id,source,keyword,date,title,content,author,thumbnail,url,hash,created_at 1,kompas,mbg,2025-10-02 10:07:24,Menanti Regulasi MBG....,"JAKARTA, KOMPAS.com- Maraknya siswa sekolah yang keracunan usai menyantap program makan bergizi gratis (MBG), membuat pemerintah segera menyiapkan regulasi untuk menghadapi kondisi serupa pada masa yang akan datang.Berdasarkan data Badan Gizi Nasional (BGN), hingga kini tercatat 6.457 orang terdampak keracunan MBG. Dari jumlah itu, Wilayah II atau Pulau Jawa, menjadi daerah dengan kasus terbanyak, mencapai 4.147 orang.Mantan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menilai, program MBG tetap harus dilanjutkan karena punya manfaat yang jauh lebih besar dibandingkan dengan berbagai persoalan yang ada.Baca juga:Puluhan Siswa di Agam Sumbar Keracunan Usai Santap Nasi Goreng MBGNamun, pelaksanaan program ini tetap harus dilengkapi dengan dasar hukum yang kuat. Tetapi tetap, sekecil apa pun kejelekan itu harus diselesaikan dengan tata kelola pemerintahan yang baik, dengan asas kepastian hukum, agar semuanya nyaman, kata Mahfud dalam podcast-nya yang disiarkan di YouTube, Selasa (30/9/2025).Mahfud mengaku bahwa dua cucunya turut menjadi korban keracunan MBG saat menyantap makanan itu di sekolahnya yang berada di Yogyakarta. Bahkan, salah satunya harus mendapatkan perawatan beberapa hari di rumah sakit.KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMAPakar Hukum sekaligus Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD saat menemui wartawan usai menjadi keynote speaker seminar nasional Refleksi Penegakan Hukum Tahun 2024 : Catatan, Evaluasi, dan Rekomendasi ke Depanya di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII), Jalan Kaliurang Km 14,5 Kabupaten Sleman, Jumat (13/12/2024).Adapun dasar hukum yang dimaksud Mahfud dapat berupa peraturan pemerintah (PP) maupun peraturan presiden (perpres), yang menurutnya, sejauh ini belum ada sama sekali.Mahfud menyebut, tanpa dasar hukum yang kuat, program sebesar MBG akan sulit dipertanggungjawabkan secara administratif maupun hukum.Asas kepastian hukum menjadi hal penting agar semua pihak memahami batas tanggung jawab dan konsekuensi hukum dari setiap tindakan. Kalau saya melakukan ini, kalau benar akibatnya ini. Kalau salah, saya akan menerima akibat ini. Akibat perdatanya ini, akibat pidananya ini. Kan bisa, kalau ada kepastian hukum, tegas Mahfud.Baca juga:27 Siswa SD di Palangka Raya Keracunan MBG, DPRD Kalteng Soroti Menu Ultra ProsesMahfud lantas mencontohkan kasus di lapangan, ada guru diminta mengganti perlengkapan makan anak-anak yang hilang, padahal bukan tanggung jawab mereka.Menurut Mahfud, situasi seperti itu menunjukkan perlunya aturan dan kejelasan tanggung jawab di lapangan agar tidak menimbulkan keresahan bagi para pelaksana di sekolah.Harus pastikan regulasi MBGAnggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika menyarankan agar pemerintah segera menata regulasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar tidak ada kebingungan di tingkat pelaksanaannya, utamanya soal landasan hukum yang spesifik.KOMPAS.com/Mega SilviaSiswa-siswi MIM Muhammadiyah 03 Wonoasri di Desa Wonoasri Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember menyantap MBG untuk yang pertama kalinya, Senin (29/9/2025). Coba cek dokumen di Badan Perencanaan Nasional, ada enggak perencanaan terkait program ini? Jadi ya suka tidak suka, program MBG ini harus dilihat sebagai program politik. Tapi tetap, setelah itu, pemerintah harus segera menata (regulasi), kata Yeka Hendra Fatika dalam konferensi pers di Kantor Ombudsman RI, Jakarta Selatan, Selasa (30/9/2025).MBG, menurut Ombudsman RI, merupakan bagian dari program politik Presiden Prabowo Subianto, bukan murni program administratif pemerintahan. JAKARTA, KOMPAS.com- Maraknya siswa sekolah yang keracunan usai menyantap program makan bergizi gratis (MBG), membuat pemerintah segera menyiapkan regulasi untuk menghadapi kondisi serupa pada masa yang akan datang. Berdasarkan data Badan Gizi Nasional (BGN), hingga kini tercatat 6.457 orang terdampak keracunan MBG. Dari jumlah itu, Wilayah II atau Pulau Jawa, menjadi daerah dengan kasus terbanyak, mencapai 4.147 orang. Mantan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD menilai, program MBG tetap harus dilanjutkan karena punya manfaat yang jauh lebih besar dibandingkan dengan berbagai persoalan yang ada. Baca juga:Puluhan Siswa di Agam Sumbar Keracunan Usai Santap Nasi Goreng MBG Namun, pelaksanaan program ini tetap harus dilengkapi dengan dasar hukum yang kuat. Tetapi tetap, sekecil apa pun kejelekan itu harus diselesaikan dengan tata kelola pemerintahan yang baik, dengan asas kepastian hukum, agar semuanya nyaman, kata Mahfud dalam podcast-nya yang disiarkan di YouTube, Selasa (30/9/2025). Mahfud mengaku bahwa dua cucunya turut menjadi korban keracunan MBG saat menyantap makanan itu di sekolahnya yang berada di Yogyakarta. Bahkan, salah satunya harus mendapatkan perawatan beberapa hari di rumah sakit. KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMAPakar Hukum sekaligus Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD saat menemui wartawan usai menjadi keynote speaker seminar nasional Refleksi Penegakan Hukum Tahun 2024 : Catatan, Evaluasi, dan Rekomendasi ke Depanya di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII), Jalan Kaliurang Km 14,5 Kabupaten Sleman, Jumat (13/12/2024). KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMAPakar Hukum sekaligus Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD saat menemui wartawan usai menjadi keynote speaker seminar nasional Refleksi Penegakan Hukum Tahun 2024 : Catatan, Evaluasi, dan Rekomendasi ke Depanya di Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (UII), Jalan Kaliurang Km 14,5 Kabupaten Sleman, Jumat (13/12/2024). Adapun dasar hukum yang dimaksud Mahfud dapat berupa peraturan pemerintah (PP) maupun peraturan presiden (perpres), yang menurutnya, sejauh ini belum ada sama sekali. Mahfud menyebut, tanpa dasar hukum yang kuat, program sebesar MBG akan sulit dipertanggungjawabkan secara administratif maupun hukum. Asas kepastian hukum menjadi hal penting agar semua pihak memahami batas tanggung jawab dan konsekuensi hukum dari setiap tindakan. Kalau saya melakukan ini, kalau benar akibatnya ini. Kalau salah, saya akan menerima akibat ini. Akibat perdatanya ini, akibat pidananya ini. Kan bisa, kalau ada kepastian hukum, tegas Mahfud. Baca juga:27 Siswa SD di Palangka Raya Keracunan MBG, DPRD Kalteng Soroti Menu Ultra Proses Mahfud lantas mencontohkan kasus di lapangan, ada guru diminta mengganti perlengkapan makan anak-anak yang hilang, padahal bukan tanggung jawab mereka. Menurut Mahfud, situasi seperti itu menunjukkan perlunya aturan dan kejelasan tanggung jawab di lapangan agar tidak menimbulkan keresahan bagi para pelaksana di sekolah. Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika menyarankan agar pemerintah segera menata regulasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar tidak ada kebingungan di tingkat pelaksanaannya, utamanya soal landasan hukum yang spesifik. KOMPAS.com/Mega SilviaSiswa-siswi MIM Muhammadiyah 03 Wonoasri di Desa Wonoasri Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember menyantap MBG untuk yang pertama kalinya, Senin (29/9/2025). KOMPAS.com/Mega SilviaSiswa-siswi MIM Muhammadiyah 03 Wonoasri di Desa Wonoasri Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember menyantap MBG untuk yang pertama kalinya, Senin (29/9/2025). Coba cek dokumen di Badan Perencanaan Nasional, ada enggak perencanaan terkait program ini? Jadi ya suka tidak suka, program MBG ini harus dilihat sebagai program politik. Tapi tetap, setelah itu, pemerintah harus segera menata (regulasi), kata Yeka Hendra Fatika dalam konferensi pers di Kantor Ombudsman RI, Jakarta Selatan, Selasa (30/9/2025). MBG, menurut Ombudsman RI, merupakan bagian dari program politik Presiden Prabowo Subianto, bukan murni program administratif pemerintahan.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/-WkOUjgc5JzTtojKHbeI_HOcadc=/0x0:5000x3333/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/27/68d718e9d79f1.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/02/10072431/menanti-regulasi-mbg,2975bf3228095d12f322dfbeb2a6c816b56d3fe2ada6591231e5be648b69a560,2025-10-30 14:45:25.503 2,tribunnews,mbg,2025-11-03 14:01:32,"Dapur MBG Sekunder Palu Siap Ikuti Aturan Baru BGN, Penerima Manfaat Dibatasi 3000","Laporan Wartawan TribunPalu.com, Robit Silmi TRIBUNPALU.COM, PALU -Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) SekunderKota Palumenyatakan siap mengikuti aturan baru yang ditetapkanBadan Gizi Nasional (BGN). Aturan baru itu membatasi jumlah penerima manfaat maksimal sebanyak 3.000 orang per dapur. Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sekunder Palu, Samuel Gultom, membenarkan adanya revisi petunjuk teknis (juknis) dariBGN. ""Ada revisi dari juknis sekalian pemetaan nanti, tapi masih menunggu arahannya bang, kata Samuel kepada TribunPalu.com, Senin (3/11/2025). Baca juga:Ketua DPRD Sulteng Dukung Kaukus Penghasil Nikel, Dorong Pemerataan Pendapatan Daerah Menurutnya, perubahan tersebut kemungkinan akan berdampak pada jumlah penerima manfaat di setiap dapur MBG. Kemungkinan nanti akan ada pengurangan penerima manfaat setiap dapur. Tinggal nunggu instruksi dari atas, kalau sudah ada arahan langsung kita laksanakan, ujarnya. Sementara itu, Kepala Kantor Pelayanan Pemenuhan Gizi (KPPG)Kota Palu, Yudhi Riandy, juga membenarkan adanya penyesuaian tersebut. Secepatnya dek. Kami lagi konsolidasikan Sulteng-Sulbar supaya seragam penerapannya, tulis Yudhi lewat pesan WhatsApp. Baca juga:Ketua KONI Sigi Samuel Yansen Pongi: Restu Bupati Jadi Semangat Baru Majukan Olahraga Sigi Kebijakan pembatasan kapasitas ini diatur dalam Keputusan KepalaBGNNomor 244 Tahun 2025. Melalui aturan itu,BGNmenetapkan bahwa setiap dapur MBG maksimal hanya boleh menyiapkan 3.000 porsi makanan bergizi per hari. Langkah tersebut diambil untuk mencegah penurunan mutu dan menghindari potensi keracunan makanan akibat kapasitas dapur yang berlebihan. Dalam juknis baru,BGNjuga menetapkan standar pelayanan sebanyak 2.500 porsi per hari untuk setiap dapur. Rinciannya, 2.000 porsi diperuntukkan bagi peserta didik (anak sekolah), dan 500 porsi untuk kelompok non-peserta didik atau kelompok 3B, yakni ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita. Baca juga:Hari Pertama Masuk Kantor, Kapolda Sulteng Irjen Endi Sutendi Disambut Adat Kaili Dengan perubahan itu, setiap mitra dapur MBG di seluruh Indonesia akan melakukan pemetaan ulang sekolah penerima manfaat agar sesuai dengan kapasitas baru. ProgramMakan Bergizi Gratismerupakan salah satu program prioritas nasional. Tujuannya meningkatkan gizi anak dan mencegah stunting melalui penyediaan makanan sehat setiap hari di sekolah dan lingkungan masyarakat. (*)",Robit Silmi,https://asset.tribunnews.com/NoJtq3UOZwUiE448RkN12Iz45Mg=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palu/foto/bank/originals/IMG_6931jpeg.jpg,https://palu.tribunnews.com/sulteng/172208/dapur-mbg-sekunder-palu-siap-ikuti-aturan-baru-bgn-penerima-manfaat-dibatasi-3000?page=all,1c61ded236e6ae9f9d1c3eb4ca1e705c39739cbadf1a338ce7f353bbe78048a5,2025-11-04 12:04:24.231 3,tribunnews,mbg,2025-11-03 19:46:36,"BGN Latih 2.705 Penjamah Makanan di NTT, Pastikan Layanan MBG Berkulitas","Badan Gizi Nasional (BGN) melatih 2.705penjamah makanandari 75 SPPG di NTTPelatihan dilakukan diKota KupangdanKota Ruteng,Kabupaten ManggaraiKegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas layanan makan bergizi gratis (MBG) agar lebih berkualitaPelatihan ini menjadi bagian dari upaya berkelanjutan BGN untuk meningkatkan kompetensi pengelolaan dapur POS-KUPANG.COM, ANTARA-Badan Gizi Nasional (BGN)melatih 2.705penjamah makanandari 75 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) dua pulau besar yang ada diProvinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah III BGN,Ranto, kepada wartawan di Kupang, Sabtu (1/11), mengatakan, pelatihan tersebut dilaksanakan diKota Kupangdan diKota RutengKabupaten Manggarai. Pelatihan ini guna meningkatkan kapasitas untuk layanan makan bergizi gratis yang lebih baik lagi, katanya. Dia merinci untuk pelaksanaan pelatihan penjamah makan diKota Kupangjumlahnya mencapai 1.765 peserta terdiri dari 22 SPPG diKota Kupangdan 13 SPPG di Kabupaten Kupang. Kemudian sembilan SPPG di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) serta delapan SPPG di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). Untuk pelaksanaan pelatihan bagipenjamah makanandiKota Rutengberjumlah 940 penjamah makan dariKabupaten Manggarai, Manggarai Timur dan Manggarai Barat. Pelaksanaannya dilakukan secara bersamaan hari ini, ujar dia. Dia menjelaskan, pelatihan penjamah makan bukan sekadar kegiatan rutinitas, melainkan fondasi penting untuk memastikan layanan MBG berlangsung dengan kualitas terbaik dan tepat sasaran. Pelaksanaan pelatihan tersebut, ujar dia, bukan baru pertama kali di lakukan diKota Kupangtetapi sudah pernah dilakukan juga sebelumnya. Dia menambahkan, pelatihan itu juga merupakan kelanjutan dari serangkaian pembekalan berkesinambungan yang telah dilakukan di berbagai provinsi. Dengan sasaran meningkatkan kompetensi pengelolaan dapur yang aman, higienis, dan sesuai standar operasional prosedur. ""Setiap petugas harus memiliki pemahaman mendalam dan keterampilan praktis yang mumpuni agar pengolahan dan penyajian makanan dapat menjamin keamanan, higienitas, serta pemenuhan kebutuhan gizi sesuai standar,"" ujarnya. Materi pelatihan disampaikan secara terpadu oleh para ahli mulai dari Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, PERSAGI, BPOM, dan BPJS Ketenagakerjaan. Dalam pelatihan ini, para peserta mendapat pengetahuan dan praktik terkait sanitasi dapur, higienitas pangan, pengawasan bahan makanan, serta perlindungan tenaga kerja relawan. Lebih lanjut kata dia, pelatihan ini juga menjadi momen penguatan koordinasi antara tenaga lapangan, kepala SPPG, dan pemangku kepentingan daerah guna memperkuat implementasi program MBG yang merata dan tepat sasaran, khususnya di wilayah-wilayah terpencil diNusa Tenggara Timur. BGN optimistis bahwa peningkatan kapasitas sumber daya manusia semakin memperkokoh keberhasilan program ini sebagai wujud komitmen untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 melalui gizi yang terjamin.(ant) Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain diGOOGLE NEWS",Apolonia Matilde,https://asset-2.tribunnews.com/kupang/foto/bank/thumbnails2/BGN-Latih-2705-Penjamah-Makanan-di-NTT.jpg,https://kupang.tribunnews.com/news/938839/bgn-latih-2705-penjamah-makanan-di-ntt-pastikan-layanan-mbg-berkulitas?page=all,61bace5e21b404a1fe5f0ee162b9f8f089bd5ac9979eecf69f7f48af8608f621,2025-11-04 12:06:52.553 4,kompas,mbg,2025-10-13 18:56:55,Menjaga Napas Panjang MBG,"JAKARTA, KOMPAS.com- Setahun kabinet merah putih, Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi satu dari sekian banyak program andalan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.MBG merupakan implementasi langsung dari 8 Program Hasil Terbaik Cepat (PHCT) pemerintahan Prabowo-Gibran, yang salah satunya adalah pemberian makan bergizi dan susu gratis di sekolah serta pesantren.Namun, dalam implementasinya, program ini kerap menemui berbagai tantangan.Dalam menjaga napas panjang program yang menyangkut kepentingan publik ini, sorotan hingga kritik telah disuarakan.Setahun Prabowo, Badan Gizi Nasional (BGN) menyampaikan bahwa jumlah porsi yang telah disalurkan sejak awal BGN mulai dijalankan pada 6 Januari 2025, mencapai lebih dari 1 miliar porsi.Jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) juga terus mengalami peningkatan, dan hingga kini telah beroperasional hingga saat ini 13 Oktober 2025 mencapai 11.504 unit. Capaian jumlah SPPG yang operasional telah mencapai 11.504 dan telah melayani kurang lebih 34,6 juta penerima manfaat,"" ucap Dadan kepadaKompas.com, Senin (13/10/2025).Baca juga:MBG: Dari Janji Kampanye ke Meja SekolahAdapun program andalan Presiden tersebut ini awalnya ditargetkan mampu membuka 32.000 SPPG dengan 82,9 juta penerima manfaat.Namun seiring banyaknya kasus keracunan, hingga ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), Presiden akhirnya tak paksakan target 82,9 juta penerima MBG.""Tapi kita tidak bisa paksakan untuk lebih cepat. Sekarang saja bisa terjadi penyimpangan. Bayangkan kalau kita paksakan dengan secepat-cepatnya. Mungkin penyimpangan dan kekurangan bisa lebih dari itu,"" kata Prabowo di Munas PKS, Hotel Sultan, Jakarta, Senin (26/9/2025).Baca juga:Banyak Keracunan, Prabowo Tak Paksakan Target 82 Juta Penerima MBGDi sisi lain BGN hadirnya 25.400 SPPG di kawasan 3T yakni Tertinggal, Terdepan, dan Terluar Indonesia sebanyak 25.400 SPPG dan 6.000 SPPG terpencil.Anggota Komisi IX DPR RI, Irma Suryani menilai bahwa program unggulan Presiden Prabowo Subianto itu adalah program populis yang bermanfaat untuk anak-anak Indonesia dalam meningkatkan imunitas dan IQ. Dalam perjalanannya memang tidak mudah, karena harus diakui (dengan) pengurusnya dari atas kebawah, dan banyak yang belum berpengalaman dalam mengelola program ini, kata Irma kepadaKompas.com, Senin (13/10/2025).ANTARA FOTO/Adeng BustomiPetugas PMI mengevakuasi siswa korban keracunan makan bergizi gratis (MBG) di SMP Negeri 3 Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu (1/10/2025). Dinas Kesehatan Kota Banjar mengevakuasi siswa yang diduga keracunan MBG untuk dilakukan penangan dan perawatan di rumah sakit RSU Banjar Patroman, RSUD Banjar, dan Mitra Idaman. Pada Kamis (9/10/2025), Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti mengatakan, biaya medis untuk keracunan MBG tanggung jawab Pemda, jika sampai menjadi kejadian luar biasa (KLB)Dia mengatakan, hal ini adalah wajar, lantaran BGN merupakan lembaga baru, dimana MBG juga merupakan program yang baru. Tetapi ditataran bawah seharusnya pengelola SPPG adalah orang yang berpengalaman. Harusnya orang yang berpengalaman dibidang katering. Selain itu akuntabilitas para pengambil keputusan, terkait tim verikator SPPG, dan akuntabilitas petugas BGN di SPPG harus jadi syarat perekrutan, ungkap dia.Dengan persyaratan yang ketat, maka vendor SPPG sesuai dengan yang dipersyaratkan. Irma berharap program MBG dapat terus terlaksana dengan baik pasca evaluasi besar-besaran yang melibatkan lintas kementerian dan lembaga pasca terjadinya insiden KLB. Setelah kejadian keracunan yang lumayan banyak, komisi IX DPR dan BGN melakukan evaluasi menyeluruh, melibatkan Kemenkes, BKKBN dan BPOM dalam rangka mendapatkan SPPG yang berkualitas dan dapat dipertanggung jawabankan, ujar dia. Semoga dengan evaluasi menyeluruh ini target Presiden untuk meningkatkan gizi, imunitas dan IQ anak-anak bangsa bisa tercapai, harap dia.KOMPAS.com/Tria SutrisnaAnggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani Chaniago saat ditemui di Gedung DPR RI, Senin (29/9/2025).Kritik kebijakan publik soal sasaran MBGSejumlah akademisi menyoroti pelaksanaan program MBG dalam setahun kepemimpinan Prabowo.Pengamat kebijakan publik Universitas Lampung (Unila), Dedy Hermawan, menilai program MBG memiliki manfaat besar bagi masyarakat, terutama anak-anak sekolah.Namun, ia menilai pelaksanaannya masih perlu pembenahan di berbagai aspek.Dedy mengatakan keputusan politik Presiden Prabowo untuk menjalankan program MBG tergolong tepat dan visioner. Namun, lemahnya pelaksanaan di lapangan membuat program ini menghadapi sejumlah persoalan, termasuk kasus keracunan massal di beberapa daerah. Program ini bagus, tapi harus dilakukan evaluasi besar-besaran di tahun pertama. Evaluasi itu mencakup koordinasi, efektivitas pelaksanaan, dan pengawasan di lapangan, kata Dedy Hermawan saat dihubungiKompas.com.Ia berharap pemerintah memanfaatkan kritik dan saran dari berbagai pihak untuk memperbaiki pelaksanaan MBG ke depan.Lebih lanjut, Dedy menilai pemerintah perlu melakukan penyempurnaan sasaran program agar lebih tepat guna. Di sisi lain, moratorium untuk melakukan evaluasi menyeluruh, terutama karena kesiapan manajemen dan pengawasan di awal program masih lemah. Mestinya program ini disasarkan pada masyarakat di daerah-daerah dengan tingkat kemiskinan dan keterbelakangan tinggi, supaya biayanya juga tidak terlalu besar, ujarnya. Karena tim di lapangan belum siap, pengawasan lemah, hingga muncul kasus keracunan. Belum lagi muncul isu nepotisme dan korupsi di dalam program ini. Maka perlu evaluasi total, tambahnya.Meskipun demikian, Dedy tetap menilai MBG sebagai investasi penting bagi masa depan bangsa, khususnya dalam membangun generasi yang sehat dan siap menghadapi persaingan global.Baca juga:Diisi Siswa Kurang Mampu, Sekolah Rakyat Ancol Belum Dapat MBGPengamat kebijakan publik Universitas Gadjah Mada (UGM), Wahyudi, menilai program MBG merupakan bentuk komitmen Presiden Prabowo untuk memenuhi janji kampanye.Namun, ia menekankan perlunya evaluasi serius mengingat anggaran besar yang dialokasikan untuk program ini. Sebagai janji politik, tentu patut diapresiasi. Tetapi sebagai program berskala nasional, MBG masih banyak persoalan dari hulu hingga hilir, ujar Wahyudi.Ia mengingatkan bahwa kasus keracunan siswa yang mencapai lebih dari 6.000 anak harus menjadi perhatian utama pemerintah. Lebih baik secara tegas menghentikan SPPG yang tidak profesional ketimbang menimbulkan masalah baru akibat meluasnya kasus keracunan, tegasnya.Baca juga:Soroti Kebersihan Ompreng MBG, Siswa di Bogor: Kadang Bau GituWahyudi menilai MBG hanya layak dilanjutkan jika kualitas gizi dan keamanan makanan benar-benar bisa dijamin. Pemerintah juga perlu mengevaluasi mitra pelaksana yang tidak profesional.Selain itu, ia menyebut pentingnya mengukur sejauh mana MBG mencapai tujuan utamanya, seperti meningkatkan status gizi anak sekolah, meningkatkan prestasi belajar, mengurangi stunting, dan memberantas kemiskinan. Kalau tujuan-tujuan itu tidak bisa dicapai, sebaiknya pemerintah mengubah skema MBG dengan program lain yang lebih tepat sasaran, ujarnya. JAKARTA, KOMPAS.com- Setahun kabinet merah putih, Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi satu dari sekian banyak program andalan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. MBG merupakan implementasi langsung dari 8 Program Hasil Terbaik Cepat (PHCT) pemerintahan Prabowo-Gibran, yang salah satunya adalah pemberian makan bergizi dan susu gratis di sekolah serta pesantren. Namun, dalam implementasinya, program ini kerap menemui berbagai tantangan. Dalam menjaga napas panjang program yang menyangkut kepentingan publik ini, sorotan hingga kritik telah disuarakan. Setahun Prabowo, Badan Gizi Nasional (BGN) menyampaikan bahwa jumlah porsi yang telah disalurkan sejak awal BGN mulai dijalankan pada 6 Januari 2025, mencapai lebih dari 1 miliar porsi. Jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) juga terus mengalami peningkatan, dan hingga kini telah beroperasional hingga saat ini 13 Oktober 2025 mencapai 11.504 unit. Capaian jumlah SPPG yang operasional telah mencapai 11.504 dan telah melayani kurang lebih 34,6 juta penerima manfaat,"" ucap Dadan kepadaKompas.com, Senin (13/10/2025). Baca juga:MBG: Dari Janji Kampanye ke Meja Sekolah Adapun program andalan Presiden tersebut ini awalnya ditargetkan mampu membuka 32.000 SPPG dengan 82,9 juta penerima manfaat. Namun seiring banyaknya kasus keracunan, hingga ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), Presiden akhirnya tak paksakan target 82,9 juta penerima MBG. ""Tapi kita tidak bisa paksakan untuk lebih cepat. Sekarang saja bisa terjadi penyimpangan. Bayangkan kalau kita paksakan dengan secepat-cepatnya. Mungkin penyimpangan dan kekurangan bisa lebih dari itu,"" kata Prabowo di Munas PKS, Hotel Sultan, Jakarta, Senin (26/9/2025). Baca juga:Banyak Keracunan, Prabowo Tak Paksakan Target 82 Juta Penerima MBG Di sisi lain BGN hadirnya 25.400 SPPG di kawasan 3T yakni Tertinggal, Terdepan, dan Terluar Indonesia sebanyak 25.400 SPPG dan 6.000 SPPG terpencil. Anggota Komisi IX DPR RI, Irma Suryani menilai bahwa program unggulan Presiden Prabowo Subianto itu adalah program populis yang bermanfaat untuk anak-anak Indonesia dalam meningkatkan imunitas dan IQ. Dalam perjalanannya memang tidak mudah, karena harus diakui (dengan) pengurusnya dari atas kebawah, dan banyak yang belum berpengalaman dalam mengelola program ini, kata Irma kepadaKompas.com, Senin (13/10/2025). ANTARA FOTO/Adeng BustomiPetugas PMI mengevakuasi siswa korban keracunan makan bergizi gratis (MBG) di SMP Negeri 3 Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu (1/10/2025). Dinas Kesehatan Kota Banjar mengevakuasi siswa yang diduga keracunan MBG untuk dilakukan penangan dan perawatan di rumah sakit RSU Banjar Patroman, RSUD Banjar, dan Mitra Idaman. Pada Kamis (9/10/2025), Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti mengatakan, biaya medis untuk keracunan MBG tanggung jawab Pemda, jika sampai menjadi kejadian luar biasa (KLB) ANTARA FOTO/Adeng BustomiPetugas PMI mengevakuasi siswa korban keracunan makan bergizi gratis (MBG) di SMP Negeri 3 Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu (1/10/2025). Dinas Kesehatan Kota Banjar mengevakuasi siswa yang diduga keracunan MBG untuk dilakukan penangan dan perawatan di rumah sakit RSU Banjar Patroman, RSUD Banjar, dan Mitra Idaman. Pada Kamis (9/10/2025), Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ali Ghufron Mukti mengatakan, biaya medis untuk keracunan MBG tanggung jawab Pemda, jika sampai menjadi kejadian luar biasa (KLB) Dia mengatakan, hal ini adalah wajar, lantaran BGN merupakan lembaga baru, dimana MBG juga merupakan program yang baru. Tetapi ditataran bawah seharusnya pengelola SPPG adalah orang yang berpengalaman. Harusnya orang yang berpengalaman dibidang katering. Selain itu akuntabilitas para pengambil keputusan, terkait tim verikator SPPG, dan akuntabilitas petugas BGN di SPPG harus jadi syarat perekrutan, ungkap dia. Dengan persyaratan yang ketat, maka vendor SPPG sesuai dengan yang dipersyaratkan. Irma berharap program MBG dapat terus terlaksana dengan baik pasca evaluasi besar-besaran yang melibatkan lintas kementerian dan lembaga pasca terjadinya insiden KLB. Setelah kejadian keracunan yang lumayan banyak, komisi IX DPR dan BGN melakukan evaluasi menyeluruh, melibatkan Kemenkes, BKKBN dan BPOM dalam rangka mendapatkan SPPG yang berkualitas dan dapat dipertanggung jawabankan, ujar dia. Semoga dengan evaluasi menyeluruh ini target Presiden untuk meningkatkan gizi, imunitas dan IQ anak-anak bangsa bisa tercapai, harap dia. KOMPAS.com/Tria SutrisnaAnggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani Chaniago saat ditemui di Gedung DPR RI, Senin (29/9/2025). KOMPAS.com/Tria SutrisnaAnggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani Chaniago saat ditemui di Gedung DPR RI, Senin (29/9/2025). Sejumlah akademisi menyoroti pelaksanaan program MBG dalam setahun kepemimpinan Prabowo. Pengamat kebijakan publik Universitas Lampung (Unila), Dedy Hermawan, menilai program MBG memiliki manfaat besar bagi masyarakat, terutama anak-anak sekolah. Namun, ia menilai pelaksanaannya masih perlu pembenahan di berbagai aspek. Dedy mengatakan keputusan politik Presiden Prabowo untuk menjalankan program MBG tergolong tepat dan visioner. Namun, lemahnya pelaksanaan di lapangan membuat program ini menghadapi sejumlah persoalan, termasuk kasus keracunan massal di beberapa daerah. Program ini bagus, tapi harus dilakukan evaluasi besar-besaran di tahun pertama. Evaluasi itu mencakup koordinasi, efektivitas pelaksanaan, dan pengawasan di lapangan, kata Dedy Hermawan saat dihubungiKompas.com. Ia berharap pemerintah memanfaatkan kritik dan saran dari berbagai pihak untuk memperbaiki pelaksanaan MBG ke depan. Lebih lanjut, Dedy menilai pemerintah perlu melakukan penyempurnaan sasaran program agar lebih tepat guna. Di sisi lain, moratorium untuk melakukan evaluasi menyeluruh, terutama karena kesiapan manajemen dan pengawasan di awal program masih lemah. Mestinya program ini disasarkan pada masyarakat di daerah-daerah dengan tingkat kemiskinan dan keterbelakangan tinggi, supaya biayanya juga tidak terlalu besar, ujarnya. Karena tim di lapangan belum siap, pengawasan lemah, hingga muncul kasus keracunan. Belum lagi muncul isu nepotisme dan korupsi di dalam program ini. Maka perlu evaluasi total, tambahnya. Meskipun demikian, Dedy tetap menilai MBG sebagai investasi penting bagi masa depan bangsa, khususnya dalam membangun generasi yang sehat dan siap menghadapi persaingan global. Baca juga:Diisi Siswa Kurang Mampu, Sekolah Rakyat Ancol Belum Dapat MBG Pengamat kebijakan publik Universitas Gadjah Mada (UGM), Wahyudi, menilai program MBG merupakan bentuk komitmen Presiden Prabowo untuk memenuhi janji kampanye. Namun, ia menekankan perlunya evaluasi serius mengingat anggaran besar yang dialokasikan untuk program ini. Sebagai janji politik, tentu patut diapresiasi. Tetapi sebagai program berskala nasional, MBG masih banyak persoalan dari hulu hingga hilir, ujar Wahyudi. Ia mengingatkan bahwa kasus keracunan siswa yang mencapai lebih dari 6.000 anak harus menjadi perhatian utama pemerintah. Lebih baik secara tegas menghentikan SPPG yang tidak profesional ketimbang menimbulkan masalah baru akibat meluasnya kasus keracunan, tegasnya. Baca juga:Soroti Kebersihan Ompreng MBG, Siswa di Bogor: Kadang Bau Gitu Wahyudi menilai MBG hanya layak dilanjutkan jika kualitas gizi dan keamanan makanan benar-benar bisa dijamin. Pemerintah juga perlu mengevaluasi mitra pelaksana yang tidak profesional. Selain itu, ia menyebut pentingnya mengukur sejauh mana MBG mencapai tujuan utamanya, seperti meningkatkan status gizi anak sekolah, meningkatkan prestasi belajar, mengurangi stunting, dan memberantas kemiskinan. Kalau tujuan-tujuan itu tidak bisa dicapai, sebaiknya pemerintah mengubah skema MBG dengan program lain yang lebih tepat sasaran, ujarnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/8UGuNaBYhT9USTDvCEcy1KEN-0c=/0x0:1600x1067/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/29/68da5d898772b.jpeg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/13/18565591/menjaga-napas-panjang-mbg,cf6882e1b9d596ebcf66ec46382d5de3de95aad9010c7c36593b995cfd50380c,2025-10-30 14:53:35.107 5,kompas,mbg,2025-09-30 16:42:00,[HOAKS] PKI Sabotase Program MBG,"hoaks!Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.KOMPAS.com -Maraknya kasus keracunan yang menimpa penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) disebut sebagai ulah Partai Komunis Indonesia (PKI).Narasi di media sosial menyebutkan, PKI menyabotase MBG dengan menyisipkan racun ke makanan yang didistribusikan.Namun berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks.Narasi yang beredarNarasi yang mengeklaim PKI menyabotase program MBG dibagikan oleh akun Facebookini,ini, danini, pada September 2025.Berikut narasi yang dibagikan:Program MBG di susupi Gerwani PKI, (tidak menutupi kemungkinan) kok bisa beracun secara masif, dimana manaScreenshotHoaks, PKI sabotase program MBGPenelusuranKompas.comTidak ada bukti PKI melakukan sabotase terhadap pelaksanaan program MBG sehingga ribuan penerima di berbagai daerah mengalami keracunan.Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan, penyebab keracunan massal adalah kelalaian penerapan prosedur kerja baku (standard operating procedure/SOP).""Sejauh ini akibat lalai terhadap SOP,"" kata Dadan kepadaKompas.com, Selasa (30/9/2025).Sebelumnya, Dadan telah melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa sebagian besar kasus terjadi pada dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang baru beroperasi. Data menunjukkan bahwa kasus banyak dialami oleh SPPG yang baru beroperasi karena SDM (sumber daya manusia) masih membutuhkan jam terbang, ujar Dadan, seperti diberitakanKompas.com, pada Minggu (28/9/2025).Ia menyebutkan, pada periode 6 Januari hingga 31 Juli 2025 telah terbentuk 2.391 unit SPPG dengan 24 kasus keracunan.Sementara pada periode 1 Agustus hingga 27 September 2025, jumlah SPPG bertambah 7.244 unit, dengan 47 kasus keracunan.Selain kelalaian dalam menerapkan SOP, kata Dadan, faktor lain yang turut memicu insiden tersebut meliputi kualitas bahan baku, serta kondisi air.Adapun, PKI sudah tidak eksis di Indonesia. Partai tersebut dibubarkan pada 1966 dan segala aktivitas terkait komunisme dilarang lewat Ketetapan MPR Nomor XXV/MPRS/1966.KesimpulanBerdasarkan penelusuran Tim Cek FaktaKompas.com,narasi yang mengeklaim PKI menyabotase program MBG adalah hoaks.Tidak ada bukti PKI melakukan sabotase. Berdasarkan temuan BGN, penyebab keracunan massal pada program MBG adalah kelalaian penerapan SOP.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang hoaks!Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar. hoaks!Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar. Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar. KOMPAS.com -Maraknya kasus keracunan yang menimpa penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) disebut sebagai ulah Partai Komunis Indonesia (PKI). Narasi di media sosial menyebutkan, PKI menyabotase MBG dengan menyisipkan racun ke makanan yang didistribusikan. Namun berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi tersebut hoaks. Narasi yang mengeklaim PKI menyabotase program MBG dibagikan oleh akun Facebookini,ini, danini, pada September 2025. Berikut narasi yang dibagikan: Program MBG di susupi Gerwani PKI, (tidak menutupi kemungkinan) kok bisa beracun secara masif, dimana mana ScreenshotHoaks, PKI sabotase program MBG ScreenshotHoaks, PKI sabotase program MBG Tidak ada bukti PKI melakukan sabotase terhadap pelaksanaan program MBG sehingga ribuan penerima di berbagai daerah mengalami keracunan. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan, penyebab keracunan massal adalah kelalaian penerapan prosedur kerja baku (standard operating procedure/SOP). ""Sejauh ini akibat lalai terhadap SOP,"" kata Dadan kepadaKompas.com, Selasa (30/9/2025). Sebelumnya, Dadan telah melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa sebagian besar kasus terjadi pada dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang baru beroperasi. Data menunjukkan bahwa kasus banyak dialami oleh SPPG yang baru beroperasi karena SDM (sumber daya manusia) masih membutuhkan jam terbang, ujar Dadan, seperti diberitakanKompas.com, pada Minggu (28/9/2025). Ia menyebutkan, pada periode 6 Januari hingga 31 Juli 2025 telah terbentuk 2.391 unit SPPG dengan 24 kasus keracunan. Sementara pada periode 1 Agustus hingga 27 September 2025, jumlah SPPG bertambah 7.244 unit, dengan 47 kasus keracunan. Selain kelalaian dalam menerapkan SOP, kata Dadan, faktor lain yang turut memicu insiden tersebut meliputi kualitas bahan baku, serta kondisi air. Adapun, PKI sudah tidak eksis di Indonesia. Partai tersebut dibubarkan pada 1966 dan segala aktivitas terkait komunisme dilarang lewat Ketetapan MPR Nomor XXV/MPRS/1966. Berdasarkan penelusuran Tim Cek FaktaKompas.com,narasi yang mengeklaim PKI menyabotase program MBG adalah hoaks. Tidak ada bukti PKI melakukan sabotase. Berdasarkan temuan BGN, penyebab keracunan massal pada program MBG adalah kelalaian penerapan SOP.",Kompas Cyber Media,https://asset.kompas.com/crops/DKgItZ0N9B2phm42v1AwVWegP3E=/50x0:1062x675/780x390/data/photo/2025/08/25/68ac3bd99a317.jpg,https://www.kompas.com/cekfakta/read/2025/09/30/164200282/-hoaks-pki-sabotase-program-mbg,0aa88c993185cba8cab044b0c0969fc9a541ab4b69f22abf46ce0dcea808957a,2025-10-30 14:53:45.491 6,kompas,mbg,2025-10-30 08:15:56,Ini Tugas Tim Koordinasi MBG Bentukan Prabowo,"JAKARTA, KOMPAS.com Presiden Prabowo Subianto membentuk Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ini tugas tim tersebut.Tugas dari Tim Koordinasi MBG termaktub dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 28 Tahun 2025 tentang Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program MBG.Keppres yang ditandatangani pada 24 Oktober 2025 oleh Prabowo ini mengatur pembentukan tim untuk memastikan program andalan Presiden tersebut berjalan efektif, terkoordinasi, dan tepat sasaran. Tim Koordinasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 memiliki tugas mendukung penyelenggaraan program makan bergizi gratis melalui sinkronisasi, koordinasi, monitoring, evaluasi, dan pengendalian penyelenggaraan program makan bergizi gratis, mengutip bunyi Pasal 3 Keppres tersebut, diaksesKompas.compada Kamis (30/10/2025).Baca juga:Tim Koordinasi MBG Akan Gunakan APBN dan APBD untuk BekerjaUntuk memperkuat pelaksanaan tugasnya, Pasal 7 ayat (1) mengatur pembentukan sekretariat Tim Koordinasi yang bertanggung jawab memberikan dukungan teknis dan administrasi dalam kegiatan tim.Adapun fungsi Tim Koordinasi MBG sebagaimana diatur dalam Pasal 4, meliputi penyusunan kebijakan penyelenggaraan program Makan Bergizi Gratis.Lalu, melakukan sinkronisasi dan koordinasi dalam penyelenggaraan program di tingkat pusat dan daerah.Baca juga:Prabowo Bentuk Tim Koordinasi MBG: Zulhas Ketua, Purbaya hingga Menag AnggotaSelain itu, fungsi Tim Koordinasi MBG juga mencakup monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program, menyelesaikan kendala dan hambatan dalam pelaksanaan program, serta merekomendasikan kebijakan kepada kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk mendukung efektivitas penyelenggaraan program.Diketuai ZulhasAdapun Ketua Tim Koordinasi Penyelenggaraan MBG dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas).Sementara itu, untuk Wakil Ketua I dijabat oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, dan Wakil Ketua II dipegang oleh Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin).Sementara itu, Ketua Pelaksana Harian akan dipimpin oleh Nanik Sudaryati Deyang, yang saat ini juga menjabat sebagai Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN).Sementara untuk Wakil Ketua Pelaksana Harian dijabat oleh Deputi Bidang Koordinasi Keterjangkauan dan Keamanan Pangan, Kemenko Pangan, Nani Hendiarti.Adapun Anggota Pelaksana Harian akan ditetapkan langsung oleh Menko Pangan selaku Ketua Tim Koordinasi.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com Presiden Prabowo Subianto membentuk Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ini tugas tim tersebut. Tugas dari Tim Koordinasi MBG termaktub dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 28 Tahun 2025 tentang Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program MBG. Keppres yang ditandatangani pada 24 Oktober 2025 oleh Prabowo ini mengatur pembentukan tim untuk memastikan program andalan Presiden tersebut berjalan efektif, terkoordinasi, dan tepat sasaran. Tim Koordinasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 memiliki tugas mendukung penyelenggaraan program makan bergizi gratis melalui sinkronisasi, koordinasi, monitoring, evaluasi, dan pengendalian penyelenggaraan program makan bergizi gratis, mengutip bunyi Pasal 3 Keppres tersebut, diaksesKompas.compada Kamis (30/10/2025). Baca juga:Tim Koordinasi MBG Akan Gunakan APBN dan APBD untuk Bekerja Untuk memperkuat pelaksanaan tugasnya, Pasal 7 ayat (1) mengatur pembentukan sekretariat Tim Koordinasi yang bertanggung jawab memberikan dukungan teknis dan administrasi dalam kegiatan tim. Adapun fungsi Tim Koordinasi MBG sebagaimana diatur dalam Pasal 4, meliputi penyusunan kebijakan penyelenggaraan program Makan Bergizi Gratis. Lalu, melakukan sinkronisasi dan koordinasi dalam penyelenggaraan program di tingkat pusat dan daerah. Baca juga:Prabowo Bentuk Tim Koordinasi MBG: Zulhas Ketua, Purbaya hingga Menag Anggota Selain itu, fungsi Tim Koordinasi MBG juga mencakup monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program, menyelesaikan kendala dan hambatan dalam pelaksanaan program, serta merekomendasikan kebijakan kepada kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk mendukung efektivitas penyelenggaraan program. Adapun Ketua Tim Koordinasi Penyelenggaraan MBG dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas). Sementara itu, untuk Wakil Ketua I dijabat oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, dan Wakil Ketua II dipegang oleh Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Sementara itu, Ketua Pelaksana Harian akan dipimpin oleh Nanik Sudaryati Deyang, yang saat ini juga menjabat sebagai Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN). Sementara untuk Wakil Ketua Pelaksana Harian dijabat oleh Deputi Bidang Koordinasi Keterjangkauan dan Keamanan Pangan, Kemenko Pangan, Nani Hendiarti. Adapun Anggota Pelaksana Harian akan ditetapkan langsung oleh Menko Pangan selaku Ketua Tim Koordinasi.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/iqJNYNF3WjrKP9lI3I-CJh4vEok=/0x80:1280x720/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/05/07/681aef7646bc4.jpeg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/30/08155651/ini-tugas-tim-koordinasi-mbg-bentukan-prabowo,f124d441b0891321f9232871e32c6b9fa7274e6ef1b6fd58c532decd772a776d,2025-10-30 14:53:55.634 7,kompas,mbg,2025-09-30 13:12:38,Biaya Perawatan Korban Keracunan MBG Ditanggung Pemerintah,"JAKARTA, KOMPAS.com Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyebut biaya perawatan korban keracunan makanan program makan bergizi gratis (MBG) ditanggung pemerintah pusat dan pemerintah daerah.Ketentuan pembiayaan berbeda sesuai status kejadian. Ada dua hal yang sudah dilakukan, ketika pemerintah daerah menetapkan KLB atau kejadian luar biasa, itu biasanya seluruh biaya ditanggung oleh pemda melalui BPJS (BPJS Kesehatan), ujar Dadan dalam tayangan YouTube Kompas TV, Selasa (30/9/2025). Tapi kemudian jika pemda tidak menetapkan KLB seperti misalnya di Banggai kemudian di Bengkulu, di manapun, itu seluruh biayanya BGN yang menanggung, lanjutnya.Baca juga:Ada Insentif Rp 100.000 Per Hari untuk Guru Penanggung Jawab MBGDadan menekankan pembiayaan korban keracunan MBG sangat tergantung kondisi di lapangan. Iya (KLB oleh BPJS, bukan KLB oleh BGN). Kami sangat tergantung bagaimana hal terjadi di lapangan, jadi ketika itu memang harus ditanggung oleh BGN, itu semuanya kita tanggung, ucapnya.Data BGN mencatat total kasus keracunan MBG secara nasional mencapai 4.711 kasus.Jawa Barat menempati posisi tertinggi dengan 2.606 kasus sejak Januari 2025.Baca juga:Airlangga Pastikan Program MBG Tetap JalanBGN Keluarkan Rp 350 Juta untuk Biaya PerawatanWakil Kepala BGN Nanik S. Deyang mengungkapkan BGN pernah mengeluarkan dana operasional internal sebesar Rp 350 juta untuk membayar biaya pengobatan korban keracunan MBG. Contoh di Bangkai ada tagihan Rp 350 juta, kita bayar ke rumah sakitnya, semua. Bahkan, kemarin berapa miliar sudah kita siapkan, kata Nanik di Cibubur, Kamis (26/9/2025). JAKARTA, KOMPAS.com Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyebut biaya perawatan korban keracunan makanan program makan bergizi gratis (MBG) ditanggung pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Ketentuan pembiayaan berbeda sesuai status kejadian. Ada dua hal yang sudah dilakukan, ketika pemerintah daerah menetapkan KLB atau kejadian luar biasa, itu biasanya seluruh biaya ditanggung oleh pemda melalui BPJS (BPJS Kesehatan), ujar Dadan dalam tayangan YouTube Kompas TV, Selasa (30/9/2025). Tapi kemudian jika pemda tidak menetapkan KLB seperti misalnya di Banggai kemudian di Bengkulu, di manapun, itu seluruh biayanya BGN yang menanggung, lanjutnya. Baca juga:Ada Insentif Rp 100.000 Per Hari untuk Guru Penanggung Jawab MBG Dadan menekankan pembiayaan korban keracunan MBG sangat tergantung kondisi di lapangan. Iya (KLB oleh BPJS, bukan KLB oleh BGN). Kami sangat tergantung bagaimana hal terjadi di lapangan, jadi ketika itu memang harus ditanggung oleh BGN, itu semuanya kita tanggung, ucapnya. Data BGN mencatat total kasus keracunan MBG secara nasional mencapai 4.711 kasus. Jawa Barat menempati posisi tertinggi dengan 2.606 kasus sejak Januari 2025. Baca juga:Airlangga Pastikan Program MBG Tetap Jalan Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang mengungkapkan BGN pernah mengeluarkan dana operasional internal sebesar Rp 350 juta untuk membayar biaya pengobatan korban keracunan MBG. Contoh di Bangkai ada tagihan Rp 350 juta, kita bayar ke rumah sakitnya, semua. Bahkan, kemarin berapa miliar sudah kita siapkan, kata Nanik di Cibubur, Kamis (26/9/2025).",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/z6X-NNuOT3n_bdz4bxV3RGfpFLE=/50x0:1062x675/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775b1d85b4.png,0,-0,1)/data/photo/2025/08/25/68ac3bd99a317.jpg",https://money.kompas.com/read/2025/09/30/131238926/biaya-perawatan-korban-keracunan-mbg-ditanggung-pemerintah,7e118b36dbbf87adc3e7b4af5baebb1ac05fd53e01f8ca6a5d2fedd4cda9246c,2025-10-30 14:54:06.041 8,kompas,mbg,2025-10-16 05:32:21,"Prabowo: MBG Ciptakan 1,5 Juta Lapangan Kerja","JAKARTA, KOMPAS.com -Presiden RI Prabowo Subianto mengeklaim, program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menciptakan 1,5 juta lapangan kerja baru dengan berdirinya puluhan ribu dapur penyedia MBG di berbagai daerah..Hal tersebut disampaikan Prabowo saat menghadiri Forbes Global CEO Conference 2025 di Hotel The St Regis, Jakarta, Rabu (15/10/2025). Bahkan dengan program makan gratis ini saja, kami sudah menciptakan langsung 1,5 juta lapangan kerja, langsung. Ada 30.000 dapur, masing-masing mempekerjakan 50 orang. Dengan dua atau tiga shift, jadi 50 orang kali 30.000, itu 1,5 juta,"" ujar Prabowo, Rabu malam.Baca juga:Prabowo Perintahkan Jumlah BUMN Dipangkas dari 1.000 PerusahaanOleh sebab itu, Prabowo juga mengeklaim bahwa MBG telah menciptakan efek berganda yang besar terhadap lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi nasional.""Para ahli ekonomi mengatakan kepada saya bahwa pertumbuhan 1 persen menciptakan 400.000 lapangan kerja. Nah, kami sudah menciptakan 1,5 juta lapangan kerja. Itu setara dengan 3 persen. Dan itu belum termasuk 81.000 koperasi, ujar dia.Ia juga menjelaskan, kebijakan tersebut berdampak pada tumbuhnya wirausaha lokal dan peningkatan konsumsi masyarakat yang menjadi pendorong utama ekonomi.Prabowo menambahkan, jumlah penerima MBG sudah mencapai 35,4 juta orang sejak dimulai pada Januari sampai 15 Oktober 2025.Baca juga:Prabowo Sebut Penerima MBG Capai 35,4 Juta Orang: 7 Kali Populasi SingapuraMenurut Kepala Negara, jumlah itu cukup banyak karena hampir tujuh kali dari total populasi Singapura.""Saya dengan bangga mengatakan, sebagaimana (data) beberapa jam yang lalu, saat ini kami punya 11.900 dapur (MBG), dan kami hari ini telah memberi makan 35,4 juta orang, kata Prabowo""Jadi, 35,4 juta dan ya itu (hampir) tujuh kali (populasi) Singapura. Jadi, kami memberi makan sebanyak tujuh kali Singapura setiap hari, imbuh dia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com -Presiden RI Prabowo Subianto mengeklaim, program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menciptakan 1,5 juta lapangan kerja baru dengan berdirinya puluhan ribu dapur penyedia MBG di berbagai daerah.. Hal tersebut disampaikan Prabowo saat menghadiri Forbes Global CEO Conference 2025 di Hotel The St Regis, Jakarta, Rabu (15/10/2025). Bahkan dengan program makan gratis ini saja, kami sudah menciptakan langsung 1,5 juta lapangan kerja, langsung. Ada 30.000 dapur, masing-masing mempekerjakan 50 orang. Dengan dua atau tiga shift, jadi 50 orang kali 30.000, itu 1,5 juta,"" ujar Prabowo, Rabu malam. Baca juga:Prabowo Perintahkan Jumlah BUMN Dipangkas dari 1.000 Perusahaan Oleh sebab itu, Prabowo juga mengeklaim bahwa MBG telah menciptakan efek berganda yang besar terhadap lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi nasional. ""Para ahli ekonomi mengatakan kepada saya bahwa pertumbuhan 1 persen menciptakan 400.000 lapangan kerja. Nah, kami sudah menciptakan 1,5 juta lapangan kerja. Itu setara dengan 3 persen. Dan itu belum termasuk 81.000 koperasi, ujar dia. Ia juga menjelaskan, kebijakan tersebut berdampak pada tumbuhnya wirausaha lokal dan peningkatan konsumsi masyarakat yang menjadi pendorong utama ekonomi. Prabowo menambahkan, jumlah penerima MBG sudah mencapai 35,4 juta orang sejak dimulai pada Januari sampai 15 Oktober 2025. Baca juga:Prabowo Sebut Penerima MBG Capai 35,4 Juta Orang: 7 Kali Populasi Singapura Menurut Kepala Negara, jumlah itu cukup banyak karena hampir tujuh kali dari total populasi Singapura. ""Saya dengan bangga mengatakan, sebagaimana (data) beberapa jam yang lalu, saat ini kami punya 11.900 dapur (MBG), dan kami hari ini telah memberi makan 35,4 juta orang, kata Prabowo ""Jadi, 35,4 juta dan ya itu (hampir) tujuh kali (populasi) Singapura. Jadi, kami memberi makan sebanyak tujuh kali Singapura setiap hari, imbuh dia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/Iz0aKj67tmsbZUjtbB34ddTpm20=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/15/68efbda784a46.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/16/05322131/prabowo-mbg-ciptakan-15-juta-lapangan-kerja,61b043ad9ef6004b7022b95dfe6c20966279253adb1e3094eba218db059d0596,2025-10-30 14:54:16.338 9,kompas,mbg,2025-10-13 17:45:01,MBG: Dari Janji Kampanye ke Meja Sekolah,"JAKARTA, KOMPAS.com- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi satu dari sekian banyak program yang direalisasikan Presiden Prabowo Subianto pada awal tahun 2025 sebagai salah satu janji kampanye yang dikemukakan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024 lalu.Program unggulan ini resmi diluncurkan pada 6 Januari 2025. Pada tahap awal, terdapat 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG yang menyalurkan menu makan.Titik tersebut dianggap menjadi yang paling siap, yang meliputi wilayah Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, hingga Bali.Baca juga:Saat MBG di Bogor Bikin Orangtua Tak Lagi Khawatir Bekal AnakPenerima manfaat program adalah pelajar mulai dari PAUD hingga SMA/SMK sederajat, balita, ibu hamil, hingga ibu menyusui.Selain itu, program ini juga akan diberikan kepada guru dan tenaga pendidik sebagai penerima manfaat mulai tahun 2026 seiring dengan makin diperluasnya penerima manfaat.Diramu sejak masa kampanyeTerlepas masih banyaknya kontroversi dan berita tentang keracunan, program ini sejatinya sudah diramu sejak masa kampanye Capres-Cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.Program ini menjadi bagian dari 8 poin Asta Cita Prabowo-Gibran, yakni Asta Cita poin ke-4.Asta Cita poin ke-4 berbunyi ""Memperkuat Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas"".Prabowo bahkan kerap menyebutnya di setiap orasi di masa kampanye Pilpres. Berdasarkan pemberitaanKompas.compada 21 Maret 2024, misalnya, Prabowo menyatakan bahwa MBG menjadi salah satu program strategisnya bersama Koalisi Indonesia Maju (KIM).Baca juga:Soal Program MBG, Orangtua Siswa: Anak Jadi Lebih Semangat ke SekolahIa lantas mengeklaim, Indonesia akan menjadi bangsa yang lemah 18 tahun mendatang, jika program tidak dimulai sekarang.Mantan Menteri Pertahanan (Menhan) ini paham betul, bahwa pendidikan dan kesehatan adalah hak asasi paling fundamental yang harus diterima warga negara.""(Tanpa itu), Untuk jadi kuli saja mungkin kalah sama bangsa Vietnam, untuk jadi petani mungkin tidak kuat lagi, untuk jadi prajurit tidak kuat lagi,"" kata Prabowo di Jakarta Selatan, Kamis (21/3/2024).Mulanya bernama makan siang gratisMulanya, program ini bernama makan siang gratis. Seiring berjalannya waktu, Prabowo mengubah nama program menjadi ""Makan Bergizi Gratis"" (MBG) untuk anak-anak.Ia menyadari, banyak anak sekolah masuk sejak pagi dan pulang ketika siang hari.Jika program makan gratis baru dilakukan pada siang hari, maka kebijakan ini dinilai sia-sia karena anak sekolah sudah pulang.""Saya ingin sedikit koreksi, ya. Setelah kita pelajari ternyata istilah tepat itu adalah makan bergizi gratis (MBG) untuk anak-anak. Itu lengkapnya, ya,"" kata Prabowo medio Mei 2024.Baca juga:Gibran: Saya Selalu Ditagih, Kapan Makan Siang Gratis?Uji coba sejak Februari 2024Adapun uji coba makan bergizi gratis dimulai untuk siswa SD dan SMP di SMP Negeri 2 Curug, Tangerang, Banten pada 29 Februari 2024.Simulasi dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang saat itu masih menjabat sebagai Ketua Umum (Ketun) Partai Golkar, sebagai salah satu partai dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM).Awal percobaan, Rp 15.000 per porsiDalam proses uji coba makan siang gratis ini, pemerintah menyediakan makanan dengan harga Rp 15.000 per porsi.Terdapat 4 jenis menu makanan yang ditawarkan, mulai dari nasi dan ayam goreng, siomay, gado-gado, serta nasi dan semur telur. Keempat menu itu dibuat dengan memperhitungkan nilai gizi, energi, serta sumber gizinya.Secara lebih rinci, menu pertama, yakni nasi ayam terdiri dari nasi, ayam goreng tepung, perkedel tahu, sayur capcai, dan pisang dengan total energi 557 kilokalori (kkal) dan protein 15,46 gram.Baca juga:Ketua MPR Bela Pemerintah soal MBG: Banyak Siswa Terbantu Program IniKemudian menu kedua, nasi semur ayam terdiri dari nasi, semur telur, tempe goreng tepung, tumis buncis wortel, dan pisang dengan total energi 568 kkal dan protein 20,39 gram.Lalu menu ketiga, gado-gado, terdiri dari lontong, tahu goreng, telur rebus, bumbu kacang, wortel, kol, sawi, dan pisang dengan total energi 588 kkal dan protein 21,13 gram. Menu terakhir, siomay, terdiri dari kentang, siomay, telur rebus, bumbu kacang, tahu kukus, kol, dan pisang dengan total energi 595 kkal dan protein 37,39 gram.Uji coba terus berlanjut di beberapa titik oleh Tim Sinkronisasi Prabowo-Gibran.Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Sufmi Dasco Ahmad menyatakan, dana uji coba ini berasal dari kantong pribadi Prabowo.Dana pribadi Prabowo terus dipakai hingga awal pelaksanaan MBG.Baca juga:Menkeu Purbaya Sebut Anggaran MBG Bakal Dialihkan jika Tak Terpakai JAKARTA, KOMPAS.com- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi satu dari sekian banyak program yang direalisasikan Presiden Prabowo Subianto pada awal tahun 2025 sebagai salah satu janji kampanye yang dikemukakan pada Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024 lalu. Program unggulan ini resmi diluncurkan pada 6 Januari 2025. Pada tahap awal, terdapat 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG yang menyalurkan menu makan. Titik tersebut dianggap menjadi yang paling siap, yang meliputi wilayah Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, hingga Bali. Baca juga:Saat MBG di Bogor Bikin Orangtua Tak Lagi Khawatir Bekal Anak Penerima manfaat program adalah pelajar mulai dari PAUD hingga SMA/SMK sederajat, balita, ibu hamil, hingga ibu menyusui. Selain itu, program ini juga akan diberikan kepada guru dan tenaga pendidik sebagai penerima manfaat mulai tahun 2026 seiring dengan makin diperluasnya penerima manfaat. Terlepas masih banyaknya kontroversi dan berita tentang keracunan, program ini sejatinya sudah diramu sejak masa kampanye Capres-Cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Program ini menjadi bagian dari 8 poin Asta Cita Prabowo-Gibran, yakni Asta Cita poin ke-4. Asta Cita poin ke-4 berbunyi ""Memperkuat Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), sains, teknologi, pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, kesetaraan gender, serta penguatan peran perempuan, pemuda, dan penyandang disabilitas"". Prabowo bahkan kerap menyebutnya di setiap orasi di masa kampanye Pilpres. Berdasarkan pemberitaanKompas.compada 21 Maret 2024, misalnya, Prabowo menyatakan bahwa MBG menjadi salah satu program strategisnya bersama Koalisi Indonesia Maju (KIM). Baca juga:Soal Program MBG, Orangtua Siswa: Anak Jadi Lebih Semangat ke Sekolah Ia lantas mengeklaim, Indonesia akan menjadi bangsa yang lemah 18 tahun mendatang, jika program tidak dimulai sekarang. Mantan Menteri Pertahanan (Menhan) ini paham betul, bahwa pendidikan dan kesehatan adalah hak asasi paling fundamental yang harus diterima warga negara. ""(Tanpa itu), Untuk jadi kuli saja mungkin kalah sama bangsa Vietnam, untuk jadi petani mungkin tidak kuat lagi, untuk jadi prajurit tidak kuat lagi,"" kata Prabowo di Jakarta Selatan, Kamis (21/3/2024). Mulanya, program ini bernama makan siang gratis. Seiring berjalannya waktu, Prabowo mengubah nama program menjadi ""Makan Bergizi Gratis"" (MBG) untuk anak-anak. Ia menyadari, banyak anak sekolah masuk sejak pagi dan pulang ketika siang hari. Jika program makan gratis baru dilakukan pada siang hari, maka kebijakan ini dinilai sia-sia karena anak sekolah sudah pulang. ""Saya ingin sedikit koreksi, ya. Setelah kita pelajari ternyata istilah tepat itu adalah makan bergizi gratis (MBG) untuk anak-anak. Itu lengkapnya, ya,"" kata Prabowo medio Mei 2024. Baca juga:Gibran: Saya Selalu Ditagih, Kapan Makan Siang Gratis? Adapun uji coba makan bergizi gratis dimulai untuk siswa SD dan SMP di SMP Negeri 2 Curug, Tangerang, Banten pada 29 Februari 2024. Simulasi dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang saat itu masih menjabat sebagai Ketua Umum (Ketun) Partai Golkar, sebagai salah satu partai dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM). Terdapat 4 jenis menu makanan yang ditawarkan, mulai dari nasi dan ayam goreng, siomay, gado-gado, serta nasi dan semur telur. Keempat menu itu dibuat dengan memperhitungkan nilai gizi, energi, serta sumber gizinya. Secara lebih rinci, menu pertama, yakni nasi ayam terdiri dari nasi, ayam goreng tepung, perkedel tahu, sayur capcai, dan pisang dengan total energi 557 kilokalori (kkal) dan protein 15,46 gram. Baca juga:Ketua MPR Bela Pemerintah soal MBG: Banyak Siswa Terbantu Program Ini Kemudian menu kedua, nasi semur ayam terdiri dari nasi, semur telur, tempe goreng tepung, tumis buncis wortel, dan pisang dengan total energi 568 kkal dan protein 20,39 gram. Lalu menu ketiga, gado-gado, terdiri dari lontong, tahu goreng, telur rebus, bumbu kacang, wortel, kol, sawi, dan pisang dengan total energi 588 kkal dan protein 21,13 gram. Menu terakhir, siomay, terdiri dari kentang, siomay, telur rebus, bumbu kacang, tahu kukus, kol, dan pisang dengan total energi 595 kkal dan protein 37,39 gram. Uji coba terus berlanjut di beberapa titik oleh Tim Sinkronisasi Prabowo-Gibran. Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Sufmi Dasco Ahmad menyatakan, dana uji coba ini berasal dari kantong pribadi Prabowo. Dana pribadi Prabowo terus dipakai hingga awal pelaksanaan MBG. Baca juga:Menkeu Purbaya Sebut Anggaran MBG Bakal Dialihkan jika Tak Terpakai",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/REfzj91CdaJCBpQ6uyy2HD26Ass=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/07/68e45c36cd875.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/13/17450181/mbg-dari-janji-kampanye-ke-meja-sekolah,0f712660468d65db71b1d2e43b3801f367e1de1dbf62c0913621853507425bb3,2025-10-30 14:54:26.624 10,kompas,mbg,2025-10-01 08:09:49,Mahfud: Cucu Saya Keracunan MBG di Yogyakarta,"JAKARTA, KOMPAS.com- Mantan Menko Polhukam sekaligus cawapres 2024 Mahfud MD mengungkapkan, cucunya juga menjadi korban keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).Cucu Mahfud itu mengalami keracunan MBG di sekolahnya yang berada di Yogyakarta.Hal tersebut Mahfud sampaikan dalam video bertajuk ""Bereskan Tata Kelola MBG"" dalam YouTube Mahfud, seperti dikutip pada Rabu (1/10/2025).""Cucu saya juga keracunan. Ya, MBG di Jogja,"" ujar Mahfud.Baca juga:Dokter Tan Shot Yen: MBG Harusnya Kenalkan Pangan Lokal, Bukan Makanan UPF Asal Produk LokalMahfud menyampaikan, ada dua cucunya yang menjadi korban keracunan MBG.Dia mengatakan, mereka keracunan MBG ketika memakan makan siang yang disediakan sekolah.""Cucu ponakan ya. Saya punya ponakan, ponakan saya tuh punya anak namanya Iksan. Makan siang gratis, ya masakan bergizi gratis, lalu satu kelas itu delapan orang langsung muntah-muntah,"" jelasnya.Mahfud mengatakan, salah satu cucunya bahkan sampai dirawat di rumah sakit imbas keracunan MBG.Baca juga:Dugaan Keracunan MBG di SDN 01 Gedong: 20 Siswa Mual dan Muntah Usai Santap Mi BerbauSedangkan cucunya yang satu lagi hanya mengalami muntah-muntah, lalu boleh pulang ke rumah.""Nah yang enam itu, enam dan kakaknya gitu, kakak yang masih dirawat di rumah sakit itu, habis muntah-muntah sehari disuruh pulang, bisa dirawat di rumah. Tapi yang ini (cucu kedua) sampai empat hari di rumah sakit. Ada dua, iya bersaudara, beda kelas. Di sekolah yang sama,"" papar Mahfud.Soroti pernyataan Presiden PrabowoMahfud menyoroti Presiden Prabowo Subianto yang menyebut korban keracunan MBG hanya 0,0017 persen dari total 30 juta MBG yang sudah disalurkan selama ini.Dia menegaskan bahwa hal ini bukan hanya persoalan angka semata.""Dan memang itu menjadi isu nasional juga ya, meskipun betul itu hanya 0,0017 persen, kata Presiden, dan kecil sekali kan memang. Tapi kan juga jutaan pesawat terbang di dunia ini lalu lalang setiap hari, kecelakaan satu aja tidak sampai 0,001 persen, orang ribut. Karena itu menyangkut nyawa, menyangkut kesehatan,"" katanya.""Ini bukan persoalan angka, ini harus diteliti lagi apa masalahnya,"" imbuh Mahfud.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Mantan Menko Polhukam sekaligus cawapres 2024 Mahfud MD mengungkapkan, cucunya juga menjadi korban keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Cucu Mahfud itu mengalami keracunan MBG di sekolahnya yang berada di Yogyakarta. Hal tersebut Mahfud sampaikan dalam video bertajuk ""Bereskan Tata Kelola MBG"" dalam YouTube Mahfud, seperti dikutip pada Rabu (1/10/2025). ""Cucu saya juga keracunan. Ya, MBG di Jogja,"" ujar Mahfud. Baca juga:Dokter Tan Shot Yen: MBG Harusnya Kenalkan Pangan Lokal, Bukan Makanan UPF Asal Produk Lokal Mahfud menyampaikan, ada dua cucunya yang menjadi korban keracunan MBG. Dia mengatakan, mereka keracunan MBG ketika memakan makan siang yang disediakan sekolah. ""Cucu ponakan ya. Saya punya ponakan, ponakan saya tuh punya anak namanya Iksan. Makan siang gratis, ya masakan bergizi gratis, lalu satu kelas itu delapan orang langsung muntah-muntah,"" jelasnya. Mahfud mengatakan, salah satu cucunya bahkan sampai dirawat di rumah sakit imbas keracunan MBG. Baca juga:Dugaan Keracunan MBG di SDN 01 Gedong: 20 Siswa Mual dan Muntah Usai Santap Mi Berbau Sedangkan cucunya yang satu lagi hanya mengalami muntah-muntah, lalu boleh pulang ke rumah. ""Nah yang enam itu, enam dan kakaknya gitu, kakak yang masih dirawat di rumah sakit itu, habis muntah-muntah sehari disuruh pulang, bisa dirawat di rumah. Tapi yang ini (cucu kedua) sampai empat hari di rumah sakit. Ada dua, iya bersaudara, beda kelas. Di sekolah yang sama,"" papar Mahfud. Mahfud menyoroti Presiden Prabowo Subianto yang menyebut korban keracunan MBG hanya 0,0017 persen dari total 30 juta MBG yang sudah disalurkan selama ini. Dia menegaskan bahwa hal ini bukan hanya persoalan angka semata. ""Dan memang itu menjadi isu nasional juga ya, meskipun betul itu hanya 0,0017 persen, kata Presiden, dan kecil sekali kan memang. Tapi kan juga jutaan pesawat terbang di dunia ini lalu lalang setiap hari, kecelakaan satu aja tidak sampai 0,001 persen, orang ribut. Karena itu menyangkut nyawa, menyangkut kesehatan,"" katanya. ""Ini bukan persoalan angka, ini harus diteliti lagi apa masalahnya,"" imbuh Mahfud.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/ZylLVQEx2HW6IaznCsodt5Wd5VA=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/02/04/67a1ef7dac057.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/01/08094981/mahfud-cucu-saya-keracunan-mbg-di-yogyakarta,077294542051464b01e304212d2e1f43b0e8981b10cbe6fabc808d3c3da7b739,2025-10-30 14:55:49.307 11,kompas,mbg,2025-09-30 11:00:00,Airlangga Pastikan Program MBG Tetap Jalan,"JAKARTA, KOMPAS.com- Pemerintah memastikan tetap melanjutkan program makan bergizi gratis (MBG) tetap berlanjut, meski mendapat desakan penghentian sementara (moratorium) dari berbagai pihak.Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, program MBG tetap dijalankan sesuai rencana pemerintah""Tidak (diberhentikan). Kita (tetap) lanjutkan,"" tegas Airlangga kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Senin (29/9/2025) malam.Airlangga menjelaskan, pemerintah telah mantap melanjutkan program prioritas ini meski selama pelaksanaannya terdapat berbagai kendala mulai seperti ribuan kasus keracunan makanan di berbagai daerah.Pasalnya, Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan kepada Badan Gizi Nasional (BGN) mengenai apa saja yang harus dilakukan untuk memperbaiki jalannya program MBG tersebut.""Iya (dengan mempertimbangkan risiko yang terjadi), kan kemarin Pak Presiden sudah merapatkan dan kemarin Menko Pangan sudah menjelaskan ke media. Jadi itu dilanjutkan,"" tukasnya.Baca juga:OECD Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI, Airlangga: Kalau Global Baik, Indonesia BaikProgram MBG yang digagas Presiden Prabowo Subianto menuai kritik dari sejumlah pihak imbas kasus keracunan massal yang terjadi belakangan ini. Berdasarkan data BGN, hingga 22 September 2025, telah terjadi 4.711 kasus keracunan makanan pada program MBG dimana kasus terbanyak terjadi di Pulau Jawa.Oleh karena itu, sejumlah pihak dimana salah satunya Aliansi Ekonom Indonesia (AEI) mendesak pemerintah untuk memberhentikan sementara operasional MBG melalui Tujuh Desakan Darurat Ekonomi.AEI yang mewakili 456 ekonom, profesional, dan akademisi di bidang ekonomi serta 262 profesional bidang lainnya dari dalam dan luar negeri telah bertemu Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian pada Senin kemarin.Perwakilan dari AEI Lili Yan Ing mengungkapkan, salah satu alasan program MBG harus dihentikan ialah karena anggaran MBG terlalu besar.Pemerintah pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Pemerintah (APBN) 2025 mengalokasikan anggran MBG sebesar Rp 71 triliun. Jumlah ini meningkat berkali lipat pada APBN 2026 menjadi sebesar Rp 335 triliun.Baca juga:Menko Airlangga Sebut ExxonMobil dan BP Bakal Investasi Rp 246 Triliun untuk Proyek Karbon RISementara berdasarkan hitungan AEI, dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) diketahui dari 80 juta siswa Indonesia, hanya 1 persen atau sekitar 800.000 siswa yang menyatakan tidak pernah makan dan 4 persen atau 3,5 juta siswa lainnya menyatakan kekurangan makan.Kemudian jika diasumsikan anggaran untuk MBG sebesar Rp 10.000 per hari per siswa dan diberikan selama 20 hari dalam sebulan, maka total biaya yang dibutuhkan untuk memberikan MBG ke satu siswa sekitar Rp 2,4 juta dalam setahun.Itu artinya, anggaran MBG seharusnya hanya membutuhkan sekitar Rp 8-10 triliun per tahun bukan Rp 71 triliun apalagi sampai Rp 335 triliun.""Kami menyampaikan kekecewaan kami bahwa menurut kami, pertama, alokasi MBG itu tidak proporsional. Itu terlalu besar,"" kata Lili setelah bertemu dengan Airlangga.Oleh karenanya, AEI menilai pemerintah seharusnya memiliki target uji coba (pilot project) di daerah tertentu yang memang membutuhkan. Kemudian, program juga bisa dilakukan menggunakan skema partisipatif serta dilakukan secara transparan agar dapat dievaluasi bersama.""Kami menekankan mengapa perlu ada pemberhentian saat ini juga karena kami melihat tiga hal yang kami sampaikan itu tidak dilaksanakan dengan baik. Dan kita sudah lebih tahu, jangan sampai ada korban, nyawa ini adalah masa depan bangsa,"" tukasnya.Selain AEI, desakan moratorium MBG juga dilayangkan oleh Center for Indonesia s Strategic Development Initiatives (CISDI), Peneliti dari Universitas Monash Grace Wangge, dan Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI).Baca juga:Cegah Keracunan MBG, Dapur SPPG Wajib Masak Pakai Air Galon hingga Harus Punya SLHSDalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Pemerintah memastikan tetap melanjutkan program makan bergizi gratis (MBG) tetap berlanjut, meski mendapat desakan penghentian sementara (moratorium) dari berbagai pihak. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, program MBG tetap dijalankan sesuai rencana pemerintah ""Tidak (diberhentikan). Kita (tetap) lanjutkan,"" tegas Airlangga kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Senin (29/9/2025) malam. Airlangga menjelaskan, pemerintah telah mantap melanjutkan program prioritas ini meski selama pelaksanaannya terdapat berbagai kendala mulai seperti ribuan kasus keracunan makanan di berbagai daerah. Pasalnya, Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan kepada Badan Gizi Nasional (BGN) mengenai apa saja yang harus dilakukan untuk memperbaiki jalannya program MBG tersebut. ""Iya (dengan mempertimbangkan risiko yang terjadi), kan kemarin Pak Presiden sudah merapatkan dan kemarin Menko Pangan sudah menjelaskan ke media. Jadi itu dilanjutkan,"" tukasnya. Baca juga:OECD Revisi Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI, Airlangga: Kalau Global Baik, Indonesia Baik Program MBG yang digagas Presiden Prabowo Subianto menuai kritik dari sejumlah pihak imbas kasus keracunan massal yang terjadi belakangan ini. Berdasarkan data BGN, hingga 22 September 2025, telah terjadi 4.711 kasus keracunan makanan pada program MBG dimana kasus terbanyak terjadi di Pulau Jawa. Oleh karena itu, sejumlah pihak dimana salah satunya Aliansi Ekonom Indonesia (AEI) mendesak pemerintah untuk memberhentikan sementara operasional MBG melalui Tujuh Desakan Darurat Ekonomi. AEI yang mewakili 456 ekonom, profesional, dan akademisi di bidang ekonomi serta 262 profesional bidang lainnya dari dalam dan luar negeri telah bertemu Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian pada Senin kemarin. Perwakilan dari AEI Lili Yan Ing mengungkapkan, salah satu alasan program MBG harus dihentikan ialah karena anggaran MBG terlalu besar. Pemerintah pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Pemerintah (APBN) 2025 mengalokasikan anggran MBG sebesar Rp 71 triliun. Jumlah ini meningkat berkali lipat pada APBN 2026 menjadi sebesar Rp 335 triliun. Baca juga:Menko Airlangga Sebut ExxonMobil dan BP Bakal Investasi Rp 246 Triliun untuk Proyek Karbon RI Sementara berdasarkan hitungan AEI, dari data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) diketahui dari 80 juta siswa Indonesia, hanya 1 persen atau sekitar 800.000 siswa yang menyatakan tidak pernah makan dan 4 persen atau 3,5 juta siswa lainnya menyatakan kekurangan makan. Kemudian jika diasumsikan anggaran untuk MBG sebesar Rp 10.000 per hari per siswa dan diberikan selama 20 hari dalam sebulan, maka total biaya yang dibutuhkan untuk memberikan MBG ke satu siswa sekitar Rp 2,4 juta dalam setahun. Itu artinya, anggaran MBG seharusnya hanya membutuhkan sekitar Rp 8-10 triliun per tahun bukan Rp 71 triliun apalagi sampai Rp 335 triliun. ""Kami menyampaikan kekecewaan kami bahwa menurut kami, pertama, alokasi MBG itu tidak proporsional. Itu terlalu besar,"" kata Lili setelah bertemu dengan Airlangga. Oleh karenanya, AEI menilai pemerintah seharusnya memiliki target uji coba (pilot project) di daerah tertentu yang memang membutuhkan. Kemudian, program juga bisa dilakukan menggunakan skema partisipatif serta dilakukan secara transparan agar dapat dievaluasi bersama. ""Kami menekankan mengapa perlu ada pemberhentian saat ini juga karena kami melihat tiga hal yang kami sampaikan itu tidak dilaksanakan dengan baik. Dan kita sudah lebih tahu, jangan sampai ada korban, nyawa ini adalah masa depan bangsa,"" tukasnya. Selain AEI, desakan moratorium MBG juga dilayangkan oleh Center for Indonesia s Strategic Development Initiatives (CISDI), Peneliti dari Universitas Monash Grace Wangge, dan Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI). Baca juga:Cegah Keracunan MBG, Dapur SPPG Wajib Masak Pakai Air Galon hingga Harus Punya SLHS",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/FCwiZ4ZEJxh1hUiA0ez7V3mn-jg=/0x6:3653x2441/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775b1d85b4.png,0,-0,1)/data/photo/2024/05/25/6651520680fe4.jpg",https://money.kompas.com/read/2025/09/30/110000626/airlangga-pastikan-program-mbg-tetap-jalan,2b74678231009daec597173a55e792a38d68163fb6dd4ab7e622ce01c01139aa,2025-10-30 14:55:59.592 12,kompas,mbg,2025-10-13 13:20:00,Menelusuri Cara Kerja Dapur MBG di Bengkulu,"BENGKULU, KOMPAS.com- Di Jalan Citandui, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu, sebuah bangunan besar berwarna biru terlihat sepi dari luar pada Senin (13/10/2025).Bangunan tersebut adalah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Makan Bergizi Gratis (MBG), yang lebih dikenal sebagai dapur MBG.Di dalamnya, 47 relawan bekerja cekatan untuk menyiapkan makanan bergizi bagi siswa sekolah.Kepala SPPG MBG, Agnesia F menjelaskan, dapur ini melayani 3.011 porsi makanan untuk tiga sekolah di Kota Bengkulu.Baca juga:Seluruh Dapur MBG Beroperasi Tanpa Sertifikat, SPPG: Masih Kami UrusDapur ini beroperasi selama 24 jam dengan melibatkan 47 relawan, satu ahli gizi, satu staf akuntan, dan satu kepala SPPG.""Dari awal, kami mulai memasak nasi jam 01.00 malam, pengolahan daging jam 03.00 WIB, dan masakan nabati seperti tempe. Sayur harus sudah selesai dua jam sebelum MBG diantar, dan pemotongan buah dilakukan sekitar pukul 05.00 WIB,"" ungkap Agnes.Pengiriman sayur dari pemasok lokal dilakukan pukul 16.00 WIB, dan kesegaran bahan dicek sebelum pengolahan dimulai.""Nyaris 24 jam dapur beraktivitas,"" tambahnya.KOMPAS.COM/FIRMANSYAHSuasana di dapur MBG Kota Bengkulu, Senin (13/10/2025Menu hari ini terdiri dari daging yang dimasak malbi, sayur baby corn atau jagung muda, tempe goreng, dan buah semangka.""Kami membuat menu makanan bervariasi agar siswa tidak bosan,"" kata Agnes.Setelah semua bahan diolah, bagian pemorsian akan membagi porsi makanan sebelum diantar ke sekolah.""Semua tahapan itu disesuaikan dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dikeluarkan Badan Gizi Nasional (BGN). Kami menyiapkan form isian untuk standardisasi,"" jelasnya.Agnes mengungkapkan, pihaknya sedang melakukan upaya sertifikasi untuk SPPG dan seluruh relawan.""Dalam waktu dekat, seluruh relawan dapur akan dilakukan uji sertifikasi. Kami sedang menyiapkan kebutuhan sertifikasi itu,"" ujarnya.Baca juga:Dana BGN Belum Cair, MBG dari SPPG Wonosari 1 Berhenti SementaraStandar Kebersihan DiperhatikanKOMPAS.COM/FIRMANSYAHBagian pemorsian menyiapkan menu MBG di Kota Bengkulu, Senin (13/10/2025) BENGKULU, KOMPAS.com- Di Jalan Citandui, Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu, sebuah bangunan besar berwarna biru terlihat sepi dari luar pada Senin (13/10/2025). Bangunan tersebut adalah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Makan Bergizi Gratis (MBG), yang lebih dikenal sebagai dapur MBG. Di dalamnya, 47 relawan bekerja cekatan untuk menyiapkan makanan bergizi bagi siswa sekolah. Kepala SPPG MBG, Agnesia F menjelaskan, dapur ini melayani 3.011 porsi makanan untuk tiga sekolah di Kota Bengkulu. Baca juga:Seluruh Dapur MBG Beroperasi Tanpa Sertifikat, SPPG: Masih Kami Urus Dapur ini beroperasi selama 24 jam dengan melibatkan 47 relawan, satu ahli gizi, satu staf akuntan, dan satu kepala SPPG. ""Dari awal, kami mulai memasak nasi jam 01.00 malam, pengolahan daging jam 03.00 WIB, dan masakan nabati seperti tempe. Sayur harus sudah selesai dua jam sebelum MBG diantar, dan pemotongan buah dilakukan sekitar pukul 05.00 WIB,"" ungkap Agnes. Pengiriman sayur dari pemasok lokal dilakukan pukul 16.00 WIB, dan kesegaran bahan dicek sebelum pengolahan dimulai. ""Nyaris 24 jam dapur beraktivitas,"" tambahnya. KOMPAS.COM/FIRMANSYAHSuasana di dapur MBG Kota Bengkulu, Senin (13/10/2025Menu hari ini terdiri dari daging yang dimasak malbi, sayur baby corn atau jagung muda, tempe goreng, dan buah semangka. KOMPAS.COM/FIRMANSYAHSuasana di dapur MBG Kota Bengkulu, Senin (13/10/2025 ""Kami membuat menu makanan bervariasi agar siswa tidak bosan,"" kata Agnes. Setelah semua bahan diolah, bagian pemorsian akan membagi porsi makanan sebelum diantar ke sekolah. ""Semua tahapan itu disesuaikan dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang dikeluarkan Badan Gizi Nasional (BGN). Kami menyiapkan form isian untuk standardisasi,"" jelasnya. Agnes mengungkapkan, pihaknya sedang melakukan upaya sertifikasi untuk SPPG dan seluruh relawan. ""Dalam waktu dekat, seluruh relawan dapur akan dilakukan uji sertifikasi. Kami sedang menyiapkan kebutuhan sertifikasi itu,"" ujarnya. Baca juga:Dana BGN Belum Cair, MBG dari SPPG Wonosari 1 Berhenti Sementara Standar Kebersihan Diperhatikan KOMPAS.COM/FIRMANSYAHBagian pemorsian menyiapkan menu MBG di Kota Bengkulu, Senin (13/10/2025) KOMPAS.COM/FIRMANSYAHBagian pemorsian menyiapkan menu MBG di Kota Bengkulu, Senin (13/10/2025)",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/ZcX7Zx_W1NYPrc3Do0Vqjn5J6Zc=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/13/68ec9455213e4.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/13/132000878/menelusuri-cara-kerja-dapur-mbg-di-bengkulu,01e370e34376dfea920807b0a4a69ac790171cf66b24a4e6a676f5b548a11e9f,2025-10-30 14:54:37.221 13,kompas,mbg,2025-10-07 18:28:10,Siswa SDN Sendangsari Selalu Menantikan MBG,"PURWOREJO, KOMPAS.com Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di SD Negeri Sendangsari, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, mendapatkan sambutan positif dari para siswa. Antusiasme tinggi terlihat setiap hari saat mobil MBG datang ke sekolah.Kepala SDN Sendangsari, Suharti, menyampaikan bahwa program ini membawa dampak besar terhadap semangat belajar siswa.Anak-anak kini lebih bersemangat datang ke sekolah, bahkan rela menunggu kedatangan makanan bergizi tersebut. Anak-anak sangat senang sekali. Justru kalau MBG-nya belum datang, ini anak-anak kok MBG-nya belum datang. Kapan kok belum dibagi MBG-nya? Jadi anak-anak saya kira justru mengharap, mengharap adanya MBG, senang gitu loh, ujar Suharti, Selasa (7/10/2025).Mendorong Anak Sarapan dan Belajar Lebih SemangatSuharti menambahkan, sejak program MBG diluncurkan pada bulan puasa lalu, kondisi dan semangat belajar siswa meningkat. Bahkan, siswa yang biasanya tidak sarapan di rumah kini memilih makan di sekolah berkat hadirnya menu bergizi yang disediakan setiap pagi. Iya, semangat. Kadang-kadang enggak sarapan di rumah terus makannya di sini karena kami menyediakannya kan gasik (lebih awal), jelasnya.Baca juga:Kata-kata Terakhir Praka Zaenal Sebelum Gugur: Doain ya Emak, Saya Terjun Terakhir, Nanti Dikunjungi Pak PresidenDalam pelaksanaannya, dua guru ditugaskan khusus untuk menangani kegiatan MBG.Mereka bertanggung jawab menerima kedatangan mobil MBG, membantu tenaga Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), serta membersihkan sisa makanan seusai makan bersama.Namun, Suharti juga mengakui adanya beberapa kendala kecil dalam pelaksanaan, seperti siswa yang tidak menyukai buah atau memiliki alergi makanan tertentu. Misalnya gini, kendalanya kemarin ada yang tidak mau, buah. Anak itu betul-betul enggak mau buah, kata dia.Program MBG di SDN Sendangsari dikelola oleh SPPG Dapur Mandiri Nastiti Harapan Mulia, yang dipimpin oleh Adi Candra. SPPG ini menjadi salah satu SPPG percontohan di Kabupaten Purworejo dan dikenal karena menu sehat yang disukai siswa.Menu yang disediakan cukup beragam, namun tetap mengedepankan pangan lokal sebagai hidangan utama. Hal ini sekaligus mendukung ketahanan pangan dan pola makan sehat berbasis kearifan lokal.Bahkan, SPPG Dapur Mandiri Nastiti pernah disebut oleh ahli gizi dr Tan Shot Yen sebagai salah satu SPPG terbaik dalam rapat bersama DPR RI, karena kualitas menu dan pengelolaannya yang baik.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang PURWOREJO, KOMPAS.com Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di SD Negeri Sendangsari, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, mendapatkan sambutan positif dari para siswa. Antusiasme tinggi terlihat setiap hari saat mobil MBG datang ke sekolah. Kepala SDN Sendangsari, Suharti, menyampaikan bahwa program ini membawa dampak besar terhadap semangat belajar siswa. Anak-anak kini lebih bersemangat datang ke sekolah, bahkan rela menunggu kedatangan makanan bergizi tersebut. Anak-anak sangat senang sekali. Justru kalau MBG-nya belum datang, ini anak-anak kok MBG-nya belum datang. Kapan kok belum dibagi MBG-nya? Jadi anak-anak saya kira justru mengharap, mengharap adanya MBG, senang gitu loh, ujar Suharti, Selasa (7/10/2025). Suharti menambahkan, sejak program MBG diluncurkan pada bulan puasa lalu, kondisi dan semangat belajar siswa meningkat. Bahkan, siswa yang biasanya tidak sarapan di rumah kini memilih makan di sekolah berkat hadirnya menu bergizi yang disediakan setiap pagi. Iya, semangat. Kadang-kadang enggak sarapan di rumah terus makannya di sini karena kami menyediakannya kan gasik (lebih awal), jelasnya. Baca juga:Kata-kata Terakhir Praka Zaenal Sebelum Gugur: Doain ya Emak, Saya Terjun Terakhir, Nanti Dikunjungi Pak Presiden Dalam pelaksanaannya, dua guru ditugaskan khusus untuk menangani kegiatan MBG. Mereka bertanggung jawab menerima kedatangan mobil MBG, membantu tenaga Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), serta membersihkan sisa makanan seusai makan bersama. Namun, Suharti juga mengakui adanya beberapa kendala kecil dalam pelaksanaan, seperti siswa yang tidak menyukai buah atau memiliki alergi makanan tertentu. Misalnya gini, kendalanya kemarin ada yang tidak mau, buah. Anak itu betul-betul enggak mau buah, kata dia. Program MBG di SDN Sendangsari dikelola oleh SPPG Dapur Mandiri Nastiti Harapan Mulia, yang dipimpin oleh Adi Candra. SPPG ini menjadi salah satu SPPG percontohan di Kabupaten Purworejo dan dikenal karena menu sehat yang disukai siswa. Menu yang disediakan cukup beragam, namun tetap mengedepankan pangan lokal sebagai hidangan utama. Hal ini sekaligus mendukung ketahanan pangan dan pola makan sehat berbasis kearifan lokal. Bahkan, SPPG Dapur Mandiri Nastiti pernah disebut oleh ahli gizi dr Tan Shot Yen sebagai salah satu SPPG terbaik dalam rapat bersama DPR RI, karena kualitas menu dan pengelolaannya yang baik.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/R95Ox-_KNnAmmK3f2ZENfZQRJBQ=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/07/68e4efc074762.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/07/182810478/siswa-sdn-sendangsari-selalu-menantikan-mbg,70c758b4399ab9cee3c6e5b832546c84cc3c0c088059331f38ffb25126c2549f,2025-10-30 14:54:47.489 14,kompas,mbg,2025-10-06 08:40:00,[HOAKS] Mafia dan Koruptor Sabotase Program MBG,"hoaks!Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.KOMPAS.com -Di media sosial beredar narasi yang mengeklaim keracunan massal pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan dampak sabotase.Menurut narasi tersebut, sabotase dilakukan oleh para mafia dan koruptor untuk menjatuhkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.Namun berdasarkan penelusuran Tim Cek FaktaKompas.com,narasi tersebut hoaks.Narasi yang beredarNarasi yang mengeklaim mafia dan koruptor sabotase MBG sehingga terjadi keracunan massal dibagikan oleh akun Facebookini,ini,ini, danini.Berikut narasi yang dibagikan:Setelah gagal menggulingkan, kini para mafia mulai sabotase dan provokasi MBG. Kawal MBG !!ScreenshotHoaks, Mafia dan Koruptor Sabotase Program MBGPenelusuranKompas.comKepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana membantah isu penyebab maraknya kasus keracunan di program MBG adalah karena ada sabotase.Berdasarkan temuan BGN, sejauh ini penyebab kasus keracunan MBG adalah karena kelalaian terhadap prosedur.""Sejauh ini akibat lalai terhadap SOP (standard operating procedure),"" kata Dadan kepadaKompas.com, 30 September 2025.Sebelumnya, Dadan telah melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa sebagian besar kasus terjadi pada dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang baru beroperasi.""Data menunjukkan bahwa kasus banyak dialami oleh SPPG yang baru beroperasi karena SDM (sumber daya manusia) masih membutuhkan jam terbang,"" ujar Dadan, seperti diberitakanKompas.com, pada 28 September 2025.Ia menyebutkan, pada periode 6 Januari hingga 31 Juli 2025 telah terbentuk 2.391 unit SPPG dengan 24 kasus keracunan.Sementara pada periode 1 Agustus hingga 27 September 2025, jumlah SPPG bertambah 7.244 unit, dengan 47 kasus keracunan.Selain kelalaian dalam menerapkan SOP, kata Dadan, faktor lain yang turut memicu insiden tersebut meliputi kualitas bahan baku, serta kondisi air.KesimpulanBerdasarkan penelusuran Tim Cek FaktaKompas.com,narasi yang mengeklaim mafia dan koruptor sabotase MBG sehingga terjadi keracunan massal adalah hoaks.BGN membantah adanya sabotase pada program MBG. Menurut temuan BGN, penyebab keracunan massal pada program MBG adalah kelalaian penerapan SOP.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang hoaks!Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar. hoaks!Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar. Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar. KOMPAS.com -Di media sosial beredar narasi yang mengeklaim keracunan massal pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan dampak sabotase. Menurut narasi tersebut, sabotase dilakukan oleh para mafia dan koruptor untuk menjatuhkan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Namun berdasarkan penelusuran Tim Cek FaktaKompas.com,narasi tersebut hoaks. Narasi yang mengeklaim mafia dan koruptor sabotase MBG sehingga terjadi keracunan massal dibagikan oleh akun Facebookini,ini,ini, danini. Berikut narasi yang dibagikan: Setelah gagal menggulingkan, kini para mafia mulai sabotase dan provokasi MBG. Kawal MBG !! ScreenshotHoaks, Mafia dan Koruptor Sabotase Program MBG ScreenshotHoaks, Mafia dan Koruptor Sabotase Program MBG Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana membantah isu penyebab maraknya kasus keracunan di program MBG adalah karena ada sabotase. Berdasarkan temuan BGN, sejauh ini penyebab kasus keracunan MBG adalah karena kelalaian terhadap prosedur. ""Sejauh ini akibat lalai terhadap SOP (standard operating procedure),"" kata Dadan kepadaKompas.com, 30 September 2025. Sebelumnya, Dadan telah melaporkan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa sebagian besar kasus terjadi pada dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang baru beroperasi. ""Data menunjukkan bahwa kasus banyak dialami oleh SPPG yang baru beroperasi karena SDM (sumber daya manusia) masih membutuhkan jam terbang,"" ujar Dadan, seperti diberitakanKompas.com, pada 28 September 2025. Ia menyebutkan, pada periode 6 Januari hingga 31 Juli 2025 telah terbentuk 2.391 unit SPPG dengan 24 kasus keracunan. Sementara pada periode 1 Agustus hingga 27 September 2025, jumlah SPPG bertambah 7.244 unit, dengan 47 kasus keracunan. Selain kelalaian dalam menerapkan SOP, kata Dadan, faktor lain yang turut memicu insiden tersebut meliputi kualitas bahan baku, serta kondisi air. Berdasarkan penelusuran Tim Cek FaktaKompas.com,narasi yang mengeklaim mafia dan koruptor sabotase MBG sehingga terjadi keracunan massal adalah hoaks. BGN membantah adanya sabotase pada program MBG. Menurut temuan BGN, penyebab keracunan massal pada program MBG adalah kelalaian penerapan SOP.",Kompas Cyber Media,https://asset.kompas.com/crops/DKgItZ0N9B2phm42v1AwVWegP3E=/50x0:1062x675/780x390/data/photo/2025/08/25/68ac3bd99a317.jpg,https://www.kompas.com/cekfakta/read/2025/10/06/084000582/-hoaks-mafia-dan-koruptor-sabotase-program-mbg,290194c6b6839e15d29aed8bf7dec8fcafeef76f10e945e397f04df434123ace,2025-10-30 14:54:57.798 15,kompas,mbg,2025-09-30 13:23:00,Kepala BGN Bantah Keracunan MBG karena Sabotase,"KOMPAS.com -Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana membantah isu penyebab maraknya kasus keracunan di program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah karena ada.sabotase.Berdasarkan temuan BGN, sejauh ini penyebab kasus keracunan MBG adalah karena kelalaian terhadap prosedur.""Sejauh ini akibat lalai terhadap SOP (standard operating procedure),"" kata Dadan kepadaKompas.com, Selasa (30/9/2025).Sebelumnya, Dadan menyampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa sebagian besar kasus keracunan terjadi pada dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang baru beroperasi.""Data menunjukkan bahwa kasus banyak dialami oleh SPPG yang baru beroperasi, karena SDM masih membutuhkan jam terbang,"" kata Dadan, seperti diberitakanKompas.com, 28 September 2025.Hingga saat ini, total SPPG yang telah beroperasi mencapai 9.615 unit dan telah melayani kurang lebih 31 juta penerima manfaat.Selain kelalaian dalam SOP, Dadan menyebutkan, faktor lain yang turut memicu insiden keracunan meliputi kualitas bahan baku, serta kondisi air.Ribuan siswa keracunan MBGBerdasarkan data yang dihimpunKompas.id, setidaknya terdapat 5.626 siswa keracunan seusai menyantap menu MBG di sejumlah daerah sejak awal Januari-19 September 2025.Kasus terakhir yang menyita perhatian terjadi di Bandung Barat, Jawa Barat.Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Bandung Barat Lia Nurliana mengatakan, tercatat 1.258 siswa keracunan menu MBG di Bandung Barat, yakni di Cipongkor dan Cihampelas.Mereka datang dalam dua gelombang besar, yakni pada Senin (22/9/2025) dan Rabu (24/9/2025). Sebagian besar mengeluhkan pusing dan mual.Sejauh ini, tercatat 1.159 siswa yang dinyatakan sudah sembuh. Mereka diperbolehkan pulang untuk menjalani pemulihan di rumah.""Yang masih dirawat tercatat 99 orang. Namun, datanya masih dinamis bisa berubah,"" kata Lia, kepada Kompas.id, 26 September 2025.Sementara itu, Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail menyatakan telah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) atas peristiwa itu.Sebanyak 85 dapur MBG di Cipongkor juga ditutup. Sebagian besar belum memiliki sertifikat kelayakan.Selain di Bandung Barat, kasus keracunan MBG yang terbaru terjadi di Cianjur dan Sumedang (Jabar), Kebumen dan Banyumas (Jateng), serta Lampung Timur (Lampung).Di Lampung Timur, puluhan siswa SD dan SMP harus dirawat inap di RSUD Sukadana karena mengalami gejala keracunan.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KOMPAS.com -Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana membantah isu penyebab maraknya kasus keracunan di program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah karena ada.sabotase. Berdasarkan temuan BGN, sejauh ini penyebab kasus keracunan MBG adalah karena kelalaian terhadap prosedur. ""Sejauh ini akibat lalai terhadap SOP (standard operating procedure),"" kata Dadan kepadaKompas.com, Selasa (30/9/2025). Sebelumnya, Dadan menyampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa sebagian besar kasus keracunan terjadi pada dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang baru beroperasi. ""Data menunjukkan bahwa kasus banyak dialami oleh SPPG yang baru beroperasi, karena SDM masih membutuhkan jam terbang,"" kata Dadan, seperti diberitakanKompas.com, 28 September 2025. Hingga saat ini, total SPPG yang telah beroperasi mencapai 9.615 unit dan telah melayani kurang lebih 31 juta penerima manfaat. Selain kelalaian dalam SOP, Dadan menyebutkan, faktor lain yang turut memicu insiden keracunan meliputi kualitas bahan baku, serta kondisi air. Berdasarkan data yang dihimpunKompas.id, setidaknya terdapat 5.626 siswa keracunan seusai menyantap menu MBG di sejumlah daerah sejak awal Januari-19 September 2025. Kasus terakhir yang menyita perhatian terjadi di Bandung Barat, Jawa Barat. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Bandung Barat Lia Nurliana mengatakan, tercatat 1.258 siswa keracunan menu MBG di Bandung Barat, yakni di Cipongkor dan Cihampelas. Mereka datang dalam dua gelombang besar, yakni pada Senin (22/9/2025) dan Rabu (24/9/2025). Sebagian besar mengeluhkan pusing dan mual. Sejauh ini, tercatat 1.159 siswa yang dinyatakan sudah sembuh. Mereka diperbolehkan pulang untuk menjalani pemulihan di rumah. ""Yang masih dirawat tercatat 99 orang. Namun, datanya masih dinamis bisa berubah,"" kata Lia, kepada Kompas.id, 26 September 2025. Sementara itu, Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail menyatakan telah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) atas peristiwa itu. Sebanyak 85 dapur MBG di Cipongkor juga ditutup. Sebagian besar belum memiliki sertifikat kelayakan. Selain di Bandung Barat, kasus keracunan MBG yang terbaru terjadi di Cianjur dan Sumedang (Jabar), Kebumen dan Banyumas (Jateng), serta Lampung Timur (Lampung). Di Lampung Timur, puluhan siswa SD dan SMP harus dirawat inap di RSUD Sukadana karena mengalami gejala keracunan.",Kompas Cyber Media,https://asset.kompas.com/crops/I9jbOTJmMvQNQ1BFcBD-qKLooRs=/0x0:0x0/780x390/data/photo/2025/08/19/68a4255b7690b.jpeg,https://www.kompas.com/cekfakta/read/2025/09/30/132300282/kepala-bgn-bantah-keracunan-mbg-karena-sabotase,10aff3786391275ff2bb2e2cd46c06b48da66b67463b417d3735963d427fe287,2025-10-30 14:55:08.064 16,kompas,mbg,2025-10-28 22:52:00,Bulog Perluas Penyaluran Beras SPHP untuk MBG,"JAKARTA, KOMPAS.com- Perum Bulog memperluas penyaluran beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) untuk program makan bergizi gratis (MBG) guna mempercepat sirkulasi stok di gudang. Kami meningkatkan penyaluran beras SPHP maupun bantuan pangan serta menambah saluran di antaranya melalui BGN (Badan Gizi Nasional), kata Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani di Gudang Batubulan, Kabupaten Gianyar, Bali, Selasa (28/10/2025).Selain itu, penyaluran juga dilakukan untuk memasok seluruh lembaga pemasyarakatan (lapas) di Tanah Air bekerja sama dengan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan.Baca juga:Mendagri Minta Pemda Gencarkan 7 Kanal Distribusi Beras SPHPDOK. BAPANASBeras SPHP Dikabarkan Kurang Laku, Bapanas Beri PenjelasanSaluran lainnya, imbuh dia, sesuai petunjuk teknis Badan Pangan Nasional (Bapanas) beras dari BUMN pangan itu juga disalurkan kepada pengecer pasar rakyat, Koperasi Desa Merah Putih, hingga pemerintah daerah dan pusat melalui gerakan pangan murah.Selain itu, sejumlah BUMN juga melaksanakan penyaluran mulai PT Pos, Pegadaian, PTPN, hingga instansi pemerintah melalui koperasi, imbuhya lagi. Instansi pemerintah baik pusat dan daerah termasuk TNI Polri boleh jual beras SPHP, ucapnya.Ia juga mengusulkan agar kebijakan natura yang dulu pernah diberikan kepada para aparatur sipil negara (ASN) termasuk TNI/Polri dihidupkan kembali untuk mempercepat penyerapan beras sehingga tidak banyak menumpuk di gudang.Baca juga:Realisasi Beras SPHP Capai 492,5 Ribu Ton, Bulog Klaim Harga Mulai Turun di 190 Daerah Ke depan kalau diizinkan pemerintah seperti zaman dulu kami sarankan ada natura untuk ASN, TNI dan Polri itu akan lebih mempercepat sirkulasi perputaran beras, imbuhnya.Pihaknya akan memaksimalkan penyaluran hingga kisaran 1 juta hingga 1,5 juta ton beras sebelum memasuki musim panen raya mulai Maret-Mei 2026. JAKARTA, KOMPAS.com- Perum Bulog memperluas penyaluran beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) untuk program makan bergizi gratis (MBG) guna mempercepat sirkulasi stok di gudang. Kami meningkatkan penyaluran beras SPHP maupun bantuan pangan serta menambah saluran di antaranya melalui BGN (Badan Gizi Nasional), kata Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani di Gudang Batubulan, Kabupaten Gianyar, Bali, Selasa (28/10/2025). Selain itu, penyaluran juga dilakukan untuk memasok seluruh lembaga pemasyarakatan (lapas) di Tanah Air bekerja sama dengan Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan. Baca juga:Mendagri Minta Pemda Gencarkan 7 Kanal Distribusi Beras SPHP DOK. BAPANASBeras SPHP Dikabarkan Kurang Laku, Bapanas Beri Penjelasan DOK. BAPANASBeras SPHP Dikabarkan Kurang Laku, Bapanas Beri Penjelasan Saluran lainnya, imbuh dia, sesuai petunjuk teknis Badan Pangan Nasional (Bapanas) beras dari BUMN pangan itu juga disalurkan kepada pengecer pasar rakyat, Koperasi Desa Merah Putih, hingga pemerintah daerah dan pusat melalui gerakan pangan murah. Selain itu, sejumlah BUMN juga melaksanakan penyaluran mulai PT Pos, Pegadaian, PTPN, hingga instansi pemerintah melalui koperasi, imbuhya lagi. Instansi pemerintah baik pusat dan daerah termasuk TNI Polri boleh jual beras SPHP, ucapnya. Ia juga mengusulkan agar kebijakan natura yang dulu pernah diberikan kepada para aparatur sipil negara (ASN) termasuk TNI/Polri dihidupkan kembali untuk mempercepat penyerapan beras sehingga tidak banyak menumpuk di gudang. Baca juga:Realisasi Beras SPHP Capai 492,5 Ribu Ton, Bulog Klaim Harga Mulai Turun di 190 Daerah Ke depan kalau diizinkan pemerintah seperti zaman dulu kami sarankan ada natura untuk ASN, TNI dan Polri itu akan lebih mempercepat sirkulasi perputaran beras, imbuhnya. Pihaknya akan memaksimalkan penyaluran hingga kisaran 1 juta hingga 1,5 juta ton beras sebelum memasuki musim panen raya mulai Maret-Mei 2026.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/9jB_Rz5Mu4VRwQvPJKyMHvNAXO4=/370x202:1178x741/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775b1d85b4.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/19/68ccec1f1fa73.jpg",https://money.kompas.com/read/2025/10/28/225200826/bulog-perluas-penyaluran-beras-sphp-untuk-mbg,26585c7069f4907702977c7ea1f334c403281f65854d81120336db8613d7fde7,2025-10-30 14:55:18.209 17,kompas,mbg,2025-10-09 10:08:23,Rp 335 Triliun Uang Pajak untuk MBG,"KOMPAS.com -Badan Gizi Nasional (BGN) bakal menerima anggaran untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga mencapai Rp 335 triliun pada APBN 2026.Dari pagu indikatif awal, BGN awalnya mendapat anggaran pada RAPBN 2026 sebesar Rp 217 triliun, namun kemudian ditetapkan naik sebesar Rp 268 triliun, plus tambahan Rp 67 triliun. Anggaran ini juga sudah disetujui DPR RI belum lama ini.""Dengan total anggaran tahun 2026 untuk BGN sebesar Rp 268 triliun jadi kalau di nota keuangan kemarin disampaikan Rp 335 triliun maka yang Rp 67 triliun masuk dalam kategoristand bykarena pagu anggaran yang resmi kami terima adalah Rp 268 triliun,"" kata Kepala BGN, Dadan Hindayana, dikutip dari laman resmiBGN, Kamis (9/10/2025).""Ini kemajuan yang kami peroleh awalnya kami mendapatkan pagu indikatif Rp 217 triliun, dengan keluarnya pagu anggaran akan ada tambahan Rp 50 triliun sehingga anggaran yang kami terima kurang lebih Rp 268 triliun,"" sambung Dadan.MBG sudah dimulai pada tahun 2025 di sejumlah daerah di 26 provinsi di Indonesia. Program ini dilaksanakan secara bertahap hingga menyasar ke seluruh wilayah Nusantara.Baca juga:Harga Daging Ayam Naik akibat MBG? Ini Kata Kepala BGNPada tahap awal, program MBG ini menyasar sejumlah sekolah, ibu hamil dan menyusui, serta anak balita.Program MBG itu menyajikan menu bergizi seimbang sesuai dengan angka kecukupan gizi (AKG) di setiap klasifikasi umur penerima.Pada tahun 2025 atau tahun lalu, pemerintah menargetkan total ada 19,47 juta penerima manfaat program MBG. Alokasi anggaran sebesar Rp 71 triliun bersumber dari APBN.Rinciannya, Rp 63,36 triliun digunakan untuk pemenuhan gizi nasional. Sisanya Rp 7,43 triliun untuk program dukungan manajemen operasional. Lonjakan anggaran 2026 mencerminkan ambisi pemerintah memperluas manfaat program MBG.Dengan semakin banyaknya sekolah dan siswa yang terlayani, program ini diharapkan memperkuat ketahanan gizi nasional sekaligus mendukung pembangunan sumber daya manusia, sehingga anggaran MBG pada APBN 2026 melonjak signifikan.Baca juga:Tak Pakai APBN, Bos Badan Gizi Nasional Pamer Ada 10.681 Dapur MBGAnggaran MBG 2026 naik 5 kali lipatKementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan alasan alokasi anggaran MBG 2026 naik pesat hampir lima kali lipat menjadi Rp 335 triliun dari pagu APBN 2025 sebesar Rp 71 triliun.Direktur Jenderal Perbendaharaan Kemenkeu, Astera Primanto Bhakti, mengatakan bahwa kenaikan anggaran MBG itu disebabkan oleh target yang lebih besar di tahun depan.Adapun target program MBG pada 2026 dapat memberi makan kepada 82,9 juta penerima manfaat.Belum lagi, pemerintah juga tetap harus menjalankan program kepada penerima manfaat yang tahun ini telah terealisasi.""Kok tahun depannya lebih banyak? Ya, karena target dan kebutuhannya jadi lebih besar. Sekarang gini, misalnya kita sekarang sekolahnya 100, tahun depan sekolahnya 400. Ya, otomatis kan duitnya jadi lebih banyak,"" ujarnya saat media briefing di kantornya, Jakarta.Baca juga:Luhut: MBG Baru 9 Bulan, Jangan Buru-buru Kritik Sana-sini KOMPAS.com -Badan Gizi Nasional (BGN) bakal menerima anggaran untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga mencapai Rp 335 triliun pada APBN 2026. Dari pagu indikatif awal, BGN awalnya mendapat anggaran pada RAPBN 2026 sebesar Rp 217 triliun, namun kemudian ditetapkan naik sebesar Rp 268 triliun, plus tambahan Rp 67 triliun. Anggaran ini juga sudah disetujui DPR RI belum lama ini. ""Dengan total anggaran tahun 2026 untuk BGN sebesar Rp 268 triliun jadi kalau di nota keuangan kemarin disampaikan Rp 335 triliun maka yang Rp 67 triliun masuk dalam kategoristand bykarena pagu anggaran yang resmi kami terima adalah Rp 268 triliun,"" kata Kepala BGN, Dadan Hindayana, dikutip dari laman resmiBGN, Kamis (9/10/2025). ""Ini kemajuan yang kami peroleh awalnya kami mendapatkan pagu indikatif Rp 217 triliun, dengan keluarnya pagu anggaran akan ada tambahan Rp 50 triliun sehingga anggaran yang kami terima kurang lebih Rp 268 triliun,"" sambung Dadan. MBG sudah dimulai pada tahun 2025 di sejumlah daerah di 26 provinsi di Indonesia. Program ini dilaksanakan secara bertahap hingga menyasar ke seluruh wilayah Nusantara. Baca juga:Harga Daging Ayam Naik akibat MBG? Ini Kata Kepala BGN Pada tahap awal, program MBG ini menyasar sejumlah sekolah, ibu hamil dan menyusui, serta anak balita. Program MBG itu menyajikan menu bergizi seimbang sesuai dengan angka kecukupan gizi (AKG) di setiap klasifikasi umur penerima. Pada tahun 2025 atau tahun lalu, pemerintah menargetkan total ada 19,47 juta penerima manfaat program MBG. Alokasi anggaran sebesar Rp 71 triliun bersumber dari APBN. Rinciannya, Rp 63,36 triliun digunakan untuk pemenuhan gizi nasional. Sisanya Rp 7,43 triliun untuk program dukungan manajemen operasional. Lonjakan anggaran 2026 mencerminkan ambisi pemerintah memperluas manfaat program MBG. Dengan semakin banyaknya sekolah dan siswa yang terlayani, program ini diharapkan memperkuat ketahanan gizi nasional sekaligus mendukung pembangunan sumber daya manusia, sehingga anggaran MBG pada APBN 2026 melonjak signifikan. Baca juga:Tak Pakai APBN, Bos Badan Gizi Nasional Pamer Ada 10.681 Dapur MBG Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan alasan alokasi anggaran MBG 2026 naik pesat hampir lima kali lipat menjadi Rp 335 triliun dari pagu APBN 2025 sebesar Rp 71 triliun. Direktur Jenderal Perbendaharaan Kemenkeu, Astera Primanto Bhakti, mengatakan bahwa kenaikan anggaran MBG itu disebabkan oleh target yang lebih besar di tahun depan. Adapun target program MBG pada 2026 dapat memberi makan kepada 82,9 juta penerima manfaat. Belum lagi, pemerintah juga tetap harus menjalankan program kepada penerima manfaat yang tahun ini telah terealisasi. ""Kok tahun depannya lebih banyak? Ya, karena target dan kebutuhannya jadi lebih besar. Sekarang gini, misalnya kita sekarang sekolahnya 100, tahun depan sekolahnya 400. Ya, otomatis kan duitnya jadi lebih banyak,"" ujarnya saat media briefing di kantornya, Jakarta. Baca juga:Luhut: MBG Baru 9 Bulan, Jangan Buru-buru Kritik Sana-sini",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/ieoGYcELMR_PueY7ANADzzBppEI=/0x0:5000x3333/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775b1d85b4.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/06/68e3b9ca714fc.jpg",https://money.kompas.com/read/2025/10/09/100823726/rp-335-triliun-uang-pajak-untuk-mbg,efde8f428c8efbb7cac47d55814898de701d73eb09afbdd74dc56c2419538255,2025-10-30 14:55:28.588 18,kompas,mbg,2025-10-07 12:08:37,"Jangan Jadikan Guru ""Kelinci Percobaan"" MBG","SETIAP5 Oktober, dunia memperingati Hari Guru Sedunia sebagai bentuk penghormatan terhadap peran guru dalam membentuk generasi masa depan.Tahun ini, tema yang diangkat adalah Menata ulang profesi guru sebagai profesi kolaboratif . Tema tersebut menekankan pentingnya dukungan kolektif agar guru dapat fokus menjalankan tugas utamanya: mendidik dan membimbing peserta didik.Momentum ini seharusnya menjadi refleksi bagi pemerintah maupun masyarakat. Selama ini, guru kerap diagungkan dalam acara seremonial, tetapi dalam praktik sehari-hari sering diposisikan sebagai pihak yang paling mudah dibebani tanggung jawab tambahan.Ironisnya, di tengah penghargaan global terhadap profesi guru, justru muncul kebijakan kontroversial yang mewajibkan guru mencicipi makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebelum dibagikan kepada murid.Kebijakan tersebut jelas bertolak belakang dengan semangat Hari Guru Sedunia. Guru bukan ahli gizi, bukan pula penguji keamanan pangan.Baca juga:Keracunan Massal MBG dan Pelanggaran HAM NegaraMenjadikan tenaga pendidik sebagai penjaga terakhir dalam uji kelayakan makanan sama saja dengan menempatkan nyawa mereka pada risiko yang semestinya ditanggung pihak berkompeten.Beban tidak proporsionalTugas utama seorang guru adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik, sebagaimana termaktub dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Pasal 1 ayat (1).Dengan demikian, beban tambahan di luar kompetensi inti tidak hanya melanggar hak profesional guru, tetapi juga berpotensi mengganggu kualitas proses pembelajaran.Ketika guru diwajibkan mencicipi makanan dalam program MBG, maka terdapat pergeseran fungsi: dari pendidik menjadi penguji pangan.Pergeseran ini bukan sekadar soal teknis, melainkan persoalan struktural yang menempatkan guru pada posisi rawan dan tidak adil.Sejatinya, uji kelayakan pangan bukanlah hal sederhana yang cukup dilakukan dengan indera pengecap atau penciuman. Metode organoleptik memang digunakan dalam kajian pangan, tapi itu harus dilakukan oleh tenaga ahli dengan kompetensi di bidang ilmu gizi, keamanan pangan, maupun mikrobiologi (Winarno, 2004).Makanan yang secara rasa dan aroma tampak layak, belum tentu bebas dari kontaminasi bakteri, zat kimia berbahaya, atau kesalahan dalam distribusi.Artinya, mewajibkan guru mencicipi makanan sama saja menempatkan mereka sebagai ""kelinci percobaan"" yang berpotensi menanggung risiko keracunan, tanpa kapasitas untuk mendeteksi bahaya yang sesungguhnya.Baca juga:Kemarahan Prabowo atas Bonus BUMN yang MerugiPun, hak atas pelindungan keselamatan kerja guru sudah dijamin dalam Pasal 39 UU No. 14 Tahun 2005, yang menyatakan bahwa guru berhak memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas, termasuk pelindungan hukum, profesi, dan kesehatan. Kebijakan mencicipi MBG justru bertentangan dengan mandat undang-undang tersebut.Guru menjadi pihak yang dipaksa menanggung risiko kebijakan, sementara tanggung jawab utama pengawasan mutu pangan seharusnya berada di tangan lembaga khusus, misalnya Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau instansi teknis yang memiliki ahli gizi tersertifikasi. SETIAP5 Oktober, dunia memperingati Hari Guru Sedunia sebagai bentuk penghormatan terhadap peran guru dalam membentuk generasi masa depan. Tahun ini, tema yang diangkat adalah Menata ulang profesi guru sebagai profesi kolaboratif . Tema tersebut menekankan pentingnya dukungan kolektif agar guru dapat fokus menjalankan tugas utamanya: mendidik dan membimbing peserta didik. Momentum ini seharusnya menjadi refleksi bagi pemerintah maupun masyarakat. Selama ini, guru kerap diagungkan dalam acara seremonial, tetapi dalam praktik sehari-hari sering diposisikan sebagai pihak yang paling mudah dibebani tanggung jawab tambahan. Ironisnya, di tengah penghargaan global terhadap profesi guru, justru muncul kebijakan kontroversial yang mewajibkan guru mencicipi makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebelum dibagikan kepada murid. Kebijakan tersebut jelas bertolak belakang dengan semangat Hari Guru Sedunia. Guru bukan ahli gizi, bukan pula penguji keamanan pangan. Baca juga:Keracunan Massal MBG dan Pelanggaran HAM Negara Menjadikan tenaga pendidik sebagai penjaga terakhir dalam uji kelayakan makanan sama saja dengan menempatkan nyawa mereka pada risiko yang semestinya ditanggung pihak berkompeten. Tugas utama seorang guru adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik, sebagaimana termaktub dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, Pasal 1 ayat (1). Dengan demikian, beban tambahan di luar kompetensi inti tidak hanya melanggar hak profesional guru, tetapi juga berpotensi mengganggu kualitas proses pembelajaran. Ketika guru diwajibkan mencicipi makanan dalam program MBG, maka terdapat pergeseran fungsi: dari pendidik menjadi penguji pangan. Pergeseran ini bukan sekadar soal teknis, melainkan persoalan struktural yang menempatkan guru pada posisi rawan dan tidak adil. Sejatinya, uji kelayakan pangan bukanlah hal sederhana yang cukup dilakukan dengan indera pengecap atau penciuman. Metode organoleptik memang digunakan dalam kajian pangan, tapi itu harus dilakukan oleh tenaga ahli dengan kompetensi di bidang ilmu gizi, keamanan pangan, maupun mikrobiologi (Winarno, 2004). Makanan yang secara rasa dan aroma tampak layak, belum tentu bebas dari kontaminasi bakteri, zat kimia berbahaya, atau kesalahan dalam distribusi. Artinya, mewajibkan guru mencicipi makanan sama saja menempatkan mereka sebagai ""kelinci percobaan"" yang berpotensi menanggung risiko keracunan, tanpa kapasitas untuk mendeteksi bahaya yang sesungguhnya. Baca juga:Kemarahan Prabowo atas Bonus BUMN yang Merugi Pun, hak atas pelindungan keselamatan kerja guru sudah dijamin dalam Pasal 39 UU No. 14 Tahun 2005, yang menyatakan bahwa guru berhak memperoleh perlindungan dalam melaksanakan tugas, termasuk pelindungan hukum, profesi, dan kesehatan. Kebijakan mencicipi MBG justru bertentangan dengan mandat undang-undang tersebut. Guru menjadi pihak yang dipaksa menanggung risiko kebijakan, sementara tanggung jawab utama pengawasan mutu pangan seharusnya berada di tangan lembaga khusus, misalnya Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau instansi teknis yang memiliki ahli gizi tersertifikasi.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/2dgSA_RzVtZa1u6SVB2q2gNcpuc=/0x0:5922x3948/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775dc18fcf.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/07/68e49db7e629d.jpg",https://www.kompas.com/edu/read/2025/10/07/120837371/jangan-jadikan-guru-kelinci-percobaan-mbg,066ade05cef040195746772de79b271251deddf403662d145a6f77bc10fe97f7,2025-10-30 14:55:39.068 19,kompas,mbg,2025-09-30 06:04:13,Keracunan MBG: Satu Korban Terlalu Banyak!,"PROGRAMMakan Bergizi Gratis (MBG) digadang-gadang sebagai salah satu terobosan besar pemerintah untuk mengurangi beban keluarga miskin sekaligus meningkatkan kualitas gizi generasi muda.Sejak diluncurkan, program ini dipuji karena skalanya yang masif dan dampaknya yang potensial terhadap perbaikan kualitas sumber daya manusia.Namun, di balik sorotan keberhasilan, sejumlah kasus keracunan makanan di beberapa daerah menimbulkan pertanyaan serius: apakah program ini telah dipersiapkan secara matang, atau ia lebih menyerupai sebuah eksperimen berskala nasional dengan anak-anak sebagai subjeknya?Respons pemerintah terhadap kasus keracunan sering kali diredam dengan statistik. Salah satu narasi menyebutkan deviasi tingkat kasus keracunan hanya sekitar 0,00017 persen seolah-olah angka kecil ini cukup untuk meredakan keresahan publik.Padahal, statistik tidak bisa menyamarkan fakta bahwa ada anak-anak yang sakit setelah mengonsumsi makanan dari program ini.Baca juga:Keracunan Massal MBG dan Pelanggaran HAM NegaraDalam konteks kesehatan dan keselamatan publik, angka bukanlah pembenaran. Sebagaimana ungkapan yang tepat untuk situasi ini: satu korban terlalu banyak, sejuta keberhasilan terlalu sedikit. Kebijakan publik bukan laboratoriumKebijakan publik idealnya dibangun di atas riset matang, simulasi risiko, dan uji coba terbatas yang dilakukan sebelum implementasi berskala nasional.Namun, MBG tampak dijalankan dengan logikatrial and error.Pemerintah mengandalkan data deviasi yang rendah untuk menjustifikasi program, seakan-akan keberadaan kasus keracunan bisa dianggap outlier semata.Masalahnya, pendekatan ini lebih cocok untuk uji eksperimen di laboratorium, bukan dalam kehidupan nyata yang melibatkan jutaan anak.Dalam riset ilmiah, penyimpangan kecil bisa ditoleransi karena subjek penelitian sadar bahwa mereka menjadi bagian dari eksperimen.Namun dalam kebijakan publik, masyarakat tidak pernah menandatangani persetujuan eksperimen. Mereka berhak menerima layanan yang aman, bukan sekadar cukup aman berdasarkan statistik. Menggunakan narasi ilmiah untuk menormalisasi keracunan justru mengikis kepercayaan publik. Anak-anak bukanlah angka dalam tabel statistik, melainkan individu yang berhak atas jaminan keselamatan penuh.Baca juga:Biaya Keracunan MBG yang Tak TerlihatMengorbankan satu anak demi membanggakan angka deviasi yang rendah sama saja menukar kemanusiaan dengan logika kuantitatif yang dingin.Etika dan kepercayaan publikEtika kebijakan menempatkan manusia sebagai pusat pertimbangan. Dalam kasus pangan, prinsip zero harm adalah standar minimum.Itulah mengapa pernyataan satu korban terlalu banyak, sejuta keberhasilan terlalu sedikit menjadi relevan. PROGRAMMakan Bergizi Gratis (MBG) digadang-gadang sebagai salah satu terobosan besar pemerintah untuk mengurangi beban keluarga miskin sekaligus meningkatkan kualitas gizi generasi muda. Sejak diluncurkan, program ini dipuji karena skalanya yang masif dan dampaknya yang potensial terhadap perbaikan kualitas sumber daya manusia. Namun, di balik sorotan keberhasilan, sejumlah kasus keracunan makanan di beberapa daerah menimbulkan pertanyaan serius: apakah program ini telah dipersiapkan secara matang, atau ia lebih menyerupai sebuah eksperimen berskala nasional dengan anak-anak sebagai subjeknya? Respons pemerintah terhadap kasus keracunan sering kali diredam dengan statistik. Salah satu narasi menyebutkan deviasi tingkat kasus keracunan hanya sekitar 0,00017 persen seolah-olah angka kecil ini cukup untuk meredakan keresahan publik. Padahal, statistik tidak bisa menyamarkan fakta bahwa ada anak-anak yang sakit setelah mengonsumsi makanan dari program ini. Baca juga:Keracunan Massal MBG dan Pelanggaran HAM Negara Dalam konteks kesehatan dan keselamatan publik, angka bukanlah pembenaran. Sebagaimana ungkapan yang tepat untuk situasi ini: satu korban terlalu banyak, sejuta keberhasilan terlalu sedikit. Kebijakan publik idealnya dibangun di atas riset matang, simulasi risiko, dan uji coba terbatas yang dilakukan sebelum implementasi berskala nasional. Namun, MBG tampak dijalankan dengan logikatrial and error.Pemerintah mengandalkan data deviasi yang rendah untuk menjustifikasi program, seakan-akan keberadaan kasus keracunan bisa dianggap outlier semata. Masalahnya, pendekatan ini lebih cocok untuk uji eksperimen di laboratorium, bukan dalam kehidupan nyata yang melibatkan jutaan anak. Dalam riset ilmiah, penyimpangan kecil bisa ditoleransi karena subjek penelitian sadar bahwa mereka menjadi bagian dari eksperimen. Namun dalam kebijakan publik, masyarakat tidak pernah menandatangani persetujuan eksperimen. Mereka berhak menerima layanan yang aman, bukan sekadar cukup aman berdasarkan statistik. Menggunakan narasi ilmiah untuk menormalisasi keracunan justru mengikis kepercayaan publik. Anak-anak bukanlah angka dalam tabel statistik, melainkan individu yang berhak atas jaminan keselamatan penuh. Baca juga:Biaya Keracunan MBG yang Tak Terlihat Mengorbankan satu anak demi membanggakan angka deviasi yang rendah sama saja menukar kemanusiaan dengan logika kuantitatif yang dingin. Etika kebijakan menempatkan manusia sebagai pusat pertimbangan. Dalam kasus pangan, prinsip zero harm adalah standar minimum. Itulah mengapa pernyataan satu korban terlalu banyak, sejuta keberhasilan terlalu sedikit menjadi relevan.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/wUp22ZNHlaKXtpWm38DxSTt2mJY=/0x0:5000x3333/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/27/68d7189e694c5.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/09/30/06041311/keracunan-mbg-satu-korban-terlalu-banyak,549ecaf8e5ad4ed88003d89cbdcc76519413b889106e18f740499770295c563c,2025-10-30 14:56:09.856 20,kompas,mbg,2025-10-30 08:30:10,Indonesia Siap Garap MBG Bersama India,"KAZAN, KOMPAS.com Indonesia dan India membuka peluang kolaborasi baru di bidang ketahanan pangan, termasuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah di Indonesia.Kesepakatan ini mengemuka dalam pertemuan bilateral antara Menteri Luar Negeri RI Sugiono dan Menteri Luar Negeri India S Jaishankar di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS Plus di Kazan, Rusia, pada Kamis (23/10/2025).Pertemuan tersebut menandai momentum penting dalam hubungan kedua negara yang tahun ini genap berusia 75 tahun.Baca juga:China Tindak Tegas Keracunan MBG, 6 Orang Ditangkap Usai 247 Siswa Terpapar TimbalKedua menteri sepakat memperkuat kemitraan di berbagai sektor strategis mulai dari pangan, industri pertahanan, hingga pendidikan.Fokus pada ketahanan panganKemlu RIMenteri Luar Negeri RI Sugiono dan India S Jaishankar membahas peluang kerja sama di bidang ketahanan pangan, termasuk program MBG, di sela-sela KTT BRICS Plus di Kazan, Rusia, pada Kamis (23/10/2025).Dalam pertemuan itu, Menlu Sugiono menekankan bahwa India merupakan salah satu mitra utama Indonesia dalam mendukung ketahanan pangan nasional.Ia juga menyambut baik langkah India yang mencabut larangan ekspor beras putih non-basmati, keputusan yang dinilai akan membuka ruang lebih luas bagi peningkatan perdagangan beras antar kedua negara. India merupakan mitra penting bagi ketahanan pangan Indonesia, tulis Kemlu RI, seperti dikutip pada Jumat (24/10/2025). Kami menyambut baik keputusan India yang telah mencabut larangan ekspor beras putih non-basmati. Keputusan ini telah membuka peluang peningkatan perdagangan bilateral untuk komoditas beras yang akan mendukung ketahanan pangan Indonesia, lanjut pernyataan tersebut.Langkah ini dianggap sejalan dengan komitmen Indonesia dalam memperkuat Kemitraan Strategis Komprehensif RI India dan mendorong kolaborasi di berbagai forum multilateral, termasuk BRICS Plus.Bahas peluang kolaborasi program MBGSelain isu pangan, kedua menteri juga meninjau sejumlah bidang kerja sama potensial lainnya, salah satunya program MBG bagi anak sekolah di Indonesia.Inisiatif ini disebut berpeluang menjadi proyek kolaboratif baru yang mencerminkan kepedulian kedua negara terhadap pembangunan sumber daya manusia dan kesejahteraan sosial.Baca juga:Kunjungan Macron Berbuah 21 Kerja Sama, dari Pertahanan hingga MBGProgram tersebut selaras dengan upaya India yang telah lama menjalankan program makan siang bagi anak sekolah dan bisa menjadi model kerja sama untuk memperkuat ketahanan sosial di kawasan Asia.Selain itu, kerja sama juga dijajaki dalam sektor perumahan, farmasi, industri kreatif, pertahanan, dan pendidikan.Menuju pertemuan di JakartaDalam kesempatan yang sama, Menlu Sugiono mengundang Menlu Jaishankar untuk menghadiri Joint Commission Meeting (JCM) ke-8 Indonesia India yang akan digelar di Jakarta.Pertemuan ini diharapkan menjadi wadah pembahasan lebih mendalam terkait berbagai prioritas kerja sama ekonomi dan teknologi.Agenda JCM ke-8 nantinya akan menyoroti sektor industri pertahanan, pendidikan, serta riset dan pengembangan (research and development).Melalui forum ini, kedua negara diharapkan dapat merumuskan langkah konkret memperkuat hubungan bilateral yang sudah terjalin selama tujuh dekade lebih.Baca juga:Media Asing Soroti Keracunan Massal MBG, Ribuan Anak Jadi KorbanDalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KAZAN, KOMPAS.com Indonesia dan India membuka peluang kolaborasi baru di bidang ketahanan pangan, termasuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah di Indonesia. Kesepakatan ini mengemuka dalam pertemuan bilateral antara Menteri Luar Negeri RI Sugiono dan Menteri Luar Negeri India S Jaishankar di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS Plus di Kazan, Rusia, pada Kamis (23/10/2025). Pertemuan tersebut menandai momentum penting dalam hubungan kedua negara yang tahun ini genap berusia 75 tahun. Baca juga:China Tindak Tegas Keracunan MBG, 6 Orang Ditangkap Usai 247 Siswa Terpapar Timbal Kedua menteri sepakat memperkuat kemitraan di berbagai sektor strategis mulai dari pangan, industri pertahanan, hingga pendidikan. Kemlu RIMenteri Luar Negeri RI Sugiono dan India S Jaishankar membahas peluang kerja sama di bidang ketahanan pangan, termasuk program MBG, di sela-sela KTT BRICS Plus di Kazan, Rusia, pada Kamis (23/10/2025). Kemlu RIMenteri Luar Negeri RI Sugiono dan India S Jaishankar membahas peluang kerja sama di bidang ketahanan pangan, termasuk program MBG, di sela-sela KTT BRICS Plus di Kazan, Rusia, pada Kamis (23/10/2025). Dalam pertemuan itu, Menlu Sugiono menekankan bahwa India merupakan salah satu mitra utama Indonesia dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Ia juga menyambut baik langkah India yang mencabut larangan ekspor beras putih non-basmati, keputusan yang dinilai akan membuka ruang lebih luas bagi peningkatan perdagangan beras antar kedua negara. India merupakan mitra penting bagi ketahanan pangan Indonesia, tulis Kemlu RI, seperti dikutip pada Jumat (24/10/2025). Kami menyambut baik keputusan India yang telah mencabut larangan ekspor beras putih non-basmati. Keputusan ini telah membuka peluang peningkatan perdagangan bilateral untuk komoditas beras yang akan mendukung ketahanan pangan Indonesia, lanjut pernyataan tersebut. Langkah ini dianggap sejalan dengan komitmen Indonesia dalam memperkuat Kemitraan Strategis Komprehensif RI India dan mendorong kolaborasi di berbagai forum multilateral, termasuk BRICS Plus. Selain isu pangan, kedua menteri juga meninjau sejumlah bidang kerja sama potensial lainnya, salah satunya program MBG bagi anak sekolah di Indonesia. Inisiatif ini disebut berpeluang menjadi proyek kolaboratif baru yang mencerminkan kepedulian kedua negara terhadap pembangunan sumber daya manusia dan kesejahteraan sosial. Baca juga:Kunjungan Macron Berbuah 21 Kerja Sama, dari Pertahanan hingga MBG Program tersebut selaras dengan upaya India yang telah lama menjalankan program makan siang bagi anak sekolah dan bisa menjadi model kerja sama untuk memperkuat ketahanan sosial di kawasan Asia. Selain itu, kerja sama juga dijajaki dalam sektor perumahan, farmasi, industri kreatif, pertahanan, dan pendidikan. Dalam kesempatan yang sama, Menlu Sugiono mengundang Menlu Jaishankar untuk menghadiri Joint Commission Meeting (JCM) ke-8 Indonesia India yang akan digelar di Jakarta. Pertemuan ini diharapkan menjadi wadah pembahasan lebih mendalam terkait berbagai prioritas kerja sama ekonomi dan teknologi. Agenda JCM ke-8 nantinya akan menyoroti sektor industri pertahanan, pendidikan, serta riset dan pengembangan (research and development). Melalui forum ini, kedua negara diharapkan dapat merumuskan langkah konkret memperkuat hubungan bilateral yang sudah terjalin selama tujuh dekade lebih. Baca juga:Media Asing Soroti Keracunan Massal MBG, Ribuan Anak Jadi Korban",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/fsMYAJhm29yTpuQXjkXlUBei9_0=/0x0:5000x3333/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775dc18fcf.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/29/69014748d8a2c.jpg",https://www.kompas.com/global/read/2025/10/30/083010670/indonesia-siap-garap-mbg-bersama-india,131ed5083a8253bbf21fba455a49a9c13da63feec99e78567dd5bf078386e8a8,2025-10-30 14:56:19.993 21,kompas,mbg,2025-10-15 11:55:02,MBG Ringankan Beban Anak Perantau di Samarinda,"SAMARINDA, KOMPAS.com Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah sejak Juli 2025 mulai dirasakan manfaatnya oleh para pelajar di Samarinda, Kalimantan Timur.Sejumlah siswa mengaku program ini sangat membantu, khususnya bagi mereka yang merantau jauh dari keluarga dan harus mengatur biaya hidup secara mandiri.Salah satunya adalah Tsabit, siswa kelas II SMK Negeri 2 Samarinda, yang berasal dari Kabupaten Berau.Ia mengaku sangat terbantu karena kini tak perlu lagi mengeluarkan uang untuk makan siang setiap hari. Tanggal 14 Juli sudah dimulai makan bergizi gratis. Enak aja makanannya, ada daging sapi, ikan, ayam goreng, sampai susu UHT, ujar Tsabit saat ditemui, Rabu (15/10/2025).Baca juga:Ejekan Maut yang Menewaskan Angga Siswa SMP Negeri 1 GeyerMenurutnya, makanan yang disediakan selalu datang tepat waktu dan layak konsumsi. Jam 11.45 makanannya datang, nggak pernah basi. Memang kadang nasinya dingin atau wadahnya ada bintik-bintik, tapi saya tetap senang, lanjutnya.Lebih jauh, Tsabit menilai program MBG lebih tepat sasaran dibanding bantuan uang tunai. Saya merantau dari Berau, jadi nggak ada yang bisa buatin bekal. Kalau MBG ini dilanjutkan, hemat uang makan bulanan saya. Pernah malah dapat burger dua kali, katanya sambil tertawa.Anak Kos Terbantu dengan Program MBGSementara itu, Firza, siswi kelas XII SMA Negeri 2 Samarinda, juga mengaku sangat terbantu oleh program ini, terlebih karena dirinya tinggal jauh dari keluarga. Terbantu banget. Uang jajan yang biasanya buat makan di kantin, sekarang bisa buat keperluan lain, ujarnya.Firza juga berharap agar kualitas makanan yang diberikan dapat terus ditingkatkan demi keamanan dan kesehatan siswa. Harapannya tetap diteruskan dan pengawasannya diperketat, supaya nggak ada lagi kasus keracunan, kata Firza.Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu program prioritas nasional di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yang bertujuan untuk:Meningkatkan asupan gizi bagi pelajarMeringankan beban ekonomi keluarga berpenghasilan rendahMengurangi risiko malnutrisi pada anak usia sekolahMBG tidak hanya menyasar siswa di kota besar, tapi juga pelajar di daerah terpencil dan perbatasan. Melalui pendekatan ini, pemerintah berharap bisa menciptakan generasi muda yang lebih sehat, kuat, dan siap bersaing di masa depan.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang SAMARINDA, KOMPAS.com Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah sejak Juli 2025 mulai dirasakan manfaatnya oleh para pelajar di Samarinda, Kalimantan Timur. Sejumlah siswa mengaku program ini sangat membantu, khususnya bagi mereka yang merantau jauh dari keluarga dan harus mengatur biaya hidup secara mandiri. Salah satunya adalah Tsabit, siswa kelas II SMK Negeri 2 Samarinda, yang berasal dari Kabupaten Berau. Ia mengaku sangat terbantu karena kini tak perlu lagi mengeluarkan uang untuk makan siang setiap hari. Tanggal 14 Juli sudah dimulai makan bergizi gratis. Enak aja makanannya, ada daging sapi, ikan, ayam goreng, sampai susu UHT, ujar Tsabit saat ditemui, Rabu (15/10/2025). Baca juga:Ejekan Maut yang Menewaskan Angga Siswa SMP Negeri 1 Geyer Menurutnya, makanan yang disediakan selalu datang tepat waktu dan layak konsumsi. Jam 11.45 makanannya datang, nggak pernah basi. Memang kadang nasinya dingin atau wadahnya ada bintik-bintik, tapi saya tetap senang, lanjutnya. Lebih jauh, Tsabit menilai program MBG lebih tepat sasaran dibanding bantuan uang tunai. Saya merantau dari Berau, jadi nggak ada yang bisa buatin bekal. Kalau MBG ini dilanjutkan, hemat uang makan bulanan saya. Pernah malah dapat burger dua kali, katanya sambil tertawa. Sementara itu, Firza, siswi kelas XII SMA Negeri 2 Samarinda, juga mengaku sangat terbantu oleh program ini, terlebih karena dirinya tinggal jauh dari keluarga. Terbantu banget. Uang jajan yang biasanya buat makan di kantin, sekarang bisa buat keperluan lain, ujarnya. Firza juga berharap agar kualitas makanan yang diberikan dapat terus ditingkatkan demi keamanan dan kesehatan siswa. Harapannya tetap diteruskan dan pengawasannya diperketat, supaya nggak ada lagi kasus keracunan, kata Firza. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu program prioritas nasional di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yang bertujuan untuk: MBG tidak hanya menyasar siswa di kota besar, tapi juga pelajar di daerah terpencil dan perbatasan. Melalui pendekatan ini, pemerintah berharap bisa menciptakan generasi muda yang lebih sehat, kuat, dan siap bersaing di masa depan.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/_zha37VkcpfmL1gWA5JEZzmvSjw=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/15/68ef2696d8641.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/15/115502778/mbg-ringankan-beban-anak-perantau-di-samarinda,84bd390deec6cfabcd4d80aab1057791dcac22b8e309880cdda6d5877b81a2d3,2025-10-30 14:56:30.267 22,kompas,mbg,2025-10-14 21:45:00,Cerita Sunyi dari Balik Dapur MBG,"Saya tidak menyangka bisa bekerja dan mendapatkan uang dari hasil kerja saya. Tidak bisa membayangkan bisa memberi uang ke Ambu, Miftahul Jannah, warga Dusuan Loasari, Desa Bangunsari, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.SEJAKada program Makan Bergizi Gratis (MBG), kehidupan Miftahul Jannah (19) sontak berubah. Gadis disabilitas yang selama ini hanya berdiam diri di rumah bersama ibunya atau Ambu dalam sebutan di masyarakat suku Sunda - kini telah bekerja di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bangunsari 01 yang ada di desanya.Mifta, demikian panggilan Miftahul Jannah, bekerja di dapur MBG di bawah naungan Yayasan Miftahul Ihsan Al Banjary sejak dapur itu mulai beroperasi pada 10 September 2024.Mifta juga sudah dua kali menerima gaji dari pekerjaannya di bagian pencucian tray (ompreng) yang dibayarkan setiap dua minggu sekali. Saban seminggu sekali, Miftah mendapat honor Rp 500.000 untuk periode kerja 5 hari.Saat saya sambangi di dapur SPPG yang terletak persis di pinggir Jalan Raya Pangandaran, Ciamis, beberapa waktu lalu, Mifta terlihat gembira.Ia bersemangat mengangkat dan membersihkan setiap ompreng makanan yang selesai digunakan penerima manfaat MBG yang kebanyakan adalah anak-anak sekolah.Mifta mengidap disleksia sejak bayi. Karenanya Mifta tidak bisa menyelesaikan pendidikannya. Ia hanya mampu bersekolah hingga kelas 6 Sekolah Dasar (SD), tapi tidak lulus.Beberapa temannya yang juga bekerja di dapur itu mengatakan kalau Mifta sering di-bullywaktu di sekolah karena kelambatan dalam menerima pembelajaran sekolah.Seperti pengidap disleksia lainnya, Miftah mengalami kesulitan dalam belajar yang ditandai dengan kesulitan saat membaca, menulis, atau mengeja.Baca juga:Jangan Biarkan Gizi Jadi ProyekPengidap disleksia kesulitan dalam mengenali kata-kata yang didengar dan mengubahnya menjadi tulisan atau kalimat.Disleksia terjadi karena adanya gangguan pada otak. Disleksia bukanlah suatu penyakit dan berlangsung seumur hidup. Disleksia dapat ditangani dengan dukungan dan penanganan yang tepat.Selain senang karena bisa dapat penghasilan dari kerja pertamanya di dapur MBG, Mifta mengatakan ia tidak punya pilihan lain untuk bekerja.Sebab Mifta tidak punya ketrampilan dan juga tidak memiliki ijazah pendidikan untuk bisa dan mampu bersaing dengan tenaga kerja lainnya.Terlebih, Mifta hanya tinggal berdua di Dusun Loasari, Desa Bangunsari, bersama ibunya yang hidup menjanda dan tidak punya pekerjaan sejak ayah Mifta meninggal dunia.Uang dari penghasilan Mifta di dapur MBG itu yang kini menjadi tumpuan hidup keluarga mereka.Dari total 50 pekerja di dapur MBG Bangunsari 01, ada tiga pekerja disabilitas. Selain Mifta, dua pekerja di dapur MBG Bangunsari 01 yang juga pengidap disleksia. Keduanya adalah Kevin (23) dan Dika (22). Kevin bekerja di bagian pengemasan dan Dika di bagian kebersihan.Penanggung jawab Yayasan Miftahul Ihsan Al Banjary yang menaungi dapur MBG Bangunsari 01 Ansori mengatakan, pihaknya memberi prioritas kepada pekerja disabilitas, tapi punya keinginan kuat untuk bekerja.Ansori yang bergelar doktor dan mengajar di perguruan tinggis swasta di Bandung, mengkisahkan cerita miris tentang fenomena penggangguran yang terjadi di wilayah Ciamis.Usai badai pemutusan hubungan kerja sejumlah perusahaan di Ciamis dan Banjar (kabupaten tetangga Ciamis) terutama perusahaan kayu lapis albasia tujuan ekspor, kehadiran dapur SPPG menjadi katup pengaman ekonomi warga.Ketika dapur SPPG Bangunsari 01 membuka lowongan kerja pada Agustus 2025, hampir 200 lamaran yang masuk. Pelamar hampir seluruhnya warga desa.Pelamarnya banyak, padahal yang dibutuhkan hanya 47 orang. Malah di Banjar, rata-rata pelamar untuk setiap dapur pengolah dapur MBG hampir di atas seribu orang yang didominasi lulusan perguruan tinggi swasta yang ada di Camis dan alumni perguruan tinggi negeri Universitas Siliwangi Tasikmalaya serta Banjar sendiri. Belum lagi mereka yang terkena PHK. Saya tidak menyangka bisa bekerja dan mendapatkan uang dari hasil kerja saya. Tidak bisa membayangkan bisa memberi uang ke Ambu, Miftahul Jannah, warga Dusuan Loasari, Desa Bangunsari, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. SEJAKada program Makan Bergizi Gratis (MBG), kehidupan Miftahul Jannah (19) sontak berubah. Gadis disabilitas yang selama ini hanya berdiam diri di rumah bersama ibunya atau Ambu dalam sebutan di masyarakat suku Sunda - kini telah bekerja di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bangunsari 01 yang ada di desanya. Mifta, demikian panggilan Miftahul Jannah, bekerja di dapur MBG di bawah naungan Yayasan Miftahul Ihsan Al Banjary sejak dapur itu mulai beroperasi pada 10 September 2024. Mifta juga sudah dua kali menerima gaji dari pekerjaannya di bagian pencucian tray (ompreng) yang dibayarkan setiap dua minggu sekali. Saban seminggu sekali, Miftah mendapat honor Rp 500.000 untuk periode kerja 5 hari. Saat saya sambangi di dapur SPPG yang terletak persis di pinggir Jalan Raya Pangandaran, Ciamis, beberapa waktu lalu, Mifta terlihat gembira. Ia bersemangat mengangkat dan membersihkan setiap ompreng makanan yang selesai digunakan penerima manfaat MBG yang kebanyakan adalah anak-anak sekolah. Mifta mengidap disleksia sejak bayi. Karenanya Mifta tidak bisa menyelesaikan pendidikannya. Ia hanya mampu bersekolah hingga kelas 6 Sekolah Dasar (SD), tapi tidak lulus. Beberapa temannya yang juga bekerja di dapur itu mengatakan kalau Mifta sering di-bullywaktu di sekolah karena kelambatan dalam menerima pembelajaran sekolah. Seperti pengidap disleksia lainnya, Miftah mengalami kesulitan dalam belajar yang ditandai dengan kesulitan saat membaca, menulis, atau mengeja. Baca juga:Jangan Biarkan Gizi Jadi Proyek Pengidap disleksia kesulitan dalam mengenali kata-kata yang didengar dan mengubahnya menjadi tulisan atau kalimat. Disleksia terjadi karena adanya gangguan pada otak. Disleksia bukanlah suatu penyakit dan berlangsung seumur hidup. Disleksia dapat ditangani dengan dukungan dan penanganan yang tepat. Selain senang karena bisa dapat penghasilan dari kerja pertamanya di dapur MBG, Mifta mengatakan ia tidak punya pilihan lain untuk bekerja. Sebab Mifta tidak punya ketrampilan dan juga tidak memiliki ijazah pendidikan untuk bisa dan mampu bersaing dengan tenaga kerja lainnya. Terlebih, Mifta hanya tinggal berdua di Dusun Loasari, Desa Bangunsari, bersama ibunya yang hidup menjanda dan tidak punya pekerjaan sejak ayah Mifta meninggal dunia. Uang dari penghasilan Mifta di dapur MBG itu yang kini menjadi tumpuan hidup keluarga mereka. Dari total 50 pekerja di dapur MBG Bangunsari 01, ada tiga pekerja disabilitas. Selain Mifta, dua pekerja di dapur MBG Bangunsari 01 yang juga pengidap disleksia. Keduanya adalah Kevin (23) dan Dika (22). Kevin bekerja di bagian pengemasan dan Dika di bagian kebersihan. Penanggung jawab Yayasan Miftahul Ihsan Al Banjary yang menaungi dapur MBG Bangunsari 01 Ansori mengatakan, pihaknya memberi prioritas kepada pekerja disabilitas, tapi punya keinginan kuat untuk bekerja. Ansori yang bergelar doktor dan mengajar di perguruan tinggis swasta di Bandung, mengkisahkan cerita miris tentang fenomena penggangguran yang terjadi di wilayah Ciamis. Usai badai pemutusan hubungan kerja sejumlah perusahaan di Ciamis dan Banjar (kabupaten tetangga Ciamis) terutama perusahaan kayu lapis albasia tujuan ekspor, kehadiran dapur SPPG menjadi katup pengaman ekonomi warga. Ketika dapur SPPG Bangunsari 01 membuka lowongan kerja pada Agustus 2025, hampir 200 lamaran yang masuk. Pelamar hampir seluruhnya warga desa. Pelamarnya banyak, padahal yang dibutuhkan hanya 47 orang. Malah di Banjar, rata-rata pelamar untuk setiap dapur pengolah dapur MBG hampir di atas seribu orang yang didominasi lulusan perguruan tinggi swasta yang ada di Camis dan alumni perguruan tinggi negeri Universitas Siliwangi Tasikmalaya serta Banjar sendiri. Belum lagi mereka yang terkena PHK.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/j4pwAW4wDN8qRNxAKOB4sEpeUzs=/148x0:1034x591/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775d554370.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/14/68ee53bd27163.jpeg",https://www.kompas.com/tren/read/2025/10/14/214500465/cerita-sunyi-dari-balik-dapur-mbg,d51f10dcfae30223266e0500d37075cf9ca24943ebd3701505818cce8253366e,2025-10-30 14:56:40.536 23,tribunnews,mbg,2025-11-04 10:51:56,Anggota DPRD Banyumas Dukha Buka Fakta Lapangan Dapur MBG: Untuk Nafas Saja Susah!,"Ada sejumlah dapur yang ditunjuk sebagai pelaksana program ditemukan dalam kondisi sangat tidak layak Bahkan, kata Dukha, dapur-dapur yang kapasitasnya terbatas, bahkan disebut ""untuk nafas saja susah"" karena terlalu sempit dan banyaknya peralatan yang berserakan. TRIBUNBANYUMAS.COM-VIDEO-Adalah Ketua Komisi 4 DPRD Banyumas,Dukha Ngabdul Wasih, mengungkap fakta lapangan sejumlah dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Banyumas berdasar hasil sidak komisinya. Menurutnya, temuan-temuan di lapangan terhadap dapur MBG jauh dari kata ideal sebagaimana yang ditetapkan. Sejumlah dapur yang ditunjuk sebagai pelaksana program ditemukan dalam kondisi sangat tidak layak, beber Dukha saat diwawancara Tribunbanyumas.com dalamSaksiKatadi kantor, Kamis (31/10/2025). Bahkan, kata politisi dari PKB ini, persoalan tidak berhenti di situ. Dapur-dapur yang kapasitasnya terbatas, bahkan disebut ""untuk nafas saja susah"" karena terlalu sempit dan banyaknya peralatan yang berserakan. Baca juga:Brisik! Pasca Demo Tolak Tunjangan Dewan, Apa Sikap BEM di Banyumas? Anehnya, dapur yang tak layak tersebut dipaksa memproduksi 3.000 porsi MBG. Temuan paling krusial bahwa para pelaksana ini tidak bekerja sesuai Petunjuk Teknis (Juknis) dan SOP yang telah ditetapkan, tandasnya. Lebih parahnya lagi, Ketika mereka diingatkan tidak terima . Kita hanya minta agar hal itu diperbaiki sehingga anak-anak yang mendapatkan MBG tidak jadi korban, ujarnya. (aji)",rajif,https://asset.tribunnews.com/PttEhFQZCSibZw5QKyP_9m1pcpw=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/dukha-ngabdul-ooooke.jpg,https://banyumas.tribunnews.com/video/84245/anggota-dprd-banyumas-dukha-buka-fakta-lapangan-dapur-mbg-untuk-nafas-saja-susah?page=all,95e9959e3163710406f07027848ecf2acf9fdbc590c09015c74f20f54dc037ed,2025-11-04 12:01:43.153 24,tribunnews,mbg,2025-11-03 14:14:12,"Viral MBG di SDN Argapura Cirebon Basi dan Ada Ulat, Ini Penjelasan Pihak Dapur","Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON -Pihak penyedia makan bergizi (MBG) diKota Cirebonakhirnya angkat bicara soal temuan makanan basi dan ulat diSDN Argapura, Kelurahan Argasunya, KecamatanHarjamukti. Kepala SPPG Kalijaga 2, Alvin Raka, membenarkan adanya laporan makanan MBG yang diduga basi. Namun, ia menegaskan bahwa seluruh proses memasak hingga distribusi sudah dilakukan sesuai prosedur. Dalam hal ini dapur kami memang terdeteksi ada makanan basi."" ""Padahal, dari dapur kami sendiri masak itu sudah sesuai prosedur."" ""Kami mulai masak jam 3 pagi dan matang jam 4, ujar Alvin saat ditemui media, Senin (3/11/2025). Alvin menjelaskan, distribusi makanan dilakukan pada pukul 07.00 pagi. Sebelum dikirim ke sekolah, pihaknya juga sudah melakukan uji organoleptik terhadap bau, rasa dan tampilan makanan. Sebelum berangkat distribusi, kami sudah menguji organoleptik dari bau, rasa dan tampilan."" ""Aman-aman saja. Mungkin karena tertutup atau masa waktu yang sudah panjang, jadi terjadi makanan basi ini, ucapnya. Terkait temuan ulat di salah satu menu, Alvin menduga hal itu berasal dari bahan sayur yang digunakan, bukan dari proses pengolahan. Kalau ulat, mungkin itu dari kacang panjang."" ""Karena dapur kami tidak menggunakan pestisida, kacang panjangnya organik."" ""Jadi, kemungkinan di situ ada ulat, jelas dia. Meski begitu, Alvin memastikan bahan makanan yang digunakan sudah dibersihkan sebelum dimasak. Sudah dibersihkan, mungkin karena terlewat atau bagaimana."" ""Tapi untuk ke depan, dapur kami akan berusaha lebih baik lagi dan kualitasnya bakal ditingkatkan, katanya. Ia menambahkan, pihak Dinas Kesehatan (Dinkes)Kota Cirebonjuga telah mengambil sampel makanan untuk diperiksa lebih lanjut. Sudah, dari Dinkes sudah mengambil sampel, ujarnya. Untuk sementara, pihak dapur mengimbau agar makanan yang sempat dikirim keSDN Argapuratidak dikonsumsi terlebih dahulu. Tadi diarahkan untuk tidak dikonsumsi untuk hari ini, ucap Alvin. Alvin menyebut, dapur SPPG Kalijaga 2 setiap harinya menyalurkan sekitar 3.300 porsi makanan bergizi ke 14 sekolah di wilayah Kelurahan Kalijaga dan Argasunya,Kota Cirebon. Untuk diSDN Argapuraini ada sekitar 470 porsi."" ""Secara keseluruhan tidak ada masalah, tapi kami tetap akan evaluasi, jelas dia. Sebelumnya, sebuah video memperlihatkan seorang wali murid diSDN Argapura, Kelurahan Argasunya, KecamatanHarjamukti,Kota Cirebon, menegur pihak penyedia makan bergizi (MBG) karena diduga makanan yang diberikan kepada siswa dalam kondisi basi dan ditemukan ulat. Video berdurasi sekitar 35 detik itu kini beredar di berbagai grup WhatsApp dan media sosial, memicu perhatian warganet. Dalam video tersebut, seorang perempuan bernama Mila, wali murid kelas 1SDN Argapura, tampak menunjukkan kondisi makanan MBG yang dibawanya di ruang kelas. Sebelum dibagiin ke anak-anak itu, kita sudah mengecek dulu. Pas dibuka itu sudah tercium bau basi. Pas dibuka pun sudah menyengat banget baunya, ujar Mila saat ditemui di lokasi, Senin (3/11/2025). Mila mengaku langsung meminta anak-anak untuk tidak menyantap sayuran tersebut karena khawatir berdampak pada kesehatan siswa. Saya sampai bilang ke anak-anak, Jangan dimakan, tolong jangan dimakan sayurannya . Pas dicek, memang basi semua ini, katanya. Dalam foto yang juga beredar, terlihat seekor ulat menempel di wadah makanan yang telah habis. Mila pun membenarkan bahwa dirinya menemukan ulat di salah satu menu MBG, tepatnya di sayur kacang panjang. ''Ada ulatnya, besar di sayur kacang. Kemungkinan dari kacangnya itu, ucapnya. Beruntung, makanan tersebut belum sempat dimakan oleh siswa. Belum sempat dimakan sama anak-anak, karena saya sudah wanti-wanti. Sudah tercium bau basi, jadi saya larang mereka makan, ungkap Mila. Ia berharap pihak penyedia MBG dapat lebih memperhatikan kualitas dan kebersihan makanan yang disajikan untuk siswa. Saya minta tolong untuk pihak penyedia MBG, mohon lebih diperhatikan lagi. Ini untuk kesehatan anak-anak kita, ujar Mila. Baca juga:Viral MBG Basi di SDN Argapura Cirebon, Ditemukan Juga Ulat, Wali Murid Protes",Eki Yulianto,https://asset-2.tribunnews.com/cirebon/foto/bank/thumbnails2/Kepala-SPPG-Kalijaga-2-Alvin-Raka.jpg,https://cirebon.tribunnews.com/cirebon-region/174186/viral-mbg-di-sdn-argapura-cirebon-basi-dan-ada-ulat-ini-penjelasan-pihak-dapur?page=all,61190cbaa780eb99e1ab728a0a2ec79a9c95cfb6eecb2729dcdf18d96ad2a25c,2025-11-04 12:04:36.796 25,tribunnews,mbg,2025-11-03 14:54:23,"Program MBG di Lebong Kembali Berjalan Setelah 2 Bulan Dihentikan, Dapur SPPG Polres Diresmikan","Laporan Wartawan TribunBengkulu.com, M. Rizki Wahyudi TRIBUNBENGKULU.COM, LEBONG Setelah sempat dihentikan sementara, program Makan Bergizi Gratis (MBG) di KabupatenLebongakhirnya kembali dilanjutkan. Pelaksanaan program ini kembali dimulai pada Senin (3/11/2025) melalui Dapur Sentra Penyedia Pangan Gizi (SPPG) PolresLebongyang telah resmi beroperasi. Pada tahap awal, terdapat 10 sekolah penerima manfaat dengan total sekitar 850 porsi makanan yang disalurkan. KapolresLebongAKBP Agoeng Ramadhani bersama jajaran turun langsung melakukan monitoring ke sejumlah sekolah penerima MBG. Ia menyebut, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dan dukungan PolresLebongterhadap program nasional yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Kami mempersiapkan semuanya dengan sebaik-baiknya agar masyarakat, khususnya anak-anak sekolah, bisa mendapatkan makanan bergizi dengan baik dan benar, ungkap Kapolres. Menurutnya, dapurSPPGPolresLebongdipersiapkan secara matang. Mulai dari sarana dan prasarana, proses uji makanan sebelum didistribusikan, hingga kebersihan peralatan seperti ompreng (wadah makanan) terus dijaga agar tetap higienis. Semua dilakukan dengan pengawasan ketat untuk memastikan keamanan pangan dan mencegah kejadian yang tidak diinginkan, tambahnya. Baca juga:Heboh Stiker Keluarga Miskin, Penerima Bansos di Rejang Lebong Bengkulu Juga Mendadak Mundur Sebelum makanan didistribusikan, personel Seksi Kedokteran dan Kesehatan (Sidokkes) PolresLebongjuga melakukan pengecekan keamanan pangan (food security). Pemeriksaan dilakukan dengan metode organoleptik dan kimia untuk memastikan makanan benar-benar layak konsumsi, khususnya bagi anak-anak. Kami berupaya memberikan MBG yang aman dan tentunya terbaik untuk anak-anak di KabupatenLebong, lanjut Kapolres. Adapun pendistribusian MBG tahap awal ini dilaksanakan di 10 sekolah, yakni SDN 56Lebong, TK Pembina, SDN 04Lebong, SDN 07Lebong, SDN 02Lebong, SDN 42Lebong, SDN 61Lebong, SDN 13Lebong, SDN 31Lebong, dan SDN 55Lebong. Kasi Humas PolresLebongIptu Hadi Sutrisno melalui Kasubsi PIDM Humas Aipda Syaiful Anwar menjelaskan bahwa program ini masih dalam tahap awal. Target dapur sendiri mencapai 3.000 penerima, sehingga ke depan sejumlah sekolah lainnya juga akan menjadi penerima manfaat MBG. Ini tahap awal, insyaallah ke depan yang belum akan kita salurkan juga, tutup Syaiful. Gabung grupFacebookTribunBengkulu.com untuk informasi terkini",M Rizki Wahyudi,https://asset.tribunnews.com/Jk74a2fEubS-rRfbbvDwda73jDo=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Dapur-mbg-polres-lebong.jpg,https://bengkulu.tribunnews.com/lebong/91778/program-mbg-di-lebong-kembali-berjalan-setelah-2-bulan-dihentikan-dapur-sppg-polres-diresmikan?page=all,ca9aefe179c5ea2480051bf3cb74de456cbf3e3b846ff990ee523d3729b57c29,2025-11-04 12:07:03.902 26,tribunnews,mbg,2025-11-03 20:08:31,"SENANG Lihat Siswa Terima Ayam Kentucky, Bupati Bangli Tinjau Peluncuran Program MBG di Susut","TRIBUN-BALI.COM- BupatiBangli, Sang Nyoman Sedana Arta meninjau pelaksanaan peluncuran program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Negeri 4 Tiga, KecamatanSusut, KabupatenBangli, Senin (3/11). PeninjauanMBGini juga dihadiri KapolresBangli, AKBP James Irianov Syaloom Rajagukguk, Kepala Kejaksaan NegeriBangli, Yetty Herawati, dan perwakilan Forkopimda. Peluncuran program ini ditandai dengan penyerahan paketMBGkepada 93 siswa. Paket makanan tersebut berisi menu nasi putih,ayamkentucky, salad, semangka, dan susu. Sedana Arta menekankan program ini sejalan dengan tujuan pemerintah pusat dan berpotensi memberikan dampak signifikan terhadap kesejahteraan anak-anakBangli. Upaya perintis dari KepolisianBangliini merupakan langkah penting dalam mendukung program nasional untuk makanan bergizi, ujarnya. Baca juga:HANYA 600 Mahasiswa Lolos Verifikasi Program 1 Keluarga 1 Sarjana Baca juga:KISAH PILU Dewa Ngakan, Niat Cari Kerja Malah Berujung Petaka, Kecelakaan di Klungkung & Operasi! Sedana Arta berharap menu akan terus berkembang, sehingga siswa tetap antusias dan senang dengan paketMBGyang diberikan. Ia juga mengimbau para guru untuk secara aktif meminta masukan dari siswa mengenai makanan yang disajikan dan menjaga koordinasi yang erat dengan ahli gizi dan tim penyiapan makanan. Saat ini, PolresBanglimendampingi 970 siswa di 5 lembaga pendidikan, termasuk Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yaitu TK Negeri PembinaSusut, TK Tri Gita Santhi, SD N 3 Pengotan, SD N 4 Tiga, dan SMA N 1Susut. Sementara itu, programMBGmenuai sorotan positif dari kalangan akademisi dan pakar gizi. Satu di antaranya Ni Putu Agustini, Pengampu Mata Kuliah Sistem Manajemen Pengawasan Mutu dan Penyelenggaraan Makanan Poltekkes Kemenkes Denpasar. Agustini meninjau Sentra Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Bali di Jalan Plawa No. 20 Kota Denpasar, kemarin. Hasilnya, kata dia standar penyelenggaraanMBGdi dapur yang dikelola Polda Bali tersebut telah memenuhi kriteria gizi dan keamanan pangan yang ketat. Standar porsi yang diterapkan sudah sesuai dengan kebutuhan anak-anak, dengan pembedaan antara anak di bawah 6 tahun dan di atas 6 tahun. Artinya, porsi yang disediakan sudah tepat, ujar Agustini kepada Tribun Bali, pada Senin (3/11). Agustini menyoroti aspek keamanan pangan dalam menu yang disajikan. Menu harian yang disiapkan, seperti nasi putih,ayam, tempe, sayur mix jagung, wortel, dan buncis, serta buah melon, dinilai memiliki risiko rendah terhadap kontaminasi. Dari segi keamanan pangan juga cukup baik, karena menu yang disiapkan bukan termasuk kategori berisiko tinggi terhadap keamanan pangan, ujar dia. Agustini menekankan bahwa pemilihan bahan dan pengolahan sudah didasarkan pada prinsip higienis. Ia berharap penyelenggaraanMBGdiSPPGPolda Bali, yang kini menyediakan 3.579 porsi setiap hari untuk delapan sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui, dapat terus berjalan lancar, aman, dan konsisten dalam memenuhi kebutuhan gizi anak-anak sekolah. Sebanyak 8 sekolah yang mendapat distribusiMBGyaitu TK Kemala Bhayangkari Denpasar, TK Darul Huda Denpasar, SDN 2 Sumerta Denpasar, SDN 29 Dangin Puri Denpasar, SDN 14 Dangin Puri Denpasar, SDN 17 Dangin Puri Denpasar, SMPN 3 Denpasar, dan SMAN 7 Denpasar. Dukungan 50 relawan yang bertugas menyiapkan dan mendistribusikan menu turut menjamin kelancaran operasional harian. Selain itu, Wakapolri Komjen Pol Prof. Dr. Dedi Prasetyo juga memastikanSPPGPolri, termasuk yang ada di Plawa Polda Bali, menanamkan sistem ketahanan pangan (food security) terintegrasi dan berlapis. Komjen Pol Dedi menyoroti pentingnya inovasi menu bergizi lokal yang disesuaikan dengan selera anak-anak penerima manfaat. Hal ini dipandang krusial agar makanan tidak hanya dikonsumsi karena kebutuhan, tetapi juga dinikmati. Kandungan gizi yang tinggi akan lebih bermakna jika diolah dengan rasa yang disukai anak-anak. Inovasi menu lokal khas daerah memastikan anak-anak makan dengan senang hati setiap hari, ujar Komjen Pol Dedi. SPPG Polda Bali yang beroperasi sejak 5 Mei 2025 ini merupakan salah satu dari 233 unit operasional di seluruh Indonesia. Di wilayah Provinsi Bali, terdapat 10 unitSPPGdi bawah pembinaan Polda Bali, terdiri atas 2 unit operasional (termasukSPPGPlawa), 4 unit siap operasional (100 persen), dan 4 unit dalam tahap pembangunan. (weg/ian)",Anak Agung Seri Kusniarti,https://asset-2.tribunnews.com/bali/foto/bank/thumbnails2/MBG-di-Bangli-aswvfc.jpg,https://bali.tribunnews.com/bangli/584182/senang-lihat-siswa-terima-ayam-kentuckybupati-bangli-tinjau-peluncuran-program-mbg-di-susut?page=all,5dd7463bcca6e25b94f31711f5eec17b96857cb2df5fe284d2c925c3ef525458,2025-11-04 12:09:07.155 27,tribunnews,mbg,2025-11-02 23:39:36,‎Program MBG Bikin Petani Pisang Kayong Utara Makin Sejahtera,"TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAYONGUTARA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden mulai memberi efek domino positif bagi masyarakat, khususnya di daerah pedesaan. Satu diantara yang merasakan manfaat langsung dari program tersebut adalah Muslianto, petani pisang asal Desa Sedahan, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat, yang kini menikmati hasil manis dari meningkatnya harga dan permintaan pisang di pasaran. Empat tahun sudah Muslianto menggeluti usaha kebun pisang. Kini, hasil kerja kerasnya mulai terlihat. Dari hasil panen pisang, ia bisa membeli sepeda motor dan memenuhi kebutuhan sekolah anak-anaknya. Alhamdulillah, hasil kebun pisang ini banyak membantu. Dari sini saya bisa beli motor dan biaya anak-anak sekolah, ujarnya pada Tribun Pontianak, Minggu 2 November 2025. Muslianto memiliki sekitar 2.000 batang pisang di lahannya. Setiap pekan, ia mampu memanen hingga 800 sisir pisang yang kemudian dijual ke pemasok dapur program MBG. Menurutnya, kehadiran program MBG membawa perubahan besar terhadap harga dan distribusi hasil pertanian. Jika dulu harga pisang sering ditekan pengepul dengan nilai rendah, kini petani mendapat harga lebih layak dan pasar yang lebih terbuka. Sebelum ada program ini, harga pisang murah sekali kalau dijual ke pengepul dari Ketapang. Tapi sejak program Presiden ini berjalan, permintaan meningkat, harga juga lebih bagus. Kami para petani benar-benar merasakan manfaatnya, ungkapnya. Baca juga:Kayong Utara Kembangkan Ayam Petelur Dukung Program MBG Ia berharap pemerintah terus melanjutkan program MBG agar manfaatnya bisa semakin luas, terutama bagi petani kecil di pedesaan. Kami berharap program ini jangan sampai berhenti. Karena dampaknya benar-benar terasa bagi kami, bisa membuat petani lebih sejahtera, tutupnya.(*) -Baca Berita Terbaru Lainnya diGOOGLE NEWS-Dapatkan Berita Viral Via SaluranWhatsApp -Baca Berita Terbaru Lainnya diGOOGLE NEWS-Dapatkan Berita Viral Via SaluranWhatsApp !!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!",Faisal Ilham Muzaqi,https://asset.tribunnews.com/qlhnFnxBl9hREIPnnU35YtV4heU=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/Muslianto-petani-pisang-asal-Desa-Sedahan-Kayong-Utara.jpg,https://pontianak.tribunnews.com/kalbar/1148348/program-mbg-bikin-petani-pisang-kayong-utara-makin-sejahtera?page=all,9c1112badc4bcb6aee6f1bf186c4171178730e8a5e17854f74924993fbec9c4f,2025-11-04 12:10:50.314 28,tribunnews,mbg,2025-11-01 13:50:12,"NASIB Wakil Bupati Pidie Jaya Usai Hajar Kepala MBG Gegara Nasi Dingin, Kini Dipolisikan","TRIBUN-MEDAN.COM Beginilahnasib Wakil Bupati Pidie Jaya,Hasan Basriusai menghajar Kepala DapurMBGgegaranasi dingin. Adapun nasib Wabup Pidie Jaya kini jadi sorotan setelah aksinya menghajar Kepala DapurMBGviral di media sosial. Kini setelah kasus dugaan penganiayaannya itu viral,nasib Wakil Bupati Pidie Jayadi Aceh itu hingga dilaporkan ke polisi. Peristiwa ini terjadi dialami Muhammad Reza, Kepala SPPG di Gampong Sagoe, Kecamatan Trienggadeng, Pidie Jaya, pada Kamis (30/10/2025) pagi. Suasana dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dipimpin Muhammad Reza mendadak ricuh setelah kedatanganHasan BasriWakil Bupati Pidie Jaya tersebut. Alih-alih melakukan pengecekan,Hasan Basrijustru mengamuk kepada para petugas SPPG. Dalam rekaman video viral tersebut, terdengar teriakan para petugas perempuan yang kaget dan berusaha menghentikan aksi pemukulan tersebut. Baca juga:NESTAPA Murid di Garut Jalan Kaki 2 Jam Lewati Hutan dan Hewan Buas Demi Berangkat Sekolah Kepada wartawan, Muhammad Reza menceritakan kronologi kejadian berawal saat dirinya dihubungi pengawas Badan Gizi Nasional (BGN), Khalilul Mizan. Ia diminta segera datang ke dapur SPPG Sagoe karena Wakil Bupati Pidie Jaya tengah melakukan inspeksi mendadak. Saya langsung ke lokasi naik sepeda motor. Begitu sampai, beliau langsung bertanya siapa pimpinan di sini. Saat saya jawab saya , saya ulurkan tangan untuk menyalami, tapi malah ditinju dua kali di kepala dan wajah, ujar Reza, Jumat (31/10/2025). Akibatnya, Reza mengalami luka lebam di kepala sebelah kiri dan merasa pusing. Ia mengaku sempat terhuyung sebelum dibantu rekannya. Menurut pengakuan Reza, sebelum dirinya tiba,Hasan Basrilebih dulu marah-marah di dapur. Ia menuding petugas menyediakan nasi basi setelah memegang nasi yang dianggap dingin. Padahal sesuai juknis, nasi yang baru dimasak memang harus didinginkan dulu di ruangan khusus, supaya tidak basi karena penguapan, jelas Reza. Ia juga menyebut Hasan sempat membentak petugas perempuan dan mengancam akan memukul. Beberapa relawan sampai menangis karena ketakutan. Dikonfirmasi terpisah, Hasan Basri mengakui bahwa dirinya sempat menampar Muhammad Reza. Baca juga:Fakta dan Info Terbaru dari Pemkab setelah Penundaan Penyerahan SK PPPK Paruh Waktu di Deli Serdang Namun ia berdalih kecewa karena menemukan nasi untuk anak sekolah sudah keras dan dingin. Saya sidak karena sebelumnya ada laporan menu tidak layak konsumsi. Saat saya periksa, nasinya keras dan dingin. Kepala dapur tidak ada di tempat, jadi saya marah. Saya akui sempat menampar dua kali, katanya. AksiHasan Basriakhirnya berujung laporan ke Polres Pidie Jaya. Reza membuat laporan polisi pada Kamis (30/10/2025) malam, bernomor STTLP/B/66/X/2025/SPKT/Polres Pidie Jaya/Polda Aceh. Kapolres Pidie, AKBP Ahmad Faisal Pasaribu, membenarkan laporan itu. Tadi malam korban melapor secara resmi. Saat ini kami sudah memeriksa saksi korban dan sejumlah saksi di lokasi kejadian, ujar Faisal, Jumat (31/10/2025). Ia menegaskan, kasus tersebut diproses berdasarkan Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan. Polisi juga masih menunggu hasil visum dari rumah sakit. Proses penanganan kami lakukan secara profesional dan transparan. Kami minta masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi, tambah Faisal. Artikel ini telah tayangdiSuryaMalang Baca beritaTRIBUN MEDANlainnya diGoogle News Ikuti juga informasi lainnya diFacebook,InstagramdanTwitterdanWA Channel Berita viral lainnya diTribun Medan",Angel aginta sembiring,https://asset-2.tribunnews.com/medan/foto/bank/thumbnails2/mbg-hasan-basri-tribunmedan.jpg,https://medan.tribunnews.com/news/1767034/nasib-wakil-bupati-pidie-jaya-usai-hajar-kepala-mbg-gegara-nasi-dingin-kini-terancam-dipolisikan?page=all,5399ccdd073aaaf3ab301d78d8c1b2e390763d38d6ed55131579b8374d69cf0f,2025-11-04 12:13:52.808 29,tribunnews,mbg,2025-11-04 11:27:43,"Respons Orangtua Usai Makan Bergizi Gratis di SDN Meruya Distop Usai Keracunan, di Nias 18 Keracunan","TRIBUN-MEDAN.com -Lagi, peristiwakeracunanakibatmakan bergizi gratis(MBG) menimpa siswa. 20 siswa di Kembangan, Jakarta Baratkeracunanakibatmakan bergizi gratis(MBG), Rabu (29/10/2025) lalu. Programmakan bergizi gratispun dihentikan sementara. Orangtua siswa SDN Meruya Selatan 01, Kembangan, Jakarta Barat, memberikan tanggapan terkait dugaankeracunanyang dialami oleh 20 siswa akibatmakan bergizi gratis(MBG), Menurut Iwan, MBG sebenarnya sangat membantu ia dan sang istri sehingga tidak perlu mengemas bekal setiap harinya. Di samping itu, dia merasa ada keringanan dalam hal ekonomi sebab biaya belanja kebutuhan pokok sehari-hari berkurang. Baca juga:Bocoran AHY Usai Datangi Istana soal Utang Kereta Cepat ke China, Noorsy Malah Bilang Jebakan Utang ""Ya kalau aman (MBG-nya), saya kira cukup membantu sih. Karena istri saya juga kadang masak buru-buru gitu kan,"" kata Iwan saat ditemui di SDN Meruya Selatan 01, Kembangan, Jakarta Barat, Selasa (4/11/2025). Menurut Iwan, dirinya memiliki dua orang anak yang masih bersekolah. Selama ini sang kakak yang sudah SMP juga mendapat MBG dan selalu aman. Karena itu, Iwan sebenarnya tidak mengkhawatirkan MBG apabila diberikan kepada anak bungsunya yang saat ini duduk di bangku kelas 1 SD. ""Itu aman-aman aja anak saya. Ini yang di sini (SDN Meruya Selatan 01) adiknya, ini yang paling bontot,"" jelasnya. Lantaran MBG yang diberikan di SDN Meruya Selatan 01 hanya tiga hari, Iwan mengatakan anaknya masih kerap berharap mendapatkan MBG lagi. Dia bahkan kerap bercerita kepada Iwan karena tak lagi mendapat MBG usai insiden didugakeracunanitu. ""Pas enggak ada MBG tuh, enggak ada makanan, 'Yah enggak ada makanan lagi' gitu, ngarep gitu anak kecil pengen,"" katanya. Iwan menduga, sang anak tidak mengetahui dan mengerti kasuskeracunantersebut. Terlebih, MBG yang dimakannya hari itu tidak berefek apa-apa untuknya, sehingga putra Iwan masih dalam keadaan sehat. Iwan berharap, ke depan pendistribusian MBG bisa berjalan lancar dan aman untuk dikonsumsi siswa. ""Berharap lebih baik saja lah,"" pungkasnya. Orangtua lainnya bernama Ida Mulyasari mengaku khawatir dengan MBG yang diberikan kepada putrinya. Meskipun anaknya tak mengalami dugaankeracunanpada hari ketiga MBG diberikan, namun Ida berharap ke depan bisa ada pengawasan yang lebih baik lagi. ""Enggak ngalamin anak saya. Tapi berharap lebih baik aja lah,"" katanya. Sementara itu, merespon terkait dugaankeracunan, Kasie SMP SMA JB 2 Sudin Pendidikan Jakarta Barat, Juwarto tidak menyampaikan secara jelas bagaimana upaya pengawasan Sudin usai kasus tersebut mencuat. Hanya sajaa menurutnya, dia sudah menyosialisasikan kepada sekolah terkait panduan MBG Kementrian Pendidikan terkait panduan implementasi makan bergizi. ""Termasuk sebelum distribusi ada uji ororganolaptik dan selalu koordinasi dengan puskesmas terkait monitoring dari sisi gizi dan keamanan pangannya,"" kata Juwarto saat dihubungi, Selasa. Kini, Juwarto menyampaikan komitmennya untuk mengomunikasikan informasi tersebut secara kontinyu lewat aplikasi yang disediakan pemerintah pusat https://mbg.pdm.kemendikdasmen.go.id. Untuk informasi, pendistribusian MBG di SDN Meruya Selatan 01 dihentikan sementara hingga 10 hari. Setelah itu, pihak sekolah akan membuat polling apakah orangtua siswa mau melanjutkan program MBG diberikan kepada anak atau tidak. Sebelumnya, ratusan siswa di Desa Cibodas Kecamatan Lembang. Ratusan siswa dari beberapa sekolah ini dilarikan ke rumah sakit dan puskesmas pada Selasa (28/10/2025). Mereka mengalami gejala mual dan muntah usai konsumsi menu MBG. Meski menuai kritik, program MBG masih terus berlanjut. KejadiankeracunanMBG di Desa Cibodas ini bukan kasus pertama di Kabupaten Bandung Barat. Tercatat ada enam kasuskeracunanselama dua bulan terakhir yang terjadi di 5 kecamatan yaitu Kecamatan Cipongkor, Cihampelas, Cisarua, Padalarang dan Lembang. Bahkan pada September lalu, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) karena keracunan menimpa lebih dari 1.000an siswa. Baca juga:LIGA ITALIA - AC Milan Gagal Menang dari Atalanta, Kasih Jalan Napoli ke Puncak Klasemen Dikutip dari Tribunnews.com, sebanyak 115 siswa di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat yang diduga mengalami Keracunan MBG. Mereka mengalami gejala mual, muntah, hingga memerlukan penanganan medis lebih lanjut di fasilitas kesehatan (faskes). Peristiwa yang sama terjadi di SD Onozitoli Sawo, Kecamatan Sawo Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara, pada Jumat (31/10/2025). Jumlah siswa yang terindikasikeracunanitu ada 18 siswa. 17 di Puskesmas, 1 orang lainnya dirujuk ke Rumah Sakit Gunung Sitoli Masih terkaitkeracunanMBG, sebanyak 84 siswa SMP Negeri 1 Laguboti, Kabupaten Toba, Sumatera Utara,keracunanusai menyantap makanan bergizi gratis (MBG) pada Rabu (15/10/2025). (*/TRIBUN-MEDAN.com) Sumber:tribunnews.com/wartaKotalive.com/Tribunmedan.com Baca beritaTRIBUN MEDANlainnya diGoogle News Ikuti juga informasi lainnya diFacebook,InstagramdanTwitterdanWA Channel Berita viral lainnya diTribun Medan",Salomo Tarigan,https://asset-2.tribunnews.com/medan/foto/bank/thumbnails2/Sejumlah-pelajar-alami-dugaan-keracunan.jpg,https://medan.tribunnews.com/news/1767384/respons-orangtua-usai-makan-bergizi-gratis-di-sdn-meruya-distop-usai-keracunan-di-nias-18-keracunan?page=all,0de2e2a73e35a861e52c22e91f73575787c65add5fe3ae06db8d5ffca8410bd7,2025-11-04 12:01:53.583 30,tribunnews,mbg,2025-11-03 13:30:12,"Viral MBG Basi di SDN Argapura Cirebon, Ditemukan Juga Ulat, Wali Murid Protes","Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON -Sebuah video memperlihatkan seorang wali murid diSDN Argapura, Kelurahan Argasunya, KecamatanHarjamukti,Kota Cirebon, tengah menegur pihak penyedia makan bergizi (MBG) karena diduga makanan yang diberikan kepada siswa dalam kondisi basi dan ditemukan ulat. Video tersebut kini beredar di berbagai grup media dan memicu perhatian warganet. Dalam video berdurasi sekitar 35 detik itu, seorang perempuan bernama Mila, yang diketahui merupakan wali murid kelas 1SDN Argapura, tampak menunjukkan kondisi makanan MBG yang dibawanya di ruang kelas. Ia menyebut, menu sayuran yang diterima anak-anak sudah tidak layak konsumsi karena berbau basi. ""Sebelum dibagiin ke anak-anak itu, kita sudah mengecek dulu."" ""Pas dibuka itu sudah tercium bau basi."" ""Pas dibuka pun sudah menyengat banget baunya, ujar Mila saat ditemui di lokasi, Senin (3/11/2025). Mila mengaku langsung meminta anak-anak untuk tidak menyantap sayuran tersebut. Ia khawatir, makanan yang sudah basi bisa menimbulkan masalah kesehatan bagi para siswa. Saya sampai bilang ke anak-anak, Jangan dimakan, tolong jangan dimakan sayurannya ."" ""Pas dicek, memang basi semua ini, ucapnya. Dalam video lain yang beredar, terlihat seekor ulat menempel di wadah makanan yang telah habis. Mila pun membenarkan bahwa dirinya menemukan ulat di salah satu menu MBG, tepatnya di sayur kacang panjang. ""Ada ulatnya, besar di sayur kacang. Kemungkinan dari kacangnya itu, kata dia. Beruntung, makanan tersebut belum sempat dimakan oleh siswa. Mila mengaku, langsung menghentikan anak-anak sebelum sempat menyantap sayur yang tercium bau basi itu. Belum sempat dimakan sama anak-anak, karena saya sudah wanti-wanti."" ""Sudah tercium bau basi, jadi saya larang mereka makan, katanya. Mila berharap pihak penyedia MBG dapat lebih memperhatikan kualitas dan kebersihan makanan yang disajikan untuk siswa. Menurutnya, program makan bergizi seharusnya menjadi upaya pemerintah dalam menjaga kesehatan anak-anak, bukan justru membahayakan. Saya minta tolong untuk pihak penyedia MBG, mohon lebih diperhatikan lagi."" ""Ini untuk kesehatan anak-anak kita, ujarnya. Hingga berita ini ditulis, pihak sekolah dan penyedia MBG belum memberikan keterangan resmi terkait temuan tersebut. Baca juga:Satpol PP Beri Surat Teguran ke PKL Stasiun Kejaksan Cirebon, Imbau Lapak Segera Dikosongkan",Eki Yulianto,https://asset-2.tribunnews.com/cirebon/foto/bank/thumbnails2/Viral-MBG-Basi-Argapra.jpg,https://cirebon.tribunnews.com/cirebon-region/174182/viral-mbg-basi-di-sdn-argapura-cirebon-ditemukan-juga-ulat-wali-murid-protes?page=all,fd1dace3d07253a74150128810196dda1f2db5e84aad97bc4309b94e866a456d,2025-11-04 12:04:47.360 31,tribunnews,mbg,2025-11-03 17:09:42,"Diduga Bikin Puluhan Siswa SD di Meruya Keracunan MBG, SPPG Akui Puding yang Dikonsumsi Buatan UMKM","TRIBUNJAKARTA.COM, KEMBANGAN -Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)Meruya Selatan buka suara mengenai kasus 20 siswaSDN 01 Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta Barat yangkeracunanusai menyantap hidangan makan bergizi gratis (MBG). Meski saat ini hasil laboratorium belum keluar, dugaan sementara makanan yang menyebabkankeracunanyakni berasal dari puding atau mie yang menjadi menu saat hari kejadian pada Rabu (29/10/2025) atau di hari ketiga sekolah tersebut mendapatkan program MBG. Kepala SPPG Meruya Selatan, Satria Jayaputra mengakui ada seorang siswa melapor bahwa tercium aroma tidak sedap dari puding yang dibagikan. Ada satu anak yang bilang baunya kayak asap rokok. Tapi setelah saya cium, ternyata memang ada aroma gosong dari puding itu, jelasnya saat ditemui wartawan, Senin (3/11/2025). Satria menegaskan, sebelum didistribusikan ke sekolah-sekolah, pihaknya telah mencicipi sampel makanan tersebut sebagai bagian dari uji organoleptik. Itu pasti kami coba dulu. Bahkan pagi itu Pak Lurah juga datang dan ikut mencoba pudingnya. Saat kami coba, tidak ada bau aneh atau tanda-tanda rusak, katanya. Ia menduga, ada sebagian adonan puding yang gosong saat proses pengolahan, sehingga memunculkan aroma berbeda pada beberapa kemasan. ""Mungkin ada beberapa dari puding tersebut yang diolahnya itu lebih tepatnya kayak gosong lah jadi ada beberapa yang pudingnya ini yang gosong seperti itu sih,"" kata dia. Satria mengungkapkan, puding yang menjadi bagian dari menu MBG tersebut tidak dibuat langsung oleh dapur SPPG, melainkan diproduksi oleh pihak UMKM mitra. Kalau puding memang kami pakai orang kedua, jadi dibuat oleh UMKM, ungkapnya. Ia mengatakan bahwa SPPG memang diperbolehkan melibatkan UMKM asalkan mereka sudah mengantongi izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan bersertifikasi halal. Menurutnya, keputusan mengganti susu dengan puding sebagai menu tambahan juga diambil karena stok susu di Jakarta saat itu habis. Awalnya mau pakai susu, tapi stoknya habis, jadi diganti puding, ujar Satria. Setelah kejadian ini, pihaknya memutuskan tidak lagi menggunakan jasa UMKM dalam pengolahan makanan MBG. Ke depan, kami sudah tidak akan pakai UMKM lagi. Lebih baik semuanya kami buat sendiri di dapur supaya tahu bahan-bahannya aman dan prosesnya bersih, ujar Satria. Selain puding, Satria menyebut mie basah dalam menu MBG juga diperoleh dari UMKM, sementara telur dimasak langsung oleh tim dapur SPPG. Alasannya karena SPPG khawatir tak mampu menyiapkan seluruhnya, di mana ada empat sekolah yang mereka alokasikan MBG tiap harinya. Kalau mie basah kami ambil dari UMKM karena takut kewalahan kalau buat sendiri. Telur kami olah langsung, katanya. Pasca peristiwa dugaankeracunanini, operasional dapur SPPG Meruya Selatan ditutup sementara oleh BGN pusat hingga hasil pemeriksaan laboratorium dari Dinas Kesehatan keluar. Kami ditutup sementara sampai hasil Labkesda keluar. Kami juga tetap mengikuti SOP keamanan pangan dari BGN, tegas Satria. Sebelumnya, Kepala Sekolah SDN Meruya Selatan 01, Siti Sofyatun, mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Rabu (29/10/2025) atau di hari ketiga sekolah tersebut mendapatkan program MBG. Kejadian bermula setelah para siswa menyantap MBG yang terdiri dari mie, telur kecap, tahu, dan puding. Tak lama setelah makan, beberapa siswa mulai mengeluh mual dan pusing. Hasil lab-nya belum keluar, tapi diduga dari mie atau puding. Pudingnya itu ada yang agak bau sangit, tapi tidak semua. Jadi ketika saya cium, saya dikasih sampel dua itu ya yang satu wangi, yang satu agak bau sangit. Kami sudah ingatkan anak-anak jangan dimakan, tapi namanya anak-anak, mereka semangat banget dapat MBG, kata dia. Siti mengatakan, saatkeracunanmassal terjadi, siswa langsung dibawa ke Puskesmas Kembangan dan tujuh lainnya dibawa ke RSUD Kembangan. ""Tujuh yang ke RSUD, karena waktu itu Puskesmas Kembangan lagi penuh Jadi akhirnya kami disarankan ke RSUD kembangan,"" ujar Siti. Syukurnya, anak-anak itu tak sampai dirawat. Mereka pun telah kembali bersekolah keesokan harinya. ""Enggak lama setelah dikasih obat, dia udah bisa pulang ke sekolah. Besoknya juga udah masuk lagi,"" kata Siti. Baca berita TribunJakarta.com lainnya diGoogle Newsatau langsung di halamanIndeks Berita",Elga Hikari Putra,https://asset.tribunnews.com/jKNAFspTWN4JUpShjUTDno_cOlY=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/Makan-bergizi-gratis-perdana-di-gelar-di-Kota-Bekasi-1.jpg,https://jakarta.tribunnews.com/jakarta/425494/diduga-bikin-puluhan-siswa-sd-di-meruya-keracunan-mbg-sppg-akui-puding-yang-dikonsumsi-buatan-umkm?page=all,b3af0e2074244b0db731b04bd7aabf98bf06bd7b0f40f39d2020f210b0eb2b40,2025-11-04 12:07:14.980 32,tribunnews,mbg,2025-11-03 14:40:34,"Dukung Program MBG, Bupati Syaharuddin Alrif Resmikan SPPG Macorawalie di Pancarijang","TRIBUN-TIMUR.COM Pemerintah Kabupaten Sidrap terus memperkuat upaya peningkatan kesehatan masyarakat melalui peluncuran Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Macorawalie di Kecamatan Pancarijang. PeresmianSPPGMacorawalie dilakukan langsung olehBupati Sidrap, H.Syaharuddin Alrifyang juga menyerahkan bantuan pangan bergizi kepada penerima manfaat, Senin (3/11/2025). Turut hadir Ketua DPRD H. Takyuddin Masse, unsur forkopimda, Asisten Pemerintahan dan Kesra Muhammad Iqbal, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Ishak Kenre, Plt. Camat Pancarijang H. Syamsuddin, serta tokoh masyarakat setempat. Dalam sambutannya, Bupati Syaharuddin menegaskan bahwaSPPGMacorawalie merupakan bagian dari implementasi program nasional percepatan perbaikan gizi masyarakat yang digagas Badan Gizi Nasional RI. Ia menargetkan seluruh Menu Bergizi (MBG) di Sidrap dapat terbentuk tahun ini untuk memperluas akses pangan sehat bagi anak-anak dan masyarakat. Program ini tidak hanya fokus pada pemenuhan gizi, tetapi juga mendorong ekonomi lokal dengan menyerap tenaga kerja di sekitar, ujarnya. KetuaSPPGMacorawalie menambahkan, pada peluncuran perdana ini pihaknya menyalurkan 999 paket MBG kepada peserta didik TK dan SD. ""Menu bergizi seimbang kali ini terdiri dari nasi putih, ayam saus mentega, tempe goreng, tumis wortel jagung, dan buah lengkeng."" ungkapnya.(*)",Humas Setda Sidrap,https://asset-2.tribunnews.com/makassar/foto/bank/thumbnails2/launching-SPPG-Macorawalie-di-Pancarijang.jpg,https://makassar.tribunnews.com/sidrap/1818088/dukung-program-mbg-bupati-syaharuddin-alrif-resmikan-sppg-macorawalie-di-pancarijang?page=all,366ca2ac4a54760cc1fbd98c911e3689aac1c6de7c5731d82af9f64f93341bd9,2025-11-04 12:09:18.892 33,tribunnews,mbg,2025-11-02 08:54:14,"Keracunan MBG, Siswa SDN Meruya Selatan 01 tak Kapok, Kepsek: Mereka Malah Tanya Menu Hari ini Apa?","WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -Sebanyak 20 siswa sekolah dasar (SD) diSDN Meruya Selatan 01, Kembangan, Jakarta Barat, diduga mengalamikeracunanusai menyantap makan bergizi gratis (MBG) pada hari ketiga program berjalan. Hal itu dikonfirmasi oleh Kepala SekolahSDN Meruya Selatan 01, Siti Sofyatun kepada wartawan, Sabtu (1/11/2025). Menurutnya, insiden itu terjadi pada Rabu (29/10/2025) lalu saat tujuh siswa dibawa ke RSUD Kembangan untuk diberikan obat. Baca juga:Ini Cara BGN Antisipasi Kasus Keracunan Makanan dalam Program MBG ""Terus enggak lama setelah dikasih obat, dia udah bisa pulang ke sekolah. Besoknya juga udah masuk lagi,"" kata Siti. Menurut Siti, siswamya itu langsung dibawa ke RSUD Kembangan lantaran puskesmas setempat sedang penuh. Sementara 13 anak lainnya, ditangani oleh dokter di sekolah sebab dianggap tidak terlalu parah. ""Sampai saat ini sih hasil lab-nya belum keluar ya. Tapi diduganya kalau enggak mi ya puding sih. Pudingnya itu agak bau sangit ya. Ada sebagian sih, jadi gak semua,"" ungkap Siri. Baca juga:Polisi Temukan Pemalsuan Nampan MBG, Made in China Diganti Made in Indonesia, Ada Logo Halal ""Jadi ketika saya cium, saya dikasih sampel dua itu ya yang satu wangi, yang satu agak bau sangit,"" imbuhnya. Menurut Siti, pihaknya sudah mengingatkan siswa untuk tidak memakanMBGyang berbau sangit itu. Namun, sebagian anak tetap memakannya hingga terjadi insiden tak menyenangkan ini. MenuMBGhari itu, memang tidak ada nasi. Siswa mendapatkan porsi makan berupa mie, telur kecap, dan puding. ""Sebenarnya udah kami ingatin, anak-anak juga udah diingatin. Ini udah jangan dimakan gitu. Namanya anak-anak lagi euforianya, lagi semangat banget dapatMBG,"" jelasnya. Paska insiden ini, Sti memanggil orangtua 20 siswa yang dudugakeracunanuntuk berdiskusi. Menurutnya, para orangtua dan sekolah tidak terlalu mempermasalahkan hal ini, sebab para siswa sudah bisa belajar dengan normal satu hari setelah kejadian. ""Di kaminya sih sebetulnya aman aja. Anak juga setelah pulang juga mereka ya pulang ke rumah biasa lah diantar gitu ya. Besoknya mereka main lagi, malah nanya hari ini menu kita apa gitu,"" katanya. Hanya saja, lanjut Siti,MBGkeSDN Meruya Selatan 01ini dihentikan untuk beberapa hari ke depan. Baca berita WartaKotalive.com lainnya diGoogle News Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp:https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09",Nuri Yatul Hikmah,https://asset-2.tribunnews.com/wartakota/foto/bank/thumbnails2/MBG-di-SDN-05-Gedong-Jaktim23.jpg,https://wartakota.tribunnews.com/jakarta/872902/keracunan-mbg-siswa-sdn-meruya-selatan-01-tak-kapok-kepsek-mereka-malah-tanya-menu-hari-ini-apa?page=all,1142aa78b5d8a5461ec2198975b163ff29a0b107392cd72509986ab8132a753e,2025-11-04 12:11:01.124 34,tribunnews,mbg,2025-11-02 15:46:47,"Satgas MBG Paser Buka Peluang Investasi Dapur MBG, Investor Harus Penuhi Sejumlah Persyaratan","TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER- Satuan Gugus Tugas (Satgas)Makan Bergizi Gratis(MBG) KabupatenPaserkini terlibat langsung dalam proses sosialisasi dan pendampingan untuk rekrutmen investor dapurMBG. Hal ini membuka peluang investasi seluas-luasnya bagi individu, koperasi, BUMDes, maupun badan hukum seperti PT dan CV yang berminat menjadi penyedia dapur MBG, Minggu (2/11/2025). Baca juga:KONI Kutim Bersiap Hadapi Porprov Kaltim 2026 di Paser, Bupati Ardiansyah Sulaiman Target 3 Besar Sekretaris SatgasMBGKabupatenPaser, Budi Hartika, menyampaikan bahwa ada beberapa persyaratan yang mesti dipenuhi bagi calon investor. ""Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi, diantaranya memiliki lahan dan bangunan minimal 150 meter persegi yang dapat difungsikan sebagai dapur produksi,"" terang Budi. Selain itu, calon mitra wajib melampirkan proposal pengajuan, Rencana Anggaran Biaya (RAB) bangunan dan perlengkapan, serta rencana kerja dan waktu pelaksanaan. ""Semua proses kemitraan akan dilakukan secara transparan dan profesional, dengan mengedepankan aspek keamanan pangan serta standar gizi yang telah ditetapkan pemerintah pusat,"" tambahnya. Dengan adanya penambahan dapurMBGdi tingkat desa, Pemerintah Kabupaten (Pemkab)Paserberharap tidak hanya memperluas jangkauan penerima manfaat, tetapi juga menumbuhkan efek ekonomi lokal. Hal tersebut dikarenakan, penyediaan bahan baku makanan akan mengandalkan produk dari petani, peternak, dan pelaku UMKM sekitar di Bumi Daya Taka. ""Kami ingin program ini bukan hanya soal makan bergizi untuk anak-anak sekolah, tetapi juga tentang membangun ekosistem ekonomi lokal yang berkelanjutan,"" ulas Budi. Dengan berbagai upaya percepatan yang dilakukan, SatgasMBGoptimistis KabupatenPaserdapat menjadi salah satu daerah percontohan dalam pelaksanaan program makan bergizi gratis di Kalimantan Timur. ""Sekarang ini, kita sudah memiliki tiga dapurMBGdi Kecamatan Tanah Grogot dan akan terus bertambah untuk memperluas cakupan penerima manfaat, utamanya di tingkat desa,"" pungkasnya. (*)",Syaifullah Ibrahim,https://asset.tribunnews.com/DZ8Wr8XgWu9NWCVcTm4_o9rGgdc=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251102_Makan-Bergizi-Gratis.jpg,https://kaltim.tribunnews.com/tribun-etam/1124864/satgas-mbg-paser-buka-peluang-investasi-dapur-mbg-investor-harus-penuhi-sejumlah-persyaratan?page=all,fe17c4f849078340035627e793cc798a0d2901aab143400955aeca67b83454e8,2025-11-04 12:12:18.664 35,tribunnews,mbg,2025-11-01 20:54:21,"Cek TKP, Polisi Selidiki Unsur Pidana Penyimpanan Alat Dapur MBG Diduga Ilegal dalam Ruko di Ancol","TRIBUNJAKARTA.COM, PADEMANGAN- Aparat kepolisian dari Polres MetroJakarta Utaramelakukan pengecekan terhadap sebuah ruko milik importir PT LN di kawasan Jalan Parangtritis Raya, Ancol,Pademangan,Jakarta Utara. Langkah ini dilakukan setelah pihak kepolisian menerima laporan masyarakat terkait dugaan adanya aktivitas perdagangan ilegal berupa penyimpananalat dapurimpor yang diduga menggunakan label SNI dan logo halal palsu. Barang-barang tersebut disebut-sebut akan digunakan dalam program pemerintahMakan Bergizi Gratis (MBG). Kasi Humas Polres MetroJakarta UtaraIpda Maryati Jonggimengatakan, pemeriksaan dilakukan oleh tim Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) untuk memastikan kebenaran dugaan pemalsuan label dan identitas produk tersebut. ""Kami dari Polres MetroJakarta Utaramelalui Satreskrim Polres MetroJakarta Utaramelakukan pengecekan di salah satu ruko yang ada di Ancol,Pademangan,Jakarta Utara, kegiatan ini menindaklanjuti adanya laporan informasi dari masyarakat terkait dengan dugaan adanya perdagangan ilegal dengan penggunaan label SNI palsu atau logo halal yang diduga tidak sesuai ketentuan,"" kata Jonggi, Sabtu (1/11/2025). Dari hasil pengecekan awal, polisi menduga adanya upaya mengganti label ""Made in China"" menjadi ""Made in Indonesia"" pada sejumlahalat dapurimpor. Namun hingga saat ini, pihak kepolisian masih melakukan pendalaman untuk memastikan dugaan tersebut. ""Saat ini Satreskrim Polres MetroJakarta Utaramasih melakukan pendalaman lebih lanjut terkait adanya dugaan pergantian label dari made in China menjadi made in Indonesia, saat ini masih kami lakukan pengecekan dan pendalaman untuk memastikan kebenarannya,"" jelas Jonggi. Ia menambahkan, dalam pemeriksaan di lokasi, pihak kepolisian tidak melakukan penyitaan barang maupun penangkapan terhadap pihak mana pun. Seluruh barang masih berada di lokasi untuk kepentingan penyelidikan. ""Saat ini masih kami lakukan pendalaman. Belum ada barang yang kami sita,"" pungkasnya. Diberitakan sebelumnya, polisi menggeledah ruko tersebut pada Jumat (31/10/2025). Pihak kepolisian menemukan barang impor dari China yang diberi label 'Made in Indonesia' palsu, label SNI palsu, serta pemakaian logo Badan Gizi Nasional (BGN) tanpa izin. Diduga, banyakalat dapurimpor ini yang masuk secara ilegal tanpa izin prosedur yang benar. Isu mengenai asal-usul food tray yang digunakan dalam program MBG memicu perhatian publik setelah laporan investigasi media mengungkap dugaan produk tersebut bukan buatan lokal, melainkan diimpor dari China. Laporan itu bahkan menyinggung praktik pemalsuan label Made in Indonesia serta logo SNI, lengkap dengan bukti foto pekerja di pabrik China yang memproduksi ompreng berlabel BGN. Di sisi lain, pemalsuan logo halal juga dapat memicu kekhawatiran masyarakat. Baca berita TribunJakarta.com lainnya diGoogle Newsatau langsung di halamanIndeks Berita",Gerald Leonardo Agustino,https://asset.tribunnews.com/yUb1RqlhPSX3XIJY-9Pj7ayOTtw=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/PENYELIDIKAN-POLISI-Kasi-Humas-Polres-Metro-Jakarta-Utara-Ipda-Maryati-Jonggi-MBG.jpg,https://jakarta.tribunnews.com/jakarta/425429/cek-tkp-polisi-selidiki-unsur-pidana-penyimpanan-alat-dapur-mbg-diduga-ilegal-dalam-ruko-di-ancol?page=all,4632faea2317c430be70528e7006a0032c79fd031ff73d3fed0b5de2c6dabcb4,2025-11-04 12:14:04.646 36,tribunnews,mbg,2025-11-01 13:16:48,Bupati Lilis Nuryani Berharap Beras Lokal Kebumen Terserap Program MBG,"TRIBUNBANYUMAS.COM, KEBUMEN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab)Kebumenberharap beras lokal bisa diserap untuk bahan baku dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pernyataan itu oleh Wakil BupatiKebumen, Zaeni Miftah saat menghadiri rapat koordinasi Lumbung Pangan Masyarakat (LPM)Kebumendi Pendopo Pantai Mliwis Desa Kenoyojayan Kecamatan Ambal KabupatenKebumen, Jumat (31/10/2025). Rakor tersebut dihadiri gapoktan dari delapan desa. Wakil BupatiKebumen, Zaeni Miftah menyampaikan, gabungan kelompok tani (Gapoktan) yang mendapatkan program Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) diharapkan bisa menambah potensi secara ekonomi dalam pertanian di desa. Menurutnya, banyak peluang yang dapat dimanfaatkan gakpotan tersebut sehingga nantinya beras yang diproduksi dapat diserap misal dalam program MBG selain bermitra dengan Bulog. ""Ada banyak peluang hari ini yang terbuka di antaranya MBG yang bisa menyerap produk mereka walapun MBG menggunakan beras premium. Mereka bisa menaikkan grade yang hari ini medium menuju ke premium,"" katanya kepada Tribunbanyumas.com, Jumat sore. Dia menuturkan, pemerintah daerah melakukan efisiensi seiring adanya pemotongan dana Transfer ke Daerah (TKD). Hal tersebut tentu nantinya berdampak terhadap beberapa kegiatan. Oleh karena itu pihaknya berharap gapoktan yang mengelola LPM dapat mandiri membiayai kebutuhan dalam pengelolaan hasil pertanian. Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan (Distapang) Kebumen, Ifah Ismatul Banat mengatakan, ada delapan gapoktan yang menerima bantuan LPM berupa Rice Milling Unit (RMU) dan bed dryer di Kabupaten Kebumen pada 2022 lalu. Baca juga:Tak Jadi Lengser, Bupati Pati Sudewo Minta Pendukungnya tak Euforia Produksi beras yang dihasilkan dari LPM tersebut semuanya kini setara beras medium. Selain produk yang dihasilkan beberapa LPM bahkan ada yang telah bersertifikat sehingga berasnya dapat dijual ke supermarket. Pihaknya akan melakukan pendampingan kepada LPM gapoktan apabila berkeinginan beras dari petani lokal yang diolah dapat diserap dalam program MBG. ""Beberapa sudah medium (beras) ya, kalau MBG kan premium. Tadi kendalanya belum punya sorter misalnya ya. Kita upayakan bekerja sama dulu,"" terangnya. Sembari bekerja sama dengan perusahaan sektor pertanian yang dapat meningkatkan kualitas beras, terangnya, LPM gapoktan nantinya diharapkan dapat mengupayakan sendiri alatnya berupa sorter. (Ais).",Agus Iswadi,https://asset.tribunnews.com/YHrRT7CZNPkpLmjMx16PtBJLOZc=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banyumas/foto/bank/originals/Rakor-lumbung-pangan-kebumen.jpg,https://banyumas.tribunnews.com/barlingmascakeb/84159/bupati-lilis-nuryani-berharap-beras-lokal-kebumen-terserap-program-mbg?page=all,dfb7920450e7bb3c937a31c6eb17aa39ec4402deb45d26c5421aeb412ccbd9a9,2025-11-04 12:15:23.144 37,tribunnews,mbg,2025-11-01 21:23:16,Wamendagri Bima Arya: Program MBG Perlu Libatkan Petani dan UMKM Lokal,"TRIBUNTANGERANG.COM, BAUBAU- Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri)Bima Arya Sugiartomenegaskan dua target utama yang diharapkan Presiden Prabowo Subianto melaluiprogram Makan Bergizi Gratis (MBG), yakni peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Hal itu disampaikannya saat meresmikanGedung Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)Bataraguru, Kecamatan Wolio, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu (1/11/2025). Dengan kunjungan ke Baubau ini, saya senang sekali dapat kesempatan untuk menyemangati teman-teman di sini, supaya betul-betul bisa memenuhi dua target tadi, ujarnya. Program MBG, kata Bima, bertujuan untuk memastikan anak-anak Indonesia mendapatkan pemenuhan gizi yang baik sebagai investasi jangka panjang pembangunan sumber daya manusia (SDM). Apalagi, Indonesia menargetkan menjadi negara maju dalam dua dekade mendatang. Untuk itu, generasi muda yang sehat dan unggul perlu dipersiapkan sejak dini agar bonus demografi dapat dimanfaatkan secara optimal. Anak-anak muda, generasi masa depan, gen X, gen Z, gen Alpha, semuanya gizinya harus oke. Jadi, nomor satu adalah kesehatan, ujarnya. Di samping itu, program MBG juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan ekosistemekonomi lokal. Karena itu, sambung Bima, perlu melibatkan petani serta pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai pemasok bahan pangan untuk mendukung pelaksanaan program ini. Peternak, pengusaha lokal, UMKM itu menjadi pemain utama di sini, itu menjadi aktor utama di sini. Jadi, tidak boleh hanya jadi penonton, tegasnya. Untuk memastikan pelaksanaan MBG berjalan optimal, Bima meminta pemerintah daerah (Pemda) memperkuat koordinasi dengan Kantor Pelayanan Pemenuhan Gizi (KPPG) yang menjadi perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN) di daerah. Berkoordinasi, bersinergi, berkolaborasi bersama teman-teman di BGN, di KPPG di sini. Jadi tidak boleh ada miskomunikasi, jangan sampai ada miskoordinasi, imbuhnya. Khusus di Kota Baubau, Bima berharap pelaksanaan program MBG dapat mencapai target zero accident. Ia meminta seluruh jajaran SPPG memastikan standar keamanan pangan terpenuhi sebelum makanan disajikan kepada anak-anak. Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim memohon ridho dan berkah dari Allah SWT untuk menjalankan perintah dari Bapak Presiden, kita sama-sama resmikan SPPG Bataraguru Wolio di Kota Baubau ini, pungkasnya. Adapun acara peresmian turut dihadiri Wakil Gubernur Sultra Hugua, Wali Kota Baubau Yusran Fahim, Wakil Wali Kota Baubau Wa Ode Hamsinah Bolu, Koordinator Wilayah Satgas MBG Kadin Indonesia Desi Ariyanti, serta jajaran SPPG Bataraguru Kota Baubau.",Mochammad Dipa,https://asset.tribunnews.com/ooz0YXyfbL-fA7arbaoNcc4N7yY=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/Wamendagri-Bima-Arya-Sugiarto-meresmikan-Gedung-SPPG-Bataraguru.jpg,https://tangerang.tribunnews.com/news/52888/wamendagri-bima-arya-program-mbg-perlu-libatkan-petani-dan-umkm-lokal?page=all,4d8df3df3fb99bb3eabcf6d5e9a589fb207b09e4aefb0215e11dd0554e83a133,2025-11-04 12:16:21.613 38,tribunnews,mbg,2025-10-31 07:09:44,"Cerita M Reza Kepala MBG Dihajar Wabup Pidie Perkara Nasi Dingin, Terungkap Penyebab Makanan Basi","TRIBUN-MEDAN.com -SosokMuhammad Reza(27) diduga dihajar Wakil Bupati atauWabup Pidie Jaya, Hasan Basri. Muhammad Reza mengatakan sebelum dirinya ditonjok berulang kali,Wabup Pidie Jayatelah terlebih dahulu mengacak-acak nasiMBGhingga membentak dan ancam pukul petugas di dapur. Menurutnya,Wabup Pidie Jaya, sendiri datang ke lokasi SPPG menggunakan kendaraan dinasnya, guna memeriksa dapurMBGdi Gampong Sagoe, Kecamatan Trienggadeng. KataMuhammad Reza, saatWabup Pidie Jayatiba ke dapur BMG, dirinya belum sampai di dapur tersebut. Hanya saja, di lokasi terdapat sejumlah petugas perempuan yang sedang bertugas mempersiapkan makan bergizi gratis yang merupakan program prioritas Presiden Prabowo. Saat di dapur, Wakil Bupati Pidie Jaya sempat memegang nasi MBG yang disediakan dapur SPPG. Melihat kondisi nasi dingin,Wabup Pidie Jayamenuding SPPG itu menyediakan nasi basi. Menurutnya, secara juknis penyediaanMBG, nasi yang baru siap dimasak tidak dibenarkan untuk langsung dimasukan ke dalam ompreng. Nasi itu terlebih dahulu harus didinginkan di dalam ruangan khusus, untuk mencegah nasi tersebut tidak basi akibat penguapan. ""Seolah-olah kami menyediakan nasi basi. Aturannya jelas, nasi yang baru siap dimasak memang harus didinginkan lebih dahulu, baru dimasukkan ke ompreng. Kalau dalam keadaan masih panas langsung dimasukkan ke ompreng otomatis pasti basi karena penguapan,"" jelas Reza. Kata M Reza,Wabup Pidie Jayasempat membentak dan mencaci maki, bahkan ancam pukul petugas perempuan di SPPG itu hingga membuat sejumlah relawan penyediaanMBGmenangis ketakutan. Selang beberapa menit kemudian, Reza pun tiba di dapurMBGtersebut. Tanpa basa basi,Wabup Pidie Jayalangsung menghampiri dan menonjok dirinya di bagian kepala secara berulang. ""Saat saya tiba, rencana saya mau menyalamiWabup Pidie Jaya. Hasan Basri, menanyakan siapa pimpinan SPPG. Saya pun menjawab, saya pak. Selanjutnya,Wabup Pidie Jayalangsung meninju saya di bagian kepala seraya menyebut kasih nasi basi buat anak kami,"" pungkasnya. KlarifikasiWabup Pidie Jaya Wakil Bupati Pidie Jaya, Hasan Basri, yang dihubungi Serambinews.com, Kamis (30/10/2025) menjelaskan, kejadian itu berawal dari sidak karena sebelumnya menemukanMBGdisajikan pisang dan kacang busuk. Makanya,Wabup Pidie Jayalakukan pengecekan ke dapur dapur SPPBMBGTrienggadeng. ""Saat saya cek, ternyata saya nasi sudah keras dan telah dingin. Yang saya kecewa Kepala dapur SPPBMBGTrienggadeng, tidak berada di tempat. Seharusnya kepala dapur harus mengawasi petugas masak,"" ujarnya. Namun, kataWabup Pidie Jaya, saat dirinya hendak pulang baru ketemu dengan Kepala Dapur SPPBMBGTrienggadeng. ""Saya sempat lontarkan kalimat tidak tanggung jawab, sehingga saya sempat tanyakan pada kepala dapur, seharusnya kamu mengawasinya, agar nasiMBGitu memenuhi standar. Saat itu, saya menampar dua kali Kepala Dapur SPPBMBGTrienggadeng,"" jelasnya. Kronologi Kejadian Peristiwa naas ini terjadi pada Kamis (30/10/2025) sekitar pukul 08.05 WIB. Kejadian bermula saatWabup Pidie Jaya, Hasan Basri, meninjau dapur SPPGMBGdi Gampong Sagoe, Kecamatan Trienggadeng. Dirinya pun sempat meninjau langsung proses penyajianMBG. Sayangnya,Wabup Pidie Jayajustru dibuat kecewa soal menuMBGyang disediakan oleh SPPGMBG. Sontak dirinya pun langsung keluar dari dapur SPPGMBG. Saat hendak keluar, Wabup Bupati Pidie Jaya justru bertemu denga anggota SPPGMBGyang akhirnya berujung cekcok. Bahkan hampir terjadi pemukulan. Tak lama setelah itu, Kepala SPPG-MBG Kecamatan TrienggadengMuhammad Rezamuncul dengan mengendarai sepeda motor memasuki kompleks bangunan dapur SPPG-MBG. Muhammad Reza langsung mengarahkan sepeda motornya ke tempat parkir di bangunan dapur SPPG-MBG. Muhammad Reza langsung mengarahkan sepeda motornya ke tempat parkir di bangunan dapur SPPG-MBG. Wabup Pidie Jaya, Hasan Basri, langsung menuju keMuhammad Reza. Diawali dengan cekcok,Wabup Pidie Jayalangsung mengarahkan bogem mentah ke wajahMuhammad Reza. Kejadian tersebut sempat dileraikan warga di lokasi tersebut. Artikel ini telah tayang diSerambinews.com (*/Tribun-medan.com) Baca beritaTRIBUN MEDANlainnya diGoogle News Ikuti juga informasi lainnya diFacebook,InstagramdanTwitterdanWA Channel Berita viral lainnya diTribun Medan",Azis Husein Hasibuan,https://asset-2.tribunnews.com/medan/foto/bank/thumbnails2/wabup-hajar-tribunmedan.jpg,https://medan.tribunnews.com/news/1766842/cerita-m-reza-kepala-mbg-dihajar-wabup-pidie-perkara-nasi-dingin-terungkap-penyebab-makanan-basi?page=all,b9c0448377a63f2e98d4931ff2355a60fc43c7fb05c7b6734289da7d4c1ebe71,2025-11-04 12:17:17.843 39,tribunnews,mbg,2025-10-31 18:31:58,Sosok Wakil Bupati Pidie Jaya Arogan yang Tinju Pegawai Dapur MBG,"WARTAKOTALIVE.COM- Viral video penganiayaan pegawai SPPG olehWakil Bupati Pidie Jaya, AcehHasan Basrisaat tengah sidak penyajian makan bergizi gratis (MBG). Video penganiayaan itu memperlihatkanHasan Basrimelakukan sidak di sebuah SPPG alias dapurMBGyang terletak di Pidie Jaya. Saat tiba di dapurMBG,Hasan Basriterlihat marah-marah hingga membuat seluruh pegawai dapur keluar. Tiba-tiba saja saat dihampiri oleh seorang pegawai dapur pria,Hasan Basrimeninju pria tersebut berkali-kali. Video itu pun kemudian viral di media sosial.Hasan Basripun menuai kecaman masyarakat karena tindakan arogannya itu. KabarnyaHasan Basrimengamuk lantaran mengetahui kondisi nasiMBGyang disajikan dingin dan keras. Padahal usut punya usut nasi tersebut memang harus didinginkan terlebih dahulu sesuai petunjuk teknis agar tidak cepat basi akibat penguapan. Lalu siapakahHasan Basri? Hasan Basri adalahWakil Bupati Pidie Jaya, Aceh periode 2025 2030. Ia adalah wakil dari Bupati Pidie Jaya, Sibral Malasyi. Ia juga menjabat sebagai Ketua DPD Partai Amanat Nasional Kabupaten Pidie Jaya. Pada Pilbup Pidie Jaya 2024, ia mencalonkan diri sebagaiWakil Bupati Pidie Jayamasa jabatan 2025 2030 mendampingi politikus Partai Adil Sejahtera Aceh, Sibral Malasyi. Pasangan calon ini berhasil unggul dengan meraih 50.075 suara atau 52,51 persen dari total suara sah. Baca juga:Ini Cara BGN Antisipasi Kasus Keracunan Makanan dalam Program MBG Dimuat SerambinewsHasan Basrilahir di Trienggadeng, 29 Juni 1968, anak dari Zainal Abidin (almarhum), seorang pensiunan polisi yang pernah bertugas di Polsek Trienggadeng. Hasan menempuh pendidikan dasar di SD Negeri Cot Matang (1976 1982), melanjutkan ke SMP Negeri 2 Meureudu (1982 1985), dan SMA Negeri 1 Trienggadeng (1985 1988). Ia kemudian melanjutkan pendidikan tinggi di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan meraih Diploma II di bidang Survey dan Pemetaan Geodesi (1989 1991). Tak berhenti di situ, ia melanjutkan ke jenjang S1 di Universitas Hamzah (1992 1997) dan menuntaskan S2 di STIE Bisnis Indonesia (2004 2006). Sebelum terjun ke politik,Hasan Basrimemiliki karier panjang di dunia proyek dan kontraktor, di antaranya sebagai Site Manager PT Hananan (1997 1999), General Superintendent PT Wirakato (2001 2004) dan Project Manager PT Alhas Jaya (2004 2008). Kiprahnya di dunia politik dimulai ketika ia bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN) sejak tahun 2000. Hasan Basri dikenal sebagai kader militan dan loyal. Ia menjabat sebagai Ketua DPC PAN Trienggadeng (2004 sekarang) dan Ketua DPD PAN Kabupaten Pidie Jaya. Dari partai itulah, karier politiknya terus menanjak. (Wartakotalive.com/DES/Serambinews.com)",Desy Selviany,https://asset-2.tribunnews.com/wartakota/foto/bank/thumbnails2/VIRAL-Video-Wakil-Bupati.jpg,https://wartakota.tribunnews.com/news/872792/sosok-wakil-bupati-pidie-jaya-arogan-yang-tinju-pegawai-dapur-mbg?page=all,c8638cb0985ce1666c962f33583b70fa79ac719d57dc7eea2d4b4d99f7f57c99,2025-11-04 12:18:02.279 40,tribunnews,mbg,2025-10-31 09:26:12,"Gegara Nasi Dingin di Dapur, Wabup Pijay ‘Hajar’ Kepala SPPG-MBG","SERAMBINEWS.COM, SIGLI- Wakil Bupati atau Wabup Pidie Jaya,Hasan Basri, diduga meninju petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi, Makan Bergizi Gratis atau SPPG-MBG, di Gampong Sagoe, Kecamatan Trienggadeng, Kamis (30/10/2025) sekitar pukul 08.05 WIB. Belakangan diketahuiKepala SPPG-MBGKecamatan Trienggadeng, yang dihajar Wabup Pidie Jaya bernama Muhammad Reza (27) asal Gampong Mesjid, Kecamatan Trienggadeng, Pidie Jaya. Akibat kejadian tersebut,Kepala SPPG-MBG, Muhammad Reza harus diboyong ke Puskesmas Trienggadeng untuk dilakukan visum. Berdasarkan informasi dihimpun Serambi, Kamis (30/10/2025), kejadian tersebut bermula saat Wabup Pidie Jaya,Hasan Basri, meninjau dapur SPPG MBG di Gampong Sagoe, Kecamatan Trienggadeng. Orang nomor dua di Pidie Jaya itu sempat masuk ke dapur SPPG-MBG untuk melihat proses penyiapan menu MBG. Namun, Wabup Pidie Jaya kecewa terhadap menu yang disiapkan SPPG-MBG. Sehingga Wabup Pidie Jaya ke luar dari dapur SPPG-MBG. Saat tiba di halaman bangunan dapur SPPG-MBG, Wabup Pidie Jaya bertemu dengan anggota SPPG-MBG. Sehingga sempat terjadi cekcok, yang saat itu mengarah kepada pemukulan. Namun, tiba-tibaKepala SPPG-MBGKecamatan Trienggadeng Muhammad Reza muncul dengan mengendarai sepeda motor memasuki kompleks bangunan dapur SPPG-MBG. Muhammad Reza langsung mengarahkan sepeda motornya ke tempat parkir di bangunan dapur SPPG-MBG. Wabup Pidie Jaya,Hasan Basri, langsung menuju ke Muhammad Reza. Diawali dengan cekcok, Wabup Pidie Jaya langsung mengarahkan bogem mentah ke wajah Muhammad Reza. Kejadian tersebut sempat dileraikan warga di lokasi tersebut. Sementara itu, Kepala Dapur SPPB MBG Trienggadeng, Muhammad Reza mengatakan, sebelum dirinya ditonjok secara berulang Wabup Pidie JayaHasan Basri. Dikatakan, Wabup Pidie Jaya telah terlebih dahulu mengacak-acak nasi MBG hingga membentak dan ancam pukul petugas di dapur. Menurutnya, Wabup Pidie Jaya, sendiri datang ke lokasi SPPG menggunakan kendaraan dinasnya, guna memeriksa dapur MBG di Gampong Sagoe, Kecamatan Trienggadeng. Kata Muhammad Reza, saat Wabup Pidie Jaya tiba ke dapur BMG, dirinya belum sampai di dapur tersebut. Hanya saja, di lokasi terdapat sejumlah petugas perempuan yang sedang bertugas mempersiapkan makan bergizi gratis yang merupakan program prioritas Presiden Prabowo. Saat di dapur, Wakil Bupati Pidie Jaya sempat memegang nasi MBG yang disediakan dapur SPPG. Melihat kondisi nasi dingin, Wabup Pidie Jaya menuding SPPG itu menyediakan nasi basi. Menurutnya, secara juknis penyediaan MBG, nasi yang baru siap dimasak tidak dibenarkan untuk langsung dimasukan ke dalam ompreng. Nasi itu terlebih dahulu harus didinginkan di dalam ruangan khusus, untuk mencegah nasi tersebut tidak basi akibat penguapan. ""Seolah-olah kami menyediakan nasi basi. Aturannya jelas, nasi yang baru siap dimasak memang harus didinginkan lebih dahulu, baru dimasukkan ke ompreng. Kalau dalam keadaan masih panas langsung dimasukkan ke ompreng otomatis pasti basi karena penguapan,"" jelas Reza. Kata M Reza, Wabup Pidie Jaya sempat membentak dan mencaci maki, bahkan ancam pukul petugas perempuan di SPPG itu hingga membuat sejumlah relawan penyediaan MBG menangis ketakutan. Selang beberapa menit kemudian, Reza pun tiba di dapur MBG tersebut. Tanpa basa basi, Wabup Pidie Jaya langsung menghampiri dan menonjok dirinya di bagian kepala secara berulang. ""Saat saya tiba, rencana saya mau menyalami Wabup Pidie Jaya.Hasan Basri, menanyakan siapa pimpinan SPPG. Saya pun menjawab, saya pak. Selanjutnya, Wabup Pidie Jaya langsung meninju saya di bagian kepala seraya menyebut kasih nasi basi buat anak kami,"" pungkasnya.(naz) Wakil Bupati Pidie Jaya,Hasan Basri, yang dihubungi Serambi, Kamis (30/10/2025) menjelaskan, kejadian itu berawal dari sidak karena sebelumnya menemukan MBG disajikan pisang dan kacang busuk. Makanya, Wabup Pidie Jaya lakukan pengecekan ke dapur dapur SPPB MBG Trienggadeng. ""Saat saya cek, ternyata nasi sudah keras dan telah dingin. Yang saya kecewa Kepala dapur SPPB MBG Trienggadeng, tidak berada di tempat. Seharusnya kepala dapur harus mengawasi petugas masak,"" ujarnya. Namun, kata Wabup Pidie Jaya, saat dirinya hendak pulang baru ketemu dengan Kepala Dapur SPPB MBG Trienggadeng. ""Saya sempat lontarkan kalimat tidak tanggung jawab, sehingga saya sempat tanyakan pada kepala dapur, seharusnya kamu mengawasinya, agar nasi MBG itu memenuhi standar. Saat itu, saya menampar dua kali Kepala Dapur SPPB MBG Trienggadeng,"" jelasnya.(naz)",mufti,https://asset-2.tribunnews.com/aceh/foto/bank/thumbnails2/Wabup-Pijay-Hajar-Kepala-SPPG-MBG.jpg,https://aceh.tribunnews.com/nanggroe/994973/gegara-nasi-dingin-di-dapur-wabup-pijay-hajar-kepala-sppg-mbg?page=all,a621ea7bf288a7ab638fe762d876a5872e5dfff5a8a6b6b82eb2ce6ca948a4ce,2025-11-04 12:19:00.539 41,tribunnews,mbg,2025-11-04 11:10:02,"17 Dapur MBG di Karimun telah Kantongi SLHS dari Dinkes, Lima Lagi dalam Proses","KARIMUN,TRIBUNBATAM.id- 17 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri) sudah mendapat Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Sekadar informasi, SLHS menjadi salah satu syarat penting untuk dapur Makan Bergizi Gratis (MBG). KepalaDinas Kesehatan(Dinkes)KarimunSoerjadi mengatakan, hampir semua SPPG diKarimuntelah memiliki SLHS. ""Ada 17 SPPG yang telah mengantongi SLHS,"" ungkapnya, Selasa (4/11/2025). Dengan sudah adanya SLHS, Soerjadi menuturkan program MBG diKarimunakan tetap berlanjut. Sementara itu, Anas Fitrawanda Koordinator BGN (Badan Gizi Nasional)Karimunmengatakan, sebelumnya ada dua SPPG yang sempat terhenti karena insiden keracunan. SPPG itu akan kembali beroperasi kembali. ""Minggu ini bakal beroperasi kembali. Pekerjanya masih orang lama, tidak ada rekrutan baru,"" ujarnya saat dihubungiTribunBatam.id. Anas mengungkap, saat ini terdapat 22 SPPG diKarimun; 17 di antaranya sudah memiliki SLHS. ""Yang lima masih baru terbit SK-nya kayak yang di Kecamatan Ungar, Kundur, Buru, itu kan mereka baru dapat MBG, jadi SLHS-nya masih dalam proses,"" ujarnya. Dengan adanya sertifikasi ini, diharapkan pelaksanaan program MBG diKarimunsemakin terjamin dari sisi kebersihan dan keamanan pangan. Selain itu mampu mendukung upaya peningkatan gizi pelajar diKarimun. (TribunBatam.id/Fairozzamani)",Fairoz Zamani,https://asset-2.tribunnews.com/batam/foto/bank/thumbnails2/Program-makan-bergizi-gratis-seorang-siswa-tampak-menikmati-makan-MBG.jpg,https://batam.tribunnews.com/karimun/664355/17-dapur-mbg-di-karimun-telah-kantongi-slhs-dari-dinkes-lima-lagi-dalam-proses?page=all,94f7bf6ec2dc2a7f7f723ed798e750e47e1c1b564fb1bcd964153c16869c5bd9,2025-11-04 12:02:05.139 42,tribunnews,mbg,2025-11-03 14:03:50,"Lagi, Kasus Dugaan Keracunan MBG Menimpa 121 Siswa di Ponjong Gunungkidul ","TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL- Kasus keracunan menu program makan bergizi gratis (MBG) kembali terjadi diGunungkidul. Kali ini sebanyak 121 siswa di Kapanewon Ponjong, mengalami gejala keracunan seusai menyantap menu makanan dari program MBG pada Rabu (29/10/2025) lalu. Kasus di Ponjong ini menambah panjang kasus keracunan akibat MBG.Sebab, pada hari yang sama, sebanyak 695 siswa di Kapanewon Saptosari juga mengalami hal serupa. BupatiGunungkidulEndah Subekti Kuntariningsihmengatakan kasus dugaan keracunan MBG tersebut berasal dari menu yang disajikan oleh dapur SPPG Sumbergiri, Kapanewon Ponjong. Yang mana, ratusan siswa ini berasal dari sekolah yang berbeda. ""Dari data yang dilaporkan ke saya, yang memakan menu MBG itu sebanyak 547 siswa. Adapun, yang sakit akibat gejala keracunan itu berasal dari SMPN 1 Ponjong yang terdampak 102 siswa, SD Sumbergiri 1 siswa , SMA Pembangunan 3 Ponjong 6 siswa, SMK Ma'Arif 6 siswa, SMK Muhammadiyah 5 orang, dan SDN Mendak 1 sebanyak 1 siswa. Dan, beberapa di antaranya ada yang sampai dirawat inap,"" ujarnya saat jumpa pers dengan media, di Wonosari pada Senin (3/11/2025). Baca juga:Sri Sultan HB X Sampaikan Duka atas Wafatnya PB XIII, Keraton Yogyakarta Tunda Pertunjukan Seni Dari kasus kejadian dugaan keracunan tersebut, pihaknya juga sudah mengambil sample makanan dan air untuk dilakukan uji laboratorium guna mengetahui sumber dugaan keracunan tersebut. ""Sample makanan sudah dikirimkan dan keluarnya 10 hari setelah pengiriman. Jadi, nanti penyebab keracunannya itu apa, itu nanti akan dirilis. Untuk kondisi siswanya sama dengan yang di Saptosari sudah diperbolehkan pulang, begitupun yang rawat inap,"" papar dia. Sementara atas kejadian tersebut, Endah mempertanyakan kenapa dapur SPPG Sumbergiri Ponjong, tidak ditutup operasionalnya pasca kejadian keracunan tersebut. Pasalnya, menurut dia sesuai aturan apabila ada kasus dugaan keracunan SPPG harus ditutup selama dua minggu. ""Namun yang menjadi pertanyaan kami, kenapa operasional dapur tidak ditutup pasca kejadian tersebut. Karena, kalau yang di Saptosari itu langsung ditutup, suratnya langsung keluar dari Badan Gizi Nasional (BGN). Makanya, kemarin di dalam rapat koordinasi disampaikan jika ada siswa yang keracunan ditutup sementara, selama dua Minggu,"" ucapnya. Untuk menindaklanjuti insiden itu, Endah pun meminta agar Dinas KesehatanGunungkiduluntuk menyampaikan data secara detail agar bisa menjadi acuan bagi BGN untuk langkah tindaklanjutnya. ""Sehingga, saya minta kepada kepala Dinas Kesehatan untuk menyampaikan data secara detail , agar bisa menjadi acuan BGN supaya semua dapur diperlakukan dengan sama,"" paparnya. Kasus keracunan diGunungkidulpada Rabu (29/10/2025) lalu terjadi di dua wilayah sekaligus. Sebanyak 816 orang mengalami gejala keracunan setelah mengkonsumsi menu program MBG Rinciannya : (ndg)",Nanda Sagita Ginting,https://asset-2.tribunnews.com/jogja/foto/bank/thumbnails2/Bupati-Endah-Marah-saat-Sidak-SPPG-Penyebab-Ratusan-Siswa-di-Gunungkidul-Keracunan-MBG.jpg,https://jogja.tribunnews.com/diy/1198649/lagi-kasus-dugaan-keracunan-mbg-menimpa-121-siswa-di-ponjong-gunungkidul?page=all,ae80b508aaded21f3a9625f206f91728484e8c56edff4e38384764dfd3d1091d,2025-11-04 12:04:58.642 43,tribunnews,mbg,2025-11-03 20:18:12,"Update Pengajuan SLHS di Klaten untuk MBG : Dinkes Baru Terima Dokumen dari 9 SPPG, 1 Sudah Selesai",,Zharfan Muhana,https://asset-2.tribunnews.com/solo/foto/bank/images/Kepala-Dinkes-Klaten-Anggit-Budiarto-diwawancara-beberapa-waktu-lalu.jpg,https://solo.tribunnews.com/klaten-bersinar/331391/update-pengajuan-slhs-di-klaten-untuk-mbg-dinkes-baru-terima-dokumen-dari-9-sppg-1-sudah-selesai?page=all,726a17bd4635970fedadaa702ee2ac718f16487a9582e82aaf20cbd267820ae9,2025-11-04 12:07:25.955 44,kompas,mbg,2025-10-14 05:32:48,MBG yang Tak Sekadar Makan Gratis…,"JAKARTA, KOMPAS.com Program makan bergizi gratis (MBG) yang digulirkan pemerintah sejak akhir 2024 di SMP Negeri 61 Jakarta, Palmerah, Jakarta Barat, ternyata lebih dari sekadar makan gratis.Hampir setahun berjalan, program MBG ini memberikan dampak nyata bagi gizi siswa, meringankan beban ekonomi keluarga, sekaligus menimbulkan tantangan terkait selera dan variasi menu.MBG menjadi bagian dari kebijakan pemerintahan Prabowo Subianto Gibran Rakabuming Raka untuk meningkatkan gizi dan menurunkan angka stunting pada anak sekolah.Baca juga:Siswa SMPN 61 Jakarta Lebih Bugar Berkat Program Makan Bergizi GratisDi SMPN 61 Jakarta, 666 siswa menjadi penerima program setiap hari, dengan menu berisi karbohidrat, lauk hewani, nabati, sayur, buah, dan susu.KOMPAS.com/Lidia Pratama FebrianMBG di SMPN 61 JakartaProgram ini juga memberi pelajaran penting: anak-anak belajar menghargai makanan dan membawa pulang sisa untuk keluarga. Bagi kami, ini bukan sekadar program makan siang. Ini program yang menyambung asa anak-anak yang mungkin di rumahnya tidak selalu bisa makan layak, ujar Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Sukmi Purwaningtias kepada Kompas.com, Senin (13/10/2025).Meskipun ada beberapa tantangan, MBG tetap membawa manfaat nyata bagi keseharian siswa, baik dari sisi gizi, kesehatan, maupun ekonomi keluarga.Menopang Gizi HarianSejak MBG dijalankan pada 18 November 2024, antusiasme siswa terlihat jelas setiap hari.Banyak yang datang ke sekolah tanpa sarapan sehingga makanan bergizi di sekolah menjadi sangat penting.Sukmi Purwaningtias menilai program ini benar-benar membantu memenuhi kebutuhan dasar anak-anak. Anak-anak sangat antusias. Banyak di antara mereka yang datang ke sekolah tanpa sarapan. Jadi MBG ini betul-betul membantu, ujarnya.Baca juga:Siswa SMPN 61 Jakarta Harap Menu Susu di Program MBG Lebih Sering DiberikanSelain itu, siswa kadang kembali ke ruang makan untuk meminta tambahan makanan jika masih lapar. Ada yang bilang, Bu, masih ada MBG nggak? Saya masih lapar. Kalau masih ada sisa, ya kami kasih, kadang dari jatah guru juga, tutur Sukmi.KOMPAS.com/Lidia Pratama FebrianSetahun Program MBG, Siswa SMPN 61 Jakarta Masih Banyak yang Tidak Suka Sayur dan IkanMBG juga mendorong kebiasaan membawa pulang sisa makanan untuk keluarga, sehingga anak-anak belajar mengelola makanan dan tidak selalu bergantung pada program ini. Kami ajarkan anak-anak membawa tempat makan supaya bisa bawa pulang kalau tidak habis. Itu juga jadi pelajaran supaya mereka tidak bergantung terus, tuturnya.Baca juga:Senang Dapat MBG, Siswa SDN 07 Pulogebang Bisa Menabung untuk Beli MainanGuru dan pihak sekolah menilai program MBG ini menambah energi siswa untuk mengikuti pelajaran di pagi hari, terutama bagi mereka yang sebelumnya sering lemas atau mengantuk karena belum sarapan.Dampak Kesehatan NyataGuru Informatika SMPN 61 Jakarta, Luluk Ul Badriyah, mengatakan program MBG memberi dampak positif pada kesehatan siswa. Sekarang anak-anak kelihatan lebih kuat dan jarang mengeluh sakit perut atau lemas di kelas. Kalau dulu, banyak yang ngantuk karena belum sarapan, ujarnya.Beberapa siswa melaporkan peningkatan stamina dan energi, membuat mereka lebih aktif dalam kegiatan sekolah.Baca juga:Pedagang Kantin di SMPN 61 Jakarta Tetap Laris Meski Ada Program MBG JAKARTA, KOMPAS.com Program makan bergizi gratis (MBG) yang digulirkan pemerintah sejak akhir 2024 di SMP Negeri 61 Jakarta, Palmerah, Jakarta Barat, ternyata lebih dari sekadar makan gratis. Hampir setahun berjalan, program MBG ini memberikan dampak nyata bagi gizi siswa, meringankan beban ekonomi keluarga, sekaligus menimbulkan tantangan terkait selera dan variasi menu. MBG menjadi bagian dari kebijakan pemerintahan Prabowo Subianto Gibran Rakabuming Raka untuk meningkatkan gizi dan menurunkan angka stunting pada anak sekolah. Baca juga:Siswa SMPN 61 Jakarta Lebih Bugar Berkat Program Makan Bergizi Gratis Di SMPN 61 Jakarta, 666 siswa menjadi penerima program setiap hari, dengan menu berisi karbohidrat, lauk hewani, nabati, sayur, buah, dan susu. KOMPAS.com/Lidia Pratama FebrianMBG di SMPN 61 Jakarta KOMPAS.com/Lidia Pratama FebrianMBG di SMPN 61 Jakarta Program ini juga memberi pelajaran penting: anak-anak belajar menghargai makanan dan membawa pulang sisa untuk keluarga. Bagi kami, ini bukan sekadar program makan siang. Ini program yang menyambung asa anak-anak yang mungkin di rumahnya tidak selalu bisa makan layak, ujar Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Sukmi Purwaningtias kepada Kompas.com, Senin (13/10/2025). Meskipun ada beberapa tantangan, MBG tetap membawa manfaat nyata bagi keseharian siswa, baik dari sisi gizi, kesehatan, maupun ekonomi keluarga. Sejak MBG dijalankan pada 18 November 2024, antusiasme siswa terlihat jelas setiap hari. Banyak yang datang ke sekolah tanpa sarapan sehingga makanan bergizi di sekolah menjadi sangat penting. Sukmi Purwaningtias menilai program ini benar-benar membantu memenuhi kebutuhan dasar anak-anak. Anak-anak sangat antusias. Banyak di antara mereka yang datang ke sekolah tanpa sarapan. Jadi MBG ini betul-betul membantu, ujarnya. Baca juga:Siswa SMPN 61 Jakarta Harap Menu Susu di Program MBG Lebih Sering Diberikan Selain itu, siswa kadang kembali ke ruang makan untuk meminta tambahan makanan jika masih lapar. Ada yang bilang, Bu, masih ada MBG nggak? Saya masih lapar. Kalau masih ada sisa, ya kami kasih, kadang dari jatah guru juga, tutur Sukmi. KOMPAS.com/Lidia Pratama FebrianSetahun Program MBG, Siswa SMPN 61 Jakarta Masih Banyak yang Tidak Suka Sayur dan Ikan KOMPAS.com/Lidia Pratama FebrianSetahun Program MBG, Siswa SMPN 61 Jakarta Masih Banyak yang Tidak Suka Sayur dan Ikan MBG juga mendorong kebiasaan membawa pulang sisa makanan untuk keluarga, sehingga anak-anak belajar mengelola makanan dan tidak selalu bergantung pada program ini. Kami ajarkan anak-anak membawa tempat makan supaya bisa bawa pulang kalau tidak habis. Itu juga jadi pelajaran supaya mereka tidak bergantung terus, tuturnya. Baca juga:Senang Dapat MBG, Siswa SDN 07 Pulogebang Bisa Menabung untuk Beli Mainan Guru dan pihak sekolah menilai program MBG ini menambah energi siswa untuk mengikuti pelajaran di pagi hari, terutama bagi mereka yang sebelumnya sering lemas atau mengantuk karena belum sarapan. Guru Informatika SMPN 61 Jakarta, Luluk Ul Badriyah, mengatakan program MBG memberi dampak positif pada kesehatan siswa. Sekarang anak-anak kelihatan lebih kuat dan jarang mengeluh sakit perut atau lemas di kelas. Kalau dulu, banyak yang ngantuk karena belum sarapan, ujarnya. Beberapa siswa melaporkan peningkatan stamina dan energi, membuat mereka lebih aktif dalam kegiatan sekolah. Baca juga:Pedagang Kantin di SMPN 61 Jakarta Tetap Laris Meski Ada Program MBG",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/xWE4_NKNOEboF8YmFFk1uMa0Jjc=/0x336:4032x3024/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/13/68ecb076a1edc.jpeg",https://megapolitan.kompas.com/read/2025/10/14/05324891/mbg-yang-tak-sekadar-makan-gratis,a1b7c8b8b3ab77f5156b35a6daf34c4829d5b7ffa1f00a57873e6f8d940939a1,2025-10-30 15:06:48.226 45,kompas,mbg,2025-10-04 06:58:33,Apakah Siswa Wajib Makan MBG di Sekolah?,"JAKARTA, KOMPAS.com- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali jadi perbincangan setelah sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) di Bekasi dan Jakarta diduga keracunan usai menyantap menu yang disediakan.Lalu, apakah siswa wajib makan MBG di sekolah?Baca juga:Cegah Kontaminasi, SPPG Palmerah Beli Bahan Baku MBG Kurang dari 12 Jam Sebelum DimasakSiswa SD di Bekasi diduga keracunanKejadian terbaru dialami enam siswa SDN Kota Baru 3, Kota Bekasi, Kamis (2/10/2025).Mereka sakit perut hingga muntah setelah menyantap menu MBG.Koordinator MBG SDN Kota Baru 3 Syamsudin mengatakan, para siswa langsung dibawa ke RS Ananda Bekasi untuk mendapat perawatan. Saya coba kerja sama SPPG-nya bagaimana penanganannya dibawalah ke rumah sakit,"" ucap Syamsudin saat ditemui di RS Ananda Bekasi, Kamis.Ia sempat mencicipi hidangan MBG yang disajikan. Menurut dia, makanan tersebut terasa asam.""Nah si anak ini mencoba. Saya tanya, 'kenapa dimakan? Kan asem'. 'Ya saya coba Pak, sedikit'. Tapi karena dia enggak kuat, akhirnya kena ke perut lah dia seperti itu,"" kata dia.Baca juga:Dinkes Bekasi: Siswa Boleh Bawa Bekal, Tak Wajib Makan Menu MBGKepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Satia Sriwijayanti Anggraini, menjelaskan kondisi enam siswa tersebut berangsur membaik.Dari enam siswa yang dirawat, dua di antaranya sudah diperbolehkan pulang.Orangtua pilih bawakan bekalMeski kondisi siswa berangsur membaik, sejumlah orang tua tetap merasa khawatir.Hery Gunawan, ayah dari salah satu siswa bernama BPG yang masih dirawat, mengaku tidak akan lagi mengizinkan anaknya memakan menu MBG.""Untuk ke depannya saya juga tidak bakal kalau ketika ada program MBG ada lagi saya tidak bakal nyuruh anak saya untuk makan,"" ujar Hery saat dikonfirmasi, Jumat (3/10/2025).Hery lebih memilih membawakan anaknya bekal dari rumah sebagai langkah antisipasi.""Bagaimana pun caranya saya bakal bawain bekal saja dari rumah, untuk antisipasi. Trauma juga,"" tutur dia. JAKARTA, KOMPAS.com- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali jadi perbincangan setelah sejumlah siswa Sekolah Dasar (SD) di Bekasi dan Jakarta diduga keracunan usai menyantap menu yang disediakan. Lalu, apakah siswa wajib makan MBG di sekolah? Baca juga:Cegah Kontaminasi, SPPG Palmerah Beli Bahan Baku MBG Kurang dari 12 Jam Sebelum Dimasak Kejadian terbaru dialami enam siswa SDN Kota Baru 3, Kota Bekasi, Kamis (2/10/2025). Mereka sakit perut hingga muntah setelah menyantap menu MBG. Koordinator MBG SDN Kota Baru 3 Syamsudin mengatakan, para siswa langsung dibawa ke RS Ananda Bekasi untuk mendapat perawatan. Saya coba kerja sama SPPG-nya bagaimana penanganannya dibawalah ke rumah sakit,"" ucap Syamsudin saat ditemui di RS Ananda Bekasi, Kamis. Ia sempat mencicipi hidangan MBG yang disajikan. Menurut dia, makanan tersebut terasa asam. ""Nah si anak ini mencoba. Saya tanya, 'kenapa dimakan? Kan asem'. 'Ya saya coba Pak, sedikit'. Tapi karena dia enggak kuat, akhirnya kena ke perut lah dia seperti itu,"" kata dia. Baca juga:Dinkes Bekasi: Siswa Boleh Bawa Bekal, Tak Wajib Makan Menu MBG Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Satia Sriwijayanti Anggraini, menjelaskan kondisi enam siswa tersebut berangsur membaik. Dari enam siswa yang dirawat, dua di antaranya sudah diperbolehkan pulang. Meski kondisi siswa berangsur membaik, sejumlah orang tua tetap merasa khawatir. Hery Gunawan, ayah dari salah satu siswa bernama BPG yang masih dirawat, mengaku tidak akan lagi mengizinkan anaknya memakan menu MBG. ""Untuk ke depannya saya juga tidak bakal kalau ketika ada program MBG ada lagi saya tidak bakal nyuruh anak saya untuk makan,"" ujar Hery saat dikonfirmasi, Jumat (3/10/2025). Hery lebih memilih membawakan anaknya bekal dari rumah sebagai langkah antisipasi. ""Bagaimana pun caranya saya bakal bawain bekal saja dari rumah, untuk antisipasi. Trauma juga,"" tutur dia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/-0Ra_FzBra1KMTYCQUYasYBFkcY=/0x103:1200x903/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/02/25/67bd458cacf90.jpg",https://megapolitan.kompas.com/read/2025/10/04/06583351/apakah-siswa-wajib-makan-mbg-di-sekolah,a66973014bd37d2d0f282c8b0365a615f38b2a915d8f8301425175a0654fb61a,2025-10-30 15:06:58.480 46,kompas,mbg,2025-09-30 18:55:00,Ombudsman Temukan Penyimpangan Pengadaan Bahan Baku MBG,"JAKARTA, KOMPAS.com- Ombudsman RI menemukan adanya penyimpangan dalam pengadaan bahan baku Program Makan Bergizi Gratis (MBG), khususnya beras premium.Temuan ini didapatkan dari hasil pemantauan cepat alias rapid assessment di salah satu lokasi pelaksanaan MBG di Bogor, Jawa Barat.Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika, mengatakan penyimpangan terjadi lantaran beras yang dipasok tidak sesuai kontrak.Baca juga:Biaya Perawatan Korban Keracunan MBG Ditanggung Pemerintahfreepik.comIlustrasi beras. HET beras terbaru.Dalam kontrak tertulis bahwa beras yang dipasok untuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) haruslah beras premium, namun yang disediakan oleh pemasok justru kualitas medium.Ironisnya, perbedaan kualitas dan kadar broken beras tersebut lolos dari pengecekan tim SPPG. Terkait bahan baku (beras) memang semestinya harus memenuhi standar juga. Yang kami temukan itu adalah bahwa ada penyimpangan ketika pengadaan itu menyatakan premium, tetapi ternyata yang disediakan oleh supplier itu medium, ujar Yeka saat konferensi pers di gedung Ombudsman RI, Jakarta Selatan, Selasa (30/9/2025). Dan itu lolos dari pengecekan dari SPPG itu sendiri. Jadi permasalahannya di situ, paparnya.Baca juga:Ada Insentif Rp 100.000 Per Hari untuk Guru Penanggung Jawab MBGIa menegaskan, temuan ini bersifat spot atau hanya di satu titik lokasi, sehingga tidak serta-merta menggambarkan kondisi di seluruh wilayah pelaksanaan MBG. Namun, hal itu tetap menunjukkan adanya masalah prosedur yang harus segera dibenahi. Kalau memang anggaran yang dibelanjakan itu adalah untuk premium, semestinya memperoleh bahan baku yang sesuai sebagaimana di dalam kontrak. Seperti itu, itu ada salah satu penyimpangannya saja. Coba jangan lupa ya, itu spot ya. Spot itu artinya pas ketemu, bukan berarti semua wilayah begitu. Spot gitu, paparnya. JAKARTA, KOMPAS.com- Ombudsman RI menemukan adanya penyimpangan dalam pengadaan bahan baku Program Makan Bergizi Gratis (MBG), khususnya beras premium. Temuan ini didapatkan dari hasil pemantauan cepat alias rapid assessment di salah satu lokasi pelaksanaan MBG di Bogor, Jawa Barat. Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika, mengatakan penyimpangan terjadi lantaran beras yang dipasok tidak sesuai kontrak. Baca juga:Biaya Perawatan Korban Keracunan MBG Ditanggung Pemerintah freepik.comIlustrasi beras. HET beras terbaru. freepik.comIlustrasi beras. HET beras terbaru. Dalam kontrak tertulis bahwa beras yang dipasok untuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) haruslah beras premium, namun yang disediakan oleh pemasok justru kualitas medium. Ironisnya, perbedaan kualitas dan kadar broken beras tersebut lolos dari pengecekan tim SPPG. Terkait bahan baku (beras) memang semestinya harus memenuhi standar juga. Yang kami temukan itu adalah bahwa ada penyimpangan ketika pengadaan itu menyatakan premium, tetapi ternyata yang disediakan oleh supplier itu medium, ujar Yeka saat konferensi pers di gedung Ombudsman RI, Jakarta Selatan, Selasa (30/9/2025). Dan itu lolos dari pengecekan dari SPPG itu sendiri. Jadi permasalahannya di situ, paparnya. Baca juga:Ada Insentif Rp 100.000 Per Hari untuk Guru Penanggung Jawab MBG Ia menegaskan, temuan ini bersifat spot atau hanya di satu titik lokasi, sehingga tidak serta-merta menggambarkan kondisi di seluruh wilayah pelaksanaan MBG. Namun, hal itu tetap menunjukkan adanya masalah prosedur yang harus segera dibenahi. Kalau memang anggaran yang dibelanjakan itu adalah untuk premium, semestinya memperoleh bahan baku yang sesuai sebagaimana di dalam kontrak. Seperti itu, itu ada salah satu penyimpangannya saja. Coba jangan lupa ya, itu spot ya. Spot itu artinya pas ketemu, bukan berarti semua wilayah begitu. Spot gitu, paparnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/Roy-MhMIZWWNWNBcHeUY_xn7BMc=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775b1d85b4.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/30/68dbc26a16a42.jpeg",https://money.kompas.com/read/2025/09/30/185500226/ombudsman-temukan-penyimpangan-pengadaan-bahan-baku-mbg-,2eb1c8b3ce0cae117dbcfe52bae4b6c9f48d7bea5241c4bca6fbb643b6113165,2025-10-30 15:07:08.711 47,kompas,mbg,2025-10-03 14:32:17,Aksi Kamisan Kritik MBG,,Kompas Cyber Media,https://video.kgnow.com/1001/1880302/1880302_406x720.jpg,https://video.kompas.com/watch/1880302/aksi-kamisan-kritik-mbg,a6b7f662d997a755cc56df56f2972cc68323c6a0315dbffdd7a25521e51124c4,2025-10-30 15:07:19.416 48,kompas,mbg,2025-10-29 13:34:39,Perbaikan Menyeluruh MBG untuk Bangsa Gemilang,"PROGRAMMakan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi janji kampanye Presiden Prabowo Subianto kini sedang berjalan. Tak sekadar bergulir ala kadarnya , Presiden bahkan mendukung MBG dengan alokasi APBN terbesar.Sebagaimana kesepakatan antara pemerintah dan DPR pada September lalu, kedua lembaga sepakat akan menggelontorkan sekitar Rp 335 triliun dalam APBN 2026 untuk memastikan anak-anak Indonesia mendapatkan gizi yang layak.Dalam perspektif politik dan komunikasi, isu MBG menjadi salah satu magnet bagivotersuntuk memilih Prabowo di Pemilu 2024 lalu.Tak hanya itu, hampir semua pakar sepakat bahwa program tersebut sangat visioner karena fokus menyiapkan generasi masa depan yang sehat dan cerdas. Tentu ini akan berhubungan dengan momentum Indonesia Emas 2045.Namun, kebijakan kolosal itu perlu penanganan ekstra dan manajemen profesional. Skala program yang menargetkan jutaan anak (penerima manfaat) juga membutuhkan pengawasan ketat agar dapat mencegah berbagai potensi pelanggaran.Kasus keracunan berulang MBG dengan total korban belasan ribu anak menunjukkan ada kelalaian dalam skala besar.Baca juga:MBG, Fiskal dan Selera Pasar: Antara Madu dan Racun?Presiden pun langsung merespons dengan memerintahkan adanya testing makanan di setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).Tak hanya itu, dalam beberapa hari ke depan, Istana juga mengonfirmasi akan terbitnya Perpres sebagai payung hukum di lapangan.Di saat yang sama, banyak kalangan meminta program ini dihentikan karena mengancam keselamatan anak.Penulis berpandangan bahwa MBG adalah program futuristik karena berfokus pada masa depan generasi bangsa. Maka, opsi menghentikan kebijakan ini di tengah jalan, bukan pemikiran bijak.Meski begitu, pemerintah memang harus melakukan perbaikan manajemen segera, menyeluruh, dan masuk ke akar persoalan.Beberapa langkah yang dapat dilakukan, pertama, agenda mendesak adalah memastikan keselamatan penerima manfaat, di atas semuanya.Oleh karenanya, investigasi penyebab keracunan harus secepatnya dilakukan. Tim investigasi juga harus merilis hasil dalam waktu cepat untuk menghindari kejadian berulang.KOMPAS.com/BAGUS PUJI PANUNTUNKondisi ruang kelas yangbdisulap menjdi ruang darurat di SMPN 1 Cisarua, Rabu (15/10/2025).Kedua, moratorium skala kecil (clustering) perlu dilakukan dengan menghentikan sementara SPPG yang terkait dengan kasus keracunan.Selanjutnya tim investigasi bekerja dan bila ditemukan kesalahan fatal atau kelalain, maka sanksi berupa pencabutan izin harus dilakukan. PROGRAMMakan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi janji kampanye Presiden Prabowo Subianto kini sedang berjalan. Tak sekadar bergulir ala kadarnya , Presiden bahkan mendukung MBG dengan alokasi APBN terbesar. Sebagaimana kesepakatan antara pemerintah dan DPR pada September lalu, kedua lembaga sepakat akan menggelontorkan sekitar Rp 335 triliun dalam APBN 2026 untuk memastikan anak-anak Indonesia mendapatkan gizi yang layak. Dalam perspektif politik dan komunikasi, isu MBG menjadi salah satu magnet bagivotersuntuk memilih Prabowo di Pemilu 2024 lalu. Tak hanya itu, hampir semua pakar sepakat bahwa program tersebut sangat visioner karena fokus menyiapkan generasi masa depan yang sehat dan cerdas. Tentu ini akan berhubungan dengan momentum Indonesia Emas 2045. Namun, kebijakan kolosal itu perlu penanganan ekstra dan manajemen profesional. Skala program yang menargetkan jutaan anak (penerima manfaat) juga membutuhkan pengawasan ketat agar dapat mencegah berbagai potensi pelanggaran. Kasus keracunan berulang MBG dengan total korban belasan ribu anak menunjukkan ada kelalaian dalam skala besar. Baca juga:MBG, Fiskal dan Selera Pasar: Antara Madu dan Racun? Presiden pun langsung merespons dengan memerintahkan adanya testing makanan di setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Tak hanya itu, dalam beberapa hari ke depan, Istana juga mengonfirmasi akan terbitnya Perpres sebagai payung hukum di lapangan. Di saat yang sama, banyak kalangan meminta program ini dihentikan karena mengancam keselamatan anak. Penulis berpandangan bahwa MBG adalah program futuristik karena berfokus pada masa depan generasi bangsa. Maka, opsi menghentikan kebijakan ini di tengah jalan, bukan pemikiran bijak. Meski begitu, pemerintah memang harus melakukan perbaikan manajemen segera, menyeluruh, dan masuk ke akar persoalan. Beberapa langkah yang dapat dilakukan, pertama, agenda mendesak adalah memastikan keselamatan penerima manfaat, di atas semuanya. Oleh karenanya, investigasi penyebab keracunan harus secepatnya dilakukan. Tim investigasi juga harus merilis hasil dalam waktu cepat untuk menghindari kejadian berulang. KOMPAS.com/BAGUS PUJI PANUNTUNKondisi ruang kelas yangbdisulap menjdi ruang darurat di SMPN 1 Cisarua, Rabu (15/10/2025).Kedua, moratorium skala kecil (clustering) perlu dilakukan dengan menghentikan sementara SPPG yang terkait dengan kasus keracunan. KOMPAS.com/BAGUS PUJI PANUNTUNKondisi ruang kelas yangbdisulap menjdi ruang darurat di SMPN 1 Cisarua, Rabu (15/10/2025). Selanjutnya tim investigasi bekerja dan bila ditemukan kesalahan fatal atau kelalain, maka sanksi berupa pencabutan izin harus dilakukan.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/PTTlhw-Sme8C7VzjxGuiObOLm9w=/0x0:5000x3333/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/29/6901b2781fdf1.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/29/13343991/perbaikan-menyeluruh-mbg-untuk-bangsa-gemilang,8fe795bb1c2c82f844287ce41e66eb92b697742832a1f5bc43e4d2d029fe0167,2025-10-30 15:07:29.648 49,kompas,mbg,2025-10-19 11:28:37,Memutus Rantai Kemiskinan Nelayan dalam Seporsi MBG,"BENGKULU, KOMPAS.com -Angin laut Selatan terasa panas dan kering, berhembus kencang menerpa daratan.Martin, seorang nelayan kawakan, duduk resah di teras rumahnya di tepi pantai, matanya menatap samudera lepas.Angin laut selatan ini memaksa para nelayan harus berjuang ekstra keras mendapatkan ikan tuna sirip kuning dan marlin, menembus lautan sejauh 40 hingga 60 mil dari bibir pantai.Baca juga:Ketua Umum Kadin Tinjau Dapur MBG dan Diskusi dengan Pelaku UMKM di ManokwariKeresahan Martin cukup beralasan. Ia bukan hanya seorang nelayan, tetapi juga Ketua Kelompok Koperasi Nelayan Fajar Kaur Nusantara, yang terikat kontrak vital dengan program pemerintah.""Kami harus menyiapkan tuna segar sirip kuning, marlin, dan salam untuk memenuhi kebutuhan dua dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kaur,"" kata Martin, ditemui di rumahnya di Desa Pasar Lama, Kecamatan Kaur Selatan, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, Sabtu (17/10/2025).Biasanya, musim angin selatan terjadi antara April hingga Agustus. Namun, kini cuaca tak menentu, badai masih melanda hingga Oktober.Kondisi ini membuat stok tuna menipis, padahal dua dapur MBG bergantung pada pasokan mereka.""Setiap Senin dan Selasa dua dapur MBG menunya tuna segar. Maka Minggu dan Senin kami harus antarkan pesanan ikan ke dua dapur MBG,"" ungkapnya.Menembus Malam Sejauh 60 Mil Demi Tuna SegarDemi memenuhi pesanan tuna 1,5 ton per bulan, 30 anggota nelayan yang dimiliki Martin harus berangkat menembus malam.Sejak pukul 02.00 WIB dini hari, 11 kapal nelayan melaju sejauh 60 mil menuju rumpon-rumpon ikan milik swasta. Pada rumpon itulah 30 nelayan memancing tuna.""Pukul 02.00 wib nelayan berangkat ke laut, subuh pukul 05.00 wib tiba di lokasi pemancingan rumpon milik swasta kami diperbolehkan memancing tuna. Pukul 11.00 wib siang nelayan pulang, pukul 17.00 wib tiba di desa membawa tuna dan ikan marlin yang dipesan oleh dapur MBG,"" bebernya.KOMPAS.COM/FIRMANSYAHIsteri nelayan membersihkan daging tuna untuk memenuhi pasokan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kaur, Bengkulu. (Dok, Martin).Ikan Tuna Dibersihkan Istri NelayanKetika ikan tiba di darat menjelang petang, sekitar pukul 17.00 WIB, ikan segera disimpan di storage.Keesokan harinya, tuna dan marlin dibersihkan (fillet) sebelum dikirim ke dapur-dapur MBG.Istri Martin, Fatmawati, kini juga ikut berdaya. Ia menggerakkan para istri nelayan anggota koperasi sebagai tenaga kerja pembersih ikan.""Kami para istri akan bersihkan ikan. Kami ambil dagingnya, tulang dan kepala dibuang. Daging ikan kami antarkan ke dapur MBG untuk diolah menjadi menu buat ribuan siswa,"" jelas Fatmawati.Baca juga:Prabowo Sebut Penerima MBG Capai 36,2 Juta, Setara 7 Kali Populasi Singapura BENGKULU, KOMPAS.com -Angin laut Selatan terasa panas dan kering, berhembus kencang menerpa daratan. Martin, seorang nelayan kawakan, duduk resah di teras rumahnya di tepi pantai, matanya menatap samudera lepas. Angin laut selatan ini memaksa para nelayan harus berjuang ekstra keras mendapatkan ikan tuna sirip kuning dan marlin, menembus lautan sejauh 40 hingga 60 mil dari bibir pantai. Baca juga:Ketua Umum Kadin Tinjau Dapur MBG dan Diskusi dengan Pelaku UMKM di Manokwari Keresahan Martin cukup beralasan. Ia bukan hanya seorang nelayan, tetapi juga Ketua Kelompok Koperasi Nelayan Fajar Kaur Nusantara, yang terikat kontrak vital dengan program pemerintah. ""Kami harus menyiapkan tuna segar sirip kuning, marlin, dan salam untuk memenuhi kebutuhan dua dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kaur,"" kata Martin, ditemui di rumahnya di Desa Pasar Lama, Kecamatan Kaur Selatan, Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu, Sabtu (17/10/2025). Biasanya, musim angin selatan terjadi antara April hingga Agustus. Namun, kini cuaca tak menentu, badai masih melanda hingga Oktober. Kondisi ini membuat stok tuna menipis, padahal dua dapur MBG bergantung pada pasokan mereka. ""Setiap Senin dan Selasa dua dapur MBG menunya tuna segar. Maka Minggu dan Senin kami harus antarkan pesanan ikan ke dua dapur MBG,"" ungkapnya. Demi memenuhi pesanan tuna 1,5 ton per bulan, 30 anggota nelayan yang dimiliki Martin harus berangkat menembus malam. Sejak pukul 02.00 WIB dini hari, 11 kapal nelayan melaju sejauh 60 mil menuju rumpon-rumpon ikan milik swasta. Pada rumpon itulah 30 nelayan memancing tuna. ""Pukul 02.00 wib nelayan berangkat ke laut, subuh pukul 05.00 wib tiba di lokasi pemancingan rumpon milik swasta kami diperbolehkan memancing tuna. Pukul 11.00 wib siang nelayan pulang, pukul 17.00 wib tiba di desa membawa tuna dan ikan marlin yang dipesan oleh dapur MBG,"" bebernya. KOMPAS.COM/FIRMANSYAHIsteri nelayan membersihkan daging tuna untuk memenuhi pasokan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kaur, Bengkulu. (Dok, Martin). KOMPAS.COM/FIRMANSYAHIsteri nelayan membersihkan daging tuna untuk memenuhi pasokan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kaur, Bengkulu. (Dok, Martin). Ketika ikan tiba di darat menjelang petang, sekitar pukul 17.00 WIB, ikan segera disimpan di storage. Keesokan harinya, tuna dan marlin dibersihkan (fillet) sebelum dikirim ke dapur-dapur MBG. Istri Martin, Fatmawati, kini juga ikut berdaya. Ia menggerakkan para istri nelayan anggota koperasi sebagai tenaga kerja pembersih ikan. ""Kami para istri akan bersihkan ikan. Kami ambil dagingnya, tulang dan kepala dibuang. Daging ikan kami antarkan ke dapur MBG untuk diolah menjadi menu buat ribuan siswa,"" jelas Fatmawati. Baca juga:Prabowo Sebut Penerima MBG Capai 36,2 Juta, Setara 7 Kali Populasi Singapura",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/LrCL7jriKSlp3MfWYhba-Y29rPY=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/19/68f46059247df.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/19/112837778/memutus-rantai-kemiskinan-nelayan-dalam-seporsi-mbg,5990eaa0c6563cb91ae1c11d6d1792fb9d80bebdd7191e0225b9a65a8f992d5a,2025-10-30 15:07:39.976 50,kompas,mbg,2025-10-10 17:26:39,Ini Cara Pertolongan Pertama Saat Keracunan MBG,"YOGYAKARTA, KOMPAS.com Menyikapi kasus keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di berbagai daerah, Guru Besar Mikrobiologi Klinik FK-KMK Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Tri Wibawa, membagikan panduan pertolongan pertama keracunan makanan yang tepat dan ilmiah.Prof. Tri Wibawa menekankan pentingnya tindakan cepat saat siswa menunjukkan gejala seperti muntah dan diare. Muntah dan diare dapat menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit. Langkah paling penting dalam pertolongan pertama adalah mengganti cairan dan elektrolit yang hilang untuk mencegah dehidrasi, ujar Prof. Tri Wibawa dalam keterangan tertulis, Jumat (10/10/2025).Tips Pertolongan Pertama Saat Keracunan MakananMenurut Prof. Tri, penderita harus banyak minum air putih atau cairan dengan suplemen elektrolit. Jika masih mengalami muntah, cairan bisa diberikan sedikit demi sedikit. Jika kondisi memburuk, segera cari pertolongan dari petugas kesehatan, katanya.Baca juga:Siswa Korban Keracunan MBG Karanganyar Trauma Nasi Goreng, Sebut Rasanya Seperti SabunProf. Tri juga menjelaskan bahwa demam yang muncul saat keracunan bisa menjadi mekanisme alami tubuh untuk melawan infeksi. Demam membantu mengendalikan infeksi dengan memberi tekanan panas pada patogen dan meningkatkan efektivitas sistem kekebalan tubuh, jelasnya.Prof. Tri Wibawa juga menekankan perlunya masyarakat memahami perbedaan antara alergi makanan dan keracunan makanan, agar tidak salah dalam memberikan pertolongan pertama. Alergi makanan merupakan reaksi sistem kekebalan tubuh yang terjadi segera setelah mengonsumsi makanan tertentu, ungkapnya.Alergi dapat menimbulkan biduran, pembengkakan saluran napas, hingga anafilaksis. Sementara itu, keracunan makanan disebabkan oleh masuknya kuman atau zat berbahaya, bukan oleh sistem imun. Keracunan makanan biasanya menimbulkan gejala seperti sakit perut, muntah, dan diare, yang muncul beberapa jam hingga hari setelah mengonsumsi makanan tersebut, imbuhnya.Penyebab Keracunan: Bakteri Salmonella hingga E. coliDalam penjelasannya, Prof. Tri memaparkan bahwa bakteri penyebab keracunan memiliki mekanisme yang berbeda. Misalnya:Salmonella dapat bertahan dari asam lambung dan menyerang mukosa usus, memicu peradangan.E. coli penghasil toksin Shiga (STEC) dapat menyebabkan penyakit tular makanan yang parah. Meskipun gejalanya mirip, mekanisme penyebabnya berbeda-beda tergantung jenis bakterinya, jelasnya.Prof. Tri menegaskan bahwa pencegahan keracunan makanan harus dilakukan secara menyeluruh, mulai dari pemilihan bahan makanan, proses penyimpanan, pengolahan makanan, dan distribusi ke sekolah. Setiap tahap proses dapat menjadi titik masuk bagi bakteri, virus, jamur, atau parasit penyebab keracunan. Karena itu, standar kebersihan harus diterapkan secara optimal, tegasnya. Kata kuncinya adalah menjaga mutu bahan dan proses, menaati standar kebersihan, dan segera bertindak tepat ketika gejala muncul, pungkasnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang YOGYAKARTA, KOMPAS.com Menyikapi kasus keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di berbagai daerah, Guru Besar Mikrobiologi Klinik FK-KMK Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Tri Wibawa, membagikan panduan pertolongan pertama keracunan makanan yang tepat dan ilmiah. Prof. Tri Wibawa menekankan pentingnya tindakan cepat saat siswa menunjukkan gejala seperti muntah dan diare. Muntah dan diare dapat menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit. Langkah paling penting dalam pertolongan pertama adalah mengganti cairan dan elektrolit yang hilang untuk mencegah dehidrasi, ujar Prof. Tri Wibawa dalam keterangan tertulis, Jumat (10/10/2025). Menurut Prof. Tri, penderita harus banyak minum air putih atau cairan dengan suplemen elektrolit. Jika masih mengalami muntah, cairan bisa diberikan sedikit demi sedikit. Jika kondisi memburuk, segera cari pertolongan dari petugas kesehatan, katanya. Baca juga:Siswa Korban Keracunan MBG Karanganyar Trauma Nasi Goreng, Sebut Rasanya Seperti Sabun Prof. Tri juga menjelaskan bahwa demam yang muncul saat keracunan bisa menjadi mekanisme alami tubuh untuk melawan infeksi. Demam membantu mengendalikan infeksi dengan memberi tekanan panas pada patogen dan meningkatkan efektivitas sistem kekebalan tubuh, jelasnya. Prof. Tri Wibawa juga menekankan perlunya masyarakat memahami perbedaan antara alergi makanan dan keracunan makanan, agar tidak salah dalam memberikan pertolongan pertama. Alergi makanan merupakan reaksi sistem kekebalan tubuh yang terjadi segera setelah mengonsumsi makanan tertentu, ungkapnya. Alergi dapat menimbulkan biduran, pembengkakan saluran napas, hingga anafilaksis. Sementara itu, keracunan makanan disebabkan oleh masuknya kuman atau zat berbahaya, bukan oleh sistem imun. Keracunan makanan biasanya menimbulkan gejala seperti sakit perut, muntah, dan diare, yang muncul beberapa jam hingga hari setelah mengonsumsi makanan tersebut, imbuhnya. Dalam penjelasannya, Prof. Tri memaparkan bahwa bakteri penyebab keracunan memiliki mekanisme yang berbeda. Misalnya: Salmonella dapat bertahan dari asam lambung dan menyerang mukosa usus, memicu peradangan. E. coli penghasil toksin Shiga (STEC) dapat menyebabkan penyakit tular makanan yang parah. Meskipun gejalanya mirip, mekanisme penyebabnya berbeda-beda tergantung jenis bakterinya, jelasnya. Prof. Tri menegaskan bahwa pencegahan keracunan makanan harus dilakukan secara menyeluruh, mulai dari pemilihan bahan makanan, proses penyimpanan, pengolahan makanan, dan distribusi ke sekolah. Setiap tahap proses dapat menjadi titik masuk bagi bakteri, virus, jamur, atau parasit penyebab keracunan. Karena itu, standar kebersihan harus diterapkan secara optimal, tegasnya. Kata kuncinya adalah menjaga mutu bahan dan proses, menaati standar kebersihan, dan segera bertindak tepat ketika gejala muncul, pungkasnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/uVUS-M1B99N8zYMBdjhnliUrFI4=/97x0:1109x675/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/08/25/68ac3bd99a317.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/10/172639378/ini-cara-pertolongan-pertama-saat-keracunan-mbg,18c1b609c888cd3c7502c2f3db9d667b57972d0c3a1d2b601847b71930f2783b,2025-10-30 15:07:50.306 51,kompas,mbg,2025-10-01 09:27:42,Keracunan Massal Berulang: MBG Bukan soal Persentase,"DALAMilmu kesehatan masyarakat, satu anak saja yang keracunan makanan di sekolah sudah cukup menjadi tanda kegagalan sistem.Ketika Presiden Prabowo Subianto menyebut kasus keracunan MBG hanya 0,00017 persen dari total makanan yang dibagikan, angka tersebut memang terdengar kecil secara statistik.Namun, dalam kerangka kesehatan publik, angka ini tidak relevan untuk menilai seriusnya masalah.Anak-anak bukanlah sekadar angka. Mereka adalah kelompok rentan yang berhak atas pangan aman, sehat, dan bergizi.Epidemiologi pangan menegaskan bahwa satuoutbreakdi sekolah sudah dikategorikan darurat, bukan karena jumlahnya, tetapi karena dampaknya pada populasi yang paling lemah.UNICEF bahkan menekankan bahwa akses anak pada makanan aman dan sehat merupakan hak asasi manusia.Dengan demikian, berbicara soal persentase justru berisiko mengaburkan esensi negara yang gagal melindungi anak-anak bila keracunan masih berulang.Baca juga:Mau MBG Sukses? Harus Berkeringat dan Belepotan Tangannya, Pak Presiden!Fakta di lapangan memperkuat pandangan ini. Pemantauan Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat lebih dari 6.400 siswa telah mengalami keracunan MBG hingga September 2025.Kasus besar terjadi di Sleman dan Lebong, di mana tim Universitas Gadjah Mada menemukan bakteri berbahaya pada sampel makanan dan muntahan siswa, yaituEscherichia coli, Staphylococcus aureus,danClostridium perfringens.Di Banggai Kepulauan, ratusan siswa harus dilarikan ke rumah sakit setelah mengonsumsi ikan cakalang dalam paket MBG.Berbagai laporan laboratorium mengonfirmasi keberadaan bakteri patogen tersebut, yang menandakan masalah bukan terletak pada anak-anak, melainkan pada sistem penyediaan dan distribusi makanan yang belum aman.Bagaimana bakteri ini bisa menimbulkan keracunan? Penjelasannya sederhana, tetapi sangat penting untuk dipahami.E. coli patogen dapat masuk ke makanan melalui sanitasi yang buruk dan memicu diare berat. Pada anak-anak, dehidrasi akibat diare bisa berkembang cepat dan membahayakan nyawa.Staphylococcus aureussering ditemukan di kulit atau tangan manusia. Jika pengolah makanan tidak menjaga kebersihan, bakteri ini menghasilkan enterotoksin yang tetap aktif meski makanan dipanaskan ulang. Gejalanya muncul mendadak: mual, muntah, dan kram perut.SementaraClostridium perfringenstumbuh subur ketika makanan matang dibiarkan terlalu lama di suhu ruang. DALAMilmu kesehatan masyarakat, satu anak saja yang keracunan makanan di sekolah sudah cukup menjadi tanda kegagalan sistem. Ketika Presiden Prabowo Subianto menyebut kasus keracunan MBG hanya 0,00017 persen dari total makanan yang dibagikan, angka tersebut memang terdengar kecil secara statistik. Namun, dalam kerangka kesehatan publik, angka ini tidak relevan untuk menilai seriusnya masalah. Anak-anak bukanlah sekadar angka. Mereka adalah kelompok rentan yang berhak atas pangan aman, sehat, dan bergizi. Epidemiologi pangan menegaskan bahwa satuoutbreakdi sekolah sudah dikategorikan darurat, bukan karena jumlahnya, tetapi karena dampaknya pada populasi yang paling lemah. UNICEF bahkan menekankan bahwa akses anak pada makanan aman dan sehat merupakan hak asasi manusia. Dengan demikian, berbicara soal persentase justru berisiko mengaburkan esensi negara yang gagal melindungi anak-anak bila keracunan masih berulang. Baca juga:Mau MBG Sukses? Harus Berkeringat dan Belepotan Tangannya, Pak Presiden! Fakta di lapangan memperkuat pandangan ini. Pemantauan Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat lebih dari 6.400 siswa telah mengalami keracunan MBG hingga September 2025. Kasus besar terjadi di Sleman dan Lebong, di mana tim Universitas Gadjah Mada menemukan bakteri berbahaya pada sampel makanan dan muntahan siswa, yaituEscherichia coli, Staphylococcus aureus,danClostridium perfringens. Di Banggai Kepulauan, ratusan siswa harus dilarikan ke rumah sakit setelah mengonsumsi ikan cakalang dalam paket MBG. Berbagai laporan laboratorium mengonfirmasi keberadaan bakteri patogen tersebut, yang menandakan masalah bukan terletak pada anak-anak, melainkan pada sistem penyediaan dan distribusi makanan yang belum aman. Bagaimana bakteri ini bisa menimbulkan keracunan? Penjelasannya sederhana, tetapi sangat penting untuk dipahami. E. coli patogen dapat masuk ke makanan melalui sanitasi yang buruk dan memicu diare berat. Pada anak-anak, dehidrasi akibat diare bisa berkembang cepat dan membahayakan nyawa. Staphylococcus aureussering ditemukan di kulit atau tangan manusia. Jika pengolah makanan tidak menjaga kebersihan, bakteri ini menghasilkan enterotoksin yang tetap aktif meski makanan dipanaskan ulang. Gejalanya muncul mendadak: mual, muntah, dan kram perut. SementaraClostridium perfringenstumbuh subur ketika makanan matang dibiarkan terlalu lama di suhu ruang.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/-WkOUjgc5JzTtojKHbeI_HOcadc=/0x0:5000x3333/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/27/68d718e9d79f1.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/01/09274241/keracunan-massal-berulang-mbg-bukan-soal-persentase,69f14e6d0c3802497ee81c9bf92a2fe4dd7cff001a875656691d21e1ed8f1374,2025-10-30 15:08:00.602 52,kompas,mbg,2025-09-30 14:15:35,Hentikan Keracunan Berulang: Serahkan MBG kepada Kemenkes,"PROGRAMMakan Bergizi Gratis (MBG) digadang sebagai mahakarya pemerintahan baru. Anggarannya fantastis.Pada APBN 2025, pemerintah sudah menggelontorkan Rp 71 triliun ditambah Rp 28 triliun hingga akhir tahun, total Rp 99 triliun.Tahun berikutnya, APBN 2026 melompat drastis menjadi Rp 335 triliun. Lonjakan lebih dari 200 persen hanya dalam setahun ini menjadikan MBG salah satu pos belanja terbesar sepanjang sejarah republik. Publik tentu berharap dana jumbo itu menjadi investasi terbaik bagi masa depan bangsa.Janji yang dibawa MBG juga mulia. Program ini diklaim bukan sekadar soal makan siang, melainkan strategi besar untuk memperbaiki gizi, menurunkan stunting, dan menyiapkan generasi unggul. Investasi terbesar bukanlah pada infrastruktur, melainkan pada manusia, begitu slogan yang berulang kali terdengar.Namun, kenyataan di lapangan justru menampar. Kasus keracunan MBG merebak di sejumlah daerah. Anak-anak yang seharusnya pulang dengan perut kenyang justru dilarikan ke puskesmas.Baca juga:Keracunan MBG: Satu Korban Terlalu Banyak!Piring yang mestinya berisi harapan berubah jadi piring beracun. Alih-alih simbol penyelamat generasi, MBG malah jadi berita utama karena tragedi.Pertanyaan besar pun muncul: ke mana Menteri Kesehatan Budi Sadikin?Minimnya peran Menkes memperlihatkan problem serius dalam tata kelola kelembagaan. Urusan gizi kini ditempatkan di Badan Gizi Nasional (BGN), lembaga baru yang dibentuk lewat Perpres 83 Tahun 2024.BGN ditempatkan langsung di bawah Presiden dengan mandat melaksanakan pemenuhan gizi nasional. Di atas kertas, langkah ini seolah menjawab kelemahan koordinasi gizi yang sebelumnya tercecer di berbagai kementerian.Namun, publik cepat menangkap kejanggalan. Mayoritas pimpinan BGN, dari kepala hingga pejabat eselon I dan II, bukanlah ahli gizi atau kesehatan masyarakat, melainkan berlatar belakang militer atau birokrat pangan umum.Padahal, mandat utamanya adalah urusan gizi yang sangat teknis: dari perbaikan pola konsumsi, standar menu, hingga pemantauan status gizi.Bagaimana mungkin isu serumit ini dijalankan oleh mereka yang tidak punya basis keilmuan di bidangnya?Dasar hukumnya jelas. UU Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan mengatur secara rinci soal gizi.Pasal 64 ayat (1) menegaskan bahwa Upaya pemenuhan gizi ditujukan untuk peningkatan mutu gizi perseorangan dan masyarakat. PROGRAMMakan Bergizi Gratis (MBG) digadang sebagai mahakarya pemerintahan baru. Anggarannya fantastis. Pada APBN 2025, pemerintah sudah menggelontorkan Rp 71 triliun ditambah Rp 28 triliun hingga akhir tahun, total Rp 99 triliun. Tahun berikutnya, APBN 2026 melompat drastis menjadi Rp 335 triliun. Lonjakan lebih dari 200 persen hanya dalam setahun ini menjadikan MBG salah satu pos belanja terbesar sepanjang sejarah republik. Publik tentu berharap dana jumbo itu menjadi investasi terbaik bagi masa depan bangsa. Janji yang dibawa MBG juga mulia. Program ini diklaim bukan sekadar soal makan siang, melainkan strategi besar untuk memperbaiki gizi, menurunkan stunting, dan menyiapkan generasi unggul. Investasi terbesar bukanlah pada infrastruktur, melainkan pada manusia, begitu slogan yang berulang kali terdengar. Namun, kenyataan di lapangan justru menampar. Kasus keracunan MBG merebak di sejumlah daerah. Anak-anak yang seharusnya pulang dengan perut kenyang justru dilarikan ke puskesmas. Baca juga:Keracunan MBG: Satu Korban Terlalu Banyak! Piring yang mestinya berisi harapan berubah jadi piring beracun. Alih-alih simbol penyelamat generasi, MBG malah jadi berita utama karena tragedi. Pertanyaan besar pun muncul: ke mana Menteri Kesehatan Budi Sadikin? Minimnya peran Menkes memperlihatkan problem serius dalam tata kelola kelembagaan. Urusan gizi kini ditempatkan di Badan Gizi Nasional (BGN), lembaga baru yang dibentuk lewat Perpres 83 Tahun 2024. BGN ditempatkan langsung di bawah Presiden dengan mandat melaksanakan pemenuhan gizi nasional. Di atas kertas, langkah ini seolah menjawab kelemahan koordinasi gizi yang sebelumnya tercecer di berbagai kementerian. Namun, publik cepat menangkap kejanggalan. Mayoritas pimpinan BGN, dari kepala hingga pejabat eselon I dan II, bukanlah ahli gizi atau kesehatan masyarakat, melainkan berlatar belakang militer atau birokrat pangan umum. Padahal, mandat utamanya adalah urusan gizi yang sangat teknis: dari perbaikan pola konsumsi, standar menu, hingga pemantauan status gizi. Bagaimana mungkin isu serumit ini dijalankan oleh mereka yang tidak punya basis keilmuan di bidangnya? Dasar hukumnya jelas. UU Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan mengatur secara rinci soal gizi. Pasal 64 ayat (1) menegaskan bahwa Upaya pemenuhan gizi ditujukan untuk peningkatan mutu gizi perseorangan dan masyarakat.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/fkPIO20G4avgf3HLJ7B06TYW-gE=/0x0:5000x3333/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/27/68d718d18422b.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/09/30/14153561/hentikan-keracunan-berulang-serahkan-mbg-kepada-kemenkes,3d5d2a418ae29b7d796d22d2213c2fd802b3cb7d028a66d91ece8949b9550ee7,2025-10-30 15:08:10.893 53,kompas,mbg,2025-09-30 13:14:25,"Dilema Kepsek Hadapi Kasus Keracunan MBG: Keberatan dengan MoU, tapi Tetap Ingin Murid Dapat MBG","PALANGKA RAYA, KOMPAS.com- Sekolah Dasar (SD) di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, dilarang menyebarkan informasi jika ada siswa-siswi yang keracunan usai menyantap Makanan Bergizi Gratis (MBG).Pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) membenarkan adanya poin kerja sama larangan tersebut.Informasi terkait larangan menyebar informasi keracunan MBG ini terungkap setelah adanya kasus keracunan di SDN 3 Bukit Tunggal.Bukan Kesepakatan Sekolah dan SPPGKepala SDN 3 Bukit Tunggal, Sujianto, mengungkapkan bahwa perjanjian kerja sama itu seharusnya betul-betul kerja sama antara kedua belah pihak.Dia menilai bahwa isi yang ada dalam perjanjian kerja sama tidak berasal dari kesepakatan kedua belah pihak, dalam hal ini SPPG Bukit Tunggal dan SDN 3 Bukit Tunggal.Ditambah, tidak ada sanksi yang diterima oleh kedua belah pihak jika melanggar MoU. Tidak ada sanksi (jika melanggar MoU), (tapi) kami harus menjaga kerahasiaan informasi, kata Sujianto saat diwawancarai awak media di ruang kerjanya, Selasa (30/9/2025).Baca juga:Antisipasi Keracunan Terulang, Pemkab Banyumas Bentuk Tim Pantau MBG di KecamatanSujianto mengaku tidak sepakat dengan adanya poin pelarangan informasi keracunan sebagaimana tertera dalam nota perjanjian kerja sama tersebut. Urusan makanan ini tidak boleh tertutup, harus dipublikasikan secara umum, tapi kami tidak bisa berbuat apa-apa, karena kami ingin anak-anak juga bisa menikmati program MBG, kata dia.Sujianto menegaskan bahwa dirinya sangat mendukung program MBG.Dia sendiri mengusahakan agar program itu dapat berjalan di sekolahnya. Tetapi, MoU itu harus betul-betul kesepakatan kedua belah pihak, baik penyedia seperti SPPG maupun pihak sekolah dalam hal ini kami, katanya.Sekolah Tak Mau Teken, tapi Diancam Pelaporan ke PusatSujianto menyebutkan bahwa sebelum program itu berjalan, mereka harus meneken perjanjian kerja sama dengan SPPG. Program itu mulai berjalan sejak 19 Agustus, kejadian keracunan tanggal 4 September, beber Sujianto saat diwawancarai awak media di ruang kerjanya, Selasa (30/9/2025).Baca juga:Sikapi Arahan Presiden, Ramai-ramai Urus Sertifikat Higiene Dapur MBG di Aceh UtaraSujianto mengungkapkan bahwa pihaknya harus menandatangani atau meneken kerja sama dengan pihak SPPG sebelum menjalankan program itu. PALANGKA RAYA, KOMPAS.com- Sekolah Dasar (SD) di Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, dilarang menyebarkan informasi jika ada siswa-siswi yang keracunan usai menyantap Makanan Bergizi Gratis (MBG). Pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) membenarkan adanya poin kerja sama larangan tersebut. Informasi terkait larangan menyebar informasi keracunan MBG ini terungkap setelah adanya kasus keracunan di SDN 3 Bukit Tunggal. Kepala SDN 3 Bukit Tunggal, Sujianto, mengungkapkan bahwa perjanjian kerja sama itu seharusnya betul-betul kerja sama antara kedua belah pihak. Dia menilai bahwa isi yang ada dalam perjanjian kerja sama tidak berasal dari kesepakatan kedua belah pihak, dalam hal ini SPPG Bukit Tunggal dan SDN 3 Bukit Tunggal. Ditambah, tidak ada sanksi yang diterima oleh kedua belah pihak jika melanggar MoU. Tidak ada sanksi (jika melanggar MoU), (tapi) kami harus menjaga kerahasiaan informasi, kata Sujianto saat diwawancarai awak media di ruang kerjanya, Selasa (30/9/2025). Baca juga:Antisipasi Keracunan Terulang, Pemkab Banyumas Bentuk Tim Pantau MBG di Kecamatan Sujianto mengaku tidak sepakat dengan adanya poin pelarangan informasi keracunan sebagaimana tertera dalam nota perjanjian kerja sama tersebut. Urusan makanan ini tidak boleh tertutup, harus dipublikasikan secara umum, tapi kami tidak bisa berbuat apa-apa, karena kami ingin anak-anak juga bisa menikmati program MBG, kata dia. Sujianto menegaskan bahwa dirinya sangat mendukung program MBG. Dia sendiri mengusahakan agar program itu dapat berjalan di sekolahnya. Tetapi, MoU itu harus betul-betul kesepakatan kedua belah pihak, baik penyedia seperti SPPG maupun pihak sekolah dalam hal ini kami, katanya. Sujianto menyebutkan bahwa sebelum program itu berjalan, mereka harus meneken perjanjian kerja sama dengan SPPG. Program itu mulai berjalan sejak 19 Agustus, kejadian keracunan tanggal 4 September, beber Sujianto saat diwawancarai awak media di ruang kerjanya, Selasa (30/9/2025). Baca juga:Sikapi Arahan Presiden, Ramai-ramai Urus Sertifikat Higiene Dapur MBG di Aceh Utara Sujianto mengungkapkan bahwa pihaknya harus menandatangani atau meneken kerja sama dengan pihak SPPG sebelum menjalankan program itu.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/1u0sAaan93By6JrEUciGDS3jJuk=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/30/68db63b5bcc27.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/09/30/131425078/dilema-kepsek-hadapi-kasus-keracunan-mbg-keberatan-dengan-mou-tapi-tetap,daca98ae1318c1dd8f9c73145ff51aeec4c22f6344e7efca1857b3b43e0ec245,2025-10-30 15:08:21.220 54,kompas,mbg,2025-10-06 15:38:22,"Korban Keracunan MBG Capai 10.482 Anak, JPPI: Hentikan Semua Dapur MBG","KOMPAS.com -Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mengungkapkan korban keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) mencapai 10.482 anak per 4 Oktober 2025. JPPI secara serius menyuarakan agar semua dapur MBG ditutup.Pada Senin, 29 September 2025 Badan Gizi Nasional (BGN) memang telah menonaktifkan sejumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).Siswa dan guru jadi korbanSepekan pasca penutupan sebagian SPPG, JPPI mencatat, jumlah korban keracunan justru naik menjadi 1.833anak.Jumlah korban lebih tinggi dari rata-rata korban mingguan selama September yang mencapai 1.531 anak per minggu.Baca juga:Dari Guru hingga Orangtua, Minta Program MBG Dievaluasi Total Dengan data ini, kita bisa simpulkan, penutupan sebagian SPPG sama sekali tidak efektif. Selama dapur MBG masih beroperasi, korban akan terus berjatuhan. Karena itu, BGN harus segera menghentikan seluruh SPPG di Indonesia sebelum korban bertambah lebih banyak, tegas Ubaid Matraji, Koordinator Nasional JPPI dalam siaran pers.JPPI menyebut SPPG yang sejauh ini ditutup hanyalah dapur yang diduga terlibat langsung dalam kasus keracunan. Sementara, ribuan dapur lain tetap beroperasi, seolah mengabaikan potensi bahaya yang sama.Padahal, JPPI sejak awal telah mendesak agar seluruh SPPG distop sementara. Sebab akar masalah MBG jauh lebih kompleks daripada sekadar kasus keracunan.Mulai dari lemahnya standar pengawasan, distribusi bahan pangan yang tidak layak, hingga manipulasi data pelaporan.Baca juga:Guru Besar UGM Sarankan Program MBG Dikelola Kantin SekolahSelain itu, JPPI juga menemukan sejumlah fakta mengkhawatirkan sepanjang pekan lalu.1. Kasus menyebar ke dua provinsi baru: Sumatera Barat (122 anak) dan Kalimantan Tengah (27 anak) kini tercatat sebagai wilayah baru dalam daftar korban keracunan MBG.2. Lima provinsi dengan korban terbanyak pekan ini: Jawa Timur (620 anak), Jawa Barat (555 anak), Jawa Tengah (241 anak), Sumatera Barat (122 anak), dan Nusa Tenggara Timur (100 anak).3. Gelombang penolakan dari sekolah dan orang tua murid. Penolakan terhadap MBG bermunculan di berbagai daerah: Tasikmalaya, Madura, Agam, Yogyakarta, Jakarta, Serang, Semarang, Batu, Polewali Mandar, dan Rembang.4. Intimidasi SPPG terhadap masyarakat dan jurnalis: Sejumlah wartawan, aktivis, wali murid, dan siswa di Jakarta, Batam, Garut, dan Tuban mengalami tekanan, teror, hingga ancaman hukum karena bersuara soal kasus MBG.5. Guru ikut jadi korban: Sejumlah guru yang bertugas mencicipi dan mengawasi makanan MBG juga mengalami keracunan, antara lain di Cianjur, Ketapang, Sleman, Garut, Agam, dan Bandung Barat.Menurut Ubaid, temuan-temuan ini memperkuat bukti bahwa MBG bukan sekadar program bermasalah, tetapi kegagalan sistemik dalam tata kelola gizi nasional. KOMPAS.com -Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mengungkapkan korban keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) mencapai 10.482 anak per 4 Oktober 2025. JPPI secara serius menyuarakan agar semua dapur MBG ditutup. Pada Senin, 29 September 2025 Badan Gizi Nasional (BGN) memang telah menonaktifkan sejumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Sepekan pasca penutupan sebagian SPPG, JPPI mencatat, jumlah korban keracunan justru naik menjadi 1.833anak. Jumlah korban lebih tinggi dari rata-rata korban mingguan selama September yang mencapai 1.531 anak per minggu. Baca juga:Dari Guru hingga Orangtua, Minta Program MBG Dievaluasi Total Dengan data ini, kita bisa simpulkan, penutupan sebagian SPPG sama sekali tidak efektif. Selama dapur MBG masih beroperasi, korban akan terus berjatuhan. Karena itu, BGN harus segera menghentikan seluruh SPPG di Indonesia sebelum korban bertambah lebih banyak, tegas Ubaid Matraji, Koordinator Nasional JPPI dalam siaran pers. JPPI menyebut SPPG yang sejauh ini ditutup hanyalah dapur yang diduga terlibat langsung dalam kasus keracunan. Sementara, ribuan dapur lain tetap beroperasi, seolah mengabaikan potensi bahaya yang sama. Padahal, JPPI sejak awal telah mendesak agar seluruh SPPG distop sementara. Sebab akar masalah MBG jauh lebih kompleks daripada sekadar kasus keracunan. Mulai dari lemahnya standar pengawasan, distribusi bahan pangan yang tidak layak, hingga manipulasi data pelaporan. Baca juga:Guru Besar UGM Sarankan Program MBG Dikelola Kantin Sekolah Selain itu, JPPI juga menemukan sejumlah fakta mengkhawatirkan sepanjang pekan lalu. 1. Kasus menyebar ke dua provinsi baru: Sumatera Barat (122 anak) dan Kalimantan Tengah (27 anak) kini tercatat sebagai wilayah baru dalam daftar korban keracunan MBG. 2. Lima provinsi dengan korban terbanyak pekan ini: Jawa Timur (620 anak), Jawa Barat (555 anak), Jawa Tengah (241 anak), Sumatera Barat (122 anak), dan Nusa Tenggara Timur (100 anak). 3. Gelombang penolakan dari sekolah dan orang tua murid. Penolakan terhadap MBG bermunculan di berbagai daerah: Tasikmalaya, Madura, Agam, Yogyakarta, Jakarta, Serang, Semarang, Batu, Polewali Mandar, dan Rembang. 4. Intimidasi SPPG terhadap masyarakat dan jurnalis: Sejumlah wartawan, aktivis, wali murid, dan siswa di Jakarta, Batam, Garut, dan Tuban mengalami tekanan, teror, hingga ancaman hukum karena bersuara soal kasus MBG. 5. Guru ikut jadi korban: Sejumlah guru yang bertugas mencicipi dan mengawasi makanan MBG juga mengalami keracunan, antara lain di Cianjur, Ketapang, Sleman, Garut, Agam, dan Bandung Barat. Menurut Ubaid, temuan-temuan ini memperkuat bukti bahwa MBG bukan sekadar program bermasalah, tetapi kegagalan sistemik dalam tata kelola gizi nasional.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/IAqH8w-GYlGwmmG1IevAckU70_c=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775dc18fcf.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/06/68e3715205ce5.jpeg",https://www.kompas.com/edu/read/2025/10/06/153822971/korban-keracunan-mbg-capai-10482-anak-jppi-hentikan-semua-dapur-mbg,9e275714a64b4fe2394ef0fd719866850268477cfaa31ba88e651f8cac33fa52,2025-10-30 15:08:31.545 55,kompas,mbg,2025-10-15 11:39:38,"Peringatkan Dapur MBG, Wakil Kepala BGN: MBG Bukan Bisnis!",,Kompas Cyber Media,https://assets-studiohub.kompas.com/video2019/73f614858444241bddf143/3f719619941ff2907a0033586418e171/3f719619941ff2907a0033586418e171.jpg,https://video.kompas.com/watch/1883074/peringatkan-dapur-mbg-wakil-kepala-bgn-mbg-bukan-bisnis,aeb85fd8ef138dbdb2d65fe10c09fb00d4f3c73f062489defe497755e881a589,2025-10-30 15:08:42.139 56,kompas,mbg,2025-10-29 12:33:00,Program MBG di Bali Sudah Terealisasi 37 Persen,"DENPASAR, KOMPAS.com- Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Bali mencatat realisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Pulau Dewata mencapai 37 persen hingga 30 September 2025. Realisasi penerima manfaat mencapai 330.716 atau 37 persen dari target, kata Kepala Kantor Wilayah DJPb Bali Muhammad Mufti Arkan, Rabu (29/10/2025).Baca juga:Korban Keracunan MBG di Lembang Tembus 124 Orang, Guru Pun Jadi KorbanHingga akhir September 2025, pihaknya mencatat realisasi anggaran MBG di Bali menembus Rp127,07 miliar.Ada pun target penerima manfaat MBG di Bali adalah 893.362 orang, sejak program itu pertama kali bergulir secara bertahap di Bali pada 6 Januari 2025 di Kabupaten Jembrana.Penerima manfaat itu mayoritas para pelajar dari beragam jenjang pendidikan, kemudian ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.Sedangkan kebutuhan dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Bali mencapai 422 dapur.Namun, hingga saat ini baru terbentuk 115 dapur aktif SPPG atau 37 persen dari target kebutuhan itu.Baca juga:Kasus Keracunan MBG Terulang di Lembang, 39 Pelajar Dilarikan ke RSDari sisi anggaran, ia memastikan tidak ada masalah karena anggaran langsung ditransfer Kementerian Keuangan kepada Badan Gizi Nasional (BGN) selaku pelaksana MBG yang langsung dicairkan kepada SPPG.Pihaknya memperkirakan persyaratan yang menantang mendorong SPPG di Bali baru menyentuh 37 persen, di antaranya seperti permodalan, tempat yang representatif, hingga standar higienis yang harus dipenuhi.Sementara itu, secara nasional Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi anggaran untuk program MBG telah mencapai Rp20,6 triliun hingga 3 Oktober 2025.Realisasi itu baru mencapai 29 persen dari total pagu anggaran yang ditetapkan sebesar Rp71 triliun.Baca juga:Jaga Mutu Program MBG, Mas Dhito Minta SPPG Kediri Komitmen terhadap Keamanan PanganProgram tersebut telah menjangkau 31,2 juta penerima di seluruh Indonesia, dari target 82,9 juta penerima manfaat.Sedangkan, saat ini sudah terdapat 10.572 SPPG di tanah air yang mendukung pelaksanaan program tersebut.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang DENPASAR, KOMPAS.com- Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Bali mencatat realisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Pulau Dewata mencapai 37 persen hingga 30 September 2025. Realisasi penerima manfaat mencapai 330.716 atau 37 persen dari target, kata Kepala Kantor Wilayah DJPb Bali Muhammad Mufti Arkan, Rabu (29/10/2025). Baca juga:Korban Keracunan MBG di Lembang Tembus 124 Orang, Guru Pun Jadi Korban Hingga akhir September 2025, pihaknya mencatat realisasi anggaran MBG di Bali menembus Rp127,07 miliar. Ada pun target penerima manfaat MBG di Bali adalah 893.362 orang, sejak program itu pertama kali bergulir secara bertahap di Bali pada 6 Januari 2025 di Kabupaten Jembrana. Penerima manfaat itu mayoritas para pelajar dari beragam jenjang pendidikan, kemudian ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Sedangkan kebutuhan dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Bali mencapai 422 dapur. Namun, hingga saat ini baru terbentuk 115 dapur aktif SPPG atau 37 persen dari target kebutuhan itu. Baca juga:Kasus Keracunan MBG Terulang di Lembang, 39 Pelajar Dilarikan ke RS Dari sisi anggaran, ia memastikan tidak ada masalah karena anggaran langsung ditransfer Kementerian Keuangan kepada Badan Gizi Nasional (BGN) selaku pelaksana MBG yang langsung dicairkan kepada SPPG. Pihaknya memperkirakan persyaratan yang menantang mendorong SPPG di Bali baru menyentuh 37 persen, di antaranya seperti permodalan, tempat yang representatif, hingga standar higienis yang harus dipenuhi. Sementara itu, secara nasional Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi anggaran untuk program MBG telah mencapai Rp20,6 triliun hingga 3 Oktober 2025. Realisasi itu baru mencapai 29 persen dari total pagu anggaran yang ditetapkan sebesar Rp71 triliun. Baca juga:Jaga Mutu Program MBG, Mas Dhito Minta SPPG Kediri Komitmen terhadap Keamanan Pangan Program tersebut telah menjangkau 31,2 juta penerima di seluruh Indonesia, dari target 82,9 juta penerima manfaat. Sedangkan, saat ini sudah terdapat 10.572 SPPG di tanah air yang mendukung pelaksanaan program tersebut.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/_EhqwKu-xq-83EXzlb4Zu8VcHNQ=/99x0:1111x675/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/08/25/68ac3bd99a317.jpg",https://denpasar.kompas.com/read/2025/10/29/123300278/program-mbg-di-bali-sudah-terealisasi-37-persen,b208da0c93be988caf18e4332b1c9e1fd61fed01b68e8ba7085c2d2ff7bb5aba,2025-10-30 15:08:52.635 57,kompas,mbg,2025-10-28 16:08:30,KSAD Sebut Pelatihan TNI AD untuk Penguatan MBG Dibiayai Singapura,"BOGOR, KOMPAS.com -Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengungkapkan, seluruh biaya pelatihan Manajemen Makanan Institusional (Institutional Food Management Training) yang diikuti personel TNI Angkatan Darat (AD) di Singapura sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah Singapura. Jadi itu semua dari mulai ongkos, akomodasi, dan lain-lain itu semua ditanggung oleh Singapura,"" kata Maruli saat ditemui di Yonpomad, Jonggol Bogor, Selasa (28/10/2025).Pelatihan yang digelar di Army Combat Service Support Command (CSSCOM), Singapura, pada 13-18 Oktober 2025 itu merupakan tindak lanjut kerja sama antara TNI AD dan Angkatan Darat Singapura dalam bidang ketahanan pangan dan penguatan program Makan Bergizi Gratis (MBG).Baca juga:TNI AD Kirim Tim ke Singapura, Ikuti Pelatihan untuk Penguatan Program MBGSebanyak 34 personel TNI AD mengikuti kegiatan tersebut, terdiri dari 26 prajurit, empat anggota Persit Kartika Chandra Kirana, tiga pendamping militer, dan satu peninjau.Maruli menjelaskan, pelatihan ini tidak hanya berfokus pada pengelolaan dapur, tetapi juga pada peningkatan kapasitas personel dalam manajemen gizi dan efisiensi operasional. Supaya nanti dapur kita baik, kebetulan kita punya ibu-ibu yangbackground-nya gizi, mudah-mudahan ini jadi pengalaman mereka untuk mengelola dapur,"" ungkap dia.Maruli menegaskan, TNI AD tidak mengelola dapur secara langsung, melainkan hanya memfasilitasi agar program MBG berjalan dengan baik di lapangan.Baca juga:BGN Klarifikasi, Insentif Rp 5 Juta untuk Konten Positif tentang MBG Hanya Guyonan Kami tidak mengelola dapur, kami hanya memfasilitasi supaya BGN berjalan. Bagaimana kalau ada orang yang mau, kita punya lahan, kita bantu daftar, kita bantu sampai bagaimana nanti operasional, itu saja yang kami kerjakan,"" terangnya.Menurut Maruli, kolaborasi ini menekankan pentingnya komunikasi dan pertukaran pengalaman antarnegara.Ia berharap pelatihan tersebut dapat menjadi bekal bagi personel TNI AD untuk mendukung keberhasilan program MBG di berbagai daerah.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BOGOR, KOMPAS.com -Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengungkapkan, seluruh biaya pelatihan Manajemen Makanan Institusional (Institutional Food Management Training) yang diikuti personel TNI Angkatan Darat (AD) di Singapura sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah Singapura. Jadi itu semua dari mulai ongkos, akomodasi, dan lain-lain itu semua ditanggung oleh Singapura,"" kata Maruli saat ditemui di Yonpomad, Jonggol Bogor, Selasa (28/10/2025). Pelatihan yang digelar di Army Combat Service Support Command (CSSCOM), Singapura, pada 13-18 Oktober 2025 itu merupakan tindak lanjut kerja sama antara TNI AD dan Angkatan Darat Singapura dalam bidang ketahanan pangan dan penguatan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Baca juga:TNI AD Kirim Tim ke Singapura, Ikuti Pelatihan untuk Penguatan Program MBG Sebanyak 34 personel TNI AD mengikuti kegiatan tersebut, terdiri dari 26 prajurit, empat anggota Persit Kartika Chandra Kirana, tiga pendamping militer, dan satu peninjau. Maruli menjelaskan, pelatihan ini tidak hanya berfokus pada pengelolaan dapur, tetapi juga pada peningkatan kapasitas personel dalam manajemen gizi dan efisiensi operasional. Supaya nanti dapur kita baik, kebetulan kita punya ibu-ibu yangbackground-nya gizi, mudah-mudahan ini jadi pengalaman mereka untuk mengelola dapur,"" ungkap dia. Maruli menegaskan, TNI AD tidak mengelola dapur secara langsung, melainkan hanya memfasilitasi agar program MBG berjalan dengan baik di lapangan. Baca juga:BGN Klarifikasi, Insentif Rp 5 Juta untuk Konten Positif tentang MBG Hanya Guyonan Kami tidak mengelola dapur, kami hanya memfasilitasi supaya BGN berjalan. Bagaimana kalau ada orang yang mau, kita punya lahan, kita bantu daftar, kita bantu sampai bagaimana nanti operasional, itu saja yang kami kerjakan,"" terangnya. Menurut Maruli, kolaborasi ini menekankan pentingnya komunikasi dan pertukaran pengalaman antarnegara. Ia berharap pelatihan tersebut dapat menjadi bekal bagi personel TNI AD untuk mendukung keberhasilan program MBG di berbagai daerah.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/OsD27Qc3jFzbiTyjJ_OPl5X2yoM=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/28/69007bfecbf9e.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/28/16083071/ksad-sebut-pelatihan-tni-ad-untuk-penguatan-mbg-dibiayai-singapura,c9ccaa8ef88320a1712f09f6eba586b794445a708879dd8286c57e2dfcd9189c,2025-10-30 15:09:02.934 58,kompas,mbg,2025-10-26 15:30:27,5.000 Koki Profesional Akan Dampingi Dapur MBG yang Baru Berdiri,"MALANG, KOMPAS.com Badan Gizi Nasional (BGN) menggandeng ribuan koki profesional untuk meningkatkan kualitas dapur SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) di berbagai daerah.Langkah ini menjadi bagian dari evaluasi menyeluruh usai munculnya kasus dugaan keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah wilayah.Wakil Kepala Badan Gizi Nasional Bidang Operasional Pemenuhan Gizi, Sony Sanjaya, mengatakan pihaknya bekerja sama dengan International Chef Association untuk menerjunkan 5.000 koki profesional ke dapur SPPG di seluruh Indonesia. Mereka akan menerjunkan 5 ribu chef ke 5.000 SPPG yang usia operasional di bawah 2 bulan. Fungsinya untuk pendampingan selama 1 minggu, tutur Sony di Kota Malang, Jawa Timur, Minggu (26/10/2025).Baca juga:Sidak Siswa Keracunan MBG, DPRD Banyuwangi: Sekolah Seolah-olah Ketakutan dan Sembunyikan InformasiEvaluasi dan Peningkatan StandarSony menjelaskan, langkah tersebut diambil sebagai bagian dari upaya peningkatan standar operasional dapur dan keamanan pangan.BGN juga memastikan menutup sementara sejumlah dapur SPPG yang tengah dievaluasi. Ya ini dilakukan evaluasi. Untuk kejadian (keracunan) kami langsung menutup sementara operasional SPPG, ujarnya.Ia menambahkan, evaluasi terhadap standar operasional sebenarnya telah dilakukan setiap hari.Namun, menyikapi insiden yang terjadi, BGN memperketat seluruh proses pengolahan makanan di lapangan.Baca juga:Gaji Disunat, Puluhan Relawan MBG Takalar Mengamuk di Dapur SPPGMenurutnya, pengecekan security food dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan adanya kontaminasi bakteri atau zat lain pada bahan makanan.Selain itu, proses sterilisasi peralatan makan seperti food tray atau ompreng juga ditingkatkan. Setelah dicuci harus disterilisasi. Biasanya yang digunakan adalah oven pemanas, jelasnya.Air Bersih Jadi SOP yang Tak Bisa DitawarSony menegaskan, BGN berkomitmen melakukan perbaikan berkelanjutan dalam penyediaan makanan bergizi untuk masyarakat. Kami meningkatkan terus. Day by day ditingkatkan, katanya.Ia juga menekankan kembali satu Standar Operasional Prosedur (SOP) penting yang wajib dipatuhi, yakni penggunaan air bersih untuk memasak. Itu sudah SOP dan perintah tidak bisa ditawar, bahwa untuk menanak nasi, merebus, memasak harus menggunakan air dalam kemasan galon yang telah terjamin higienitasnya, tegasnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang MALANG, KOMPAS.com Badan Gizi Nasional (BGN) menggandeng ribuan koki profesional untuk meningkatkan kualitas dapur SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) di berbagai daerah. Langkah ini menjadi bagian dari evaluasi menyeluruh usai munculnya kasus dugaan keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah wilayah. Wakil Kepala Badan Gizi Nasional Bidang Operasional Pemenuhan Gizi, Sony Sanjaya, mengatakan pihaknya bekerja sama dengan International Chef Association untuk menerjunkan 5.000 koki profesional ke dapur SPPG di seluruh Indonesia. Mereka akan menerjunkan 5 ribu chef ke 5.000 SPPG yang usia operasional di bawah 2 bulan. Fungsinya untuk pendampingan selama 1 minggu, tutur Sony di Kota Malang, Jawa Timur, Minggu (26/10/2025). Baca juga:Sidak Siswa Keracunan MBG, DPRD Banyuwangi: Sekolah Seolah-olah Ketakutan dan Sembunyikan Informasi Sony menjelaskan, langkah tersebut diambil sebagai bagian dari upaya peningkatan standar operasional dapur dan keamanan pangan. BGN juga memastikan menutup sementara sejumlah dapur SPPG yang tengah dievaluasi. Ya ini dilakukan evaluasi. Untuk kejadian (keracunan) kami langsung menutup sementara operasional SPPG, ujarnya. Ia menambahkan, evaluasi terhadap standar operasional sebenarnya telah dilakukan setiap hari. Namun, menyikapi insiden yang terjadi, BGN memperketat seluruh proses pengolahan makanan di lapangan. Baca juga:Gaji Disunat, Puluhan Relawan MBG Takalar Mengamuk di Dapur SPPG Menurutnya, pengecekan security food dilakukan untuk mendeteksi kemungkinan adanya kontaminasi bakteri atau zat lain pada bahan makanan. Selain itu, proses sterilisasi peralatan makan seperti food tray atau ompreng juga ditingkatkan. Setelah dicuci harus disterilisasi. Biasanya yang digunakan adalah oven pemanas, jelasnya. Sony menegaskan, BGN berkomitmen melakukan perbaikan berkelanjutan dalam penyediaan makanan bergizi untuk masyarakat. Kami meningkatkan terus. Day by day ditingkatkan, katanya. Ia juga menekankan kembali satu Standar Operasional Prosedur (SOP) penting yang wajib dipatuhi, yakni penggunaan air bersih untuk memasak. Itu sudah SOP dan perintah tidak bisa ditawar, bahwa untuk menanak nasi, merebus, memasak harus menggunakan air dalam kemasan galon yang telah terjamin higienitasnya, tegasnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/Dp7lvETJ3j_tedOwGZWrvkpTZIE=/55x36:1200x800/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/01/17/678a22054d557.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/26/153027478/5000-koki-profesional-akan-dampingi-dapur-mbg-yang-baru-berdiri,748c917b9afcebfd5c694deef7c720380072e990c41929b90cbf1f00b2da0638,2025-10-30 15:09:13.540 59,kompas,mbg,2025-10-24 15:50:45,Ulama Aceh Minta Dapur MBG Mengantongi Sertifikat Halal,"LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kota Lhokseumawe mendesak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk memastikan bahwa semua dapur yang terlibat dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG) mengantongi sertifikat halal.Hal ini bertujuan agar program tersebut tidak hanya memenuhi standar gizi, tetapi juga standar kehalalan. MPU meminta agar variabel halal wajib dimiliki seluruh dapur MBG, ujar Wakil Ketua MPU Kota Lhokseumawe, Tgk M Rizwan Haji Ali dalam pernyataannya pada Jumat (24/10/2025) kepada satuan tugas percepatan MBG Kota Lhokseumawe.Baca juga:Anggota DPRD Banyuwangi Dicuekin SPPG saat Sidak untuk Tindaklanjuti Keracunan MBG di MAN 1Tgk Rizwan menekankan pentingnya sertifikasi halal mengingat Aceh memiliki Qanun No 8 Tahun 2016, yang mengharuskan semua penyediaan makanan, kosmetik, dan obat-obatan untuk berstandar halal.""Qanun ini mengatur kewajiban bagi pelaku usaha di Aceh untuk menjamin kehalalan produknya, memberikan perlindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat, serta memperkuat peran Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh dalam melakukan audit dan sertifikasi halal,"" jelasnya.Menurutnya, penjaminan kehalalan sangat penting, terutama karena MBG menyediakan makanan bergizi bagi pelajar, santri, dan penerima manfaat lainnya.""MPU memandang bahwa di samping harus bergizi, makanan yang diberikan juga halal. Supaya anak-anak kita mengonsumsi makanan halalan thayyiban,"" tegas Tgk Rizwan.Baca juga:Diduga Keracunan MBG, Sejumlah Siswa Tiga Sekolah di Sleman Dibawa ke PuskemasLebih lanjut, MPU Kota Lhokseumawe menyatakan kesiapan untuk membantu BGN dalam memfasilitasi penjaminan standar halal sesuai dengan standar LPPOM MPU Aceh, mengingat kewenangan penerbitan sertifikat halal berada di MPU Aceh. MPU mendukung supaya program MBG di Kota Lhokseumawe sukses dan tidak terjadi kejadian luar biasa. Apalagi program ini merupakan program strategis Presiden Prabowo, pungkasnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kota Lhokseumawe mendesak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk memastikan bahwa semua dapur yang terlibat dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG) mengantongi sertifikat halal. Hal ini bertujuan agar program tersebut tidak hanya memenuhi standar gizi, tetapi juga standar kehalalan. MPU meminta agar variabel halal wajib dimiliki seluruh dapur MBG, ujar Wakil Ketua MPU Kota Lhokseumawe, Tgk M Rizwan Haji Ali dalam pernyataannya pada Jumat (24/10/2025) kepada satuan tugas percepatan MBG Kota Lhokseumawe. Baca juga:Anggota DPRD Banyuwangi Dicuekin SPPG saat Sidak untuk Tindaklanjuti Keracunan MBG di MAN 1 Tgk Rizwan menekankan pentingnya sertifikasi halal mengingat Aceh memiliki Qanun No 8 Tahun 2016, yang mengharuskan semua penyediaan makanan, kosmetik, dan obat-obatan untuk berstandar halal. ""Qanun ini mengatur kewajiban bagi pelaku usaha di Aceh untuk menjamin kehalalan produknya, memberikan perlindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat, serta memperkuat peran Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh dalam melakukan audit dan sertifikasi halal,"" jelasnya. Menurutnya, penjaminan kehalalan sangat penting, terutama karena MBG menyediakan makanan bergizi bagi pelajar, santri, dan penerima manfaat lainnya. ""MPU memandang bahwa di samping harus bergizi, makanan yang diberikan juga halal. Supaya anak-anak kita mengonsumsi makanan halalan thayyiban,"" tegas Tgk Rizwan. Baca juga:Diduga Keracunan MBG, Sejumlah Siswa Tiga Sekolah di Sleman Dibawa ke Puskemas Lebih lanjut, MPU Kota Lhokseumawe menyatakan kesiapan untuk membantu BGN dalam memfasilitasi penjaminan standar halal sesuai dengan standar LPPOM MPU Aceh, mengingat kewenangan penerbitan sertifikat halal berada di MPU Aceh. MPU mendukung supaya program MBG di Kota Lhokseumawe sukses dan tidak terjadi kejadian luar biasa. Apalagi program ini merupakan program strategis Presiden Prabowo, pungkasnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/UEhH_Ztfk8x_to2zyhtY2esyjvY=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/24/68fb0349cb4de.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/24/155045178/ulama-aceh-minta-dapur-mbg-mengantongi-sertifikat-halal,090041ec713a2ce2350c4cffd8f95f3c40e80169b9acd3c71dec1a74eb20e9b0,2025-10-30 15:09:24.579 60,kompas,mbg,2025-10-03 17:22:05,Korban Dugaan Keracunan MBG di Purworejo Bertambah Jadi 127 Orang,"PURWOREJO, KOMPAS.com Korban dugaan keracunan makanan pada progam Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah kini bertambah menjadi 127 orang.Ketua Satgas MBG Kabupaten Purworejo, dr Tolkha mengatakan, jumlah tersebut diperoleh setelah melakukan pengecekan menyeluruh di sejumlah rumah sakit dan Puskesmas yang ada di Kabupaten Purworejo.Baca juga:110 Siswa di Purworejo Diduga Keracunan MBG, Dinkes Peringatkan SPPG""Data yang terakhir adalah 127 orang yang diduga (keracunan MBG),"" kata dr Tolkha yang juga Plh Sekda Kabupaten Purworejo pada Jumat (3/10/2025).Berdasarkan data tersebut, menurut dr Tolkha, ada 23 orang dirawat di rumah sakit dan puskesmas, sementara 104 lainnya menjalani rawat jalan.""104 rawat jalan yang 23 dirawat ada di Puskesmas dan rumah sakit seperti RS Tjitrowardojo, RS Tjokronegoro dan RS Panti Waluyo,"" kata dr Tolkha.Ketua Satgas MBG ini juga mengatakan, Pemda telah melakukan mitigasi dan mengimbau seluruh dapur untuk meningkatkan kualitas kontrol makanan.Hal ini termasuk memastikan penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ketat.Namun demikian, hal ini menjadi musibah yang tidak diinginkan oleh semua pihak kata dr Tolkha. Untuk itu pihaknya akan mengevaluasi seluruh dapur MBG yang ada di Kabupaten Purworejo agar kejadian serupa tidak terulang kembali.""Intinya semua korban ini kita rawat dengan sebaik-baiknya, baik yang di Puskesmas maupun di rumah sakit,"" kata dr Tolkha.Baca juga:Cerita Siswa Diduga Keracunan MBG di Purworejo, Badan Bergetar dan Sesak NapasDari data yang dihimpun Kompas.com, 127 orang tersebut berasal dari SMAN 3 Purworejo serta SMPN 8 Purworejo. Dari ratusan tersebut, ada 1 orang guru yang terdampak.Gejala keracunan berupa mual, pusing, dan muntah muncul setelah korban menyantap MBG pada Kamis (2/10/2025), dengan menu berupa tahu, kentang rebus, telur puyuh rebus, sayur wortel, selada, timun, serta sambal kacang.Cerita Siswa: Gemetar, Sesak Napas, Makanan Bau BesiFebiyanti Ceisarahni, salah satu siswa SMAN 3 Purworejo, menceritakan pengalamannya setelah mengonsumsi menu yang disediakan.""Menunya ayam, buncis, sama wortel, tahu dan tempe goreng, susu, dan nasi. Kebetulan saya cuma makan ayamnya saja sama selada,"" ungkap Ceisar saat ditemui di Puskesmas Bragolan pada Jumat (20/3/2025).Ceisar menambahkan bahwa ia tidak merasakan keanehan pada ayam yang dimakan. Ia bahkan sempat menukar lauk dengan temannya, sehingga mengonsumsi lebih banyak ayam.""Ayamnya belum habis semua, tapi kok rasanya mual seperti itu,"" lanjut Ceisar. PURWOREJO, KOMPAS.com Korban dugaan keracunan makanan pada progam Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah kini bertambah menjadi 127 orang. Ketua Satgas MBG Kabupaten Purworejo, dr Tolkha mengatakan, jumlah tersebut diperoleh setelah melakukan pengecekan menyeluruh di sejumlah rumah sakit dan Puskesmas yang ada di Kabupaten Purworejo. Baca juga:110 Siswa di Purworejo Diduga Keracunan MBG, Dinkes Peringatkan SPPG ""Data yang terakhir adalah 127 orang yang diduga (keracunan MBG),"" kata dr Tolkha yang juga Plh Sekda Kabupaten Purworejo pada Jumat (3/10/2025). Berdasarkan data tersebut, menurut dr Tolkha, ada 23 orang dirawat di rumah sakit dan puskesmas, sementara 104 lainnya menjalani rawat jalan. ""104 rawat jalan yang 23 dirawat ada di Puskesmas dan rumah sakit seperti RS Tjitrowardojo, RS Tjokronegoro dan RS Panti Waluyo,"" kata dr Tolkha. Ketua Satgas MBG ini juga mengatakan, Pemda telah melakukan mitigasi dan mengimbau seluruh dapur untuk meningkatkan kualitas kontrol makanan. Hal ini termasuk memastikan penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ketat. Namun demikian, hal ini menjadi musibah yang tidak diinginkan oleh semua pihak kata dr Tolkha. Untuk itu pihaknya akan mengevaluasi seluruh dapur MBG yang ada di Kabupaten Purworejo agar kejadian serupa tidak terulang kembali. ""Intinya semua korban ini kita rawat dengan sebaik-baiknya, baik yang di Puskesmas maupun di rumah sakit,"" kata dr Tolkha. Baca juga:Cerita Siswa Diduga Keracunan MBG di Purworejo, Badan Bergetar dan Sesak Napas Dari data yang dihimpun Kompas.com, 127 orang tersebut berasal dari SMAN 3 Purworejo serta SMPN 8 Purworejo. Dari ratusan tersebut, ada 1 orang guru yang terdampak. Gejala keracunan berupa mual, pusing, dan muntah muncul setelah korban menyantap MBG pada Kamis (2/10/2025), dengan menu berupa tahu, kentang rebus, telur puyuh rebus, sayur wortel, selada, timun, serta sambal kacang. Febiyanti Ceisarahni, salah satu siswa SMAN 3 Purworejo, menceritakan pengalamannya setelah mengonsumsi menu yang disediakan. ""Menunya ayam, buncis, sama wortel, tahu dan tempe goreng, susu, dan nasi. Kebetulan saya cuma makan ayamnya saja sama selada,"" ungkap Ceisar saat ditemui di Puskesmas Bragolan pada Jumat (20/3/2025). Ceisar menambahkan bahwa ia tidak merasakan keanehan pada ayam yang dimakan. Ia bahkan sempat menukar lauk dengan temannya, sehingga mengonsumsi lebih banyak ayam. ""Ayamnya belum habis semua, tapi kok rasanya mual seperti itu,"" lanjut Ceisar.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/wF2fkGux8ziLW-NRQEeUniNoxxE=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/03/68df9fc1a937c.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/03/172205278/korban-dugaan-keracunan-mbg-di-purworejo-bertambah-jadi-127-orang,a070ac64171abf19b8db4091f9b6fdb8d2b7aa12163affd3be16d4d78efc8d97,2025-10-30 15:15:08.696 61,okezone,mbg,2025-10-08 17:30:08,Program MBG Dinilai Ringankan Beban Kaum Ibu,"JAKARTA - Ketua Umum Forum Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Wanita (Forhati) Jakarta Timur, Erni Abbas, mengapresiasi program Makan Siang Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Program ini memberi dampak nyata bagi masyarakat, terutama para ibu yang selama ini kesulitan menyiapkan sarapan bergizi untuk anak-anaknya karena keterbatasan ekonomi. Sebagai seorang ibu, saya sangat berterima kasih atas program Makan Siang Bergizi Gratis ini. Banyak ibu-ibu yang merasa terbantu, karena sebelumnya anak-anak sering berangkat sekolah tanpa sarapan. Sekarang mereka bisa menikmati makanan bergizi setiap hari di sekolah, ujar Erni Abbas kepada wartawan di Jakarta, Rabu (8/10/2025). Menurutnya, program MBG tidak hanya meringankan beban ekonomi rumah tangga, tetapi juga berperan penting dalam meningkatkan kualitas belajar anak-anak. Dengan kebutuhan gizi yang terpenuhi, anak-anak menjadi lebih fokus, sehat, dan bersemangat mengikuti kegiatan belajar di sekolah. Dampak positifnya sangat terasa. Anak-anak jadi lebih aktif, tidak cepat lelah, dan semangat belajar mereka meningkat. Ini bukan hanya soal makan, tapi tentang masa depan generasi bangsa, ujarnya. Program sebesar ini pasti menghadapi tantangan. Tapi pemerintah harus cepat menindaklanjuti hasil evaluasi. Pengawasan harus berlapis, koordinasi antara penyedia, sekolah, dan dinas terkait perlu diperkuat agar distribusi tepat waktu dan kualitas makanan tetap terjaga, lanjutnya. Erni juga menyoroti pentingnya pendampingan moral dan sosial dari kaum ibu dalam menjaga keberlanjutan program. Oleh karena itu, pihaknya siap ikut serta membantu pemerintah dalam pengawasan dan edukasi masyarakat, agar MBG tidak hanya berjalan administratif, tapi juga bernilai moral dan sosial. Kaum ibu punya peran besar dalam memastikan anak-anak menerima manfaat gizi dengan baik. Di Forhati, kami ingin menjadi mitra pemerintah, ikut mengedukasi para ibu dan masyarakat agar program ini benar-benar membangun generasi yang sehat, cerdas, dan berakhlak, ujarnya. Menurutnya, keberhasilan program MBG bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga masyarakat luas. Ia mengajak semua pihak untuk bergotong royong mengawal pelaksanaan program agar manfaatnya dapat dirasakan secara merata. Kalau anak-anak kita sehat dan bergizi baik, maka masa depan Indonesia akan jauh lebih kuat. Program MBG ini bukan sekadar kebijakan sosial, tapi wujud cinta negara kepada rakyatnya, tandasnya. JAKARTA - Ketua Umum Forum Alumni Himpunan Mahasiswa Islam Wanita (Forhati) Jakarta Timur, Erni Abbas, mengapresiasi program Makan Siang Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Program ini memberi dampak nyata bagi masyarakat, terutama para ibu yang selama ini kesulitan menyiapkan sarapan bergizi untuk anak-anaknya karena keterbatasan ekonomi. Sebagai seorang ibu, saya sangat berterima kasih atas program Makan Siang Bergizi Gratis ini. Banyak ibu-ibu yang merasa terbantu, karena sebelumnya anak-anak sering berangkat sekolah tanpa sarapan. Sekarang mereka bisa menikmati makanan bergizi setiap hari di sekolah, ujar Erni Abbas kepada wartawan di Jakarta, Rabu (8/10/2025). Menurutnya, program MBG tidak hanya meringankan beban ekonomi rumah tangga, tetapi juga berperan penting dalam meningkatkan kualitas belajar anak-anak. Dengan kebutuhan gizi yang terpenuhi, anak-anak menjadi lebih fokus, sehat, dan bersemangat mengikuti kegiatan belajar di sekolah. Dampak positifnya sangat terasa. Anak-anak jadi lebih aktif, tidak cepat lelah, dan semangat belajar mereka meningkat. Ini bukan hanya soal makan, tapi tentang masa depan generasi bangsa, ujarnya. Program sebesar ini pasti menghadapi tantangan. Tapi pemerintah harus cepat menindaklanjuti hasil evaluasi. Pengawasan harus berlapis, koordinasi antara penyedia, sekolah, dan dinas terkait perlu diperkuat agar distribusi tepat waktu dan kualitas makanan tetap terjaga, lanjutnya. Erni juga menyoroti pentingnya pendampingan moral dan sosial dari kaum ibu dalam menjaga keberlanjutan program. Oleh karena itu, pihaknya siap ikut serta membantu pemerintah dalam pengawasan dan edukasi masyarakat, agar MBG tidak hanya berjalan administratif, tapi juga bernilai moral dan sosial. Kaum ibu punya peran besar dalam memastikan anak-anak menerima manfaat gizi dengan baik. Di Forhati, kami ingin menjadi mitra pemerintah, ikut mengedukasi para ibu dan masyarakat agar program ini benar-benar membangun generasi yang sehat, cerdas, dan berakhlak, ujarnya. Menurutnya, keberhasilan program MBG bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tapi juga masyarakat luas. Ia mengajak semua pihak untuk bergotong royong mengawal pelaksanaan program agar manfaatnya dapat dirasakan secara merata. Kalau anak-anak kita sehat dan bergizi baik, maka masa depan Indonesia akan jauh lebih kuat. Program MBG ini bukan sekadar kebijakan sosial, tapi wujud cinta negara kepada rakyatnya, tandasnya. (Fahmi Firdaus )",Fahmi Firdaus ,https://img.okezone.com/content/2025/10/08/337/3175369/pemerintah-xOsH_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/08/337/3175369/program-mbg-dinilai-ringankan-beban-kaum-ibu?page=all,679c0700a4ad7b54276bcfe6790ec14a74f8741bd62b752a3ab0978700c593c9,2025-11-13 19:53:11.250 62,kompas,mbg,2025-10-24 05:45:00,"BGN Gandeng TNI AU, Misi untuk Sukseskan Program MBG","KOMPAS.com -Jajaran TNI Angkatan Udara (TNI AU) memperkuat kerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk mendukung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).Penguatan kolaborasi ini ditandai dengan pertemuan antara Wakil Kepala Staf TNI AU Marsekal Madya TNI Tedi Rizalihadi dengan Wakil Kepala BGN Bidang Operasional Pemenuhan Gizi, Irjen Pol. Sony Sanjaya.Dikutip dariAntara,Kamis (23/10/2025), pertemuan berlangsung di Ruang Kerja Wakasau, Mabesau, Jakarta, Rabu (22/10).Baca juga:BGN Wajibkan SPPG Gunakan Air Galon untuk Masak Menu MBG, Ini AlasannyaKepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau), Marsekal Pertama TNI I Nyoman Suadnyana, menjelaskan bahwa dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas berbagai langkah strategis untuk mensukseskan program MBG.Selain membahas strategi, Kadispenau juga mengapresiasi dukungan BGN yang selama ini membantu TNI AU dalam mengelola dapur bergizi gratis.""Wakasau juga menekankan pentingnya kolaborasi antara TNI AU dengan BGN guna menyukseskan pelaksanaan program tersebut,"" jelas I Nyoman saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (23/10/2025).Baca juga:Kisah di Balik Penyegelan SDN Tamberu 2 Pamekasan, dari Sengketa Lahan hingga MBG Dibagi di Luar PagarDengan adanya pertemuan ini, I Nyoman berharap kerja sama antara TNI AU dan BGN dapat terus diperkuat sehingga program MBG berjalan optimal.""Diharapkan TNI AU dan MBG dapat memberi kontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat menuju Indonesia Emas 2045,"" tambahnya.Baca juga:Perpres Tata Kelola MBG Segera Terbit, Dapur Dilarang Masak Sebelum Pukul 00.00Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KOMPAS.com -Jajaran TNI Angkatan Udara (TNI AU) memperkuat kerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk mendukung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Penguatan kolaborasi ini ditandai dengan pertemuan antara Wakil Kepala Staf TNI AU Marsekal Madya TNI Tedi Rizalihadi dengan Wakil Kepala BGN Bidang Operasional Pemenuhan Gizi, Irjen Pol. Sony Sanjaya. Dikutip dariAntara,Kamis (23/10/2025), pertemuan berlangsung di Ruang Kerja Wakasau, Mabesau, Jakarta, Rabu (22/10). Baca juga:BGN Wajibkan SPPG Gunakan Air Galon untuk Masak Menu MBG, Ini Alasannya Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau), Marsekal Pertama TNI I Nyoman Suadnyana, menjelaskan bahwa dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membahas berbagai langkah strategis untuk mensukseskan program MBG. Selain membahas strategi, Kadispenau juga mengapresiasi dukungan BGN yang selama ini membantu TNI AU dalam mengelola dapur bergizi gratis. ""Wakasau juga menekankan pentingnya kolaborasi antara TNI AU dengan BGN guna menyukseskan pelaksanaan program tersebut,"" jelas I Nyoman saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis (23/10/2025). Baca juga:Kisah di Balik Penyegelan SDN Tamberu 2 Pamekasan, dari Sengketa Lahan hingga MBG Dibagi di Luar Pagar Dengan adanya pertemuan ini, I Nyoman berharap kerja sama antara TNI AU dan BGN dapat terus diperkuat sehingga program MBG berjalan optimal. ""Diharapkan TNI AU dan MBG dapat memberi kontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat menuju Indonesia Emas 2045,"" tambahnya. Baca juga:Perpres Tata Kelola MBG Segera Terbit, Dapur Dilarang Masak Sebelum Pukul 00.00",Kompas Cyber Media,https://asset.kompas.com/crops/5AeGeAYIfNk7DmUNWbhfTP8pDSk=/0x0:1200x800/780x390/data/photo/2025/10/24/68fa929e5cc42.jpg,https://www.kompas.com/banten/read/2025/10/24/054500988/bgn-gandeng-tni-au-misi-untuk-sukseskan-program-mbg,4f987996b7501d1d3443b8e7eda72a025232ffb527a0fd90e8ca16d7dddcd012,2025-10-30 15:09:34.879 63,kompas,mbg,2025-10-22 16:13:13,"Pengangguran di Karanganyar Jawa Tengah Turun 0,4 Persen, Berkat MBG","KARANGANYAR, KOMPAS.com -Jumlah pengangguran di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng) memasuki pertengahan Oktober 2025 menurun 0,4 persen.Sektor UMKM menyerap 40 persen dari Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK).Plt.Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Karanganyar, Heru Joko Sulistiyono, saat dihubungiKompas.commengungkapkan bahwa pengangguran cenderung menurun dengan persentase 0,4 persen.Baca juga:Andra Soni Sebut Paradoks Banten: Punya Banyak Pabrik, tetapi Pengangguran TinggiRinciannya, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) saat ini sebesar 3,47 persen atau 19.627 orang dari TPAK 546.457 orang.""Sebelumnya kan sekitar 4 persen. Sekarang 3 persen atau ada penurunan 0,4 persen,"" jelasnya.Menurut Heru, menurunnya angka pengangguran disebabkan oleh banyaknya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang terus lahir di sektor pengolahan makanan.Hadirnya MBG juga berdampak pada penyerapan tenaga kerja, meski sejauh ini Pemkab belum memerinci jumlah tenaga kerja yang terserap berkat MBG.""Kebanyakan di sektor pengolahan makanan. Kalau di data OSS kami, UMKM itu sekitar 40 persen kalau dari global investasi. Kami belum bisa mengklasifikasi MBG-nya berapa persen sih. Mungkin itu juga pengaruh dari MBG,"" jelasnya.Kebijakan investasi yang diterapkan Pemerintah Pusat dan Daerah ikut memengaruhi turunnya angka pengangguran.""Ini kan ada sinergi salah satunya investasi. Kami ada beberapa investor besar yang masuk ke Karanganyar, secara otomatis penyerapan tenaga kerja,"" katanya.Heru menambahkan, pada tahun ini pula, Dinas Perdagangan telah melatih 600 orang sebagai barista kopi, penjahit, dan sejumlah keterampilan lain.Mereka diberikan bantuan modal alat kerja.""Nah itu juga memiliki dampak penyerapan tenaga kerja,"" tutupnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KARANGANYAR, KOMPAS.com -Jumlah pengangguran di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng) memasuki pertengahan Oktober 2025 menurun 0,4 persen. Sektor UMKM menyerap 40 persen dari Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK). Plt.Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Karanganyar, Heru Joko Sulistiyono, saat dihubungiKompas.commengungkapkan bahwa pengangguran cenderung menurun dengan persentase 0,4 persen. Baca juga:Andra Soni Sebut Paradoks Banten: Punya Banyak Pabrik, tetapi Pengangguran Tinggi Rinciannya, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) saat ini sebesar 3,47 persen atau 19.627 orang dari TPAK 546.457 orang. ""Sebelumnya kan sekitar 4 persen. Sekarang 3 persen atau ada penurunan 0,4 persen,"" jelasnya. Menurut Heru, menurunnya angka pengangguran disebabkan oleh banyaknya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang terus lahir di sektor pengolahan makanan. Hadirnya MBG juga berdampak pada penyerapan tenaga kerja, meski sejauh ini Pemkab belum memerinci jumlah tenaga kerja yang terserap berkat MBG. ""Kebanyakan di sektor pengolahan makanan. Kalau di data OSS kami, UMKM itu sekitar 40 persen kalau dari global investasi. Kami belum bisa mengklasifikasi MBG-nya berapa persen sih. Mungkin itu juga pengaruh dari MBG,"" jelasnya. Kebijakan investasi yang diterapkan Pemerintah Pusat dan Daerah ikut memengaruhi turunnya angka pengangguran. ""Ini kan ada sinergi salah satunya investasi. Kami ada beberapa investor besar yang masuk ke Karanganyar, secara otomatis penyerapan tenaga kerja,"" katanya. Heru menambahkan, pada tahun ini pula, Dinas Perdagangan telah melatih 600 orang sebagai barista kopi, penjahit, dan sejumlah keterampilan lain. Mereka diberikan bantuan modal alat kerja. ""Nah itu juga memiliki dampak penyerapan tenaga kerja,"" tutupnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/KP7YN7B8dgyddpqGEgUvhYtj4Ec=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/21/68f762e9aad51.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/22/161313078/pengangguran-di-karanganyar-jawa-tengah-turun-04-persen-berkat-mbg,97fe991b9e5df6cd6dbdd6973ccf078349fe9b1025ce143739a83c9552c0e3b5,2025-10-30 15:09:45.153 64,kompas,mbg,2025-10-21 20:10:00,"Usai Terjadi Keracunan Massal, BGN Tutup Sementara 106 Dapur MBG","JAKARTA, KOMPAS.com- Badan Gizi Nasional (BGN) menutup sementara sebanyak 106 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) atau dapur yang menyediakan makan bergizi gratis (MBG).Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana.Penutupan dilakukan karena adanya kasus keracunan MBG di Kabupaten Bandung Barat yang menyebabkan lebih dari 1.000 korban pada beberapa waktu lalu.""Saya melihat yang di Bandung Barat itu semuanya kesalahan teknis, semua tidak taat aturan SOP, lebih banyak ke arah situ,"" kata Dadan dilansir Tribunnews.com, Selasa (21/10/2025).Selain menutup sementara, Dadan memastikan pihaknya akan melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap SPPG.Pasalnya keracunan disebabkan sejumlah kesalahan teknis dalam mempersiapkan MBG di dapur-dapur MBG.Baca juga:BPJPH Proses 7.500 Sertifikasi Halal untuk SPPG Program Makan Bergizi GratisLebih dari 12.500 SPPG beroperasiSementara itu, hingga 20 Oktober 2025, BGN mencatat lebih dari 12.500 SPPG yang telah beroperasi di seluruh Indonesia untuk mendukung pelaksanaan MBG.Adapun jumlah penerima manfaat MBG telah menjangkau 36.773.520 orang yang mencakup anak usia PAUD, siswa SD hingga SMA, serta ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.Menurut Dadan, pencapaian ini merupakan hasil kerja sama lintas sektor antara pemerintah pusat dan daerah dalam mempercepat pemerataan akses gizi di seluruh wilayah.""Capaian lebih dari 12.500 SPPG aktif ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan Program MBG berjalan efektif dan merata. Setiap SPPG berperan penting sebagai dapur komunitas yang mengolah dan menyalurkan makanan bergizi dengan standar keamanan dan higienitas yang ketat,"" kata Dadan dikutip dari laman resmi BGN pada Selasa.Baca juga:Kopdes Jadi Pemasok Utama SPPG MBG, Menkop: Kita Bangun EkosistemDadan menambahkan, perluasan SPPG terus dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan daerah, terutama wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).""Kami memastikan seluruh daerah memiliki akses setara terhadap layanan gizi. Prinsipnya, tidak boleh ada yang tertinggal dalam hal pemenuhan gizi,"" katanya.Dadan menyebut, banyak tenaga kerja terserap langsung di dapur SPPG, mulai dari juru masak, petugas distribusi, tenaga administrasi, hingga tenaga kebersihan.Tak hanya itu, hadirnya ribuan supplier bahan pangan dan logistik di tingkat lokal turut melahirkan entrepreneur baru, terutama di sektor UMKM.Banyak pelaku usaha kecil kini menjadi bagian dari rantai pasok MBG mulai dari penyedia bahan pangan, bumbu, hingga pengemasan.Baca juga:Setop SPPG Buntut Keracunan MBG, BGN Lakukan InvestigasiDalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Badan Gizi Nasional (BGN) menutup sementara sebanyak 106 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) atau dapur yang menyediakan makan bergizi gratis (MBG). Hal tersebut dikonfirmasi langsung oleh Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana. Penutupan dilakukan karena adanya kasus keracunan MBG di Kabupaten Bandung Barat yang menyebabkan lebih dari 1.000 korban pada beberapa waktu lalu. ""Saya melihat yang di Bandung Barat itu semuanya kesalahan teknis, semua tidak taat aturan SOP, lebih banyak ke arah situ,"" kata Dadan dilansir Tribunnews.com, Selasa (21/10/2025). Selain menutup sementara, Dadan memastikan pihaknya akan melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap SPPG. Pasalnya keracunan disebabkan sejumlah kesalahan teknis dalam mempersiapkan MBG di dapur-dapur MBG. Baca juga:BPJPH Proses 7.500 Sertifikasi Halal untuk SPPG Program Makan Bergizi Gratis Sementara itu, hingga 20 Oktober 2025, BGN mencatat lebih dari 12.500 SPPG yang telah beroperasi di seluruh Indonesia untuk mendukung pelaksanaan MBG. Adapun jumlah penerima manfaat MBG telah menjangkau 36.773.520 orang yang mencakup anak usia PAUD, siswa SD hingga SMA, serta ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Menurut Dadan, pencapaian ini merupakan hasil kerja sama lintas sektor antara pemerintah pusat dan daerah dalam mempercepat pemerataan akses gizi di seluruh wilayah. ""Capaian lebih dari 12.500 SPPG aktif ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan Program MBG berjalan efektif dan merata. Setiap SPPG berperan penting sebagai dapur komunitas yang mengolah dan menyalurkan makanan bergizi dengan standar keamanan dan higienitas yang ketat,"" kata Dadan dikutip dari laman resmi BGN pada Selasa. Baca juga:Kopdes Jadi Pemasok Utama SPPG MBG, Menkop: Kita Bangun Ekosistem Dadan menambahkan, perluasan SPPG terus dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan daerah, terutama wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). ""Kami memastikan seluruh daerah memiliki akses setara terhadap layanan gizi. Prinsipnya, tidak boleh ada yang tertinggal dalam hal pemenuhan gizi,"" katanya. Dadan menyebut, banyak tenaga kerja terserap langsung di dapur SPPG, mulai dari juru masak, petugas distribusi, tenaga administrasi, hingga tenaga kebersihan. Tak hanya itu, hadirnya ribuan supplier bahan pangan dan logistik di tingkat lokal turut melahirkan entrepreneur baru, terutama di sektor UMKM. Banyak pelaku usaha kecil kini menjadi bagian dari rantai pasok MBG mulai dari penyedia bahan pangan, bumbu, hingga pengemasan. Baca juga:Setop SPPG Buntut Keracunan MBG, BGN Lakukan Investigasi",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/XuBnQIl-AUxBuS6m3GlY4c97CJc=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775b1d85b4.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/20/68f5ee1b1e28a.jpg",https://money.kompas.com/read/2025/10/21/201000426/usai-terjadi-keracunan-massal-bgn-tutup-sementara-106-dapur-mbg,3e206eeb40eeedd7c579b5d4d8dcd37b564fa61e728e4ddb4429a01475e35635,2025-10-30 15:09:55.653 65,kompas,mbg,2025-10-20 22:08:43,"BGN Undur Target 82,9 Juta Penerima MBG ke Februari 2026","JAKARTA, KOMPAS.com- Badan Gizi Nasional (BGN) mengundur target 82,9 juta penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) ke bulan Februari 2026.Semula, jumlah tersebut ditargetkan rampung akhir tahun ini seiring dengan bertambahnya Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) alias dapur umum di berbagai wilayah.""Kita usahakan, ya selambat-lambatnya Februari lah,"" kata Dadan, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (20/10/2025).Per hari ini, program MBG telah menyasar 36,7 juta penerima di 38 provinsi, 509 kabupaten/kota, dan 7.022 kecamatan.Baca juga:Puji Dampak Baik MBG, Bahlil Cerita Pernah Busung Lapar Saat KuliahJumlah SPPG yang telah terbangun dan beroperasi mencapai 12.508 titik.Kendati demikian, Dadan meyakini target 82,9 juta penerima MBG bisa rampung tahun ini, jika tidak ada gangguan atau kendala berarti.""Tapi, kita yakin kita masih bisa kejar, tergantung intensitas gangguan yang terjadi,"" ucap Dadan.Ia mengaku, ada sejumlah gangguan yang diterima dalam mengawal program MBG.Kendati begitu, ia tidak menjelaskan perinci gangguan apa saja yang dialami.""Karena sekarang tidak hanya di darat, di udara pun kita sudah mulai diganggu. Saya bilang tadi ada gangguan, darat ya kan. Ada hal yang harus kita atasi darurat dan sebagainya, termasuk udara,"" tutur Dadan.Gangguan di udara meliputi gangguan dalam laman yang mengurus pendaftaran SPPG.Baca juga:Prabowo Ingin Lulusan Sekolah Garuda Masuk Harvard, MIT, hingga Oxford""Kan ketika sistem kita diganggu, otomatis untuk verifikasi pun terganggu. Jadi, kadang-kadang ada gangguan seperti itu, yang memang kita sedang atasi terus. Tapi, alhamdulillah sejauh ini bisa kita atasi,on track,"" ujar Dadan.Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memang meminta Kepala BGN tidak terlalu ngoyo mengejar target 40 juta penerima hingga akhir tahun 2025.Yang terpenting, kata Prabowo, program unggulan yang diuji coba sejak masa kampanye itu berjalan dengan baik.""Memang Kepala BGN bekerja keras supaya pada hari ini mencapai 40 juta, tapi saya sampaikan 'jangan dipaksakan, ojo ngoyo, yang penting baik pelaksanaannya,'"" kata Prabowo, dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025).Baca juga:Bahlil Mengabsen Jajarannya di HUT Golkar: Saya Pakai Gaya-gaya Prabowo Prabowo juga mengapresiasi 36,7 juta penerima MBG yang sejak setahun terakhir.Ia menyatakan, negara lain butuh waktu lebih lama untuk mencapai angka tersebut.""Ini prestasi yang dipantau banyak negara. Yang saya tahu, Presiden Brasil memberitahu kepada saya bahwa mereka butuh 11 tahun untuk mencapai 40 juta. Kita alhamdulillah dalam 1 tahun kita mencapai 36 juta,"" imbuh dia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Badan Gizi Nasional (BGN) mengundur target 82,9 juta penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) ke bulan Februari 2026. Semula, jumlah tersebut ditargetkan rampung akhir tahun ini seiring dengan bertambahnya Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) alias dapur umum di berbagai wilayah. ""Kita usahakan, ya selambat-lambatnya Februari lah,"" kata Dadan, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (20/10/2025). Per hari ini, program MBG telah menyasar 36,7 juta penerima di 38 provinsi, 509 kabupaten/kota, dan 7.022 kecamatan. Baca juga:Puji Dampak Baik MBG, Bahlil Cerita Pernah Busung Lapar Saat Kuliah Jumlah SPPG yang telah terbangun dan beroperasi mencapai 12.508 titik. Kendati demikian, Dadan meyakini target 82,9 juta penerima MBG bisa rampung tahun ini, jika tidak ada gangguan atau kendala berarti. ""Tapi, kita yakin kita masih bisa kejar, tergantung intensitas gangguan yang terjadi,"" ucap Dadan. Ia mengaku, ada sejumlah gangguan yang diterima dalam mengawal program MBG. Kendati begitu, ia tidak menjelaskan perinci gangguan apa saja yang dialami. ""Karena sekarang tidak hanya di darat, di udara pun kita sudah mulai diganggu. Saya bilang tadi ada gangguan, darat ya kan. Ada hal yang harus kita atasi darurat dan sebagainya, termasuk udara,"" tutur Dadan. Gangguan di udara meliputi gangguan dalam laman yang mengurus pendaftaran SPPG. Baca juga:Prabowo Ingin Lulusan Sekolah Garuda Masuk Harvard, MIT, hingga Oxford ""Kan ketika sistem kita diganggu, otomatis untuk verifikasi pun terganggu. Jadi, kadang-kadang ada gangguan seperti itu, yang memang kita sedang atasi terus. Tapi, alhamdulillah sejauh ini bisa kita atasi,on track,"" ujar Dadan. Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memang meminta Kepala BGN tidak terlalu ngoyo mengejar target 40 juta penerima hingga akhir tahun 2025. Yang terpenting, kata Prabowo, program unggulan yang diuji coba sejak masa kampanye itu berjalan dengan baik. ""Memang Kepala BGN bekerja keras supaya pada hari ini mencapai 40 juta, tapi saya sampaikan 'jangan dipaksakan, ojo ngoyo, yang penting baik pelaksanaannya,'"" kata Prabowo, dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025). Baca juga:Bahlil Mengabsen Jajarannya di HUT Golkar: Saya Pakai Gaya-gaya Prabowo Prabowo juga mengapresiasi 36,7 juta penerima MBG yang sejak setahun terakhir. Ia menyatakan, negara lain butuh waktu lebih lama untuk mencapai angka tersebut. ""Ini prestasi yang dipantau banyak negara. Yang saya tahu, Presiden Brasil memberitahu kepada saya bahwa mereka butuh 11 tahun untuk mencapai 40 juta. Kita alhamdulillah dalam 1 tahun kita mencapai 36 juta,"" imbuh dia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/Hj-iIANXBla-aX-zKGiAro1q1io=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/20/68f5ee1b1e28a.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/20/22084311/bgn-undur-target-829-juta-penerima-mbg-ke-februari-2026,0dd59db4e43c8a3d312db4c4b7ef731bfc233d904ede797b75d3e1bcbad04ab6,2025-10-30 15:10:05.920 66,kompas,mbg,2025-10-20 16:58:56,"Buntut Keracunan MBG, Prabowo Usulkan BGN Bagikan Sendok ke Murid","JAKARTA, KOMPAS.com- Presiden RI Prabowo Subianto mendorong Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana untuk menyediakan dan membagikan sendok dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).Prabowo menyampaikan ini usai kepala negara membahas soal adanya kasus keracunan MBG dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025).Awalnya, Prabowo mengingatkan agar para guru dan semua yang terlibat untuk mendidik anak untuk mengingatkan para murid cuci tangan sebelum makan.Baca juga:Prabowo Ingatkan BGN soal Target Penerima MBG: Ojo Ngoyo...""Sebaiknya kita mulai didik anak-anak kita, karena namanya anak-anak mungkin dia merasa sudah dicuci, atau apa dan sebagainya, ya mungkin kita harus sekarang, Kepala BGN sudahlah dibagi saja sendok yang sederhana, tidak apa, saya kira sendok itu tidak terlalu mahal,"" ujar Prabowo.Menurut Prabowo, sekolah juga harus memiliki sumber air bersih dengan sabun agar para murid bisa cuci tangan.""Berarti di tiap sekolah harus tersedia air yang bersih dan dengan sabun,"" kata Prabowo.Baca juga:MBG di 1 Tahun Prabowo-Gibran: Dirasakan 36,7 Juta Orang, 12.508 Dapur Umum TerbentukMeski lebih banyak rakyat Indonesia merasa lebih nyaman makan pakai tangan, namun Prabowo meminta para guru tetap mengingatkan murid agar tidak malas cuci tangan.""Rakyat kita memang lebih enak makan pakai tangan, tapi ya ini kita sebagai pemimpin, sebagai guru, sebagai orang tua tidak boleh malas untuk mengingatkan,"" tuturnya.Selain itu, Prabowo meminta Kepala BGN memiliki prosedur ketat dalam melaksanakan program MBG.""Terus saya tekankan, Kepala BGN dan jajarannya untuk menghasilkan sesuatu prosedur tetap yang ketat, menggunakan alat-alat yang terbaik untuk kita jamin kekurangan atau penyimpangan tidak terjadi,"" tegasnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Presiden RI Prabowo Subianto mendorong Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana untuk menyediakan dan membagikan sendok dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Prabowo menyampaikan ini usai kepala negara membahas soal adanya kasus keracunan MBG dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025). Awalnya, Prabowo mengingatkan agar para guru dan semua yang terlibat untuk mendidik anak untuk mengingatkan para murid cuci tangan sebelum makan. Baca juga:Prabowo Ingatkan BGN soal Target Penerima MBG: Ojo Ngoyo... ""Sebaiknya kita mulai didik anak-anak kita, karena namanya anak-anak mungkin dia merasa sudah dicuci, atau apa dan sebagainya, ya mungkin kita harus sekarang, Kepala BGN sudahlah dibagi saja sendok yang sederhana, tidak apa, saya kira sendok itu tidak terlalu mahal,"" ujar Prabowo. Menurut Prabowo, sekolah juga harus memiliki sumber air bersih dengan sabun agar para murid bisa cuci tangan. ""Berarti di tiap sekolah harus tersedia air yang bersih dan dengan sabun,"" kata Prabowo. Baca juga:MBG di 1 Tahun Prabowo-Gibran: Dirasakan 36,7 Juta Orang, 12.508 Dapur Umum Terbentuk Meski lebih banyak rakyat Indonesia merasa lebih nyaman makan pakai tangan, namun Prabowo meminta para guru tetap mengingatkan murid agar tidak malas cuci tangan. ""Rakyat kita memang lebih enak makan pakai tangan, tapi ya ini kita sebagai pemimpin, sebagai guru, sebagai orang tua tidak boleh malas untuk mengingatkan,"" tuturnya. Selain itu, Prabowo meminta Kepala BGN memiliki prosedur ketat dalam melaksanakan program MBG. ""Terus saya tekankan, Kepala BGN dan jajarannya untuk menghasilkan sesuatu prosedur tetap yang ketat, menggunakan alat-alat yang terbaik untuk kita jamin kekurangan atau penyimpangan tidak terjadi,"" tegasnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/pUHmeg0L-oXc1azzC0e-9rF9rnU=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/20/68f600af46c59.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/20/16585631/buntut-keracunan-mbg-prabowo-usulkan-bgn-bagikan-sendok-ke-murid,148ab4931d83d98c35c7fb700ca72c5b1a0f2f807b0249c8b9d69fdbcdda811a,2025-10-30 15:10:18.044 67,kompas,mbg,2025-10-01 19:58:13,Mengapa Dapur MBG Tapalang Ditutup Usai Puluhan Siswa Keracunan?,"KOMPAS.com Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menyediakan Makanan Bergizi Gratis (MBG) untuk siswa di Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, masih ditutup setelah insiden keracunan yang menimpa puluhan siswa.Koordinator SPPG Sulbar, Hasri, menjelaskan bahwa penutupan dapur MBG ini dilakukan setelah investigasi tim Badan Gizi Nasional (BGN) pusat.""Hasil uji sampel makanan yang telah dikeluarkan oleh BPOM Mamuju telah dikirim ke BGN Pusat. Hasil tersebut menunjukkan adanya nasi yang mengandung bakteri Escherichia Coli yang diduga menyebabkan keracunan pada 27 siswa SD dan SMP di Tapalang,"" jelas Hasri kepada Kompas.com melalui WhatsApp, Rabu (1/10/2025).Hasri menambahkan, keputusan terkait kapan dapur SPPG akan kembali beroperasi ditentukan setelah investigasi lebih lanjut dari BGN pusat.""Nanti akan ada tim khusus dari BGN untuk investigasi, setelah itu baru ada keputusan,"" tambahnya.Baca juga:Bos BGN Pede Serapan Anggaran MBG Capai Rp 99 Triliun Akhir 2025Kronologi Keracunan Puluhan SiswaInsiden keracunan terjadi pada Rabu (24/9/2025) siang, ketika puluhan siswa dari SDN Taan Galung dan SMP Negeri 1 Tapalang dilarikan ke Puskesmas Tapalang.Polisi setempat, Kapolsek Tapalang Iptu H. Mino, memastikan para siswa mendapatkan perawatan medis akibat dugaan keracunan MBG.Dua pelajar SMP Negeri 1 Tapalang, berinisial RA dan NK, sempat mengalami sesak napas dan kejang-kejang.Keduanya kini membaik setelah dirawat di dua rumah sakit berbeda di Mamuju. RA keluar dari rumah sakit pada Sabtu (27/9/2025), disusul NK setelah menjalani perawatan intensif sejak Rabu (24/9/2025).""Alhamdulillah sudah agak baik tapi belum masuk sekolah,"" kata Irdin, paman RA dan NK, kepada Kompas.com, Senin (29/9/2025).Baca juga:Anaknya Punya Sopir dan Naik Pajero ke Sekolah, Wali Murid SDIT di Serang Bingung Disasar MBGTrauma dan Kekhawatiran OrangtuaMeskipun kondisi RA dan NK membaik, keduanya belum kembali ke sekolah dan memilih beristirahat di rumah.Irdin mengungkapkan bahwa keponakannya masih mengalami trauma terkait menu MBG yang disajikan di sekolah.Orangtua kedua siswa juga masih ragu soal jaminan kebersihan makanan yang diberikan kepada siswa.Mereka meminta pemerintah mempertimbangkan untuk memberikan dana agar orangtua bisa menyiapkan bekal bergizi bagi anak-anak mereka.Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulSembuh Usai Keracunan, 2 Siswa SMP di Mamuju Trauma Santap MBGdanDapur MBG di Mamuju yang Sebabkan Siswa Keracunan Masih Ditutup, Tunggu Investigasi BGN.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KOMPAS.com Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menyediakan Makanan Bergizi Gratis (MBG) untuk siswa di Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, masih ditutup setelah insiden keracunan yang menimpa puluhan siswa. Koordinator SPPG Sulbar, Hasri, menjelaskan bahwa penutupan dapur MBG ini dilakukan setelah investigasi tim Badan Gizi Nasional (BGN) pusat. ""Hasil uji sampel makanan yang telah dikeluarkan oleh BPOM Mamuju telah dikirim ke BGN Pusat. Hasil tersebut menunjukkan adanya nasi yang mengandung bakteri Escherichia Coli yang diduga menyebabkan keracunan pada 27 siswa SD dan SMP di Tapalang,"" jelas Hasri kepada Kompas.com melalui WhatsApp, Rabu (1/10/2025). Hasri menambahkan, keputusan terkait kapan dapur SPPG akan kembali beroperasi ditentukan setelah investigasi lebih lanjut dari BGN pusat. ""Nanti akan ada tim khusus dari BGN untuk investigasi, setelah itu baru ada keputusan,"" tambahnya. Baca juga:Bos BGN Pede Serapan Anggaran MBG Capai Rp 99 Triliun Akhir 2025 Insiden keracunan terjadi pada Rabu (24/9/2025) siang, ketika puluhan siswa dari SDN Taan Galung dan SMP Negeri 1 Tapalang dilarikan ke Puskesmas Tapalang. Polisi setempat, Kapolsek Tapalang Iptu H. Mino, memastikan para siswa mendapatkan perawatan medis akibat dugaan keracunan MBG. Dua pelajar SMP Negeri 1 Tapalang, berinisial RA dan NK, sempat mengalami sesak napas dan kejang-kejang. Keduanya kini membaik setelah dirawat di dua rumah sakit berbeda di Mamuju. RA keluar dari rumah sakit pada Sabtu (27/9/2025), disusul NK setelah menjalani perawatan intensif sejak Rabu (24/9/2025). ""Alhamdulillah sudah agak baik tapi belum masuk sekolah,"" kata Irdin, paman RA dan NK, kepada Kompas.com, Senin (29/9/2025). Baca juga:Anaknya Punya Sopir dan Naik Pajero ke Sekolah, Wali Murid SDIT di Serang Bingung Disasar MBG Meskipun kondisi RA dan NK membaik, keduanya belum kembali ke sekolah dan memilih beristirahat di rumah. Irdin mengungkapkan bahwa keponakannya masih mengalami trauma terkait menu MBG yang disajikan di sekolah. Orangtua kedua siswa juga masih ragu soal jaminan kebersihan makanan yang diberikan kepada siswa. Mereka meminta pemerintah mempertimbangkan untuk memberikan dana agar orangtua bisa menyiapkan bekal bergizi bagi anak-anak mereka. Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judulSembuh Usai Keracunan, 2 Siswa SMP di Mamuju Trauma Santap MBGdanDapur MBG di Mamuju yang Sebabkan Siswa Keracunan Masih Ditutup, Tunggu Investigasi BGN.",Kompas Cyber Media,https://asset.kompas.com/crops/W4YipbT5e_uHPKF6Eka-XiG3pkw=/0x0:0x0/780x390/data/photo/2025/09/24/68d39aa615330.jpg,https://www.kompas.com/sulawesi-selatan/read/2025/10/01/195813888/mengapa-dapur-mbg-tapalang-ditutup-usai-puluhan-siswa-keracunan,472dfa8cd2b639ba6ea5d1fd4cd1b31c6e53b370a63d73e22f00c7c6d59401ad,2025-10-30 15:16:54.775 68,kompas,mbg,2025-10-01 17:24:58,P2G Sebut Sebelum Ada MBG Beban Guru Sudah Sangat Banyak,"KOMPAS.com- Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menilai beban guru sudah sangat banyak sebelum ada program Makan Bergizi Gratis (MBG).Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim mengatakan, kehadiran MBG tambah membebani guru karena mengambil banyak jam pelajaran sehingga menghambat proses belajar mengajar.Hal ini ia katakan terkait Badan Gizi Nasional (BGN) yang mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 5 Tahun 2025 tentang Pemberian Insentif bagi Guru Penanggung Jawab Program MBG di Sekolah Penerima Manfaat.Sebenarnya sebelum ada program MBG, tugas dan kewajiban guru sudah sangat banyak. Bebannya banyak, kata Satriwan dikutip dariKompas.com, Rabu (1/10/2025).Baca juga:P2G: Beban Guru Jadi Berat kalau Terlibat MBG, Jam Belajar Ikut BerkurangTugas mendistribusikan MBG sangat menyita waktuSatriwan melanjutkan tugas mendistribusikan MBG sangat menyita waktu dan mau tidak mau hal itu akan mengganggu jam pelajaran siswa.Selain itu, tugas terkait MBG dinilai Satriwan juga sudah keluar dari rel utama yang tercantum pada Undang-Undang (UU) Guru dan Dosen. Tugas tambahan (sebagai pengawas dan pelaksana MBG) akan keluar dari rel utama guru dan tugas pokok guru yang sudah tercantum dalam UU guru dan dosen, ujarnya.Satriwan pun menyarankan agar program MBG dievaluasi dan hanya diberikan pada sekolah-sekolah yang memang membutuhkan.""MBG bisa dilakukan. Misalnya, memeriksa daerah mana yang layak, ya itu yang diberikan. Contoh 3T atau keluarga menengah ke bawah. Jangan dipukul rata. Dibuat klaster siapa saja yang memenuhi syarat mendapatkan MBG,"" jelas Satriwan.Baca juga:Dedi Mulyadi Larang Guru Cicipi MBG, Bentuk Tim Pemeriksa KhususGuru penanggung jawab MBG akan dapat insentifSebelumnya diberitakan, pemerintah pusat akan memberikan insentif guru yang menjadi penanggungjawab distribusi dan pengecekan pada setiap kehadiran MBG.Hal itu disampaikan oleh Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq. Kedepannya akan kami buat skema agar guru-guru yang menjadi PIC distribusi dan pengecekan MBG diberikan insentif 100 ribu per hari, kata Fajar dikutip dari keterangan tertulis, Senin (29/9/2025).Fajar mengatakan, penanggung jawab atau PIC akan ditunjuk oleh Kepala Sekolah dan akan berganti-ganti setiap harinya.Baca juga:Dua Siswi SMAN 2 Cilacap Inovasi Ompreng Pendeteksi Keracunan MBG""PIC akan ditunjuk oleh Kepala Sekolah masing-masing dan dirolling setiap harinya. Skema ini akan sangat membantu guru-guru honorer,"" ujarnya.Selain itu, lanjut Fajar, ia juga telah menyetujui permintaan BGN dan ikut berpartisipasi aktif dalam mendukung program MBG.ANTARA/Risky SyukurPetugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Slipi, Palmerah, Jakarta Barat tengah menyiapkan menu Makan Bergizi Gratis (MBG), Selasa (23/9/2025).Siapkan 16 kantor balai pelayananSalah satunya dengan menyiapkan 16 kantor balai pelayanan di 16 provinsi seluruh Indonesia yang nantinya akan difungsikan sebagai Kantor Pemenuhan Pelayanan Gizi (KPPG). Melalui balai pelayanan kami, kami juga melakukan pendampingan ke sekolah-sekolah terkait Program MBG. Ini sangat penting untuk dilakukan informasi sebagai akses pertukaran data dan terkait penerima manfaat MBG, ungkapnya.Baca juga:Guru Dapat Insentif Rp 100.00 per Hari kalau Jadi Penanggung Jawab MBGAdapun Kepala dan Kasubag TU KPPG telah dilantik oleh Kepala BGN pada tanggal 21 Agustus 2025. Selanjutnya, mereka akan ditempatkan di daerah untuk memonitor berjalannya Program MBG di setiap daerah. Sebagai langkah antisipasi, kami juga mendorong agar setiap sekolah membentuk Tim Pelaksana UKS, pungkas Fajar.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KOMPAS.com- Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menilai beban guru sudah sangat banyak sebelum ada program Makan Bergizi Gratis (MBG). Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim mengatakan, kehadiran MBG tambah membebani guru karena mengambil banyak jam pelajaran sehingga menghambat proses belajar mengajar. Hal ini ia katakan terkait Badan Gizi Nasional (BGN) yang mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 5 Tahun 2025 tentang Pemberian Insentif bagi Guru Penanggung Jawab Program MBG di Sekolah Penerima Manfaat. Sebenarnya sebelum ada program MBG, tugas dan kewajiban guru sudah sangat banyak. Bebannya banyak, kata Satriwan dikutip dariKompas.com, Rabu (1/10/2025). Baca juga:P2G: Beban Guru Jadi Berat kalau Terlibat MBG, Jam Belajar Ikut Berkurang Satriwan melanjutkan tugas mendistribusikan MBG sangat menyita waktu dan mau tidak mau hal itu akan mengganggu jam pelajaran siswa. Selain itu, tugas terkait MBG dinilai Satriwan juga sudah keluar dari rel utama yang tercantum pada Undang-Undang (UU) Guru dan Dosen. Tugas tambahan (sebagai pengawas dan pelaksana MBG) akan keluar dari rel utama guru dan tugas pokok guru yang sudah tercantum dalam UU guru dan dosen, ujarnya. Satriwan pun menyarankan agar program MBG dievaluasi dan hanya diberikan pada sekolah-sekolah yang memang membutuhkan. ""MBG bisa dilakukan. Misalnya, memeriksa daerah mana yang layak, ya itu yang diberikan. Contoh 3T atau keluarga menengah ke bawah. Jangan dipukul rata. Dibuat klaster siapa saja yang memenuhi syarat mendapatkan MBG,"" jelas Satriwan. Baca juga:Dedi Mulyadi Larang Guru Cicipi MBG, Bentuk Tim Pemeriksa Khusus Sebelumnya diberitakan, pemerintah pusat akan memberikan insentif guru yang menjadi penanggungjawab distribusi dan pengecekan pada setiap kehadiran MBG. Hal itu disampaikan oleh Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq. Kedepannya akan kami buat skema agar guru-guru yang menjadi PIC distribusi dan pengecekan MBG diberikan insentif 100 ribu per hari, kata Fajar dikutip dari keterangan tertulis, Senin (29/9/2025). Fajar mengatakan, penanggung jawab atau PIC akan ditunjuk oleh Kepala Sekolah dan akan berganti-ganti setiap harinya. Baca juga:Dua Siswi SMAN 2 Cilacap Inovasi Ompreng Pendeteksi Keracunan MBG ""PIC akan ditunjuk oleh Kepala Sekolah masing-masing dan dirolling setiap harinya. Skema ini akan sangat membantu guru-guru honorer,"" ujarnya. Selain itu, lanjut Fajar, ia juga telah menyetujui permintaan BGN dan ikut berpartisipasi aktif dalam mendukung program MBG. ANTARA/Risky SyukurPetugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Slipi, Palmerah, Jakarta Barat tengah menyiapkan menu Makan Bergizi Gratis (MBG), Selasa (23/9/2025). ANTARA/Risky SyukurPetugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Slipi, Palmerah, Jakarta Barat tengah menyiapkan menu Makan Bergizi Gratis (MBG), Selasa (23/9/2025). Salah satunya dengan menyiapkan 16 kantor balai pelayanan di 16 provinsi seluruh Indonesia yang nantinya akan difungsikan sebagai Kantor Pemenuhan Pelayanan Gizi (KPPG). Melalui balai pelayanan kami, kami juga melakukan pendampingan ke sekolah-sekolah terkait Program MBG. Ini sangat penting untuk dilakukan informasi sebagai akses pertukaran data dan terkait penerima manfaat MBG, ungkapnya. Baca juga:Guru Dapat Insentif Rp 100.00 per Hari kalau Jadi Penanggung Jawab MBG Adapun Kepala dan Kasubag TU KPPG telah dilantik oleh Kepala BGN pada tanggal 21 Agustus 2025. Selanjutnya, mereka akan ditempatkan di daerah untuk memonitor berjalannya Program MBG di setiap daerah. Sebagai langkah antisipasi, kami juga mendorong agar setiap sekolah membentuk Tim Pelaksana UKS, pungkas Fajar.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/CJYwH7K-AAHFlVCCeB9PQ5NsZa0=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775dc18fcf.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/29/68da6da8db149.jpg",https://www.kompas.com/edu/read/2025/10/01/172458671/p2g-sebut-sebelum-ada-mbg-beban-guru-sudah-sangat-banyak,641e173428dd73ad7a0685f4a7508835b5e705765de24ecd7ea3a3b8fbac3995,2025-10-30 15:17:16.424 70,kompas,mbg,2025-10-20 16:40:45,"Prabowo Ingatkan BGN soal Target Penerima MBG: ""Ojo Ngoyo...""","JAKARTA, KOMPAS.com -Presiden Prabowo Subianto pernah meminta Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana untuk tidak memaksakan mengejar target 40 juta penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG).Prabowo menegaskan, yang terpenting adalah program MBG dilaksanakan dengan baik.""Memang Kepala BGN bekerja keras supaya pada hari ini mencapai 40 juta, tapi saya sampaikan 'jangan dipaksakan,ojo ngoyo, yang penting baik pelaksanaannya,'"" kata Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025).Baca juga:MBG di 1 Tahun Prabowo-Gibran: Dirasakan 36,7 Juta Orang, 12.508 Dapur Umum TerbentukPrabowo menyebutkan, sudah ada sekitar 36.700.000 anak hingga ibu hamil yang menerima MBG selama satu tahun terakhir.Selain itu, sudah ada sekitar 1,4 miliar porsi makanan yang disajikan.Prabowo pun mengapresiasi capaian itukarena negara lain butuh waktu lebih lama mencapai angka tersebut.""Hari ini, ada 36.700.000 anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita yang sudah menerima makan bergizi gratis ini, 36.700.000. Ini mungkin tiap hari berarti kita beri makan 6 Singapura mungkin,"" kata Prabowo.Baca juga:Bawa-bawa Jokowi, Prabowo Pamer Pertumbuhan Ekonomi RI Salah Satu Tertinggi di Dunia""Ini prestasi yang dipantau banyak negara. Yang saya tahu, Presiden Brasil memberitahu kepada saya bahwa mereka butuh 11 tahun untuk mencapai 40 juta. Kita alhamdulillah dalam 1 tahun kita mencapai 36 juta,"" imbuh dia.Di samping itu, Prabowo juga menyebutkan bahwa sudah ada 12.508 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) ataupun unit dapur terpusat yang menyajikan MBG.Sementara itu, pemerintah menargetkan ada 32.000 SPPG di Indonesia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com -Presiden Prabowo Subianto pernah meminta Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana untuk tidak memaksakan mengejar target 40 juta penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG). Prabowo menegaskan, yang terpenting adalah program MBG dilaksanakan dengan baik. ""Memang Kepala BGN bekerja keras supaya pada hari ini mencapai 40 juta, tapi saya sampaikan 'jangan dipaksakan,ojo ngoyo, yang penting baik pelaksanaannya,'"" kata Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025). Baca juga:MBG di 1 Tahun Prabowo-Gibran: Dirasakan 36,7 Juta Orang, 12.508 Dapur Umum Terbentuk Prabowo menyebutkan, sudah ada sekitar 36.700.000 anak hingga ibu hamil yang menerima MBG selama satu tahun terakhir. Selain itu, sudah ada sekitar 1,4 miliar porsi makanan yang disajikan. Prabowo pun mengapresiasi capaian itukarena negara lain butuh waktu lebih lama mencapai angka tersebut. ""Hari ini, ada 36.700.000 anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita yang sudah menerima makan bergizi gratis ini, 36.700.000. Ini mungkin tiap hari berarti kita beri makan 6 Singapura mungkin,"" kata Prabowo. Baca juga:Bawa-bawa Jokowi, Prabowo Pamer Pertumbuhan Ekonomi RI Salah Satu Tertinggi di Dunia ""Ini prestasi yang dipantau banyak negara. Yang saya tahu, Presiden Brasil memberitahu kepada saya bahwa mereka butuh 11 tahun untuk mencapai 40 juta. Kita alhamdulillah dalam 1 tahun kita mencapai 36 juta,"" imbuh dia. Di samping itu, Prabowo juga menyebutkan bahwa sudah ada 12.508 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) ataupun unit dapur terpusat yang menyajikan MBG. Sementara itu, pemerintah menargetkan ada 32.000 SPPG di Indonesia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/pUHmeg0L-oXc1azzC0e-9rF9rnU=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/20/68f600af46c59.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/20/16404511/prabowo-ingatkan-bgn-soal-target-penerima-mbg-ojo-ngoyo,a275f04b0d4350f1371910b06a3066de0adc51aa48cc42cc8debf1f62a06d2c5,2025-10-30 15:10:28.194 71,kompas,mbg,2025-10-18 15:05:18,"Prabowo soal MBG: Kita Mau Zero Error, Walaupun Sangat Sulit","JAKARTA, KOMPAS.com- Presiden Prabowo Subianto mengeklaim program Makan Bergizi Gratis (MBG) 99,99 persen berhasil. Angka ini merupakan perbandingan dari jumlah porsi yang telah dibagikan dengan jumlah kasuserror.Ia memerinci, MBG telah mendistribusikan 1,4 miliar menu kepada 36,2 juta penerima. Sementara jumlah yang keracunan mencapai sekitar 8.000 lebih.Hal ini dikatakannya dalam prosesi sidang senat pengukuhan mahasiswa baru sekaligus wisuda sarjana di Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), Bandung, Sabtu (18/10/2025).""1,4 miliar porsi yang sudah dibagikan. Yang keracunan makan 8.000 kurang lebih, benar Pak Dadan (Kepala Badan Gizi Nasional)?. Jadi kalau diambil statistik adalah 0,0007 atau 0,0008. artinya program ini 99,99 persen berhasil,"" kata Prabowo dikutip dari tayangan YouTube UKRI, Sabtu.Baca juga:Prabowo Sentil Pihak Nyinyir ke MBG: Selalu Mengejek, Besarkan Kasus KeracunanIa pun bertanya-tanya mengapa masih ada pihak yang menyinyiri program dengan membesarkan masalah keracunan dan meminta MBG disetop.Padahal, ada banyak pihak yang bergantung dengan program tersebut.Ia menyebut pihak-pihak tersebut adalah orang pintar maupun merasa pintar, hingga selalu mengejek dan mengangkat kesalahan program MBG.""Jadi, di mana ada usaha manusia yang 99,99 persen berhasil, dibilang gagal,"" ucap Prabowo.Baca juga:Prabowo Ingatkan Menteri: Tiga Kali Masih Nakal, ReshuffleKendati demikian, ia ingin menyempurnakan program ini. Ia tidak ingin ada satupun anak-anak yang sakit dan keracunan akibat mengonsumsi MBG.""Tapi kalau 1,4 miliar dibagi 8.000 (kasus), saya kira ini masih kalau dalam ilmu pengetahuan dalam sains ini masih dalam koridor katakanlahcorridor of error, ya. Tapi kita mauzero errorwalaupun sangat sulit,"" jelas Prabowo.Untuk itu, ia sudah memerintahkan semua dapur umum untuk memiliki alat-alat yang terbaik. Lalu, membersihkan dan mencuci tangan sebelum menyajikan sebagai upaya penyempurnaan program.Baca juga:Prabowo: Kalau Mau Belajar Menghadapi Kegagalan, Belajar dari Prabowo""Anak-anak sebelum makan cuci tangan yang benar, kalau perlu harus diajarkan bagaimana makan pakai sendok untuk mencegah. Kalau virus bakteri bisa dari mana saja, ini saya highlight ini, karena ini sangat penting,"" ujar Prabowo.""Kita ini dianggap penjuru (dunia) dianggap contoh, selain berhasil India Indonesia dianggap yang paling berani dan kita sekarang dianggap ya salah satu yang paling cepat mencapai 36 juta penerima manfaat dalam waktu 1 tahun,"" sambung Kepala Negara.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Presiden Prabowo Subianto mengeklaim program Makan Bergizi Gratis (MBG) 99,99 persen berhasil. Angka ini merupakan perbandingan dari jumlah porsi yang telah dibagikan dengan jumlah kasuserror. Ia memerinci, MBG telah mendistribusikan 1,4 miliar menu kepada 36,2 juta penerima. Sementara jumlah yang keracunan mencapai sekitar 8.000 lebih. Hal ini dikatakannya dalam prosesi sidang senat pengukuhan mahasiswa baru sekaligus wisuda sarjana di Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), Bandung, Sabtu (18/10/2025). ""1,4 miliar porsi yang sudah dibagikan. Yang keracunan makan 8.000 kurang lebih, benar Pak Dadan (Kepala Badan Gizi Nasional)?. Jadi kalau diambil statistik adalah 0,0007 atau 0,0008. artinya program ini 99,99 persen berhasil,"" kata Prabowo dikutip dari tayangan YouTube UKRI, Sabtu. Baca juga:Prabowo Sentil Pihak Nyinyir ke MBG: Selalu Mengejek, Besarkan Kasus Keracunan Ia pun bertanya-tanya mengapa masih ada pihak yang menyinyiri program dengan membesarkan masalah keracunan dan meminta MBG disetop. Padahal, ada banyak pihak yang bergantung dengan program tersebut. Ia menyebut pihak-pihak tersebut adalah orang pintar maupun merasa pintar, hingga selalu mengejek dan mengangkat kesalahan program MBG. ""Jadi, di mana ada usaha manusia yang 99,99 persen berhasil, dibilang gagal,"" ucap Prabowo. Baca juga:Prabowo Ingatkan Menteri: Tiga Kali Masih Nakal, Reshuffle Kendati demikian, ia ingin menyempurnakan program ini. Ia tidak ingin ada satupun anak-anak yang sakit dan keracunan akibat mengonsumsi MBG. ""Tapi kalau 1,4 miliar dibagi 8.000 (kasus), saya kira ini masih kalau dalam ilmu pengetahuan dalam sains ini masih dalam koridor katakanlahcorridor of error, ya. Tapi kita mauzero errorwalaupun sangat sulit,"" jelas Prabowo. Untuk itu, ia sudah memerintahkan semua dapur umum untuk memiliki alat-alat yang terbaik. Lalu, membersihkan dan mencuci tangan sebelum menyajikan sebagai upaya penyempurnaan program. Baca juga:Prabowo: Kalau Mau Belajar Menghadapi Kegagalan, Belajar dari Prabowo ""Anak-anak sebelum makan cuci tangan yang benar, kalau perlu harus diajarkan bagaimana makan pakai sendok untuk mencegah. Kalau virus bakteri bisa dari mana saja, ini saya highlight ini, karena ini sangat penting,"" ujar Prabowo. ""Kita ini dianggap penjuru (dunia) dianggap contoh, selain berhasil India Indonesia dianggap yang paling berani dan kita sekarang dianggap ya salah satu yang paling cepat mencapai 36 juta penerima manfaat dalam waktu 1 tahun,"" sambung Kepala Negara.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/VAVpp32oGAV_BvpOoWD3v4-PJy0=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/18/68f33a163d42a.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/18/15051861/prabowo-soal-mbg-kita-mau-zero-error-walaupun-sangat-sulit,a5dac12fce941048929ed45916de0e180ad14096c181d1b086ce4c80b0ec21aa,2025-10-30 15:10:38.849 72,kompas,mbg,2025-10-18 13:44:52,"95 Siswa di Toba Diduga Keracunan MBG, 12 Masih Dirawat","MEDAN, KOMPAS.com Kasus dugaan keracunan makanan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, terus mendapat perhatian.Dinas Kesehatan Kabupaten Toba mengonfirmasi bahwa total korban mencapai 95 siswa, dan 12 di antaranya masih menjalani perawatan di rumah sakit hingga Sabtu (18/10/2025).""Yang sedang dirawat hingga saat ini di RSUD Porsea 2 orang dan di RS HKBP 7 orang,"" ujar Kepala Dinas Kesehatan Toba, Freddi Seventry, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (18/10/2025).Korban dari Tiga Sekolah, Keluhkan Nyeri PerutKorban berasal dari tiga sekolah berbeda, yakni SD Tanding Laguboti, SMP Negeri 1 Laguboti, dan SMK Laguboti.Baca juga:Tenda Pernikahan Roboh, Asmanah Harus Merangkak Menyelamatkan DiriMeski demikian, Dinas Kesehatan belum merinci jumlah korban per sekolah. ""Masih ada keluhan nyeri di perut (gejala pasiennya),"" ungkap Freddi.Pemerintah setempat masih menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan dan muntahan siswa yang diduga keracunan. Hasil tersebut akan menjadi dasar untuk menentukan penyebab pasti kejadian. ""Hasilnya belum keluar,"" ujarnya.Kasus ini bermula pada Rabu (15/10/2025) ketika sebanyak 84 siswa SMP Negeri 1 Laguboti mengalami gejala setelah menyantap menu MBG dari dapur SPPG Pardomuan Nauli Laguboti.Menu makan siang tersebut terdiri dari:Ikan mujair asam manisTempeSayur pakcoySemangkaTak lama setelah mengonsumsi makanan, para siswa mengeluh mual, muntah, pusing, nyeri ulu hati, mulas, dan bahkan sesak napas.Sebagai langkah pencegahan, dua dapur dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) ditutup sementara untuk keperluan evaluasi menyeluruh.""SPPG ditutup sementara operasionalnya sampai melakukan evaluasi menyeluruh,"" kata Freddi, Jumat (17/10/2025).Dapur yang ditutup adalah SPPG Yayasan Namora Tama Berkarya dan SPPG Situa-tua SigumparDinas Kesehatan Sumut Turunkan Tim Gerak CepatKepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumut, Faisal Hasrimy, mengatakan bahwa pihaknya telah mengirim Tim Gerak Cepat (TGC) ke Toba dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Pemprov Sumut melalui Dinas Kesehatan telah menurunkan Tim Gerak Cepat dan berkoordinasi dengan pihak terkait mengenai kejadian tersebut, ujar Hasrimy dalam keterangan tertulis.Faisal menyebut kondisi sebagian besar siswa sudah stabil dan diperbolehkan pulang, meski beberapa masih menjalani perawatan intensif dan observasi.""Kami menerima sampel muntahan para siswa untuk diuji di Laboratorium Kesehatan Masyarakat Sumut. Sedangkan untuk sampel makanan dikirim ke Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Medan untuk pemeriksaan lebih lanjut,"" katanya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang MEDAN, KOMPAS.com Kasus dugaan keracunan makanan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, terus mendapat perhatian. Dinas Kesehatan Kabupaten Toba mengonfirmasi bahwa total korban mencapai 95 siswa, dan 12 di antaranya masih menjalani perawatan di rumah sakit hingga Sabtu (18/10/2025). ""Yang sedang dirawat hingga saat ini di RSUD Porsea 2 orang dan di RS HKBP 7 orang,"" ujar Kepala Dinas Kesehatan Toba, Freddi Seventry, saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (18/10/2025). Korban berasal dari tiga sekolah berbeda, yakni SD Tanding Laguboti, SMP Negeri 1 Laguboti, dan SMK Laguboti. Baca juga:Tenda Pernikahan Roboh, Asmanah Harus Merangkak Menyelamatkan Diri Meski demikian, Dinas Kesehatan belum merinci jumlah korban per sekolah. ""Masih ada keluhan nyeri di perut (gejala pasiennya),"" ungkap Freddi. Pemerintah setempat masih menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan dan muntahan siswa yang diduga keracunan. Hasil tersebut akan menjadi dasar untuk menentukan penyebab pasti kejadian. ""Hasilnya belum keluar,"" ujarnya. Kasus ini bermula pada Rabu (15/10/2025) ketika sebanyak 84 siswa SMP Negeri 1 Laguboti mengalami gejala setelah menyantap menu MBG dari dapur SPPG Pardomuan Nauli Laguboti. Tak lama setelah mengonsumsi makanan, para siswa mengeluh mual, muntah, pusing, nyeri ulu hati, mulas, dan bahkan sesak napas. Sebagai langkah pencegahan, dua dapur dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) ditutup sementara untuk keperluan evaluasi menyeluruh. ""SPPG ditutup sementara operasionalnya sampai melakukan evaluasi menyeluruh,"" kata Freddi, Jumat (17/10/2025). Dapur yang ditutup adalah SPPG Yayasan Namora Tama Berkarya dan SPPG Situa-tua Sigumpar Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumut, Faisal Hasrimy, mengatakan bahwa pihaknya telah mengirim Tim Gerak Cepat (TGC) ke Toba dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Pemprov Sumut melalui Dinas Kesehatan telah menurunkan Tim Gerak Cepat dan berkoordinasi dengan pihak terkait mengenai kejadian tersebut, ujar Hasrimy dalam keterangan tertulis. Faisal menyebut kondisi sebagian besar siswa sudah stabil dan diperbolehkan pulang, meski beberapa masih menjalani perawatan intensif dan observasi. ""Kami menerima sampel muntahan para siswa untuk diuji di Laboratorium Kesehatan Masyarakat Sumut. Sedangkan untuk sampel makanan dikirim ke Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Medan untuk pemeriksaan lebih lanjut,"" katanya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/pM4vN9On7kb5NGZgziR1fkGrt0E=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/15/68efb57b65b20.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/18/134452078/95-siswa-di-toba-diduga-keracunan-mbg-12-masih-dirawat,e2b85a2de77eed14de3d0f19ea2bf4d4cc85585dfdb7dad79e40377ffdcd4a25,2025-10-30 15:10:49.167 73,kompas,mbg,2025-10-17 17:38:26,"Kopdes Jadi Pemasok Utama SPPG MBG, Menkop: Kita Bangun Ekosistem","JAKARTA, KOMPAS.com- Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes/KDMP) bakal menjadi pemasok bahan pangan untuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).Saat ini gudang dan gerai Kopdes masih dalam tahap pembangunan awal.Menteri Koperasi (Menkop), Ferry Juliantono, mengatakan Kopdes Merah Putih dapat menjadi pemasok utama bahan pangan yang dibutuhkan seluruh SPPG. Kita akan membangun ekosistem bareng dengan BGN (Badan Gizi Nasional). Harapannya Kopdes bisa mensuplai kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan oleh SPPG SPPG yang ada di Badan Gizi Nasional, ujar Ferry saat ditemui di kawasan Bekasi, Jawa Barat, Jumat (17/10/2025).Baca juga:TNI Bangun 800 Gudang dan Gerai Kopdes Merah Putih, Menkop: Operasi Militer Non-PerangKepala BGN, Dadan Hindayana, menuturkan keberadaan SPPG menciptakan permintaan baru (demand) yang stabil bagi petani dan pelaku usaha desa.Kopdes pun dinilai sebagai mitra ideal BGN karena mampu menjadi agregator dan penghubung antara produksi desa dan kebutuhan dapur MBG. SPPG itu kan membentuk demand ya meng-create demand, adanya emerging market dan menjamin pembelian. Mitra BGN itu idealnya Koperasi Desa Merah Putih atau BUMdes, jadi kalau bisa ada di setiap desa itu atau di setiap daerah koperasi, koperasi ini akan jadi agregator, ucap Dadan ditemui di lokasi serupa.Kebutuhan setiap SPPG cukup besar. Dalam sebulan, satu unit dapur gizi memerlukan sekitar 5 ton beras atau setara dengan 10 ton Gabah Kering Giling (GKG). Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dibutuhkan lahan panen sekitar 2 hektar per bulan. Karena Anda harus tahu satu bulan satu SPPG membutuhkan 5 ton beras, itu setara dengan 10 ton gabah kering giling. Nah itu berarti 2 hektar luas panen. Jadi satu SPPG itu butuh 24 hektar luas panen itu baru satu petani nih, atau dua petani, paparnya.Selain itu, setiap SPPG juga membutuhkan sekitar 30 pohon pisang setiap minggu atau sekitar 1.440 pohon per tahun. Semua kebutuhan itu akan dibeli melalui Kopdes Merah Putih. Mereka lah yang mengkoordinir petani, peternak, nelayan untuk membuat penanaman berjadwal sehingga seluruh pasokannya ada di koperasi, lanjut Dadan.Baca juga:TNI Bangun 800 Gudang dan Gerai Kopdes Merah Putih, Menkop: Operasi Militer Non-PerangKolaborasi antara Kemenkop dan BGN ini diharapkan tidak hanya memperkuat ketahanan pangan nasional, tetapi juga menumbuhkan ekonomi desa secara merata.Melalui sistem koperasi, hasil produksi rakyat dapat terserap dengan harga yang wajar, sementara kebutuhan gizi masyarakat terpenuhi secara berkelanjutan.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Koperasi Desa Merah Putih (Kopdes/KDMP) bakal menjadi pemasok bahan pangan untuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Saat ini gudang dan gerai Kopdes masih dalam tahap pembangunan awal. Menteri Koperasi (Menkop), Ferry Juliantono, mengatakan Kopdes Merah Putih dapat menjadi pemasok utama bahan pangan yang dibutuhkan seluruh SPPG. Kita akan membangun ekosistem bareng dengan BGN (Badan Gizi Nasional). Harapannya Kopdes bisa mensuplai kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan oleh SPPG SPPG yang ada di Badan Gizi Nasional, ujar Ferry saat ditemui di kawasan Bekasi, Jawa Barat, Jumat (17/10/2025). Baca juga:TNI Bangun 800 Gudang dan Gerai Kopdes Merah Putih, Menkop: Operasi Militer Non-Perang Kepala BGN, Dadan Hindayana, menuturkan keberadaan SPPG menciptakan permintaan baru (demand) yang stabil bagi petani dan pelaku usaha desa. Kopdes pun dinilai sebagai mitra ideal BGN karena mampu menjadi agregator dan penghubung antara produksi desa dan kebutuhan dapur MBG. SPPG itu kan membentuk demand ya meng-create demand, adanya emerging market dan menjamin pembelian. Mitra BGN itu idealnya Koperasi Desa Merah Putih atau BUMdes, jadi kalau bisa ada di setiap desa itu atau di setiap daerah koperasi, koperasi ini akan jadi agregator, ucap Dadan ditemui di lokasi serupa. Kebutuhan setiap SPPG cukup besar. Dalam sebulan, satu unit dapur gizi memerlukan sekitar 5 ton beras atau setara dengan 10 ton Gabah Kering Giling (GKG). Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, dibutuhkan lahan panen sekitar 2 hektar per bulan. Karena Anda harus tahu satu bulan satu SPPG membutuhkan 5 ton beras, itu setara dengan 10 ton gabah kering giling. Nah itu berarti 2 hektar luas panen. Jadi satu SPPG itu butuh 24 hektar luas panen itu baru satu petani nih, atau dua petani, paparnya. Selain itu, setiap SPPG juga membutuhkan sekitar 30 pohon pisang setiap minggu atau sekitar 1.440 pohon per tahun. Semua kebutuhan itu akan dibeli melalui Kopdes Merah Putih. Mereka lah yang mengkoordinir petani, peternak, nelayan untuk membuat penanaman berjadwal sehingga seluruh pasokannya ada di koperasi, lanjut Dadan. Baca juga:TNI Bangun 800 Gudang dan Gerai Kopdes Merah Putih, Menkop: Operasi Militer Non-Perang Kolaborasi antara Kemenkop dan BGN ini diharapkan tidak hanya memperkuat ketahanan pangan nasional, tetapi juga menumbuhkan ekonomi desa secara merata. Melalui sistem koperasi, hasil produksi rakyat dapat terserap dengan harga yang wajar, sementara kebutuhan gizi masyarakat terpenuhi secara berkelanjutan.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/zrjVeGSiqpQ9Z4bKndlpQwSFzMY=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775b1d85b4.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/14/68ee10cc2db2f.jpg",https://money.kompas.com/read/2025/10/17/173826926/kopdes-jadi-pemasok-utama-sppg-mbg-menkop-kita-bangun-ekosistem,3ed42e5bc8eefcc478c69305b33d97e0f284116190597f4e7073f99679308ee2,2025-10-30 15:10:59.447 74,kompas,mbg,2025-10-17 09:54:10,Aktivis Yogyakarta Dorong Korban MBG Ajukan Gugatan Hukum,"YOGYAKARTA, KOMPAS.com -Kasus dugaan keracunan massal pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) di DIY kembali terjadi.Kali ini, sebanyak 426 siswa SMA Negeri 1 Yogyakarta diduga mengalami keracunan setelah menyantap menu MBG.Para siswa menyantap menu MBG pada Rabu (15/10/2025) dan merasakan gejala sakit perut serta diare pada Kamis (16/10/2025) dini hari.Menyikapi peristiwa ini, Deputi Bidang Pengaduan Masyarakat Jogja Corruption Watch, Baharuddin Kamba, menegaskan bahwa kejadian ini tidak boleh dianggap insiden biasa, karena kejadian serupa terus berulang di DIY, sehingga harus ada pertanggungjawaban hukum. Niat baik dari pemerintah tidak cukup jika keamanan pangan acap kali diabaikan. Keracunan massal yang diduga berasal dari menu MBG bukan hanya sekadar kecelakaan biasa, tapi sinyal bahwa sistem pengawasan masih rapuh, ujar Kamba, Jumat (17/10/2025).Baca juga:Setahun Prabowo-Gibran, Waktu Distribusi dan Selera Siswa Jadi Tantangan Pelaksanaan MBG di Palangka RayaMenurut dia, kasus keracunan massal yang diduga berasal dari menu MBG yang kembali terjadi di DIY seharusnya menjadi alarm keras bagi sistem pengawasan pangan yang disajikan oleh SPPG. Maka hukum kini dituntut hadir, bukan sekadar menyesal dan bukan pula 'omon-omon' sanksi bagi SPPG yang terbukti melakukan kelalaian, ujarnya.Jika hasil penyelidikan pihak kepolisian ditemukan adanya unsur kelalaian dalam pengadaan, pengolahan, atau distribusi makanan, maka penyelenggara atau vendor catering dapat dijerat pidana maupun perdata.Menurutnya, Pasal 360 KUHP mengatur tentang siapa pun yang karena kelalaiannya menyebabkan orang lain sakit dapat dipidana.Ditambah, UU Perlindungan Konsumen mengancam dengan lima tahun penjara dan denda hingga Rp 2 miliar bagi pelaku usaha yang terbukti tidak memenuhi standar keamanan pangan.Selain itu, publik di DIY juga dapat mengajukan gugatan perdata baik secara perorangan maupun class action, jika korban merasa dirugikan, sebagaimana diatur dalam Pasal 1365 KUHPerdata.Namun, langkah hukum pidana maupun perdata bukanlah satu-satunya jalan dan bukan pula jalan terakhir.Tetapi perlu ada perbaikan sistem, sanksi yang tegas, dan pengawasan yang diperketat. Jika ketiga hal tersebut tetap lalai dilakukan dan kasus menu MBG beracun terus terjadi, maka sudah saatnya program MBG dihentikan, pungkas dia.Sebelumnya, sebanyak 426 siswa SMA Negeri 1 Yogyakarta mengalami sakit perut usai mengonsumsi menu MBG pada Rabu (15/10/2025). YOGYAKARTA, KOMPAS.com -Kasus dugaan keracunan massal pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) di DIY kembali terjadi. Kali ini, sebanyak 426 siswa SMA Negeri 1 Yogyakarta diduga mengalami keracunan setelah menyantap menu MBG. Para siswa menyantap menu MBG pada Rabu (15/10/2025) dan merasakan gejala sakit perut serta diare pada Kamis (16/10/2025) dini hari. Menyikapi peristiwa ini, Deputi Bidang Pengaduan Masyarakat Jogja Corruption Watch, Baharuddin Kamba, menegaskan bahwa kejadian ini tidak boleh dianggap insiden biasa, karena kejadian serupa terus berulang di DIY, sehingga harus ada pertanggungjawaban hukum. Niat baik dari pemerintah tidak cukup jika keamanan pangan acap kali diabaikan. Keracunan massal yang diduga berasal dari menu MBG bukan hanya sekadar kecelakaan biasa, tapi sinyal bahwa sistem pengawasan masih rapuh, ujar Kamba, Jumat (17/10/2025). Baca juga:Setahun Prabowo-Gibran, Waktu Distribusi dan Selera Siswa Jadi Tantangan Pelaksanaan MBG di Palangka Raya Menurut dia, kasus keracunan massal yang diduga berasal dari menu MBG yang kembali terjadi di DIY seharusnya menjadi alarm keras bagi sistem pengawasan pangan yang disajikan oleh SPPG. Maka hukum kini dituntut hadir, bukan sekadar menyesal dan bukan pula 'omon-omon' sanksi bagi SPPG yang terbukti melakukan kelalaian, ujarnya. Jika hasil penyelidikan pihak kepolisian ditemukan adanya unsur kelalaian dalam pengadaan, pengolahan, atau distribusi makanan, maka penyelenggara atau vendor catering dapat dijerat pidana maupun perdata. Menurutnya, Pasal 360 KUHP mengatur tentang siapa pun yang karena kelalaiannya menyebabkan orang lain sakit dapat dipidana. Ditambah, UU Perlindungan Konsumen mengancam dengan lima tahun penjara dan denda hingga Rp 2 miliar bagi pelaku usaha yang terbukti tidak memenuhi standar keamanan pangan. Selain itu, publik di DIY juga dapat mengajukan gugatan perdata baik secara perorangan maupun class action, jika korban merasa dirugikan, sebagaimana diatur dalam Pasal 1365 KUHPerdata. Namun, langkah hukum pidana maupun perdata bukanlah satu-satunya jalan dan bukan pula jalan terakhir. Tetapi perlu ada perbaikan sistem, sanksi yang tegas, dan pengawasan yang diperketat. Jika ketiga hal tersebut tetap lalai dilakukan dan kasus menu MBG beracun terus terjadi, maka sudah saatnya program MBG dihentikan, pungkas dia. Sebelumnya, sebanyak 426 siswa SMA Negeri 1 Yogyakarta mengalami sakit perut usai mengonsumsi menu MBG pada Rabu (15/10/2025).",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/kv9Y2rVF1ODn2JwxycvGNaifBVU=/0x0:1013x675/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/08/25/68ac3bd99a317.jpg",https://yogyakarta.kompas.com/read/2025/10/17/095410678/aktivis-yogyakarta-dorong-korban-mbg-ajukan-gugatan-hukum,0e437aed064afb2ca83e9f363c6478c87755d847915dc5b3b9d857fba85004cd,2025-10-30 15:11:09.971 75,kompas,mbg,2025-10-16 19:35:48,BGN Bantah Ada 9 Balita di Tasikmalaya Keracunan MBG,"JAKARTA, KOMPAS.com- Badan Gizi Nasional (BGN) membantah kabar bahwa ada 9 balita dari dua Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, yang keracunan segera setelah menyantap hidangan Makan Bergizi Gratis (MBG), pada Senin, (13/10/2025).Sebelumnya, beredar kabar bahwa 9 balita dari dua Posyandu di Desa Cibeber, Kecamatan Manonjaya, Tasikmalaya, Jawa Barat, mengalami gejala mual dan muntah segera setelah mengonsumsi hidangan MBG dengan menu ayam suwir bumbu kecap, tahu goreng tepung, tumis wortel kembang kol, buah kelengkeng, dan susu UHT dengan merek yang dikenal masyarakat. Ada jeda waktu yang cukup panjang antara waktu pemberian hidangan MBG hingga mereka mengonsumsi hidangan itu. Mereka baru mengonsumsi pada pukul 16.00-17.00, kata Ketua Tim Investigasi Badan Gizi Nasional (BGN), Karimah Muhammad, dalam keterangan resmi, Kamis (16/10/2025). Padahal, jeda waktu konsumsi yang terlalu lama mengakibatkan kondisi makanan sudah tidak layak konsumsi dan insiden keamanan pangan pun terjadi, tambah dia.Baca juga:BPJPH Bersama BGN Mulai Terapkan Sertifikasi Halal di Tiap Dapur MBGSPPG Tasikmalaya Manonjaya Cibeber setiap hari menyiapkan 3.896 porsi MBG untuk para penerima manfaat MBG.Penerima manfaat itu terdiri dari siswa sekolah dan 190 orang anak balita dari 4 titik Posyandu.Hari itu, SPPG Tasikmalaya Manonjaya Cibeber mendistribusikan hidangan MBG pada pukul 10.00-11.00 WIB.Pengiriman ini adalah pengiriman periode 10 hari kedua ke 4 Posyandu tersebut.Periode 10 hari pertama terlaksana dengan lancar dan tanpa insiden.Pengiriman dilakukan dengan mobil khusus, yang berbeda dengan mobil pengantar MBG ke sekolah-sekolah. Sementara, dari awal Kepala SPPG sudah menjelaskan kepada Kader Posyandu bahwa hidangan MBG hanya baik dikonsumsi sebelum pukul 1 siang, kata Karimah.Ternyata, 9 orang balita penerima manfaat dari dua Posyandu mengonsumsi MBG antara pukul 16.00 sampai 17.00 WIB.Baca juga:Kronologi TNI Tewaskan 14 Anggota OPM di Intan Jaya Jadi, jauh di luar batas best before atau best by yang sudah diinformasikan sebelumnya, kata Karimah. Sementara di dua titik Posyandu lainnya maupun di sekolah-sekolah penerima MBG tidak ada insiden sama sekali, lanjut dia.Karimah mengatakan, awalnya balita mengalami mual dan muntah, dan orangtua mereka kemudian membawa dan memeriksakan anak-anak balita mereka ke bidan desa setempat, sekitar pukul 18.30-19.30 malam itu juga. JAKARTA, KOMPAS.com- Badan Gizi Nasional (BGN) membantah kabar bahwa ada 9 balita dari dua Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, yang keracunan segera setelah menyantap hidangan Makan Bergizi Gratis (MBG), pada Senin, (13/10/2025). Sebelumnya, beredar kabar bahwa 9 balita dari dua Posyandu di Desa Cibeber, Kecamatan Manonjaya, Tasikmalaya, Jawa Barat, mengalami gejala mual dan muntah segera setelah mengonsumsi hidangan MBG dengan menu ayam suwir bumbu kecap, tahu goreng tepung, tumis wortel kembang kol, buah kelengkeng, dan susu UHT dengan merek yang dikenal masyarakat. Ada jeda waktu yang cukup panjang antara waktu pemberian hidangan MBG hingga mereka mengonsumsi hidangan itu. Mereka baru mengonsumsi pada pukul 16.00-17.00, kata Ketua Tim Investigasi Badan Gizi Nasional (BGN), Karimah Muhammad, dalam keterangan resmi, Kamis (16/10/2025). Padahal, jeda waktu konsumsi yang terlalu lama mengakibatkan kondisi makanan sudah tidak layak konsumsi dan insiden keamanan pangan pun terjadi, tambah dia. Baca juga:BPJPH Bersama BGN Mulai Terapkan Sertifikasi Halal di Tiap Dapur MBG SPPG Tasikmalaya Manonjaya Cibeber setiap hari menyiapkan 3.896 porsi MBG untuk para penerima manfaat MBG. Penerima manfaat itu terdiri dari siswa sekolah dan 190 orang anak balita dari 4 titik Posyandu. Hari itu, SPPG Tasikmalaya Manonjaya Cibeber mendistribusikan hidangan MBG pada pukul 10.00-11.00 WIB. Pengiriman ini adalah pengiriman periode 10 hari kedua ke 4 Posyandu tersebut. Periode 10 hari pertama terlaksana dengan lancar dan tanpa insiden. Pengiriman dilakukan dengan mobil khusus, yang berbeda dengan mobil pengantar MBG ke sekolah-sekolah. Sementara, dari awal Kepala SPPG sudah menjelaskan kepada Kader Posyandu bahwa hidangan MBG hanya baik dikonsumsi sebelum pukul 1 siang, kata Karimah. Ternyata, 9 orang balita penerima manfaat dari dua Posyandu mengonsumsi MBG antara pukul 16.00 sampai 17.00 WIB. Baca juga:Kronologi TNI Tewaskan 14 Anggota OPM di Intan Jaya Jadi, jauh di luar batas best before atau best by yang sudah diinformasikan sebelumnya, kata Karimah. Sementara di dua titik Posyandu lainnya maupun di sekolah-sekolah penerima MBG tidak ada insiden sama sekali, lanjut dia. Karimah mengatakan, awalnya balita mengalami mual dan muntah, dan orangtua mereka kemudian membawa dan memeriksakan anak-anak balita mereka ke bidan desa setempat, sekitar pukul 18.30-19.30 malam itu juga.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/ZWsu4L3P0BYywFtZcBvvcFPr4No=/33x251:1042x923/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/13/68c4bffe8d10b.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/16/19354871/bgn-bantah-ada-9-balita-di-tasikmalaya-keracunan-mbg,84944ad4a2887ae939bfcd45d487d2043e23045ada59e271194039f2f66f2991,2025-10-30 15:11:20.428 76,kompas,mbg,2025-10-16 17:03:28,Komitmen Wali Kota Solo Usung Solo Zero Accident MBG,"SOLO, KOMPAS.com- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo membentuk Satuan Tugas (Satgas) Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk memantau pelaksanaan program di seluruh dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).Wali Kota Solo Respati Ardi mengatakan, Satgas MBG terdiri dari unsur Pemkot, TNI, Polri, kecamatan, dan kelurahan.Tim ini akan berkeliling ke 17 titik dapur SPPG yang beroperasi di Kota Solo. Kita tetap fokus mengusung Solo Zero Accident, kata Respati di Solo, Jawa Tengah, Kamis (16/10/2025).Baca juga:426 Siswa SMA 1 Yogyakarta Sakit Perut usai Santap MBGPantau Dapur MBGRespati menjelaskan, Satgas dibentuk untuk memastikan setiap dapur SPPG menjalankan standar pengolahan makanan bergizi dengan aman dan sesuai prosedur.Namun, jika Satgas menemukan adanya menu yang tidak sesuai standar, tim tidak memiliki kewenangan untuk menjatuhkan sanksi secara langsung. Yang bisa dilakukan Satgas adalah mengirimkan surat kepada Badan Gizi Nasional (BGN) terkait temuan menu MBG dari dapur SPPG tidak sesuai, ujarnya. Nanti yang akan memberhentikan, akan menyetop, akan memberi sanksi (SPPG) dari BGN, lanjut Respati.Baca juga:Korban Keracunan MBG di Bandung Barat Tembus 518 Korban, 50 Siswa Masih DirawaAjak Sekolah dan Warga Aktif MelaporRespati juga meminta pihak sekolah penerima manfaat MBG agar aktif melapor ke Satgas apabila menemukan menu yang tidak sesuai atau petugas distribusi yang mencurigakan. Jadi bila dari pihak sekolah merasa dirugikan dan lain-lain itu bisa lapor ke Satgas, kata dia.Ia menegaskan pentingnya keterlibatan masyarakat dan sekolah dalam menjaga keamanan serta kualitas makanan program MBG. Saya imbau pihak sekolah apabila ada orang yang mengantar, mengirimkan (MBG) tidak dikenal dan tidak biasanya segera melapor ke Satgas atau ke SPPG terdekat. Karena fungsi keterlibatan masyarakat di sini, ujar Respati.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang SOLO, KOMPAS.com- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo membentuk Satuan Tugas (Satgas) Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk memantau pelaksanaan program di seluruh dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Wali Kota Solo Respati Ardi mengatakan, Satgas MBG terdiri dari unsur Pemkot, TNI, Polri, kecamatan, dan kelurahan. Tim ini akan berkeliling ke 17 titik dapur SPPG yang beroperasi di Kota Solo. Kita tetap fokus mengusung Solo Zero Accident, kata Respati di Solo, Jawa Tengah, Kamis (16/10/2025). Baca juga:426 Siswa SMA 1 Yogyakarta Sakit Perut usai Santap MBG Respati menjelaskan, Satgas dibentuk untuk memastikan setiap dapur SPPG menjalankan standar pengolahan makanan bergizi dengan aman dan sesuai prosedur. Namun, jika Satgas menemukan adanya menu yang tidak sesuai standar, tim tidak memiliki kewenangan untuk menjatuhkan sanksi secara langsung. Yang bisa dilakukan Satgas adalah mengirimkan surat kepada Badan Gizi Nasional (BGN) terkait temuan menu MBG dari dapur SPPG tidak sesuai, ujarnya. Nanti yang akan memberhentikan, akan menyetop, akan memberi sanksi (SPPG) dari BGN, lanjut Respati. Baca juga:Korban Keracunan MBG di Bandung Barat Tembus 518 Korban, 50 Siswa Masih Dirawa Respati juga meminta pihak sekolah penerima manfaat MBG agar aktif melapor ke Satgas apabila menemukan menu yang tidak sesuai atau petugas distribusi yang mencurigakan. Jadi bila dari pihak sekolah merasa dirugikan dan lain-lain itu bisa lapor ke Satgas, kata dia. Ia menegaskan pentingnya keterlibatan masyarakat dan sekolah dalam menjaga keamanan serta kualitas makanan program MBG. Saya imbau pihak sekolah apabila ada orang yang mengantar, mengirimkan (MBG) tidak dikenal dan tidak biasanya segera melapor ke Satgas atau ke SPPG terdekat. Karena fungsi keterlibatan masyarakat di sini, ujar Respati.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/GQizqXLYZPqZpz1uRHHgQ0iu3bw=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/16/68f0bdf4178e5.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/16/170328978/komitmen-wali-kota-solo-usung-solo-zero-accident-mbg,151b11afa0b599f974e5195a2194bdbac4008893391a110601e9f202719acc5e,2025-10-30 15:11:30.675 77,kompas,mbg,2025-10-16 14:17:11,426 Siswa SMA 1 Yogyakarta Sakit Perut usai Santap MBG,"YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Sebanyak 426 siswa SMA Negeri 1 Yogyakarta mengalami sakit perut usai mengonsumsi menu MBG pada Rabu (15/10/2025).Kepala Sekolah SMA N 1 Kota Yogyakarta, Ngadiya, mengatakan pihaknya menerima laporan bahwa para siswa mulai mengalami gejala sakit perut hingga diare pada Kamis (16/10/2025) dini hari sekitar pukul 01.00 hingga 03.00. Kemudian tadi pagi kroscek di seluruh kelas, yang mengalami sakit perut tadi malam sekitar jam 1 sampai jam 3 ada 426, ujar Ngadiya saat ditemui di sekolah, Kamis (14/10/2025).Baca juga:Korban Keracunan MBG di Bandung Barat Tembus 518 Korban, 50 Siswa Masih DirawatDari jumlah tersebut, 33 siswa tercatat tidak masuk sekolah pada keesokan harinya. Cek lagi yang tidak masuk ada 33 siswa. Itu ada yang sakit ada juga yang alasan lain, imbuhnya.Dugaan Ayam Masak Terlalu PagiPenyedia MBG di SMA N 1 Yogyakarta berasal dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Wirobrajan.Pihak SPPG telah mendatangi sekolah untuk memberikan klarifikasi atas kejadian tersebut. Tadi pagi SPPG Wirobrajan sudah ke sini didampingi Puskesmas. Konfirmasi tadi dari SPPG mengakui kemungkinan ada keracunan dari MBG, kemungkinan dari ayamnya, ujar Ngadiya.Baca juga:Prabowo Ceritakan Latar Belakang Digagasnya MBG kepada Steve ForbesMenurut keterangan dari SPPG, menu ayam yang disajikan diduga dimasak terlalu dini sehingga saat tiba di sekolah dalam kondisi kurang baik. SPPG mengaku yang masak kemruputen (terlalu pagi), sehingga dikirim ke sini agak lama, katanya.Hingga Kamis pagi, masih ada siswa yang datang ke Unit Kesehatan Sekolah (UKS) untuk meminta obat.Meski tidak terlihat tanda-tanda makanan rusak, beberapa siswa sempat merasakan perbedaan rasa dari menu yang disajikan. Katanya ada rasanya beda, anak menyangkanya bumbunya beda. Menunya kemarin nasi, sayur, ayam, buah, ucap Ngadiya.Baca juga:Keracunan MBG di Tulungagung, Emil Dardak: Sampel Makanan Dikirim ke BPOM, SPPG Ditutup SementaraIa menambahkan SPPG Wirobrajan akan bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Katanya nanti akan dicover (pengobatannya), ujar Ngadiya. YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Sebanyak 426 siswa SMA Negeri 1 Yogyakarta mengalami sakit perut usai mengonsumsi menu MBG pada Rabu (15/10/2025). Kepala Sekolah SMA N 1 Kota Yogyakarta, Ngadiya, mengatakan pihaknya menerima laporan bahwa para siswa mulai mengalami gejala sakit perut hingga diare pada Kamis (16/10/2025) dini hari sekitar pukul 01.00 hingga 03.00. Kemudian tadi pagi kroscek di seluruh kelas, yang mengalami sakit perut tadi malam sekitar jam 1 sampai jam 3 ada 426, ujar Ngadiya saat ditemui di sekolah, Kamis (14/10/2025). Baca juga:Korban Keracunan MBG di Bandung Barat Tembus 518 Korban, 50 Siswa Masih Dirawat Dari jumlah tersebut, 33 siswa tercatat tidak masuk sekolah pada keesokan harinya. Cek lagi yang tidak masuk ada 33 siswa. Itu ada yang sakit ada juga yang alasan lain, imbuhnya. Penyedia MBG di SMA N 1 Yogyakarta berasal dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Wirobrajan. Pihak SPPG telah mendatangi sekolah untuk memberikan klarifikasi atas kejadian tersebut. Tadi pagi SPPG Wirobrajan sudah ke sini didampingi Puskesmas. Konfirmasi tadi dari SPPG mengakui kemungkinan ada keracunan dari MBG, kemungkinan dari ayamnya, ujar Ngadiya. Baca juga:Prabowo Ceritakan Latar Belakang Digagasnya MBG kepada Steve Forbes Menurut keterangan dari SPPG, menu ayam yang disajikan diduga dimasak terlalu dini sehingga saat tiba di sekolah dalam kondisi kurang baik. SPPG mengaku yang masak kemruputen (terlalu pagi), sehingga dikirim ke sini agak lama, katanya. Hingga Kamis pagi, masih ada siswa yang datang ke Unit Kesehatan Sekolah (UKS) untuk meminta obat. Meski tidak terlihat tanda-tanda makanan rusak, beberapa siswa sempat merasakan perbedaan rasa dari menu yang disajikan. Katanya ada rasanya beda, anak menyangkanya bumbunya beda. Menunya kemarin nasi, sayur, ayam, buah, ucap Ngadiya. Baca juga:Keracunan MBG di Tulungagung, Emil Dardak: Sampel Makanan Dikirim ke BPOM, SPPG Ditutup Sementara Ia menambahkan SPPG Wirobrajan akan bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Katanya nanti akan dicover (pengobatannya), ujar Ngadiya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/GS3RudjzGkNM4JTDWUtidmJK3uw=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/16/68f092f6d3be2.jpg",https://yogyakarta.kompas.com/read/2025/10/16/141711978/426-siswa-sma-1-yogyakarta-sakit-perut-usai-santap-mbg,0496bab511494031cef384e5d9ed2a91f93c9f9f9217fca0a03c6d73f17d2482,2025-10-30 15:11:41.012 78,kompas,mbg,2025-10-01 19:13:50,Natalius Pigai Sebut Keracunan MBG Tak Masuk Kriteria Pelanggaran HAM,"JAKARTA, KOMPAS.com- Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai menilai, kasus keracunan massal dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak memenuhi unsur pelanggaran HAM.Menurut Pigai, unsur pelanggaran HAM baru bisa dipenuhi apabila kasus keracunan itu sengaja dibiarkan terjadi dan direncanakan. Misalnya satu tempat, satu sekolah, yang masaknya mungkin salah karena kurang terampil, mungkin basi makanannya, kan itu tidak bisa dijadikan sebagai pelanggar HAM lah. Bisa saja karenahuman error, kan, kesalahan masak, kata Pigai di kantor Kementerian HAM, Jakarta, Rabu (1/9/2025).Baca juga:Menteri HAM Akui Program MBG Ada Kendala, Termasuk Skill Juru MasakPigai mengatakan, penyimpanan yang terjadi dalam kasus MBG berasal dari permasalahan fungsi administrasi dan manajemen.Menurut dia, kedua permasalahan itu masih jauh dari konteks HAM yang melekat pada individu. Kesalahan dan kelalaian administrasi dan manajemen itu jauh dari aspek hak asasi manusia. Karena administrasi dan manajemen itu dalam konteks HAM adalah meminta perbaikan. Kan administrasi dan manajemen tidak bisa dipidana, ujar Pigai.Baca juga:Ini 8 Bakteri dan 2 Virus Penyebab Keracunan MBG yang Diungkap MenkesPigai melanjutkan, Kementerian HAM sudah menerjunkan tim di 33 kantor wilayah untuk melihat langsung pelaksanaan MBG di sejumlah daerah. Hampir 33 lebih kanwil Kemenham turun untuk melihat langsung dalam rangka memastikan adanya pemenuhan kebutuhan pangan dan akselerasi serta kondisi-kondisi real yang ada di lapangan terkait dengan program, ucap dia.Diketahui, pelaksanaan program MBG menjadi sorotan karena telah mengakibatkan ribuan orang terdampak keracunan.Baca juga:Kepala BGN Minta Maaf Cucu Mahfud MD Ikut Keracunan MBGKepala Badan Gizi Nasional Dadan Hidayana menyebutkan, terdapat lebih dari 6.457 orang terdampak keracunan MBG hingga 30 September 2025. Data menunjukkan bahwa kasus banyak dialami oleh SPPG yang baru beroperasi karena SDM masih membutuhkan jam terbang,"" kata Dadan dalam siaran pers hari ini.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai menilai, kasus keracunan massal dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak memenuhi unsur pelanggaran HAM. Menurut Pigai, unsur pelanggaran HAM baru bisa dipenuhi apabila kasus keracunan itu sengaja dibiarkan terjadi dan direncanakan. Misalnya satu tempat, satu sekolah, yang masaknya mungkin salah karena kurang terampil, mungkin basi makanannya, kan itu tidak bisa dijadikan sebagai pelanggar HAM lah. Bisa saja karenahuman error, kan, kesalahan masak, kata Pigai di kantor Kementerian HAM, Jakarta, Rabu (1/9/2025). Baca juga:Menteri HAM Akui Program MBG Ada Kendala, Termasuk Skill Juru Masak Pigai mengatakan, penyimpanan yang terjadi dalam kasus MBG berasal dari permasalahan fungsi administrasi dan manajemen. Menurut dia, kedua permasalahan itu masih jauh dari konteks HAM yang melekat pada individu. Kesalahan dan kelalaian administrasi dan manajemen itu jauh dari aspek hak asasi manusia. Karena administrasi dan manajemen itu dalam konteks HAM adalah meminta perbaikan. Kan administrasi dan manajemen tidak bisa dipidana, ujar Pigai. Baca juga:Ini 8 Bakteri dan 2 Virus Penyebab Keracunan MBG yang Diungkap Menkes Pigai melanjutkan, Kementerian HAM sudah menerjunkan tim di 33 kantor wilayah untuk melihat langsung pelaksanaan MBG di sejumlah daerah. Hampir 33 lebih kanwil Kemenham turun untuk melihat langsung dalam rangka memastikan adanya pemenuhan kebutuhan pangan dan akselerasi serta kondisi-kondisi real yang ada di lapangan terkait dengan program, ucap dia. Diketahui, pelaksanaan program MBG menjadi sorotan karena telah mengakibatkan ribuan orang terdampak keracunan. Baca juga:Kepala BGN Minta Maaf Cucu Mahfud MD Ikut Keracunan MBG Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hidayana menyebutkan, terdapat lebih dari 6.457 orang terdampak keracunan MBG hingga 30 September 2025. Data menunjukkan bahwa kasus banyak dialami oleh SPPG yang baru beroperasi karena SDM masih membutuhkan jam terbang,"" kata Dadan dalam siaran pers hari ini.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/Oyt16wCcI53F0mZtvMHpMLLOwsQ=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/17/68ca1f25dd1f8.jpeg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/01/19135001/natalius-pigai-sebut-keracunan-mbg-tak-masuk-kriteria-pelanggaran-ham,bdd60e321b7b0a08df07cc66674ddb21ce74534593b63f805d1de13cee9ba609,2025-10-30 15:17:05.357 79,kompas,mbg,2025-10-01 17:18:57,"4,8 Juta Multivitamin Produk Kemhan Disalurkan ke 100 Dapur MBG","JAKARTA, KOMPAS.com- Kementerian Pertahanan (Kemhan) menyalurkan 4,8 juta butir multivitamin kepada sekitar 100 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) alias dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Jakarta.Penyerahan dilakukan oleh Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Donny Ermawan Taufanto di Lapangan Bhinneka Tunggal Ika, Gedung Kemenhan, Jakarta, Rabu (1/10/2025).Baca juga:Menhan Bakal Bangun Pabrik Obat dari Lab Farmasi TNI, Disalurkan Lewat Koperasi DesaDonny mengatakan, penyaluran vitamin ini merupakan bagian dari dukungan Kemhan untuk memperkuat ketahanan kesehatan masyarakat, sekaligus menyuplai kebutuhan prajurit TNI dalam rangka persiapan HUT ke-80 TNI. Selain kita memberikan obat kepada Koperasi, kita juga memproduksi vitamin. Saat ini kita serahkan sekitar 4,8 juta butir vitamin yang akan kita serahkan kepada SPPG,"" kata Donny saat ditemui, Rabu.""Ada sekitar 100 SPPG yang akan menerima vitamin ini, yang akan didistribusikan kepada SPPG yang ada di sekitar Jakarta,"" tambahnya.Multivitamin bernama Vitarma ini merupakan produk Pusat Farmasi Pertahanan, Pabrik Obat Pertahanan Negara, di bawah Kementerian Pertahanan, sebagaimana keterangan kemasan kardus multivitamin itu.Baca juga:Soal Bantu Produksi Obat Murah untuk Masyarakat, TNI AD Tunggu Koordinasi KemenhanObat-obatan disalurkan ke koperasi Merah PutihSelain vitamin, Kemhan juga menyerahkan 17,4 juta butir obat kepada Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.Obat-obatan tersebut akan didistribusikan melalui koperasi desa dan kelurahan Merah Putih (Kopdes Merah Putih) di seluruh pelosok tanah air.Obat yang diproduksi oleh Lembaga Farmasi TNI (Lafi) saat ini antara lain Fimol (Lafi AD), Ponstal (Lafi AL), dan Cevalaf (Lafi AU), yang merupakan obat pereda nyeri dan antibiotik. Jadi ini merupakan dukungan Kementerian Pertahanan kepada bangsa dan negara ini untuk ketahanan kesehatan. Seperti kita ketahui bahwa pertahanan yang kuat salah satunya juga didukung oleh unsur SDM yang kuat dan sehat,"" jelas Donny.Menteri Koperasi Ferry Juliantono menegaskan bahwa distribusi obat-obatan tersebut akan diprioritaskan melalui klinik desa dan apotek desa, yang kini banyak dikelola oleh Kopdes Merah Putih. Obat-obatan ini nanti akan didistribusikan dari kegiatan apotek dan klinik desa yang kita mulai karena ada dari poskesdes dan puskesmas pembantu yang sudah bertransformasi menjadi unit kegiatan dari koperasi desa. Itu akan diutamakan,"" ujar Ferry.Menurutnya, langkah ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto agar negara hadir dalam memberikan layanan kesehatan murah, terjangkau, bahkan gratis. Ini bukti nyata TNI kita melihat dan merasakan wujud kegiatan dari TNI yang sekarang juga mulai bergerak di penyediaan obat-obatan dan fasilitas kesehatan serta tenaga medis,"" pungkasnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Kementerian Pertahanan (Kemhan) menyalurkan 4,8 juta butir multivitamin kepada sekitar 100 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) alias dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Jakarta. Penyerahan dilakukan oleh Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Donny Ermawan Taufanto di Lapangan Bhinneka Tunggal Ika, Gedung Kemenhan, Jakarta, Rabu (1/10/2025). Baca juga:Menhan Bakal Bangun Pabrik Obat dari Lab Farmasi TNI, Disalurkan Lewat Koperasi Desa Donny mengatakan, penyaluran vitamin ini merupakan bagian dari dukungan Kemhan untuk memperkuat ketahanan kesehatan masyarakat, sekaligus menyuplai kebutuhan prajurit TNI dalam rangka persiapan HUT ke-80 TNI. Selain kita memberikan obat kepada Koperasi, kita juga memproduksi vitamin. Saat ini kita serahkan sekitar 4,8 juta butir vitamin yang akan kita serahkan kepada SPPG,"" kata Donny saat ditemui, Rabu. ""Ada sekitar 100 SPPG yang akan menerima vitamin ini, yang akan didistribusikan kepada SPPG yang ada di sekitar Jakarta,"" tambahnya. Multivitamin bernama Vitarma ini merupakan produk Pusat Farmasi Pertahanan, Pabrik Obat Pertahanan Negara, di bawah Kementerian Pertahanan, sebagaimana keterangan kemasan kardus multivitamin itu. Baca juga:Soal Bantu Produksi Obat Murah untuk Masyarakat, TNI AD Tunggu Koordinasi Kemenhan Selain vitamin, Kemhan juga menyerahkan 17,4 juta butir obat kepada Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. Obat-obatan tersebut akan didistribusikan melalui koperasi desa dan kelurahan Merah Putih (Kopdes Merah Putih) di seluruh pelosok tanah air. Obat yang diproduksi oleh Lembaga Farmasi TNI (Lafi) saat ini antara lain Fimol (Lafi AD), Ponstal (Lafi AL), dan Cevalaf (Lafi AU), yang merupakan obat pereda nyeri dan antibiotik. Jadi ini merupakan dukungan Kementerian Pertahanan kepada bangsa dan negara ini untuk ketahanan kesehatan. Seperti kita ketahui bahwa pertahanan yang kuat salah satunya juga didukung oleh unsur SDM yang kuat dan sehat,"" jelas Donny. Menteri Koperasi Ferry Juliantono menegaskan bahwa distribusi obat-obatan tersebut akan diprioritaskan melalui klinik desa dan apotek desa, yang kini banyak dikelola oleh Kopdes Merah Putih. Obat-obatan ini nanti akan didistribusikan dari kegiatan apotek dan klinik desa yang kita mulai karena ada dari poskesdes dan puskesmas pembantu yang sudah bertransformasi menjadi unit kegiatan dari koperasi desa. Itu akan diutamakan,"" ujar Ferry. Menurutnya, langkah ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto agar negara hadir dalam memberikan layanan kesehatan murah, terjangkau, bahkan gratis. Ini bukti nyata TNI kita melihat dan merasakan wujud kegiatan dari TNI yang sekarang juga mulai bergerak di penyediaan obat-obatan dan fasilitas kesehatan serta tenaga medis,"" pungkasnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/_2WDLl26JzNbpka9mQYlHcpFiFc=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/01/68dcf62bb72a7.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/01/17185731/48-juta-multivitamin-produk-kemhan-disalurkan-ke-100-dapur-mbg,a8c341e74a59b56c672ae4fa8e84196f6fcd94eaf1e997a2da04a5d7c8e2f676,2025-10-30 15:17:27.526 80,kompas,mbg,2025-10-16 12:59:59,Ada Ulat Bergerak di Menu Bakso MBG Blora,"BLORA, KOMPAS.com -Peristiwa tidak mengenakkan terjadi pada menu makan bergizi gratis (MBG) yang diberikan kepada penerima manfaat di Desa Sendangharjo, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.Dalam video yang beredar, terlihat menu MBG yang terdiri dari dari tahu, anggur merah, hingga bakso.Di dalam bakso tersebut, terdapat sejumlah ulat yang bergerak dari pentol bakso yang berada di dalam menu makanan tersebut.Baca juga:84 Siswa SMP di Toba Diduga Keracunan MBG, Dinkes Jemput Korban yang Sempat Pulang ke RumahKorwil SPPG MembenarkanKoordinator Wilayah (Korwil) Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Blora, Artika Diannita membenarkan adanya peristiwa tersebut.Artika mengatakan, peristiwa tidak mengenakkan tersebut terjadi di Dukuh Medang, Desa Sendangharjo, Kecamatan Blora, pada Rabu (15/10/2025).""Kejadiannya kemarin, di Medang,"" ucap dia saat dihubungi wartawan Kamis (16/10/2025).Stelah mengetahui adanya peristiwa tersebut, pihaknya kemudian melakukan berbagai langkah agar kejadian seperti itu tidak terulang kembali.""Yang pertama tetap kami konfirmasi ke dapur tersebut, itu bener enggak untuk kita konfirmasi kenapa bisa kejadian seperti itu,"" kata dia.Selanjutnya, pihaknya juga sudah memberikan arahan kepada dapur MBG tersebut agar lebih berhati-hati dalam membeli bahan makanan.""Kemudian memberikan arahan atau nasehat supaya lebih teliti lagi dalam pembelian bahan baku dan lainnya diperhatikan SOP (standar operasional prosedur) nya,"" terang dia.Selain itu, untuk mengetahui secara lengkap kronologi peristiwa tersebut, pihaknya mempersilakan untuk menemui ataupun menghubungi dapur MBG yang bersangkutan.Namun, terkait peristiwa tersebut, Artika mengaku tidak mempunyai kewenangan untuk memberikan sanksi bagi dapur MBG yang bermasalah.""Kita enggak punya kewenangan untuk itu,"" ujar dia.Satgas MBG Blora Bakal Lapor BGNSementara itu, Satuan tugas (Satgas) Percepatan Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Kabupaten Blora melarang adanya ulat dalam menu yang disajikan kepada para penerima manfaat.Ketua Satgas MBG Blora, Sri Setyorini menegaskan pihaknya bakal melaporkan ke Badan Gizi Nasional (BGN) apabila dalam menu MBG terdapat ulat. BLORA, KOMPAS.com -Peristiwa tidak mengenakkan terjadi pada menu makan bergizi gratis (MBG) yang diberikan kepada penerima manfaat di Desa Sendangharjo, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Dalam video yang beredar, terlihat menu MBG yang terdiri dari dari tahu, anggur merah, hingga bakso. Di dalam bakso tersebut, terdapat sejumlah ulat yang bergerak dari pentol bakso yang berada di dalam menu makanan tersebut. Baca juga:84 Siswa SMP di Toba Diduga Keracunan MBG, Dinkes Jemput Korban yang Sempat Pulang ke Rumah Koordinator Wilayah (Korwil) Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Blora, Artika Diannita membenarkan adanya peristiwa tersebut. Artika mengatakan, peristiwa tidak mengenakkan tersebut terjadi di Dukuh Medang, Desa Sendangharjo, Kecamatan Blora, pada Rabu (15/10/2025). ""Kejadiannya kemarin, di Medang,"" ucap dia saat dihubungi wartawan Kamis (16/10/2025). Stelah mengetahui adanya peristiwa tersebut, pihaknya kemudian melakukan berbagai langkah agar kejadian seperti itu tidak terulang kembali. ""Yang pertama tetap kami konfirmasi ke dapur tersebut, itu bener enggak untuk kita konfirmasi kenapa bisa kejadian seperti itu,"" kata dia. Selanjutnya, pihaknya juga sudah memberikan arahan kepada dapur MBG tersebut agar lebih berhati-hati dalam membeli bahan makanan. ""Kemudian memberikan arahan atau nasehat supaya lebih teliti lagi dalam pembelian bahan baku dan lainnya diperhatikan SOP (standar operasional prosedur) nya,"" terang dia. Selain itu, untuk mengetahui secara lengkap kronologi peristiwa tersebut, pihaknya mempersilakan untuk menemui ataupun menghubungi dapur MBG yang bersangkutan. Namun, terkait peristiwa tersebut, Artika mengaku tidak mempunyai kewenangan untuk memberikan sanksi bagi dapur MBG yang bermasalah. ""Kita enggak punya kewenangan untuk itu,"" ujar dia. Sementara itu, Satuan tugas (Satgas) Percepatan Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Kabupaten Blora melarang adanya ulat dalam menu yang disajikan kepada para penerima manfaat. Ketua Satgas MBG Blora, Sri Setyorini menegaskan pihaknya bakal melaporkan ke Badan Gizi Nasional (BGN) apabila dalam menu MBG terdapat ulat.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/A8oEk1cTf9LBd_On58UkSRcNB3c=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/16/68f084f15de1c.jpeg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/16/125959978/ada-ulat-bergerak-di-menu-bakso-mbg-blora,557b59dc6df5f88dd023d685f456943655d698ecda780fcf0a156335f1cfb7a9,2025-10-30 15:11:51.310 81,kompas,mbg,2025-10-16 07:26:49,Prabowo: MBG Lahir dari Pengalaman Kampanye Bertahun-tahun,"JAKARTA, KOMPAS.com -Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) lahir dari pengalamannya selama bertahun-tahun berkampanye.Hal ini dikatakan Prabowo menjawab pertanyaan Chairman dan Editor in Chief Forbes, Malcolm Stevenson Jr (Steve Forbes) dalam acara Forbes Global CEO Conference di Hotel St Regis, Jakarta Pusat, Rabu (15/10/2025) malam. Makan Bergizi Gratis pada dasarnya adalah penyediaan makanan bergizi tanpa biaya. Program ini lahir dari pengalaman saya selama bertahun-tahun berkampanye, ujar Prabowo, Rabu malam.Baca juga:Prabowo: Satu Insiden Keracunan MBG Pun Tidak Bisa DiterimaSeperti diketahui, Prabowo sudah mencalonkan diri sebagai presiden sebanyak 5 kali hingga akhirnya berhasil menang pada Pemilihan Presiden 2024 lalu.Prabowo menuturkan, selama berkampanye keliling Indonesia, ia kerap memperhatikan anak-anak kecil yang menyambut kedatangannya.""Lima kali saya mencalonkan diri, empat kali kalah, terakhir kali saya menang. Yang ingin saya katakan adalah, selama kampanye ini, lima kali kampanye ini, saya mengunjungi banyak daerah, ke banyak desa, dan setiap kali saya datang ke desa itu, saya melihat anak-anak kecil menyambut saya,"" tutur Prabowo.Baca juga:Prabowo Pede Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 8 Persen Dipicu Program MBGSaat bertanya dan menyapa anak-anak tersebut, Prabowo mengaku terkejut karena pertumbuhan anak-anak itu jauh berbeda dengan usianya.Mantan Menteri Pertahanan (Menhan) ini menuturkan, ada anak berusia 10 tahun yang dikiranya baru berusia 4 tahun.""Ketika saya berpikir bahwa anak laki-laki di depan saya pasti baru berusia empat tahun karena tubuhnya, dia menjawab bahwa dia berusia 10 tahun. Dan anak perempuan yang saya pikir baru berusia lima tahun, ternyata berusia 11 tahun. Dan begitu seterusnya, jadi saya terkejut,"" ucap Prabowo.Baca juga:Prabowo: MBG Ciptakan 1,5 Juta Lapangan Kerja""Jadi saya melihat, secara langsung dan fisik, saya melihat stunting, saya melihat malanutrisi, saya melihat kemiskinan di mata saya, dan sangat sulit bagi orang-orang yang hidup di kalangan elite untuk memahami bahwa anak-anak terkadang hanya bisa makan nasi dengan garam. Dan itu membuat saya berpikir,"" imbuh dia.Ia lantas teringat dengan program di sekolah di luar negeri seperti di Amerika Serikat dan Eropa yang kerap menyediakan makan gratis untuk makan siang.Ia pun melihat potret keberhasilan Brasil dalam menjalankan program tersebut.Baca juga:Prabowo Sebut Penerima MBG Capai 35,4 Juta Orang: 7 Kali Populasi SingapuraBegitu pun India, yang pendapatan per kapitanya lebih rendah dari Indonesia, menyediakan makan gratis.Ia lantas mengatakan kepada timnya, jika India bisa melakukannya, Indonesia pun pasti bisa.""Jadi, ketika saya mulai mencalonkan diri, itu sekitar tahun 2023, saya rasa. Dan saat itu, ada 77 negara yang memiliki program makanan gratis. Jadi saya bilang Indonesia harus berada di urutan ke-78 atau ke-79. Jadi kami mulai merencanakan dan saya mengumumkannya sebagai program kampanye saya. Dan kami merancangnya,"" kata Prabowo.Baca juga:Prabowo Pamer Ekonomi RI Tumbuh 5 Persen Saat Banyak Negara Hanya 1 PersenSaat ini, program MBG pun telah terlaksana dan diklaim telah disalurkan kepada 35,4 juta anak sekolah, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.Menurut Prabowo, jumlah tersebut hampir setara dengan tujuh kali populasi Singapura.""Jadi, kami memberi makan gratis (hampir) tujuh (kali populasi) Singapura setiap harinya,"" kata Prabowo.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com -Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) lahir dari pengalamannya selama bertahun-tahun berkampanye. Hal ini dikatakan Prabowo menjawab pertanyaan Chairman dan Editor in Chief Forbes, Malcolm Stevenson Jr (Steve Forbes) dalam acara Forbes Global CEO Conference di Hotel St Regis, Jakarta Pusat, Rabu (15/10/2025) malam. Makan Bergizi Gratis pada dasarnya adalah penyediaan makanan bergizi tanpa biaya. Program ini lahir dari pengalaman saya selama bertahun-tahun berkampanye, ujar Prabowo, Rabu malam. Baca juga:Prabowo: Satu Insiden Keracunan MBG Pun Tidak Bisa Diterima Seperti diketahui, Prabowo sudah mencalonkan diri sebagai presiden sebanyak 5 kali hingga akhirnya berhasil menang pada Pemilihan Presiden 2024 lalu. Prabowo menuturkan, selama berkampanye keliling Indonesia, ia kerap memperhatikan anak-anak kecil yang menyambut kedatangannya. ""Lima kali saya mencalonkan diri, empat kali kalah, terakhir kali saya menang. Yang ingin saya katakan adalah, selama kampanye ini, lima kali kampanye ini, saya mengunjungi banyak daerah, ke banyak desa, dan setiap kali saya datang ke desa itu, saya melihat anak-anak kecil menyambut saya,"" tutur Prabowo. Baca juga:Prabowo Pede Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 8 Persen Dipicu Program MBG Saat bertanya dan menyapa anak-anak tersebut, Prabowo mengaku terkejut karena pertumbuhan anak-anak itu jauh berbeda dengan usianya. Mantan Menteri Pertahanan (Menhan) ini menuturkan, ada anak berusia 10 tahun yang dikiranya baru berusia 4 tahun. ""Ketika saya berpikir bahwa anak laki-laki di depan saya pasti baru berusia empat tahun karena tubuhnya, dia menjawab bahwa dia berusia 10 tahun. Dan anak perempuan yang saya pikir baru berusia lima tahun, ternyata berusia 11 tahun. Dan begitu seterusnya, jadi saya terkejut,"" ucap Prabowo. Baca juga:Prabowo: MBG Ciptakan 1,5 Juta Lapangan Kerja ""Jadi saya melihat, secara langsung dan fisik, saya melihat stunting, saya melihat malanutrisi, saya melihat kemiskinan di mata saya, dan sangat sulit bagi orang-orang yang hidup di kalangan elite untuk memahami bahwa anak-anak terkadang hanya bisa makan nasi dengan garam. Dan itu membuat saya berpikir,"" imbuh dia. Ia lantas teringat dengan program di sekolah di luar negeri seperti di Amerika Serikat dan Eropa yang kerap menyediakan makan gratis untuk makan siang. Ia pun melihat potret keberhasilan Brasil dalam menjalankan program tersebut. Baca juga:Prabowo Sebut Penerima MBG Capai 35,4 Juta Orang: 7 Kali Populasi Singapura Begitu pun India, yang pendapatan per kapitanya lebih rendah dari Indonesia, menyediakan makan gratis. Ia lantas mengatakan kepada timnya, jika India bisa melakukannya, Indonesia pun pasti bisa. ""Jadi, ketika saya mulai mencalonkan diri, itu sekitar tahun 2023, saya rasa. Dan saat itu, ada 77 negara yang memiliki program makanan gratis. Jadi saya bilang Indonesia harus berada di urutan ke-78 atau ke-79. Jadi kami mulai merencanakan dan saya mengumumkannya sebagai program kampanye saya. Dan kami merancangnya,"" kata Prabowo. Baca juga:Prabowo Pamer Ekonomi RI Tumbuh 5 Persen Saat Banyak Negara Hanya 1 Persen Saat ini, program MBG pun telah terlaksana dan diklaim telah disalurkan kepada 35,4 juta anak sekolah, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Menurut Prabowo, jumlah tersebut hampir setara dengan tujuh kali populasi Singapura. ""Jadi, kami memberi makan gratis (hampir) tujuh (kali populasi) Singapura setiap harinya,"" kata Prabowo.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/qreV8mNBPT6-pKczHVLXW-g-1Jk=/1000x389:5000x3055/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/16/68f02555a3bb8.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/16/07264901/prabowo-mbg-lahir-dari-pengalaman-kampanye-bertahun-tahun,1a0fe4137584fd9bdfe56814253824b213f1d8e9b27fff7e48644375163e190f,2025-10-30 15:12:02.023 82,kompas,mbg,2025-10-15 10:39:08,"KPK Kaji Pelaksanaan Program MBG, Bantu Perbaikan Tata Kelola","JAKARTA, KOMPAS.com -Kedeputian Pencegahan dan Monitoring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah mengkaji pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).Juru Bicara KPK Budi Prasetyo mengatakan, kajian tersebut akan menghasilkan sejumlah rekomendasi untuk membantu perbaikan tata kelola pelaksanaannya. Terkait dengan program MBG, ini adalah salah satu bentuk dukungan KPK terhadap program pemerintah tersebut. Saat ini, KPK sedang melakukan kajian di Direktorat Monitoring Pencegahan KPK. Dari kajian itu nanti, KPK akan memberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan kepada para stakeholder terkait, kata Budi dalam keterangannya, Rabu (15/10/2025).Baca juga:BGN ke Dapur MBG: Anggaran Jangan Di-Mark Up, Harus Ada Dua Lauk Sehingga tata kelola, mekanisme, dan prosesnya menjadi lebih efektif dan efisien, imbuh dia.Budi tidak mengungkapkan sejak kapan kajian terkait MBG dilakukan, namun ia berharap hasil kajian dapat membuat pelaksanaan MBG menjadi berkualitas. Jadi, ketika didistribusikan makanan-makanan itu kepada anak-anak kita, itu juga mempunyai kualitas yang baik, ujar dia.Budi menuturkan, kajian ini dilakukan dengan beberapa tahapan metodologi.Baca juga:BGN: Presiden Hitung Sendiri Menu MBG, Rp 10.000 Bisa Pakai Ayam dan TelurDi antaranya adalah melakukan pengambilan sampling hingga menemukan fakta di lapangan lewat observasi.Selanjutnya, dilakukan wawancara terhadap sejumlah pihak untuk mengetahui kendala di lapangan.Sebab, kata dia, pelaksanaan MBG ini melibatkan sejumlah stakeholder atau pemangku kepentingan.Baca juga:Wakil Kepala BGN Peringatkan Dapur MBG: Program Ini Bukan Bisnis Sehingga nantinya kita bisa menghasilkan sebuah kesimpulan yang lengkap untuk kemudian memberikan rekomendasi yang konkret dalam upaya mendukung perbaikan program MBG ini, ucap Budi.Sebelumnya, Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Deyang memperingatkan dapur-dapur MBGuntuk tidak mengambil keuntungan berlebih dari bahan baku makanan.Nanik menegaskan, anggaran menu MBG yang dipatok pemerintah semestinya cukup agar menu MBG terdiri dari dua lauk dan susu.""Jangan di-mark up. Anggaran bahan baku itu harus penuh. Selain susu, harus ada dua lauk, bukan satu, kata Nanik ke mitra-mitra dapur MBG dalam Rapat Koordinasi Kejadian Menonjol terkait Konsumsi MBG, Selasa (14/10/2025), dikutip dari siaran pers.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com -Kedeputian Pencegahan dan Monitoring Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah mengkaji pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Juru Bicara KPK Budi Prasetyo mengatakan, kajian tersebut akan menghasilkan sejumlah rekomendasi untuk membantu perbaikan tata kelola pelaksanaannya. Terkait dengan program MBG, ini adalah salah satu bentuk dukungan KPK terhadap program pemerintah tersebut. Saat ini, KPK sedang melakukan kajian di Direktorat Monitoring Pencegahan KPK. Dari kajian itu nanti, KPK akan memberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan kepada para stakeholder terkait, kata Budi dalam keterangannya, Rabu (15/10/2025). Baca juga:BGN ke Dapur MBG: Anggaran Jangan Di-Mark Up, Harus Ada Dua Lauk Sehingga tata kelola, mekanisme, dan prosesnya menjadi lebih efektif dan efisien, imbuh dia. Budi tidak mengungkapkan sejak kapan kajian terkait MBG dilakukan, namun ia berharap hasil kajian dapat membuat pelaksanaan MBG menjadi berkualitas. Jadi, ketika didistribusikan makanan-makanan itu kepada anak-anak kita, itu juga mempunyai kualitas yang baik, ujar dia. Budi menuturkan, kajian ini dilakukan dengan beberapa tahapan metodologi. Baca juga:BGN: Presiden Hitung Sendiri Menu MBG, Rp 10.000 Bisa Pakai Ayam dan Telur Di antaranya adalah melakukan pengambilan sampling hingga menemukan fakta di lapangan lewat observasi. Selanjutnya, dilakukan wawancara terhadap sejumlah pihak untuk mengetahui kendala di lapangan. Sebab, kata dia, pelaksanaan MBG ini melibatkan sejumlah stakeholder atau pemangku kepentingan. Baca juga:Wakil Kepala BGN Peringatkan Dapur MBG: Program Ini Bukan Bisnis Sehingga nantinya kita bisa menghasilkan sebuah kesimpulan yang lengkap untuk kemudian memberikan rekomendasi yang konkret dalam upaya mendukung perbaikan program MBG ini, ucap Budi. Sebelumnya, Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Deyang memperingatkan dapur-dapur MBGuntuk tidak mengambil keuntungan berlebih dari bahan baku makanan. Nanik menegaskan, anggaran menu MBG yang dipatok pemerintah semestinya cukup agar menu MBG terdiri dari dua lauk dan susu. ""Jangan di-mark up. Anggaran bahan baku itu harus penuh. Selain susu, harus ada dua lauk, bukan satu, kata Nanik ke mitra-mitra dapur MBG dalam Rapat Koordinasi Kejadian Menonjol terkait Konsumsi MBG, Selasa (14/10/2025), dikutip dari siaran pers.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/HGyU9E4AvB0s9f1gbCBbXWY-oZ8=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/14/68ee40f5da3d6.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/15/10390811/kpk-kaji-pelaksanaan-program-mbg-bantu-perbaikan-tata-kelola,2370ebd8c3cb0f84481f50b436c8487011d668a16e6845c95703555127902861,2025-10-30 15:12:12.490 83,kompas,mbg,2025-10-14 13:36:42,Ini 4 Olahan Makanan Lokal Toraja untuk MBG,"Bagaimana jika program Makan Bergizi Gratis di sekolah-sekolah tak hanya bergizi, tetapi juga mencerminkan cita rasa dan kearifan lokal daerahnya?Kalau di Toraja, sejumlah olahan tradisional yang kaya gizi dan mudah diolah bisa menjadi inspirasi untuk menghadirkan menu yang sehat sekaligus mencintai hasil bumi sendiri.Program MBG yang tengah dijalankan pemerintah merupakan langkah penting dalam memperbaiki asupan gizi anak-anak sekolah.Namun di lapangan, sering muncul kendala klasik: menu yang monoton, cita rasa yang membosankan, hingga persoalan bahan baku.Oleh karena itu, sudah saatnya program ini mulai melirik kekayaan pangan lokal yang melimpah di setiap daerah, termasuk Toraja.Belajar dari Jeju, Menerapkan di TorajaDalam beberapa program makan bergizi di luar negeri, seperti yang pernah diterapkan di Pulau Jeju, Korea Selatan, bahan makanan untuk satu wilayah ditentukan berdasarkan hasil pertanian, perikanan, dan peternakan warga setempat.Sistem ini bukan hanya menyehatkan anak-anak, tetapi juga menggerakkan ekonomi lokal.Pendekatan serupa, Toraja sesungguhnya memiliki potensi besar untuk mendukung program MBG lewat beragam olahan tradisional yang kaya rasa dan bernutrisi tinggi. Berikut empat di antaranya:1. Kombinasi Sayur Tu tuk dan Protein LokalSayur Tu tuk atau daun singkong tumbuk adalah salah satu hidangan khas Toraja yang sederhana tapi kaya gizi.Daun singkong ditumbuk halus, dimasak dengan kelapa, dan dapat dipadukan dengan lauk seperti ikan mas (Pantollo Bale Karappe) atau ayam (Pa piong Manuk versi sederhana).Selain mudah didapat, daun singkong mengandung serat, vitamin, dan mineral penting.Tambahan protein dari ikan atau ayam, menu ini bisa menjadi pilihan ideal untuk makan siang para siswa lezat, bergizi, dan akrab di lidah masyarakat Toraja.2. Pa piong Ayam atau Ikan (Versi Praktis) Bagaimana jika program Makan Bergizi Gratis di sekolah-sekolah tak hanya bergizi, tetapi juga mencerminkan cita rasa dan kearifan lokal daerahnya? Kalau di Toraja, sejumlah olahan tradisional yang kaya gizi dan mudah diolah bisa menjadi inspirasi untuk menghadirkan menu yang sehat sekaligus mencintai hasil bumi sendiri. Program MBG yang tengah dijalankan pemerintah merupakan langkah penting dalam memperbaiki asupan gizi anak-anak sekolah. Namun di lapangan, sering muncul kendala klasik: menu yang monoton, cita rasa yang membosankan, hingga persoalan bahan baku. Oleh karena itu, sudah saatnya program ini mulai melirik kekayaan pangan lokal yang melimpah di setiap daerah, termasuk Toraja. Belajar dari Jeju, Menerapkan di Toraja Dalam beberapa program makan bergizi di luar negeri, seperti yang pernah diterapkan di Pulau Jeju, Korea Selatan, bahan makanan untuk satu wilayah ditentukan berdasarkan hasil pertanian, perikanan, dan peternakan warga setempat. Sistem ini bukan hanya menyehatkan anak-anak, tetapi juga menggerakkan ekonomi lokal. Pendekatan serupa, Toraja sesungguhnya memiliki potensi besar untuk mendukung program MBG lewat beragam olahan tradisional yang kaya rasa dan bernutrisi tinggi. Berikut empat di antaranya: 1. Kombinasi Sayur Tu tuk dan Protein Lokal Sayur Tu tuk atau daun singkong tumbuk adalah salah satu hidangan khas Toraja yang sederhana tapi kaya gizi. Daun singkong ditumbuk halus, dimasak dengan kelapa, dan dapat dipadukan dengan lauk seperti ikan mas (Pantollo Bale Karappe) atau ayam (Pa piong Manuk versi sederhana). Selain mudah didapat, daun singkong mengandung serat, vitamin, dan mineral penting. Tambahan protein dari ikan atau ayam, menu ini bisa menjadi pilihan ideal untuk makan siang para siswa lezat, bergizi, dan akrab di lidah masyarakat Toraja. 2. Pa piong Ayam atau Ikan (Versi Praktis)",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/JUeNfTMogsG5M02O9X1LsTkWU_w=/246x84:1254x756/780x390/filters:watermark(data/photo/2022/06/21/62b14ad0c69ca.png,0,-0,1)/data/photo/2024/12/09/6756286eb339b.jpg",https://katanetizen.kompas.com/read/2025/10/14/133642285/ini-4-olahan-makanan-lokal-toraja-untuk-mbg,13113ee0ace07f729dc38b91060103a544e42a665e9b8bd5f652306a4a5529ba,2025-10-30 15:12:22.992 84,kompas,mbg,2025-10-14 13:18:07,"Hanya 5 Dapur MBG di Sragen Kantongi SLHS, Ini Penyebabnya","SRAGEN, KOMPAS.com Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, baru menerbitkan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) untuk lima Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).Sejumlah SPPG lainnya dinilai masih belum memenuhi syarat sertifikasi untuk mendapatkan SLHS. Ini yang sudah operasional SLHS sudah lima. Untuk yang lainnya masih proses. Yang running ada 25 berproses untuk perizinan di SPPG-nya, ujar Kepala DPMPTSP Sragen Dwi Agus saat dihubungi Kompas.com, Selasa (14/10/2025).Baca juga:SPPG di Blora Tak Miliki Ahli Gizi, Satgas MBG Geram: Kalau Personel Tak Lengkap, Jangan Beri IzinMenurut Agus, percepatan penerbitan SLHS telah dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen sejak dimulainya program Bekal Gizi Nusantara (BGN) pada Februari 2025. Proses percepatan dari awal semuanya tertib sesuai SOP. Yang lainnya belum mengeluarkan SLHS kami sudah mengeluarkan. Makanya kami tidak kaget, ketika BGN mewajibkan membuat SLHS karena kami sudah dari awal, katanya.Banyak yang Belum Penuhi StandarAgus menjelaskan, sedikitnya jumlah SPPG yang memiliki SLHS disebabkan banyak yang belum memenuhi standar BGN, seperti luas tempat, tahapan proses pembuatan makanan, distribusi, hingga sanitasi. Dari SPPG saya kira memang pengin cepat. Tetapi dari standar SOP-nya, seperti apa model SPPG-nya, kemudian dari karyawan harus memiliki sertifikat dari Dinas Kesehatan. Kalau dari sertifikat sudah memenuhi sesuai standar BGN, tidak ada kendala SLHS dikeluarkan, bebernya. Kalau belum harus ada perbaikan yang mereka penuhi, lanjut dia.Baca juga:Dinkes Ungkap SPPG Penyalur MBG yang Bikin Murid SDN 6 Matangkuli Muntah Belum Laik HigieneKOMPAS.com/Egadia BirruIlustrasi menu makan bergizi gratis.Agus menambahkan, proses pengajuan SLHS sebenarnya mudah dilakukan. Pihak SPPG hanya perlu mengumpulkan KTP dan NPWP, kemudian DPMPTSP akan menerbitkan Nomor Induk Berusaha (NIB). Setelahnya akan dilakukan pengecekan kesehatan lingkungan, bagaimana SOP-nya dari BGN. Kalau memenuhi SLHS keluar. Tim teknisnya dari Dinkes ke DPMPTSP. Kemudian ada tim dari BGN yang memantau, ujarnya.Agus menegaskan, standar BGN wajib dipenuhi karena produk SPPG berkaitan langsung dengan makanan yang dikonsumsi anak-anak. Masalahnya bukan sekadar mencetak produk yang digunakan orang lain tidak ada risikonya. Ini kan produk yang dikeluarkan adalah makanan yang dimakan anak-anak. Kami tidak toleransi ke SPPG yang tidak sesuai standar BGN, tutup dia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang SRAGEN, KOMPAS.com Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, baru menerbitkan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) untuk lima Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Sejumlah SPPG lainnya dinilai masih belum memenuhi syarat sertifikasi untuk mendapatkan SLHS. Ini yang sudah operasional SLHS sudah lima. Untuk yang lainnya masih proses. Yang running ada 25 berproses untuk perizinan di SPPG-nya, ujar Kepala DPMPTSP Sragen Dwi Agus saat dihubungi Kompas.com, Selasa (14/10/2025). Baca juga:SPPG di Blora Tak Miliki Ahli Gizi, Satgas MBG Geram: Kalau Personel Tak Lengkap, Jangan Beri Izin Menurut Agus, percepatan penerbitan SLHS telah dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen sejak dimulainya program Bekal Gizi Nusantara (BGN) pada Februari 2025. Proses percepatan dari awal semuanya tertib sesuai SOP. Yang lainnya belum mengeluarkan SLHS kami sudah mengeluarkan. Makanya kami tidak kaget, ketika BGN mewajibkan membuat SLHS karena kami sudah dari awal, katanya. Agus menjelaskan, sedikitnya jumlah SPPG yang memiliki SLHS disebabkan banyak yang belum memenuhi standar BGN, seperti luas tempat, tahapan proses pembuatan makanan, distribusi, hingga sanitasi. Dari SPPG saya kira memang pengin cepat. Tetapi dari standar SOP-nya, seperti apa model SPPG-nya, kemudian dari karyawan harus memiliki sertifikat dari Dinas Kesehatan. Kalau dari sertifikat sudah memenuhi sesuai standar BGN, tidak ada kendala SLHS dikeluarkan, bebernya. Kalau belum harus ada perbaikan yang mereka penuhi, lanjut dia. Baca juga:Dinkes Ungkap SPPG Penyalur MBG yang Bikin Murid SDN 6 Matangkuli Muntah Belum Laik Higiene KOMPAS.com/Egadia BirruIlustrasi menu makan bergizi gratis. KOMPAS.com/Egadia BirruIlustrasi menu makan bergizi gratis. Agus menambahkan, proses pengajuan SLHS sebenarnya mudah dilakukan. Pihak SPPG hanya perlu mengumpulkan KTP dan NPWP, kemudian DPMPTSP akan menerbitkan Nomor Induk Berusaha (NIB). Setelahnya akan dilakukan pengecekan kesehatan lingkungan, bagaimana SOP-nya dari BGN. Kalau memenuhi SLHS keluar. Tim teknisnya dari Dinkes ke DPMPTSP. Kemudian ada tim dari BGN yang memantau, ujarnya. Agus menegaskan, standar BGN wajib dipenuhi karena produk SPPG berkaitan langsung dengan makanan yang dikonsumsi anak-anak. Masalahnya bukan sekadar mencetak produk yang digunakan orang lain tidak ada risikonya. Ini kan produk yang dikeluarkan adalah makanan yang dimakan anak-anak. Kami tidak toleransi ke SPPG yang tidak sesuai standar BGN, tutup dia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/9Qw7VLXdhxSKhpg1S9zE8-kI3eM=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/14/68ede5c264947.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/14/131807678/hanya-5-dapur-mbg-di-sragen-kantongi-slhs-ini-penyebabnya,a883aa442a7d4df8cd1b8ea20947ce940e93dcd8d63b33691242ff9c038c7e6e,2025-10-30 15:12:33.255 85,kompas,mbg,2025-10-14 10:04:28,Anak-anak di Pelosok Desa Kepulauan Meranti Belum Merasakan MBG,"PEKANBARU, KOMPAS.com- Anak-anak sekolah di Desa Kepau Baru, Kecamatan Tebing Tinggi Timur, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, hingga kini belum mendapatkan manfaat dari program makanan bergizi gratis (MBG) yang diluncurkan pemerintah.Program ini dimulai sejak Januari 2025 dengan tujuan untuk meningkatkan pemenuhan gizi anak-anak di seluruh Indonesia.Kepala Desa Kepau Baru, Acat mengungkapkan, anak-anak di desanya belum merasakan program yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto tersebut.""Program MBG belum dirasakan anak-anak sekolah di desa kami,"" tutur Acat saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon pada Selasa (14/10/2025) pagi.Baca juga:Satgas MBG Blora Akan Laporkan Kekurangan Ahli Gizi ke Badan Gizi NasionalAcat menjelaskan, pelaksanaan program MBG di desanya terhambat karena belum adanya dapur MBG.Namun, dia menambahkan, pembahasan mengenai program ini telah dilakukan dalam rapat dengan pemangku kepentingan beberapa waktu lalu.""Masih menunggu perintah untuk membuat dapur. Mungkin ada surat-surat pelaksanaan gimana-gimananya. Kemarin saya sudah ikut rapat dengan kabupaten membahas MBG ini. Mungkin dalam bulan ini dibuat dapur dan Desember nanti semua sekolah sudah merata dapat MBG,"" jelas Acat.Baca juga:Pemkab Bogor Genjot Pembangunan 570 Dapur MBG, 230 Sudah BeroperasiSebagai kepala desa, Acat menyatakan dukungannya terhadap program pemerintah ini demi pemenuhan gizi anak-anak. Bahkan pihak desa siap terlibat dalam pelaksanaan MBG.Terkait dengan suplai bahan dasar untuk program MBG, Acat menegaskan, tidak ada kendala. Sebab desa mereka memiliki akses untuk membeli bahan pokok di pasar Selat Panjang, ibu kota Kabupaten Kepulauan Meranti.""Kalau untuk suplai bahan dasar, saya rasa tidak ada kendala. Karena desa kami ke Selat Panjang aksesnya sudah terhubung,"" sebutnya.Acat juga menyampaikan bahwa di desanya terdapat sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA).Ia menilai, anak-anak di desanya sangat membutuhkan makanan bergizi.""Biasanya, anak-anak sekolah di desanya jarang sarapan pagi. Hanya diberi uang jajan oleh orangtuanya,"" ungkapnya.Acat berharap, anak-anak di Desa Kepau Baru dapat merasakan manfaat dari program ini dalam waktu dekat.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang PEKANBARU, KOMPAS.com- Anak-anak sekolah di Desa Kepau Baru, Kecamatan Tebing Tinggi Timur, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau, hingga kini belum mendapatkan manfaat dari program makanan bergizi gratis (MBG) yang diluncurkan pemerintah. Program ini dimulai sejak Januari 2025 dengan tujuan untuk meningkatkan pemenuhan gizi anak-anak di seluruh Indonesia. Kepala Desa Kepau Baru, Acat mengungkapkan, anak-anak di desanya belum merasakan program yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto tersebut. ""Program MBG belum dirasakan anak-anak sekolah di desa kami,"" tutur Acat saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon pada Selasa (14/10/2025) pagi. Baca juga:Satgas MBG Blora Akan Laporkan Kekurangan Ahli Gizi ke Badan Gizi Nasional Acat menjelaskan, pelaksanaan program MBG di desanya terhambat karena belum adanya dapur MBG. Namun, dia menambahkan, pembahasan mengenai program ini telah dilakukan dalam rapat dengan pemangku kepentingan beberapa waktu lalu. ""Masih menunggu perintah untuk membuat dapur. Mungkin ada surat-surat pelaksanaan gimana-gimananya. Kemarin saya sudah ikut rapat dengan kabupaten membahas MBG ini. Mungkin dalam bulan ini dibuat dapur dan Desember nanti semua sekolah sudah merata dapat MBG,"" jelas Acat. Baca juga:Pemkab Bogor Genjot Pembangunan 570 Dapur MBG, 230 Sudah Beroperasi Sebagai kepala desa, Acat menyatakan dukungannya terhadap program pemerintah ini demi pemenuhan gizi anak-anak. Bahkan pihak desa siap terlibat dalam pelaksanaan MBG. Terkait dengan suplai bahan dasar untuk program MBG, Acat menegaskan, tidak ada kendala. Sebab desa mereka memiliki akses untuk membeli bahan pokok di pasar Selat Panjang, ibu kota Kabupaten Kepulauan Meranti. ""Kalau untuk suplai bahan dasar, saya rasa tidak ada kendala. Karena desa kami ke Selat Panjang aksesnya sudah terhubung,"" sebutnya. Acat juga menyampaikan bahwa di desanya terdapat sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), dan sekolah menengah atas (SMA). Ia menilai, anak-anak di desanya sangat membutuhkan makanan bergizi. ""Biasanya, anak-anak sekolah di desanya jarang sarapan pagi. Hanya diberi uang jajan oleh orangtuanya,"" ungkapnya. Acat berharap, anak-anak di Desa Kepau Baru dapat merasakan manfaat dari program ini dalam waktu dekat.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/ySpVUMXzyYEnI1vRuLfkF_CjdXM=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/14/68edad865af3c.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/14/100428278/anak-anak-di-pelosok-desa-kepulauan-meranti-belum-merasakan-mbg,492a141a02cd509832a3ebce1a05bc8a301b15cf00833a537d24ab5645d3e181,2025-10-30 15:12:43.428 86,kompas,mbg,2025-10-14 06:22:46,"Pemkab Bogor Genjot Pembangunan 570 Dapur MBG, 230 Sudah Beroperasi","BOGOR, KOMPAS.com- Pemerintah Kabupaten Bogor menargetkan pembangunan 570 dapur untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayahnya.Saat ini, lebih dari 230 dapur telah beroperasi, sementara puluhan lainnya masih dalam proses verifikasi.""Hari ini kita sudah punya lebih dari 230 dapur yang beroperasi. Total targetnya 570 dapur, dan proses verifikasi masih berjalan untuk sekitar 90 titik lagi,"" ujar Bupati Bogor, Rudy Susmanto usai rapat konsolidasi bersama Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) di Sentul International Convention Center (SICC), Kecamatan Babakan Madang, Bogor, Senin (13/10/2025).Baca juga:Kisah Sinta Pencuci Ompreng MBG di SPPG Pelosok Barat Kabupaten Bogor, Bersyukur Bisa KerjaRapat konsolidasi ini bertujuan untuk meningkatkan tata kelola MBG di wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten.Lebih lanjut, Rudy mengungkapkan, Pemkab Bogor telah menyiapkan 238 titik dapur MBG yang akan berfungsi sebagai pusat penyediaan makanan bergizi bagi anak-anak sekolah.Dari jumlah tersebut, lebih dari 100 dapur telah aktif memproduksi makanan dan mendistribusikannya kepada penerima manfaat.""Alhamdulillah, dari Pemkab Bogor sudah menyiapkan 238 titik dapur MBG. Seratus lebih sudah beroperasi, sisanya sedang disiapkan secara bertahap,"" ujarnya.Baca juga:Jaga Kualitas MBG, BGN Wajibkan Rapid Test Bahan Pangan di Seluruh SPPGRudy menegaskan, Pemkab Bogor mendukung penuh langkah BGN dalam memperkuat tata kelola dan pengawasan program MBG di tingkat daerah.Salah satu langkah yang diambil adalah memastikan setiap dapur memiliki Sertifikasi Laik Hygiene Sanitasi (SLHS) serta sistem pengelolaan limbah yang baik.""Kami bersama Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup sedang mempersiapkan sertifikasi SLHS. Kedua pihak juga membahas pengolahan sampah di masing-masing dapur agar operasionalnya ramah lingkungan,"" tambahnya.Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah agar pelaksanaan program MBG dapat berjalan optimal dan memberikan manfaat kepada masyarakat.""Kami menyambut positif program yang dicanangkan pemerintah pusat. Dengan sinergi bersama BGN, kami ingin anak-anak di Kabupaten Bogor bisa mendapatkan makanan bergizi yang aman dan sehat setiap hari, ucap Rudy.Rudy turut hadir dalam rapat konsolidasi yang dihadiri oleh BGN, para gubernur, bupati, dan wali kota dari Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta.Kegiatan ini menjadi ajang koordinasi untuk memperkuat tata kelola MBG di tingkat regional.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BOGOR, KOMPAS.com- Pemerintah Kabupaten Bogor menargetkan pembangunan 570 dapur untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayahnya. Saat ini, lebih dari 230 dapur telah beroperasi, sementara puluhan lainnya masih dalam proses verifikasi. ""Hari ini kita sudah punya lebih dari 230 dapur yang beroperasi. Total targetnya 570 dapur, dan proses verifikasi masih berjalan untuk sekitar 90 titik lagi,"" ujar Bupati Bogor, Rudy Susmanto usai rapat konsolidasi bersama Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) di Sentul International Convention Center (SICC), Kecamatan Babakan Madang, Bogor, Senin (13/10/2025). Baca juga:Kisah Sinta Pencuci Ompreng MBG di SPPG Pelosok Barat Kabupaten Bogor, Bersyukur Bisa Kerja Rapat konsolidasi ini bertujuan untuk meningkatkan tata kelola MBG di wilayah Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten. Lebih lanjut, Rudy mengungkapkan, Pemkab Bogor telah menyiapkan 238 titik dapur MBG yang akan berfungsi sebagai pusat penyediaan makanan bergizi bagi anak-anak sekolah. Dari jumlah tersebut, lebih dari 100 dapur telah aktif memproduksi makanan dan mendistribusikannya kepada penerima manfaat. ""Alhamdulillah, dari Pemkab Bogor sudah menyiapkan 238 titik dapur MBG. Seratus lebih sudah beroperasi, sisanya sedang disiapkan secara bertahap,"" ujarnya. Baca juga:Jaga Kualitas MBG, BGN Wajibkan Rapid Test Bahan Pangan di Seluruh SPPG Rudy menegaskan, Pemkab Bogor mendukung penuh langkah BGN dalam memperkuat tata kelola dan pengawasan program MBG di tingkat daerah. Salah satu langkah yang diambil adalah memastikan setiap dapur memiliki Sertifikasi Laik Hygiene Sanitasi (SLHS) serta sistem pengelolaan limbah yang baik. ""Kami bersama Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup sedang mempersiapkan sertifikasi SLHS. Kedua pihak juga membahas pengolahan sampah di masing-masing dapur agar operasionalnya ramah lingkungan,"" tambahnya. Ia juga menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat dan daerah agar pelaksanaan program MBG dapat berjalan optimal dan memberikan manfaat kepada masyarakat. ""Kami menyambut positif program yang dicanangkan pemerintah pusat. Dengan sinergi bersama BGN, kami ingin anak-anak di Kabupaten Bogor bisa mendapatkan makanan bergizi yang aman dan sehat setiap hari, ucap Rudy. Rudy turut hadir dalam rapat konsolidasi yang dihadiri oleh BGN, para gubernur, bupati, dan wali kota dari Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta. Kegiatan ini menjadi ajang koordinasi untuk memperkuat tata kelola MBG di tingkat regional.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/SY7gfctRDexI3VJPE1FqLzrlV-8=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/14/68ed78b1da825.jpg",https://bandung.kompas.com/read/2025/10/14/062246578/pemkab-bogor-genjot-pembangunan-570-dapur-mbg-230-sudah-beroperasi,e8b56042c03fd47125b5f33c6f5f51e2c2db0eba64168d89f65ce14ab0b5b930,2025-10-30 15:12:53.834 87,kompas,mbg,2025-10-13 14:32:04,Orangtua Sebut Pengeluaran Jajan Anak Berkurang Sejak Ada Program MBG,"BOGOR, KOMPAS.com Sejumlah orangtua murid di Bogor mengaku pengeluaran jajan anak berkurang sejak adanya program Makan Bergizi Gratis (MBG).Reni (40), orangtua murid SDN Baranangsiang 01 Bogor, mengaku program tersebut membuat anaknya tidak lagi membeli jajan atau makanan di sekolah.Ia merasa terbantu karena kebutuhan makan anak sudah terpenuhi lewat MBG yang disediakan pemerintah. Jadi kita nggak dobel gitu, enggak harus di sekolah jajan, di rumah jajan, jadi jajannya cukup di rumah aja, ujar Reni saat ditemuiKompas.com, Senin (13/10/2025).Baca juga:Ada Program MBG, Orangtua Tak Lagi Repot Siapkan Bekal untuk AnakIa menuturkan, sebelum adanya program MBG, anaknya terkadang harus membeli jajan di sekolah jika tidak sempat membawa bekal dari rumah.Namun, sejak adanya makan siang gratis, kebutuhan makan anak-anak di sekolah sudah tercukupi. Biasanya kan kita (buat) bekal sendiri ya, kadang bawa, kadang nggak, karena repot kalau pagi kan. Jadi kan ada MBG, ngebantulah gitu, ngeringanin beban orang tua, kata Reni.Reni juga menilai program MBG membawa dampak positif bagi ekonomi keluarga.Kini, pengeluaran untuk jajan bisa dialihkan untuk kebutuhan lain atau tabungan anak. Kalau bagi saya ngebantu, ngebantu banget. Soalnya saya anak bukan cuma satu yang sekolah, jadi ngebantu banget kalau menurut saya, ujarnya.Baca juga:Soal Program MBG, Orangtua Siswa: Anak Jadi Lebih Semangat ke SekolahSelain itu, Reni berharap agar program tersebut dapat terus dijalankan ke depannya.""Terus aja kalau bisa jangan sampai diputus, soalnya kalau buat aku ngebantu banget ya. Itu ya buat perekonomian aku juga, gitu,"" tutupnya.Sementara itu, Agus (51), orang tua murid lainnya, juga mengakui adanya penurunan kebiasaan jajan di sekolah sejak program MBG berjalan. Ya setidaknya mengurangi jajan lebih hemat, jajan masih suka tapi paling yang di luar menu MBG kaya maksudnya snack ya wajar ya, ya kalau lihat temannya beli ice cream ya beli ice cream gitu aja, ucap Agus.Menurut Agus, anaknya yang duduk di kelas 1 SD juga mulai belajar mengenal berbagai jenis makanan dari menu MBG. Kalau menunya sih Fifty-Fifty aja ada yang dia suka ada juga yang dia engga suka namanya anak kecil kan ya, anak saya kan kelas 1 (SD) ya, kalau yang dia suka dia bilang enak kalau yang dia belom pernah makan dia bilang agak aneh pak, engga suka , tuturnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BOGOR, KOMPAS.com Sejumlah orangtua murid di Bogor mengaku pengeluaran jajan anak berkurang sejak adanya program Makan Bergizi Gratis (MBG). Reni (40), orangtua murid SDN Baranangsiang 01 Bogor, mengaku program tersebut membuat anaknya tidak lagi membeli jajan atau makanan di sekolah. Ia merasa terbantu karena kebutuhan makan anak sudah terpenuhi lewat MBG yang disediakan pemerintah. Jadi kita nggak dobel gitu, enggak harus di sekolah jajan, di rumah jajan, jadi jajannya cukup di rumah aja, ujar Reni saat ditemuiKompas.com, Senin (13/10/2025). Baca juga:Ada Program MBG, Orangtua Tak Lagi Repot Siapkan Bekal untuk Anak Ia menuturkan, sebelum adanya program MBG, anaknya terkadang harus membeli jajan di sekolah jika tidak sempat membawa bekal dari rumah. Namun, sejak adanya makan siang gratis, kebutuhan makan anak-anak di sekolah sudah tercukupi. Biasanya kan kita (buat) bekal sendiri ya, kadang bawa, kadang nggak, karena repot kalau pagi kan. Jadi kan ada MBG, ngebantulah gitu, ngeringanin beban orang tua, kata Reni. Reni juga menilai program MBG membawa dampak positif bagi ekonomi keluarga. Kini, pengeluaran untuk jajan bisa dialihkan untuk kebutuhan lain atau tabungan anak. Kalau bagi saya ngebantu, ngebantu banget. Soalnya saya anak bukan cuma satu yang sekolah, jadi ngebantu banget kalau menurut saya, ujarnya. Baca juga:Soal Program MBG, Orangtua Siswa: Anak Jadi Lebih Semangat ke Sekolah Selain itu, Reni berharap agar program tersebut dapat terus dijalankan ke depannya. ""Terus aja kalau bisa jangan sampai diputus, soalnya kalau buat aku ngebantu banget ya. Itu ya buat perekonomian aku juga, gitu,"" tutupnya. Sementara itu, Agus (51), orang tua murid lainnya, juga mengakui adanya penurunan kebiasaan jajan di sekolah sejak program MBG berjalan. Ya setidaknya mengurangi jajan lebih hemat, jajan masih suka tapi paling yang di luar menu MBG kaya maksudnya snack ya wajar ya, ya kalau lihat temannya beli ice cream ya beli ice cream gitu aja, ucap Agus. Menurut Agus, anaknya yang duduk di kelas 1 SD juga mulai belajar mengenal berbagai jenis makanan dari menu MBG. Kalau menunya sih Fifty-Fifty aja ada yang dia suka ada juga yang dia engga suka namanya anak kecil kan ya, anak saya kan kelas 1 (SD) ya, kalau yang dia suka dia bilang enak kalau yang dia belom pernah makan dia bilang agak aneh pak, engga suka , tuturnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/Dp7lvETJ3j_tedOwGZWrvkpTZIE=/55x36:1200x800/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/01/17/678a22054d557.jpg",https://megapolitan.kompas.com/read/2025/10/13/14320411/orangtua-sebut-pengeluaran-jajan-anak-berkurang-sejak-ada-program-mbg,b3ac350606593b2ad91544d644879d40c2b9a89388cf309250b585f470c8ff9c,2025-10-30 15:13:04.258 88,kompas,mbg,2025-10-13 09:13:00,BGN: Janji Kampanye Prabowo-Gibran Sudah Diwujudkan Melalui MBG,"JAKARTA, KOMPAS.com -Kepala Biro Hukum dan Humas Badan Gizi Nasional (BGN), Khairul Hidayati (Hida) mengatakan, janji kampanye Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sudah terpenuhi melalui Makan Bergizi Gratis (MBG).Hida menjelaskan bahwa MBG merupakan wujud nyata dari komitmen pemerintah terhadap peningkatan kualitas gizi anak Indonesia sekaligus pemerataan ekonomi.""Janji kampanye Prabowo-Gibran kini sudah diwujudkan melalui MBG. Setiap kotak susu yang diminum anak sekolah adalah simbol dari kerja nyata pemerintah untuk membangun masa depan bangsa,"" ujar Hida dalam keterangan pers, Senin (13/10/2025).Baca juga:BGN Jawab Tudingan Susu MBG Hanya Kandung 30 Persen SusuHida menyampaikan bahwa BGN memastikan pelaksanaan MBG dijalankan dengan prinsip gizi seimbang, transparansi, dan pemberdayaan ekonomi lokal.Sebab, program MBG bukan sekadar distribusi makanan, melainkan juga strategi pembangunan manusia Indonesia yang lebih unggul,.Oleh karena itu, BGN ingin program MBG ini bukan hanya sekadar untuk menurunkan angka kekurangan gizi, tetapi juga menjadi warisan jangka panjang.Baca juga:Jelang 1 Tahun Prabowo-Gibran, Istana: Banyak Prestasi, tetapi Ada yang Harus Diperbaiki""Kita ingin MBG menjadi warisan jangka panjang. Tidak hanya menurunkan angka kekurangan gizi, tapi juga menciptakan generasi yang sehat, kuat, dan cerdas, fondasi utama Indonesia Emas 2045, kata Hida.Anggota Tim Pakar Bidang Susu BGN sekaligus Guru Besar Ilmu Teknologi Susu Fakultas Peternakan IPB Epi Taufik menambahkan bahwa upaya memenuhi janji Prabowo-Gibran juga tercermin dari masuknya susu sebagai salah satu komponen utama dalam paket MBG.""Langkah ini menandai realisasi konkret dari salah satu janji kampanye unggulan Prabowo-Gibran, yakni menyediakan makan siang dan susu gratis bagi pelajar serta santri,"" tutur Epi.Baca juga:Daftar 9 Proyek Strategis Nasional Baru, Ada MBG dan Sekolah RakyatIa menegaskan bahwa pemilihan susu sebagai bagian integral dari MBG didasari oleh bukti ilmiah yang kuat.Menurutnya, susu adalah ""paket nutrisi unik"" yang menyediakan kombinasi gizi penting bagi anak-anak pada masa pertumbuhan.""Ini bukan hanya soal minuman, tapi tentang membangun fondasi gizi anak Indonesia. Susu memberikan 13 zat gizi esensial, termasuk kalsium, protein, dan vitamin D, yang tidak bisa tergantikan oleh satu jenis makanan lain,"" kata Epi.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com -Kepala Biro Hukum dan Humas Badan Gizi Nasional (BGN), Khairul Hidayati (Hida) mengatakan, janji kampanye Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sudah terpenuhi melalui Makan Bergizi Gratis (MBG). Hida menjelaskan bahwa MBG merupakan wujud nyata dari komitmen pemerintah terhadap peningkatan kualitas gizi anak Indonesia sekaligus pemerataan ekonomi. ""Janji kampanye Prabowo-Gibran kini sudah diwujudkan melalui MBG. Setiap kotak susu yang diminum anak sekolah adalah simbol dari kerja nyata pemerintah untuk membangun masa depan bangsa,"" ujar Hida dalam keterangan pers, Senin (13/10/2025). Baca juga:BGN Jawab Tudingan Susu MBG Hanya Kandung 30 Persen Susu Hida menyampaikan bahwa BGN memastikan pelaksanaan MBG dijalankan dengan prinsip gizi seimbang, transparansi, dan pemberdayaan ekonomi lokal. Sebab, program MBG bukan sekadar distribusi makanan, melainkan juga strategi pembangunan manusia Indonesia yang lebih unggul,. Oleh karena itu, BGN ingin program MBG ini bukan hanya sekadar untuk menurunkan angka kekurangan gizi, tetapi juga menjadi warisan jangka panjang. Baca juga:Jelang 1 Tahun Prabowo-Gibran, Istana: Banyak Prestasi, tetapi Ada yang Harus Diperbaiki ""Kita ingin MBG menjadi warisan jangka panjang. Tidak hanya menurunkan angka kekurangan gizi, tapi juga menciptakan generasi yang sehat, kuat, dan cerdas, fondasi utama Indonesia Emas 2045, kata Hida. Anggota Tim Pakar Bidang Susu BGN sekaligus Guru Besar Ilmu Teknologi Susu Fakultas Peternakan IPB Epi Taufik menambahkan bahwa upaya memenuhi janji Prabowo-Gibran juga tercermin dari masuknya susu sebagai salah satu komponen utama dalam paket MBG. ""Langkah ini menandai realisasi konkret dari salah satu janji kampanye unggulan Prabowo-Gibran, yakni menyediakan makan siang dan susu gratis bagi pelajar serta santri,"" tutur Epi. Baca juga:Daftar 9 Proyek Strategis Nasional Baru, Ada MBG dan Sekolah Rakyat Ia menegaskan bahwa pemilihan susu sebagai bagian integral dari MBG didasari oleh bukti ilmiah yang kuat. Menurutnya, susu adalah ""paket nutrisi unik"" yang menyediakan kombinasi gizi penting bagi anak-anak pada masa pertumbuhan. ""Ini bukan hanya soal minuman, tapi tentang membangun fondasi gizi anak Indonesia. Susu memberikan 13 zat gizi esensial, termasuk kalsium, protein, dan vitamin D, yang tidak bisa tergantikan oleh satu jenis makanan lain,"" kata Epi.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/TCfv0vau-tOoxTcFARGtuM0i1CI=/0x0:5000x3333/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/09/68e7398273971.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/13/09130051/bgn-janji-kampanye-prabowo-gibran-sudah-diwujudkan-melalui-mbg,30c75e17b79e1a56f11bb0e7ecadb17e6dc732b3839cd5841e71f0a36578b487,2025-10-30 15:13:14.439 89,kompas,mbg,2025-10-09 16:46:42,Daftar Sekolah yang Diduga Mengalami Keracunan MBG Karanganyar,"KARANGANYAR, KOMPAS.com Sebanyak 87 siswa dari lima sekolah di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, mengalami gejala keracunan massal pada Kamis (9/10/2025).Dari total tersebut, lima siswa dirujuk ke RSUD Karanganyar karena kondisi lebih parah.Para siswa mengalami gejala seperti mual, muntah, sakit perut, pusing, hingga sesak napas, setelah mengikuti program Makan Bergizi Gratis (MBG).Penanganan Medis Masih BerlangsungPantauanKompas.comdi Puskesmas Tawangmangu sekitar pukul 15.30 WIB, beberapa siswa masih menjalani perawatan intensif dengan didampingi orang tua.Ambulans juga terlihat bersiaga di depan puskesmas, sementara tim dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Karanganyar melakukan asesmen di lokasi.Baca juga:70 Siswa di Karanganyar Diduga Keracunan MBG, Ada yang Sesak NapasKepala Puskesmas Tawangmangu, Sulistyo Wibowo, menjelaskan bahwa laporan pertama diterima sekitar pukul 10.30 WIB dari siswa SD Nglebak.""Siswa SD Nglebak tiba sekitar pukul 10.30 WIB-10.45 WIB. Kami dapat informasi ada yang sakit perut, mual, muntah, pusing, dan sebagainya. Segera kami ke lokasi untuk evakuasi dan bawa ke Puskesmas kira-kira ada 22 anak. Semua keluhannya sama. Semuanya kami tangani kurang lebih 2 jam dan Alhamdulillah sudah membaik dan dibawa pulang,"" jelas Sulistyo.Selanjutnya, kasus serupa dialami oleh puluhan siswa dari SMP Negeri 1 Tawangmangu.""Itu kurang lebih 41 anak dengan keluhan yang sama. Dan semuanya kami tangani. Tapi tadi ada beberapa yang dehidrasi dan sesak napas dan ada pula yang kami rujuk ke rumah sakit. Karena terus bertambah kami kerja sama dengan beberapa klinik agar bisa dirawat sementara di sana,"" tambahnya.Penyelidikan Penyebab KeracunanHingga berita ini diturunkan, penyebab pasti keracunan masih dalam penyelidikan.Dugaan sementara mengarah pada makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dikonsumsi siswa sebelum kejadian.Tim Dinkes Karanganyar masih mengambil sampel makanan untuk uji laboratorium dan melakukan penelusuran ke dapur penyedia MBG.Berikut adalah data lengkap siswa yang mengalami gejala keracunan:SMP Negeri 1 Tawangmangu: 60 siswaSD Negeri 2 Nglebak: 1 siswaSD Negeri 3 Nglebak: 24 siswaTK Nglebak 1: 1 siswaTK Nglebak 2: 1 siswaTotal sementara: 87 siswaDirujuk ke RSUD Karanganyar: 5 siswaDalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KARANGANYAR, KOMPAS.com Sebanyak 87 siswa dari lima sekolah di Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, mengalami gejala keracunan massal pada Kamis (9/10/2025). Dari total tersebut, lima siswa dirujuk ke RSUD Karanganyar karena kondisi lebih parah. Para siswa mengalami gejala seperti mual, muntah, sakit perut, pusing, hingga sesak napas, setelah mengikuti program Makan Bergizi Gratis (MBG). PantauanKompas.comdi Puskesmas Tawangmangu sekitar pukul 15.30 WIB, beberapa siswa masih menjalani perawatan intensif dengan didampingi orang tua. Ambulans juga terlihat bersiaga di depan puskesmas, sementara tim dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Karanganyar melakukan asesmen di lokasi. Baca juga:70 Siswa di Karanganyar Diduga Keracunan MBG, Ada yang Sesak Napas Kepala Puskesmas Tawangmangu, Sulistyo Wibowo, menjelaskan bahwa laporan pertama diterima sekitar pukul 10.30 WIB dari siswa SD Nglebak. ""Siswa SD Nglebak tiba sekitar pukul 10.30 WIB-10.45 WIB. Kami dapat informasi ada yang sakit perut, mual, muntah, pusing, dan sebagainya. Segera kami ke lokasi untuk evakuasi dan bawa ke Puskesmas kira-kira ada 22 anak. Semua keluhannya sama. Semuanya kami tangani kurang lebih 2 jam dan Alhamdulillah sudah membaik dan dibawa pulang,"" jelas Sulistyo. Selanjutnya, kasus serupa dialami oleh puluhan siswa dari SMP Negeri 1 Tawangmangu. ""Itu kurang lebih 41 anak dengan keluhan yang sama. Dan semuanya kami tangani. Tapi tadi ada beberapa yang dehidrasi dan sesak napas dan ada pula yang kami rujuk ke rumah sakit. Karena terus bertambah kami kerja sama dengan beberapa klinik agar bisa dirawat sementara di sana,"" tambahnya. Hingga berita ini diturunkan, penyebab pasti keracunan masih dalam penyelidikan. Dugaan sementara mengarah pada makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dikonsumsi siswa sebelum kejadian. Tim Dinkes Karanganyar masih mengambil sampel makanan untuk uji laboratorium dan melakukan penelusuran ke dapur penyedia MBG. SMP Negeri 1 Tawangmangu: 60 siswa SD Negeri 2 Nglebak: 1 siswa SD Negeri 3 Nglebak: 24 siswa TK Nglebak 1: 1 siswa TK Nglebak 2: 1 siswa Total sementara: 87 siswa Dirujuk ke RSUD Karanganyar: 5 siswa",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/niqlM0FiwNI90p-6vfrdhOveDeQ=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/09/68e77c54b9a9c.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/09/164642278/daftar-sekolah-yang-diduga-mengalami-keracunan-mbg-karanganyar,d21a0d49d35e3ebd303d3da2c1385e3c660d159c7931142ef36afdaecaca3228,2025-10-30 15:13:24.771 90,kompas,mbg,2025-10-09 11:57:22,"Dapur MBG di Indramayu Belum Bersertifikat Higiene, Ini Penjelasan Dinkes","INDRAMAYU, KOMPAS.com- Pemerintah Kabupaten Indramayu mencatat belum ada satu pun dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) atau Satuan Pusat Pengolahan Gizi (SPPG) yang memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Dari total 59 SPPG, semuanya belum dan dalam proses semua, kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Indramayu, Wawan Ridwan, saat ditemui di Masjid Agung Indramayu, Kamis (9/10/2025).Data tersebut merupakan pembaruan terakhir yang dilihat pada Selasa (7/10/2025).Meski belum ada yang mengantongi sertifikat, kata Wawan, pengelola dapur MBG telah proaktif mengurus berbagai persyaratan untuk mendapatkannya. SLHS menjadi kewajiban bagi setiap dapur MBG sebagai jaminan pencegahan risiko keracunan makanan massal.Baca juga:Apa Itu Sertifikat Laik Higiene? SPPG untuk Program MBG Wajib Memilikinya Mereka semua kooperatif, kami dari Pemda juga mendukung untuk percepatan SLHS ini, ujar Wawan.Untuk memastikan keamanan makanan selama proses sertifikasi berlangsung, Dinkes Indramayu juga rutin melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah dapur MBG bersama instansi terkait, termasuk Polres Indramayu.Dari hasil sidak terakhir di wilayah Kota Indramayu dan Kecamatan Sindang, ditemukan beberapa catatan yang menjadi perhatian. Antara lain, masih ada dapur yang tempat penyajiannya di lantai, serta alat pelindung diri (APD) petugas belum lengkap.Kendati demikian, secara keseluruhan kondisi dapur MBG dinilai cukup baik dan hanya memerlukan perbaikan kecil. Dari SPPG setempat, mereka juga siap memperbaiki sesuai catatan hasil pemeriksaan, tutup Wawan.Hingga kini, tidak ditemukan kasus keracunan massal akibat konsumsi MBG di Indramayu. Wawan berharap kondisi tersebut bisa terus dipertahankan.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang INDRAMAYU, KOMPAS.com- Pemerintah Kabupaten Indramayu mencatat belum ada satu pun dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) atau Satuan Pusat Pengolahan Gizi (SPPG) yang memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Dari total 59 SPPG, semuanya belum dan dalam proses semua, kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Indramayu, Wawan Ridwan, saat ditemui di Masjid Agung Indramayu, Kamis (9/10/2025). Data tersebut merupakan pembaruan terakhir yang dilihat pada Selasa (7/10/2025). Meski belum ada yang mengantongi sertifikat, kata Wawan, pengelola dapur MBG telah proaktif mengurus berbagai persyaratan untuk mendapatkannya. SLHS menjadi kewajiban bagi setiap dapur MBG sebagai jaminan pencegahan risiko keracunan makanan massal. Baca juga:Apa Itu Sertifikat Laik Higiene? SPPG untuk Program MBG Wajib Memilikinya Mereka semua kooperatif, kami dari Pemda juga mendukung untuk percepatan SLHS ini, ujar Wawan. Untuk memastikan keamanan makanan selama proses sertifikasi berlangsung, Dinkes Indramayu juga rutin melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah dapur MBG bersama instansi terkait, termasuk Polres Indramayu. Dari hasil sidak terakhir di wilayah Kota Indramayu dan Kecamatan Sindang, ditemukan beberapa catatan yang menjadi perhatian. Antara lain, masih ada dapur yang tempat penyajiannya di lantai, serta alat pelindung diri (APD) petugas belum lengkap. Kendati demikian, secara keseluruhan kondisi dapur MBG dinilai cukup baik dan hanya memerlukan perbaikan kecil. Dari SPPG setempat, mereka juga siap memperbaiki sesuai catatan hasil pemeriksaan, tutup Wawan. Hingga kini, tidak ditemukan kasus keracunan massal akibat konsumsi MBG di Indramayu. Wawan berharap kondisi tersebut bisa terus dipertahankan.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/2Fc1FynnNRHZSp_K7f1pIvFrO2c=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/09/68e73d116b934.jpeg",https://bandung.kompas.com/read/2025/10/09/115722778/dapur-mbg-di-indramayu-belum-bersertifikat-higiene-ini-penjelasan-dinkes,151e100c3002f8195b604e733f76aeb7f06edd3c0bee745f2d89a55fbf78cbe9,2025-10-30 15:13:35.113 91,kompas,mbg,2025-10-07 16:22:59,"414 Siswa Keracunan MBG, Operasional SPPG Giyanti Temanggung Dihentikan Sementara","TEMANGGUNG, KOMPAS.com Badan Gizi Nasional (BGN) menghentikan sementara operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Giyanti di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.Keputusan ini diambil setelah ratusan siswa mengalami gejala keracunan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG).Surat pemberhentian tersebut diterima Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Temanggung, Ripto Susilo, pada Jumat (3/10/2025).Surat itu dikirim atas nama Deputi Bidang Pemantauan dan Pengawasan BGN, Mayjen TNI (Purn) Dadang Hendrayudha. Untuk sementara SPPG Temanggung Giyanti dihentikan operasionalnya sampai batas waktu yang tidak ditentukan, ucap Ripto saat membacakan isi surat, Selasa (7/10/2025).Baca juga:192 Siswa di Salatiga Tak Sekolah Usai Konsumsi MBG, Disdik: Belum Pasti KeracunanRipto menyebut penghentian sementara dilakukan karena indikasi keracunan pada sejumlah siswa setelah menyantap menu MBG yang diproduksi oleh SPPG Giyanti. Ada indikasi (siswa) terdampak makanan (MBG), katanya.Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung, sebanyak 414 siswa mengeluhkan gejala pusing, mual, dan diare setelah makan menu MBG yang didistribusikan pada Selasa (30/9/2025).Mereka terdiri dari 259 siswa SMA Negeri 2 Temanggung dan 155 siswa SMA Negeri 3 Temanggung. Keluhan yang muncul kurang lebih 60 menit setelah santap MBG, bunyi laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung.Baca juga:SPPG Akui Tampilan Menu MBG Pangsit Goreng di SD Depok Kurang MenarikSPPG Giyanti yang berlokasi di RT 03/RW 01 Kelurahan Giyanti, Kecamatan Temanggung, diketahui berhenti memproduksi dan mendistribusikan makanan sejak Senin (6/10/2025).Lokasi dapur memiliki dua bangunan berhadapan satu digunakan sebagai dapur produksi, satu lagi sebagai kantor pengurus. Sebuah mobil Daihatsu Grandmax dengan stiker BGN dan SPPG masih tampak terparkir di halaman.Meski operasional dihentikan, sejumlah pekerja terlihat masih beraktivitas di sekitar dapur, namun enggan memberikan keterangan. Tidak ada perwakilan manajemen SPPG yang tinggal di lokasi.Masih Menunggu Hasil InvestigasiMenurut Ripto, penghentian sementara dilakukan sembari menunggu hasil investigasi dan uji laboratorium atas sampel makanan MBG yang diduga menyebabkan siswa sakit. Hasil investigasi menentukan (SPPG Giyanti) diaktifkan kembali atau dinonaktifkan, cetus Ripto.Baca juga:Sebelum Diperbaiki Swadaya oleh Masyarakat, Jalan di Temanggung Ini Selalu Jadi Korban Janji KampanyeSementara itu, Koordinator Wilayah SPPG Temanggung, Ulfi Rizki Asmarani, saat ditemui Kompas.com, menolak memberikan penjelasan lebih lanjut terkait situasi terkini. Saya belum bisa memberikan keterangan, ucapnya singkat.Hingga berita ini dimuat, pihak SPPG Giyanti belum dapat dikonfirmasi mengenai penyebab pasti insiden tersebut maupun langkah tindak lanjut dari pihak internal.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang TEMANGGUNG, KOMPAS.com Badan Gizi Nasional (BGN) menghentikan sementara operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Giyanti di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Keputusan ini diambil setelah ratusan siswa mengalami gejala keracunan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Surat pemberhentian tersebut diterima Penjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Temanggung, Ripto Susilo, pada Jumat (3/10/2025). Surat itu dikirim atas nama Deputi Bidang Pemantauan dan Pengawasan BGN, Mayjen TNI (Purn) Dadang Hendrayudha. Untuk sementara SPPG Temanggung Giyanti dihentikan operasionalnya sampai batas waktu yang tidak ditentukan, ucap Ripto saat membacakan isi surat, Selasa (7/10/2025). Baca juga:192 Siswa di Salatiga Tak Sekolah Usai Konsumsi MBG, Disdik: Belum Pasti Keracunan Ripto menyebut penghentian sementara dilakukan karena indikasi keracunan pada sejumlah siswa setelah menyantap menu MBG yang diproduksi oleh SPPG Giyanti. Ada indikasi (siswa) terdampak makanan (MBG), katanya. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung, sebanyak 414 siswa mengeluhkan gejala pusing, mual, dan diare setelah makan menu MBG yang didistribusikan pada Selasa (30/9/2025). Mereka terdiri dari 259 siswa SMA Negeri 2 Temanggung dan 155 siswa SMA Negeri 3 Temanggung. Keluhan yang muncul kurang lebih 60 menit setelah santap MBG, bunyi laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung. Baca juga:SPPG Akui Tampilan Menu MBG Pangsit Goreng di SD Depok Kurang Menarik SPPG Giyanti yang berlokasi di RT 03/RW 01 Kelurahan Giyanti, Kecamatan Temanggung, diketahui berhenti memproduksi dan mendistribusikan makanan sejak Senin (6/10/2025). Lokasi dapur memiliki dua bangunan berhadapan satu digunakan sebagai dapur produksi, satu lagi sebagai kantor pengurus. Sebuah mobil Daihatsu Grandmax dengan stiker BGN dan SPPG masih tampak terparkir di halaman. Meski operasional dihentikan, sejumlah pekerja terlihat masih beraktivitas di sekitar dapur, namun enggan memberikan keterangan. Tidak ada perwakilan manajemen SPPG yang tinggal di lokasi. Menurut Ripto, penghentian sementara dilakukan sembari menunggu hasil investigasi dan uji laboratorium atas sampel makanan MBG yang diduga menyebabkan siswa sakit. Hasil investigasi menentukan (SPPG Giyanti) diaktifkan kembali atau dinonaktifkan, cetus Ripto. Baca juga:Sebelum Diperbaiki Swadaya oleh Masyarakat, Jalan di Temanggung Ini Selalu Jadi Korban Janji Kampanye Sementara itu, Koordinator Wilayah SPPG Temanggung, Ulfi Rizki Asmarani, saat ditemui Kompas.com, menolak memberikan penjelasan lebih lanjut terkait situasi terkini. Saya belum bisa memberikan keterangan, ucapnya singkat. Hingga berita ini dimuat, pihak SPPG Giyanti belum dapat dikonfirmasi mengenai penyebab pasti insiden tersebut maupun langkah tindak lanjut dari pihak internal.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/uaNC7AdsjmYIg6vCeOch8Zy-l7g=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/07/68e4d624242bc.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/07/162259678/414-siswa-keracunan-mbg-operasional-sppg-giyanti-temanggung-dihentikan,c6b88fe29c3794bd2fa3431e15bb6c12b275afd9e429d7ce39775aef7f7b861f,2025-10-30 15:13:45.651 92,kompas,mbg,2025-10-06 15:38:11,BPJPH Jamin Ompreng MBG Tak Mengandung Minyak Babi,"BEKASI, KOMPAS.com- Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) memastikan food tray atau ompreng Makan Bergizi Gratis (MBG) tak mengandung minyak babi.""Enggak ada nampan mengandung babi, enggak ada saya jamin 1.000 persen saya sudah tes di laboratorium,"" ujar Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hassan saat ditemui di Mal Ciputra Cibubur, Senin (6/10/2025).Haikal menjamin ompreng MBG yang diimpor dari China tidak mengandung minyak babi.Baca juga:BPJPH Sertifikasi Halal Dapur MBG, Kepala Dapur Jadi Prioritas""Yang dibilang nampan pakai minyak babi, kalau pun ada dipakai buat mereka, yang penting saya jamin yang masuk ke Indonesia enggak ada yang begitu,"" kata dia.Namun, Haikal mengusulkan ke depannya ompreng MBG menggunakan produk dalam negeri.""Tapi kita lagi usulkan cintailah produk-produk Indonesia, lebih dulu kita gunakan produk Indonesia kalau ternyata kurang baru kita tambah,"" ucap dia.Sebelumnya, nampan dapur yang digunakan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) dikabarkan mengandung minyak babi atau lard oil.Isu ini mencuat setelah hasil investigasi yang dilakukan Indonesia Business Product (IBP).Baca juga:Dapur MBG Jakarta Bakal Kantongi Sertifikat Higiene, Target Selesai Dua MingguKabar tersebut langsung menimbulkan kekhawatiran publik, terutama terkait aspek kehalalan peralatan makan dalam program MBG yang menyasar jutaan pelajar di Indonesia.Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menegaskan pihaknya belum dapat memastikan kebenaran kabar tersebut. Sedangcek and recheck, kata Dadan, dikutip dari Tribunnews, Selasa (26/8/2025).Namun, dia belum merinci langkah teknis yang sedang dilakukan BGN dalam menelusuri dugaan kandungan minyak babi pada peralatan MBG tersebut.Baca juga:60 Siswa di Jakarta Keracunan MBG, Dinkes DKI Ungkap PenyebabnyaDalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BEKASI, KOMPAS.com- Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) memastikan food tray atau ompreng Makan Bergizi Gratis (MBG) tak mengandung minyak babi. ""Enggak ada nampan mengandung babi, enggak ada saya jamin 1.000 persen saya sudah tes di laboratorium,"" ujar Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hassan saat ditemui di Mal Ciputra Cibubur, Senin (6/10/2025). Haikal menjamin ompreng MBG yang diimpor dari China tidak mengandung minyak babi. Baca juga:BPJPH Sertifikasi Halal Dapur MBG, Kepala Dapur Jadi Prioritas ""Yang dibilang nampan pakai minyak babi, kalau pun ada dipakai buat mereka, yang penting saya jamin yang masuk ke Indonesia enggak ada yang begitu,"" kata dia. Namun, Haikal mengusulkan ke depannya ompreng MBG menggunakan produk dalam negeri. ""Tapi kita lagi usulkan cintailah produk-produk Indonesia, lebih dulu kita gunakan produk Indonesia kalau ternyata kurang baru kita tambah,"" ucap dia. Sebelumnya, nampan dapur yang digunakan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) dikabarkan mengandung minyak babi atau lard oil. Isu ini mencuat setelah hasil investigasi yang dilakukan Indonesia Business Product (IBP). Baca juga:Dapur MBG Jakarta Bakal Kantongi Sertifikat Higiene, Target Selesai Dua Minggu Kabar tersebut langsung menimbulkan kekhawatiran publik, terutama terkait aspek kehalalan peralatan makan dalam program MBG yang menyasar jutaan pelajar di Indonesia. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menegaskan pihaknya belum dapat memastikan kebenaran kabar tersebut. Sedangcek and recheck, kata Dadan, dikutip dari Tribunnews, Selasa (26/8/2025). Namun, dia belum merinci langkah teknis yang sedang dilakukan BGN dalam menelusuri dugaan kandungan minyak babi pada peralatan MBG tersebut. Baca juga:60 Siswa di Jakarta Keracunan MBG, Dinkes DKI Ungkap Penyebabnya",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/lkfi7pDaAdt0u7zMnkpuf8J-rS4=/58x0:949x594/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/06/68e36c8ec189b.jpg",https://megapolitan.kompas.com/read/2025/10/06/15381111/bpjph-jamin-ompreng-mbg-tak-mengandung-minyak-babi,450336755cf4cfb187d7b6e124ba3f3df8320d5087efc201e3059b245e192f72,2025-10-30 15:13:55.989 93,kompas,mbg,2025-10-06 14:15:00,Seberapa Efektif Test Kit untuk Mengatasi Kasus Keracunan MBG?,"KOMPAS.com- Presiden Prabowo Subianto memerintahkan agar semua dapur yang menyediakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) harus memiliki alattest kit(alat uji).Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mengatakan, Prabowo meminta kepada Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) untuk melaksanakan hal itu secepatnya.Baca juga:Prabowo Minta Semua Dapur MBG Menyediakan Test Kit, Apa Itu?""Presiden menegaskan kepada Kepala BGN bahwa setidaknya pada minggu depan ini, dapur-dapur harus sudah dilengkapi dengan alattest kit,"" kata Teddy saat dikonfirmasiKompas.com, Minggu (5/10/2025).Teddy menjelaskan bahwa alat test kit itu digunakan untuk mengecek kebersihan makanan dan menyaring air bersih.""Mengecek kebersihan makanan, alat pencuci dan pengering higienis dilengkapi air hangat dan alat khusus untuk menghindari bakteri, serta penyediaan filter air bersih,"" ujar dia.Baca juga:Ramai Usul MBG Diberikan untuk Kalangan Tertentu Saja, Tepat atau Perlebar Kesenjangan?Apakah test kit efektif untuk mencegah keracunan MBG?Food test kit(alat uji makanan) adalah alat untuk mendeteksi zat aditif dan alergen dalam makanan yang dapat membahayakan kesehatan konsumen.Penggunaantest kitpada dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menjadi salah satu upaya dari pemerintah untuk mencegah atau mengurangi risiko kasus keracunan MBG.Dokter dan Ahli gizi masyarakat Tan Shot Yen mengatakan, adanyatest kituntuk setiap dapur MBG bisa efektif atau memiliki potensi untuk mencegah keracunan makanan.Baca juga:Pencucian Nampan MBG di SPPG Cipatat Tidak Higienis, BGN: Ada Masalah IPAL, Air Sumur KeruhNamun, menurut dia, itu dimungkinkan apabila makanan disajikan dan dimakan segera setelah melewati tahapan uji tersebut. Jika makanan langsung disajikan dan dimakan masih masuk akal. Tapi bagaimana jika terjadi kontaminasi saat perjalanan sampai dimakan, yang justru memakan waktu lama?, kata Tan saat dihubungiKompas.com,Senin (6/10/2025).Hasil food test kit bisa maksimal jika makanan dikonsumsi oleh siswa segera setelah melewati tahapan tersebut.Baca juga:Menkes: Tinggi-Berat Badan Penerima MBG Akan Diukur Tiap 6 BulanSementara, jika setelah melalui tahapan test kit, makanannya dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama baik karena distribusi atau penyimpanan masih ada risiko terkontaminasi.Oleh karena itu, Tan mengimbau bahwa tanggung jawab dapur MBG atau SPPG adalah terus mengawasi kualitas makanan dari diproduksi hingga makanan sampai ke tangan siswa. Tanggung jawab SPPG tidak hanya sebatas sampai makanan dikemas. Tapi sampai ke tangan penerima manfaat (siswa), ujar Tan. Jadi (SPPG) nggak bisa lepas tangan menyalahkan pihak sekolah kalau ada apa-apa, sambung dia.Baca juga:Ahli Hukum Beberkan Celah MBG, Siapa yang Lindungi Korban Keracunan?Artinya, adanyatest kitdi setiap dapur MBG/SPPG berpotensi menjaga kualitas makanan yang disajikan yang berujung pada pencegahan kasus keracunan makanan.Namun, SPPG tetap harus tetap mengawasi makanan dari produksi sampai ke tangan siswa, terutama jika didistribusikan dalam waktu yang lama.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KOMPAS.com- Presiden Prabowo Subianto memerintahkan agar semua dapur yang menyediakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) harus memiliki alattest kit(alat uji). Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya mengatakan, Prabowo meminta kepada Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) untuk melaksanakan hal itu secepatnya. Baca juga:Prabowo Minta Semua Dapur MBG Menyediakan Test Kit, Apa Itu? ""Presiden menegaskan kepada Kepala BGN bahwa setidaknya pada minggu depan ini, dapur-dapur harus sudah dilengkapi dengan alattest kit,"" kata Teddy saat dikonfirmasiKompas.com, Minggu (5/10/2025). Teddy menjelaskan bahwa alat test kit itu digunakan untuk mengecek kebersihan makanan dan menyaring air bersih. ""Mengecek kebersihan makanan, alat pencuci dan pengering higienis dilengkapi air hangat dan alat khusus untuk menghindari bakteri, serta penyediaan filter air bersih,"" ujar dia. Baca juga:Ramai Usul MBG Diberikan untuk Kalangan Tertentu Saja, Tepat atau Perlebar Kesenjangan? Food test kit(alat uji makanan) adalah alat untuk mendeteksi zat aditif dan alergen dalam makanan yang dapat membahayakan kesehatan konsumen. Penggunaantest kitpada dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menjadi salah satu upaya dari pemerintah untuk mencegah atau mengurangi risiko kasus keracunan MBG. Dokter dan Ahli gizi masyarakat Tan Shot Yen mengatakan, adanyatest kituntuk setiap dapur MBG bisa efektif atau memiliki potensi untuk mencegah keracunan makanan. Baca juga:Pencucian Nampan MBG di SPPG Cipatat Tidak Higienis, BGN: Ada Masalah IPAL, Air Sumur Keruh Namun, menurut dia, itu dimungkinkan apabila makanan disajikan dan dimakan segera setelah melewati tahapan uji tersebut. Jika makanan langsung disajikan dan dimakan masih masuk akal. Tapi bagaimana jika terjadi kontaminasi saat perjalanan sampai dimakan, yang justru memakan waktu lama?, kata Tan saat dihubungiKompas.com,Senin (6/10/2025). Hasil food test kit bisa maksimal jika makanan dikonsumsi oleh siswa segera setelah melewati tahapan tersebut. Baca juga:Menkes: Tinggi-Berat Badan Penerima MBG Akan Diukur Tiap 6 Bulan Sementara, jika setelah melalui tahapan test kit, makanannya dikonsumsi dalam jangka waktu yang lama baik karena distribusi atau penyimpanan masih ada risiko terkontaminasi. Oleh karena itu, Tan mengimbau bahwa tanggung jawab dapur MBG atau SPPG adalah terus mengawasi kualitas makanan dari diproduksi hingga makanan sampai ke tangan siswa. Tanggung jawab SPPG tidak hanya sebatas sampai makanan dikemas. Tapi sampai ke tangan penerima manfaat (siswa), ujar Tan. Jadi (SPPG) nggak bisa lepas tangan menyalahkan pihak sekolah kalau ada apa-apa, sambung dia. Baca juga:Ahli Hukum Beberkan Celah MBG, Siapa yang Lindungi Korban Keracunan? Artinya, adanyatest kitdi setiap dapur MBG/SPPG berpotensi menjaga kualitas makanan yang disajikan yang berujung pada pencegahan kasus keracunan makanan. Namun, SPPG tetap harus tetap mengawasi makanan dari produksi sampai ke tangan siswa, terutama jika didistribusikan dalam waktu yang lama.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/xpi2pQtGurfu_hSJSlMnRxKA7PI=/170x0:1248x719/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775d554370.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/30/68db7dc0672b0.jpg",https://www.kompas.com/tren/read/2025/10/06/141500765/seberapa-efektif-test-kit-untuk-mengatasi-kasus-keracunan-mbg-,a46b27ffbfe026de8a0f31bea846667a2250db5b906c7122b96cda6465c9c9ea,2025-10-30 15:14:06.667 94,kompas,mbg,2025-10-06 14:02:58,2 SPPG di Gunungkidul ditutup Sementara Imbas Dugaan Keracunan MBG,"YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Badan Gizi Nasional (BGN) telah menutup sementara dua dapur yang berada di bawah Satuan Pelaksana Pendistribusian Gizi (SPPG) Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akibat dugaan keracunan.Kedua dapur tersebut adalah Dapur Jeruksari dan Dapur Siraman.Komandan Kodim 0730/Gunungkidul, Letkol Inf Roni Hermawan, mengonfirmasi penutupan tersebut. (Dapur) Jeruksari itu kemarin saya terima, untuk yang Siraman tadi pagi saya terima. Kemungkinan ya dugaan keracunan itu dua dapur tersebut melakukan pembenahan internal, ujarnya saat dihubungi wartawan melalui telepon, Senin (6/10/2025).Baca juga:Dalih BGN Kalteng soal Keracunan MBG di Palangka Raya: Belum Bisa Disimpulkan Tanpa Uji LaboratoriumDua dapur yang ditutup tersebut melayani total 7.125 siswa penerima manfaat, dengan rincian Dapur Jeruksari melayani 3.585 siswa dan Dapur Siraman 3.540 siswa.Roni berharap penutupan ini menjadi pelajaran bagi pengelola dapur lainnya agar kejadian dugaan keracunan tidak terulang.Lebih lanjut, Roni menyatakan bahwa Pemkab Gunungkidul dan TNI terus melakukan pendampingan serta pendataan detail penerima Makanan Bergizi Gratis (MBG). Dapur segera melakukan perbaikan yang belum ada, seperti Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS) dari Dinas Kesehatan, sertifikat halal, hingga memiliki chef atau koki. Menekankan selalu di awal utamakan kualitas dibandingkan kuantitas, tambahnya.Sebelumnya, BGN juga telah menutup sementara SPPG Div Propam Polri Gunungkidul yang terletak di Kalurahan Sumberjo, Semin.Dinas Kesehatan Gunungkidul mencatat bahwa dari 24 SPPG yang terdaftar, hanya satu yang telah memiliki Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS).Baca juga:Dugaan Keracunan MBG di Gunungkidul, 6 Murid SD Dilarikan ke RSUD Wonosari Saat ini ada 24 SPPG yang terdaftar, baru 17 yang beroperasi, melayani makan bergizi gratis (MBG), kata Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono.Dia menambahkan bahwa berdasarkan koordinasi dengan Menteri Dalam Negeri, Menteri Kesehatan, dan BGN, SPPG diwajibkan memiliki SLHS yang dikeluarkan oleh dinas kesehatan. Dari 17 SPPG yang beroperasi, baru satu yang memiliki SLHS, ungkapnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Badan Gizi Nasional (BGN) telah menutup sementara dua dapur yang berada di bawah Satuan Pelaksana Pendistribusian Gizi (SPPG) Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akibat dugaan keracunan. Kedua dapur tersebut adalah Dapur Jeruksari dan Dapur Siraman. Komandan Kodim 0730/Gunungkidul, Letkol Inf Roni Hermawan, mengonfirmasi penutupan tersebut. (Dapur) Jeruksari itu kemarin saya terima, untuk yang Siraman tadi pagi saya terima. Kemungkinan ya dugaan keracunan itu dua dapur tersebut melakukan pembenahan internal, ujarnya saat dihubungi wartawan melalui telepon, Senin (6/10/2025). Baca juga:Dalih BGN Kalteng soal Keracunan MBG di Palangka Raya: Belum Bisa Disimpulkan Tanpa Uji Laboratorium Dua dapur yang ditutup tersebut melayani total 7.125 siswa penerima manfaat, dengan rincian Dapur Jeruksari melayani 3.585 siswa dan Dapur Siraman 3.540 siswa. Roni berharap penutupan ini menjadi pelajaran bagi pengelola dapur lainnya agar kejadian dugaan keracunan tidak terulang. Lebih lanjut, Roni menyatakan bahwa Pemkab Gunungkidul dan TNI terus melakukan pendampingan serta pendataan detail penerima Makanan Bergizi Gratis (MBG). Dapur segera melakukan perbaikan yang belum ada, seperti Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS) dari Dinas Kesehatan, sertifikat halal, hingga memiliki chef atau koki. Menekankan selalu di awal utamakan kualitas dibandingkan kuantitas, tambahnya. Sebelumnya, BGN juga telah menutup sementara SPPG Div Propam Polri Gunungkidul yang terletak di Kalurahan Sumberjo, Semin. Dinas Kesehatan Gunungkidul mencatat bahwa dari 24 SPPG yang terdaftar, hanya satu yang telah memiliki Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS). Baca juga:Dugaan Keracunan MBG di Gunungkidul, 6 Murid SD Dilarikan ke RSUD Wonosari Saat ini ada 24 SPPG yang terdaftar, baru 17 yang beroperasi, melayani makan bergizi gratis (MBG), kata Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono. Dia menambahkan bahwa berdasarkan koordinasi dengan Menteri Dalam Negeri, Menteri Kesehatan, dan BGN, SPPG diwajibkan memiliki SLHS yang dikeluarkan oleh dinas kesehatan. Dari 17 SPPG yang beroperasi, baru satu yang memiliki SLHS, ungkapnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/RgYFaC9wdYQTGzVc4YP6WCBtpb4=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/03/68df63ce85323.jpg",https://yogyakarta.kompas.com/read/2025/10/06/140258978/2-sppg-di-gunungkidul-ditutup-sementara-imbas-dugaan-keracunan-mbg,ac82c0940acd491bbc039f550fb24411d5206e5f151ff9b629294fa40a63799b,2025-10-30 15:14:17.015 95,kompas,mbg,2025-10-06 11:02:48,Perpres MBG: Jangan Sekadar Atur Tata Kelola Makanan,"KEPALABadan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) di DPR menjelaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto akan segera mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) mengenai tata kelola Makan Bergizi Gratis (MBG) dalam waktu dekat.Hampir sepuluh bulan diselenggarakan bertahap secara nasional (mulai Januari 2025), program MBG belum memiliki aturan pelaksana yang menjadi dasar hukum penerapan aturan teknis di bawahnya secara nasional.Maka, Perpres yang mengatur soal tata kelola proyek MBG menjadi urgensi bagi pemerintah.Proyek MBG merupakan program unggulan Prabowo-Gibran Rakabuming tatkala berkampanye dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2024.Tujuannya mulia, mencegah anak-anak Indonesia kelaparan, mendapatkan gizi yang bagus tatkala mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah.Kendati begitu, tujuan mulia tanpa perencanaan, tata kelola, pertanggungjawaban hukum, serta upaya teknokratik yang menyertainya justru akan menimbulkan kerugian, baik berupa korban jiwa, kegagalan fiskal, bahkan erosi kepercayaan terhadap pemerintahan.Sejauh ini, tercatat sekitar 7.000 kasus keracunan akibat MBG di berbagai daerah. Sejumlah daerah bahkan menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB).Terbaru, Pemerintah Kabupaten Garut menetapkan status KLB pascakeracunan 148 siswa akibat mengonsumsi MBG.Baca juga:Kemarahan Prabowo atas Bonus BUMN yang MerugiDengan demikian, aturan main mengenai MBG perlu dibuat dan tidak hanya mengatur soal tata kelola, tetapi lebih jauh dari itu seperti pertanggungjawaban hukum yang menyertainya.Bukan sekadar tata kelolaSejak diselenggarakan awal Januari, dapat dikatakan MBG tidak memiliki aturan main yang mengatur mengenai tata kelola.Praktis dasar program MBG hanya berupa rancangan anggaran 2025 serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2025/2029.Sementara mengenai kewenangan kelembagaan, tugas, alur pemerintahan, serta pertanggungjawaban tidak pernah diatur secara tegas dalam aturan seperti undang-undang dan peraturan Presiden.Memang, per Agustus 2024, sudah ada Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2024 tentang Badan Gizi Nasional. Perpres ini menjadi dasar kewenangan dari Badan Gizi Nasional (BGN) yang salah satunya sebagai lembaga penyelenggara proyek MBG.Sejauh ini BGN telah bekerjasama dengan sejumlah pihak terkait seperti Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, TNI/Polri, dan pemerintah daerah.Salah satu bentuk konkret kerja sama tersebut ialah pendirian Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG). KEPALABadan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) di DPR menjelaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto akan segera mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) mengenai tata kelola Makan Bergizi Gratis (MBG) dalam waktu dekat. Hampir sepuluh bulan diselenggarakan bertahap secara nasional (mulai Januari 2025), program MBG belum memiliki aturan pelaksana yang menjadi dasar hukum penerapan aturan teknis di bawahnya secara nasional. Maka, Perpres yang mengatur soal tata kelola proyek MBG menjadi urgensi bagi pemerintah. Proyek MBG merupakan program unggulan Prabowo-Gibran Rakabuming tatkala berkampanye dalam kontestasi Pemilihan Presiden 2024. Tujuannya mulia, mencegah anak-anak Indonesia kelaparan, mendapatkan gizi yang bagus tatkala mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah. Kendati begitu, tujuan mulia tanpa perencanaan, tata kelola, pertanggungjawaban hukum, serta upaya teknokratik yang menyertainya justru akan menimbulkan kerugian, baik berupa korban jiwa, kegagalan fiskal, bahkan erosi kepercayaan terhadap pemerintahan. Sejauh ini, tercatat sekitar 7.000 kasus keracunan akibat MBG di berbagai daerah. Sejumlah daerah bahkan menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB). Terbaru, Pemerintah Kabupaten Garut menetapkan status KLB pascakeracunan 148 siswa akibat mengonsumsi MBG. Baca juga:Kemarahan Prabowo atas Bonus BUMN yang Merugi Dengan demikian, aturan main mengenai MBG perlu dibuat dan tidak hanya mengatur soal tata kelola, tetapi lebih jauh dari itu seperti pertanggungjawaban hukum yang menyertainya. Sejak diselenggarakan awal Januari, dapat dikatakan MBG tidak memiliki aturan main yang mengatur mengenai tata kelola. Praktis dasar program MBG hanya berupa rancangan anggaran 2025 serta Rencana Pembangunan Jangka Menengah 2025/2029. Sementara mengenai kewenangan kelembagaan, tugas, alur pemerintahan, serta pertanggungjawaban tidak pernah diatur secara tegas dalam aturan seperti undang-undang dan peraturan Presiden. Memang, per Agustus 2024, sudah ada Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2024 tentang Badan Gizi Nasional. Perpres ini menjadi dasar kewenangan dari Badan Gizi Nasional (BGN) yang salah satunya sebagai lembaga penyelenggara proyek MBG. Sejauh ini BGN telah bekerjasama dengan sejumlah pihak terkait seperti Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, TNI/Polri, dan pemerintah daerah. Salah satu bentuk konkret kerja sama tersebut ialah pendirian Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG).",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/W2qHEJ2a79zvIeQKfpfMXTtpXsg=/10x0:4000x2660/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/19/68cd2799658a2.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/06/11024821/perpres-mbg-jangan-sekadar-atur-tata-kelola-makanan,8b6a514a0762484e23a4ac7cd3776684c47f166ab3b1151fc60d00c61f9f6ed6,2025-10-30 15:14:27.609 96,kompas,mbg,2025-10-04 18:55:24,"Mengintip Program MBG di Purbalingga: Dinanti Siswa, Ringankan Beban Orangtua","KOMPAS.com Di tengah berbagai kabar negatif yang sempat menyelimuti program Makan Bergizi Gratis (MBG), ada cerita menyejukkan dari Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Program prioritas Presiden Prabowo ini justru selalu dinanti para siswa penerima manfaat.Sejak dini hari, puluhan relawan di dapur SPPG Purbalingga Wetan sudah disibukkan dengan aktivitas mereka.Kepala SPPG Purbalingga Wetan Fiana Zahroh Suciani mengisahkan, para relawan mengenakan alat pelindung diri lengkap, seperti penutup kepala, masker, sarung tangan, baju pelindung, hingga alas kaki bersih.Mereka bekerja sesuai bagiannya masing-masing. Ada yang memasak, menyiapkan lauk, hingga menata ompreng atau wadah makanan.Standar higienitas pun dijaga ketat. Tidak sembarangan orang boleh masuk ke ruang pengolahan makanan, bahkan petugas pengantar ke sekolah pun harus melalui prosedur khusus. Semua makanan yang kami siapkan harus sesuai standar, baik dari sisi kualitas maupun kebersihan. Sebelum dikemas, menu juga melalui uji rasa dan kelayakan oleh petugas, jelas Fiana.Dok. KOMPAS TVRelawan dapur SPPG Purbalingga Wetan menyiapkan buah naga untuk menu makan bergizi gratis. Standar kebersihan dijaga ketat mulai dari penggunaan sarung tangan hingga penutup kepalaSPPG itu melayani 12 sekolah dari berbagai jenjang. Proses memasak dilakukan dua sesi, yakni pukul 03.00 WIB untuk jenjang TK dan SD yang menyantapnya menjelang siang, serta pukul 07.00 WIB untuk siswa SMP hingga SMA.Jaga kualitas menuFiana menegaskan, kualitas makanan menjadi prioritas utama. Menurutnya, gizi yang baik dapat membantu mewujudkan cita-cita mencetak generasi emas bangsa.Sementara itu, peran pengantar makanan juga tidak kalah penting. Salah satu driver SPPG, Sardjono, menyebut bahwa dirinya merasa bangga bisa ikut berkontribusi. Setiap hari saya antar ke sekolah-sekolah. Senang melihat anak-anak langsung semangat begitu menu datang, ujarnya.Antusiasme siswaUsai dimasak dan dikemas, makanan MBG segera didistribusikan ke sekolah-sekolah penerima manfaat. Ribuan siswa di Purbalingga menyambutnya dengan antusias. Enak sekali, menunya ganti-ganti setiap hari. Saya jadi tidak sabar menunggu jam makan siang, kata siswa SD Negeri 2 Purbalingga Wetan, Arjuna.Dok. KOMPAS TVSiswa SD di Purbalingga tampak antusias menikmati menu makan bergizi gratis. Program MBG membuat anak-anak lebih semangat belajar sekaligus terbiasa menyantap makanan sehatTak jarang, siswa bahkan melontarkan permintaan khusus mengenai menu yang mereka harapkan. Mayoritas ompreng pun kembali dalam kondisi bersih, tanpa sisa makanan.Kepala SD Negeri 2 Purbalingga Wetan, Suparwoto, menilai bahwa program MBG sangat membantu baik untuk sekolah maupun orangtua siswa. Anak-anak yang tadinya enggan sarapan, sekarang sudah terbiasa makan. Mereka jadi lebih semangat sekolah. Bagi orangtua, ini juga meringankan karena tidak harus lagi menyiapkan bekal setiap hari, ujarnya.Ia berharap, program tersebut terus berlanjut dengan variasi menu yang lebih kaya sehingga semakin meningkatkan selera makan sekaligus kesehatan siswa.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KOMPAS.com Di tengah berbagai kabar negatif yang sempat menyelimuti program Makan Bergizi Gratis (MBG), ada cerita menyejukkan dari Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Program prioritas Presiden Prabowo ini justru selalu dinanti para siswa penerima manfaat. Sejak dini hari, puluhan relawan di dapur SPPG Purbalingga Wetan sudah disibukkan dengan aktivitas mereka. Kepala SPPG Purbalingga Wetan Fiana Zahroh Suciani mengisahkan, para relawan mengenakan alat pelindung diri lengkap, seperti penutup kepala, masker, sarung tangan, baju pelindung, hingga alas kaki bersih. Mereka bekerja sesuai bagiannya masing-masing. Ada yang memasak, menyiapkan lauk, hingga menata ompreng atau wadah makanan. Standar higienitas pun dijaga ketat. Tidak sembarangan orang boleh masuk ke ruang pengolahan makanan, bahkan petugas pengantar ke sekolah pun harus melalui prosedur khusus. Semua makanan yang kami siapkan harus sesuai standar, baik dari sisi kualitas maupun kebersihan. Sebelum dikemas, menu juga melalui uji rasa dan kelayakan oleh petugas, jelas Fiana. Dok. KOMPAS TVRelawan dapur SPPG Purbalingga Wetan menyiapkan buah naga untuk menu makan bergizi gratis. Standar kebersihan dijaga ketat mulai dari penggunaan sarung tangan hingga penutup kepala Dok. KOMPAS TVRelawan dapur SPPG Purbalingga Wetan menyiapkan buah naga untuk menu makan bergizi gratis. Standar kebersihan dijaga ketat mulai dari penggunaan sarung tangan hingga penutup kepala SPPG itu melayani 12 sekolah dari berbagai jenjang. Proses memasak dilakukan dua sesi, yakni pukul 03.00 WIB untuk jenjang TK dan SD yang menyantapnya menjelang siang, serta pukul 07.00 WIB untuk siswa SMP hingga SMA. Fiana menegaskan, kualitas makanan menjadi prioritas utama. Menurutnya, gizi yang baik dapat membantu mewujudkan cita-cita mencetak generasi emas bangsa. Sementara itu, peran pengantar makanan juga tidak kalah penting. Salah satu driver SPPG, Sardjono, menyebut bahwa dirinya merasa bangga bisa ikut berkontribusi. Setiap hari saya antar ke sekolah-sekolah. Senang melihat anak-anak langsung semangat begitu menu datang, ujarnya. Usai dimasak dan dikemas, makanan MBG segera didistribusikan ke sekolah-sekolah penerima manfaat. Ribuan siswa di Purbalingga menyambutnya dengan antusias. Enak sekali, menunya ganti-ganti setiap hari. Saya jadi tidak sabar menunggu jam makan siang, kata siswa SD Negeri 2 Purbalingga Wetan, Arjuna. Dok. KOMPAS TVSiswa SD di Purbalingga tampak antusias menikmati menu makan bergizi gratis. Program MBG membuat anak-anak lebih semangat belajar sekaligus terbiasa menyantap makanan sehat Dok. KOMPAS TVSiswa SD di Purbalingga tampak antusias menikmati menu makan bergizi gratis. Program MBG membuat anak-anak lebih semangat belajar sekaligus terbiasa menyantap makanan sehat Tak jarang, siswa bahkan melontarkan permintaan khusus mengenai menu yang mereka harapkan. Mayoritas ompreng pun kembali dalam kondisi bersih, tanpa sisa makanan. Kepala SD Negeri 2 Purbalingga Wetan, Suparwoto, menilai bahwa program MBG sangat membantu baik untuk sekolah maupun orangtua siswa. Anak-anak yang tadinya enggan sarapan, sekarang sudah terbiasa makan. Mereka jadi lebih semangat sekolah. Bagi orangtua, ini juga meringankan karena tidak harus lagi menyiapkan bekal setiap hari, ujarnya. Ia berharap, program tersebut terus berlanjut dengan variasi menu yang lebih kaya sehingga semakin meningkatkan selera makan sekaligus kesehatan siswa.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/yx4pMjg33qOjvjXN6GxHvA7yEmk=/0x0:780x520/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/04/68e10a171a25f.png",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/04/18552461/mengintip-program-mbg-di-purbalingga-dinanti-siswa-ringankan-beban-orangtua,0a77a5fda5dd5b971cbc632ddd66816a426fbcda7ba3760fec48f6663ea6396c,2025-10-30 15:14:37.794 97,kompas,mbg,2025-10-04 14:25:13,Fakta-fakta Dugaan Ratusan Siswa Keracunan MBG di Kabupaten Purworejo,"PURWOREJO, KOMPAS.com- Insiden dugaan keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) massal di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, mengakibatkan ratusan siswa dan guru terdampak harus dilarikan ke rumah sakit dan puskesmas.Awal Terjadinya KeracunanInsiden ini pertama kali dirasakan sejumlah siswa SMPN 8 Purworejo usai menyantap menu makanan MBG pada Kamis (3/10/2025).Usai menyantap makanan tersebut, berselang sekitar 4-8 jam, para siswa merasakan gejala keracunan, seperti mual, muntah, dan pusing.Saat berada di sekolah pada Jumat (4/10/2025), para siswa tersebut kemudian mengalami gejala keracunan yang semakin parah.Ratusan siswa kemudian dilarikan ke puskesmas terdekat.""Kami telah berkoordinasi dengan Puskesmas Bumbutan dan Bragolan untuk melakukan pemeriksaan,"" ujar Ratri Nur Hidayati, Surveilans dari Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo.Baca juga:Korban Dugaan Keracunan MBG di Purworejo Bertambah Jadi 127 OrangMenu yang Diduga Sebabkan KeracunanGejala yang timbul diduga berasal dari makanan yang dikonsumsi pada hari Kamis.Menu makanan yang dikonsumsi siswa SMPN 8 Purworejo pada hari itu meliputi tahu, kentang rebus, telur puyuh rebus, sayur wortel, selada, timun, dan sambal kacang.Sementara itu, pada hari Jumat, puluhan siswa dari SMAN 3 Purworejo juga mengalami gejala keracunan setelah menyantap menu makanan ayam dari MBG.Salah satu siswa SMAN 3 Purworejo, F, menceritakan bahwa ia merasa gemetar, mual, dan pusing setelah menyantap ayam dari program MBG.""Menunya ayam, buncit, sama wortel, tahu, dan tempe goreng, susu, dan nasi. Kebetulan saya cuma makan ayamnya saja sama nasi,"" kata F, saat ditemui di Puskesmas Bragolan pada Jumat (3/10/2025).Orangtua Larang Anaknya Makan MBG Usai KeracunanSeorang warga Purworejo, Sarwoto, mengungkapkan kekhawatirannya terkait dugaan makanan yang kurang layak konsumsi yang diduga menjadi penyebab keracunan massal di Kabupaten Purworejo.Untuk itu, pihaknya kini tak memperbolehkan anaknya makan dari program MBG.Ia lebih memilih membekali anaknya dengan bekal dari rumah ketimbang mengambil risiko keracunan.""Setelah kejadian ini kami enggak cocok dengan MBG, tak bawakan bekal saja dari rumah lebih aman,"" kata Sarwoto saat ditemui di lokasi SMP 8 Purworejo pada Jumat (3/10/2025).Baca juga:BGN Tutup Dapur yang Diduga Sebabkan Ratusan Siswa di Purworejo Keracunan PURWOREJO, KOMPAS.com- Insiden dugaan keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) massal di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, mengakibatkan ratusan siswa dan guru terdampak harus dilarikan ke rumah sakit dan puskesmas. Insiden ini pertama kali dirasakan sejumlah siswa SMPN 8 Purworejo usai menyantap menu makanan MBG pada Kamis (3/10/2025). Usai menyantap makanan tersebut, berselang sekitar 4-8 jam, para siswa merasakan gejala keracunan, seperti mual, muntah, dan pusing. Saat berada di sekolah pada Jumat (4/10/2025), para siswa tersebut kemudian mengalami gejala keracunan yang semakin parah. Ratusan siswa kemudian dilarikan ke puskesmas terdekat. ""Kami telah berkoordinasi dengan Puskesmas Bumbutan dan Bragolan untuk melakukan pemeriksaan,"" ujar Ratri Nur Hidayati, Surveilans dari Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo. Baca juga:Korban Dugaan Keracunan MBG di Purworejo Bertambah Jadi 127 Orang Gejala yang timbul diduga berasal dari makanan yang dikonsumsi pada hari Kamis. Menu makanan yang dikonsumsi siswa SMPN 8 Purworejo pada hari itu meliputi tahu, kentang rebus, telur puyuh rebus, sayur wortel, selada, timun, dan sambal kacang. Sementara itu, pada hari Jumat, puluhan siswa dari SMAN 3 Purworejo juga mengalami gejala keracunan setelah menyantap menu makanan ayam dari MBG. Salah satu siswa SMAN 3 Purworejo, F, menceritakan bahwa ia merasa gemetar, mual, dan pusing setelah menyantap ayam dari program MBG. ""Menunya ayam, buncit, sama wortel, tahu, dan tempe goreng, susu, dan nasi. Kebetulan saya cuma makan ayamnya saja sama nasi,"" kata F, saat ditemui di Puskesmas Bragolan pada Jumat (3/10/2025). Seorang warga Purworejo, Sarwoto, mengungkapkan kekhawatirannya terkait dugaan makanan yang kurang layak konsumsi yang diduga menjadi penyebab keracunan massal di Kabupaten Purworejo. Untuk itu, pihaknya kini tak memperbolehkan anaknya makan dari program MBG. Ia lebih memilih membekali anaknya dengan bekal dari rumah ketimbang mengambil risiko keracunan. ""Setelah kejadian ini kami enggak cocok dengan MBG, tak bawakan bekal saja dari rumah lebih aman,"" kata Sarwoto saat ditemui di lokasi SMP 8 Purworejo pada Jumat (3/10/2025). Baca juga:BGN Tutup Dapur yang Diduga Sebabkan Ratusan Siswa di Purworejo Keracunan",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/K9vFsdAZvuPjZxxZ7oSnIi7Mno8=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/04/68e0c3e411fb4.jpg",https://yogyakarta.kompas.com/read/2025/10/04/142513378/fakta-fakta-dugaan-ratusan-siswa-keracunan-mbg-di-kabupaten-purworejo,95a0efc802c332d4f99a4f17b24d96fd2fb96535133d496f12fc1be710a3d84b,2025-10-30 15:14:48.056 98,kompas,mbg,2025-10-03 20:15:00,Kemenkes Siapkan Laporan Berkala Kasus Keracunan MBG seperti Covid-19,"KOMPAS.com -Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan akan menyusun laporan berkala terkait keracunan MBG (Makan Bergizi Gratis), dengan mekanisme yang mirip pelaporan kasus saat pandemi Covid-19.""Mungkin nanti kita akan berkoordinasi dengan Badan Komunikasi Pemerintah, kalau perlu misalnya adaupdateharian atau mingguan atau bulanan yang seperti dulu kita lakukan pada saat Covid, itu kita bisa lakukan,"" ujar Budi, dikutipAntara, Kamis (2/10/2025).Data keracunan MBG nantinya akan dikonsolidasikan antara Kementerian Kesehatan dan Badan Gizi Nasional (BGN).Baca juga:Muncul Kasus Lagi, 110 Murid SMP dan SMA Purworejo Diduga Keracunan MBGMenteri Budi menekankan, angka keracunan akan tercatat harian dan mingguan.""Bahwa dari sisi angka-angka, yang terjadi, keracunan yang terjadi, kita sudah sepakat menggunakan sistem yang ada sekarang yang sudah dibangun laporannya dari level puskesmas ke atas,"" jelasnya.3 sertifikasi wajib bagi SPPGUntuk mencegah insiden serupa, pemerintah menetapkan tiga sertifikasi wajib bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yakni:Sertifikasi Laik Higiene Sanitasi (SLHS)Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP)Sertifikasi halalSelain sertifikasi, pengawasan diperkuat melalui BGN secara internal, serta oleh Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) secara eksternal.Selain sertifikasi, pengawasan diperkuat melalui BGN secara internal, serta oleh Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) secara eksternal.Baca juga:Wali Murid SDIT Al Izzah Serang Tolak MBG: Anak Diantar Sopir Naik Pajero, Dikira Saya Tidak MampuKementerian Pendidikan, melalui Unit Kesehatan Sekolah (UKS), juga dilibatkan untuk mengawasi penerima manfaat program MBG di tingkat sekolah.Berdasarkan data Badan Gizi Nasional (BGN), sebanyak 6.457 orang terdampak keracunan menu MBG per 30 September 2025.DikutipKompas.com, Rabu (1/10/2025), BGN membagi 6.457 korban keracunan MBG itu ke dalam tiga wilayah, yakni Wilayah I yang mencakup Pulau Sumatera, Wilayah II di Pulau Jawa, dan Wilayah III mencakup wilayah Indonesia timur.Dari 6.457 korban keracunan MBG, paling banyak terjadi di Wilayah II atau Pulau Jawa, yakni sebanyak 4.147 orang.Dadan mengakui banyak satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) atau dapur dalam program MBG belum memiliki sanitasi air yang baik.""Dari kejadian di berbagai tempat, tampak juga bahwa belum semua air di SPPG memiliki sanitasi yang baik. Sehingga memang kemudian Pak Presiden memerintahkan agar di seluruh SPPG dibutuhkan alat sterilisasi,"" ujar Kepala BGN Dadan Hindayana.Baca juga:Kasus Keracunan MBG: BGN Hentikan SPPG yang BermasalahPenyebab keracunan MBGDari 70 kasus yang tercatat, penyebab utama ditemukan berupa kontaminasi bakteri pada berbagai jenis makanan dan minuman MBG:E. Colipada air, nasi, tahu, dan ayamStaphylococcus Aureuspada tempe dan baksoSalmonellapada ayam, telur, dan sayurBacillus Cereuspada menu mieColiform, PB, Klebsiella, Proteusdari air terkontaminasiWakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menyatakan pihaknya bertanggung jawab penuh dan akan melakukan pembenahan agar kejadian serupa tidak terulang lagi ke depannya.Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan keamanan dan kualitas program makan bergizi gratis, serta menurunkan risiko keracunan MBG di masa mendatang.Baca juga:BGN Tegaskan Program MBG Tetap Jalan, Meski Desakan Moratorium Kian Menguat: Kecuali Satu HalDalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KOMPAS.com -Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan akan menyusun laporan berkala terkait keracunan MBG (Makan Bergizi Gratis), dengan mekanisme yang mirip pelaporan kasus saat pandemi Covid-19. ""Mungkin nanti kita akan berkoordinasi dengan Badan Komunikasi Pemerintah, kalau perlu misalnya adaupdateharian atau mingguan atau bulanan yang seperti dulu kita lakukan pada saat Covid, itu kita bisa lakukan,"" ujar Budi, dikutipAntara, Kamis (2/10/2025). Data keracunan MBG nantinya akan dikonsolidasikan antara Kementerian Kesehatan dan Badan Gizi Nasional (BGN). Baca juga:Muncul Kasus Lagi, 110 Murid SMP dan SMA Purworejo Diduga Keracunan MBG Menteri Budi menekankan, angka keracunan akan tercatat harian dan mingguan. ""Bahwa dari sisi angka-angka, yang terjadi, keracunan yang terjadi, kita sudah sepakat menggunakan sistem yang ada sekarang yang sudah dibangun laporannya dari level puskesmas ke atas,"" jelasnya. Untuk mencegah insiden serupa, pemerintah menetapkan tiga sertifikasi wajib bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yakni: Selain sertifikasi, pengawasan diperkuat melalui BGN secara internal, serta oleh Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) secara eksternal. Selain sertifikasi, pengawasan diperkuat melalui BGN secara internal, serta oleh Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) secara eksternal. Baca juga:Wali Murid SDIT Al Izzah Serang Tolak MBG: Anak Diantar Sopir Naik Pajero, Dikira Saya Tidak Mampu Kementerian Pendidikan, melalui Unit Kesehatan Sekolah (UKS), juga dilibatkan untuk mengawasi penerima manfaat program MBG di tingkat sekolah. Berdasarkan data Badan Gizi Nasional (BGN), sebanyak 6.457 orang terdampak keracunan menu MBG per 30 September 2025. DikutipKompas.com, Rabu (1/10/2025), BGN membagi 6.457 korban keracunan MBG itu ke dalam tiga wilayah, yakni Wilayah I yang mencakup Pulau Sumatera, Wilayah II di Pulau Jawa, dan Wilayah III mencakup wilayah Indonesia timur. Dari 6.457 korban keracunan MBG, paling banyak terjadi di Wilayah II atau Pulau Jawa, yakni sebanyak 4.147 orang. Dadan mengakui banyak satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) atau dapur dalam program MBG belum memiliki sanitasi air yang baik. ""Dari kejadian di berbagai tempat, tampak juga bahwa belum semua air di SPPG memiliki sanitasi yang baik. Sehingga memang kemudian Pak Presiden memerintahkan agar di seluruh SPPG dibutuhkan alat sterilisasi,"" ujar Kepala BGN Dadan Hindayana. Baca juga:Kasus Keracunan MBG: BGN Hentikan SPPG yang Bermasalah Dari 70 kasus yang tercatat, penyebab utama ditemukan berupa kontaminasi bakteri pada berbagai jenis makanan dan minuman MBG: Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menyatakan pihaknya bertanggung jawab penuh dan akan melakukan pembenahan agar kejadian serupa tidak terulang lagi ke depannya. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan keamanan dan kualitas program makan bergizi gratis, serta menurunkan risiko keracunan MBG di masa mendatang. Baca juga:BGN Tegaskan Program MBG Tetap Jalan, Meski Desakan Moratorium Kian Menguat: Kecuali Satu Hal",Kompas Cyber Media,https://asset.kompas.com/crops/ls6RZaz06Xqgo0iJ0iCLrNdohYQ=/0x0:4032x2688/780x390/data/photo/2025/10/02/68de4bda033c8.jpeg,https://www.kompas.com/jawa-tengah/read/2025/10/03/201500288/kemenkes-siapkan-laporan-berkala-kasus-keracunan-mbg-seperti-covid,2cf4141ca8fb74fa343d61dbf8a20ee17a0f49d1af425df9cb5010af47b8ccc3,2025-10-30 15:14:58.366 99,pikiranrakyat,mbg,2025-05-16 16:11:14,Bina Insani Ganti Pemasok Bahan MBG,"PIKIRAN RAKYAT -Yayasan Bosowa Bina Insani angkat bicara terkait kasus keracunan yang menimpa ratusan siswa usai menyantap menu makan bergizi gratis (MBG) yang dikirim Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yayasan tersebut, beberapa waktu lalu. Dalam konfrensi pers yang digelar, Jumat, 16 Mei 2025, Yayasan Bosowa Bina Insani menyampaikan permohonan maaf dan akan melakukan evaluasi total SPPG yang dikelolanya. Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 243 siswa dari 9 sekolah mengalami keracunan usai menyantap menu MBG dari SPPG tersebut. Setelah dilakukan uji laboratoriun oleh Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) dan Badan Gizi Nasional (BGN), ditemukan dua jenis bakteri, E.coli dan Salmonella, pada sampel makanan telur dan tumis toge yang disantap siswa. Baca Juga:Keracunan MBG Bogor Jadi KLB: Salmonella dan E. coli Ada di Air, Telur hingga Sayuran Dalam keterangannya, Ketua Yayasan Bosowa Bina Insani Asrul Hidayat mengatakan bahwa SPPG yang dikelolanya telah melakulan evaluasi dari rantai pemasok bahan baku dan produksi. Dari hasil evaluasi itu, ia mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan pihaknya akan mengganti seluruh pemasok bahan makanan dengan pemasok yang sudah terverifikasi dan memiliki sertifikasi keamanan pangan. Sebagai bentuk tanggung jawab, kami melakukan sejumlah perbaikan, kata Asrul. Perbaikan itu, katanya, di antaranya melakukan pembenahan menyeluruh di lokasi SPPG sesuai dengan standardisasifood safety.Pihaknya pun akan berkoordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Selanjutnya, pihaknya akan memberikan pelatihan kepada pegawai SPPG untuk memastikan standar operasional prosedur (SOP) berjalan dengan baik dan benar. Baca Juga:Tragedi Makanan Bergizi Gratis di Bogor, Lebih dari 200 Siswa Keracunan Selain itu, pihaknya akan memperketat pengawasan pada seluruh tahapan proses, mulai dari pemilihan bahan baku, proses memasak sampai pendistribusian kepada sekolah penerima manfaat, sesuai dengan arahan Pemkot Bogor dan BGN. Kita juga akan memperketat pengelolaan limbah hasil proses, terang dia. Soal keputusan pengelolaan SPPG dari kantin sehat, ia mengaku, pihaknya telah mengelolanya dengan baik, dan telah memberikan makanan bergizi kepada para siswa-nya dengan kapasitas 1.000 per hari sebelum akhirnya menjadi dapur MBG. Hal ini yang menjadi dasar BGN merekomendasikan yayasan kami sebagai mitra SPPG dan dengan menaikkan porsinya menjadi tiga kali lipat, ucapnya. Baca Juga:Prabowo Belum Minta Maaf Soal Keracunan MBG, Salahkan 'Sendok' dan Kebiasaan Makan Siswa Sebelumnya, BGN telah menghentikan sementara operasional SPPG Bosowa Bina Insani pascakeracunan ratusan siswa. Kepala BGN Dadan Hindayana dalam keterangannya, Rabu, 14 Mei 2025, mengatakan, penghentian layanan ini dilakukan hingga pihak SPPG memenuhi syarat. Salah satunya, kebersihan dan higienis. ""Selama itu masih belum terpenuhi, mungkin kita akan hentikan sementara sampai akhirnya terpenuhi, ujarnya. Dadan juga mengatakan, pihaknya akan melakukan evaluasi terhadap SPPG tersebut usai kasus keracunan. Kita akan lakukan evaluasi mendasar,"" kata dia.*** Berita PilihanMengandung Bakteri, Korban Keracunan MBG di Kota Bogor 214 OrangRespon Keracunan MBG di Bogor, BGN Uji Lab dan Beri Teguran SPPGKeracunan MBG Bogor Jadi KLB: Salmonella dan E. coli Ada di Air, Telur hingga SayuranBPOM Ungkap Tiga Penyebab Anak-Anak Keracunan MBG, dan Minta Dilibatkan BGNBPOM Bongkar 3 Penyebab Keracunan MBG, Minta Dilibatkan Lebih AwalTiga Penyebab Keracunan MBG Harus Dievaluasi Berita PilihanMengandung Bakteri, Korban Keracunan MBG di Kota Bogor 214 OrangRespon Keracunan MBG di Bogor, BGN Uji Lab dan Beri Teguran SPPGKeracunan MBG Bogor Jadi KLB: Salmonella dan E. coli Ada di Air, Telur hingga SayuranBPOM Ungkap Tiga Penyebab Anak-Anak Keracunan MBG, dan Minta Dilibatkan BGNBPOM Bongkar 3 Penyebab Keracunan MBG, Minta Dilibatkan Lebih AwalTiga Penyebab Keracunan MBG Harus Dievaluasi Berita Pilihan Mengandung Bakteri, Korban Keracunan MBG di Kota Bogor 214 OrangRespon Keracunan MBG di Bogor, BGN Uji Lab dan Beri Teguran SPPGKeracunan MBG Bogor Jadi KLB: Salmonella dan E. coli Ada di Air, Telur hingga SayuranBPOM Ungkap Tiga Penyebab Anak-Anak Keracunan MBG, dan Minta Dilibatkan BGNBPOM Bongkar 3 Penyebab Keracunan MBG, Minta Dilibatkan Lebih AwalTiga Penyebab Keracunan MBG Harus Dievaluasi Mengandung Bakteri, Korban Keracunan MBG di Kota Bogor 214 Orang Mengandung Bakteri, Korban Keracunan MBG di Kota Bogor 214 Orang Mengandung Bakteri, Korban Keracunan MBG di Kota Bogor 214 Orang Mengandung Bakteri, Korban Keracunan MBG di Kota Bogor 214 Orang Respon Keracunan MBG di Bogor, BGN Uji Lab dan Beri Teguran SPPG Respon Keracunan MBG di Bogor, BGN Uji Lab dan Beri Teguran SPPG Respon Keracunan MBG di Bogor, BGN Uji Lab dan Beri Teguran SPPG Respon Keracunan MBG di Bogor, BGN Uji Lab dan Beri Teguran SPPG Keracunan MBG Bogor Jadi KLB: Salmonella dan E. coli Ada di Air, Telur hingga Sayuran Keracunan MBG Bogor Jadi KLB: Salmonella dan E. coli Ada di Air, Telur hingga Sayuran Keracunan MBG Bogor Jadi KLB: Salmonella dan E. coli Ada di Air, Telur hingga Sayuran Keracunan MBG Bogor Jadi KLB: Salmonella dan E. coli Ada di Air, Telur hingga Sayuran BPOM Ungkap Tiga Penyebab Anak-Anak Keracunan MBG, dan Minta Dilibatkan BGN BPOM Ungkap Tiga Penyebab Anak-Anak Keracunan MBG, dan Minta Dilibatkan BGN BPOM Ungkap Tiga Penyebab Anak-Anak Keracunan MBG, dan Minta Dilibatkan BGN BPOM Ungkap Tiga Penyebab Anak-Anak Keracunan MBG, dan Minta Dilibatkan BGN BPOM Bongkar 3 Penyebab Keracunan MBG, Minta Dilibatkan Lebih Awal BPOM Bongkar 3 Penyebab Keracunan MBG, Minta Dilibatkan Lebih Awal BPOM Bongkar 3 Penyebab Keracunan MBG, Minta Dilibatkan Lebih Awal BPOM Bongkar 3 Penyebab Keracunan MBG, Minta Dilibatkan Lebih Awal Tiga Penyebab Keracunan MBG Harus Dievaluasi Tiga Penyebab Keracunan MBG Harus Dievaluasi Tiga Penyebab Keracunan MBG Harus Dievaluasi Tiga Penyebab Keracunan MBG Harus Dievaluasi",Dicky Wahyudi,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/15/4130745015.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019334655/bina-insani-ganti-pemasok-bahan-mbg?page=all,42fe20b0ad02d78e1b2e8197471d9f57533e401b8ca69ee64ce897beec4343c8,2025-11-13 20:35:07.570 100,kompas,mbg,2025-10-03 17:06:14,"Bantah Food Tray MBG Haram, Babe Haikal: I Guarantee You","JAKARTA, KOMPAS.com -Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Ahmad Haikal Hasan, memastikan food tray alias nampan makanan impor dari China yang digunakan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) halal.Pernyataan tersebut sekaligus membantah isu yang menyebut food tray MBG mengandung unsur haram, sebagaimana hasil uji di salah satu laboratorium luar negeri.Pria yang akrab disapa Babe Haikal itu menyebut bahwa hasil pengujian laboratorium BPJPH tidak menemukan indikasi haram dalam produk nampan makanan asal Negeri Tirai Bambu.Baca juga:Food Tray MBG Harus Penuhi SNI 3.04, Produk Nonstandar DilarangIa menekankan, uji laboratorium BPJPH jauh lebih komprehensif dibandingkan laboratorium lain. Dengan 45 marker yang digunakan, deteksi bahan non-halal seperti babi (porsin) sangat sensitif dan tidak mungkin luput. Halal. Karena laboratorium kami yang tertinggi. Laboratorium, ini dengerin ya, laboratorium badan (BPJPH) halal itu yang tertinggi dari semua laboratorium yang ada di Indonesia, ujar Babe Haikal saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (3/10/2025). Laboratorium halal itu sampai 45 marker. Itu yang tertinggi. Misalnya di laboratorium A, B, C enggak terdeteksi.I guarantee you, kalau itu ada porsin di badan halal terdeteksi, paparnya.Baca juga:Komitmen Halal Dorong Kinerja Ekonomi Dexa GroupSoal temuan yang menyebut food tray MBG tidak halal berdasarkan hasil uji di laboratorium China. Menurutnya, hal itu tidak relevan karena seluruh mekanisme pengujian halal untuk produk yang beredar di Indonesia sudah mengacu pada standar dan otoritas dalam negeri. Yang penting bukan di Indonesia, yang penting bukan di Indonesia, bebernya.Dengan klarifikasi ini, BPJPH berharap masyarakat tidak termakan isu terkait kehalalan sarana program MBG. Pemerintah berkomitmen penuh memastikan seluruh aspek program makanan gratis bagi siswa sekolah tersebut sesuai standar halal dan aman.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com -Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Ahmad Haikal Hasan, memastikan food tray alias nampan makanan impor dari China yang digunakan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) halal. Pernyataan tersebut sekaligus membantah isu yang menyebut food tray MBG mengandung unsur haram, sebagaimana hasil uji di salah satu laboratorium luar negeri. Pria yang akrab disapa Babe Haikal itu menyebut bahwa hasil pengujian laboratorium BPJPH tidak menemukan indikasi haram dalam produk nampan makanan asal Negeri Tirai Bambu. Baca juga:Food Tray MBG Harus Penuhi SNI 3.04, Produk Nonstandar Dilarang Ia menekankan, uji laboratorium BPJPH jauh lebih komprehensif dibandingkan laboratorium lain. Dengan 45 marker yang digunakan, deteksi bahan non-halal seperti babi (porsin) sangat sensitif dan tidak mungkin luput. Halal. Karena laboratorium kami yang tertinggi. Laboratorium, ini dengerin ya, laboratorium badan (BPJPH) halal itu yang tertinggi dari semua laboratorium yang ada di Indonesia, ujar Babe Haikal saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (3/10/2025). Laboratorium halal itu sampai 45 marker. Itu yang tertinggi. Misalnya di laboratorium A, B, C enggak terdeteksi.I guarantee you, kalau itu ada porsin di badan halal terdeteksi, paparnya. Baca juga:Komitmen Halal Dorong Kinerja Ekonomi Dexa Group Soal temuan yang menyebut food tray MBG tidak halal berdasarkan hasil uji di laboratorium China. Menurutnya, hal itu tidak relevan karena seluruh mekanisme pengujian halal untuk produk yang beredar di Indonesia sudah mengacu pada standar dan otoritas dalam negeri. Yang penting bukan di Indonesia, yang penting bukan di Indonesia, bebernya. Dengan klarifikasi ini, BPJPH berharap masyarakat tidak termakan isu terkait kehalalan sarana program MBG. Pemerintah berkomitmen penuh memastikan seluruh aspek program makanan gratis bagi siswa sekolah tersebut sesuai standar halal dan aman.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/qiabYQnIQWYjFpD8Abp0V4PKJ4s=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775b1d85b4.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/03/68df9e6e1dfb5.jpeg",https://money.kompas.com/read/2025/10/03/170614026/bantah-food-tray-mbg-haram-babe-haikal-i-guarantee-you,14ec31a91566892e77627b4f382052a1ba3481f7771f462852518d6003a22059,2025-10-30 15:15:19.217 101,kompas,mbg,2025-10-03 16:44:13,Disdik Kalteng Tegaskan Tak Ada Larangan Publikasi Keracunan MBG,"PALANGKA RAYA, KOMPAS.com- Dinas Pendidikan (Disdik) Kalimantan Tengah (Kalteng) menegaskan bahwa tidak ada larangan bagi sekolah untuk menginformasikan peristiwa keracunan yang mungkin terjadi akibat mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG).Pernyataan ini disampaikan Plt Kepala Disdik Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, menanggapi isu yang beredar mengenai larangan publikasi terkait kasus keracunan makanan. Arahan resmi dari Kemendikdasmen justru meminta sekolah mengaktifkan kembali UKS untuk pengawasan kesehatan siswa. Tidak ada larangan publikasi, jadi kita jalankan sesuai kenyataan di lapangan, ungkap Reza dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Jumat (3/10/2025).Baca juga:110 Siswa di Purworejo Diduga Keracunan MBG, Dinkes Peringatkan SPPGReza juga menjelaskan bahwa komunikasi antara Disdik Kalteng dengan Badan Gizi Nasional (BGN) serta penyedia SPPG di daerah berjalan baik. Kami terus berkoordinasi, baik dalam hal data maupun pengawasan. Prinsipnya komunikasi terjaga dengan baik dan kami mendukung penuh keberlangsungan program ini, tambahnya.Di sisi lain, Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, menekankan pentingnya keterbukaan terkait persoalan keracunan MBG.Menurutnya, laporan mengenai masalah tersebut penting untuk menjadi bahan evaluasi.Baca juga:110 Siswa di Purworejo Diduga Keracunan MBG, Dinkes Peringatkan SPPG Sebenarnya kami mengharapkan adanya keterbukaan, apa adanya saja, suatu masalah bukan untuk ditutup-tutupi, karena itu penting jadi bahan evaluasi, kata Fairid saat diwawancarai pada hari yang sama.Namun, Fairid juga menegaskan bahwa Pemerintah Kota Palangka Raya memiliki keterbatasan dalam mengintervensi program MBG. Kami hanya mempersiapkan lahan, misal ada 10 SPPG yang akan dibangun, kami siapkan 10 lahan untuk itu, perihal operasional tetap dengan pihak BGN, tuturnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang PALANGKA RAYA, KOMPAS.com- Dinas Pendidikan (Disdik) Kalimantan Tengah (Kalteng) menegaskan bahwa tidak ada larangan bagi sekolah untuk menginformasikan peristiwa keracunan yang mungkin terjadi akibat mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG). Pernyataan ini disampaikan Plt Kepala Disdik Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, menanggapi isu yang beredar mengenai larangan publikasi terkait kasus keracunan makanan. Arahan resmi dari Kemendikdasmen justru meminta sekolah mengaktifkan kembali UKS untuk pengawasan kesehatan siswa. Tidak ada larangan publikasi, jadi kita jalankan sesuai kenyataan di lapangan, ungkap Reza dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Jumat (3/10/2025). Baca juga:110 Siswa di Purworejo Diduga Keracunan MBG, Dinkes Peringatkan SPPG Reza juga menjelaskan bahwa komunikasi antara Disdik Kalteng dengan Badan Gizi Nasional (BGN) serta penyedia SPPG di daerah berjalan baik. Kami terus berkoordinasi, baik dalam hal data maupun pengawasan. Prinsipnya komunikasi terjaga dengan baik dan kami mendukung penuh keberlangsungan program ini, tambahnya. Di sisi lain, Wali Kota Palangka Raya, Fairid Naparin, menekankan pentingnya keterbukaan terkait persoalan keracunan MBG. Menurutnya, laporan mengenai masalah tersebut penting untuk menjadi bahan evaluasi. Baca juga:110 Siswa di Purworejo Diduga Keracunan MBG, Dinkes Peringatkan SPPG Sebenarnya kami mengharapkan adanya keterbukaan, apa adanya saja, suatu masalah bukan untuk ditutup-tutupi, karena itu penting jadi bahan evaluasi, kata Fairid saat diwawancarai pada hari yang sama. Namun, Fairid juga menegaskan bahwa Pemerintah Kota Palangka Raya memiliki keterbatasan dalam mengintervensi program MBG. Kami hanya mempersiapkan lahan, misal ada 10 SPPG yang akan dibangun, kami siapkan 10 lahan untuk itu, perihal operasional tetap dengan pihak BGN, tuturnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/RS92-XAlubzl3RY5aXhOt9IO4hI=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/06/10/6847c4471ea3e.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/03/164413678/disdik-kalteng-tegaskan-tak-ada-larangan-publikasi-keracunan-mbg,a6bd0fb90db094aa57e7c605477b70ca032c98e819addc662524af0d0f226794,2025-10-30 15:15:29.534 102,kompas,mbg,2025-10-03 14:12:24,SPPG Palmerah Manfaatkan Medsos untuk Transparansi Penyajian MBG,"JAKARTA, KOMPAS.com Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Palmerah, Jakarta Barat, melakukan transparansi penyajian program Makanan Bergizi Gratis (MBG) melalui media sosial.Kompas.com mengamati akun Instagram resmi @sppg_palmerah. Dalam bio, akun itu memperkenalkan diri sebagai Penyedia Gizi untuk Pelindung Bangsa dengan misi menyediakan Makan Bergizi Gratis, Menuju Indonesia Emas 2045. Akun yang terhubung dengan @badangizinasionaal.ri (Badan Gizi Nasional) ini memiliki 53 unggahan, 445 pengikut, dan mengikuti 15 akun lainnya.Dari galeri unggahan, terlihat bagaimana SPPG Palmerah menampilkan foto-foto menu harian yang tersaji di wadah logam bersekat.Baca juga:Cegah Kontaminasi, SPPG Palmerah Beli Bahan Baku MBG Kurang dari 12 Jam Sebelum DimasakIsinya beragam, mulai dari nasi, lauk pauk (ayam goreng, daging teriyaki, bakso), sayuran (wortel, buncis, jagung), hingga buah-buahan seperti pisang atau jeruk.Beberapa unggahan lain memperlihatkan proses persiapan makanan dengan standar higienis, termasuk penggunaan sarung tangan plastik oleh petugas.Ada juga momen personal seperti gestur tangan berbentuk hati, serta unggahan surat cinta yang berisi pesan anak-anak bertuliskan Besok menu apa ya? Unggahan bertanda MENU TODAY menjadi ciri khas akun tersebut, mempertegas bahwa fokus utama Instagram ini adalah keterbukaan informasi tentang sajian gizi yang diberikan setiap hari.Kepala SPPG Palmerah, Saiful Arifin mengatakan, media sosial menjadi bagian dari strategi membangun kepercayaan orangtua murid terhadap program MBG. Orang tua bisa lihat langsung menu apa yang kami sajikan hari itu. Jadi ada transparansi, bahwa makanan yang diterima anak-anak sesuai dengan standar gizi yang sudah ditetapkan, kata Saiful kepada Kompas.com, Kamis (2/10/2025).Menurutnya, Instagram memang bisa menjadi wadah komunikasi, meski untuk permintaan menu mayoritas masih disampaikan siswa melalui catatan kecil yang dititipkan di ompreng. Kami catat permintaan itu, lalu dibahas bersama ahli gizi (AG) dan ahli kuliner (AK). Kalau memenuhi standar, baru bisa masuk ke jadwal menu. Jadi Instagram lebih jadi ruang transparansi, sementara request masih banyak lewat surat cinta anak-anak, ujar dia.Kepala SD Borunawati II, Untung Suripto, salah satu sekolah penerima MBG, membenarkan manfaat media sosial SPPG Palmerah sebagai sarana komunikasi tambahan.Baca juga:Cegah Siswa Bosan, SPPG Palmerah Sajikan Burger Sehat di Menu MBG Kadang ada anak-anak yang request lewat guru, lalu kami teruskan ke SPPG. Ada juga link yang dibagikan ke anak-anak untuk menyampaikan keinginan menu tertentu. Misalnya, ada yang minta burger, seminggu sekali bisa diberikan, ujar Untung.Namun, ia menegaskan tidak semua permintaan bisa dipenuhi. Kalau ada yang tidak suka menu tertentu, ya mau bagaimana lagi. Kita tidak bisa memaksa SPPG mengganti sesuai selera, karena tetap ada standar gizi yang harus dipenuhi, kata dia.Fenomena ini menunjukkan bahwa media sosial bukan sekadar etalase menu, tetapi juga jembatan komunikasi antara penyedia gizi, sekolah, orang tua, dan siswa.Transparansi lewat Instagram membuat publik bisa melihat proses dan hasil kerja dapur SPPG setiap hari.Baca juga:Melihat Strategi SPPG Palmerah agar Menu MBG Tak Cepat BasiDalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Palmerah, Jakarta Barat, melakukan transparansi penyajian program Makanan Bergizi Gratis (MBG) melalui media sosial. Kompas.com mengamati akun Instagram resmi @sppg_palmerah. Dalam bio, akun itu memperkenalkan diri sebagai Penyedia Gizi untuk Pelindung Bangsa dengan misi menyediakan Makan Bergizi Gratis, Menuju Indonesia Emas 2045. Akun yang terhubung dengan @badangizinasionaal.ri (Badan Gizi Nasional) ini memiliki 53 unggahan, 445 pengikut, dan mengikuti 15 akun lainnya. Dari galeri unggahan, terlihat bagaimana SPPG Palmerah menampilkan foto-foto menu harian yang tersaji di wadah logam bersekat. Baca juga:Cegah Kontaminasi, SPPG Palmerah Beli Bahan Baku MBG Kurang dari 12 Jam Sebelum Dimasak Isinya beragam, mulai dari nasi, lauk pauk (ayam goreng, daging teriyaki, bakso), sayuran (wortel, buncis, jagung), hingga buah-buahan seperti pisang atau jeruk. Beberapa unggahan lain memperlihatkan proses persiapan makanan dengan standar higienis, termasuk penggunaan sarung tangan plastik oleh petugas. Ada juga momen personal seperti gestur tangan berbentuk hati, serta unggahan surat cinta yang berisi pesan anak-anak bertuliskan Besok menu apa ya? Unggahan bertanda MENU TODAY menjadi ciri khas akun tersebut, mempertegas bahwa fokus utama Instagram ini adalah keterbukaan informasi tentang sajian gizi yang diberikan setiap hari. Kepala SPPG Palmerah, Saiful Arifin mengatakan, media sosial menjadi bagian dari strategi membangun kepercayaan orangtua murid terhadap program MBG. Orang tua bisa lihat langsung menu apa yang kami sajikan hari itu. Jadi ada transparansi, bahwa makanan yang diterima anak-anak sesuai dengan standar gizi yang sudah ditetapkan, kata Saiful kepada Kompas.com, Kamis (2/10/2025). Menurutnya, Instagram memang bisa menjadi wadah komunikasi, meski untuk permintaan menu mayoritas masih disampaikan siswa melalui catatan kecil yang dititipkan di ompreng. Kami catat permintaan itu, lalu dibahas bersama ahli gizi (AG) dan ahli kuliner (AK). Kalau memenuhi standar, baru bisa masuk ke jadwal menu. Jadi Instagram lebih jadi ruang transparansi, sementara request masih banyak lewat surat cinta anak-anak, ujar dia. Kepala SD Borunawati II, Untung Suripto, salah satu sekolah penerima MBG, membenarkan manfaat media sosial SPPG Palmerah sebagai sarana komunikasi tambahan. Baca juga:Cegah Siswa Bosan, SPPG Palmerah Sajikan Burger Sehat di Menu MBG Kadang ada anak-anak yang request lewat guru, lalu kami teruskan ke SPPG. Ada juga link yang dibagikan ke anak-anak untuk menyampaikan keinginan menu tertentu. Misalnya, ada yang minta burger, seminggu sekali bisa diberikan, ujar Untung. Namun, ia menegaskan tidak semua permintaan bisa dipenuhi. Kalau ada yang tidak suka menu tertentu, ya mau bagaimana lagi. Kita tidak bisa memaksa SPPG mengganti sesuai selera, karena tetap ada standar gizi yang harus dipenuhi, kata dia. Fenomena ini menunjukkan bahwa media sosial bukan sekadar etalase menu, tetapi juga jembatan komunikasi antara penyedia gizi, sekolah, orang tua, dan siswa. Transparansi lewat Instagram membuat publik bisa melihat proses dan hasil kerja dapur SPPG setiap hari. Baca juga:Melihat Strategi SPPG Palmerah agar Menu MBG Tak Cepat Basi",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/eV9GVksC4G-Iu0jxyr4iDm8a5ZA=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/02/68dea17b7d42d.jpeg",https://megapolitan.kompas.com/read/2025/10/03/14122451/sppg-palmerah-manfaatkan-medsos-untuk-transparansi-penyajian-mbg,1525b4a0f09fe49e9e28c819530c07013c509a2c836f961f0b71a333d16f652f,2025-10-30 15:15:39.822 103,kompas,mbg,2025-10-03 07:30:00,"Ahli Hukum Beberkan Celah MBG, Siapa yang Lindungi Korban Keracunan?","KOMPAS.com- Sejumlah kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) memunculkan pertanyaan tentang kepastian hukum dan siapa pihak yang bertanggung jawab.Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, menilai kepastian hukum sangat penting dalam menjalankan program pemerintah. Kepastian hukum itu penting agar orang bisa memprediksi, kalau benar konsekuensinya apa, kalau salah akibatnya apa, baik secara perdata maupun pidana, kata Mahfud, dikutip dariKompas.com, Selasa (30/9/2025).Baca juga:Menkes Ungkap Penyebab Medis Keracunan MBG: 8 Bakteri, 2 Virus, dan 2 Zat KimiaPayung hukum MBG masih lemahAhli hukum tata negara Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Sunny Ummul Firdaus, melihat bahwa payung hukum MBG saat ini masih lemah.Pasalnya, program ini hanya berdasar pada Peraturan Presiden (Perpres) tentang Badan Gizi Nasional (BGN), tanpa regulasi khusus yang lebih kuat. Jika terjadi keracunan, tanggung jawab utama ada pada negara melalui BGN, dengan melibatkan BPOM, Kemenkes, dan pemerintah daerah, ujar Sunny saat dimintai pandanganKompas.com, Kamis (2/10/2025).Menurutnya, BPJS Kesehatan dapat menolak sebagai penanggung jawab kasus, namun demi prinsip konstitusional tentang jaminan kesehatan, perlu ada solusi regulatif agar korban tetap terlindungi.Baca juga:Ahli Gizi UGM dan Unimus Sebut Tepung Mocaf Lebih Sehat dari Terigu, Bisa untuk MBG?Usulan solusi normatifSunny pun menawarkan beberapa langkah penguatan hukum MBG.""Menurut saya ada ada beberapa solusi normatif yang bisa di lakukan,"" ucapnya.1. Perkuat payung hukum dengan PrepresPertama, perkuat payung hukum dengan Perpres khusus MBG yang jelas memuat tujuan, akuntabilitas, pembagian kewenangan, standar keamanan pangan, hingga mekanisme pertanggungjawaban.""Pertimbangkan penyusunan RUU Pangan & Gizi Nasional atau revisi UU Pangan agar MBG menjadi bagian dari sistem hukum formal, bukan sekadar kebijakan eksekutif,"" ucap Sunny.2. Tegaskan skema tanggung jawabJika terjadi keracunan massal, negara melalui BGN dan Pemda wajib menanggung biaya pengobatan korban.""Vendor penyedia makanan juga harus memiliki asuransi tanggung gugat (liability insurance),"" jelasnya.Baca juga:Idealnya Apa Saja Isi Satu Porsi Menu MBG? Ini Saran Ahli Gizi3. Sinergi dengan BPJS KesehatanSunny bilang, perlu revisi aturan atau MoU antara BPJS dan BGN agar kasus keracunan bisa di-cover sementara dengan skema subsidi silang.Biaya kemudian ditagihkan ke BGN atau Pemda, sesuai asas gotong royong dalam UU No. 40/2004 tentang SJSN.4. Pengawasan multilevelMenurut Sunny, BPOM wajib melakukan pra-uji kelayakan bahan pangan, Kemenkes dan Dinkes daerah bertanggung jawab atas distribusi serta penanganan medis cepat, sementara DPR/DPRD melakukan pengawasan penggunaan anggaran.MBG bukan sekadar bagi-bagi makananSunny menekankan, MBG bukanlah program sekadar bagi-bagi makanan, melainkan strategi nasional untuk memenuhi hak konstitusional warga serta memperbaiki kualitas gizi dan pendidikan,Selain itu, program ini juga bertujuan untuk mengurangi ketimpangan sosial-ekonomi dan memperkuat ekonomi kerakyatan, kata dia.Agar tujuan tersebut tercapai, Sunny berucap, pelaksanaan MBG maka harus didukung oleh kepastian hukum, anggaran yang jelas, tata kelola yang profesional, sinergi antar lembaga, dan pengawasan publik.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KOMPAS.com- Sejumlah kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) memunculkan pertanyaan tentang kepastian hukum dan siapa pihak yang bertanggung jawab. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, menilai kepastian hukum sangat penting dalam menjalankan program pemerintah. Kepastian hukum itu penting agar orang bisa memprediksi, kalau benar konsekuensinya apa, kalau salah akibatnya apa, baik secara perdata maupun pidana, kata Mahfud, dikutip dariKompas.com, Selasa (30/9/2025). Baca juga:Menkes Ungkap Penyebab Medis Keracunan MBG: 8 Bakteri, 2 Virus, dan 2 Zat Kimia Ahli hukum tata negara Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Sunny Ummul Firdaus, melihat bahwa payung hukum MBG saat ini masih lemah. Pasalnya, program ini hanya berdasar pada Peraturan Presiden (Perpres) tentang Badan Gizi Nasional (BGN), tanpa regulasi khusus yang lebih kuat. Jika terjadi keracunan, tanggung jawab utama ada pada negara melalui BGN, dengan melibatkan BPOM, Kemenkes, dan pemerintah daerah, ujar Sunny saat dimintai pandanganKompas.com, Kamis (2/10/2025). Menurutnya, BPJS Kesehatan dapat menolak sebagai penanggung jawab kasus, namun demi prinsip konstitusional tentang jaminan kesehatan, perlu ada solusi regulatif agar korban tetap terlindungi. Baca juga:Ahli Gizi UGM dan Unimus Sebut Tepung Mocaf Lebih Sehat dari Terigu, Bisa untuk MBG? Sunny pun menawarkan beberapa langkah penguatan hukum MBG. ""Menurut saya ada ada beberapa solusi normatif yang bisa di lakukan,"" ucapnya. Pertama, perkuat payung hukum dengan Perpres khusus MBG yang jelas memuat tujuan, akuntabilitas, pembagian kewenangan, standar keamanan pangan, hingga mekanisme pertanggungjawaban. ""Pertimbangkan penyusunan RUU Pangan & Gizi Nasional atau revisi UU Pangan agar MBG menjadi bagian dari sistem hukum formal, bukan sekadar kebijakan eksekutif,"" ucap Sunny. Jika terjadi keracunan massal, negara melalui BGN dan Pemda wajib menanggung biaya pengobatan korban. ""Vendor penyedia makanan juga harus memiliki asuransi tanggung gugat (liability insurance),"" jelasnya. Baca juga:Idealnya Apa Saja Isi Satu Porsi Menu MBG? Ini Saran Ahli Gizi Sunny bilang, perlu revisi aturan atau MoU antara BPJS dan BGN agar kasus keracunan bisa di-cover sementara dengan skema subsidi silang. Biaya kemudian ditagihkan ke BGN atau Pemda, sesuai asas gotong royong dalam UU No. 40/2004 tentang SJSN. Menurut Sunny, BPOM wajib melakukan pra-uji kelayakan bahan pangan, Kemenkes dan Dinkes daerah bertanggung jawab atas distribusi serta penanganan medis cepat, sementara DPR/DPRD melakukan pengawasan penggunaan anggaran. Sunny menekankan, MBG bukanlah program sekadar bagi-bagi makanan, melainkan strategi nasional untuk memenuhi hak konstitusional warga serta memperbaiki kualitas gizi dan pendidikan, Selain itu, program ini juga bertujuan untuk mengurangi ketimpangan sosial-ekonomi dan memperkuat ekonomi kerakyatan, kata dia. Agar tujuan tersebut tercapai, Sunny berucap, pelaksanaan MBG maka harus didukung oleh kepastian hukum, anggaran yang jelas, tata kelola yang profesional, sinergi antar lembaga, dan pengawasan publik.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/PaF2Owc-B08DDPDvzID8wtYwA1E=/0x0:750x500/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775d554370.png,0,-0,1)/data/photo/2025/03/11/67cfe675b1674.jpg",https://www.kompas.com/tren/read/2025/10/03/073000965/ahli-hukum-beberkan-celah-mbg-siapa-yang-lindungi-korban-keracunan-,09639159c1a1522a17dcc5597564726e4343d0bf7c2f09a19e577c3dd455599a,2025-10-30 15:15:50.107 104,kompas,mbg,2025-10-03 05:25:59,Wagub Gorontalo Temukan Kendaraan Distribusi MBG Tak Sesuai SOP,"GORONTALO, KOMPAS.com Pemerintah Provinsi Gorontalo menemukan kendaraan pendistribusian program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah yang tidak sesuai standar.Kendaraan tersebut mengangkut makanan dalam satu ruangan bersama sopir.Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Gorontalo Idah Syahidah saat melakukan inspeksi di SD Negeri 6 Tibawa, Kabupaten Gorontalo, Kamis (2/10/2025). Saya melihat hari ini, mohon maaf, mobil pengangkutnya belum sesuai SOP. Makanan tidak boleh berada dalam satu ruangan dengan sopir tanpa adanya pemisah, kata Idah.Baca juga:Menengok Dapur MBG di Gorontalo: Ribuan Porsi Dimasak Pukul 03.30 WITA, Distribusi Jam 7 PagiIdah menyarankan agar pelaksana menggunakan mobil box agar tetap higienis.Dalam inspeksi itu, Idah juga mendapat informasi bahwa makanan kadang diletakkan di karpet.Menurutnya, hal tersebut tidak diperbolehkan. Makanan harus ditempatkan di atas meja agar terhindar dari kontaminasi.Idah yang didampingi Kepala Dinas Kesehatan Anang S Otoluwa dan tim Satgas MBG melihat langsung proses penyaluran makanan kepada siswa.Mereka melakukan pemantauan mulai dari penurunan makanan dari mobil, pengangkutan ke ruangan, hingga pembagian kepada siswa.Di SD Negeri 6 Tibawa, terdapat 195 siswa dari kelas 1 hingga 6 yang mendapat layanan MBG setiap pukul 09.00 Wita.Baca juga:Trauma Keracunan MBG, Orangtua di Ngawi Pilih Bekali Anak Masakan SendiriSelain soal distribusi, Idah juga mencatat sejumlah hal yang perlu diperbaiki oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai pengelola.Dari sisi menu, buah salak yang disertakan, meski sudah dicuci, dinilai kurang tepat jika dimasukkan ke ompreng karena rawan terbuka dan dimasuki serangga.Porsi sayur dan lauk seperti tempe serta ikan tuna juga masih perlu ditingkatkan agar asupan gizi anak lebih seimbang.Meski demikian, Idah menilai nasi yang disajikan lembut dan berkualitas baik. Makanan untuk anak-anak harus benar-benar diperhatikan. Kita anggap mereka seperti anak kita sendiri, sehingga yang diberikan pun harus yang terbaik. Kalau makanan habis, berarti anak-anak suka. Kalau banyak tersisa, itu tandanya perlu dievaluasi lagi, pesan Idah.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang GORONTALO, KOMPAS.com Pemerintah Provinsi Gorontalo menemukan kendaraan pendistribusian program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah yang tidak sesuai standar. Kendaraan tersebut mengangkut makanan dalam satu ruangan bersama sopir. Hal itu disampaikan Wakil Gubernur Gorontalo Idah Syahidah saat melakukan inspeksi di SD Negeri 6 Tibawa, Kabupaten Gorontalo, Kamis (2/10/2025). Saya melihat hari ini, mohon maaf, mobil pengangkutnya belum sesuai SOP. Makanan tidak boleh berada dalam satu ruangan dengan sopir tanpa adanya pemisah, kata Idah. Baca juga:Menengok Dapur MBG di Gorontalo: Ribuan Porsi Dimasak Pukul 03.30 WITA, Distribusi Jam 7 Pagi Idah menyarankan agar pelaksana menggunakan mobil box agar tetap higienis. Dalam inspeksi itu, Idah juga mendapat informasi bahwa makanan kadang diletakkan di karpet. Menurutnya, hal tersebut tidak diperbolehkan. Makanan harus ditempatkan di atas meja agar terhindar dari kontaminasi. Idah yang didampingi Kepala Dinas Kesehatan Anang S Otoluwa dan tim Satgas MBG melihat langsung proses penyaluran makanan kepada siswa. Mereka melakukan pemantauan mulai dari penurunan makanan dari mobil, pengangkutan ke ruangan, hingga pembagian kepada siswa. Di SD Negeri 6 Tibawa, terdapat 195 siswa dari kelas 1 hingga 6 yang mendapat layanan MBG setiap pukul 09.00 Wita. Baca juga:Trauma Keracunan MBG, Orangtua di Ngawi Pilih Bekali Anak Masakan Sendiri Selain soal distribusi, Idah juga mencatat sejumlah hal yang perlu diperbaiki oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai pengelola. Dari sisi menu, buah salak yang disertakan, meski sudah dicuci, dinilai kurang tepat jika dimasukkan ke ompreng karena rawan terbuka dan dimasuki serangga. Porsi sayur dan lauk seperti tempe serta ikan tuna juga masih perlu ditingkatkan agar asupan gizi anak lebih seimbang. Meski demikian, Idah menilai nasi yang disajikan lembut dan berkualitas baik. Makanan untuk anak-anak harus benar-benar diperhatikan. Kita anggap mereka seperti anak kita sendiri, sehingga yang diberikan pun harus yang terbaik. Kalau makanan habis, berarti anak-anak suka. Kalau banyak tersisa, itu tandanya perlu dievaluasi lagi, pesan Idah.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/Kwk28MBoXuUrY7kkwtXxoS8q-uU=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/03/68def28fefec4.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/03/052559878/wagub-gorontalo-temukan-kendaraan-distribusi-mbg-tak-sesuai-sop,72a268e403258438f05392af83e5a4d7c5693c8091de70fb86c2afb62b32d934,2025-10-30 15:16:00.387 105,kompas,mbg,2025-10-02 15:10:33,MBG Dinilai Butuh UU untuk Perjelas Pengawasan dan Tata Kelola,"YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Pakar hukum tata negara dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) King Faisal Sulaiman, menilai bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) memerlukan payung hukum berupa undang-undang.Ia berpendapat bahwa keberadaan undang-undang akan memberikan legitimasi yang lebih kuat dan menjawab berbagai masalah tata kelola yang selama ini dianggap lemah. Kalau hanya berbasis Perpres, jelas terlalu lemah. UU akan memberikan kepastian hukum, baik dari sisi kewenangan maupun pembiayaan, ujar King dalam keterangan tertulisnya pada Kamis (2/10/2025).Baca juga:Keracunan MBG di Nunukan Bertambah Jadi 145 Anak, Telur Rebus Diduga Jadi PenyebabLebih lanjut, King menjelaskan bahwa kehadiran UU MBG akan berimplikasi penting dalam pembagian peran antara pemerintah pusat dan daerah.Ia mengungkapkan bahwa selama ini banyak aturan yang tidak jelas, terutama terkait mekanisme pendanaan dan tanggung jawab daerah. Akibatnya, pemerintah daerah seringkali hanya dimintai pertanggungjawaban saat terjadi masalah, padahal landasan hukumnya tidak jelas, katanya.Ia mencontohkan soal alokasi anggaran, yang seharusnya tidak hanya dibebankan pada APBN, melainkan juga perlu ada porsi dari APBD agar pembagian tanggung jawab lebih proporsional.King juga menekankan bahwa sejumlah kasus keracunan makanan yang terjadi belakangan ini menjadi sinyal perlunya evaluasi menyeluruh.Tanpa dasar hukum yang kuat, ia khawatir sistem pengawasan akan sulit ditegakkan, terutama terkait keterlibatan pihak swasta yang menjadi mitra pelaksana program.Baca juga:Sudah 27 Siswa Keracunan MBG, tapi Seluruh Dapur SPPG di Palangka Raya Belum Kantongi Sertifikat HigieneIa menambahkan bahwa aspek substansial harus diperhatikan agar UU MBG tidak sekadar normatif.Beberapa poin penting yang harus dimasukkan antara lain tata kelola, mekanisme pengawasan, alokasi anggaran, serta keterlibatan masyarakat. Undang-undang ini jangan hanya normatif. Harus jelas soal tata kelola, siapa mengawasi siapa, bagaimana mekanisme anggarannya, dan bagaimana masyarakat bisa ikut serta. Partisipasi masyarakat penting, karena selain memperkuat pengawasan, juga bisa membuka lapangan kerja baru. Jadi dampaknya bukan hanya pada gizi, tapi juga ekonomi, ungkapnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Pakar hukum tata negara dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) King Faisal Sulaiman, menilai bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) memerlukan payung hukum berupa undang-undang. Ia berpendapat bahwa keberadaan undang-undang akan memberikan legitimasi yang lebih kuat dan menjawab berbagai masalah tata kelola yang selama ini dianggap lemah. Kalau hanya berbasis Perpres, jelas terlalu lemah. UU akan memberikan kepastian hukum, baik dari sisi kewenangan maupun pembiayaan, ujar King dalam keterangan tertulisnya pada Kamis (2/10/2025). Baca juga:Keracunan MBG di Nunukan Bertambah Jadi 145 Anak, Telur Rebus Diduga Jadi Penyebab Lebih lanjut, King menjelaskan bahwa kehadiran UU MBG akan berimplikasi penting dalam pembagian peran antara pemerintah pusat dan daerah. Ia mengungkapkan bahwa selama ini banyak aturan yang tidak jelas, terutama terkait mekanisme pendanaan dan tanggung jawab daerah. Akibatnya, pemerintah daerah seringkali hanya dimintai pertanggungjawaban saat terjadi masalah, padahal landasan hukumnya tidak jelas, katanya. Ia mencontohkan soal alokasi anggaran, yang seharusnya tidak hanya dibebankan pada APBN, melainkan juga perlu ada porsi dari APBD agar pembagian tanggung jawab lebih proporsional. King juga menekankan bahwa sejumlah kasus keracunan makanan yang terjadi belakangan ini menjadi sinyal perlunya evaluasi menyeluruh. Tanpa dasar hukum yang kuat, ia khawatir sistem pengawasan akan sulit ditegakkan, terutama terkait keterlibatan pihak swasta yang menjadi mitra pelaksana program. Baca juga:Sudah 27 Siswa Keracunan MBG, tapi Seluruh Dapur SPPG di Palangka Raya Belum Kantongi Sertifikat Higiene Ia menambahkan bahwa aspek substansial harus diperhatikan agar UU MBG tidak sekadar normatif. Beberapa poin penting yang harus dimasukkan antara lain tata kelola, mekanisme pengawasan, alokasi anggaran, serta keterlibatan masyarakat. Undang-undang ini jangan hanya normatif. Harus jelas soal tata kelola, siapa mengawasi siapa, bagaimana mekanisme anggarannya, dan bagaimana masyarakat bisa ikut serta. Partisipasi masyarakat penting, karena selain memperkuat pengawasan, juga bisa membuka lapangan kerja baru. Jadi dampaknya bukan hanya pada gizi, tapi juga ekonomi, ungkapnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/UdmmoXTPP_0jBN3N3nntzrf5noQ=/0x0:1000x667/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/01/07/677cd050d91fd.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/02/151033978/mbg-dinilai-butuh-uu-untuk-perjelas-pengawasan-dan-tata-kelola,e0fe47779673f2a9b6f0c0cbf13fba2fb40a9fcd708d762d9d70808980e6951a,2025-10-30 15:16:11.564 106,kompas,mbg,2025-10-02 14:33:33,BGN Sebut Perawatan Korban Keracunan MBG Bisa Ditanggung Asuransi,"JAKARTA, KOMPAS.com -Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan, biaya pengobatan korban keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat ditanggung oleh asuransi maupun BGN.Dadan menyebutkan, jika status keracunan sudah ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB), biaya perawatan korban keracunan dapat dilaporkan oleh pemerintah daerah kepada asuransi. Jadi ada dua mekanisme penanggungan biaya, dan ini sudah terjadi, kata Dadan di Kemenkes Jakarta, Kamis (2/10/2025).Baca juga:Kepala BGN Pastikan MBG Jalan Terus, kecuali Ada Perintah Prabowo Jadi ada dua daerah yang sudah meletakkan KLB di tingkat kota dan kabupaten, dan ketika pemerintah kota atau kabupaten menetapkan KLB, maka pemerintah daerah bisa mengeklaim pendanaan itu ke asuransi, ujar dia.Sementara itu, untuk kasus keracunan MBG yang tidak ditetapkan sebagai KLB, klaim biaya penanganan bisa dilakukan langsung kepada BGN. Kemudian bagi daerah-daerah yang tidak menetapkan KLB, seluruh biaya sejauh ini ditanggung oleh BGN, ungkap Dadan.Baca juga:Selain SLHS, Dapur MBG Juga Wajib Bersertifikat HACCP dan HalalDadan mengatakan, BGN pernah menanggung biaya keracunan MBG di Banggai Kepulauan dengan nilai mencapai Rp 350 juta.Selain itu, kasus keracunan MBG di beberapa daerah lain seperti Bandung dan Bogor juga ditanggung biayanya. Tapi yang dari Bandung saya belum, karena di Bandung kan ditetapkan oleh pemerintah daerah KLB. Jadi itu di-handleoleh pemerintah daerah, kata Dadan.Baca juga:Menkes Ungkap Penyebab Medis Keracunan MBG: 8 Bakteri, 2 Virus, dan 2 Zat Kimia Yang di Bogor juga demikian. Kalau yang di tempat lain tuh rangenya (anggaran klaim) antara Rp 40-60 juta, imbuh dia.Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa pertanggungan biaya keracunan MBG sudah diatur dalam undang-undang. Keracunan MBG ditanggung biayanya oleh pemerintah, oleh BGN. Kalau KLB naik menjadi KLB nasional, itu sudah ada aturannya di undang-undang dan peraturan presidennya, kata Budi.Dia juga menjelaskan bahwa ada syarat yang harus dipenuhi ketika kasus keracunan bisa ditetapkan sebagai KLB meski ia tidak mengungkapkannya secara detil.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com -Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan, biaya pengobatan korban keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat ditanggung oleh asuransi maupun BGN. Dadan menyebutkan, jika status keracunan sudah ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB), biaya perawatan korban keracunan dapat dilaporkan oleh pemerintah daerah kepada asuransi. Jadi ada dua mekanisme penanggungan biaya, dan ini sudah terjadi, kata Dadan di Kemenkes Jakarta, Kamis (2/10/2025). Baca juga:Kepala BGN Pastikan MBG Jalan Terus, kecuali Ada Perintah Prabowo Jadi ada dua daerah yang sudah meletakkan KLB di tingkat kota dan kabupaten, dan ketika pemerintah kota atau kabupaten menetapkan KLB, maka pemerintah daerah bisa mengeklaim pendanaan itu ke asuransi, ujar dia. Sementara itu, untuk kasus keracunan MBG yang tidak ditetapkan sebagai KLB, klaim biaya penanganan bisa dilakukan langsung kepada BGN. Kemudian bagi daerah-daerah yang tidak menetapkan KLB, seluruh biaya sejauh ini ditanggung oleh BGN, ungkap Dadan. Baca juga:Selain SLHS, Dapur MBG Juga Wajib Bersertifikat HACCP dan Halal Dadan mengatakan, BGN pernah menanggung biaya keracunan MBG di Banggai Kepulauan dengan nilai mencapai Rp 350 juta. Selain itu, kasus keracunan MBG di beberapa daerah lain seperti Bandung dan Bogor juga ditanggung biayanya. Tapi yang dari Bandung saya belum, karena di Bandung kan ditetapkan oleh pemerintah daerah KLB. Jadi itu di-handleoleh pemerintah daerah, kata Dadan. Baca juga:Menkes Ungkap Penyebab Medis Keracunan MBG: 8 Bakteri, 2 Virus, dan 2 Zat Kimia Yang di Bogor juga demikian. Kalau yang di tempat lain tuh rangenya (anggaran klaim) antara Rp 40-60 juta, imbuh dia. Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa pertanggungan biaya keracunan MBG sudah diatur dalam undang-undang. Keracunan MBG ditanggung biayanya oleh pemerintah, oleh BGN. Kalau KLB naik menjadi KLB nasional, itu sudah ada aturannya di undang-undang dan peraturan presidennya, kata Budi. Dia juga menjelaskan bahwa ada syarat yang harus dipenuhi ketika kasus keracunan bisa ditetapkan sebagai KLB meski ia tidak mengungkapkannya secara detil.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/5v0JbyxKE0wbxmynKB36x_rV6uA=/270x0:1890x1080/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/01/68dceff1dfee0.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/02/14333371/bgn-sebut-perawatan-korban-keracunan-mbg-bisa-ditanggung-asuransi,0964719cae08b77efde68f558ee79febed4cf69b47affc4c59469019c120acc5,2025-10-30 15:16:22.583 107,kompas,mbg,2025-10-02 11:12:00,"Soroti Penetapan Mitra SPPG MBG, Ombudsman: Rawan Konflik Kepentingan","JAKARTA, KOMPAS.com- Ombudsman RI menilai penetapan mitra yayasan dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) rawan konflik kepentingan.Lembaga pengawas pelayanan publik itu menilai mekanisme yang diterapkan saat ini tidak transparan, rawan konflik kepentingan, dan berpotensi menimbulkan malaadministrasi yang dapat menggerus kepercayaan publik.Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika, mengatakan permasalahan muncul sejak tahap verifikasi.Dari 60.500 yayasan yang mendaftar, hingga kini masih ada 9.632 yayasan yang belum mendapat kepastian.Baca juga:BPOM Ungkap 13 Temuan di Dapur MBG yang Terkait KLB KeracunanProses yang berlarut-larut tersebut dipicu oleh ketiadaan standar waktu pelayanan yang jelas.Akibatnya, ribuan yayasan terjebak dalam ketidakpastian hukum yang bukan hanya memperlambat pelaksanaan program MBG, tetapi juga mengurangi kredibilitas penyelenggaraannya. Permasalahan ini muncul dalam proses penetapan mitra yayasan dan SPPG. Dari 60.500 yayasan yang mendaftar, banyak yang terhambat pada tahap verifikasi, ujar Yeka saat konferensi pers, Jakarta, Selasa (30/9/2025). Bahkan hingga kini masih terdapat 9.632 yayasan yang menunggu kepastian. Ketiadaan standar waktu pelayanan menyebabkan proses berjalan berlarut-larut dan mengurangi kepastian hukum bagi para pendaftar, paparnya.Ombudsman mencatat bahwa kelemahan tata kelola dalam penetapan mitra SPPG membuka ruang terjadinya malaadministrasi.Ketidakjelasan proses dan lambatnya verifikasi dianggap sebagai indikasi serius bahwa tata laksana program perlu segera diperbaiki.Lebih jauh, Ombudsman juga mengidentifikasi adanya potensi afiliasi sejumlah yayasan dengan jejaring politik.Situasi ini dinilai sangat berisiko karena berpotensi menimbulkan konflik kepentingan serta membuka ruang penyalahgunaan wewenang dalam penetapan mitra.Jika indikasi tersebut benar terjadi, maka tujuan utama dari program pemenuhan gizi bisa terdistorsi dan berubah arah. Kajian Ombudsman juga mengidentifikasi adanya potensi afiliasi sejumlah yayasan dengan jejaring politik yang berisiko menimbulkan konflik kepentingan, serta membuka peluang penyalahgunaan wewenang, beber Yeka.SPPG sendiri dirancang untuk mendukung pelaksanaan MBG, program berskala nasional yang ditujukan untuk memperbaiki kualitas gizi masyarakat, terutama kelompok rentan.Dengan skala dan dampaknya yang begitu besar, Ombudsman menilai pengelolaannya harus benar-benar dijalankan secara transparan, akuntabel, dan bebas dari intervensi kepentingan sempit.Tanpa prinsip tersebut, manfaat yang seharusnya dapat dirasakan masyarakat justru berisiko berkurang, sementara kepercayaan publik terhadap pemerintah ikut terkikis. Situasi ini menjadi pengingat bahwa pengelolaan program berskala nasional harus dijalankan secara transparan, adil, dan bebas dari intervensi politik agar kepercayaan publik terjaga dan tujuan utama program untuk memperbaiki gizi masyarakat dapat tercapai secara optimal, katanya.Baca juga:Ombudsman RI Bongkar 8 Masalah dan 4 Maladministrasi di Program MBGDalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Ombudsman RI menilai penetapan mitra yayasan dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) rawan konflik kepentingan. Lembaga pengawas pelayanan publik itu menilai mekanisme yang diterapkan saat ini tidak transparan, rawan konflik kepentingan, dan berpotensi menimbulkan malaadministrasi yang dapat menggerus kepercayaan publik. Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika, mengatakan permasalahan muncul sejak tahap verifikasi. Dari 60.500 yayasan yang mendaftar, hingga kini masih ada 9.632 yayasan yang belum mendapat kepastian. Baca juga:BPOM Ungkap 13 Temuan di Dapur MBG yang Terkait KLB Keracunan Proses yang berlarut-larut tersebut dipicu oleh ketiadaan standar waktu pelayanan yang jelas. Akibatnya, ribuan yayasan terjebak dalam ketidakpastian hukum yang bukan hanya memperlambat pelaksanaan program MBG, tetapi juga mengurangi kredibilitas penyelenggaraannya. Permasalahan ini muncul dalam proses penetapan mitra yayasan dan SPPG. Dari 60.500 yayasan yang mendaftar, banyak yang terhambat pada tahap verifikasi, ujar Yeka saat konferensi pers, Jakarta, Selasa (30/9/2025). Bahkan hingga kini masih terdapat 9.632 yayasan yang menunggu kepastian. Ketiadaan standar waktu pelayanan menyebabkan proses berjalan berlarut-larut dan mengurangi kepastian hukum bagi para pendaftar, paparnya. Ombudsman mencatat bahwa kelemahan tata kelola dalam penetapan mitra SPPG membuka ruang terjadinya malaadministrasi. Ketidakjelasan proses dan lambatnya verifikasi dianggap sebagai indikasi serius bahwa tata laksana program perlu segera diperbaiki. Lebih jauh, Ombudsman juga mengidentifikasi adanya potensi afiliasi sejumlah yayasan dengan jejaring politik. Situasi ini dinilai sangat berisiko karena berpotensi menimbulkan konflik kepentingan serta membuka ruang penyalahgunaan wewenang dalam penetapan mitra. Jika indikasi tersebut benar terjadi, maka tujuan utama dari program pemenuhan gizi bisa terdistorsi dan berubah arah. Kajian Ombudsman juga mengidentifikasi adanya potensi afiliasi sejumlah yayasan dengan jejaring politik yang berisiko menimbulkan konflik kepentingan, serta membuka peluang penyalahgunaan wewenang, beber Yeka. SPPG sendiri dirancang untuk mendukung pelaksanaan MBG, program berskala nasional yang ditujukan untuk memperbaiki kualitas gizi masyarakat, terutama kelompok rentan. Dengan skala dan dampaknya yang begitu besar, Ombudsman menilai pengelolaannya harus benar-benar dijalankan secara transparan, akuntabel, dan bebas dari intervensi kepentingan sempit. Tanpa prinsip tersebut, manfaat yang seharusnya dapat dirasakan masyarakat justru berisiko berkurang, sementara kepercayaan publik terhadap pemerintah ikut terkikis. Situasi ini menjadi pengingat bahwa pengelolaan program berskala nasional harus dijalankan secara transparan, adil, dan bebas dari intervensi politik agar kepercayaan publik terjaga dan tujuan utama program untuk memperbaiki gizi masyarakat dapat tercapai secara optimal, katanya. Baca juga:Ombudsman RI Bongkar 8 Masalah dan 4 Maladministrasi di Program MBG",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/hRUNZIjnJhTPWWU-7O7jLjxh3dQ=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775b1d85b4.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/30/68dbbd649632d.jpeg",https://money.kompas.com/read/2025/10/02/111200326/soroti-penetapan-mitra-sppg-mbg-ombudsman--rawan-konflik-kepentingan,71db8c8df865793e8002167bf2cf4b3a7ff91348662800c1585a64b049ace151,2025-10-30 15:16:33.408 108,kompas,mbg,2025-10-02 08:46:00,"Ombudsman Bongkar Sederet Masalah MBG, Berujung ke Kasus Keracunan","JAKARTA, KOMPAS.com- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digadang sebagai terobosan untuk meningkatkan kualitas gizi anak sekolah justru menuai kritik tajam.Ombudsman RI mengungkap sederet persoalan serius mulai dari bahan pangan yang tak sesuai kontrak, pengolahan tanpa standar, distribusi semrawut, hingga lemahnya pengawasan.Ironisnya, meski negara membayar dengan harga premium, kualitas makanan yang diterima anak-anak jauh dari harapan.Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika, mengungkap sejumlah dapur umum atau Satuan Pendidikan Pelaksana Gizi (SPPG) menerima pasokan sayuran tidak segar dan lauk-pauk yang tidak lengkap.Baca juga:Guru yang Urus MBG Dapat Insentif, Bos BGN Pastikan Tak Bebani APBNSituasi ini, menurutnya, terjadi karena belum adanya standar acceptance quality limit (AQL) yang jelas.Akibatnya, mutu pangan yang sampai ke meja makan siswa tidak sepadan dengan besarnya anggaran negara yang dikucurkan. Beberapa dapur juga menerima sayuran yang tidak segar setelah lauk-pauk yang tidak lengkap. Hal ini terjadi karena belum adanya standar acceptance quality limit yang tegas, sehingga negara membayar dengan harga premium, sementara kualitas yang diterima anak-anak belum optimal, ujar Yeka saat konferensi pers, Selasa (30/9/2025).Di dapur pengolahan, masalah lain ikut terkuak.Standarhazard analysisand critical control point(HACCP) yang seharusnya menjadi benteng keamanan pangan ternyata belum diterapkan secara konsisten.Sejumlah SPPG bahkan tidak menyimpan catatan suhu maupun retained sample yang wajib ada dalam sistem pengendalian mutu.Celah ini semakin nyata ketika Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang seharusnya melakukan 13 item pengawasan dianggap tidak bekerja maksimal.Hasilnya, hingga Mei 2025 saja, tercatat sudah ada 17 kasus keracunan luar biasa. Fakta adanya 17 kejadian luar biasa keracunan hingga Mei 2025 menjadi pengingat bahwa prosedur operasional standar pengolahan harus diperbaiki dan ditegakkan secara lebih disiplin, paparnya.Persoalan tak berhenti pada kualitas bahan dan pengolahan.Dalam tahap persiapan bahan, Yeka menyebut adanya ketidaksesuaian antara kontrak dan realisasi. JAKARTA, KOMPAS.com- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digadang sebagai terobosan untuk meningkatkan kualitas gizi anak sekolah justru menuai kritik tajam. Ombudsman RI mengungkap sederet persoalan serius mulai dari bahan pangan yang tak sesuai kontrak, pengolahan tanpa standar, distribusi semrawut, hingga lemahnya pengawasan. Ironisnya, meski negara membayar dengan harga premium, kualitas makanan yang diterima anak-anak jauh dari harapan. Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika, mengungkap sejumlah dapur umum atau Satuan Pendidikan Pelaksana Gizi (SPPG) menerima pasokan sayuran tidak segar dan lauk-pauk yang tidak lengkap. Baca juga:Guru yang Urus MBG Dapat Insentif, Bos BGN Pastikan Tak Bebani APBN Situasi ini, menurutnya, terjadi karena belum adanya standar acceptance quality limit (AQL) yang jelas. Akibatnya, mutu pangan yang sampai ke meja makan siswa tidak sepadan dengan besarnya anggaran negara yang dikucurkan. Beberapa dapur juga menerima sayuran yang tidak segar setelah lauk-pauk yang tidak lengkap. Hal ini terjadi karena belum adanya standar acceptance quality limit yang tegas, sehingga negara membayar dengan harga premium, sementara kualitas yang diterima anak-anak belum optimal, ujar Yeka saat konferensi pers, Selasa (30/9/2025). Di dapur pengolahan, masalah lain ikut terkuak. Standarhazard analysisand critical control point(HACCP) yang seharusnya menjadi benteng keamanan pangan ternyata belum diterapkan secara konsisten. Sejumlah SPPG bahkan tidak menyimpan catatan suhu maupun retained sample yang wajib ada dalam sistem pengendalian mutu. Celah ini semakin nyata ketika Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang seharusnya melakukan 13 item pengawasan dianggap tidak bekerja maksimal. Hasilnya, hingga Mei 2025 saja, tercatat sudah ada 17 kasus keracunan luar biasa. Fakta adanya 17 kejadian luar biasa keracunan hingga Mei 2025 menjadi pengingat bahwa prosedur operasional standar pengolahan harus diperbaiki dan ditegakkan secara lebih disiplin, paparnya. Persoalan tak berhenti pada kualitas bahan dan pengolahan. Dalam tahap persiapan bahan, Yeka menyebut adanya ketidaksesuaian antara kontrak dan realisasi.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/VRrLDDg87Regqi5RgSNsrPYI5ag=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775b1d85b4.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/01/68dcf8286b117.jpg",https://money.kompas.com/read/2025/10/02/084600526/ombudsman-bongkar-sederet-masalah-mbg-berujung-ke-kasus-keracunan-,84021f89e767fe0966f6323aaf5f91345dd3db27f3fa79c05ef4435f4f68cf32,2025-10-30 15:16:44.463 109,republika,mbg,2025-11-06 18:48:48,BGN Tutup Portal Pendaftaran SPPG MBG,"REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Gizi Nasional (BGN) resmi menutup portal pendaftaran mitra Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) setelah menerima lebih dari 8.471 usulan lokasi dari berbagai lembaga dan organisasi di seluruh Indonesia. Sejak portal dibuka pada Selasa (4/11/2025), antusiasme publik meningkat tajam. Ribuan calon mitra dari berbagai daerah mengajukan lokasi dan kesiapan fasilitas untuk mendukung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dikelola BGN. Baca Juga Mensos Usul MBG untuk Lansia dan Difabel di 2026 Inflasi Jabar Oktober 2025 Dipicu Kenaikan Harga Emas dan Program MBG Intip Kesibukan Dapur SPPG Polda Papua Barat Siapkan MBG untuk 2.387 Pelajar Baca Juga ""Respons publik terhadap pembukaan pendaftaran SPPG sangat positif. Lebih dari 8.471 usulan yang masuk dalam waktu singkat menunjukkan besarnya kepedulian masyarakat terhadap isu gizi dan kesehatan anak bangsa,"" ujar Wakil Kepala BGN Sony Sanjaya di Jakarta, Kamis (6/11/2025). Sony menjelaskan, seluruh data yang masuk akan diverifikasi secara ketat oleh tim teknis BGN untuk memastikan kelayakan lokasi, kapasitas, dan kesesuaian fasilitas dengan standar operasional. Proses verifikasi ini dilakukan berlapis untuk menjamin transparansi dan akurasi penetapan mitra. ""Kami memastikan seluruh data diverifikasi dengan cermat. Dari pemetaan awal, terdapat sejumlah usulan di wilayah yang sebenarnya sudah terpenuhi kebutuhan SPPG-nya. Oleh karena itu, penyaringan dilakukan agar sebaran layanan gizi lebih merata,"" ujarnya. Penutupan portal dilakukan sebagai langkah pengendalian jumlah dan sebaran SPPG agar tidak terjadi penumpukan di wilayah tertentu. Langkah ini sekaligus menjadi bagian dari strategi penataan ulang distribusi layanan gizi di daerah yang masih membutuhkan. ""Penutupan portal bukan penghentian partisipasi, melainkan bentuk pengaturan agar program berjalan efektif dan proporsional. Setelah tahap verifikasi selesai, kami akan mengumumkan hasil penetapan resmi mitra SPPG,"" ujar dia. Sony juga menegaskan bahwa BGN tetap membuka peluang kerja sama di masa mendatang, utamanya bagi calon mitra di wilayah dengan kebutuhan layanan gizi yang belum terpenuhi. ""BGN akan terus memperluas jangkauan Program MBG ke daerah lain secara bertahap. Tahap berikutnya akan dibuka kembali dengan mekanisme yang lebih terarah berdasarkan hasil pemetaan kebutuhan nasional,"" tuturnya. Penutupan portal dilakukan pada Kamis (6/11/2025) pukul 17.00 WIB, setelah jumlah usulan dinilai telah memenuhi kebutuhan SPPG secara nasional, utamanya di wilayah aglomerasi perkotaan. sumber : Antara Advertisement",Andri Saubani,https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/010469200-1762182981-830-556.jpg,https://republika.co.id/berita//t5azhc409/bgn-tutup-portal-pendaftaran-sppg-mbg,33ab95b72fe23cf8c34813bd0422285f2e54470279a11ab1234f78896189e2f6,2025-11-13 21:36:52.198 110,kompas,mbg,2025-10-01 15:50:51,"Banyak Anak Keracunan MBG, Anggota DPR: Wajar, tetapi Harus Diperbaiki","JAKARTA, KOMPAS.com -Anggota Komisi IX DPR RI Muazim Akbar menilai, banyaknya kasus keracunan Makam Bergizi Gratis (MBG) adalah hal yang wajar terjadi, tetapi harus diperbaiki.Pernyataan itu disampaikan Muazim dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi IX DPR RI bersama Menteri Kesehatan, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan Kepala BKKBN. Ya tentu dari sekian yang sudah menerima, kalaupun misalnya ada terjadi, ya kemarin terjadi keracunan dan lain sebagainya, itu adalah memang saya menganggap sesuatu yang wajar, kata Muazim di Ruang Rapat Komisi IX DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/10/2025). Karena memang banyak, tentu harus kita perbaiki semua, ujar dia melanjutkan.Baca juga:6.457 Orang Keracunan MBG per September 2025, Terbanyak di Pulau JawaPada kesempatan tersebut, Muazim kemudian menyinggung praktik nepotisme dalam pengelolaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG.Ia menemukan, salah satu SPPG diisi oleh anggota keluarga pemilik.Mereka merekrut istri, anak, keponakan, besan, dan sanak saudaranya untuk bekerja menyediakan MBG. Karena saya lihat ada juga salah satu SPPG itu yang merekrut anaknya, ponakannya, istrinya, besannya, sepupunya, jadi yang jadi karyawan SPPG itu keluarganya dia saja yang 47 orang, ujar Muazim.Baca juga:Tanggapi Prabowo soal Kasus Keracunan MBG 0,0017 Persen, Massa: Satu Anak Sangat BerhargaPolitikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan, salah satu imbauan dalam pelaksanaan MBG memang untuk menyerap tenaga kerja di sekitar.Namun, jika pada kenyataannya tidak ada sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni, SPPG bisa merekrut orang dari luar wilayah.Hal ini salah satunya dilakukan SPPG yang dikelola koperasi kepolisian di Bali. Yang direkrut oleh koperasi kepolisian itu yang betul-betul sudah luar biasa, yang bisa masaknya, yang ngatur masaknya berapa jam dan sebagainya, itu dia memang profesional, tutur Muazim.Baca juga:Temuan BPOM: KLB Keracunan MBG Dipicu SPPG yang Beroperasi Kurang dari SebulanDiketahui, pelaksanaan program MBG menjadi sorotan karena telah mengakibatkan ribuan orang terdampak keracunan.Kepala BGN, Dadan Hidayana, menyebut terdapat lebih dari 6.457 orang terdampak keracunan MBG hingga 30 September 2025. Kita lihat di wilayah satu ada yang mengalami gangguan pencernaan sebanyak 1.307, wilayah dua bertambah, tidak lagi 4.147, ditambah dengan yang di Garut mungkin 60 orang, kata Dadan di rapat Komisi IX DPR RI. Kemudian wilayah III ada 1.003 orang, lanjut dia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com -Anggota Komisi IX DPR RI Muazim Akbar menilai, banyaknya kasus keracunan Makam Bergizi Gratis (MBG) adalah hal yang wajar terjadi, tetapi harus diperbaiki. Pernyataan itu disampaikan Muazim dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi IX DPR RI bersama Menteri Kesehatan, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan Kepala BKKBN. Ya tentu dari sekian yang sudah menerima, kalaupun misalnya ada terjadi, ya kemarin terjadi keracunan dan lain sebagainya, itu adalah memang saya menganggap sesuatu yang wajar, kata Muazim di Ruang Rapat Komisi IX DPR RI, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/10/2025). Karena memang banyak, tentu harus kita perbaiki semua, ujar dia melanjutkan. Baca juga:6.457 Orang Keracunan MBG per September 2025, Terbanyak di Pulau Jawa Pada kesempatan tersebut, Muazim kemudian menyinggung praktik nepotisme dalam pengelolaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG. Ia menemukan, salah satu SPPG diisi oleh anggota keluarga pemilik. Mereka merekrut istri, anak, keponakan, besan, dan sanak saudaranya untuk bekerja menyediakan MBG. Karena saya lihat ada juga salah satu SPPG itu yang merekrut anaknya, ponakannya, istrinya, besannya, sepupunya, jadi yang jadi karyawan SPPG itu keluarganya dia saja yang 47 orang, ujar Muazim. Baca juga:Tanggapi Prabowo soal Kasus Keracunan MBG 0,0017 Persen, Massa: Satu Anak Sangat Berharga Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan, salah satu imbauan dalam pelaksanaan MBG memang untuk menyerap tenaga kerja di sekitar. Namun, jika pada kenyataannya tidak ada sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni, SPPG bisa merekrut orang dari luar wilayah. Hal ini salah satunya dilakukan SPPG yang dikelola koperasi kepolisian di Bali. Yang direkrut oleh koperasi kepolisian itu yang betul-betul sudah luar biasa, yang bisa masaknya, yang ngatur masaknya berapa jam dan sebagainya, itu dia memang profesional, tutur Muazim. Baca juga:Temuan BPOM: KLB Keracunan MBG Dipicu SPPG yang Beroperasi Kurang dari Sebulan Diketahui, pelaksanaan program MBG menjadi sorotan karena telah mengakibatkan ribuan orang terdampak keracunan. Kepala BGN, Dadan Hidayana, menyebut terdapat lebih dari 6.457 orang terdampak keracunan MBG hingga 30 September 2025. Kita lihat di wilayah satu ada yang mengalami gangguan pencernaan sebanyak 1.307, wilayah dua bertambah, tidak lagi 4.147, ditambah dengan yang di Garut mungkin 60 orang, kata Dadan di rapat Komisi IX DPR RI. Kemudian wilayah III ada 1.003 orang, lanjut dia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/Gj7Ijjf9PUr-5E1UgH9ZFlKpYuI=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/01/68dce3513875b.jpeg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/01/15505111/banyak-anak-keracunan-mbg-anggota-dpr-wajar-tetapi-harus-diperbaiki,ee8e3d411f09985ca22ad10a7dd3d0697748572a8a5b8cbddfc1c18b7ef70724,2025-10-30 15:17:38.156 111,kompas,mbg,2025-10-01 13:23:21,"Banyumas Perkuat Pengawasan MBG, Tim Khusus Lintas Sektor Dibentuk","KOMPAS.com- Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengaku akan membentuk tim khusus lintas sektor untuk memperkuat pengawasan program Makan Bergizi Gratis (MBG).Langkah tersebut diambil setelah muncul dugaan kasus keracunan MBG di Banyumas yang melibatkan ratusan siswa di sejumlah sekolah di sana. Program ini baik dan harus kita dukung bersama. Saya ingin di Banyumas pelaksanaannya berjalan dengan standar yang benar, sehingga kasus seperti kemarin tidak terulang, kata Sadewo di Purwokerto, dikutip dariAntara, Selasa (30/9/2025).Baca juga:Keracunan MBG di Garut: 147 Siswa Mual hingga Sesak Diduga Konsumsi Susu BantalTim khusus lintas sektorSadewo menjelaskan, tim khusus tersebut akan melibatkan unsur forum koordinasi pimpinan kecamatan (Forkopimcam), puskesmas, serta dinas terkait. Camat saya tunjuk sebagai penanggung jawab di wilayah masing-masing. Mereka wajib berkoordinasi dengan Kapolsek, Koramil, dan puskesmas untuk memastikan standar mutu makanan di dapur MBG terpenuhi, ujarnya.Berdasarkan pendataan, dari 64 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Banyumas, baru 11 SPPG yang memiliki sertifikat laik higiene dan sanitasi.Menurut Sadewo, hal itu menjadi catatan penting yang akan dilaporkan ke Badan Gizi Nasional (BGN) ataupun kementerian terkait. Termasuk soal jam memasak, jangan terlalu dini, paling cepat pukul 03.00 pagi agar distribusi makanan tidak lebih dari empat jam. Ini untuk mencegah makanan cepat basi, ujarnya.Sadewo menambahkan, meski setiap dapur MBG sudah memiliki penanggung jawab maupun tenaga ahli gizi, puskesmas di kecamatan tetap dilibatkan untuk pengawasan harian. Era sekarang era medsos, maka saya perintahkan koordinator SPPG untuk membuat akun medsos resmi. Semua laporan baik maupun buruk harus diunggah, supaya masyarakat bisa ikut mengawasi. Aduan lewat WhatsApp juga sudah disiapkan agar cepat ditindaklanjuti, tegas Bupati.Baca juga:Program MBG, Kritik Mahfud MD, dan Kurangnya Keterlibatan Pemerintah DaerahPenyebab keracunan masih diselidikiKOMPAS.COM/DOK DINKES BANYUMASTim Dinas Kesehatan (Dinkes) mengambil sampel makanan dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sudagaran, Kecamatan/Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (28/9/2025).Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyumas masih menyelidiki penyebab dugaan kasus keracunan MBG di Banyumas.Ketua Tim Kerja Surveilans, KLB, dan Kesehatan Haji Dinkes Banyumas, Chairul Hamdi, menyebut pihaknya telah mengambil sampel makanan dari dua lokasi dapur MBG, yaitu SPPG Karanglewas Kidul dan SPPG Sudagaran. Di SPPG Karanglewas Kidul kami mengambil sampel makanan tiga macam menu untuk tiga hari, yaitu Senin, Selasa, dan Rabu, kata Hamdi, seperti yang dikutip dariKompas.com, Selasa (30/9/2025).Menu yang diperiksa antara lain nasi, bihun, telur puyuh, buah anggur, kuah sop kimlo, tahu goreng, ayam goreng, hingga nugget ayam. KOMPAS.com- Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mengaku akan membentuk tim khusus lintas sektor untuk memperkuat pengawasan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Langkah tersebut diambil setelah muncul dugaan kasus keracunan MBG di Banyumas yang melibatkan ratusan siswa di sejumlah sekolah di sana. Program ini baik dan harus kita dukung bersama. Saya ingin di Banyumas pelaksanaannya berjalan dengan standar yang benar, sehingga kasus seperti kemarin tidak terulang, kata Sadewo di Purwokerto, dikutip dariAntara, Selasa (30/9/2025). Baca juga:Keracunan MBG di Garut: 147 Siswa Mual hingga Sesak Diduga Konsumsi Susu Bantal Sadewo menjelaskan, tim khusus tersebut akan melibatkan unsur forum koordinasi pimpinan kecamatan (Forkopimcam), puskesmas, serta dinas terkait. Camat saya tunjuk sebagai penanggung jawab di wilayah masing-masing. Mereka wajib berkoordinasi dengan Kapolsek, Koramil, dan puskesmas untuk memastikan standar mutu makanan di dapur MBG terpenuhi, ujarnya. Berdasarkan pendataan, dari 64 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Banyumas, baru 11 SPPG yang memiliki sertifikat laik higiene dan sanitasi. Menurut Sadewo, hal itu menjadi catatan penting yang akan dilaporkan ke Badan Gizi Nasional (BGN) ataupun kementerian terkait. Termasuk soal jam memasak, jangan terlalu dini, paling cepat pukul 03.00 pagi agar distribusi makanan tidak lebih dari empat jam. Ini untuk mencegah makanan cepat basi, ujarnya. Sadewo menambahkan, meski setiap dapur MBG sudah memiliki penanggung jawab maupun tenaga ahli gizi, puskesmas di kecamatan tetap dilibatkan untuk pengawasan harian. Era sekarang era medsos, maka saya perintahkan koordinator SPPG untuk membuat akun medsos resmi. Semua laporan baik maupun buruk harus diunggah, supaya masyarakat bisa ikut mengawasi. Aduan lewat WhatsApp juga sudah disiapkan agar cepat ditindaklanjuti, tegas Bupati. Baca juga:Program MBG, Kritik Mahfud MD, dan Kurangnya Keterlibatan Pemerintah Daerah KOMPAS.COM/DOK DINKES BANYUMASTim Dinas Kesehatan (Dinkes) mengambil sampel makanan dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sudagaran, Kecamatan/Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (28/9/2025). KOMPAS.COM/DOK DINKES BANYUMASTim Dinas Kesehatan (Dinkes) mengambil sampel makanan dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sudagaran, Kecamatan/Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Minggu (28/9/2025). Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyumas masih menyelidiki penyebab dugaan kasus keracunan MBG di Banyumas. Ketua Tim Kerja Surveilans, KLB, dan Kesehatan Haji Dinkes Banyumas, Chairul Hamdi, menyebut pihaknya telah mengambil sampel makanan dari dua lokasi dapur MBG, yaitu SPPG Karanglewas Kidul dan SPPG Sudagaran. Di SPPG Karanglewas Kidul kami mengambil sampel makanan tiga macam menu untuk tiga hari, yaitu Senin, Selasa, dan Rabu, kata Hamdi, seperti yang dikutip dariKompas.com, Selasa (30/9/2025). Menu yang diperiksa antara lain nasi, bihun, telur puyuh, buah anggur, kuah sop kimlo, tahu goreng, ayam goreng, hingga nugget ayam.",Kompas Cyber Media,https://asset.kompas.com/crops/J0CHy5yuj0KsyuG-n23ulYhnaN4=/0x0:1000x667/780x390/data/photo/2025/06/03/683ea3eb620aa.jpg,https://www.kompas.com/jawa-tengah/read/2025/10/01/132321288/banyumas-perkuat-pengawasan-mbg-tim-khusus-lintas-sektor-dibentuk,615d03c21f4eaede7ea40fb7b453f6a5cb26d12f8b2266766b76bf67d53e1a51,2025-10-30 15:17:48.442 112,kompas,mbg,2025-10-01 09:21:18,"Negara Bayar Premium, Anak-anak MBG Terima Makanan Murahan","JAKARTA, KOMPAS.com- Ombudsman RI mengungkap temuan mengejutkan soal program Makan Bergizi Gratis (MBG). Meski negara membayar dengan harga premium, kualitas makanan yang diterima anak-anak justru jauh dari harapan.Dari bahan pangan yang tak sesuai kontrak, proses pengolahan tanpa standar, hingga distribusi yang semrawut, semuanya menimbulkan tanda tanya besar soal tata kelola program ini.Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika, menyebut sejumlah dapur umum atau Satuan Pendidikan Pelaksana Gizi (SPPG) menerima sayuran tidak segar dan lauk-pauk yang tidak lengkap.Baca juga:Program MBG Berpotensi Maladministrasi, Ini Saran Ombudsman RIHal itu terjadi karena belum adanya standar acceptance quality limit (AQL) yang tegas, sehingga kualitas pangan yang sampai ke meja makan siswa tidak sepadan dengan nilai anggaran yang dikeluarkan negara. Beberapa dapur juga menerima sayuran yang tidak segar setelah lauk pauk yang tidak lengkap. Hal ini terjadi karena belum adanya standar acceptance quality limit yang tegas, sehingga negara membayar dengan harga premium, sementara kualitas yang diterima anak-anak belum optimal, ujar Yeka saat konferensi pers, Selasa (30/9/2025).Baca juga:34 Kasus Keracunan Massal Terkait MBG, Ribuan Siswa Jadi KorbanDi tahap pengolahan, standar hazard analysis and critical control point (HACCP) juga belum diterapkan secara konsisten. Beberapa SPPG bahkan tidak menyimpan catatan suhu maupun retained sample sebagai syarat sistem pengendalian mutu.Kelemahan ini semakin jelas ketika Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang semestinya melakukan 13 item pengawasan, dinilai belum maksimal. Hasilnya, 17 kasus keracunan luar biasa terjadi hingga Mei 2025. Fakta adanya 17 kejadian luar biasa keracunan hingga Mei 2025 menjadi pengingat bahwa prosedur operasional standar pengolahan harus diperbaiki dan ditegakkan secara lebih disiplin, paparnya.Baca juga:Ombudsman RI Bongkar 8 Masalah dan 4 Maladministrasi di Program MBGPada tahap persiapan bahan, masih ditemukan ketidaksesuaian antara kontrak dan realisasi di lapangan. Di Bogor, Jawa Barat, misalnya SPPG menerima beras medium dengan kadar patah di atas 15 persen meskipun kontrak mencantumkan beras premium.Di sisi distribusi, masalah tak kalah serius muncul. Standard holding time empat jam yang seharusnya menjamin keamanan pangan sering dilanggar. Bahkan di Bangka Belitung, distribusi makanan sempat terhenti selama dua minggu tanpa pemberitahuan memadai, membuat sekolah kebingungan.Ironisnya, guru kembali dipaksa menjadi ujung tombak distribusi meski tidak mendapatkan tambahan dukungan. Guru kembali menjadi tumpuan distribusi, meskipun mereka tidak mendapatkan dukungan tambahan yang semestinya. Situasi ini mencerminkan perlunya penataan tata kelola distribusi agar lebih setara, transparan, dan berpihak pada penerima manfaat, ucap Yeka.Ombudsman juga menyoroti lemahnya pengawasan digital. Dashboard Badan Gizi Nasional (BGN) belum bisa menampilkan data mutu, bahan, jadwal distribusi, hingga insiden keracunan secara real time. Sementara skema ad cost yang belum memiliki petunjuk teknis (juknis) rinci membuka celah ketidakpastian dalam penggunaan anggaran.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Ombudsman RI mengungkap temuan mengejutkan soal program Makan Bergizi Gratis (MBG). Meski negara membayar dengan harga premium, kualitas makanan yang diterima anak-anak justru jauh dari harapan. Dari bahan pangan yang tak sesuai kontrak, proses pengolahan tanpa standar, hingga distribusi yang semrawut, semuanya menimbulkan tanda tanya besar soal tata kelola program ini. Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika, menyebut sejumlah dapur umum atau Satuan Pendidikan Pelaksana Gizi (SPPG) menerima sayuran tidak segar dan lauk-pauk yang tidak lengkap. Baca juga:Program MBG Berpotensi Maladministrasi, Ini Saran Ombudsman RI Hal itu terjadi karena belum adanya standar acceptance quality limit (AQL) yang tegas, sehingga kualitas pangan yang sampai ke meja makan siswa tidak sepadan dengan nilai anggaran yang dikeluarkan negara. Beberapa dapur juga menerima sayuran yang tidak segar setelah lauk pauk yang tidak lengkap. Hal ini terjadi karena belum adanya standar acceptance quality limit yang tegas, sehingga negara membayar dengan harga premium, sementara kualitas yang diterima anak-anak belum optimal, ujar Yeka saat konferensi pers, Selasa (30/9/2025). Baca juga:34 Kasus Keracunan Massal Terkait MBG, Ribuan Siswa Jadi Korban Di tahap pengolahan, standar hazard analysis and critical control point (HACCP) juga belum diterapkan secara konsisten. Beberapa SPPG bahkan tidak menyimpan catatan suhu maupun retained sample sebagai syarat sistem pengendalian mutu. Kelemahan ini semakin jelas ketika Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang semestinya melakukan 13 item pengawasan, dinilai belum maksimal. Hasilnya, 17 kasus keracunan luar biasa terjadi hingga Mei 2025. Fakta adanya 17 kejadian luar biasa keracunan hingga Mei 2025 menjadi pengingat bahwa prosedur operasional standar pengolahan harus diperbaiki dan ditegakkan secara lebih disiplin, paparnya. Baca juga:Ombudsman RI Bongkar 8 Masalah dan 4 Maladministrasi di Program MBG Pada tahap persiapan bahan, masih ditemukan ketidaksesuaian antara kontrak dan realisasi di lapangan. Di Bogor, Jawa Barat, misalnya SPPG menerima beras medium dengan kadar patah di atas 15 persen meskipun kontrak mencantumkan beras premium. Di sisi distribusi, masalah tak kalah serius muncul. Standard holding time empat jam yang seharusnya menjamin keamanan pangan sering dilanggar. Bahkan di Bangka Belitung, distribusi makanan sempat terhenti selama dua minggu tanpa pemberitahuan memadai, membuat sekolah kebingungan. Ironisnya, guru kembali dipaksa menjadi ujung tombak distribusi meski tidak mendapatkan tambahan dukungan. Guru kembali menjadi tumpuan distribusi, meskipun mereka tidak mendapatkan dukungan tambahan yang semestinya. Situasi ini mencerminkan perlunya penataan tata kelola distribusi agar lebih setara, transparan, dan berpihak pada penerima manfaat, ucap Yeka. Ombudsman juga menyoroti lemahnya pengawasan digital. Dashboard Badan Gizi Nasional (BGN) belum bisa menampilkan data mutu, bahan, jadwal distribusi, hingga insiden keracunan secara real time. Sementara skema ad cost yang belum memiliki petunjuk teknis (juknis) rinci membuka celah ketidakpastian dalam penggunaan anggaran.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/z6X-NNuOT3n_bdz4bxV3RGfpFLE=/50x0:1062x675/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775b1d85b4.png,0,-0,1)/data/photo/2025/08/25/68ac3bd99a317.jpg",https://money.kompas.com/read/2025/10/01/092118926/negara-bayar-premium-anak-anak-mbg-terima-makanan-murahan,cde004fbfe8495b28fdf1110a1cae7283867043c7f2a9265b1e6375bdc5c9f2d,2025-10-30 15:17:58.763 113,kompas,mbg,2025-09-30 19:40:31,"Buntut Keracunan MBG, Pemkab Sukabumi Kerahkan Camat Pantau Dapur SPPG","SUKABUMI, KOMPAS.com- Sekretaris Daerah (Setda) Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman mengungkapkan, pemerintah daerah akan mengerahkan setiap camat untuk melakukan monitoring terhadap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).Langkah ini diambil untuk memastikan pemda dapat menerima informasi secara cepat dan tepat, termasuk dalam menanggapi penambahan SPPG baru. Kita ingin evaluasi secara keseluruhan, kita kemarin ke koordinator (MBG) minta tolong laporan ke kita yang secaraupdate-nya, jadi kita tahu, kita akan tugaskan kepada para camat untuk melakukan monitoring (dapur SPPG), kata Ade saat ditemui awak media di Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi, Selasa (30/9/2025).Baca juga:Puskesmas Kadungora Garut Penuh, 78 Siswa Dirawat karena Diduga Keracunan MBGAde juga mengakui adanya pelajar asal Kabupaten Sukabumi yang menjadi korban keracunan makanan dari program MBG tersebut.Meski demikian, ia menekankan pentingnya mensukseskan program tersebut. MBG kan program pusat yang diperintahkan Pak Prabowo, berarti kita harus mensukseskan itu, tuturnya.Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, kasus keracunan makanan terkait MBG di Sukabumi telah terjadi sebanyak empat kali dalam rentang waktu Agustus hingga September 2025.Baca juga:Puluhan Murid Sekolah di Pulau Sebatik Diduga Keracunan MBG, Butuh Tambahan Mobil AmbulansKejadian pertama terjadi di Kecamatan Cidolog pada Kamis (7/8/2025), yang mengakibatkan 32 pelajar sekolah dasar dan pendidikan anak usia dini (PAUD) keracunan.Kejadian selanjutnya terjadi di Kecamatan Parakansalak pada Jumat (22/8/2025) dengan 24 orang pelajar menjadi korban.Kemudian, di Kecamatan Cibadak pada September 2025, jumlah korban mencapai 69 pelajar, dan di SMK Doa Bangsa Palabuhanratu pada Rabu (24/9/2025) terdapat 32 orang korban.Pemerintah daerah berharap langkah monitoring ini dapat mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang SUKABUMI, KOMPAS.com- Sekretaris Daerah (Setda) Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman mengungkapkan, pemerintah daerah akan mengerahkan setiap camat untuk melakukan monitoring terhadap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Langkah ini diambil untuk memastikan pemda dapat menerima informasi secara cepat dan tepat, termasuk dalam menanggapi penambahan SPPG baru. Kita ingin evaluasi secara keseluruhan, kita kemarin ke koordinator (MBG) minta tolong laporan ke kita yang secaraupdate-nya, jadi kita tahu, kita akan tugaskan kepada para camat untuk melakukan monitoring (dapur SPPG), kata Ade saat ditemui awak media di Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi, Selasa (30/9/2025). Baca juga:Puskesmas Kadungora Garut Penuh, 78 Siswa Dirawat karena Diduga Keracunan MBG Ade juga mengakui adanya pelajar asal Kabupaten Sukabumi yang menjadi korban keracunan makanan dari program MBG tersebut. Meski demikian, ia menekankan pentingnya mensukseskan program tersebut. MBG kan program pusat yang diperintahkan Pak Prabowo, berarti kita harus mensukseskan itu, tuturnya. Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, kasus keracunan makanan terkait MBG di Sukabumi telah terjadi sebanyak empat kali dalam rentang waktu Agustus hingga September 2025. Baca juga:Puluhan Murid Sekolah di Pulau Sebatik Diduga Keracunan MBG, Butuh Tambahan Mobil Ambulans Kejadian pertama terjadi di Kecamatan Cidolog pada Kamis (7/8/2025), yang mengakibatkan 32 pelajar sekolah dasar dan pendidikan anak usia dini (PAUD) keracunan. Kejadian selanjutnya terjadi di Kecamatan Parakansalak pada Jumat (22/8/2025) dengan 24 orang pelajar menjadi korban. Kemudian, di Kecamatan Cibadak pada September 2025, jumlah korban mencapai 69 pelajar, dan di SMK Doa Bangsa Palabuhanratu pada Rabu (24/9/2025) terdapat 32 orang korban. Pemerintah daerah berharap langkah monitoring ini dapat mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/B5479Ge1fVAhdimuH-SpKWe2Hmw=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/30/68dbc3759b05d.jpeg",https://bandung.kompas.com/read/2025/09/30/194031678/buntut-keracunan-mbg-pemkab-sukabumi-kerahkan-camat-pantau-dapur-sppg,25e4c466d9cc1dd882ee4d536bef3f819923c2eef4aefe0df543b09f167ddd6d,2025-10-30 15:18:09.149 114,kompas,mbg,2025-09-30 15:02:25,20 Siswa SDN 01 Gedong Diduga Keracunan Usai Santap MBG,"JAKARTA, KOMPAS.com -Sejumlah siswa SDN 01 Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, diduga mengalami keracunan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG), Selasa (30/9/2025).Salah satu guru SDN 01 Gedong bernama Trini menjelaskan, total ada 20 siswa yang mengalami pusing, mual, dan muntah usai menyantap menu MBG dan langsung dilarikan ke rumah sakit.Baca juga:Hentikan Keracunan Berulang: Serahkan MBG kepada Kemenkes""Untuk yang di IGD RSUD Pasar Rebo ada lima orang, tapi ada 20 siswa (mual, muntah),"" ucap Trini saat ditemui, Selasa (30/9/2025).Namun, Trini belum dapat memastikan penyebab keracunan karena masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.""Enggak bisa mamastikan, karena hasil laboratorium belum keluar,"" jelasnya.Sementara itu, Kapolsek Pasar Rebo AKP I Wayan Wijaya mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 07.25 WIB.""Ketika anak kelas 1 dan 2 akan makan MBG (mereka) memberitahukan ke pihak guru bahwa mienya bau, dan ditindaklanjuti oleh pihak guru SD 01,"" ucap Wayan saat ditemui.Tak lama kemudian, sejumlah siswa kelas 2 mengalami gejala mual dan muntah.Baca juga:Keracunan MBG: Satu Korban Terlalu Banyak!""Wakil kepala sekolah mengumumkan agar tidak dilanjutkan untuk makan MBG, semuanya berjumlah 20 orang, muntah-muntah, sakit perut dan mual,"" tuturnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com -Sejumlah siswa SDN 01 Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, diduga mengalami keracunan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG), Selasa (30/9/2025). Salah satu guru SDN 01 Gedong bernama Trini menjelaskan, total ada 20 siswa yang mengalami pusing, mual, dan muntah usai menyantap menu MBG dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Baca juga:Hentikan Keracunan Berulang: Serahkan MBG kepada Kemenkes ""Untuk yang di IGD RSUD Pasar Rebo ada lima orang, tapi ada 20 siswa (mual, muntah),"" ucap Trini saat ditemui, Selasa (30/9/2025). Namun, Trini belum dapat memastikan penyebab keracunan karena masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium. ""Enggak bisa mamastikan, karena hasil laboratorium belum keluar,"" jelasnya. Sementara itu, Kapolsek Pasar Rebo AKP I Wayan Wijaya mengatakan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 07.25 WIB. ""Ketika anak kelas 1 dan 2 akan makan MBG (mereka) memberitahukan ke pihak guru bahwa mienya bau, dan ditindaklanjuti oleh pihak guru SD 01,"" ucap Wayan saat ditemui. Tak lama kemudian, sejumlah siswa kelas 2 mengalami gejala mual dan muntah. Baca juga:Keracunan MBG: Satu Korban Terlalu Banyak! ""Wakil kepala sekolah mengumumkan agar tidak dilanjutkan untuk makan MBG, semuanya berjumlah 20 orang, muntah-muntah, sakit perut dan mual,"" tuturnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/gomH_bYIU3ks7vHCf80zFD8pZlk=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/30/68db8a1c0fff6.jpg",https://megapolitan.kompas.com/read/2025/09/30/15022521/20-siswa-sdn-01-gedong-diduga-keracunan-usai-santap-mbg,7a168aa1e5074c6a628ac64eeb3856d2c87ee08218a0f3986c5b1b314e536047,2025-10-30 15:18:19.906 115,kompas,mbg,2025-10-29 16:19:16,Ratusan Siswa Gunungkidul Alami Mual dan Diare Usai Konsumsi MBG,"YOGYAKARTA, KOMPAS.com Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul mencatat ratusan siswa mengalami gejala mual, pusing, dan diare setelah mengonsumsi menu MBG pada Selasa (28/10/2025).Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono, menjelaskan, sebagian besar siswa sudah mendapatkan penanganan di fasilitas kesehatan.""Yang ke RSUD Saptosari ada 18 dan di Puskesmas ada 34 sudah tertangani semua. Masih dalam pantauan tim gerak cepat,"" kata Ismono saat ditemui di SPPG Planjan, Saptosari, Rabu (29/10/2025).Baca juga:Sidak SPPG Planjan soal Keracunan MBG, Bupati Gunungkidul: Saya Marah, Ini Urusannya Nyawa Banyak OrangIsmono menambahkan, tidak semua siswa sempat tercatat di fasilitas kesehatan karena beberapa sudah mendapatkan perawatan di rumah.Pihak Dinas Kesehatan telah mengambil sampel menu MBG untuk pengujian di laboratorium guna memastikan penyebab gejala.Sementara itu, Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih meminta seluruh SPPG memperbaiki pelayanan agar kejadian serupa tidak terulang.""Ini bahan evaluasi. Intinya kami tetap mendukung program pemerintah pusat,"" ujar Endah.Masyarakat diimbau untuk segera melapor ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala serupa.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang YOGYAKARTA, KOMPAS.com Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul mencatat ratusan siswa mengalami gejala mual, pusing, dan diare setelah mengonsumsi menu MBG pada Selasa (28/10/2025). Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono, menjelaskan, sebagian besar siswa sudah mendapatkan penanganan di fasilitas kesehatan. ""Yang ke RSUD Saptosari ada 18 dan di Puskesmas ada 34 sudah tertangani semua. Masih dalam pantauan tim gerak cepat,"" kata Ismono saat ditemui di SPPG Planjan, Saptosari, Rabu (29/10/2025). Baca juga:Sidak SPPG Planjan soal Keracunan MBG, Bupati Gunungkidul: Saya Marah, Ini Urusannya Nyawa Banyak Orang Ismono menambahkan, tidak semua siswa sempat tercatat di fasilitas kesehatan karena beberapa sudah mendapatkan perawatan di rumah. Pihak Dinas Kesehatan telah mengambil sampel menu MBG untuk pengujian di laboratorium guna memastikan penyebab gejala. Sementara itu, Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih meminta seluruh SPPG memperbaiki pelayanan agar kejadian serupa tidak terulang. ""Ini bahan evaluasi. Intinya kami tetap mendukung program pemerintah pusat,"" ujar Endah. Masyarakat diimbau untuk segera melapor ke fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami gejala serupa.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/_EhqwKu-xq-83EXzlb4Zu8VcHNQ=/99x0:1111x675/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/08/25/68ac3bd99a317.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/29/161916178/ratusan-siswa-gunungkidul-alami-mual-dan-diare-usai-konsumsi-mbg,2aac6d3721062c78b20ef94949cd3259a8a71811320893dcd9eb9419142368b5,2025-10-30 15:18:30.495 116,kompas,mbg,2025-10-28 16:00:45,Zulhas Sebut Keppres Tim Koordinasi Penyelenggaraan MBG Keluar Besok,"JAKARTA, KOMPAS.com- Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan, Keputusan Presiden (Keppres) Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) akan keluar, pada Rabu (29/10/2025).Zulhas menyampaikan itu usai melaksanakan rapat finalisasi regulasi penyelenggaraan Program MBG bersama Badan Gizi Nasional dan Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia.""Kami baru saja menyelesaikan Keppres (Keputusan Presiden) Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program MBG yang diminta saya yang memimpin untuk koordinasi. Sudah, Insya Allah besok, Keppres akan ada,"" ujar Zulhas di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Selasa (28/10/2025).Baca juga:Alasan Sandra Dewi Cabut Keberatan Penyitaan Aset Kasus Timah Harvey MoeisSelain Keppres Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program MBG, Zulhas menyebut, hasil rapat juga disepakati terkait Perpres (Peraturan Presiden) Tata Kelola Penyelenggaraan Program MBG.""Juga sudah disepakati hari ini Perpres (Peraturan Presiden) Tata Kelola Penyelenggaraan Program MBG, baik nanti penyelenggaraannya, harus sempurna. Yang kedua, pengawasannya, kemudian juga tata kelolanya,"" tutur dia.Zulhas menyebut, ada satu Perpres lainnya, yakni tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja atau Kelembagaan Badan Gizi Nasional.Namun, Zulhas menuturkan, Perpres tersebut masih tahap perumusan dan target selesai pada pekan depan.""Ada satu lagi Perpres Struktur Organisasi dan Tata Kerja atau Kelembagaan Badan Gizi Nasional, sudah selesai, hanya ada tinggal satu lagi yang kami perlukan waktu mungkin beberapa hari ini untuk merumuskan,"" tutur dia.Baca juga:Pimpinan BGN: Dapur MBG yang Kotor Mencerminkan Kelalaian Moral""Insya Allah nanti Perpres Struktur Organisasi dan Tata Kerja kita akan selesaikan minggu depan,"" sambung Zulhas.Zulhas mengatakan, Perpres dibutuhkan karena MBG merupakan program utama pemerintah dan sangat penting untuk masyarakat.""Karena itu, kami terus-menerus menyempurnakannya, baik tata kelolanya, baik dalam penyelenggaraan, pengawasan, dan seterusnya, yang didukung oleh regulasi yang tepat dan kuat dan baik,"" tutur dia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan, Keputusan Presiden (Keppres) Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) akan keluar, pada Rabu (29/10/2025). Zulhas menyampaikan itu usai melaksanakan rapat finalisasi regulasi penyelenggaraan Program MBG bersama Badan Gizi Nasional dan Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia. ""Kami baru saja menyelesaikan Keppres (Keputusan Presiden) Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program MBG yang diminta saya yang memimpin untuk koordinasi. Sudah, Insya Allah besok, Keppres akan ada,"" ujar Zulhas di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Selasa (28/10/2025). Baca juga:Alasan Sandra Dewi Cabut Keberatan Penyitaan Aset Kasus Timah Harvey Moeis Selain Keppres Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program MBG, Zulhas menyebut, hasil rapat juga disepakati terkait Perpres (Peraturan Presiden) Tata Kelola Penyelenggaraan Program MBG. ""Juga sudah disepakati hari ini Perpres (Peraturan Presiden) Tata Kelola Penyelenggaraan Program MBG, baik nanti penyelenggaraannya, harus sempurna. Yang kedua, pengawasannya, kemudian juga tata kelolanya,"" tutur dia. Zulhas menyebut, ada satu Perpres lainnya, yakni tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja atau Kelembagaan Badan Gizi Nasional. Namun, Zulhas menuturkan, Perpres tersebut masih tahap perumusan dan target selesai pada pekan depan. ""Ada satu lagi Perpres Struktur Organisasi dan Tata Kerja atau Kelembagaan Badan Gizi Nasional, sudah selesai, hanya ada tinggal satu lagi yang kami perlukan waktu mungkin beberapa hari ini untuk merumuskan,"" tutur dia. Baca juga:Pimpinan BGN: Dapur MBG yang Kotor Mencerminkan Kelalaian Moral ""Insya Allah nanti Perpres Struktur Organisasi dan Tata Kerja kita akan selesaikan minggu depan,"" sambung Zulhas. Zulhas mengatakan, Perpres dibutuhkan karena MBG merupakan program utama pemerintah dan sangat penting untuk masyarakat. ""Karena itu, kami terus-menerus menyempurnakannya, baik tata kelolanya, baik dalam penyelenggaraan, pengawasan, dan seterusnya, yang didukung oleh regulasi yang tepat dan kuat dan baik,"" tutur dia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/gx1mZFyU2K45BStRH785KTE_0vM=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/28/68d95272dab6e.jpeg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/28/16004541/zulhas-sebut-keppres-tim-koordinasi-penyelenggaraan-mbg-keluar-besok,c1e19475dfb58c3f01660550dee3f69b994d2eb0fb131ebf52481b185bd2c766,2025-10-30 15:18:40.681 117,kompas,mbg,2025-10-13 17:45:06,Siswa SD Pulogebang Jarang Sarapan Sebelum Ada Program MBG,"JAKARTA, KOMPAS.com -Kepala Sekolah SDN 06 Pulogebang, Jakarta Timur, Paranggi menyebut sebagian besar siswa jarang sarapan sebelum adanya program makan bergizi gratis (MBG).Paranggi menjelaskan, banyak orangtua hanya memberikan uang jajan kepada anak tanpa memastikan makanan yang dikonsumsi bergizi.""Terus terang mayoritas enggak pernah sarapan, ekonominya memang itu (mengarah ke bawah), beberapa orangtua hanya pasrah memberikan uang jajan, disuruh beli makan malah beli yang lain,"" kata Paranggi saat ditemui, Kamis (13/10/2025).Baca juga:Puskesmas Periksa Menu MBG, Kepsek SDN 07 Pulogebang Pastikan Makanan Aman DikonsumsiSebelum ada program MBG, para siswa biasanya membeli makanan di kantin atau sekitar sekolah. Mereka makan di warung tanpa ada sayuran yang bergizi.""Karena di kantin ada keterbatasan menu hanya nasi goreng, nasi kuning, ya mungkin menu sayurnya paling cuma satu potong, ya sekedarnya lah gitu, jadi menurut saya gizinya masih kurang cukup juga,"" jelasnya.Paranggi mengklaim kantin sekolah justru semakin berkembang sejak ada program MBG. Mereka menawarkan lebih banyak variasi jajanan, seperti risoles, pisang cokelat, dan kue basah lainnya.""Jadi justru mereka (kantin) lebih bervariasi sebenarnya, menunya kan bisa diganti, dengan menu yang lain. Dampaknya sih enggak terlalu (turun pendapatan) turun banyak ya, mereka masih bisa dapat penghasilan yang cukup lah karena menu bervariasi itu,"" jelasnya.Baca juga:Setahun Program MBG di SDN 07 Pulogebang, Berat Badan Siswa Naik dan Lebih Aktif BelajarIa juga memastikan pihak sekolah rutin bekerja sama dengan puskesmas untuk memantau keamanan jajanan yang dikonsumsi siswa.Sementara itu, siswa bernama Iqbal (9) mengaku jarang makan pagi saat berangkat sebelum sebelum ada program MBG.Dia hanya membawa uang jajan yang diberikan oleh orangtuanya.""Dulu enggak ada MBG dikasih jajan aja belinya, kalau sekarang dikasih (jajan) tapi di tabung aja tapi ya kadang jajan,"" jelasnya.Baca juga:Sudah Sebulan Berjalan, SMAN 7 Bogor Nilai Program MBG Seusai SOPDia juga mengaku menyukai menu MBG karena bervariasi. Adanya program MBG, dia menjadi rajin menabung.""Enak sih MBG, seneng banget bisa dapet makan di sekolah enak, tapi kadang ada sayur enggak suka"" jelas Iqbal.Diketahui, program MBG merupakan salah satu program prioritas pemerintahan Prabowo Subianto Gibran Rakabuming Raka.Program ini mulai dijalankan pada akhir 2024 dengan tujuan meningkatkan gizi dan kesehatan anak sekolah dasar hingga menengah pertama di seluruh Indonesia.Melalui kerja sama dengan Satuan Pengelola Program Gizi (SPPG) di tiap wilayah, MBG menyediakan makanan bergizi yang disesuaikan dengan kebutuhan usia anak.Baca juga:Setahun MBG di SMPN 61 Jakarta, Menyambung Asa Anak-Anak dari Keluarga Kurang MampuProgram ini juga menjadi tindak lanjut dari janji kampanye Prabowo Gibran dalam Pemilu 2024 untuk menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia muda Indonesia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com -Kepala Sekolah SDN 06 Pulogebang, Jakarta Timur, Paranggi menyebut sebagian besar siswa jarang sarapan sebelum adanya program makan bergizi gratis (MBG). Paranggi menjelaskan, banyak orangtua hanya memberikan uang jajan kepada anak tanpa memastikan makanan yang dikonsumsi bergizi. ""Terus terang mayoritas enggak pernah sarapan, ekonominya memang itu (mengarah ke bawah), beberapa orangtua hanya pasrah memberikan uang jajan, disuruh beli makan malah beli yang lain,"" kata Paranggi saat ditemui, Kamis (13/10/2025). Baca juga:Puskesmas Periksa Menu MBG, Kepsek SDN 07 Pulogebang Pastikan Makanan Aman Dikonsumsi Sebelum ada program MBG, para siswa biasanya membeli makanan di kantin atau sekitar sekolah. Mereka makan di warung tanpa ada sayuran yang bergizi. ""Karena di kantin ada keterbatasan menu hanya nasi goreng, nasi kuning, ya mungkin menu sayurnya paling cuma satu potong, ya sekedarnya lah gitu, jadi menurut saya gizinya masih kurang cukup juga,"" jelasnya. Paranggi mengklaim kantin sekolah justru semakin berkembang sejak ada program MBG. Mereka menawarkan lebih banyak variasi jajanan, seperti risoles, pisang cokelat, dan kue basah lainnya. ""Jadi justru mereka (kantin) lebih bervariasi sebenarnya, menunya kan bisa diganti, dengan menu yang lain. Dampaknya sih enggak terlalu (turun pendapatan) turun banyak ya, mereka masih bisa dapat penghasilan yang cukup lah karena menu bervariasi itu,"" jelasnya. Baca juga:Setahun Program MBG di SDN 07 Pulogebang, Berat Badan Siswa Naik dan Lebih Aktif Belajar Ia juga memastikan pihak sekolah rutin bekerja sama dengan puskesmas untuk memantau keamanan jajanan yang dikonsumsi siswa. Sementara itu, siswa bernama Iqbal (9) mengaku jarang makan pagi saat berangkat sebelum sebelum ada program MBG. Dia hanya membawa uang jajan yang diberikan oleh orangtuanya. ""Dulu enggak ada MBG dikasih jajan aja belinya, kalau sekarang dikasih (jajan) tapi di tabung aja tapi ya kadang jajan,"" jelasnya. Baca juga:Sudah Sebulan Berjalan, SMAN 7 Bogor Nilai Program MBG Seusai SOP Dia juga mengaku menyukai menu MBG karena bervariasi. Adanya program MBG, dia menjadi rajin menabung. ""Enak sih MBG, seneng banget bisa dapet makan di sekolah enak, tapi kadang ada sayur enggak suka"" jelas Iqbal. Diketahui, program MBG merupakan salah satu program prioritas pemerintahan Prabowo Subianto Gibran Rakabuming Raka. Program ini mulai dijalankan pada akhir 2024 dengan tujuan meningkatkan gizi dan kesehatan anak sekolah dasar hingga menengah pertama di seluruh Indonesia. Melalui kerja sama dengan Satuan Pengelola Program Gizi (SPPG) di tiap wilayah, MBG menyediakan makanan bergizi yang disesuaikan dengan kebutuhan usia anak. Baca juga:Setahun MBG di SMPN 61 Jakarta, Menyambung Asa Anak-Anak dari Keluarga Kurang Mampu Program ini juga menjadi tindak lanjut dari janji kampanye Prabowo Gibran dalam Pemilu 2024 untuk menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia muda Indonesia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/ju1UKB6bzqEjKtm3XmZhTICPAZM=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/13/68ecc7fca288f.jpg",https://megapolitan.kompas.com/read/2025/10/13/17450601/siswa-sd-pulogebang-jarang-sarapan-sebelum-ada-program-mbg,bb9c4e02375ae3ae07a1c789f99d7e2ca3b2cd25d0bc85e728083ddd7ab43c84,2025-10-30 15:22:19.864 118,kompas,mbg,2025-10-28 09:17:50,Pimpinan BGN: Dapur MBG yang Kotor Mencerminkan Kelalaian Moral,"JAKARTA, KOMPAS.com- Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik Sudaryati Deyang menegaskan bahwa dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang kotor merupakan bentuk kelalaian dan tidak layak untuk beroperasi. Dapur kotor atau tidak memenuhi standar sanitasi bukan sekadar pelanggaran teknis, tetapi juga mencerminkan kelalaian moral dari pelaksana program, kata Nanik, dalam arahannya pada rapat kordinasi bersama Koordinator Regional (Kareg) dan Koordinator Wilayah (Korwil), yang disampaikan dalam keterangan resmi, Selasa (28/10/2025).Di hadapan ratusan Kareg dan Korwil dari seluruh penjuru Tanah Air yang berusia 22 hingga 28 tahun, Nanik menekankan bahwa dapur makan bergizi gratis (MBG) harus memenuhi standar kelayakan kesehatan dan kebersihan.Baca juga:BGN Sebut Dapur Kotor sebagai Pelanggaran MBG: Jangan Biarkan Beroperasi Kita bekerja membawa nama negara. Jangan biarkan dapur yang tidak layak tetap beroperasi, ujar Nanik.Nanik menegaskan bahwa setiap pelanggaran terhadap standar operasional prosedur (SOP) merupakan tanggung jawab para Kareg dan Korwil.Ia menyampaikan bahwa pihaknya berupaya menjaga kepercayaan publik melalui produk MBG yang bermutu. Jika ditemukan pelanggaran, tanggung jawab ada pada Kareg dan Korwil. Kita tidak sedang sekadar menyalurkan makanan, tetapi menjaga kepercayaan publik. Setiap piring yang disajikan harus mencerminkan tanggung jawab negara, ujar dia.Dalam kesempatan itu, Nanik juga menegaskan pentingnya integritas, tanggung jawab moral, dan disiplin kerja bagi seluruh pelaksana program.Baca juga:BGN Janjikan Rp 5 Juta untuk Konten Positif MBG yang Viral di MedsosIa juga menambahkan bahwa BGN terus berupaya memastikan setiap rupiah dari anggaran negara benar-benar sampai ke piring anak-anak Indonesia dengan makanan yang bergizi, aman, dan layak. BGN ingin memastikan bahwa setiap anak penerima manfaat benar-benar mendapat makanan yang bergizi, aman, dan layak, ujar dia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik Sudaryati Deyang menegaskan bahwa dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang kotor merupakan bentuk kelalaian dan tidak layak untuk beroperasi. Dapur kotor atau tidak memenuhi standar sanitasi bukan sekadar pelanggaran teknis, tetapi juga mencerminkan kelalaian moral dari pelaksana program, kata Nanik, dalam arahannya pada rapat kordinasi bersama Koordinator Regional (Kareg) dan Koordinator Wilayah (Korwil), yang disampaikan dalam keterangan resmi, Selasa (28/10/2025). Di hadapan ratusan Kareg dan Korwil dari seluruh penjuru Tanah Air yang berusia 22 hingga 28 tahun, Nanik menekankan bahwa dapur makan bergizi gratis (MBG) harus memenuhi standar kelayakan kesehatan dan kebersihan. Baca juga:BGN Sebut Dapur Kotor sebagai Pelanggaran MBG: Jangan Biarkan Beroperasi Kita bekerja membawa nama negara. Jangan biarkan dapur yang tidak layak tetap beroperasi, ujar Nanik. Nanik menegaskan bahwa setiap pelanggaran terhadap standar operasional prosedur (SOP) merupakan tanggung jawab para Kareg dan Korwil. Ia menyampaikan bahwa pihaknya berupaya menjaga kepercayaan publik melalui produk MBG yang bermutu. Jika ditemukan pelanggaran, tanggung jawab ada pada Kareg dan Korwil. Kita tidak sedang sekadar menyalurkan makanan, tetapi menjaga kepercayaan publik. Setiap piring yang disajikan harus mencerminkan tanggung jawab negara, ujar dia. Dalam kesempatan itu, Nanik juga menegaskan pentingnya integritas, tanggung jawab moral, dan disiplin kerja bagi seluruh pelaksana program. Baca juga:BGN Janjikan Rp 5 Juta untuk Konten Positif MBG yang Viral di Medsos Ia juga menambahkan bahwa BGN terus berupaya memastikan setiap rupiah dari anggaran negara benar-benar sampai ke piring anak-anak Indonesia dengan makanan yang bergizi, aman, dan layak. BGN ingin memastikan bahwa setiap anak penerima manfaat benar-benar mendapat makanan yang bergizi, aman, dan layak, ujar dia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/-1zTdG3yc6Hns_r19SsQ403IPR0=/201x213:1480x1066/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/26/68d673fdddff1.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/28/09175081/pimpinan-bgn-dapur-mbg-yang-kotor-mencerminkan-kelalaian-moral,ed056995a2831964ab09e4f1a90a5fb7c900980c95d9487b663e28018e8aaf96,2025-10-30 15:18:50.949 119,kompas,mbg,2025-10-27 09:37:30,"Jumlah Dapur MBG Baru 10.900 Unit, BGN: Tantangannya Bangun Ekosistem","JAKARTA, KOMPAS.com- Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Irjen Pol Sony Sonjaya mengatakan, secara nasional jumlah dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) saat ini adalah 10.900 unit.Jumlah ini belum sampai separuh dari kebutuhan BGN yakni 30.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Secara nasional, dari total kebutuhan sekitar 30.000 SPPG, saat ini baru sekitar 10.900 unit yang beroperasi, kata Sony, usai meninjau SPPG di Malang, Minggu (26/10/2025).Di Kota Malang, jumlah SPPG yang tersedia sebanyak 25 dari kebutuhan 83 SPPG.Baca juga:BGN Ingin MBG Preneur Ciptakan Multiplier Effect di Tiap Wilayah Kalau di Malang saat ini baru ada 25 SPPG, dan ke depan akan berkembang menjadi 83, maka kebutuhan sayur, ikan, dan bahan pangan lainnya harus dipastikan cukup. Ini harus dirancang sejak awal, ujar dia.Sony mengatakan, ke depan BGN tidak hanya berfokus pada peningkatan jumlah dapur tetapi juga ekosistem yang dibentuk di tiap wilayah. Jadi, tantangannya ke depan bukan sekadar membangun dapur, tapi membangun seluruh ekosistemnya agar berjalan selaras, ujar Sony.Sony mengatakan, sinergi lintas sektor sangat penting untuk memastikan keberhasilan Program MBG, terutama pada aspek rantai pasok pangan lokal yang berkelanjutan.""Istilah MBG-preneur menarik dan inspiratif. Namun, tidak boleh berhenti di konsep dapur saja, karena ruang lingkupnya jauh lebih luas, ujar dia.Baca juga:35.000 Penjamah MBG Se-Jawa Dilatih soal Kebersihan Makanan dan DapurMaka dari itu, Sony mengingatkan tentang pentingnya menjaga agar aliran dana pemerintah pusat tetap memberi manfaat bagi ekonomi lokal, bukan justru terserap ke daerah lain akibat ketergantungan pasokan. Kalau menunya telur tapi telurnya dibeli dari luar daerah, artinya uangnya keluar. Malang seharusnya bisa memenuhi kebutuhan telur, sayur, dan buah dari wilayah sendiri. Inilah inti kemandirian pangan, ujar dia.Kepala Bappenas Rachmat Pambudy mengatakan, Program MBG adalah program strategis nasional yang mendapat perhatian langsung dari Presiden. Kami memastikan perencanaannya berjalan baik dan manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat. Ini bagian dari upaya membangun ekosistem makan bergizi nasional, ujar dia.Baca juga:Kunjungi Indonesia, Presiden Brasil Bakal Tinjau Program MBG BesokRachmat menilai, implementasi MBG di Kota Malang memiliki potensi besar untuk menjadi model nasional. Rantai pasok dari hulu hingga penerima manfaat harus menjadi satu kesatuan sistem. Hasil peninjauan hari ini menjadi langkah penting agar model MBG di Malang bisa menjadi contoh sukses, tegas dia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Irjen Pol Sony Sonjaya mengatakan, secara nasional jumlah dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) saat ini adalah 10.900 unit. Jumlah ini belum sampai separuh dari kebutuhan BGN yakni 30.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Secara nasional, dari total kebutuhan sekitar 30.000 SPPG, saat ini baru sekitar 10.900 unit yang beroperasi, kata Sony, usai meninjau SPPG di Malang, Minggu (26/10/2025). Di Kota Malang, jumlah SPPG yang tersedia sebanyak 25 dari kebutuhan 83 SPPG. Baca juga:BGN Ingin MBG Preneur Ciptakan Multiplier Effect di Tiap Wilayah Kalau di Malang saat ini baru ada 25 SPPG, dan ke depan akan berkembang menjadi 83, maka kebutuhan sayur, ikan, dan bahan pangan lainnya harus dipastikan cukup. Ini harus dirancang sejak awal, ujar dia. Sony mengatakan, ke depan BGN tidak hanya berfokus pada peningkatan jumlah dapur tetapi juga ekosistem yang dibentuk di tiap wilayah. Jadi, tantangannya ke depan bukan sekadar membangun dapur, tapi membangun seluruh ekosistemnya agar berjalan selaras, ujar Sony. Sony mengatakan, sinergi lintas sektor sangat penting untuk memastikan keberhasilan Program MBG, terutama pada aspek rantai pasok pangan lokal yang berkelanjutan. ""Istilah MBG-preneur menarik dan inspiratif. Namun, tidak boleh berhenti di konsep dapur saja, karena ruang lingkupnya jauh lebih luas, ujar dia. Baca juga:35.000 Penjamah MBG Se-Jawa Dilatih soal Kebersihan Makanan dan Dapur Maka dari itu, Sony mengingatkan tentang pentingnya menjaga agar aliran dana pemerintah pusat tetap memberi manfaat bagi ekonomi lokal, bukan justru terserap ke daerah lain akibat ketergantungan pasokan. Kalau menunya telur tapi telurnya dibeli dari luar daerah, artinya uangnya keluar. Malang seharusnya bisa memenuhi kebutuhan telur, sayur, dan buah dari wilayah sendiri. Inilah inti kemandirian pangan, ujar dia. Kepala Bappenas Rachmat Pambudy mengatakan, Program MBG adalah program strategis nasional yang mendapat perhatian langsung dari Presiden. Kami memastikan perencanaannya berjalan baik dan manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat. Ini bagian dari upaya membangun ekosistem makan bergizi nasional, ujar dia. Baca juga:Kunjungi Indonesia, Presiden Brasil Bakal Tinjau Program MBG Besok Rachmat menilai, implementasi MBG di Kota Malang memiliki potensi besar untuk menjadi model nasional. Rantai pasok dari hulu hingga penerima manfaat harus menjadi satu kesatuan sistem. Hasil peninjauan hari ini menjadi langkah penting agar model MBG di Malang bisa menjadi contoh sukses, tegas dia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/oI1CgrkRdOBf3Wp6RRS-sn7Yavs=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/26/68fdd06e17f82.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/27/09373051/jumlah-dapur-mbg-baru-10900-unit-bgn-tantangannya-bangun-ekosistem,bbb5dca0a3ec65b35f0d21ec666e7b32c0f8377b5245ed9248e8e065c0a00065,2025-10-30 15:19:01.120 120,kompas,mbg,2025-10-24 17:09:36,Program MBG Ciptakan 1.000 Lapangan Kerja Baru di Kebumen,"KEBUMEN, KOMPAS.com Program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto terus memberikan dampak positif di berbagai daerah. Selain meningkatkan kesehatan anak-anak sekolah, program ini juga membuka ribuan lapangan kerja baru di tingkat desa.Salah satu contohnya terlihat dalam acara Grand Opening Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) Suryatha Muktisari di Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen, yang digelar pada Jumat (24/10/2025).1.000 Warga Kebumen Dapat Pekerjaan BaruIlham, pengelola SPPG Suryatha Muktisari, menyebut bahwa satu unit SPPG mampu menyerap puluhan tenaga kerja dari masyarakat sekitar. Kehadiran SPPG bukan hanya soal gizi anak-anak, tapi juga membuka peluang kerja bagi masyarakat. Ini bukti nyata bahwa program MBG membawa multiplier effect yang besar bagi ekonomi rakyat, ujar Ilham, Jumat (24/10/2025).Baca juga:Temui Jokowi di Solo, Budi Arie Ungkap Pesan Ayah Gibran untuk Relawan ProjoSementara itu, Camat Muktisari, Karyanto, menambahkan bahwa saat ini di Kecamatan Kebumen telah beroperasi 22 SPPG aktif, dengan total lebih dari 1.000 warga setempat kini memiliki pekerjaan baru. Kami berharap semua pihak terus bersinergi agar cita-cita besar pemerintah dalam meningkatkan gizi dan kesejahteraan masyarakat bisa terwujud, tuturnya.Dampak Ekonomi Lokal MeningkatProgram MBG juga mendorong peningkatan kebutuhan bahan pokok seperti beras, telur, dan sayuran. Kondisi ini membuat perekonomian lokal semakin bergairah karena petani dan pelaku usaha di sekitar Kebumen ikut merasakan manfaatnya.Karyanto mengapresiasi sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha lokal yang membuat lapangan kerja semakin terbuka, terutama di tengah tantangan ekonomi saat ini. Gizi yang baik melahirkan generasi cerdas. Ini bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu, lapangan kerja yang terbuka menjadi nilai tambah tersendiri bagi warga Kebumen, ucapnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KEBUMEN, KOMPAS.com Program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto terus memberikan dampak positif di berbagai daerah. Selain meningkatkan kesehatan anak-anak sekolah, program ini juga membuka ribuan lapangan kerja baru di tingkat desa. Salah satu contohnya terlihat dalam acara Grand Opening Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) Suryatha Muktisari di Kecamatan Kebumen, Kabupaten Kebumen, yang digelar pada Jumat (24/10/2025). Ilham, pengelola SPPG Suryatha Muktisari, menyebut bahwa satu unit SPPG mampu menyerap puluhan tenaga kerja dari masyarakat sekitar. Kehadiran SPPG bukan hanya soal gizi anak-anak, tapi juga membuka peluang kerja bagi masyarakat. Ini bukti nyata bahwa program MBG membawa multiplier effect yang besar bagi ekonomi rakyat, ujar Ilham, Jumat (24/10/2025). Baca juga:Temui Jokowi di Solo, Budi Arie Ungkap Pesan Ayah Gibran untuk Relawan Projo Sementara itu, Camat Muktisari, Karyanto, menambahkan bahwa saat ini di Kecamatan Kebumen telah beroperasi 22 SPPG aktif, dengan total lebih dari 1.000 warga setempat kini memiliki pekerjaan baru. Kami berharap semua pihak terus bersinergi agar cita-cita besar pemerintah dalam meningkatkan gizi dan kesejahteraan masyarakat bisa terwujud, tuturnya. Program MBG juga mendorong peningkatan kebutuhan bahan pokok seperti beras, telur, dan sayuran. Kondisi ini membuat perekonomian lokal semakin bergairah karena petani dan pelaku usaha di sekitar Kebumen ikut merasakan manfaatnya. Karyanto mengapresiasi sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha lokal yang membuat lapangan kerja semakin terbuka, terutama di tengah tantangan ekonomi saat ini. Gizi yang baik melahirkan generasi cerdas. Ini bagian dari upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Selain itu, lapangan kerja yang terbuka menjadi nilai tambah tersendiri bagi warga Kebumen, ucapnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/_EhqwKu-xq-83EXzlb4Zu8VcHNQ=/99x0:1111x675/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/08/25/68ac3bd99a317.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/24/170936078/program-mbg-ciptakan-1000-lapangan-kerja-baru-di-kebumen,88da399136fcf78fe2816055a2da4205e472010c9e4b047c0e6fb4534bbb306f,2025-10-30 15:19:12.065 121,kompas,mbg,2025-10-22 12:53:42,"BGN Diminta Pertimbangkan ""School Kitchen"" untuk MBG imbas Kasus Keracunan","JAKARTA, KOMPAS.com -Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Yahya Zaini meminta Badan Gizi Nasional (BGN) segera mempertimbangkan usulan pengelolaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) berbasis sekolah atauschool kitchen.Yahya mengatakan, usulan tersebut layak untuk diakomodasi oleh BGN sebagai respons atas maraknya kasus keracunan massal yang terjadi selama pelaksanaan program MBG. Mengingat banyaknya kasus keracunan, perlu dipikirkan alternatif MBG dikelola sekolah bersama komite sekolah, kata Yahya saat dihubungi, Rabu (22/9/2025).Baca juga:Dukung Konsep School Kitchen, DPR: Sekolah Bisa Kelola Sendiri MBG Intinya saya mendukung sekolah sebagai alternatif mengelola MBG, selain yayasan yang selama ini sudah berjalan, ujar dia.Politisi Partai Golkar itu berpandangan, pengelolaan langsung oleh pihak sekolah akan lebih menjamin kualitas makanan, baik dari sisi higienitas maupun keamanan.Selain itu, Yahya juga meyakini bahwa pihak sekolah lebih memahami kebutuhan dan selera peserta didik yang menjadi penerima manfaat dalam program MBG.Baca juga:Menteri Dikdasmen Usulkan School Kitchen, Dapur MBG Berbasis Sekolah Sehingga akan lebih terjamin higienitas dan keamanannya serta sesuai selera anak-anak sekolah. Mereka sudah paham selera anak-anak sekolahnya, kata dia.Yahya menambahkan, skema ini juga bisa dijalankan secara paralel dengan pola yang selama ini sudah berjalan melalui mitra seperti yayasan dan UMKM. Bagi yayasan yang sudah bekerja sama dengan BGN tetap dapat dilanjutkan, sambil memperbaiki tata kelola dan keamanan makanannya,"" ucap Yahya. Jadi dijalankan melalui dua jalur, melalui yayasan yang sudah berjalan dan melalui sekolah, imbuh dia.Baca juga:Mendikdasmen Sebut Kemungkinan MBG Dikelola Sekolah lewat School KitchenKonsep ""school kitchen"" untuk MBGDiberitakan sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu ti mengungkapkan, pihaknya telah menyampaikan usulan konsepschool kitchenatau dapur sekolah sebagai alternatif pengelolaan MBG kepada BGN. Saya sudah sampaikan kepada Kepala Badan Gizi, menyampaikan bagaimana dengan gagasan saya tentang school kitchen. Kemungkinan ini belum keputusan ya, kata Mu ti usai menghadiri rapat koordinasi bersama kepala daerah se-NTB di Mataram, Selasa (21/10/2025).Mu ti menjelaskan, model MBG berbasis sekolah bisa diterapkan jika fasilitas dapur di sekolah memenuhi standar yang ditetapkan pemerintah.Baca juga:Marak Kasus Keracunan MBG, Mendikdasmen: Ada Peluang Konsep School Kitchen Ketika nanti menurut SPPG dan MBG dapurnya sudah terpenuhi, kemungkinan ada peluang sekolah-sekolah itu bisa menjadi penyelenggara MBG yang berbasis sekolah, ucapnya.Dia menambahkan, beberapa sekolah, terutama yang berbasis asrama, sudah memiliki pengalaman dan kesiapan menjalankan sistem ini. JAKARTA, KOMPAS.com -Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Yahya Zaini meminta Badan Gizi Nasional (BGN) segera mempertimbangkan usulan pengelolaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) berbasis sekolah atauschool kitchen. Yahya mengatakan, usulan tersebut layak untuk diakomodasi oleh BGN sebagai respons atas maraknya kasus keracunan massal yang terjadi selama pelaksanaan program MBG. Mengingat banyaknya kasus keracunan, perlu dipikirkan alternatif MBG dikelola sekolah bersama komite sekolah, kata Yahya saat dihubungi, Rabu (22/9/2025). Baca juga:Dukung Konsep School Kitchen, DPR: Sekolah Bisa Kelola Sendiri MBG Intinya saya mendukung sekolah sebagai alternatif mengelola MBG, selain yayasan yang selama ini sudah berjalan, ujar dia. Politisi Partai Golkar itu berpandangan, pengelolaan langsung oleh pihak sekolah akan lebih menjamin kualitas makanan, baik dari sisi higienitas maupun keamanan. Selain itu, Yahya juga meyakini bahwa pihak sekolah lebih memahami kebutuhan dan selera peserta didik yang menjadi penerima manfaat dalam program MBG. Baca juga:Menteri Dikdasmen Usulkan School Kitchen, Dapur MBG Berbasis Sekolah Sehingga akan lebih terjamin higienitas dan keamanannya serta sesuai selera anak-anak sekolah. Mereka sudah paham selera anak-anak sekolahnya, kata dia. Yahya menambahkan, skema ini juga bisa dijalankan secara paralel dengan pola yang selama ini sudah berjalan melalui mitra seperti yayasan dan UMKM. Bagi yayasan yang sudah bekerja sama dengan BGN tetap dapat dilanjutkan, sambil memperbaiki tata kelola dan keamanan makanannya,"" ucap Yahya. Jadi dijalankan melalui dua jalur, melalui yayasan yang sudah berjalan dan melalui sekolah, imbuh dia. Baca juga:Mendikdasmen Sebut Kemungkinan MBG Dikelola Sekolah lewat School Kitchen Diberitakan sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu ti mengungkapkan, pihaknya telah menyampaikan usulan konsepschool kitchenatau dapur sekolah sebagai alternatif pengelolaan MBG kepada BGN. Saya sudah sampaikan kepada Kepala Badan Gizi, menyampaikan bagaimana dengan gagasan saya tentang school kitchen. Kemungkinan ini belum keputusan ya, kata Mu ti usai menghadiri rapat koordinasi bersama kepala daerah se-NTB di Mataram, Selasa (21/10/2025). Mu ti menjelaskan, model MBG berbasis sekolah bisa diterapkan jika fasilitas dapur di sekolah memenuhi standar yang ditetapkan pemerintah. Baca juga:Marak Kasus Keracunan MBG, Mendikdasmen: Ada Peluang Konsep School Kitchen Ketika nanti menurut SPPG dan MBG dapurnya sudah terpenuhi, kemungkinan ada peluang sekolah-sekolah itu bisa menjadi penyelenggara MBG yang berbasis sekolah, ucapnya. Dia menambahkan, beberapa sekolah, terutama yang berbasis asrama, sudah memiliki pengalaman dan kesiapan menjalankan sistem ini.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/Z_7KaoEqNtpdqUVe8e2PH_J5yPM=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/21/68f724ecc4d00.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/22/12534251/bgn-diminta-pertimbangkan-school-kitchen-untuk-mbg-imbas-kasus-keracunan,4bc54aaf498f5c794e81dd433bfb62d2e86d452d2f56b8060ddf6b8035a4af61,2025-10-30 15:19:22.375 122,kompas,mbg,2025-10-21 18:48:17,"Kepala BGN: Perpres MBG Sudah Beres, Tinggal Dibagikan","JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan Peraturan Presiden tentang Tata Kelola Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah selesai disusun dan tinggal menunggu momen penerbitannya.""Sudah beres, tinggal dibagikan,"" kata Dadan saat ditemui usai menghadiri Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan Jakarta, sebagaimana dilansirANTARA, Senin (20/10/2025).Baca juga:Perpres Tata Kelola MBG: SPPG Dilarang Masak Sebelum Pukul 12 MalamDadan menegaskan bahwa Perpres Tata Kelola MBG tersebut juga mengatur mengenai sanksi bagi SPPG yang melanggar standar operasional prosedur (SOP), meskipun saat ini sanksi tersebut sudah diberlakukan.Sanksi tersebut, kata Dadan, bersifat administratif termasuk penghentian operasional bagi SPPG yang terbukti melanggar SOP dan ketentuan.Baca juga:Setahun Prabowo-Gibran, MBG Telah Diterima Lebih dari 36,7 Juta OrangDalam kesempatan sebelumnya, Dadan menjelaskan bahwa Perpres Tata Kelola MBG merinci tugas BGN sebagai penyelenggara serta melakukan intervensi jika diperlukan.Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan berperan dalam pengawasan. Kemudian, penyaluran untuk ibu hamil dan menyusui dilakukan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga.Kementerian Pertanian dan Kementerian Kelautan dan Perikanan memiliki tugas membina petani, peternak, hingga nelayan untuk meningkatkan produksinya.Selain itu, Perpres Tata Kelola MBG juga mencakup sejumlah ketentuan teknis, mulai dari standar makanan yang layak disajikan bagi penerima manfaat, aspek sanitasi dan kebersihan, mekanisme penanganan korban keracunan, hingga penguatan rantai pasok pangan yang semakin besar.Dilarang masak sebelum tengah malamWakil Kepala BGN Nanik S Deyang mengatakan Perpres itu bakal melarang kegiatan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memasak sebelum pukul 12 malam.""Misalnya, salah satu contoh tata kelola yang kecil saja, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) enggak boleh lagi memasak di bawah pukul 12 malam, masaknya harus pukul 2 pagi,"" kata Nanik ditemui usai acara Town Hall Meeting satu tahun Kementerian Koordinator Bidang Pangan di Jakarta, dilansirANTARA, Selasa (21/10/2025).Baca juga:Perpres MBG: Jangan Sekadar Atur Tata Kelola MakananNanik menegaskan, SPPG juga wajib memasak sesuai urutan atau batch pembagian penerima manfaat di sekolah mulai dari PAUD hingga SMA.""Misalnya dikirim pagi untuk anak-anak TK, itu masak sendiri, kalau dikirim untuk anak-anak SD yang agak siang, nanti dimasak sendiri, itu contoh yang masuk dalam Perpres Tata Kelola MBG,"" ujar dia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan Peraturan Presiden tentang Tata Kelola Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah selesai disusun dan tinggal menunggu momen penerbitannya. ""Sudah beres, tinggal dibagikan,"" kata Dadan saat ditemui usai menghadiri Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan Jakarta, sebagaimana dilansirANTARA, Senin (20/10/2025). Baca juga:Perpres Tata Kelola MBG: SPPG Dilarang Masak Sebelum Pukul 12 Malam Dadan menegaskan bahwa Perpres Tata Kelola MBG tersebut juga mengatur mengenai sanksi bagi SPPG yang melanggar standar operasional prosedur (SOP), meskipun saat ini sanksi tersebut sudah diberlakukan. Sanksi tersebut, kata Dadan, bersifat administratif termasuk penghentian operasional bagi SPPG yang terbukti melanggar SOP dan ketentuan. Baca juga:Setahun Prabowo-Gibran, MBG Telah Diterima Lebih dari 36,7 Juta Orang Dalam kesempatan sebelumnya, Dadan menjelaskan bahwa Perpres Tata Kelola MBG merinci tugas BGN sebagai penyelenggara serta melakukan intervensi jika diperlukan. Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) akan berperan dalam pengawasan. Kemudian, penyaluran untuk ibu hamil dan menyusui dilakukan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Kementerian Pertanian dan Kementerian Kelautan dan Perikanan memiliki tugas membina petani, peternak, hingga nelayan untuk meningkatkan produksinya. Selain itu, Perpres Tata Kelola MBG juga mencakup sejumlah ketentuan teknis, mulai dari standar makanan yang layak disajikan bagi penerima manfaat, aspek sanitasi dan kebersihan, mekanisme penanganan korban keracunan, hingga penguatan rantai pasok pangan yang semakin besar. Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang mengatakan Perpres itu bakal melarang kegiatan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memasak sebelum pukul 12 malam. ""Misalnya, salah satu contoh tata kelola yang kecil saja, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) enggak boleh lagi memasak di bawah pukul 12 malam, masaknya harus pukul 2 pagi,"" kata Nanik ditemui usai acara Town Hall Meeting satu tahun Kementerian Koordinator Bidang Pangan di Jakarta, dilansirANTARA, Selasa (21/10/2025). Baca juga:Perpres MBG: Jangan Sekadar Atur Tata Kelola Makanan Nanik menegaskan, SPPG juga wajib memasak sesuai urutan atau batch pembagian penerima manfaat di sekolah mulai dari PAUD hingga SMA. ""Misalnya dikirim pagi untuk anak-anak TK, itu masak sendiri, kalau dikirim untuk anak-anak SD yang agak siang, nanti dimasak sendiri, itu contoh yang masuk dalam Perpres Tata Kelola MBG,"" ujar dia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/gnTXN3GA53ZkUe_FnaoKWc0mZfE=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/21/68f733eb1b070.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/21/18481701/kepala-bgn-perpres-mbg-sudah-beres-tinggal-dibagikan,8255959f530a935dbd4c9c1adb250ec1fefd2932845a08a6a43414d144b1d43c,2025-10-30 15:19:32.534 123,kompas,mbg,2025-10-21 11:14:10,"Target 82,9 Juta Penerima MBG Molor, Zulhas: Terealisasi Maret 2026","JAKARTA, KOMPAS.com- Pemerintah memperkirakan target 82,9 juta penerima program Makanan Bergizi Gratis (MBG) belum bisa terealisasi di akhir 2025, sejak program sosial itu diluncurkan Januari tahun ini.Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan), Zulkifli Hasan alias Zulhas, mengatakan realisasi penuh 82,9 juta penerima MBG baru bisa terimplementasikan hingga Maret 2026. Saat ini penerima MBG baru mencapai 36 juta orang. Karena itu tahun ini target 82,9 juta dengan 33.000 SPPG atau dapur. Sekarang tadi Bapak Presiden sudah menyampaikan baru 36 juta lebih dengan SPPG-nya 12.000 sekian, ujar Zulhas diKompasTVterkait satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran, Senin (20/10/2025).Skala program yang sangat besar membuat pelaksanaannya tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat. Artinya pemerintah memerlukan tambahan waktu agar bisa menyasar 82,8 juta penerima. Kemungkinan untuk mencapai 82,9 itu tentu perlu waktu tambahan. Saya perkirakan sampai Maret tahun depan, paparnya.Baca juga:Program MBG Terbesar di Dunia, Menko Zulhas: Indonesia Satu-satunya yang Beri Makan 82,9 Juta WargaPemerintah sendiri telah menyiapkan tambahan anggaran besar untuk mempercepat realisasi MBG. Untuk 2026, total dana yang dikucurkan mencapai Rp 335 triliun.Oleh karena itu, tahun depan Rp 335 triliun anggarannya, tahun ini dari Rp 71 triliun, ditambah lagi Rp 100 triliun sekian, tapi yang Rp 71 triliun diperkirakan tidak akan mampu dibelanjakan karena tadi itu suatu yang luar biasa, beber Zulhas.Menururnya, kendala utama bukan terletak pada niat atau kemampuan fiskal, melainkan pada kesiapan sistem dan organisasi di lapangan. Tadi saya di pengantar sudah menyampaikan ini suatu yang mendasar, besar, berdampak luas, tentu tidak mudah. Kan harus ada reformasi di bidangnya, kemudian mesti banyak agen-agen perubahannya, organisasinya mesti ditata, tentu perlu waktu, lanjutnya.Baca juga:Kopdes Jadi Pemasok Utama SPPG MBG, Menkop: Kita Bangun EkosistemLebih jauh, Menko Pangan menjelaskan bahwa seluruh langkah pelaksanaan MBG telah melalui proses kajian panjang, sebelum akhirnya diputuskan pemerintah. Keputusan yang diambil bukan bersifat spontan, melainkan hasil dari berbagai pertimbangan yang telah dilakukan lebih dari satu tahun.Pemerintah juga telah menimbang berbagai opsi dan memilih cara yang dinilai paling tepat, serta realistis untuk diterapkan.Ia juga menyoroti kondisi daerah-daerah tertinggal, terluar, dan terpencil yang memiliki karakteristik berbeda. Di wilayah seperti itu, jumlah penerima di setiap dapur atau SPPG tidak bisa diseragamkan menjadi 3.000 orang per dapur, melainkan bisa lebih sedikit, sekitar 2.000, 1.500, bahkan 500 penerima.Hal tersebut, kata Zulhas, akan terus dievaluasi agar program tetap berjalan efektif tanpa mengorbankan akses masyarakat di wilayah sulit.Baca juga:Setop SPPG Buntut Keracunan MBG, BGN Lakukan Investigasi JAKARTA, KOMPAS.com- Pemerintah memperkirakan target 82,9 juta penerima program Makanan Bergizi Gratis (MBG) belum bisa terealisasi di akhir 2025, sejak program sosial itu diluncurkan Januari tahun ini. Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan), Zulkifli Hasan alias Zulhas, mengatakan realisasi penuh 82,9 juta penerima MBG baru bisa terimplementasikan hingga Maret 2026. Saat ini penerima MBG baru mencapai 36 juta orang. Karena itu tahun ini target 82,9 juta dengan 33.000 SPPG atau dapur. Sekarang tadi Bapak Presiden sudah menyampaikan baru 36 juta lebih dengan SPPG-nya 12.000 sekian, ujar Zulhas diKompasTVterkait satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran, Senin (20/10/2025). Skala program yang sangat besar membuat pelaksanaannya tidak bisa diselesaikan dalam waktu singkat. Artinya pemerintah memerlukan tambahan waktu agar bisa menyasar 82,8 juta penerima. Kemungkinan untuk mencapai 82,9 itu tentu perlu waktu tambahan. Saya perkirakan sampai Maret tahun depan, paparnya. Baca juga:Program MBG Terbesar di Dunia, Menko Zulhas: Indonesia Satu-satunya yang Beri Makan 82,9 Juta Warga Pemerintah sendiri telah menyiapkan tambahan anggaran besar untuk mempercepat realisasi MBG. Untuk 2026, total dana yang dikucurkan mencapai Rp 335 triliun. Oleh karena itu, tahun depan Rp 335 triliun anggarannya, tahun ini dari Rp 71 triliun, ditambah lagi Rp 100 triliun sekian, tapi yang Rp 71 triliun diperkirakan tidak akan mampu dibelanjakan karena tadi itu suatu yang luar biasa, beber Zulhas. Menururnya, kendala utama bukan terletak pada niat atau kemampuan fiskal, melainkan pada kesiapan sistem dan organisasi di lapangan. Tadi saya di pengantar sudah menyampaikan ini suatu yang mendasar, besar, berdampak luas, tentu tidak mudah. Kan harus ada reformasi di bidangnya, kemudian mesti banyak agen-agen perubahannya, organisasinya mesti ditata, tentu perlu waktu, lanjutnya. Baca juga:Kopdes Jadi Pemasok Utama SPPG MBG, Menkop: Kita Bangun Ekosistem Lebih jauh, Menko Pangan menjelaskan bahwa seluruh langkah pelaksanaan MBG telah melalui proses kajian panjang, sebelum akhirnya diputuskan pemerintah. Keputusan yang diambil bukan bersifat spontan, melainkan hasil dari berbagai pertimbangan yang telah dilakukan lebih dari satu tahun. Pemerintah juga telah menimbang berbagai opsi dan memilih cara yang dinilai paling tepat, serta realistis untuk diterapkan. Ia juga menyoroti kondisi daerah-daerah tertinggal, terluar, dan terpencil yang memiliki karakteristik berbeda. Di wilayah seperti itu, jumlah penerima di setiap dapur atau SPPG tidak bisa diseragamkan menjadi 3.000 orang per dapur, melainkan bisa lebih sedikit, sekitar 2.000, 1.500, bahkan 500 penerima. Hal tersebut, kata Zulhas, akan terus dievaluasi agar program tetap berjalan efektif tanpa mengorbankan akses masyarakat di wilayah sulit. Baca juga:Setop SPPG Buntut Keracunan MBG, BGN Lakukan Investigasi",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/65PtW__XuoKD7pU7Oxr9dy-zrLY=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775b1d85b4.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/13/68ecf425afc76.jpg",https://money.kompas.com/read/2025/10/21/111410926/target-829-juta-penerima-mbg-molor-zulhas-terealisasi-maret-2026,d6a83c385fc20feb37380d92e41973301e3005ae4d636727f59d34678fc07d7c,2025-10-30 15:19:42.948 124,kompas,mbg,2025-10-21 05:18:00,Zulhas Yakin Alokasi Anggaran MBG Rp 335 Triliun Bisa Terserap,"JAKARTA, KOMPAS.com- Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan meyakini bahwa alokasi anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp 335 triliun pada 2026, bisa diserap dengan baik.Meskipun, Badan Gizi Nasional (BGN) diketahui mengembalikan alokasi anggaran MBG sebesar Rp 70 triliun kepada Presiden Prabowo Subianto karena tidak teserap pada tahun 2025. Berdasarkan hitungan kita, tahun depan Rp 335 triliun itu Insya Allah akan terserap, kata Menko yang karib disapa Zulhas ini dalam program diskusi ""Laporan Khusus Satu Tahun Prabowo-Gibran di Kompas TV pada Senin (20/10/2025) malam.Namun, menurut Zulhas, perlu ada sejumlah perbaikan dalam pelaksanaan program MBG agar anggaran sebesar itu bisa terserap di tahun depan. Insya Allah dengan perbaikan-perbaikan Insya Allah (bisa diserap anggaran Rp 335 triliun), ujarnya.Baca juga:Zulhas Sebut Terima Keppres Jadi Ketua Tim Koordinasi Penyelenggaraan MBGKeppres Koordinasi Tata Kelola MBGDalam kesempatan itu, Zulhas lantas menjelaskan perihal upaya pemerintah dalam memperbaiki pelaksanaan program MBG. Terbaru, melalui terbitnya Keputusan Presiden (Keppres) tentang tata kelola penyelenggaraan MBG.Menko yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini menjelaskan, nantinya bakal ada pembagian tata kelola penyelenggaraan MBG sehingga tidak berpusat pada BGN.Menurut Zulhas, bakal ada pembagian antara penyelenggaraan dan pengawasan program MBG. Tadi saya mengatakan, kalau sekarang itu semua dikerjakan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) semuanya, penyelenggaraannya, pengawasnya, semuanya. Nanti ini dibagi. Di dalam tata kelola kita perbaiki. Nanti BGN penyelenggara dan pengawasan nanti beda, katanya.Baca juga:BGN Undur Target 82,9 Juta Penerima MBG ke Februari 2026Zulhas menjelaskan, tugas pengawasan program MBG bakal dipercayakan kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Pengawasannya nanti itu dari Kementerian Kesehatan karena punya akses ke puskesmas sampai ke desa dan dusun. Lalu, ada Menteri Dalam Negeri yang bisa langsung ke gubernur, bupati, wali kota, camat sampai kepala desa, ujarnya.Sementara itu, BGN bakal fokus pada penyelenggaraan MBG saja.Alokasi Anggaran Rp 335 TriliunSebelumnya, DPR RI mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026 menjadi undang-undang.Keputusan itu diambil setelah Ketua DPR RI, Puan Maharani mendengar sikap seluruh fraksi partai politik di DPR RI dalam pembahasan tingkat II pada Sidang Paripurna DPR RI Ke-5 Masa Persidangan 1 Tahun Sidang 2025-2026.Dalam APBN 2026 yang disetujui tersebut, anggaran program MBG dialokasikan sebesar Rp 335 triliun.Besaran alokasi anggaran itu bersumber dari tiga sektor, yaitu pendidikan Rp 223 triliun (83,4 persen), kesehatan Rp 24,7 triliun (9,2 persen), dan ekonomi Rp 19,7 triliun (7,4 persen).Baca juga:Prabowo: Sebanyak 1,4 Miliar Porsi MBG Sudah Dibagikan Sejak 6 Januari 2025Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan meyakini bahwa alokasi anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp 335 triliun pada 2026, bisa diserap dengan baik. Meskipun, Badan Gizi Nasional (BGN) diketahui mengembalikan alokasi anggaran MBG sebesar Rp 70 triliun kepada Presiden Prabowo Subianto karena tidak teserap pada tahun 2025. Berdasarkan hitungan kita, tahun depan Rp 335 triliun itu Insya Allah akan terserap, kata Menko yang karib disapa Zulhas ini dalam program diskusi ""Laporan Khusus Satu Tahun Prabowo-Gibran di Kompas TV pada Senin (20/10/2025) malam. Namun, menurut Zulhas, perlu ada sejumlah perbaikan dalam pelaksanaan program MBG agar anggaran sebesar itu bisa terserap di tahun depan. Insya Allah dengan perbaikan-perbaikan Insya Allah (bisa diserap anggaran Rp 335 triliun), ujarnya. Baca juga:Zulhas Sebut Terima Keppres Jadi Ketua Tim Koordinasi Penyelenggaraan MBG Dalam kesempatan itu, Zulhas lantas menjelaskan perihal upaya pemerintah dalam memperbaiki pelaksanaan program MBG. Terbaru, melalui terbitnya Keputusan Presiden (Keppres) tentang tata kelola penyelenggaraan MBG. Menko yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini menjelaskan, nantinya bakal ada pembagian tata kelola penyelenggaraan MBG sehingga tidak berpusat pada BGN. Menurut Zulhas, bakal ada pembagian antara penyelenggaraan dan pengawasan program MBG. Tadi saya mengatakan, kalau sekarang itu semua dikerjakan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) semuanya, penyelenggaraannya, pengawasnya, semuanya. Nanti ini dibagi. Di dalam tata kelola kita perbaiki. Nanti BGN penyelenggara dan pengawasan nanti beda, katanya. Baca juga:BGN Undur Target 82,9 Juta Penerima MBG ke Februari 2026 Zulhas menjelaskan, tugas pengawasan program MBG bakal dipercayakan kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Pengawasannya nanti itu dari Kementerian Kesehatan karena punya akses ke puskesmas sampai ke desa dan dusun. Lalu, ada Menteri Dalam Negeri yang bisa langsung ke gubernur, bupati, wali kota, camat sampai kepala desa, ujarnya. Sementara itu, BGN bakal fokus pada penyelenggaraan MBG saja. Sebelumnya, DPR RI mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026 menjadi undang-undang. Keputusan itu diambil setelah Ketua DPR RI, Puan Maharani mendengar sikap seluruh fraksi partai politik di DPR RI dalam pembahasan tingkat II pada Sidang Paripurna DPR RI Ke-5 Masa Persidangan 1 Tahun Sidang 2025-2026. Dalam APBN 2026 yang disetujui tersebut, anggaran program MBG dialokasikan sebesar Rp 335 triliun. Besaran alokasi anggaran itu bersumber dari tiga sektor, yaitu pendidikan Rp 223 triliun (83,4 persen), kesehatan Rp 24,7 triliun (9,2 persen), dan ekonomi Rp 19,7 triliun (7,4 persen). Baca juga:Prabowo: Sebanyak 1,4 Miliar Porsi MBG Sudah Dibagikan Sejak 6 Januari 2025",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/z-XeMvCycc2yQIRsmWa3vz-A7Ng=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/08/26/68acf2fe2e850.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/21/05180031/zulhas-yakin-alokasi-anggaran-mbg-rp-335-triliun-bisa-terserap,2614b7a4480deb968d982644fd34682bce34ad6dd4a9456f47fdd34f49fef9d7,2025-10-30 15:19:53.688 125,kompas,mbg,2025-10-20 19:39:01,Dinkes Pamekasan Ambil Sampel Makanan MBG Penyebab Siswa SD Keracunan,"PAMEKASAN, KOMPAS.com- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur mengambil sampel makanan guna menyelidiki kasus dugaan keracunan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa siswa sekolah dasar negeri di wilayah itu.""Saat ini sampel makanan yang diduga menjadi penyebab siswa keracunan telah kami kirim ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya untuk diuji,"" kata Kepala Dinkes Pamekasan Saifudin, Senin (20/10/2025).Baca juga:Minim Menu dan Rendah Kualitas, Dapur MBG di Pamekasan Dapat TeguranKasus dugaan keracunan itu terjadi di SDN Toronan 1 pada 15 Oktober 2025.Sebanyak 9 orang mengaku mengalami mual dan muntah-muntah setelah makan nasi dari program MBG.Enam di antaranya terpaksa harus dirawat puskesmas terdekat, sedangkan empat lainnya menjalani rawat jalan.""Selain mengambil sampel makanan, kami juga menerjunkan tim khusus untuk memantau langsung proses penyajian makanan yang disediakan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi,"" katanya.Baca juga:Menu MBG di Pamekasan Didistribusikan Setelah 12 Jam DimasakKasus dugaan keracunan makanan di SDN Toronan 1 merupakan kejadian kali kedua di Pamekasan.Sebelumnya, kasus keracunan makanan juga terjadi di SDN 1 Pasanggar, Kecamatan Pegantenan, dan Tanam Kanak-Kanak Al-Falah, Tlanakan pada 16 September 2025 dengan total jumlah korban mencapai 35 orang.Hasil uji laboratorium yang dilakukan Dinkes Pamekasan menyebutkan bahwa penyebab keracunan itu karena makanan yang disajikan kepada siswa terkontaminasi mikroorganisme berbahaya.""Yang di SDN 1 Toronan ini kami menunggu hasil uji lab. Dugaan sementara tim yang kami terjunkan, terindikasi karena proses penyimpanan dan distribusi makanan kemungkinan melebihi tenggat waktu ideal. Masa siap dan distribusi sepertinya terlalu lama. Tapi masih dugaan lho ya,"" ujar Saifudin.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang PAMEKASAN, KOMPAS.com- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur mengambil sampel makanan guna menyelidiki kasus dugaan keracunan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa siswa sekolah dasar negeri di wilayah itu. ""Saat ini sampel makanan yang diduga menjadi penyebab siswa keracunan telah kami kirim ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya untuk diuji,"" kata Kepala Dinkes Pamekasan Saifudin, Senin (20/10/2025). Baca juga:Minim Menu dan Rendah Kualitas, Dapur MBG di Pamekasan Dapat Teguran Kasus dugaan keracunan itu terjadi di SDN Toronan 1 pada 15 Oktober 2025. Sebanyak 9 orang mengaku mengalami mual dan muntah-muntah setelah makan nasi dari program MBG. Enam di antaranya terpaksa harus dirawat puskesmas terdekat, sedangkan empat lainnya menjalani rawat jalan. ""Selain mengambil sampel makanan, kami juga menerjunkan tim khusus untuk memantau langsung proses penyajian makanan yang disediakan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi,"" katanya. Baca juga:Menu MBG di Pamekasan Didistribusikan Setelah 12 Jam Dimasak Kasus dugaan keracunan makanan di SDN Toronan 1 merupakan kejadian kali kedua di Pamekasan. Sebelumnya, kasus keracunan makanan juga terjadi di SDN 1 Pasanggar, Kecamatan Pegantenan, dan Tanam Kanak-Kanak Al-Falah, Tlanakan pada 16 September 2025 dengan total jumlah korban mencapai 35 orang. Hasil uji laboratorium yang dilakukan Dinkes Pamekasan menyebutkan bahwa penyebab keracunan itu karena makanan yang disajikan kepada siswa terkontaminasi mikroorganisme berbahaya. ""Yang di SDN 1 Toronan ini kami menunggu hasil uji lab. Dugaan sementara tim yang kami terjunkan, terindikasi karena proses penyimpanan dan distribusi makanan kemungkinan melebihi tenggat waktu ideal. Masa siap dan distribusi sepertinya terlalu lama. Tapi masih dugaan lho ya,"" ujar Saifudin.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/KdUo2KYh7toBHBxT9O242pw6o-o=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/09/68e7a6af1b543.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/20/193901278/dinkes-pamekasan-ambil-sampel-makanan-mbg-penyebab-siswa-sd-keracunan,9fc6950cc53b6425b307c08f18b97bbc514a9135847b9dbae7bee0808b17de74,2025-10-30 15:20:04.382 126,kompas,mbg,2025-10-13 15:09:05,Kadisdik Aceh Utara: BGN Harus Libatkan Daerah dalam Program MBG,"ACEH UTARA, KOMPAS.com Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, meminta Badan Gizi Nasional (BGN) melibatkan unsur pemerintah daerah dalam pelaksanaan program Makan Begizi Gratis (MBG).Permintaan ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara, Jamaluddin, pada Senin (13/10/2025).Jamaluddin menjelaskan, saat ini satuan tugas yang dibentuk berdasarkan instruksi Menteri Dalam Negeri RI hanya berfokus pada percepatan pembangunan dapur MBG. Kita dukung program Presiden RI Prabowo Subianto. Namun, kita harap daerah dilibatkan, dinas pendidikan dilibatkan. Sehingga alur koordinasinya jelas, ujarnya.Baca juga:Satgas MBG Blora Temukan Satu Dapur Sudah Dapat Anggaran tapi Belum Punya SasaranIa menambahkan, Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Utara bertanggung jawab atas jenjang pendidikan dari anak usia dini hingga sekolah menengah pertama. Kita ini kan penanggung jawab di daerah untuk satuan pendidikan. Seharusnya dilibatkan, agar jika ada kendala bisa kita tangani bersama. Sejauh ini, semua itu berada di pundak BGN, jelasnya.Lebih lanjut, Jamaluddin menekankan perlunya percepatan pembangunan dapur MBG, terutama di wilayah terluar dan terdepan yang memiliki jumlah penduduk terbanyak. Kalau di Aceh Utara misalnya, Kecamatan Kuta Makmur itu belum ada sekolah yang masuk program MBG. Harusnya dibuat merata, minimal per kecamatan ada satu dulu, ungkapnya.Baca juga:105 Siswa Keracunan MBG, SPPG Tawangmangu Dihentikan SementaraUntuk evaluasi program, Jamaluddin menyarankan pembentukan tim terpadu. Kalau ada tim terpadu untuk evaluasi, jadi jelas tugas kita apa. Tidak saling menyalahkan. Namanya program baru, pasti ada kendala. Itu tinggal kita benahi, tidak bisa langsung sempurna, pungkasnya.Sebagai informasi, di Aceh Utara tercatat satu kasus murid yang mengalami mual dan muntah setelah mengonsumsi MBG di SDN 6 Matangkuli.Hingga saat ini, belum ada kesimpulan apakah kasus tersebut disebabkan oleh keracunan atau tidak.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang ACEH UTARA, KOMPAS.com Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, meminta Badan Gizi Nasional (BGN) melibatkan unsur pemerintah daerah dalam pelaksanaan program Makan Begizi Gratis (MBG). Permintaan ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Utara, Jamaluddin, pada Senin (13/10/2025). Jamaluddin menjelaskan, saat ini satuan tugas yang dibentuk berdasarkan instruksi Menteri Dalam Negeri RI hanya berfokus pada percepatan pembangunan dapur MBG. Kita dukung program Presiden RI Prabowo Subianto. Namun, kita harap daerah dilibatkan, dinas pendidikan dilibatkan. Sehingga alur koordinasinya jelas, ujarnya. Baca juga:Satgas MBG Blora Temukan Satu Dapur Sudah Dapat Anggaran tapi Belum Punya Sasaran Ia menambahkan, Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Utara bertanggung jawab atas jenjang pendidikan dari anak usia dini hingga sekolah menengah pertama. Kita ini kan penanggung jawab di daerah untuk satuan pendidikan. Seharusnya dilibatkan, agar jika ada kendala bisa kita tangani bersama. Sejauh ini, semua itu berada di pundak BGN, jelasnya. Lebih lanjut, Jamaluddin menekankan perlunya percepatan pembangunan dapur MBG, terutama di wilayah terluar dan terdepan yang memiliki jumlah penduduk terbanyak. Kalau di Aceh Utara misalnya, Kecamatan Kuta Makmur itu belum ada sekolah yang masuk program MBG. Harusnya dibuat merata, minimal per kecamatan ada satu dulu, ungkapnya. Baca juga:105 Siswa Keracunan MBG, SPPG Tawangmangu Dihentikan Sementara Untuk evaluasi program, Jamaluddin menyarankan pembentukan tim terpadu. Kalau ada tim terpadu untuk evaluasi, jadi jelas tugas kita apa. Tidak saling menyalahkan. Namanya program baru, pasti ada kendala. Itu tinggal kita benahi, tidak bisa langsung sempurna, pungkasnya. Sebagai informasi, di Aceh Utara tercatat satu kasus murid yang mengalami mual dan muntah setelah mengonsumsi MBG di SDN 6 Matangkuli. Hingga saat ini, belum ada kesimpulan apakah kasus tersebut disebabkan oleh keracunan atau tidak.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/aGZzE3Gnai2d5jKlqf7XjXqME3E=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/13/68ecb0e90270d.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/13/150905978/kadisdik-aceh-utara-bgn-harus-libatkan-daerah-dalam-program-mbg,0bb314332d5abea79d886a3b20980a466fc66372281b5c20a2e6303f4795c21d,2025-10-30 15:22:30.274 127,kompas,jokowi,2025-10-28 06:29:00,Jokowi soal Utang Whoosh: Itu Kewenangan Pemerintah,"KOMPAS.com- Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) atau Whoosh kembali menjadi perhatian publik setelah isu pembengkakan utang mencuat.Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) memilih untuk tidak berkomentar panjang soal persoalan tersebut dan menegaskan bahwa utangWhooshkini menjadi kewenangan pemerintah saat ini. Itu kewenangan pemerintah, saya tidak mau jawab, ujar Jokowi di Mangkubumen, Banjarsari, Solo, Senin (27/10/2025), dikutip dari Warta Kota.Baca juga:KPU Berikan Salinan Ijazah Asli Jokowi, Roy Suryo: 99,9 Persen PalsuUtang Whoosh Jadi Polemik, Pemerintah Prabowo Ambil AlihUtang proyekkereta cepatsempat menimbulkan perdebatan publik.Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto melalui Menteri Keuangan, Purbaya, menegaskan tidak akan menggunakan dana APBN untuk melunasi pinjaman tersebut.Sejumlah pihak kemudian mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menyelidiki dugaan mark up pada proyek tersebut.KPK pun telah menyatakan memulai proses penyelidikan awal.Proyek Whoosh sendiri memiliki nilai investasi mencapai 7,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp116 triliun, dengan 75 persen dananya berasal dari pinjaman China Development Bank (CDB).Jokowi: Whoosh Bukan Proyek Cari UntungSebelumnya, Jokowi sudah menegaskan bahwa pembangunan Whoosh tidak ditujukan untuk mencari keuntungan finansial, melainkan sebagai investasi sosial jangka panjang. Prinsip dasar transportasi massal itu layanan publik, bukan mencari laba. Jadi, transportasi umum tidak diukur dari keuntungan finansial, tetapi dari keuntungan sosial, kata Jokowi.Menurutnya,kereta cepat Whooshhadir sebagai solusi atas kemacetan parah di Jabodetabek dan Bandung, yang selama ini menimbulkan kerugian ekonomi besar bagi negara. Dari kemacetan itu, negara rugi sekitar Rp 65 triliun per tahun di Jakarta saja. Kalau Jabodetabek plus Bandung, sudah di atas Rp 100 triliun, ungkapnya.Investasi Sosial untuk Generasi MendatangJokowi menilai pembangunan Whoosh dan moda transportasi publik lain seperti MRT, LRT, KRL, dan kereta bandara merupakan bagian dari transformasi sosial dan ekonomi.Proyek ini tidak hanya mempercepat mobilitas masyarakat, tetapi juga mengurangi emisi, menekan polusi, dan menciptakan efisiensi waktu. Kalau ada subsidi, itu investasi, bukan kerugian seperti MRT, tegasnya. KOMPAS.com- Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) atau Whoosh kembali menjadi perhatian publik setelah isu pembengkakan utang mencuat. Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) memilih untuk tidak berkomentar panjang soal persoalan tersebut dan menegaskan bahwa utangWhooshkini menjadi kewenangan pemerintah saat ini. Itu kewenangan pemerintah, saya tidak mau jawab, ujar Jokowi di Mangkubumen, Banjarsari, Solo, Senin (27/10/2025), dikutip dari Warta Kota. Baca juga:KPU Berikan Salinan Ijazah Asli Jokowi, Roy Suryo: 99,9 Persen Palsu Utang proyekkereta cepatsempat menimbulkan perdebatan publik. Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto melalui Menteri Keuangan, Purbaya, menegaskan tidak akan menggunakan dana APBN untuk melunasi pinjaman tersebut. Sejumlah pihak kemudian mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk menyelidiki dugaan mark up pada proyek tersebut. KPK pun telah menyatakan memulai proses penyelidikan awal. Proyek Whoosh sendiri memiliki nilai investasi mencapai 7,2 miliar dolar AS atau sekitar Rp116 triliun, dengan 75 persen dananya berasal dari pinjaman China Development Bank (CDB). Sebelumnya, Jokowi sudah menegaskan bahwa pembangunan Whoosh tidak ditujukan untuk mencari keuntungan finansial, melainkan sebagai investasi sosial jangka panjang. Prinsip dasar transportasi massal itu layanan publik, bukan mencari laba. Jadi, transportasi umum tidak diukur dari keuntungan finansial, tetapi dari keuntungan sosial, kata Jokowi. Menurutnya,kereta cepat Whooshhadir sebagai solusi atas kemacetan parah di Jabodetabek dan Bandung, yang selama ini menimbulkan kerugian ekonomi besar bagi negara. Dari kemacetan itu, negara rugi sekitar Rp 65 triliun per tahun di Jakarta saja. Kalau Jabodetabek plus Bandung, sudah di atas Rp 100 triliun, ungkapnya. Jokowi menilai pembangunan Whoosh dan moda transportasi publik lain seperti MRT, LRT, KRL, dan kereta bandara merupakan bagian dari transformasi sosial dan ekonomi. Proyek ini tidak hanya mempercepat mobilitas masyarakat, tetapi juga mengurangi emisi, menekan polusi, dan menciptakan efisiensi waktu. Kalau ada subsidi, itu investasi, bukan kerugian seperti MRT, tegasnya.",Kompas Cyber Media,https://asset.kompas.com/crops/D9pZBgpc0NKcU5h2Upy-CD9T8Yo=/0x0:0x0/780x390/data/photo/2025/10/27/68ff257d450ed.jpg,https://www.kompas.com/jawa-tengah/read/2025/10/28/062900688/jokowi-soal-utang-whoosh--itu-kewenangan-pemerintah,2bf70119840a97c7c47a0d13e16c269f13cd8c8801d56f983e61fd6ce1f602e0,2025-11-04 16:59:35.890 128,kompas,mbg,2025-10-20 18:05:53,"1 Dapur MBG di Lumajang Berhenti Sementara, 3.510 Siswa Terdampak","LUMAJANG, KOMPAS.com- Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dikelola yayasan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menghentikan sementara proses produksinya pada Senin (20/10/2025).Dapur MBG yang terletak di Kelurahan Kepuharjo, Kecamatan Lumajang, ini sebelumnya mendistribusikan makanan bergizi kepada 3.510 siswa dari berbagai sekolah.Rincian distribusi mencakup SMAN 1 Lumajang dengan 952 siswa, SMK 1 Lumajang 138 siswa, SMK 2 Lumajang 40 siswa, MTSN Lumajang 914 siswa, MAN 1 Lumajang 788 siswa, dan SMP 4 Lumajang dengan 678 siswa.Baca juga:Berkedok Buka Dapur MBG, Oknum ASN Diduga Tipu Warga hingga Rp 56 JutaHumas SMAN 1 Lumajang, Ervan, membenarkan bahwa distribusi MBG dihentikan sementara mulai hari ini hingga sepekan ke depan.Namun, dia mengaku tidak mengetahui penyebab penghentian tersebut.""Nggih(iya, ada pemberhentian sementara). Kurang tau saya, hanya diinformasikan bahwa minggu ini MBG sementara libur,"" kata Ervan melalui pesan WhatsApp.Sebagai langkah antisipasi, pihak sekolah mengimbau para siswa membawa bekal dari rumah selama program MBG dihentikan.""Ya ada imbauan agar anak-anak membawa bekal,"" jelasnya.Cahyo, Kasi SMA/SLB Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah V Jember-Lumajang, menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan pengecekan terhadap sekolah-sekolah yang terdampak penghentian sementara ini.Baca juga:Buntut Keracunan MBG, Prabowo Usulkan BGN Bagikan Sendok ke Murid""Saya cek dulu ada berapa sekolah yang terdampak, saya juga baru dengar,"" ujarnya melalui sambungan telepon.Kompas.com telah berusaha mengonfirmasi Kepala SPPG IWAPI Kepuharjo, Ilham Jasir, terkait penghentian sementara dapur MBG.Namun, hingga artikel ini ditayangkan, Ilham belum memberikan tanggapan.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang LUMAJANG, KOMPAS.com- Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dikelola yayasan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menghentikan sementara proses produksinya pada Senin (20/10/2025). Dapur MBG yang terletak di Kelurahan Kepuharjo, Kecamatan Lumajang, ini sebelumnya mendistribusikan makanan bergizi kepada 3.510 siswa dari berbagai sekolah. Rincian distribusi mencakup SMAN 1 Lumajang dengan 952 siswa, SMK 1 Lumajang 138 siswa, SMK 2 Lumajang 40 siswa, MTSN Lumajang 914 siswa, MAN 1 Lumajang 788 siswa, dan SMP 4 Lumajang dengan 678 siswa. Baca juga:Berkedok Buka Dapur MBG, Oknum ASN Diduga Tipu Warga hingga Rp 56 Juta Humas SMAN 1 Lumajang, Ervan, membenarkan bahwa distribusi MBG dihentikan sementara mulai hari ini hingga sepekan ke depan. Namun, dia mengaku tidak mengetahui penyebab penghentian tersebut. ""Nggih(iya, ada pemberhentian sementara). Kurang tau saya, hanya diinformasikan bahwa minggu ini MBG sementara libur,"" kata Ervan melalui pesan WhatsApp. Sebagai langkah antisipasi, pihak sekolah mengimbau para siswa membawa bekal dari rumah selama program MBG dihentikan. ""Ya ada imbauan agar anak-anak membawa bekal,"" jelasnya. Cahyo, Kasi SMA/SLB Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah V Jember-Lumajang, menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan pengecekan terhadap sekolah-sekolah yang terdampak penghentian sementara ini. Baca juga:Buntut Keracunan MBG, Prabowo Usulkan BGN Bagikan Sendok ke Murid ""Saya cek dulu ada berapa sekolah yang terdampak, saya juga baru dengar,"" ujarnya melalui sambungan telepon. Kompas.com telah berusaha mengonfirmasi Kepala SPPG IWAPI Kepuharjo, Ilham Jasir, terkait penghentian sementara dapur MBG. Namun, hingga artikel ini ditayangkan, Ilham belum memberikan tanggapan.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/7-3jU0p7RS0OkGWgQheaDC8aD2Q=/120x141:1080x782/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/13/68c4bffe8d10b.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/20/180553178/1-dapur-mbg-di-lumajang-berhenti-sementara-3510-siswa-terdampak,c1da503457013fe5014737085e3b7aad2d0c8e21012a0c63b2a220ab502582cd,2025-10-30 15:20:14.734 129,kompas,mbg,2025-10-20 12:10:23,JPPI Sebut Siswa Korban MBG Capai 13.168 Anak,"KOMPAS.com- Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat jumlah korban keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) kian bertambah.Koordinator Nasional (Koornas) JPPI Ubaid Matraji mengatakan, hingga 19 Oktober 2025, jumlah siswa yang keracunan MBG sudah mencapai 13.168 anak.""Jika ditotal, jumlah korban per 19 Oktober 2025 mencapai 13.168 anak,"" kata Ubaid dikuti dari keterangan tertulis, Senin (20/10/2025).Ubaid tidak sepakat dengan klaim Presiden Prabowo Subianto tentang 99,9 persen program MBG berhasil karena hanya 0,0007 persdn penerima yang disebut mengalami keracunan.Baca juga:Marak Kasus Keracunan MBG, Mendikdasmen: Ada Peluang Konsep School KitchenSiswa korban MBG sudah capai ribuanKlaim tersebut disampaikan Prabowo sambil menyebut kasus keracunan sebagai hal yang masih dalam batas ilmiah.""Klaim ini bukan bukti keberhasilan, melainkan tanda bahaya. Pemerintah sedang menormalisasi MBG yang amburadul, sekaligus menyepelekan keselamatan nyawa anak,"" ujarnya.JPPI, lanjut Ubaid, juga mencatat, sejak September 2025 hingga kini, laporan korban keracunan tiap pekan mencapai ribuan anak yang terdata.Pekan ini 13 hingga 19 Oktober 2025, korban keracunan MBG tercatat sebanyak 1.602 anak meningkat dibanding pekan sebelumnya, 1.084 anak.Baca juga:Mendikdasmen Sebut Kemungkinan MBG Dikelola Sekolah lewat School Kitchen""Sekali lagi saya tekankan, ini hanya data berdasarkan laporan, artinya yang tidak dilaporkan dan tidak terendus oleh publik, pasti lebih banyak lagi,"" ungkapnya.""Harusnya, BGN melindungi pelapor dan pengungkap kasus keracunan, bukan malah menakut-nakutinya dengan mengintimidasi harus menandatangani surat pernyataan dan merahasiakan kalau ada kasus keracunan,"" ucap dia.KOMPAS.com/AZWA SAFRINAPara siswa SMP Negeri 13 Surabaya saat menerima menu Makan Bergizi Gratis (MBG), Selasa (14/10/2025).Provinsi dengan korban keracunan MBG terbanyakPekan ini, JPPI mencapat lima provinsi dengan korban keracunan terbanyak. Berikut datanya:1. Jawa Barat: 549 korban2. Daerah Istimewa Yogyakarta: 491 korban.3. Jawa Tengah: 270 korban.Baca juga:Dukung Konsep School Kitchen, DPR: Sekolah Bisa Kelola Sendiri MBG4. Sumatera Utara: 99 korban.5. Nusa Tenggara Barat: 84 korban.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KOMPAS.com- Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat jumlah korban keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) kian bertambah. Koordinator Nasional (Koornas) JPPI Ubaid Matraji mengatakan, hingga 19 Oktober 2025, jumlah siswa yang keracunan MBG sudah mencapai 13.168 anak. ""Jika ditotal, jumlah korban per 19 Oktober 2025 mencapai 13.168 anak,"" kata Ubaid dikuti dari keterangan tertulis, Senin (20/10/2025). Ubaid tidak sepakat dengan klaim Presiden Prabowo Subianto tentang 99,9 persen program MBG berhasil karena hanya 0,0007 persdn penerima yang disebut mengalami keracunan. Baca juga:Marak Kasus Keracunan MBG, Mendikdasmen: Ada Peluang Konsep School Kitchen Klaim tersebut disampaikan Prabowo sambil menyebut kasus keracunan sebagai hal yang masih dalam batas ilmiah. ""Klaim ini bukan bukti keberhasilan, melainkan tanda bahaya. Pemerintah sedang menormalisasi MBG yang amburadul, sekaligus menyepelekan keselamatan nyawa anak,"" ujarnya. JPPI, lanjut Ubaid, juga mencatat, sejak September 2025 hingga kini, laporan korban keracunan tiap pekan mencapai ribuan anak yang terdata. Pekan ini 13 hingga 19 Oktober 2025, korban keracunan MBG tercatat sebanyak 1.602 anak meningkat dibanding pekan sebelumnya, 1.084 anak. Baca juga:Mendikdasmen Sebut Kemungkinan MBG Dikelola Sekolah lewat School Kitchen ""Sekali lagi saya tekankan, ini hanya data berdasarkan laporan, artinya yang tidak dilaporkan dan tidak terendus oleh publik, pasti lebih banyak lagi,"" ungkapnya. ""Harusnya, BGN melindungi pelapor dan pengungkap kasus keracunan, bukan malah menakut-nakutinya dengan mengintimidasi harus menandatangani surat pernyataan dan merahasiakan kalau ada kasus keracunan,"" ucap dia. KOMPAS.com/AZWA SAFRINAPara siswa SMP Negeri 13 Surabaya saat menerima menu Makan Bergizi Gratis (MBG), Selasa (14/10/2025). KOMPAS.com/AZWA SAFRINAPara siswa SMP Negeri 13 Surabaya saat menerima menu Makan Bergizi Gratis (MBG), Selasa (14/10/2025). Pekan ini, JPPI mencapat lima provinsi dengan korban keracunan terbanyak. Berikut datanya: 1. Jawa Barat: 549 korban 2. Daerah Istimewa Yogyakarta: 491 korban. 3. Jawa Tengah: 270 korban. Baca juga:Dukung Konsep School Kitchen, DPR: Sekolah Bisa Kelola Sendiri MBG 4. Sumatera Utara: 99 korban. 5. Nusa Tenggara Barat: 84 korban.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/QkTF-183F5gDw6J4zOmxgZHDT2o=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775dc18fcf.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/18/68f36ff07f57b.jpg",https://www.kompas.com/edu/read/2025/10/20/121023571/jppi-sebut-siswa-korban-mbg-capai-13168-anak,466b5f22ec032db4c8fd3d944dfcb910ff36246b8f914120af68d8d0558014a1,2025-10-30 15:20:25.085 130,kompas,mbg,2025-10-18 15:24:31,Fakta di Balik Video Viral Tahu MBG Berbelatung di Wonosobo,"WONOSOBO, KOMPAS.com Video berdurasi sekitar 30 detik yang menunjukkan lauk tahu dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) berisi belatung viral di media sosial.Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun TikTok @yun e r dan telah ditonton lebih dari 1,2 juta kali, disukai 13,1 ribu kali, serta dibagikan lebih dari 8.700 kali.Video serupa juga diunggah oleh akun YouTube @dinodoni1 pada 15 Oktober 2025, dengan narasi bahwa kasus makanan berbelatung itu terjadi di empat sekolah dasar di Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Wonosobo. Viral! Nasi program MBG berbelatung di 4 SD Kalibawang, pihak sekolah kembalikan makanan, tulis akun tersebut dalam unggahan videonya.Baca juga:95 Siswa di Toba Diduga Keracunan MBG, 12 Masih DirawatDalam video, terlihat seorang perempuan menunjukkan potongan tahu yang tampak dipenuhi belatung sambil berkata:""Ini dari tahu (belatungnya) sudah menjalar ke mana-mana, ini juga ada, ujar seseorang dalam rekaman tersebut.Dinkes Wonosobo Klarifikasi: Belatung Ditemukan Hanya di Satu SekolahNamun, klarifikasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo menyatakan bahwa informasi tersebut tidak sepenuhnya benar.Kepala Dinas Kesehatan Wonosobo, Jaelan Sulat, memastikan, temuan belatung hanya terjadi di satu sekolah, bukan empat seperti disebutkan dalam video viral. Kejadian di Kalibawang kemarin memang patut kita sayangkan. Itu terjadi di satu sekolah, SD 2 Kalikarung, kata Jaelan saat dikonfirmasi pada Sabtu (18/10/2025).Menurutnya, Dinas Kesehatan telah menerima laporan dari masyarakat dan melakukan uji organoleptik terhadap makanan dari dua sekolah di Kalibawang. Untuk SD 1 Kalikarung, porsi yang diterima tim keamanan pangan tidak ditemukan apapun. Sedangkan di SD 2 Kalikarung, ditemukan larva pada satu jenis makanan, jelasnya.Belatung Ditemukan Sebelum Makanan DikonsumsiJaelan juga menegaskan bahwa makanan yang ditemukan mengandung belatung belum sempat dikonsumsi oleh siswa. Makanan itu belum sempat dikonsumsi, tegasnya.Jaelan menjelaskan, sejak berdirinya SPPG (Sentra Penyediaan Pangan Gizi) di Wonosobo pada 13 Januari 2025, Dinas Kesehatan telah melakukan sejumlah mitigasi risiko keamanan pangan dalam program MBG.Langkah-langkah yang dilakukan, antara lain:Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) untuk semua dapur SPPG sebelum operasional.Pemeriksaan sampel air dan makanan secara berkala.Pemberian Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).Pelatihan penjamah pangan untuk memastikan standar pengolahan dan distribusi makanan sesuai protokol kesehatan. Kami bahkan membentuk tim keamanan pangan di sekolah-sekolah. Sebelum makanan dibagikan, mereka melakukan uji organoleptik melihat, mencium, merasakan tekstur, dan mencicipi, terang Jaelan.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang WONOSOBO, KOMPAS.com Video berdurasi sekitar 30 detik yang menunjukkan lauk tahu dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) berisi belatung viral di media sosial. Video tersebut pertama kali diunggah oleh akun TikTok @yun e r dan telah ditonton lebih dari 1,2 juta kali, disukai 13,1 ribu kali, serta dibagikan lebih dari 8.700 kali. Video serupa juga diunggah oleh akun YouTube @dinodoni1 pada 15 Oktober 2025, dengan narasi bahwa kasus makanan berbelatung itu terjadi di empat sekolah dasar di Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Wonosobo. Viral! Nasi program MBG berbelatung di 4 SD Kalibawang, pihak sekolah kembalikan makanan, tulis akun tersebut dalam unggahan videonya. Baca juga:95 Siswa di Toba Diduga Keracunan MBG, 12 Masih Dirawat Dalam video, terlihat seorang perempuan menunjukkan potongan tahu yang tampak dipenuhi belatung sambil berkata: ""Ini dari tahu (belatungnya) sudah menjalar ke mana-mana, ini juga ada, ujar seseorang dalam rekaman tersebut. Namun, klarifikasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo menyatakan bahwa informasi tersebut tidak sepenuhnya benar. Kepala Dinas Kesehatan Wonosobo, Jaelan Sulat, memastikan, temuan belatung hanya terjadi di satu sekolah, bukan empat seperti disebutkan dalam video viral. Kejadian di Kalibawang kemarin memang patut kita sayangkan. Itu terjadi di satu sekolah, SD 2 Kalikarung, kata Jaelan saat dikonfirmasi pada Sabtu (18/10/2025). Menurutnya, Dinas Kesehatan telah menerima laporan dari masyarakat dan melakukan uji organoleptik terhadap makanan dari dua sekolah di Kalibawang. Untuk SD 1 Kalikarung, porsi yang diterima tim keamanan pangan tidak ditemukan apapun. Sedangkan di SD 2 Kalikarung, ditemukan larva pada satu jenis makanan, jelasnya. Jaelan juga menegaskan bahwa makanan yang ditemukan mengandung belatung belum sempat dikonsumsi oleh siswa. Makanan itu belum sempat dikonsumsi, tegasnya. Jaelan menjelaskan, sejak berdirinya SPPG (Sentra Penyediaan Pangan Gizi) di Wonosobo pada 13 Januari 2025, Dinas Kesehatan telah melakukan sejumlah mitigasi risiko keamanan pangan dalam program MBG. Langkah-langkah yang dilakukan, antara lain: Kami bahkan membentuk tim keamanan pangan di sekolah-sekolah. Sebelum makanan dibagikan, mereka melakukan uji organoleptik melihat, mencium, merasakan tekstur, dan mencicipi, terang Jaelan.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/jtqR9LFyNViE161i3BgS45KQ4UY=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/18/68f3490bb8fcd.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/18/152431578/fakta-di-balik-video-viral-tahu-mbg-berbelatung-di-wonosobo,f90d06f17f2d2e2c3098524f5854e907d9459a0022d85471065eaf7b0df56ee4,2025-10-30 15:20:35.341 131,kompas,mbg,2025-10-17 23:59:33,"326 Dapur MBG Dapat Sertifikat Higienis, Target 10.700 SPPG","JAKARTA, KOMPAS.com- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan hingga saat ini udah ada 326 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mendapatkan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), targetnya adalah 10.000 lebih SPPG tersertifikasi.""Per hari ini 326 dari 10.000. Karena mereka masih di cek labnya, sudah secara kasat mata lulus, tetapi kan kita butuh lab. Nah lab ini kan butuh 5-7 hari,"" kata Wakil Menteri Kesehatan Benjamin Paulus Octavinus dalam temu media di Jakarta, dilansir ANTARA, Jumat (17/10/2025).Baca juga:Setiap Hari Produksi Ribuan Porsi MBG, SPPG di Bogor Diminta Kelola Limbah dengan BaikDia mengatakan jumlah itu dari target sekitar 10.700 SPPG. Sekitar 2.500 sudah dicek dan 2.000 SPPG masih menunggu hasil uji lab sebelum diberikan SLHS.Oleh karena ada prosedur berupa pengecekan laboratorium tersebut, dia mengingatkan SPPG untuk segera mendaftar.Baca juga:Kapolri Targetkan Bangun 1.000 SPPG pada 2025, Diklaim Bisa Serap 33.600 Tenaga KerjaDia menambahkan peraturan terbaru menyebutkan apabila Dinas Kesehatan menyatakan SPPG belum layak maka SPPG tidak boleh beroperasi.Upaya cegah keracunan MBGAda sejumlah faktor yang perlu diperhatikan dalam mengoperasikan SPPG, antara lain kebersihan lingkungan, sanitasi, dan air.Upaya ini, katanya, dilakukan untuk mencegah keracunan akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan memastikan keamanan pangan.""Jadi kami, jangan khawatir, kami yang nge-push terus, karena saya ditugaskan oleh Pak Menteri dan Pak Presiden untuk memantau,"" katanya.Baca juga:Wamenkes Benjamin Sebut Sudah Ada 326 SPPG yang Kantongi SLHSTerkait dengan penghentian sementara program MBG akibat kejadian luar biasa keracunan, katanya, program itu terus dijalankan sambil dipantau dan diperbaiki.""Kan kasihan juga kalau distop, sementara mereka enggak punya masalah. Satu provinsi itu kadang-kadang nol aja, enggak ada masalah. Jadi bayangin kalau ada satu titik yang bermasalah, terus yang 10 ribu tempat distop, kan aneh juga,"" katanya.Baca juga:PBNU Punya 300 Dapur MBG, Gus Yahya Minta Petugas Hati-hatiOleh karena itu, pihaknya juga meminta ada satu ahli kesehatan lingkungan ditempatkan di Badan Gizi Nasional (BGN), sebagai upaya memperkuat pengawasan itu.Benjamin mengatakan MBG adalah intervensi langsung dari negara untuk menangani sejumlah hal, seperti stunting serta peningkatan gizi.Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan semua harus mendukung MBG karena dengan gizi yang baik sekitar 40-50 masalah kesehatan bisa diselesaikan.""Karena gizi itu ada hubungannya sama TBC juga, ada hubungannya sama stunting, ada hubungannya sama infeksi, ada hubungan kematian ibu anak,"" kata dia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan hingga saat ini udah ada 326 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mendapatkan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), targetnya adalah 10.000 lebih SPPG tersertifikasi. ""Per hari ini 326 dari 10.000. Karena mereka masih di cek labnya, sudah secara kasat mata lulus, tetapi kan kita butuh lab. Nah lab ini kan butuh 5-7 hari,"" kata Wakil Menteri Kesehatan Benjamin Paulus Octavinus dalam temu media di Jakarta, dilansir ANTARA, Jumat (17/10/2025). Baca juga:Setiap Hari Produksi Ribuan Porsi MBG, SPPG di Bogor Diminta Kelola Limbah dengan Baik Dia mengatakan jumlah itu dari target sekitar 10.700 SPPG. Sekitar 2.500 sudah dicek dan 2.000 SPPG masih menunggu hasil uji lab sebelum diberikan SLHS. Oleh karena ada prosedur berupa pengecekan laboratorium tersebut, dia mengingatkan SPPG untuk segera mendaftar. Baca juga:Kapolri Targetkan Bangun 1.000 SPPG pada 2025, Diklaim Bisa Serap 33.600 Tenaga Kerja Dia menambahkan peraturan terbaru menyebutkan apabila Dinas Kesehatan menyatakan SPPG belum layak maka SPPG tidak boleh beroperasi. Ada sejumlah faktor yang perlu diperhatikan dalam mengoperasikan SPPG, antara lain kebersihan lingkungan, sanitasi, dan air. Upaya ini, katanya, dilakukan untuk mencegah keracunan akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan memastikan keamanan pangan. ""Jadi kami, jangan khawatir, kami yang nge-push terus, karena saya ditugaskan oleh Pak Menteri dan Pak Presiden untuk memantau,"" katanya. Baca juga:Wamenkes Benjamin Sebut Sudah Ada 326 SPPG yang Kantongi SLHS Terkait dengan penghentian sementara program MBG akibat kejadian luar biasa keracunan, katanya, program itu terus dijalankan sambil dipantau dan diperbaiki. ""Kan kasihan juga kalau distop, sementara mereka enggak punya masalah. Satu provinsi itu kadang-kadang nol aja, enggak ada masalah. Jadi bayangin kalau ada satu titik yang bermasalah, terus yang 10 ribu tempat distop, kan aneh juga,"" katanya. Baca juga:PBNU Punya 300 Dapur MBG, Gus Yahya Minta Petugas Hati-hati Oleh karena itu, pihaknya juga meminta ada satu ahli kesehatan lingkungan ditempatkan di Badan Gizi Nasional (BGN), sebagai upaya memperkuat pengawasan itu. Benjamin mengatakan MBG adalah intervensi langsung dari negara untuk menangani sejumlah hal, seperti stunting serta peningkatan gizi. Dalam kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan semua harus mendukung MBG karena dengan gizi yang baik sekitar 40-50 masalah kesehatan bisa diselesaikan. ""Karena gizi itu ada hubungannya sama TBC juga, ada hubungannya sama stunting, ada hubungannya sama infeksi, ada hubungan kematian ibu anak,"" kata dia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/TNVdkL-Cvq0BWTMZZSfL0LN51zM=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/08/68e611bc2a607.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/17/23593391/326-dapur-mbg-dapat-sertifikat-higienis-target-10700-sppg,e97407169a1f6d0f6beb3cc7ef61b37ef449a2337cbee9a3bcfd5d3875c764f9,2025-10-30 15:20:45.839 132,kompas,mbg,2025-10-17 21:23:36,"Dukung Konsep ""School Kitchen"", DPR: Sekolah Bisa Kelola Sendiri MBG","KOMPAS.com -Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian mendukung konsep dapur di sekolah atau school kitchen yang pernah diutarakan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG).Menurut Lalu, konsep school kitchen membuat sekolah memiliki kapasitas mengelola sendiri makanan bergizi untuk para siswanya.""Konsep school kitchen membuka peluang bagi sekolah-sekolah yang memiliki kapasitas untuk mengelola sendiri penyediaan makanan bergizi, tentu dengan syarat dan standar yang ditetapkan, termasuk penilaian kelayakan dari Badan Gizi Nasional (BGN),"" Lalu dikutip dari laman resmi DPR RI, Jumat (17/10/2025).""Saya menilai ini pendekatan yang progresif dan sesuai semangat desentralisasi pendidikan,"" lanjut dia.Baca juga:Korban Keracunan MBG Capai 11.566 Siswa, JPPI: Dapur Harus Tutup SementaraMenurut Lalu, fleksibilitas dalam pelaksanaan MBG melalui school kitchen memberi ruang bagi sekolah untuk menyesuaikan menu dengan ketersediaan bahan lokal dan kondisi geografis.Sehingga program ini bisa lebih adaptif dan berkelanjutan dan potensi penggunaan bahan lokal bisa dimaksimalkan manfaatnya.""Sekolah di wilayah terpencil atau daerah agraris memiliki potensi bahan pangan lokal yang bisa dimanfaatkan. Dengan pendekatan school kitchen, kita bisa mengoptimalkan sumber dayanya dan juga meminimalkan kendala logistik,"" ujarnya.Lalu juga menegaskan, Komisi X akan terus mengawal proses pembahasan regulasi MBG dan memastikan bahwa alokasi anggaran untuk pelaksanaan school kitchen tersedia.Baik dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) pusat maupun Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) daerah serta memfasilitasi pelatihan manajemen dapur sekolah dan sanitasi pangan.Baca juga:Marak Kasus Keracunan MBG, Mendikdasmen: Ada Peluang Konsep School Kitchen""Pada akhirnya, tujuan kita bersama adalah memastikan bahwa setiap anak mendapat asupan bergizi yang cukup agar tumbuh sehat dan siap belajar,"" ungkapnya.""Dari sudut pandang DPR, gagasan school kitchen adalah salah satu cara cerdas untuk mewujudkan MBG yang efektif dan berkelanjutan,"" pungkas Lalu.Sebelumnya, Mendikdasmen Abdul Mu'ti menyatakan keprihatinannya atas banyaknya siswa yang menjadi korban program MBG.Mu'ti pun menegaskan, bahwa saat ini pemerintah tengah melakukan perbaikan dengan melakukan pembahasan lintas kementerian.""Kami menyampaikan keprihatinan atas terjadinya peristiwa keracunan itu. Kami sudah beberapa kali rapat lintas kementerian untuk memperbaiki pelaksanaan MBG agar aman dan dapat terlaksana sesuai harapan Bapak Presiden,"" kata Mu'ti dikutip dari Antara, Kamis (16/10/2025).Baca juga:MBG di Singapura: Bebas Makanan Digoreng, Sajikan Sayur Menarik untuk AnakMu'ti mengatakan, pemerintah membuka peluang program MBG tidak dilaksanakan secara terpusat tetapi melibatkan sekolah yang siap menyelenggarakan penyediaan makanan secara mandiri melalui konsep school kitchen. KOMPAS.com -Wakil Ketua Komisi X DPR RI Lalu Hadrian mendukung konsep dapur di sekolah atau school kitchen yang pernah diutarakan oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurut Lalu, konsep school kitchen membuat sekolah memiliki kapasitas mengelola sendiri makanan bergizi untuk para siswanya. ""Konsep school kitchen membuka peluang bagi sekolah-sekolah yang memiliki kapasitas untuk mengelola sendiri penyediaan makanan bergizi, tentu dengan syarat dan standar yang ditetapkan, termasuk penilaian kelayakan dari Badan Gizi Nasional (BGN),"" Lalu dikutip dari laman resmi DPR RI, Jumat (17/10/2025). ""Saya menilai ini pendekatan yang progresif dan sesuai semangat desentralisasi pendidikan,"" lanjut dia. Baca juga:Korban Keracunan MBG Capai 11.566 Siswa, JPPI: Dapur Harus Tutup Sementara Menurut Lalu, fleksibilitas dalam pelaksanaan MBG melalui school kitchen memberi ruang bagi sekolah untuk menyesuaikan menu dengan ketersediaan bahan lokal dan kondisi geografis. Sehingga program ini bisa lebih adaptif dan berkelanjutan dan potensi penggunaan bahan lokal bisa dimaksimalkan manfaatnya. ""Sekolah di wilayah terpencil atau daerah agraris memiliki potensi bahan pangan lokal yang bisa dimanfaatkan. Dengan pendekatan school kitchen, kita bisa mengoptimalkan sumber dayanya dan juga meminimalkan kendala logistik,"" ujarnya. Lalu juga menegaskan, Komisi X akan terus mengawal proses pembahasan regulasi MBG dan memastikan bahwa alokasi anggaran untuk pelaksanaan school kitchen tersedia. Baik dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) pusat maupun Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) daerah serta memfasilitasi pelatihan manajemen dapur sekolah dan sanitasi pangan. Baca juga:Marak Kasus Keracunan MBG, Mendikdasmen: Ada Peluang Konsep School Kitchen ""Pada akhirnya, tujuan kita bersama adalah memastikan bahwa setiap anak mendapat asupan bergizi yang cukup agar tumbuh sehat dan siap belajar,"" ungkapnya. ""Dari sudut pandang DPR, gagasan school kitchen adalah salah satu cara cerdas untuk mewujudkan MBG yang efektif dan berkelanjutan,"" pungkas Lalu. Sebelumnya, Mendikdasmen Abdul Mu'ti menyatakan keprihatinannya atas banyaknya siswa yang menjadi korban program MBG. Mu'ti pun menegaskan, bahwa saat ini pemerintah tengah melakukan perbaikan dengan melakukan pembahasan lintas kementerian. ""Kami menyampaikan keprihatinan atas terjadinya peristiwa keracunan itu. Kami sudah beberapa kali rapat lintas kementerian untuk memperbaiki pelaksanaan MBG agar aman dan dapat terlaksana sesuai harapan Bapak Presiden,"" kata Mu'ti dikutip dari Antara, Kamis (16/10/2025). Baca juga:MBG di Singapura: Bebas Makanan Digoreng, Sajikan Sayur Menarik untuk Anak Mu'ti mengatakan, pemerintah membuka peluang program MBG tidak dilaksanakan secara terpusat tetapi melibatkan sekolah yang siap menyelenggarakan penyediaan makanan secara mandiri melalui konsep school kitchen.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/vazHUbFdiCWveP3hB29SuKqW7Qg=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775dc18fcf.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/17/68f1fadbaac77.jpg",https://www.kompas.com/edu/read/2025/10/17/212336371/dukung-konsep-school-kitchen-dpr-sekolah-bisa-kelola-sendiri-mbg,e70d6a5c3993d763208f19c4541e2f342d93295709f6f7da0df00b742299cf92,2025-10-30 15:20:56.364 133,kompas,mbg,2025-10-16 19:15:02,"Marak Kasus Keracunan MBG, Mendikdasmen: Ada Peluang Konsep ""School Kitchen""","KOMPAS.com- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyatakan keprihatinannya atas banyaknya siswa yang menjadi korban program Makan Bergizi Gratis (MBG).Mu'ti pun menegaskan, bahwa saat ini pemerintah tengah melakukan perbaikan dengan melakukan pembahasan lintas kementerian.""Kami menyampaikan keprihatinan atas terjadinya peristiwa keracunan itu. Kami sudah beberapa kali rapat lintas kementerian untuk memperbaiki pelaksanaan MBG agar aman dan dapat terlaksana sesuai harapan Bapak Presiden,"" kata Mu'ti dikutip dari Antara, Kamis (16/10/2025).Mu'ti mengatakan, pemerintah membuka peluang program MBG tidak dilaksanakan secara terpusat. Tetapi melibatkan sekolah yang siap menyelenggarakan penyediaan makanan secara mandiri melalui konsepschool kitchen.Baca juga:MBG di Singapura Mulai 2026, Sediakan Sekitar 90 Pilihan Menu Tiap SemesterJadi dasar perubahan sistem pengelolaan dan pelaksanaan MBGTentunya setelah mendapatkan penilaian dari Badan Gizi Nasional (BGN) serta memenuhi persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan.Kendati demikian, Mu'ti menegaskan, mekanisme tersebut masih dalam tahap pembahasan lintas kementerian dan akan dipastikan setelah terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) baru.Perpres tersebut nantinya yang akan menjadi dasar perubahan sistem pengelolaan dan pelaksanaan program MBG.""Mekanisme tersebut masih dalam tahap pembahasan lintas kementerian dan akan dipastikan setelah Peraturan Presiden (Perpres) terkait pengelolaan MBG resmi diterbitkan,"" ujarnya.""Sehingga, tidak semuanya harus melalui cara seperti yang sekarang ini ada. Tapi, ini masih kami bicarakan di rapat lintas kementerian. Bagaimana finalnya, kita tunggu sampai Perpresnya keluar. Apapun hasilnya, kami akan mengikuti dan melaksanakannya,"" ucap dia.Baca juga:MBG di Singapura Mulai 2026, Sediakan Sekitar 90 Pilihan Menu Tiap SemesterJumlah kasus keracunan MBGSebelumnya diberitakan, Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat hingga 13 Oktober 2025 tercatat sudah ada 11.566 siswa yang menjadi korban keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).Koordinator Nasional JPPI Ubaid Matraji mengatakan, sebelumnya angka korban keracunan MBG sebesar 10.000 siswa namun dalam periode 6 hingga 12 Oktober 2025 tercatat 1.084 korban baru.""Setiap pekan ribuan anak tumbang karena MBG, tapi negara justru membiarkan dapur-dapur tetap beroperasi. Ini bukan sekadar kelalaian, ini adalah krisis tanggung jawab publik,"" kata Ubaid kepadaKompas.com, Rabu (15/10/2025).Ubaid menjelaskan, pada pekan ini dua provinsi baru terpapar kasus keracunan yakni Kalimantan Selatan tepatnya di kabupaten Banjar dan Gorontalo tepatnya di Kota Gorontalo yang sebelumnya belum pernah dilaporkan.Hal ini menurut Ubaid menunjukkan penyebaran kasus yang semakin luas dan tidak terkendali. Provinsi dengan korban terbanyak pekan ini menurut JPPI adalah:1. Nusa Tenggara Timur: 384 korban (Timor Tengah Selatan)2. Jawa Tengah: 347 korban (Karanganyar, Klaten, Salatiga)3. Kalimantan Selatan: 130 korban (Kabupaten Banjar)Baca juga:Mendikdasmen Sebut Kemungkinan MBG Dikelola Sekolah lewat School Kitchen5 provinsi dengan korban keracunan MBG terbanyakJika dihitung sejak Januari hingga 12 Oktober 2025, berikut lima provinsi dengan korban keracunan MBG tertinggi.1. Jawa Barat: 4.125 korban2. Jawa Tengah: 1.666 korban3. DIY: 1.053 korban4. Jawa Timur: 950 korban5. Nusa Tenggara Timur: 800 korbanBaca juga:Korban Keracunan MBG Capai 11.566 Siswa, JPPI: Dapur Harus Tutup Sementara""JPPI mencatat adanya lonjakan signifikan di Jawa Timur dan NTT. Dua provinsi ini tidak termasuk lima besar per 30 September 2025 namun kini melonjak masuk ke daftar provinsi dengan korban terbanyak,"" ujarnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KOMPAS.com- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyatakan keprihatinannya atas banyaknya siswa yang menjadi korban program Makan Bergizi Gratis (MBG). Mu'ti pun menegaskan, bahwa saat ini pemerintah tengah melakukan perbaikan dengan melakukan pembahasan lintas kementerian. ""Kami menyampaikan keprihatinan atas terjadinya peristiwa keracunan itu. Kami sudah beberapa kali rapat lintas kementerian untuk memperbaiki pelaksanaan MBG agar aman dan dapat terlaksana sesuai harapan Bapak Presiden,"" kata Mu'ti dikutip dari Antara, Kamis (16/10/2025). Mu'ti mengatakan, pemerintah membuka peluang program MBG tidak dilaksanakan secara terpusat. Tetapi melibatkan sekolah yang siap menyelenggarakan penyediaan makanan secara mandiri melalui konsepschool kitchen. Baca juga:MBG di Singapura Mulai 2026, Sediakan Sekitar 90 Pilihan Menu Tiap Semester Tentunya setelah mendapatkan penilaian dari Badan Gizi Nasional (BGN) serta memenuhi persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan. Kendati demikian, Mu'ti menegaskan, mekanisme tersebut masih dalam tahap pembahasan lintas kementerian dan akan dipastikan setelah terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) baru. Perpres tersebut nantinya yang akan menjadi dasar perubahan sistem pengelolaan dan pelaksanaan program MBG. ""Mekanisme tersebut masih dalam tahap pembahasan lintas kementerian dan akan dipastikan setelah Peraturan Presiden (Perpres) terkait pengelolaan MBG resmi diterbitkan,"" ujarnya. ""Sehingga, tidak semuanya harus melalui cara seperti yang sekarang ini ada. Tapi, ini masih kami bicarakan di rapat lintas kementerian. Bagaimana finalnya, kita tunggu sampai Perpresnya keluar. Apapun hasilnya, kami akan mengikuti dan melaksanakannya,"" ucap dia. Baca juga:MBG di Singapura Mulai 2026, Sediakan Sekitar 90 Pilihan Menu Tiap Semester Sebelumnya diberitakan, Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat hingga 13 Oktober 2025 tercatat sudah ada 11.566 siswa yang menjadi korban keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Koordinator Nasional JPPI Ubaid Matraji mengatakan, sebelumnya angka korban keracunan MBG sebesar 10.000 siswa namun dalam periode 6 hingga 12 Oktober 2025 tercatat 1.084 korban baru. ""Setiap pekan ribuan anak tumbang karena MBG, tapi negara justru membiarkan dapur-dapur tetap beroperasi. Ini bukan sekadar kelalaian, ini adalah krisis tanggung jawab publik,"" kata Ubaid kepadaKompas.com, Rabu (15/10/2025). Ubaid menjelaskan, pada pekan ini dua provinsi baru terpapar kasus keracunan yakni Kalimantan Selatan tepatnya di kabupaten Banjar dan Gorontalo tepatnya di Kota Gorontalo yang sebelumnya belum pernah dilaporkan. Hal ini menurut Ubaid menunjukkan penyebaran kasus yang semakin luas dan tidak terkendali. Provinsi dengan korban terbanyak pekan ini menurut JPPI adalah: 1. Nusa Tenggara Timur: 384 korban (Timor Tengah Selatan)2. Jawa Tengah: 347 korban (Karanganyar, Klaten, Salatiga)3. Kalimantan Selatan: 130 korban (Kabupaten Banjar) Baca juga:Mendikdasmen Sebut Kemungkinan MBG Dikelola Sekolah lewat School Kitchen Jika dihitung sejak Januari hingga 12 Oktober 2025, berikut lima provinsi dengan korban keracunan MBG tertinggi. 1. Jawa Barat: 4.125 korban2. Jawa Tengah: 1.666 korban3. DIY: 1.053 korban4. Jawa Timur: 950 korban5. Nusa Tenggara Timur: 800 korban Baca juga:Korban Keracunan MBG Capai 11.566 Siswa, JPPI: Dapur Harus Tutup Sementara ""JPPI mencatat adanya lonjakan signifikan di Jawa Timur dan NTT. Dua provinsi ini tidak termasuk lima besar per 30 September 2025 namun kini melonjak masuk ke daftar provinsi dengan korban terbanyak,"" ujarnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/wiSOWLunyoM3Vj0R6y-1A0W5IEc=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775dc18fcf.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/14/68ee30d87e224.jpeg",https://www.kompas.com/edu/read/2025/10/16/191502171/marak-kasus-keracunan-mbg-mendikdasmen-ada-peluang-konsep-school-kitchen,c02554f09a3fef0339931b9e0c323163c2a0281b801b9f268e9954b5efa17559,2025-10-30 15:21:06.688 134,kompas,mbg,2025-10-16 13:34:47,"Mendikdasmen Sebut Kemungkinan MBG Dikelola Sekolah lewat ""School Kitchen""","KOMPAS.com -Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengatakan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) ada kemungkinan dikelola olah sekolah.Menurut Mu'ti, kini terbuka peluang bahwa MBG akan melibatkan sekolah yang siap menyelenggarakan penyediaan makanan secara mandiri melalui konsepschool kitchen.""Mekanisme tersebut masih dalam tahap pembahasan lintas kementerian dan akan dipastikan setelah Peraturan Presiden (Perpres) terkait pengelolaan MBG resmi diterbitkan,"" kata Mu'ti dikutip dari Antara, Kamis (16/10/2025).Mu'ti menjelaskan, pendekatan yang disebut sebagai school kitchen adalah sekolah akan menyelenggarakan sendiri program MBG.Baca juga:MBG di Singapura: Bebas Makanan Digoreng, Sajikan Sayur Menarik untuk AnakTentunya setelah mendapatkan penilaian dari Badan Gizi Nasional (BGN) serta memenuhi persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan.Kendati demikian, Mu'ti menegaskan, mekanisme tersebut masih dalam tahap pembahasan lintas kementerian dan akan dipastikan setelah terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) baru.Perpres tersebut nantinya yang akan menjadi dasar perubahan sistem pengelolaan dan pelaksanaan program MBG.""Sehingga, tidak semuanya harus melalui cara seperti yang sekarang ini ada. Tapi, ini masih kami bicarakan di rapat lintas kementerian. Bagaimana finalnya, kita tunggu sampai Perpresnya keluar. Apapun hasilnya, kami akan mengikuti dan melaksanakannya,"" ujarnya.Terkait, sejumlah kasus keracunan makanan MBG yang dialami siswa di beberapa daerah, Mu ti menyampaikan keprihatinan mendalam.Baca juga:Jangan Jadikan Guru Kelinci Percobaan MBGIa menegaskan memastikan langkah-langkah perbaikan terus dilakukan bersama kementerian terkait.""Kami menyampaikan keprihatinan atas terjadinya peristiwa keracunan itu. Kami sudah beberapa kali rapat lintas kementerian untuk memperbaiki pelaksanaan MBG agar aman dan dapat terlaksana sesuai harapan Bapak Presiden,"" pungkas Mu'ti.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KOMPAS.com -Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengatakan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) ada kemungkinan dikelola olah sekolah. Menurut Mu'ti, kini terbuka peluang bahwa MBG akan melibatkan sekolah yang siap menyelenggarakan penyediaan makanan secara mandiri melalui konsepschool kitchen. ""Mekanisme tersebut masih dalam tahap pembahasan lintas kementerian dan akan dipastikan setelah Peraturan Presiden (Perpres) terkait pengelolaan MBG resmi diterbitkan,"" kata Mu'ti dikutip dari Antara, Kamis (16/10/2025). Mu'ti menjelaskan, pendekatan yang disebut sebagai school kitchen adalah sekolah akan menyelenggarakan sendiri program MBG. Baca juga:MBG di Singapura: Bebas Makanan Digoreng, Sajikan Sayur Menarik untuk Anak Tentunya setelah mendapatkan penilaian dari Badan Gizi Nasional (BGN) serta memenuhi persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan. Kendati demikian, Mu'ti menegaskan, mekanisme tersebut masih dalam tahap pembahasan lintas kementerian dan akan dipastikan setelah terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) baru. Perpres tersebut nantinya yang akan menjadi dasar perubahan sistem pengelolaan dan pelaksanaan program MBG. ""Sehingga, tidak semuanya harus melalui cara seperti yang sekarang ini ada. Tapi, ini masih kami bicarakan di rapat lintas kementerian. Bagaimana finalnya, kita tunggu sampai Perpresnya keluar. Apapun hasilnya, kami akan mengikuti dan melaksanakannya,"" ujarnya. Terkait, sejumlah kasus keracunan makanan MBG yang dialami siswa di beberapa daerah, Mu ti menyampaikan keprihatinan mendalam. Baca juga:Jangan Jadikan Guru Kelinci Percobaan MBG Ia menegaskan memastikan langkah-langkah perbaikan terus dilakukan bersama kementerian terkait. ""Kami menyampaikan keprihatinan atas terjadinya peristiwa keracunan itu. Kami sudah beberapa kali rapat lintas kementerian untuk memperbaiki pelaksanaan MBG agar aman dan dapat terlaksana sesuai harapan Bapak Presiden,"" pungkas Mu'ti.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/ehZP06T7J8bhYdeRnfkvCZ3rA7E=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775dc18fcf.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/15/68eee727418d9.jpeg",https://www.kompas.com/edu/read/2025/10/16/133447471/mendikdasmen-sebut-kemungkinan-mbg-dikelola-sekolah-lewat-school-kitchen,7d313bf78888101c08dafbd614690c36875a9973020ee58f0d5eb1ddad792b94,2025-10-30 15:21:17.003 135,kompas,mbg,2025-10-16 13:05:55,Prabowo Ceritakan Latar Belakang Digagasnya MBG kepada Steve Forbes,"JAKARTA, KOMPAS.com- Presiden Prabowo Subianto menceritakan latar belakangnya menggagas program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini sudah dijalankan oleh pemerintahannya.Ide dari MBG itu diceritakannya ketika menjawab pertanyaan Chairman dan Editor in Chief Forbes, Malcolm Stevenson Jr (Steve Forbes) dalam acara Forbes Global CEO Conference di Hotel St Regis, Jakarta Pusat, Rabu (15/10/2025) malam.Prabowo menceritakan bahwa dirinya sudah berkeliling Indonesia selama menjadi berkontestasi pada pemilihan presiden (Pilpres) pada 2009, 2014. 2019, dan 2024.Baca juga:Prabowo Sampaikan Capaian 1 Tahun Pemerintahan, Ada MBG hingga Desa NelayanSelama masa kampanye, ia kerap disambut oleh anak-anak dari berbagai daerah. Namun saat itu Prabowo menyadari, banyak anak-anak yang pertumbuhannya tidak sesuai dengan usianya.""Ketika saya berpikir bahwa anak laki-laki di depan saya pasti baru berusia empat tahun karena tubuhnya, dia menjawab bahwa dia berusia 10 tahun. Dan anak perempuan yang saya pikir baru berusia lima tahun, ternyata berusia 11 tahun. Dan begitu seterusnya, jadi saya terkejut,"" ujar Prabowo menceritakan kepada Steve Forbes.Selain itu, ia juga melihat anak-anak dari berbagai daerah yang mengalami stunting dan malnutrisi akibat kemiskinan.""Saya melihat kemiskinan di mata saya, dan sangat sulit bagi orang-orang yang hidup di kalangan elite untuk memahami bahwa anak-anak terkadang hanya bisa makan nasi dengan garam. Dan itu membuat saya berpikir,"" ujar Prabowo.Baca juga:Prabowo Bakal Resmikan Sekolah Rakyat Rintisan Bulan DepanSaat itu, Prabowo pun mengingat program makan siang yang diaplikasikan sekolah-sekolah di Amerika Serikat (AS) dan Eropa.Termasuk melihat keberhasilan Brazil dan India yang bisa melaksanakan program makan gratis untuk anak-anak sekolah.Gagasan tersebut pun akhirnya dicetuskan Prabowo pada 2023 ketika memutuskan untuk berkontestasi pada Pilpres 2024.""Ketika saya mulai mencalonkan diri, itu sekitar tahun 2023, saya rasa. Dan saat itu, ada 77 negara yang memiliki program makanan gratis. Jadi saya bilang Indonesia harus berada di urutan ke-78 atau ke-79. Jadi kami mulai merencanakan dan saya mengumumkannya sebagai program kampanye saya. Dan kami merancangnya,"" kata Prabowo.Saat ini, program MBG pun telah terlaksana dan diklaim telah disalurkan kepada 35,4 juta penerima manfaat yang terdiri dari anak sekolah, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Presiden Prabowo Subianto menceritakan latar belakangnya menggagas program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini sudah dijalankan oleh pemerintahannya. Ide dari MBG itu diceritakannya ketika menjawab pertanyaan Chairman dan Editor in Chief Forbes, Malcolm Stevenson Jr (Steve Forbes) dalam acara Forbes Global CEO Conference di Hotel St Regis, Jakarta Pusat, Rabu (15/10/2025) malam. Prabowo menceritakan bahwa dirinya sudah berkeliling Indonesia selama menjadi berkontestasi pada pemilihan presiden (Pilpres) pada 2009, 2014. 2019, dan 2024. Baca juga:Prabowo Sampaikan Capaian 1 Tahun Pemerintahan, Ada MBG hingga Desa Nelayan Selama masa kampanye, ia kerap disambut oleh anak-anak dari berbagai daerah. Namun saat itu Prabowo menyadari, banyak anak-anak yang pertumbuhannya tidak sesuai dengan usianya. ""Ketika saya berpikir bahwa anak laki-laki di depan saya pasti baru berusia empat tahun karena tubuhnya, dia menjawab bahwa dia berusia 10 tahun. Dan anak perempuan yang saya pikir baru berusia lima tahun, ternyata berusia 11 tahun. Dan begitu seterusnya, jadi saya terkejut,"" ujar Prabowo menceritakan kepada Steve Forbes. Selain itu, ia juga melihat anak-anak dari berbagai daerah yang mengalami stunting dan malnutrisi akibat kemiskinan. ""Saya melihat kemiskinan di mata saya, dan sangat sulit bagi orang-orang yang hidup di kalangan elite untuk memahami bahwa anak-anak terkadang hanya bisa makan nasi dengan garam. Dan itu membuat saya berpikir,"" ujar Prabowo. Baca juga:Prabowo Bakal Resmikan Sekolah Rakyat Rintisan Bulan Depan Saat itu, Prabowo pun mengingat program makan siang yang diaplikasikan sekolah-sekolah di Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Termasuk melihat keberhasilan Brazil dan India yang bisa melaksanakan program makan gratis untuk anak-anak sekolah. Gagasan tersebut pun akhirnya dicetuskan Prabowo pada 2023 ketika memutuskan untuk berkontestasi pada Pilpres 2024. ""Ketika saya mulai mencalonkan diri, itu sekitar tahun 2023, saya rasa. Dan saat itu, ada 77 negara yang memiliki program makanan gratis. Jadi saya bilang Indonesia harus berada di urutan ke-78 atau ke-79. Jadi kami mulai merencanakan dan saya mengumumkannya sebagai program kampanye saya. Dan kami merancangnya,"" kata Prabowo. Saat ini, program MBG pun telah terlaksana dan diklaim telah disalurkan kepada 35,4 juta penerima manfaat yang terdiri dari anak sekolah, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/rYOQScOQIlmdyNKPgqxWogSIeIQ=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/16/68f03e3f70c75.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/16/13055571/prabowo-ceritakan-latar-belakang-digagasnya-mbg-kepada-steve-forbes,1c133291cccd10a6aa766ab09622d4528655c539dffdf71e7adb4b03507b4993,2025-10-30 15:21:27.378 136,kompas,mbg,2025-10-15 11:09:29,Program MBG di Sikka Baru Menjangkau 26.764 Orang,"SIKKA, KOMPAS.com- Program Makan Bergizi (MBG) di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) berhasil menjangkau sebanyak 26.764 penerima manfaat sejak diluncurkan pada awal Februari 2025.Dari jumlah tersebut, peserta didik dari tingkat PAUD hingga SMA mencapai 24.501 orang, balita 1.732 orang, ibu hamil 122 orang dan ibu menyusui 409 orang.""Untuk sementara 26.764 penerima manfaat MBG dilayani oleh 8 dapur MBG,"" ujar Kepala Satgas Percepatan MBG Kabupaten Sikka, Ambrosius Peter, saat ditemui di Maumere, Rabu (15/10/2025).Baca juga:Pemotongan TKD hingga Rp 157 Miliar, Pemkab Magetan Lirik Peluang dari Program MBGNamun, Ambrosius menambahkan bahwa jangkauan program ini belum mencakup semua sekolah.Berdasarkan data tahun 2024, jumlah peserta didik di Kabupaten Sikka diperkirakan mencapai 78.885 orang.Meski demikian, ia optimistis program MBG dapat segera menjangkau lebih banyak penerima manfaat.Ia juga mengungkapkan bahwa terdapat 12 investor yang telah mendaftar untuk berpartisipasi dalam program tersebut, namun masih menunggu persetujuan dari Badan Gizi Nasional (BGN).""Mudah-mudahan diverifikasi cepat sehingga anak sekolah, ibu hamil, bayi yang menyusui, dan balita non-PAUD bisa mendapatkan makan bergizi gratis,"" ungkapnya.Baca juga:Program MBG di Sumbawa, Tantangan Perbaikan Gizi Bagi Siswa yang Tak Suka Makan IkanPemerintah setempat menargetkan pendirian sebanyak 23 dapur MBG baru, di mana setiap dapur diharapkan dapat melayani 2.000 hingga 3.000 penerima manfaat.Selain itu, juga diusulkan pendirian dapur satelit untuk menjangkau daerah pedalaman dan kepulauan.Sementara itu, Komandan Kodim (Dandim) 1603/Sikka, Letkol Arm Denny Riesta Permana, mengungkapkan bahwa pelaksanaan program MBG di wilayah tersebut masih menghadapi sejumlah kendala, terutama terkait akses dan kurangnya sosialisasi.""Sosialisasi itu penting karena MBG ini bukan hanya soal gizi, tetapi juga dampak ekonomi bagi masyarakat,"" tandasnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang SIKKA, KOMPAS.com- Program Makan Bergizi (MBG) di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) berhasil menjangkau sebanyak 26.764 penerima manfaat sejak diluncurkan pada awal Februari 2025. Dari jumlah tersebut, peserta didik dari tingkat PAUD hingga SMA mencapai 24.501 orang, balita 1.732 orang, ibu hamil 122 orang dan ibu menyusui 409 orang. ""Untuk sementara 26.764 penerima manfaat MBG dilayani oleh 8 dapur MBG,"" ujar Kepala Satgas Percepatan MBG Kabupaten Sikka, Ambrosius Peter, saat ditemui di Maumere, Rabu (15/10/2025). Baca juga:Pemotongan TKD hingga Rp 157 Miliar, Pemkab Magetan Lirik Peluang dari Program MBG Namun, Ambrosius menambahkan bahwa jangkauan program ini belum mencakup semua sekolah. Berdasarkan data tahun 2024, jumlah peserta didik di Kabupaten Sikka diperkirakan mencapai 78.885 orang. Meski demikian, ia optimistis program MBG dapat segera menjangkau lebih banyak penerima manfaat. Ia juga mengungkapkan bahwa terdapat 12 investor yang telah mendaftar untuk berpartisipasi dalam program tersebut, namun masih menunggu persetujuan dari Badan Gizi Nasional (BGN). ""Mudah-mudahan diverifikasi cepat sehingga anak sekolah, ibu hamil, bayi yang menyusui, dan balita non-PAUD bisa mendapatkan makan bergizi gratis,"" ungkapnya. Baca juga:Program MBG di Sumbawa, Tantangan Perbaikan Gizi Bagi Siswa yang Tak Suka Makan Ikan Pemerintah setempat menargetkan pendirian sebanyak 23 dapur MBG baru, di mana setiap dapur diharapkan dapat melayani 2.000 hingga 3.000 penerima manfaat. Selain itu, juga diusulkan pendirian dapur satelit untuk menjangkau daerah pedalaman dan kepulauan. Sementara itu, Komandan Kodim (Dandim) 1603/Sikka, Letkol Arm Denny Riesta Permana, mengungkapkan bahwa pelaksanaan program MBG di wilayah tersebut masih menghadapi sejumlah kendala, terutama terkait akses dan kurangnya sosialisasi. ""Sosialisasi itu penting karena MBG ini bukan hanya soal gizi, tetapi juga dampak ekonomi bagi masyarakat,"" tandasnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/1ArEszdS2oCStkEr_T1wIOH2Uos=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/15/68ef16c1cff0f.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/15/110929078/program-mbg-di-sikka-baru-menjangkau-26764-orang,35c0197f33ed8e86a6ebf195d89d6271f4d3a469efa245175c7a8972270f35b7,2025-10-30 15:21:37.800 137,kompas,mbg,2025-10-14 14:02:25,Keracunan Menu MBG? Segera Hubungi Call Center Dinkes Kota Magelang,"MAGELANG, KOMPAS.com Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Magelang, Jawa Tengah, membuka layanan call center khusus untuk laporan dugaan keracunan akibat menu Makan Bergizi Gratis (MBG).Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang, Istikomah, mengatakan, inisiatif ini merupakan bentuk respons atas insiden keamanan pangan yang terjadi di berbagai daerah terkait program MBG.""Istilahnya (merespons) insiden keamanan pangan. Entah keracunan atau sejenisnya,"" ujarnya kepadaKompas.com, Selasa (14/10/2025).Melalui call center ini, warga dapat melaporkan berbagai indikasi, mulai dari keracunan makanan MBG, makanan tidak layak konsumsi, hingga makanan yang diduga kedaluwarsa.Baca juga:Pemkot Magelang Tidak Dilibatkan MBG, Wali Kota: Pendaftaran Dapur dari BGNUntuk pelaporan indikasi makanan tidak layak konsumsi atau kedaluwarsa, warga bisa menghubungi nomor 0851-4835-8535.Sementara jika terjadi kasus keracunan akibat menu MBG, masyarakat dapat mengontak nomor darurat 119.""Nomor yang ada di call center terhubung dengan tim gerak cepat di Dinas Kesehatan,"" ucap Istikomah.Laporan dari masyarakat akan menjadi dasar bagi Dinkes Kota Magelang dalam melakukan investigasi menyeluruh.Proses investigasi meliputi penyelidikan epidemiologi hingga pemeriksaan sampel makanan yang diduga menjadi penyebab.Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyampaikan bahwa pihaknya juga telah mendirikan posko di dinas kesehatan kabupaten/kota untuk mendukung program MBG.""Posko ini digunakan satu untuk pengaduan, kedua pengecekan, tiga tanggap kesegeraan apabila terjadi apa-apa,"" kata Luthfi dikutip Kompas.com, Selasa (8/10/2025).Luthfi menegaskan bahwa posko ini akan beroperasi selama 24 jam dan bertugas sebagai pusat informasi, pelaporan, serta penanganan cepat jika muncul permasalahan dalam pelaksanaan program unggulan Presiden Prabowo Subianto tersebut.Ia juga menyampaikan bahwa pendirian posko telah disetujui oleh Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, dan akan dijadikan model operasional di seluruh wilayah Jawa Tengah.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang MAGELANG, KOMPAS.com Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Magelang, Jawa Tengah, membuka layanan call center khusus untuk laporan dugaan keracunan akibat menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang, Istikomah, mengatakan, inisiatif ini merupakan bentuk respons atas insiden keamanan pangan yang terjadi di berbagai daerah terkait program MBG. ""Istilahnya (merespons) insiden keamanan pangan. Entah keracunan atau sejenisnya,"" ujarnya kepadaKompas.com, Selasa (14/10/2025). Melalui call center ini, warga dapat melaporkan berbagai indikasi, mulai dari keracunan makanan MBG, makanan tidak layak konsumsi, hingga makanan yang diduga kedaluwarsa. Baca juga:Pemkot Magelang Tidak Dilibatkan MBG, Wali Kota: Pendaftaran Dapur dari BGN Untuk pelaporan indikasi makanan tidak layak konsumsi atau kedaluwarsa, warga bisa menghubungi nomor 0851-4835-8535. Sementara jika terjadi kasus keracunan akibat menu MBG, masyarakat dapat mengontak nomor darurat 119. ""Nomor yang ada di call center terhubung dengan tim gerak cepat di Dinas Kesehatan,"" ucap Istikomah. Laporan dari masyarakat akan menjadi dasar bagi Dinkes Kota Magelang dalam melakukan investigasi menyeluruh. Proses investigasi meliputi penyelidikan epidemiologi hingga pemeriksaan sampel makanan yang diduga menjadi penyebab. Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyampaikan bahwa pihaknya juga telah mendirikan posko di dinas kesehatan kabupaten/kota untuk mendukung program MBG. ""Posko ini digunakan satu untuk pengaduan, kedua pengecekan, tiga tanggap kesegeraan apabila terjadi apa-apa,"" kata Luthfi dikutip Kompas.com, Selasa (8/10/2025). Luthfi menegaskan bahwa posko ini akan beroperasi selama 24 jam dan bertugas sebagai pusat informasi, pelaporan, serta penanganan cepat jika muncul permasalahan dalam pelaksanaan program unggulan Presiden Prabowo Subianto tersebut. Ia juga menyampaikan bahwa pendirian posko telah disetujui oleh Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, dan akan dijadikan model operasional di seluruh wilayah Jawa Tengah.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/f97d0sNoULOJ8kRNFWb7raNL2yc=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/14/68edf44436362.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/14/140225178/keracunan-menu-mbg-segera-hubungi-call-center-dinkes-kota-magelang,9b1f37f7c7ab2859de7cbf1c43da01ad430106df13b5dfc0a4612c8c3a816dc7,2025-10-30 15:21:48.098 138,kompas,mbg,2025-10-13 18:12:46,"Diduga Keracunan MBG, 17 Siswa SMPN Colomadu Karanganyar Diperbolehkan Pulang","KARANGANYAR, KOMPAS.com- Sebanyak 17 siswa SMP Negeri 1 Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG).Insiden ini terjadi pada hari Selasa dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan orang tua dan pihak sekolah.Salah seorang korban, SF, siswa kelas 8, mengungkapkan bahwa ia merasakan gejala keracunan setelah menyantap menu MBG yang terdiri dari nasi, ayam katsu, salad, dan klengkeng.Baca juga:Tampar Siswa yang Ketahuan Merokok, Kepsek SMAN 1 Cimarga Dilaporkan ke Polisi""Pertama sakit perut terus pusing enggak bisa muntah. Tapi sekarang udah mendingan,"" jelasnya setelah mendapatkan perawatan di Puskesmas Colomadu 1.SF juga menyatakan bahwa ayam katsu yang disajikan memiliki rasa yang kurang enak.""Yang enggak enak itu ayam katsu,"" katanya.Ia tiba di Puskesmas sekitar pukul 12.30 WIB dan langsung mendapatkan perawatan.Plt Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Colomadu, Anggit Setyono, mengonfirmasi bahwa ada 17 siswa yang dilaporkan mengalami keracunan.""Konfirmasi kami di sekolah, ada 17 anak tapi yang 3 tidak dibawa ke puskesmas karena segera pulih dan langsung pulang,"" ujarnya saat dihubungi Kompas.com.Anggit menjelaskan bahwa saat mendatangi sekolah, ke-17 siswa tersebut mengeluhkan pusing, lemas, dan beberapa di antaranya mengalami mual.Namun, ia belum dapat memastikan apakah gejala tersebut disebabkan oleh konsumsi MBG.""Yang pasti tadi ke SMP, ketemu anak-anak langsung mereka (mengeluhkan) pusing, lemas, ada beberapa mual,"" bebernya.""Saya tidak bisa matur kalau itu kasus keracunan MBG, karena bukan kewenangan kami, tapi dinas terkait yang punya kewenangan itu,"" lanjut Anggit.Ia menambahkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak SPPG untuk menangani situasi ini.Baca juga:38 Siswa SMPN 1 di Temanggung Diduga Keracunan MBG, Korban Muntah dan Menggigil""Yang penting anak-anak segera tertangani, kami sudah koordinasi dengan koordinator SPPG di Colomadu, termasuk dinas terkait untuk mengondisikan anak-anak ini,"" tutupnya.Berdasarkan informasi yang dihimpun, seluruh siswa SMP N 1 Colomadu yang mengalami gejala keracunan telah diperbolehkan kembali ke rumah masing-masing setelah mendapatkan perawatan.Pihak berwenang diharapkan segera melakukan investigasi untuk memastikan penyebab pasti dari insiden ini.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KARANGANYAR, KOMPAS.com- Sebanyak 17 siswa SMP Negeri 1 Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Insiden ini terjadi pada hari Selasa dan menimbulkan kekhawatiran di kalangan orang tua dan pihak sekolah. Salah seorang korban, SF, siswa kelas 8, mengungkapkan bahwa ia merasakan gejala keracunan setelah menyantap menu MBG yang terdiri dari nasi, ayam katsu, salad, dan klengkeng. Baca juga:Tampar Siswa yang Ketahuan Merokok, Kepsek SMAN 1 Cimarga Dilaporkan ke Polisi ""Pertama sakit perut terus pusing enggak bisa muntah. Tapi sekarang udah mendingan,"" jelasnya setelah mendapatkan perawatan di Puskesmas Colomadu 1. SF juga menyatakan bahwa ayam katsu yang disajikan memiliki rasa yang kurang enak. ""Yang enggak enak itu ayam katsu,"" katanya. Ia tiba di Puskesmas sekitar pukul 12.30 WIB dan langsung mendapatkan perawatan. Plt Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Colomadu, Anggit Setyono, mengonfirmasi bahwa ada 17 siswa yang dilaporkan mengalami keracunan. ""Konfirmasi kami di sekolah, ada 17 anak tapi yang 3 tidak dibawa ke puskesmas karena segera pulih dan langsung pulang,"" ujarnya saat dihubungi Kompas.com. Anggit menjelaskan bahwa saat mendatangi sekolah, ke-17 siswa tersebut mengeluhkan pusing, lemas, dan beberapa di antaranya mengalami mual. Namun, ia belum dapat memastikan apakah gejala tersebut disebabkan oleh konsumsi MBG. ""Yang pasti tadi ke SMP, ketemu anak-anak langsung mereka (mengeluhkan) pusing, lemas, ada beberapa mual,"" bebernya. ""Saya tidak bisa matur kalau itu kasus keracunan MBG, karena bukan kewenangan kami, tapi dinas terkait yang punya kewenangan itu,"" lanjut Anggit. Ia menambahkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak SPPG untuk menangani situasi ini. Baca juga:38 Siswa SMPN 1 di Temanggung Diduga Keracunan MBG, Korban Muntah dan Menggigil ""Yang penting anak-anak segera tertangani, kami sudah koordinasi dengan koordinator SPPG di Colomadu, termasuk dinas terkait untuk mengondisikan anak-anak ini,"" tutupnya. Berdasarkan informasi yang dihimpun, seluruh siswa SMP N 1 Colomadu yang mengalami gejala keracunan telah diperbolehkan kembali ke rumah masing-masing setelah mendapatkan perawatan. Pihak berwenang diharapkan segera melakukan investigasi untuk memastikan penyebab pasti dari insiden ini.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/652H7gH7-PW78D_Z2gpQClXty2Q=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/13/68ecc2de20f48.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/13/181246678/diduga-keracunan-mbg-17-siswa-smpn-colomadu-karanganyar-diperbolehkan,90ceea0d942af6cddfe161d8635f3329ff8de1cedd1d3b9081520e2ed87f48fc,2025-10-30 15:21:58.396 139,kompas,mbg,2025-10-13 17:53:09,"Soroti Kebersihan Ompreng MBG, Siswa di Bogor: Kadang Bau Gitu","BOGOR, KOMPAS.com Sejumlah siswa menyoroti soal kebersihan ompreng atautrayyang digunakan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).Beberapa siswa mengaku masih menemukantrayyang berbau tidak sedap sehingga mengurangi nafsu makan mereka.Aya (15), salah satu siswi SMAN 7 Bogor, menceritakan pengalamannya terkait kondisi ompreng dan makanan yang dinilai meninggalkan rasa tidak enak.Baca juga:Sudah Sebulan Berjalan, SMAN 7 Bogor Nilai Program MBG Seusai SOP""Kadang sitray-nya mungkin karena kurang dicuci kali ya. Jadi sitray-nya tuh bau gitu ya, kata Aya kepadaKompas.com, Senin. Terus kadang ayamnya tuh waktu itu pernah aku makan ayamnya, kayak ada rasaslime-nya mungkin dari sitray-nya kali ya,"" sambungnya.Hal serupa disampaikan Zairli (15), yang menyoroti cara penyimpanan menu MBG agar tidak menimbulkan bau.Ia menilai, ompreng berisi menu MBG sebaiknya tidak langsung ditutup saat kondisi makanan masih panas. Saran aku kalau misalkan makanannya masih agak panas gitu jangan langsung ditutup, dia tuh beruap gitu. Jadi bau ke makanannya. Bisa lebih diperhatikan lagi, ujar dia.Sementara itu, Guru sekaligus Humas SMAN 7 Bogor, Siti Robiah, mengatakan sejak program MBG berjalan pada Agustus lalu, pihaknya belum menemukan kendala berarti.Baca juga:Orangtua Ungkap Alasan Tetap Beri Uang Saku meski Anak Terima MBG""Kalau sejauh ini ke sekolah kami sih sepertinya sudah sesuai SOP-nya ya dari sisi porsi gitu ya. Enggak cuma sekedar alakadarnya, buah juga sesuai gitu ya. Terus ada susu juga ada, ujar Siti kepadaKompas.com, Senin.Ia menilai, distribusi MBG sudah teratur dan pelaksanaannya berjalan sesuai standar. Menurut dia, para siswa cukup antusias dengan program tersebut. Lebih antusias sih, karena MBG-nya kami juga tidak mengecewakan kan gitu ya dan anak-anak sih belum pernah merasa, belum pernah ada kasus apa-apa. Alhamdulillah, MBG-nya, kata Siti.Dari sisi menu, Siti menilai komposisi makanan sudah seimbang dan sesuai ketentuan program. Sejauh ini juga semuanya lengkap ya. Buah ada, protein ada, karbohidrat juga ada. Jadi menurut saya sih memang sudah sesuai, jelasnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BOGOR, KOMPAS.com Sejumlah siswa menyoroti soal kebersihan ompreng atautrayyang digunakan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Beberapa siswa mengaku masih menemukantrayyang berbau tidak sedap sehingga mengurangi nafsu makan mereka. Aya (15), salah satu siswi SMAN 7 Bogor, menceritakan pengalamannya terkait kondisi ompreng dan makanan yang dinilai meninggalkan rasa tidak enak. Baca juga:Sudah Sebulan Berjalan, SMAN 7 Bogor Nilai Program MBG Seusai SOP ""Kadang sitray-nya mungkin karena kurang dicuci kali ya. Jadi sitray-nya tuh bau gitu ya, kata Aya kepadaKompas.com, Senin. Terus kadang ayamnya tuh waktu itu pernah aku makan ayamnya, kayak ada rasaslime-nya mungkin dari sitray-nya kali ya,"" sambungnya. Hal serupa disampaikan Zairli (15), yang menyoroti cara penyimpanan menu MBG agar tidak menimbulkan bau. Ia menilai, ompreng berisi menu MBG sebaiknya tidak langsung ditutup saat kondisi makanan masih panas. Saran aku kalau misalkan makanannya masih agak panas gitu jangan langsung ditutup, dia tuh beruap gitu. Jadi bau ke makanannya. Bisa lebih diperhatikan lagi, ujar dia. Sementara itu, Guru sekaligus Humas SMAN 7 Bogor, Siti Robiah, mengatakan sejak program MBG berjalan pada Agustus lalu, pihaknya belum menemukan kendala berarti. Baca juga:Orangtua Ungkap Alasan Tetap Beri Uang Saku meski Anak Terima MBG ""Kalau sejauh ini ke sekolah kami sih sepertinya sudah sesuai SOP-nya ya dari sisi porsi gitu ya. Enggak cuma sekedar alakadarnya, buah juga sesuai gitu ya. Terus ada susu juga ada, ujar Siti kepadaKompas.com, Senin. Ia menilai, distribusi MBG sudah teratur dan pelaksanaannya berjalan sesuai standar. Menurut dia, para siswa cukup antusias dengan program tersebut. Lebih antusias sih, karena MBG-nya kami juga tidak mengecewakan kan gitu ya dan anak-anak sih belum pernah merasa, belum pernah ada kasus apa-apa. Alhamdulillah, MBG-nya, kata Siti. Dari sisi menu, Siti menilai komposisi makanan sudah seimbang dan sesuai ketentuan program. Sejauh ini juga semuanya lengkap ya. Buah ada, protein ada, karbohidrat juga ada. Jadi menurut saya sih memang sudah sesuai, jelasnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/V39rv95IFnzhYpnXSWGbr-qk6HU=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/13/68ecbae2d75ec.jpg",https://megapolitan.kompas.com/read/2025/10/13/17530941/soroti-kebersihan-ompreng-mbg-siswa-di-bogor-kadang-bau-gitu,cf801d4ca7a42d301286d0240f27bb9b6d307ee3d4b27098ad995bf94703f86c,2025-10-30 15:22:09.092 140,kompas,mbg,2025-10-13 14:05:55,"105 Siswa Keracunan MBG, SPPG Tawangmangu Dihentikan Sementara","KARANGANYAR, KOMPAS.com -Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng) berhenti beroperasi setelah kasus keracunan massal yang terjadi, Kamis (9/10/2025) kemarin.Dinas Kesehatan (Dinkes) Karanganyar mencatat, ada 105 siswa yang mengalami gejala keracunan. Sebanyak 10 siswa di antaranya harus menjalani rawat inap di RSUD Karanganyar.Kasus tersebut diketahui adalah kasus keracunan massal kedua akibat menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di Karanganyar.Baca juga:Kader Posyandu di Tasikmalaya Pungut Rp 5.000 dari Penerima MBG, Langsung Dihentikan BGNKasus keracunan massal pertama akibat MBG terjadi pada Jumat (3/10/2025) dengan total korban, sedikitnya 168 siswa.Imbasnya, SPPG Popongan 2 yang menyediakan menu MBG diberhentikan sementara.""2 SPPG berhenti. Semunya diperbaiki dulu. Nanti akan kami rekomendasikan ke Badan Gizi Nasional (BGN),"" ujarnya, Senin (13/10/2025).Adhe menegaskan, agar setiap SPPG memperbaiki Standard Operating Procedure (SOP) guna mencapai targetzero accident. Selain itu, Satgas juga telah menggelar rapat koordinasi dengan stakeholder terkait.""Rapat koordinasi tidak hanya pasca kasus kemarin. Tetapi kami ingin terus melakukan perbaikan. Dan ingin memastikan semuanya baik,"" bebernya.""Untuk koordinasi kami sinkornkan dengan Dinas Pendidikan, Kesehatan, SPPI, atas nama Pemerintah dan penerima manfaat,"" lanjut Wakil Bupati Karanganyar itu.Baca juga:168 Siswa Diduga Keracunan MBG, SPPG Popongan 2 Karanganyar Dihentikan SementaraTercatat, saat ini sudah ada 33 SPPG yang beroperasi di Karanganyar. Satu-satunya SPPG yang sudah memiliki SLHS adalah SPPG Khusus Plesungan Gondangrejo.""Ada penekanan dari Menteri Kesehatan soal kew(sertifikat laik higiene sanitasi), bagaimana SOP-nya. Karena banyak SPPG di Karanganyar, dari awal sampai sekarang Alhamdulillah zero insident. Kalau ada satu dua insiden, ini berarti kan adasomething wrongdi dapur tersebut. Kita sinkronkan kepada dapur-dapur, SOP harus benar, bagaimana agar lebih baik lagi,"" tutup dia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KARANGANYAR, KOMPAS.com -Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng) berhenti beroperasi setelah kasus keracunan massal yang terjadi, Kamis (9/10/2025) kemarin. Dinas Kesehatan (Dinkes) Karanganyar mencatat, ada 105 siswa yang mengalami gejala keracunan. Sebanyak 10 siswa di antaranya harus menjalani rawat inap di RSUD Karanganyar. Kasus tersebut diketahui adalah kasus keracunan massal kedua akibat menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di Karanganyar. Baca juga:Kader Posyandu di Tasikmalaya Pungut Rp 5.000 dari Penerima MBG, Langsung Dihentikan BGN Kasus keracunan massal pertama akibat MBG terjadi pada Jumat (3/10/2025) dengan total korban, sedikitnya 168 siswa. Imbasnya, SPPG Popongan 2 yang menyediakan menu MBG diberhentikan sementara. ""2 SPPG berhenti. Semunya diperbaiki dulu. Nanti akan kami rekomendasikan ke Badan Gizi Nasional (BGN),"" ujarnya, Senin (13/10/2025). Adhe menegaskan, agar setiap SPPG memperbaiki Standard Operating Procedure (SOP) guna mencapai targetzero accident. Selain itu, Satgas juga telah menggelar rapat koordinasi dengan stakeholder terkait. ""Rapat koordinasi tidak hanya pasca kasus kemarin. Tetapi kami ingin terus melakukan perbaikan. Dan ingin memastikan semuanya baik,"" bebernya. ""Untuk koordinasi kami sinkornkan dengan Dinas Pendidikan, Kesehatan, SPPI, atas nama Pemerintah dan penerima manfaat,"" lanjut Wakil Bupati Karanganyar itu. Baca juga:168 Siswa Diduga Keracunan MBG, SPPG Popongan 2 Karanganyar Dihentikan Sementara Tercatat, saat ini sudah ada 33 SPPG yang beroperasi di Karanganyar. Satu-satunya SPPG yang sudah memiliki SLHS adalah SPPG Khusus Plesungan Gondangrejo. ""Ada penekanan dari Menteri Kesehatan soal kew(sertifikat laik higiene sanitasi), bagaimana SOP-nya. Karena banyak SPPG di Karanganyar, dari awal sampai sekarang Alhamdulillah zero insident. Kalau ada satu dua insiden, ini berarti kan adasomething wrongdi dapur tersebut. Kita sinkronkan kepada dapur-dapur, SOP harus benar, bagaimana agar lebih baik lagi,"" tutup dia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/899c9PP72DZxnquiDUwUMTUZXik=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/13/68ec9dee98c19.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/13/140555878/105-siswa-keracunan-mbg-sppg-tawangmangu-dihentikan-sementara,62ae7d8a44094d0b4aac6bd5a1e4ff7f7b3070b1fca0c3529c7427a897731df6,2025-10-30 15:22:41.004 141,kompas,mbg,2025-10-10 05:09:11,"Bantah MBG Buang-buang Anggaran, Menkeu Purbaya: Itu Pemerataan Pembangunan...","JAKARTA, KOMPAS.com- Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai program unggulan Presiden Prabowo Subianto merupakan contoh pemerataan manfaat pembangunan.Ia bilang, MBG bisa menciptakan stabilitas nasional yang dinamis.Hal itu ia sampaikan merespons banyaknya pandangan yang menyebut MBG hanya buang-buang anggaran.""Ketika Pak Prabowo jalankan kebijakan MBG. Apa lagi? Yang populis-populis. Semuanya ribut. Sekolah Rakyat (atau program) pemerataan yang lain. Semuanya ribut kan? Pasti ada yang protes. Buang-buang duit buat makan,"" ujar Purbaya di acara Investor Daily Summit di Jakarta, Kamis (9/10/2025).""Kalau saya, pandangan saya beda. Itu adalah salah satu upaya dari pemerataan manfaat pembangunan. Itu akan menciptakan stabilitas nasional yang dinamis. Jadi kalau saya lihat, dia menjalankan pemerataan manfaat dan stabilitas nasional yang dinamis,"" lanjutnya.Baca juga:Dana MBG 2026 Setara Bangun 335 Km MRT Jakarta, Kalahkan Panjang MRT SingapuraPurbaya bilang, pemerataan ekonomi menjadi salah satu dari tiga teori pembangunan negara menurut mahzab Sumitronomics yang dipopulerkan oleh ayah Presiden Prabowo, Sumitro Djojohadikusumo.Tiga teori yang dimaksud yakni pertumbuhan ekonomi tinggi, pemerataan manfaat pembangunan dan stabilitas nasional yang dinamis.Di masa Orde Baru, kata Purbaya, tiga hal itu populer dengan istilah ""Trilogi Pembangunan"".Baca juga:Rp 335 Triliun Uang Pajak untuk MBGAnggaran MBG dan SerapannyaSebagai informasi, program makan bergizi gratis (MBG) dimulai sejak 6 Januari 2025.Hingga awal Oktober 2025 ini, MBG sudah berjalan sekitar 10 bulan.Dari data yang disampaikan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada 3 Oktober 2025 diketahui realisasi anggaran MBG sudah sekitar Rp 20 triliun dari total pagu tahun anggaran pada 2025 ini sebesar Rp 71 triliun.Anggaran tersebut telah disalurkan ke 30 juta penerima manfaat melalui sekitar 13.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).Baca juga:Sumitronomics dan Janji Negara Kesejahteraan: Jalan Lurus atau Ilusi Baru?Angka tersebut meningkat signifikan dibandingkan laporan APBN KiTa (Kinerja dan Fakta), di mana posisi realisasi anggaran MBG per 8 September 2025 sebesar Rp 13 triliun atau 18,3 persen.Hingga 3 Oktober lalu, Kemenkeu mencatat jumlah penerima MBG sebanyak 22,7 juta orang melalui 7.644 SPPG.Baca juga:Sinyal Ekonomi Membaik, Menkeu Purbaya Pede IHSG Bakal To The Moon MBG Buang-buang Anggaran?Sebelumnya, Indonesia Corruption Watch (ICW) pernah menyampaikan soal adanya potensi pemborosan anggaran negara dalam pelaksanaan program MBG.Potensi pemborosan anggaran tersebut terjadi akibat menu MBG yang tidak memenuhi standar gizi dan kualitas makanan.Tidak sesuainya standar tersbeut diketahui menyebabkan terjadinya kasus keracunan MBG di sejumlah daerah.""Di beberapa temuan kita, mulai dari rencana menu hingga komposisinya, itu tidak sesuai standar gizi. Padahal, di awal, cita-cita MBG ini untuk mengentaskan stunting dan memenuhi kebutuhan gizi anak-anak,"" kata Staf Divisi Riset ICW Eva Nurcahyani, dalam diskusi di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (29/4/2025) lalu.Baca juga:Ada BPJS, Asuransi untuk Penerima MBG Dinilai Buang-buang Anggaran Negara JAKARTA, KOMPAS.com- Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai program unggulan Presiden Prabowo Subianto merupakan contoh pemerataan manfaat pembangunan. Ia bilang, MBG bisa menciptakan stabilitas nasional yang dinamis. Hal itu ia sampaikan merespons banyaknya pandangan yang menyebut MBG hanya buang-buang anggaran. ""Ketika Pak Prabowo jalankan kebijakan MBG. Apa lagi? Yang populis-populis. Semuanya ribut. Sekolah Rakyat (atau program) pemerataan yang lain. Semuanya ribut kan? Pasti ada yang protes. Buang-buang duit buat makan,"" ujar Purbaya di acara Investor Daily Summit di Jakarta, Kamis (9/10/2025). ""Kalau saya, pandangan saya beda. Itu adalah salah satu upaya dari pemerataan manfaat pembangunan. Itu akan menciptakan stabilitas nasional yang dinamis. Jadi kalau saya lihat, dia menjalankan pemerataan manfaat dan stabilitas nasional yang dinamis,"" lanjutnya. Baca juga:Dana MBG 2026 Setara Bangun 335 Km MRT Jakarta, Kalahkan Panjang MRT Singapura Purbaya bilang, pemerataan ekonomi menjadi salah satu dari tiga teori pembangunan negara menurut mahzab Sumitronomics yang dipopulerkan oleh ayah Presiden Prabowo, Sumitro Djojohadikusumo. Tiga teori yang dimaksud yakni pertumbuhan ekonomi tinggi, pemerataan manfaat pembangunan dan stabilitas nasional yang dinamis. Di masa Orde Baru, kata Purbaya, tiga hal itu populer dengan istilah ""Trilogi Pembangunan"". Baca juga:Rp 335 Triliun Uang Pajak untuk MBG Sebagai informasi, program makan bergizi gratis (MBG) dimulai sejak 6 Januari 2025. Hingga awal Oktober 2025 ini, MBG sudah berjalan sekitar 10 bulan. Dari data yang disampaikan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pada 3 Oktober 2025 diketahui realisasi anggaran MBG sudah sekitar Rp 20 triliun dari total pagu tahun anggaran pada 2025 ini sebesar Rp 71 triliun. Anggaran tersebut telah disalurkan ke 30 juta penerima manfaat melalui sekitar 13.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Baca juga:Sumitronomics dan Janji Negara Kesejahteraan: Jalan Lurus atau Ilusi Baru? Angka tersebut meningkat signifikan dibandingkan laporan APBN KiTa (Kinerja dan Fakta), di mana posisi realisasi anggaran MBG per 8 September 2025 sebesar Rp 13 triliun atau 18,3 persen. Hingga 3 Oktober lalu, Kemenkeu mencatat jumlah penerima MBG sebanyak 22,7 juta orang melalui 7.644 SPPG. Baca juga:Sinyal Ekonomi Membaik, Menkeu Purbaya Pede IHSG Bakal To The Moon Sebelumnya, Indonesia Corruption Watch (ICW) pernah menyampaikan soal adanya potensi pemborosan anggaran negara dalam pelaksanaan program MBG. Potensi pemborosan anggaran tersebut terjadi akibat menu MBG yang tidak memenuhi standar gizi dan kualitas makanan. Tidak sesuainya standar tersbeut diketahui menyebabkan terjadinya kasus keracunan MBG di sejumlah daerah. ""Di beberapa temuan kita, mulai dari rencana menu hingga komposisinya, itu tidak sesuai standar gizi. Padahal, di awal, cita-cita MBG ini untuk mengentaskan stunting dan memenuhi kebutuhan gizi anak-anak,"" kata Staf Divisi Riset ICW Eva Nurcahyani, dalam diskusi di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (29/4/2025) lalu. Baca juga:Ada BPJS, Asuransi untuk Penerima MBG Dinilai Buang-buang Anggaran Negara",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/vJrTa0q8cKvKIsWrpYtYR51kwfk=/67x26:901x582/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775b1d85b4.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/09/68e7b91aec797.jpg",https://money.kompas.com/read/2025/10/10/050911526/bantah-mbg-buang-buang-anggaran-menkeu-purbaya-itu-pemerataan-pembangunan,fb84a5c734d3fc2130018027bb88d42f676f52fa266552205ac0e829d81f5686,2025-10-30 15:22:51.742 142,kompas,mbg,2025-10-08 16:22:13,"Mual dan Muntah, 13 Siswa SMP Klaten Diduga Keracunan MBG","KLATEN, KOMPAS.com Sebanyak 13 siswa SMP Negeri 1 Wedi, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, dilaporkan mengalami gejala keracunan makanan usai mengonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu (8/10/2025).Hal ini dikonfirmasi oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Anggit Budiarto, dalam wawancara via telepon denganKompas.com.""Ada kasus keracunan yang diduga memang dari makanan yang diterima oleh siswa SMP 1 Wedi. Dari total 351 siswa yang menerima manfaat itu, ada 13 orang yang muncul gejala (keracunan),"" kata Anggit.Baca juga:MBG di Purworejo: Disambut Antusias hingga Cerita Unik soal Fobia PisangGejala: Mual, Pusing, Muntah, dan DehidrasiAnggit menjelaskan, para siswa yang diduga mengalami keracunan menunjukkan gejala mual, pusing, muntah, dan lemas akibat dehidrasi. Beberapa siswa langsung mendapatkan penanganan medis.""Dua sudah pulang, tiga dilakukan observasi, dan delapan dirujuk ke RSUD Bagas Waras. Kenapa dirujuk, karena di Puskesmas Wedi, Puskesmas rawat jalan,"" ujarnya.Jika hasil observasi menunjukkan perlunya perawatan lebih lanjut, siswa akan dirawat di RSUD Bagas Waras. Namun jika kondisi membaik, mereka akan dipulangkan.""Nanti kalau memang perlu dirawat, ya dirawat. Kalau masih dalam ambang baik dipulangkan,"" tambahnya.Dinkes Klaten Ambil Sampel Makanan MBGUntuk mengetahui penyebab pasti dugaan keracunan, Dinas Kesehatan Klaten telah mengambil sampel makanan MBG yang dikonsumsi siswa.Menu yang diperiksa terdiri dari nasi, lauk, sayur, buah, dan susu.""Kita masih harus melakukan pemeriksaan. Kita ambil sampel dari makanan yang disajikan,"" jelas Anggit.Pemeriksaan laboratorium akan dilakukan untuk memastikan apakah makanan tersebut menjadi sumber keracunan atau tidak.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KLATEN, KOMPAS.com Sebanyak 13 siswa SMP Negeri 1 Wedi, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, dilaporkan mengalami gejala keracunan makanan usai mengonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu (8/10/2025). Hal ini dikonfirmasi oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Klaten, Anggit Budiarto, dalam wawancara via telepon denganKompas.com. ""Ada kasus keracunan yang diduga memang dari makanan yang diterima oleh siswa SMP 1 Wedi. Dari total 351 siswa yang menerima manfaat itu, ada 13 orang yang muncul gejala (keracunan),"" kata Anggit. Baca juga:MBG di Purworejo: Disambut Antusias hingga Cerita Unik soal Fobia Pisang Anggit menjelaskan, para siswa yang diduga mengalami keracunan menunjukkan gejala mual, pusing, muntah, dan lemas akibat dehidrasi. Beberapa siswa langsung mendapatkan penanganan medis. ""Dua sudah pulang, tiga dilakukan observasi, dan delapan dirujuk ke RSUD Bagas Waras. Kenapa dirujuk, karena di Puskesmas Wedi, Puskesmas rawat jalan,"" ujarnya. Jika hasil observasi menunjukkan perlunya perawatan lebih lanjut, siswa akan dirawat di RSUD Bagas Waras. Namun jika kondisi membaik, mereka akan dipulangkan. ""Nanti kalau memang perlu dirawat, ya dirawat. Kalau masih dalam ambang baik dipulangkan,"" tambahnya. Untuk mengetahui penyebab pasti dugaan keracunan, Dinas Kesehatan Klaten telah mengambil sampel makanan MBG yang dikonsumsi siswa. Menu yang diperiksa terdiri dari nasi, lauk, sayur, buah, dan susu. ""Kita masih harus melakukan pemeriksaan. Kita ambil sampel dari makanan yang disajikan,"" jelas Anggit. Pemeriksaan laboratorium akan dilakukan untuk memastikan apakah makanan tersebut menjadi sumber keracunan atau tidak.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/uVUS-M1B99N8zYMBdjhnliUrFI4=/97x0:1109x675/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/08/25/68ac3bd99a317.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/08/162213378/mual-dan-muntah-13-siswa-smp-klaten-diduga-keracunan-mbg,5d05f43906580e31563a0f66b31dadba9dbef0e2d6d948ba304dba5832b69480,2025-10-30 15:23:02.051 143,kompas,mbg,2025-10-08 15:32:04,"Pastikan MBG Aman, Pemprov Jateng Akselerasi Penerbitan SLHS","KOMPAS.com- Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng bersama pemerintah kabupaten/kota tengah mengakselerasi penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).Sebab, proses verifikasi SLHS yang sebelumnya dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kini sudah dapat dilaksanakan langsung oleh dinas kesehatan di tingkat kabupaten/kota.Hal itu disampaikan Luthfi saat meninjau dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jebres, Kota Surakarta, Rabu (8/10/2025).SPPG tersebut merupakan salah satu dari 84 SPPG di Jateng yang sudah mengantongi SLHS.""Kami lakukancheckandrecheck. Hari ini di wilayah Jebres. SPPG ini yang sudah mendapatkan SLHS,"" kata Luthfi dalam siaran pers.Baca juga:Jadi Syarat Wajib, BGN Minta Seluruh SPPG Miliki Serifikat SLHS dan HalalDengan adanya kewenangan baru ini, dinas kesehatan kabupaten/kota dapat langsung melakukan verifikasi terhadap kelaikan lingkungan dapur SPPG.Proses verifikasi meliputi inspeksi makanan untuk diuji di laboratorium selama 1 10 hari, serta pelatihan bagi personel dapur terkait cara penjamahan makanan, kandungan gizi, dan aspek sanitasi lainnya.Langkah tersebut bertujuan memastikan seluruh penerima manfaat MBG, terutama anak-anak terlindungi dari risiko paparan penyakit atau keracunan makanan.""Ini sudah kami sosialisasikan. Ini kami masifkan di seluruh kabupaten/kota di wilayah kami,"" jelas Luthfi.Lebih lanjut, dia menyebut setiap SPPG telah diarahkan membentuk grup komunikasi yang beranggotakan personel SPPG, perwakilan wali murid, kepala sekolah, serta perwakilan ibu hamil dan ibu menyusui.Baca juga:Kemenkes Terbitkan SE Percepatan Penerbitan SLHS bagi Dapur MBGMelalui forum ini, diharapkan muncul dialog interaktif antarberbagai pihak agar pelaksanaan program MBG semakin tepat sasaran dan bermanfaat.Dalam kesempatan itu, Luthfi menegaskan, seluruh dinas kesehatan di kabupaten/kota telah diinstruksikan membentuk Posko MBG.Posko tersebut berfungsi sebagai tempat pengaduan, pengecekan, dan tanggap darurat ketika terjadi permasalahan.""Posko ini sebagai media informasi, penetrasi, danquick response(respons cepat) apabila terjadi apa-apa, ungkap Luthfi.Dia menjelaskan, keberadaan posko tersebut sudah mendapatkan izin dari Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) dan wajib beroperasi penuh.Baca juga:Labfor Polda Jateng Mulai Selidiki Penyebab Kebakaran Pasar Wonogiri Ini menjadi model untuk wilayah kami, 1x24 jam posko harus ada orangnya (petugas),"" tegasnya.Sementara itu, Kepala SPPG Jebres Kota Surakarta, Jhoni Prabowo mengatakan, dapur SPPG Jebres sudah beroperasi sejak 13 Januari 2025 dan mengantongi SLHS sejak Maret 2025.Saat ini, SPPG Jebres melayani 3.308 sasaran yang terdiri dari 3.207 peserta didik tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK, serta 101 sasaran 3B, yaitu ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.SPPG Jebres juga rutin berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Surakarta dan Puskesmas Jebres untuk melakukan pengecekan lingkungan dan uji laboratorium secara berkala.Pengecekan itu, meliputi hasil produksi, seperti makanan, air maupun peralatan maupun saat paket MBG didistribusikan kepada penerima.Baca juga:Taj Yasin: Pondok Pesantren Jateng yang Punya Dapur Umum Tak Wajib Ikut MBG""Kami juga selalu melakukan pengecekan organoleptik. Jadi dari tampilan, warna, dan bau. Bahkan, ahli gizi kami selalu merasakan masakan yang kami masak.Samplemakanan tersebut juga bisa diuji,"" jelas Jhoni. KOMPAS.com- Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng bersama pemerintah kabupaten/kota tengah mengakselerasi penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Sebab, proses verifikasi SLHS yang sebelumnya dilakukan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kini sudah dapat dilaksanakan langsung oleh dinas kesehatan di tingkat kabupaten/kota. Hal itu disampaikan Luthfi saat meninjau dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jebres, Kota Surakarta, Rabu (8/10/2025). SPPG tersebut merupakan salah satu dari 84 SPPG di Jateng yang sudah mengantongi SLHS. ""Kami lakukancheckandrecheck. Hari ini di wilayah Jebres. SPPG ini yang sudah mendapatkan SLHS,"" kata Luthfi dalam siaran pers. Baca juga:Jadi Syarat Wajib, BGN Minta Seluruh SPPG Miliki Serifikat SLHS dan Halal Dengan adanya kewenangan baru ini, dinas kesehatan kabupaten/kota dapat langsung melakukan verifikasi terhadap kelaikan lingkungan dapur SPPG. Proses verifikasi meliputi inspeksi makanan untuk diuji di laboratorium selama 1 10 hari, serta pelatihan bagi personel dapur terkait cara penjamahan makanan, kandungan gizi, dan aspek sanitasi lainnya. Langkah tersebut bertujuan memastikan seluruh penerima manfaat MBG, terutama anak-anak terlindungi dari risiko paparan penyakit atau keracunan makanan. ""Ini sudah kami sosialisasikan. Ini kami masifkan di seluruh kabupaten/kota di wilayah kami,"" jelas Luthfi. Lebih lanjut, dia menyebut setiap SPPG telah diarahkan membentuk grup komunikasi yang beranggotakan personel SPPG, perwakilan wali murid, kepala sekolah, serta perwakilan ibu hamil dan ibu menyusui. Baca juga:Kemenkes Terbitkan SE Percepatan Penerbitan SLHS bagi Dapur MBG Melalui forum ini, diharapkan muncul dialog interaktif antarberbagai pihak agar pelaksanaan program MBG semakin tepat sasaran dan bermanfaat. Dalam kesempatan itu, Luthfi menegaskan, seluruh dinas kesehatan di kabupaten/kota telah diinstruksikan membentuk Posko MBG. Posko tersebut berfungsi sebagai tempat pengaduan, pengecekan, dan tanggap darurat ketika terjadi permasalahan. ""Posko ini sebagai media informasi, penetrasi, danquick response(respons cepat) apabila terjadi apa-apa, ungkap Luthfi. Dia menjelaskan, keberadaan posko tersebut sudah mendapatkan izin dari Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) dan wajib beroperasi penuh. Baca juga:Labfor Polda Jateng Mulai Selidiki Penyebab Kebakaran Pasar Wonogiri Ini menjadi model untuk wilayah kami, 1x24 jam posko harus ada orangnya (petugas),"" tegasnya. Sementara itu, Kepala SPPG Jebres Kota Surakarta, Jhoni Prabowo mengatakan, dapur SPPG Jebres sudah beroperasi sejak 13 Januari 2025 dan mengantongi SLHS sejak Maret 2025. Saat ini, SPPG Jebres melayani 3.308 sasaran yang terdiri dari 3.207 peserta didik tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK, serta 101 sasaran 3B, yaitu ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. SPPG Jebres juga rutin berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Surakarta dan Puskesmas Jebres untuk melakukan pengecekan lingkungan dan uji laboratorium secara berkala. Pengecekan itu, meliputi hasil produksi, seperti makanan, air maupun peralatan maupun saat paket MBG didistribusikan kepada penerima. Baca juga:Taj Yasin: Pondok Pesantren Jateng yang Punya Dapur Umum Tak Wajib Ikut MBG ""Kami juga selalu melakukan pengecekan organoleptik. Jadi dari tampilan, warna, dan bau. Bahkan, ahli gizi kami selalu merasakan masakan yang kami masak.Samplemakanan tersebut juga bisa diuji,"" jelas Jhoni.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/mZy63cDyNFbjHZ1CTt-etjBSgQg=/186x0:4083x2598/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/08/68e61db24d520.jpeg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/08/153204478/pastikan-mbg-aman-pemprov-jateng-akselerasi-penerbitan-slhs,fc65f7d140c230f6697e04643a3ac023a1a31e483ff11d7fbc3a4538b6b38f3a,2025-10-30 15:23:12.442 144,kompas,mbg,2025-10-08 13:50:10,"Menu Pangsit MBG Depok Disorot, BGN Ingatkan Angka Kecukupan Gizi","JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan bahwa Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mampang 1 Depok harus menyajikan menu yang memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG) usai menu pangsit MBG viral disorot publik via media sosial. Kita sudah ingatkan agar pemenuhan AKG diikuti, kata Dadan saat dihubungiKompas.comRabu (20/8/2025).Baca juga:Viral Kentang dan Pangsit MBG, Kepala BGN Sebut Perlu Perbaikan Standar GiziHal ini diingatkan kembali oleh Kepala BGN Dadan Hindayana usai tim investigasi BGN melakukan inspeksi mendadak (sidak) menu pangsit yang viral pada Senin lalu.BGN mempermasalahkan variasi menu MBG dari SPPG tersebut lantaran dinilai tidak mencukupi AKG.Menu yang dipersoalkan berupa pangsit goreng, kentang rebus, wortel rebus, pisang, dan saus tomat.Namun, Tim Investigasi menemukan bahwa pangsit goreng itu berisi tahu, telur, dan ayam, bukan hanya kulit pangsit seperti yang terlihat di foto unggahan. (Masalahnya) pada variasi menu yang disajikan, kata Dadan.Baca juga:BGN Ungkap Pangsit MBG Depok yang Viral Ternyata Berisi Tahu, Telur, dan AyamNamun demikian, tidak ada sanksi khusus yang ditetapkan oleh BGN.Pihaknya hanya melakukan evaluasi dan mengimbau dilakukan perbaikan ke depannya. Hanya perlu perbaikan AKG sehingga memenuhi standar minimal yang ditetapkan, lanjut dia.Temuan tim investigasi BGNSebagai informasi, Tim Investigasi Independen BGN, Raniah Salsabila, mengatakan bahwa timnya menemukan kentang sebagai menu pengganti dilakukan untuk mengurangi sisa makanan terbuang (food waste) yang sebelumnya banyak berasal dari nasi dan sayur. Yang beredar di media benar hanya pangsit goreng satu biji, beberapa potong kentang rebus, beberapa potong wortel, pisang, saus tomat. Pangsit goreng itu sesungguhnya tidak hanya kulit pangsit, namun juga berisi tahu, telur, dan ayam,"" ujar dia.Baca juga:BGN Sidak Pangsit MBG yang Viral, Rekomendasikan Evaluasi Menu dan PorsiNamun, variasi menu yang menjadi viral itu hanya terjadi satu hari sepanjang SPPG tersebut beroperasi.KOMPAS.com/DINDA AULIA RAMADHANTYMenu makanan bergizi gratis (MBG) di salah satu SD Negeri Depok untuk Senin (6/10/2025) pagi.Raniah bilang, di hari selanjutnya SPPG memberikan varian menu berbeda.""Sementara, menu di hari lain sudah cukup sesuai dengan standar kelayakan dan ketentuan,"" ujar Raniah.Baca juga:Potongan Kentang Menemani Pangsit MBG Mampang Depok, Ini AlasannyaDari sisi fasilitas, dapur SPPG Mampang 1 dinilai cukup layak, meski beberapa aspek infrastruktur masih perlu dilengkapi agar lebih sesuai dengan Petunjuk Teknis (Juknis) Program MBG.Sebagai tindak lanjut, Tim Investigasi merekomendasikan beberapa hal untuk memastikan pelayanan gizi yang optimal.""Perlu evaluasi menu dan porsi makanan, serta perbaikan dan kelengkapan infrastruktur SPPG sesuai dengan Juknis MBG,"" tegas Rania.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan bahwa Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mampang 1 Depok harus menyajikan menu yang memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG) usai menu pangsit MBG viral disorot publik via media sosial. Kita sudah ingatkan agar pemenuhan AKG diikuti, kata Dadan saat dihubungiKompas.comRabu (20/8/2025). Baca juga:Viral Kentang dan Pangsit MBG, Kepala BGN Sebut Perlu Perbaikan Standar Gizi Hal ini diingatkan kembali oleh Kepala BGN Dadan Hindayana usai tim investigasi BGN melakukan inspeksi mendadak (sidak) menu pangsit yang viral pada Senin lalu. BGN mempermasalahkan variasi menu MBG dari SPPG tersebut lantaran dinilai tidak mencukupi AKG. Menu yang dipersoalkan berupa pangsit goreng, kentang rebus, wortel rebus, pisang, dan saus tomat. Namun, Tim Investigasi menemukan bahwa pangsit goreng itu berisi tahu, telur, dan ayam, bukan hanya kulit pangsit seperti yang terlihat di foto unggahan. (Masalahnya) pada variasi menu yang disajikan, kata Dadan. Baca juga:BGN Ungkap Pangsit MBG Depok yang Viral Ternyata Berisi Tahu, Telur, dan Ayam Namun demikian, tidak ada sanksi khusus yang ditetapkan oleh BGN. Pihaknya hanya melakukan evaluasi dan mengimbau dilakukan perbaikan ke depannya. Hanya perlu perbaikan AKG sehingga memenuhi standar minimal yang ditetapkan, lanjut dia. Sebagai informasi, Tim Investigasi Independen BGN, Raniah Salsabila, mengatakan bahwa timnya menemukan kentang sebagai menu pengganti dilakukan untuk mengurangi sisa makanan terbuang (food waste) yang sebelumnya banyak berasal dari nasi dan sayur. Yang beredar di media benar hanya pangsit goreng satu biji, beberapa potong kentang rebus, beberapa potong wortel, pisang, saus tomat. Pangsit goreng itu sesungguhnya tidak hanya kulit pangsit, namun juga berisi tahu, telur, dan ayam,"" ujar dia. Baca juga:BGN Sidak Pangsit MBG yang Viral, Rekomendasikan Evaluasi Menu dan Porsi Namun, variasi menu yang menjadi viral itu hanya terjadi satu hari sepanjang SPPG tersebut beroperasi. KOMPAS.com/DINDA AULIA RAMADHANTYMenu makanan bergizi gratis (MBG) di salah satu SD Negeri Depok untuk Senin (6/10/2025) pagi. KOMPAS.com/DINDA AULIA RAMADHANTYMenu makanan bergizi gratis (MBG) di salah satu SD Negeri Depok untuk Senin (6/10/2025) pagi. Raniah bilang, di hari selanjutnya SPPG memberikan varian menu berbeda. ""Sementara, menu di hari lain sudah cukup sesuai dengan standar kelayakan dan ketentuan,"" ujar Raniah. Baca juga:Potongan Kentang Menemani Pangsit MBG Mampang Depok, Ini Alasannya Dari sisi fasilitas, dapur SPPG Mampang 1 dinilai cukup layak, meski beberapa aspek infrastruktur masih perlu dilengkapi agar lebih sesuai dengan Petunjuk Teknis (Juknis) Program MBG. Sebagai tindak lanjut, Tim Investigasi merekomendasikan beberapa hal untuk memastikan pelayanan gizi yang optimal. ""Perlu evaluasi menu dan porsi makanan, serta perbaikan dan kelengkapan infrastruktur SPPG sesuai dengan Juknis MBG,"" tegas Rania.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/BcHjTaXahv3Ve15958zkQ1pWrkM=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/06/68e3b55b31b52.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/08/13501011/menu-pangsit-mbg-depok-disorot-bgn-ingatkan-angka-kecukupan-gizi,03e644ee7b6dce000bb4bc2064816493a6a207ab97a98a135b063bf1fb0fd939,2025-10-30 15:23:25.000 145,kompas,mbg,2025-10-07 08:45:32,Warga Kepahiang Minta Tempoyak dan Lema Masuk Menu MBG,"BENGKULU, KOMPAS.com- Kunjungan Anggota DPR RI, Eko Kurnia Ningsih, ke Desa Bumi Sari, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, dalam rangka sosialisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) diwarnai usulan menarik dari warga, Senin (6/10/2025).Dalam sesi dialog, salah seorang warga mengusulkan agar menu lauk khas Bengkulu seperti tempoyak dan lema turut disertakan dalam program MBG yang dibagikan ke sekolah-sekolah. Kalau bisa MBG ini disajikan juga menu makanan lauk lokal khas Bengkulu seperti tempoyak dan lema, ungkap Angga, salah seorang peserta sosialisasi.Usulan itu mendapat perhatian dari Eko Kurnia Ningsih yang berjanji akan menyampaikannya kepada ahli gizi nasional agar dapat dipertimbangkan masuk ke dalam daftar menu lokal MBG. Usulan itu akan kami sampaikan pada ahli gizi nasional, kata Eko dalam keterangan tertulis yang diterimaKompas.com, Senin (6/10/2025).Baca juga:Penjelasan Camat soal Temuan Ulat Dalam Menu MBG di SMPN 2 Parung BogorEko juga menyoroti dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Kepahiang yang belum seluruhnya beroperasi. Dari empat dapur yang ada, baru tiga yang aktif. Untuk sementara ini dapur SPPG Kepahiang ini ada empat, yang aktif baru tiga. Kami mendorong untuk semuanya dilengkapi persyaratannya agar semua aktif, ujarnya.Sebagai informasi, tempoyak merupakan makanan berbahan dasar daging durian yang difermentasi hingga menghasilkan cita rasa asam khas, sementara lema terbuat dari bambu muda atau rebung yang diendapkan dan biasanya dimasak bersama ikan laut atau sungai.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BENGKULU, KOMPAS.com- Kunjungan Anggota DPR RI, Eko Kurnia Ningsih, ke Desa Bumi Sari, Kabupaten Kepahiang, Bengkulu, dalam rangka sosialisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) diwarnai usulan menarik dari warga, Senin (6/10/2025). Dalam sesi dialog, salah seorang warga mengusulkan agar menu lauk khas Bengkulu seperti tempoyak dan lema turut disertakan dalam program MBG yang dibagikan ke sekolah-sekolah. Kalau bisa MBG ini disajikan juga menu makanan lauk lokal khas Bengkulu seperti tempoyak dan lema, ungkap Angga, salah seorang peserta sosialisasi. Usulan itu mendapat perhatian dari Eko Kurnia Ningsih yang berjanji akan menyampaikannya kepada ahli gizi nasional agar dapat dipertimbangkan masuk ke dalam daftar menu lokal MBG. Usulan itu akan kami sampaikan pada ahli gizi nasional, kata Eko dalam keterangan tertulis yang diterimaKompas.com, Senin (6/10/2025). Baca juga:Penjelasan Camat soal Temuan Ulat Dalam Menu MBG di SMPN 2 Parung Bogor Eko juga menyoroti dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Kepahiang yang belum seluruhnya beroperasi. Dari empat dapur yang ada, baru tiga yang aktif. Untuk sementara ini dapur SPPG Kepahiang ini ada empat, yang aktif baru tiga. Kami mendorong untuk semuanya dilengkapi persyaratannya agar semua aktif, ujarnya. Sebagai informasi, tempoyak merupakan makanan berbahan dasar daging durian yang difermentasi hingga menghasilkan cita rasa asam khas, sementara lema terbuat dari bambu muda atau rebung yang diendapkan dan biasanya dimasak bersama ikan laut atau sungai.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/uVUS-M1B99N8zYMBdjhnliUrFI4=/97x0:1109x675/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/08/25/68ac3bd99a317.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/07/084532278/warga-kepahiang-minta-tempoyak-dan-lema-masuk-menu-mbg,df377be4dca61f9cd1ff6e74909e3ab5a6fe2b36fb758cd98245051b84307bfb,2025-10-30 15:23:35.320 146,kompas,mbg,2025-10-06 15:13:14,"BPJPH Sertifikasi Halal Dapur MBG, Kepala Dapur Jadi Prioritas","JAKARTA, KOMPAS.com Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) memastikan sedang memproses sertifikasi halal untuk dapur yang digunakan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hassan menjelaskan, proses tersebut juga mencakup sertifikasi kepala dapur MBG yang akan berperan sebagai penyelia halal.""(Sudah) 5.000 kepala dapur ini kami bikin pelatihan berkala, sekali pelatihan itu bisa seribuan, jadi berkala, sabar semua dalam proses,"" ujarnya saat ditemui di Mal Ciputra Cibubur, Senin (6/10/2025).Baca juga:Jadi Syarat Wajib, BGN Minta Seluruh SPPG Miliki Serifikat SLHS dan HalalMenurut Haikal, kepala dapur diprioritaskan karena akan bertugas memastikan setiap proses produksi sesuai dengan prinsip halal.""Prioritas kami itu pertama semua kepala dapur dalam proses pelatihan untuk menjadi penyelia halal,"" katanya.Selain kepala dapur, lanjut Haikal, sertifikasi juga meliputi makanan, minuman, hingga peralatan yang digunakan dalam pengolahan maupun penyajian menu MBG.""Semua itu prioritas kami, yang kemarin isu nampan, makanannya, minumannya, peralatannya, prosesnya, orangnya semua dalam proses itu,"" jelasnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) memastikan sedang memproses sertifikasi halal untuk dapur yang digunakan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hassan menjelaskan, proses tersebut juga mencakup sertifikasi kepala dapur MBG yang akan berperan sebagai penyelia halal. ""(Sudah) 5.000 kepala dapur ini kami bikin pelatihan berkala, sekali pelatihan itu bisa seribuan, jadi berkala, sabar semua dalam proses,"" ujarnya saat ditemui di Mal Ciputra Cibubur, Senin (6/10/2025). Baca juga:Jadi Syarat Wajib, BGN Minta Seluruh SPPG Miliki Serifikat SLHS dan Halal Menurut Haikal, kepala dapur diprioritaskan karena akan bertugas memastikan setiap proses produksi sesuai dengan prinsip halal. ""Prioritas kami itu pertama semua kepala dapur dalam proses pelatihan untuk menjadi penyelia halal,"" katanya. Selain kepala dapur, lanjut Haikal, sertifikasi juga meliputi makanan, minuman, hingga peralatan yang digunakan dalam pengolahan maupun penyajian menu MBG. ""Semua itu prioritas kami, yang kemarin isu nampan, makanannya, minumannya, peralatannya, prosesnya, orangnya semua dalam proses itu,"" jelasnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/lkfi7pDaAdt0u7zMnkpuf8J-rS4=/58x0:949x594/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/06/68e36c8ec189b.jpg",https://megapolitan.kompas.com/read/2025/10/06/15131401/bpjph-sertifikasi-halal-dapur-mbg-kepala-dapur-jadi-prioritas,0cece4963250e8f1710acdbe6e34ebdd39463e4ed3c414539b4e41897777f573,2025-10-30 15:23:45.867 147,kompas,mbg,2025-10-06 13:15:00,"Prabowo Minta Semua Dapur MBG Menyediakan Test Kit, Apa Itu?","KOMPAS.com- Presiden Prabowo Subianto memerintahkan agar semua dapur yang menyediakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) harus memilikitest kitpekan ini.Hal tersebut disampaikan Prabowo saat memanggil sejumlah menteri untuk membahas perkembangan program pemerintah di kediaman pribadinya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Minggu (5/10/2025) malam.Baca juga:Ramai Usul MBG Diberikan untuk Kalangan Tertentu Saja, Tepat atau Perlebar Kesenjangan?""Presiden menegaskan kepada Kepala BGN bahwa setidaknya pada minggu depan ini, dapur-dapur harus sudah dilengkapi dengan alattest kit,"" ujar Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya saat dikonfirmasiKompas.com.Teddy menjelaskan bahwa alattest kititu digunakan untuk mengecek kebersihan makanan dan menyaring air bersih.""Mengecek kebersihan makanan, alat pencuci dan pengering higienis dilengkapi air hangat dan alat khusus untuk menghindari bakteri, serta penyediaan filter air bersih,"" ujar dia.Baca juga:Pencucian Nampan MBG di SPPG Cipatat Tidak Higienis, BGN: Ada Masalah IPAL, Air Sumur KeruhApa itu food test kit?Food test kit(alat uji makanan) adalah alat untuk mendeteksi zat aditif dan alergen dalam makanan yang dapat membahayakan kesehatan konsumen.Dikutip dari lamanBadan Pengawas Kesehatan Pangan AS (FSIS), test kit dapat mendeteksi patogen bawaan makanan yang relevan, termasukSalmonella, Campylobacter, Listeria spp.,hinggaE. coli.Selain itu, ada pulatest kitalergen yang dirancang untuk analisis secara kualitatif dan kuantitatif kandungan alergen makanan.Baca juga:Program MBG di AS Terancam Dihentikan Jika Pemerintah Shutdown Terus MenerusDalam prosesnya, penggunaantest kitakan mencakup semua fase proses produksi makanan, seperti:Pengujian bahan baku dan sampel makanan jadiAnalisis air bilasan (bagian integral dari validasi pembersihan)Deteksi patogen/alergen.Food test kitumumnya menggunakan teknik canggih seperti imunoasai dan diagnostik molekuler untuk mengidentifikasi kontaminan ini secara cepat dan akurat.Baca juga:Ahli Hukum Beberkan Celah MBG, Siapa yang Lindungi Korban Keracunan?Test kitsangat penting untuk membantu produsen makanan atau badan pengawas memastikan standar dan peraturan keamanan pangan yang ketat.Dengan begitu, akan memungkinkan produsen pangan dan otoritas pengawas untuk bertindak cepat guna mengurangi potensi risiko kesehatan.Dalam kaitannya dengan dapur MBG, tersedianyafood test kitdapat mencegah atau mengurangi risiko kasus keracunan MBG yang belakangan ini cukup marak terjadi.Baca juga:Menkes Ungkap Penyebab Medis Keracunan MBG: 8 Bakteri, 2 Virus, dan 2 Zat KimiaSumber:Badan Pengawas Kesehatan Pangan AS (FSIS)Romer LabsKompas.com/Adhyasta Dirgantara, Ardito RamadhanDalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KOMPAS.com- Presiden Prabowo Subianto memerintahkan agar semua dapur yang menyediakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) harus memilikitest kitpekan ini. Hal tersebut disampaikan Prabowo saat memanggil sejumlah menteri untuk membahas perkembangan program pemerintah di kediaman pribadinya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Minggu (5/10/2025) malam. Baca juga:Ramai Usul MBG Diberikan untuk Kalangan Tertentu Saja, Tepat atau Perlebar Kesenjangan? ""Presiden menegaskan kepada Kepala BGN bahwa setidaknya pada minggu depan ini, dapur-dapur harus sudah dilengkapi dengan alattest kit,"" ujar Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya saat dikonfirmasiKompas.com. Teddy menjelaskan bahwa alattest kititu digunakan untuk mengecek kebersihan makanan dan menyaring air bersih. ""Mengecek kebersihan makanan, alat pencuci dan pengering higienis dilengkapi air hangat dan alat khusus untuk menghindari bakteri, serta penyediaan filter air bersih,"" ujar dia. Baca juga:Pencucian Nampan MBG di SPPG Cipatat Tidak Higienis, BGN: Ada Masalah IPAL, Air Sumur Keruh Food test kit(alat uji makanan) adalah alat untuk mendeteksi zat aditif dan alergen dalam makanan yang dapat membahayakan kesehatan konsumen. Dikutip dari lamanBadan Pengawas Kesehatan Pangan AS (FSIS), test kit dapat mendeteksi patogen bawaan makanan yang relevan, termasukSalmonella, Campylobacter, Listeria spp.,hinggaE. coli. Selain itu, ada pulatest kitalergen yang dirancang untuk analisis secara kualitatif dan kuantitatif kandungan alergen makanan. Baca juga:Program MBG di AS Terancam Dihentikan Jika Pemerintah Shutdown Terus Menerus Dalam prosesnya, penggunaantest kitakan mencakup semua fase proses produksi makanan, seperti: Food test kitumumnya menggunakan teknik canggih seperti imunoasai dan diagnostik molekuler untuk mengidentifikasi kontaminan ini secara cepat dan akurat. Baca juga:Ahli Hukum Beberkan Celah MBG, Siapa yang Lindungi Korban Keracunan? Test kitsangat penting untuk membantu produsen makanan atau badan pengawas memastikan standar dan peraturan keamanan pangan yang ketat. Dengan begitu, akan memungkinkan produsen pangan dan otoritas pengawas untuk bertindak cepat guna mengurangi potensi risiko kesehatan. Dalam kaitannya dengan dapur MBG, tersedianyafood test kitdapat mencegah atau mengurangi risiko kasus keracunan MBG yang belakangan ini cukup marak terjadi. Baca juga:Menkes Ungkap Penyebab Medis Keracunan MBG: 8 Bakteri, 2 Virus, dan 2 Zat Kimia Sumber:Badan Pengawas Kesehatan Pangan AS (FSIS)Romer LabsKompas.com/Adhyasta Dirgantara, Ardito Ramadhan",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/7qn804qRrEFQ3Y1xRy39KqsR0TQ=/277x0:972x463/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775d554370.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/06/68e35444801f8.jpg",https://www.kompas.com/tren/read/2025/10/06/131500665/prabowo-minta-semua-dapur-mbg-menyediakan-test-kit-apa-itu-,e2e8cdae437f97ea54b69b9ad87065d1538fe6f535d9cbf1e2c2e38ee8c196ce,2025-10-30 15:23:56.199 148,kompas,mbg,2025-10-05 15:51:26,"Menu MBG di Bangkalan Kembali Jadi Sorotan, Nasi Diganti Bihun","BANGKALAN, KOMPAS.com- Program Menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, kembali menjadi sorotan publik. Salah satu sekolah di Kecamatan Kokop menyediakan menu yang tidak sesuai ketentuan.Dalam satu porsi, siswa menerima bihun sebagai pengganti nasi, yang seharusnya menjadi komponen utama dalam menu tersebut.Menu yang disajikan kepada siswa tersebut terdiri dari bihun, lima pentol, satu potong tempe goreng, dua potong tumis sawi, dan jeruk.Kejadian ini memicu pertanyaan mengenai standar penyajian makanan dalam program MBG.Baca juga:Ahli Gizi Ungkap Rahasia Dapur MBG Terbaik di Purworejo: Utamakan Menu Lokal dan Gizi LengkapKetua Satuan Tugas (Satgas) MBG Bangkalan, Bambang Budi Mustika, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan konfirmasi kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) terkait masalah ini.""Untuk menu yang tidak ada nasi itu, setelah saya tanyakan, pemorsian tiap hari itu sudah melalui persetujuan Badan Gizi Nasional,"" ujarnya pada Minggu (5/10/2025).Bambang menambahkan bahwa setiap SPPG diharuskan menyerahkan proposal menu setiap dua minggu sekali.Menu-menu tersebut kemudian diperiksa Badan Gizi Nasional (BGN) untuk mendapatkan persetujuan.""Jadi ketika sudah disetujui, tidak boleh diubah. Jadi setiap dua minggu itu menyerahkan proposal, jika disetujui maka dari BGN akan mentransfer ke SPPG. Setelah itu, dari SPPG harus mengirimkan laporan lagi setelah menu tersebut dibuat,"" ujarnya.Ia juga menekankan bahwa menu yang dibagikan kepada penerima MBG telah melalui proses persetujuan dan pemeriksaan BGN.Baca juga:Super Ketat Kawal MBG! Polres Rejang Lebong Terapkan 3 Jenis Pengujian hingga Coret Suplier Nakal""Ya mungkin diperbolehkan, bihun itu juga karbohidrat, mudah-mudahan memang diperbolehkan,"" imbuhnya.Bambang berharap seluruh SPPG dapat menerapkan seluruh Standar Operating Procedure (SOP) yang telah ditetapkan BGN.""Seluruh SPPG harus menerapkan SOP dari BGN. Jangan sampai ada lagi kejadian seperti basi, berulat dan lainnya.""""Saya khawatir anak-anak jadi trauma, kalau sampai trauma kan kasihan. Dampaknya nanti bisa jadi juga sulit makan di rumah,"" pungkasnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BANGKALAN, KOMPAS.com- Program Menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, kembali menjadi sorotan publik. Salah satu sekolah di Kecamatan Kokop menyediakan menu yang tidak sesuai ketentuan. Dalam satu porsi, siswa menerima bihun sebagai pengganti nasi, yang seharusnya menjadi komponen utama dalam menu tersebut. Menu yang disajikan kepada siswa tersebut terdiri dari bihun, lima pentol, satu potong tempe goreng, dua potong tumis sawi, dan jeruk. Kejadian ini memicu pertanyaan mengenai standar penyajian makanan dalam program MBG. Baca juga:Ahli Gizi Ungkap Rahasia Dapur MBG Terbaik di Purworejo: Utamakan Menu Lokal dan Gizi Lengkap Ketua Satuan Tugas (Satgas) MBG Bangkalan, Bambang Budi Mustika, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan konfirmasi kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) terkait masalah ini. ""Untuk menu yang tidak ada nasi itu, setelah saya tanyakan, pemorsian tiap hari itu sudah melalui persetujuan Badan Gizi Nasional,"" ujarnya pada Minggu (5/10/2025). Bambang menambahkan bahwa setiap SPPG diharuskan menyerahkan proposal menu setiap dua minggu sekali. Menu-menu tersebut kemudian diperiksa Badan Gizi Nasional (BGN) untuk mendapatkan persetujuan. ""Jadi ketika sudah disetujui, tidak boleh diubah. Jadi setiap dua minggu itu menyerahkan proposal, jika disetujui maka dari BGN akan mentransfer ke SPPG. Setelah itu, dari SPPG harus mengirimkan laporan lagi setelah menu tersebut dibuat,"" ujarnya. Ia juga menekankan bahwa menu yang dibagikan kepada penerima MBG telah melalui proses persetujuan dan pemeriksaan BGN. Baca juga:Super Ketat Kawal MBG! Polres Rejang Lebong Terapkan 3 Jenis Pengujian hingga Coret Suplier Nakal ""Ya mungkin diperbolehkan, bihun itu juga karbohidrat, mudah-mudahan memang diperbolehkan,"" imbuhnya. Bambang berharap seluruh SPPG dapat menerapkan seluruh Standar Operating Procedure (SOP) yang telah ditetapkan BGN. ""Seluruh SPPG harus menerapkan SOP dari BGN. Jangan sampai ada lagi kejadian seperti basi, berulat dan lainnya."" ""Saya khawatir anak-anak jadi trauma, kalau sampai trauma kan kasihan. Dampaknya nanti bisa jadi juga sulit makan di rumah,"" pungkasnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/xUGjbuYDu21fsyhl__v3YG5MaGk=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/05/68e205c1ed2b7.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/05/155126978/menu-mbg-di-bangkalan-kembali-jadi-sorotan-nasi-diganti-bihun,87164b4619dbe7b3a2545453c0dc283ad7ab449dac206f582cf72773475ee7c7,2025-10-30 15:24:06.557 149,kompas,mbg,2025-10-04 11:42:11,"Dari Guru hingga Orangtua, Minta Program MBG Dievaluasi Total","KOMPAS.com -Kelanjutan program Makan Bergizi Gratis (MBG) mendapat kritik dari sederet organisasi guru di Indonesia. Terlebih lagi setelah ada rencananya guru dijadikan penanggung jawab distribusi MBG.Padahal, menurut Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) MBG seharusnya bukan tanggung jawab guru.Kepala Bidang Advokasi P2G Iman Zanatul Haeri mengatakan, pemberian insentif terhadap guru penanggung jawab MBG adalah bentuk lepas tangannya Badan Gizi Nasional (BGN).Iman menjelaskan, pengalihan tanggung jawab MBG kepada guru di sekolah bertentangan dengan Undang-Undang (UU) Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.Baca juga:Ombudsman Sebut Ada Potensi Maladministrasi di Program MBG, Apa Saja?Ia menerangkan, tugas dan kewajiban guru adalah merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran sesuai Pasal 7 Ayat 1 dan Pasal 20 Ayat 1 UU Guru dan Dosen.Begitupun tanggung jawab guru adalah melaksanakan tugas keprofesionalan sebagaimana disebut Pasal 7 dan Pasal 20.""Dengan memberikan tugas tambahan yaitu sebagai penanggung jawab MBG, tentu ini akan keluar dari rel utama kewajiban guru,"" kata Iman dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (3/10/2025).Pemberian insentif MBG rentan buat guru disalahkanSelain itu, Iman juga menilai insentif sebesar Rp 100.000 per hari bagi guru penanggung jawab distribusi MBG tidak sebanding dengan risiko MBG pada siswa.Iman khawatir meski sudah mendapatkan insentif guru akan disalahkan jika ada kasus keracunan pada siswa.Baca juga:Insentif Rp 100.000 bagi Guru Penanggungjawab MBG Cair Setiap 10 Hari""Rp 100.000 tidak sebanding dengan tanggung jawab keracunan siswa yang semestinya bisa dicegah,"" ujarnya.Iman juga menilai ada paradoks dalam pemberian insentif sebesar Rp 100.000 utamanya bagi guru honorer.Sebab, menurut Iman, P2G menerima aduan 518 guru honorer atau sebesar 97 persen belum menerima program bantuan insentif sebesar Rp 300.000 per bulan atau 10.000 per hari yang dijanjikan Presiden RI, Prabowo Subianto.Iman juga merasa sangat aneh jika bantuan insentif sebesar Rp 300.000 per bulan sulit dicairkan untuk guru honorer tapi Rp 100.000 per hari bisa dilaksanakan secepat kilat.""Jika BGN bisa memberikan insentif 100 ribu perhari untuk guru penanggungjawab MBG, bukankah mudah saja bagi pemerintah jika menggaji guru honorer sebulan 3 juta rupiah? Kenapa malah sulit menambah gizi gurunya?,"" ujarnya.Oleh karena itu, Iman berharap pemerintah melakukan moratorium, evaluasi, menghentikan sementara lalu memperbaiki tata kelola MBG sehingga tepat sasaran dengan prinsip selektif.Kemudian mencabut peraturan yang menjadikan MBG sebagai tugas, kewajiban dan tanggungjawab guru.KOMPAS.com/Lidia Pratama FebrianSuasana siswa SD Barunawati II saat menyantap menu MBG dari dapur SPPG PalmerahEvaluasi dan moratoriumSedangkan, Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) meminta program MBG di evaluasi atau dimoratorium.Ketua Dewan Pakar FSGI Retno Listyarti mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun FSGI tercatat ada 14 provinsi dengan pelaksanaan MBG bermasalah melalui beragam persoalan.""Data tersebut berasal dari jaringan FSGI di berbagai daerah yang daerahnya,"" kata Retno melalui keterangan tertulis, Rabu (24/9/2025).Retno mengatakan, terbaru kasus Keracunan MBG terjadi di Cipongkor Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat yang korbannya mencapai 364 siswa.""Bupati Bandung Barat sampai menetapkan sebagai KLB (Kejadian Luar Biasa) dan menghentikan MBG untuk dievaluasi agar tak ada lagi korban,"" ujarnya. KOMPAS.com -Kelanjutan program Makan Bergizi Gratis (MBG) mendapat kritik dari sederet organisasi guru di Indonesia. Terlebih lagi setelah ada rencananya guru dijadikan penanggung jawab distribusi MBG. Padahal, menurut Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) MBG seharusnya bukan tanggung jawab guru. Kepala Bidang Advokasi P2G Iman Zanatul Haeri mengatakan, pemberian insentif terhadap guru penanggung jawab MBG adalah bentuk lepas tangannya Badan Gizi Nasional (BGN). Iman menjelaskan, pengalihan tanggung jawab MBG kepada guru di sekolah bertentangan dengan Undang-Undang (UU) Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Baca juga:Ombudsman Sebut Ada Potensi Maladministrasi di Program MBG, Apa Saja? Ia menerangkan, tugas dan kewajiban guru adalah merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran sesuai Pasal 7 Ayat 1 dan Pasal 20 Ayat 1 UU Guru dan Dosen. Begitupun tanggung jawab guru adalah melaksanakan tugas keprofesionalan sebagaimana disebut Pasal 7 dan Pasal 20. ""Dengan memberikan tugas tambahan yaitu sebagai penanggung jawab MBG, tentu ini akan keluar dari rel utama kewajiban guru,"" kata Iman dikutip dari keterangan tertulis, Jumat (3/10/2025). Selain itu, Iman juga menilai insentif sebesar Rp 100.000 per hari bagi guru penanggung jawab distribusi MBG tidak sebanding dengan risiko MBG pada siswa. Iman khawatir meski sudah mendapatkan insentif guru akan disalahkan jika ada kasus keracunan pada siswa. Baca juga:Insentif Rp 100.000 bagi Guru Penanggungjawab MBG Cair Setiap 10 Hari ""Rp 100.000 tidak sebanding dengan tanggung jawab keracunan siswa yang semestinya bisa dicegah,"" ujarnya. Iman juga menilai ada paradoks dalam pemberian insentif sebesar Rp 100.000 utamanya bagi guru honorer. Sebab, menurut Iman, P2G menerima aduan 518 guru honorer atau sebesar 97 persen belum menerima program bantuan insentif sebesar Rp 300.000 per bulan atau 10.000 per hari yang dijanjikan Presiden RI, Prabowo Subianto. Iman juga merasa sangat aneh jika bantuan insentif sebesar Rp 300.000 per bulan sulit dicairkan untuk guru honorer tapi Rp 100.000 per hari bisa dilaksanakan secepat kilat. ""Jika BGN bisa memberikan insentif 100 ribu perhari untuk guru penanggungjawab MBG, bukankah mudah saja bagi pemerintah jika menggaji guru honorer sebulan 3 juta rupiah? Kenapa malah sulit menambah gizi gurunya?,"" ujarnya. Oleh karena itu, Iman berharap pemerintah melakukan moratorium, evaluasi, menghentikan sementara lalu memperbaiki tata kelola MBG sehingga tepat sasaran dengan prinsip selektif. Kemudian mencabut peraturan yang menjadikan MBG sebagai tugas, kewajiban dan tanggungjawab guru. KOMPAS.com/Lidia Pratama FebrianSuasana siswa SD Barunawati II saat menyantap menu MBG dari dapur SPPG Palmerah KOMPAS.com/Lidia Pratama FebrianSuasana siswa SD Barunawati II saat menyantap menu MBG dari dapur SPPG Palmerah Sedangkan, Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) meminta program MBG di evaluasi atau dimoratorium. Ketua Dewan Pakar FSGI Retno Listyarti mengatakan, berdasarkan data yang dihimpun FSGI tercatat ada 14 provinsi dengan pelaksanaan MBG bermasalah melalui beragam persoalan. ""Data tersebut berasal dari jaringan FSGI di berbagai daerah yang daerahnya,"" kata Retno melalui keterangan tertulis, Rabu (24/9/2025). Retno mengatakan, terbaru kasus Keracunan MBG terjadi di Cipongkor Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat yang korbannya mencapai 364 siswa. ""Bupati Bandung Barat sampai menetapkan sebagai KLB (Kejadian Luar Biasa) dan menghentikan MBG untuk dievaluasi agar tak ada lagi korban,"" ujarnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/Gvqwmimh1T8I6xaPc136jua5Mq4=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775dc18fcf.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/03/68df8e470b686.jpg",https://www.kompas.com/edu/read/2025/10/04/114211971/dari-guru-hingga-orangtua-minta-program-mbg-dievaluasi-total,87e76630923537597023c21fc076bf02014b1907bfacca1701b8e5915257521b,2025-10-30 15:24:17.198 150,kompas,mbg,2025-10-03 19:32:32,"Jabar Kantongi Rp50 Triliun Dana MBG, BGN Targetkan ""Zero Accident""","BANDUNG, KOMPAS.com- Jawa Barat menjadi provinsi dengan alokasi dana terbesar untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) tahun 2026. Totalnya anggarannya mencapai Rp50 triliun.Badan Gizi Nasional (BGN) menekankan pentingnya kesiapan matang sejak awal agar program ini dapat berjalan optimal dan mencegah terjadinya kasus keracunan.Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama BGN, Nyoto Suwignyo menyatakan, pihaknya telah menggelar focus group discussion (FGD) di Holiday Inn, Kota Bandung, bersama sejumlah asosiasi terkait.Baca juga:BGN Tutup Dapur yang Diduga Sebabkan Ratusan Siswa di Purworejo KeracunanKegiatan ini bertujuan untuk membahas konsolidasi antar stakeholder, termasuk pengelola makanan, Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI), Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi), dan Asosiasi Chef Indonesia (ICA).""Ini adalah momentum yang baik untuk kita lakukan, dan kami berterima kasih kepada teman-teman asosiasi yang sudah berkenan untuk berpartisipasi dan memberdayakan dirinya masing-masing dalam mendukung Badan Gizi Nasional,"" ujar Nyoto di lokasi, Jumat (3/10/2025).Nyoto menjelaskan, pelatihan bagi chef dan pengelola makanan menjadi bagian penting dalam memastikan keamanan pangan.Baca juga:127 Orang Keracunan MBG di Purworejo, Biaya Pengobatan Ditanggung PemkabPelatihan ini diharapkan dapat mendukung kesiapan Satuan Penyelenggara Program Gizi (SPPG) dalam melayani penerima manfaat MBG.""SPPG yang sudah ada adalah 10.000, untuk babak pertama ini kita baru akan melakukan pelatihan terhadap sekitar 400-500 SPPG. Insya Allah setelah agenda hari ini kita akan semakin komunikasikan lebih lanjut dengan teman-teman Kadin, APJI, serta Asosiasi Chef Indonesia untuk mempercepat penyiapan,"" kata Nyoto.BGN juga menyiagakan tim investigasi untuk mencegah kasus keracunan dalam program MBG.Menurut Nyoto, SOP pengelolaan makanan akan diperketat melalui surat edaran dan aturan operasional baru setelah restrukturisasi di internal BGN.""Soal keracunan kami tetap siagakan, tim kami ada tim investigasi. MBG juga sudah melakukan langkah-langkah perbaikan di lapangan, SOP-nya akan diperbaiki. Kami siapkan secara paralel sehingga nantinya di bulan Oktober, November, Desember, kita sudah sama-sama siap secara optimal,"" tegasnya.Terkait target program, Nyoto menegaskan, BGN menaruh fokus pada keamanan pangan.""Kalau untuk keamanan pangan kami berharap targetnyazero accident. Dengan mereka terlibat, keamanan pangan harusnya dapat dikurangi sebanyak mungkin sehingga angkanya nol kalau boleh. Tapi nol itu milik Tuhan, jadi kalau ada itu tentu bagian dari risiko di luar kehendak manusia. Kalau secara teknis kami bisa kendalikan,"" tambahnya.Nyoto juga menjelaskan bahwa besarnya dana MBG yang diterima Jawa Barat menjadikan provinsi ini sebagai prioritas utama dalam persiapan.""Justru itulah karena akan menerima paling banyak di Jawa Barat, maka hari ini kita persiapkan nomor satu di Jawa Barat sehingga kesiapan itu akan memastikan bahwa kami melayani dengan sebaik-baiknya, didukung oleh seluruh partisipasi masyarakat lain,"" pungkasnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BANDUNG, KOMPAS.com- Jawa Barat menjadi provinsi dengan alokasi dana terbesar untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) tahun 2026. Totalnya anggarannya mencapai Rp50 triliun. Badan Gizi Nasional (BGN) menekankan pentingnya kesiapan matang sejak awal agar program ini dapat berjalan optimal dan mencegah terjadinya kasus keracunan. Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama BGN, Nyoto Suwignyo menyatakan, pihaknya telah menggelar focus group discussion (FGD) di Holiday Inn, Kota Bandung, bersama sejumlah asosiasi terkait. Baca juga:BGN Tutup Dapur yang Diduga Sebabkan Ratusan Siswa di Purworejo Keracunan Kegiatan ini bertujuan untuk membahas konsolidasi antar stakeholder, termasuk pengelola makanan, Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI), Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi), dan Asosiasi Chef Indonesia (ICA). ""Ini adalah momentum yang baik untuk kita lakukan, dan kami berterima kasih kepada teman-teman asosiasi yang sudah berkenan untuk berpartisipasi dan memberdayakan dirinya masing-masing dalam mendukung Badan Gizi Nasional,"" ujar Nyoto di lokasi, Jumat (3/10/2025). Nyoto menjelaskan, pelatihan bagi chef dan pengelola makanan menjadi bagian penting dalam memastikan keamanan pangan. Baca juga:127 Orang Keracunan MBG di Purworejo, Biaya Pengobatan Ditanggung Pemkab Pelatihan ini diharapkan dapat mendukung kesiapan Satuan Penyelenggara Program Gizi (SPPG) dalam melayani penerima manfaat MBG. ""SPPG yang sudah ada adalah 10.000, untuk babak pertama ini kita baru akan melakukan pelatihan terhadap sekitar 400-500 SPPG. Insya Allah setelah agenda hari ini kita akan semakin komunikasikan lebih lanjut dengan teman-teman Kadin, APJI, serta Asosiasi Chef Indonesia untuk mempercepat penyiapan,"" kata Nyoto. BGN juga menyiagakan tim investigasi untuk mencegah kasus keracunan dalam program MBG. Menurut Nyoto, SOP pengelolaan makanan akan diperketat melalui surat edaran dan aturan operasional baru setelah restrukturisasi di internal BGN. ""Soal keracunan kami tetap siagakan, tim kami ada tim investigasi. MBG juga sudah melakukan langkah-langkah perbaikan di lapangan, SOP-nya akan diperbaiki. Kami siapkan secara paralel sehingga nantinya di bulan Oktober, November, Desember, kita sudah sama-sama siap secara optimal,"" tegasnya. Terkait target program, Nyoto menegaskan, BGN menaruh fokus pada keamanan pangan. ""Kalau untuk keamanan pangan kami berharap targetnyazero accident. Dengan mereka terlibat, keamanan pangan harusnya dapat dikurangi sebanyak mungkin sehingga angkanya nol kalau boleh. Tapi nol itu milik Tuhan, jadi kalau ada itu tentu bagian dari risiko di luar kehendak manusia. Kalau secara teknis kami bisa kendalikan,"" tambahnya. Nyoto juga menjelaskan bahwa besarnya dana MBG yang diterima Jawa Barat menjadikan provinsi ini sebagai prioritas utama dalam persiapan. ""Justru itulah karena akan menerima paling banyak di Jawa Barat, maka hari ini kita persiapkan nomor satu di Jawa Barat sehingga kesiapan itu akan memastikan bahwa kami melayani dengan sebaik-baiknya, didukung oleh seluruh partisipasi masyarakat lain,"" pungkasnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/ttfycLhk1qnisCAx5ewI8TAwHHE=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/03/68dfbdcc5b8d7.jpg",https://bandung.kompas.com/read/2025/10/03/193232778/jabar-kantongi-rp50-triliun-dana-mbg-bgn-targetkan-zero-accident,3fe5f973411e97c484f6ca1c463439a3278327ee183f92943b2a6995dad41205,2025-10-30 15:24:27.672 151,kompas,mbg,2025-10-03 16:34:15,"Awasi Kualitas MBG, Pemprov Kalteng Terima Laporan Berkala lewat Aplikasi","PALANGKA RAYA, KOMPAS.com- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) telah memulai pengawasan rutin terhadap pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa menu yang disajikan kepada siswa aman untuk dikonsumsi.Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, menjelaskan bahwa Gubernur Kalteng mengharapkan laporan mengenai pelaksanaan program MBG dilakukan secara rutin setiap minggu.Baca juga:Wali Kota Pekanbaru Ingatkan Pengelola SPPG soal Kebersihan Dapur MBG Kami sudah siapkan sistemnya, melalui platform aplikasi Pena Kalteng semua sekolah bisa mengunggah data menu makanan setiap hari, lalu laporan itu dicetak dan disampaikan secara berkala, ujar Reza dalam keterangan tertulisnya kepadaKompas.com, yang dikutip pada Jumat (3/10/2025).Reza menambahkan bahwa evaluasi rutin ini merupakan bagian dari fungsi pengawasan Pemprov, sesuai dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto agar pemerintah daerah turut mengawasi jalannya program MBG. Dengan aplikasi ini, sekolah tinggal mengunggah data setiap hari. Semua transparan dan terpantau langsung, imbuhnya.Meskipun demikian, Reza mengakui bahwa hingga saat ini belum ada laporan resmi yang masuk terkait pelaksanaan program tersebut.Ia juga menyatakan bahwa selama kunjungan ke sekolah, ia selalu melakukan pengecekan langsung ke lapangan.Bahkan, Gubernur Kalteng sempat memberikan teguran kepada salah satu penyedia SPPG di Barito Selatan.Baca juga:10 Anak di Ciamis Mual hingga Sesak Napas Diduga Usai Makan Menu MBG Teguran itu terkait SOP dapur yang dinilai belum sesuai. Surat teguran sedang diproses dan akan ditandatangani oleh Wakil Gubernur, ungkapnya.Sebagai tindak lanjut dari pengawasan ini, Dinas Pendidikan Kalteng akan mendorong evaluasi menyeluruh agar kualitas layanan MBG semakin baik. Kami rekomendasikan agar semua penyedia meningkatkan standar pelayanan. Surat juga akan kami teruskan kepada BGN untuk ditindaklanjuti melalui koordinator wilayah masing-masing, tutup Reza.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang PALANGKA RAYA, KOMPAS.com- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) telah memulai pengawasan rutin terhadap pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa menu yang disajikan kepada siswa aman untuk dikonsumsi. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kalteng, Muhammad Reza Prabowo, menjelaskan bahwa Gubernur Kalteng mengharapkan laporan mengenai pelaksanaan program MBG dilakukan secara rutin setiap minggu. Baca juga:Wali Kota Pekanbaru Ingatkan Pengelola SPPG soal Kebersihan Dapur MBG Kami sudah siapkan sistemnya, melalui platform aplikasi Pena Kalteng semua sekolah bisa mengunggah data menu makanan setiap hari, lalu laporan itu dicetak dan disampaikan secara berkala, ujar Reza dalam keterangan tertulisnya kepadaKompas.com, yang dikutip pada Jumat (3/10/2025). Reza menambahkan bahwa evaluasi rutin ini merupakan bagian dari fungsi pengawasan Pemprov, sesuai dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto agar pemerintah daerah turut mengawasi jalannya program MBG. Dengan aplikasi ini, sekolah tinggal mengunggah data setiap hari. Semua transparan dan terpantau langsung, imbuhnya. Meskipun demikian, Reza mengakui bahwa hingga saat ini belum ada laporan resmi yang masuk terkait pelaksanaan program tersebut. Ia juga menyatakan bahwa selama kunjungan ke sekolah, ia selalu melakukan pengecekan langsung ke lapangan. Bahkan, Gubernur Kalteng sempat memberikan teguran kepada salah satu penyedia SPPG di Barito Selatan. Baca juga:10 Anak di Ciamis Mual hingga Sesak Napas Diduga Usai Makan Menu MBG Teguran itu terkait SOP dapur yang dinilai belum sesuai. Surat teguran sedang diproses dan akan ditandatangani oleh Wakil Gubernur, ungkapnya. Sebagai tindak lanjut dari pengawasan ini, Dinas Pendidikan Kalteng akan mendorong evaluasi menyeluruh agar kualitas layanan MBG semakin baik. Kami rekomendasikan agar semua penyedia meningkatkan standar pelayanan. Surat juga akan kami teruskan kepada BGN untuk ditindaklanjuti melalui koordinator wilayah masing-masing, tutup Reza.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/kznYjQVi3-nVzR34lSWJD0_FXr0=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/08/12/689a980e792b7.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/03/163415478/awasi-kualitas-mbg-pemprov-kalteng-terima-laporan-berkala-lewat-aplikasi,04bf10825d065253566636bf84d28e7d0f91883a5976b418b5a31e97ed79c291,2025-10-30 15:24:37.987 152,kompas,mbg,2025-10-03 12:52:52,"Lagi, Siswa di Makassar Temukan Ulat di Sayur MBG","MAKASSAR, KOMPAS.com- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Makassar kembali menuai sorotan.Seorang siswa Sekolah Dasar (SD) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menemukan ulat di menu sayur MBG.Peristiwa itu terjadi di SDN Maricayya II, Kecamatan Makassar, pada Kamis (2/10/2025). Siswi kelas V menemukan ulat kecil menyerupai belatung di nampan sayur brokoli miliknya.""Matimi (ulatnya) tapi rantasaki (jorok). Ibu ada ulatnya ibu,"" kata siswi tersebut dalam video yang beredar.Baca juga:MBG di Makassar Baru Jalan 3 Hari, Siswa Temukan Ulat di Sayur Kacang PanjangPlt Kepala Sekolah, Sri Wahyuni, membenarkan temuan itu. Ia menduga ulat berasal dari proses pencucian sayur yang kurang higienis.""Kemungkinan proses pemasakan itu kurang higienis, sehingga sampai ditemukan (ulat) sama anak-anak. Tapi tidak semua (porsi ada ulat), hanya satu nampan,"" ujar Sri kepada wartawan, Jumat (3/10/2025).Menurut Sri, setelah ulat ditemukan, para siswa enggan menyantap menu sayur yang disediakan.""Mereka hanya makan lauk lain, sedangkan sayurnya ditinggalkan. Kebetulan sayurnya kemarin brokoli. Kami langsung konsultasikan dan laporkan ke tim dapur agar dievaluasi supaya tidak terulang,"" jelasnya.Baca juga:Soal Ulat di Menu MBG MAN 3 Makassar, SPPG: Namanya Sayur Pasti Ada UlatSri menyebut, kasus ulat ini baru pertama kali terjadi di sekolahnya. Namun sebelumnya, menu MBG pernah tercium bau tidak sedap.""Kalau makanan yang berbau pernah sekali. Waktu itu langsung kami arahkan siswa untuk tidak mengonsumsi makanan yang aromanya sudah kurang bagus,"" ungkapnya.Ia menambahkan, selama ini sekolah dengan 150 siswa itu mendapat menu bervariasi, mulai dari ayam goreng krispi, burger, hingga susu dan buah.""Kalau jumlahnya selalu mencukupi, tidak pernah kurang. Menunya juga bervariasi,"" kata Sri.Temuan Ulat di MAN 3 MakassarSebelumnya, temuan ulat dalam wadah makanan MBG di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Makassar, Sulawesi Selatan, juga menuai sorotan.Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Daya Makassar, Muhammad Fajar, mengatakan asal ulat tersebut belum diketahui. Ia memastikan bahan makanan sudah melalui proses pembersihan sesuai standar. Kita kurang tahu itu (temuan) ulat, tapi kan namanya sayur pasti ada ulatnya, itu memang ulat sayur. Pengecekan bahan baku dilakukan oleh ahli gizi, ditimbang, disiapkan, lalu dicuci bersih, kata Fajar, Kamis (2/10/2025).Baca juga:Ada Ulat di Paket MBG Bangkalan, Diduga Pencucian Sayur Tak BersihFajar mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak sekolah dan melaporkan kasus ini ke Korwil Makassar.Menurut dia, pihak sekolah juga menganggap temuan tersebut bukan hal luar biasa. Kenapa menonjol sekali beritanya, padahal ini bukan kejadian luar biasa. Kacang panjang kadang ada ulat di dalamnya, dan itu hal wajar. Pihak sekolah pun mengatakan demikian, ujarnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang MAKASSAR, KOMPAS.com- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Makassar kembali menuai sorotan. Seorang siswa Sekolah Dasar (SD) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menemukan ulat di menu sayur MBG. Peristiwa itu terjadi di SDN Maricayya II, Kecamatan Makassar, pada Kamis (2/10/2025). Siswi kelas V menemukan ulat kecil menyerupai belatung di nampan sayur brokoli miliknya. ""Matimi (ulatnya) tapi rantasaki (jorok). Ibu ada ulatnya ibu,"" kata siswi tersebut dalam video yang beredar. Baca juga:MBG di Makassar Baru Jalan 3 Hari, Siswa Temukan Ulat di Sayur Kacang Panjang Plt Kepala Sekolah, Sri Wahyuni, membenarkan temuan itu. Ia menduga ulat berasal dari proses pencucian sayur yang kurang higienis. ""Kemungkinan proses pemasakan itu kurang higienis, sehingga sampai ditemukan (ulat) sama anak-anak. Tapi tidak semua (porsi ada ulat), hanya satu nampan,"" ujar Sri kepada wartawan, Jumat (3/10/2025). Menurut Sri, setelah ulat ditemukan, para siswa enggan menyantap menu sayur yang disediakan. ""Mereka hanya makan lauk lain, sedangkan sayurnya ditinggalkan. Kebetulan sayurnya kemarin brokoli. Kami langsung konsultasikan dan laporkan ke tim dapur agar dievaluasi supaya tidak terulang,"" jelasnya. Baca juga:Soal Ulat di Menu MBG MAN 3 Makassar, SPPG: Namanya Sayur Pasti Ada Ulat Sri menyebut, kasus ulat ini baru pertama kali terjadi di sekolahnya. Namun sebelumnya, menu MBG pernah tercium bau tidak sedap. ""Kalau makanan yang berbau pernah sekali. Waktu itu langsung kami arahkan siswa untuk tidak mengonsumsi makanan yang aromanya sudah kurang bagus,"" ungkapnya. Ia menambahkan, selama ini sekolah dengan 150 siswa itu mendapat menu bervariasi, mulai dari ayam goreng krispi, burger, hingga susu dan buah. ""Kalau jumlahnya selalu mencukupi, tidak pernah kurang. Menunya juga bervariasi,"" kata Sri. Sebelumnya, temuan ulat dalam wadah makanan MBG di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Makassar, Sulawesi Selatan, juga menuai sorotan. Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Daya Makassar, Muhammad Fajar, mengatakan asal ulat tersebut belum diketahui. Ia memastikan bahan makanan sudah melalui proses pembersihan sesuai standar. Kita kurang tahu itu (temuan) ulat, tapi kan namanya sayur pasti ada ulatnya, itu memang ulat sayur. Pengecekan bahan baku dilakukan oleh ahli gizi, ditimbang, disiapkan, lalu dicuci bersih, kata Fajar, Kamis (2/10/2025). Baca juga:Ada Ulat di Paket MBG Bangkalan, Diduga Pencucian Sayur Tak Bersih Fajar mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak sekolah dan melaporkan kasus ini ke Korwil Makassar. Menurut dia, pihak sekolah juga menganggap temuan tersebut bukan hal luar biasa. Kenapa menonjol sekali beritanya, padahal ini bukan kejadian luar biasa. Kacang panjang kadang ada ulat di dalamnya, dan itu hal wajar. Pihak sekolah pun mengatakan demikian, ujarnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/w1O7pekrsgbVMdSu8krifd8Rync=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/03/68df60172d402.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/03/125252878/lagi-siswa-di-makassar-temukan-ulat-di-sayur-mbg,551b5b46f939f50713d8ee54c9cde3a92471edce1b2a4ab559ac05a89e06cf83,2025-10-30 15:24:48.317 153,kompas,mbg,2025-10-03 10:51:41,Hasil Lab Keracunan MBG di Gunungkidul: Ditemukan Bakteri dan Jamur,"YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebut hasil laboratorium terkait kasus dugaan keracunan makanan bergizi gratis (MBG) di Semin menemukan adanya bakteri dan jamur.""Hasil pemeriksaan biologi sampel sisa makanan dan air bersih ditemukan jenis bakteri dan kapang/khamir (jamur) yang diduga menjadi faktor penyebab keracunan makanan,"" kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Ismono, saat dihubungi wartawan melalui telepon, Jumat (3/10/2025).Meski begitu, dari hasil uji laboratorium kimia pada sampel makanan dan air bersih tidak ditemukan unsur berbahaya seperti sianida, fosfor, maupun arsen.Baca juga:Dapur MBG di Semin Gunungkidul Ditutup Sementara usai Kasus KeracunanRekomendasi DinkesDinas Kesehatan pun memberikan sejumlah rekomendasi kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Div Propam Polri Gunungkidul di Kalurahan Sumberejo, Semin.SPPG diminta segera mengurus sertifikat syarat laik higiene sanitasi (SLHS), memperhatikan kesehatan lingkungan, menggunakan APD sesuai SOP, serta menjaga kebersihan dengan cuci tangan pakai sabun dan menata bahan makanan dengan benar.""Proses pemilihan bahan makanan harus sesuai SOP. Proses pemasakan, penyajian, dan distribusi juga harus mengikuti SOP,"" jelas Ismono.Dinas juga menyoroti pengendalian vektor seperti lalat dan serangga, serta meminta perbaikan kualitas air bersih dengan koordinasi bersama petugas kesehatan lingkungan puskesmas maupun Dinkes Gunungkidul.Baca juga:19 Siswa di Gunungkidul Diduga Keracunan MBG, Alami Mual dan MuntahTanggapan SPPGMenanggapi hal itu, perwakilan SPPG, Didik Rubiyanto, menyebut pihaknya sudah menindaklanjuti hasil rekomendasi tersebut.""Saat ini kami menyempurnakan dapur dan pengurusan sertifikat. Sertifikat halal sudah pelaksanaan, sertifikat SLHS sudah pengajuan dokumen, dan sertifikat koki insya Allah segera keluar,"" kata Didik.Ia berharap dapur MBG bisa segera beroperasi kembali karena dinanti masyarakat dan siswa penerima manfaat.""Harapannya segera dibuka, aspirasi dari siswa-siswi harapannya bisa segera beroperasi kembali,"" ucap Didik.Baca juga:Keracunan MBG di Tasikmalaya Terjadi Lagi, 109 Korban Sempat Dirawat akibat Ayam Busuk19 Siswa KeracunanSebelumnya, Dinas Kesehatan Gunungkidul melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) terkait kasus dugaan keracunan MBG di Sumberejo, Semin, pada Senin (15/9/2025).""Dari temuan kami di lapangan terdapat 19 siswa, terdiri dari 6 laki-laki dan 13 perempuan, mengalami sakit dengan gejala keracunan pangan. Mereka adalah 15 anak SD, 3 SMP, dan 1 SMA,"" kata Ismono, Selasa (16/9/2025).Badan Gizi Nasional (BGN) kemudian menonaktifkan sementara aktivitas SPPG sambil menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebut hasil laboratorium terkait kasus dugaan keracunan makanan bergizi gratis (MBG) di Semin menemukan adanya bakteri dan jamur. ""Hasil pemeriksaan biologi sampel sisa makanan dan air bersih ditemukan jenis bakteri dan kapang/khamir (jamur) yang diduga menjadi faktor penyebab keracunan makanan,"" kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Ismono, saat dihubungi wartawan melalui telepon, Jumat (3/10/2025). Meski begitu, dari hasil uji laboratorium kimia pada sampel makanan dan air bersih tidak ditemukan unsur berbahaya seperti sianida, fosfor, maupun arsen. Baca juga:Dapur MBG di Semin Gunungkidul Ditutup Sementara usai Kasus Keracunan Dinas Kesehatan pun memberikan sejumlah rekomendasi kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Div Propam Polri Gunungkidul di Kalurahan Sumberejo, Semin. SPPG diminta segera mengurus sertifikat syarat laik higiene sanitasi (SLHS), memperhatikan kesehatan lingkungan, menggunakan APD sesuai SOP, serta menjaga kebersihan dengan cuci tangan pakai sabun dan menata bahan makanan dengan benar. ""Proses pemilihan bahan makanan harus sesuai SOP. Proses pemasakan, penyajian, dan distribusi juga harus mengikuti SOP,"" jelas Ismono. Dinas juga menyoroti pengendalian vektor seperti lalat dan serangga, serta meminta perbaikan kualitas air bersih dengan koordinasi bersama petugas kesehatan lingkungan puskesmas maupun Dinkes Gunungkidul. Baca juga:19 Siswa di Gunungkidul Diduga Keracunan MBG, Alami Mual dan Muntah Menanggapi hal itu, perwakilan SPPG, Didik Rubiyanto, menyebut pihaknya sudah menindaklanjuti hasil rekomendasi tersebut. ""Saat ini kami menyempurnakan dapur dan pengurusan sertifikat. Sertifikat halal sudah pelaksanaan, sertifikat SLHS sudah pengajuan dokumen, dan sertifikat koki insya Allah segera keluar,"" kata Didik. Ia berharap dapur MBG bisa segera beroperasi kembali karena dinanti masyarakat dan siswa penerima manfaat. ""Harapannya segera dibuka, aspirasi dari siswa-siswi harapannya bisa segera beroperasi kembali,"" ucap Didik. Baca juga:Keracunan MBG di Tasikmalaya Terjadi Lagi, 109 Korban Sempat Dirawat akibat Ayam Busuk Sebelumnya, Dinas Kesehatan Gunungkidul melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) terkait kasus dugaan keracunan MBG di Sumberejo, Semin, pada Senin (15/9/2025). ""Dari temuan kami di lapangan terdapat 19 siswa, terdiri dari 6 laki-laki dan 13 perempuan, mengalami sakit dengan gejala keracunan pangan. Mereka adalah 15 anak SD, 3 SMP, dan 1 SMA,"" kata Ismono, Selasa (16/9/2025). Badan Gizi Nasional (BGN) kemudian menonaktifkan sementara aktivitas SPPG sambil menunggu hasil penyelidikan lebih lanjut.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/owNVVC4Ihopm2BssADkozvmEKxI=/115x129:1168x830/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/29/68da17e735594.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/03/105141978/hasil-lab-keracunan-mbg-di-gunungkidul-ditemukan-bakteri-dan-jamur,0ffeb3fea791510fa645c4f10a2455fad2e19d3b2110c02c3505a4eb6545e2e3,2025-10-30 15:24:58.700 154,kompas,mbg,2025-10-02 18:32:40,Penjelasan Mendikdasmen soal Insentif bagi Guru Penanggung Jawab MBG,"KOMPAS.com- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengatakan, penerapan pemberian insentif bagi guru penanggung jawab program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih menunggu aturan lebih lanjut.Aturan yang dimaksud Abdul Mu'ti adalah melalui Peraturan Presiden (Perpres) setelah Perpresnya keluar, Mu'ti mengaku baru bisa memberikan penjelasan terkait kebijakan itu lebih lanjut.""Tunggu sampai perpresnya keluar, baru nanti kita sampaikan setelah perpresnya keluar,"" kata Mu'ti dikutip dariKompas.com, Kamis (2/10/2025).Mu'ti juga menegaskan, sampai saat ini Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) belum membahas kebijakan itu lebih lanjut.Baca juga:P2G Soroti Insentif Penanggung Jawab MBG Lebih Cepat Cair Dibanding Bantuan Insentif GuruMasih wacana, belum ada keputusan""Belum ada pembahasan, masih wacana, belum ada keputusannya,"" pungkas Mu'ti.Sebelumnya diberitakan, pemerintah pusat akan memberikan insentif guru yang menjadi penanggung jawab distribusi dan pengecekan pada setiap kehadiran MBG.Hal itu diungkapkan oleh Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq.""Kedepannya akan kami buat skema agar guru-guru yang menjadi PIC distribusi dan pengecekan MBG diberikan insentif Rp 100.000 per hari,"" kata Fajar dikutip dari keterangan tertulis, Senin (29/9/2025).Fajar mengatakan, penanggung jawab atau PIC akan ditunjuk oleh Kepala Sekolah dan akan berganti-ganti setiap harinya.""PIC akan ditunjuk oleh Kepala Sekolah masing-masing dan di-rollingsetiap harinya. Skema ini akan sangat membantu guru-guru honorer,"" ujarnya.Baca juga:P2G: Jadi Penanggung Jawab MBG, Beban Guru Makin BanyakKOMPAS.COM/Titis Anis FauziyahSiswa kelas VIIE menyantap program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 11 Semarang, Senin (29/9/2025).Selain itu, lanjut Fajar, pihaknya juga telah telah menindaklanjuti permintaan Badan Gizi Nasional (BGN) dan turut berpartisipasi aktif dalam mendukung program MBG.Salah satunya dengan menyiapkan 16 kantor balai pelayanan di 16 provinsi seluruh Indonesia yang nantinya akan difungsikan sebagai Kantor Pemenuhan Pelayanan Gizi (KPPG).""Melalui balai pelayanan kami, kami juga melakukan pendampingan ke sekolah-sekolah terkait Program MBG. Ini sangat penting untuk dilakukan sebagai akses pertukaran data dan informasi terkait penerima manfaat MBG,"" ungkapnya.Adapun Kepala dan Kasubag TU KPPG telah dilantik oleh Kepala BGN pada 21 Agustus 2025.Baca juga:Guru Penanggung Jawab MBG Dapat Insentif Rp 100.000, P2G: Tak Sebanding dengan Risiko KeracunanSelanjutnya, mereka akan ditempatkan di daerah untuk memonitor berjalannya Program MBG di setiap daerah.""Sebagai langkah antisipasi, kami juga mendorong agar setiap sekolah membentuk Tim Pelaksana UKS,"" pungkas Fajar.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KOMPAS.com- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengatakan, penerapan pemberian insentif bagi guru penanggung jawab program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih menunggu aturan lebih lanjut. Aturan yang dimaksud Abdul Mu'ti adalah melalui Peraturan Presiden (Perpres) setelah Perpresnya keluar, Mu'ti mengaku baru bisa memberikan penjelasan terkait kebijakan itu lebih lanjut. ""Tunggu sampai perpresnya keluar, baru nanti kita sampaikan setelah perpresnya keluar,"" kata Mu'ti dikutip dariKompas.com, Kamis (2/10/2025). Mu'ti juga menegaskan, sampai saat ini Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) belum membahas kebijakan itu lebih lanjut. Baca juga:P2G Soroti Insentif Penanggung Jawab MBG Lebih Cepat Cair Dibanding Bantuan Insentif Guru ""Belum ada pembahasan, masih wacana, belum ada keputusannya,"" pungkas Mu'ti. Sebelumnya diberitakan, pemerintah pusat akan memberikan insentif guru yang menjadi penanggung jawab distribusi dan pengecekan pada setiap kehadiran MBG. Hal itu diungkapkan oleh Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ul Haq. ""Kedepannya akan kami buat skema agar guru-guru yang menjadi PIC distribusi dan pengecekan MBG diberikan insentif Rp 100.000 per hari,"" kata Fajar dikutip dari keterangan tertulis, Senin (29/9/2025). Fajar mengatakan, penanggung jawab atau PIC akan ditunjuk oleh Kepala Sekolah dan akan berganti-ganti setiap harinya. ""PIC akan ditunjuk oleh Kepala Sekolah masing-masing dan di-rollingsetiap harinya. Skema ini akan sangat membantu guru-guru honorer,"" ujarnya. Baca juga:P2G: Jadi Penanggung Jawab MBG, Beban Guru Makin Banyak KOMPAS.COM/Titis Anis FauziyahSiswa kelas VIIE menyantap program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 11 Semarang, Senin (29/9/2025). KOMPAS.COM/Titis Anis FauziyahSiswa kelas VIIE menyantap program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 11 Semarang, Senin (29/9/2025). Selain itu, lanjut Fajar, pihaknya juga telah telah menindaklanjuti permintaan Badan Gizi Nasional (BGN) dan turut berpartisipasi aktif dalam mendukung program MBG. Salah satunya dengan menyiapkan 16 kantor balai pelayanan di 16 provinsi seluruh Indonesia yang nantinya akan difungsikan sebagai Kantor Pemenuhan Pelayanan Gizi (KPPG). ""Melalui balai pelayanan kami, kami juga melakukan pendampingan ke sekolah-sekolah terkait Program MBG. Ini sangat penting untuk dilakukan sebagai akses pertukaran data dan informasi terkait penerima manfaat MBG,"" ungkapnya. Adapun Kepala dan Kasubag TU KPPG telah dilantik oleh Kepala BGN pada 21 Agustus 2025. Baca juga:Guru Penanggung Jawab MBG Dapat Insentif Rp 100.000, P2G: Tak Sebanding dengan Risiko Keracunan Selanjutnya, mereka akan ditempatkan di daerah untuk memonitor berjalannya Program MBG di setiap daerah. ""Sebagai langkah antisipasi, kami juga mendorong agar setiap sekolah membentuk Tim Pelaksana UKS,"" pungkas Fajar.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/zWNTeJTt-3Zw9qySvAIey1SFS50=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775dc18fcf.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/02/68de3102bb7fc.jpg",https://www.kompas.com/edu/read/2025/10/02/183240871/penjelasan-mendikdasmen-soal-insentif-bagi-guru-penanggung-jawab-mbg,8c1114aabd6b344d16e641fb668ffd5735611c601edeac3b8f16994534376452,2025-10-30 15:25:09.045 155,kompas,mbg,2025-10-02 13:23:00,"CEK FAKTA: Benarkah Angka Keracunan MBG Hanya 0,00017 Persen?","KOMPAS.com- Presiden Prabowo Subianto mengeklaim angka kasus keracunan akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) hanyalah 0,00017 persen.""Ada keracunan makanan, iya, kita hitung dari semua makanan yang keluar, penyimpangan, kekurangan, atau kesalahan itu adalah 0,00017 persen,""kata Prabowosaat berpidato dalam acara Musyawarah Nasional (Munas) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Hotel Mulia, Jakarta, Senin (29/9/2025).Persentase itu diperoleh dari jumlah kasus dibandingkan dengan total capaian penerima MBG, yang disebut Prabowo telah menjangkau 30 juta penerima.Jika dihitung kasar, 0,00017 persen dari 30 juta adalah 51 kasus.Lantas, bagaimanakah faktanya? Benarkah angka keracunan MBG per September 2025 hanya 51 kasus? Simak penelusuran berikut.Laporan BGN ke PrabowoPada Sabtu (27/9/2025), Prabowo menerima laporan Badan Gizi Nasional (BGN) mengenai kejadian luar biasa MBG sepanjang pelaksanaan program.Berdasarkan informasi disitus webbadan tersebut, Kepala BGN Dadan Hindayana melaporkan 24 kasus kejadian untuk periode 6 Januari sampai 31 Juli 2025.Kemudian pada periode 1 Agustus hingga 27 September 2025, ia melaporkan ada 47 kasus kejadian.""Data menunjukkan bahwa kasus banyak dialami oleh SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) yang baru beroperasi karena SDM masih membutuhkan jam terbang,"" kata Dadan.Hanya 71 kasus yang dilaporkan dari sekitar 31 juta penerima MBG per September 2025.Melalui artikel di situs web resmi BGN yang diterbitkan pada 29 September 2025, badan tersebut hanya menyebut angka ""kasus kejadian"" bukan total jumlah korban.Laporan BGN ke DPRBerselang empat hari, BGN menghadiri rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Rabu (1/10/2025).Sebagaimana diwartakanKompas.com, BGN melaporkan sebanyak 6.457 orang terdampak keracunan MBG per 30 September 2025.BGN membagi program dalam tiga wilayah. Wilayah I yang mencakup Pulau Sumatera, Wilayah II di Pulau Jawa, dan Wilayah III mencakup wilayah Indonesia timur.""Kita lihat di wilayah satu ada yang mengalami gangguan pencernaan sebanyak 1.307, wilayah dua bertambah, tidak lagi 4.147, ditambah dengan yang di Garut mungkin 60 orang,"" ucap Dadan dalam rapat. KOMPAS.com- Presiden Prabowo Subianto mengeklaim angka kasus keracunan akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) hanyalah 0,00017 persen. ""Ada keracunan makanan, iya, kita hitung dari semua makanan yang keluar, penyimpangan, kekurangan, atau kesalahan itu adalah 0,00017 persen,""kata Prabowosaat berpidato dalam acara Musyawarah Nasional (Munas) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Hotel Mulia, Jakarta, Senin (29/9/2025). Persentase itu diperoleh dari jumlah kasus dibandingkan dengan total capaian penerima MBG, yang disebut Prabowo telah menjangkau 30 juta penerima. Jika dihitung kasar, 0,00017 persen dari 30 juta adalah 51 kasus. Lantas, bagaimanakah faktanya? Benarkah angka keracunan MBG per September 2025 hanya 51 kasus? Simak penelusuran berikut. Pada Sabtu (27/9/2025), Prabowo menerima laporan Badan Gizi Nasional (BGN) mengenai kejadian luar biasa MBG sepanjang pelaksanaan program. Berdasarkan informasi disitus webbadan tersebut, Kepala BGN Dadan Hindayana melaporkan 24 kasus kejadian untuk periode 6 Januari sampai 31 Juli 2025. Kemudian pada periode 1 Agustus hingga 27 September 2025, ia melaporkan ada 47 kasus kejadian. ""Data menunjukkan bahwa kasus banyak dialami oleh SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) yang baru beroperasi karena SDM masih membutuhkan jam terbang,"" kata Dadan. Hanya 71 kasus yang dilaporkan dari sekitar 31 juta penerima MBG per September 2025. Melalui artikel di situs web resmi BGN yang diterbitkan pada 29 September 2025, badan tersebut hanya menyebut angka ""kasus kejadian"" bukan total jumlah korban. Berselang empat hari, BGN menghadiri rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Rabu (1/10/2025). Sebagaimana diwartakanKompas.com, BGN melaporkan sebanyak 6.457 orang terdampak keracunan MBG per 30 September 2025. BGN membagi program dalam tiga wilayah. Wilayah I yang mencakup Pulau Sumatera, Wilayah II di Pulau Jawa, dan Wilayah III mencakup wilayah Indonesia timur. ""Kita lihat di wilayah satu ada yang mengalami gangguan pencernaan sebanyak 1.307, wilayah dua bertambah, tidak lagi 4.147, ditambah dengan yang di Garut mungkin 60 orang,"" ucap Dadan dalam rapat.",Kompas Cyber Media,https://asset.kompas.com/crops/K3O84HB6BsOgUYEuhQ1YxOIFQ1I=/73x0:705x421/780x390/data/photo/2025/09/29/68da077f2ee9e.jpg,https://www.kompas.com/cekfakta/read/2025/10/02/132300182/cek-fakta--benarkah-angka-keracunan-mbg-hanya-0-00017-persen-,7bd68ee7fefe97fc248fbba3c0dc456c283f5d944c695726a7176d00e3489971,2025-10-30 15:25:19.372 156,kompas,mbg,2025-10-02 10:37:08,"Buntut Puluhan Siswa Keracunan, Bupati Agam Sumbar Tutup Dapur MBG","PADANG, KOMPAS.com- Buntut puluhan siswa TK dan SD serta seorang guru yang keracunan makanan, Bupati Agam, Sumatera Barat, Benni Warlis, menutup sementara dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) di daerah itu.Dapur MBG yang ditutup itu adalah dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kampuang Tangah, Agam.""Hasil rapat koordinasi kemarin, Pak Bupati memutuskan untuk menutup sementara dapur itu,"" kata Sekretaris Daerah Agam, M Lutfi, yang dihubungi Kompas.com, Kamis (2/10/2025).Baca juga:Puluhan Siswa di Agam Sumbar Keracunan Usai Santap Nasi Goreng MBGLutfi menyebutkan dapur itu menyuplai makanan MBG dengan menu nasi goreng yang menyebabkan puluhan siswa keracunan.Sebelumnya dilaporkan, puluhan anak TK dan siswa SD serta seorang guru mengalami keracunan makanan usai menyantap Makanan Bergizi Gratis (MBG) berupa nasi goreng di Agam, Sumatera Barat, Rabu (1/10/2025) sore.Hingga kemarin malam, dilaporkan sebanyak 35 anak TK dan siswa SD serta satu guru dirawat di RSUD Lubuk Basung dan Puskesmas Lubuk Basung.""Ada 35 orang anak TK dan siswa SD serta seorang guru yang mengalami keracunan makanan usai menyantap MBG dengan menu nasi goreng,"" kata Sekda Agam, M Lutfi.Lutfi menjelaskan korban awalnya menerima makanan MBG dengan menu nasi goreng pada Rabu (1/10/2025) pada pukul 10.00 WIB.Baca juga:Dedi Mulyadi Tekankan Pengawasan Berlapis MBG: Dapur Mandiri, Orang Tua Harus DilibatkanLalu sekitar pukul 14.00 WIB, korban mual-mual dan sakit perut sehingga dilarikan ke Puskesmas dan RSUD Lubuk Basung.Lutfi menyebutkan korban kemungkinan bisa bertambah, tetapi pihaknya masih menunggu data validnya dari puskesmas dan RSUD Lubuk Basung.Menurut Lutfi, pihaknya melalui dinas kesehatan sedang mencari penyebab anak-anak mengalami keracunan.""Ya, sampelnya diambil dinas kesehatan untuk diuji di laboratorium,"" jelas Lutfi.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang PADANG, KOMPAS.com- Buntut puluhan siswa TK dan SD serta seorang guru yang keracunan makanan, Bupati Agam, Sumatera Barat, Benni Warlis, menutup sementara dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) di daerah itu. Dapur MBG yang ditutup itu adalah dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kampuang Tangah, Agam. ""Hasil rapat koordinasi kemarin, Pak Bupati memutuskan untuk menutup sementara dapur itu,"" kata Sekretaris Daerah Agam, M Lutfi, yang dihubungi Kompas.com, Kamis (2/10/2025). Baca juga:Puluhan Siswa di Agam Sumbar Keracunan Usai Santap Nasi Goreng MBG Lutfi menyebutkan dapur itu menyuplai makanan MBG dengan menu nasi goreng yang menyebabkan puluhan siswa keracunan. Sebelumnya dilaporkan, puluhan anak TK dan siswa SD serta seorang guru mengalami keracunan makanan usai menyantap Makanan Bergizi Gratis (MBG) berupa nasi goreng di Agam, Sumatera Barat, Rabu (1/10/2025) sore. Hingga kemarin malam, dilaporkan sebanyak 35 anak TK dan siswa SD serta satu guru dirawat di RSUD Lubuk Basung dan Puskesmas Lubuk Basung. ""Ada 35 orang anak TK dan siswa SD serta seorang guru yang mengalami keracunan makanan usai menyantap MBG dengan menu nasi goreng,"" kata Sekda Agam, M Lutfi. Lutfi menjelaskan korban awalnya menerima makanan MBG dengan menu nasi goreng pada Rabu (1/10/2025) pada pukul 10.00 WIB. Baca juga:Dedi Mulyadi Tekankan Pengawasan Berlapis MBG: Dapur Mandiri, Orang Tua Harus Dilibatkan Lalu sekitar pukul 14.00 WIB, korban mual-mual dan sakit perut sehingga dilarikan ke Puskesmas dan RSUD Lubuk Basung. Lutfi menyebutkan korban kemungkinan bisa bertambah, tetapi pihaknya masih menunggu data validnya dari puskesmas dan RSUD Lubuk Basung. Menurut Lutfi, pihaknya melalui dinas kesehatan sedang mencari penyebab anak-anak mengalami keracunan. ""Ya, sampelnya diambil dinas kesehatan untuk diuji di laboratorium,"" jelas Lutfi.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/W0gsHxCypGaooT3ZtBurZKQS0To=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/05/16/682704e7ed36f.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/02/103708878/buntut-puluhan-siswa-keracunan-bupati-agam-sumbar-tutup-dapur-mbg,6edf20de970a41db41f0cff69d87101bfbd861acb1715cbc528e0df721f241c1,2025-10-30 15:25:30.065 157,kompas,mbg,2025-10-02 08:58:47,Air Mata Tak Cukup: MBG Perlu Format Baru atau Dihentikan,"PERASAANcampur-aduk ketika Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S. Deyang, berdiri di hadapan publik dengan mata berkaca-kaca dan suara bergetar meminta maaf.Permintaan maafnya itu adalah buntut keracunan massal yang menimpa anak-anak peserta Program Makan Bergizi Gratis (MBG), sementara publik menyaksikan lebih dari sekadar unjuk rasa empati.Karena adegan itu sejatinya menjadi simbol kegagalan kegagalan sistem yang seharusnya melindungi warga negara, bukan membahayakan.Air mata menyentuh hati, tapi tidak menyelesaikan masalah yang jauh lebih pelik dan serius. Yaitu bagaimana negara ini mampu memelihara program gizi masif, dengan dana triliunan rupiah, tanpa jatuh ke jurang kelalaian?Program MBG digagas dengan ambisi tinggi: memastikan anak-anak Indonesia sekolah dengan perut tidak lapar, mendapatkan asupan bergizi yang cukup agar tumbuh sehat dan cerdas.Namun, sejak awal sudah tampak tantangan besar yang tidak terantisipasi. Yakni dari sisi logistik, kualitas mitra dapur, kontrol mutu, hingga keamanan pangan.Baca juga:BPOM Ungkap 13 Temuan di Dapur MBG yang Terkait KLB KeracunanKini, setelah insiden keracunan meledak di berbagai daerah, semua kelemahan itu tampak berkali lipat, lebih jelas dan nyata. Mengkhawatirkan.Data publik menunjukkan skala ambisi itu sangat besar. Untuk 2025 ini saja, pemerintah mengalokasikan Rp 71 triliun untuk MBG dengan target awal mencapai 19,47 juta penerima manfaat.Namun, target tersebut akan lebih meluas. Untuk 2026 nanti, anggaran ditetapkan pemerintah mencapai Rp 335 triliun, dengan estimasi beban Rp 1,2 triliun per hari untuk melayani 82,9 juta orang.Sementara itu, hingga artikel ini ditulis, program ini setidaknya telah menjangkau lebih dari 15 juta penerima manfaat melalui 5.103 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di seluruh Indonesia.Dalam pelaksanaannya, program besar anggaran, besar janji itu langsung diserang masalah. Salah satu masalahnya mendasar adalah: keracunan massal menimpa ribuan siswa.Pemerintah mengaku atau beralasan bahwa kekurangan pengawasan dan pelanggaran SOP di dapur mitra menjadi faktor penyebab utama.Fakta yang lebih mengejutkan, dari 45 dapur mitra yang diperiksa, hanya lima yang dinyatakan layak. Sisanya ditutup.Itu artinya, lebih dari 85 persen mitra tidak memenuhi standar minimum yang seharusnya wajib ada sejak awal.Insiden semacam ini bukan hanya soal bencana medis, melainkan soal kepercayaan publik. Ketika anak-anak yang makan di sekolah tiba-tiba dirawat di puskesmas, orangtua menaruh curiga.Apakah makan bergizi gratis adalah jaminan gizi atau risiko tersembunyi?Apakah program ini benar-benar dirancang dengan keamanan pangan sebagai prioritas, atau hanya menjadi proyek besar untuk diserahkan ke banyak dapur mitra dengan pengawasan longgar?Dalam konteks global, sejumlah negara lain telah lebih dulu menghadapi tantangan serupa dan menunjukkan alternatif yang terbukti manjur.India, misalnya, denganMid-Day Meal Scheme program makan siang gratis di sekolah mereka melayani lebih dari 120 juta anak di lebih dari 1,2 juta sekolah di seluruh negeri. PERASAANcampur-aduk ketika Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S. Deyang, berdiri di hadapan publik dengan mata berkaca-kaca dan suara bergetar meminta maaf. Permintaan maafnya itu adalah buntut keracunan massal yang menimpa anak-anak peserta Program Makan Bergizi Gratis (MBG), sementara publik menyaksikan lebih dari sekadar unjuk rasa empati. Karena adegan itu sejatinya menjadi simbol kegagalan kegagalan sistem yang seharusnya melindungi warga negara, bukan membahayakan. Air mata menyentuh hati, tapi tidak menyelesaikan masalah yang jauh lebih pelik dan serius. Yaitu bagaimana negara ini mampu memelihara program gizi masif, dengan dana triliunan rupiah, tanpa jatuh ke jurang kelalaian? Program MBG digagas dengan ambisi tinggi: memastikan anak-anak Indonesia sekolah dengan perut tidak lapar, mendapatkan asupan bergizi yang cukup agar tumbuh sehat dan cerdas. Namun, sejak awal sudah tampak tantangan besar yang tidak terantisipasi. Yakni dari sisi logistik, kualitas mitra dapur, kontrol mutu, hingga keamanan pangan. Baca juga:BPOM Ungkap 13 Temuan di Dapur MBG yang Terkait KLB Keracunan Kini, setelah insiden keracunan meledak di berbagai daerah, semua kelemahan itu tampak berkali lipat, lebih jelas dan nyata. Mengkhawatirkan. Data publik menunjukkan skala ambisi itu sangat besar. Untuk 2025 ini saja, pemerintah mengalokasikan Rp 71 triliun untuk MBG dengan target awal mencapai 19,47 juta penerima manfaat. Namun, target tersebut akan lebih meluas. Untuk 2026 nanti, anggaran ditetapkan pemerintah mencapai Rp 335 triliun, dengan estimasi beban Rp 1,2 triliun per hari untuk melayani 82,9 juta orang. Sementara itu, hingga artikel ini ditulis, program ini setidaknya telah menjangkau lebih dari 15 juta penerima manfaat melalui 5.103 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam pelaksanaannya, program besar anggaran, besar janji itu langsung diserang masalah. Salah satu masalahnya mendasar adalah: keracunan massal menimpa ribuan siswa. Pemerintah mengaku atau beralasan bahwa kekurangan pengawasan dan pelanggaran SOP di dapur mitra menjadi faktor penyebab utama. Fakta yang lebih mengejutkan, dari 45 dapur mitra yang diperiksa, hanya lima yang dinyatakan layak. Sisanya ditutup. Itu artinya, lebih dari 85 persen mitra tidak memenuhi standar minimum yang seharusnya wajib ada sejak awal. Insiden semacam ini bukan hanya soal bencana medis, melainkan soal kepercayaan publik. Ketika anak-anak yang makan di sekolah tiba-tiba dirawat di puskesmas, orangtua menaruh curiga. Apakah makan bergizi gratis adalah jaminan gizi atau risiko tersembunyi? Apakah program ini benar-benar dirancang dengan keamanan pangan sebagai prioritas, atau hanya menjadi proyek besar untuk diserahkan ke banyak dapur mitra dengan pengawasan longgar? Dalam konteks global, sejumlah negara lain telah lebih dulu menghadapi tantangan serupa dan menunjukkan alternatif yang terbukti manjur. India, misalnya, denganMid-Day Meal Scheme program makan siang gratis di sekolah mereka melayani lebih dari 120 juta anak di lebih dari 1,2 juta sekolah di seluruh negeri.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/jZUy4dliF_6_e5VzllafFapl18w=/0x0:5000x3333/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/27/68d7190073c5d.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/02/08584701/air-mata-tak-cukup-mbg-perlu-format-baru-atau-dihentikan,8686cbbc3240c5e4aa2ac3c293dbdbaf06d57e4411befd3566776c9d457baf5c,2025-10-30 15:25:40.377 158,kompas,mbg,2025-10-01 17:00:55,Kepala BGN Minta Maaf Cucu Mahfud MD Ikut Keracunan MBG,"JAKARTA, KOMPAS.com -Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyampaikan permintaan maaf kepada eks Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD karena cucunya keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Yogyakarta.""Ya kami mohon maaf atas hal itu,"" kata Dadan saat ditemui awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/10/2025).Dadan mengatakan, hari ini BGN menggelar rapat bersama DPR RI, kementerian, dan lembaga terkait untuk mengatasi tata kelola pelaksanaan program MBG.""Kami kenapa rapat hari ini juga untuk memperbaiki terkait tata kelola,"" ujar Dadan.Baca juga:Cerita Mahfud soal Cucunya yang Keracunan MBG, Muntah-muntah dan Dirawat 4 Hari di RSDalam rapat itu, Dadan dicecar anggota DPR RI terkait berbagai ribuan peristiwa keracunan yang menimpa siswa sekolah hingga ibu hamil setelah mengonsumsi MBG.Dadan menuturkan bahwa BGN mencatat ada lebih dari 6.457 orang terdampak keracunan MBG hingga 30 September 2025.Cucu Mahfud MD keracunan MBG di YogyakartaSebelumnya, Mahfud mengungkapkan, dua cucunya ikut keracunan MBG di sekolahnya di Yogyakarta.Informasi itu Mahfud sampaikan dalam video bertajuk ""Bereskan Tata Kelola MBG"" di YouTube Mahfud, seperti dikutip pada Rabu (1/10/2025).Baca juga:Cucu Mahfud Keracunan MBG: Ini Bukan Persoalan Angka Statistik Rendah, tapi NyawaMahfud mengungkapkan, salah satu cucunya bahkan harus menjalani perawatan di rumah sakit.""Cucu saya juga keracunan. Ya, MBG di Jogja,"" ujar Mahfud.""Cucu ponakan ya. Saya punya ponakan, ponakan saya tuh punya anak namanya Iksan. Makan siang gratis, ya masakan bergizi gratis, lalu satu kelas itu delapan orang langsung muntah-muntah,"" lanjut Mahfud.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com -Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyampaikan permintaan maaf kepada eks Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD karena cucunya keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Yogyakarta. ""Ya kami mohon maaf atas hal itu,"" kata Dadan saat ditemui awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/10/2025). Dadan mengatakan, hari ini BGN menggelar rapat bersama DPR RI, kementerian, dan lembaga terkait untuk mengatasi tata kelola pelaksanaan program MBG. ""Kami kenapa rapat hari ini juga untuk memperbaiki terkait tata kelola,"" ujar Dadan. Baca juga:Cerita Mahfud soal Cucunya yang Keracunan MBG, Muntah-muntah dan Dirawat 4 Hari di RS Dalam rapat itu, Dadan dicecar anggota DPR RI terkait berbagai ribuan peristiwa keracunan yang menimpa siswa sekolah hingga ibu hamil setelah mengonsumsi MBG. Dadan menuturkan bahwa BGN mencatat ada lebih dari 6.457 orang terdampak keracunan MBG hingga 30 September 2025. Sebelumnya, Mahfud mengungkapkan, dua cucunya ikut keracunan MBG di sekolahnya di Yogyakarta. Informasi itu Mahfud sampaikan dalam video bertajuk ""Bereskan Tata Kelola MBG"" di YouTube Mahfud, seperti dikutip pada Rabu (1/10/2025). Baca juga:Cucu Mahfud Keracunan MBG: Ini Bukan Persoalan Angka Statistik Rendah, tapi Nyawa Mahfud mengungkapkan, salah satu cucunya bahkan harus menjalani perawatan di rumah sakit. ""Cucu saya juga keracunan. Ya, MBG di Jogja,"" ujar Mahfud. ""Cucu ponakan ya. Saya punya ponakan, ponakan saya tuh punya anak namanya Iksan. Makan siang gratis, ya masakan bergizi gratis, lalu satu kelas itu delapan orang langsung muntah-muntah,"" lanjut Mahfud.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/KfNatYVnWwQ0WUCGlkbw1lNV_5A=/0x116:838x675/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/09/68bfeadfda486.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/01/17005541/kepala-bgn-minta-maaf-cucu-mahfud-md-ikut-keracunan-mbg,544d8904a657f261ab9c873aebfd880b873b2e34a0da48bc9f309dc02e436734,2025-10-30 15:25:51.230 159,kompas,mbg,2025-10-01 16:25:32,Dadang Supriatna Yakin MBG Bantu Kurangi Pengangguran di Bandung,"BANDUNG, KOMPAS.com- Bupati Bandung Dadang Supriatna meyakini program Makanan Bergizi Gratis (MBG) dapat membantu mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Bandung.Dadang menyebut tren pengangguran di Kabupaten Bandung mengalami penurunan dua persen setiap tahun sejak 2021.""Nah, sementara kalau kita hitung berapa jumlah angka pengangguran terbuka di 6,32 persen di angka 123.000-an. Kalau kita lihathistorydari tahun 2021 di angka 8,32 persen, tahun 2024 Desember kemarin di angka 6,32 persen artinya ada penurunan 2 persen,"" kata Dadang saat kegiatan Job Fair di Halaman Kantor Pemda Kabupaten Bandung, Rabu (1/10/2025).Menurutnya, MBG beserta dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) akan menyerap 18.000 angkatan kerja untuk ditempatkan di berbagai titik SPPG di Kabupaten Bandung.Baca juga:Angkatan Kerja Capai 149 Juta Orang, Benarkah Indonesia Darurat Lapangan Kerja?""Nah, kalau seandainya misalkan hari ini program MBG ini serentak jalan, ini 18.000 orang yang bisa bekerja di programnya Pak Presiden ya, ini bukan sedikit angka sedikit, sehingga target kita minimal 10.000 per tahun ini akan tercapai,"" ujar Dadang.Kabupaten Bandung membutuhkan 361 SPPG. Saat ini baru 147 titik yang beroperasi, sementara sekitar 200 titik lainnya masih dalam tahap persiapan. Nantinya seluruh dapur SPPG akan melayani 1,263 juta jiwa dari total penduduk Kabupaten Bandung yang berjumlah 3,8 juta jiwa.""Nah, kalau kita lihat sekarang yang 147 saja sudah sudah berjalan berapa ribu orang,"" terangnya.Dadang menambahkan, MBG juga memiliki efek ekonomi mikro yang luas. Program ini diperkirakan akan menguntungkan petani, peternak, hingga pembudidaya ikan.""Mulai dari pembudidaya ikan, penanaman kangkung, ada yang menanam sayur-mayur, ada yang nanam lagi dan penternakan ayam dan juga ada ayam petelur, ayam daging,"" jelasnya.Selain itu, program Koperasi Desa Merah Putih yang diinisiasi Presiden, menurutnya, akan membuat program nasional semakin tertata.""Saya yakin kalau misalkan kita dihitung Rp 5 triliun 1 tahun, ini akan terjadi multi-efek secara ekonomi mikro sekitar Rp 50 triliun, kenapa? Karena ini uang akan beredar di masyarakat,"" kata Dadang.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BANDUNG, KOMPAS.com- Bupati Bandung Dadang Supriatna meyakini program Makanan Bergizi Gratis (MBG) dapat membantu mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Bandung. Dadang menyebut tren pengangguran di Kabupaten Bandung mengalami penurunan dua persen setiap tahun sejak 2021. ""Nah, sementara kalau kita hitung berapa jumlah angka pengangguran terbuka di 6,32 persen di angka 123.000-an. Kalau kita lihathistorydari tahun 2021 di angka 8,32 persen, tahun 2024 Desember kemarin di angka 6,32 persen artinya ada penurunan 2 persen,"" kata Dadang saat kegiatan Job Fair di Halaman Kantor Pemda Kabupaten Bandung, Rabu (1/10/2025). Menurutnya, MBG beserta dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) akan menyerap 18.000 angkatan kerja untuk ditempatkan di berbagai titik SPPG di Kabupaten Bandung. Baca juga:Angkatan Kerja Capai 149 Juta Orang, Benarkah Indonesia Darurat Lapangan Kerja? ""Nah, kalau seandainya misalkan hari ini program MBG ini serentak jalan, ini 18.000 orang yang bisa bekerja di programnya Pak Presiden ya, ini bukan sedikit angka sedikit, sehingga target kita minimal 10.000 per tahun ini akan tercapai,"" ujar Dadang. Kabupaten Bandung membutuhkan 361 SPPG. Saat ini baru 147 titik yang beroperasi, sementara sekitar 200 titik lainnya masih dalam tahap persiapan. Nantinya seluruh dapur SPPG akan melayani 1,263 juta jiwa dari total penduduk Kabupaten Bandung yang berjumlah 3,8 juta jiwa. ""Nah, kalau kita lihat sekarang yang 147 saja sudah sudah berjalan berapa ribu orang,"" terangnya. Dadang menambahkan, MBG juga memiliki efek ekonomi mikro yang luas. Program ini diperkirakan akan menguntungkan petani, peternak, hingga pembudidaya ikan. ""Mulai dari pembudidaya ikan, penanaman kangkung, ada yang menanam sayur-mayur, ada yang nanam lagi dan penternakan ayam dan juga ada ayam petelur, ayam daging,"" jelasnya. Selain itu, program Koperasi Desa Merah Putih yang diinisiasi Presiden, menurutnya, akan membuat program nasional semakin tertata. ""Saya yakin kalau misalkan kita dihitung Rp 5 triliun 1 tahun, ini akan terjadi multi-efek secara ekonomi mikro sekitar Rp 50 triliun, kenapa? Karena ini uang akan beredar di masyarakat,"" kata Dadang.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/CRzS1_4OOLki8oOzF6qF-VsmWnw=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/01/68dce32d4fec5.jpg",https://bandung.kompas.com/read/2025/10/01/162532078/dadang-supriatna-yakin-mbg-bantu-kurangi-pengangguran-di-bandung,d8108833e9f1a6bf415dc02af8e2187dde30ad59a65184a15344b2d78957790e,2025-10-30 15:26:01.921 160,kompas,mbg,2025-10-01 12:50:50,Temuan Ombudsman soal Penyimpangan MBG: Semangka Tipis hingga Kualitas Beras,"JAKARTA, KOMPAS.com- Ombudsman Republik Indonesia menemukan sejumlah penyimpangan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diduga dilakukan oleh satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG).Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika mengungkap, salah satu dugaan penyimpangan MBG yang paling disorot adalah soal pengadaan dan penggunaan bahan baku.Yeka menyorot temuan di mana menunjukkan menu semangka dalam MBG yang sangat tipis seperti tisu.""Yang terjadi itu adalah permainan di bahan baku. Itu sangat unik. Faktanya banyak beredar, misalnya menu untuk Rp 10.000 porsi tapi buahnya (semangka) tipis banget, seperti tisu,"" kata Yeka di kantor Ombudsman, Jakarta, Selasa (30/9/2025).Baca juga:Prabowo Bakal Terbitkan Perpres Tata Kelola MBG, Buntut Kasus Keracunan MassalTegasnya, permainan pengadaan dan penggunaan bahan baku yang menyimpang tentu menyalahi standar penyajian MBG.Padahal secara sistem, pencairan anggaran kepada pelaksana MBG lewat virtual account relatif sulit untuk dikorupsi.Namun, potensi penyimpangan tetap ada lewat permainan harga bahan baku sebelum memproduksi MBG.""Makanya pengawasan itu merupakan sebuah keniscayaan. Cuma sayangnya, di program-program seperti ini, pemerintah masih kurang aware terhadap pentingnya infrastruktur pengawasan. Mestinya ini dibuat transparan saja,"" ujar Yeka.Baca juga:BGN Akui Banyak Dapur MBG Belum Punya Sanitasi yang BaikKOMPAS.com/ Nugraha PerdanaSalah satu dapur MBG di Kota Malang, Jawa Timur.Kualitas BerasDalam kesempatan yang sama, Kepala Keasistenan Pencegahan Maladministrasi KU III Ombudsman RI Kusharyanto juga mengungkap penyimpangan lain dalam pengadaan bahan baku MBG.Pihaknya menemukan adanya SPPG di Bogor yang memainkan kualitas beras untuk memasak nasi MBG. Saat dibeli beras tertulis kualitas premium, tetapi ketika diperiksa secara langsung yang ditemukan justru beras medium.""Di supplier disebut bahwa itu premium, tapi ternyata ketika dicek adalah beras medium, dan itu lolos dari pengecekan SPPG,"" ujar Kusharyanto.Baca juga:Marak Keracunan MBG, BGN Salahkan SPPG yang Tak Patuh SOPTemuan-temuan dari Ombudsman RI ini menunjukkan adanya potensi penyimpangan yang dilakukan dalam proses pengadaan bahan baku MBG.Menurutnya, temuan tersebut harus menjadi catatan penting Badan Gizi Nasional (BGN) dalam meningkatkan sistem pengawasannya.""Ini sebetulnya lebih ke penyimpangan prosedur karena sudah ada kontrak. Kami mendorong pada SPPG untuk lebih teliti, karena sampel yang diberikan belum tentu sama dengan barang yang dikirim,"" ujar Kusharyanto.Baca juga:Kepala BGN Bolehkan Ultra-processed Food Sehat Masuk MBG: Contoh Susu UHTKOMPAS.COM/M. Elgana MubarokahSejumlah petugas dapur SPPG di beberapa wilayah di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, saat akan mendistribusikan makanan MBG, Kamis (25/9/2025)BGN Nonaktifkan 56 SPPGSementara itu, telah menonaktifkan 56 SPPG atau dapur MBG usai maraknya kasus keracunan yang terjadi. JAKARTA, KOMPAS.com- Ombudsman Republik Indonesia menemukan sejumlah penyimpangan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diduga dilakukan oleh satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG). Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika mengungkap, salah satu dugaan penyimpangan MBG yang paling disorot adalah soal pengadaan dan penggunaan bahan baku. Yeka menyorot temuan di mana menunjukkan menu semangka dalam MBG yang sangat tipis seperti tisu. ""Yang terjadi itu adalah permainan di bahan baku. Itu sangat unik. Faktanya banyak beredar, misalnya menu untuk Rp 10.000 porsi tapi buahnya (semangka) tipis banget, seperti tisu,"" kata Yeka di kantor Ombudsman, Jakarta, Selasa (30/9/2025). Baca juga:Prabowo Bakal Terbitkan Perpres Tata Kelola MBG, Buntut Kasus Keracunan Massal Tegasnya, permainan pengadaan dan penggunaan bahan baku yang menyimpang tentu menyalahi standar penyajian MBG. Padahal secara sistem, pencairan anggaran kepada pelaksana MBG lewat virtual account relatif sulit untuk dikorupsi. Namun, potensi penyimpangan tetap ada lewat permainan harga bahan baku sebelum memproduksi MBG. ""Makanya pengawasan itu merupakan sebuah keniscayaan. Cuma sayangnya, di program-program seperti ini, pemerintah masih kurang aware terhadap pentingnya infrastruktur pengawasan. Mestinya ini dibuat transparan saja,"" ujar Yeka. Baca juga:BGN Akui Banyak Dapur MBG Belum Punya Sanitasi yang Baik KOMPAS.com/ Nugraha PerdanaSalah satu dapur MBG di Kota Malang, Jawa Timur. KOMPAS.com/ Nugraha PerdanaSalah satu dapur MBG di Kota Malang, Jawa Timur. Dalam kesempatan yang sama, Kepala Keasistenan Pencegahan Maladministrasi KU III Ombudsman RI Kusharyanto juga mengungkap penyimpangan lain dalam pengadaan bahan baku MBG. Pihaknya menemukan adanya SPPG di Bogor yang memainkan kualitas beras untuk memasak nasi MBG. Saat dibeli beras tertulis kualitas premium, tetapi ketika diperiksa secara langsung yang ditemukan justru beras medium. ""Di supplier disebut bahwa itu premium, tapi ternyata ketika dicek adalah beras medium, dan itu lolos dari pengecekan SPPG,"" ujar Kusharyanto. Baca juga:Marak Keracunan MBG, BGN Salahkan SPPG yang Tak Patuh SOP Temuan-temuan dari Ombudsman RI ini menunjukkan adanya potensi penyimpangan yang dilakukan dalam proses pengadaan bahan baku MBG. Menurutnya, temuan tersebut harus menjadi catatan penting Badan Gizi Nasional (BGN) dalam meningkatkan sistem pengawasannya. ""Ini sebetulnya lebih ke penyimpangan prosedur karena sudah ada kontrak. Kami mendorong pada SPPG untuk lebih teliti, karena sampel yang diberikan belum tentu sama dengan barang yang dikirim,"" ujar Kusharyanto. Baca juga:Kepala BGN Bolehkan Ultra-processed Food Sehat Masuk MBG: Contoh Susu UHT KOMPAS.COM/M. Elgana MubarokahSejumlah petugas dapur SPPG di beberapa wilayah di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, saat akan mendistribusikan makanan MBG, Kamis (25/9/2025) KOMPAS.COM/M. Elgana MubarokahSejumlah petugas dapur SPPG di beberapa wilayah di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, saat akan mendistribusikan makanan MBG, Kamis (25/9/2025) Sementara itu, telah menonaktifkan 56 SPPG atau dapur MBG usai maraknya kasus keracunan yang terjadi.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/s-qenvqxfEc5HUCQgFFkrmpPl1o=/0x0:1200x800/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/23/68d25908754ba.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/01/12505071/temuan-ombudsman-soal-penyimpangan-mbg-semangka-tipis-hingga-kualitas-beras,434451973929442437677c39ea86cd08d8235d2dc0054dda67d811bd3c8aa0e8,2025-10-30 15:26:12.351 161,kompas,mbg,2025-10-01 09:58:32,Mahfud MD Ingatkan Pentingnya Dasar Hukum untuk Program MBG,"JAKARTA, KOMPAS.com- Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menilai, program Makan Bergizi Gratis (MBG) memerlukan dasar hukum yang jelas dalam implementasinya, seperti peraturan pemerintah (PP) atau peraturan presiden (Perpres). Mari kita lihat tata kelolanya dulu. Tata kelolanya itu, pertama, kalau kita cari di mana pun, apa sih dasar hukum dari MBG ini? Perpres, PP, atau undang-undang? Kalau ditarik secara umum, sejauh ini kita tidak temukan, kata Mahfud, dalam podcastnya, Selasa (30/9/2025).Tanpa dasar hukum yang kuat, lanjut Mahfud, program sebesar MBG akan sulit dipertanggungjawabkan secara administratif maupun hukum. Tidak tersedianya peraturan perundang-undangan yang bisa diakses harus ada tata kelolanya yang diatur, misalnya dengan PP atau Perpres. Sejauh ini tidak ada semua, ujar dia.Baca juga:Mahfud MD: Saat Saya Kecil Sulit Dapat Makan Bergizi, Satu Telur Saja Dibagi EmpatIa mengatakan, asas kepastian hukum menjadi hal penting agar semua pihak memahami batas tanggung jawab dan konsekuensi hukum dari setiap tindakan. Kalau saya melakukan ini, kalau benar akibatnya ini. Kalau salah, saya akan menerima akibat ini. Akibat perdatanya ini, akibat pidananya ini. Kan bisa, kalau ada kepastian hukum, ujar Mahfud.Mahfud juga mengingatkan, tanpa landasan hukum yang jelas, program MBG bisa menimbulkan persoalan akuntabilitas di kemudian hari. Tentu kalau secara konstitusi, nanti kan ujungnya ke KPK, ke BPKP kan. Tetapi tetap, BPKP pun kalau memeriksa itu kan selalu menanyakan nomenklatur dan dasar hukumnya mengacu ke mana. Ke Perpres kah, atau ke PP? Nomenklaturnya apa, cantolan ke undang-undang apa, ujar Mahfud.Baca juga:Cucu Mahfud Keracunan MBG: Ini Bukan Persoalan Angka Statistik Rendah, tapi NyawaIa menegaskan pentingnya aturan yang menjamin ketepatan waktu, sanksi, dan standar operasional agar pelaksanaan program bisa berjalan sesuai prinsip Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik (AUPB). Jadi, dengan kepastian hukum itu akan menjamin di situ. Diatur tentang ketepatan waktu. Kalau waktunya tidak tepat, apa sanksinya? kata dia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menilai, program Makan Bergizi Gratis (MBG) memerlukan dasar hukum yang jelas dalam implementasinya, seperti peraturan pemerintah (PP) atau peraturan presiden (Perpres). Mari kita lihat tata kelolanya dulu. Tata kelolanya itu, pertama, kalau kita cari di mana pun, apa sih dasar hukum dari MBG ini? Perpres, PP, atau undang-undang? Kalau ditarik secara umum, sejauh ini kita tidak temukan, kata Mahfud, dalam podcastnya, Selasa (30/9/2025). Tanpa dasar hukum yang kuat, lanjut Mahfud, program sebesar MBG akan sulit dipertanggungjawabkan secara administratif maupun hukum. Tidak tersedianya peraturan perundang-undangan yang bisa diakses harus ada tata kelolanya yang diatur, misalnya dengan PP atau Perpres. Sejauh ini tidak ada semua, ujar dia. Baca juga:Mahfud MD: Saat Saya Kecil Sulit Dapat Makan Bergizi, Satu Telur Saja Dibagi Empat Ia mengatakan, asas kepastian hukum menjadi hal penting agar semua pihak memahami batas tanggung jawab dan konsekuensi hukum dari setiap tindakan. Kalau saya melakukan ini, kalau benar akibatnya ini. Kalau salah, saya akan menerima akibat ini. Akibat perdatanya ini, akibat pidananya ini. Kan bisa, kalau ada kepastian hukum, ujar Mahfud. Mahfud juga mengingatkan, tanpa landasan hukum yang jelas, program MBG bisa menimbulkan persoalan akuntabilitas di kemudian hari. Tentu kalau secara konstitusi, nanti kan ujungnya ke KPK, ke BPKP kan. Tetapi tetap, BPKP pun kalau memeriksa itu kan selalu menanyakan nomenklatur dan dasar hukumnya mengacu ke mana. Ke Perpres kah, atau ke PP? Nomenklaturnya apa, cantolan ke undang-undang apa, ujar Mahfud. Baca juga:Cucu Mahfud Keracunan MBG: Ini Bukan Persoalan Angka Statistik Rendah, tapi Nyawa Ia menegaskan pentingnya aturan yang menjamin ketepatan waktu, sanksi, dan standar operasional agar pelaksanaan program bisa berjalan sesuai prinsip Asas-Asas Umum Pemerintahan yang Baik (AUPB). Jadi, dengan kepastian hukum itu akan menjamin di situ. Diatur tentang ketepatan waktu. Kalau waktunya tidak tepat, apa sanksinya? kata dia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/DZh0CZ62tKp7Smyl6Wh3280LGTA=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/04/68b93e5ba6f05.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/01/09583271/mahfud-md-ingatkan-pentingnya-dasar-hukum-untuk-program-mbg,e9dd9e5279bfaf614bbc19e7e113389fdebf38a23deeb7b8d7e1edd6628e7157,2025-10-30 15:26:23.544 162,kompas,mbg,2025-10-01 08:58:01,"34 Kasus Keracunan Massal Terkait MBG, Ribuan Siswa Jadi Korban","JAKARTA, KOMPAS.com- Ombudsman RI mencatat sepanjang Januari-September 2025 ada 34 kejadian luar biasa (KLB) keracunan dengan ribuan korban, mayoritas anak sekolah penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG).Rentetan peristiwa ini menimbulkan keprihatinan sekaligus pertanyaan besar soal keamanan pangan dan tata kelola program yang digadang-gadang untuk meningkatkan gizi anak Indonesia tersebut.Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika, menyebut sejumlah kasus keracunan terbesar terjadi di berbagai daerah. Di Kabupaten Garut, Jawa Barat, 657 siswa mengalami keracunan setelah mengkonsumsi nasi kotak dari program MBG.Baca juga:Program MBG Berpotensi Maladministrasi, Ini Saran Ombudsman RIDi Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terdapat 497 siswa mengalami gejala serupa akibat menu yang diolah tanpa standar disiplin.Kasus terbesar tercatat di Bandung Barat, dimana 1.333 siswa harus mendapatkan perawatan medis karena makanan yang terlambat didistribusikan dan tidak higienis. Data yang kami himpun memberi pelajaran yang penting bagi kita semua dan apa yang akan disampaikan ini sebetulnya sudah menjadi isu publik, ujar Yeka saat konferensi pers, Selasa (30/9/2025).Baca juga:Ombudsman RI Bongkar 8 Masalah dan 4 Maladministrasi di Program MBGMasalah yang sama juga terjadi di berbagai wilayah lain. Di Lebong, Bengkulu, 539 orang keracunan, 529 diantaranya siswa. Di Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, 276 siswa terdampak akibat ikan cakalang yang tercemar.Menurutnya, rangkaian kasus tersebut menjadi pelajaran penting bahwa program MBG harus dibarengi dengan standar keamanan pangan yang ketat, disiplin distribusi, serta pengawasan menyeluruh. Tanpa itu, tujuan mulia MBG bisa berbalik menjadi ancaman bagi kesehatan anak-anak. Rangkaian peristiwa ini tentu memprihatinkan tetapi sekaligus menjadi momentum untuk memperkuat standar keamanan pangan, Memperbaiki disiplin distribusi, dan membangun sistem pengawasan yang lebih ketat, lanjut Yeka.Baca juga:Ombudsman Temukan Penyimpangan Pengadaan Bahan Baku MBGDalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Ombudsman RI mencatat sepanjang Januari-September 2025 ada 34 kejadian luar biasa (KLB) keracunan dengan ribuan korban, mayoritas anak sekolah penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG). Rentetan peristiwa ini menimbulkan keprihatinan sekaligus pertanyaan besar soal keamanan pangan dan tata kelola program yang digadang-gadang untuk meningkatkan gizi anak Indonesia tersebut. Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika, menyebut sejumlah kasus keracunan terbesar terjadi di berbagai daerah. Di Kabupaten Garut, Jawa Barat, 657 siswa mengalami keracunan setelah mengkonsumsi nasi kotak dari program MBG. Baca juga:Program MBG Berpotensi Maladministrasi, Ini Saran Ombudsman RI Di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) terdapat 497 siswa mengalami gejala serupa akibat menu yang diolah tanpa standar disiplin. Kasus terbesar tercatat di Bandung Barat, dimana 1.333 siswa harus mendapatkan perawatan medis karena makanan yang terlambat didistribusikan dan tidak higienis. Data yang kami himpun memberi pelajaran yang penting bagi kita semua dan apa yang akan disampaikan ini sebetulnya sudah menjadi isu publik, ujar Yeka saat konferensi pers, Selasa (30/9/2025). Baca juga:Ombudsman RI Bongkar 8 Masalah dan 4 Maladministrasi di Program MBG Masalah yang sama juga terjadi di berbagai wilayah lain. Di Lebong, Bengkulu, 539 orang keracunan, 529 diantaranya siswa. Di Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, 276 siswa terdampak akibat ikan cakalang yang tercemar. Menurutnya, rangkaian kasus tersebut menjadi pelajaran penting bahwa program MBG harus dibarengi dengan standar keamanan pangan yang ketat, disiplin distribusi, serta pengawasan menyeluruh. Tanpa itu, tujuan mulia MBG bisa berbalik menjadi ancaman bagi kesehatan anak-anak. Rangkaian peristiwa ini tentu memprihatinkan tetapi sekaligus menjadi momentum untuk memperkuat standar keamanan pangan, Memperbaiki disiplin distribusi, dan membangun sistem pengawasan yang lebih ketat, lanjut Yeka. Baca juga:Ombudsman Temukan Penyimpangan Pengadaan Bahan Baku MBG",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/6KkbWZW8fTtxU1OdNE6xMaLb56k=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775b1d85b4.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/30/68dbc91110419.jpeg",https://money.kompas.com/read/2025/10/01/085801326/34-kasus-keracunan-massal-terkait-mbg-ribuan-siswa-jadi-korban,7824b8eead2dc671cc9845b77dd93cb0d98bd1b6ceaced2f01e4877c2e5b411c,2025-10-30 15:26:34.145 163,kompas,mbg,2025-09-30 14:27:43,20 Siswa SD di Ungaran Diduga Keracunan MBG,"UNGARAN, KOMPAS.com -Sekitar 20 siswa SD Negeri Ungaran 01 Kabupaten Semarang mengalami mual dan muntah setelah menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Selasa (30/9/2025).Dari siswa yang diduga mengalami keracunan tersebut, sebagian besar langsung mendapat perawatan medis.""Setelah ada kejadian, kami langsung memanggil petugas puskesmas untuk penanganan para siswa. Semua sudah diberi obat, tapi ada dua siswa yang menjalani perawatan di rumah sakit,"" kata Kepala Sekolah SD Negeri Ungaran 01, Irmayani.""Sampel sisa makanan tadi sudah diambil oleh petugas dari Dinas Kesehatan dan dari Polres Semarang. Untuk penanganan selanjutnya kepada petugas sesuai kewenangan,"" kata Irmayani.Baca juga:Hanya 3 dari 55 Dapur MBG di Semarang Bersertifikat Laik Higienis, Makanan Berulat Pernah ViralIrmayani mengatakan, siswa yang membutuhkan perawatan karena mengalami mual, pusing, muntah, dan sesak napas berasal dari kelas 2, 3, 4, dan 5.""Terjadi secara serentak, sehingga kami memanggil petugas puskesmas untuk penanganan setelah ada laporan dari guru kelas,"" ungkapnya.Irma mengatakan, menu MBG di sekolahnya dikirim oleh SPPG Sidomulyo.Menu yang disajikan adalah nasi putih, rendang daging, timun, pakcoi, dan tahu bulat.""Selain itu, ada semacam puding tapi cair, bukan agar-agar, lebih mirip ke sirup gitu,"" ujarnya.""Para guru tidak mencicipi karena kuota MBG kan sesuai jumlah siswa. Tadi hanya melihat menu dan mengecek teksturnya. Soal dugaan menu mana yang menjadi penyebab, itu nanti menunggu hasil laboratorium,"" kata Irma.Perwakilan Komite SD Negeri Ungaran 01, Andreas Agus, menduga penyebab siswa mual, muntah, dan sesak napas karena menyantap menu MBG.""Karena ini siswa yang mengalami kan random, dari beberapa kelas. Mereka juga usia anak, kalau tidak sesuai ya tidak bisa makan,"" ujarnya.""Kalau bahan yang digunakan berkualitas, cara masak baik, dan menjaga kebersihan, tentu tidak akan ada kejadian seperti ini. Mereka kan masak ribuan porsi untuk beberapa sekolah, bisa jadi tingkat kematangan tidak sempurna karena masaknya sore,"" ungkap Andreas.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang UNGARAN, KOMPAS.com -Sekitar 20 siswa SD Negeri Ungaran 01 Kabupaten Semarang mengalami mual dan muntah setelah menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Selasa (30/9/2025). Dari siswa yang diduga mengalami keracunan tersebut, sebagian besar langsung mendapat perawatan medis. ""Setelah ada kejadian, kami langsung memanggil petugas puskesmas untuk penanganan para siswa. Semua sudah diberi obat, tapi ada dua siswa yang menjalani perawatan di rumah sakit,"" kata Kepala Sekolah SD Negeri Ungaran 01, Irmayani. ""Sampel sisa makanan tadi sudah diambil oleh petugas dari Dinas Kesehatan dan dari Polres Semarang. Untuk penanganan selanjutnya kepada petugas sesuai kewenangan,"" kata Irmayani. Baca juga:Hanya 3 dari 55 Dapur MBG di Semarang Bersertifikat Laik Higienis, Makanan Berulat Pernah Viral Irmayani mengatakan, siswa yang membutuhkan perawatan karena mengalami mual, pusing, muntah, dan sesak napas berasal dari kelas 2, 3, 4, dan 5. ""Terjadi secara serentak, sehingga kami memanggil petugas puskesmas untuk penanganan setelah ada laporan dari guru kelas,"" ungkapnya. Irma mengatakan, menu MBG di sekolahnya dikirim oleh SPPG Sidomulyo. Menu yang disajikan adalah nasi putih, rendang daging, timun, pakcoi, dan tahu bulat. ""Selain itu, ada semacam puding tapi cair, bukan agar-agar, lebih mirip ke sirup gitu,"" ujarnya. ""Para guru tidak mencicipi karena kuota MBG kan sesuai jumlah siswa. Tadi hanya melihat menu dan mengecek teksturnya. Soal dugaan menu mana yang menjadi penyebab, itu nanti menunggu hasil laboratorium,"" kata Irma. Perwakilan Komite SD Negeri Ungaran 01, Andreas Agus, menduga penyebab siswa mual, muntah, dan sesak napas karena menyantap menu MBG. ""Karena ini siswa yang mengalami kan random, dari beberapa kelas. Mereka juga usia anak, kalau tidak sesuai ya tidak bisa makan,"" ujarnya. ""Kalau bahan yang digunakan berkualitas, cara masak baik, dan menjaga kebersihan, tentu tidak akan ada kejadian seperti ini. Mereka kan masak ribuan porsi untuk beberapa sekolah, bisa jadi tingkat kematangan tidak sempurna karena masaknya sore,"" ungkap Andreas.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/JgPjU5JJIVZ3UZ7L7jX0ssZeaag=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/30/68db8321273b6.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/09/30/142743778/20-siswa-sd-di-ungaran-diduga-keracunan-mbg,e542cae94c7710ba66575fe2d5c0088dc7c13363f6cd37e92f32dbcab3c8c071,2025-10-30 15:26:55.457 164,kompas,mbg,2025-09-30 12:05:00,"Mengenal Ultra-Processed Food, Mengapa Tidak Layak Masuk Menu MBG?","KOMPAS.com-Ultra-processed food(makanan olahan tinggi atau UPF) banyak ditemukan di menu Makan Bergizi Nasional (MBG), contohnya sosis kemasan.Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S. Deyang dikabarkan akan melarang penggunaanultra-processed foodsebagai menu MBG. Tujuannya memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi yang lebih sehat, sekaligus mendorong perkembangan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah) pangan lokal.Baca juga:Ibu Hamil dan Menyusui, Sasaran Strategis Program MBG yang Kerap TerpinggirkanMengenal Makanan Ultra Proses dan Bahayanya bagi Tubuh Begitu larangan ini dilaksanakan, ratusan ribu UMKM pangan akan hidup. Ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk tidak hanya memberi gizi bagi anak bangsa, tetapi juga menggerakkan ekonomi rakyat, ujar Nanik, dilaporkan olehKompas.com, Selasa (30/9/2025).Namun, Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN Tigor Pangaribuan menyebut, produk seperti biskuit, roti, sereal, sosis,nugget, dan panganan sejenis wajib mengutamakan produksi lokal atau dari UMKM.Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud denganultra-processed fooddan mengapa makanan ini dianggap tidak sehat sebagai menu MBG?Mengenalultra-processed fooddi menu MBGFREEPIKUltra-processed food atau makanan ultra proses (UPF) tinggi kalori, rendah gizi. Simak apa itu UPF dan mengapa sebaiknya tidak ada di menu MBG.Sesuai namanya,ultra-processed foodadalah makanan yang mengalami proses pengolahan sangat tinggi.Ciri khasnya adalah penggunaan berbagai zat tambahan, mulai dari pengawet, pewarna, pemanis buatan, hingga penguat rasa, dilansir dari Asosiasi Dietsien Indonesia (AsDI).Ultra-processed foodmemiliki nilai gizi rendah, tapi tinggi kalori, gula, garam, dan lemak. Jika dikonsumsi berlebihan, makanan ini bisa meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.Makanan ini biasanya hadir dalam bentuk siap makan atau siap saji, dengan daya tahan lama dan rasa yang kuat berkat tambahan gula, garam, dan lemak.Contohultra-processed food, antara lain mi instan,nugget, sosis, es krim, roti, biskuit kemasan, beberapa jenis sereal, minuman kemasan manis, dan camilan kekinian yang sedang populer.Baca juga:Makan Ultra Proses Pengaruhi IQ dan Kesehatan Mental PriaTerlalu Lama Pakai Dot Bisa Ganggu Proses Makan Anak, Mengapa?Apa dampakultra-processed foodbagi kesehatan?Ultra-processed food atau makanan ultra proses (UPF) tinggi kalori, rendah gizi. Simak apa itu UPF dan mengapa sebaiknya tidak ada di menu MBG.Sejumlah penelitian juga menemukan kaitan antara konsumsiultra-processed fooddengan berbagai masalah kesehatan. Makananultra-processeddulu kita sebutjunk food. Dengan tingkat obesitas yang terus tinggi, penting untuk fokus pada pola makan seimbang dan menghindari kalori tambahan dariultra-processed food, kata Mary-Eve Brown, ahli gizi di Sidney Kimmel Comprehensive Cancer Center Johns Hopkins, dilansir dariJohnHopkins Medicine.Nicholas Soirez, ahli gizi di Rumah Sakit Johns Hopkins menambahkan, bahwa konsumsiultra-processed foodberlebihan terbukti terkait peningkatan risiko penyakit kronis.Sebuah studi yang dipublikasikan diBritish Medical Journalmenunjukkan hubungan antaraultra-processed fooddengan penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, gangguan tidur, dan beberapa jenis kanker.Dalam konteks anak-anak, Soirez mengingatkan bahwa kebiasaan makan terbentuk sejak dini. Jika sebagian besar kalori anak berasal dari makanan rendah nutrisi, mereka akan menghadapi masalah di kemudian hari. Membiasakan makan dengan baik sejak kecil akan menjadi fondasi untuk kebiasaan sehat saat dewasa, ujarnya.Baca juga:Daftar Ultra Processed Food, dan Dampaknya bagi KesehatanDokter: Makanan Ultra Processed Berlebihan Picu Masalah Kesehatan pada Anak KOMPAS.com-Ultra-processed food(makanan olahan tinggi atau UPF) banyak ditemukan di menu Makan Bergizi Nasional (MBG), contohnya sosis kemasan. Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S. Deyang dikabarkan akan melarang penggunaanultra-processed foodsebagai menu MBG. Tujuannya memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi yang lebih sehat, sekaligus mendorong perkembangan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah) pangan lokal. Baca juga: Begitu larangan ini dilaksanakan, ratusan ribu UMKM pangan akan hidup. Ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk tidak hanya memberi gizi bagi anak bangsa, tetapi juga menggerakkan ekonomi rakyat, ujar Nanik, dilaporkan olehKompas.com, Selasa (30/9/2025). Namun, Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN Tigor Pangaribuan menyebut, produk seperti biskuit, roti, sereal, sosis,nugget, dan panganan sejenis wajib mengutamakan produksi lokal atau dari UMKM. Lalu, apa sebenarnya yang dimaksud denganultra-processed fooddan mengapa makanan ini dianggap tidak sehat sebagai menu MBG? FREEPIKUltra-processed food atau makanan ultra proses (UPF) tinggi kalori, rendah gizi. Simak apa itu UPF dan mengapa sebaiknya tidak ada di menu MBG. FREEPIKUltra-processed food atau makanan ultra proses (UPF) tinggi kalori, rendah gizi. Simak apa itu UPF dan mengapa sebaiknya tidak ada di menu MBG. Sesuai namanya,ultra-processed foodadalah makanan yang mengalami proses pengolahan sangat tinggi. Ciri khasnya adalah penggunaan berbagai zat tambahan, mulai dari pengawet, pewarna, pemanis buatan, hingga penguat rasa, dilansir dari Asosiasi Dietsien Indonesia (AsDI). Ultra-processed foodmemiliki nilai gizi rendah, tapi tinggi kalori, gula, garam, dan lemak. Jika dikonsumsi berlebihan, makanan ini bisa meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan penyakit jantung. Makanan ini biasanya hadir dalam bentuk siap makan atau siap saji, dengan daya tahan lama dan rasa yang kuat berkat tambahan gula, garam, dan lemak. Contohultra-processed food, antara lain mi instan,nugget, sosis, es krim, roti, biskuit kemasan, beberapa jenis sereal, minuman kemasan manis, dan camilan kekinian yang sedang populer. Baca juga: Ultra-processed food atau makanan ultra proses (UPF) tinggi kalori, rendah gizi. Simak apa itu UPF dan mengapa sebaiknya tidak ada di menu MBG. Ultra-processed food atau makanan ultra proses (UPF) tinggi kalori, rendah gizi. Simak apa itu UPF dan mengapa sebaiknya tidak ada di menu MBG. Sejumlah penelitian juga menemukan kaitan antara konsumsiultra-processed fooddengan berbagai masalah kesehatan. Makananultra-processeddulu kita sebutjunk food. Dengan tingkat obesitas yang terus tinggi, penting untuk fokus pada pola makan seimbang dan menghindari kalori tambahan dariultra-processed food, kata Mary-Eve Brown, ahli gizi di Sidney Kimmel Comprehensive Cancer Center Johns Hopkins, dilansir dariJohnHopkins Medicine. Nicholas Soirez, ahli gizi di Rumah Sakit Johns Hopkins menambahkan, bahwa konsumsiultra-processed foodberlebihan terbukti terkait peningkatan risiko penyakit kronis. Sebuah studi yang dipublikasikan diBritish Medical Journalmenunjukkan hubungan antaraultra-processed fooddengan penyakit kardiovaskular, diabetes tipe 2, gangguan tidur, dan beberapa jenis kanker. Dalam konteks anak-anak, Soirez mengingatkan bahwa kebiasaan makan terbentuk sejak dini. Jika sebagian besar kalori anak berasal dari makanan rendah nutrisi, mereka akan menghadapi masalah di kemudian hari. Membiasakan makan dengan baik sejak kecil akan menjadi fondasi untuk kebiasaan sehat saat dewasa, ujarnya. Baca juga:",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/XTkT3Qw2whraOQ90IXXQg7cv60o=/33x23:913x610/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775c8c74e6.png,0,-0,1)/data/photo/2023/07/05/64a4eb8555ff2.jpg",https://lifestyle.kompas.com/read/2025/09/30/120500620/mengenal-ultra-processed-food-mengapa-tidak-layak-masuk-menu-mbg-,4e44a6383a2db1fcd81e5cbdd0ae6501fd12f989733b6c8177864237246d35c1,2025-10-30 15:27:08.092 165,kompas,mbg,2025-09-30 11:46:42,"Polisi Awasi Dapur MBG, Pastikan Tepat Guna di Aceh Utara","ACEH UTARA, KOMPAS.com Tim gabungan Polres Aceh Utara, Provinsi Aceh, mengawasi seluruh dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) dalam kabupaten itu.Tujuannya ialah untuk memastikan program unggulan Presiden RI Prabowo Subianto tersebut tepat sasaran dan aman dikonsumsi masyarakat.Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres Aceh Utara, AKP Boestani, dihubungi Selasa (30/9/2025) menyebutkan, sejauh ini belum ada kasus keracunan di Aceh Utara.""Pengawasan kami itu sifatnya persuasif, preventif, dan humanis. Timnya mulai dari Bhabinkantibmas di tingkat desa, intel, Polsek hingga reserse. Aceh Utara zero kasus keracunan,"" terang Boestani.Baca juga:Waspada Orang Tua di Kabupaten Bandung agar Anak Tak Keracunan MBG: Kalau Bau, Jangan Dipaksa...Dia menyebutkan, pengawasan dilakukan mulai dari dapur hingga distribusi makanan ke sekolah-sekolah sehingga tidak ada kendala yang terjadi di Aceh Utara.""Tentu kami berharap, pengelola MBG terus-menerus meningkatkan layanan sehingga tidak ada peristiwa menonjol di Aceh Utara. Kita sukseskan program pemerintah,"" terangnya.Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto sudah menginstruksikan polisi dan badan intelijen negara untuk menginvestigasi seluruh kasus keracunan MBG di Indonesia.Baca juga:Rp 5 Miliar Per Hari dari MBG, Dapur Bandung Harus Bersertifikat Laik HigienePresiden juga mewajibkan seluruh dapur MBG mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dari Dinas Kesehatan di kabupaten/kota.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang ACEH UTARA, KOMPAS.com Tim gabungan Polres Aceh Utara, Provinsi Aceh, mengawasi seluruh dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) dalam kabupaten itu. Tujuannya ialah untuk memastikan program unggulan Presiden RI Prabowo Subianto tersebut tepat sasaran dan aman dikonsumsi masyarakat. Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Reskrim) Polres Aceh Utara, AKP Boestani, dihubungi Selasa (30/9/2025) menyebutkan, sejauh ini belum ada kasus keracunan di Aceh Utara. ""Pengawasan kami itu sifatnya persuasif, preventif, dan humanis. Timnya mulai dari Bhabinkantibmas di tingkat desa, intel, Polsek hingga reserse. Aceh Utara zero kasus keracunan,"" terang Boestani. Baca juga:Waspada Orang Tua di Kabupaten Bandung agar Anak Tak Keracunan MBG: Kalau Bau, Jangan Dipaksa... Dia menyebutkan, pengawasan dilakukan mulai dari dapur hingga distribusi makanan ke sekolah-sekolah sehingga tidak ada kendala yang terjadi di Aceh Utara. ""Tentu kami berharap, pengelola MBG terus-menerus meningkatkan layanan sehingga tidak ada peristiwa menonjol di Aceh Utara. Kita sukseskan program pemerintah,"" terangnya. Sebelumnya, Presiden RI Prabowo Subianto sudah menginstruksikan polisi dan badan intelijen negara untuk menginvestigasi seluruh kasus keracunan MBG di Indonesia. Baca juga:Rp 5 Miliar Per Hari dari MBG, Dapur Bandung Harus Bersertifikat Laik Higiene Presiden juga mewajibkan seluruh dapur MBG mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dari Dinas Kesehatan di kabupaten/kota.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/gLVV9Lp2oHM7Yvu9cXsaYJvr4bo=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/29/68da539685a4c.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/09/30/114642878/polisi-awasi-dapur-mbg-pastikan-tepat-guna-di-aceh-utara,da94d6c5e6ae6b659950cd0f44d2ec7a693d58d104b93aa6f1fcf8bee5d7c3b9,2025-10-30 15:27:18.340 166,kompas,mbg,2025-09-30 07:33:57,Keracunan Massal Buka Tabir Buram MBG di Banyumas,"BANYUMAS, KOMPAS.com- Kasus dugaan keracunan massal yang dialami para siswa di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, membuka tabir buram pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG).Pelaksanaan program andalan Presiden Prabowo Subianto ini, ternyata menyimpan berbagai persoalan yang selama ini tertutup rapat di balik tembok dapur MBG.Selain dugaan keracunan massal, dua pekan lalu MBG juga sempat menjadi sorotan masyarakat dan warganet usai viralnya foto menu di Desa Sokawera dan Gununglurah, Kecamatan Cilongok.Dalam foto tersebut, menu MBG hanya berupa kacang rebus, sepotong roti tawar dengan selai, lalu beberapa biji kelengkeng dan satu kotak susu.Baca juga:Viral Foto MBG di Banyumas Roti dan Kacang Rebus, Ini Penjelasan DisdikPeristiwa itu memancing reaksi kalangan DPRD Banyumas dengan menggelar rapat dengar pendapat (RDP) bersama seluruh pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG beserta dinas terkait.Belum tuntas soal kelayakan menu, warga kembali digegerkan dengan dugaan keracunan massal siswa di Kecamatan Karanglewas dan Banyumas, pada akhir pekan lalu.Kondisi itu memaksa Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono harus turun tangan dengan menggelar rapat koordinasi bersama SPPG dan stakeholder terkait, pada Senin (29/9/2025).Dalam rapat tersebut akhirnya terungkap berbagai persoalan yang dihadapi dalam pelaksanaan MBG, termasuk persoalan di internal Badan Gizi Nasional (BGN). Berikut rangkuman peristiwa terkait MBG beserta persoalan yang terungkap:Jumlah Korban KeracunanBerdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyumas, jumlah korban dugaan keracunan MBG di Banyumas hingga Senin (29/9/2025) mencapai 420 siswa.Sebagian besar korban berasal dari berbagai sekolah yang mendapat pasokan MBG dari SPPG Karanglewas Kidul dengan jumlah sebanyak 408. Di antaranya merupakan siswa TK dan SD di Desa Pangebatan dan Kediri.Gejala keracunan seperti mual, muntah dan sakit tenggorokan mulai dirasakan para siswa di wilayah tersebut sejak hari Selasa (23/9/2025) dan Rabu (24/9/2025).Baca juga:Muncul Lagi Dugaan Keracunan MBG di Banyumas, Siswa SD Diare dan Muntah Usai Makan SpagetiAdapun menu MBG yang dikonsumsi pada hari Senin yaitu nasi, telur, bihun, kuah soto, dan buah anggur tiga biji. Kemudian pada Selasa menunya nasi, ayam goreng dan buah naga.Kasus serupa kembali terjadi pada Jumat (26/9/2025). Kali ini dialami oleh para siswa SD Negeri Sudagaran, Kecamatan Banyumas. Mereka mengalami muntah dan diare usai mengkonsumsi spageti pada pagi harinya.Data sementara dari Dinkes Banyumas, terdapat sedikitnya 12 siswa di SD Sudagaran yang mengalami gejala keracunan.Baca juga:Dugaan Keracunan MBG di Banyumas, Korban Bertambah Jadi 408 SiswaNamun sampai kemarin, Dinkes belum bisa memastikan penyebab keracunan. Dinkes baru mengirimkan sampel makanan dari SPPG Karanglewas Kidul ke Laboratorium Kesehatan di Semarang, akhir pekan lalu.Sementara untuk kasus yang kedua, kemarin Dinkes baru turun ke lapangan.Kepala Dinkes Banyumas Dani Esti Novia menyebut dari kedua peristiwa itu tidak ada siswa yang dirawat di rumah sakit. Kondisinya sebagian besar juga telah membaik.Sekolah Diminta Rahasiakan KeracunanPeristiwa dugaan keracunan massal siswa di Desa Pangebatan dan Kediri, Kecamatan Karanglewas, sempat berusaha ditutup rapat.Bahkan, Dinas Pendidikan (Dindik) dan Dinkes Banyumas baru mengetahui peristiwa itu pada Kamis (25/9/2025) malam atau dua hari setelah muncul gejala awal keracunan yang dialami para siswa pada Selasa (23/9/2025).Kepala Bidang Pembinaan SD Dindik Banyumas Taryonoa mengatakan, awalnya tidak mengetahui peristiwa itu karena tidak mendapat laporan jajaran di bawahnya.Hal itu disinyalir karena pihak sekolah terikat perjanjian dengan SPPG.Baca juga:Geger Perjanjian MBG di Blora, Poin Keracunan Makanan Minta DirahasiakanPoin ke-7 dalam perjanjian itu berbunyi ""Apabila terjadi kejadian luar biasa, seperti keracunan, ketidaklengkapan paket makanan atau kondisi lain yang dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan program ini, pihak kedua berkomitmen untuk menjaga kerahasiaan informasi hingga pihak pertama menemukan solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah tersebut. Kedua belah pihak sepakat untuk saling berkomunikasi dan bekerja sama dengan mencari solusi terbaik demi kelangsungan program ini"".""Dalam forum RDP dengan Komisi IV DPRD Banyumas dan SPPG beberapa hari lalu, saya komplain isi perjanjian tersebut,"" kata Taryono. BANYUMAS, KOMPAS.com- Kasus dugaan keracunan massal yang dialami para siswa di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, membuka tabir buram pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG). Pelaksanaan program andalan Presiden Prabowo Subianto ini, ternyata menyimpan berbagai persoalan yang selama ini tertutup rapat di balik tembok dapur MBG. Selain dugaan keracunan massal, dua pekan lalu MBG juga sempat menjadi sorotan masyarakat dan warganet usai viralnya foto menu di Desa Sokawera dan Gununglurah, Kecamatan Cilongok. Dalam foto tersebut, menu MBG hanya berupa kacang rebus, sepotong roti tawar dengan selai, lalu beberapa biji kelengkeng dan satu kotak susu. Baca juga:Viral Foto MBG di Banyumas Roti dan Kacang Rebus, Ini Penjelasan Disdik Peristiwa itu memancing reaksi kalangan DPRD Banyumas dengan menggelar rapat dengar pendapat (RDP) bersama seluruh pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG beserta dinas terkait. Belum tuntas soal kelayakan menu, warga kembali digegerkan dengan dugaan keracunan massal siswa di Kecamatan Karanglewas dan Banyumas, pada akhir pekan lalu. Kondisi itu memaksa Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono harus turun tangan dengan menggelar rapat koordinasi bersama SPPG dan stakeholder terkait, pada Senin (29/9/2025). Dalam rapat tersebut akhirnya terungkap berbagai persoalan yang dihadapi dalam pelaksanaan MBG, termasuk persoalan di internal Badan Gizi Nasional (BGN). Berikut rangkuman peristiwa terkait MBG beserta persoalan yang terungkap: Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyumas, jumlah korban dugaan keracunan MBG di Banyumas hingga Senin (29/9/2025) mencapai 420 siswa. Sebagian besar korban berasal dari berbagai sekolah yang mendapat pasokan MBG dari SPPG Karanglewas Kidul dengan jumlah sebanyak 408. Di antaranya merupakan siswa TK dan SD di Desa Pangebatan dan Kediri. Gejala keracunan seperti mual, muntah dan sakit tenggorokan mulai dirasakan para siswa di wilayah tersebut sejak hari Selasa (23/9/2025) dan Rabu (24/9/2025). Baca juga:Muncul Lagi Dugaan Keracunan MBG di Banyumas, Siswa SD Diare dan Muntah Usai Makan Spageti Adapun menu MBG yang dikonsumsi pada hari Senin yaitu nasi, telur, bihun, kuah soto, dan buah anggur tiga biji. Kemudian pada Selasa menunya nasi, ayam goreng dan buah naga. Kasus serupa kembali terjadi pada Jumat (26/9/2025). Kali ini dialami oleh para siswa SD Negeri Sudagaran, Kecamatan Banyumas. Mereka mengalami muntah dan diare usai mengkonsumsi spageti pada pagi harinya. Data sementara dari Dinkes Banyumas, terdapat sedikitnya 12 siswa di SD Sudagaran yang mengalami gejala keracunan. Baca juga:Dugaan Keracunan MBG di Banyumas, Korban Bertambah Jadi 408 Siswa Namun sampai kemarin, Dinkes belum bisa memastikan penyebab keracunan. Dinkes baru mengirimkan sampel makanan dari SPPG Karanglewas Kidul ke Laboratorium Kesehatan di Semarang, akhir pekan lalu. Sementara untuk kasus yang kedua, kemarin Dinkes baru turun ke lapangan. Kepala Dinkes Banyumas Dani Esti Novia menyebut dari kedua peristiwa itu tidak ada siswa yang dirawat di rumah sakit. Kondisinya sebagian besar juga telah membaik. Peristiwa dugaan keracunan massal siswa di Desa Pangebatan dan Kediri, Kecamatan Karanglewas, sempat berusaha ditutup rapat. Bahkan, Dinas Pendidikan (Dindik) dan Dinkes Banyumas baru mengetahui peristiwa itu pada Kamis (25/9/2025) malam atau dua hari setelah muncul gejala awal keracunan yang dialami para siswa pada Selasa (23/9/2025). Kepala Bidang Pembinaan SD Dindik Banyumas Taryonoa mengatakan, awalnya tidak mengetahui peristiwa itu karena tidak mendapat laporan jajaran di bawahnya. Hal itu disinyalir karena pihak sekolah terikat perjanjian dengan SPPG. Baca juga:Geger Perjanjian MBG di Blora, Poin Keracunan Makanan Minta Dirahasiakan Poin ke-7 dalam perjanjian itu berbunyi ""Apabila terjadi kejadian luar biasa, seperti keracunan, ketidaklengkapan paket makanan atau kondisi lain yang dapat mengganggu kelancaran pelaksanaan program ini, pihak kedua berkomitmen untuk menjaga kerahasiaan informasi hingga pihak pertama menemukan solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah tersebut. Kedua belah pihak sepakat untuk saling berkomunikasi dan bekerja sama dengan mencari solusi terbaik demi kelangsungan program ini"". ""Dalam forum RDP dengan Komisi IV DPRD Banyumas dan SPPG beberapa hari lalu, saya komplain isi perjanjian tersebut,"" kata Taryono.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/48ZFTIF2xP7Uuulbzi0qNBzlX9E=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/29/68da6cf1552dd.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/09/30/073357678/keracunan-massal-buka-tabir-buram-mbg-di-banyumas,0bf7c686ce78349695179f9d430df58d6cee09794d787a529a85885c86d768b6,2025-10-30 15:27:29.005 167,kompas,mbg,2025-09-30 00:03:42,Daftar 56 Dapur MBG yang Dinonaktifkan BGN imbas Kasus Keracunan,"JAKARTA, KOMPAS.com -Badan Gizi Nasional (BGN) menonaktifkan sementara 56 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang diduga terlibat dalam kasus keracunan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG).Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menegaskan, kebijakan ini merupakan upaya evaluasi menyeluruh agar kasus yang sama tidak terulang. Setiap SPPG wajib mematuhi standar keamanan pangan yang berlaku. Penonaktifan sementara ini adalah bagian dari evaluasi menyeluruh agar kasus serupa tidak kembali terjadi. Keselamatan masyarakat, khususnya anak-anak penerima MBG, menjadi prioritas utama, ujar Nanik dalam keterangan tertulis, Senin (29/9/2025).Baca juga:BGN Nonaktifkan 56 Dapur MBG Sekaligus Usai Insiden KeracunanSaat ini, sampel makanan dari 56 SPPG tersebut sedang diuji oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).Nanik menambahkan, langkah tegas ini diambil untuk menjaga kepercayaan publik terhadap program MBG. BGN berkomitmen penuh mencegah insiden serupa terulang. Dengan penguatan pengawasan, kami berharap kepercayaan masyarakat terhadap program MBG tetap terjaga, katanya.Baca juga:BGN Sebut Keracunan MBG di Bandung Barat di Luar Nalar: Ayam Dibeli Sabtu, Dimasak RabuBerikut daftar SPPG yang dinonaktifkan sementara oleh BGN:SPPG OKI Pedamaran Menang RayaSPPG Musi Banyuasin Babat Toman Manggun JayaSPPG Ogan Ilir Muara Kuang RamakasihSPPG OKU Baturaja Timur SukarayaSPPG Karimun Karimun Sungai Lakam Timur 1SPPG Kota Palembang KalidoniSPPG Karimun Meral Sei RayaSPPG Kota Batam Sagulung Sungai PelunggutSPPG Tulang Bawang Barat Tulang Bawang Tengah PenumanganSPPG Lampung Utara KotabumiSPPG Serang Kramatwatu SerdangSPPG Situbondo Panji MimbaanSPPG Situbondo Panarukan SumberkolakSPPG Khusus Koja Jakarta UtaraSPPG Pamekasan Tlanakan Larangan TokolSPPG Wonogiri WonokartoSPPG Kota Tangsel Setu Bakti Jaya 2SPPG Gunungkidul Semin SumberejoSPPG Garut, Kadungora KarangmulyaSPPG Lamongan JetisSPPG Tasikmalaya Cikalong MandalajayaSPPG Sukoharjo Baki MenuranSPPG Sleman Gamping NogotirtoSPPG Bandung Barat Cipongkor CijambuSPPG Palang Gesik harjo TubanSPPG Bandung Barat Cipongkor NeglasariSPPG Bandung Barat Cihampelas MekarmuktiSPPG Kota Batu Batu SisirSPPG Jaktim Cipayung Munjul 2SPPG Sukabumi PalabuhanratuSPPG Bojonegoro CampurejoSPPG Blitar WonodadiSPPG Rembang Krangan TanjunganSPPG Subang Dawuan KalerSPPG Kota Bandung Sukajadi Sukagalih 01SPPG Sumedang Situraja JatimekarSPPG Sumedang Ujungjaya PalabuanSPPG Kebumen Petanahan KaranggadungSPPG Banyumas Karanglewas Karanglewas KidulSPPG Banyumas BanyumasSPPG Pamarican Ciamis, SukajadiSPPG Sumbawa Sumbawa LempehSPPG Buton Pasarwajo AwainuluSPPG Kota Bau Bau Kolakuna KadolomokoSPPG Kota Palu Tatanga TawanjukaSPPG Banggai Kepulauan TinangkungSPPG Sumbawa Empang Bunga Eja 2SPPG Bulungan Tanjung Selor Tanjung Selor HilirSPPG Parigi Moutong Taopa NunurantaiSPPG Kota KupangSPPG Mamuju Tapalang GalungSPPG Lombok Barat Lembar-Lembar Selatan 2SPPG Konawe Unaaha AmbekairiSPPG Kota Tual Pulau Dullah Selatan KetsoblakSPPG Maluku Barat Daya Babar Barat TepaSPPG Bulukumba Bontobahari Sapo LoheKasus keracunan MBGBerdasarkan data BGN, angka keracunan MBG sejak Januari hingga 25 September 2025 mencapai 5.914 penerima MBG.Baca juga:Bom Waktu Kerentanan Struktural MBGPada bulan September saja, ada 2.210 orang yang menjadi korban, meliputi siswa hingga guru.Dalam siaran pers BGN, Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan sudah ada jumlah dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mencapai 9.615 unit dan telah melayani kurang lebih 31 juta penerima MBG.Dadan juga melaporkan jumlah Kejadian Luar Biasa (KLB) yang terjadi sepanjang pelaksanaan program.Dadan menambahkan, sebagian besar kasus terjadi pada dapur MBG yang baru beroperasi.""Data menunjukkan bahwa kasus banyak dialami oleh SPPG yang baru beroperasi karena SDM masih membutuhkan jam terbang,"" ujarnya.Dia menambahkan, faktor lain yang turut memicu insiden tersebut adalah kualitas bahan baku, kondisi air, serta pelanggaran Standar Operasional Prosedur (SOP).Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com -Badan Gizi Nasional (BGN) menonaktifkan sementara 56 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang diduga terlibat dalam kasus keracunan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG). Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menegaskan, kebijakan ini merupakan upaya evaluasi menyeluruh agar kasus yang sama tidak terulang. Setiap SPPG wajib mematuhi standar keamanan pangan yang berlaku. Penonaktifan sementara ini adalah bagian dari evaluasi menyeluruh agar kasus serupa tidak kembali terjadi. Keselamatan masyarakat, khususnya anak-anak penerima MBG, menjadi prioritas utama, ujar Nanik dalam keterangan tertulis, Senin (29/9/2025). Baca juga:BGN Nonaktifkan 56 Dapur MBG Sekaligus Usai Insiden Keracunan Saat ini, sampel makanan dari 56 SPPG tersebut sedang diuji oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Nanik menambahkan, langkah tegas ini diambil untuk menjaga kepercayaan publik terhadap program MBG. BGN berkomitmen penuh mencegah insiden serupa terulang. Dengan penguatan pengawasan, kami berharap kepercayaan masyarakat terhadap program MBG tetap terjaga, katanya. Baca juga:BGN Sebut Keracunan MBG di Bandung Barat di Luar Nalar: Ayam Dibeli Sabtu, Dimasak Rabu Berikut daftar SPPG yang dinonaktifkan sementara oleh BGN: Berdasarkan data BGN, angka keracunan MBG sejak Januari hingga 25 September 2025 mencapai 5.914 penerima MBG. Baca juga:Bom Waktu Kerentanan Struktural MBG Pada bulan September saja, ada 2.210 orang yang menjadi korban, meliputi siswa hingga guru. Dalam siaran pers BGN, Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan sudah ada jumlah dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mencapai 9.615 unit dan telah melayani kurang lebih 31 juta penerima MBG. Dadan juga melaporkan jumlah Kejadian Luar Biasa (KLB) yang terjadi sepanjang pelaksanaan program. Dadan menambahkan, sebagian besar kasus terjadi pada dapur MBG yang baru beroperasi. ""Data menunjukkan bahwa kasus banyak dialami oleh SPPG yang baru beroperasi karena SDM masih membutuhkan jam terbang,"" ujarnya. Dia menambahkan, faktor lain yang turut memicu insiden tersebut adalah kualitas bahan baku, kondisi air, serta pelanggaran Standar Operasional Prosedur (SOP).",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/1ntfERDmHw-3Yyo72FOn1FVnumw=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/08/20/68a594dc2dca0.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/09/30/00034261/daftar-56-dapur-mbg-yang-dinonaktifkan-bgn-imbas-kasus-keracunan,6bbe36588aad0e8d8b6900c181c5b36438eb9e4619bb334e62cc5a12066f6361,2025-10-30 15:27:39.306 168,kompas,mbg,2025-10-30 07:10:04,Tim Koordinasi MBG Akan Gunakan APBN dan APBD untuk Bekerja,"JAKARTA, KOMPAS.com Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bentukan Presiden Prabowo Subianto akan menggunakan anggaran pusat dan daerah untuk bekerja.Presiden Prabowo Subianto resmi menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 28 Tahun 2025 tentang Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada 24 Oktober 2025 lalu.Dalam Pasal 10 Keppres 28/2025, ditegaskan bahwa seluruh biaya yang diperlukan untuk menjalankan tugas dan fungsi Tim Koordinasi MBG akan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masing-masing kementerian dan lembaga terkait.Baca juga:Prabowo Bentuk Tim Koordinasi MBG: Zulhas Ketua, Purbaya hingga Menag AnggotaSelain dari APBN, pendanaan juga dapat berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) maupun sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Segala biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Tim Koordinasi bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara masing-masing kementerian/lembaga, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, dan/atau sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, mengutip Pasal 10 pada Keppres Nomor 28 Tahun 2025 ini, diaksesKompas.compada Kamis (30/10/2025).Tim Koordinasi MBG yang dibentuk melalui Keppres ini akan bertugas mengoordinasikan pelaksanaan program, memantau efektivitas kebijakan, serta memastikan program berjalan tepat sasaran di seluruh wilayah Indonesia.Baca juga:Zulhas Sebut Target 82,9 Juta Penerima MBG Tak Bisa Ditawar, Akan Tercapai Maret 2026Diketuai ZulhasAdapun Ketua Tim Koordinasi Penyelenggaraan MBG dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas).Sementara itu, untuk Wakil Ketua I dijabat oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, dan Wakil Ketua II dipegang oleh Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin).Baca juga:BGN: Prabowo Akan Maklum Kalau Target 82 Juta Penerima MBG Tak TercapaiSementara itu, Ketua Pelaksana Harian akan dipimpin oleh Nanik Sudaryati Deyang, yang saat ini juga menjabat sebagai Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN).Sementara untuk Wakil Ketua Pelaksana Harian dijabat oleh Deputi Bidang Koordinasi Keterjangkauan dan Keamanan Pangan, Kemenko Pangan, Nani Hendiarti.Adapun Anggota Pelaksana Harian akan ditetapkan langsung oleh Menko Pangan selaku Ketua Tim Koordinasi.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bentukan Presiden Prabowo Subianto akan menggunakan anggaran pusat dan daerah untuk bekerja. Presiden Prabowo Subianto resmi menandatangani Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 28 Tahun 2025 tentang Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada 24 Oktober 2025 lalu. Dalam Pasal 10 Keppres 28/2025, ditegaskan bahwa seluruh biaya yang diperlukan untuk menjalankan tugas dan fungsi Tim Koordinasi MBG akan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masing-masing kementerian dan lembaga terkait. Baca juga:Prabowo Bentuk Tim Koordinasi MBG: Zulhas Ketua, Purbaya hingga Menag Anggota Selain dari APBN, pendanaan juga dapat berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) maupun sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Segala biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Tim Koordinasi bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara masing-masing kementerian/lembaga, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, dan/atau sumber lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, mengutip Pasal 10 pada Keppres Nomor 28 Tahun 2025 ini, diaksesKompas.compada Kamis (30/10/2025). Tim Koordinasi MBG yang dibentuk melalui Keppres ini akan bertugas mengoordinasikan pelaksanaan program, memantau efektivitas kebijakan, serta memastikan program berjalan tepat sasaran di seluruh wilayah Indonesia. Baca juga:Zulhas Sebut Target 82,9 Juta Penerima MBG Tak Bisa Ditawar, Akan Tercapai Maret 2026 Adapun Ketua Tim Koordinasi Penyelenggaraan MBG dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas). Sementara itu, untuk Wakil Ketua I dijabat oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, dan Wakil Ketua II dipegang oleh Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Baca juga:BGN: Prabowo Akan Maklum Kalau Target 82 Juta Penerima MBG Tak Tercapai Sementara itu, Ketua Pelaksana Harian akan dipimpin oleh Nanik Sudaryati Deyang, yang saat ini juga menjabat sebagai Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN). Sementara untuk Wakil Ketua Pelaksana Harian dijabat oleh Deputi Bidang Koordinasi Keterjangkauan dan Keamanan Pangan, Kemenko Pangan, Nani Hendiarti. Adapun Anggota Pelaksana Harian akan ditetapkan langsung oleh Menko Pangan selaku Ketua Tim Koordinasi.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/u0VoQx_EnZ676Q7S0iQsTu8XrJw=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/28/690085390ca72.jpeg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/30/07100481/tim-koordinasi-mbg-akan-gunakan-apbn-dan-apbd-untuk-bekerja,6cb5cc234742f737de011f58ff58d59ac0758bf65679617fc4aceada37c281d7,2025-10-30 15:27:49.679 169,kompas,mbg,2025-10-29 16:48:13,"Tokoh di Bangkalan Kritik Kualitas MBG, Jangan Jadi Ladang Korupsi","BANGKALAN, KOMPAS.com- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) saat ini menjadi sorotan. Mulai dari menu minimalis hingga terkontaminasi ulat serta makanan basi.Salah satu tokoh masyarakat di Bangkalan, KH Imron Fattah mengatakan semua pihak harus mengawasi pelaksanaan SPPG di tiap daerah sehingga program Presiden Prabowo Subianto itu tak hanya menjadi ladang bisnis untuk mencari keuntungan semata.""Kita harus awasi bersama jangan sampai program ini dimanfaatkan oleh oknum tertentu dan hanya untuk kepentingan bisnisnya sendiri,"" ujarnya, Rabu (29/10/2025).Baca juga:Menu MBG di Bangkalan Ada Ulat, SPPG: Itu Jenis Ulat yang Bisa Dikonsumsi dan Tinggi ProteinIa juga mengatakan, program MBG dengan kapasitas ribuan porsi di tiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) itu rentan menjadi lahan basah untuk praktik korupsi.Sebab, program tersebut memiliki banyak celah untuk dilakukan pengurangan kualitas dan kuantitas. Mulai dari penyediaan bahan baku, penyajian hingga pembayaran gaji karyawan.""Anggaran Rp 10 ribu tiap porsi itu sudah jangan dikurang-kurangi lagi. Jangan malah jadi lahan korupsi. Gaji pegawainya juga jangan dikorupsi,"" ungkapnya.Menurutnya, jika jatah Rp 10.000 per porsi bisa dilaksanakan, maka kualitas MBG akan lebih baik sehingga gizi yang diperoleh para penerima cukup.Selain itu, ia juga menyoroti kualitas pengolahan MBG yang ada di Bangkalan. Sebab, kasus MBG terkontaminasi ulat tak hanya terjadi satu kali.""Kalau ada kesalahna tutup dulu sementara. Lakukan pembenahan sampai tuntas, baru mulai produksi lagi,"" katanya.Baca juga:Ulat Ditemukan di Daun Singkong MBG Bangkalan, Kepsek: Wajar Ulat SayurSementara itu, salah satu wali murid penerima MBG, Aminah berharap adanya program MBG ini memberikan dampak baik dalam perbaikan gizi untuk putranya.""Ini kan tujuan awalnya untuk perbaikan gizi, jadi kami berharap ini digarap serius. Makanan diolah dengan baik dengan gizi yang cukup,"" pungkasnya.Sebelumnya, kasus MBG basi dan berulat terjadi di sejumlah wilayah di Bangkalan.Tak hanya itu, beberapa penerima juga mendapatkan MBG dengan menu minimalis tanpa dilengkapi protein yang mencukupi.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BANGKALAN, KOMPAS.com- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) saat ini menjadi sorotan. Mulai dari menu minimalis hingga terkontaminasi ulat serta makanan basi. Salah satu tokoh masyarakat di Bangkalan, KH Imron Fattah mengatakan semua pihak harus mengawasi pelaksanaan SPPG di tiap daerah sehingga program Presiden Prabowo Subianto itu tak hanya menjadi ladang bisnis untuk mencari keuntungan semata. ""Kita harus awasi bersama jangan sampai program ini dimanfaatkan oleh oknum tertentu dan hanya untuk kepentingan bisnisnya sendiri,"" ujarnya, Rabu (29/10/2025). Baca juga:Menu MBG di Bangkalan Ada Ulat, SPPG: Itu Jenis Ulat yang Bisa Dikonsumsi dan Tinggi Protein Ia juga mengatakan, program MBG dengan kapasitas ribuan porsi di tiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) itu rentan menjadi lahan basah untuk praktik korupsi. Sebab, program tersebut memiliki banyak celah untuk dilakukan pengurangan kualitas dan kuantitas. Mulai dari penyediaan bahan baku, penyajian hingga pembayaran gaji karyawan. ""Anggaran Rp 10 ribu tiap porsi itu sudah jangan dikurang-kurangi lagi. Jangan malah jadi lahan korupsi. Gaji pegawainya juga jangan dikorupsi,"" ungkapnya. Menurutnya, jika jatah Rp 10.000 per porsi bisa dilaksanakan, maka kualitas MBG akan lebih baik sehingga gizi yang diperoleh para penerima cukup. Selain itu, ia juga menyoroti kualitas pengolahan MBG yang ada di Bangkalan. Sebab, kasus MBG terkontaminasi ulat tak hanya terjadi satu kali. ""Kalau ada kesalahna tutup dulu sementara. Lakukan pembenahan sampai tuntas, baru mulai produksi lagi,"" katanya. Baca juga:Ulat Ditemukan di Daun Singkong MBG Bangkalan, Kepsek: Wajar Ulat Sayur Sementara itu, salah satu wali murid penerima MBG, Aminah berharap adanya program MBG ini memberikan dampak baik dalam perbaikan gizi untuk putranya. ""Ini kan tujuan awalnya untuk perbaikan gizi, jadi kami berharap ini digarap serius. Makanan diolah dengan baik dengan gizi yang cukup,"" pungkasnya. Sebelumnya, kasus MBG basi dan berulat terjadi di sejumlah wilayah di Bangkalan. Tak hanya itu, beberapa penerima juga mendapatkan MBG dengan menu minimalis tanpa dilengkapi protein yang mencukupi.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/jrrCGerC5g63HhO8XJj3y9NDx2w=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/29/6901d3fa79376.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/29/164813378/tokoh-di-bangkalan-kritik-kualitas-mbg-jangan-jadi-ladang-korupsi,af5484189f57942e401a2a970a47460556f13fcc9a544e296f44f6e5e6ff876b,2025-10-30 15:28:00.024 170,kompas,mbg,2025-10-29 06:00:00,"MBG, Fiskal dan Selera Pasar: Antara Madu dan Racun?","BANYAKyang sudah menulis, merespons, dan memberikan sudut pandang tentang kebijakan pemerintah satu ini, yaitu Program Makan Bergizi Gratis (MBG).Program ini adalah proyek pemerintah yang sempat mengguncang tata kelola pemerintahan.Bagaimana tidak, kebijakan efisiensi anggaran dari banyak program pemerintah lainnya harus mengalah agar MBG dapat berjalan.Tanpa tedeng aling-aling, program ini berjalan secara nasional, dalam waktu singkat dan harus diakui minim kajian mendalam, setidaknya begitu respons banyak pihak yang melihatnya secara kritis.Jika kita kembali kepada faktor mengapa program ini penting, tentu kita sepakat, intervensi pemerintah sangat diperlukan dalam memenuhi gizi masyarakat, khususnya anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan.Masalah gizi buruk, stunting dan gangguan pertumbuhan sudah lama menjadi momok yang menakutkan kita semua tentang bagaimana menghasilkan generasi berkualitas di masa yang akan datang.Pada poin intervensi dan keterlibatan pemerintah saya setuju 100 persen. Namun, soal bagaimana makanan itu bisa sampai di hadapan para penerima manfaat kemudian masuk ke dalam mulut dan diolah oleh sistem metabolisme tubuh penerima sehingga menjadi nilai tambah gizi, nanti dulu. Banyak hal yang harus kita tinjau ulang dari hulu ke hilirnya.Kalau kita sederhanakan, soal makan, sebenarnya tidak perlu terlalu rumit, makan adalah aktivitas wajib dan rutin.Baca juga:Belajar Rendah Hati dari Ibunda TimothySecara umum home adalah ruang paling aman untuk semua orang dan untuk urusan makan, di sana adalah ruang paling aman.Urutan berikutnya adalah sekolah. Harusnya nalar ini bisa menjadi pijakan dalam kebijakan intervensi gizi kepada masyarakat yang membutuhkan.Namun, opsi ini sepertinya tidak menarik bagi pemerintah. Oleh sebab itu, cara melingkar dalam pemenuhan gizi masyarakat dilakukan secara hirarkis, struktural, masif dan sistematis, melibatkan banyak variabel dan memunculkan ekosistem baru dalam hal urusan makan.Argumentasi dasarnya tentu kita bisa berdebat panjang, mengapa jalan yang ditempuh seperti itu.Namun, satu hal yang bisa kita lihat, pemerintah belum percaya untuk menitipkan intervensi gizi pemerintah melalui institusi sosial terkecil paling purba bernama keluarga, khususnya satu menu untuk semua variasi preferensi dan ekonomi keluarga.Sekarang kita mengikuti nalar dan cara berpikir pemerintah dalam mengelola intervensi gizi, melalui badan setingkat kementerian yang kita kenal dengan Badan Gizi Nasional (BGN) dengan program utama MBG.Lembaga baru yang mengelola dana APBN begitu besar ini membangun ekosistem baru, menciptakan industri hulu-hilir-nya sendiri dengan tujuan memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi.Namun, dalam perjalanannya, BGN menghadapi tantangan sangat serius, yakni makanan yang disajikan kepada penerima manfaat yang tadinya diharapkan akan berdampak pada pemenuhan gizi justru menjadi serangan balik , mengakibatkan keracunan massal yang sampai tulisan ini selesai ditulis sepertinya belum juga ada langkah serius dalam pencegahannya.Prinsip dasar perihal makanANTARA FOTO/Muhammad MadaSejumlah siswa menyantap hidangan paket Makan Bergizi Gratis (MBG) di TK Pertiwi, Tanjunganom, Nganjuk, Jawa Timur, Senin (20/10/2025). Menurut Presiden Prabowo Subianto, program MBG telah menjangkau 36,2 juta penerima manfaat dengan total lebih dari 1,3 hingga 1,4 miliar porsi makanan yang telah disalurkan kepada masyarakat.Sekarang mari kita bayangkan jika Anda makan di warung makan dan atau restoran, kemudian setelah Anda makan, Anda mengalami gejala keracunan? Kira-kira apa yang akan terjadi, baik dari sisi Anda maupun dari sisi tempat Anda makan?Saya yakin, harus ada yang bertanggung jawab, baik secara sosial maupun secara hukum. BANYAKyang sudah menulis, merespons, dan memberikan sudut pandang tentang kebijakan pemerintah satu ini, yaitu Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini adalah proyek pemerintah yang sempat mengguncang tata kelola pemerintahan. Bagaimana tidak, kebijakan efisiensi anggaran dari banyak program pemerintah lainnya harus mengalah agar MBG dapat berjalan. Tanpa tedeng aling-aling, program ini berjalan secara nasional, dalam waktu singkat dan harus diakui minim kajian mendalam, setidaknya begitu respons banyak pihak yang melihatnya secara kritis. Jika kita kembali kepada faktor mengapa program ini penting, tentu kita sepakat, intervensi pemerintah sangat diperlukan dalam memenuhi gizi masyarakat, khususnya anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Masalah gizi buruk, stunting dan gangguan pertumbuhan sudah lama menjadi momok yang menakutkan kita semua tentang bagaimana menghasilkan generasi berkualitas di masa yang akan datang. Pada poin intervensi dan keterlibatan pemerintah saya setuju 100 persen. Namun, soal bagaimana makanan itu bisa sampai di hadapan para penerima manfaat kemudian masuk ke dalam mulut dan diolah oleh sistem metabolisme tubuh penerima sehingga menjadi nilai tambah gizi, nanti dulu. Banyak hal yang harus kita tinjau ulang dari hulu ke hilirnya. Kalau kita sederhanakan, soal makan, sebenarnya tidak perlu terlalu rumit, makan adalah aktivitas wajib dan rutin. Baca juga:Belajar Rendah Hati dari Ibunda Timothy Secara umum home adalah ruang paling aman untuk semua orang dan untuk urusan makan, di sana adalah ruang paling aman. Urutan berikutnya adalah sekolah. Harusnya nalar ini bisa menjadi pijakan dalam kebijakan intervensi gizi kepada masyarakat yang membutuhkan. Namun, opsi ini sepertinya tidak menarik bagi pemerintah. Oleh sebab itu, cara melingkar dalam pemenuhan gizi masyarakat dilakukan secara hirarkis, struktural, masif dan sistematis, melibatkan banyak variabel dan memunculkan ekosistem baru dalam hal urusan makan. Argumentasi dasarnya tentu kita bisa berdebat panjang, mengapa jalan yang ditempuh seperti itu. Namun, satu hal yang bisa kita lihat, pemerintah belum percaya untuk menitipkan intervensi gizi pemerintah melalui institusi sosial terkecil paling purba bernama keluarga, khususnya satu menu untuk semua variasi preferensi dan ekonomi keluarga. Sekarang kita mengikuti nalar dan cara berpikir pemerintah dalam mengelola intervensi gizi, melalui badan setingkat kementerian yang kita kenal dengan Badan Gizi Nasional (BGN) dengan program utama MBG. Lembaga baru yang mengelola dana APBN begitu besar ini membangun ekosistem baru, menciptakan industri hulu-hilir-nya sendiri dengan tujuan memberikan dampak bagi pertumbuhan ekonomi. Namun, dalam perjalanannya, BGN menghadapi tantangan sangat serius, yakni makanan yang disajikan kepada penerima manfaat yang tadinya diharapkan akan berdampak pada pemenuhan gizi justru menjadi serangan balik , mengakibatkan keracunan massal yang sampai tulisan ini selesai ditulis sepertinya belum juga ada langkah serius dalam pencegahannya. ANTARA FOTO/Muhammad MadaSejumlah siswa menyantap hidangan paket Makan Bergizi Gratis (MBG) di TK Pertiwi, Tanjunganom, Nganjuk, Jawa Timur, Senin (20/10/2025). Menurut Presiden Prabowo Subianto, program MBG telah menjangkau 36,2 juta penerima manfaat dengan total lebih dari 1,3 hingga 1,4 miliar porsi makanan yang telah disalurkan kepada masyarakat.Sekarang mari kita bayangkan jika Anda makan di warung makan dan atau restoran, kemudian setelah Anda makan, Anda mengalami gejala keracunan? Kira-kira apa yang akan terjadi, baik dari sisi Anda maupun dari sisi tempat Anda makan? ANTARA FOTO/Muhammad MadaSejumlah siswa menyantap hidangan paket Makan Bergizi Gratis (MBG) di TK Pertiwi, Tanjunganom, Nganjuk, Jawa Timur, Senin (20/10/2025). Menurut Presiden Prabowo Subianto, program MBG telah menjangkau 36,2 juta penerima manfaat dengan total lebih dari 1,3 hingga 1,4 miliar porsi makanan yang telah disalurkan kepada masyarakat. Saya yakin, harus ada yang bertanggung jawab, baik secara sosial maupun secara hukum.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/ORu0SoBu9Mf0Ui0jQ1OHcA29qKM=/0x0:5000x3333/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/29/690143aaf0d59.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/29/06000041/mbg-fiskal-dan-selera-pasar--antara-madu-dan-racun-,66c8b29afa742caaa9d853f0b1af121adbaa3af16dd66555ec31f28284ce50e3,2025-10-30 15:28:10.253 171,kompas,mbg,2025-10-20 19:46:35,"Puluhan Siswa Keracunan, BGN Evaluasi Pelaksanaan MBG di Pamekasan","PAMEKASAN, KOMPAS.com- Badan Gizi Nasional (BGN) melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur menyusul adanya kasus keracunan makanan yang menimpa puluhan siswa di sejumlah lembaga pendidikan di wilayah itu.""Salah satu hal yang dievaluasi adalah terkait kebersihan pangan,"" kata Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah II BGN, Nurjaeni, Senin (20/10/2025).Baca juga:Dinkes Pamekasan Ambil Sampel Makanan MBG Penyebab Siswa SD KeracunanSelain kebersihan pangan, hal lain yang dianggap penting untuk dilakukan adalah melaksanakan rapid test food berkala oleh Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) guna menjamin keamanan makanan.Berikutnya, perlu dilakukan bimbingan teknik bagi para penjamah pangan dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) agar sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang telah ditetapkan.""Sebanyak seribu penjamah pangan SPPG yang telah mendapatkan bimbingan teknik dari BGN setelah kasus keracunan terjadi di Pamekasan dan pelaksanaannya pada 18 dan 19 Oktober kemarin,"" kata Nurjaeni.Baca juga:Suguhan MBG Perdana, 52 Siswa di 3 Sekolah di Kairatu Maluku KeracunanKegiatan itu sebagai upaya BGN supaya program MBG terbebas dari kasus kontaminasi atau kerusakan pangan dengan prinsip zero case.Pelaksanaan Bimtek Penjamahan Pangan ini merupakan bagian dari rangkaian bimbingan teknik yang diselenggarakan oleh Direktorat Penyediaan dan Penyaluran Wilayah II BGN secara serentak di 34 kabupaten/kota di enam provinsi pada saat yang sama dengan melibatkan partisipasi masif sekitar 30 ribu peserta.Nurjaeni mengatakan menjadi penjamah makanan bukan hanya tugas teknis, tetapi juga tugas sosial dan ibadah dalam menyediakan asupan bergizi bagi anak-anak Indonesia menuju generasi Emas 2045.""Sebab, dari dapur SPPG itu kita menyiapkan generasi cerdas, sehat, dan berdaya saing,"" ujarnya.Baca juga:Puluhan Peserta Pemecah Rekor MURI di Purwakarta Keracunan Usai Santap Nasi KotakBGN juga merekomendasikan sepuluh langkah strategis agar program MBG berjalan sesuai harapan dan tidak terjadi lagi kasus keracunan makanan sebagaimana di Kabupaten Pamekasan.Pertama, penempatan 5 ribu chef profesional dari Indonesian Chef Association (ICA) di SPPG baru untuk transfer pengetahuan dalam pengolahan makanan bergizi dan aman.Kedua, pelaksanaan rapid test food berkala oleh Balai POM guna menjamin keamanan pangan.Ketiga, penerapan wajib Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi setiap SPPG, dan keempat, pemanfaatan platform LMS Plataran Sehat Kementerian Kesehatan untuk pembelajaran daring bagi tenaga pelaksana.Baca juga:23 Siswa SMPN 9 Palopo Keracunan Usai Santap Nasi Ayam Suwir KantinKelima, penggunaan air bersih berstandar kesehatan serta sterilisasi alat makan dengan air panas 80 derajat selsius.Keenam, penambahan tenaga ahli gizi agar pendampingan gizi lebih optimal dan ketujuh, penerapan sertifikasi halal untuk memastikan kepatuhan nilai keagamaan.Kedelapan, pemasangan CCTV di dapur SPPG untuk menjamin transparansi dan pengawasan proses produksi.Kesembilan, kepatuhan terhadap Standard Operating Procedure (SOP) sebagai dasar tata kelola layanan yang profesional dan akuntabel dan kesepuluh, penguatan edukasi dan monitoring berkelanjutan untuk menjaga mutu pelayanan MBG.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang PAMEKASAN, KOMPAS.com- Badan Gizi Nasional (BGN) melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur menyusul adanya kasus keracunan makanan yang menimpa puluhan siswa di sejumlah lembaga pendidikan di wilayah itu. ""Salah satu hal yang dievaluasi adalah terkait kebersihan pangan,"" kata Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah II BGN, Nurjaeni, Senin (20/10/2025). Baca juga:Dinkes Pamekasan Ambil Sampel Makanan MBG Penyebab Siswa SD Keracunan Selain kebersihan pangan, hal lain yang dianggap penting untuk dilakukan adalah melaksanakan rapid test food berkala oleh Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) guna menjamin keamanan makanan. Berikutnya, perlu dilakukan bimbingan teknik bagi para penjamah pangan dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) agar sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang telah ditetapkan. ""Sebanyak seribu penjamah pangan SPPG yang telah mendapatkan bimbingan teknik dari BGN setelah kasus keracunan terjadi di Pamekasan dan pelaksanaannya pada 18 dan 19 Oktober kemarin,"" kata Nurjaeni. Baca juga:Suguhan MBG Perdana, 52 Siswa di 3 Sekolah di Kairatu Maluku Keracunan Kegiatan itu sebagai upaya BGN supaya program MBG terbebas dari kasus kontaminasi atau kerusakan pangan dengan prinsip zero case. Pelaksanaan Bimtek Penjamahan Pangan ini merupakan bagian dari rangkaian bimbingan teknik yang diselenggarakan oleh Direktorat Penyediaan dan Penyaluran Wilayah II BGN secara serentak di 34 kabupaten/kota di enam provinsi pada saat yang sama dengan melibatkan partisipasi masif sekitar 30 ribu peserta. Nurjaeni mengatakan menjadi penjamah makanan bukan hanya tugas teknis, tetapi juga tugas sosial dan ibadah dalam menyediakan asupan bergizi bagi anak-anak Indonesia menuju generasi Emas 2045. ""Sebab, dari dapur SPPG itu kita menyiapkan generasi cerdas, sehat, dan berdaya saing,"" ujarnya. Baca juga:Puluhan Peserta Pemecah Rekor MURI di Purwakarta Keracunan Usai Santap Nasi Kotak BGN juga merekomendasikan sepuluh langkah strategis agar program MBG berjalan sesuai harapan dan tidak terjadi lagi kasus keracunan makanan sebagaimana di Kabupaten Pamekasan. Pertama, penempatan 5 ribu chef profesional dari Indonesian Chef Association (ICA) di SPPG baru untuk transfer pengetahuan dalam pengolahan makanan bergizi dan aman. Kedua, pelaksanaan rapid test food berkala oleh Balai POM guna menjamin keamanan pangan. Ketiga, penerapan wajib Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi setiap SPPG, dan keempat, pemanfaatan platform LMS Plataran Sehat Kementerian Kesehatan untuk pembelajaran daring bagi tenaga pelaksana. Baca juga:23 Siswa SMPN 9 Palopo Keracunan Usai Santap Nasi Ayam Suwir Kantin Kelima, penggunaan air bersih berstandar kesehatan serta sterilisasi alat makan dengan air panas 80 derajat selsius. Keenam, penambahan tenaga ahli gizi agar pendampingan gizi lebih optimal dan ketujuh, penerapan sertifikasi halal untuk memastikan kepatuhan nilai keagamaan. Kedelapan, pemasangan CCTV di dapur SPPG untuk menjamin transparansi dan pengawasan proses produksi. Kesembilan, kepatuhan terhadap Standard Operating Procedure (SOP) sebagai dasar tata kelola layanan yang profesional dan akuntabel dan kesepuluh, penguatan edukasi dan monitoring berkelanjutan untuk menjaga mutu pelayanan MBG.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/bAANDBowVaBt2vyVFkJRx7zOqKk=/107x0:1120x675/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/08/25/68ac3bd99a317.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/20/194635278/puluhan-siswa-keracunan-bgn-evaluasi-pelaksanaan-mbg-di-pamekasan,e34e073eca186411670dd139a119c2bca7c79da782a7a0df03d79768d97e94a3,2025-10-30 15:28:20.852 172,kompas,mbg,2025-10-18 19:57:00,Wapres Gibran Ajak Relawan Pantau Program Sekolah Rakyat hingga MBG,"JAKARTA, KOMPAS.com- Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengajak para relawan Prabowo-Gibran untuk memantau program-program pemerintahan Presiden Prabowo.Mulai dari Sekolah Rakyat, Makan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Garuda, hingga program swasembada pangan.""Saya minta mohon tetap dikawal program-program, visi-misi dari Bapak Presiden. Sudah ada, misalnya Makan Bergizi Gratis (MBG), Cek Kesehatan Gratis, Sekolah Rakyat, Sekolah Garuda, program swasembada pangan, dan masih banyak lagi,"" ujar Gibran saat menemui jajaran relawan dari Aliansi Indonesia Raya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Sabtu (18/10/2025), dilansir dari ANTARA.Baca juga:Wapres Gibran ke Relawan: Jangan Terpancing Isu NegatifGibran menjelaskan, program-program tersebut perlu dipantau untuk memastikan pelaksanaannya berjalan sesuai prosedur dan memberi dampak baik bagi masyarakat.Dengan adanya pemantauan dari banyak pihak, para pemangku kebijakan dipastikan serius dalam menyukseskan program-program pemerintah.Pemerintah, kata Gibran, juga akan melakukan evaluasi dan perbaikan jika ditemukan adanya kekurangan dalam pelaksanaan program.""Ini (program pemerintah) mungkin masih banyak plus minusnya, masih banyak yang harus dievaluasi,"" ujar Gibran.Baca juga:Wapres Gibran Ajak Relawan Doakan Prabowo Subianto yang Berulang Tahun""Ini sebagai tugas kita bersama ya, terutama untuk relawan untuk sama-sama mengawal, sama-sama mengevaluasi, sama-sama memberikan masukan, agar ke depan program-program ini bisa berjalan dengan lebih baik,"" sambungnya.Di samping itu, ia juga mengajak para relawan Prabowo-Gibran untuk tidak mudah terpancing oleh isu-isu negatif.Gibran menjelaskan, isu-isu negatif yang bertebaran hanya akan menciptakan suasana tidak kondusif di masyarakat maupun relawan.""Jangan terpancing oleh isu-isu yang negatif atau hal-hal yang sekiranya tidak produktif. Saya sendiri saja tidak pernah menanggapi,"" ujar Gibran.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mengajak para relawan Prabowo-Gibran untuk memantau program-program pemerintahan Presiden Prabowo. Mulai dari Sekolah Rakyat, Makan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Garuda, hingga program swasembada pangan. ""Saya minta mohon tetap dikawal program-program, visi-misi dari Bapak Presiden. Sudah ada, misalnya Makan Bergizi Gratis (MBG), Cek Kesehatan Gratis, Sekolah Rakyat, Sekolah Garuda, program swasembada pangan, dan masih banyak lagi,"" ujar Gibran saat menemui jajaran relawan dari Aliansi Indonesia Raya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Sabtu (18/10/2025), dilansir dari ANTARA. Baca juga:Wapres Gibran ke Relawan: Jangan Terpancing Isu Negatif Gibran menjelaskan, program-program tersebut perlu dipantau untuk memastikan pelaksanaannya berjalan sesuai prosedur dan memberi dampak baik bagi masyarakat. Dengan adanya pemantauan dari banyak pihak, para pemangku kebijakan dipastikan serius dalam menyukseskan program-program pemerintah. Pemerintah, kata Gibran, juga akan melakukan evaluasi dan perbaikan jika ditemukan adanya kekurangan dalam pelaksanaan program. ""Ini (program pemerintah) mungkin masih banyak plus minusnya, masih banyak yang harus dievaluasi,"" ujar Gibran. Baca juga:Wapres Gibran Ajak Relawan Doakan Prabowo Subianto yang Berulang Tahun ""Ini sebagai tugas kita bersama ya, terutama untuk relawan untuk sama-sama mengawal, sama-sama mengevaluasi, sama-sama memberikan masukan, agar ke depan program-program ini bisa berjalan dengan lebih baik,"" sambungnya. Di samping itu, ia juga mengajak para relawan Prabowo-Gibran untuk tidak mudah terpancing oleh isu-isu negatif. Gibran menjelaskan, isu-isu negatif yang bertebaran hanya akan menciptakan suasana tidak kondusif di masyarakat maupun relawan. ""Jangan terpancing oleh isu-isu yang negatif atau hal-hal yang sekiranya tidak produktif. Saya sendiri saja tidak pernah menanggapi,"" ujar Gibran.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/2zkS8zG-5WuSNfc3bUCYv0co89I=/0x347:4160x3120/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/08/23/68a916f4a69f5.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/18/19570001/wapres-gibran-ajak-relawan-pantau-program-sekolah-rakyat-hingga-mbg,34e58ef13d15cc7a50bcdd6704909faf7d4d98fa3d24c0466af4529699196fc5,2025-10-30 15:28:31.151 173,kompas,mbg,2025-10-18 11:01:04,Wajah Ekonomi Politik dan Remiliterisasi di Balik Proyek MBG,"TULISANartikel opini I Dewa Made Agung Kertha Nugraha (Kompas.id, 14/10/2025) berjudul Yang Tak Terlihat Publik dari Program Makan Bergizi Gratis(MBG) menampilkan wajah teknokrasi yang rapi dan meyakinkan.Ia menggambarkan MBG sebagai hasil kerja senyap para teknokrat, disusun dengan riset lintas lembaga dan dukungan institusi internasional.Namun, di balik narasi yang tampak ilmiah dan objektif itu, terselip dua persoalan besar yang justru harus dibicarakan: ekonomi politik di balik MBG dan remiliterisasi sektor pangan.Sebagai peneliti kebijakan publik sekaligus Tenaga Ahli Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nugraha menonjolkan sejumlah pilot project MBG dari Warung Kiara di Sukabumi hingga proyek di Papua sebagai bukti keberhasilan teknokrasi berbasis bukti (evidence-based policy).Namun, contoh-contoh tersebut bersifat kasuistis, menarik tapi tidak mencerminkan wajah nasional dari pelaksanaan MBG yang kompleks dan problematik.Data Kementerian Keuangan (2025) menunjukkan realisasi anggaran MBG yang masih rendah: per Juli 2025 realisasi tercatat sekitar Rp 5 triliun atau hanya sekitar 7 persen dari pagu Rp 71 triliun, dan per 3 Oktober 2025 naik menjadi sekitar 29 persen, yakni Rp 20,6 triliun.Angka-angka ini menunjukkan penyerapan anggaran yang jauh dari target dan mengindikasikan lemahnya koordinasi pelaksanaan.Beberapa laporan dari BGN dan media juga menyorot masalah higienitas dapur dan verifikasi rantai pasok.Baca juga:Masih Adakah Empati untuk Rakyat?Hingga saat ini sudah belasan ribu siswa yang keracunan makanan MBG, dan pemerintah pun sudah menutup 79 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bermasalah.Laporan dari beberapa kajian kelompok masyarakat sipil juga mengungkap berbagai kasus yang terjadi di sejumlah daerah terkait proyek MBG.Keterlambatan distribusi bahan pangan, menu dengan gizi kurang seimbang, masalah pengolahan makanan, hingga kasus keracunan bukanlah kasus insiden terpisah, melainkan terjadi secara sistematis (Kompas,22/09/2025).Fakta-fakta ini tak sejalan dengan klaim bahwa teknokrasi MBG bekerja dalam senyap dengan empati sosial. Diamnya sistem justru menyembunyikan cacat struktural dalam tata kelola anggaran dan pengawasan publik.Dari kebijakan gizi ke proyek ekonomi politikANTARA FOTO/Nova WahyudiSejumlah siswa menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Muhammadiyah 3 Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (16/10/2025). Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat, hingga pekan kedua Oktober 2025 penyerapan anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) mencapai Rp26,25 triliun atau 36,97 persen dari total anggaran tahun ini sebesar Rp71 triliun dan saat ini sebanyak 11.504 SPPG telah berdiri di seluruh Indonesia.Janji kampanye Makan Siang Gratis untuk Anak Sekolah yang diusung Prabowo Gibran pada Pemilu 2024 merupakan simbol populisme ekonomi baru di Indonesia.Dengan total anggaran diperkirakan mencapai Rp 185,2 triliun per tahun (Bappenas, 2024), MBG bukan sekadar kebijakan gizi, melainkan proyek ekonomi politik raksasa yang menautkan tiga simpul kekuasaan sekaligus: negara, korporasi pangan, dan elite politik lokal.Dalam perspektif ekonomi politik, MBG dapat dibaca sebagai bentukstate-led market creation negara menciptakan pasar baru dengan justifikasi moral perbaikan gizi nasional. Negara tidak hanya bertindak sebagai regulator, tetapi juga sebagai market maker melalui intervensi anggaran, penugasan BUMN, dan pembentukan rantai pasok baru.Di balik jargon pemerataan dan kesejahteraan, terbuka ruang ekonomi bagi berbagai aktor besar: produsen pangan olahan, korporasi agribisnis, penyedia logistik, hingga kontraktor katering berskala nasional.Dari berbagai laporan publik menunjukkan sejumlah BUMN seperti BRI, BNI, Bank Mandiri, Telkom, PLN, PGN, dan Pupuk Indonesia ditugaskan mendukung pelaksanaan MBG. TULISANartikel opini I Dewa Made Agung Kertha Nugraha (Kompas.id, 14/10/2025) berjudul Yang Tak Terlihat Publik dari Program Makan Bergizi Gratis(MBG) menampilkan wajah teknokrasi yang rapi dan meyakinkan. Ia menggambarkan MBG sebagai hasil kerja senyap para teknokrat, disusun dengan riset lintas lembaga dan dukungan institusi internasional. Namun, di balik narasi yang tampak ilmiah dan objektif itu, terselip dua persoalan besar yang justru harus dibicarakan: ekonomi politik di balik MBG dan remiliterisasi sektor pangan. Sebagai peneliti kebijakan publik sekaligus Tenaga Ahli Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nugraha menonjolkan sejumlah pilot project MBG dari Warung Kiara di Sukabumi hingga proyek di Papua sebagai bukti keberhasilan teknokrasi berbasis bukti (evidence-based policy). Namun, contoh-contoh tersebut bersifat kasuistis, menarik tapi tidak mencerminkan wajah nasional dari pelaksanaan MBG yang kompleks dan problematik. Data Kementerian Keuangan (2025) menunjukkan realisasi anggaran MBG yang masih rendah: per Juli 2025 realisasi tercatat sekitar Rp 5 triliun atau hanya sekitar 7 persen dari pagu Rp 71 triliun, dan per 3 Oktober 2025 naik menjadi sekitar 29 persen, yakni Rp 20,6 triliun. Angka-angka ini menunjukkan penyerapan anggaran yang jauh dari target dan mengindikasikan lemahnya koordinasi pelaksanaan. Beberapa laporan dari BGN dan media juga menyorot masalah higienitas dapur dan verifikasi rantai pasok. Baca juga:Masih Adakah Empati untuk Rakyat? Hingga saat ini sudah belasan ribu siswa yang keracunan makanan MBG, dan pemerintah pun sudah menutup 79 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bermasalah. Laporan dari beberapa kajian kelompok masyarakat sipil juga mengungkap berbagai kasus yang terjadi di sejumlah daerah terkait proyek MBG. Keterlambatan distribusi bahan pangan, menu dengan gizi kurang seimbang, masalah pengolahan makanan, hingga kasus keracunan bukanlah kasus insiden terpisah, melainkan terjadi secara sistematis (Kompas,22/09/2025). Fakta-fakta ini tak sejalan dengan klaim bahwa teknokrasi MBG bekerja dalam senyap dengan empati sosial. Diamnya sistem justru menyembunyikan cacat struktural dalam tata kelola anggaran dan pengawasan publik. ANTARA FOTO/Nova WahyudiSejumlah siswa menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Muhammadiyah 3 Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (16/10/2025). Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat, hingga pekan kedua Oktober 2025 penyerapan anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) mencapai Rp26,25 triliun atau 36,97 persen dari total anggaran tahun ini sebesar Rp71 triliun dan saat ini sebanyak 11.504 SPPG telah berdiri di seluruh Indonesia.Janji kampanye Makan Siang Gratis untuk Anak Sekolah yang diusung Prabowo Gibran pada Pemilu 2024 merupakan simbol populisme ekonomi baru di Indonesia. ANTARA FOTO/Nova WahyudiSejumlah siswa menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Muhammadiyah 3 Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (16/10/2025). Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat, hingga pekan kedua Oktober 2025 penyerapan anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) mencapai Rp26,25 triliun atau 36,97 persen dari total anggaran tahun ini sebesar Rp71 triliun dan saat ini sebanyak 11.504 SPPG telah berdiri di seluruh Indonesia. Dengan total anggaran diperkirakan mencapai Rp 185,2 triliun per tahun (Bappenas, 2024), MBG bukan sekadar kebijakan gizi, melainkan proyek ekonomi politik raksasa yang menautkan tiga simpul kekuasaan sekaligus: negara, korporasi pangan, dan elite politik lokal. Dalam perspektif ekonomi politik, MBG dapat dibaca sebagai bentukstate-led market creation negara menciptakan pasar baru dengan justifikasi moral perbaikan gizi nasional. Negara tidak hanya bertindak sebagai regulator, tetapi juga sebagai market maker melalui intervensi anggaran, penugasan BUMN, dan pembentukan rantai pasok baru. Di balik jargon pemerataan dan kesejahteraan, terbuka ruang ekonomi bagi berbagai aktor besar: produsen pangan olahan, korporasi agribisnis, penyedia logistik, hingga kontraktor katering berskala nasional. Dari berbagai laporan publik menunjukkan sejumlah BUMN seperti BRI, BNI, Bank Mandiri, Telkom, PLN, PGN, dan Pupuk Indonesia ditugaskan mendukung pelaksanaan MBG.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/E8pNpbDVSB2t84GE9__NFQRXECs=/0x0:5000x3333/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/18/68f30e0fefc4c.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/18/11010401/wajah-ekonomi-politik-dan-remiliterisasi-di-balik-proyek-mbg,919253fb91be76ed672cc8f97e971b5ac0913f36e01204be93f22ed13d349396,2025-10-30 15:28:41.419 174,kompas,mbg,2025-10-16 07:47:19,Prabowo Optimistis Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Tercapai berkat MBG,"JAKARTA, KOMPAS.com -Presiden Prabowo Subianto meyakini pertumbuhan ekonomi 8 persen sangat bisa dicapai karena pemerintahannya memiliki program Makan Bergizi Gratis (MBG).Hal ini dikatakannya saat menjawab pertanyaan Chairman dan Editor in Chief Forbes, Malcolm Stevenson Jr (Steve Forbes) dalam acara Forbes Global CEO Conference di Hotel St Regis, Jakarta Pusat, Rabu (15/10/2025) malam.""Saya kira 8 persen sangat bisa dicapai, seperti yang sudah saya sebutkan, misalnya, bahkan dengan program makanan gratis,"" kata Prabowo dalam acara itu.Baca juga:Prabowo Pede Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 8 Persen Dipicu Program MBGKepala Negara mengungkapkan, lewat program MBG, Indonesia mampu menciptakan 1,5 juta lapangan pekerjaan secara langsung.Ia menyebutkan, ada lebih dari 30.000 dapur umum yang menyediakan dan mendistribusikan menu MBG ke sekolah-sekolah.Setiap dapur diisi oleh sekitar 50 orang pekerja dengan shift berbeda-beda.Baca juga:Prabowo: MBG Lahir dari Pengalaman Kampanye Bertahun-tahun""Dua shift atau tiga shift. Jadi 50 orang dikali 30.000, jumlahnya 1,5 juta. Para pakar ekonomi mengatakan bahwa pertumbuhan 1 persen akan menciptakan 400.000 lapangan kerja. Nah, kita sudah menciptakan 1,5 juta lapangan kerja, itu 3 persen,"" ucap Prabowo.Prabowo melanjutkan, masing-masing dapur telah menciptakan setidaknya 15 pengusaha lokal karena bahan baku diserap dari sumber daya alam di masing-masing wilayah.""Satu menjual telur, satu lagi menjual sayur-sayuran, satu lagi menjual ikan, satu lagi menjual daging, satu lagi garam. Dan masing-masing dari 15 pedagang atau pemasok ini akan memiliki sedikitnya 5, 10, atau 15 pekerja,"" tutur dia.Baca juga:Prabowo: Satu Insiden Keracunan MBG Pun Tidak Bisa DiterimaIa menyebutkan, jumlah itu belum termasuk program lain seperti Koperasi Desa Merah Putih.Mantan Menteri Pertahanan (Menhan) ini mengatakan, Indonesia akan membangun 81.000 koperasi desa yang juga akan menyerap tenaga kerja.""Di sana kita hitung kita juga akan menciptakan setidaknya 15 (juta) lapangan kerja lagi,"" ujar Prabowo.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com -Presiden Prabowo Subianto meyakini pertumbuhan ekonomi 8 persen sangat bisa dicapai karena pemerintahannya memiliki program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini dikatakannya saat menjawab pertanyaan Chairman dan Editor in Chief Forbes, Malcolm Stevenson Jr (Steve Forbes) dalam acara Forbes Global CEO Conference di Hotel St Regis, Jakarta Pusat, Rabu (15/10/2025) malam. ""Saya kira 8 persen sangat bisa dicapai, seperti yang sudah saya sebutkan, misalnya, bahkan dengan program makanan gratis,"" kata Prabowo dalam acara itu. Baca juga:Prabowo Pede Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 8 Persen Dipicu Program MBG Kepala Negara mengungkapkan, lewat program MBG, Indonesia mampu menciptakan 1,5 juta lapangan pekerjaan secara langsung. Ia menyebutkan, ada lebih dari 30.000 dapur umum yang menyediakan dan mendistribusikan menu MBG ke sekolah-sekolah. Setiap dapur diisi oleh sekitar 50 orang pekerja dengan shift berbeda-beda. Baca juga:Prabowo: MBG Lahir dari Pengalaman Kampanye Bertahun-tahun ""Dua shift atau tiga shift. Jadi 50 orang dikali 30.000, jumlahnya 1,5 juta. Para pakar ekonomi mengatakan bahwa pertumbuhan 1 persen akan menciptakan 400.000 lapangan kerja. Nah, kita sudah menciptakan 1,5 juta lapangan kerja, itu 3 persen,"" ucap Prabowo. Prabowo melanjutkan, masing-masing dapur telah menciptakan setidaknya 15 pengusaha lokal karena bahan baku diserap dari sumber daya alam di masing-masing wilayah. ""Satu menjual telur, satu lagi menjual sayur-sayuran, satu lagi menjual ikan, satu lagi menjual daging, satu lagi garam. Dan masing-masing dari 15 pedagang atau pemasok ini akan memiliki sedikitnya 5, 10, atau 15 pekerja,"" tutur dia. Baca juga:Prabowo: Satu Insiden Keracunan MBG Pun Tidak Bisa Diterima Ia menyebutkan, jumlah itu belum termasuk program lain seperti Koperasi Desa Merah Putih. Mantan Menteri Pertahanan (Menhan) ini mengatakan, Indonesia akan membangun 81.000 koperasi desa yang juga akan menyerap tenaga kerja. ""Di sana kita hitung kita juga akan menciptakan setidaknya 15 (juta) lapangan kerja lagi,"" ujar Prabowo.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/_4wz3Agln3pNw_ZKgZGc6aFPgl0=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/16/68f0401855374.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/16/07471911/prabowo-optimistis-pertumbuhan-ekonomi-8-persen-tercapai-berkat-mbg,100e3c86c1a67114cf6e4621a960fa2dfcc60b2d2ee6e3089e957e93afe21617,2025-10-30 15:28:52.055 175,kompas,mbg,2025-10-14 18:26:36,Rahasia Dapur MBG Indramayu: Masak Pakai Air Galon pH Tinggi,"INDRAMAYU, KOMPAS.com Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Desa Kenanga, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, menerapkan standar tinggi dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).Salah satu langkah penting yang dilakukan yakni menggunakan air galon kemasan dengan pH tinggi yang sudah teruji di pabrikan untuk proses memasak. Selain kualitas bahan baku, air untuk memasak ini juga harus betul-betul diperhatikan, kata Pemilik SPPG Desa Kenanga, Kasan Basari, saat ditemui di sela-sela kegiatannya memantau proses pencucian ompreng MBG, Selasa (14/10/2025).Menurut Kasan, penggunaan air galon kemasan dilakukan untuk mencegah kontaminasi bakteri seperti e-coli dan bakteri lain yang dapat memicu keracunan makanan.Baca juga:Senangnya Pekerja SPPG di Indramayu Cek Ompreng MBG Habis Tak Bersisa Disantap Siswa Air ini digunakan untuk masak nasi, masak sayuran, dan lain-lain, bisa dilihat di belakang sudah numpuk galon bekas masak makanan, ujar dia.Selain memastikan air yang digunakan berkualitas, SPPG Desa Kenanga juga menerapkan jam operasional ketat agar makanan tetap segar dan aman dikonsumsi.Kasan menjelaskan, proses memasak dimulai di atas pukul 01.00 WIB dan makanan diperkirakan matang sekitar pukul 03.30 WIB. Kemudian jam 4 pagi itu sudah bisa diporsi. Paginya sekitar pukul 8 pagi sudah disantap anak-anak, katanya.Setiap hari, SPPG Desa Kenanga menyiapkan sekitar 3.900 porsi makanan untuk 14 sekolah penerima manfaat di sekitarnya.Menurut Kasan, makanan siap saji idealnya dikonsumsi maksimal dalam waktu enam jam setelah matang agar kualitas gizi dan keamanan tetap terjaga. Nah kalau proses pemasakan ini dan air bisa diperhatikan betul maka saya yakin tidak akan ada kasus keracunan, ucap dia.SPPG Desa Kenanga merupakan salah satu dapur MBG pertama yang beroperasi di Indramayu. Kasan menyebut pihaknya banyak mendapat arahan dari Badan Gizi Nasional (BGN) terkait standar higienitas, mulai dari pencucian ompreng hingga penyortiran bahan baku.Baca juga:Cegah Keracunan, Dinkes Sumenep Uji Lab Sampel Air Dapur MBGPetugas dapur juga wajib memakai alat pelindung diri (APD) dan mematuhi seluruh prosedur kebersihan selama proses memasak.Selain itu, tim SPPG juga memetakan siswa penerima manfaat agar anak dengan alergi makanan tertentu tidak mengonsumsi menu yang berisiko.Kasan menambahkan, setiap menu disiapkan dengan menyesuaikan selera anak-anak agar tetap bergizi dan disukai. Sebelum didistribusikan, para pekerja dapur selalu mencicipi makanan terlebih dahulu. INDRAMAYU, KOMPAS.com Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Desa Kenanga, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, menerapkan standar tinggi dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Salah satu langkah penting yang dilakukan yakni menggunakan air galon kemasan dengan pH tinggi yang sudah teruji di pabrikan untuk proses memasak. Selain kualitas bahan baku, air untuk memasak ini juga harus betul-betul diperhatikan, kata Pemilik SPPG Desa Kenanga, Kasan Basari, saat ditemui di sela-sela kegiatannya memantau proses pencucian ompreng MBG, Selasa (14/10/2025). Menurut Kasan, penggunaan air galon kemasan dilakukan untuk mencegah kontaminasi bakteri seperti e-coli dan bakteri lain yang dapat memicu keracunan makanan. Baca juga:Senangnya Pekerja SPPG di Indramayu Cek Ompreng MBG Habis Tak Bersisa Disantap Siswa Air ini digunakan untuk masak nasi, masak sayuran, dan lain-lain, bisa dilihat di belakang sudah numpuk galon bekas masak makanan, ujar dia. Selain memastikan air yang digunakan berkualitas, SPPG Desa Kenanga juga menerapkan jam operasional ketat agar makanan tetap segar dan aman dikonsumsi. Kasan menjelaskan, proses memasak dimulai di atas pukul 01.00 WIB dan makanan diperkirakan matang sekitar pukul 03.30 WIB. Kemudian jam 4 pagi itu sudah bisa diporsi. Paginya sekitar pukul 8 pagi sudah disantap anak-anak, katanya. Setiap hari, SPPG Desa Kenanga menyiapkan sekitar 3.900 porsi makanan untuk 14 sekolah penerima manfaat di sekitarnya. Menurut Kasan, makanan siap saji idealnya dikonsumsi maksimal dalam waktu enam jam setelah matang agar kualitas gizi dan keamanan tetap terjaga. Nah kalau proses pemasakan ini dan air bisa diperhatikan betul maka saya yakin tidak akan ada kasus keracunan, ucap dia. SPPG Desa Kenanga merupakan salah satu dapur MBG pertama yang beroperasi di Indramayu. Kasan menyebut pihaknya banyak mendapat arahan dari Badan Gizi Nasional (BGN) terkait standar higienitas, mulai dari pencucian ompreng hingga penyortiran bahan baku. Baca juga:Cegah Keracunan, Dinkes Sumenep Uji Lab Sampel Air Dapur MBG Petugas dapur juga wajib memakai alat pelindung diri (APD) dan mematuhi seluruh prosedur kebersihan selama proses memasak. Selain itu, tim SPPG juga memetakan siswa penerima manfaat agar anak dengan alergi makanan tertentu tidak mengonsumsi menu yang berisiko. Kasan menambahkan, setiap menu disiapkan dengan menyesuaikan selera anak-anak agar tetap bergizi dan disukai. Sebelum didistribusikan, para pekerja dapur selalu mencicipi makanan terlebih dahulu.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/f8yHMl4sEYevIpbyH6TURqOwFog=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/14/68ee2b2b9d560.jpeg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/14/182636878/rahasia-dapur-mbg-indramayu-masak-pakai-air-galon-ph-tinggi,94b630bd5fd588c309a158f74e6ea5ef92eda2edb78b597b21a0b7ce063f4833,2025-10-30 15:29:02.438 176,kompas,mbg,2025-10-14 16:38:17,PGRI Trenggalek Tolak Guru Jadi Pencicip Menu MBG,"TRENGGALEK, KOMPAS.com Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur (Jatim), menyatakan penolakannya terhadap praktik guru yang dijadikan tester atau pencicip menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebelum disajikan kepada siswa.Penolakan ini disampaikan Ketua PGRI Trenggalek, Catur Winarno, Selasa (14/10/2025), meskipun secara umum pelaksanaan MBG di Trenggalek dinilai berjalan baik.PGRI mendesak, agar tim gizi dan medis yang tergabung dalam program MBG dioptimalkan fungsinya.Catur Winarno menegaskan, meski mengapresiasi program MBG, pihaknya tidak sepakat jika guru harus mencicipi menu makanan siswa.""Kalau harus mencicipi kami tidak setuju, saran kami fungsikan secara optimal unsur-unsur yang ada di MBG-nya. Kan sudah ada tim gizi, tim medisnya dan sebagainya,"" kata Catur.Baca juga:Senangnya Pekerja SPPG di Indramayu Cek Ompreng MBG Habis Tak Bersisa Disantap SiswaMenurut Catur, dengan berfungsinya tim penyedia MBG secara optimal, risiko makanan basi atau keracunan dapat ditekan seminimal mungkin.Ia mengakui, bahwa setiap sekolah memang memiliki guru koordinator MBG, namun tugas tersebut tidak serta merta melibatkan aktivitas mencicipi makanan.Catur menjelaskan, tugas guru sebagai koordinator MBG adalah mengkoordinir perwakilan siswa dari setiap kelas, untuk mendistribusikan menu MBG kepada teman-teman mereka.""Jadi tugasnya sebagai koordinator itu tidak mengganggu tugas utama sebagai pendidik,"" tegasnya.Baca juga:Viral Video Siswa Gunungkidul Makan Serangga Puthul saat Santap MBG, Ternyata Bawa Lauk SendiriHal ini penting, agar fokus guru tetap pada tugas utama mereka sebagai pendidik.Mantan Kepala Sekolah SMPN 1 Trenggalek ini, juga mengakui bahwa tim penyedia MBG, termasuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), masih dalam tahap mencari ritme kerja terbaik mengingat jam terbang yang masih terbatas.""Harus kita akui bersama, semua masih pada taraf belajar, saya lihat belum maksimal, tapi kami mendorong agar selalu ada evaluasi sehingga ada peningkatan layanan ke anak, cara memasak, termasuk mendistribusikannya agar tidak terjadi apa-apa,"" lanjut Catur.Ia juga sempat menerima beberapa keluhan yang masih bisa ditoleransi, salah satunya terkait waktu kedatangan menu MBG yang terlalu mepet, sehingga siswa harus segera menyantapnya.""Namun setelah diberi masukan oleh sekolah agar datang lebih awal sehingga pembelajaran tidak terganggu, pihak MBG juga memenuhi,"" jelas pentolan Muhammadiyah Trenggalek itu.Baca juga:Tiga Hari Naik Rp 3.000, Harga Telur di Kuningan Sentuh Rp 32.000 Per Kg Imbas MBGSelain menjaga kualitas makanan, hal ini juga akan berpengaruh pada efektivitas tugas guru koordinator, agar tidak mengganggu tugas utama mereka sebagai pendidik.""Pihak sekolah sudah berkoordinasi dengan tim SPPG untuk waktu makan siangnya, sehingga pembelajaran relatif aman,"" pungkasnya, menunjukkan adanya upaya kolaborasi untuk meningkatkan kualitas layanan.Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul PGRI Trenggalek Tolak Guru Jadi Tester MBG, Minta Tim Gizi dan Medis Dioptimalkan, https://surabaya.tribunnews.com/jawa-timur/1917971/pgri-trenggalek-tolak-guru-jadi-tester-mbg-minta-tim-gizi-dan-medis-dioptimalkan.Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Cak SurDalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang TRENGGALEK, KOMPAS.com Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur (Jatim), menyatakan penolakannya terhadap praktik guru yang dijadikan tester atau pencicip menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebelum disajikan kepada siswa. Penolakan ini disampaikan Ketua PGRI Trenggalek, Catur Winarno, Selasa (14/10/2025), meskipun secara umum pelaksanaan MBG di Trenggalek dinilai berjalan baik. PGRI mendesak, agar tim gizi dan medis yang tergabung dalam program MBG dioptimalkan fungsinya. Catur Winarno menegaskan, meski mengapresiasi program MBG, pihaknya tidak sepakat jika guru harus mencicipi menu makanan siswa. ""Kalau harus mencicipi kami tidak setuju, saran kami fungsikan secara optimal unsur-unsur yang ada di MBG-nya. Kan sudah ada tim gizi, tim medisnya dan sebagainya,"" kata Catur. Baca juga:Senangnya Pekerja SPPG di Indramayu Cek Ompreng MBG Habis Tak Bersisa Disantap Siswa Menurut Catur, dengan berfungsinya tim penyedia MBG secara optimal, risiko makanan basi atau keracunan dapat ditekan seminimal mungkin. Ia mengakui, bahwa setiap sekolah memang memiliki guru koordinator MBG, namun tugas tersebut tidak serta merta melibatkan aktivitas mencicipi makanan. Catur menjelaskan, tugas guru sebagai koordinator MBG adalah mengkoordinir perwakilan siswa dari setiap kelas, untuk mendistribusikan menu MBG kepada teman-teman mereka. ""Jadi tugasnya sebagai koordinator itu tidak mengganggu tugas utama sebagai pendidik,"" tegasnya. Baca juga:Viral Video Siswa Gunungkidul Makan Serangga Puthul saat Santap MBG, Ternyata Bawa Lauk Sendiri Hal ini penting, agar fokus guru tetap pada tugas utama mereka sebagai pendidik. Mantan Kepala Sekolah SMPN 1 Trenggalek ini, juga mengakui bahwa tim penyedia MBG, termasuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), masih dalam tahap mencari ritme kerja terbaik mengingat jam terbang yang masih terbatas. ""Harus kita akui bersama, semua masih pada taraf belajar, saya lihat belum maksimal, tapi kami mendorong agar selalu ada evaluasi sehingga ada peningkatan layanan ke anak, cara memasak, termasuk mendistribusikannya agar tidak terjadi apa-apa,"" lanjut Catur. Ia juga sempat menerima beberapa keluhan yang masih bisa ditoleransi, salah satunya terkait waktu kedatangan menu MBG yang terlalu mepet, sehingga siswa harus segera menyantapnya. ""Namun setelah diberi masukan oleh sekolah agar datang lebih awal sehingga pembelajaran tidak terganggu, pihak MBG juga memenuhi,"" jelas pentolan Muhammadiyah Trenggalek itu. Baca juga:Tiga Hari Naik Rp 3.000, Harga Telur di Kuningan Sentuh Rp 32.000 Per Kg Imbas MBG Selain menjaga kualitas makanan, hal ini juga akan berpengaruh pada efektivitas tugas guru koordinator, agar tidak mengganggu tugas utama mereka sebagai pendidik. ""Pihak sekolah sudah berkoordinasi dengan tim SPPG untuk waktu makan siangnya, sehingga pembelajaran relatif aman,"" pungkasnya, menunjukkan adanya upaya kolaborasi untuk meningkatkan kualitas layanan. Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul PGRI Trenggalek Tolak Guru Jadi Tester MBG, Minta Tim Gizi dan Medis Dioptimalkan, https://surabaya.tribunnews.com/jawa-timur/1917971/pgri-trenggalek-tolak-guru-jadi-tester-mbg-minta-tim-gizi-dan-medis-dioptimalkan.Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Cak Sur",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/5G0wjkqjemfLK1P1b6St4qg-gas=/111x0:3351x2160/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/06/68e339bd065e4.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/14/163817378/pgri-trenggalek-tolak-guru-jadi-pencicip-menu-mbg,638be828294ea5b515476e21b855842994c5c49175495e09afed64f7db274310,2025-10-30 15:29:13.004 177,kompas,mbg,2025-10-14 05:48:01,Penantian Siswa Sekolah Rakyat Ancol yang Berharap Dapat MBG...,"JAKARTA, KOMPAS.com -Di tengah orangtua menolak anaknya diberikan Makan Bergizi Gratis (MBG), ratusan siswa di Sekolah Rakyat Ancol, Jakarta Utara, justru sangat menanti-nanti program unggulan pemerintah pusat tersebut.Sebab, hampir satu tahun berjalan, Sekolah Rakyat Ancol belum pernah merasakan sekalipun makanan bergizi itu.""Kalau misalkan MBG sendiri kan udah masuk ke sekolah, tapi ini belum masuk ke sekolah rakyat (Ancol),"" tutur salah satu guru di Sekolah Rakyat Ancol bernama Anisa Khumaeroh (30) saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Senin (12/10/2025).Baca juga:Cara Daftar Masuk Sekolah Rakyat Ancol untuk Anak-anak Kurang MampuPadahal, ada 110 siswa yang rata-rata berasal dari keluarga kurang mampu yang bersekolah di Sekolah Rakyat Ancol.KOMPAS.com/ SHINTA DWI AYUSekolah Rakyat Ancol di Jakarta Utara yang selamatkan masa depan anak bangsa. Senin (12/10/2025).Tak heran, bila mereka ingin ikut merasakan makanan bergizi gratis yang sudah disediakan pemerintah.Banyak murid tak bisa sarapanNisa menilai program MBG ini memang benar-benar dibutuhkan oleh muridnya di sekolah rakyat.Keterbatasan ekonomi membuat mereka seringkali tak mendapat sarapan di rumahnya.""Tapi, faktanya sekolah kita tuh anak-anaknya butuh MBG. Karena entah emang dari orangtuanya yang enggak terlalu aware atau gimana, banyak kejadian siswa pusing tiba-tiba. Pas ditanya 'kamu kenapa?' Jawabnya belum makan dari pagi,"" ucap Nisa.Baca juga:Mengenal Sekolah Rakyat Ancol, Harapan Anak-anak Tak Mampu Mengenyam PendidikanDi sisi lain, banyak siswa yang uang sakunya pas-pasan, sehingga tak cukup untuk membeli makanan enak dan bergizi.""Ada siswa cuma dikasih uang Rp 10.000 sama kakaknya sehari buat sekolah ama makan. Badannya kurus banget jadi saya nanya 'kamu gimana gitu makannya?' tapi dia untungnya bisa ngatur dia beli nasi warteg dekat sekolah Rp 7.000 itu dapat beli ama lauk,"" ungkap Nisa.Sudah disurveiNisa mengatakan, sebenarnya Sekolah Rakyat Ancol sudah disurvei untuk mendapatkan MBG.Tapi, sampai detik ini belum ada satu pun MBG yang datang untuk siswa dan siswi Sekolah Rakyat Ancol.""Waktu itu pernah ada yang survei tapi baru survei cuman kita belum termasuk yang dapat MBG gitu,"" jelas dia.Baca juga:MBG yang Tak Sekadar Makan Gratis Nisa juga tak mengetahui persis penyebab tempatnya mengajar belum mendapat MBG sampai detik ini.Padahal, beberapa sekolah negeri hingga swasta di Jakarta sudah rutin mendapatkan MBG. JAKARTA, KOMPAS.com -Di tengah orangtua menolak anaknya diberikan Makan Bergizi Gratis (MBG), ratusan siswa di Sekolah Rakyat Ancol, Jakarta Utara, justru sangat menanti-nanti program unggulan pemerintah pusat tersebut. Sebab, hampir satu tahun berjalan, Sekolah Rakyat Ancol belum pernah merasakan sekalipun makanan bergizi itu. ""Kalau misalkan MBG sendiri kan udah masuk ke sekolah, tapi ini belum masuk ke sekolah rakyat (Ancol),"" tutur salah satu guru di Sekolah Rakyat Ancol bernama Anisa Khumaeroh (30) saat diwawancarai Kompas.com di lokasi, Senin (12/10/2025). Baca juga:Cara Daftar Masuk Sekolah Rakyat Ancol untuk Anak-anak Kurang Mampu Padahal, ada 110 siswa yang rata-rata berasal dari keluarga kurang mampu yang bersekolah di Sekolah Rakyat Ancol. KOMPAS.com/ SHINTA DWI AYUSekolah Rakyat Ancol di Jakarta Utara yang selamatkan masa depan anak bangsa. Senin (12/10/2025). KOMPAS.com/ SHINTA DWI AYUSekolah Rakyat Ancol di Jakarta Utara yang selamatkan masa depan anak bangsa. Senin (12/10/2025). Tak heran, bila mereka ingin ikut merasakan makanan bergizi gratis yang sudah disediakan pemerintah. Nisa menilai program MBG ini memang benar-benar dibutuhkan oleh muridnya di sekolah rakyat. Keterbatasan ekonomi membuat mereka seringkali tak mendapat sarapan di rumahnya. ""Tapi, faktanya sekolah kita tuh anak-anaknya butuh MBG. Karena entah emang dari orangtuanya yang enggak terlalu aware atau gimana, banyak kejadian siswa pusing tiba-tiba. Pas ditanya 'kamu kenapa?' Jawabnya belum makan dari pagi,"" ucap Nisa. Baca juga:Mengenal Sekolah Rakyat Ancol, Harapan Anak-anak Tak Mampu Mengenyam Pendidikan Di sisi lain, banyak siswa yang uang sakunya pas-pasan, sehingga tak cukup untuk membeli makanan enak dan bergizi. ""Ada siswa cuma dikasih uang Rp 10.000 sama kakaknya sehari buat sekolah ama makan. Badannya kurus banget jadi saya nanya 'kamu gimana gitu makannya?' tapi dia untungnya bisa ngatur dia beli nasi warteg dekat sekolah Rp 7.000 itu dapat beli ama lauk,"" ungkap Nisa. Nisa mengatakan, sebenarnya Sekolah Rakyat Ancol sudah disurvei untuk mendapatkan MBG. Tapi, sampai detik ini belum ada satu pun MBG yang datang untuk siswa dan siswi Sekolah Rakyat Ancol. ""Waktu itu pernah ada yang survei tapi baru survei cuman kita belum termasuk yang dapat MBG gitu,"" jelas dia. Baca juga:MBG yang Tak Sekadar Makan Gratis Nisa juga tak mengetahui persis penyebab tempatnya mengajar belum mendapat MBG sampai detik ini. Padahal, beberapa sekolah negeri hingga swasta di Jakarta sudah rutin mendapatkan MBG.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/yHuNLY0OPS6QETZnUM9ayk7tyzs=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/13/68ecd333b570f.jpg",https://megapolitan.kompas.com/read/2025/10/14/05480111/penantian-siswa-sekolah-rakyat-ancol-yang-berharap-dapat-mbg,c97514421df5f5ccfe8c381901e08162a4acb2f86a5b693ea9a2552be9fa0c95,2025-10-30 15:29:23.403 178,kompas,mbg,2025-10-13 20:24:19,Penjualan Kantin di SDN Pulogebang Turun Sejak Program MBG Berjalan,"JAKARTA, KOMPAS.com Kepala SDN 06 Pulogebang, Jakarta Timur, Paranggi, mengungkapkan adanya penurunan jumlah siswa yang membeli makanan di kantin sekolah sejak Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai berjalan.Menurut dia, banyak siswa kini lebih memilih menyantap makanan dari program MBG yang disediakan setiap hari di sekolah. Sebagian besar siswa makan dari MBG, jadi memang ada penurunan pembelian di kantin, ujar Paranggi saat ditemui di sekolahnya, Senin (13/10/2025).Baca juga:Senang Dapat MBG, Siswa SDN 07 Pulogebang Bisa Menabung untuk Beli MainanMeski demikian, kata dia, penurunan tersebut tidak berdampak signifikan terhadap pendapatan kantin karena para penjual kini menghadirkan lebih banyak variasi jajanan. Justru mereka (penjual kantin) lebih bervariasi sebenarnya. Menunya kan bisa diganti dengan yang lain. Dampaknya sih enggak terlalu anjlok, mereka masih bisa dapat penghasilan karena menu yang bervariasi itu, kata Paranggi.Ia menambahkan, sebelum program MBG diluncurkan, siswa biasanya membeli makanan di kantin atau sekitar sekolah dengan menu seadanya. Karena di kantin ada keterbatasan menu, hanya nasi goreng, nasi kuning dan sebagainya, ya mungkin menu sayurannya cuma satu potong, sekadarnya lah. Jadi menurut saya gizinya masih kurang cukup juga, jelasnya.Paranggi memastikan pihak sekolah tetap bekerja sama dengan puskesmas untuk memantau keamanan jajanan yang dijual di kantin.Sementara itu, Ipeh, salah satu penjaga kantin, juga mengakui adanya penurunan penjualan sejak program MBG bergulir.Baca juga:Siswa SMPN 61 Jakarta Harap Menu Susu di Program MBG Lebih Sering Diberikan Iya, kalau terdampak ya terdampak. Ya diakalin aja, jajannya dibuat lebih variatif. Tapi pasti aja masih ada (siswa) yang jajan sih kalau di sini, ujarnya.Ipeh mengatakan, sebelum adanya MBG, ia biasa menjual nasi goreng dan nasi kuning untuk siswa SDN 07 dan SDN 06 Pulogebang. Kini, ia lebih banyak menjajakan jajanan ringan seperti kue basah. Dulu lebih banyak, kayak nasi goreng gitu-gitu. Sekarang lebih ke jajanan kue-kue. Kalau nasi goreng tergantung permintaan, baru dimasak, kata Ipeh.Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu program prioritas pemerintahan Prabowo Subianto Gibran Rakabuming Raka yang mulai dijalankan pada akhir 2024.Program ini bertujuan meningkatkan gizi dan kesehatan anak usia sekolah dasar hingga menengah pertama di seluruh Indonesia.Melalui kerja sama dengan Satuan Pengelola Program Gizi (SPPG) di tiap wilayah, MBG menyediakan makanan bergizi sesuai kebutuhan usia anak.Inisiatif ini juga menjadi tindak lanjut dari janji kampanye Prabowo Gibran dalam Pemilu 2024 untuk menurunkan angkastuntingdan meningkatkan kualitas sumber daya manusia muda Indonesia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com Kepala SDN 06 Pulogebang, Jakarta Timur, Paranggi, mengungkapkan adanya penurunan jumlah siswa yang membeli makanan di kantin sekolah sejak Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai berjalan. Menurut dia, banyak siswa kini lebih memilih menyantap makanan dari program MBG yang disediakan setiap hari di sekolah. Sebagian besar siswa makan dari MBG, jadi memang ada penurunan pembelian di kantin, ujar Paranggi saat ditemui di sekolahnya, Senin (13/10/2025). Baca juga:Senang Dapat MBG, Siswa SDN 07 Pulogebang Bisa Menabung untuk Beli Mainan Meski demikian, kata dia, penurunan tersebut tidak berdampak signifikan terhadap pendapatan kantin karena para penjual kini menghadirkan lebih banyak variasi jajanan. Justru mereka (penjual kantin) lebih bervariasi sebenarnya. Menunya kan bisa diganti dengan yang lain. Dampaknya sih enggak terlalu anjlok, mereka masih bisa dapat penghasilan karena menu yang bervariasi itu, kata Paranggi. Ia menambahkan, sebelum program MBG diluncurkan, siswa biasanya membeli makanan di kantin atau sekitar sekolah dengan menu seadanya. Karena di kantin ada keterbatasan menu, hanya nasi goreng, nasi kuning dan sebagainya, ya mungkin menu sayurannya cuma satu potong, sekadarnya lah. Jadi menurut saya gizinya masih kurang cukup juga, jelasnya. Paranggi memastikan pihak sekolah tetap bekerja sama dengan puskesmas untuk memantau keamanan jajanan yang dijual di kantin. Sementara itu, Ipeh, salah satu penjaga kantin, juga mengakui adanya penurunan penjualan sejak program MBG bergulir. Baca juga:Siswa SMPN 61 Jakarta Harap Menu Susu di Program MBG Lebih Sering Diberikan Iya, kalau terdampak ya terdampak. Ya diakalin aja, jajannya dibuat lebih variatif. Tapi pasti aja masih ada (siswa) yang jajan sih kalau di sini, ujarnya. Ipeh mengatakan, sebelum adanya MBG, ia biasa menjual nasi goreng dan nasi kuning untuk siswa SDN 07 dan SDN 06 Pulogebang. Kini, ia lebih banyak menjajakan jajanan ringan seperti kue basah. Dulu lebih banyak, kayak nasi goreng gitu-gitu. Sekarang lebih ke jajanan kue-kue. Kalau nasi goreng tergantung permintaan, baru dimasak, kata Ipeh. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu program prioritas pemerintahan Prabowo Subianto Gibran Rakabuming Raka yang mulai dijalankan pada akhir 2024. Program ini bertujuan meningkatkan gizi dan kesehatan anak usia sekolah dasar hingga menengah pertama di seluruh Indonesia. Melalui kerja sama dengan Satuan Pengelola Program Gizi (SPPG) di tiap wilayah, MBG menyediakan makanan bergizi sesuai kebutuhan usia anak. Inisiatif ini juga menjadi tindak lanjut dari janji kampanye Prabowo Gibran dalam Pemilu 2024 untuk menurunkan angkastuntingdan meningkatkan kualitas sumber daya manusia muda Indonesia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/mScWOYQIQY8TQpMrBgid3VrD2-4=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/13/68ece7b9239dd.jpg",https://megapolitan.kompas.com/read/2025/10/13/20241921/penjualan-kantin-di-sdn-pulogebang-turun-sejak-program-mbg-berjalan,d532e42abce0954ba9dcc9d0f525187e7bc58640b8f993848666645fe5e2d226,2025-10-30 15:29:34.035 179,kompas,mbg,2025-10-13 08:57:25,BGN Jawab Tudingan Susu MBG Hanya Kandung 30 Persen Susu,"JAKARTA, KOMPAS.com -Badan Gizi Nasional (BGN) menjawab tudingan yang beredar di media sosial bahwa susu program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah dimanipulasi, dengan label susu MBG yang mencantumkan kandungan susu 30 persen.Anggota Tim Pakar BGN Epi Taufik menjelaskan, susu MBG memiliki kandungan susu sebanyak 20 persen ditambah padatan susu dengan kandungan gizi seperti susu segar.""Jadi, bukan berarti jika susu segarnya 20 persen lalu sisanya semua air, kata Epi dalam siaran pers BGN, dikutip pada Senin (13/10/2025).Baca juga:Cerita soal Susu dari Program MBG yang Mampu Mengubah Kebiasaan Siswa di PurworejoEpi menyebutkan, kandungan gizi susu MBG itu mengikuti spesifikasi khusus dari BGN dengan mengikuti Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Nomor 13 Tahun2023 tentang Kategori Pangan terutama pada bagian 01.1.2 tentang Susu Cair Plain lain dalam bentuk Susu Lemak Penuh Rekombinasi.Guru besar ilmu dan teknologi susu Institut Pertanian Bogor ini juga menekankan bahwa kadar gizi susu MBG tidak berkurang meski komposisi susunya 20 persen.Ia menegaskan, kandungan gizi pada susu MBG, yakni lemak, protein, laktosa/karbohidrat dan mineral tetap setara dengan susu segar.Baca juga:Menanti Sertifikat Laik Higiene di Seluruh Dapur MBG Jakarta, Bekasi, Tangerang Kandungan kalsium tidak kurang dari 15 persendaily value, kadar lemak tidak kurang dari 3 persen, kadar protein tidak kurang dari 2,7 persen, dan kadar karbohidrat dan mineral tidak kurang dari 7,8 persen, ujar Epi.Ia juga menjelaskan, secara alami, susu sapi segar mengandung 88 persen air, dan 12 persen bahan kering, yang terdiri atas: lemak, protein, laktosa/karbohidrat, dan mineral.""Susu sapi segar, terutama yang saat ini mayoritas berasal dari sapi Frisian Holstein (FH), juga susu kambing, dan bahkan ASI (Air Susu Ibu), kandungan utamanya adalah air,"" kata Epi.Baca juga:Daftar 9 Proyek Strategis Nasional Baru, Ada MBG dan Sekolah RakyatDi samping itu, Epi mengungkapkan bahwa awalnya Presiden Prabowo Subianto meminta agar susu MBG 100 persen berbahan baku susu segar produksi dalam negeri.Namun, produksi susu segar masih di bawah 1 juta ton per tahun, hanya mencukupi 20 persen kebutuhan nasional, sedangkan sisanya masih bergantung pada ekspor.""Untuk menutupi kebutuhan susu regular di dalam negeri sebelum ada MBG saja harus impor 80 persen. Dengan adanya tambahan kebutuhan susu MGB, maka ketersediaan susu segar dalam negeri semakin berkurang,"" ujar Epi menjelaskan.Oleh sebab itu, kandungan susu segar MBG diawali dengan minumum 20 persen tetapi kandungan gizinya setara susu segar.Baca juga:1 Tahun Pemerintahan Prabowo, Nasdem Harap BGN Jalankan MBG dengan BaikLangkah ini diambil dengan mempertimbangkan ketersedian susu segar dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan susu reguler dan MBG serta dengan tujuan tidak meningkatkan impor yang sudah tinggi,Selain itu, ada pula perintah Prabowo agar bahan baku MBG wajib menyerap bahan baku lokal.""Kandungan susu segar dalam susu MBG ini akan ditingkatkan secara bertahap mengikuti ketersediaan produksi susu segar dalam negeri yang dihasilkan oleh para peternak sapi perah dalam negeri,"" kata Epi.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com -Badan Gizi Nasional (BGN) menjawab tudingan yang beredar di media sosial bahwa susu program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah dimanipulasi, dengan label susu MBG yang mencantumkan kandungan susu 30 persen. Anggota Tim Pakar BGN Epi Taufik menjelaskan, susu MBG memiliki kandungan susu sebanyak 20 persen ditambah padatan susu dengan kandungan gizi seperti susu segar. ""Jadi, bukan berarti jika susu segarnya 20 persen lalu sisanya semua air, kata Epi dalam siaran pers BGN, dikutip pada Senin (13/10/2025). Baca juga:Cerita soal Susu dari Program MBG yang Mampu Mengubah Kebiasaan Siswa di Purworejo Epi menyebutkan, kandungan gizi susu MBG itu mengikuti spesifikasi khusus dari BGN dengan mengikuti Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Nomor 13 Tahun2023 tentang Kategori Pangan terutama pada bagian 01.1.2 tentang Susu Cair Plain lain dalam bentuk Susu Lemak Penuh Rekombinasi. Guru besar ilmu dan teknologi susu Institut Pertanian Bogor ini juga menekankan bahwa kadar gizi susu MBG tidak berkurang meski komposisi susunya 20 persen. Ia menegaskan, kandungan gizi pada susu MBG, yakni lemak, protein, laktosa/karbohidrat dan mineral tetap setara dengan susu segar. Baca juga:Menanti Sertifikat Laik Higiene di Seluruh Dapur MBG Jakarta, Bekasi, Tangerang Kandungan kalsium tidak kurang dari 15 persendaily value, kadar lemak tidak kurang dari 3 persen, kadar protein tidak kurang dari 2,7 persen, dan kadar karbohidrat dan mineral tidak kurang dari 7,8 persen, ujar Epi. Ia juga menjelaskan, secara alami, susu sapi segar mengandung 88 persen air, dan 12 persen bahan kering, yang terdiri atas: lemak, protein, laktosa/karbohidrat, dan mineral. ""Susu sapi segar, terutama yang saat ini mayoritas berasal dari sapi Frisian Holstein (FH), juga susu kambing, dan bahkan ASI (Air Susu Ibu), kandungan utamanya adalah air,"" kata Epi. Baca juga:Daftar 9 Proyek Strategis Nasional Baru, Ada MBG dan Sekolah Rakyat Di samping itu, Epi mengungkapkan bahwa awalnya Presiden Prabowo Subianto meminta agar susu MBG 100 persen berbahan baku susu segar produksi dalam negeri. Namun, produksi susu segar masih di bawah 1 juta ton per tahun, hanya mencukupi 20 persen kebutuhan nasional, sedangkan sisanya masih bergantung pada ekspor. ""Untuk menutupi kebutuhan susu regular di dalam negeri sebelum ada MBG saja harus impor 80 persen. Dengan adanya tambahan kebutuhan susu MGB, maka ketersediaan susu segar dalam negeri semakin berkurang,"" ujar Epi menjelaskan. Oleh sebab itu, kandungan susu segar MBG diawali dengan minumum 20 persen tetapi kandungan gizinya setara susu segar. Baca juga:1 Tahun Pemerintahan Prabowo, Nasdem Harap BGN Jalankan MBG dengan Baik Langkah ini diambil dengan mempertimbangkan ketersedian susu segar dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan susu reguler dan MBG serta dengan tujuan tidak meningkatkan impor yang sudah tinggi, Selain itu, ada pula perintah Prabowo agar bahan baku MBG wajib menyerap bahan baku lokal. ""Kandungan susu segar dalam susu MBG ini akan ditingkatkan secara bertahap mengikuti ketersediaan produksi susu segar dalam negeri yang dihasilkan oleh para peternak sapi perah dalam negeri,"" kata Epi.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/AhHHUhSPUEwdQj59HrhdQt3S5_c=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/08/68e62f48cae11.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/13/08572501/bgn-jawab-tudingan-susu-mbg-hanya-kandung-30-persen-susu,317295dc5bb2cbbcd26b2809539778fa863a995156a8ab66121538cb3ba2f25f,2025-10-30 15:29:48.397 180,tempo,mbg,2025-10-02 13:00:00,"86 Anak di Agam Keracunan MBG, Pemkab Tetapkan Status KLB",,Subekti,https://statik.tempo.co/data/2025/10/02/id_1432094/1432094_720.jpg,https://www.tempo.co/arsip/86-anak-di-agam-keracunan-mbg-pemkab-tetapkan-status-klb-2075498,26ddbeb94ebc843e834f258c07abcab31a7f5239ba92dff1275258f7c08fadbb,2025-11-13 22:04:42.990 181,kompas,mbg,2025-10-13 08:05:14,Program MBG di 21 Sekolah di Klungkung Bali Dihentikan Sementara,"DENPASAR, KOMPAS.com- Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur program MBG (makanan bergizi gratis) di Klungkung yang telah beroperasi baru dua yakni di Desa Selat, Kecamatan Klungkung dan di Batununggul, Nusa Penida, Bali.Ini menjadikan Klungkung, sebagai daerah dengan jumlah dapur MBG paling sedikit di Bali.Belum lagi dapur MBG di Desa Selat, saat ini ditutup sementara karena sedang menjalani renovasi.Kepala Dinas Pendidikan Klungkung, I Ketut Sujana menjelaskan, renovasi dapur MBG di Selat menyebabkan layanan program MBG dari lokasi tersebut terhenti sementara. Sampai proses rehab selesai, dapur MBG di Selat tutup, sehingga belum bisa melayani program MBG untuk sementara waktu, kata Sujana, Minggu (12/10/2025).Baca juga:Dinkes Ungkap SPPG Penyalur MBG yang Bikin Murid SDN 6 Matangkuli Muntah Belum Laik HigieneDapur MBG di Desa Selat yang melayani 21 sekolah, mulai dari tingkat TK, SMP, hingga SMA, termasuk SMA Negeri 2 Semarapura.Kapasitas maksimal satu dapur melayani sekitar 3.500 siswa. Sehingga renovasi membuat program di sekolah-sekolah tersebut terhenti sementara.Sujana juga memaparkan perkembangan rencana pembangunan dapur MBG di beberapa lokasi lainnya.Di Desa Tanglad, Nusa Penida, telah diajukan pembangunan dapur MBG. Ada berbagai persyaratan yang harus dipenuhi, seperti ketersediaan lahan minimal 10 are dan bangunan pendukung, ujarnya.Baca juga:Hanya 17 dari 2.131 Dapur MBG di Jabar Miliki SLHS, Pemprov Beri Tenggat hingga 30 OktoberSementara itu di Kecamatan Banjarangkan, dapur MBG di Desa Tusan masih dalam tahap pembangunan. Sedangkan di Kecamatan Dawan, dapur MBG yang dibangun di Dusun Karangdadi, Desa Kusamba, juga masih dalam tahap pembangunan""Jadi operasional program MBG di beberapa wilayah masih menunggu penyelesaian pembangunan infrastruktur dapur,"" jelasnya.Sujana merinci, idealnya untuk program MBG di Klungkung harus didukung pembangunan 12 dapur.Meliputi tiga dapur di Kecamatan Klungkung, dua di Kecamatan Banjarangkan, tiga di Kecamatan Dawan, dan tiga di Kecamatan Nusa Penida.Pemerintah daerah terus berupaya mempercepat proses tersebut agar program MBG dapat berjalan optimal di seluruh wilayah Klungkung.Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judulProgram MBG di 21 Sekolah Dihentikan Sementara, Idealnya Klungkung Bali Punya 12 Dapur MBG.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang DENPASAR, KOMPAS.com- Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur program MBG (makanan bergizi gratis) di Klungkung yang telah beroperasi baru dua yakni di Desa Selat, Kecamatan Klungkung dan di Batununggul, Nusa Penida, Bali. Ini menjadikan Klungkung, sebagai daerah dengan jumlah dapur MBG paling sedikit di Bali. Belum lagi dapur MBG di Desa Selat, saat ini ditutup sementara karena sedang menjalani renovasi. Kepala Dinas Pendidikan Klungkung, I Ketut Sujana menjelaskan, renovasi dapur MBG di Selat menyebabkan layanan program MBG dari lokasi tersebut terhenti sementara. Sampai proses rehab selesai, dapur MBG di Selat tutup, sehingga belum bisa melayani program MBG untuk sementara waktu, kata Sujana, Minggu (12/10/2025). Baca juga:Dinkes Ungkap SPPG Penyalur MBG yang Bikin Murid SDN 6 Matangkuli Muntah Belum Laik Higiene Dapur MBG di Desa Selat yang melayani 21 sekolah, mulai dari tingkat TK, SMP, hingga SMA, termasuk SMA Negeri 2 Semarapura. Kapasitas maksimal satu dapur melayani sekitar 3.500 siswa. Sehingga renovasi membuat program di sekolah-sekolah tersebut terhenti sementara. Sujana juga memaparkan perkembangan rencana pembangunan dapur MBG di beberapa lokasi lainnya. Di Desa Tanglad, Nusa Penida, telah diajukan pembangunan dapur MBG. Ada berbagai persyaratan yang harus dipenuhi, seperti ketersediaan lahan minimal 10 are dan bangunan pendukung, ujarnya. Baca juga:Hanya 17 dari 2.131 Dapur MBG di Jabar Miliki SLHS, Pemprov Beri Tenggat hingga 30 Oktober Sementara itu di Kecamatan Banjarangkan, dapur MBG di Desa Tusan masih dalam tahap pembangunan. Sedangkan di Kecamatan Dawan, dapur MBG yang dibangun di Dusun Karangdadi, Desa Kusamba, juga masih dalam tahap pembangunan ""Jadi operasional program MBG di beberapa wilayah masih menunggu penyelesaian pembangunan infrastruktur dapur,"" jelasnya. Sujana merinci, idealnya untuk program MBG di Klungkung harus didukung pembangunan 12 dapur. Meliputi tiga dapur di Kecamatan Klungkung, dua di Kecamatan Banjarangkan, tiga di Kecamatan Dawan, dan tiga di Kecamatan Nusa Penida. Pemerintah daerah terus berupaya mempercepat proses tersebut agar program MBG dapat berjalan optimal di seluruh wilayah Klungkung. Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judulProgram MBG di 21 Sekolah Dihentikan Sementara, Idealnya Klungkung Bali Punya 12 Dapur MBG.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/zLZuKb5bEBcsFw-d890WOYO4m-w=/85x0:675x393/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/13/68ec4f7daabae.jpg",https://denpasar.kompas.com/read/2025/10/13/080514578/program-mbg-di-21-sekolah-di-klungkung-bali-dihentikan-sementara,c00ac37a87811c0cec08c3ed9114c82ccf89def9c7e4edea788515fe0e0af70c,2025-10-30 15:30:00.595 182,kompas,mbg,2025-10-10 23:11:06,Dapur MBG Jatijajar di Kota Depok Pekerjakan Difabel,"JAKARTA, KOMPAS.com- Badan Gizi Nasional (BGN) meresmikan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Jatijajar, Kota Depok, Jawa Barat, yang mempekerjakan kaum difabel.Dilansir siaran pers BGN, peresmian dilakukan pada Jumat (10/10/2025).""Saya rasa ini menjadi hal yang patut diapresiasi oleh kita bersama. Misalnya, dua teman difabel yang ikut bekerja dan memberikan kontribusi. Itu menjadi hal yang luar biasa sekali, karena artinya SPPG ini tidak hanya melayani, tapi juga memberi ruang bagi semua untuk ikut berdaya,"" kata Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayat atau Hida dalam peresmian tersebut.Baca juga:Penjelasan SPPG Soal Menu MBG di SD Depok yang Dinilai Mirip Makanan DietSPPG Jatijajar dinyatakan memanfaatkan limbahnya sebagai pakan ikan dan lele. BGN memuji manajemen limbah makanan ini. Ini ide yang sangat bagus, sederhana tapi berdampak,"" puji Hida.BGNPeresmian SPPG Jatijajar, Kota Depok, Jawa Barat. (Dok Humas BGN)Menggunakan beras program cetak sawah nasionalBeras yang digunakan di dapur ini berasal dari hasil panen lahan seluas 20 hektare, bagian dari program cetak sawah nasional yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto.""Yang paling menarik, beras yang dipakai di sini ternyata hasil panen sendiri dari lahan seluas 20 hektare yang merupakan program cetak sawah dari Pak Presiden. Jadi dari sawah sampai dapur, semuanya punya cerita panjang dan gotong royong di dalamnya. Hal-hal seperti ini yang membuat kami di Badan Gizi Nasional merasa bangga,"" ungkapnya.Baca juga:SPPG Minta Maaf Usai Sajikan Menu MBG Pangsit Goreng untuk Siswa SD di DepokHida berharap, SPPG Jatijajar bisa menjadi contoh bagi unit dapur MBG lainnya serta berpesan agar tetap selalu memperhatikan keamanan pangan.""Kami berharap SPPG Jatijajar ini bisa terus berkembang, jadi tempat yang nyaman untuk masyarakat sekitar, dan bisa jadi contoh bagi wilayah lain. Yang penting, tetap semangat melayani, menjaga kualitas, kita harus memastikan tidak boleh ada satu pun masalah keamanan pangan dari makanan yang kita sajikan ke masyarakat, dan terus berinovasi dengan cara-cara yang sederhana tapi bermakna,"" ujarnya menutup sambutan.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Badan Gizi Nasional (BGN) meresmikan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Jatijajar, Kota Depok, Jawa Barat, yang mempekerjakan kaum difabel. Dilansir siaran pers BGN, peresmian dilakukan pada Jumat (10/10/2025). ""Saya rasa ini menjadi hal yang patut diapresiasi oleh kita bersama. Misalnya, dua teman difabel yang ikut bekerja dan memberikan kontribusi. Itu menjadi hal yang luar biasa sekali, karena artinya SPPG ini tidak hanya melayani, tapi juga memberi ruang bagi semua untuk ikut berdaya,"" kata Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayat atau Hida dalam peresmian tersebut. Baca juga:Penjelasan SPPG Soal Menu MBG di SD Depok yang Dinilai Mirip Makanan Diet SPPG Jatijajar dinyatakan memanfaatkan limbahnya sebagai pakan ikan dan lele. BGN memuji manajemen limbah makanan ini. Ini ide yang sangat bagus, sederhana tapi berdampak,"" puji Hida. BGNPeresmian SPPG Jatijajar, Kota Depok, Jawa Barat. (Dok Humas BGN) BGNPeresmian SPPG Jatijajar, Kota Depok, Jawa Barat. (Dok Humas BGN) Beras yang digunakan di dapur ini berasal dari hasil panen lahan seluas 20 hektare, bagian dari program cetak sawah nasional yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto. ""Yang paling menarik, beras yang dipakai di sini ternyata hasil panen sendiri dari lahan seluas 20 hektare yang merupakan program cetak sawah dari Pak Presiden. Jadi dari sawah sampai dapur, semuanya punya cerita panjang dan gotong royong di dalamnya. Hal-hal seperti ini yang membuat kami di Badan Gizi Nasional merasa bangga,"" ungkapnya. Baca juga:SPPG Minta Maaf Usai Sajikan Menu MBG Pangsit Goreng untuk Siswa SD di Depok Hida berharap, SPPG Jatijajar bisa menjadi contoh bagi unit dapur MBG lainnya serta berpesan agar tetap selalu memperhatikan keamanan pangan. ""Kami berharap SPPG Jatijajar ini bisa terus berkembang, jadi tempat yang nyaman untuk masyarakat sekitar, dan bisa jadi contoh bagi wilayah lain. Yang penting, tetap semangat melayani, menjaga kualitas, kita harus memastikan tidak boleh ada satu pun masalah keamanan pangan dari makanan yang kita sajikan ke masyarakat, dan terus berinovasi dengan cara-cara yang sederhana tapi bermakna,"" ujarnya menutup sambutan.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/bU8sBYrryETiASiJqiGMZyz4Urc=/0x35:1256x872/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/10/68e92f8964f74.jpeg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/10/23110611/dapur-mbg-jatijajar-di-kota-depok-pekerjakan-difabel,4f272fe3b1238aca89ce1a6ba7578a87c9c938aed407b4b8a5ef5f4cf497606d,2025-10-30 15:30:10.959 183,kompas,mbg,2025-10-09 19:30:00,"Gaspol Hari Ini: Jaga Marwah Prabowo, MBG Mesti Dibenahi Total","JAKARTA, KOMPAS.com- Anggota Ombudsman Republik Indonesia Yeka Hendra Fatika meminta pemerintah serius membenahi tata kelola pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).Menurut Yeka, pembenahan itu penting untuk menjaga marwah Presiden Prabowo Subianto, agar program unggulan tersebut berjalan efektif dan tepat sasaran. Gagasan ini adalah program prioritas Pak Presiden harus berhasil karena ini menjaga marwah Presiden. Tidak ada alternatif bagi BGN (Badan Gizi Nasional) untuk segera berbenah, kata Yeka, dalam program Gaspol di YouTube Kompas.com, pada Kamis (9/10/2025).Yeka juga menyoroti lonjakan kasus keracunan makanan akibat mengonsumsi MBG dalam beberapa bulan terakhir.Baca juga:Gaspol Hari Ini: Reformasi Polri, Dimulai dari Ganti Kapolri?Di sejumlah daerah, termasuk Kabupaten Bandung Barat, insiden tersebut bahkan sempat ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).Maka dari itu, menurut dia, ada dua persoalan utama yang menjadi pekerjaan rumah penting bagi BGN untuk segera diselesaikan. Permasalahan utamanya itu cuma dua, tata kelola dan keamanan pangan, kata Yeka.Di sisi lain, Direktur Ekonomi Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Nailul Huda menilai, program MBG perlu dilihat dari tujuan utamanya, yakni meningkatkan asupan gizi anak-anak.Menurut dia, apabila program tersebut turut menggerakkan perputaran uang di masyarakat dan memberikan dampak ekonomi, hal itu merupakan efek turunan atau bonus dari pelaksanaan program.Baca juga:Gaspol Hari Ini: Intelijen Prabowo Bobol, Kerusuhan Agustus Bisa Terulang Pada 2024 akhir kita hitung dan temukan fakta bahwa untuk pertumbuhan ekonomi dampaknya 0,06 persen, ujar Nailul.Simak obrolan selengkapnya dalam program Gaspol, yang tayang perdana malam ini, pukul 20.00 WIB.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Anggota Ombudsman Republik Indonesia Yeka Hendra Fatika meminta pemerintah serius membenahi tata kelola pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurut Yeka, pembenahan itu penting untuk menjaga marwah Presiden Prabowo Subianto, agar program unggulan tersebut berjalan efektif dan tepat sasaran. Gagasan ini adalah program prioritas Pak Presiden harus berhasil karena ini menjaga marwah Presiden. Tidak ada alternatif bagi BGN (Badan Gizi Nasional) untuk segera berbenah, kata Yeka, dalam program Gaspol di YouTube Kompas.com, pada Kamis (9/10/2025). Yeka juga menyoroti lonjakan kasus keracunan makanan akibat mengonsumsi MBG dalam beberapa bulan terakhir. Baca juga:Gaspol Hari Ini: Reformasi Polri, Dimulai dari Ganti Kapolri? Di sejumlah daerah, termasuk Kabupaten Bandung Barat, insiden tersebut bahkan sempat ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Maka dari itu, menurut dia, ada dua persoalan utama yang menjadi pekerjaan rumah penting bagi BGN untuk segera diselesaikan. Permasalahan utamanya itu cuma dua, tata kelola dan keamanan pangan, kata Yeka. Di sisi lain, Direktur Ekonomi Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Nailul Huda menilai, program MBG perlu dilihat dari tujuan utamanya, yakni meningkatkan asupan gizi anak-anak. Menurut dia, apabila program tersebut turut menggerakkan perputaran uang di masyarakat dan memberikan dampak ekonomi, hal itu merupakan efek turunan atau bonus dari pelaksanaan program. Baca juga:Gaspol Hari Ini: Intelijen Prabowo Bobol, Kerusuhan Agustus Bisa Terulang Pada 2024 akhir kita hitung dan temukan fakta bahwa untuk pertumbuhan ekonomi dampaknya 0,06 persen, ujar Nailul. Simak obrolan selengkapnya dalam program Gaspol, yang tayang perdana malam ini, pukul 20.00 WIB.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/vJT52VQ9wehIjRlw1FbRXTs8UCw=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/09/68e796c6c0a31.jpeg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/09/19300011/gaspol-hari-ini--jaga-marwah-prabowo-mbg-mesti-dibenahi-total,70519771e9916207c5c4c9e8b8fa10ad6e0cf478be7eb5dded0b8f79261cd309,2025-10-30 15:30:31.309 184,kompas,mbg,2025-10-09 17:24:47,BPJS Kesehatan Tanggung Pengobatan Keracunan MBG jika Bukan KLB,"JAKARTA, KOMPAS.com-Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan, biaya penanganan medis dalam kasus keracunan pada Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat ditanggung oleh BPJS Kesehatan selama bukan kejadian luar biasa (KLB).""Sepanjang tidak adadeclarebahwa itu masalah terkait dengan KLB (kejadian luar biasa). Kalau KLB lokal, maka tanggung jawabnya pemda,"" kata Ali Ghufron Mukti di Jakarta, Kamis (9/10/2025), dikutip dariAntara.Namun demikian, nilai manfaat ini hanya berlaku bagi peserta BPJS Kesehatan saja.Baca juga:Menkes Sebut Data Keracunan MBG Rutin Dilaporkan ke BGN, Tak Dibuka untuk Publik""BPJS Kesehatan hanya menjamin peserta BPJS. Masa bukan (peserta) BPJS, dijamin oleh BPJS?"" kata dia.Hingga pertengahan September 2025, Kementerian Kesehatan melaporkan sedikitnya 60 kasus dengan 5.207 penderita dari insiden keracunan menu MBG.Sementara, BPOM mencatat 55 kasus dengan 5.320 penderita. Jawa Barat menjadi provinsi dengan kasus keracunan MBG terbanyak.Baca juga:Korban Keracunan MBG Capai 10.482 Anak, JPPI: Hentikan Semua Dapur MBGMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, data mengenai dugaan kasus keracunan MBG sudah rutin disetor Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ke Bada Gizi Nasional (BGN).Budi mengatakan bahwa data tersebut telah dikumpulkan oleh Kemenkes secara harian melalui jaringan puskesmas di seluruh Indonesia dan sudah disampaikan kepada BGN untuk proses verifikasi lebih lanjut.""Sudah ada datanya, sudah kamisharekepada BGN. Nanti yang mengeluarkan BGN,"" ujar Budi.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com-Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengatakan, biaya penanganan medis dalam kasus keracunan pada Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat ditanggung oleh BPJS Kesehatan selama bukan kejadian luar biasa (KLB). ""Sepanjang tidak adadeclarebahwa itu masalah terkait dengan KLB (kejadian luar biasa). Kalau KLB lokal, maka tanggung jawabnya pemda,"" kata Ali Ghufron Mukti di Jakarta, Kamis (9/10/2025), dikutip dariAntara. Namun demikian, nilai manfaat ini hanya berlaku bagi peserta BPJS Kesehatan saja. Baca juga:Menkes Sebut Data Keracunan MBG Rutin Dilaporkan ke BGN, Tak Dibuka untuk Publik ""BPJS Kesehatan hanya menjamin peserta BPJS. Masa bukan (peserta) BPJS, dijamin oleh BPJS?"" kata dia. Hingga pertengahan September 2025, Kementerian Kesehatan melaporkan sedikitnya 60 kasus dengan 5.207 penderita dari insiden keracunan menu MBG. Sementara, BPOM mencatat 55 kasus dengan 5.320 penderita. Jawa Barat menjadi provinsi dengan kasus keracunan MBG terbanyak. Baca juga:Korban Keracunan MBG Capai 10.482 Anak, JPPI: Hentikan Semua Dapur MBG Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan, data mengenai dugaan kasus keracunan MBG sudah rutin disetor Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ke Bada Gizi Nasional (BGN). Budi mengatakan bahwa data tersebut telah dikumpulkan oleh Kemenkes secara harian melalui jaringan puskesmas di seluruh Indonesia dan sudah disampaikan kepada BGN untuk proses verifikasi lebih lanjut. ""Sudah ada datanya, sudah kamisharekepada BGN. Nanti yang mengeluarkan BGN,"" ujar Budi.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/yiduR4yHUE4D0LZy_J3Jc_6eFz4=/0x0:5922x3948/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/07/68e49db7e629d.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/09/17244721/bpjs-kesehatan-tanggung-pengobatan-keracunan-mbg-jika-bukan-klb,bb41096a3df9a4009cc5d9185e0891ad0382d82f2404135d768a2763e6d07cf8,2025-10-30 15:30:41.588 185,kompas,mbg,2025-10-09 15:40:56,MBG Berpotensi Serap 30 Ribu Ton Lele Setiap Tahun,"SEMARANG, KOMPAS.com Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Tengah menyebut program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan oleh sekitar 1.500 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) berpotensi menyerap hampir 30.000 ton ikan lele setiap tahun.Perhitungan tersebut dibuat dengan asumsi setiap SPPG menyajikan menu lele sekali dalam seminggu untuk program MBG. Kalau setiap seminggu sekali menunya lele, satu SPPG menyiapkan 3.000 porsi berarti butuh sekitar 300 kilo, itu baru 1 SPPG. Kita sudah ada lebih dari 1.500 SPPG dan terus bertambah, kalau dikalikan bisa 30.000 ton itu kebutuhannya, ungkap Kepala DKP Jateng, Endi Faiz Effendi, Kamis (9/10/2025).Baca juga:Cerita Daffa, Siswa SD di Yogyakarta Lahap 4 Ekor Lele Goreng MBGPotensi Serapan Ikan Air Tawar BesarEndi menjelaskan, potensi tersebut baru menggambarkan kebutuhan dari satu jenis ikan saja, yakni lele, belum termasuk jenis ikan lainnya seperti nila dan bandeng. Ini hanya ilustrasi. Potensinya sangat luar biasa untuk kebutuhan MBG. Sebelum kita ngomong MBG saja, kebutuhan untuk ikan air tawar seperti lele, bandeng, nila, itu luar biasa. Bahkan untuk lele aja sampai 29.000 ton itu per tahunnya, lanjutnya.Untuk mengoptimalkan potensi tersebut, DKP Jawa Tengah terus mendorong peningkatan produksi sektor perikanan di berbagai wilayah.Selain lele, DKP juga tengah fokus meningkatkan produksi nila salin dan bandeng, terutama dengan memanfaatkan tambak idle atau lahan tambak yang selama ini tidak aktif. Jawa Tengah ini sedang melakukan upaya meningkatkan produktivitas lele dengan memanfaatkan tambak-tambak idle dengan memproduksi nila salin. Dan nila salin ini akan meningkatkan produktivitas ikan nila di Jawa Tengah, tuturnya.Baca juga:70 Siswa di Karanganyar Diduga Keracunan MBG, Ada yang Sesak NapasPada tahun 2024, Jawa Tengah memproduksi sekitar 11.000 ton nila salin dari lahan seluas 4,41 hektare. Tahun ini, DKP menargetkan 11.100 ton dengan luas lahan yang sama.Endi menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan rencana ekspansi produksi nila salin hingga tahun 2029.-Tahun 2026: lahan 7,29 hektare, produksi 18.200 ton.-Tahun 2027: lahan 13,4 hektare, produksi 33.500 ton.-Tahun 2028 2029: lahan sekitar 19 hektare, produksi ditargetkan mencapai 48.700 ton nila salin. Tahun depan kami akan mengusulkan terutama yang kawasan nila salin di Pati ini untuk bisa dijadikan kampung budidaya. Kalau sekarang ini yang diprogramkan oleh pusat ada beberapa kampung tematik untuk komoditas lele, bandeng, nila salin, lanjutnya.Produksi Ikan untuk Dukung MBGEndi optimistis peningkatan produktivitas ikan di Jawa Tengah akan mendukung pelaksanaan program MBG sekaligus memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat. Kita masih punya potensi untuk bisa ditingkatkan produktivitasnya, imbuhnya.Dengan pemanfaatan tambak idle dan peningkatan kapasitas produksi, DKP menargetkan Jawa Tengah mampu menjadi penopang utama suplai ikan air tawar nasional, termasuk untuk kebutuhan MBG.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang SEMARANG, KOMPAS.com Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Tengah menyebut program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan oleh sekitar 1.500 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) berpotensi menyerap hampir 30.000 ton ikan lele setiap tahun. Perhitungan tersebut dibuat dengan asumsi setiap SPPG menyajikan menu lele sekali dalam seminggu untuk program MBG. Kalau setiap seminggu sekali menunya lele, satu SPPG menyiapkan 3.000 porsi berarti butuh sekitar 300 kilo, itu baru 1 SPPG. Kita sudah ada lebih dari 1.500 SPPG dan terus bertambah, kalau dikalikan bisa 30.000 ton itu kebutuhannya, ungkap Kepala DKP Jateng, Endi Faiz Effendi, Kamis (9/10/2025). Baca juga:Cerita Daffa, Siswa SD di Yogyakarta Lahap 4 Ekor Lele Goreng MBG Endi menjelaskan, potensi tersebut baru menggambarkan kebutuhan dari satu jenis ikan saja, yakni lele, belum termasuk jenis ikan lainnya seperti nila dan bandeng. Ini hanya ilustrasi. Potensinya sangat luar biasa untuk kebutuhan MBG. Sebelum kita ngomong MBG saja, kebutuhan untuk ikan air tawar seperti lele, bandeng, nila, itu luar biasa. Bahkan untuk lele aja sampai 29.000 ton itu per tahunnya, lanjutnya. Untuk mengoptimalkan potensi tersebut, DKP Jawa Tengah terus mendorong peningkatan produksi sektor perikanan di berbagai wilayah. Selain lele, DKP juga tengah fokus meningkatkan produksi nila salin dan bandeng, terutama dengan memanfaatkan tambak idle atau lahan tambak yang selama ini tidak aktif. Jawa Tengah ini sedang melakukan upaya meningkatkan produktivitas lele dengan memanfaatkan tambak-tambak idle dengan memproduksi nila salin. Dan nila salin ini akan meningkatkan produktivitas ikan nila di Jawa Tengah, tuturnya. Baca juga:70 Siswa di Karanganyar Diduga Keracunan MBG, Ada yang Sesak Napas Pada tahun 2024, Jawa Tengah memproduksi sekitar 11.000 ton nila salin dari lahan seluas 4,41 hektare. Tahun ini, DKP menargetkan 11.100 ton dengan luas lahan yang sama. Endi menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan rencana ekspansi produksi nila salin hingga tahun 2029. -Tahun 2026: lahan 7,29 hektare, produksi 18.200 ton. -Tahun 2027: lahan 13,4 hektare, produksi 33.500 ton. -Tahun 2028 2029: lahan sekitar 19 hektare, produksi ditargetkan mencapai 48.700 ton nila salin. Tahun depan kami akan mengusulkan terutama yang kawasan nila salin di Pati ini untuk bisa dijadikan kampung budidaya. Kalau sekarang ini yang diprogramkan oleh pusat ada beberapa kampung tematik untuk komoditas lele, bandeng, nila salin, lanjutnya. Endi optimistis peningkatan produktivitas ikan di Jawa Tengah akan mendukung pelaksanaan program MBG sekaligus memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat. Kita masih punya potensi untuk bisa ditingkatkan produktivitasnya, imbuhnya. Dengan pemanfaatan tambak idle dan peningkatan kapasitas produksi, DKP menargetkan Jawa Tengah mampu menjadi penopang utama suplai ikan air tawar nasional, termasuk untuk kebutuhan MBG.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/5-cnIinj7w1bT4BfAhAO4FuVGU8=/0x88:940x715/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2023/11/27/65644e078bc54.jpeg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/09/154056578/mbg-berpotensi-serap-30-ribu-ton-lele-setiap-tahun,c2953f8fab423942e37784b5439a10f78e1ffae2afcfd8d8a498c60afd75dbcb,2025-10-30 15:30:51.857 186,kompas,mbg,2025-10-09 15:17:33,"Tanggapi Kritik Dapur MBG, Bupati Blora: Sudah Diberi Surat Peringatan","BLORA, KOMPAS.com Bupati Blora, Arief Rohman, mengaku telah mengetahui adanya dugaan masalah pada salah satu dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini tengah menjadi sorotan publik.Dapur MBG yang dimaksud berada di Desa Sidomulyo, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, dan telah menjadi perhatian masyarakat sejak mulai beroperasi sekitar satu bulan terakhir.""Iya sudah mengetahui,"" ucap Arief usai meninjau kegiatan program MBG di SMP Walisongo Ngawen, Blora, Jawa Tengah, Kamis (9/10/2025).Baca juga:Kata-kata Terakhir Praka Zaenal Sebelum Gugur: Doain ya Emak, Saya Terjun Terakhir, Nanti Dikunjungi Pak PresidenSebagai pembina satuan tugas (Satgas) MBG Kabupaten Blora, Arief menyebut bahwa dapur tersebut telah diberikan surat peringatan setelah adanya temuan dan laporan dari tim di lapangan.""Itu tim sudah turun dan sudah kita kasih surat peringatan,"" kata dia.Laporan Warga: Menu Monoton hingga Kurang HigienisArief menjelaskan, pihaknya menerima berbagai aduan dari masyarakat terkait keluhan terhadap kualitas layanan dapur MBG di Desa Sidomulyo.Mulai dari soal kebersihan hingga ketidaksesuaian menu makanan.""Ada laporan dapurnya kurang higienis dan sebagainya. Terus menu-menunya juga monoton dan ada masukan dari orang tua siswa untuk ada perubahan yang lebih bagus dan lebih bergizi,"" terang Arief.Diketahui, dapur MBG tersebut melayani lebih dari 2.000 penerima manfaat, namun diduga belum memiliki ahli gizi sejak mulai beroperasi.Padahal, sesuai standar operasional program MBG, setiap dapur diwajibkan memiliki struktur personel yang terdiri dari kepala dapur, ahli gizi, akuntan, serta sejumlah tenaga kerja pendukung lainnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BLORA, KOMPAS.com Bupati Blora, Arief Rohman, mengaku telah mengetahui adanya dugaan masalah pada salah satu dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini tengah menjadi sorotan publik. Dapur MBG yang dimaksud berada di Desa Sidomulyo, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, dan telah menjadi perhatian masyarakat sejak mulai beroperasi sekitar satu bulan terakhir. ""Iya sudah mengetahui,"" ucap Arief usai meninjau kegiatan program MBG di SMP Walisongo Ngawen, Blora, Jawa Tengah, Kamis (9/10/2025). Baca juga:Kata-kata Terakhir Praka Zaenal Sebelum Gugur: Doain ya Emak, Saya Terjun Terakhir, Nanti Dikunjungi Pak Presiden Sebagai pembina satuan tugas (Satgas) MBG Kabupaten Blora, Arief menyebut bahwa dapur tersebut telah diberikan surat peringatan setelah adanya temuan dan laporan dari tim di lapangan. ""Itu tim sudah turun dan sudah kita kasih surat peringatan,"" kata dia. Arief menjelaskan, pihaknya menerima berbagai aduan dari masyarakat terkait keluhan terhadap kualitas layanan dapur MBG di Desa Sidomulyo. Mulai dari soal kebersihan hingga ketidaksesuaian menu makanan. ""Ada laporan dapurnya kurang higienis dan sebagainya. Terus menu-menunya juga monoton dan ada masukan dari orang tua siswa untuk ada perubahan yang lebih bagus dan lebih bergizi,"" terang Arief. Diketahui, dapur MBG tersebut melayani lebih dari 2.000 penerima manfaat, namun diduga belum memiliki ahli gizi sejak mulai beroperasi. Padahal, sesuai standar operasional program MBG, setiap dapur diwajibkan memiliki struktur personel yang terdiri dari kepala dapur, ahli gizi, akuntan, serta sejumlah tenaga kerja pendukung lainnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/dXxY4ILakDF6ddAS7nI2C17jMU8=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/09/68e76a6727fdf.jpeg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/09/151733478/tanggapi-kritik-dapur-mbg-bupati-blora-sudah-diberi-surat-peringatan,89e83849a99c275b3a9fde5ef48ee243967db19eefcf7fe52c94b21fc8e3a2d2,2025-10-30 15:31:02.569 187,kompas,mbg,2025-10-08 06:35:05,Multivitamin yang Disalurkan Kemhan ke Dapur MBG Sudah Bersertifikat BPOM,"JAKARTA, KOMPAS.com -Kementerian Pertahanan (Kemenhan) memastikan multivitamin yang disalurkan ke dapur makan bergizi gratis (MBG) telah memiliki izin edar dan sertifikasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).Kepala Biro Informasi Pertahanan (Infohan) Sekretariat Jenderal Kemenhan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, mengatakan produk multivitamin tersebut diproduksi oleh Pusat Farmasi Pertahanan (Pusfarhan) di bawah Badan Waran Pertahanan (Bawarhat) Kemenhan. Multivitamin yang didistribusikan ke kementerian koperasi merupakan produksi dari lembaga pusat farmasi pertahanan yang sudah dialihkodalkan ke Bawarhat Kemenhan tanggal 1 Oktober 2025. Lafi TNI telah dialihkodalkan di bawah Pusfarhan Bawarhat Kemenhan, yang memiliki fasilitas produksi obat dan multivitamin,"" jelas Frega kepada Kompas.com, Rabu (8/10/2025).Baca juga:4,8 Juta Multivitamin Produk Kemhan Disalurkan ke 100 Dapur MBGMenurutnya, fasilitas produksi obat dan multivitamin di bawah Pusfarhan Kemenhan telah memenuhi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan memiliki Nomor Izin Edar (NIE) yang diterbitkan BPOM. Sebelum produksi harus memiliki CPOB, setelah itu harus memiliki NIE. Yang mengeluarkan CPOB dan NIE adalah BPOM. Multivitamin telah memiliki CPOB dan NIE yang telah disertifikasi oleh BPOM,"" ungkap Frega.Sebelumnya, Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi meminta Kemenhan untuk berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan BPOM terkait penyaluran 4,8 juta butir multivitamin ke dapur MBG.Menurut Nurhadi, niat Kemenhan memperkuat ketahanan kesehatan masyarakat harus tetap berjalan dalam koridor kebijakan nasional di bidang kesehatan.Baca juga:Kemhan Salurkan Jutaan Multivitamin ke Dapur MBG, Ini Peringatan Anggota DPR Tanpa koordinasi dengan Kemenkes dan BPOM, niat baik bisa berujung pada persoalan serius di lapangan,"" kata Nurhadi, dalam keterangan resminya, Selasa (7/10/2025).Ia menekankan, penyaluran obat dan vitamin bukan sekadar kegiatan distribusi logistik karena menyangkut keselamatan masyarakat.Karena itu, setiap produk kesehatan harus melalui uji, pengawasan, dan sertifikasi yang ketat.Nurhadi juga mengingatkan agar fungsi dan peran militer tidak tumpang tindih dengan lembaga sipil dalam urusan kesehatan masyarakat.Baca juga:Potongan Kentang Menemani Pangsit MBG Mampang Depok, Ini Alasannya Kami di Komisi IX DPR RI memandang penting adanya sinergi lintas kementerian agar tidak terjadi tumpang tindih peran, apalagi pergeseran fungsi dari sipil ke militer dalam urusan kesehatan masyarakat,"" tutur Nurhadi.Ia menegaskan, peran TNI dalam distribusi multivitamin semestinya hanya bersifat dukungan logistik, bukan menggantikan fungsi teknis lembaga kesehatan.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com -Kementerian Pertahanan (Kemenhan) memastikan multivitamin yang disalurkan ke dapur makan bergizi gratis (MBG) telah memiliki izin edar dan sertifikasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Kepala Biro Informasi Pertahanan (Infohan) Sekretariat Jenderal Kemenhan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, mengatakan produk multivitamin tersebut diproduksi oleh Pusat Farmasi Pertahanan (Pusfarhan) di bawah Badan Waran Pertahanan (Bawarhat) Kemenhan. Multivitamin yang didistribusikan ke kementerian koperasi merupakan produksi dari lembaga pusat farmasi pertahanan yang sudah dialihkodalkan ke Bawarhat Kemenhan tanggal 1 Oktober 2025. Lafi TNI telah dialihkodalkan di bawah Pusfarhan Bawarhat Kemenhan, yang memiliki fasilitas produksi obat dan multivitamin,"" jelas Frega kepada Kompas.com, Rabu (8/10/2025). Baca juga:4,8 Juta Multivitamin Produk Kemhan Disalurkan ke 100 Dapur MBG Menurutnya, fasilitas produksi obat dan multivitamin di bawah Pusfarhan Kemenhan telah memenuhi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan memiliki Nomor Izin Edar (NIE) yang diterbitkan BPOM. Sebelum produksi harus memiliki CPOB, setelah itu harus memiliki NIE. Yang mengeluarkan CPOB dan NIE adalah BPOM. Multivitamin telah memiliki CPOB dan NIE yang telah disertifikasi oleh BPOM,"" ungkap Frega. Sebelumnya, Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi meminta Kemenhan untuk berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan BPOM terkait penyaluran 4,8 juta butir multivitamin ke dapur MBG. Menurut Nurhadi, niat Kemenhan memperkuat ketahanan kesehatan masyarakat harus tetap berjalan dalam koridor kebijakan nasional di bidang kesehatan. Baca juga:Kemhan Salurkan Jutaan Multivitamin ke Dapur MBG, Ini Peringatan Anggota DPR Tanpa koordinasi dengan Kemenkes dan BPOM, niat baik bisa berujung pada persoalan serius di lapangan,"" kata Nurhadi, dalam keterangan resminya, Selasa (7/10/2025). Ia menekankan, penyaluran obat dan vitamin bukan sekadar kegiatan distribusi logistik karena menyangkut keselamatan masyarakat. Karena itu, setiap produk kesehatan harus melalui uji, pengawasan, dan sertifikasi yang ketat. Nurhadi juga mengingatkan agar fungsi dan peran militer tidak tumpang tindih dengan lembaga sipil dalam urusan kesehatan masyarakat. Baca juga:Potongan Kentang Menemani Pangsit MBG Mampang Depok, Ini Alasannya Kami di Komisi IX DPR RI memandang penting adanya sinergi lintas kementerian agar tidak terjadi tumpang tindih peran, apalagi pergeseran fungsi dari sipil ke militer dalam urusan kesehatan masyarakat,"" tutur Nurhadi. Ia menegaskan, peran TNI dalam distribusi multivitamin semestinya hanya bersifat dukungan logistik, bukan menggantikan fungsi teknis lembaga kesehatan.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/ZKyMVtHkcOCvsZLuryR0vKuzERY=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/08/68be9e8012dba.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/08/06350581/multivitamin-yang-disalurkan-kemhan-ke-dapur-mbg-sudah-bersertifikat-bpom,3138c4acf2a2abfd83e9f7827616da97461e9c5d73af4200d9c9ddd17f79d881,2025-10-30 15:31:13.046 188,kompas,mbg,2025-10-03 16:32:42,"110 Siswa di Purworejo Diduga Keracunan MBG, Dinkes Peringatkan SPPG","PURWOREJO, KOMPAS.com Dinas Kesehatan (Dinkes) Purworejo mengeluarkan imbauan tegas kepada seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menyusul insiden keracunan massal yang menimpa 110 siswa dan seorang guru SMP Negeri 8 Purworejo, Jawa Tengah.Diketahui, ratusan siswa dan guru tersebut mengalami mual, muntah, diare, dan pusing usai menyantap menu makan bergizi gratis (MBG) pada Kamis (2/10/2025).Dinkes menekankan pentingnya memperhatikan batas waktu antara proses memasak dan distribusi makanan agar tidak lebih dari empat jam.Baca juga:Cerita Siswa Diduga Keracunan MBG di Purworejo, Badan Bergetar dan Sesak NapasRatri Nur Hidayati, petugas surveilans Dinas Kesehatan (Dinkes) Purworejo menjelaskan, sebagian besar siswa mendapat perawatan di Puskesmas Bubutan dan Bragolan.Dari total tersebut, 56 siswa menjalani rawat jalan, 8 siswa diobservasi dengan infus, 38 diperiksa di sekolah, serta 8 lainnya ditangani di Puskesmas Bragolan. Kalau kondisinya membaik, anak-anak yang diinfus bisa langsung pulang. Sampel muntahan dan makanan juga sudah kami kirim ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BB Labkesmas) DIY untuk uji lebih lanjut, kata Ratri.Ratri menambahkan, makanan yang dikonsumsi siswa terdiri dari tahu, kentang rebus, telur puyuh rebus, sayur wortel, selada, timun, dan sambal kacang. Gejala mulai muncul pada sore hingga malam hari setelah makanan dibagikan sekitar pukul 11.00 12.00 WIB.Baca juga:Menu Siomay dan Ayam MBG Diduga Jadi Sebab Ratusan Siswa di Purworejo KeracunanImbauan Tegas ke SPPGDalam kesempatan tersebut, Dinkes Purworejo juga memberikan himbauan keras kepada seluruh SPPG agar lebih memperhatikan standar pengolahan dan distribusi makanan. Kami mohon kepada semua SPPG, pastikan bahan pangan yang digunakan aman. Perhatikan pula waktu memasak dan distribusi. Kalau dimasak jam 4 pagi, maksimal 4 jam kemudian harus sudah dikonsumsi. Melebihi itu, makanan bisa tidak layak, tegas Ratri.Selain itu, pihak sekolah juga diminta aktif memeriksa kondisi makanan sebelum dibagikan kepada siswa. Anak-anak pun dihimbau agar lebih waspada dengan mengecek bau dan tekstur makanan sebelum dikonsumsi. Jangan sampai makanan yang sudah tidak segar tetap dimakan. Edukasi ini penting supaya kejadian serupa tidak terulang, tambahnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang PURWOREJO, KOMPAS.com Dinas Kesehatan (Dinkes) Purworejo mengeluarkan imbauan tegas kepada seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menyusul insiden keracunan massal yang menimpa 110 siswa dan seorang guru SMP Negeri 8 Purworejo, Jawa Tengah. Diketahui, ratusan siswa dan guru tersebut mengalami mual, muntah, diare, dan pusing usai menyantap menu makan bergizi gratis (MBG) pada Kamis (2/10/2025). Dinkes menekankan pentingnya memperhatikan batas waktu antara proses memasak dan distribusi makanan agar tidak lebih dari empat jam. Baca juga:Cerita Siswa Diduga Keracunan MBG di Purworejo, Badan Bergetar dan Sesak Napas Ratri Nur Hidayati, petugas surveilans Dinas Kesehatan (Dinkes) Purworejo menjelaskan, sebagian besar siswa mendapat perawatan di Puskesmas Bubutan dan Bragolan. Dari total tersebut, 56 siswa menjalani rawat jalan, 8 siswa diobservasi dengan infus, 38 diperiksa di sekolah, serta 8 lainnya ditangani di Puskesmas Bragolan. Kalau kondisinya membaik, anak-anak yang diinfus bisa langsung pulang. Sampel muntahan dan makanan juga sudah kami kirim ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BB Labkesmas) DIY untuk uji lebih lanjut, kata Ratri. Ratri menambahkan, makanan yang dikonsumsi siswa terdiri dari tahu, kentang rebus, telur puyuh rebus, sayur wortel, selada, timun, dan sambal kacang. Gejala mulai muncul pada sore hingga malam hari setelah makanan dibagikan sekitar pukul 11.00 12.00 WIB. Baca juga:Menu Siomay dan Ayam MBG Diduga Jadi Sebab Ratusan Siswa di Purworejo Keracunan Dalam kesempatan tersebut, Dinkes Purworejo juga memberikan himbauan keras kepada seluruh SPPG agar lebih memperhatikan standar pengolahan dan distribusi makanan. Kami mohon kepada semua SPPG, pastikan bahan pangan yang digunakan aman. Perhatikan pula waktu memasak dan distribusi. Kalau dimasak jam 4 pagi, maksimal 4 jam kemudian harus sudah dikonsumsi. Melebihi itu, makanan bisa tidak layak, tegas Ratri. Selain itu, pihak sekolah juga diminta aktif memeriksa kondisi makanan sebelum dibagikan kepada siswa. Anak-anak pun dihimbau agar lebih waspada dengan mengecek bau dan tekstur makanan sebelum dikonsumsi. Jangan sampai makanan yang sudah tidak segar tetap dimakan. Edukasi ini penting supaya kejadian serupa tidak terulang, tambahnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/WDacm8l7ziwgBRreHmm2kg9HG_w=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/03/68df8db89afa4.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/03/163242378/110-siswa-di-purworejo-diduga-keracunan-mbg-dinkes-peringatkan-sppg,14dc34e42bab456a55eea5a058c9b5e09781d4f7751594ce8babe94e6e006c36,2025-10-30 15:33:54.934 189,kompas,mbg,2025-10-02 19:37:38,"Ombudsman Sebut Ada Potensi Maladministrasi di Program MBG, Apa Saja?","KOMPAS.com- Ombudsman Republik Indonesia menemukan empat potensi maladministrasi dalam program penyelenggaraan Makan Bergizi Gratis (MBG).Temuan ini merupakan hasil penelitian cepat (Rapid Assessment) yang disampaikan Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika di Kantor Ombudsman RI, Jakarta Selatan pada Selasa (30/9/2025). Empat bentuk maladministrasi ini bukan hanya mencerminkan lemahnya tata kelola, tetapi juga menjadi pengingat penting bahwa prinsip pelayanan publik-kepastian, akuntabilitas, dan keterbukaan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009-harus ditegakkan secara konsisten, kata Yeka dikutip dari laman resmi Ombudsman, Kamis (2/10/2025).Potensi maladministrasi itu antara lain baru tercapainya 26,7 persen pembentukan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) padahal anggaran MBG 2025 mencapai Rp 71 triliun.Baca juga:P2G Sebut Sebelum Ada MBG Beban Guru Sudah Sangat BanyakPotensi maladministrasi di program MBGLebih lanjut Yeka menjabarkan, potensi maladministrasi yakni tertundanya hingga larut ditemukan proses verifikasi mitra tanpa kepastian waktu dan keterlambatan pencairan honorarium staf lapangan.Selain itu, teridentifikasi adanya diskriminasi berupa potensi afiliasi yayasan dengan jaringan politik yang dapat menimbulkan konflik kepentingan dalam penetapan mitra.Sementara dari sisi kompetensi, kelemahan terlihat pada penerapan prosedur standar operasional, misalnya dapur tidak menyimpan catatan suhu atau sampel yang disimpan.Prosedur penyimpangan juga terjadi dalam bentuk pengadaan bahan yang tidak sesuai kontrak, misalnya ditemukan beras kualitas medium diterima melalui kontrak tertulis premium.Baca juga:Guru Dapat Insentif Rp 100.00 per Hari kalau Jadi Penanggung Jawab MBG8 masalah utama dalam penyelenggaraan program MBGSelain itu, lanjut Yeka, dari hasil kajian Ombudsman RI ini, juga diketahui ada delapan masalah utama dalam penyelenggaraan program MBG.Berikut rinciannya:1. Mempertemukan lebar antara target dan realisasi pencapaian2. Maraknya kasus keracunan massal yang terjadi di berbagai daerah3. Permasalahan dalam lembaga mitra yayasan dan SPPG yang belum transparan dan rawan kepentingan4. Keterbatasan dan pengaturan sumber daya manusia, termasuk keterlambatan honorarium serta beban kerja guru dan lawan5. Ketidaksesuaian kualitas bahan baku akibat belum adanya standar Acceptance Quality Limit (AQL) yang tegas KOMPAS.com- Ombudsman Republik Indonesia menemukan empat potensi maladministrasi dalam program penyelenggaraan Makan Bergizi Gratis (MBG). Temuan ini merupakan hasil penelitian cepat (Rapid Assessment) yang disampaikan Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika di Kantor Ombudsman RI, Jakarta Selatan pada Selasa (30/9/2025). Empat bentuk maladministrasi ini bukan hanya mencerminkan lemahnya tata kelola, tetapi juga menjadi pengingat penting bahwa prinsip pelayanan publik-kepastian, akuntabilitas, dan keterbukaan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009-harus ditegakkan secara konsisten, kata Yeka dikutip dari laman resmi Ombudsman, Kamis (2/10/2025). Potensi maladministrasi itu antara lain baru tercapainya 26,7 persen pembentukan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) padahal anggaran MBG 2025 mencapai Rp 71 triliun. Baca juga:P2G Sebut Sebelum Ada MBG Beban Guru Sudah Sangat Banyak Lebih lanjut Yeka menjabarkan, potensi maladministrasi yakni tertundanya hingga larut ditemukan proses verifikasi mitra tanpa kepastian waktu dan keterlambatan pencairan honorarium staf lapangan. Selain itu, teridentifikasi adanya diskriminasi berupa potensi afiliasi yayasan dengan jaringan politik yang dapat menimbulkan konflik kepentingan dalam penetapan mitra. Sementara dari sisi kompetensi, kelemahan terlihat pada penerapan prosedur standar operasional, misalnya dapur tidak menyimpan catatan suhu atau sampel yang disimpan. Prosedur penyimpangan juga terjadi dalam bentuk pengadaan bahan yang tidak sesuai kontrak, misalnya ditemukan beras kualitas medium diterima melalui kontrak tertulis premium. Baca juga:Guru Dapat Insentif Rp 100.00 per Hari kalau Jadi Penanggung Jawab MBG Selain itu, lanjut Yeka, dari hasil kajian Ombudsman RI ini, juga diketahui ada delapan masalah utama dalam penyelenggaraan program MBG. Berikut rinciannya: 1. Mempertemukan lebar antara target dan realisasi pencapaian 2. Maraknya kasus keracunan massal yang terjadi di berbagai daerah 3. Permasalahan dalam lembaga mitra yayasan dan SPPG yang belum transparan dan rawan kepentingan 4. Keterbatasan dan pengaturan sumber daya manusia, termasuk keterlambatan honorarium serta beban kerja guru dan lawan 5. Ketidaksesuaian kualitas bahan baku akibat belum adanya standar Acceptance Quality Limit (AQL) yang tegas",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/zWNTeJTt-3Zw9qySvAIey1SFS50=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775dc18fcf.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/02/68de3102bb7fc.jpg",https://www.kompas.com/edu/read/2025/10/02/193738571/ombudsman-sebut-ada-potensi-maladministrasi-di-program-mbg-apa-saja,e628fb17fecda4651f3f8ba8df2ecb1520f68f7d3cb0150b0f40a073971207e1,2025-10-30 15:35:20.355 190,kompas,mbg,2025-10-01 10:13:01,"Program MBG, Kritik Mahfud MD, dan Kurangnya Keterlibatan Pemerintah Daerah","KOMPAS.com -Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, mengatakan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih memiliki banyak persoalan, baik dari segi tata kelola maupun kepastian hukum.Mahfud menegaskan, rentetan kasus keracunan akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukanlah sekadar persoalan angka statistik.Dalam tayangan di kanal YouTube Terus Terang Mahfud MD pada Selasa (30/9/2025), mantan menteri pertahanan Indonesia ini menegaskan perlunya perbaikan serius dalam pengelolaan MBG. Sangat perlu, mendesak diperbaiki tata kelolanya. Banyak pertanyaan-pertanyaan sebenarnya penyelenggara di bawah itu siapa pada tingkat bawah, kata Mahfud, dikutip dariKompas.com, Selasa (30/9/2025).Baca juga:Program MBG, Janji Pembentukan Tim Investigasi, dan 5.000 Siswa yang KeracunanIa menyoroti kurangnya keterlibatan pemerintah daerah dalam pelaksanaan program tersebut. Pemerintah daerah tidak tahu, karena tidak dilibatkan, tapi saat ada keracunan mereka yang turun, ujarnya.Mahfud juga mengungkap contoh kasus di sebuah sekolah, di mana guru diminta membersihkan tempat makan MBG meskipun tidak mendapatkan tambahan gaji. Ada yang hilang dia suruh ganti, padahal bukan panitia, tambahnya.Baca juga:Alasan Dedi Mulyadi Usul Sekolah Miliki Dapur Mandiri untuk Program MBGKepastian hukum masih abu-abuLebih jauh, Mahfud menilai program MBG belum memiliki dasar hukum yang jelas. Apasihdasar hukum MBG ini? Perpres (Peraturan Presiden), PP (Peraturan Pemerintah), apa Undang-Undang, kata Mahfud.Ia menegaskan, dalam azas umum pemerintahan yang baik terdapat delapan prinsip, salah satunya adalah kepastian hukum. Siapa yang melakukan apa, yang bertanggung jawab siapa kepada siapa, dari siapa kepada siapa, kita kan tidak tahu. Sekolah tidak tahu-menahu juga, ucapnya.Menurut Mahfud, kepastian hukum sangat penting agar masyarakat dan penyelenggara memahami konsekuensi hukum, jika terjadi kesalahan. Kepastian hukum itu pentingnya agar orang bisa memprediksi, kalau saya melakukan ini kalau benar ini, kalau salah saya akan menerima akibat ini, akibat perdatanya ini, pidananya ini kan bisa kalau ada kepastian hukum, jelasnya.Baca juga:Kasus Keracunan MBG di Garut Kembali Muncul saat Hasil Uji Lab Kasus Sebelumnya Tak Kunjung TerbitMBG dinilai bermanfaat, tetapi risiko tak bisa diabaikanMeski mengkritik, Mahfud tetap mengakui manfaat dari program MBG. KOMPAS.com -Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, mengatakan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih memiliki banyak persoalan, baik dari segi tata kelola maupun kepastian hukum. Mahfud menegaskan, rentetan kasus keracunan akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukanlah sekadar persoalan angka statistik. Dalam tayangan di kanal YouTube Terus Terang Mahfud MD pada Selasa (30/9/2025), mantan menteri pertahanan Indonesia ini menegaskan perlunya perbaikan serius dalam pengelolaan MBG. Sangat perlu, mendesak diperbaiki tata kelolanya. Banyak pertanyaan-pertanyaan sebenarnya penyelenggara di bawah itu siapa pada tingkat bawah, kata Mahfud, dikutip dariKompas.com, Selasa (30/9/2025). Baca juga:Program MBG, Janji Pembentukan Tim Investigasi, dan 5.000 Siswa yang Keracunan Ia menyoroti kurangnya keterlibatan pemerintah daerah dalam pelaksanaan program tersebut. Pemerintah daerah tidak tahu, karena tidak dilibatkan, tapi saat ada keracunan mereka yang turun, ujarnya. Mahfud juga mengungkap contoh kasus di sebuah sekolah, di mana guru diminta membersihkan tempat makan MBG meskipun tidak mendapatkan tambahan gaji. Ada yang hilang dia suruh ganti, padahal bukan panitia, tambahnya. Baca juga:Alasan Dedi Mulyadi Usul Sekolah Miliki Dapur Mandiri untuk Program MBG Lebih jauh, Mahfud menilai program MBG belum memiliki dasar hukum yang jelas. Apasihdasar hukum MBG ini? Perpres (Peraturan Presiden), PP (Peraturan Pemerintah), apa Undang-Undang, kata Mahfud. Ia menegaskan, dalam azas umum pemerintahan yang baik terdapat delapan prinsip, salah satunya adalah kepastian hukum. Siapa yang melakukan apa, yang bertanggung jawab siapa kepada siapa, dari siapa kepada siapa, kita kan tidak tahu. Sekolah tidak tahu-menahu juga, ucapnya. Menurut Mahfud, kepastian hukum sangat penting agar masyarakat dan penyelenggara memahami konsekuensi hukum, jika terjadi kesalahan. Kepastian hukum itu pentingnya agar orang bisa memprediksi, kalau saya melakukan ini kalau benar ini, kalau salah saya akan menerima akibat ini, akibat perdatanya ini, pidananya ini kan bisa kalau ada kepastian hukum, jelasnya. Baca juga:Kasus Keracunan MBG di Garut Kembali Muncul saat Hasil Uji Lab Kasus Sebelumnya Tak Kunjung Terbit Meski mengkritik, Mahfud tetap mengakui manfaat dari program MBG.",Kompas Cyber Media,https://asset.kompas.com/crops/Iq3FA-12CUfpRPRoSHXTMkvWjoY=/0x0:0x0/780x390/data/photo/2025/02/20/67b6c328e7256.jpg,https://www.kompas.com/jawa-tengah/read/2025/10/01/101301888/program-mbg-kritik-mahfud-md-dan-kurangnya-keterlibatan-pemerintah,febebbdb1bd59fc0acb6607945b93890cea1493b695a9b365779198cfc0d148f,2025-10-30 15:36:45.022 191,kompas,mbg,2025-10-07 20:55:37,Bulog Maluku Belum Terima Pesanan Beras Premium dari Dapur MBG,"AMBON, KOMPAS.com- Bulog wilayah Maluku mengakui belum ada permintaan beras premium untuk kebutuhan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga Selasa (7/10/2025).Hal itu disampaikan Pimpinan Wilayah Bulog Kanwil Maluku dan Maluku Utara Rudy Senawi Tahir kepadaKompas.com.Sesuai arahan dari pusat, Bulog telah menyiapkan beras khusus untuk program MBG, yakni beras kualitas premium. Beras tersebut nantinya akan didistribusikan untuk dimasak sebagai menu nasi dalam program MBG.Baca juga:Dinkes Ungkap Dugaan Penyebab Keracunan MBG di Kebumen, Ada Bakteri pada MakananNamun, di Maluku hingga kini belum ada permintaan beras premium yang dimaksud. Bulog sudah koordinasi dan tawarkan ke dapur MBG, tapi belum ada orderan dari mereka, jelas Tahir.Baca juga:Serba Serbi Penerima MBG: Takut Pisang, Alergi Telur, Hingga Enggak Suka NasiDia memastikan, kuota beras Bulog premium untuk MBG aman. Hanya saja, setelah mendapat instruksi dari pemerintah pusat, dapur MBG di Maluku belum melakukan pemesanan.Dia menjelaskan, Bulog telah menawarkan produk beras yang khusus untuk dimasak dalam menu MBG. Kami siap menyuplai beras jenis premium untuk MBG. Sudah ditawarkan tapi belum order, jawabnya singkat.Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani pada Jumat (3/10/2025) mengungkapkan bahwa sudah ada instruksi dari Presiden Prabowo Subianto mengenai penyediaan stok beras tersebut.Jadi, sesuai dengan Inpres, Bulog itu menyiapkan bahan dasar, khususnya beras. Dan di Inpres itu tertuang wajib bahwa BGN (Badan Gizi Nasional) untuk menyerap beras Bulog, sebutnya di Jakarta.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang AMBON, KOMPAS.com- Bulog wilayah Maluku mengakui belum ada permintaan beras premium untuk kebutuhan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga Selasa (7/10/2025). Hal itu disampaikan Pimpinan Wilayah Bulog Kanwil Maluku dan Maluku Utara Rudy Senawi Tahir kepadaKompas.com. Sesuai arahan dari pusat, Bulog telah menyiapkan beras khusus untuk program MBG, yakni beras kualitas premium. Beras tersebut nantinya akan didistribusikan untuk dimasak sebagai menu nasi dalam program MBG. Baca juga:Dinkes Ungkap Dugaan Penyebab Keracunan MBG di Kebumen, Ada Bakteri pada Makanan Namun, di Maluku hingga kini belum ada permintaan beras premium yang dimaksud. Bulog sudah koordinasi dan tawarkan ke dapur MBG, tapi belum ada orderan dari mereka, jelas Tahir. Baca juga:Serba Serbi Penerima MBG: Takut Pisang, Alergi Telur, Hingga Enggak Suka Nasi Dia memastikan, kuota beras Bulog premium untuk MBG aman. Hanya saja, setelah mendapat instruksi dari pemerintah pusat, dapur MBG di Maluku belum melakukan pemesanan. Dia menjelaskan, Bulog telah menawarkan produk beras yang khusus untuk dimasak dalam menu MBG. Kami siap menyuplai beras jenis premium untuk MBG. Sudah ditawarkan tapi belum order, jawabnya singkat. Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani pada Jumat (3/10/2025) mengungkapkan bahwa sudah ada instruksi dari Presiden Prabowo Subianto mengenai penyediaan stok beras tersebut. Jadi, sesuai dengan Inpres, Bulog itu menyiapkan bahan dasar, khususnya beras. Dan di Inpres itu tertuang wajib bahwa BGN (Badan Gizi Nasional) untuk menyerap beras Bulog, sebutnya di Jakarta.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/02yhjQh8eC8wwcq7QnE_tJ9BkLE=/0x0:1000x667/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2024/03/06/65e85c1276252.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/07/205537578/bulog-maluku-belum-terima-pesanan-beras-premium-dari-dapur-mbg,9fd8904b2f7573ef89601d59d64ac272bc552d47faa48475adc901c75d3bad35,2025-10-30 15:31:25.286 192,kompas,mbg,2025-10-06 16:28:47,"Bantah 15 Dapur MBG Ditutup, SPPG Batam: Hanya Satu Dapur","BATAM, KOMPAS.com- Sebanyak 15 dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) diinformasikan ditutup setelah beragam kelalaian pada saat penyajian dan dugaan keracunan yang terjadi beberapa waktu belakangan di Batam, Kepulauan Riau.Informasi ini awalnya diketahui melalui platform media sosial yang kini telah ramai direspons oleh warganet.Menanggapi informasi ini, Koordinator Sub Penyelenggara Program Gizi (SPPG) Kota Batam, Defri Frenaldi, membantah kabar tersebut.Defri bahkan menyebut penyebaran informasi yang terjadi saat ini merupakan tindakan penyebaran informasi palsu.Baca juga:Guru Besar UGM: Sebaiknya MBG Diserahkan ke Kantin Sekolah""Itu disinformasi, tidak benar ada 15 dapur MBG yang ditutup per hari ini,"" jelasnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (6/10/2025).Defri menerangkan, adapun penutupan dapur yang terjadi dilakukan terhadap satu dapur MBG yang berada di Kelurahan Sei Lekop pasca-dugaan keracunan yang terjadi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 016 Sagulung.Penutupan terhadap dapur tersebut dilakukan atas dugaan pelanggaran standar keamanan pangan yang telah disepakati bersama.Saat ini, pihaknya juga masih menunggu hasil laboratorium yang tengah dilakukan oleh BPOM.""Hanya ada satu dapur yang ditutup hingga saat ini. Saat ini pengecekan masih dilakukan oleh BPOM dan kami masih menunggu hasil laboratoriumnya,"" katanya.Saat ini, untuk menyukseskan program MBG di Batam, sebanyak 59 dapur dari total 74 dapur telah dioperasionalkan dengan perkiraan satu dapur melayani 10 sekolah yang ada di masing-masing kelurahan.Adapun sisa 15 dapur MBG lainnya saat ini masih dalam proses verifikasi setelah menjalani proses administrasi dan telah menerima Surat Keputusan (SK).Baca juga:Tolak Cicipi MBG, PGRI: Kalau Ada Keracunan, Kami Jadi Korban""Ada 59 dapur dari 74 dapur. Sisa 15 dapur belum beroperasi karena masih melakukan pengurusan sertifikat walau sudah menerima SK,"" ujarnya.Saat ini, penerima MBG terdiri atas 73 PAUD, 156 SD, 91 SMP, 55 SMA/SMK, dan 1 SLB.Untuk jalur pendidikan nonformal, ada 11 RA/TK, 12 MI, 13 MTs, 5 MA, serta 47 posyandu.Dari sisi operasional, setiap SPPG wajib menyiapkan 3.000 hingga 4.000 porsi setiap hari.Defri juga meminta agar seluruh dapur dapat segera melakukan pengurusan Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (LSHS).Selain itu, dapur juga mempekerjakan minimal dua juru masak terlatih, untuk menjamin penerapan standar operasional dan keamanan pangan, termasuk penerapan HACCP.""Dapur juga harus melakukan pemeriksaan kualitas air secara berkala agar keamanan makanan tetap terjaga,"" tuturnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BATAM, KOMPAS.com- Sebanyak 15 dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) diinformasikan ditutup setelah beragam kelalaian pada saat penyajian dan dugaan keracunan yang terjadi beberapa waktu belakangan di Batam, Kepulauan Riau. Informasi ini awalnya diketahui melalui platform media sosial yang kini telah ramai direspons oleh warganet. Menanggapi informasi ini, Koordinator Sub Penyelenggara Program Gizi (SPPG) Kota Batam, Defri Frenaldi, membantah kabar tersebut. Defri bahkan menyebut penyebaran informasi yang terjadi saat ini merupakan tindakan penyebaran informasi palsu. Baca juga:Guru Besar UGM: Sebaiknya MBG Diserahkan ke Kantin Sekolah ""Itu disinformasi, tidak benar ada 15 dapur MBG yang ditutup per hari ini,"" jelasnya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (6/10/2025). Defri menerangkan, adapun penutupan dapur yang terjadi dilakukan terhadap satu dapur MBG yang berada di Kelurahan Sei Lekop pasca-dugaan keracunan yang terjadi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 016 Sagulung. Penutupan terhadap dapur tersebut dilakukan atas dugaan pelanggaran standar keamanan pangan yang telah disepakati bersama. Saat ini, pihaknya juga masih menunggu hasil laboratorium yang tengah dilakukan oleh BPOM. ""Hanya ada satu dapur yang ditutup hingga saat ini. Saat ini pengecekan masih dilakukan oleh BPOM dan kami masih menunggu hasil laboratoriumnya,"" katanya. Saat ini, untuk menyukseskan program MBG di Batam, sebanyak 59 dapur dari total 74 dapur telah dioperasionalkan dengan perkiraan satu dapur melayani 10 sekolah yang ada di masing-masing kelurahan. Adapun sisa 15 dapur MBG lainnya saat ini masih dalam proses verifikasi setelah menjalani proses administrasi dan telah menerima Surat Keputusan (SK). Baca juga:Tolak Cicipi MBG, PGRI: Kalau Ada Keracunan, Kami Jadi Korban ""Ada 59 dapur dari 74 dapur. Sisa 15 dapur belum beroperasi karena masih melakukan pengurusan sertifikat walau sudah menerima SK,"" ujarnya. Saat ini, penerima MBG terdiri atas 73 PAUD, 156 SD, 91 SMP, 55 SMA/SMK, dan 1 SLB. Untuk jalur pendidikan nonformal, ada 11 RA/TK, 12 MI, 13 MTs, 5 MA, serta 47 posyandu. Dari sisi operasional, setiap SPPG wajib menyiapkan 3.000 hingga 4.000 porsi setiap hari. Defri juga meminta agar seluruh dapur dapat segera melakukan pengurusan Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (LSHS). Selain itu, dapur juga mempekerjakan minimal dua juru masak terlatih, untuk menjamin penerapan standar operasional dan keamanan pangan, termasuk penerapan HACCP. ""Dapur juga harus melakukan pemeriksaan kualitas air secara berkala agar keamanan makanan tetap terjaga,"" tuturnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/uVUS-M1B99N8zYMBdjhnliUrFI4=/97x0:1109x675/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/08/25/68ac3bd99a317.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/06/162847578/bantah-15-dapur-mbg-ditutup-sppg-batam-hanya-satu-dapur,7963adc9fb6f647b541f7b645b836c599fa5ddaf17666aaa7bc4dafefc0d94eb,2025-10-30 15:32:19.541 193,kompas,mbg,2025-10-06 15:35:00,Cek Fakta Sepekan: Hoaks PKI Sabotase MBG | Shell Indonesia Tutup,"KOMPAS.com- Sepekan belakangan, Tim Cek FaktaKompas.commenemukan informasi keliru mengenai program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga persoalan bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia.Ada pula konten terindikasiphishingdengan modus bantuan uang tunai, hingga narasi yang memicu perpecahan yang menyasar wilayah Aceh.Agar tidak terjebak hoaks, simak rangkuman penelusuran fakta berikut.Hoaks PKI sabotase program MBGMaraknya kasus keracunan dalam program MBG diklaim karena sabotase Partai Komunis Indonesia (PKI) yang memasukkan racun ke makanan.Tim Cek FaktaKompas.commelabeli narasi yang beredar di media sosial itu sebagai hoaks.Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menjelaskan, penyebab keracunan massal adalah kelalaian penerapan prosedur kerja baku (standard operating procedure/SOP).""Sejauh ini akibat lalai terhadap SOP,"" kata Dadan pada Selasa (30/9/2025).Selain kelalaian, menurut Dadan, faktor lain yang turut memicu insiden keracunan meliputi kualitas bahan baku, serta kondisi air.Sementara itu, PKI sudah tidak ada di Indonesia. Partai tersebut telah dibubarkan pada 1966 dan segala aktivitas terkait komunisme dilarang lewat Ketetapan MPR Nomor XXV/MPRS/1966.Hoaks bantuan untuk pemilik tabung LPG 3 kgDi media sosial beredar tautan yang diklaim sebagai akses mendapatkan bantuan tunai Rp 300.000 bagi pemilik tabung LPG 3 kg.Berdasarkan penelusuran Tim Cek FaktaKompas.com,tautan yang dibagikan mengarah ke sebuah situs yang meminta pengunjung memasukkan nama lengkap dan nomor Telegram aktif.Itu merupakan modus pencurian data atauphishing.Pemerintah tidak pernah membuat kebijakan yang menjanjikan subsidi LPG 3 kilogram akan diganti bantuan berupa uang.Hoaks demo larangan isi BBMSebuah video menampilkan sejumlah warga memadati sebuah jalan.Narasi di media sosial menyebutkan, warga turun ke jalan untuk memprotes kebijakan yang melarang penunggak pajak kendaraan mengisi bahan bakar minyak (BBM). KOMPAS.com- Sepekan belakangan, Tim Cek FaktaKompas.commenemukan informasi keliru mengenai program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga persoalan bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia. Ada pula konten terindikasiphishingdengan modus bantuan uang tunai, hingga narasi yang memicu perpecahan yang menyasar wilayah Aceh. Agar tidak terjebak hoaks, simak rangkuman penelusuran fakta berikut. Maraknya kasus keracunan dalam program MBG diklaim karena sabotase Partai Komunis Indonesia (PKI) yang memasukkan racun ke makanan. Tim Cek FaktaKompas.commelabeli narasi yang beredar di media sosial itu sebagai hoaks. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menjelaskan, penyebab keracunan massal adalah kelalaian penerapan prosedur kerja baku (standard operating procedure/SOP). ""Sejauh ini akibat lalai terhadap SOP,"" kata Dadan pada Selasa (30/9/2025). Selain kelalaian, menurut Dadan, faktor lain yang turut memicu insiden keracunan meliputi kualitas bahan baku, serta kondisi air. Sementara itu, PKI sudah tidak ada di Indonesia. Partai tersebut telah dibubarkan pada 1966 dan segala aktivitas terkait komunisme dilarang lewat Ketetapan MPR Nomor XXV/MPRS/1966. Di media sosial beredar tautan yang diklaim sebagai akses mendapatkan bantuan tunai Rp 300.000 bagi pemilik tabung LPG 3 kg. Berdasarkan penelusuran Tim Cek FaktaKompas.com,tautan yang dibagikan mengarah ke sebuah situs yang meminta pengunjung memasukkan nama lengkap dan nomor Telegram aktif. Itu merupakan modus pencurian data atauphishing. Pemerintah tidak pernah membuat kebijakan yang menjanjikan subsidi LPG 3 kilogram akan diganti bantuan berupa uang. Sebuah video menampilkan sejumlah warga memadati sebuah jalan. Narasi di media sosial menyebutkan, warga turun ke jalan untuk memprotes kebijakan yang melarang penunggak pajak kendaraan mengisi bahan bakar minyak (BBM).",Kompas Cyber Media,https://asset.kompas.com/crops/DtVEzcKQ8oFrNY26-WC33IDTj4M=/341x0:1908x1045/780x390/data/photo/2022/01/04/61d3d15fcdbc2.jpg,https://www.kompas.com/cekfakta/read/2025/10/06/153500782/cek-fakta-sepekan--hoaks-pki-sabotase-mbg-shell-indonesia-tutup,da75e73a24fb970a37855fda98e6c739e54fd2b92ad1ea273cb92c568fbfb698,2025-10-30 15:32:29.919 194,kompas,mbg,2025-10-06 15:18:04,"Pastikan Keamanan Makanan, Bupati Pamekasan Makan MBG Bersama Puluhan Siswa","PAMEKASAN, KOMPAS.com- Bupati Pamekasan Kholilurrahman memastikan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) aman dikonsumsi dengan makan bersama dengan puluhan siswa Sekolah Dasar Islam (SDI) Matsaratul Huda, Pamekasan, Jawa Timur, Senin (6/10/2025).Bupati Kholilurrahman memakan satu porsi menu MBG yang disalurkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).Setelah membaca doa bupati dan puluhan siswa menikmati sajian menu nasi kuning, telur, krupuk, susu dan buah.Bupati dua periode itu memastikan makanan yang disalurkan Satuan Pelayanan Pememuhan Gizi (SPPG) aman dikonsumsi untuk siswa.""Para orang tua tidak perlu khawatir. Saya merasakan sendiri hari ini, menu MBG yang diterima siswa aman dikonsumsi,"" kata Kholilurrahman.Baca juga:Banyak Kasus Keracunan, Pusat Kedokteran Tropis UGM Rekomendasikan Langkah Perbaikan MBGKholilurrahman mengatakan akan melakukan peninjauan terhadap sejumlah sekolah lainnya.Khususnya memantau makanan yang diterima sekolah dan dinikmati oleh siswa.Makanan MBG harus sehat dan dijaga higienisnya sesuai tujuan Presiden Prabowo.""Sampai sekarang sudah ada dua lokasi sekolah yang kami pantau. Ke depan kami akan tinjau di sejumlah sekolah lain,"" katanya.Baca juga:2 SPPG di Gunungkidul ditutup Sementara Imbas Dugaan Keracunan MBGPeninjauan menu MBG tersebut sengaja dilakukan untuk menjaga keamanan siswa.Termasuk memastikan program unggulan Presiden Prabowo berjalan baik di Pamekasan.Pihaknya berharap adanya beberapa kejadian di Pamekasan sebelumnya tidak terulang.Sehingga siswa bisa menikmati makanan tanpa rasa waswas dan sehat.""Saya berharap semua dapur MBG menjalankan fungsinya sesuai SOP, "" katanya.Baca juga:Ratusan Siswa SMPN 8 Salatiga Tak Masuk Sekolah, Diduga Sakit Akibat Konsumsi MBGPihaknya pun mendorong agar dapur SPPG lainnya segera beroperasi.Sehingga distribusi makanan bergizi dilakukan merata.Arkan, salah satu siswa SDI Matsaratul Huda Panempan, Pamekasan mengaku menu MBG yang diterimanya enak dimakan.""Makanannya enak dan kami menyampaikan terima kasih,"" kata Arkan.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang PAMEKASAN, KOMPAS.com- Bupati Pamekasan Kholilurrahman memastikan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) aman dikonsumsi dengan makan bersama dengan puluhan siswa Sekolah Dasar Islam (SDI) Matsaratul Huda, Pamekasan, Jawa Timur, Senin (6/10/2025). Bupati Kholilurrahman memakan satu porsi menu MBG yang disalurkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Setelah membaca doa bupati dan puluhan siswa menikmati sajian menu nasi kuning, telur, krupuk, susu dan buah. Bupati dua periode itu memastikan makanan yang disalurkan Satuan Pelayanan Pememuhan Gizi (SPPG) aman dikonsumsi untuk siswa. ""Para orang tua tidak perlu khawatir. Saya merasakan sendiri hari ini, menu MBG yang diterima siswa aman dikonsumsi,"" kata Kholilurrahman. Baca juga:Banyak Kasus Keracunan, Pusat Kedokteran Tropis UGM Rekomendasikan Langkah Perbaikan MBG Kholilurrahman mengatakan akan melakukan peninjauan terhadap sejumlah sekolah lainnya. Khususnya memantau makanan yang diterima sekolah dan dinikmati oleh siswa. Makanan MBG harus sehat dan dijaga higienisnya sesuai tujuan Presiden Prabowo. ""Sampai sekarang sudah ada dua lokasi sekolah yang kami pantau. Ke depan kami akan tinjau di sejumlah sekolah lain,"" katanya. Baca juga:2 SPPG di Gunungkidul ditutup Sementara Imbas Dugaan Keracunan MBG Peninjauan menu MBG tersebut sengaja dilakukan untuk menjaga keamanan siswa. Termasuk memastikan program unggulan Presiden Prabowo berjalan baik di Pamekasan. Pihaknya berharap adanya beberapa kejadian di Pamekasan sebelumnya tidak terulang. Sehingga siswa bisa menikmati makanan tanpa rasa waswas dan sehat. ""Saya berharap semua dapur MBG menjalankan fungsinya sesuai SOP, "" katanya. Baca juga:Ratusan Siswa SMPN 8 Salatiga Tak Masuk Sekolah, Diduga Sakit Akibat Konsumsi MBG Pihaknya pun mendorong agar dapur SPPG lainnya segera beroperasi. Sehingga distribusi makanan bergizi dilakukan merata. Arkan, salah satu siswa SDI Matsaratul Huda Panempan, Pamekasan mengaku menu MBG yang diterimanya enak dimakan. ""Makanannya enak dan kami menyampaikan terima kasih,"" kata Arkan.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/Hg9-EaLSNJvPyOE25pYQjdq9rNg=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/06/68e36388d1bb2.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/06/151804578/pastikan-keamanan-makanan-bupati-pamekasan-makan-mbg-bersama-puluhan-siswa,75283d653877d56c5b9bc13e1b8b1e38e45e4085c91358f66a6d8b82d9ac533a,2025-10-30 15:32:40.441 195,kompas,mbg,2025-10-05 17:01:57,"Draf Perpres MBG Masih Disempurnakan, Ditargetkan Terbit Pekan Depan","JAKARTA, KOMPAS.com -Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan, penyusunan Peraturan Presiden tentang Tata Kelola Program Makan Bergizi Gratis (Perpres MBG) sudah hampir rampung dan kini memang memasuki tahap penyempurnaan lintas kementerian. Tunggu dulu, masih disempurnakan. Jadi sebenarnya kan bukan berarti belum ada. Tapi kita betul-betul lintas kementerian, apalagi dengan beberapa masukan dan kejadian beberapa waktu belakangan, ujar Prasetyo saat ditemui di kawasan Monas, Jakarta, Minggu (5/10/2025).Prasetyo menegaskan bahwa penyempurnaan aturan di dalam Perpres tersebut dilakukan agar pelaksanaan program makan bergizi gratis dapat berjalan lebih maksimal.Baca juga:Perpres MBG Rampung Pekan Ini, Atur Standar Keamanan dan Higienitas MakananMeski begitu, Prasetyo menyatakan bahwa seluruh tahapan penyusunan Perpres Tata Kelola MBG ditargetkan rampung pekan ini. Memang semangatnya kita tentu ingin program ini berjalan dengan sebaik-baiknya. Jadi tunggu, mohon waktu, kata Prasetyo. Minggu ini harus selesai. Tapi kan begini, bukan karena Perpres belum ada kemudian tidak jalan, kan tidak, imbuh dia.Baca juga:Istana soal Keracunan MBG: Program Tak Dihentikan, Kekurangan DiperbaikiDalam kesempatan itu, Prasetyo memastikan program MBG tetap berjalan walaupun Perpres terbarunya belum resmi diterbitkan.Menurut dia, aturan tersebut justru nantinya akan berfungsi untuk memperkuat pelaksanaan program yang sudah berlangsung. Jadi kan sudah kami sampaikan bahwa sebenarnya sekarang jalan. Nah Perpres ini untuk menyempurnakan atau memperbaiki semaksimal mungkin pelaksanaan dari program makan bergizi gratis, kata Prasetyo.Baca juga:Perpres MBG Segera Terbit, Badan Gizi Kasih Bocoran IsinyaPerpres MBGDiberitakan sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyampaikan bahwa Perpres Tata Kelola MBG akan segera diterbitkan.Dalam aturan itu, kata Dadan, akan diatur secara perinci peran dan fungsi masing-masing instansi pemerintah yang terlibat dalam pelaksanaan program. Saya kira Perpres Tata Kelola minggu ini kelihatannya sudah akan selesai. Di dalam Perpres Tata Kelola itu diatur peran fungsi, tugas masing-masing instansi, kementerian, termasuk pemda, ujar Dadan di Kantor Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Jakarta, Jumat (3/10/2025).Baca juga:Dorong Evaluasi Total, Puan Minta Prabowo Terbitkan Perpres Pengelolaan MBGDadan menjelaskan, perpres itu akan mengatur BGN sebagai penyelenggara dan pelaksana intervensi program MBGSementara itu, Kementerian Kesehatan akan bertanggung jawab dalam pengawasan, dan Kementerian Kependudukan serta Pembinaan Keluarga akan membantu penyaluran bantuan kepada ibu hamil dan menyusui. Selanjutnya, pemerintah daerah menyiapkan infrastruktur serta membina peternak, petani, dan nelayan di wilayah masing-masing, ujar Dadan.Baca juga:Prabowo Bakal Terbitkan Perpres Tata Kelola MBG, Buntut Kasus Keracunan MassalSelain itu, Kementerian Pertanian akan berfokus meningkatkan produksi bahan pangan sebagai bahan baku menu MBG, sedangkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan memperkuat produksi ikan untuk kebutuhan menu makan bergizi. Jadi seluruhnya sudah ada di dalam Perpres tersebut dan dengan adanya Perpres itu, masing-masing pihak tidak akan lagi gamang, karena sudah ada perannya masing-masing dan seluruhnya akan dikoordinasikan oleh tim koordinasi, kata Dadan.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com -Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan, penyusunan Peraturan Presiden tentang Tata Kelola Program Makan Bergizi Gratis (Perpres MBG) sudah hampir rampung dan kini memang memasuki tahap penyempurnaan lintas kementerian. Tunggu dulu, masih disempurnakan. Jadi sebenarnya kan bukan berarti belum ada. Tapi kita betul-betul lintas kementerian, apalagi dengan beberapa masukan dan kejadian beberapa waktu belakangan, ujar Prasetyo saat ditemui di kawasan Monas, Jakarta, Minggu (5/10/2025). Prasetyo menegaskan bahwa penyempurnaan aturan di dalam Perpres tersebut dilakukan agar pelaksanaan program makan bergizi gratis dapat berjalan lebih maksimal. Baca juga:Perpres MBG Rampung Pekan Ini, Atur Standar Keamanan dan Higienitas Makanan Meski begitu, Prasetyo menyatakan bahwa seluruh tahapan penyusunan Perpres Tata Kelola MBG ditargetkan rampung pekan ini. Memang semangatnya kita tentu ingin program ini berjalan dengan sebaik-baiknya. Jadi tunggu, mohon waktu, kata Prasetyo. Minggu ini harus selesai. Tapi kan begini, bukan karena Perpres belum ada kemudian tidak jalan, kan tidak, imbuh dia. Baca juga:Istana soal Keracunan MBG: Program Tak Dihentikan, Kekurangan Diperbaiki Dalam kesempatan itu, Prasetyo memastikan program MBG tetap berjalan walaupun Perpres terbarunya belum resmi diterbitkan. Menurut dia, aturan tersebut justru nantinya akan berfungsi untuk memperkuat pelaksanaan program yang sudah berlangsung. Jadi kan sudah kami sampaikan bahwa sebenarnya sekarang jalan. Nah Perpres ini untuk menyempurnakan atau memperbaiki semaksimal mungkin pelaksanaan dari program makan bergizi gratis, kata Prasetyo. Baca juga:Perpres MBG Segera Terbit, Badan Gizi Kasih Bocoran Isinya Diberitakan sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyampaikan bahwa Perpres Tata Kelola MBG akan segera diterbitkan. Dalam aturan itu, kata Dadan, akan diatur secara perinci peran dan fungsi masing-masing instansi pemerintah yang terlibat dalam pelaksanaan program. Saya kira Perpres Tata Kelola minggu ini kelihatannya sudah akan selesai. Di dalam Perpres Tata Kelola itu diatur peran fungsi, tugas masing-masing instansi, kementerian, termasuk pemda, ujar Dadan di Kantor Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Jakarta, Jumat (3/10/2025). Baca juga:Dorong Evaluasi Total, Puan Minta Prabowo Terbitkan Perpres Pengelolaan MBG Dadan menjelaskan, perpres itu akan mengatur BGN sebagai penyelenggara dan pelaksana intervensi program MBG Sementara itu, Kementerian Kesehatan akan bertanggung jawab dalam pengawasan, dan Kementerian Kependudukan serta Pembinaan Keluarga akan membantu penyaluran bantuan kepada ibu hamil dan menyusui. Selanjutnya, pemerintah daerah menyiapkan infrastruktur serta membina peternak, petani, dan nelayan di wilayah masing-masing, ujar Dadan. Baca juga:Prabowo Bakal Terbitkan Perpres Tata Kelola MBG, Buntut Kasus Keracunan Massal Selain itu, Kementerian Pertanian akan berfokus meningkatkan produksi bahan pangan sebagai bahan baku menu MBG, sedangkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan memperkuat produksi ikan untuk kebutuhan menu makan bergizi. Jadi seluruhnya sudah ada di dalam Perpres tersebut dan dengan adanya Perpres itu, masing-masing pihak tidak akan lagi gamang, karena sudah ada perannya masing-masing dan seluruhnya akan dikoordinasikan oleh tim koordinasi, kata Dadan.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/qEj1hucJz1IShWvOOd7P1sH9TsQ=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/19/68cd227d861d8.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/05/17015721/draf-perpres-mbg-masih-disempurnakan-ditargetkan-terbit-pekan-depan,4b5262384155c6044c0d594a98b938e00da4721bf9cf70632bfa0d8f90bb0478,2025-10-30 15:32:50.910 196,kompas,mbg,2025-10-04 21:15:08,Belum Ada Dapur MBG di Jakarta Miliki Sertifikat Higiene Sanitasi,"KOMPAS.com- Hingga awal Oktober 2025, seluruh dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Jakarta belum memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).Padahal, sertifikat ini menjadi syarat mutlak untuk memastikan makanan yang diberikan kepada siswa aman dan layak konsumsi.Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, mengatakan pihaknya bersama Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) kini mempercepat penerbitan SLHS untuk 180 dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang ada di Ibu Kota. Kalau yang berbasis sertifikat belum ada, sedang berproses semua, ujar Ani di Jakarta, Sabtu (4/10/2025), dikutip dariAntara.Baca juga:119 Orang Keracunan MBG di Agam, Guru dan Wali Murid Turut Jadi KorbanPercepatan Inspeksi Dapur MBG di JakartaAni menjelaskan, sejak awal pihaknya sudah melakukan inspeksi ke dapur-dapur MBG, tapi baru sebatas pemeriksaan awal.Kini, langkah percepatan akan dilakukan dengan inspeksi ulang kesehatan lingkungan agar setiap dapur bisa segera memenuhi syarat penerbitan SLHS. Kami sedang berkolaborasi dengan SPPG termasuk juga PTSP untuk percepatan penerbitan SLHS. Jadi secara masif kami akan melakukan inspeksi kesehatan lingkungan ulang, kata Ani.KOMPAS.com/Lidia Pratama FebrianSuasana proses pengemasan MBG di SPPG Palmerah.Latar Belakang Kewajiban SLHSPemerintah pusat mewajibkan seluruh SPPG memiliki SLHS sejak September 2025, setelah maraknya kasus keracunan MBG di sejumlah daerah.Di Jakarta, 60 siswa dari 10 lokasi berbeda sempat mengalami keracunan makanan.Berdasarkan hasil laboratorium, sebagian besar kasus disebabkan oleh bakteri yang muncul akibat pengolahan dan distribusi makanan yang tidak sesuai standar.Target Sertifikasi Higiene Sanitasi Rampung SebulanMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan, percepatan sertifikasi ini harus selesai dalam waktu satu bulan.Menurutnya, SLHS bukan hanya terkait kebersihan dapur, tetapi juga kualitas SDM, pemilihan bahan baku, hingga proses pengolahan makanan.Baca juga:Marak Kasus Keracunan, Siswa Boleh Tidak Makan MBG di Sekolah? Ini Penjelasan Dinkes Percepatan ini harus rampung dalam waktu satu bulan, tegas Budi.Ia menyebut, pemerintah daerah bersama Badan Gizi Nasional (BGN) ikut mengawasi penuh setiap tahapan, mulai dari pengadaan bahan, proses masak, hingga distribusi makanan ke siswa.Secara nasional, lebih dari 100 dapur MBG di berbagai daerah sudah berhasil memperoleh SLHS sejak program percepatan dijalankan pada September lalu.Dengan percepatan sertifikasi higiene sanitasi, diharapkan seluruh dapur MBG di Jakarta segera memenuhi standar keamanan pangan.Hal ini menjadi kunci pencegahan kasus keracunan MBG di Jakarta agar tidak terulang di masa depan.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KOMPAS.com- Hingga awal Oktober 2025, seluruh dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Jakarta belum memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Padahal, sertifikat ini menjadi syarat mutlak untuk memastikan makanan yang diberikan kepada siswa aman dan layak konsumsi. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, mengatakan pihaknya bersama Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) kini mempercepat penerbitan SLHS untuk 180 dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang ada di Ibu Kota. Kalau yang berbasis sertifikat belum ada, sedang berproses semua, ujar Ani di Jakarta, Sabtu (4/10/2025), dikutip dariAntara. Baca juga:119 Orang Keracunan MBG di Agam, Guru dan Wali Murid Turut Jadi Korban Ani menjelaskan, sejak awal pihaknya sudah melakukan inspeksi ke dapur-dapur MBG, tapi baru sebatas pemeriksaan awal. Kini, langkah percepatan akan dilakukan dengan inspeksi ulang kesehatan lingkungan agar setiap dapur bisa segera memenuhi syarat penerbitan SLHS. Kami sedang berkolaborasi dengan SPPG termasuk juga PTSP untuk percepatan penerbitan SLHS. Jadi secara masif kami akan melakukan inspeksi kesehatan lingkungan ulang, kata Ani. KOMPAS.com/Lidia Pratama FebrianSuasana proses pengemasan MBG di SPPG Palmerah. KOMPAS.com/Lidia Pratama FebrianSuasana proses pengemasan MBG di SPPG Palmerah. Pemerintah pusat mewajibkan seluruh SPPG memiliki SLHS sejak September 2025, setelah maraknya kasus keracunan MBG di sejumlah daerah. Di Jakarta, 60 siswa dari 10 lokasi berbeda sempat mengalami keracunan makanan. Berdasarkan hasil laboratorium, sebagian besar kasus disebabkan oleh bakteri yang muncul akibat pengolahan dan distribusi makanan yang tidak sesuai standar. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan, percepatan sertifikasi ini harus selesai dalam waktu satu bulan. Menurutnya, SLHS bukan hanya terkait kebersihan dapur, tetapi juga kualitas SDM, pemilihan bahan baku, hingga proses pengolahan makanan. Baca juga:Marak Kasus Keracunan, Siswa Boleh Tidak Makan MBG di Sekolah? Ini Penjelasan Dinkes Percepatan ini harus rampung dalam waktu satu bulan, tegas Budi. Ia menyebut, pemerintah daerah bersama Badan Gizi Nasional (BGN) ikut mengawasi penuh setiap tahapan, mulai dari pengadaan bahan, proses masak, hingga distribusi makanan ke siswa. Secara nasional, lebih dari 100 dapur MBG di berbagai daerah sudah berhasil memperoleh SLHS sejak program percepatan dijalankan pada September lalu. Dengan percepatan sertifikasi higiene sanitasi, diharapkan seluruh dapur MBG di Jakarta segera memenuhi standar keamanan pangan. Hal ini menjadi kunci pencegahan kasus keracunan MBG di Jakarta agar tidak terulang di masa depan.",Kompas Cyber Media,https://asset.kompas.com/crops/CVeE7JiJ-1pOLK5fIKBYLmQr4DY=/0x131:4032x2819/780x390/data/photo/2025/10/02/68de44ad843fb.jpeg,https://www.kompas.com/jawa-barat/read/2025/10/04/211508288/belum-ada-dapur-mbg-di-jakarta-miliki-sertifikat-higiene-sanitasi,2b2d51c0be521f3a4f96c3940c7c9a63110857882a1848019231510d873bfd54,2025-10-30 15:33:01.601 197,kompas,mbg,2025-10-04 20:12:00,Logika Sesat di Balik Kenaikan Harga Ayam dan MBG,"HARGAdaging ayam kembali naik, dan seperti biasa, skena politik ikut memanas. Kita buru-buru mencari kambing hitam.Lembaga riset CELIOS menuding bahwa dapur umum program Makan Bergizi Gratis (MBG) mendorong harga daging ayam naik dan menyingkirkan pedagang kecil.Mari kita analisis, benarkah MBG biang kerok kenaikan harga daging ayam, atau justru narasi ini adalah logika sesat?Terlalu kecil untuk mengguncang harga pangan nasionalData Badan Pangan Nasional (NFA) memperkirakan kebutuhan MBG tahun 2025 sekitar 70.000 ton daging ayam. Bandingkan dengan proyeksi produksi nasional tahun 2025, yaitu 3,8 juta ton daging ayam.Artinya, serapan MBG terhadap produksi nasional kurang lebih hanya 1,8 persen. Sulit menyimpulkan MBG sebagai satu-satunya pendorong utama kenaikan harga daging ayam nasional tanpa faktor lain yang lebih besar.Biaya pakan adalah kunciDari perspektif ekonomi peternak, pakanis the king. Harga pakan ayam menjadi komponen biaya terbesar dalam menghitung Harga Pokok Produksi (HPP). Biaya bahan baku pakan, terutama jagung dan bungkil kedelai, adalah komponen biaya terbesar dalam budi daya ayam ras pedaging.Berbagai kajian akademik menunjukkan, kenaikan harga jagung secara signifikan menaikkan biaya produksi, menekan margin peternak, dan akhirnya mendorong kenaikan harga daging ayam.Menyalahkan MBG dan mengabaikan siklus harga pakan ibarat menyalahkan barista atas kenaikan harga kopi di kedai kopi ketika harga biji kopi dunia sedang naik.Faktor struktural: volatilitas harga, musim, dan logistikSesuai teori dasar ekonomi penawaran dan permintaan, harga daging ayam di Indonesia memang fluktuatif naik menjelang hari raya, turun ketika pasokan berlebih, dan melonjak saat biaya logistik meningkat.Selain itu, penyakit unggas, biaya sarana produksi ternak (sapronak), hingga rantai distribusi yang panjang mempengaruhi volatilitas harga. Menyalahkan MBG atas kenaikan harga daging ayam berarti menutup mata terhadap faktor struktural yang jauh lebih kuat.Perbaikan implementasi MBG sebagai solusiCELIOS benar dalam satu hal, jika pengadaan MBG hanya memberi ruang pada pedagang besar, maka pedagang kecil akan sulit bersaing.Akan tetapi, menghentikan MBG adalah solusi mudah yang tidak solutif. Alih-alih, MBG dapatlevel the playing fielddengan membuka akses supply Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) kepada koperasi, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), serta pasar lokal.Dengan desain inklusif, MBG justru dapat berkontribusi terhadap kestabilan permintaan pasar, mengurangi volatilitas harga, dan memperkuat ekosistem pangan nasional.Jangan mudah mengkambinghitamkanDi tengah politik yang bising, mudah sekali menjadikan MBG sebagai kambing hitam kenaikan harga daging ayam.Padahal, mahalnya daging ayam bukanlah cerita baru. Biaya pakan, logistik, siklus musiman, dan perubahan iklim sudah lama menjadi faktor utama.Jika analisis publik berhenti pada narasi sederhana MBG bikin harga naik , kita justru gagal melihat urgensi perbaikan mendasar untuk meningkatkan ketahanan pangan Indonesia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang HARGAdaging ayam kembali naik, dan seperti biasa, skena politik ikut memanas. Kita buru-buru mencari kambing hitam. Lembaga riset CELIOS menuding bahwa dapur umum program Makan Bergizi Gratis (MBG) mendorong harga daging ayam naik dan menyingkirkan pedagang kecil. Mari kita analisis, benarkah MBG biang kerok kenaikan harga daging ayam, atau justru narasi ini adalah logika sesat? Data Badan Pangan Nasional (NFA) memperkirakan kebutuhan MBG tahun 2025 sekitar 70.000 ton daging ayam. Bandingkan dengan proyeksi produksi nasional tahun 2025, yaitu 3,8 juta ton daging ayam. Artinya, serapan MBG terhadap produksi nasional kurang lebih hanya 1,8 persen. Sulit menyimpulkan MBG sebagai satu-satunya pendorong utama kenaikan harga daging ayam nasional tanpa faktor lain yang lebih besar. Dari perspektif ekonomi peternak, pakanis the king. Harga pakan ayam menjadi komponen biaya terbesar dalam menghitung Harga Pokok Produksi (HPP). Biaya bahan baku pakan, terutama jagung dan bungkil kedelai, adalah komponen biaya terbesar dalam budi daya ayam ras pedaging. Berbagai kajian akademik menunjukkan, kenaikan harga jagung secara signifikan menaikkan biaya produksi, menekan margin peternak, dan akhirnya mendorong kenaikan harga daging ayam. Menyalahkan MBG dan mengabaikan siklus harga pakan ibarat menyalahkan barista atas kenaikan harga kopi di kedai kopi ketika harga biji kopi dunia sedang naik. Sesuai teori dasar ekonomi penawaran dan permintaan, harga daging ayam di Indonesia memang fluktuatif naik menjelang hari raya, turun ketika pasokan berlebih, dan melonjak saat biaya logistik meningkat. Selain itu, penyakit unggas, biaya sarana produksi ternak (sapronak), hingga rantai distribusi yang panjang mempengaruhi volatilitas harga. Menyalahkan MBG atas kenaikan harga daging ayam berarti menutup mata terhadap faktor struktural yang jauh lebih kuat. CELIOS benar dalam satu hal, jika pengadaan MBG hanya memberi ruang pada pedagang besar, maka pedagang kecil akan sulit bersaing. Akan tetapi, menghentikan MBG adalah solusi mudah yang tidak solutif. Alih-alih, MBG dapatlevel the playing fielddengan membuka akses supply Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) kepada koperasi, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), serta pasar lokal. Dengan desain inklusif, MBG justru dapat berkontribusi terhadap kestabilan permintaan pasar, mengurangi volatilitas harga, dan memperkuat ekosistem pangan nasional. Di tengah politik yang bising, mudah sekali menjadikan MBG sebagai kambing hitam kenaikan harga daging ayam. Padahal, mahalnya daging ayam bukanlah cerita baru. Biaya pakan, logistik, siklus musiman, dan perubahan iklim sudah lama menjadi faktor utama. Jika analisis publik berhenti pada narasi sederhana MBG bikin harga naik , kita justru gagal melihat urgensi perbaikan mendasar untuk meningkatkan ketahanan pangan Indonesia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/Locwx1fWOZ-RH49A034eFnIPf3A=/0x0:780x520/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/04/68e118caa4945.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/04/20120001/logika-sesat-di-balik-kenaikan-harga-ayam-dan-mbg,3d913267fb40c62a6551873f3aa67557ebb03a5a74922d7276c0c39eaa68bac2,2025-10-30 15:33:12.088 198,kompas,mbg,2025-10-04 19:31:48,Komnas HAM Turun Tangan Selidiki Dugaan Keracunan MBG di Jember,"JEMBER, KOMPAS.com -Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) turun langsung ke Kabupaten Jember, Jawa Timur, untuk melakukan penyelidikan atas dugaan keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sempat ramai di SDN Bintoro dan Sidomekar, Sabtu (4/10/2025).Ketua Komnas HAM Anis Hidayah menyampaikan, atas dasar data indikasi keracunan yang dirilis Badan Gizi Nasional (BGN), pihaknya ingin memastikan berjalannya program MBG sesuai ketentuan.Baca juga:Cara SPPG Bener Cegah Keracunan MBG: Ahli Gizi hingga Relawan Uji OrganoleptikMenurutya, pangan dan gizi adalah bagian dari HAM, sehingga program prioritas nasional itu harus dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip HAM pula.""Untuk itu (Jember) ini salah satu contoh wilayah yang kami pantau sehingga Pemda mendapatkan gambaran secara utuh, kasus ini terjadi dari sisi mana? Tata kelola, kelembagaannya, menunya, pengawasannya, penanganan dan lain sebagainya,"" terang Anis.Pihaknya bertemu secara langsung dengan Plt Sekda Jember Jupriono, Plt Kepala Dinas Kesehatan Akhmad Helmi Lukman, Kepala Inspektorat Ratno C Sembodo, dan sejumlah pihak pemkab lain di ruang pertemuan Kantor Bupati Jember.Setelah melakukan pertemuan dengan pihak Pemkab Jember, ia mendapatkan temuan data awal bahwa memang benar ada indikasi persoalan dalam program MBG, khususnya yang sempat dilaporkan keracunan dan basi.Anis mengatakan, juga langsung turun ke laoangan untuk mengkonfirmasi dan mencari fakta-fakta penting di balik dugaan keracunan maupun infikasi MBG basi.""Tentu semua fakta penting nanti akan kami kumpulkan kemudian nanti kami analisis, tidak hanya hasil lab, tentu proses produksi makanannya seperti apa, bagaimana tata kelola secara makro,"" jelasnya.Peran Pemkab Awasi SPPGIa menuturkan, Pemkab juga punya peran penting dalam hal pengawasan SPPG di Jember.Harapannya, kejadian serupa tak lagi terulang ke depannya.""Ini kan program jangka panjang, ruang partisipasi itu ke depan perlu dibangun. Sehingga apa yang diharapkan masyarakat itu diakomodasi di dalam menu MBG ini ke depan,"" katanya.Anis menegaskan, hal yang penting diperhatikan ialah sasaran MBG adalah anak-anak.Dalam konvensi hak anak, tambahnya, perlindungan harus jadi prinsip mendasar dalam pelaksanaan MBG.Pasca fakta, data, dan informasi dikumpulkan, Komnas HAM nantinya akan menganalisis sebelum membuat kesimpulan.""Jika nanti sudah ada kesimpulannya ya nanti kami akan analisis, potensi pelanggaran HAM-nya seperti apa dan rekomendasi yang akan kami susun nantinya ke depan seperti apa,"" papar Anis.Baca juga:Usai Ratusan Siswa Keracunan MBG, Terungkap Seluruh Dapur SPPG di Purworejo Belum Kantongi SLHSKomnas HAM Bakal Datangi Daerah LainIa mengatakan, Komnas HAM juga bakal turun ke daerah-daerah lain secara sampling yang memiliki laporan dugaan keracunan MBG.Sementara itu, Kepala Dinkes Jember Akhmad Helmi Lukman mengatakan, menyambut baik hadirnya Komnas HAM ke Jember.Menurutya, dengan perhatian tersebut, maka Komnas HAM juga turut mendorong pemkab melindungi masyarakat Jember.""Melindungi dan mendapatkan haknya sesuai dengan hak-hak untuk mendapatkan pangan yang layak,"" terangnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JEMBER, KOMPAS.com -Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) turun langsung ke Kabupaten Jember, Jawa Timur, untuk melakukan penyelidikan atas dugaan keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sempat ramai di SDN Bintoro dan Sidomekar, Sabtu (4/10/2025). Ketua Komnas HAM Anis Hidayah menyampaikan, atas dasar data indikasi keracunan yang dirilis Badan Gizi Nasional (BGN), pihaknya ingin memastikan berjalannya program MBG sesuai ketentuan. Baca juga:Cara SPPG Bener Cegah Keracunan MBG: Ahli Gizi hingga Relawan Uji Organoleptik Menurutya, pangan dan gizi adalah bagian dari HAM, sehingga program prioritas nasional itu harus dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip HAM pula. ""Untuk itu (Jember) ini salah satu contoh wilayah yang kami pantau sehingga Pemda mendapatkan gambaran secara utuh, kasus ini terjadi dari sisi mana? Tata kelola, kelembagaannya, menunya, pengawasannya, penanganan dan lain sebagainya,"" terang Anis. Pihaknya bertemu secara langsung dengan Plt Sekda Jember Jupriono, Plt Kepala Dinas Kesehatan Akhmad Helmi Lukman, Kepala Inspektorat Ratno C Sembodo, dan sejumlah pihak pemkab lain di ruang pertemuan Kantor Bupati Jember. Setelah melakukan pertemuan dengan pihak Pemkab Jember, ia mendapatkan temuan data awal bahwa memang benar ada indikasi persoalan dalam program MBG, khususnya yang sempat dilaporkan keracunan dan basi. Anis mengatakan, juga langsung turun ke laoangan untuk mengkonfirmasi dan mencari fakta-fakta penting di balik dugaan keracunan maupun infikasi MBG basi. ""Tentu semua fakta penting nanti akan kami kumpulkan kemudian nanti kami analisis, tidak hanya hasil lab, tentu proses produksi makanannya seperti apa, bagaimana tata kelola secara makro,"" jelasnya. Ia menuturkan, Pemkab juga punya peran penting dalam hal pengawasan SPPG di Jember. Harapannya, kejadian serupa tak lagi terulang ke depannya. ""Ini kan program jangka panjang, ruang partisipasi itu ke depan perlu dibangun. Sehingga apa yang diharapkan masyarakat itu diakomodasi di dalam menu MBG ini ke depan,"" katanya. Anis menegaskan, hal yang penting diperhatikan ialah sasaran MBG adalah anak-anak. Dalam konvensi hak anak, tambahnya, perlindungan harus jadi prinsip mendasar dalam pelaksanaan MBG. Pasca fakta, data, dan informasi dikumpulkan, Komnas HAM nantinya akan menganalisis sebelum membuat kesimpulan. ""Jika nanti sudah ada kesimpulannya ya nanti kami akan analisis, potensi pelanggaran HAM-nya seperti apa dan rekomendasi yang akan kami susun nantinya ke depan seperti apa,"" papar Anis. Baca juga:Usai Ratusan Siswa Keracunan MBG, Terungkap Seluruh Dapur SPPG di Purworejo Belum Kantongi SLHS Ia mengatakan, Komnas HAM juga bakal turun ke daerah-daerah lain secara sampling yang memiliki laporan dugaan keracunan MBG. Sementara itu, Kepala Dinkes Jember Akhmad Helmi Lukman mengatakan, menyambut baik hadirnya Komnas HAM ke Jember. Menurutya, dengan perhatian tersebut, maka Komnas HAM juga turut mendorong pemkab melindungi masyarakat Jember. ""Melindungi dan mendapatkan haknya sesuai dengan hak-hak untuk mendapatkan pangan yang layak,"" terangnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/PpSA9inFq5zqGDJB-EBUDRTciOI=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/04/68e107bf212e1.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/04/193148278/komnas-ham-turun-tangan-selidiki-dugaan-keracunan-mbg-di-jember,e388903ec3ed1380fc4f808d5fd86702f87ab97927c0db442688f7c4f77560c8,2025-10-30 15:33:23.268 199,kompas,mbg,2025-10-04 06:40:00,"Perpres MBG Segera Terbit, Badan Gizi Kasih Bocoran Isinya","JAKARTA, KOMPAS.com -Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan, Peraturan Presiden (Perpres) soal Tata Kelola Makan Bergizi Gratis (MBG) segera terbit.Menurutnya, dalam aturan itu akan dijelaskan tata kelola, fungsi, dan tugas masing-masing instansi pemerintah dalam pelaksanaan MBG, yakni mulai dari BGN, kementerian terkait, hingga pemerintah daerah (pemda).""Saya kira Perpres Tata Kelola minggu ini kelihatannya sudah akan selesai. Di dalam Perpres Tata Kelola itu diatur peran fungsi, tugas masing-masing instansi, kementerian, termasuk pemda,"" ujar Dadan di Kantor Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Jakarta, Jumat (3/10/2025).Baca juga:Kemenkeu Ungkap Alasan Anggaran MBG 2026 Naik hampir 5 Kali Lipat""Jadi di situ akan terlihat bahwa BGN tugasnya penyelenggara, melakukan intervensi. Kemudian pengawasan itu tugasnya Kementerian Kesehatan. Kemudian penyaluran kepada ibu hamil dan menyusui nanti bersama-sama dengan Kementerian Kependudukan dan Pembinaan Keluarga,"" jelasnya.Selanjutnya, ada pemda yang menyiapkan infrastruktur serta membina peternak, petani, dan nelayan di wilayah masing-masing.Sementara itu, Kementerian Pertanian akan diberikan tugas untuk meningkatkan produksi pertanian sebagai bahan baku menu MBG.Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan diberi tugas untuk meningkatkan produksi ikan yang digunakan dalam menu makan bergizi.""Jadi seluruhnya sudah ada di dalam Perpres tersebut dan dengan adanya Perpres itu, masing-masing pihak tidak akan lagi gamang, karena sudah ada perannya masing-masing dan seluruhnya akan dikoordinasikan oleh tim koordinasi,"" tegas Dadan.Pada Jumat, Dadan melakukan rapat dengan Ketua DEN, Luhut Binsar Pandjaitan.Dalam rapat itu dibahas berbagai persoalan pelaksanaan MBG hingga sinkronisasi data penerima manfaat makan bergizi.Rapat juga membahas serapan anggaran program unggulan Presiden Prabowo itu.Dadan mengungkapkan, sejak Januari hingga awal Oktober 2025, serapan anggaran MBG sudah mencapai Rp 21,64 triliun (34 persen).""Hari ini sudah Rp 21,64 triliun, ya jadi sudah mencapai 34 persen untuk secara keseluruhan. Tetapi untuk bantuan pemerintah makan bergizi-nya kurang lebih Rp 18,63 triliun, itu sudah mencapai 37 persen. Jadi sudah 37 persen menerima manfaat makan bergizi dalam waktu 9 bulan,"" jelas Dadan.Baca juga:Ada Desakan MBG Dihentikan, Luhut: Enggak Usah, Kita Nilai Bagus ...Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com -Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan, Peraturan Presiden (Perpres) soal Tata Kelola Makan Bergizi Gratis (MBG) segera terbit. Menurutnya, dalam aturan itu akan dijelaskan tata kelola, fungsi, dan tugas masing-masing instansi pemerintah dalam pelaksanaan MBG, yakni mulai dari BGN, kementerian terkait, hingga pemerintah daerah (pemda). ""Saya kira Perpres Tata Kelola minggu ini kelihatannya sudah akan selesai. Di dalam Perpres Tata Kelola itu diatur peran fungsi, tugas masing-masing instansi, kementerian, termasuk pemda,"" ujar Dadan di Kantor Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Jakarta, Jumat (3/10/2025). Baca juga:Kemenkeu Ungkap Alasan Anggaran MBG 2026 Naik hampir 5 Kali Lipat ""Jadi di situ akan terlihat bahwa BGN tugasnya penyelenggara, melakukan intervensi. Kemudian pengawasan itu tugasnya Kementerian Kesehatan. Kemudian penyaluran kepada ibu hamil dan menyusui nanti bersama-sama dengan Kementerian Kependudukan dan Pembinaan Keluarga,"" jelasnya. Selanjutnya, ada pemda yang menyiapkan infrastruktur serta membina peternak, petani, dan nelayan di wilayah masing-masing. Sementara itu, Kementerian Pertanian akan diberikan tugas untuk meningkatkan produksi pertanian sebagai bahan baku menu MBG. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan diberi tugas untuk meningkatkan produksi ikan yang digunakan dalam menu makan bergizi. ""Jadi seluruhnya sudah ada di dalam Perpres tersebut dan dengan adanya Perpres itu, masing-masing pihak tidak akan lagi gamang, karena sudah ada perannya masing-masing dan seluruhnya akan dikoordinasikan oleh tim koordinasi,"" tegas Dadan. Pada Jumat, Dadan melakukan rapat dengan Ketua DEN, Luhut Binsar Pandjaitan. Dalam rapat itu dibahas berbagai persoalan pelaksanaan MBG hingga sinkronisasi data penerima manfaat makan bergizi. Rapat juga membahas serapan anggaran program unggulan Presiden Prabowo itu. Dadan mengungkapkan, sejak Januari hingga awal Oktober 2025, serapan anggaran MBG sudah mencapai Rp 21,64 triliun (34 persen). ""Hari ini sudah Rp 21,64 triliun, ya jadi sudah mencapai 34 persen untuk secara keseluruhan. Tetapi untuk bantuan pemerintah makan bergizi-nya kurang lebih Rp 18,63 triliun, itu sudah mencapai 37 persen. Jadi sudah 37 persen menerima manfaat makan bergizi dalam waktu 9 bulan,"" jelas Dadan. Baca juga:Ada Desakan MBG Dihentikan, Luhut: Enggak Usah, Kita Nilai Bagus ...",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/29Uk6tu6HUvi1rcKdbBGCyGaXWw=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775b1d85b4.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/04/68e055547c51d.jpg",https://money.kompas.com/read/2025/10/04/064000426/perpres-mbg-segera-terbit-badan-gizi-kasih-bocoran-isinya-,bb58f996f537b5d80049a1027070c5fca5e5548b334871cfb23016eb9d6373d6,2025-10-30 15:33:33.649 200,kompas,mbg,2025-10-03 18:15:15,"127 Orang Keracunan MBG di Purworejo, Biaya Pengobatan Ditanggung Pemkab","PURWOREJO, KOMPAS.com Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purworejo memastikan bahwa seluruh biaya pengobatan korban dugaan keracunan makanan yang menimpa 127 orang akan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah daerah.Dari total korban, 23 orang harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit dan puskesmas, sementara 104 lainnya cukup menjalani rawat jalan.Seluruh biaya perawatan ditanggung menggunakan program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda), mengingat kasus ini tidak termasuk dalam cakupan BPJS Kesehatan. Yang jelas, untuk seluruh korban terdampak, biaya perawatannya ditanggung pemerintah daerah, ujar Ketua Satgas MBG Kabupaten Purworejo, dr Tolkha, saat dihubungi pada Jumat (3/10/2025).Baca juga:127 Orang Diduga Keracunan MBG di Purworejo, DPRD Desak Dapur Beri PenjelasanPenanganan Korban Keracunan Melibatkan Sejumlah Fasilitas KesehatanPenanganan para korban dilakukan di sejumlah fasilitas kesehatan, termasuk:Puskesmas setempatRumah Sakit TjokronegoroRSUD dr. TjitrowardojoPanti WaluyoPemkab juga memberikan perhatian serius terhadap pelayanan dan pengawasan selama masa perawatan.""Intinya semua korban ini kita rawat dengan sebaik-baiknya, baik yang di Puskesmas maupun di rumah sakit,"" kata dr Tolkha.Sebagai langkah mitigasi, Pemkab Purworejo mengimbau seluruh pengelola dapur untuk memperketat pengawasan dan kontrol kualitas makanan guna mencegah kejadian serupa.Sementara itu, Badan Gizi Nasional menghentikan sementara operasional dapur umum yang diduga menjadi sumber keracunan.Penghentian ini dilakukan untuk mendukung proses evaluasi dan investigasi lebih lanjut, sambil menunggu hasil uji laboratorium.Sampel makanan telah dikirim ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Yogyakarta, dengan estimasi hasil akan keluar dalam dua minggu ke depan.Pemerintah daerah meminta masyarakat agar tidak panik dan menyerahkan proses penanganan kepada pihak berwenang. Kami mengimbau masyarakat agar tidak panik. Ini musibah, dan pemerintah daerah akan memastikan penanganan terbaik, ujarnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang PURWOREJO, KOMPAS.com Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purworejo memastikan bahwa seluruh biaya pengobatan korban dugaan keracunan makanan yang menimpa 127 orang akan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah daerah. Dari total korban, 23 orang harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit dan puskesmas, sementara 104 lainnya cukup menjalani rawat jalan. Seluruh biaya perawatan ditanggung menggunakan program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda), mengingat kasus ini tidak termasuk dalam cakupan BPJS Kesehatan. Yang jelas, untuk seluruh korban terdampak, biaya perawatannya ditanggung pemerintah daerah, ujar Ketua Satgas MBG Kabupaten Purworejo, dr Tolkha, saat dihubungi pada Jumat (3/10/2025). Baca juga:127 Orang Diduga Keracunan MBG di Purworejo, DPRD Desak Dapur Beri Penjelasan Penanganan para korban dilakukan di sejumlah fasilitas kesehatan, termasuk: Pemkab juga memberikan perhatian serius terhadap pelayanan dan pengawasan selama masa perawatan. ""Intinya semua korban ini kita rawat dengan sebaik-baiknya, baik yang di Puskesmas maupun di rumah sakit,"" kata dr Tolkha. Sebagai langkah mitigasi, Pemkab Purworejo mengimbau seluruh pengelola dapur untuk memperketat pengawasan dan kontrol kualitas makanan guna mencegah kejadian serupa. Sementara itu, Badan Gizi Nasional menghentikan sementara operasional dapur umum yang diduga menjadi sumber keracunan. Penghentian ini dilakukan untuk mendukung proses evaluasi dan investigasi lebih lanjut, sambil menunggu hasil uji laboratorium. Sampel makanan telah dikirim ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Yogyakarta, dengan estimasi hasil akan keluar dalam dua minggu ke depan. Pemerintah daerah meminta masyarakat agar tidak panik dan menyerahkan proses penanganan kepada pihak berwenang. Kami mengimbau masyarakat agar tidak panik. Ini musibah, dan pemerintah daerah akan memastikan penanganan terbaik, ujarnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/Aq52B7-mfB7nTZ7euLm4QytlHYg=/88x0:1168x720/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/03/68df9fc1a937c.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/03/181515378/127-orang-keracunan-mbg-di-purworejo-biaya-pengobatan-ditanggung-pemkab,0bfa9488ca2939f2a1617d0de0a3335cd70162dcdce57077951649333aac8832,2025-10-30 15:33:44.654 201,kompas,mbg,2025-10-03 13:32:13,Korban Diduga Keracunan MBG di Purworejo Bertambah Jadi 110 Orang,"PURWOREJO, KOMPAS.com- Ratusan siswa dari SMPN 8 dan SMAN 3 Purworejo dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit diduga akibat keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).Ratri Nur Hidayati, Surveilans dari Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo, menyatakan bahwa berdasarkan data yang terkumpul, total siswa yang mengalami keracunan mencapai 110 orang.""Terdapat sekitar 110 siswa yang mengalami gejala, termasuk mual, muntah, diare, dan pusing,"" ujarnya.Baca juga:Setelah Kasus Keracunan di Purworejo, Orang Tua Siswa Tolak Makanan Program MBGDari jumlah tersebut, 56 siswa dirawat jalan di Puskesmas Bubutan, sedangkan delapan siswa lainnya masih menjalani observasi.Selain itu, 37 siswa dan satu guru yang diperiksa di sekolah juga melaporkan gejala serupa, dan satu orang lainnya dirawat jalan di Puskesmas Bragolan.""Kami telah berkoordinasi dengan Puskesmas Bubutan dan Bragolan untuk melakukan pemeriksaan,"" tambah Ratri.Gejala yang muncul diduga berasal dari makanan yang dikonsumsi pada hari Kamis (2/10/2025).Menu makanan yang disajikan kepada siswa pada hari itu meliputi tahu, kentang rebus, telur puyuh rebus, sayur wortel, selada, timun, dan sambal kacang.Baca juga:Belasan Siswa SMAN 2 Lamongan Keracunan Diduga Usai Makan MBG, Polisi Periksa 3 DokterImbauan Dinas KesehatanDinas Kesehatan juga memberikan imbauan kepada Satuan Pendidikan dan Pengelolaan Gizi (SPPG) untuk lebih memperhatikan cara pengolahan makanan dan bahan pangan yang digunakan.Mereka menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan keamanan makanan, termasuk batas waktu konsumsi setelah dimasak.""Kami mohon kepada seluruh SPPG untuk lebih memperhatikan cara pengolahan makanan dan juga bahan-bahan pangan yang dipakai. Yang pertama, bahan pangannya harus aman, yang kedua, waktu memasak dan juga waktu distribusi,"" tegas Ratri.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang PURWOREJO, KOMPAS.com- Ratusan siswa dari SMPN 8 dan SMAN 3 Purworejo dilarikan ke puskesmas dan rumah sakit diduga akibat keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ratri Nur Hidayati, Surveilans dari Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo, menyatakan bahwa berdasarkan data yang terkumpul, total siswa yang mengalami keracunan mencapai 110 orang. ""Terdapat sekitar 110 siswa yang mengalami gejala, termasuk mual, muntah, diare, dan pusing,"" ujarnya. Baca juga:Setelah Kasus Keracunan di Purworejo, Orang Tua Siswa Tolak Makanan Program MBG Dari jumlah tersebut, 56 siswa dirawat jalan di Puskesmas Bubutan, sedangkan delapan siswa lainnya masih menjalani observasi. Selain itu, 37 siswa dan satu guru yang diperiksa di sekolah juga melaporkan gejala serupa, dan satu orang lainnya dirawat jalan di Puskesmas Bragolan. ""Kami telah berkoordinasi dengan Puskesmas Bubutan dan Bragolan untuk melakukan pemeriksaan,"" tambah Ratri. Gejala yang muncul diduga berasal dari makanan yang dikonsumsi pada hari Kamis (2/10/2025). Menu makanan yang disajikan kepada siswa pada hari itu meliputi tahu, kentang rebus, telur puyuh rebus, sayur wortel, selada, timun, dan sambal kacang. Baca juga:Belasan Siswa SMAN 2 Lamongan Keracunan Diduga Usai Makan MBG, Polisi Periksa 3 Dokter Dinas Kesehatan juga memberikan imbauan kepada Satuan Pendidikan dan Pengelolaan Gizi (SPPG) untuk lebih memperhatikan cara pengolahan makanan dan bahan pangan yang digunakan. Mereka menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan keamanan makanan, termasuk batas waktu konsumsi setelah dimasak. ""Kami mohon kepada seluruh SPPG untuk lebih memperhatikan cara pengolahan makanan dan juga bahan-bahan pangan yang dipakai. Yang pertama, bahan pangannya harus aman, yang kedua, waktu memasak dan juga waktu distribusi,"" tegas Ratri.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/B5YCwKUuMYiYmDKIRLNMBkSrJzk=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/03/68df68bd5cc72.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/03/133213578/korban-diduga-keracunan-mbg-di-purworejo-bertambah-jadi-110-orang,b80c05b5989155f95f8658b5379a7cc47c448b40841211b3a27d501cfea7d009,2025-10-30 15:34:05.837 202,kompas,mbg,2025-10-03 12:34:46,"Keracunan MBG Setelah Konsumsi Hiu, Ahli: Perlu Perhatikan Proses Pengolahannya","SURABAYA, KOMPAS.com- Maraknya kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi beberapa hari terakhir menjadi sorotan publik, salah satunya kasus keracunan MBG setelah para siswa mengonsumsi menu ikan hiu goreng.Menanggapi hal tersebut, dosen pengolahan perikanan Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga, Eka Saputra SPi MSi mengatakan bahwa kasus keracunan MBG merupakan salah satu kasus luar biasa dan perlu menjadi evaluasi dalam MBG ke depannya. Terlebih penggunaan bahan dasar ikan hiu ini menjadi unik karena bahan yang digunakan tidak lazim pada umumnya. Perlu dilakukan pengecekan terkait jenis ikan hiu yang digunakan dalam sajian tersebut, ujar dia, Jumat (3/10/2025).Baca juga:Ada Ulat di Paket MBG Bangkalan, Diduga Pencucian Sayur Tak BersihIa menyebut, ikan hiu termasuk ke dalam ikan yang jarang dikonsumsi karena ada beberapa jenis yang termasuk spesies dilindungi sehingga perlu proses pengolahan yang tepat.Oleh karena itu, perlu dilakukan penelusuran terkait proses pengolahan ikan hiu hingga menjadi sajian untuk MBG untuk melihat adanya potensi kesalahan dalam pengolahan.Seperti memastikan bahan baku MBG selalu segar dan tidak terjadi kerusakan sebelum pengolahan. Selanjutnya perlu diperhatikan kebersihan pada saat proses pengolahan, mulai dari sumber air yang dipakai hingga kebersihan alat yang digunakan, ucap dia.Baca juga:Kepala MBG Kalbar Akui Lalai Sajikan Ikan Hiu: Bisa Saja Mengandung MerkuriIa mengatakan bahwa sebaiknya dalam membuat menu MBG menggunakan opsi ikan lokal yang banyak didapat di daerah tersebut.Selain sebagai sumber gizi terutama protein, penggunaan ikan lokal juga dapat meningkatkan potensi perikanan lokal yang ada di daerah tersebut.Selain itu, perlu adanya pengawasan ketat terhadap proses pengolahan MBG agar tidak menyebabkan penurunan nilai gizi dan kualitas hasil makanan. Tentunya hal tersebut juga dibarengi dengan pemberian beban kerja yang sesuai dengan kapasitas penyedia MBG agar tidak terdapat penurunan kualitas, kata dia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang SURABAYA, KOMPAS.com- Maraknya kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi beberapa hari terakhir menjadi sorotan publik, salah satunya kasus keracunan MBG setelah para siswa mengonsumsi menu ikan hiu goreng. Menanggapi hal tersebut, dosen pengolahan perikanan Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) Universitas Airlangga, Eka Saputra SPi MSi mengatakan bahwa kasus keracunan MBG merupakan salah satu kasus luar biasa dan perlu menjadi evaluasi dalam MBG ke depannya. Terlebih penggunaan bahan dasar ikan hiu ini menjadi unik karena bahan yang digunakan tidak lazim pada umumnya. Perlu dilakukan pengecekan terkait jenis ikan hiu yang digunakan dalam sajian tersebut, ujar dia, Jumat (3/10/2025). Baca juga:Ada Ulat di Paket MBG Bangkalan, Diduga Pencucian Sayur Tak Bersih Ia menyebut, ikan hiu termasuk ke dalam ikan yang jarang dikonsumsi karena ada beberapa jenis yang termasuk spesies dilindungi sehingga perlu proses pengolahan yang tepat. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelusuran terkait proses pengolahan ikan hiu hingga menjadi sajian untuk MBG untuk melihat adanya potensi kesalahan dalam pengolahan. Seperti memastikan bahan baku MBG selalu segar dan tidak terjadi kerusakan sebelum pengolahan. Selanjutnya perlu diperhatikan kebersihan pada saat proses pengolahan, mulai dari sumber air yang dipakai hingga kebersihan alat yang digunakan, ucap dia. Baca juga:Kepala MBG Kalbar Akui Lalai Sajikan Ikan Hiu: Bisa Saja Mengandung Merkuri Ia mengatakan bahwa sebaiknya dalam membuat menu MBG menggunakan opsi ikan lokal yang banyak didapat di daerah tersebut. Selain sebagai sumber gizi terutama protein, penggunaan ikan lokal juga dapat meningkatkan potensi perikanan lokal yang ada di daerah tersebut. Selain itu, perlu adanya pengawasan ketat terhadap proses pengolahan MBG agar tidak menyebabkan penurunan nilai gizi dan kualitas hasil makanan. Tentunya hal tersebut juga dibarengi dengan pemberian beban kerja yang sesuai dengan kapasitas penyedia MBG agar tidak terdapat penurunan kualitas, kata dia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/1nhjtJbtJcA2KJrgAPiChnr4ebk=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/03/68df25e979b23.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/03/123446378/keracunan-mbg-setelah-konsumsi-hiu-ahli-perlu-perhatikan-proses,acdad84f9dfa1f190e448d39e5bef6de593916885c2fc07d27024691ed3122f6,2025-10-30 15:34:16.638 203,kompas,mbg,2025-10-03 08:28:05,Catat! Ini Daftar Sertifikat yang Harus Dimiliki Dapur MBG,"JAKARTA, KOMPAS.com- Dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) program Makan Bergizi Gratis (MBG) harus memiliki sejumlah sertifikat yang menjadi syarat mutlak, bukan lagi sekadar administratif.Usai marak temuan kasus keracunan, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari menyoroti soal Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS) yang semestinya wajib dimiliki setiap dapur MBG, sebagai bukti pemenuhan standar mutu serta persyaratan keamanan pangan.Namun, KSP justru menemukan dari 8.583 SPPG atau dapur MBG, hanya 34 SPPG yang memiliki SLHS, sehingga 8.549 lainnya belum mengantongi SLHS sampai 22 September 2025.""Jadi singkatnya, SPPG itu harus punya SLHS dari Kemenkes (Kementerian Kesehatan) sebagai upaya mitigasi dan pencegahan keracunan pada program MBG,"" kata Qodari, Senin (22/9/2025), dikutip dari siaran pers.Baca juga:Mekanisme dan Aturan Penetapan KLB Nasional Kasus Keracunan MBGMengetahui temuan itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris mengaku prihatin.Padahal, sertifikat SLHS yang menyatakan bahwa dapur atau tempat pengolahan makanan telah memenuhi standar kebersihan dan sanitasi.""Dapur yang belum memiliki SLHS tidak boleh beroperasi sampai memenuhi standar yang ditetapkan. Pemerintah daerah bersama Kementerian Kesehatan wajib memfasilitasi percepatan penerbitan SLHS,"" kata Charles, saat dikonfirmasi, Kamis (25/9/2025).Pemerintah secara kolektif sepakat untuk menerapkan ketiga sertifikasi, yakni SLHS, HACCP, dan sertifikasi halal yang semuanya akan dilengkapi dengan pengakuan dari BPOM sebagai standar wajib operasional SPPG. JAKARTA, KOMPAS.com- Dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) program Makan Bergizi Gratis (MBG) harus memiliki sejumlah sertifikat yang menjadi syarat mutlak, bukan lagi sekadar administratif. Usai marak temuan kasus keracunan, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari menyoroti soal Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS) yang semestinya wajib dimiliki setiap dapur MBG, sebagai bukti pemenuhan standar mutu serta persyaratan keamanan pangan. Namun, KSP justru menemukan dari 8.583 SPPG atau dapur MBG, hanya 34 SPPG yang memiliki SLHS, sehingga 8.549 lainnya belum mengantongi SLHS sampai 22 September 2025. ""Jadi singkatnya, SPPG itu harus punya SLHS dari Kemenkes (Kementerian Kesehatan) sebagai upaya mitigasi dan pencegahan keracunan pada program MBG,"" kata Qodari, Senin (22/9/2025), dikutip dari siaran pers. Baca juga:Mekanisme dan Aturan Penetapan KLB Nasional Kasus Keracunan MBG Mengetahui temuan itu, Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris mengaku prihatin. Padahal, sertifikat SLHS yang menyatakan bahwa dapur atau tempat pengolahan makanan telah memenuhi standar kebersihan dan sanitasi. ""Dapur yang belum memiliki SLHS tidak boleh beroperasi sampai memenuhi standar yang ditetapkan. Pemerintah daerah bersama Kementerian Kesehatan wajib memfasilitasi percepatan penerbitan SLHS,"" kata Charles, saat dikonfirmasi, Kamis (25/9/2025). Pemerintah secara kolektif sepakat untuk menerapkan ketiga sertifikasi, yakni SLHS, HACCP, dan sertifikasi halal yang semuanya akan dilengkapi dengan pengakuan dari BPOM sebagai standar wajib operasional SPPG.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/5i_-Uyic9GQ5MmGmaX2fYf3D43Y=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/30/68dbae33624ea.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/03/08280501/catat-ini-daftar-sertifikat-yang-harus-dimiliki-dapur-mbg,ecd67bbe2f10d661af661dfc5b35b006a834fbb7953aa94e68becac92edea792,2025-10-30 15:34:27.203 204,kompas,mbg,2025-10-03 06:54:49,"Wagub Gorontalo Sidak Dapur MBG Sejak Subuh, Ini Hasil Temuannya","GORONTALO, KOMPAS.com Ketua Satgas Percepatan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Provinsi Gorontalo, Idah Syahidah, rutin melakukan inspeksi mendadak (sidak) untuk memastikan setiap tahapan MBG berjalan sesuai standar operasional prosedur (SOP).Sidak dilakukan mulai dari belanja bahan, pengolahan, hingga distribusi makanan di Sentra Pengolahan Program Gizi (SPPG) dan sekolah-sekolah sasaran program. Saya datang jam setengah empat subuh untuk melihat langsung proses pengolahan makanan. Semua harus sesuai SOP agar anak-anak aman dari keracunan, kata Idah Syahidah dalam program Bincang Sehat, Kamis (2/10/2025).Baca juga:Wagub Gorontalo Temukan Kendaraan Distribusi MBG Tak Sesuai SOPIdah yang juga Wakil Gubernur Gorontalo itu berbagi pengalaman dan strategi pelaksanaan MBG di sekolah.Hingga saat ini, ia bersama tim gabungan dari Dinas Kesehatan, Dinas Pangan, Badan POM, dan Polda Gorontalo telah melakukan sidak ke enam SPPG.Dari pemantauan tersebut, ditemukan beberapa kekurangan, seperti penyimpanan bahan yang belum sesuai standar, penggunaan wadah plastik untuk sayur matang, serta distribusi makanan yang terlambat.Baca juga:Rp 50 Triliun Beredar dari MBG, Dedi Mulyadi: Bisa Dongkrak Ekonomi Rakyat, Jangan Monopoli!Program MBG sendiri ditujukan bagi anak-anak dari jenjang TK hingga SMA dengan penyajian makanan bergizi seimbang.Idah menekankan pentingnya kebersihan sebelum makan, termasuk kebiasaan mencuci tangan bagi guru dan siswa. Program ini adalah investasi jangka panjang bagi kualitas SDM. Anak-anak harus sehat, terhindar dari stunting, dan tumbuh cerdas. Semua pihak harus memastikan makanan yang sampai ke tangan mereka benar-benar bergizi dan aman, ujarnya.Di Gorontalo saat ini terdapat 19 SPPG yang sudah siap melayani distribusi MBG, sementara 71 lainnya masih dalam tahap persiapan.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang GORONTALO, KOMPAS.com Ketua Satgas Percepatan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Provinsi Gorontalo, Idah Syahidah, rutin melakukan inspeksi mendadak (sidak) untuk memastikan setiap tahapan MBG berjalan sesuai standar operasional prosedur (SOP). Sidak dilakukan mulai dari belanja bahan, pengolahan, hingga distribusi makanan di Sentra Pengolahan Program Gizi (SPPG) dan sekolah-sekolah sasaran program. Saya datang jam setengah empat subuh untuk melihat langsung proses pengolahan makanan. Semua harus sesuai SOP agar anak-anak aman dari keracunan, kata Idah Syahidah dalam program Bincang Sehat, Kamis (2/10/2025). Baca juga:Wagub Gorontalo Temukan Kendaraan Distribusi MBG Tak Sesuai SOP Idah yang juga Wakil Gubernur Gorontalo itu berbagi pengalaman dan strategi pelaksanaan MBG di sekolah. Hingga saat ini, ia bersama tim gabungan dari Dinas Kesehatan, Dinas Pangan, Badan POM, dan Polda Gorontalo telah melakukan sidak ke enam SPPG. Dari pemantauan tersebut, ditemukan beberapa kekurangan, seperti penyimpanan bahan yang belum sesuai standar, penggunaan wadah plastik untuk sayur matang, serta distribusi makanan yang terlambat. Baca juga:Rp 50 Triliun Beredar dari MBG, Dedi Mulyadi: Bisa Dongkrak Ekonomi Rakyat, Jangan Monopoli! Program MBG sendiri ditujukan bagi anak-anak dari jenjang TK hingga SMA dengan penyajian makanan bergizi seimbang. Idah menekankan pentingnya kebersihan sebelum makan, termasuk kebiasaan mencuci tangan bagi guru dan siswa. Program ini adalah investasi jangka panjang bagi kualitas SDM. Anak-anak harus sehat, terhindar dari stunting, dan tumbuh cerdas. Semua pihak harus memastikan makanan yang sampai ke tangan mereka benar-benar bergizi dan aman, ujarnya. Di Gorontalo saat ini terdapat 19 SPPG yang sudah siap melayani distribusi MBG, sementara 71 lainnya masih dalam tahap persiapan.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/cq-eSIeriAwoXP9uw0RK-lDiJXY=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/03/68defd99e2c69.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/03/065449778/wagub-gorontalo-sidak-dapur-mbg-sejak-subuh-ini-hasil-temuannya,c0edfec8ad47ffbbe3ab563c06d99c01597fe9531a0899b96dffd097c9a3a2ac,2025-10-30 15:34:38.050 205,kompas,mbg,2025-10-03 05:15:00,"BGN: Jika Pemda Tetapkan KLB, Biaya Korban MBG Ditanggung Daerah","JAKARTA, KOMPAS.com Ribuan korban keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) sejak Januari 2025 hingga awal Oktober 2025 mencapai 6.517 orang. Biaya perawatan mereka kini bergantung pada status Kejadian Luar Biasa (KLB) yang ditetapkan pemerintah daerah.Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menjelaskan, ada dua skema pembiayaan.Pertama, jika pemerintah daerah menetapkan status KLB, seluruh biaya korban ditanggung daerah melalui klaim asuransi. Kedua, bagi daerah yang tidak menetapkan KLB, pembiayaan langsung diambil alih BGN. Ada dua mekanisme penanggulangan biaya, dan ini sudah terjadi. Jadi ada dua daerah yang sudah menetapkan KLB di tingkat kota/kabupaten, dan ketika pemerintah kota/kabupaten menetapkan KLB, maka pemerintah daerah bisa mengklaim pendanaan itu ke asuransi, ujar Dadan di gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Kamis (2/10/2025).Baca juga:BGN: Korban Keracunan MBG Ditanggung Pemda atau Pemerintah PusatKLB Keracunan MBGHingga saat ini, baru Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Garut di Jawa Barat yang menetapkan KLB.Artinya, korban keracunan MBG di dua wilayah itu bisa langsung mendapat pembiayaan lewat klaim asuransi.Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan, korban keracunan makanan MBG tetap mendapat pembiayaan dari pemerintah sesuai aturan yang berlaku.Namun, ia menambahkan, kasus ini belum dapat ditetapkan sebagai KLB nasional karena prosedur hukum harus dipenuhi. Nanti ini (korban keracunan) ditanggung biayanya oleh pemerintah, dalam hal ini oleh BGN. Kalau KLB naik menjadi KLB nasional, itu sudah ada aturannya di Undang-undang dan Peraturan Presiden-nya, kata Budi. Tapi nanti bisa ditanyakan ke teman-teman, untuk jadi KLB nasional harus ada berapa provinsi, berapa ini, berapa lama itu ada. Baca juga:Negara Bayar Premium, Anak-anak MBG Terima Makanan MurahanTemuan Ombudsman soal Keracunan MBGOmbudsman RI mengungkap sejumlah masalah serius dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Meski negara membayar dengan harga premium, kualitas makanan yang diterima anak-anak jauh dari harapan.Temuan mencakup bahan pangan yang tidak sesuai kontrak, pengolahan tanpa standar, hingga distribusi yang kacau.Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika, menyebut beberapa dapur atau Satuan Pendidikan Pelaksana Gizi (SPPG) menerima sayuran tidak segar dan lauk-pauk yang tidak lengkap. Beberapa dapur juga menerima sayuran yang tidak segar setelah lauk pauk yang tidak lengkap. Hal ini terjadi karena belum adanya standar acceptance quality limit yang tegas, sehingga negara membayar dengan harga premium, sementara kualitas yang diterima anak-anak belum optimal, ujar Yeka saat konferensi pers, Selasa (30/9/2025).Baca juga:Masalah MBG Jadi Sorotan, Zulhas Akui Ada Kekurangan dan TantanganMasalah lain yang ditemukan adalah pengolahan pangan belum konsisten menerapkan standar hazard analysis and critical control point (HACCP), distribusi sering melanggar standard holding time, dan pengawasan digital oleh Badan Gizi Nasional belum efektif. Akibat lemahnya pengawasan ini, hingga Mei 2025 tercatat 17 kasus keracunan luar biasa.Yeka menekankan pentingnya memperbaiki prosedur operasional standar dan menata distribusi agar lebih transparan. Guru kembali menjadi tumpuan distribusi, meskipun mereka tidak mendapatkan dukungan tambahan yang semestinya. Situasi ini mencerminkan perlunya penataan tata kelola distribusi agar lebih setara, transparan, dan berpihak pada penerima manfaat, ujarnya.Baca juga:Perpres MBG Rampung Pekan Ini, Atur Standar Keamanan dan Higienitas MakananDalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com Ribuan korban keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) sejak Januari 2025 hingga awal Oktober 2025 mencapai 6.517 orang. Biaya perawatan mereka kini bergantung pada status Kejadian Luar Biasa (KLB) yang ditetapkan pemerintah daerah. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menjelaskan, ada dua skema pembiayaan. Pertama, jika pemerintah daerah menetapkan status KLB, seluruh biaya korban ditanggung daerah melalui klaim asuransi. Kedua, bagi daerah yang tidak menetapkan KLB, pembiayaan langsung diambil alih BGN. Ada dua mekanisme penanggulangan biaya, dan ini sudah terjadi. Jadi ada dua daerah yang sudah menetapkan KLB di tingkat kota/kabupaten, dan ketika pemerintah kota/kabupaten menetapkan KLB, maka pemerintah daerah bisa mengklaim pendanaan itu ke asuransi, ujar Dadan di gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Kamis (2/10/2025). Baca juga:BGN: Korban Keracunan MBG Ditanggung Pemda atau Pemerintah Pusat Hingga saat ini, baru Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Garut di Jawa Barat yang menetapkan KLB. Artinya, korban keracunan MBG di dua wilayah itu bisa langsung mendapat pembiayaan lewat klaim asuransi. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan, korban keracunan makanan MBG tetap mendapat pembiayaan dari pemerintah sesuai aturan yang berlaku. Namun, ia menambahkan, kasus ini belum dapat ditetapkan sebagai KLB nasional karena prosedur hukum harus dipenuhi. Nanti ini (korban keracunan) ditanggung biayanya oleh pemerintah, dalam hal ini oleh BGN. Kalau KLB naik menjadi KLB nasional, itu sudah ada aturannya di Undang-undang dan Peraturan Presiden-nya, kata Budi. Tapi nanti bisa ditanyakan ke teman-teman, untuk jadi KLB nasional harus ada berapa provinsi, berapa ini, berapa lama itu ada. Baca juga:Negara Bayar Premium, Anak-anak MBG Terima Makanan Murahan Ombudsman RI mengungkap sejumlah masalah serius dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Meski negara membayar dengan harga premium, kualitas makanan yang diterima anak-anak jauh dari harapan. Temuan mencakup bahan pangan yang tidak sesuai kontrak, pengolahan tanpa standar, hingga distribusi yang kacau. Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika, menyebut beberapa dapur atau Satuan Pendidikan Pelaksana Gizi (SPPG) menerima sayuran tidak segar dan lauk-pauk yang tidak lengkap. Beberapa dapur juga menerima sayuran yang tidak segar setelah lauk pauk yang tidak lengkap. Hal ini terjadi karena belum adanya standar acceptance quality limit yang tegas, sehingga negara membayar dengan harga premium, sementara kualitas yang diterima anak-anak belum optimal, ujar Yeka saat konferensi pers, Selasa (30/9/2025). Baca juga:Masalah MBG Jadi Sorotan, Zulhas Akui Ada Kekurangan dan Tantangan Masalah lain yang ditemukan adalah pengolahan pangan belum konsisten menerapkan standar hazard analysis and critical control point (HACCP), distribusi sering melanggar standard holding time, dan pengawasan digital oleh Badan Gizi Nasional belum efektif. Akibat lemahnya pengawasan ini, hingga Mei 2025 tercatat 17 kasus keracunan luar biasa. Yeka menekankan pentingnya memperbaiki prosedur operasional standar dan menata distribusi agar lebih transparan. Guru kembali menjadi tumpuan distribusi, meskipun mereka tidak mendapatkan dukungan tambahan yang semestinya. Situasi ini mencerminkan perlunya penataan tata kelola distribusi agar lebih setara, transparan, dan berpihak pada penerima manfaat, ujarnya. Baca juga:Perpres MBG Rampung Pekan Ini, Atur Standar Keamanan dan Higienitas Makanan",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/z6X-NNuOT3n_bdz4bxV3RGfpFLE=/50x0:1062x675/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775b1d85b4.png,0,-0,1)/data/photo/2025/08/25/68ac3bd99a317.jpg",https://money.kompas.com/read/2025/10/03/051500426/bgn--jika-pemda-tetapkan-klb-biaya-korban-mbg-ditanggung-daerah,c04ac39af946b43ae83ace80c48d54bf13ecd4fc8fe89791ca47857a64b02328,2025-10-30 15:34:48.706 206,kompas,mbg,2025-10-02 21:35:08,Melihat Strategi SPPG Palmerah agar Menu MBG Tak Cepat Basi,"JAKARTA, KOMPAS.com Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Palmerah, Jakarta Barat, mempunyai cara agar menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diproduksinya tak cepat basi.Salah satu caranya, dengan mewajibkan ompreng MBG ditutup maksimal 10 menit atau lebih setelah proses penyajian selesai di setiap porsi makanan.Aturan ini diberlakukan untuk menjaga kualitas makanan agar tidak cepat basi sekaligus tetap aman dikonsumsi anak-anak.Baca juga:Begini Cara SPPG Palmerah Hitung Gizi di Menu MBG Kalau ompreng langsung ditutup, uap makanan bisa menempel di tutup dan membuat nasi cepat lembek bahkan basi. Karena itu kami tekankan, setelah 10 menit atau lebih baru ditutup rapat, kata Saiful Arifin, Kepala SPPG Palmerah, saat ditemui Kompas.com, Kamis (2/10/2025).Saiful menjelaskan, makanan MBG yang diproduksi di dapur SPPG Palmerah harus habis dikonsumsi dalam waktu maksimal enam jam sejak dimasak.Dengan aturan jeda 10 menit sebelum menutup ompreng, kualitas makanan diharapkan tetap terjaga selama masa konsumsi. Ini bagian dari standar operasional. Kalau ompreng ditutup terlalu cepat, bukan hanya rasa yang berubah, tapi risiko makanan lebih cepat rusak juga meningkat, kata dia.Baca juga:Surat Cinta di Ompreng MBG, Cara Siswa Request Menu ke SPPG PalmerahAhli gizi SPPG Palmerah, Cut Athaya Artawana Tandy, menambahkan, kebiasaan menutup ompreng sesuai aturan penting untuk mencegah kontaminasi. Kalau dibiarkan terlalu lama terbuka, risiko bakteri dari udara bisa masuk. Tapi kalau langsung ditutup saat masih panas, uap air bisa merusak tekstur dan mempercepat makanan basi, ujar Athaya.Menurutnya, langkah kecil ini sangat berpengaruh terhadap keamanan pangan yang dikonsumsi anak-anak setiap hari.TimKompas.com sebelumnya berkesempatan meninjau langsung dapur SPPG Palmerah.Setiap hari, tim dapur menyiapkan lebih dari 3.700 porsi MBG untuk 12 sekolah di Jakarta Barat dengan pengawasan ketat mulai dari pemilihan bahan, proses memasak, distribusi, hingga penyajian.Baca juga:Jaga Kualitas Gizi, SPPG Palmerah Batasi Distribusi Makanan Maksimal 6 JamDalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Palmerah, Jakarta Barat, mempunyai cara agar menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diproduksinya tak cepat basi. Salah satu caranya, dengan mewajibkan ompreng MBG ditutup maksimal 10 menit atau lebih setelah proses penyajian selesai di setiap porsi makanan. Aturan ini diberlakukan untuk menjaga kualitas makanan agar tidak cepat basi sekaligus tetap aman dikonsumsi anak-anak. Baca juga:Begini Cara SPPG Palmerah Hitung Gizi di Menu MBG Kalau ompreng langsung ditutup, uap makanan bisa menempel di tutup dan membuat nasi cepat lembek bahkan basi. Karena itu kami tekankan, setelah 10 menit atau lebih baru ditutup rapat, kata Saiful Arifin, Kepala SPPG Palmerah, saat ditemui Kompas.com, Kamis (2/10/2025). Saiful menjelaskan, makanan MBG yang diproduksi di dapur SPPG Palmerah harus habis dikonsumsi dalam waktu maksimal enam jam sejak dimasak. Dengan aturan jeda 10 menit sebelum menutup ompreng, kualitas makanan diharapkan tetap terjaga selama masa konsumsi. Ini bagian dari standar operasional. Kalau ompreng ditutup terlalu cepat, bukan hanya rasa yang berubah, tapi risiko makanan lebih cepat rusak juga meningkat, kata dia. Baca juga:Surat Cinta di Ompreng MBG, Cara Siswa Request Menu ke SPPG Palmerah Ahli gizi SPPG Palmerah, Cut Athaya Artawana Tandy, menambahkan, kebiasaan menutup ompreng sesuai aturan penting untuk mencegah kontaminasi. Kalau dibiarkan terlalu lama terbuka, risiko bakteri dari udara bisa masuk. Tapi kalau langsung ditutup saat masih panas, uap air bisa merusak tekstur dan mempercepat makanan basi, ujar Athaya. Menurutnya, langkah kecil ini sangat berpengaruh terhadap keamanan pangan yang dikonsumsi anak-anak setiap hari. TimKompas.com sebelumnya berkesempatan meninjau langsung dapur SPPG Palmerah. Setiap hari, tim dapur menyiapkan lebih dari 3.700 porsi MBG untuk 12 sekolah di Jakarta Barat dengan pengawasan ketat mulai dari pemilihan bahan, proses memasak, distribusi, hingga penyajian. Baca juga:Jaga Kualitas Gizi, SPPG Palmerah Batasi Distribusi Makanan Maksimal 6 Jam",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/fGserkpyeKPLCejBdkgMl3kWzpY=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/02/68de8b249a209.jpeg",https://megapolitan.kompas.com/read/2025/10/02/21350851/melihat-strategi-sppg-palmerah-agar-menu-mbg-tak-cepat-basi,613880043f5b15979c0fdb742921475de515b26a91e9d4b2c6488db7b19dad3b,2025-10-30 15:34:59.740 207,kompas,mbg,2025-10-02 20:47:38,Begini Cara SPPG Palmerah Hitung Gizi di Menu MBG,"JAKARTA, KOMPAS.com Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Palmerah, Jakarta Barat, mengaku telah menghitung dengan cermat gizi yang terkandung dalam menu Makan Bergizi Gratis (MBG).Takaran porsi dibuat seragam agar setiap anak penerima program MBG mendapatkan asupan sesuai standar gizi. Di sini kita pakai gramasi. Misalnya, untuk SMA nasi 200 gram, lauk hewani sekian gram, lauk nabati sekian, sayur satu centong, dan ada tambahan buah. Semua sudah ada cetakannya, ujar ahli gizi SPPG Palmerah, Cut Athaya Artawana Tandy kepada Kompas.com, Kamis (2/10/2025).Baca juga:Surat Cinta di Ompreng MBG, Cara Siswa Request Menu ke SPPG PalmerahCut Athaya menjelaskan, meski menunya sama untuk semua jenjang, ukuran porsinya disesuaikan dengan kelompok usia. Yang membedakan di sini paling porsinya. Jadi anak TK dan SD dapat ukuran lebih kecil, sementara SMP dan SMA porsinya lebih besar, kata dia.Agar relawan tidak keliru, dapur SPPG Palmerah menyediakan cetakan khusus. Kita ajari dulu relawan cara mengukur. Jadi untuk nasi 200 gram sudah ada takaran yang pas, begitu juga lauk hewani, lauk nabati, dan sayur, ucap Athaya.Setiap ompreng makanan MBG wajib memenuhi prinsip gizi seimbang, yaitu karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayur, dan buah. Kadang ada tambahan susu, meski tidak setiap hari, biasanya dua atau tiga kali sebulan, ujar Athaya.Selain itu, variasi buah juga terus diupayakan agar anak-anak tidak bosan. Mulai dari jeruk, pisang, anggur moon drop, anggur hijau shiny muscat, hingga kelengkeng.Menariknya, anak-anak penerima manfaat kerap menyelipkan catatan kecil di ompreng berisi permintaan menu. Kami menyebutnya surat cinta. Ada yang minta burger, mie Jawa, sampai spaghetti, kata Athaya.Jika permintaan masih bisa disesuaikan dengan standar gizi, tim akan mengakomodasi. Burger misalnya, kami buat versi sehat dengan roti, chicken katsu dari ayam segar, plus sayuran. Jadi tetap seimbang, ujar dia.Baca juga:Jaga Kualitas Gizi, SPPG Palmerah Batasi Distribusi Makanan Maksimal 6 JamMeski porsi gizi sudah diperhitungkan dengan ketat, tantangan terbesar justru ada pada sayur. Yang sering tersisa biasanya sayur. Itu PR kami untuk terus mengedukasi anak-anak tentang pentingnya makan sayur, tutur Athaya.Evaluasi dilakukan rutin, termasuk melaluifood waste. Jika menu tertentu banyak tersisa, terutama sayur, maka akan diganti dengan variasi lain yang lebih menarik bagi anak-anak.Dengan sistem yang terukur ini, SPPG Palmerah setiap hari mengolah beras hingga 8 9 karung berukuran 75 kilogram. Proses memasak dilakukan bertahap sejak dini hari agar distribusi bisa berjalan tepat waktu. Kerja kami memang dikejar waktu, tapi intinya anak-anak harus dapat makanan bergizi seimbang setiap hari, ujar Athaya.Baca juga:Tantangan SPPG Palmerah Edukasi Gizi ke Siswa yang Tak Suka SayurDalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Palmerah, Jakarta Barat, mengaku telah menghitung dengan cermat gizi yang terkandung dalam menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Takaran porsi dibuat seragam agar setiap anak penerima program MBG mendapatkan asupan sesuai standar gizi. Di sini kita pakai gramasi. Misalnya, untuk SMA nasi 200 gram, lauk hewani sekian gram, lauk nabati sekian, sayur satu centong, dan ada tambahan buah. Semua sudah ada cetakannya, ujar ahli gizi SPPG Palmerah, Cut Athaya Artawana Tandy kepada Kompas.com, Kamis (2/10/2025). Baca juga:Surat Cinta di Ompreng MBG, Cara Siswa Request Menu ke SPPG Palmerah Cut Athaya menjelaskan, meski menunya sama untuk semua jenjang, ukuran porsinya disesuaikan dengan kelompok usia. Yang membedakan di sini paling porsinya. Jadi anak TK dan SD dapat ukuran lebih kecil, sementara SMP dan SMA porsinya lebih besar, kata dia. Agar relawan tidak keliru, dapur SPPG Palmerah menyediakan cetakan khusus. Kita ajari dulu relawan cara mengukur. Jadi untuk nasi 200 gram sudah ada takaran yang pas, begitu juga lauk hewani, lauk nabati, dan sayur, ucap Athaya. Setiap ompreng makanan MBG wajib memenuhi prinsip gizi seimbang, yaitu karbohidrat, protein hewani, protein nabati, sayur, dan buah. Kadang ada tambahan susu, meski tidak setiap hari, biasanya dua atau tiga kali sebulan, ujar Athaya. Selain itu, variasi buah juga terus diupayakan agar anak-anak tidak bosan. Mulai dari jeruk, pisang, anggur moon drop, anggur hijau shiny muscat, hingga kelengkeng. Menariknya, anak-anak penerima manfaat kerap menyelipkan catatan kecil di ompreng berisi permintaan menu. Kami menyebutnya surat cinta. Ada yang minta burger, mie Jawa, sampai spaghetti, kata Athaya. Jika permintaan masih bisa disesuaikan dengan standar gizi, tim akan mengakomodasi. Burger misalnya, kami buat versi sehat dengan roti, chicken katsu dari ayam segar, plus sayuran. Jadi tetap seimbang, ujar dia. Baca juga:Jaga Kualitas Gizi, SPPG Palmerah Batasi Distribusi Makanan Maksimal 6 Jam Meski porsi gizi sudah diperhitungkan dengan ketat, tantangan terbesar justru ada pada sayur. Yang sering tersisa biasanya sayur. Itu PR kami untuk terus mengedukasi anak-anak tentang pentingnya makan sayur, tutur Athaya. Evaluasi dilakukan rutin, termasuk melaluifood waste. Jika menu tertentu banyak tersisa, terutama sayur, maka akan diganti dengan variasi lain yang lebih menarik bagi anak-anak. Dengan sistem yang terukur ini, SPPG Palmerah setiap hari mengolah beras hingga 8 9 karung berukuran 75 kilogram. Proses memasak dilakukan bertahap sejak dini hari agar distribusi bisa berjalan tepat waktu. Kerja kami memang dikejar waktu, tapi intinya anak-anak harus dapat makanan bergizi seimbang setiap hari, ujar Athaya. Baca juga:Tantangan SPPG Palmerah Edukasi Gizi ke Siswa yang Tak Suka Sayur",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/h_ox-BIhLH35wD6JdT-APenwwfk=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/02/68de650523918.jpeg",https://megapolitan.kompas.com/read/2025/10/02/20473851/begini-cara-sppg-palmerah-hitung-gizi-di-menu-mbg,b0b8a12cab3528452424b849e7bc466fea1e197908349656808be9aa909819d9,2025-10-30 15:35:10.014 208,kompas,mbg,2025-10-02 18:47:57,BGN: Korban Keracunan MBG Ditanggung Pemda atau Pemerintah Pusat,"JAKARTA, KOMPAS.com -Ribuan orang tercatat menjadi korban keracunan makanan sejak program Makan Bergizi Gratis (MBG) bergulir pada Januari 2025.Hingga awal Oktober 2025 jumlah kasus mencapai 6.517. Muncul pertanyaan, siapa yang menanggung biaya perawatan para korban.Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menjelaskan ada dua skema pembiayaan. Pertama, jika pemerintah daerah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB), seluruh biaya korban ditanggung daerah lewat klaim asuransi.Baca juga:Masalah MBG Jadi Sorotan, Zulhas Akui Ada Kekurangan dan TantanganKedua, bagi daerah yang tidak menetapkan KLB, pembiayaan langsung diambil alih BGN. Ada dua mekanisme penanggulangan biaya, dan ini sudah terjadi. Jadi ada dua daerah yang sudah menetapkan KLB di tingkat kota/kabupaten, dan ketika pemerintah kota/kabupaten menetapkan KLB, maka itu pemerintah daerah bisa mengklaim pendanaan itu ke asuransi, kata Dadan di gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Kamis (2/10/2025).Sejauh ini baru Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Garut di Jawa Barat yang menetapkan KLB. Artinya, korban keracunan MBG di dua wilayah itu bisa langsung mendapat pembiayaan lewat klaim asuransi.Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan korban keracunan makanan MBG tetap mendapat pembiayaan dari pemerintah sesuai aturan yang berlaku.Baca juga:MBG Rawan Konflik Kepentingan, Kepala BGN: Perlu InvestigasiNamun ia menyebut kasus ini belum bisa ditetapkan sebagai KLB nasional karena ada prosedur hukum yang harus dipenuhi. Nanti ini (korban keracunan) ditanggung biayanya oleh pemerintah, dalam hal ini oleh BGN. Kalau KLB naik menjadi KLB nasional, itu sudah ada aturannya di Undang-undang dan Peraturan Presiden-nya, ujar Budi. Tapi nanti bisa ditanyakan ke teman-teman, untuk jadi KLB nasional harus ada berapa provinsi, berapa ini, berapa lama itu ada, lanjutnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com -Ribuan orang tercatat menjadi korban keracunan makanan sejak program Makan Bergizi Gratis (MBG) bergulir pada Januari 2025. Hingga awal Oktober 2025 jumlah kasus mencapai 6.517. Muncul pertanyaan, siapa yang menanggung biaya perawatan para korban. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menjelaskan ada dua skema pembiayaan. Pertama, jika pemerintah daerah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB), seluruh biaya korban ditanggung daerah lewat klaim asuransi. Baca juga:Masalah MBG Jadi Sorotan, Zulhas Akui Ada Kekurangan dan Tantangan Kedua, bagi daerah yang tidak menetapkan KLB, pembiayaan langsung diambil alih BGN. Ada dua mekanisme penanggulangan biaya, dan ini sudah terjadi. Jadi ada dua daerah yang sudah menetapkan KLB di tingkat kota/kabupaten, dan ketika pemerintah kota/kabupaten menetapkan KLB, maka itu pemerintah daerah bisa mengklaim pendanaan itu ke asuransi, kata Dadan di gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta Selatan, Kamis (2/10/2025). Sejauh ini baru Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Garut di Jawa Barat yang menetapkan KLB. Artinya, korban keracunan MBG di dua wilayah itu bisa langsung mendapat pembiayaan lewat klaim asuransi. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan korban keracunan makanan MBG tetap mendapat pembiayaan dari pemerintah sesuai aturan yang berlaku. Baca juga:MBG Rawan Konflik Kepentingan, Kepala BGN: Perlu Investigasi Namun ia menyebut kasus ini belum bisa ditetapkan sebagai KLB nasional karena ada prosedur hukum yang harus dipenuhi. Nanti ini (korban keracunan) ditanggung biayanya oleh pemerintah, dalam hal ini oleh BGN. Kalau KLB naik menjadi KLB nasional, itu sudah ada aturannya di Undang-undang dan Peraturan Presiden-nya, ujar Budi. Tapi nanti bisa ditanyakan ke teman-teman, untuk jadi KLB nasional harus ada berapa provinsi, berapa ini, berapa lama itu ada, lanjutnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/CP-PZk3kkkDIgkQbfAC32EbCdwU=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775b1d85b4.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/02/68de18098ca39.jpeg",https://money.kompas.com/read/2025/10/02/184757126/bgn-korban-keracunan-mbg-ditanggung-pemda-atau-pemerintah-pusat,9b3225ad3ae0fbb26a42db310496a9b0184eb3552392ab613017f522524d42b3,2025-10-30 15:35:30.681 209,kompas,mbg,2025-10-02 18:27:20,"1 Dapur MBG di Sikka Dihentikan Sementara, Ini Alasannya","SIKKA, KOMPAS.com- Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Nangameting, Kabupaten Sikka, NTT, berhenti beroperasi sementara waktu.Kordinator Wilayah (Korwil) SPPG Kabupaten Sikka, Eginius Jara mengungkapkan bahwa dapur tersebut sedang dilakukan evaluasi dan perbaikan sanitasi.Hal tersebut juga menyusul ditemukan ulat pada menu makan bergizi gratis (MBG) siswa SMKS Yohanes XXIII Maumere.""Untuk dapur tersebut memang berhenti sementara operasional mulai hari ini karena ada evaluasi dan perbaikan sistem sanitasi di dapur,"" ujar Eginius saat dihubungi, Kamis (2/10/2025).Baca juga:Kasus Ulat Pada Menu MBG, Wabup Sikka: Penyedia Harus Patuhi SOPEginius mengatakan Dapur Nangameting melayani 3.313 penerima manfaat.Rinciannya, TK Panti Rini 80 orang, TPA Salsamo 52 orang, SMP Virgo Fidelis 588 orang, SMPK Yapentom1 212 orang, SMPK Yapentom 2 295 orang, SMAK Bhaktyarsa 589 orang.Kemudian, SMK Yohanes XXIII 633, SDK Bhaktyarsa 650 orang, Posyandu Mawar 43 orang, PAUD Mawar 62 orang, dan Posyandu Bukit Tunggal 109 orang.Eginius belum bisa memastikan kapan dapur tersebut kembali beroperasi.""Tergantung progres pembenahannya, jadi belum bisa dipastikan waktunya. Nanti saya pastikan dengan Kapala SPPG,"" ungkapnya.Baca juga:Usai Temuan Ulat Dalam MBG, DPRD Sikka Minta Izin Dapur Bermasalah DicabutIa menambahkan penghentian tersebut juga sudah disepakati bersama antara pihak dapur dan lembaga penerima manfaat.Diberitakan sebelumnya, sebuah video yang menunjukkan ditemukan ulat pada menu MBG viral di media sosial.Dalam video yang beredar tampak seekor ulat berada di antara nasi putih yang sudah dibagikan kepada siswa.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang SIKKA, KOMPAS.com- Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Nangameting, Kabupaten Sikka, NTT, berhenti beroperasi sementara waktu. Kordinator Wilayah (Korwil) SPPG Kabupaten Sikka, Eginius Jara mengungkapkan bahwa dapur tersebut sedang dilakukan evaluasi dan perbaikan sanitasi. Hal tersebut juga menyusul ditemukan ulat pada menu makan bergizi gratis (MBG) siswa SMKS Yohanes XXIII Maumere. ""Untuk dapur tersebut memang berhenti sementara operasional mulai hari ini karena ada evaluasi dan perbaikan sistem sanitasi di dapur,"" ujar Eginius saat dihubungi, Kamis (2/10/2025). Baca juga:Kasus Ulat Pada Menu MBG, Wabup Sikka: Penyedia Harus Patuhi SOP Eginius mengatakan Dapur Nangameting melayani 3.313 penerima manfaat. Rinciannya, TK Panti Rini 80 orang, TPA Salsamo 52 orang, SMP Virgo Fidelis 588 orang, SMPK Yapentom1 212 orang, SMPK Yapentom 2 295 orang, SMAK Bhaktyarsa 589 orang. Kemudian, SMK Yohanes XXIII 633, SDK Bhaktyarsa 650 orang, Posyandu Mawar 43 orang, PAUD Mawar 62 orang, dan Posyandu Bukit Tunggal 109 orang. Eginius belum bisa memastikan kapan dapur tersebut kembali beroperasi. ""Tergantung progres pembenahannya, jadi belum bisa dipastikan waktunya. Nanti saya pastikan dengan Kapala SPPG,"" ungkapnya. Baca juga:Usai Temuan Ulat Dalam MBG, DPRD Sikka Minta Izin Dapur Bermasalah Dicabut Ia menambahkan penghentian tersebut juga sudah disepakati bersama antara pihak dapur dan lembaga penerima manfaat. Diberitakan sebelumnya, sebuah video yang menunjukkan ditemukan ulat pada menu MBG viral di media sosial. Dalam video yang beredar tampak seekor ulat berada di antara nasi putih yang sudah dibagikan kepada siswa.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/B2wqXdf_empW-8V4v0spuD3Zb1o=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/26/68d603e3435d9.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/02/182720778/1-dapur-mbg-di-sikka-dihentikan-sementara-ini-alasannya,782c5ec68d8fdbc4bbea5878fdee928d8a0740c9331c44eb3b81c63085019790,2025-10-30 15:35:41.057 210,kompas,mbg,2025-10-02 16:33:41,Melihat SPPG di Palmerah Sajikan Ribuan MBG untuk 13 Sekolah,"JAKARTA, KOMPAS.com Aktivitas dapur di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Palmerah, Jakarta Barat, sudah ramai sejak dini hari.Dari proses sortir bahan, memasak di tungku besar, hingga pengemasan ribuan ompreng makanan, semuanya berlangsung cepat dan teratur.Setiap hari, dapur besar ini menyiapkan 3.700 porsi makanan bergizi untuk 13 sekolah di Jakarta Barat.TimKompas.comberkesempatan meninjau langsung kondisi SPPG Palmerah pada Kamis (2/10/2025).Baca juga:SDN 01 Gedong Masih Menunggu Hasil Laboratorium soal Siswa Diduga Keracunan MBGKOMPAS.com/Lidia Pratama FebrianSuasana proses pengemasan MBG di SPPG Palmerah.Unit layanan yang beroperasi di bawah Badan Gizi Nasional ini menjadi salah satu tulang punggung program Makan Bergizi Gratis (MBG).Masak MBGBegitu melangkah masuk ke ruang dapur utama, suara dentingan sendok besar beradu dengan wajan dan panci terdengar.Asap tipis mengepul dari enam tungku yang menyala bersamaan.Aroma tumisan wortel dan buncis bercampur wangi nasi hangat memenuhi ruangan.Baca juga:Kepala BGN Pastikan MBG Jalan Terus, kecuali Ada Perintah PrabowoTerlihat juga sejumlah kipas angin terpasang di dinding, dan dua jendela di area pengemasan akhir.Di meja panjang berukuran enam meter lebar dua meter pekerja dengan APD lengkap masker, sarung tangan, dan penutup kepala bergerak cepat.KOMPAS.com/Lidia Pratama FebrianSuasana petugas di dapur SPPG Palmerah sedang memasak menu MBG.Ada yang menuang nasi, ada yang menaruh lauk daging teriyaki, ada pula yang sigap menambahkan buah kelengkeng ke ompreng.Dalam hitungan menit, puluhan paket sudah berjajar rapi.Di sudut lain, tiga mesin nasi berukuran besar bekerja serentak.Uap panas mengepul dari 12 loyang nasi yang baru matang. Satu loyang cukup untuk 20 porsi. Menanak nasi butuh sekitar satu jam, makanya harus tepat waktu. Kalau terlambat, distribusi juga bisa mundur, kata Ferdian salah satu yang bertugas kepada Kompas.com di SPPG Palmerah.Baca juga:17 Siswa SDN 01 Gedong yang Diduga Keracunan MBG Sudah Kembali Sekolah JAKARTA, KOMPAS.com Aktivitas dapur di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Palmerah, Jakarta Barat, sudah ramai sejak dini hari. Dari proses sortir bahan, memasak di tungku besar, hingga pengemasan ribuan ompreng makanan, semuanya berlangsung cepat dan teratur. Setiap hari, dapur besar ini menyiapkan 3.700 porsi makanan bergizi untuk 13 sekolah di Jakarta Barat. TimKompas.comberkesempatan meninjau langsung kondisi SPPG Palmerah pada Kamis (2/10/2025). Baca juga:SDN 01 Gedong Masih Menunggu Hasil Laboratorium soal Siswa Diduga Keracunan MBG KOMPAS.com/Lidia Pratama FebrianSuasana proses pengemasan MBG di SPPG Palmerah. KOMPAS.com/Lidia Pratama FebrianSuasana proses pengemasan MBG di SPPG Palmerah. Unit layanan yang beroperasi di bawah Badan Gizi Nasional ini menjadi salah satu tulang punggung program Makan Bergizi Gratis (MBG). Begitu melangkah masuk ke ruang dapur utama, suara dentingan sendok besar beradu dengan wajan dan panci terdengar. Asap tipis mengepul dari enam tungku yang menyala bersamaan. Aroma tumisan wortel dan buncis bercampur wangi nasi hangat memenuhi ruangan. Baca juga:Kepala BGN Pastikan MBG Jalan Terus, kecuali Ada Perintah Prabowo Terlihat juga sejumlah kipas angin terpasang di dinding, dan dua jendela di area pengemasan akhir. Di meja panjang berukuran enam meter lebar dua meter pekerja dengan APD lengkap masker, sarung tangan, dan penutup kepala bergerak cepat. KOMPAS.com/Lidia Pratama FebrianSuasana petugas di dapur SPPG Palmerah sedang memasak menu MBG. KOMPAS.com/Lidia Pratama FebrianSuasana petugas di dapur SPPG Palmerah sedang memasak menu MBG. Ada yang menuang nasi, ada yang menaruh lauk daging teriyaki, ada pula yang sigap menambahkan buah kelengkeng ke ompreng. Dalam hitungan menit, puluhan paket sudah berjajar rapi. Di sudut lain, tiga mesin nasi berukuran besar bekerja serentak. Uap panas mengepul dari 12 loyang nasi yang baru matang. Satu loyang cukup untuk 20 porsi. Menanak nasi butuh sekitar satu jam, makanya harus tepat waktu. Kalau terlambat, distribusi juga bisa mundur, kata Ferdian salah satu yang bertugas kepada Kompas.com di SPPG Palmerah. Baca juga:17 Siswa SDN 01 Gedong yang Diduga Keracunan MBG Sudah Kembali Sekolah",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/XQWbwZzccmwCtEL4rmTvj9XXGGQ=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/02/68de38248f574.jpeg",https://megapolitan.kompas.com/read/2025/10/02/16334141/melihat-sppg-di-palmerah-sajikan-ribuan-mbg-untuk-13-sekolah,04dfee43067086dac12ad6681bf981778e7b2373339097042b261302c9c955d6,2025-10-30 15:35:51.676 211,kompas,mbg,2025-10-02 15:13:59,"Masalah MBG Jadi Sorotan, Zulhas Akui Ada Kekurangan dan Tantangan","JAKARTA, KOMPAS.com- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menjadi sorotan publik lantaran mencuat sejumlah persoalan yang krusial.Mulai dari bahan pangan yang tak sesuai kontrak, pengolahan tanpa standar, distribusi semrawut, hingga lemahnya pengawasan.Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan alias Zulhas, mengakui program prioritas Presiden Prabowo Subianto itu masih menghadapi banyak tantangan di lapangan.Meski begitu, ia memastikan pemerintah bergerak cepat melakukan perbaikan agar manfaatnya tetap sampai ke masyarakat. Tentu ada tantangan dan kekurangan, tapi saudara-saudara komitmen pemerintah jelas, respon cepat. instruksi Bapak Presiden tegas, perbaiki sistem, perkuat tata kelola MBG secara menyeluruh, ujar Zulhas saat konferensi pers di gedung Kementerian Kesehatan, Kamis (2/10/2025).Baca juga:Perpres MBG Rampung Pekan Ini, Atur Standar Keamanan dan Higienitas MakananMenurutnya, pemerintah baru saja menggelar rapat koordinasi (rakor) lanjutan membahas pengawasan dan tata kelola MBG.Ia menekankan bahwa MBG adalah program fundamental yang menyangkut hak dasar warga negara untuk memperoleh gizi layak, sehingga tidak boleh dikelola asal-asalan. Baru saja kami juga melaksanakan rakor yang kelanjutan daripada rapat koordinasi minggu yang lalu, pemerintah terus-menerus memastikan program makan bergizi gratis berjalan aman, layak sesuai SOP dan tepat sasaran, paparnya.Dalam rakor tersebut, pemerintah menyoroti tiga hal utama: penyelenggaraan MBG yang dijalankan oleh Badan Gizi Nasional (BGN), pengawasan yang akan diperkuat bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes).Baca juga:MBG Rawan Konflik Kepentingan, Kepala BGN: Perlu InvestigasiLalu, penyempurnaan tata kelola yang sedang difinalisasi di Kementerian Sekretariat Negara. Zulhas menegaskan bahwa transparansi akan dijaga dengan menyampaikan perkembangan secara rutin kepada publik. MBG adalah hak dasar warga negara dalam memenuhi asupan gizi yang layak agar menjadi generasi unggul masa yang akan datang, beber Zulhas.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menjadi sorotan publik lantaran mencuat sejumlah persoalan yang krusial. Mulai dari bahan pangan yang tak sesuai kontrak, pengolahan tanpa standar, distribusi semrawut, hingga lemahnya pengawasan. Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan alias Zulhas, mengakui program prioritas Presiden Prabowo Subianto itu masih menghadapi banyak tantangan di lapangan. Meski begitu, ia memastikan pemerintah bergerak cepat melakukan perbaikan agar manfaatnya tetap sampai ke masyarakat. Tentu ada tantangan dan kekurangan, tapi saudara-saudara komitmen pemerintah jelas, respon cepat. instruksi Bapak Presiden tegas, perbaiki sistem, perkuat tata kelola MBG secara menyeluruh, ujar Zulhas saat konferensi pers di gedung Kementerian Kesehatan, Kamis (2/10/2025). Baca juga:Perpres MBG Rampung Pekan Ini, Atur Standar Keamanan dan Higienitas Makanan Menurutnya, pemerintah baru saja menggelar rapat koordinasi (rakor) lanjutan membahas pengawasan dan tata kelola MBG. Ia menekankan bahwa MBG adalah program fundamental yang menyangkut hak dasar warga negara untuk memperoleh gizi layak, sehingga tidak boleh dikelola asal-asalan. Baru saja kami juga melaksanakan rakor yang kelanjutan daripada rapat koordinasi minggu yang lalu, pemerintah terus-menerus memastikan program makan bergizi gratis berjalan aman, layak sesuai SOP dan tepat sasaran, paparnya. Dalam rakor tersebut, pemerintah menyoroti tiga hal utama: penyelenggaraan MBG yang dijalankan oleh Badan Gizi Nasional (BGN), pengawasan yang akan diperkuat bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Baca juga:MBG Rawan Konflik Kepentingan, Kepala BGN: Perlu Investigasi Lalu, penyempurnaan tata kelola yang sedang difinalisasi di Kementerian Sekretariat Negara. Zulhas menegaskan bahwa transparansi akan dijaga dengan menyampaikan perkembangan secara rutin kepada publik. MBG adalah hak dasar warga negara dalam memenuhi asupan gizi yang layak agar menjadi generasi unggul masa yang akan datang, beber Zulhas.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/l2uTB544lb8ahdOZFJZJSVFx1eg=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775b1d85b4.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/28/68d95272dab6e.jpeg",https://money.kompas.com/read/2025/10/02/151359126/masalah-mbg-jadi-sorotan-zulhas-akui-ada-kekurangan-dan-tantangan,cb6421443b9e9b329f1ceecc010b0ab2bc29651277ed8029177e3dd2e36a02e2,2025-10-30 15:36:02.211 212,kompas,mbg,2025-10-02 14:52:33,Menkes Targetkan Semua Dapur MBG Kantongi SLHS dalam Sebulan,"JAKARTA, KOMPAS.com- Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menargetkan semua dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mendapatkan Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi (SLHS) dalam sebulan.""Kalau ditanya targetnya kapan saya dan Pak Dadan (Kepala BGN) itu sudah menargetkan paling lama satu bulan,"" kata Budi dalam konferensi pers di kantor Kemenkes, Jakarta Selatan, Kamis (2/10/2025).Baca juga:Selain SLHS, Dapur MBG Juga Wajib Bersertifikat HACCP dan HalalDia menjelaskan, angka dapur MBG yang sudah mengantongi SLHS sudah semakin bertambah dan kini sudah mencapai ratusan.""Kalau yang Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi ini kan kemarin angkanya sekitar 20-an ya, jadi dalam waktu dua-tiga hari, per kemarin itu 96, jadi naik dari 36 ke 96 dan per hari ini sudah di atas 100 angkanya,"" ujar BudiBudi mengatakan, Kemenkes dan Badan Gizi Nasional (BGN) menargetkan seluruh SPPG memperoleh SLHS dalam jangka waktu sebulan.""Jadi angka itu sekarang per hari kitareview,"" kata dia.""Ini sudah ada surat resminya, diharapkan semua SPPG-nya ini sudah bisa mendapatkan SLHS,"" tandasnya.Baca juga:Waka BGN Nanik: 198 Dapur MBG Sudah Kantongi Sertifikat Higiene SanitasiAdapun, selain SLHS, SPPG juga harus mempunyai sertifikat Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) atau Analisis Bahaya dan Titik Kendali Kritis.HACCP adalah sistem manajemen keamanan pangan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengendalikan risiko kesehatan yang terkait dengan produksi dan penyediaan makanan.Sistem HACCP ini digunakan secara luas di industri makanan hingga restoran.Baca juga:Menkes: Proses Percepatan SLHS Dapur MBG Harus Selesai Dalam Satu BulanKemudian, sertifikasi halal juga diperlukan.Proses sertifikasi ini akan ditambah dengan rekognisi atau pengakuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa pemerintah menyatakan bahwa seluruh dapur MBG wajib memiliki SLHS.""Sertifikat laik higienis dan sanitasi syarat, tetapi pasca-kejadian harus atau wajib hukumnya setiap SPPG harus punya SLHS. Akan dicek kalau enggak ada ini akan kejadian lagi, kejadian lagi,"" kata Zulhas usai Rapat Koordinasi Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada Program Prioritas Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Jakarta, pada Minggu (28/9/2025).Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menargetkan semua dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mendapatkan Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi (SLHS) dalam sebulan. ""Kalau ditanya targetnya kapan saya dan Pak Dadan (Kepala BGN) itu sudah menargetkan paling lama satu bulan,"" kata Budi dalam konferensi pers di kantor Kemenkes, Jakarta Selatan, Kamis (2/10/2025). Baca juga:Selain SLHS, Dapur MBG Juga Wajib Bersertifikat HACCP dan Halal Dia menjelaskan, angka dapur MBG yang sudah mengantongi SLHS sudah semakin bertambah dan kini sudah mencapai ratusan. ""Kalau yang Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi ini kan kemarin angkanya sekitar 20-an ya, jadi dalam waktu dua-tiga hari, per kemarin itu 96, jadi naik dari 36 ke 96 dan per hari ini sudah di atas 100 angkanya,"" ujar Budi Budi mengatakan, Kemenkes dan Badan Gizi Nasional (BGN) menargetkan seluruh SPPG memperoleh SLHS dalam jangka waktu sebulan. ""Jadi angka itu sekarang per hari kitareview,"" kata dia. ""Ini sudah ada surat resminya, diharapkan semua SPPG-nya ini sudah bisa mendapatkan SLHS,"" tandasnya. Baca juga:Waka BGN Nanik: 198 Dapur MBG Sudah Kantongi Sertifikat Higiene Sanitasi Adapun, selain SLHS, SPPG juga harus mempunyai sertifikat Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) atau Analisis Bahaya dan Titik Kendali Kritis. HACCP adalah sistem manajemen keamanan pangan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengendalikan risiko kesehatan yang terkait dengan produksi dan penyediaan makanan. Sistem HACCP ini digunakan secara luas di industri makanan hingga restoran. Baca juga:Menkes: Proses Percepatan SLHS Dapur MBG Harus Selesai Dalam Satu Bulan Kemudian, sertifikasi halal juga diperlukan. Proses sertifikasi ini akan ditambah dengan rekognisi atau pengakuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyampaikan bahwa pemerintah menyatakan bahwa seluruh dapur MBG wajib memiliki SLHS. ""Sertifikat laik higienis dan sanitasi syarat, tetapi pasca-kejadian harus atau wajib hukumnya setiap SPPG harus punya SLHS. Akan dicek kalau enggak ada ini akan kejadian lagi, kejadian lagi,"" kata Zulhas usai Rapat Koordinasi Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) pada Program Prioritas Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Jakarta, pada Minggu (28/9/2025).",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/CQ7mJdb85sElWyZKMO_85Qui2j8=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/28/68d8f7a2ed9da.jpeg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/02/14523361/menkes-targetkan-semua-dapur-mbg-kantongi-slhs-dalam-sebulan,d9afc98209020acc52dcca5410cd8c06f1b69817048447fb2ca6c2abac920db6,2025-10-30 15:36:12.528 213,kompas,mbg,2025-10-02 13:26:26,Korban Diduga Keracunan MBG di Agam Bertambah Jadi 86 Orang,"PADANG, KOMPAS.com- Jumlah korban keracunan makanan dari acara Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, terus bertambah.Hingga Kamis (2/10/2025) pagi, Dinas Komunikasi dan Informatika Agam mencatat sebanyak 86 orang telah teridentifikasi sebagai korban.Korban terdiri dari 57 anak dari taman kanak-kanak (TK) dan sekolah dasar (SD), 6 guru, 2 orang tua siswa, serta 21 siswa lainnya yang belum melapor ke fasilitas kesehatan.""Dari data kita sudah ada 86 orang, namun masih ada yang belum melapor ke fasilitas kesehatan,"" ungkap Sekretaris Daerah Agam, M Lutfi, saat dihubungi Kompas.com.Tim Pemkab Agam menemukan, pada Rabu (1/10/2025), sebanyak 2.699 porsi makanan MBG telah didistribusikan ke 27 sekolah oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kampuang Tangah, Agam. Makanan tersebut berbentuk nasi goreng.Baca juga:Soal Ulat di Menu MBG MAN 3 Makassar, SPPG: Namanya Sayur Pasti Ada UlatPenyelidikanLutfi menambahkan, pihaknya melalui Dinas Kesehatan sedang menyelidiki penyebab keracunan yang dialami anak-anak.""Ya, sampelnya diambil Dinas Kesehatan untuk diuji di laboratorium,"" jelasnya.Sebelumnya diberitakan, puluhan anak TK dan siswa SD serta seorang guru mengalami keracunan makanan setelah menyantap nasi goreng dalam acara MBG pada Rabu sore.Baca juga:Usulkan Dapur MBG Ada di Kantin atau Dekat Sekolah, Dedi Mulyadi: Bangun Siklus EkonomiHingga malam hari, 35 anak dan satu guru dilaporkan dirawat di RSUD Lubuk Basung dan Puskesmas Lubuk Basung.""Ada 35 orang anak TK dan siswa SD serta seorang guru yang mengalami keracunan makanan usai menyantap MBG dengan menu nasi goreng,"" tambah Lutfi.Ia menjelaskan, korban menerima makanan tersebut pada pukul 10.00 WIB dan mulai merasakan mual serta sakit perut sekitar pukul 14.00 WIB, sehingga mereka dilarikan ke fasilitas kesehatan.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang PADANG, KOMPAS.com- Jumlah korban keracunan makanan dari acara Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, terus bertambah. Hingga Kamis (2/10/2025) pagi, Dinas Komunikasi dan Informatika Agam mencatat sebanyak 86 orang telah teridentifikasi sebagai korban. Korban terdiri dari 57 anak dari taman kanak-kanak (TK) dan sekolah dasar (SD), 6 guru, 2 orang tua siswa, serta 21 siswa lainnya yang belum melapor ke fasilitas kesehatan. ""Dari data kita sudah ada 86 orang, namun masih ada yang belum melapor ke fasilitas kesehatan,"" ungkap Sekretaris Daerah Agam, M Lutfi, saat dihubungi Kompas.com. Tim Pemkab Agam menemukan, pada Rabu (1/10/2025), sebanyak 2.699 porsi makanan MBG telah didistribusikan ke 27 sekolah oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kampuang Tangah, Agam. Makanan tersebut berbentuk nasi goreng. Baca juga:Soal Ulat di Menu MBG MAN 3 Makassar, SPPG: Namanya Sayur Pasti Ada Ulat Lutfi menambahkan, pihaknya melalui Dinas Kesehatan sedang menyelidiki penyebab keracunan yang dialami anak-anak. ""Ya, sampelnya diambil Dinas Kesehatan untuk diuji di laboratorium,"" jelasnya. Sebelumnya diberitakan, puluhan anak TK dan siswa SD serta seorang guru mengalami keracunan makanan setelah menyantap nasi goreng dalam acara MBG pada Rabu sore. Baca juga:Usulkan Dapur MBG Ada di Kantin atau Dekat Sekolah, Dedi Mulyadi: Bangun Siklus Ekonomi Hingga malam hari, 35 anak dan satu guru dilaporkan dirawat di RSUD Lubuk Basung dan Puskesmas Lubuk Basung. ""Ada 35 orang anak TK dan siswa SD serta seorang guru yang mengalami keracunan makanan usai menyantap MBG dengan menu nasi goreng,"" tambah Lutfi. Ia menjelaskan, korban menerima makanan tersebut pada pukul 10.00 WIB dan mulai merasakan mual serta sakit perut sekitar pukul 14.00 WIB, sehingga mereka dilarikan ke fasilitas kesehatan.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/42vazdtysK2_6FE_Zhoq2XILh3A=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/02/68de0bf41834f.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/02/132626478/korban-diduga-keracunan-mbg-di-agam-bertambah-jadi-86-orang,46d16a12f499578f6311cfa0c3806b8e8a273425e362427f399f31f676ee38a9,2025-10-30 15:36:22.824 214,kompas,mbg,2025-10-01 11:58:02,"Marak Keracunan MBG, BGN Salahkan SPPG yang Tak Patuh SOP","JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menilai maraknya kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) terjadi karena Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tidak menjalankan standar operasional prosedur (SOP) dengan benar.Menurut Dadan, kasus keracunan MBG yang mencuat dalam dua bulan terakhir memperlihatkan adanya pelanggaran teknis di lapangan, mulai dari pengadaan bahan baku hingga proses distribusi makanan. Nah, dengan kejadian-kejadian ini kita bisa lihat bahwa kasus kejadian banyak terjadi di dua bulan terakhir. Ini berkaitan dengan berbagai hal, dan kita bisa identifikasi bahwa kejadian itu rata-rata karena SOP yang kita tetapkan tidak dipatuhi dengan saksama, kata Dadan dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (1/10/2025).Baca juga:Kepala BGN Bolehkan Ultra-processed Food Sehat Masuk MBG: Contoh Susu UHTDia mencontohkan, ada SPPG yang membeli bahan baku empat hari sebelum distribusi, padahal seharusnya maksimal dua hari.Selain itu, durasi memasak hingga distribusi makanan juga kerap melebihi batas waktu yang ditetapkan. Kemudian ada kita tetapkan, proses memasak sampai delivery tidak lebih dari enam jam, optimalnya empat jam. Tetapi seperti di Bandung, itu ada yang memasak dari jam 9 (malam), dan kemudian di-delivery ada yang sampai jam 12, ada yang 12 jam lebih, ujar Dadan.Atas berbagai pelanggaran tersebut, BGN menjatuhkan sanksi berupa penutupan sementara terhadap sejumlah SPPG yang dianggap lalai menjalankan SOP.Baca juga:Rapat di DPR, Kepala BGN Sebut Lebih dari 6.457 Terdampak Keracunan MBG Jadi dari hal-hal seperti itu kemudian kita memberikan tindakan bagi SPPG yang tidak melalui SOP dan juga menimbulkan kegaduhan. Kita tutup sementara sampai semua proses perbaikan dilakukan, dan kemudian mereka juga harus mulai memitigasi terkait dengan trauma yang akan timbul pada penerima manfaat, jelas Dadan.Menurut Dadan, penutupan sementara itu tidak memiliki batas waktu tertentu.Pemerintah akan menunggu hasil investigasi serta kesanggupan SPPG memperbaiki sistem pelayanannya. Oleh sebab itu, penutupan bersifat sementara tersebut waktunya tidak terbatas, tergantung dari kecepatan SPPG mampu melakukan penyesuaian diri dan juga menunggu hasil investigasi, tutur Dadan.Dalam rapat tersebut, Dadan melaporkan ada lebih dari 6.457 orang terdampak kasus keracunan MBG.Baca juga:Wali Murid Sekolah Al Izzah Tolak MBG, BGN: Kita Hormati Jika Belum Mau TerimaData tersebut merupakan rekapitulasi yang dicatatkan BGN hingga 30 September 2025. Kita lihat di wilayah satu ada yang mengalami gangguan pencernaan sebanyak 1.307, wilayah dua bertambah, tidak lagi 4.147, ditambah dengan yang di Garut mungkin 60 orang. Kemudian wilayah III ada 1.003 orang, kata Dadan.Dia menambahkan, kasus terbaru keracunan MBG ditemukan di Pasar Rebo, Jakarta Timur, dan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat.Di Garut, keracunan diduga dipicu pembagian makanan dua kali sehari karena dapur MBG setempat akan direnovasi. Salah satu makanan yang dibagikan adalah susu. Susunya langsung diminum dan itu yang kemudian menimbulkan gangguan pencernaan, kata Dadan.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menilai maraknya kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) terjadi karena Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tidak menjalankan standar operasional prosedur (SOP) dengan benar. Menurut Dadan, kasus keracunan MBG yang mencuat dalam dua bulan terakhir memperlihatkan adanya pelanggaran teknis di lapangan, mulai dari pengadaan bahan baku hingga proses distribusi makanan. Nah, dengan kejadian-kejadian ini kita bisa lihat bahwa kasus kejadian banyak terjadi di dua bulan terakhir. Ini berkaitan dengan berbagai hal, dan kita bisa identifikasi bahwa kejadian itu rata-rata karena SOP yang kita tetapkan tidak dipatuhi dengan saksama, kata Dadan dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (1/10/2025). Baca juga:Kepala BGN Bolehkan Ultra-processed Food Sehat Masuk MBG: Contoh Susu UHT Dia mencontohkan, ada SPPG yang membeli bahan baku empat hari sebelum distribusi, padahal seharusnya maksimal dua hari. Selain itu, durasi memasak hingga distribusi makanan juga kerap melebihi batas waktu yang ditetapkan. Kemudian ada kita tetapkan, proses memasak sampai delivery tidak lebih dari enam jam, optimalnya empat jam. Tetapi seperti di Bandung, itu ada yang memasak dari jam 9 (malam), dan kemudian di-delivery ada yang sampai jam 12, ada yang 12 jam lebih, ujar Dadan. Atas berbagai pelanggaran tersebut, BGN menjatuhkan sanksi berupa penutupan sementara terhadap sejumlah SPPG yang dianggap lalai menjalankan SOP. Baca juga:Rapat di DPR, Kepala BGN Sebut Lebih dari 6.457 Terdampak Keracunan MBG Jadi dari hal-hal seperti itu kemudian kita memberikan tindakan bagi SPPG yang tidak melalui SOP dan juga menimbulkan kegaduhan. Kita tutup sementara sampai semua proses perbaikan dilakukan, dan kemudian mereka juga harus mulai memitigasi terkait dengan trauma yang akan timbul pada penerima manfaat, jelas Dadan. Menurut Dadan, penutupan sementara itu tidak memiliki batas waktu tertentu. Pemerintah akan menunggu hasil investigasi serta kesanggupan SPPG memperbaiki sistem pelayanannya. Oleh sebab itu, penutupan bersifat sementara tersebut waktunya tidak terbatas, tergantung dari kecepatan SPPG mampu melakukan penyesuaian diri dan juga menunggu hasil investigasi, tutur Dadan. Dalam rapat tersebut, Dadan melaporkan ada lebih dari 6.457 orang terdampak kasus keracunan MBG. Baca juga:Wali Murid Sekolah Al Izzah Tolak MBG, BGN: Kita Hormati Jika Belum Mau Terima Data tersebut merupakan rekapitulasi yang dicatatkan BGN hingga 30 September 2025. Kita lihat di wilayah satu ada yang mengalami gangguan pencernaan sebanyak 1.307, wilayah dua bertambah, tidak lagi 4.147, ditambah dengan yang di Garut mungkin 60 orang. Kemudian wilayah III ada 1.003 orang, kata Dadan. Dia menambahkan, kasus terbaru keracunan MBG ditemukan di Pasar Rebo, Jakarta Timur, dan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Di Garut, keracunan diduga dipicu pembagian makanan dua kali sehari karena dapur MBG setempat akan direnovasi. Salah satu makanan yang dibagikan adalah susu. Susunya langsung diminum dan itu yang kemudian menimbulkan gangguan pencernaan, kata Dadan.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/ZblxAzRfeDuGEbLuThaUp7eFHOA=/51x5:759x476/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/08/13/689c652c02566.jpeg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/01/11580241/marak-keracunan-mbg-bgn-salahkan-sppg-yang-tak-patuh-sop,9c3460b0f65583ea5190a3ef4c311ec8e5493ec1700f5e43c64bf56af8cdd0cc,2025-10-30 15:36:33.756 215,kompas,mbg,2025-09-30 21:30:38,"Ombudsman Temukan Penyimpangan MBG: Beli Beras Premium, Ternyata Kualitasnya Medium","JAKARTA, KOMPAS.com Ombudsman Republik Indonesia menemukan adanya penyimpangan dalam pengadaan bahan baku beras untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di salah satu dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) wilayah Cimahpar, Bogor.Kepala Keasistenan Pencegahan Maladministrasi KU III Ombudsman RI, Kusharyanto, mengatakan bahwa beras yang tertulis berkualitas premium saat dibeli, ternyata berjenis medium saat diperiksa di lapangan. Yang kami temukan itu adalah bahwa ada penyimpangan ketika pengadaan dilakukan, ujar Kusharyanto di kantor Ombudsman, Jakarta, Selasa (30/9/2025).Baca juga:Program MBG Berpotensi Maladministrasi, Ini Saran Ombudsman RI Disupplierdisebut bahwa itu premium, tapi ternyata ketika dicek adalah beras medium, dan itu lolos dari pengecekan SPPG, kata dia melanjutkan.Menurut dia, temuan tersebut menunjukkan adanya penyimpangan prosedur dalam proses pengadaan bahan baku MBG.Padahal, kontrak yang berlaku sudah dengan jelas mewajibkan penggunaan beras premium. Kalau memang anggaran yang dibelanjakan itu adalah untuk premium, semestinya memperoleh bahan baku yang sesuai sepenuhnya. Seperti itu salah satu bentuk penyimpangan, ujar Kusharyanto.Baca juga:Ombudsman RI Bongkar 8 Masalah dan 4 Maladministrasi di Program MBGKusharyanto menjelaskan bahwa kasus ini baru ditemukan di satu titik atau spot penyimpanan beras di SPPG Cimahpar, Bogor, dan belum menyeluruh di semua wilayah.Namun, temuan tersebut menjadi catatan penting agar BGN memperkuat sistem pengawasan. Ini sebetulnya lebih ke penyimpangan prosedur karena sudah ada kontrak. Kami mendorong pada SPPG untuk lebih teliti, karena sampel yang diberikan belum tentu sama dengan barang yang dikirim, ujar dia.Baca juga:Semangka MBG Setipis Tisu, Ombudsman: Permainan Bahan BakuBerdasarkan hasil pemeriksaan, Ombudsman menemukan bahwa beras yang diterima memiliki derajat patah di atas 15 persen, yang mengindikasikan bahwa beras tersebut masuk kategori medium, bukan premium seperti yang tertera dalam kontrak.Sementara itu, anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika menegaskan bahwa temuan tersebut tidak mencerminkan keseluruhan pelaksanaan MBG, karena sebagian besar SPPG masih berjalan dengan baik. Spot itu artinya bukan berarti semua wilayah. Kalau kita lihat, dari total SPPG yang ada, jumlah yang mengalami insiden seperti ini jauh lebih kecil dibandingkan yang berhasil, kata Yeka.Baca juga:Ombudsman Temukan Penyimpangan Pengadaan Bahan Baku MBGMenurut data Ombudsman, dari lebih dari 8.450 SPPG yang beroperasi, hanya 34 yang tercatat mengalami insiden atau temuan bermasalah. Artinya, program MBG ini memang masih berproses. Risiko insiden seperti sekarang bisa diminimalkan dengan memperbaiki regulasi dan tata kelola, ujar dia menegaskan.Ia menambahkan bahwa Ombudsman telah mengusulkan sejumlah perbaikan regulasi, termasuk penyempurnaan petunjuk teknis (juknis) dan petunjuk pelaksanaan (juklak) agar tata kelola MBG berjalan lebih transparan dan akuntabel.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com Ombudsman Republik Indonesia menemukan adanya penyimpangan dalam pengadaan bahan baku beras untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di salah satu dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) wilayah Cimahpar, Bogor. Kepala Keasistenan Pencegahan Maladministrasi KU III Ombudsman RI, Kusharyanto, mengatakan bahwa beras yang tertulis berkualitas premium saat dibeli, ternyata berjenis medium saat diperiksa di lapangan. Yang kami temukan itu adalah bahwa ada penyimpangan ketika pengadaan dilakukan, ujar Kusharyanto di kantor Ombudsman, Jakarta, Selasa (30/9/2025). Baca juga:Program MBG Berpotensi Maladministrasi, Ini Saran Ombudsman RI Disupplierdisebut bahwa itu premium, tapi ternyata ketika dicek adalah beras medium, dan itu lolos dari pengecekan SPPG, kata dia melanjutkan. Menurut dia, temuan tersebut menunjukkan adanya penyimpangan prosedur dalam proses pengadaan bahan baku MBG. Padahal, kontrak yang berlaku sudah dengan jelas mewajibkan penggunaan beras premium. Kalau memang anggaran yang dibelanjakan itu adalah untuk premium, semestinya memperoleh bahan baku yang sesuai sepenuhnya. Seperti itu salah satu bentuk penyimpangan, ujar Kusharyanto. Baca juga:Ombudsman RI Bongkar 8 Masalah dan 4 Maladministrasi di Program MBG Kusharyanto menjelaskan bahwa kasus ini baru ditemukan di satu titik atau spot penyimpanan beras di SPPG Cimahpar, Bogor, dan belum menyeluruh di semua wilayah. Namun, temuan tersebut menjadi catatan penting agar BGN memperkuat sistem pengawasan. Ini sebetulnya lebih ke penyimpangan prosedur karena sudah ada kontrak. Kami mendorong pada SPPG untuk lebih teliti, karena sampel yang diberikan belum tentu sama dengan barang yang dikirim, ujar dia. Baca juga:Semangka MBG Setipis Tisu, Ombudsman: Permainan Bahan Baku Berdasarkan hasil pemeriksaan, Ombudsman menemukan bahwa beras yang diterima memiliki derajat patah di atas 15 persen, yang mengindikasikan bahwa beras tersebut masuk kategori medium, bukan premium seperti yang tertera dalam kontrak. Sementara itu, anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika menegaskan bahwa temuan tersebut tidak mencerminkan keseluruhan pelaksanaan MBG, karena sebagian besar SPPG masih berjalan dengan baik. Spot itu artinya bukan berarti semua wilayah. Kalau kita lihat, dari total SPPG yang ada, jumlah yang mengalami insiden seperti ini jauh lebih kecil dibandingkan yang berhasil, kata Yeka. Baca juga:Ombudsman Temukan Penyimpangan Pengadaan Bahan Baku MBG Menurut data Ombudsman, dari lebih dari 8.450 SPPG yang beroperasi, hanya 34 yang tercatat mengalami insiden atau temuan bermasalah. Artinya, program MBG ini memang masih berproses. Risiko insiden seperti sekarang bisa diminimalkan dengan memperbaiki regulasi dan tata kelola, ujar dia menegaskan. Ia menambahkan bahwa Ombudsman telah mengusulkan sejumlah perbaikan regulasi, termasuk penyempurnaan petunjuk teknis (juknis) dan petunjuk pelaksanaan (juklak) agar tata kelola MBG berjalan lebih transparan dan akuntabel.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/q5bRuk--lA6GsFXDXJWUK9ZAi70=/120x0:5000x3253/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/30/68dba820460a0.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/09/30/21303841/ombudsman-temukan-penyimpangan-mbg-beli-beras-premium-ternyata-kualitasnya,8182cae17a7346556959412c729c2720cab2a56d5437f367cd370314ef96db08,2025-10-30 15:36:55.629 216,kompas,mbg,2025-09-30 20:20:45,2 Cucu Mahfud MD Jadi Korban Keracunan MBG di Yogyakarta,"YOGYAKARTA, KOMPAS.com -Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menegaskan bahwa rentetan kasus keracunan akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukanlah sekadar persoalan angka statistik.Dia menekankan bahwa setiap kasus menyangkut nyawa dan kesehatan. Bahkan, cucu keponakannya turut menjadi korban keracunan MBG di Yogyakarta.Hal ini disampaikan Mahfud dalam cara di kanal YouTubenya yaitu Terus Terang Mahfud MD, yang tayang Selasa (30/9/2025).Baca juga:Mahfud MD Soroti Reformasi Polri, Tekankan Tiga Pilar PerubahanDalam acara ini Mahfud ditanya komentarnya soal program MBG yang dijalankan oleh pemerintah sekarang ini. Cucu saya juga keracunan MBG di Jogja. Cucu ponakan, jadi saya punya keponakan, keponakan saya punya anak namanya Ihsan, kata Mahfud.Mahfud mengatakan, siang hari usai menyantap menu MBG, delapan siswa termasuk cucunya mengalami muntah-muntah. Mereka kemudian dilarikan ke rumah sakit.Dia melanjutkan, ada dua orang cucunya bersekolah di sekolah tersebut dan mengalami keracunan.Tujuh orang siswa, termasuk cucunya yang lebih tua diperbolehkan pulang ke rumah setelah sehari sebelumnya muntah-muntah. Jadi 6 (orang) dan kakaknya, habis muntah-muntah sehari, lalu disuruh pulang bisa dirawat di rumah,"" kata Mahfud.Namun cucunya yang lain harus menjalani rawat inap selama empat hari akibat kejadian ini.""Tetapi yang satu ini harus dirawat 4 hari,"" sambung dia.Baca juga:Pemkot Solo Jemput Bola Percepat Sertifikasi Laik Higiene Sanitasi Dapur MBGMenurut Mahfud walaupun angka keracunan dinilai kecil oleh presiden namun tetap menyangkut nyawa seseorang.Mahfud juga membandingkan angka keracunan akibat MBG ini dengan kecelakaan pesawat.Dia mengatakan, kendati kecelakaan pesawat tidak sampai 0,1 persen, tetap akan membuat masyarakat khawatir dan ribut. Itu menyangkut nyawa, menyangkut kesehatan. Ini bukan persoalan angka. Ini harus diteliti lagi, tegas dia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang YOGYAKARTA, KOMPAS.com -Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menegaskan bahwa rentetan kasus keracunan akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukanlah sekadar persoalan angka statistik. Dia menekankan bahwa setiap kasus menyangkut nyawa dan kesehatan. Bahkan, cucu keponakannya turut menjadi korban keracunan MBG di Yogyakarta. Hal ini disampaikan Mahfud dalam cara di kanal YouTubenya yaitu Terus Terang Mahfud MD, yang tayang Selasa (30/9/2025). Baca juga:Mahfud MD Soroti Reformasi Polri, Tekankan Tiga Pilar Perubahan Dalam acara ini Mahfud ditanya komentarnya soal program MBG yang dijalankan oleh pemerintah sekarang ini. Cucu saya juga keracunan MBG di Jogja. Cucu ponakan, jadi saya punya keponakan, keponakan saya punya anak namanya Ihsan, kata Mahfud. Mahfud mengatakan, siang hari usai menyantap menu MBG, delapan siswa termasuk cucunya mengalami muntah-muntah. Mereka kemudian dilarikan ke rumah sakit. Dia melanjutkan, ada dua orang cucunya bersekolah di sekolah tersebut dan mengalami keracunan. Tujuh orang siswa, termasuk cucunya yang lebih tua diperbolehkan pulang ke rumah setelah sehari sebelumnya muntah-muntah. Jadi 6 (orang) dan kakaknya, habis muntah-muntah sehari, lalu disuruh pulang bisa dirawat di rumah,"" kata Mahfud. Namun cucunya yang lain harus menjalani rawat inap selama empat hari akibat kejadian ini. ""Tetapi yang satu ini harus dirawat 4 hari,"" sambung dia. Baca juga:Pemkot Solo Jemput Bola Percepat Sertifikasi Laik Higiene Sanitasi Dapur MBG Menurut Mahfud walaupun angka keracunan dinilai kecil oleh presiden namun tetap menyangkut nyawa seseorang. Mahfud juga membandingkan angka keracunan akibat MBG ini dengan kecelakaan pesawat. Dia mengatakan, kendati kecelakaan pesawat tidak sampai 0,1 persen, tetap akan membuat masyarakat khawatir dan ribut. Itu menyangkut nyawa, menyangkut kesehatan. Ini bukan persoalan angka. Ini harus diteliti lagi, tegas dia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/DZh0CZ62tKp7Smyl6Wh3280LGTA=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/04/68b93e5ba6f05.jpg",https://yogyakarta.kompas.com/read/2025/09/30/202045078/2-cucu-mahfud-md-jadi-korban-keracunan-mbg-di-yogyakarta,88c4117a58f1684bf85fde4899a4fbcc7138e85ac7167e59c39806fa09fd7ff4,2025-10-30 15:37:08.323 217,kompas,mbg,2025-09-30 19:48:13,SDN 01 Gedong Setop Sementara MBG Usai Siswanya Diduga Keracunan,"JAKARTA, KOMPAS.com- Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SDN 01 Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kurniasari, menghentikan sementara pasokan Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk para siswanya.Kebijakan tersebut diambil setelah sejumlah siswa diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi MBG, dengan gejala mual, muntah, dan pusing.""Untuk sementara kami stop (MBG) sampai keluar hasilnya (pemeriksaan laboratorium),"" ucap Kurniasari di Polsek Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (30/9/2025).Baca juga:20 Siswa SDN 01 Gedong Diduga Keracunan Usai Santap MBGIa menjelaskan, sampel makanan yang dikonsumsi siswanya pada hari ini sudah diperiksa oleh pihak puskesmas.""Ya, diambil sample tadi dari pihak Puskesmas. Samplenya sudah dibawa, berikut juga dengan muntahannya,"" ungkap Kurniasari.Menurut Kurniasari, menu MBG kali ini terdiri dari mi goreng, tahu Sumedang, oseng sawi dengan wortel dan telur, serta buah stroberi.""Ada bau dari mi goreng dan telur bau juga tadi,"" ujar dia.Sebelumnya, sejumlah siswa SDN 01 Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, diduga mengalami keracunan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG), Selasa (30/9/2025).Baca juga:5 Siswa SDN 01 Gedong yang Diduga Keracunan MBG Sudah Dipulangkan dari RSSalah satu guru SDN 01 Gedong bernama Trini menjelaskan, total ada 20 siswa yang mengalami pusing, mual, dan muntah usai menyantap menu MBG dan langsung dilarikan ke rumah sakit.""Untuk yang di IGD RSUD Pasar Rebo ada lima orang, tapi ada 20 siswa (mual, muntah),"" ucap Trini saat ditemui, Selasa (30/9/2025).Namun, Trini belum dapat memastikan penyebab keracunan karena masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.""Enggak bisa mamastikan, karena hasil laboratorium belum keluar,"" jelas dia.Baca juga:Polisi Periksa Koki hingga Pengantar Makanan Usai Siswa SDN 01 Keracunan MBGDalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SDN 01 Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kurniasari, menghentikan sementara pasokan Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk para siswanya. Kebijakan tersebut diambil setelah sejumlah siswa diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi MBG, dengan gejala mual, muntah, dan pusing. ""Untuk sementara kami stop (MBG) sampai keluar hasilnya (pemeriksaan laboratorium),"" ucap Kurniasari di Polsek Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (30/9/2025). Baca juga:20 Siswa SDN 01 Gedong Diduga Keracunan Usai Santap MBG Ia menjelaskan, sampel makanan yang dikonsumsi siswanya pada hari ini sudah diperiksa oleh pihak puskesmas. ""Ya, diambil sample tadi dari pihak Puskesmas. Samplenya sudah dibawa, berikut juga dengan muntahannya,"" ungkap Kurniasari. Menurut Kurniasari, menu MBG kali ini terdiri dari mi goreng, tahu Sumedang, oseng sawi dengan wortel dan telur, serta buah stroberi. ""Ada bau dari mi goreng dan telur bau juga tadi,"" ujar dia. Sebelumnya, sejumlah siswa SDN 01 Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, diduga mengalami keracunan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG), Selasa (30/9/2025). Baca juga:5 Siswa SDN 01 Gedong yang Diduga Keracunan MBG Sudah Dipulangkan dari RS Salah satu guru SDN 01 Gedong bernama Trini menjelaskan, total ada 20 siswa yang mengalami pusing, mual, dan muntah usai menyantap menu MBG dan langsung dilarikan ke rumah sakit. ""Untuk yang di IGD RSUD Pasar Rebo ada lima orang, tapi ada 20 siswa (mual, muntah),"" ucap Trini saat ditemui, Selasa (30/9/2025). Namun, Trini belum dapat memastikan penyebab keracunan karena masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium. ""Enggak bisa mamastikan, karena hasil laboratorium belum keluar,"" jelas dia. Baca juga:Polisi Periksa Koki hingga Pengantar Makanan Usai Siswa SDN 01 Keracunan MBG",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/w5TcLBV5zCjtCv8FzjFfanhtZtM=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/30/68dbc67cccb78.jpg",https://megapolitan.kompas.com/read/2025/09/30/19481311/sdn-01-gedong-setop-sementara-mbg-usai-siswanya-diduga-keracunan,b7d744fd999693f18edcd8add34c7e33af044afa92905ce2881f08b3f369ad3b,2025-10-30 15:37:18.987 218,kompas,mbg,2025-09-30 19:46:21,"Semangka MBG Setipis Tisu, Ombudsman: Permainan Bahan Baku","JAKARTA, KOMPAS.com Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika menyoroti menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menyajikan buah semangka yang diiris sangat tipis seperti tisu.Menurut Yeka, semangka yang diiris tipis-tipis itu merupakan salah satu bentuk penyimpangan dalam program MBG dengan mengakali pengadaan dan penggunaan bahan baku di lapangan.""Yang terjadi itu adalah permainan di bahan baku. Itu sangat unik. Faktanya banyak beredar, misalnya menu untuk Rp 10.000 porsi tapi buahnya (semangka) tipis banget, seperti tisuwer-ewer gitu, kata Yeka di kantor Ombudsman, Jakarta, Selasa (30/9/2025).Baca juga:Ombudsman RI Bongkar 8 Masalah dan 4 Maladministrasi di Program MBGIa menjelaskan bahwa praktik seperti ini jelas melanggar standar penyajian dan prinsip penggunaan bahan baku dalam program MBG. Kalau cuma kasihsnackatau buah yang sangat tipis, itu jelas permainan bahan baku, dan itu melanggar, ujar Yeka.Ada celah penyimpanganYeka menuturkan, secara sistem, program MBG relatif sulit dikorupsi karena anggaran yang dicairkan pemerintah langsung mengalir kevirtual accountdari masing-masing pelaksana.Baca juga:Gus Yahya Peringatkan Pelaksana MBG: Kesehatan Anak-anak Bukan StatistikAkan tetapi, potensi penyimpangan tetap ada dengan mempermainkan harga bahan baku oleh pihak-pihak yang bertugas di lapangan.Menurut dia, celah penyimpangan itu muncul karena lemahnya pengawasan oleh pemerintah.Oleh karena itu, Yeka menyarankan pemerintah untuk lebih serius membangun sistem pengawasan dan transparansi harga bahan baku.Baca juga:Temuan Ombudsman: Keracunan MBG karena Penanganan Bahan Baku dan Lama Dikirim Makanya pengawasan itu merupakan sebuah keniscayaan. Cuma sayangnya, di program-program seperti ini, pemerintah masih kurang aware terhadap pentingnya infrastruktur pengawasan. Mestinya ini dibuat transparan saja, kata dia.Sebagai contoh, Yeka menyoroti ketidaksesuaian harga bahan pokok di lapangan yang sulit diverifikasi secara akurat. Misalnya, harga telur di pasar Rp 30.000 per kilogram. Kalau SPPG belanja ke pasar, ya harusnya beli dengan harga segitu. Pertanyaan saya: siapa yang bisa menjamin bahwa dia benar-benar beli dengan harga Rp 30.000? ujar Yeka.Baca juga:Ombudsman Temukan Penyimpangan Pengadaan Bahan Baku MBGMenurut dia, bukti pembelian seperti bon atau kuitansi belum tentu bisa menjamin kebenaran harga yang tercatat. Hanya pembuktian di atas kertas. Kalau tidak ada verifikasi, ya bisa saja dia belinya Rp 28.000, tapi dilaporkan Rp 30.000. Nah, yang seperti ini kan jadi persoalan, kata Yeka.Yeka menambahkan, penyimpangan semacam ini bisa berdampak pada kualitas gizi makanan yang disajikan anak-anak, misalnya dengan porsi buah atau lauk yang tidak sesuai standar. Apalagi kalau sudah semangka dipotong kecil-kecil begitu, ya itu jelas permainan bahan baku, ujar dia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika menyoroti menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menyajikan buah semangka yang diiris sangat tipis seperti tisu. Menurut Yeka, semangka yang diiris tipis-tipis itu merupakan salah satu bentuk penyimpangan dalam program MBG dengan mengakali pengadaan dan penggunaan bahan baku di lapangan. ""Yang terjadi itu adalah permainan di bahan baku. Itu sangat unik. Faktanya banyak beredar, misalnya menu untuk Rp 10.000 porsi tapi buahnya (semangka) tipis banget, seperti tisuwer-ewer gitu, kata Yeka di kantor Ombudsman, Jakarta, Selasa (30/9/2025). Baca juga:Ombudsman RI Bongkar 8 Masalah dan 4 Maladministrasi di Program MBG Ia menjelaskan bahwa praktik seperti ini jelas melanggar standar penyajian dan prinsip penggunaan bahan baku dalam program MBG. Kalau cuma kasihsnackatau buah yang sangat tipis, itu jelas permainan bahan baku, dan itu melanggar, ujar Yeka. Yeka menuturkan, secara sistem, program MBG relatif sulit dikorupsi karena anggaran yang dicairkan pemerintah langsung mengalir kevirtual accountdari masing-masing pelaksana. Baca juga:Gus Yahya Peringatkan Pelaksana MBG: Kesehatan Anak-anak Bukan Statistik Akan tetapi, potensi penyimpangan tetap ada dengan mempermainkan harga bahan baku oleh pihak-pihak yang bertugas di lapangan. Menurut dia, celah penyimpangan itu muncul karena lemahnya pengawasan oleh pemerintah. Oleh karena itu, Yeka menyarankan pemerintah untuk lebih serius membangun sistem pengawasan dan transparansi harga bahan baku. Baca juga:Temuan Ombudsman: Keracunan MBG karena Penanganan Bahan Baku dan Lama Dikirim Makanya pengawasan itu merupakan sebuah keniscayaan. Cuma sayangnya, di program-program seperti ini, pemerintah masih kurang aware terhadap pentingnya infrastruktur pengawasan. Mestinya ini dibuat transparan saja, kata dia. Sebagai contoh, Yeka menyoroti ketidaksesuaian harga bahan pokok di lapangan yang sulit diverifikasi secara akurat. Misalnya, harga telur di pasar Rp 30.000 per kilogram. Kalau SPPG belanja ke pasar, ya harusnya beli dengan harga segitu. Pertanyaan saya: siapa yang bisa menjamin bahwa dia benar-benar beli dengan harga Rp 30.000? ujar Yeka. Baca juga:Ombudsman Temukan Penyimpangan Pengadaan Bahan Baku MBG Menurut dia, bukti pembelian seperti bon atau kuitansi belum tentu bisa menjamin kebenaran harga yang tercatat. Hanya pembuktian di atas kertas. Kalau tidak ada verifikasi, ya bisa saja dia belinya Rp 28.000, tapi dilaporkan Rp 30.000. Nah, yang seperti ini kan jadi persoalan, kata Yeka. Yeka menambahkan, penyimpangan semacam ini bisa berdampak pada kualitas gizi makanan yang disajikan anak-anak, misalnya dengan porsi buah atau lauk yang tidak sesuai standar. Apalagi kalau sudah semangka dipotong kecil-kecil begitu, ya itu jelas permainan bahan baku, ujar dia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/7o59vXNA-DjcAfH1-CC7gjr2Gmk=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/08/29/68b15c962fec6.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/09/30/19462121/semangka-mbg-setipis-tisu-ombudsman-permainan-bahan-baku,83bb575b85b3bd1b630d5a3ce0e9dbcbe0ff2666b7218ed283dfa4a2d713377c,2025-10-30 15:37:29.735 219,kompas,mbg,2025-09-30 16:07:03,Kapolda Kepri: Ada Indikasi Siswa Jajan Sebelum Diduga Keracunan MBG,"BATAM, KOMPAS.com- Polda Kepulauan Riau menyebut belum menemukan unsur kesengajaan dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) terkait dugaan keracunan yang dialami siswa setelah mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG).Kapolda Kepri, Irjen Pol Asep Safrudin mengatakan, ada indikasi sejumlah siswa jajan terlebih dahulu sebelum menikmati menu MBG.""Kita masih melakukan pendalaman, dari hasil penyelidikan ada temuan indikasi anak sekolah itu juga mengonsumsi atau jajan sebelum mereka mendapatkan makanan,"" jelas Asep usai pertemuan melaluizoom meetingdengan seluruh SPPG se-Kepri di Gedung Lancang Kuning Polda Kepri, Selasa (30/9/2025).Ia menambahkan, sejauh ini pihaknya belum menemukan adanya unsur kesengajaan dari pihak dapur MBG yang mendistribusikan makanan di Kota Batam, Kabupaten Bintan, dan Karimun.Baca juga:Surat Perjanjian MBG di Bintan Bocor, Ada Poin Jaga Rahasia apabila KeracunanDari pemeriksaan sementara, pelajar diduga mengonsumsi makanan basi akibat mekanisme pengiriman dari dapur MBG ke sekolah. ""Contohnya dikirim siang dan dibuka di sekolah siang. Kami mengajak seluruh pihak untuk evaluasi, untuk sinkronisasi agar MBG sampai tepat waktu maka itu kami mengundang Kadisdik, BPOM, dan kepala SPPG,"" ujarnya.Asep menegaskan, pengawasan perlu ditingkatkan agar MBG berjalan sesuai harapan. ""Kita antisipasi kejadian-kejadian yang di wilayah-wilayah lain. Supaya kita lebih cepat lagi bergerak dalam pelaksanaan MBG,"" katanya.Ia meminta dapur MBG lebih ketat dalam menjaga kualitas makanan yang diproduksi. ""Kita tekankan juga di dapur untuk quality control-nya saat memproduksi, memasak betul-betul dilaksanakan secara seksama. Mulai dari pemilihan bahan, masak hingga penyajian,"" tegasnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BATAM, KOMPAS.com- Polda Kepulauan Riau menyebut belum menemukan unsur kesengajaan dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) terkait dugaan keracunan yang dialami siswa setelah mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG). Kapolda Kepri, Irjen Pol Asep Safrudin mengatakan, ada indikasi sejumlah siswa jajan terlebih dahulu sebelum menikmati menu MBG. ""Kita masih melakukan pendalaman, dari hasil penyelidikan ada temuan indikasi anak sekolah itu juga mengonsumsi atau jajan sebelum mereka mendapatkan makanan,"" jelas Asep usai pertemuan melaluizoom meetingdengan seluruh SPPG se-Kepri di Gedung Lancang Kuning Polda Kepri, Selasa (30/9/2025). Ia menambahkan, sejauh ini pihaknya belum menemukan adanya unsur kesengajaan dari pihak dapur MBG yang mendistribusikan makanan di Kota Batam, Kabupaten Bintan, dan Karimun. Baca juga:Surat Perjanjian MBG di Bintan Bocor, Ada Poin Jaga Rahasia apabila Keracunan Dari pemeriksaan sementara, pelajar diduga mengonsumsi makanan basi akibat mekanisme pengiriman dari dapur MBG ke sekolah. ""Contohnya dikirim siang dan dibuka di sekolah siang. Kami mengajak seluruh pihak untuk evaluasi, untuk sinkronisasi agar MBG sampai tepat waktu maka itu kami mengundang Kadisdik, BPOM, dan kepala SPPG,"" ujarnya. Asep menegaskan, pengawasan perlu ditingkatkan agar MBG berjalan sesuai harapan. ""Kita antisipasi kejadian-kejadian yang di wilayah-wilayah lain. Supaya kita lebih cepat lagi bergerak dalam pelaksanaan MBG,"" katanya. Ia meminta dapur MBG lebih ketat dalam menjaga kualitas makanan yang diproduksi. ""Kita tekankan juga di dapur untuk quality control-nya saat memproduksi, memasak betul-betul dilaksanakan secara seksama. Mulai dari pemilihan bahan, masak hingga penyajian,"" tegasnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/LV8r26yD9l6OB0IoIX44rAxEn3U=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/30/68db8253e84f4.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/09/30/160703078/kapolda-kepri-ada-indikasi-siswa-jajan-sebelum-diduga-keracunan-mbg,b5e7d56efc8efe95f086e78d6facb4949b7335264c357c28a04aef8d60fb9a61,2025-10-30 15:37:40.118 220,kompas,mbg,2025-09-30 11:45:00,"BGN Larang ""Ultra-Processed Food"" dalam Menu MBG, Apa Itu?","KOMPAS.com- Badan Gizi Nasional (BGN) melarang penggunaanultra-processed food(makanan ultra olahan) sebagai menu makanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang menyebut, larangan ini bertujuan untuk memastikan peserta MBG mendapatkan gizi yang tepat.Dia juga memastikan bahwa kebijakan ini akan tetap membuka peluang besar bagi UMKM lokal untuk berkembang.""Begitu larangan ini dilaksanakan, ratusan ribu UMKM pangan akan hidup. Ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk tidak hanya memberi gizi bagi anak bangsa, tetapi juga menggerakkan ekonomi rakyat,"" kata Nanik, dikutip dariKompas.com, Minggu (28/9/2025).Baca juga:Kepala BGN Ungkap Instruksi Prabowo Terkait Keracunan MBG, Apa Saja?Lantas, apa yang dimaksud denganultra-processed food?Pengertian ultra-processed foodUltra-processed foodatau makanan ultra-olahan adalah jenis makanan yang diproduksi secara industri yang mengandung atau dibuat terutama dari bahan-bahan yang sangat diolah.Ini termasuk bahan tambahan buatan, dan yang biasanya memiliki kadar lemak, gula, atau garam yang tinggi, menurutBritannica.Baca juga:Presiden Pabowo Angkat Bicara soal Kasus Keracunan MBGMakanan ini juga cenderung mengandung banyak zat aditif dan bahan-bahan yang biasanya tidak digunakan dalam masakan rumahan, seperti pengawet, pengemulsi, pemanis, serta pewarna dan perasa buatan.Makanan ultra olahan merupakan formulasi bahan-bahan, sebagian besar untuk keperluan industri, yang dihasilkan melalui serangkaian proses industri, sehingga disebut ultra-processed .Istilah ultra-processed food berasal dari sistemKlasifikasi Makanan NOVA, yang dikembangkan oleh para peneliti di Universitas S o Paulo, Brasil.Baca juga:Susu, Burger, dan Spageti di Menu MBG Disorot, Kepala BGN Angkat BicaraSistem ini mengelompokkan makanan ke dalam 4 kategori berdasarkan seberapa banyak makanan tersebut diproses selama produksinya, yakni:Makanan yang tidak diolah atau diolah secara minimal: Produk makanan yang tidak memiliki bahan tambahan dan sedikit diubah dari keadaan alaminya.Processed ingredients(bahan olahan): Makanan yang ditambahkan ke makanan lain, seperti garam, gula, dan minyak.Processed foods(makanan olahan): Makanan yang dibuat dengan menggabungkan makanan dari kelompok 1 dan 2, dapat dibuat sendiri oleh juru masak rumahan.Ultra-processed foods(makanan ultra-olahan): Makanan yang biasanya mengandung lebih dari satu bahan yang jarang atau tidak pernah ditemukan di dapur.Baca juga:Daftar 10 Petinggi BGN, Didominasi Purnawirawan TNI-Polri, Tak Ada yang Punya Background GiziProses produksi ultra-processed foodDalam sebuah studi yang diterbitkan di jurnalPublic Health Nutrition, proses yang memungkinkan pembuatanultra-processed foodmelibatkan beberapa langkah dan industri yang berbeda.Prosesnya dimulai dengan fraksionasi (pemisahan campuran) makanan utuh menjadi zat-zat yang meliputi gula, minyak dan lemak, protein, pati, dan serat.Zat-zat ini diperoleh dari beberapa makanan nabati hasil tinggi (jagung, gandum, kedelai, tebu) dan dari pemurnian atau penggilingan hewan.Baca juga:Apa Saja Efek Samping Makan Fast Food Setiap Hari?Beberapa zat ini kemudian diserahkan ke hidrolisis, atau hidrogenasi, atau modifikasi kimia lainnya. KOMPAS.com- Badan Gizi Nasional (BGN) melarang penggunaanultra-processed food(makanan ultra olahan) sebagai menu makanan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang menyebut, larangan ini bertujuan untuk memastikan peserta MBG mendapatkan gizi yang tepat. Dia juga memastikan bahwa kebijakan ini akan tetap membuka peluang besar bagi UMKM lokal untuk berkembang. ""Begitu larangan ini dilaksanakan, ratusan ribu UMKM pangan akan hidup. Ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk tidak hanya memberi gizi bagi anak bangsa, tetapi juga menggerakkan ekonomi rakyat,"" kata Nanik, dikutip dariKompas.com, Minggu (28/9/2025). Baca juga:Kepala BGN Ungkap Instruksi Prabowo Terkait Keracunan MBG, Apa Saja? Lantas, apa yang dimaksud denganultra-processed food? Ultra-processed foodatau makanan ultra-olahan adalah jenis makanan yang diproduksi secara industri yang mengandung atau dibuat terutama dari bahan-bahan yang sangat diolah. Ini termasuk bahan tambahan buatan, dan yang biasanya memiliki kadar lemak, gula, atau garam yang tinggi, menurutBritannica. Baca juga:Presiden Pabowo Angkat Bicara soal Kasus Keracunan MBG Makanan ini juga cenderung mengandung banyak zat aditif dan bahan-bahan yang biasanya tidak digunakan dalam masakan rumahan, seperti pengawet, pengemulsi, pemanis, serta pewarna dan perasa buatan. Makanan ultra olahan merupakan formulasi bahan-bahan, sebagian besar untuk keperluan industri, yang dihasilkan melalui serangkaian proses industri, sehingga disebut ultra-processed . Istilah ultra-processed food berasal dari sistemKlasifikasi Makanan NOVA, yang dikembangkan oleh para peneliti di Universitas S o Paulo, Brasil. Baca juga:Susu, Burger, dan Spageti di Menu MBG Disorot, Kepala BGN Angkat Bicara Sistem ini mengelompokkan makanan ke dalam 4 kategori berdasarkan seberapa banyak makanan tersebut diproses selama produksinya, yakni: Baca juga:Daftar 10 Petinggi BGN, Didominasi Purnawirawan TNI-Polri, Tak Ada yang Punya Background Gizi Dalam sebuah studi yang diterbitkan di jurnalPublic Health Nutrition, proses yang memungkinkan pembuatanultra-processed foodmelibatkan beberapa langkah dan industri yang berbeda. Prosesnya dimulai dengan fraksionasi (pemisahan campuran) makanan utuh menjadi zat-zat yang meliputi gula, minyak dan lemak, protein, pati, dan serat. Zat-zat ini diperoleh dari beberapa makanan nabati hasil tinggi (jagung, gandum, kedelai, tebu) dan dari pemurnian atau penggilingan hewan. Baca juga:Apa Saja Efek Samping Makan Fast Food Setiap Hari? Beberapa zat ini kemudian diserahkan ke hidrolisis, atau hidrogenasi, atau modifikasi kimia lainnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/s9TlnWbJf9Li2uFKyx6XiVemT9k=/0x0:1000x667/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775d554370.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/30/68db5667e2ec9.jpg",https://www.kompas.com/tren/read/2025/09/30/114500665/bgn-larang-ultra-processed-food-dalam-menu-mbg-apa-itu-,23ec66c1a59a28a76054746174519a95dc7f97765f0afec91bb8712065fe4acb,2025-10-30 15:37:50.388 221,tribunnews,mbg,2025-11-04 10:24:28,"SDN Meruya Selatan 01 tak Dapat MBG Usai 20 Siswa Keracunan, Orangtua: Anak Saya Malah Ngarep","- PasokanMBGpun terhenti, padahal murid baru merasakan tiga hari, sehingga para murid sekarang sangat berharap bisa dapat lagi. -MBGadalah program andalan Presiden Prabowo Subianto. WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -Salah satuorangtuasiswaSDN Meruya Selatan 01, Kembangan, Jakarta Barat, memberikan tanggapan terkait dugaankeracunanyang dialami oleh 20 siswa akibat makan bergizi gratis (MBG), Rabu (29/10/2025) lalu. Menurut Iwan,MBGsebenarnya sangat membantu ia dan sang istri sehingga tidak perlu mengemas bekal setiap harinya. Di samping itu, dia merasa ada keringanan dalam hal ekonomi sebab biaya belanja kebutuhan pokok sehari-hari berkurang. Baca juga:Keracunan MBG, Siswa SDN Meruya Selatan 01 tak Kapok, Kepsek: Mereka Malah Tanya Menu Hari ini Apa? ""Ya kalau aman (MBG-nya), saya kira cukup membantu sih. Karena istri saya juga kadang masak buru-buru gitu kan,"" kata Iwan saat ditemui diSDN Meruya Selatan 01, Kembangan, Jakarta Barat, Selasa (4/11/2025). Menurut Iwan, dirinya memiliki dua orang anak yang masih bersekolah. Selama ini sang kakak yang sudah SMP juga mendapat MBG dan selalu aman. Baca juga:20 Siswa SDN Meruya Selatan 01 Jakarta Barat Keracunan MBG, Ini Kronologinya Karena itu, Iwan sebenarnya tidak mengkhawatirkanMBGapabila diberikan kepada anak bungsunya yang saat ini duduk di bangku kelas 1 SD. ""Itu aman-aman aja anak saya. Ini yang di sini (SDN Meruya Selatan 01) adiknya, ini yang paling bontot,"" jelasnya. LantaranMBGyang diberikan diSDN Meruya Selatan 01hanya tiga hari, Iwan mengatakan anaknya masih kerap berharap mendapatkanMBGlagi. Dia bahkan kerap bercerita kepada Iwan karena tak lagi mendapatMBGusai insiden didugakeracunanitu. ""Pas enggak adaMBGtuh, enggak ada makanan, 'Yah enggak ada makanan lagi' gitu, ngarep gitu anak kecil pengen,"" katanya. Iwan menduga, sang anak tidak mengetahui dan mengerti kasuskeracunantersebut. Terlebih,MBGyang dimakannya hari itu tidak berefek apa-apa untuknya, sehingga putra Iwan masih dalam keadaan sehat. Iwan berharap, ke depan pendistribusianMBGbisa berjalan lancar dan aman untuk dikonsumsi siswa. ""Berharap lebih baik saja lah,"" pungkasnya. Orangtua lainnya bernama Ida Mulyasari mengaku khawatir denganMBGyang diberikan kepada putrinya. Meskipun anaknya tak mengalami dugaankeracunanpada hari ketigaMBGdiberikan, namun Ida berharap ke depan bisa ada pengawasan yang lebih baik lagi. ""Enggak ngalamin anak saya. Tapi berharap lebih baik aja lah,"" katanya. Sementara itu, merespon terkait dugaankeracunan, Kasie SMP SMA JB 2 Sudin Pendidikan Jakarta Barat, Juwarto tidak menyampaikan secara jelas bagaimana upaya pengawasan Sudin usai kasus tersebut mencuat. Hanya sajaa menurutnya, dia sudah menyosialisasikan kepada sekolah terkait panduanMBGKementrian Pendidikan terkait panduan implementasi makan bergizi. ""Termasuk sebelum distribusi ada uji ororganolaptik dan selalu koordinasi dengan puskesmas terkait monitoring dari sisi gizi dan keamanan pangannya,"" kata Juwarto saat dihubungi, Selasa. Kini, Juwarto menyampaikan komitmennya untuk mengomunikasikan informasi tersebut secara kontinyu lewat aplikasi yang disediakan pemerintah pusathttps://mbg.pdm.kemendikdasmen.go.id. Untuk informasi, pendistribusianMBGdiSDN Meruya Selatan 01dihentikan sementara hingga 10 hari. Setelah itu, pihak sekolah akan membuat polling apakahorangtuasiswa mau melanjutkan programMBGdiberikan kepada anak atau tidak. Baca berita WartaKotalive.com lainnya diGoogle News Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp:https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09",Nuri Yatul Hikmah,https://asset-2.tribunnews.com/wartakota/foto/bank/thumbnails2/siswa-sdn-meru.jpg,https://wartakota.tribunnews.com/jakarta/873101/sdn-meruya-selatan-01-tak-dapat-mbg-usai-20-siswa-keracunan-orangtua-anak-saya-malah-ngarep?page=all,efed2a802fbf940b85f645efc056340d9f5c35a1bae79000098bc7ff68d679b1,2025-11-04 12:02:20.826 222,kompas,mbg,2025-10-29 20:35:02,"BGN Jadikan India ""Role Model"" Buat Tingkatkan Kualitas MBG","JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan, pihaknya melihatrole modeldi India untuk melaksanakan program makan bergizi gratis (MBG).Dadan menyebut, Indonesia meminta bantuan ke India untuk meningkatkan kualitas pelayanan MBG.""Ya kita kan, sebelum kita melaksanakan program makan bergizi, kita berkunjung ke India. Melihatrole modeldi India,"" kata Dadan, di Istana, Jakarta, Rabu (29/10/2025).""Dan saya kira nanti bimbingan teknis dari India akan membantu untuk meningkatkan kualitas pelayanan MBG di Indonesia,"" sambung dia.Baca juga:Pedenya BGN Capai Target 82,9 Juta Penerima MBG di Akhir 2025Maka dari itu, kata Dadan, BGN perlu mengambil pelajaran dari India untuk pengawasan dan pengembangan MBG.""Lebih banyak mungkin nanti ke pengawasan, pengembangan institusi, peningkatan kualitas layanan, dan lain-lain,"" imbuh Dadan.Sebelumnya, Indonesia menawarkan pertukaran pengalaman terkait program makan bergizi gratis (MBG) dengan India dalam KTT ASEAN-India ke-22 di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (26/10/2025).Awalnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono menyinggung soal capaian Indonesia meluncurkan program MBG yang penerima manfaatnya sudah mencapai 37 juta.""Di Indonesia, Presiden Prabowo telah meluncurkan program makanan bergizi gratis dengan lebih dari 37 juta penerima manfaat,"" kata Sugiono, dalam pernyataannya yang dikutip dari laman Kemlu RI, Senin (27/10/2025).Baca juga:Prabowo Tunjuk Nanik S Deyang Jadi Ketua Pelaksana Harian Tim Koordinasi MBGSugiono melihat adanya potensi kedua negara saling bertukar pengalaman guna membangun generasi yang lebih sehat dan kuat.Terlebih, India juga memiliki program serupa MBG yang dinamai Pradan Mantri Poshan India.""Kami melihat potensi yang kuat untuk berbagi pengalaman dengan program Pradan Mantri Poshan India guna membangun generasi yang lebih sehat, lebih kuat, dan lebih produktif di seluruh kawasan kita,"" ucap dia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan, pihaknya melihatrole modeldi India untuk melaksanakan program makan bergizi gratis (MBG). Dadan menyebut, Indonesia meminta bantuan ke India untuk meningkatkan kualitas pelayanan MBG. ""Ya kita kan, sebelum kita melaksanakan program makan bergizi, kita berkunjung ke India. Melihatrole modeldi India,"" kata Dadan, di Istana, Jakarta, Rabu (29/10/2025). ""Dan saya kira nanti bimbingan teknis dari India akan membantu untuk meningkatkan kualitas pelayanan MBG di Indonesia,"" sambung dia. Baca juga:Pedenya BGN Capai Target 82,9 Juta Penerima MBG di Akhir 2025 Maka dari itu, kata Dadan, BGN perlu mengambil pelajaran dari India untuk pengawasan dan pengembangan MBG. ""Lebih banyak mungkin nanti ke pengawasan, pengembangan institusi, peningkatan kualitas layanan, dan lain-lain,"" imbuh Dadan. Sebelumnya, Indonesia menawarkan pertukaran pengalaman terkait program makan bergizi gratis (MBG) dengan India dalam KTT ASEAN-India ke-22 di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (26/10/2025). Awalnya, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono menyinggung soal capaian Indonesia meluncurkan program MBG yang penerima manfaatnya sudah mencapai 37 juta. ""Di Indonesia, Presiden Prabowo telah meluncurkan program makanan bergizi gratis dengan lebih dari 37 juta penerima manfaat,"" kata Sugiono, dalam pernyataannya yang dikutip dari laman Kemlu RI, Senin (27/10/2025). Baca juga:Prabowo Tunjuk Nanik S Deyang Jadi Ketua Pelaksana Harian Tim Koordinasi MBG Sugiono melihat adanya potensi kedua negara saling bertukar pengalaman guna membangun generasi yang lebih sehat dan kuat. Terlebih, India juga memiliki program serupa MBG yang dinamai Pradan Mantri Poshan India. ""Kami melihat potensi yang kuat untuk berbagi pengalaman dengan program Pradan Mantri Poshan India guna membangun generasi yang lebih sehat, lebih kuat, dan lebih produktif di seluruh kawasan kita,"" ucap dia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/jJTodDbCfwuWieAqs2xot4ujzbs=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/28/690099bd8de7f.jpeg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/29/20350291/bgn-jadikan-india-role-model-buat-tingkatkan-kualitas-mbg,73122430cf5e648b55ec84b887a3fb4e153bc201dbeb56ced187aa74dd6dba61,2025-10-30 15:38:00.575 223,kompas,mbg,2025-10-28 20:38:43,Gapembi dan Kadin Siapkan Kolaborasi Penyediaan Dapur MBG,"JAKARTA, KOMPAS.com Upaya pelibatan sektor swasta dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai mengerucut.Pengurus Gabungan Pengusaha Makan Bergizi Indonesia (Gapembi) menemui dua Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Gedung Menara Kadin, Jakarta, Selasa (28/10/2025).Pertemuan ini untuk membahas kolaborasi penyediaan dapur MBG di seluruh Indonesia.Baca juga:Indef: Tujuan MBG untuk Perbaiki Kualitas Anak dan SDM Masa DepanANTARA FOTO/Iggoy el FitraSejumlah murid menikmati makan bergizi gratis (MBG) di SDN 35 Padang Sarai, Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat, Selasa (23/9/2025). Kementerian Keuangan mencatat, hingga 8 September 2025 telah menyalurkan anggaran sebesar Rp13 triliun untuk mendanai program MBG bagi 22,7 juta penerima di seluruh Indonesia, realisasi itu setara 18,3 persen dari pagu APBN 2025 yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp71 triliun.Pertemuan pertama dilakukan dengan Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Organisasi, Taufan EN Rotorasiko, yang menyambut positif kehadiran Gapembi sebagai mitra baru dalam memperkuat peran Kadin di program nasional yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto itu. Sebagai mitra pemerintah, Kadin memiliki peran strategis dalam mengoordinasikan dan menggerakkan pengusaha UMKM untuk terlibat dalam penyediaan dapur makan bergizi bagi sasaran, seperti siswa PAUD hingga SMA, ibu hamil, dan ibu menyusui. Kadin juga dapat berperan sebagai inkubator bagi pengusaha UMKM yang ingin berpartisipasi, ujar Taufan dalam keterangan tertulis, Selasa.Dalam pertemuan berikutnya, pengurus Gapembi bertemu dengan Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Keanggotaan, Widiyanto Saputro, untuk membahas proses penerimaan Gapembi sebagai Anggota Luar Biasa (ALB) Kadin Indonesia.Menurut Widiyanto, secara administratif Gapembi telah memenuhi syarat sebagai ALB.Baca juga:Pemerintah Diminta Prioritaskan Program MBG di Daerah dengan Stunting Tinggi Sesuai ketentuan, syarat menjadi ALB Kadin adalah perusahaan atau gabungan perusahaan dengan keanggotaan minimal di sepertiga dari jumlah provinsi di Indonesia. Gapembi telah memenuhi kriteria tersebut, katanya.Gapembi merupakan organisasi nirlaba yang berdiri pada 27 April 2025 dan telah terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM. Kini, organisasi ini memiliki kepengurusan di 22 provinsi. JAKARTA, KOMPAS.com Upaya pelibatan sektor swasta dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai mengerucut. Pengurus Gabungan Pengusaha Makan Bergizi Indonesia (Gapembi) menemui dua Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia di Gedung Menara Kadin, Jakarta, Selasa (28/10/2025). Pertemuan ini untuk membahas kolaborasi penyediaan dapur MBG di seluruh Indonesia. Baca juga:Indef: Tujuan MBG untuk Perbaiki Kualitas Anak dan SDM Masa Depan ANTARA FOTO/Iggoy el FitraSejumlah murid menikmati makan bergizi gratis (MBG) di SDN 35 Padang Sarai, Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat, Selasa (23/9/2025). Kementerian Keuangan mencatat, hingga 8 September 2025 telah menyalurkan anggaran sebesar Rp13 triliun untuk mendanai program MBG bagi 22,7 juta penerima di seluruh Indonesia, realisasi itu setara 18,3 persen dari pagu APBN 2025 yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp71 triliun. ANTARA FOTO/Iggoy el FitraSejumlah murid menikmati makan bergizi gratis (MBG) di SDN 35 Padang Sarai, Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat, Selasa (23/9/2025). Kementerian Keuangan mencatat, hingga 8 September 2025 telah menyalurkan anggaran sebesar Rp13 triliun untuk mendanai program MBG bagi 22,7 juta penerima di seluruh Indonesia, realisasi itu setara 18,3 persen dari pagu APBN 2025 yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp71 triliun. Pertemuan pertama dilakukan dengan Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Organisasi, Taufan EN Rotorasiko, yang menyambut positif kehadiran Gapembi sebagai mitra baru dalam memperkuat peran Kadin di program nasional yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto itu. Sebagai mitra pemerintah, Kadin memiliki peran strategis dalam mengoordinasikan dan menggerakkan pengusaha UMKM untuk terlibat dalam penyediaan dapur makan bergizi bagi sasaran, seperti siswa PAUD hingga SMA, ibu hamil, dan ibu menyusui. Kadin juga dapat berperan sebagai inkubator bagi pengusaha UMKM yang ingin berpartisipasi, ujar Taufan dalam keterangan tertulis, Selasa. Dalam pertemuan berikutnya, pengurus Gapembi bertemu dengan Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Keanggotaan, Widiyanto Saputro, untuk membahas proses penerimaan Gapembi sebagai Anggota Luar Biasa (ALB) Kadin Indonesia. Menurut Widiyanto, secara administratif Gapembi telah memenuhi syarat sebagai ALB. Baca juga:Pemerintah Diminta Prioritaskan Program MBG di Daerah dengan Stunting Tinggi Sesuai ketentuan, syarat menjadi ALB Kadin adalah perusahaan atau gabungan perusahaan dengan keanggotaan minimal di sepertiga dari jumlah provinsi di Indonesia. Gapembi telah memenuhi kriteria tersebut, katanya. Gapembi merupakan organisasi nirlaba yang berdiri pada 27 April 2025 dan telah terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM. Kini, organisasi ini memiliki kepengurusan di 22 provinsi.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/7DuB0GQ0oumadejABg4NHotpv_s=/0x0:5000x3333/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775b1d85b4.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/18/68f3108c5ac73.jpg",https://money.kompas.com/read/2025/10/28/203843826/gapembi-dan-kadin-siapkan-kolaborasi-penyediaan-dapur-mbg,55644b0bb46bd0fe2a052d5fe19ee78f6abf8a23c595d9eaccce9f9e5e3e64af,2025-10-30 15:38:10.952 224,kompas,mbg,2025-10-28 07:22:44,BGN Sebut Dapur Kotor sebagai Pelanggaran MBG: Jangan Biarkan Beroperasi,"JAKARTA, KOMPAS.com- Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik Sudaryati Deyang, menegaskan bahwa SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) yang kotor merupakan pelanggaran teknis dari Standar Operasional Prosedur (SOP) Makan Bergizi Gratis (MBG). Jika ditemukan pelanggaran, tanggung jawab ada pada Kareg dan Korwil. Kita tidak sedang sekadar menyalurkan makanan, tetapi menjaga kepercayaan publik. Setiap piring yang disajikan harus mencerminkan tanggung jawab negara, kata Nanik sebagaimana dilansir siaran pers resmi BGN, Selasa (28/10/2025).Baca juga:BGN Janjikan Rp 5 Juta untuk Konten Positif MBG yang Viral di MedsosNanik menyampaikan hal tersebut dalam arahannya pada rapat koordinasi bersama Koordinator Regional (Kareg) dan Koordinator Wilayah (Korwil). Dapur kotor atau tidak memenuhi standar sanitasi bukan sekadar pelanggaran teknis, tetapi juga mencerminkan kelalaian moral dari pelaksana program, kata Nanik.Nanik juga menegaskan bahwa keberhasilan program MBG tidak hanya diukur dari tersalurnya makanan bergizi, tetapi juga dari kejujuran dan transparansi para pelaksana di daerah.Dapur kotor jangan biarkan beroperasiDia menegaskan bahwa dapur MBG yang kotor dinyatakan tidak layak untuk beroperasi. Kita bekerja membawa nama negara. Jangan biarkan dapur yang tidak layak tetap beroperasi, kata dia. Sebab, MBG adalah amanah besar dari Presiden dan dengan dukungan anggaran besar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Maka setiap Kareg (Koordinator Regional) dan Korwil (Koordinator Wilayah) wajib bekerja dengan integritas dan disiplin tinggi, ujarnya.Di hadapan ratusan Kareg dan Korwil dari seluruh penjuru tanah air yang berusia 22 hingga 28 tahun, Nanik menegaskan pentingnya integritas, tanggung jawab moral, dan disiplin kerja bagi seluruh pelaksana program.Dengan penegasan prinsip integritas di semua lini pelaksana, BGN berkomitmen memastikan setiap rupiah dari anggaran negara benar-benar sampai ke piring anak-anak Indonesia.Baca juga:Badan Gizi Perintahkan Koordinator Daerah MBG Lawan Hoaks dan Berita Miring BGN ingin memastikan bahwa setiap anak penerima manfaat benar-benar mendapat makanan yang bergizi, aman, dan layak, ujarnya. Namun, yang tidak kalah penting adalah bagaimana kita membangun kepercayaan masyarakat bahwa program ini dikelola dengan jujur dan bertanggung jawab, lanjutnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik Sudaryati Deyang, menegaskan bahwa SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) yang kotor merupakan pelanggaran teknis dari Standar Operasional Prosedur (SOP) Makan Bergizi Gratis (MBG). Jika ditemukan pelanggaran, tanggung jawab ada pada Kareg dan Korwil. Kita tidak sedang sekadar menyalurkan makanan, tetapi menjaga kepercayaan publik. Setiap piring yang disajikan harus mencerminkan tanggung jawab negara, kata Nanik sebagaimana dilansir siaran pers resmi BGN, Selasa (28/10/2025). Baca juga:BGN Janjikan Rp 5 Juta untuk Konten Positif MBG yang Viral di Medsos Nanik menyampaikan hal tersebut dalam arahannya pada rapat koordinasi bersama Koordinator Regional (Kareg) dan Koordinator Wilayah (Korwil). Dapur kotor atau tidak memenuhi standar sanitasi bukan sekadar pelanggaran teknis, tetapi juga mencerminkan kelalaian moral dari pelaksana program, kata Nanik. Nanik juga menegaskan bahwa keberhasilan program MBG tidak hanya diukur dari tersalurnya makanan bergizi, tetapi juga dari kejujuran dan transparansi para pelaksana di daerah. Dia menegaskan bahwa dapur MBG yang kotor dinyatakan tidak layak untuk beroperasi. Kita bekerja membawa nama negara. Jangan biarkan dapur yang tidak layak tetap beroperasi, kata dia. Sebab, MBG adalah amanah besar dari Presiden dan dengan dukungan anggaran besar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Maka setiap Kareg (Koordinator Regional) dan Korwil (Koordinator Wilayah) wajib bekerja dengan integritas dan disiplin tinggi, ujarnya. Di hadapan ratusan Kareg dan Korwil dari seluruh penjuru tanah air yang berusia 22 hingga 28 tahun, Nanik menegaskan pentingnya integritas, tanggung jawab moral, dan disiplin kerja bagi seluruh pelaksana program. Dengan penegasan prinsip integritas di semua lini pelaksana, BGN berkomitmen memastikan setiap rupiah dari anggaran negara benar-benar sampai ke piring anak-anak Indonesia. Baca juga:Badan Gizi Perintahkan Koordinator Daerah MBG Lawan Hoaks dan Berita Miring BGN ingin memastikan bahwa setiap anak penerima manfaat benar-benar mendapat makanan yang bergizi, aman, dan layak, ujarnya. Namun, yang tidak kalah penting adalah bagaimana kita membangun kepercayaan masyarakat bahwa program ini dikelola dengan jujur dan bertanggung jawab, lanjutnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/Z_7KaoEqNtpdqUVe8e2PH_J5yPM=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/21/68f724ecc4d00.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/28/07224411/bgn-sebut-dapur-kotor-sebagai-pelanggaran-mbg-jangan-biarkan-beroperasi,5bd6cd750ce8dee80d971a08004c7f11e82ddf83d9c16c97398ee19123e3b0df,2025-10-30 15:38:21.134 225,tribunnews,mbg,2025-11-04 09:05:16,"Saldo MBG Rp 1 Miliar Lenyap setelah Kepala SPPG Terima Chat Palsu, Nurut Diminta Ganti Kata Sandi","TRIBUNJATIM.COM -Seorang Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi atauKepala SPPG menjadi korban penipuanhingga dana ProgramMakan Bergizi Gratis (MBG)lenyap. Saldo yang merupakandana operasional MBG itu lenyap sebesar Rp 1 miliar. Imbasnya, dapur MBG yang dikelolaSPPG Pangaubandi Kecamatan Batujajar,Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, terpaksa dihentikan total. Diketahui, dana Rp 1 miliar itu berada di rekening lembaga, di mana pemegangnya, yakni kepala SPPG diduga menjadi korban penipuan digital dengan modus manipulasi data perbankan. Baca juga:Kata BGN Soal Pemalsuan Label Halal Ompreng MBG di Ruko, Disebut Sengaja Dilakukan Pengusaha Saldo yang raib tersebut sebelumnya dialokasikan untuk kebutuhan dapur MBG, program unggulan pemerintah dalam penanganan gizi anak sekolah. Kini, dapurSPPG Pangaubantidak dapat beroperasi karena tidak memiliki dana untuk membeli bahan baku makanan. Benar kejadiannya seperti itu. Jadi kami tidak bisa beroperasi karena dana yang ada terkuras oleh penipu. Jelas ini kelalaian dari Kepala SPPG, ungkap Pemilik SPPG Pangauban, Hendrik Irawan, saat dikonfirmasi pada Senin (3/11/2025), melansir dariKompas.com. Kejadian ini bermula ketika KepalaSPPG Pangaubanyang berinisial MC menerima notifikasi dari sistem BNI Direct yang meminta penggantian kata sandi pada Kamis (31/10/2025). MC kemudian menghubungi layanan chat resmi BNI melalui situs yang diyakini benar. Tidak lama setelah itu, seseorang yang mengaku sebagai petugas BNI menghubungi MC dan mengirimkan tautan untuk mengganti kata sandi. Dalam komunikasi tersebut, MC juga diminta untuk memberikan sejumlah data penting terkait rekening institusi. Karena khawatir dana dibekukan, MC mengikuti instruksi tersebut tanpa melakukan verifikasi lebih lanjut. Setelah itu, nomor pihak yang mengaku dari BNI tidak dapat dihubungi kembali. Jadi kata akuntan, ahli gizi, dan pegawai lainnya itu sudah mengingatkan telepon itu jangan langsung dipercaya, khawatir penipuan. Tapi tidak didengarkan, akhirnya kejadian seperti ini, kata Hendrik. Kehilangan saldo ini mengakibatkan seluruh kegiatan dapur MBG di Pangauban terhenti. Ribuan porsi makanan yang biasanya disalurkan setiap hari tidak lagi bisa diproduksi akibat lenyapnya anggaran operasional. Hendrik menyebutkan, pihaknya telah melaporkan kasus ini ke Badan Gizi Nasional (BGN) dan diarahkan untuk membuat laporan resmi ke Bareskrim Polri. Proses klarifikasi terhadap kasus ini sedang berlangsung, termasuk pemeriksaan terhadap pihak-pihak yang terlibat. Jadi kami sudah melapor ke BGN dan meminta solusi baiknya bagaimana. Kami masih menunggu solusinya, untuk dapur tidak beroperasi karena tidak ada dana lagi, tutup Hendrik. Melansir dari lamanKominfo, di tengah meningkatnya aktivitas digital harian, WhatsApp kini menjadi salah satu aplikasi komunikasi paling rentan disalahgunakan oleh pelaku kejahatan siber. Belakangan ini, beredar modus penipuan baru yang memanfaatkan fitur penghubung perangkat (linking device) untuk mengambil alih akun pengguna tanpa disadari. Menurut Museum Sandi dan laporan Cyber Blitz BSSN 2025, modus ini termasuk bentuk rekayasa sosial tingkat lanjut yang menargetkan pengguna dengan pesan yang tampak wajar, namun berisi jebakan digital berbahaya. Penipuan ini bekerja dengan cara mengelabui korban melalui pesan dari kontak yang tampak dikenal seperti teman atau keluarga dengan pesan bernada akrab seperti: Hai, aku secara tidak sengaja menemukan fotomu! [tautan mencurigakan] Begitu tautan diklik, korban akan diarahkan ke halaman login palsu yang menyerupai situs resmi seperti Facebook atau WhatsApp Web. Saat korban memasukkan data login, informasi itu langsung disedot oleh pelaku untuk membuat session atau QR WhatsApp palsu yang memberi mereka akses penuh ke akun korban. Baca juga:Wali Murid Laporkan Temuan Sayur Basi di MBG ke Pihak Sekolah, SPPG: Proses Masak Sesuai Standar Berdasarkan laporan Cyber Blitz BSSN (2025), berikut alur penipuannya: Modus ini termasuk kategori serangan siber tingkat lanjut, karena menargetkan kepercayaan antar pengguna. Dampaknya bisa meluas: Menurut laporan Kaspersky 2025, sebanyak 70 persen kasus pengambilalihan akun di Indonesia bermula dari tautan mencurigakan yang dikirim lewat WhatsApp atau Instagram. Tips Perlindungan Diri dari Penipuan WhatsApp Informasi lengkap dan menarik lainnya diGooglenews TribunJatim.com",Ani Susanti,https://asset.tribunnews.com/eMsEOLjNUvR5hhfL0A4E8M5dNTs=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Saldo-MBG-Rp-1-Miliar-Lenyap-setelah-Kepala-SPPG-Terima-Chat-Palsu-Nurut-Diminta-Ganti-Kata-Sandi.jpg,https://jatim.tribunnews.com/news/522737/saldo-mbg-rp-1-miliar-lenyap-setelah-kepala-sppg-terima-chat-palsu-nurut-diminta-ganti-kata-sandi?page=all,c5857bad270d1796b87f8db4053d8c02cfbb02a6aad34075bcdae59ff52577f5,2025-11-04 12:02:39.139 226,tribunnews,mbg,2025-11-03 21:35:42,"18 Siswa SD di Nias Utara Muntah, Masih Diselidiki Kemungkinan Keracunan Susu MBG ","TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN -Sebuah video menampilkan puluhan siswa SD di Nias Utara terlihat menangis dan muntah-muntah setelah makan Makanan Bergizi Gratis (MBG). Dalam video terlihat sejumlah anak menangis secara serempak di dalam ruangan kelas. Tak lama, siswa tersebut dibawa menggunakan ambulance. Dalam video itu juga terdengar suara perempuan menggunakan bahasa daerah Nias dicampur bahasa Indonesia. Terdengar pula, perempuan itu meminta untuk dibawa ke rumah sakit dan menyebut susu yang diminum siswa dari MBG. Menanggapi hal itu, Kepala Badan Gizi Regional Sumatera Utara Agung Kurniawan membantah puluhan siswa itu keracunan MBG. Baca juga:Ada Aturan Baru, Tim MBG Hanya Boleh Masak 3.000 Porsi Agung menyebutkan, siswa tersebut muntah karena makan durian terlebih dahulu di rumahnya. Kemudian, dilanjutkan di sekolah dengan minum susu dan makan semangka dari MBG. ""Jadi gini kalau namanya keracunan harus keluar dari rekam medis. Dan yang berhak mengumumkan adalah Dinkes. Saat ini kejadian (dugan keracunan MBG di Nias Utara) masih indikasi,"" jelasnya kepada Tribun Medan, Minggu (2/11/2025). Menurutnya, peristiwa itu terjadi di SD Onozitoli Sawo, Kecamatan Sawo Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara, pada Jumat (31/10/2025). ""Jumlah siswa yang terindikasi keracunan itu ada 18 siswa. 17 di Puskesmas, 1 orang lainnya dirujuk ke Rumah Sakit Gunung Sitoli,"" katanya. Ia juga membeberkan kronologi dan alasan satu siswa tersebut di rujuk ke RS Gunung Sitoli. ""Satu siswa ini dirujuk ke rumah sakit karena dia yang direkomendasikan nakes karena Puskesmas enggak sanggup jadi diarahkan ke rumah sakit. Anak ini sampai dirujuk ke sana, karena sebelum makan MBG dari rumah dia udah makan durian,"" jelasnya. Agung juga merincikan menu MBG di sekolah itu pada hari kejadian yakni susu, semangka, telur balado, dan nasi. ""Pernyataan dari Korwil yang diminum siswa itu adalah susu,"" Katanya. Saat ini 18 siswa tersebut, kata Agung, sudah dipulangkan ke rumah masing-masing. ""Jadi di hari kejadian itu juga, pada pukul 18.00 seluruh siswa dipulangkan. Dari hasil analisa dokter, mereka hanya panik massal,"" jelasnya. Dikatakannya, panik masal disebabkan, pada saat MBG, ada siswa yang muntah. Sehingga, siswa lainnya mendadak ketakutan. ""Jadi ini contoh casenya ya, misal kita lagi makan, trus ada salah satunya yang muntah. Kira-kira yang disampingnya itu ada yang mau muntah dan ada yang ikut muntah. Begitulah kejadiannya,"" tuturnya. Meski begitu, kata Agung, dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)-nya ditutup sementara. Dan sampel muntahan siswa serta susu sudah diserahkan ke Dinkes untuk dilakukan uji laboratorium. ""SPPG ditutup untuk dicek sementara. Makanya Itu masih indikasi. Dan sampel muntahan pertama sudah diambil oleh Dinkes setempat,"" jelasnya.",Anisa Rahmadani,https://asset-2.tribunnews.com/medan/foto/bank/thumbnails2/Siswa-SD-Onozitoli-Sawo-Kecamatan-Sawo-Kabupaten-Nias-Utara.jpg,https://medan.tribunnews.com/sumut-terkini/1767336/18-siswa-sd-di-nias-utara-muntah-masih-diselidiki-kemungkinan-keracunan-susu-mbg?page=all,d935ab03ed030bf50313a994b444c484f099e8cb08beda6fe7acef25d3ed21ab,2025-11-04 12:05:21.037 227,tribunnews,mbg,2025-11-03 10:31:20,"Warga Bojong Menteng Bekasi Minta Kubangan Limbah MBG Ditutup, Ketua RW: Kalau Belum, Kami Tegur!","Selain mengeluh bau aroma tak sedap, warga RT 05/04 Bojong Menteng Rawalumbu Bekasi khawatir air sumur diduga tercemar limbah MBG Ini upaya Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi menelusuri dugaan limbah MBG TRIBUNBEKASI.COM, RAWALUMBU--- Pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di kawasan RT 05/04 Kelurahan Bojong Menteng, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, berjanji akan segera menutup kubangan tempat pembuangan limbah makan bergizi gratis (MBG) yang dikeluhkan warga sekitar. Ketua RW 04 Kelurahan Bojong Menteng, Hasan Kanung, menjelaskan, penutupan kubangan yang menimbulkan bau tak sedap diduga dari limbah MBG akan dilakukan segera. Hanya saja, kata Hasan, dirinya belum dapat memastikan kapan pihak SPPG Bojong Menteng menutup kubangan limbah MBG tersebut. Untuk itu pihaknya akan melakukan pengecekan ke lokasi guna memastikan kubangan tersebut sudah ditutup atau belum. ""Saya sih pengen secepatnya ditutup, kalau belum ada tindakan ya pasti kami akan lakukan teguran,"" jelasnya. Hasan menuturkan terkait dugaan pencemaran air yang berasal dari limbah olahan Makan Bergizi Gratis (MBG), pihaknya masih menunggu jawaban dari Dinas Lingkungah Hidup (DLH) Kota Bekasi. Baca juga:Warga Rawalumbu Bekasi Geram, Minta SPPG Jangan Buang Limbah MBG ke Selokan ""Beberapa dinas terkait sebelumnya sudah terjun langsung untuk mengecek air yang mengalir itu diduga pencemaran hingga air hitam dan gatal gatal, sudah diambil samplenya cuma belum tahu hasilnya bagaimana,"" tuturnya. Seperti diketahui, polemik munculnya aroma tak sedap yang diduga dari kubangan kawasan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di kawasan RT 05 RW 04 Kelurahan Bojong Menteng, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi terus berlanjut. Hasan Kanung mengatakan polemik tersebut sudah dikomunikasikan dengan pihak SPPG, warga yang mengaku terdampak limbah MBG, dan pengelola lahan. Komunikasi mencari solusi dari dampak limbah MBG tersebut sebelumnya sudah dilakukan pada Jumat (31/10/2025) dan sudah menemukan solusi. ""Warga meminta kolam (kubangan) harus ditutup, dari SPPG pun sudah siap akan menutup kubangan atau kolam itu agar tidak lagi bau, ditutup dengan diuruk,"" kata Hasan, dikutip Minggu (2/11/2025). Warga geram Sejumlah warga di kawasan RT 05 RW 04 Kelurahan Bojong Menteng, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi mengkeluhkan keberadaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam membuang sisa olahan atau limbah Makan Bergizi Gratis (MBG). Seorang warga, Subur (35), mengatakan, dirinya pernah melihat adanya aktivitas pembuangan diduga limbah MBG di SPPG tersebut ke aliran selokan kawasan rumah warga. Ia mengaku melihat proses pembuangan limbah MBG oleh SPPG itu usai mencium aroma tidak sedap dan mencari sumbernya. ""Saya iseng-iseng aja cari sumber bau, ternyata lagi disedot, dibuang ke sini (selokan warga--red). Saya videoin, saya kirim ke RT. Pak RT langsung merespon, langsung ke sini,"" kata Subur, Jumat (31/10/2025). Warga lainnya, Zaenab (44), yang setiap hari memanfaatkan air sumur untuk kebutuhan sehari-hari mengaku khawatir. Meski hingga saat ini, ia mengaku belum terdampak terkait dugaan pencemaran limbah tersebut, namun Zaenab khawatir air sumurnya sudah tercemar. Zaenab dan Subur pun berharap Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi maupun pihak Badan Gizi Nasional (BGN) dapat mencari solusi agar mengatur pembuangan limbah MBG. ""Takutnya tercemar, tapi sekarang belum kena. Mudah-mudahan jangan, khawatirnya itu doang,"" jelas Zaenab. Kekhawatiran Zaenab bertambah usai dirinya menuturkan ada dua warga yang diduga sudah terdampak pencemaran tersebut. Diduga warga yang terdampak itu sempat mengalami gatal karena air sumur berubah warna menjadi keruh akibat pencemaran limbah. ""Ada dua orang yang udah kedampak, gatal-gatal badannya,"" tuturnya. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi pun menanggapi pengaduan warga terkait dugaan pencemaran lingkungan di kawasan Kelurahan Bojong Menteng, Kecamatan Rawalumbu itu. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (Kadis LH) Kota Bekasi, Kiswatiningsih, mengatakan, dalam pengaduan yang disampaikan di media online itu, warga mengeluhkan dugaan pencemaran lingkungan dimana saluran drainase mengeluarkan bau tak sedap hingga berdampak terhadap air sumur. Tak ayal, dampak dari pencemaran lingkungan itu beberapa warga mengalami gatal-gatal pada kulit diduga akibat air limbah kegiatan dapur yang mengolah makan bergizi gratis (MBG). ""Ketika diverifikasi di lapangan diketahui bahwa air limbah domestik yang bersumber dari cucian peralatan masak dan makan ditampung ke dalam biotank yang sudah kedap air, selanjutnya air limbah yang sudah ditampung dilakukan penyedotan dengan menggunakan jasa penyedotan air limbah,"" kata Kiswatiningsih, Jumat (31/10/2025). Upaya Dinas LH Kepala Dinas Lingkungan Hidup (Kadis LH) Kota Bekasi, Kiswatiningsih, menjelaskan sebagai tindak lanjut pihaknya bersama UPTD Laboratorium Lingkungan Hidup (LAB LH) mendatangi lokasi untuk melakukan pemeriksaan dan pengambilan sampel di sejumlah titik. Titik itu meliputi saluran pembuangan air limbah yang bersumber dari cucian peralatan masak dan makan serta sumber air baku yang berasal dari air tanah (jet pump). Upaya itu dilakukan sebagai bentuk nyata pihak DLH Kota Bekasi secara transparan dan akuntabel serta mengedepankan kolaborasi lintas sektor dalam menjaga kualitas lingkungan di Kota Bekasi. ""Langkah ini dilakukan untuk mengetahui sumber pencemaran dan menilai tingkat kualitas air guna menentukan langkah penanganan lebih lanjut,"" jelasnya.(m37) Baca juga:Kasus Penipuan Online di Bekasi Naik Tajam, Kalahkan Curanmor",Rendy Rutama,https://asset.tribunnews.com/48G1usucFz5-VTBDo9sBFjkZ7kA=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bekasi/foto/bank/originals/Selokan-di-kawasan-Bojong-Menteng-Rawalumbu-Kota-Bekasi-diduga-dialiri-limbah-MBG.jpg,https://bekasi.tribunnews.com/kota-bekasi/56859/warga-bojong-menteng-bekasi-minta-kubangan-limbah-mbg-ditutup-ketua-rw-kalau-belum-kami-tegur?page=all,4808b18998a2e7b19a52ee44eb75b0781662a10efcb5758312ef66216427f0b7,2025-11-04 12:07:37.351 228,tribunnews,mbg,2025-11-03 17:26:43,"Ratusan Siswa di Ponjong Gunungkidul Keracunan Menu MBG, Dinkes Sebut Proses Pendinginan Tak Tepat","Ratusan siswa di Kapanewon Ponjong, Gunungkidul, dilaporkan mengalami gejalakeracunanmenu MBGProses pendinginan makanan yang tidak tepat diduga menjadi pemicukeracunanmakanan ratusan siswa di Kapanewon Ponjong, Gunungkidul Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL -Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul menduga penyebab kasus dugaan keracunan menu programMakan Bergizi Gratis (MBG)yang menimpa 121 siswa di Kapanewon Ponjong berasal dari kesalahan proses penyimpanan makanan. Proses pendinginan makanan yang tidak tepat menyebabkan munculnya bakteri di dalam wadah makan atau ompreng yang digunakan siswa. Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono, menjelaskan hasil analisis sementara menunjukkan bahwa dugaankeracunandisebabkan oleh makanan yang masih panas langsung ditutup rapat. Terjadi dugaankeracunankarena proses pendinginan kurang. Makanan masih panas langsung ditutup, sehingga muncul proses fermentasi di dalam ompreng yang memicu pertumbuhan bakteri, ujar Ismono, Senin (3/11/2025). Ia menambahkan, kondisi tersebut dapat mempercepat pembusukan makanan, terutama bila bahan pangan mengandung protein seperti ayam atau telur. Suhu yang lembap dan tertutup membuat bakteri mudah berkembang. Begitu dikonsumsi anak-anak, langsung menimbulkan gejala mual, muntah, dan diare, katanya. Baca juga:Lagi, Kasus Dugaan Keracunan MBG Menimpa 121 Siswa di Ponjong Gunungkidul Dinas Kesehatan Gunungkidul telah melakukan penelusuran di lokasi sekolah dan dapur penyedia makanan untuk memastikan sumber kontaminasi. Sampel makanan dan air telah dikirim ke laboratorium untuk diperiksa lebih lanjut. Untuk sample makan dan air sudah dikirim ke laboratorium, diperlukan waktu sekitar 14 hari untuk hasil bisa diketahui,"" paparnya. Sementara itu, dia menuturkan untuk kondisi kesehatan seluruh siswa yang sempat dirawa,t seluruhnya sudah membaik dan pulang ke rumah. ""Dari laporan petugas sudah tidak ada yang dirawat di rumah sakit maupun tambahan kasus,"" terangnya. Sebelumnya diberitakan, kasus dugaankeracunanmenu programMakan Bergizi Gratis (MBG)kembali terjadi menimpa sebanyak 121 siswa di Kapanewon Ponjong, Kabupaten Gunungkidul. Insidenkeracunanitu terjadi dihari yang sama dengan kejadian serupa yang menimpa 695 siswa di Kapanewon Saptosari, pada Rabu (29/10/2025). Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, mengatakan kasus dugaankeracunanMBG tersebut berasal dari menu yang disajikan oleh dapur SPPG Sumbergiri, Kapanewon Ponjong. Yang mana, ratusan siswa ini berasal dari sekolah yang berbeda. ""Dari data yang dilaporkan ke saya, yang memakan menu MBG itu sebanyak 547 siswa. Adapun, yang sakit akibat gejalakeracunanitu berasal dari SMPN 1 Ponjong yang terdampak 102 siswa, SD Sumbergiri 1 siswa , SMA Pembangunan 3 Ponjong 6 siswa, SMK Ma'Arif 6 siswa, SMK Muhammadiyah 5 orang, dan SDN Mendak 1 sebanyak 1 siswa. Dan, beberapa di antaranya ada yang sampai dirawat inap,"" ujarnya saat jumpa pers dengan media, di Wonosari pada Senin (3/11/2025) Dari kasus kejadian dugaankeracunantersebut, pihaknya juga sudah mengambil sample makanan dan air untuk dilakukan uji laboratorium guna mengetahui sumber dugaankeracunantersebut. ""Sample makanan sudah dikirimkan dan keluarnya 10 hari setelah pengiriman. Jadi, nanti penyebabkeracunannya itu apa, itu nanti akan dirilis. Untuk kondisi siswanya sama dengan yang di Saptosari sudah diperbolehkan pulang, begitupun yang rawat inap,"" papar dia. Atas kejadian tersebut, Endah mempertanyakan kenapa dapur SPPG Sumbergiri Ponjong, tidak ditutup operasionalnya pasca kejadiankeracunantersebut. Pasalnya, menurut dia sesuai aturan apabila ada kasus dugaankeracunanSPPG harus ditutup selama dua minggu. ""Namun yang menjadi pertanyaan kami, kenapa operasional dapur tidak ditutup pasca kejadian tersebut. Karena, kalau yang di Saptosari itu langsung ditutup, suratnya langsung keluar dari Badan Gizi Nasional (BGN). Makanya, kemarin di dalam rapat koordinasi disampaikan jika ada siswa yangkeracunanditutup sementara, selama dua Minggu,"" ucapnya. Untuk menindaklanjuti insiden itu, Endah pun meminta agar Dinas Kesehatan Gunungkidul untuk menyampaikan data secara detail agar bisa menjadi acuan bagi BGN untuk langkah tindaklanjutnya. ""Sehingga, saya minta kepada kepala dinas kesehatan untuk menyampaikan data secara detail , agar bisa menjadi acuan BGN supaya semua dapur diperlakukan dengan sama,"" paparnya. Untuk diketahui, dalam kurun waktu yang sama kasus pada Rabu (29/10/2025) kasus dugaankeracunandi Kabupaten Gunungkidul, menimpa sebanyak 816 siswa dari dua kapanewon, yakni Kapanewon Saptosari dan Kapanewon Ponjong. Endah sendiri menyebut kejadian dugaankeracunandi wilayahnya menjadi salah satu kasus terbanyak di Indonesia.(*)",Nanda Sagita Ginting,https://asset-2.tribunnews.com/jogja/foto/bank/thumbnails2/Ilustrasi-keracunan-makanan.jpg,https://jogja.tribunnews.com/diy/1198689/ratusan-siswa-di-ponjong-gunungkidul-keracunan-menu-mbg-dinkes-sebut-proses-pendinginan-tak-tepat?page=all,1ce191ede291ce2375b20abbbc79d4cf27230c1bc8fa0803ff8ad88921008121,2025-11-04 12:09:29.811 229,tribunnews,mbg,2025-11-02 09:55:18,"Ahli Gizi Soroti Efektivitas Program MBG, Perlu Monitoring di Satuan Pendidikan","Indonesia menghadapi beban gizi ganda atau triple burden of malnutrition yang mencakup stunting, anemia dan obesitas yang semakin meningkat.Stunting selain membuat pertumbuhan tinggi badan anak terganggung, juga berdampak luas pada penurunan kualitas hidup, dan tingkat kecerdasan.Program MBG perlu diintegrasikan dengan edukasi gizi kepada anak dan keluarga. TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Praktisi kesehatan berpendapat Program Makanan Bergizi (MBG) yang kini dijalankan Pemerintah tidak hanya menjawab tantangan gizi buruk di Indonesia tapi menjadi investasi jangka panjang untuk mencetak sumber daya manusia menyongsong Indonesia Emas 2045. Baca juga:Gapembi Riau Dilantik, Fokus Awal Sertifikasi Dapur dan Koordinasi Program Gizi Mochammad Rizal, MS, RD, ahli gizi yang tengah menempuh studi PhD pada bidang International Nutrition, Cornell University, New York, AS, mengatakan, Indonesia menghadapi beban gizi ganda atau triple burden of malnutrition yang mencakup stunting, anemia dan obesitas yang semakin meningkat. Fenomena tersebut terutama terjadi pada anak-anak dari keluarga ekonomi menengah ke bawah. Permasalahan stunting, ternyata tidak hanya tentang tinggi badan, tetapi berdampak luas pada penurunan kualitas hidup, tingkat IQ dan potensi daya ekonomi anak di masa depan. Hal ini secara langsung mengancam kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia dalam jangka panjang. Jadi permasalahan gizi yang ingin kita atasi saat ini bukan hanya tentang tinggi badan. Oleh karena itu pemerintah mengklaim bahwa MBG adalah investasi jangka panjang untuk Indonesia emas 2045, kata Mochammad Rizal dikutip Minggu, 2 November 2025. Dia menjelaskan, secara ideal, intervensi gizi yang paling spesifik untuk mengatasi masalah stunting secara langsung adalah menyasar target ibu hamil hingga anak usia dua tahun. Sementara, masalah utama yang ingin dijawab MBG adalah memastikan akses pangan bagi anak-anak dari keluarga menengah ke bawah. Jika dijalankan dengan tepat sasaran, konsisten, dan menyajikan makanan bergizi berkualitas, MBG dapat memberikan dampak berantai yang positif. Dampak yang paling utama adalah peningkatan kesehatan dan gizi. Dalam jangka pendek yang bisa kita saksikan adalah peningkatan status gizi dan kesehatan anak akan meningkat, seperti misalnya penurunan angka anemia. Anak-anak yang tumbuh sehat hari ini, kelak akan melahirkan generasi yang bebas stunting. jelas Rizal. Selain peningkatan taraf kesehatan dan status gizi, hal lain yang menjadi harapan dari MBG adalah dapat memotivasi anak untuk semangat datang ke sekolah. Dengan perut terisi makanan bergizi, konsentrasi belajar diharapkan meningkat. Program ini juga diharapkan mampu mendongkrak produktivitas rantai pasok pangan lokal, seperti petani, nelayan, dan katering lokal. Namun begitu, implementasi MBG di lapangan tidak lepas dari berbagai tantangan kompleks. Kebiasaan makan anak sekarang yang terbiasa mengkonsumsi Ultra Processed Food (UPF) seperti snack, permen, serta makanan tinggi gula, garam, dan lemak menjadi tantangan. Menu MBG yang ideal justru berisiko tinggi tidak dihabiskan (food waste). Sebaliknya, memberikan menu berbasis UPF seperti nugget ataupun sosis, agar makanan habis, justru mengalihkan tujuan utama pemenuhan gizi dari program ini. Perlu strategi bertahap untuk mengubah perilaku makan siswa saat ini, ujar Rizal. Untuk mengukur adanya perubahan perilaku pola makan sehat di sekolah, dilakukan evaluasi makanan yang habis atau tidak habis dikonsumsi secara berkala. Selain itu sekolah juga diharapkan untuk mengumpulkan data jumlah makanan tidak layak konsumsi, hingga pelaporan jumlah kejadian tak terduga, termasuk insiden keamanan pangan yang terjadi di sekolah.Panduan evaluasi ini tertuang dalam Panduan Implementasi Program MBG di Satuan Pendidikan yang disusun Kemendikdasmen (2025). Selain itu, dalam upaya mengukur dampak MBG, sekolah dihimbau untuk melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, serta indeks massa tubuh siswa setiap enam bulan sekali. Selain itu, sekolah juga diwajibkan mengukur perubahan perilaku siswa tentang gizi dan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah. Melalui panduan tersebut, harapannya pengumpulan data yang komprehensif seperti, data jumlah penerima manfaat, data menu MBG, data food waste, dan status gizi sebelum dan setelah MBG berjalan, menjadi basis data sangat penting untuk evaluasi kebijakan. Apabila memang hasilnya positif, hal tersebut menjadi validasi bahwa MBG adalah program yang baik dan perlu dipertahankan. Peran ahli gizi dalam program ini pun menjadi sangat krusial, baik untuk memastikan gizi seimbang maupun keamanan pangan terimplementasi dengan baik. Namun, beban kerja yang tidak ideal menjadi tantangan yang perlu segera diperbaiki. Sejauh yang saya dengar dengan rasio 1 ahli gizi untuk memantau 3000-4000 porsi itu sangat berat. Beban ini berpeluang membuat terjadinya insiden keamanan pangan. Namun regulasi baru yang saya dengar telah membatasi produksi maksimal 2000 porsi pada Satuan Penyediaan Pangan Bergizi (SPPG). Ini adalah langkah perbaikan yang baik, karena bisa mengurangi beban kerja dan risiko keamanan pangan, ujar Rizal. Menurutnya, MBG perlu diintegrasikan dengan edukasi gizi kepada anak dan keluarga. Di luar menyiapkan menu MBG, peran ahli gizi untuk mengedukasi siswa menjadi penting. Dengan begitu pemahaman yang baik tentang pola makan dan gizi seimbang bisa terbangun Ini program baru sehingga masih banyak tantangan yang perlu dibenahi, termasuk memberikan masukan yang baik sangat dibutuhkan. tutup Rizal. Program MBG adalah program besar yang melibatkan banyak pihak. Dengan kolaborasi, implementasi tepat, serta monitoring ketat, program ini memiliki potensi besar untuk menjadi pondasi kokoh dalam mencetak generasi emas Indonesia 2045 yang sehat, cerdas, dan produktif.(tribunnews/fin)",Choirul Arifin,https://asset-2.tribunnews.com/tribunnews/foto/bank/originals/petugas-menyiapkan-menu-Makan-Bergizi-Gratis-MBG-di-dapur-SPPG-atau-Dapur-MBG.jpg,https://www.tribunnews.com/kesehatan/7749524/ahli-gizi-soroti-efektivitas-program-mbg-perlu-monitoring-di-satuan-pendidikan?page=all,2a8ceff075a7fa386c08aef6c7247b76ba6e2a5e113af063dcffa707e5c6dccf,2025-11-04 12:12:30.351 230,tribunnews,mbg,2025-11-01 18:30:48,"Wali Kota Sorong Tegaskan Dukung MBG, Pendidikan Gratis dan Dokter Spesialis Juga Prioritas","TRIBUNSORONG.COM, SORONG-Wali Kota SorongSeptinus Lobatmenegaskan, Pemerintah Kota Sorong mendukung programMakan Bergizi Gratis(MBG). Ia tidak mengenyampingkan Program Prioritas Nasional (PSN) PresidenPrabowo Subiantotersebut dibanding dengan program lainnya. ""Saya sebagai kepala daerah pada intinya mendukungMBG. Dalam pelaksanannya, pemkot menyiapkan lima titik,"" kataSeptinus LobatSabtu (1/11/2025). ""Kami hanya memberi masukan agar untuk wilayah timur, khususnya Papua, ke depan dapat ditambahkan program sekolah gratis dan penambahan tenaga dokter spesialis,"" kata Septinus Lobat, Sabtu (1/11/2025). Baca juga:Siswa Sekolah Dasar di Sorong Selatan Minta Ada Menu Papeda di Program MBG Menurutnya, masukan tersebut lahir dari kondisi nyata di Tanah Papua yang masih membutuhkan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan pelayanan kesehatan. Buat mengejar ketertinggalan di Indonesia Timur, tidak ada jalan lain selain membangun pendidikan yang baik dan berkualitas. ""Pendidikan adalah dasar peradaban,"" ujarSeptinus Lobat. Wali kota juga mengutip pesan sejarah dari Dominee Izaac Samuel Kijne yang menyebut, Di atas batu ini aku meletakkan peradaban bagi orang Papua . Pesan itu menjadi pengingat, kemajuan suatu bangsa dimulai dari pendidikan yang kuat dan merata di seluruh wilayah. Baca juga:BPS dan Satgas MBG Evaluasi Program di Papua Barat Daya, Wagub Ahmad Nausrau Atensi Harga Septinus Lobat berharap, sinergi pemerintah kota dengan pemerintah pusat, juga pemerintah provinsi terus terjaga, sehingga PSN dan program lainnya bisa berjalan demi kepentingan masyarakat luas. ""Mari perkuat juga kerja sama antara pemerintah kota, media, dan masyarakat dalam mendukung visi pembangunan Papua yang maju dan sejahtera,"" ucapnya. (*/tribunsorong.com)",Jariyanto,https://asset.tribunnews.com/Tklj9h4axZptDA3-JoVAruLGtUE=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sorong/foto/bank/originals/20251031_wali-kota-sorong-septinus-lobat.jpg,https://sorong.tribunnews.com/kota-sorong/26820/wali-kota-sorong-tegaskan-dukung-mbg-pendidikan-gratis-dan-dokter-spesialis-juga-prioritas?page=all,49619710e156137930f322b2fd104b7799a9025e880cf5719e29815d29a78c42,2025-11-04 12:14:15.802 231,tempo,mbg,2025-11-08 13:43:02,Tim Koordinasi MBG Bahas Menu untuk Ibu Hamil dan Balita,"PEMERINTAH mulai membahas penyusunan menu khusus untuk proyek makan bergizi gratis (MBG) bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Pembahasan ini menjadi salah satu agenda utama dalam rapat perdana pelaksana harian tim koordinasi penyelenggaraan MBG yang digelar di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, pada Jumat, 7 November 2025. Pilihan Editor: Ketua Harian Tim Koordinasi MBG, Nanik Sudaryati Deyang, mengatakan rapat tersebut membahas tiga isu besar lintas kementerian dan lembaga, yakni penyusunan menu bergizi seimbang, penerapan 19 standar operasional prosedur (SOP) kesehatan, dan penyiapan bahan baku pangan untuk program MBG. Fokus kami adalah memastikan menu dan distribusi MBG untuk balita, ibu hamil, dan ibu menyusui benar-benar memenuhi standar gizi dan keamanan pangan, ujar Nanik yang juga menjabat Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) dikutip dari keterangan resmi BGN, Sabtu, 8 November 2025. Rapat dihadiri perwakilan dari tiga kementerian koordinator dan 13 kementerian/lembaga yang terlibat dalam pelaksanaan MBG. Nanik menyebut koordinasi lintas sektor sangat penting karena program ini berskala besar, melibatkan 14.299 Sentra Produksi Pangan Gizi (SPPG) yang melayani 40 juta penerima manfaat. Menurut Nanik, peningkatan permintaan bahan pangan dari SPPG menyebabkan kenaikan harga sejumlah komoditas seperti ayam, telur, dan sayuran. Karena itu, BGN tengah menyusun kelompok kerja (pokja) penyiapan bahan baku bersama kementerian terkait agar pasokan tetap stabil. Kalau tidak diantisipasi, penyediaan bahan baku bisa menjadi masalah besar, katanya. Ia juga menyoroti perlunya keterlibatan aktif berbagai kementerian dan lembaga untuk menjaga ketersediaan pangan. Salah satu upaya yang tengah dilakukan ialah kerja sama dengan TNI AD dan Kementerian Koperasi. TNI AD akan mengembangkan peternakan ayam petelur dan lahan pangan di bawah komando Kodim, sementara Kementerian Koperasi menyiapkan dana bergulir ratusan miliar rupiah untuk koperasi produksi yang memasok bahan pangan ke SPPG. Sementara itu, Kementerian Kesehatan melaporkan bahwa dari lebih dari 14 ribu SPPG yang beroperasi di Indonesia, baru 1.218 SPPG yang telah mendapatkan Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS). Banyak dapur MBG belum memenuhi syarat karena masih ditemukan bakteri E. coli di air serta masalah kelayakan fisik. Untuk itu, Kemenkes mengajukan 19 SOP baru agar standar kesehatan bisa seragam di seluruh dapur penyedia MBG. BGN dan Kemenkes akan duduk bersama untuk memastikan dapur-dapur yang dihentikan sementara bisa segera beroperasi lagi setelah memenuhi SOP, kata Nanik. Dalam rapat itu, perwakilan BKKBN juga mengusulkan agar pola distribusi dan variasi menu MBG bagi ibu hamil dan balita disesuaikan dengan kebutuhan gizi masing-masing kelompok usia dan kondisi. Ini penting agar program benar-benar memberikan manfaat kesehatan, bukan sekadar memberi makan, ujar Nanik. Pemerintah menargetkan 83 juta penerima MBG pada 2026, mencakup siswa, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Tahun berikutnya, program ini akan diperluas untuk lansia, penyandang disabilitas, dan masyarakat miskin. Presiden ingin pada 2027 nanti semua warga miskin di Indonesia bisa mendapat makan bergizi gratis setiap hari. Itu sebabnya penyusunan menu, standar kesehatan, dan ketersediaan bahan pangan harus benar-benar matang, kata dia.","Dinda Shabrina, Devy Ernis",https://statik.tempo.co/data/2025/11/04/id_1439084/1439084_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/tim-koordinasi-mbg-bahas-menu-untuk-ibu-hamil-dan-balita-2087618,76f38137ada2ba71965f146ea6e47042eae8b9bc16126485599876c601da1144,2025-11-13 21:37:44.059 232,tempo,mbg,2025-10-30 08:00:00,Ragam Penyebab Kenaikan Harga Telur Ayam,"ETI Marlina tak habis pikir saat mengetahui harga telur ayam ras di pasaran menembus Rp 32.500 per kilogram pada akhir Oktober 2025. Sebab, pemilik Angela Farm di Blitar, Jawa Timur, itu tahu benar bahwa harga jual telur dari kandangnya tak pernah melebihi harga acuan pembelian (HAP) yang sebesar Rp 30 ribu per kilogram. Kami tidak egois. Kami tidak mau harga tinggi sampai ke konsumen, ujarnya ketika dihubungi pada Selasa, 28 Oktober 2025.","Alfitria Nefi Pratiwi, RR Ariyani",https://images-tm.tempo.co/all/2025/10/29/898792/898792_1200.jpg,https://www.tempo.co/ekonomi/ragam-penyebab-kenaikan-harga-telur-ayam-2084645,b9667a893ee50057544293822750760e0c82442539252574b19617e9b531dd84,2025-10-30 17:58:22.794 233,tempo,mbg,2025-10-29 21:56:00,Juknis Baru: Dapur MBG Maksimal Masak 2 Ribu Porsi untuk Anak Sekolah,"SATUAN Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) alias dapur penyedia makan bergizi gratis atau MBG kini hanya boleh memproduksi maksimal 2.500 porsi makanan per hari. Angka itu terbagi menjadi 2.000 porsi untuk anak sekolah dan 500 untuk kelompok 3B yakni ibu hamil, ibu menyusui, serta balita. Aturan ini tercantum dalam Surat Keputusan Kepala BGN Nomor 244 Tahun 2025 tentang Perubahan Ketiga atas Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Bantuan Pemerintah Untuk Program Makan Bergizi Gratis Tahun Anggaran 2025. Jumlah penerima manfaat di setiap lokasi SPPG dengan jumlah penerima manfaat maksimal 2.500 penerima manfaat, yang terdiri dari maksimal 2.000 peserta didik dan 500 non-peserta didik (kelompok 3B), demikian tertulis dalam surat yang diteken Kepala BGN Dadan Hindayana pada 27 Oktober 2025. Adapun kapasitas maksimal produksi ini dapat ditingkatkan menjadi 3.000 porsi apabila SPPG memiliki jurutama masak atau koki terampil bersertifikat Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) melalui Lembaga Sertifikasi Profesi. Penambahan kuota menuju 3.000 penerima manfaat ini terdiri dari maksimal 2.500 anak sekolah dan 500 untuk kelompok 3B. Menyitir petunjuk teknis, peningkatan jumlah porsi diprioritaskan untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita. Wakil Kepala BGN Nanik Sudaryati Deyang menyatakan kebijakan baru ini untuk memastikan bahwa setiap SPPG beroperasi sesuai standar ketersediaan fasilitas dan sumber daya manusia yang dimiliki. Sambil tetap menjaga mutu dan keamanan pangan untuk seluruh penerima manfaat, kata dia ketika dihubungi Tempo pada Rabu, 29 Oktober 2025. Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan beberapa regulasi utama untuk mendukung penyelenggaraan program MBG sudah rampung. Dalam rapat koordinasi penyelenggaraan program MBG, Zulkifli menyebut Keputusan Presiden tentang Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program MBG sudah selesai dan akan diterbitkan dalam waktu dekat. Selain Keppres, pemerintah telah menyepakati Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Program MBG yang mengatur penyelenggaraan, pengawasan, dan sistem pelaksanaannya. Menurut Zulhas sapaan akrabnya aturan tersebut menjadi fondasi agar program berjalan dengan sempurna. Yang pertama tadi tim koordinasi sudah selesai, Perpres Tata Kelola Penyelenggaraan Program MBG sudah selesai. Ada satu lagi, Perpres Struktur Organisasi dan Tata Kerja atau Kelembagaan Badan Gizi Nasional, sudah selesai, hanya tinggal satu lagi yang kami perlukan waktu mungkin beberapa hari ini untuk merumuskan, ujar dia seusai rapat finalisasi regulasi penyelenggaraan MBG di kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Selasa, 28 Oktober 2025. Zulhas memperkirakan Perpres tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Badan Gizi Nasional (BGN) akan rampung dalam waktu sepekan. Setelah itu, pemerintah akan membentuk tim pelaksana harian untuk memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan program setiap hari. Nanti tim koordinasi sudah ada. Kami akan membentuk pelaksanaan harian besok. Jadi tiap hari nanti akan memonitor pelaksanaan MBG ini, kalau belum mencapai 82,9 juta kenapa? Kalau ada masalah di mana? kata Zulhas. Pilihan Editor: Peran Tentara di Dapur Makan Bergizi Gratis","Ervana Trikarinaputri, Ninis Chairunnisa",https://statik.tempo.co/data/2025/10/28/id_1437588/1437588_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/juknis-baru-dapur-mbg-maksimal-masak-2-ribu-porsi-untuk-anak-sekolah-2084597,534fe56ac863362db2491e5ac5dc8e47d42dc2ddf9dcf5cab356dcc8456028bb,2025-10-30 17:58:33.676 234,tribunnews,mbg,2025-11-04 10:36:27,"Kabupaten Batang Hari Tambah Dapur MBG, Kini 4 Unit Beroperasi","TRIBUNJAMBI.COM, BATANG HARI- Jumlah dapur program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang beroperasi di KabupatenBatang Harikini bertambah menjadi empat unit. Sebelumnya, fasilitas dapur yang aktif hanya berjumlah dua unit. Keempatdapur MBGtersebut berlokasi di Kecamatan Pemayung dan Kecamatan Muara Bulian. Secara ideal, KabupatenBatang Harimembutuhkan 33dapur MBGuntuk menjangkau seluruh wilayah. Namun, hingga akhir tahun ini, Satgas MBGBatang Harimenargetkan setidaknya 27 dapur dapat beroperasi. Sekretaris Percepatan Program MBG KabupatenBatang Hari, A. Kurniadi, mengatakan saat ini pihaknya fokus memperluas jangkauan dapur dengan melibatkan pihak swasta. Saat ini kami terus berkoordinasi dengan camat dan kepala desa terkait calon investor yang ingin bergabung, terutama untuk wilayah terpencil. Harapan kami, target 27 dapur dapat tercapai pada akhir tahun ini, ujarnya. Kurniadi menegaskan pentingnya kerja sama dengan investor dalam mengoptimalkan pemerataan layanan MBG di daerah. Semoga kerja sama dengan investor dapat terus terjalin sehingga program MBG ini berjalan maksimal dan menjangkau masyarakat yang membutuhkan, jelasnya. Ia berharap target pembangunandapur MBGyang ditetapkan pemerintah dapat terealisasi sesuai waktu. Kami dari satgas terus memfasilitasi dan mendukung percepatan program ini. Semoga hasilnya maksimal dan sesuai target, tutupnya. Baca juga:Update Polisi Propam Tebo Diduga Bunuh dan Rudapaksa Dosen di Bungo: Hasil Otopsi Keluar 4 Hari Lagi Baca juga:Politisi PDIP Nilai Budi Arie Cari Aman dan Tinggalkan Jokowi: Dia akan Dijadikan Tersangka Judol",Khusnul Khotimah,https://asset-2.tribunnews.com/jambi/foto/bank/thumbnails2/Dapur-MBG-Polda-Jambi.jpg,https://jambi.tribunnews.com/jambi/1180840/kabupaten-batang-hari-tambah-dapur-mbg-kini-4-unit-beroperasi?page=all,b8a717cc2492f66982aa61ffad5b35b6301237e1de565cedfa326c7b399391d7,2025-11-04 12:02:49.959 235,tribunnews,mbg,2025-11-03 08:35:48,"Kepala BGN Sumut Bantah 18 Siswa SD Diduga Keracunan Menu MBG di Nias Utara, Begini Katanya","TRIBUN-MEDAN.com,MEDAN -Sebuah video menampilkan puluhan siswa SD di Nias Utara terlihat menangis dan muntah-muntah setelah makan Makanan Bergizi Gratis (MBG). Dalam video terlihat sejumlah anak menangis secara serempak di dalam ruangan kelas. Tak lama, siswa tersebut dibawa menggunakan ambulans. Dalam video itu juga terdengar suara perempuan dengan mnggunakan bahasa daerah Nias dicampur dengan bahasa Indonesia. Dalam video itu terdengar, perempuan itu meminta untuk dibawa ke rumah sakit dan menyebut susu yang diminum siswa dariMBG. Menanggapi hal itu, Kepala Badan Gizi Regional Sumatera Utara Agung Kurniawan membantah puluhan siswa itu keracunanMBG. Agung menyebutkan, siswa tersebut muntah karena makan durian terlebih dahulu di rumahnya. Kemudian, dilanjutkan di sekolah dengan minum susu dan makan semangka dariMBGpada hari itu. ""Jadi gini kalau namanya keracunan harus keluar dari rekam medis. Dan yang berhak mengumumkan adalah Dinkes. Saat ini kejadian ( dugan keracunanMBGdi Nias Utara) masih indikasi,""Jelasnya kepada Tribun Medan, Minggu (2/11/2025). Menurutnya, peristiwa itu terjadi di SD Onozitoli Sawo, Kecamatan Sawo Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara, pada Jumat (31/10/2025). ""Jumlah siswa yang terindikasi keracunan itu ada 18 siswa. 17 di Puskesmas, 1 orang lainnya di rujuk ke Rumah Sakit Gunung Sitoli,"" katanya. Ia juga membeberkan kronologi dan alasan satu siswa tersebut di rujuk ke RS Gunung Sitoli. ""Satu siswa ini dirujuk ke rumah sakit karena dia yang direkomendasikan Nakes karena Puskesmas enggak sanggup jadi diarahkan ke rumah sakit. Anak ini sampai dirujuk ke sana, karena sebelum makanMBGdari rumah dia udah makan durian,"" jelasnya. Agung juga merincikan menuMBGdi sekolah itu pada hari kejadian yakni susu, semangka, telur balado, dan nasi. ""Pernyataan dari Korwil yang di minum siswa itu adalah susu,"" Katanya. Saat ini 18 siswa tersebut kata Agung sudah dipulangkan ke rumah masing-masing. ""Jadi di hari kejadian itu juga, pada pukul 18.00 seluruh siswa dipulangkan. Dari hasil analisa dokter, mereka hanya panik masal,"" jelasnya. Dikatakannya, panik masal disebabkan pada saatMBG, ada siswa yang muntah. Sehingga, siswa lainnya mendadak ketakutan. ""Jadi ini contoh casenya ya,misal kita lagi makan, trus ada salah satunya yang muntah. Kira kira yang disampingnya itu ada yang mau muntah dan ada yang ikut muntah. Begitulah kejadiannya,"" tuturnya. Meski begitu, kata Agung, dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) nya ditutup sementara. Dan sampel muntahan siswa serta susu sudah diserahkan ke Dinkes untuk dilakukan uji laboratorium. ""SPPG ditutup untuk dicek sementara. Makanya Itu masih indikasi. Dan sampel muntahan pertama sudah diambil oleh Dinkes Setempat,"" jelasnya. (Cr5/tribun-medan.com) Baca beritaTRIBUN MEDANlainnya diGoogle News Ikuti juga informasi lainnya diFacebook,InstagramdanTwitterdanWA Channel Berita viral lainnya diTribun Medan",Anisa Rahmadani,https://asset-2.tribunnews.com/medan/foto/bank/thumbnails2/Siswa-SD-Onozitoli-Sawo-Kecamatan-Sawo-Kabupaten-Nias-Utara.jpg,https://medan.tribunnews.com/medan-terkini/1767220/kepala-bgn-sumut-bantah-18-siswa-sd-diduga-keracunan-menu-mbg-di-nias-utara-begini-katanya?page=all,a1acde4bb4314dadc7d8d6e84cb22219b28a23c73098c724f9cfe99151d3a70d,2025-11-04 12:05:32.597 236,tribunnews,mbg,2025-11-03 16:48:55,"MBG Batang Hari Jambi Dibuka Kembali, Fokus pada Kualitas dan Higienis Makanan","Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di SDIT/SMPIT AuliaBatang Harikembali beroperasi setelah sempat terhenti sejak 13 Oktober 2025.Pemberhentian sementara dilakukan untuk memperbaiki catatan teknis dan memastikan kualitas serta kehigienisan makanan yang didistribusikan.Pemerintah daerah menegaskan keselamatan dan kesehatan anak-anak sekolah menjadi prioritas utama, dan evaluasi program akan terus dilakukan ke depannya. TRIBUNJAMBI.COM, BATANG HARI -Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) sempat terhenti di SDIT/SMPIT AuliaBatang Harikini sudah kembali beroperasi, Senin (3/11/2025). Program ini sempat terhenti sementara pada 13 Oktober lalu, kini kembali melayani sekolah sasaran, termasuk SDIT/SMPIT AuliaBatang Hari, yang berada di bawah naungan dapur terletak di kompleks SMA. Sekretaris Percepatan ProgramMBGKabupatenBatang Hari, A. Kurniadi, mengatakan bahwa pemberhentian distribusi makanan bergizi disebabkan oleh adanya beberapa catatan teknis yang perlu disempurnakan. ""Alhamdulillah, setelah dilakukan perbaikan terhadap beberapa kekurangan yang ada pada teknis dapur, saat ini dapur sudah beroperasi kembali dan dapat melayani sekolah-sekolah sasaran dengan baik,"" katanya. Ia juga menjelaskan terhentinya program ini untuk perbaikan yang bertujuan memastikan kualitas makanan yang didistribusikan memenuhi standar kehigienisan yang tinggi. ""Keselamatan dan kesehatan anak - anak sekolah adalah prioritas utama,"" katanya. Pihaknya juga menyampaikan kedepannya dalam rapat koordinasi bersama satgas, akan ada pembahasan lebih lanjut terkait penyempurnaan. ""Makanan yang kami distribusikan harus dalam keadaan layak dan aman untuk dikonsumsi, sehingga kedepannya akan kami evaluasi lagi,"" tegasnya. Update berita Tribun Jambi diGoogle News",Khusnul Khotimah,https://asset-2.tribunnews.com/jambi/foto/bank/thumbnails2/Sekretaris-Percepatan-Program-MBG-Kabupaten-Batang-Hari-A-Kurniadi-mengatakan.jpg,https://jambi.tribunnews.com/jambi/1180779/mbg-batang-hari-jambi-dibuka-kembali-fokus-pada-kualitas-dan-higienis-makanan?page=all,6868942e3027200aa604ca1d03b103527cbb5c4af2c9f3a41d10d80af976baff,2025-11-04 12:07:48.281 237,tribunnews,mbg,2025-11-03 16:09:03,"MBG Basi dan Sayur Berulat di Cirebon, Kepala SPPG Jelaskan Aturan Memasak","TRIBUNJABAR.ID, CIREBON- Temuan makanan bergizi gratis (MBG) basi ada ada sayuran dengn ulat, menjadi perhatian serius pihakSPPGKalijaga 2, sebagai penyedia MBG, diSDN Argapura, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti,Kota Cirebon, Jawa Barat. KepalaSPPGKalijaga 2, Alvin Raka, membenarkan adanya laporan makanan MBG yang diduga basi. Namun, ia menegaskan bahwa seluruh proses memasak hingga distribusi sudah dilakukan sesuai prosedur. Dalam hal ini dapur kami memang terdeteksi ada makanan basi."" ""Padahal, dari dapur kami sendiri masak itu sudah sesuai prosedur."" ""Kami mulai masak jam 3 pagi dan matang jam 4, ujar Alvin saat ditemui media, Senin (3/11/2025). Alvin menjelaskan, distribusi makanan dilakukan pada pukul 07.00 pagi. Sebelum dikirim ke sekolah, pihaknya juga sudah melakukan uji organoleptik terhadap bau, rasa dan tampilan makanan. Sebelum berangkat distribusi, kami sudah menguji organoleptik dari bau, rasa dan tampilan."" ""Aman-aman saja. Mungkin karena tertutup atau masa waktu yang sudah panjang, jadi terjadi makanan basi ini, ucapnya. Terkait temuan ulat di salah satu menu, Alvin menduga hal itu berasal dari bahan sayur yang digunakan, bukan dari proses pengolahan. Kalau ulat, mungkin itu dari kacang panjang."" ""Karena dapur kami tidak menggunakan pestisida, kacang panjangnya organik."" ""Jadi, kemungkinan di situ ada ulat, jelas dia. Meski begitu, Alvin memastikan bahan makanan yang digunakan sudah dibersihkan sebelum dimasak. Sudah dibersihkan, mungkin karena terlewat atau bagaimana."" ""Tapi untuk ke depan, dapur kami akan berusaha lebih baik lagi dan kualitasnya bakal ditingkatkan, katanya. Ia menambahkan, pihak Dinas Kesehatan (Dinkes)Kota Cirebonjuga telah mengambil sampel makanan untuk diperiksa lebih lanjut. Sudah, dari Dinkes sudah mengambil sampel, ujarnya. Untuk sementara, pihak dapur mengimbau agar makanan yang sempat dikirim keSDN Argapuratidak dikonsumsi terlebih dahulu. Tadi diarahkan untuk tidak dikonsumsi untuk hari ini, ucap Alvin. Alvin menyebut, dapurSPPGKalijaga 2 setiap harinya menyalurkan sekitar 3.300 porsi makanan bergizi ke 14 sekolah di wilayah Kelurahan Kalijaga dan Argasunya,Kota Cirebon. Untuk diSDN Argapuraini ada sekitar 470 porsi."" ""Secara keseluruhan tidak ada masalah, tapi kami tetap akan evaluasi, jelas dia. Baca juga:SPPG di Rawalumbu Bekasi Diduga Buang Limbah MBG ke Selokan, Warga Geram Lingkungan Jadi Berbau Sebelumnya, sebuah video memperlihatkan seorang wali murid diSDN Argapura, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti,Kota Cirebon, menegur pihak penyedia makan bergizi (MBG) karena diduga makanan yang diberikan kepada siswa dalam kondisi basi dan ditemukan ulat. Video berdurasi sekitar 35 detik itu kini beredar di berbagai grup WhatsApp dan media sosial, memicu perhatian warganet. Dalam video tersebut, seorang perempuan bernama Mila, wali murid kelas 1SDN Argapura, tampak menunjukkan kondisi makanan MBG yang dibawanya di ruang kelas. Sebelum dibagiin ke anak-anak itu, kita sudah mengecek dulu. Pas dibuka itu sudah tercium bau basi. Pas dibuka pun sudah menyengat banget baunya, ujar Mila saat ditemui di lokasi, Senin (3/11/2025). Mila mengaku langsung meminta anak-anak untuk tidak menyantap sayuran tersebut karena khawatir berdampak pada kesehatan siswa. Saya sampai bilang ke anak-anak, Jangan dimakan, tolong jangan dimakan sayurannya . Pas dicek, memang basi semua ini, katanya. Dalam foto yang juga beredar, terlihat seekor ulat menempel di wadah makanan yang telah habis. Mila pun membenarkan bahwa dirinya menemukan ulat di salah satu menu MBG, tepatnya di sayur kacang panjang. ""Ada ulatnya, besar di sayur kacang. Kemungkinan dari kacangnya itu, jelasnya. Beruntung, makanan tersebut belum sempat dimakan oleh siswa. Belum sempat dimakan sama anak-anak, karena saya sudah wanti-wanti. Sudah tercium bau basi, jadi saya larang mereka makan, ungkap Mila. Ia berharap pihak penyedia MBG dapat lebih memperhatikan kualitas dan kebersihan makanan yang disajikan untuk siswa. Saya minta tolong untuk pihak penyedia MBG, mohon lebih diperhatikan lagi. Ini untuk kesehatan anak-anak kita, ujar Mila. (*)",Eki Yulianto,https://asset.tribunnews.com/SfM0tz7us1tim5ODNQIXvrZ-5Ck=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Menu-MBG-yang-diduga-menjadi-sumber-keracunan-SMP-Negeri-1-Cisarua-Bandung-Barat.jpg,https://jabar.tribunnews.com/cirebon/1153429/mbg-basi-dan-sayur-berulat-di-cirebon-kepala-sppg-jelaskan-aturan-memasak?page=all,14a284b3cc0cd81ddda4bc63995df2f81f90a1b5623ef9c5f504e4cb91275d05,2025-11-04 12:09:41.460 238,tribunnews,mbg,2025-11-02 17:53:47,Pemkab Gunungkidul Bentuk Satgas MBG Buntut Kasus Dugaan Keracunan,"Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL -Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul membentuk satuan pengawasan (satgas) imbas kasus dugaankeracunanmenuMakan Bergizi Gratis (MBG)yang menimpa ratusan siswa di Kapanewon Saptosari, beberapa waktu lalu. Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, mengatakan pembetukan satgas ini merujuk pada amanat Permendagri Nomor 400.5.7/7112/S3 tentang pelaksanaan koordinasi pemerintah daerah dalam pelaksanaan programMakan Bergizi Gratis (MBG). Adapun dalam amanat tersebut pengawasan menu MBG akan melibatkan unsur mulai dari Forkompimda, pemerintah kalurahan, Puskemas, serta pihak dapur SPPG. ""Dalam koordinasinya, setiap unsur ini akan melakukan pertemuan rutin dan membuka grup komunikasi. Mulai Minggu depan (rapat rutin) harus sudah berjalan, minimal satu Minggu sekali,"" tuturnya, Minggu (2/10/2025). Dia mengatakan dibentuknya satgas ini sebagai bentuk fungsi kontrol dan pengawasan terhadap jalannya program MBG. ""Dalam rapat rutin itu, salah satunya yang diatur yakni nantinya kepala dapur wajib melaporkan menu MBG yang akan dikirim setiap hari,"" paparnya. Tak hanya itu, Endah menambahkan pihaknya juga tengah berkoordinasi dengan seluruh kepala Puskesmas agar membuat SOP apabila terjadinya kejadiankeracunan. ""SOP ini nantinya berisikan soal bagiamana alur penanganan medis apabila terjadikeracunan, sebagai langkah pertama,"" papar dia. Sementara itu, Ketua DPRD Gunungkidul, Endang Sri Sumiyartini, meminta agar seluruh kepala dapur SPPG mematuhi aturan yang disampaikan oleh pemerintah pusat. Dia mengingatkan agar dapur SPPG tidak hanya memikirkan soalprofit oriented. Lebih daripada itu, dapur SPPG juga harus mengutamakan Keselamatan nyawa para penerima manfaat MBG. ""Jangan hanya mementingkanprofit oriented,ini menyangkut nyawa warga Gunungkidul yang kami titipkan untuk menerima program MBG. Kami minta dengan tegas jangan sampai kejadian ini terulang lagi "" pungkasnya.(*)",Nanda Sagita Ginting,https://asset-2.tribunnews.com/jogja/foto/bank/thumbnails2/Sidak-Dapur-MBG-di-Gunungkidul-Ditemukan-Pelanggaran-Kebersihan-di-Beberapa-SPPG.jpg,https://jogja.tribunnews.com/diy/1198560/pemkab-gunungkidul-bentuk-satgas-mbg-buntut-kasus-dugaan-keracunan?page=all,e652c5e36d0968afab039442069d81cf1edfb71ca540205ca944585e9d32c093,2025-11-04 12:11:12.026 239,tribunnews,mbg,2025-11-02 17:46:32,"2 Bulan Berhenti, MBG di Lebong Bengkulu Kembali Dilanjutkan, Dapur SPPG Polres Mulai Beroperasi","Laporan Wartawan TribunBengkulu.com, M. Rizki Wahyudi TRIBUNBENGKULU.COM, LEBONG Setelah sempat dihentikan sementara akibat kasus keracunan massal beberapa waktu lalu, program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di KabupatenLebongkembali dilanjutkan. Program ini dijadwalkan kembali berjalan mulai Senin (3/11/2025) mendatang, bersamaan dengan peluncuran dan pengoperasian dapur SPPG PolresLebong. KapolresLebongAKBP Agoeng Ramadhani mengatakan, sejak 30 Oktober 2025 lalu pihaknya telah melaksanakan kegiatan sosialisasi ke sekolah-sekolah penerima manfaat MBG. Tujuan sosialisasi ini untuk memberikan pemahaman dan melakukan trauma healing pasca terjadinya kasus keracunan beberapa waktu lalu terkait program MBG. Adapun sekolah yang menjadi sasaran program MBG di antaranya TK Pembina, SDN 42Lebong, SDN 61Lebong, SDN 2Lebong, SDN 7Lebong, SDN 13Lebong, SDN 31Lebong, SDN 56Lebong, SDN 4Lebong, SDN 55Lebong, dan SDN 72Lebong. Selain itu, program juga disalurkan ke SMPN 12Lebongdan SMKN 2Lebong. Pihak sekolah menyambut baik dan mendukung penuh program MBG ini. Mereka juga siap membantu memberikan trauma healing kepada para siswa agar tidak takut menerima kembali makanan bergizi gratis pasca kejadian yang lalu, sampai Kapolres. Sementara itu, Kasi Humas PolresLebongIptu Hadi Sutrisno melalui Kasubsi PIDM Humas Aipda Syaiful Anwar menjelaskan, Dapur SPPG PolresLebongkini telah siap beroperasi. Dapur tersebut akan langsung menyalurkan makanan bergizi gratis kepada para penerimanya. Dapur SPPG PolresLebongakan resmi launching pada Senin (3/11/2025) bersamaan dengan penyaluran perdana makanan bergizi untuk para siswa penerima manfaat, ujarnya. Menurutnya, pihak sekolah juga diimbau untuk membantu menyosialisasikan kembali program ini kepada orang tua siswa. Selain itu, pihak sekolah juga diminta membangkitkan semangat anak-anak agar kembali berpartisipasi dalam program makanan bergizi ini. Kalau nanti ditemukan makanan yang kurang layak konsumsi, agar segera dilaporkan kepada pihak dapur dan jangan dibagikan kepada anak-anak, tegasnya. Ia menambahkan, sebelum pendistribusian dilakukan, seluruh makanan telah melalui proses pengecekan oleh tim kesehatan untuk memastikan kelayakan dan kebersihan. Selain itu, telah dilakukan pendataan jumlah siswa, guru, dan tenaga pendidik yang akan menerima manfaat MBG. Rencananya, pada Senin besok seluruh kepala sekolah penerima manfaat juga akan dikumpulkan di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) KabupatenLebonguntuk menerima pengarahan secara serentak. Ini merupakan bentuk dukungan terhadap program pemerintah Presiden RI dalam meningkatkan gizi anak-anak sekolah, tutupnya. Gabung grupFacebookTribunBengkulu.com untuk informasi terkini",M Rizki Wahyudi,https://asset.tribunnews.com/roFbZySYozrn2xjyIJ4CIOOw2jc=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Sosialissi-MBGvlebong.jpg,https://bengkulu.tribunnews.com/rejang-lebong/91730/2-bulan-dihentikan-karena-keracunan-massal-mbg-di-lebong-bengkulu-kembali-dilanjutkan?page=all,064796c3eb44cc0cf40cfb6e3082027137190aed0e04f3f74dade79c30f9a5d3,2025-11-04 12:12:41.514 240,tribunnews,mbg,2025-11-01 17:35:12,"Wamendagri Sebut MBG di Baubau Harus Berdampak Ekonomi, Minta SOP SPPG Ketat Setelah Kasus Keracunan","TRIBUNNEWSSULTRA.COM,BAUBAU -Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri),Bima Arya Sugiartomenyebut program Makan Bergizi Gratis (MBG) harus berdampak ekonomi. Hal itu diungkapkan saat kunjungan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Wolio Bataraguru #002 di Jalan Budi Utomo,Kelurahan Bataraguru, Kecamatan Wolio, KotaBaubau,Sulawesi Tenggara(Sultra), Sabtu(1/11/2025). Wamendagri,Bima Arya Sugiartomengatakan ada terget kesejahteraan ekonomi dalam programMBG, sehingga harus membangun ekosistem. ""Betul-betul produsen nanti semua dari sini (daerah KotaBaubau), harus menguntungkan pemain-pemain (pelaku usaha) lokal disini,"" jelasnya saat diwawancarai awak media. Kata dia, bahan baku seperti daging, telur, lauk pauk, serta lainnya harus dari pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Arya pula menanggapi perihal kasus siswa keracunan makananMBGyang sempat terjadi di KotaBaubau. ""Kalau kita lihat, semua yang kasus keracunan itu SOPnya (standar opersional) tidak terpenuhi, ada rentang waktu-waktu saat makanan disajikan,"" bebernya. Baca juga:Lewat Secarik Kertas Kecil di Ompreng MBG, Murid Minta Burger hingga Ayam Geprek ke SPPG Kendari Ia juga menjelaskan terdapat pula dapur yang tidak higenis serta jarak cukup jauh antara sekolah dan dapur SPPG. SPPG hadir sebagai unit dapur yang menyediakan makanan bergizi untuk programMBG. ""Kalau disini (SPPG Wolio Bataraguru #002) SOPnya terpenuhi maka insyaallah tidak akan terjadi, makanya saya tantang tadi targetnya harus zero insiden disini,"" tegasnya. Wamendagri juga menyebut sudah menitip pesan pada Wali KotaBaubauagar koordinasi antara dapur SPPG dan pemerintah daerah diperkuat. ""Harus betul-betul intens dan sinergi, supaya dua hal yang menjadi tujuan dari bapak presiden terpenuhi,"" ujarnya. Sementara program besutan Presiden Prabowo tersebut dirancang untuk memastikan setiap individu mendapatkan asupan gizi optimal. Mendukung tercapainya Indonesia Emas melalui generasi yang sehat dan berkualitas. Baca juga:Sarana Sanitasi Dapur MBG di Baubau Perlu Dibenahi, Sampah Tak Boleh Disimpan 1 Kali 24 Jam Sehingga menurutnya standar penyajianMBGyang harus dipenuhi ialah pemenuhan gizi, kelayakan makanan, sanitasi serta lainnya. Tampak dalam kunjungan tersebut Bima Arya juga meresmikan SPPG Bataraguru Kecamatan Wolio #002. Bataraguru berjarak 4,6 kilometer atau 11 menit berkendara mobil atau motor dari Kantor Wali KotaBaubaudi Jalan Raya Palagimata Kelurahan Lipu Kecamatan Betoambari.(*) (Tribunnews Sultra.com/Harni Sumatan)",Harni Sumatan,https://asset.tribunnews.com/Ca8lB5qXeI3kSRzfSL3-ER-LcWM=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sultra/foto/bank/originals/Wakil-Menteri-Dalam-Negeri-Bima-Arya-Sugiarto-diwawancara-saat-kunjungan-ke-SPPG-Wolio-Baubau.jpg,https://sultra.tribunnews.com/bau-bau/82941/wamendagri-sebut-mbg-di-baubau-harus-berdampak-ekonomi-minta-sop-sppg-ketat-setelah-kasus-keracunan?page=all,2430adcb9fbd71e55c00ce281ca8bca2b178b5d8f9575d6556876690ea3421ce,2025-11-04 12:14:27.466 241,tribunnews,mbg,2025-11-03 08:07:29,"Pakar Gizi Pastikan SPPG Polda Bali Terapkan Porsi MBG Tepat, Resiko Rendah Kontaminasi","TRIBUN-BALI, DENPASAR -Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi pemerintah pusat mendapat sorotan positif dari kalangan akademisi dan pakar gizi. Salah satunya Ni Putu Agustini, SKM., M.Si., Pengampu Mata Kuliah Sistem Manajemen Pengawasan Mutu dan Penyelenggaraan Makanan Poltekkes Kemenkes Denpasar. Ni Putu Agustini meninjau langsung Sentra Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) PoldaBalidi Jalan Plawa No. 20 Kota Denpasar. Agustini menyampaikan hasil dari peninjauannya bahwa standar penyelenggaraan MBG di dapur yang dikelola Polda Bali tersebut telah memenuhi kriteria gizi dan keamanan pangan yang ketat. Baca juga:HANYA 10 Persen Siswa Santap Makanan, Program MBG di Nusa Penida Perlu Dievaluasi ""Standar porsi yang diterapkan sudah sesuai dengan kebutuhan anak-anak, dengan pembedaan antara anak di bawah enam tahun dan di atas enam tahun. Artinya, porsi yang disediakan sudah tepat,"" ujar Ni Putu Agustini kepada TribunBali, pada Senin 3 November 2025. Agustini juga menyoroti aspek keamanan pangan dalam menu yang disajikan. Menu harian yang disiapkan, seperti nasi putih, ayam, tempe, sayur mix jagung, wortel, dan buncis, serta Buah melon, dinilai memiliki risiko rendah terhadap kontaminasi. ""Dari segi keamanan pangan juga cukup baik, karena menu yang disiapkan bukan termasuk kategori berisiko tinggi terhadap keamanan pangan,"" ujar dia. Agustini menekankan bahwa pemilihan bahan dan pengolahan sudah didasarkan pada prinsip higienis. Agustini berharap penyelenggaraan MBG di SPPG PoldaBali, yang kini menyediakan 3.579 porsi setiap hari untuk delapan sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui, dapat terus berjalan lancar, aman, dan konsisten dalam memenuhi kebutuhan gizi anak-anak sekolah. Delapan sekolah yang mendapat distribusi MBG yaitu TK Kemala Bhayangkari Denpasar, TK Darul Huda Denpasar, SDN 2 Sumerta Denpasar, SDN 29 Dangin Puri Denpasar, SDN 14 Dangin Puri Denpasar, SDN 17 Dangin Puri Denpasar, SMPN 3 Denpasar, dan SMAN 7 Denpasar. Dukungan 50 relawan yang bertugas menyiapkan dan mendistribusikan menu turut menjamin kelancaran operasional harian. Selain itu, Wakapolri Komjen Pol Prof. Dr. Dedi Prasetyo juga memastikan SPPG Polri, termasuk yang ada di Plawa PoldaBali, menanamkan sistem ketahanan pangan (food security) terintegrasi dan berlapis. Komjen Pol Dedi menyoroti pentingnya inovasi menu bergizi lokal yang disesuaikan dengan selera anak-anak penerima manfaat. Hal ini dipandang krusial agar makanan tidak hanya dikonsumsi karena kebutuhan, tetapi juga dinikmati. ""Kandungan gizi yang tinggi akan lebih bermakna jika diolah dengan rasa yang disukai anak-anak. Inovasi menu lokal khas daerah memastikan anak-anak makan dengan senang hati setiap hari,"" ujar Wakapolri. SPPG PoldaBaliyang beroperasi sejak 5 Mei 2025 ini merupakan salah satu dari 233 unit operasional di seluruh Indonesia. Di wilayah ProvinsiBali, terdapat 10 unit SPPG di bawah pembinaan PoldaBali, terdiri atas 2 unit operasional (termasuk SPPG Plawa), 4 unit siap operasional (100 persen), dan 4 unit dalam tahap pembangunan. (*) Kumpulan ArtikelBali",Adrian Amurwonegoro,https://asset-2.tribunnews.com/bali/foto/bank/thumbnails2/Pakar-Gizi-Ni-Putu-Agustini-saat-meninjau-SPPG-Polda-Bali-di-Jalan-Plawa-No-20-Kota-Denpasar.jpg,https://bali.tribunnews.com/bali/584120/pakar-gizi-pastikan-sppg-polda-bali-terapkan-porsi-mbg-tepat-resiko-rendah-kontaminasi?page=all,6c9353faaf1340281abc5cfc3441ed35066e87a146c2c109d7d2fea7e5d4d0a5,2025-11-04 12:03:00.711 242,republika,mbg,2025-10-30 23:09:05,"BGN Lapor Polisi, Ini Kronologi Wakil Bupati Pidie Jaya Aniaya Kepala SPPG Desa Sagoe","REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Gizi Nasional (BGN) mengecam keras tindakan penganiayaan yang menimpa Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Desa Sagoe, Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Muhammad Reza, yang dilakukan oleh Wakil Bupati Pidie Jaya, Hasan Basri, pada Kamis (30/10/2025). Wakil Kepala BGN Sony Sonjaya menegaskan bahwa pihaknya tidak menoleransi segala bentuk kekerasan terhadap pelaksana Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan telah melaporkan tindakan tersebut kepada pihak berwenang. ""Program MBG dijalankan dengan semangat kemanusiaan dan gotong royong. Petugas SPPG bekerja di lapangan dengan penuh tanggung jawab sesuai petunjuk teknis. Kekerasan dalam bentuk apa pun terhadap mereka adalah tindakan yang mencederai nilai kemanusiaan dan profesionalisme,"" kata Sony di Jakarta, Kamis malam. Baca Juga Kunjungi SMAN 15 Pandeglang, Gubernur Banten Andra Soni Ungkap Manfaat MBG Menteri HAM Natalius Pigai: Kasus Keracunan MBG Sangat Kecil Hanya 0,0017 Persen Komentari Keracunan MBG, Menteri HAM: Kesalahan Suatu Pekerjaan tak Boleh Dinilai, Tapi Diperbaiki Baca Juga Sementara Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang menambahkan, seluruh petugas di lapangan wajib mendapatkan perlindungan hukum dan dukungan moral dari pemerintah pusat maupun daerah. Kami sudah mengarahkan tim pemantauan dan pengawasan wilayah untuk mendampingi korban dan memastikan proses hukum berjalan sesuai aturan,"" ujar Nanik. Peristiwa tersebut sebelumnya dilaporkan secara resmi oleh Deputi Pemantauan dan Pengawasan BGN melalui laporan khusus tertanggal 30 Oktober 2025. Berdasarkan keterangan yang diterima, tindakan kekerasan terjadi ketika Wakil Bupati Hasan Basri melakukan kunjungan mendadak ke SPPG Desa Sagoe tanpa pemberitahuan sebelumnya. Kunjungan yang semestinya bersifat pembinaan dan pengawasan program justru diwarnai tindakan tidak menyenangkan dan kekerasan fisik terhadap petugas SPPG. Dalam laporan disebutkan bahwa Wakil Bupati Hasan Basri sempat membentak relawan, mengeluarkan ancaman, serta melakukan pemukulan terhadap Kepala SPPG Muhammad Reza di hadapan para petugas yang sedang bekerja. Situasi baru mereda setelah dilerai oleh asisten pribadinya. Usai kejadian, Kepala SPPG bersama relawan dan koordinator wilayah melaporkan insiden ini kepada Bupati Pidie Jaya, yang kemudian menyarankan agar pihak SPPG menempuh jalur hukum bila tidak dapat menerima perlakuan tersebut. BGN memastikan bahwa kegiatan penyediaan MBG di Desa Sagoe tetap berjalan normal dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat dan daerah, serta menegaskan komitmen untuk terus mengawal keamanan dan kenyamanan seluruh petugas SPPG di lapangan demi keberlangsungan Program MBG bagi jutaan anak Indonesia. sumber : Antara Advertisement",Andri Saubani,https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/096363800-1760513057-830-556.jpg,https://republika.co.id/berita//t4ycv5409/bgn-lapor-polisi-ini-kronologi-wakil-bupati-pidie-jaya-aniaya-kepala-sppg-desa-sagoe,0c2a4c0486e220c4e4eb12b702f26b6781573fcf574be47071a3b76ec084e54c,2025-10-31 00:11:06.609 243,republika,mbg,2025-10-30 22:59:41,"Kunjungi SMAN 15 Pandeglang, Gubernur Banten Andra Soni Ungkap Manfaat MBG","REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG Gubernur Banten Andra Soni mengunjungi SMAN 15 Pandeglang untuk meninjau pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi program dari Presiden RI Prabowo Subianto. Kunjungan Andra Soni ke SMAN 15 Pandeglang didampingi istri Tinawati dan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten Lukman. Kehadirannya itu disambut secara langsung oleh Kepala Sekolah SMAN 15 Pandeglang Deri Aldina. Baca Juga Ceko Usir Tentara Israel yang Hendak Berlibur di Praha, Sempat Telantar di Bandara Shujaiyya Telah Menjadi Kota Hantu dan Terhapus dari Peta, yang Tersisa Hanya Pepohonan Apa Sebenarnya yang Terjadi di Sudan? 8 Tanya Jawab Ini Membantu Memahami Konflik Negara Kaya Emas Baca Juga Andra Soni mengatakan program MBG dapat meningkatkan prestasi siswa. Sebab, dia menjelaskan program MBG memberikan nutrisi yang memadai, sehingga bisa meningkatkan konsentrasi siswa dalam belajar. ""MBG bisa meningkatkan prestasi siswa karena membrikan nutrisi yang memadai, sehingga meningkatkan konsentrasi siswa dalam belajar,"" kata Andra Soni saat berada di SMAN 15 Pandeglang, Kecamatan Carita, Kamis (30/10/2025). Selain memantau pelaksanaan MBG, kunjungan Andra Soni ke SMAN 15 Pandeglang untuk berdialog bersama siswa dan guru terkait prasarana jalan menuju sekolah. Sementara itu, Kepala Sekolah SMAN 15 Pandeglang, Deri Aldina, menyambut baik sekaligus mengapresiasi kehadiran Andra Soni ke SMAN 15 Pandeglang. Deri mengungkapkan seluruh siswa dan guru SMAN 15 Pandeglang merasa sangat senang dan antusiasi atas kehadiran Gubernur Banten itu. Bahkan, perasaan senang dan antusias itu dirasakan oleh masyarakat sekitar sekolah. ""Kami menyambut baik sekaligus mengapresiasi atas kehadiran Gubernur Banten Bapak Andra Soni ke SMAN 15 Pandeglang. Kami merasa sangat senang dan antusias,"" kata Deri. Deri mengatakan Andra Soni berencana membeli tanah yang akan menjadi akses masuk sekolah. Karena hingga saat ini, akses jalan menuju sekolah masih milik perusahaan, sehingga belum bisa diperbaiki. ""Mudah-mudahan bisa terealisasi sehingga siswa kami dapat mengakses jalan ke sekolah dengan baik. Kami sampaikan terimakasih atas kehadiran Gubernur Banten Andra Soni,"" ungkapnya. Advertisement",Nashih Nashrullah,https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/gubernur-banten-andra-soni-saat-mengunjungi-sman-15_251030225908-851.jpeg,https://republika.co.id/berita//t4ycfh320/kunjungi-sman-15-pandeglang-gubernur-banten-andra-soni-ungkap-manfaat-mbg,7916eb81257e6bc0dca3898f0f6416541f79fe35c73aa2af45cd9af058222439,2025-10-31 00:11:17.579 244,republika,mbg,2025-10-30 18:37:19," Hampir 700 Anak Keracunan MBG, Pemkab Gunungkidul Siapkan Rp100 Juta untuk Biaya Perawatan","REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNGKIDUL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunungkidul menyiapkan dana darurat sebesar Rp100 juta untuk menanggulangi biaya perawatan siswa yang diduga mengalami keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kapanewon Saptosari. Langkah ini diambil sebagai bentuk tanggung jawab pemerintah daerah setelah ratusan murid dari dua sekolah, yakni SMP Negeri 1 Saptosari dan SMK Negeri 1 Saptosari, mengalami gejala mual, muntah, dan diare usai menyantap makanan program MBG. Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, mngatakan keracunan tidak termasuk dalam kategori penyakit yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Karena itu, pemerintah daerah harus turun tangan untuk menanggung biaya pengobatan para siswa. Baca Juga BGN Optimistis Target 82,9 Juta Penerima Manfaat MBG Tercapai Menteri HAM Natalius Pigai: Kasus Keracunan MBG Sangat Kecil Hanya 0,0017 Persen Sidak SPPG, Bupati Gunungkidul Sebut Ada Indikasi Bakteri E Coli pada Air yang Picu Keracunan MBG Baca Juga ""Biaya rumah sakit seperti yang kami diskusikan dengan kepala rumah sakit dan kepala dinas (kesehatan) karena keracunan bukan kategori penyakit, maka tidak di- cover BPJS,"" kata Endah, Rabu (29/10/2025), malam. Karenanya, Pemkab telah menyiapkan anggaran khusus untuk menghadapi kondisi darurat seperti ini, agar tidak membebani para orang tua murid. Ia menyebutkan, dana sebesar Rp100 juta akan digunakan untuk menutup biaya perawatan siswa yang dirawat di rumah sakit maupun puskesmas. ""Kami siapkan Rp100 juta untuk penanggulangan kedaruratan seperti jika anak-anak masuk rumah sakit karena ini (MBG),"" ujarnya. Loading... Advertisement Belum Tetapkan KLB Berdasarkan data Dinas Kesehatan, sebanyak 695 siswa dan guru mengalami gejala mual, muntah, dan diare usai mengonsumsi menu MBG di dua sekolah tersebut. Dari jumlah itu, 18 orang sempat dirawat di RSUD Saptosari, dan 34 lainnya di Puskesmas Saptosari. Saat ini, hanya tiga siswa yang masih menjalani perawatan. Meskipun demikian, Pemkab belum berencana menetapkan kasus ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Endah menyebut sebagian besar siswa sudah ditangani dan hanya beberapa yang masih menjalani perawatan medis. ""Saya rasa belum. Pasien sudah dirawat di rumah, beberapa masih ada yang opname, masih menunggu apakah ada yang menyusul,"" katanya. Ia juga mengatakan gejala yang dialami para siswa muncul dalam waktu yang tidak bersamaan. ""Ada yang daya tubuhnya baik sehingga belum muntah mual, ada yang daya tubuhnya buruk habis makan sorenya sudah muntah dan mual, masih menunggu. Mohon doanya anak-anak terbebas dari mara bahaya,"" ucapnya. Bupati Gunungkidul ini mengimbau kepada seluruh murid yang masih merasakan gejala mual, pusing, atau diare untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) terdekat agar dapat segera ditangani. Pemkab Perketat Pengawasan Dapur MBG Selain menanggung biaya pengobatan, Pemkab Gunungkidul akan memperketat pengawasan terhadap dapur-dapur penyedia makanan dalam program MBG. Langkah ini dilakukan menyusul temuan awal adanya bakteri Escherichia Coli (E. Coli) dalam air yang digunakan di dapur penyedia makanan yang diduga menjadi biang keracunan massal tersebut. ""Diindikasikan dari air itu (sebelumnya) ternyata masih mengandung bakteri E. Coli, dan beberapa waktu lalu sudah dites. Karena, bakteri ini yang membuat anak-anak itu diare,"" ungkapnya. Meski begitu, Endah menegaskan bahwa hasil tersebut masih bersifat indikatif. Pemerintah Kabupaten akan melakukan uji laboratorium lanjutan terhadap sampel makanan dan air galon yang digunakan di dapur tersebut. ""Nanti juga akan dites hasil sampel makanan dan air galonnya, termasuk diperiksa waktu memasak, apakah memperhitungkan jarak antara proses memasak dengan pendistribusian makanan, sudah tepat atau belum,"" kata dia.",Karta Raharja Ucu,https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/bupati-gunungkidul-endah-subekti-kuntariningsih-melakukan-inspeksi-mendadak-ke_251030183600-166.jpeg,https://republika.co.id/berita//t4y0a7282/hampir-700-anak-keracunan-mbg-pemkab-gunungkidul-siapkan-rp100-juta-untuk-biaya-perawatan,e785939422f27807742efc1a472dccf6ef898b97d19c4c9cd0681620c9a15d39,2025-10-31 00:11:29.259 245,republika,mbg,2025-10-30 16:26:50,"Menteri HAM Natalius Pigai: Kasus Keracunan MBG Sangat Kecil Hanya 0,0017 Persen","REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai mengatakan, masalah yang timbul dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG), termasuk insiden keracunan, tidak boleh dihakimi. Dia menyebut, berdasarkan perspektif HAM, kesalahan dalam suatu pekerjaan seharusnya diperbaiki, bukan dihakimi. Pigai mengungkapkan, MBG merupakan program yang tujuan utamanya adalah menyehatkan masyarakat, khususnya kalangan balita, pelajar, dan ibu hamil serta menyusui. Dia mengatakan, sejauh ini sudah 36 juta orang yang menjadi penerima manfaat MBG. ""Sampai dengan hari ini, MBG sudah 36 juta (penerima). Pemerintah sudah targetkan 36 juta. Di Brasil itu, 40 juta (penerima makan gratis) butuh 11 tahun. Indonesia baru satu tahun, Februari sampai sekarang, sudah 36 juta,"" kata Pigai ketika memberikan kuliah umum di Fakultas Ilmu Sosial-Politik (FISIP) Universitas Diponegoro (Undip), Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (30/10/2025). Dia kemudian menyinggung kasus dugaan keracunan dalam pelaksanaan MBG. Menurutnya, jumlah kasus tersebut sangat kecil, yakni hanya 0,0017 persen. Secara umum, kata dia, persentase keberhasilan program MBG mencapai 99,99 persen. ""Tapi, meskipun sedikit bermasalah, hanya 0,0017 persen, kami tetap serius dan tidak boleh ada masalah lagi,"" ujar Pigai. Dia selanjutnya menyinggung tentang pelaksanaan serupa MBG di negara lain, seperti Amerika Serikat (AS) dan Jerman. Menurut Pigai, kasus dugaan keracunan, bahkan kematian, masih dialami kedua negara tersebut. Padahal program MBG mereka sudah berlangsung puluhan tahun. ""Di Amerika, free meal system , itu berlaku tahun 50-an. Di Jerman pun demikian. Tapi di Jerman itu, dua atau tiga tahun lalu ada yang meninggal karena kesalahan. Di Amerika (menu) mac and cheese , ada yang sakit, kena racun juga. Padahal ini sudah 60-70 tahun,"" kata Pigai. Meski saat ini masih ada beberapa masalah dalam pelaksanaan MBG, Pigai menilai, hal itu seharusnya tidak dihakimi, tapi diperbaiki. "" Human rights standar internasional mengatakan demikian, ketika Anda sedang dalam pekerjaan, tidak boleh dinilai, tapi diperbaiki. Tidak boleh men- judge 'Kamu salah'. Itu namanya ongoing of achieving human rights ,"" ucapnya. ""Jadi sedang dalam proses itu, menuju ke sana, dikritis, dimarah-marahi, tidak apa-apa, tapi dalam rangka memperbaiki. Di Amerika saja hampir 70 tahun mac and cheese orang sakit, di Jerman ada yang mati. Tapi kita meskipun hanya satu orang bermasalah, negara akan berusaha semaksimal mungkin supaya tidak boleh ada yang bermasalah,"" tambah Pigai. Advertisement",Karta Raharja Ucu,https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/menteri-hak-asasi-manusia-ham-natalius-pigai-memberikan-kuliah_251030162616-435.jpg,https://republika.co.id/berita//t4xu8q282/menteri-ham-natalius-pigai-kasus-keracunan-mbg-sangat-kecil-hanya-00017-persen,1ed81e287eed150179471633a193a23b13edcd1a1dfe7a72a3afa4bbadc61611,2025-10-31 00:11:39.979 246,republika,mbg,2025-10-30 15:38:00,"Komentari Keracunan MBG, Menteri HAM: Kesalahan Suatu Pekerjaan tak Boleh Dinilai, Tapi Diperbaiki","REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai mengatakan, masalah yang timbul dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG), termasuk insiden keracunan, tidak boleh dihakimi. Dia menyebut, berdasarkan perspektif HAM, kesalahan dalam suatu pekerjaan seharusnya diperbaiki, bukan dihakimi. Pigai mengungkapkan, MBG merupakan program yang tujuan utamanya adalah menyehatkan masyarakat, khususnya kalangan balita, pelajar, dan ibu hamil serta menyusui. Dia mengatakan, sejauh ini sudah 36 juta orang yang menjadi penerima manfaat MBG. Baca Juga Imbas Kasus Keracunan MBG, Dapur SPPG Cibodas 2 Ditutup Sementara Keracunan MBG di Bandung Barat Kembali Terjadi, Ratusan Pelajar Jadi Korban Pihak Nadiem Buka-bukaan Siapa Inisiator Pengadaan Laptop Chromebook Baca Juga ""Sampai dengan hari ini, MBG sudah 36 juta (penerima). Pemerintah sudah targetkan 36 juta. Di Brasil itu, 40 juta (penerima makan gratis) butuh 11 tahun. Indonesia baru satu tahun, Februari sampai sekarang, sudah 36 juta,"" kata Pigai ketika memberikan kuliah umum di Fakultas Ilmu Sosial-Politik (Fisip) Universitas Diponegoro (Undip), Kota Semarang, Jawa Tengah, Kamis (30/10/2025). Dia kemudian menyinggung kasus dugaan keracunan dalam pelaksanaan MBG. Menurutnya, jumlah kasus tersebut sangat kecil, yakni hanya 0,0017 persen. Menurutnya, secara umum, persentase keberhasilan program MBG mencapai 99,99 persen. ""Tapi, meskipun sedikit bermasalah, hanya 0,0017 persen, kami tetap serius dan tidak boleh ada masalah lagi,"" ujar Pigai. Loading... Advertisement Dia selanjutnya menyinggung tentang pelaksanaan serupa MBG di negara lain, seperti Amerika Serikat (AS) dan Jerman. Menurut Pigai, kasus dugaan keracunan, bahkan kematian, masih dialami kedua negara tersebut. Padahal program MBG mereka sudah berlangsung puluhan tahun. ""Di Amerika, free meal system , itu berlaku tahun 50-an. Di Jerman pun demikian. Tapi di Jerman itu, dua atau tiga tahun lalu ada yang meninggal karena kesalahan. Di Amerika (menu) mac and cheese , ada yang sakit, kena racun juga. Padahal ini sudah 60-70 tahun,"" kata Pigai. Meski saat ini masih ada beberapa masalah dalam pelaksanaan MBG, Pigai menilai, hal itu seharusnya tidak dihakimi, tapi diperbaiki. "" Human rights standar internasional mengatakan demikian, ketika Anda sedang dalam pekerjaan, tidak boleh dinilai, tapi diperbaiki. Tidak boleh men- judge 'Kamu salah'. Itu namanya ongoing of achieving human rights ,"" ucapnya. ""Jadi sedang dalam proses itu, menuju ke sana, dikritis, dimarah-marahi, tidak apa-apa, tapi dalam rangka memperbaiki. Di Amerika saja hampir 70 tahun mac and cheese orang sakit, di Jerman ada yang mati. Tapi kita meskipun hanya satu orang bermasalah, negara akan berusaha semaksimal mungkin supaya tidak boleh ada yang bermasalah,"" tambah Pigai.",Mas Alamil Huda,https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/menteri-hak-asasi-manusia-ham-natalius-pigai-memberikan-kuliah_251030153545-634.jpeg,https://republika.co.id/berita//t4xrzc487/komentari-keracunan-mbg-menteri-ham-kesalahan-suatu-pekerjaan-tak-boleh-dinilai-tapi-diperbaiki,5a2e7bbb45cfca2da305025ecb4ef4396fce3f147a80849ed765bc709baec0d4,2025-10-31 00:11:51.013 247,republika,mbg,2025-10-30 14:22:27,"Sidak SPPG, Bupati Gunungkidul Sebut Ada Indikasi Bakteri E Coli pada Air yang Picu Keracunan MBG","REPUBLIKA.CO.ID, WONOSARI -- Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih melakukan inspeksi mendadak ke dapur penyedia makanan MBG di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Planjan, Saptosari, pada Rabu (29/10/2025), pasca-insiden keracunan massal yang menimpa hampir 700 siswa dari dua sekolah di wilayahnya. Dari sidak tersebut, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menemukan indikasi kuat bahwa bakteri Escherichia coli atau E Coli diduga menjadi penyebab ratusan siswa di Kapanewon Saptosari mengalami dugaan keracunan massal setelah menyantap Makanan Bergizi Gratis (MBG). ""Diindikasikan dari air itu (sebelumnya) ternyata masih mengandung bakteri E Coli, dan beberapa waktu lalu sudah dites. Karena, bakteri ini yang membuat anak-anak itu diare,"" ujar Endah usai sidak di Dapur SPPG Planjan, Rabu. Meski begitu, Endah mengatakan Pemkab akan melakukan uji laboratorium terhadap sampel makanan dan air galon yang digunakan di dapur tersebut. Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan sumber pasti penyebab gangguan kesehatan yang dialami para siswa. ""Nanti juga akan dites hasil sampel makanan dan air galonnya, termasuk diperiksa waktu memasak, apakah memperhitungkan jarak antara proses memasak dengan pendistribusian makanan, sudah tepat atau belum,"" kata dia. Endah menegaskan kasus ini harus menjadi evaluasi menyeluruh terhadap seluruh dapur penyedia makanan MBG di Gunungkidul. Ia menegaskan agar pengelola dapur lebih memperhatikan higienitas air, peralatan, serta bahan pangan yang digunakan dalam proses pengolahan makanan. ""Kalau nanti ada hal yang tidak diinginkan, dapur ini yang paling bertanggung jawab. Saya tidak ingin ada anak Gunungkidul yang menjadi korban lagi akibat kelalaian seperti ini,"" ucapnya. Adapun dua sekolah yang menjadi korban dugaan kasus keracunan MBG ini yakni SMK Negeri 1 Saptosari dan SMP Negeri 1 Saptosari. Rata-rata anak dilaporkan mengalami gejala keracunan usai mengonsumsi makanan dalam program MBG. ""Sudah kita hitung, 695 anak terdampak diduga keracunan MBG,"" kata Endah. Dari jumlah tersebut, rinciannya siswa SMK N 1 Saptosari yang terdampak sebanyak 1.154 anak, namun yang alami gejala keracunan ada 476 anak, termasuk 10 guru dan 33 siswa diketahui izin tidak masuk, namun belum terkonfirmasi apakah keracunan atau tidak. Sementara itu, di SMP N 1 Saptosari, sebanyak 420 siswa menerima MBG, dan 186 orang di antaranya mengalami gejala. Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono, menyampaikan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menjelaskan sebagian besar siswa mulai menunjukkan gejala pada dini hari. ""Rata-rata keluhannya mual, pusing, diare,"" katanya. Advertisement",Fernan Rahadi,https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/bupati-gunungkidul-endah-subekti-kuntariningsih-kedua-kanan-melakukan-inspeksi_251030142141-959.jpeg,https://republika.co.id/berita//t4xohf291/sidak-sppg-bupati-gunungkidul-sebut-ada-indikasi%c2%a0bakteri%c2%a0e-coli-pada-air-yang-picu-keracunan-mbg,341c75fed8e0b51a9f1cea943bc9eb70e14f9610ed2a4a67ef14c04ed6e9cbae,2025-10-31 00:12:01.660 248,republika,mbg,2025-10-30 12:56:23,Eks Komisioner KPAI: Perempuan Pilar Keberhasilan Program MBG,"REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perempuan, khususnya para ibu, dinilai memiliki peran sentral dalam memastikan keberhasilan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah. Keterlibatan aktif perempuan di tingkat keluarga, sekolah, dan komunitas disebut merupakan fondasi penting dalam membangun generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan berkarakter menuju visi Indonesia Emas 2045. ""Perempuan, terutama ibu, adalah garda terdepan dalam ketahanan gizi keluarga. Program MBG akan efektif bila para ibu memahami nilai gizi seimbang dan mendukung pola makan sehat anak, baik di sekolah maupun di rumah,"" ujar mantan Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Erlinda di Jakarta, Kamis (30/10/2025). Ia menilai bahwa selama ini pemerintah telah melibatkan perempuan melalui berbagai wadah seperti Posyandu, PKK, dan kader gizi desa. Namun ke depan, menurut Erlinda, pelibatan ini harus lebih sistematis dan berorientasi pada penguatan kapasitas. Perempuan tidak hanya ditempatkan sebagai pelaksana kegiatan, tetapi juga harus diberi ruang untuk menjadi perancang kebijakan mikro di tingkat keluarga dan sekolah. Kalau ibu-ibu memiliki literasi gizi dan pemahaman tentang sanitasi serta keamanan pangan, mereka bukan hanya menjaga anak-anaknya sendiri, tetapi juga menjadi pengawas sosial di lingkungan sekitar. Ini merupakan bentuk nyata perlindungan anak dari sisi hak atas gizi dan kesehatan,"" katanya. Lebih lanjut, Erlinda menjelaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu bentuk nyata kehadiran negara dalam memenuhi hak dasar anak atas gizi yang cukup dan makanan yang layak. Program ini, menurutnya, tidak hanya berdampak pada penurunan angka stunting dan malnutrisi, tetapi juga meningkatkan konsentrasi belajar, kehadiran siswa di sekolah, serta prestasi akademik. MBG adalah investasi jangka panjang dalam pembangunan sumber daya manusia. Anak-anak yang mendapatkan gizi seimbang akan tumbuh sehat secara fisik dan mental, sehingga mampu belajar dengan baik dan berdaya saing di masa depan, kata Erlinda. Namun demikian, ia mengingatkan agar pelaksanaan program MBG tidak dilakukan secara seragam di seluruh daerah tanpa memperhatikan kondisi sosial-ekonomi dan ketersediaan pangan lokal. Ketidaktepatan sasaran dapat terjadi jika data gizi anak tidak akurat atau mekanisme pendistribusian makanan dilakukan secara administratif semata. Pemerintah daerah harus didorong untuk menggunakan pendekatan berbasis data dan kontekstual. Misalnya dengan melakukan pemetaan status gizi per wilayah oleh Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan, serta melibatkan tenaga ahli gizi di sekolah. Hal ini penting agar intervensi yang dilakukan tepat sasaran dan berdampak nyata,"" ujarnya. Erlinda juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan transparansi publik dalam pelaksanaan MBG. Ia menilai, keberhasilan program ini sangat bergantung pada koordinasi antar kementerian dan lembaga, seperti Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan, Kementerian Sosial, serta Kementerian Desa. Program MBG memerlukan pengawasan lintas sektor dengan koordinasi yang kuat, misalnya di bawah Kementerian Sekretariat Negara atau Sekretariat Wakil Presiden. Monitoring dan evaluasi harus dilakukan secara berkala agar pelaksanaannya akuntabel dan transparan,"" katanya. Selain itu, partisipasi masyarakat dinilai menjadi faktor penting. Organisasi perempuan seperti PKK, Dharma Wanita, dan organisasi keagamaan perempuan dapat dilibatkan dalam pengawasan kualitas makanan, distribusi, serta edukasi gizi di sekolah dan masyarakat. ""Ketika masyarakat, terutama organisasi perempuan, dilibatkan secara aktif, maka MBG akan menjadi gerakan sosial bersama, bukan sekadar proyek pemerintah. Dengan begitu, rasa memiliki masyarakat terhadap program ini akan tumbuh, dan keberlanjutannya lebih terjamin,"" ujar Erlinda. Menurut Erlinda, perempuan khususnya ibu merupakan 'guru pertama dan utama' dalam pendidikan gizi anak. Di lingkungan rumah tangga, ibu dapat menanamkan kebiasaan pola makan sehat dengan memberi contoh nyata, seperti mengonsumsi sayur dan buah, menjaga kebersihan, serta tidak membuang makanan. ""Ibu bisa memperkenalkan nilai gizi sejak dini, mengajarkan anak mengenal karbohidrat, protein, dan vitamin dalam makanan sehari-hari. Literasi gizi sederhana ini sangat efektif jika dilakukan secara konsisten,"" ucapnya. Ia menambahkan, pemerintah perlu mendukung penguatan literasi gizi melalui berbagai media, seperti Posyandu, sekolah, dan platform digital. Dengan demikian, rumah tangga akan menjadi perpanjangan tangan negara dalam memastikan generasi muda tumbuh sehat, cerdas, dan berkarakter. ""Kalau keluarga memahami gizi, maka efek program MBG tidak berhenti di sekolah, tapi berlanjut di rumah. Anak-anak akan tumbuh dengan kebiasaan makan sehat yang akan terbawa sampai dewasa,"" kata Erlinda. Selain dari aspek gizi dan edukasi, ia uga menilai bahwa MBG memiliki potensi besar untuk memperkuat ekonomi lokal. Erlinda menyarankan agar dapur-dapur penyedia MBG menggunakan bahan pangan yang berasal dari petani, nelayan, dan UMKM di sekitar sekolah. Pola ini tidak hanya memperkuat rantai pasok pangan, tetapi juga mendorong pemerataan ekonomi desa. Kalau bahan makanan MBG diambil dari petani dan pelaku UMKM sekitar sekolah, maka dampaknya ganda. Anak-anak mendapatkan makanan segar dan bergizi, sementara perekonomian lokal juga ikut tumbuh. Ini model pembangunan yang berkelanjutan, jelasnya. Ia menegaskan, keterlibatan perempuan juga dapat diperluas dalam aspek ekonomi, misalnya melalui pelatihan pengolahan makanan sehat lokal dan pengelolaan dapur higienis. Dengan begitu, perempuan tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga pelaku ekonomi yang berdaya. Erlinda menyampaikan bahwa Program Makan Bergizi Gratis seharusnya dipandang bukan sekadar bantuan makanan, tetapi sebagai investasi jangka panjang negara dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia. Anak yang sehat dan bergizi baik adalah modal utama bangsa untuk menghadapi tantangan global di masa depan. Keberhasilan MBG akan menjadi salah satu tonggak penting menuju Indonesia Emas 2045, ujar Erlinda. Kami berharap MBG bukan hanya tentang memberi makan anak-anak, tetapi juga tentang membangun masa depan bangsa. Setiap sendok nasi bergizi yang diberikan hari ini adalah investasi bagi generasi penerus Indonesia,"" ujar Erlinda. Advertisement",Fernan Rahadi,https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/_251030125608-317.jpg,https://republika.co.id/berita//t4xkhz291/eks-komisioner-kpai-perempuan-pilar-keberhasilan-program-mbg,33a292f5207013f320a6551c8cba5b196379bd358d9846f036e89d44ea068241,2025-10-31 00:12:12.029 249,republika,mbg,2025-10-30 06:05:07,Prabowo Tunjuk Nanik Deyang Jadi Ketua Pelaksana Harian Program MBG,"REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Prabowo Subianto menunjuk Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik Sudaryati Deyang sebagai Ketua Pelaksana Harian Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Penetapan itu tertuang dalam Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 28 Tahun 2025 tentang Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program MBG. Nanik menilai, penunjukan itu menjadi bukti bahwa BGN memiliki peran strategis dalam mengawal keberhasilan implementasi program MBG. Karena itu, ia mengaku bakal berupaya maksimal dalam mengawal program unggulan Prabowo tersebut. Baca Juga Nanik S Deyang Janjikan SPPG Rp 5 Juta Buat Konten Viral, BGN: Hanya Candaan BGN dan Muhammadiyah Resmikan 105 SPPG Tahap 2 di UMS Ibu-Ibu Geruduk Kantor BGN, Desak Program MBG Dihentikan Baca Juga ""Penunjukan ini merupakan mandat penting yang menegaskan komitmen penuh BGN untuk memastikan setiap porsi makanan memenuhi standar gizi terbaik, terkoordinasi secara efektif, dan berjalan tanpa hambatan di seluruh daerah,"" kata Nanik melalui keterangan pers di Jakarta, Rabu (29/10/2025). Sebagai ketua, Nanik akan bertugas memimpin pelaksanaan tugas harian tim serta menyelenggarakan rapat rutin minimal dua kali sebulan atau sewaktu-waktu bila diperlukan. Hasil tugas itu bakal dijadikan bahan laporan ketua tim kepada Presiden Prabowo. Dalam menjalankan tugasnya, mantan wartawan dan tim sukses itu akan didampingi Deputi Bidang Koordinasi Keterjangkauan dan Keamanan Pangan Kemenko Pangan sebagai wakil ketua pelaksana harian. Pembentukan Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program MBG dimaksudkan untuk menyelaraskan kebijakan dan menyelesaikan permasalahan yang bersifat lintas sektoral antar kementerian/lembaga dan pemerintah daerah. Keberadaan tim adalah untuk memastikan program MBG tepat sasaran, merata, dan berkelanjutan. Tim koordinasi berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Prabowo. Tim itu juga memiliki tugas mendukung penyelenggaraan prorgam MBG melalui sinkronisasi, koordinasi, monitoring, evaluasi, dan pengendalian penyelenggaraan program. Tim kan dipimpin oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas). Sementara itu, Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno sebagai Wakil Ketua I, dan Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar sebagai Wakil Ketua II. Loading... Advertisement Selain itu, terdapat 13 menteri/kepala lembaga yang terlibat dalam tim. Mereka adalah Menteri Sekretaris Negara, Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Menteri Kesehatan, dan Menteri Agama. Terdapat pula Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga /Kepala Badan kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Mendukbangga/Kepala BKKBN), Menteri Koperasi, Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Kepala Staf Kepresidenan, dan Kepala Badan Komunikasi Pemerintah). Tim Koordinasi mulai bertugas sejak Kepres Nomor 28 Tahun 2025 yang ditetapkan pada 24 Oktober 2025. Nantinya, Ketua Tim Koordinasi wajib melaporkan pelaksanaan tugas kepada RI 1 sedikitnya satu kali setiap tiga bulan, atau sewaktu-waktu jika diperlukan.",Erik Purnama Putra,https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/048168500-1758908462-830-556.jpg,https://republika.co.id/berita//t4x1gj484/prabowo-tunjuk-nanik-deyang-jadi-ketua-pelaksana-harian-program-mbg,932776aeefecd53e990039e859810748c6d8388faed76f34215104d93d76960e,2025-10-31 00:12:22.492 250,republika,mbg,2025-10-30 05:23:32,Hampir 700 Anak dari Dua Sekolah di Gunungkidul Diduga Keracunan MBG,"REPUBLIKA.CO.ID, WONOSARI -- Kasus dugaan keracunan massal lagi-lagi terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kali ini menimpa ratusan siswa di Kapanewon Saptosari, Kabupaten Gunungkidul dengan jumlah yang lebih banyak di mana hampir 700 anak dari dua sekolah, yakni SMK Negeri 1 Saptosari dan SMP Negeri 1 Saptosari, dilaporkan mengalami gejala keracunan usai mengonsumsi makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). ""Hari ini sudah kita hitung 695 anak terdampak diduga keracunan MBG,"" kata Endah saat di RSUD Saptosari, Rabu (29/10/2025) malam. Dari jumlah tersebut, rinciannya siswa SMK N 1 Saptosari yang terdampak sebanyak 1.154 anak, namun yang alami gejala keracunan ada 476 anak, termasuk 10 guru dan 33 siswa diketahui izin tidak masuk, namun belum terkonfirmasi apakah keracunan atau tidak. Sementara itu, di SMP N 1 Saptosari, sebanyak 420 siswa menerima MBG, dan 186 orang di antaranya mengalami gejala. Endah menjelaskan, siswa-siswa tersebut menyantap MBG pada Selasa (28/10/2025), dan gejala tidak muncul secara bersamaan. Pihaknya telah melakukan pemantauan sejak kemarin dan hari ini bertambah banyak yang alami gejala. Mengetahui hal ini, pemerintah daerah segera berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan pihak puskesmas untuk melakukan pendataan serta penanganan cepat. Seluruh ambulans dan tenaga medis dikerahkan. ""Kemarin sudah kami monitor dan baru hari ini dapat laporan kalau ada 695 anak diduga terdampak keracunan MBG,"" katanya. Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono, menyampaikan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul menjelaskan sebagian besar siswa mulai menunjukkan gejala pada dini hari. ""Rata-rata keluhannya mual, pusing, diare,"" katanya. Ia menambahkan bahwa ada sekitar 33 anak yang tidak masuk sekolah hari ini dan masih dipantau. ""Sudah tertangani semua. Anak-anak yang tidak masuk sekolah kita pantau, bagi anak-anak yang di rumah, guru-guru diminta monitor. Misalnya perlu (penanganan) segera dibawa ke rumah sakit,"" ujarnya. Sebagai langkah lanjutan, Dinas Kesehatan telah mengambil sampel hidangan MBG yang terdiri dari nasi, gulai ayam, tahu goreng, dan potongan buah melon, serta sampel muntahan dan feses siswa untuk diperiksa di laboratorium. Ismono juga mendampingi Bupati Gunungkidul meninjau dapur MBG di SPPG Planjen, yang kini telah dihentikan operasionalnya sementara oleh Badan Gizi Nasional (BGN). ""(SPPG Planjan) belum mengantongi SLHS (Sertifikat Laik Higiene Sanitasi) juga,"" ungkapnya. Ia memastikan kondisi para siswa kini berangsur membaik. Namun terkait penyebab pastinya, pihaknya masih menunggu hasil laboratorium. Advertisement",Fernan Rahadi,https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/kondisi-siswa-di-kapanewon-saptosari-kabupaten-gunungkidul-yang-mendapatkan_251030052307-195.jpeg,https://republika.co.id/berita//t4wzj8291/hampir-700-anak-dari-dua-sekolah-di-gunungkidul-diduga-keracunan-mbg,1aac58eab4fe80ac55278a90492278d94ff6600008a9ea2f822b61372d487712,2025-10-31 00:12:33.129 251,republika,mbg,2025-10-29 21:30:00,"Keracunan MBG di Bandung Barat Kembali Terjadi, Ratusan Pelajar Jadi Korban","REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Para Pelajar yang mengalami keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) dirawat di Puskesmas Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (29/10/2025). Seratus lebih pelajar dari sejumlah sekolah mengalami gejala keracunan usai menyantap MBG di Cibodas, Lembang, Selasa (28/10/2025). Mereka merasakan mual dan muntah hingga harus mendapat perawatan medis. Para pelajar tersebut berasal dari tiga sekolah, yaitu SDN 2 Cibodas, SDN Buahbatu, SMPN 4 Lembang. Advertisement",Edwin Dwi Putranto,https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/063532000-1761745790-830-556.jpg,https://republika.co.id/berita//t4wbv4375/keracunan-mbg-di-bandung-barat-kembali-terjadi-ratusan-pelajar-jadi-korban,919a500fd8ed90ab4dbe8fef55f6441b4eff36ba5a5c496df231b54cc917ee6e,2025-10-31 00:12:43.629 252,republika,mbg,2025-10-29 18:46:33,"Soroti Varietas Beras Unggul, Guru Besar UGM: Bisa Jadi Penentu Keberhasilan Program MBG","REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah Prabowo-Gibran menjadi salah satu langkah strategis dalam meningkatkan gizi anak sekolah dan menekan angka stunting nasional. Namun, di tengah maraknya kasus keracunan massal di sejumlah daerah yang diduga akibat bahan pangan yang tidak layak, sejumlah akademisi menyoroti kembali pentingnya kualitas bahan makanan, termasuk beras yang digunakan dalam program prioritas tersebut. Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) sekaligus peneliti varietas padi Gamagora 7, Prof Taryono menjadi salah satu yang menyoroti. Menurutnya keberhasilan MBG tidak cukup hanya diukur dari kuantitas distribusi pangan, tetapi juga dari mutu gizi dan keamanan pangan yang dikonsumsi para pelajar. ""Kalau kita bicara pangan bergizi, maka kualitas beras menjadi hal yang sangat penting. Jangan hanya melihat beras sebagai sumber karbohidrat, tetapi juga sebagai sumber protein dan mikronutrien yang bisa membantu mencegah stunting ,"" kata Prof Taryono seusai acara 'Rembug Sesarengan UGM dengan Tema Ngolah Ilmu, Nandur Harapan: Inovasi UGM untuk Ketahanan Pangan Indonesia', yang di Desa Sekaran, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Rabu (29/10/2025). Ia mengatakan pemerintah perlu memastikan bahwa beras yang disalurkan melalui program MBG tidak hanya memenuhi aspek kuantitas, tetapi juga memiliki kualitas gizi yang memadai. ""Beras yang diberikan seharusnya masuk kategori premium bergizi. Dengan demikian manfaatnya bukan hanya membuat anak kenyang. Tapi juga membantu tumbuh kembang anak secara optimal,"" ungkapnya. Gamagora 7 Bisa Jadi Solusi Beras MBG Bergizi Lebih lanjut, Prof Taryono mengatakan pemerintah bisa mempertimbangkan penggunaan varietas beras unggul bergizi, seperti Gamagora 7, untuk memenuhi kebutuhan program MBG. Varietas yang dikembangkan oleh tim peneliti UGM ini, kata dia, memiliki kandungan protein, zat besi (Fe), dan seng (Zn) yang lebih tinggi dibandingkan varietas biasa, serta rasa nasi yang pulen dan disukai konsumen. ""Program Makan Bergizi Gratis ini bagus, tapi perlu dipastikan kualitas bahan pangannya. Gamagora 7 bisa saja digunakan untuk mendukung program nasional ini,"" ucapnya. Selain unggul dari nilai gizi, varietas Gamagora 7 juga dinilai mampu mendukung aspek ketahanan pangan nasional. Dengan umur panen yang pendek, sekitar 95 hari di musim hujan dan 85 hari di musim kemarau, Prof Taryono mengatakan padi ini memungkinkan petani untuk melakukan panen hingga tiga kali setahun, sehingga produktivitas meningkat dan pasokan beras nasional lebih stabil. ""Petani bisa panen tiga kali setahun, artinya produksi beras nasional meningkat dan kaya gizi sehingga ketahanan pangan kita hanya soal kuantitas, tetapi juga kualitas,"" katanya. ""Bahkan ketika hujan berhenti dua minggu, lalu turun lagi dua minggu kemudian, tanamannya tetap bisa recovery dengan baik,"" ujar Prof Taryono menambahkan. Selain cepat panen dan tahan terhadap iklim, produktivitas Gamagora 7 juga terbilang tinggi. Di lahan dengan kondisi optimal, hasilnya bisa mencapai 9 10 ton per hektar. Varietas ini bahkan telah dibudidayakan di berbagai wilayah di Indonesia, mulai dari Klaten dan Purworejo (Jawa Tengah), Ngawi, Nganjuk, dan Blitar (Jawa Timur), hingga NTB, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan. ""Jadi saat harga beras naik dan langka, maka varietas ini bisa jadi pilihan,"" ujarnya. Sebagai beras unggulan, Gamagora 7 dikategorikan sebagai beras premium kaya gizi. Produk turunannya bahkan sudah dikomersialisasi dalam bentuk beras Presokazi (Premium Rice Kaya Gizi), yang diolah dengan standar tinggi agar kandungan nutrisinya tetap terjaga. Karena kualitasnya tinggi, Prof Taryono menyebut harga beras Gamagora 7 di pasaran pun relatif lebih mahal dibanding beras biasa, yakni di atas Rp17.000 per kilogram, dengan kemasan dan kualitas yang dikontrol ketat. ""Itu yang saya ceritakan tadi kelebihan dari beras yang dihasilkan dari Gamagora 7 adalah kaya protein, kaya vitamin, kemudian kaya gizi. Ya, kami nyebutnya kaya gizi. Itu kelebihannya, rasanya enak,"" kata Taryono. ""Gamagora 7 agak mahal (harganya). Karena kami jualan mutu, ya. Kami mutu meskipun kami klaimnya beras premium khusus,"" ujarnya. UGM Dorong Riset yang Berdampak untuk Masyarakat Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Universitas Gadjah Mada, Andi Sandi Antonius Tabusassa Tonralipu menambahkan kampus memiliki tanggung jawab untuk memastikan hasil risetnya benar-benar memberi manfaat bagi masyarakat. Melalui Program Kampanye Tematik Sains dan Teknologi (Resona Saintek) yang didukung oleh Direktorat Diseminasi dan Pemanfaatan Sains dan Teknologi Kemdiktisaintek, UGM terus mendorong hilirisasi inovasi riset agar hasil penelitian seperti Gamagora 7 dapat diadopsi secara luas. Dengan begitu, inovasi riset kampus tidak berhenti di laboratorium, tetapi terus menjadi bagian dari solusi nyata termasuk dalam meningkatkan ketahanan pangan nasional sekaligus memperkuat program gizi pemerintah seperti MBG. ""Temuan-temuan yang kami lakukan di UGM, kami inginnya tidak hanya berhenti di laboratorium saja atau di lapangan percobaan saja tetapi kami ingin itu juga membawa dampak khususnya dampak positif kepada masyarakat,"" ungkap Andi. Advertisement",Fernan Rahadi,https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/guru-besar-fakultas-pertanian-universitas-gadjah-mada-ugm-sekaligus_251029184559-143.jpeg,https://republika.co.id/berita//t4w61l291/soroti-varietas-beras-unggul-guru-besar-ugm-bisa%c2%a0jadi-penentu-keberhasilan-program-mbg,d891c4ba7ffed2c9c2c0c98c109e3c73ed324505d142c1963cfad1f15a42ecd3,2025-10-31 00:12:53.920 253,republika,mbg,2025-10-29 10:18:33,"Truk Pengangkut Susu MBG Terperosok ke Jurang, Pelajar Ramai-ramai Berburu Susu Kemasan","REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN--Sebuah truk pengangkut susu cair kemasan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) terperosok ke jurang sedalam sepuluh meter di Jalan Raya Cipasung, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan, Selasa (28/10/2025). Hal itu menyebabkan isi muatan susu itu berserakan. Kanit Gakum Polres Kuningan, Iptu Martini, menjelaskan, truk bernopol B 9754 VX tersebut dikemudikan oleh RH (32). Diduga, sopir belum mengetahui medan jalan yang dilaluinya hingga akhirnya menabrak pembatas jalan dan terperosok ke dalam jurang. Truk itu melaju dari arah Kuningan menuju Pangandaran, terang Martini. Baca Juga Terdampak Banjir di Semarang Daop 3 Alihkan Sejumlah Perjalanan KA, Ini Daftarnya Lagi-lagi Ratusan Siswa di Bandung Barat Tumbang Gegara MBG Ummi Siti Oded Dorong Pemuda Jabar Jadi Generasi Mandiri Lewat Pendidikan Demokrasi Baca Juga Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu. Namun, sopir mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit terdekat. Selain itu, kecelakaan tersebut juga menyebabkan ratusan susu kotak jadi berserakan di lokasi kejadian. Menghadapi kondisi tersebut, pihak suplayer memperbolehkan susu tersebut untuk dibagikan kepada masyarakat setempat. Hal itu langsung dimanfaatkan oleh masyarakat, terutama para pelajar yang kebetulan sedang melintas. Mereka pun beramai-ramai langsung berburu susu kemasan kotak itu. Namun, mereka memilah kemasan susu yang dinilai masih aman sehingga layak untuk dikonsumsi. Para pelajar itu mengambil sejumlah susu kotak dan memasukkannya ke dalam tas masing-masing. Selain untuk diri sendiri, susu tersebut juga mereka bawa pulang. Banyak dapet susunya, buat dibagi-bagi, kata seorang pelajar bernama Anton Advertisement",Arie Lukihardianti,https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/para-pelajar-dipersilakan-untuk-berburu-susu-kemasan-untuk-program_251029101730-838.jpg,https://republika.co.id/berita//t4viix512/truk-pengangkut-susu-mbg-terperosok-ke-jurang-pelajar-ramai-ramai-berburu-susu-kemasan,0e9a2ba8b0edbe2983186af526d9de145ef29cca37a92d293fdb7dd5fc266535,2025-10-31 00:13:04.318 254,republika,mbg,2025-10-29 09:59:03,Lagi-lagi Ratusan Siswa di Bandung Barat Tumbang Gegara MBG,"REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali membawa petaka usai ratusan siswa di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat mengalami gejala keracunan pada Selasa (28/10/2025). Mereka merasakan mual dan muntah hingga harus mendapat perawatan medis. Para pelajar tersebut berasal dari tiga sekolah, yaitu SDN 2 Cibodas, SDN Buahbatu, SMPN 4 Lembang, dan SMK PNC. Mereka dirawat di Puskesmas Cibodas, sementara beberapa siswa lain yang mengalami gejala lebih berat dirujuk ke Klinik Sespim dan fasilitas kesehatan lainnya untuk mendapatkan penanganan lanjutan. Baca Juga Ummi Siti Oded Dorong Pemuda Jabar Jadi Generasi Mandiri Lewat Pendidikan Demokrasi Lewat DPD Award 2025, DPD RI Dorong Apresiasi untuk Lokal Hero dan Penggerak Daerah Menko Cak Imin Sebut Anggaran Perlindungan Sosial Berpotensi Naik Jadi Rp 1.000 Triliun Baca Juga Kasus ini, mulai terdeteksi sekitar pukul 14.00 WIB, ketika tujuh siswa pertama dilarikan ke Puskesmas Cibodas. Dinas Kesehatan KBB mencatat hingga Rabu (29/10/2025) pukul 01.00 WIB, jumlah korban keracunan usai mengkonsumsi menu MBG kali ini mencapai 124 orang. ""Total yang terdata sampa dini hari tadi ada 124 korban diduga keracunan,"" ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan KBB, Lia Nurliana Sukandar saat dikonfirmasi. Tidak hanya pelajar, guru juga dilaporkan sempat dirawat setelah turut mencicipi makanan bergizi gratis yang didistribusikan hari itu. Mereka mendapatkan pelayanan medis di Puskesmas Cibodas, Klinik Sespim, RSUD Lembang dan Posko Desa Cibodas. ""Sampai pukul 01.00 WIB masih ada yang dirawat di RSUD Lembang 18 orang, Klinik Sespim 8 orang dan Puskesmas Cibodas 2 orang. Sisanya sudah pulang,"" kata Lia. Petugas kesehatan keliling (Kesling) Dinas Kesehatan KBB sudah mengambil sampel menu MBG berupa nasi putih, bola-bola ayam, tempe goreng, tumis sayuran warna berisi wortel, kembang kol dan jagung semi untuk dilakukan pemeriksaan di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat. Menu MBG yang dikonsumsi kali ini hingga membuat lebih dari 100 orang tumbang karena keracunan itu didistribusikan dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cibodas 2 Kecamatan Lembang. ""Sampelnya sudah diambil untuk dilakukan pengecekan,"" kata Lia. Advertisement",Arie Lukihardianti,https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/sejumlah-siswa-korban-keracunan-mbg-dirawat-di-puskesmas-cibodas_251029095810-234.jpg,https://republika.co.id/berita//t4vhmf512/lagi-lagi-ratusan-siswa-di-bandung-barat-tumbang-gegara-mbg,9202db89d968b15fbeee838ff7928e4324211b9463023da8dc47e3066379c9c9,2025-10-31 00:13:14.658 255,republika,mbg,2025-10-29 00:35:05,"Saat Siswa Konsumsi MBG Beracun, Makanan dan Minuman Ini Bisa Redakan Gejala Keracunan","REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kasus siswa yang keracunan massal usai menyantap menu MBG terjadi dalam beberapa waktu terakhir di sejumlah wilayah. Dietisien dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta Fitri Hudayani mengungkapkan ada makanan dan minuman yang bisa dikonsumsi untuk meredakan gejala keracunan dan gangguan pencernaan, termasuk ketika ada siswa yang keracunan MBG. Ia mengatakan mengonsumsi air kelapa dapat menjadi pilihan untuk memulihkan dehidrasi karena keluar banyak cairan terutama setelah keracunan yang menyebabkan muntah dan diare. Air kelapa mengandung elektrolit sehingga bisa memulihkan, dan air kelapa juga tidak terlalu asam di lambung sehingga dapat membantu mengurangi asam yang dapat meningkatkan rasa nyaman di perut dan membantu memulihkan gejala dehidrasi, kata Fitri seperti dinukil dari Antara. Baca Juga Butet ke Sultan HB X: MBG Bikin Panen Keracunan, Seolah-olah Hal Biasa Ratusan Siswa di Tiga Sekolah Sleman Alami Keracunan, Diduga Usai Santap Menu MBG dari Satu SPPG Momen Ibu Negara Brasil Lihat Langsung Pelaksanaan Program MBG di Jakarta Baca Juga Fitri mengatakan, saat keracunan biasanya gejala yang timbul adalah diare, muntah, nyeri perut, dan sakit kepala yang biasanya bersifat individual. Hal ini karena proses pemasakan yang tidak steril, penyimpanan yang kurang baik, atau jenis masakan yang berisiko disimpan terlalu lama menyebabkan basi lebih cepat seperti makanan bersantan. Fitri mengatakan makanan bisa terkontaminasi silang dengan bakteri ketika saat memegang makanan tidak menjaga kebersihan dirinya, serta air yang dikonsumsi untuk memasak terdapat bakteri sehingga menumbuhkan patogen yang menyebabkan keracunan. Jika dalam kondisi tertentu pasien memiliki gejala berat dengan muntah hebat terus menerus atau diare yang tidak kunjung pulih, maka disarankan melakukan tindakan medis yang serius untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Selain itu, makanan yang mudah dicerna bisa diberikan untuk meredakan mual atau saat pemulihan pascakeracunan dan hindari makanan yang memperburuk gejala seperti makanan bergas, dan makanan yang merangsang rasa mual. Makanan yang baik misalnya bubur halus, lauk yang tidak pedas dan mudah dikunyah, sayuran yang tidak terlalu berserat dan makanan dapat ditingkatkan kepadatannya sesuai dengan proses pemulihan, katanya. Dia menyebut, hindari makanan terlalu berlemak misalnya gorengan, santan, atau susu full cream yang dapat merangsang gangguan pencernaan sehingga memperburuk gejala. Untuk menghindari risiko keracunan, Fitri mengatakan sangat penting melakukan penyimpanan makanan yang tepat sesuai bahan makanannya. Selain itu juga pertimbangkan suhu penyimpanan makanan sesuai dengan waktu penyajian dan batas aman konsumsi. Jika membutuhkan waktu simpan yang lebih lama maka pilih jenis masakan yang umur simpan lebih lama misalnya sayur bening atau tumisan lebih aman dibandingkan sayur bersantan, dan hal ini harus diperhatikan sejak saat menyusun perencanaan menu, saran Fitri. sumber : Antara Advertisement",Karta Raharja Ucu,https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/tips-menghindari-keracunan_251019215730-253.jpg,https://republika.co.id/berita//t4urih282/saat-siswa-konsumsi-mbg-beracun-makanan-dan-minuman-ini-bisa-redakan-gejala-keracunan,f19501d8170c9194b4e520f16624dbc72b33fb9154f1f02cf251807b8b7090f1,2025-10-31 00:13:24.919 256,republika,mbg,2025-10-27 19:56:33,Iwan Koswara Minta Pengawasan Bahan Baku Program MBG Diperketat,"REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Iwan Koswara menyoroti pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang saat ini tengah berlangsung di sejumlah sekolah di Jawa Barat. Ia menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap kualitas bahan baku agar tujuan utama program, yakni menjaga kesehatan dan gizi anak-anak, benar-benar tercapai. Menurutnya, banyak laporan di lapangan yang menunjukkan masih ada ketidakteraturan dalam distribusi maupun kualitas bahan pangan. Ia mengingatkan, tanpa pengawasan yang ketat, potensi penurunan mutu makanan bisa terjadi di berbagai titik rantai pasok. Kalau bahan bakunya tidak diawasi, maka program bergizi bisa berubah menjadi masalah baru bagi kesehatan anak, tegasnya. Iwan mendorong agar pemda dan dinas teknis terkait ikut memperkuat sistem kontrol mulai dari tahap pengadaan hingga penyajian makanan. Ia juga menilai penting adanya uji laboratorium berkala, audit lapangan, dan pelibatan masyarakat atau komite sekolah dalam pengawasan. Jangan sampai ada praktik asal-asalan atau permainan dalam penyediaan bahan. MBG harus menjadi simbol tanggung jawab pemerintah dalam menyiapkan generasi sehat dan cerdas, ujarnya. Selain memastikan keamanan pangan, Iwan meminta agar program ini melibatkan produk lokal dari petani dan pelaku UMKM sekitar sekolah untuk mendukung ekonomi masyarakat. Dengan begitu, program MBG tidak hanya menyehatkan anak-anak, tetapi juga menggerakkan roda perekonomian daerah. Kalau pengawasan bahan baku berjalan baik dan rantai pasoknya sehat, maka MBG bisa menjadi kebanggaan program sosial yang tidak hanya memberi makan, tapi juga menyehatkan dan menumbuhkan, tutupnya. Advertisement",Ferry kisihandi,https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/anggota-dprd-provinsi-jawa-barat-dari-partai-solidaritas-indonesia_251027195527-493.jpeg,https://republika.co.id/berita//t4sjy9472/iwan-koswara-minta-pengawasan-bahan-baku-program-mbg-diperketat,210a80fef6942f81956fed363d16261b2acff67a06360a8e746dce2ffa3c1df2,2025-10-31 00:13:35.208 257,republika,mbg,2025-10-27 11:42:18,"Butet ke Sultan HB X: MBG Bikin Panen Keracunan, Seolah-olah Hal Biasa","REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA --Seniman sekaligus budayawan, Butet Kartaredjasa menyampaikan kritik tajam terhadap maraknya kasus keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh pemerintahan Prabowo Subianto. Dalam forum Sambung Rasa Kebangsaan yang berlangsung di Gedung Sasono Hinggil Dwi Abad, Keraton Yogyakarta, Ahad (26/10/2025), Butet menyampaikan uneg-unegnya langsung di hadapan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dan sejumlah tokoh nasional seperti Mahfud MD, Ahmad Dofiri, Basuki Hadimuljono, serta Rosiana Silalahi. ""Sebelumnya tidak pernah ada (kejadian keracunan -Red) seperti itu, aman-aman saja, tidak pernah ada sekolah-sekolah keracunan. Hari ini? Kita panen orang keracunan karena MBG dan itu seakan-akan menjadi hal yang biasa. Yang tidak biasa hari ini menjadi seakan-akan biasa dan dibenarkan,"" katanya, Ahad (26/10/2025). Dengan gaya khasnya yang lugas dan satir, Butet menyoroti bagaimana publik seolah mulai terbiasa dengan hal-hal yang seharusnya tidak wajar. Ia menyebut sebelum adanya program MBG, peristiwa keracunan massal di sekolah hampir tidak pernah terdengar. Akan tetapi, saat ini, kasus serupa justru terus berulang tanpa ada perbaikan yang mendasar. ""Satu siswa keracunan itu jumlahnya terlalu banyak. Kita tidak bisa menganggap ribuan orang keracunan sebagai suatu hal yang biasa,"" ucapnya tegas. Kritik Butet tak berhenti pada isu MBG saja. Ia juga menyoroti kemerosotan moral dan etika di ruang publik, yang menurutnya ikut menjadi bagian dari budaya baru yang 'dinormalisasi'. ""Bayangkan ya , ada seorang mantan pejabat yang dengan bangga mengatakan dirinya bisa memenangkan pertarungan karena menjilat. Lho , menjilat kok jadi kebanggaan, ini etika model apa. Saya sedih, kok seperti itu seakan-akan menjadi hal yang biasa,"" ungkap dia. Ia kemudian menyindir janji-janji reformasi yang tidak kunjung nyata, terutama dalam tubuh kepolisian. Butet mempertanyakan Komite Reformasi Polri yang menurutnya hanya bentuk umbar janji penguasa. ""Pemimpin boleh berjanji, tapi sekaligus boleh mengingkari. Sedih, iki model apa. Saya membayangkan pemimpin itu adalah guru yang wajib digugu (dipatuhi) dan ditiru, diteladani. Lah kok sekarang saya seperti kesulitan mendapatkan pemimpin yang pantas saya teladani untuk menjadi Indonesia damai,"" ucapnya. Lebih jauh, lewat sindiran tajam dan keprihatinan mendalam itu, Butet mengingatkan publik untuk tidak menormalkan hal-hal yang salah. Bagi Butet, kebiasaan menganggap sesuatu yang tidak wajar sebagai hal lumrah adalah tanda bahwa bangsa sedang kehilangan kepekaan moral. ""Biasakan yang benar, bukan membenarkan yang biasa. Hari ini apa yang kita lihat yang seakan-akan menjadi biasa itu harus kita kritisi, itu tidak biasa,"" katanya mengutip pesan KH Ahmad Dahlan. Sebagai informasi, di wilayah DIY sendiri, kasus dugaan keracunan akibat MBG memang terus terjadi belakangan ini. Seperti baru-baru ini, peristiwa besar menimpa siswa SMAN 1 Yogyakarta dan SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta pada pertengahan Oktober 2025 dengan total korban mencapai 491 orang. Kasus terbaru bahkan menimpa sekitar 215 siswa dari tiga sekolah di Sleman pada 24 Oktober lalu. Gubernur DIY, Sultan Hamengku Buwono X juga sempat menyoroti persoalan ini. Ia meminta agar Badan Gizi Nasional (BGN) memperkecil target produksi di setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) agar kualitas makanan lebih terjaga. Pengurangan porsi oleh BGN bisa menjadi salah satu langkah evaluasi merespons maraknya kasus keracunan MBG tersebut. Sultan sejatinya tak mempermasalahkan jika kapasitas produksi satu unit SPPG mencapai 3.000 porsi, asalkan pengerjaannya bisa dibagi ke beberapa sub dapur MBG. Semisal, jatah 2.000 porsi MBG dibagi ke 10 unit sub unit SPPG, sehingga tidak terlalu membebenani atau memakan waktu dalam pengolahan dan bisa dikonsumsi tanpa melebihi batas daya tahan makanan. ""Kalau masaknya sampai dua ribu hanya satu kelompok, yang namanya (potensi) keracunan akan selalu terjadi,"" ujar Sultan. Advertisement",Fernan Rahadi,https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/seniman-sekaligus-budayawan-butet-kartaredjasa-menyampaikan-kritik-tajam-terkait_251027114151-706.jpeg,https://republika.co.id/berita//t4rx2i291/butet-ke-sultan-hb-x-mbg-bikin-panen-keracunan-seolah-olah-hal-biasa,c375cedd10bec8b02d6c49aec9929cb7bf466dc1a0a38fac176a0d1aa7483ea9,2025-10-31 00:13:45.648 258,republika,mbg,2025-10-26 15:02:52,BGN Ingatkan Pengelola SPPG Wajib Patuhi SOP Pengolahan Makanan MBG,"REPUBLIKA.CO.ID, MALANG Badan Gizi Nasional (BGN) mengingatkan seluruh pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) agar memperhatikan standar operasional prosedur (SOP) pengolahan bahan baku Makan Bergizi Gratis (MBG) guna mencegah terjadinya keracunan. Wakil Kepala BGN Sony Sanjaya di Kota Malang, Jawa Timur, Ahad (26/10/2025), mengatakan, salah satu SOP yang perlu diterapkan adalah penggunaan air galon untuk memasak menu MBG. ""Sudah ada SOP dan perintah tidak bisa ditawar, seperti merebus, memasak harus menggunakan air dalam kemasan galon yang telah terjamin higienitasnya,"" kata Sony. Baca Juga Warner Bros Menentang Ribuan Sineas Global Soal Boikot Film Israel Kereta Anjlok Terus Berulang, Pimpinan Komisi V Minta Kemenhub Lakukan Audit Keselamatan Independen Lirik Lagu Penunduk Sirikit Gubahan Raja Adulyadej Ketika Dimabuk Asmara Baca Juga Kemudian, setiap pengelola dan petugas di SPPG atau dapur MBG harus memastikan kebersihan pada food tray atau ompreng yang digunakan sebagai wadah menu makanan sesaat setelah digunakan. Dia menjelaskan, setelah wadah menu MBG dikembalikan kepada SPPG, maka petugas harus melakukan pencucian secara bersih dan kemudian dilanjutkan dengan proses sterilisasi. ""Biasanya yang digunakan adalah oven pemanas,"" ucap dia. BGN juga sudah bekerja sama dengan International Chef Association untuk melakukan pendampingan kepada petugas di setiap SPPG yang usia operasionalnya masih berada di bawah dua bulan. Asosiasi juru masak akan menerjunkan chef untuk meningkatkan kapasitas petugas SPPG dalam mengolah makanan dengan mengedepankan aspek kebersihan dan kesehatan. Selain itu, Sony menyatakan BGN juga terus melakukan evaluasi setiap harinya untuk membenahi tata kelola di setiap SPPG, sehingga tidak ada lagi kasus keracunan. Proses evaluasi guna memastikan setiap mekanisme operasional SPPG tidak menyalahi aturan, mulai dari kualitas dan mengolah bahan baku, penyajian, hingga ketepatan jam pendistribusian paket MBG ke para penerima manfaat. Bahkan, BGN langsung melakukan penutupan sementara waktu terhadap SPPG yang menu MBG-nya dilaporkan menjadi pemicu keracunan dan dilakukan penyelidikan dengan mekanisme tertentu. ""Ada security food fungsinya adalah untuk mengecek barangkali ada kandungan bakteri atau apa,"" tutur dia. sumber : ANTARA Advertisement",Friska Yolandha,https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/016631500-1760086660-830-556.jpg,https://republika.co.id/berita//t4qbos370/bgn-ingatkan-pengelola-sppg-wajib-patuhi-sop-pengolahan-makanan-mbg,d745bdb9f894af7f9f9b0f11a6664f8e3da042870dacf72149ebca5f5817ce8b,2025-10-31 00:13:56.558 259,republika,mbg,2025-10-25 18:44:55,"Ratusan Siswa di Tiga Sekolah Sleman Alami Keracunan, Diduga Usai Santap Menu MBG dari Satu SPPG","REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Kasus dugaan keracunan makanan kembali terjadi di Kabupaten Sleman, DIY. Kali ini, ratusan siswa dan sejumlah guru dari tiga sekolah di wilayah Kecamatan Mlati, Sleman, mengalami gejala sakit perut, mual, pusing, dan lemas, yang diduga terjadi setelah mengonsumsi menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Kamis (23/10/2025). Plt Panewu (Camat) Mlati, Arifin, menyebutkan total siswa yang mengalami gejala di tiga sekolah tersebut mencapai 214 orang, namun data resmi yang ditangani fasilitas kesehatan adalah 90 siswa, dengan rincian 20 siswa dari MAN 3 Sleman, 55 siswa dari SMPN 2 Mlati, dan 15 siswa dari SD Jombor Lor. Seluruh sekolah tersebut diketahui mendapat suplai menu yang sama dari satu penyedia makanan bergizi (SPPG) di Sinduadi, Gedongan. ""(Gejala keracunan yang dialami -red) pusing, diare, kebanyakan (siswa) SD (alami) diare, yang lain ada pusing-pusing. Semua dibawa ke sini, kemudian dicek, sebagian besar cuma dikasih rawat jalan, obat saja, hanya satu yang sempat diinfus cuma itu aja, enggak ada yang dirujuk,"" kata Arifin, Jumat (24/10/2025). ""Menunya sama, yaitu opor, tahu, dan acar,"" ucapnya. Kepala Puskesmas Mlati 1, Isah Listiyani, menjelaskan kasus mulai terdeteksi sekitar pukul 09.00 WIB setelah adanya laporan dari SMP Negeri 2 Mlati. ""Total ada sekitar 84 siswa yang kami tangani di Puskesmas. Sebagian besar gejalanya ringan seperti mual, pusing, dan diare,"" ungkapnya. Hampir semua siswa yang ditangani telah diizinkan pulang setelah mendapat pengobatan, kecuali satu orang yang dirujuk ke RSA UGM karena kondisinya lemas dan memerlukan infus. Sampel makanan MBG yang dikonsumsi pada hari Kamis dan Jumat telah diamankan untuk pemeriksaan lanjutan oleh Dinas Kesehatan. ""Kita sudah mengamankan sampel makanan juga sudah, nanti Dinas Kesehatan yang akan menindaklanjut,"" ucap Isah. Advertisement",Fernan Rahadi,https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/ratusan-siswa-dan-sejumlah-guru-dari-tiga-sekolah-di_251025184249-200.jpg,https://republika.co.id/berita//t4orav291/ratusan-siswa-di-tiga-sekolah-sleman-alami-keracunan-diduga-usai-santap-menu-mbg-dari-satu-sppg,2c309b1e07df97d5f7344b8c4fdffb7b8373ec37a3ed85999231cd4e50d8fcea,2025-10-31 00:14:06.988 260,republika,mbg,2025-10-25 18:31:52,"Perkuat Janji Sumpah Pemuda, Pemerintah Tingkatkan Kualitas Hidup Remaja Lewat Program Makan Bergizi","REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Dalam semangat memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-97, pemerintah menegaskan komitmennya untuk membangun generasi muda yang sehat, cerdas, dan berdaya saing. Salah satu langkah konkret adalah melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang dirancang untuk meningkatkan kualitas hidup pelajar di tingkat sekolah dasar hingga menengah. Peneliti Pusat Riset Kesehatan Masyarakat dan Gizi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Rika Rachmalina mengatakan MBG dapat menjadi katalis untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat khususnya remaja. Peningkatan asupan gizi yang merata melalui MBG tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, tetapi juga memperkuat daya konsentrasi, prestasi belajar, serta kesejahteraan psikologis remaja di masa pertumbuhan, ujarnya Data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa sekitar 23% remaja Indonesia masih mengalami kekurangan gizi mikro seperti zat besi dan vitamin D, yang berpengaruh langsung terhadap konsentrasi belajar dan perkembangan otak. Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR RI, Lucy Kurniasari, menegaskan bahwa MBG membuka peluang bagi pelaku UMKM seperti peternak ayam, pembudidaya lele, dan usaha pangan lokal lainnya untuk menjadi pemasok. Program MBG ini luar biasa karena tidak hanya memastikan anak-anak mendapatkan makanan bergizi, tetapi juga membuka peluang bagi pelaku UMKM, kata Lucy. Di tempat lain, Ahli gizi di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Langga Lero, Kota Tambolaka, Sumba Barat Daya (SBD), Nusa Tenggara Timur (NTT), Yulius Adi Papa mengatakan melalui program MBG, pemerintah berharap angka tersebut dapat ditekan secara signifikan dalam lima tahun ke depan. Dalam menu MBG setiap hari sudah dipastikan bergizi atau memenuhi gizi seimbang, karena lengkap karbohidrat, protein nabati, hewani, sayur, buah, ucap Lius. Momentum Sumpah Pemuda menjadi pengingat bahwa cita-cita besar bangsa hanya dapat dicapai bila generasi mudanya tumbuh sehat dan produktif. Dengan semangat persatuan dan gotong royong sebagaimana diikrarkan para pemuda tahun 1928, Indonesia dapat melangkah menuju masa depan yang lebih sehat, mandiri, dan sejahtera Advertisement",Intan Pratiwi,https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/sppg-atau-dapur-mbg-di-kompleks-universitas-muhammadiyah-surakarta_251022132812-433.jpg,https://republika.co.id/berita//t4oqp4522/perkuat-janji-sumpah-pemuda-pemerintah-tingkatkan-kualitas-hidup-remaja-lewat-program-makan-bergizi,a24661227ff5ad7c466e2f029764be3ac9308d7564c410b3fa9bbd7dfd5eb04c,2025-10-31 00:14:17.678 261,republika,mbg,2025-10-24 23:29:04,Momen Ibu Negara Brasil Lihat Langsung Pelaksanaan Program MBG di Jakarta,"REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ibu Negara Brasil Janja Da Silva berfoto bersama dengan siswa seusai melihat proses Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Angkasa 05 Halim, Jakarta, Jumat (24/10/2025). Dalam Kunjungan kenegaraannya, Ibu Negara Brasil Janja Da Silva melihat proses pelaksanaan program MBG. Advertisement",Edwin Dwi Putranto,https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/061908800-1761284693-830-556.jpg,https://republika.co.id/berita//t4n9sg375/momen-ibu-negara-brasil-lihat-langsung-pelaksanaan-program-mbg-di-jakarta,e712c9d44a30f5332095aecc9473e0310f67ae7286c2a588552a00af7a1f1442,2025-10-31 00:14:28.578 262,republika,mbg,2025-10-24 10:27:20,"Pakar Kebijakan Publik: MBG Perlu Diperkuat Edukasi, Transparansi, dan Kualitas Gizi di Garis Depan","REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar kebijakan publik Dr Trubus Rahardiansah, menilai Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto merupakan langkah strategis dalam membangun sumber daya manusia Indonesia di masa depan. Program ini, menurutnya, bukan sekadar kebijakan populis, tetapi wujud nyata keberpihakan negara kepada rakyat kecil setelah delapan dekade Indonesia merdeka. Selama 80 tahun merdeka, perhatian terhadap rakyat miskin baru benar-benar diwujudkan oleh Pak Prabowo melalui program Makan Bergizi Gratis. Program ini memanusiakan dan memberi kesempatan yang sama bagi anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah, ujar Trubus di Jakarta, Kamis (23/10/2025). Ia menilai, konsep MBG yang digagas pemerintah Indonesia sejajar dengan kebijakan serupa di sejumlah negara maju seperti Brasil, Jepang, Korea Selatan, dan Finlandia. Bahkan, salah satu agenda Presiden Brasil mengunjungi Indonesia meninjau langsung dapur MBG sebagai bentuk studi banding kebijakan pangan nasional. Meski berdampak besar, Trubus mengingatkan bahwa pelaksanaan MBG di lapangan masih memerlukan banyak penyempurnaan, terutama dari sisi edukasi dan perencanaan teknis. Menurutnya, Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai lembaga pelaksana masih relatif baru, sehingga masyarakat belum sepenuhnya memahami struktur organisasi dan pembagian tanggung jawab antarinstansi. Program ini langsung dieksekusi tanpa sosialisasi yang cukup, padahal edukasi publik penting untuk membangun kepercayaan, tuturnya. Trubus menyoroti pula belum optimalnya peran Pemerintah Daerah (Pemda) dalam pengawasan dan penguatan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Padahal, menurutnya, Pemda paling memahami kondisi daerah, termasuk tantangan geografis, logistik, dan sosial ekonomi masyarakat. Pemda harus terlibat membantu pengawasan SPPG mulai dari pengemasan, distribusi, dan peningkatan kapasitas dapur. Karena beda daerah, beda persoalan, tegasnya. Menurut Trubus, salah satu tantangan utama MBG adalah menjaga kualitas makanan agar tidak terjadi kasus insiden keamanan pangan akibat kesalahan penyimpanan atau proses memasak. Banyak insiden keamanan pangan muncul karena minim edukasi kepada juru masak dan lemahnya sistem distribusi. Ada dapur yang mulai masak jam tujuh malam, tapi baru dibagikan ke sekolah pagi hari. Jarak waktu yang panjang itu bisa menyebabkan makanan basi, jelasnya. Menurut Trubus, setiap dapur SPPG harus memiliki ahli gizi yang berperan aktif memastikan makanan sesuai standar gizi dan higienitas. Ia juga menekankan pentingnya pelatihan intensif bagi para juru masak serta penerapan batas produksi maksimal 2.000 porsi per dapur agar mutu makanan terjaga. Ia mendukung langkah pemerintah yang mulai menutup dapur bermasalah dan memberi sanksi pada penyelenggara yang tidak memenuhi standar. Langkah ini penting agar ada efek jera dan tercipta tata kelola yang bersih serta transparan, katanya. Trubus menegaskan, partisipasi publik menjadi kunci keberhasilan MBG. Ia mengusulkan agar guru dan komite sekolah turut mencicipi makanan setiap hari, bukan hanya sebulan sekali. Kalau kepala sekolah dan guru ikut mencicipi, pengawasan jadi lebih nyata. Jangan sampai anak-anak jadi korban makanan tidak layak, ujar dosen Sosiologi Hukum dan Pengantar Ilmu Politik Universitas Trisakti ini. Selain itu, ia juga mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam proses produksi dan distribusi makanan. Partisipasi publik bisa membangun kepercayaan. Ajak masyarakat ikut mengemas makanan, ikut melihat dapur. Itu membangun rasa memiliki, tuturnya. Trubus menyambut baik rencana pemerintah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) baru yang mengatur tata kelola MBG, termasuk soal batas produksi, mekanisme pengawasan, dan tanggung jawab hukum jika terjadi insiden. Ia juga menekankan pentingnya sertifikasi KHLS (Kelayakan Higienis, Legal, dan Standar) serta sertifikasi halal yang harus dipermudah dan disubsidi oleh pemerintah. Banyak dapur di daerah belum bisa sertifikasi karena biaya tinggi. Ini harus menjadi perhatian BPJPH dan pemerintah pusat, katanya. Menurut Trubus, ke depan MBG tidak hanya menyasar anak sekolah, tetapi juga ibu hamil, ibu menyusui, dan lansia. Saat ini program baru menjangkau sekitar 50 juta penerima manfaat dari total 82 juta target nasional. Selain itu, kata Trubus, digitalisasi harus segera diterapkan dalam tata kelola MBG. Itu penting untuk mempercepat distribusi, memantau kualitas makanan, serta mencegah risiko seperti keterlambatan dan insiden keamanan pangan. Dengan sistem berbasis data, setiap tahapan dari dapur, distribusi, hingga konsumsi dapat diawasi secara real time ,"" ungkapnya. Trubus menutup dengan optimisme bahwa Program MBG adalah investasi besar masa depan bangsa. Kalau anak-anak kita tumbuh dengan gizi baik, mereka akan menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan produktif. Itulah modal menuju Indonesia Emas 2045,"" katanya. Advertisement",Fernan Rahadi,https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/pengamat-kebijakan-publik-dari-universitas-trisakti-trubus_240508170612-643.jpg,https://republika.co.id/berita//t4m9lk291/pakar-kebijakan-publik-mbg-perlu-diperkuat-edukasi-transparansi-dan-kualitas-gizi-di-garis-depan,97aa6a8f027ed09d35f36745301a1689d690ce1eb30012cd70322defc0a1907f,2025-10-31 00:14:39.508 263,republika,mbg,2025-10-24 09:39:12,"Puluhan Siswa SMPN 1 Lembang Tumbang Usai Santap MBG, Sampel Langsung Dikirim ke Labkesda Jabar","REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat (KBB) mencatat, jumlah pelajar SMPN 1 Lembang yang diduga mengalami keracunan usai mengkonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Kamis (23/10/2025) mencapai 38 orang. Jumlah itu terdata hingga Jumat (24/10/2025) pagi. ""Data terbaru itu sampai pukul 05.30 WIB ads 38 siswa. 33 orang itu sudah pulang atau sembuh dan 5 dirawat di RSUD Lembang 1 dan 4 di Puskesmas DTP Jayagiri,"" ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan KBB Lia N Sukandar saat dikonfirmasi. Baca Juga Krisis Air Bersih Landa Embarkasi Haji Indramayu Selama Tiga Tahun Simpanan APBD Berbentuk Giro Dibilang Rugi, Pemda Pertanyakan Harus Simpan Dimana Sambangi Bank Indonesia, KDM Harap Tak Ada lagi Kecurigaan Pemda Simpan Uang dalam Bentuk Deposito Baca Juga Menurut Lia, pihaknya menyiapkan fasilitas kesehatan untuk mengantisipasi membludaknya korban keracunan usai mengkonsumsi menu MBG. Keempat faskes itu adalah Puskesmas Jayagiri, Klinik Sespim Polri, RSUD Lembang, dan Klinik Pindad Lembang. ""Kami menyiapkan beberapa faskes yang nanti menerima yang diduga keracunan, Puskesmas Jayagiri, Klinik Sespim Polri, Rumah Sakit Lembang, Klinik Pindad,"" kata dia. SMPN 1 Lembang menerima paket menu MBG sekitar 1.222 dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bandung Barat Kayuambon. Namun beruntung hanya sedikit siswa yang merasakan gejala keracunan usai mengkonsumsi menu MBG berupa nasi, ayam, tahu, tumis pakcoy dan buah pisang atau jeruk itu. ""Dari kemarin memang banyak yang sudah makan tapi tidak bergejala, alhamdulillah hanya segitu yang bergejala. Kemungkinan kondisi tubuh orang kan beda-beda dalam merespon makanan,"" kata Plt Sekretaris Dinas Kesehatan KBB, Nurul Rasihan. Petugas, kata dia, sudah mengambil sampel makanan MBG tersebut untuk mengetahui penyebab pasti yang membuat puluhan siswa tumbang karena keracunan. Sampel itu akan diuji di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat. ""Sampel sudah diambil dari kemarin, tinggal menunggu saja. Sama petugas satu paket nasi ayam tahu goreng tumis pakcoy buah pisang atau jeruk,"" kata Nurul. Keracunan massal usai mengkonsumsi menu MBG ini bukan kali pertama terjadi di Bandung Barat. Sebelumnya insiden serupa juga terjadi di wilayah Cipongkor dan Cihampelas di periode bulan September. Tercatat ada 1.315 siswa hingga ibu hamil dan menyusui yang tumbang akibat keracunan. Lalu peristiwa serupa juga muncul di pertengahan Oktober 2025 di wilayah Cisarua dimana ada 509 siswa SD, SMP hingga SMA/SMK serta 5 pelajar di Padalarang yang mengalami gejala keracunan usai mengkonsumsi menu MBG. Advertisement",Arie Lukihardianti,https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/081311700-1760527927-830-556.jpg,https://republika.co.id/berita//t4m7dc512/puluhan-siswa-smpn-1-lembang-tumbang-usai-santap-mbg-sampel-langsung-dikirim-ke-labkesda-jabar,deac1349118a6466dae4a87a35632af8224ce06d29e1976cedcdbace9f06f45b,2025-10-31 00:14:50.048 264,republika,mbg,2025-10-23 20:43:14,"Lagi, Keracunan Terjadi Usai Konsumsi MBG di Bandung Barat Korban Puluhan Siswa","REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Kasus dugaan keracunan usai mengkonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali terulang di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat. Puluhan siswa SMPN 1 Lembang tumbang pada Kamis (23/10/2025). ""Sampai sore ini sudah ada 30 korban. Tapi mayoritas sudah pulang,"" ujar Kepala Dinas Kesehatan KBB, Lia Nurliani Sukandar. Baca Juga Longsor Sawah di Bandung Barat Ancam Gerus Tol Cipularang KM 118 Ingat, Pekan Ini Pemprov Jakarta Tiadakan CFD karena Gelaran Jakarta Running Festival Chiko Terduga Penyebar Deepfake Vulgar Anak Polisi, Ibu Perwira dan Ayah Bintara Baca Juga Lia mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan 4 fasilitas kesehatan (Faskes) untuk mengantisipasi membludaknya korban keracunan usai mengkonsumsi menu MBG. Keempat faskes itu adalah Puskesmas Jayagiri, Klinik Sespim Polri, RSUD Lembang, dan Klinik Pindad Lembang. ""Kami menyiapkan beberapa faskes yang nanti menerima yang diduga keracunan, Puskesmas Jayagiri, Klinik Sespim Polri, Rumah Sakit Lembang, Klinik Pindad,"" katanya. Puluhan siswa SMP Negeri 1 Lembang diduga mengalami keracunan MBG pada Kamis (23/10/2025). Mereka mengalami pusing, mual, dan muntah usai menyantap MBG dengan sajian nasi, ayam, tahu, sayur, dan buah. Peristiwa dugaan keracunan terjadi sekitar pukul 10.30 WIB. Dari 1.220 penerima manfaat MBG yang terdata di SMPN 1 Lembang, ada 232 siswa yang menyantap sajian MBG dengan menu nasi kukus, ayam betutu Bali, tahu krispi, tumis pakcoi, dan buah pisang itu, sebelum 29 orang dari mereka mengeluhkan gejala pusing dan mual. Advertisement",Arie Lukihardianti,https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/040243800-1760527442-830-556.jpg,https://republika.co.id/berita//t4l7g2512/lagi-keracunan-terjadi-usai-konsumsi-mbg-di-bandung-barat-korban-puluhan-siswa,ab3a3bd989e8175bd15b8c3e2b3cb811727d0fa1b0ab251635e00cb31581742f,2025-10-31 00:15:00.308 265,detik,mbg,2025-10-31 13:36:00,Cara Unik Siswa Penerima MBG di Jateng Request Menu dan Terima Kasih ke Prabowo,"Tersimpan cerita unik dari pelaksanaan kegiatan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dikelola melalui SPPG Polda Jawa Tengah (Jateng). Para siswa penerima MBG menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto dan menyelipkan request atau permintaan menu makanan yang menjadi favorit mereka. Dari informasi yang didapatkan detikcom , Jumat (31/10/2025), request menu disampaikan para siswa lewat tulisan di secarik kertas yang disobek dari buku. Mereka lalu menyelipkan pesan dan request tersebut ke ompreng MBG setelah selesai menyantap makanan yang disediakan. Pesan dan permintaannya beragam. Misalnya di SD Madegondo 1 Grogol Sukoharjo, siswa menyampaikan terima kasih kepada Prabowo dan mendoakan Presiden ke-8 RI tersebut sehat selalu. Ada juga siswa yang mengapresiasi makanan MBG yang disediakan. Selain itu, ada pula yang meminta menu makanan lain seperti ayam geprek, chicken katsu , nasi goreng, hingga dimsum. ""Semoga MBG sehat selalu. Terima kasih Pak Prabowo,"" demikian salah satu tulisan yang dibuat siswa. ""Makasih Pak. Nasinya . Teman-temanku suka "" ""Chiken katsu, Kak. Enak banget MBG nya"" ""Riques ayam geprek yang pedas pliss. Mohon"" ""Aku mau minta susu coklat, nasi goreng+ayam, bihun dll"" Permintaan serupa juga disampaikan para siswa di Banyumas. Ada yang meminta menua ayam goreng, udang hingga ayam geprek. Tak hanya di dua daerah tersebut, siswa di Semarang juga menyampaikan request lewat secarik kertas. Mereka juga menyampaikan terima kasih atas makanan yang disediakan petugas. ""Makanannya enak banget. Terima kasih"" ""Request buah anggur. Semangat ya masaknya"" ""Pesan: MBG nya enak. Req: susu, semangka and kalo ada nasi, nasinya yang banyak ya hehehe sama katsu ya. Makasih MBG nya"" Melihat banyaknya masukan dari para penerima manfaat, Polda Jateng akan membuat satu kotak khusus untuk menampung saran dan masukan. Kotak ini disiapkan karena jika kertas diselipkan melalui ompreng, sebagian di antaranya bisa terkena sisa kuah makanan sehingga pesannya tidak terlihat jelas. Beberapa sekolah yang siswanya menyampaikan pesan tersebut merupakan penerima manfaat program SPPG Polda Jateng. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana sebelumnya memuji standar yang diterapkan SPPG di bawah naungan Polri dalam menyediakan MBG. Dadan menjadikan SPPG Polri sebagai rujukan SPPG lainnya untuk menyediakan alat rapid test demi mencegah kasus keracunan. ""Pertama, seluruh bangunan yang dibangun oleh Polri itu kan standarnya bagus ya. Kemudian yang kedua, mereka melakukan rapid test sebelum makanan itu diedarkan,"" kata Dadan Hindayana di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (1/10/2025). Dadan mengatakan, penyediaan rapid test di seluruh SPPG ini sesuai dengan instruksi Presiden. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebelumnya juga telah mengecek langsung proses penyajian makanan untuk program MBG hingga didistribusikan ke anak-anak penerima manfaat, salah satunya di Jateng. Kapolri memastikan SOP SPPG Polda Jateng telah dijalankan dengan baik. Pertama, Kapolri mengecek proses penerimaan bahan baku yang akan diolah untuk menjadi masakan. Kemudian, sistem penyimpanan bahan baku makanan dalam alat pendingin khusus juga dicek langsung oleh Jenderal Sigit. Kapolri juga mengecek tempat pencucian ompreng atau tempat makanan yang didistribusikan ke para penerima manfaat. Dia ingin memastikan ompreng-ompreng itu harus bersih dan higienis. ""Tadi disiapkan air panas, saya cek tadi ada filternya, untuk memastikan pada saat pencucian menggunakan air panas, kemudian ada alat pengering untuk memastikan bahwa ompreng yang habis dicuci dengan air panas dengan sabun, itu betul-betul kering,"" kata Kapolri dalam keterangannya, Jumat (17/10/2025). Kemudian, Kapolri mengecek terkait kandungan gizi dari makanan yang akan disajikan. Menurut dia, SPPG Polri telah menyiapkan ahli gizi yang akan menimbang kandungan gizi dari setiap makanan yang didistribusikan ke para siswa. ""Kemudian, sebelum didistribusikan kita melaksanakan tes, ada beberapa macam tes, mulai dari nitrit, sianida, bermacam-macam bahan kimia yang kemungkinan bisa berdampak kepada kesehatan penerima manfaat. Tadi saya lihat semuanya berjalan,"" ujarnya. Polda Jateng saat ini memiliki 100 SPPG Polri. Sebanyak 33 di antaranya sudah beroperasi dan memberikan pelayanan ke penerima manfaat. Jumlah itu menjadikan Polda Jateng sebagai satuan kerja (satker) Polri dengan jumlah SPPG beroperasi paling banyak. ""73 SPPG Polda Jateng (33 telah beroperasi, 40 tahap pembangunan),"" demikian keterangan Polri yang dikutip, Jumat (17/10/2025). Pada 17 Oktober lalu, Polda Jateng kembali melakukan groundbreaking 27 SPPG. Groundbreaking ini dilakukan langsung oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabwo. Sebanyak 27 SPPG itu telah mendaftar ke Badan Gizi Nasional (BGN) sehingga total SPPG yang dimiliki Polda Jateng sebanyak 100 SPPG yang diproyeksikan mampu meng- cover hingga 400 ribu penerima manfaat. SPPG Polda Jateng mempunyai keunggulan dalam mendukung program MBG. Selain fasilitas yang lengkap, SPPG Polda Jateng juga melaksanakan SOP yang ketat dalam pengamanan makanan dari awal pengolahan hingga pendistribusian MBG untuk mencegah keracunan . ""Kita itu menerapkan adanya metode pengecekan menggunakan tes kit dengan reaktan khusus yang mana setiap hari nakes (tenaga kesehatan) dari Biddokes Polda Jawa Tengah atau Kurkes yang ada di Polres masing-masing melakukan pengecekan makanan sebelum didistribusikan kepada penerima manfaat. Meliputi ada pengecekan organoleptik dengan cara kita dirasa, dilihat warnanya, kita pegang teksturnya ini masih baik apa nggak, termasuk dipakai indra penciuman, baunya masih layak dikonsumsi nggak ,"" kata PIC SPPG Polda Jateng, AKP Budi Raharjo. Budi menjelaskan pengecekan dilakukan dengan menggunakan tes kit reaktan khusus. Hal ini untuk memastikan unsur kandungan yang ada di makanan. ""Namun ini yang lebih lagi keunggulan kita adalah kita menggunakan tes kit reaktan khusus yang mana nanti kita akan cek terkait dengan kandungan apakah mengandung arsenik atau nitrit sianida atau formalin. Jadi makan-makan itu selalu kita cek,"" ujar Budi. Simak juga Video SPPG Polda Jateng dengan Fasilitas Lengkap-Food Security Ketat",Kanavino Ahmad Rizqo -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/10/31/siswa-penerima-mbg-di-jateng-request-menu-dan-terima-kasih-ke-prabowo-1761892372401_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8187503/cara-unik-siswa-penerima-mbg-di-jateng-request-menu-dan-terima-kasih-ke-prabowo,77d99226c62d963888295c585ac0ea77f1af19266f26d2be737a3d2655ef21ee,2025-10-31 16:28:29.412 266,detik,mbg,2025-10-31 12:43:00,Wakil Bupati Pidie Jaya Minta Maaf Aniaya Kepala SPPG,"Wakil Bupati Pidie Jaya Hasan Basri meminta maaf usai viral menghajar Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Muhammad Reza. Dia juga meminta maaf kepada keluarga korban. Dilihat detikSumut , dalam video permintaan maaf yang beredar, Hasan tampak mengenakan peci, baju kemeja, dan kain sarung. Dia mengawali videonya dengan memperkenalkan diri. ""Saya memohon maaf atas kesilapan dan keteledoran saya terhadap perlakuan saya tadi pagi kepada Ananda Reza menyangkut terjadi pemukulan di SPPG Desa Sagoe Kecamatan Trienggadeng,"" kata Hasan dalam video, dilansir detikSumut, Kamis (30/10/2025). Hasan sudah membenarkan soal video permintaan maaf tersebut dibuat olehnya. Hasan juga meminta maaf kepada keluarga korban dan SPPG di Kecamatan Trienggadeng. ""Dalam hal ini saya selaku pribadi memohon sangat untuk diperbanyak maaf,"" jelasnya. Sebelumnya, dilihat detikSumut, Kamis (30/10), insiden pemukulan itu terjadi saat Hasan meninjau dapur MBG di Desa Sagoe, Kecamatan Trienggadeng, Pidie Jaya pagi tadi. Dalam video tampak Hasan awalnya memarahi seorang pria di halaman luar bangunan dapur. Aksi itu dilihat sejumlah orang termasuk perempuan pekerja di dapur. Di tengah Hasan marah-marah, Reza datang dengan mengendarai sepeda motor. Usai memarkirkan kendaraannya di tempat parkir, Reza berjalan ke arah Hasan. Tiba-tiba Hasan melayangkan pukulan beberapa kali ke wajah Reza. Baca selengkapnya di sini Simak juga Video: Heboh Wabup Pidie Jaya Tonjok Kepala SPPG di Aceh karena Nasi Dingin",Agus Setyadi -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/10/31/hasan-basri-1761887929324_169.png?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8187401/wakil-bupati-pidie-jaya-minta-maaf-aniaya-kepala-sppg,a3bb3d696435ab850fa823049b2a38659d7056511b6c62018c93cc73d3c2252f,2025-10-31 16:28:39.727 267,detik,mbg,2025-10-31 12:35:00,Kepala SPPG Polisikan Wabup Pidie Jaya Usai Dianiaya,"Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Desa Sagoe, Trienggadeng, Muhammad Reza, membuat laporan ke polisi setelah dianiaya Wakil Bupati (Wabup) Pidie Jaya, Hasan Basri. Reza langsung melapor setelah pemukulan terjadi. ""Iya (sudah dilaporkan),"" kata Reza kepada detikSumut , Jumat (31/10/2025). Dalam surat laporan polisi LP/B/66/X/2025/SKPT/Polres Pidie Jaya Polda Aceh disebutkan kejadian pemukulan terjadi pada Kamis (30/10) sekitar pukul 08.05 WIB. Reza datang ke lokasi setelah dihubungi pengawas BGN Khalilul Mizan. Pemukulan disebut bermula dari Mizan memberi tahu Reza bahwa di dapur MBG sudah ada Wakil Bupati dan memintanya segera datang. Ketika tiba, Hasan menanyakan pimpinan SPPG di desa tersebut. Reza menjawab dirinya sambil mengulurkan tangannya untuk bersalaman, tapi Hasan malah melalukan penganiayaan terhadap Reza. Akibat pemukulan itu, korban mengaku mengalami pusing, lebam, dan luka lecet di bagian kepala. Kapolres Pidie Jaya AKBP Ahmad Faisal Pasaribu membenarkan korban telah melapor ke polisi. ""Sudah membuat LP tadi malam,"" kata Faisal kepada detikSumut . Baca selengkapnya di sini . Simak juga Video: Heboh Wabup Pidie Jaya Tonjok Kepala SPPG di Aceh karena Nasi Dingin",Agus Setyadi -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/10/30/video-wakil-bupati-pidie-jaya-hasan-basri-diduga-menghajar-kepala-sppg-muhammad-reza-viral-di-medsos-foto-screenshot-video-vir-1761827443218_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8187388/kepala-sppg-polisikan-wabup-pidie-jaya-usai-dianiaya,0027aae293da6960887eaebbc80676492f70957ab20361907e67c73fa6569f9e,2025-10-31 16:28:50.253 268,detik,mbg,2025-10-31 11:27:00,Kepala SPPG Dihajar Wabup Pidie Jaya Lapor Polisi,"Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Desa Sagoe, Kecamatan Trienggadeng Muhammad Reza membuat laporan ke polisi usai dihajar Wakil Bupati Pidie Jaya Hasan Basri. Dia melapor tadi malam. ""Iya (sudah dilaporkan),"" kata Reza kepada detikSumut , Jumat (31/10/2025). Dalam surat laporan polisi LP/B/66/X/2025/SKPT/Polres Pidie Jaya Polda Aceh disebutkan kejadian pemukulan terjadi pada Kamis (30/10) sekitar pukul 08.05 WIB. Reza datang ke lokasi setelah dihubungi pengawas BGN Khalilul Mizan. Mizan disebut memberitahu Reza bahwa di dapur MBG sudah ada wakil bupati dan memintanya segera datang. Ketika tiba, Hasan menanyakan pimpinan SPPG di desa tersebut. Reza menjawab dirinya sambil mengulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Hasan. Namun Hasan masalah meninjunya beberapa kali. Akibat pemukulan itu, korban mengaku mengalami pusing, lebam dan luka lecet di bagian kepala. Kasus itu kini ditangani Polres Pidie Jaya. Kapolres Pidie Jaya AKBP Ahmad Faisal Pasaribu membenarkan korban telah melapor ke polisi. ""Sudah membuat LP tadi malam,"" kata Faisal kepada detikSumut . Pasca insiden itu, Hasan meminta maaf kepada korban. Hasan juga sudah menemui korban dan pihak keluarga saat berada di rumah sakit. ""Saya memohon maaf atas kesilapan dan keteledoran saya terhadap perlakuan saya tadi pagi kepada ananda Reza menyangkut terjadi pemukulan di SPPG Desa Sagoe Kecamatan Trienggadeng,"" kata Hasan dalam videonya. Hasan juga meminta maaf kepada keluarga korban dan SPPG di Kecamatan Trienggadeng. 'Dalam hal ini saya selaku pribadi memohon sangat untuk diperbanyak maaf,"" jelasnya. Sebelumnya, dilihat detikSumut, Kamis (30/10), insiden pemukulan itu terjadi saat Hasan meninjau dapur MBG di Desa Sagoe, Kecamatan Trienggadeng, Pidie Jaya pagi tadi. Dalam video tampak Hasan awalnya memarahi seorang pria di halaman luar bangunan dapur. Aksi itu dilihat sejumlah orang termasuk perempuan pekerja di dapur. Di tengah Hasan marah-marah, Reza datang dengan mengendarai sepeda motor. Usai memarkirkan kendaraannya di tempat parkir, Reza berjalan ke arah Hasan. Tiba-tiba Hasan melayangkan pukulan beberapa kali ke wajah Reza. Sejumlah perempuan berteriak agar Hasan menghentikan aksinya. Mereka juga meminta aksi Ketua DPD PAN Pidie Jaya itu diviralkan. ""Viralkan aja. Pemimpin apa seperti itu,"" kata perempuan dalam video. Mendengar teriakan itu, Hasan menghampiri sejumlah perempuan sambil mengeluarkan kata-kata kotor. Beberapa orang berusaha melerai. Saat meninggalkan rombongan perempuan, Hasan kembali menghajar Reza. Dia juga terlihat memarahinya",Aceh,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/10/30/video-wakil-bupati-pidie-jaya-hasan-basri-diduga-menghajar-kepala-sppg-muhammad-reza-viral-di-medsos-foto-screenshot-video-vir-1761827443218_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/sumut/hukum-dan-kriminal/d-8187249/kepala-sppg-dihajar-wabup-pidie-jaya-lapor-polisi,a61394e43c0a8a310f04ae8ab0490ed6349432470216aff7192e37cdd0240a65,2025-10-31 16:29:00.840 269,detik,mbg,2025-10-31 11:05:00,Wali Kota Pekanbaru Apresiasi SPPG Polda Riau: Standar Mutu di Atas Rata-rata,"Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho menyampaikan apresiasi kepada Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan dan Kapolresta Pekanbaru Kombes Jeki Rahmat Mustika atas pembangunan Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota Pekanbaru. Menurut Agung, SPPG Polda Riau memiliki standar baku di atas rata-rata. ""Kami atas nama Pemerintah Kota Pekanbaru mengucapkan terima kasih banyak kepada Pak Kapolda, Pak Kapolres, dan seluruh jajaran karena penerima manfaat ini adalah masyarakat Kota Pekanbaru,"" kata Agung Nugroho, Jumat (31/10/2025). Agung mengatakan saat ini ada 3 Dapur SPPG Polda Riau dan Polresta Pekanbaru yang menyalurkan Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk para siswa penerima manfaat di wilayah Kota Pekanbaru. Menurut Agung, Dapur SPPG di bawah pengelolaan Polda Riau dan Polresta Pekanbaru ini memiliki standar mutu gizi di atas rata-rata. ""Alhamdulillah hari ini Polda dan polresta sudah membangun tiga gedung atau 3 dapur MBG dan ini kita sudah menyaksikan bahwa standarnya di atas rata-rata,"" ujarnya. Standar mutu gizi yang diberikan SPPG Polda Riau dan Polresta Pekanbaru memberikan keyakinan kepada para orang tua hingga murid bahwa MBG yang dikonsumsi aman dari bakteri atau racun. ""Tentu ini akan menjamin keyakinan para orang tua, guru, serta murid yang mengonsuminya,"" katanya. Jaminan keamanan MBG SPPG Polda Riau ini juga dipastikan dengan adanya label batas waktu konsumsi. ""Tahapan standar dan mempunyai label apakah makanan ini boleh dikonsumsi lewat dari jam yang ditentukan, tidak boleh, karena sudah lewat yang ditentukan,"" katanya. Agung menambahkan target ada 100 SPPG dibangun di Kota Pekanbaru. Dengan adanya dukungan dari Polda Riau, diharapkan target tercapai dalam waktu dekat. Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan meresmikan Dapur SPPG Polresta Pekanbaru. Ini adalah Dapur SPPG ke-9 yang diresmikan dari total 15 SPPG Polda Riau. Dalam sambutannya, Irjen Herry Heryawan menyampaikan Polda Riau secara konsisten terus mendukung program pemerintah dalam pemenuhan gizi yang aman dan berkualitas, yang sejalan dengan tagline Polda Riau 'Melindungi Tuah, Menjaga Marwah'. ""Gizi aman berkualitas dalam konteks menjaga Tuah atau kekayaan alam agar tumbuh sama-sama menjadi harmonia, jangan sampai ada degradasi,"" kata Irjen Herry Heryawan, Jumat (31/10/2025). Kapolda menganalogikan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa dengan pohon yang harus terus dirawat dan dilindungi. ""Begitu juga anak-anak harus diberikan asupan gizi yang bagus sejak dini, mendapatkan pemahaman dengan belajar, berolahraga, insyaallah generasi emas akan tercapai,"" katanya. Herry Heryawan mengatakan pemenuhan gizi yang aman dan berkualitas sangat penting untuk anak-anak sebagai generasi penerus bangsa dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas 2045.",Mei Amelia R -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/10/31/wali-kota-pekanbaru-agung-nugroho-mengapresiasi-polda-riau-atas-pembangunan-sppg-1761883528525_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/melindungi-tuah-marwah/d-8187210/wali-kota-pekanbaru-apresiasi-sppg-polda-riau-standar-mutu-di-atas-rata-rata,005fab0c348eee8cc80079147e9c760d81abe1ff152b58f7517f6f4d6378f45b,2025-10-31 16:29:11.268 270,detik,mbg,2025-10-31 11:00:00,"Heboh Mobil SPPG di Sumut Angkut Babi, BGN Lapor Polisi","Satu unit mobil menggunakan stiker Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Nias Selatan (Nisel), Sumatera Utara (Sumut) kedapatan mengangkut babi dan ayam ternak. Videonya pun kemudian viral di media sosial. Dilansir detikSumut, BGN menyebut bahwa peristiwa tersebut mencoreng citra mereka. Dari video yang tersebar, terlihat satu unit mobil berstiker SPPG berwarna putih dengan pelat kendaraan asal Sumut sedang berjalan mundur. Kemudian ada pria membuka pintu belakang mobil dan terlihat beberapa ekor babi hingga ayam di dalam mobil. ""Mobil SPPG dijadikan pengangkut babi dan ayam ternak, padahal fungsi mobil SPPG ini untuk mengangkut Makan Bergizi Gratis (MBG) buat anak sekolah,"" tertulis dalam video tersebut. Kepala BGN Sumut Agung Kurniawan membenarkan peristiwa itu terjadi di Nisel. Ia mengatakan peristiwa dalam video terjadi pada Jumat (24/10). ""Kejadiannya betul di Nias Selatan di hari Jumat 20 Oktober,"" kata Agung Kurniawan saat dihubungi. Agung menyebut jika yayasan tersebut belum resmi menjadi mitra BGN untuk memproduksi MBG sebab yayasan tersebut masih dalam tahap pengajuan izin. ""Tapi ada hal misinformasi di situ, mobil itu memang menggunakan bacaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi tetapi untuk status dapurnya itu belum beroperasional dan masih tahap pengajuan,"" ucapnya. Agung menuturkan pihaknya meminta pertanggungjawaban yayasan soal penggunaan stiker SPPG. Sebab menurutnya peristiwa ini mencoreng nama BGN. ""Kami sedang meminta pertanggungjawaban dari pihak terkait, itu kan sudah mencoreng nama instansi, karena mereka (yayasan) belum diberikan izin untuk menggunakan nama instansi sebagai mitra,"" bebernya. Sementara itu, BGN juga melaporkan pemilik mobil berlogo BGN yang dipakai mengangkut hewan ternak ayam dan babi. BGN merasa instansinya disalahgunakan oleh pengendara mobil itu. ""Saya sudah minta Korwil (Koordinator Wilayah) untuk lapor ke polisi, karena penyalahgunaan nama dan merek BGN,"" kata Wakil Kepala BGN Nanik Sudaryati Deyang, kepada wartawan, Jumat, (31/10/2025). Nanik mengklaim mobil berlogo BGN itu bukan milik BGN. Dia juga mengatakan mobil itu bukan milik salah satu dapur BGN. ""Kami memastikan bahwa mobil itu bukan milik BGN, dan juga bukan milik salah satu dapur BGN,"" kata Nanik. Berdasarkan pantauan Tim Kedeputian Pemantauan dan Pengawasan (Tauwas), peristiwa itu terjadi di Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara. Kendaraan itu adalah milik Yayasan Fahasara Dodo Jamejawa Lasori. Sampai saat ini, kata Nanik, yayasan itu masih belum menjadi mitra SPPG. Yayasan Fahasara Dodo Jamejawa Lasori adalah sebuah yayasan lokal yang baru mengajukan diri sebagai calon mitra Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Namun, sampai saat ini Yayasan itu masih belum terverifikasi. ""Mereka masih dalam proses pengajuan. Artinya mereka belum memiliki ikatan kerjasama dengan BGN,"" kata Nanik.",Regional,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/10/30/penampakan-mobil-berstiker-sppg-angkut-babi-di-nisel-foto-tangkapan-video-media-sosial-1761822477372_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/sumbagsel/berita/d-8187179/heboh-mobil-sppg-di-sumut-angkut-babi-bgn-lapor-polisi,6e078533895e2ed4e7e10bb5d34499b05a2a3aad77f397dfc7834cc040c0a41b,2025-10-31 16:29:22.437 271,detik,mbg,2025-10-31 10:50:00,Wakil Bupati Pidie Jaya Minta Maaf Usai Hajar Kepala SPPG,"Beredar video Wakil Bupati Pidie Jaya Hasan Basri meminta maaf usai viral menghajar Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Muhammad Reza. Dalam video itu dia mengakui memukul korban. Dilihat detikSumut , dalam video permintaan maaf yang beradar, Hasan tampak mengenakan peci, baju kemeja dan kain sarung. Dia mengawali videonya dengan memperkenalkan diri. ""Saya memohon maaf atas kesilapan dan keteledoran saya terhadap perlakuan saya tadi pagi kepada ananda Reza menyangkut terjadi pemukulan di SPPG Desa Sagoe Kecamatan Trienggadeng,"" kata Hasan dalam video, Kamis (30/10/2025). Hasan juga meminta maaf kepada keluarga korban dan SPPG di Kecamatan Trienggadeng. ""Dalam hal ini saya selaku pribadi memohon sangat untuk diperbanyak maaf,"" jelasnya. Hasan sudah membenarkan soal video permintaan maaf tersebut dibuat olehnya. Sebelumnya, dilihat detikSumut , Kamis (30/10), insiden pemukulan itu terjadi saat Hasan meninjau dapur MBG di Desa Sagoe, Kecamatan Trienggadeng, Pidie Jaya pagi tadi. Dalam video tampak Hasan awalnya memarahi seorang pria di halaman luar bangunan dapur. Aksi itu dilihat sejumlah orang termasuk perempuan pekerja di dapur. Di tengah Hasan marah-marah, Reza datang dengan mengendarai sepeda motor. Usai memarkirkan kendaraannya di tempat parkir, Reza berjalan ke arah Hasan. Tiba-tiba Hasan melayangkan pukulan beberapa kali ke wajah Reza. Sejumlah perempuan berteriak agar Hasan menghentikan aksinya. Mereka juga meminta aksi Ketua DPD PAN Pidie Jaya itu diviralkan. ""Viralkan aja. Pemimpin apa seperti itu,"" kata perempuan dalam video. Mendengar teriakan itu, Hasan menghampiri sejumlah perempuan sambil mengeluarkan kata-kata kotor. Beberapa orang berusaha melerai. Saat meninggalkan rombongan perempuan, Hasan kembali menghajar Reza. Dia juga terlihat memarahinya.",Aceh,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/10/30/video-wakil-bupati-pidie-jaya-hasan-basri-diduga-menghajar-kepala-sppg-muhammad-reza-viral-di-medsos-foto-screenshot-video-vir-1761827443218_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/sumut/hukum-dan-kriminal/d-8187096/wakil-bupati-pidie-jaya-minta-maaf-usai-hajar-kepala-sppg,b6585f08e365fd001c6b74e3b6c4a899c71a345c004606936326be8f6ef38d39,2025-10-31 16:29:32.909 272,detik,mbg,2025-10-31 10:38:00,"Kapolda Riau Resmikan Dapur SPPG Ke-9 di Pekanbaru, Wujudkan Generasi Emas","Kepolisian Daerah (Polda) Riau kembali meresmikan Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang ke-9 dari total 15 SPPG, di Kota Pekanbaru. Peluncuran Dapur SPPG Polresta Pekanbaru ini diresmikan langsung oleh Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan. Dalam sambutannya, Irjen Herry Heryawan menyampaikan Polda Riau secara konsisten terus mendukung program pemerintah dalam pemenuhan gizi yang aman dan berkualitas, yang sejalan dengan tagline Polda Riau 'Melindungi Tuah, Menjaga Marwah'. ""Gizi aman berkualitas dalam konteks menjaga Tuah atau kekayaan alam agar tumbuh sama-sama menjadi harmonia, jangan sampai ada degradasi,"" kata Irjen Herry Heryawan, Jumat (31/10/2025). Kapolda menganalogikan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa dengan pohon yang harus terus dirawat dan dilindungi. ""Begitu juga anak-anak harus diberikan asupan gizi yang bagus sejak dini, mendapatkan pemahaman dengan belajar, berolahraga, insyaallah generasi emas akan tercapai,"" katanya. Herry Heryawan mengatakan pemenuhan gizi yang aman dan berkualitas sangat penting untuk anak-anak sebagai generasi penerus bangsa dalam rangka mewujudkan Indonesia Emas 2045 . ""Mereka-mereka ini adalah generasi yang akan hidup ke depan yang akan menjadi pemimpin bangsa,"" katanya. Herry Heryawan menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak, TNI-Polri dan Pemda yang telah berkolaborasi menyukseskan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. SPPG Polresta Pekanbaru ini mempekerjakan 30 relawan, mulai dari Kepala SPPG, ahli gizi, dan relawan. Herry Heryawan menambahkan pihaknya membangun proyek percontohan di Tabung Harmoni Hijau yang akan terintegrasi dengan Dapur SPPG. Bahan makanan untuk MBG di Dapur SPPG akan disiapkan dari Tabung Harmoni Hijau yang diinisiasi oleh Polda Riau. ""Mulai bahan sayur, telur, kita ambil dari kebun kita sendiri sampai ke distribusi. Semua circle ini kita rawat, kita jaga,"" katanya. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Wakapolda Riau Brigjen Adrianto Jossy Kusumo, para pejabat utama (PJU) Polda Riau, Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho, Kapolresta Pekanbaru Kombes Jeki Rahmat Mustika. Simak juga Video: Kapolda Riau Resmikan SPPG Rohul, Pastikan MBG Aman-Berkualitas",Mei Amelia R -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/10/31/kapolda-riau-irjen-herry-heryawan-meresmikan-dapur-sppg-polresta-pekanbaru-1761884101480_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/melindungi-tuah-marwah/d-8187159/kapolda-riau-resmikan-dapur-sppg-ke-9-di-pekanbaru-wujudkan-generasi-emas,195e959459b6f5d35bb7240963de7a9ff0c449f6e384d9c3575d33da01417c00,2025-10-31 16:29:43.453 273,detik,mbg,2025-10-31 10:30:00,"Keracunan MBG Masih Terjadi, Dosen UGM Sorot Ganti Rugi dan Tata Kelola","Sebanyak 695 siswa dari SMPN 1 dan SMKN 1 di Saptosari, Gunungkidul, DI Yogyakarta diduga keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG), Selasa (28/10/2025). Para siswa mengalami sakit perut dan muntah muntah, dan tiga di antaranya dirawat di RS. Sepuluh guru SMKN 1 Saptosari juga diduga mengalami keracunan makanan. Melansir detikJogja, mereka keracunan satu jam lebih dulu dari siswa usai mencicipi MBG sesuai arahan Badan Gizi Nasional (BGN). Merespons kasus keracunan pangan yang terjadi pada MBG, akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM) menyerukan evaluasi menyeluruh terhadap tata kelola program ini. Para peneliti dan dosen UGM juga memberikan sejumlah saran untuk tata kelola MBG ke depan. Dosen Fakultas Hukum UGM, Sri Wiyanti Eddyono PhD menjelaskan, dari sisi hukum, kebijakan MBG belum punya mekanisme pemulihan memadai bagi korban keracunan pangan. Sri menambahkan, perlu ada sistem pertanggungjawaban yang jelas bagi korban. ""Ganti rugi bisa diajukan secara perdata melalui gugatan class action,"" kata Sri, dikutip dari laman UGM, Kamis (30/10). Ia menjelaskan, sistem pertanggungjawaban memungkinkan masyarakat punya perlindungan hukum saat pihak terlibat ternyata lalai dalam bertugas. Penegakan tanggung jawab atas dampak kebijakan publik seperti MBG menurut Sri juga merupakan bentuk penerapan keadilan sosial oleh pemerintah. Dengan kata lain, keadilan sosial bukan hanya diukur dari pemerataan penerima MBG. Penjelasan ini disampaikan Sri pada webinar Keracunan Pangan dalam Program MBG: Tata Kelola dan Akuntabilitas dalam Perspektif Hukum, Sosial, dan Ekonomi, Sabtu (25/10). Kegiatan ini digelar Pusat Kedokteran Tropis (PKT) UGM, Departemen Biostatistik, Epidemiologi, dan Kesehatan Populasi FK-KMK UGM, Keluarga Alumni UGM (KAGAMA), dan Komunitas Sambatan Jogja (SONJO). Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UGM, Wisnu Setiadi Nugroho SE MSc PhD mengatakan, dari sisi ekonomi, kasus keracunan pangan pada MBG mencerminkan lemahnya tata kelola program. Ia menilai keracunan pada program publik ini bisa diantisipasi sejak awal. Wisnu mengatakan, penguatan sistem perencanaan dan pengawasan MBG bisa mengacu pada hasil pembelajaran dari pengalaman dan praktik terbaik negara lain. Langkah ini menurutnya bisa menekan potensi risiko seperti keracunan pangan dan meningkatkan efisiensi pelaksanaan MBG. ""Kita tidak perlu mengalami kesalahan yang sama. Banyak negara sudah punya contoh yang bisa dijadikan acuan sebelum program dijalankan secara nasional,"" ucapnya. Direktur PKT UGM, Dr dr Citra Indriani MPH, mengatakan sistem pengelolaan MBG harus berorientasi pada penjaminan keamanan dan akuntabilitas, di samping pemenuhan gizi. Ia berpendapat, keberhasilan program publik seperti MBG bergantung pada sistem yang mampu memastikan transparansi pada setiap tahap pelaksanaan. ""MBG bukan hanya tentang nutrisi, tetapi bagaimana sistem bekerja, mulai dari perencanaan, pengadaan, distribusi, hingga tanggung jawab ketika terjadi masalah,"" ucapnya. Guru Besar FEB UGM Prof Dr R Agus Sartono MBA menilai pelaksanaan MBG dengan pendekatan desentralisasi akan lebih efektif ketimbang pengadaan terpusat. Dalam hal ini, sekolah, pesantren, dan komunitas lokal dapat mengelola langsung dana program sesuai kebutuhan wilayah. Menurut Agus, cara ini dapat bantu meningkatkan rasa tanggung jawab masyarakat atas keberhasilan program. ""Untuk pesantren dan sekolah yang sudah punya dapur atau kantin, cukup salurkan dananya langsung agar mereka bisa mengelola sendiri,"" ucapnya.",Trisna Wulandari -detikEdu,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/09/30/ilustrasi-makan-siang-gratis-1759218011364_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/edu/sekolah/d-8186577/keracunan-mbg-masih-terjadi-dosen-ugm-sorot-ganti-rugi-dan-tata-kelola,dc50cfe500846c1a32b570c5ac2a496a14d6fc8c6e78efafe52260d525746966,2025-10-31 16:29:53.909 274,detik,mbg,2025-10-31 10:28:00,"Guru Juga Jadi Korban Keracunan MBG di Gunungkidul, Sempat Cicipi Makanan","Sebanyak 695 siswa dari dua sekolah di Saptosari, Gunungkidul, muntah-muntah diduga keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG). Guru yang sempat mencicipi MBG sebelum dibagikan ke siswa juga ada yang keracunan. Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, mengatakan guru yang mencicipi MBG itu mengacu arahan Badan Gizi Nasional (BGN). Selain itu, pihak SPPG memang menyiapkan porsi ekstra bagi guru untuk dicicipi. ""Iya, diminta mencicipi, makanya mereka keracunan lebih dulu jam 2, dan anak-anak baru jam 3 pagi,"" jelas Endah saat ditemui di kompleks Kepatihan, Kota Jogja, dilansir detikJogja , Kamis (30/10/2025). ""Karena memang BGN yang meminta kan waktu itu, sehingga dapur juga memberikan porsi untuk mencicipi,"" sambungnya. Endah mengatakan ada satu siswa yang masih dirawat di rumah sakit. Hal ini karena siswa tersebut masih perlu dipantau kondisinya. ""Untuk sementara datanya itu, dan sudah ditangani tim kesehatan di rumah sakit. Masih ada yang dirawat di rumah sakit sampai sekarang,"" jelasnya. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) DIY, Suhirman mengonfirmasi dari data yang dihimpun pihaknya, satu siswa masih dirawat di RSUD Saptosari hari ini. Sementara siswa yang sempat dirawat puskesmas sudah kembali ke rumah. ""Kemarin ada 26 (siswa) yang di puskesmas, tapi sudah pulang ke rumah. Tapi ada satu yang di rumah sakit itu, karena masih ada perlu tindak lanjut. Masih satu orang dirawat,"" ujar Suhirman saat ditemui di kompleks Kepatihan. Baca selengkapnya di sini Lihat juga Video Karyawan SPPG di Tasikmalaya Keracunan Gas dari Genset",Adji G Rinepta -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/09/29/ilustrasi-kejadian-luar-biasa-keracunan-makanan-bergizi-gratis-1759144025085_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8187130/guru-juga-jadi-korban-keracunan-mbg-di-gunungkidul-sempat-cicipi-makanan,0c386e253c35a3c7c90b0c0e5f80acdbdfe90dfab0dcc1104a8c04d4c3eaf90b,2025-10-31 16:30:04.278 275,detik,mbg,2025-10-31 10:01:00,"2 Kritik Utama Mahasiswa Palangka Raya: Rombak MBG, Tolak Soeharto Pahlawan","Mahasiswa dan kalangan muda di Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) menggelar aksi di depan DPRD Kalteng pada Kamis (30/10). Agenda utama mereka yakni evaluasi kepemimpinan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Dua kritik utamanya yakni program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sempat memicu keracunan 27 siswa di Palangka Raya hingga penolakan Soeharto sebagai pahlawan nasional. Hal itu disampaikan koordinator lapangan aksi Gerakan Pemuda Menggugat Prabowo-Gibran, Jayez Veva. ""Jadi terkait aksi hari ini kami mengevaluasi kinerja pemerintahan Prabowo Gibran dalam satu tahun. Serta mengevaluasi kementerian-kementerian di bawahnya. Secara garis besar kami mengkritisi program MBG dan menolak Soeharto sebagai pahlawan nasional,"" tegasnya. SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT Jayez menegaskan kasus-kasus keracunan yang terjadi usai menyantap MBG menunjukkan adanya kebutuhan evaluasi menyeluruh terhadap program ini. Massa mendorong adanya perombakan program MBG karena menyangkut keselamatan anak-anak. ""Kita gak tahu apakah ada korban lagi atau tidak, ini kan menyangkut nyawa orang. Jadi kami ingin ada perombakan 50% pada badan struktural yang menangani MBG ini. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan pemerintah,"" tegasnya. Aksi ini sempat ricuh karena mahasiswa berang tak ada pimpinan DPRD yang keluar. Massa kemudian ditemui oleh Sekretaris DPRD Kalteng Pajarudinnoor. Mewakili pihak DPRD, Pajarudinnor mengatakan usulan tersebut akan disampaikan pada pihak DPRD yang berwenang, menurutnya posisinya hanya sebagai penerima dan perantara. ""Saya pada intinya disini mengapresiasi aspirasi para mahasiswa. Saya mohon maaf jika ada sesuatu yang kurang mengenakan. Disini saya sebagai penerima saja, nantinya akan disampaikan pada pihak DPRD,"" ujarnya. Rasisme juga sempat terjadi di tengah aksi. Salah seorang peserta, Aris (21), menuturkan kejadian ketika salah satu rekannya mendapat komentar terkait suku dari oknum petugas keamanan. ""Jadi tadi ada kawan-kawan kita di sana (gerbang samping) mendapatkan perlakuan rasis. Pemicunya tadi mungkin karena amarah kita masing-masing pihak,"" ujar Aris pada awak media, Kamis (30/10/2025). ""Nah tetapi persoalannya tadi ketika ada salah satu kawan kita yang sedang berbicara menggunakan bahasa Dayak dicampur dengan bahasa Indonesia, direspons berbeda dari pihak keamanan. Dia malah memancing-memancing dengan kata-kata kamu orang mana? Ini Kalimantan, Suku Dayak. Kamu bukan orang Dayak, jangan macam-macam kamu sama orang Dayak. Ini tanah Kalimantan,"" cerita Aris mengingat peristiwa tersebut. Pajarudinnoor menengahi permasalahan tersebut dan meminta maaf apabila ada tindakan petugas keamanan DPRD Kalteng yang kurang menyenangkan terhadap peserta aksi. ""Karena memang situasinya tadi itu agak panas. Ya saya memohon maaf. Mohon permaklumannya. Ini menjadi evaluasi kami ke depan,"" katanya. 1. Menuntut Janji Presiden Prabowo Subianto untuk segera melaksanakan reformasi Polri secepatnya dengan melibatkan masyarakat sipil dan pakar hukum yang ahli di bidangnya. 2. Menuntut Presiden Prabowo untuk menata ulang Badan Gizi Nasional agar melibatkan minimal 50% ahli gizi, kesehatan masyarakat, dan akademisi jajaran kepemimpinan. 3. Menuntut Presiden Prabowo mencopot dan mengevaluasi purnawirawan atau yang sedang menjabat sebagai TNI/Polri dari jabatan TNI/ Polri Struktural dari satuan pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun BGN yang tidak sesuai dengan kompetisi bidang. 4. Menuntut agar Presiden Prabowo segera mencopot Nasaruddin Umar dari jabatannya karena tidak melaksanakan tugasnya dengan benar dan tidak adanya netralitas terhadap umat beragama di Indonesia. 5. Menuntut Presiden Prabowo untuk segera mencopot Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan segera merevisi kembali buku sejarah Indonesia versi baru produksi Fadli Zon serta menulis ulang sesuai fakta lapangan. 6. Menuntut pemerintah untuk menjamin dan melindungi kebebasan pers di Indonesia serta menghentikan bentuk intimidasi dan kriminalisasi terhadap jurnalis dalam menjalankan tugasnya. 7. Menolak usulan Suharto jadi pahlawan nasional.",Round Up,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/10/30/aksi-massa-di-depan-dprd-kalteng-evaluasi-kepemimpinan-prabowo-gibran-1761814502248_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/kalimantan/berita/d-8187032/2-kritik-utama-mahasiswa-palangka-raya-rombak-mbg-tolak-soeharto-pahlawan,11a3bf6e8f2595434373e280388e0cb1b215765dba853508918ecc2fdb67efbc,2025-10-31 16:30:15.194 276,detik,mbg,2025-10-30 22:29:00,"Apresiasi Polri Musnahkan 214 Ton Narkoba, KPAI Dukung Aturan Lindungi Anak","Polri memusnahkan 214 ton berbagai jenis narkoba hasil penindakan selama setahun. Komisi Perlindungan Anak Indonesia ( KPAI ) mengapresiasi kinerja Polri. ""KPAI mengapresiasi setinggi-tingginya atas kinerja Kepolisian, dengan pemberantasan 214,4 ton narkoba atau senilai Rp 29,37 triliun,"" kata Wakil Ketua KPAI, Jasra Putra, Kamis (30/10/2025). KPAI turut menyoroti soal pengedar narkoba yang menargetkan generasi muda berusia 15-24 tahun. Terlebih, saat ini pengedar narkoba masuk ke dalam tingginya tren penggunaan rokok elektrik. ""Kamuflase narkoba yang masuk ke industri serupa rokok, vape, pods, spon (berupa zat senyawa cair, dengan nama avetamin dan etomida),"" katanya. KPAI berharap upaya pemberantasan narkoba ini dapat menghentikan upaya pengedar narkoba yang memanfaatkan tren penggunaan rokok elektrik. Dia mengatakan KPAI juga sudah mendorong ada peraturan pemerintah (PP) sebagai turunan dari UU Kesehatan yang mengatur tegas untuk melindungi generasi muda. ""Bagi KPAI, pemberantasan dan pembakaran narkoba hari ini, adalah kebangkitan baru, babak perlawanan baru bangsa Indonesia, kepada industri candu yang terus mengancam visi Asta Cita dan visi Indonesia Emas (yang sudah di depan mata),"" ujarnya. ""KPAI telah mengusulkan dalam UU Kesehatan, agar produk serupa, yang memang kita tahu (masuk dalam laporan KPAI). Masuk ke makanan, minuman, industri candu serupa rokok, vape dan pods, sudah tidak bisa ditolerir. Sehingga penting segera dibuat aturan turunan PP 28 tahun 2024 tentang kesehatan terutama pengendalian tembakau,"" tambahnya. Dia mengatakan di beberapa negara, sudah diatur soal industri rokok, vape, hingga pods yang dapat menjadi sarana kamuflase industri candu narkoba. KPAI berharap bonus demografi Indonesia yang sudah di depan mata tak dimanfaatkan industri candu atau pengedar narkoba. ""Yang KPAI temukan, industri candu menyerang anak anak kita, tanpa mereka bisa melawan. Kecuali dengan keberpihakan, kita semua. Dengan afirmasi Presiden membakar, memusnahkan dan memberantas narkoba hari ini, itu bukti negara masih berpihak pada generasi emas kita,"" ujarnya. Dia mengatakan pengedar narkoba sengaja mengincar generasi muda agar dapat hidup panjang karena banyak yang terpapar zat adiktif dan berbahaya tersebut. Padahal, lanjutnya, pemerintah sudah berupaya meningkatkan generasi manusia unggul dan berkualitas melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Rakyat, hingga Sekolah Garuda. KPAI mengapresiasi penuh kinerja setahun pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo yang mengambil langkah terdepan dalam perlindungan anak Indonesia, dalam mewujudkan Generasi Emas Bebas Narkoba. Menurutnya, untuk memperkuat pengasuhan keluarga dan program pemenuhan hak anak lainya seperti hak atas pendidikan dapat dilakukan dengan pengesahan RUU Pengasuhan Anak ""Mari revisi Permenkes kita, terutama turunan PP 28 tahun 2024 terkait pasal pengendalian tembakau kita, dan revisi UU Narkoba kita, tidak bisa ditunda. Terlalu jelas kode keras perintah Presiden dan Kapolri hari ini,"" tambahnya. Simak juga Video 'Polri Temukan 228 Kampung Narkoba, 118 Sudah Dipulihkan':",Jabbar Ramdhani -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2024/06/10/komisioner-komisi-perlindungan-anak-indonesia-kpai-jasra-putra-rachmadetikcom_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8186739/apresiasi-polri-musnahkan-214-ton-narkoba-kpai-dukung-aturan-lindungi-anak,30e6a8cb0c0b5432a5491521fa285dd603df87057dbf51a0fead093da963ef50,2025-10-31 16:31:28.209 277,detik,mbg,2025-10-30 21:31:00,"Setahun Prabowo Gibran, Mahasiswa Palangka Raya Soroti Program MBG","Sejumlah massa mengatasnamakan Garda MBG (Gerakan Pemuda Menggugat Prabowo Gibran) demo di depan DPRD Kalteng. Mereka menyampaikan evaluasi setahun kepemimpinan Prabowo-Gibran, program MBG jadi sorotan. Demo saat ini telah berakhir dan massa membubarkan diri sekitar pukul 17.30 WIB. Ditemui usai demo, Jayez Veva, selaku Kordinator Lapangan menyampaikan bahwa aksi kali ini sebagai penyampaian aspirasi dan evaluasi atas kepemimpinan Presiden Prabowo. ""Jadi terkait aksi hari ini kami mengevaluasi kinerja pemerintahan Prabowo Gibran dalam satu tahun. Serta mengevaluasi kementerian-kementerian dibawahnya. Secara garis besar kami mengkritisi program MBG, dan menolak Soeharto sebagai pahlawan nasional,"" ujarnya pada awak media, Kamis (30/10/2025). SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT Jayez menyampaikan contoh kasus keracunan yang menimpa siswa di Kota Palangka Raya sebanyak 27 orang merupakan masalah yang tak boleh diabaikan. Hal tersebut lantaran menyangkut nyawa seseorang. ""Untuk keresahan kami sekarang datanya sudah ada 27 anak yang keracunan MBG di Kota Palangka Raya. Kita gak tahu apakah ada korban lagi atau tidak, ini kan menyangkut nyawa orang"" ungkap Jayez. Selain itu, Jayez juga menyampaikan perlu adanya perombakan struktural pada pihak-pihak yang menangani program MBG. Massa meminta agar 50% pejabat struktural yang menangani MBG diisi oleh ahli gizi, kesehatan masyarakat, dan akademisi jajaran kepemimpinan. ""Jadi kami ingin ada perombakan 50% pada badan struktural yang menangani MBG ini. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan pemerintah,"" terang nya. Jayez berharap agar evaluasi tersebut dapat disampaikan kepada DPR RI. Serta disampaikan pada Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming yang menerima evaluasi. ""Kami tunggu, jika tidak ada update kami akan demo lagi,"" tegas Jayez. Sementara itu, pihak DPRD Kalteng melalui Sekretaris DPRD, Pajarudinnoor menyampaikan usulan tersebut akan disampaikan pada pihak DPRD yang berwenang, menurutnya posisinya hanya sebagai penerima dan perantara. ""Saya pada intinya disini mengapresiasi aspirasi para mahasiswa. Saya mohon maaf jika ada sesuatu yang kurang mengenakan. Disini saya sebagai penerima saja, nantinya akan disampaikan pada pihak DPRD,"" pungkas Pajarudinnoor. Adapun point-point tuntutan di antaranya: 1. Menuntut Janji Presiden Prabowo Subianto untuk segera melaksanakan reformasi Polri secepatnya dengan melibatkan masyarakat sipil dan pakar hukum yang ahli dibidangnya. 2. Menuntut Presiden Prabowo untuk menata ulang Badan Gizi Nasional agar melibatkan minimal 50% ahli gizi, kesehatan masyarakat, dan akademisi jajaran kepemimpinan. 3. Menuntut Presiden Prabowo mencopot dan mengevaluasi purnawirawan atau yang sedang menjabat sebagai TNI/Polri dari jabatan TNI/ Polri Struktural dari satuan pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun BGN yang tidak sesuai dengan kompetisi bidang. 4. Menuntut agar Presiden Prabowo segera mencopot Nasaruddin Umar dari jabatannya karena tidak melaksanakan tugasnya dengan benar dan tidak adanya netralitas terhadap umat beragama di Indonesia. 5. Menuntut Presiden Prabowo untuk segera mencopot Menteri Kebudayaan Fadli Zon dan segera merevisi kembali buku sejarah Indonesia versi baru produksi Fadli Zon serta menulis ulang sesuai fakta lapangan. 6. Menuntut pemerintah untuk menjamin dan melindungi kebebasan pers di Indonesia serta menghentikan bentuk intimidasi dan kriminalisasi terhadap jurnalis dalam menjalankan tugasnya. 7. Menolak usulan Suharto jadi pahlawan nasional.",Ayuningtias Puji Lestari -detikKalimantan,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/10/30/kunjungan-kepala-staf-kepresidenan-ke-sekolah-rakyat-palangka-raya-1761817322640_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/kalimantan/berita/d-8186677/setahun-prabowo-gibran-mahasiswa-palangka-raya-soroti-program-mbg,5717e43bbb3ffeedefb9500d741a3fee7fa86f29383b70f95eb9f861a68223eb,2025-10-31 16:31:39.095 278,detik,mbg,2025-10-31 08:49:00,"Viral Mobil Berstiker SPPG di Nias Selatan Angkut Babi, BGN Sumut Buka Suara","Sebuah video memuat mobil berstiker SPPG mengangkut babi viral di media sosial. Peristiwa itu terjadi di Nias Selatan, Sumatera Utara (Sumut). Dalam video viral tampak seorang pria yang sedang membuka pintu belakang mobil. Saat dibuka terlihat beberapa ekor babi hingga ayam di dalam mobil. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Sumut, Agung Kurniawan, buka suara terkait video viral itu. Dia mengatakan mobil berstiker SPPG yang mengangkut babi itu belum menjadi mitra BGN. ""Kejadiannya betul di Nias Selatan di hari Jumat 20 Oktober,"" kata Agung dilansir detikSumut , Jumat (31/10/2025). Menurut Agung, mobil berstiker SPPG yang mengangkut babi itu milik sebuah yayasan yang telah mendaftar untuk menjadi mitra MBG. Agung mengatakan yayasan tersebut masih dalam tahap pengajuan izin. BGN Sumut juga menyayangkan tindakan mobil berstiker SPPG pengangkut babi tersebut. Agung menilai perbuatan itu telah mencoreng nama baik BGN Sumut. ""Kami sedang meminta pertanggungjawaban dari pihak terkait, itu kan sudah mencoreng nama instansi, karena mereka (yayasan) belum diberikan izin untuk menggunakan nama instansi sebagai mitra,"" bebernya. Baca selengkapnya di sini Simak juga Video: Hasil Uji Ompreng MBG yang Diduga Mengandung Minyak Babi Akan Diungkap",Nizar Aldi -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/10/30/penampakan-mobil-berstiker-sppg-angkut-babi-di-nisel-foto-tangkapan-video-media-sosial-1761822477372_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8187004/viral-mobil-berstiker-sppg-di-nias-selatan-angkut-babi-bgn-sumut-buka-suara,f406f165fa2fbb1faba38ea38ff02754f77b5052106d788f9010f02804cbfe28,2025-10-31 16:30:25.555 279,detik,mbg,2025-10-31 08:30:00,Tercoreng Citra BGN gegara Ulah Mobil SPPG di Nisel Angkut Babi,"Video satu unit mobil berstiker Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Nias Selatan (Nisel) viral karena kedapatan mengangkut babi. Badan Gizi Nasional (BGN) merasa peristiwa itu telah mencoreng citra mereka. Dilihat detikSumut Kamis (30/10/2025) dari video beredar, tampak satu unit mobil berstiker SPPG itu berwarna putih dengan plat kendaraan asal Sumut sedang berjalan mundur. Kemudian ada pria membuka pintu belakang mobil dan terlihat beberapa ekor babi hingga ayam di dalam mobil. ""Mobil SPPG dijadikan pengangkut babi dan ayam ternak, padahal fungsi mobil SPPG ini untuk mengangkut Makan Bergizi Gratis (MBG) buat anak sekolah,"" tertulis dalam video tersebut. Kepala BGN Sumut Agung Kurniawan membenarkan peristiwa itu terjadi di Nisel. Ia mengatakan peristiwa dalam video terjadi pada Jumat (24/10). ""Kejadiannya betul di Nias Selatan di hari Jumat 20 Oktober,"" kata Agung Kurniawan saat dihubungi. Agung menjelaskan jika yayasan tersebut belum resmi menjadi mitra BGN untuk memproduksi MBG. Yayasan tersebut masih dalam tahap pengajuan izin. ""Tapi ada hal misinformasi di situ, mobil itu memang menggunakan bacaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi tetapi untuk status dapurnya itu belum beroperasional dan masih tahap pengajuan,"" ucapnya. Pihaknya meminta pertanggungjawaban yayasan soal penggunaan stiker SPPG. Sebab menurutnya peristiwa ini mencoreng nama BGN. ""Kami sedang meminta pertanggungjawaban dari pihak terkait, itu kan sudah mencoreng nama instansi, karena mereka (yayasan) belum diberikan izin untuk menggunakan nama instansi sebagai mitra,"" bebernya.",Round Up,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/10/30/penampakan-mobil-berstiker-sppg-angkut-babi-di-nisel-foto-tangkapan-video-media-sosial-1761822477372_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/sumut/berita/d-8186772/tercoreng-citra-bgn-gegara-ulah-mobil-sppg-di-nisel-angkut-babi,a7ebd16ee522141f79454d0157810330931f23fc5758f362fcc4ef3a74d15cd3,2025-10-31 16:30:36.061 280,detik,mbg,2025-10-31 04:05:00,BGN Sumut soal Mobil SPPG di Nisel Angkut Babi: Belum Beroperasional,"Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Sumatera Utara Agung Kurniawan memberikan penjelasan soal video viral mobil berstiker Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang mengangkut babi. Ia menyebut dapur SPPG tersebut belum beroperasi dan juga belum menjadi mita BGN. Agung mengatakan video viral itu terjadi di Nias Selatan (Nisel) pada Jumat (24/10) lalu. Diakuinya video viral tersebut telah mencoreng citra BGN. ""Kejadiannya betul di Nias Selatan di hari Jumat 20 Oktober,"" kata Agung Kurniawan saat dihubungi, Kamis (30/10/2025). Agung menjelaskan jika yayasan tersebut belum resmi menjadi mitra BGN untuk memproduksi Makan Bergizi Gratis (MBG). Yayasan tersebut masih dalam tahap pengajuan izin. ""Tapi ada hal misinformasi di situ, mobil itu memang menggunakan bacaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi tetapi untuk status dapurnya itu belum beroperasional dan masih tahap pengajuan,"" ucapnya. Pihaknya meminta pertanggungjawaban yayasan soal penggunaan stiker SPPG. Sebab menurutnya peristiwa ini mencoreng nama BGN. ""Kami sedang meminta pertanggungjawaban dari pihak terkait, itu kan sudah mencoreng nama instansi, karena mereka (yayasan) belum diberikan izin untuk menggunakan nama instansi sebagai mitra,"" bebernya. Diketahui video mobil berstiker SPPG di Nisel viral karena mengangkut babi. Dilihat dari video yang beredar, terlihat mobil berstiker SPPG itu berwarna putih dengan plat kendaraan asal Sumut. Kemudian terlihat seorang pria membuka pintu belakang mobil dan terlihat beberapa ekor babi hingga ayam di dalam mobil. ""Mobil SPPG dijadikan pengangkut babi dan ayam ternak, padahal fungsi mobil SPPG ini untuk mengangkut Makan Bergizi Gratis (MBG) buat anak sekolah,"" tertulis dalam video tersebut.",Nizar Aldi -detikSumut,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/10/30/penampakan-mobil-berstiker-sppg-angkut-babi-di-nisel-foto-tangkapan-video-media-sosial-1761822477372_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/sumut/berita/d-8186727/bgn-sumut-soal-mobil-sppg-di-nisel-angkut-babi-belum-beroperasional,2ac87422b997761447cfe8c01331ddeac0d200a0532e78f3e6a4accdbb987f3e,2025-10-31 16:30:46.511 281,detik,mbg,2025-10-31 02:00:00,Polisi Ungkap Penyebab Wabup Pidie Jaya Hajar Kepala SPPG,"Kapolres Pidie Jaya AKBP Ahmad Faisal Pasaribu angkat bicara soal aksi Wakil Bupati Pidie Jaya Hasan Basri yang menghajar Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Muhammad Reza. Faisal menyebut penganiayaan terjadi karena menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disediakan SPPG tempat korban bekerja. ""Wabup pun sudah mengunjungi. Sedang kami tangani,"" kata Faisal saat dimintai konfirmasi detikSumut, Kamis (30/10/2025). AKBP Ahmad Faisal mengakui bahwa korban belum membuat laporan terkait kejadian itu. Faisal sendiri sudah menemui korban dan keluarganya. ""(Penyebab pemukulan) terkait menu makanan di SPPG tersebut,"" ujarnya. Video Wabup Hasan Basri menghajar Muhammad Reze sendiri tersebar luas di media sosial hingga viral. Dilihat detikSumut dari video yang beredar, insiden pemukulan itu terjadi saat Hasan meninjau dapur MBG di Desa Sagoe, Kecamatan Trienggadeng, Pidie Jaya pagi tadi. Dalam video tampak Hasan awalnya memarahi seorang pria di halaman luar bangunan dapur. Aksi itu dilihat sejumlah orang termasuk perempuan pekerja di dapur. Di tengah Hasan marah-marah, Reza datang dengan mengendarai sepeda motor. Usai memarkirkan kendaraannya di tempat parkir, Reza berjalan ke arah Hasan. Tiba-tiba Hasan melayangkan pukulan beberapa kali ke wajah Reza. Sejumlah perempuan berteriak agar Hasan menghentikan aksinya. Mereka juga meminta aksi Ketua DPD PAN Pidie Jaya itu diviralkan. ""Viralkan aja. Pemimpin apa seperti itu,"" kata perempuan dalam video. Mendengar teriakan itu, Hasan menghampiri sejumlah perempuan sambil mengeluarkan kata-kata kotor. Beberapa orang berusaha melerai. Saat meninggalkan rombongan perempuan, Hasan kembali menghajar Reza. Dia juga terlihat memarahinya.",Aceh,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2021/08/04/kekerasan-penganiayaan_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/sumut/hukum-dan-kriminal/d-8186698/polisi-ungkap-penyebab-wabup-pidie-jaya-hajar-kepala-sppg,5990381adad43572637923e5f8d615332f61790458d14534d4ee5613cfa87268,2025-10-31 16:30:56.931 282,detik,mbg,2025-10-30 23:47:00,"Wabup Pidie Jaya Hajar Kepala SPPG, BGN Lapor ke Bupati","Wakil Bupati Pidie Jaya Hasan Basri diduga memukul Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Muhammad Reza beberapa kali. Badan Gizi Nasional (BGN) mengecam tindakan penganiayaan tersebut. ""Usai kejadian, Kepala SPPG bersama relawan dan koordinator wilayah melaporkan insiden ini kepada bupati Pidie Jaya, yang kemudian menyarankan agar pihak SPPG menempuh jalur hukum bila tidak dapat menerima perlakuan tersebut,"" kata Wakil Kepala Badan Gizi Nasional Sony Sonjaya dalam keterangannya, Kamis (30/10/2025). Sony Sonjaya menjelaskan, insiden itu terjadi pagi tadi ketika Hasan melakukan kunjungan mendadak ke SPPG Desa Sagoe, Kecamatan Trienggadeng. Kunjungan itu disebut seharusnya bersifat pembinaan dan pengawasan namun malah berujung penganiayaan. Selain memukul, Hasan disebut sempat membentak, mengeluarkan ancaman dan kata-kata kotor. Aksi Hasan baru mereda setelah dilerai asisten pribadinya. Sony menjelaskan, BGN tidak mentoleransi segala bentuk kekerasan terhadap pelaksana program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dia juga mengecam keras aksi Hasan. ""Program MBG dijalankan dengan semangat kemanusiaan dan gotong royong. Petugas SPPG bekerja di lapangan dengan penuh tanggung jawab sesuai petunjuk teknis. Kekerasan dalam bentuk apa pun terhadap mereka adalah tindakan yang mencederai nilai kemanusiaan dan profesionalisme,"" jelas Sony. Wakil Ketua Badan Gizi Nasional, Nanik S. Deyang, menambahkan seluruh petugas di lapangan wajib mendapatkan perlindungan hukum dan dukungan moral dari pemerintah pusat maupun daerah. ""Kami sudah mengarahkan tim pemantauan dan pengawasan wilayah untuk mendampingi korban dan memastikan proses hukum berjalan sesuai aturan,"" ujarnya. BGN memastikan kegiatan penyediaan MBG di Desa Sagoe tetap berjalan normal dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat dan daerah. Lembaga tersebut juga menegaskan komitmennya untuk terus mengawal keamanan dan kenyamanan seluruh petugas SPPG di lapangan demi keberlangsungan program MBG bagi jutaan anak Indonesia. Sebelumnya, Dilihat detikSumut, Kamis (30/10), insiden pemukulan itu terjadi saat Hasan meninjau dapur MBG di Desa Sagoe, Kecamatan Trienggadeng, Pidie Jaya pagi tadi. Dalam video tampak Hasan awalnya memarahi seorang pria di halaman luar bangunan dapur. Aksi itu dilihat sejumlah orang termasuk perempuan pekerja di dapur. Di tengah Hasan marah-marah, Reza datang dengan mengendarai sepeda motor. Usai memarkirkan kendaraannya di tempat parkir, Reza berjalan ke arah Hasan. Tiba-tiba Hasan melayangkan pukulan beberapa kali ke wajah Reza. Sejumlah perempuan berteriak agar Hasan menghentikan aksinya. Mereka juga meminta aksi Ketua DPD PAN Pidie Jaya itu diviralkan. ""Viralkan aja. Pemimpin apa seperti itu,"" kata perempuan dalam video. Mendengar teriakan itu, Hasan menghampiri sejumlah perempuan sambil mengeluarkan kata-kata kotor. Beberapa orang berusaha melerai. Saat meninggalkan rombongan perempuan, Hasan kembali menghajar Reza. Dia juga terlihat memarahinya.",Aceh,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/10/30/video-wakil-bupati-pidie-jaya-hasan-basri-diduga-menghajar-kepala-sppg-muhammad-reza-viral-di-medsos-foto-screenshot-video-vir-1761827443218_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/sumut/berita/d-8186780/wabup-pidie-jaya-hajar-kepala-sppg-bgn-lapor-ke-bupati,1651fb36b16943aa75215360b8ddc962031397d5bf6cb06f5802b29bf7c4c7dd,2025-10-31 16:31:07.349 283,detik,mbg,2025-10-30 22:40:00,"Wabup Pidie Jaya Diduga Aniaya Kepala SPPG, BGN Lapor Polisi","Badan Gizi Nasional ( BGN ) mengecam dugaan penganiayaan terhadap Kepala dan relawan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Desa Sagoe, Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, oleh Wakil Bupati Pidie Jaya, Hasan Basri. BGN melaporkan kejadian itu ke polisi. ""Program MBG dijalankan dengan semangat kemanusiaan dan gotong royong. Petugas SPPG bekerja di lapangan dengan penuh tanggung jawab sesuai petunjuk teknis. Kekerasan dalam bentuk apa pun terhadap mereka adalah tindakan yang mencederai nilai kemanusiaan dan profesionalisme,"" ujar Wakil Kepala Badan Gizi Nasional Sony Sonjay kepada wartawan, Kamis (30/10/2025). BGN mengatakan peristiwa dugaan penganiayaan itu dilaporkan Deputi Pemantauan dan Pengawasan BGN melalui laporan khusus. Peristiwa itu, kata Sony, terjadi hari ini. Sony mengungkap kejadian itu bermula ketika Hasan Basri melakukan kunjungan mendadak ke SPPG Desa Sagoe tanpa pemberitahuan sebelumnya. Kata Sony, Hasan sempat membentak relawan, mengeluarkan ancaman, serta melakukan pemukulan terhadap Kepala SPPG, Muhammad Reza, di hadapan para petugas yang sedang bekerja. Situasi baru mereda setelah Hasan dilerai oleh asisten pribadinya. Usai kejadian, Reza bersama relawan dan koordinator wilayah melaporkan insiden ini kepada Bupati Pidie Jaya. Sementara itu, Wakil Ketua Badan Gizi Nasional, Nanik S Deyang, menegaskan seluruh petugas di lapangan wajib mendapatkan perlindungan hukum. Pihaknya telah mengerahkan tim untuk melakukan pendampingan korban dan memastikan proses hukum berjalan. ""Kami sudah mengarahkan tim pemantauan dan pengawasan wilayah untuk mendampingi korban dan memastikan proses hukum berjalan sesuai aturan,"" ujarnya. BGN memastikan kegiatan penyediaan MBG di Desa Sagoe tetap berjalan normal usai adanya insiden ini. BGN juga akan mengawal keamanan dan kenyamanan seluruh petugas SPPG. Dilansir detikSumut , video soal dugaan penganiayaan itu pun viral di media sosial (medsos). Hasan Basri diduga menganiaya Kepala SPPG Muhammad Reza viral terkait menu Makanan Bergizi Gratis (MBG). Kapolres Pidie Jaya AKBP Ahmad Faisal Pasaribu menyebutkan, korban belum membuat laporan terkait kejadian itu. Faisal mengaku sudah menemui korban dan keluarganya. ""Wabup pun sudah mengunjungi. Sedang kami tangani,"" kata Faisal saat dimintai konfirmasi detikSumut. ""(Penyebab pemukulan) terkait menu makanan di SPPG tersebut,"" ujarnya. Simak juga Video 'SPPG Polda Jateng dengan Fasilitas Lengkap-Food Security Ketat':",Kadek Melda Luxiana -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/10/30/video-wakil-bupati-pidie-jaya-hasan-basri-diduga-menghajar-kepala-sppg-muhammad-reza-viral-di-medsos-foto-screenshot-video-vir-1761827443218_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8186744/wabup-pidie-jaya-diduga-aniaya-kepala-sppg-bgn-lapor-polisi,ad85d91b0e86629b20bd7e620a2a54bbce357c7dd960af2f3b0662ad87294e0f,2025-10-31 16:31:17.843 284,detik,mbg,2025-10-30 21:30:00,"Kunjungi SPPG Polda Bali, Wakapolri Minta Menu MBG Disesuaikan Selera Anak","Wakapolri, Komjen Dedi Prasetyo, mengunjungi Senta Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Plawa yang dioperasikan oleh Polda Bali, Kamis, (30/10/2025) sekitar pukul 13.00 Wita. Dedi dalam kunjungannya itu menyoroti soal menu bergizi lokal yang disesuaikan dengan penerima. Menurut Dedi, cita rasa merupakan jembatan penting agar anak-anak tidak hanya makan karena kebutuhan, tetapi juga karena menikmati dan menyukai makanannya. ""Kandungan gizi yang tinggi akan lebih bermakna jika diolah dengan rasa yang disukai anak-anak. Inovasi menu lokal bukan hanya menjaga keberagaman kuliner Indonesia, tetapi juga memastikan anak-anak makan dengan senang hati setiap hari,"" ujar Dedi dalam siaran pers. Dedi menegaskan setiap SPPG Polri harus memiliki menu khas daerah yang menjadi identitas dan simbol inovasi. Dengan begitu, setiap dapur bergizi Polri tidak hanya menjadi pusat distribusi pangan sehat, tetapi juga ruang edukasi tentang pentingnya gizi seimbang yang dikemas dengan cita rasa lokal. Kekhasan SPPG Polri terletak pada sistem ketahanan pangan (food security) yang terintegrasi dan diawasi secara berlapis, mulai dari pemilihan bahan baku, proses pengolahan hingga distribusi makanan. Semua melalui pengawasan ahli gizi dan inspeksi rutin oleh pengawas internal Polri. Langkah ini memastikan setiap makanan yang keluar dari dapur SPPG benar-benar aman, bergizi, dan layak konsumsi. Selain itu, Polri juga menanamkan nilai akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan anggaran, termasuk dalam perbaikan sarana dan prasarana dapur, penyediaan air panas, pengering ompreng, serta kelayakan penyimpanan bahan pangan. Semua diarahkan agar pelayanan publik Polri melalui SPPG tetap konsisten dan berkelanjutan. Hingga 30 Oktober 2025, Polri telah mengoperasikan 233 unit SPPG dari total 692 unit yang dibangun secara nasional, dengan 70 unit siap operasional dan 389 unit dalam tahap pembangunan. Di Bali, terdapat 10 unit SPPG di bawah pembinaan Polda Bali, terdiri atas 2 unit operasional (termasuk SPPG Plawa), 4 unit siap operasional (100%), dan 4 unit dalam tahap pembangunan. Dedi menegaskan program MBG Polri bukan hanya soal menyediakan makanan, tetapi tentang membangun generasi muda yang sehat, cerdas, dan berkarakter. Melalui inovasi menu lokal yang digemari anak-anak, Polri menghadirkan wajah humanis institusi menjaga keamanan sekaligus menyehatkan bangsa. ""Polri tidak hanya menjaga keamanan negara, tetapi juga memastikan anak-anak Indonesia tumbuh sehat dengan gizi yang cukup. Itulah bagian dari tugas mulia Polri hari ini dan ke depan,"" pungkas Wakapolri. Sebagai informasi, Dedi mengunjungi SPPG Plawa didampingi Analis Kebijakan Utama Bidang Manajemen Operasional Itwasum Polri, Irjen Iman Prijantoro, Kapolda Bali Irjen Daniel Adityajaya, dan Wakapolda Bali Brigjen I Komang Sandi Arsana. Mereka meninjau langsung dapur, peralatan, ruang penyimpanan, serta mekanisme distribusi ompreng ke sekolah-sekolah penerima manfaat. Dedi juga berdialog dengan para relawan dan tenaga dapur untuk memastikan standar food security dan higienitas dijalankan dengan ketat guna mencegah dampak negatif terhadap kesehatan penerima manfaat.",Sui Suadnyana -detikBali,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/10/30/wakapolri-komjen-dedi-prasetyo-paling-kanan-mengunjungi-sppg-plawa-yang-dioperasikan-oleh-polda-bali-kamis-30102025-dok-polda--1761826876705_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/bali/berita/d-8186487/kunjungi-sppg-polda-bali-wakapolri-minta-menu-mbg-disesuaikan-selera-anak,069ffd88f04926940a9bedad52cae47afde2ee3b1f3a7be2e1c5393c087c2207,2025-10-31 16:31:49.649 285,tempo,jokowi,2025-11-03 08:43:00,Benarkah Projo Berpisah dengan Jokowi?,"SAAT membuka Kongres III Projo, Budi Arie mengumumkan akan bergabung dengan Partai Gerindra. Ketua Umum Projo itu meminta izin kepada peserta kongres untuk bergabung ke partai pimpinan Presiden Prabowo Subianto tersebut. Saat Kongres PSI di Solo, Jawa Tengah, Ahad, 20 Juli 2025, Prabowo menanyakan status kepartaian Budi Arie. Ia bertanya apakah Budi Arie akan bergabung menjadi kader Gerindra atau Partai Solidaritas Indonesia (PSI). ""Masuk PSI ya kau? Bukan, hah?"" ujar Prabowo disambut riuh tawa para hadirin. Budi merupakan salah satu kelompok relawan mantan Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang bernama Projo. Putra Jokowi, Kaesang Pangarep, merupakan Ketua Umum PSI. Jokowi beberapa kali disebut bakal menjadi ketua dewan pembina PSI. Namun Jokowi tak pernah membenarkan atau membantah. Saat ditanya apakah akan masuk Partai Gerindra, Budi hanya mengatakan akan mengikuti perintah Prabowo. Belum genap menjabat setahun, Budi Arie dicopot sebagai Menteri Koperasi. Prabowo menunjuk kader Gerindra, Ferry Juliantono, sebagai Menteri Koperasi pada 8 September 2025. Dalam pembukaan Kongres Projo di Hotel Grand Sahid di Jakarta Pusat, Budi Arie meminta izin kepada anggota Projo untuk masuk ke Gerindra. Awalnya Budi menyatakan organisasi relawan pendukung Jokowi ini bakal memperkuat partai yang dipimpin Presiden Prabowo itu. Ia berharap Projo bisa memperkokoh agenda politik Prabowo supaya kepemimpinan sang Kepala Negara lebih solid. Karena itu kami akan memperkuat semua agenda politik Presiden dengan memperkuat partai politik pimpinan Presiden, ujar Budi Arie dalam pidato pembukaan Kongres III Projo di Jakarta Pusat, Sabtu, 1 November 2025. Mantan Menteri Koperasi ini mengatakan Projo merupakan pelopor pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Karena itu, kata dia, Projo berkomitmen untuk terus mendukung pemerintahan. Karena kami percaya ini mandat rakyat, kami ingin dukung, perkuat agar pemerintahan ini tidak gagal. Siap enggak? ujar Budi Arie di hadapan peserta kongres. Pernyataan ini lantas dijawab oleh para relawan dengan, Siap! Kemudian. Budi Arie memberi sinyal bergabung dengan partai dan meminta pengertian relawan Projo. Jadi mohon izin jika suatu saat saya berpartai, teman-teman Projo bisa memahaminya, ujar Budi Arie. Enggak usah ditanya lagi partainya apa. Karena apa? Saya mungkin satu-satunya orang yang diminta oleh Presiden langsung di sebuah forum. Keputusan Budi Arie menjadi partisan Gerindra dilihat sebagai langkah politik membuang embel-embel Jokowi dari Projo. Tak sekadar partisan, Projo juga memutuskan mengubah logo partainya yang memakai siluet Jokowi. Budi mengatakan desain baru logo Projo akan dijadikan sayembara terbuka. Budi membeberkan alasan Projo mengubah logo yang sebelumnya bergambar wajah Jokowi. Ia mengatakan perubahan logo agar organisasi ini tidak terkesan mendewakan figur tertentu. Selain itu, kata dia, perubahan logo merupakan bagian dari transformasi organisasi untuk menjawab tantangan dan perkembangan zaman. Nanti logonya sendiri akan kita sayembarakan sehingga partisipasi publik bisa muncul. Nanti logo Projo yang baru, katanya. Selain mengubah logo, Budi Arie menampik istilah Projo berasal dari singkatan Pro-Jokowi. Menurut dia, istilah itu hanya melekat di masyarakat karena lebih mudah diucapkan. Projo itu bahasa Sanskerta-nya 'negeri', bahasa Jawa Kawi-nya artinya 'rakyat', klaim Budi Arie. Projo memang enggak ada (singkatan). Cuma teman-teman media kan ya, Projo, Pro-Jokowi, itu karena gampang dilafalkan saja. Tanda-tanda Jokowi menjauh dari organ relawannya ini ditandai dengan ketidakhadirannya pada Kongres Projo. Ajudan Jokowi, Syarif Muhammad Fitriansyah, mengkonfirmasi ketidakhadiran ayah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka itu dalam kongres Projo tersebut dengan alasan kesehatan. Karena pertimbangan tim dokter yang menganjurkan Bapak (Jokowi) beristirahat dan tidak beraktivitas di luar ruangan, beliau belum dapat menghadiri Kongres III Projo, ujar Syarif kepada wartawan di Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 1 November 2025. Meski tidak hadir secara fisik, Syarif menyampaikan Jokowi tetap memberikan perhatian kepada para relawan melalui sebuah video singkat. Sebagai gantinya, Bapak mengirim video singkat berisi pesan dan semangat bagi semua keluarga besar Projo dan peserta kongres, katanya melalui pesan WhatsApp. Dalam video itu, Jokowi menyampaikan apresiasinya atas dedikasi para relawan. ""Saya menyampaikan salam hangat untuk seluruh keluarga besar relawan Projo. Terima kasih atas semangat dan dedikasi yang terus dijaga dalam mendukung arah pembangunan bangsa,"" kata Jokowi melalui rekaman video yang ditayangkan dalam pembukaan Kongres III Projo. Budi Arie membantah Projo berupaya menjauh dari Jokowi. Ia meminta media untuk tidak mem-framing bahwa Projo seolah-olah putus hubungan dengan Jokowi. Saya ingin menjelaskan kepada teman-teman media sekalian karena dari perkembangan berita ini seolah-olah disampaikan terkesan Projo putus hubungan dengan Pak Jokowi, jangan diframing. Projo ini lahir karena ada Pak Jokowi, kata Budi Arie. Budi menegaskan Projo lahir karena perlunya pemimpin rakyat bernama Jokowi. Maka Projo lahir karena memang bangsa Indonesia memerlukan pemimpin seperti Jokowi. Ia mengatakan sejarah Projo tak lepas dari sejarah pemerintahan Jokowi yang berlangsung dua periode, yakni pada 2014-2024. Karena saya mendapat berita dari berbagai media kok ada yang bilang Projo pisah dari Pak Jokowi. Ini luar biasa sekali framing adu dombanya. Tadi pagi saya masih komunikasi dengan Pak Jokowi, kok, kata Budi Arie. Dosen ilmu politik Universitas Islam Negeri Jakarta, Adi Prayitno, membeberkan tiga indikasi Budi Arie mulai berpaling dari Jokowi. Yang pertama, Budi Arie tidak bergabung ke PSI dan memilih ke Gerindra. Padahal PSI identik dengan Jokowi. Apalagi ketumnya Kaesang, putra Jokowi, kata Adi dalam pernyataan tertulisnya. Indikasi kedua, Projo yang menghapus foto Jokowi dari logo mereka agar tak memberi kesan kultus individu. Padahal, kata Adi, selama ini Projo sangat membanggakan diri dengan memasang foto Jokowi dalam logo mereka. Ketiga, pernyataan Budi Arie yang menyebut singkatan Projo bukan Pro-Jokowi, melainkan negeri dan rakyat. Padahal selama ini Projo itu Pro-Jokowi, kata Adi. Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro mengatakan keputusan Budi Arie masuk Partai Gerindra agar tetap dipertimbangkan dalam kancah politik nasional. Agar Budi Arie tetap relevan dan strategis dalam panggung politik nasional, kata Agung kepada Tempo, Ahad, 2 Oktober 2025. Agung menilai keputusan Ketua Umum Projo itu hanya sekadar pragmatisme politik karena Gerindra yang berkuasa saat ini. Apalagi Budi Arie saat ini butuh partai politik baru setelah Joko Widodo tak lagi menjadi presiden. Sehingga kepentingan personal dan institusional ketemu dalam satu waktu,"" ujarnya. Kongres III Projo kembali menetapkan Budi Arie Setiadi sebagai Ketua Umum Projo secara aklamasi dalam sidang pleno di Hotel Grand Sahid, Jakarta, 2 November 2025. Menetapkan Budi Arie Setiadi sebagai Ketua Umum Projo 2025-2030 dan sebagai ketua formatur menyusun kepengurusan dewan pimpinan pusat Projo periode 2025-2030, kata Ketua Pimpinan Sidang Kongres Projo III Freddy Damanik di Jakarta, 2 November 2025. Freddy kemudian menanyakan kepada para peserta kongres tiga kali apakah sepakat dengan penunjukan Budi Arie. Para peserta berteriak sepakat. Freddy juga menyampaikan hasil sidang komisi politik Kongres III Projo. Hasil sidang itu menghasilkan lima resolusi, yakni mendukung dan memperkuat pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka; mendukung dan memperkuat agenda politik Presiden Prabowo sampai pilpres 2029; melakukan transformasi organisasi dalam menjawab tantangan dan situsi nasional saat ini; mendorong politik persatuan nasional; dan membantu pemerintah mencapai visi Indonesia Emas 2045. Setelah terpilih kembali, Budi mengatakan rencananya bergabung dengan Partai Gerindra masih menunggu restu partai pimpinan Prabowo Subianto itu. Kan saya baru minta izin. Diizinin enggak sama yang bergabung ke Partai Gerindra? kan kita belum bergabung. Saya baru mau masuk, baru mau masuk, kata Budi. Budi mengatakan rekan-rekan sesama organisasi menyerahkan sepenuhnya keputusan untuk bergabung ke Gerindra. Ia tidak menegaskan apakah anggota Projo lain juga akan bergabung dengan Gerindra. Namun ia mengatakan, apabila ketua umumnya bergabung Gerindra, kemungkinan besar anggotanya akan mengikuti. Mantan Menteri Koperasi ini mengatakan sudah berkomunikasi dengan Presiden Prabowo. Ia akan menghadap Prabowo dalam waktu dekat. Nanti akan kami serahkan hasil Kongres III ini sebagai bentuk forum tertinggi organisasi, khususnya Projo. Rekomendasinya dan resolusinya akan kami serahkan kepada Pak Presiden Prabowo, kata Budi. Budi kembali meluruskan pemberitaan yang menyebut perubahan logo sebagai tanda putus hubungan organisasi relawan ini dengan Jokowi. Ia membantah perubahan logo sebagai upaya memisahkan Projo dengan Jokowi. Tadi pagi juga kami sudah berkomunikasi dengan Pak Jokowi via telepon. Juga akan kami sampaikan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Kami akan melaporkan seluruh hasil dan rekomendasi Kongres III Projo ini kepada beliau."" Pilihan Editor: Didukung Jokowi, Mampukah PSI Menembus Senayan pada 2029","Eka Yudha Saputra, Ninis Chairunnisa",https://statik.tempo.co/data/2025/11/01/id_1438516/1438516_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/benarkah-projo-berpisah-dari-jokowi--2085767,e521cabd695dd25bae1a3bec2fe1b9aed1c049b635f1714c336899912ab63866,2025-11-03 12:25:40.619 286,tempo,jokowi,2025-11-03 06:36:00,"Jokowi Melayat ke Keraton Surakarta, Doakan Mendiang Pakubuwono XIII","MANTAN Presiden Joko Widodo melayat atas wafatnya Raja Sri Susuhunan Pakubuwono XIII (PB XIII) di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Ahad, 2 November 2025. Kedatangan Jokowi tak lama setelah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka meninggalkan Keraton Surakarta seusai takziah. Dari pantauan Tempo, Jokowi tiba di kompleks Keraton Surakarta sekitar pukul 20.30 WIB. Jokowi didampingi oleh Wali Kota Solo Respati Ardi. Kedatangan Jokowi disambut oleh keluarga almarhum PB XIII dan sejumlah kerabat Keraton Kasunanan Surakarta. Dalam suasana duka yang khidmat, Jokowi tampak mengenakan batik lengan panjang dan peci warna hitam. Usai menyampaikan salam kepada keluarga besar keraton, Jokowi langsung diarahkan menuju Sasono Parasdya, tempat jenazah PB XIII disemayamkan. Di ruangan yang dipenuhi doa dan suasana haru tersebut, Jokowi ikut menunaikan salat jenazah dan memanjatkan doa bagi almarhum. Setelah sekitar 20 menit berada di dalam keraton, Jokowi berpamitan kepada keluarga PB XIII dan para kerabat yang hadir. Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan ucapan belasungkawa dan doa untuk mendiang PB XIII. Pertama-tama saya menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya Sinuwun (PB XIII). Beliau sudah beberapa bulan terakhir sakit, dan semoga arwah beliau diterima di sisi Allah Subhanahu Wa Ta ala, ditempatkan di tempat yang paling baik, serta diampuni seluruh dosa-dosanya, ujar Jokowi saat ditemui wartawan. Selain Jokowi dan Gibran, terpantau Pimpinan Pura Mangkunegaran Solo, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X hadir melayat di Keraton Surakarta untuk memberikan penghormatan terakhir dan mendoakan mendiang PB XIII. Adik kandung PB XIII sekaligus ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton Surakarta, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Koes Moertiyah Wandansari mengatakqn upacara pemakaman PB XIII direncanakan pada Rabu, 5 November 2025. Perempuan yang karib disapa Gusti Moeng itu menjelaskan seluruh tata urutan upacara adat, perangkat, dan pengiring jenazah telah disusun berdasarkan pakem Sasonopustoko, tata upacara yang juga diterapkan saat pemakaman PB XII, ayah PB XIII. Urut-urutannya siapa saja, barang-barang yang harus mengiringi, siapa yang nanti ngampil (membawa), semua sudah kami koordinasikan dengan para pengageng, wakil pengageng, dan Sentono Dalem, tuturnya. Gusti Moeng menambahkan, karena makam khusus PB XIII di Imogiri belum selesai disiapkan, maka untuk sementara jenazah almarhum akan dimakamkan di Kompleks Astana Probo Suyoso, bersebelahan dengan makam PB XII dan GPH Haryo Mataram yang merupakan putra dari PB X. ""Dalemnya (makamnya) Sinuwun di Imogiri memang belum siap, jadi sementara beliau akan disarek (dimakamkan sementara) di Probo Suyoso, di atasnya (makam) Eyang Haryo Mataram. Kalau nanti makamnya sudah selesai, akan dipindahkan ke tempat yang telah disiapkan, ujarnya. Sebelum diberangkatkan ke Imogiri, jenazah akan dikirab dari Keraton Surakarta menuju Loji Gandrung, kemudian dilanjutkan menggunakan kendaraan jenazah menuju lokasi pemakaman. Tadi sebetulnya ada rencana ditransitkan dulu di Wuryodiningratan, tapi akhirnya disepakati kirabnya lewat rute seperti biasa, dari dalam keraton melalui bangsal magangan, alun-alun selatan tengah, pelengkung gading, lalu ke arah Jalan Slamet Riyadi menuju Loji Gandrung. Di sana akan dilakukan prosesi singkat sebelum diberangkatkan ke Imogiri, kata Gusti Moeng. Pakubuwono XIII wafat pada Ahad pagi sekitar pukul 07.30 WIB dalam usia 77 tahun. Sebelum meninggal, ia menjalani perawatan di rumah sakit sejak awal September akibat komplikasi penyakit gula. Pilihan Editor: Penanganan Konflik Papua: Tentara Semakin di Depan","Septia Ryanthie, Ninis Chairunnisa",https://statik.tempo.co/data/2025/11/03/id_1438736/1438736_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/jokowi-melayat-ke-keraton-surakarta-doakan-mendiang-pakubuwono-xiii-2085734,1305ae170d2470678cfaba6a45779f4a3460b5692e36f2629b00172400d8390b,2025-11-03 12:25:51.340 287,tempo,jokowi,2025-11-02 17:02:27,Budi Arie: Projo Gelar Sayembara untuk Desain Logo Baru,"KETUA Umum Projo Budi Arie Setiadi mengatakan organisasinya akan membuat sayembara untuk desain logo baru Projo. Projo memutuskan untuk mengganti logo lama yang memakai wajah mantan Presiden Joko Widodo. Budi Arie mengatakan perubahan logo merupakan hasil kesepakatan Kongres III yang digelar pada 1-2 November 2025 di Jakarta. Ia mengatakan logo baru Projo harus mencerminkan nilai dan cita-cita organisasi untuk waktu yang lama. Jadi nilai-nilai, falsafah dan sebagainya. Inu harus tercermin dari logo Projo. Logo Projo ini nanti akan kita sayembarakan. Bukan ditebak-tebak, tapi kita akan melakukan penyesuaian-penyesuaian, kata Budi Arie usai terpilih kembali sebagai ketum Projo periode 2025-2030. Mantan Menteri Koperasi ini juga meluruskan pemberitaan yang menyebut perubahan logo mengisyaratkan putus hubungan organisasi relawan ini dengan Jokowi. Ia membantah perubahan logo sebagai upaya memisahkan Projo dengan Jokowi. Tadi pagi juga kami sudah berkomunikasi dengan Pak Jokowi via telepon, juga kita akan sampaikan dalam waktu yang tidak terlalu lama. Kami akan melaporkan seluruh hasil dan rekomendasi Kongres III Projo ini kepada beliau, katanya. Perubahan logo diumumkan Budi Arie dalam hari pertama Kongres III pada 1 November 2025. Budi beralasan perubahan logo agar organisasi ini tidak terkesan mendewakan figur tertentu. Logo Projo akan kami ubah, supaya tidak terkesan kultus individu, ucap Budi Arie di sela-sela Kongres Projo yang dihelat di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 1 November 2025. Organisasi relawan Projo ini berlogo siluet wajah presiden ke-7, Joko Widodo. Dalam logo berwarna hitam dan merah itu, wajah Jokowi tampak menjadi inti. Di bawah siluet mantan Gubernur Jakarta itu, tertulis nama Projo. Budi berpendapat perubahan ini penting dilakukan sebagai bagian dari transformasi organisasi setelah menyelesaikan tugas mengawal pemerintahan Jokowi selama dua periode. Meski berganti logi, nama Projo tetap dipertahankan. Namun, dia membantah bahwa nama Projo adalah singkatan dari Pro-Jokowi. Menurut Budi Arie, istilah itu hanya melekat di masyarakat karena lebih mudah diucapkan. Projo itu bahasa Sanskerta-nya 'negeri', bahasa Jawa Kawi-nya artinya 'rakyat', klaim Budi Arie. Projo memang enggak ada (singkatan). Cuma teman-teman media kan ya, Projo, Pro-Jokowi, itu karena gampang dilafalkan saja, ucap dia lagi. Jokowi sendiri tidak menghadiri Kongres III Projo ada Sabtu-Ahad, 1-2 November 2025. Ajudan Jokowi, Syarif Muhammad Fitriansyah, mengkonfirmasi ketidakhadiran ayah Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka itu dalam kongres Projo tersebut dengan alasan kesehatan. Karena pertimbangan tim dokter yang menganjurkan Bapak (Jokowi) beristirahat dan tidak beraktivitas di luar ruangan, beliau belum dapat menghadiri Kongres III Projo, ujar Syarif kepada wartawan di Solo, Jawa Tengah, Sabtu, 1 November 2025. Meski tidak hadir secara fisik, Syarif menyampaikan, Jokowi tetap memberikan perhatian kepada para relawan melalui sebuah video singkat. Sebagai gantinya, Bapak mengirim video singkat berisi pesan dan semangat bagi semua keluarga besar Projo dan peserta kongres, katanya melalui pesan WhatsApp. Pilihan Editor: Budi Arie Masih Menunggu Restu Gerindra untuk Bergabung","Eka Yudha Saputra, Eko Ari Wibowo",https://statik.tempo.co/data/2025/11/02/id_1438643/1438643_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/budi-arie-projo-gelar-sayembara-untuk-desain-logo-baru-2085646,a72734ec65b75639849e546fa6ba0ee97a73bed5af1d860c19bfb6599245fe39,2025-11-03 12:26:02.076 288,tempo,jokowi,2025-11-02 14:53:11,Budi Arie Terpilih Kembali sebagai Ketua Umum Projo Secara Aklamasi,"Kongres III Projo kembali menetapkan Budi Arie Setiadi sebagai ketua umum Projo secara aklamasi dalam sidang pleno di Hotel Grand Sahid, Jakarta, 2 November 2025. Menetapkan Budi Arie Setiadi sebagai Ketua Umum Projo 2025-2030 dan sebagai ketua formatur menyusun kepengurusan dewan pimpinan pusat Projo periode 2025-2030, kata Ketua Pimpinan Sidang Kongres Projo Freddy Damanik di Jakarta, 2 November 2025. Freddy kemudian menanyakan kepada para peserta kongres, apakah sepakat dengan penunjukan Budi Arie. Para peserta berteriak sepakat. Freddy juga menyampaikan hasil sidang komisi politik Kongres III Projo. Hasil sidang itu menghasilkan lima resolusi, yakni mendukung dan memperkuat pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka; mendukung dan memperkuat agenda politik Presiden Prabowo sampai 2029; Projo melakukan transformasi organisasi dalam menjawab tantangan dan situsi nasional saat ini; Projo mendorong politik persatuan nasional; dan Projo akan membantu pemerintah mencapai visi Indonesia Emas 2045. Setelah mengumumkan hasil sidang pleno, Freddy kemudian menutup Kongres III Projo. Pada hari pertama Kongres, Budi Arie Setiadi menyatakan organisasi relawan yang dipimpinnya itu tidak akan bertransformasi menjadi partai politik. Budi Arie menyampaikan hal itu di sela-sela perhelatan Kongres III Projo. Mantan Menteri Koperasi ini mengatakan lebih memilih menjadi bagian dari partai politik yang ada. Projo tidak akan menjadi partai. (Tapi akan) bergabung (ke partai lain), ucap Budi Arie di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 1 November 2025. Ihwall partai yang akan menjadi pelabuhan relawan Projo, Budi enggan menjawab dengan gamblang. Ia hanya mengatakan bahwa Projo akan mendukung partai yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto. Dalam pidato pembukaan kongres, Budi Arie juga menyatakan harapannya agar Projo bisa memperkokoh agenda politik Prabowo. Menurut dia, hal ini supaya kepemimpinan sang Kepala Negara lebih solid. Karena itu kami akan memperkuat seluruh agenda politik Presiden dengan memperkuat partai politik pimpinan Presiden, ujar Budi Arie dalam pidato pembukaan Kongres III Projo. Pilihan Editor: Trias Politika Strategis: Budi Arie Masuk Gerindra Hanya Pragmatisme Politik","Eka Yudha Saputra, Eko Ari Wibowo",https://statik.tempo.co/data/2025/11/02/id_1438638/1438638_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/budi-arie-terpilih-kembali-sebagai-ketua-umum-projo-secara-aklamasi-2085610,61fa8ea16b9063162cca4a7cce95a0c8b582564b72f492d96c292abee852dc91,2025-11-03 12:26:12.840 289,tempo,jokowi,2025-11-02 06:42:00,Sederet Pernyataan Budi Arie di Kongres ProJo,"ORGANISASI relawan pendukung Joko Widodo atau Projo menggelar kongres ke-3 pada 1 2 November 2025 di Hotel Sahid Jaya, Jakarta. Kegiatan ini disebut bakal dihadiri oleh 3.000 peserta dari 35 dewan pimpinan daerah dan 479 dewan pimpinan cabang Projo di seluruh Indonesia. Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi mengatakan kongres yang bertema Selalu Setia di Garis Rakyat ini semestinya digelar pada penghujung tahun lalu. Namun karena sejumlah alasan teknis, agenda itu baru bisa terlaksana pada November tahun ini Dalam kesempatan tersebut, Budi Arie melontarkan berbagai macam pernyataan yang menarik perhatian publik. Beberapa di antaranya sebagai berikut: Terang-terangan Ingin Bergabung dengan Partai Gerindra Dalam kongres kemarin, Budi Arie memberi sinyal bergabung dengan partai. Ia meminta relawan Projo untuk memberi pengertian mengenai hal itu. Jadi mohon izin jika suatu saat saya berpartai, teman-teman Projo bisa memahaminya, ujar Budi Arie. Enggak usah ditanya lagi partainya apa. Karena apa? Saya mungkin satu-satunya orang yang diminta oleh presiden langsung di sebuah forum. Ketika dipertegas seusai pembukaan, Budi Arie mengakui dirinya akan bergabung dengan Gerindra. Ia kembali menegaskan keinginan untuk memperkuat agenda politik Prabowo. Betul. Iya lah, pasti Gerindra. Nanti kita tunggu dinamika di kongres ke-3 ini. Bantah Projo Singkatan dari Pro-Jokowi Budi Arie Setiadi mengklarifikasi ihwal kepanjangan dari Projo. Menurut dia, nama Projo bukanlah singkatan dari Pro-Joko Widodo. Ia menyebut istilah itu melekat di masyarakat lantaran lebih mudah diucapkan. Projo itu bahasa Sanskerta-nya 'negeri', bahasa Jawa Kawi-nya artinya 'rakyat', kata Budi Arie di sela-sela Kongres III Projo. Projo memang enggak ada (singkatan). Cuma teman-teman media kan ya, Projo, Pro-Jokowi, itu karena gampang dilafalkan saja."" Bakal Ubah Logo Agar Tidak Terkesan Mengkultuskan Individu Dalam kongres, Budi Arie menyatakan Projo tengah melakukan transformasi organisasi. Transformasi itu salah satunya melalui rencana perubahan logo Projo. Alasannya agar organisasi ini tidak terkesan mendewakan figur tertentu. Logo Projo akan kami ubah, supaya tidak terkesan kultus individu, ucap Budi. Saat ini, organisasi relawan Projo berlogo siluet wajah presiden ke-7, Joko Widodo. Dalam logo berwarna hitam dan merah itu, wajah Jokowi tampak menjadi inti. Di bawah siluet mantan Gubernur Jakarta itu, tertulis nama Projo. ""Projo akan melakukan transformasi organisasi, yang salah satunya adalah kemungkinan merubah logo Projo, yang nanti akan kami putuskan di kongres ke-3 ini,"" ujar Budi Arie. Sebut Prabowo-Jokowi Kerap Diadu Domba Masih dalam forum yang sama, Budi Arie mengklaim Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 Joko Widodo kerap diadu domba. Dalam pidatonya, eks Menteri Koperasi itu menegaskan pentingnya politik persatuan. Kita bicara soal bagaimana politik persatuan ini harus mewarnai perjalanan bangsa ke depan. Makanya saya selalu bilang, ini kok semua isinya adu domba? Mau diadu domba Pak Prabowo dan Pak Jokowi, diadu domba lagi si A, si B? ucap Budi Arie di lokasi kongres, kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Sabtu, 1 November 2025. Klaim ProJo sebagai Pelopor Pendukung Prabowo-Gibran Budi mengklaim Projo merupakan pelopor pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Oleh karena itu, organisasi ini berkomitmen untuk terus mendukung pemerintahan. Karena kami percaya ini mandat rakyat, kami ingin dukung, perkuat agar pemerintahan ini tidak gagal, kata Budi Arie. Pilihan Editor: Setelah MK Menghapus Ambang Batas Pencalonan Presiden","Dede Leni Mardianti, Ninis Chairunnisa",https://statik.tempo.co/data/2025/11/01/id_1438519/1438519_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/sederet-pernyataan-budi-arie-di-kongres-projo-2085500,834fac923077c72f31dd477e4508db607b38e3dbc1c64ed7e179267ad4f10aeb,2025-11-03 12:26:23.997 290,detik,mbg,2025-11-13 07:15:00,Merajut Mimpi Swasembada Lewat Pangan Biru dari Pesisir,"Di antara riuh percakapan tentang ketahanan dan swasembada pangan nasional, ada satu wilayah yang kerap luput dari sorotan, yakni pesisir. Padahal, Indonesia punya potensi besar mewujudkan swasembada pangan lewat sumber daya perikanannya atau biasa disebut pangan biru. Pangan biru merupakan sumber pangan yang berasal dari perairan mulai dari sungai hingga laut, baik perikanan budidaya maupun perikanan darat dan laut. Sebagai salah satu negara dengan garis pantai terpanjang di dunia, Indonesia menyimpan potensi perikanan dan kelautan yang besar bisa merealisasikan mimpi swasembada pangan melalui pangan biru. Mimpi itu kini tengah dirajut kembali lewat pembangunan dari wilayah pesisir pada program Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP). Tak cuma sekadar bisa swasembada pangan, program ini diyakini mampu mendorong ekonomi Indonesia tumbuh hingga 8%, bahkan lebih. Optimisme tersebut disampaikan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono. Lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) itu punya keyakinan kuat, program KNMP bisa menyumbang kontribusi signifikan buat ekonomi Indonesia. ""Khusus di (swasembada) pangan, kami bisa punya kontribusi signifikan di protein."" katanya kepada detikcom , beberapa waktu lalu. Keyakinan Trenggono diawali dari penelusurannya pada sejumlah negara pesisir dunia yang berhasil membangun ekonomi negaranya dengan pengelolaan sumber daya perikanan dan kelautan berkelanjutan. Praktik yang dilakukan negara-negara seperti Jepang, Norwegia, Denmark, Swedia, hingga Australia menjadi contoh sukses yang ingin diduplikasi di Tanah Air. Dari hasil penelusuran tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membangun sebuah kampung nelayan modern terintegrasi di wilayah pesisir Papua. Desa Samber-Binyeri di Biak Numfor menjadi wilayah percontohan konsep kampung nelayan modern yang dibangun terintegrasi dengan segala kebutuhan melaut hingga memasarkan hasil tangkapan. Di sana dibangun fasilitas produksi seperti pabrik es, cold storage, stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBUN), shelter pendaratan ikan, bengkel nelayan, hingga kios perbekalan nelayan. Kampung nelayan juga dilengkapi dengan infrastruktur pendukung seperti tambatan perahu, jalan, ipal, bale, dan lainnya. Selain itu, fasilitas pendukung ekonomi dan sosial seperti sentra kuliner, balai pelatihan nelayan, docking kapal, dan kantor pengelola koperasi desa ikut dibangun demi mendukung kelancaran operasional nelayan dari sebelum hingga setelah melaut. Dibangunnya ekosistem terintegrasi mulai dari perbekalan hingga pemasaran dan pemeliharaan di satu kawasan diyakini akan menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi dan optimal bagi nelayan dan masyarakat pesisir. ""Kalau ini terjadi, ekonominya akan tumbuh luar biasa, saya meyakini."" ujar Trenggono. Trenggono menyadari selama ini nelayan atau masyarakat pesisir cuma jadi objek pasif yang kurang berdaya. Namun, terbangunnya kampung nelayan modern yang terintegrasi dari hulu ke hilir diharapkan mampu membawa masyarakat pesisir naik level dan jadi aktor utama pemanfaatan sumber daya perikanan dan kelautan. ""Ini yang kami berdayakan. Kami belajar dari negara-negara maju, yang harus diperbaiki adalah sarana dan prasarana produksi mereka yang sudah turun temurun melaut. Pemerintah harus turun tangan."" katanya. Produktivitas nelayan terbukti melesat setelah kampung nelayan tersebut dibangun. Dalam setahun, Trenggono bilang produktivitas nelayan di Biak naik hingga 100%. Sejak diresmikan, Kampung Nelayan di Desa Samber-Binyeri telah berkali-kali mengirimkan kontainer ikan ke Pulau Jawa. Hingga Juni 2025, Kampung Nelayan di Biak telah mengirim total ikan sebanyak 153,82 ton dengan nilai Rp 2,456 miliar. Hal ini juga diakui oleh Ortisan Miokbun, nelayan di Desa Samber-Binyeri, Biak. Dia bilang, kehadiran kampung nelayan yang terintegrasi memperlancar operasional melaut sehingga meningkatkan produktivitas. ""Sebelum ada kampung nelayan ini, hasil ikan dijual di pasar. Beli BBM, es, perlengkapan mancing di kota. Tapi setelah ada ini, semua jadi tersedia. Beli BBM nya di sini, es nya di sini, perlengkapan melaut di sini, jadi semua di sini. Enak sekali."" katanya. Kampung Nelayan Modern kini bertransformasi menjadi Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP). Konsepnya tetap sama, namun ada sejumlah perubahan yang dilakukan sebagai bagian dari evaluasi program sebelumnya. Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, bilang, salah satu perubahan yang dilakukan adalah dengan penerapan teknologi rantai dingin yang lebih canggih. Pasalnya, selama ini hasil produksi laut nelayan sulit menjangkau pasar ekspor yang lebih luas lantaran penyediaan rantai dingin yang kurang baik. KKP menerapkan teknologi rantai dingin yang lebih canggih agar kualitas ikan dapat dipertahankan. Salah satunya dengan penyediaan slurry ice. Slurry ice adalah es berbentuk campuran butiran es mikro dengan air asin yang sangat dingin. Teknologi ini menjadi salah satu inovasi rantai dingin yang efektif untuk menjaga mutu dan kesegaran ikan lebih lama dibandingkan es biasa. ""Selama ini kita salah kalau menggunakan es-nya dari air tawar. Di Biak begitu, kualitasnya lumayan tapi kurang bagus. Ini hasil evaluasi, belajar, riset, benchmarking ."" jelas Trenggono. Ke depan, KKP akan bergerak membangun pabrik slurry ice di lokasi KNMP. Kehadirannya diharapkan membantu nelayan menjaga kualitas hasil tangkapan, meningkatkan daya saing produk perikanan, sekaligus memberi nilai tambah bagi kesejahteraan pelaku usaha di daerah. Model kampung nelayan terintegrasi yang berhasil dibangun di Biak, Papua, kini tengah diduplikasi ke seluruh Indonesia. Trenggono menyebut, KKP akan membangun hingga 100 KNMP dalam waktu enam bulan ke depan. Tak berhenti di situ, KKP menargetkan akan ada 4.100 kampung nelayan merah putih yang terbangun hingga 2029 nanti. Artinya, setiap tahun KKP akan membangun setidaknya 1.000 KNMP dari Sabang sampai Merauke. Selain untuk ekspor dan penjualan di dalam negeri, hasil produksi nelayan di KNMP juga akan diserap untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sedangkan dukungan operasional nelayan akan dibantu dengan hadirnya Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. ""Kita bangun ekosistem. Once itu berhasil, sebetulnya itu sudah solusi everything . Kalau 'rumah'-nya jelek, kita bagusin, nggak kasih apa-apa. Tapi kalau sarana prasarana untuk mereka bekerja mampu kita siapkan dan mereka jadi produktif, itu dampaknya."" kata Trenggono. Adapun pembangunan KMNP dilakukan berdasarkan pendekatan karakteristik dan potensi wilayahnya. Untuk memastikan pembangunan tepat sasaran, penetapan lokasi KNMP dilakukan jika terdata 80% dari total populasi masyarakat wilayah tersebut bekerja di laut. Program KNMP juga akan mengandalkan pembiayaan inovatif yang bersumber dari APBN dan Danantara. Rencananya, sumber pembiayaan tersebut akan dibagi rata dari keduanya. ""Anggaran 100 (KMNP) pertama ini full dari APBN. Nanti yang 1.000 itu kombinasi antara APBN dan Danantara. Porsinya 50-50."" jelas Trenggono. Untuk 100 KMNP pertama yang mulai dibangun tahun 2025, KKP menyiapkan anggaran Rp 2,2 Triliun.Dari 100 titik yang dibangun tersebut, KKP memproyeksi akan ada penyerapan tenaga kerja hingga 7 ribu orang dalam masa pembangunannya. Trenggono meyakini, dampak fantastis yang sudah dirasakan di Biak dapat diduplikasikan di daerah lainnya. Bahkan dari hasil cemerlang yang terjadi di Biak, Trenggono bilang sejumlah pengusaha juga akan membangun model yang sama di 10 titik sejauh ini. ""Saya terus terang surprised , baru saya bikin satu model ini saja, ada konglo besar yang ternyata sekarang ambil ikan dari sana, dan ikut berminat bangun kampung nelayan. Itu artinya ini dianggap punya potensi yang sangat bagus."" kata Trenggono. Berkaca dari tingkat produktivitas yang naik dua kali lipat di Biak, Trenggono optimistis program KMNP dapat berkontribusi signfikan buat pencapaian mimpi swasembada pangan protein dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. ""Bahkan kalau ini masif dari 12 ribu desa kita perbaiki semua, rasanya kita akan sama kayak China lho, kuat sekali. Saya punya feeling seperti itu."" katanya. Indonesia menghadapi perjuangan yang cukup kompleks dalam upaya mencapai swasembada pangan di bidang protein, khususnya protein hewani maupun nabati. Swasembada pangan tidak hanya bicara tentang kecukupan pasokan, tapi juga kemampuan bangsa memenuhi kebutuhan gizi secara mandiri dari sumber daya dalam negeri. Tantangan utama dalam ketahanan pangan saat ini tak cuma terletak pada ketersediaan pangannya, namun juga kualitas konsumsi, khususnya dalam pemenuhan asupan protein hewani dan nabati yang seimbang dan berkelanjutan. Menurut data Badan Pangan Nasional (Bapanas)/National Food Agency (NFA), konsumsi protein dalam negeri masih didominasi oleh sumber padi-padian sebesar 42,8%, sementara pangan hewani berkontribusi 36,5% dan kacang-kacangan 10,8%. Padahal, konsumsi protein harian idealnya mencakup 35 gram protein nabati dan 22 gram protein hewani per kapita. Realisasi konsumsi protein nasional pun belum sepenuhnya mencapai target RPJMN sebesar 62,5 gram per kapita per hari. ""Kita menghadapi kenyataan bahwa konsumsi protein masyarakat Indonesia masih belum ideal. Padahal, protein merupakan komponen penting untuk mencegah stunting, meningkatkan produktivitas sumber daya manusia, dan menjaga stabilitas sosial-ekonomi, khususnya di pedesaan,"" ujar Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan Bapanas, Rinna Syawal, dalam Forum Integrator Horizontal Industri Pangan Bangsa di Jakarta, Kamis (10/7) lalu. Belum lagi bicara soal pangan biru yang mengedepankan keberlanjutan. Jika KNMP berhasil menciptakan swasembada protein hewani nasional, KKP sebagai regulator diharapkan juga dapat menjaga keberlanjutan produksi tangkapan dari laut. Ekonom Celios, Nailul Huda, mengatakan kontribusi ekonomi sektor perikanan, baik tangkap maupun budidaya yang saat ini cenderung menurun tengah jadi persoalan. Contohnya pada 2024, meski realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sumber daya alam perikanan meningkat, namun kontribusi sektor ini terhadap perekonomian nasional justru tengah menurun tajam. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) perikanan pada 2024 hanya 0,68%, turun drastis dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 5,49%. Tekanan eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya ikan ditenggarai menjadi salah satu penyebabnya. Selain itu, nelayan masih kerap dihadapkan pada persoalan kenaikan harga bahan bakar, serta tingginya biaya operasional kapal. ""Contohnya adalah terkait dengan banyak wilayah yang masuk dalam overfishing . Penangkapan di daerah tersebut sudah melebihi batas yang seharusnya. Akibatnya, terjadi kerusakan-kerusakan yang menyebabkan produksi menurun."" jelas Huda. Ditambah fakta bahwa selama ini potensi strategis ekonomi laut Indonesia belum dapat menyejahterakan nelayan dan masyarakat pesisir yang menggantungkan hidupnya dari laut lebih optimal. Alhasil, wilayah pesisir masih kerap tampil dalam potret kemiskinan. Data BPS per Maret 2022 menunjukkan bahwa ada 3,9 juta orang yang hidup dalam kemiskinan ekstrem di wilayah pesisir. Sebanyak 17,74 juta orang di wilayah pesisir dikategorikan sebagai miskin, sementara terdapat 8,4 juta orang miskin di wilayah nonpesisir. Huda menyadari, program KNMP memang mencoba hadir menjawab masalah dan tantangan tersebut. Namun keberlanjutan ekosistem untuk jangka menengah dan panjang juga perlu diperhatikan sehingga ekonomi masyarakat pesisir dapat berdaya secara terus menerus. ""Dalam jangka pendek memang sangat membantu terutama terkait dengan kualitas hasil tangkapan. Tapi jika sudah tidak ada ikan yang ditangkap, mau ke mana lagi?"" kata Huda. Huda menyarankan, KNMP harus memasukkan paradigma pembangunan jangka menengah dan panjang sebagai bagian pembangunan sektor pesisir yang inklusif dan berkelanjutan. Selain menitikberatkan pada pengembalian habitat alam yang sudah mulai rusak, akses masyarakat pesisir terhadap pendidikan dan layanan kesehatan dasar yang terbatas juga harus terus ditingkatkan. ""Dengan pembangunan yang berkelanjutan, nasib nelayan di masa depan juga akan terjamin."" tutupnya. Tonton juga video ""Pembukaan Capacity Building Kampung Nelayan Merah Putih Warnai HUT ke-26 KKP""",Eduardo Simorangkir -detikFinance,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/10/01/wajah-patriotisme-di-kampung-nelayan-merah-putih-1759299859632_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-8207993/merajut-mimpi-swasembada-lewat-pangan-biru-dari-pesisir,9fec8ddf8b659e1c905797f7b0188e9e22af1d7535f661bafc30fc9fc722932f,2025-11-13 19:46:05.610 291,tribunnews,mbg,2025-11-03 09:18:04,Agenda Pemkab Seluma Senin 3 November 2025: Training Centre dan Launching MBG Polres Seluma 2,"Laporan Reporter Tribunbengkulu.com, Yayan Hartono TRIBUNBENGKULU.COM, SELUMA - Humas Sekretariat daerah (Setda) merilis agenda kegiatan yang akan dilaksanakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab)SelumaProvinsiBengkulu. Hari ini Senin 3 November 2025, ada dua agenda yang akan dilaksanakan Sekretariat daerah. Pertama Pembukaan kegiatan Training Centre (TC) Tahap I. Serta launching MBG Dapur SPPG PolresSeluma2. ""Dua agenda ini akan dilaksanakan Sekretariat daerah hari ini. Ada pembukaan TC tahap 1 dan lauching dapur SPPG,"" sampai Ade Atriandi, Kabag Prokopim SetdaSelumapagi ini 3 November 2025. Untuk pejabat yang di disposisi menghadiri kegiatan ini kata Ade, belum ada petunjuk pimpinan. Namun dua agenda ini, semua bertempat di KabupatenSeluma. ""Pembukaan TC dilaksanakan di Masjid Baitul Falihin. Launching dapur SPPG dilaksanakan di Desa Padang Genting. Untuk pejabat yang akan menghadiri, kami masih menunggu petunjuk pimpinan,"" terang Ade. Berikut Agenda Senin 3 November 2025 1. Pembukaan kegiatan Training Centre (TC) Tahap I di Masjid Agung Baitul Falihin Tais pukul 09.00 WIB 2. Launching MBG Dapur SPPG PolresSeluma2 di SMP N 16Seluma, Desa Padang Genting, KecamtanSelumaSelatan pukul 10.00 wib",Yayan Hartono,https://asset.tribunnews.com/scgMRBMjOckulCNyn7qmwwHkfc8=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Kantor-Bupati-Seluma.jpg,https://bengkulu.tribunnews.com/seluma/91743/agenda-pemkab-seluma-senin-3-november-2025-training-centre-dan-launching-mbg-polres-seluma-2?page=all,1126990552c4625beb15dd5948e8e3b4d96e1b6ef233adde9259f8cabeddfcb7,2025-11-04 12:05:45.038 292,tribunnews,mbg,2025-11-03 15:34:37,"MBG Basi di SDN Argapura Cirebon, Kepala Sekolah Ungkap Bukan Kejadian Pertama","Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON -Kasus makanan program Makan Bergizi (MBG) yang diduga basi dan ditemukan ulat diSDN Argapura, Kelurahan Argasunya, KecamatanHarjamukti,Kota Cirebon, rupanya bukan kejadian pertama. KepalaSDN Argapura, Moh Syafei mengungkap, bahwa sebelumnya pihak sekolah juga pernah menemukan menu makanan MBG dalam kondisi tidak layak konsumsi. Sebelumnya pernah, cuma enggak terlalu heboh."" ""Karena sempat saya cicipi dulu, pas dicoba itu jamurnya bau, ujar Moh Syafei saat ditemui di sekolah, Senin (3/11/2025). Ia menyebut, saat itu jamur yang menjadi salah satu lauk MBG memiliki aroma tidak sedap dan rasa yang aneh. Iya, bau terus rasanya nggak enak, bau jamurnya itu."" ""Makanya saya langsung bilang, Tolong yang bertanggung jawab, jamur jangan dimakan, ucapnya. Menurutnya, kejadian kali ini menjadi ramai karena video temuan makanan basi dan ulat diSDN Argapuraterlanjur beredar luas di berbagai grup media sosial. Kebetulan hari ini saya puasa, jadi enggak sempat ngecek."" ""Tapi yang tahu pertama itu ibu guru dan petugas yang lagi kontrol."" ""Mereka yang lihat kalau makanannya bau dan ada ulatnya, jelas dia. Ia menjelaskan, makanan yang tercium bau basi langsung diamankan oleh pihak sekolah dan dibawa ke penyedia MBG sebagai bentuk laporan. ""Makanya langsung dimasukkan ke wadah dan dibawa ke pihak MBG, katanya. Namun, yang disayangkan, menurut Syafei, pihak MBG justru ikut menyebarkan informasi terkait temuan tersebut ke berbagai pihak. ""Pihak MBG-nya malah menyebarkan sendiri. Padahal seharusnya dirahasiakan dulu. Malah seperti membongkar aibnya sendiri, ujarnya. Terkait langkah yang diambil sekolah, Syafei mmenegaskan, bahwa hanya menghentikan pembagian makanan yang terbukti basi. Menu lainnya tetap diberikan jika dinilai aman. Kalau yang bau-nya ya stop, tapi yang lain aman, aman, ucap Syafei. Lebih lanjut, Syafei berharap pihak penyedia MBG dan koperasi sekolah bisa lebih teliti dan memperhatikan waktu memasak agar makanan tetap segar hingga ke tangan siswa. Harapannya pihak MBG atau koperasi harus teliti lah."" ""Dengan adanya aduan-aduan seperti ini, jangan sampai sembarangan."" ""Masaknya juga jangan terlalu malam, nanti bisa basi, kata dia. Sebelumnya, sebuah video memperlihatkan seorang wali murid diSDN Argapuramenegur pihak penyedia Makan Bergizi (MBG) karena diduga memberikan makanan basi dan ditemukan ulat. Video berdurasi sekitar 35 detik itu memperlihatkan Mila, wali murid kelas 1SDN Argapura, yang menunjukkan kondisi makanan MBG yang dibawanya di ruang kelas. Sebelum dibagiin ke anak-anak itu, kita sudah ngecek dulu."" ""Pas dibuka itu sudah tercium bau basi, ujar Mila saat ditemui di lokasi, Senin (3/11/2025). Saya sampai bilang ke anak-anak, Jangan dimakan, tolong jangan dimakan sayurannya. Pas dicek, memang basi semua ini, tambahnya. Mila juga mengaku menemukan seekor ulat di salah satu menu sayur kacang panjang. ""Ada ulatnya, besar di sayur kacang. Kemungkinan dari kacangnya itu, jelasnya. Ia mengatakan, makanan itu belum sempat dimakan oleh siswa karena sudah lebih dulu dicegah. ""Belum sempat dimakan sama anak-anak, karena saya sudah wanti-wanti. Sudah tercium bau basi, jadi saya larang mereka makan, ujarnya. Mila berharap pihak penyedia MBG lebih memperhatikan kualitas dan kebersihan makanan yang diberikan kepada siswa. ""Program makan bergizi ini kan seharusnya untuk menjaga kesehatan anak-anak, bukan malah membahayakan."" ""Jadi mohon lebih diperhatikan lagi, ucapnya. Baca juga:Viral MBG di SDN Argapura Cirebon Basi dan Ada Ulat, Ini Penjelasan Pihak Dapur",Eki Yulianto,https://asset-2.tribunnews.com/cirebon/foto/bank/thumbnails2/Kepala-SDN-Argapura-Moh-Syafei.jpg,https://cirebon.tribunnews.com/cirebon-region/174196/mbg-basi-di-sdn-argapura-cirebon-kepala-sekolah-ungkap-bukan-kejadian-pertama?page=all,ac07676db0caa9394ec87d2fa8bb5ec38c7f39b293521e7ab798ec7729fae7a5,2025-11-04 12:07:59.269 293,tribunnews,mbg,2025-11-03 22:05:38,"‎Akses Sulit, SDN 10 Kemboja Baru Kayong Utara Belum Nikmati Program MBG","TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAYONGUTARA - Harapan besar disampaikan Kepala SD Negeri 10 Kemboja Baru, KecamatanPulau Maya, KabupatenKayong Utara,Kalimantan Barat, Sunarti. Ia berharap program Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat segera dirasakan oleh para siswanya yang hingga kini belum tersentuh manfaat program tersebut. Selama 12 tahun mengabdi di sekolah terpencil itu, Sunarti terus berupaya memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak di Kemboja Baru, meski jumlah murid hanya 18 orang. Ia menilai, kendala utama belum tersalurnya MBG adalah jarak dan akses pendistribusian dari dapur MBG yang berada di Pulau Maya. Saya sudah koordinasi dengan dapur MBG di Pulau Maya, tapi jaraknya jauh, bisa lebih dari satu jam perjalanan dengan kondisi jalan yang sulit dilalui, ujarnya, Saat di konfirmasi Tribun Pontianak, Senin 3 November 2025. Menurutnya, pendistribusian akan lebih efisien jika dilakukan dari dapur yang berada di Kecamatan Teluk Batang. Kalau dari Teluk Batang, penyeberangan hanya sekitar 10 menit naik kelotok, lalu 20 menit lagi naik motor sudah sampai ke sekolah, jelas Sunarti. Baca juga: Program MBG Bikin Petani Pisang Kayong Utara Makin Sejahtera Terkait rencana pembangunan dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah Kemboja Baru, Sunarti menilai langkah tersebut perlu dipertimbangkan kembali. Kami tentu berterima kasih jika ada dapur MBG di sini, tapi apakah efektif hanya untuk 18 murid? Saya khawatir malah mubazir dan tidak efisien, katanya. Pantauan di lapangan menunjukkan, bangunan SD Negeri 10 Kemboja Baru masih tampak kokoh, dan kegiatan belajar mengajar tetap berjalan normal. Namun, kini lingkungan sekitar sekolah yang dulunya berupa lahan pertanian telah berubah menjadi area perkebunan kelapa sawit.(*) - Baca Berita Terbaru Lainnya diGOOGLE NEWS- Dapatkan Berita Viral Via SaluranWhatsApp !!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!",Faisal Ilham Muzaqi,https://asset.tribunnews.com/a5N-8lzeFbB0fMDTnU4Pbe-WRs4=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/Tampak-bangunan-SD-Negeri-10-Kemboja-Baru-di-Kecamatan-Pulau-Maya.jpg,https://pontianak.tribunnews.com/kalbar/1148492/akses-sulit-sdn-10-kemboja-baru-kayong-utara-belum-nikmati-program-mbg?page=all,5b7b9377ebf6306d7d86f0e709a4f75a9d7849d386aa14ecdcd95e73d60b3f13,2025-11-04 12:09:54.092 294,tribunnews,mbg,2025-11-02 10:31:20,5 Berita Populer di Rejang Lebong Pekan Ini: Polemik Surat MBG hingga Pelantikan PPPK,"Laporan REporter TribunBengkulu.com, M. Rizki Wahyudi TRIBUNBENGKULU.COM, REJANG LEBONG Sepanjang sepekan terakhir, sejumlah peristiwa besar di KabupatenRejang LebongProvinsiBengkulumenjadi sorotan publik. Semua peristiwa itu ramai diperbincangkan pembaca TribunBengkulu.com. Sejumlah peristiwa atau berita yang ramai diperbincangan ini mulai dari beredarnya surat pernyataan terkait program makan bergizi gratis (MBG) kepada orangtua siswa. Kemudian ada vonis terhadap pelaku pembunuhan dan peredaran rokok ilegal yang menyeret nama istri kapolsek. Berikut rangkuman berita paling banyak dibaca pekan ini versi TribunBengkulu.com: 1. Beredar Surat Pernyataan di SDNRejang LebongTerkait Program MBG WargaRejang Lebongsempat dihebohkan dengan beredarnya surat pernyataan di salah satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) terkait pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Senin (27/10/2025). Surat yang beredar di sejumlah sekolah itu berisi pernyataan bagi orang tua atau wali murid untuk menyetujui atau menolak program MBG. Dalam surat tersebut, apabila orang tua setuju anaknya mengikuti program makan bergizi, mereka diminta menandatangani kesediaan untuk tidak menempuh jalur hukum apabila terjadi gangguan kesehatan atau keracunan akibat makanan yang disajikan dari program tersebut. Tak hanya itu, isi surat juga menyebutkan kewajiban membayar ganti rugi sebesar Rp 80 ribu jika tempat makan anak (ompreng) yang digunakan dalam program MBG hilang atau rusak. Baca juga:Kadis Dikbud Buka Suara soal Surat MBG di Rejang Lebong Larang Orangtua Tuntut Jika Anak Keracunan 2. Pelaku Pembunuh Ibu dan Anak di Curup TimurRejang LebongDivonis Mati Sidang kasus pembunuhan sadis terhadap ibu dan anak di Curup Timur akhirnya mencapai puncaknya. Terdakwa Gunawan (44), warga Desa Tasikmalaya Kecamatan Curup Utara, dijatuhi hukuman mati oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Curup, Selasa (28/10/2025). Sidang pembacaan putusan digelar di Ruang Sidang I PN Kelas IIB Curup dan dipimpin oleh Hakim Ketua Mantiko Sumanda Moechtar, S.H., M.Kn. Putusan ini menjadi akhir dari perjalanan panjang kasus yang sempat menggemparkan KabupatenRejang Lebongpada Rabu (30/4/2025) lalu. Saat itu, dua korban, Euis Setia (42) dan anaknya Gaidah Marwa Wijaya (14), ditemukan tewas membusuk di dalam kontrakan mereka di Kelurahan Kesambe Baru, Kecamatan Curup Timur. Dari hasil penyelidikan dan fakta persidangan, terungkap bahwa pembunuhan itu dilakukan dengan penuh perencanaan. Atas fakta-fakta persidangan itu, terdakwa dijatuhi vonis oleh majelis hakim dengan hukuman mati. Baca juga:Alasan Hakim Vonis Mati Pembunuh Istri dan Anak Tiri di Kesambe Baru Rejang Lebong Bengkulu 3. Terlibat Peredaran Rokok Ilegal diRejang Lebong, Istri Kapolsek Divonis 1 Tahun Penjara Pengadilan Negeri (PN) Kelas IB Curup menggelar sidang lanjutan kasus peredaran rokok ilegal di wilayah KabupatenRejang Lebong, Rabu (29/10/2025). Dalam sidang dengan agenda pembacaan vonis itu, majelis hakim menjatuhkan hukuman terhadap tiga orang terdakwa, masing-masing Yulianti Hermawati, Doni Ardiansyah, dan Kenny Gumara Putra. Dari informasi yang diperoleh TribunBengkulu.com, terdakwa Yulianti Hermawati diketahui merupakan seorang Bhayangkari, sekaligus istri dari salah satu kapolsek yang bertugas di wilayah ProvinsiBengkulu. Di mana para terdakwa dijatuhi hukuman berbeda yakni Yulianti divonis 1 tahun penjara sedangkan untuk Doni dan Kenny dijatuhi hukuman 6 bulan penjara. Baca juga:Istri Kapolsek Aktif Terjerat Kasus Rokok Ilegal di Rejang Lebong Divonis 1 Tahun Penjara 4. Pelantikan PPPK PemkabRejang LebongDiduga Bermasalah Sebanyak 1.106 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Pemerintah KabupatenRejang Lebongformasi tahun 2024 dilantik pada Selasa (28/10/2025) lalu. Namun, pelantikan tersebut kini menjadi sorotan setelah muncul dugaan adanya sejumlah kejanggalan. Berdasarkan penelusuran TribunBengkulu.com, sejumlah calon PPPK mengaku heran karena nama mereka sebelumnya tercantum dalam daftar 923 peserta yang dinyatakan tak bermasalah. Namun ternyata mereka tidak ikut dilantik dalam 1.106 orang lainnya beberapa waktu lalu. Tak hanya itu, informasi yang dihimpun juga menyebutkan adanya mantan kepala desa yang ikut dilantik sebagai PPPK. Padahal, yang bersangkutan baru berhenti dari jabatannya sekitar empat bulan sebelum pelantikan berlangsung. Ini tentu saja menimbulkan tanda tanya terkait proses verifikasi administrasi. Selain itu, ada juga calon PPPK yang mengaku telah melengkapi seluruh berkas dan mengikuti proses verifikasi ulang hingga tahap klarifikasi, namun tetap dinyatakan bermasalah dan akhirnya tidak dilantik. Kasus serupa juga ditemukan pada formasi guru honorer, di mana ada nama yang sebelumnya dinyatakan lolos justru batal dilantik tanpa penjelasan yang jelas. Salah seorang guru honorer yang namanya tercatat dalam daftar peserta tanpa temuan masalah, tiba-tiba tidak masuk dalam daftar nama 1.106 orang yang resmi dilantik. Baca juga:Klarifikasi BKPSDM Rejang Lebong, Kades di Kepahiang Dilantik dalam Daftar PPPK 2024 5. Demi Beli Sabu, Pria Asal Kepahiang Gelapkan Motor Petani diRejang Lebong Ada-ada saja ulah seorang buruh harian berinisial AC (36) warga Dusun IV Desa Taba Mulan, Kecamatan Merigi Kabupaten Kepahiang ini. Ia nekat menggelapkan sepeda motor milik tetangga kebunnya demi mendapatkan uang untuk membeli sabu. Kasus itu terjadi di sebuah pondok di Dusun II Desa Air Nau Kecamatan Sindang Beliti Ulu (SBU) pada Kamis (23/10/2025) lalu. Modusnya bermula saat pelaku meminjamkan sepeda motor milik korban dengan alasan untuk membeli rokok. Karena mengenal pelaku, korban lantas meminjam sepeda motor tersebut tanpa curiga. Namun setelah itu, sepeda motor yang baru dibeli oleh korban ternyata tak kunjung dikembalikan. Ternyata, sepeda motor milik korban digadaikan oleh pelaku untuk membeli narkoba jenis sabu. Baca juga:Pria asal Kepahiang Gelapkan Motor Petani di Rejang Lebong, Demi Beli Sabu",M Rizki Wahyudi,https://asset.tribunnews.com/FZXP9J8cDNBGFzI08Zjq1D6uSPU=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Kolase-berita-populer-RL.jpg,https://bengkulu.tribunnews.com/rejang-lebong/91694/5-berita-populer-di-rejang-lebong-pekan-ini-polemik-surat-mbg-hingga-pelantikan-pppk?page=all,ebc24615523ac4742a99bf75726a4fe408bf992374a536f4192ae861be9421ca,2025-11-04 12:11:23.503 295,tribunnews,mbg,2025-11-03 17:25:24,APMAKI Minta Polisi Tindak Tegas Terkait Dugaan Nampan Palsu MBG,"TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Asosiasi Pengusaha Wadah Makan Indonesia (Apmaki) meminta perhatian langsung Presiden Prabowo Subianto dan Kapolri Jenderal (Pol) Listyo Sigit Prabowo agar bertindak tegas menuntaskan kasus dugaan pemalsuan nampan atau ompreng berlabel palsu yang baru saja digerebek aparat Polres Metro Jakarta Utara. Sekretaris Jenderal Apmaki,Ardy Susanto, menegaskan kasus tersebut bukan sekadar pelanggaran dagang, tetapi juga bisa mencoreng program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kita mengapresiasi langkah Kapolres Metro Jakarta Utara, tapi kasus ini perlu ditangani secara serius, transparan, dan akuntabel. Para pelaku yang diduga terlibat harus ditindak tegas, ujar Ardy dalam keterangan kepada awak media, Senin (3/11/2025). Menurut Ardy, dugaan pemalsuan pada ompreng tersebut berpotensi membahayakan kesehatan masyarakat serta merugikan negara. Ia menyoroti adanya indikasi penggunaan label halal palsu dan perubahan label asal barang dari 'Made in China' menjadi 'Made in Indonesia'. Dugaan ini sangat berbahaya karena terkait keamanan dan kepastian status halal produk yang digunakan dalam program MBG. Selain melanggar hukum, hal ini juga bisa mengakibatkan kerugian negara, termasuk penghindaran pajak impor, kata Ardy. Ardy menambahkan, APMAKI menduga ribuan ompreng tersebut diimpor dari China lalu diberi label baru untuk mempermudah akses distribusi resmi. Karena itu, ia meminta kepolisian bersinergi dengan Badan Gizi Nasional (BGN), Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Standardisasi Nasional (BSN), dan Bea Cukai untuk mengusut tuntas praktik pemalsuan tersebut. Baca juga:Kepala BGN Sebut Air Jadi Biang Kerok Banyaknya Kasus Keracunan MBG Sinergi antarlembaga penting agar kasus ini bisa dibongkar secara menyeluruh. Kami ingin ada pertanggungjawaban dari pihak yang terlibat, sekaligus pencegahan agar tidak terulang dan mengganggu program MBG, jelasnya. Selain merusak citra program pemerintah, kata Ardy, praktik ini juga mencederai pelaku industri dalam negeri yang selama ini memproduksi ompreng sesuai standar. APMAKI berkomitmen menyediakan ompreng dan perlengkapan makan yang aman untuk kesehatan, bersertifikat halal, dan memenuhi standar SNI demi kelancaran program MBG di seluruh Indonesia, ujarnya. Sebagai mitra strategis BGN, lanjut Ardy, APMAKI siap mendukung penyediaan ompreng yang memenuhi rekomendasi MUI, SNI, dan kebutuhan BGN. Kami memiliki kapasitas produksi 10 juta set per bulan dan siap meningkatkan kapasitas bila dibutuhkan pemerintah dan BGN, kata Ardy menegaskan. Dikutip dari TribunJakarta, Polres Metro Jakarta Utara tengah menyelidiki dugaan pemalsuan label asal produk impor pada stok alat dapur berupa nampan yang ditemukan di sebuah ruko kawasan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara. Ruko milik importir PT LN itu diduga menjadi lokasi penyimpanan alat dapur ilegal untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kasi Humas Polres Metro Jakarta Utara Ipda Maryati Jonggi mengatakan, salah satu temuan kepolisian dari stok nampan di ruko itu ialah dugaan pemalsuan label. Hal ini pun tengah diselidiki dan didalami oleh anggota Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara. ""Saat ini, Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara masih melakukan pendalaman lebih lanjut terkait adanya dugaan pergantian label dari made in China menjadi made in Indonesia,"" kata Jonggi, Sabtu (1/11/2025). ""Saat ini masih kami lakukan pengecekan dan pendalaman untuk memastikan kebenarannya,"" sambungnya. Polisi juga telah memintai keterangan beberapa orang di ruko itu terkait temuan stok nampan diduga ilegal. Salah satu keterangan yang didapat ialah bahwa nampan-nampan itu memang akan digunakan untuk program MBG. ""Untuk pendalaman sementara, memang akan dipergunakan untuk MBG,"" kata Jonggi.",Erik S,https://asset-2.tribunnews.com/tribunnews/foto/bank/originals/Ardy-Susanto1222222.jpg,https://www.tribunnews.com/nasional/7750064/apmaki-minta-polisi-tindak-tegas-terkait-dugaan-nampan-palsu-mbg?page=all,c2da706cc026be39d743def2863838986173ed5d4d711893f9a459ae73b0ac47,2025-11-04 12:03:24.172 296,tribunnews,mbg,2025-11-03 18:50:14,Program MBG Polres Kudus Sisipkan Edukasi Budaya Lewat Ragam Kuliner Khas Nusantara,"TRIBUNJATENG.COM, KUDUS Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) PolresKudusmenyajikan menu kuliner khasKudus. Menu yang disajikan tersebut sekaligus untuk mengenalkan kekayaan kuliner Nusantara kepada para pelajar yang menerima program Makan Bergizi Gratis (MBG). SPPG PolresKudusyang berada di Desa Rendeng, Kecamatan KotaKudustersebut sudah beroperasi sejak dua pekan lalu. Setiap hari membuat 1.957 porsi makan untuk dibagikan kepada siswa di 10 sekolah sejak jenjang TK, SD, sampai SMP. Baca juga:BREAKING NEWS: Siswa SMKN 1 Kandeman Batang Keracunan Menu MBG, Pemkab Lakukan Ini Setiap pekan SPPG PolresKudusmenyajikan menu kuliner khas daerah Nusantara. Seperti pada pekan ini, menu yang dipilih adalah SotoKudusatau Soto Kerbau. Kuliner ini sangat terkenal diKudussekaligus menegandung nilai toleransi yang dibawa oleh SunanKudus. Kepala SPPG PolresKudusM. Rafi Projo Al Jito menjelaskan bahwa menu nusantara sengaja dihadirkan agar anak-anak tak hanya mendapatkan asupan gizi, tetapi juga pengetahuan tentang kekayaan cita rasa bangsa. Setiap minggu kita tampilkan menu khas daerah di Indonesia. Setelah sotoKudus, nanti akan ada nasi gandul khas Pati, ayam betutu dari Bali, dan berbagai menu lainnya. Tujuannya agar anak-anak tahu bahwa Indonesia itu kaya akan kuliner dan budaya, ujar Projo. Selain nikmat di lidah, menu SotoKudusjuga memiliki kandungan gizi yang tinggi. Daging kerbau yang menjadi bahan utama mengandung protein yang baik untuk pertumbuhan anak-anak. Kandungan protein dalam daging kerbau cukup tinggi, jadi selain enak juga menyehatkan. Kami ingin anak-anak bisa makan bergizi tanpa khawatir, kata Projo. Dalam menyajikan makanan, kata Projo, SPPG PolresKudusmemastikan seluruh proses penyajian berjalan aman dan higienis. Mulai dari pemeriksaan bahan baku, proses pengolahan, hingga pendistribusian selalu diawasi ketat oleh tim kesehatan dan relawan yang dibekali alat pelindung diri lengkap. Kami pastikan semua bahan dalam kondisi baik. Setiap tahap kita lakukan pengecekan untuk mencegah adanya gangguan kesehatan atau keracunan makanan, kata dia. ProgramMBGini pun mendapat sambutan hangat dari para siswa. Salah satunya, Diana, siswi SD Rendeng, yang mengaku senang bisa menikmati soto khasKudusbuatan SPPG. Soto kerbaunya enak banget, gurih dan lezat. Semoga SPPG Polres Kudus semakin maju dan menunya makin banyak, ujarnya sambil tersenyum. Baca juga:Tak Hanya Gizi, Program MBG Juga Buka Lapangan Kerja di Desa Kulu, Pekalongan Sementara itu, Septi, siswa lain penerima manfaat programMBG, merasa terbantu dengan adanya kegiatan ini. Sudah lima kali dapat makan gratis. Rasanya enak, dan lumayan bisa hemat uang saku, ucapnya. Melalui programMBGtersebut, SPPG PolresKudusberharap tidak sekadar memberikan asupan nutrisi untuk siswa, melainkan juga mengenalkan kekayaan budaya nusantara melalui bermacam menu yang disajikan. (*)",Rifqi Gozali,https://asset-2.tribunnews.com/jateng/foto/bank/thumbnails2/20251103_Petugas-SPPG-Polres-Kudus-menunjukkan-menu-makanan-soto-kerbau_1.jpg,https://jateng.tribunnews.com/muria/1229513/program-mbg-polres-kudus-sisipkan-edukasi-budaya-lewat-ragam-kuliner-khas-nusantara?page=all,9cf5e91f237acb0f052ea5244a4714f225f544b27fe70041cbe492a4b5a8a01b,2025-11-04 12:05:56.875 297,tribunnews,mbg,2025-11-03 15:56:48,Progam MBG Baru Sentuh 2 Sekolah di Taliabu,"TRIBUNTERNATEE.COM, TALIABU- Program makanan bergizi gratis (MBG) telah dinikmati siswa-siswi di Desa Bobong, PulauTaliabu,Maluku Utara. Meski begitu,MBGbaru tersalur di 2 sekolah yaitu SD Inpres Bobong dan SMPN 1TaliabuBarat. Belum diketahui penyaluranMBGke sekolah-sekolah lainnya. MBG dijalankan pertama kali pada Senin 29 September 2025, disaksikan Plh Sekkab Pulau Taliabu Maruf. Baca juga:Lahan Kantor Bupati Taliabu di Desa Kilong Diduga Belum Dibayar, Warga Tuntut Kepastian Sampai sekarang baru ada 1 dapurMBGyang berlokasinya di Desa Wayo, KecamatanTaliabuBarat. Sementara informasi yang diperoleh Tribunternate.com, dapurMBGdi PulauTaliabuyang akan didirikan sebanyak 6 titik. Plt Kepala Dinas Pendidikan PulauTaliabuHaruna Masukumembenarkan ada 2 sekolah yang sudah terimaMBG. ""Iya, di SD Inpres Bobong dan di SMPN 1TaliabuBarat, ""katanya saat dihubungi Tribunternate.com, Senin (3/11/2025). Setahu dia, penerima MBG di SD Inpres Bobong capai 562 siswa-siswi. Baca juga:Maruf Ikut Agenda Retreat Setelah Diangkat Jadi Plh Sekkab Taliabu Sebelumnya Ketua komisi II DPRD PulauTaliabuSuratman Baharudin mengatakan, pihaknya sangat mendukung programMBG. Karenanya politisi Gerindra ini berharap hadirnyaMBGdapat memberdayakan hasil kebun para petani lokal. ""Ke depannya nanti kelompok-kelompok tani lokal yang akan menyuplai bahan baku untuk kebutuhan dapur sehat dalam program ini, ""tandasnya. (*)",Laode Havidl,https://asset-2.tribunnews.com/ternate/foto/bank/thumbnails2/Siswa-siswi-SD-Inpres-Bobong-Pulau-Taliabu-ketika-menikmati-program-makanan-bergizi-gratis-MBG.jpg,https://ternate.tribunnews.com/maluku-utara/91719/progam-mbg-baru-sentuh-2-sekolah-di-taliabu?page=all,0152b608b0a2979123987488ef94058cc19e78dc57410f0c40c464e4285cc61e,2025-11-04 12:08:11.275 298,tribunnews,mbg,2025-11-02 11:09:15,"Ompreng MBG: Dulu Diisukan ada Minyak Babi, Kini Diduga Made In China Dipalsukan Jadi Indonesia","TRIBUNJATIM.COM -Asal-usulompreng MBGatau makan bergizi gratis kini sedang diselidiki oleh polisi. Hal itu dilakukan setelah munculnya penemuan dugaan pemalsuan labelompreng MBGdarimade in Chinamenjadimade in Indonesia. Dugaanompreng MBGdari Tiongkok itu kini sedang didalami oleh polisi. Penyelidikan ini dilakukan setelah adanyaomprengyang ditemukan di sebuah ruko kawasan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, dan kini sedang diselidiki oleh Polres Metro Jakarta Utara. Alat dapur berupa ompreng itu disebut akan dipakai untuk menyajikan makanan dalam program MBG. Baca juga:Aziza Siswa SD Selalu Bungkus MBG untuk Dimakan Bareng Ibu dan Adik, Tak Punya Beras di Rumah ""Saat ini Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara masih melakukan pendalaman lebih lanjut terkait adanya dugaan pergantian label darimade in Chinamenjadimade in Indonesia,"" kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Utara Ipda Maryati Jonggi, Sabtu, (1/11/2025), dikutip dari Tribun Jakarta. ""Saat ini masih kami lakukan pengecekan dan pendalaman untuk memastikan kebenarannya,"" katanya menambahkan. Jonggi mengatakan beberapa orang di ruko telah dimintai keterangan sehubungan dengan adanya nampan yang diduga ilegal itu. Menurut keterangan mereka,omprengitu akan dipakai untuk keperluan MBG. ""Untuk pendalaman sementara, memang akan dipergunakan untuk MBG,"" ujar Jonggi. Jonggi berkata ruko milik importir PT LN itu dicek setelah polisi menerima aduan dari warga mengenai dugaan adanya tindak perdagangan ilegal. ""Kami dari Polres Metro Jakarta Utara melalui Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara melakukan pengecekan di salah satu ruko yang ada di Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, kegiatan ini menindaklanjuti adanya laporan informasi dari masyarakat terkait dengan dugaan adanya perdagangan ilegal dengan penggunaan label SNI palsu atau logo halal yang diduga tidak sesuai ketentuan,"" katanya. Jonggi mengatakan pihaknya tidak menyita barang ataupun melakukan penangkapan. Semua nampan masih berada di lokasi. ""Saat ini masih kami lakukan pendalaman. Belum ada barang yang kami sita,"" katanya. Beberapa waktu laluompreng MBGyang diimpor dari Tiongkok pernah juga disorot karena diduga mengandungminyak babiatau lard oil. Dugaan tersebut diungkapkan oleh artikel investigatif berjudul ""From Chaoshan to Classrooms: Illegal Imports, Health Hazards, and Halal Concerns"" yang dipublikasikan Indonesia Business Post, Senin, (25/8/2025). Minyak babi diduga digunakan sebagai campuran pelumas industri dalam proses pembuatan nampan stainless steel. Ketika dugaan itu muncul, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan pihaknya masih melakukan pengecekan mengenai kabar tersebut. ""Sedang check and recheck,"" ujar Dadan, Selasa, (26/8/2025). Saat itu Dadan belum menjelaskan secara rinci mengenai kebenaran informasi tersebut. Semenatra itu, Menteri Agama Nasaruddin Umar menyebut segala temuan akan menjadi masukan bagi pengelola MBG. Menurut Nasaruddin, pemerintah akan memperbaiki MBG jika terbukti ada temuan mengenai kehalalan. ""Ya kita akan temukan itu, masukan-masukan itu silakan serakan ke pengelolanya ya. Tapi secara formal, kita mau terima jadi dan beres semuanya."" Sementara itu, Hasan Nasbi, yang saat itu menjadi Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, menegaskan bahwa pemerintah belum menemukan bukti dugaan penggunaanminyak babidalam nampan dapur MBG. Hasan menyatakan isu tersebut masih bersifat spekulatif dan siap diuji secara ilmiah jika diperlukan. Kalau memang ada kekhawatiran soal itu, kita uji saja. Bisa diuji di BPOM, bisa diuji di laboratorium independen. Kita bisa uji kok, kata Hasan di kantornya, Selasa. Hasan menyebut bahwa hingga saat ini tidak ada indikasi nampan MBG mengandung bahan yang tidak halal. Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah terpengaruh isu sensitif yang belum terverifikasi. Ternyata polemik tentangompreng MBGjuga terjadi bukan hanya dari pembuatan atau kandungannya, tapi dari kesepakatan antara sekolah dengan SPPG. Tahun 2025 menjadi awal berjalannya program makan bergizi gratis (MBG). Dalam program itu, disediakan wadah atauomprenguntuk makan bergizi gratis. Apabila menghilangkan wadah tersebut, sekolah bakal menanggung denda Rp80 ribu per wadah. Hal ini berlaku di Magelang, Jawa Tengah. Penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Magelang, Jawa Tengah, yang menghilangkanomprengatau wadah makanan kini dikenakan denda sebesar Rp 80.000 per buah. Denda tersebut merupakan hasil kesepakatan antara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Kota Magelang dengan para penerima program. Baca juga:Diduga Gegara Menu Makan Bergizi Gratis, Puluhan Siswa SD Diare, Guru Juga Kena: Daripada Dibuang Program MBG di Magelang telah dilaksanakan sejak 6 Januari 2025, dengan jumlah penerima mencapai 2.629 siswa di 16 sekolah. Sejak Senin (20/1/2025), jumlah penerima bertambah sebanyak 316 siswa dari lima sekolah tambahan. Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Kota Magelang, M Rauuf Oktavian Nur menjelaskan, sebelum makanan disalurkan, telah ada kesepakatan dengan pihak sekolah penerima. ""Apabila ompreng hilang, sekolah menanggung denda Rp 80.000 per ompreng yang hilang. Tujuannya agar kita semua menjaga barang punya negara ini. Biar bisa dipakai seterusnya,"" ujarnya di kantornya, Senin, dikutip dariKompas.com. Rauuf juga menyampaikan sejak MBG beroperasi, jumlahomprengyang kembali ke dapur selalu lengkap. Mengenai sisa makanan yang dihasilkan setelah dikonsumsi siswa, dia menyebutkan sampah makanan yang dihasilkan relatif sedikit. ""Food waste ini paling satu kresek kecil. Nggak sampai 1 kilogram dari 16 sekolah,"" ucapnya. Dia mengungkapkan sampah makanan yang paling banyak dihasilkan termasuk dalam kategori food loss, seperti bekas potongan sayur atau buah, yang terjadi pada tahap produksi dan tidak sampai dikonsumsi. Rauuf menambahkan pihaknya telah meminta sekolah untuk mengedukasi siswa agar menghabiskan makanan yang disajikan. Namun, Rauuf mengakui adanya kasus di mana siswa memberikan lauknya kepada teman-teman mereka karena alasan tertentu. ""Memang butuh waktu mengajarkan anak-anak untuk menyesuaikan dengan makanan bergizi karena mereka terbiasa dengan makanan ultra-processed food, instan,"" pungkasnya. Baca juga:Sekolah Pungut Biaya Wadah Makan Bergizi Gratis Rp10 Ribu ke Murid, BGN Tegas Tak Boleh: Abaikan Informasi lengkap dan menarik lainnya di GooglenewsTribunjatim.com Artikel ini telah tayang diTribunnews.com",Torik Aqua,https://asset.tribunnews.com/JKDMaJcY84n31LbbaW3j88vuUHQ=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/siswa-SD-jijik-lihat-menu-MBG-ada-belatungnya.jpg,https://jatim.tribunnews.com/news/522535/ompreng-mbg-dulu-diisukan-ada-minyak-babi-kini-diduga-made-in-china-dipalsukan-jadi-indonesia?page=all,a650ff0688b2f08ba26ecabe57cad89a84e29928ff670625d014e68be83f55f4,2025-11-04 12:10:06.293 299,tribunnews,mbg,2025-11-02 11:32:31,"Aturan Baru, Tim Dapur MBG Hanya Boleh Masak 3.000 Porsi Per Hari, BGN Sumut: Akan Ditinjau ke SPPG ","TRIBUN-MEDAN.COM,MEDAN-Badan Gizi Nasional (BGN) menetapkan batas maksimal porsi Makan Bergizi Gratis (MBG) sebanyak 3.000 porsi per hari di setiap Satuan Pelayanan Pemenugan Gizi (SPPG). Untuk itu, Kepala BGN Wilayah Sumut akan melakukan peninjauan dan mengatur ulang jumlah penerima manfaatMBGdi setiapSPPG. Aturan baru ini diatur dalam Keputusan Kepala BGN Nomor 244 tahun 2026 tentang Perubahan Ketiga atas Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Bantuan Pemerintah Untuk ProgramMBGTahun Anggaran 2025. ""Ya benar (3.000 porsiMBGper hari) untuk hal ini sudah diperintahkan oleh pimpinan untuk dilakukan pembagian secara merata. Maka dari itu, kita akan lakukan tinjauan keSPPGserta melakukan sosialisasi terkait aturan baru ini,"" ucap KepalaBGN SumutAgung Kurniawan, kepada Tribun Medan, Minggu (2/10/2025). Menurutnya, pembatasan porsi dilakukan ntuk menjaga kualitas makanan serta tidak terjadinya over kapasitas di satuSPPG. ""Jadi ini bukan terkait jumlah sekolahnya harus berapa. Kadang 5-6 sekolah itu penerima manfaat (PenerimaMBG)nya hanya 800-1000 orang. Tapi tak jarang juga ada satuSPPGyang mengambil 3 sekolah tapi sudah melebihi kapasitas 3.00 porsi. Jadi kita akan tinjau keSPPGitu jumlah penerima manfaatnya. Jika melebihi, maka akan diberikan keSPPGlainnya,"" jelasnya. Namun, ia tak merinci daerah mana yangSPPGnya melebihi kapasitas. Dikatakannya, kebanyakanSPPGdi daerah yang over kapasitas karena masih kurangnya dapurSPPGserta jarak antar sekolah yang cukup jauh. Untuk itu pemerataan jumlah porsiSPPGdi Sumut diperlukan banyak waktu. Sebab, Saat ini masih dalam tahap sosialisasi ""Pasti akan sosialisasi. Saat sosialisasi ada situasi jarak dan waktu untuk mengubah aturan pertama ke yang kedua. Namun kita pastikan 3.000 porsiMBGdi setiap SPPG per harinya akan kita laksanakan,"" jelasnya. Diketahui, Wakil Kepala Badan Gizi Nasional Nanik Sudaryati Deyang mengatakan, pengaturan kapasitas ini dirancang untuk menjaga mutu, keamanan pangan, serta efektivitas layanan gizi di lapangan. Nanik menjelaskan standar yang ditetapkan awalnya 2.500 porsiMBGper hari. Peningkatan kuota hingga 3.000 porsi hanya dapat dilakukan apabilaSPPGtelah memenuhi persyaratan khusus sumber daya manusia. Termasuk keberadaan juru masak bersertifikat melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Ditegaskannya, aturan ini sebagai mekanisme pengendalian agar setiap daput layananMBGtetap beroperadi sesuai kemampuan fasilitas dan tenaga yang tersedia. (Cr5/tribun-medan.com) Baca beritaTRIBUN MEDANlainnya diGoogle News Ikuti juga informasi lainnya diFacebook,InstagramdanTwitterdanWA Channel Berita viral lainnya diTribun Medan",Anisa Rahmadani,https://asset-2.tribunnews.com/medan/foto/bank/thumbnails2/Sejumlah-siswa-di-Kota-Medan-saat-menyantap-menu-MBG.jpg,https://medan.tribunnews.com/sumut-terkini/1767113/aturan-baru-tim-dapur-mbg-hanya-boleh-masak-3000-porsi-per-hari-bgn-sumut-akan-ditinjau-ke-sppg?page=all,7b41a45489a0fd9c11410d4725627d4d034db27cd2a27baf73393743ea05509c,2025-11-04 12:11:35.081 300,tribunnews,mbg,2025-11-02 08:23:48,"Ompreng MBG Disorot Lagi, Kali Ini Label Made in China Diduga Diganti Made in Indonesia","TRIBUNNEWS.COM- Polisi menemukan nampan atau ompreng yang diduga dipalsukan labelnya dari buatan Tiongkok (made inChina) menjadimade inIndonesia. Ompreng itu ditemukan di sebuah ruko kawasan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, dan kini sedang diselidiki olehPolres Metro Jakarta Utara. Alat dapur itu dikabarkan akan digunakan untuk mewadahi hidangan program Makan Bergizi Gratis (MBG). ""Saat ini Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara masih melakukan pendalaman lebih lanjut terkait adanya dugaan pergantian label darimade inChina menjadimade inIndonesia,"" kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Utara Ipda Maryati Jonggi, Sabtu, (1/11/2025), dikutip dariTribun Jakarta. ""Saat ini masih kami lakukan pengecekan dan pendalaman untuk memastikan kebenarannya,"" katanya menambahkan. Jonggi mengatakan beberapa orang di ruko telah dimintai keterangan sehubungan dengan adanya nampan yang diduga ilegal itu. Menurut keterangan mereka, ompreng itu akan dipakai untuk keperluan MBG. ""Untuk pendalaman sementara, memang akan dipergunakan untuk MBG,"" ujar Jonggi. Jonggi berkata ruko milik importir PT LN itu dicek setelah polisi menerima aduan dari warga mengenai dugaan adanya tindak perdagangan ilegal. ""Kami dariPolres Metro Jakarta Utaramelalui SatreskrimPolres Metro Jakarta Utaramelakukan pengecekan di salah satu ruko yang ada di Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, kegiatan ini menindaklanjuti adanya laporan informasi dari masyarakat terkait dengan dugaan adanya perdagangan ilegal dengan penggunaan label SNI palsu atau logo halal yang diduga tidak sesuai ketentuan,"" katanya. Jonggi mengatakan pihaknya tidak menyita barang ataupun melakukan penangkapan. Semua nampan masih berada di lokasi. ""Saat ini masih kami lakukan pendalaman. Belum ada barang yang kami sita,"" katanya. Baca juga:Kata Kepala BGN, Menag, hingga Istana soal Nampan Dapur MBG Diduga Mengandung Minyak Babi Beberapa waktu laluompreng MBGyang diimpor dari Tiongkok pernah juga disorot karena diduga mengandung minyak babi ataulard oil. Dugaan tersebut diungkapkan oleh artikel investigatif berjudul ""From Chaoshan to Classrooms: Illegal Imports, Health Hazards, and Halal Concerns"" yang dipublikasikanIndonesia Business Post, Senin, (25/8/2025). Minyak babi diduga digunakan sebagai campuran pelumas industri dalam proses pembuatan nampanstainless steel. Ketika dugaan itu muncul, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan pihaknya masih melakukan pengecekan mengenai kabar tersebut. ""Sedangcheckandrecheck,"" ujar Dadan, Selasa, (26/8/2025). Saat itu Dadan belum menjelaskan secara rinci mengenai kebenaran informasi tersebut. Semenatra itu, Menteri Agama Nasaruddin Umar menyebut segala temuan akan menjadi masukan bagi pengelola MBG. Menurut Nasaruddin, pemerintah akan memperbaiki MBG jika terbukti ada temuan mengenai kehalalan. ""Ya kita akan temukan itu, masukan-masukan itu silakan serakan ke pengelolanya ya. Tapi secara formal, kita mau terima jadi dan beres semuanya."" Sementara itu, Hasan Nasbi, yang saat itu menjadi Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, menegaskan bahwa pemerintah belum menemukan bukti dugaan penggunaan minyak babi dalam nampan dapur MBG. Hasan menyatakan isu tersebut masih bersifat spekulatif dan siap diuji secara ilmiah jika diperlukan. Kalau memang ada kekhawatiran soal itu, kita uji saja. Bisa diuji di BPOM, bisa diuji di laboratorium independen. Kita bisa uji kok, kata Hasan di kantornya, Selasa. Hasan menyebut bahwa hingga saat ini tidak ada indikasi nampan MBG mengandung bahan yang tidak halal. Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah terpengaruh isu sensitif yang belum terverifikasi. (Tribunnews/Febri/Deni/Tribun Jakarta/Gerald Leonardo)",Febri Prasetyo,https://asset-2.tribunnews.com/tribunnews/foto/bank/originals/Nampan-ompreng-MBG.jpg,https://www.tribunnews.com/metropolitan/7749500/ompreng-mbg-disorot-lagi-kali-ini-label-made-in-china-diduga-diganti-made-in-indonesia?page=all,eceee408c68ba3a4d1c3bd265ff4ecd7333480bfa6b4d5c411662a30f98eefab,2025-11-04 12:12:52.106 301,tribunnews,mbg,2025-11-01 13:05:51,Dinkes Landak Dorong Dapur MBG Segera Miliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi,"TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, LANDAK -Dinas Kesehatan(Dinkes)Landakmendorong seluruh dapur yang menjadi bagian dari programMakan Bergizi Gratis(MBG) di KabupatenLandakuntuk segera mengajukan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Sertifikasi ini penting untuk memastikan bahwa setiap dapur penyedia makanan program MBG memenuhi standar kebersihan dan keamanan pangan. Kepala DikesLandak,Subanri, menjelaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan seluruh pengelola dapur MBG guna mempercepat proses pengajuan dan penerbitan SLHS. Saat ini, seluruh dapur yang telah beroperasi di KabupatenLandakdiketahui belum memiliki sertifikat tersebut. Pada tanggal 1 November ini, dapur yang sudah berjalan wajib mulai mengajukan SLHS ke Dinas Kesehatan Kabupaten Landak, ujar Subanri pada Jumat 31 Oktober 2025. Pemda Landak Terima IPKD Terbaik Kapasitas Fiskal Sedang Dalam proses pengajuan SLHS, setiap dapur diwajibkan memenuhi sejumlah persyaratan, seperti kelayakan bangunan dapur, ketersediaan sumber air bersih, kebersihan lingkungan, serta hasil uji laboratorium terhadap peralatan dan bahan makanan. Langkah ini diambil agar makanan yang disajikan benar-benar terjamin kebersihannya dan aman untuk dikonsumsi. Selain itu,Dinas KesehatanLandakbersama pihak terkait juga telah melaksanakan pelatihan penjamahan makanan bagi para petugas dapur MBG. Pelatihan ini menjadi salah satu upaya pendukung dalam percepatan penerbitan SLHS sekaligus meningkatkan pemahaman petugas mengenai standar sanitasi pangan. ProgramMakan Bergizi Gratismerupakan salah satu upaya pemerintah dalam mendukung pemenuhan gizi masyarakat, terutama bagi peserta didik di sekolah-sekolah, dengan penyediaan makanan yang sehat, aman, dan layak konsumsi.(*) - Baca Berita Terbaru Lainnya diGOOGLE NEWS- Dapatkan Berita Viral Via SaluranWhatsApp !!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!",Alfon Pardosi,https://asset.tribunnews.com/Q2Sa1ZHrkzCU_Rq68btmBjQtFJw=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/DAPUR-MBG-5ty6rghfbvz.jpg,https://pontianak.tribunnews.com/kalbar/1148229/dinkes-landak-dorong-dapur-mbg-segera-miliki-sertifikat-laik-higiene-sanitasi?page=all,931345f92f1fdb47f905b0f7d3432063213741c1509295544c13a1e224c539aa,2025-11-04 12:14:38.409 302,tribunnews,mbg,2025-11-01 16:02:03,"Program MBG Hadir di Tulungagung, Komitmen Pemerintah Tingkatkan Kualitas Gizi Anak Bangsa","TRIBUNCIREBON.COM-Program Makan Bergizi Gratis(MBG) terus disosialisasikan ke berbagai daerah, kali ini menyapa masyarakatTulungagung. Program MBG yang saat ini sedang digalakkan DPR RI dan Badan Gizi Nasional (BGN) menjadi langkah awal untuk melahirkan generasi sehat, cerdas dan produktif. DPR RI bersama mitra kerja Badan Gizi Nasional (BGN) menggelar sosialisasi ini di Aula Klenteng TITD Tjoe Tik Kiong,Tulungagungpada Selasa (28/10/2025). Kegiatan ini menghadirkan berbagai narasumber dari unsur legislatif, lembaga gizi nasional, hingga tenaga profesional di bidang kesehatan, guna memperkuat pemahaman publik terhadap pentingnya pemenuhan gizi seimbang bagi anak-anak dan ibu hamil. Baca juga:Harga Emas Antam di Jogjakarta dan Solo Hari Ini 1 November 2025 Ambruk Lagi Jadi Segini Anggota Komisi IX DPR RI, Heru Tjahjono, menegaskan bahwa MBG merupakan salah satu kebijakan strategis pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang berfokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Menurutnya, program ini bukan sekadar pembagian makanan, tetapi merupakan langkah nyata pemerintah dalam menyiapkan generasi masa depan yang sehat dan berdaya saing. Program Makan Bergizi Gratis adalah investasi jangka panjang bagi bangsa ini. Dengan gizi yang baik, anak-anak kita akan tumbuh cerdas dan kuat, sehingga mampu membawa Indonesia menuju masa depan yang lebih maju, ujar Heru. Ia juga mengapresiasi antusiasme masyarakat Tulungagung yang menunjukkan dukungan penuh terhadap pelaksanaan program tersebut. Baca juga:Prediksi Skor Persib Bandung Kontra Bali United, Ramon dan Haye Cetak Gol, Maung Menang Sementara itu, M. Khudori dari Badan Gizi Nasional menjelaskan bahwa MBG lahir dari kepedulian terhadap persoalan gizi yang masih dihadapi masyarakat. Ia menekankan bahwa program ini dirancang dengan memperhatikan aspek kecukupan kalori, standar higienitas, dan keamanan pangan. Pelaksanaan MBG bukan hanya untuk menekan angka kekurangan gizi, tetapi juga mendorong tumbuhnya ekonomi lokal melalui keterlibatan masyarakat dalam penyediaan bahan makanan, ungkap Khudori. Dari sisi tenaga kesehatan, Ratih Puspitaningtyas, Kepala Instalasi Gizi RSUD Iskak Tulungagung, menyoroti pentingnya edukasi gizi sejak usia dini. Ia menjelaskan bahwa pola makan sehat tidak hanya soal kenyang, tetapi juga tentang keseimbangan dan keberagaman zat gizi. Baca juga:Prediksi Skor Liverpool vs Aston Villa di Liga Inggris, The Reds Bangkit Sapu Bersih Skor Akhir 3-1 Makanan yang bergizi akan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal. Karena itu, edukasi tentang pola konsumsi pangan yang seimbang harus dimulai dari rumah tangga, tutur Ratih. Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakatTulungagungsemakin memahami esensi dari program MBG serta ikut berperan aktif dalam menyukseskan upaya pemerintah membangun generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan produktif.",Dwi Yansetyo Nugroho,https://asset-2.tribunnews.com/cirebon/foto/bank/thumbnails2/MBG-Tulungagung4.jpg,https://cirebon.tribunnews.com/news/174113/program-mbg-hadir-di-tulungagung-komitmen-pemerintah-tingkatkan-kualitas-gizi-anak-bangsa?page=all,dcda4e798c0efe81f06c42259f45f9a2bbb20f6c041fbdd928e7c1ae8ce26724,2025-11-04 12:15:34.125 303,tribunnews,mbg,2025-11-02 05:30:03,"Polisi Temukan Pemalsuan Nampan MBG, Made in China Diganti Made in Indonesia, Ada Logo Halal","- Untuk menepis isu tidak halal, made in China jadi made in Indonesia, plus logo halal. - Polisi belum menetapkan tersangka. WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -Belum lama ini publik pernah dihebohkan oleh kabar nampanMakan Bergizi Gratis(MBG) itu tidak halal, karena buatan dari China atau made in China. Isu pun bergulir bahwa nampanMBGitu tidak halal, karena mengandung babi. Tentu saja isu tersebut bikin panik orangtua murid karena melarang anak-anak mereka untuk mengonsumsiMBG. Setelah terjadi klarifikasi, isu tersebut meredup. Kini, justru ada yang baru. Baca juga:Ini Cara BGN Antisipasi Kasus Keracunan Makanan dalam Program MBG Polisi dariPolres Metro Jakarta Utaraberhasil menemukan pelaku usaha yang curang, yakni memalsukan nampanMBGitu. Perbuatan curang itu terjadi di sebuah ruko di Jalan Parangtritis Raya, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara. Pelaku usaha itu diduga memalsukan label Standar Nasional Indonesia (SNI) dan logo halal pada produk perlengkapan makanMBG. Kasi HumasPolres Metro Jakarta Utara,Ipda Maryati Jonggi, membenarkan adanya penggeledahan yang dilakukan, Jumat (31/10/2025). Benar, kami dari Polres Metro Jakarta Utara melalui Sat Reskrim melakukan pengecekan di salah satu ruko di wilayah Ancol, Pademangan, pada hari Jumat, 31 Oktober 2025,"" ucap Jonggi dikutip dari Kompas.com. Baca juga:Tak Mau ada Siswa Keracunan MBG, Kapolda Metro Jaya Tinjau SPPG Polsek Palmerah Ia menjelaskan, pengecekan dilakukan untuk menindaklanjuti laporan masyarakat terkait dugaan perdagangan produk ilegal yang mencantumkan label SNI dan logo halal palsu pada nampan atau food tray programMBG. ""Kegiatan ini menindaklanjuti laporan informasi dari masyarakat terkait dugaan perdagangan ilegal dengan penggunaan label SNI palsu dan logo halal yang diduga tidak sesuai ketentuan. Saat ini masih kami dalami lebih lanjut,"" katanya. Menurut Jonggi, polisi juga tengah memeriksa dugaan adanya penggantian label asal produk dari luar negeri. Untuk dugaan adanya penggantian label dari Made in China menjadi Made in Indonesia , saat ini masih kami lakukan pengecekan dan pendalaman untuk memastikan kebenarannya,"" ujar dia. Meski demikian, ia menegaskan bahwa dalam pengecekan awal belum ada pihak yang diamankan. Kami informasikan tidak ada yang diamankan karena kita masih melakukan pengecekan awal dan mendalaminya, kata Jonggi. Berdasarkan informasi yang diterima, lokasi tersebut diduga digunakan untuk memalsukan label dan logo pada perlengkapan makan programMBG. Dari hasil pemeriksaan di lokasi, polisi menemukan sejumlah barang impor yang diberi label Made in Indonesia palsu, label SNI palsu, serta logo Badan Gizi Nasional (BGN) tanpa izin. Berdasarkan Pasal 62 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, pelakupemalsuanlabel SNI dapat dipidana penjara maksimal tujuh tahun atau denda hingga Rp 50 miliar. Praktik tersebut juga berpotensi merugikan negara karena tidak menyetorkan Pajak Pertambahan Nilai (PPn). Sebelumnya, politisi PDIP Mohamad Guntur Romli mengecam rencana Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), Haikal Hassan yang biasa disapa Babe Haikal, untuk terbang ke Cina. Sebab, kedatangan Babe Haikal di Cina hanya untuk mengecek food tray atau wadah nampan yang digunakan dalam program makan gratis (MBG). Karena belakangan wadah nampan dari stainless itu diisukan mengandung babi yang dianggap Guntur Romli sangat mengada-ada. Sebab menurut Romli, wadah nampan atau food tray yang dipersoalkan berbahan stainless dan tidak mungkin mengandung unsur babi. ""Nampan (food tray)MBGini kan terbuat stainless, apa bisa stainless mengandung lemak babi?"" kata Guntur. Ia juga mempertanyakan dan menduga,semua hal itu sengaja diisukan, agar Babe Haikal bisa jalan-jalan ke Cina di tengah efisiensi anggaran ke luar negeri bagi pejabat. ""Atau ini dalih untuk jalan-jalan ke China?"" ujar Romli. Romli justru meminta daripada ribut dan mempermasalahkan nampan, lebih baik Babe Haikal fokus agar programMBGtidak menelan korban siswa keracunan lagi. ""Drpd ribut soal nampan alasan mengada-ada, lebih baik fokusMBGjgn sampe ada keracunan lg,"" papar Romli. Sebelumnya Kepala BPJPH Haikal Hassan, merespons isu food tray atau wadah makan untuk programMakan Bergizi Gratis(MBG) yang diduga mengandung minyak babi. Di mana Babe Haikal terbang ke Cina untuk memeriksa langsung tempat produksi food trayMBGdi Cina. Kalau terakhir untuk food tray itu kan terakhir masih diperiksa. Mudah-mudahan dalam minggu ini kami akan berangkat ke Cina,"" kata Babe Haikal, di Kantor Bappenas, Jakarta Pusat, Senin (8/9/2025). ""Karena kami tidak melayani isu, tidak melayani berita-berita yang hoaks, kami harus menyaksikan lebih dulu, kami harus audit lebih dulu semuanya, tambahnya. Haikal mengatakan sebagai bentuk dukungan terhadap Badan Gizi Nasional (BGN) selaku penyelenggara programMBG, BPJPH juga akan melakukan sertifikasi tak hanya pada makanan, tetapi juga peralatan. Menurut Haikal, pihaknya juga sudah menandatangani kesepakatan sinergi jaminan produk halal dalam program pemenuhan gizi nasional dengan BGN. Bukan cuma produk, menunya juga. Jadi dapurnya tersertifikasi halal, menunya tersertifikasi halal, dan peralatan-peralatan yang dipakai juga tersertifikasi halal. Bahkan kepala dapurnya akan menjadi penyelia-penyelia (orang yang mengawasi) halal, kata Haikal.Kepala BGN Dadan Handayana mengungkapkan alasan BGN masih menggunakan food tray dari Cina. Hal itu karena produksi tempat makan dalam negeri masih belum bisa mencukupi kebutuhan untuk programMBG. (Dalam negeri) baru punya kemampuan 10 juta tray per bulan. Sementara kita akan butuh kurang lebih 70 juta tray tambahan,"" kata Dadan. ""Dan kalau sekarang September, Oktober, November, Desember 4 bulan, jadi artinya produksi dalam negeri hanya bisa memasok 40 juta, ujar Dadan. Menurut Dadan selama ini pembelian food tray masih dilakukan oleh mitra. BGN, katanya belum melakukan pengadaan food tray. Saat ini, tambah Dadan, BGN baru akan melakukan pengadaan food tray untuk wilayah 3T dan seluruh SPPG yang dibangun BGN dengan APBN. Ke depan, kata Dadan, pengadaan food tray akan dilakukan oleh BGN dengan menggunakan produk dalam negeri. Jadi ini kombinasi antara nanti pengadaan APBN, tapi yang sekarang sudah ada di masyarakat itu adalah yang membeli mitra-mitra, bukan Badan Gizi Nasional, tutur Dadan. Mengenai sertifikasi, Dadan juga akan melibatkan lembaga-lembaga terkait, termasuk BPJPH jika berurusan dengan sertifikasi halal. Misalnya untuk higienis tentu saja harus dari BPOM, kemudian SNI harus dari Kementerian Perindustrian, kehalalan harus keluar dari BPJPH, kata Dadan. Baca berita WartaKotalive.com lainnya diGoogle News Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp:https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09",Valentino Verry,https://asset-2.tribunnews.com/wartakota/foto/bank/thumbnails2/ipda-maryati-jonggi1.jpg,https://wartakota.tribunnews.com/news/872898/polisi-temukan-pemalsuan-nampan-mbg-made-in-china-diganti-made-in-indonesia-ada-logo-halal?page=all,173c6df45ba363e81f304a7f3fd78647e88d0b7f5585fe348134b20d488e0b96,2025-11-04 12:16:32.444 304,tribunnews,mbg,2025-10-31 09:48:35,"REZA Sebut Ada Petugas Perempuan Menangis di Dapur MBG Gegara Dicaci Maki Wabup, Lalu Saya Ditonjok!","SRIPOKU.COM -Heboh dan viral video di media sosial momen Wakil Bupati Pidie Jaya Hasan Basri menampar Muhammad Reza (27), kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Momen ini terjadi di Gampong Sagoe, Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Kamis (30/10/2025). Dalam video itu Hasan Basri memukul kepalaSPPGtersebut berawal dari inspeksi mendadak (sidak) karena sebelumnya menemukan menu makan bergizi gratis (MBG) yakni pisang dan kacang busuk dalam kondisi busuk. Wabup Pidie Jaya kemudian mengecek dapur SPPBMBGTrienggadeng. ""Saat saya cek, ternyata saya nasi sudah keras dan telah dingin. Yang saya kecewa Kepala dapur SPPBMBGTrienggadeng, tidak berada di tempat. Seharusnya kepala dapur harus mengawasi petugas masak,"" Kamis (30/10/2025). Wakil Bupati Pidie Jaya mengatakan baru bertemu kepalaSPPGsaat dia hendak pulang. ""Saya sempat lontarkan kalimat tidak tanggung jawab, sehingga saya sempat tanyakan pada kepala dapur, seharusnya kamu mengawasinya, agar nasiMBGitu memenuhi standar. Saat itu, saya menampar dua kali Kepala Dapur SPPBMBGTrienggadeng,"" jelasnya. Minta Maaf Hasan Basri telah meminta maaf atas tindakannya itu. Permohonan maaf disampaikan Hasan melalui video berdurasi 45 detik yang beredar di media sosial. Saya memohon maaf atas kesilapan dan keteledoran saya, terhadap perlakuan saya tadi pagi kepada Ananda Reza, menyangkut terjadi pemukulan diSPPGKampung Sagoe, Kecamatan Trieng Gadeng, ujar Hasan dalam video tersebut. Dalam hal ini, saya selaku peribadi memohon sangat untuk diperbanyak maaf kepada keluarga danSPPGyang ada di Kecamatan Trieng Gadeng. Demikian, tambahnya. Pengakuan Kepala Dapur Muhammad Reza mengatakan,Hasan Basri terlebih dahulu mengacak-acak nasiMBGhingga membentak dan ancam pukul petugas di dapur. Menurutnya, Wabup Pidie Jaya, sendiri datang ke lokasiSPPGmenggunakan kendaraan dinasnya, guna memeriksa dapurMBGdi Gampong Sagoe, Kecamatan Trienggadeng. Kata Muhammad Reza, saat Wabup Pidie Jaya tiba ke dapur BMG, dirinya belum sampai di dapur tersebut. Hanya saja, di lokasi terdapat sejumlah petugas perempuan yang sedang bertugas mempersiapkan makan bergizi gratis yang merupakan program prioritas Presiden Prabowo. Saat di dapur, Wakil Bupati Pidie Jaya sempat memegang nasiMBGyang disediakan dapurSPPG. Melihat kondisi nasi dingin, Wabup Pidie Jaya menudingSPPGitu menyediakan nasi basi. Menurutnya, secara juknis penyediaanMBG, nasi yang baru siap dimasak tidak dibenarkan untuk langsung dimasukan ke dalam ompreng. Nasi itu terlebih dahulu harus didinginkan di dalam ruangan khusus, untuk mencegah nasi tersebut tidak basi akibat penguapan. ""Seolah-olah kami menyediakan nasi basi. Aturannya jelas, nasi yang baru siap dimasak memang harus didinginkan lebih dahulu, baru dimasukkan ke ompreng. Kalau dalam keadaan masih panas langsung dimasukkan ke ompreng otomatis pasti basi karena penguapan,"" jelas Reza. Kata M Reza, Wabup Pidie Jaya sempat membentak dan mencaci maki, bahkan ancam pukul petugas perempuan diSPPGitu hingga membuat sejumlah relawan penyediaanMBGmenangis ketakutan. Selang beberapa menit kemudian, Reza pun tiba di dapurMBGtersebut. Tanpa basa basi, Wabup Pidie Jaya langsung menghampiri dan menonjok dirinya di bagian kepala secara berulang. ""Saat saya tiba, rencana saya mau menyalami Wabup Pidie Jaya. Hasan Basri, menanyakan siapa pimpinanSPPG. Saya pun menjawab, saya pak. Selanjutnya, Wabup Pidie Jaya langsung meninju saya di bagian kepala seraya menyebut kasih nasi basi buat anak kami,"" pungkasnya. Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judulGegara Temukan Nasi Dingin di Dapur, Wabup Pidie Jaya Hajar Kepala SPPG-MBG",Welly Hadinata,https://asset-2.tribunnews.com/palembang/foto/bank/thumbnails2/Kepala-Dapur-SPPB-MBG-Trienggadeng-Muhmmad-Reza.jpg,https://palembang.tribunnews.com/news/1300099/reza-sebut-ada-petugas-perempuan-menangis-di-dapur-mbg-gegara-dicaci-maki-wabup-lalu-saya-ditonjok?page=all,e38d952c566962a9c8e17405ce803b21821352aab84790aab424fdfcf78f4472,2025-11-04 12:17:29.659 305,tribunnews,mbg,2025-11-03 20:33:00,"SPPG Polres Kediri Sediakan MBG Untuk Ribuan Pelajar, Kapolres Bram Pastikan Keamanan Menu Makanan","SPPG Polres Kediriberkoordinasi dengan DinkesKediridan BGN untuk menjamin standar keamanan dan kesehatan pangan yang dimasak. Untuk memperluas jangkauan, PolresKedirijuga membangun dua SPPG tambahan di wilayah Selatan KabupatenKediri. SPPG Polres Kediriberkoordinasi dengan DinkesKediridan BGN untuk menjamin standar keamanan dan kesehatan pangan yang dimasak. Untuk memperluas jangkauan, PolresKedirijuga membangun dua SPPG tambahan di wilayah Selatan KabupatenKediri. SURYA.CO.ID, KEDIRI -ProgramMakan Bergizi Gratis (MBG)yang dijalankan PolresKedirisemakin dirasakan manfaatnya oleh ribuan pelajar di wilayah Kecamatan Plemahan. Melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) PolresKediri, ribuan anak sekolah setiap hari mendapatkan asupan makanan bergizi yang aman dan sehat. KapolresKediri, AKBP Bramastyo Priaji mengatakan, keberadaan SPPG menjadi bukti nyata peran Polri dalam membantu masyarakat di bidang kesehatan dan ketahanan pangan. Tidak hanya berfokus pada keamanan, Polri kini turut memastikan anak-anak di wilayahnya memperoleh gizi seimbang untuk mendukung tumbuh kembang optimal. Seluruh proses produksi diawasi dengan ketat dan dijalankan sesuai standar higienitas agar setiap porsi yang diterima pelajar benar-benar aman dan bergizi,"" kata Kapolres Bram, Senin (3/11/2025). Sejak mulai beroperasi pada 22 Oktober 2025 lalu,SPPG Polres KediriI telah melayani 2.319 pelajar dari 14 sekolah di Kecamatan Plemahan setiap hari. Layanan ini mencakup berbagai jenjang pendidikan, mulai SD, SMP hingga SMA. Untuk memperluas jangkauan, PolresKedirijuga tengah membangun dua SPPG tambahan di wilayah Selatan KabupatenKediri. Langkah ini dilakukan agar lebih banyak sekolah dan pelajar di pedesaan mendapatkan manfaat dari program MBG. Selain menyediakan makanan sehat, tim Seksi Kedokteran dan Kesehatan (Sidokkes) PolresKedirisecara rutin melakukan uji laboratorium terhadap seluruh bahan makanan. Pemeriksaan ini bertujuan memastikan bahan pangan bebas dari zat berbahaya seperti formalin, arsenik, sianida, dan nitrit. Pengawasan kebersihan juga diterapkan secara menyeluruh, meliputi sanitasi dapur, peralatan masak, hingga kebersihan personel pengolah makanan. Seluruh tahapan pengolahan mengikuti petunjuk teknis dari Badan Gizi Nasional (BGN) dan Satgas MBG Polri serta berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan KabupatenKediri. ""Kami memastikan setiap tahap produksi memenuhi standar kesehatan dan keamanan pangan. Kualitas tidak hanya dilihat dari nilai gizinya, tetapi juga dari kebersihan dan konsistensinya,"" kata Bram. Ia menambahkan, pengawasan terhadap proses produksi dilakukan secara terus-menerus untuk menjaga mutu dan keamanan makanan yang disajikan kepada pelajar. Program ini diharapkan mampu membantu pelajar mendapatkan asupan gizi seimbang setiap hari, sekaligus mendukung peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan anak-anak di KabupatenKediri.*****",Isya Anshori,https://asset.tribunnews.com/9bhUy1EJXdSO3I7ReIp2vl7gVH0=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/menu-MBG-Polres-Kediri-9.jpg,https://surabaya.tribunnews.com/jawa-timur/1920449/sppg-polres-kediri-sediakan-mbg-untuk-ribuan-pelajar-kapolres-bram-pastikan-keamanan-menu-makanan?page=all,35902f81d7bf7521b81a9c8fe4b1b74e45f00ee18da053e31a3288d3be7c8d91,2025-11-04 12:03:35.423 306,tribunnews,mbg,2025-11-03 15:58:41,Algafry Rahman Dorong Pelaku Usaha Berkontribusi di Program MBG,"KOBA, BABEL NEWS -BupatiBangka Tengah,Algafry Rahmanmendorong parapelaku usahapangan di wilayahnya untuk bisa berkontribusi dalam programmakan bergizi gratis(MBG). Hal itu disampaikanAlgafry Rahmansaat membuka bimbingan teknis penyuluhan keamanan pangan bagi pemilik usaha industri rumah tangga pangan (IRTP), di Ruang Rapat Besar BupatiBangka Tengah, Kamis (30/10). ""Karena sekarang diBangka Tengahitu kurang lebih ada 44 ribu siswa sekolah, dari TK hingga SMA, yang setiap hari akan mendapatkanmakan bergizi gratis. Tentu harus sama-sama belajar, agar produk itu nanti bisa ditampung teman-teman BGN,"" ujarAlgafry Rahman. Ia menyebutkan, peluang baru bisa diwujudkan ketikapelaku usahamampu memproduksi bahan pangan berkualitas, dengan dilengkapi sertifikat dari pihak terkait. ""Bagaimana bisa menghasilkan itu, cari inovasi, misalnya proses olahan ikan, punya standar bagus, yang bisa dibeli oleh teman-teman BGN diBangka Tengah,"" tambahnya. Menurutnya, peluang ini sangat besar karena wilayahBangka Tengahmemiliki potensi besar khususnya di bidang perikanan, baik itu ikan laut ataupun komoditas ikan darat. Ia menegaskan, ketika barang olahan dari masyarakat sudah memiliki kualitas yant bagus, pemerintah daerah siap memfasilitasi adanya kerja sama bersama mitra Badan Gizi Nasional (BGN). ""Saya siap membantu, misalnya, Pak Bupati saya sudah produk ini. Saya bisa sampaikan ke BGN ataupun mitra,"" pungkasnya.(w4)",Ajie Gusti Prabowo,https://asset.tribunnews.com/59ttCnVOfnqNZ1sjBTGTI_89Oys=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20251030-IRTP-Bupati-Bangka-Tengah-Algafry-Rahman-saat-memberikan.jpg,https://babel.tribunnews.com/lokal/16273/algafry-rahman-dorong-pelaku-usaha-berkontribusi-di-program-mbg?page=all,544de0fb89e2c17abdbd1d6ceb2d2eccd1d61bebe4479c0c1e3e9430369aaaec,2025-11-04 12:06:08.462 307,tribunnews,mbg,2025-11-03 11:38:38,"Sempat Dihentikan Karena Renovasi, MBG di Kecamatan Pulaulaut Utara Kembali Didistribusikan","BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari SPPG Semayap, Kecamatan Pulaulaut Utara, Kabupaten Kotabaru sempat dihentikan sementara di sepekan terakhir. Kondisi ini diharuskan. Mengingat adanya renovasi yang berlangsung, untuk beberapa item fasilitas di SPPG yang beralamat di Jalan Hidayah ini. ""Beberapa yang direnovasi di antaranya Instalasi pengolahan air limbah (IPAL), gorong-gorong, dan septic tank,"" ungkap Kepala SPPG Semayap, Rahmani Hafiji, Senin (3/11/2025). Sambil berkeliling melihat fasilitas dapur, ia juga menceritakan beberapa hari lalu sempat didatangi tiga anak Madrasah Ibtidaiyah, Raudatul Jannah yang berlokasi tidak terlalu jauh dari SPPG Semayap. Mereka menanyakan kenapa makan gratis tidak ada diantar, padahal menunggu-nunggu dan teman-temannya mengaku lapar. ""Jadi ini mungkin antusias tinggi mereka menerima makan gratis dan bisa jadi informasinya tidak sampai ke anak ini,"" ujar Rahmani. Karena sepengetahuannya, koordinasi pemberitahuan sudah disampaikan ke pihak sekolah penerima. Baca juga:Wali Kota Lisa Halaby Rombak Pejabat Pemko Banjarbaru, Ini Daftar Kepala Dinas Yang Baru Dilantik Meski demikian, ia juga memberikan informasi ke anak-anak tersebut, dengan memastikan program tetap berjalan dan kembali didistribusikan kembali hari ini. Sejauh ini pihaknya menyalurkan sekitar 2.869 porsi untuk 16 sekolah di kawasan sekitar. Baik di tingkat TK, SD dana SMP sederjat, hingga MA. Fitri, Koordinator penerima program MBG di MI Raudhatul Jannah mengaku sudah ada pemberitahuan pemgehentian sementara tersebut. Pihaknya pun tidak mempermasalahkan adanya penghentian sementara, demi kelancaran program yang terus berlanjut. ""Di sini total ada 282 murid yang menerima MBG ini sejak Agustus 2025 lalu,"" kata Fitri. Terpisah, Kepala SDN 2 Semayap Catur Hery Prasetyo yang juga menerima pendistribusian MBG mengaku telah mengetahui penghentian sementara daei surat yang disampaikan Disdikbud Kotabaru per 26 Oktober lalu. ""Kemarin itu kalau keterangan spesifiknya tidak ada, hanya pemenuhan syarat-syarat standar SPPG gitu aja,"" sebutnya. Sementara itu, pantauan Banjarmasinpost di SDN 2 Semayap pagi tadi, setidaknya 291 porsi MBG diantarkan.Siswa dan para guru terlihat antusias membagikan ke kelas masing-masing saat diturunkan dari mobil operasional. ""Sebagian anak makan, ada yang dibungkus dengan wadah bekal untuk dibawa pulang, ada pula yang malah minta tambah,"" beber salah satu guru. Menurutnya, ini normal. Karena tergantung selera anak-anak masing-masing. Jika mereka memang suka maka makan di tempat. Adapun menu yang dibagikan hari ini berupa lauk ayam goreng, tahu goreng, sayur sop, dan buah lengkeng.(Banjarmasinpost.co.id/MuhammadTabri)",Muhammad Tabri,https://asset-2.tribunnews.com/banjarmasin/foto/bank/thumbnails2/Murid-di-SDN-2-Semayap-menyantap-menu-MBG.jpg,https://banjarmasin.tribunnews.com/kalsel/1336805/sempat-dihentikan-karena-renovasi-mbg-di-kecamatan-pulaulaut-utara-kembali-didistribusikan?page=all,912e17b97a4a8b4d56f753526907d20164bff39d9f416b21a70d574cff756edc,2025-11-04 12:08:21.976 308,tribunnews,mbg,2025-11-02 11:02:03,"50 Dapur SPPG di Sampang Dievaluasi, Satgas MBG: Tidak Ada Kompromi","Laporan Wartawan TribunMadura.com, Hanggara Pratama TRIBUNMADURA.COM, SAMPANG -Satgas Makan Bergizi Gratis(MBG) KabupatenSampangmengevaluasi 50 dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Minggu (2/11/2025). Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan seluruh dapur memenuhi standar penyajian makanan bergizi, baik dari sisi kualitas bahan, kebersihan lingkungan, maupun ketepatan sasaran penerima manfaat. Evaluasi juga mencakup pemeriksaan proses pengolahan makanan agar sesuai dengan pedoman gizi yang telah ditetapkan pemerintah daerah. Ketua Satgas MBG Sampang, Ahmad Mahfud, mengatakan evaluasi ini bukan sekadar peninjauan biasa. Baca juga:Ketua Satgas MBG Sampang Warning SPPG Agar Tidak Saling Berkompetisi: Kita Teman Seperjuangan Seluruh dapur diperiksa mulai dari higienitas ruang pengolahan, kelayakan makanan, hingga administrasi penerima manfaat. ""Kami sedang mengumpulkan data dari seluruh dapur sebagai bahanevaluasi,"" ujarnya. ""Semua aspek diperiksa, mulai dari kebersihan dapur, pemenuhan gizi, hingga data penerima manfaat,"" imbuhnya. Mahfud menegaskan, dapur yang belum memenuhi Surat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) harus segera menyelesaikan seluruh persyaratan. Tujuannya agar seluruh penyelenggara MBG memiliki standar yang seragam dan layak beroperasi. ""Program ini menyentuh langsung masyarakat, jadi kualitasnya tidak boleh kompromi,"" tegasnya. Hasilevaluasiakan menjadi dasar perbaikan teknis maupun administrasi sebelum program diperluas ke seluruh wilayahSampang. Pemerintah ingin memastikan bahwa menu yang disajikan tidak hanya mengenyangkan, tetapi juga memenuhi kebutuhan gizi masyarakat sasaran, terutama anak-anak sekolah. Program MBG merupakan salah satu program prioritas pemerintah pusat untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat dan menekan angka stunting. DiSampang, pengawasan dilakukan secara terstruktur agar setiap dapur tetap konsisten memenuhi standar keamanan pangan. ""Kami ingin seluruh dapur MBG memenuhi standar higienitas dan gizi. Program ini menyentuh langsung masyarakat, jadi kualitasnya tidak boleh kompromi,"" tutupnya.",Hanggara Pratama,https://asset-2.tribunnews.com/madura/foto/bank/thumbnails2/Satgas-MBG-Kabupaten-Sampang-melakukan-evaluasi-50-dapur-SPPG.jpg,https://madura.tribunnews.com/madura/226297/50-dapur-sppg-di-sampang-dievaluasi-satgas-mbg-tidak-ada-kompromi?page=all,686fb0fc2196f72fa5ee26e902db83a6e9aa802944faf376ac26bd12a14c8c29,2025-11-04 12:10:17.277 309,tribunnews,mbg,2025-11-02 20:24:04,Program MBG Diharapkan Bisa Mengatasi Masalah Gizi Buruk hingga Stunting,"TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Sejumlah program Presiden Prabowo Subianto terus disosialisasikan. Program tersebut antara lain Makan Bergizi Gratis (MBG), Cek Kesehatan Gratis, Koperasi Desa Merah Putih, hingga Sekolah Rakyat. MBG yaitu program pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi anak-anak sekolah dan mencegahstunting. Kali ini, Warga Peduli Warga 98 Resolution Network mencoba melakukannya melalui serangkaian aksi sosial, di antaranya lewat pembagian sembako kepada warga di sejumlah wilayah. Baca juga:Ahli Gizi Soroti Efektivitas Program MBG, Perlu Monitoring di Satuan Pendidikan ""Kami berharap masyarakat dapat menjaga kebersamaan, dan pemerintah dapat bekerja dengan sebaik-baiknya, sehingga cita-cita Presiden Prabowo melalui program Asta Cita dapat tercapai yaitu masyarakat sejahtera yang adil dan makmur,"" kata Agustin Lumban Gaol selaku Juru bicara WPW 98 Resolution Network kepada wartawan, Minggu (2/11/2025). Dia berharap programMBGbisa mengatasi masalah gizi buruk ataustuntingdapat diatasi dengan baik, yang mana lebih dari 1 miliar porsiMBGsudah dimasak dan dibagikan kepada penerima manfaat. Gizi buruk adalah kondisi medis serius ketika seseorang, terutama anak-anak, mengalami kekurangan berat badan ekstrem akibat asupan gizi yang tidak mencukupi. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kekurangan gizi kronis yang berlangsung dalam waktu lama, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan (sejak dalam kandungan hingga usia 2 tahun). ""Kemudian sudah didirikan lebih dari 10.300 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia, serta lebih dari 31 juta anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, balita sudah menerima manfaat program ini,"" kata dia Kemudian, Agustin juga menjelaskan soal Sekolah Rakyat yang diperuntukkan bagi anak putus sekolah dan kurang mampu. ""Kini, Sekolah Rakyat sudah berdiri sebanyak 165 sekolah dan sudah menampung 9.705 siswa siswi dari keluarga Desil 1 dan Desil 2,"" kata dia. Untuk Cek Kesehatan Gratis (CKG), dia mengatakan warga sudah mendapat kesempatan untuk melakukan cek kesehatan secara gratis. ""Kemudian, Koperasi Merah Putih, masyarakat desa sudah dapat menggerakkan roda perekonomian di daerah,"" kata dia. Baca juga:Ribuan Hektar Lahan TNI AD Disulap Jadi Area Tanam Bahan Pangan MBG Lebih lanjut, soal ketahanan pangan, Agustin mengatakan pemerintah telah menghapuskan 145 regulasi pendistribusian pupuk, berhasil memangkas jalur distribusi sehingga pupuk bersubsidi kini dapat langsung diterima oleh petani tanpa perantara. ""Pemerintah menaikkan harga pembelian gabah Rp 6500/kg dari petani, yang berdampak langsung pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan mereka. Kebijakan ini menjadi insentif penting untuk mendorong peningkatan produksi dalam negeri. Kemudian Nilai Tukar Petani (NPT) melonjak ke 123, hal ini baru terjadi dan tertinggi sepanjang sejarah,"" tandasnya.",Reza Deni,https://asset-2.tribunnews.com/tribunnews/foto/bank/originals/petugas-menyiapkan-menu-Makan-Bergizi-Gratis-MBG-di-dapur-SPPG-atau-Dapur-MBG.jpg,https://www.tribunnews.com/kesehatan/7749692/program-mbg-diharapkan-bisa-mengatasi-masalah-gizi-buruk-hingga-stunting?page=all,fc8da9e3594a663fc87f0532cafe7d36a48af9a24e9bba3944797c1a2ad82872,2025-11-04 12:11:45.831 310,tribunnews,mbg,2025-11-02 13:03:30,Sosialisasi Program MBG di Indramayu Dorong Sinergi dan Kesadaran Gizi Seimbang,"TRIBUNJABAR.ID-Indramayu, Jawa Barat (31/10) - Program Makan Bergizi (MBG) terus disosialisasikan ke berbagai daerah sebagai langkah nyata pemerintah dalam menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Gizi seimbang dan tepat merupakan kunci mendasar dalam sebagai langkah utama untuk mencetak generasi unggul yang akan menjawab tantangan dimasa depan. Sosialisasi program MBG kali ini, diselenggarakan di Aula Yayasan Cordova, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, pada Kamis, (30/10). Acara sosialisasi ini dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani, Anggota DPRD Kabupaten Indramayu, Bisma Panji, dan Tenaga Ahli Direktorat Promosi & Edukasi Gizi, BGN, Teguh Suparngadi. Dalam sambutannya, Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani, menegaskan bahwa stunting merupakan masalah serius yang harus segera diatasi karena berdampak langsung pada kualitas generasi penerus bangsa. Stunting menggambarkan kegagalan tumbuh kembang anak akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada seribu hari pertama kehidupan. Dampaknya tidak hanya pada tinggi badan, tetapi juga perkembangan otak, kemampuan belajar, hingga daya tahan tubuh anak, tutur Netty Prasetiyani. Ia menambahkan bahwa Program MBG hadir bukan hanya untuk menyediakan makanan bergizi, tetapi juga mendorong perubahan perilaku masyarakat melalui edukasi gizi, pemantauan tumbuh kembang anak, dan peningkatan kesadaran akan pentingnya asupan makanan seimbang. Keluarga, tenaga pendidik, dan tenaga kesehatan harus bersinergi menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal, tambahnya. Sementara itu,Bisma Panji, Anggota DPRD KabupatenIndramayu, menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasiMBGmenjadi momentum penting untuk memperkuat kerja sama lintas sektor antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat. Pemenuhan gizi seimbang adalah fondasi membangun generasi sehat dan produktif.MBGbukan hanya program makan gratis, tetapi juga mengandung nilai sosial dan edukatif yang besar. Program ini bahkan mendorong pemberdayaan ekonomi lokal melalui keterlibatan pelaku usaha kecil dan penyedia bahan pangan bergizi, ungkapnya. Dalam kesempatan yang sama, Teguh Suparngadi, dari Badan Gizi Nasional menjelaskan bahwa pelaksanaanMBGmemiliki empat prioritas utama, yaitu penanganan stunting, perbaikan gizi dan anemia, pengurangan ketimpangan akses terhadap pangan bergizi, serta penguatan ekonomi masyarakat. MBG tidak hanya meningkatkan asupan gizi, tetapi juga menciptakan pasar yang inklusif dan memberdayakan masyarakat lokal. Prinsip kami adalah pemenuhan gizi seimbang, higienitas, dan keamanan pangan, ujarnya. Kegiatan sosialisasi ini diakhiri dengan ajakan bersama untuk terus mengedepankan sinergi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat. Melalui ProgramMBG, diharapkan lahir generasi Indonesia yang lebih sehat, cerdas, dan tangguh menuju masa depan yang berkelanjutan.",bisnistribunjabar,https://asset.tribunnews.com/66cyoq27lDpYS088LjWmTfgALKA=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/1Sosialisasi-Program-MBG-di-Indramayu-Dorong-Sinergi-dan-Kesadaran-Gizi-Seimbang.jpg,https://jabar.tribunnews.com/advertorial/1153304/sosialisasi-program-mbg-di-indramayu-dorong-sinergi-dan-kesadaran-gizi-seimbang?page=all,0239e52fd592b0516fe6d85cfedc4e0a941fb41e5a1b60466d858aa9370002d6,2025-11-04 12:13:03.796 311,tribunnews,mbg,2025-11-01 13:54:14,"Bupati Pide Jaya Sibral Malasyi Minta Maaf Kasus Ketua SPPG MBG, Pasrah Wakilnya Dilaporkan","Bupati Pidie Jaya (Pijay),Sibral Malasyibuka suara soal insiden wakilnya,Hasan Basriyang menghajar Ketua SPPG MBG Muhammad Reza (27).Sibral mengaku telah bertemu Reza dan melayangkan permintaan maafSibral Malasyi mengaku tidak bisa menghambat apabila korban tetap bersikeras menempuh jalur hukum. BANGKAPOS.COM --Bupati Pidie Jaya (Pijay),Sibral Malasyibuka suara soal insiden wakilnya,Hasan Basriyang menghajar Ketua SPPG MBG Muhammad Reza (27). Sibral mengaku telah bertemu Reza dan melayangkan permintaan maaf. Ia juga telah menerima langsung penjelasan dari pihak korban dan keluarganya, saat berjumpa di Gedung Utama MTQ Aceh XXXVII di Kompleks Perkantoran Bupati Pidie Jaya, Kamis (30/10/2025). Baca juga:Klarifikasi Wakil Bupati Hasan Basri Tonjok Kepala SPPG, Akui Tampar 2 Kali, Kecewa Nasi Dingin Usai mendengarkan penjelasan korban, Nyak Syi mengaku, saat ini mencari solusi terbaik untuk diselesaikan secara damai dan bermartabat. Korban sudah menjumpai saya. Saya mohon kepada mereka, kalau bisa diselesaikan secara kekeluargaan, Sibral Malasyisaat dikonfirmasi Serambinews.com, Jumat (31/10/2025). Walau demikian,Sibral Malasyimengaku tidak bisa menghambat apabila korban tetap bersikeras menempuh jalur hukum. Yang besar kita kecilkan, yang kecil kita hilangkan. Tapi, kalau memang harus lewat jalur hukum, saya juga tidak bisa menghambat,"" kata Nyak Syi. Nyak Syi Ia menjelaskan kejadian itu merupakan bentuk kekhilafan manusiawi yang sepatutnya disikapi dengan hati yang tenang dan pikiran yang jernih. Selain itu, ia telah berupaya memediasi kedua belah pihak, agar persoalan itu tidak berlarut-larut. Juga supaya tidak menimbulkan dampak sosial yang lebih luas di tengah masyarakat, paparnya. Kata Bupati Sibral, ia mengajak seluruh masyarakat agar tidak terprovokasi oleh informasi yang beredar di media sosial. Dengan harapan peristiwa itu menjadi pelajaran bersama dalam menjaga etika, martabat dan keharmonisan kepemimpinan di Kabupaten Pidie Jaya, ucapnya. Wakil Bupati Pidei JayaHasan Basrimemukul Muhammad Reza karena kecewa dengan kondisi dapur MBG yang dinilai tidak layak dan tidak ada pengawasan langsung dari kepala SPPG. Muhammad Reza menceritakanHasan Basrisidak ke dapur sambil membentak pegawai. Saat sidak, ia belum tiba di dapur karena masih ada urusan. Hal yang membuatHasan Basrimarah yakni kondisi nasi dingin dan SPPG dituding menyediakan nasi basi. Ia menerangkan nasi yang matang tidak disarankan langsung masuk ke ompreng untuk mencegah nasi basi akibat penguapan. Sehingga pegawai dapur mendinginkan nasi di ruangan khusus. ""Seolah-olah kami menyediakan nasi basi. Aturannya jelas, nasi yang baru siap dimasak memang harus didinginkan lebih dahulu, baru dimasukkan ke ompreng."" ""Kalau dalam keadaan masih panas langsung dimasukkan ke ompreng otomatis pasti basi karena penguapan,"" katanya. Sejumlah pegawai perempuan ketakutan dengan bentakanHasan Basri. KetikaHasan Basrihendak pulang, Reza baru datang dan langsung dipukul. ""Saat saya tiba, rencana saya mau menyalami Wabup Pidie Jaya.Hasan Basri, menanyakan siapa pimpinan SPPG. Saya pun menjawab, saya pak."" ""Selanjutnya, Wabup Pidie Jaya langsung meninju saya di bagian kepala seraya menyebut kasih nasi basi buat anak kami,"" ujarnya, dikutip dari Serambinews.com. Sementara itu,Hasan Basri, mengaku menemukan pisang dan kacang busuk saat sidak sebelumnya. ""Saat saya cek, ternyata saya nasi sudah keras dan telah dingin. Yang saya kecewa Kepala dapur SPPB MBG Trienggadeng, tidak berada di tempat. Seharusnya kepala dapur harus mengawasi petugas masak,"" bebernya. Ia kecewa karena kepala SPPG baru tiba saat sidah selesai sehingga melayangkan pukulan ke wajahnya. ""Saya sempat lontarkan kalimat tidak tanggung jawab, sehingga saya sempat tanyakan pada kepala dapur, seharusnya kamu mengawasinya, agar nasi MBG itu memenuhi standar."" ""Saat itu, saya menampar dua kali Kepala Dapur SPPB MBG Trienggadeng,"" pungkasnya. (Bangkapos.com/Tribunews/Serambinews)",Vigestha Repit Dwi Yarda,https://asset-2.tribunnews.com/bangka/foto/bank/thumbnails2/20251101-Sosok-Sibral-Malasyi-Bupati-Pidie-Jaya.jpg,https://bangka.tribunnews.com/news/1667916/bupati-pide-jaya-sibral-malasyi-minta-maaf-kasus-ketua-sppg-mbg-pasrah-wakilnya-dilapokan?page=all,651ded4e8ed53f1878963c92665a14c78c013df8c42f8c29a43618664fbeb671,2025-11-04 12:14:49.405 312,tribunnews,mbg,2025-11-01 21:15:19,"Temuan Stok Nampan MBG Diduga Ilegal di Ruko Ancol, Label Made in China Diubah Made in Indonesia","TRIBUNJAKARTA.COM, PADEMANGAN -Polres Metro Jakarta Utara tengah menyelidiki dugaanpemalsuanlabel asal produk impor pada stokalat dapurberupa nampan yang ditemukan di sebuah ruko kawasan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara. Ruko milik importir PT LN itu diduga menjadi lokasi penyimpananalat dapurilegal untuk programMakan Bergizi Gratis (MBG). Kasi Humas Polres Metro Jakarta UtaraIpda Maryati Jonggimengatakan, salah satu temuan kepolisian dari stok nampan di ruko itu ialah dugaanpemalsuanlabel. Hal ini pun tengah diselidiki dan didalami oleh anggota Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara. ""Saat ini, Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara masih melakukan pendalaman lebih lanjut terkait adanya dugaan pergantian label dari made in China menjadi made in Indonesia,"" kata Jonggi, Sabtu (1/11/2025). ""Saat ini masih kami lakukan pengecekan dan pendalaman untuk memastikan kebenarannya,"" sambungnya. Polisi juga telah memintai keterangan beberapa orang di ruko itu terkait temuan stok nampan diduga ilegal. Salah satu keterangan yang didapat ialah bahwa nampan-nampan itu memang akan digunakan untuk program MBG. ""Untuk pendalaman sementara, memang akan dipergunakan untuk MBG,"" kata Jonggi. Sebelumnya, polisi melakukan pengecekan terhadap sebuah ruko milik importir PT LN di Jalan Parangtritis Raya, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara. Langkah ini dilakukan setelah pihak kepolisian menerima laporan masyarakat terkait dugaan adanya aktivitas perdagangan ilegal berupa penyimpananalat dapurimpor yang diduga menggunakan label SNI dan logo halal palsu. ""Kami dari Polres Metro Jakarta Utara melalui Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara melakukan pengecekan di salah satu ruko yang ada di Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, kegiatan ini menindaklanjuti adanya laporan informasi dari masyarakat terkait dengan dugaan adanya perdagangan ilegal dengan penggunaan label SNI palsu atau logo halal yang diduga tidak sesuai ketentuan,"" kata Jonggi. Ia menambahkan, dalam pemeriksaan di lokasi, pihak kepolisian tidak melakukan penyitaan barang maupun penangkapan terhadap pihak mana pun. Seluruh barang masih berada di lokasi untuk kepentingan penyelidikan. ""Saat ini masih kami lakukan pendalaman. Belum ada barang yang kami sita,"" pungkasnya. Diberitakan sebelumnya, polisi menggeledah ruko tersebut pada Jumat (31/10/2025). Pihak kepolisian menemukan barang impor dari China yang diberi label 'Made in Indonesia' palsu, label SNI palsu, serta pemakaian logo Badan Gizi Nasional (BGN) tanpa izin. Diduga, banyakalat dapurimpor ini yang masuk secara ilegal tanpa izin prosedur yang benar. Isu mengenai asal-usul food tray yang digunakan dalam program MBG memicu perhatian publik setelah laporan investigasi media mengungkap dugaan produk tersebut bukan buatan lokal, melainkan diimpor dari China. Laporan itu bahkan menyinggung praktikpemalsuanlabel Made in Indonesia serta logo SNI, lengkap dengan bukti foto pekerja di pabrik China yang memproduksi ompreng berlabel BGN. Di sisi lain, pemalsuan logo halal juga dapat memicu kekhawatiran masyarakat. Baca berita TribunJakarta.com lainnya diGoogle Newsatau langsung di halamanIndeks Berita",Gerald Leonardo Agustino,https://asset.tribunnews.com/UAq-7VrFefSS5a4xpYttp3lsbpM=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/RUKO-SIMPAN-NAMPAN-Penampakan-ruko-di-Ancol-Jakarta-Utara.jpg,https://jakarta.tribunnews.com/jakarta/425431/temuan-stok-nampan-mbg-diduga-ilegal-di-ruko-ancol-label-made-in-china-diubah-made-in-indonesia?page=all,02a3d45bf01cd212582edd92198505aefe9d9c859efbf797fb93ccc2c45c0fe2,2025-11-04 12:15:45.770 313,tribunnews,mbg,2025-10-31 14:00:00,"Sosok Zulkifli Hasan, Menko Pangan yang Ditunjuk Prabowo Jadi Ketua Penanggungjawab MBG","SURYA.CO.ID- Inilah sosokZulkifli Hasan(Zulhas), Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) yang ditunjuk Presiden RI Prabowo Subianto menjadi Ketua Tim Kordinasi Program PenyelenggaraanMakan Bergizi Gratis (MBG). Penunjukan Ketua Partai Amanat Nasional (PAN) ini, tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 28 Tahun 2025. Keppres yang ditandatangani pada 24 Oktober 2025 oleh Prabowo ini untuk memastikan program andalan Presiden tersebut berjalan efektif, terkoordinasi, dan tepat sasaran. ""Tim Koordinasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 memiliki tugas mendukung penyelenggaraan program makan bergizi gratis melalui sinkronisasi, koordinasi, monitoring, evaluasi, dan pengendalian penyelenggaraan program makan bergizi gratis,"" bunyi Pasal 3 Keppres tersebut, diakses Kamis (30/10/2025). Baca juga:Tabiat Hasan Basri, Wabup Pidie Jaya yang Dilaporkan ke Polisi Usai Aniaya Kepala SPPG Gara-gara MBG Tim Koordinasi Penyelenggaraan MBG beranggotakan unsur kementerian dan lembaga lintas sektor sebagaimana diatur dalam Pasal 6 Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 28 Tahun 2025. Berikut susunan Tim Koordinasi Penyelenggaraan MBG bentukan Presiden Prabowo: Ketua: Menteri Koordinator Bidang PanganZulkifli Hasan(Zulhas) Wakil Ketua I: Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Pratikno Wakil Ketua II: Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (PM) Abdul Muhaimin Iskandar Sekretaris: Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Pangan Kasan Anggota Tim Koordinasi: Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Rini Widyantini Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu ti Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf Ateh Kepala Staf Kepresidenan (KSP) M. Qodari Kepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo Selain itu, Nanik S. Deyang, yang menjabat sebagai Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), ditunjuk sebagai Ketua Pelaksana Harian tim tersebut. Dilansir dari Kompas.com,Zulkifli Hasanlahir di Lampung, 17 Mei 1962. Zulhas memiliki gelar sarjana ekonomi (SE) dari Fakultas Ekonomi Universitas Krisnadwipayana, Jakarta tahun 1996. Ia juga bergelar magister manajemen (MM) dari Sekolah Tinggi Manajemen PPM, Jakarta (2003). Di dalam pemerintahan, Zulhas pernah menjabat sebagai Menteri Kehutanan pada era Presiden SBY tahun 2014 - 2019. Kemudian, ia menjabat sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia tahun 2014 - 2019. Zulhas juga pernah menjadi anggota legislatif, yakni anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PAN pada tahun 2004 - 2009. Zulkifli Hasan resmi dilantik sebagai Menteri Perdagangan (Mendag) oleh Presiden Joko Widodo, Rabu (15/6/2022). Sebelum berkiprah di dunia politik, Zulkifli banyak berkarir di dunia bisnis. Di antaranya menjadi Presiden Direktur PT Panamas Mitra Inti Lestari, Presiden Direktur PT Batin Eka Perkasa, Presiden Direktur PT Sarana Bina Insani, dan Komisaris Utama PT Hudayasafari Travel. Berikut karir politik Zulfikri Hasan: Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) sejak 2014 hingga sekarang Ketua Departemen Logistik KPPN DPP PAN Ketua Lembaga Buruh Tani dan Nelayan PW Anggota Muhammadiyah, Jakarta Wakil Ketua Paguyuban Masyarakat Lampung SAI Wakil Ketua Komite Tetap Pemberdayaan Kadinda DKI Pelindung Yayasan Al Husna Jakarta Deklarator Ikatan Pemuda Lampung (2003) Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) (2005-2010) Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), diketahui hartaZulkifli Hasanmencapai Rp32,8 miliar atau tepatnya Rp32.810.882.791. Sebagian besar hartanya berupa tanah dan bangunan senilai Rp12,9 miliar atau Rp12.985.500.000 yang tersebar di Jakarta dan Bogor. Ia juga tercatat memiliki dua buah kendaraan senilai Rp 1,1 miliar. Rincaiannya adalah sebuah mobil Toyota Alphard Minibus 2009 dan Toyota Alphard 2019. Zulkifli juga memiliki harta berupa kas senilai Rp12.235.382.791. Harta bergerak yang ia miliki mencapai Rp1,5 miliar dan surat berharga sebesar Rp4,9 miliar. Ia juga tercatat tidak memiliki utang sama sekali",Pipit Maulidiya,https://asset.tribunnews.com/gzjiEocG0_pUS232KqjuftjF4Ug=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Sosok-Zulkifli-Hasan-Menko-Pangan-yang-Ditunjuk-Prabowo-Jadi-Ketua-Penanggungjawab-MBG.jpg,https://surabaya.tribunnews.com/news/1920060/sosok-zulkifli-hasan-menko-pangan-yang-ditunjuk-prabowo-jadi-ketua-penanggungjawab-mbg?page=all,17cf38ad675c054b8bbce0567687b62bc4852d284bbb857a968eb17d35c98ff9,2025-11-04 12:16:45.069 314,tribunnews,mbg,2025-11-03 16:58:00,"Gubernur Sultra Dukung 7 Program Strategis Nasional di Sulawesi Tenggara, MBG, Sekolah Unggul Garuda","TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI -GubernurSulawesi Tenggara(Sultra),Andi Sumangerukka(ASR), menyampaikan komitmennya mendukung 7 program strategis nasional di Sultra. Tujuh program unggulan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) yang menjadi acuan utama serta program strategis nasional di antaranyaMakan Bergizi Gratis(MBG). Sekolah Unggul Garuda,Sekolah Rakyat, revitalisasi pendidikan, digitalisasi pendidikan, dan lainnya. Gubernur Sultra ASR pun meminta dinas pendidikan serta sekolah untuk mendukung dan menyelaraskan program pendidikan daerah dengan kebijakan strategis nasional tersebut. Mendukung dan menyelaraskan program daerah dengan kebijakan strategis nasional agar pelaksanaannya efektif dan berdampak nyata bagi peserta didik, kata ASR, belum lama ini. Proses pembangunan Sekolah Unggul Garuda yang menjadi program nasional di Provinsi Sultra mulai berlangsung dan ditargetkan rampung pada tahun 2026. Lokasinya di Desa Lebo Jaya, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), berjarak sekitar 21 kilometer (km), dari pusat Kota Kendari, yang merupakan ibu kota Sulawesi Tenggara. Baca juga:ASR Curhat Soal Kondisi Finansial Sultra ke Menteri ESDM, Bahlil Sebut Akan Selesaikan Dalam 2 Bulan TigaSekolah Rakyatjenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) akan dibangun di Provinsi Sultra, mulai tahun 2026. Lokasinya di Desa Anggondara, Kecamatan Palangga, Kabupaten Konsel. Dua sekolah lainnya di Kabupaten Konawe yakni Desa Lalosabila, Kecamatan Wawotobi, dan Desa Wawolemo, Kecamatan Pondidaha. Program MBG pun sudah berjalan di 17 kabupaten/ kota se-Sulawesi Tenggara, mulai sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP), hingga SMA sederajat. Terdapat total 111 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Operasional se-Provinsi Sultra yang melayani kebutuhan MBG bagi murid, pelajar, dan siswa. SPPG adalah unit layanan yang didirikan oleh mitra untuk mendukung distribusi makanan bergizi sesuai standar BGN, dikenal dapur MBG. Untuk itu, Gubernur Sultra ASR, mengingatkan pentingnya menyamakan persepsi antar sekolah agar seluruh kebijakan pendidikan berjalan searah dan konsisten. Baca juga:Beasiswa Sultra Cerdas 2025 Gubernur ASR Jenjang S1-S3, Pendaftar Capai 1.500 Orang Diapun mendorong optimalisasi fasilitas pendidikan untuk meningkatkan kecerdasan, kreativitas, dan karakter bagi seluruh peserta didik. Gubernur Sultra ASR juga meminta pemerataan bantuan pendidikan yang harus disesuaikan dengan jumlah siswa dan beban kerja masing-masing sekolah. Porsi antara pelayanan pendidikan dan kesejahteraan tenaga pendidik, kata ASR, dikutip TribunnewsSultra.com dari laman PPID Utama Sultra, pun harus seimbang.(*) (TribunnewsSultra.com/Sri Rahayu)",Sri Rahayu,https://asset.tribunnews.com/XXprAeT7A8cg-6O5yq5tB0QSXJI=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sultra/foto/bank/originals/Gubernur-Sulawesi-Tenggara-Andi-Sumangerukka-dukung-program-strategis-nasional.jpg,https://sultra.tribunnews.com/adv/82990/gubernur-sultra-dukung-7-program-strategis-nasional-di-sulawesi-tenggara-mbg-sekolah-unggul-garuda?page=all,e29680ea42dc243b593466be1a34e1ec5363d10e45ffce42b0496cf979c9e3c6,2025-11-04 12:03:47.887 315,tribunnews,mbg,2025-11-03 18:48:41,SPPG Polres Kudus Sajikan Menu MBG Khas Nusantara untuk Siswa,"TRIBUNJATENG.COM, KUDUS Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)Polres Kudusmenyajikan menu kuliner khas Kudus. Menu yang disajikan tersebut sekaligus untuk mengenalkan kekayaan kuliner Nusantara kepada para pelajar yang menerima program Makan Bergizi Gratis (MBG). SPPGPolres Kudusyang berada di Desa Rendeng, Kecamatan Kota Kudus tersebut sudah beroperasi sejak dua pekan lalu. Setiap hari membuat 1.957 porsi makan untuk dibagikan kepada siswa di 10 sekolah sejak jenjang TK, SD, sampai SMP. Setiap pekan SPPG Polres Kudus menyajikan menu kuliner khas daerah Nusantara. Seperti pada pekan ini, menu yang dipilih adalah Soto Kudus atau Soto Kerbau. Kuliner ini sangat terkenal di Kudus sekaligus menegandung nilai toleransi yang dibawa oleh Sunan Kudus. Baca juga:Sosok Putri Gadis Kendal Biarkan Ibunya yang Meninggal Membusuk di Kamar, Alami Masalah Psikis Baca juga:Pemkot Pekalongan Luncurkan Program Ceting Bambu: Gotong Royong Lawan Stunting KepalaSPPGPolres KudusM. Rafi Projo Al Jito menjelaskan bahwa menunusantarasengaja dihadirkan agar anak-anak tak hanya mendapatkan asupan gizi, tetapi juga pengetahuan tentang kekayaan cita rasa bangsa. Setiap minggu kita tampilkan menu khas daerah di Indonesia. Setelah soto Kudus, nanti akan ada nasi gandul khas Pati, ayam betutu dari Bali, dan berbagai menu lainnya. Tujuannya agar anak-anak tahu bahwa Indonesia itu kaya akan kuliner dan budaya, ujar Projo. Selain nikmat di lidah, menu Soto Kudus juga memiliki kandungan gizi yang tinggi. Daging kerbau yang menjadi bahan utama mengandung protein yang baik untuk pertumbuhan anak-anak. Kandungan protein dalam daging kerbau cukup tinggi, jadi selain enak juga menyehatkan. Kami ingin anak-anak bisa makan bergizi tanpa khawatir, kata Projo. Dalam menyajikan makanan, kata Projo,SPPGPolres Kudusmemastikan seluruh proses penyajian berjalan aman dan higienis. Mulai dari pemeriksaan bahan baku, proses pengolahan, hingga pendistribusian selalu diawasi ketat oleh tim kesehatan dan relawan yang dibekali alat pelindung diri lengkap. Kami pastikan semua bahan dalam kondisi baik. Setiap tahap kita lakukan pengecekan untuk mencegah adanya gangguan kesehatan atau keracunan makanan, kata dia. ProgramMBGini pun mendapat sambutan hangat dari para siswa. Salah satunya, Diana, siswi SD Rendeng, yang mengaku senang bisa menikmati soto khas Kudus buatanSPPG. Soto kerbaunya enak banget, gurih dan lezat. SemogaSPPGPolres Kudussemakin maju dan menunya makin banyak, ujarnya sambil tersenyum. Sementara itu, Septi, siswa lain penerima manfaat programMBG, merasa terbantu dengan adanya kegiatan ini. Sudah lima kali dapat makan gratis. Rasanya enak, dan lumayan bisa hemat uang saku, ucapnya. Melalui programMBGtersebut,SPPGPolres Kudusberharap tidak sekadar memberikan asupan nutrisi untuk siswa, melainkan juga mengenalkan kekayaan budayanusantaramelalui bermacam menu yang disajikan. (*)",Rifqi Gozali,https://asset-2.tribunnews.com/jateng/foto/bank/thumbnails2/20251103_TUNJUKKAN-MENU-Petugas-SPPG-Polres.jpg,https://jateng.tribunnews.com/muria/1229512/sppg-polres-kudus-sajikan-menu-mbg-khas-nusantara-untuk-siswa?page=all,e103ab07bb6519f939ec53f7965daa1a0ed9d398ad4a3af3e8e2183ec046a6ec,2025-11-04 12:06:19.257 316,tribunnews,mbg,2025-11-03 13:54:15,"20 Siswa SDN Meruya Selatan 01 Jakarta Barat Keracunan MBG, Ini Kronologinya","WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -Insiden 20 siswa didugakeracunanmakan bergizi gratis diSDN Meruya Selatan 01, Kembangan Jakarta Barat, rupanya bermula dari adanya puding yang berbau gosong. Diungkap oleh Nursyamsiyah selaku Wakil Kepala Sekolah (Wakepsek) bidang KesiswaanSDN Meruya Selatan 01, peristiwa itu terjadi pada Rabu (29/10/2025) lalu atau hari ketiga siswa mendapatkanMBG. Para siswa mengalami pusing hingga sakit perut, pada 1 jam setelah makanan dibagikan. Baca juga:Keracunan MBG, Siswa SDN Meruya Selatan 01 tak Kapok, Kepsek: Mereka Malah Tanya Menu Hari ini Apa? ""Ketika kami selesai membagikan dan anak-anak mengonsumsi makanan tersebut, ada beberapa siswa yang mengeluh, pusing, dan mual,"" kata Nur saat ditemui di lokasi, Senin (3/11/2025). Karena itu, Nur lantas melaporkan temuan ini kepada pihak Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) asalMBGsesuai dengan standar operasional posedur (SOP) yang ada. ""Akhirnya mereka langsung datang ke mari, bagian BGN-nya juga kemari, terus mereka yang langsung menghubungi puskesmas,"" imbuhnya. Menurut Nur, reaksi mual dan pusing yang dirasakan siswa tidak begitu parah, sehingga sebagian besar siswa hanya ditangani oleh dokter puskesmas di sekolah. Baca juga:Tak Mau ada Siswa Keracunan MBG, Kapolda Metro Jaya Tinjau SPPG Polsek Palmerah Sementara 7 anak lainnya, dibawa ke RSUD Kembangan, Jakarta Barat untuk mendapatkan obat. ""Alhandulillah sih anak-anak sudah baik dan hari Kamisnya sudah masuk semua anak-anak, langsung belajar,"" katanya. Nur mengungkap, makanan yang terindikasi kurang baik dalam hingga menimbulkan realsi mual dan pusing adalah puding cokelat. ""Kebetulan ada yang berbau seperti gosong, mungkin bau asap gitu ya, bau gosong yang satu lagi sih normal, biasa,"" kata Nur. Hanya saja menurut Nur, pihak sekolah sebelumnya sudah mendapatkan 3 sampelMBGuntuk diujicobakan oleh penanggung jawab. Tiga sampel tersebut dalam kondisi baik dan tak menimbulkan reaksi apapun. Begitipun pada hari pertama dan keduaMBGdiberikan kepada siswa, menu-menu yang diberikan dalam kondisi aman. Pada hari pertama, siswa mendapatkan menu ayam teriyaki, nasi, salad serta pisang. Hari kedia, siswa mendapatan ayam bakar, nasi, dan pisang. Sementara pada hari ketiga, diberikan menu mi, telur, puding cokelat. Diakui Nur, beberapa anak nampak masih bersikap biasa saja usai insiden tersebut. Namun, dia tidak menampik jika ada sejumlah siswa yang merasa ragu kembali mengonsumsiMBG. Kini, distribusiMBGdihentikan hingga 10 hari ke depan sampai proses investigasi dan penyelidikan selesai. Karena itu, pihak sekolah tidak bisa menyimpulkan apakah siswa mengalamikeracunanatau tidak. ""Pembagian itu pukul 09.00 WIB kami kan terima pukul 08.30 WIB langsung dimakan,"" katanya. Dengan adanya insiden ini, Nur berharap pihak SPPG bisa melakukan pengawasan lebih ketat untukMBGsebelum didistribusikan ke sekolah-sekolah. ""Supaya kalau memang kami masih diharuskan untuk menerima itu, yaa kami benar-benar menerima makanan yang aman untuk anak-anak,"" pungkasnya. Sementara itu, salah satu orang tua siswa bernama Ida Mulyasari mengaku khawatir denganMBGyang diberikan kepada putrinya. Meskipun anaknya tak mengalami dugaankeracunanpada hari ketigaMBGdiberikan, namun Ida berharap ke depan bisa ada pengawasan yang lebih baik lagi. ""Enggak ngalamin anak saya. Tapi berharap lebih baik aja lah,"" katanya ditekui di lokasi, Senin. Baca berita WartaKotalive.com lainnya diGoogle News Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp:https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09",Nuri Yatul Hikmah,https://asset-2.tribunnews.com/wartakota/foto/bank/thumbnails2/nurs.jpg,https://wartakota.tribunnews.com/jakarta/873007/20-siswa-sdn-meruya-selatan-01-jakarta-barat-keracunan-mbg-ini-kronologinya?page=all,378ec4c5be3769138ccc72e2df685e370edfb282305ebc955f783bf19235ee7b,2025-11-04 12:08:33.451 317,tribunnews,mbg,2025-11-02 20:30:16,"HANYA 10 Persen Siswa Santap Makanan, Program MBG di Nusa Penida Perlu Dievaluasi","TRIBUN-BALI.COM- Tak semua siswa menyantapmakananprogram Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung. Hal tersebut diungkapkan Ketua Komisi IV DPRD Bali I Nyoman Suwirta yang membidangi pendidikan. Bahkan laporan dari kepala sekolah yang menghabiskanmakananhanya 10 persen. Sekarang sudah biasa makan nasi beras khan, kita lihat ternyata nasinya tidak dimakan. Bahkan informasi dari sekolah tersebut hanya 10 persen ya, itu dimakan oleh anak-anaknya, kata Suwirta, Sabtu (1/11). Program yang telah memakan banyak anggaran APBN mesti diawasi dan adanyaevaluasisupaya tepat sasaran dan tidak mubazir. Menurut Suwirta, kemungkinan zaman saat ini anak-anak lebih suka makanan cepat saji dibandingkan nasi dan tempe. Baca juga:ANGIN Kencang Terjang Nusa Penida, Sejumlah Rumah Warga Alami Kerusakan! Baca juga:KOSTER Lantik Mudarta Jadi Kepala Dinas Perhubungan Bali, Pesan Gubernur: Harus Tegas dan Berani! Mungkin dengan periwisataan sekarang mereka suka makan hamburger, kentucky gitu. Nah kemarin dikasih tempe itu, tempenya yang itu saya lihat sampai tidak dimakan, bebernya. Suwirta memberikan saran untuk penyediamakanansupaya lebih memperhatikan buah yang disajikan. Harapnya tidak terlalu kecil. Seperti jeruk dan semangka kecil-kecil. Semangka hanya diiris tipis. Jeruk lah dikasih yang besar, jangan kayak kasih jeruk nipis jeruk, kemudian kasih semangka juga, jangan se-tipis silet gitu kan, terangnya. Kemudian, lebih lanjut Suwirta menyampaikan, sajianMBGyang dia rasa harus dievaluasi karena mungkin pengaruh perbedaan harga untuk wilayah daratan dan lautan yang berbeda. Salah satunya di pulau Nusa Penida merupakan wilayah di Kabupaten Klungkung hanya bisa diakses kapal. Sehingga menyebabkan bahan-bahanmakananlebih mahal dibandingkan di wilayah daratan. Nah mungkin ini kalau memang kurang, karena ada di tempat-tempat tertentu seperti di Nusa Penida, ini akan ada kemahalan harga, akibat inflasi, ucapnya. Dengan harga Rp10.000 di Klungkung daratan dengan di Nusa Penida itu berbeda. Kalau di Nusa Penida dengan uang Rp 10.000 tidak akan dapat apa-apa. Maka dari itu kata dia, pemerintahan daerah sebenarnya bisa memberikan dukungan dengan memudahkan akses ke wilayah yang sulit dijangkau. Seperti Nusa Penida, bagi armada pengangkut pasokan bahan-bahanMBGbisa diberikan gratis. Zaman saya free, untuk mengangkut, tidak ada alasan sebenarnya, terangnya. Lebih lanjut, ia berikan saran yang memiliki dapurMBGmenanam sayur-sayuran atau melihara ayam untuk lauk dan pauk anak-anak. Dengan cara begitu, kata Suwirta lebih murah. Nah gitu, kan bisa lebih murah, gitu ngitung-ngitung, sarannya. Jumlah penerimaMBGsebanyak 263.884 untuk anak sekolah dan 13.308 penerima 3B (ibu hamil-bumil, ibu menyusui-busui dan bayi lima tahun-balita). Penerima manfaat anak sekolah yang disasar dari TK hingga SMA. Namun, belum semua sekolah menerima manfaat program tersebut. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr.Putu Astri Dewi Miranti menyebutkan, sasaran anak sekolah datanya ada Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga danBGN(Badan Gizi Nasional). Saat ini jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebanyak 98. Dalam menjalani program Presiden Prabowo Subianto ini, Pemprov Bali membentuk tim monev SatgasMBGProvinsi Bali. Adapun hasil yang ditemui dalam pengawasan, Astri memaparkan, belum ada SOP penanganan keluhan yang ditetapkanBGNuntuk mengatasi keluhan dari penerima dan sekolah. Kemudian, belum semua anak menerimaMBGkarena jumlahSPPGyang terbatas. Belum semua anak sekolah menerimaMBGkarena jumlahSPPGyang masih terbatas, terangnya. Sebanyak duaSPPGatau dapur sehat di Jembrana untuk programmakan bergizi gratisditutup sementara sejak Senin (27/10) kemarin. Penutupan sementara olehBGNtersebut disebabkan oleh kesalahan atau ada administrasi yang tidak valid. Keduanya kini tengah memperbaiki adminitrasi yang dimaksud agar bisa beroperasi kembali. Menurut informasi yang diperoleh,SPPGatau dapur sehat yang ditutup sementara adalahSPPGdi Air Kuning yang melayani 2.257 orang siswa di 15 sekolah danSPPGdi Baler Bale Agung yang melayani 1.880 siswa di 16 sekolah. KeduaSPPGdengan yayasan yang sama tersebut bakal ditutup sementara hingga permasalahan selesai. Sekda Jembrana, I Made Budiasa mengakui sesuai informasi dari Korwil Jembrana, alasan penutupan sementara tersebut karena soal adminitrasi, bukan perihalmakanan. Saat ini, sudah ditindaklanjuti untuk perbaikan serta menjadievaluasikami. Masalah administrasi saja, bukan terkaitmakanannya. Saat ini sedang ditindaklanjuti oleh yayasan yang bersangkutan agar segera bisa beroperasi kembali, ungkapnya. Saat ini sudah ditindaklanjuti. Tinggal menunggu waktu penyelesaiannya, tandasnya. (sar/mpa)",Anak Agung Seri Kusniarti,https://asset-2.tribunnews.com/bali/foto/bank/thumbnails2/Para-siswa-di-TK-Negeri-Selat-Klungkung.jpg,https://bali.tribunnews.com/bali/584078/hanya-10-persen-siswa-santap-makananprogram-mbg-di-nusa-penida-perlu-dievaluasi?page=all,31c06eecfa6ec33f2955a4a0d9a5358ce5dd444aa431210cb0b5da2f3f469958,2025-11-04 12:10:27.967 318,tribunnews,mbg,2025-11-02 14:04:26,Satgas MBG Paser Ajak Investor Lokal Bantu Perluas Dapur Makan Bergizi Gratis untuk Pelajar,"TRIBUNKALTIM.CO, TANA PASER- ProgramMakan Bergizi GratisatauMBGdi KabupatenPaserkini terus dipercepat pelaksanaannya melalui langkah konkret SatgasMBGdalam memperluas pembangunan dapurMBG. Upaya ini menjadi bagian strategis dalam memperkuat ekosistem distribusi makanan bergizi gratis bagi pelajar agar semakin merata hingga ke wilayah desa. Saat ini telah berdiri tiga unit dapurMBGdi Kecamatan Tanah Grogot, namun Satgas menargetkan perluasan dapur baru di tingkat desa, termasuk membuka sinergi kolaborasi dengan investor lokal, koperasi, BUMDes hingga badan hukum resmi seperti PT dan CV. Sekretaris SatgasMBGKabupatenPaser, Budi Hartika, menegaskan bahwa percepatan percepatan pembangunan dapurMBGbaru adalah indikator penting agar skema layanan tidak terhambat. Semakin banyak dapur, maka semakin cepat pula distribusi makanan bergizi dapat menjangkau wilayah yang sebelumnya belum maksimal tersentuh manfaat MBG. Baca juga:Pemkot Balikpapan Pastikan Standar Keamanan dan Kebersihan Dapur Umum MBG Terpenuhi ""Program ini tidak bisa dijalankan dengan ritme yang lambat. Perlu bergerak cepat, supaya pelayananMBGbisa segera menjangkau seluruh pelajar diPaser, utamanya pada wilayah yang kurang dari seribu penerima manfaat,"" terang Budi pada Minggu (2/11/2025). Dalam merealisasikan itu, SatgasMBGPasermembuka peluang investasi bagi individu, koperasi, BUMDes, maupun badan hukum seperti PT dan CV yang berminat menjadi penyedia dapurMBG. Investasi tersebut bukan semata bersifat bisnis, melainkan juga bagian dari partisipasi dalam peningkatan kesejahteraan generasi mudaPaser. ""Kami membuka ruang sebesar-besarnya bagi investor lokal maupun dari luar daerah untuk terlibat langsung dalam penyediaan dapurMBG, ini peluang kolaborasi yang saling menguntungkan,"" imbuhnya. Dibukanya peluang untuk pembuatan dapur MBG tersebut, menjadi bukti keseriusan Pemkab Paser dalam mendukung program MBG yang digagas oleh pemerintah pusat. Baca juga:Pemkot Bontang Perketat Pengawasan Dapur MBG, Pastikan Pangan Aman dan Sehat Meski proses pembukaan pendaftaran investor telah dimulai sejak sepekan lalu, animo masyarakat dianggap masih rendah lantaran kurangnya informasi publik mengenai program tersebut. ""Sosialisasi baru kami gencarkan dalam beberapa hari terakhir melalui media sosial dan penyebaran pamflet, hasilnya sudah mulai ada sejumlah pihak yang menghubungi kami untuk menanyakan mekanisme kemitraan,"" pungkas Budi.(*)",Syaifullah Ibrahim,https://asset.tribunnews.com/uu_YF_VRtK76NXh2Y4LN3t-tfIo=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251102_Dapur-MBG-di-SMP-Negeri-2-Tanah-Grogot-Paser.jpg,https://kaltim.tribunnews.com/tribun-etam/1124849/satgas-mbg-paser-ajak-investor-lokal-bantu-perluas-dapur-makan-bergizi-gratis-untuk-pelajar?page=all,5b0b44e1e25d2527e65dedb45bb45add592c086c9d46efd9ab61763ceb5a199b,2025-11-04 12:13:14.806 319,tribunnews,mbg,2025-11-01 17:14:50,"3 Hari Rasakan MBG, Puluhan Siswa SD di Jakbar Keracunan, Kepsek Bongkar Dugaan Penyebabnya","TRIBUNJAKARTA.COM, KEMBANGAN- Sebanyak 20 siswaSDN Meruya Selatan 01, Kembangan,Jakarta Baratmengalamikeracunanusai menyantapMakan Bergizi Gratis (MBG). Kepala SekolahSDN Meruya Selatan 01,Siti Sofyatun, mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Rabu (29/10/2025) atau di hari ketiga sekolah tersebut mendapatkan program MBG. ""Itu pas hari Rabu sih, hari ketiga kami dapat MBG. Ada 20 siswa (keracunan),"" kata Siti saat dikonfirmasi wartawan via ponsel, Sabtu (1/11/2025). Siti menuturkan, kejadian bermula setelah para siswa menyantap MBG yang terdiri dari mie, telur kecap, tahu, dan puding. Tak lama setelah makan, beberapa siswa mulai mengeluh mual dan pusing. Meski belum ada hasil laboratorium resmi, pihak sekolah menduga makanan yang menyebabkankeracunanberasal dari mie atau puding yang disajikan dalam menu hari itu. Hasil lab-nya belum keluar, tapi diduga dari mie atau puding. Pudingnya itu ada yang agak bau sangit, tapi tidak semua. Jadi ketika saya cium, saya dikasih sampel dua itu ya yang satu wangi, yang satu agak bau sangit. Kami sudah ingatkan anak-anak jangan dimakan, tapi namanya anak-anak, mereka semangat banget dapat MBG, kata dia. Siti mengatakan, saatkeracunanmassal terjadi, siswa langsung dibawa ke Puskesmas Kembangan dan tujuh lainnya dibawa ke RSUD Kembangan. ""Tujuh yang ke RSUD, karena waktu itu Puskesmas Kembangan lagi penuh Jadi akhirnya kami disarankan ke RSUD kembangan,"" ujar Siti. Syukurnya, anak-anak itu tak sampai dirawat. Mereka pun telah kembali bersekolah keesokan harinya. ""Enggak lama setelah dikasih obat, dia udah bisa pulang ke sekolah. Besoknya juga udah masuk lagi,"" kata Siti. Pasca insidenkeracunan, pihak sekolah sudah melakukan komunikasi langsung dengan orangtua 20 siswa yang jadi korban. Ia menegaskan bahwa kondisi sudah terkendali dan hubungan antara pihak sekolah dan orang tua tetap baik. Kami sudah panggil anak-anak dan orangtuanya, komunikasi berjalan baik. Enggak ada masalah apa-apa. Justru yang ramai itu di luar sekolah, padahal di kami aman-aman saja, ujarnya. Namun saat ini, pelaksanaan MBG di SDN Meruya Selatan 01 masih dihentikan sementara. Baca berita TribunJakarta.com lainnya diGoogle Newsatau langsung di halamanIndeks Berita",Elga Hikari Putra,https://asset.tribunnews.com/z7J-9VmHmPxrqO1jRMFZWioWgLA=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/ilustrasi-makan-mbg-ilustrasi-mbg.jpg,https://jakarta.tribunnews.com/jakarta/425423/3-hari-rasakan-mbg-puluhan-siswa-sd-di-jakbar-keracunan-kepsek-bongkar-dugaan-penyebabnya?page=all,8f4b9d11a04eca6aea7f407530d9229a3501dc5ef57a269d10c6f1f2302c4ab3,2025-11-04 12:15:00.466 320,tribunnews,mbg,2025-11-01 14:23:02,"Nampan MBG Dipalsukan, Polres Metro Jakarta Utara Lakukan Penggeledahan","BANJARMASINPOST.CO.ID Kasus seputarMakanan Bergizi Gratis(MBG) bermunculan didapati di lapangan. Kali iniPolres Metro Jakarta Utaramengungkap dugaan pemalsuan nampan MBG di wilayah Ancol. Polisi masih mendalami dan menelusuri dugaan pemalsuan nampan MBG. Kasus ini berpotensi merugikan negara,pelaku diancam hukuman penjara. Baca juga:Ular Sanca Besar Sepanjang Enam Meter Gegerkan Warga Jorong, Dievakuasi Damkar ke Hutan Polres Metro Jakarta Utara melakukan inspeksi mendadak ke sebuah ruko di wiilayah Ancol, Pademangan, Jakarta Utara. Berdasarkan informasi yang diterima Kompas.com, ruko tersebut diduga digunakan untuk memalsukan label dan logo pada perlengkapan makan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Di sana, polisi menemukan sejumlah barang impor yang diberi label Made in Indonesia palsu, label SNI palsu, serta logo Badan Gizi Nasional (BGN) tanpa izin. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Kompol Onkoseno menyatakan, saat ini polisi tengah mendalami atas aduan yang diterima dari masyarakat mengenai hal tersebut. Baca juga:Penyelidikan Dugaan Keracunan Massal di SMP 33 Banjarmasin, Menunggu Hasil Labfor Masih kami dalami informasi tersebut mendasari adanya aduan, kata Onkoseno saat dikonfirmasi, Sabtu (1/11/2025). Berdasarkan informasi, barang-barang tersebut berupa alat dapur dan food tray atau nampan yang digunakan dalam program MBG. Polisi juga masih mencari tahu asal-usul nampan MBG yang diduga dipalsukan itu. ""Masih kita cek kita kaji dulu kita lakukan verifikasi awal,"" kata dia. Berdasarkan Pasal 62 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, pemalsu label SNI dapat dipidana penjara maksimal tujuh tahun atau denda hingga Rp 50 miliar. Praktik tersebut berpotensi merugikan negara lantaran tidak menyetorkan Pajak Pertambahan Nilai (PPn). Heboh Surat Edaran MBG di Banjarmasin Pengguna Instagram di Kalimantan Selatan, khususnya Banjarmasin, diramai oleh sebuah unggahan yang memperlihatkan surat edaran berkaitan Makan Bergizi Gratis (MBG), Jumat (31/10). Surat ditujukan kepada orangtua siswa/siswi terkait kesediaan anak-anak mereka mengikuti program tersebut, dengan catatan pihak sekolah tidak dapat dimintai pertanggungjawaban karena hanya bertindak sebagai fasilitator. Adapun kalau misalkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam pelaksanaan MBG/keracunan makanan dan sebagainya, maka kami sebagai orangtua tidak akan menuntut pihak sekolah. Karena kami menyadari bahwa sekolah hanyalah fasilitator dalam menjalankan program dari pemerintahan, demikian tulisan dalam surat edaran tersebut. Selanjutnya terdapat tulisan Banjarmasin.... untuk menandai dimana surat tersebut ditanda tangani. Baca juga:Mobil Terguling di Parit Perumahan Elite Landasan Ulin Banjarbaru Belum Dievakuasi Pemilik Untuk memastikan kebenaran dan asal-usul surat tersebut, BPost mencoba menelusuri ke beberapa sekolah di Banjarmasin. Seorang siswa SMKN 3 Banjarmasin menyatakan tidak pernah menerima surat edaran seperti itu. Tidak ada Pak surat edaran begitu, ujar Riyan, siswa kelas XI. Raudah, siswi Kelas XI SMAN 3 Banjarmasin, yang belum lama ini menerima program MBG, juga tidak pernah menerima surat edaran terkait program tersebut. Tidak ada, ujarnya. Hal serupa juga disampaikan oleh Amel, siswi kelas XI MAN 1 Banjarmasin, yang telah lama mengikuti program MBG. Ia menyebutkan bahwa pelaksanaan MBG berjalan lancar dengan variasi menu berbeda dari hari lain, dan tidak pernah menerima surat edaran seperti yang ia lihat di unggahan hari itu. Tidak ada Pak, alhamdulillah aman, ucap Amel. Baca juga:Kenapa Soekarno Tidak Dimakamkan di Taman Makam Pahlawan, Megawati Ungkap Perlakuan Orde Baru Ketiga sekolah memperlihatkan aktivitas berjalan seperti hari-hari biasa, yang membedakan hanyalah pelaksanaan MBG dilaksanakan lebih cepat dan dengan menu tanpa nasi di hari Jumat. Wali murid SD Kebun Bunga 1, Vena, juga mengatakan tidak menerima edaran tersebut dari pihak sekolah. Tidak ada, sejauh ini MBG juga tidak ada masalah, kata dia. Pihak sekolah juga menyatakan tidak memberikan edaran yang berisi larangan protes kepada wali murid atau siswa. Di sekolah kami, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bertanggung jawab penuh. Jadi misal ada masalah bisa langsung dikoordinasikan, ujar Sri Hartati, guru kelas 2A. Sebelum makanan sampai kepada murid, diungkapkan Hartati, pihaknya mencicipi sampel dari SPPG. Hal tersebut bertujuan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, seperti sakit perut hingga keracunan. SD Kebun Bunga 1 pun menerapkan batas konsumsi MBG pada seluruh murid. Sebisa mungkin dimakan sebelum pukul 10.00 Wita dan tidak dibawa pulang, ucap dia. Baca juga:Dua Pelaku Pengoplos Gas Subsidi di Bekasi Diciduk Polisi, Raup Keuntungan Ratusan Juta Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasin pun menepis isu di media sosial terkait beredarnya surat pernyataan mengenai MBG. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik Banjarmasin, Ryan Utama, membantah surat tersebut berasal dari pihaknya. Ia mengatakan Disdik tidak pernah memberikan arahan kepada kepala sekolah untuk mengeluarkan surat edaran seperti itu. Tidak benar danya informasi yang beredar di media sosial tentang surat pernyataan terhadap orang tua, bahwa sekolah tidak bertanggung jawab atas MBG yang dibagikan kepada siswa kata Ryan, tegas Jumat. Ryan menegaskan, pascainsiden dugaan keracunan siswa beberapa waktu lalu, pihaknya justru memperketat prosedur pengawasan dan pendampingan di setiap sekolah. Berkaca dari kejadian sebelumnya, Disdik menyusun SOP baru kepada setiap sekolah. Setiap pembagian MBG, guru kelas wajib mendampingi dan mengarahkan murid untuk mengecek makanan lebih dulu, mencium aroma, memperhatikan kondisi fisik, dan memastikan tidak ada hal yang mencurigakan. Langkah ini, lanjut Ryan, dilakukan untuk menumbuhkan kewaspadaan di kalangan siswa agar tidak langsung mengkonsumsi makanan tanpa memperhatikan kondisi kelayakannya. Ryan menegaskan, jika terbukti ada sekolah yang mengeluarkan surat pernyataan tersebut, pihaknya akan segera menindaklanjuti. Jika memang benar ada sekolah yang membuat surat itu, tentu akan kami tindak. Karena sebenarnya tidak perlu ada surat seperti itu program MBG ini aman dan diawasi dengan baik, pungkasnya. Baca juga:Wakar Ditemukan Tak Bernyawa di Pos Jaga Jalan Kebun Karet Banjarbaru, Polisi Beberkan Identitasnya Di Kota Banjarbaru pun tidak ditemukan edaran tersebut. Demikian pula di SMPN 10 Banjarbaru yang sebelumnya ditemukan ulat di burger MBG. Tidak ada surat ke orangtua siswa seperti itu, kata Kepala SMPN 10 Banjarbaru Moh. Zaid Setiawan, Jumat Disampaikan dia, MBG di sekolahnya masih disetop sementara waktu. Ia menjelaskan, pihak sekolah masih menunggu arahan dari Dinas Pendidikan terkait kelanjutan distribusi MBG ke sekolah. Meski begitu, pihak sekolah terus berupaya memastikan agar kejadian serupa tidak terulang. Salah satu langkah yang disiapkan adalah memperketat pengawasan terhadap makanan yang akan diterima siswa. Kalau nanti distribusi dimulai lagi, kami dari tim sekolah, khususnya tim piket MBG, akan melakukan cross-checking lebih teliti. Jadi sebelum dibagikan ke siswa, akan kami pastikan benar-benar layak konsumsi, tegasnya. Di Kabupaten Banjar juga belum ditemukan edaran tersebut. Sejak SPPG di Tungkaran ditutup operasional sementara, sekolah kami belum lagi menerima MBG dan tidak ada soal isian untuk orangtua siswa, kata Kepala SMAN 1, Martapura, Eko Sanyoto. Tidak ada di sekolah di kabupaten Banjar soal (angket) itu, tegas Kepala Disdik Banjar, Liana Penny. Sumbber : banjarmasinpost,kompas.com",M.Risman Noor,https://asset-2.tribunnews.com/banjarmasin/foto/bank/thumbnails2/Nampan-MBG-Dipalsukan.jpg,https://banjarmasin.tribunnews.com/news/1336558/nampan-mbg-dipalsukan-polres-metro-jakarta-utara-lakukan-penggeledahan?page=all,4a2e870ce855c3a5fff9035da7ef6d433792f093d12a546ddf074d1f1f8f02aa,2025-11-04 12:15:57.140 321,tribunnews,mbg,2025-10-31 09:01:29,"Kronologi Wakil Bupati Tinju Kepala Dapur MBG, Badan Gizi Nasional Tolak Ampuni Pelaku","TRIBUN-TIMUR.COM -Wakil BupatiPidie Jaya,Hasan Basriterjerat kasus. Hasan Basri dilaporkan ke polisi gegara tunju kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Makan Bergizi Gratis (MBG), di Gampong Sagoe, Kecamatan Trienggadeng, KabupatenPidie Jaya, Aceh, Kamis (30/10/2025). Hasan Basri dilaporkanBadan Gizi Nasional(BGN) ke PolresPidie Jaya. Korban adalah kepalaSPPG, Muhammad Reza (27). Hasan Basri telah meminta maaf atas tindakannya itu. Permohonan maaf disampaikan Hasan melalui video berdurasi 45 detik yang beredar di media sosial. Saya memohon maaf atas kesilapan dan keteledoran saya, terhadap perlakuan saya tadi pagi kepada Ananda Reza, menyangkut terjadi pemukulan diSPPGKampung Sagoe, Kecamatan Trieng Gadeng, ujar Hasan dalam video tersebut. Dalam hal ini, saya selaku peribadi memohon sangat untuk diperbanyak maaf kepada keluarga danSPPGyang ada di Kecamatan Trieng Gadeng. Demikian, tambahnya. BGN Lapor Polisi Wakil Kepala BGN, Sony Sonjaya, menegaskan lembaganya tidak mentoleransi bentuk kekerasan apa pun terhadap pelaksana Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program MBG dijalankan dengan semangat kemanusiaan dan gotong royong. PetugasSPPGbekerja di lapangan dengan penuh tanggung jawab sesuai petunjuk teknis. Kekerasan dalam bentuk apa pun terhadap mereka adalah tindakan yang mencederai nilai kemanusiaan dan profesionalisme, tegas Sony dalam keterangan tertulisnya. Dari laporan yang diterima, tindakan pemukulan itu terjadi ketika Hasan melakukan kunjungan mendadak tanpa pemberitahuan. Kunjungan yang semestinya bersifat pembinaan justru diwarnai kekerasan fisik terhadap KepalaSPPG. Wakil Ketua BGN, Nanik S Deyang, menambahkan, seluruh petugas di lapangan harus mendapatkan perlindungan hukum dan dukungan moral dari pemerintah. Kami sudah mengarahkan tim pemantauan dan pengawasan wilayah untuk mendampingi korban dan memastikan proses hukum berjalan sesuai aturan, ujarnya. BGN memastikan kegiatan Program Makan Bergizi Gratis di Desa Sagoe tetap berjalan normal dengan dukungan pemerintah pusat dan daerah. Kronologi Pemukulan Muhammad Reza harus dibawa ke Puskesmas Trienggadeng guna dilakukan visum. Berdasarkan informasi dihimpun Serambinews.com, Kamis (30/10/2025), kejadian tersebut bermula saat WabupPidie Jaya,Hasan Basri, meninjau dapurSPPGMBG di Gampong Sagoe, Kecamatan Trienggadeng. Orang nomor dua diPidie Jayaitu sempat masuk ke dapurSPPG-MBG untuk melihat proses penyiapan menu MBG. Namun, WabupPidie Jayakecewa terhadap menu yang disiapkanSPPG-MBG. Sehingga WabupPidie Jayake luar dari dapurSPPG-MBG. Saat tiba di halaman bangunan dapurSPPG-MBG, WabupPidie Jayabertemu dengan anggotaSPPG-MBG. Sehingga sempat terjadi cekcok, yang saat itu mengarah kepada pemukulan. Namun, tiba-tiba KepalaSPPG-MBG Kecamatan Trienggadeng Muhammad Reza muncul dengan mengendarai sepeda motor memasuki kompleks bangunan dapurSPPG-MBG. Baca juga: Kasus Temuan Ulat di Menu MBG di Bangkalan Madura,SPPGSebut Bisa Dikonsumsi dan Tinggi Protein Muhammad Reza langsung mengarahkan sepeda motornya ke tempat parkir di bangunan dapurSPPG-MBG. WabupPidie Jaya,Hasan Basri, langsung menuju ke Muhammad Reza. Diawali dengan cekcok, WabupPidie Jayalangsung mengarahkan bogem mentah ke wajah Muhammad Reza. Kejadian tersebut sempat dileraikan warga di lokasi tersebut. Respon Kepala Dapur Muhammad Reza mengatakan,Hasan Basri terlebih dahulu mengacak-acak nasi MBG hingga membentak dan ancam pukul petugas di dapur. Menurutnya, WabupPidie Jaya, sendiri datang ke lokasiSPPGmenggunakan kendaraan dinasnya, guna memeriksa dapur MBG di Gampong Sagoe, Kecamatan Trienggadeng. Kata Muhammad Reza, saat WabupPidie Jayatiba ke dapur BMG, dirinya belum sampai di dapur tersebut. Hanya saja, di lokasi terdapat sejumlah petugas perempuan yang sedang bertugas mempersiapkan makan bergizi gratis yang merupakan program prioritas Presiden Prabowo. Saat di dapur,Wakil Bupati Pidie Jayasempat memegang nasi MBG yang disediakan dapurSPPG. Melihat kondisi nasi dingin, WabupPidie JayamenudingSPPGitu menyediakan nasi basi. Menurutnya, secara juknis penyediaan MBG, nasi yang baru siap dimasak tidak dibenarkan untuk langsung dimasukan ke dalam ompreng. Nasi itu terlebih dahulu harus didinginkan di dalam ruangan khusus, untuk mencegah nasi tersebut tidak basi akibat penguapan. ""Seolah-olah kami menyediakan nasi basi. Aturannya jelas, nasi yang baru siap dimasak memang harus didinginkan lebih dahulu, baru dimasukkan ke ompreng. Kalau dalam keadaan masih panas langsung dimasukkan ke ompreng otomatis pasti basi karena penguapan,"" jelas Reza. Kata M Reza, WabupPidie Jayasempat membentak dan mencaci maki, bahkan ancam pukul petugas perempuan diSPPGitu hingga membuat sejumlah relawan penyediaan MBG menangis ketakutan. Selang beberapa menit kemudian, Reza pun tiba di dapur MBG tersebut. Tanpa basa basi, WabupPidie Jayalangsung menghampiri dan menonjok dirinya di bagian kepala secara berulang. ""Saat saya tiba, rencana saya mau menyalami WabupPidie Jaya.Hasan Basri, menanyakan siapa pimpinanSPPG. Saya pun menjawab, saya pak. Selanjutnya, WabupPidie Jayalangsung meninju saya di bagian kepala seraya menyebut kasih nasi basi buat anak kami,"" pungkasnya. Kecewa Kepada Kepala Wakil BupatiPidie Jaya,Hasan Basri, yang dihubungi Serambinews.com, Kamis (30/10/2025) menjelaskan, kejadian itu berawal dari sidak karena sebelumnya menemukan MBG disajikan pisang dan kacang busuk. Makanya, WabupPidie Jayalakukan pengecekan ke dapur dapur SPPB MBG Trienggadeng. ""Saat saya cek, ternyata saya nasi sudah keras dan telah dingin. Yang saya kecewa Kepala dapur SPPB MBG Trienggadeng, tidak berada di tempat. Seharusnya kepala dapur harus mengawasi petugas masak,"" ujarnya. Namun, kata WabupPidie Jaya, saat dirinya hendak pulang baru ketemu dengan Kepala Dapur SPPB MBG Trienggadeng. ""Saya sempat lontarkan kalimat tidak tanggung jawab, sehingga saya sempat tanyakan pada kepala dapur, seharusnya kamu mengawasinya, agar nasi MBG itu memenuhi standar. Saat itu, saya menampar dua kali Kepala Dapur SPPB MBG Trienggadeng,"" jelasnya. (Serambinews/Kompas.com) Sebagian artikel ini telah tayang diSerambiNews.com",Ansar,https://asset-2.tribunnews.com/makassar/foto/bank/thumbnails2/SPPG-DITINJU-Kepala-Dapur-MBG-Trienggadeng.jpg,https://makassar.tribunnews.com/news/1817787/kronologi-wakil-bupati-tinju-kepala-dapur-mbg-badan-gizi-nasional-tolak-ampuni-pelaku?page=all,d134d3a9eb827f7dc1dc1784ebec513ed96ffd69b2e33fd0ddfc8b3072c3c96f,2025-11-04 12:16:56.069 322,tribunnews,mbg,2025-11-01 06:33:40,"Heboh Surat Edaran Tak Boleh Protes MBG di Banjarmasin, Plt Kepala Disdik Banjarmasin Angkat Bicara","BANJARMASIN, BPOST- Pengguna Instagram di Kalimantan Selatan, khususnya Banjarmasin, diramai oleh sebuah unggahan yang memperlihatkan surat edaran berkaitan Makan Bergizi Gratis (MBG), Jumat (31/10). Surat ditujukan kepada orangtua siswa/siswi terkait kesediaan anak-anak mereka mengikuti program tersebut, dengan catatan pihak sekolah tidak dapat dimintai pertanggungjawaban karena hanya bertindak sebagai fasilitator. Adapun kalau misalkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam pelaksanaanMBG/keracunan makanan dan sebagainya, maka kami sebagai orangtua tidak akan menuntut pihak sekolah. Karena kami menyadari bahwa sekolah hanyalah fasilitator dalam menjalankan program dari pemerintahan, demikian tulisan dalam surat edaran tersebut. Selanjutnya terdapat tulisan Banjarmasin.... untuk menandai dimana surat tersebut ditanda tangani. Untuk memastikan kebenaran dan asal-usul surat tersebut, BPost mencoba menelusuri ke beberapa sekolah di Banjarmasin. Seorang siswa SMKN 3 Banjarmasin menyatakan tidak pernah menerima surat edaran seperti itu. Tidak ada Pak surat edaran begitu, ujar Riyan, siswa kelas XI. Raudah, siswi Kelas XI SMAN 3 Banjarmasin, yang belum lama ini menerima program MBG, juga tidak pernah menerima surat edaran terkait program tersebut. Tidak ada, ujarnya. Baca juga:Heboh Beredar Surat Edaran Tak Boleh Protes MBG di Banjarmasin, Ini Kata Para Siswa Hal serupa juga disampaikan oleh Amel, siswi kelas XI MAN 1 Banjarmasin, yang telah lama mengikuti programMBG. Ia menyebutkan bahwa pelaksanaanMBGberjalan lancar dengan variasi menu berbeda dari hari lain, dan tidak pernah menerima surat edaran seperti yang ia lihat di unggahan hari itu. Tidak ada Pak, alhamdulillah aman, ucap Amel. Ketiga sekolah memperlihatkan aktivitas berjalan seperti hari-hari biasa, yang membedakan hanyalah pelaksanaanMBGdilaksanakan lebih cepat dan dengan menu tanpa nasi di hari Jumat. Wali murid SD Kebun Bunga 1, Vena, juga mengatakan tidak menerima edaran tersebut dari pihak sekolah. Tidak ada, sejauh iniMBGjuga tidak ada masalah, kata dia. Pihak sekolah juga menyatakan tidak memberikan edaran yang berisi larangan protes kepada wali murid atau siswa. Di sekolah kami, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bertanggung jawab penuh. Jadi misal ada masalah bisa langsung dikoordinasikan, ujar Sri Hartati, guru kelas 2A. Sebelum makanan sampai kepada murid, diungkapkan Hartati, pihaknya mencicipi sampel dari SPPG. Hal tersebut bertujuan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, seperti sakit perut hingga keracunan. SD Kebun Bunga 1 pun menerapkan batas konsumsi MBG pada seluruh murid. Sebisa mungkin dimakan sebelum pukul 10.00 Wita dan tidak dibawa pulang, ucap dia. Baca juga:Viral Beredar Surat Edaran Wali Murid Dilarang Protes MBG, Disdik Banjarmasin Buka Suara Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasin pun menepis isu di media sosial terkait beredarnya surat pernyataan mengenaiMBG. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdik Banjarmasin, Ryan Utama, membantah surat tersebut berasal dari pihaknya. Ia mengatakan Disdik tidak pernah memberikan arahan kepada kepala sekolah untuk mengeluarkan surat edaran seperti itu. Tidak benar danya informasi yang beredar di media sosial tentang surat pernyataan terhadap orang tua, bahwa sekolah tidak bertanggung jawab atasMBGyang dibagikan kepada siswa kata Ryan, tegas Jumat. Ryan menegaskan, pascainsiden dugaan keracunan siswa beberapa waktu lalu, pihaknya justru memperketat prosedur pengawasan dan pendampingan di setiap sekolah. Berkaca dari kejadian sebelumnya, Disdik menyusun SOP baru kepada setiap sekolah. Setiap pembagianMBG, guru kelas wajib mendampingi dan mengarahkan murid untuk mengecek makanan lebih dulu, mencium aroma, memperhatikan kondisi fisik, dan memastikan tidak ada hal yang mencurigakan. Langkah ini, lanjut Ryan, dilakukan untuk menumbuhkan kewaspadaan di kalangan siswa agar tidak langsung mengkonsumsi makanan tanpa memperhatikan kondisi kelayakannya. Ryan menegaskan, jika terbukti ada sekolah yang mengeluarkan surat pernyataan tersebut, pihaknya akan segera menindaklanjuti. Jika memang benar ada sekolah yang membuat surat itu, tentu akan kami tindak. Karena sebenarnya tidak perlu ada surat seperti itu programMBGini aman dan diawasi dengan baik, pungkasnya. Di Kota Banjarbaru pun tidak ditemukan edaran tersebut. Demikian pula di SMPN 10 Banjarbaru yang sebelumnya ditemukan ulat di burgerMBG. Tidak ada surat ke orangtua siswa seperti itu, kata Kepala SMPN 10 Banjarbaru Moh. Zaid Setiawan, Jumat Disampaikan dia,MBGdi sekolahnya masih disetop sementara waktu. Ia menjelaskan, pihak sekolah masih menunggu arahan dari Dinas Pendidikan terkait kelanjutan distribusiMBGke sekolah. Meski begitu, pihak sekolah terus berupaya memastikan agar kejadian serupa tidak terulang. Salah satu langkah yang disiapkan adalah memperketat pengawasan terhadap makanan yang akan diterima siswa. Kalau nanti distribusi dimulai lagi, kami dari tim sekolah, khususnya tim piketMBG, akan melakukan cross-checking lebih teliti. Jadi sebelum dibagikan ke siswa, akan kami pastikan benar-benar layak konsumsi, tegasnya. Di Kabupaten Banjar juga belum ditemukan edaran tersebut. Sejak SPPG di Tungkaran ditutup operasional sementara, sekolah kami belum lagi menerimaMBGdan tidak ada soal isian untuk orangtua siswa, kata Kepala SMAN 1, Martapura, Eko Sanyoto. Tidak ada di sekolah di kabupaten Banjar soal (angket) itu, tegas Kepala Disdik Banjar, Liana Penny. (sai/naa/lis)",Ratino Taufik,https://asset-2.tribunnews.com/banjarmasin/foto/bank/thumbnails2/Suasana-pembagian-menu-MBG-di-SMAN-12-Banjarmasin.jpg,https://banjarmasin.tribunnews.com/kalsel/1336499/heboh-surat-edaran-tak-boleh-protes-mbg-di-banjarmasin-plt-kepala-disdik-banjarmasin-angkat-bicara?page=all,8c5d8824443cc0cb1f5ce150258ac5f84cb1dce7971f47d8fbe70cf426fd79dc,2025-11-04 12:17:40.382 323,tribunnews,mbg,2025-11-01 06:58:18,"SPPG di Rawalumbu Bekasi Diduga Buang Limbah MBG ke Selokan, Warga Geram Lingkungan Jadi Berbau","TRIBUNJABAR.ID -Keberadaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kelurahan Bojong Menteng, KecamatanRawalumbu, KotaBekasidikeluhkan warga. Sejumlah warga di kawasan RT 5 RW 4 Kelurahan Bojong Menteng, KecamatanRawalumbuitu mendugaSPPGtersebut membuang sisa olahan ataulimbahMakan Bergizi Gratis (MBG) ke selokan. Seorang warga, Subur (35), mengatakan, ia pernah melihat adanya aktivitas pembuangan didugalimbahMBGdiSPPGtersebut ke aliran selokan kawasan rumah warga. Subur mengaku melihat proses pembuanganlimbahMBGolehSPPGitu usai mencium aroma tidak sedap dan mencari sumbernya. ""Saya iseng-iseng aja cari sumber bau, ternyata lagi disedot, dibuang ke sini (selokan warga--red). Saya videoin, saya kirim ke RT. Pak RT langsung merespon, langsung ke sini,"" kata Subur, Jumat (31/10/2025). Baca juga:Pegawai SPPG di Bekasi Diduga Dilecehkan Atasan CCTV Jadi Bukti, Korban Kecewa Pelaku Belum Disanksi Warga lainnya, Zaenab (44), yang setiap hari memanfaatkan air sumur untuk kebutuhan sehari-hari mengaku khawatir. Meski hingga saat ini, ia mengaku belum terdampak terkait dugaan pencemaranlimbahtersebut, namun Zaenab khawatir air sumurnya sudah tercemar. Zaenab dan Subur pun berharap Pemerintah Kota (Pemkot)Bekasimaupun pihakBadan Gizi Nasional(BGN) dapat mencari solusi agar mengatur pembuanganlimbahMBG. ""Takutnya tercemar, tapi sekarang belum kena. Mudah-mudahan jangan, khawatirnya itu doang,"" jelas Zaenab. Kekhawatiran Zaenab bertambah usai dirinya menuturkan ada dua warga yang diduga sudah terdampak pencemaran tersebut. Diduga warga yang terdampak itu sempat mengalami gatal karena air sumur berubah warna menjadi keruh akibat pencemaranlimbah. ""Ada dua orang yang udah kedampak, gatal-gatal badannya,"" tuturnya. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) KotaBekasipun menanggapi pengaduan warga terkait dugaan pencemaran lingkungan di kawasan Kelurahan Bojong Menteng, KecamatanRawalumbuitu. KepalaDinas Lingkungan Hidup(Kadis LH) KotaBekasi, Kiswatiningsih, mengatakan, dalam pengaduan yang disampaikan di media online itu, warga mengeluhkan dugaan pencemaran lingkungan dimana saluran drainase mengeluarkan bau tak sedap hingga berdampak terhadap air sumur. Tak ayal, dampak dari pencemaran lingkungan itu beberapa warga mengalami gatal-gatal pada kulit diduga akibat airlimbahkegiatan dapur yang mengolah makan bergizi gratis (MBG). ""Ketika diverifikasi di lapangan diketahui bahwa air limbah domestik yang bersumber dari cucian peralatan masak dan makan ditampung ke dalam biotank yang sudah kedap air, selanjutnya air limbah yang sudah ditampung dilakukan penyedotan dengan menggunakan jasa penyedotan air limbah,"" kata Kiswatiningsih, Jumat (31/10/2025). Baca juga:Busa Hitam yang Mendarat di Subang Diduga Berasal dari Pabrik Pengolahan Limbah di Karawang UpayaDinas Lingkungan Hidup KepalaDinas Lingkungan Hidup(Kadis LH) KotaBekasi, Kiswatiningsih, menjelaskan sebagai tindak lanjut pihaknya bersama UPTD Laboratorium Lingkungan Hidup (LAB LH) mendatangi lokasi untuk melakukan pemeriksaan dan pengambilan sampel di sejumlah titik. Titik itu meliputi saluran pembuangan airlimbahyang bersumber dari cucian peralatan masak dan makan serta sumber air baku yang berasal dari air tanah (jet pump). Upaya itu dilakukan sebagai bentuk nyata pihak DLH KotaBekasisecara transparan dan akuntabel serta mengedepankan kolaborasi lintas sektor dalam menjaga kualitas lingkungan di KotaBekasi. ""Langkah ini dilakukan untuk mengetahui sumber pencemaran dan menilai tingkat kualitas air guna menentukan langkah penanganan lebih lanjut,"" jelasnya. Artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com dengan judulWarga Rawalumbu Bekasi Geram, Minta SPPG Jangan Buang Limbah MBG ke Selokan",Hilda Rubiah,https://asset.tribunnews.com/Z65qTRP--JsztHwoiAk8SMa2P70=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Warga-keluhkan-limbah-MBG-yang-diduga-dibuang-SPPG-Rawalumbu-Bekasi-ke-selokan.jpg,https://jabar.tribunnews.com/jabar-region/1153153/sppg-di-rawalumbu-bekasi-diduga-buang-limbah-mbg-ke-selokan-warga-geram-lingkungan-jadi-berbau?page=all,423ec3e82d237eecd8dc65dfedf92d75f53a31383c68a29210f32c121a77b80c,2025-11-04 12:18:13.957 324,tribunnews,mbg,2025-11-01 01:12:21,Ribuan Hektar Lahan TNI AD Disulap Jadi Area Tanam Bahan Pangan MBG,"TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Ribuan hektar lahan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) bakal disulap jadi area tanam pasokan bahan pangan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur Makan Bergizi Gratis (MBG). Sebaran lahan ada di berbagai wilayah di tanah air. Hal itu disampaikan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNIMaruli Simanjuntaksaat menerima kunjungan Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik Sudaryati Deyang di Markas BesarTNI AD, di Jakarta, Kamis (30/10/2025). Maruli menyampaikan, dirinya juga sudah memerintahkan prajurit untuk menanam bahan pangan, sayuran, dan buah-buahan di lahan-lahan milikTNI AD. ""Arahan ini untuk menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (BGN), kata Maruli. Komitmen TNI-AD untuk ikut memperkuat pasokan pangan ini sangat diapresiasi olehBGN Sebab dengan bertambahnya jumlah dapurMBGyang beroperasi, kebutuhan bahan pangan pun akan meningkat, sehingga bisa memicu kenaikan harga. Sementara, dengan pasokan yang mencukupi, harga pangan akan stabil. Menurut Maruli, sejak tiga bulan lalu dirinya sudah memperkirakan, harga pangan akan beranjak naik akibat meningkatnya permintaan daging dan telur ayam, serta sayuran dan buah-buahan seiring dengan pertambahan jumlahSPPGyang beroperasi di seluruh Indonesia. Karena itu, ia segera menyerukan jajarannya untuk menanami lahan milik TNI-AD dengan berbagai tanaman pangan, sayuran, dan buah-buahan. Sejumlah lahan milik TNI sudah mulai diusahakan sejak beberapa bulan terakhir. Baca juga:Viral Mobil Berlogo SPPG di Nias Selatan Mengangkut Babi, Ini Penjelasan Lengkap BGN Di antaranya lahan seluas 206 hektar di Gunung Hejo, Purwakarta; 300 hektar lahan di Takokak, Cianjur; 100 hektar di Puslatpur Baturaja, Lampung; 50 hektar di Pengalengan, Kabupaten Bandung; 600 hektar di Ciemas, Sukabumi; serta 60 hektar tanah di Cibenda, Sukabumi. Kami juga mendidik ratusan petani muda untuk mengelola lahan pertanian itu, kata Maruli. Nanik menyarankan, para prajuritTNI ADjuga menanam buah yang dibutuhkan dapur-dapurMBG. Misalnya pisang. Tak hanya sekadar menanam tanaman pangan, sayuran dan buah-buahan, KSAD pun telah memerintahkan para prajuritnya untuk beternak ayam, terutama ayam petelur. Saya juga sudah memerintahkan kepada Kodim-Kodim untuk beternak ayam, kata perwira tinggi dengan bintang empat di bahunya itu.(*)",Rina Ayu Panca Rini,https://asset-2.tribunnews.com/tribunnews/foto/bank/originals/Maruli-Simanjuntak-sama-Nanik.jpg,https://www.tribunnews.com/nasional/7749222/ribuan-hektar-lahan-tni-ad-disulap-jadi-area-tanam-bahan-pangan-mbg?page=all,aac5f246e26e15e21667ec9ef803ba2fdf8515bffbeb34a818831280a05128f6,2025-11-04 12:18:35.773 325,tempo,jokowi,2025-11-04 12:55:00,Forum Purnawirawan TNI Desak Polri Buka Lagi Kasus Dugaan Ijazah Palsu Jokowi,"Forum Purnawirawan Prajurit TNI mendatangi Bareskrim Mabes Polri pada Selasa, 4 November 2025. Mereka mendesak kepolisian membuka kembali penyelidikan kasus dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo yang sebelumnya dihentikan karena dianggap tidak memiliki unsur pidana. Salah satu tokoh forum tersebut, Mayor Jenderal (Purn) Soenarko, mengatakan Polri perlu melanjutkan proses hukum terhadap kasus yang telah menimbulkan perhatian publik itu. Polri seharusnya melanjutkan penyelidikan dan penyidikan kasus dugaan ijazah palsu Jokowi, ujar Soenarko di Mabes Polri. Soenarko menjelaskan, pihaknya sudah mengirim surat resmi kepada Kepala Bareskrim Polri Komisaris Jenderal Syahardiantono untuk meminta agar penyelidikan kasus itu dibuka kembali. Menurutnya, Polri harus segera bertindak karena isu dugaan ijazah palsu Jokowi sudah menyebar luas di masyarakat. Dengan ramai dugaan ijazah Jokowi palsu, seharusnya Polri sudah bertindak, kata dia. Ia mengklaim telah melihat sendiri bukti yang menunjukkan bahwa dokumen tanda kelulusan sarjana Jokowi tidak asli. Soenarko juga menyinggung buku Jokowi White Paper karya Roy Suryo dkk. yang memuat analisis terkait keaslian ijazah tersebut. Kalau tidak terbukti palsu, maka penulis buku itu yang harus bertanggung jawab. Tapi kami meyakini ijazah itu palsu, ujarnya. Soenarko menilai, jika benar ijazah itu palsu, maka Jokowi telah menipu rakyat dengan memalsukan dokumen resmi. Ia menyebut sudah ada contoh anggota DPR yang dipenjara karena pelanggaran serupa. Di level bawah saja ada anggota DPR yang dipenjara dua tahun karena memalsukan dokumen, kata mantan Komandan Jenderal Kopassus itu. Sebelumnya, Roy Suryo dan sejumlah rekan juga datang ke Markas Bareskrim Polri pada 6 Oktober 2025 untuk meminta agar penyelidikan kasus dugaan ijazah palsu Jokowi dilanjutkan hingga ke pengadilan. Mari teruskan masalah ini di Bareskrim sampai ke pengadilan, ujar Roy. Roy mengaku memiliki salinan ijazah Jokowi yang diperoleh dari arsip Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dokumen itu, kata dia, digunakan Jokowi saat mencalonkan diri pada Pemilu 2019. Setelah membandingkan dengan beberapa sampel lain, ia menyimpulkan ijazah itu tidak asli. Kesimpulannya, ijazah yang dikumpulkan Jokowi di KPU dan tempat lain adalah palsu, kata Roy. Namun, Bareskrim Polri telah menghentikan penyelidikan kasus ini pada Mei 2025 karena tidak menemukan unsur pidana. Penyelidikan perkara ini dihentikan karena tidak ditemukan unsur pidana, ujar Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro dalam konferensi pers, Kamis, 22 Mei 2025. Pilihan Editor: Ketika Prabowo Tak Ambil Pusing dengan Gerakan Pemakzulan Gibran","Vedro Imanuel Girsang, Linda Trianita",https://statik.tempo.co/data/2024/04/19/id_1295832/1295832_720.jpg,https://www.tempo.co/hukum/forum-purnawirawan-tni-desak-polri-buka-lagi-kasus-dugaan-ijazah-palsu-jokowi-2086234,edd0888331386d700a17be08565dbbd8052b26f328466a3148f85c0b9160bd0d,2025-11-04 17:00:11.620 326,tribunnews,mbg,2025-11-03 17:50:36,"Puding MBG Diduga Penyebab 20 Siswa SD di Jakbar Keracunan, Ini Kata Kepala SPPG Meruya Selatan","Badan Gizi Nasional (BGN) menutup sementara operasional Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) Meruya Selatan setelah insiden dugaan keracunan makan bergizi gratis (MBG) di SDN Meruya Selatan 01KepalaSPPG Meruya Selatan, Satria Jayaputra, mengungkap bahwa puding berasal dari pihak kedua, yakni UMKM lokalSebanyak 20 siswa SDN Meruya Selatan 01 mengalami gejala keracunan usai menyantap MBG pada 29 Oktober 2025, dengan dugaan penyebab berasal dari puding berbau sangit. WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Pihak Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) Meruya Selatan mendapatkan surat penutupan operasional sementara dari Badan Gizi Nasional (BGN), buntut keracunan makan bergizi gratis (MBG) yang mereka sajikan di SDN Meruya Selatan 01, Rabu (29/10/2025) lalu. Hal itu dilakukanBGNsampai hasil laboratorium terkait puding yang diduga jadi penyebab keracunan siswa terbit. Kepala SPPG Meruya Selatan, Satria Jayaputra menyampaikan bahwa puding yang diberikan kepada siswa, bukan dibuat di dapur SPPG Meruya Utara, tetapi dari pihak kedua yang merupakan UMKM. Baca juga:Warga Protes Aroma Tak Sedap, Kubangan di SPPG Bojong Menteng Bekasi akan Ditutup ""Kalau puding sih kebetulan memang kami itu memakai orang kedua, jadi kami memakai UMKM yang membuat puding tersebut,"" ungkap Satria saat ditemui diSPPG Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta Barat, Senin (3/11/2025). Kata Satria, SPPG boleh melibatkan UMKM asalkan mereka mengantongi izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta mendapat sertifikat halal. Karena itulah ia memesan puding dari UMKM yang biasa beroperasi dan langgaran kebanyakan orang. Namun setelah ada insiden ini, pihak SPPG memastikan tak akan lagi bekerja sama dengan UMKM tersebut. Ia juga masih menunggu proses investigasi selanjutnya terkait kasus ini. ""Untuk UMKM sih sebenarnya kita sudah tidak akan memakai UMKM untuk pihak kedua lagi ya karena kan sudah kejadian seperti ini, lebih baik kita menghindari lebih baik kita membuat sendiri di dapur,"" kata Satria. Menurutnya, hari itu pihak SPPG akan mengirim susu untuk pelengkap menu MBG siswa. Namun, stok susu itu sedang tidak tersedia. Karena itulah, Satria menggantinya dengan puding dan mengambilnya dari UMKM lantaran khawatir waktu pengirimannya tidak tepat apabila membuatnya sendiri oleh tim dapur. ""Tim dapur ada 6 orang, 2 masak nasi, 4 masak bahan baku (lauk),"" katanya. ""(Ke depan) lebih baik kita yang membuat karena kita biar tahu nih bahan-bahannya apa aja, ini aman atau enggak terus apakah tangannya mereka ini bersih atau enggak. Kalau misalkan di UMKM kan kami enggak tahu mereka pembuatannya seperti apa,"" jelas dia. Satria mengungkap, meskipun para siswa kini dalam kondisi sehat usai mendapatkan perawatan medis, namun insiden ini diakuinya menjadi pembelajaran berharga untuk ke depannya. Untuk informasi,SPPG Meruya Selatanmulai beroperasi pada 27 Oktober 2025. Mereka mendistribusikan MBG untuk 2.562 siswa yang tersebar di empagmt sekolah yakni SDN Meruya Selatan 01, MIN 19 Jakarta, MAN 10 Jakarta, dan SMPN 206 Jakarta. Dugaan Keracunan Sebanyak 20 siswa sekolah dasar (SD) di SDN Meruya Selatan 01, Kembangan, Jakarta Barat, diduga mengalami keracunan usai menyantap makan bergizi gratis (MBG) pada hari ketiga program berjalan. Hal itu dikonfirmasi oleh Kepala Sekolah SDN Meruya Selatan 01, Siti Sofyatun kepada wartawan, Sabtu (1/11/2025). Menurutnya, insiden itu terjadi pada Rabu (29/10/2025) lalu saat tujuh siswa dibawa ke RSUD Kembangan untuk diberikan obat. ""Terus enggak lama setelah dikasih obat, dia udah bisa pulang ke sekolah. Besoknya juga udah masuk lagi,"" kata Siti. Siti berujar, siswamya itu langsung dibawa ke RSUD Kembangan lantaran puskesmas setempat sedang penuh. Sementara 13 anak lainnya, ditangani oleh dokter di sekolah sebab dianggap tidak terlalu parah. ""Sampai saat ini sih hasil lab-nya belum keluar ya. Tapi diduganya kalau enggak mi ya puding sih. Pudingnya itu agak bau sangit ya. Ada sebagian sih, jadi gak semua,"" ungkap Siri. Baca juga:SPPG di Bekasi Kedapatan Buang Limbah MBG ke Selokan Permukiman, Warga Protes dan Minta Dihentikan ""Jadi ketika saya cium, saya dikasih sampel dua itu ya yang satu wangi, yang satu agak bau sangit,"" imbuhnya. Siti berujar, pihaknya sudah mengingatkan siswa untuk tidak memakan MBG yang berbau sangit itu. Namun, sebagian anak tetap memakannya hingga terjadi insiden tak menyenangkan ini. Menu MBG hari itu, memang tidak ada nasi. Siswa mendapatkan porsi makan berupa mi, telur kecap, hingga puding. ""Sebenarnya udah kami ingatin, anak-anak juga udah diingatin. Ini udah jangan dimakan gitu. Namanya anak-anak lagi euforianya, lagi semangat banget dapat MBG,"" jelasnya. Paska insiden ini, Siti memanggil orangtua 20 siswa yang duduga keracunan untuk berdiskusi. Menurutnya, para orangtua dan sekolah tidak terlalu mempermasalahkan hal ini, sebab para siswa sudah bisa belajar dengan normal satu hari paska kejadian. (m40) Baca berita WartaKotalive.com lainnya diGooggle NewsdanWharsApp",Nuri Yatul Hikmah,https://asset-2.tribunnews.com/wartakota/foto/bank/thumbnails2/PUDING-MBG-BERACUN-Kepala-SPPG-Meruya-Selatan.jpg,https://wartakota.tribunnews.com/nasional/873049/puding-mbg-diduga-penyebab-20-siswa-sd-di-jakbar-keracunan-ini-kata-kepala-sppg-meruya-selatan?page=all,89ff7aaad55af69ee2ab2a6c3465440094a37e76819571a586564d90add315d0,2025-11-04 12:03:58.568 327,tribunnews,mbg,2025-11-03 19:54:05,"Kata BGN Soal Pemalsuan Label Halal Ompreng MBG di Ruko, Disebut Sengaja Dilakukan Pengusaha","TRIBUNJATIM.COM -Dugaan pemalsuan label halal di produkomprengyang disebut digunakan untuk Makan Bergizi Gratis (MBG) kini ditanggapi Badan Gizi Nasional (BGN). Pemalsuan itu dilakukan di sebuah rumah toko alias ruko di kawasan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara. KepalaBGN,Dadan Hindayanamenyebut jika dugaan pemalsuan itu bukan ranah dariBGN. Menurut Dadan, pemalsuan itu sengaja dilakukan oleh pengusaha. Baca juga:Ompreng MBG: Dulu Diisukan ada Minyak Babi, Kini Diduga Made In China Dipalsukan Jadi Indonesia ""Ya itu kan bukan ranahnyaBGN. Kan itu pengusaha yang berusaha ingin menjual produknya agar percaya bahwa itu produkBGN,"" kata Dadan, saat ditemui seusai menjadi narasumber dalam Bimbingan Teknis Nasional (Bimteknas) PKS 2025 di Jakarta, Senin (3/11/2025). Ia menegaskan,BGNtidak pernah menunjuk atau meminta pihak mana pun mencantumkan logo atau label tertentu pada peralatan makan programMBG. ""BGN tidak pernah meminta seseorang atau perusahaan untuk mencap tray itu. Bahkan tidak ada penggunaan logo dalam berdagang, nah itu adalah kriminal murni,"" ujar Dadan. Asal-usulomprengMBGatau makan bergizi gratis kini sedang diselidiki oleh polisi. Hal itu dilakukan setelah munculnya penemuan dugaan pemalsuan labelomprengMBGdari made in China menjadi made in Indonesia. DugaanomprengMBGdari Tiongkok itu kini sedang didalami oleh polisi. Penyelidikan ini dilakukan setelah adanyaomprengyang ditemukan di sebuah ruko kawasan Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, dan kini sedang diselidiki oleh Polres Metro Jakarta Utara. Alat dapur berupa ompreng itu disebut akan dipakai untuk menyajikan makanan dalam program MBG. Baca juga:Aziza Siswa SD Selalu Bungkus MBG untuk Dimakan Bareng Ibu dan Adik, Tak Punya Beras di Rumah ""Saat ini Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara masih melakukan pendalaman lebih lanjut terkait adanya dugaan pergantian label dari made in China menjadi made in Indonesia,"" kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Utara Ipda Maryati Jonggi, Sabtu, (1/11/2025), dikutip dari Tribun Jakarta. ""Saat ini masih kami lakukan pengecekan dan pendalaman untuk memastikan kebenarannya,"" katanya menambahkan. Jonggi mengatakan beberapa orang di ruko telah dimintai keterangan sehubungan dengan adanya nampan yang diduga ilegal itu. Menurut keterangan mereka,omprengitu akan dipakai untuk keperluanMBG. ""Untuk pendalaman sementara, memang akan dipergunakan untukMBG,"" ujar Jonggi. Jonggi berkata ruko milik importir PT LN itu dicek setelah polisi menerima aduan dari warga mengenai dugaan adanya tindak perdagangan ilegal. ""Kami dari Polres Metro Jakarta Utara melalui Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara melakukan pengecekan di salah satu ruko yang ada di Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, kegiatan ini menindaklanjuti adanya laporan informasi dari masyarakat terkait dengan dugaan adanya perdagangan ilegal dengan penggunaan label SNI palsu atau logo halal yang diduga tidak sesuai ketentuan,"" katanya. Jonggi mengatakan pihaknya tidak menyita barang ataupun melakukan penangkapan. Semua nampan masih berada di lokasi. ""Saat ini masih kami lakukan pendalaman. Belum ada barang yang kami sita,"" katanya. Beberapa waktu laluomprengMBGyang diimpor dari Tiongkok pernah juga disorot karena diduga mengandung minyak babi atau lard oil. Dugaan tersebut diungkapkan oleh artikel investigatif berjudul ""From Chaoshan to Classrooms: Illegal Imports, Health Hazards, and Halal Concerns"" yang dipublikasikan Indonesia Business Post, Senin, (25/8/2025). Minyak babi diduga digunakan sebagai campuran pelumas industri dalam proses pembuatan nampan stainless steel. Ketika dugaan itu muncul, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN)Dadan Hindayanamengatakan pihaknya masih melakukan pengecekan mengenai kabar tersebut. ""Sedang check and recheck,"" ujar Dadan, Selasa, (26/8/2025). Saat itu Dadan belum menjelaskan secara rinci mengenai kebenaran informasi tersebut. Semenatra itu, Menteri Agama Nasaruddin Umar menyebut segala temuan akan menjadi masukan bagi pengelolaMBG. Menurut Nasaruddin, pemerintah akan memperbaikiMBGjika terbukti ada temuan mengenai kehalalan. ""Ya kita akan temukan itu, masukan-masukan itu silakan serakan ke pengelolanya ya. Tapi secara formal, kita mau terima jadi dan beres semuanya."" Sementara itu, Hasan Nasbi, yang saat itu menjadi Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, menegaskan bahwa pemerintah belum menemukan bukti dugaan penggunaan minyak babi dalam nampan dapurMBG. Hasan menyatakan isu tersebut masih bersifat spekulatif dan siap diuji secara ilmiah jika diperlukan. Kalau memang ada kekhawatiran soal itu, kita uji saja. Bisa diuji di BPOM, bisa diuji di laboratorium independen. Kita bisa uji kok, kata Hasan di kantornya, Selasa. Hasan menyebut bahwa hingga saat ini tidak ada indikasi nampanMBGmengandung bahan yang tidak halal. Ia juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah terpengaruh isu sensitif yang belum terverifikasi. Ternyata polemik tentangomprengMBGjuga terjadi bukan hanya dari pembuatan atau kandungannya, tapi dari kesepakatan antara sekolah dengan SPPG. Tahun 2025 menjadi awal berjalannya program makan bergizi gratis (MBG). Dalam program itu, disediakan wadah atauomprenguntuk makan bergizi gratis. Apabila menghilangkan wadah tersebut, sekolah bakal menanggung denda Rp80 ribu per wadah. Hal ini berlaku di Magelang, Jawa Tengah. Penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Magelang, Jawa Tengah, yang menghilangkanomprengatau wadah makanan kini dikenakan denda sebesar Rp 80.000 per buah. Denda tersebut merupakan hasil kesepakatan antara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Kota Magelang dengan para penerima program. Baca juga:Diduga Gegara Menu Makan Bergizi Gratis, Puluhan Siswa SD Diare, Guru Juga Kena: Daripada Dibuang ProgramMBGdi Magelang telah dilaksanakan sejak 6 Januari 2025, dengan jumlah penerima mencapai 2.629 siswa di 16 sekolah. Sejak Senin (20/1/2025), jumlah penerima bertambah sebanyak 316 siswa dari lima sekolah tambahan. Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Kota Magelang, M Rauuf Oktavian Nur menjelaskan, sebelum makanan disalurkan, telah ada kesepakatan dengan pihak sekolah penerima. ""Apabila ompreng hilang, sekolah menanggung denda Rp 80.000 per ompreng yang hilang. Tujuannya agar kita semua menjaga barang punya negara ini. Biar bisa dipakai seterusnya,"" ujarnya di kantornya, Senin, dikutip dariKompas.com. Rauuf juga menyampaikan sejakMBGberoperasi, jumlahomprengyang kembali ke dapur selalu lengkap. Mengenai sisa makanan yang dihasilkan setelah dikonsumsi siswa, dia menyebutkan sampah makanan yang dihasilkan relatif sedikit. ""Food waste ini paling satu kresek kecil. Nggak sampai 1 kilogram dari 16 sekolah,"" ucapnya. Dia mengungkapkan sampah makanan yang paling banyak dihasilkan termasuk dalam kategori food loss, seperti bekas potongan sayur atau buah, yang terjadi pada tahap produksi dan tidak sampai dikonsumsi. Rauuf menambahkan pihaknya telah meminta sekolah untuk mengedukasi siswa agar menghabiskan makanan yang disajikan. Namun, Rauuf mengakui adanya kasus di mana siswa memberikan lauknya kepada teman-teman mereka karena alasan tertentu. ""Memang butuh waktu mengajarkan anak-anak untuk menyesuaikan dengan makanan bergizi karena mereka terbiasa dengan makanan ultra-processed food, instan,"" pungkasnya. Baca juga:Sekolah Pungut Biaya Wadah Makan Bergizi Gratis Rp10 Ribu ke Murid, BGN Tegas Tak Boleh: Abaikan Informasi lengkap dan menarik lainnya di GooglenewsTribunjatim.com Artikel ini telah tayang diTribunnews.com",Torik Aqua,https://asset.tribunnews.com/WAjgPATS-uPkXdn3c6KBZnLSyTc=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Dijanjikan-Rp-150-Ribu-Sehari-Gaji-Relawan-MBG-Dipotong-Jadi-Rp-120-Ribu-BGN-Kami-Sesalkan.jpg,https://jatim.tribunnews.com/news/522690/kata-bgn-soal-pemalsuan-label-halal-ompreng-mbg-di-ruko-disebut-sengaja-dilakukan-pengusaha?page=all,0bd1e24126dfbb39eadf44156904c2c502b63abb2a6de6d13a690a8d58e1bf16,2025-11-04 12:06:30.261 328,tribunnews,mbg,2025-11-03 12:51:57,"SPPG Semayap Kotabaru Distribusikan MBG Untuk 3B, Begini Teknis Penyalurannya","BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU- Selain pendistribusian Makan Bergizi Gratis (MBG) ke sekolah, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Semayap, Kabupaten Kotabaru juga menyalurkan MBG Balita, Busui dan Bumi (B3). Program ujicoba kali pertama ini telah berlangsung beberapa waktu lalu, dengan menyasar Posyandu Al Zahra yang posisinya terdekat dari SPPG Semayap. Dituturkan Kepala SPPG Semayap Rahmani Hafiji, program ini disambut baik para penerima manfaat, sebagai bentuk pemenuhan gizi bagi mereka yang tengah hamil, menyusui dan balita. ""Untuk penerima, saat ini ada 35 balita, dua ibu menyusui dan satu ibu hamil,"" ujarnya, Senin (3/11/2025). Baca juga:Sempat Dihentikan Karena Renovasi, MBG di Kecamatan Pulaulaut Utara Kembali Didistribusikan Terkait teknis pendistribusian, Rahmani mengatakan sedikit berbeda dengan MBG ke sekolah, yakni tidak tidak tiap hari. Namun hanya dua kali dalam sepekan. Masing-masing Senin dan Kamis, berupa makanan siap santap. Kemudian di hari yang sama juga diserahkan beberapa bahan lainnya sebagai sumber protein, susu, dan kacang-kacangan untuk dua hari Selasa dan Rabu. Begitu pula pola yang diterapkan untuk penyerahan Kamis, Jumat dan Sabtu. Untuk Penyaluran sendiri dilakukan melaui kader Posyandu, sebagai perwakilan yang bertanggungjawab dalam pendistribusian kepada penerima.(Banjarmasinpost.co.id /MuhammadTabri)",Muhammad Tabri,https://asset-2.tribunnews.com/banjarmasin/foto/bank/thumbnails2/Pendistribusian-MBG-di-SDN-2-Semayap-Kecamatan-Pulaulaut-Utara-Kabupaten-Kotabaru.jpg,https://banjarmasin.tribunnews.com/kalsel/1336814/sppg-semayap-kotabaru-distribusikan-mbg-untuk-3b-begini-teknis-penyalurannya?page=all,d95dfd849378104827c265d4d12d323c5b040a8db9d48d59bb1019cff8efedf5,2025-11-04 12:08:44.423 329,tribunnews,mbg,2025-11-02 23:17:30,"BPKP Beri Catatan Terkait PSN di Kalbar, Mulai dari MBG, Sekolah Rakyat, Hingga CKG","TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Bebeberapa Proyek Strategis Nasional (PSN) yang digagasanPresidenPrabowo Subianto dan WakilPresidenGibran Rakabuming Raka, telah berjalan di wilayah Provinsi Kalbar. Dalam hal ini, Kepala PerwakilanBPKPProvinsiKalimantan Barat, Rudy M. Harahap memberikan beberapa catatan mengenaiPSNyang telah berjalan di Kalbar. Menurutnya,PSNdi Kalbar sudah berjalan cukup baik di Kalbar, namun belum menunjukkan performa yang optimal. PSN yang telah berjalan di Kalbar,antara lain Program Makan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Rakyat, Cek Kesehatan Gratis, dan Program Ketahanan Pangan. Pogram itu telah berjalan dengan baik, tetapi masih menghadapi sejumlah tantangan di lapangan, ujarnya usai kegiatan Kick Off Meeting Asistensi Penyusunan Profil Risiko Pembangunan Daerah Wilayah Kalbar di Library CafeBPKPKalbar, Jumat lalu. Dijelaskan nya secara umum program-programPSNdi Kalbar ini sudah berjalan dan manageable. Namun, Dari sisi performa, belum semuanya optimal. Dan masih ada beberapa catatan yang perlu diperbaiki. Pertama, mengenai Program Makan Bergizi Gratis menjadi salah satu yang paling mendapat perhatian. Menurut Rudy, sejak awal peluncurannya, program ini sempat menghadapi sejumlah kendala teknis, mulai dari kesiapan dapur hingga standar kebersihan. BPKP juga mencatat adanya beberapa insidenMBGyang terjadi diberbagai daerah di Kalbar. Ia mencotohkan salah satunya di Kabupten Kuburaya. Setelah dilakukan penelusuran, penyebabnya bukan karena makanan basi, melainkan karena siswa tidak terbiasa mengonsumsi ikan. kasus di Kuburaya, kita datangin ternyata bukan karena basi. Memang dia (siswa) nggak terbiasa. Berarti kan kita harus punya keberagaman menu agar sesuai dengan kebiasaan konsumsi anak di daerah masing-masing, jelasnya. Baca juga:Hendry Pangestu Lim Kembali Pimpin MABT Pontianak Secara Aklamasi Selain itu,BPKPmenyoroti penyelesaian Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dapurMBGdi sejumlah kabupaten/kota. Yang mana diketahui, Kementerian Kesehatan telah memberikan waktu satu bulan untuk menyelesaikan sertifikasi tersebut. Sebenarnya waktu awal Januari, kami sudah mengingatkan bahwa itu adalah risiko ya, yang harusnya dimitigasi oleh dinas kesehatan masing-masing. Nah, ternyata nggak terlalu aware. Begitu muncul keracunan di daerah lain, di kita juga wajib menyelesaikan SLAS itu. Jadi, kita diberi kesempatan satu bulan oleh Menteri Kesehatan untuk menyelesaikan dapur-dapur itu, jelasnya. Kemudian untuk program Sekolah Rakyat,BPKPmenemukan sejumlah catatan, terutama terkait status tanah yang digunakan. Isu tanah ini harus segera diperjelas. Tidak bisa hanya dilaporkan tidak ada masalah saja, tapi sertifikatnya belum selesai. Jangan sampai jadi masalah hukum ke depannya, ujarnya. BPKP juga memberikan saran agar pemerintah daerah mempercepat penyelesaian sertifikat tanah untuk proyek-proyek pendidikan dan kesehatan yang menggunakan sistem design and build agar tidak menghambat anggaran dan pelaksanaan fisik. Sementara itu, program Cek Kesehatan Gratis dinilai sudah berjalan namun belum terlalu menarik minat besar masyarakat. Masyarakat kurang tertarik kalau hanya dicek tensi. Mereka ingin layanan yang lebih komprehensif, seperti tes darah atau EKG, katanya. Sedangkan untuk program ketahanan panganBPKPmenyoroti belum adanya industri pakan ternak di Kalbar, padahal kebutuhan ayam untuk programMBGsaat ini cukup besar dan bisa menjadi ide untuk membuka usaha. Selama ini pakan ternak masih dari luar daerah. Kita sudah rekomendasikan agar ada upaya membangun industri pakan lokal supaya rantai pasoknya kuat, jelasnya. Rudy menambahkan, beberapa kepala daerah di Kalbar juga cukup aktif berkomunikasi denganBPKPterkait pelaksanaanPSN, salah satunya Kabupaten Sambas yang menjadi salah satu lokus utama pelaksanaan program nasional. Sambas itu program strategis nasionalnya banyak sekali. Jadi kami sering berkomunikasi dengan Sambas. Pusat juga menunjuk Sambas sebagai salah satu lokus karena anggarannya besar dan memiliki banyak potensi unggulan, katanya. Sementara Kabupaten Kubu Raya, disebut sebagai contoh daerah yang memiliki inisiatif tinggi dalam mendukung program strategis nasional. Kalau Kubu Raya, itu memang inisiatif dari bupatinya. Contohnya waktu Kooperasi Merah Putih, yang paling cepat bergerak ya Kubu Raya. Makanya peresmiannya di sana. Jadi menarik juga karena ada semangat kompetisi antar kepala daerah, tutup Rudy.(*) -Baca Berita Terbaru Lainnya diGOOGLE NEWS-Dapatkan Berita Viral Via SaluranWhatsApp -Baca Berita Terbaru Lainnya diGOOGLE NEWS-Dapatkan Berita Viral Via SaluranWhatsApp !!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!",Anggita Putri,https://asset.tribunnews.com/HHXAJBtTwY4_4vHIb22s6KPkJvo=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/Foto-Kepala-BPKP-Kalbar-Rudy-usai-kegiatan-Kick-Off-Meeting.jpg,https://pontianak.tribunnews.com/metropolis/1148343/bpkp-beri-catatan-terkait-psn-di-kalbar-mulai-dari-mbg-sekolah-rakyat-hingga-ckg?page=all,f134d2c4800b792264c1d5e039add6973174079c31ced169f84f52c41d6f1152,2025-11-04 12:10:39.531 330,tribunnews,mbg,2025-11-02 12:37:22,"Sekolah Disegel Ahli Waris, Ratusan Siswa SDN Belajar di Tenda Darurat, MBG Pun Dibagi di Luar Pagar","BANJARMASINPOST.CO.ID- Ratusan siswa harus belajar di tenda darurat imbas sekolah mereka disegel ahli waris. ProgramMakan Bergizi Gratis (MBG)ikut terganggu. Hal ini dialami 111 siswa SDN 2 Tamberu, Kecamatan Batumarmar, Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. Mereka terpaksa mengikuti kegiatan belajar mengajar di rumah-rumah warga dan tenda darurat. Ini terjadi setelah gedung sekolah mereka disegel oleh warga yang mengaku sebagai ahli waris pemilik lahan. Adanya penyegelan dilakukan pada Minggu (19/10/2025) oleh seorang warga bernama Ach Rasyidi. Ia mengklaim sebagai ahli waris pemilik tanah tempat gedung SDN 2 Tamberu berdiri. Baca juga:Tak Terima Dipukul Sapu, Anak Laporkan Ibunya ke Polisi, Berawal dari Menolak Bereskan Tempat Tidur Selain belajar di rumah warga, sebagian siswa mulai hari ini terpaksa juga belajar di tenda darurat penanggulangan bencana, kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan, Mohammad Alwi, Selasa (21/10/2025). Menurut Alwi, penyegelan ini bukan yang pertama kali terjadi. Kasus serupa juga pernah terjadi pada Juni 2024. Saat itu, penyegelan sempat dibuka setelah Pemkab Pamekasan berjanji memberikan ganti rugi lahan kepada pihak ahli waris. Saat ini, saudara Rasyidi yang merupakan ahli waris dari pemilik tanah sebelumnya kembali melakukan penyegelan. Oleh karena itu, untuk sementara waktu para siswa terpaksa belajar di rumah warga dan di tenda darurat, ujar Alwi. Ia menegaskan, Disdikbud Pamekasan terus berupaya melakukan negosiasi agar segel dapat dibuka dan kegiatan belajar mengajar bisa berjalan normal. Kami juga sudah melaporkan kasus ini ke Pemprov Jawa Timur agar ada solusi terbaik, terutama terkait keberlangsungan proses belajar siswa, katanya. Hingga kini, para siswa dan guru masih telantar. Ketua Komisi IV DPRD Pamekasan, Halili, mengungkapkan bahwa situasi ini tidak hanya berdampak pada siswa, tetapi juga guru yang tidak memiliki tempat untuk beristirahat. ""Perlu adanya tambahan 1 tenda lagi untuk ruang guru,"" ujarnya pada Minggu (2/11/2025), melansir dari Kompas.com. Halili menjelaskan bahwa saat berkunjung ke tenda darurat, ia menemukan bahwa tidak ada tempat istirahat untuk para guru. Dengan hanya dua tenda yang ada, ruang tersebut hanya cukup untuk enam kelas, sehingga banyak guru terpaksa beristirahat di luar tenda. ""Saya berharap mereka pun diberi tempat. Saat jam istirahat, para guru juga perlu beristirahat,"" tegasnya. Kondisi siswa di dalam dua tenda tersebut juga sangat memprihatinkan. Satu tenda menampung tiga kelas yang hanya dipisahkan oleh kain, yang berpotensi mengganggu proses belajar mengajar. ""Saya yakin proses belajar mengajar tidak maksimal,"" imbuhnya. Halili menambahkan, satu bangku yang terisi oleh tiga orang sudah tidak layak untuk digunakan. Ia berharap pemerintah segera menemukan solusi, baik melalui relokasi atau membeli tanah dari ahli waris. ""Saya berharap segera ada solusi dari pemerintah. Apakah relokasi atau membeli tanah ke ahli waris,"" tuturnya. Sementara itu Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Pamekasan, Achmad Zainullah, menyampaikan bahwa masih ada satu tenda yang belum terpakai. ""Tenda darurat masih tersisa satu,"" katanya. Dia menjelaskan bahwa setelah dua tenda didirikan di SDN Tamberu 2, masih ada empat tenda yang tersisa, namun tiga di antaranya telah dibangun di Area Arek Lancor untuk dijadikan posko bencana. ""Satu tenda yang tersisa bisa saja segera didirikan. Tapi kami menunggu perintah pimpinan,"" tambahnya. Selama gedungsekolah disegel, programMakan Bergizi Gratis (MBG)untuk siswa tetap berjalan seperti biasa, meskipun distribusinya dilakukan di luar pagar sekolah. Berdasarkan pantauan di lapangan, siswa datang ke sekolah tanpa mengenakan seragam hanya untuk mengambil jatah menu MBG yang disediakan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Darul Arqom. Mereka membawa wadah makanan dari rumah untuk memindahkan makanan sebelum dibawa pulang. Sampai hari ini anak saya belum bisa bersekolah karena pintu pagar masih tertutup, ujar salah satu wali murid, Juhairiyah, Selasa pagi. Jam tujuh pagi anak-anak tetap diminta datang ke sekolah untuk mengambil makanan. Setelah itu mereka langsung pulang, tambahnya. Ia berharap penyegelan ini segera berakhir agar anak-anak bisa kembali belajar di ruang kelas seperti semula. Kami masih menaruh harapan besar masalah ini segera terselesaikan dan siswa bisa belajar normal lagi, ucapnya. (Banjarmasinpost.co.id/Kompas.com)",Murhan,https://asset-2.tribunnews.com/banjarmasin/foto/bank/thumbnails2/Siswa-SDN-Tamberu-2-masih-belajar-di-tenda-darurat.jpg,https://banjarmasin.tribunnews.com/news/1336681/sekolah-disegel-ahli-waris-ratusan-siswa-belajar-di-tenda-darurat-mbg-pun-dibagi-di-luar-pagar?page=all,44c78f5113e9861e6271d149601e9e54a1003756f82f87fb7b6f41c055ed1c26,2025-11-04 12:12:07.637 331,tribunnews,mbg,2025-11-02 22:00:40,"Ada Aturan Baru, Tim MBG Hanya Boleh Masak 3.000 Porsi ","TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN -Bada Gizi Nasional (BGN) menetapkan batas maksimal porsi Makan Bergizi Gratis (MBG) sebanyak 3.000 porsi per hari di setiap Satuan Pelayanan Pemenugan Gizi (SPPG). Untuk itu, Kepala BGN Wilayah Sumut akan melakukan peninjauan dan mengatur ulang jumlah penerima manfaat MBG di setiapSPPG. Aturan baru ini diatur dalam Keputusan Kepala BGN Nomor 244 tahun 2026 tentang Perubahan Ketiga atas Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Bantuan Pemerintah Untuk Program MBG Tahun Anggaran 2025. ""Ya benar (3.000 porsi MBG per hari) untuk hal ini sudah diperintahkan oleh pimpinan untuk dilakukan pembagian secara merata. Maka dari itu, kita akan lakukan tinjauan ke SPPG serta melakukan sosialisasi terkait aturan baru ini,"" ucap Kepala BGN Sumut Agung Kurniawan, kepada Tribun Medan, Minggu (2/10/2025). Baca juga:18 Siswa SD di Nias Utara Diduga Keracunan Menu Susu MBG, Kepala BGN Sumut Sebut Panik Masal Menurutnya, pembatasan porsi dilakukan untuk menjaga kualitas makanan serta tidak terjadinya over kapasitas di satuSPPG. ""Jadi ini bukan terkait jumlah sekolahnya harus berapa. Kadang 5-6 sekolah itu penerima manfaat (Penerima MBG)-nya hanya 800-1.000 orang. Tapi tak jarang juga ada satuSPPGyang mengambil tiga sekolah tapi sudah melebihi kapasitas 3.000 porsi. Jadi kita akan tinjau keSPPGitu jumlah penerima manfaatnya. Jika melebihi, maka akan diberikan keSPPGlainnya,"" jelasnya. Namun, ia tak merinci daerah mana yangSPPG-nya melebihi kapasitas. Dikatakannya, kebanyakanSPPGdi daerah yang over kapasitas karena masih kurangnya dapurSPPGserta jarak antar sekolah yang cukup jauh. Untuk itu pemerataan jumlah porsiSPPGdi Sumut diperlukan banyak waktu. Sebab, saat ini masih dalam tahap sosialisasi. ""Pasti akan sosialisasi. Saat sosialisasi ada situasi jarak dan waktu untuk mengubah aturan pertama ke yang kedua. Namun kita pastikan 3.000 porsi MBG di setiap SPPG per harinya akan kita laksanakan,"" jelasnya. Diketahui, Wakil Kepala Badan Gizi Nasional Nanik Sudaryati Deyang mengatakan, pengaturan kapasitas ini dirancang untuk menjaga mutu, keamanan pangan, serta efektivitas layanan gizi di lapangan. Nanik menjelaskan standar yang ditetapkan awalnya 2.500 porsi MBG per hari. Peningkatan kuota hingga 3.000 porsi hanya dapat dilakukan apabilaSPPGtelah memenuhi persyaratan khusus sumber daya manusia. Termasuk keberadaan juru masak bersertifikat melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Ditegaskanny, aturan ini sebagai mekanisme pengendalian agar setiap daput layanan MBG tetap beroperadi sesuai kemampuan fasilitas dan tenaga yang tersedia.",Anisa Rahmadani,https://asset-2.tribunnews.com/medan/foto/bank/thumbnails2/Sejumlah-siswa-di-Kota-Medan-saat-menyantap-menu-MBG.jpg,https://medan.tribunnews.com/sumut-terkini/1767194/ada-aturan-baru-tim-mbg-hanya-boleh-masak-3000-porsi?page=all,794661c1fd853ec7133e9e180c1058555861928484f574171767a4f311219c45,2025-11-04 12:13:25.865 332,tribunnews,mbg,2025-11-01 08:32:54,"Viral, Wakil Bupati Pidie Jaya Menghajar Kepala Dapur MBG Gara-gara Nasi Dingin, Begini Nasibnya","TRIBUNJABAR.ID -Sebuah video aksiWakil Bupati Pidie Jaya,Hasan BasrimenghajarKepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)MBG,viraldi media sosial. Belakangan diketahui, setelah kasus dugaan penganiayaannya ituviral, nasibWakil Bupati Pidie JayadiAcehitu terancam hinggadilaporkan ke polisi. Peristiwa ini terjadi dialami Muhammad Reza,Kepala SPPGdi Gampong Sagoe, Kecamatan Trienggadeng, Pidie Jaya, pada Kamis (30/10/2025) pagi. Suasana dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dipimpin Muhammad Reza mendadak ricuh setelah kedatangan Hasan Basri Wakil Bupati Pidie Jaya tersebut. Alih-alih melakukan pengecekan, Hasan Basri justru mengamuk kepada para petugas SPPG. Baca juga:SPPG di Rawalumbu Bekasi Diduga Buang Limbah MBG ke Selokan, Warga Geram Lingkungan Jadi Berbau Dalam rekaman videoviraltersebut, terdengar teriakan para petugas perempuan yang kaget dan berusaha menghentikan aksipemukulantersebut. Kepada wartawan, Muhammad Reza menceritakan kronologi kejadian berawal saat dirinya dihubungi pengawas Badan Gizi Nasional (BGN), Khalilul Mizan. Ia diminta segera datang ke dapur SPPG Sagoe karenaWakil Bupati Pidie Jayatengah melakukan inspeksi mendadak. Saya langsung ke lokasi naik sepeda motor. Begitu sampai, beliau langsung bertanya siapa pimpinan di sini. Saat saya jawab saya , saya ulurkan tangan untuk menyalami, tapi malah ditinju dua kali di kepala dan wajah, ujar Reza, Jumat (31/10/2025). Akibatnya, Reza mengalami luka lebam di kepala sebelah kiri dan merasa pusing. Ia mengaku sempat terhuyung sebelum dibantu rekannya. Menurut pengakuan Reza, sebelum dirinya tiba,Hasan Basrilebih dulu marah-marah di dapur. Ia menuding petugas menyediakan nasi basi setelah memegang nasi yang dianggap dingin. Padahal sesuai juknis, nasi yang baru dimasak memang harus didinginkan dulu di ruangan khusus, supaya tidak basi karena penguapan, jelas Reza. Ia juga menyebut Hasan sempat membentak petugas perempuan dan mengancam akan memukul. Beberapa relawan sampai menangis karena ketakutan. Baca juga:Pegawai SPPG di Bekasi Diduga Dilecehkan Atasan CCTV Jadi Bukti, Korban Kecewa Pelaku Belum Disanksi Pengakuan Wakil BupatiHasan Basri Dikonfirmasi terpisah,Hasan Basrimengakui bahwa dirinya sempat menampar Muhammad Reza. Namun ia berdalih kecewa karena menemukan nasi untuk anak sekolah sudah keras dan dingin. Saya sidak karena sebelumnya ada laporan menu tidak layak konsumsi. Saat saya periksa, nasinya keras dan dingin. Kepala dapur tidak ada di tempat, jadi saya marah. Saya akui sempat menampar dua kali, katanya. AksiHasan Basriakhirnya berujung laporan ke Polres Pidie Jaya. Reza membuat laporan polisi pada Kamis (30/10/2025) malam, bernomor STTLP/B/66/X/2025/SPKT/Polres Pidie Jaya/PoldaAceh. Kapolres Pidie, AKBP Ahmad Faisal Pasaribu, membenarkan laporan itu. Tadi malam korban melapor secara resmi. Saat ini kami sudah memeriksa saksi korban dan sejumlah saksi di lokasi kejadian, ujar Faisal, Jumat (31/10/2025). Ia menegaskan, kasus tersebut diproses berdasarkan Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan. Polisi juga masih menunggu hasil visum dari rumah sakit. Proses penanganan kami lakukan secara profesional dan transparan. Kami minta masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi, tambah Faisal. Kapolres juga mengingatkan masyarakat untuk menjaga situasi tetap aman, terutama karena Kabupaten Pidie Jaya sedang menjadi tuan rumah MTQAcehke-37. Saya mengajak semua pihak mendukung pelaksanaan MTQ agar berjalan lancar dan kondusif, ujarnya. Artikel ini telah tayang diSuryaMalang.com",Hilda Rubiah,https://asset.tribunnews.com/Lp7xfeE-CaasBsa02o8pjpkWZ80=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Viral-Wakil-Bupati-Pidie-Jaya-Hasan-Basri-menghajar-Kepala-SPPG.jpg,https://jabar.tribunnews.com/news/1153160/viral-wakil-bupati-pidie-jaya-menghajar-kepala-dapur-mbg-gara-gara-nasi-dingin-begini-nasibnya?page=all,9af15c8328ab5674631fea3c7ed9cd40c42d975c0dd4fcb9df186eb4cc9a7319,2025-11-04 12:15:11.454 333,tribunnews,mbg,2025-11-01 21:23:29,Wamendagri Bima Arya: Dua Target Program MBG Meningkatkan Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat,"TRIBUNNEWSDEPOK.COM, BAUBAU- Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri)Bima Arya Sugiartomenegaskan dua target utama yang diharapkan Presiden Prabowo Subianto melaluiprogram Makan Bergizi Gratis (MBG), yakni peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Hal itu disampaikannya saat meresmikanGedung Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)Bataraguru, Kecamatan Wolio, Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu (1/11/2025). Dengan kunjungan ke Baubau ini, saya senang sekali dapat kesempatan untuk menyemangati teman-teman di sini, supaya betul-betul bisa memenuhi dua target tadi, ujarnya. Program MBG, kata Bima, bertujuan untuk memastikan anak-anak Indonesia mendapatkan pemenuhan gizi yang baik sebagai investasi jangka panjang pembangunan sumber daya manusia (SDM). Apalagi, Indonesia menargetkan menjadi negara maju dalam dua dekade mendatang. Untuk itu, generasi muda yang sehat dan unggul perlu dipersiapkan sejak dini agar bonus demografi dapat dimanfaatkan secara optimal. Anak-anak muda, generasi masa depan, gen X, gen Z, gen Alpha, semuanya gizinya harus oke. Jadi, nomor satu adalah kesehatan, ujarnya. Di samping itu, program MBG juga diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan ekosistem ekonomi lokal. Karena itu, sambung Bima, perlu melibatkan petani serta pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai pemasok bahan pangan untuk mendukung pelaksanaan program ini. Peternak, pengusaha lokal, UMKM itu menjadi pemain utama di sini, itu menjadi aktor utama di sini. Jadi, tidak boleh hanya jadi penonton, tegasnya. Untuk memastikan pelaksanaan MBG berjalan optimal, Bima meminta pemerintah daerah (Pemda) memperkuat koordinasi dengan Kantor Pelayanan Pemenuhan Gizi (KPPG) yang menjadi perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN) di daerah. Berkoordinasi, bersinergi, berkolaborasi bersama teman-teman di BGN, di KPPG di sini. Jadi tidak boleh ada miskomunikasi, jangan sampai ada miskoordinasi, imbuhnya. Khusus di Kota Baubau, Bima berharap pelaksanaan program MBG dapat mencapai target zero accident. Ia meminta seluruh jajaran SPPG memastikan standar keamanan pangan terpenuhi sebelum makanan disajikan kepada anak-anak. Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim memohon ridho dan berkah dari Allah SWT untuk menjalankan perintah dari Bapak Presiden, kita sama-sama resmikan SPPG Bataraguru Wolio di Kota Baubau ini, pungkasnya. Adapun acara peresmian turut dihadiri Wakil Gubernur Sultra Hugua, Wali Kota Baubau Yusran Fahim, Wakil Wali Kota Baubau Wa Ode Hamsinah Bolu, Koordinator Wilayah Satgas MBG Kadin Indonesia Desi Ariyanti, serta jajaran SPPG Bataraguru Kota Baubau.",dipaanggara,https://asset.tribunnews.com/ooz0YXyfbL-fA7arbaoNcc4N7yY=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/Wamendagri-Bima-Arya-Sugiarto-meresmikan-Gedung-SPPG-Bataraguru.jpg,https://depok.tribunnews.com/news/47283/wamendagri-bima-arya-dua-target-program-mbg-meningkatkan-kesehatan-dan-kesejahteraan-masyarakat?page=all,de20e7ad63c57c5e09cfab33c17e81f75721f7d1d2aec4b3b0c07a1bd9ab6422,2025-11-04 12:16:08.690 334,tribunnews,mbg,2025-10-31 21:36:26,"SPPG di Bekasi Kedapatan Buang Limbah MBG ke Selokan Permukiman, Warga Protes dan Minta Dihentikan","Warga Bojong Menteng, Rawalumbu, Kota Bekasi, mengeluhkan dugaan pembuangan limbahMakan Bergizi Gratis(MBG) oleh SPPG ke saluran air permukimanBeberapa warga mengaku air sumur menjadi keruh dan menyebabkan gatal-gatal, diduga akibat limbahMBGyang dibuang ke selokan lingkungan mereka.Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi menindaklanjuti laporan tersebut dengan verifikasi lapangan dan pengambilan sampel air untuk uji laboratorium, guna memastikan sumber pencemaran WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI-- Sejumlah warga di kawasan RT 5/ RW 4, Kelurahan Bojong Menteng, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi mengeluhkan operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam mengolahMakan Bergizi Gratis(MBG) yang ada di wilayah mereka. Sebab, SPPG tersebut dituding wara membuang limbahMBGke selokan atau saluran air pemukiman warga. Subur (35), salah seorang warga mengatku pernah melihat petugas SPPG membuang limbah MBG ke ke aliran selokan di kawasan rumah warga. Baca juga:Mampu Layani 1 Juta Warga, Proyek Pengolahan Air Limbah di Pluit Jakut Ditarget Rampung 2027 Subur mengaku melihat proses pembuangan itu, dan setelahnya ia mencium aroma tidak sedap. ""Saya iseng-iseng aja cari sumber bau, ternyata lagi disedot, dibuang ke sini (selokan warga). Saya videoin, saya kirim ke RT. Pak RT langsung merespon, langsung ke sini,"" kata Subur, Jumat (31/10/2025). Warga lainnya, Zaenab (44) yang setiap harinya memanfaatkan air sumur untuk kebutuhan sehari-hari mengaku khawatir, limbahMBGyang dibuang SPPB mencemari air tanahnya. Ia khawatir aliran sumur yang ia manfaatkan setiap hari itu menjadi tercemar limbahMBG. Meski hingga saat ini, kata Zaenab, sumurnya belum terdampak terkait pencemaran limbah tersebut. Hanya saja ia berharap pihak terkait seperti Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi maupun Badan Gizi Nasional (BGN) menginstruksikan SPPG tidak membuang limbahMBGke saluran air warga. ""Takutnya tercemar, tapi sekarang belum kena, mudah-mudahan jangan, khawatirnya itu doang,"" jelas Zaenab. Kekhawatiran Zaenab bertambah usai dirinya menuturkan ada dua warga yang diduga sudah terdampak pencemaran tersebut. Menurunya warga yang terdampak mengalami gatal karena air sumur di rumah mereka berubah warna menjadi keruh. Mereka menduga akibat pencemaran limbah MBG dari SPPG. Baca juga:Warga Gelisah Jalan Mandor Samin Cilodong Depok Digenangi Air Limbah Domestik ""Ada dua orang yang sudah kedampak, gatal-gatal badannya,"" tuturnya. Sementara itu Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi merespons pengaduan warga terkait dugaanpencemaran lingkunganyang terjadi di lokasi tersebut. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (Kadis LH) Kota Bekasi, Kiswatiningsih mengatakan mengetahui keluhan warga lewat pemberitaan di media online. Dalam pengaduan itu, warga mengeluhkan saluran drainase yang mengeluarkan bau tidak sedap hingga air sumur yang menimbulkan dampak gatal-gatal pada kulit. Semuanya diduga akibat imbah kegiatan dapurMBGyang dibuang SPPG ke saluran air warga. ""Ketika verifikasi lapangan diketahui bahwa air limbah domestik yang bersumber dari cucian peralatan masak dan makan ditampung kedalam biotank yang sudah kedap air. Selanjutnya air limbah yang sudah ditampung dilakukan penyedotan dengan menggunakan jasa penyedotan air limbah,"" kata Kiswatiningsih, Jumat (31/10/2025). Kiswatiningsih menjelaskan sebagai tindak lanjut, pihaknya bersama UPTD Laboratorium Lingkungan Hidup (LAB LH) mendatangi lokasi untuk melakukan pemeriksaan dan pengambilan sampel di sejumlah titik. Titik itu meliputi saluran pembuangan air limbah yang bersumber dari cucian peralatan masak dan makan, serta sumber air baku yang berasal dari air tanah (jet pump). Upaya itu dilakukan sebagai bentuk nyata pihak DLH Kota Bekasi secara transparan dan akuntabel, serta mengedepankan kolaborasi lintas sektor dalam menjaga kualitas lingkungan di Kota Bekasi. ""Langkah ini dilakukan untuk mengetahui sumber pencemaran dan menilai tingkat kualitas air, guna menentukan langkah penanganan lebih lanjut,"" jelasnya. (M37) Baca berita WartaKotalive.com lainnya diGoogle NewsdanWhatsApp",Rendy Rutama,https://asset-2.tribunnews.com/wartakota/foto/bank/thumbnails2/WARGA-PROTES-SPPG-Subur-35-salah-seorang-warga-B.jpg,https://wartakota.tribunnews.com/bekasi/872813/sppg-di-bekasi-kedapatan-buang-limbah-mbg-ke-selokan-permukiman-warga-protes-dan-minta-dihentikan?page=all,1de716634d8e2cd56fbe848bb60b45d4d1824ccc6a55fc7c3f84ecfa4b8e0f87,2025-11-04 12:17:06.753 335,tribunnews,mbg,2025-10-31 09:26:17,"SPPG Polri Jadi Dapur Percontohan Program MBG, Wakapolri Dorong Menu Lokal Bergizi","Wakapolri Komjen Pol.Dedi Prasetyomenekankan pentingnya inovasi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) agar sesuai dengan selera anak-anak.Polri telah mengoperasikan 233 dari 692 unit SPPG secara nasional, menunjukkan komitmen institusi dalam mendukung pemenuhan gizi rakyat.Presiden Prabowo Subianto menyebut programMBGPolrisebagai langkah strategis menyelamatkan masa depan bangsa. TRIBUNNEWS.COM -WakapolriKomjen Pol.Dedi Prasetyomenegaskan pentingnya rasa dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) saat meninjau dapur percontohanSPPGPolridi Bali. Menurutnya, menu bergizi akan lebih bermakna jika disajikan sesuai selera anak-anak karena makanan sehat bukan sekadar kebutuhan, tapi juga sumber kebahagiaan dan masa depan bangsa. Pernyataan itu disampaikan saat mengunjungiSPPGPolridi Provinsi Bali, pada Kamis (30/10/2025). SPPGPolriadalah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi yang dibentuk oleh Kepolisian Republik Indonesia untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak-anak sekolah dan masyarakat. Program ini merupakan bagian dari strategi nasional peningkatan gizi menuju Indonesia Emas 2045, dan diluncurkan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto serta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Sejauh ini,Polritelah mengoperasikan 233 unit SPPG dari total 692 unit yang dibangun secara nasional, dengan 70 unit siap operasional dan 389 unit dalam tahap pembangunan. Di Bali, setidaknya terdapat 10 unit SPPG di bawah pembinaan Polda Bali yang terdiri dari dua unit operasional (termasuk SPPG Plawa), empat unit siap operasional (100 persen), dan empat unit dalam tahap pembangunan. Adapun SPPG Plawa Polda Bali menjadi salah satu dapur percontohan yang telah beroperasi karena menunjukkan kinerja konsisten dalam pelayanan pangan bergizi yang higienis, lezat, dan bernilai gizi tinggi. Dedi Prasetyo menekankan pentingnya pemenuhan gizi lokal yang disesuaikan dengan selera anak-anak penerima manfaat programmakan bergizi gratis(MBG) diSPPGPolri. Menurut Dedi, cita rasa merupakan jembatan penting agar anak-anak tidak hanya makan karena kebutuhan, tetapi juga karena menyukai makanannya. Kandungan gizi yang tinggi akan lebih bermakna jika diolah dengan rasa yang disukai anak-anak. Inovasi menu lokal bukan hanya menjaga keberagaman kuliner Indonesia, tetapi juga memastikan anak-anak makan dengan senang hati setiap hari, kata Dedi di Bali, Kamis (30/10/2025). Ia menegaskan bahwa esensi penting dari programMBGadalah membangun generasi muda yang sehat, cerdas, dan berkarakter. Dengan inovasi menu lokal, menurutnya,Polritidak hanya ingin menonjolkan wajah humanis institusi, tapi juga menjaga keamanan dan menyehatkan bangsa. Itulah bagian dari tugas muliaPolrihari ini dan ke depan, katanya. SPPGPolridiluncurkan pada Juli 2025. Peluncuran dilakukan sebagai bagian dari rangkaian Peringatan ke-79 Hari Bhayangkara di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Selasa (1/7/2025). Presiden Prabowo Subianto mengatakan langkahPolrimendukung pemenuhan gizi rakyat merupakan upaya strategis untuk menyelamatkan masa depan bangsa. Ini adalah untuk menyelamatkan anak-anak dan cucu-cucu kita. Ini adalah untuk menyelamatkan masa depan bangsa kita, tegas Presiden. Menurut dia,Polriberada di garis terdepan mendukung program-program prioritas pemerintah, termasuk pendidikan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia dan kedaulatan pangan nasional. Produksi jagung kita tertinggi sepanjang sejarah Republik Indonesia, dan tidak sedikit peran Kepolisian Negara Republik Indonesia di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo bersama jajarannya, tambahnya.",Glery Lazuardi,https://asset-2.tribunnews.com/tribunnews/foto/bank/originals/Wakapolri-Komjen-Pol-Dedi-Prasetyo-meninjau-dapur-SPPG-Polri-di-Bali.jpg,https://www.tribunnews.com/regional/7748842/sppg-polri-jadi-dapur-percontohan-program-mbg-wakapolri-dorong-menu-lokal-bergizi?page=all,2050aac33ac361550b4abd9998c7690f04f3b878c7f310011d30d00562c0cfec,2025-11-04 12:17:51.138 336,tribunnews,mbg,2025-10-31 16:15:17,IIYF Dukung Kolaborasi Indonesia–India Soal MBG: Membangun Solidaritas Pangan Dua Negara,"TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG- Ketua UmumIndonesia India Youth Forum (IIYF), Ravindra, mengumandangkan dukungan penuhnya terhadap langkah kolaboratif antaraIndonesiadanIndiadalam pelaksanaan programMakan Bergizi Gratis (MBG). Baginya, sinergi dua negara ini tak sekadar menyentuh isu penyediaan pangan, tetapi merupakan simbol nyata dari ikhtiar kemanusiaan lintas batas yang menandai komitmen bersama membangun masa depan yang lebih beradab dan penuh empati. Pangan adalah bahasa universal kemanusiaan. Ketika dua negara besar sepertiIndonesiadanIndiaberkolaborasi dalam memastikan anak-anaknya tumbuh sehat dan berdaya, sesungguhnya kita sedang menulis babak baru solidaritas global dari Selatan dunia, ujar Ravindra melalui ponsel, 31 Oktober 2025. Sebagai wadah jejaring pemuda yang menghubungkan generasi muda kedua negara, IIYF kini tengah menyiapkan langkah konkret berupa kunjungan kerja keIndia. Kunjungan ini bertujuan untuk menggali langsung praktik terbaik dari program Mid-Day Meal Scheme, sebuah inisiatif makan bergizi gratis yang telah berhasil menjangkau lebih dari 120 juta anak sekolah di seluruh pelosokIndia. Tak hanya mengamati penerapan kebijakan tersebut, delegasi IIYF juga akan terlibat dalam berbagai dialog bersama pemudaIndia, organisasi sosial, dan kalangan akademisi guna mendiskusikan strategi inovatif memperkuat ketahanan pangan berbasis komunitas yang adaptif dan berkelanjutan. Kami ingin menghadirkan diplomasi yang hidup, diplomasi yang berakar pada solidaritas dan pengetahuan. Bagi kami, diplomasi bukan sekadar pertemuan antar elit, tetapi perjumpaan antar hati dan gagasan, di mana generasi muda memaknai kemitraan sebagai panggilan nurani untuk membangun dunia yang lebih adil, tambahnya. Dalam pandangan Ravindra, program makan bergizi gratis harus dipahami bukan hanya sebagai intervensi sosial semata, melainkan juga investasi moral dan peradaban jangka panjang. Ia melihat kerja samaIndonesia India sebagai wujud konkret dari semangat South-South Cooperation, kerja sama antarnegara berkembang, yang menempatkan manusia di pusat pembangunan, bukan sekadar angka dalam tabel ekonomi. Anak-anak yang mendapat makanan bergizi hari ini adalah pembawa obor peradaban esok hari. Mereka bukan sekadar penerima manfaat, tetapi benih-benih masa depan yang akan menentukan arah sejarah, ujarnya. IIYF meyakini, kolaborasi ini membuka cakrawala baru bagi tumbuhnya generasi global yang lebih tangguh, cerdas, dan berempati. Generasi yang memahami bahwa kemajuan sejati tidak lahir dari kompetisi yang saling menjatuhkan, melainkan dari kolaborasi yang berlandaskan kesadaran kemanusiaan dan solidaritas lintas bangsa. Kami percaya, sebagaimana Gandhi dan Soekarno pernah ajarkan, bahwa kemerdekaan sejati hanya bermakna bila manusia terbebas dari lapar, kebodohan, dan ketidakadilan. Dari dapur sekolah hingga forum internasional, perjuangan itu kini berlanjut melalui tangan-tangan mudaIndonesiadanIndia, tutup Ravindra. Sebelumnya dilansir Kompas.com, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan melihat role model diIndiauntuk melaksanakan program makan bergizi gratis. Menurutnya,Indonesiameminta bantuan keIndiauntuk meningkatkan kualitas pelayanan MBG. ""Ya kita kan, sebelum kita melaksanakan program makan bergizi, kita berkunjung keIndia. Melihat role model diIndia,"" kata Dadan, di Istana, Jakarta, Rabu (29/10/2025). ""Dan saya kira nanti bimbingan teknis dariIndiaakan membantu untuk meningkatkan kualitas pelayanan MBG diIndonesia,"" sambung dia. Dadan mengatakan BGN perlu mengambil pelajaran dariIndiauntuk pengawasan dan pengembangan MBG. ""Lebih banyak mungkin nanti ke pengawasan, pengembangan institusi, peningkatan kualitas layanan, dan lain-lain,"" imbuh Dadan.",Muhamad Syarif Abdussalam,https://asset.tribunnews.com/rG8uOnIwcfvWXvrwWCnn_p6-NPo=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Menu-MBG-di-garut-spesial-dalam-perayaan-Hari-Ulang-Tahun-Presiden.jpg,https://jabar.tribunnews.com/nasional/1153101/iiyf-dukung-kolaborasi-indonesiaindia-soal-mbg-membangun-solidaritas-pangan-dua-negara?page=all,8cca413869143dd8631ec480cca14d9a17f9d283a488e1d2b9da0d4b6a42ce4e,2025-11-04 12:18:25.061 337,okezone,mbg,2025-10-14 17:24:33,"BGN Kembalikan Dana MBG Rp70 Triliun, Purbaya: Uangnya Belum Ada!","JAKARTA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa merespons isu pengembalian dana program Makan Bergizi Gratis ( MBG ) oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Purbaya mengonfirmasi adanya dana yang ditarik, namun menjelaskan bahwa dana tersebut adalah bagian yang memang belum dialokasikan dan bukan merupakan pengembalian anggaran riil. Menurut Purbaya, isu yang beredar mengenai BGN mengembalikan dana MBG sebesar Rp70 triliun perlu diluruskan. ""Enggak, yang saya tahu dia balikin Rp100 triliun dari anggaran yang dia sempat minta, tapi itu belum dianggarkan betul, jadi sebetulnya uangnya belum ada,"" kata Purbaya usai Konferensi Pers APBN KiTa Edisi Oktober 2025, di Jakarta, Selasa (14/10/2025). Purbaya menambahkan bahwa dana yang diminta dan belum dialokasikan tersebut sebesar Rp100 triliun, bukan Rp70 triliun. ""Dari anggaran yang dia minta dulu yang belum kita alokasikan, jadi uangnya enggak ada betulan,"" tegasnya. Fokus Kemenkeu saat ini justru pada anggaran MBG yang telah dialokasikan, yakni sebesar Rp71 triliun. Menkeu Purbaya menyoroti bahwa serapan anggaran tersebut masih sangat rendah dan mendesak BGN untuk segera menyalurkannya. ""Justru yang kita lihat yang disebut tadi yang Rp71 triliun, bukan yang dibalikin ya. Yang dianggarkan ya, berapa yang diserap sampai akhir tahun, kita lihat seperti apa,"" ujar Purbaya. Berdasarkan paparan Program Pemerintah Pusat per 3 Oktober, realisasi anggaran MBG baru mencapai Rp20,6 triliun dari pagu Rp71 triliun, atau baru terserap 29 persen. Purbaya menyebut angka serapan per Oktober masih sekitar 23 persen. Ia menekankan perlunya evaluasi ketat hingga akhir bulan. ""Kan programnya bagus, harusnya kita dorong supaya lebih bagus penyerapannya. Ini kan Oktober, akan saya lihat sampai akhir Oktober. Sekarang kan baru 23 persen kalau enggak salah penyerapannya kan. Nah kita kan pastikan dia bisa menyerap dengan baik sebesar Rp71 T sambil akhir tahun,"" katanya. Menkeu secara tersirat mengisyaratkan akan memotong sisa anggaran yang tidak terserap jika BGN tidak mampu memenuhi target. ""Malah bagus kalau bisa, tapi kalau enggak bisa ngabisin uangnya di mana? Dianggurin aja? Kan saya bayar bunga, gitu aja,"" jelasnya. Sebelumnya, Kepala BGN Dadan Hindayana menyebut memang pihaknya mengembalikan Rp70 triliun kepada Presiden Prabowo Subianto. Pengembalian dana MBG Rp70 triliun karena tidak terserap tahun ini. ""Tahun ini, BGN menerima alokasi anggaran sebesar Rp71 triliun, ditambah dana standby Rp100 triliun. Dari total tersebut, Rp99 triliun berhasil terserap, sementara Rp70 triliun dikembalikan kepada Presiden Republik Indonesia karena kemungkinan tidak terserap di tahun ini,"" kata Dadan. Terlepas dari perbedaan data ini, program MBG diklaim sudah berjalan di seluruh Indonesia dengan total 31,2 juta penerima hingga 3 Oktober 2025. JAKARTA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa merespons isu pengembalian dana program Makan Bergizi Gratis ( MBG ) oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Purbaya mengonfirmasi adanya dana yang ditarik, namun menjelaskan bahwa dana tersebut adalah bagian yang memang belum dialokasikan dan bukan merupakan pengembalian anggaran riil. Menurut Purbaya, isu yang beredar mengenai BGN mengembalikan dana MBG sebesar Rp70 triliun perlu diluruskan. ""Enggak, yang saya tahu dia balikin Rp100 triliun dari anggaran yang dia sempat minta, tapi itu belum dianggarkan betul, jadi sebetulnya uangnya belum ada,"" kata Purbaya usai Konferensi Pers APBN KiTa Edisi Oktober 2025, di Jakarta, Selasa (14/10/2025). Purbaya menambahkan bahwa dana yang diminta dan belum dialokasikan tersebut sebesar Rp100 triliun, bukan Rp70 triliun. ""Dari anggaran yang dia minta dulu yang belum kita alokasikan, jadi uangnya enggak ada betulan,"" tegasnya. Fokus Kemenkeu saat ini justru pada anggaran MBG yang telah dialokasikan, yakni sebesar Rp71 triliun. Menkeu Purbaya menyoroti bahwa serapan anggaran tersebut masih sangat rendah dan mendesak BGN untuk segera menyalurkannya. ""Justru yang kita lihat yang disebut tadi yang Rp71 triliun, bukan yang dibalikin ya. Yang dianggarkan ya, berapa yang diserap sampai akhir tahun, kita lihat seperti apa,"" ujar Purbaya. Berdasarkan paparan Program Pemerintah Pusat per 3 Oktober, realisasi anggaran MBG baru mencapai Rp20,6 triliun dari pagu Rp71 triliun, atau baru terserap 29 persen. Purbaya menyebut angka serapan per Oktober masih sekitar 23 persen. Ia menekankan perlunya evaluasi ketat hingga akhir bulan. ""Kan programnya bagus, harusnya kita dorong supaya lebih bagus penyerapannya. Ini kan Oktober, akan saya lihat sampai akhir Oktober. Sekarang kan baru 23 persen kalau enggak salah penyerapannya kan. Nah kita kan pastikan dia bisa menyerap dengan baik sebesar Rp71 T sambil akhir tahun,"" katanya. Menkeu secara tersirat mengisyaratkan akan memotong sisa anggaran yang tidak terserap jika BGN tidak mampu memenuhi target. ""Malah bagus kalau bisa, tapi kalau enggak bisa ngabisin uangnya di mana? Dianggurin aja? Kan saya bayar bunga, gitu aja,"" jelasnya. Sebelumnya, Kepala BGN Dadan Hindayana menyebut memang pihaknya mengembalikan Rp70 triliun kepada Presiden Prabowo Subianto. Pengembalian dana MBG Rp70 triliun karena tidak terserap tahun ini. ""Tahun ini, BGN menerima alokasi anggaran sebesar Rp71 triliun, ditambah dana standby Rp100 triliun. Dari total tersebut, Rp99 triliun berhasil terserap, sementara Rp70 triliun dikembalikan kepada Presiden Republik Indonesia karena kemungkinan tidak terserap di tahun ini,"" kata Dadan. Terlepas dari perbedaan data ini, program MBG diklaim sudah berjalan di seluruh Indonesia dengan total 31,2 juta penerima hingga 3 Oktober 2025. (Taufik Fajar)",Anggie Ariesta,https://img.okezone.com/content/2025/10/14/320/3176706/menkeu_purbaya-u7XI_large.jpeg,https://economy.okezone.com/read/2025/10/14/320/3176706/bgn-kembalikan-dana-mbg-rp70-triliun-purbaya-uangnya-belum-ada?page=all,8368a794815006b8606336c3fd1e5b25d9af58b009ecfa3ac8a64494d5c2d733,2025-11-13 19:51:23.400 338,tribunnews,mbg,2025-11-03 13:21:00,"Salsa Erwina Kritik Program MBG, Ajak Publik Laporkan Kasus Makan Bergizi Gratis ke 'MBG Watch'","0AA 0AA AA AA Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru TRIBUN-VIDEO.COM- Aktivis Salsa Erwina mengatakan Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan program yang bagus. Namun ia mengatakan program MBG memang masih banyak kekurangan yang diperbaiki. Baca:Video Detik-detik Wakil Bupati Pidie Jaya Ngamuk Hajar Ketua SPPG-MBG gegara Temukan Nasi Basi Sementara saat Presiden Prabowo Subianto memilih melanjutkan program tersebut, Salsa Erwina menyebut rakyat harus mengawal MBG. Oleh sebab itu Salsa meminta agar publik melaporkan jika ada kasus program makan bergizi gratis ke 'MBG Watch'. Hal itu disampaikan Salsa melalui video di akun TikToknya pada Minggu (3/11). Baca:KONTROVERSI! Wabup Pidie Jaya Hajar Kepala SPPG-MBG ImbasTemukan Nasi Dingin di Dapur Salsa mengatakan program 'MBG Watch' merupakan gerakan yang diinisiasi oleh ibu-ibu dan volunter. Ia menyebut saat ada makanan yang kurang sehat maka publik bisa melaporkan ke 'MBG Watch'(Tribun-Video.com) Baca juga berita terkaitdi sini",Panji Anggoro Putro,https://img.youtube.com/vi/LciQCqCwB9M/maxresdefault.jpg,https://video.tribunnews.com/news/882528/salsa-erwina-kritik-program-mbg-ajak-publik-laporkan-kasus-makan-bergizi-gratis-ke-mbg-watch?page=all,7511b3ba194c8369b0cbf05e0c56c46f2a32e64e319ed94a87d2c6b2fc11c2ed,2025-11-04 12:04:11.667 339,tribunnews,mbg,2025-11-03 18:16:11,"Dukung Program MBG, Dinkes Tabalong Siapkan Laboratorium Kesehatan dan Keamanan Pangan","BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG- Memanfaatkan bangunan bekas fasilitas hemodialisa diRSUD H Usman Dundrung(Covid Center), saat ini sedang disiapkan fasilitas untukLaboratorium Kesehatan dan Keamanan Pangan. Saat ini pembenahan dilakukan di bangunan yang berada di sisi kanan apabila masuk ke areaRSUD H Usman Dundrung(Covid Center), di Jalan Jaksa Agung Soeprapto, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Tabalong, Kalsel, tersebut. Laboratorium Kesehatan dan Keamanan Pangan ini merupakan program yang diinisiasi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tabalong bekerjasama dengan Balai POM. Selain itu, juga dengan pihak RSUD H Badaruddin Kasim dan RS Pertamina serta akan didukung pula dari Kementerian Kesehatan RI melalui Balai Teknik Kesehatan Lingkungan (BTKL). Sementara itu, untuk saat ini di Kabupaten Tabalong sudah delapan SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) yang berjalan dari sembilan yang telah ada. Baca juga:Ukir Prestasi Pada Porprov XII Kalsel di Tanahlaut, Dua Personel Polres Tabalong Raih Medali Emas Baca juga:Barito Putera Libas Persiba 3-0, Coach Teco Ungkap Kombinasi Mematikan Aimar dan Ferdiansyah Plt KepalaDinkes Tabalong, H Husin Ansari, Senin (3/11/2025) siang, mengatakan,Laboratorium Kesehatan dan Keamanan Panganini pada tahap awal lebih difungsikan untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). ""Insyaallah tanggal 12 November kami akan melaunchingLaboratorium Kesehatan dan Keamanan Pangan, cikal bakal nantinya untuk laboratorium kesehatan masyarakat,"" kata Husin. Pada pemanfaatan tahap awal, lanjut Husin, laboratorium ini lebih khusus akan digunakan untuk mendukung pelaksanaanMBGdi Kabupaten Tabalong. Tujuannya sebagai langkah antisipasi munculnya kejadian yang tidak diinginkan pada pelaksanaan programMBGdi Kabupaten Tabalong. ""Ada beberapa daerah yang sudah keracunan dan sebagainya sehingga perlu kami antisipasi supaya tidak terjadi di Tabalong,"" kata Husin. Mendukung laboratorium ini,Dinkes Tabalongjuga menyiapkan mobil laboratorium yang nantinya bisa digunakan untuk lakukan pengambilan sampel untuk pastikan makanan yang dikonsumsi aman. (banjarmasinpost.co.id/donyusman)",Dony Usman,https://asset-2.tribunnews.com/banjarmasin/foto/bank/thumbnails2/Plt-Kadinkes-Tabalong-menunjuk-papan-nama-laboratorium-yang-tahap-awal.jpg,https://banjarmasin.tribunnews.com/kalsel/1336859/dukung-program-mbg-dinkes-tabalong-siapkan-laboratorium-kesehatan-dan-keamanan-pangan?page=all,22ada49e229e63aca62c82bf947bd96827f6c3896a1069a370846bbb8c57a207,2025-11-04 12:06:41.049 340,tribunnews,mbg,2025-11-03 18:35:42,"Wali Murid Laporkan Temuan Sayur Basi di MBG ke Pihak Sekolah, SPPG: Proses Masak Sesuai Standar","TRIBUNJATIM.COM- Video wali murid yang melaporkan sayur basi di menu MBGSDN Argapura, viral di media sosial, Senin (3/11/2025). Mereka menunjukkan kondisi MBG di sekolah yang terletak di Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, Jawa Barat. Baca juga:Warga Kesal Jalan Jadi Pembuangan Sampah Kini Tutup Akses, Sering Tangkap Oknum & Tak Mempan Dalam video berdurasi 35 detik tersebut, tampak seorang orang tua siswa bernama Mila bersama sejumlah guru. Mereka mencium makanan yang diduga sudah basi dan menemukan ulat di sayuran. Mila memperlihatkan kondisi makanan yang diduga tidak layak konsumsi di dalam kelas. Dalam video tersebut, terlihat sayur tumis kacang panjang yang berbau tidak sedap dan kecut. Mila dan para guru memutuskan untuk tidak membagikan makanan tersebut. Mereka juga menarik kembali sejumlah paket MBG yang sudah dibagikan untuk menghindari potensi keracunan. ""Sejak awal, saya dan guru sudah mencium kondisi makanan yang sudah tidak enak,"" kata Mila saat ditemui di SDN Argapura, melansirKompas.com. ""Setelah membuka paket, baunya semakin terasa seperti makanan basi,"" imbuhnya. ""Jadi anak-anak dilarang makan, biar tidak keracunan seperti kejadian di daerah lain,"" terang dia. Mila meminta pihak penyedia MBG untuk lebih memastikan kualitas dan kebersihan makanan. KepalaSDN Argapura,Muhamad Syafeimengungkapkan, insiden serupa pernah terjadi sebelumnya. Saat itu, ia menemukan menu sayuran tumis jamur dalam kondisi yang sama. Ia pun langsung melarang siswa untuk memakannya guna menghindari risiko keracunan makanan. ""Iya, ini bukan sekali. Beberapa waktu lalu, sayur tumis jamur sudah basi. Saya larang siswa makan sayur itu agar tidak keracunan,"" ujar Syafei di ruang pertemuan. ""Saya harap prosesnya diperbaiki agar tidak mudah basi, jangan terlalu malam masaknya,"" lanjutnya. Ketua Satuan Penyedia Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kalijaga,Alvin Raka Adityamenjelaskan, pihaknya telah memeriksa bersama pihak sekolah dan puskesmas. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa sejumlah paket MBG diduga sudah basi. Menurut Alvin, tim dapur telah mengikuti proses masak sesuai standardisasi yang ditetapkan Badan Gizi Nasional (BGN). Petugas juga menyajikan makanan dengan baik hingga mendistribusikannya sesuai yang diharuskan. Namun, Alvin menegaskan akan memperbaiki sistem pelayanan agar masalah serupa tidak terulang di masa mendatang. ""Kami sudah melakukan proses memasak sesuai aturan yang ditetapkan BGN."" ""Bahkan kami uji setelah memasak, sampai sebelum pengemasan, tidak ada masalah. Tapi ini masukan yang akan kami perbaiki,"" kata Alvin. Setiap hari, pihak SPPG menyediakan sebanyak 3.300 porsi MBG yang dibagikan kepada 12 sekolah diKota Cirebon. Alvin berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan MBG bagi anak-anak dan pelajar di seluruh wilayah tugasnya. Baca juga:2 Tahun Perjuangkan Tanahnya, Mbah Sutaja Kini Jebloskan Pejabat DPRD Pelaku Penipuan ke Penjara Ditemukan ulat sayur dalam menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur. Kepala SPPG Gili Timur, Diandra Dieva Pertiwi mengakui adanya kelalaian dalam menyajikan makanan untuk para siswa. Ia mengatakan, ulat tersebut hanya ditemukan di satu ompreng dan belum sempat dikonsumsi. ""Untuk temuan ulat itu hanya ada di satu ompreng dan itu belum sempat dikonsumsi,"" kata Diandra, Rabu (29/10/2025). ""Kami langsung dapat konfirmasi dari pihak sekolah dan langsung melakukan penarikan makanan kemudian mengganti dengan yang baru,"" lanjut Diandra. Meski begitu, pihak SPPG menilai jenis ulat tersebut bisa dikonsumsi dan tinggi protein. Ia juga menjelaskan, ulat yang ditemukan di sayur daun singkong di dalam ompreng tersebut merupakan ulat yang bisa dikonsumsi. Ulat tersebut diketahui merupakan jenis Samia Cynthia Ricini. ""Itu merupakan ulat yang biasa hidup di batang atau area daun singkong,"" jelas Diandra. ""Dan menurut penelitian yang ada, sebenarnya ulat jenis Samia Cynthia Ricini ini bisa dikonsumsi dan tinggi protein, hanya saja memang tidak seharusnya terjadi,"" imbuhnya. Selain itu, ia mengaku proses pengolahan daun singkong di menu tersebut telah sesuai prosedur. Yakni mulai dari pengecekan kualitas saat barang datang dan melakukan perendaman dengan air garam lalu dibilas dengan air mengalir. Proses perendaman tersebut dilakukan secara berulang dua kali. ""Ini merupakan prosedur yang sudah sesuai,"" ungkap Diandra. ""Proses memasak atau perebusan juga dilakukan sebanyak dua kali dengan high temperature, hal ini juga sudah sesuai dengan prosedur,"" jelasnya. Agar kejadian tersebut tak terulang, pihaknya akan lebih berhati-hati dan akan menghindari penggunaan daun singkong dalam jangka waktu yang belum ditetapkan. Kepala SMAN 1 Kamal, Moh Zairi mengaku, ulat tersebut ditemukan di menu MBG yang diterima siswanya. Dalam ompreng tersebut, terdapat dua ekor ulat yang sudah mati. ""Iya itu hanya di satu ompreng, menunya daun singkong. Itu ditemukan pada hari Senin kemarin. Saat itu sayurnya singkong,"" ucapnya, Selasa (28/10/2025). Baca juga:Mata Anaknya Lebam Dihajar Guru, Orang Tua Lapor Polisi, Kepsek: Tidak Ada yang Memakai Cincin Ia mengatakan, proses pencucian di dapur diduga kurang teliti, sehingga ulat tersebut masih menempel di daun singkong. Meski begitu, ia menilai keberadaan ulat di sayuran tersebut sebagai indikasi sayur tidak terpapar banyak pestisida. ""Ya mungkin sayurnya sehat, dalam artian tidak banyak pestisidanya. Saya rasa itu wajar karena memang ulat sayur,"" jelasnya. Ketua Satuan Tugas (Satgas) MBG Bangkalan, Bambang Budi Mustika mengatakan, pihaknya telah mendapatkan adanya laporan MBG yang berisi ulat tersebut. ""Iya sudah laporan ke kami dan informasinya sudah diganti. Hanya ada satu ompreng,"" pungkasnya. Sebelumnya, sebuah foto MBG berisi ulat tersebar di grup WhatsApp. Kasus temuan ulat tersebut menjadi kasus kesekian kalinya yang terjadi di Bangkalan. Beberapa waktu lalu juga terdapat kasus serupa hingga makanan basi di Kecamatan lain.",Alga,https://asset.tribunnews.com/NiIHod05kpc90PxmImH3pevu4f0=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/wali-murid-laporkan-menu-sayur-MBG-di-SDN-Argapura-Cirebon-basi.jpg,https://jatim.tribunnews.com/news/522676/wali-murid-laporkan-temuan-sayur-basi-di-mbg-ke-pihak-sekolah-sppg-proses-masak-sesuai-standar?page=all,714a13404b3ec851c3d6ca45c31234b6012c703359d4c9809b3a5744e361a55e,2025-11-04 12:08:55.459 341,tribunnews,mbg,2025-11-04 11:47:13,Polda Bengkulu Cek Ketat Pelayanan MBG Polri dengan 3.645 Penerima Manfaat,"Laporan Reporter TribunBengkulu.com, Beta Misutra TRIBUNBENGKULU.COM, BENGKULU Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam)Polda Bengkulumelakukan pengawasan ketat terhadap pelayanan Makan Bergizi Gratis (MBG) Polri. Tepatnya pada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mabes Polri 3Polda Bengkulu, Selasa (4/11/2025). Pengecekan tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa seluruh tahapan pelayanan MBG Polri berjalan sesuai dengan standar gizi, keamanan pangan, dan prosedur pelayanan publik yang ditetapkan oleh Mabes Polri. Pengawasan ini merupakan bagian dari komitmen Polri untuk menjamin mutu dan kualitas pelayanan publik, terutama dalam program MBG yang menjadi perhatian langsung pimpinan Polri. ""Kami memastikan bahwa setiap makanan yang disajikan telah memenuhi standar gizi yang berlaku dan aman untuk dikonsumsi masyarakat,"" ungkap Panit Hartib Subbidprovos BidpropamPolda BengkuluIPDA Agung Samudra, Selasa (4/11/2025). Dalam kegiatan tersebut, tim BidpropamPolda Bengkulumeninjau langsung seluruh proses mulai dari dapur produksi, proses pengolahan, pengepakan makanan, hingga kendaraan pengangkut. Setiap tahap diawasi secara teliti untuk memastikan tidak ada pelanggaran terhadap prosedur pelayanan maupun standar food safety. ""Selain keamanan pangan, kami juga mengecek perencanaan menu, cara pengemasan, hingga pengangkutan agar seluruh proses distribusi berjalan aman dan higienis,"" kata Agung. Berdasarkan data yang dihimpun dariSPPGMabes Polri 3Polda Bengkulu, jumlah penerima manfaat program MBG Polri di wilayah ini mencapai 3.645 orang. Rinciannya meliputi berbagai kelompok masyarakat, mulai dari ibu hamil, ibu menyusui, hingga anak sekolah. Pengawasan yang dilakukan oleh BidpropamPolda Bengkulubukan hanya bersifat administratif, tetapi juga menekankan aspek pelayanan publik dan tanggung jawab moral terhadap masyarakat penerima manfaat. Kegiatan ini juga menjadi bagian dari tugas pengawasan internal Polri agar setiap satuan kerja, termasukSPPG, tetap beroperasi dengan disiplin, transparan, dan sesuai aturan. ""Program MBG Polri ini merupakan bentuk nyata perhatian institusi Polri terhadap kesehatan masyarakat. Karena itu, kami akan terus memastikan pelaksanaannya berjalan optimal,"" ujar Agung. Gabung grupFacebookTribunBengkulu.com untuk informasi terkini",Beta Misutra,https://asset.tribunnews.com/FfBjBXx0goA731HQrVr4wPzsKqs=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bengkulu/foto/bank/originals/Propam-cek-mbg.jpg,https://bengkulu.tribunnews.com/kota-bengkulu/91856/polda-bengkulu-cek-ketat-pelayanan-mbg-polri-dengan-3645-penerima-manfaat?page=all,f1983d0839e9643f8078adad3783295ee6f3d71d3cfaf4dc483a238242df2c66,2025-11-04 12:01:22.139 342,tribunnews,mbg,2025-11-04 09:53:10,"BKKBN Sulsel dan DPRD Bulukumba Bahas Pelaksanaan Program MBG untuk Bumil, Balita dan Busui","TRIBUN-TIMUR.COM -Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan menerima audiensi dari Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bulukumba, H. Syamsir Paro, S.Sos, beserta rombongan, Senin (3/11/2025). Pertemuan ini membahas koordinasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menyasar kelompok 3B (Bumil, Balita, dan Busui) di Kabupaten Bulukumba. Kunjungan diterima oleh Sekretaris PerwakilanBKKBN Sulsel, Irmawahyuni Bachtiar, S.Sos, yang menyampaikan apresiasi terhadap dukungan DPRD Bulukumba. Menurutnya, kerja sama lintas sektor menjadi langkah penting untuk memperkuat program peningkatan status gizi masyarakat, terutama pada kelompok rentan. BKKBN menyambut baik kolaborasi ini sebagai wujud komitmen bersama meningkatkan kualitas gizi keluarga di Bulukumba, ujar Irmawahyuni. Program MBG sendiri merupakan tindak lanjut nota kesepahaman antara Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN denganBadan Gizi Nasional, dalam upaya mendukung pembangunan keluarga sehat dan berketahanan.(*)",Kiki Content Writer,https://asset-2.tribunnews.com/makassar/foto/bank/thumbnails2/kunjungan-audiensi-dprd-bulukumba-ke-bkkbn-sulsel.jpg,https://makassar.tribunnews.com/bisnis/1818171/bkkbn-sulsel-dan-dprd-bulukumba-bahas-pelaksanaan-program-mbg-untuk-bumil-balita-dan-busui?page=all,b29b1d244f59100a8c3991f897ca451250ace697b891e6165142273edce1570f,2025-11-04 12:01:32.788 343,tribunnews,mbg,2025-11-02 13:30:43,"Program MBG Hadir Kembali di Indramayu, Dorong Sinergi dan Kesadaran Gizi Seimbang","TRIBUNCIREBON.COM- Program Makan Bergizi (MBG) terus disosialisasikan ke berbagai daerah sebagai langkah nyata pemerintah dalam menurunkan angka stunting dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Gizi seimbang dan tepat merupakan kunci mendasar dalam sebagai langkah utama untuk mencetak generasi unggul yang akan menjawab tantangan dimasa depan. Sosialisasi program MBG kali ini, diselenggarakan di Aula Yayasan Cordova, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, pada Kamis, (30/10). Baca juga:Truk Tangki BBM Terbakar di Cianjur Hingga Menyambar Sejumlah Bangunan Termasuk Pos Polisi Acara sosialisasi ini dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani, Anggota DPRD KabupatenIndramayu, Bisma Panji, dan Tenaga Ahli Direktorat Promosi & Edukasi Gizi, BGN, Teguh Suparngadi. Dalam sambutannya, Anggota Komisi IX DPR RI, Netty Prasetiyani, menegaskan bahwa stunting merupakan masalah serius yang harus segera diatasi karena berdampak langsung pada kualitas generasi penerus bangsa. Stunting menggambarkan kegagalan tumbuh kembang anak akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada seribu hari pertama kehidupan. Dampaknya tidak hanya pada tinggi badan, tetapi juga perkembangan otak, kemampuan belajar, hingga daya tahan tubuh anak, tutur Netty Prasetiyani. Baca juga:Truk Tangki BBM Terbakar di Cianjur Hingga Menyambar Sejumlah Bangunan Termasuk Pos Polisi Ia menambahkan bahwa Program MBG hadir bukan hanya untuk menyediakan makanan bergizi, tetapi juga mendorong perubahan perilaku masyarakat melalui edukasi gizi, pemantauan tumbuh kembang anak, dan peningkatan kesadaran akan pentingnya asupan makanan seimbang. Keluarga, tenaga pendidik, dan tenaga kesehatan harus bersinergi menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak secara optimal, tambahnya. Baca juga:Update Kecelakaan Maut di Tanjakan Cae Sumedang, 3 Orang Tewas, Sopir Elf Dinilai Lalai Sementara itu, Bisma Panji, Anggota DPRD KabupatenIndramayu, menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi MBG menjadi momentum penting untuk memperkuat kerja sama lintas sektor antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat. Pemenuhan gizi seimbang adalah fondasi membangun generasi sehat dan produktif. MBG bukan hanya program makan gratis, tetapi juga mengandung nilai sosial dan edukatif yang besar. Program ini bahkan mendorong pemberdayaan ekonomi lokal melalui keterlibatan pelaku usaha kecil dan penyedia bahan pangan bergizi, ungkapnya. Baca juga:Kecelakaan di Cimareme Bandung Barat, Truk Lindas Motor Hingga Remuk, Begini Kondisi Korban Dalam kesempatan yang sama, Teguh Suparngadi, dari Badan Gizi Nasional menjelaskan bahwa pelaksanaan MBG memiliki empat prioritas utama, yaitu penanganan stunting, perbaikan gizi dan anemia, pengurangan ketimpangan akses terhadap pangan bergizi, serta penguatan ekonomi masyarakat. MBG tidak hanya meningkatkan asupan gizi, tetapi juga menciptakan pasar yang inklusif dan memberdayakan masyarakat lokal. Prinsip kami adalah pemenuhan gizi seimbang, higienitas, dan keamanan pangan, ujarnya.Kegiatan sosialisasi ini diakhiri dengan ajakan bersama untuk terus mengedepankan sinergi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat. Melalui Program MBG, diharapkan lahir generasi Indonesia yang lebih sehat, cerdas, dan tangguh menuju masa depan yang berkelanjutan.",Dwi Yansetyo Nugroho,https://asset-2.tribunnews.com/cirebon/foto/bank/thumbnails2/MBG-Indramayu4.jpg,https://cirebon.tribunnews.com/indramayu/174144/program-mbg-hadir-kembali-di-indramayu-dorong-sinergi-dan-kesadaran-gizi-seimbang?page=all,6511861053e1b7ea16895f621c13f9fd869a1986e3b8308b6da12bb3330c9c6e,2025-11-04 12:13:42.017 344,tribunnews,mbg,2025-10-31 17:25:55,Kepala SPPG MBG yang Diduga Dihajar Wabup Pidie Jaya Resmi Laporkan Hasan Basri ke Polisi,"Laporan Wartawan Serambi Indonesi Muhammad Nazar I Pidie SERAMBINEWS.COM, SIGLI -Wakil Bupati atauWabup Pidie Jaya,Hasan Basri, resmi dilaporkan ke polisi, dengan laporan Nomor : STTLP/B/66/X/2025/SPKT/PolresPidie Jaya/Polda Aceh, tanggal 30 Oktober 2025, pukul 22.30 WIB. Orang nomor dua diPidie Jayaitu, dilaporkan Kepala SPPB MBG Trienggadeng,Muhammad Reza, diduga telah melakukan tindak pidana penganiayaan sesuai UU Nomor 1 Tahun 1946 KUHP Pasal 351. Dalam laporan itu dituliskan antara lain, penganiayaan itu pada tanggal 30 Oktober 2025 sekira pukul 08.00 WIB. Muhammad Reza sebagai pelapor dihubungi pengawas BGN Khalilul Mizan, yang memberitahukan pada pelapor. Bahwa, di dapur SPPG Sagoe didatangi Wakil BupatiPidie Jaya, sekaligus menyuruh pelapor segera datang. Namun, saat pelapor dengan sepeda motor tiba di halaman dapur SPPG Sagoe. Wakil BupatiPidie Jayasebagai terlapor menanyakan kepada pelapor ""siapa pimpinan di sini"". Sehingga pelapor menjawab ""saya"" sembari mengulurkan tangan untuk berjabat tangan. Tiba-tiba terlapor langsung melakukan penganiayaan terhadap pelapor, dengan cara meninju pelapor dengan dua tangan terlapor hingga mengenai wajah dan kepala. Akibat kejadian itu, pelapor mengalami pusing, sakit di bagian kepala dan wajah. Juga luka lebam dan luka lecet di bagian kepala sebelah kiri. Baca juga:Gegara Temukan Nasi Dingin di Dapur, Wabup Pidie Jaya Hajar Kepala SPPG-MBG Kapolres Pidie, AKBP Ahmad Faisal Pasaribu SIK MH, kepadaSerambinews.com,Jumat (31/10/2025) mengatakan, kasus dugaan penganiayaan dilakukanWabup Pidie Jaya, inisial HB atauHasan Basri, telah dilaporkanMuhammad RezasebagaiKepala SPPGGampong Sagoe,Pidie Jaya. ""Tadi malam dilaporkan korban secara resmi kepada polisi, saat ini kita masih melakukan pemeriksaan terhadap saksi korban. Juga saksi di lokasi kejadian,"" jelasnya. Ditanya kapan jadwal pemeriksaanWabup Pidie Jaya,Hasan Basri. Kata Kapolres Pidie, polisi belum menetapkan jadwal pemeriksaanWabup Pidie Jaya. ""Saat ini, masih kita periksa saksi dan permintaan visum terlebih dahulu dari rumah sakit,"" ujarnya. KataKapolres Pidie Jaya, kasus itu tertuang dalam Laporan Polisi Model B Nomor: LP/B/66/X/2025/SPKT/POLRES PIDIE JAYA/POLDA ACEH, dengan dugaan pelanggaran Pasal 351 KUHP, tentang Penganiayaan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP. Menurutnya, pihak yang dilaporkan dalam perkara itu berinisial HB, yang saat ini menjabat sebagai Wakil BupatiPidie Jaya. Dugaan penganiayaan tersebut dilaporkan terjadi di Jl Banda Aceh Medan, tepatnya di dapur SPPG Gampong Sagoe, Kecamatan Trienggadeng, Kamis, 30 Oktober 2025. Kata Ahmad Faisal Pasaribu, pihaknya akan memproses laporan tersebut dengan mengedepankan prinsip profesionalitas, objektivitas dan transparansi sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku. Polres Pidie Jaya telah menerima laporan dan akan menindaklanjutinya sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Kami menjamin proses penanganan perkara ini dilakukan secara profesional dan transparan, jelasnya. Baca juga:Wabup Pidie Jaya Bogem Kepala SPPG Karena Nasi Dingin, Ternyata Ini Bahaya Nasi Panas Bagi Kesehatan Ia menambahkan, saat ini Satreskrim PolresPidie Jayamasih mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi. Juga melakukan langkah-langkah penyelidikan awal untuk memastikan seluruh proses berjalan sesuai aturan hukum. Kami akan bekerja maksimal dan objektif dalam menangani kasus ini. Kami juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang, tidak terprovokasi, dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada kepolisian, jelasnya. KataKapolres Pidie Jaya, pentingnya menjaga situasi kamtibmas yang kondusif di tengah masyarakat. ""Saya mengajak semua pihak mendukung pelaksanaan MTQ Aceh ke-37 yang sedang berlangsung di KabupatenPidie Jaya, agar berjalan aman dan lancar,"" pungkasnya.(*)",Muhammad Nazar,https://asset-2.tribunnews.com/aceh/foto/bank/thumbnails2/Kapolres-Pidie-Jayabersama-Kasat-Reskrim-Polres-Pidie-Jaya-saat-menyambangi-dapur-SPPG.jpg,https://aceh.tribunnews.com/nanggroe/995038/kepala-sppg-mbg-yang-diduga-dihajar-wabup-pidie-jaya-resmi-laporkan-hasan-basri-ke-polisi?page=all,4b1ef362e09021db11657961cbfdd3b698422bcfd4d9fa77148fda7c58fb381b,2025-11-04 12:19:11.349 345,tribunnews,mbg,2025-10-31 18:55:59,"Target Ngatiyana Tak Terkejar, Baru Ada 9 SPPG Penyalur MBG di Cimahi yang Kantongi SLHS","Laporan Reporter Tribunjabar.id Rahmat Kurniawan TRIBUNJABAR.ID, CIMAHI -Jumlah kepemilikanSertifikat Laik Higiene Sanitasi(SLHS) bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) diKota Cimahimolor dari target. Sebelumnya, WaliKota CimahiNgatiyanatelah melakukan pertemuan lintas sektoral termasuk dengan seluruhSPPGpada 1 Oktober 2025. Usai pertemuan,Ngatiyanamenargetkan seluruhSPPGmengantongiSLHSdalam 2 pekan. Satu bulan berselang, baru ada 9 SPPG yang mengantongi SLHS. Baca juga:Marak Keracunan MBG di Bandung Barat, 91 SPPG Ditargetkan Kantongi SLHS Akhir Oktober ""Yang memilikiSLHSsebanyak 9 (SPPG),"" kataNgatiyana, Jumat (31/10/2025). Ngatiyana mengungkapkan, sudah ada 26SPPGyang rutin menyalurkan Makan Bergizi Gratis (MBG) diKota Cimahi. Jumlah tersebut akan terus bertambah hingga pada target 51SPPG. Saat ini, pendampingan untuk mendukung kepemilikanSLHSterus dilakukan oleh Pemkot Cimahi melalui dinas terkait seperti Dinas Kesehatan (Dinkes) hingga Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan). PenerbitanSLHSharus memenuhi sejumlah syarat, mulai hasil Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) hingga hasil uji laboratorium air, makanan dan usap alat, hingga sertifikat pelatihan keamanan untuk penanggungjawab maupun penjamah makanan. Sisanya masih dalam proses pemeriksaan laboratorium. Mudah-mudahan seminggu lagi selesai semuanya sehingga tiapSPPGmemiliki sertifikat,"" pungkasnya. Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Cimahi tengah mendorong Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) segera mengurusSertifikat Laik Higiene Sanitasi(SLHS) seiring adanya ultimatum dari Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar), Erwan Setiawan. Erwan akan menutupSPPGyang tidak mengantongiSLHS. ""Jumlahnya masih dalam proses, sudah ada (yang mengantongi SLHS) tapi belum secara keseluruhan,"" kata Wali Kota Cimahi, Ngatiyana, Rabu (8/10/2025). Baca juga:Peringatan dari BGN: SPPG Jangan Coba-coba Mark-up Anggaran, Bisa Kena Sanksi Pidana Ngatiyana mengungkapkan, Pemkot Cimahi telah mengumpulkan semua pengelolaSPPGmaupun koordinatorSPPGpada Rabu (1/10/2025). Selain membahaskeracunanMakan Bergizi Gratis (MBG), pertemuan tersebut juga membahas upaya mempercepat kepemilikanSLHSbagi setiapSPPGdiKota Cimahi. Ngatiyana telah mendorong dinas terkait seperti Dinas Kesehatan untuk memberikan pendampingan agar kepemilikanSLHSdapat dilakukan secara cepat. ""Kita sudah melaksanakan kegiatan itu, pengarahan kepadaSPPGuntuk melaksanakan kegiatan kolaborasi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan, mulai dari Dinkes, Dispangtan, termasuk Forkopimda,"" ujarnya.Ngatiyana mengaku telah menargetkan urusanSLHSdiKota Cimahidapat tuntas dalam dua minggu. Sehingga, pelaksanaanMBGdapat berjalan dengan baik. ""Dalam dua waktu dua minggu sesuai petunjuk Bapak Menteri Dalam Negeri, selesai,"" ucapNgatiyana. Dia menambahkan, sudah ada 26SPPGyang terbentuk diKota Cimahi. Dari jumlah tersebut, 19 di antaranya telah beroperasi dan mendistribusikanMBG. ""Target kita ada 51 SPPG di Kota Cimahi,"" kata dia. Baca juga:Peringatan dari BGN: SPPG Jangan Coba-coba Mark-up Anggaran, Bisa Kena Sanksi Pidana",Rahmat Kurniawan,https://asset.tribunnews.com/zrTjENAu7cTKbEcbjKwKKYs_DR0=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/SPPG-Kampung-Panyandaan-Desa-Jambudipa-Kecamatan-Cisarua-KBB.jpg,https://jabar.tribunnews.com/metro-bandung/1153127/target-ngatiyana-tak-terkejar-baru-ada-9-sppg-penyalur-mbg-di-cimahi-yang-kantongi-slhs?page=all,a4f706172f82ccc1edd96d03993de8436fbb1399e1ed45bd9593a05673e4d2a3,2025-11-04 12:19:22.696 346,tribunnews,mbg,2025-10-31 11:14:32,"Sosok Muhammad Reza, Kepala SPPG-MBG Dihajar Wabup Pidie Jaya gegara Nasi Dingin, Usia 27 Tahun","Laporan Wartawan Serambi Indonesia Muhammad Nazar I Pidie TRIBUNSUMSEL.COM, SIGLI -Mengenal sosokMuhammad Reza, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi, Makan Bergizi Gratis atau SPPG-MBG, di Gampong Sagoe, Kecamatan Trienggadeng diduga dihajar olehWakil Bupati Pidie Jaya, Hasan Basri, Kamis (30/10/2025) sekira pukul 08.05 WIB. Muhammad Reza Diketahui berusia 27 tahun. Ia berasal dari Gampong Mesjid, Kecamatan Trienggadeng,Pidie Jaya, Aceh. Akibat kejadian tersebut,Muhammad Rezaharus diboyong ke Puskesmas Trienggadeng untuk dilakukan visum. Muhammad Reza mengatakan, sebelum dirinya ditonjok secara berulang WabupPidie JayaHasan Basri. Bahwa, WabupPidie Jayatelah terlebih dahulu mengacak-acak nasi MBG hingga membentak dan ancam pukul petugas di dapur. Menurutnya, WabupPidie Jaya, sendiri datang ke lokasi SPPG menggunakan kendaraan dinasnya, guna memeriksa dapur MBG di Gampong Sagoe, Kecamatan Trienggadeng. KataMuhammad Reza, saat WabupPidie Jayatiba ke dapur BMG, dirinya belum sampai di dapur tersebut. Hanya saja, di lokasi terdapat sejumlah petugas perempuan yang sedang bertugas mempersiapkan makan bergizi gratis yang merupakan program prioritas Presiden Prabowo. Baca juga:VIDEO Detik-detik Wakil Bupati Pidie Jaya Ngamuk Hajar Ketua SPPG-MBG Gegara Temukan Nasi Basi Saat di dapur,Wakil Bupati Pidie Jayasempat memegang nasi MBG yang disediakan dapur SPPG. Melihat kondisi nasi dingin, WabupPidie Jayamenuding SPPG itu menyediakan nasi basi. Menurutnya, secara juknis penyediaan MBG, nasi yang baru siap dimasak tidak dibenarkan untuk langsung dimasukan ke dalam ompreng. Nasi itu terlebih dahulu harus didinginkan di dalam ruangan khusus, untuk mencegah nasi tersebut tidak basi akibat penguapan. ""Seolah-olah kami menyediakan nasi basi. Aturannya jelas, nasi yang baru siap dimasak memang harus didinginkan lebih dahulu, baru dimasukkan ke ompreng. Kalau dalam keadaan masih panas langsung dimasukkan ke ompreng otomatis pasti basi karena penguapan,"" jelas Reza. Kata M Reza, Wabup Pidie Jaya sempat membentak dan mencaci maki, bahkan ancam pukul petugas perempuan di SPPG itu hingga membuat sejumlah relawan penyediaan MBG menangis ketakutan. Baca juga:Sosok Hasan Basri, Wakil Bupati Pidie Jaya Hajar Ketua SPPG-MBG Ngaku Kecewa Temukan Menu MBG Basi Selang beberapa menit kemudian, Reza pun tiba di dapur MBG tersebut. Tanpa basa basi, WabupPidie Jayalangsung menghampiri dan menonjok dirinya di bagian kepala secara berulang. ""Saat saya tiba, rencana saya mau menyalami WabupPidie Jaya. Hasan Basri, menanyakan siapa pimpinan SPPG. Saya pun menjawab, saya pak. Selanjutnya, WabupPidie Jayalangsung meninju saya di bagian kepala seraya menyebut kasih nasi basi buat anak kami,"" pungkasnya. Berdasarkan informasi dihimpun Serambinews.com, Kamis (30/10/2025), kejadian tersebut bermula saat Wabup Pidie Jaya, Hasan Basri, meninjau dapur SPPG MBG di Gampong Sagoe, Kecamatan Trienggadeng. Baca juga:Viral Wakil Bupati Pidie Jaya Ngamuk Hajar Ketua SPPG-MBG Gegara Temukan Nasi Dingin di Dapur Wakil BupatiPidie Jaya, Hasan Basri, yang dihubungi Serambinews.com, Kamis (30/10/2025) menjelaskan, kejadian itu berawal dari sidak karena sebelumnya menemukan MBG disajikan pisang dan kacang busuk. Makanya, WabupPidie Jayalakukan pengecekan ke dapur dapur SPPB MBG Trienggadeng. ""Saat saya cek, ternyata saya nasi sudah keras dan telah dingin. Yang saya kecewa Kepala dapur SPPB MBG Trienggadeng, tidak berada di tempat. Seharusnya kepala dapur harus mengawasi petugas masak,"" ujarnya. Namun, kata WabupPidie Jaya, saat dirinya hendak pulang baru ketemu dengan Kepala Dapur SPPB MBG Trienggadeng. ""Saya sempat lontarkan kalimat tidak tanggung jawab, sehingga saya sempat tanyakan pada kepala dapur, seharusnya kamu mengawasinya, agar nasi MBG itu memenuhi standar. Saat itu, saya menampar dua kali Kepala Dapur SPPB MBG Trienggadeng,"" jelasnya. (*) Artikel ini telah tayang diSerambiNews.comdengan judul Gegara Temukan Nasi Dingin di Dapur, Wabup Pidie Jaya Hajar Kepala SPPG-MBG Baca berita lainnya diGoogle News Bergabung dan baca berita menarik lainnya di saluranWhatsApp Tribunsumsel.com",Weni Wahyuny,https://asset-2.tribunnews.com/sumsel/foto/bank/thumbnails2/Kepala-Dapur-SPPB-MBG-Trienggadeng-Muhmmad-Reza-saat-dirawat-di.jpg,https://sumsel.tribunnews.com/news/994171/sosok-muhammad-reza-kepala-sppg-mbg-dihajar-wabup-pidie-jaya-gegara-nasi-dingin-usia-27-tahun?page=all,27003f84393bd7e288becebcf947b92d12467875753e5d272b6943dd52aa70ce,2025-11-04 12:19:33.518 347,tribunnews,mbg,2025-10-30 18:03:34,Ini Cara BGN Antisipasi Kasus Keracunan Makanan dalam Program MBG,"KepalaBadan Gizi Nasional (BGN)Dadan Hindayana memastikan penguatan pelaksanaan program MBG melalui peningkatan standar higienis dan pengawasan mutuBGN menurunkan kapasitas penyajian per dapur dan mewajibkan penggunaan air tersertifikasiHingga akhir Oktober 2025, program MBG telah menjangkau lebih dari 39 juta penerima manfaat di 38 provinsi dengan dukungan 13.514 dapur SPPG WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA- Implementasi Makan Bergizi Gratis (MBG) di lapangan masih terdapat sejumlah tantangan, terutama di berbagai daerah. Kepala BGN Dadan Hindayana memastikan pihaknya bakal terus memperkuat implementasi program MBG dengan baik. Ia menilai, program MBG secara umum berjalan aman dan bakal terus diperkuat melalui peningkatan standar higienis. Baca juga:Kumpulkan Kepala Regional se-Indonesia, BGN Targetkan 82,9 Juta Penerima Manfaat MBG Pihaknya juga akan meningkatkan pengawasan mutu di seluruh dapur satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG). ""Kami menyesalkan masih adanya kasus keracunan di beberapa daerah, tapi yang penting adalah tindakan cepat kami dalam menanganinya. Setiap kejadian langsung kami hentikan sementara, kami investigasi, lalu setelah aman baru dijalankan lagi,"" ujarnya, Kamis (30/10/2025). Dadan memaparkan, sejumlah langkah strategis untuk memastikan keamanan makanan bagi jutaan penerima manfaat yakni dengan mengurangi beban kerja dapur SPPG. Ia mengaku, awalnya jumlah penerima manfaat per-dapur menyajikan sekira 3.000 5.000 porsi, kini diturunkan menjadi maksimal 2.000. Menurutnya, jika menyediakan 3.000 porsi untuk penerima manfaat, maka harus didampingi juru masak bersertifikat demi keamanan makanan. Juga melengkapi seluruh SPPG dengan alat uji cepat (rapid test) untuk memastikan kualitas bahan baku dan hasil masakan sebelum dibagikan kepada penerima. Mewajibkan penggunaan air tersertifikasi untuk memasak dan mencuci peralatan,"" jelasnya. Selain itu kata Dadan juga menambah peralatan sterilisasi suhu tinggi (120 C) agar alat makan seperti food tray dapat dikeringkan dan disterilkan hanya dalam tiga menit. ""Serta melaksanakan pelatihan dan penyegaran dua bulanan bagi seluruh penjamah makanan guna menjaga kedisiplinan dan standar kebersihan dapur MBG, sambung Dadan. Implementasi yang tepat, kata Dadan, sangat penting dilakukan agar mendorong hasil yang lebih baik lagi. Baca juga:Di Jakarta Wilayah Jaktim Tertinggi Angka Penerima Manfaat MBG, BGN Targetkan Zero Case Hal ini pernah disampaikan oleh Presiden Prabowo mengenai pentingnya aspek higienis MBG demi terpenuhi gizi kepada anak-anak. ""Karena itu, kami pastikan seluruh dapur MBG dilengkapi alat sterilisasi dan sistem kontrol bahan baku yang lebih ketat,"" ungkapnya Lebih lanjut Dadan, kepercayaan masyarakat adalah prioritas utama bagi BGN dalam menyediakan MBG untuk anak-anak. Mengingat, MBG menjadi salah satu program prioritas nasional yang bertujuan meningkatkan gizi anak-anak Indonesia serta membuka lapangan kerja di sektor lokal. Hingga akhir Oktober 2025, program ini telah menjangkau lebih dari 39 juta penerima manfaat di 38 provinsi, dengan dukungan 13.514 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). ""Kami sadar setiap kejadian ada anak yang terdampak dan orang tua yang khawatir. Karena itu, kami berkomitmen penuh untuk memperbaiki setiap aspek pengelolaan, agar program Makan Bergizi Gratis tetap menjadi kebanggaan nasional,"" tegasnya. (m26) Baca berita WartaKotalive.com lainnya diGoogle NewsdanWhatsApp",Miftahul Munir,https://asset-2.tribunnews.com/wartakota/foto/bank/thumbnails2/BGN-IMPLEMENTASI-MBG-Kepala-BGN-Dadan-Hindayana-m.jpg,https://wartakota.tribunnews.com/nasional/872664/ini-cara-bgn-antisipasi-kasus-keracunan-makanan-dalam-program-mbg?page=all,df206630ef2a16804ee5ece56dd9d88f770d6def7201ed7a270912dc47d75673,2025-11-04 12:19:44.524 348,tribunnews,prabowo,2025-11-04 12:28:24,"Sapa Penumpang, Prabowo Subianto Naiki KRL dari Stasiun Manggarai ke Stasiun Tanah Abang Jakarta","WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA- Presiden RIPrabowo Subiantomenaiki kereta rel listrik (KRL) dari Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan, Selasa (4/11/2025). Dari Stasiun Manggarai,Prabowomenuju Stasiun Tanah Abang untuk meresmikan gedung stasiun yang telah direvitalisasi. Prabowo tampak mengenakan pakaian safari hingga kacamata hitam. Baca juga:Dipanggil ke Istana dan Diskusi 2 Jam dengan Prabowo, Jonan Sebut Tak Bahas Whoosh Tapi Soal Ini Prabowo terlihat didampingi Menhub Dudy Purwagandhi, Mensesneg Prasetyo Hadi, Seskab Teddy Indra Wijaya, hingga Dirut KAIBobby Rasyidin. Prabowo melakukan tap in di gate masuk Stasiun Manggarai, kemudian menyapa dan ngobrol dengan penumpang di stasiun. Setelah itu Prabowo berjalan keliling di Stasiun Manggarai dan mendapat penjelasan rencana pengembangan stasiun di masa depan. Baca juga:Dirut KAI Ungkap Janji Prabowo Subianto Soal Utang Kereta Cepat Saat berada diKRLmenuju Stasiun Tanah Abang,Prabowoberbincang dengan penumpang didampingi Dirut KAIBobby Rasyidin. Sebelumnya,Prabowo Subiantomenjanjikan penyelesaian utang Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) keBobby Rasyidin. Janji penyelesaian utang kereta cepat yang membebani PT KAI itu disampaikan Prabowo Subianto saat menerima Bobby di Istana Negara, Jakarta Pusat, pada Senin (3/11/2025). Baca juga:Diresmikan Prabowo Subianto, Ini Kecanggihan Pesawat Airbus A400M Dalam pertemuan tersebut, kataBobby Rasyidin,Prabowotidak banyak membahas soal utang kereta cepat RI yang belakangan disorot lantaran telah membebani PT KAI. Saat ituPrabowolebih menyoroti soal pelayanan PT KAI yang harus tetap dijaga bahkan ditingkatkan khususnya untuk kenyamanan perempuan di kereta commuterline. Prabowo juga menyinggung soal utang kereta cepat dan mengatakan utang kereta cepat segera dibicarakan secepatnya. Baca juga:Bawa Pesan dari Prabowo, Sufmi Dasco Datangi Pabrik Michelin Cikarang Imbas PHK Massal Buruh Saat ini PT KAI masih masif berkoordinasi dengan Danantara terkait penyelesaian utang kereta cepat. Sebagai perpanjangan PT KAI, Danantara juga aktif berbicara dengan pemerintah terkait penyelesaian utang tersebut. (m32)",Alfian Firmansyah,https://asset-2.tribunnews.com/wartakota/foto/bank/thumbnails2/Presiden-Prabowo-Subianto-fvp.jpg,https://wartakota.tribunnews.com/news/873112/sapa-penumpang-prabowo-subianto-naiki-krl-dari-stasiun-manggarai-ke-stasiun-tanah-abang-jakarta?page=all,7dd418b3f8ad3a430eaa496545a1286ecd085754b67e2da83ecc2f683b25eae4,2025-11-04 16:48:59.484 349,pikiranrakyat,mbg,2025-11-07 07:10:45,Dapur SPPG Pangauban Bandung Barat Tutup: Ribuan Siswa Terdampak Imbas Dana MBG Rp1 Miliar Raib ,"PIKIRAN RAKYAT Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pangauban di Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), tampak sepi dan tak lagi beroperasi. Tak ada aktivitas memasak, tak ada bahan baku yang tersisa. Program Makan Bergizi (MBG) yang semula berjalan untuk ribuan siswa kini terhenti total. Penutupan dapur itu terjadi setelah hilangnya dana MBG sebesar Rp1 miliar yang diduga dilakukan oleh kepala SPPG setempat. Akibatnya, dapur yang menjadi bagian dari program nasional Presiden Prabowo Subianto tersebut tidak dapat menyalurkan makanan bergizi ke sekolah-sekolah penerima manfaat. Kasus hilangnya dana itu kini telah dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh pihak mitra dapur, dan masih dalam proses penyelidikan. Baca Juga:Anggur Hijau Terkontaminasi Sianida di Menu MBG, Komisi IV DPR Pertanyakan Mentan Andi Amran Sulaiman Saya belum sempat mendapat keuntungan apapun, tapi dapur sudah ditutup karena dana Rp1 miliar hilang. Ya, mau bagaimana lagi, semua kembali pada kebijakan pemerintah, ujar Hendrik Irawan, salah satu mitra SPPG Pangauban Batujajar saat ditemui belum lama ini. Hendrik menuturkan, dapur SPPG Pangauban selama ini memasok makanan bergizi ke delapan sekolah dasar di wilayah Batujajar dengan total sekitar 8.000 siswa penerima manfaat. Kini, ia menambahkan, seluruhnya kehilangan akses terhadap makanan bergizi harian yang menjadi bagian dari program unggulan nasional. Baca Juga:Biaya Perawatan Korban Keracunan Massal Program MBG Bandung Barat Tembus Rp400 Juta Beberapa guru dan siswa datang ke dapur menanyakan kenapa MBG tidak ada lagi. Mereka sangat antusias dan menunggu pengantaran makanan setiap hari, ungkapnya. Sebagai pendukung penuh program Presiden Prabowo, Hendrik berharap pemerintah pusat segera memberikan dana darurat agar dapur kembali beroperasi. Ia menilai, program MBG memiliki dampak besar bagi anak-anak sekolah dari keluarga menengah ke bawah. Saya mohon kepada Bapak Presiden Prabowo Subianto untuk membantu kelanjutan program ini. Program MBG sangat baik untuk anak-anak sekolah, dan kami siap kembali bekerja jika ada dukungan dana, ujarnya. Menurut Hendrik, biaya operasional dapur SPPG mencapai Rp32 juta hingga Rp70 juta per hari, tergantung volume pengiriman makanan. Dalam dua minggu, dana yang dibutuhkan bisa mencapai Rp400 juta agar dapur kembali berjalan stabil. Hendrik juga mengaku telah menginvestasikan Rp3,6 miliar untuk pembangunan dapur SPPG Pangauban. Namun, hingga kini belum memperoleh keuntungan, bahkan harus menanggung kerugian karena dapur tidak beroperasi. Baca Juga:Usai Dana MBG Rp1 Miliar Raib, Kepala SPPG Pangauban Bandung Barat Diduga Dapat Bekingan Keluarga Saya jujur belum balik modal. Tapi bagi saya, yang paling penting bukan keuntungan, melainkan keberlangsungan program untuk anak-anak sekolah, tuturnya. Ia menambahkan, koordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) hingga kini belum membuahkan hasil konkret. BGN disebut masih menunggu hasil penyelidikan dari kepolisian sebelum mengambil langkah lanjutan. Dari BGN belum ada langkah signifikan. Mereka masih menunggu hasil penyelidikan. Akibatnya, kami bingung kapan dapur bisa beroperasi lagi, kata Hendrik. Hendrik juga sempat berinisiatif untuk menalangi dana agar kegiatan tidak berhenti, namun langkah tersebut ditolak oleh pihak BGN. Saya sebenarnya siap menalangi biaya seminggu atau dua minggu, tapi BGN melarang. Padahal niat saya hanya ingin anak-anak tetap makan bergizi. Ini juga bentuk ibadah saya, ungkapnya. Kendati demikian, Hendrik menegaskan kesiapannya untuk kembali menjalankan dapur kapan pun jika pemerintah atau BGN mengizinkan penggunaan dana pribadi sementara waktu. Kalau BGN memberi sinyal boleh pakai dana sendiri, saya langsung gaspol. Saya ingin bantu program Presiden Prabowo karena saya percaya ini program untuk masa depan anak bangsa, pungkasnya. Hilangnya dana MBG di Bandung Barat menjadi pukulan serius bagi upaya pemerintah mempercepat pemerataan gizi nasional.***",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/11/07/783098096.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019774383/dapur-sppg-pangauban-bandung-barat-tutup-ribuan-siswa-terdampak-imbas-dana-mbg-rp1-miliar-raib?page=all,5333faf1ffb96bcb188242cc13e9f1f202a29f2597d0b943b0718a6549608598,2025-11-13 19:46:07.053 350,tribunnews,prabowo,2025-11-04 13:48:41,Presiden Prabowo Minta Terkait Kereta Cepat Whoosh Jangan Dipolitisasi,"Ringkasan Berita:PresidenPrabowominta publik jangan khawatir terkait Kreta Cepat Whoosh.Whoosh harus dilihat dalam kerangka pelayanan publik, bukan semata perhitungan untung-rugi.Terkait Whoosh jangan dipolitisasi.TRIBUNGAYO.COM PresidenPrabowoSubianto mengingatkan semua pihak agar isu terkaitKereta Cepat Whooshtidak dipolitisasi.Hal itu disampaikanPresidenPrabowosaat meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru di Jakarta, Selasa (4/11/2025).Dalam sambutannyaPrabowomeminta publik untuk tidak khawatir dengan isuKereta Cepat Whoosh.""Jangan khawatir. Saya sudah sampaikan, semua saya sudah pelajari. Indonesia sanggup dan itu wajar semuanya itu. Jangan dipolitisasi, jangan kita menari di gendang orangnya. Mungkin ada pihak-pihak yang ingin menimbulkan kecemasan rakyat. Enggak. Tenang-tenang aja, kataPresidenPrabowo.Sebelumnya, dalam sambutannyaPrabowomengatakan, soal polemik utangKereta Cepat Whooshdirinya akan bertanggung jawab.""Nggak usah khawatir apa itu ribut-ribut Whoosh, saya sudah pelajari masalahnya, tidak ada masalah. Saya tanggung jawab nanti Whoosh itu semuanya, kataPrabowo.Menurut Prabowo, Indonesia adalah negara yang mampu dan memiliki kapasitas ekonomi untuk membiayai proyek strategis seperti Whoosh.Baca juga:Presiden Prabowo: Terkait Whoosh Jangan Hitung Untung Rugi, Hintung Manfaat untuk Rakyat""Indonesia bukan negara sembarangan. Kita hitung tidak ada masalah itu. Jadi PT KAI gak usah khawatir, semua gak usah khawatir. Rakyat kita layani rakyat kita. Kita berjuang untuk rakyat, ujarnya.Prabowo menegaskan bahwa proyek seperti Whoosh harus dilihat dalam kerangka pelayanan publik, bukan semata perhitungan untung-rugi.""Whoosh itu semuapublic transportdi seluruh dunia jangan dihitung untung rugi, hitung manfaat gak untuk rakyat. Di seluruh dunia begitu. Ini namanyapublic service obligations, tegasnya.Ia juga menegaskan pentingnya subsidi negara untuk layanan publik termasuk transportasi sebagai bentuk kehadiran pemerintah.""Tadi disampaikan oleh Menhub (Menteri Perhubungan) bahwa semua kereta api kita pemerintah subsidi 60 persen, rakyat bayar 20 persen. Ya ini kehadiran negara, ucapnya.Prabowo mengatakan bahwa dana subsidi dan pembiayaan publik berasal dari pajak dan kekayaan negara, sehingga setiap rupiah harus dikelola dengan penuh tanggung jawab dan tanpa kebocoran.""Darimana uang itu? Uang itu dari uang rakyat, dari pajak, dari kekayaan negara. Makanya kita harus mencegah semua kebocoran. Kita sungguh-sungguh harus hentikan penyelewengan dan korupsi. Uang rakyat gak boleh dicuri karena akan kita kembalikan ke pelayanan untuk rakyat, tegasnya.Diketahui, proyekKereta Cepat Whooshmenjadi perbincangan hangat, setelah kabar kerugian tahunan yang konon mencapai Rp 2 triliun. TRIBUNGAYO.COM PresidenPrabowoSubianto mengingatkan semua pihak agar isu terkaitKereta Cepat Whooshtidak dipolitisasi. Hal itu disampaikanPresidenPrabowosaat meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru di Jakarta, Selasa (4/11/2025). Dalam sambutannyaPrabowomeminta publik untuk tidak khawatir dengan isuKereta Cepat Whoosh. ""Jangan khawatir. Saya sudah sampaikan, semua saya sudah pelajari. Indonesia sanggup dan itu wajar semuanya itu. Jangan dipolitisasi, jangan kita menari di gendang orangnya. Mungkin ada pihak-pihak yang ingin menimbulkan kecemasan rakyat. Enggak. Tenang-tenang aja, kataPresidenPrabowo. Sebelumnya, dalam sambutannyaPrabowomengatakan, soal polemik utangKereta Cepat Whooshdirinya akan bertanggung jawab. ""Nggak usah khawatir apa itu ribut-ribut Whoosh, saya sudah pelajari masalahnya, tidak ada masalah. Saya tanggung jawab nanti Whoosh itu semuanya, kataPrabowo. Menurut Prabowo, Indonesia adalah negara yang mampu dan memiliki kapasitas ekonomi untuk membiayai proyek strategis seperti Whoosh. Baca juga:Presiden Prabowo: Terkait Whoosh Jangan Hitung Untung Rugi, Hintung Manfaat untuk Rakyat ""Indonesia bukan negara sembarangan. Kita hitung tidak ada masalah itu. Jadi PT KAI gak usah khawatir, semua gak usah khawatir. Rakyat kita layani rakyat kita. Kita berjuang untuk rakyat, ujarnya. Prabowo menegaskan bahwa proyek seperti Whoosh harus dilihat dalam kerangka pelayanan publik, bukan semata perhitungan untung-rugi. ""Whoosh itu semuapublic transportdi seluruh dunia jangan dihitung untung rugi, hitung manfaat gak untuk rakyat. Di seluruh dunia begitu. Ini namanyapublic service obligations, tegasnya. Ia juga menegaskan pentingnya subsidi negara untuk layanan publik termasuk transportasi sebagai bentuk kehadiran pemerintah. ""Tadi disampaikan oleh Menhub (Menteri Perhubungan) bahwa semua kereta api kita pemerintah subsidi 60 persen, rakyat bayar 20 persen. Ya ini kehadiran negara, ucapnya. Prabowo mengatakan bahwa dana subsidi dan pembiayaan publik berasal dari pajak dan kekayaan negara, sehingga setiap rupiah harus dikelola dengan penuh tanggung jawab dan tanpa kebocoran. ""Darimana uang itu? Uang itu dari uang rakyat, dari pajak, dari kekayaan negara. Makanya kita harus mencegah semua kebocoran. Kita sungguh-sungguh harus hentikan penyelewengan dan korupsi. Uang rakyat gak boleh dicuri karena akan kita kembalikan ke pelayanan untuk rakyat, tegasnya. Diketahui, proyekKereta Cepat Whooshmenjadi perbincangan hangat, setelah kabar kerugian tahunan yang konon mencapai Rp 2 triliun.",Budi Fatria,https://asset.tribunnews.com/fuDYY4oAdPcB5HRkDn4GmB9AAKM=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gayo/foto/bank/originals/Presiden-Prabowo-15.jpg,https://gayo.tribunnews.com/nasional/48232/presiden-prabowo-minta-terkait-kreta-cepat-whoosh-jangan-dipolitisasi?page=all,9d97bf5311073553dcb4f175d34038465a025ee2caeec101a9966f34a18e6acc,2025-11-04 16:51:39.233 351,detik,mbg,2025-11-12 21:59:00,Kepala BGN: Bulan Depan Tak Ada Gaji Telat untuk Dapur MBG,"Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana memastikan segera menyelesaikan masalah keterlambatan gaji petugas Makan Bergizi Gratis (MBG). Dia juga memastikan bulan depan sudah tak ada lagi masalah serupa. ""Kami sekalian untuk menyelesaikan minggu ini, kami sudah geser anggaran untuk tuntas sampai Desember. Jadi bulan depan sudah tidak akan ada keterlambatan lagi,"" kata Dadan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR RI, Rabu (12/11/2025). Menurutnya, para Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) pada batch 1 dan 2 berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Mereka ini sudah tidak bermasalah dengan gaji. SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT Sedangkan SPPI batch 3, karena tesnya baru bulan ini, maka dianggarkan secara berbeda. Sehingga, kata Dadan, ada keterlambatan beberapa hari untuk pembayaran sebab menunggu proses penggeseran anggaran. ""Tapi karena masih ada hal yang harus diselesaikan, maka sementara ini SPPI batch 3 ini dan juga AG (petugas ahli gizi) dan AK (akuntan) masih harus digaji dengan sistim istilahnya konsultan perorangan,"" ucap dia. ""Jadi kami secara administrasi harus menggeser anggaran,"" tambahnya. Sebelumnya, Instagram resmi BGN dibanjiri komentar berupa keluhan bahwa BGN belum membayar gaji mereka. Ada yang mengatakan peserta SPPI baru menerima pembayaran sebanyak dua kali, padahal di SPK tertulis bahwa pembayaran dilakukan setiap awal bulan. Baca artikel selengkapnya di sini .",Nasional,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/10/18/kepala-bgn-dadan-hindayana-1760776183999_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/kalimantan/berita/d-8207797/kepala-bgn-bulan-depan-tak-ada-gaji-telat-untuk-dapur-mbg,04b582769236f22013efc524bc6a13b7cd44740aef58ab1054877353e6027a59,2025-11-13 19:47:01.219 352,pikiranrakyat,mbg,2025-10-25 16:45:00,Kehadiran Ahli Sanitasi Lingkungan Wajib dalam Program MBG,"Penulis, Alumnus FH UNPAR, Mantan Praktisi Lingkungan, dan Pemegang 7 Rekor MURI (peraih gelar akademik & sertifikasi pendidikan terbanyak di Indonesia). Badan Gizi Nasional (BGN) segera menerbitkan petunjuk teknis (juknis) perihal kewajiban SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) memiliki ahli sanitasi lingkungan. Hal tersebut dikemukakan Wakil Menteri Kesehatan, Benyamin Paulus Octavianus, di Gedung Moch. Toha, Kompleks Pemkab Bandung, 21 Oktober lalu. Menurut Wamenkes, Benny, pada tahap awal pasca terbitnya juknis, diharapkan paling tidak 1 ahli sanitasi lingkungan dapat mengawasi pengendalian mutu untuk 3 SPPG dan ahli wajib bertindak tegas bilamana mendapati mutu makanan yang tak layak santap. Diketahui, semenjak program MBG (Makan Bergizi Gratis) berjalan pada 6 Januari 2025 s.d 30 September lalu, tercatat sebanyak 6457 insan mengalami keracunan makanan dan terbanyak di Wilayah II (Pulau Jawa) sebanyak 4147 orang. MBG telah memberikan 1,4 miliar porsi makanan yang tersebar di 514 kabupaten/kota dan SPPG per akhir September 2025 telah bertambah dari semula 2000 menjadi 9000 SPPG, di mana setiap SPPG rata-rata menyajikan 3000-3500 porsi makanan per hari. Langkah di atas merupakan upaya dari pemerintah untuk terciptanya zero incident pada rancangan MBG dan memperkuat standardisasi kebersihan di seluruh fasilitas penyediaan program MBG, selain pula adanya kewajiban Sertifikat Laik Hiegene Sanitasi (SLHS) bagi setiap SPPG. Hadirnya ahli sanitasi lingkungan (sanitarian) merupakan mandat sehat bagi MBG, yang tidak hanya sekadar bantuan sosial, melainkan investasi strategis jangka panjang bagi masa depan bangsa, di mana hal ini dirancang untuk mengentaskan masalah gizi kronis seperti stunting, meningkatkan konsentrasi proses belajar, dan pada akhirnya dapat menghasilkan generasi emas (bukan cemas) yang cerdas dan sehat. Program ini memang tetap menyisakan sebuah ancaman yang seringkali terabaikan berupa risiko keracunan makanan yang telah terjadi di sejumlah daerah dan wajib dakhiri sekaligus dituntaskan. Sudah tidak ada ruang bagi ketiadaan pengawasan higiene dan sanitasi yang komprehensif dan profesional di sepanjang rantai pasok pangan. Hadirnya sanitarian menjadi garda terdepan yang bertugas memastikan bahwa makanan yang berasal dari dapur hingga ke meja makan siswa, tidak hanya bergizi, namun juga 100 persen aman untuk dikonsumi. Tanpa kehadiran mereka, program MBG ibarat membangun rumah di atas pasir, yang rapuh terhadap berbagai badai penyakit bawaan makanan. Baca Juga:Mungkinkah Ada Peran Bahan Pangan Asal Hewan pada Keracunan Makanan Program MBG? Program MBG memiliki skala nasional yang masif. Jutaan porsi makanan setiap hari membutuhkan sistem kontrol kualitas yang jauh lebih ketat daripada sekadar menghitung kandungan gizi. Ahli gizi bertanggung jawab penuh atas formulasi menu dan kandungan nutrisi (protein, vitamin, mineral). Ini merupakan satu sisi koin. Sisi koin yang lain, menjamin ketiadaan pathogen, kontaminan, atau bahaya fisik-kimia, sebagai tupoksi (tugas pokok fungsi) utama seorang sanitarian. Apa gunanya makanan kaya protein bilamana terkontaminasi bakteri salmonella atau racun staphylococcus aureus. Siswa yang mengkonsumsi makanan terkontaminasi tidak hanya berpotensi mengalami gangguan kesehatan (sakit) melainkan juga kehilangan nutrisi yang seyogyanya dapat diserap, mengalami dehidrasi, dan memerlukan biaya pengobatan. Alih-alih meningkatkan potensi SDM Indonesia, keracuanan makanan justru menurunkan kualitas kesehatan, menganggu jam belajar, dan menambah beban ekonomi keluarga dan negara. Ahli sanitasi lingkungan adalah satu-satunya tenaga profesional kesehatan yang secara spesifik dilatih untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengendalikan faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi kesehatan masyarakat, dengan fokus utama terhadap keamanan pangan, air, dan kebersihan lingkungan. Dalam program MBG, maka peran sanitarian wajib diintegrasikan mulai dari tahap perencanaan sampai dengan penyajian, di mana sebelum makanan dimasak, maka sanitarian memastikan bahwa bahan baku (beras, sayur, daging, ikan) berasal dari sumber yang aman dan tersertifikasi. Sanitarian melakukan pemeriksaan fisik, termasuk suhu penyimpanan bahan baku sensitif (seperti daging beku yang harus dijaga di bawah-18 derajat celcius), kebersihan gudang penyimpanan, dan tanggal kadaluarsanya. Sanitarian pun wajib melakukan pemeriksaan kualitas air yang dipergunakan untik mencuci, mengolah, dan memasak, baik dari kandungan fisika, kimia, maupun mikrobiologi. Air yang terkontaminasi merupakan media penyebaran penyakit kolera, disentri, dan tifus.Sanitarian pun wajib memastikan layout dapur yang dapat meminimalisir kontaminasi silang (pemisahan area kotor dan bersih, alur kerja satu arah), memiliki ventilasi yang memadai, dan permukaan meja kerja yang mudah dibersihkan (bahan food grade). Tak kalah penting, sanitarian menggagas sistem Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP) dengan monitoring suhu bahan baku senstif, suhu saat memasak (cooking), dan penyimpanan panas (holding), menjaga suhu makanan sebelum disajikan, dan proses pendinginan serta pemanasan ulang guna mencegah bakteri berkembang biak. Kehadiran sanitarian dalam program MBG tidak bisa hanya bersifat seremonial atau ad-hoc (sementara), melainkan sebagai personal inti dalam struktur SPPG. Disclaimer:Artikel ini bukan produk jurnalistik dari Pikiran Rakyat. Kolom opini adalah wadah bagi akademisi/pakar/praktisi di bidang terkait dalam menyampaikan sudut pandang atau gagasannya. Berita PilihanLet s Ride the Wave: Mendorong Pangan Lokal Lewat Program MBGKeracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi TragediMenelisik Program Pemagangan Nasional Bagi Fresh GraduateWaste to Energy: Jurus Jitu Pemerintah Ubah Sampah Jadi ListrikKesiapan Indonesia Menuju Integrasi Energi Listrik ASEAN Berita PilihanLet s Ride the Wave: Mendorong Pangan Lokal Lewat Program MBGKeracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi TragediMenelisik Program Pemagangan Nasional Bagi Fresh GraduateWaste to Energy: Jurus Jitu Pemerintah Ubah Sampah Jadi ListrikKesiapan Indonesia Menuju Integrasi Energi Listrik ASEAN Berita Pilihan Let s Ride the Wave: Mendorong Pangan Lokal Lewat Program MBGKeracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi TragediMenelisik Program Pemagangan Nasional Bagi Fresh GraduateWaste to Energy: Jurus Jitu Pemerintah Ubah Sampah Jadi ListrikKesiapan Indonesia Menuju Integrasi Energi Listrik ASEAN Let s Ride the Wave: Mendorong Pangan Lokal Lewat Program MBG Let s Ride the Wave: Mendorong Pangan Lokal Lewat Program MBG Let s Ride the Wave: Mendorong Pangan Lokal Lewat Program MBG Let s Ride the Wave: Mendorong Pangan Lokal Lewat Program MBG Keracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi Tragedi Keracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi Tragedi Keracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi Tragedi Keracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi Tragedi Menelisik Program Pemagangan Nasional Bagi Fresh Graduate Menelisik Program Pemagangan Nasional Bagi Fresh Graduate Menelisik Program Pemagangan Nasional Bagi Fresh Graduate Menelisik Program Pemagangan Nasional Bagi Fresh Graduate Waste to Energy: Jurus Jitu Pemerintah Ubah Sampah Jadi Listrik Waste to Energy: Jurus Jitu Pemerintah Ubah Sampah Jadi Listrik Waste to Energy: Jurus Jitu Pemerintah Ubah Sampah Jadi Listrik Waste to Energy: Jurus Jitu Pemerintah Ubah Sampah Jadi Listrik Kesiapan Indonesia Menuju Integrasi Energi Listrik ASEAN Kesiapan Indonesia Menuju Integrasi Energi Listrik ASEAN Kesiapan Indonesia Menuju Integrasi Energi Listrik ASEAN Kesiapan Indonesia Menuju Integrasi Energi Listrik ASEAN",Roebing Gunawan Budhi,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/17/3289559626.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/kolom/pr-019743733/kehadiran-ahli-sanitasi-lingkungan-wajib-dalam-program-mbg?page=all,a8a9bc1029d41bf9d9ef0f9a2551fa66ba766578a79a67c1cbd5cc8a1afe908f,2025-11-05 11:59:42.431 353,detik,mbg,2025-11-12 18:09:00,Mendukbangga Pantau Pelaksanaan Program Prioritas Presiden di Mekarmukti,"Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala (BKKBN) Wihaji melakukan kunjungan kerja ke Desa Mekarmukti, Kabupaten Garut. Dalam kegiatan ini, Wihaji berkunjung ke Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) sekaligus memantau intervensi terhadap keluarga berisiko stunting (KRS). Dalam acara sarasehan tersebut, Wihaji sekaligus berdialog dengan masyarakat, melakukan pembinaan Kampung KB di kantor desa, dan memberikan edukasi gizi terkait kegiatan di Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT). ""Wadah ini bertujuan untuk mengoptimalkan peran keluarga dan komunitas dalam meningkatkan kualitas hidup. Program atau gerakan yang terdapat di Kampung KB bukan hanya milik Kemendukbangga/BKKBN semata, melainkan juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, sinergi antarprogram, serta partisipasi aktif masyarakat sebagai modal sosial,"" ungkapnya dalam keterangan tertulis, Rabu, (12/11/2025). Kegiatan yang dihadiri 200 orang ini diketahui datang dari unsur aparat desa, mencakup Penyuluh KB; Pokja Kampung KB; kader kelompok kegiatan (Poktan); Penyuluh Pendamping di tingkat desa/kelurahan; ibu hamil; ibu menyusui; dan ibu yang memiliki balita-non PAUD (3B); tokoh agama; tokoh masyarakat; dan perwakilan masyarakat. Diketahui, acara ini juga diisi dengan penyerahan secara simbolis bantuan sembako bagi KRS dan sasaran Bumil-ibu hamil, Busui-ibu menyusui, dan Balita non-PAUD (3B). Selain itu, digelar pula pelayanan KB di balai desa dengan jumlah terlayani implan sebanyak 22 akseptor, dan suntik 12 akseptor hingga puncak acara. Selain bantuan tersebut, diserahkan pula bantuan dari Bank BNI berupa nutrisi untuk 100 penerima manfaat sebanyak empat kali (sebulan), bantuan berupa sembako Rp 105.000 per minggu dan insentif petugas Tim Pendamping Keluarga (TPK) Rp 5.000 per minggu, serta bantuan dalam bentuk bedah rumah untuk tiga titik, masing-masing Rp 35 juta. Lebih lanjut, kunjungan kerja yang dilakukan Wihaji sejalan dengan program prioritas Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG) kelompok 3B, kesejahteraan sosial/pemberantasan kemiskinan, kesehatan masyarakat, ketahanan pangan, pelestarian lingkungan, dan sanitasi layak Kampung KB Optimalkan Peran Keluarga Diketahui, Kemendukbangga/BKKBN telah menginisiasi penyelenggaraan Kampung KB. Entitas ini merupakan satuan wilayah setingkat desa/kelurahan yang memiliki kriteria tertentu, sehingga masyarakatnya secara aktif mengimplementasikan program pembangunan keluarga, kependudukan, dan keluarga berencana (Bangga Kencana) secara utuh, terintegrasi, serta berkelanjutan. Kampung KB juga terintegrasi program-program pembangunan SDM dari lintas sektor. Kegiatan intervensi di Kampung KB hadir sebagai inisiatif untuk mewadahi kolaborasi dan gotong royong yang tidak hanya mengandalkan intervensi pemerintah, tetapi juga mengajak dunia usaha, lembaga pendidikan, organisasi kemasyarakatan, tokoh agama, serta seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama terlibat. Selain itu, akan dilakukan pula implementasi quick wins di Kampung KB, yaitu rangkaian program nyata yang dirancang untuk memberikan dampak langsung dan cepat dirasakan oleh masyarakat. Quick wins ini mencakup intervensi prioritas Wihaji yang menyentuh aspek fundamental kehidupan keluarga mulai dari Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA), Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING), Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) serta Lansia Berdaya (SIDAYA). Dengan adanya quick win, masyarakat dapat merasakan manfaat konkret dari program secara segera, sekaligus menjadikannya pintu masuk bagi perubahan yang lebih berkelanjutan di masa depan. Kegiatan ini, diharapkan terbentuk ekosistem pembangunan keluarga yang lebih kuat, yang mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh. Wihaji menilai, keberhasilan pelaksanaan program tersebut dibutuhkan sinergi lintas sektor, peran aktif masyarakat, serta komitmen berkelanjutan dari seluruh pemangku kepentingan. Melalui program ini, Wihaji berharap setiap keluarga mampu memperoleh dukungan yang lebih optimal untuk berkembang sekaligus memperkuat fungsi keluarga, meningkatkan ketahanan keluarga, serta menciptakan lingkungan yang lebih sehat, aman, dan produktif. Simak juga Video: Wihaji Ungkap Strategi Tekan Angka Stunting di Indonesia timur",Ihfadzillah Yahfadzka -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/12/kemendukbangga-1762945715101_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8207564/mendukbangga-pantau-pelaksanaan-program-prioritas-presiden-di-mekarmukti,89deb1a6055288e2e67fc5783620d7e5d7bd95748de18a8a74b2f0689509c791,2025-11-13 19:48:29.647 354,tribunnews,jokowi,2025-11-04 15:19:00,Budi Arie Buka Suara soal Reaksi Jokowi Dengar Kabar Wajahnya akan Dibuang dari Logo Projo,"0AA 0AA AA AA Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru. TRIBUN-VIDEO.COM- Projo ungkap reaksi Joko Widodo (Jokowi) usai mendengar kabar wajahnya akan dibuang dari logo Projo. Diketahui selama 10 tahun ini logo Projo identik dengan siluet Jokowi sebagai Presiden ke-7 RI. Projo juga kerap identik disamakan dengan singkatan Pro Jokowi. Namun belakangan, saat Kongres III Projo, Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi mengungkapkan akan mengubah logo organisasi masyarakat (Ormas) tersebut. Budi Arie Setiadi mengaku akan mengubah logo Projo yang identik dengan wajah Jokowi untuk menghindari pengkultusan terhadap mantan Kepala Negara tersebut. Pun Budi Arie membantah bahwa Projo adalah singkatan dari Pro Jokowi melainkan Projo diambil dari bahasa sansekerta yang artinya negara dan dalam Bahasa Jawa Kawi yakni rakyat. Pernyataan Budi Arie ini disampaikan usai mantan anak buah Jokowi di itu memutuskan merapat ke Partai Gerindra. Baca:Pembunuhan Sadis di Bojonggede Bogor, Korban Tewas dengan Kondisi Leher Terlilit Kawat Baca:Update! 3 Kades Jadi Tersangka dalam Kasus OTT 2023 soal Fee Proyek Irigasi di Kepahiang Dalam pernyataannya, Budi Arie mengaku sudah komunikasi dengan Jokowi terkait dengan perubahan logo tersebut. Kabar itu disampaikan Budi Arie ke Jokowi di hari kedua Kongres III Projo. ""Tadi pagi saya masih komunikasi dengan Bapak Jokowi,"" ujar Budi Arie seperti dimuat Kompas.com Minggu (2/11/2025). Budi Arie tidak mengungkapkan bagaimana dengan reaksi Jokowi. Namun demikian anggota formatur kepengurusan Projo 2025-2030 Handoko mengklaim Jokowi tidak masalah dengan simbol-simbol nya yang dibuang dari ormas Relawan tersebut. Bahkan Handoko menyebut, Jokowi telah memerintah Projo untuk merapat ke Prabowo Subianto. Namun demikian klaim Projo tersebut belum dibenarkan oleh Jokowi. Jokowi sendiri memutuskan tidak hadir dalam Kongres III Projo karena alasan kesehatan. Jokowi hanya mengirimkan video ucapan selamat terselenggaranya Kongres III Projo. (Wartakota/Desy Selviany) #Wajah #Jokowi #Logo Projo #Budi Arie",winda rahmawati,https://img.youtube.com/vi/S73zYbPzIQ4/maxresdefault.jpg,https://video.tribunnews.com/news/882983/budi-arie-buka-suara-soal-reaksi-jokowi-dengar-kabar-wajahnya-akan-dibuang-dari-logo-projo?page=all,f205d7a5e5e434ad5828a0f18a1b6a4e774275c40e730d7d0b7cdbc940be88df,2025-11-04 16:59:04.502 355,detik,jokowi,2025-11-04 16:14:00,Gibran soal Budi Arie Merapat ke Gerindra: Relawan Harus Menginduk Presiden,"Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menanggapi keputusan Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi , yang berencana merapat ke Partai Gerindra. Gibran menyebutkan seluruh kekuatan relawan memang semestinya menginduk ke Presiden Prabowo Subianto. ""Saya kira itu hak sebagai warga negara untuk bergabung ke partai mana pun. Seluruh kekuatan relawan memang harus menginduk ke Pak Presiden,"" kata Gibran saat memberikan keterangan pers di Bandara Rendani, Manokwari, Papua Barat, Selasa (4/11/2025), seperti dikutip dari Antara . Gibran menilai rencana Budi Arie merapat ke Partai Gerindra merupakan hal yang baik dan tepat. Menurut Gibran, bergabungnya relawan Projo ke Gerindra dapat memastikan visi-misi dan program prioritas Presiden Prabowo berjalan baik. ""Saya kira itu sudah keputusan yang baik, keputusan yang tepat. (Dapat) memastikan visi-misi, program-program (Presiden) berjalan dengan baik,"" kata Gibran. Putra sulung Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) itu juga mengapresiasi relawan Projo yang sebelumnya mendukung Jokowi, kini mendukung agenda politik Prabowo. ""Jadi saya berikan apresiasi untuk Projo,"" kata Gibran. Seperti diketahui, Budi Arie meminta izin kepada seluruh anggota relawannya untuk bergabung ke partai politik. Ia menyampaikan, partai yang akan ditujunya adalah Partai Gerindra. Pernyataan itu disampaikan Budi Arie dalam Kongres III Projo di Jakarta Selatan. Dalam kongres itu, hadir Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Namun Dasco belum memberikan keterangan terkait kehadirannya di tengah-tengah acara kongres tersebut. ""Mohon izin, jika suatu saat saya berpartai, teman-teman Projo bisa memahaminya. Nggak usah ditanya lagi partainya apa. Karena apa? Saya mungkin satu-satunya orang yang diminta oleh Presiden langsung di sebuah forum,"" kata Budi Arie saat memberi sambutan dalam Kongres III Projo di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (1/11).",Antaranews -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/04/wapres-gibran-rakabuming-1762247512621_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8193913/gibran-soal-budi-arie-merapat-ke-gerindra-relawan-harus-menginduk-presiden,0b52181ef03c7fb94bd25fb953d7cc99cf3ff3286eecc7493d33721155255f47,2025-11-04 16:59:21.758 356,republika,jokowi,2025-11-04 13:37:39,Respons Enteng Prabowo Disinggung Soal Beban Utang Triliunan Rupiah Proyek Whoosh,"REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Prabowo Subianto menanggapi sorotan terhadap beban utang proyek Whoosh dengan menegaskan bahwa selaku Kepala Negara akan memikul penuh tanggung jawab atas keberlangsungan proyek tersebut. Prabowo menegaskan, Indonesia memiliki kemampuan finansial yang cukup untuk mengelolanya tanpa membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) secara langsung. Pokoknya, enggak ada masalah, karena itu kita bayar mungkin Rp1,2 triliun per tahun, tetapi manfaatnya, mengurangi macet, mengurangi polusi, mempercepat perjalanan, ini semua harus dihitung, ujar Prabowo, setelah meresmikan ""wajah baru"" Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2025). Baca Juga Singgung Pemerintahan Terdahulu, Puan Pastikan Polemik Whoosh akan Dibahas oleh DPR Proyek Whoosh, Prabowo tak Masalah RI Bayar Cicilan Rp 2 Triliun ke China Bukan Surabaya, Prabowo Ingin Bangun Whoosh Rute Jakarta-Banyuwangi Baca Juga Kepala Negara menyatakan bahwa pembangunan infrastruktur transportasi modern seperti Whoosh tidak boleh berhenti di tengah jalan. Prabowo pun menyatakan keinginannya untuk memperpanjang rute Kereta Api Cepat Whoosh Jakarta-Bandung hingga menjangkau ke ujung timur Pulau Jawa, yakni Banyuwangi. Insya-Allah. Saya minta tidak hanya Surabaya, tapi sampai Banyuwangi. Surabaya itu zaman dulu, sekarang Banyuwangi, ujar Presiden Prabowo bersemangat. Menurutnya, manfaat sosial, ekonomi, dan lingkungan dari kehadiran kereta cepat, jauh lebih besar dibanding beban finansial yang kini menuai tanggapan beragam publik. Prabowo juga menegaskan bahwa proyek tersebut menjadi simbol kerja sama Indonesia dan China, sekaligus langkah penting untuk transfer teknologi transportasi modern di dalam negeri. Yang penting kita kuasai teknologi. We are at an edge of best practice . Dan ingat, ini simbol kerja sama kita dengan Tiongkok, ujarnya. Sudahlah, saya sudah katakan, Presiden Republik Indonesia yang ambil alih tanggung jawab. Jadi, tidak usah ribut, kita mampu dan kita kuat, katanya menegaskan. View this post on Instagram View this post on Instagram Loading... sumber : Antara Advertisement Berbicara terpisah, Ketua DPR RI Puan Maharani memastikan DPR RI akan membahas permasalahan Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) atau Whoosh dengan mengkaji keputusan-keputusan yang dilakukan oleh pemerintahan pada periode lalu. Dia mengatakan, polemik Whoosh akan dibahas oleh komisi terkait. ""Ini kan harus dibahas bersama dengan pemerintah, bagaimana secara teknis dan bagaimana kondisi keuangan dulu dan saat ini,"" kata Puan setelah menghadiri rapat paripurna di kompleks parlemen, Jakarta, Selasa (4/11/2025). Menurut dia, pemerintah perlu menjelaskan potensi yang akan terjadi ke depannya terkait masalah Whoosh, serta sikap atas permasalahan itu. Jangan sampai, kata dia, terjadi kerugian negara yang berlarut-larut akibat Whoosh. ""Dan sikap pemerintah sekarang akan di-apakan? Supaya jangan sampai terjadi kerugian negara,"" kata dia. Dalam pidato di rapat paripurna, Puan pun menyatakan permasalahan Whoosh masuk dalam daftar DPR RI untuk fungsi pengawasan yang akan dijalankan pada masa persidangan ini.",Andri Saubani,https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/presiden-ri-prabowo-subianto-naik-kereta-cepat-whoosh-di_250806215445-123.jpg,https://republika.co.id/berita//t56vqr409/respons-enteng-prabowo-disinggung-soal-beban-utang-triliunan-rupiah-proyek-whoosh,f6fd4647d894f75c4d8d57f9e01ba9f22ee50909ac265568348018b6911008bb,2025-11-04 16:59:50.228 357,pikiranrakyat,mbg,2025-11-03 14:18:00,Dapur SPPG di Bandung Barat Tutup Imbas Dana Operasional MBG Rp1 Miliar Raib: 8 Sekolah Terdampak,"PIKIRAN RAKYAT Puluhan pegawai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pangauban Batujajar di Kampung Cibodas RT02/08, Desa Pangauban, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), terpaksa diberhentikan sementara. Pemberhentian pegawai SPPG tersebut diakibatkan dana operasional Makan Bergizi Gratis (MBG) senilai Rp1 miliar dilaporkan raib akibat dugaan penipuan (phising) yang disebabkan lalainya kepala SPPG. Dalam pantauan ""PR"" dilapangan pada Senin (3/11/2025), suasana dapur SPPG Pangauban Batujajar tampak sepi tanpa aktivitas produksi. Hanya terlihat beberapa pekerja bangunan melakukan perbaikan ringan di area dapur. Baca Juga:Dana MBG Rp1 Miliar Lenyap Akibat Kepala SPPG Lalai, 53 Pekerja di Bandung Barat Dirumahkan Suasana dapur SPPG Pangauban Batujajar tampak sepi tanpa aktivitas produksi usai dana operasional MBG Rp 1 Miliar Lenyap / Pikiran Rakyat /Deni SupriatnaSPPG Pangauban Batujajar diketahui baru beroperasi sekitar 10 hari dan telah memproduksi 3.500 porsi menu MBG untuk sejumlah sekolah di wilayah Batujajar.Adapun untuk daftar sekolah penerima manfaat program MBG dari dapur SPPG Pangauban Batujajar tersebut berjumlah delapan sekolah penerima manfaat MBG yang diantaranya, SDN Cibodas 1, SDN Cibodas 3, SDN Galanggang 1, MI Cihurip, SMPN 2 Batujajar, MTs Banuraja, dan SMK Kespam.Salah satu pekerja SPPG, Meli (39), yang juga menjabat sebagai Ketua RW 08, mengaku terpukul atas keputusan penghentian sementara operasional dapur.Baca Juga:Target 30 Oktober Meleset, Banyak SPPG di Jawa Barat Belum Penuhi Standar Kebersihan Alhamdulillah, program MBG ini sebelumnya sangat membantu ibu-ibu di sini. Sekarang kami kehilangan penghasilan. Saya biasanya dapat Rp130 ribu per hari, dibayar mingguan, kata Meli saat ditemui di lokasi.Meli membenarkan adanya kabar hilangnya dana Rp1 miliar. Namun, ia mengaku tidak mengetahui secara rinci kronologi kasus tersebut.Menurutnya, seluruh pekerja telah dikumpulkan dan diberitahu bahwa kegiatan dapur SPPG Pangauban Batujajar dihentikan sementara waktu. Kami semua dikumpulkan, dan pengumumannya jelas, diberhentikan dulu sampai masalah selesai, ucapnya.Meski demikian, ia berharap masalah yang terjadi di dapur SPPG Pangauban Batujajar tersebut bisa segera teratasi agar dapur MBG bisa kembali beroperasi dan pekerja bisa beraktivitas lagi. Mudah-mudahan cepat selesai, karena kegiatan ini membantu ekonomi warga sekitar, tambahnya.Baca Juga:Keracunan MBG Terjadi Lagi, Kronologi 230 Siswa di 4 Sekolah di Bandung BaratDiberitakan sebelumnya, Yayasan Prama Guna Nasional (PGN) melayangkan laporan resmi kepada Badan Gizi Nasional (BGN) terkait hilangnya dana sebesar Rp1 miliar yang diperuntukkan bagi pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Bandung Barat.Laporan itu tertuang dalam dokumen Laporan Khusus (Lapsus) Nomor: 001/PGN/SPPG-PANGAUBANIX/2025, yang menyoroti dugaan kelalaian Kepala SPPG Pangauban Batujajar, Kecamatan Batujajar, hingga menyebabkan saldo rekening operasional program MBG nyaris habis.Kronologi Kejadian Rp 1 Miliar RaibDalam laporan tersebut dijelaskan, peristiwa kehilangan saldo terjadi pada Jumat (31/10/2025) sekitar pukul 18.30 WIB. Kepala SPPG Pangauban Batujajar, Mochamad Cakra Aji Saputra, bermaksud melakukan proses approval transaksi melalui sistem BNI Direct.Namun, saat mencoba masuk ke akun perbankan digital tersebut, sistem menampilkan perintah penggantian kata sandi. Cakra kemudian menghubungi layanan live chat BNI melalui situs resmi. Akan tetapi, tak lama berselang, ia dihubungi oleh seseorang yang mengaku sebagai agen resmi BNI.Orang tersebut memberikan tautan (link) untuk mengganti password dengan dalih akun akan dibekukan bila tidak segera diperbarui. Karena percaya komunikasi itu resmi, Cakra mengikuti seluruh instruksi, termasuk memberikan nomor challenge dan response yang bersifat rahasia.Keesokan harinya, saat mencoba menghubungi kembali nomor tersebut, kontak itu tidak dapat diakses. Setelah dilakukan pengecekan, saldo rekening SPPG diketahui berkurang drastis, tersisa hanya sekitar Rp12 juta dari total Rp1 miliar.Dugaan Penipuan DigitalDalam analisis sementara, Yayasan Prama Guna menyimpulkan kejadian ini kuat mengindikasikan serangan phishing, yaitu modus penipuan digital yang memanfaatkan kelalaian pengguna dalam menjaga kerahasiaan data autentikasi dan akses perbankan. Ka SPPG secara tidak sadar telah memberikan data sensitif kepada pihak yang tidak resmi, demikian tertulis dalam laporan resmi yang diteruskan ke BGN,"" tulis dalam surat tersebut yang dikutip Pikiran Rakyat pada Senin, 3 November 2025.Tak hanya melalui surat resmi, akun TikTok SPPG pangauban Batujajar juga mengunggah video berdurasi 3 menit 52 detik yang menjelaskan kondisi terkini pasca-insiden tersebut.Dalam video itu, Akun SPPG pangauban Batujajar tersebut menyampaikan permohonan maaf dan menjelaskan bahwa kegiatan belanja bahan makanan untuk program MBG terpaksa dihentikan karena dana program telah terkuras oleh penipu. Harusnya hari ini kami belanja untuk persiapan Senin, tapi karena dana dari BGN habis terkuras, kami tidak bisa produksi, ujar salah seorang bersuara laki-laki di akun tiktok SPPG Pangauban Batujajar.Pihaknya juga menyebut bahwa 53 karyawan sementara dirumahkan, dan kegiatan distribusi makanan bergizi bagi program MBG untuk anak sekolah tidak dapat berjalan. Saya mohon maaf atas kejadian ini. Seharusnya anak-anak sangat antusias menunggu makanan bergizi dari program Presiden Prabowo, tapi kami tak bisa melanjutkan produksi, lanjutnya.Selain itu, dalam video juga mengatakan, bahwa pihak yayasan menyebut telah melaporkan insiden tersebut kepada sejumlah pihak, termasuk BGN, anggota DPR RI Komisi IV Fraksi Golkar, Dadang Naser, Wakil Kepala BGN Sony Sanjaya dan Wakil ketua DPRD KBB. Kami sudah melapor dan meminta solusi, namun sesuai prosedur pemerintah, proses penggantian dana bisa memakan waktu hingga tiga bulan, ungkapnya.Yayasan Prama Guna juga menegaskan komitmennya untuk menindaklanjuti kasus ini secara hukum dan memperkuat pengawasan digital banking agar kejadian serupa tidak terulang.Insiden hilangnya dana Rp1 miliar ini menjadi tamparan keras bagi pelaksanaan program nasional MBG yang dicanangkan untuk meningkatkan kualitas gizi anak sekolah. Pemerintah dan lembaga terkait kini didorong untuk memperketat pengawasan keuangan digital serta memberikan pendampingan keamanan siber kepada seluruh pelaksana program di lapangan.*** Suasana dapur SPPG Pangauban Batujajar tampak sepi tanpa aktivitas produksi usai dana operasional MBG Rp 1 Miliar Lenyap / Pikiran Rakyat /Deni Supriatna Suasana dapur SPPG Pangauban Batujajar tampak sepi tanpa aktivitas produksi usai dana operasional MBG Rp 1 Miliar Lenyap / Pikiran Rakyat /Deni Supriatna SPPG Pangauban Batujajar diketahui baru beroperasi sekitar 10 hari dan telah memproduksi 3.500 porsi menu MBG untuk sejumlah sekolah di wilayah Batujajar. Adapun untuk daftar sekolah penerima manfaat program MBG dari dapur SPPG Pangauban Batujajar tersebut berjumlah delapan sekolah penerima manfaat MBG yang diantaranya, SDN Cibodas 1, SDN Cibodas 3, SDN Galanggang 1, MI Cihurip, SMPN 2 Batujajar, MTs Banuraja, dan SMK Kespam. Salah satu pekerja SPPG, Meli (39), yang juga menjabat sebagai Ketua RW 08, mengaku terpukul atas keputusan penghentian sementara operasional dapur. Baca Juga:Target 30 Oktober Meleset, Banyak SPPG di Jawa Barat Belum Penuhi Standar Kebersihan Alhamdulillah, program MBG ini sebelumnya sangat membantu ibu-ibu di sini. Sekarang kami kehilangan penghasilan. Saya biasanya dapat Rp130 ribu per hari, dibayar mingguan, kata Meli saat ditemui di lokasi. Meli membenarkan adanya kabar hilangnya dana Rp1 miliar. Namun, ia mengaku tidak mengetahui secara rinci kronologi kasus tersebut. Menurutnya, seluruh pekerja telah dikumpulkan dan diberitahu bahwa kegiatan dapur SPPG Pangauban Batujajar dihentikan sementara waktu. Kami semua dikumpulkan, dan pengumumannya jelas, diberhentikan dulu sampai masalah selesai, ucapnya. Meski demikian, ia berharap masalah yang terjadi di dapur SPPG Pangauban Batujajar tersebut bisa segera teratasi agar dapur MBG bisa kembali beroperasi dan pekerja bisa beraktivitas lagi. Mudah-mudahan cepat selesai, karena kegiatan ini membantu ekonomi warga sekitar, tambahnya. Baca Juga:Keracunan MBG Terjadi Lagi, Kronologi 230 Siswa di 4 Sekolah di Bandung Barat Diberitakan sebelumnya, Yayasan Prama Guna Nasional (PGN) melayangkan laporan resmi kepada Badan Gizi Nasional (BGN) terkait hilangnya dana sebesar Rp1 miliar yang diperuntukkan bagi pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Bandung Barat. Laporan itu tertuang dalam dokumen Laporan Khusus (Lapsus) Nomor: 001/PGN/SPPG-PANGAUBANIX/2025, yang menyoroti dugaan kelalaian Kepala SPPG Pangauban Batujajar, Kecamatan Batujajar, hingga menyebabkan saldo rekening operasional program MBG nyaris habis. Dalam laporan tersebut dijelaskan, peristiwa kehilangan saldo terjadi pada Jumat (31/10/2025) sekitar pukul 18.30 WIB. Kepala SPPG Pangauban Batujajar, Mochamad Cakra Aji Saputra, bermaksud melakukan proses approval transaksi melalui sistem BNI Direct. Namun, saat mencoba masuk ke akun perbankan digital tersebut, sistem menampilkan perintah penggantian kata sandi. Cakra kemudian menghubungi layanan live chat BNI melalui situs resmi. Akan tetapi, tak lama berselang, ia dihubungi oleh seseorang yang mengaku sebagai agen resmi BNI. Orang tersebut memberikan tautan (link) untuk mengganti password dengan dalih akun akan dibekukan bila tidak segera diperbarui. Karena percaya komunikasi itu resmi, Cakra mengikuti seluruh instruksi, termasuk memberikan nomor challenge dan response yang bersifat rahasia. Keesokan harinya, saat mencoba menghubungi kembali nomor tersebut, kontak itu tidak dapat diakses. Setelah dilakukan pengecekan, saldo rekening SPPG diketahui berkurang drastis, tersisa hanya sekitar Rp12 juta dari total Rp1 miliar. Dalam analisis sementara, Yayasan Prama Guna menyimpulkan kejadian ini kuat mengindikasikan serangan phishing, yaitu modus penipuan digital yang memanfaatkan kelalaian pengguna dalam menjaga kerahasiaan data autentikasi dan akses perbankan. Ka SPPG secara tidak sadar telah memberikan data sensitif kepada pihak yang tidak resmi, demikian tertulis dalam laporan resmi yang diteruskan ke BGN,"" tulis dalam surat tersebut yang dikutip Pikiran Rakyat pada Senin, 3 November 2025. Tak hanya melalui surat resmi, akun TikTok SPPG pangauban Batujajar juga mengunggah video berdurasi 3 menit 52 detik yang menjelaskan kondisi terkini pasca-insiden tersebut. Dalam video itu, Akun SPPG pangauban Batujajar tersebut menyampaikan permohonan maaf dan menjelaskan bahwa kegiatan belanja bahan makanan untuk program MBG terpaksa dihentikan karena dana program telah terkuras oleh penipu. Harusnya hari ini kami belanja untuk persiapan Senin, tapi karena dana dari BGN habis terkuras, kami tidak bisa produksi, ujar salah seorang bersuara laki-laki di akun tiktok SPPG Pangauban Batujajar. Pihaknya juga menyebut bahwa 53 karyawan sementara dirumahkan, dan kegiatan distribusi makanan bergizi bagi program MBG untuk anak sekolah tidak dapat berjalan. Saya mohon maaf atas kejadian ini. Seharusnya anak-anak sangat antusias menunggu makanan bergizi dari program Presiden Prabowo, tapi kami tak bisa melanjutkan produksi, lanjutnya. Selain itu, dalam video juga mengatakan, bahwa pihak yayasan menyebut telah melaporkan insiden tersebut kepada sejumlah pihak, termasuk BGN, anggota DPR RI Komisi IV Fraksi Golkar, Dadang Naser, Wakil Kepala BGN Sony Sanjaya dan Wakil ketua DPRD KBB. Kami sudah melapor dan meminta solusi, namun sesuai prosedur pemerintah, proses penggantian dana bisa memakan waktu hingga tiga bulan, ungkapnya. Yayasan Prama Guna juga menegaskan komitmennya untuk menindaklanjuti kasus ini secara hukum dan memperkuat pengawasan digital banking agar kejadian serupa tidak terulang. Insiden hilangnya dana Rp1 miliar ini menjadi tamparan keras bagi pelaksanaan program nasional MBG yang dicanangkan untuk meningkatkan kualitas gizi anak sekolah. Pemerintah dan lembaga terkait kini didorong untuk memperketat pengawasan keuangan digital serta memberikan pendampingan keamanan siber kepada seluruh pelaksana program di lapangan.***",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/11/03/2313242298.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019765208/dapur-sppg-di-bandung-barat-tutup-imbas-dana-operasional-mbg-rp1-miliar-raib-8-sekolah-terdampak?page=all,6ee0d515e16eeea6c0ce2e7c65147541db2ba2e608712e4da2ef940bfbba36d5,2025-11-05 11:57:13.168 358,pikiranrakyat,mbg,2025-11-03 08:35:14,"Dana MBG Rp1 Miliar Lenyap Akibat Kepala SPPG Lalai, 53 Pekerja di Bandung Barat Dirumahkan","PIKIRAN RAKYAT- Yayasan Prama Guna Nasional (PGN) melayangkan laporan resmi kepada Badan Gizi Nasional (BGN) terkait hilangnya dana sebesar Rp1 miliar yang diperuntukkan bagi pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Bandung Barat. Laporan itu tertuang dalam dokumen Laporan Khusus (Lapsus) Nomor: 001/PGN/SPPG-PANGAUBANIX/2025, yang menyoroti dugaan kelalaian Kepala SPPG Pangauban Batujajar, Kecamatan Batujajar, hingga menyebabkan saldo rekening operasional program MBG nyaris habis. Dalam laporan tersebut dijelaskan, peristiwa kehilangan saldo terjadi pada Jumat (31/10/2025) sekitar pukul 18.30 WIB. Kepala SPPG Pangauban Batujajar, Mochamad Cakra Aji Saputra, bermaksud melakukan proses approval transaksi melalui sistem BNI Direct. Baca Juga:BGN Ungkap Penyebab Keracunan MBG di Bandung Barat Akibat Bakteri Ecoli: SPPG Wajib Gunakan Air Bersertifikat Yayasan surati Kepala BGN.Namun, saat mencoba masuk ke akun perbankan digital tersebut, sistem menampilkan perintah penggantian kata sandi. Cakra kemudian menghubungi layanan live chat BNI melalui situs resmi. Akan tetapi, tak lama berselang, ia dihubungi oleh seseorang yang mengaku sebagai agen resmi BNI.Orang tersebut memberikan tautan (link) untuk mengganti password dengan dalih akun akan dibekukan bila tidak segera diperbarui. Karena percaya komunikasi itu resmi, Cakra mengikuti seluruh instruksi, termasuk memberikan nomor challenge dan response yang bersifat rahasia.Keesokan harinya, saat mencoba menghubungi kembali nomor tersebut, kontak itu tidak dapat diakses. Setelah dilakukan pengecekan, saldo rekening SPPG diketahui berkurang drastis, tersisa hanya sekitar Rp12 juta dari total Rp1 miliar.Baca Juga:Target 30 Oktober Meleset, Banyak SPPG di Jawa Barat Belum Penuhi Standar KebersihanDugaan Penipuan DigitalDalam analisis sementara, Yayasan Prama Guna menyimpulkan kejadian ini kuat mengindikasikan serangan phishing, yaitu modus penipuan digital yang memanfaatkan kelalaian pengguna dalam menjaga kerahasiaan data autentikasi dan akses perbankan. Ka SPPG secara tidak sadar telah memberikan data sensitif kepada pihak yang tidak resmi, demikian tertulis dalam laporan resmi yang diteruskan ke BGN,"" tulis dalam surat tersebut yang dikutip Pikiran Rakyat pada Senin, 3 November 2025.Tak hanya melalui surat resmi, akun TikTok SPPG pangauban Batujajar juga mengunggah video berdurasi 3 menit 52 detik yang menjelaskan kondisi terkini pasca-insiden tersebut.Dalam video itu, Akun SPPG pangauban Batujajar tersebut menyampaikan permohonan maaf dan menjelaskan bahwa kegiatan belanja bahan makanan untuk program MBG terpaksa dihentikan karena dana program telah terkuras oleh penipu. Harusnya hari ini kami belanja untuk persiapan Senin, tapi karena dana dari BGN habis terkuras, kami tidak bisa produksi, ujar salah seorang bersuara laki-laki di akun tiktok SPPG Pangauban Batujajar.Pihaknya juga menyebut bahwa 53 karyawan sementara dirumahkan, dan kegiatan distribusi makanan bergizi bagi program MBG untuk anak sekolah tidak dapat berjalan. Saya mohon maaf atas kejadian ini. Seharusnya anak-anak sangat antusias menunggu makanan bergizi dari program Presiden Prabowo, tapi kami tak bisa melanjutkan produksi, lanjutnya.Selain itu, dalam video juga mengatakan, bahwa pihak yayasan menyebut telah melaporkan insiden tersebut kepada sejumlah pihak, termasuk BGN, anggota DPR RI Komisi IV Fraksi Golkar, Dadang Naser, Wakil Kepala BGN Sony Sanjaya dan Wakil ketua DPRD KBB. Kami sudah melapor dan meminta solusi, namun sesuai prosedur pemerintah, proses penggantian dana bisa memakan waktu hingga tiga bulan, ungkapnya.Yayasan Prama Guna juga menegaskan komitmennya untuk menindaklanjuti kasus ini secara hukum dan memperkuat pengawasan digital banking agar kejadian serupa tidak terulang.Insiden hilangnya dana Rp1 miliar ini menjadi tamparan keras bagi pelaksanaan program nasional MBG yang dicanangkan untuk meningkatkan kualitas gizi anak sekolah. Pemerintah dan lembaga terkait kini didorong untuk memperketat pengawasan keuangan digital serta memberikan pendampingan keamanan siber kepada seluruh pelaksana program di lapangan.*** Yayasan surati Kepala BGN. Yayasan surati Kepala BGN. Namun, saat mencoba masuk ke akun perbankan digital tersebut, sistem menampilkan perintah penggantian kata sandi. Cakra kemudian menghubungi layanan live chat BNI melalui situs resmi. Akan tetapi, tak lama berselang, ia dihubungi oleh seseorang yang mengaku sebagai agen resmi BNI. Orang tersebut memberikan tautan (link) untuk mengganti password dengan dalih akun akan dibekukan bila tidak segera diperbarui. Karena percaya komunikasi itu resmi, Cakra mengikuti seluruh instruksi, termasuk memberikan nomor challenge dan response yang bersifat rahasia. Keesokan harinya, saat mencoba menghubungi kembali nomor tersebut, kontak itu tidak dapat diakses. Setelah dilakukan pengecekan, saldo rekening SPPG diketahui berkurang drastis, tersisa hanya sekitar Rp12 juta dari total Rp1 miliar. Baca Juga:Target 30 Oktober Meleset, Banyak SPPG di Jawa Barat Belum Penuhi Standar Kebersihan Dalam analisis sementara, Yayasan Prama Guna menyimpulkan kejadian ini kuat mengindikasikan serangan phishing, yaitu modus penipuan digital yang memanfaatkan kelalaian pengguna dalam menjaga kerahasiaan data autentikasi dan akses perbankan. Ka SPPG secara tidak sadar telah memberikan data sensitif kepada pihak yang tidak resmi, demikian tertulis dalam laporan resmi yang diteruskan ke BGN,"" tulis dalam surat tersebut yang dikutip Pikiran Rakyat pada Senin, 3 November 2025. Tak hanya melalui surat resmi, akun TikTok SPPG pangauban Batujajar juga mengunggah video berdurasi 3 menit 52 detik yang menjelaskan kondisi terkini pasca-insiden tersebut. Dalam video itu, Akun SPPG pangauban Batujajar tersebut menyampaikan permohonan maaf dan menjelaskan bahwa kegiatan belanja bahan makanan untuk program MBG terpaksa dihentikan karena dana program telah terkuras oleh penipu. Harusnya hari ini kami belanja untuk persiapan Senin, tapi karena dana dari BGN habis terkuras, kami tidak bisa produksi, ujar salah seorang bersuara laki-laki di akun tiktok SPPG Pangauban Batujajar. Pihaknya juga menyebut bahwa 53 karyawan sementara dirumahkan, dan kegiatan distribusi makanan bergizi bagi program MBG untuk anak sekolah tidak dapat berjalan. Saya mohon maaf atas kejadian ini. Seharusnya anak-anak sangat antusias menunggu makanan bergizi dari program Presiden Prabowo, tapi kami tak bisa melanjutkan produksi, lanjutnya. Selain itu, dalam video juga mengatakan, bahwa pihak yayasan menyebut telah melaporkan insiden tersebut kepada sejumlah pihak, termasuk BGN, anggota DPR RI Komisi IV Fraksi Golkar, Dadang Naser, Wakil Kepala BGN Sony Sanjaya dan Wakil ketua DPRD KBB. Kami sudah melapor dan meminta solusi, namun sesuai prosedur pemerintah, proses penggantian dana bisa memakan waktu hingga tiga bulan, ungkapnya. Yayasan Prama Guna juga menegaskan komitmennya untuk menindaklanjuti kasus ini secara hukum dan memperkuat pengawasan digital banking agar kejadian serupa tidak terulang. Insiden hilangnya dana Rp1 miliar ini menjadi tamparan keras bagi pelaksanaan program nasional MBG yang dicanangkan untuk meningkatkan kualitas gizi anak sekolah. Pemerintah dan lembaga terkait kini didorong untuk memperketat pengawasan keuangan digital serta memberikan pendampingan keamanan siber kepada seluruh pelaksana program di lapangan.***",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/11/03/554261951.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019764397/dana-mbg-rp1-miliar-lenyap-akibat-kepala-sppg-lalai-53-pekerja-di-bandung-barat-dirumahkan?page=all,d2294eb21e6dce1939c94dd5b8ddc0b9a1c0949a8fa621a0618223d11bdb0e4b,2025-11-05 11:57:24.217 359,pikiranrakyat,mbg,2025-11-02 12:15:00,BGN Ungkap Penyebab Keracunan MBG di Bandung Barat Akibat Bakteri Ecoli: SPPG Wajib Gunakan Air Bersertifikat,"PIKIRAN RAKYAT- Badan Gizi Nasional (BGN) menggelar rapat koordinasi bersama seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan mitra Makan Bergizi Gratis (MBG) se-Kabupaten Bandung Barat (KBB) Jawa Barat. yang diselenggarakan di Hotel Mansion Pine, Kota Baru Parahyangan, Sabtu (1/11/2025) malam. Dalam rapat koordinasi tersebut, BGN menyoroti kasus dugaan keracunan makanan pada program MBG yang terjadi di beberapa sekolah berbagai jenjang pendidikan di wilayah Cipongkor, Cihampelas, Cisarua dan Lembang. Menurut Kepala BGN, Dadan Hindayana, penyebab utama kejadian keracunan massal tersebut diduga kuat berasal dari kualitas air bersih yang digunakan dalam proses pengolahan makanan. Baca Juga:Mobil Berstiker BGN Angkut Babi di Nias? Badan Gizi Nasional Siap Tempuh Jalur Hukum Pasalnya, ia menilai, hasil kajian awal dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan sekitar 75 persen penyebab keracunan di Bandung Barat berkaitan dengan air yang tidak memenuhi standar kebersihan. ""Jangan ragu soal biaya operasional. Berapa pun kebutuhan air bersih akan dibayar. Tolong jangan gunakan air mentah, karena bakteri E. coli bisa menular dari situ, ucapnya. Ia juga mengingatkan pentingnya kebersihan saat mencuci bahan makanan. Bahkan buah yang sudah dikupas pun harus dicuci ulang dengan air matang. ""Hal kecil seperti ini sering diabaikan, padahal bisa memicu kontaminasi, ungkapnya. Kepala BGN Dadan Hindayana menegaskan penggunaan air bersih bersertifikat dalam dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) saat rapat koordinasi di Padalarang, Bandung Barat. Kepala BGN Dadan Hindayana menegaskan penggunaan air bersih bersertifikat dalam dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) saat rapat koordinasi di Padalarang, Bandung Barat. Kepala BGN Dadan Hindayana menegaskan penggunaan air bersih bersertifikat dalam dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) saat rapat koordinasi di Padalarang, Bandung Barat. Selain itu, BGN juga mengumumkan kebijakan baru terkait pembatasan jumlah penerima manfaat MBG di tiap SPPG demi menjaga kualitas pelayanan. ""Setiap unit SPPG maksimal melayani 2.000 siswa, ditambah ibu hamil dan balita hingga 2.500 orang. Jumlah penerima bisa mencapai 3.000 orang bila memiliki juru masak bersertifikat,"" tuturnya. Dadan memastikan insentif mitra tetap sebesar Rp6 juta per hari, dengan skema keberlanjutan dua tahun dan penyesuaian setelah dilakukan sertifikasi akreditasi fasilitas. Kita jamin enam juta per hari supaya investasi bisa balik dalam waktu 16 bulan. Tahun depan, seluruh SPPG wajib tersertifikasi agar insentifnya sesuai dengan kualitas bangunan dan layanan, jelasnya. Baca Juga:BGN Beri Peringatan Keras, SPPG Nakal Markup Anggaran MBG Bakal Dipidana Setelah sesi evaluasi, Dadan meminta seluruh kepala SPPG dan mitra berdiri dan menyatakan komitmen bersama agar kejadian keracunan akibat MBG tidak terulang di Bandung Barat. Seluruh SPPG harus sanggup menjaga citra MBG di Bandung Barat, kejadian keracunan jadikan yang terakhir, imbuhnya.*** Berita PilihanAnggaran Dikembalikan, BGN Jamin 82,9 Juta Orang Tetap Terima MBGBGN Turun Gunung Investigasi Kasus Keracunan Massal Program MBG di Cisarua Bandung BaratUsai Kembalikan Anggaran Rp70 Triliun, Kepala BGN: Kami Juga Tutup 106 SPPG yang BermasalahDPRD Ungkap Biaya Tagihan Rawat Korban MBG di Bandung Barat Tembus Ratusan Juta: BGN Atau Pemkab yang Bayar?Guyonan Jadi Serius, BGN Klarifikasi Soal Insentif Rp5 Juta untuk Konten Viral Makan Bergizi Gratis Berita PilihanAnggaran Dikembalikan, BGN Jamin 82,9 Juta Orang Tetap Terima MBGBGN Turun Gunung Investigasi Kasus Keracunan Massal Program MBG di Cisarua Bandung BaratUsai Kembalikan Anggaran Rp70 Triliun, Kepala BGN: Kami Juga Tutup 106 SPPG yang BermasalahDPRD Ungkap Biaya Tagihan Rawat Korban MBG di Bandung Barat Tembus Ratusan Juta: BGN Atau Pemkab yang Bayar?Guyonan Jadi Serius, BGN Klarifikasi Soal Insentif Rp5 Juta untuk Konten Viral Makan Bergizi Gratis Berita Pilihan Anggaran Dikembalikan, BGN Jamin 82,9 Juta Orang Tetap Terima MBGBGN Turun Gunung Investigasi Kasus Keracunan Massal Program MBG di Cisarua Bandung BaratUsai Kembalikan Anggaran Rp70 Triliun, Kepala BGN: Kami Juga Tutup 106 SPPG yang BermasalahDPRD Ungkap Biaya Tagihan Rawat Korban MBG di Bandung Barat Tembus Ratusan Juta: BGN Atau Pemkab yang Bayar?Guyonan Jadi Serius, BGN Klarifikasi Soal Insentif Rp5 Juta untuk Konten Viral Makan Bergizi Gratis Anggaran Dikembalikan, BGN Jamin 82,9 Juta Orang Tetap Terima MBG Anggaran Dikembalikan, BGN Jamin 82,9 Juta Orang Tetap Terima MBG Anggaran Dikembalikan, BGN Jamin 82,9 Juta Orang Tetap Terima MBG Anggaran Dikembalikan, BGN Jamin 82,9 Juta Orang Tetap Terima MBG BGN Turun Gunung Investigasi Kasus Keracunan Massal Program MBG di Cisarua Bandung Barat BGN Turun Gunung Investigasi Kasus Keracunan Massal Program MBG di Cisarua Bandung Barat BGN Turun Gunung Investigasi Kasus Keracunan Massal Program MBG di Cisarua Bandung Barat BGN Turun Gunung Investigasi Kasus Keracunan Massal Program MBG di Cisarua Bandung Barat Usai Kembalikan Anggaran Rp70 Triliun, Kepala BGN: Kami Juga Tutup 106 SPPG yang Bermasalah Usai Kembalikan Anggaran Rp70 Triliun, Kepala BGN: Kami Juga Tutup 106 SPPG yang Bermasalah Usai Kembalikan Anggaran Rp70 Triliun, Kepala BGN: Kami Juga Tutup 106 SPPG yang Bermasalah Usai Kembalikan Anggaran Rp70 Triliun, Kepala BGN: Kami Juga Tutup 106 SPPG yang Bermasalah DPRD Ungkap Biaya Tagihan Rawat Korban MBG di Bandung Barat Tembus Ratusan Juta: BGN Atau Pemkab yang Bayar? DPRD Ungkap Biaya Tagihan Rawat Korban MBG di Bandung Barat Tembus Ratusan Juta: BGN Atau Pemkab yang Bayar? DPRD Ungkap Biaya Tagihan Rawat Korban MBG di Bandung Barat Tembus Ratusan Juta: BGN Atau Pemkab yang Bayar? DPRD Ungkap Biaya Tagihan Rawat Korban MBG di Bandung Barat Tembus Ratusan Juta: BGN Atau Pemkab yang Bayar? Guyonan Jadi Serius, BGN Klarifikasi Soal Insentif Rp5 Juta untuk Konten Viral Makan Bergizi Gratis Guyonan Jadi Serius, BGN Klarifikasi Soal Insentif Rp5 Juta untuk Konten Viral Makan Bergizi Gratis Guyonan Jadi Serius, BGN Klarifikasi Soal Insentif Rp5 Juta untuk Konten Viral Makan Bergizi Gratis Guyonan Jadi Serius, BGN Klarifikasi Soal Insentif Rp5 Juta untuk Konten Viral Makan Bergizi Gratis",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/17/3289559626.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019762887/bgn-ungkap-penyebab-keracunan-mbg-di-bandung-barat-akibat-bakteri-ecoli-sppg-wajib-gunakan-air-bersertifikat?page=all,25152bbab2c044a9fd988732bf0bc53dad15f9047509b0f9184a8849393567de,2025-11-05 11:57:34.775 360,pikiranrakyat,mbg,2025-10-28 18:52:00,"Antisipasi Inflasi Harga Pangan Imbas Program MBG, Pemerintah Siapkan Solusi Jangka Menengah","PIKIRAN RAKYAT- Pemerintah mulai mewaspadai peningkatan inflasi, terutama pada komponen harga pangan, yang diduga dipicu oleh percepatan implementasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) di berbagai daerah. Percepatan ini menyebabkan kenaikan permintaan yang ditandai dengan meningkatnya harga komoditas pangan seperti telur, ayam, dan ikan. Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengungkapkan inflasi harga pangan bergejolak telah mencapai 6,44 persen secara tahunan (YoY) pada September 2025. Angka 6,4 persen ini jauh di atas rentang target inflasi umum pemerintah sebesar 2,5 1 persen sepanjang tahun. Baca Juga:BI Kembali Turunkan BI-Rate Jadi 4,75 Persen, Fokus Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Jaga Inflasi ""Tahun depan swasembada pangan harus kita percepat lagi, apakah telur, ayam, ikan, dan seterusnya, yang kita memang perlu waktu untuk membangun,"" ujar Zulhas di Jakarta, Selasa (28/10/2025). Ia mengakui percepatan program MBG di akhir tahun berdampak pada inflasi, sehingga solusi yang disiapkan pemerintah bersifat jangka menengah, yaitu melalui peningkatan produksi domestik. Deputi I Kementerian Koordinator Perekonomian, Ferry Irawan, menjelaskan bahwa inflasi umum nasional pada September 2025 masih terkendali di angka 2,65 persen YoY. Namun, Tim Pengendali Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP/TPID) akan berupaya keras menurunkan inflasi volatile foods yang tinggi tersebut. ""Nanti dengan serangkaian kebijakan yang kita lakukan, memudahkan inflasi volatile foods bisa kita jaga di level di bawah 5 persen sesuai dengan arahan dari high level meeting di Tim Pengendali Inflasi pusat,"" ungkap Ferry. Baca Juga:Kata Ekonom Setelah Purbaya Cairkan Rp200 T ke Himbara: Baiknya Turunkan PPN dan Risiko Inflasi Menu MBG Spesial di Hari Ulang Tahun Prabowo. Menu MBG Spesial di Hari Ulang Tahun Prabowo. Menu MBG Spesial di Hari Ulang Tahun Prabowo. Pengamat ekonomi dari Center of Reform on Economic (CORE), Eliza Mardian, membenarkan program MBG berpotensi menimbulkan inflasi harga pangan karena adanya peningkatan permintaan (demand). ""Program MBG yang diselenggarakan di beberapa titik akan meningkatkan demand di wilayah tersebut. Jika dari sisi supply tidak mengimbangi kenaikan demand tersebut, maka harga akan terkerek (naik) di wilayah tersebut, istilahnya demand pull inflation,"" ujarnya. Eliza menyoroti masalah disparitas harga pangan yang tinggi di Indonesia. Hal ini disebabkan sentra produksi pangan yang masih terkonsentrasi di Pulau Jawa, serta tata kelola dan basis data rantai pasok pangan yang belum berjalan baik, diperparah mahalnya ongkos logistik. Senada, Peneliti Senior LPEM FEB UI, Vid Adrison, mewanti-wanti kenaikan harga pangan akan sangat dirasakan kelompok masyarakat miskin dan rentan miskin. Kenaikan biaya kehidupan ini berpotensi paksa pemerintah mengeluarkan anggaran transfer yang lebih besar untuk bantuan sosial.*** Berita PilihanEkonom Sorot Target Pertumbuhan Ekonomi 5,4 Persen Prabowo Terlalu Optimis, tapi Inflasi RealistisInflasi Agustus 2025 Terkendali, Harga Bawang dan Cabai Turun, IHK Catat Deflasi 0,08 PersenInflasi di Kabupaten Bekasi Terkendali, Kondisi Cuaca Lebih Berpengaruh dari Suhu PolitikHarga Beras Terus Melonjak, Sri Mulyani Ingatkan Potensi InflasiTingkat Inflasi Tinggi, Bupati Majalengka Minta Pasokan Barang Dikendalikan Berita PilihanEkonom Sorot Target Pertumbuhan Ekonomi 5,4 Persen Prabowo Terlalu Optimis, tapi Inflasi RealistisInflasi Agustus 2025 Terkendali, Harga Bawang dan Cabai Turun, IHK Catat Deflasi 0,08 PersenInflasi di Kabupaten Bekasi Terkendali, Kondisi Cuaca Lebih Berpengaruh dari Suhu PolitikHarga Beras Terus Melonjak, Sri Mulyani Ingatkan Potensi InflasiTingkat Inflasi Tinggi, Bupati Majalengka Minta Pasokan Barang Dikendalikan Berita Pilihan Ekonom Sorot Target Pertumbuhan Ekonomi 5,4 Persen Prabowo Terlalu Optimis, tapi Inflasi RealistisInflasi Agustus 2025 Terkendali, Harga Bawang dan Cabai Turun, IHK Catat Deflasi 0,08 PersenInflasi di Kabupaten Bekasi Terkendali, Kondisi Cuaca Lebih Berpengaruh dari Suhu PolitikHarga Beras Terus Melonjak, Sri Mulyani Ingatkan Potensi InflasiTingkat Inflasi Tinggi, Bupati Majalengka Minta Pasokan Barang Dikendalikan Ekonom Sorot Target Pertumbuhan Ekonomi 5,4 Persen Prabowo Terlalu Optimis, tapi Inflasi Realistis Ekonom Sorot Target Pertumbuhan Ekonomi 5,4 Persen Prabowo Terlalu Optimis, tapi Inflasi Realistis Ekonom Sorot Target Pertumbuhan Ekonomi 5,4 Persen Prabowo Terlalu Optimis, tapi Inflasi Realistis Ekonom Sorot Target Pertumbuhan Ekonomi 5,4 Persen Prabowo Terlalu Optimis, tapi Inflasi Realistis Inflasi Agustus 2025 Terkendali, Harga Bawang dan Cabai Turun, IHK Catat Deflasi 0,08 Persen Inflasi Agustus 2025 Terkendali, Harga Bawang dan Cabai Turun, IHK Catat Deflasi 0,08 Persen Inflasi Agustus 2025 Terkendali, Harga Bawang dan Cabai Turun, IHK Catat Deflasi 0,08 Persen Inflasi Agustus 2025 Terkendali, Harga Bawang dan Cabai Turun, IHK Catat Deflasi 0,08 Persen Inflasi di Kabupaten Bekasi Terkendali, Kondisi Cuaca Lebih Berpengaruh dari Suhu Politik Inflasi di Kabupaten Bekasi Terkendali, Kondisi Cuaca Lebih Berpengaruh dari Suhu Politik Inflasi di Kabupaten Bekasi Terkendali, Kondisi Cuaca Lebih Berpengaruh dari Suhu Politik Inflasi di Kabupaten Bekasi Terkendali, Kondisi Cuaca Lebih Berpengaruh dari Suhu Politik Harga Beras Terus Melonjak, Sri Mulyani Ingatkan Potensi Inflasi Harga Beras Terus Melonjak, Sri Mulyani Ingatkan Potensi Inflasi Harga Beras Terus Melonjak, Sri Mulyani Ingatkan Potensi Inflasi Harga Beras Terus Melonjak, Sri Mulyani Ingatkan Potensi Inflasi Tingkat Inflasi Tinggi, Bupati Majalengka Minta Pasokan Barang Dikendalikan Tingkat Inflasi Tinggi, Bupati Majalengka Minta Pasokan Barang Dikendalikan Tingkat Inflasi Tinggi, Bupati Majalengka Minta Pasokan Barang Dikendalikan Tingkat Inflasi Tinggi, Bupati Majalengka Minta Pasokan Barang Dikendalikan",Satrio Widianto,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/06/12/2331552802.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/ekonomi/pr-019751026/antisipasi-inflasi-harga-pangan-imbas-program-mbg-pemerintah-siapkan-solusi-jangka-menengah?page=all,fde12439f4a9904cc8fc7c8ca2ec0e51f995171c4bea4adf21684361eec97b04,2025-11-05 11:59:31.780 361,pikiranrakyat,mbg,2025-10-24 17:52:26,"Dugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat Pemerintah","PIKIRAN RAKYAT- Terus berulangnya kasus dugaan keracunan siswa akibat mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat dianggap sebagai adanya kelalaian sistemik negara dalam memastikan keamanan program tersebut. Secara hukum, orang tua korban memiliki dasar kuat menggugat pemerintah karena kejadian tersebut. ""Karena peristiwa ini masuk kategori perbuatan melawan hukum oleh pemerintah (onrechtmatige overheidsdaad),"" kata Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) Ubaid Matraji saat dihubungi ""PR"" pada Jumat (24/10/2025). Ia menegaskan, negara wajib menjamin setiap program yang menyentuh anak-anak, apalagi terkait dengan makanan aman, higienis, dan diawasi ketat. Jika warga menuntut pertanggungjawaban atas kerugian dan kelalaian negara, Ubaid menilai, jalur gugatan perdata class action (gugatan kelompok) di Pengadilan Negeri adalah opsi yang paling relevan. Baca Juga:Puluhan Siswa SMPN 1 Lembang Alami Gejala Keracunan Usai Menyantap MBG Langkah hukum tersebut memiliki sejumlah manfaat. Pertama, memberi keadilan bagi korban dan keluarga yang dirugikan. Kedua, mendorong transparansi dan akuntabilitas pemerintah dalam pengadaan dan pengawasan program MBG. Ketiga, menjadi preseden hukum pentin, agar setiap kebijakan publik yang menyangkut anak-anak tidak dilakukan secara serampangan. JPPI, lanjut Ubaid, melihat gugatan hukum bukan sekadar langkah reaktif, melainkan bagian dari upaya penyelamatan moral kebijakan publik, agar negara tidak bermain-main dengan nyawa anak-anak di bawah dalih program bergizi . Ubaid menambahkan, mekanisme yang ditempuh warga untuk class action MBG, yakni korban (atau perwakilan kelompok korban) dapat menunjuk kuasa hukum dan mengajukan gugatan tersebut dengan dasar program MBG telah menimbulkan kerugian massal akibat kelalaian dalam pengawasan, distribusi, dan standar kualitas pangan. Warga juga mengumpulkan bukti-bukti (hasil uji laboratorium, surat keterangan medis, dan kronologi kejadian) untuk memperkuat dalil kelalaian negara dan kontraktor penyedia makanan. Gugatan dapat pula ditujukan kepada pihak penyelenggara program (BGN, pemerintah daerah, dan penyedia MBG/SPPG) secara bersama-sama sebagai pihak tergugat. Sementara itu, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandung masih membuka posko pengaduan korban keracunan MBG. Tak cuma menunggu pengaduan, LBH Bandung juga mengontak orang tua siswa dan guru. Lembaga tersebut tak menampik pengaduan warga bisa menjadi bahan pengajuan gugatan. ""Kalau memungkinkan bisa gugatan warga kalau misal ada yang dirugikan,"" kata Direktur LBH Bandung Heri Pramono dalam sambungan telepon, Kamis (23/10/2025). Baca Juga:Puluhan Siswa SMPN 1 Lembang Alami Gejala Keracunan Usai Menyantap MBG Opsi gugatan juga tergantung dari harapan atau keinginan korban. Gugatan, lanjut Heri, bisa menjadi daya tekan kepada pemerintah agar melaksanakan kebijakan secara serius dan mempertimbangkan hal-hal lain, bukan sekadar kebijakan populis saja. Heri menambahkan, warga yang mau mengadu bisa menghubungi hotline atau nomor yang disediakan LBH Bandung, yaitu +6282258843986. Warga bisa pula melakukan pengaduan dengan mendatangi langsung Kantor LBH Bandung di Jalan Kalijati Indah Barat No 8, Antapani, Kota Bandung. Dugaan kasus keracunan MBG terus berulang di KBB. Terakhir, kasus itu dialami puluhan siswa SMP Negeri 1 Lembang yang mengalami gejalan mual dan sakit perut setelah menyantap MBG pada Kamis (23/10/2025). Sepekan sebelumnya, peristiwa serupa menimpa siswa SMPN 1 dan SMKN 1 Cisarua dan sekolah-sekolah di wilayah itu. Jumlah total korban di Cisarua mencapai 502 orang. Sebelumnya, peristiwa yang sama juga terjadi di wilayah Kecamatan Cipongkor dan Cihampelas. Di wilayah Cipongkor, keracunan menimpa sejumlah sekolah dan terjadi dua kali. Peristiwa pertama terjadi di pada Senin (22/9/2025) dan kedua pada Rabu (24/9/2025). Pada peristiwa kedua, keracunan pun terjadi di Cihampelas. Total korban di Cipongkor dan Cihampelas mencapai 1315 orang.*** Berita PilihanPuluhan Peserta Parade Drumband Diduga Keracunan MakananKorban Keracunan Konsumsi Parade Drumband Gebyar Merah Putih Capai 123 OrangDiduga Hirup Asap Genset, Tiga Karyawan Dapur SPPG Alami KeracunanPuluhan Siswa SMPN 1 Lembang Alami Gejala Keracunan Usai Menyantap MBGKeracunan Massal di Kota Cirebon, Usai Santap MBG Belasan Siswa SD Negeri Dilarikan ke Puskesmas Berita PilihanPuluhan Peserta Parade Drumband Diduga Keracunan MakananKorban Keracunan Konsumsi Parade Drumband Gebyar Merah Putih Capai 123 OrangDiduga Hirup Asap Genset, Tiga Karyawan Dapur SPPG Alami KeracunanPuluhan Siswa SMPN 1 Lembang Alami Gejala Keracunan Usai Menyantap MBGKeracunan Massal di Kota Cirebon, Usai Santap MBG Belasan Siswa SD Negeri Dilarikan ke Puskesmas Berita Pilihan Puluhan Peserta Parade Drumband Diduga Keracunan MakananKorban Keracunan Konsumsi Parade Drumband Gebyar Merah Putih Capai 123 OrangDiduga Hirup Asap Genset, Tiga Karyawan Dapur SPPG Alami KeracunanPuluhan Siswa SMPN 1 Lembang Alami Gejala Keracunan Usai Menyantap MBGKeracunan Massal di Kota Cirebon, Usai Santap MBG Belasan Siswa SD Negeri Dilarikan ke Puskesmas Puluhan Peserta Parade Drumband Diduga Keracunan Makanan Puluhan Peserta Parade Drumband Diduga Keracunan Makanan Puluhan Peserta Parade Drumband Diduga Keracunan Makanan Puluhan Peserta Parade Drumband Diduga Keracunan Makanan Korban Keracunan Konsumsi Parade Drumband Gebyar Merah Putih Capai 123 Orang Korban Keracunan Konsumsi Parade Drumband Gebyar Merah Putih Capai 123 Orang Korban Keracunan Konsumsi Parade Drumband Gebyar Merah Putih Capai 123 Orang Korban Keracunan Konsumsi Parade Drumband Gebyar Merah Putih Capai 123 Orang Diduga Hirup Asap Genset, Tiga Karyawan Dapur SPPG Alami Keracunan Diduga Hirup Asap Genset, Tiga Karyawan Dapur SPPG Alami Keracunan Diduga Hirup Asap Genset, Tiga Karyawan Dapur SPPG Alami Keracunan Diduga Hirup Asap Genset, Tiga Karyawan Dapur SPPG Alami Keracunan Puluhan Siswa SMPN 1 Lembang Alami Gejala Keracunan Usai Menyantap MBG Puluhan Siswa SMPN 1 Lembang Alami Gejala Keracunan Usai Menyantap MBG Puluhan Siswa SMPN 1 Lembang Alami Gejala Keracunan Usai Menyantap MBG Puluhan Siswa SMPN 1 Lembang Alami Gejala Keracunan Usai Menyantap MBG Keracunan Massal di Kota Cirebon, Usai Santap MBG Belasan Siswa SD Negeri Dilarikan ke Puskesmas Keracunan Massal di Kota Cirebon, Usai Santap MBG Belasan Siswa SD Negeri Dilarikan ke Puskesmas Keracunan Massal di Kota Cirebon, Usai Santap MBG Belasan Siswa SD Negeri Dilarikan ke Puskesmas Keracunan Massal di Kota Cirebon, Usai Santap MBG Belasan Siswa SD Negeri Dilarikan ke Puskesmas",Bambang Arifianto,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/15/758683937.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019742210/dugaan-keracunan-mbg-terus-berulang-di-bandung-barat-warga-bisa-gugat-pemerintah?page=all,09bf4877d2ee69cd8fb324c5cb5b10c834635581892f17b825612689dcd720d4,2025-11-05 11:59:53.085 362,pikiranrakyat,mbg,2025-11-08 09:13:00,"Imbas Dana MBG Rp1 Miliar Raib: Pelajar di KBB Keluhkan Uang Jajan Boros, 53 Pekerja Nganggur","PIKIRAN RAKYAT Aktivitas dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pangauban, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, resmi dihentikan sementara. Langkah ini diambil setelah dana Program Makan Bergizi Gratis (MBG) senilai Rp1 miliar dilaporkan hilang akibat dugaan penipuan digital modus phishing. Dana tersebut hilang setelah Kepala SPPG Pangauban Batujajar, Mochamad Cakra Aji Saputra, berkomunikasi dengan pelaku yang mengaku sebagai pihak Bank BNI melalui nomor WhatsApp palsu. SPPG Pangauban sendiri baru beroperasi pada 21 Oktober 2025, dan mulai mendistribusikan makanan kepada sekolah-sekolah penerima manfaat sejak 22 Oktober 2025. Namun, baru sepuluh hari berjalan, dapur yang melayani ribuan siswa itu harus berhenti beroperasi akibat peristiwa tersebut. Penutupan dapur SPPG berdampak langsung pada para siswa di sekolah penerima manfaat, salah satunya SMP Negeri Pangauban. Banyak pelajar mengeluh karena sejak program MBG berhenti, pengeluaran uang jajan meningkat, bahkan ada yang memilih bolos sekolah. Ayana mah aya nu bolos tadi ge opatan anu teu sakola(Sekarang banyak yang bolos, tadi juga ada empat orang yang tidak masuk sekolah), ujar salah satu siswa melalui akun TikTok @sppgpangaubanbatujajar, dikutipPikiran Rakyatpada Sabtu, 8 November 2025. Mereka juga sempat menyampaikan keluhan secara langsung kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, saat berkunjung ke sekolah. Pak Dedi,ieu kumaha, duit boros, teu aya MBG(Pak Dedi ini gimana, uang boros, tidak ada MBG), kata seorang pelajar dengan polos. Selain berharap program MBG segera kembali, para siswa juga meminta agar menu lebih bervariasi. Mereka mengusulkan adanya ayam geprek, porsi nasi yang lebih banyak, serta air minum gratis di sekolah. Tak hanya kepada Gubernur, mereka juga menitipkan pesan kepada Presiden Prabowo Subianto. Pak Prabowo, kami ingin ada MBG lagi, biar nggak boros dan semangat sekolah, ujar seorang siswa lainnya. Tidak hanya siswa, para guru juga merasakan dampak penghentian program MBG. Euis, tenaga pendidik di salah satu SD penerima manfaat, menyampaikan rasa prihatin atas peristiwa tersebut. Kita toleransi mereka karena kena musibah, apalagi nominalnya tidak sedikit. Kita tunggu saja keputusan mereka ke depan seperti apa, ujar Euis. Menurutnya, pihak sekolah telah memberitahu siswa bahwa program MBG dihentikan sementara sejak 3 November 2025. Anak-anak sebenarnya senang dapat MBG, guru pun bahagia melihat mereka makan bersama. Tapi dengan berhentinya program ini, muncul rasa cemas juga, apalagi banyak kasus MBG di Bandung Barat yang sempat bermasalah, tambahnya. Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMPN 2 Batujajar, Budi Hermawan, menyatakan pihaknya telah mengajukan permohonan agar program MBG bisa segera digulirkan kembali. Banyak siswa kami sangat membutuhkan MBG. Kami berharap program ini tidak berhenti lama, ujarnya. Dampak lain dari penutupan dapur juga dirasakan oleh para pekerja. Meli, Ketua RW 008 sekaligus pekerja dapur SPPG Pangauban, mengaku terpukul karena mendadak kehilangan mata pencaharian. Sejak ada MBG, banyak warga sini bisa bekerja dan dapat penghasilan tambahan. Sekarang kami kehilangan mata pencaharian, ujarnya sedih. Meli menjelaskan, dapur SPPG mempekerjakan 53 orang pekerja lokal, kecuali tenaga ahli gizi, akuntan, dan asisten lapangan. Upah mereka bervariasi: Rp120.000 per hari untuk pemorsian dan pencuci wadah, Rp130.000 untuk koki, serta Rp150.000 untuk sopir. SPPG Pangauban sebelumnya memasok sekitar 3.500 porsi makanan per hari ke delapan sekolah penerima MBG, di antaranya MI Cihurip, SDN 1 Pangauban, SDN 1 Galanggang, SDN 3 Cibodas, MTS Banuraja, SMP IT Al-Mubaroq, SMPN 2 Batujajar, dan SMK Kespam. Dalam sehari kami memorsikan sekitar 3.500 porsi makanan. Tapi sejak Minggu kemarin, ibu Lisda Lestari, istri mitra pengelola, mengumumkan dapur ditutup sementara karena musibah dana hilang, tutur Meli. Berdasarkan Laporan Khusus (Lapsus) Nomor: 001/PGN/SPPG-PANGAUBANIX/2025 dari Yayasan Prama Guna Nasional (PGN), dana sebesar Rp1 miliar itu hilang pada Jumat, 31 Oktober 2025, sekitar pukul 18.30 WIB. Kepala SPPG Pangauban, Mochamad Cakra Aji Saputra, bermaksud melakukan proses approval transaksi melalui sistem BNI Direct. Namun, saat mencoba masuk, sistem meminta penggantian kata sandi. Setelah berkomunikasi melalui live chat di situs resmi BNI, ia dihubungi oleh seseorang yang mengaku agen resmi BNI dan memberikan tautan untuk mengganti password. Karena percaya, Cakra mengikuti instruksi tersebut, termasuk memberikan nomor challenge dan response yang bersifat rahasia. Keesokan harinya, saldo rekening operasional diketahui berkurang drastis tersisa Rp12 juta dari total Rp1 miliar. Ka SPPG secara tidak sadar telah memberikan data sensitif kepada pihak yang tidak resmi, ungkap Hendrik Irawan, Mitra SPPG Pangauban Batujajar. Yayasan PGN menilai kasus ini sebagai peringatan keras bagi seluruh pengelola program sosial agar memperketat sistem keamanan transaksi digital. Sementara itu, para guru, siswa, dan warga sekitar hanya berharap program Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat segera dilanjutkan. Selain menjadi penopang semangat belajar anak-anak, program ini juga menjadi sumber penghidupan utama bagi puluhan warga setempat. Kalau bisa, masalahnya cepat selesai supaya kami bisa bekerja lagi, harap Meli.*** Berita PilihanLimbah SPPG Cemari Lingkungan Udara Busuk Menyengat, Air Sumur Berubah KeruhDiduga Hirup Asap Genset, Tiga Karyawan Dapur SPPG Alami KeracunanBGN Beri Peringatan Keras, SPPG Nakal Markup Anggaran MBG Bakal DipidanaSeluruh SPPG di Cirebon Terancam Berhenti Beroperasi, Belum Ada Dapur MBG yang Kantongi SLHSBGN Ungkap Penyebab Keracunan MBG di Bandung Barat Akibat Bakteri Ecoli: SPPG Wajib Gunakan Air BersertifikatTarget 30 Oktober Meleset, Banyak SPPG di Jawa Barat Belum Penuhi Standar Kebersihan Berita PilihanLimbah SPPG Cemari Lingkungan Udara Busuk Menyengat, Air Sumur Berubah KeruhDiduga Hirup Asap Genset, Tiga Karyawan Dapur SPPG Alami KeracunanBGN Beri Peringatan Keras, SPPG Nakal Markup Anggaran MBG Bakal DipidanaSeluruh SPPG di Cirebon Terancam Berhenti Beroperasi, Belum Ada Dapur MBG yang Kantongi SLHSBGN Ungkap Penyebab Keracunan MBG di Bandung Barat Akibat Bakteri Ecoli: SPPG Wajib Gunakan Air BersertifikatTarget 30 Oktober Meleset, Banyak SPPG di Jawa Barat Belum Penuhi Standar Kebersihan Berita Pilihan Limbah SPPG Cemari Lingkungan Udara Busuk Menyengat, Air Sumur Berubah KeruhDiduga Hirup Asap Genset, Tiga Karyawan Dapur SPPG Alami KeracunanBGN Beri Peringatan Keras, SPPG Nakal Markup Anggaran MBG Bakal DipidanaSeluruh SPPG di Cirebon Terancam Berhenti Beroperasi, Belum Ada Dapur MBG yang Kantongi SLHSBGN Ungkap Penyebab Keracunan MBG di Bandung Barat Akibat Bakteri Ecoli: SPPG Wajib Gunakan Air BersertifikatTarget 30 Oktober Meleset, Banyak SPPG di Jawa Barat Belum Penuhi Standar Kebersihan Limbah SPPG Cemari Lingkungan Udara Busuk Menyengat, Air Sumur Berubah Keruh Limbah SPPG Cemari Lingkungan Udara Busuk Menyengat, Air Sumur Berubah Keruh Limbah SPPG Cemari Lingkungan Udara Busuk Menyengat, Air Sumur Berubah Keruh Limbah SPPG Cemari Lingkungan Udara Busuk Menyengat, Air Sumur Berubah Keruh Diduga Hirup Asap Genset, Tiga Karyawan Dapur SPPG Alami Keracunan Diduga Hirup Asap Genset, Tiga Karyawan Dapur SPPG Alami Keracunan Diduga Hirup Asap Genset, Tiga Karyawan Dapur SPPG Alami Keracunan Diduga Hirup Asap Genset, Tiga Karyawan Dapur SPPG Alami Keracunan BGN Beri Peringatan Keras, SPPG Nakal Markup Anggaran MBG Bakal Dipidana BGN Beri Peringatan Keras, SPPG Nakal Markup Anggaran MBG Bakal Dipidana BGN Beri Peringatan Keras, SPPG Nakal Markup Anggaran MBG Bakal Dipidana BGN Beri Peringatan Keras, SPPG Nakal Markup Anggaran MBG Bakal Dipidana Seluruh SPPG di Cirebon Terancam Berhenti Beroperasi, Belum Ada Dapur MBG yang Kantongi SLHS Seluruh SPPG di Cirebon Terancam Berhenti Beroperasi, Belum Ada Dapur MBG yang Kantongi SLHS Seluruh SPPG di Cirebon Terancam Berhenti Beroperasi, Belum Ada Dapur MBG yang Kantongi SLHS Seluruh SPPG di Cirebon Terancam Berhenti Beroperasi, Belum Ada Dapur MBG yang Kantongi SLHS BGN Ungkap Penyebab Keracunan MBG di Bandung Barat Akibat Bakteri Ecoli: SPPG Wajib Gunakan Air Bersertifikat BGN Ungkap Penyebab Keracunan MBG di Bandung Barat Akibat Bakteri Ecoli: SPPG Wajib Gunakan Air Bersertifikat BGN Ungkap Penyebab Keracunan MBG di Bandung Barat Akibat Bakteri Ecoli: SPPG Wajib Gunakan Air Bersertifikat BGN Ungkap Penyebab Keracunan MBG di Bandung Barat Akibat Bakteri Ecoli: SPPG Wajib Gunakan Air Bersertifikat Target 30 Oktober Meleset, Banyak SPPG di Jawa Barat Belum Penuhi Standar Kebersihan Target 30 Oktober Meleset, Banyak SPPG di Jawa Barat Belum Penuhi Standar Kebersihan Target 30 Oktober Meleset, Banyak SPPG di Jawa Barat Belum Penuhi Standar Kebersihan Target 30 Oktober Meleset, Banyak SPPG di Jawa Barat Belum Penuhi Standar Kebersihan",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/11/08/3034275417.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019776999/imbas-dana-mbg-rp1-miliar-raib-pelajar-di-kbb-keluhkan-uang-jajan-boros-53-pekerja-nganggur?page=all,bc7da2becada323f56cc707a2bef647cf3b34d1bbe64fa5cb82cdef6bdb55894,2025-11-13 19:45:45.587 429,detik,mbg,2025-11-12 23:13:00,"Juara Stunting Terendah Nasional, Klungkung dan Gianyar Raih Insentif Rp 5,6 M","Kabupaten Klungkung dinobatkan sebagai kabupaten/kota dengan angka prevalensi stunting terendah se-Indonesia. Penghargaan ini diumumkan dalam Rapat Koordinasi Nasional Percepatan Penurunan Stunting 2025 yang digelar di Jakarta, Rabu (12/11/2025). ""Dengan bangga saya mengumumkan bahwa Kabupaten Klungkung menjadi prevalensi stunting terendah nomor 1 di Indonesia. Mohon doanya semoga bisa dipertahankan dan berikutnya kita berharap penurunan dari tahun ke tahun lebih rendah,"" ucap Wakil Bupati Klungkung Tjokorda Gde Surya Putra di sela rapat paripurna di Ruang Sidang DPRD Klungkung, Rabu (12/11/2025). Atas capaian tersebut, Bupati Klungkung I Made Satria bersama Kepala Dinas Kesehatan I Gusti Ayu Ratna Dwijawati yang hadir langsung di Jakarta menerima insentif fiskal dari pemerintah pusat senilai Rp 5,6 miliar. Ratna menjelaskan penilaian berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) yang dirilis Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Kabupaten Klungkung sendiri telah menunjukan tren positif dengan menurunnya angka stunting tiap tahun sejak 2021. Adapun pada 2021, prevalensinya terbilang cukup tinggi yakni, 19,4 persen. Kemudian, 2022 menurun pada angka 7,7 persen dan kembali turun pada 2023 dengan 4,9 persen. Terakhir, pada 2024 memperoleh angka 5,1 persen. ""Ini bentuk apresiasi pemerintah. Kita mampu berturut-turut stunting terendah di Bali dan 2024, kita terendahnya di Indonesia. Bukan data dari 2025. EPPGBM (Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat) kita 2025 malah sudah turun di angka 3,19 tapi itu rilis resminya akhir tahun,"" jelas Ratna dihubungi detikBali, Rabu. Kunci keberhasilan Kabupaten Klungkung, Ratna berujar, adalah langkah kolaboratif dari pemerintah hingga masyarakat dalam pelaksanaan program posyandu siklus hidup maupun program pencegahan anemia pada remaja putri. Ratna menuturkan bahwa penyelenggaraan posyandu efektif dalam mendeteksi dini stunting sehingga tenaga medis melakukan intervensi lebih lanjut. Bahkan jangkauan meluas sejak ibu mengandung, masa kanak-kanak, remaja, hingga lansia. Misalnya pada remaja putri, Ratna menjelaskan telah rutin memberikan tablet tambah darah setiap hari Jumat dan Sabtu. Pemantauan dan pemeriksaan oleh tenaga medis ke sekolah-sekolah juga diberlakukan tiap bulannya. Tujuannya, mencegah anemia pada perempuan guna menyiapkan calon ibu yang sehat. Nilai kolaboratif ini tidak terbatas pada internal OPD di Klungkung, Pemkab Klungkung juga membuka ruang diskusi bagi pemerintah kabupaten/kota lain baik dengan mendatangi Klungkung maupun secara daring. Ratna juga mengapresiasi apabila programnya diadopsi pemerintah pusat dan menjadi percontohan daerah lain. Apalagi, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menjelaskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) kini dilengkapi tablet tambah darah. Namun, ini baru berlaku untuk sekolah di Salatiga. ""Mungkin juga, bisa itu (diadopsi). Kami masih menunggu arahan lebih jelas. Baru tahu secara umumnya. Teknis lebih di bawah, kita tunggu arahannya,"" tutup Ratna. Gianyar Jadi Daerah dengan Stunting Terendah Kedua Nasional Kabupaten Gianyar menempati posisi kedua sebagai daerah dengan prevalensi stunting terendah di Indonesia setelah Klungkung. Berdasarkan data tahun 2024, angka stunting di Gianyar tercatat hanya 5,4 persen. Atas capaian tersebut, Pemerintah KabupatenGianyar juga menerima insentif fiskal sebesar Rp 5,6 miliar dari pemerintah pusat sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan menurunkan angka stunting. Bupati Gianyar I Made Mahayastra menyampaikan rasa syukur dan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras dalam upaya mewujudkan generasi Gianyar yang sehat dan bebas stunting. ""Saya mengapresiasi atas kinerja seluruh pihak yang telah berkontribusi atas capaian ini. Mari jadikan ini sebagai motivasi untuk meningkatkan kinerja dengan target tahun 2026 dapat menurunkan prevalensi stunting di bawah 4,5 persen,"" harap Mahayastra kepada detikBali, Rabu (12/11/2025). Sekda Gianyar Gusti Bagus Adi Widhya Utama selaku Ketua Pelaksana Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Gianyar menambahkan bahwa capaian tersebut tidak terlepas dari hasil kerja kolaboratif seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) serta para tenaga kesehatan, kader Posyandu, dan dukungan masyarakat. ""Keberhasilan ini sekaligus menegaskan komitmen pimpinan dan Pemerintah Kabupaten Gianyar dalam mendukung visi Indonesia emas tahun 2045 melalui pembangunan sumber daya manusia yang sehat cerdas dan produktif,"" kata Gusti Adi.",Ni Komang Ayu Leona Wirawan -detikBali,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/12/prevalensi-stunting-terendah-di-indonesia-pemkab-klungkung-dapat-intensif-fiskal-rp-56-miliar-pemkab-klungkung-1762963424153_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/bali/berita/d-8207947/juara-stunting-terendah-nasional-klungkung-dan-gianyar-raih-insentif-rp-5-6-m,af7eee9fcbd40eceb92387ab3c09ed7f593880dd9e004f47adffc572c55b1acd,2025-11-13 19:46:39.567 363,pikiranrakyat,mbg,2025-10-31 09:07:00,"Keracunan MBG Terjadi Lagi, Kronologi 230 Siswa di 4 Sekolah di Bandung Barat","PIKIRAN RAKYAT -Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat mengklaim 230 orang diduga korban keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) per Kamis, 30 Oktober 2025 pagi telah tertangani. Menurut Kepala Dinkes Jawa Barat, Vini Adiani Dewi, ia terus memonitor kasus ini dan sudah berkoordinasi dengan Dinkes KBB. ""Kita terus lakukan koordinasi dan monitoring dengan Dinkes setempat. Dan sampai saat ini semua sudah tertangani di sana,"" kata Vini di Bandung pada Rabu, 29 Oktober 2025. Baca Juga:Korban Keracunan MBG di Cibodas Lembang Mulai Menurun, 169 Pasien Dinyatakan Sembuh Plt Kepala Dinkes KBB Lia Nurliana Sukandar mengaku korban keracunan berasal dari SDN 2 Cibodas, SDN Buahbatu, SMPN 4 Le mbang dan SMK Putra Nasional Cibodas. Sebagian besar korban sudah pulang ke rumah masing-masing dan sisanya masih dirawat di posko penanganan darurat. Sejumlah tempat sempat jadi posko penanganan darurat, seperti Puskesmas Cibodas, Klinik Sespim, Posko Desa Cibodas dan RSUD Lembang. Baca Juga:Kasus Dugaan Keracunan MBG Berlanjut di Lembang Bandung Barat, Langkah Evaluasi Dipertanyakan Menurut Sekretaris Desa Cibodas Yuyu Wahyu, masih ada 10 anak yang dirawat di posko kesehatan sampai dengan saat ini. Yuyu mengaku sebagian besar pasien mengalami gejala mual, pusing, dan sakit perut. Sejumlah anak yang sebelumnya telah pulang dari rumah sakit kembali datang ke posko karena kondisi tubuh kembali drop. ""Tadi malam sekitar pukul 02.30 WIB hanya tersisa dua orang, tapi pagi ini bertambah lagi jadi 10 pasien,"" kata Yuyu. Baca Juga:Seluruh SPPG di Cirebon Terancam Berhenti Beroperasi, Belum Ada Dapur MBG yang Kantongi SLHS Sebagai informasi, dugaan keracunan MBG terjadi lagi di 4 sekolah di Kabupaten Bandung Barat pada Selasa, 28 Oktober 2025. Korban mengalami mual dan muntah usai menyantap sajian menu MBG berupa nasi, rolade, sayur, dan buah-buahan. Siswa dan ibu hamil yang diduga keracunan MBG menjalani perawatan medis di Gedung Serba Guna (GSG) Kantor Desa Cibodas, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat pada Rabu, 29 Oktober 2025. Data Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat mengungkap 201 siswa, orang tua, guru dan ibu hamil mengalami dugaan keracunan MBG hingga Rabu pukul 15.02 WIB.***",Intan Yunisa Sriastini,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/29/3274936376.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019757375/keracunan-mbg-terjadi-lagi-kronologi-230-siswa-di-4-sekolah-di-bandung-barat?page=all,94bcf406b103d60ab19d1b115d81c4085efcd5780672aaeb62c083163b714d1f,2025-11-05 11:57:45.313 364,pikiranrakyat,mbg,2025-10-29 21:46:40,"Korban Keracunan MBG di Cibodas Lembang Mulai Menurun, 169 Pasien Dinyatakan Sembuh","PIKIRAN RAKYAT- Tren kasus dugaan keracunan makanan bergizi gratis (MBG) di wilayah Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, mulai menunjukkan penurunan. Berdasarkan pantauan di posko penanganan yang berlokasi di GOR Desa Cibodas pada Rabu (29/10/2025) sore kemarin, hanya satu orang korban tambahan yang dibawa untuk mendapatkan perawatan akibat gejala keracunan. Jumlah tersebut menurun signifikan dibandingkan hari sebelumnya, Selasa (28/10/2025), saat ratusan warga mengalami gejala serupa usai mengonsumsi makanan dari program MBG. Baca Juga:BGN Turun Gunung Investigasi Kasus Keracunan Massal Program MBG di Cisarua Bandung Barat Berdasarkan data terbaru hingga pukul 17.00 WIB, total korban tercatat mencapai 202 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 169 orang telah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang, sementara 32 orang lainnya masih menjalani perawatan di sejumlah fasilitas kesehatan. Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, Lia Nurliana Sukandar, membenarkan adanya tren penurunan tersebut. Berdasarkan laporan dari petugas di lapangan, kondisi pasien secara umum membaik. Sebagian besar sudah bisa pulang dan beraktivitas kembali, ujarnya. Dari hasil rekapitulasi posko kesehatan, Puskesmas Cibodas mencatat jumlah pasien terbanyak, yaitu 106 orang, dengan 10 pasien masih dalam perawatan. Di Klinik Sespim Polri, sebanyak 33 pasien seluruhnya telah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang. Sementara itu, RSUD Lembang masih merawat 12 dari total 22 pasien yang sempat dirujuk. Di Posko Desa Cibodas sendiri, 40 pasien sempat ditangani dengan 10 orang di antaranya masih dirawat. Untuk mempercepat penanganan dan pendataan pasien, seluruh warga yang sebelumnya dirawat di Puskesmas Cibodas kini dialihkan ke posko utama di GOR Desa Cibodas. Langkah ini dilakukan agar proses pemantauan kesehatan lebih terpusat dan efisien. Baca Juga:Banyak Kasus Keracunan, KPAID Minta Program MBG Dihentikan Sementara dan Diaudit Total Kepala Desa Cibodas, Dindin Sukaya, menyampaikan rasa syukur atas menurunnya angka kasus. Sekarang tinggal sekitar 10 pasien yang masih dirawat. Anak-anak, ibu hamil, dan para guru sudah sehat dan kembali ke rumah masing-masing, kata Dindin saat ditemui di lokasi. Meski demikian, tim medis dan relawan kesehatan masih disiagakan di GOR Desa Cibodas untuk mengantisipasi jika ada tambahan pasien baru. Sampai sore ini tenaga kesehatan masih lengkap. Kami berharap semua pasien segera pulih sepenuhnya, ujar Dindin.*** Berita PilihanKasus Keracunan Massal di KBB Diselidiki: Sampel Makanan MBG dan Muntahan Korban Diuji LabKembali Terjadi, Puluhan Siswa SMPN 4 Lembang dan SD 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat Diduga Keracunan MBGKorban Dugaan Keracunan MBG di Desa Cibodas Lembang Mencapai 124 OrangSelain Siswa, MBG yang Diduga Memicu Keracunan di Lembang juga Dikonsumsi oleh Balita, Ibu Hamil, dan MenyusuiKasus Dugaan Keracunan MBG Berlanjut di Lembang Bandung Barat, Langkah Evaluasi Dipertanyakan Berita PilihanKasus Keracunan Massal di KBB Diselidiki: Sampel Makanan MBG dan Muntahan Korban Diuji LabKembali Terjadi, Puluhan Siswa SMPN 4 Lembang dan SD 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat Diduga Keracunan MBGKorban Dugaan Keracunan MBG di Desa Cibodas Lembang Mencapai 124 OrangSelain Siswa, MBG yang Diduga Memicu Keracunan di Lembang juga Dikonsumsi oleh Balita, Ibu Hamil, dan MenyusuiKasus Dugaan Keracunan MBG Berlanjut di Lembang Bandung Barat, Langkah Evaluasi Dipertanyakan Berita Pilihan Kasus Keracunan Massal di KBB Diselidiki: Sampel Makanan MBG dan Muntahan Korban Diuji LabKembali Terjadi, Puluhan Siswa SMPN 4 Lembang dan SD 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat Diduga Keracunan MBGKorban Dugaan Keracunan MBG di Desa Cibodas Lembang Mencapai 124 OrangSelain Siswa, MBG yang Diduga Memicu Keracunan di Lembang juga Dikonsumsi oleh Balita, Ibu Hamil, dan MenyusuiKasus Dugaan Keracunan MBG Berlanjut di Lembang Bandung Barat, Langkah Evaluasi Dipertanyakan Kasus Keracunan Massal di KBB Diselidiki: Sampel Makanan MBG dan Muntahan Korban Diuji Lab Kasus Keracunan Massal di KBB Diselidiki: Sampel Makanan MBG dan Muntahan Korban Diuji Lab Kasus Keracunan Massal di KBB Diselidiki: Sampel Makanan MBG dan Muntahan Korban Diuji Lab Kasus Keracunan Massal di KBB Diselidiki: Sampel Makanan MBG dan Muntahan Korban Diuji Lab Kembali Terjadi, Puluhan Siswa SMPN 4 Lembang dan SD 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat Diduga Keracunan MBG Kembali Terjadi, Puluhan Siswa SMPN 4 Lembang dan SD 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat Diduga Keracunan MBG Kembali Terjadi, Puluhan Siswa SMPN 4 Lembang dan SD 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat Diduga Keracunan MBG Kembali Terjadi, Puluhan Siswa SMPN 4 Lembang dan SD 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat Diduga Keracunan MBG Korban Dugaan Keracunan MBG di Desa Cibodas Lembang Mencapai 124 Orang Korban Dugaan Keracunan MBG di Desa Cibodas Lembang Mencapai 124 Orang Korban Dugaan Keracunan MBG di Desa Cibodas Lembang Mencapai 124 Orang Korban Dugaan Keracunan MBG di Desa Cibodas Lembang Mencapai 124 Orang Selain Siswa, MBG yang Diduga Memicu Keracunan di Lembang juga Dikonsumsi oleh Balita, Ibu Hamil, dan Menyusui Selain Siswa, MBG yang Diduga Memicu Keracunan di Lembang juga Dikonsumsi oleh Balita, Ibu Hamil, dan Menyusui Selain Siswa, MBG yang Diduga Memicu Keracunan di Lembang juga Dikonsumsi oleh Balita, Ibu Hamil, dan Menyusui Selain Siswa, MBG yang Diduga Memicu Keracunan di Lembang juga Dikonsumsi oleh Balita, Ibu Hamil, dan Menyusui Kasus Dugaan Keracunan MBG Berlanjut di Lembang Bandung Barat, Langkah Evaluasi Dipertanyakan Kasus Dugaan Keracunan MBG Berlanjut di Lembang Bandung Barat, Langkah Evaluasi Dipertanyakan Kasus Dugaan Keracunan MBG Berlanjut di Lembang Bandung Barat, Langkah Evaluasi Dipertanyakan Kasus Dugaan Keracunan MBG Berlanjut di Lembang Bandung Barat, Langkah Evaluasi Dipertanyakan",Dewiyatini,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/29/3274936376.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019754163/korban-keracunan-mbg-di-cibodas-lembang-mulai-menurun-169-pasien-dinyatakan-sembuh?page=all,7602ff584598a40490ef38f4f66be298dce7d53c25d06ed4145515d845152933,2025-11-05 11:57:55.981 365,pikiranrakyat,mbg,2025-10-29 19:06:00,"Kasus Dugaan Keracunan MBG Berlanjut di Lembang Bandung Barat, Langkah Evaluasi Dipertanyakan","PIKIRAN RAKYAT -Kasus dugaan keracunan siswa akibat mengonsumsi Makan Bergizi Gratis terus berlanjut di wilayah Kabupaten Bandung Barat. Terakhir, sebanyak 150 siswa di Lembang mengalami gejala keracuna setelah mengonsumsi MBG. Pernyataan evaluasi program yang selama ini digembor-gemborkan pemerintah pun dipertanyakan.""Peristiwa ini bukan sekadar kecelakaan atau kelalaian sesaat, melainkan cerminan dari masalah struktural yang serius dalam tata kelola program publik "" kata pemerhati pendidikan asal KBB Darda Abdullah Sjam saat dihubungi, Rabu (29/10/2025).MBG sejatinya adalah kebijakan dengan niat mulia berupa memberikan makanan sehat dan bergizi kepada anak sekolah untuk mendukung tumbuh kembang mereka. Namun, ketika pelaksanaannya tidak dikelola dengan sistem pengawasan yang profesional, niat baik tersebut justru bisa berubah menjadi ancaman bagi kesehatan anak-anak.Baca Juga:Korban Dugaan Keracunan MBG di Desa Cibodas Lembang Mencapai 124 OrangProgram MBG, lanjut Darda, memiliki potensi besar. Program itu tidak hanya menyediakan asupan gizi yang lebih baik bagi siswa, melainkan juga dapat meningkatkan konsentrasi belajar, mengurangi angka kelaparan tersembunyi, dan menjadi wujud nyata kepedulian negara terhadap masa depan generasi muda.""Namun, keberhasilan sebuah program sosial tidak hanya diukur dari niat baik dan anggarannya, melainkan dari ketepatan eksekusi di lapangan,"" ucapnya.Di sinilah letak persoalan utama MBG saat ini, yakni celah antara konsep dan pelaksanaan terlalu lebar, dan pengawasan di tingkat sekolah masih sangat lemah.Kasus di Lembang, menurut Darda, memperlihatkan adanya kegagalan dalam rantai pengadaan, distribusi, dan pengawasan makanan.Fase paling rawanBeberapa laporan menyebutkan bahwa makanan yang dikonsumsi berupa nasi, tempe goreng, sayur tumis, rolade, dan buah lengkeng. Tak lama setelah dikonsumsi, puluhan siswa dari berbagai sekolah mengalami gejala yang sama.Dari pola waktunya, dapat disimpulkan penyebab keracunan kemungkinan besar terjadi pada fase pascamasak baik saat penyimpanan, transportasi, maupun penyajian di sekolah.""Dalam rantai distribusi makanan, fase inilah yang paling rawan jika tidak dikelola dengan standar keamanan pangan yang ketat,"" ucap dosen fakultas pendidikan di salah satu kampus swasta Kota Bandung tersebut.Baca Juga:Selain Siswa, MBG yang Diduga Memicu Keracunan di Lembang juga Dikonsumsi oleh Balita, Ibu Hamil, dan MenyusuiYang paling mengkhawatirkan, tutur Darda, kejadian seperti ini sudah berulang. Artinya, evaluasi sebelumnya belum menghasilkan perubahan signifikan. ""Dalam konteks kebijakan publik, pengulangan kesalahan semacam ini menandakan kegagalan sistemik, bukan sekadar insiden teknis,"" ujarnya.Pemerintah daerah memang telah berupaya cepat mengevakuasi siswa dan melakukan uji laboratorium, tetapi langkah-langkah tersebut masih bersifat reaktif atau belum menyentuh akar masalah yang sebenarnya. Akar masalah tersebut, yakni lemahnya manajemen risiko dan pengawasan profesional.Di lapangan, banyak guru dan pihak sekolah akhirnya harus ikut menanggung tanggung jawab yang seharusnya bukan milik mereka. ""Guru menjadi pencicip, pengecek, bahkan pengantar makanan ke kelas. Situasi ini tentu tidak adil dan berisiko tinggi,"" ujarnya.Guru bukan petugas kesehatan atau ahli keamanan pangan. Tugas utama mereka adalah mendidik, bukan memastikan apakah makanan layak konsumsi atau tidak. ""Ketika fungsi mereka diperluas ke ranah non-pedagogis tanpa dukungan keahlian dan perlindungan yang memadai, maka sistem pendidikan menjadi rentan, dan keselamatan siswa pun dipertaruhkan,"" ucapnya.Harus ada petugas profesionalSudah saatnya pengawasan MBG diubah secara mendasar. Pengawasan, menurut Darda, tidak boleh dibebankan kepada sekolah, melainkan harus dilakukan oleh petugas MBG profesional yang ditempatkan khusus di setiap sekolah penerima program.Petugas itu bertanggung jawab penuh terhadap proses penerimaan, pengecekan, pembagian, hingga pembersihan setelah konsumsi. Ketika makanan tiba di sekolah, mereka harus melakukan pemeriksaan cepat baik secara visual, aroma, maupun suhu untuk memastikan tidak ada tanda-tanda pembusukan atau kontaminasi. Setelah itu, pembagian makanan ke ruang kelas dilakukan oleh petugas tersebut, bukan oleh guru atau siswa.Dengan demikian, setiap tahap dalam rantai distribusi memiliki penanggung jawab yang jelas. ""Bila terjadi masalah, proses investigasi bisa dilakukan secara akurat dan cepat. Lebih dari itu, keberadaan petugas MBG di sekolah juga menciptakan batas tegas antara fungsi pendidikan dan fungsi pelayanan makanan,"" tutur Darda.Sekolah dapat kembali fokus pada pembelajaran, sementara pengawasan makanan menjadi tanggung jawab tenaga profesional yang dilatih khusus dalam bidang keamanan pangan.Psikologis dan sosialKebijakan itu penting karena dampak sosial dari kasus keracunan MBG tidak hanya bersifat fisik, melainkan juga psikologis dan sosial. Banyak orang tua, lanjutnya, kini ragu mengizinkan anak mereka ikut makan di sekolah.""Trauma ini sangat wajar. Rasa waswas terhadap keamanan makanan anak adalah bentuk kasih sayang yang mendasar,"" ucap Darda. Jika ketakutan tidak segera diatasi dengan langkah konkret, kepercayaan masyarakat terhadap sekolah dan pemerintah akan terus menurun. Padahal, tanpa dukungan publik, program sosial sebesar MBG akan kehilangan legitimasi moralnya.Dalam konteks pendidikan, kejadian seperti ini juga mempengaruhi proses belajar. Anak-anak yang sakit akan kehilangan waktu belajar, sementara guru harus menanggung tekanan emosional karena merasa ikut bertanggung jawab atas keselamatan murid. Sekolah, yang seharusnya menjadi tempat paling aman bagi anak, justru menjadi sumber kecemasan. Ketika rasa aman hilang, efektivitas proses belajar pun menurun.Baca Juga:Dugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat PemerintahOleh karena itu, Darda menilai, reformasi MBG tidak bisa hanya berhenti pada evaluasi vendor atau dapur penyedia. ""Yang dibutuhkan adalah reformasi menyeluruh dari hulu ke hilir. Pemerintah harus melakukan audit ketat terhadap semua pemasok makanan, memastikan dapur yang digunakan memenuhi standar kesehatan, dan menertibkan sistem transportasi agar makanan tetap dalam suhu aman hingga tiba di sekolah,"" ucapnya.Setiap tahapan harus memiliki protokol tertulis dan log harian yang bisa diaudit kapan pun. Selain itu, pelatihan dan sertifikasi bagi petugas MBG wajib dilakukan. Mereka harus memahami prinsip dasar food safety, sanitasi, dan penanganan darurat jika terjadi gejala keracunan. Petugas MBG bukan hanya pelaksana teknis, tetapi bagian dari sistem perlindungan anak.Dalam jangka panjang, langkah tersebut bakal menciptakan profesionalisme baru dalam pengelolaan program gizi sekolah, sehingga kualitasnya tidak bergantung pada relawan atau guru yang kebetulan ada di tempat.Peran masyarakat dan orang tuaDi sisi lain, lanjut Darda, peran masyarakat dan orang tua tetap penting. Mereka perlu dilibatkan dalam pengawasan secara partisipatif, misalnya melalui pembentukan Komite Gizi Sekolah yang berfungsi memberikan masukan dan pemantauan rutin. Namun, partisipasi itu harus bersifat sosial dan moral, bukan menggantikan fungsi teknis petugas MBG.Jika langkah-langkah tersebut dijalankan secara konsisten, ke depan program MBG tidak hanya menjadi simbol kebijakan populis, melainkan sebuah sistem sosial yang berkelanjutan. Anak-anak pun bisa makan dengan aman, guru bisa mengajar dengan tenang, dan orang tua bisa mempercayai sekolah sepenuhnya.Baca Juga:Keracunan MBG di Bandung Barat Terjadi Lagi, Wakil Rakyat Minta Ahli Dilibatkan di Dapur""Tragedi di Lembang harus menjadi momentum perubahan besar. Ini bukan sekadar soal makanan basi atau distribusi yang terlambat. Ini adalah peringatan bahwa sistem pelayanan publik kita masih lemah dalam hal pengawasan dan akuntabilitas,"" ujar Darda.Pemerintah harus berani menata ulang mekanisme MBG dengan memperjelas tanggung jawab, memperkuat standar, dan memastikan ada pengawasan profesional di setiap sekolah. ""Anak-anak berhak mendapatkan makanan bergizi tetapi mereka juga berhak mendapatkan jaminan keamanan dan perlindungan penuh dari negara,"" kata Darda.KorbanSementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan KBB dr. Lia Nurliana Sukandar dalam laporan rekapitulasi jumlah korban/kasus mencatat jumlah total dugaan keracunan MBG mencapai 150 orang dengan rincian 36 masih dirawat, 114 rawat jalan/pulang/sembuh.Data tersebut berdasarkan laporan rekapitulasi pada Rabu (29/10/2025), pukul 09.00. Peristiwa dugaan keracunan terjadi menimpa siswa SMP Negeri 4 Lembang serta SDN 2 Cibodas pada Selasa (28/10/2025).*** PIKIRAN RAKYAT -Kasus dugaan keracunan siswa akibat mengonsumsi Makan Bergizi Gratis terus berlanjut di wilayah Kabupaten Bandung Barat. Terakhir, sebanyak 150 siswa di Lembang mengalami gejala keracuna setelah mengonsumsi MBG. Pernyataan evaluasi program yang selama ini digembor-gemborkan pemerintah pun dipertanyakan.""Peristiwa ini bukan sekadar kecelakaan atau kelalaian sesaat, melainkan cerminan dari masalah struktural yang serius dalam tata kelola program publik "" kata pemerhati pendidikan asal KBB Darda Abdullah Sjam saat dihubungi, Rabu (29/10/2025).MBG sejatinya adalah kebijakan dengan niat mulia berupa memberikan makanan sehat dan bergizi kepada anak sekolah untuk mendukung tumbuh kembang mereka. Namun, ketika pelaksanaannya tidak dikelola dengan sistem pengawasan yang profesional, niat baik tersebut justru bisa berubah menjadi ancaman bagi kesehatan anak-anak.Baca Juga:Korban Dugaan Keracunan MBG di Desa Cibodas Lembang Mencapai 124 OrangProgram MBG, lanjut Darda, memiliki potensi besar. Program itu tidak hanya menyediakan asupan gizi yang lebih baik bagi siswa, melainkan juga dapat meningkatkan konsentrasi belajar, mengurangi angka kelaparan tersembunyi, dan menjadi wujud nyata kepedulian negara terhadap masa depan generasi muda.""Namun, keberhasilan sebuah program sosial tidak hanya diukur dari niat baik dan anggarannya, melainkan dari ketepatan eksekusi di lapangan,"" ucapnya.Di sinilah letak persoalan utama MBG saat ini, yakni celah antara konsep dan pelaksanaan terlalu lebar, dan pengawasan di tingkat sekolah masih sangat lemah.Kasus di Lembang, menurut Darda, memperlihatkan adanya kegagalan dalam rantai pengadaan, distribusi, dan pengawasan makanan.Fase paling rawanBeberapa laporan menyebutkan bahwa makanan yang dikonsumsi berupa nasi, tempe goreng, sayur tumis, rolade, dan buah lengkeng. Tak lama setelah dikonsumsi, puluhan siswa dari berbagai sekolah mengalami gejala yang sama.Dari pola waktunya, dapat disimpulkan penyebab keracunan kemungkinan besar terjadi pada fase pascamasak baik saat penyimpanan, transportasi, maupun penyajian di sekolah.""Dalam rantai distribusi makanan, fase inilah yang paling rawan jika tidak dikelola dengan standar keamanan pangan yang ketat,"" ucap dosen fakultas pendidikan di salah satu kampus swasta Kota Bandung tersebut.Baca Juga:Selain Siswa, MBG yang Diduga Memicu Keracunan di Lembang juga Dikonsumsi oleh Balita, Ibu Hamil, dan MenyusuiYang paling mengkhawatirkan, tutur Darda, kejadian seperti ini sudah berulang. Artinya, evaluasi sebelumnya belum menghasilkan perubahan signifikan. ""Dalam konteks kebijakan publik, pengulangan kesalahan semacam ini menandakan kegagalan sistemik, bukan sekadar insiden teknis,"" ujarnya.Pemerintah daerah memang telah berupaya cepat mengevakuasi siswa dan melakukan uji laboratorium, tetapi langkah-langkah tersebut masih bersifat reaktif atau belum menyentuh akar masalah yang sebenarnya. Akar masalah tersebut, yakni lemahnya manajemen risiko dan pengawasan profesional.Di lapangan, banyak guru dan pihak sekolah akhirnya harus ikut menanggung tanggung jawab yang seharusnya bukan milik mereka. ""Guru menjadi pencicip, pengecek, bahkan pengantar makanan ke kelas. Situasi ini tentu tidak adil dan berisiko tinggi,"" ujarnya.Guru bukan petugas kesehatan atau ahli keamanan pangan. Tugas utama mereka adalah mendidik, bukan memastikan apakah makanan layak konsumsi atau tidak. ""Ketika fungsi mereka diperluas ke ranah non-pedagogis tanpa dukungan keahlian dan perlindungan yang memadai, maka sistem pendidikan menjadi rentan, dan keselamatan siswa pun dipertaruhkan,"" ucapnya.Harus ada petugas profesionalSudah saatnya pengawasan MBG diubah secara mendasar. Pengawasan, menurut Darda, tidak boleh dibebankan kepada sekolah, melainkan harus dilakukan oleh petugas MBG profesional yang ditempatkan khusus di setiap sekolah penerima program.Petugas itu bertanggung jawab penuh terhadap proses penerimaan, pengecekan, pembagian, hingga pembersihan setelah konsumsi. Ketika makanan tiba di sekolah, mereka harus melakukan pemeriksaan cepat baik secara visual, aroma, maupun suhu untuk memastikan tidak ada tanda-tanda pembusukan atau kontaminasi. Setelah itu, pembagian makanan ke ruang kelas dilakukan oleh petugas tersebut, bukan oleh guru atau siswa.Dengan demikian, setiap tahap dalam rantai distribusi memiliki penanggung jawab yang jelas. ""Bila terjadi masalah, proses investigasi bisa dilakukan secara akurat dan cepat. Lebih dari itu, keberadaan petugas MBG di sekolah juga menciptakan batas tegas antara fungsi pendidikan dan fungsi pelayanan makanan,"" tutur Darda.Sekolah dapat kembali fokus pada pembelajaran, sementara pengawasan makanan menjadi tanggung jawab tenaga profesional yang dilatih khusus dalam bidang keamanan pangan.Psikologis dan sosialKebijakan itu penting karena dampak sosial dari kasus keracunan MBG tidak hanya bersifat fisik, melainkan juga psikologis dan sosial. Banyak orang tua, lanjutnya, kini ragu mengizinkan anak mereka ikut makan di sekolah.""Trauma ini sangat wajar. Rasa waswas terhadap keamanan makanan anak adalah bentuk kasih sayang yang mendasar,"" ucap Darda. Jika ketakutan tidak segera diatasi dengan langkah konkret, kepercayaan masyarakat terhadap sekolah dan pemerintah akan terus menurun. Padahal, tanpa dukungan publik, program sosial sebesar MBG akan kehilangan legitimasi moralnya.Dalam konteks pendidikan, kejadian seperti ini juga mempengaruhi proses belajar. Anak-anak yang sakit akan kehilangan waktu belajar, sementara guru harus menanggung tekanan emosional karena merasa ikut bertanggung jawab atas keselamatan murid. Sekolah, yang seharusnya menjadi tempat paling aman bagi anak, justru menjadi sumber kecemasan. Ketika rasa aman hilang, efektivitas proses belajar pun menurun.Baca Juga:Dugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat PemerintahOleh karena itu, Darda menilai, reformasi MBG tidak bisa hanya berhenti pada evaluasi vendor atau dapur penyedia. ""Yang dibutuhkan adalah reformasi menyeluruh dari hulu ke hilir. Pemerintah harus melakukan audit ketat terhadap semua pemasok makanan, memastikan dapur yang digunakan memenuhi standar kesehatan, dan menertibkan sistem transportasi agar makanan tetap dalam suhu aman hingga tiba di sekolah,"" ucapnya.Setiap tahapan harus memiliki protokol tertulis dan log harian yang bisa diaudit kapan pun. Selain itu, pelatihan dan sertifikasi bagi petugas MBG wajib dilakukan. Mereka harus memahami prinsip dasar food safety, sanitasi, dan penanganan darurat jika terjadi gejala keracunan. Petugas MBG bukan hanya pelaksana teknis, tetapi bagian dari sistem perlindungan anak.Dalam jangka panjang, langkah tersebut bakal menciptakan profesionalisme baru dalam pengelolaan program gizi sekolah, sehingga kualitasnya tidak bergantung pada relawan atau guru yang kebetulan ada di tempat.Peran masyarakat dan orang tuaDi sisi lain, lanjut Darda, peran masyarakat dan orang tua tetap penting. Mereka perlu dilibatkan dalam pengawasan secara partisipatif, misalnya melalui pembentukan Komite Gizi Sekolah yang berfungsi memberikan masukan dan pemantauan rutin. Namun, partisipasi itu harus bersifat sosial dan moral, bukan menggantikan fungsi teknis petugas MBG.Jika langkah-langkah tersebut dijalankan secara konsisten, ke depan program MBG tidak hanya menjadi simbol kebijakan populis, melainkan sebuah sistem sosial yang berkelanjutan. Anak-anak pun bisa makan dengan aman, guru bisa mengajar dengan tenang, dan orang tua bisa mempercayai sekolah sepenuhnya.Baca Juga:Keracunan MBG di Bandung Barat Terjadi Lagi, Wakil Rakyat Minta Ahli Dilibatkan di Dapur""Tragedi di Lembang harus menjadi momentum perubahan besar. Ini bukan sekadar soal makanan basi atau distribusi yang terlambat. Ini adalah peringatan bahwa sistem pelayanan publik kita masih lemah dalam hal pengawasan dan akuntabilitas,"" ujar Darda.Pemerintah harus berani menata ulang mekanisme MBG dengan memperjelas tanggung jawab, memperkuat standar, dan memastikan ada pengawasan profesional di setiap sekolah. ""Anak-anak berhak mendapatkan makanan bergizi tetapi mereka juga berhak mendapatkan jaminan keamanan dan perlindungan penuh dari negara,"" kata Darda.KorbanSementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan KBB dr. Lia Nurliana Sukandar dalam laporan rekapitulasi jumlah korban/kasus mencatat jumlah total dugaan keracunan MBG mencapai 150 orang dengan rincian 36 masih dirawat, 114 rawat jalan/pulang/sembuh.Data tersebut berdasarkan laporan rekapitulasi pada Rabu (29/10/2025), pukul 09.00. Peristiwa dugaan keracunan terjadi menimpa siswa SMP Negeri 4 Lembang serta SDN 2 Cibodas pada Selasa (28/10/2025).*** PIKIRAN RAKYAT -Kasus dugaan keracunan siswa akibat mengonsumsi Makan Bergizi Gratis terus berlanjut di wilayah Kabupaten Bandung Barat. Terakhir, sebanyak 150 siswa di Lembang mengalami gejala keracuna setelah mengonsumsi MBG. Pernyataan evaluasi program yang selama ini digembor-gemborkan pemerintah pun dipertanyakan.""Peristiwa ini bukan sekadar kecelakaan atau kelalaian sesaat, melainkan cerminan dari masalah struktural yang serius dalam tata kelola program publik "" kata pemerhati pendidikan asal KBB Darda Abdullah Sjam saat dihubungi, Rabu (29/10/2025).MBG sejatinya adalah kebijakan dengan niat mulia berupa memberikan makanan sehat dan bergizi kepada anak sekolah untuk mendukung tumbuh kembang mereka. Namun, ketika pelaksanaannya tidak dikelola dengan sistem pengawasan yang profesional, niat baik tersebut justru bisa berubah menjadi ancaman bagi kesehatan anak-anak.Baca Juga:Korban Dugaan Keracunan MBG di Desa Cibodas Lembang Mencapai 124 OrangProgram MBG, lanjut Darda, memiliki potensi besar. Program itu tidak hanya menyediakan asupan gizi yang lebih baik bagi siswa, melainkan juga dapat meningkatkan konsentrasi belajar, mengurangi angka kelaparan tersembunyi, dan menjadi wujud nyata kepedulian negara terhadap masa depan generasi muda.""Namun, keberhasilan sebuah program sosial tidak hanya diukur dari niat baik dan anggarannya, melainkan dari ketepatan eksekusi di lapangan,"" ucapnya.Di sinilah letak persoalan utama MBG saat ini, yakni celah antara konsep dan pelaksanaan terlalu lebar, dan pengawasan di tingkat sekolah masih sangat lemah.Kasus di Lembang, menurut Darda, memperlihatkan adanya kegagalan dalam rantai pengadaan, distribusi, dan pengawasan makanan.Fase paling rawanBeberapa laporan menyebutkan bahwa makanan yang dikonsumsi berupa nasi, tempe goreng, sayur tumis, rolade, dan buah lengkeng. Tak lama setelah dikonsumsi, puluhan siswa dari berbagai sekolah mengalami gejala yang sama.Dari pola waktunya, dapat disimpulkan penyebab keracunan kemungkinan besar terjadi pada fase pascamasak baik saat penyimpanan, transportasi, maupun penyajian di sekolah.""Dalam rantai distribusi makanan, fase inilah yang paling rawan jika tidak dikelola dengan standar keamanan pangan yang ketat,"" ucap dosen fakultas pendidikan di salah satu kampus swasta Kota Bandung tersebut.Baca Juga:Selain Siswa, MBG yang Diduga Memicu Keracunan di Lembang juga Dikonsumsi oleh Balita, Ibu Hamil, dan MenyusuiYang paling mengkhawatirkan, tutur Darda, kejadian seperti ini sudah berulang. Artinya, evaluasi sebelumnya belum menghasilkan perubahan signifikan. ""Dalam konteks kebijakan publik, pengulangan kesalahan semacam ini menandakan kegagalan sistemik, bukan sekadar insiden teknis,"" ujarnya.Pemerintah daerah memang telah berupaya cepat mengevakuasi siswa dan melakukan uji laboratorium, tetapi langkah-langkah tersebut masih bersifat reaktif atau belum menyentuh akar masalah yang sebenarnya. Akar masalah tersebut, yakni lemahnya manajemen risiko dan pengawasan profesional.Di lapangan, banyak guru dan pihak sekolah akhirnya harus ikut menanggung tanggung jawab yang seharusnya bukan milik mereka. ""Guru menjadi pencicip, pengecek, bahkan pengantar makanan ke kelas. Situasi ini tentu tidak adil dan berisiko tinggi,"" ujarnya.Guru bukan petugas kesehatan atau ahli keamanan pangan. Tugas utama mereka adalah mendidik, bukan memastikan apakah makanan layak konsumsi atau tidak. ""Ketika fungsi mereka diperluas ke ranah non-pedagogis tanpa dukungan keahlian dan perlindungan yang memadai, maka sistem pendidikan menjadi rentan, dan keselamatan siswa pun dipertaruhkan,"" ucapnya.Harus ada petugas profesionalSudah saatnya pengawasan MBG diubah secara mendasar. Pengawasan, menurut Darda, tidak boleh dibebankan kepada sekolah, melainkan harus dilakukan oleh petugas MBG profesional yang ditempatkan khusus di setiap sekolah penerima program.Petugas itu bertanggung jawab penuh terhadap proses penerimaan, pengecekan, pembagian, hingga pembersihan setelah konsumsi. Ketika makanan tiba di sekolah, mereka harus melakukan pemeriksaan cepat baik secara visual, aroma, maupun suhu untuk memastikan tidak ada tanda-tanda pembusukan atau kontaminasi. Setelah itu, pembagian makanan ke ruang kelas dilakukan oleh petugas tersebut, bukan oleh guru atau siswa.Dengan demikian, setiap tahap dalam rantai distribusi memiliki penanggung jawab yang jelas. ""Bila terjadi masalah, proses investigasi bisa dilakukan secara akurat dan cepat. Lebih dari itu, keberadaan petugas MBG di sekolah juga menciptakan batas tegas antara fungsi pendidikan dan fungsi pelayanan makanan,"" tutur Darda.Sekolah dapat kembali fokus pada pembelajaran, sementara pengawasan makanan menjadi tanggung jawab tenaga profesional yang dilatih khusus dalam bidang keamanan pangan.Psikologis dan sosialKebijakan itu penting karena dampak sosial dari kasus keracunan MBG tidak hanya bersifat fisik, melainkan juga psikologis dan sosial. Banyak orang tua, lanjutnya, kini ragu mengizinkan anak mereka ikut makan di sekolah.""Trauma ini sangat wajar. Rasa waswas terhadap keamanan makanan anak adalah bentuk kasih sayang yang mendasar,"" ucap Darda. Jika ketakutan tidak segera diatasi dengan langkah konkret, kepercayaan masyarakat terhadap sekolah dan pemerintah akan terus menurun. Padahal, tanpa dukungan publik, program sosial sebesar MBG akan kehilangan legitimasi moralnya.Dalam konteks pendidikan, kejadian seperti ini juga mempengaruhi proses belajar. Anak-anak yang sakit akan kehilangan waktu belajar, sementara guru harus menanggung tekanan emosional karena merasa ikut bertanggung jawab atas keselamatan murid. Sekolah, yang seharusnya menjadi tempat paling aman bagi anak, justru menjadi sumber kecemasan. Ketika rasa aman hilang, efektivitas proses belajar pun menurun.Baca Juga:Dugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat PemerintahOleh karena itu, Darda menilai, reformasi MBG tidak bisa hanya berhenti pada evaluasi vendor atau dapur penyedia. ""Yang dibutuhkan adalah reformasi menyeluruh dari hulu ke hilir. Pemerintah harus melakukan audit ketat terhadap semua pemasok makanan, memastikan dapur yang digunakan memenuhi standar kesehatan, dan menertibkan sistem transportasi agar makanan tetap dalam suhu aman hingga tiba di sekolah,"" ucapnya.Setiap tahapan harus memiliki protokol tertulis dan log harian yang bisa diaudit kapan pun. Selain itu, pelatihan dan sertifikasi bagi petugas MBG wajib dilakukan. Mereka harus memahami prinsip dasar food safety, sanitasi, dan penanganan darurat jika terjadi gejala keracunan. Petugas MBG bukan hanya pelaksana teknis, tetapi bagian dari sistem perlindungan anak.Dalam jangka panjang, langkah tersebut bakal menciptakan profesionalisme baru dalam pengelolaan program gizi sekolah, sehingga kualitasnya tidak bergantung pada relawan atau guru yang kebetulan ada di tempat.Peran masyarakat dan orang tuaDi sisi lain, lanjut Darda, peran masyarakat dan orang tua tetap penting. Mereka perlu dilibatkan dalam pengawasan secara partisipatif, misalnya melalui pembentukan Komite Gizi Sekolah yang berfungsi memberikan masukan dan pemantauan rutin. Namun, partisipasi itu harus bersifat sosial dan moral, bukan menggantikan fungsi teknis petugas MBG.Jika langkah-langkah tersebut dijalankan secara konsisten, ke depan program MBG tidak hanya menjadi simbol kebijakan populis, melainkan sebuah sistem sosial yang berkelanjutan. Anak-anak pun bisa makan dengan aman, guru bisa mengajar dengan tenang, dan orang tua bisa mempercayai sekolah sepenuhnya.Baca Juga:Keracunan MBG di Bandung Barat Terjadi Lagi, Wakil Rakyat Minta Ahli Dilibatkan di Dapur""Tragedi di Lembang harus menjadi momentum perubahan besar. Ini bukan sekadar soal makanan basi atau distribusi yang terlambat. Ini adalah peringatan bahwa sistem pelayanan publik kita masih lemah dalam hal pengawasan dan akuntabilitas,"" ujar Darda.Pemerintah harus berani menata ulang mekanisme MBG dengan memperjelas tanggung jawab, memperkuat standar, dan memastikan ada pengawasan profesional di setiap sekolah. ""Anak-anak berhak mendapatkan makanan bergizi tetapi mereka juga berhak mendapatkan jaminan keamanan dan perlindungan penuh dari negara,"" kata Darda.KorbanSementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan KBB dr. Lia Nurliana Sukandar dalam laporan rekapitulasi jumlah korban/kasus mencatat jumlah total dugaan keracunan MBG mencapai 150 orang dengan rincian 36 masih dirawat, 114 rawat jalan/pulang/sembuh.Data tersebut berdasarkan laporan rekapitulasi pada Rabu (29/10/2025), pukul 09.00. Peristiwa dugaan keracunan terjadi menimpa siswa SMP Negeri 4 Lembang serta SDN 2 Cibodas pada Selasa (28/10/2025).*** PIKIRAN RAKYAT -Kasus dugaan keracunan siswa akibat mengonsumsi Makan Bergizi Gratis terus berlanjut di wilayah Kabupaten Bandung Barat. Terakhir, sebanyak 150 siswa di Lembang mengalami gejala keracuna setelah mengonsumsi MBG. Pernyataan evaluasi program yang selama ini digembor-gemborkan pemerintah pun dipertanyakan.""Peristiwa ini bukan sekadar kecelakaan atau kelalaian sesaat, melainkan cerminan dari masalah struktural yang serius dalam tata kelola program publik "" kata pemerhati pendidikan asal KBB Darda Abdullah Sjam saat dihubungi, Rabu (29/10/2025).MBG sejatinya adalah kebijakan dengan niat mulia berupa memberikan makanan sehat dan bergizi kepada anak sekolah untuk mendukung tumbuh kembang mereka. Namun, ketika pelaksanaannya tidak dikelola dengan sistem pengawasan yang profesional, niat baik tersebut justru bisa berubah menjadi ancaman bagi kesehatan anak-anak.Baca Juga:Korban Dugaan Keracunan MBG di Desa Cibodas Lembang Mencapai 124 OrangProgram MBG, lanjut Darda, memiliki potensi besar. Program itu tidak hanya menyediakan asupan gizi yang lebih baik bagi siswa, melainkan juga dapat meningkatkan konsentrasi belajar, mengurangi angka kelaparan tersembunyi, dan menjadi wujud nyata kepedulian negara terhadap masa depan generasi muda.""Namun, keberhasilan sebuah program sosial tidak hanya diukur dari niat baik dan anggarannya, melainkan dari ketepatan eksekusi di lapangan,"" ucapnya.Di sinilah letak persoalan utama MBG saat ini, yakni celah antara konsep dan pelaksanaan terlalu lebar, dan pengawasan di tingkat sekolah masih sangat lemah.Kasus di Lembang, menurut Darda, memperlihatkan adanya kegagalan dalam rantai pengadaan, distribusi, dan pengawasan makanan.Fase paling rawanBeberapa laporan menyebutkan bahwa makanan yang dikonsumsi berupa nasi, tempe goreng, sayur tumis, rolade, dan buah lengkeng. Tak lama setelah dikonsumsi, puluhan siswa dari berbagai sekolah mengalami gejala yang sama.Dari pola waktunya, dapat disimpulkan penyebab keracunan kemungkinan besar terjadi pada fase pascamasak baik saat penyimpanan, transportasi, maupun penyajian di sekolah.""Dalam rantai distribusi makanan, fase inilah yang paling rawan jika tidak dikelola dengan standar keamanan pangan yang ketat,"" ucap dosen fakultas pendidikan di salah satu kampus swasta Kota Bandung tersebut.Baca Juga:Selain Siswa, MBG yang Diduga Memicu Keracunan di Lembang juga Dikonsumsi oleh Balita, Ibu Hamil, dan MenyusuiYang paling mengkhawatirkan, tutur Darda, kejadian seperti ini sudah berulang. Artinya, evaluasi sebelumnya belum menghasilkan perubahan signifikan. ""Dalam konteks kebijakan publik, pengulangan kesalahan semacam ini menandakan kegagalan sistemik, bukan sekadar insiden teknis,"" ujarnya.Pemerintah daerah memang telah berupaya cepat mengevakuasi siswa dan melakukan uji laboratorium, tetapi langkah-langkah tersebut masih bersifat reaktif atau belum menyentuh akar masalah yang sebenarnya. Akar masalah tersebut, yakni lemahnya manajemen risiko dan pengawasan profesional.Di lapangan, banyak guru dan pihak sekolah akhirnya harus ikut menanggung tanggung jawab yang seharusnya bukan milik mereka. ""Guru menjadi pencicip, pengecek, bahkan pengantar makanan ke kelas. Situasi ini tentu tidak adil dan berisiko tinggi,"" ujarnya.Guru bukan petugas kesehatan atau ahli keamanan pangan. Tugas utama mereka adalah mendidik, bukan memastikan apakah makanan layak konsumsi atau tidak. ""Ketika fungsi mereka diperluas ke ranah non-pedagogis tanpa dukungan keahlian dan perlindungan yang memadai, maka sistem pendidikan menjadi rentan, dan keselamatan siswa pun dipertaruhkan,"" ucapnya.Harus ada petugas profesionalSudah saatnya pengawasan MBG diubah secara mendasar. Pengawasan, menurut Darda, tidak boleh dibebankan kepada sekolah, melainkan harus dilakukan oleh petugas MBG profesional yang ditempatkan khusus di setiap sekolah penerima program.Petugas itu bertanggung jawab penuh terhadap proses penerimaan, pengecekan, pembagian, hingga pembersihan setelah konsumsi. Ketika makanan tiba di sekolah, mereka harus melakukan pemeriksaan cepat baik secara visual, aroma, maupun suhu untuk memastikan tidak ada tanda-tanda pembusukan atau kontaminasi. Setelah itu, pembagian makanan ke ruang kelas dilakukan oleh petugas tersebut, bukan oleh guru atau siswa.Dengan demikian, setiap tahap dalam rantai distribusi memiliki penanggung jawab yang jelas. ""Bila terjadi masalah, proses investigasi bisa dilakukan secara akurat dan cepat. Lebih dari itu, keberadaan petugas MBG di sekolah juga menciptakan batas tegas antara fungsi pendidikan dan fungsi pelayanan makanan,"" tutur Darda.Sekolah dapat kembali fokus pada pembelajaran, sementara pengawasan makanan menjadi tanggung jawab tenaga profesional yang dilatih khusus dalam bidang keamanan pangan.Psikologis dan sosialKebijakan itu penting karena dampak sosial dari kasus keracunan MBG tidak hanya bersifat fisik, melainkan juga psikologis dan sosial. Banyak orang tua, lanjutnya, kini ragu mengizinkan anak mereka ikut makan di sekolah.""Trauma ini sangat wajar. Rasa waswas terhadap keamanan makanan anak adalah bentuk kasih sayang yang mendasar,"" ucap Darda. Jika ketakutan tidak segera diatasi dengan langkah konkret, kepercayaan masyarakat terhadap sekolah dan pemerintah akan terus menurun. Padahal, tanpa dukungan publik, program sosial sebesar MBG akan kehilangan legitimasi moralnya.Dalam konteks pendidikan, kejadian seperti ini juga mempengaruhi proses belajar. Anak-anak yang sakit akan kehilangan waktu belajar, sementara guru harus menanggung tekanan emosional karena merasa ikut bertanggung jawab atas keselamatan murid. Sekolah, yang seharusnya menjadi tempat paling aman bagi anak, justru menjadi sumber kecemasan. Ketika rasa aman hilang, efektivitas proses belajar pun menurun.Baca Juga:Dugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat PemerintahOleh karena itu, Darda menilai, reformasi MBG tidak bisa hanya berhenti pada evaluasi vendor atau dapur penyedia. ""Yang dibutuhkan adalah reformasi menyeluruh dari hulu ke hilir. Pemerintah harus melakukan audit ketat terhadap semua pemasok makanan, memastikan dapur yang digunakan memenuhi standar kesehatan, dan menertibkan sistem transportasi agar makanan tetap dalam suhu aman hingga tiba di sekolah,"" ucapnya.Setiap tahapan harus memiliki protokol tertulis dan log harian yang bisa diaudit kapan pun. Selain itu, pelatihan dan sertifikasi bagi petugas MBG wajib dilakukan. Mereka harus memahami prinsip dasar food safety, sanitasi, dan penanganan darurat jika terjadi gejala keracunan. Petugas MBG bukan hanya pelaksana teknis, tetapi bagian dari sistem perlindungan anak.Dalam jangka panjang, langkah tersebut bakal menciptakan profesionalisme baru dalam pengelolaan program gizi sekolah, sehingga kualitasnya tidak bergantung pada relawan atau guru yang kebetulan ada di tempat.Peran masyarakat dan orang tuaDi sisi lain, lanjut Darda, peran masyarakat dan orang tua tetap penting. Mereka perlu dilibatkan dalam pengawasan secara partisipatif, misalnya melalui pembentukan Komite Gizi Sekolah yang berfungsi memberikan masukan dan pemantauan rutin. Namun, partisipasi itu harus bersifat sosial dan moral, bukan menggantikan fungsi teknis petugas MBG.Jika langkah-langkah tersebut dijalankan secara konsisten, ke depan program MBG tidak hanya menjadi simbol kebijakan populis, melainkan sebuah sistem sosial yang berkelanjutan. Anak-anak pun bisa makan dengan aman, guru bisa mengajar dengan tenang, dan orang tua bisa mempercayai sekolah sepenuhnya.Baca Juga:Keracunan MBG di Bandung Barat Terjadi Lagi, Wakil Rakyat Minta Ahli Dilibatkan di Dapur""Tragedi di Lembang harus menjadi momentum perubahan besar. Ini bukan sekadar soal makanan basi atau distribusi yang terlambat. Ini adalah peringatan bahwa sistem pelayanan publik kita masih lemah dalam hal pengawasan dan akuntabilitas,"" ujar Darda.Pemerintah harus berani menata ulang mekanisme MBG dengan memperjelas tanggung jawab, memperkuat standar, dan memastikan ada pengawasan profesional di setiap sekolah. ""Anak-anak berhak mendapatkan makanan bergizi tetapi mereka juga berhak mendapatkan jaminan keamanan dan perlindungan penuh dari negara,"" kata Darda.KorbanSementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan KBB dr. Lia Nurliana Sukandar dalam laporan rekapitulasi jumlah korban/kasus mencatat jumlah total dugaan keracunan MBG mencapai 150 orang dengan rincian 36 masih dirawat, 114 rawat jalan/pulang/sembuh.Data tersebut berdasarkan laporan rekapitulasi pada Rabu (29/10/2025), pukul 09.00. Peristiwa dugaan keracunan terjadi menimpa siswa SMP Negeri 4 Lembang serta SDN 2 Cibodas pada Selasa (28/10/2025).*** PIKIRAN RAKYAT -Kasus dugaan keracunan siswa akibat mengonsumsi Makan Bergizi Gratis terus berlanjut di wilayah Kabupaten Bandung Barat. Terakhir, sebanyak 150 siswa di Lembang mengalami gejala keracuna setelah mengonsumsi MBG. Pernyataan evaluasi program yang selama ini digembor-gemborkan pemerintah pun dipertanyakan.""Peristiwa ini bukan sekadar kecelakaan atau kelalaian sesaat, melainkan cerminan dari masalah struktural yang serius dalam tata kelola program publik "" kata pemerhati pendidikan asal KBB Darda Abdullah Sjam saat dihubungi, Rabu (29/10/2025).MBG sejatinya adalah kebijakan dengan niat mulia berupa memberikan makanan sehat dan bergizi kepada anak sekolah untuk mendukung tumbuh kembang mereka. Namun, ketika pelaksanaannya tidak dikelola dengan sistem pengawasan yang profesional, niat baik tersebut justru bisa berubah menjadi ancaman bagi kesehatan anak-anak.Baca Juga:Korban Dugaan Keracunan MBG di Desa Cibodas Lembang Mencapai 124 OrangProgram MBG, lanjut Darda, memiliki potensi besar. Program itu tidak hanya menyediakan asupan gizi yang lebih baik bagi siswa, melainkan juga dapat meningkatkan konsentrasi belajar, mengurangi angka kelaparan tersembunyi, dan menjadi wujud nyata kepedulian negara terhadap masa depan generasi muda.""Namun, keberhasilan sebuah program sosial tidak hanya diukur dari niat baik dan anggarannya, melainkan dari ketepatan eksekusi di lapangan,"" ucapnya.Di sinilah letak persoalan utama MBG saat ini, yakni celah antara konsep dan pelaksanaan terlalu lebar, dan pengawasan di tingkat sekolah masih sangat lemah.Kasus di Lembang, menurut Darda, memperlihatkan adanya kegagalan dalam rantai pengadaan, distribusi, dan pengawasan makanan.Fase paling rawanBeberapa laporan menyebutkan bahwa makanan yang dikonsumsi berupa nasi, tempe goreng, sayur tumis, rolade, dan buah lengkeng. Tak lama setelah dikonsumsi, puluhan siswa dari berbagai sekolah mengalami gejala yang sama.Dari pola waktunya, dapat disimpulkan penyebab keracunan kemungkinan besar terjadi pada fase pascamasak baik saat penyimpanan, transportasi, maupun penyajian di sekolah.""Dalam rantai distribusi makanan, fase inilah yang paling rawan jika tidak dikelola dengan standar keamanan pangan yang ketat,"" ucap dosen fakultas pendidikan di salah satu kampus swasta Kota Bandung tersebut.Baca Juga:Selain Siswa, MBG yang Diduga Memicu Keracunan di Lembang juga Dikonsumsi oleh Balita, Ibu Hamil, dan MenyusuiYang paling mengkhawatirkan, tutur Darda, kejadian seperti ini sudah berulang. Artinya, evaluasi sebelumnya belum menghasilkan perubahan signifikan. ""Dalam konteks kebijakan publik, pengulangan kesalahan semacam ini menandakan kegagalan sistemik, bukan sekadar insiden teknis,"" ujarnya.Pemerintah daerah memang telah berupaya cepat mengevakuasi siswa dan melakukan uji laboratorium, tetapi langkah-langkah tersebut masih bersifat reaktif atau belum menyentuh akar masalah yang sebenarnya. Akar masalah tersebut, yakni lemahnya manajemen risiko dan pengawasan profesional.Di lapangan, banyak guru dan pihak sekolah akhirnya harus ikut menanggung tanggung jawab yang seharusnya bukan milik mereka. ""Guru menjadi pencicip, pengecek, bahkan pengantar makanan ke kelas. Situasi ini tentu tidak adil dan berisiko tinggi,"" ujarnya.Guru bukan petugas kesehatan atau ahli keamanan pangan. Tugas utama mereka adalah mendidik, bukan memastikan apakah makanan layak konsumsi atau tidak. ""Ketika fungsi mereka diperluas ke ranah non-pedagogis tanpa dukungan keahlian dan perlindungan yang memadai, maka sistem pendidikan menjadi rentan, dan keselamatan siswa pun dipertaruhkan,"" ucapnya.Harus ada petugas profesionalSudah saatnya pengawasan MBG diubah secara mendasar. Pengawasan, menurut Darda, tidak boleh dibebankan kepada sekolah, melainkan harus dilakukan oleh petugas MBG profesional yang ditempatkan khusus di setiap sekolah penerima program.Petugas itu bertanggung jawab penuh terhadap proses penerimaan, pengecekan, pembagian, hingga pembersihan setelah konsumsi. Ketika makanan tiba di sekolah, mereka harus melakukan pemeriksaan cepat baik secara visual, aroma, maupun suhu untuk memastikan tidak ada tanda-tanda pembusukan atau kontaminasi. Setelah itu, pembagian makanan ke ruang kelas dilakukan oleh petugas tersebut, bukan oleh guru atau siswa.Dengan demikian, setiap tahap dalam rantai distribusi memiliki penanggung jawab yang jelas. ""Bila terjadi masalah, proses investigasi bisa dilakukan secara akurat dan cepat. Lebih dari itu, keberadaan petugas MBG di sekolah juga menciptakan batas tegas antara fungsi pendidikan dan fungsi pelayanan makanan,"" tutur Darda.Sekolah dapat kembali fokus pada pembelajaran, sementara pengawasan makanan menjadi tanggung jawab tenaga profesional yang dilatih khusus dalam bidang keamanan pangan.Psikologis dan sosialKebijakan itu penting karena dampak sosial dari kasus keracunan MBG tidak hanya bersifat fisik, melainkan juga psikologis dan sosial. Banyak orang tua, lanjutnya, kini ragu mengizinkan anak mereka ikut makan di sekolah.""Trauma ini sangat wajar. Rasa waswas terhadap keamanan makanan anak adalah bentuk kasih sayang yang mendasar,"" ucap Darda. Jika ketakutan tidak segera diatasi dengan langkah konkret, kepercayaan masyarakat terhadap sekolah dan pemerintah akan terus menurun. Padahal, tanpa dukungan publik, program sosial sebesar MBG akan kehilangan legitimasi moralnya.Dalam konteks pendidikan, kejadian seperti ini juga mempengaruhi proses belajar. Anak-anak yang sakit akan kehilangan waktu belajar, sementara guru harus menanggung tekanan emosional karena merasa ikut bertanggung jawab atas keselamatan murid. Sekolah, yang seharusnya menjadi tempat paling aman bagi anak, justru menjadi sumber kecemasan. Ketika rasa aman hilang, efektivitas proses belajar pun menurun.Baca Juga:Dugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat PemerintahOleh karena itu, Darda menilai, reformasi MBG tidak bisa hanya berhenti pada evaluasi vendor atau dapur penyedia. ""Yang dibutuhkan adalah reformasi menyeluruh dari hulu ke hilir. Pemerintah harus melakukan audit ketat terhadap semua pemasok makanan, memastikan dapur yang digunakan memenuhi standar kesehatan, dan menertibkan sistem transportasi agar makanan tetap dalam suhu aman hingga tiba di sekolah,"" ucapnya.Setiap tahapan harus memiliki protokol tertulis dan log harian yang bisa diaudit kapan pun. Selain itu, pelatihan dan sertifikasi bagi petugas MBG wajib dilakukan. Mereka harus memahami prinsip dasar food safety, sanitasi, dan penanganan darurat jika terjadi gejala keracunan. Petugas MBG bukan hanya pelaksana teknis, tetapi bagian dari sistem perlindungan anak.Dalam jangka panjang, langkah tersebut bakal menciptakan profesionalisme baru dalam pengelolaan program gizi sekolah, sehingga kualitasnya tidak bergantung pada relawan atau guru yang kebetulan ada di tempat.Peran masyarakat dan orang tuaDi sisi lain, lanjut Darda, peran masyarakat dan orang tua tetap penting. Mereka perlu dilibatkan dalam pengawasan secara partisipatif, misalnya melalui pembentukan Komite Gizi Sekolah yang berfungsi memberikan masukan dan pemantauan rutin. Namun, partisipasi itu harus bersifat sosial dan moral, bukan menggantikan fungsi teknis petugas MBG.Jika langkah-langkah tersebut dijalankan secara konsisten, ke depan program MBG tidak hanya menjadi simbol kebijakan populis, melainkan sebuah sistem sosial yang berkelanjutan. Anak-anak pun bisa makan dengan aman, guru bisa mengajar dengan tenang, dan orang tua bisa mempercayai sekolah sepenuhnya.Baca Juga:Keracunan MBG di Bandung Barat Terjadi Lagi, Wakil Rakyat Minta Ahli Dilibatkan di Dapur""Tragedi di Lembang harus menjadi momentum perubahan besar. Ini bukan sekadar soal makanan basi atau distribusi yang terlambat. Ini adalah peringatan bahwa sistem pelayanan publik kita masih lemah dalam hal pengawasan dan akuntabilitas,"" ujar Darda.Pemerintah harus berani menata ulang mekanisme MBG dengan memperjelas tanggung jawab, memperkuat standar, dan memastikan ada pengawasan profesional di setiap sekolah. ""Anak-anak berhak mendapatkan makanan bergizi tetapi mereka juga berhak mendapatkan jaminan keamanan dan perlindungan penuh dari negara,"" kata Darda.KorbanSementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan KBB dr. Lia Nurliana Sukandar dalam laporan rekapitulasi jumlah korban/kasus mencatat jumlah total dugaan keracunan MBG mencapai 150 orang dengan rincian 36 masih dirawat, 114 rawat jalan/pulang/sembuh.Data tersebut berdasarkan laporan rekapitulasi pada Rabu (29/10/2025), pukul 09.00. Peristiwa dugaan keracunan terjadi menimpa siswa SMP Negeri 4 Lembang serta SDN 2 Cibodas pada Selasa (28/10/2025).*** PIKIRAN RAKYAT -Kasus dugaan keracunan siswa akibat mengonsumsi Makan Bergizi Gratis terus berlanjut di wilayah Kabupaten Bandung Barat. Terakhir, sebanyak 150 siswa di Lembang mengalami gejala keracuna setelah mengonsumsi MBG. Pernyataan evaluasi program yang selama ini digembor-gemborkan pemerintah pun dipertanyakan.""Peristiwa ini bukan sekadar kecelakaan atau kelalaian sesaat, melainkan cerminan dari masalah struktural yang serius dalam tata kelola program publik "" kata pemerhati pendidikan asal KBB Darda Abdullah Sjam saat dihubungi, Rabu (29/10/2025).MBG sejatinya adalah kebijakan dengan niat mulia berupa memberikan makanan sehat dan bergizi kepada anak sekolah untuk mendukung tumbuh kembang mereka. Namun, ketika pelaksanaannya tidak dikelola dengan sistem pengawasan yang profesional, niat baik tersebut justru bisa berubah menjadi ancaman bagi kesehatan anak-anak.Baca Juga:Korban Dugaan Keracunan MBG di Desa Cibodas Lembang Mencapai 124 OrangProgram MBG, lanjut Darda, memiliki potensi besar. Program itu tidak hanya menyediakan asupan gizi yang lebih baik bagi siswa, melainkan juga dapat meningkatkan konsentrasi belajar, mengurangi angka kelaparan tersembunyi, dan menjadi wujud nyata kepedulian negara terhadap masa depan generasi muda.""Namun, keberhasilan sebuah program sosial tidak hanya diukur dari niat baik dan anggarannya, melainkan dari ketepatan eksekusi di lapangan,"" ucapnya.Di sinilah letak persoalan utama MBG saat ini, yakni celah antara konsep dan pelaksanaan terlalu lebar, dan pengawasan di tingkat sekolah masih sangat lemah.Kasus di Lembang, menurut Darda, memperlihatkan adanya kegagalan dalam rantai pengadaan, distribusi, dan pengawasan makanan.Fase paling rawanBeberapa laporan menyebutkan bahwa makanan yang dikonsumsi berupa nasi, tempe goreng, sayur tumis, rolade, dan buah lengkeng. Tak lama setelah dikonsumsi, puluhan siswa dari berbagai sekolah mengalami gejala yang sama.Dari pola waktunya, dapat disimpulkan penyebab keracunan kemungkinan besar terjadi pada fase pascamasak baik saat penyimpanan, transportasi, maupun penyajian di sekolah.""Dalam rantai distribusi makanan, fase inilah yang paling rawan jika tidak dikelola dengan standar keamanan pangan yang ketat,"" ucap dosen fakultas pendidikan di salah satu kampus swasta Kota Bandung tersebut.Baca Juga:Selain Siswa, MBG yang Diduga Memicu Keracunan di Lembang juga Dikonsumsi oleh Balita, Ibu Hamil, dan MenyusuiYang paling mengkhawatirkan, tutur Darda, kejadian seperti ini sudah berulang. Artinya, evaluasi sebelumnya belum menghasilkan perubahan signifikan. ""Dalam konteks kebijakan publik, pengulangan kesalahan semacam ini menandakan kegagalan sistemik, bukan sekadar insiden teknis,"" ujarnya.Pemerintah daerah memang telah berupaya cepat mengevakuasi siswa dan melakukan uji laboratorium, tetapi langkah-langkah tersebut masih bersifat reaktif atau belum menyentuh akar masalah yang sebenarnya. Akar masalah tersebut, yakni lemahnya manajemen risiko dan pengawasan profesional.Di lapangan, banyak guru dan pihak sekolah akhirnya harus ikut menanggung tanggung jawab yang seharusnya bukan milik mereka. ""Guru menjadi pencicip, pengecek, bahkan pengantar makanan ke kelas. Situasi ini tentu tidak adil dan berisiko tinggi,"" ujarnya.Guru bukan petugas kesehatan atau ahli keamanan pangan. Tugas utama mereka adalah mendidik, bukan memastikan apakah makanan layak konsumsi atau tidak. ""Ketika fungsi mereka diperluas ke ranah non-pedagogis tanpa dukungan keahlian dan perlindungan yang memadai, maka sistem pendidikan menjadi rentan, dan keselamatan siswa pun dipertaruhkan,"" ucapnya.Harus ada petugas profesionalSudah saatnya pengawasan MBG diubah secara mendasar. Pengawasan, menurut Darda, tidak boleh dibebankan kepada sekolah, melainkan harus dilakukan oleh petugas MBG profesional yang ditempatkan khusus di setiap sekolah penerima program.Petugas itu bertanggung jawab penuh terhadap proses penerimaan, pengecekan, pembagian, hingga pembersihan setelah konsumsi. Ketika makanan tiba di sekolah, mereka harus melakukan pemeriksaan cepat baik secara visual, aroma, maupun suhu untuk memastikan tidak ada tanda-tanda pembusukan atau kontaminasi. Setelah itu, pembagian makanan ke ruang kelas dilakukan oleh petugas tersebut, bukan oleh guru atau siswa.Dengan demikian, setiap tahap dalam rantai distribusi memiliki penanggung jawab yang jelas. ""Bila terjadi masalah, proses investigasi bisa dilakukan secara akurat dan cepat. Lebih dari itu, keberadaan petugas MBG di sekolah juga menciptakan batas tegas antara fungsi pendidikan dan fungsi pelayanan makanan,"" tutur Darda.Sekolah dapat kembali fokus pada pembelajaran, sementara pengawasan makanan menjadi tanggung jawab tenaga profesional yang dilatih khusus dalam bidang keamanan pangan.Psikologis dan sosialKebijakan itu penting karena dampak sosial dari kasus keracunan MBG tidak hanya bersifat fisik, melainkan juga psikologis dan sosial. Banyak orang tua, lanjutnya, kini ragu mengizinkan anak mereka ikut makan di sekolah.""Trauma ini sangat wajar. Rasa waswas terhadap keamanan makanan anak adalah bentuk kasih sayang yang mendasar,"" ucap Darda. Jika ketakutan tidak segera diatasi dengan langkah konkret, kepercayaan masyarakat terhadap sekolah dan pemerintah akan terus menurun. Padahal, tanpa dukungan publik, program sosial sebesar MBG akan kehilangan legitimasi moralnya.Dalam konteks pendidikan, kejadian seperti ini juga mempengaruhi proses belajar. Anak-anak yang sakit akan kehilangan waktu belajar, sementara guru harus menanggung tekanan emosional karena merasa ikut bertanggung jawab atas keselamatan murid. Sekolah, yang seharusnya menjadi tempat paling aman bagi anak, justru menjadi sumber kecemasan. Ketika rasa aman hilang, efektivitas proses belajar pun menurun.Baca Juga:Dugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat PemerintahOleh karena itu, Darda menilai, reformasi MBG tidak bisa hanya berhenti pada evaluasi vendor atau dapur penyedia. ""Yang dibutuhkan adalah reformasi menyeluruh dari hulu ke hilir. Pemerintah harus melakukan audit ketat terhadap semua pemasok makanan, memastikan dapur yang digunakan memenuhi standar kesehatan, dan menertibkan sistem transportasi agar makanan tetap dalam suhu aman hingga tiba di sekolah,"" ucapnya.Setiap tahapan harus memiliki protokol tertulis dan log harian yang bisa diaudit kapan pun. Selain itu, pelatihan dan sertifikasi bagi petugas MBG wajib dilakukan. Mereka harus memahami prinsip dasar food safety, sanitasi, dan penanganan darurat jika terjadi gejala keracunan. Petugas MBG bukan hanya pelaksana teknis, tetapi bagian dari sistem perlindungan anak.Dalam jangka panjang, langkah tersebut bakal menciptakan profesionalisme baru dalam pengelolaan program gizi sekolah, sehingga kualitasnya tidak bergantung pada relawan atau guru yang kebetulan ada di tempat.Peran masyarakat dan orang tuaDi sisi lain, lanjut Darda, peran masyarakat dan orang tua tetap penting. Mereka perlu dilibatkan dalam pengawasan secara partisipatif, misalnya melalui pembentukan Komite Gizi Sekolah yang berfungsi memberikan masukan dan pemantauan rutin. Namun, partisipasi itu harus bersifat sosial dan moral, bukan menggantikan fungsi teknis petugas MBG.Jika langkah-langkah tersebut dijalankan secara konsisten, ke depan program MBG tidak hanya menjadi simbol kebijakan populis, melainkan sebuah sistem sosial yang berkelanjutan. Anak-anak pun bisa makan dengan aman, guru bisa mengajar dengan tenang, dan orang tua bisa mempercayai sekolah sepenuhnya.Baca Juga:Keracunan MBG di Bandung Barat Terjadi Lagi, Wakil Rakyat Minta Ahli Dilibatkan di Dapur""Tragedi di Lembang harus menjadi momentum perubahan besar. Ini bukan sekadar soal makanan basi atau distribusi yang terlambat. Ini adalah peringatan bahwa sistem pelayanan publik kita masih lemah dalam hal pengawasan dan akuntabilitas,"" ujar Darda.Pemerintah harus berani menata ulang mekanisme MBG dengan memperjelas tanggung jawab, memperkuat standar, dan memastikan ada pengawasan profesional di setiap sekolah. ""Anak-anak berhak mendapatkan makanan bergizi tetapi mereka juga berhak mendapatkan jaminan keamanan dan perlindungan penuh dari negara,"" kata Darda.KorbanSementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan KBB dr. Lia Nurliana Sukandar dalam laporan rekapitulasi jumlah korban/kasus mencatat jumlah total dugaan keracunan MBG mencapai 150 orang dengan rincian 36 masih dirawat, 114 rawat jalan/pulang/sembuh.Data tersebut berdasarkan laporan rekapitulasi pada Rabu (29/10/2025), pukul 09.00. Peristiwa dugaan keracunan terjadi menimpa siswa SMP Negeri 4 Lembang serta SDN 2 Cibodas pada Selasa (28/10/2025).*** PIKIRAN RAKYAT -Kasus dugaan keracunan siswa akibat mengonsumsi Makan Bergizi Gratis terus berlanjut di wilayah Kabupaten Bandung Barat. Terakhir, sebanyak 150 siswa di Lembang mengalami gejala keracuna setelah mengonsumsi MBG. Pernyataan evaluasi program yang selama ini digembor-gemborkan pemerintah pun dipertanyakan.""Peristiwa ini bukan sekadar kecelakaan atau kelalaian sesaat, melainkan cerminan dari masalah struktural yang serius dalam tata kelola program publik "" kata pemerhati pendidikan asal KBB Darda Abdullah Sjam saat dihubungi, Rabu (29/10/2025).MBG sejatinya adalah kebijakan dengan niat mulia berupa memberikan makanan sehat dan bergizi kepada anak sekolah untuk mendukung tumbuh kembang mereka. Namun, ketika pelaksanaannya tidak dikelola dengan sistem pengawasan yang profesional, niat baik tersebut justru bisa berubah menjadi ancaman bagi kesehatan anak-anak.Baca Juga:Korban Dugaan Keracunan MBG di Desa Cibodas Lembang Mencapai 124 OrangProgram MBG, lanjut Darda, memiliki potensi besar. Program itu tidak hanya menyediakan asupan gizi yang lebih baik bagi siswa, melainkan juga dapat meningkatkan konsentrasi belajar, mengurangi angka kelaparan tersembunyi, dan menjadi wujud nyata kepedulian negara terhadap masa depan generasi muda.""Namun, keberhasilan sebuah program sosial tidak hanya diukur dari niat baik dan anggarannya, melainkan dari ketepatan eksekusi di lapangan,"" ucapnya.Di sinilah letak persoalan utama MBG saat ini, yakni celah antara konsep dan pelaksanaan terlalu lebar, dan pengawasan di tingkat sekolah masih sangat lemah.Kasus di Lembang, menurut Darda, memperlihatkan adanya kegagalan dalam rantai pengadaan, distribusi, dan pengawasan makanan.Fase paling rawanBeberapa laporan menyebutkan bahwa makanan yang dikonsumsi berupa nasi, tempe goreng, sayur tumis, rolade, dan buah lengkeng. Tak lama setelah dikonsumsi, puluhan siswa dari berbagai sekolah mengalami gejala yang sama.Dari pola waktunya, dapat disimpulkan penyebab keracunan kemungkinan besar terjadi pada fase pascamasak baik saat penyimpanan, transportasi, maupun penyajian di sekolah.""Dalam rantai distribusi makanan, fase inilah yang paling rawan jika tidak dikelola dengan standar keamanan pangan yang ketat,"" ucap dosen fakultas pendidikan di salah satu kampus swasta Kota Bandung tersebut.Baca Juga:Selain Siswa, MBG yang Diduga Memicu Keracunan di Lembang juga Dikonsumsi oleh Balita, Ibu Hamil, dan MenyusuiYang paling mengkhawatirkan, tutur Darda, kejadian seperti ini sudah berulang. Artinya, evaluasi sebelumnya belum menghasilkan perubahan signifikan. ""Dalam konteks kebijakan publik, pengulangan kesalahan semacam ini menandakan kegagalan sistemik, bukan sekadar insiden teknis,"" ujarnya.Pemerintah daerah memang telah berupaya cepat mengevakuasi siswa dan melakukan uji laboratorium, tetapi langkah-langkah tersebut masih bersifat reaktif atau belum menyentuh akar masalah yang sebenarnya. Akar masalah tersebut, yakni lemahnya manajemen risiko dan pengawasan profesional.Di lapangan, banyak guru dan pihak sekolah akhirnya harus ikut menanggung tanggung jawab yang seharusnya bukan milik mereka. ""Guru menjadi pencicip, pengecek, bahkan pengantar makanan ke kelas. Situasi ini tentu tidak adil dan berisiko tinggi,"" ujarnya.Guru bukan petugas kesehatan atau ahli keamanan pangan. Tugas utama mereka adalah mendidik, bukan memastikan apakah makanan layak konsumsi atau tidak. ""Ketika fungsi mereka diperluas ke ranah non-pedagogis tanpa dukungan keahlian dan perlindungan yang memadai, maka sistem pendidikan menjadi rentan, dan keselamatan siswa pun dipertaruhkan,"" ucapnya.Harus ada petugas profesionalSudah saatnya pengawasan MBG diubah secara mendasar. Pengawasan, menurut Darda, tidak boleh dibebankan kepada sekolah, melainkan harus dilakukan oleh petugas MBG profesional yang ditempatkan khusus di setiap sekolah penerima program.Petugas itu bertanggung jawab penuh terhadap proses penerimaan, pengecekan, pembagian, hingga pembersihan setelah konsumsi. Ketika makanan tiba di sekolah, mereka harus melakukan pemeriksaan cepat baik secara visual, aroma, maupun suhu untuk memastikan tidak ada tanda-tanda pembusukan atau kontaminasi. Setelah itu, pembagian makanan ke ruang kelas dilakukan oleh petugas tersebut, bukan oleh guru atau siswa.Dengan demikian, setiap tahap dalam rantai distribusi memiliki penanggung jawab yang jelas. ""Bila terjadi masalah, proses investigasi bisa dilakukan secara akurat dan cepat. Lebih dari itu, keberadaan petugas MBG di sekolah juga menciptakan batas tegas antara fungsi pendidikan dan fungsi pelayanan makanan,"" tutur Darda.Sekolah dapat kembali fokus pada pembelajaran, sementara pengawasan makanan menjadi tanggung jawab tenaga profesional yang dilatih khusus dalam bidang keamanan pangan.Psikologis dan sosialKebijakan itu penting karena dampak sosial dari kasus keracunan MBG tidak hanya bersifat fisik, melainkan juga psikologis dan sosial. Banyak orang tua, lanjutnya, kini ragu mengizinkan anak mereka ikut makan di sekolah.""Trauma ini sangat wajar. Rasa waswas terhadap keamanan makanan anak adalah bentuk kasih sayang yang mendasar,"" ucap Darda. Jika ketakutan tidak segera diatasi dengan langkah konkret, kepercayaan masyarakat terhadap sekolah dan pemerintah akan terus menurun. Padahal, tanpa dukungan publik, program sosial sebesar MBG akan kehilangan legitimasi moralnya.Dalam konteks pendidikan, kejadian seperti ini juga mempengaruhi proses belajar. Anak-anak yang sakit akan kehilangan waktu belajar, sementara guru harus menanggung tekanan emosional karena merasa ikut bertanggung jawab atas keselamatan murid. Sekolah, yang seharusnya menjadi tempat paling aman bagi anak, justru menjadi sumber kecemasan. Ketika rasa aman hilang, efektivitas proses belajar pun menurun.Baca Juga:Dugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat PemerintahOleh karena itu, Darda menilai, reformasi MBG tidak bisa hanya berhenti pada evaluasi vendor atau dapur penyedia. ""Yang dibutuhkan adalah reformasi menyeluruh dari hulu ke hilir. Pemerintah harus melakukan audit ketat terhadap semua pemasok makanan, memastikan dapur yang digunakan memenuhi standar kesehatan, dan menertibkan sistem transportasi agar makanan tetap dalam suhu aman hingga tiba di sekolah,"" ucapnya.Setiap tahapan harus memiliki protokol tertulis dan log harian yang bisa diaudit kapan pun. Selain itu, pelatihan dan sertifikasi bagi petugas MBG wajib dilakukan. Mereka harus memahami prinsip dasar food safety, sanitasi, dan penanganan darurat jika terjadi gejala keracunan. Petugas MBG bukan hanya pelaksana teknis, tetapi bagian dari sistem perlindungan anak.Dalam jangka panjang, langkah tersebut bakal menciptakan profesionalisme baru dalam pengelolaan program gizi sekolah, sehingga kualitasnya tidak bergantung pada relawan atau guru yang kebetulan ada di tempat.Peran masyarakat dan orang tuaDi sisi lain, lanjut Darda, peran masyarakat dan orang tua tetap penting. Mereka perlu dilibatkan dalam pengawasan secara partisipatif, misalnya melalui pembentukan Komite Gizi Sekolah yang berfungsi memberikan masukan dan pemantauan rutin. Namun, partisipasi itu harus bersifat sosial dan moral, bukan menggantikan fungsi teknis petugas MBG.Jika langkah-langkah tersebut dijalankan secara konsisten, ke depan program MBG tidak hanya menjadi simbol kebijakan populis, melainkan sebuah sistem sosial yang berkelanjutan. Anak-anak pun bisa makan dengan aman, guru bisa mengajar dengan tenang, dan orang tua bisa mempercayai sekolah sepenuhnya.Baca Juga:Keracunan MBG di Bandung Barat Terjadi Lagi, Wakil Rakyat Minta Ahli Dilibatkan di Dapur""Tragedi di Lembang harus menjadi momentum perubahan besar. Ini bukan sekadar soal makanan basi atau distribusi yang terlambat. Ini adalah peringatan bahwa sistem pelayanan publik kita masih lemah dalam hal pengawasan dan akuntabilitas,"" ujar Darda.Pemerintah harus berani menata ulang mekanisme MBG dengan memperjelas tanggung jawab, memperkuat standar, dan memastikan ada pengawasan profesional di setiap sekolah. ""Anak-anak berhak mendapatkan makanan bergizi tetapi mereka juga berhak mendapatkan jaminan keamanan dan perlindungan penuh dari negara,"" kata Darda.KorbanSementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan KBB dr. Lia Nurliana Sukandar dalam laporan rekapitulasi jumlah korban/kasus mencatat jumlah total dugaan keracunan MBG mencapai 150 orang dengan rincian 36 masih dirawat, 114 rawat jalan/pulang/sembuh.Data tersebut berdasarkan laporan rekapitulasi pada Rabu (29/10/2025), pukul 09.00. Peristiwa dugaan keracunan terjadi menimpa siswa SMP Negeri 4 Lembang serta SDN 2 Cibodas pada Selasa (28/10/2025).*** PIKIRAN RAKYAT -Kasus dugaan keracunan siswa akibat mengonsumsi Makan Bergizi Gratis terus berlanjut di wilayah Kabupaten Bandung Barat. Terakhir, sebanyak 150 siswa di Lembang mengalami gejala keracuna setelah mengonsumsi MBG. Pernyataan evaluasi program yang selama ini digembor-gemborkan pemerintah pun dipertanyakan.""Peristiwa ini bukan sekadar kecelakaan atau kelalaian sesaat, melainkan cerminan dari masalah struktural yang serius dalam tata kelola program publik "" kata pemerhati pendidikan asal KBB Darda Abdullah Sjam saat dihubungi, Rabu (29/10/2025).MBG sejatinya adalah kebijakan dengan niat mulia berupa memberikan makanan sehat dan bergizi kepada anak sekolah untuk mendukung tumbuh kembang mereka. Namun, ketika pelaksanaannya tidak dikelola dengan sistem pengawasan yang profesional, niat baik tersebut justru bisa berubah menjadi ancaman bagi kesehatan anak-anak.Baca Juga:Korban Dugaan Keracunan MBG di Desa Cibodas Lembang Mencapai 124 OrangProgram MBG, lanjut Darda, memiliki potensi besar. Program itu tidak hanya menyediakan asupan gizi yang lebih baik bagi siswa, melainkan juga dapat meningkatkan konsentrasi belajar, mengurangi angka kelaparan tersembunyi, dan menjadi wujud nyata kepedulian negara terhadap masa depan generasi muda.""Namun, keberhasilan sebuah program sosial tidak hanya diukur dari niat baik dan anggarannya, melainkan dari ketepatan eksekusi di lapangan,"" ucapnya.Di sinilah letak persoalan utama MBG saat ini, yakni celah antara konsep dan pelaksanaan terlalu lebar, dan pengawasan di tingkat sekolah masih sangat lemah.Kasus di Lembang, menurut Darda, memperlihatkan adanya kegagalan dalam rantai pengadaan, distribusi, dan pengawasan makanan.Fase paling rawanBeberapa laporan menyebutkan bahwa makanan yang dikonsumsi berupa nasi, tempe goreng, sayur tumis, rolade, dan buah lengkeng. Tak lama setelah dikonsumsi, puluhan siswa dari berbagai sekolah mengalami gejala yang sama.Dari pola waktunya, dapat disimpulkan penyebab keracunan kemungkinan besar terjadi pada fase pascamasak baik saat penyimpanan, transportasi, maupun penyajian di sekolah.""Dalam rantai distribusi makanan, fase inilah yang paling rawan jika tidak dikelola dengan standar keamanan pangan yang ketat,"" ucap dosen fakultas pendidikan di salah satu kampus swasta Kota Bandung tersebut.Baca Juga:Selain Siswa, MBG yang Diduga Memicu Keracunan di Lembang juga Dikonsumsi oleh Balita, Ibu Hamil, dan MenyusuiYang paling mengkhawatirkan, tutur Darda, kejadian seperti ini sudah berulang. Artinya, evaluasi sebelumnya belum menghasilkan perubahan signifikan. ""Dalam konteks kebijakan publik, pengulangan kesalahan semacam ini menandakan kegagalan sistemik, bukan sekadar insiden teknis,"" ujarnya.Pemerintah daerah memang telah berupaya cepat mengevakuasi siswa dan melakukan uji laboratorium, tetapi langkah-langkah tersebut masih bersifat reaktif atau belum menyentuh akar masalah yang sebenarnya. Akar masalah tersebut, yakni lemahnya manajemen risiko dan pengawasan profesional.Di lapangan, banyak guru dan pihak sekolah akhirnya harus ikut menanggung tanggung jawab yang seharusnya bukan milik mereka. ""Guru menjadi pencicip, pengecek, bahkan pengantar makanan ke kelas. Situasi ini tentu tidak adil dan berisiko tinggi,"" ujarnya.Guru bukan petugas kesehatan atau ahli keamanan pangan. Tugas utama mereka adalah mendidik, bukan memastikan apakah makanan layak konsumsi atau tidak. ""Ketika fungsi mereka diperluas ke ranah non-pedagogis tanpa dukungan keahlian dan perlindungan yang memadai, maka sistem pendidikan menjadi rentan, dan keselamatan siswa pun dipertaruhkan,"" ucapnya.Harus ada petugas profesionalSudah saatnya pengawasan MBG diubah secara mendasar. Pengawasan, menurut Darda, tidak boleh dibebankan kepada sekolah, melainkan harus dilakukan oleh petugas MBG profesional yang ditempatkan khusus di setiap sekolah penerima program.Petugas itu bertanggung jawab penuh terhadap proses penerimaan, pengecekan, pembagian, hingga pembersihan setelah konsumsi. Ketika makanan tiba di sekolah, mereka harus melakukan pemeriksaan cepat baik secara visual, aroma, maupun suhu untuk memastikan tidak ada tanda-tanda pembusukan atau kontaminasi. Setelah itu, pembagian makanan ke ruang kelas dilakukan oleh petugas tersebut, bukan oleh guru atau siswa.Dengan demikian, setiap tahap dalam rantai distribusi memiliki penanggung jawab yang jelas. ""Bila terjadi masalah, proses investigasi bisa dilakukan secara akurat dan cepat. Lebih dari itu, keberadaan petugas MBG di sekolah juga menciptakan batas tegas antara fungsi pendidikan dan fungsi pelayanan makanan,"" tutur Darda.Sekolah dapat kembali fokus pada pembelajaran, sementara pengawasan makanan menjadi tanggung jawab tenaga profesional yang dilatih khusus dalam bidang keamanan pangan.Psikologis dan sosialKebijakan itu penting karena dampak sosial dari kasus keracunan MBG tidak hanya bersifat fisik, melainkan juga psikologis dan sosial. Banyak orang tua, lanjutnya, kini ragu mengizinkan anak mereka ikut makan di sekolah.""Trauma ini sangat wajar. Rasa waswas terhadap keamanan makanan anak adalah bentuk kasih sayang yang mendasar,"" ucap Darda. Jika ketakutan tidak segera diatasi dengan langkah konkret, kepercayaan masyarakat terhadap sekolah dan pemerintah akan terus menurun. Padahal, tanpa dukungan publik, program sosial sebesar MBG akan kehilangan legitimasi moralnya.Dalam konteks pendidikan, kejadian seperti ini juga mempengaruhi proses belajar. Anak-anak yang sakit akan kehilangan waktu belajar, sementara guru harus menanggung tekanan emosional karena merasa ikut bertanggung jawab atas keselamatan murid. Sekolah, yang seharusnya menjadi tempat paling aman bagi anak, justru menjadi sumber kecemasan. Ketika rasa aman hilang, efektivitas proses belajar pun menurun.Baca Juga:Dugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat PemerintahOleh karena itu, Darda menilai, reformasi MBG tidak bisa hanya berhenti pada evaluasi vendor atau dapur penyedia. ""Yang dibutuhkan adalah reformasi menyeluruh dari hulu ke hilir. Pemerintah harus melakukan audit ketat terhadap semua pemasok makanan, memastikan dapur yang digunakan memenuhi standar kesehatan, dan menertibkan sistem transportasi agar makanan tetap dalam suhu aman hingga tiba di sekolah,"" ucapnya.Setiap tahapan harus memiliki protokol tertulis dan log harian yang bisa diaudit kapan pun. Selain itu, pelatihan dan sertifikasi bagi petugas MBG wajib dilakukan. Mereka harus memahami prinsip dasar food safety, sanitasi, dan penanganan darurat jika terjadi gejala keracunan. Petugas MBG bukan hanya pelaksana teknis, tetapi bagian dari sistem perlindungan anak.Dalam jangka panjang, langkah tersebut bakal menciptakan profesionalisme baru dalam pengelolaan program gizi sekolah, sehingga kualitasnya tidak bergantung pada relawan atau guru yang kebetulan ada di tempat.Peran masyarakat dan orang tuaDi sisi lain, lanjut Darda, peran masyarakat dan orang tua tetap penting. Mereka perlu dilibatkan dalam pengawasan secara partisipatif, misalnya melalui pembentukan Komite Gizi Sekolah yang berfungsi memberikan masukan dan pemantauan rutin. Namun, partisipasi itu harus bersifat sosial dan moral, bukan menggantikan fungsi teknis petugas MBG.Jika langkah-langkah tersebut dijalankan secara konsisten, ke depan program MBG tidak hanya menjadi simbol kebijakan populis, melainkan sebuah sistem sosial yang berkelanjutan. Anak-anak pun bisa makan dengan aman, guru bisa mengajar dengan tenang, dan orang tua bisa mempercayai sekolah sepenuhnya.Baca Juga:Keracunan MBG di Bandung Barat Terjadi Lagi, Wakil Rakyat Minta Ahli Dilibatkan di Dapur""Tragedi di Lembang harus menjadi momentum perubahan besar. Ini bukan sekadar soal makanan basi atau distribusi yang terlambat. Ini adalah peringatan bahwa sistem pelayanan publik kita masih lemah dalam hal pengawasan dan akuntabilitas,"" ujar Darda.Pemerintah harus berani menata ulang mekanisme MBG dengan memperjelas tanggung jawab, memperkuat standar, dan memastikan ada pengawasan profesional di setiap sekolah. ""Anak-anak berhak mendapatkan makanan bergizi tetapi mereka juga berhak mendapatkan jaminan keamanan dan perlindungan penuh dari negara,"" kata Darda.KorbanSementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan KBB dr. Lia Nurliana Sukandar dalam laporan rekapitulasi jumlah korban/kasus mencatat jumlah total dugaan keracunan MBG mencapai 150 orang dengan rincian 36 masih dirawat, 114 rawat jalan/pulang/sembuh.Data tersebut berdasarkan laporan rekapitulasi pada Rabu (29/10/2025), pukul 09.00. Peristiwa dugaan keracunan terjadi menimpa siswa SMP Negeri 4 Lembang serta SDN 2 Cibodas pada Selasa (28/10/2025).*** PIKIRAN RAKYAT -Kasus dugaan keracunan siswa akibat mengonsumsi Makan Bergizi Gratis terus berlanjut di wilayah Kabupaten Bandung Barat. Terakhir, sebanyak 150 siswa di Lembang mengalami gejala keracuna setelah mengonsumsi MBG. Pernyataan evaluasi program yang selama ini digembor-gemborkan pemerintah pun dipertanyakan.""Peristiwa ini bukan sekadar kecelakaan atau kelalaian sesaat, melainkan cerminan dari masalah struktural yang serius dalam tata kelola program publik "" kata pemerhati pendidikan asal KBB Darda Abdullah Sjam saat dihubungi, Rabu (29/10/2025).MBG sejatinya adalah kebijakan dengan niat mulia berupa memberikan makanan sehat dan bergizi kepada anak sekolah untuk mendukung tumbuh kembang mereka. Namun, ketika pelaksanaannya tidak dikelola dengan sistem pengawasan yang profesional, niat baik tersebut justru bisa berubah menjadi ancaman bagi kesehatan anak-anak.Baca Juga:Korban Dugaan Keracunan MBG di Desa Cibodas Lembang Mencapai 124 OrangProgram MBG, lanjut Darda, memiliki potensi besar. Program itu tidak hanya menyediakan asupan gizi yang lebih baik bagi siswa, melainkan juga dapat meningkatkan konsentrasi belajar, mengurangi angka kelaparan tersembunyi, dan menjadi wujud nyata kepedulian negara terhadap masa depan generasi muda.""Namun, keberhasilan sebuah program sosial tidak hanya diukur dari niat baik dan anggarannya, melainkan dari ketepatan eksekusi di lapangan,"" ucapnya.Di sinilah letak persoalan utama MBG saat ini, yakni celah antara konsep dan pelaksanaan terlalu lebar, dan pengawasan di tingkat sekolah masih sangat lemah.Kasus di Lembang, menurut Darda, memperlihatkan adanya kegagalan dalam rantai pengadaan, distribusi, dan pengawasan makanan.Fase paling rawanBeberapa laporan menyebutkan bahwa makanan yang dikonsumsi berupa nasi, tempe goreng, sayur tumis, rolade, dan buah lengkeng. Tak lama setelah dikonsumsi, puluhan siswa dari berbagai sekolah mengalami gejala yang sama.Dari pola waktunya, dapat disimpulkan penyebab keracunan kemungkinan besar terjadi pada fase pascamasak baik saat penyimpanan, transportasi, maupun penyajian di sekolah.""Dalam rantai distribusi makanan, fase inilah yang paling rawan jika tidak dikelola dengan standar keamanan pangan yang ketat,"" ucap dosen fakultas pendidikan di salah satu kampus swasta Kota Bandung tersebut.Baca Juga:Selain Siswa, MBG yang Diduga Memicu Keracunan di Lembang juga Dikonsumsi oleh Balita, Ibu Hamil, dan MenyusuiYang paling mengkhawatirkan, tutur Darda, kejadian seperti ini sudah berulang. Artinya, evaluasi sebelumnya belum menghasilkan perubahan signifikan. ""Dalam konteks kebijakan publik, pengulangan kesalahan semacam ini menandakan kegagalan sistemik, bukan sekadar insiden teknis,"" ujarnya.Pemerintah daerah memang telah berupaya cepat mengevakuasi siswa dan melakukan uji laboratorium, tetapi langkah-langkah tersebut masih bersifat reaktif atau belum menyentuh akar masalah yang sebenarnya. Akar masalah tersebut, yakni lemahnya manajemen risiko dan pengawasan profesional.Di lapangan, banyak guru dan pihak sekolah akhirnya harus ikut menanggung tanggung jawab yang seharusnya bukan milik mereka. ""Guru menjadi pencicip, pengecek, bahkan pengantar makanan ke kelas. Situasi ini tentu tidak adil dan berisiko tinggi,"" ujarnya.Guru bukan petugas kesehatan atau ahli keamanan pangan. Tugas utama mereka adalah mendidik, bukan memastikan apakah makanan layak konsumsi atau tidak. ""Ketika fungsi mereka diperluas ke ranah non-pedagogis tanpa dukungan keahlian dan perlindungan yang memadai, maka sistem pendidikan menjadi rentan, dan keselamatan siswa pun dipertaruhkan,"" ucapnya.Harus ada petugas profesionalSudah saatnya pengawasan MBG diubah secara mendasar. Pengawasan, menurut Darda, tidak boleh dibebankan kepada sekolah, melainkan harus dilakukan oleh petugas MBG profesional yang ditempatkan khusus di setiap sekolah penerima program.Petugas itu bertanggung jawab penuh terhadap proses penerimaan, pengecekan, pembagian, hingga pembersihan setelah konsumsi. Ketika makanan tiba di sekolah, mereka harus melakukan pemeriksaan cepat baik secara visual, aroma, maupun suhu untuk memastikan tidak ada tanda-tanda pembusukan atau kontaminasi. Setelah itu, pembagian makanan ke ruang kelas dilakukan oleh petugas tersebut, bukan oleh guru atau siswa.Dengan demikian, setiap tahap dalam rantai distribusi memiliki penanggung jawab yang jelas. ""Bila terjadi masalah, proses investigasi bisa dilakukan secara akurat dan cepat. Lebih dari itu, keberadaan petugas MBG di sekolah juga menciptakan batas tegas antara fungsi pendidikan dan fungsi pelayanan makanan,"" tutur Darda.Sekolah dapat kembali fokus pada pembelajaran, sementara pengawasan makanan menjadi tanggung jawab tenaga profesional yang dilatih khusus dalam bidang keamanan pangan.Psikologis dan sosialKebijakan itu penting karena dampak sosial dari kasus keracunan MBG tidak hanya bersifat fisik, melainkan juga psikologis dan sosial. Banyak orang tua, lanjutnya, kini ragu mengizinkan anak mereka ikut makan di sekolah.""Trauma ini sangat wajar. Rasa waswas terhadap keamanan makanan anak adalah bentuk kasih sayang yang mendasar,"" ucap Darda. Jika ketakutan tidak segera diatasi dengan langkah konkret, kepercayaan masyarakat terhadap sekolah dan pemerintah akan terus menurun. Padahal, tanpa dukungan publik, program sosial sebesar MBG akan kehilangan legitimasi moralnya.Dalam konteks pendidikan, kejadian seperti ini juga mempengaruhi proses belajar. Anak-anak yang sakit akan kehilangan waktu belajar, sementara guru harus menanggung tekanan emosional karena merasa ikut bertanggung jawab atas keselamatan murid. Sekolah, yang seharusnya menjadi tempat paling aman bagi anak, justru menjadi sumber kecemasan. Ketika rasa aman hilang, efektivitas proses belajar pun menurun.Baca Juga:Dugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat PemerintahOleh karena itu, Darda menilai, reformasi MBG tidak bisa hanya berhenti pada evaluasi vendor atau dapur penyedia. ""Yang dibutuhkan adalah reformasi menyeluruh dari hulu ke hilir. Pemerintah harus melakukan audit ketat terhadap semua pemasok makanan, memastikan dapur yang digunakan memenuhi standar kesehatan, dan menertibkan sistem transportasi agar makanan tetap dalam suhu aman hingga tiba di sekolah,"" ucapnya.Setiap tahapan harus memiliki protokol tertulis dan log harian yang bisa diaudit kapan pun. Selain itu, pelatihan dan sertifikasi bagi petugas MBG wajib dilakukan. Mereka harus memahami prinsip dasar food safety, sanitasi, dan penanganan darurat jika terjadi gejala keracunan. Petugas MBG bukan hanya pelaksana teknis, tetapi bagian dari sistem perlindungan anak.Dalam jangka panjang, langkah tersebut bakal menciptakan profesionalisme baru dalam pengelolaan program gizi sekolah, sehingga kualitasnya tidak bergantung pada relawan atau guru yang kebetulan ada di tempat.Peran masyarakat dan orang tuaDi sisi lain, lanjut Darda, peran masyarakat dan orang tua tetap penting. Mereka perlu dilibatkan dalam pengawasan secara partisipatif, misalnya melalui pembentukan Komite Gizi Sekolah yang berfungsi memberikan masukan dan pemantauan rutin. Namun, partisipasi itu harus bersifat sosial dan moral, bukan menggantikan fungsi teknis petugas MBG.Jika langkah-langkah tersebut dijalankan secara konsisten, ke depan program MBG tidak hanya menjadi simbol kebijakan populis, melainkan sebuah sistem sosial yang berkelanjutan. Anak-anak pun bisa makan dengan aman, guru bisa mengajar dengan tenang, dan orang tua bisa mempercayai sekolah sepenuhnya.Baca Juga:Keracunan MBG di Bandung Barat Terjadi Lagi, Wakil Rakyat Minta Ahli Dilibatkan di Dapur""Tragedi di Lembang harus menjadi momentum perubahan besar. Ini bukan sekadar soal makanan basi atau distribusi yang terlambat. Ini adalah peringatan bahwa sistem pelayanan publik kita masih lemah dalam hal pengawasan dan akuntabilitas,"" ujar Darda.Pemerintah harus berani menata ulang mekanisme MBG dengan memperjelas tanggung jawab, memperkuat standar, dan memastikan ada pengawasan profesional di setiap sekolah. ""Anak-anak berhak mendapatkan makanan bergizi tetapi mereka juga berhak mendapatkan jaminan keamanan dan perlindungan penuh dari negara,"" kata Darda.KorbanSementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan KBB dr. Lia Nurliana Sukandar dalam laporan rekapitulasi jumlah korban/kasus mencatat jumlah total dugaan keracunan MBG mencapai 150 orang dengan rincian 36 masih dirawat, 114 rawat jalan/pulang/sembuh.Data tersebut berdasarkan laporan rekapitulasi pada Rabu (29/10/2025), pukul 09.00. Peristiwa dugaan keracunan terjadi menimpa siswa SMP Negeri 4 Lembang serta SDN 2 Cibodas pada Selasa (28/10/2025).*** PIKIRAN RAKYAT -Kasus dugaan keracunan siswa akibat mengonsumsi Makan Bergizi Gratis terus berlanjut di wilayah Kabupaten Bandung Barat. Terakhir, sebanyak 150 siswa di Lembang mengalami gejala keracuna setelah mengonsumsi MBG. Pernyataan evaluasi program yang selama ini digembor-gemborkan pemerintah pun dipertanyakan.""Peristiwa ini bukan sekadar kecelakaan atau kelalaian sesaat, melainkan cerminan dari masalah struktural yang serius dalam tata kelola program publik "" kata pemerhati pendidikan asal KBB Darda Abdullah Sjam saat dihubungi, Rabu (29/10/2025).MBG sejatinya adalah kebijakan dengan niat mulia berupa memberikan makanan sehat dan bergizi kepada anak sekolah untuk mendukung tumbuh kembang mereka. Namun, ketika pelaksanaannya tidak dikelola dengan sistem pengawasan yang profesional, niat baik tersebut justru bisa berubah menjadi ancaman bagi kesehatan anak-anak.Baca Juga:Korban Dugaan Keracunan MBG di Desa Cibodas Lembang Mencapai 124 OrangProgram MBG, lanjut Darda, memiliki potensi besar. Program itu tidak hanya menyediakan asupan gizi yang lebih baik bagi siswa, melainkan juga dapat meningkatkan konsentrasi belajar, mengurangi angka kelaparan tersembunyi, dan menjadi wujud nyata kepedulian negara terhadap masa depan generasi muda.""Namun, keberhasilan sebuah program sosial tidak hanya diukur dari niat baik dan anggarannya, melainkan dari ketepatan eksekusi di lapangan,"" ucapnya.Di sinilah letak persoalan utama MBG saat ini, yakni celah antara konsep dan pelaksanaan terlalu lebar, dan pengawasan di tingkat sekolah masih sangat lemah.Kasus di Lembang, menurut Darda, memperlihatkan adanya kegagalan dalam rantai pengadaan, distribusi, dan pengawasan makanan.Fase paling rawanBeberapa laporan menyebutkan bahwa makanan yang dikonsumsi berupa nasi, tempe goreng, sayur tumis, rolade, dan buah lengkeng. Tak lama setelah dikonsumsi, puluhan siswa dari berbagai sekolah mengalami gejala yang sama.Dari pola waktunya, dapat disimpulkan penyebab keracunan kemungkinan besar terjadi pada fase pascamasak baik saat penyimpanan, transportasi, maupun penyajian di sekolah.""Dalam rantai distribusi makanan, fase inilah yang paling rawan jika tidak dikelola dengan standar keamanan pangan yang ketat,"" ucap dosen fakultas pendidikan di salah satu kampus swasta Kota Bandung tersebut.Baca Juga:Selain Siswa, MBG yang Diduga Memicu Keracunan di Lembang juga Dikonsumsi oleh Balita, Ibu Hamil, dan MenyusuiYang paling mengkhawatirkan, tutur Darda, kejadian seperti ini sudah berulang. Artinya, evaluasi sebelumnya belum menghasilkan perubahan signifikan. ""Dalam konteks kebijakan publik, pengulangan kesalahan semacam ini menandakan kegagalan sistemik, bukan sekadar insiden teknis,"" ujarnya.Pemerintah daerah memang telah berupaya cepat mengevakuasi siswa dan melakukan uji laboratorium, tetapi langkah-langkah tersebut masih bersifat reaktif atau belum menyentuh akar masalah yang sebenarnya. Akar masalah tersebut, yakni lemahnya manajemen risiko dan pengawasan profesional.Di lapangan, banyak guru dan pihak sekolah akhirnya harus ikut menanggung tanggung jawab yang seharusnya bukan milik mereka. ""Guru menjadi pencicip, pengecek, bahkan pengantar makanan ke kelas. Situasi ini tentu tidak adil dan berisiko tinggi,"" ujarnya.Guru bukan petugas kesehatan atau ahli keamanan pangan. Tugas utama mereka adalah mendidik, bukan memastikan apakah makanan layak konsumsi atau tidak. ""Ketika fungsi mereka diperluas ke ranah non-pedagogis tanpa dukungan keahlian dan perlindungan yang memadai, maka sistem pendidikan menjadi rentan, dan keselamatan siswa pun dipertaruhkan,"" ucapnya.Harus ada petugas profesionalSudah saatnya pengawasan MBG diubah secara mendasar. Pengawasan, menurut Darda, tidak boleh dibebankan kepada sekolah, melainkan harus dilakukan oleh petugas MBG profesional yang ditempatkan khusus di setiap sekolah penerima program.Petugas itu bertanggung jawab penuh terhadap proses penerimaan, pengecekan, pembagian, hingga pembersihan setelah konsumsi. Ketika makanan tiba di sekolah, mereka harus melakukan pemeriksaan cepat baik secara visual, aroma, maupun suhu untuk memastikan tidak ada tanda-tanda pembusukan atau kontaminasi. Setelah itu, pembagian makanan ke ruang kelas dilakukan oleh petugas tersebut, bukan oleh guru atau siswa.Dengan demikian, setiap tahap dalam rantai distribusi memiliki penanggung jawab yang jelas. ""Bila terjadi masalah, proses investigasi bisa dilakukan secara akurat dan cepat. Lebih dari itu, keberadaan petugas MBG di sekolah juga menciptakan batas tegas antara fungsi pendidikan dan fungsi pelayanan makanan,"" tutur Darda.Sekolah dapat kembali fokus pada pembelajaran, sementara pengawasan makanan menjadi tanggung jawab tenaga profesional yang dilatih khusus dalam bidang keamanan pangan.Psikologis dan sosialKebijakan itu penting karena dampak sosial dari kasus keracunan MBG tidak hanya bersifat fisik, melainkan juga psikologis dan sosial. Banyak orang tua, lanjutnya, kini ragu mengizinkan anak mereka ikut makan di sekolah.""Trauma ini sangat wajar. Rasa waswas terhadap keamanan makanan anak adalah bentuk kasih sayang yang mendasar,"" ucap Darda. Jika ketakutan tidak segera diatasi dengan langkah konkret, kepercayaan masyarakat terhadap sekolah dan pemerintah akan terus menurun. Padahal, tanpa dukungan publik, program sosial sebesar MBG akan kehilangan legitimasi moralnya.Dalam konteks pendidikan, kejadian seperti ini juga mempengaruhi proses belajar. Anak-anak yang sakit akan kehilangan waktu belajar, sementara guru harus menanggung tekanan emosional karena merasa ikut bertanggung jawab atas keselamatan murid. Sekolah, yang seharusnya menjadi tempat paling aman bagi anak, justru menjadi sumber kecemasan. Ketika rasa aman hilang, efektivitas proses belajar pun menurun.Baca Juga:Dugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat PemerintahOleh karena itu, Darda menilai, reformasi MBG tidak bisa hanya berhenti pada evaluasi vendor atau dapur penyedia. ""Yang dibutuhkan adalah reformasi menyeluruh dari hulu ke hilir. Pemerintah harus melakukan audit ketat terhadap semua pemasok makanan, memastikan dapur yang digunakan memenuhi standar kesehatan, dan menertibkan sistem transportasi agar makanan tetap dalam suhu aman hingga tiba di sekolah,"" ucapnya.Setiap tahapan harus memiliki protokol tertulis dan log harian yang bisa diaudit kapan pun. Selain itu, pelatihan dan sertifikasi bagi petugas MBG wajib dilakukan. Mereka harus memahami prinsip dasar food safety, sanitasi, dan penanganan darurat jika terjadi gejala keracunan. Petugas MBG bukan hanya pelaksana teknis, tetapi bagian dari sistem perlindungan anak.Dalam jangka panjang, langkah tersebut bakal menciptakan profesionalisme baru dalam pengelolaan program gizi sekolah, sehingga kualitasnya tidak bergantung pada relawan atau guru yang kebetulan ada di tempat.Peran masyarakat dan orang tuaDi sisi lain, lanjut Darda, peran masyarakat dan orang tua tetap penting. Mereka perlu dilibatkan dalam pengawasan secara partisipatif, misalnya melalui pembentukan Komite Gizi Sekolah yang berfungsi memberikan masukan dan pemantauan rutin. Namun, partisipasi itu harus bersifat sosial dan moral, bukan menggantikan fungsi teknis petugas MBG.Jika langkah-langkah tersebut dijalankan secara konsisten, ke depan program MBG tidak hanya menjadi simbol kebijakan populis, melainkan sebuah sistem sosial yang berkelanjutan. Anak-anak pun bisa makan dengan aman, guru bisa mengajar dengan tenang, dan orang tua bisa mempercayai sekolah sepenuhnya.Baca Juga:Keracunan MBG di Bandung Barat Terjadi Lagi, Wakil Rakyat Minta Ahli Dilibatkan di Dapur""Tragedi di Lembang harus menjadi momentum perubahan besar. Ini bukan sekadar soal makanan basi atau distribusi yang terlambat. Ini adalah peringatan bahwa sistem pelayanan publik kita masih lemah dalam hal pengawasan dan akuntabilitas,"" ujar Darda.Pemerintah harus berani menata ulang mekanisme MBG dengan memperjelas tanggung jawab, memperkuat standar, dan memastikan ada pengawasan profesional di setiap sekolah. ""Anak-anak berhak mendapatkan makanan bergizi tetapi mereka juga berhak mendapatkan jaminan keamanan dan perlindungan penuh dari negara,"" kata Darda.KorbanSementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan KBB dr. Lia Nurliana Sukandar dalam laporan rekapitulasi jumlah korban/kasus mencatat jumlah total dugaan keracunan MBG mencapai 150 orang dengan rincian 36 masih dirawat, 114 rawat jalan/pulang/sembuh.Data tersebut berdasarkan laporan rekapitulasi pada Rabu (29/10/2025), pukul 09.00. Peristiwa dugaan keracunan terjadi menimpa siswa SMP Negeri 4 Lembang serta SDN 2 Cibodas pada Selasa (28/10/2025).*** PIKIRAN RAKYAT -Kasus dugaan keracunan siswa akibat mengonsumsi Makan Bergizi Gratis terus berlanjut di wilayah Kabupaten Bandung Barat. Terakhir, sebanyak 150 siswa di Lembang mengalami gejala keracuna setelah mengonsumsi MBG. Pernyataan evaluasi program yang selama ini digembor-gemborkan pemerintah pun dipertanyakan.""Peristiwa ini bukan sekadar kecelakaan atau kelalaian sesaat, melainkan cerminan dari masalah struktural yang serius dalam tata kelola program publik "" kata pemerhati pendidikan asal KBB Darda Abdullah Sjam saat dihubungi, Rabu (29/10/2025).MBG sejatinya adalah kebijakan dengan niat mulia berupa memberikan makanan sehat dan bergizi kepada anak sekolah untuk mendukung tumbuh kembang mereka. Namun, ketika pelaksanaannya tidak dikelola dengan sistem pengawasan yang profesional, niat baik tersebut justru bisa berubah menjadi ancaman bagi kesehatan anak-anak.Baca Juga:Korban Dugaan Keracunan MBG di Desa Cibodas Lembang Mencapai 124 OrangProgram MBG, lanjut Darda, memiliki potensi besar. Program itu tidak hanya menyediakan asupan gizi yang lebih baik bagi siswa, melainkan juga dapat meningkatkan konsentrasi belajar, mengurangi angka kelaparan tersembunyi, dan menjadi wujud nyata kepedulian negara terhadap masa depan generasi muda.""Namun, keberhasilan sebuah program sosial tidak hanya diukur dari niat baik dan anggarannya, melainkan dari ketepatan eksekusi di lapangan,"" ucapnya.Di sinilah letak persoalan utama MBG saat ini, yakni celah antara konsep dan pelaksanaan terlalu lebar, dan pengawasan di tingkat sekolah masih sangat lemah.Kasus di Lembang, menurut Darda, memperlihatkan adanya kegagalan dalam rantai pengadaan, distribusi, dan pengawasan makanan.Fase paling rawanBeberapa laporan menyebutkan bahwa makanan yang dikonsumsi berupa nasi, tempe goreng, sayur tumis, rolade, dan buah lengkeng. Tak lama setelah dikonsumsi, puluhan siswa dari berbagai sekolah mengalami gejala yang sama.Dari pola waktunya, dapat disimpulkan penyebab keracunan kemungkinan besar terjadi pada fase pascamasak baik saat penyimpanan, transportasi, maupun penyajian di sekolah.""Dalam rantai distribusi makanan, fase inilah yang paling rawan jika tidak dikelola dengan standar keamanan pangan yang ketat,"" ucap dosen fakultas pendidikan di salah satu kampus swasta Kota Bandung tersebut.Baca Juga:Selain Siswa, MBG yang Diduga Memicu Keracunan di Lembang juga Dikonsumsi oleh Balita, Ibu Hamil, dan MenyusuiYang paling mengkhawatirkan, tutur Darda, kejadian seperti ini sudah berulang. Artinya, evaluasi sebelumnya belum menghasilkan perubahan signifikan. ""Dalam konteks kebijakan publik, pengulangan kesalahan semacam ini menandakan kegagalan sistemik, bukan sekadar insiden teknis,"" ujarnya.Pemerintah daerah memang telah berupaya cepat mengevakuasi siswa dan melakukan uji laboratorium, tetapi langkah-langkah tersebut masih bersifat reaktif atau belum menyentuh akar masalah yang sebenarnya. Akar masalah tersebut, yakni lemahnya manajemen risiko dan pengawasan profesional.Di lapangan, banyak guru dan pihak sekolah akhirnya harus ikut menanggung tanggung jawab yang seharusnya bukan milik mereka. ""Guru menjadi pencicip, pengecek, bahkan pengantar makanan ke kelas. Situasi ini tentu tidak adil dan berisiko tinggi,"" ujarnya.Guru bukan petugas kesehatan atau ahli keamanan pangan. Tugas utama mereka adalah mendidik, bukan memastikan apakah makanan layak konsumsi atau tidak. ""Ketika fungsi mereka diperluas ke ranah non-pedagogis tanpa dukungan keahlian dan perlindungan yang memadai, maka sistem pendidikan menjadi rentan, dan keselamatan siswa pun dipertaruhkan,"" ucapnya.Harus ada petugas profesionalSudah saatnya pengawasan MBG diubah secara mendasar. Pengawasan, menurut Darda, tidak boleh dibebankan kepada sekolah, melainkan harus dilakukan oleh petugas MBG profesional yang ditempatkan khusus di setiap sekolah penerima program.Petugas itu bertanggung jawab penuh terhadap proses penerimaan, pengecekan, pembagian, hingga pembersihan setelah konsumsi. Ketika makanan tiba di sekolah, mereka harus melakukan pemeriksaan cepat baik secara visual, aroma, maupun suhu untuk memastikan tidak ada tanda-tanda pembusukan atau kontaminasi. Setelah itu, pembagian makanan ke ruang kelas dilakukan oleh petugas tersebut, bukan oleh guru atau siswa.Dengan demikian, setiap tahap dalam rantai distribusi memiliki penanggung jawab yang jelas. ""Bila terjadi masalah, proses investigasi bisa dilakukan secara akurat dan cepat. Lebih dari itu, keberadaan petugas MBG di sekolah juga menciptakan batas tegas antara fungsi pendidikan dan fungsi pelayanan makanan,"" tutur Darda.Sekolah dapat kembali fokus pada pembelajaran, sementara pengawasan makanan menjadi tanggung jawab tenaga profesional yang dilatih khusus dalam bidang keamanan pangan.Psikologis dan sosialKebijakan itu penting karena dampak sosial dari kasus keracunan MBG tidak hanya bersifat fisik, melainkan juga psikologis dan sosial. Banyak orang tua, lanjutnya, kini ragu mengizinkan anak mereka ikut makan di sekolah.""Trauma ini sangat wajar. Rasa waswas terhadap keamanan makanan anak adalah bentuk kasih sayang yang mendasar,"" ucap Darda. Jika ketakutan tidak segera diatasi dengan langkah konkret, kepercayaan masyarakat terhadap sekolah dan pemerintah akan terus menurun. Padahal, tanpa dukungan publik, program sosial sebesar MBG akan kehilangan legitimasi moralnya.Dalam konteks pendidikan, kejadian seperti ini juga mempengaruhi proses belajar. Anak-anak yang sakit akan kehilangan waktu belajar, sementara guru harus menanggung tekanan emosional karena merasa ikut bertanggung jawab atas keselamatan murid. Sekolah, yang seharusnya menjadi tempat paling aman bagi anak, justru menjadi sumber kecemasan. Ketika rasa aman hilang, efektivitas proses belajar pun menurun.Baca Juga:Dugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat PemerintahOleh karena itu, Darda menilai, reformasi MBG tidak bisa hanya berhenti pada evaluasi vendor atau dapur penyedia. ""Yang dibutuhkan adalah reformasi menyeluruh dari hulu ke hilir. Pemerintah harus melakukan audit ketat terhadap semua pemasok makanan, memastikan dapur yang digunakan memenuhi standar kesehatan, dan menertibkan sistem transportasi agar makanan tetap dalam suhu aman hingga tiba di sekolah,"" ucapnya.Setiap tahapan harus memiliki protokol tertulis dan log harian yang bisa diaudit kapan pun. Selain itu, pelatihan dan sertifikasi bagi petugas MBG wajib dilakukan. Mereka harus memahami prinsip dasar food safety, sanitasi, dan penanganan darurat jika terjadi gejala keracunan. Petugas MBG bukan hanya pelaksana teknis, tetapi bagian dari sistem perlindungan anak.Dalam jangka panjang, langkah tersebut bakal menciptakan profesionalisme baru dalam pengelolaan program gizi sekolah, sehingga kualitasnya tidak bergantung pada relawan atau guru yang kebetulan ada di tempat.Peran masyarakat dan orang tuaDi sisi lain, lanjut Darda, peran masyarakat dan orang tua tetap penting. Mereka perlu dilibatkan dalam pengawasan secara partisipatif, misalnya melalui pembentukan Komite Gizi Sekolah yang berfungsi memberikan masukan dan pemantauan rutin. Namun, partisipasi itu harus bersifat sosial dan moral, bukan menggantikan fungsi teknis petugas MBG.Jika langkah-langkah tersebut dijalankan secara konsisten, ke depan program MBG tidak hanya menjadi simbol kebijakan populis, melainkan sebuah sistem sosial yang berkelanjutan. Anak-anak pun bisa makan dengan aman, guru bisa mengajar dengan tenang, dan orang tua bisa mempercayai sekolah sepenuhnya.Baca Juga:Keracunan MBG di Bandung Barat Terjadi Lagi, Wakil Rakyat Minta Ahli Dilibatkan di Dapur""Tragedi di Lembang harus menjadi momentum perubahan besar. Ini bukan sekadar soal makanan basi atau distribusi yang terlambat. Ini adalah peringatan bahwa sistem pelayanan publik kita masih lemah dalam hal pengawasan dan akuntabilitas,"" ujar Darda.Pemerintah harus berani menata ulang mekanisme MBG dengan memperjelas tanggung jawab, memperkuat standar, dan memastikan ada pengawasan profesional di setiap sekolah. ""Anak-anak berhak mendapatkan makanan bergizi tetapi mereka juga berhak mendapatkan jaminan keamanan dan perlindungan penuh dari negara,"" kata Darda.KorbanSementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan KBB dr. Lia Nurliana Sukandar dalam laporan rekapitulasi jumlah korban/kasus mencatat jumlah total dugaan keracunan MBG mencapai 150 orang dengan rincian 36 masih dirawat, 114 rawat jalan/pulang/sembuh.Data tersebut berdasarkan laporan rekapitulasi pada Rabu (29/10/2025), pukul 09.00. Peristiwa dugaan keracunan terjadi menimpa siswa SMP Negeri 4 Lembang serta SDN 2 Cibodas pada Selasa (28/10/2025).*** PIKIRAN RAKYAT -Kasus dugaan keracunan siswa akibat mengonsumsi Makan Bergizi Gratis terus berlanjut di wilayah Kabupaten Bandung Barat. Terakhir, sebanyak 150 siswa di Lembang mengalami gejala keracuna setelah mengonsumsi MBG. Pernyataan evaluasi program yang selama ini digembor-gemborkan pemerintah pun dipertanyakan.""Peristiwa ini bukan sekadar kecelakaan atau kelalaian sesaat, melainkan cerminan dari masalah struktural yang serius dalam tata kelola program publik "" kata pemerhati pendidikan asal KBB Darda Abdullah Sjam saat dihubungi, Rabu (29/10/2025).MBG sejatinya adalah kebijakan dengan niat mulia berupa memberikan makanan sehat dan bergizi kepada anak sekolah untuk mendukung tumbuh kembang mereka. Namun, ketika pelaksanaannya tidak dikelola dengan sistem pengawasan yang profesional, niat baik tersebut justru bisa berubah menjadi ancaman bagi kesehatan anak-anak.Baca Juga:Korban Dugaan Keracunan MBG di Desa Cibodas Lembang Mencapai 124 OrangProgram MBG, lanjut Darda, memiliki potensi besar. Program itu tidak hanya menyediakan asupan gizi yang lebih baik bagi siswa, melainkan juga dapat meningkatkan konsentrasi belajar, mengurangi angka kelaparan tersembunyi, dan menjadi wujud nyata kepedulian negara terhadap masa depan generasi muda.""Namun, keberhasilan sebuah program sosial tidak hanya diukur dari niat baik dan anggarannya, melainkan dari ketepatan eksekusi di lapangan,"" ucapnya.Di sinilah letak persoalan utama MBG saat ini, yakni celah antara konsep dan pelaksanaan terlalu lebar, dan pengawasan di tingkat sekolah masih sangat lemah.Kasus di Lembang, menurut Darda, memperlihatkan adanya kegagalan dalam rantai pengadaan, distribusi, dan pengawasan makanan.Fase paling rawanBeberapa laporan menyebutkan bahwa makanan yang dikonsumsi berupa nasi, tempe goreng, sayur tumis, rolade, dan buah lengkeng. Tak lama setelah dikonsumsi, puluhan siswa dari berbagai sekolah mengalami gejala yang sama.Dari pola waktunya, dapat disimpulkan penyebab keracunan kemungkinan besar terjadi pada fase pascamasak baik saat penyimpanan, transportasi, maupun penyajian di sekolah.""Dalam rantai distribusi makanan, fase inilah yang paling rawan jika tidak dikelola dengan standar keamanan pangan yang ketat,"" ucap dosen fakultas pendidikan di salah satu kampus swasta Kota Bandung tersebut.Baca Juga:Selain Siswa, MBG yang Diduga Memicu Keracunan di Lembang juga Dikonsumsi oleh Balita, Ibu Hamil, dan MenyusuiYang paling mengkhawatirkan, tutur Darda, kejadian seperti ini sudah berulang. Artinya, evaluasi sebelumnya belum menghasilkan perubahan signifikan. ""Dalam konteks kebijakan publik, pengulangan kesalahan semacam ini menandakan kegagalan sistemik, bukan sekadar insiden teknis,"" ujarnya.Pemerintah daerah memang telah berupaya cepat mengevakuasi siswa dan melakukan uji laboratorium, tetapi langkah-langkah tersebut masih bersifat reaktif atau belum menyentuh akar masalah yang sebenarnya. Akar masalah tersebut, yakni lemahnya manajemen risiko dan pengawasan profesional.Di lapangan, banyak guru dan pihak sekolah akhirnya harus ikut menanggung tanggung jawab yang seharusnya bukan milik mereka. ""Guru menjadi pencicip, pengecek, bahkan pengantar makanan ke kelas. Situasi ini tentu tidak adil dan berisiko tinggi,"" ujarnya.Guru bukan petugas kesehatan atau ahli keamanan pangan. Tugas utama mereka adalah mendidik, bukan memastikan apakah makanan layak konsumsi atau tidak. ""Ketika fungsi mereka diperluas ke ranah non-pedagogis tanpa dukungan keahlian dan perlindungan yang memadai, maka sistem pendidikan menjadi rentan, dan keselamatan siswa pun dipertaruhkan,"" ucapnya.Harus ada petugas profesionalSudah saatnya pengawasan MBG diubah secara mendasar. Pengawasan, menurut Darda, tidak boleh dibebankan kepada sekolah, melainkan harus dilakukan oleh petugas MBG profesional yang ditempatkan khusus di setiap sekolah penerima program.Petugas itu bertanggung jawab penuh terhadap proses penerimaan, pengecekan, pembagian, hingga pembersihan setelah konsumsi. Ketika makanan tiba di sekolah, mereka harus melakukan pemeriksaan cepat baik secara visual, aroma, maupun suhu untuk memastikan tidak ada tanda-tanda pembusukan atau kontaminasi. Setelah itu, pembagian makanan ke ruang kelas dilakukan oleh petugas tersebut, bukan oleh guru atau siswa.Dengan demikian, setiap tahap dalam rantai distribusi memiliki penanggung jawab yang jelas. ""Bila terjadi masalah, proses investigasi bisa dilakukan secara akurat dan cepat. Lebih dari itu, keberadaan petugas MBG di sekolah juga menciptakan batas tegas antara fungsi pendidikan dan fungsi pelayanan makanan,"" tutur Darda.Sekolah dapat kembali fokus pada pembelajaran, sementara pengawasan makanan menjadi tanggung jawab tenaga profesional yang dilatih khusus dalam bidang keamanan pangan.Psikologis dan sosialKebijakan itu penting karena dampak sosial dari kasus keracunan MBG tidak hanya bersifat fisik, melainkan juga psikologis dan sosial. Banyak orang tua, lanjutnya, kini ragu mengizinkan anak mereka ikut makan di sekolah.""Trauma ini sangat wajar. Rasa waswas terhadap keamanan makanan anak adalah bentuk kasih sayang yang mendasar,"" ucap Darda. Jika ketakutan tidak segera diatasi dengan langkah konkret, kepercayaan masyarakat terhadap sekolah dan pemerintah akan terus menurun. Padahal, tanpa dukungan publik, program sosial sebesar MBG akan kehilangan legitimasi moralnya.Dalam konteks pendidikan, kejadian seperti ini juga mempengaruhi proses belajar. Anak-anak yang sakit akan kehilangan waktu belajar, sementara guru harus menanggung tekanan emosional karena merasa ikut bertanggung jawab atas keselamatan murid. Sekolah, yang seharusnya menjadi tempat paling aman bagi anak, justru menjadi sumber kecemasan. Ketika rasa aman hilang, efektivitas proses belajar pun menurun.Baca Juga:Dugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat PemerintahOleh karena itu, Darda menilai, reformasi MBG tidak bisa hanya berhenti pada evaluasi vendor atau dapur penyedia. ""Yang dibutuhkan adalah reformasi menyeluruh dari hulu ke hilir. Pemerintah harus melakukan audit ketat terhadap semua pemasok makanan, memastikan dapur yang digunakan memenuhi standar kesehatan, dan menertibkan sistem transportasi agar makanan tetap dalam suhu aman hingga tiba di sekolah,"" ucapnya.Setiap tahapan harus memiliki protokol tertulis dan log harian yang bisa diaudit kapan pun. Selain itu, pelatihan dan sertifikasi bagi petugas MBG wajib dilakukan. Mereka harus memahami prinsip dasar food safety, sanitasi, dan penanganan darurat jika terjadi gejala keracunan. Petugas MBG bukan hanya pelaksana teknis, tetapi bagian dari sistem perlindungan anak.Dalam jangka panjang, langkah tersebut bakal menciptakan profesionalisme baru dalam pengelolaan program gizi sekolah, sehingga kualitasnya tidak bergantung pada relawan atau guru yang kebetulan ada di tempat.Peran masyarakat dan orang tuaDi sisi lain, lanjut Darda, peran masyarakat dan orang tua tetap penting. Mereka perlu dilibatkan dalam pengawasan secara partisipatif, misalnya melalui pembentukan Komite Gizi Sekolah yang berfungsi memberikan masukan dan pemantauan rutin. Namun, partisipasi itu harus bersifat sosial dan moral, bukan menggantikan fungsi teknis petugas MBG.Jika langkah-langkah tersebut dijalankan secara konsisten, ke depan program MBG tidak hanya menjadi simbol kebijakan populis, melainkan sebuah sistem sosial yang berkelanjutan. Anak-anak pun bisa makan dengan aman, guru bisa mengajar dengan tenang, dan orang tua bisa mempercayai sekolah sepenuhnya.Baca Juga:Keracunan MBG di Bandung Barat Terjadi Lagi, Wakil Rakyat Minta Ahli Dilibatkan di Dapur""Tragedi di Lembang harus menjadi momentum perubahan besar. Ini bukan sekadar soal makanan basi atau distribusi yang terlambat. Ini adalah peringatan bahwa sistem pelayanan publik kita masih lemah dalam hal pengawasan dan akuntabilitas,"" ujar Darda.Pemerintah harus berani menata ulang mekanisme MBG dengan memperjelas tanggung jawab, memperkuat standar, dan memastikan ada pengawasan profesional di setiap sekolah. ""Anak-anak berhak mendapatkan makanan bergizi tetapi mereka juga berhak mendapatkan jaminan keamanan dan perlindungan penuh dari negara,"" kata Darda.KorbanSementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan KBB dr. Lia Nurliana Sukandar dalam laporan rekapitulasi jumlah korban/kasus mencatat jumlah total dugaan keracunan MBG mencapai 150 orang dengan rincian 36 masih dirawat, 114 rawat jalan/pulang/sembuh.Data tersebut berdasarkan laporan rekapitulasi pada Rabu (29/10/2025), pukul 09.00. Peristiwa dugaan keracunan terjadi menimpa siswa SMP Negeri 4 Lembang serta SDN 2 Cibodas pada Selasa (28/10/2025).*** PIKIRAN RAKYAT -Kasus dugaan keracunan siswa akibat mengonsumsi Makan Bergizi Gratis terus berlanjut di wilayah Kabupaten Bandung Barat. Terakhir, sebanyak 150 siswa di Lembang mengalami gejala keracuna setelah mengonsumsi MBG. Pernyataan evaluasi program yang selama ini digembor-gemborkan pemerintah pun dipertanyakan.""Peristiwa ini bukan sekadar kecelakaan atau kelalaian sesaat, melainkan cerminan dari masalah struktural yang serius dalam tata kelola program publik "" kata pemerhati pendidikan asal KBB Darda Abdullah Sjam saat dihubungi, Rabu (29/10/2025).MBG sejatinya adalah kebijakan dengan niat mulia berupa memberikan makanan sehat dan bergizi kepada anak sekolah untuk mendukung tumbuh kembang mereka. Namun, ketika pelaksanaannya tidak dikelola dengan sistem pengawasan yang profesional, niat baik tersebut justru bisa berubah menjadi ancaman bagi kesehatan anak-anak.Baca Juga:Korban Dugaan Keracunan MBG di Desa Cibodas Lembang Mencapai 124 OrangProgram MBG, lanjut Darda, memiliki potensi besar. Program itu tidak hanya menyediakan asupan gizi yang lebih baik bagi siswa, melainkan juga dapat meningkatkan konsentrasi belajar, mengurangi angka kelaparan tersembunyi, dan menjadi wujud nyata kepedulian negara terhadap masa depan generasi muda.""Namun, keberhasilan sebuah program sosial tidak hanya diukur dari niat baik dan anggarannya, melainkan dari ketepatan eksekusi di lapangan,"" ucapnya.Di sinilah letak persoalan utama MBG saat ini, yakni celah antara konsep dan pelaksanaan terlalu lebar, dan pengawasan di tingkat sekolah masih sangat lemah.Kasus di Lembang, menurut Darda, memperlihatkan adanya kegagalan dalam rantai pengadaan, distribusi, dan pengawasan makanan.Fase paling rawanBeberapa laporan menyebutkan bahwa makanan yang dikonsumsi berupa nasi, tempe goreng, sayur tumis, rolade, dan buah lengkeng. Tak lama setelah dikonsumsi, puluhan siswa dari berbagai sekolah mengalami gejala yang sama.Dari pola waktunya, dapat disimpulkan penyebab keracunan kemungkinan besar terjadi pada fase pascamasak baik saat penyimpanan, transportasi, maupun penyajian di sekolah.""Dalam rantai distribusi makanan, fase inilah yang paling rawan jika tidak dikelola dengan standar keamanan pangan yang ketat,"" ucap dosen fakultas pendidikan di salah satu kampus swasta Kota Bandung tersebut.Baca Juga:Selain Siswa, MBG yang Diduga Memicu Keracunan di Lembang juga Dikonsumsi oleh Balita, Ibu Hamil, dan MenyusuiYang paling mengkhawatirkan, tutur Darda, kejadian seperti ini sudah berulang. Artinya, evaluasi sebelumnya belum menghasilkan perubahan signifikan. ""Dalam konteks kebijakan publik, pengulangan kesalahan semacam ini menandakan kegagalan sistemik, bukan sekadar insiden teknis,"" ujarnya.Pemerintah daerah memang telah berupaya cepat mengevakuasi siswa dan melakukan uji laboratorium, tetapi langkah-langkah tersebut masih bersifat reaktif atau belum menyentuh akar masalah yang sebenarnya. Akar masalah tersebut, yakni lemahnya manajemen risiko dan pengawasan profesional.Di lapangan, banyak guru dan pihak sekolah akhirnya harus ikut menanggung tanggung jawab yang seharusnya bukan milik mereka. ""Guru menjadi pencicip, pengecek, bahkan pengantar makanan ke kelas. Situasi ini tentu tidak adil dan berisiko tinggi,"" ujarnya.Guru bukan petugas kesehatan atau ahli keamanan pangan. Tugas utama mereka adalah mendidik, bukan memastikan apakah makanan layak konsumsi atau tidak. ""Ketika fungsi mereka diperluas ke ranah non-pedagogis tanpa dukungan keahlian dan perlindungan yang memadai, maka sistem pendidikan menjadi rentan, dan keselamatan siswa pun dipertaruhkan,"" ucapnya.Harus ada petugas profesionalSudah saatnya pengawasan MBG diubah secara mendasar. Pengawasan, menurut Darda, tidak boleh dibebankan kepada sekolah, melainkan harus dilakukan oleh petugas MBG profesional yang ditempatkan khusus di setiap sekolah penerima program.Petugas itu bertanggung jawab penuh terhadap proses penerimaan, pengecekan, pembagian, hingga pembersihan setelah konsumsi. Ketika makanan tiba di sekolah, mereka harus melakukan pemeriksaan cepat baik secara visual, aroma, maupun suhu untuk memastikan tidak ada tanda-tanda pembusukan atau kontaminasi. Setelah itu, pembagian makanan ke ruang kelas dilakukan oleh petugas tersebut, bukan oleh guru atau siswa.Dengan demikian, setiap tahap dalam rantai distribusi memiliki penanggung jawab yang jelas. ""Bila terjadi masalah, proses investigasi bisa dilakukan secara akurat dan cepat. Lebih dari itu, keberadaan petugas MBG di sekolah juga menciptakan batas tegas antara fungsi pendidikan dan fungsi pelayanan makanan,"" tutur Darda.Sekolah dapat kembali fokus pada pembelajaran, sementara pengawasan makanan menjadi tanggung jawab tenaga profesional yang dilatih khusus dalam bidang keamanan pangan.Psikologis dan sosialKebijakan itu penting karena dampak sosial dari kasus keracunan MBG tidak hanya bersifat fisik, melainkan juga psikologis dan sosial. Banyak orang tua, lanjutnya, kini ragu mengizinkan anak mereka ikut makan di sekolah.""Trauma ini sangat wajar. Rasa waswas terhadap keamanan makanan anak adalah bentuk kasih sayang yang mendasar,"" ucap Darda. Jika ketakutan tidak segera diatasi dengan langkah konkret, kepercayaan masyarakat terhadap sekolah dan pemerintah akan terus menurun. Padahal, tanpa dukungan publik, program sosial sebesar MBG akan kehilangan legitimasi moralnya.Dalam konteks pendidikan, kejadian seperti ini juga mempengaruhi proses belajar. Anak-anak yang sakit akan kehilangan waktu belajar, sementara guru harus menanggung tekanan emosional karena merasa ikut bertanggung jawab atas keselamatan murid. Sekolah, yang seharusnya menjadi tempat paling aman bagi anak, justru menjadi sumber kecemasan. Ketika rasa aman hilang, efektivitas proses belajar pun menurun.Baca Juga:Dugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat PemerintahOleh karena itu, Darda menilai, reformasi MBG tidak bisa hanya berhenti pada evaluasi vendor atau dapur penyedia. ""Yang dibutuhkan adalah reformasi menyeluruh dari hulu ke hilir. Pemerintah harus melakukan audit ketat terhadap semua pemasok makanan, memastikan dapur yang digunakan memenuhi standar kesehatan, dan menertibkan sistem transportasi agar makanan tetap dalam suhu aman hingga tiba di sekolah,"" ucapnya.Setiap tahapan harus memiliki protokol tertulis dan log harian yang bisa diaudit kapan pun. Selain itu, pelatihan dan sertifikasi bagi petugas MBG wajib dilakukan. Mereka harus memahami prinsip dasar food safety, sanitasi, dan penanganan darurat jika terjadi gejala keracunan. Petugas MBG bukan hanya pelaksana teknis, tetapi bagian dari sistem perlindungan anak.Dalam jangka panjang, langkah tersebut bakal menciptakan profesionalisme baru dalam pengelolaan program gizi sekolah, sehingga kualitasnya tidak bergantung pada relawan atau guru yang kebetulan ada di tempat.Peran masyarakat dan orang tuaDi sisi lain, lanjut Darda, peran masyarakat dan orang tua tetap penting. Mereka perlu dilibatkan dalam pengawasan secara partisipatif, misalnya melalui pembentukan Komite Gizi Sekolah yang berfungsi memberikan masukan dan pemantauan rutin. Namun, partisipasi itu harus bersifat sosial dan moral, bukan menggantikan fungsi teknis petugas MBG.Jika langkah-langkah tersebut dijalankan secara konsisten, ke depan program MBG tidak hanya menjadi simbol kebijakan populis, melainkan sebuah sistem sosial yang berkelanjutan. Anak-anak pun bisa makan dengan aman, guru bisa mengajar dengan tenang, dan orang tua bisa mempercayai sekolah sepenuhnya.Baca Juga:Keracunan MBG di Bandung Barat Terjadi Lagi, Wakil Rakyat Minta Ahli Dilibatkan di Dapur""Tragedi di Lembang harus menjadi momentum perubahan besar. Ini bukan sekadar soal makanan basi atau distribusi yang terlambat. Ini adalah peringatan bahwa sistem pelayanan publik kita masih lemah dalam hal pengawasan dan akuntabilitas,"" ujar Darda.Pemerintah harus berani menata ulang mekanisme MBG dengan memperjelas tanggung jawab, memperkuat standar, dan memastikan ada pengawasan profesional di setiap sekolah. ""Anak-anak berhak mendapatkan makanan bergizi tetapi mereka juga berhak mendapatkan jaminan keamanan dan perlindungan penuh dari negara,"" kata Darda.KorbanSementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan KBB dr. Lia Nurliana Sukandar dalam laporan rekapitulasi jumlah korban/kasus mencatat jumlah total dugaan keracunan MBG mencapai 150 orang dengan rincian 36 masih dirawat, 114 rawat jalan/pulang/sembuh.Data tersebut berdasarkan laporan rekapitulasi pada Rabu (29/10/2025), pukul 09.00. Peristiwa dugaan keracunan terjadi menimpa siswa SMP Negeri 4 Lembang serta SDN 2 Cibodas pada Selasa (28/10/2025).*** PIKIRAN RAKYAT -Kasus dugaan keracunan siswa akibat mengonsumsi Makan Bergizi Gratis terus berlanjut di wilayah Kabupaten Bandung Barat. Terakhir, sebanyak 150 siswa di Lembang mengalami gejala keracuna setelah mengonsumsi MBG. Pernyataan evaluasi program yang selama ini digembor-gemborkan pemerintah pun dipertanyakan. ""Peristiwa ini bukan sekadar kecelakaan atau kelalaian sesaat, melainkan cerminan dari masalah struktural yang serius dalam tata kelola program publik "" kata pemerhati pendidikan asal KBB Darda Abdullah Sjam saat dihubungi, Rabu (29/10/2025). MBG sejatinya adalah kebijakan dengan niat mulia berupa memberikan makanan sehat dan bergizi kepada anak sekolah untuk mendukung tumbuh kembang mereka. Namun, ketika pelaksanaannya tidak dikelola dengan sistem pengawasan yang profesional, niat baik tersebut justru bisa berubah menjadi ancaman bagi kesehatan anak-anak. Baca Juga:Korban Dugaan Keracunan MBG di Desa Cibodas Lembang Mencapai 124 Orang Program MBG, lanjut Darda, memiliki potensi besar. Program itu tidak hanya menyediakan asupan gizi yang lebih baik bagi siswa, melainkan juga dapat meningkatkan konsentrasi belajar, mengurangi angka kelaparan tersembunyi, dan menjadi wujud nyata kepedulian negara terhadap masa depan generasi muda.""Namun, keberhasilan sebuah program sosial tidak hanya diukur dari niat baik dan anggarannya, melainkan dari ketepatan eksekusi di lapangan,"" ucapnya.Di sinilah letak persoalan utama MBG saat ini, yakni celah antara konsep dan pelaksanaan terlalu lebar, dan pengawasan di tingkat sekolah masih sangat lemah.Kasus di Lembang, menurut Darda, memperlihatkan adanya kegagalan dalam rantai pengadaan, distribusi, dan pengawasan makanan.Fase paling rawanBeberapa laporan menyebutkan bahwa makanan yang dikonsumsi berupa nasi, tempe goreng, sayur tumis, rolade, dan buah lengkeng. Tak lama setelah dikonsumsi, puluhan siswa dari berbagai sekolah mengalami gejala yang sama.Dari pola waktunya, dapat disimpulkan penyebab keracunan kemungkinan besar terjadi pada fase pascamasak baik saat penyimpanan, transportasi, maupun penyajian di sekolah.""Dalam rantai distribusi makanan, fase inilah yang paling rawan jika tidak dikelola dengan standar keamanan pangan yang ketat,"" ucap dosen fakultas pendidikan di salah satu kampus swasta Kota Bandung tersebut.Baca Juga:Selain Siswa, MBG yang Diduga Memicu Keracunan di Lembang juga Dikonsumsi oleh Balita, Ibu Hamil, dan MenyusuiYang paling mengkhawatirkan, tutur Darda, kejadian seperti ini sudah berulang. Artinya, evaluasi sebelumnya belum menghasilkan perubahan signifikan. ""Dalam konteks kebijakan publik, pengulangan kesalahan semacam ini menandakan kegagalan sistemik, bukan sekadar insiden teknis,"" ujarnya.Pemerintah daerah memang telah berupaya cepat mengevakuasi siswa dan melakukan uji laboratorium, tetapi langkah-langkah tersebut masih bersifat reaktif atau belum menyentuh akar masalah yang sebenarnya. Akar masalah tersebut, yakni lemahnya manajemen risiko dan pengawasan profesional.Di lapangan, banyak guru dan pihak sekolah akhirnya harus ikut menanggung tanggung jawab yang seharusnya bukan milik mereka. ""Guru menjadi pencicip, pengecek, bahkan pengantar makanan ke kelas. Situasi ini tentu tidak adil dan berisiko tinggi,"" ujarnya.Guru bukan petugas kesehatan atau ahli keamanan pangan. Tugas utama mereka adalah mendidik, bukan memastikan apakah makanan layak konsumsi atau tidak. ""Ketika fungsi mereka diperluas ke ranah non-pedagogis tanpa dukungan keahlian dan perlindungan yang memadai, maka sistem pendidikan menjadi rentan, dan keselamatan siswa pun dipertaruhkan,"" ucapnya.Harus ada petugas profesionalSudah saatnya pengawasan MBG diubah secara mendasar. Pengawasan, menurut Darda, tidak boleh dibebankan kepada sekolah, melainkan harus dilakukan oleh petugas MBG profesional yang ditempatkan khusus di setiap sekolah penerima program.Petugas itu bertanggung jawab penuh terhadap proses penerimaan, pengecekan, pembagian, hingga pembersihan setelah konsumsi. Ketika makanan tiba di sekolah, mereka harus melakukan pemeriksaan cepat baik secara visual, aroma, maupun suhu untuk memastikan tidak ada tanda-tanda pembusukan atau kontaminasi. Setelah itu, pembagian makanan ke ruang kelas dilakukan oleh petugas tersebut, bukan oleh guru atau siswa.Dengan demikian, setiap tahap dalam rantai distribusi memiliki penanggung jawab yang jelas. ""Bila terjadi masalah, proses investigasi bisa dilakukan secara akurat dan cepat. Lebih dari itu, keberadaan petugas MBG di sekolah juga menciptakan batas tegas antara fungsi pendidikan dan fungsi pelayanan makanan,"" tutur Darda.Sekolah dapat kembali fokus pada pembelajaran, sementara pengawasan makanan menjadi tanggung jawab tenaga profesional yang dilatih khusus dalam bidang keamanan pangan.Psikologis dan sosialKebijakan itu penting karena dampak sosial dari kasus keracunan MBG tidak hanya bersifat fisik, melainkan juga psikologis dan sosial. Banyak orang tua, lanjutnya, kini ragu mengizinkan anak mereka ikut makan di sekolah.""Trauma ini sangat wajar. Rasa waswas terhadap keamanan makanan anak adalah bentuk kasih sayang yang mendasar,"" ucap Darda. Jika ketakutan tidak segera diatasi dengan langkah konkret, kepercayaan masyarakat terhadap sekolah dan pemerintah akan terus menurun. Padahal, tanpa dukungan publik, program sosial sebesar MBG akan kehilangan legitimasi moralnya.Dalam konteks pendidikan, kejadian seperti ini juga mempengaruhi proses belajar. Anak-anak yang sakit akan kehilangan waktu belajar, sementara guru harus menanggung tekanan emosional karena merasa ikut bertanggung jawab atas keselamatan murid. Sekolah, yang seharusnya menjadi tempat paling aman bagi anak, justru menjadi sumber kecemasan. Ketika rasa aman hilang, efektivitas proses belajar pun menurun.Baca Juga:Dugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat PemerintahOleh karena itu, Darda menilai, reformasi MBG tidak bisa hanya berhenti pada evaluasi vendor atau dapur penyedia. ""Yang dibutuhkan adalah reformasi menyeluruh dari hulu ke hilir. Pemerintah harus melakukan audit ketat terhadap semua pemasok makanan, memastikan dapur yang digunakan memenuhi standar kesehatan, dan menertibkan sistem transportasi agar makanan tetap dalam suhu aman hingga tiba di sekolah,"" ucapnya.Setiap tahapan harus memiliki protokol tertulis dan log harian yang bisa diaudit kapan pun. Selain itu, pelatihan dan sertifikasi bagi petugas MBG wajib dilakukan. Mereka harus memahami prinsip dasar food safety, sanitasi, dan penanganan darurat jika terjadi gejala keracunan. Petugas MBG bukan hanya pelaksana teknis, tetapi bagian dari sistem perlindungan anak.Dalam jangka panjang, langkah tersebut bakal menciptakan profesionalisme baru dalam pengelolaan program gizi sekolah, sehingga kualitasnya tidak bergantung pada relawan atau guru yang kebetulan ada di tempat.Peran masyarakat dan orang tuaDi sisi lain, lanjut Darda, peran masyarakat dan orang tua tetap penting. Mereka perlu dilibatkan dalam pengawasan secara partisipatif, misalnya melalui pembentukan Komite Gizi Sekolah yang berfungsi memberikan masukan dan pemantauan rutin. Namun, partisipasi itu harus bersifat sosial dan moral, bukan menggantikan fungsi teknis petugas MBG.Jika langkah-langkah tersebut dijalankan secara konsisten, ke depan program MBG tidak hanya menjadi simbol kebijakan populis, melainkan sebuah sistem sosial yang berkelanjutan. Anak-anak pun bisa makan dengan aman, guru bisa mengajar dengan tenang, dan orang tua bisa mempercayai sekolah sepenuhnya.Baca Juga:Keracunan MBG di Bandung Barat Terjadi Lagi, Wakil Rakyat Minta Ahli Dilibatkan di Dapur""Tragedi di Lembang harus menjadi momentum perubahan besar. Ini bukan sekadar soal makanan basi atau distribusi yang terlambat. Ini adalah peringatan bahwa sistem pelayanan publik kita masih lemah dalam hal pengawasan dan akuntabilitas,"" ujar Darda.Pemerintah harus berani menata ulang mekanisme MBG dengan memperjelas tanggung jawab, memperkuat standar, dan memastikan ada pengawasan profesional di setiap sekolah. ""Anak-anak berhak mendapatkan makanan bergizi tetapi mereka juga berhak mendapatkan jaminan keamanan dan perlindungan penuh dari negara,"" kata Darda.KorbanSementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan KBB dr. Lia Nurliana Sukandar dalam laporan rekapitulasi jumlah korban/kasus mencatat jumlah total dugaan keracunan MBG mencapai 150 orang dengan rincian 36 masih dirawat, 114 rawat jalan/pulang/sembuh.Data tersebut berdasarkan laporan rekapitulasi pada Rabu (29/10/2025), pukul 09.00. Peristiwa dugaan keracunan terjadi menimpa siswa SMP Negeri 4 Lembang serta SDN 2 Cibodas pada Selasa (28/10/2025).*** Program MBG, lanjut Darda, memiliki potensi besar. Program itu tidak hanya menyediakan asupan gizi yang lebih baik bagi siswa, melainkan juga dapat meningkatkan konsentrasi belajar, mengurangi angka kelaparan tersembunyi, dan menjadi wujud nyata kepedulian negara terhadap masa depan generasi muda. ""Namun, keberhasilan sebuah program sosial tidak hanya diukur dari niat baik dan anggarannya, melainkan dari ketepatan eksekusi di lapangan,"" ucapnya. Di sinilah letak persoalan utama MBG saat ini, yakni celah antara konsep dan pelaksanaan terlalu lebar, dan pengawasan di tingkat sekolah masih sangat lemah. Kasus di Lembang, menurut Darda, memperlihatkan adanya kegagalan dalam rantai pengadaan, distribusi, dan pengawasan makanan. Beberapa laporan menyebutkan bahwa makanan yang dikonsumsi berupa nasi, tempe goreng, sayur tumis, rolade, dan buah lengkeng. Tak lama setelah dikonsumsi, puluhan siswa dari berbagai sekolah mengalami gejala yang sama. Dari pola waktunya, dapat disimpulkan penyebab keracunan kemungkinan besar terjadi pada fase pascamasak baik saat penyimpanan, transportasi, maupun penyajian di sekolah. ""Dalam rantai distribusi makanan, fase inilah yang paling rawan jika tidak dikelola dengan standar keamanan pangan yang ketat,"" ucap dosen fakultas pendidikan di salah satu kampus swasta Kota Bandung tersebut. Baca Juga:Selain Siswa, MBG yang Diduga Memicu Keracunan di Lembang juga Dikonsumsi oleh Balita, Ibu Hamil, dan Menyusui Yang paling mengkhawatirkan, tutur Darda, kejadian seperti ini sudah berulang. Artinya, evaluasi sebelumnya belum menghasilkan perubahan signifikan. ""Dalam konteks kebijakan publik, pengulangan kesalahan semacam ini menandakan kegagalan sistemik, bukan sekadar insiden teknis,"" ujarnya. Pemerintah daerah memang telah berupaya cepat mengevakuasi siswa dan melakukan uji laboratorium, tetapi langkah-langkah tersebut masih bersifat reaktif atau belum menyentuh akar masalah yang sebenarnya. Akar masalah tersebut, yakni lemahnya manajemen risiko dan pengawasan profesional. Di lapangan, banyak guru dan pihak sekolah akhirnya harus ikut menanggung tanggung jawab yang seharusnya bukan milik mereka. ""Guru menjadi pencicip, pengecek, bahkan pengantar makanan ke kelas. Situasi ini tentu tidak adil dan berisiko tinggi,"" ujarnya. Guru bukan petugas kesehatan atau ahli keamanan pangan. Tugas utama mereka adalah mendidik, bukan memastikan apakah makanan layak konsumsi atau tidak. ""Ketika fungsi mereka diperluas ke ranah non-pedagogis tanpa dukungan keahlian dan perlindungan yang memadai, maka sistem pendidikan menjadi rentan, dan keselamatan siswa pun dipertaruhkan,"" ucapnya. Sudah saatnya pengawasan MBG diubah secara mendasar. Pengawasan, menurut Darda, tidak boleh dibebankan kepada sekolah, melainkan harus dilakukan oleh petugas MBG profesional yang ditempatkan khusus di setiap sekolah penerima program. Petugas itu bertanggung jawab penuh terhadap proses penerimaan, pengecekan, pembagian, hingga pembersihan setelah konsumsi. Ketika makanan tiba di sekolah, mereka harus melakukan pemeriksaan cepat baik secara visual, aroma, maupun suhu untuk memastikan tidak ada tanda-tanda pembusukan atau kontaminasi. Setelah itu, pembagian makanan ke ruang kelas dilakukan oleh petugas tersebut, bukan oleh guru atau siswa. Dengan demikian, setiap tahap dalam rantai distribusi memiliki penanggung jawab yang jelas. ""Bila terjadi masalah, proses investigasi bisa dilakukan secara akurat dan cepat. Lebih dari itu, keberadaan petugas MBG di sekolah juga menciptakan batas tegas antara fungsi pendidikan dan fungsi pelayanan makanan,"" tutur Darda. Sekolah dapat kembali fokus pada pembelajaran, sementara pengawasan makanan menjadi tanggung jawab tenaga profesional yang dilatih khusus dalam bidang keamanan pangan. Kebijakan itu penting karena dampak sosial dari kasus keracunan MBG tidak hanya bersifat fisik, melainkan juga psikologis dan sosial. Banyak orang tua, lanjutnya, kini ragu mengizinkan anak mereka ikut makan di sekolah. ""Trauma ini sangat wajar. Rasa waswas terhadap keamanan makanan anak adalah bentuk kasih sayang yang mendasar,"" ucap Darda. Jika ketakutan tidak segera diatasi dengan langkah konkret, kepercayaan masyarakat terhadap sekolah dan pemerintah akan terus menurun. Padahal, tanpa dukungan publik, program sosial sebesar MBG akan kehilangan legitimasi moralnya. Dalam konteks pendidikan, kejadian seperti ini juga mempengaruhi proses belajar. Anak-anak yang sakit akan kehilangan waktu belajar, sementara guru harus menanggung tekanan emosional karena merasa ikut bertanggung jawab atas keselamatan murid. Sekolah, yang seharusnya menjadi tempat paling aman bagi anak, justru menjadi sumber kecemasan. Ketika rasa aman hilang, efektivitas proses belajar pun menurun. Baca Juga:Dugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat Pemerintah Oleh karena itu, Darda menilai, reformasi MBG tidak bisa hanya berhenti pada evaluasi vendor atau dapur penyedia. ""Yang dibutuhkan adalah reformasi menyeluruh dari hulu ke hilir. Pemerintah harus melakukan audit ketat terhadap semua pemasok makanan, memastikan dapur yang digunakan memenuhi standar kesehatan, dan menertibkan sistem transportasi agar makanan tetap dalam suhu aman hingga tiba di sekolah,"" ucapnya. Setiap tahapan harus memiliki protokol tertulis dan log harian yang bisa diaudit kapan pun. Selain itu, pelatihan dan sertifikasi bagi petugas MBG wajib dilakukan. Mereka harus memahami prinsip dasar food safety, sanitasi, dan penanganan darurat jika terjadi gejala keracunan. Petugas MBG bukan hanya pelaksana teknis, tetapi bagian dari sistem perlindungan anak. Dalam jangka panjang, langkah tersebut bakal menciptakan profesionalisme baru dalam pengelolaan program gizi sekolah, sehingga kualitasnya tidak bergantung pada relawan atau guru yang kebetulan ada di tempat. Di sisi lain, lanjut Darda, peran masyarakat dan orang tua tetap penting. Mereka perlu dilibatkan dalam pengawasan secara partisipatif, misalnya melalui pembentukan Komite Gizi Sekolah yang berfungsi memberikan masukan dan pemantauan rutin. Namun, partisipasi itu harus bersifat sosial dan moral, bukan menggantikan fungsi teknis petugas MBG. Jika langkah-langkah tersebut dijalankan secara konsisten, ke depan program MBG tidak hanya menjadi simbol kebijakan populis, melainkan sebuah sistem sosial yang berkelanjutan. Anak-anak pun bisa makan dengan aman, guru bisa mengajar dengan tenang, dan orang tua bisa mempercayai sekolah sepenuhnya. Baca Juga:Keracunan MBG di Bandung Barat Terjadi Lagi, Wakil Rakyat Minta Ahli Dilibatkan di Dapur ""Tragedi di Lembang harus menjadi momentum perubahan besar. Ini bukan sekadar soal makanan basi atau distribusi yang terlambat. Ini adalah peringatan bahwa sistem pelayanan publik kita masih lemah dalam hal pengawasan dan akuntabilitas,"" ujar Darda. Pemerintah harus berani menata ulang mekanisme MBG dengan memperjelas tanggung jawab, memperkuat standar, dan memastikan ada pengawasan profesional di setiap sekolah. ""Anak-anak berhak mendapatkan makanan bergizi tetapi mereka juga berhak mendapatkan jaminan keamanan dan perlindungan penuh dari negara,"" kata Darda. Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan KBB dr. Lia Nurliana Sukandar dalam laporan rekapitulasi jumlah korban/kasus mencatat jumlah total dugaan keracunan MBG mencapai 150 orang dengan rincian 36 masih dirawat, 114 rawat jalan/pulang/sembuh. Data tersebut berdasarkan laporan rekapitulasi pada Rabu (29/10/2025), pukul 09.00. Peristiwa dugaan keracunan terjadi menimpa siswa SMP Negeri 4 Lembang serta SDN 2 Cibodas pada Selasa (28/10/2025).*** Berita PilihanPuluhan Siswa SMPN 1 Lembang Alami Gejala Keracunan Usai Menyantap MBGKeracunan Massal di Kota Cirebon, Usai Santap MBG Belasan Siswa SD Negeri Dilarikan ke PuskesmasDugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat PemerintahKembali Terjadi, Puluhan Siswa SMPN 4 Lembang dan SD 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat Diduga Keracunan MBGKorban Dugaan Keracunan MBG di Desa Cibodas Lembang Mencapai 124 OrangSelain Siswa, MBG yang Diduga Memicu Keracunan di Lembang juga Dikonsumsi oleh Balita, Ibu Hamil, dan Menyusui Berita PilihanPuluhan Siswa SMPN 1 Lembang Alami Gejala Keracunan Usai Menyantap MBGKeracunan Massal di Kota Cirebon, Usai Santap MBG Belasan Siswa SD Negeri Dilarikan ke PuskesmasDugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat PemerintahKembali Terjadi, Puluhan Siswa SMPN 4 Lembang dan SD 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat Diduga Keracunan MBGKorban Dugaan Keracunan MBG di Desa Cibodas Lembang Mencapai 124 OrangSelain Siswa, MBG yang Diduga Memicu Keracunan di Lembang juga Dikonsumsi oleh Balita, Ibu Hamil, dan Menyusui Berita Pilihan Puluhan Siswa SMPN 1 Lembang Alami Gejala Keracunan Usai Menyantap MBGKeracunan Massal di Kota Cirebon, Usai Santap MBG Belasan Siswa SD Negeri Dilarikan ke PuskesmasDugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat PemerintahKembali Terjadi, Puluhan Siswa SMPN 4 Lembang dan SD 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat Diduga Keracunan MBGKorban Dugaan Keracunan MBG di Desa Cibodas Lembang Mencapai 124 OrangSelain Siswa, MBG yang Diduga Memicu Keracunan di Lembang juga Dikonsumsi oleh Balita, Ibu Hamil, dan Menyusui Puluhan Siswa SMPN 1 Lembang Alami Gejala Keracunan Usai Menyantap MBG Puluhan Siswa SMPN 1 Lembang Alami Gejala Keracunan Usai Menyantap MBG Puluhan Siswa SMPN 1 Lembang Alami Gejala Keracunan Usai Menyantap MBG Puluhan Siswa SMPN 1 Lembang Alami Gejala Keracunan Usai Menyantap MBG Keracunan Massal di Kota Cirebon, Usai Santap MBG Belasan Siswa SD Negeri Dilarikan ke Puskesmas Keracunan Massal di Kota Cirebon, Usai Santap MBG Belasan Siswa SD Negeri Dilarikan ke Puskesmas Keracunan Massal di Kota Cirebon, Usai Santap MBG Belasan Siswa SD Negeri Dilarikan ke Puskesmas Keracunan Massal di Kota Cirebon, Usai Santap MBG Belasan Siswa SD Negeri Dilarikan ke Puskesmas Dugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat Pemerintah Dugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat Pemerintah Dugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat Pemerintah Dugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat Pemerintah Kembali Terjadi, Puluhan Siswa SMPN 4 Lembang dan SD 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat Diduga Keracunan MBG Kembali Terjadi, Puluhan Siswa SMPN 4 Lembang dan SD 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat Diduga Keracunan MBG Kembali Terjadi, Puluhan Siswa SMPN 4 Lembang dan SD 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat Diduga Keracunan MBG Kembali Terjadi, Puluhan Siswa SMPN 4 Lembang dan SD 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat Diduga Keracunan MBG Korban Dugaan Keracunan MBG di Desa Cibodas Lembang Mencapai 124 Orang Korban Dugaan Keracunan MBG di Desa Cibodas Lembang Mencapai 124 Orang Korban Dugaan Keracunan MBG di Desa Cibodas Lembang Mencapai 124 Orang Korban Dugaan Keracunan MBG di Desa Cibodas Lembang Mencapai 124 Orang Selain Siswa, MBG yang Diduga Memicu Keracunan di Lembang juga Dikonsumsi oleh Balita, Ibu Hamil, dan Menyusui Selain Siswa, MBG yang Diduga Memicu Keracunan di Lembang juga Dikonsumsi oleh Balita, Ibu Hamil, dan Menyusui Selain Siswa, MBG yang Diduga Memicu Keracunan di Lembang juga Dikonsumsi oleh Balita, Ibu Hamil, dan Menyusui Selain Siswa, MBG yang Diduga Memicu Keracunan di Lembang juga Dikonsumsi oleh Balita, Ibu Hamil, dan Menyusui",Bambang Arifianto,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/29/3274936376.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019753482/kasus-dugaan-keracunan-mbg-berlanjut-di-lembang-bandung-barat-langkah-evaluasi-dipertanyakan?page=all,0cb6068100d1d22208e057342d05339c167aba33c1076d290e42d0ce84ea686c,2025-11-05 11:58:06.708 366,pikiranrakyat,mbg,2025-10-29 17:32:00,"Seluruh SPPG di Cirebon Terancam Berhenti Beroperasi, Belum Ada Dapur MBG yang Kantongi SLHS","PIKIRAN RAKYAT- Seluruh pengelola dapur MBG (Makan Bergizi Gratis) atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota Cirebon terancam tidak bisa beroperasi. Jelang akhir Oktober 2025 ini, belum ada satupun yang mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Padahal sisa waktu tinggal satu hari lagi. Batas Waktu untuk bisa mendapatkan SLHS dan bisa beroperasi melayani kebutuhan program MBG sampai Kamis (30/10/2025) besok. ""Mudah-mudahan ada tambah waktu supaya seluruh SPPG yang beroperasi dan akan beroperasi dapat memenuhi syarat pengajuan SLHS,"" ujar dr Siti aria Listyawaty, Kepala Dinas Kesehatan Kota Cirebon, Rabu (29/10/2025). Baca Juga:Keracunan Massal di Kota Cirebon, Usai Santap MBG Belasan Siswa SD Negeri Dilarikan ke Puskesmas Jika sesuai ketentuan, Badan Gizi Nasional (BGN) mewajibkan semua SPPG atau dapur MBG memiliki SLHS paling lambat 30 Oktober 2025. Di Kota Cirebon, dari 15 SPPG yang beroperasi, baru delapan SPPG yang mengajukan permohonan penerbitan SLHS ke Dinas Kesehatan setempat. Lalu, dari delapan yang mengajukan, hanya empat yang memenuhi syarat lengkap dan sudah masuk pada Online Single Submission (OSS). OSS merupakan sistem perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik di Indonesia yang diperuntukkan bagi pelaku usaha untuk mengurus izin melalui satu pintu.""Hanya delapan SPPG MBG yang sudah pengajuan, dari delapan tersisa empat yang memenuhi syarat dan sudah masuk pada sistem OSS di pusat, kata Siti Maria. Namun masalahnya, empat SPPG yang sudah masuk pada sistem OSS ini belum dapat menerima SLHS, dikarenakan ada gangguan pada sistem. ""Ada gangguan sistem dari pusat jadi 4 SPPG yang memenuhi syarat pengajuan belum resmi dapat SLHS, kata Siti Maria. Baca Juga:Limbah SPPG Cemari Lingkungan Udara Busuk Menyengat, Air Sumur Berubah Keruh Maria berharap, ada penambahan waktu pengajuan SLHS karena masih banyak SPPG yang belum memiliki SLHS. Jika tidak, maka dapur MBG yang sudah beroperasi terpaksa diberhentikan sementara. Namun, kewenangan pemberhentian operasi SPPG bukan oleh pihaknya, melainkan dari BGN. ""Kami, Dinkes hanya memberikan dukungan, berupa pengawasan dan pembinaan, tutur Siti Maria.*** Berita PilihanDana Transfer Dipotong Rp 255 Miliar, Pembangunan di Kota Cirebon Bakal Pincang?Meski Fiskal Tertekan, Pemkab Cirebon Naikkan Anggaran Perbaikan Jalan 50 PersenEmpat Tahanan di Cirebon Kabur Lewat Kamar Mandi, Pencabul Jadi InisiatorTerimbas Pemangkasan TKD, Pembangunan Proyek Senilai Rp40 Miliar di Cirebon BatalKuwu Setu Kulon Cirebon Resmi Tersangka Korupsi Dana Desa, Nasib Jabatannya Tunggu Proses Hukum Tuntas Berita PilihanDana Transfer Dipotong Rp 255 Miliar, Pembangunan di Kota Cirebon Bakal Pincang?Meski Fiskal Tertekan, Pemkab Cirebon Naikkan Anggaran Perbaikan Jalan 50 PersenEmpat Tahanan di Cirebon Kabur Lewat Kamar Mandi, Pencabul Jadi InisiatorTerimbas Pemangkasan TKD, Pembangunan Proyek Senilai Rp40 Miliar di Cirebon BatalKuwu Setu Kulon Cirebon Resmi Tersangka Korupsi Dana Desa, Nasib Jabatannya Tunggu Proses Hukum Tuntas Berita Pilihan Dana Transfer Dipotong Rp 255 Miliar, Pembangunan di Kota Cirebon Bakal Pincang?Meski Fiskal Tertekan, Pemkab Cirebon Naikkan Anggaran Perbaikan Jalan 50 PersenEmpat Tahanan di Cirebon Kabur Lewat Kamar Mandi, Pencabul Jadi InisiatorTerimbas Pemangkasan TKD, Pembangunan Proyek Senilai Rp40 Miliar di Cirebon BatalKuwu Setu Kulon Cirebon Resmi Tersangka Korupsi Dana Desa, Nasib Jabatannya Tunggu Proses Hukum Tuntas Dana Transfer Dipotong Rp 255 Miliar, Pembangunan di Kota Cirebon Bakal Pincang? Dana Transfer Dipotong Rp 255 Miliar, Pembangunan di Kota Cirebon Bakal Pincang? Dana Transfer Dipotong Rp 255 Miliar, Pembangunan di Kota Cirebon Bakal Pincang? Dana Transfer Dipotong Rp 255 Miliar, Pembangunan di Kota Cirebon Bakal Pincang? Meski Fiskal Tertekan, Pemkab Cirebon Naikkan Anggaran Perbaikan Jalan 50 Persen Meski Fiskal Tertekan, Pemkab Cirebon Naikkan Anggaran Perbaikan Jalan 50 Persen Meski Fiskal Tertekan, Pemkab Cirebon Naikkan Anggaran Perbaikan Jalan 50 Persen Meski Fiskal Tertekan, Pemkab Cirebon Naikkan Anggaran Perbaikan Jalan 50 Persen Empat Tahanan di Cirebon Kabur Lewat Kamar Mandi, Pencabul Jadi Inisiator Empat Tahanan di Cirebon Kabur Lewat Kamar Mandi, Pencabul Jadi Inisiator Empat Tahanan di Cirebon Kabur Lewat Kamar Mandi, Pencabul Jadi Inisiator Empat Tahanan di Cirebon Kabur Lewat Kamar Mandi, Pencabul Jadi Inisiator Terimbas Pemangkasan TKD, Pembangunan Proyek Senilai Rp40 Miliar di Cirebon Batal Terimbas Pemangkasan TKD, Pembangunan Proyek Senilai Rp40 Miliar di Cirebon Batal Terimbas Pemangkasan TKD, Pembangunan Proyek Senilai Rp40 Miliar di Cirebon Batal Terimbas Pemangkasan TKD, Pembangunan Proyek Senilai Rp40 Miliar di Cirebon Batal Kuwu Setu Kulon Cirebon Resmi Tersangka Korupsi Dana Desa, Nasib Jabatannya Tunggu Proses Hukum Tuntas Kuwu Setu Kulon Cirebon Resmi Tersangka Korupsi Dana Desa, Nasib Jabatannya Tunggu Proses Hukum Tuntas Kuwu Setu Kulon Cirebon Resmi Tersangka Korupsi Dana Desa, Nasib Jabatannya Tunggu Proses Hukum Tuntas Kuwu Setu Kulon Cirebon Resmi Tersangka Korupsi Dana Desa, Nasib Jabatannya Tunggu Proses Hukum Tuntas",Agung Nugroho,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/01/19/3049679360.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019753487/seluruh-sppg-di-cirebon-terancam-berhenti-beroperasi-belum-ada-dapur-mbg-yang-kantongi-slhs?page=all,ac17895d72e1ad13e9474ac2ed56dbbbcbbb807ebae75f22637dc6c7c814da48,2025-11-05 11:58:17.366 367,pikiranrakyat,mbg,2025-10-29 10:00:00,"Selain Siswa, MBG yang Diduga Memicu Keracunan di Lembang juga Dikonsumsi oleh Balita, Ibu Hamil, dan Menyusui","PIKIRAN RAKYAT -Ribuan porsi makanan bergizi gratis yang dibagikan Dapur Satuan Petugas Pangan Gizi (SPPG) Bandung Barat Cibodas 2 berujung pada dugaan keracunan massal di wilayah Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa 28 Oktober 2025. Sebanyak 3.958 penerima makanan terdiri atas siswa dan warga sekitar, dengan menu sederhana berupa nasi putih, chicken koroke, tempe goreng, dan buah lengkeng. Kegiatan pembagian makanan dimulai pukul 06.00 WIB di Kampung Cibeunying RT 03 RW 10, Desa Cibodas, dan berlangsung hingga selesai. Baca Juga:Korban Dugaan Keracunan MBG di Desa Cibodas Lembang Mencapai 124 Orang Sasaran utama program ini adalah 3.727 siswa dari 13 sekolah di wilayah Cibodas dan sekitarnya, serta 231 warga kategori non-siswa seperti ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Namun, beberapa jam setelah makanan dibagikan, puluhan warga mulai mengalami gejala mual, muntah, dan pusing. Data dari Kodim 0609/Cimahi mencatat, korban keracunan tersebar di empat fasilitas kesehatan: Puskesmas Cibodas, Klinik Sespim, RSUD Lembang, dan Posko Desa Cibodas. Dari 124 korban, sebanyak 96 orang telah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang, sementara 28 orang lainnya masih menjalani perawatan intensif. Pemerintah Desa Cibodas bersama petugas kesehatan telah membuka posko darurat untuk menampung pasien tambahan dan mempermudah pemantauan kondisi warga. Kepala Desa Cibodas, Dindin Sukaya, menegaskan bahwa pihaknya kini fokus pada penanganan korban. Prioritas utama kami adalah memastikan semua anak dan warga yang terdampak segera pulih, katanya di lokasi. Hingga Rabu dini hari, suasana di sekitar Puskesmas Cibodas masih ramai. Sejumlah ambulans tampak hilir mudik membawa pasien tambahan. Baca Juga:Kembali Terjadi, Puluhan Siswa SMPN 4 Lembang dan SD 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat Diduga Keracunan MBG Beberapa orang tua berjaga di luar ruang perawatan sambil menenangkan anak-anak mereka yang tampak lemas akibat dehidrasi. Insiden ini menambah catatan panjang kasus keracunan makanan di Kabupaten Bandung Barat sepanjang 2025. Otoritas kesehatan daerah kini diminta melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis, khususnya terkait standar pengolahan, penyimpanan, dan distribusi makanan ke sekolah-sekolah. *** Berita PilihanPuluhan Siswa SMPN 1 Lembang Alami Gejala Keracunan Usai Menyantap MBGKeracunan Massal di Kota Cirebon, Usai Santap MBG Belasan Siswa SD Negeri Dilarikan ke PuskesmasDugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat PemerintahKembali Terjadi, Puluhan Siswa SMPN 4 Lembang dan SD 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat Diduga Keracunan MBGKorban Dugaan Keracunan MBG di Desa Cibodas Lembang Mencapai 124 Orang Berita PilihanPuluhan Siswa SMPN 1 Lembang Alami Gejala Keracunan Usai Menyantap MBGKeracunan Massal di Kota Cirebon, Usai Santap MBG Belasan Siswa SD Negeri Dilarikan ke PuskesmasDugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat PemerintahKembali Terjadi, Puluhan Siswa SMPN 4 Lembang dan SD 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat Diduga Keracunan MBGKorban Dugaan Keracunan MBG di Desa Cibodas Lembang Mencapai 124 Orang Berita Pilihan Puluhan Siswa SMPN 1 Lembang Alami Gejala Keracunan Usai Menyantap MBGKeracunan Massal di Kota Cirebon, Usai Santap MBG Belasan Siswa SD Negeri Dilarikan ke PuskesmasDugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat PemerintahKembali Terjadi, Puluhan Siswa SMPN 4 Lembang dan SD 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat Diduga Keracunan MBGKorban Dugaan Keracunan MBG di Desa Cibodas Lembang Mencapai 124 Orang Puluhan Siswa SMPN 1 Lembang Alami Gejala Keracunan Usai Menyantap MBG Puluhan Siswa SMPN 1 Lembang Alami Gejala Keracunan Usai Menyantap MBG Puluhan Siswa SMPN 1 Lembang Alami Gejala Keracunan Usai Menyantap MBG Puluhan Siswa SMPN 1 Lembang Alami Gejala Keracunan Usai Menyantap MBG Keracunan Massal di Kota Cirebon, Usai Santap MBG Belasan Siswa SD Negeri Dilarikan ke Puskesmas Keracunan Massal di Kota Cirebon, Usai Santap MBG Belasan Siswa SD Negeri Dilarikan ke Puskesmas Keracunan Massal di Kota Cirebon, Usai Santap MBG Belasan Siswa SD Negeri Dilarikan ke Puskesmas Keracunan Massal di Kota Cirebon, Usai Santap MBG Belasan Siswa SD Negeri Dilarikan ke Puskesmas Dugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat Pemerintah Dugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat Pemerintah Dugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat Pemerintah Dugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat Pemerintah Kembali Terjadi, Puluhan Siswa SMPN 4 Lembang dan SD 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat Diduga Keracunan MBG Kembali Terjadi, Puluhan Siswa SMPN 4 Lembang dan SD 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat Diduga Keracunan MBG Kembali Terjadi, Puluhan Siswa SMPN 4 Lembang dan SD 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat Diduga Keracunan MBG Kembali Terjadi, Puluhan Siswa SMPN 4 Lembang dan SD 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat Diduga Keracunan MBG Korban Dugaan Keracunan MBG di Desa Cibodas Lembang Mencapai 124 Orang Korban Dugaan Keracunan MBG di Desa Cibodas Lembang Mencapai 124 Orang Korban Dugaan Keracunan MBG di Desa Cibodas Lembang Mencapai 124 Orang Korban Dugaan Keracunan MBG di Desa Cibodas Lembang Mencapai 124 Orang",Dewiyatini,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/29/3274936376.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019752318/selain-siswa-mbg-yang-diduga-memicu-keracunan-di-lembang-juga-dikonsumsi-oleh-balita-ibu-hamil-dan-menyusui?page=all,64e708b77a1933ed81724b9e60b76a421a47c297cf4d0d7c9e8cdfb3d7d29f8c,2025-11-05 11:58:27.968 368,pikiranrakyat,mbg,2025-10-29 08:52:35,Korban Dugaan Keracunan MBG di Desa Cibodas Lembang Mencapai 124 Orang,"PIKIRAN RAKYAT -Suasana haru bercampur panik menyelimuti Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, setelah 124 warga diduga mengalami keracunan makanan pada Selasa, 28 Oktober 2025. Dari jumlah tersebut, 28 orang masih menjalani perawatan di berbagai fasilitas kesehatan hingga Rabu, 29 Oktober 2025 dini hari. Insiden bermula ketika sejumlah siswa dari SDN 2 Cibodas, SDN Buahbatu, SMPN 4 Lembang, dan SMK PNC mulai mengeluh mual dan muntah usai menyantap makanan bergizi gratis (MBG) yang dibagikan di sekolah masing-masing. Baca Juga:Dugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat Pemerintah Awalnya hanya tujuh siswa yang dibawa ke Puskesmas Cibodas, namun jumlah korban terus bertambah. Hingga pukul 19.30 WIB, total pasien melonjak menjadi 39 orang. Data terbaru menunjukkan jumlah korban mencapai 124 warga terdampak, terdiri dari pelajar, guru, dan warga yang ikut mencicipi menu MBG. Dari jumlah tersebut, 96 orang telah pulih, sementara 28 lainnya masih dirawat di tiga fasilitas kesehatan utama. Rinciannya, Puskesmas Cibodas menangani 43 pasien (2 masih dirawat), Klinik Sespim merawat 31 pasien (8 masih dirawat), dan RSUD Lembang menerima 20 pasien (18 masih dirawat). Sementara itu, Posko Darurat Desa Cibodas sempat menampung 30 warga yang kini telah pulih sepenuhnya. Untuk mempercepat penanganan, Pemerintah Desa Cibodas membuka posko darurat di GOR desa sejak Selasa sore. Kepala Desa Cibodas, Dindin Sukaya, mengatakan pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium terhadap makanan yang dikonsumsi para siswa. Kami fokus dulu pada penanganan korban. Semua fasilitas kesehatan bekerja sama agar siswa mendapat perawatan cepat, ujarnya. Pada Selasa malam hari, ambulans hilir mudik mengevakuasi warga yang mengeluh mual dan pusing. Baca Juga:Kembali Terjadi, Puluhan Siswa SMPN 4 Lembang dan SD 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat Diduga Keracunan MBG Sejumlah orang tua terlihat panik menunggu anak-anaknya di puskesmas. Beberapa siswa bahkan harus mendapatkan infus karena mengalami dehidrasi berat akibat muntah berulang. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang semula bertujuan meningkatkan gizi anak sekolah kini menjadi sorotan publik. Warga meminta pemerintah melakukan evaluasi menyeluruh agar kejadian serupa tak terulang di masa mendatang. Pasalnya kejadian keracunan di Kabupaten Bandung Barat terus berulang. Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat telah mengambil sampel makanan dan muntahan korban untuk dilakukan uji laboratorium. Hasil resminya diharapkan segera keluar agar penyebab pasti keracunan ini dapat diketahui dan program MBG bisa diperbaiki demi keselamatan penerima manfaat.*** Berita PilihanPuluhan Siswa SMPN 1 Lembang Alami Gejala Keracunan Usai Menyantap MBGKeracunan Massal di Kota Cirebon, Usai Santap MBG Belasan Siswa SD Negeri Dilarikan ke PuskesmasDugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat PemerintahKembali Terjadi, Puluhan Siswa SMPN 4 Lembang dan SD 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat Diduga Keracunan MBG Berita PilihanPuluhan Siswa SMPN 1 Lembang Alami Gejala Keracunan Usai Menyantap MBGKeracunan Massal di Kota Cirebon, Usai Santap MBG Belasan Siswa SD Negeri Dilarikan ke PuskesmasDugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat PemerintahKembali Terjadi, Puluhan Siswa SMPN 4 Lembang dan SD 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat Diduga Keracunan MBG Berita Pilihan Puluhan Siswa SMPN 1 Lembang Alami Gejala Keracunan Usai Menyantap MBGKeracunan Massal di Kota Cirebon, Usai Santap MBG Belasan Siswa SD Negeri Dilarikan ke PuskesmasDugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat PemerintahKembali Terjadi, Puluhan Siswa SMPN 4 Lembang dan SD 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat Diduga Keracunan MBG Puluhan Siswa SMPN 1 Lembang Alami Gejala Keracunan Usai Menyantap MBG Puluhan Siswa SMPN 1 Lembang Alami Gejala Keracunan Usai Menyantap MBG Puluhan Siswa SMPN 1 Lembang Alami Gejala Keracunan Usai Menyantap MBG Puluhan Siswa SMPN 1 Lembang Alami Gejala Keracunan Usai Menyantap MBG Keracunan Massal di Kota Cirebon, Usai Santap MBG Belasan Siswa SD Negeri Dilarikan ke Puskesmas Keracunan Massal di Kota Cirebon, Usai Santap MBG Belasan Siswa SD Negeri Dilarikan ke Puskesmas Keracunan Massal di Kota Cirebon, Usai Santap MBG Belasan Siswa SD Negeri Dilarikan ke Puskesmas Keracunan Massal di Kota Cirebon, Usai Santap MBG Belasan Siswa SD Negeri Dilarikan ke Puskesmas Dugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat Pemerintah Dugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat Pemerintah Dugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat Pemerintah Dugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat Pemerintah Kembali Terjadi, Puluhan Siswa SMPN 4 Lembang dan SD 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat Diduga Keracunan MBG Kembali Terjadi, Puluhan Siswa SMPN 4 Lembang dan SD 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat Diduga Keracunan MBG Kembali Terjadi, Puluhan Siswa SMPN 4 Lembang dan SD 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat Diduga Keracunan MBG Kembali Terjadi, Puluhan Siswa SMPN 4 Lembang dan SD 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat Diduga Keracunan MBG",Dewiyatini,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/28/1802897566.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019752264/korban-dugaan-keracunan-mbg-di-desa-cibodas-lembang-mencapai-124-orang?page=all,99504ce08729d92557b1edbbcd6cc27cbf2468b3c645814a04d7baa2e167f1f8,2025-11-05 11:58:38.508 369,pikiranrakyat,mbg,2025-10-29 07:32:00,"BGN Beri Peringatan Keras, SPPG Nakal Markup Anggaran MBG Bakal Dipidana","PIKIRAN RAKYAT -Badan Gizi Nasional (BGN) melontarkan peringatan keras kepada seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) agar tidak ""main-main"" dengan anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG). Institusi tersebut menegaskan, sanksi pidana menanti SPPG yang nekat melakukanmarkupatau penggelembungan anggaran. Selain ancaman pidana, BGN juga menuntut SPPG menjaga secara ketat keamanan pangan. Hal ini krusial untuk mencegah terulangnya insiden keracunan seperti yang terjadi di beberapa daerah belum lama ini. Sekretaris Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN, Ermia Sofiyessi, mengatakan bahwa praktikmarkupanggaran adalah pelanggaran berat yang tidak dapat ditoleransi. Baca Juga:Guyonan Jadi Serius, BGN Klarifikasi Soal Insentif Rp5 Juta untuk Konten Viral Makan Bergizi Gratis ""Perbuatan tersebut sangat tidak bisa ditolerir. SPPG akan mendapat sanksi pidana apabila hal tersebut terjadi,"" kata Ermia Sofiyessi saat ditemui di kawasan Ciumbuleuit, Kota Bandung, Selasa, 28 Oktober 2025. Ermia memastikan, BGN akan menerjunkan tim pengawas untuk mengaudit secara internal pelaksanaan program. ""Di BGN sendiri itu ada dua eselon satu yang akan turun, ada kedeputian tawas (pengawasan dan pemantauan), itu akan keluar juga terutama inspektorat karena akan ada audit internal di dalamnya,"" ujarnya. Terkait maraknya kasus keracunan, Ermia menyebut masalahnya tidak hanya berpangku pada SPPG. Menurutnya, hal ini harus dilihat dari berbagai aspek, termasuk tata kelola dan kualitas supplier bahan pangan. Baca Juga:Antisipasi Inflasi Harga Pangan Imbas Program MBG, Pemerintah Siapkan Solusi Jangka Menengah ""Bisa jadi karena tata kelola, atau kekurangan bahan pangan yang menyebabkan SPPG mendapatkan supplier yang kurang baik,"" ucapnya. Ia juga menyoroti adanya potensi oknum yang mencari keuntungan sepihak. ""Terus yang kedua, kemungkinan kita tidak tahu antara dua pihak ini ingin mencari keuntungan. Dia memberikan pangan dengan harga yang lebih murah tapi kualitasnya tak premium,"" kata Ermia. Lebih lanjut, Ermia merinci bahwa sanksi pidana adalah hukuman pamungkas. SPPG yang melanggar juga bisa dikenakan sanksi administratif berlapis, mulai dari pengurangan penerima manfaat, penolakan proposal, pemberhentian sementara, hingga pemberhentian permanen. Untuk mencegah hal itu terjadi, pihaknya kini gencar mengadakan sosialisasi kebijakan dan tata kelola MBG kepada seluruh SPPG di wilayah Jawa Barat. ""Kegiatan hari ini tujuannya adalah mensosialisasikan kebijakan-kebijakan yang akan, sedang, dan sudah dikeluarkan oleh BGN. Kita harapkan program MBG ini dapat berjalan sesuai dengan tatanan yang ada,"" tuturnya. Ia menekankan, isu paling mendesak (urgent) saat ini adalah keamanan pangan, mengingat Jawa Barat cukup banyak dilanda permasalahan tersebut. ""Jadi kita perbaikan keamanan pangan melalui prosedur standar SLHS (Sertifikat Laik Higiene Sanitasi). Itu sudah harus ditetapkan satu bulan setelah operasional. Bagi yang baru akan operasional, berarti dia diberi kesempatan 1 bulan setelah ditetapkan beroperasi,"" katanya.***",Mochammad Iqbal Maulud,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/17/3289559626.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019752036/bgn-beri-peringatan-keras-sppg-nakal-markup-anggaran-mbg-bakal-dipidana?page=all,a1f2fc25037ebbe40fd5322078646cb2558564e7235d3d8a7207a266e9cd57f7,2025-11-05 11:58:49.036 370,pikiranrakyat,mbg,2025-10-28 20:24:00,"Standardisasi Operasional 2.700 Dapur MBG Jabar Diperketat, Pencegahan KLB Jadi Fokus Utama","PIKIRAN RAKYAT- Sebanyak 2.700 dapur yang melayani program Makanan Bergizi Gratis (MBG) telah beroperasi di wilayah Jawa Barat. Untuk memastikan kualitas dan keamanan pangan, standardisasi operasional menjadi fokus utama guna mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) atau keracunan massal. Hal tersebut mengemuka dalam acara ""Sosialisasi Kebijakan dan Tata Kelola Program MBG Provinsi Jabar"" yang diikuti oleh 1.000 peserta di Hotel Horison, Jalan Pelajar Pejuang 45, Kota Bandung, Selasa 28 Oktober 2025. Deputi Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional (BGN), Tigor Pangaribuan, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menyeragamkan standar di semua dapur yang sudah operasional. Baca Juga:Antisipasi Inflasi Harga Pangan Imbas Program MBG, Pemerintah Siapkan Solusi Jangka Menengah ""Ini adalah kegiatan sosialisasi SOP, tata kelola, dan juknis dari pengelolaan MBG di semua dapur-dapur yang sudah operasional. Supaya semua dapur melaksanakan SOP. Itu tujuan dari sosialisasi ini,"" ujar Tigor saat diwawancarai di lokasi kegiatan. Menurut Tigor, peserta yang hadir merupakan pemangku kepentingan utama dalam operasional dapur, mulai dari Kepala SPPG, ahli gizi, akuntan, hingga perwakilan yayasan. Ia menegaskan bahwa sosialisasi ini merupakan agenda nasional yang akan diterapkan di seluruh provinsi di Indonesia. ""(Targetnya) dipastikan memahami SOP tata kelola dan berjanji melakukannya. Hal ini pun sudah dilakukan di Aceh, di Sumut (Sumatera Utara) sudah dilakukan,"" katanya. Sosialisasi Kebijakan dan Tata Kelola Program MBG Provinsi Jawa Barat yang diikuti 1.000 peserta di Hotel Horison, Kota Bandung, Selasa (28/10/2025). Sosialisasi Kebijakan dan Tata Kelola Program MBG Provinsi Jawa Barat yang diikuti 1.000 peserta di Hotel Horison, Kota Bandung, Selasa (28/10/2025). Sosialisasi Kebijakan dan Tata Kelola Program MBG Provinsi Jawa Barat yang diikuti 1.000 peserta di Hotel Horison, Kota Bandung, Selasa (28/10/2025). Sementara itu, salah seorang peserta, Kepala SPPG Mekar Galih 2 (Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta), Faishal Agus, mengungkapkan tantangan nyata di lapangan. Menurutnya, arahan utama dari deputi adalah memastikan penerima manfaat tepat sasaran, parameter mutu terjaga, dan ketepatan jumlah. ""Fokusnya adalah parameter mutu, ketepatan jumlah, dan jangan sampai ada kejadian KLB,"" ujar Faishal. Faishal menjelaskan, dapurnya saat ini memproduksi sekitar 2.000 porsi makanan setiap hari, dengan target bertahap mencapai 3.200 porsi. Ia mengakui, kendala operasional utama terletak pada kalkulasi kebutuhan bahan baku di awal. ""Paling kendalanya kalau di dapur itu kita perhitungan jumlah bahan baku, bisa jadi kelebihan atau kekurangan. Tapi lambat laun kita menyesuaikan. Dari ahli gizi sama akuntan untuk PO (Purchase Order) bahan baku itu seiring berjalannya waktu bisa menyesuaikan,"" tuturnya. Baca Juga:Kehadiran Ahli Sanitasi Lingkungan Wajib dalam Program MBG Ketika ditanya mengenai kunci pencegahan KLB, Faishal dengan tegas menyatakan tidak ada kompromi untuk SOP dan kebersihan diri (personal hygiene). ""Ya, jelas SOP itu harus dijalankan secara ketat. Mulai dari personal hygiene-nya, terus juga SOP yang harus diterapkan di dapur itu harus benar-benar diterapkan dengan sangat teliti,"" katanya. Ia mengingatkan bahwa pengelolaan pangan memiliki risiko yang sangat tinggi karena sifatnya yang sensitif. ""Karena ini menyangkutnya dengan pangan, kan. Pangan itu sangat sensitif. Jadi jangan sampai ada hal-hal yang personal hygiene-nya dilupakan. Jangan sampai,"" kata Faishal.*** Berita PilihanMendikdasmen Abdul Mu'ti Usulkan Ada Dapur Sekolah untuk Kelola MBGPuluhan Siswa SMPN 1 Lembang Alami Gejala Keracunan Usai Menyantap MBGKomisi V DPRD Jabar Usul MBG Dikelola Sekolah, Pondok Pesantren hingga PosyanduDPRD Ungkap Biaya Tagihan Rawat Korban MBG di Bandung Barat Tembus Ratusan Juta: BGN Atau Pemkab yang Bayar?Dugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat Pemerintah Berita PilihanMendikdasmen Abdul Mu'ti Usulkan Ada Dapur Sekolah untuk Kelola MBGPuluhan Siswa SMPN 1 Lembang Alami Gejala Keracunan Usai Menyantap MBGKomisi V DPRD Jabar Usul MBG Dikelola Sekolah, Pondok Pesantren hingga PosyanduDPRD Ungkap Biaya Tagihan Rawat Korban MBG di Bandung Barat Tembus Ratusan Juta: BGN Atau Pemkab yang Bayar?Dugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat Pemerintah Berita Pilihan Mendikdasmen Abdul Mu'ti Usulkan Ada Dapur Sekolah untuk Kelola MBGPuluhan Siswa SMPN 1 Lembang Alami Gejala Keracunan Usai Menyantap MBGKomisi V DPRD Jabar Usul MBG Dikelola Sekolah, Pondok Pesantren hingga PosyanduDPRD Ungkap Biaya Tagihan Rawat Korban MBG di Bandung Barat Tembus Ratusan Juta: BGN Atau Pemkab yang Bayar?Dugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat Pemerintah Mendikdasmen Abdul Mu'ti Usulkan Ada Dapur Sekolah untuk Kelola MBG Mendikdasmen Abdul Mu'ti Usulkan Ada Dapur Sekolah untuk Kelola MBG Mendikdasmen Abdul Mu'ti Usulkan Ada Dapur Sekolah untuk Kelola MBG Mendikdasmen Abdul Mu'ti Usulkan Ada Dapur Sekolah untuk Kelola MBG Puluhan Siswa SMPN 1 Lembang Alami Gejala Keracunan Usai Menyantap MBG Puluhan Siswa SMPN 1 Lembang Alami Gejala Keracunan Usai Menyantap MBG Puluhan Siswa SMPN 1 Lembang Alami Gejala Keracunan Usai Menyantap MBG Puluhan Siswa SMPN 1 Lembang Alami Gejala Keracunan Usai Menyantap MBG Komisi V DPRD Jabar Usul MBG Dikelola Sekolah, Pondok Pesantren hingga Posyandu Komisi V DPRD Jabar Usul MBG Dikelola Sekolah, Pondok Pesantren hingga Posyandu Komisi V DPRD Jabar Usul MBG Dikelola Sekolah, Pondok Pesantren hingga Posyandu Komisi V DPRD Jabar Usul MBG Dikelola Sekolah, Pondok Pesantren hingga Posyandu DPRD Ungkap Biaya Tagihan Rawat Korban MBG di Bandung Barat Tembus Ratusan Juta: BGN Atau Pemkab yang Bayar? DPRD Ungkap Biaya Tagihan Rawat Korban MBG di Bandung Barat Tembus Ratusan Juta: BGN Atau Pemkab yang Bayar? DPRD Ungkap Biaya Tagihan Rawat Korban MBG di Bandung Barat Tembus Ratusan Juta: BGN Atau Pemkab yang Bayar? DPRD Ungkap Biaya Tagihan Rawat Korban MBG di Bandung Barat Tembus Ratusan Juta: BGN Atau Pemkab yang Bayar? Dugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat Pemerintah Dugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat Pemerintah Dugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat Pemerintah Dugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat Pemerintah",Mochammad Iqbal Maulud,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/27/4198200576.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019751269/standardisasi-operasional-2700-dapur-mbg-jabar-diperketat-pencegahan-klb-jadi-fokus-utama?page=all,e4f776f4adc778e8184ff5e345aac3b1911dc9f8bdfed1aa2b6ebd236a31ea4a,2025-11-05 11:58:59.768 371,pikiranrakyat,mbg,2025-10-28 20:21:08,"Kembali Terjadi, Puluhan Siswa SMPN 4 Lembang dan SD 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat Diduga Keracunan MBG","PIKIRAN RAKYAT -Sejumlah siswa SMPN 4 Lembang dan SD 2 Cibodas, Kabupaten Bandung Barat, diduga mengalami keracunan makanan setelah menyantap menu dari warung makan bergizi gratis (MBG) pada Selasa (28/10/2025) pagi. Sejumlah siswa mengalami gejala mual, pusing, dan muntah tidak lama setelah jam pulang sekolah, sehingga pihak sekolah segera mengevakuasi mereka ke Puskesmas Cibodas untuk mendapatkan perawatan medis. Baca Juga:Dugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat Pemerintah Kepala Desa Cibodas Dindin Sukaya mengatakan pihaknya tengah ada kegiatan musyawarah desa saat kejadian berlangsung. Ketika ada laporan keracunan, langsung dirujuk ke puskesmas. Awalnya hanya beberapa anak yang mengeluh pusing, tapi tidak lama kemudian jumlahnya bertambah. Kami langsung menghubungi puskesmas dan orang tua siswa untuk penanganan lebih lanjut, ujarnya. Belum diketahui dengan pasti menu yang disantap. Namun sebagian yang terdiagnosa parah dirujuk ke klinik Sespim. Berdasarkan informasi yang diterima ""PR"". korban dugaan keracunan masih terus bertambah. Salah satu perangkat Desa Cibodas Dedi Rohanda mengatakan, sampai Selasa malam jumlah korban yang datang ke klinik Sespim terus bertambah. Baca Juga:Keracunan MBG di Bandung Barat Terjadi Lagi, Wakil Rakyat Minta Ahli Dilibatkan di Dapur Dari informasi yang didapat sampai Selasa malam, tercatat sekitar 39 siswa yang diduga mengalami gejala keracunan. Keracunan yang terjadi di Kabupaten Bandung Barat ini merupakan kejadian yang kesekian kalinya. Sebelumnya beberapa kejadian keracunan telah terjadi dan terus berulang tersebar di sejumlah wilayah. *** Berita Pilihan5 Siswa di Padalarang Diduga Keracunan MBG, Pihak Sekolah Bantah: Mereka Punya Riwayat PenyakitKasus Dugaan Keracunan MBG di KBB Terulang, JPPI Nilai Ada Keteledoran dan Pemerintah Harus Bertanggung JawabPosko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 SiswaKeracunan MBG di Bandung Barat Terjadi Lagi, Wakil Rakyat Minta Ahli Dilibatkan di DapurCegah Keracunan MBG, Pemkab Purwakarta Wajibkan Relawan SPPG Jaga Kebersihan DistribusiDugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat Pemerintah Berita Pilihan5 Siswa di Padalarang Diduga Keracunan MBG, Pihak Sekolah Bantah: Mereka Punya Riwayat PenyakitKasus Dugaan Keracunan MBG di KBB Terulang, JPPI Nilai Ada Keteledoran dan Pemerintah Harus Bertanggung JawabPosko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 SiswaKeracunan MBG di Bandung Barat Terjadi Lagi, Wakil Rakyat Minta Ahli Dilibatkan di DapurCegah Keracunan MBG, Pemkab Purwakarta Wajibkan Relawan SPPG Jaga Kebersihan DistribusiDugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat Pemerintah Berita Pilihan 5 Siswa di Padalarang Diduga Keracunan MBG, Pihak Sekolah Bantah: Mereka Punya Riwayat PenyakitKasus Dugaan Keracunan MBG di KBB Terulang, JPPI Nilai Ada Keteledoran dan Pemerintah Harus Bertanggung JawabPosko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 SiswaKeracunan MBG di Bandung Barat Terjadi Lagi, Wakil Rakyat Minta Ahli Dilibatkan di DapurCegah Keracunan MBG, Pemkab Purwakarta Wajibkan Relawan SPPG Jaga Kebersihan DistribusiDugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat Pemerintah 5 Siswa di Padalarang Diduga Keracunan MBG, Pihak Sekolah Bantah: Mereka Punya Riwayat Penyakit 5 Siswa di Padalarang Diduga Keracunan MBG, Pihak Sekolah Bantah: Mereka Punya Riwayat Penyakit 5 Siswa di Padalarang Diduga Keracunan MBG, Pihak Sekolah Bantah: Mereka Punya Riwayat Penyakit 5 Siswa di Padalarang Diduga Keracunan MBG, Pihak Sekolah Bantah: Mereka Punya Riwayat Penyakit Kasus Dugaan Keracunan MBG di KBB Terulang, JPPI Nilai Ada Keteledoran dan Pemerintah Harus Bertanggung Jawab Kasus Dugaan Keracunan MBG di KBB Terulang, JPPI Nilai Ada Keteledoran dan Pemerintah Harus Bertanggung Jawab Kasus Dugaan Keracunan MBG di KBB Terulang, JPPI Nilai Ada Keteledoran dan Pemerintah Harus Bertanggung Jawab Kasus Dugaan Keracunan MBG di KBB Terulang, JPPI Nilai Ada Keteledoran dan Pemerintah Harus Bertanggung Jawab Posko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 Siswa Posko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 Siswa Posko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 Siswa Posko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 Siswa Keracunan MBG di Bandung Barat Terjadi Lagi, Wakil Rakyat Minta Ahli Dilibatkan di Dapur Keracunan MBG di Bandung Barat Terjadi Lagi, Wakil Rakyat Minta Ahli Dilibatkan di Dapur Keracunan MBG di Bandung Barat Terjadi Lagi, Wakil Rakyat Minta Ahli Dilibatkan di Dapur Keracunan MBG di Bandung Barat Terjadi Lagi, Wakil Rakyat Minta Ahli Dilibatkan di Dapur Cegah Keracunan MBG, Pemkab Purwakarta Wajibkan Relawan SPPG Jaga Kebersihan Distribusi Cegah Keracunan MBG, Pemkab Purwakarta Wajibkan Relawan SPPG Jaga Kebersihan Distribusi Cegah Keracunan MBG, Pemkab Purwakarta Wajibkan Relawan SPPG Jaga Kebersihan Distribusi Cegah Keracunan MBG, Pemkab Purwakarta Wajibkan Relawan SPPG Jaga Kebersihan Distribusi Dugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat Pemerintah Dugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat Pemerintah Dugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat Pemerintah Dugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat Pemerintah",Dewiyatini,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/28/1802897566.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019751386/kembali-terjadi-puluhan-siswa-smpn-4-lembang-dan-sd-2-cibodas-kabupaten-bandung-barat-diduga-keracunan-mbg?page=all,ff5e1ddc33fac8ba6400756c1ebcd7ea4fb89f2f7bc2a56a0cb68dc471e50f3d,2025-11-05 11:59:10.386 372,pikiranrakyat,mbg,2025-10-28 19:48:00,"Dominasi Usia Produktif, Bupati Bandung Ajak Pemuda Tangkap Peluang, Termasuk dari MBG","PIKIRAN RAKYAT- Warga usia produktif mendominasi, dengan 56 persen dari populasi Kabupaten Bandung. Kebanyakan di antaranya merupakan pemuda. Bupati Dadang Supriatna mengajak untuk menangkap tiap-tiap peluang, termasuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dadang menyerukan kepada pemuda untuk bangkit dan menguatkan semangat berkembang. Peringatan ke-97 Hari Sumpah Pemuda perlu menjadi momentum bagi pemuda untuk bangkit, produktif, dan menjadi generasi unggul. ""Saat ini, jarang pemuda yang berminat menjadi petani. Padahal, saat ini, terdapat peluang besar (dengan menekuni petani), apalagi tengah berjalan program MBG. Mari menjadi penggerak ekonomi daerah, di antaranya melalui sektor pertanian dan peternakan,"" katanya. Baca Juga:Meutya Hafid Klaim AI Bikin Peluang 90 Juta Tenaga Kerja pada 2025 Pekerja menyiapkan menu makan bergizi gratis (MBG) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Pangkalan Angkatan Udara Husein Sastranegara, Selasa (23/9/2025). Pekerja menyiapkan menu makan bergizi gratis (MBG) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Pangkalan Angkatan Udara Husein Sastranegara, Selasa (23/9/2025). Pekerja menyiapkan menu makan bergizi gratis (MBG) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Pangkalan Angkatan Udara Husein Sastranegara, Selasa (23/9/2025). ""Kami yakin, dengan semangat untuk terus berkembang dan mengasah kreativitas, pemuda bisa meraih kesuksesan,"" ucap Dadang di Kompleks Perkantoran Pemkab Bandung, Soreang, Selasa (28/10/2025). Beriringan dengan hal itu, Dadang mengajak para pemuda untuk berkolaborasi dengan pemerintah daerah. Menurut dia, kolaborasi itu dapat berupa keikutsertaan aktif dalam menyusun program pada organisasi perangkat daerah, terutama Dinas Pemuda dan Olahraga. ""Harapannya, pemberdayaan pemuda lebih terarah dan berkelanjutan. Kami berterima kasih kepada organisasi kepemudaan yang terus aktif berkontribusi pada daerah, di antaranya Karang Taruna, Komite Nasional Pemuda Indonesia, Kwarcab Pramuka Kabupaten Bandung,"" kata dia. ""Semoga, langkah-langkah sejauh ini terus berkembang dan menjadi energi positif untuk kemajuan daerah, bahkan bangsa,"" tutur Bupati Dadang menambahkan. Pada kesempatan terpisah, Ketua DPD KNPI Kabupaten Bandung Rifki Fauzi mencita-citakan sensus pemuda Kabupaten Bandung yang mencakup pemetaan potensi, minat dan bakat. Menurut dia, hal itu penting untuk pengembangan potensi, minat, dan bakat yang lebih terarah. Lanjut Rifki, pihaknya terus berupaya menjembatani aspirasi dan kebutuhan pemuda dengan ketersediaan atau keberadaan program di Pemkab Bandung. Selaku wadah bagi organisasi kemasyarakatan pemuda dan komunitas pemuda, pihaknya siap membuka diri untuk memfasilitasi aspirasi dan kebutuhan dari kalangan pemuda secara luas. Baca Juga:Setiap Tahun, Ada 14 Ribu Lulusan Apoteker. Begini Tantangan dan Peluang agar Masuk Dunia Kerja ""Namun, pada sisi lain, kami berharap kepada organisasi perangkat daerah lebih mendekatkan diri dengan pemuda dalam penyusunan program, dan menyederhanakan mekanisme (akses menjangkau program),"" ucap Rifki. Secara fasilitas, menurut dia, telah tersedia banyak bagi pemuda untuk mengekpresikan minat maupun menggali potensi. Beberapa di antaranya, Gedong Budaya Soreang, SOR Si Jalak Harupat. ""Namun, untuk mengakses fasilitas itu, perlu lebih dahulu melengkapi administrasi. Kami kira, saat terjalin komunikasi dengan baik, fasilitas-fasilitas itu terbuka bagi pemuda maupun masyarakat secara umum,"" tutur dia.*** Berita PilihanSeberapa Menjanjikan Bisnis Telur Ayam? Simak Peluang Keuntungan dan Tips MemulainyaGen Z Disebut Bukan Pemalas, Para Ahli Sepakat Agar Perusahaan Beri Peluang Mereka Berkembang7 Situs Cari Loker Online Minim Penipuan, Banyak Peluang untuk Fresh GraduateHadapi Situasi Ekonomi Saat Ini, HIPMI Bandung dan Solo Sepakat Buka Peluang UsahaLihat Kejanggalan, Purbaya Buka Peluang Turunkan Cukai Rokok demi Selamatkan Industri: Tinggi Amat, Fir'aun Lu Berita PilihanSeberapa Menjanjikan Bisnis Telur Ayam? Simak Peluang Keuntungan dan Tips MemulainyaGen Z Disebut Bukan Pemalas, Para Ahli Sepakat Agar Perusahaan Beri Peluang Mereka Berkembang7 Situs Cari Loker Online Minim Penipuan, Banyak Peluang untuk Fresh GraduateHadapi Situasi Ekonomi Saat Ini, HIPMI Bandung dan Solo Sepakat Buka Peluang UsahaLihat Kejanggalan, Purbaya Buka Peluang Turunkan Cukai Rokok demi Selamatkan Industri: Tinggi Amat, Fir'aun Lu Berita Pilihan Seberapa Menjanjikan Bisnis Telur Ayam? Simak Peluang Keuntungan dan Tips MemulainyaGen Z Disebut Bukan Pemalas, Para Ahli Sepakat Agar Perusahaan Beri Peluang Mereka Berkembang7 Situs Cari Loker Online Minim Penipuan, Banyak Peluang untuk Fresh GraduateHadapi Situasi Ekonomi Saat Ini, HIPMI Bandung dan Solo Sepakat Buka Peluang UsahaLihat Kejanggalan, Purbaya Buka Peluang Turunkan Cukai Rokok demi Selamatkan Industri: Tinggi Amat, Fir'aun Lu Seberapa Menjanjikan Bisnis Telur Ayam? Simak Peluang Keuntungan dan Tips Memulainya Seberapa Menjanjikan Bisnis Telur Ayam? Simak Peluang Keuntungan dan Tips Memulainya Seberapa Menjanjikan Bisnis Telur Ayam? Simak Peluang Keuntungan dan Tips Memulainya Seberapa Menjanjikan Bisnis Telur Ayam? Simak Peluang Keuntungan dan Tips Memulainya Gen Z Disebut Bukan Pemalas, Para Ahli Sepakat Agar Perusahaan Beri Peluang Mereka Berkembang Gen Z Disebut Bukan Pemalas, Para Ahli Sepakat Agar Perusahaan Beri Peluang Mereka Berkembang Gen Z Disebut Bukan Pemalas, Para Ahli Sepakat Agar Perusahaan Beri Peluang Mereka Berkembang Gen Z Disebut Bukan Pemalas, Para Ahli Sepakat Agar Perusahaan Beri Peluang Mereka Berkembang 7 Situs Cari Loker Online Minim Penipuan, Banyak Peluang untuk Fresh Graduate 7 Situs Cari Loker Online Minim Penipuan, Banyak Peluang untuk Fresh Graduate 7 Situs Cari Loker Online Minim Penipuan, Banyak Peluang untuk Fresh Graduate 7 Situs Cari Loker Online Minim Penipuan, Banyak Peluang untuk Fresh Graduate Hadapi Situasi Ekonomi Saat Ini, HIPMI Bandung dan Solo Sepakat Buka Peluang Usaha Hadapi Situasi Ekonomi Saat Ini, HIPMI Bandung dan Solo Sepakat Buka Peluang Usaha Hadapi Situasi Ekonomi Saat Ini, HIPMI Bandung dan Solo Sepakat Buka Peluang Usaha Hadapi Situasi Ekonomi Saat Ini, HIPMI Bandung dan Solo Sepakat Buka Peluang Usaha Lihat Kejanggalan, Purbaya Buka Peluang Turunkan Cukai Rokok demi Selamatkan Industri: Tinggi Amat, Fir'aun Lu Lihat Kejanggalan, Purbaya Buka Peluang Turunkan Cukai Rokok demi Selamatkan Industri: Tinggi Amat, Fir'aun Lu Lihat Kejanggalan, Purbaya Buka Peluang Turunkan Cukai Rokok demi Selamatkan Industri: Tinggi Amat, Fir'aun Lu Lihat Kejanggalan, Purbaya Buka Peluang Turunkan Cukai Rokok demi Selamatkan Industri: Tinggi Amat, Fir'aun Lu",Satira Yudatama,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/03/06/4157043500.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019751064/dominasi-usia-produktif-bupati-bandung-ajak-pemuda-tangkap-peluang-termasuk-dari-mbg?page=all,d014f1156651c4686a6c8d8e3dbf9e1c877d7c05b25d921aa4233a0fb1c7b84f,2025-11-05 11:59:21.124 373,pikiranrakyat,mbg,2025-10-24 17:42:00,"Keracunan Massal di Kota Cirebon, Usai Santap MBG Belasan Siswa SD Negeri Dilarikan ke Puskesmas","PIKIRAN RAKYAT -Pemerintah Kota Cirebon membenarkan ada belasan siswa yang diduga kuat mengalami keracunan massal usai menyantap menu MBG (Makan Bergizi Gratis). Melalui Asisten Daerah Bidang Pemerintahan Bidang Kesejahteraan Rakyat, Sutikno, Pemkot Cirebon mengakui ada 13 siswa yang dilarikan ke Puskesmas karena menderita gejala keracunan makanan. ""Ada 13 siswa. Sebagian besar sudah dirawat di Puskesmas dan Sebagian sudah dipulangkan. Ada satu siswa yang sempat dirujuk ke rumah sakit,"" tutur Sutikno, Jumat (24/10/2025). Baca Juga:Empat Tahanan di Cirebon Kabur Lewat Kamar Mandi, Pencabul Jadi Inisiator Insiden keracunan massal itu menimpa siswa kelas 3 dan 4 SD Negeri Kesenden di Kecamatan Kejaksan, Kota Cirebon. ""Ada gejala keracunan massal. Mengalami sakit perut, mual dan pusing,"" tutur Sutikno. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, Siti Maria membenarkan dugaan keracunan massal menimpa belasana siswa SD Negeri Kesenden. Dinkes telah mengambil sampel makanan. Kini tengah diperiksa di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) dan tengah menunggu hasil. Baca Juga:DPRD Ungkap Biaya Tagihan Rawat Korban MBG di Bandung Barat Tembus Ratusan Juta: BGN Atau Pemkab yang Bayar? ""Sampel makanan sedang diperiksa di laboratorium. Kita menunggu waktu minimal sepekan,"" tutur Siti Maria. Dijelaskan, menu MBG yang disantap para siswa SD Negeri Kesenden terdiri dari nasi goreng jagung, chicken katsu, tumis tempe, tumis pakcoy dan susu stroberi. ""Kita masih periksa hasil laboratorium, apakah ada pertumbuhan bakteri, jamur atau mikroba pada makanan yang dikonsumsi anak-anak,"" tutur Siti Maria. Sebelumnya, Walikota Cirebon, Effendi Edo sempat meminta agar setiap insiden, termasuk yang berkaitan engan keracunan massal program MBG agar segera dilaporkan. Insiden keracunan massal yang menimpa siswa SD Negeri Kesenden terjadi pada Rabu siang, 22 Oktober 2025. Namun baru dilaporkan pada Kamis siang, 23 Oktober 2025. ""Segera laporkan sekecil apapun supaya penanganan bisa dilakukan secepatnya,"" tuturnya.***",Agung Nugroho,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/20/3818894095.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019742084/keracunan-massal-di-kota-cirebon-usai-santap-mbg-belasan-siswa-sd-negeri-dilarikan-ke-puskesmas?page=all,0040b7540763cf5f8e6cc067fdd7651fc4515ca8d6e03e230ea9002129411419,2025-11-05 12:00:03.816 374,pikiranrakyat,mbg,2025-10-24 13:09:00,DPRD Ungkap Biaya Tagihan Rawat Korban MBG di Bandung Barat Tembus Ratusan Juta: BGN Atau Pemkab yang Bayar?,"PIKIRAN RAKYAT Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bandung Barat (KBB) dari Fraksi Golkar, Dadan Supardan, menyoroti serius kembali terjadinya kasus keracunan massal akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa puluhan siswa SMPN 1 Lembang. Dadan menilai, perlunya langkah evaluasi total dari Badan Gizi Nasional (BGN) dan koordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) KBB untuk mencegah kasus keracunan MBG terus berulang di Bandung Barat. Dadan menyebut, bahwa DPRD telah melakukan komunikasi dengan Dinkes terkait kabar sejumlah tagihan pembiayaan dari RSUD, Puskesmas, Klinik hingga Rumah Sakit Swasta. pasca keracunan di Cipongkor, Cihampelas dan Cisarua. Kemarin kami sudah berkomunikasi dengan Plt Kepala Dinkes terkait pembiayaan pengobatan korban keracunan MBG. Kami mendorong Dinkes agar segera berkoordinasi langsung dengan BGN, ujar Wakil ketua DPRD KBB, Dadan kepada wartawan, Jumat, 24 Oktober 2025. Meski demikian, Ia menilai, program MBG sebenarnya memiliki tujuan mulia dalam meningkatkan asupan gizi pelajar. Namun, lemahnya mitigasi dan penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) di lapangan, khususnya di dapur Sentra Penyedia Pangan Gizi (SPPG) menjadi penyebab utama munculnya kasus berulang. Program MBG ini sangat baik dan memiliki makna positif bagi masyarakat, khususnya bagi anak-anak didik. Tapi pelaksanaannya harus sesuai SOP. Kalau SOP di dapur SPPG tidak dijalankan, dampaknya bisa fatal, tegasnya. Saat ini, Dadan menjelaskan, koordinasi antara BGN dan Pemkab Bandung Barat baru terjalin intensif setelah insiden keracunan massal di Cipongkor dan Cihampelas. Artinya, lanjut Dadan, mulai ada langkah komunikasi terkait sertifikasi Sanitasi Lingkungan dan Higiene Sanitasi (SLHS) untuk dapur penyedia makanan MBG. ""Dinkes dan BGN sudah terjalin komunikasi dengan baik, dan untuk SLHS seluruh dapur MBG di Bandung Barat masih proses,"" ucapnya. Disinggung terkait tagihan biaya pengobatan korban keracunan MBG di RSUD, puskesmas, klinik hingga RS swasta, Dadan mengaku, tanggung jawab tagihan pembiayaan tersebut masih terdapat kebingungan. Sampai saat ini belum jelas siapa yang bertanggung jawab atas tagihan tersebut, apakah Pemkab atau BGN. Kalau BGN menanggung, tentu kita bersyukur. Tapi kalau Pemkab yang harus membayar, maka perlu revisi anggaran karena total biaya pengobatan diperkirakan sudah mencapai Rp400 juta, ungkapnya. Selanjutnya, Dadan menambahkan, Pemkab Bandung Barat perlu menyiapkan alokasi anggaran tidak terduga untuk menghadapi situasi seperti ini di masa mendatang, termasuk jika terjadi kasus serupa di wilayah KBB. Kita tidak boleh menyalahkan dapur penyedia. Saya yakin tidak ada niat jahat dari mereka. Tapi ini menjadi pelajaran agar ke depan ada anggaran khusus dan sistem pengawasan lebih ketat supaya kejadian seperti ini tidak terulang, katanya. Lebih lanjut, Ia berharap, baik BGN maupun Pemkab Bandung Barat segera menyelesaikan persoalan tagihan rumah sakit dan melakukan evaluasi mendalam terhadap seluruh dapur SPPG di Bandung Barat. ""Saya yakin program MBG bisa berjalan sesuai tujuan awalnya, menyehatkan, bukan membahayakan siswa, pungkasnya.***",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/15/3463117145.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019741361/dprd-ungkap-biaya-tagihan-rawat-korban-mbg-di-bandung-barat-tembus-ratusan-juta-bgn-atau-pemkab-yang-bayar?page=all,e8a05b78597c42c3bc4d4bb7570abac33823839ee741e318ef68574e05936a27,2025-11-05 12:00:14.565 375,pikiranrakyat,mbg,2025-10-24 10:50:44,"Komisi V DPRD Jabar Usul MBG Dikelola Sekolah, Pondok Pesantren hingga Posyandu","PIKIRANRAKYAT- Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat Aceng Malki mengusulkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dikelola mandiri oleh kantin di sekolah, kantin di pesantren dan dikelola oleh ibu-ibu kader Posyandu, mengingat jumlah korban keracunan MBG di Jabar tercatat tertinggi dibandingkan provinsi lain. Saya menyarankan MBG dikelola langsung oleh sekolah. Ya, dibuat SPPG atau dapur MBG-nya di sekolah, di kantin sekolah saja. Biar juga lingkungan sekolah berdaya, dan mereka (sekolah) lebih paham apa yang dibutuhkan dan diinginkan muridnya, tegas Aceng Malki, Kota Bandung, Rabu 22 Oktober 2025 Selain karena pihak sekolah atau satuan pendidikan lainnya lebih memahami karakter anak didiknya, pengelolaan MBG di sekolah dinilai lebih terjamin keamanannya dan kebersihannya serta lebih efektif karena yang dikelola tidak banyak. Sebagai solusi sebaiknya dapur MBG tidak berskala besar, melainkan dibuat lebih kecil dan dikelola langsung oleh sekolah atau lembaga pendidikan dengan pengawasan dinas kesehatan dan dinas pendidikan setempat. Kalau bisa, dapurnya tidak sampai ribuan porsi, cukup untuk 500-1.000 anak perdapur, misalnya di kantin sekolah atau pesantren. Dengan begitu, pengawasannya lebih mudah dan masyarakat sekitar juga bisa berdaya, ucapnya. PengawasanDiperketat Aceng Malki pun meminta program MBG sebaiknya diperketat pengawasannya. Berdasarkan hasil kunjungan lapangan menunjukkan masih lemahnya pengawasan terhadap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) serta kurangnya profesionalitas tenaga pengelola. Banyak SPPG yang tidak berkoordinasi dengan puskesmas atau pemerintah setempat. SPPG ada yang tidak diketahui oleh perangkat daerah di wilayahnya. Ini harus dievaluasi dari sisi pengawasan, pintanya. Selain itu, banyak tenaga dapur yang tidak memiliki kompetensi memasak dalam skala besar sehingga berdampak pada kualitas makanan. Banyak juga ditemukan pelanggaran terhadap kebijakan penyediaan menu bergizi seperti ketiadaan susu dan buah-buahan di sejumlah sekolah penerima. Selanjutnya Aceng menyoroti dari 2.131 dapur penyedia MBG, hanya 17 yang memiliki Sertifikasi Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Menurutnya kondisi ini menunjukkan lemahnya sistem seleksi dapur yang masih didominasi faktor koneksi. Terkait usulan agar dana MBG disalurkan langsung kepada orang tua, ia menyatakan tidak setuju. Menurutnya, penyaluran dana sebaiknya tetap dilakukan melalui lembaga pendidikan atau sekolah agar pengelolaan gizi dan makanan tetap terkontrol.*** Berita PilihanDPRD Jabar Desak Moratorium Izin di KBU, Tekan Risiko Bencana EkologisKapan Dibentuk Kabupaten Bandung Timur? DPRD Jabar Buka SuaraKomisi 1 DPRD Jabar Dorong Pemprov Jabar Proyek WTE di Sarimukti Kab Bandung BaratDampak TKD Turun, DPRD Jabar Terapkan WFH dan Gunakan Panel Surya untuk Tekan Biaya Operasional Berita PilihanDPRD Jabar Desak Moratorium Izin di KBU, Tekan Risiko Bencana EkologisKapan Dibentuk Kabupaten Bandung Timur? DPRD Jabar Buka SuaraKomisi 1 DPRD Jabar Dorong Pemprov Jabar Proyek WTE di Sarimukti Kab Bandung BaratDampak TKD Turun, DPRD Jabar Terapkan WFH dan Gunakan Panel Surya untuk Tekan Biaya Operasional Berita Pilihan DPRD Jabar Desak Moratorium Izin di KBU, Tekan Risiko Bencana EkologisKapan Dibentuk Kabupaten Bandung Timur? DPRD Jabar Buka SuaraKomisi 1 DPRD Jabar Dorong Pemprov Jabar Proyek WTE di Sarimukti Kab Bandung BaratDampak TKD Turun, DPRD Jabar Terapkan WFH dan Gunakan Panel Surya untuk Tekan Biaya Operasional DPRD Jabar Desak Moratorium Izin di KBU, Tekan Risiko Bencana Ekologis DPRD Jabar Desak Moratorium Izin di KBU, Tekan Risiko Bencana Ekologis DPRD Jabar Desak Moratorium Izin di KBU, Tekan Risiko Bencana Ekologis DPRD Jabar Desak Moratorium Izin di KBU, Tekan Risiko Bencana Ekologis Kapan Dibentuk Kabupaten Bandung Timur? DPRD Jabar Buka Suara Kapan Dibentuk Kabupaten Bandung Timur? DPRD Jabar Buka Suara Kapan Dibentuk Kabupaten Bandung Timur? DPRD Jabar Buka Suara Kapan Dibentuk Kabupaten Bandung Timur? DPRD Jabar Buka Suara Komisi 1 DPRD Jabar Dorong Pemprov Jabar Proyek WTE di Sarimukti Kab Bandung Barat Komisi 1 DPRD Jabar Dorong Pemprov Jabar Proyek WTE di Sarimukti Kab Bandung Barat Komisi 1 DPRD Jabar Dorong Pemprov Jabar Proyek WTE di Sarimukti Kab Bandung Barat Komisi 1 DPRD Jabar Dorong Pemprov Jabar Proyek WTE di Sarimukti Kab Bandung Barat Dampak TKD Turun, DPRD Jabar Terapkan WFH dan Gunakan Panel Surya untuk Tekan Biaya Operasional Dampak TKD Turun, DPRD Jabar Terapkan WFH dan Gunakan Panel Surya untuk Tekan Biaya Operasional Dampak TKD Turun, DPRD Jabar Terapkan WFH dan Gunakan Panel Surya untuk Tekan Biaya Operasional Dampak TKD Turun, DPRD Jabar Terapkan WFH dan Gunakan Panel Surya untuk Tekan Biaya Operasional",Irwan Natsir,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/24/4263252050.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019741204/komisi-v-dprd-jabar-usul-mbg-dikelola-sekolah-pondok-pesantren-hingga-posyandu?page=all,263cfa21bd0e0261f6c78ad32301f73b34b20088d8510afd756e9d7e05f601e3,2025-11-05 12:00:25.278 376,pikiranrakyat,mbg,2025-10-23 20:42:08,Puluhan Siswa SMPN 1 Lembang Alami Gejala Keracunan Usai Menyantap MBG,"PIKIRAN RAKYAT -Puluhan siswa SMP Negeri 1 Lembang, Kabupaten Bandung Barat, mengalami gejala mual dan sakit perut usai menyantap menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Kamis (23/10/2025) siang. Kejadian tersebut menimbulkan kekhawatiran di kalangan orang tua dan memicu beredarnya pesan berantai di media sosial mengenai dugaan kasus keracunan makanan di sekolah tersebut. Pihak sekolah segera memberikan klarifikasi bahwa kondisi siswa yang sempat mengalami gejala sudah tertangani dengan baik dan dalam keadaan stabil. Kegiatan ekstrakurikuler setelah jam belajar pun dibatalkan. Dalam pesan yang beredar, pihak sekolah juga mengimbau orang tua agar segera membawa anak ke fasilitas kesehatan jika muncul gejala lanjutan seperti mual, pusing, atau muntah setelah pulang ke rumah. Berdasarkan informasi yang dihimpun, sebanyak 1.220 paket MBG dibagikan kepada seluruh siswa SMPN 1 Lembang. Dari jumlah tersebut, sekitar 232 porsi diketahui telah dikonsumsi. Untuk mengantisipasi kemungkinan adanya siswa tambahan yang mengalami gejala serupa, sejumlah ambulans disiagakan di area sekolah oleh tenaga kesehatan dari Kecamatan Lembang. Baca Juga:28 Siswa SD di Cipatat Bandung Barat Keracunan Massal Usai Jajan Sekolah, Pedagang Keliling Diamankan Koordinator MBG SMPN 1 Lembang, Ian Mulyana, mengatakan pihaknya belum dapat memastikan apakah keluhan yang dialami siswa disebabkan oleh keracunan makanan. Menurutnya, setiap makanan yang akan dibagikan selalu melalui pengecekan rasa oleh panitia di sekolah. MBG tadi diterima sekitar pukul 07.30 dan mulai dimakan pukul 10.00. Indikasi gejala baru muncul sekitar pukul 11.30. Sebelum dibagikan, kami selalu mencicipi makanan terlebih dahulu. Bahkan saya makan tiga potong ayam tadi, dan tidak merasakan apa-apa, ujarnya. Ian menambahkan, menu makan bergizi yang disediakan hari itu terdiri dari ayam betutu, ayam goreng, tahu, sayuran, dan buah jeruk. Dari laporan sementara, 30 siswa sempat menunjukkan gejala awal dan langsung ditangani di ruang UKS. Sebanyak 26 orang di antaranya telah diperbolehkan pulang, sementara empat lainnya masih menjalani perawatan di fasilitas kesehatan terdekat. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, Lia Nurliana Sukandar, menegaskan pihaknya telah menyiagakan beberapa fasilitas kesehatan untuk menangani siswa yang mengalami gejala. Ada Puskesmas Jayagiri, Klinik Sespim, dan Puskesmas Lembang yang kami siapkan untuk menerima pasien. Saat ini fokus kami adalah penanganan cepat bagi siswa yang bergejala, ujarnya. Baca Juga:Posko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 Siswa Lia menyampaikan, pihaknya belum dapat memastikan jumlah siswa yang benar-benar mengonsumsi makanan MBG pada hari kejadian. Kita belum sampai ke pendataan detail, karena prioritas utama sekarang adalah percepatan penanganan kesehatan siswa, kata Lia. Hingga Kamis malam, seluruh siswa yang dirawat dilaporkan dalam kondisi stabil. Pemeriksaan sampel makanan telah dilakukan oleh petugas kesehatan untuk memastikan penyebab pasti gejala yang dialami para siswa. Pemerintah daerah juga berjanji akan mengevaluasi sistem distribusi MBG agar kejadian serupa tidak terulang.*** Berita PilihanPosko Darurat Penuh, Siswa SMPN 1 Cisarua Terus Bertumbangan Akibat Keracunan MBG5 Siswa di Padalarang Diduga Keracunan MBG, Pihak Sekolah Bantah: Mereka Punya Riwayat PenyakitKasus Dugaan Keracunan MBG di KBB Terulang, JPPI Nilai Ada Keteledoran dan Pemerintah Harus Bertanggung JawabPosko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 SiswaKeracunan MBG di Bandung Barat Terjadi Lagi, Wakil Rakyat Minta Ahli Dilibatkan di DapurCegah Keracunan MBG, Pemkab Purwakarta Wajibkan Relawan SPPG Jaga Kebersihan Distribusi Berita PilihanPosko Darurat Penuh, Siswa SMPN 1 Cisarua Terus Bertumbangan Akibat Keracunan MBG5 Siswa di Padalarang Diduga Keracunan MBG, Pihak Sekolah Bantah: Mereka Punya Riwayat PenyakitKasus Dugaan Keracunan MBG di KBB Terulang, JPPI Nilai Ada Keteledoran dan Pemerintah Harus Bertanggung JawabPosko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 SiswaKeracunan MBG di Bandung Barat Terjadi Lagi, Wakil Rakyat Minta Ahli Dilibatkan di DapurCegah Keracunan MBG, Pemkab Purwakarta Wajibkan Relawan SPPG Jaga Kebersihan Distribusi Berita Pilihan Posko Darurat Penuh, Siswa SMPN 1 Cisarua Terus Bertumbangan Akibat Keracunan MBG5 Siswa di Padalarang Diduga Keracunan MBG, Pihak Sekolah Bantah: Mereka Punya Riwayat PenyakitKasus Dugaan Keracunan MBG di KBB Terulang, JPPI Nilai Ada Keteledoran dan Pemerintah Harus Bertanggung JawabPosko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 SiswaKeracunan MBG di Bandung Barat Terjadi Lagi, Wakil Rakyat Minta Ahli Dilibatkan di DapurCegah Keracunan MBG, Pemkab Purwakarta Wajibkan Relawan SPPG Jaga Kebersihan Distribusi Posko Darurat Penuh, Siswa SMPN 1 Cisarua Terus Bertumbangan Akibat Keracunan MBG Posko Darurat Penuh, Siswa SMPN 1 Cisarua Terus Bertumbangan Akibat Keracunan MBG Posko Darurat Penuh, Siswa SMPN 1 Cisarua Terus Bertumbangan Akibat Keracunan MBG Posko Darurat Penuh, Siswa SMPN 1 Cisarua Terus Bertumbangan Akibat Keracunan MBG 5 Siswa di Padalarang Diduga Keracunan MBG, Pihak Sekolah Bantah: Mereka Punya Riwayat Penyakit 5 Siswa di Padalarang Diduga Keracunan MBG, Pihak Sekolah Bantah: Mereka Punya Riwayat Penyakit 5 Siswa di Padalarang Diduga Keracunan MBG, Pihak Sekolah Bantah: Mereka Punya Riwayat Penyakit 5 Siswa di Padalarang Diduga Keracunan MBG, Pihak Sekolah Bantah: Mereka Punya Riwayat Penyakit Kasus Dugaan Keracunan MBG di KBB Terulang, JPPI Nilai Ada Keteledoran dan Pemerintah Harus Bertanggung Jawab Kasus Dugaan Keracunan MBG di KBB Terulang, JPPI Nilai Ada Keteledoran dan Pemerintah Harus Bertanggung Jawab Kasus Dugaan Keracunan MBG di KBB Terulang, JPPI Nilai Ada Keteledoran dan Pemerintah Harus Bertanggung Jawab Kasus Dugaan Keracunan MBG di KBB Terulang, JPPI Nilai Ada Keteledoran dan Pemerintah Harus Bertanggung Jawab Posko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 Siswa Posko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 Siswa Posko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 Siswa Posko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 Siswa Keracunan MBG di Bandung Barat Terjadi Lagi, Wakil Rakyat Minta Ahli Dilibatkan di Dapur Keracunan MBG di Bandung Barat Terjadi Lagi, Wakil Rakyat Minta Ahli Dilibatkan di Dapur Keracunan MBG di Bandung Barat Terjadi Lagi, Wakil Rakyat Minta Ahli Dilibatkan di Dapur Keracunan MBG di Bandung Barat Terjadi Lagi, Wakil Rakyat Minta Ahli Dilibatkan di Dapur Cegah Keracunan MBG, Pemkab Purwakarta Wajibkan Relawan SPPG Jaga Kebersihan Distribusi Cegah Keracunan MBG, Pemkab Purwakarta Wajibkan Relawan SPPG Jaga Kebersihan Distribusi Cegah Keracunan MBG, Pemkab Purwakarta Wajibkan Relawan SPPG Jaga Kebersihan Distribusi Cegah Keracunan MBG, Pemkab Purwakarta Wajibkan Relawan SPPG Jaga Kebersihan Distribusi",Dewiyatini,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/23/4095586147.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019740092/puluhan-siswa-smpn-1-lembang-alami-gejala-keracunan-usai-menyantap-mbg?page=all,e067b86f34f8474f2f5a3cb2fba4d1ab0cde687bc47003932b81f1bd5bb99526,2025-11-05 12:00:35.859 377,detik,mbg,2025-11-13 07:00:00,Dalih Pemkot Parepare Bangun Toilet Rp 166 Juta Nyaris Seharga Rumah Subsidi,"DPRD Kota Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengkritik pembangunan toilet sekolah senilai Rp 166 juta tiap unit yang dianggap nyaris setara harga rumah subsidi. Pemkot Parepare berdalih anggaran proyek tersebut sudah sesuai perencanaan demi mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). Diketahui, Pemkot Parepare membangun 21 toilet yang tersebar di 13 SD dan 8 SMP. Dilansir dari laman Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE), proyek itu diadakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) dengan nilai pagu dimulai Rp 163,9 juta hingga Rp 166,8 juta. Namun kehadiran toilet itu membuat Wakil Ketua Komisi II DPRD Parepare Sappe kecewa saat melakukan sidak di SDN 3 Parepare, Selasa (11/11/2025). Sappe menilai spesifikasi bangunan toilet berukuran 4x4 meter persegi di sekolah tersebut tidak setara dengan anggaran yang dikucurkan. ""Nah dengan besaran (bangunan toilet sekolah) seperti ini, tentunya dengan anggaran Rp 166 juta itu sudah kelewatan terlalu banyak. Kami anggap itu terlalu banyak,"" ungkap Sappe kepada detikSulsel di lokasi. Sappe lantas membandingkan proyek toilet yang harganya hampir menyamai rumah subsidi sekitar Rp 173 juta. Dia menganalogikan demikian karena menganggap proyek toilet sekolah bermasalah dari segi nilai kebermanfaatan bangunan. ""Kami melihat memperbandingkan antara anggaran WC yang dibuat di sekolah-sekolah ini dengan bangunan rumah subsidi yang kurang lebih Rp 173 juta,"" tuturnya. Menurut Sappe, seseorang yang yang membeli rumah subsidi sudah bisa mendapatkan bangunan beserta lahannya. Sementara proyek toilet sekolah senilai Rp 166 juta hanya mendapatkan bangunannya saja. ""Nah di mana titik persoalan ini, kalau rumah subsidi itu ada tanahnya, ada bangunannya. Sementara kalau bangunan WC seperti ini, itu hanya bangunannya yang ada nilainya. Nilai tanahnya sudah tidak ada,"" jelasnya. Sappe terkejut karena spesifikasi bangunan tidak sesuai perencanaan. Anggaran proyek toilet sekolah memang sudah disetujui, namun realisasinya ternyata tidak sesuai perencanaan saat pembahasan di DPRD Parepare. ""Kami merestui karena persentasenya pada saat itu bahwa bangunan WC tidak seperti yang kami lihat. Itu bangunannya itu ada 3 WC dengan bangunan yang berpisah. Tidak satu ruangan di dalam, kemudian ada 4 WC seperti ini,"" ungkap Sappe. Sappe menyoroti pemakaian keramik hanya untuk bagian lantai toilet, tetapi tidak dipasang di bagian dinding. Septic tank toilet juga dianggap kekecilan dan saluran pembuangan tidak sesuai spesifikasi. ""Pembuangannya itu kalau saya lihat tidak sesuai dengan spek dengan 4 kloset nantinya. Ukuran pembuangan tinjanya ini hanya berukuran kedalaman 170 centimeter, lebar di atas 1 meter setengah dan lebarnya 1 meter,"" paparnya. Menanggapi sorotan itu, Kepala Disdikbud Parepare Makmur berdalih pembangunan toilet SD dan SMP sudah sesuai rencana anggaran biaya (RAB). Anggaran yang dikucurkan juga telah disesuaikan dengan standar satuan harga (SSH) dan perhitungan harga perkiraan sendiri (HPS). ""Mahal tidaknya itu kan ada SSH yang dijadikan acuan dipedomani. SSH itulah menjadi acuannya, ini perencana, ya kan bukan kami yang tentukan HPS-nya. Jadi perencana membuat RAB-nya, sehingga ditemukan nominal seperti itu,"" kata Makmur kepada detikSulsel , Rabu (12/11). Makmur melanjutkan, SSH memang bisa saja berubah tiap tahun berdasarkan harga pasar untuk bahan, tenaga kerja hingga peralatan. Namun dia kembali menegaskan anggaran toilet sudah disesuaikan dengan SSH yang ditetapkan tahun ini. ""(Anggaran proyek) Tergantung SSH yang keluar setiap tahun. Siapa tahu memang berubah SSH tahun ini dibanding SSH tahun kemarin. Kan itu yang menjadi acuannya, SSH itu,"" jelasnya. Dia menambahkan, anggaran proyek pembangunan 21 toilet telah melalui review Inspektorat Parepare. Dari hasil pemeriksaan, anggaran yang dikucurkan untuk proyek tersebut dinilai masih dalam batas wajar. ""Ini kan sudah di- review sebelum keluar. Dalam artian kalau sudah di- review , berarti sudah dilihat tingkat kewajarannya. Dan pada saat di- review , dianggap wajar dengan harga itu,"" ungkap Makmur. Kehadiran toilet sekolah tidak hanya untuk keperluan fasilitas sanitasi siswa dan guru. Pembangunan toilet sekolah diklaim sesuai instruksi pemerintah pusat untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). ""Itu kan bahkan ini menjadi edaran kepada seluruh kabupaten kota untuk menindaklanjuti pengadaan WC terkait dengan adanya MBG. Sebagai salah satu fasilitas pendukung untuk lancarnya kegiatan MBG,"" beber Makmur. Pembangunan toilet bukan tanpa perencanaan. Makmur menegaskan spesifikasi bangunan toilet sudah memperhitungkan rasio jumlah siswa dalam satu sekolah. ""Rasio WC yang tersedia di sekolah berdasarkan siswa. Kalau siswa laki-laki itu 60 siswa, kalau perempuan 50. Jadi berdasarkan jumlah siswa yang ada, kami bisa tahu bahwa ini rasionya tidak cukup,"" terangnya. Setiap sekolah ada persyaratan minimal jumlah toilet yang sudah ditentukan. Menurut Makmur, setiap sekolah dipersyaratkan memiliki minimal 3 toilet yang disediakan untuk guru dan siswa. ""Di sekolah itu minimal 3 WC yang tersedia. 1 WC laki-laki, 1 WC perempuan, dan 1 WC guru. Itu minimal, standar minimal. Selain itu, berdasarkan jumlah siswa. Rasio jumlah siswa,"" jelasnya. Pembangunan toilet yang menuai kritikan membuat Inspektorat Parepare turun tangan untuk mengkaji ulang anggaran proyek tersebut. Inspektorat segera memanggil Kepala Disdikbud Makmur selaku pejabat pembuat komitmen (PPK) untuk memberi klarifikasi. ""Nanti kita lihat hasil klarifikasinya, anggarannya dari mana, bagaimana pelaksanaannya, siapa pelaksananya, bagaimana perencanaannya,"" jelas Kepala Inspektorat Parepare Iwan Asaad kepada wartawan. Iwan mengatakan, proses klarifikasi itu bisa saja berlanjut ke tahapan investigasi jika ditemukan pelanggaran di balik proyek toilet sekolah. Namun pihaknya akan lebih dulu mendalami keterangan Disdikbud Parepare. ""Kalau masuk di tahapan investigasi, berarti kita berbicara di situ adakah kepatuhan kepada regulasi. Adakah penyalahgunaan kewenangan di dalamnya, adakah proses yang salah dan keliru,"" pungkas Iwan.",Tim detikSulsel -detikSulsel,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/12/pembangunan-toilet-sekolah-di-parepare-yang-anggarannya-capai-rp-166-juta-1762937738923_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/sulsel/parepare/d-8208013/dalih-pemkot-parepare-bangun-toilet-rp-166-juta-nyaris-seharga-rumah-subsidi,32001ead89e34cbef37f3cc63bcabbaec19e80630ac14fdebed0b178db523360,2025-11-13 19:46:16.439 378,pikiranrakyat,mbg,2025-11-07 06:19:49,"Anggur Hijau Terkontaminasi Sianida di Menu MBG, Komisi IV DPR Pertanyakan Mentan Andi Amran Sulaiman","PIKIRAN RAKYAT -Anggota Komisi IV DPR RI, Rajiv, menyoroti peredaran buah anggur hijau yang diduga mengandung zat kimia berbahaya sianida (CN) dengan kadar mencapai 30 miligram per liter untuk makanan bergizi gratis (MBG). Menurut dia, anggur hijau yang mengandung sianida ditemukan oleh Satuan Penyelenggara Program Gizi (SPPG) Polres Sukoharjo, Jawa Tengah, sebagai alarm keras bagi pemerintah agar tidak abai terhadap rantai pengawasan impor pangan. Seluruh buah impor yang beredar di Indonesia itu tidak bisa masuk tanpa izin rekomendasi impor produk holtikultura (RIPH) dan surat persetujuan impor (SPI) yang dikeluarkan Kementerian Pertanian, kata Rajiv melalui keterangannya pada Kamis, 6 November 2025. Baca Juga:KPK Cecar Politikus NasDem Rajiv soal Perkenalan dengan Tersangka CSR BI Anggota Fraksi Partai Nasdem ini menegaskan Komisi IV DPR akan meminta data lengkap kepada Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman bagaimana bisa anggur hijau yang mengandung sianida lolos dari pengawasan. Komisi IV akan meminta data kepada Menteri Pertanian terkait proses penerbitan RIPH sampai pengawasan di Karantina Pertanian. Ini impor anggur perlu dipertanyakan izinnya, kenapa produk yang mengandung sianida bisa masuk, ujar Legislator dari daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat II ini. Menurut dia, produk buah yang terkandung sianida ini sangat berbahaya karena bukan hanya terkait pelanggaran standar mutu saja, tapi sudah masuk ranah ancaman langsung terhadap keamanan dan keselamatan konsumen. Baca Juga:Biaya Perawatan Korban Keracunan Massal Program MBG Bandung Barat Tembus Rp400 Juta Bayangkan, kalau tidak ada pengawasan SPPG yang memeriksa dengan teliti, tentu sangat berbahaya bagi anak-anak, keluarga, atau penerima manfaat program MBG yang bisa terdampak racun berbahaya itu. Apalagi digunakan di SPPG, katanya. Rajiv mengapresiasi SPPG Polres Sukoharjo yang bekerja dengan teliti dan profesional dalam menjaga mutu makanan bergizi gratis tersebut. Karena, kata dia, tindakan cepat aparat tersebut menunjukkan bahwa fungsi pengawasan di lapangan masih menjadi benteng terakhir yang efektif. Kami apresiasi kerja SPPG yang sangat teliti dalam menjaga mutu makanan untuk program MBG. Ini bentuk kepedulian nyata terhadap keamanan pangan dan mendeteksi dini agar tidak terjadi insiden keracunan makanan MBG seperti sebelum-sebelumnya, kata dia. Baca Juga:Shine Muscat Meresahkan, 5 Anggur Lokal Wajib Dicoba: Lebih Aman dan Menguntungkan Rajiv menekankan kasus anggur hijau mengandung sianida ini harus diusut tuntas mulai dari distributor hingga importirnya. Di sisi lain, ia mengingatkan pemerintah melakukan evaluasi total dan memperbaiki sistem pengawasan impor, memperkuat kapasitas karantina, serta meningkatkan koordinasi dengan aparat penegak hukum. Ini harus menjadi momentum perbaikan menyeluruh. Kami di Komisi IV akan mengawasi langkah-langkah perbaikan yang diambil Kementan. Jangan tunggu ada korban dulu baru bertindak. Karena kalau pengawasan lemah, konsekuensinya bisa fatal, katanya. Sebelumnya, SPPG Polres Sukoharjo menggagalkan peredaran buah anggur hijau mengandung zat kimia berbahaya sianida (CN) dengan kadar mencapai 30 miligram per liter dalam menu Makanan Bergizi Gratis (MBG). Temuan ini terungkap setelah dilakukan uji keamanan pangan oleh Bidang Kedokteran dan Kesehatan (BidDokkes) Polres Sukoharjo di lokasi SPPG Polres Sukoharjo, Jl Sadewa, Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis, 6 November 2025.***",Muhammad Ashari,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2024/06/29/3335269880.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019774310/anggur-hijau-terkontaminasi-sianida-di-menu-mbg-komisi-iv-dpr-pertanyakan-mentan-andi-amran-sulaiman?page=all,07549b70aaed0681cbbaf9b7eb61eca505ad67026f100971a5e2f2913b2187ec,2025-11-13 19:46:17.833 379,kompas,mbg,2025-11-04 16:44:49,"Tim Koordinasi MBG Bentukan Prabowo Rapat Perdana, Apa yang Dibahas?","JAKARTA, KOMPAS.com- Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menggelar rapat perdana di Ruang Rapat Utama Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2025).Rapat tertutup itu dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan)Zulkifli Hasan(Zulhas), yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Koordinasi Penyelamatan MBG. Nah, rapat perdana ini juga sekaligus membahas, kita akan menyempurnakan mengenai tata kelola penyelenggaraan program MBG, dalam bentuknya Perpres (Peraturan Presiden), kata Zulhas usai rapat, Selasa.Baca juga:Prabowo Bentuk Tim Koordinasi MBG, Apa Bedanya dengan BGN?Perpres itu akan mengatur penanggung jawab di setiap tingkat, seperti kabupaten, provinsi, hingga penyelenggara dan pengawas, dengan harapan tata kelolanya berjalan baik dan tertib. MBG nanti kerja sama dengan Kopdes (Koperasi Desa), dengan UMKM, diatur sedemikian rupa. Kelompok disabilitas punya hak yang sama dengan yang lain, itu nanti ada di tata kelola, ujar dia.Tata kelola yang telah disepakati dalam rapat itu akan dirumuskan agar menjadi Perpres soal tata kelola penyelenggaraan MBG. (Selain itu juga membahas) Karena luasnya bidang ini, maka juga kami menyelesaikan rancangan perubahan Perpres SOTK (Susunan Organisasi dan Tata Kerja) Badan Gizi Nasional, tegas dia.Baca juga:Kepala BGN: Perpres MBG Sudah Beres, Tinggal DibagikanSemula, jumlah deputi hanya empat, dengan tiga wakil kepala, satu sekretaris utama, dan satu inspektur utama, totalnya sembilan posisi.Kini ditambah satu lagi untuk memperkuat struktur tersebut. Tapi tentu nanti dilayerberikutnya, eselon dua-nya akan bertambah banyak, karena pekerjaannya besar dan luas, termasuk nanti penanggung jawab di provinsi, penanggung jawab di kabupaten/kota, jelas dia.Pemerintah tidak akan menyewa tempat baru atau melakukan rekrutmen baru, melainkan mengambil personel dari tim koordinasi yang sudah ada untuk mengelola MBG di setiap level tersebut. Nah, saudara-saudara, itulah kami rapat hari ini. Setelah ini, akan tiap hari di sini, terus-menerus, akan rapat mengenai MBG, agar semakin baik dan semakin sempurna, kata dia.Tim koordinasi MBG dibentuk PrabowoPresiden Prabowo Subianto resmi menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 28 Tahun 2025 tentang Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).Tim ini bertugas mengoordinasikan, memantau, dan memastikan efektivitas program MBG di seluruh wilayah Indonesia.Berdasarkan Pasal 6 Keppres Nomor 28 Tahun 2025 ini, susunan Tim Koordinasi MBG terdiri dari unsur kementerian dan lembaga lintas sektor.Ketua Tim Koordinasi Penyelenggaraan MBG dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas).Sementara itu, untuk Wakil Ketua I dijabat oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, dan Wakil Ketua II dipegang oleh Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin).Posisi Sekretaris akan diduduki oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Kasan, MM.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menggelar rapat perdana di Ruang Rapat Utama Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2025). Rapat tertutup itu dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan)Zulkifli Hasan(Zulhas), yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Koordinasi Penyelamatan MBG. Nah, rapat perdana ini juga sekaligus membahas, kita akan menyempurnakan mengenai tata kelola penyelenggaraan program MBG, dalam bentuknya Perpres (Peraturan Presiden), kata Zulhas usai rapat, Selasa. Baca juga:Prabowo Bentuk Tim Koordinasi MBG, Apa Bedanya dengan BGN? Perpres itu akan mengatur penanggung jawab di setiap tingkat, seperti kabupaten, provinsi, hingga penyelenggara dan pengawas, dengan harapan tata kelolanya berjalan baik dan tertib. MBG nanti kerja sama dengan Kopdes (Koperasi Desa), dengan UMKM, diatur sedemikian rupa. Kelompok disabilitas punya hak yang sama dengan yang lain, itu nanti ada di tata kelola, ujar dia. Tata kelola yang telah disepakati dalam rapat itu akan dirumuskan agar menjadi Perpres soal tata kelola penyelenggaraan MBG. (Selain itu juga membahas) Karena luasnya bidang ini, maka juga kami menyelesaikan rancangan perubahan Perpres SOTK (Susunan Organisasi dan Tata Kerja) Badan Gizi Nasional, tegas dia. Baca juga:Kepala BGN: Perpres MBG Sudah Beres, Tinggal Dibagikan Semula, jumlah deputi hanya empat, dengan tiga wakil kepala, satu sekretaris utama, dan satu inspektur utama, totalnya sembilan posisi. Kini ditambah satu lagi untuk memperkuat struktur tersebut. Tapi tentu nanti dilayerberikutnya, eselon dua-nya akan bertambah banyak, karena pekerjaannya besar dan luas, termasuk nanti penanggung jawab di provinsi, penanggung jawab di kabupaten/kota, jelas dia. Pemerintah tidak akan menyewa tempat baru atau melakukan rekrutmen baru, melainkan mengambil personel dari tim koordinasi yang sudah ada untuk mengelola MBG di setiap level tersebut. Nah, saudara-saudara, itulah kami rapat hari ini. Setelah ini, akan tiap hari di sini, terus-menerus, akan rapat mengenai MBG, agar semakin baik dan semakin sempurna, kata dia. Presiden Prabowo Subianto resmi menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 28 Tahun 2025 tentang Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Tim ini bertugas mengoordinasikan, memantau, dan memastikan efektivitas program MBG di seluruh wilayah Indonesia. Berdasarkan Pasal 6 Keppres Nomor 28 Tahun 2025 ini, susunan Tim Koordinasi MBG terdiri dari unsur kementerian dan lembaga lintas sektor. Ketua Tim Koordinasi Penyelenggaraan MBG dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas). Sementara itu, untuk Wakil Ketua I dijabat oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, dan Wakil Ketua II dipegang oleh Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Posisi Sekretaris akan diduduki oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Kasan, MM.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/NM1guX_SN7C0fKT5BPicP0KKnWE=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/04/6909c4b99f9f2.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/11/04/16444951/tim-koordinasi-mbg-bentukan-prabowo-rapat-perdana-apa-yang-dibahas,66ceea657ab9ef308ced1deab3fc41398a26607bd7bc449862b45f209b6a64db,2025-11-13 19:47:08.061 380,okezone,mbg,2025-11-12 09:26:15,BGN Tutup Dapur MBG yang Tak Punya Sertifikat Higiene,"JAKARTA - Badan Gizi Nasional ( BGN ) akan menutup Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tidak memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dalam waktu satu bulan ke depan. Wakil Ketua BGN Bidang Investigasi dan Komunikasi Publik Nanik Sudaryati Deyang mengatakan, kepemilikan SLHS pada setiap SPPG sangat penting, sehingga mitra wajib mendaftarkan diri ke Dinas Kesehatan. Kami memberi waktu satu bulan kepada Mitra/Yayasan di semua SPPG agar mereka mendaftarkan diri ke Dinas Kesehatan, katanya dalam keterangan resmi di Jakarta pada Rabu, (12/11/2025). Kalau ada SPPG yang tidak segera mendaftar dalam 30 hari ke depan, dapurnya akan kami tutup sementara, lanjutnya. Nanik menjelaskan, persoalan higiene dan sanitasi menjadi isu sensitif di tengah masyarakat. Bahkan kepemilikan SLHS pada setiap SPPG juga menjadi perhatian Presiden Prabowo Subianto. Untuk diketahui, SLHS adalah dokumen resmi yang diterbitkan Dinas Kesehatan setempat untuk menyatakan bahwa suatu usaha yang berkaitan dengan makanan, minuman, serta fasilitas umum telah memenuhi standar higiene dan sanitasi. Sertifikat ini wajib dimiliki oleh usaha itu, karena menjadi bukti bahwa usaha itu memenuhi standar kebersihan dan kesehatan. Menurut ketentuannya, sertifikat berlaku satu tahun dan harus diperpanjang agar usaha tetap legal. Sejak program MBG diterapkan Pemerintah Presiden Prabowo Subianto, pada 6 Januari 2025 lalu, setiap SPPG yang menjadi pelaksana program MBG di lapangan, diwajibkan untuk memiliki SLHS. Pengurusan SLHS dimulai dari kelengkapan dokumen, pemeriksaan lapangan, hingga pengujian laboratorium. Setiap SPPG harus memiliki SLHS, karena menjadi bukti bahwa SPPG itu telah memenuhi standar kebersihan dan Kesehatan, kata Nanik. Sementara itu, dalam rapat Tim Koordinasi Lintas Kementerian/Lembaga untuk Pelaksanaaan Program MBG, Jumat akhir pekan lalu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan bahwa dari sekitar 14 ribu lebih SPPG yang sudah beoperasi, baru sekitar 4.000 yang mendaftarkan SLHS ke Dinas Kesehatan setempat. Dari jumlah itu, baru 1.287 SPPG yang memperoleh SLHS, dan ada 10 ribuan SPPG yang belum mendaftar, ungkap Nanik. Regulasi SLHS diatur melalui Permenkes No. 1096/Menkes/Per/VI/2011 dalam Permenkes No. 2 Tahun 2023. Peraturan ini mengatur standar higiene sanitasi pada jasa boga, termasuk kewajiban usaha makanan untuk memenuhi persyaratan kesehatan. Selain peraturan tingkat nasional, pemerintah daerah juga berwenang dalam menetapkan aturan tambahan melalui Perda. Perda mengatur prosedur teknis pengajuan SLHS, biaya retribusi, hingga detail pemeriksaan yang dilakukan. JAKARTA - Badan Gizi Nasional ( BGN ) akan menutup Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tidak memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dalam waktu satu bulan ke depan. Wakil Ketua BGN Bidang Investigasi dan Komunikasi Publik Nanik Sudaryati Deyang mengatakan, kepemilikan SLHS pada setiap SPPG sangat penting, sehingga mitra wajib mendaftarkan diri ke Dinas Kesehatan. Kami memberi waktu satu bulan kepada Mitra/Yayasan di semua SPPG agar mereka mendaftarkan diri ke Dinas Kesehatan, katanya dalam keterangan resmi di Jakarta pada Rabu, (12/11/2025). Kalau ada SPPG yang tidak segera mendaftar dalam 30 hari ke depan, dapurnya akan kami tutup sementara, lanjutnya. Nanik menjelaskan, persoalan higiene dan sanitasi menjadi isu sensitif di tengah masyarakat. Bahkan kepemilikan SLHS pada setiap SPPG juga menjadi perhatian Presiden Prabowo Subianto. Untuk diketahui, SLHS adalah dokumen resmi yang diterbitkan Dinas Kesehatan setempat untuk menyatakan bahwa suatu usaha yang berkaitan dengan makanan, minuman, serta fasilitas umum telah memenuhi standar higiene dan sanitasi. Sertifikat ini wajib dimiliki oleh usaha itu, karena menjadi bukti bahwa usaha itu memenuhi standar kebersihan dan kesehatan. Menurut ketentuannya, sertifikat berlaku satu tahun dan harus diperpanjang agar usaha tetap legal. Sejak program MBG diterapkan Pemerintah Presiden Prabowo Subianto, pada 6 Januari 2025 lalu, setiap SPPG yang menjadi pelaksana program MBG di lapangan, diwajibkan untuk memiliki SLHS. Pengurusan SLHS dimulai dari kelengkapan dokumen, pemeriksaan lapangan, hingga pengujian laboratorium. Setiap SPPG harus memiliki SLHS, karena menjadi bukti bahwa SPPG itu telah memenuhi standar kebersihan dan Kesehatan, kata Nanik. Sementara itu, dalam rapat Tim Koordinasi Lintas Kementerian/Lembaga untuk Pelaksanaaan Program MBG, Jumat akhir pekan lalu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan bahwa dari sekitar 14 ribu lebih SPPG yang sudah beoperasi, baru sekitar 4.000 yang mendaftarkan SLHS ke Dinas Kesehatan setempat. Dari jumlah itu, baru 1.287 SPPG yang memperoleh SLHS, dan ada 10 ribuan SPPG yang belum mendaftar, ungkap Nanik. Regulasi SLHS diatur melalui Permenkes No. 1096/Menkes/Per/VI/2011 dalam Permenkes No. 2 Tahun 2023. Peraturan ini mengatur standar higiene sanitasi pada jasa boga, termasuk kewajiban usaha makanan untuk memenuhi persyaratan kesehatan. Selain peraturan tingkat nasional, pemerintah daerah juga berwenang dalam menetapkan aturan tambahan melalui Perda. Perda mengatur prosedur teknis pengajuan SLHS, biaya retribusi, hingga detail pemeriksaan yang dilakukan. (Dani Jumadil Akhir)",Tangguh Yudha,https://img.okezone.com/content/2025/11/12/320/3183046/mbg-VjJC_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/11/12/320/3183046/bgn-tutup-dapur-mbg-yang-tak-punya-sertifikat-higiene?page=all,291ee8cc96cd6a84066c345fe6468b921f1334f5b55017aa8e60853d92a0852c,2025-11-12 15:17:47.925 381,detik,mbg,2025-11-12 15:31:00,Polisi Periksa 5 Pengelola Dapur MBG di Sumba Usai 252 Siswa Keracunan,"Polisi memeriksa lima orang dari Yayasan Tana Manda terkait kasus keracunan yang dialami 252 siswa sekolah menengah atas (SMA) di Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ratusan siswa itu diduga keracunan seusai mengonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG). ""Saat ini kami sementara melakukan pemeriksaan terhadap lima orang dari pihak Yayasan Tana Manda, selaku penanggung jawab dan pelaksana dapur MBG,"" ujar Kasi Humas Polres Sumba Barat Daya AKP Bernardus Mbili Kandi kepada detikBali , Rabu (12/11/2025). Polres Sumba Barat Daya akan menjadwalkan pemeriksaan lagi terhadap saksi-saksi dari ratusan korban keracunan itu. ""Kami masih menunggu untuk periksa para saksi korban,"" jelas Bernardus. Diketahui, sebanyak 252 siswa SMA di Sumba Barat Daya dilaporkan mengalami keracunan seusai mengonsumsi menu MBG pada Selasa (11/11/2025). Ratusan siswa dari SMA Manda Elu dan SMA Santo Alfonsus itu mengeluhkan pusing dan mual. ""Ada dua sekolah yakni SMA Manda Elu 147 orang dan SMA Santo Alfonsus 105 orang,"" ujar Bernardus. Bernardus menuturkan keracunan itu berawal saat ratusan siswa-siswi itu mengonsumsi MBG yang didistribusikan oleh Yayasan Tana Manda Sumba. Adapun menu yang dibagikan, yakni ayam goreng, nasi putih, sayur labu siam, dan buncis. Ratusan siswa yang keracunan kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Reda Bolo dan RS Karitas Weetabula, Sumba Barat Daya. Hingga kini, sebanyak delapan siswa masih menjalani perawatan medis. Rinciannya, enam orang dirawat di RSUD Reda Bolo dan sisanya di RS Karitas. ""Siswa-siswi lain yang kondisinya sudah membaik itu sudah diperbolehkan pulang ke rumahnya masing-masing,"" tutur Bernardus.",Yufengki Bria -detikBali,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/12/siswa-yang-mengalami-keracunan-menu-mbg-saat-menjalani-perawatan-medis-di-rumah-sakit-di-sumba-barat-daya-ntt-selasa-11112025--1762922047070_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/bali/hukum-dan-kriminal/d-8207204/polisi-periksa-5-pengelola-dapur-mbg-di-sumba-usai-252-siswa-keracunan,9009bf0e46a3fb4a548ca0eac1af7c1571ced86cd5a4a7c6bd44b867367ebcce,2025-11-13 19:49:38.579 431,detik,mbg,2025-11-12 14:50:00,Melihat Strategi BGN Tekan Angka Keracunan MBG,"Komisi IX DPR RI memanggil kembali Badan Gizi Nasional ( BGN ) terkait besaran angka keracunan akibat program Makan Bergizi Gratis ( MBG ) dalam beberapa bulan terakhir. Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang dilaksanakan pada Rabu (12/11/2025) tersebut, Kepala BGN, Dadan Hindayana memaparkan strategi untuk menekan angka keracunan MBG di kemudian hari. Dadan menyebutkan jika BGN telah mewajibkan satuan pelayanan pemenuhan gizi ( SPPG ) menyediakan sejumlah alat untuk sterilisasi food tray yang digunakan untuk menyajikan MBG. Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, keracunan disebabkan oleh bakteri Ecoli dan air. Dengan adanya alat sterilisasi tersebut, diharapkan agar kontaminasi keduanya dapat tereduksi. ""Setiap SPPG sekarang diminta menggunakan sterilisasi food tray, terutama yang berbahan seperti lemari dan memiliki uap panas yang bisa sampai 120 derajat sehingga food tray bisa cepat dikeringkan, dan juga steril,"" kata Dadan dalam paparannya. Mengutip detikNews , hingga saat ini sudah ada 1.619 SPPG yang memiliki sertifikat dan alat-alat higienis. Dadan menyebut jika penerapan aspek higienis di SPPG terus diperketat. ""Dan terakhir kami sampaikan bahwa sertifikat layak higienis dan sanitasi sedang terus diterapkan sampai pagi ini sudah ada laporan 1.619 SPPG yang sudah memiliki SLHS,"" sebut Dadan dikutip dari detikNews , Rabu (12/11). ""Kecepatan penerbitan sertifikatnya tergantung dari pemda (pemerintah daerah) masing-masing, ada yang sangat cepat, ada yang masih membutuhkan waktu,"" tambahnya. Dalam RDP tersebut, diketahui jika kasus keracunan makanan akibat MBG menyumbang hampir separuh dari kasus keracunan makanan di Indonesia. Hal tersebut diungkapkan oleh Dadan di awal rapat. ""Terkait khususnya keracunan pangan di Indonesia secara umum, total kejadian di Indonesia itu sampai hari ini itu ada 441 total kejadian di mana MBG menyumbang 211 kejadian atau kurang lebih 48% dari total keracunan pangan yang ada di Indonesia,"" kata Dadan Lebih lanjut Dadan memaparkan data milik BGN soal jumlah korban keracunan MBG. data tersebut mirip dengan data milik Kemenkes yang telah dipaparkan sebelumnya. Korban keracunan yang menjalani rawat inap mencapai 636, sedangkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) 638. Terkait selisih ini, pihaknya akan melakukan sinkronisasi terkait data tersebut. ""Dan jika dilihat total penerima manfaat yang menerima gangguan kesehatan itu yang rawat inap ada 636 kalau di data kami, kalau di Kemenkes 638 beda 2,"" ujarnya. Apa saja strategi lain BGN dalam rangka menekan angka keracunan MBG di masa depan? Ikuti perkembangan terbaru seputar isu tersebut dalam detikSore . Beralih ke Berita Nusantara, detikSore akan mengulas peristiwa pembunuhan yang terjadi di Manokwari, Papua. Seperti yang telah ditulis detikcom, seorang perempuan ditemukan meninggal di dalam septic tank rumah kosong di kawasan Reremi, Manokwari, pada Selasa (11/11) petang. Korban awalnya dilaporkan hilang sehingga polisi mengerahkan anjing pelacak menelusuri jejaknya. Siapa sosok pelaku pembunuhan tersebut? Simak perkembangan beritanya dalam Berita Nusantara. Jelang petang nanti, detikSore akan mengulas lebih dalam soal mimetic violence yang disebut polisi dalam kasus ledakan di SMAN 72 Jakarta Utara pekan lalu. Bagaimana seorang anak dapat terpapar sindrom ini? Ikuti diskusinya dalam Sunsetalk. Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia. ""Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!""",detik sore,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/12/detik-sore-12-nov-2025-1762932208264_169.jpeg?w=1200,https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-8207025/melihat-strategi-bgn-tekan-angka-keracunan-mbg,08f63eb8dc06ecdced2b8b85f1fd6a40b26d7d2b494f8b5e0eb8de3b18d68881,2025-11-13 19:49:49.485 382,detik,mbg,2025-11-12 14:49:00,"Survei KPAI Temukan Banyak Anak Enggan Habiskan Menu MBG, Ini Alasannya","Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melakukan survei terhadap anak-anak yang menerima menu program makan bergizi gratis (MBG). Melalui survei yang dilakukan oleh KPAI bersama Wahana Visi Indonesia (WVI) dan Strategic Development Initiatives (CISDI), terungkap alasan mengapa banyak anak enggan menghabiskan MBG. Survei yang melibatkan peneliti anak Child Led Research (CLR) serta Survei Suara Anak dengan pendekatan kuantitatif deskriptif ini melibatkan 2.241 responden di 12 provinsi di Indonesia dalam periode 11 Juli-1 Agustus 2025. Dari keseluruhan responden total ada 1.624 data yang memenuhi kriteria untuk dilakukan analisis. ""Selama ini, kita lebih sering mendengar perspektif dari orang dewasa mengenai MBG. Melalui kajian ini, kami ingin mendengar apa yang disuarakan anak. Kami berharap peluncuran kajian yang disampaikan hari ini bisa menjadi masukkan bagi perbaikan pelaksanaan program MBG ke depannya,"" kata Ketua KPAI Margaret Aliyatul Maimunah dalam konferensi pers secara daring, Rabu (12/11/2025). Menurut hasil CLR, alasan utama anak tidak menghabiskan MBG adalah karena menunya kurang cocok dan kadang tidak segar. Ditemukan juga anak yang alergi dengan menu yang diberikan, sehingga tidak bisa mengonsumsi MBG. Hasil CLR juga mengungkapkan anak-anak menemukan menu yang diberikan terlalu lama disimpan, sehingga tidak segar. Lalu, berdasarkan Survei Suara Anak, sebanyak 572 atau 35,6 persen anak pernah tidak menghabiskan MBG yang diberikan. ""Makanan basi atau berbau menjadi salah satu kunci yang paling sering muncul terkait alasan responden tidak menghabiskan MBG, sebanyak 112 orang,"" ujar salah satu perwakilan peneliti anak. Alasan responden tidak menghabiskan MBG yang paling besar adalah anak sudah kenyang, sebanyak 114 anak. Ini berkaitan dengan penyaluran MBG yang tidak tepat waktu ke sekolah. Selain itu, banyak responden yang lebih dulu sarapan di rumah sehingga waktunya terlalu berdekatan dengan penyaluran MBG. ""Karena porsinya agak banyak untukku (karena aku cewek), tapi mungkin untuk teman-temanku yang cowok porsinya itu pas, juga karena kita itu kadang telat diberikan MBG-nya, kadang dikasih jam 10an, kadang jam 11an, di jam-jam itu kita udah kenyang karena habis jajan, makanya nggak habis,"" ucap salah satu responden yang disamarkan namanya. Sederet alasan anak tidak menghabiskan MBG berdasarkan Survei Suara Anak lainnya yakni:",Averus Kautsar -detikHealth,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/09/30/ilustrasi-makan-siang-gratis-1759218011364_169.jpeg?w=1200,https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-8207084/survei-kpai-temukan-banyak-anak-enggan-habiskan-menu-mbg-ini-alasannya,5488a47a7261840c1c47ff0b99f67c5fa76f2c6b309423059e92946bb1f1e01c,2025-11-13 19:50:00.131 383,detik,mbg,2025-11-12 21:35:00,"Dukung Program MBG, Dindikbud Demak Lakukan Monev ke Sekolah","Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Demak melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) melakukan monitoring dan evaluasi (monev) distribusi makan bergizi gratis (MBG) di SD Negeri Katonsari 1, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak. Dikatakan Penata Layanan Operasional SD-SMP Dindikbud Demak Muhammad Qomaruddin (Udin), monev ini dimulai dengan memastikan tempat transit MBG terjamin kebersihannya. ""Tempat sebelum makanan itu di distribusikan kita lihat apakah memenuhi syarat, tidak sembarangan karena khawatir banyak debu,"" kata Udin, dalam keterangan tertulis, Rabu (12/11/2025). Kegiatan monev ini dilakukan bersama Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Tengah dan pihak Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) untuk memastikan MBG yang diberikan kepada para siswa aman dan berkualitas. Seusai memeriksa kelayakan tempat transit MBG, Udin menyebut pihaknya kemudian memeriksa kualitas makanan. Hal ini dilakukan untuk menjamin makanan layak dikonsumsi para penerima manfaat. ""Menunya tadi kita lihat, kan beda-beda setiap hari. Mereka (anak-anak penerima MBG) kita tanya gimana menunya selama ini apakah anak-anak suka, mereka bilang 'suka',"" ujar Udin. Selain meminta tanggapan dari para siswa, Udin mengungkapkan pihaknya juga memberikan ruang bagi orang tua siswa untuk memberikan umpan balik terhadap pelaksanaan program MBG ini. ""Kita sampaikan ke sekolah, nanti sekolah yang menyampaikan ke orang tua. Ada form untuk masukan dari orang tua misalnya ada keluhan, atau apa jenis makanan yang anak sukai,"" jelas Udin. Udin mengatakan monev ini merupakan salah satu upaya Dindikbud Demak dalam mendukung program pemerintah. Udin berharap MBG ini dapat terus berjalan lancar di Demak. ""Kita mendukung program pemerintah. Kita berusaha semaksimal mungkin membantu agar pendistribusian itu lancar, bermanfaat bagi anak-anak penerima,"" kata Udin. ""Mudah-mudahan semuanya bisa berjalan lancar,"" pungkasnya.",Hana Nushratu -detikJateng,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/12/demak-1762958028559_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jateng/berita/d-8207900/dukung-program-mbg-dindikbud-demak-lakukan-monev-ke-sekolah,a24d64e14ba8d156813eef563e44b698f864b202436c358388eeedec75e4e6e0,2025-11-13 19:47:11.990 384,okezone,mbg,2025-10-23 07:34:06,"Prabowo Bertemu Presiden Brasil di Istana Hari Ini, Bakal Tinjau Program MBG Bareng","JAKARTA Presiden Prabowo Subianto akan bertemu Presiden Brasil Luiz In cio Lula da Silva di Istana Merdeka, Jakarta, hari ini, Kamis (23/10/2025). Pesawat kepresidenan yang membawa Lula da Silva telah tiba di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Rabu sore, 22 Oktober 2025, sekitar pukul 17.45 WIB. Kedatangan Lula da Silva menandai dimulainya kunjungan kenegaraan ke Indonesia sebuah momen penting yang mempererat hubungan persahabatan antara kedua negara. Lula da Silva disambut oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Duta Besar Republik Federasi Brasil untuk Indonesia George Monteiro Prata, Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Federasi Brasil Andhika Chrisnayudhanto, serta Danlanud Halim Perdanakusuma Marsma TNI Erwin Sugiandi. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi mengatakan, Prabowo Subianto akan menerima Presiden Lula di Istana Merdeka. Rencananya, keduanya juga akan meninjau program MBG. Direncanakan (meninjau MBG), kata Prasetyo kepada awak media. Prabowo dalam beberapa kesempatan memang kerap menyinggung program MBG di Brasil. Ia menyebut Brasil menyalurkan MBG kepada 40 juta penerima manfaat selama 11 tahun. Hal itu kemudian dibandingkan dengan capaian Indonesia yang menyalurkan MBG kepada 36,7 juta penerima hanya dalam kurun waktu satu tahun. JAKARTA Presiden Prabowo Subianto akan bertemu Presiden Brasil Luiz In cio Lula da Silva di Istana Merdeka, Jakarta, hari ini, Kamis (23/10/2025). Pesawat kepresidenan yang membawa Lula da Silva telah tiba di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Rabu sore, 22 Oktober 2025, sekitar pukul 17.45 WIB. Kedatangan Lula da Silva menandai dimulainya kunjungan kenegaraan ke Indonesia sebuah momen penting yang mempererat hubungan persahabatan antara kedua negara. Lula da Silva disambut oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Duta Besar Republik Federasi Brasil untuk Indonesia George Monteiro Prata, Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Federasi Brasil Andhika Chrisnayudhanto, serta Danlanud Halim Perdanakusuma Marsma TNI Erwin Sugiandi. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi mengatakan, Prabowo Subianto akan menerima Presiden Lula di Istana Merdeka. Rencananya, keduanya juga akan meninjau program MBG. Direncanakan (meninjau MBG), kata Prasetyo kepada awak media. Prabowo dalam beberapa kesempatan memang kerap menyinggung program MBG di Brasil. Ia menyebut Brasil menyalurkan MBG kepada 40 juta penerima manfaat selama 11 tahun. Hal itu kemudian dibandingkan dengan capaian Indonesia yang menyalurkan MBG kepada 36,7 juta penerima hanya dalam kurun waktu satu tahun. (Awaludin)",Binti Mufarida,https://img.okezone.com/content/2025/10/23/337/3178661/presiden_brasil_luiz_lula_da_silva_di_indonesia-wp5K_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/23/337/3178661/prabowo-bertemu-presiden-brasil-di-istana-hari-ini-bakal-tinjau-program-mbg-bareng?page=all,75aa9f10608192375763e1a0b6b975a70183a08a3126034636633bb7618c40e4,2025-11-13 19:47:55.712 385,okezone,mbg,2025-10-20 23:53:34,"Imbas Keracunan Massal, BGN Tutup 106 Dapur Program MBG","JAKARTA Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menutup sebanyak 106 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau unit dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tidak memenuhi standar operasional prosedur (SOP). Dadan menjelaskan, langkah ini diambil menyusul terjadinya kejadian luar biasa (KLB) keracunan massal yang menimpa sejumlah siswa dan guru beberapa waktu lalu setelah menyantap makanan dari program MBG. Sekarang ada 106 yang dihentikan operasionalnya, baru 12 yang kami rilis, ungkap Dadan kepada awak media di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/10/2025). Lebih lanjut, Dadan menyampaikan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI untuk memperbarui data kasus keracunan terkait program MBG. Data tersebut, kata Dadan, dapat dipantau langsung melalui laman resmi BGN. Selain itu, Dadan juga mengungkapkan adanya pergeseran target penerima manfaat program MBG. Semula, target 82,9 juta penerima manfaat ditetapkan tercapai pada akhir 2025, namun kini diupayakan tercapai selambat-lambatnya Februari 2026. Ia menjelaskan, pergeseran target tersebut disebabkan sejumlah kendala dalam proses distribusi dan verifikasi penerima manfaat di lapangan. Meski begitu, Dadan optimistis target itu masih bisa dicapai sesuai jadwal. Kita usahakan, ya selambat-lambatnya Februari lah. Tapi kita yakin masih bisa kejar, tergantung intensitas gangguan yang terjadi. Karena sekarang tidak hanya di darat, di udara pun kita sudah mulai diganggu, jelasnya. Menurut Dadan, gangguan tersebut berkaitan dengan hambatan sistem dan koordinasi teknis yang berdampak pada proses verifikasi data penerima MBG. Ada hal-hal darurat yang harus kita atasi, termasuk di udara. Ketika sistem kita terganggu, otomatis proses verifikasi pun ikut terhambat. Jadi gangguan seperti itu sedang terus kami atasi, paparnya. JAKARTA Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menutup sebanyak 106 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau unit dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tidak memenuhi standar operasional prosedur (SOP). Dadan menjelaskan, langkah ini diambil menyusul terjadinya kejadian luar biasa (KLB) keracunan massal yang menimpa sejumlah siswa dan guru beberapa waktu lalu setelah menyantap makanan dari program MBG. Sekarang ada 106 yang dihentikan operasionalnya, baru 12 yang kami rilis, ungkap Dadan kepada awak media di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/10/2025). Lebih lanjut, Dadan menyampaikan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI untuk memperbarui data kasus keracunan terkait program MBG. Data tersebut, kata Dadan, dapat dipantau langsung melalui laman resmi BGN. Selain itu, Dadan juga mengungkapkan adanya pergeseran target penerima manfaat program MBG. Semula, target 82,9 juta penerima manfaat ditetapkan tercapai pada akhir 2025, namun kini diupayakan tercapai selambat-lambatnya Februari 2026. Ia menjelaskan, pergeseran target tersebut disebabkan sejumlah kendala dalam proses distribusi dan verifikasi penerima manfaat di lapangan. Meski begitu, Dadan optimistis target itu masih bisa dicapai sesuai jadwal. Kita usahakan, ya selambat-lambatnya Februari lah. Tapi kita yakin masih bisa kejar, tergantung intensitas gangguan yang terjadi. Karena sekarang tidak hanya di darat, di udara pun kita sudah mulai diganggu, jelasnya. Menurut Dadan, gangguan tersebut berkaitan dengan hambatan sistem dan koordinasi teknis yang berdampak pada proses verifikasi data penerima MBG. Ada hal-hal darurat yang harus kita atasi, termasuk di udara. Ketika sistem kita terganggu, otomatis proses verifikasi pun ikut terhambat. Jadi gangguan seperti itu sedang terus kami atasi, paparnya. (Awaludin)",Binti Mufarida,https://img.okezone.com/content/2025/10/20/337/3178127/makan_bergizi_gratis-qcFm_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/20/337/3178127/imbas-keracunan-massal-bgn-tutup-106-dapur-program-mbg?page=all,645b2fec19e5a5d0f751590528562b16067793a32c5908f31a77872b957d2ebc,2025-11-13 19:49:12.372 386,okezone,mbg,2025-11-08 22:25:27,"Soal MBG, Survei Indikator: 55,7% Warga Puas","JAKARTA Lembaga survei Indikator Politik Indonesia mengungkap bahwa 55,7% warga menyatakan puas terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka sejak 6 Januari 2025 lalu. Hal ini terungkap dalam survei Indikator Politik Indonesia bertajuk Evaluasi Publik atas Kinerja Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran. Di mana mayoritas, yakni 94% warga, mengetahui atau pernah mendengar program MBG, dan sekitar 55,7% di antaranya menyatakan puas dengan program tersebut. Rincian hasil survei menunjukkan 10,9% sangat puas, 44,8% cukup puas, 33,4% kurang puas, dan 5,9% tidak puas sama sekali. Diketahui, survei ini dilakukan pada 20 27 Oktober 2025 terhadap 1.220 responden. Pemilihan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error 2,9% dan tingkat kepercayaan 95%. Sampel berasal dari seluruh provinsi di Indonesia yang terdistribusi secara proporsional. Survei ini juga melakukan quality control terhadap hasil wawancara. Nah, ini yang cukup santer di media massa, di medsos maupun di masyarakat program makan siang bergizi. Program ini sudah berjalan cukup lama, praktis semua orang tahu. Sebanyak 94% masyarakat sudah tahu tentang MBG. Jadi, praktis orang Indonesia sudah tahu, ungkap Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Hendro Prasetyo, dalam konferensi pers virtual, Sabtu (8/11/2025). Hendro memaparkan sebanyak 55,7% responden puas dengan program MBG. Namun, masih ada hampir 40% responden yang merasa kurang puas. Ini artinya program MBG ini punya dua sisi. Di satu sisi, masyarakat tahu dan memiliki perhatian yang cukup baik terhadap program ini. Nah, di sisi lain, karena banyak yang sudah tahu, evaluasi mereka juga menjadi catatan tersendiri. Kita lihat perbedaan antara mereka yang puas dan tidak puas tidak terlalu tinggi, jelasnya. Menurut Hendro, tingginya tingkat pengetahuan publik terhadap program MBG juga berbanding lurus dengan kepuasan terhadap kinerja Presiden. Nah, kalau kita lihat, sebenarnya perbedaan antara mereka yang tahu dan tidak tahu itu kecil sekali. Tapi yang lebih menonjol adalah mereka yang puas dan tidak puas kalangan yang puas terhadap MBG ini, yang hampir seluruh Indonesia sudah tahu, 90% di antaranya juga merasa puas terhadap kinerja Presiden, imbuhnya. Hendro menegaskan, meski tingkat kepuasan publik tergolong baik, pelaksanaan program MBG masih perlu ditingkatkan agar bisa berjalan secara ideal. Nah, sementara yang kurang puas dan tidak puas jumlahnya masih signifikan, sekitar 40%. Maka ini menjadi catatan bagi penyelenggara MBG agar terus ditingkatkan. Ini masih jauh dari yang ideal, pungkasnya. JAKARTA Lembaga survei Indikator Politik Indonesia mengungkap bahwa 55,7% warga menyatakan puas terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka sejak 6 Januari 2025 lalu. Hal ini terungkap dalam survei Indikator Politik Indonesia bertajuk Evaluasi Publik atas Kinerja Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran. Di mana mayoritas, yakni 94% warga, mengetahui atau pernah mendengar program MBG, dan sekitar 55,7% di antaranya menyatakan puas dengan program tersebut. Rincian hasil survei menunjukkan 10,9% sangat puas, 44,8% cukup puas, 33,4% kurang puas, dan 5,9% tidak puas sama sekali. Diketahui, survei ini dilakukan pada 20 27 Oktober 2025 terhadap 1.220 responden. Pemilihan sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan margin of error 2,9% dan tingkat kepercayaan 95%. Sampel berasal dari seluruh provinsi di Indonesia yang terdistribusi secara proporsional. Survei ini juga melakukan quality control terhadap hasil wawancara. Nah, ini yang cukup santer di media massa, di medsos maupun di masyarakat program makan siang bergizi. Program ini sudah berjalan cukup lama, praktis semua orang tahu. Sebanyak 94% masyarakat sudah tahu tentang MBG. Jadi, praktis orang Indonesia sudah tahu, ungkap Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Hendro Prasetyo, dalam konferensi pers virtual, Sabtu (8/11/2025). Hendro memaparkan sebanyak 55,7% responden puas dengan program MBG. Namun, masih ada hampir 40% responden yang merasa kurang puas. Ini artinya program MBG ini punya dua sisi. Di satu sisi, masyarakat tahu dan memiliki perhatian yang cukup baik terhadap program ini. Nah, di sisi lain, karena banyak yang sudah tahu, evaluasi mereka juga menjadi catatan tersendiri. Kita lihat perbedaan antara mereka yang puas dan tidak puas tidak terlalu tinggi, jelasnya. Menurut Hendro, tingginya tingkat pengetahuan publik terhadap program MBG juga berbanding lurus dengan kepuasan terhadap kinerja Presiden. Nah, kalau kita lihat, sebenarnya perbedaan antara mereka yang tahu dan tidak tahu itu kecil sekali. Tapi yang lebih menonjol adalah mereka yang puas dan tidak puas kalangan yang puas terhadap MBG ini, yang hampir seluruh Indonesia sudah tahu, 90% di antaranya juga merasa puas terhadap kinerja Presiden, imbuhnya. Hendro menegaskan, meski tingkat kepuasan publik tergolong baik, pelaksanaan program MBG masih perlu ditingkatkan agar bisa berjalan secara ideal. Nah, sementara yang kurang puas dan tidak puas jumlahnya masih signifikan, sekitar 40%. Maka ini menjadi catatan bagi penyelenggara MBG agar terus ditingkatkan. Ini masih jauh dari yang ideal, pungkasnya. (Arief Setyadi )",Binti Mufarida,https://img.okezone.com/content/2025/11/08/337/3182347/makan_bergizi_gratis-SxNZ_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/11/08/337/3182347/soal-mbg-survei-indikator-55-7-warga-puas?page=all,36d0d2ee56678ffd0ad51aa94c1189b3cc6c0d3b6420767b75af85e2c7e28b69,2025-11-12 15:18:08.272 387,detik,mbg,2025-11-12 19:17:00,1.500 Peserta dari 26 Negara Siap Ramaikan Pameran F&B SIAL InterFOOD 2025,"Pameran internasional SIAL InterFOOD 2025 resmi dibuka hari ini di JIExpo Kemayoran, Jakarta, menandai dimulainya pameran makanan dan minuman terbesar di Asia Tenggara. Memasuki penyelenggaraan ke-26, pameran ini kembali menjadi wadah bagi pelaku industri untuk menampilkan inovasi, memperluas jejaring bisnis, dan menjajaki peluang kemitraan internasional. Selama empat hari, 12-15 November 2025, pameran menampilkan berbagai inovasi di sektor makanan, minuman, jasa boga, hotel, restoran, kafe, dan bakery. Lebih dari 1.500 peserta dari 26 negara, seperti Thailand, Iran, Singapura, Arab Saudi, Mesir, Korea, Turki, Rusia, Jepang, Taiwan, dan lainnya. Termasuk 100 UMKM unggulan Indonesia, berpartisipasi untuk menampilkan produk inovatif siap ekspor. Pameran ini juga hadirkan beragam aktivitas menarik, seperti Cooking Demo oleh hampir 1.000 food expert dan influencer, Baking Demo, Cake Decoration Demo, serta Pastry & Gelato Competition. Pengunjung dapat menikmati product sampling dan live experience untuk mencicipi inovasi terbaru. Dengan target lebih dari 90.000 pengunjung, SIAL InterFOOD 2025 tidak hanya menawarkan hiburan, tetapi juga edukasi dan kesempatan membangun relasi antara pelaku industri dan konsumen secara edukatif dan inspiratif. CEO Krista Exhibitions, Daud D. Salim, menyatakan pihaknya bersama seluruh exhibitors dengan bangga mengundang masyarakat Indonesia maupun internasional untuk menghadiri pameran terbesar dan terlengkap di industri makanan dan minuman (F&B) di Asia Tenggara, yang akan berlangsung pada 12-15 November 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. ""Pameran ini tak sekadar ajang pertemuan bisnis, tetapi juga menjadi momentum penting untuk menyatukan energi positif dari seluruh pelaku industri. Perkembangan sektor makanan dan minuman Indonesia akan semakin kuat apabila didukung oleh kolaborasi lintas sektor mulai dari pemerintah, asosiasi, pelaku usaha, hingga inovator muda ""Kami ingin pameran ini menjadi wadah di mana ide, inovasi, dan kemitraan bertemu untuk menciptakan dampak nyata bagi pertumbuhan industri nasional"", ujar Daud, dalam keterangan tertulis, Rabu (12/11/2025). Lebih lanjut, Daud mengajak seluruh pihak untuk terus bersinergi dan berinovasi dalam menghadapi tantangan global. ""Inilah saatnya kita bersama-sama menampilkan potensi terbaik Indonesia kepada dunia. Melalui kolaborasi, kreativitas, dan semangat berbagi, kita dapat membangun ekosistem industri makanan dan minuman yang tangguh, modern, dan berdaya saing tinggi"" ungkapnya. Krista Exhibitions hadirkan tiga pameran besar dalam satu rangkaian, yaitu Seafood Show Asia Expo, INAShop Expo, dan All Indonesia CoolTech Expo. Ketiganya menawarkan pengalaman terpadu, mulai dari penyediaan bahan baku, teknologi pengolahan, solusi pendingin, hingga inovasi ritel modern. Pameran ini diramaikan berbagai program edukatif, interaktif, dan inspiratif. Pengunjung dapat mengikuti seminar industri, business matching, kompetisi kuliner profesional, serta workshop dari pakar dan praktisi berpengalaman. Beberapa kegiatan unggulan antara lain ""Artisan Tea - Harmony of Science and Art"" oleh Asosiasi Artisan Teh Indonesia yang menggabungkan seni dan sains dalam penyajian teh, Workshop Lamb Butchery oleh Aussie Meat Academy yang memberikan pelatihan teknik pemotongan daging domba profesional, serta seminar LPPOM MUI bertajuk ""Understanding Indonesia's Halal Certification Requirements"" yang membahas regulasi dan peluang pasar halal nasional. Untuk meningkatkan kompetensi pengusaha penyedia Makanan Bergizi Gratis (MBG), Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI) menggelar Pelatihan dan Uji Kompetensi Keamanan Pangan Siap Saji. Kegiatan ini bertujuan memperkuat penerapan standar higienitas, kebersihan, dan keamanan pangan agar kualitas makanan yang disajikan tetap sesuai ketentuan dan layak konsumsi. Selain itu, dua kompetisi kuliner bergengsi, La Cuisine Competition, tahun ini menampilkan lebih dari 1.000 peserta dari delapan negara yang memamerkan kemampuan terbaik mereka melalui cooking dan baking demo. Ajang ini menjadi salah satu kompetisi kuliner profesional terbesar di kawasan Asia, dengan 104 juri nasional dan internasional yang menilai kreativitas, teknik penyajian, cita rasa, hingga inovasi kuliner setiap kategori perlombaan. Kompetisi ini menjadi wadah prestisius bagi para chef, pelajar kuliner, dan profesional industri untuk menampilkan keahlian terbaik sekaligus memperkenalkan kekayaan kuliner masing-masing negara di panggung internasional. Selain seribu chef yang berkompetisi dalam La Cuisine Competition, ratusan chef profesional lainnya menampilkan keahlian mereka melalui inovasi produk dan penerapan teknologi terkini dari para exhibitor. Sinergi ini menjadi sumber inspirasi bagi pelaku industri makanan dan minuman serta mendorong penguatan jejaring B2B dan B2C secara berkelanjutan. Sementara itu, ICAB SIROC Competition 2025 kembali hadir sebagai ajang bergengsi bagi para barista dan profesional kopi Indonesia, menampilkan keahlian, kreativitas, dan dedikasi dalam seni meracik kopi melalui teknik manual brew maupun inovasi penyajian modern, dengan didampingi juri berpengalaman dan peserta terbaik dari berbagai daerah. Kegiatan asosiasi di bidang industri turut memperkaya agenda pameran. Rakernas GAPI, GAPMMI Member Gathering, serta Seminar IPF dan Seminar ARPI menjadi forum penting untuk membahas isu terkini seputar industri kemasan dan rantai pendingin. Pengunjung juga dapat menikmati demo kuliner ""Rich Cake Panjang"" di panggung utama yang menampilkan kreasi unik dan inspiratif dari para profesional. Sebagai penutup, Innovation and Awarding Night akan menjadi puncak penghargaan dari Krista Exhibitions, memberikan apresiasi kepada pelaku industri atas inovasi terbaik di bidang produk makanan dan minuman tahun ini. Seluruh rangkaian kegiatan mencerminkan semangat kolaborasi, kreativitas, dan kemajuan industri F&B Indonesia di kancah internasional. Pameran ini juga mengundang importir, distributor, supplier, serta pelaku usaha di sektor hotel, restoran, dan catering (HORECA) untuk menjajaki potensi kerja sama dan memperluas jaringan bisnis. Selain itu, ajang ini menjadi platform strategis bagi produsen, pemilik merek, ritel modern maupun tradisional, investor, serta UKM untuk menemukan mitra potensial dan menggali peluang pasar baru, baik di tingkat nasional maupun internasional.",Renaldi Saputra -detikFinance,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/12/krista-exhibitions-1762949811613_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-8207707/1-500-peserta-dari-26-negara-siap-ramaikan-pameran-f-b-sial-interfood-2025,668c291b6f2d5c810b6e542ab00dad988e88bec05ea01beebcaba3ad056cfcbf,2025-11-13 19:47:56.590 388,okezone,mbg,2025-10-22 07:25:40,"Zulhas Terima Keppres Jadi Ketua Tim Koordinasi MBG, Ini Tugasnya","JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan ( Zulhas ) telah ditunjuk sebagai Ketua Tim Koordinasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui Keputusan Presiden (Keppres). Penunjukan tersebut diterimanya sekitar lima hari lalu. ""Saya baru terima Keppres lima hari yang lalu sebagai ketua tim untuk melakukan koordinasi antarinstasi pemerintahan pusat sampai daerah,"" ungkapnya dalam acara Town Hall Meeting Satu Tahun Kemenko Pangan yang digelar di Kemenko Pangan pada Selasa (21/10/2025). Zulhas menjelaskan, struktur pelaksanaan program MBG melibatkan sejumlah kementerian dan lembaga lintas sektor, termasuk pengawasan di tingkat daerah yang akan dijalankan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). ""Pengawasan tentu nanti yang punya kaki sampai ke desa. Itu Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri. Punya gubernur, punya bupati, punya wali kota, punya camar, sampai punya desa. Itu pengawasan,"" lanjutnya. Dia menambahkan, Puskesmas dan Dinas Kesehatan akan menjadi ujung tombak dalam evaluasi pelaksanaan program MBG secara rutin. Pelaksanaan teknis program ini akan dipimpin oleh Wakil Kepala BGN, Nanik selaku penanggung jawab utama di lapangan. Puskesmas, Dinas Kesehatan, bisa secara rutin melakukan evaluasi, dipimpin langsung nanti pelaksananya Ibu Nanik. Tata kelolanya harus diperbaiki, ujarnya. Lebih lanjut, Zulhas menargetkan perbaikan tata kelola dan pelaksanaan program MBG dapat berjalan optimal sehingga pada Maret 2026 program ini dapat menjangkau sekitar 82,9 juta penerima manfaat. ""Agar tata kelolanya juga melakukan perbaikan-perbaikan sehingga diperkirakan tahun 2026 Maret itu kita sudah bisa mencapai 82,9 juta dengan resiko dengan harapan tidak ada resiko satu orang pun. Insyaallah. Mohon doanya,"" pungkasnya. JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan ( Zulhas ) telah ditunjuk sebagai Ketua Tim Koordinasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui Keputusan Presiden (Keppres). Penunjukan tersebut diterimanya sekitar lima hari lalu. ""Saya baru terima Keppres lima hari yang lalu sebagai ketua tim untuk melakukan koordinasi antarinstasi pemerintahan pusat sampai daerah,"" ungkapnya dalam acara Town Hall Meeting Satu Tahun Kemenko Pangan yang digelar di Kemenko Pangan pada Selasa (21/10/2025). Zulhas menjelaskan, struktur pelaksanaan program MBG melibatkan sejumlah kementerian dan lembaga lintas sektor, termasuk pengawasan di tingkat daerah yang akan dijalankan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). ""Pengawasan tentu nanti yang punya kaki sampai ke desa. Itu Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri. Punya gubernur, punya bupati, punya wali kota, punya camar, sampai punya desa. Itu pengawasan,"" lanjutnya. Dia menambahkan, Puskesmas dan Dinas Kesehatan akan menjadi ujung tombak dalam evaluasi pelaksanaan program MBG secara rutin. Pelaksanaan teknis program ini akan dipimpin oleh Wakil Kepala BGN, Nanik selaku penanggung jawab utama di lapangan. Puskesmas, Dinas Kesehatan, bisa secara rutin melakukan evaluasi, dipimpin langsung nanti pelaksananya Ibu Nanik. Tata kelolanya harus diperbaiki, ujarnya. Lebih lanjut, Zulhas menargetkan perbaikan tata kelola dan pelaksanaan program MBG dapat berjalan optimal sehingga pada Maret 2026 program ini dapat menjangkau sekitar 82,9 juta penerima manfaat. ""Agar tata kelolanya juga melakukan perbaikan-perbaikan sehingga diperkirakan tahun 2026 Maret itu kita sudah bisa mencapai 82,9 juta dengan resiko dengan harapan tidak ada resiko satu orang pun. Insyaallah. Mohon doanya,"" pungkasnya. (Dani Jumadil Akhir)",Tangguh Yudha,https://img.okezone.com/content/2025/10/22/320/3178399/zulhas-6wEI_large.jpeg,https://economy.okezone.com/read/2025/10/22/320/3178399/zulhas-terima-keppres-jadi-ketua-tim-koordinasi-mbg-ini-tugasnya?page=all,1dd6e316f2712736ecd76c3e08b3259bb6463e26a59885464e7cdde43b811179,2025-11-13 19:48:39.902 389,okezone,mbg,2025-11-07 12:07:11,"Koperasi Siap Jadi Pemasok Bahan Baku MBG, Ratusan Miliar Dikucurkan","JAKARTA - Kementerian Koperasi (Kemenkop) melalui Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir (LPDB) Koperasi segera menyalurkan dana ratusan miliar Rupiah dalam rangka mendukung penyiapan bahan pangan untuk kelancaran program Makan Bergizi Gratis ( MBG ). Menteri Koperasi Ferry Juliantono mengatakan, dengan dukungan dana dari LPDB Koperasi diharapkan koperasi-koperasi akan dapat memenuhi kebutuhan dan mengamankan rantai pasok bahan pangan yang sangat diperlukan oleh dapur-dapur Badan Gizi Nasional (BGN) dalam melaksanakan program MBG di lapangan. Program MBG ini captive market bagi koperasi. Koperasi tidak akan rugi dengan kerja sama ini, dan bahkan akan menghidupkan koperasi. Dana bergulir ini akan diberikan kepada koperasi susu, koperasi ternak, koperasi buah, maupun koperasi sayuran,"" kata Menteri Koperasi Ferry di Jakarta, Kamis (6/11/2025). Dalam kesempatan yang sama, Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang menilai penyaluran dana ratusan miliar tersebut merupakan langkah strategis untuk memperkuat rantai pasok pangan nasional. Dana tersebut akan diberikan kepada koperasi-koperasi produksi yang bekerja sama dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yang bertugas menyiapkan hidangan MBG bagi para penerima manfaat. Menurut Nanik, penerima manfaat MBG kini telah mencapai lebih dari 40 juta jiwa, meliputi siswa TK hingga SMA, serta balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Untuk memenuhi kebutuhan itu, sebanyak 14.229 dapur SPPG beroperasi setiap hari guna menyiapkan hidangan bergizi. ""Dengan banyaknya permintaan bahan pangan dari SPPG-SPPG, harga ayam, telor, beberapa jenis sayuran dan buah menjadi naik, ujarnya. Nanik berharap, penguatan koperasi-koperasi produksi melalui kucuran dana bergulir itu, akan menambah pasokan bahan pangan di pasar. Sebab, dengan pasokan bahan pangan yang optimal, maka kebutuhan masyarakat maupun kebutuhan program MBG dapat terpenuhi. Dia menjelaskan bahwa penguatan koperasi produksi akan menambah pasokan bahan pangan di pasar. Dengan ketersediaan yang lebih melimpah, kebutuhan untuk masyarakat maupun program MBG bisa terpenuhi dengan baik, sekaligus membantu menjaga stabilitas harga dan mencegah inflasi. ""Dengan pasokan yang melimpah, maka harga-harga pun bisa terkendali, dan tidak terjadi inflasi, kata Nanik. Nanik juga menggambarkan besarnya kebutuhan fasilitas pangan bila program MBG mencapai target 83 juta penerima manfaat. Dia mencontohkan, untuk memenuhi kebutuhan pisang bagi satu SPPG dengan 3.000 penerima manfaat, diperlukan lahan 1,5 hektare. Bayangkan, kalau sudah 83 juta penerima manfaat, setiap dua hari sekali dapur-dapur MBG membutuhkan 83 juta buah pisang. Berapa ribu ton itu? Berapa lahan yang dibutuhkan? Coba bayangkan, betapa program ini akan menggerakkan ekonomi masyarakat bawah yang terhimpun dalam koperasi,"" ujarnya. JAKARTA - Kementerian Koperasi (Kemenkop) melalui Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir (LPDB) Koperasi segera menyalurkan dana ratusan miliar Rupiah dalam rangka mendukung penyiapan bahan pangan untuk kelancaran program Makan Bergizi Gratis ( MBG ). Menteri Koperasi Ferry Juliantono mengatakan, dengan dukungan dana dari LPDB Koperasi diharapkan koperasi-koperasi akan dapat memenuhi kebutuhan dan mengamankan rantai pasok bahan pangan yang sangat diperlukan oleh dapur-dapur Badan Gizi Nasional (BGN) dalam melaksanakan program MBG di lapangan. Program MBG ini captive market bagi koperasi. Koperasi tidak akan rugi dengan kerja sama ini, dan bahkan akan menghidupkan koperasi. Dana bergulir ini akan diberikan kepada koperasi susu, koperasi ternak, koperasi buah, maupun koperasi sayuran,"" kata Menteri Koperasi Ferry di Jakarta, Kamis (6/11/2025). Dalam kesempatan yang sama, Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang menilai penyaluran dana ratusan miliar tersebut merupakan langkah strategis untuk memperkuat rantai pasok pangan nasional. Dana tersebut akan diberikan kepada koperasi-koperasi produksi yang bekerja sama dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yang bertugas menyiapkan hidangan MBG bagi para penerima manfaat. Menurut Nanik, penerima manfaat MBG kini telah mencapai lebih dari 40 juta jiwa, meliputi siswa TK hingga SMA, serta balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Untuk memenuhi kebutuhan itu, sebanyak 14.229 dapur SPPG beroperasi setiap hari guna menyiapkan hidangan bergizi. ""Dengan banyaknya permintaan bahan pangan dari SPPG-SPPG, harga ayam, telor, beberapa jenis sayuran dan buah menjadi naik, ujarnya. Nanik berharap, penguatan koperasi-koperasi produksi melalui kucuran dana bergulir itu, akan menambah pasokan bahan pangan di pasar. Sebab, dengan pasokan bahan pangan yang optimal, maka kebutuhan masyarakat maupun kebutuhan program MBG dapat terpenuhi. Dia menjelaskan bahwa penguatan koperasi produksi akan menambah pasokan bahan pangan di pasar. Dengan ketersediaan yang lebih melimpah, kebutuhan untuk masyarakat maupun program MBG bisa terpenuhi dengan baik, sekaligus membantu menjaga stabilitas harga dan mencegah inflasi. ""Dengan pasokan yang melimpah, maka harga-harga pun bisa terkendali, dan tidak terjadi inflasi, kata Nanik. Nanik juga menggambarkan besarnya kebutuhan fasilitas pangan bila program MBG mencapai target 83 juta penerima manfaat. Dia mencontohkan, untuk memenuhi kebutuhan pisang bagi satu SPPG dengan 3.000 penerima manfaat, diperlukan lahan 1,5 hektare. Bayangkan, kalau sudah 83 juta penerima manfaat, setiap dua hari sekali dapur-dapur MBG membutuhkan 83 juta buah pisang. Berapa ribu ton itu? Berapa lahan yang dibutuhkan? Coba bayangkan, betapa program ini akan menggerakkan ekonomi masyarakat bawah yang terhimpun dalam koperasi,"" ujarnya. (Dani Jumadil Akhir)",Tangguh Yudha,https://img.okezone.com/content/2025/11/07/320/3181973/mbg-BkqX_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/11/07/320/3181973/koperasi-siap-jadi-pemasok-bahan-baku-mbg-ratusan-miliar-dikucurkan?page=all,96b70fe0aa841952314f7fb11590b44f5f3f3c1788e895244b25df4ebcc5a6c7,2025-11-12 15:18:28.648 390,okezone,mbg,2025-10-18 14:27:35,"Viral Bocah SMP Mirip Kylian Mbappe Lahap Makan MBG, Netizen: Kylian Mbege","JAKARTA - Ada saja cerita dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Jika sebelumnya ramai diberitakan memakan korban karena keracunan, kali ini ada kisah lucu di mana salah siswa penerima MBG mirip pemain bola Kylian Mbappe. Awal mula Mbappe junior ini bisa viral di media sosial karena di posting oleh temannya. Melalui akun sukapink_31, terlihat Mbappe junior duduk di bagian paling depan. Menu yang didapat adalah nasi hijau, ayam, tempe dan pisang. Dia tampak lahap menyantapnya bersama teman-teman satu kelas. ""Lunch with my classmate Kylian Mbapp Junior #mbappe #kylianmbapp ,"" ujar akun tersebut, seperti dikutip Sabtu (18/10/2025). Seorang siswa sekolah bernama Chacha menjadi perhatian publik digital, setelah membuat konten review hari pertama mendapat kan makan siang. Namun dia menulis ""Makan-makan BMKG'', harusnya tertulis program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal itu terungkap setelah dia meng-upload reels dalam akun miliknya, yakni chacha_apaweh, seperti dikutip Jumat (17/10/2025). Aksi polos siswi ini pun langsung viral, bahkan dikomentari oleh akun official BMKG, ""Next kami buatkan lauknya lempeng goreng tektonik sama sop air hujan yah. Snacknya bolu gulung la nina ????"" Dalam reviewnya, dia tidak sendiri melainkan bersama temannya. Tampak dalam tempat makan menu yang disajikan nasi, tempe, telur, sayur dan buah pisang. Namun, dia menemukan batu dalam kotak makannya. Kemudian dia berusaha merevisinya. Namun bukannya menjadi benar, dia kembali 'typo' menjadi BMG. JAKARTA - Ada saja cerita dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Jika sebelumnya ramai diberitakan memakan korban karena keracunan, kali ini ada kisah lucu di mana salah siswa penerima MBG mirip pemain bola Kylian Mbappe. Awal mula Mbappe junior ini bisa viral di media sosial karena di posting oleh temannya. Melalui akun sukapink_31, terlihat Mbappe junior duduk di bagian paling depan. Menu yang didapat adalah nasi hijau, ayam, tempe dan pisang. Dia tampak lahap menyantapnya bersama teman-teman satu kelas. ""Lunch with my classmate Kylian Mbapp Junior #mbappe #kylianmbapp ,"" ujar akun tersebut, seperti dikutip Sabtu (18/10/2025). Seorang siswa sekolah bernama Chacha menjadi perhatian publik digital, setelah membuat konten review hari pertama mendapat kan makan siang. Namun dia menulis ""Makan-makan BMKG'', harusnya tertulis program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal itu terungkap setelah dia meng-upload reels dalam akun miliknya, yakni chacha_apaweh, seperti dikutip Jumat (17/10/2025). Aksi polos siswi ini pun langsung viral, bahkan dikomentari oleh akun official BMKG, ""Next kami buatkan lauknya lempeng goreng tektonik sama sop air hujan yah. Snacknya bolu gulung la nina ????"" Dalam reviewnya, dia tidak sendiri melainkan bersama temannya. Tampak dalam tempat makan menu yang disajikan nasi, tempe, telur, sayur dan buah pisang. Namun, dia menemukan batu dalam kotak makannya. Kemudian dia berusaha merevisinya. Namun bukannya menjadi benar, dia kembali 'typo' menjadi BMG. (Rani Hardjanti)",Rani Hardjanti,https://img.okezone.com/content/2025/10/18/624/3177607/mbappe-fyC5_large.jpg,https://edukasi.okezone.com/read/2025/10/18/624/3177607/viral-bocah-smp-mirip-kylian-mbappe-lahap-makan-mbg-netizen-kylian-mbege?page=all,216b91f749d5d5320d6fabcfbcbfcd5ab6f719b88d189f91725f43a0e76f387c,2025-11-13 19:49:44.970 391,detik,mbg,2025-11-12 14:17:00,Video Kepala BGN Sebut 48% Keracunan Pangan di RI gegara MBG,Dadan mengatakan akan melakukan sinkronisasi data dengan Kementerian Kesehatan terkait jumlah penerima manfaat yang menjalani perawatan akibat keracunan MBG. Tonton juga berita video lainnya di sini ya. (/) badan gizi nasional program makan bergizi gratis program mbg keracunan mbg keracunan makan bergizi gratis keracunan pangan,"Wanodya, detikTV -detikHealth",https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/10/30/pemorsian-di-dapur-mbg-prabumulih-timur-dengan-penopang-cahaya-lampu-dari-listrik-dan-ac-untuk-menjaga-suhu-ruangan-tetap-ding-1761815179625_169.jpeg?w=1200,https://health.detik.com/detiktv/d-8207012/video-kepala-bgn-sebut-48-keracunan-pangan-di-ri-gegara-mbg,e5ff2ba14df82145e10426e8429ff731c63667ef22c08f5f24d41758215d174d,2025-11-13 19:50:21.916 392,detik,mbg,2025-11-13 06:00:00,Hasil Survei KPAI soal Alasan Anak Enggan Habiskan Menu MBG,"Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyurvei anak-anak yang menerima menu program makan bergizi gratis (MBG). Melalui survei yang dilakukan oleh KPAI bersama Wahana Visi Indonesia (WVI) dan Strategic Development Initiatives (CISDI), terungkap alasan mengapa banyak anak enggan menghabiskan MBG. Survei yang melibatkan peneliti anak Child Led Research (CLR) serta Survei Suara Anak dengan pendekatan kuantitatif deskriptif ini melibatkan 2.241 responden di 12 provinsi di Indonesia dalam periode 11 Juli-1 Agustus 2025. Dari keseluruhan responden total ada 1.624 data yang memenuhi kriteria untuk dilakukan analisis. ""Selama ini, kita lebih sering mendengar perspektif dari orang dewasa mengenai MBG. Melalui kajian ini, kami ingin mendengar apa yang disuarakan anak. Kami berharap peluncuran kajian yang disampaikan hari ini bisa menjadi masukkan bagi perbaikan pelaksanaan program MBG ke depannya,"" kata Ketua KPAI Margaret Aliyatul Maimunah dalam konferensi pers secara daring, Rabu (12/11/2025). Menurut hasil CLR, alasan utama anak tidak menghabiskan MBG adalah karena menunya kurang cocok dan kadang tidak segar. Ditemukan juga anak yang alergi dengan menu yang diberikan, sehingga tidak bisa mengonsumsi MBG. Hasil CLR juga mengungkapkan anak-anak menemukan menu yang diberikan terlalu lama disimpan, sehingga tidak segar. Lalu, berdasarkan Survei Suara Anak, sebanyak 572 atau 35,6 persen anak pernah tidak menghabiskan MBG yang diberikan. ""Makanan basi atau berbau menjadi salah satu kunci yang paling sering muncul terkait alasan responden tidak menghabiskan MBG, sebanyak 112 orang,"" ujar salah satu perwakilan peneliti anak. Alasan responden tidak menghabiskan MBG yang paling besar adalah anak sudah kenyang, sebanyak 114 anak. Ini berkaitan dengan penyaluran MBG yang tidak tepat waktu ke sekolah. Selain itu, banyak responden yang lebih dulu sarapan di rumah sehingga waktunya terlalu berdekatan dengan penyaluran MBG. ""Karena porsinya agak banyak untukku (karena aku cewek), tapi mungkin untuk teman-temanku yang cowok porsinya itu pas, juga karena kita itu kadang telat diberikan MBG-nya, kadang dikasih jam 10an, kadang jam 11an, di jam-jam itu kita udah kenyang karena habis jajan, makanya nggak habis,"" ucap salah satu responden yang disamarkan namanya. Sederet alasan anak tidak menghabiskan MBG berdasarkan Survei Suara Anak lainnya yakni: Artikel ini telah tayang di detikHealth",Averus Kautsar -detikJabar,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/10/14/anak-sekolah-di-sumsel-antusias-nikmati-program-makan-bergizi-gratis-1760435548624_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jabar/berita/d-8207210/hasil-survei-kpai-soal-alasan-anak-enggan-habiskan-menu-mbg,906bf440300acdf919c242e78920a0c359091d5061f98f24e559f0a73c67dcbf,2025-11-13 19:46:27.637 433,pikiranrakyat,mbg,2025-10-23 17:23:05,"Pascakeracunan, Empat Dapur MBG di Kabupaten Tasikmalaya Ditutup Sementara","PIKIRAN RAKYAT -Empat satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang menjadi dapur pelaksana program makan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Tasikmalaya, ditutup sementara. Penutupan itu dilakukan setelah muncul sejumlah kasus dugaan keracunan di lapangan, yang melibatkan dapur tersebut sebagai pemasok makanan. SPPG yang ditutup sementara berada di wilayah Cipatujah, Cikadongdong, Singaparna, dan Manonjaya. Wakil Bupati Tasikmalaya Asep Sopari Al Ayubi menegaskan bahwa langkah ini merupakan bentuk evaluasi menyeluruh untuk memastikan keamanan dan higienitas program yang merupakan amanat langsung Presiden Pra bowo Subianto tersebut. Program ini bertujuan mulia. Memberikan asupan makanan bergizi gratis bagi anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Oleh karena itu, keamanan, kebersihan, dan keselamatan kerja, tidak boleh diabaikan, ujar Asep, ketika memimpin rapat koordinasi bersama seluruh penyedia layanan MBG, Kamis, 23 Oktober 2025. Baca Juga:Diduga Hirup Asap Genset, Tiga Karyawan Dapur SPPG Alami Keracunan Yang lebih mengkhawatirkan, menurut Asep, sumber keracunan tidak hanya berasal dari makanan atau cara memasak, tetapi juga faktor lingkungan dan peralatan yang digunakan. Ia pun menyoroti adanya risiko di berbagai lini operasional. Saya mendapat laporan, keracunan itu tidak hanya dari makanan, bahan baku, selain cara memasak. Ternyata hari ini timbul juga dari masalah lingkungan dan pe rangkat atau per alat an sebagai penunjang para petugas SPPG juga memiliki risiko, kata Asep. Menanggapi krisis kepercayaan ini, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya segera bertindak cepat. Satuan Tugas (Satgas) MBG memanggil Sarjana Penggerak Pembangun an Indonesia (SPPI) yang bertanggung jawab di tingkat kecamatan untuk diberikan arahan tegas. Baca Juga:Limbah SPPG Cemari Lingkungan Udara Busuk Menyengat, Air Sumur Berubah Keruh Asep menekankan bahwa program yang bertujuan mulia ini harus dijalankan dengan standar higienis yang tinggi. Ia pun mewanti-wanti agar seluruh proses produksi hingga penyaluran tidak boleh menimbulkan kemudarat an. Kemudaratan itu bisa berupa keracunan atau keterlambatan, dan sebagainya. Kepada semua pihak yang terlibat dalam MBG, baik itu SPPI, SPPG-nya, maupun ahli gizi, ini harus betul-betul punya kepedulian dan perhatian yang sangat serius, ujarnya. Asep menegaskan bahwa kasus keracunan adalah risiko fatal yang harus dihindari mutlak. Pemerintah daerah kini bekerja keras untuk memastikan program strategis nasional itu kembali berjalan lancar, tepat sasaran, dan yang paling utama, aman dari risiko kesehatan.*** Berita PilihanDapur MBG Panyandaan Diduga Sumber Keracunan Ratusan Siswa di Cisarua KBB, Kepala SPPG Berdalih Makanan FreshCegah Keracunan Massal, Polres Tasikmalaya Kerahkan Dokter Forensik di SPPGEvaluasi Besar-besaran MBG di KBB, Wakil Rakyat Minta Bupati Kumpulkan Semua Pengelola SPPGCegah Keracunan MBG, Pemkab Purwakarta Wajibkan Relawan SPPG Jaga Kebersihan DistribusiUsai Kembalikan Anggaran Rp70 Triliun, Kepala BGN: Kami Juga Tutup 106 SPPG yang BermasalahDedi Mulyadi: Kepala Daerah di Jabar Boleh Tutup SPPG Penyebab KeracunanUpaya Capai Nol Insiden MBG, Setiap SPPG Harus Punya Ahli Sanitasi LingkunganSPPG di Jabar Wajib Miliki SLHS Sebelum 30 Oktober, Sekda Ancam Hentikan Operasional Bagi yang Belum Patuh Berita PilihanDapur MBG Panyandaan Diduga Sumber Keracunan Ratusan Siswa di Cisarua KBB, Kepala SPPG Berdalih Makanan FreshCegah Keracunan Massal, Polres Tasikmalaya Kerahkan Dokter Forensik di SPPGEvaluasi Besar-besaran MBG di KBB, Wakil Rakyat Minta Bupati Kumpulkan Semua Pengelola SPPGCegah Keracunan MBG, Pemkab Purwakarta Wajibkan Relawan SPPG Jaga Kebersihan DistribusiUsai Kembalikan Anggaran Rp70 Triliun, Kepala BGN: Kami Juga Tutup 106 SPPG yang BermasalahDedi Mulyadi: Kepala Daerah di Jabar Boleh Tutup SPPG Penyebab KeracunanUpaya Capai Nol Insiden MBG, Setiap SPPG Harus Punya Ahli Sanitasi LingkunganSPPG di Jabar Wajib Miliki SLHS Sebelum 30 Oktober, Sekda Ancam Hentikan Operasional Bagi yang Belum Patuh Berita Pilihan Dapur MBG Panyandaan Diduga Sumber Keracunan Ratusan Siswa di Cisarua KBB, Kepala SPPG Berdalih Makanan FreshCegah Keracunan Massal, Polres Tasikmalaya Kerahkan Dokter Forensik di SPPGEvaluasi Besar-besaran MBG di KBB, Wakil Rakyat Minta Bupati Kumpulkan Semua Pengelola SPPGCegah Keracunan MBG, Pemkab Purwakarta Wajibkan Relawan SPPG Jaga Kebersihan DistribusiUsai Kembalikan Anggaran Rp70 Triliun, Kepala BGN: Kami Juga Tutup 106 SPPG yang BermasalahDedi Mulyadi: Kepala Daerah di Jabar Boleh Tutup SPPG Penyebab KeracunanUpaya Capai Nol Insiden MBG, Setiap SPPG Harus Punya Ahli Sanitasi LingkunganSPPG di Jabar Wajib Miliki SLHS Sebelum 30 Oktober, Sekda Ancam Hentikan Operasional Bagi yang Belum Patuh Dapur MBG Panyandaan Diduga Sumber Keracunan Ratusan Siswa di Cisarua KBB, Kepala SPPG Berdalih Makanan Fresh Dapur MBG Panyandaan Diduga Sumber Keracunan Ratusan Siswa di Cisarua KBB, Kepala SPPG Berdalih Makanan Fresh Dapur MBG Panyandaan Diduga Sumber Keracunan Ratusan Siswa di Cisarua KBB, Kepala SPPG Berdalih Makanan Fresh Dapur MBG Panyandaan Diduga Sumber Keracunan Ratusan Siswa di Cisarua KBB, Kepala SPPG Berdalih Makanan Fresh Cegah Keracunan Massal, Polres Tasikmalaya Kerahkan Dokter Forensik di SPPG Cegah Keracunan Massal, Polres Tasikmalaya Kerahkan Dokter Forensik di SPPG Cegah Keracunan Massal, Polres Tasikmalaya Kerahkan Dokter Forensik di SPPG Cegah Keracunan Massal, Polres Tasikmalaya Kerahkan Dokter Forensik di SPPG Evaluasi Besar-besaran MBG di KBB, Wakil Rakyat Minta Bupati Kumpulkan Semua Pengelola SPPG Evaluasi Besar-besaran MBG di KBB, Wakil Rakyat Minta Bupati Kumpulkan Semua Pengelola SPPG Evaluasi Besar-besaran MBG di KBB, Wakil Rakyat Minta Bupati Kumpulkan Semua Pengelola SPPG Evaluasi Besar-besaran MBG di KBB, Wakil Rakyat Minta Bupati Kumpulkan Semua Pengelola SPPG Cegah Keracunan MBG, Pemkab Purwakarta Wajibkan Relawan SPPG Jaga Kebersihan Distribusi Cegah Keracunan MBG, Pemkab Purwakarta Wajibkan Relawan SPPG Jaga Kebersihan Distribusi Cegah Keracunan MBG, Pemkab Purwakarta Wajibkan Relawan SPPG Jaga Kebersihan Distribusi Cegah Keracunan MBG, Pemkab Purwakarta Wajibkan Relawan SPPG Jaga Kebersihan Distribusi Usai Kembalikan Anggaran Rp70 Triliun, Kepala BGN: Kami Juga Tutup 106 SPPG yang Bermasalah Usai Kembalikan Anggaran Rp70 Triliun, Kepala BGN: Kami Juga Tutup 106 SPPG yang Bermasalah Usai Kembalikan Anggaran Rp70 Triliun, Kepala BGN: Kami Juga Tutup 106 SPPG yang Bermasalah Usai Kembalikan Anggaran Rp70 Triliun, Kepala BGN: Kami Juga Tutup 106 SPPG yang Bermasalah Dedi Mulyadi: Kepala Daerah di Jabar Boleh Tutup SPPG Penyebab Keracunan Dedi Mulyadi: Kepala Daerah di Jabar Boleh Tutup SPPG Penyebab Keracunan Dedi Mulyadi: Kepala Daerah di Jabar Boleh Tutup SPPG Penyebab Keracunan Dedi Mulyadi: Kepala Daerah di Jabar Boleh Tutup SPPG Penyebab Keracunan Upaya Capai Nol Insiden MBG, Setiap SPPG Harus Punya Ahli Sanitasi Lingkungan Upaya Capai Nol Insiden MBG, Setiap SPPG Harus Punya Ahli Sanitasi Lingkungan Upaya Capai Nol Insiden MBG, Setiap SPPG Harus Punya Ahli Sanitasi Lingkungan Upaya Capai Nol Insiden MBG, Setiap SPPG Harus Punya Ahli Sanitasi Lingkungan SPPG di Jabar Wajib Miliki SLHS Sebelum 30 Oktober, Sekda Ancam Hentikan Operasional Bagi yang Belum Patuh SPPG di Jabar Wajib Miliki SLHS Sebelum 30 Oktober, Sekda Ancam Hentikan Operasional Bagi yang Belum Patuh SPPG di Jabar Wajib Miliki SLHS Sebelum 30 Oktober, Sekda Ancam Hentikan Operasional Bagi yang Belum Patuh SPPG di Jabar Wajib Miliki SLHS Sebelum 30 Oktober, Sekda Ancam Hentikan Operasional Bagi yang Belum Patuh",Aris Mohamad Fitrian,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/23/3824301210.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019739614/pascakeracunan-empat-dapur-mbg-di-kabupaten-tasikmalaya-ditutup-sementara?page=all,7788d6edda1c535d464171a3eeaec4450a033c1ba5a721e68722fc95ede240ff,2025-11-13 19:51:07.526 434,pikiranrakyat,mbg,2025-11-07 19:00:30,Program MBG Turut Pengaruhi Harga Bahan Pangan di Kota Bandung,"PIKIRAN RAKYAT -Meski bersifat fluktuatif, harga sejumlah kebutuhan pokok di Kota Bandung turut terpengaruh oleh pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG). Pasalnya, beberapa jenis bahan pangan biasa digunakan dalam program MBG, sehingga memengaruhi ketersediaannya.Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung Gin Gin Ginanjar mengatakan, secara umum harga bahan pangan pada awal November ini relatif stabil. Dia menyontohkan harga beras yang sempat mengalami kenaikan, saat ini sudah mulai turun.""Harga beras sudah mulai stabil. Hal ini karena adanya berbagai bantuan yang diberikan kepada masyarakat, seperti pada program bantuan pangan, kemudian juga karena di beberapa daerah sudah mulai masuk masa panen,"" kata Gin Gin, Jumat (7/11/2025).Baca Juga:Pedagang Keluhkan Mahalnya Harga Pangan Terdampak Program MBG, Disdagkoperin Kota Cimahi Perlu Lakukan KajianDemikian pula, lanjut dia, dengan harga cabai merah besar dan cabai rawit merah, yang pada pekan lalu harganya melonjak sekarang sudah kembali turun. Menurut dia, kenaikan harga cabai pada pekan lalu turut dipicu oleh faktor cuaca.""Hari ini harga cabai merah besar berada di kisaran Rp 60.000, turun dari minggu lalu yang mencapai Rp 69.000 per kilogram. Sementara cabai rawit merah sekarang di kisaran Rp 37.000, juga turun dari Rp 42.000 per kilogram pada minggu lalu,"" katanya.Faktor cuacaMeski begitu, Gin Gin mengakui ada beberapa komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga karena pasokannya terkendala oleh faktor cuaca. Contohnya, kata dia, wortel dan beberapa jenis ikan laut, seperti cumi dan udang.""Jadi secara umum banyak harga komoditas yang mulai turun, tetapi memang masih ada komoditas yang mengalami kenaikan harga, seperti wortel serta beberapa ikan laut seperti cumi dan udang. Kenaikan ini kemungkinan juga karena faktor cuaca,"" katanya.Baca Juga:Antisipasi Inflasi Harga Pangan Imbas Program MBG, Pemerintah Siapkan Solusi Jangka MenengahSelain itu, dia menambahkan, program MBG juga berpengaruh terhadap harga beberapa kebutuhan pokok, karena terjadi lonjakan permintaan untuk kebutuhan program tersebut. Gin Gin menyontohkan harga telur ayam yang naik ketika banyak digunakan di program MBG.""Telur ayam harganya relatif stabil, meskipun sempat sedikit naik karena meningkatnya permintaan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Telur dan wortel memang menjadi bahan yang banyak digunakan dalam program itu, jadi wajar kalau sedikit berpengaruh pada harga,"" katanya.Namun demikian, Gin Gin menilai kenaikan harga bahan pangan yang terjadi di Kota Bandung sejauh ini masih dalam batas wajar. ""Kenaikannya belum terlalu tinggi dan masih bisa dikendalikan, kami pun terus memantaunya bersama tim pengendali inflasi daerah,"" katanya.*** PIKIRAN RAKYAT -Meski bersifat fluktuatif, harga sejumlah kebutuhan pokok di Kota Bandung turut terpengaruh oleh pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG). Pasalnya, beberapa jenis bahan pangan biasa digunakan dalam program MBG, sehingga memengaruhi ketersediaannya.Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung Gin Gin Ginanjar mengatakan, secara umum harga bahan pangan pada awal November ini relatif stabil. Dia menyontohkan harga beras yang sempat mengalami kenaikan, saat ini sudah mulai turun.""Harga beras sudah mulai stabil. Hal ini karena adanya berbagai bantuan yang diberikan kepada masyarakat, seperti pada program bantuan pangan, kemudian juga karena di beberapa daerah sudah mulai masuk masa panen,"" kata Gin Gin, Jumat (7/11/2025).Baca Juga:Pedagang Keluhkan Mahalnya Harga Pangan Terdampak Program MBG, Disdagkoperin Kota Cimahi Perlu Lakukan KajianDemikian pula, lanjut dia, dengan harga cabai merah besar dan cabai rawit merah, yang pada pekan lalu harganya melonjak sekarang sudah kembali turun. Menurut dia, kenaikan harga cabai pada pekan lalu turut dipicu oleh faktor cuaca.""Hari ini harga cabai merah besar berada di kisaran Rp 60.000, turun dari minggu lalu yang mencapai Rp 69.000 per kilogram. Sementara cabai rawit merah sekarang di kisaran Rp 37.000, juga turun dari Rp 42.000 per kilogram pada minggu lalu,"" katanya.Faktor cuacaMeski begitu, Gin Gin mengakui ada beberapa komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga karena pasokannya terkendala oleh faktor cuaca. Contohnya, kata dia, wortel dan beberapa jenis ikan laut, seperti cumi dan udang.""Jadi secara umum banyak harga komoditas yang mulai turun, tetapi memang masih ada komoditas yang mengalami kenaikan harga, seperti wortel serta beberapa ikan laut seperti cumi dan udang. Kenaikan ini kemungkinan juga karena faktor cuaca,"" katanya.Baca Juga:Antisipasi Inflasi Harga Pangan Imbas Program MBG, Pemerintah Siapkan Solusi Jangka MenengahSelain itu, dia menambahkan, program MBG juga berpengaruh terhadap harga beberapa kebutuhan pokok, karena terjadi lonjakan permintaan untuk kebutuhan program tersebut. Gin Gin menyontohkan harga telur ayam yang naik ketika banyak digunakan di program MBG.""Telur ayam harganya relatif stabil, meskipun sempat sedikit naik karena meningkatnya permintaan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Telur dan wortel memang menjadi bahan yang banyak digunakan dalam program itu, jadi wajar kalau sedikit berpengaruh pada harga,"" katanya.Namun demikian, Gin Gin menilai kenaikan harga bahan pangan yang terjadi di Kota Bandung sejauh ini masih dalam batas wajar. ""Kenaikannya belum terlalu tinggi dan masih bisa dikendalikan, kami pun terus memantaunya bersama tim pengendali inflasi daerah,"" katanya.*** PIKIRAN RAKYAT -Meski bersifat fluktuatif, harga sejumlah kebutuhan pokok di Kota Bandung turut terpengaruh oleh pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG). Pasalnya, beberapa jenis bahan pangan biasa digunakan dalam program MBG, sehingga memengaruhi ketersediaannya.Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung Gin Gin Ginanjar mengatakan, secara umum harga bahan pangan pada awal November ini relatif stabil. Dia menyontohkan harga beras yang sempat mengalami kenaikan, saat ini sudah mulai turun.""Harga beras sudah mulai stabil. Hal ini karena adanya berbagai bantuan yang diberikan kepada masyarakat, seperti pada program bantuan pangan, kemudian juga karena di beberapa daerah sudah mulai masuk masa panen,"" kata Gin Gin, Jumat (7/11/2025).Baca Juga:Pedagang Keluhkan Mahalnya Harga Pangan Terdampak Program MBG, Disdagkoperin Kota Cimahi Perlu Lakukan KajianDemikian pula, lanjut dia, dengan harga cabai merah besar dan cabai rawit merah, yang pada pekan lalu harganya melonjak sekarang sudah kembali turun. Menurut dia, kenaikan harga cabai pada pekan lalu turut dipicu oleh faktor cuaca.""Hari ini harga cabai merah besar berada di kisaran Rp 60.000, turun dari minggu lalu yang mencapai Rp 69.000 per kilogram. Sementara cabai rawit merah sekarang di kisaran Rp 37.000, juga turun dari Rp 42.000 per kilogram pada minggu lalu,"" katanya.Faktor cuacaMeski begitu, Gin Gin mengakui ada beberapa komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga karena pasokannya terkendala oleh faktor cuaca. Contohnya, kata dia, wortel dan beberapa jenis ikan laut, seperti cumi dan udang.""Jadi secara umum banyak harga komoditas yang mulai turun, tetapi memang masih ada komoditas yang mengalami kenaikan harga, seperti wortel serta beberapa ikan laut seperti cumi dan udang. Kenaikan ini kemungkinan juga karena faktor cuaca,"" katanya.Baca Juga:Antisipasi Inflasi Harga Pangan Imbas Program MBG, Pemerintah Siapkan Solusi Jangka MenengahSelain itu, dia menambahkan, program MBG juga berpengaruh terhadap harga beberapa kebutuhan pokok, karena terjadi lonjakan permintaan untuk kebutuhan program tersebut. Gin Gin menyontohkan harga telur ayam yang naik ketika banyak digunakan di program MBG.""Telur ayam harganya relatif stabil, meskipun sempat sedikit naik karena meningkatnya permintaan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Telur dan wortel memang menjadi bahan yang banyak digunakan dalam program itu, jadi wajar kalau sedikit berpengaruh pada harga,"" katanya.Namun demikian, Gin Gin menilai kenaikan harga bahan pangan yang terjadi di Kota Bandung sejauh ini masih dalam batas wajar. ""Kenaikannya belum terlalu tinggi dan masih bisa dikendalikan, kami pun terus memantaunya bersama tim pengendali inflasi daerah,"" katanya.*** PIKIRAN RAKYAT -Meski bersifat fluktuatif, harga sejumlah kebutuhan pokok di Kota Bandung turut terpengaruh oleh pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG). Pasalnya, beberapa jenis bahan pangan biasa digunakan dalam program MBG, sehingga memengaruhi ketersediaannya.Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung Gin Gin Ginanjar mengatakan, secara umum harga bahan pangan pada awal November ini relatif stabil. Dia menyontohkan harga beras yang sempat mengalami kenaikan, saat ini sudah mulai turun.""Harga beras sudah mulai stabil. Hal ini karena adanya berbagai bantuan yang diberikan kepada masyarakat, seperti pada program bantuan pangan, kemudian juga karena di beberapa daerah sudah mulai masuk masa panen,"" kata Gin Gin, Jumat (7/11/2025).Baca Juga:Pedagang Keluhkan Mahalnya Harga Pangan Terdampak Program MBG, Disdagkoperin Kota Cimahi Perlu Lakukan KajianDemikian pula, lanjut dia, dengan harga cabai merah besar dan cabai rawit merah, yang pada pekan lalu harganya melonjak sekarang sudah kembali turun. Menurut dia, kenaikan harga cabai pada pekan lalu turut dipicu oleh faktor cuaca.""Hari ini harga cabai merah besar berada di kisaran Rp 60.000, turun dari minggu lalu yang mencapai Rp 69.000 per kilogram. Sementara cabai rawit merah sekarang di kisaran Rp 37.000, juga turun dari Rp 42.000 per kilogram pada minggu lalu,"" katanya.Faktor cuacaMeski begitu, Gin Gin mengakui ada beberapa komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga karena pasokannya terkendala oleh faktor cuaca. Contohnya, kata dia, wortel dan beberapa jenis ikan laut, seperti cumi dan udang.""Jadi secara umum banyak harga komoditas yang mulai turun, tetapi memang masih ada komoditas yang mengalami kenaikan harga, seperti wortel serta beberapa ikan laut seperti cumi dan udang. Kenaikan ini kemungkinan juga karena faktor cuaca,"" katanya.Baca Juga:Antisipasi Inflasi Harga Pangan Imbas Program MBG, Pemerintah Siapkan Solusi Jangka MenengahSelain itu, dia menambahkan, program MBG juga berpengaruh terhadap harga beberapa kebutuhan pokok, karena terjadi lonjakan permintaan untuk kebutuhan program tersebut. Gin Gin menyontohkan harga telur ayam yang naik ketika banyak digunakan di program MBG.""Telur ayam harganya relatif stabil, meskipun sempat sedikit naik karena meningkatnya permintaan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Telur dan wortel memang menjadi bahan yang banyak digunakan dalam program itu, jadi wajar kalau sedikit berpengaruh pada harga,"" katanya.Namun demikian, Gin Gin menilai kenaikan harga bahan pangan yang terjadi di Kota Bandung sejauh ini masih dalam batas wajar. ""Kenaikannya belum terlalu tinggi dan masih bisa dikendalikan, kami pun terus memantaunya bersama tim pengendali inflasi daerah,"" katanya.*** PIKIRAN RAKYAT -Meski bersifat fluktuatif, harga sejumlah kebutuhan pokok di Kota Bandung turut terpengaruh oleh pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG). Pasalnya, beberapa jenis bahan pangan biasa digunakan dalam program MBG, sehingga memengaruhi ketersediaannya.Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung Gin Gin Ginanjar mengatakan, secara umum harga bahan pangan pada awal November ini relatif stabil. Dia menyontohkan harga beras yang sempat mengalami kenaikan, saat ini sudah mulai turun.""Harga beras sudah mulai stabil. Hal ini karena adanya berbagai bantuan yang diberikan kepada masyarakat, seperti pada program bantuan pangan, kemudian juga karena di beberapa daerah sudah mulai masuk masa panen,"" kata Gin Gin, Jumat (7/11/2025).Baca Juga:Pedagang Keluhkan Mahalnya Harga Pangan Terdampak Program MBG, Disdagkoperin Kota Cimahi Perlu Lakukan KajianDemikian pula, lanjut dia, dengan harga cabai merah besar dan cabai rawit merah, yang pada pekan lalu harganya melonjak sekarang sudah kembali turun. Menurut dia, kenaikan harga cabai pada pekan lalu turut dipicu oleh faktor cuaca.""Hari ini harga cabai merah besar berada di kisaran Rp 60.000, turun dari minggu lalu yang mencapai Rp 69.000 per kilogram. Sementara cabai rawit merah sekarang di kisaran Rp 37.000, juga turun dari Rp 42.000 per kilogram pada minggu lalu,"" katanya.Faktor cuacaMeski begitu, Gin Gin mengakui ada beberapa komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga karena pasokannya terkendala oleh faktor cuaca. Contohnya, kata dia, wortel dan beberapa jenis ikan laut, seperti cumi dan udang.""Jadi secara umum banyak harga komoditas yang mulai turun, tetapi memang masih ada komoditas yang mengalami kenaikan harga, seperti wortel serta beberapa ikan laut seperti cumi dan udang. Kenaikan ini kemungkinan juga karena faktor cuaca,"" katanya.Baca Juga:Antisipasi Inflasi Harga Pangan Imbas Program MBG, Pemerintah Siapkan Solusi Jangka MenengahSelain itu, dia menambahkan, program MBG juga berpengaruh terhadap harga beberapa kebutuhan pokok, karena terjadi lonjakan permintaan untuk kebutuhan program tersebut. Gin Gin menyontohkan harga telur ayam yang naik ketika banyak digunakan di program MBG.""Telur ayam harganya relatif stabil, meskipun sempat sedikit naik karena meningkatnya permintaan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Telur dan wortel memang menjadi bahan yang banyak digunakan dalam program itu, jadi wajar kalau sedikit berpengaruh pada harga,"" katanya.Namun demikian, Gin Gin menilai kenaikan harga bahan pangan yang terjadi di Kota Bandung sejauh ini masih dalam batas wajar. ""Kenaikannya belum terlalu tinggi dan masih bisa dikendalikan, kami pun terus memantaunya bersama tim pengendali inflasi daerah,"" katanya.*** PIKIRAN RAKYAT -Meski bersifat fluktuatif, harga sejumlah kebutuhan pokok di Kota Bandung turut terpengaruh oleh pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG). Pasalnya, beberapa jenis bahan pangan biasa digunakan dalam program MBG, sehingga memengaruhi ketersediaannya.Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung Gin Gin Ginanjar mengatakan, secara umum harga bahan pangan pada awal November ini relatif stabil. Dia menyontohkan harga beras yang sempat mengalami kenaikan, saat ini sudah mulai turun.""Harga beras sudah mulai stabil. Hal ini karena adanya berbagai bantuan yang diberikan kepada masyarakat, seperti pada program bantuan pangan, kemudian juga karena di beberapa daerah sudah mulai masuk masa panen,"" kata Gin Gin, Jumat (7/11/2025).Baca Juga:Pedagang Keluhkan Mahalnya Harga Pangan Terdampak Program MBG, Disdagkoperin Kota Cimahi Perlu Lakukan KajianDemikian pula, lanjut dia, dengan harga cabai merah besar dan cabai rawit merah, yang pada pekan lalu harganya melonjak sekarang sudah kembali turun. Menurut dia, kenaikan harga cabai pada pekan lalu turut dipicu oleh faktor cuaca.""Hari ini harga cabai merah besar berada di kisaran Rp 60.000, turun dari minggu lalu yang mencapai Rp 69.000 per kilogram. Sementara cabai rawit merah sekarang di kisaran Rp 37.000, juga turun dari Rp 42.000 per kilogram pada minggu lalu,"" katanya.Faktor cuacaMeski begitu, Gin Gin mengakui ada beberapa komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga karena pasokannya terkendala oleh faktor cuaca. Contohnya, kata dia, wortel dan beberapa jenis ikan laut, seperti cumi dan udang.""Jadi secara umum banyak harga komoditas yang mulai turun, tetapi memang masih ada komoditas yang mengalami kenaikan harga, seperti wortel serta beberapa ikan laut seperti cumi dan udang. Kenaikan ini kemungkinan juga karena faktor cuaca,"" katanya.Baca Juga:Antisipasi Inflasi Harga Pangan Imbas Program MBG, Pemerintah Siapkan Solusi Jangka MenengahSelain itu, dia menambahkan, program MBG juga berpengaruh terhadap harga beberapa kebutuhan pokok, karena terjadi lonjakan permintaan untuk kebutuhan program tersebut. Gin Gin menyontohkan harga telur ayam yang naik ketika banyak digunakan di program MBG.""Telur ayam harganya relatif stabil, meskipun sempat sedikit naik karena meningkatnya permintaan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Telur dan wortel memang menjadi bahan yang banyak digunakan dalam program itu, jadi wajar kalau sedikit berpengaruh pada harga,"" katanya.Namun demikian, Gin Gin menilai kenaikan harga bahan pangan yang terjadi di Kota Bandung sejauh ini masih dalam batas wajar. ""Kenaikannya belum terlalu tinggi dan masih bisa dikendalikan, kami pun terus memantaunya bersama tim pengendali inflasi daerah,"" katanya.*** PIKIRAN RAKYAT -Meski bersifat fluktuatif, harga sejumlah kebutuhan pokok di Kota Bandung turut terpengaruh oleh pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG). Pasalnya, beberapa jenis bahan pangan biasa digunakan dalam program MBG, sehingga memengaruhi ketersediaannya.Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung Gin Gin Ginanjar mengatakan, secara umum harga bahan pangan pada awal November ini relatif stabil. Dia menyontohkan harga beras yang sempat mengalami kenaikan, saat ini sudah mulai turun.""Harga beras sudah mulai stabil. Hal ini karena adanya berbagai bantuan yang diberikan kepada masyarakat, seperti pada program bantuan pangan, kemudian juga karena di beberapa daerah sudah mulai masuk masa panen,"" kata Gin Gin, Jumat (7/11/2025).Baca Juga:Pedagang Keluhkan Mahalnya Harga Pangan Terdampak Program MBG, Disdagkoperin Kota Cimahi Perlu Lakukan KajianDemikian pula, lanjut dia, dengan harga cabai merah besar dan cabai rawit merah, yang pada pekan lalu harganya melonjak sekarang sudah kembali turun. Menurut dia, kenaikan harga cabai pada pekan lalu turut dipicu oleh faktor cuaca.""Hari ini harga cabai merah besar berada di kisaran Rp 60.000, turun dari minggu lalu yang mencapai Rp 69.000 per kilogram. Sementara cabai rawit merah sekarang di kisaran Rp 37.000, juga turun dari Rp 42.000 per kilogram pada minggu lalu,"" katanya.Faktor cuacaMeski begitu, Gin Gin mengakui ada beberapa komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga karena pasokannya terkendala oleh faktor cuaca. Contohnya, kata dia, wortel dan beberapa jenis ikan laut, seperti cumi dan udang.""Jadi secara umum banyak harga komoditas yang mulai turun, tetapi memang masih ada komoditas yang mengalami kenaikan harga, seperti wortel serta beberapa ikan laut seperti cumi dan udang. Kenaikan ini kemungkinan juga karena faktor cuaca,"" katanya.Baca Juga:Antisipasi Inflasi Harga Pangan Imbas Program MBG, Pemerintah Siapkan Solusi Jangka MenengahSelain itu, dia menambahkan, program MBG juga berpengaruh terhadap harga beberapa kebutuhan pokok, karena terjadi lonjakan permintaan untuk kebutuhan program tersebut. Gin Gin menyontohkan harga telur ayam yang naik ketika banyak digunakan di program MBG.""Telur ayam harganya relatif stabil, meskipun sempat sedikit naik karena meningkatnya permintaan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Telur dan wortel memang menjadi bahan yang banyak digunakan dalam program itu, jadi wajar kalau sedikit berpengaruh pada harga,"" katanya.Namun demikian, Gin Gin menilai kenaikan harga bahan pangan yang terjadi di Kota Bandung sejauh ini masih dalam batas wajar. ""Kenaikannya belum terlalu tinggi dan masih bisa dikendalikan, kami pun terus memantaunya bersama tim pengendali inflasi daerah,"" katanya.*** PIKIRAN RAKYAT -Meski bersifat fluktuatif, harga sejumlah kebutuhan pokok di Kota Bandung turut terpengaruh oleh pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG). Pasalnya, beberapa jenis bahan pangan biasa digunakan dalam program MBG, sehingga memengaruhi ketersediaannya.Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung Gin Gin Ginanjar mengatakan, secara umum harga bahan pangan pada awal November ini relatif stabil. Dia menyontohkan harga beras yang sempat mengalami kenaikan, saat ini sudah mulai turun.""Harga beras sudah mulai stabil. Hal ini karena adanya berbagai bantuan yang diberikan kepada masyarakat, seperti pada program bantuan pangan, kemudian juga karena di beberapa daerah sudah mulai masuk masa panen,"" kata Gin Gin, Jumat (7/11/2025).Baca Juga:Pedagang Keluhkan Mahalnya Harga Pangan Terdampak Program MBG, Disdagkoperin Kota Cimahi Perlu Lakukan KajianDemikian pula, lanjut dia, dengan harga cabai merah besar dan cabai rawit merah, yang pada pekan lalu harganya melonjak sekarang sudah kembali turun. Menurut dia, kenaikan harga cabai pada pekan lalu turut dipicu oleh faktor cuaca.""Hari ini harga cabai merah besar berada di kisaran Rp 60.000, turun dari minggu lalu yang mencapai Rp 69.000 per kilogram. Sementara cabai rawit merah sekarang di kisaran Rp 37.000, juga turun dari Rp 42.000 per kilogram pada minggu lalu,"" katanya.Faktor cuacaMeski begitu, Gin Gin mengakui ada beberapa komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga karena pasokannya terkendala oleh faktor cuaca. Contohnya, kata dia, wortel dan beberapa jenis ikan laut, seperti cumi dan udang.""Jadi secara umum banyak harga komoditas yang mulai turun, tetapi memang masih ada komoditas yang mengalami kenaikan harga, seperti wortel serta beberapa ikan laut seperti cumi dan udang. Kenaikan ini kemungkinan juga karena faktor cuaca,"" katanya.Baca Juga:Antisipasi Inflasi Harga Pangan Imbas Program MBG, Pemerintah Siapkan Solusi Jangka MenengahSelain itu, dia menambahkan, program MBG juga berpengaruh terhadap harga beberapa kebutuhan pokok, karena terjadi lonjakan permintaan untuk kebutuhan program tersebut. Gin Gin menyontohkan harga telur ayam yang naik ketika banyak digunakan di program MBG.""Telur ayam harganya relatif stabil, meskipun sempat sedikit naik karena meningkatnya permintaan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Telur dan wortel memang menjadi bahan yang banyak digunakan dalam program itu, jadi wajar kalau sedikit berpengaruh pada harga,"" katanya.Namun demikian, Gin Gin menilai kenaikan harga bahan pangan yang terjadi di Kota Bandung sejauh ini masih dalam batas wajar. ""Kenaikannya belum terlalu tinggi dan masih bisa dikendalikan, kami pun terus memantaunya bersama tim pengendali inflasi daerah,"" katanya.*** PIKIRAN RAKYAT -Meski bersifat fluktuatif, harga sejumlah kebutuhan pokok di Kota Bandung turut terpengaruh oleh pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG). Pasalnya, beberapa jenis bahan pangan biasa digunakan dalam program MBG, sehingga memengaruhi ketersediaannya.Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung Gin Gin Ginanjar mengatakan, secara umum harga bahan pangan pada awal November ini relatif stabil. Dia menyontohkan harga beras yang sempat mengalami kenaikan, saat ini sudah mulai turun.""Harga beras sudah mulai stabil. Hal ini karena adanya berbagai bantuan yang diberikan kepada masyarakat, seperti pada program bantuan pangan, kemudian juga karena di beberapa daerah sudah mulai masuk masa panen,"" kata Gin Gin, Jumat (7/11/2025).Baca Juga:Pedagang Keluhkan Mahalnya Harga Pangan Terdampak Program MBG, Disdagkoperin Kota Cimahi Perlu Lakukan KajianDemikian pula, lanjut dia, dengan harga cabai merah besar dan cabai rawit merah, yang pada pekan lalu harganya melonjak sekarang sudah kembali turun. Menurut dia, kenaikan harga cabai pada pekan lalu turut dipicu oleh faktor cuaca.""Hari ini harga cabai merah besar berada di kisaran Rp 60.000, turun dari minggu lalu yang mencapai Rp 69.000 per kilogram. Sementara cabai rawit merah sekarang di kisaran Rp 37.000, juga turun dari Rp 42.000 per kilogram pada minggu lalu,"" katanya.Faktor cuacaMeski begitu, Gin Gin mengakui ada beberapa komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga karena pasokannya terkendala oleh faktor cuaca. Contohnya, kata dia, wortel dan beberapa jenis ikan laut, seperti cumi dan udang.""Jadi secara umum banyak harga komoditas yang mulai turun, tetapi memang masih ada komoditas yang mengalami kenaikan harga, seperti wortel serta beberapa ikan laut seperti cumi dan udang. Kenaikan ini kemungkinan juga karena faktor cuaca,"" katanya.Baca Juga:Antisipasi Inflasi Harga Pangan Imbas Program MBG, Pemerintah Siapkan Solusi Jangka MenengahSelain itu, dia menambahkan, program MBG juga berpengaruh terhadap harga beberapa kebutuhan pokok, karena terjadi lonjakan permintaan untuk kebutuhan program tersebut. Gin Gin menyontohkan harga telur ayam yang naik ketika banyak digunakan di program MBG.""Telur ayam harganya relatif stabil, meskipun sempat sedikit naik karena meningkatnya permintaan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Telur dan wortel memang menjadi bahan yang banyak digunakan dalam program itu, jadi wajar kalau sedikit berpengaruh pada harga,"" katanya.Namun demikian, Gin Gin menilai kenaikan harga bahan pangan yang terjadi di Kota Bandung sejauh ini masih dalam batas wajar. ""Kenaikannya belum terlalu tinggi dan masih bisa dikendalikan, kami pun terus memantaunya bersama tim pengendali inflasi daerah,"" katanya.*** PIKIRAN RAKYAT -Meski bersifat fluktuatif, harga sejumlah kebutuhan pokok di Kota Bandung turut terpengaruh oleh pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG). Pasalnya, beberapa jenis bahan pangan biasa digunakan dalam program MBG, sehingga memengaruhi ketersediaannya.Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung Gin Gin Ginanjar mengatakan, secara umum harga bahan pangan pada awal November ini relatif stabil. Dia menyontohkan harga beras yang sempat mengalami kenaikan, saat ini sudah mulai turun.""Harga beras sudah mulai stabil. Hal ini karena adanya berbagai bantuan yang diberikan kepada masyarakat, seperti pada program bantuan pangan, kemudian juga karena di beberapa daerah sudah mulai masuk masa panen,"" kata Gin Gin, Jumat (7/11/2025).Baca Juga:Pedagang Keluhkan Mahalnya Harga Pangan Terdampak Program MBG, Disdagkoperin Kota Cimahi Perlu Lakukan KajianDemikian pula, lanjut dia, dengan harga cabai merah besar dan cabai rawit merah, yang pada pekan lalu harganya melonjak sekarang sudah kembali turun. Menurut dia, kenaikan harga cabai pada pekan lalu turut dipicu oleh faktor cuaca.""Hari ini harga cabai merah besar berada di kisaran Rp 60.000, turun dari minggu lalu yang mencapai Rp 69.000 per kilogram. Sementara cabai rawit merah sekarang di kisaran Rp 37.000, juga turun dari Rp 42.000 per kilogram pada minggu lalu,"" katanya.Faktor cuacaMeski begitu, Gin Gin mengakui ada beberapa komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga karena pasokannya terkendala oleh faktor cuaca. Contohnya, kata dia, wortel dan beberapa jenis ikan laut, seperti cumi dan udang.""Jadi secara umum banyak harga komoditas yang mulai turun, tetapi memang masih ada komoditas yang mengalami kenaikan harga, seperti wortel serta beberapa ikan laut seperti cumi dan udang. Kenaikan ini kemungkinan juga karena faktor cuaca,"" katanya.Baca Juga:Antisipasi Inflasi Harga Pangan Imbas Program MBG, Pemerintah Siapkan Solusi Jangka MenengahSelain itu, dia menambahkan, program MBG juga berpengaruh terhadap harga beberapa kebutuhan pokok, karena terjadi lonjakan permintaan untuk kebutuhan program tersebut. Gin Gin menyontohkan harga telur ayam yang naik ketika banyak digunakan di program MBG.""Telur ayam harganya relatif stabil, meskipun sempat sedikit naik karena meningkatnya permintaan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Telur dan wortel memang menjadi bahan yang banyak digunakan dalam program itu, jadi wajar kalau sedikit berpengaruh pada harga,"" katanya.Namun demikian, Gin Gin menilai kenaikan harga bahan pangan yang terjadi di Kota Bandung sejauh ini masih dalam batas wajar. ""Kenaikannya belum terlalu tinggi dan masih bisa dikendalikan, kami pun terus memantaunya bersama tim pengendali inflasi daerah,"" katanya.*** PIKIRAN RAKYAT -Meski bersifat fluktuatif, harga sejumlah kebutuhan pokok di Kota Bandung turut terpengaruh oleh pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG). Pasalnya, beberapa jenis bahan pangan biasa digunakan dalam program MBG, sehingga memengaruhi ketersediaannya.Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung Gin Gin Ginanjar mengatakan, secara umum harga bahan pangan pada awal November ini relatif stabil. Dia menyontohkan harga beras yang sempat mengalami kenaikan, saat ini sudah mulai turun.""Harga beras sudah mulai stabil. Hal ini karena adanya berbagai bantuan yang diberikan kepada masyarakat, seperti pada program bantuan pangan, kemudian juga karena di beberapa daerah sudah mulai masuk masa panen,"" kata Gin Gin, Jumat (7/11/2025).Baca Juga:Pedagang Keluhkan Mahalnya Harga Pangan Terdampak Program MBG, Disdagkoperin Kota Cimahi Perlu Lakukan KajianDemikian pula, lanjut dia, dengan harga cabai merah besar dan cabai rawit merah, yang pada pekan lalu harganya melonjak sekarang sudah kembali turun. Menurut dia, kenaikan harga cabai pada pekan lalu turut dipicu oleh faktor cuaca.""Hari ini harga cabai merah besar berada di kisaran Rp 60.000, turun dari minggu lalu yang mencapai Rp 69.000 per kilogram. Sementara cabai rawit merah sekarang di kisaran Rp 37.000, juga turun dari Rp 42.000 per kilogram pada minggu lalu,"" katanya.Faktor cuacaMeski begitu, Gin Gin mengakui ada beberapa komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga karena pasokannya terkendala oleh faktor cuaca. Contohnya, kata dia, wortel dan beberapa jenis ikan laut, seperti cumi dan udang.""Jadi secara umum banyak harga komoditas yang mulai turun, tetapi memang masih ada komoditas yang mengalami kenaikan harga, seperti wortel serta beberapa ikan laut seperti cumi dan udang. Kenaikan ini kemungkinan juga karena faktor cuaca,"" katanya.Baca Juga:Antisipasi Inflasi Harga Pangan Imbas Program MBG, Pemerintah Siapkan Solusi Jangka MenengahSelain itu, dia menambahkan, program MBG juga berpengaruh terhadap harga beberapa kebutuhan pokok, karena terjadi lonjakan permintaan untuk kebutuhan program tersebut. Gin Gin menyontohkan harga telur ayam yang naik ketika banyak digunakan di program MBG.""Telur ayam harganya relatif stabil, meskipun sempat sedikit naik karena meningkatnya permintaan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Telur dan wortel memang menjadi bahan yang banyak digunakan dalam program itu, jadi wajar kalau sedikit berpengaruh pada harga,"" katanya.Namun demikian, Gin Gin menilai kenaikan harga bahan pangan yang terjadi di Kota Bandung sejauh ini masih dalam batas wajar. ""Kenaikannya belum terlalu tinggi dan masih bisa dikendalikan, kami pun terus memantaunya bersama tim pengendali inflasi daerah,"" katanya.*** PIKIRAN RAKYAT -Meski bersifat fluktuatif, harga sejumlah kebutuhan pokok di Kota Bandung turut terpengaruh oleh pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG). Pasalnya, beberapa jenis bahan pangan biasa digunakan dalam program MBG, sehingga memengaruhi ketersediaannya.Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung Gin Gin Ginanjar mengatakan, secara umum harga bahan pangan pada awal November ini relatif stabil. Dia menyontohkan harga beras yang sempat mengalami kenaikan, saat ini sudah mulai turun.""Harga beras sudah mulai stabil. Hal ini karena adanya berbagai bantuan yang diberikan kepada masyarakat, seperti pada program bantuan pangan, kemudian juga karena di beberapa daerah sudah mulai masuk masa panen,"" kata Gin Gin, Jumat (7/11/2025).Baca Juga:Pedagang Keluhkan Mahalnya Harga Pangan Terdampak Program MBG, Disdagkoperin Kota Cimahi Perlu Lakukan KajianDemikian pula, lanjut dia, dengan harga cabai merah besar dan cabai rawit merah, yang pada pekan lalu harganya melonjak sekarang sudah kembali turun. Menurut dia, kenaikan harga cabai pada pekan lalu turut dipicu oleh faktor cuaca.""Hari ini harga cabai merah besar berada di kisaran Rp 60.000, turun dari minggu lalu yang mencapai Rp 69.000 per kilogram. Sementara cabai rawit merah sekarang di kisaran Rp 37.000, juga turun dari Rp 42.000 per kilogram pada minggu lalu,"" katanya.Faktor cuacaMeski begitu, Gin Gin mengakui ada beberapa komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga karena pasokannya terkendala oleh faktor cuaca. Contohnya, kata dia, wortel dan beberapa jenis ikan laut, seperti cumi dan udang.""Jadi secara umum banyak harga komoditas yang mulai turun, tetapi memang masih ada komoditas yang mengalami kenaikan harga, seperti wortel serta beberapa ikan laut seperti cumi dan udang. Kenaikan ini kemungkinan juga karena faktor cuaca,"" katanya.Baca Juga:Antisipasi Inflasi Harga Pangan Imbas Program MBG, Pemerintah Siapkan Solusi Jangka MenengahSelain itu, dia menambahkan, program MBG juga berpengaruh terhadap harga beberapa kebutuhan pokok, karena terjadi lonjakan permintaan untuk kebutuhan program tersebut. Gin Gin menyontohkan harga telur ayam yang naik ketika banyak digunakan di program MBG.""Telur ayam harganya relatif stabil, meskipun sempat sedikit naik karena meningkatnya permintaan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Telur dan wortel memang menjadi bahan yang banyak digunakan dalam program itu, jadi wajar kalau sedikit berpengaruh pada harga,"" katanya.Namun demikian, Gin Gin menilai kenaikan harga bahan pangan yang terjadi di Kota Bandung sejauh ini masih dalam batas wajar. ""Kenaikannya belum terlalu tinggi dan masih bisa dikendalikan, kami pun terus memantaunya bersama tim pengendali inflasi daerah,"" katanya.*** PIKIRAN RAKYAT -Meski bersifat fluktuatif, harga sejumlah kebutuhan pokok di Kota Bandung turut terpengaruh oleh pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG). Pasalnya, beberapa jenis bahan pangan biasa digunakan dalam program MBG, sehingga memengaruhi ketersediaannya.Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung Gin Gin Ginanjar mengatakan, secara umum harga bahan pangan pada awal November ini relatif stabil. Dia menyontohkan harga beras yang sempat mengalami kenaikan, saat ini sudah mulai turun.""Harga beras sudah mulai stabil. Hal ini karena adanya berbagai bantuan yang diberikan kepada masyarakat, seperti pada program bantuan pangan, kemudian juga karena di beberapa daerah sudah mulai masuk masa panen,"" kata Gin Gin, Jumat (7/11/2025).Baca Juga:Pedagang Keluhkan Mahalnya Harga Pangan Terdampak Program MBG, Disdagkoperin Kota Cimahi Perlu Lakukan KajianDemikian pula, lanjut dia, dengan harga cabai merah besar dan cabai rawit merah, yang pada pekan lalu harganya melonjak sekarang sudah kembali turun. Menurut dia, kenaikan harga cabai pada pekan lalu turut dipicu oleh faktor cuaca.""Hari ini harga cabai merah besar berada di kisaran Rp 60.000, turun dari minggu lalu yang mencapai Rp 69.000 per kilogram. Sementara cabai rawit merah sekarang di kisaran Rp 37.000, juga turun dari Rp 42.000 per kilogram pada minggu lalu,"" katanya.Faktor cuacaMeski begitu, Gin Gin mengakui ada beberapa komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga karena pasokannya terkendala oleh faktor cuaca. Contohnya, kata dia, wortel dan beberapa jenis ikan laut, seperti cumi dan udang.""Jadi secara umum banyak harga komoditas yang mulai turun, tetapi memang masih ada komoditas yang mengalami kenaikan harga, seperti wortel serta beberapa ikan laut seperti cumi dan udang. Kenaikan ini kemungkinan juga karena faktor cuaca,"" katanya.Baca Juga:Antisipasi Inflasi Harga Pangan Imbas Program MBG, Pemerintah Siapkan Solusi Jangka MenengahSelain itu, dia menambahkan, program MBG juga berpengaruh terhadap harga beberapa kebutuhan pokok, karena terjadi lonjakan permintaan untuk kebutuhan program tersebut. Gin Gin menyontohkan harga telur ayam yang naik ketika banyak digunakan di program MBG.""Telur ayam harganya relatif stabil, meskipun sempat sedikit naik karena meningkatnya permintaan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Telur dan wortel memang menjadi bahan yang banyak digunakan dalam program itu, jadi wajar kalau sedikit berpengaruh pada harga,"" katanya.Namun demikian, Gin Gin menilai kenaikan harga bahan pangan yang terjadi di Kota Bandung sejauh ini masih dalam batas wajar. ""Kenaikannya belum terlalu tinggi dan masih bisa dikendalikan, kami pun terus memantaunya bersama tim pengendali inflasi daerah,"" katanya.*** PIKIRAN RAKYAT -Meski bersifat fluktuatif, harga sejumlah kebutuhan pokok di Kota Bandung turut terpengaruh oleh pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG). Pasalnya, beberapa jenis bahan pangan biasa digunakan dalam program MBG, sehingga memengaruhi ketersediaannya.Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung Gin Gin Ginanjar mengatakan, secara umum harga bahan pangan pada awal November ini relatif stabil. Dia menyontohkan harga beras yang sempat mengalami kenaikan, saat ini sudah mulai turun.""Harga beras sudah mulai stabil. Hal ini karena adanya berbagai bantuan yang diberikan kepada masyarakat, seperti pada program bantuan pangan, kemudian juga karena di beberapa daerah sudah mulai masuk masa panen,"" kata Gin Gin, Jumat (7/11/2025).Baca Juga:Pedagang Keluhkan Mahalnya Harga Pangan Terdampak Program MBG, Disdagkoperin Kota Cimahi Perlu Lakukan KajianDemikian pula, lanjut dia, dengan harga cabai merah besar dan cabai rawit merah, yang pada pekan lalu harganya melonjak sekarang sudah kembali turun. Menurut dia, kenaikan harga cabai pada pekan lalu turut dipicu oleh faktor cuaca.""Hari ini harga cabai merah besar berada di kisaran Rp 60.000, turun dari minggu lalu yang mencapai Rp 69.000 per kilogram. Sementara cabai rawit merah sekarang di kisaran Rp 37.000, juga turun dari Rp 42.000 per kilogram pada minggu lalu,"" katanya.Faktor cuacaMeski begitu, Gin Gin mengakui ada beberapa komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga karena pasokannya terkendala oleh faktor cuaca. Contohnya, kata dia, wortel dan beberapa jenis ikan laut, seperti cumi dan udang.""Jadi secara umum banyak harga komoditas yang mulai turun, tetapi memang masih ada komoditas yang mengalami kenaikan harga, seperti wortel serta beberapa ikan laut seperti cumi dan udang. Kenaikan ini kemungkinan juga karena faktor cuaca,"" katanya.Baca Juga:Antisipasi Inflasi Harga Pangan Imbas Program MBG, Pemerintah Siapkan Solusi Jangka MenengahSelain itu, dia menambahkan, program MBG juga berpengaruh terhadap harga beberapa kebutuhan pokok, karena terjadi lonjakan permintaan untuk kebutuhan program tersebut. Gin Gin menyontohkan harga telur ayam yang naik ketika banyak digunakan di program MBG.""Telur ayam harganya relatif stabil, meskipun sempat sedikit naik karena meningkatnya permintaan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Telur dan wortel memang menjadi bahan yang banyak digunakan dalam program itu, jadi wajar kalau sedikit berpengaruh pada harga,"" katanya.Namun demikian, Gin Gin menilai kenaikan harga bahan pangan yang terjadi di Kota Bandung sejauh ini masih dalam batas wajar. ""Kenaikannya belum terlalu tinggi dan masih bisa dikendalikan, kami pun terus memantaunya bersama tim pengendali inflasi daerah,"" katanya.*** PIKIRAN RAKYAT -Meski bersifat fluktuatif, harga sejumlah kebutuhan pokok di Kota Bandung turut terpengaruh oleh pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG). Pasalnya, beberapa jenis bahan pangan biasa digunakan dalam program MBG, sehingga memengaruhi ketersediaannya.Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung Gin Gin Ginanjar mengatakan, secara umum harga bahan pangan pada awal November ini relatif stabil. Dia menyontohkan harga beras yang sempat mengalami kenaikan, saat ini sudah mulai turun.""Harga beras sudah mulai stabil. Hal ini karena adanya berbagai bantuan yang diberikan kepada masyarakat, seperti pada program bantuan pangan, kemudian juga karena di beberapa daerah sudah mulai masuk masa panen,"" kata Gin Gin, Jumat (7/11/2025).Baca Juga:Pedagang Keluhkan Mahalnya Harga Pangan Terdampak Program MBG, Disdagkoperin Kota Cimahi Perlu Lakukan KajianDemikian pula, lanjut dia, dengan harga cabai merah besar dan cabai rawit merah, yang pada pekan lalu harganya melonjak sekarang sudah kembali turun. Menurut dia, kenaikan harga cabai pada pekan lalu turut dipicu oleh faktor cuaca.""Hari ini harga cabai merah besar berada di kisaran Rp 60.000, turun dari minggu lalu yang mencapai Rp 69.000 per kilogram. Sementara cabai rawit merah sekarang di kisaran Rp 37.000, juga turun dari Rp 42.000 per kilogram pada minggu lalu,"" katanya.Faktor cuacaMeski begitu, Gin Gin mengakui ada beberapa komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga karena pasokannya terkendala oleh faktor cuaca. Contohnya, kata dia, wortel dan beberapa jenis ikan laut, seperti cumi dan udang.""Jadi secara umum banyak harga komoditas yang mulai turun, tetapi memang masih ada komoditas yang mengalami kenaikan harga, seperti wortel serta beberapa ikan laut seperti cumi dan udang. Kenaikan ini kemungkinan juga karena faktor cuaca,"" katanya.Baca Juga:Antisipasi Inflasi Harga Pangan Imbas Program MBG, Pemerintah Siapkan Solusi Jangka MenengahSelain itu, dia menambahkan, program MBG juga berpengaruh terhadap harga beberapa kebutuhan pokok, karena terjadi lonjakan permintaan untuk kebutuhan program tersebut. Gin Gin menyontohkan harga telur ayam yang naik ketika banyak digunakan di program MBG.""Telur ayam harganya relatif stabil, meskipun sempat sedikit naik karena meningkatnya permintaan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Telur dan wortel memang menjadi bahan yang banyak digunakan dalam program itu, jadi wajar kalau sedikit berpengaruh pada harga,"" katanya.Namun demikian, Gin Gin menilai kenaikan harga bahan pangan yang terjadi di Kota Bandung sejauh ini masih dalam batas wajar. ""Kenaikannya belum terlalu tinggi dan masih bisa dikendalikan, kami pun terus memantaunya bersama tim pengendali inflasi daerah,"" katanya.*** PIKIRAN RAKYAT -Meski bersifat fluktuatif, harga sejumlah kebutuhan pokok di Kota Bandung turut terpengaruh oleh pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG). Pasalnya, beberapa jenis bahan pangan biasa digunakan dalam program MBG, sehingga memengaruhi ketersediaannya. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung Gin Gin Ginanjar mengatakan, secara umum harga bahan pangan pada awal November ini relatif stabil. Dia menyontohkan harga beras yang sempat mengalami kenaikan, saat ini sudah mulai turun. ""Harga beras sudah mulai stabil. Hal ini karena adanya berbagai bantuan yang diberikan kepada masyarakat, seperti pada program bantuan pangan, kemudian juga karena di beberapa daerah sudah mulai masuk masa panen,"" kata Gin Gin, Jumat (7/11/2025). Baca Juga:Pedagang Keluhkan Mahalnya Harga Pangan Terdampak Program MBG, Disdagkoperin Kota Cimahi Perlu Lakukan Kajian Demikian pula, lanjut dia, dengan harga cabai merah besar dan cabai rawit merah, yang pada pekan lalu harganya melonjak sekarang sudah kembali turun. Menurut dia, kenaikan harga cabai pada pekan lalu turut dipicu oleh faktor cuaca. ""Hari ini harga cabai merah besar berada di kisaran Rp 60.000, turun dari minggu lalu yang mencapai Rp 69.000 per kilogram. Sementara cabai rawit merah sekarang di kisaran Rp 37.000, juga turun dari Rp 42.000 per kilogram pada minggu lalu,"" katanya. Meski begitu, Gin Gin mengakui ada beberapa komoditas pangan yang mengalami kenaikan harga karena pasokannya terkendala oleh faktor cuaca. Contohnya, kata dia, wortel dan beberapa jenis ikan laut, seperti cumi dan udang. ""Jadi secara umum banyak harga komoditas yang mulai turun, tetapi memang masih ada komoditas yang mengalami kenaikan harga, seperti wortel serta beberapa ikan laut seperti cumi dan udang. Kenaikan ini kemungkinan juga karena faktor cuaca,"" katanya. Baca Juga:Antisipasi Inflasi Harga Pangan Imbas Program MBG, Pemerintah Siapkan Solusi Jangka Menengah Selain itu, dia menambahkan, program MBG juga berpengaruh terhadap harga beberapa kebutuhan pokok, karena terjadi lonjakan permintaan untuk kebutuhan program tersebut. Gin Gin menyontohkan harga telur ayam yang naik ketika banyak digunakan di program MBG. ""Telur ayam harganya relatif stabil, meskipun sempat sedikit naik karena meningkatnya permintaan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Telur dan wortel memang menjadi bahan yang banyak digunakan dalam program itu, jadi wajar kalau sedikit berpengaruh pada harga,"" katanya.Namun demikian, Gin Gin menilai kenaikan harga bahan pangan yang terjadi di Kota Bandung sejauh ini masih dalam batas wajar. ""Kenaikannya belum terlalu tinggi dan masih bisa dikendalikan, kami pun terus memantaunya bersama tim pengendali inflasi daerah,"" katanya.*** ""Telur ayam harganya relatif stabil, meskipun sempat sedikit naik karena meningkatnya permintaan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Telur dan wortel memang menjadi bahan yang banyak digunakan dalam program itu, jadi wajar kalau sedikit berpengaruh pada harga,"" katanya.Namun demikian, Gin Gin menilai kenaikan harga bahan pangan yang terjadi di Kota Bandung sejauh ini masih dalam batas wajar. ""Kenaikannya belum terlalu tinggi dan masih bisa dikendalikan, kami pun terus memantaunya bersama tim pengendali inflasi daerah,"" katanya.*** ""Telur ayam harganya relatif stabil, meskipun sempat sedikit naik karena meningkatnya permintaan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Telur dan wortel memang menjadi bahan yang banyak digunakan dalam program itu, jadi wajar kalau sedikit berpengaruh pada harga,"" katanya.Namun demikian, Gin Gin menilai kenaikan harga bahan pangan yang terjadi di Kota Bandung sejauh ini masih dalam batas wajar. ""Kenaikannya belum terlalu tinggi dan masih bisa dikendalikan, kami pun terus memantaunya bersama tim pengendali inflasi daerah,"" katanya.*** ""Telur ayam harganya relatif stabil, meskipun sempat sedikit naik karena meningkatnya permintaan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Telur dan wortel memang menjadi bahan yang banyak digunakan dalam program itu, jadi wajar kalau sedikit berpengaruh pada harga,"" katanya. Namun demikian, Gin Gin menilai kenaikan harga bahan pangan yang terjadi di Kota Bandung sejauh ini masih dalam batas wajar. ""Kenaikannya belum terlalu tinggi dan masih bisa dikendalikan, kami pun terus memantaunya bersama tim pengendali inflasi daerah,"" katanya.*** Berita PilihanTemukan Beras Medium-Premium Dijual di Atas HET, Tim Satgas Pangan Kota Cimahi Ingatkan Aturan dan SanksiPedagang Keluhkan Mahalnya Harga Pangan Terdampak Program MBG, Disdagkoperin Kota Cimahi Perlu Lakukan KajianAntisipasi Inflasi Harga Pangan Imbas Program MBG, Pemerintah Siapkan Solusi Jangka MenengahPemerintah Kecamatan Rongga Minta Bantuan Pangan Usai Serangkaian Bencana Akibat Cuaca BurukDKPP Kota Bandung: Penerima Bantuan Pangan Berkurang 4.000 Keluarga, Stok Beras Tetap Aman Berita PilihanTemukan Beras Medium-Premium Dijual di Atas HET, Tim Satgas Pangan Kota Cimahi Ingatkan Aturan dan SanksiPedagang Keluhkan Mahalnya Harga Pangan Terdampak Program MBG, Disdagkoperin Kota Cimahi Perlu Lakukan KajianAntisipasi Inflasi Harga Pangan Imbas Program MBG, Pemerintah Siapkan Solusi Jangka MenengahPemerintah Kecamatan Rongga Minta Bantuan Pangan Usai Serangkaian Bencana Akibat Cuaca BurukDKPP Kota Bandung: Penerima Bantuan Pangan Berkurang 4.000 Keluarga, Stok Beras Tetap Aman Berita Pilihan Temukan Beras Medium-Premium Dijual di Atas HET, Tim Satgas Pangan Kota Cimahi Ingatkan Aturan dan SanksiPedagang Keluhkan Mahalnya Harga Pangan Terdampak Program MBG, Disdagkoperin Kota Cimahi Perlu Lakukan KajianAntisipasi Inflasi Harga Pangan Imbas Program MBG, Pemerintah Siapkan Solusi Jangka MenengahPemerintah Kecamatan Rongga Minta Bantuan Pangan Usai Serangkaian Bencana Akibat Cuaca BurukDKPP Kota Bandung: Penerima Bantuan Pangan Berkurang 4.000 Keluarga, Stok Beras Tetap Aman Temukan Beras Medium-Premium Dijual di Atas HET, Tim Satgas Pangan Kota Cimahi Ingatkan Aturan dan Sanksi Temukan Beras Medium-Premium Dijual di Atas HET, Tim Satgas Pangan Kota Cimahi Ingatkan Aturan dan Sanksi Temukan Beras Medium-Premium Dijual di Atas HET, Tim Satgas Pangan Kota Cimahi Ingatkan Aturan dan Sanksi Temukan Beras Medium-Premium Dijual di Atas HET, Tim Satgas Pangan Kota Cimahi Ingatkan Aturan dan Sanksi Pedagang Keluhkan Mahalnya Harga Pangan Terdampak Program MBG, Disdagkoperin Kota Cimahi Perlu Lakukan Kajian Pedagang Keluhkan Mahalnya Harga Pangan Terdampak Program MBG, Disdagkoperin Kota Cimahi Perlu Lakukan Kajian Pedagang Keluhkan Mahalnya Harga Pangan Terdampak Program MBG, Disdagkoperin Kota Cimahi Perlu Lakukan Kajian Pedagang Keluhkan Mahalnya Harga Pangan Terdampak Program MBG, Disdagkoperin Kota Cimahi Perlu Lakukan Kajian Antisipasi Inflasi Harga Pangan Imbas Program MBG, Pemerintah Siapkan Solusi Jangka Menengah Antisipasi Inflasi Harga Pangan Imbas Program MBG, Pemerintah Siapkan Solusi Jangka Menengah Antisipasi Inflasi Harga Pangan Imbas Program MBG, Pemerintah Siapkan Solusi Jangka Menengah Antisipasi Inflasi Harga Pangan Imbas Program MBG, Pemerintah Siapkan Solusi Jangka Menengah Pemerintah Kecamatan Rongga Minta Bantuan Pangan Usai Serangkaian Bencana Akibat Cuaca Buruk Pemerintah Kecamatan Rongga Minta Bantuan Pangan Usai Serangkaian Bencana Akibat Cuaca Buruk Pemerintah Kecamatan Rongga Minta Bantuan Pangan Usai Serangkaian Bencana Akibat Cuaca Buruk Pemerintah Kecamatan Rongga Minta Bantuan Pangan Usai Serangkaian Bencana Akibat Cuaca Buruk DKPP Kota Bandung: Penerima Bantuan Pangan Berkurang 4.000 Keluarga, Stok Beras Tetap Aman DKPP Kota Bandung: Penerima Bantuan Pangan Berkurang 4.000 Keluarga, Stok Beras Tetap Aman DKPP Kota Bandung: Penerima Bantuan Pangan Berkurang 4.000 Keluarga, Stok Beras Tetap Aman DKPP Kota Bandung: Penerima Bantuan Pangan Berkurang 4.000 Keluarga, Stok Beras Tetap Aman",Hendro Susilo Husodo,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/28/3599479772.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019776087/program-mbg-turut-pengaruhi-harga-bahan-pangan-di-kota-bandung?page=all,ac9b392d0ecfadf9f4f3de85f91b501f7f58d4c43abde3c3654b24b7d54211c3,2025-11-13 19:45:56.194 776,okezone,mbg,2025-09-28 20:41:40,"Belajar dari Pandemi, Pemda Perlu Diberi Kewenangan Awasi Dapur Penyedia MBG","JAKARTA Pemerintah Daerah (Pemda) didorong untuk terlibat aktif dalam program makan bergizi gratis (MBG) untuk mengantispasi kasus keracunan . Pengalaman saat menghadapi pandemi Covid-19 telah menunjukkan betapa pentingnya desentralisasi kewenangan. Ketika Pemda diberi ruang untuk menggerakkan Puskesmas, Posyandu, hingga Satgas lokal, respons menjadi lebih cepat, efektif, dan sesuai kebutuhan daerah. Prinsip ini bisa diterapkan kembali untuk MBG, ujar Analis politik dari UIN Kholidul Adib, Minggu (28/9/2025). Kholid menekankan pentingnya investigasi menyeluruh atas insiden keracunan MBG, apakah disebabkan kelalaian pengolahan menu atau kesalahan teknis. Namun yang lebih penting adalah memperbaiki tata kelola dengan membuka ruang kolaborasi yang nyata antara pusat dan daerah. Pemda memiliki perangkat kesehatan serta fasilitas yang bisa dikerahkan segera ketika insiden terjadi, sehingga risiko bisa diminimalisir sejak awal, tandasnya. Dosen Administrasi Bisnis Universitas Nusa Cendana Ricky Ekaputra Foeh menambahkan, arahan Mendagri agar Pemda sigap dan proaktif adalah langkah penting. Pemda perlu diberi otoritas langsung untuk mengawasi dapur penyedia MBG , menugaskan ahli gizi, serta memantau distribusi hingga konsumsi di sekolah. Sementara itu, BGN tetap memegang standar nasional terkait gizi dan kualitas menu, urainya. Ricky menambahkan, pola co governance seperti saat Covid-19 bisa menjadi model terbaik. Pusat menetapkan standar, Pemda mengawal eksekusi di lapangan. Dengan akses data yang lengkap, pengawasan bisa dilakukan berlapis. BGN mengontrol standar, sementara Pemda mengawasi operasional harian agar aman dan sesuai kebutuhan, ucapnya. Pengalaman dari pandemi Covid-19 memberi pelajaran berharga: kebijakan publik hanya akan berhasil jika Pemda dilibatkan penuh, ujarnya. Oleh karena itu, prinsip yang sama harus diterapkan pada MBG. Program ini tidak boleh berhenti pada distribusi makanan bergizi, melainkan juga menjamin keselamatan dan kesehatan anak-anak penerima manfaat. Dengan keterlibatan aktif Pemda, kepercayaan masyarakat akan lebih kuat, dan masa depan program MBG bisa lebih terjaga, pungkasnya. JAKARTA Pemerintah Daerah (Pemda) didorong untuk terlibat aktif dalam program makan bergizi gratis (MBG) untuk mengantispasi kasus keracunan . Pengalaman saat menghadapi pandemi Covid-19 telah menunjukkan betapa pentingnya desentralisasi kewenangan. Ketika Pemda diberi ruang untuk menggerakkan Puskesmas, Posyandu, hingga Satgas lokal, respons menjadi lebih cepat, efektif, dan sesuai kebutuhan daerah. Prinsip ini bisa diterapkan kembali untuk MBG, ujar Analis politik dari UIN Kholidul Adib, Minggu (28/9/2025). Kholid menekankan pentingnya investigasi menyeluruh atas insiden keracunan MBG, apakah disebabkan kelalaian pengolahan menu atau kesalahan teknis. Namun yang lebih penting adalah memperbaiki tata kelola dengan membuka ruang kolaborasi yang nyata antara pusat dan daerah. Pemda memiliki perangkat kesehatan serta fasilitas yang bisa dikerahkan segera ketika insiden terjadi, sehingga risiko bisa diminimalisir sejak awal, tandasnya. Dosen Administrasi Bisnis Universitas Nusa Cendana Ricky Ekaputra Foeh menambahkan, arahan Mendagri agar Pemda sigap dan proaktif adalah langkah penting. Pemda perlu diberi otoritas langsung untuk mengawasi dapur penyedia MBG , menugaskan ahli gizi, serta memantau distribusi hingga konsumsi di sekolah. Sementara itu, BGN tetap memegang standar nasional terkait gizi dan kualitas menu, urainya. Ricky menambahkan, pola co governance seperti saat Covid-19 bisa menjadi model terbaik. Pusat menetapkan standar, Pemda mengawal eksekusi di lapangan. Dengan akses data yang lengkap, pengawasan bisa dilakukan berlapis. BGN mengontrol standar, sementara Pemda mengawasi operasional harian agar aman dan sesuai kebutuhan, ucapnya. Pengalaman dari pandemi Covid-19 memberi pelajaran berharga: kebijakan publik hanya akan berhasil jika Pemda dilibatkan penuh, ujarnya. Oleh karena itu, prinsip yang sama harus diterapkan pada MBG. Program ini tidak boleh berhenti pada distribusi makanan bergizi, melainkan juga menjamin keselamatan dan kesehatan anak-anak penerima manfaat. Dengan keterlibatan aktif Pemda, kepercayaan masyarakat akan lebih kuat, dan masa depan program MBG bisa lebih terjaga, pungkasnya. (Fahmi Firdaus )",Fahmi Firdaus ,https://img.okezone.com/content/2025/09/28/337/3173094/mbg-BY7Z_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/09/28/337/3173094/belajar-dari-pandemi-pemda-perlu-diberi-kewenangan-awasi-dapur-penyedia-mbg?page=all,3d41af094223d191c61dfa7c7ff49ea77afd925043be68d2c1f38978e257eff5,2025-11-13 20:05:37.822 393,okezone,mbg,2025-11-12 13:14:20,"Kepala BGN Ungkap Ada 211 Kasus Keracunan MBG, Belasan Ribu Siswa Jalani Rawat Jalan","JAKARTA - Sebanyak 411 kasus keracunan dari berbagai faktor terjadi di Indonesia per 11 November 2025. Dari jumlah itu, ia berkata, ada 211 kasus atau 48% kejadian yang diakibatkan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Demikian diungkapkan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana saat Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi IX DPR RI yang digelar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (12/11/2025). ""Terkait khususunya keracunan pangan di Indonesia secara umum, total kejadian di Indonesia itu sampai hari ini itu ada 441 total kejadian di mana MBG menyumbang 211 kejadian atau kurang lebih 48 persen dari total keracunan pangan yang ada di Indonesia,"" ujar Dadan. Dari jumlah kasus keracunan MBG itu, Dadan mengatakan, ada lebih dari 600 penerima manfaat yang dirawat Inap dan belasan ribu rawat jalan. ""Jika dilihat total penerima manfaat yang menerima gangguan kesehatan itu yang rawat inap ada 636 kalau di data kami, kalau di kemenkes 638 beda 2, tapi kami akan sinkronkan,"" ucap Dadan. ""Kemudian yang rawat jalan di data kami 11.004. Di kemenkes 12.755, sehingga totalnya kalau berbasis laporan kemenkes itu 13.371 penerima manfaat yang alami gangguan kesehatan akibat program makan bergizi,"" tambahnya. Namun demikian, Dadan masih bisa bersyukur, jumlah kasus keracunan masih terbilang sedikit dibanding total produksi MBG. ""Sampai hari ini kita sudah memproduksi total 1,8 miliar porsi makan alhamdulilah, dan alhamdulilah sebagian besar berjalan dengan baik,"" pungkasnya. JAKARTA - Sebanyak 411 kasus keracunan dari berbagai faktor terjadi di Indonesia per 11 November 2025. Dari jumlah itu, ia berkata, ada 211 kasus atau 48% kejadian yang diakibatkan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Demikian diungkapkan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana saat Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi IX DPR RI yang digelar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (12/11/2025). ""Terkait khususunya keracunan pangan di Indonesia secara umum, total kejadian di Indonesia itu sampai hari ini itu ada 441 total kejadian di mana MBG menyumbang 211 kejadian atau kurang lebih 48 persen dari total keracunan pangan yang ada di Indonesia,"" ujar Dadan. Dari jumlah kasus keracunan MBG itu, Dadan mengatakan, ada lebih dari 600 penerima manfaat yang dirawat Inap dan belasan ribu rawat jalan. ""Jika dilihat total penerima manfaat yang menerima gangguan kesehatan itu yang rawat inap ada 636 kalau di data kami, kalau di kemenkes 638 beda 2, tapi kami akan sinkronkan,"" ucap Dadan. ""Kemudian yang rawat jalan di data kami 11.004. Di kemenkes 12.755, sehingga totalnya kalau berbasis laporan kemenkes itu 13.371 penerima manfaat yang alami gangguan kesehatan akibat program makan bergizi,"" tambahnya. Namun demikian, Dadan masih bisa bersyukur, jumlah kasus keracunan masih terbilang sedikit dibanding total produksi MBG. ""Sampai hari ini kita sudah memproduksi total 1,8 miliar porsi makan alhamdulilah, dan alhamdulilah sebagian besar berjalan dengan baik,"" pungkasnya. (Fahmi Firdaus )",Achmad Al Fiqri,https://img.okezone.com/content/2025/11/12/337/3183080/pemerintah-i0S6_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/11/12/337/3183080/kepala-bgn-ungkap-ada-211-kasus-keracunan-mbg-belasan-ribu-siswa-jalani-rawat-jalan?page=all,d8f8e7dabc20339d11e8a7627b7c547c4f08686a42a10f389d4d48535591cf25,2025-11-12 15:17:37.635 394,okezone,mbg,2025-11-10 19:47:45,DPR Dukung Langkah Tegas BGN Tutup SPPG yang Lalai dalam Program MBG,"JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris mengapresiasi Badan Gizi Nasional (BGN) yang secara tegas mengumumkan akan menutup permanen dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yang terbukti melakukan kelalaian hingga menyebabkan kejadian luar biasa (KLB) keracunan dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). ""Saya mengapresiasi kebijakan baru yang diumumkan oleh BGN bahwa SPPG yang terbukti menyebabkan KLB keracunan dalam pelaksanaan Program MBG akan ditutup secara permanen,"" kata Charles, Senin (10/11/2025). Menurut Charles, kebijakan ini menggambarkan adanya political will dari pemerintah untuk melindungi kesehatan dan keselamatan anak-anak. ""Saya mendukung sepenuhnya langkah BGN untuk mengambil tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang lalai,"" tegasnya. Charles memahami bahwa pemerintah saat ini tengah melakukan pembenahan terhadap tata kelola Program MBG. Salah satunya dengan menerbitkan petunjuk teknis (juknis) baru yang lebih ketat, termasuk kewajiban memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi seluruh SPPG. Namun, pimpinan Komisi DPR yang membidangi kesehatan itu menegaskan bahwa pemerintah tidak boleh menutup mata terhadap kenyataan bahwa peristiwa keracunan MBG masih sering terjadi di berbagai daerah. ""Kita tidak bisa menutup mata bahwa insiden keracunan makanan masih terjadi di berbagai wilayah. Data yang saya terima menunjukkan sudah hampir 20 ribu anak menjadi korban keracunan makanan dalam program ini,"" ungkap Charles. ""Ini adalah alarm serius yang tidak bisa diabaikan,"" tegas Legislator dari Dapil DKI Jakarta III itu. Charles menilai, pengawasan terhadap pelaksana Program MBG harus diperkuat, dan kualitasnya tidak boleh dikorbankan demi mengejar target kuantitas. ""Keselamatan anak-anak harus menjadi prioritas utama. Setiap makanan yang disalurkan melalui Program MBG harus memenuhi standar keamanan pangan yang tinggi,"" ujarnya. Charles juga menekankan bahwa pemerintah tidak boleh mentolerir kelalaian, apalagi jika dilakukan oleh penyedia pangan yang belum memenuhi persyaratan untuk beroperasi. ""Penegakan standar dan sanksi yang konsisten akan menjadi pesan jelas bahwa Program MBG bukan sekadar program distribusi pangan, tetapi sebuah intervensi gizi yang harus dikelola dengan tanggung jawab tinggi dan berorientasi pada keselamatan serta kesejahteraan anak-anak Indonesia,"" pungkasnya. Sebelumnya, Deputi Bidang Pemantauan dan Pengawasan BGN, Dadang Hendrayudha, menegaskan bahwa pascakejadian KLB keracunan, SPPG yang membuat makanan wajib menghentikan operasional. BGN menilai kejadian keracunan sebagai bentuk kelalaian. Hal tersebut disampaikan Dadang dalam acara Pengarahan dan Evaluasi kepada Kasatpel, Yayasan, dan Mitra Program MBG di DIY, yang digelar di Westlake Resort, Kamis (6/11). JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris mengapresiasi Badan Gizi Nasional (BGN) yang secara tegas mengumumkan akan menutup permanen dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yang terbukti melakukan kelalaian hingga menyebabkan kejadian luar biasa (KLB) keracunan dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). ""Saya mengapresiasi kebijakan baru yang diumumkan oleh BGN bahwa SPPG yang terbukti menyebabkan KLB keracunan dalam pelaksanaan Program MBG akan ditutup secara permanen,"" kata Charles, Senin (10/11/2025). Menurut Charles, kebijakan ini menggambarkan adanya political will dari pemerintah untuk melindungi kesehatan dan keselamatan anak-anak. ""Saya mendukung sepenuhnya langkah BGN untuk mengambil tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang lalai,"" tegasnya. Charles memahami bahwa pemerintah saat ini tengah melakukan pembenahan terhadap tata kelola Program MBG. Salah satunya dengan menerbitkan petunjuk teknis (juknis) baru yang lebih ketat, termasuk kewajiban memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi seluruh SPPG. Namun, pimpinan Komisi DPR yang membidangi kesehatan itu menegaskan bahwa pemerintah tidak boleh menutup mata terhadap kenyataan bahwa peristiwa keracunan MBG masih sering terjadi di berbagai daerah. ""Kita tidak bisa menutup mata bahwa insiden keracunan makanan masih terjadi di berbagai wilayah. Data yang saya terima menunjukkan sudah hampir 20 ribu anak menjadi korban keracunan makanan dalam program ini,"" ungkap Charles. ""Ini adalah alarm serius yang tidak bisa diabaikan,"" tegas Legislator dari Dapil DKI Jakarta III itu. Charles menilai, pengawasan terhadap pelaksana Program MBG harus diperkuat, dan kualitasnya tidak boleh dikorbankan demi mengejar target kuantitas. ""Keselamatan anak-anak harus menjadi prioritas utama. Setiap makanan yang disalurkan melalui Program MBG harus memenuhi standar keamanan pangan yang tinggi,"" ujarnya. Charles juga menekankan bahwa pemerintah tidak boleh mentolerir kelalaian, apalagi jika dilakukan oleh penyedia pangan yang belum memenuhi persyaratan untuk beroperasi. ""Penegakan standar dan sanksi yang konsisten akan menjadi pesan jelas bahwa Program MBG bukan sekadar program distribusi pangan, tetapi sebuah intervensi gizi yang harus dikelola dengan tanggung jawab tinggi dan berorientasi pada keselamatan serta kesejahteraan anak-anak Indonesia,"" pungkasnya. Sebelumnya, Deputi Bidang Pemantauan dan Pengawasan BGN, Dadang Hendrayudha, menegaskan bahwa pascakejadian KLB keracunan, SPPG yang membuat makanan wajib menghentikan operasional. BGN menilai kejadian keracunan sebagai bentuk kelalaian. Hal tersebut disampaikan Dadang dalam acara Pengarahan dan Evaluasi kepada Kasatpel, Yayasan, dan Mitra Program MBG di DIY, yang digelar di Westlake Resort, Kamis (6/11). (Awaludin)",Achmad Al Fiqri,https://img.okezone.com/content/2025/11/10/337/3182705/makan_bergizi_gratis-0hix_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/11/10/337/3182705/dpr-dukung-langkah-tegas-bgn-tutup-sppg-yang-lalai-dalam-program-mbg?page=all,8389fd42adc5e487e91d7d7843466436b459763801cb3d341246cca8040563f7,2025-11-12 15:17:58.104 395,okezone,mbg,2025-11-01 18:25:34,"Menko Zulhas Klaim MBG Punya Potensi Ekonomi Rp86,35 Triliun","JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) menyatakan Program Makan Bergizi Gratis ( MBG ) memiliki potensi ekonomi yang sangat tinggi bagi pangan lokal. Zulhas menyebut total potensi ekonomi pangan lokal dari MBG mencapai Rp86,35 triliun. Potensi ekonomi ini muncul dari masifnya kebutuhan pasokan pangan untuk menjalankan program MBG, mulai dari beras, daging ayam, telur, hingga ikan. ""Perlu potongan ayam, 82,9 juta potongan ayam, perlu 82,9 juta potongan ikan, potongan mangkuk sayur, potongan buah. Bayangkan, dampak ikutannya,"" kata Zulhas dalam FEKDI x IFSE 2025, Sabtu (1/11/2025). Zulhas menyebutkan potensi ekonomi tersebut juga berasal dari diantaranya, telur dengan kebutuhan 368 ribu ton/tahun, bernilai Rp11 triliun/tahun, ikan dengan kebutuhan 415 ribu ton/tahun, bernilai Rp17,85 triliun/tahun, daging ayam dengan 663 ribu ton/tahun, bernilai Rp26,5 triliun/tahun dan beras dengan 2,3 juta ton/tahun, bernilai Rp31 triliun/tahun. ""Sekarang di Jawa Barat agak bergejolak, sudah naik kira-kira hampir 10% harga telur dan harga ayam karena MBG. Oleh karena ini akan menimbulkan dampak ikutan ekonomi kerakyatan yang luar biasa,"" ungkap Zulhas. Menurut Zulhas, MBG adalah program fundamental untuk mengejar ketertinggalan ekonomi Indonesia dari negara lain, dengan cara meningkatkan gizi dan, pada akhirnya, produktivitas masyarakat. Ia menggarisbawahi pentingnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) bagi kemajuan bangsa. ""Tidak mungkin negara itu maju atau miskin, itu tergantung cara mengelolanya, tergantung produktivitasnya. Artinya tergantung kepada manusianya. Kalau sumber daya manusia kita gizinya kurang dan itu yang terjadi bertahun-tahun, itu fisiknya lemah, IQ-nya rendah,"" tuturnya. Zulhas menyatakan rata-rata Intelligence Quotien (IQ) masyarakat Indonesia saat ini berada di angka 78. Dengan rata-rata IQ tersebut, ia mencontohkan, banyak masyarakat yang tidak mampu melakukan perhitungan finansial dasar keluarga. ""Kalau puteranya tiga, puterannya empat, hitung dong berapa keperluanmu sebulan, dan berapa satu tahun anakmu bisa sekolah. Tidak bisa ngitung. Tidak bisa ngitung. Dia hanya bisa, ini kerjaanmu, ini sawahnya, garapnya gini, ini upahnya,"" ungkapnya. Melalui MBG, yang akan menyasar 82,9 juta anak-anak, ibu hamil, dan balita tahun depan, Zulhas meyakini kebutuhan gizi generasi mendatang akan terpenuhi. Tujuannya jelas: untuk meningkatkan IQ rata-rata masyarakat menjadi 120 agar Indonesia mampu bersaing secara global. ""Kita harapkan rata-rata IQ anak Indonesia bisa 120. Baru kita bisa bersaing. Oleh karena itu, akan diberi penerima manfaat tahun depan 82,9 juta anak-anak Indonesia, ibu-ibu hamil, balita yang akan dapat manfaat dari makanan bergizi 82,9 juta. Tentu akan kelihatan dampaknya lima, sepuluh tahun mendatang,"" pungkasnya. JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) menyatakan Program Makan Bergizi Gratis ( MBG ) memiliki potensi ekonomi yang sangat tinggi bagi pangan lokal. Zulhas menyebut total potensi ekonomi pangan lokal dari MBG mencapai Rp86,35 triliun. Potensi ekonomi ini muncul dari masifnya kebutuhan pasokan pangan untuk menjalankan program MBG, mulai dari beras, daging ayam, telur, hingga ikan. ""Perlu potongan ayam, 82,9 juta potongan ayam, perlu 82,9 juta potongan ikan, potongan mangkuk sayur, potongan buah. Bayangkan, dampak ikutannya,"" kata Zulhas dalam FEKDI x IFSE 2025, Sabtu (1/11/2025). Zulhas menyebutkan potensi ekonomi tersebut juga berasal dari diantaranya, telur dengan kebutuhan 368 ribu ton/tahun, bernilai Rp11 triliun/tahun, ikan dengan kebutuhan 415 ribu ton/tahun, bernilai Rp17,85 triliun/tahun, daging ayam dengan 663 ribu ton/tahun, bernilai Rp26,5 triliun/tahun dan beras dengan 2,3 juta ton/tahun, bernilai Rp31 triliun/tahun. ""Sekarang di Jawa Barat agak bergejolak, sudah naik kira-kira hampir 10% harga telur dan harga ayam karena MBG. Oleh karena ini akan menimbulkan dampak ikutan ekonomi kerakyatan yang luar biasa,"" ungkap Zulhas. Menurut Zulhas, MBG adalah program fundamental untuk mengejar ketertinggalan ekonomi Indonesia dari negara lain, dengan cara meningkatkan gizi dan, pada akhirnya, produktivitas masyarakat. Ia menggarisbawahi pentingnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) bagi kemajuan bangsa. ""Tidak mungkin negara itu maju atau miskin, itu tergantung cara mengelolanya, tergantung produktivitasnya. Artinya tergantung kepada manusianya. Kalau sumber daya manusia kita gizinya kurang dan itu yang terjadi bertahun-tahun, itu fisiknya lemah, IQ-nya rendah,"" tuturnya. Zulhas menyatakan rata-rata Intelligence Quotien (IQ) masyarakat Indonesia saat ini berada di angka 78. Dengan rata-rata IQ tersebut, ia mencontohkan, banyak masyarakat yang tidak mampu melakukan perhitungan finansial dasar keluarga. ""Kalau puteranya tiga, puterannya empat, hitung dong berapa keperluanmu sebulan, dan berapa satu tahun anakmu bisa sekolah. Tidak bisa ngitung. Tidak bisa ngitung. Dia hanya bisa, ini kerjaanmu, ini sawahnya, garapnya gini, ini upahnya,"" ungkapnya. Melalui MBG, yang akan menyasar 82,9 juta anak-anak, ibu hamil, dan balita tahun depan, Zulhas meyakini kebutuhan gizi generasi mendatang akan terpenuhi. Tujuannya jelas: untuk meningkatkan IQ rata-rata masyarakat menjadi 120 agar Indonesia mampu bersaing secara global. ""Kita harapkan rata-rata IQ anak Indonesia bisa 120. Baru kita bisa bersaing. Oleh karena itu, akan diberi penerima manfaat tahun depan 82,9 juta anak-anak Indonesia, ibu-ibu hamil, balita yang akan dapat manfaat dari makanan bergizi 82,9 juta. Tentu akan kelihatan dampaknya lima, sepuluh tahun mendatang,"" pungkasnya. (Taufik Fajar)",Anggie Ariesta,https://img.okezone.com/content/2025/11/01/320/3180714/makan_bergizi_gratis-a2es_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/11/01/320/3180714/menko-zulhas-klaim-mbg-punya-potensi-ekonomi-rp86-35-triliun?page=all,0f95e882977ce2ee128c079b9ca9e7adf80aa52cd0a2ad4bfbe0f3400b00628e,2025-11-12 15:18:59.340 396,okezone,mbg,2025-10-31 02:00:05,Istana Beberkan Tugas Tim Koordinasi MBG yang Dibentuk Prabowo,"JAKARTA - Istana melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi menjelaskan tugas dan peran Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang baru saja dibentuk oleh Presiden Prabowo Subianto. Prasetyo mengatakan, pembentukan tim tersebut bertujuan untuk mendukung kinerja Badan Gizi Nasional (BGN) dalam melaksanakan program prioritas nasional tersebut. Jadi begini, untuk membantu Badan Gizi Nasional, kemudian pemerintah, Bapak Presiden membentuk yang namanya tim koordinasi, ujar Prasetyo di Antara Heritage Center, Jakarta, Kamis (30/10/2025). Diketahui, Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang ditunjuk sebagai Ketua Harian Tim Koordinasi MBG. Prasetyo menegaskan bahwa jabatan tersebut hanya berlaku di lingkup tim koordinasi, bukan di lembaga BGN. Kalau pertanyaannya tentang Ketua Harian, itu hanya Ketua Harian untuk di tim koordinasinya saja. Bukan di BGN-nya, tapi di tim koordinasinya, jelasnya.",Binti Mufarida,https://img.okezone.com/content/2025/10/30/337/3180398/mensesneg_prasetyo_hadi-kf7w_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/30/337/3180398/istana-beberkan-tugas-tim-koordinasi-mbg-yang-dibentuk-prabowo?page=all,80fd3522d7799e6104e0a3076d2872f5358b8f4366b7ec6ffc5e918c012761d6,2025-11-12 15:19:30.260 397,detik,mbg,2025-11-12 16:30:00,Disdikbud Parepare Bangun Toilet Sekolah Rp 166 Juta demi Sukseskan MBG,"Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengungkapkan alasan membangun toilet sekolah dengan anggaran Rp 166 juta demi menyukseskan program makan bergizi gratis (MBG). Pembangunan toilet sekolah itu diklaim sesuai surat edaran dari pemerintah pusat. ""Itu kan bahkan ini menjadi edaran kepada seluruh kabupaten kota untuk menindaklanjuti pengadaan WC terkait dengan adanya MBG. Sebagai salah satu fasilitas pendukung untuk lancarnya kegiatan MBG,"" ungkap Kadisdikbud Parepare, Makmur kepada detikSulsel , Rabu (12/11/2025). Makmur menuturkan, pembangunan toilet SD-SMP itu disesuaikan dengan jumlah siswa. Menurutnya, toilet sekolah yang dibangun itu sudah dikaji dengan menyesuaikan rasio jumlah siswa. ""Jadi kan yang harus dipahami, pertama, rasio WC yang tersedia di sekolah berdasarkan siswa. Kalau siswa laki-laki itu 60 siswa, kalau perempuan 50. Jadi berdasarkan jumlah siswa yang ada, kami bisa tahu bahwa ini rasionya tidak cukup,"" ungkap dia. Dia menjelaskan, setiap sekolah ada persyaratan minimal jumlah toilet yang sudah ditentukan. Setiap sekolah syaratnya memiliki minimal 3 toilet yang disediakan untuk guru dan siswa. ""Yang kedua, ada persyaratan minimal. Di sekolah itu minimal 3 WC yang tersedia. 1 WC laki-laki, 1 WC perempuan, dan 1 WC guru. Itu minimal, standar minimal. Selain itu, berdasarkan jumlah siswa. Rasio jumlah siswa,"" jelasnya. Makmur menanggapi sorotan anggaran pembangunan toilet sekolah yang dinilai terlalu mahal. Menurutnya, penetapan anggaran itu sudah disesuaikan dengan standar satuan harga (SSH). ""Mahal tidaknya itu kan ada SSH yang dijadikan acuan dipedomani. SSH itulah menjadi acuannya, ini perencana, ya kan bukan kami yang tentukan HPS-nya (harga perkiraan sendiri). Jadi perencana membuat RAB-nya, sehingga ditemukan nominal seperti itu,"" katanya. Dia mengatakan, anggaran proyek toilet sudah dikaji oleh inspektorat sebelum pelaksanaan. Sehingga dia menilai anggaran proyek itu sudah wajar. ""Kalau saya sepanjang sesuai dengan SSH, dan ini kan sudah direview sebelum keluar. Dalam artian kalau sudah direview, berarti sudah dilihat tingkat kewajarannya. Dan pada saat direview, dianggap wajar dengan harga itu,"" ungkapnya. Kendati demikian, Makmur mengakui anggaran proyek itu akan dikaji ulang oleh inspektorat setelah menuai sorotan. Dia mengatakan, rencana anggaran biaya (RAB) itu bisa dibuat ulang jika dinilai melebihi SSH. ""Kembali direview ulang yang sudah dilakukan kemarin, jangan sampai masih ada memang item pekerjaan yang dianggap lebih mahal. Maka bisa saja disetop dulu pekerjaan, baru dibuatkan RAB ulang. Kalau ada item pekerjaan yang dianggap melebihi dari SSH,"" pungkasnya. Diberitakan sebelumnya, DPRD Parepare menyoroti anggaran proyek pembangunan toilet sekolah dengan anggaran Rp 166 juta. DPRD menilai anggaran proyek toilet itu hampir setara dengan harga rumah subsidi. ""Nah ini speknya yang kami lihat dan kemudian kami melihat memperbandingkan antara anggaran WC yang dibuat di sekolah-sekolah ini dengan dengan bangunan rumah subsidi yang kurang lebih Rp 173 juta,"" kata Wakil Ketua Komisi II DPRD Parepare, Sappe kepada detikSulsel , Selasa (11/11). Sappe menjelaskan, anggaran proyek toilet itu hampir setara dengan harga rumah subsidi dengan luas bangunan yang lebih besar. Rumah subsidi dijual dengan lahan, sementara toilet itu hanya bangunan saja. ""Nah di mana titik persoalan ini, kalau rumah subsidi itu ada tanahnya, ada bangunannya. Sementara kalau bangunan WC seperti ini, itu hanya bangunannya yang ada nilainya. Nilai tanahnya sudah tidak ada,"" jelasnya.",Ardiansyah -detikSulsel,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/12/pembangunan-toilet-sekolah-di-parepare-yang-anggarannya-capai-rp-166-juta-1762937738923_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/sulsel/parepare/d-8207267/disdikbud-parepare-bangun-toilet-sekolah-rp-166-juta-demi-sukseskan-mbg,30784012370c9329bb753c01703422ff0f27b79aa6838c68b9684c1b5d9efa3d,2025-11-13 19:49:16.125 398,okezone,mbg,2025-11-07 18:13:57,"DPR RI Cek Langsung Proses Pengolahan MBG, Ini Hasilnya","JAKARTA - Komisi IV DPR RI meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sentra Pengolahan Pangan Gizi (SPPG) Yayasan Kemala Bhayangkari (YKB) Polres Karanganyar. Kunjungan ini mencakup pengecekan sekolah unggulan serta proses pengolahan makanan di dapur gizi, termasuk pemilihan bahan baku, pengawasan ahli gizi, dan sistem higienitas sebelum makanan dibagikan kepada siswa. ""Ini luar biasa, karena sekolah dan SPPG ini bukan program kementerian, tapi inisiatif dari pak Kapolri dan jajarannya untuk menghadirkan pendidikan dan gizi yang layak bagi anak-anak di sekitar wilayah kepolisian, ujar Ketua Komisi IV, Siti Hediati Hariyadi, Jumat (7/11/2025). Selain meninjau sekolah, rombongan juga melihat langsung proses pengolahan makanan di SPPG Bhayangkari Karanganyar. Dalam kunjungan itu, Kapolri mengecek proses memasak, pengujian sampel makanan, hingga instalasi pembuangan air limbah (IPAL). Titiek menilai sistem pengelolaan MBG di SPPG Karanganyar sudah memenuhi standar kebersihan dan higienitas tinggi, mulai dari pemilihan bahan baku dari UMKM lokal, pengawasan ahli gizi, hingga pengecekan kelayakan makanan oleh guru sebelum dibagikan kepada siswa. Kebersihannya luar biasa. Semua prosesnya sangat higienis dan makanan yang disajikan juga diuji dengan alat tes. Ini bisa menjadi contoh bagi SPPG lainnya di seluruh Indonesia, tuturnya. Dia juga mengapresiasi seluruh petugas pengelola SPPG telah mendapatkan jaminan BPJS, sebagai bentuk perhatian Polri terhadap kesejahteraan tenaga kerja. Titiek berharap, apa yang telah dilakukan Polri melalui YKB dapat menjadi model sinergi nasional antara lembaga negara dan masyarakat dalam memperkuat kualitas pendidikan, gizi, dan kesejahteraan anak-anak Indonesia. ""Semoga inisiatif ini bisa ditiru oleh lembaga-lembaga lain. Polri telah memberi contoh nyata bagaimana tanggung jawab sosial dan kepedulian bisa berjalan seiring dengan tugas utama menjaga keamanan, pungkasnya. JAKARTA - Komisi IV DPR RI meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sentra Pengolahan Pangan Gizi (SPPG) Yayasan Kemala Bhayangkari (YKB) Polres Karanganyar. Kunjungan ini mencakup pengecekan sekolah unggulan serta proses pengolahan makanan di dapur gizi, termasuk pemilihan bahan baku, pengawasan ahli gizi, dan sistem higienitas sebelum makanan dibagikan kepada siswa. ""Ini luar biasa, karena sekolah dan SPPG ini bukan program kementerian, tapi inisiatif dari pak Kapolri dan jajarannya untuk menghadirkan pendidikan dan gizi yang layak bagi anak-anak di sekitar wilayah kepolisian, ujar Ketua Komisi IV, Siti Hediati Hariyadi, Jumat (7/11/2025). Selain meninjau sekolah, rombongan juga melihat langsung proses pengolahan makanan di SPPG Bhayangkari Karanganyar. Dalam kunjungan itu, Kapolri mengecek proses memasak, pengujian sampel makanan, hingga instalasi pembuangan air limbah (IPAL). Titiek menilai sistem pengelolaan MBG di SPPG Karanganyar sudah memenuhi standar kebersihan dan higienitas tinggi, mulai dari pemilihan bahan baku dari UMKM lokal, pengawasan ahli gizi, hingga pengecekan kelayakan makanan oleh guru sebelum dibagikan kepada siswa. Kebersihannya luar biasa. Semua prosesnya sangat higienis dan makanan yang disajikan juga diuji dengan alat tes. Ini bisa menjadi contoh bagi SPPG lainnya di seluruh Indonesia, tuturnya. Dia juga mengapresiasi seluruh petugas pengelola SPPG telah mendapatkan jaminan BPJS, sebagai bentuk perhatian Polri terhadap kesejahteraan tenaga kerja. Titiek berharap, apa yang telah dilakukan Polri melalui YKB dapat menjadi model sinergi nasional antara lembaga negara dan masyarakat dalam memperkuat kualitas pendidikan, gizi, dan kesejahteraan anak-anak Indonesia. ""Semoga inisiatif ini bisa ditiru oleh lembaga-lembaga lain. Polri telah memberi contoh nyata bagaimana tanggung jawab sosial dan kepedulian bisa berjalan seiring dengan tugas utama menjaga keamanan, pungkasnya. (Feby Novalius)",Feby Novalius,https://img.okezone.com/content/2025/11/07/320/3182093/makan_bergizi-znv3_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/11/07/320/3182093/dpr-ri-cek-langsung-proses-pengolahan-mbg-ini-hasilnya?page=all,19c5772dbbc054a626efcd9e284fece4ff9eb5560cca87e1df762730cb5a1b4b,2025-11-12 15:18:18.484 399,okezone,mbg,2025-11-03 16:03:20,BPS: MBG Kerek Inflasi Telur dan Daging Ayam,"JAKARTA - Badan Pusat Statistik ( BPS ) membeberkan komoditas telur ayam ras dan daging ayam ras menjadi penyumbang utama inflasi pada Oktober 2025. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menjelaskan inflasi pada kedua komoditas tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk lonjakan permintaan dari program pemerintah. ""Inflasi yang terjadi pada komoditas telur ayam ras dan daging ayam ras ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, banyak faktornya. Dan salah satunya adalah adanya kenaikan permintaan telur ayam dan daging ayam ras dari SPPG yang berasal dari pasar atau juga dari pengecer dan juga pedagang besar. Jadi diduga ini menjadi salah satu indikasi naiknya permintaan telur dan daging ayam ras,"" jelas Pudji dalam rilis berita BPS di Jakarta, Senin (3/11/2025). Inflasi yang terjadi pada kedua komoditas tersebut tercatat cukup signifikan yakni telur ayam ras yang mengalami inflasi sebesar 4,43 persen dan daging ayam ras yang mengalami inflasi sebesar 1,13 persen. Pudji menyebut bahwa salah satu faktor yang diduga kuat memicu inflasi pada telur dan daging ayam adalah adanya kenaikan permintaan. Meskipun Pudji tidak menyebut Program Makan Bergizi Gratis (MBG) secara eksplisit, peningkatan permintaan dari program serupa menjadi indikasi adanya pengaruh dari program pemerintah. Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan memang telah menyebut bahwa MBG berpotensi memicu gejolak harga telur dan ayam di Jawa Barat. Selain faktor permintaan, inflasi pada komoditas daging dan telur ayam juga didorong oleh peningkatan komponen biaya produksi di tingkat hulu. ""Selain itu tentunya juga ini didorong oleh karena adanya peningkatan komponen biaya produksi daging ayam ras seperti kenaikan harga day-old-chick atau DOC, kemudian harga live bird atau ayam hidupnya dan juga kenaikan harga jagung pakan di beberapa wilayah,"" jelas Pudji. Namun, BPS menegaskan adanya keterbatasan dalam menghitung dampak spesifik MBG terhadap inflasi secara statistik. ""Nah, besaran inflasi spesifik untuk program MBG tidak dihitung dalam penghitungan inflasi BPS. Sehingga wilayah yang mengalami inflasi karena program MBG ini juga tidak bisa secara spesifik terlihat,"" pungkasnya. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategi Nasional (PIHPS), harga daging ayam saat ini Rp37.450 per kilogram. Angka tersebut masih berada dibawah harga acuan pembelian (HAP) di tingkat konsumen sebesar Rp40.000 per kg. Untuk harga telur ayam juga tercatat Rp30.850 per kg di hari ini. Harga tersebut juga masih dibawah HAP tingkat konsumen sebesar Rp40.000 per kg. JAKARTA - Badan Pusat Statistik ( BPS ) membeberkan komoditas telur ayam ras dan daging ayam ras menjadi penyumbang utama inflasi pada Oktober 2025. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menjelaskan inflasi pada kedua komoditas tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk lonjakan permintaan dari program pemerintah. ""Inflasi yang terjadi pada komoditas telur ayam ras dan daging ayam ras ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, banyak faktornya. Dan salah satunya adalah adanya kenaikan permintaan telur ayam dan daging ayam ras dari SPPG yang berasal dari pasar atau juga dari pengecer dan juga pedagang besar. Jadi diduga ini menjadi salah satu indikasi naiknya permintaan telur dan daging ayam ras,"" jelas Pudji dalam rilis berita BPS di Jakarta, Senin (3/11/2025). Inflasi yang terjadi pada kedua komoditas tersebut tercatat cukup signifikan yakni telur ayam ras yang mengalami inflasi sebesar 4,43 persen dan daging ayam ras yang mengalami inflasi sebesar 1,13 persen. Pudji menyebut bahwa salah satu faktor yang diduga kuat memicu inflasi pada telur dan daging ayam adalah adanya kenaikan permintaan. Meskipun Pudji tidak menyebut Program Makan Bergizi Gratis (MBG) secara eksplisit, peningkatan permintaan dari program serupa menjadi indikasi adanya pengaruh dari program pemerintah. Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan memang telah menyebut bahwa MBG berpotensi memicu gejolak harga telur dan ayam di Jawa Barat. Selain faktor permintaan, inflasi pada komoditas daging dan telur ayam juga didorong oleh peningkatan komponen biaya produksi di tingkat hulu. ""Selain itu tentunya juga ini didorong oleh karena adanya peningkatan komponen biaya produksi daging ayam ras seperti kenaikan harga day-old-chick atau DOC, kemudian harga live bird atau ayam hidupnya dan juga kenaikan harga jagung pakan di beberapa wilayah,"" jelas Pudji. Namun, BPS menegaskan adanya keterbatasan dalam menghitung dampak spesifik MBG terhadap inflasi secara statistik. ""Nah, besaran inflasi spesifik untuk program MBG tidak dihitung dalam penghitungan inflasi BPS. Sehingga wilayah yang mengalami inflasi karena program MBG ini juga tidak bisa secara spesifik terlihat,"" pungkasnya. Berdasarkan data Pusat Informasi Harga Pangan Strategi Nasional (PIHPS), harga daging ayam saat ini Rp37.450 per kilogram. Angka tersebut masih berada dibawah harga acuan pembelian (HAP) di tingkat konsumen sebesar Rp40.000 per kg. Untuk harga telur ayam juga tercatat Rp30.850 per kg di hari ini. Harga tersebut juga masih dibawah HAP tingkat konsumen sebesar Rp40.000 per kg. (Taufik Fajar)",Anggie Ariesta,https://img.okezone.com/content/2025/11/03/320/3181061/makan_bergizi_gratis-pLP8_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/11/03/320/3181061/bps-mbg-kerek-inflasi-telur-dan-daging-ayam?page=all,be42fac60fbaaa504d90620d7d980066eefe024695fd3bbcb823d4d13f4512e0,2025-11-12 15:18:38.801 400,okezone,mbg,2025-11-02 13:09:28,KKP Bekali SPPG Cara Olah Ikan untuk MBG,"JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membekali pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dengan cara penanganan dan pengolahan ikan, untuk program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG). Komoditas yang diolah meliputi ikan patin, kembung, dan udang. Melalui kegiatan ini, KKP memperkuat kapasitas teknis para pengelola SPPG agar mampu menghasilkan produk olahan ikan yang mudah, aman, bergizi, menarik, dan sesuai standar mutu. Melalui bimtek ini, kami ingin para pengelola SPPG memahami standar mutu bahan baku, mampu menerapkan teknik pengolahan produk yang mudah, higienis, menarik dan ramah gizi, serta aman untuk dikonsumsi, ujar Plt. Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Machmud di Jakarta, Minggu (2/11/2025). Sementara itu, Tenaga Ahli Bidang Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional, Nikendarti H. Gandini, turut memberikan pembekalan mengenai sistem pembinaan gizi sekolah serta penerapan prinsip keamanan pangan di lingkungan pendidikan. Dia menjelaskan bahwa program MBG merupakan bagian penting dari upaya nasional mengatasi persoalan gizi anak sekolah. Karenanya, kami ingin membangun sistem pembinaan berkelanjutan bagi para pengelola gizi sekolah agar setiap anak Indonesia memperoleh asupan ikan yang bergizi, aman, dan menyehatkan, kata Nikendarti. Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyebut KKP siap memenuhi kebutuhan sumber protein pada program MBG melalui produk perikanan bermutu untuk mendorong program peningkatan gizi masyarakat tersebut. JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membekali pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dengan cara penanganan dan pengolahan ikan, untuk program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG). Komoditas yang diolah meliputi ikan patin, kembung, dan udang. Melalui kegiatan ini, KKP memperkuat kapasitas teknis para pengelola SPPG agar mampu menghasilkan produk olahan ikan yang mudah, aman, bergizi, menarik, dan sesuai standar mutu. Melalui bimtek ini, kami ingin para pengelola SPPG memahami standar mutu bahan baku, mampu menerapkan teknik pengolahan produk yang mudah, higienis, menarik dan ramah gizi, serta aman untuk dikonsumsi, ujar Plt. Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Machmud di Jakarta, Minggu (2/11/2025). Sementara itu, Tenaga Ahli Bidang Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional, Nikendarti H. Gandini, turut memberikan pembekalan mengenai sistem pembinaan gizi sekolah serta penerapan prinsip keamanan pangan di lingkungan pendidikan. Dia menjelaskan bahwa program MBG merupakan bagian penting dari upaya nasional mengatasi persoalan gizi anak sekolah. Karenanya, kami ingin membangun sistem pembinaan berkelanjutan bagi para pengelola gizi sekolah agar setiap anak Indonesia memperoleh asupan ikan yang bergizi, aman, dan menyehatkan, kata Nikendarti. Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyebut KKP siap memenuhi kebutuhan sumber protein pada program MBG melalui produk perikanan bermutu untuk mendorong program peningkatan gizi masyarakat tersebut. (Feby Novalius)",Feby Novalius,https://img.okezone.com/content/2025/11/02/320/3180787/mbg-IjYm_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/11/02/320/3180787/kkp-bekali-sppg-cara-olah-ikan-untuk-mbg?page=all,e39d01397a35393e5cf5a032b075be4d8ec1125c8d274cf3f5271c41ba95ed72,2025-11-12 15:18:49.175 401,okezone,mbg,2025-11-01 17:47:16,"Polisi Gerebek Ruko di Jakut, Dalami Dugaan Peredaran Nampan MBG Palsu","JAKARTA Polres Metro Jakarta Utara melakukan penggeledahan di sebuah ruko kawasan Pademangan, Ancol, Jakarta Utara yang diduga terkait dengan peredaran produk nampan Makan Bergizi Gratis (MBG) palsu. Hal tersebut disampaikan Kasi Humas Polres Metro Jakarta Utara, Ipda Maryati Jonggi. Benar, kami dari Polres Metro Jakarta Utara melalui Sat Reskrim melakukan pengecekan di salah satu ruko di wilayah Ancol, Pademangan, pada Jumat, 31 Oktober 2025, kata Maryati kepada wartawan, Sabtu (1/11/2025). Penggeledahan itu menindaklanjuti terkait aduan masyarakat terkait penggunaan label SNI palsu dan logo halal di nampan tersebut. Kegiatan ini menindaklanjuti laporan informasi dari masyarakat terkait dugaan perdagangan ilegal dengan penggunaan label SNI palsu dan logo halal yang diduga tidak sesuai ketentuan. Saat ini masih kami dalami lebih lanjut, ujar dia. Dia menjelaskan, pihak kepolisian juga masih melakukan pendalaman terkait dugaan penggantian label asal produk. Untuk dugaan adanya penggantian label dari Made in China menjadi Made in Indonesia , saat ini masih kami lakukan pengecekan dan pendalaman untuk memastikan kebenarannya, ungkapnya. Hingga kini belum ada pihak yang diamankan dalam proses pengecekan tersebut. Kami informasikan tidak ada yang diamankan karena kita masih melakukan pengecekan awal dan mendalaminya, jelas dia. Terpisah, Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Utara Kompol Onkoseno menyampaikan, sejumlah saksi telah dimintai keterangan oleh penyidik. Ada beberapa yang kita periksa, ujarnya singkat. JAKARTA Polres Metro Jakarta Utara melakukan penggeledahan di sebuah ruko kawasan Pademangan, Ancol, Jakarta Utara yang diduga terkait dengan peredaran produk nampan Makan Bergizi Gratis (MBG) palsu. Hal tersebut disampaikan Kasi Humas Polres Metro Jakarta Utara, Ipda Maryati Jonggi. Benar, kami dari Polres Metro Jakarta Utara melalui Sat Reskrim melakukan pengecekan di salah satu ruko di wilayah Ancol, Pademangan, pada Jumat, 31 Oktober 2025, kata Maryati kepada wartawan, Sabtu (1/11/2025). Penggeledahan itu menindaklanjuti terkait aduan masyarakat terkait penggunaan label SNI palsu dan logo halal di nampan tersebut. Kegiatan ini menindaklanjuti laporan informasi dari masyarakat terkait dugaan perdagangan ilegal dengan penggunaan label SNI palsu dan logo halal yang diduga tidak sesuai ketentuan. Saat ini masih kami dalami lebih lanjut, ujar dia. Dia menjelaskan, pihak kepolisian juga masih melakukan pendalaman terkait dugaan penggantian label asal produk. Untuk dugaan adanya penggantian label dari Made in China menjadi Made in Indonesia , saat ini masih kami lakukan pengecekan dan pendalaman untuk memastikan kebenarannya, ungkapnya. Hingga kini belum ada pihak yang diamankan dalam proses pengecekan tersebut. Kami informasikan tidak ada yang diamankan karena kita masih melakukan pengecekan awal dan mendalaminya, jelas dia. Terpisah, Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Utara Kompol Onkoseno menyampaikan, sejumlah saksi telah dimintai keterangan oleh penyidik. Ada beberapa yang kita periksa, ujarnya singkat. (Fetra Hariandja)",Riyan Rizki Roshali,https://img.okezone.com/content/2025/11/01/338/3180705/nampan-3YQg_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/11/01/338/3180705/polisi-gerebek-ruko-di-jakut-dalami-dugaan-peredaran-nampan-mbg-palsu?page=all,33a982e5444b4e9d1c8bb52dcebeb41612a9e15ddbaeefc489c2117bf1fc30ce,2025-11-12 15:19:09.514 402,okezone,mbg,2025-10-31 20:20:03,Surat Cinta Kecil dan Permintaan Ayam Geprek dari Siswa Penerima MBG untuk Presiden Prabowo,"JAKARTA - Tersimpan cerita unik dari pelaksanaan kegiatan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dikelola SPPG Polda Jawa Tengah (Jateng). Para siswa penerima MBG menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto dan menyelipkan permintaan menu makanan yang menjadi favorit mereka. Dari informasi yang didapatkan, permintaan menu disampaikan para siswa lewat tulisan di secarik kertas yang disobek dari buku. Mereka lalu menyelipkan pesan dan request tersebut ke ompreng MBG setelah selesai menyantap makanan yang disediakan. Pesan dan permintaannya beragam. Misalnya di SD Madegondo 1 Grogol Sukoharjo, siswa menyampaikan terima kasih kepada Prabowo dan mendoakan Presiden ke-8 RI tersebut sehat selalu. Ada juga siswa yang mengapresiasi makanan MBG yang disediakan. Selain itu, ada pula yang meminta menu makanan lain seperti ayam geprek, chicken katsu, nasi goreng, hingga dimsum. ""Semoga MBG sehat selalu. Terima kasih Pak Prabowo,"" demikian salah satu tulisan yang dibuat siswa. ""Makasih Pak. Nasinya. Teman-temanku suka"" ""Request ayam geprek yang pedas pliss. Mohon"" ""Aku mau minta susu coklat, nasi goreng+ayam, bihun dll"" Permintaan serupa juga disampaikan para siswa di Banyumas. Ada yang meminta menu ayam goreng, udang hingga ayam geprek. Tak hanya di dua daerah tersebut, siswa di Semarang juga menyampaikan request lewat secarik kertas. Mereka juga menyampaikan terima kasih atas makanan yang disediakan petugas. ""Makanannya enak banget. Terima kasih"" ""Request buah anggur. Semangat ya masaknya"" ""Pesan: MBG nya enak. Req: susu, semangka and kalo ada nasi, nasinya yang banyak ya hehehe sama katsu ya. Makasih MBG nya"" Melihat banyaknya masukan dari para penerima manfaat, Polda Jateng akan membuat satu kotak khusus untuk menampung saran dan masukan. Kotak ini disiapkan karena jika kertas diselipkan melalui ompreng, sebagian di antaranya bisa terkena sisa kuah makanan sehingga pesannya tidak terlihat jelas. Beberapa sekolah yang siswanya menyampaikan pesan tersebut merupakan penerima manfaat program SPPG Polda Jateng. BGN Jadikan SPPG Polri Rujukan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana sebelumnya memuji standar yang diterapkan SPPG di bawah naungan Polri dalam menyediakan MBG. Dadan menjadikan SPPG Polri sebagai rujukan SPPG lainnya untuk menyediakan alat rapid test demi mencegah kasus keracunan. ""Pertama, seluruh bangunan yang dibangun oleh Polri itu kan standarnya bagus ya. Kemudian yang kedua, mereka melakukan rapid test sebelum makanan itu diedarkan,"" kata Dadan Hindayana di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat. Dadan mengatakan, penyediaan rapid test di seluruh SPPG ini sesuai dengan instruksi Presiden. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebelumnya juga telah mengecek langsung proses penyajian makanan untuk program MBG hingga didistribusikan ke anak-anak penerima manfaat, salah satunya di Jateng. Kapolri memastikan SOP SPPG Polda Jateng telah dijalankan dengan baik. Pertama, Kapolri mengecek proses penerimaan bahan baku yang akan diolah untuk menjadi masakan. Kemudian, sistem penyimpanan bahan baku makanan dalam alat pendingin khusus juga dicek langsung oleh Jenderal Sigit. Selain itu, mengecek tempat pencucian ompreng atau tempat makanan yang didistribusikan ke para penerima manfaat. Seluruh ompreng-ompreng harus dipastikan bersih dan higienis. JAKARTA - Tersimpan cerita unik dari pelaksanaan kegiatan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dikelola SPPG Polda Jawa Tengah (Jateng). Para siswa penerima MBG menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto dan menyelipkan permintaan menu makanan yang menjadi favorit mereka. Dari informasi yang didapatkan, permintaan menu disampaikan para siswa lewat tulisan di secarik kertas yang disobek dari buku. Mereka lalu menyelipkan pesan dan request tersebut ke ompreng MBG setelah selesai menyantap makanan yang disediakan. Pesan dan permintaannya beragam. Misalnya di SD Madegondo 1 Grogol Sukoharjo, siswa menyampaikan terima kasih kepada Prabowo dan mendoakan Presiden ke-8 RI tersebut sehat selalu. Ada juga siswa yang mengapresiasi makanan MBG yang disediakan. Selain itu, ada pula yang meminta menu makanan lain seperti ayam geprek, chicken katsu, nasi goreng, hingga dimsum. ""Semoga MBG sehat selalu. Terima kasih Pak Prabowo,"" demikian salah satu tulisan yang dibuat siswa. ""Makasih Pak. Nasinya. Teman-temanku suka"" ""Request ayam geprek yang pedas pliss. Mohon"" ""Aku mau minta susu coklat, nasi goreng+ayam, bihun dll"" Permintaan serupa juga disampaikan para siswa di Banyumas. Ada yang meminta menu ayam goreng, udang hingga ayam geprek. Tak hanya di dua daerah tersebut, siswa di Semarang juga menyampaikan request lewat secarik kertas. Mereka juga menyampaikan terima kasih atas makanan yang disediakan petugas. ""Makanannya enak banget. Terima kasih"" ""Request buah anggur. Semangat ya masaknya"" ""Pesan: MBG nya enak. Req: susu, semangka and kalo ada nasi, nasinya yang banyak ya hehehe sama katsu ya. Makasih MBG nya"" Melihat banyaknya masukan dari para penerima manfaat, Polda Jateng akan membuat satu kotak khusus untuk menampung saran dan masukan. Kotak ini disiapkan karena jika kertas diselipkan melalui ompreng, sebagian di antaranya bisa terkena sisa kuah makanan sehingga pesannya tidak terlihat jelas. Beberapa sekolah yang siswanya menyampaikan pesan tersebut merupakan penerima manfaat program SPPG Polda Jateng. BGN Jadikan SPPG Polri Rujukan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana sebelumnya memuji standar yang diterapkan SPPG di bawah naungan Polri dalam menyediakan MBG. Dadan menjadikan SPPG Polri sebagai rujukan SPPG lainnya untuk menyediakan alat rapid test demi mencegah kasus keracunan. ""Pertama, seluruh bangunan yang dibangun oleh Polri itu kan standarnya bagus ya. Kemudian yang kedua, mereka melakukan rapid test sebelum makanan itu diedarkan,"" kata Dadan Hindayana di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat. Dadan mengatakan, penyediaan rapid test di seluruh SPPG ini sesuai dengan instruksi Presiden. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebelumnya juga telah mengecek langsung proses penyajian makanan untuk program MBG hingga didistribusikan ke anak-anak penerima manfaat, salah satunya di Jateng. Kapolri memastikan SOP SPPG Polda Jateng telah dijalankan dengan baik. Pertama, Kapolri mengecek proses penerimaan bahan baku yang akan diolah untuk menjadi masakan. Kemudian, sistem penyimpanan bahan baku makanan dalam alat pendingin khusus juga dicek langsung oleh Jenderal Sigit. Selain itu, mengecek tempat pencucian ompreng atau tempat makanan yang didistribusikan ke para penerima manfaat. Seluruh ompreng-ompreng harus dipastikan bersih dan higienis. (Fetra Hariandja)",Tim Okezone,https://img.okezone.com/content/2025/10/31/340/3180556/siswa-n0aQ_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/31/340/3180556/surat-cinta-kecil-dan-permintaan-ayam-geprek-dari-siswa-penerima-mbg-untuk-presiden-prabowo?page=all,44addd032d7dde45fb815bf5f2f63903b6eed16f8b5f69bf7f22022efb5ee632,2025-11-12 15:19:19.932 403,okezone,mbg,2025-10-24 13:37:49,Kasatgas Ungkap Rahasia di Balik MBG Higienis yang Dikelola SPPG Polri,"JAKARTA - Kasatgas MBG Polri, Irjen Pol Nurworo Danang membeberkan cara pengelolaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG Polri) hingga proses distribusinya. Sehingga, makanan dari SPPG tersebut terjamin keamanan dan kesehatannya. ""Sebagai bentuk dukungan terhadap program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan Pemerintah, Polri telah membangun Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG Polri) yang menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang menjadi pedoman baku, mulai dari penyediaan bahan baku, pengolahan, hingga pendistribusian makanan bergizi kepada penerima manfaat,"" ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Jumat (24/10/2025). Menurutnya, SOP ini mencerminkan komitmen Polri untuk memastikan setiap proses berjalan aman, higienis, dan ramah lingkungan, sesuai standar nasional keamanan pangan. Kegiatan operasional SPPG Polri dimulai dengan prosedur kedatangan personel, seluruh karyawan dan relawan wajib memasuki area produksi melalui pintu khusus, mengganti alas kaki, menyimpan barang di loker, mencuci tangan, dan mengenakan alat pelindung diri lengkap. ""Langkah ini menjadi wujud disiplin dan kepatuhan Polri terhadap prinsip kebersihan dan keselamatan kerja. Tahapan berikutnya adalah penerimaan bahan baku,"" tuturnya. Dia menerangkan, bahan pangan yang datang diperiksa oleh petugas Quality Control dan ahli gizi Polri untuk memastikan kuantitas, kualitas, kesegaran, dan suhu penyimpanan. Apabila bahan tidak memenuhi standar, segera dipisahkan dan dilaporkan. Bahan yang lolos disimpan di gudang pendingin, kering, atau basah sesuai kategorinya. Selanjutnya, dilakukan persiapan bahan makanan. ""Personel dan relawan memproses bahan nabati dan hewani di area terpisah agar tidak terjadi kontaminasi silang. Semua alat masak dan peralatan dipastikan dalam kondisi bersih, kering, dan steril, di bawah pengawasan petugas Quality Control dan ahli gizi Polri,"" terangnya. Dia menjelaskan, proses pengolahan makanan dilakukan dengan standar suhu minimal 74 derajat Celsius agar matang sempurna dan aman dikonsumsi. Sesuai ketentuan SOP SPPG Polri, makanan harus diolah dan disajikan maksimal empat jam sebelum waktu konsumsi untuk menjaga mutu gizi dan mencegah pertumbuhan mikroorganisme berbahaya. Selama waktu tunggu, kata dia, makanan disimpan dalam kondisi tertutup dan terjaga suhunya agar tetap aman. Sebelum makanan dinyatakan siap saji, dilakukan pemeriksaan organoleptik oleh ahli gizi Polri untuk menilai warna, aroma, rasa, dan tekstur makanan, memastikan cita rasa dan mutu gizi tetap konsisten. Dia mengungkap, untuk menjamin keamanan pangan, SPPG Polri menerapkan standar food safety ketat yang diawasi langsung oleh Dokkes Polri. Pemeriksaan dilakukan melalui rapid test pangan terhadap kandungan nitrit, sianida, arsen, dan formalin; pengujian mikrobiologi; serta uji kimia untuk mendeteksi cemaran bakteri seperti E. coli dan Salmonella, serta memastikan tidak ada bahan kimia berbahaya. ""Dari setiap menu, diambil sampel 100 gram, dilabeli, dan disimpan selama 24 jam sebagai arsip keamanan pangan Polri,"" paparnya. Dia menjabarkan, tahap berikutnya adalah pengemasan dan distribusi. Makanan dikemas dalam wadah food grade kedap udara, diberi label identitas, lalu dimuat ke kendaraan logistik tertutup milik Polri. Setibanya di lokasi, petugas menyerahkan makanan melalui Berita Acara Serah Terima (BAST) untuk memastikan setiap penerima mendapatkan jatah sesuai daftar resmi. ""Setelah konsumsi, tim SPPG Polri mengelola ompreng dan sisa makanan. Peralatan dikembalikan, dipilah, ditimbang, lalu melalui proses pencucian dan sterilisasi berlapis menggunakan air panas, sabun food grade, disinfektan aman pangan, dan oven suhu tinggi untuk membunuh mikroorganisme patogen, selanjutnya melakukan proses pengeringan menggunakan food tray. Peralatan yang telah steril disimpan di ruang bersih tertutup hingga siap digunakan kembali,"" bebernya. Dia mengungkap, sebagai bentuk tanggung jawab lingkungan, SPPG Polri juga menggunakan sistem bio tank modern untuk mengolah limbah organik dan cair sebelum dibuang. Langkah ini menjadi komitmen Polri dalam menjaga kebersihan lingkungan, mengurangi pencemaran, dan menjalankan prinsip dapur sehat berkelanjutan. Selain pengawasan internal harian, SPPG Polri juga melakukan evaluasi pascadistribusi. Setelah makanan dikonsumsi, disiapkan checklist evaluasi harian untuk menanyakan kondisi makanan, tingkat kepuasan, serta harapan siswa-siswa penerima manfaat. ""Masukan ini menjadi dasar perbaikan berkelanjutan agar pelayanan gizi Polri semakin baik dan tepat sasaran. Sebagai bentuk peningkatan kualitas nasional, Polri saat ini sedang mengajukan Sertifikat Higienis Nasional bagi seluruh satuan pelayanan gizi,"" katanya. Dia menambahkan, sertifikasi ini menjadi bukti nyata komitmen Polri untuk memenuhi standar tertinggi dalam keamanan pangan, higiene personel, sanitasi dapur, dan pengendalian limbah. Melalui penerapan SOP yang disiplin, higienis, dan berkelanjutan, Polri memastikan setiap makanan yang diolah dan didistribusikan oleh SPPG Polri adalah makanan yang aman, sehat, bergizi, dan ramah lingkungan. ""Implementasi SOP ini mencerminkan profesionalisme, kepedulian, dan pengabdian sejati Polri kepada masyarakat,"" imbuhnya. JAKARTA - Kasatgas MBG Polri, Irjen Pol Nurworo Danang membeberkan cara pengelolaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG Polri) hingga proses distribusinya. Sehingga, makanan dari SPPG tersebut terjamin keamanan dan kesehatannya. ""Sebagai bentuk dukungan terhadap program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan Pemerintah, Polri telah membangun Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG Polri) yang menerapkan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang menjadi pedoman baku, mulai dari penyediaan bahan baku, pengolahan, hingga pendistribusian makanan bergizi kepada penerima manfaat,"" ujarnya melalui keterangan tertulisnya, Jumat (24/10/2025). Menurutnya, SOP ini mencerminkan komitmen Polri untuk memastikan setiap proses berjalan aman, higienis, dan ramah lingkungan, sesuai standar nasional keamanan pangan. Kegiatan operasional SPPG Polri dimulai dengan prosedur kedatangan personel, seluruh karyawan dan relawan wajib memasuki area produksi melalui pintu khusus, mengganti alas kaki, menyimpan barang di loker, mencuci tangan, dan mengenakan alat pelindung diri lengkap. ""Langkah ini menjadi wujud disiplin dan kepatuhan Polri terhadap prinsip kebersihan dan keselamatan kerja. Tahapan berikutnya adalah penerimaan bahan baku,"" tuturnya. Dia menerangkan, bahan pangan yang datang diperiksa oleh petugas Quality Control dan ahli gizi Polri untuk memastikan kuantitas, kualitas, kesegaran, dan suhu penyimpanan. Apabila bahan tidak memenuhi standar, segera dipisahkan dan dilaporkan. Bahan yang lolos disimpan di gudang pendingin, kering, atau basah sesuai kategorinya. Selanjutnya, dilakukan persiapan bahan makanan. ""Personel dan relawan memproses bahan nabati dan hewani di area terpisah agar tidak terjadi kontaminasi silang. Semua alat masak dan peralatan dipastikan dalam kondisi bersih, kering, dan steril, di bawah pengawasan petugas Quality Control dan ahli gizi Polri,"" terangnya. Dia menjelaskan, proses pengolahan makanan dilakukan dengan standar suhu minimal 74 derajat Celsius agar matang sempurna dan aman dikonsumsi. Sesuai ketentuan SOP SPPG Polri, makanan harus diolah dan disajikan maksimal empat jam sebelum waktu konsumsi untuk menjaga mutu gizi dan mencegah pertumbuhan mikroorganisme berbahaya. Selama waktu tunggu, kata dia, makanan disimpan dalam kondisi tertutup dan terjaga suhunya agar tetap aman. Sebelum makanan dinyatakan siap saji, dilakukan pemeriksaan organoleptik oleh ahli gizi Polri untuk menilai warna, aroma, rasa, dan tekstur makanan, memastikan cita rasa dan mutu gizi tetap konsisten. Dia mengungkap, untuk menjamin keamanan pangan, SPPG Polri menerapkan standar food safety ketat yang diawasi langsung oleh Dokkes Polri. Pemeriksaan dilakukan melalui rapid test pangan terhadap kandungan nitrit, sianida, arsen, dan formalin; pengujian mikrobiologi; serta uji kimia untuk mendeteksi cemaran bakteri seperti E. coli dan Salmonella, serta memastikan tidak ada bahan kimia berbahaya. ""Dari setiap menu, diambil sampel 100 gram, dilabeli, dan disimpan selama 24 jam sebagai arsip keamanan pangan Polri,"" paparnya. Dia menjabarkan, tahap berikutnya adalah pengemasan dan distribusi. Makanan dikemas dalam wadah food grade kedap udara, diberi label identitas, lalu dimuat ke kendaraan logistik tertutup milik Polri. Setibanya di lokasi, petugas menyerahkan makanan melalui Berita Acara Serah Terima (BAST) untuk memastikan setiap penerima mendapatkan jatah sesuai daftar resmi. ""Setelah konsumsi, tim SPPG Polri mengelola ompreng dan sisa makanan. Peralatan dikembalikan, dipilah, ditimbang, lalu melalui proses pencucian dan sterilisasi berlapis menggunakan air panas, sabun food grade, disinfektan aman pangan, dan oven suhu tinggi untuk membunuh mikroorganisme patogen, selanjutnya melakukan proses pengeringan menggunakan food tray. Peralatan yang telah steril disimpan di ruang bersih tertutup hingga siap digunakan kembali,"" bebernya. Dia mengungkap, sebagai bentuk tanggung jawab lingkungan, SPPG Polri juga menggunakan sistem bio tank modern untuk mengolah limbah organik dan cair sebelum dibuang. Langkah ini menjadi komitmen Polri dalam menjaga kebersihan lingkungan, mengurangi pencemaran, dan menjalankan prinsip dapur sehat berkelanjutan. Selain pengawasan internal harian, SPPG Polri juga melakukan evaluasi pascadistribusi. Setelah makanan dikonsumsi, disiapkan checklist evaluasi harian untuk menanyakan kondisi makanan, tingkat kepuasan, serta harapan siswa-siswa penerima manfaat. ""Masukan ini menjadi dasar perbaikan berkelanjutan agar pelayanan gizi Polri semakin baik dan tepat sasaran. Sebagai bentuk peningkatan kualitas nasional, Polri saat ini sedang mengajukan Sertifikat Higienis Nasional bagi seluruh satuan pelayanan gizi,"" katanya. Dia menambahkan, sertifikasi ini menjadi bukti nyata komitmen Polri untuk memenuhi standar tertinggi dalam keamanan pangan, higiene personel, sanitasi dapur, dan pengendalian limbah. Melalui penerapan SOP yang disiplin, higienis, dan berkelanjutan, Polri memastikan setiap makanan yang diolah dan didistribusikan oleh SPPG Polri adalah makanan yang aman, sehat, bergizi, dan ramah lingkungan. ""Implementasi SOP ini mencerminkan profesionalisme, kepedulian, dan pengabdian sejati Polri kepada masyarakat,"" imbuhnya. (Fetra Hariandja)",Ari Sandita Murti,https://img.okezone.com/content/2025/10/24/337/3178966/sppg_polro-NWH7_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/24/337/3178966/kasatgas-ungkap-rahasia-di-balik-mbg-higienis-yang-dikelola-sppg-polri?page=all,74c44af3f3adf9a20a3b09738b0bf25d997aec39516d5bd7152da928bd3541ab,2025-11-12 15:20:21.400 404,sindonews,mbg,2025-11-07 15:22:00,Quovadis Ahli Gizi dalam MBG,"Ni Ketut Aryastami Peneliti Ahli Utama, Deputi Kebijakan Riset dan Inovasi BRIN Peneliti Ahli Utama, Deputi Kebijakan Riset dan Inovasi BRIN Makanan Bergizi Gratis menjadi salah satu topik aktual yang ramai diperbincangkan di Masyarakat dan media sosial. Makanan bergizi memiliki filosofi penting dalam upaya mencetak Generasi Emas. Kebijakan Makanan Bergizi Gratis dilaksanakan sebagai wujud janji politik Presiden yang diturunkan melalui Perpres 83/2024 tentang Badan Gizi Nasional (BGN). BGN bertugas melaksanakan pemenuhan gizi nasional termasuk pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Badan Gizi Nasional. Malnutrisi dan Masalah Bangsa Gizi merupakan kebutuhan dasar setiap mahluk hidup. Kebutuhan gizi dapat dipenuhi dengan asupan makanan sebagai zat gizi makro, yang mengandung karbohidrat, protein dan lemak dan mengikat zat gizi mikro berupa vitamin, mineral dan trace element. Malnutrisi adalah sebuah kondisi salah gizi, yang bisa muncul sebagai kurang gizi (stunting dan wasting), gizi lebih (gemuk dan obesitas), atau defisiensi gizi (kurang vitamin/mineral). Masalah gizi berdampak pada status Kesehatan penduduk dan terutama pada indeks daya saing (IDS) bangsa. Terkait IDS, kanal CNBC menyebutkan tahun 2016 Indonesia masuk peringkat 48 dan menjadi peringkat 32 tahun 2019, namun turun peringkat 40 pada tahun 2020. Hal ini tentu tidak secara langsung berkaitan dengan masalah gizi, tetapi masalah ekonomi dan lain-lain. Namun gizi sebagai fondasi Kesehatan memiliki andil besar seperti yang sudah sering dikaji dalam literatur ilmiah. Berbagai kebijakan dan program telah dikembangkan di Indonesia terkait gizi. Pada tahun 1980-an kebijakan dalam penanganan masalah gizi seperti kurang kalori protein dan bersambut dengan dikembangkannya Posyandu sebagai wadah pemantauan gizi Balita yang masih ada hingga sekarang. Kegiatan fortifikasi garam dikembangkan untuk menurunkan prevalensi kekurangan Yodium dengan manifestasi penyakit gondok dan gangguan pertumbuhan (kerdil). Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan geopolitik global, pada tahun 2010-an Indonesia dinyatakan sebagai negara yang memiliki masalah Kesehatan Masyarakat oleh WHO dengan tingginya prevalensi stunting atau masalah gizi kronis pada Balita yang mencapai angka 37,2%. Belum lagi masalah stunting bisa diturunkan seperti target yang telah ditetapkan yaitu 14% pada tahun 2024, masalah kegemukan dan obesitas semakin bertambah. Oleh karena itu masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk menyambut Indonesia Emas 2045. Gizi dalam Siklus Kehidupan Gizi dalam Siklus Kehidupan Masalah gizi dapat muncul sepanjang siklus hidup dari bayi hingga lansia dan bahkan melalui tiga generasi seperti pada masalah stunting. Ilmu terkait substansi tersebut menjadi ilmu dasar seorang Ahli Gizi, yang dalam perannya harus mampu menghitung dan menilai gizi seseorang untuk sehat optimal. Zat gizi dibutuhkan sejak pertumbuhan janin didalam kandungan. Dalam masa sembilan bulan tumbuh kembang janin sangat tergantung dari gizi ibu yang disalurkan melalui plasenta. Pentingnya Kesehatan dan gizi ibu tidak hanya ketika hamil tetapi sejak remaja sebagai upaya prevensi masa hamil. Bayi sehat lahir dengan berat dan panjang badan optimal. Bayi lahir sehat memiliki berat badan diatas 2,5 kg dan panjang badan diatas 48 cm. Untuk dapat mepertahankan tumbuh optimal setelah lahir, program menganjurkan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan. Imunisasi dasar lengkap wajib diberikan pada bayi untuk mencegah risiko penyakit menular. Pemberian makanan pendamping ASI secara benar dan berkualitas menjadi hal penting pertumbuhan bayi hingga usia dua tahun menjadi titik kritis terjadinya masalah gizi yang dapat bersifat kronis. Bundi, seorang ilmuwan mengembangkan teori 8000 hari kehidupan sebagai ekstensi dari teori 1000 HPK (titik kritis pertama pertumbuhan) sebagai peluang kritis kedua pacu tumbuh yaitu usia remaja. Pertumbuhan optimal dari masa janin hingga remaja adalah modal Indonesia Emas memasuki usia produktif 2045. Keterlibatan Ahli Gizi dalam MBG Keterlibatan Ahli Gizi dalam MBG Pemberian Makanan Bergizi Gratis (MBG) sebagai upaya luhur untuk mewujudkan Generasi Emas. Dalam implementasinya program MBG cukup banyak mengalami masalah termasuk yang paling krusial adalah keracunan pada anak sekolah akibat praktek penyelenggaraan yang kurang terkontrol. Peraturan Presiden No.83/2024 Bab III menyebutkan, struktur Organisasi dalam Badan Gizi Nasional terdiri dari unsur pimpinan dilengkapi dengan empat Deputi. Organisasi BGN juga dilengkapi dengan Dewan Pengarah yang terdiri dari tokoh negara, tokoh agama, tokoh Masyarakat, dan para purnawirawan TNI/Polisi/ASN dan akademisi. Terlepas dari penilaian status gizi dan kesehatan, Ahli Gizi dibekali ilmu terkait pengolahan makanan, zat gizi yang terkandung dalam bahan makanan, proses pemasakan untuk menghindari terjadinya kerusakan gizinya, pemorsian makanan sesuai dengan kebutuhan gizi, risiko sakit akibat makanan (food borne disease), hingga hygiene sanitasi pada penjamah makanan dan tempat pengolahan. Berbeda dengan Ahli Gizi yang berorientasi pada Kesehatan Masyarakat yang disebut Nutritionis, Ahli Gizi dengan sebutan Dietisien memiliki bidang spesialis dalam terapi diet untuk pasien di rumah sakit. Ahli gizi memiliki kapasitas dalam urusan makanan dan Kesehatan baik untuk komunitas maupun perorangan/pasien dengan penyakit tertentu (jantung, ginjal, diabetes, dll). Quovadis Ahli Gizi Quovadis Ahli Gizi Fenomena penyelenggaraan MBG dan terjadinya keracunan pada siswa menjadi sebuah tantangan bagi Ahli Gizi. Kemanakah Ahli Gizi selama ini sehingga masalah makanan bergizi anak sekolah menjadi petaka? Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) merupakan organisasi profesi yang berkedudukan di Jakarta. Jumlah anggotanya per Oktober 2025 sebanyak 53.640 orang, tersebar di seluruh Indonesia. Mereka adalah sarjana dengan latar belakang Pendidikan gizi (jenjang D3 hingga S3) yang dihasilkan dari 34 Politeknik Kesehatan dan lebih dari 100 perguruan tinggi negeri dan swasta. Keberhasilan penanganan masalah gizi di Indonesia tidak terlepas dari peran Persagi pada era yang lalu. Banyak keberhasilan Pembangunan gizi di Indonesia yang dihasilkan, dari tokoh-tokoh pendahulunya seperti Poerwo Soedarmo, Darwin Karyadi, Muhilal, termasuk senior Prof Soekirman yang masih berkarya dalam usianya yang yang sudah sepuh. Seiring diberlakukannya Undang Undang cipta kerja, nama organisasi profesi termasuk Persagi nyaris tidak terdengar. Penanggulangan masalah Gizi yang tersebut dalam RPJMN 2025-2029 dalam penurunan stunting dan penguatan SDM membutuhkan keterlibatan para Ahli Gizi. Ironisnya, dalam organisasi Badan Gizi Nasional, tidak tersebut dibutuhkannya peran Ahli Gizi untuk mengoptimalkan status gizi anak sekolah dan menciptakan SDM yang mampu bersaing. Saat ini Persagi semakin memantapkan kapasitas anggotanya untuk terus mengupdate ilmunya. Berbagai training Gizi, Makanan da Kesehatan yang dilakukan secara nasional; Webinar Kupas Tuntas Penyelenggaraan Makanan Institusi dilaksanakan secara berkala per regional. Para penyelenggara MBG seharusnya tidak sampai mengalami masalah yang serius bagi siswa penerima manfaat dan bisa secara aktif mengikuti kegiatan Persagi. Mari saling bergandeng tangan. Kita perbaiki masalah dan laksanakan niat baik pemerintah untuk menjadi negara yang kuat, Indonesia Emas 2025. (wur) (wur)",Ni Ketut Aryastami,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/11/07/18/1641481/quovadis-ahli-gizi-dalam-mbg-zhg.jpeg,https://nasional.sindonews.com/read/1641481/18/quovadis-ahli-gizi-dalam-mbg-1762503102?showpage=all,c17729ed7e24cff1d93a446dd3e2d03c380cdf698e41c1abb71b37821ce63cc5,2025-11-12 18:35:28.512 405,okezone,mbg,2025-10-30 10:05:26,BGN Minta Semua SPPG Wajib Patuhi Tata Kelola Program MBG,"JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) meminta agar seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah patuh terhadap pedoman umum tata kelola Program Makan Bergizi Gratis ( MBG ). Langkah ini dilakukan untuk memastikan seluruh proses berjalan sesuai prinsip akuntabilitas, efisiensi, dan transparansi. Menurut Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, pelaksanaan MBG di lapangan telah menunjukkan banyak kemajuan, namun penguatan aspek tata kelola tetap menjadi prioritas utama lembaga. Program ini menyentuh banyak aspek, mulai dari pengadaan bahan pangan, pengolahan, hingga distribusi. Karena itu, setiap SPPG wajib mematuhi pedoman umum tata kelola MBG agar semua proses berjalan sesuai standar dan dapat dipertanggungjawabkan, ujar Hida pada Kamis (30/10/2025). Dia menjelaskan, tata kelola MBG mencakup mekanisme rantai pasok bahan pangan, standar kebersihan dan keamanan pangan, pencatatan logistik, serta pelaporan kegiatan harian di setiap wilayah. Penerapan yang konsisten akan menjadi dasar bagi peningkatan mutu gizi sekaligus pengawasan publik terhadap pelaksanaan program. SPPG memiliki peran strategis sebagai ujung tombak pelaksana. Jika tata kelola di lapangan tertib, maka manfaat program akan terasa lebih luas dan kepercayaan masyarakat akan semakin tinggi, tambahnya. Lebih jauh Hida menyampaikan, BGN juga memastikan akan terus melakukan pendampingan dan supervisi melalui Koordinator Regional (Kareg) dan Koordinator Wilayah (Korwil), termasuk evaluasi rutin setiap bulan untuk menjaga keseragaman standar antarwilayah. Dengan penguatan tata kelola ini, BGN berharap pelaksanaan MBG tidak hanya memberikan manfaat gizi bagi masyarakat, tetapi juga menjadi contoh praktik pengelolaan program publik yang transparan dan berintegritas. JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) meminta agar seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah patuh terhadap pedoman umum tata kelola Program Makan Bergizi Gratis ( MBG ). Langkah ini dilakukan untuk memastikan seluruh proses berjalan sesuai prinsip akuntabilitas, efisiensi, dan transparansi. Menurut Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, pelaksanaan MBG di lapangan telah menunjukkan banyak kemajuan, namun penguatan aspek tata kelola tetap menjadi prioritas utama lembaga. Program ini menyentuh banyak aspek, mulai dari pengadaan bahan pangan, pengolahan, hingga distribusi. Karena itu, setiap SPPG wajib mematuhi pedoman umum tata kelola MBG agar semua proses berjalan sesuai standar dan dapat dipertanggungjawabkan, ujar Hida pada Kamis (30/10/2025). Dia menjelaskan, tata kelola MBG mencakup mekanisme rantai pasok bahan pangan, standar kebersihan dan keamanan pangan, pencatatan logistik, serta pelaporan kegiatan harian di setiap wilayah. Penerapan yang konsisten akan menjadi dasar bagi peningkatan mutu gizi sekaligus pengawasan publik terhadap pelaksanaan program. SPPG memiliki peran strategis sebagai ujung tombak pelaksana. Jika tata kelola di lapangan tertib, maka manfaat program akan terasa lebih luas dan kepercayaan masyarakat akan semakin tinggi, tambahnya. Lebih jauh Hida menyampaikan, BGN juga memastikan akan terus melakukan pendampingan dan supervisi melalui Koordinator Regional (Kareg) dan Koordinator Wilayah (Korwil), termasuk evaluasi rutin setiap bulan untuk menjaga keseragaman standar antarwilayah. Dengan penguatan tata kelola ini, BGN berharap pelaksanaan MBG tidak hanya memberikan manfaat gizi bagi masyarakat, tetapi juga menjadi contoh praktik pengelolaan program publik yang transparan dan berintegritas. (Taufik Fajar)",Tangguh Yudha,https://img.okezone.com/content/2025/10/30/320/3180207/makan_bergizi_gratis-T4A8_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/10/30/320/3180207/bgn-minta-semua-sppg-wajib-patuhi-tata-kelola-program-mbg-nbsp?page=all,1020f633e2f361f1e7a7ce9ef234b6f23c5d8bd69b506b5a031671289da3d313,2025-11-12 15:19:40.451 406,okezone,mbg,2025-10-30 07:57:32,"BGN: Prabowo Optimistis Target 82,9 Juta Penerima Manfaat MBG Tercapai","JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas bersama jajaran menteri kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu (29/10/2025) malam. Rapat tersebut membahas perkembangan pelaksanaan program prioritas nasional di berbagai bidang, sekaligus menjadi forum bagi Presiden untuk memantau langsung capaian dan progres dari program yang berjalan. Hari ini beberapa menteri, Menko, Gubernur BI, dan Kepala OJK diundang oleh Pak Presiden untuk berdiskusi terkait dengan bidangnya masing-masing. Dan Pak Presiden ingin memonitor dan langsung juga ingin mendapatkan laporan progres terkait bidang masing-masing, ucap Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana kepada awak media. Dalam pertemuan tersebut, Kepala BGN juga melaporkan kepada Presiden mengenai perkembangan program makan bergizi gratis (MBG). Dadan menyampaikan bahwa hingga saat ini tercatat sebanyak 13.514 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) telah tersebar di sejumlah daerah di tanah Air. Alhamdulillah hari ini kita sudah laporkan ada 13.514 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi yang tersebar di 38 provinsi, 509 kabupaten dan 7022 kecamatan dan berpotensi melayani 39,5 juta. Insyaallah akhir bulan ini mungkin kita sudah akan melayani 40 juta, ujarnya. Sementara untuk penyerapan anggaran program MBG, menurut Dadan telah mencapai setengah dari anggaran yang diberikan. Hari ini penyerapan makan bergizi sudah mencapai 35,6 triliun, sudah mencakup 50,1 persen, lanjutnya. Kepala BGN pun menyampaikan optimismenya terhadap capaian target penerima manfaat program MBG hingga akhir tahun. ""Kita kejar terus target sampai akhir tahun mudah-mudahan 82,9 juta (penerima manfaat) bisa kita layani di akhir tahun,"" katanya. Dadan menyampaikan bahwa Keyakinan ini berdasarkan pada pelaksanaan program di lapangan seperti peningkatan jumlah SPPG yang terus bertambah setiap harinya. Seperti diketahui kita bisa menghasilkan SPPG baru setiap hari sekitar 200 dan itu berpotensi melayani 600 ribu penerima manfaat setiap hari. Kita akan kejar di dua bulan terakhir ini agar bisa tercapai 82,9 juta. Dan Pak Presiden akan mengapresiasi itu meskipun akan memaklumi kalau misalnya katakanlah 75 juta bisa tercapai, pungkasnya. JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas bersama jajaran menteri kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu (29/10/2025) malam. Rapat tersebut membahas perkembangan pelaksanaan program prioritas nasional di berbagai bidang, sekaligus menjadi forum bagi Presiden untuk memantau langsung capaian dan progres dari program yang berjalan. Hari ini beberapa menteri, Menko, Gubernur BI, dan Kepala OJK diundang oleh Pak Presiden untuk berdiskusi terkait dengan bidangnya masing-masing. Dan Pak Presiden ingin memonitor dan langsung juga ingin mendapatkan laporan progres terkait bidang masing-masing, ucap Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana kepada awak media. Dalam pertemuan tersebut, Kepala BGN juga melaporkan kepada Presiden mengenai perkembangan program makan bergizi gratis (MBG). Dadan menyampaikan bahwa hingga saat ini tercatat sebanyak 13.514 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) telah tersebar di sejumlah daerah di tanah Air. Alhamdulillah hari ini kita sudah laporkan ada 13.514 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi yang tersebar di 38 provinsi, 509 kabupaten dan 7022 kecamatan dan berpotensi melayani 39,5 juta. Insyaallah akhir bulan ini mungkin kita sudah akan melayani 40 juta, ujarnya. Sementara untuk penyerapan anggaran program MBG, menurut Dadan telah mencapai setengah dari anggaran yang diberikan. Hari ini penyerapan makan bergizi sudah mencapai 35,6 triliun, sudah mencakup 50,1 persen, lanjutnya. Kepala BGN pun menyampaikan optimismenya terhadap capaian target penerima manfaat program MBG hingga akhir tahun. ""Kita kejar terus target sampai akhir tahun mudah-mudahan 82,9 juta (penerima manfaat) bisa kita layani di akhir tahun,"" katanya. Dadan menyampaikan bahwa Keyakinan ini berdasarkan pada pelaksanaan program di lapangan seperti peningkatan jumlah SPPG yang terus bertambah setiap harinya. Seperti diketahui kita bisa menghasilkan SPPG baru setiap hari sekitar 200 dan itu berpotensi melayani 600 ribu penerima manfaat setiap hari. Kita akan kejar di dua bulan terakhir ini agar bisa tercapai 82,9 juta. Dan Pak Presiden akan mengapresiasi itu meskipun akan memaklumi kalau misalnya katakanlah 75 juta bisa tercapai, pungkasnya. (Taufik Fajar)",Binti Mufarida,https://img.okezone.com/content/2025/10/30/320/3180182/presiden_prabowo-O6XE_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/10/30/320/3180182/bgn-prabowo-optimistis-target-82-9-juta-penerima-manfaat-mbg-tercapai?page=all,4dcfaf5e00df053c246c41713ba2400fb75a15f8190ba438176348e939702cd9,2025-11-12 15:19:50.670 407,okezone,mbg,2025-10-29 10:31:23,BGN Tegaskan Insentif Rp5 Juta untuk Konten MBG Hanya Candaan,"JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) buka suara soal adanya insentif sebesar Rp5 juta bagi SPPG yang berhasil membuat konten Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan viral secara positif di media sosial. Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, memastikan pernyataan tersebut bersifat guyonan untuk memberikan dorongan kepada masyarakat agar lebih kreatif dalam menyebarkan informasi soal MBG. Pernyataan soal insentif Rp5 juta itu bukan keputusan resmi, melainkan hanya candaan yang disampaikan untuk memotivasi para peserta agar lebih kreatif dalam menyebarkan informasi positif tentang program MBG, jelas Hidayati, Rabu (29/10/2025). Hidayati menambahkan, tidak ada kebijakan ataupun program resmi dari BGN terkait pemberian insentif pribadi bagi konten yang viral secara positif. Ia menjelaskan hanya ingin mengajak pelaksana program di daerah aktif membangun komunikasi publik yang sehat dan cepat dalam menangkal hoaks seputar program MBG. BGN tetap berkomitmen menjalankan seluruh kebijakan sesuai ketentuan dan mekanisme anggaran negara. Candaan itu dimaksudkan untuk menyemangati para peserta agar berani tampil dan kreatif di media sosial dengan konten yang edukatif serta inspiratif, ujar Hidayati. Lebih lanjut, BGN menegaskan bahwa lembaga ini mendukung penuh transparansi dan komunikasi publik yang efektif terkait pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis di seluruh daerah. Upaya ini mencakup penguatan kapasitas komunikasi bagi Koordinator Regional (Kareg) dan Koordinator Wilayah (Korwil), termasuk pelatihan pembuatan konten informasi yang kredibel. Kami mengapresiasi semangat para Kepala SPPG dalam menyebarkan informasi positif tentang MBG. BGN akan terus memastikan agar seluruh pesan publik berjalan sesuai koridor resmi dan dapat dipertanggungjawabkan, tutup Hidayati. JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) buka suara soal adanya insentif sebesar Rp5 juta bagi SPPG yang berhasil membuat konten Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan viral secara positif di media sosial. Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, memastikan pernyataan tersebut bersifat guyonan untuk memberikan dorongan kepada masyarakat agar lebih kreatif dalam menyebarkan informasi soal MBG. Pernyataan soal insentif Rp5 juta itu bukan keputusan resmi, melainkan hanya candaan yang disampaikan untuk memotivasi para peserta agar lebih kreatif dalam menyebarkan informasi positif tentang program MBG, jelas Hidayati, Rabu (29/10/2025). Hidayati menambahkan, tidak ada kebijakan ataupun program resmi dari BGN terkait pemberian insentif pribadi bagi konten yang viral secara positif. Ia menjelaskan hanya ingin mengajak pelaksana program di daerah aktif membangun komunikasi publik yang sehat dan cepat dalam menangkal hoaks seputar program MBG. BGN tetap berkomitmen menjalankan seluruh kebijakan sesuai ketentuan dan mekanisme anggaran negara. Candaan itu dimaksudkan untuk menyemangati para peserta agar berani tampil dan kreatif di media sosial dengan konten yang edukatif serta inspiratif, ujar Hidayati. Lebih lanjut, BGN menegaskan bahwa lembaga ini mendukung penuh transparansi dan komunikasi publik yang efektif terkait pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis di seluruh daerah. Upaya ini mencakup penguatan kapasitas komunikasi bagi Koordinator Regional (Kareg) dan Koordinator Wilayah (Korwil), termasuk pelatihan pembuatan konten informasi yang kredibel. Kami mengapresiasi semangat para Kepala SPPG dalam menyebarkan informasi positif tentang MBG. BGN akan terus memastikan agar seluruh pesan publik berjalan sesuai koridor resmi dan dapat dipertanggungjawabkan, tutup Hidayati. (Feby Novalius)",Tangguh Yudha,https://img.okezone.com/content/2025/10/29/320/3179991/makan_bergizi-YoPV_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/10/29/320/3179991/bgn-tegaskan-insentif-rp5-juta-untuk-konten-mbg-hanya-candaan?page=all,5efee23f42b92355a7fc075514da245f06a979f4ffe68e92d82ec17715909ab5,2025-11-12 15:20:00.881 408,okezone,mbg,2025-10-25 14:48:43,Ibu Negara Brasil Puji Kecepatan dan Skala Program MBG Indonesia,"JAKARTA - Ibu Negara Brasil, Janja Lula da Silva, memuji dan mengapresiasi kecepatan dan skala program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Indonesia. Janja terkesan karena Indonesia sudah bisa mendistribusikan MBG untuk sekitar 30 juta orang dalam waktu hanya 10 bulan. Capaian monumental itu lebih cepat dari Brasil. Ibu negara cukup impressed karena kita baru memulainya 10 bulan. Mereka sudah mencapai angka tersebut sejak tahun 1955 mereka baru mencapai 40 juta. Kami baru 10 bulan sudah mampu memberikan manfaat kepada lebih dari 30 juta anak, belum terhitung dengan ibu-ibu hamil dan juga anak di bawah 5 tahun. Jadi ibu negara cukup impressed dengan apa yang sudah kami capai dalam 10 bulan, ujar Jubir Badan Gizi Nasional (BGN) Dian Fatwa dalam keterangannya, dikutip Sabtu (25/10/2025). Kendati demikian, Dian secara terbuka mengakui bahwa pelaksanaan di lapangan belum sepenuhnya tanpa kekurangan. Walaupun beliau juga cukup paham, tentu dalam perjalanannya, tentu tidak semulus yang kita bayangkan awal, tapi mereka cukup impressed, 10 bulan sudah mencapai 37 juta, dan kita sebetulnya 3 juta away dari mereka karena mereka sudah dari 7 dekade baru mencapai 40 juta, ungkapnya. Selain itu, Dian mengatakan Ibu Negara Janja juga memberikan sejumlah saran kepada Badan Gizi Nasional (BGN) dalam menjalankan program MBG. Beberapa saran tersebut antara lain seperti memberdayakan hasil pertanian lokal sebagai sumber bahan utama dan membuat sistem dapur di sekolah. ""Partnership dengan farmer, dengan petani, dengan masyarakat di sini, kita sudah mulai dan ini akan growing secara keseluruhan,"" pungkasnya. ""Sebetulnya sempat menanyakan (dapur di sekolah) karena mereka melakukannya seperti itu. Nah, kami akan melakukannya itu nanti di daerah terpencil, daerah 3T (tertinggal, terdepan, terpencil),"" tambahnya. Dalam kunjungannya di Halim, Ibu Negara Brasil Janja turut didampingi oleh Plh Sestama Badan Gizi Nasional (BGN) Lili Khamiliyah, Jubir BGN Dian Fatwa, Deputi Bidang Koordinasi Keterjangkauan dan Keamanan Pangan Kemenko Pangan Nani Hendiarti. Kemudian ada Stafsus Menko Pangan Bidang Kebijakan Strategis Meizani Irmadhiany dan TA Menko Bidang Pangan Lula Kamal. JAKARTA - Ibu Negara Brasil, Janja Lula da Silva, memuji dan mengapresiasi kecepatan dan skala program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Indonesia. Janja terkesan karena Indonesia sudah bisa mendistribusikan MBG untuk sekitar 30 juta orang dalam waktu hanya 10 bulan. Capaian monumental itu lebih cepat dari Brasil. Ibu negara cukup impressed karena kita baru memulainya 10 bulan. Mereka sudah mencapai angka tersebut sejak tahun 1955 mereka baru mencapai 40 juta. Kami baru 10 bulan sudah mampu memberikan manfaat kepada lebih dari 30 juta anak, belum terhitung dengan ibu-ibu hamil dan juga anak di bawah 5 tahun. Jadi ibu negara cukup impressed dengan apa yang sudah kami capai dalam 10 bulan, ujar Jubir Badan Gizi Nasional (BGN) Dian Fatwa dalam keterangannya, dikutip Sabtu (25/10/2025). Kendati demikian, Dian secara terbuka mengakui bahwa pelaksanaan di lapangan belum sepenuhnya tanpa kekurangan. Walaupun beliau juga cukup paham, tentu dalam perjalanannya, tentu tidak semulus yang kita bayangkan awal, tapi mereka cukup impressed, 10 bulan sudah mencapai 37 juta, dan kita sebetulnya 3 juta away dari mereka karena mereka sudah dari 7 dekade baru mencapai 40 juta, ungkapnya. Selain itu, Dian mengatakan Ibu Negara Janja juga memberikan sejumlah saran kepada Badan Gizi Nasional (BGN) dalam menjalankan program MBG. Beberapa saran tersebut antara lain seperti memberdayakan hasil pertanian lokal sebagai sumber bahan utama dan membuat sistem dapur di sekolah. ""Partnership dengan farmer, dengan petani, dengan masyarakat di sini, kita sudah mulai dan ini akan growing secara keseluruhan,"" pungkasnya. ""Sebetulnya sempat menanyakan (dapur di sekolah) karena mereka melakukannya seperti itu. Nah, kami akan melakukannya itu nanti di daerah terpencil, daerah 3T (tertinggal, terdepan, terpencil),"" tambahnya. Dalam kunjungannya di Halim, Ibu Negara Brasil Janja turut didampingi oleh Plh Sestama Badan Gizi Nasional (BGN) Lili Khamiliyah, Jubir BGN Dian Fatwa, Deputi Bidang Koordinasi Keterjangkauan dan Keamanan Pangan Kemenko Pangan Nani Hendiarti. Kemudian ada Stafsus Menko Pangan Bidang Kebijakan Strategis Meizani Irmadhiany dan TA Menko Bidang Pangan Lula Kamal. (Fetra Hariandja) (Fetra Hariandja)",Binti Mufarida,https://img.okezone.com/content/2025/10/25/337/3179208/janja-rzKa_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/25/337/3179208/ibu-negara-brasil-puji-kecepatan-dan-skala-program-mbg-indonesia?page=all,a56c2947aca064e4c99265d2b49bb966131073c44b87e464589c6120930326df,2025-11-12 15:20:11.217 409,okezone,mbg,2025-10-23 19:14:45,Riset IDSIGHT: Sekolah Rakyat hingga MBG Program Paling Disukai Masyarakat,"JAKARTA - Pemerintahan Prabowo -Gibran genap satu tahun. Sejumlah program prioritas sebagai realisasi janji kampanye dihadapkan pada tantangan. Makan bergizi gratis (MBG) berada pada peringkat ketiga menurut penilaian publik. Sebanyak 51,3% menilai positif program MBG , menunjukkan besarnya dukungan publik yang tidak terbantahkan. Demikian temuan riset Indonesia Social Insight (IDSIGHT) yang dilakukan dengan menganalisis tanggapan terhadap konten media sosial presiden, wakil presiden, dan para menteri pada 24 September-3 Oktober 2025, dari platform Instagram, X/Twitter, Facebook Page, dan Tiktok. Menduduki peringkat 3 besar penilaian terhadap program prioritas Prabowo-Gibran, ujar Direktur Komunikasi IDSIGHT John Santosa di Jakarta, pada Kamis (23/10/2025). Beberapa waktu lalu, Prabowo dalam arahannya meminta dilakukan perbaikan sanitasi dan higienitas di setiap dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Pemerintah juga akan mengevaluasi SPPG yang bermasalah, di mana banyak terjadi kasus keracunan makanan. Sementara itu program prioritas dan unggulan yang mendapat penilaian positif tertinggi adalah Sekolah Rakyat (62,4%) dan cek kesehatan gratis (58,7%). Sekolah Rakyat ditujukan bagi anak-anak dari keluarga yang kurang mampu, sedangkan CKG menyasar seluruh populasi. Harapannya, keberadaan Sekolah Rakyat bisa memutus mata rantai kemiskinan sekaligus membangun karakter bagi para siswanya. Sejak diluncurkan pada Juli 2025, sebanyak 165 titik Sekolah Rakyat telah beroperasi dengan jumlah siswa mencapai 16 ribu orang. Sedangkan penerima manfaat program CKG telah menembus 41,8 juta orang, serta mulai dilakukan pembangunan 22 rumah sakit baru dari target 32 sampai akhir tahun. Termasuk dalam program ini adalah target penurunan kasus TBC yang terbilang masih tinggi di Indonesia. Program lainnya yang mendapat penilaian positif adalah sekolah unggulan Garuda (48,8%), swasembada pangan, energi, dan air (45,3%), dan pembangunan 3 juta rumah melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan/FLPP (42,8%). Terakhir adalah program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP/KLMP) atau Kopdes yang mendapat penilaian positif sebanyak 37,2%, tutup Johan. JAKARTA - Pemerintahan Prabowo -Gibran genap satu tahun. Sejumlah program prioritas sebagai realisasi janji kampanye dihadapkan pada tantangan. Makan bergizi gratis (MBG) berada pada peringkat ketiga menurut penilaian publik. Sebanyak 51,3% menilai positif program MBG , menunjukkan besarnya dukungan publik yang tidak terbantahkan. Demikian temuan riset Indonesia Social Insight (IDSIGHT) yang dilakukan dengan menganalisis tanggapan terhadap konten media sosial presiden, wakil presiden, dan para menteri pada 24 September-3 Oktober 2025, dari platform Instagram, X/Twitter, Facebook Page, dan Tiktok. Menduduki peringkat 3 besar penilaian terhadap program prioritas Prabowo-Gibran, ujar Direktur Komunikasi IDSIGHT John Santosa di Jakarta, pada Kamis (23/10/2025). Beberapa waktu lalu, Prabowo dalam arahannya meminta dilakukan perbaikan sanitasi dan higienitas di setiap dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Pemerintah juga akan mengevaluasi SPPG yang bermasalah, di mana banyak terjadi kasus keracunan makanan. Sementara itu program prioritas dan unggulan yang mendapat penilaian positif tertinggi adalah Sekolah Rakyat (62,4%) dan cek kesehatan gratis (58,7%). Sekolah Rakyat ditujukan bagi anak-anak dari keluarga yang kurang mampu, sedangkan CKG menyasar seluruh populasi. Harapannya, keberadaan Sekolah Rakyat bisa memutus mata rantai kemiskinan sekaligus membangun karakter bagi para siswanya. Sejak diluncurkan pada Juli 2025, sebanyak 165 titik Sekolah Rakyat telah beroperasi dengan jumlah siswa mencapai 16 ribu orang. Sedangkan penerima manfaat program CKG telah menembus 41,8 juta orang, serta mulai dilakukan pembangunan 22 rumah sakit baru dari target 32 sampai akhir tahun. Termasuk dalam program ini adalah target penurunan kasus TBC yang terbilang masih tinggi di Indonesia. Program lainnya yang mendapat penilaian positif adalah sekolah unggulan Garuda (48,8%), swasembada pangan, energi, dan air (45,3%), dan pembangunan 3 juta rumah melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan/FLPP (42,8%). Terakhir adalah program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP/KLMP) atau Kopdes yang mendapat penilaian positif sebanyak 37,2%, tutup Johan. (Fahmi Firdaus )",Fahmi Firdaus ,https://img.okezone.com/content/2025/10/23/337/3178834/pemerintah-7WLv_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/23/337/3178834/riset-idsight-sekolah-rakyat-hingga-mbg-program-paling-disukai-masyarakat?page=all,fbf18550014574c181e981713e7d06ecf2cc6d53fb938179237baf0f60b87543,2025-11-12 15:20:31.611 410,okezone,mbg,2025-10-23 13:07:36,Kepala BGN Pamer Anggaran MBG Sudah Terserap Rp30 Triliun,"JAKART A - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana melaporkan realisasi serapan anggaran untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah mencapai Rp30 triliun hingga 22 Oktober 2025. Jumlah tersebut setara dengan sekitar 42% dari total anggaran yang telah dialokasikan untuk tahun ini. Alhamdulillah, hari ini kita sudah menyerap Rp30 triliun. Itu sudah mencakup 42%, ujar Dadan saat dijumpai usai Rapat Koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rabu (22/10/2025). Dadang menyebut angka serapan penyerapan akan terus bertambah seiring berjalannya program. ""Akan meningkat terus sepanjang bulan. Jadi kita nanti akan kekurangan kurang lebih Rp28 triliun di akhir tahun,"" jelasnya. Menurut Dadan, dana Rp28 triliun tersebut merupakan tambahan anggaran yang diberikan oleh Presiden Prabowo Subianto. Dia pun memastikan bahwa ke depan anggaran akan diserap secara penuh. ""Iya betul (dana yang diberikan Presiden) kita akan gunakan itu semuanya, tambahnya. Sebagai informasi, pemerintah telah mengalokasikan total anggaran sebesar Rp71 triliun untuk pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis pada tahun anggaran 2025. Program ini menjadi salah satu prioritas utama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yang bertujuan meningkatkan gizi anak-anak sekolah dan menurunkan angka stunting di Indonesia. JAKART A - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana melaporkan realisasi serapan anggaran untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah mencapai Rp30 triliun hingga 22 Oktober 2025. Jumlah tersebut setara dengan sekitar 42% dari total anggaran yang telah dialokasikan untuk tahun ini. Alhamdulillah, hari ini kita sudah menyerap Rp30 triliun. Itu sudah mencakup 42%, ujar Dadan saat dijumpai usai Rapat Koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rabu (22/10/2025). Dadang menyebut angka serapan penyerapan akan terus bertambah seiring berjalannya program. ""Akan meningkat terus sepanjang bulan. Jadi kita nanti akan kekurangan kurang lebih Rp28 triliun di akhir tahun,"" jelasnya. Menurut Dadan, dana Rp28 triliun tersebut merupakan tambahan anggaran yang diberikan oleh Presiden Prabowo Subianto. Dia pun memastikan bahwa ke depan anggaran akan diserap secara penuh. ""Iya betul (dana yang diberikan Presiden) kita akan gunakan itu semuanya, tambahnya. Sebagai informasi, pemerintah telah mengalokasikan total anggaran sebesar Rp71 triliun untuk pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis pada tahun anggaran 2025. Program ini menjadi salah satu prioritas utama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yang bertujuan meningkatkan gizi anak-anak sekolah dan menurunkan angka stunting di Indonesia. (Dani Jumadil Akhir)",Tangguh Yudha,https://img.okezone.com/content/2025/10/23/320/3178727/dadan-k1F9_large.png,https://economy.okezone.com/read/2025/10/23/320/3178727/kepala-bgn-pamer-anggaran-mbg-sudah-terserap-rp30-triliun?page=all,db65171260c1fa5b3134eb42646e96e2bdcc839375ef43c4abb7336b111087c5,2025-11-12 15:20:41.789 411,okezone,mbg,2025-10-23 11:47:32,Riset IDSIGHT: Prabowo Masih Dapat Dukungan Kuat Publik Meski Diterpa Isu MBG,"JAKARTA - Genap setahun usia pemerintahan, publik memberikan nilai positif terhadap kinerja Presiden Prabowo Subianto hingga mencapai 77,5%. Hanya 10,1% yang menilai negatif, dan sisanya cenderung bersikap netral. Penilaian tersebut masih terbilang tinggi, meski sempat mengalami penurunan pada triwulan II (74,6%) dan triwulan III (72,2%). Kendati demikian, angkanya masih di bawah capaian pada 100 hari pertama pemerintahan yang menembus di atas 80%. Sementara itu, penilaian terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka cenderung stabil, meski juga sempat sedikit menurun pada triwulan II dan III. Penilaian positif terhadap Gibran kini berada di angka 75,8%, dengan 15,6% menilai negatif dan sisanya netral. Temuan ini merupakan hasil riset Indonesia Social Insight (IDSIGHT) yang dilakukan dengan menganalisis tanggapan terhadap konten media sosial Presiden dan Wakil Presiden pada 24 September 3 Oktober 2025 di platform Instagram, X/Twitter, Facebook Page, dan TikTok. Menurut laporan Data Digital Indonesia 2024, keempat platform tersebut merupakan yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia. Dengan karakteristik pengguna yang berbeda-beda, kombinasinya diharapkan menghasilkan gambaran yang lebih objektif. Publik memberikan nilai positif sebesar 77,5% terhadap kinerja Presiden Prabowo saat memasuki usia setahun pemerintahan, ungkap Direktur Komunikasi IDSIGHT, Johan Santosa, Kamis (23/10/2025). Prabowo bergerak cepat menggulirkan sejumlah program prioritas yang menjadi bagian dari janji kampanye, di antaranya yang paling menonjol adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang resmi diluncurkan sejak 6 Januari 2025. Hingga Oktober 2025, jumlah penerima manfaat MBG mulai dari tingkat PAUD, SD, hingga SMA, serta ibu hamil, menyusui, dan balita telah menembus 35 juta orang. Program tersebut dijalankan melalui 12.189 dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di berbagai daerah. Program ini diharapkan mempercepat pemerataan akses gizi di seluruh Indonesia guna menekan angka gizi buruk dan prevalensi stunting yang masih tinggi. Selain itu, MBG juga diyakini mampu menggerakkan ekonomi lokal, terutama bagi petani, UMKM, dan tenaga kerja dapur SPPG. Namun, dalam perjalanannya sempat merebak kasus keracunan makanan yang menjadi sorotan publik hingga muncul desakan agar program MBG dihentikan. Sejumlah kalangan mengusulkan agar anggaran MBG dialihkan ke sektor pendidikan, dengan memberikan uang tunai langsung kepada orang tua, jelas Johan. Di sisi lain, banyak pihak yang telah merasakan manfaat MBG meminta agar program ini dilanjutkan dengan evaluasi dan perbaikan. Banyak relawan dan pekerja dapur SPPG yang telah menikmati berkah berupa lapangan kerja dan penghasilan tambahan, lanjutnya. Polemik seputar kasus keracunan MBG sempat berdampak pada meningkatnya penilaian negatif terhadap kinerja Prabowo Gibran. Selain itu, publik juga menyoroti janji penciptaan 19 juta lapangan kerja yang belum terlihat progresnya, ujar Johan. Penilaian positif terhadap Prabowo kembali meningkat setelah pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB di New York, yang menyerukan perdamaian antara Palestina dan Israel. Tampilnya kembali Indonesia di panggung dunia membangkitkan rasa bangga publik, tandas Johan. Sementara itu, wacana pemakzulan yang sempat bergema kini meredup, berganti dengan isu ijazah palsu yang menyerang Jokowi serta keabsahan latar belakang pendidikan Wapres Gibran. Nyatanya publik masih merasakan hasil pembangunan infrastruktur selama era Jokowi, tegasnya. Munculnya sosok Gibran juga dinilai sebagai representasi politik anak muda, mengingat milenial dan Gen Z kini mendominasi demografi pemilih. Prabowo Gibran menjadi simbol harapan baru untuk mewujudkan tekad Indonesia Emas, alih-alih Indonesia Gelap seperti banyak digaungkan, pungkas Johan. JAKARTA - Genap setahun usia pemerintahan, publik memberikan nilai positif terhadap kinerja Presiden Prabowo Subianto hingga mencapai 77,5%. Hanya 10,1% yang menilai negatif, dan sisanya cenderung bersikap netral. Penilaian tersebut masih terbilang tinggi, meski sempat mengalami penurunan pada triwulan II (74,6%) dan triwulan III (72,2%). Kendati demikian, angkanya masih di bawah capaian pada 100 hari pertama pemerintahan yang menembus di atas 80%. Sementara itu, penilaian terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka cenderung stabil, meski juga sempat sedikit menurun pada triwulan II dan III. Penilaian positif terhadap Gibran kini berada di angka 75,8%, dengan 15,6% menilai negatif dan sisanya netral. Temuan ini merupakan hasil riset Indonesia Social Insight (IDSIGHT) yang dilakukan dengan menganalisis tanggapan terhadap konten media sosial Presiden dan Wakil Presiden pada 24 September 3 Oktober 2025 di platform Instagram, X/Twitter, Facebook Page, dan TikTok. Menurut laporan Data Digital Indonesia 2024, keempat platform tersebut merupakan yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia. Dengan karakteristik pengguna yang berbeda-beda, kombinasinya diharapkan menghasilkan gambaran yang lebih objektif. Publik memberikan nilai positif sebesar 77,5% terhadap kinerja Presiden Prabowo saat memasuki usia setahun pemerintahan, ungkap Direktur Komunikasi IDSIGHT, Johan Santosa, Kamis (23/10/2025). Prabowo bergerak cepat menggulirkan sejumlah program prioritas yang menjadi bagian dari janji kampanye, di antaranya yang paling menonjol adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang resmi diluncurkan sejak 6 Januari 2025. Hingga Oktober 2025, jumlah penerima manfaat MBG mulai dari tingkat PAUD, SD, hingga SMA, serta ibu hamil, menyusui, dan balita telah menembus 35 juta orang. Program tersebut dijalankan melalui 12.189 dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di berbagai daerah. Program ini diharapkan mempercepat pemerataan akses gizi di seluruh Indonesia guna menekan angka gizi buruk dan prevalensi stunting yang masih tinggi. Selain itu, MBG juga diyakini mampu menggerakkan ekonomi lokal, terutama bagi petani, UMKM, dan tenaga kerja dapur SPPG. Namun, dalam perjalanannya sempat merebak kasus keracunan makanan yang menjadi sorotan publik hingga muncul desakan agar program MBG dihentikan. Sejumlah kalangan mengusulkan agar anggaran MBG dialihkan ke sektor pendidikan, dengan memberikan uang tunai langsung kepada orang tua, jelas Johan. Di sisi lain, banyak pihak yang telah merasakan manfaat MBG meminta agar program ini dilanjutkan dengan evaluasi dan perbaikan. Banyak relawan dan pekerja dapur SPPG yang telah menikmati berkah berupa lapangan kerja dan penghasilan tambahan, lanjutnya. Polemik seputar kasus keracunan MBG sempat berdampak pada meningkatnya penilaian negatif terhadap kinerja Prabowo Gibran. Selain itu, publik juga menyoroti janji penciptaan 19 juta lapangan kerja yang belum terlihat progresnya, ujar Johan. Penilaian positif terhadap Prabowo kembali meningkat setelah pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB di New York, yang menyerukan perdamaian antara Palestina dan Israel. Tampilnya kembali Indonesia di panggung dunia membangkitkan rasa bangga publik, tandas Johan. Sementara itu, wacana pemakzulan yang sempat bergema kini meredup, berganti dengan isu ijazah palsu yang menyerang Jokowi serta keabsahan latar belakang pendidikan Wapres Gibran. Nyatanya publik masih merasakan hasil pembangunan infrastruktur selama era Jokowi, tegasnya. Munculnya sosok Gibran juga dinilai sebagai representasi politik anak muda, mengingat milenial dan Gen Z kini mendominasi demografi pemilih. Prabowo Gibran menjadi simbol harapan baru untuk mewujudkan tekad Indonesia Emas, alih-alih Indonesia Gelap seperti banyak digaungkan, pungkas Johan. (Awaludin)",Awaludin,https://img.okezone.com/content/2025/10/23/337/3178709/presiden_prabowo_subianto-D6sc_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/23/337/3178709/riset-idsight-prabowo-masih-dapat-dukungan-kuat-publik-meski-diterpa-isu-mbg?page=all,87ce0855f5c78bd843fbfb20b9703cd03dca6e79a473b269328e14eec646b1a8,2025-11-12 15:20:51.996 412,pikiranrakyat,mbg,2025-11-06 13:39:00,Biaya Perawatan Korban Keracunan Massal Program MBG Bandung Barat Tembus Rp400 Juta,"PIKIRAN RAKYAT Total biaya perawatan korban keracunan massal akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) mencapai lebih dari Rp400 juta. Jumlah itu merupakan akumulasi dari tiga kluster kasus awal, yakni dua di Kecamatan Cipongkor dan satu di Kecamatan Cihampelas, yang menimpa lebih dari 1.000 orang. Wakil Ketua DPRD KBB, Dadan Supardan, menyebutkan bahwa perhitungan tersebut diperoleh dari sejumlah fasilitas kesehatan, baik milik pemerintah maupun swasta, yang menangani para korban. Berdasarkan komunikasi dengan sejumlah rumah sakit, total tagihannya mencapai Rp400 juta lebih. Itu belum termasuk biaya akomodasi dan BBM ambulans, ujar Dadan, belum lama ini. Ia menjelaskan bahwa proses pendataan masih terus berlangsung karena jumlah korban terus bertambah seiring munculnya kasus baru di beberapa wilayah. Biaya keseluruhan masih dihimpun karena kasusnya terus muncul di beberapa wilayah, tambahnya. Berdasarkan data sementara, total korban dari tiga kluster awal mencapai 1.333 orang, terdiri dari pelajar, guru, orang tua, hingga ibu menyusui. Setelah gelombang kasus pertama di wilayah selatan, insiden serupa kembali terjadi di wilayah utara Bandung Barat pada pertengahan Oktober 2025. Kasus baru ditemukan di dua kluster Kecamatan Cisarua, satu kluster di Padalarang, serta dua kluster di Lembang. Seluruh kasus diduga kuat berkaitan dengan konsumsi makanan dari program MBG. Ratusan korban dilaporkan mengalami gejala mual, pusing, dan muntah setelah menyantap menu dari program tersebut. Menanggapi hal ini, Dadan meminta Pemerintah Kabupaten Bandung Barat segera menuntaskan persoalan pembiayaan perawatan bagi para korban, terutama di rumah sakit swasta yang ikut menangani pasien. Agar persoalan biaya ini segera diselesaikan, terutama bagi rumah sakit swasta yang turut menangani pasien, katanya. Dadan juga mendorong Dinas Kesehatan KBB untuk berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) dan pihak penyedia program MBG agar seluruh biaya pengobatan dapat segera dilunasi. Selain soal biaya, Dadan menilai peristiwa ini harus menjadi bahan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis di Bandung Barat. Ia menyoroti lemahnya standar operasional (SOP) dan pengawasan dapur penyedia makanan. Program ini sebenarnya sangat baik untuk anak-anak. Tapi kejadian seperti ini harus jadi bahan evaluasi serius. SOP dapur perlu diperketat, bahan pangan wajib aman, dan proses pengolahan harus sesuai standar kesehatan, tegasnya. Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya koordinasi antara pemerintah daerah dan penyedia dapur sejak awal pelaksanaan program. Kami baru mengetahui keberadaan sejumlah dapur setelah terjadi kasus keracunan. Ke depan, proses pendirian dapur harus melalui seleksi ketat dan mendapat pengawasan langsung dari Pemda, pungkas Dadan.*** Berita PilihanKasus Dugaan Keracunan MBG Berlanjut di Lembang Bandung Barat, Langkah Evaluasi DipertanyakanSeluruh SPPG di Cirebon Terancam Berhenti Beroperasi, Belum Ada Dapur MBG yang Kantongi SLHSKorban Keracunan MBG di Cibodas Lembang Mulai Menurun, 169 Pasien Dinyatakan SembuhKeracunan MBG Terjadi Lagi, Kronologi 230 Siswa di 4 Sekolah di Bandung BaratMuhaimin Iskandar Tak Ingin BGN dan Menu MBG Gunakan Produk ImporJPPI Bilang Pemerintah Belum Berhasil Lindungi Anak Sekolah dari Bahaya Program Makan Bergizi Gratis/MBGUsai Dana MBG Rp1 Miliar Raib, Kepala SPPG Pangauban Bandung Barat Diduga Dapat Bekingan Keluarga Berita PilihanKasus Dugaan Keracunan MBG Berlanjut di Lembang Bandung Barat, Langkah Evaluasi DipertanyakanSeluruh SPPG di Cirebon Terancam Berhenti Beroperasi, Belum Ada Dapur MBG yang Kantongi SLHSKorban Keracunan MBG di Cibodas Lembang Mulai Menurun, 169 Pasien Dinyatakan SembuhKeracunan MBG Terjadi Lagi, Kronologi 230 Siswa di 4 Sekolah di Bandung BaratMuhaimin Iskandar Tak Ingin BGN dan Menu MBG Gunakan Produk ImporJPPI Bilang Pemerintah Belum Berhasil Lindungi Anak Sekolah dari Bahaya Program Makan Bergizi Gratis/MBGUsai Dana MBG Rp1 Miliar Raib, Kepala SPPG Pangauban Bandung Barat Diduga Dapat Bekingan Keluarga Berita Pilihan Kasus Dugaan Keracunan MBG Berlanjut di Lembang Bandung Barat, Langkah Evaluasi DipertanyakanSeluruh SPPG di Cirebon Terancam Berhenti Beroperasi, Belum Ada Dapur MBG yang Kantongi SLHSKorban Keracunan MBG di Cibodas Lembang Mulai Menurun, 169 Pasien Dinyatakan SembuhKeracunan MBG Terjadi Lagi, Kronologi 230 Siswa di 4 Sekolah di Bandung BaratMuhaimin Iskandar Tak Ingin BGN dan Menu MBG Gunakan Produk ImporJPPI Bilang Pemerintah Belum Berhasil Lindungi Anak Sekolah dari Bahaya Program Makan Bergizi Gratis/MBGUsai Dana MBG Rp1 Miliar Raib, Kepala SPPG Pangauban Bandung Barat Diduga Dapat Bekingan Keluarga Kasus Dugaan Keracunan MBG Berlanjut di Lembang Bandung Barat, Langkah Evaluasi Dipertanyakan Kasus Dugaan Keracunan MBG Berlanjut di Lembang Bandung Barat, Langkah Evaluasi Dipertanyakan Kasus Dugaan Keracunan MBG Berlanjut di Lembang Bandung Barat, Langkah Evaluasi Dipertanyakan Kasus Dugaan Keracunan MBG Berlanjut di Lembang Bandung Barat, Langkah Evaluasi Dipertanyakan Seluruh SPPG di Cirebon Terancam Berhenti Beroperasi, Belum Ada Dapur MBG yang Kantongi SLHS Seluruh SPPG di Cirebon Terancam Berhenti Beroperasi, Belum Ada Dapur MBG yang Kantongi SLHS Seluruh SPPG di Cirebon Terancam Berhenti Beroperasi, Belum Ada Dapur MBG yang Kantongi SLHS Seluruh SPPG di Cirebon Terancam Berhenti Beroperasi, Belum Ada Dapur MBG yang Kantongi SLHS Korban Keracunan MBG di Cibodas Lembang Mulai Menurun, 169 Pasien Dinyatakan Sembuh Korban Keracunan MBG di Cibodas Lembang Mulai Menurun, 169 Pasien Dinyatakan Sembuh Korban Keracunan MBG di Cibodas Lembang Mulai Menurun, 169 Pasien Dinyatakan Sembuh Korban Keracunan MBG di Cibodas Lembang Mulai Menurun, 169 Pasien Dinyatakan Sembuh Keracunan MBG Terjadi Lagi, Kronologi 230 Siswa di 4 Sekolah di Bandung Barat Keracunan MBG Terjadi Lagi, Kronologi 230 Siswa di 4 Sekolah di Bandung Barat Keracunan MBG Terjadi Lagi, Kronologi 230 Siswa di 4 Sekolah di Bandung Barat Keracunan MBG Terjadi Lagi, Kronologi 230 Siswa di 4 Sekolah di Bandung Barat Muhaimin Iskandar Tak Ingin BGN dan Menu MBG Gunakan Produk Impor Muhaimin Iskandar Tak Ingin BGN dan Menu MBG Gunakan Produk Impor Muhaimin Iskandar Tak Ingin BGN dan Menu MBG Gunakan Produk Impor Muhaimin Iskandar Tak Ingin BGN dan Menu MBG Gunakan Produk Impor JPPI Bilang Pemerintah Belum Berhasil Lindungi Anak Sekolah dari Bahaya Program Makan Bergizi Gratis/MBG JPPI Bilang Pemerintah Belum Berhasil Lindungi Anak Sekolah dari Bahaya Program Makan Bergizi Gratis/MBG JPPI Bilang Pemerintah Belum Berhasil Lindungi Anak Sekolah dari Bahaya Program Makan Bergizi Gratis/MBG JPPI Bilang Pemerintah Belum Berhasil Lindungi Anak Sekolah dari Bahaya Program Makan Bergizi Gratis/MBG Usai Dana MBG Rp1 Miliar Raib, Kepala SPPG Pangauban Bandung Barat Diduga Dapat Bekingan Keluarga Usai Dana MBG Rp1 Miliar Raib, Kepala SPPG Pangauban Bandung Barat Diduga Dapat Bekingan Keluarga Usai Dana MBG Rp1 Miliar Raib, Kepala SPPG Pangauban Bandung Barat Diduga Dapat Bekingan Keluarga Usai Dana MBG Rp1 Miliar Raib, Kepala SPPG Pangauban Bandung Barat Diduga Dapat Bekingan Keluarga",Dewiyatini,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/15/89279515.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019772756/biaya-perawatan-korban-keracunan-massal-program-mbg-bandung-barat-tembus-rp400-juta?page=all,71a3c8702a3119bfe26050bc58c45fe8d6c968eee7bd76a30badf1f206a10c5a,2025-11-13 19:46:28.999 430,detik,mbg,2025-11-12 18:20:00,Kepala BGN Pastikan Masalah Dapur MBG Telat Dibayar Tuntas Pekan Ini,"Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana memberikan penjelasan soal adanya keterlambatan gaji petugas Makan Bergizi Gratis (MBG). Dadan memastikan dalam minggu ini masalah keterlambatan gaji itu akan tuntas. ""Kami sekalian untuk menyelesaikan minggu ini, kami sudah geser anggaran untuk tuntas sampai Desember. Jadi bulan depan sudah tidak akan ada keterlambatan lagi,"" kata Dadan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR RI, Rabu (12/11/2025). Dadan menjelaskan para Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) pada batch 1 dan 2 statusnya sudah menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Mereka ini sudah tidak adalah dengan gaji. Sedangkan untuk batch 3, karena tesnya baru bulan ini, anggarannya ada pada anggaran berbeda. Jadi, kata Dadan, ada keterlambatan beberapa hari untuk pembayaran sebab menunggu proses penggeseran anggaran. ""Tapi karena masih ada hal yang harus diselesaikan, maka sementara ini SPPI batch 3 ini dan juga AG (petugas ahli gizi) dan AK (akuntan) masih harus digaji dengan sistem istilahnya konsultan perorangan,"" ucap dia. ""Jadi kami secara administrasi harus menggeser anggaran,"" tambahnya. Diketahui, media sosial BGN, tepatnya Instagram resminya BGN, dibanjiri sejumlah komentar. Mereka mengeluh BGN belum membayar gaji mereka. Keluhan itu tertulis di kolom komentar setiap postingan BGN. Ada yang mengatakan peserta SPPI baru menerima pembayaran sebanyak dua kali, padahal di SPK tertulis bahwa pembayaran dilakukan setiap awal bulan. Simak Video: Penjelasan BGN soal Gaji Petugas MBG Belum Dibayar",Adrial akbar -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/08/12/kepala-bgn-dadan-hindayana-rusman-biro-pers-sekretariat-presiden-1755013608259_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8207583/kepala-bgn-pastikan-masalah-dapur-mbg-telat-dibayar-tuntas-pekan-ini,0c6c9667256dcf93ff7788dbe545a3122cdf5e785f31fb8bf7783e039d1cbf62,2025-11-13 19:48:08.418 413,kompas,mbg,2025-11-01 11:46:50,Polisi Sidak Ruko yang Diduga Palsukan Nampan MBG,"JAKARTA, KOMPAS.com Polres Metro Jakarta Utara melakukan inspeksi mendadak ke sebuah ruko di wiilayah Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.Berdasarkan informasi yang diterimaKompas.com,ruko tersebut diduga digunakan untuk memalsukan label dan logo pada perlengkapan makan programMakan Bergizi Gratis(MBG).Di sana, polisi menemukan sejumlah barang impor yang diberi label Made in Indonesia palsu, label SNI palsu, serta logo Badan Gizi Nasional (BGN) tanpa izin.Baca juga:Fakta-fakta 2 Kerangka Manusia di Gedung yang Terbakar dalam Kerusuhan KwitangKasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Kompol Onkoseno menyatakan, saat ini polisi tengah mendalami atas aduan yang diterima dari masyarakat mengenai hal tersebut. Masih kami dalami informasi tersebut mendasari adanya aduan, kata Onkoseno saat dikonfirmasi, Sabtu (1/11/2025).Berdasarkan informasi, barang-barang tersebut berupa alat dapur danfood trayatau nampan yang digunakan dalam program MBG.Polisi juga masih mencari tahu asal-usul nampan MBG yang diduga dipalsukan itu.""Masih kita cek kita kaji dulu kita lakukan verifikasi awal,"" kata dia.Berdasarkan Pasal 62 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, pemalsu label SNI dapat dipidana penjara maksimal tujuh tahun atau denda hingga Rp 50 miliar.Baca juga:MBG: Dari Janji Kampanye ke Meja SekolahPraktik tersebut berpotensi merugikan negara lantaran tidak menyetorkan Pajak Pertambahan Nilai (PPn).Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com Polres Metro Jakarta Utara melakukan inspeksi mendadak ke sebuah ruko di wiilayah Ancol, Pademangan, Jakarta Utara. Berdasarkan informasi yang diterimaKompas.com,ruko tersebut diduga digunakan untuk memalsukan label dan logo pada perlengkapan makan programMakan Bergizi Gratis(MBG). Di sana, polisi menemukan sejumlah barang impor yang diberi label Made in Indonesia palsu, label SNI palsu, serta logo Badan Gizi Nasional (BGN) tanpa izin. Baca juga:Fakta-fakta 2 Kerangka Manusia di Gedung yang Terbakar dalam Kerusuhan Kwitang Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Kompol Onkoseno menyatakan, saat ini polisi tengah mendalami atas aduan yang diterima dari masyarakat mengenai hal tersebut. Masih kami dalami informasi tersebut mendasari adanya aduan, kata Onkoseno saat dikonfirmasi, Sabtu (1/11/2025). Berdasarkan informasi, barang-barang tersebut berupa alat dapur danfood trayatau nampan yang digunakan dalam program MBG. Polisi juga masih mencari tahu asal-usul nampan MBG yang diduga dipalsukan itu. ""Masih kita cek kita kaji dulu kita lakukan verifikasi awal,"" kata dia. Berdasarkan Pasal 62 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, pemalsu label SNI dapat dipidana penjara maksimal tujuh tahun atau denda hingga Rp 50 miliar. Baca juga:MBG: Dari Janji Kampanye ke Meja Sekolah Praktik tersebut berpotensi merugikan negara lantaran tidak menyetorkan Pajak Pertambahan Nilai (PPn).",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/UtJ4quZJKMYc7mMxyjqMPoOsGRo=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/01/69058cde3597e.jpg",https://megapolitan.kompas.com/read/2025/11/01/11465081/polisi-sidak-ruko-yang-diduga-palsukan-nampan-mbg,7af1b316e7b907eeb3bd121bee623ee382ef76f53a9f4a89ead660e71b560bed,2025-11-13 19:47:19.875 414,detik,mbg,2025-11-12 17:43:00,Video: Kasus Keracunan MBG 50% Akibat E. coli,Dadan juga mengungkap setiap SPPG akan menggunakan sterilisasi foodtray seperti lemari dan memiliki uap panas mencapai 120 derajat. Hal ini diharapkan agar foodtray MBG bisa cepat kering dan steril. (/) mbg makan bergizi gratis e. coli sppg kemenkes,"Aji Panengah, detikTV -detikHealth",https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2022/09/28/keracunan-massal_169.jpeg?w=1200,https://health.detik.com/detiktv/d-8207520/video-kasus-keracunan-mbg-50-akibat-e-coli,eb370a4002bf8850790f5e6f4daf340526ce38dfb64b28839c6705da5e12ccb2,2025-11-13 19:48:43.448 415,sindonews,mbg,2025-10-31 11:21:00,Perempuan Jadi Salah Satu Pilar Keberhasilan Program MBG,"JAKARTA JAKARTA - Perempuan, khususnya para ibu, memiliki peran sentral dalam memastikan keberhasilan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) (MBG) yang dicanangkan pemerintah. Keterlibatan dan peran aktif perempuan peran aktif perempuan di tingkat keluarga, sekolah, dan komunitas merupakan fondasi penting dalam membangun generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan berkarakter menuju visi Indonesia Emas 2045. Perempuan, terutama ibu, adalah garda terdepan dalam ketahanan gizi keluarga. Program MBG akan efektif bila para ibu memahami nilai gizi seimbang dan mendukung pola makan sehat anak, baik di sekolah maupun di rumah, ujar mantan Komisioner KPAI Erlinda di Jakarta, Jumat (31/10/2025). Baca juga: Prabowo Optimistis Target 82,9 Juta Penerima Manfaat MBG Tercapai Prabowo Optimistis Target 82,9 Juta Penerima Manfaat MBG Tercapai Ia menilai bahwa selama ini pemerintah telah melibatkan perempuan melalui berbagai wadah seperti Posyandu, PKK, dan kader gizi desa. Namun ke depan, menurut Erlinda, pelibatan ini harus lebih sistematis dan berorientasi pada penguatan kapasitas. Perempuan tidak hanya ditempatkan sebagai pelaksana kegiatan, tetapi juga harus diberi ruang untuk menjadi perancang kebijakan mikro di tingkat keluarga dan sekolah. Kalau ibu-ibu memiliki literasi gizi dan pemahaman tentang sanitasi serta keamanan pangan, mereka bukan hanya menjaga anak-anaknya sendiri, tetapi juga menjadi pengawas sosial di lingkungan sekitar. Ini merupakan bentuk nyata perlindungan anak dari sisi hak atas gizi dan kesehatan, tambahnya. Lebih lanjut, Erlinda menjelaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu bentuk nyata kehadiran negara dalam memenuhi hak dasar anak atas gizi yang cukup dan makanan yang layak. Program ini, menurutnya, tidak hanya berdampak pada penurunan angka stunting dan malnutrisi, tetapi juga meningkatkan konsentrasi belajar, kehadiran siswa di sekolah, serta prestasi akademik. Baca juga: Penerima Program MBG Tembus 35,4 Juta Orang, Tujuh Kali Lipat Populasi Singapura Penerima Program MBG Tembus 35,4 Juta Orang, Tujuh Kali Lipat Populasi Singapura MBG adalah investasi jangka panjang dalam pembangunan sumber daya manusia. Anak-anak yang mendapatkan gizi seimbang akan tumbuh sehat secara fisik dan mental, sehingga mampu belajar dengan baik dan berdaya saing di masa depan, kata Erlinda. Namun demikian, ia mengingatkan agar pelaksanaan program MBG tidak dilakukan secara seragam di seluruh daerah tanpa memperhatikan kondisi sosial-ekonomi dan ketersediaan pangan lokal. Ketidaktepatan sasaran dapat terjadi jika data gizi anak tidak akurat atau mekanisme pendistribusian makanan dilakukan secara administratif semata. Pemerintah daerah harus didorong untuk menggunakan pendekatan berbasis data dan kontekstual. Misalnya dengan melakukan pemetaan status gizi per wilayah oleh Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan, serta melibatkan tenaga ahli gizi di sekolah. Hal ini penting agar intervensi yang dilakukan tepat sasaran dan berdampak nyata, ujarnya. Erlinda juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan transparansi publik dalam pelaksanaan MBG. Ia menilai, keberhasilan program ini sangat bergantung pada koordinasi antar kementerian dan lembaga, seperti Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan, Kementerian Sosial, serta Kementerian Desa. Program MBG memerlukan pengawasan lintas sektor dengan koordinasi yang kuat, misalnya di bawah Kementerian Sekretariat Negara atau Sekretariat Wakil Presiden. Monitoring dan evaluasi harus dilakukan secara berkala agar pelaksanaannya akuntabel dan transparan, katanya. Selain itu, partisipasi masyarakat dinilai menjadi faktor penting. Organisasi perempuan seperti PKK, Dharma Wanita, dan organisasi keagamaan perempuan dapat dilibatkan dalam pengawasan kualitas makanan, distribusi, serta edukasi gizi di sekolah dan masyarakat. Ketika masyarakat, terutama organisasi perempuan, dilibatkan secara aktif, maka MBG akan menjadi gerakan sosial bersama, bukan sekadar proyek pemerintah. Dengan begitu, rasa memiliki masyarakat terhadap program ini akan tumbuh, dan keberlanjutannya lebih terjamin, ujar Erlinda. Menurut Erlinda, perempuan khususnya ibu merupakan guru pertama dan utama dalam pendidikan gizi anak. Di lingkungan rumah tangga, ibu dapat menanamkan kebiasaan pola makan sehat dengan memberi contoh nyata, seperti mengonsumsi sayur dan buah, menjaga kebersihan, serta tidak membuang makanan. Ibu bisa memperkenalkan nilai gizi sejak dini, mengajarkan anak mengenal karbohidrat, protein, dan vitamin dalam makanan sehari-hari. Literasi gizi sederhana ini sangat efektif jika dilakukan secara konsisten, ucapnya. Ia menambahkan, pemerintah perlu mendukung penguatan literasi gizi melalui berbagai media, seperti Posyandu, sekolah, dan platform digital. Dengan demikian, rumah tangga akan menjadi perpanjangan tangan negara dalam memastikan generasi muda tumbuh sehat, cerdas, dan berkarakter. Kalau keluarga memahami gizi, maka efek program MBG tidak berhenti di sekolah, tapi berlanjut di rumah. Anak-anak akan tumbuh dengan kebiasaan makan sehat yang akan terbawa sampai dewasa, kata Erlinda. Selain dari aspek gizi dan edukasi, ia uga menilai bahwa MBG memiliki potensi besar untuk memperkuat ekonomi lokal. Erlinda menyarankan agar dapur-dapur penyedia MBG menggunakan bahan pangan yang berasal dari petani, nelayan, dan UMKM di sekitar sekolah. Pola ini tidak hanya memperkuat rantai pasok pangan, tetapi juga mendorong pemerataan ekonomi desa. Kalau bahan makanan MBG diambil dari petani dan pelaku UMKM sekitar sekolah, maka dampaknya ganda. Anak-anak mendapatkan makanan segar dan bergizi, sementara perekonomian lokal juga ikut tumbuh. Ini model pembangunan yang berkelanjutan, jelasnya. Ia menegaskan, keterlibatan perempuan juga dapat diperluas dalam aspek ekonomi, misalnya melalui pelatihan pengolahan makanan sehat lokal dan pengelolaan dapur higienis. Dengan begitu, perempuan tidak hanya menjadi penerima manfaat, tetapi juga pelaku ekonomi yang berdaya. Erlinda menyampaikan bahwa Program Makan Bergizi Gratis seharusnya dipandang bukan sekadar bantuan makanan, tetapi sebagai investasi jangka panjang negara dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia. Anak yang sehat dan bergizi baik adalah modal utama bangsa untuk menghadapi tantangan global di masa depan. Keberhasilan MBG akan menjadi salah satu tonggak penting menuju Indonesia Emas 2045, ujar Erlinda. (shf) (shf)",Sunu Hastoro Fahrurozi,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/31/15/1638761/perempuan-jadi-salah-satu-pilar-keberhasilan-program-mbg-dwi.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1638761/15/perempuan-jadi-salah-satu-pilar-keberhasilan-program-mbg-1761883856?showpage=all,112b14a2419fdb9c420d9bae9802b6c7d423ec77f3838de44e2f52b830ab85f0,2025-11-12 18:35:59.929 416,pikiranrakyat,mbg,2025-10-23 19:34:41,Mendikdasmen Abdul Mu'ti Usulkan Ada Dapur Sekolah untuk Kelola MBG,"PIKIRAN RAKYAT -Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, mengaku telah mengusulkan kepada Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, terkait penyediaan Makanan Bergizi Gratis di sekolah. Mu'ti mengusulkan agar ada dapur sekolah untuk menyediakan MBG. Usulan itu diakuinya telah disampaikan secara informal kepada Dadan Hindayana dan juga dalam rapat koordinasi lintas kementerian. Mu'ti mengusulkan bahwa sekolah yang memiliki kemampuan infrastruktur menyiapkan MBG diberikan izin. ""Untuk sekolah-sekolah yang siap, yang infrastrukturnya memang memungkinkan, itu bisa diberikan konsesi atau pelaksanaan khusus. Di mana mereka bisa melakukan dapur sekolah itu,"" katanya, kemarin. Baca Juga:Pascakeracunan, Empat Dapur MBG di Kabupaten Tasikmalaya Ditutup Sementara Abdul Mu'ti juga mengusulkan agar MBG tidak fokus pada makanannya saja. Tetapi juga kepada pembentukan karakter melalui MBG dan membangun budaya hidup sehat dan hidup bersih melalui MBG. ""Kami sudah ada modul tentang penanaman karakter dan budaya hidup sehat melalui MBG itu yang nanti akan kita kirim ke semua sekolah,"" ucapnya. Selain itu, Kemendikdasmen akan bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan untuk mewujudkan sekolah sehat. Sekolah sehat tersebut sudah berjalan dan dilengkapi dengan buku-buku bacaan pendukung. Baca Juga:Dapur MBG Panyandaan Diduga Sumber Keracunan Ratusan Siswa di Cisarua KBB, Kepala SPPG Berdalih Makanan Fresh ""Bacaan pendukung tentang kebiasaan hidup sehat, makan bergizi. Bahkan ada juga video-video yang berkaitan dengan bagaimana budaya hidup sehat di sekolah,"" katanya. Koordinator Nasional Jaringan Pemantauan Pendidikan Indonesia, Ubaid Matradji, mengatakan, dapur MBG tidak terlepas dari konflik kepentingan yang terkait dengan institusi-institusi negara. Ia menyebut beberapa dapur MBG dibuat oleh unsur polisi, TNI, sampai DPR. ""Bagaimana mungkin Polri menindak dapur yang mereka kelola sendiri? DPR mengawasi proyek yang dikerjakan oleh timnya sendiri? Bahkan dapur-dapur di bawah BGN terafiliasi dengan TNI. Konflik kepentingan merajalela di semua lini,"" katanya. Menurutnya, program publik tak bisa dikelola seperti bisnis keluarga kekuasaan. Oleh sebab itu, konflik kepentingan di dapur MBG harus dibersihkan. Baca Juga:Dinkes KBB Catat 107 Dapur MBG di Bandung Barat Belum Kantongi SLHS Ketua Dewan Pakar Federasi Serikat Guru Indonesia, Retno Listyarti, mengatakan, dapur MBG menjadi salah satu persoalan yang ada dalam program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, dapur MBG menjadi persoalan yang terkait dengan politik dan kekuasaan. ""Persoalan substansi di dapur MBG terkait layanan, dan apabila ada kesalahan dalam pelayanan maka, manajemen yang digunakan adalah perbaikan dan bukan hukuman,"" tuturnya. Sementara itu, bila melihat kasus keracunan yang dialami sebagian siswa akibat mengonsumsi makanan yang disediakan oleh dapur MBG, hal tersebut pada dasarnya adalah kesalahan layanan oleh badan dalam negara. Baca Juga:Dapur MBG Diduga Dikuasai Anggota DPR dan DPRD, Kepemilikan SPPG Harus Profesional Negara dapat dituntut ganti rugi berupa perbaikan dan pemulihan kesehatan serta kompensasi tertentu. ""Tugas negara dalam hal ini dinas kesehatan adalah memberikan pelayanan kesehatan kepada korban dengan biaya yang akan ditanggung oleh negara,"" katanya. (*) Berita PilihanAda 1.994 Kepala Dapur MBG Belum Digaji sejak 3 Bulan, Dadan Hindayana Buka SuaraPrabowo pada Petugas Dapur MBG: Jangan Lengah, Kau Akan Dibeli, Ditipu Manusia SerakahUnik, Dapur MBG di Kota Bandung Libatkan Narapidana1.000 Dapur MBG di Pesantren Diluncurkan, Cak Imin: Bermanfaat untuk Tiga Juta SantriWamen LH Diaz Minta Dapur MBG Wajib MIliki IPAL, Cegah Pencemaran Lingkungan Berita PilihanAda 1.994 Kepala Dapur MBG Belum Digaji sejak 3 Bulan, Dadan Hindayana Buka SuaraPrabowo pada Petugas Dapur MBG: Jangan Lengah, Kau Akan Dibeli, Ditipu Manusia SerakahUnik, Dapur MBG di Kota Bandung Libatkan Narapidana1.000 Dapur MBG di Pesantren Diluncurkan, Cak Imin: Bermanfaat untuk Tiga Juta SantriWamen LH Diaz Minta Dapur MBG Wajib MIliki IPAL, Cegah Pencemaran Lingkungan Berita Pilihan Ada 1.994 Kepala Dapur MBG Belum Digaji sejak 3 Bulan, Dadan Hindayana Buka SuaraPrabowo pada Petugas Dapur MBG: Jangan Lengah, Kau Akan Dibeli, Ditipu Manusia SerakahUnik, Dapur MBG di Kota Bandung Libatkan Narapidana1.000 Dapur MBG di Pesantren Diluncurkan, Cak Imin: Bermanfaat untuk Tiga Juta SantriWamen LH Diaz Minta Dapur MBG Wajib MIliki IPAL, Cegah Pencemaran Lingkungan Ada 1.994 Kepala Dapur MBG Belum Digaji sejak 3 Bulan, Dadan Hindayana Buka Suara Ada 1.994 Kepala Dapur MBG Belum Digaji sejak 3 Bulan, Dadan Hindayana Buka Suara Ada 1.994 Kepala Dapur MBG Belum Digaji sejak 3 Bulan, Dadan Hindayana Buka Suara Ada 1.994 Kepala Dapur MBG Belum Digaji sejak 3 Bulan, Dadan Hindayana Buka Suara Prabowo pada Petugas Dapur MBG: Jangan Lengah, Kau Akan Dibeli, Ditipu Manusia Serakah Prabowo pada Petugas Dapur MBG: Jangan Lengah, Kau Akan Dibeli, Ditipu Manusia Serakah Prabowo pada Petugas Dapur MBG: Jangan Lengah, Kau Akan Dibeli, Ditipu Manusia Serakah Prabowo pada Petugas Dapur MBG: Jangan Lengah, Kau Akan Dibeli, Ditipu Manusia Serakah Unik, Dapur MBG di Kota Bandung Libatkan Narapidana Unik, Dapur MBG di Kota Bandung Libatkan Narapidana Unik, Dapur MBG di Kota Bandung Libatkan Narapidana Unik, Dapur MBG di Kota Bandung Libatkan Narapidana 1.000 Dapur MBG di Pesantren Diluncurkan, Cak Imin: Bermanfaat untuk Tiga Juta Santri 1.000 Dapur MBG di Pesantren Diluncurkan, Cak Imin: Bermanfaat untuk Tiga Juta Santri 1.000 Dapur MBG di Pesantren Diluncurkan, Cak Imin: Bermanfaat untuk Tiga Juta Santri 1.000 Dapur MBG di Pesantren Diluncurkan, Cak Imin: Bermanfaat untuk Tiga Juta Santri Wamen LH Diaz Minta Dapur MBG Wajib MIliki IPAL, Cegah Pencemaran Lingkungan Wamen LH Diaz Minta Dapur MBG Wajib MIliki IPAL, Cegah Pencemaran Lingkungan Wamen LH Diaz Minta Dapur MBG Wajib MIliki IPAL, Cegah Pencemaran Lingkungan Wamen LH Diaz Minta Dapur MBG Wajib MIliki IPAL, Cegah Pencemaran Lingkungan",Muhammad Ashari,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/15/4130745015.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019739758/mendikdasmen-abdul-muti-usulkan-ada-dapur-sekolah-untuk-kelola-mbg?page=all,f8c483f06e24530fa82ddd896a44f113a7f625665bce8e7fa6279c95c0bc65e1,2025-11-13 19:50:54.302 417,okezone,mbg,2025-10-07 19:50:40,Ini 4 Model Alternatif Dapur Atasi Masalah MBG,"JAKARTA - Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia menawarkan empat model alternatif dapur Makan Bergizi Gratis ( MBG ) atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang dinilai lebih aman, efisien, dan mampu menggerakkan ekonomi lokal. Peneliti CORE Eliza Mardian menjelaskan, empat alternatif tersebut di antaranya, pertama optimalisasi dapur UMKM dengan kapasitas produksi sekitar 300 porsi per hari. Model ini bisa menghidupkan ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat rantai pasok pangan dari petani sekitar berkat fleksibilitas dalam penggunaan bahan lokal. Kedua, pemanfaatan dapur sekolah yang menawarkan efisiensi distribusi sekaligus kontrol kualitas yang lebih ketat. Selain itu, model ini juga mempererat hubungan antara pihak sekolah, orang tua, dan siswa. Ketiga, dapur koperasi, yang dinilai mampu mengintegrasikan UMKM sekaligus menekan biaya pengadaan bahan baku. Anggota koperasi biasanya para pedagang pasar, sehingga biaya bisa ditekan karena bahan diperoleh langsung dari sumbernya, ujar Eliza di Jakarta, Selasa (7/10/2025). Keempat, dapur lembaga sosial, yang memberi ruang partisipasi masyarakat sipil. Model ini memungkinkan dapur menerima hasil panen lokal, membuka lapangan kerja, sekaligus menyerap produk masyarakat sekitar. Namun, Eliza menegaskan keempat model ini membutuhkan dukungan kuat dari pemerintah daerah (Pemda). Mulai dari validasi penerima manfaat, verifikasi SPPG, hingga koordinasi dengan tenaga kesehatan agar responsif terhadap potensi kasus keracunan. Selain itu, menurutnya, edukasi kebersihan dan pengelolaan sisa makanan juga perlu menjadi bagian dari kampanye MBG. Mulai dari kebiasaan mencuci tangan, antre, hingga membereskan sisa makanan sendiri. Pemda bisa menyediakan fasilitas pengolahan sisa makanan menjadi kompos atau pakan ternak. Banyak hal yang bisa dilakukan Pemda untuk mendukung keberhasilan MBG, kata Eliza. Peran Pemda juga penting untuk menggeser pola program MBG yang terlalu tersentralisasi menjadi lebih desentralistik, agar membuka ruang partisipasi masyarakat dan menggerakkan ekonomi lokal. Dengan manajemen yang lebih desentralisasi, bahan baku bisa diserap langsung dari petani atau pedagang setempat. Dapur skala kecil juga tak perlu dipaksa memproduksi ribuan porsi per hari, ujarnya. Menurutnya, model desentralisasi akan lebih realistis dan berkelanjutan dibanding sistem sentralisasi yang membutuhkan biaya pelatihan besar bagi tenaga masak dan pengelola dapur berskala industri. Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menekankan pentingnya peran aktif Pemda dalam menangani kasus-kasus terkait MBG. Dia juga menginstruksikan Pemerintah Daerah (Pemda)untuk mengawasi secara ketat operasional dapur Makan Bergizi Gratis (MBG). Langkah ini diambil untuk memastikan setiap proses makanan terjamin kebersihannya, sehingga tidak terulang lagi keracunan makanan massal di berbagai daerah. Tito menegaskan pentingnya peran pemerintah daerah dalam mengoptimalkan dinas kesehatan guna mengawasi dan mencegah insiden keracunan makanan. Pemeriksaan harus dilakukan secara berlapis. Mulai dari dapur oleh ahli gizi dan dinas kesehatan, hingga pengawasan di sekolah melalui Unit Kesehatan Sekolah (UKS) yang terintegrasi dengan Dinas Pendidikan di bawah koordinasi kepala daerah, katanya. JAKARTA - Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia menawarkan empat model alternatif dapur Makan Bergizi Gratis ( MBG ) atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang dinilai lebih aman, efisien, dan mampu menggerakkan ekonomi lokal. Peneliti CORE Eliza Mardian menjelaskan, empat alternatif tersebut di antaranya, pertama optimalisasi dapur UMKM dengan kapasitas produksi sekitar 300 porsi per hari. Model ini bisa menghidupkan ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat rantai pasok pangan dari petani sekitar berkat fleksibilitas dalam penggunaan bahan lokal. Kedua, pemanfaatan dapur sekolah yang menawarkan efisiensi distribusi sekaligus kontrol kualitas yang lebih ketat. Selain itu, model ini juga mempererat hubungan antara pihak sekolah, orang tua, dan siswa. Ketiga, dapur koperasi, yang dinilai mampu mengintegrasikan UMKM sekaligus menekan biaya pengadaan bahan baku. Anggota koperasi biasanya para pedagang pasar, sehingga biaya bisa ditekan karena bahan diperoleh langsung dari sumbernya, ujar Eliza di Jakarta, Selasa (7/10/2025). Keempat, dapur lembaga sosial, yang memberi ruang partisipasi masyarakat sipil. Model ini memungkinkan dapur menerima hasil panen lokal, membuka lapangan kerja, sekaligus menyerap produk masyarakat sekitar. Namun, Eliza menegaskan keempat model ini membutuhkan dukungan kuat dari pemerintah daerah (Pemda). Mulai dari validasi penerima manfaat, verifikasi SPPG, hingga koordinasi dengan tenaga kesehatan agar responsif terhadap potensi kasus keracunan. Selain itu, menurutnya, edukasi kebersihan dan pengelolaan sisa makanan juga perlu menjadi bagian dari kampanye MBG. Mulai dari kebiasaan mencuci tangan, antre, hingga membereskan sisa makanan sendiri. Pemda bisa menyediakan fasilitas pengolahan sisa makanan menjadi kompos atau pakan ternak. Banyak hal yang bisa dilakukan Pemda untuk mendukung keberhasilan MBG, kata Eliza. Peran Pemda juga penting untuk menggeser pola program MBG yang terlalu tersentralisasi menjadi lebih desentralistik, agar membuka ruang partisipasi masyarakat dan menggerakkan ekonomi lokal. Dengan manajemen yang lebih desentralisasi, bahan baku bisa diserap langsung dari petani atau pedagang setempat. Dapur skala kecil juga tak perlu dipaksa memproduksi ribuan porsi per hari, ujarnya. Menurutnya, model desentralisasi akan lebih realistis dan berkelanjutan dibanding sistem sentralisasi yang membutuhkan biaya pelatihan besar bagi tenaga masak dan pengelola dapur berskala industri. Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menekankan pentingnya peran aktif Pemda dalam menangani kasus-kasus terkait MBG. Dia juga menginstruksikan Pemerintah Daerah (Pemda)untuk mengawasi secara ketat operasional dapur Makan Bergizi Gratis (MBG). Langkah ini diambil untuk memastikan setiap proses makanan terjamin kebersihannya, sehingga tidak terulang lagi keracunan makanan massal di berbagai daerah. Tito menegaskan pentingnya peran pemerintah daerah dalam mengoptimalkan dinas kesehatan guna mengawasi dan mencegah insiden keracunan makanan. Pemeriksaan harus dilakukan secara berlapis. Mulai dari dapur oleh ahli gizi dan dinas kesehatan, hingga pengawasan di sekolah melalui Unit Kesehatan Sekolah (UKS) yang terintegrasi dengan Dinas Pendidikan di bawah koordinasi kepala daerah, katanya. (Dani Jumadil Akhir)",Dani Jumadil Akhir,https://img.okezone.com/content/2025/10/07/320/3175157/mbg-bgd4_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/10/07/320/3175157/ini-4-model-alternatif-dapur-atasi-masalah-mbg?page=all,f2ec078a129f73b90d5bc4685962b15c30dc13c81d5caa5168af69065475a187,2025-11-13 19:53:32.532 418,detik,mbg,2025-11-12 21:34:00,"Dindikbud Demak Lakukan Monev ke Sekolah, Pastikan MBG Aman & Berkualitas","Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Demak melakukan monitoring dan evaluasi (monev) distribusi makan bergizi gratis (MBG) di SD Negeri Katonsari 1, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak. Kegiatan monev ini dilakukan bersama Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Tengah dan pihak Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) untuk memastikan MBG yang diberikan kepada para siswa aman dan berkualitas. Penata Layanan Operasional SD-SMP Dindikbud Demak, Muhammad Qomaruddin mengatakan monev ini dimulai dengan memastikan tempat transit MBG terjamin kebersihannya. ""Tempat sebelum makanan itu di distribusikan kita lihat apakah memenuhi syarat, tidak sembarangan karena khawatir banyak debu,"" kata Udin, sapaan akrabnya saat ditemui detikJateng di Kantor Dindikbud Demak, Rabu (12/11/2025). Usai memeriksa kelayakan tempat transit MBG, Udin menyebut pihaknya kemudian memeriksa kualitas makanan. Hal ini dilakukan untuk menjamin makanan layak dikonsumsi para penerima manfaat. ""Menunya tadi kita lihat, kan beda-beda setiap hari. Mereka (anak-anak penerima MBG) kita tanya gimana menunya selama ini apakah anak-anak suka, mereka bilang suka,"" ujar Udin. Selain meminta tanggapan dari para siswa, Udin mengungkapkan pihaknya juga memberikan ruang bagi orang tua siswa untuk memberikan umpan balik terhadap pelaksanaan program MBG ini. ""Kita sampaikan ke sekolah, nanti sekolah yang menyampaikan ke orang tua. Ada form untuk masukan dari orang tua misalnya ada keluhan, atau apa jenis makanan yang anak sukai,"" jelas Udin. Udin mengatakan monev ini merupakan salah satu upaya Dindikbud Demak dalam mendukung program pemerintah. Ia berharap MBG ini dapat terus berjalan lancar di Demak. ""Kita mendukung program pemerintah. Kita berusaha semaksimal mungkin membantu agar pendistribusian itu lancar, bermanfaat bagi anak-anak penerima. Mudah-mudahan semuanya bisa berjalan lancar,"" pungkas Udin.",Ardian Dwi Kurnia -detikJateng,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/12/demak-1762958028483_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jateng/berita/d-8207899/dindikbud-demak-lakukan-monev-ke-sekolah-pastikan-mbg-aman-berkualitas,d92ded182c22a2b7f0a4cff91ee63b00065a8cc4f389c4e06af1cc4ee98a1bd5,2025-11-13 19:47:23.674 419,sindonews,mbg,2025-10-30 23:18:00,CBA Dorong Dugaan Penggunaan Alat Dapur Ilegal MBG Diselidiki,"JAKARTA JAKARTA - Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang didanai APBN kembali menjadi perhatian publik. Sejumlah dugaan pelanggaran dalam pelaksanaan program tersebut muncul, di antaranya penggunaan alat dapur yang tidak memenuhi standar serta pemalsuan label produk. ""Temuan penggunaan alat dapur yang tidak memenuhi standar, pemalsuan label halal, serta material non-food grade sangat memprihatinkan. Ini bukan sekadar pelanggaran administratif, tapi ancaman langsung terhadap kesehatan anak-anak, ujar Direktur Eksekutif Center for Budget Analysis (CBA), Uchok Sky Khadafi dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (30/10/2025). Menurut CBA, sebagian alat dapur yang digunakan dalam program MBG, seperti steamer dan food tray, diduga merupakan barang impor ilegal dari China yang disamarkan dengan label palsu. Beberapa di antaranya bahkan menampilkan logo MBG dan SNI palsu. Uchok menilai praktik semacam itu tidak hanya melanggar hukum perdagangan dan standar keamanan pangan, tetapi juga bisa dikategorikan sebagai tindak pidana korupsi, karena menggunakan dana APBN untuk membeli barang yang tidak sah. ""Dana negara harus digunakan secara transparan dan akuntabel. Bila alat yang dibeli tidak memenuhi syarat kesehatan atau legalitas, itu jelas bentuk penyimpangan yang harus ditindak,"" tegasnya. Uchok mengatakan, kecurigaan terhadap keaslian produk dalam program MBG makin menguat setelah laporan investigasi media mengungkap fakta mengejutkan wadah makan berlogo MBG ternyata diproduksi di pabrik di China lengkap dengan label palsu ""Made in Indonesia"" dan logo SNI. Seorang pengusaha lokal, kata Uchok, bahkan mengaku industri dalam negeri dirugikan karena produk asal China jauh lebih murah. Diperkirakan sekitar 40 juta food tray ilegal telah beredar di Indonesia melalui jalur pengadaan program MBG. CBA mendesak pemerintah membuka saluran pengaduan publik (hotline) agar masyarakat bisa melaporkan dugaan pelanggaran dalam pelaksanaan program. Audit menyeluruh terhadap yayasan dan mitra pelaksana juga dinilai mendesak untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi. ""Pengawasan publik penting untuk mencegah penyalahgunaan dana dan memastikan tujuan program tercapai, menyediakan makanan bergizi yang aman bagi anak-anak,"" katanya. Program Makanan Bergizi Gratis sejatinya merupakan inisiatif besar pemerintah untuk mendukung pemenuhan gizi anak sekolah melalui pembiayaan APBN. Namun, dugaan penyimpangan yang kini terungkap dapat mencoreng citra program yang diharapkan menjadi simbol kepedulian negara terhadap generasi muda. Uchok menegaskan, jika aparat penegak hukum tidak segera bertindak, kerugian negara dan risiko kesehatan bagi jutaan anak bisa semakin meluas. ""KPK, Kejaksaan, dan Bareskrim harus segera turun tangan agar praktik semacam ini tidak dibiarkan berlarut,"" tutup Uchok. (abd) (abd)",Abdul Malik Mubarok,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/30/13/1638659/cba-dorong-dugaan-penggunaan-alat-dapur-ilegal-mbg-diselidiki-shh.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1638659/13/cba-dorong-dugaan-penggunaan-alat-dapur-ilegal-mbg-diselidiki-1761840641?showpage=all,9869e35060c194389802baa00e84dc760ab50290f8e26019bd7716fc8fa1c0e9,2025-11-12 18:36:10.330 420,sindonews,mbg,2025-10-30 22:11:00,Mensesneg soal Tim Koordinasi MBG: Untuk Membantu Badan Gizi Nasional,"JAKARTA JAKARTA - Istana melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi Prasetyo Hadi membeberkan tugas dan peran Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dibentuk Presiden Prabowo Subianto. Prasetyo mengatakan tim tersebut untuk membantu kerja Badan Gizi Nasional Badan Gizi Nasional (BGN). ""Itu kan jadi gini, untuk membantu Badan Gizi Nasional, kemudian pemerintah, Bapak Presiden membentuk yang namanya tim koordinasi,"" kata Prasetyo di Antara Heritage Center, Jakarta, Kamis (30/10/2025). Diketahui, Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang Nanik S Deyang ditunjuk sebagai Ketua Harian Tim Koordinasi MBG. Prasetyo pun menuturkan jabatan tersebut hanya untuk di tim koordinasi saja, bukan di lembaga BGN. Baca Juga: Penguatan SPPG Kunci Sukses MBG Penguatan SPPG Kunci Sukses MBG ""Kalau pertanyaannya tentang ketua harian, itu hanya ketua harian untuk di tim koordinasinya saja. Bukan di BGN-nya, tapi di tim koordinasinya,"" jelasnya. Menurut Prasetyo, tim koordinasi diharapkan dapat memperkuat tata kelola pelaksanaan MBG di lintas kementerian. Nantinya, program MBG tetap dikomandoi Kepala BGN Dadan Hindayana, bukan tim koordinasi. ""Tim koordinasi inilah yang kemudian secara lintas sektor, lintas kementerian, diharapkan bisa memperkuat tata kelola pelaksanaan MBG,"" tutur Prasetyo. Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) selesai dibuat. Selain itu, telah diselesaikan pula Keputusan Presiden (Keppres) tentang Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program MBG. Adapun regulasi yang belum diselesaikan ialah Perpres Struktur Organisasi dan Tata Kerja atau Kelembagaan Badan Gizi Nasional. (zik) (zik)",Binti Mufarida,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/30/15/1638641/mensesneg-soal-tim-koordinasi-mbg-untuk-membantu-badan-gizi-nasional-xky.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1638641/15/mensesneg-soal-tim-koordinasi-mbg-untuk-membantu-badan-gizi-nasional-1761833402?showpage=all,ac022c5392ec150feaebcdaf463eb839079146008bfeebce851a6ab0deb24e2e,2025-11-12 18:36:20.639 421,pikiranrakyat,mbg,2025-11-11 21:33:00,"UPDATE! Dugaan Keracunan MBG di SMP Bina Karya Bandung Barat Bertambah: Total Jadi 18 Siswa, 2 Masih Dirawat","PIKIRAN RAKYAT Jumlah siswa yang mengalami dugaan keracunan setelah mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG) dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sukatani di Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), terus bertambah. Berdasarkan data awal, sebanyak 13 siswa SMP Swasta Bina Karya mengalami gejala mual, muntah, dan pusing setelah menyantap menu MBG yang dibagikan di sekolah pada Selasa (11/11/2025) siang. Adapun belasan siswa yang diduga keracunan MBG tersebut kemudian dilarikan ke Puskesmas Ngamprah untuk mendapatkan penanganan medis. Baca Juga:Tim Inafis Polres Cimahi Ambil Sampel Sisa Makanan Usai 13 Siswa SMP di Bandung Barat Diduga Keracunan MBG Namun, dalam pantauan ""PR"" dilapangan menunjukkan pembaruan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandung Barat hingga pukul 16.40 WIB, jumlah korban meningkat menjadi 18 siswa. Dari total 18 siswa yang mengalami gejala, 16 orang sudah diperbolehkan pulang, sementara 1 siswa masih dirawat di Puskesmas Ngamprah, dan 1 lainnya dirujuk ke RS Kharisma Cimareme untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Sebelumnya, pihak kepolisian melakukan penyelidikan guna memastikan penyebab pasti kejadian tersebut. Tim Inafis Polres Cimahi turun langsung ke lokasi dapur SPPG Sukatani untuk melakukan pemeriksaan serta mengambil sampel makanan sisa dari program MBG. Baca Juga:Pengawasan SPPG di Kota Cimahi Ditingkatkan, Pastikan Keamanan Bahan Pangan Cegah Keracunan MBG Sampel tersebut akan diuji di laboratorium untuk memastikan penyebab gejala dugaan keracunan yang dialami belasan siswa SMP Swasta Bina Karya. Tak hanya pihak kepolisian, Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandung Barat mendatangi langsung dapur SPPG Sukatani untuk memantau dan memastikan standar kebersihan di dapur tersebut.***",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/11/11/1774938548.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019785385/update-dugaan-keracunan-mbg-di-smp-bina-karya-bandung-barat-bertambah-total-jadi-18-siswa-2-masih-dirawat?page=all,57c5035d934b56507a87fb8d16fc8f47eb662c1fd0d350624f9e756bf2df4732,2025-11-13 19:44:16.914 422,kompas,mbg,2025-11-06 19:31:23,"25 Siswa SD di Ternate Keracunan MBG, Sekolah Minta Distribusi MBG Disetop Sementara","TERNATE, KOMPAS.com- Sebanyak 25 siswa SDN 65, Kota Ternate, Maluku Utara, diduga keracunan setelah menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Kamis (6/11/2025). Pada hari ini terjadi insiden di SDN 65 di Kelurahan Jambula. Ada kurang lebih 25 siswa yang terdampak akibat menu yang kita sajikan hari ini, kata Ketua Satgas SPPGTernatePulau, Mirnawati.Adapun menu yang disajikan kepada siswa berupa nasi, ayam mentega, sayur wortel dan kol serta buah salak.Baca juga:Kisah Maryam, Ibu Dua Anak yang Tiap Subuh Siapkan Ribuan Porsi MBG di PalopoUsai menyantap menu tersebut, para siswa ini diduga mengalami keracunan dengan gejala gatal-gatal dan muncul ruam di tubuh.Mirnawati mengaku, setelah mendapatkan laporan, pihaknya langsung memberikan pertolongan pertama dengan memberikan susu kepada siswa. Kemudian, para siswa ini langsung dilarikan ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan lanjutan. Penanganan sudah kami lakukan di puskesmas. Sekitar 20 siswa sudah dipulangkan, dan lima orang dirujuk ke rumah sakit. Dan, alhamdulillah kelimanya juga sudah akan segera dipulangkan juga, jelasnya.Baca juga:Pemda DIY Minta Kejelasan Status Relawan Dapur MBG, BGN: Tak Perlu Dipermasalahkan Kami juga masih menunggu hasil diagnosa dari pihak rumah sakit, untuk penyebab alergi yang mereka makan tersebut, tambahnya.Sementara itu, pihak SDN 65 Kota Ternate menyatakan akan menghentikan program makanan bergizi gratis selama waktu yang belum ditentukan. Saya bilang ke Kepala SPPG-nya, untuk besok dan seterusnya saya belum izinkan pendistribusian makanan ke SDN 65, menunggu sampai benar-benar stabil, tegas Kepala SDN 65, Mirna Hi Umar Pora.Mirna menjelaskan, saat kejadian dirinya sedang tidak ada di lokasi sekolah. Kemudian, sekitar pukul 10.15 WIT, dia mendapatkan laporan siswa kelas empat, lima dan enam mengalami gatal-gatal usai menyantap MBG. Saya lagi di sekolah tetangga, SD 67 Dorpedu. Saya ditelepon guru saya, wali kelas VI. Ibu lihat anak-anak makan mulutnya gatal. Dapat informasi itu, saya langsung telepon Kepala SPPG nya. Kebetulan dekat dengan sekolah, jelas Mirna.Dia mengatakan, setelah tiba di sekolah anak-anak yang menderita gatal-gatal dibawa ke perpustakaan untuk penanganan tahap awal. Kemudian, setelah Kepala SPPG tiba di sekolah anak-anak diberi minum susu. Mereka diberi susu untuk menetralisir ruam dan gatal, ujarnya.Ia lantas melaporkan kepada pihak Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan, karena sudah masuk kategori kejadian luar biasa.Anak-anak kemudian dirawat di Puskesmas Jambula dan diberikan obat alergi.Setelah semakin mambaik, sebagian lainnya sudah dibawa pulang oleh orangtua masing-masing. Lima orang anak yang dirujuk ke rumah sakit umum daerah karena menunjukkan adanya gejala panik. Sementara satu lagi asma bawaan. Tapi informasi terkahir mereka juga sudah mulai membaik, jelasnya.Mirna tidak mau berandai-andai terkait penyebab pasti anak-anak keracunan dengan gejala gatal dan ruam di tubuh. Ia memilih menunggu hasil investigasi dari pihak Dinas Kesehatan dan Kepolisian. Untuk sampel yang utuh diambil dinas kesehatan, melalui puskesmas satu ompreng. Dari Inafis Polres sudah ambil, kita kasih ke Polsek. Makanya kami belum bisa menyimpulkan, karena bukan kapasitas kami. Kami menunggu hasil sampel laboratorium, pungkasnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang TERNATE, KOMPAS.com- Sebanyak 25 siswa SDN 65, Kota Ternate, Maluku Utara, diduga keracunan setelah menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Kamis (6/11/2025). Pada hari ini terjadi insiden di SDN 65 di Kelurahan Jambula. Ada kurang lebih 25 siswa yang terdampak akibat menu yang kita sajikan hari ini, kata Ketua Satgas SPPGTernatePulau, Mirnawati. Adapun menu yang disajikan kepada siswa berupa nasi, ayam mentega, sayur wortel dan kol serta buah salak. Baca juga:Kisah Maryam, Ibu Dua Anak yang Tiap Subuh Siapkan Ribuan Porsi MBG di Palopo Usai menyantap menu tersebut, para siswa ini diduga mengalami keracunan dengan gejala gatal-gatal dan muncul ruam di tubuh. Mirnawati mengaku, setelah mendapatkan laporan, pihaknya langsung memberikan pertolongan pertama dengan memberikan susu kepada siswa. Kemudian, para siswa ini langsung dilarikan ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan lanjutan. Penanganan sudah kami lakukan di puskesmas. Sekitar 20 siswa sudah dipulangkan, dan lima orang dirujuk ke rumah sakit. Dan, alhamdulillah kelimanya juga sudah akan segera dipulangkan juga, jelasnya. Baca juga:Pemda DIY Minta Kejelasan Status Relawan Dapur MBG, BGN: Tak Perlu Dipermasalahkan Kami juga masih menunggu hasil diagnosa dari pihak rumah sakit, untuk penyebab alergi yang mereka makan tersebut, tambahnya. Sementara itu, pihak SDN 65 Kota Ternate menyatakan akan menghentikan program makanan bergizi gratis selama waktu yang belum ditentukan. Saya bilang ke Kepala SPPG-nya, untuk besok dan seterusnya saya belum izinkan pendistribusian makanan ke SDN 65, menunggu sampai benar-benar stabil, tegas Kepala SDN 65, Mirna Hi Umar Pora. Mirna menjelaskan, saat kejadian dirinya sedang tidak ada di lokasi sekolah. Kemudian, sekitar pukul 10.15 WIT, dia mendapatkan laporan siswa kelas empat, lima dan enam mengalami gatal-gatal usai menyantap MBG. Saya lagi di sekolah tetangga, SD 67 Dorpedu. Saya ditelepon guru saya, wali kelas VI. Ibu lihat anak-anak makan mulutnya gatal. Dapat informasi itu, saya langsung telepon Kepala SPPG nya. Kebetulan dekat dengan sekolah, jelas Mirna. Dia mengatakan, setelah tiba di sekolah anak-anak yang menderita gatal-gatal dibawa ke perpustakaan untuk penanganan tahap awal. Kemudian, setelah Kepala SPPG tiba di sekolah anak-anak diberi minum susu. Mereka diberi susu untuk menetralisir ruam dan gatal, ujarnya. Ia lantas melaporkan kepada pihak Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan, karena sudah masuk kategori kejadian luar biasa. Anak-anak kemudian dirawat di Puskesmas Jambula dan diberikan obat alergi. Setelah semakin mambaik, sebagian lainnya sudah dibawa pulang oleh orangtua masing-masing. Lima orang anak yang dirujuk ke rumah sakit umum daerah karena menunjukkan adanya gejala panik. Sementara satu lagi asma bawaan. Tapi informasi terkahir mereka juga sudah mulai membaik, jelasnya. Mirna tidak mau berandai-andai terkait penyebab pasti anak-anak keracunan dengan gejala gatal dan ruam di tubuh. Ia memilih menunggu hasil investigasi dari pihak Dinas Kesehatan dan Kepolisian. Untuk sampel yang utuh diambil dinas kesehatan, melalui puskesmas satu ompreng. Dari Inafis Polres sudah ambil, kita kasih ke Polsek. Makanya kami belum bisa menyimpulkan, karena bukan kapasitas kami. Kami menunggu hasil sampel laboratorium, pungkasnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/0ppSTzba2OMAdcVypMwoML7qQ54=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/06/690c8bb1dadcc.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/11/06/193123278/25-siswa-sd-di-ternate-keracunan-mbg-sekolah-minta-distribusi-mbg-disetop,8168692b376b087a666a1faaff9bc2edcb03741f271fcd5f96eaeca678f33ec4,2025-11-13 19:46:35.046 423,okezone,mbg,2025-10-23 06:30:06,"Mendikdasmen: Guru Hanya Distribusi, Bukan Cicipi MBG!","JAKARTA Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu ti menegaskan, bahwa tidak ada aturan yang mewajibkan guru mencicipi Makan Bergizi Gratis (MBG) sebelum dibagikan kepada pelajar. Kalau mencicipi MBG, itu nggak ada, kata Mu ti, Kamis (23/10/2025). Menurutnya, pelibatan guru dalam program unggulan Presiden Prabowo Subianto tersebut hanya sebatas pendistribusian makanan, sesuai surat edaran yang dikeluarkan Badan Gizi Nasional (BGN). Itu bukan mencicipi. Mereka sudah ada surat edarannya dari Kepala Badan Gizi. Guru atau tenaga kependidikan hanya membantu pengorganisasian dan distribusi Makan Bergizi Gratis di sekolah masing-masing, jelasnya. Bukan mencicipi, ya. Nggak ada mencicipi. Sudah ada surat edarannya dari Badan Gizi, nanti bisa dilihat lagi, sambung Mu ti. Di sisi lain, Kemendikdasmen juga telah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dalam pembentukan karakter melalui program MBG. Tujuannya agar siswa tidak hanya memandang MBG dari sisi makanan, tetapi juga membangun budaya hidup sehat dan bersih. Jadi, pembentukan karakter melalui MBG ini juga untuk membangun budaya hidup sehat dan hidup bersih di lingkungan sekolah, ujar Mu ti. Ia menambahkan, modul tentang penanaman karakter dan budaya hidup sehat melalui MBG telah disiapkan dan akan segera dikirim ke seluruh sekolah. JAKARTA Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu ti menegaskan, bahwa tidak ada aturan yang mewajibkan guru mencicipi Makan Bergizi Gratis (MBG) sebelum dibagikan kepada pelajar. Kalau mencicipi MBG, itu nggak ada, kata Mu ti, Kamis (23/10/2025). Menurutnya, pelibatan guru dalam program unggulan Presiden Prabowo Subianto tersebut hanya sebatas pendistribusian makanan, sesuai surat edaran yang dikeluarkan Badan Gizi Nasional (BGN). Itu bukan mencicipi. Mereka sudah ada surat edarannya dari Kepala Badan Gizi. Guru atau tenaga kependidikan hanya membantu pengorganisasian dan distribusi Makan Bergizi Gratis di sekolah masing-masing, jelasnya. Bukan mencicipi, ya. Nggak ada mencicipi. Sudah ada surat edarannya dari Badan Gizi, nanti bisa dilihat lagi, sambung Mu ti. Di sisi lain, Kemendikdasmen juga telah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dalam pembentukan karakter melalui program MBG. Tujuannya agar siswa tidak hanya memandang MBG dari sisi makanan, tetapi juga membangun budaya hidup sehat dan bersih. Jadi, pembentukan karakter melalui MBG ini juga untuk membangun budaya hidup sehat dan hidup bersih di lingkungan sekolah, ujar Mu ti. Ia menambahkan, modul tentang penanaman karakter dan budaya hidup sehat melalui MBG telah disiapkan dan akan segera dikirim ke seluruh sekolah. (Awaludin)",Danandaya Arya putra,https://img.okezone.com/content/2025/10/23/337/3178645/mendikdasmen_abdul_muti-jLQ7_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/23/337/3178645/mendikdasmen-guru-hanya-distribusi-bukan-cicipi-mbg?page=all,cb54119a8132655b6658eff67978bfd782bc7e1052838a251b076fac782361a5,2025-11-13 19:48:06.445 424,okezone,mbg,2025-10-21 16:20:42,"Percepat Program Prabowo, Dapur MBG Modular Dibangun","JAKARTA - Pembangunan dapur Makan Bergizi Gratis ( MBG ) berteknologi modular dimulai. Salah satu kendala utama dalam pembangunan dapur MBG adalah keterbatasan akses dan infrastruktur di daerah terpencil. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) melalui konsorsium anak perusahaannya PT Krakatau Baja Konstruksi (KBK) dan PT Krakatau Engineering (PTKE) bekerja sama dengan Koperasi Pemasaran Maju Muda Berkarya (Coopmura) membangun dapur MBG berteknologi modular, yakni sistem konstruksi di mana unit bangunan dibuat di pabrik dan kemudian dirakit di lokasi proyek. Melalui kerja sama ini, Krakatau Steel ingin berkontribusi langsung dalam mempercepat pembangunan dapur MBG, terutama di wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T), ujar Plt Pirektur Utama Krakatau Baja Konstruksi Bobby Sumardiat Atmosudirjo dalam keterangannya, Jakarta, Selasa (21/10/2025). Plt. Direktur Utama Krakatau Engineering Ahmad Hafidz Saubari menjelaskan, bangunan modular memungkinkan proses pembangunan yang lebih cepat, efisien, dan ramah lingkungan. ""Dengan teknologi ini, dapur-dapur MBG bisa segera beroperasi tanpa harus menunggu pembangunan konvensional yang memakan waktu lama, jelasnya. Sementara itu, Coopmura berperan dalam penentuan lokasi strategis dan koordinasi pelaksanaan di lapangan. Sebagai koperasi nasional yang mendapat dukungan dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Coopmura memiliki jaringan luas di berbagai daerah, termasuk di wilayah 3T. Kami berkomitmen membantu memastikan dapur MBG benar-benar hadir di tempat-tempat yang paling membutuhkan, sekaligus menjadi contoh kolaborasi nyata antara BUMN dan koperasi nasional, ungkap Plt Direktur Utama Coopmura Harfan Syah. Kerja sama antara Coopmura dan Krakatau Steel tidak hanya difokuskan pada daerah terpencil. Harfan menegaskan bahwa kolaborasi ini juga mencakup pembangunan dan pengelolaan dapur mandiri di berbagai wilayah yang disesuaikan dengan kebutuhan penerima manfaat. Inisiatif bersama ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam memperkuat ketahanan pangan nasional serta memperluas pemerataan akses terhadap makanan bergizi bagi masyarakat di seluruh Indonesia. Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan oleh BGN merupakan salah satu program strategis pemerintah untuk meningkatkan status gizi masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Melalui program ini, pemerintah berupaya memastikan setiap warga, khususnya anak-anak dan kelompok rentan, mendapatkan akses terhadap makanan sehat dan bergizi secara berkelanjutan. Hingga akhir tahun 2025, BGN menargetkan pembangunan 30.000 unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai daerah. Berdasarkan data sementara, saat ini telah berdiri lebih dari 10.000 unit dapur MBG di seluruh Indonesia, yang telah menjangkau sekitar 30 juta penerima manfaat. Dalam waktu dekat, pemerintah menargetkan perluasan program ini hingga mencapai 82 juta penerima manfaat di seluruh Tanah Air. JAKARTA - Pembangunan dapur Makan Bergizi Gratis ( MBG ) berteknologi modular dimulai. Salah satu kendala utama dalam pembangunan dapur MBG adalah keterbatasan akses dan infrastruktur di daerah terpencil. PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) melalui konsorsium anak perusahaannya PT Krakatau Baja Konstruksi (KBK) dan PT Krakatau Engineering (PTKE) bekerja sama dengan Koperasi Pemasaran Maju Muda Berkarya (Coopmura) membangun dapur MBG berteknologi modular, yakni sistem konstruksi di mana unit bangunan dibuat di pabrik dan kemudian dirakit di lokasi proyek. Melalui kerja sama ini, Krakatau Steel ingin berkontribusi langsung dalam mempercepat pembangunan dapur MBG, terutama di wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T), ujar Plt Pirektur Utama Krakatau Baja Konstruksi Bobby Sumardiat Atmosudirjo dalam keterangannya, Jakarta, Selasa (21/10/2025). Plt. Direktur Utama Krakatau Engineering Ahmad Hafidz Saubari menjelaskan, bangunan modular memungkinkan proses pembangunan yang lebih cepat, efisien, dan ramah lingkungan. ""Dengan teknologi ini, dapur-dapur MBG bisa segera beroperasi tanpa harus menunggu pembangunan konvensional yang memakan waktu lama, jelasnya. Sementara itu, Coopmura berperan dalam penentuan lokasi strategis dan koordinasi pelaksanaan di lapangan. Sebagai koperasi nasional yang mendapat dukungan dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Coopmura memiliki jaringan luas di berbagai daerah, termasuk di wilayah 3T. Kami berkomitmen membantu memastikan dapur MBG benar-benar hadir di tempat-tempat yang paling membutuhkan, sekaligus menjadi contoh kolaborasi nyata antara BUMN dan koperasi nasional, ungkap Plt Direktur Utama Coopmura Harfan Syah. Kerja sama antara Coopmura dan Krakatau Steel tidak hanya difokuskan pada daerah terpencil. Harfan menegaskan bahwa kolaborasi ini juga mencakup pembangunan dan pengelolaan dapur mandiri di berbagai wilayah yang disesuaikan dengan kebutuhan penerima manfaat. Inisiatif bersama ini diharapkan menjadi langkah nyata dalam memperkuat ketahanan pangan nasional serta memperluas pemerataan akses terhadap makanan bergizi bagi masyarakat di seluruh Indonesia. Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan oleh BGN merupakan salah satu program strategis pemerintah untuk meningkatkan status gizi masyarakat sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Melalui program ini, pemerintah berupaya memastikan setiap warga, khususnya anak-anak dan kelompok rentan, mendapatkan akses terhadap makanan sehat dan bergizi secara berkelanjutan. Hingga akhir tahun 2025, BGN menargetkan pembangunan 30.000 unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai daerah. Berdasarkan data sementara, saat ini telah berdiri lebih dari 10.000 unit dapur MBG di seluruh Indonesia, yang telah menjangkau sekitar 30 juta penerima manfaat. Dalam waktu dekat, pemerintah menargetkan perluasan program ini hingga mencapai 82 juta penerima manfaat di seluruh Tanah Air. (Dani Jumadil Akhir)",Dani Jumadil Akhir,https://img.okezone.com/content/2025/10/21/320/3178274/mbg-CFa8_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/10/21/320/3178274/percepat-program-prabowo-dapur-mbg-modular-dibangun?page=all,a2cbef865d4018d1a6ad55f20488252bec98a9b6098f190d7ef2b174362a5e91,2025-11-13 19:48:50.374 425,okezone,mbg,2025-10-20 16:53:13,"Prabowo: 99,99% Program MBG Berhasil, Tapi Kita Tak Boleh Lengah!","JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menjangkau 36,7 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia, dengan total 1,4 miliar porsi makanan yang telah dimasak dan dibagikan sejak diluncurkan pada 6 Januari 2025. ""Hari ini sudah 1,4 miliar porsi MBG dimasak dan dibagikan sejak 6 Januari 2025. Saat ini ada 36,7 juta anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita yang sudah menerima makan bergizi gratis ini,"" ujar Prabowo saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Senin (20/10/2025). Prabowo menyebut pencapaian tersebut sebagai prestasi besar yang bahkan menarik perhatian sejumlah negara lain. ""Ini mungkin tiap hari kita memberi makan enam kali populasi Singapura. Ini prestasi yang dipantau banyak negara. Presiden Brasil pernah mengatakan kepada saya, mereka butuh 11 tahun untuk mencapai 40 juta penerima, sementara kita dalam satu tahun sudah mencapai 36 juta,"" ungkapnya. Meski begitu, Prabowo mengakui masih terdapat 8.000 kasus keracunan yang tercatat selama pelaksanaan program MBG. Jika dihitung secara statistik, jumlah itu setara dengan 0,0007% dari total 1,4 miliar porsi yang sudah disalurkan. Dari 36,7 juta penerima, memang ada beberapa ribu yang keracunan atau sakit perut. Tapi kalau diambil secara statistik, 8.000 dari 1,41 miliar porsi itu sekitar 0,0007 persen. Artinya, 99,99 persen berhasil. Saya kira ini masih dalam koridor error yang manusiawi, jelasnya. Namun demikian, Prabowo menegaskan, bahwa meski secara statistik tergolong kecil, pemerintah tidak akan mentoleransi adanya kasus keracunan dalam program MBG. Dalam setiap usaha manusia, hampir tidak ada yang bisa mencapai nol kesalahan (zero error) dalam satu tahun dengan volume sebesar ini. Tapi tetap, kita tidak boleh menerima adanya satu pun korban, tegasnya. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu program unggulan pemerintahan Prabowo-Gibran yang bertujuan meningkatkan gizi masyarakat, khususnya anak-anak, ibu hamil, dan balita di seluruh Indonesia. JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menjangkau 36,7 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia, dengan total 1,4 miliar porsi makanan yang telah dimasak dan dibagikan sejak diluncurkan pada 6 Januari 2025. ""Hari ini sudah 1,4 miliar porsi MBG dimasak dan dibagikan sejak 6 Januari 2025. Saat ini ada 36,7 juta anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita yang sudah menerima makan bergizi gratis ini,"" ujar Prabowo saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Senin (20/10/2025). Prabowo menyebut pencapaian tersebut sebagai prestasi besar yang bahkan menarik perhatian sejumlah negara lain. ""Ini mungkin tiap hari kita memberi makan enam kali populasi Singapura. Ini prestasi yang dipantau banyak negara. Presiden Brasil pernah mengatakan kepada saya, mereka butuh 11 tahun untuk mencapai 40 juta penerima, sementara kita dalam satu tahun sudah mencapai 36 juta,"" ungkapnya. Meski begitu, Prabowo mengakui masih terdapat 8.000 kasus keracunan yang tercatat selama pelaksanaan program MBG. Jika dihitung secara statistik, jumlah itu setara dengan 0,0007% dari total 1,4 miliar porsi yang sudah disalurkan. Dari 36,7 juta penerima, memang ada beberapa ribu yang keracunan atau sakit perut. Tapi kalau diambil secara statistik, 8.000 dari 1,41 miliar porsi itu sekitar 0,0007 persen. Artinya, 99,99 persen berhasil. Saya kira ini masih dalam koridor error yang manusiawi, jelasnya. Namun demikian, Prabowo menegaskan, bahwa meski secara statistik tergolong kecil, pemerintah tidak akan mentoleransi adanya kasus keracunan dalam program MBG. Dalam setiap usaha manusia, hampir tidak ada yang bisa mencapai nol kesalahan (zero error) dalam satu tahun dengan volume sebesar ini. Tapi tetap, kita tidak boleh menerima adanya satu pun korban, tegasnya. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu program unggulan pemerintahan Prabowo-Gibran yang bertujuan meningkatkan gizi masyarakat, khususnya anak-anak, ibu hamil, dan balita di seluruh Indonesia. (Awaludin)",Riyan Rizki Roshali,https://img.okezone.com/content/2025/10/20/337/3178030/presiden_prabowo_subianto-5ST7_large.png,https://news.okezone.com/read/2025/10/20/337/3178030/prabowo-99-99-program-mbg-berhasil-tapi-kita-tak-boleh-lengah?page=all,a0401521324d681826eb2d5cb2523aef25d6c56e4dea25ba39d03916b081fc7b,2025-11-13 19:49:22.969 426,okezone,mbg,2025-10-17 15:50:51,"Prabowo Ultah Ke-74, BGN Sajikan Menu Favoritnya Nasgor Telur Ceplok di MBG","JAKARTA Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan ada menu spesial Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disajikan di momen hari ulang tahun ke-74 Presiden Prabowo Subianto pada Jumat (17/10/2025). Menu spesial MBG tersebut adalah makanan favorit dari Presiden Prabowo, yakni nasi goreng dan telur ceplok. Secara serempak menyajikan menu seragam, yaitu menu favorit Bapak Presiden, nasi goreng dengan telur ceplok, kata Dadan, Jumat. Dadan menjelaskan, menu favorit Presiden Prabowo itu akan dibuat di seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di 38 provinsi, di 509 kabupaten dan 7.022 kecamatan. Secara khusus, Dadan juga menyampaikan seluruh jajaran BGN dan SPPG menyampaikan ucapan Selamat Ulang Tahun kepada Prabowo. Selamat ulang tahun kepada Bapak Prabowo Subianto, semoga sehat dan bahagia selalu serta sukses membawa Indonesia menuju Indonesia Emas 2045 dengan lahirnya generasi yang sehat, kuat, cerdas, dan ceria, ujarnya. Sebagai informasi, Presiden Prabowo lahir di Jakarta pada 17 Oktober 1951. Ia adalah anak dari pasangan Soemitro Djojohadikusumo dan Dora Marie Sigar. Prabowo memiliki anak dari pernikahannya dengan Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto) pada 1983. Anak pasangan Prabowo dan Titiek bernama Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo atau Didit Hediprasetyo. JAKARTA Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan ada menu spesial Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disajikan di momen hari ulang tahun ke-74 Presiden Prabowo Subianto pada Jumat (17/10/2025). Menu spesial MBG tersebut adalah makanan favorit dari Presiden Prabowo, yakni nasi goreng dan telur ceplok. Secara serempak menyajikan menu seragam, yaitu menu favorit Bapak Presiden, nasi goreng dengan telur ceplok, kata Dadan, Jumat. Dadan menjelaskan, menu favorit Presiden Prabowo itu akan dibuat di seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di 38 provinsi, di 509 kabupaten dan 7.022 kecamatan. Secara khusus, Dadan juga menyampaikan seluruh jajaran BGN dan SPPG menyampaikan ucapan Selamat Ulang Tahun kepada Prabowo. Selamat ulang tahun kepada Bapak Prabowo Subianto, semoga sehat dan bahagia selalu serta sukses membawa Indonesia menuju Indonesia Emas 2045 dengan lahirnya generasi yang sehat, kuat, cerdas, dan ceria, ujarnya. Sebagai informasi, Presiden Prabowo lahir di Jakarta pada 17 Oktober 1951. Ia adalah anak dari pasangan Soemitro Djojohadikusumo dan Dora Marie Sigar. Prabowo memiliki anak dari pernikahannya dengan Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto) pada 1983. Anak pasangan Prabowo dan Titiek bernama Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo atau Didit Hediprasetyo. (Arief Setyadi ) (Arief Setyadi )",Riyan Rizki Roshali,https://img.okezone.com/content/2025/10/17/337/3177411/prabowo_subianto-fqFR_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/17/337/3177411/prabowo-ultah-ke-74-bgn-sajikan-menu-favoritnya-nasgor-telur-ceplok-di-mbg?page=all,3cc01f4007118c3bcc131c84d15d3a214eed7d66ae536128b878debc259087c3,2025-11-13 19:50:06.820 427,sindonews,mbg,2025-10-29 21:39:00,"Prabowo Optimistis Target 82,9 Juta Penerima Manfaat MBG Tercapai","JAKARTA JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas bersama jajaran menteri kabinet Merah Putih menteri kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu (29/10/2025). Rapat tersebut membahas perkembangan pelaksanaan program prioritas nasional di berbagai bidang, sekaligus menjadi forum bagi Presiden untuk memantau langsung capaian dan progres dari program yang berjalan. Hari ini beberapa menteri, Menko, Gubernur BI, dan Kepala OJK diundang oleh Pak Presiden untuk berdiskusi terkait dengan bidangnya masing-masing. Dan Pak Presiden ingin memonitor dan langsung juga ingin mendapatkan laporan progres terkait bidang masing-masing, ucap Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana kepada awak media. Baca juga: Penerima Program MBG Tembus 35,4 Juta Orang, Tujuh Kali Lipat Populasi Singapura Penerima Program MBG Tembus 35,4 Juta Orang, Tujuh Kali Lipat Populasi Singapura Dalam pertemuan tersebut, Kepala BGN juga melaporkan kepada Presiden mengenai perkembangan program makan bergizi gratis (MBG). Dadan menyampaikan bahwa hingga saat ini tercatat sebanyak 13.514 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) telah tersebar di sejumlah daerah di tanah Air. Alhamdulillah hari ini kita sudah laporkan ada 13.514 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi yang tersebar di 38 provinsi, 509 kabupaten dan 7022 kecamatan dan berpotensi melayani 39,5 juta. Insyaallah akhir bulan ini mungkin kita sudah akan melayani 40 juta, ujarnya. Sementara untuk penyerapan anggaran program MBG, menurut Dadan telah mencapai setengah dari anggaran yang diberikan. Hari ini penyerapan makan bergizi sudah mencapai 35,6 triliun, sudah mencakup 50,1 persen, lanjutnya. Baca juga: DPR-Pemerintah Sepakat Biaya Haji 2026 Rp87 Juta, Jemaah Bayar Rp54,1 Juta DPR-Pemerintah Sepakat Biaya Haji 2026 Rp87 Juta, Jemaah Bayar Rp54,1 Juta Kepala BGN pun menyampaikan optimismenya terhadap capaian target penerima manfaat program MBG hingga akhir tahun. ""Kita kejar terus target sampai akhir tahun mudah-mudahan 82,9 juta (penerima manfaat) bisa kita layani di akhir tahun,"" katanya. Dadan menyampaikan bahwa Keyakinan ini berdasarkan pada pelaksanaan program di lapangan seperti peningkatan jumlah SPPG yang terus bertambah setiap harinya. Seperti diketahui kita bisa menghasilkan SPPG baru setiap hari sekitar 200 dan itu berpotensi melayani 600 ribu penerima manfaat setiap hari. Kita akan kejar di dua bulan terakhir ini agar bisa tercapai 82,9 juta. Dan Pak Presiden akan mengapresiasi itu meskipun akan memaklumi kalau misalnya katakanlah 75 juta bisa tercapai, pungkasnya. (shf) (shf)",Binti Mufarida,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/29/15/1638277/prabowo-optimistis-target-829-juta-penerima-manfaat-mbg-tercapai-rsb.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1638277/15/prabowo-optimistis-target-829-juta-penerima-manfaat-mbg-tercapai-1761747047?showpage=all,907b573f22ed87907fd3a70f72cfdfa369ae251418eb00a9e5a30c69fdec7d1b,2025-11-12 18:36:30.969 435,pikiranrakyat,mbg,2025-11-05 19:01:00,"Usai Dana MBG Rp1 Miliar Raib, Kepala SPPG Pangauban Bandung Barat Diduga Dapat Bekingan Keluarga","PIKIRAN RAKYAT Kasus raibnya dana saldo sebesar Rp1 miliar milik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pangauban Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), memicu kehebohan di lingkungan pelaksana program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pasalnya, dana untuk belanja program MBG tersebut diduga lenyap akibat penipuan online (phishing) yang mengatasnamakan pihak perbankan dari bank BNI. Hendrik Irawan, salah satu mitra SPPG Pangauban Batujajar mengungkapkan bahwa peristiwa ini bermula dari kecerobohan Kepala SPPG yakni Mochamad Cakra Aji Saputra yang berkomunikasi dengan pelaku melalui nomor WhatsApp palsu yang mengklaim berasal dari Bank BNI. Kami sudah berulang kali mengingatkan kepala SPPG agar tidak menanggapi pesan dari pihak yang mengaku BNI. Tapi beliau bersikeras percaya, bahkan menolak nasihat kami, ujar Hendrik pada Rabu, 5 November 2025. Menurut Hendrik, komunikasi antara Mochamad Cakra Aji Saputra dan pelaku bermula ketika SPPG hendak melakukan transaksi saldo untuk keperluan belanja dan pembayaran mitra. Namun, kepala SPPG yang tengah berada di rumah, mencoba mencari nomor layanan BNI melalui internet dan tanpa sadar terhubung dengan akun penipu yang menggunakan identitas palsu bank. Pelaku itu kemudian mengarahkan agar dilakukan pengalihan dana, dan Kepala SPPG menuruti instruksi itu. Kami sudah curiga dan menegaskan jangan dilanjutkan, tapi dia bersikeras itu resmi dari BNI, jelasnya. Bahkan, lanjut Hendrik, ahli gizi dan akuntan SPPG turut menegur agar kepala SPPG untuk berhenti berkomunikasi. Namun, teguran dari rekan-rekan kerja tersebut justru ditanggapi dengan emosi. Ahli gizi sempat menyarankan cek nomor pelaku lewat aplikasi GetContact, tapi kepala SPPG malah marah dan bilang, Diam lu, ini urusan saya. Saya yang tanggung jawab! kata Hendrik menirukan ucapan kepala SPPG Mochamad Cakra. Sebelum kejadian, Hendrik menyampaikan, bahwa Kapolsek Batujajar AKP Asep juga telah memberi peringatan agar waspada terhadap modus penipuan online yang sedang marak. Tetapi, peringatan itu kembali diabaikan. ""Pagi harinya, sekitar pukul 06.30 WIB, kepala SPPG datang dengan wajah panik dan mengaku saldo Rp1 miliar telah hilang,""ucap Hendrik kembali menirukan ucapan Mochamad Cakra. Akibat saldo dana MBG Rp 1 miliar hilang, Hendrik yang hendak melakukan belanja rutin sontak kaget dan langsung melapor ke Polres Cimahi. Kami langsung bikin laporan polisi agar kejadian ini tidak disalahartikan. Namun sempat ada ketegangan dengan keluarga kepala SPPG saat proses pelaporan, ucapnya. Setelah laporan dibuat, kasus ini juga disampaikan dalam rapat bersama Badan Gizi Nasional (BGN) yang dihadiri oleh pejabat pusat, termasuk kepala BGN Dadan Hindayana dan wakil kepala BGN Sony Sanjaya. Menurut Hendrik, pihak BGN meminta klarifikasi langsung ke Jakarta. Namun proses pemeriksaan sempat terganggu karena intervensi dari keluarga dari kepala SPPG yang disebut berprofesi sebagai anggota Polisi Militer (PM). Saya diintervensi dan dicegah naik ke lantai 7 tempat pemeriksaan. Padahal saya hanya diminta BGN memberi keterangan sebenarnya, ungkap Hendrik. Sesuai arahan BGN, kata Hendrik, kasus ini kemudian diteruskan ke Bareskrim Polri, Meski hingga kini belum ada tindak lanjut signifikan selain pelaporan awal. Meski kecewa, Hendrik tetap berharap agar dapur SPPG Pangauban Batujajar di Bandung Barat dapat segera beroperasi kembali demi kelanjutan program MBG yang ia yakini sangat membantu masyarakat, terutama siswa sekolah dasar di wilayah Batujajar. Saya sudah 17 tahun berpengalaman di industri makanan. Anak-anak sampai sekarang masih tanya kapan program MBG kembali, karena sejak dapur tutup, uang jajan mereka jadi boros, pungkasnya. *** Berita PilihanUpaya Capai Nol Insiden MBG, Setiap SPPG Harus Punya Ahli Sanitasi LingkunganSPPG di Jabar Wajib Miliki SLHS Sebelum 30 Oktober, Sekda Ancam Hentikan Operasional Bagi yang Belum PatuhLimbah SPPG Cemari Lingkungan Udara Busuk Menyengat, Air Sumur Berubah KeruhDiduga Hirup Asap Genset, Tiga Karyawan Dapur SPPG Alami KeracunanBGN Beri Peringatan Keras, SPPG Nakal Markup Anggaran MBG Bakal DipidanaSeluruh SPPG di Cirebon Terancam Berhenti Beroperasi, Belum Ada Dapur MBG yang Kantongi SLHSBGN Ungkap Penyebab Keracunan MBG di Bandung Barat Akibat Bakteri Ecoli: SPPG Wajib Gunakan Air BersertifikatTarget 30 Oktober Meleset, Banyak SPPG di Jawa Barat Belum Penuhi Standar KebersihanDana MBG Rp1 Miliar Lenyap Akibat Kepala SPPG Lalai, 53 Pekerja di Bandung Barat DirumahkanDapur SPPG di Bandung Barat Tutup Imbas Dana Operasional MBG Rp1 Miliar Raib: 8 Sekolah Terdampak Berita PilihanUpaya Capai Nol Insiden MBG, Setiap SPPG Harus Punya Ahli Sanitasi LingkunganSPPG di Jabar Wajib Miliki SLHS Sebelum 30 Oktober, Sekda Ancam Hentikan Operasional Bagi yang Belum PatuhLimbah SPPG Cemari Lingkungan Udara Busuk Menyengat, Air Sumur Berubah KeruhDiduga Hirup Asap Genset, Tiga Karyawan Dapur SPPG Alami KeracunanBGN Beri Peringatan Keras, SPPG Nakal Markup Anggaran MBG Bakal DipidanaSeluruh SPPG di Cirebon Terancam Berhenti Beroperasi, Belum Ada Dapur MBG yang Kantongi SLHSBGN Ungkap Penyebab Keracunan MBG di Bandung Barat Akibat Bakteri Ecoli: SPPG Wajib Gunakan Air BersertifikatTarget 30 Oktober Meleset, Banyak SPPG di Jawa Barat Belum Penuhi Standar KebersihanDana MBG Rp1 Miliar Lenyap Akibat Kepala SPPG Lalai, 53 Pekerja di Bandung Barat DirumahkanDapur SPPG di Bandung Barat Tutup Imbas Dana Operasional MBG Rp1 Miliar Raib: 8 Sekolah Terdampak Berita Pilihan Upaya Capai Nol Insiden MBG, Setiap SPPG Harus Punya Ahli Sanitasi LingkunganSPPG di Jabar Wajib Miliki SLHS Sebelum 30 Oktober, Sekda Ancam Hentikan Operasional Bagi yang Belum PatuhLimbah SPPG Cemari Lingkungan Udara Busuk Menyengat, Air Sumur Berubah KeruhDiduga Hirup Asap Genset, Tiga Karyawan Dapur SPPG Alami KeracunanBGN Beri Peringatan Keras, SPPG Nakal Markup Anggaran MBG Bakal DipidanaSeluruh SPPG di Cirebon Terancam Berhenti Beroperasi, Belum Ada Dapur MBG yang Kantongi SLHSBGN Ungkap Penyebab Keracunan MBG di Bandung Barat Akibat Bakteri Ecoli: SPPG Wajib Gunakan Air BersertifikatTarget 30 Oktober Meleset, Banyak SPPG di Jawa Barat Belum Penuhi Standar KebersihanDana MBG Rp1 Miliar Lenyap Akibat Kepala SPPG Lalai, 53 Pekerja di Bandung Barat DirumahkanDapur SPPG di Bandung Barat Tutup Imbas Dana Operasional MBG Rp1 Miliar Raib: 8 Sekolah Terdampak Upaya Capai Nol Insiden MBG, Setiap SPPG Harus Punya Ahli Sanitasi Lingkungan Upaya Capai Nol Insiden MBG, Setiap SPPG Harus Punya Ahli Sanitasi Lingkungan Upaya Capai Nol Insiden MBG, Setiap SPPG Harus Punya Ahli Sanitasi Lingkungan Upaya Capai Nol Insiden MBG, Setiap SPPG Harus Punya Ahli Sanitasi Lingkungan SPPG di Jabar Wajib Miliki SLHS Sebelum 30 Oktober, Sekda Ancam Hentikan Operasional Bagi yang Belum Patuh SPPG di Jabar Wajib Miliki SLHS Sebelum 30 Oktober, Sekda Ancam Hentikan Operasional Bagi yang Belum Patuh SPPG di Jabar Wajib Miliki SLHS Sebelum 30 Oktober, Sekda Ancam Hentikan Operasional Bagi yang Belum Patuh SPPG di Jabar Wajib Miliki SLHS Sebelum 30 Oktober, Sekda Ancam Hentikan Operasional Bagi yang Belum Patuh Limbah SPPG Cemari Lingkungan Udara Busuk Menyengat, Air Sumur Berubah Keruh Limbah SPPG Cemari Lingkungan Udara Busuk Menyengat, Air Sumur Berubah Keruh Limbah SPPG Cemari Lingkungan Udara Busuk Menyengat, Air Sumur Berubah Keruh Limbah SPPG Cemari Lingkungan Udara Busuk Menyengat, Air Sumur Berubah Keruh Diduga Hirup Asap Genset, Tiga Karyawan Dapur SPPG Alami Keracunan Diduga Hirup Asap Genset, Tiga Karyawan Dapur SPPG Alami Keracunan Diduga Hirup Asap Genset, Tiga Karyawan Dapur SPPG Alami Keracunan Diduga Hirup Asap Genset, Tiga Karyawan Dapur SPPG Alami Keracunan BGN Beri Peringatan Keras, SPPG Nakal Markup Anggaran MBG Bakal Dipidana BGN Beri Peringatan Keras, SPPG Nakal Markup Anggaran MBG Bakal Dipidana BGN Beri Peringatan Keras, SPPG Nakal Markup Anggaran MBG Bakal Dipidana BGN Beri Peringatan Keras, SPPG Nakal Markup Anggaran MBG Bakal Dipidana Seluruh SPPG di Cirebon Terancam Berhenti Beroperasi, Belum Ada Dapur MBG yang Kantongi SLHS Seluruh SPPG di Cirebon Terancam Berhenti Beroperasi, Belum Ada Dapur MBG yang Kantongi SLHS Seluruh SPPG di Cirebon Terancam Berhenti Beroperasi, Belum Ada Dapur MBG yang Kantongi SLHS Seluruh SPPG di Cirebon Terancam Berhenti Beroperasi, Belum Ada Dapur MBG yang Kantongi SLHS BGN Ungkap Penyebab Keracunan MBG di Bandung Barat Akibat Bakteri Ecoli: SPPG Wajib Gunakan Air Bersertifikat BGN Ungkap Penyebab Keracunan MBG di Bandung Barat Akibat Bakteri Ecoli: SPPG Wajib Gunakan Air Bersertifikat BGN Ungkap Penyebab Keracunan MBG di Bandung Barat Akibat Bakteri Ecoli: SPPG Wajib Gunakan Air Bersertifikat BGN Ungkap Penyebab Keracunan MBG di Bandung Barat Akibat Bakteri Ecoli: SPPG Wajib Gunakan Air Bersertifikat Target 30 Oktober Meleset, Banyak SPPG di Jawa Barat Belum Penuhi Standar Kebersihan Target 30 Oktober Meleset, Banyak SPPG di Jawa Barat Belum Penuhi Standar Kebersihan Target 30 Oktober Meleset, Banyak SPPG di Jawa Barat Belum Penuhi Standar Kebersihan Target 30 Oktober Meleset, Banyak SPPG di Jawa Barat Belum Penuhi Standar Kebersihan Dana MBG Rp1 Miliar Lenyap Akibat Kepala SPPG Lalai, 53 Pekerja di Bandung Barat Dirumahkan Dana MBG Rp1 Miliar Lenyap Akibat Kepala SPPG Lalai, 53 Pekerja di Bandung Barat Dirumahkan Dana MBG Rp1 Miliar Lenyap Akibat Kepala SPPG Lalai, 53 Pekerja di Bandung Barat Dirumahkan Dana MBG Rp1 Miliar Lenyap Akibat Kepala SPPG Lalai, 53 Pekerja di Bandung Barat Dirumahkan Dapur SPPG di Bandung Barat Tutup Imbas Dana Operasional MBG Rp1 Miliar Raib: 8 Sekolah Terdampak Dapur SPPG di Bandung Barat Tutup Imbas Dana Operasional MBG Rp1 Miliar Raib: 8 Sekolah Terdampak Dapur SPPG di Bandung Barat Tutup Imbas Dana Operasional MBG Rp1 Miliar Raib: 8 Sekolah Terdampak Dapur SPPG di Bandung Barat Tutup Imbas Dana Operasional MBG Rp1 Miliar Raib: 8 Sekolah Terdampak",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/11/05/1595287125.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019771014/usai-dana-mbg-rp1-miliar-raib-kepala-sppg-pangauban-bandung-barat-diduga-dapat-bekingan-keluarga?page=all,740e5dfa0d0c908968818c94fe272e0bc8e79f007434676533ca0ee9e7e074a0,2025-11-13 19:46:39.583 436,detik,mbg,2025-11-12 17:32:00,"BGN Sulit Cari Ahli Gizi untuk SPPG, Kesmas, hingga Ahli Pangan Diminati","Kepala Badan Gizi Nasional ( BGN ) Dadan Hindayana menilai profesi ahli gizi merupakan keahlian yang sulit dicari saat ini. BGN mulai mencari profesi lain terkait program Makan Bergizi Gratis ( MBG ) untuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi ( SPPG ). ""Di setiap SPPG kita tempatkan ahli gizi yang sekarang mulai langka. Tadinya ahli gizi agak sulit mencari pekerjaan, sekarang menjadi salah satu profesi yang langka,"" kata Dadan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/11/2025). ""Dan mungkin kita sudah akan mengarah kepada profesi lain, atau keilmuan lain yang masih terkait contohnya, kesehatan masyarakat (kesmas) dan juga teknologi pangan atau processing pangan,"" tambahnya. Lebih lanjut, Dadan menjelaskan BGN diminta koordinasi dengan sejumlah kementerian dan lembaga lain. Koordinasi harus dilakukan untuk dapat memenuhi rantai pasok makanan untuk MBG. ""Dan sekarang sudah mulai terlihat, kekhawatiran bersama adalah pemenuhan rantai pasok untuk program makan bergizi,"" sebutnya. Untuk pemberian MBG di daerah terpencil, juga telah dipikirkan teknisnya. Syarat sebuah wilayah disebut daerah terpencil jika tidak bisa dicapai dalam waktu 30 menit dari daerah lain. ""Pokoknya seluruh warga negara Indonesia yang sulit dicapai oleh daerah lainnya lebih dari 30 menit, kita kategorikan sebagai satuan layanan pemenuhan gizi terpencil,"" tuturnya. Lihat juga Video: Pengamat Soroti Kepengurusan BGN yang Bukan Diisi Ahli Gizi",Adrial akbar -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/08/12/kepala-bgn-dadan-hindayana-rusman-biro-pers-sekretariat-presiden-1755013608259_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8207481/bgn-sulit-cari-ahli-gizi-untuk-sppg-kesmas-hingga-ahli-pangan-diminati,1f4e56e7f7af18b89eb009f955f84fab81c75fd0c8b9d0892bc2d2a9bffb498d,2025-11-13 19:48:53.923 437,detik,mbg,2025-11-12 16:13:00,"Kepala BGN Ungkap Keracunan MBG Terbanyak di Jabar, Ada yang karena Melon","Kepala Badan Gizi Nasional ( BGN ) Dadan Hindayana mengungkap wilayah di Indonesia yang paling banyak terdapat kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG). Kasus terbanyak ada di wilayah Jawa Barat (Jabar). ""Terkait kajian masalah (keracunan), betul masalah lebih banyak di Jawa Barat. Garut, Cianjur, Bandung Barat, dan ditambah dengan Sleman,"" kata Dadan dalam rapat dengar pendapat di Komisi IX DPR kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/11/2025). Di daerah tersebut, penyebab keracunan bukan berasal dari air, melainkan dari makanan yang mengandung nitrit tinggi. Sumber nitrit itu berasal dari kegiatan pertanian. Sebagai informasi nitrit adalah senyawa kimia yang terdiri dari satu atom nitrogen dan dua atom oksigen. Nitrit dapat ditemukan secara alami di buah dan sayuran, namun kadarnya bisa menjadi sangat tinggi karena aktivitas bakteri. ""Nah itu, daerah endemik untuk kejadian, karena itu yang paling tinggi,"" kata dia. ""Bahkan bukan hanya masalah air, tapi ternyata infeksi nitrit cukup tinggi. Dan itu mungkin disebabkan oleh praktik budi daya petani, yang terlalu banyak memberikan nitrogen sehingga kandungan nitrit di dalam tanaman itu cukup tinggi,"" tambahnya. Salah satu kasus di Bandung Barat, ada 3 orang anak yang mengalami gangguan pencernaan karena makan buah melon. BGN terus melakukan koordinasi untuk mencegah kejadian serupa berulang. ""Kejadian di Bandung Barat itu bahkan ada 3 orang anak alami gangguan pencernaan hanya karena makan melon. Jadi ini kemungkinan ada memang kandungan nitrit di melon tersebut,"" ujarnya. Dalam rapat yang sama, Dadan menjelaskan total keracunan pangan di Indonesia hingga saat ini mencapai 441 kejadian. Hampir setengahnya atau 211 kejadian berasal dari MBG. ""Terkait khususnya keracunan pangan di Indonesia secara umum, total kejadian di Indonesia itu sampai hari ini itu ada 441 total kejadian, di mana MBG menyumbang 211 kejadian atau kurang lebih 48 persen dari total keracunan pangan yang ada di Indonesia,"" kata Dadan.",Adrial akbar -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/05/21/bos-badan-gizi-buka-suara-di-dpr-soal-masalah-keracunan-mbg-1747821292293_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8207309/kepala-bgn-ungkap-keracunan-mbg-terbanyak-di-jabar-ada-yang-karena-melon,4fbdfb664d019c8229e519604b61cbba87a8588713c58c32f855e544abf91535,2025-11-13 19:49:27.523 438,okezone,mbg,2025-10-17 16:34:09,"Resmikan SPPG di Jateng, Kapolri Minta Kawal SOP Penyajian MBG","JATENG - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan groundbreaking 27 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi dan meresmikan 32 SPPG Polda Jawa Tengah (Jateng), Jumat (17/10/2025). Sigit menegaskan, Polri sejak awal terus berkomitmen untuk mengawal seluruh kebijakan dari Presiden Prabowo Subianto. Salah satu di antaranya adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG). ""Baru saja kita melaksanakan kegiatan groundbreaking terhadap kurang lebih 27 SPPG, sekaligus meresmikan untuk hari ini dilaksanakan kegiatan operasional 32 SPPG. Sehingga total SPPG Polri yang ada di Jawa Tengah jumlahnya 100. Jadi SPPG di Polda Jawa Tengah adalah yang terbanyak di semua polda yang ada,"" kata Sigit. Sampai saat ini, Polri telah memiliki 672 SPPG dengan total estimasi penerima manfaat mencapai kurang lebih 2.352.000 orang serta menyerap tenaga kerja sebanyak sekira 33.600 naker. Dari SPPG tersebut, terdapat 159 SPPG telah beroperasional, 115 SPPG masih dalam tahap persiapan operasional, 371 SPPG dalam tahap pembangunan, dan 27 SPPG baru saja dilakukan groundbreaking. Ke depan Polri menargetkan pembangunan 1.500 SPPG. Pada kegiatan ini dilaksanakan juga peresmian 32 SPPG di wilayah Polda Jateng yang diproyeksikan mampu mengcover 97.622 penerima manfaat dan menyerap 1.541 tenaga kerja. ""Harapan kita dari SPPG yang dibangun oleh Polda Jawa Tengah ini bisa memberikan manfaat kepada 400.000 orang dan memberikan lapangan kerja kepada 5.000 orang,"" ujar Sigit. Terkait SPPG, Sigit menginstruksikan seluruh dapur yang dikelola Polri untuk benar-benar memperhatikan seluruh SOP menyiapkan makanan untuk para penerima manfaat. Tujuannya agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan. ""Dan saya minta untuk personel-personel mengawal dari mulai distribusi sampai selesai makan untuk bisa mengetahui kondisi pada saat sebelum dan pasca-makan. Ini juga menjadi bagian SOP yang harus kita lakukan untuk memastikan bahwa setelah makan, anak-anak kita dalam kondisi yang baik,"" ucap Sigit. ""Saya minta untuk checklist juga disiapkan untuk menanyakan kondisi makanan, apa yang mereka harapkan, sehingga setiap hari kita bisa melakukan kontrol untuk memastikan bahwa SPPG kita, makanan yang kita sajikan, semua dalam kondisi baik dan sesuai dengan harapan dari anak-anak kita,"" tambah Sigit. JATENG - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan groundbreaking 27 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi dan meresmikan 32 SPPG Polda Jawa Tengah (Jateng), Jumat (17/10/2025). Sigit menegaskan, Polri sejak awal terus berkomitmen untuk mengawal seluruh kebijakan dari Presiden Prabowo Subianto. Salah satu di antaranya adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG). ""Baru saja kita melaksanakan kegiatan groundbreaking terhadap kurang lebih 27 SPPG, sekaligus meresmikan untuk hari ini dilaksanakan kegiatan operasional 32 SPPG. Sehingga total SPPG Polri yang ada di Jawa Tengah jumlahnya 100. Jadi SPPG di Polda Jawa Tengah adalah yang terbanyak di semua polda yang ada,"" kata Sigit. Sampai saat ini, Polri telah memiliki 672 SPPG dengan total estimasi penerima manfaat mencapai kurang lebih 2.352.000 orang serta menyerap tenaga kerja sebanyak sekira 33.600 naker. Dari SPPG tersebut, terdapat 159 SPPG telah beroperasional, 115 SPPG masih dalam tahap persiapan operasional, 371 SPPG dalam tahap pembangunan, dan 27 SPPG baru saja dilakukan groundbreaking. Ke depan Polri menargetkan pembangunan 1.500 SPPG. Pada kegiatan ini dilaksanakan juga peresmian 32 SPPG di wilayah Polda Jateng yang diproyeksikan mampu mengcover 97.622 penerima manfaat dan menyerap 1.541 tenaga kerja. ""Harapan kita dari SPPG yang dibangun oleh Polda Jawa Tengah ini bisa memberikan manfaat kepada 400.000 orang dan memberikan lapangan kerja kepada 5.000 orang,"" ujar Sigit. Terkait SPPG, Sigit menginstruksikan seluruh dapur yang dikelola Polri untuk benar-benar memperhatikan seluruh SOP menyiapkan makanan untuk para penerima manfaat. Tujuannya agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan. ""Dan saya minta untuk personel-personel mengawal dari mulai distribusi sampai selesai makan untuk bisa mengetahui kondisi pada saat sebelum dan pasca-makan. Ini juga menjadi bagian SOP yang harus kita lakukan untuk memastikan bahwa setelah makan, anak-anak kita dalam kondisi yang baik,"" ucap Sigit. ""Saya minta untuk checklist juga disiapkan untuk menanyakan kondisi makanan, apa yang mereka harapkan, sehingga setiap hari kita bisa melakukan kontrol untuk memastikan bahwa SPPG kita, makanan yang kita sajikan, semua dalam kondisi baik dan sesuai dengan harapan dari anak-anak kita,"" tambah Sigit. (Arief Setyadi )",Puteranegara Batubara,https://img.okezone.com/content/2025/10/17/340/3177421/polri-cagj_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/17/340/3177421/resmikan-sppg-di-jateng-kapolri-minta-kawal-sop-penyajian-mbg?page=all,20daf98ca80609b70f86fcdf3b562f9ce9c347480301cbe5dfd3efaba56c6ad4,2025-11-13 19:49:55.555 439,okezone,mbg,2025-10-07 19:20:51,Antisipasi Keracunan MBG Butuh Dukungan Semua Pihak,"JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan langkah pemerintah dalam membangun generasi sehat dan cerdas. Program yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto ini harus mendapat dukungan penuh dari masyarakat dan seluruh lembaga terkait. Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Jakarta (FISH UNJ), Abdul Haris Fatgehipon, mengatakan, keberhasilan MBG bergantung pada keterlibatan pihak yang berkompeten, mulai dari ahli gizi, akademisi, tenaga kesehatan, hingga pengawas lapangan agar sistem distribusi dan dapur pengolahan makanan dapat berjalan sesuai standar keamanan pangan. MBG memiliki tujuan yang sangat mulia, memberikan anak-anak Indonesia makanan bergizi dan sehat. Program pemerintah ini harus kita dukung bersama. Jika ada kasus keracunan, itu bukan berarti program ini dibubarkan, tetapi dievaluasi untuk perbaikan, ujar Haris, Selasa (7/10/2025). Perlu melibatkan berbagai pihak yang berkompeten agar MBG benar-benar terlaksana dengan baik. Dengan begitu, ke depan tidak ada lagi kasus keracunan yang menodai niat baik pemerintah, sambungnya. Guru besar asal Maluku itu juga menekankan pentingnya ketepatan sasaran penerima manfaat. Ia menyoroti anak-anak di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) sebagai kelompok yang paling membutuhkan program MBG. Pemberian MBG harus tepat sasaran. Anak-anak di daerah terpencil, terluar, dan tertinggal sangat membutuhkan program seperti ini. Kehadiran MBG menjadi harapan nyata bagi mereka, tegasnya. Haris juga mengapresiasi gerak cepat Presiden Prabowo Subianto yang segera memanggil jajaran menteri terkait dan menyiapkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang perbaikan tata kelola MBG setelah munculnya beberapa kasus teknis di lapangan. Ini menunjukkan keseriusan dan komitmen Presiden Prabowo dalam melaksanakan program MBG. Pemerintah bersama seluruh elemen masyarakat harus memberikan dukungan dan kontrol evaluasi agar program ini semakin baik dan berkelanjutan, tegasnya. Ia pun berharap, program mulia MBG ini jangan sampai dipolitisasi dan disalahgunakan oleh orang atau kelompok yang tidak bertanggung jawab. ""Jangan sampai kasus MBG disalah gunakan dengan dipolitisasi, dan jangan ada penyelewengan anggaran korupsi dalam program MBG, ini program yang pro terhadap rakyat, untuk membentuk anak Indonesia yang sehat dan pintar,""pungkasnya. JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan langkah pemerintah dalam membangun generasi sehat dan cerdas. Program yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto ini harus mendapat dukungan penuh dari masyarakat dan seluruh lembaga terkait. Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Jakarta (FISH UNJ), Abdul Haris Fatgehipon, mengatakan, keberhasilan MBG bergantung pada keterlibatan pihak yang berkompeten, mulai dari ahli gizi, akademisi, tenaga kesehatan, hingga pengawas lapangan agar sistem distribusi dan dapur pengolahan makanan dapat berjalan sesuai standar keamanan pangan. MBG memiliki tujuan yang sangat mulia, memberikan anak-anak Indonesia makanan bergizi dan sehat. Program pemerintah ini harus kita dukung bersama. Jika ada kasus keracunan, itu bukan berarti program ini dibubarkan, tetapi dievaluasi untuk perbaikan, ujar Haris, Selasa (7/10/2025). Perlu melibatkan berbagai pihak yang berkompeten agar MBG benar-benar terlaksana dengan baik. Dengan begitu, ke depan tidak ada lagi kasus keracunan yang menodai niat baik pemerintah, sambungnya. Guru besar asal Maluku itu juga menekankan pentingnya ketepatan sasaran penerima manfaat. Ia menyoroti anak-anak di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) sebagai kelompok yang paling membutuhkan program MBG. Pemberian MBG harus tepat sasaran. Anak-anak di daerah terpencil, terluar, dan tertinggal sangat membutuhkan program seperti ini. Kehadiran MBG menjadi harapan nyata bagi mereka, tegasnya. Haris juga mengapresiasi gerak cepat Presiden Prabowo Subianto yang segera memanggil jajaran menteri terkait dan menyiapkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang perbaikan tata kelola MBG setelah munculnya beberapa kasus teknis di lapangan. Ini menunjukkan keseriusan dan komitmen Presiden Prabowo dalam melaksanakan program MBG. Pemerintah bersama seluruh elemen masyarakat harus memberikan dukungan dan kontrol evaluasi agar program ini semakin baik dan berkelanjutan, tegasnya. Ia pun berharap, program mulia MBG ini jangan sampai dipolitisasi dan disalahgunakan oleh orang atau kelompok yang tidak bertanggung jawab. ""Jangan sampai kasus MBG disalah gunakan dengan dipolitisasi, dan jangan ada penyelewengan anggaran korupsi dalam program MBG, ini program yang pro terhadap rakyat, untuk membentuk anak Indonesia yang sehat dan pintar,""pungkasnya. (Fahmi Firdaus )",Fahmi Firdaus ,https://img.okezone.com/content/2025/10/07/337/3175148/pemerintah-PW4B_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/07/337/3175148/antisipasi-keracunan-mbg-butuh-dukungan-semua-pihak?page=all,d7bd1946a457a16cd1b2abfc2632af0689bd0aa99e03651fc945031d41da70cd,2025-11-13 19:53:43.058 440,pikiranrakyat,mbg,2025-11-13 10:18:00,"Keluarga Aa Umbara Kelola 16 Dapur Program MBG di Bandung Barat, Sang Anak Beri Klarifikasi","PIKIRAN RAKYAT Keluarga mantan Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna, terungkap memiliki 16 titik dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menjadi bagian dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat. Meski Aa Umbara disebut sebagai penginisiasi penentuan jumlah titik dapur tersebut. Namun, pengelolaan sepenuhnya berada di tangan sang anak, Andri Wibawa. Pak Aa Umbara hanya menginisiasi saja, pertanggungjawaban pengelolaan dapur SPPG itu saya sepenuhnya, kata Andri Wibawa, anak mantan Bupati Bandung Barat Aa Umbara, saat dikonfirmasi Rabu, 12 November 2025. Isu mengenai 16 titik dapur SPPG milik keluarga Aa Umbara mencuat setelah muncul dugaan keracunan makanan yang dialami belasan siswa SMP Swasta Bina Karya di Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah. Pasalnya, Dapur SPPG Sukatani yang menjadi sumber distribusi makanan dalam kasus dugaan keracunan tersebut merupakan salah satu dari 16 titik yang dikelola keluarga Aa Umbara. Meski demikian, Andri menegaskan bahwa dapur tersebut adalah tanggung jawab pribadinya, bukan milik sang ayah. Harus diklarifikasi dulu, untuk dapur saya yang bertanggung jawab bukan ayah saya (Aa Umbara), tegasnya. Andri juga mengaku, bahwa dari 16 titik dapur SPPG yang terdaftar, baru lima dapur yang aktif beroperasi dan sudah melakukan pendistribusian program MBG. Kalau sekarang yang beroperasi itu hanya lima dapur. Totalnya memang ada 16 titik, tapi yang sudah operasional baru lima. Ke depan, kita kembangkan sesuai kemampuan dan kesiapan sumber daya, ucapnya. Menurutnya, keberadaan banyak dapur di bawah satu pengelola dimaksudkan untuk menjaga efektivitas distribusi bahan baku dan kualitas makanan bergizi bagi penerima manfaat program MBG. Kalau satu mitra punya beberapa titik dapur, itu memudahkan hilirisasi bahan baku dan kontrol kualitasnya. Tapi semuanya harus sesuai kemampuan dan regulasi, jelasnya. Disinggung terkait sertifikasi SLHS, Andri menyebutkan, seluruh dapur SPPG miliknya di Bandung Barat yang telah beroperasi sudah memenuhi standar kebersihan dan sanitasi, termasuk sertifikasi food handler bagi para relawan dapur. Dari lima dapur yang beroperasi, tiga di antaranya, termasuk di Rongga sudah masuk tahap akhir pemberkasan di Dinas Kesehatan. Dua lainnya di Batujajar dan Mekar Padalarang tinggal menunggu terbit, ungkapnya. Sementara itu, dapur SPPG di Cililin dan Ngamprah disebut telah menyelesaikan proses sertifikasi food handler, dan kini menunggu penerbitan Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi (SLHS) setelah memperoleh Izin Kelayakan Lingkungan (IKL). Kita diberi waktu 30 hari sejak penetapan kepala dapur SPPG untuk melengkapi seluruh persyaratan SLHS. Semua dapur yang beroperasi masih dalam batas waktu tersebut, pungkasnya. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat (Dinkes KBB), tercatat 122 dapur SPPG yang menjalankan program MBG di wilayah tersebut. Dari total itu, 36 dapur telah mendapatkan sertifikat SLHS, sementara 8 dapur lainnya masih dalam proses penerbitan.*** Berita PilihanUsai Dana MBG Rp1 Miliar Raib, Kepala SPPG Pangauban Bandung Barat Diduga Dapat Bekingan KeluargaDapur SPPG Pangauban Bandung Barat Tutup: Ribuan Siswa Terdampak Imbas Dana MBG Rp1 Miliar RaibMendes PDT Sarankan Bumdes di Bandung Barat Jalin MoU Dengan SPPG: Pasok Pangan Untuk Program MBGLabkes Temukan Air di Bandung Barat Terkontaminasi: Sarankan SPPG Gunakan Filter UV Cegah Keracunan MBG13 Siswa SMP Bina Karya di Bandung Barat Diduga Keracunan MBG, Kepala SPPG Sukatani Jelaskan KronologiPengawasan SPPG di Kota Cimahi Ditingkatkan, Pastikan Keamanan Bahan Pangan Cegah Keracunan MBGHanya 4 SPPG di Kota Bogor yang Kantongi SLHS, Bagaimana Nasibnya?BGN Klarifikasi Isu Gaji Petugas SPPG Tertunda, Nanik: Ini Murni Kesalahan TeknisDapur SPPG Milik Anak Eks Bupati Bandung Barat Ditutup Usai 18 Siswa Diduga Keracunan MBGAnak Eks Bupati Bandung Barat Kuasai 16 Titik Dapur SPPG: 5 Beroperasi dan 1 Ditutup Usai 18 Siswa Keracunan Berita PilihanUsai Dana MBG Rp1 Miliar Raib, Kepala SPPG Pangauban Bandung Barat Diduga Dapat Bekingan KeluargaDapur SPPG Pangauban Bandung Barat Tutup: Ribuan Siswa Terdampak Imbas Dana MBG Rp1 Miliar RaibMendes PDT Sarankan Bumdes di Bandung Barat Jalin MoU Dengan SPPG: Pasok Pangan Untuk Program MBGLabkes Temukan Air di Bandung Barat Terkontaminasi: Sarankan SPPG Gunakan Filter UV Cegah Keracunan MBG13 Siswa SMP Bina Karya di Bandung Barat Diduga Keracunan MBG, Kepala SPPG Sukatani Jelaskan KronologiPengawasan SPPG di Kota Cimahi Ditingkatkan, Pastikan Keamanan Bahan Pangan Cegah Keracunan MBGHanya 4 SPPG di Kota Bogor yang Kantongi SLHS, Bagaimana Nasibnya?BGN Klarifikasi Isu Gaji Petugas SPPG Tertunda, Nanik: Ini Murni Kesalahan TeknisDapur SPPG Milik Anak Eks Bupati Bandung Barat Ditutup Usai 18 Siswa Diduga Keracunan MBGAnak Eks Bupati Bandung Barat Kuasai 16 Titik Dapur SPPG: 5 Beroperasi dan 1 Ditutup Usai 18 Siswa Keracunan Berita Pilihan Usai Dana MBG Rp1 Miliar Raib, Kepala SPPG Pangauban Bandung Barat Diduga Dapat Bekingan KeluargaDapur SPPG Pangauban Bandung Barat Tutup: Ribuan Siswa Terdampak Imbas Dana MBG Rp1 Miliar RaibMendes PDT Sarankan Bumdes di Bandung Barat Jalin MoU Dengan SPPG: Pasok Pangan Untuk Program MBGLabkes Temukan Air di Bandung Barat Terkontaminasi: Sarankan SPPG Gunakan Filter UV Cegah Keracunan MBG13 Siswa SMP Bina Karya di Bandung Barat Diduga Keracunan MBG, Kepala SPPG Sukatani Jelaskan KronologiPengawasan SPPG di Kota Cimahi Ditingkatkan, Pastikan Keamanan Bahan Pangan Cegah Keracunan MBGHanya 4 SPPG di Kota Bogor yang Kantongi SLHS, Bagaimana Nasibnya?BGN Klarifikasi Isu Gaji Petugas SPPG Tertunda, Nanik: Ini Murni Kesalahan TeknisDapur SPPG Milik Anak Eks Bupati Bandung Barat Ditutup Usai 18 Siswa Diduga Keracunan MBGAnak Eks Bupati Bandung Barat Kuasai 16 Titik Dapur SPPG: 5 Beroperasi dan 1 Ditutup Usai 18 Siswa Keracunan Usai Dana MBG Rp1 Miliar Raib, Kepala SPPG Pangauban Bandung Barat Diduga Dapat Bekingan Keluarga Usai Dana MBG Rp1 Miliar Raib, Kepala SPPG Pangauban Bandung Barat Diduga Dapat Bekingan Keluarga Usai Dana MBG Rp1 Miliar Raib, Kepala SPPG Pangauban Bandung Barat Diduga Dapat Bekingan Keluarga Usai Dana MBG Rp1 Miliar Raib, Kepala SPPG Pangauban Bandung Barat Diduga Dapat Bekingan Keluarga Dapur SPPG Pangauban Bandung Barat Tutup: Ribuan Siswa Terdampak Imbas Dana MBG Rp1 Miliar Raib Dapur SPPG Pangauban Bandung Barat Tutup: Ribuan Siswa Terdampak Imbas Dana MBG Rp1 Miliar Raib Dapur SPPG Pangauban Bandung Barat Tutup: Ribuan Siswa Terdampak Imbas Dana MBG Rp1 Miliar Raib Dapur SPPG Pangauban Bandung Barat Tutup: Ribuan Siswa Terdampak Imbas Dana MBG Rp1 Miliar Raib Mendes PDT Sarankan Bumdes di Bandung Barat Jalin MoU Dengan SPPG: Pasok Pangan Untuk Program MBG Mendes PDT Sarankan Bumdes di Bandung Barat Jalin MoU Dengan SPPG: Pasok Pangan Untuk Program MBG Mendes PDT Sarankan Bumdes di Bandung Barat Jalin MoU Dengan SPPG: Pasok Pangan Untuk Program MBG Mendes PDT Sarankan Bumdes di Bandung Barat Jalin MoU Dengan SPPG: Pasok Pangan Untuk Program MBG Labkes Temukan Air di Bandung Barat Terkontaminasi: Sarankan SPPG Gunakan Filter UV Cegah Keracunan MBG Labkes Temukan Air di Bandung Barat Terkontaminasi: Sarankan SPPG Gunakan Filter UV Cegah Keracunan MBG Labkes Temukan Air di Bandung Barat Terkontaminasi: Sarankan SPPG Gunakan Filter UV Cegah Keracunan MBG Labkes Temukan Air di Bandung Barat Terkontaminasi: Sarankan SPPG Gunakan Filter UV Cegah Keracunan MBG 13 Siswa SMP Bina Karya di Bandung Barat Diduga Keracunan MBG, Kepala SPPG Sukatani Jelaskan Kronologi 13 Siswa SMP Bina Karya di Bandung Barat Diduga Keracunan MBG, Kepala SPPG Sukatani Jelaskan Kronologi 13 Siswa SMP Bina Karya di Bandung Barat Diduga Keracunan MBG, Kepala SPPG Sukatani Jelaskan Kronologi 13 Siswa SMP Bina Karya di Bandung Barat Diduga Keracunan MBG, Kepala SPPG Sukatani Jelaskan Kronologi Pengawasan SPPG di Kota Cimahi Ditingkatkan, Pastikan Keamanan Bahan Pangan Cegah Keracunan MBG Pengawasan SPPG di Kota Cimahi Ditingkatkan, Pastikan Keamanan Bahan Pangan Cegah Keracunan MBG Pengawasan SPPG di Kota Cimahi Ditingkatkan, Pastikan Keamanan Bahan Pangan Cegah Keracunan MBG Pengawasan SPPG di Kota Cimahi Ditingkatkan, Pastikan Keamanan Bahan Pangan Cegah Keracunan MBG Hanya 4 SPPG di Kota Bogor yang Kantongi SLHS, Bagaimana Nasibnya? Hanya 4 SPPG di Kota Bogor yang Kantongi SLHS, Bagaimana Nasibnya? Hanya 4 SPPG di Kota Bogor yang Kantongi SLHS, Bagaimana Nasibnya? Hanya 4 SPPG di Kota Bogor yang Kantongi SLHS, Bagaimana Nasibnya? BGN Klarifikasi Isu Gaji Petugas SPPG Tertunda, Nanik: Ini Murni Kesalahan Teknis BGN Klarifikasi Isu Gaji Petugas SPPG Tertunda, Nanik: Ini Murni Kesalahan Teknis BGN Klarifikasi Isu Gaji Petugas SPPG Tertunda, Nanik: Ini Murni Kesalahan Teknis BGN Klarifikasi Isu Gaji Petugas SPPG Tertunda, Nanik: Ini Murni Kesalahan Teknis Dapur SPPG Milik Anak Eks Bupati Bandung Barat Ditutup Usai 18 Siswa Diduga Keracunan MBG Dapur SPPG Milik Anak Eks Bupati Bandung Barat Ditutup Usai 18 Siswa Diduga Keracunan MBG Dapur SPPG Milik Anak Eks Bupati Bandung Barat Ditutup Usai 18 Siswa Diduga Keracunan MBG Dapur SPPG Milik Anak Eks Bupati Bandung Barat Ditutup Usai 18 Siswa Diduga Keracunan MBG Anak Eks Bupati Bandung Barat Kuasai 16 Titik Dapur SPPG: 5 Beroperasi dan 1 Ditutup Usai 18 Siswa Keracunan Anak Eks Bupati Bandung Barat Kuasai 16 Titik Dapur SPPG: 5 Beroperasi dan 1 Ditutup Usai 18 Siswa Keracunan Anak Eks Bupati Bandung Barat Kuasai 16 Titik Dapur SPPG: 5 Beroperasi dan 1 Ditutup Usai 18 Siswa Keracunan Anak Eks Bupati Bandung Barat Kuasai 16 Titik Dapur SPPG: 5 Beroperasi dan 1 Ditutup Usai 18 Siswa Keracunan",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/11/13/1658014791.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019788516/keluarga-aa-umbara-kelola-16-dapur-program-mbg-di-bandung-barat-sang-anak-beri-klarifikasi?page=all,b0cf7fb42c0c272c21cf73343e88c5a6b459ac8ab8f4e5ba051f587fb6ec2c3a,2025-11-13 19:43:55.363 518,kompas,mbg,2025-11-13 10:23:20,"Survei Ungkap Alasan Siswa Tak Habiskan MBG, Apa Saja?","KOMPAS.com- Survei yang dilakukan peneliti anak didampingi oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Chief of Research and Policy (CISDI) menunjukkan sebanyak 35,2 persensiswamemiliki pengalaman tidak menghabiskan makanan dari programMakan Bergizi Gratis(MBG).Sedangkan survei dilakukan pada 2.241 responden, namun hanya 1.624 data responden yang memenuhi kriteria untuk kemudian dilakukan analisis.Teknik pengambilan sampel dalam survei suara anak ini adalah convenience sampling yang mana responden dipilih berdasarkan ketersediaan dan kemudahan akses ke responden.Formulir survei online disebar mulai 11 Juli hingga 1 Agustus 2025 responden survei yang masuk digunakan secara tidak proporsional di 12 provinsi dengan dominasi pada responden yang berasal dari Jawa Barat.Baca juga:JPPI: Korban Keracunan MBG Capai 16.109 SiswaMetode yang digunakan untuk surveiMetode yang digunakan adalah mix method kajian suara anak Child Led Research (CLR), pendekatan kualitatif yang dipimpin oleh peneliti anak, survei ini juga menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif.Terdapat 34 peserta Forum Group Discussion (FDG) anak pada studi CLR, terdiri dari 31 peserta anak, dan tiga peserta dewasa yang berasal dari empat lokus yakni Kota Palu, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Landak, Kabupaten Jayapura.Pemaparan survei ini disampaikan oleh anak-anak peneliti, namun KPAI sengaja tidak mengungkap nama mereka.Baca juga:Perbaikan MBG, Mendikdasmen Usul ke BGN Sekolah Buka School KitchenLalu apa alasan para siswa tidak menghabiskan MBG mereka?KOMPAS.com/AZWA SAFRINAPara siswa SMP Negeri 13 Surabaya saat menerima menu Makan Bergizi Gratis(MBG), Selasa (14/10/2025).Alasan siswa tak menghabiskan MBGSelain menunjukkan hasil, survei tersebut juga menampilkan alasan mengapa siswa tidak menghabiskan MBG yahg telah diberikan pemerintah.Alasan pertama dan paling banyak dipilih siswa adalah karena sudah kenyang sementara porsi yang disediakan cukup banyak.Jika dipersentasekan sebanyak 19,9 persen siswa yang tidak merasa kenyang dan tidak menghabiskan MBG.Penyebab mereka cepat merasa kenyang saat makan yakni karena sudah sarapan terlebih dahulu di rumah atau habis jajan disekolahsementara pembagian MBG terlambat. Banyak responden yang lebih dulu sarapan di rumah sehingga waktunya terlalu berdekatan dengan menyampaikan MBG, kata Peneliti Anak melalui siaran Zoom, Rabu (12/11/2025).Alasan berikutnya adalah siswa tidak menghabiskan makanan karena makanan sudah ada yang basi atau berbau.Baca juga:Program MBG Sekolah di Swedia, Murid Konsumsi Makanan Lezat dan Berkelanjutan Bisa dilihat pada grafik di sebelah kanan, alasan responden tidak menghabiskan MDG. Sudah kenyang, 19,9 persen. Makanan basi atau berbau, 19,6 persen, Rasanya tidak enak, 16,6 persen. Lain-lain ada 15,2 persen. Hambar atau tidak ada rasa, 8,9 persen. Tidak suka menunya, ada di 8 persen, jelas peneliti anak.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KOMPAS.com- Survei yang dilakukan peneliti anak didampingi oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Chief of Research and Policy (CISDI) menunjukkan sebanyak 35,2 persensiswamemiliki pengalaman tidak menghabiskan makanan dari programMakan Bergizi Gratis(MBG). Sedangkan survei dilakukan pada 2.241 responden, namun hanya 1.624 data responden yang memenuhi kriteria untuk kemudian dilakukan analisis. Teknik pengambilan sampel dalam survei suara anak ini adalah convenience sampling yang mana responden dipilih berdasarkan ketersediaan dan kemudahan akses ke responden. Formulir survei online disebar mulai 11 Juli hingga 1 Agustus 2025 responden survei yang masuk digunakan secara tidak proporsional di 12 provinsi dengan dominasi pada responden yang berasal dari Jawa Barat. Baca juga:JPPI: Korban Keracunan MBG Capai 16.109 Siswa Metode yang digunakan adalah mix method kajian suara anak Child Led Research (CLR), pendekatan kualitatif yang dipimpin oleh peneliti anak, survei ini juga menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Terdapat 34 peserta Forum Group Discussion (FDG) anak pada studi CLR, terdiri dari 31 peserta anak, dan tiga peserta dewasa yang berasal dari empat lokus yakni Kota Palu, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Landak, Kabupaten Jayapura. Pemaparan survei ini disampaikan oleh anak-anak peneliti, namun KPAI sengaja tidak mengungkap nama mereka. Baca juga:Perbaikan MBG, Mendikdasmen Usul ke BGN Sekolah Buka School Kitchen Lalu apa alasan para siswa tidak menghabiskan MBG mereka? KOMPAS.com/AZWA SAFRINAPara siswa SMP Negeri 13 Surabaya saat menerima menu Makan Bergizi Gratis(MBG), Selasa (14/10/2025). KOMPAS.com/AZWA SAFRINAPara siswa SMP Negeri 13 Surabaya saat menerima menu Makan Bergizi Gratis(MBG), Selasa (14/10/2025). Selain menunjukkan hasil, survei tersebut juga menampilkan alasan mengapa siswa tidak menghabiskan MBG yahg telah diberikan pemerintah. Alasan pertama dan paling banyak dipilih siswa adalah karena sudah kenyang sementara porsi yang disediakan cukup banyak. Jika dipersentasekan sebanyak 19,9 persen siswa yang tidak merasa kenyang dan tidak menghabiskan MBG. Penyebab mereka cepat merasa kenyang saat makan yakni karena sudah sarapan terlebih dahulu di rumah atau habis jajan disekolahsementara pembagian MBG terlambat. Banyak responden yang lebih dulu sarapan di rumah sehingga waktunya terlalu berdekatan dengan menyampaikan MBG, kata Peneliti Anak melalui siaran Zoom, Rabu (12/11/2025). Alasan berikutnya adalah siswa tidak menghabiskan makanan karena makanan sudah ada yang basi atau berbau. Baca juga:Program MBG Sekolah di Swedia, Murid Konsumsi Makanan Lezat dan Berkelanjutan Bisa dilihat pada grafik di sebelah kanan, alasan responden tidak menghabiskan MDG. Sudah kenyang, 19,9 persen. Makanan basi atau berbau, 19,6 persen, Rasanya tidak enak, 16,6 persen. Lain-lain ada 15,2 persen. Hambar atau tidak ada rasa, 8,9 persen. Tidak suka menunya, ada di 8 persen, jelas peneliti anak.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/4AMJgTJLff8Nss6GxdWFtadDdpg=/0x2:1600x1069/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775dc18fcf.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/07/690db53e4569b.jpg",https://www.kompas.com/edu/read/2025/11/13/102320471/survei-ungkap-alasan-siswa-tak-habiskan-mbg-apa-saja,73904e10bf7342e7c75622266a3521c39d16a4e12f666ec547048d6439dc02c2,2025-11-13 19:52:09.021 519,pikiranrakyat,mbg,2025-10-21 13:28:20,"MBG Masih Banyak Masalah, Upaya Kolaboratif Berbagai Pihak Perlu Dilakukan","PIKIRAN RAKYAT -Maraknya permasalahan dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai dari permasalahan ketiadaan regulasi, keracunan makanan, mekanisme distribusi, hingga permasalahan lemahnya pengawasan di lapangan, menjadikan upaya kolaboratif dalam mencari solusi yang komprehensif menjadi sangat penting.Menyikapi hal tersebut, UPI melalui Program Studi Pendidikan Sosiologi dan Pendidikan Masyarakat menginisiasi ruang kolaboratif melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) sebagai langkah strategis untuk mempertemukan berbagai pihak dalam memperkuat implementasi program MBG yang lebih inklusif, terarah, dan berkelanjutan.FGD bertajuk Pengembangan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan Pendekatan Gender Equity, Disability, and Social Inclusion menjadi bagian dari rangkaian kegiatan penelitian yang didanai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.Ketua peneliti Prof. Dr. Elly Malihah, M.Si., mengatakan, pelaksanaan FGD mengenai Program MBG ini merupakan langkah awal untuk menjembatani belum adanya sinergi antara pusat pendidikan dalam implementasi program.Baca Juga:Rektor UPI: Program MBG Tak Perlu Dihentikan, Cukup Dievaluasi""Melalui kegiatan ini, UPI berupaya membangun sistem pemetaan sosial partisipatif guna memetakan kebutuhan, potensi, serta tantangan di berbagai wilayah,"" katanya Selasa 21 Oktober 2025.Selain itu, FGD ini juga menjadi wadah dalam mengembangkan panduan kebijakan dan evaluasi berbasis inklusivitas agar pelaksanaan Program MBG lebih adaptif terhadap konteks sosial dan pendidikan di lapangan.PreventifJajang Hernawan, Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan Kota Bandung menyampaikan, sebagai langkah preventif, pemerintah kota tengah melaksanakan sosialisasi keamanan pangan di seluruh satuan pendidikan.Kegiatan ini melibatkan guru, komite sekolah, pengelola MBG, dan kepala sekolah untuk meningkatkan kemampuan mendeteksi dini potensi masalah makanan.Baca Juga:UPI Gandeng Kader Motekar Bandung Barat Tingkatkan Perlindungan Anak dan PerempuanSementara itu Rustiyana, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat menyoroti belum adanya peta sekolah yang terintegrasi, sehingga diperlukan pemetaan komprehensif agar pelaksanaan MBG tepat sasaran dan kualitas makanan tetap terjamin.""Upaya peningkatan keamanan pangan, pemetaan pendidikan yang komprehensif, serta sinergi lintas sektor menjadi fondasi penting agar program ini dapat berjalan efektif, inklusif, dan berkelanjutan bagi kesejahteraan peserta didik,"" ujarnya.Andrian Rizki Ajie, perwakilan dari SMK Muhammadiyah 3 Bandung, juga menegaskan pentingnya penyusunan SOP sekolah agar pelaksanaan MBG berjalan efektif dan menjadisarana edukasi gizi serta pengenalan pangan lokal. Upaya ini diharapkan mampu memperkuat peran sekolah sebagai bagian penting dalam keberlanjutan program MBG.""Keberhasilan Program MBG tidak hanya bergantung pada distribusi makanan, tetapi juga pada koordinasi yang solid antar pihak serta pendekatan kolaboratif yang menyeluruh. Sinergi ini penting untuk mewujudkan program yang efektif, berkelanjutan, dan benar-benar bermanfaat bagi seluruh peserta didik sebagai penerima manfaat,"" katanya.*** PIKIRAN RAKYAT -Maraknya permasalahan dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai dari permasalahan ketiadaan regulasi, keracunan makanan, mekanisme distribusi, hingga permasalahan lemahnya pengawasan di lapangan, menjadikan upaya kolaboratif dalam mencari solusi yang komprehensif menjadi sangat penting.Menyikapi hal tersebut, UPI melalui Program Studi Pendidikan Sosiologi dan Pendidikan Masyarakat menginisiasi ruang kolaboratif melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) sebagai langkah strategis untuk mempertemukan berbagai pihak dalam memperkuat implementasi program MBG yang lebih inklusif, terarah, dan berkelanjutan.FGD bertajuk Pengembangan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan Pendekatan Gender Equity, Disability, and Social Inclusion menjadi bagian dari rangkaian kegiatan penelitian yang didanai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.Ketua peneliti Prof. Dr. Elly Malihah, M.Si., mengatakan, pelaksanaan FGD mengenai Program MBG ini merupakan langkah awal untuk menjembatani belum adanya sinergi antara pusat pendidikan dalam implementasi program.Baca Juga:Rektor UPI: Program MBG Tak Perlu Dihentikan, Cukup Dievaluasi""Melalui kegiatan ini, UPI berupaya membangun sistem pemetaan sosial partisipatif guna memetakan kebutuhan, potensi, serta tantangan di berbagai wilayah,"" katanya Selasa 21 Oktober 2025.Selain itu, FGD ini juga menjadi wadah dalam mengembangkan panduan kebijakan dan evaluasi berbasis inklusivitas agar pelaksanaan Program MBG lebih adaptif terhadap konteks sosial dan pendidikan di lapangan.PreventifJajang Hernawan, Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan Kota Bandung menyampaikan, sebagai langkah preventif, pemerintah kota tengah melaksanakan sosialisasi keamanan pangan di seluruh satuan pendidikan.Kegiatan ini melibatkan guru, komite sekolah, pengelola MBG, dan kepala sekolah untuk meningkatkan kemampuan mendeteksi dini potensi masalah makanan.Baca Juga:UPI Gandeng Kader Motekar Bandung Barat Tingkatkan Perlindungan Anak dan PerempuanSementara itu Rustiyana, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat menyoroti belum adanya peta sekolah yang terintegrasi, sehingga diperlukan pemetaan komprehensif agar pelaksanaan MBG tepat sasaran dan kualitas makanan tetap terjamin.""Upaya peningkatan keamanan pangan, pemetaan pendidikan yang komprehensif, serta sinergi lintas sektor menjadi fondasi penting agar program ini dapat berjalan efektif, inklusif, dan berkelanjutan bagi kesejahteraan peserta didik,"" ujarnya.Andrian Rizki Ajie, perwakilan dari SMK Muhammadiyah 3 Bandung, juga menegaskan pentingnya penyusunan SOP sekolah agar pelaksanaan MBG berjalan efektif dan menjadisarana edukasi gizi serta pengenalan pangan lokal. Upaya ini diharapkan mampu memperkuat peran sekolah sebagai bagian penting dalam keberlanjutan program MBG.""Keberhasilan Program MBG tidak hanya bergantung pada distribusi makanan, tetapi juga pada koordinasi yang solid antar pihak serta pendekatan kolaboratif yang menyeluruh. Sinergi ini penting untuk mewujudkan program yang efektif, berkelanjutan, dan benar-benar bermanfaat bagi seluruh peserta didik sebagai penerima manfaat,"" katanya.*** PIKIRAN RAKYAT -Maraknya permasalahan dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai dari permasalahan ketiadaan regulasi, keracunan makanan, mekanisme distribusi, hingga permasalahan lemahnya pengawasan di lapangan, menjadikan upaya kolaboratif dalam mencari solusi yang komprehensif menjadi sangat penting.Menyikapi hal tersebut, UPI melalui Program Studi Pendidikan Sosiologi dan Pendidikan Masyarakat menginisiasi ruang kolaboratif melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) sebagai langkah strategis untuk mempertemukan berbagai pihak dalam memperkuat implementasi program MBG yang lebih inklusif, terarah, dan berkelanjutan.FGD bertajuk Pengembangan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan Pendekatan Gender Equity, Disability, and Social Inclusion menjadi bagian dari rangkaian kegiatan penelitian yang didanai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.Ketua peneliti Prof. Dr. Elly Malihah, M.Si., mengatakan, pelaksanaan FGD mengenai Program MBG ini merupakan langkah awal untuk menjembatani belum adanya sinergi antara pusat pendidikan dalam implementasi program.Baca Juga:Rektor UPI: Program MBG Tak Perlu Dihentikan, Cukup Dievaluasi""Melalui kegiatan ini, UPI berupaya membangun sistem pemetaan sosial partisipatif guna memetakan kebutuhan, potensi, serta tantangan di berbagai wilayah,"" katanya Selasa 21 Oktober 2025.Selain itu, FGD ini juga menjadi wadah dalam mengembangkan panduan kebijakan dan evaluasi berbasis inklusivitas agar pelaksanaan Program MBG lebih adaptif terhadap konteks sosial dan pendidikan di lapangan.PreventifJajang Hernawan, Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan Kota Bandung menyampaikan, sebagai langkah preventif, pemerintah kota tengah melaksanakan sosialisasi keamanan pangan di seluruh satuan pendidikan.Kegiatan ini melibatkan guru, komite sekolah, pengelola MBG, dan kepala sekolah untuk meningkatkan kemampuan mendeteksi dini potensi masalah makanan.Baca Juga:UPI Gandeng Kader Motekar Bandung Barat Tingkatkan Perlindungan Anak dan PerempuanSementara itu Rustiyana, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat menyoroti belum adanya peta sekolah yang terintegrasi, sehingga diperlukan pemetaan komprehensif agar pelaksanaan MBG tepat sasaran dan kualitas makanan tetap terjamin.""Upaya peningkatan keamanan pangan, pemetaan pendidikan yang komprehensif, serta sinergi lintas sektor menjadi fondasi penting agar program ini dapat berjalan efektif, inklusif, dan berkelanjutan bagi kesejahteraan peserta didik,"" ujarnya.Andrian Rizki Ajie, perwakilan dari SMK Muhammadiyah 3 Bandung, juga menegaskan pentingnya penyusunan SOP sekolah agar pelaksanaan MBG berjalan efektif dan menjadisarana edukasi gizi serta pengenalan pangan lokal. Upaya ini diharapkan mampu memperkuat peran sekolah sebagai bagian penting dalam keberlanjutan program MBG.""Keberhasilan Program MBG tidak hanya bergantung pada distribusi makanan, tetapi juga pada koordinasi yang solid antar pihak serta pendekatan kolaboratif yang menyeluruh. Sinergi ini penting untuk mewujudkan program yang efektif, berkelanjutan, dan benar-benar bermanfaat bagi seluruh peserta didik sebagai penerima manfaat,"" katanya.*** PIKIRAN RAKYAT -Maraknya permasalahan dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai dari permasalahan ketiadaan regulasi, keracunan makanan, mekanisme distribusi, hingga permasalahan lemahnya pengawasan di lapangan, menjadikan upaya kolaboratif dalam mencari solusi yang komprehensif menjadi sangat penting.Menyikapi hal tersebut, UPI melalui Program Studi Pendidikan Sosiologi dan Pendidikan Masyarakat menginisiasi ruang kolaboratif melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) sebagai langkah strategis untuk mempertemukan berbagai pihak dalam memperkuat implementasi program MBG yang lebih inklusif, terarah, dan berkelanjutan.FGD bertajuk Pengembangan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan Pendekatan Gender Equity, Disability, and Social Inclusion menjadi bagian dari rangkaian kegiatan penelitian yang didanai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.Ketua peneliti Prof. Dr. Elly Malihah, M.Si., mengatakan, pelaksanaan FGD mengenai Program MBG ini merupakan langkah awal untuk menjembatani belum adanya sinergi antara pusat pendidikan dalam implementasi program.Baca Juga:Rektor UPI: Program MBG Tak Perlu Dihentikan, Cukup Dievaluasi""Melalui kegiatan ini, UPI berupaya membangun sistem pemetaan sosial partisipatif guna memetakan kebutuhan, potensi, serta tantangan di berbagai wilayah,"" katanya Selasa 21 Oktober 2025.Selain itu, FGD ini juga menjadi wadah dalam mengembangkan panduan kebijakan dan evaluasi berbasis inklusivitas agar pelaksanaan Program MBG lebih adaptif terhadap konteks sosial dan pendidikan di lapangan.PreventifJajang Hernawan, Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan Kota Bandung menyampaikan, sebagai langkah preventif, pemerintah kota tengah melaksanakan sosialisasi keamanan pangan di seluruh satuan pendidikan.Kegiatan ini melibatkan guru, komite sekolah, pengelola MBG, dan kepala sekolah untuk meningkatkan kemampuan mendeteksi dini potensi masalah makanan.Baca Juga:UPI Gandeng Kader Motekar Bandung Barat Tingkatkan Perlindungan Anak dan PerempuanSementara itu Rustiyana, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat menyoroti belum adanya peta sekolah yang terintegrasi, sehingga diperlukan pemetaan komprehensif agar pelaksanaan MBG tepat sasaran dan kualitas makanan tetap terjamin.""Upaya peningkatan keamanan pangan, pemetaan pendidikan yang komprehensif, serta sinergi lintas sektor menjadi fondasi penting agar program ini dapat berjalan efektif, inklusif, dan berkelanjutan bagi kesejahteraan peserta didik,"" ujarnya.Andrian Rizki Ajie, perwakilan dari SMK Muhammadiyah 3 Bandung, juga menegaskan pentingnya penyusunan SOP sekolah agar pelaksanaan MBG berjalan efektif dan menjadisarana edukasi gizi serta pengenalan pangan lokal. Upaya ini diharapkan mampu memperkuat peran sekolah sebagai bagian penting dalam keberlanjutan program MBG.""Keberhasilan Program MBG tidak hanya bergantung pada distribusi makanan, tetapi juga pada koordinasi yang solid antar pihak serta pendekatan kolaboratif yang menyeluruh. Sinergi ini penting untuk mewujudkan program yang efektif, berkelanjutan, dan benar-benar bermanfaat bagi seluruh peserta didik sebagai penerima manfaat,"" katanya.*** PIKIRAN RAKYAT -Maraknya permasalahan dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai dari permasalahan ketiadaan regulasi, keracunan makanan, mekanisme distribusi, hingga permasalahan lemahnya pengawasan di lapangan, menjadikan upaya kolaboratif dalam mencari solusi yang komprehensif menjadi sangat penting. Menyikapi hal tersebut, UPI melalui Program Studi Pendidikan Sosiologi dan Pendidikan Masyarakat menginisiasi ruang kolaboratif melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) sebagai langkah strategis untuk mempertemukan berbagai pihak dalam memperkuat implementasi program MBG yang lebih inklusif, terarah, dan berkelanjutan. FGD bertajuk Pengembangan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan Pendekatan Gender Equity, Disability, and Social Inclusion menjadi bagian dari rangkaian kegiatan penelitian yang didanai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Ketua peneliti Prof. Dr. Elly Malihah, M.Si., mengatakan, pelaksanaan FGD mengenai Program MBG ini merupakan langkah awal untuk menjembatani belum adanya sinergi antara pusat pendidikan dalam implementasi program. Baca Juga:Rektor UPI: Program MBG Tak Perlu Dihentikan, Cukup Dievaluasi ""Melalui kegiatan ini, UPI berupaya membangun sistem pemetaan sosial partisipatif guna memetakan kebutuhan, potensi, serta tantangan di berbagai wilayah,"" katanya Selasa 21 Oktober 2025. Selain itu, FGD ini juga menjadi wadah dalam mengembangkan panduan kebijakan dan evaluasi berbasis inklusivitas agar pelaksanaan Program MBG lebih adaptif terhadap konteks sosial dan pendidikan di lapangan. PreventifJajang Hernawan, Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan Kota Bandung menyampaikan, sebagai langkah preventif, pemerintah kota tengah melaksanakan sosialisasi keamanan pangan di seluruh satuan pendidikan.Kegiatan ini melibatkan guru, komite sekolah, pengelola MBG, dan kepala sekolah untuk meningkatkan kemampuan mendeteksi dini potensi masalah makanan.Baca Juga:UPI Gandeng Kader Motekar Bandung Barat Tingkatkan Perlindungan Anak dan PerempuanSementara itu Rustiyana, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat menyoroti belum adanya peta sekolah yang terintegrasi, sehingga diperlukan pemetaan komprehensif agar pelaksanaan MBG tepat sasaran dan kualitas makanan tetap terjamin.""Upaya peningkatan keamanan pangan, pemetaan pendidikan yang komprehensif, serta sinergi lintas sektor menjadi fondasi penting agar program ini dapat berjalan efektif, inklusif, dan berkelanjutan bagi kesejahteraan peserta didik,"" ujarnya.Andrian Rizki Ajie, perwakilan dari SMK Muhammadiyah 3 Bandung, juga menegaskan pentingnya penyusunan SOP sekolah agar pelaksanaan MBG berjalan efektif dan menjadisarana edukasi gizi serta pengenalan pangan lokal. Upaya ini diharapkan mampu memperkuat peran sekolah sebagai bagian penting dalam keberlanjutan program MBG.""Keberhasilan Program MBG tidak hanya bergantung pada distribusi makanan, tetapi juga pada koordinasi yang solid antar pihak serta pendekatan kolaboratif yang menyeluruh. Sinergi ini penting untuk mewujudkan program yang efektif, berkelanjutan, dan benar-benar bermanfaat bagi seluruh peserta didik sebagai penerima manfaat,"" katanya.*** Jajang Hernawan, Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan Kota Bandung menyampaikan, sebagai langkah preventif, pemerintah kota tengah melaksanakan sosialisasi keamanan pangan di seluruh satuan pendidikan. Kegiatan ini melibatkan guru, komite sekolah, pengelola MBG, dan kepala sekolah untuk meningkatkan kemampuan mendeteksi dini potensi masalah makanan. Baca Juga:UPI Gandeng Kader Motekar Bandung Barat Tingkatkan Perlindungan Anak dan Perempuan Sementara itu Rustiyana, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat menyoroti belum adanya peta sekolah yang terintegrasi, sehingga diperlukan pemetaan komprehensif agar pelaksanaan MBG tepat sasaran dan kualitas makanan tetap terjamin. ""Upaya peningkatan keamanan pangan, pemetaan pendidikan yang komprehensif, serta sinergi lintas sektor menjadi fondasi penting agar program ini dapat berjalan efektif, inklusif, dan berkelanjutan bagi kesejahteraan peserta didik,"" ujarnya. Andrian Rizki Ajie, perwakilan dari SMK Muhammadiyah 3 Bandung, juga menegaskan pentingnya penyusunan SOP sekolah agar pelaksanaan MBG berjalan efektif dan menjadi sarana edukasi gizi serta pengenalan pangan lokal. Upaya ini diharapkan mampu memperkuat peran sekolah sebagai bagian penting dalam keberlanjutan program MBG. ""Keberhasilan Program MBG tidak hanya bergantung pada distribusi makanan, tetapi juga pada koordinasi yang solid antar pihak serta pendekatan kolaboratif yang menyeluruh. Sinergi ini penting untuk mewujudkan program yang efektif, berkelanjutan, dan benar-benar bermanfaat bagi seluruh peserta didik sebagai penerima manfaat,"" katanya.*** Berita PilihanUPI Gandeng Kader Motekar Bandung Barat Tingkatkan Perlindungan Anak dan PerempuanUPI Tegaskan Komitmennya untuk Mencegah Kekerasan dalam Bentuk Apapun di Kegiatan Orientasi KampusRektor UPI: Program MBG Tak Perlu Dihentikan, Cukup DievaluasiUPI Cetak 6.958 Lulusan Baru, Siap Jadi Pemimpin Pendidikan Masa DepanPerkuat Transformasi Pendidikan, IPB University dan UPI Inisiasi Digitalisasi dalam Penerbitan IjazahSerapan Lulusan di Dunia Kerja Masih di Bawah Target Pemerintah, Rektor UPI Upayakan Hal IniRektor: UPI Perkuat Kembali Jati Diri sebagai Universitas Pendidikan Berita PilihanUPI Gandeng Kader Motekar Bandung Barat Tingkatkan Perlindungan Anak dan PerempuanUPI Tegaskan Komitmennya untuk Mencegah Kekerasan dalam Bentuk Apapun di Kegiatan Orientasi KampusRektor UPI: Program MBG Tak Perlu Dihentikan, Cukup DievaluasiUPI Cetak 6.958 Lulusan Baru, Siap Jadi Pemimpin Pendidikan Masa DepanPerkuat Transformasi Pendidikan, IPB University dan UPI Inisiasi Digitalisasi dalam Penerbitan IjazahSerapan Lulusan di Dunia Kerja Masih di Bawah Target Pemerintah, Rektor UPI Upayakan Hal IniRektor: UPI Perkuat Kembali Jati Diri sebagai Universitas Pendidikan Berita Pilihan UPI Gandeng Kader Motekar Bandung Barat Tingkatkan Perlindungan Anak dan PerempuanUPI Tegaskan Komitmennya untuk Mencegah Kekerasan dalam Bentuk Apapun di Kegiatan Orientasi KampusRektor UPI: Program MBG Tak Perlu Dihentikan, Cukup DievaluasiUPI Cetak 6.958 Lulusan Baru, Siap Jadi Pemimpin Pendidikan Masa DepanPerkuat Transformasi Pendidikan, IPB University dan UPI Inisiasi Digitalisasi dalam Penerbitan IjazahSerapan Lulusan di Dunia Kerja Masih di Bawah Target Pemerintah, Rektor UPI Upayakan Hal IniRektor: UPI Perkuat Kembali Jati Diri sebagai Universitas Pendidikan UPI Gandeng Kader Motekar Bandung Barat Tingkatkan Perlindungan Anak dan Perempuan UPI Gandeng Kader Motekar Bandung Barat Tingkatkan Perlindungan Anak dan Perempuan UPI Gandeng Kader Motekar Bandung Barat Tingkatkan Perlindungan Anak dan Perempuan UPI Gandeng Kader Motekar Bandung Barat Tingkatkan Perlindungan Anak dan Perempuan UPI Tegaskan Komitmennya untuk Mencegah Kekerasan dalam Bentuk Apapun di Kegiatan Orientasi Kampus UPI Tegaskan Komitmennya untuk Mencegah Kekerasan dalam Bentuk Apapun di Kegiatan Orientasi Kampus UPI Tegaskan Komitmennya untuk Mencegah Kekerasan dalam Bentuk Apapun di Kegiatan Orientasi Kampus UPI Tegaskan Komitmennya untuk Mencegah Kekerasan dalam Bentuk Apapun di Kegiatan Orientasi Kampus Rektor UPI: Program MBG Tak Perlu Dihentikan, Cukup Dievaluasi Rektor UPI: Program MBG Tak Perlu Dihentikan, Cukup Dievaluasi Rektor UPI: Program MBG Tak Perlu Dihentikan, Cukup Dievaluasi Rektor UPI: Program MBG Tak Perlu Dihentikan, Cukup Dievaluasi UPI Cetak 6.958 Lulusan Baru, Siap Jadi Pemimpin Pendidikan Masa Depan UPI Cetak 6.958 Lulusan Baru, Siap Jadi Pemimpin Pendidikan Masa Depan UPI Cetak 6.958 Lulusan Baru, Siap Jadi Pemimpin Pendidikan Masa Depan UPI Cetak 6.958 Lulusan Baru, Siap Jadi Pemimpin Pendidikan Masa Depan Perkuat Transformasi Pendidikan, IPB University dan UPI Inisiasi Digitalisasi dalam Penerbitan Ijazah Perkuat Transformasi Pendidikan, IPB University dan UPI Inisiasi Digitalisasi dalam Penerbitan Ijazah Perkuat Transformasi Pendidikan, IPB University dan UPI Inisiasi Digitalisasi dalam Penerbitan Ijazah Perkuat Transformasi Pendidikan, IPB University dan UPI Inisiasi Digitalisasi dalam Penerbitan Ijazah Serapan Lulusan di Dunia Kerja Masih di Bawah Target Pemerintah, Rektor UPI Upayakan Hal Ini Serapan Lulusan di Dunia Kerja Masih di Bawah Target Pemerintah, Rektor UPI Upayakan Hal Ini Serapan Lulusan di Dunia Kerja Masih di Bawah Target Pemerintah, Rektor UPI Upayakan Hal Ini Serapan Lulusan di Dunia Kerja Masih di Bawah Target Pemerintah, Rektor UPI Upayakan Hal Ini Rektor: UPI Perkuat Kembali Jati Diri sebagai Universitas Pendidikan Rektor: UPI Perkuat Kembali Jati Diri sebagai Universitas Pendidikan Rektor: UPI Perkuat Kembali Jati Diri sebagai Universitas Pendidikan Rektor: UPI Perkuat Kembali Jati Diri sebagai Universitas Pendidikan",Nuryani,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/21/2554339299.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019733930/mbg-masih-banyak-masalah-upaya-kolaboratif-berbagai-pihak-perlu-dilakukan?page=all,21b6dbecccd3d687c0a3b7e75ac2f27bb8568a3d31c4e1ee765953a9bf0f50a2,2025-11-13 19:52:12.266 441,sindonews,mbg,2025-11-12 17:43:00,Kepala BGN: Penyebab Keracunan MBG di Bandung Barat Akibat Kadar Nitrit yang Tinggi,"JAKARTA JAKARTA - Kepala Badan Gizi Nasional Badan Gizi Nasional Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, mengungkapkan kejadian keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Lembang akibat kadar nitrit yang tinggi. Hal itu lantaran ditemukan kasus tiga anak yang alami gangguan pencernaan karena mengonsumsi melon di daerah Bandung Barat. ""Ini kan hampir tidak pernah terdengar ya, orang mengonsumsi melon, terus kemudian mengalami gangguan pencanaan. Setelah dicek, ternyata kandungan nitrit yang berlebih,"" ungkap Dadan saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Rabu (12/11/2025). Dadan mengatakan, pihaknya telah melakukan investigasi, khusus dan melihat bahwa tingkat kejadian di Bandung Barat. Hasilnya, pola budidaya pertanian di sana banyak menggunakan nitrogen atau urea. Baca juga: Bangun SPPG di Wilayah Terpencil, BGN Ajukan Tambahan Anggaran Rp28,6 Triliun Bangun SPPG di Wilayah Terpencil, BGN Ajukan Tambahan Anggaran Rp28,6 Triliun ""BGN kemudian melakukan investigasi, khusus dan melihat bahwa tingkat kejadian di Bandung Barat ada hubungannya dengan pola budidaya pertanian di mana masyarakat mungkin terlalu banyak menggunakan nitrogen, atau urea di dalam budidaya tanamannya. Sehingga berlebihan bukan yang optimal digunakan,"" ujarnya. (cip) (cip)",Achmad Al Fiqri,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/11/12/174/1643443/kepala-bgn-penyebab-keracunan-mbg-di-bandung-barat-akibat-kadar-nitrit-yang-tinggi-zgq.jpg,https://daerah.sindonews.com/read/1643443/174/kepala-bgn-penyebab-keracunan-mbg-di-bandung-barat-akibat-kadar-nitrit-yang-tinggi-1762942301?showpage=all,982fa17fe9d2cdfc465eef891ae26e86be108586ebc9bd14e746647754049246,2025-11-12 18:34:25.832 442,sindonews,mbg,2025-11-12 17:20:00,"BGN: 11.640 Orang Keracunan MBG, 1,8 Miliar Porsi Makanan Diproduksi","JAKARTA JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) mengungkapkan sepanjang 2025 terdapat 211 kasus keracunan pangan yang terkait dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dari jumlah tersebut, total 11.640 orang diketahui mengalami keracunan akibat konsumsi makanan dari program tersebut. ""Secara umum total kejadian (keracunan pangan) di Indonesia itu sampai hari ini itu ada 441 total kejadian, di mana MBG menyumbang 211 kejadian atau sekitar kurang lebih 48 persen dari total keracunan pangan yang ada di Indonesia,"" ujar Kepala BGN Dadan Hindayana dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (13/11/2025). Baca Juga: BGN Siapkan Dana Rp29 Triliun untuk Program MBG hingga Akhir 2025 BGN Siapkan Dana Rp29 Triliun untuk Program MBG hingga Akhir 2025 Berdasarkan data BGN, dari ribuan penerima manfaat yang terdampak, sebanyak 636 orang harus menjalani perawatan inap, sementara data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat 638 orang. Untuk pasien rawat jalan, BGN mencatat 11.004 orang dan Kemenkes 12.755 orang. ""Sehingga totalnya kalau berbasis laporan Kementerian Kesehatan itu 13.371 penerima manfaat yang mengalami gangguan kesehatan akibat program makan bergizi,"" ujarnya. Dadan menegaskan bahwa secara umum program MBG tetap berjalan baik dan bermanfaat luas bagi masyarakat. Hingga saat ini, total 1,8 miliar porsi makanan telah diproduksi dan disalurkan kepada penerima manfaat di seluruh Indonesia. ""Alhamdulillah sebagian besar berjalan dengan sangat baik,"" tegasnya. Ia menjelaskan, berdasarkan kajian Kementerian Kesehatan, sekitar 50 persen kasus keracunan pangan di Indonesia disebabkan oleh cemaran bakteri E. coli yang bersumber dari air. Untuk itu, BGN kini mewajibkan seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menggunakan air bersertifikat dalam proses memasak, baik dari air kemasan maupun air isi ulang yang telah melalui proses sterilisasi. Baca Juga: Dapur MBG Wajib Punya SLHS Jika Tak Ingin Ditutup, SPPG Diberi Waktu 30 Hari Dapur MBG Wajib Punya SLHS Jika Tak Ingin Ditutup, SPPG Diberi Waktu 30 Hari Selain memperketat penggunaan air bersih, BGN juga meningkatkan standar higienitas dan sanitasi di lapangan. Pelatihan dan pembimbingan teknis bagi penjamah makanan dilakukan secara berkala untuk memastikan penerapan prosedur kebersihan berjalan optimal. ""Kita secara kontinu melakukan pelatihan bagi para penjamah makanan yang biasanya dilakukan di Sabtu Minggu, bagi yang baru-baru kita lakukan pembimbingan teknis. Bagi yang sudah melaksanakan setiap dua bulan kita lakukan pelatihan berulang sehingga ada penyegaran,"" ujar Dadan. Hingga kini, terdapat 1.619 SPPG yang telah memperoleh Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Namun, Dadan mengakui kecepatan penerbitan sertifikat masih bergantung pada masing-masing pemerintah daerah. ""Jadi ada yang sangat cepat, ada yang masih membutuhkan waktu, tetapi praktik terkait dengan penerapan aspek Higiene Sanitasi sudah diperketat lebih intens di dalam Juknis yang terbaru,"" pungkasnya. (nng) (nng)",Tangguh Yudha Ramadhan,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/11/12/34/1643435/bgn-11640-orang-keracunan-mbg-18-miliar-porsi-makanan-diproduksi-pwm.jpeg,https://ekbis.sindonews.com/read/1643435/34/bgn-11640-orang-keracunan-mbg-18-miliar-porsi-makanan-diproduksi-1762942284?showpage=all,6adff001177fb6103391d947a149e15b2697644f0986516b52123000c96c72a4,2025-11-12 18:34:36.553 443,sindonews,mbg,2025-11-12 15:26:00,"Dapur MBG Wajib Punya SLHS Jika Tak Ingin Ditutup, SPPG Diberi Waktu 30 Hari","JAKARTA JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) Badan Gizi Nasional (BGN) Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan akan menutup Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi ( SPPG SPPG ) yang tidak memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dalam waktu satu bulan ke depan. Wakil Ketua BGN Bidang Investigasi dan Komunikasi Publik, Nanik Sudaryati Deyang menerangkan, kepemilikan SLHS pada setiap SPPG sangat penting, sehingga mitra wajib mendaftarkan diri ke Dinas Kesehatan. Kami memberi waktu satu bulan kepada Mitra/Yayasan di semua SPPG agar mereka mendaftarkan diri ke Dinas Kesehatan, katanya dalam keterangan resmi di Jakarta pada Rabu (12/11/2025). Kalau ada SPPG yang tidak segera mendaftar dalam 30 hari ke depan, dapurnya akan kami tutup sementara, lanjutnya. Baca Juga: Kini Ada 14.863 SPPG, BGN Targetkan 25.400 Dapur MBG Beroperasi Kini Ada 14.863 SPPG, BGN Targetkan 25.400 Dapur MBG Beroperasi Nanik menjelaskan, persoalan higiene dan sanitasi menjadi isu sensitif di tengah masyarakat. Bahkan kepemilikan SLHS pada setiap SPPG juga menjadi perhatian Presiden Prabowo Subianto. Untuk diketahui, SLHS adalah dokumen resmi yang diterbitkan Dinas Kesehatan setempat untuk menyatakan bahwa suatu usaha yang berkaitan dengan makanan, minuman, serta fasilitas umum telah memenuhi standar higiene dan sanitasi. Sertifikat ini wajib dimiliki oleh usaha itu, karena menjadi bukti bahwa usaha itu memenuhi standar kebersihan dan kesehatan. Menurut ketentuannya, sertifikat berlaku satu tahun dan harus diperpanjang agar usaha tetap legal. Sejak program Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) diterapkan Pemerintah Presiden Prabowo Subianto, pada 6 Januari 2025 lalu, setiap SPPG yang menjadi pelaksana program MBG di lapangan, diwajibkan untuk memiliki SLHS. Pengurusan SLHS dimulai dari kelengkapan dokumen, pemeriksaan lapangan, hingga pengujian laboratorium. Setiap SPPG harus memiliki SLHS, karena menjadi bukti bahwa SPPG itu telah memenuhi standar kebersihan dan Kesehatan, kata Nanik. Sementara itu dalam rapat Tim Koordinasi Lintas Kementerian/Lembaga untuk Pelaksanaaan Program MBG, Jumat akhir pekan lalu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan bahwa dari sekitar 14 ribu lebih SPPG yang sudah beoperasi, baru sekitar 4.000 yang mendaftarkan SLHS ke Dinas Kesehatan setempat. Dari jumlah itu, baru 1.287 SPPG yang memperoleh SLHS, dan ada 10 ribuan SPPG yang belum mendaftar, ungkap Nanik. Baca Juga: DPR Dukung BGN Tutup Permanen SPPG yang Akibatkan Keracunan MBG DPR Dukung BGN Tutup Permanen SPPG yang Akibatkan Keracunan MBG Regulasi SLHS diatur melalui Permenkes No. 1096/Menkes/Per/VI/2011 dalam Permenkes No. 2 Tahun 2023. Peraturan ini mengatur standar higiene sanitasi pada jasa boga, termasuk kewajiban usaha makanan untuk memenuhi persyaratan kesehatan. Selain peraturan tingkat nasional, pemerintah daerah juga berwenang dalam menetapkan aturan tambahan melalui Perda. Perda mengatur prosedur teknis pengajuan SLHS, biaya retribusi, hingga detail pemeriksaan yang dilakukan. (akr) (akr)",Tangguh Yudha Ramadhan,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/11/12/34/1643363/dapur-mbg-wajib-memiliki-slhs-jika-tak-ingin-ditutup-sppg-diberi-waktu-30-hari-fbm.jpg,https://ekbis.sindonews.com/read/1643363/34/dapur-mbg-wajib-punya-slhs-jika-tak-ingin-ditutup-sppg-diberi-waktu-30-hari-1762935090?showpage=all,a1d05ca48145ee9e67b827f6638c1274835aad0aba76ab62af632c70e082b2e1,2025-11-12 18:34:46.904 444,sindonews,mbg,2025-11-12 13:42:00,"Kini Ada 14.863 SPPG, BGN Targetkan 25.400 Dapur MBG Beroperasi","JAKARTA JAKARTA - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana Dadan Hindayana mengungkapkan saat ini sudah ada 14.863 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi ( SPPG SPPG ) atau dikenal sebagai dapur Makan Bergizi Gratis ( MBG MBG ) yang beroperasi. Jumlah tersebut masih jauh dari target BGN, yakni sebanyak 25.400 dapur. ""SPPG ini yang sudah operasional hari ini ada 14.863,"" kata Dadan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi IX di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (12/11/2025). Dadan menyebut, pihaknya akan terus menambah SPPG. Ia pun mengungkap, saat ini sudah ada 14.189 mitra SPPG yang mendaftar dan sedang dalam proses verifikasi. BGN memutuskan untuk menutup pendaftaran mitra karena jumlah pendaftar itu sudah melebihi dari target. Baca Juga: Nanik S Deyang Ngaku Dihubungi Politikus Minta Dapur MBG, Dadan Hindayana: Saya Tak Ingin Mendikotomi Nanik S Deyang Ngaku Dihubungi Politikus Minta Dapur MBG, Dadan Hindayana: Saya Tak Ingin Mendikotomi ""Mitra yang masih ada dalam pendaftaran kami yang dalam proses persiapan, seperti diketahui bahwa portal mitra kita sudah ditutup secara permanen karena target mitra yang ingin bergabung dengan Badan Gizi Nasional untuk membentuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi sudah melebihi dari cukup,"" ucap Dadan. Dadan menambahkan, ada potensi penambahan SPPG operasional yang masih dalam proses persiapan sebanyak 14.189. ""Kemudian masih ada tersisa yang kena verifikasi pengajuan ini 579, yang masih kita kemudian analisis. Sehingga total SPPG aglomerasi yang kita targetkan sebanyak 25.400 itu, calon mitranya sudah cukup."" Dadan memastikan, BGN akan turun langsung ke lapangan untuk membantu jajarannya di daerah dalam melakukan verifikasi dapur MBG. Jika calon mitra yang saat ini sedang diverifikasi tidak memenuhi syarat, kata dia, BGN kembali membuka pendaftaran mitra dapur MBG. ""Kalau ternyata tidak ada progres, kita akan delete dan kita akan buka kesempatan bagi yang mereka yang serius. Jadi mulai minggu ini, tim sudah turun ke berbagai provinsi dari pusat, yang sebenarnya kita juga punya tim di daerah tapi untuk saling kroscek, kita turunkan tim secara khusus,"" tegasnya. (zik) (zik)",Achmad Al Fiqri,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/11/12/15/1643307/kini-ada-14863-sppg-bgn-targetkan-25400-dapur-mbg-beroperasi-mle.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1643307/15/kini-ada-14863-sppg-bgn-targetkan-25400-dapur-mbg-beroperasi-1762927868?showpage=all,bbc870bdc81c20c6de16d749e8119c3e2dd71824a9198828f4b6366c1a873908,2025-11-12 18:34:57.349 445,sindonews,mbg,2025-11-12 12:28:00,BGN Siapkan Dana Rp29 Triliun untuk Program MBG hingga Akhir 2025,"JAKARTA JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) menyiapkan anggaran Rp29,5 triliun untuk menyelenggarakan Program Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG). Anggaran tersebut disediakan hingga akhir 2025. Hal itu diungkapkan Kepala BGN Dadan Hindayana dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (12/11/2025). Dadan menyebut penyerapan anggaran BGN terlihat eksponensial. ""Banyak pihak yang awalnya meragukan bahwa kita bisa menyerap anggaran Rp71 triliun. Karena kita lihat Januari saja kita hanya menyerap Rp52 miliar. Februari hanya Rp1,1 triliun, Maret itu Rp1,8 triliun, April saja masih Rp2,5. Alhamdulillah sekarang kita sudah menyerap Rp43,474 triliun, sudah mencakup 61,2%"" kata Dadan. Baca juga: BPS: Program Makan Bergizi Gratis Dongkrak Sektor Peternakan BPS: Program Makan Bergizi Gratis Dongkrak Sektor Peternakan Dadan mengatakan, penyerapan anggaran masih akan berlangsung pada pekan ini. Pasalnya, pihaknya masih melakukan pembayaran tagihan ke SPPG. Untuk itu, Dadan meyakini, penyerapan anggaran bakal lebih dari Rp43 triliun. ""Nah berikutnya, dalam beberapa hari tersisa, 1 bulan 20 hari, kita akan membutuhkan kurang lebih untuk bantuan pemerintah makan bergizinya saja, kita akan butuh Rp29,5 triliun,"" tutur Dadan. ""Jadi di akhir November ini kita akan menyerap tambahan Rp8,5 triliun. Eh, sampai tanggal 15 Desember kita akan serap tambahan Rp10 triliun dan kemudian di akhir Desember kita akan serap Rp11 triliun. Sehingga total akan kita butuhkan dalam 50 hari terakhir ini Rp29,5 triliun,"" pungkasnya. (cip) (cip)",Achmad Al Fiqri,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/11/12/15/1643291/bgn-siapkan-dana-rp29-triliun-untuk-program-mbg-hingga-akhir-2025-llz.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1643291/15/bgn-siapkan-dana-rp29-triliun-untuk-program-mbg-hingga-akhir-2025-1762924279?showpage=all,27d10e1615b85501b30a03e3bc5e57daa6fbffff50578c44f063d5fbf1454e43,2025-11-12 18:35:07.660 446,sindonews,mbg,2025-11-10 22:03:00,DPR Dukung BGN Tutup Permanen SPPG yang Akibatkan Keracunan MBG,"JAKARTA JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris mengapresiasi Badan Gizi Nasional (BGN) yang secara tegas mengumumkan akan menutup permanen dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Dapur ditutup jika terbukti melakukan kelalaian hingga menyebabkan kejadian luar biasa (KLB) keracunan dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) . ""Saya mengapresiasi kebijakan baru yang diumumkan BGN bahwa SPPG yang terbukti menyebabkan KLB keracunan dalam pelaksanaan Program MBG akan ditutup secara permanen,"" ujar Charles, Senin (10/11/2025). Baca juga: BGN Sebut 40 SPPG Ditutup Sementara usai Ramai Insiden Keracunan MBG BGN Sebut 40 SPPG Ditutup Sementara usai Ramai Insiden Keracunan MBG Menurut Charles, kebijakan ini menggambarkan adanya political will dari pemerintah untuk melindungi kesehatan dan keselamatan anak-anak. ""Saya mendukung sepenuhnya langkah BGN untuk mengambil tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang lalai,"" tegasnya. Dia memahami pemerintah saat ini tengah melakukan pembenahan terhadap tata kelola program MBG antara lain menerbitkan petunjuk teknis (juknis) baru yang lebih ketat, termasuk kewajiban memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi seluruh SPPG. Namun, pimpinan Komisi DPR yang membidangi kesehatan itu menegaskan pemerintah tidak boleh menutup mata bahwa peristiwa keracunan MBG masih sering terjadi di berbagai daerah. ""Ini adalah alarm serius yang tidak bisa diabaikan,"" kata Legislator dari Dapil DKI Jakarta III itu. Pengawasan terhadap pelaksana program MBG harus diperkuat dan kualitasnya tidak boleh dikorbankan demi target kuantitas. Pemerintah juga tidak boleh mentolerir kelalaian apalagi jika dilakukan oleh penyedia pangan yang belum memenuhi persyaratan untuk beroperasi. ""Penegakan standar dan sanksi yang konsisten akan menjadi pesan jelas bahwa program MBG bukan sekadar program distribusi pangan, tetapi sebuah intervensi gizi yang harus dikelola dengan tanggung jawab tinggi dan berorientasi pada keselamatan serta kesejahteraan anak-anak Indonesia,"" ujarnya. Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan pihaknya telah menutup 106 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau unit dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tak sesuai standar operasional (SOP). Langkah ini diambil menyusul KLB keracunan massal yang dialami siswa sekolah hingga para guru beberapa waktu lalu usai menyantap MBG. ""Sekarang itu ada 106 yang dihentikan operasionalnya, baru 12 yang kami rilis,"" kata Dadan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/10/2025). Pihaknya sudah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam memperbarui data keracunan MBG. Data itu dapat dipantau langsung melalui laman resmi BGN. (jon) (jon)",Achmad Al Fiqri,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/11/10/15/1642725/dpr-dukung-bgn-tutup-permanen-sppg-yang-akibatkan-keracunan-mbg-umy.JPG,https://nasional.sindonews.com/read/1642725/15/dpr-dukung-bgn-tutup-permanen-sppg-yang-akibatkan-keracunan-mbg-1762787511?showpage=all,9d11fefdcfc9ee4536801b9ed95cb46f5c8a99b11dd562fc54cefc315e32c57a,2025-11-12 18:35:17.940 447,sindonews,mbg,2025-11-07 14:51:00,Titiek Soeharto Apresiasi Komitmen Polri Dukung Pendidikan dan Program MBG,"KARANGANYAR KARANGANYAR - Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Hariyadi ( Titiek Soeharto Titiek Soeharto Titiek Soeharto ) mengapresiasi tinggi Polri Polri Polri atas inisiatif serta komitmen nyata dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan dan gizi anak. Komitmen itu diwujudkan melalui program Sekolah dan Sentra Pengolahan Pangan Gizi (SPPG) Yayasan Kemala Bhayangkari (YKB) Polres Karanganyar, Jawa Tengah. Titiek berkunjung ke lokasi bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Jenderal Listyo Sigit Prabowo Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Ketua Pembina YKB Juliati Sigit Prabowo, Jumat (7/11/2025). Hal ini sebagai bagian dari peninjauan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi prioritas pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Baca juga: Kapolri Kunjungi SMP Kemala Bhayangkari Karanganyar, Didampingi Titiek Soeharto Kapolri Kunjungi SMP Kemala Bhayangkari Karanganyar, Didampingi Titiek Soeharto Kapolri Kunjungi SMP Kemala Bhayangkari Karanganyar, Didampingi Titiek Soeharto Dalam kunjungan itu, Titiek mengaku kagum dengan inisiatif Polri yang turut berkontribusi langsung dalam memperbaiki sistem pendidikan dan gizi anak bangsa. Ia menilai langkah Polri menghadirkan sekolah unggulan dan dapur gizi berstandar tinggi merupakan bukti nyata pengabdian kepolisian di luar fungsi keamanan. ""Ini luar biasa, karena sekolah dan SPPG ini bukan program kementerian, tapi inisiatif dari Pak Kapolri dan jajarannya untuk menghadirkan pendidikan dan gizi yang layak bagi anak-anak di sekitar wilayah kepolisian, katanya. Ia juga memuji kondisi SMP Kemala Bhayangkari Karanganyar yang sangat bersih, modern, dan nyaman. Menurutnya, fasilitas sekolah yang ber-AC, tenaga pendidik yang profesional, serta adanya dukungan makan bergizi gratis menjadi contoh konkret kepedulian Polri terhadap masa depan generasi muda. Tidak semua sekolah di negeri ini bahkan di Jakarta memiliki fasilitas seperti ini. Saya sangat mengapresiasi Pak Kapolri dan seluruh jajaran yang telah ikut serta memperbaiki pendidikan di Indonesia, tambahnya. Selain meninjau sekolah, rombongan juga melihat langsung proses pengolahan makanan di SPPG Bhayangkari Karanganyar. Dalam kunjungan itu, Kapolri mengecek proses memasak, pengujian sampel makanan, hingga instalasi pembuangan air limbah (IPAL). Menurut Titiek, sistem pengelolaan MBG di SPPG Karanganyar sudah memenuhi standar kebersihan dan higienitas tinggi. Mulai dari pemilihan bahan baku dari UMKM lokal, pengawasan ahli gizi, hingga pengecekan kelayakan makanan oleh guru sebelum dibagikan kepada siswa. Kebersihannya luar biasa. Semua prosesnya sangat higienis dan makanan yang disajikan juga diuji dengan alat tes. Ini bisa menjadi contoh bagi SPPG lainnya di seluruh Indonesia, tuturnya. Ia juga mengapresiasi bahwa seluruh petugas pengelola SPPG telah mendapatkan jaminan BPJS. Hal ini sebagai bentuk perhatian Polri terhadap kesejahteraan tenaga kerja. SPPG YKB Karanganyar yang dibangun di bawah pengawasan Kapolres Karanganyar AKBP Hadi Kristanto ini telah menyalurkan MBG kepada 4.000 siswa di 16 sekolah, dari jenjang PAUD hingga SMA. Uji coba pelaksanaan telah berjalan sejak akhir September dengan peningkatan kapasitas hingga 1.750 porsi per hari. Baca juga: BPS: Program Makan Bergizi Gratis Dongkrak Sektor Peternakan BPS: Program Makan Bergizi Gratis Dongkrak Sektor Peternakan BPS: Program Makan Bergizi Gratis Dongkrak Sektor Peternakan Titiek berharap, apa yang telah dilakukan Polri melalui YKB dapat menjadi model sinergi nasional antara lembaga negara dan masyarakat dalam memperkuat kualitas pendidikan, gizi, dan kesejahteraan anak-anak Indonesia. ""Semoga inisiatif ini bisa ditiru oleh lembaga-lembaga lain, tandasnya. Sebagai penutup kunjungan, Kapolri menyerahkan bantuan sosial kepada masyarakat Karanganyar. bantuan berupa paket bahan pokok, di antaranya beras, gula, minyak goreng, teh, biskuit, dan mi instan. (poe) (poe)",Puguh Hariyanto,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/11/07/14/1641471/titiek-soeharto-apresiasi-komitmen-polri-dukung-pendidikan-dan-program-mbg-kdh.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1641471/14/titiek-soeharto-apresiasi-komitmen-polri-dukung-pendidikan-dan-program-mbg-1762499468?showpage=all,b7e0ac0b4c50ecfbf5c5281d1210bf87c29a13ca14f2e6cc6b9cc6ca15b0fe4d,2025-11-12 18:35:39.145 448,sindonews,mbg,2025-11-01 12:45:00,Program MBG Strategis Tekan Stunting Sekaligus Gerakkan Ekonomi Lokal,"JAKARTA JAKARTA - Program Makanan Bergizi (MBG) dinilai menjadi langkah strategis dalam memerangi persoalan gizi buruk yang masih melanda Indonesia. Lebih dari sekadar upaya kesehatan, program ini disebut berpotensi memperkuat kualitas sumber daya manusia (SDM) sekaligus menggerakkan ekonomi lokal. Ahli gizi Mochammad Rizal menilai, Indonesia kini menghadapi tantangan gizi kompleks atau triple burden of malnutrition, yakni stunting, anemia, dan obesitas. ""Stunting bukan hanya soal tinggi badan, tetapi juga berdampak pada penurunan IQ dan kualitas hidup anak di masa depan. Ini akan berpengaruh pada produktivitas dan potensi ekonomi generasi mendatang,"" ujarnya dalam pernyataannya, Sabtu (1/11). Baca Juga: Prabowo Optimistis Target 82,9 Juta Penerima Manfaat MBG Tercapai Prabowo Optimistis Target 82,9 Juta Penerima Manfaat MBG Tercapai Rizal, yang tengah menempuh studi doktoral di Cornell University, Amerika Serikat, menjelaskan bahwa sasaran utama MBG adalah ibu hamil hingga anak usia dua tahun. Dengan pelaksanaan yang konsisten dan tepat sasaran, program ini diyakini mampu memberi dampak berantai positif. ""Dalam jangka pendek, status gizi anak meningkat dan risiko anemia menurun. Dalam jangka panjang, anak-anak yang sehat akan tumbuh menjadi generasi bebas stunting,"" katanya. Lebih jauh, Rizal menilai MBG tidak hanya berdampak pada aspek kesehatan, tetapi juga sektor ekonomi. Penerapan program ini diharapkan mampu menggerakkan rantai pasok pangan lokal, mulai dari petani dan nelayan hingga pelaku usaha katering. Program ini bisa menjadi penggerak ekonomi lokal karena bahan pangan bergizi sebagian besar disuplai dari produksi dalam negeri, ujarnya. Meski demikian, pelaksanaan MBG di lapangan masih menghadapi berbagai tantangan. Salah satunya adalah kebiasaan anak mengonsumsi makanan ultra olahan atau ultra processed food (UPF) yang menyebabkan menu bergizi kerap tidak dihabiskan. Diperlukan pendekatan bertahap agar anak terbiasa mengonsumsi makanan sehat tanpa mengalihkan tujuan program, tutur Rizal. Kendala lain terkait dengan keterbatasan sumber daya manusia dan pengawasan kualitas pangan. Menurut Rizal, rasio satu ahli gizi untuk 3.000 hingga 4.000 porsi makanan sangat berat, sehingga berisiko menimbulkan persoalan keamanan pangan. Kabar baiknya, regulasi baru kini membatasi produksi maksimal 2.000 porsi per satuan penyedia pangan. Ini langkah korektif yang patut diapresiasi, ujarnya menambahkan. Baca Juga: Soroti MBG, Ketua BEM UGM Beri 2 Rekomendasi Ini kepada Pemerintah Soroti MBG, Ketua BEM UGM Beri 2 Rekomendasi Ini kepada Pemerintah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah menerbitkan panduan monitoring program MBG, mencakup pengukuran antropometri rutin dan pelacakan food waste. Data tersebut menjadi dasar evaluasi agar program dapat berjalan efektif dan berkelanjutan. Sebagai investasi jangka panjang menuju Indonesia Emas 2045, keberhasilan MBG bergantung pada sinergi antarinstansi dan edukasi gizi di tingkat keluarga. Dengan pelaksanaan yang konsisten, MBG diharapkan tidak hanya menekan angka stunting, tetapi juga menciptakan generasi sehat, cerdas, dan produktif yang mampu memperkuat ekonomi keluarga Indonesia. (nng) (nng)",Nanang Wijayanto,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/11/01/34/1639117/program-mbg-strategis-tekan-stunting-sekaligus-gerakkan-ekonomi-lokal-fgo.jpg,https://ekbis.sindonews.com/read/1639117/34/program-mbg-strategis-tekan-stunting-sekaligus-gerakkan-ekonomi-lokal-1761973913?showpage=all,7361cd28f69190490cc772089fb0ddfe3c3265fb2d20211fda530defed5c9778,2025-11-12 18:35:49.618 449,sindonews,mbg,2025-10-29 12:33:00,"Konten Positif MBG Viral Dapat Rp5 Juta, BGN: Hanya Candaan","JAKARTA JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) Badan Gizi Nasional (BGN) Badan Gizi Nasional (BGN) akhirnya buka suara mengenai adanya insentif Rp5 juta bagi SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) yang berhasil membuat konten program Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) dan viral viral viral secara positif di media sosial.Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati memastikan, bahwa pernyataan tersebut bersifat guyonan untuk memberikan dorongan kepada masyarakat agar lebih kreatif dalam menyebarkan informasi soal MBG. Pernyataan soal insentif Rp5 juta itu bukan keputusan resmi, melainkan hanya candaan yang disampaikan untuk memotivasi para peserta agar lebih kreatif dalam menyebarkan informasi positif tentang program MBG, jelas Hida, Selasa (28/10). Hida menambahkan, tidak ada kebijakan ataupun program resmi dari BGN terkait pemberian insentif pribadi bagi konten viral. Ia menjelaskan hanya ingin mengajak pelaksana daerah aktif membangun komunikasi publik yang sehat dan cepat dalam menangkal hoaks seputar program MBG. Baca Juga: Penerima Program MBG Tembus 35,4 Juta Orang, Tujuh Kali Lipat Populasi Singapura Penerima Program MBG Tembus 35,4 Juta Orang, Tujuh Kali Lipat Populasi Singapura BGN tetap berkomitmen menjalankan seluruh kebijakan sesuai ketentuan dan mekanisme anggaran negara. Candaan tersebut dimaksudkan untuk menyemangati para peserta agar berani tampil dan kreatif di media sosial dengan konten yang edukatif serta inspiratif, ujar Hida. Lebih lanjut, BGN menegaskan bahwa lembaga ini mendukung penuh transparansi dan komunikasi publik yang efektif terkait pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis di seluruh daerah. Upaya ini mencakup penguatan kapasitas komunikasi bagi Koordinator Regional (Kareg) dan Koordinator Wilayah (Korwil), termasuk pelatihan pembuatan konten informasi yang kredibel. Baca Juga: MBG Peringkat 3 Program Prioritas, Publik Mendesak Evaluasi dan Perbaikan MBG Peringkat 3 Program Prioritas, Publik Mendesak Evaluasi dan Perbaikan Kami mengapresiasi semangat para Kepala SPPG dalam menyebarkan informasi positif tentang MBG. BGN akan terus memastikan agar seluruh pesan publik berjalan sesuai koridor resmi dan dapat dipertanggungjawabkan, tutup Hida. (akr) (akr)",Tangguh Yudha Ramadhan,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/29/34/1638033/konten-positif-mbg-viral-dapat-rp5-juta-bgn-hanya-candaan-ymh.jpg,https://ekbis.sindonews.com/read/1638033/34/konten-positif-mbg-viral-dapat-rp5-juta-bgn-hanya-candaan-1761714645?showpage=all,1af078119277d772e929631741e4ebc631269edadeb1e6aeac28a9eb663fe162,2025-11-12 18:36:41.533 450,sindonews,mbg,2025-10-28 22:17:00,"Peduli Pendidikan, George Santos Sediakan MBG untuk Ratusan Siswa di Bintan","BINTAN BINTAN - Dalam kehidupan bermasyarakat, kepedulian sosial kepedulian sosial menjadi salah satu tolok ukur yang menentukan kualitas kebersamaan. Partisipasi dalam berbagai bentuk mulai dari membantu sesama secara langsung hingga mendukung program publik mencerminkan nilai solidaritas yang tetap hidup di tengah masyarakat. Kontribusi nyata, sekecil apa pun, sering kali memberi dampak besar bagi mereka yang membutuhkan. Perhatian terhadap kebutuhan dasar, khususnya pendidikan dan kesehatan, merupakan pilar penting dalam menjaga ketahanan sosial. Akses terhadap makanan bergizi tidak sekadar memenuhi kebutuhan fisik, tetapi juga menjadi penentu tumbuh kembang generasi masa depan. Begitu pula dengan pemerataan layanan kesehatan, yang mampu meringankan beban masyarakat sekaligus meningkatkan kualitas hidup. Baca juga: Penerima Program MBG Tembus 35,4 Juta Orang, Tujuh Kali Lipat Populasi Singapura Penerima Program MBG Tembus 35,4 Juta Orang, Tujuh Kali Lipat Populasi Singapura George Santos, pengusaha muda sukses yang secara konsisten meluangkan perhatian bagi masyarakat yang membutuhkan. Dukungan yang ia berikan berfokus pada sektor pendidikan dan kesehatan, dua bidang yang menjadi fondasi utama kesejahteraan jangka panjang. Melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG) (MBG) di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, George Santos berkontribusi menyediakan makanan sehat bagi ratusan siswa Sekolah Dasar (SD). Program ini menjadi bentuk nyata dukungan swasta terhadap kebijakan nasional dalam meningkatkan gizi anak-anak sekolah di seluruh Indonesia. Bagi saya, memastikan anak-anak mendapatkan gizi yang cukup sama pentingnya dengan memberi mereka akses pendidikan, ujar George Santos, Selasa (28/10/2025). Baca juga: SPPG Polri Dinilai Bisa Dijadikan Standar Dapur MBG SPPG Polri Dinilai Bisa Dijadikan Standar Dapur MBG Kepedulian George Santos juga tercermin dalam bidang kesehatan. Melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), ia tengah membangun rumah sakit berkapasitas sekitar 100 kamar yang diperuntukkan bagi masyarakat umum. Inisiatif ini menjadi bukti nyata komitmennya dalam menghadirkan infrastruktur sosial yang tidak hanya bermanfaat saat ini, tetapi juga berkelanjutan di masa depan. Kami ingin memastikan perusahaan tumbuh seiring dengan kesejahteraan masyarakat di sekitar kami, tegas George Santos. Komitmen tersebut menegaskan pandangannya bahwa keberhasilan bisnis tidak dapat dipisahkan dari tanggung jawab sosial. Dengan prinsip ini, George Santos menempatkan dirinya sebagai pengusaha muda yang tidak sekadar mengejar keuntungan, tetapi juga berupaya menyalurkan energi, waktu, dan sumber daya untuk membantu sesama serta membangun masa depan yang lebih baik bagi masyarakat. (shf) (shf)",Sucipto,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/28/174/1637905/peduli-pendidikan-george-santos-sediakan-mbg-untuk-ratusan-siswa-di-bintan-enw.jpg,https://daerah.sindonews.com/read/1637905/174/peduli-pendidikan-george-santos-sediakan-mbg-untuk-ratusan-siswa-di-bintan-1761664226?showpage=all,01cdc15f41f1d2c81753ba92ea925706d34ad476907aa6ebf7d4ab73c40ceda7,2025-11-12 18:36:51.914 451,sindonews,mbg,2025-10-28 06:12:00,"Soroti MBG, Ketua BEM UGM Beri 2 Rekomendasi Ini kepada Pemerintah","JAKARTA JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis ( MBG MBG ) terus mendapat sorotan dari berbagai pihak setelah munculnya kasus keracunan di sejumlah wilayah. Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada ( BEM KM UGM BEM KM UGM ) 2025 Tiyo Ardianto Tiyo Ardianto memberikan dua rekomendasi kepada pemerintah. Menurut Tiyo, dengan mekanisme yang ada sekarang yakni melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang dipusatkan di daerah tertentu, kans error sebuah program tinggi. ""Maka kami merokemendasikan sebenarnya, ada mekanisme supaya MBG ini dikelola oleh masing-masing kantin sekolah. Karena, kantin masing-masing sekolah itu sudah terbiasa untuk melayani kebutuhan makan dari siswa-siswa tersebut. Tahu ada kecenderungan sukanya makanan ini, oh ada alergi ini,"" ujar Tiyo dalam Podcast To The Point Aja yang tayang di YouTube SindoNews, dikutip Selasa (28/10/2025). Baca Juga: Terungkap, Ini Alasan BEM UGM Tolak Undangan Istana Terungkap, Ini Alasan BEM UGM Tolak Undangan Istana Rekomendasi lainnya, kata Tiyo, ada subsidi kepada orang tua. Artinya, orang tualah yang menyiapkan bekal bagi anak-anaknya. Mahasiswa S1 Ilmu Filsafat UGM ini menambahkan, hal itu merupakan sesuatu yang ideal. ""Tapi apakah mungkin? Pertanyaannya kan itu. Ini tinggal political will. 11 ribu SPPG sudah berdiri. Masing-masing SPPG butuh 3 miliar untuk membangunnya. Pertanyaannya, apakah 3 miliar kali 11 ribu (SPPG) itu rela dilepas untuk kemudian dialokasikan subsidi ke orang tua atau kantin sekolah. Ini kan tinggak keberanian Presiden Prabowo untuk mengambil keputusan,"" jelasnya. Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana merespons usulan skema school kitchen (dapur sekolah) untuk program MBG. ""Itu sebetulnya satu mekanisme yang juga kita kembangkan, contoh pertama yang kita buat adalah SPPG di Sekolah Bina Insani di Bogor,"" kata Dadan Hindayana seusai menghadiri Upacara Hari Jadi ke-67 Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) di Edutorium KH Ahmad Dahlan, Jumat (24/10/2025). SPPG serupa rencananya juga akan didirikan di sejumlah sekolah lainnya. Sedangkan sekolah-sekolah yang kantinnya tidak memadai, nantinya akan dikolaborasikan antara makanan utama dari SPPG dan kantin menyediakan menu penutup mulut. Menu tersebut bisa disediakan oleh kantin-kantin sekolah. Dengan demikian, kantin tetap terlibat dalam program MBG. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti sebelumnya mengusulkan agar dapur MBG atau SPPG diganti dengan skema school kitchen. Penerapan skema school kitchen dinilai memungkinan asalkan jumlah penerima MBG di tiap sekolah sudah ditetapkan. Sekolah dapat diberi kesempatan untuk mengelola dapur MBG, dengan catatan telah memenuhi standar dari BGN. (zik) (zik)",Dzikry Subhanie,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/28/12/1637495/soroti-mbg-ketua-bem-ugm-beri-2-rekomendasi-ini-kepada-pemerintah-dkf.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1637495/12/soroti-mbg-ketua-bem-ugm-beri-2-rekomendasi-ini-kepada-pemerintah-1761606611?showpage=all,bcb609434e71576b4e3c7c08d9b540a91119a62bd8d02c66b9e2b70f4dd6d788,2025-11-12 18:37:02.252 452,sindonews,mbg,2025-10-26 14:00:00,"Penerima Program MBG Tembus 35,4 Juta Orang, Tujuh Kali Lipat Populasi Singapura","JAKARTA JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan pemerintah menargetkan perbaikan gizi bagi siswa PAUD hingga SMA/SMK, serta ibu hamil dan menyusui. Meski dampak kesehatannya tidak instan, para ahli gizi meyakini program ini akan menunjukkan hasil signifikan dalam kurun satu tahun. Hingga 15 Oktober 2025, jumlah penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) mencapai 35,4 juta orang. Jumlah tersebut tujuh kali lipat populasi Singapura. Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Hardinsyah menjelaskan waktu untuk merasakan dampak program ini bervariasi. ""Dampak gizinya bisa dirasakan tiga bulan sampai satu tahun kemudian, tergantung usia penerima manfaat. Kalau anak-anak, lebih cepat efektivitasnya,"" ujarnya. Hardinsyah menekankan bahwa MBG merupakan investasi jangka panjang untuk memutus mata rantai stunting, yang merupakan masalah lintas generasi. ""Anak-anak remaja kita saat ini, 15 tahun lagi akan dewasa dan menjadi orang tua. Maka sejak remaja kita cegah (stunting) agar keturunannya sehat, melalui intervensi pemenuhan gizi,"" jelasnya. Baca Juga: Muhammadiyah Bangun 105 SPPG untuk Dukung Program MBG Muhammadiyah Bangun 105 SPPG untuk Dukung Program MBG Tidak hanya itu, pemberian gizi untuk anak sekolah diyakini lebih dari sekadar mendukung pertumbuhan fisik, tetapi juga meningkatkan kemampuan kognitif dan daya belajar. Secara teknis, dampak MBG dapat diukur melalui pemantauan tinggi dan berat badan siswa secara berkala di sekolah. Untuk balita, pengukuran dilakukan setiap bulan di posyandu mengingat fase pertumbuhannya yang sangat cepat. Namun begitu, agar semua tujuan program ini tercapai dengan baik, keamanan pangan adalah aspek kunci dalam pelaksanaan MBG. Menurut Hardinsyah, aspek keamanan pangan dalam MBG merupakan faktor yang tidak bisa ditawar dan harus diawasi dengan ketat. Setelah aspek keamanan pangan ini terpenuhi, unsur kedua yang perlu jadi perhatian adalah enak atau tidak panganan yang disajikan. ""Kalau berbicara asupan gizi, itu adalah suatu hal yang tidak tampak. Begitu makanan aman, kemudian makanan disukai, otomatis gizi itu ikut terserap tubuh. Jadi makanan itu harus aman dahulu, karena itu pengawasan menjadi sangat penting,"" tegasnya. Sebab itu, dalam operasionalnya, program MBG yang dikelola melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) melibatkan berbagai profesi yang terkait dengan kesehatan dan gizi. Profesi kesehatan masyarakat dan ahli gizi memiliki peran masing-masing dengan kompetensi yang saling melengkapi, khususnya dalam memastikan keamanan pangan yang disajikan. Dampak Lebih Luas Dampak Lebih Luas Dampak Lebih Luas Pada dasarnya tujuan MBG tidak hanya terbatas pada pemenuhan kesehatan semata. Program ini juga dirancang agar meningkatkan kehadiran siswa di sekolah. Adanya makan siang gratis membuat anak-anak tertarik untuk hadir dan tidak absen dengan alasan membantu orang tua akibat kemiskinan. Selain itu, dengan status gizi yang membaik, anak-anak menjadi lebih sehat dan tidak mudah sakit, sehingga frekuensi ketidakhadiran pun berkurang. Dari sisi akademis, peningkatan asupan gizi diharapkan dapat meningkatkan konsentrasi belajar, yang pada akhirnya tercermin dari perbaikan nilai rapor setiap semester. Baca Juga: Target 82,9 Juta Penerima MBG Mundur, BGN: Paling Lambat Februari 2026 Target 82,9 Juta Penerima MBG Mundur, BGN: Paling Lambat Februari 2026 Sebagai upaya mendukung keberhasilan program MBG, partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat sangat dibutuhkan. Peran guru, misalnya, dapat dimulai dari hal sederhana seperti mengarahkan anak didik untuk mencuci tangan sebelum makan dan membudayakan makan bersama di kelas. Orang tua juga dapat berperan sebagai pengawas informal. Jika diperlukan, mereka dapat melihat langsung proses pengolahan di dapur SPPG dan membantu meminimalisir insiden keamanan pangan. ""Dengan sinergi antara pemerintah dan masyarakat, MBG diharapkan dapat mencapai tujuannya dalam membangun generasi Indonesia yang lebih sehat, cerdas, dan berdaya saing,"" tutur Prof. Hardinsyah. (nng) (nng)",Nanang Wijayanto,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/26/34/1636939/penerima-program-mbg-tembus-354-juta-orang-tujuh-kali-lipat-populasi-singapura-rop.jpeg,https://ekbis.sindonews.com/read/1636939/34/penerima-program-mbg-tembus-354-juta-orang-tujuh-kali-lipat-populasi-singapura-1761459034?showpage=all,2e2504456f16ac74a72ee31d4f189e1343b7af24066d9a2981f164d751d4ba23,2025-11-12 18:37:12.637 453,sindonews,mbg,2025-10-25 23:11:00,SPPG Polri Dinilai Bisa Dijadikan Standar Dapur MBG,"JAKARTA JAKARTA - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri mendapat apresiasi dari sejumlah pihak. Pengalaman memberikan layanan publik, membuat Polri memiliki kesiapan dalam menyiapkan menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Saat ini Polri mengelola 672 unit SPPG Polri di seluruh Indonesia. Ke depan ditargetkan bisa mengelola 1.000-1.500 unit. Semua dapur dilengkapi dengan Standar Operasional dan Prosedur (SOP) sesuai dengan ketentuan Badan Gizi Nasional (BGN). Setiap SPPG Polri juga dilengkapi dengan empat uji laboratorium, yaitu uji formalin, uji boraks, uji pewarna dan uji biologi. ""Pengalaman Polri dalam menyelenggarakan sejumlah layanan publik saya kira membuat Polri memiliki kesiapan yang cukup dalam penyelenggaraan SPPG ini,"" kata Analis intelijen dan keamanan Ngasiman Djoyonegoro dalam keterangannya, Sabtu (25/10/2025). Menurut Simon, sapaan akrabnya, penerapan SOP dan uji laboratorium memastikan setiap paket makanan yang keluar dari SPPG Polri layak dikonsumsi dan aman bagi masyarakat. Simon menambahkan bahwa pengalaman Polri dalam pelayanan publik, mulai dari SIM, STNK, patroli keamanan, bencana, hingga pelayanan hukum, membentuk karakter kelembagaan yang matang untuk layanan baru seperti SPPG. ""Polri terlihat memahami dan memperhitungkan berbagai risiko dan dampak yang mungkin muncul di lapangan sehingga dapat diantisipasi dengan baik sesuai ketentuan BGN,"" katanya. Simon mengusulkan kepada BGN agar membangun benchmarking SPPG untuk acuan standar tertinggi dalam pelayanan penyelenggaraan gizi nasional ini. ""Saya mengusulkan agar tata kelola SPPG Polri dapat dijadikan salah satu acuan terbaik untuk penyelenggaraan SPPG yang akan mendatang. Ini semua untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik negara kepada masyarakatnya,"" kata Simon. Keberadaan SOP dan uji laboratorium di setiap SPPG Polri menunjukkan profesionalisme, kepedulian, dan pengabdian total Polri kepada masyarakat. Langkah ini diharapkan mendukung pembangunan generasi unggul sebagai pilar utama menuju Indonesia Emas 2045. (abd) (abd)",Abdul Malik Mubarok,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/25/15/1636809/sppg-polri-dinilai-bisa-dijadikan-standar-dapur-mbg-fku.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1636809/15/sppg-polri-dinilai-bisa-dijadikan-standar-dapur-mbg-1761408625?showpage=all,fdb6b93c0617c93fe1393822ef94ab12bc53af25623949070496a9baca77c462,2025-11-12 18:37:23.217 454,sindonews,mbg,2025-10-24 17:59:00,Muhammadiyah Bangun 105 SPPG untuk Dukung Program MBG,"SOLO SOLO - Muhammadiyah Muhammadiyah membangun sebanyak 105 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) (SPPG) untuk mendukung Program Makan Bergizi (MBG). Program ini dinilai penting karena menyangkut peningkatan gizi nasional anak bangsa dalam rangka menyiapkan sumber daya nasional (SDM) masa depan. ""Kami telah bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) sejak Desember 2024, dengan pertimbangan bahwa program Presiden Prabowo Subianto sebagai program yang sangat penting dan strategis, menyangkut gizi nasional anak bangsa,"" kata Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir usai menghadiri Upacara Hari Jadi ke-67 Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Jumat (24/10/2025). Baca juga: Menko PM: Kepala SPPG Harus Disiplin Agar Tak Terjadi Penyelewengan Menko PM: Kepala SPPG Harus Disiplin Agar Tak Terjadi Penyelewengan Dalam acara yang berlangsung di Edutorium KH Ahmad Dahlan UMS tersebut, turut hadir Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana. Lebih jauh Haedar mengungkapkan, ibu hamil juga menjadi sasaran program MBG karena menyangkut generasi bangsa. Indonesia memerlukan anak-anak yang cerdas, sehat, dan memiliki masa depan yang baik. Oleh karena itu, Muhammadiyah berada di garis depan untuk program ini dengan 105 SPPG. Pada periode berikutnya, lanjut Haedar, sebanyak 100 SPPG akan kembali dibangun oleh Muhammadiyah. Diakuinya, realisasi MBG tidak mudah karena merupakan program baru, sehingga selalu ada masalah. Persoalan yang muncul antara lain kasus keracunan, problem membangun dapur dan lainnya. ""Tapi yang tidak bermasalah kan banyak,"" ucapnya. Baca juga: Target 82,9 Juta Penerima MBG Mundur, BGN: Paling Lambat Februari 2026 Target 82,9 Juta Penerima MBG Mundur, BGN: Paling Lambat Februari 2026 Haedar menegaskan, Muhammadiyah ingin berkontribusi untuk program MBG demi kesehatan generasi bangsa. Sementara itu, Dadan Hindayana mengaku salut dengan Muhammadiyah yang sejak awal fokus pada peningkatan sumber daya manusia (SDM). Muhammadiyah menjadi yang terdepan dalam menyokong program MBG karena sama-sama ingin menghasilkan generasi yang cerdas, sehat, kuat dan ceria. ""Badan Gizi Nasional berhutang budi banyak dengan Muhammadiyah, karena hari ini sudah melaunching 105 SPPG. Ini kontribusi yang luar biasa,"" kata Dadan Hindayana. SPPG yang dibangun Muhammadiyah, kata Dadan, tersebar di 17 di provinsi, sehingga merupakan sesuatu yang luar biasa. (shf) (shf)",Ary Wahyu Wibowo,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/24/15/1636377/muhammadiyah-bangun-105-sppg-untuk-dukung-program-mbg-dtn.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1636377/15/muhammadiyah-bangun-105-sppg-untuk-dukung-program-mbg-1761300641?showpage=all,dbeb74f1afbd2917f8f545cb0b5a522c0daf446c91b6e7e09441151703029d3d,2025-11-12 18:37:33.595 455,sindonews,mbg,2025-10-24 14:25:00,Pakar Kebijakan Publik: Saatnya MBG Diperkuat dengan Edukasi,"JAKARTA JAKARTA - Pakar kebijakan publik Trubus Rahardiansah menilai Program Makan Bergizi Gratis (MBG) (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto merupakan langkah strategis dalam membangun sumber daya manusia (SDM) (SDM) Indonesia di masa depan. Program ini wujud nyata keberpihakan negara kepada rakyat kecil. Selama 80 tahun merdeka, perhatian terhadap rakyat miskin baru benar-benar diwujudkan oleh Pak Prabowo melalui program Makan Bergizi Gratis. Program ini memanusiakan dan memberi kesempatan yang sama bagi anak-anak dari keluarga berpenghasilan rendah, ujar Trubus di Jakarta, Jumat (24/10/2025). Baca juga: Ibu Negara Brasil Tinjau Program Makan Bergizi Gratis di Halim Ibu Negara Brasil Tinjau Program Makan Bergizi Gratis di Halim Ia menilai, konsep MBG yang digagas pemerintah Indonesia sejajar dengan kebijakan serupa di sejumlah negara maju seperti Brasil, Jepang, Korea Selatan, dan Finlandia. Bahkan, salah satu agenda Presiden Brasil mengunjungi Indonesia meninjau langsung dapur MBG sebagai bentuk studi banding kebijakan pangan nasional. Meski berdampak besar, Trubus mengingatkan bahwa pelaksanaan MBG di lapangan masih memerlukan banyak penyempurnaan, terutama dari sisi edukasi dan perencanaan teknis. Menurutnya, Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai lembaga pelaksana masih relatif baru. Sehingga masyarakat belum sepenuhnya memahami struktur organisasi dan pembagian tanggung jawab antarinstansi. Edukasi publik penting untuk membangun kepercayaan, tuturnya. Trubus menyoroti pula belum optimalnya peran Pemerintah Daerah (Pemda) dalam pengawasan dan penguatan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Padahal, lanjut dia, Pemda paling memahami kondisi daerah, termasuk tantangan geografis, logistik, dan sosial ekonomi masyarakat. Pemda harus terlibat membantu pengawasan SPPG mulai dari pengemasan, distribusi, dan peningkatan kapasitas dapur. Karena beda daerah, beda persoalan, tegasnya. Baca juga: Program MBG Buka Jalan Baru Pemenuhan Gizi Generasi Muda Indonesia Program MBG Buka Jalan Baru Pemenuhan Gizi Generasi Muda Indonesia Menurut Trubus, salah satu tantangan utama MBG adalah menjaga kualitas makanan agar tidak terjadi kasus insiden keamanan pangan akibat kesalahan penyimpanan atau proses memasak. Banyak insiden keamanan pangan muncul karena minim edukasi kepada juru masak dan lemahnya sistem distribusi. Ada dapur yang mulai masak jam tujuh malam, tapi baru dibagikan ke sekolah pagi hari. Jarak waktu yang panjang itu bisa menyebabkan makanan basi, jelasnya. Trubus menambahkan, setiap dapur SPPG harus memiliki ahli gizi yang berperan aktif memastikan makanan sesuai standar gizi dan higienitas. Ia juga menekankan pentingnya pelatihan intensif bagi para juru masak serta penerapan batas produksi maksimal 2.000 porsi per dapur agar mutu makanan terjaga. Ia mendukung langkah pemerintah yang mulai menutup dapur bermasalah dan memberi sanksi pada penyelenggara yang tidak memenuhi standar. Langkah ini penting agar ada efek jera dan tercipta tata kelola yang bersih serta transparan, katanya. Selain itu, partisipasi publik menjadi kunci keberhasilan MBG. Ia mengusulkan agar guru dan komite sekolah turut mencicipi makanan setiap hari, bukan hanya sebulan sekali. Kalau kepala sekolah dan guru ikut mencicipi, pengawasan jadi lebih nyata. Jangan sampai anak-anak jadi korban makanan tidak layak, ujar dosen Sosiologi Hukum dan Pengantar Ilmu Politik Universitas Trisakti ini. Dia juga mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam proses produksi dan distribusi makanan. Partisipasi publik bisa membangun kepercayaan. Ajak masyarakat ikut mengemas makanan, ikut melihat dapur. Itu membangun rasa memiliki, tuturnya. Trubus menyambut baik rencana pemerintah menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) baru yang mengatur tata kelola MBG, termasuk soal batas produksi, mekanisme pengawasan, dan tanggung jawab hukum jika terjadi insiden. Ia juga menekankan pentingnya sertifikasi KHLS (Kelayakan Higienis, Legal, dan Standar) serta sertifikasi halal yang harus dipermudah dan disubsidi oleh pemerintah. Banyak dapur di daerah belum bisa sertifikasi karena biaya tinggi. Ini harus menjadi perhatian BPJPH dan pemerintah pusat, katanya. MBG ke depan tidak hanya menyasar anak sekolah, tetapi juga ibu hamil, ibu menyusui, dan lansia. Saat ini program baru menjangkau sekitar 50 juta penerima manfaat dari total 82 juta target nasional. Selain itu, kata Trubus, digitalisasi harus segera diterapkan dalam tata kelola MBG. Itu penting untuk mempercepat distribusi, memantau kualitas makanan, serta mencegah risiko seperti keterlambatan dan insiden keamanan pangan. Dengan sistem berbasis data, setiap tahapan dari dapur, distribusi, hingga konsumsi dapat diawasi secara real time, ungkapnya. Trubus menutup dengan optimisme bahwa Program MBG adalah investasi besar masa depan bangsa. Kalau anak-anak kita tumbuh dengan gizi baik, mereka akan menjadi generasi yang sehat, cerdas, dan produktif. Itulah modal menuju Indonesia Emas 2045, tandasnya. (shf) (shf)",Sunu Hastoro Fahrurozi,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/24/15/1636261/pakar-kebijakan-publik-saatnya-mbg-diperkuat-dengan-edukasi-cwr.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1636261/15/pakar-kebijakan-publik-saatnya-mbg-diperkuat-dengan-edukasi-1761286236?showpage=all,62ec7be67749344402a6e4f8703eefa13cc685d80feb17cf774979e9396f03ad,2025-11-12 18:37:43.884 456,detik,mbg,2025-11-13 19:31:00,"Dapur MBG Bisa Ditutup Jika Tak Urus SLHS, Bagaimana di Kaltara?","Badan Gizi Nasional (BGN) mengeluarkan peringatan keras kepada seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yang menjalankan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dapur operasional wajib mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Tak main-main, BGN memberi ultimatum waktu selama satu bulan. Jika SPPG tidak segera mendaftarkan diri, sanksi tegas berupa penutupan sementara akan diberlakukan. Ultimatum itu disampaikan langsung Wakil Ketua BGN Bidang Investigasi dan Komunikasi Publik, Nanik Sudaryati Deyang. Ia menegaskan langkah ini diambil untuk menjamin standar kebersihan dan keamanan pangan bagi para siswa penerima manfaat. SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT ""Kami memberi waktu satu bulan kepada mitra/yayasan di semua SPPG agar mereka mendaftarkan diri ke Dinas Kesehatan,"" kata Nanik dalam keterangannya, Selasa (11/11/2025). ""Kalau ada SPPG yang tidak segera mendaftar dalam 30 hari ke depan, dapurnya akan kami tutup sementara,"" tegasnya. Menanggapi ultimatum tersebut, Kepala Regional SPPI Kaltara, Aji Sanjaya, menyatakan proses pengurusan SLHS di wilayahnya sudah berjalan. ""Kami sudah arahkan kepada seluruh SPPG sejak SK Ka SPPG pertama kali keluar agar menyampaikan kepada yayasan untuk segera mendaftarkan pengurusan SLHS,"" jelas Aji kepada detikKalimantan . Kamis (13/11/2025). Ia mengakui proses penerbitan sertifikat ini membutuhkan waktu dan harus melalui beberapa tahapan yang diverifikasi oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) sebagai penerbit izin. ""Ada beberapa yang sudah terbit sertifikatnya dan ada yang masih berproses, karena ada beberapa tahapan yang harus dipenuhi agar SLHS bisa diterbitkan,"" ujarnya. Aji juga memperjelas soal batas waktu 30 hari yang ditetapkan oleh BGN. ""Berdasarkan surat edaran (SE), 30 hari dihitung sejak SE dikeluarkan bagi (SPPG) yang sudah operasional, dan 30 hari sejak SK ka SPPG pertama kali dikeluarkan (bagi yang baru),"" pungkasnya.",Oktavian Balang -detikKalimantan,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/13/mbg-di-kaltara-1763031192547_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/kalimantan/berita/d-8209321/dapur-mbg-bisa-ditutup-jika-tak-urus-slhs-bagaimana-di-kaltara,26aeb8c25a432a6e0ce85c6a1f03d87235e7ed8933d84dc4d9fec7b80f1e21fd,2025-11-13 19:42:32.025 457,detik,mbg,2025-11-13 19:30:00,"DPRD Parepare Bedah RAB Proyek Toilet Rp 166 Juta, Temukan Anggaran Dobel","DPRD Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) membedah rencana anggaran biaya (RAB) proyek toilet sekolah Rp 166 juta dalam rapat dengar pendapat (RDP). Dalam RAB itu ditemukan salah input anggaran dan dobel pajak pada nilai item. RDP itu berlangsung di ruang badan anggaran (banggar) DPRD Parepare, Kamis (13/11/2025). RDP itu dihadiri Kadisdikbud Makmur, Kabid Dikdas Disdikbud Jumiati, staf pelaksana teknis Disdikbud Andi Iswahyudi, Konsultan Perencana Proyek Parman Parid dan sejumlah anggota komisi II DPRD. ""Yang kami bedah itu mulai dari RAB, analisa, kemudian harga satuan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Apakah sudah sesuai harga satuan pemerintah pekerjaan toilet sama dengan harga satuan pemerintah,"" ungkap Ketua Komisi II DPRD Parepare, Satria Parman Agoes Mante kepada detikSulsel , Kamis (13/11/2025). Parman menjelaskan, hasil dari pencermatan RAB itu ditemukan sejumlah nilai item yang salah input. Setelah dicek, nilai item itu ternyata dobel membayar pajak. ""Setelah kami mengecek memang ditemukan ada beberapa item khususnya teknis itu yang diduga dilakukan kesalahan penginputan. Dimana setelah kami cross check adanya beberapa item pekerjaan itu double membayar pajak,"" katanya. Dia mengungkapkan, sejumlah nilai item itu lebih besar karena tidak sesuai antara perencanaan dan pelaksanaan. Sejumlah nilai item ditemukan dobel pajak. ""Ya ada beberapa ketidaksesuaian. Makanya tadi yang saya sebutkan beberapa item itu tidak sesuai makanya akan diperbaiki. Contoh tadi pajak yang double anggaran. Itu kan kalau pajak 12 persen besar nilainya dari jumlah total,"" ungkap dia. Parman menjelaskan, dalam RAB juga ditemukan sejumlah item penting yang justru tidak dianggarkan. Salah satunya yakni tegel pada dinding toilet. ""Ada juga beberapa item yang sangat krusial terutama di pasangan dinding tegel yang ada di dalam kamar mandi itu tidak direncanakan dengan alasan anggaran tidak mencukupi yang seharusnya itu bisa,"" jelasnya. Selain itu, ditemukan pula dobel anggaran pada item galian lahan toilet. Dalam perencanaannya diukur dengan menarik garis lurus, namun di pelaksanaan ada bagian yang ketemu. ""Ternyata di perencanaan itu galian itu menarik garis lurus meter lari. Nah sementara kalau di lapangan itu kan kalau 4x4 meter berarti ada bangunan, ada fondasi itu yang saling ketemu,"" ujarnya. ""Sehingga kita menduga bahwa adanya potensi di lapangan nanti itu double penganggaran. Makanya di lapangan itu pasti akan terkoreksi,"" lanjutnya. Pada item bekestingnya yang direncanakan dipakai 2 kali ternyata dalam pelaksanaan hanya sekali. Sehingga anggarannya itu dobel dan kemahalan. ""Bekesting yang seharusnya 2x pakai dalam analisanya ternyata penerapannya itu mungkin 1x pakai. Sehingga antara luasan perencanaan dengan yang seharusnya di lapangan itu memang agak double,"" jelasnya. Dia mengungkapkan, RAB proyek toilet yang menjadi sorotan itu perlu diubah. Pasalnya, sejumlah perencana nilai item berbeda dengan pelaksanaannya. ""Pasti, kalau perubahan pasti. RAB yang ada itu berpotensi memang berubah. Karena kan di lapangan itu berbeda dengan perencanaan,"" ungkapnya. Parman mengatakan, hasil dari RDP itu merekomendasikan agar RAB proyek itu harus dikoreksi. Namun dia meminta agar pembangunan tetap jalan dengan memperbaiki ketidaksesuaian dari perencanaan. ""Rekomendasi kami ini karena ini adalah tahun berjalan apalagi di akhir tahun kami justru sepakat untuk tetap melanjutkan akan tetapi kesesuaian-kesesuaian yang ada itu diperbaiki. Kami minta inspektorat turun tangan dalam hal ini,"" jelasnya. Sementara itu, Kadisdikbud Parepare, Makmur yang diwawancara terkait RDP tidak memberi jawaban. Dia meminta penjelasan terkait RDP itu melalui DPRD saja. Sebelumnya diberitakan, Disdikbud Parepare mengungkapkan alasan membangun toilet sekolah dengan anggaran Rp 166 juta demi menyukseskan program makan bergizi gratis (MBG). Pembangunan toilet sekolah itu sesuai surat edaran dari pemerintah pusat. ""Itu kan bahkan ini menjadi edaran kepada seluruh kabupaten Kota untuk menindaklanjuti pengadaan WC terkait dengan adanya MBG. Sebagai salah satu fasilitas pendukung untuk lancarnya kegiatan MBG,"" ungkap Kadisdikbud Parepare, Makmur kepada detikSulsel , Rabu (12/11). Makmur juga menanggapi sorotan anggaran pembangunan toilet sekolah yang dinilai terlalu mahal. Menurutnya, penetapan anggaran itu sudah disesuaikan dengan standar satuan harga (SSH). ""Mahal tidaknya itu kan ada SSH yang dijadikan acuan dipedomani. SSH itulah menjadi acuannya, ini perencana, ya kan bukan kami yang tentukan HPS-nya (harga perkiraan sendiri). Jadi perencana membuat RAB-nya, sehingga ditemukan nominal seperti itu,"" katanya.",Ardiansyah -detikSulsel,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/13/rdp-dprd-parepare-terkait-proyek-toilet-sekolah-rp-166-juta-1763034503919_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/sulsel/parepare/d-8209419/dprd-parepare-bedah-rab-proyek-toilet-rp-166-juta-temukan-anggaran-dobel,1043190dc51086d55deb5ec5cd10c5c5dae8b2213e68bb14f0b96c72ca9d1bf7,2025-11-13 19:42:43.383 458,detik,mbg,2025-11-12 21:02:00,Video: Kepala BGN Ungkap Alasan Banyak Kasus Keracunan MBG di Jawa Barat,"Bahkan, Dadan menyebut ada 3 orang anak di Bandung Barat yang keracunan akibat menyantap melon dalam menu MBG yang disebabkan kandungan nitrit. (/) mbg makan bergizi gratis keracunan mbg badan gizi nasional bgn jawa barat","Aji Panengah, detikTV -detikHealth",https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/09/25/potret-pilu-ribuan-anak-sekolah-jadi-korban-makan-bergizi-gratis-1758775275685_169.jpeg?w=1200,https://health.detik.com/detiktv/d-8207862/video-kepala-bgn-ungkap-alasan-banyak-kasus-keracunan-mbg-di-jawa-barat,6b0ea1f44608b1253386a260a635c8c444a802ea7d99af5661927ed5f39e74ea,2025-11-13 19:47:34.907 459,pikiranrakyat,mbg,2025-11-13 19:21:00,"9 SPPG di Kabupaten Bandung Kantongi SLHS, 120 Dapur MBG Lainnya Masih Berproses","PIKIRAN RAKYAT- Sebanyak sembilan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Bandung telah kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Sejumlah dapur MBG itu dinyatakan telah menempuh serangkaian tahap dan memenuhi berbagai aspek laik higiene sanitasi, termasuk uji labotatorium. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Yuli Irnawati Mosjasari menyampaikan, terus berproses sertifikasi SLH pada SPPG di Kabupaten Bandung. Untuk beroleh SLHS, SPPG tak serta-merta, mesti memenuhi sejumlah aspek, dan uji laboratorium. ""Sebanyak sembilan SPPG sudah mengantongi SLHS. Selain itu, sebanyak 123 SPPG sudah mengajukan SLHS, masih berproses,"" ucap Yuli Irnawati Mosjasari, Kamis (13/11/2025). Baca Juga:Sertifikasi SPPG di Kabupaten Bandung Tengah Berproses, Forkopimda Antisipasi Risiko Tiap Saat Yuli memamparkan sejumlah tahapan bagi SPPG untuk beroleh SLHS. Tahapan-tahapan itu, di antaranya, sekurang-sekurangnya setengah dari jumlah penjamah makanan telah mengikuti pelatihan besertifikat. Selanjutnya, menempuh pemeriksaan kualitas air bersih maupun air minum, memenuhi higiene peralatan juga keamanan pangan. Setelah itu, sampel pemeriksaan dinyatakan lolos berdasarkan uji laboratorium. Sepengetahuan Yuli, laboratorium tengah sibuk memproses permohonan SLHS dari SPPG. Sementara itu, SPPG tersebar di berbagai daerah Indonesia. Kepala BGN Dadan Hindayana berbincang dengan tenaga SPPG saat meninjau SPPG Pameungpeuk, Kampung Mengger RT 1 RW 6, Desa Rancamulya, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung, beberapa waktu lalu. Sebanyak sembilan SPPG di Kabupaten Bandung telah mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Kepala BGN Dadan Hindayana berbincang dengan tenaga SPPG saat meninjau SPPG Pameungpeuk, Kampung Mengger RT 1 RW 6, Desa Rancamulya, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung, beberapa waktu lalu. Sebanyak sembilan SPPG di Kabupaten Bandung telah mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Kepala BGN Dadan Hindayana berbincang dengan tenaga SPPG saat meninjau SPPG Pameungpeuk, Kampung Mengger RT 1 RW 6, Desa Rancamulya, Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Bandung, beberapa waktu lalu. Sebanyak sembilan SPPG di Kabupaten Bandung telah mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). ""Uji laboratorium mengantre, salah satu faktor SLHS pada 123 SPPG masih belum terbit. Selain itu, tenaga penjamah makanan yang mengikuti pelatihan pada SPPG tersebut belum menyentuh jumlah minimal 50 persen,"" katanya. ""Misal, baru 10 atau 15 tenaga penajamah dari suatu SPPG yang sudah mengikuti pelatihan besertifikat. Sementara itu, untuk memenuhi jumlah minimal, paling tidak 20 tenaga penjamah makanan di 1 SPPG yang mengikuti pelatihan,"" ucap Yuli. Yuli mengatakan, SPPG memberlakukan pengaturan dalam mengirim tenaga penjamah makanan ke pelatihan. Hal itu agar operasional SPPG tetap berjalan di tengah pengajuan SLHS. Pemkab Bandung memprakarsai pelatihan keamanan pangan siap saji bagi penjamah pangan, beberapa waktu lalu. Dalam pelaksanaanya, pelatihan dengan jumlah peserta tidak kurang dari 7.000 tenaga SPPG itu bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional dan Kementerian Kesehatan. Baca Juga:Upaya Capai Nol Insiden MBG, Setiap SPPG Harus Punya Ahli Sanitasi Lingkungan Pada kesempatan terpisah, Bupati Bandung Dadang Supriatna menyampaikan, sanitasi dan program MBG merupakan dua hal yang sangat berkaitan. Sanitasi yang baik menjadi kunci utama untuk mencegah berbagai risiko masalah kesehatan pada program MBG. Dadang menyampaikan, Kementerian Kesehatan telah menerbitkan surat edaran perihal percepatan penerbitan SLHS bagi seluruh dapur MBG atau SPPG di Indonesia. Menurut dia, penerbitan edaran tersebut merupakan bagian wujud komitmen pemerintah untuk memastikan seluruh SPPG yang mencakup sumber daya manusia, dan proses pengolahan makanan memenuhi standar. ""Dengan cara itu, tiap-tiap tahap penyediaan makanan, semenjak pemilihan bahan baku hingga penyajian akan lebih terkontrol dan aman,"" ucap Dadang.*** Berita PilihanKhoiril Anwar Dilantik Jadi Anggota DPRD Kabupaten Bandung Sisa Masa Jabatan 2024-2029, Gantikan Tiktik (Alm)Pabrik Kain di Cikancung Kabupaten Bandung Kebakaran, Petugas Lakukan Penyekatan Agar Api Tak MenjalarBanyak Bencana di Kabupaten Bandung, Pemkab Pertimbangkan Status Tanggap DaruratSeorang Tewas dalam Kebakaran Kafe di Kertasari Kabupaten BandungKBIHU Kabupaten Bandung Minta DPR Sikapi Kuota Haji yang Timpang Signifikan Berita PilihanKhoiril Anwar Dilantik Jadi Anggota DPRD Kabupaten Bandung Sisa Masa Jabatan 2024-2029, Gantikan Tiktik (Alm)Pabrik Kain di Cikancung Kabupaten Bandung Kebakaran, Petugas Lakukan Penyekatan Agar Api Tak MenjalarBanyak Bencana di Kabupaten Bandung, Pemkab Pertimbangkan Status Tanggap DaruratSeorang Tewas dalam Kebakaran Kafe di Kertasari Kabupaten BandungKBIHU Kabupaten Bandung Minta DPR Sikapi Kuota Haji yang Timpang Signifikan Berita Pilihan Khoiril Anwar Dilantik Jadi Anggota DPRD Kabupaten Bandung Sisa Masa Jabatan 2024-2029, Gantikan Tiktik (Alm)Pabrik Kain di Cikancung Kabupaten Bandung Kebakaran, Petugas Lakukan Penyekatan Agar Api Tak MenjalarBanyak Bencana di Kabupaten Bandung, Pemkab Pertimbangkan Status Tanggap DaruratSeorang Tewas dalam Kebakaran Kafe di Kertasari Kabupaten BandungKBIHU Kabupaten Bandung Minta DPR Sikapi Kuota Haji yang Timpang Signifikan Khoiril Anwar Dilantik Jadi Anggota DPRD Kabupaten Bandung Sisa Masa Jabatan 2024-2029, Gantikan Tiktik (Alm) Khoiril Anwar Dilantik Jadi Anggota DPRD Kabupaten Bandung Sisa Masa Jabatan 2024-2029, Gantikan Tiktik (Alm) Khoiril Anwar Dilantik Jadi Anggota DPRD Kabupaten Bandung Sisa Masa Jabatan 2024-2029, Gantikan Tiktik (Alm) Khoiril Anwar Dilantik Jadi Anggota DPRD Kabupaten Bandung Sisa Masa Jabatan 2024-2029, Gantikan Tiktik (Alm) Pabrik Kain di Cikancung Kabupaten Bandung Kebakaran, Petugas Lakukan Penyekatan Agar Api Tak Menjalar Pabrik Kain di Cikancung Kabupaten Bandung Kebakaran, Petugas Lakukan Penyekatan Agar Api Tak Menjalar Pabrik Kain di Cikancung Kabupaten Bandung Kebakaran, Petugas Lakukan Penyekatan Agar Api Tak Menjalar Pabrik Kain di Cikancung Kabupaten Bandung Kebakaran, Petugas Lakukan Penyekatan Agar Api Tak Menjalar Banyak Bencana di Kabupaten Bandung, Pemkab Pertimbangkan Status Tanggap Darurat Banyak Bencana di Kabupaten Bandung, Pemkab Pertimbangkan Status Tanggap Darurat Banyak Bencana di Kabupaten Bandung, Pemkab Pertimbangkan Status Tanggap Darurat Banyak Bencana di Kabupaten Bandung, Pemkab Pertimbangkan Status Tanggap Darurat Seorang Tewas dalam Kebakaran Kafe di Kertasari Kabupaten Bandung Seorang Tewas dalam Kebakaran Kafe di Kertasari Kabupaten Bandung Seorang Tewas dalam Kebakaran Kafe di Kertasari Kabupaten Bandung Seorang Tewas dalam Kebakaran Kafe di Kertasari Kabupaten Bandung KBIHU Kabupaten Bandung Minta DPR Sikapi Kuota Haji yang Timpang Signifikan KBIHU Kabupaten Bandung Minta DPR Sikapi Kuota Haji yang Timpang Signifikan KBIHU Kabupaten Bandung Minta DPR Sikapi Kuota Haji yang Timpang Signifikan KBIHU Kabupaten Bandung Minta DPR Sikapi Kuota Haji yang Timpang Signifikan",Satira Yudatama,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/31/387921164.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019789970/9-sppg-di-kabupaten-bandung-kantongi-slhs-120-dapur-mbg-lainnya-masih-berproses?page=all,4c82e4322281a29ee87ef041a56b18f650453de9bb7614192e4640d8299ca51a,2025-11-13 19:43:43.815 460,okezone,mbg,2025-11-13 13:27:46,"Viral Kasus Keracunan MBG di Jabar, Wakil Kepala BGN : Kita Terus Perbaiki Sistem!","JAKARTA - Salah satu kebijakan strategis Presiden Prabowo Subianto dalam melakukan perubahan fundamental pertumbuhan generasi di Indonesia adalah Progam Makan Bergizi Gratis (MBG). Wakil Kepala Badan Gizi Nasional, Lodewyk Pusung tidak membantah bahwa masih adanya kekurangan dalam menjalankan program MBG. Namun, dirinya menjamin bahwa BGN selaku badan pelaksana terus memperbaiki sistem pengelolaan. Diketahui, kasus keracunan MBG terjadi di beberapa sekolah di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Jawa Barat yang terindikasi makanan disajikan dari SPPG Kayu Ambon dan SPPG Cibodas 2, Bandung Barat. Kita (BGN) akan terus berbenah diri dan terus melakukan perbaikan secara mendasar. Kemarin sudah di investigasi oleh tim, dan kita terus dalami kasus seperti ini,"" ujar Lodewyk Pusung, Kamis (13/11/2025). ""Terima kasih kami kepada rakyat yang terus mengawasi dan mendukung program Bapak Presiden Prabowo,""sambungnya. Namun dia semakin optimis setelah adanya keterlibatan aktif dari Matra TNI terhadap pelaksanaan program MBG ini. Purnawirawan Jenderal TNI ini berpandangan, bahwa militer dan rakyat adalah satu kesatuan dalam janin NKRI. Dengan terlibatnya TNI secara aktif, berjenjang dan proporsional akan menjadi percepatan pencapaian target Presiden Prabowo. Mohon dukungan dan pengawasan rakyat, ini program baik yang harus sama-sama kita sukseskan. Ini momentum untuk kembali membangun tradisi gotong-royong antara semua golongan, tandasnya. JAKARTA - Salah satu kebijakan strategis Presiden Prabowo Subianto dalam melakukan perubahan fundamental pertumbuhan generasi di Indonesia adalah Progam Makan Bergizi Gratis (MBG). Wakil Kepala Badan Gizi Nasional, Lodewyk Pusung tidak membantah bahwa masih adanya kekurangan dalam menjalankan program MBG. Namun, dirinya menjamin bahwa BGN selaku badan pelaksana terus memperbaiki sistem pengelolaan. Diketahui, kasus keracunan MBG terjadi di beberapa sekolah di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Jawa Barat yang terindikasi makanan disajikan dari SPPG Kayu Ambon dan SPPG Cibodas 2, Bandung Barat. Kita (BGN) akan terus berbenah diri dan terus melakukan perbaikan secara mendasar. Kemarin sudah di investigasi oleh tim, dan kita terus dalami kasus seperti ini,"" ujar Lodewyk Pusung, Kamis (13/11/2025). ""Terima kasih kami kepada rakyat yang terus mengawasi dan mendukung program Bapak Presiden Prabowo,""sambungnya. Namun dia semakin optimis setelah adanya keterlibatan aktif dari Matra TNI terhadap pelaksanaan program MBG ini. Purnawirawan Jenderal TNI ini berpandangan, bahwa militer dan rakyat adalah satu kesatuan dalam janin NKRI. Dengan terlibatnya TNI secara aktif, berjenjang dan proporsional akan menjadi percepatan pencapaian target Presiden Prabowo. Mohon dukungan dan pengawasan rakyat, ini program baik yang harus sama-sama kita sukseskan. Ini momentum untuk kembali membangun tradisi gotong-royong antara semua golongan, tandasnya. (Fahmi Firdaus )",Fahmi Firdaus ,https://img.okezone.com/content/2025/11/13/337/3183311/pemerintah-mZt5_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/11/13/337/3183311/viral-kasus-keracunan-mbg-di-jabar-wakil-kepala-bgn-kita-terus-perbaiki-sistem?page=all,14155c94dbaf6a9ddc77d4195cda21dae56878fb3e559206713d5d2e180ad155,2025-11-13 19:43:44.599 461,okezone,mbg,2025-10-22 20:40:01,"Tiba di Jakarta, Presiden Brasil Bakal Tinjau MBG Bareng Prabowo Besok","JAKARTA Presiden Brasil Luiz In cio Lula da Silva tiba di Landasan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Rabu (22/10/2025) sore. Disampaikan melalui laman Sekretariat Presiden, Lula mendarat di Jakarta sekitar pukul 17.50 WIB. Dengan mengenakan setelan jas berwarna biru, Lula turun dari pesawat For a A rea Brasileira diiringi guyuran hujan. Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, Kepala Protokol Negara Andy Rachmianto, serta beberapa delegasi menyambut kedatangan Presiden Lula. Di sisi lain, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengungkap salah satu agenda kunjungan kenegaraan Lula ke Indonesia adalah meninjau program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia direncanakan bersama Presiden RI Prabowo Subianto akan meninjau langsung ke salah satu sekolah penerima manfaat. Direncanakan (meninjau MBG), tetapi kita lihat besok, kata Prasetyo. JAKARTA Presiden Brasil Luiz In cio Lula da Silva tiba di Landasan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Rabu (22/10/2025) sore. Disampaikan melalui laman Sekretariat Presiden, Lula mendarat di Jakarta sekitar pukul 17.50 WIB. Dengan mengenakan setelan jas berwarna biru, Lula turun dari pesawat For a A rea Brasileira diiringi guyuran hujan. Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, Kepala Protokol Negara Andy Rachmianto, serta beberapa delegasi menyambut kedatangan Presiden Lula. Di sisi lain, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengungkap salah satu agenda kunjungan kenegaraan Lula ke Indonesia adalah meninjau program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia direncanakan bersama Presiden RI Prabowo Subianto akan meninjau langsung ke salah satu sekolah penerima manfaat. Direncanakan (meninjau MBG), tetapi kita lihat besok, kata Prasetyo. (Arief Setyadi ) (Arief Setyadi )",Felldy Utama,https://img.okezone.com/content/2025/10/22/337/3178595/presiden_brasil-yBRo_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/22/337/3178595/tiba-di-jakarta-presiden-brasil-bakal-tinjau-mbg-bareng-prabowo-besok?page=all,94acf92937ecf39f79dd4974e75a89f7105206122b5891362e143a54b22ababf,2025-11-13 19:48:18.583 462,kompas,mbg,2025-11-13 13:13:34,Perpadi: Beras Fortifikasi Bakal Dipakai di MBG,"JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Umum Pengurus Besar Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Sutarto Alimoeso menyebut, kebijakan pemerintah cenderung mengarah pada penggunaan beras fortifikasi.Adapunberas fortifikasimerupakan beras yang melalui teknologi pasca panen dengan tujuan untuk meningkatkan kandungan mineral dan vitamin. Sekarang menurut saya sudah mengarah ke sana (penggunaan beras fortifikasi), kata Sutarto saat ditemui di kawasan Kemang,Jakarta, Kamis (13/11/2025).Menurutnya, hal ini terlihat dari keputusan pemerintah memasukkan beras fortifikasi dalam kategori beras khusus yang tidak dikenai harga eceran tertinggi (HET).Baca juga:Perpadi Mau Produksi Beras Fortifikasi, Bantu Atasi Stunting dan Kurang GiziSelain itu, pemerintah juga bakal menggunakan beras fortifikasi dalam program Bantuan Pangan.Kebijakan itu telah dilaksanakan Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang menyasar keluarga dengan kriteria tertentu.Terbaru, kata Sutarto, kebijakan Badan Gizi Nasional (BGN) selaku pelaksana program Makan Bergizi Gratis (MBG) juga mengarah pada penggunaan beras fortifikasi. MBG Itu juga nampaknya arahnya nanti juga menggunakan beras fortifikasi untuk mempercepat dan menyelesaikan persoalan stunting dan kekurangan gizi masyarakat, tutur Sutarto.Pada kesempatan yang sama, Manajer Program Infinite TechnoServe, Evelyn Djuwidja mengatakan, BGN telah memberikan arahan agar menu MBG menggunakan bahan pangan terfortifikasi.Baca juga:Produksi Beras 2025 Diproyeksikan Naik 4,1 Juta Ton Tanpa ImporDengan demikian, BGN menganjurkan agar Satuan Layanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG menggunakan garam yang mengandung yodium, minyak goreng dengan kandungan vitamin A, an tepung terigu terfortifikasi. Mereka bilang kalau beras, kalau bisa pakai beras fortifikasi, kata dia.Evelyn menyebut, di BGN juga telah mulai menjalankan pilot program di Bogor, Jawa Barat untuk mencoba distribusi beras fortifikasi melalui program bantuan pangan mereka. Jadi yang kalau saya lihat ke depannya itu memang bahkan di pemerintah pun sudah ada ketertarikan untuk menjadi buyer atau menjadi distributor yang bisa, tutur Evelyn.Baca juga:Saat Amerika Krisis Pangan, Indonesia Justru Catat Rekor Surplus Beras dan JagungSebelumnya,Perpadimenjalin kerjasama dengan TechnoServe, lembaga nirlaba internasional yang bergerak di bidang pengentasan kemiskinan, termasuk dengan pengolahan makanan.TechnoServe berperan memberikan asistensi dan sosialisasi kepada anggota Perpadi yang terdiri dari pelaku usaha penggilingan padi menyangkut produksi beras fortifikasi.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Umum Pengurus Besar Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) Sutarto Alimoeso menyebut, kebijakan pemerintah cenderung mengarah pada penggunaan beras fortifikasi. Adapunberas fortifikasimerupakan beras yang melalui teknologi pasca panen dengan tujuan untuk meningkatkan kandungan mineral dan vitamin. Sekarang menurut saya sudah mengarah ke sana (penggunaan beras fortifikasi), kata Sutarto saat ditemui di kawasan Kemang,Jakarta, Kamis (13/11/2025). Menurutnya, hal ini terlihat dari keputusan pemerintah memasukkan beras fortifikasi dalam kategori beras khusus yang tidak dikenai harga eceran tertinggi (HET). Baca juga:Perpadi Mau Produksi Beras Fortifikasi, Bantu Atasi Stunting dan Kurang Gizi Selain itu, pemerintah juga bakal menggunakan beras fortifikasi dalam program Bantuan Pangan. Kebijakan itu telah dilaksanakan Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang menyasar keluarga dengan kriteria tertentu. Terbaru, kata Sutarto, kebijakan Badan Gizi Nasional (BGN) selaku pelaksana program Makan Bergizi Gratis (MBG) juga mengarah pada penggunaan beras fortifikasi. MBG Itu juga nampaknya arahnya nanti juga menggunakan beras fortifikasi untuk mempercepat dan menyelesaikan persoalan stunting dan kekurangan gizi masyarakat, tutur Sutarto. Pada kesempatan yang sama, Manajer Program Infinite TechnoServe, Evelyn Djuwidja mengatakan, BGN telah memberikan arahan agar menu MBG menggunakan bahan pangan terfortifikasi. Baca juga:Produksi Beras 2025 Diproyeksikan Naik 4,1 Juta Ton Tanpa Impor Dengan demikian, BGN menganjurkan agar Satuan Layanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG menggunakan garam yang mengandung yodium, minyak goreng dengan kandungan vitamin A, an tepung terigu terfortifikasi. Mereka bilang kalau beras, kalau bisa pakai beras fortifikasi, kata dia. Evelyn menyebut, di BGN juga telah mulai menjalankan pilot program di Bogor, Jawa Barat untuk mencoba distribusi beras fortifikasi melalui program bantuan pangan mereka. Jadi yang kalau saya lihat ke depannya itu memang bahkan di pemerintah pun sudah ada ketertarikan untuk menjadi buyer atau menjadi distributor yang bisa, tutur Evelyn. Baca juga:Saat Amerika Krisis Pangan, Indonesia Justru Catat Rekor Surplus Beras dan Jagung Sebelumnya,Perpadimenjalin kerjasama dengan TechnoServe, lembaga nirlaba internasional yang bergerak di bidang pengentasan kemiskinan, termasuk dengan pengolahan makanan. TechnoServe berperan memberikan asistensi dan sosialisasi kepada anggota Perpadi yang terdiri dari pelaku usaha penggilingan padi menyangkut produksi beras fortifikasi.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/Q5x-x6stXHHVCMz3nhSuk3AT6lA=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775b1d85b4.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/13/691566fc6e87c.jpg",https://money.kompas.com/read/2025/11/13/131334626/perpadi-beras-fortifikasi-bakal-dipakai-di-mbg,de7bb499276197e09d4c942c8d75c303843f11755424f96ac73ffe318f5d33ee,2025-11-13 19:43:54.614 463,okezone,mbg,2025-10-18 14:30:29,Prabowo Sindir Pihak Nyinyir Besar-besarkan Kasus Keracunan dan Minta MBG Dihentikan,"JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menyinggung pihak-pihak yang nyinyir membesar-besarkan kasus keracunan makan bergizi gratis (MBG) dan meminta program itu dihentikan. Secara statistik, Prabowo menyebut kasus keracunan masih terhitung 0,0007% dari total keseluruhan 1,4 miliar porsi MBG yang dibagikan. Hal itu diungkap Prabowo saat menghadiri sidang senat pengukuhan mahasiswa baru sekaligus wisuda sarjana di UKRI, Bandung, Jawa Barat Sabtu (18/10/2025) hari ini. Mulanya, Prabowo menyebut program MBG kini telah mencapai 36,2 juta penerima manfaat. Tiap hari 36,2 juta penerima manfaat, 12.205 dapur, masing-masing dapur mempekerjakan 50 orang, masing-masing dapur menimbulkan 15 supplier makanan di desa itu, masing-masing supplier mempekerjakan 5 sampai 10 pekerja, petani, dan sebagainya. Saudara-saudara, ini prestasi yang tidak sedikit, tidak kecil, dan ini kita dibicarakan di dunia internasional, ucap Prabowo. Prabowo mengatakan, Indonesia saat ini menjadi perhatian dunia lantaran program MBG yang dijalankan. Indonesia menjadi negara ke-79 yang menjalankan program makan gratis kepada rakyat. Seminggu yang lalu saya menerima rombongan dari Rockefeller Institute yang sudah bekerja 100 tahun di bidang pangan di bidang program antikelaparan dan antikemiskinan, dan dia mengatakan program yang sedang dijalankan oleh Indonesia ini menjadi perhatian seluruh dunia. Waktu kita mulai program MBG ini baru 77 negara yang melaksanakan. Kita waktu itu kalau tidak salah negara ke-78 atau ke-79. Sekarang sudah ada 112 negara dan sebagian besar ikut contoh kita, ujar dia. Kemudian, Prabowo menyinggung pihak yang nyinyir dan mengejek program MBG. Pihak tersebut, kata Prabowo, membesar-besarkan kekurangan seperti kasus keracunan dan meminta MBG dihentikan. Kita berani melakukan, dan ada beberapa orang pintar, beberapa saja orang pintar atau orang yang menganggap dirinya pintar, ya kan, atau menganggap dirinya orang paling pintar di Indonesia yang selalu nyinyir, selalu mengejek program ini dan selalu mengangkat-angkat kesulitan atau kesalahan, ungkapnya. Memang program ini tidak sempurna dalam pelaksanaan. Sampai sekarang ada beberapa ribu anak yang sakit perut keracunan makan, tapi yang dibesarkan adalah keracunan seolah-olah program ini harus dihentikan, lanjut Prabowo. Prabowo membeberkan data total 1,4 miliar porsi makanan yang telah dibagikan dan tercatat 8 ribu kasus keracunan. Secara statistik, lanjut dia, kasus keracunan itu 0,0007% dari total keseluruhan. Jadi kalau diambil statistik adalah 0,0007 atau 0,0008. Artinya program ini 99,99% berhasil. Jadi di mana ada usaha manusia yang 99,99% berhasil dibilang gagal, ujarnya. Meski masih tergolong mendekati zero error, Prabowo berharap tidak boleh ada satu pun yang menjadi korban. Prabowo berkomitmen untuk terus memperbaiki program tersebut. Tapi kita tidak mau ada satupun. Tidak boleh ada satupun anak yang sakit, mungkin karena makanan kurang bagus, kurang bersih, dan sebagainya. Tapi kalau 1,4 miliar dibagi 8000, saya kira ini masih, kalau dalam ilmu pengetahuan, dalam sains, ini masih dalam koridor katakanlah error margin, imbuhnya. Prabowo mengaku telah meminta seluruh dapur untuk memakai alat-alat terbaik. Ia juga meminta guru di sekolah untuk mensosialisasikan kebersihan. Tapi kita mau zero error, kita mau zero defect walaupun sangat sulit, tapi kita harus. Kita sudah perintahkan semua dapur harus punya alat-alat yang terbaik untuk membersihkan dan kita akan sempurnakan terus, ucapnya. Kita minta semua guru untuk anak-anak sebelum makan cuci tangan yang benar, kalau perlu harus diajarkan bagaimana makan pakai sendok untuk mencegah kalau virus bakteri bisa dari mana saja. Ini saya highlight ini karena ini sangat penting. Kita ini dianggap penjuru, dianggap contoh selain berhasil India. Indonesia dianggap yang paling berani dan kita sekarang dianggap ya salah satu yang paling cepat mencapai 36 juta penerima manfaat dalam waktu 1 tahun, jelas dia. JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menyinggung pihak-pihak yang nyinyir membesar-besarkan kasus keracunan makan bergizi gratis (MBG) dan meminta program itu dihentikan. Secara statistik, Prabowo menyebut kasus keracunan masih terhitung 0,0007% dari total keseluruhan 1,4 miliar porsi MBG yang dibagikan. Hal itu diungkap Prabowo saat menghadiri sidang senat pengukuhan mahasiswa baru sekaligus wisuda sarjana di UKRI, Bandung, Jawa Barat Sabtu (18/10/2025) hari ini. Mulanya, Prabowo menyebut program MBG kini telah mencapai 36,2 juta penerima manfaat. Tiap hari 36,2 juta penerima manfaat, 12.205 dapur, masing-masing dapur mempekerjakan 50 orang, masing-masing dapur menimbulkan 15 supplier makanan di desa itu, masing-masing supplier mempekerjakan 5 sampai 10 pekerja, petani, dan sebagainya. Saudara-saudara, ini prestasi yang tidak sedikit, tidak kecil, dan ini kita dibicarakan di dunia internasional, ucap Prabowo. Prabowo mengatakan, Indonesia saat ini menjadi perhatian dunia lantaran program MBG yang dijalankan. Indonesia menjadi negara ke-79 yang menjalankan program makan gratis kepada rakyat. Seminggu yang lalu saya menerima rombongan dari Rockefeller Institute yang sudah bekerja 100 tahun di bidang pangan di bidang program antikelaparan dan antikemiskinan, dan dia mengatakan program yang sedang dijalankan oleh Indonesia ini menjadi perhatian seluruh dunia. Waktu kita mulai program MBG ini baru 77 negara yang melaksanakan. Kita waktu itu kalau tidak salah negara ke-78 atau ke-79. Sekarang sudah ada 112 negara dan sebagian besar ikut contoh kita, ujar dia. Kemudian, Prabowo menyinggung pihak yang nyinyir dan mengejek program MBG. Pihak tersebut, kata Prabowo, membesar-besarkan kekurangan seperti kasus keracunan dan meminta MBG dihentikan. Kita berani melakukan, dan ada beberapa orang pintar, beberapa saja orang pintar atau orang yang menganggap dirinya pintar, ya kan, atau menganggap dirinya orang paling pintar di Indonesia yang selalu nyinyir, selalu mengejek program ini dan selalu mengangkat-angkat kesulitan atau kesalahan, ungkapnya. Memang program ini tidak sempurna dalam pelaksanaan. Sampai sekarang ada beberapa ribu anak yang sakit perut keracunan makan, tapi yang dibesarkan adalah keracunan seolah-olah program ini harus dihentikan, lanjut Prabowo. Prabowo membeberkan data total 1,4 miliar porsi makanan yang telah dibagikan dan tercatat 8 ribu kasus keracunan. Secara statistik, lanjut dia, kasus keracunan itu 0,0007% dari total keseluruhan. Jadi kalau diambil statistik adalah 0,0007 atau 0,0008. Artinya program ini 99,99% berhasil. Jadi di mana ada usaha manusia yang 99,99% berhasil dibilang gagal, ujarnya. Meski masih tergolong mendekati zero error, Prabowo berharap tidak boleh ada satu pun yang menjadi korban. Prabowo berkomitmen untuk terus memperbaiki program tersebut. Tapi kita tidak mau ada satupun. Tidak boleh ada satupun anak yang sakit, mungkin karena makanan kurang bagus, kurang bersih, dan sebagainya. Tapi kalau 1,4 miliar dibagi 8000, saya kira ini masih, kalau dalam ilmu pengetahuan, dalam sains, ini masih dalam koridor katakanlah error margin, imbuhnya. Prabowo mengaku telah meminta seluruh dapur untuk memakai alat-alat terbaik. Ia juga meminta guru di sekolah untuk mensosialisasikan kebersihan. Tapi kita mau zero error, kita mau zero defect walaupun sangat sulit, tapi kita harus. Kita sudah perintahkan semua dapur harus punya alat-alat yang terbaik untuk membersihkan dan kita akan sempurnakan terus, ucapnya. Kita minta semua guru untuk anak-anak sebelum makan cuci tangan yang benar, kalau perlu harus diajarkan bagaimana makan pakai sendok untuk mencegah kalau virus bakteri bisa dari mana saja. Ini saya highlight ini karena ini sangat penting. Kita ini dianggap penjuru, dianggap contoh selain berhasil India. Indonesia dianggap yang paling berani dan kita sekarang dianggap ya salah satu yang paling cepat mencapai 36 juta penerima manfaat dalam waktu 1 tahun, jelas dia. (Fetra Hariandja)",Riyan Rizki Roshali,https://img.okezone.com/content/2025/10/18/337/3177608/prabowo-MaDK_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/18/337/3177608/prabowo-sindir-pihak-nyinyir-besar-besarkan-kasus-keracunan-dan-minta-mbg-dihentikan?page=all,28a06dc4f6dd79fc14d58953789ba794682de3b8aac2afdcf4e9a2b75b6e6240,2025-11-13 19:49:33.784 572,pikiranrakyat,mbg,2025-10-15 11:53:00,"Dapur MBG Panyandaan Diduga Sumber Keracunan Ratusan Siswa di Cisarua KBB, Kepala SPPG Berdalih Makanan Fresh","PIKIRAN RAKYAT- Dapur SPPG yang berlokasi di Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, diduga menjadi sumber utama keracunan massal program MBG yang menimpa siswa dari berbagai jenjang pendidikan. Korban keracunan tercatat berasal dari SMPN 1 Cisarua, SMKN 1 Cisarua, SD Garuda, dan SD Barukai. Total siswa yang mengalami gejala keracunan di SMPN 1 Cisarua saja mencapai 161 orang, sementara data dari sekolah lainnya masih dalam proses pendataan Dinkes setempat. Kepala SPPG Panyandaan Cisarua, Satia Wiguna Muliarta, menjelaskan bahwa proses pengolahan makanan dilakukan sejak tengah malam untuk mengejar waktu distribusi dini hari. Baca Juga:Anak Anggota DPRD KBB Masuk Daftar Korban Keracunan Massal MBG di SMPN 1 Cisarua Untuk dapur kami, proses memasak dimulai pukul 11 malam. Kami mengejar waktu agar selesai sekitar pukul 03.00 pagi. Proses pengemasan dilakukan pukul 04.00 pagi supaya makanan sempat didinginkan sebelum dikirim ke sekolah, ujar Satia, Rabu (15/10/2025) malam. Menurut Satia, total menu yang disiapkan mencapai 3.649 porsi. Menu MBG hari itu terdiri dari nasi putih, ayam goreng blackpepper, tahu goreng, tumis wortel brokoli, dan buah melon. Porsi sebanyak itu kami distribusikan ke beberapa sekolah, mulai dari PAUD, SD Barukai, SD Garuda, SMPN 1 Cisarua, MTS, MA Al-Furqon, hingga SMKN 1 Cisarua, jelasnya. Kepala SPPG Panyandaan Cisarua, Satia Wiguna Muliarta. Kepala SPPG Panyandaan Cisarua, Satia Wiguna Muliarta. Kepala SPPG Panyandaan Cisarua, Satia Wiguna Muliarta. Dijelaskan Satia, dapur SPPG Jambudipa bekerja sama dengan tiga pemasok bahan baku yang berbeda, masing-masing untuk beras, daging, dan sayur-sayuran serta buah-buahan. Terkait dugaan aroma tidak sedap pada daging ayam yang menjadi salah satu menu utama, Satia mengaku pihaknya masih melakukan evaluasi. Sebenarnya bahan baku ayam saat datang masih dalam kondisi segar, dan kami selalu melakukan pengecekan sebelum diolah. Kami juga memilih daging yang terbaik serta membersihkannya dengan teliti, katanya. Baca Juga:Gelombang Baru Keracunan Massal Siswa SMK dan SD di Cisarua KBB Usai Santap Menu MBG Selain itu, kata dia, SPPG Jambudipa sendiri sudah beroperasi sejak 24 Februari 2025, atau sekitar delapan bulan. Namun, Satia mengakui bahwa dapur tersebut belum mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) yang menjadi salah satu syarat wajib dapur penyedia makanan program MBG. Kami sudah dijadwalkan untuk mengikuti pelatihan SLHS pada 21 Oktober 2025. Jadi saat ini memang masih dalam proses, ungkapnya. Kasus keracunan massal ini menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Bandung Barat. Dinas Kesehatan KBB bersama pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan mendalam terhadap sumber kontaminasi makanan, termasuk pengambilan sampel di dapur SPPG dan makanan sisa.*** Berita PilihanBadan Gizi Nasional Kembalikan Dana Program MBG yang Tak Terserap Rp70 Triliun ke PemerintahPosko Darurat Penuh, Siswa SMPN 1 Cisarua Terus Bertumbangan Akibat Keracunan MBGBupati Bandung Barat Bakal Tutup Dapur MBG Usai 161 Siswa SMPN 1 Cisarua Keracunan, KLB Tak Diterapkan Berita PilihanBadan Gizi Nasional Kembalikan Dana Program MBG yang Tak Terserap Rp70 Triliun ke PemerintahPosko Darurat Penuh, Siswa SMPN 1 Cisarua Terus Bertumbangan Akibat Keracunan MBGBupati Bandung Barat Bakal Tutup Dapur MBG Usai 161 Siswa SMPN 1 Cisarua Keracunan, KLB Tak Diterapkan Berita Pilihan Badan Gizi Nasional Kembalikan Dana Program MBG yang Tak Terserap Rp70 Triliun ke PemerintahPosko Darurat Penuh, Siswa SMPN 1 Cisarua Terus Bertumbangan Akibat Keracunan MBGBupati Bandung Barat Bakal Tutup Dapur MBG Usai 161 Siswa SMPN 1 Cisarua Keracunan, KLB Tak Diterapkan Badan Gizi Nasional Kembalikan Dana Program MBG yang Tak Terserap Rp70 Triliun ke Pemerintah Badan Gizi Nasional Kembalikan Dana Program MBG yang Tak Terserap Rp70 Triliun ke Pemerintah Badan Gizi Nasional Kembalikan Dana Program MBG yang Tak Terserap Rp70 Triliun ke Pemerintah Badan Gizi Nasional Kembalikan Dana Program MBG yang Tak Terserap Rp70 Triliun ke Pemerintah Posko Darurat Penuh, Siswa SMPN 1 Cisarua Terus Bertumbangan Akibat Keracunan MBG Posko Darurat Penuh, Siswa SMPN 1 Cisarua Terus Bertumbangan Akibat Keracunan MBG Posko Darurat Penuh, Siswa SMPN 1 Cisarua Terus Bertumbangan Akibat Keracunan MBG Posko Darurat Penuh, Siswa SMPN 1 Cisarua Terus Bertumbangan Akibat Keracunan MBG Bupati Bandung Barat Bakal Tutup Dapur MBG Usai 161 Siswa SMPN 1 Cisarua Keracunan, KLB Tak Diterapkan Bupati Bandung Barat Bakal Tutup Dapur MBG Usai 161 Siswa SMPN 1 Cisarua Keracunan, KLB Tak Diterapkan Bupati Bandung Barat Bakal Tutup Dapur MBG Usai 161 Siswa SMPN 1 Cisarua Keracunan, KLB Tak Diterapkan Bupati Bandung Barat Bakal Tutup Dapur MBG Usai 161 Siswa SMPN 1 Cisarua Keracunan, KLB Tak Diterapkan",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/14/3188932662.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019719813/dapur-mbg-panyandaan-diduga-sumber-keracunan-ratusan-siswa-di-cisarua-kbb-kepala-sppg-berdalih-makanan-fresh?page=all,51e8dc540c658357c9ce8131d8d97f901afd088a0fed41e3029241f8dbfb504f,2025-11-13 19:55:26.797 464,detik,mbg,2025-11-13 19:10:00,"Demi Makan Bergizi Aman, Pemkab Bandung Kebut SLHS Dapur MBG","Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung terus mempercepat penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) guna memastikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) berjalan optimal dan sesuai standar kesehatan. Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Bandung, Yuli Irnawaty Mosjasari, mengatakan saat ini terdapat 167 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah beroperasi. Dari jumlah tersebut, 123 SPPG tengah dalam proses pengajuan SLHS, sementara 9 SPPG telah dinyatakan memenuhi syarat dan menerima sertifikat. ""Iya sekarang tuh kita sedang berproses SLHS di 123 SPPG. Terus yang sudah memenuhi syarat dan telah keluar SLHS-nya baru 9 SPPG,"" ujar Yuli kepada detikJabar , Kamis (13/11/2025). Yuli menjelaskan, salah satu syarat penerbitan SLHS adalah minimal 50 persen penjamah makanan di setiap SPPG telah mengikuti pelatihan bersertifikasi. Hal ini dilakukan agar setiap dapur tetap bisa beroperasi meski sebagian petugas mengikuti pelatihan. ""Sehingga minimalnya 25 orang sampai 20 untuk mengikuti pelatihan. Rata-rata memang masih ada yang baru 10, baru 15, karena kalau semua bareng pelatihannya nanti dapur enggak ada yang masak, jadi harus bergantian,"" katanya. Selain pelatihan, proses penerbitan SLHS juga mencakup pemeriksaan kualitas air bersih dan air minum, bahan baku makanan, hingga hasil olahan yang siap disajikan. ""Ada juga pemeriksaan permukaan dari peralatan masak,"" jelasnya. Pemeriksaan dilakukan di laboratorium dan memerlukan waktu sekitar dua pekan untuk memperoleh hasil. ""Nah, itu butuh waktu untuk pemeriksaan laboratoriumnya, karena dibiarkan di laboratorium. Jadi membutuhkan waktu 14 hari itu rata-ratanya. Karena semua laboratorium kan pasti ini nih sibuk gitu dengan masing-masingnya. Jadi antri, itu kendala-kendalanya. Tapi terus berproses,"" tegasnya. Proses penerbitan SLHS diawasi secara langsung oleh sejumlah dinas terkait, termasuk Dinas Kesehatan dan Dinas Ketahanan Pangan. ""Penerbitan SLHS diawasi Dinkes, ada juga dinas ketahanan pangan itu mereka memeriksa bahan baku pangannya, keamanan dari mulai sayuran, telur, ayam, daging, mereka juga melakukan,"" pungkasnya.",Yuga Hassani -detikJabar,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/09/30/ilustrasi-makan-siang-gratis-1759218011364_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jabar/berita/d-8209320/demi-makan-bergizi-aman-pemkab-bandung-kebut-slhs-dapur-mbg,8a2e0bf34b11f2a95ae0e0d428b7bf52a983c9c3e7b9d837aab5e3e7b197efe9,2025-11-13 19:44:04.019 465,kompas,mbg,2025-10-31 09:24:53,Mimpi Prabowo dan Politik Sepiring MBG,"PADA2017, dua tahun jelang hiruk pikuk Pemilu 2019 yang sangat panas, Prabowo Subianto terkejut membaca data malnutrisi di Nusa Tenggara Timur (NTT). Di NTT, dua dari tiga anak mengalami stunting atau gagal tumbuh akibat malnutrisi, tulis Prabowo di buku Paradoks Indonesia .Buku Paradoks Indonesia adalah magnum opus Prabowo. Buku itu menampung semua gagasan Prabowo soal Indonesia, dari bedah masalah hingga jalan keluarnya.Dalam buku setebal 182 halaman itu, Prabowo menyisipkan beberapa halaman untuk berbicara malnutrisi. Baginya, malnutrisi hanya bahasa halus dari kelaparan.Namun, malnutrisi bukan sekadar soal perut yang kosong, tetapi juga soal gangguan terhadap pertumbuhan fisik, kognitif, dan meruntuhkan kepercayaan psikologis. Anak yang kurang nutrisi akan sulit berprestasi di sekolah. Dan setelah dewasa, akan sulit mendapat pekerjaan yang berpenghasilan tinggi, katanya dalam buku Paradoks Indonesia.Sejak itu, ia banyak berbicara soal perbaikan gizi anak-anak. Pada pemilu 2019, sebagai calon Presiden, ia punya program sedekah putih untuk mengatasi stunting dan malnutrisi.Baca juga:MBG, Fiskal dan Selera Pasar: Antara Madu dan Racun?Lima tahun kemudian, pada pemilu 2024, ia mengusung program yang misinya sama, tetapi lebih spesifik: makan siang gratis untuk sekolah dan pesantren sebagai program utamanya.Karena itu, saya percaya bahwa programMakan Bergizi Gratis(MBG), yang diluncurkan Prabowo sejak 6 Januari lalu, memang berangkat dari niat mulia untuk menghapuskan malnutrisi di bumi Indonesia.Faktanya, angka tengkes di Indonesia masih 19,8 persen. Artinya, dua dari setiap 10 anak Indonesia mengalami stunting.Tak bisa dipungkiri, lewat program MBG, ada jutaan anak yang selama ini kesulitan mengakses pangan, yang datang ke sekolah dengan perut lapar, sangat terbantu oleh program itu. Selain itu, program ini tentu akan sedikit mengurangi beban keuangan keluarga miskin.Sejumlah persoalanANTARA FOTO/Abdan SyakuraOrang tua mendampingi anaknya yang diduga keracunan hidangan makan bergizi gratis (MBG) di SMPN 1 Cisarua, Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (14/10/2025). Berdasarkan keterangan pihak sekolah, sebanyak 54 siswa mengalami keracunan yang diduga akibat menyantap hidangan makan bergizi gratis pada Selasa (14/10) pagi.Meskipun berangkat dari niat mulia, tetapi eksekusi program MBG justru menggesernya jauh dari tujuan.Ada kecenderungan program ini hendak dieksekusi ala ""Bandung Bondowoso"": membangun 1000 candi dalam semalam. Tidak ada persiapan yang matang, uji coba memadai, payung hukum, dan standar pelayanan, dan petunjuk teknis yang memadai.Karena gaya Bondowoso, program ini langsung menarget skala besar, tanpa memperhitungkan daya dukung anggaran. Ini membawa masalah besar.Pertama, anggaran per porsi makanan MBG menjadi sangat kecil: hanya Rp 10.000. Kedua, anggaran MBG menyedot sekitar 30 44 persen anggaran pendidikan di APBN. PADA2017, dua tahun jelang hiruk pikuk Pemilu 2019 yang sangat panas, Prabowo Subianto terkejut membaca data malnutrisi di Nusa Tenggara Timur (NTT). Di NTT, dua dari tiga anak mengalami stunting atau gagal tumbuh akibat malnutrisi, tulis Prabowo di buku Paradoks Indonesia . Buku Paradoks Indonesia adalah magnum opus Prabowo. Buku itu menampung semua gagasan Prabowo soal Indonesia, dari bedah masalah hingga jalan keluarnya. Dalam buku setebal 182 halaman itu, Prabowo menyisipkan beberapa halaman untuk berbicara malnutrisi. Baginya, malnutrisi hanya bahasa halus dari kelaparan. Namun, malnutrisi bukan sekadar soal perut yang kosong, tetapi juga soal gangguan terhadap pertumbuhan fisik, kognitif, dan meruntuhkan kepercayaan psikologis. Anak yang kurang nutrisi akan sulit berprestasi di sekolah. Dan setelah dewasa, akan sulit mendapat pekerjaan yang berpenghasilan tinggi, katanya dalam buku Paradoks Indonesia. Sejak itu, ia banyak berbicara soal perbaikan gizi anak-anak. Pada pemilu 2019, sebagai calon Presiden, ia punya program sedekah putih untuk mengatasi stunting dan malnutrisi. Baca juga:MBG, Fiskal dan Selera Pasar: Antara Madu dan Racun? Lima tahun kemudian, pada pemilu 2024, ia mengusung program yang misinya sama, tetapi lebih spesifik: makan siang gratis untuk sekolah dan pesantren sebagai program utamanya. Karena itu, saya percaya bahwa programMakan Bergizi Gratis(MBG), yang diluncurkan Prabowo sejak 6 Januari lalu, memang berangkat dari niat mulia untuk menghapuskan malnutrisi di bumi Indonesia. Faktanya, angka tengkes di Indonesia masih 19,8 persen. Artinya, dua dari setiap 10 anak Indonesia mengalami stunting. Tak bisa dipungkiri, lewat program MBG, ada jutaan anak yang selama ini kesulitan mengakses pangan, yang datang ke sekolah dengan perut lapar, sangat terbantu oleh program itu. Selain itu, program ini tentu akan sedikit mengurangi beban keuangan keluarga miskin. ANTARA FOTO/Abdan SyakuraOrang tua mendampingi anaknya yang diduga keracunan hidangan makan bergizi gratis (MBG) di SMPN 1 Cisarua, Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (14/10/2025). Berdasarkan keterangan pihak sekolah, sebanyak 54 siswa mengalami keracunan yang diduga akibat menyantap hidangan makan bergizi gratis pada Selasa (14/10) pagi.Meskipun berangkat dari niat mulia, tetapi eksekusi program MBG justru menggesernya jauh dari tujuan. ANTARA FOTO/Abdan SyakuraOrang tua mendampingi anaknya yang diduga keracunan hidangan makan bergizi gratis (MBG) di SMPN 1 Cisarua, Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (14/10/2025). Berdasarkan keterangan pihak sekolah, sebanyak 54 siswa mengalami keracunan yang diduga akibat menyantap hidangan makan bergizi gratis pada Selasa (14/10) pagi. Ada kecenderungan program ini hendak dieksekusi ala ""Bandung Bondowoso"": membangun 1000 candi dalam semalam. Tidak ada persiapan yang matang, uji coba memadai, payung hukum, dan standar pelayanan, dan petunjuk teknis yang memadai. Karena gaya Bondowoso, program ini langsung menarget skala besar, tanpa memperhitungkan daya dukung anggaran. Ini membawa masalah besar. Pertama, anggaran per porsi makanan MBG menjadi sangat kecil: hanya Rp 10.000. Kedua, anggaran MBG menyedot sekitar 30 44 persen anggaran pendidikan di APBN.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/JIMg0nrS-zTODuUhSEj0poVxsPw=/0x0:5000x3333/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/29/69014748d8a2c.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/31/09245331/mimpi-prabowo-dan-politik-sepiring-mbg,add91cb18b2baeed770f44ccbbf93ab7f9753cc32d9a8c6b06b47b9906c1a476,2025-11-13 19:44:05.073 466,okezone,mbg,2025-11-12 16:40:38,BGN Ungkap Kadar Nitrit Tinggi Pemicu Keracunan MBG di Lembang,"JAKARTA Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan kejadian keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat disebabkan oleh kadar nitrit yang tinggi dalam sajian MBG. Hal itu disampaikan Dadan setelah menemukan kasus tiga anak yang mengalami gangguan pencernaan akibat mengonsumsi melon di daerah Bandung Barat. Ini kan hampir tidak pernah terdengar ya, orang mengonsumsi melon lalu mengalami gangguan pencernaan. Setelah dicek, ternyata kandungan nitritnya berlebih, ungkap Dadan saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Rabu (12/11/2025). Dadan mengatakan, pihaknya telah melakukan investigasi khusus dan melihat adanya keterkaitan antara kejadian tersebut dan pola budidaya pertanian di Bandung Barat. Hasilnya menunjukkan pola budidaya di wilayah tersebut banyak menggunakan pupuk yang mengandung nitrogen atau urea. BGN kemudian melakukan investigasi khusus dan melihat bahwa tingkat kejadian di Bandung Barat ada hubungannya dengan pola budidaya pertanian, di mana masyarakat mungkin terlalu banyak menggunakan nitrogen atau urea dalam budidaya tanamannya, sehingga penggunaannya menjadi berlebihan dan tidak optimal, pungkasnya. JAKARTA Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan kejadian keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat disebabkan oleh kadar nitrit yang tinggi dalam sajian MBG. Hal itu disampaikan Dadan setelah menemukan kasus tiga anak yang mengalami gangguan pencernaan akibat mengonsumsi melon di daerah Bandung Barat. Ini kan hampir tidak pernah terdengar ya, orang mengonsumsi melon lalu mengalami gangguan pencernaan. Setelah dicek, ternyata kandungan nitritnya berlebih, ungkap Dadan saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta Pusat, Rabu (12/11/2025). Dadan mengatakan, pihaknya telah melakukan investigasi khusus dan melihat adanya keterkaitan antara kejadian tersebut dan pola budidaya pertanian di Bandung Barat. Hasilnya menunjukkan pola budidaya di wilayah tersebut banyak menggunakan pupuk yang mengandung nitrogen atau urea. BGN kemudian melakukan investigasi khusus dan melihat bahwa tingkat kejadian di Bandung Barat ada hubungannya dengan pola budidaya pertanian, di mana masyarakat mungkin terlalu banyak menggunakan nitrogen atau urea dalam budidaya tanamannya, sehingga penggunaannya menjadi berlebihan dan tidak optimal, pungkasnya. (Arief Setyadi ) (Arief Setyadi )",Achmad Al Fiqri,https://img.okezone.com/content/2025/11/12/337/3183138/kepala_bgn-OiTW_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/11/12/337/3183138/bgn-ungkap-kadar-nitrit-tinggi-pemicu-keracunan-mbg-di-lembang?page=all,35f7b6cbcce67617456db58fd6a55cedd106d4049b2bdb1a40365f278c4c5df3,2025-11-13 19:44:05.361 467,pikiranrakyat,mbg,2025-11-12 14:25:15,Dapur SPPG Milik Anak Eks Bupati Bandung Barat Ditutup Usai 18 Siswa Diduga Keracunan MBG,"PIKIRAN RAKYAT Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sukatani yang berada di Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat (KBB) ditutup sementara setelah muncul dugaan keracunan makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa belasan siswa SMP Bina Karya. Sejumlah siswa sempat mendapatkan perawatan di Puskesmas Ngamprah, sementara satu siswa harus dirujuk ke RS Cimareme karena mengalami gejala lebih berat. Belakangan diketahui, dapur penyedia makanan tersebut dikelola oleh mantan Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna. Baca Juga:Dugaan Keracunan MBG di SMP Bina Karya Bandung Barat Bertambah: Total Jadi 18 Siswa, 2 Masih Dirawat Menanggapi isu tersebut, Anak dari mantan Bupati Bandung Barat Aa Umbara yakni Andri Wibawa menegaskan bahwa dapur SPPG Sukatani merupakan tanggung jawab pribadinya, bukan milik sang ayah. Harus diklarifikasi dulu, untuk dapur saya yang bertanggung jawab bukan ayah saya (Aa Umbara), ujar Andri saat dikonfirmasi, Rabu (12/11/2025). Adapun usai dugaan keracunan MBG terhadap belasan siswa SMP Swasta Bina Karya, Andri menyampaikan bahwa pihaknya bersama Kepala SPPG telah bergerak cepat sejak muncul laporan dugaan keracunan, dengan berkoordinasi bersama pihak sekolah, Puskesmas, dan Dinas Kesehatan untuk memastikan penanganan siswa. Baca Juga:Tim Inafis Polres Cimahi Ambil Sampel Sisa Makanan Usai 13 Siswa SMP di Bandung Barat Diduga Keracunan MBG Begitu ada laporan, saya langsung konfirmasi ke pihak sekolah dan Puskesmas. Sebagian besar siswa yang sempat dirawat di Puskesmas sudah membaik dan dipulangkan. Satu siswa yang dirujuk ke RS Cimareme, atas nama Fitria, juga sudah saya jenguk dua kali, pagi dan malam. Kondisinya semakin membaik, tinggal menunggu hasil laboratorium feses, ucapnya. Andri menjelaskan, pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium dari Labkesda Dinkes KBB dan BPOM untuk memastikan penyebab pasti kejadian keracunan tersebut. ""Untuk keracunan MBG, itu masih dugaan, hasilnya kita menunggu dari uji laboratorium dari Labkesda Dinkes KBB dan BPOM,"" ungkapnya. Selain itu, Andri mengungkapkan, meski belum ada hasil resmi dari uji laboratorium, pihaknya secara sukarela menghentikan operasional dapur SPPG Sukatani sejak insiden terjadi, sebagai bentuk tanggung jawab dan kehati-hatian. Sebelum ada surat resmi dari Deputi Pemantauan dan Pengawasan pun, kami bersama kepala SPPG sudah sepakat untuk menghentikan operasional sementara. Kami menunggu hasil dari Labkesda dan BPOM terkait golden sample yang sudah dibawa, jelasnya. Meski demikian, Ia menegaskan, dapur SPPG akan kembali beroperasi setelah hasil laboratorium keluar dan seluruh prosedur evaluasi keamanan pangan selesai dilakukan oleh pemerintah daerah. Sebelumnya, Tim Inafis Polres Cimahi turun langsung ke lokasi dapur SPPG Sukatani untuk melakukan pemeriksaan serta mengambil sampel makanan sisa dari program MBG. Sampel tersebut akan diuji di laboratorium untuk memastikan penyebab gejala dugaan keracunan yang dialami belasan siswa SMP Swasta Bina Karya. Tak hanya pihak kepolisian, Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandung Barat mendatangi langsung dapur SPPG Sukatani untuk memantau dan memastikan standar kebersihan di dapur tersebut.*** Berita PilihanLabkes Temukan Air di Bandung Barat Terkontaminasi: Sarankan SPPG Gunakan Filter UV Cegah Keracunan MBG13 Siswa SMP Bina Karya di Bandung Barat Diduga Keracunan MBG, Kepala SPPG Sukatani Jelaskan KronologiPengawasan SPPG di Kota Cimahi Ditingkatkan, Pastikan Keamanan Bahan Pangan Cegah Keracunan MBG Berita PilihanLabkes Temukan Air di Bandung Barat Terkontaminasi: Sarankan SPPG Gunakan Filter UV Cegah Keracunan MBG13 Siswa SMP Bina Karya di Bandung Barat Diduga Keracunan MBG, Kepala SPPG Sukatani Jelaskan KronologiPengawasan SPPG di Kota Cimahi Ditingkatkan, Pastikan Keamanan Bahan Pangan Cegah Keracunan MBG Berita Pilihan Labkes Temukan Air di Bandung Barat Terkontaminasi: Sarankan SPPG Gunakan Filter UV Cegah Keracunan MBG13 Siswa SMP Bina Karya di Bandung Barat Diduga Keracunan MBG, Kepala SPPG Sukatani Jelaskan KronologiPengawasan SPPG di Kota Cimahi Ditingkatkan, Pastikan Keamanan Bahan Pangan Cegah Keracunan MBG Labkes Temukan Air di Bandung Barat Terkontaminasi: Sarankan SPPG Gunakan Filter UV Cegah Keracunan MBG Labkes Temukan Air di Bandung Barat Terkontaminasi: Sarankan SPPG Gunakan Filter UV Cegah Keracunan MBG Labkes Temukan Air di Bandung Barat Terkontaminasi: Sarankan SPPG Gunakan Filter UV Cegah Keracunan MBG Labkes Temukan Air di Bandung Barat Terkontaminasi: Sarankan SPPG Gunakan Filter UV Cegah Keracunan MBG 13 Siswa SMP Bina Karya di Bandung Barat Diduga Keracunan MBG, Kepala SPPG Sukatani Jelaskan Kronologi 13 Siswa SMP Bina Karya di Bandung Barat Diduga Keracunan MBG, Kepala SPPG Sukatani Jelaskan Kronologi 13 Siswa SMP Bina Karya di Bandung Barat Diduga Keracunan MBG, Kepala SPPG Sukatani Jelaskan Kronologi 13 Siswa SMP Bina Karya di Bandung Barat Diduga Keracunan MBG, Kepala SPPG Sukatani Jelaskan Kronologi Pengawasan SPPG di Kota Cimahi Ditingkatkan, Pastikan Keamanan Bahan Pangan Cegah Keracunan MBG Pengawasan SPPG di Kota Cimahi Ditingkatkan, Pastikan Keamanan Bahan Pangan Cegah Keracunan MBG Pengawasan SPPG di Kota Cimahi Ditingkatkan, Pastikan Keamanan Bahan Pangan Cegah Keracunan MBG Pengawasan SPPG di Kota Cimahi Ditingkatkan, Pastikan Keamanan Bahan Pangan Cegah Keracunan MBG",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/11/11/2326692745.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019787042/dapur-sppg-milik-anak-eks-bupati-bandung-barat-ditutup-usai-18-siswa-diduga-keracunan-mbg?page=all,22e54d98f3c1a15174df724dbc107569fc747042305fb24bb467973f1803ca24,2025-11-13 19:44:06.163 468,detik,mbg,2025-11-13 19:00:00,"Cegah Keracunan MBG, Pekerja 3 SPPG di Nunukan Wajib Pelatihan Food Handler","Program Makanan Bergizi (MBG) yang akan beroperasi di Sebuku, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), tidak mau mengambil risiko terkait keamanan pangan. Sebelum program berjalan, seluruh pekerja di tiga lokasi MBG wajib mengikuti pelatihan dan sertifikasi Food Handler atau Penjamah Makanan. Pelatihan ini merupakan hasil kerja sama antara CV Putra Borneo Membangun, Yayasan Solusi Membangun Bangsa, dengan instruktur yang didatangkan langsung dari Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPP) Kota Samarinda di bawah naungan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker). ""Jadi kami di sini sebagai pengajar untuk sertifikasi food handler. Food handler itu seperti penjamah makanan istilahnya. Jadi penjamah makanan ini mereka harus disertifikasi,"" ujar Instruktur dari BPP Kota Samarinda Junaidy saat dikonfirmasi, Kamis (13/11/2025). SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT Junaidy menegaskan pelatihan ini bukan sekadar formalitas, melainkan sebuah Standar Operasional Prosedur (SOP) yang sangat mendesak. Tujuannya adalah untuk membekali para pekerja dengan pengetahuan cara menanggulangi penyakit yang ditimbulkan dari makanan sejak dini. ""Urgensi pelatihan ini didasari oleh banyaknya insiden keracunan yang terjadi di program MBG di wilayah lain. Nah ini kenapa diadakan pelatihan. Gunanya selain mereka mendapat sertifikasi, mereka mendapat pengetahuan cara menanggulangi hal-hal yang terjadi,"" jelasnya. Pelatihan ini digelar secara maraton. Setiap lokasi MBG akan mendapat pelatihan intensif selama 4 hari atau setara dengan 40 jam pengajaran. Dengan total 3 lokasi MBG, pelatihan akan berlangsung selama 12 hari. ""Ini sudah dilaksanakan dari hari Senin tadi. Hari Senin ini sudah hari ke-3. Jadi batch 1-nya sudah melaksanakan selama 3 hari. Mungkin 1 hari lagi sudah selesai dan masuk batch ke-2,"" jelasnya. Junaidy memastikan pelatihan tidak hanya berisi teori di kelas. Peserta langsung diajak simulasi total, mempraktikkan seluruh alur kerja di dapur MBG. ""Jadi tidak sekedar teori dan juga ada simulasinya. Seperti melaksanakan kegiatan MBG dari masuk sampai pelaksanaan memasak, mencuci, bahkan mendistribusikan hasil dari pengolahan makanan tadi,"" paparnya. Proses simulasi mencakup pengemasan, distribusi ke sekolah, hingga proses pembersihan akhir. Kehadiran penuh selama 4 hari menjadi syarat mutlak kelulusan. Junaidy menyebut, peserta yang tidak hadir penuh dipastikan tidak akan lulus dan tidak berhak mendapatkan sertifikat. ""Bagi yang lulus, mereka akan mendapatkan sertifikasi resmi yang diakui secara nasional. Sertifikat ini dikeluarkan langsung oleh Kemenaker, BPP Kota Samarinda, dan Badan Nasional Sertifikasi Profesional (BNSP),"" terangnya. Para pekerja MBG di Sebuku ini akan menjadi yang pertama di Kaltara yang memiliki sertifikasi resmi dari BNSP untuk program yang bermitra dengan pemerintah. ""Betul, ini satu-satunya yang bermitra dengan pemerintah, yang sebelumnya mungkin dari perorangan atau mandiri,"" ujarnya. Program MBG di Sebuku ini diharapkan menjadi proyek percontohan (pilot project) yang sukses di Kaltara. Junaidy berharap program ini bisa berkembang ke titik-titik lain di wilayah tersebut. ""Kalau untuk tempatnya luar biasa ya Pak. Karena MBG ini sebetulnya sangat cocok untuk di daerah-daerah pelosok, bukan daerah kota. Karena kan sangat mendukung lah untuk program gizi buat anak-anak di daerah-daerah seperti ini,"" tuturnya.",Oktavian Balang -detikKalimantan,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/13/pelatihan-pekerja-mbg-di-nunukan-kalimantan-utara-1763032233472_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/kalimantan/berita/d-8209357/cegah-keracunan-mbg-pekerja-3-sppg-di-nunukan-wajib-pelatihan-food-handler,bb71bcb1cadeaf012d9c8ddb959808593f851d39821784cb49f68ec5ef488e27,2025-11-13 19:44:14.515 469,detik,mbg,2025-11-12 22:00:00,Jabar Hari Ini: Pembunuh Pegawai Konter di Bandung Ditangkap,"Berbagai peristiwa menarik terjadi di Jawa Barat hari ini Rabu (12/11/2025) beberapa diantaranya memantik perhatian pembaca detikJabar . Ditangkapnya pelaku pembunuhan pegawai konter di Kota Bandung, waswas warga Kawungluwuk dihantui abrasi Sungai Cidadap hingga Persib soal Bojan Hodak. Berikut ringkasan berita yang dihimpun dalam Jabar Hari Ini, Polisi berhasil menangkap pelaku pembunuhan pegawai konter HP di Jalan Sukamulya, Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung. Pelaku ditangkap di kawasan Cicalengka. Sebagaimana diketahui, kasus ini menggegerkan warga pada Jumat (7/11/2025) siang. Saat itu, seorang pria yang merupakan pegawai konter HP ditemukan tak bernyawa dengan sejumlah luka di tubuhnya. Setelah petugas turun tangan, garis polisi pun langsung dipasang. Sejak awal, polisi telah mengendus pria itu merupakan korban pembunuhan karena ditemukan sejumlah tanda-tanda kekerasan menggunakan senjata tajam. ""Alhamdulillah, tersangka bisa kita amankan 3x24 jam di daerah Cicalengka,"" kata Kapolrestabes Bandung Kombes Budi Sartono saat rilis kasus, Rabu (12/11/2025). Berdasarkan hasil pemeriksaan, korban berinisial IP (21). Sedangkan tersangkanya, yakni NA (27), yang sama-sama berasal dari Garut, Jawa Barat (Jabar). ""Jadi kejadiannya yaitu pada hari Jumat, sekira jam 3 pagi. Tersangka mendatangi konter tersebut tujuannya adalah mengambil uang di dalam konter,"" ucap Budi Sartono. Tersangka kini sudah dijebloskan ke penjara. Dia terancam dijerat pasal berlapis yakni Pasal 365 KUHP tentang Pencurian dengan Kekerasan dan Pasal 338 tentang Pembunuhan. ""Ancaman hukumannya kurang lebih 15 tahun kurungan penjara,"" pungkasnya. Sebuah video warga dari Kampung Sawah Tengah, Kedusunan Kaung Luwuk, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, viral di grup percakapan. Dalam video itu, terdengar suara seorang warga memohon agar kondisi kampung mereka dibagikan lebih luas. ""Tolong di share,"" katanya. Suaranya terdengar tegang, berlatar deru air sungai yang terus menghantam tepian tanah. Deru Sungai Cidadap dua hari terakhir memang membuat warga gelisah. Mereka berulangkali menatap ke arah sungai dari halaman rumah, memandangi garis sungai yang semakin melebar mendekati permukiman. Setiap kali tepian tanah runtuh, warga hanya saling menatap. Tidak ada yang berani menebak berapa lama lagi tanah itu bertahan. Abdul Manan (33), warga setempat, menyebut sudah ada beberapa keluarga yang memilih pergi ke tempat aman karena takut rumah mereka ikut terbawa arus. ""Sudah ada lima rumah salah satunya keluarga saya, mengungsi ke tempat yang lebih tinggi, menjauh dari lokasi ini,"" kata Manan, Rabu (12/11/2025). Menurutnya, suasana paling menegangkan terjadi pada malam hari. Suara deras arus sungai berpadu dengan dentuman tebing yang runtuh. ""Warga waswas, sering mendengar suara ambruk tebing, setiap mendengar itu warga panik semua, semua panik. Akhirnya mereka milih pergi, sebagian warga sudah mengosongkan rumah. Sungai Cidadap terus mendesak ke permukiman,"" ujarnya. Suara tebing yang ambruk terdengar seperti dentuman keras, berat, diikuti getaran halus di tanah. Dalam gelap malam, suara itu terasa dekat, membuat warga spontan keluar rumah. Beberapa membawa anak-anak, sebagian menenteng pakaian seadanya, menjauh dari tepi sungai yang terus bergerak mendekat. Saat detikJabar berada di lokasi, momen tebing sungai ambrol kembali terjadi. Suaranya berat dan dalam, seperti bunyi dinding besar yang retak lalu runtuh. Getarannya terasa di tanah, cukup untuk membuat warga sekitar spontan berlari menjauh. Arus sungai terus bergerak menggerus lahan permukiman warga. Sungai Cidadap di Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan, berubah haluan dan menggerus lahan warga. Area sawah dan kebun yang selama ini jadi sumber penghidupan warga kini hilang ditelan arus deras. ""Sebelumnya sawah, sawah ini lebarnya sekitar 20 meter ke sana sudah masuk persawahan sekarang sudah habis. Ada sekitar satu hektar, kalau titik ini habis setengah hektar. Sungai awalnya sebelah sana, airnya sebelah sana,"" ujar Japar, warga Kampung Sawah Tengah, Kawungluwuk, Rabu (12/11/2025). Japar menunjuk bekas area pertanian yang kini sudah berubah menjadi aliran sungai selebar belasan meter. Ia menyebut, perubahan itu terjadi cepat, hanya dalam beberapa hari terakhir. ""Sungai Cidadap ini mulai dari malam Minggu kemarin, yang dahsyatnya malam kemarin, malam tadi juga hujannya dari sore sampai subuh. Dampaknya ya seperti ini, musibah untuk warga,"" tuturnya. Rumor soal masa depan pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, kembali menjadi bahan pembicaraan hangat di kalangan pencinta sepak bola Tanah Air. Pelatih asal Kroasia itu disebut-sebut masuk dalam radar PSSI untuk menukangi Timnas Indonesia, yang kini sedang mencari sosok baru usai kepergian Patrick Kluivert. Namun, pihak Persib Bandung dengan tegas membantah kabar tersebut. Head of Communication PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Adhi Pratama menegaskan, bahwa isu Bojan Hodak ke Timnas Indonesia tidak benar adanya. ""Terkait kabar yang menyebutkan Bojan Hodak masuk dalam bursa pelatih Timnas Indonesia, kami ingin meluruskan bahwa informasi tersebut tidak benar. Sampai saat ini tidak ada komunikasi apapun antara Bojan dengan PSSI maupun pihak Exco. Jadi, berbagai unggahan yang beredar dapat dipastikan sebagai rumor saja,"" ujar Adhi, Rabu (12/11/2025). Menurut Adhi, perhatian publik terhadap sosok Bojan Hodak adalah hal yang wajar, mengingat Persib saat ini sedang berada di papan atas Super League dan tampil impresif di ajang AFC Champions League Two. Namun, ia berharap agar masyarakat tidak mudah menarik kesimpulan dari informasi yang belum terverifikasi. ""Kami memahami bahwa perhatian terhadap Persib sangat tinggi, termasuk terhadap pelatih dan para pemain. Hal itu adalah bagian dari posisi Persib sebagai klub besar dengan dukungan Bobotoh yang luar biasa. Namun, kami berharap informasi yang belum terverifikasi tidak langsung disimpulkan sebagai kebenaran, agar tidak menimbulkan kesalahpahaman,"" katanya. Adhi menambahkan, fokus Persib saat ini sepenuhnya tertuju pada perjalanan tim di kompetisi. Persib masih berjuang mempertahankan posisi di papan atas Super League dan bersiap menjalani laga penting di AFC Champions League Two yang akan menentukan langkah ke fase berikutnya. ""Saat ini, fokus kami sepenuhnya adalah perjalanan tim di Super League dan AFC Champions League Two. Persib tengah berupaya menjaga posisi di papan atas klasemen, dan satu pertandingan lagi di ACL Two bisa menjadi penentu langkah kami ke babak selanjutnya. Setiap laga memiliki arti penting, dan konsentrasi tim menjadi hal utama,"" ujar Adhi. Ia juga memastikan bahwa Bojan Hodak masih berkomitmen penuh bersama Persib. Situasi ruang ganti disebut dalam kondisi positif dan harmonis. ""Bojan Hodak juga telah menegaskan komitmennya untuk tetap bersama Persib dan fokus pada pertandingan-pertandingan yang ada di depan mata. Kondisi tim saat ini sedang solid dan harmonis, dan kami ingin memastikan suasana positif ini tetap terjaga,"" tegas Adhi. Terkait wacana perpanjangan kontrak, Adhi menyebut manajemen masih mengikuti proses sesuai jalannya waktu dan menghormati dinamika kompetisi yang sedang berjalan. ""Mengenai perpanjangan kontrak, Bojan masih memiliki kontrak yang berjalan. Tentu saja manajemen selalu memonitor dan menyiapkan rencana, namun saat ini kami ingin menghormati perjalanan tim dan dinamika kompetisi yang sedang berlangsung. Mengenai hal tersebut akan disampaikan pada waktunya,"" ucapnya. Adhi juga mengingatkan bahwa baik Persib maupun Timnas Indonesia sama-sama membawa semangat dan kebanggaan yang sama bagi sepak bola nasional. ""Kami percaya bahwa Persib dan Timnas Indonesia sama-sama membawa nama dan kebanggaan yang sama: Indonesia. Karena itu, kami berharap tidak ada pihak yang memperhadapkan keduanya. Sepakbola kita akan semakin kuat bila semua elemen saling mendukung,"" tuturnya. ""Kami mengajak seluruh Bobotoh untuk tetap kompak, tenang, dan terus memberikan dukungan terbaik. Dukungan Bobotoh selalu menjadi kekuatan besar bagi tim, baik saat bermain di Bandung maupun di luar kandang. Mari kita jaga energi positif ini, dan terus berjalan bersama,"" pungkasnya. Sementara itu Adhi Pratama, Head of Communication PT PBB menegaskan, bahwa manajemen akan segera mengumumkan perihal kontrak Bojan Hodak dalam waktu dekat. Namun, ia enggan menjelaskan apakah kontrak Bojan akan diperpanjang atau tidak. ""Mengenai perpanjangan kontrak, Bojan masih memiliki kontrak yang berjalan. Tentu saja manajemen selalu memonitor dan menyiapkan rencana, namun saat ini kami ingin menghormati perjalanan tim dan dinamika kompetisi yang sedang berlangsung. Mengenai hal tersebut akan disampaikan pada waktunya,"" ucap Adhi, Rabu (12/11/2025). Di tengah derasnya rumor yang menyebut Bojan tengah diincar untuk menukangi Timnas Garuda, Adhi menegaskan, pelatih berlisensi UEFA Pro itu masih berkomitmen untuk fokus menangani Persib. ""Bojan Hodak juga telah menegaskan komitmennya untuk tetap bersama Persib dan fokus pada pertandingan-pertandingan yang ada di depan mata. Kondisi tim saat ini sedang solid dan harmonis, dan kami ingin memastikan suasana positif ini tetap terjaga,"" tegasnya. Sebuah truk box mengalami kecelakaan di kawasan Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon pada Rabu (12/11/2025). Satu orang tewas dalam kejadian tersebut. Kanit Gakkum Iptu Mei Hadi Kusuma menjelaskan, kecelakaan terjadi di Jalan Raya Arjawinangun-Palimanan, tepatnya di Desa Jungjang Wetan, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon. Peristiwa nahas itu melibatkan dua kendaraan jenis truk, yakni Mitsubishi Light Truck dengan nomor polisi K-9823-LP, dan Light Truck Box bernomor polisi T-8456-AI. Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), insiden bermula ketika truk Mitsubishi Light Truck K-9823-LP melaju dari arah Arjawinangun menuju Palimanan. Saat melintas di u-turn Jenun, kendaraan tersebut menabrak bagian belakang Light Truck Box T-8456-AI yang tengah berbelok arah. Benturan keras membuat truk box T-8456-AI terdorong hingga terguling ke jalur berlawanan. Sementara truk Mitsubishi yang dikemudikan korban oleng ke kiri, keluar jalur, lalu terperosok dan terguling di lahan kosong di sisi jalan. Kasus keracunan akibat menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) kembali terjadi pada Selasa (11/11/2025). Kali ini giliran siswa SMP di Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah. Berdasarkan informasi pada Rabu (12/11/2025) pagi, ada sebanyak 21 siswa SMP Bina Karya yang diduga keracunan MBG. Keracunan berawal dari 13 siswa yang menunjukkan gejala seperti mual, muntah, lalu pusing. ""Jadi sampah jam 10.30 tadi, itu ada 21 yang jadi korban. Cuma awalnya kan 13, sampai malam bertambah terus sampai 21. Rata-rata dibawa ke puskesmas,"" kata Guru Bidang Kesiswaan SMP Bina Karya, Meganita Oktalia, Rabu (12/11/2025). Ia mengatakan, dari 21 yang mengalami gejala keracunan, satu orang masih menjalani perawatan di RS Kharisma, Cimareme karena yang bersangkutan memiliki riwayat penyakit bawaan. ""1 masih di RS Kharisma, karena punya asam lambung. Sisanya sudah diizinkan pulang kondisinya sudah membaik. Sekarang mereka yang sudah pulang pemulihan di rumah masing-masing,"" kata Meganita.",Tim detikJabar -detikJabar,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2024/05/30/ilustrasi-kejahatan_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jabar/berita/d-8207457/jabar-hari-ini-pembunuh-pegawai-konter-di-bandung-ditangkap,9832947b27000fb370bc00fa171a00b08efbec510c94ae1f8b5173fc7d7734d1,2025-11-13 19:46:50.373 470,detik,mbg,2025-11-12 18:14:00,Mendukbangga Puji Tempat Asuh Anak Petani dengan Infak Rp 500 Sehari,"Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala (BKKBN) Wihaji melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (11/11). Dalam kunjungan tersebut, Wihaji meninjau langsung sejumlah program keluarga berkualitas di Kecamatan Caringin, termasuk Tamasya An Nisa. Wihaji menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif warga yang mampu menghadirkan tempat penitipan dan pembelajaran anak-anak dengan cara gotong royong. Diketahui, Tamasya An Nisa adalah sebuah taman asuh yang dikelola masyarakat dengan infak hanya Rp500 setiap anak per hari, berada di Desa Mekarmukti. ""Saya baru menemukan satu di Indonesia seperti ini. Infaknya cuma 500 perak per anak per hari, tapi anak-anak tetap bisa belajar, bermain, dan diasuh dengan penuh kasih,"" ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu, (12/11/2025). Ia menambahkan, Tamasya An Nisa adalah bagian dari program nasional Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya) yang saat ini sudah tersebar di lebih dari 3.000 titik di seluruh Indonesia. ""Tapi yang di sini istimewa. Selain infaknya kecil, anak-anak juga mendapat MBG atau Makan Bersama Gratis. Ini bentuk kepedulian dan inovasi masyarakat desa,"" katanya. Dia menilai, Tamasya An Nisa menjadi bukti nyata bagaimana semangat masyarakat mampu bersinergi dengan program pemerintah dalam membangun keluarga berkualitas. ""Ini yang kita sebut integrasi. Pemerintah pusat, daerah, masyarakat, dunia usaha, dan lembaga lain seperti Pertamina, PLN, dan BNI ikut bergerak bersama. Anak-anak petani dan pekerja tetap mendapatkan pola asuh yang baik walau orang tuanya bekerja,"" jelasnya. Lebih lanjut, dia mengungkapkan praktik sederhana seperti ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk mengembangkan program serupa. ""Guru-gurunya luar biasa. Katanya mereka digaji 'sajuta', sabar, jujur, tawakal. Tapi justru dari keikhlasan itu lahir pendidikan yang penuh makna. Kami akan bantu menambah ruangannya karena jumlah anaknya sudah mencapai 56 orang,"" ungkapnya. Wihaji juga menegaskan, fokus utama pemerintah saat ini adalah memperkuat ketahanan keluarga. ""Saya diperintah Presiden untuk tidak banyak seminar, tapi turun langsung. Melihat, menyentuh, dan menyelesaikan masalah. Karena dari keluarga yang kuat, kita akan lahirkan generasi emas Indonesia,"" tegasnya. Inisiatif Pembangunan An Nisa Lebih lanjut, Pengelola Tamasya An Nisa, Juju, mengungkapkan awal berdirinya Tamasya An Nisa bermula muncul dari kebutuhan para ibu yang sehari-hari bekerja di ladang. ""Awalnya banyak ibu-ibu bingung, kalau ke sawah anaknya dibawa malah main di lumpur. Akhirnya anak-anak dititipin ke Bu Juju. Karena makin banyak yang nitip, dibentuklah tempat penitipan anak,"" tuturnya. Juju menambahkan, meskipun disebut infak Rp500 per hari, kenyataannya tidak semua orang tua mampu menyisihkan uang tersebut. ""Kalau dimintai bayaran penuh, mungkin nggak akan jalan. Jadi konsepnya infak seikhlasnya saja. Dengan itu pun anak-anak sudah bisa dapat alat tulis, permainan edukatif, dan kegiatan belajar,"" ujarnya. Selain meninjau Tamasya An Nisa, Wihaji juga menyempatkan diri mengunjungi rumah warga yang tergolong dalam kategori KRS di wilayah yang sama. Dalam kunjungan tersebut, ia menyerahkan bantuan berupa renovasi rumah, perbaikan fasilitas MCK, dukungan pengobatan, serta bantuan kepesertaan BPJS Kesehatan. ""Kami ingin memastikan bahwa setiap keluarga, terutama yang berisiko stunting, mendapat perhatian dan pendampingan langsung. Tidak hanya anaknya yang sehat, tapi juga ibunya bahagia dan lingkungannya mendukung,"" pungkas Wihaji. Simak juga Video: Respons PBNU soal Usulan Zakat, Infaq, Sedekah Dipakai untuk MBG",Ihfadzillah Yahfadzka -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/12/kemendukbangga-1762945715046_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8207574/mendukbangga-puji-tempat-asuh-anak-petani-dengan-infak-rp-500-sehari,a53dc462dc8a011b3a265478f1c63f8819e1dd150aab336520e9fd8817e95128,2025-11-13 19:48:18.951 471,okezone,mbg,2025-10-21 04:05:00,"Kepala BGN: Target 82,9 Juta Penerima MBG Mundur hingga Februari 2026","JAKARTA Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa target penyaluran program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi 82,9 juta penerima manfaat kemungkinan mengalami kemunduran. Target yang sebelumnya ditetapkan tercapai pada akhir tahun ini diperkirakan bergeser hingga Februari 2026. Kita usahakan (target terpenuhi pada akhir 2025), ya selambat-lambatnya Februari lah, kata Dadan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/10/2025). Menurut Dadan, keterlambatan tersebut disebabkan oleh sejumlah gangguan operasional, baik di darat maupun di udara. Meski tidak merinci secara spesifik, ia menegaskan bahwa gangguan tersebut tengah ditangani dan belum sampai menghambat keseluruhan sistem MBG. Tapi kita yakin masih bisa kejar, tergantung intensitas gangguan yang terjadi. Karena sekarang, tidak hanya di darat, di udara pun kita sudah mulai diganggu, ujarnya. Dadan menambahkan, gangguan pada sistem MBG sempat memengaruhi proses verifikasi data penerima manfaat, namun upaya perbaikan terus dilakukan agar pelaksanaan program tetap berjalan sesuai mekanisme. Saya bilang tadi ada gangguan di darat, juga di udara. Ketika sistem kita terganggu, otomatis proses verifikasi pun ikut terganggu. Tapi alhamdulillah sejauh ini bisa kita atasi, on track, jelasnya. Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menargetkan program Makan Bergizi Gratis dapat menjangkau seluruh 82,9 juta penerima manfaat yang meliputi anak-anak dan ibu hamil paling lambat November 2025. Hal itu disampaikan Prabowo saat peluncuran PHTC bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 di SDN 05 Cimahpar, Bogor Utara, Jawa Barat, Jumat (2/5/2025). Saya berterima kasih, program makan bergizi gratis sudah terus dilaksanakan lebih dari 3 juta penerima. Sasaran kita, November 2025 akan mencapai seluruh 82,9 juta penerima manfaat, anak-anak dan ibu hamil akan menerima MBG setiap hari, ujar Prabowo kala itu. JAKARTA Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa target penyaluran program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi 82,9 juta penerima manfaat kemungkinan mengalami kemunduran. Target yang sebelumnya ditetapkan tercapai pada akhir tahun ini diperkirakan bergeser hingga Februari 2026. Kita usahakan (target terpenuhi pada akhir 2025), ya selambat-lambatnya Februari lah, kata Dadan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/10/2025). Menurut Dadan, keterlambatan tersebut disebabkan oleh sejumlah gangguan operasional, baik di darat maupun di udara. Meski tidak merinci secara spesifik, ia menegaskan bahwa gangguan tersebut tengah ditangani dan belum sampai menghambat keseluruhan sistem MBG. Tapi kita yakin masih bisa kejar, tergantung intensitas gangguan yang terjadi. Karena sekarang, tidak hanya di darat, di udara pun kita sudah mulai diganggu, ujarnya. Dadan menambahkan, gangguan pada sistem MBG sempat memengaruhi proses verifikasi data penerima manfaat, namun upaya perbaikan terus dilakukan agar pelaksanaan program tetap berjalan sesuai mekanisme. Saya bilang tadi ada gangguan di darat, juga di udara. Ketika sistem kita terganggu, otomatis proses verifikasi pun ikut terganggu. Tapi alhamdulillah sejauh ini bisa kita atasi, on track, jelasnya. Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menargetkan program Makan Bergizi Gratis dapat menjangkau seluruh 82,9 juta penerima manfaat yang meliputi anak-anak dan ibu hamil paling lambat November 2025. Hal itu disampaikan Prabowo saat peluncuran PHTC bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 di SDN 05 Cimahpar, Bogor Utara, Jawa Barat, Jumat (2/5/2025). Saya berterima kasih, program makan bergizi gratis sudah terus dilaksanakan lebih dari 3 juta penerima. Sasaran kita, November 2025 akan mencapai seluruh 82,9 juta penerima manfaat, anak-anak dan ibu hamil akan menerima MBG setiap hari, ujar Prabowo kala itu. (Awaludin)",Binti Mufarida,https://img.okezone.com/content/2025/10/21/337/3178128/makan_bergizi_gratis-FWYf_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/21/337/3178128/kepala-bgn-target-82-9-juta-penerima-mbg-mundur-hingga-februari-2026?page=all,88da9cbb012d73212479c6b599f86d960bb3ff8e17caf1f5972eacb1fd2a4faa,2025-11-13 19:49:00.841 573,pikiranrakyat,mbg,2025-10-14 14:44:00,Kepsek SMPN 1 Cisarua Ungkap Kondisi 57 Siswa Usai Keracunan MBG: Muntah dan Pusing,"PIKIRAN RAKYAT Puluhan siswa SMP Negeri 1 Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), dilarikan ke Puskesmas Cisarua setelah mengalami gejala mual, pusing, dan muntah. Dugaan sementara, para siswa mengalami keracunan usai menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Selasa, 14 Oktober 2025. Berdasarkan pantauan di lokasi, gejala mulai dirasakan sekitar pukul 11.00 WIB, beberapa jam setelah siswa mengonsumsi menu MBG pada jam istirahat pertama sekitar pukul 09.30 WIB. Suasana sekolah sempat panik ketika sejumlah siswa tampak lemas dan harus mendapat pertolongan dari guru serta tenaga medis. Kepala SMPN 1 Cisarua, Agus Solihin, membenarkan insiden tersebut. Ia menyebut total sementara 57 siswa mengalami gejala serupa. Yang dibawa ke dokter ada sekitar 27 orang, sedangkan 30 lainnya ditangani langsung di sekolah. Gejalanya rata-rata mual, pusing, hingga muntah, ujar Agus saat dikonfirmasi wartawan. Sebagai langkah awal, pihak sekolah memberikan air kelapa muda untuk membantu menetralisir efek makanan yang dikonsumsi siswa sambil menunggu kedatangan tim medis dari puskesmas. Kami langsung ambil tindakan cepat. Menu yang disajikan hari ini terdiri dari ayam, sayur, dan buah melon, tambah Agus. Sementara itu, salah satu siswa yang terdampak mengaku mulai merasa pusing dan mual beberapa saat setelah menyantap makanan tersebut. Tadi saya makan ayam kecap, sayur, sama melon. Setelah itu kepala pusing dan mual, ucapnya dengan wajah pucat. Pihak Puskesmas Cisarua bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat saat ini tengah melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap sampel makanan untuk memastikan penyebab pasti dugaan keracunan massal tersebut. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sendiri merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan gizi siswa di sekolah. Namun, peristiwa ini menjadi sorotan terkait aspek pengawasan kualitas makanan di lapangan agar kejadian serupa tidak terulang.*** Berita PilihanTak Hanya Keracunan Massal, Program MBG Berdampak Merusak Keseimbangan PasarDinkes KBB Catat 107 Dapur MBG di Bandung Barat Belum Kantongi SLHSJamin Keamanan Pangan Anak, Pemkot Bogor Perkuat Satgas Pengawasan MBG dan Atur Batas Waktu 4 JamKeracunan MBG di SDN Rawalele Subang Dipicu Nitrit pada Tumis PakcoySPPG Bersertifikat SLHS dan Satgas MBG di Jabar Jauh dari IdealPemkab Bogor Siapkan 570 Dapur Gizi SPPG, Prioritaskan Higiene dan Pengelolaan Limbah untuk Sukseskan MBG Berita PilihanTak Hanya Keracunan Massal, Program MBG Berdampak Merusak Keseimbangan PasarDinkes KBB Catat 107 Dapur MBG di Bandung Barat Belum Kantongi SLHSJamin Keamanan Pangan Anak, Pemkot Bogor Perkuat Satgas Pengawasan MBG dan Atur Batas Waktu 4 JamKeracunan MBG di SDN Rawalele Subang Dipicu Nitrit pada Tumis PakcoySPPG Bersertifikat SLHS dan Satgas MBG di Jabar Jauh dari IdealPemkab Bogor Siapkan 570 Dapur Gizi SPPG, Prioritaskan Higiene dan Pengelolaan Limbah untuk Sukseskan MBG Berita Pilihan Tak Hanya Keracunan Massal, Program MBG Berdampak Merusak Keseimbangan PasarDinkes KBB Catat 107 Dapur MBG di Bandung Barat Belum Kantongi SLHSJamin Keamanan Pangan Anak, Pemkot Bogor Perkuat Satgas Pengawasan MBG dan Atur Batas Waktu 4 JamKeracunan MBG di SDN Rawalele Subang Dipicu Nitrit pada Tumis PakcoySPPG Bersertifikat SLHS dan Satgas MBG di Jabar Jauh dari IdealPemkab Bogor Siapkan 570 Dapur Gizi SPPG, Prioritaskan Higiene dan Pengelolaan Limbah untuk Sukseskan MBG Tak Hanya Keracunan Massal, Program MBG Berdampak Merusak Keseimbangan Pasar Tak Hanya Keracunan Massal, Program MBG Berdampak Merusak Keseimbangan Pasar Tak Hanya Keracunan Massal, Program MBG Berdampak Merusak Keseimbangan Pasar Tak Hanya Keracunan Massal, Program MBG Berdampak Merusak Keseimbangan Pasar Dinkes KBB Catat 107 Dapur MBG di Bandung Barat Belum Kantongi SLHS Dinkes KBB Catat 107 Dapur MBG di Bandung Barat Belum Kantongi SLHS Dinkes KBB Catat 107 Dapur MBG di Bandung Barat Belum Kantongi SLHS Dinkes KBB Catat 107 Dapur MBG di Bandung Barat Belum Kantongi SLHS Jamin Keamanan Pangan Anak, Pemkot Bogor Perkuat Satgas Pengawasan MBG dan Atur Batas Waktu 4 Jam Jamin Keamanan Pangan Anak, Pemkot Bogor Perkuat Satgas Pengawasan MBG dan Atur Batas Waktu 4 Jam Jamin Keamanan Pangan Anak, Pemkot Bogor Perkuat Satgas Pengawasan MBG dan Atur Batas Waktu 4 Jam Jamin Keamanan Pangan Anak, Pemkot Bogor Perkuat Satgas Pengawasan MBG dan Atur Batas Waktu 4 Jam Keracunan MBG di SDN Rawalele Subang Dipicu Nitrit pada Tumis Pakcoy Keracunan MBG di SDN Rawalele Subang Dipicu Nitrit pada Tumis Pakcoy Keracunan MBG di SDN Rawalele Subang Dipicu Nitrit pada Tumis Pakcoy Keracunan MBG di SDN Rawalele Subang Dipicu Nitrit pada Tumis Pakcoy SPPG Bersertifikat SLHS dan Satgas MBG di Jabar Jauh dari Ideal SPPG Bersertifikat SLHS dan Satgas MBG di Jabar Jauh dari Ideal SPPG Bersertifikat SLHS dan Satgas MBG di Jabar Jauh dari Ideal SPPG Bersertifikat SLHS dan Satgas MBG di Jabar Jauh dari Ideal Pemkab Bogor Siapkan 570 Dapur Gizi SPPG, Prioritaskan Higiene dan Pengelolaan Limbah untuk Sukseskan MBG Pemkab Bogor Siapkan 570 Dapur Gizi SPPG, Prioritaskan Higiene dan Pengelolaan Limbah untuk Sukseskan MBG Pemkab Bogor Siapkan 570 Dapur Gizi SPPG, Prioritaskan Higiene dan Pengelolaan Limbah untuk Sukseskan MBG Pemkab Bogor Siapkan 570 Dapur Gizi SPPG, Prioritaskan Higiene dan Pengelolaan Limbah untuk Sukseskan MBG",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/14/1663973279.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019717745/kepsek-smpn-1-cisarua-ungkap-kondisi-57-siswa-usai-keracunan-mbg-muntah-dan-pusing?page=all,aa6aef9e80585ee75662e17299b32ab6cb596f419889c53193c1ec03f34effe6,2025-11-13 19:56:55.027 472,detik,mbg,2025-11-13 18:23:00,BGN Brebes Pastikan Penyaluran MBG Kondusif: Tidak Ada Tumpang Tindih,"Badan Gizi Nasional ( BGN ) Brebes mengklarifikasi pemberitaan mengenai penyaluran Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. BGN memastikan operasional MBG di Brebes kondusif dan tidak pernah terjadi masalah. ""Di wilayah Kabupaten Brebes sendiri untuk operasional BGN belum pernah terjadi masalah. Di Brebes alhamdulillah kondusif semua OPD juga mendukung bersinergi, aman terkendali,"" kata Koordinator Wilayah BGN Kabupaten Brebes, Arya Dewa Nugraha, dalam pernyataan kepada wartawan, Kamis (13/11/2025). Arya juga menjelaskan selama ini tidak pernah ada pemindahan penerima manfaat. Semua sudah diatur secara jelas berdasarkan standar yang berlaku. ""Dan sejauh ini belum ada istilahnya mutasi atau peralihan penerima manfaat, belum ada. Semuanya sudah terdata semua di aplikasi kita diatur penyediaan penyaluran,"" ujar Arya. Dia menjelaskan penentuan penerima manfaat itu merupakan kewenangan BGN dan Kepala SPPG. Selanjutnya Kepala SPPG akan bekerja sama dengan sekolah untuk penyaluran MBG. ""Nah itu nanti ketika ada SPPG baru yang mau istilahnya mau running, nanti juga ada koordinasi sendiri, koordinasi antar SPPG sehingga tidak terjadi istilahnya tumpang tindih dari pelayanan,"" imbuh dia. Selain itu, Arya menjelaskan petunjuk teknis penyediaan dan penyaluran MBG di Brebes juga sudah direvisi untuk yang ketiga kalinya. Berdasarkan ketentuan tersebut, penyaluran MBG ditentukan berdasarkan wilayah. ""Artinya sekolah-sekolah yang terdekat itu harus dilayani dengan SPPG yang terdekat juga dan jaraknya itu maksimal 6 kilo atau tidak lebih dari 10 menit,"" kata Arya. BGN mencatat sudah ada sekitar 102 SPPG yang sudah menandatangani perjanjian kerja sama. Namun dari jumlah itu, baru 65 SPPG yang sudah beroperasi. ""Per hari ini untuk kebutuhan 172. Itu kenapa sudah bermitra 102 tapi yang operasional baru 65. Itu karena regulasi terbaru SPPG baru yang akan operasional itu harus mempunyai Sertifikat Layak Higiene Sanitasi SLHS dulu yang dikeluarkan oleh Dinkes, baru boleh running,"" imbuh dia. Data terbaru menunjukkan sudah ada sekitar 190 riu penerima manfaat MBG di Brebes. Selanjutnya BGN merencanakan penerima manfaat bisa mencapai 500-600 ribu orang.",Kanavino Ahmad Rizqo -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/13/koordinator-wilayah-bgn-kabupaten-brebes-arya-dewa-nugraha-1763033001235_169.png?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8209363/bgn-brebes-pastikan-penyaluran-mbg-kondusif-tidak-ada-tumpang-tindih,a821bf20b4fac2527d8ab605dd576ac39bbdf66ea250f4669d9d560d38837e26,2025-11-13 19:44:25.313 473,kompas,mbg,2025-11-12 13:56:16,"Gibran: MBG Program Baru, Perlu Banyak Penyempurnaan","JAKARTA, KOMPAS.com- Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming menyebut program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah program baru yang memerlukan banyak penyempurnaan.""MBG, ini program baru. Masih perlu banyak penyempurnaan,"" ujar Gibran dalam paparannya.Gibran menekankan hal ini dalam Rapat Koordinasi (Rakor) NasionalPercepatan Penurunan Stuntingdi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Jakarta, Rabu (12/11/2025).Baca juga:BGN: MBG Sumbang 48 Persen Keracunan Pangan di IndonesiaMeski begitu, menurut Gibran, sejumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sudah melakukan perbaikan.Ia menyebut pelaksanaan program MBG ini pun sudah berjalan cukup baik.""Tapi saya lihat beberapa SPPG ini sudah melakukan perbaikan. Jadi belajar dari pengalaman dan kejadian-kejadian kemarin, ini beberapa sudah saya kira sudah cukup baik,"" ucapnya.Baca juga:Komisi IX Dukung Penutupan Permanen Dapur MBG jika Sebab Keracunan MassalGibran mengungkap selalu mampir meninjau pelaksanaan program MBG setiap kali melakukan kunjungan kerja.Menurutnya, program ini adalah program yang sangat penting.""MBG, ini sangat penting sekali. Saya setiap kali kunjungan ke daerah pasti mampir ke sekolah-sekolah,"" kata dia.Cek Kesehatan Gratis harus digenjotDalam kesempatan ini, ia juga menyorot program Cek Kesehatan Gratis (CKG).Meski program ini sudah diikuti 50 juta penerima manfaat, namun ia mendorong agar terus dioptimalkan.""Ini harus digenjot lagi. Saya lihat kemarin sudah mulai jemput bola di sekolah-sekolah. Ke depan bisa jemput bola ke kantor-kantor, bisa dilayani di malam hari atau Sabtu dan Minggu,"" imbuh Gibran.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Wakil Presiden (Wapres) RI Gibran Rakabuming menyebut program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah program baru yang memerlukan banyak penyempurnaan. ""MBG, ini program baru. Masih perlu banyak penyempurnaan,"" ujar Gibran dalam paparannya. Gibran menekankan hal ini dalam Rapat Koordinasi (Rakor) NasionalPercepatan Penurunan Stuntingdi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Jakarta, Rabu (12/11/2025). Baca juga:BGN: MBG Sumbang 48 Persen Keracunan Pangan di Indonesia Meski begitu, menurut Gibran, sejumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sudah melakukan perbaikan. Ia menyebut pelaksanaan program MBG ini pun sudah berjalan cukup baik. ""Tapi saya lihat beberapa SPPG ini sudah melakukan perbaikan. Jadi belajar dari pengalaman dan kejadian-kejadian kemarin, ini beberapa sudah saya kira sudah cukup baik,"" ucapnya. Baca juga:Komisi IX Dukung Penutupan Permanen Dapur MBG jika Sebab Keracunan Massal Gibran mengungkap selalu mampir meninjau pelaksanaan program MBG setiap kali melakukan kunjungan kerja. Menurutnya, program ini adalah program yang sangat penting. ""MBG, ini sangat penting sekali. Saya setiap kali kunjungan ke daerah pasti mampir ke sekolah-sekolah,"" kata dia. Dalam kesempatan ini, ia juga menyorot program Cek Kesehatan Gratis (CKG). Meski program ini sudah diikuti 50 juta penerima manfaat, namun ia mendorong agar terus dioptimalkan. ""Ini harus digenjot lagi. Saya lihat kemarin sudah mulai jemput bola di sekolah-sekolah. Ke depan bisa jemput bola ke kantor-kantor, bisa dilayani di malam hari atau Sabtu dan Minggu,"" imbuh Gibran.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/xErwjsc66_VQ7LRFclbqDSzYlao=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/07/690da52b15352.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/11/12/13561651/gibran-mbg-program-baru-perlu-banyak-penyempurnaan,7c86dbf80cbbeff70f600025dbf257ef4de198151f021f6a6bedd5ae4333d674,2025-11-13 19:44:25.887 474,pikiranrakyat,mbg,2025-11-11 18:13:00,Tim Inafis Polres Cimahi Ambil Sampel Sisa Makanan Usai 13 Siswa SMP di Bandung Barat Diduga Keracunan MBG,"PIKIRAN RAKYAT Belasan siswa SMP Bina Karya yang berlokasi di Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), dilarikan ke Puskesmas Ngamprah setelah mengalami gejala muntah-muntah dan pusing usai menyantap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disediakan oleh dapur SPPG Sukatani. Selasa (11/11/2025). Adapun belasan siswa yang dilakukan perawatan medis di puskesmas, hanya dalam waktu sekitar satu jam mereka sudah membaik dan diperbolehkan pulang. Meski kondisi para siswa telah pulih, pihak kepolisian tetap melakukan penyelidikan guna memastikan penyebab pasti kejadian tersebut. Tim Inafis Polres Cimahi turun langsung ke lokasi dapur SPPG Sukatani untuk melakukan pemeriksaan serta mengambil sampel makanan sisa dari program MBG. Baca Juga:Pengawasan SPPG di Kota Cimahi Ditingkatkan, Pastikan Keamanan Bahan Pangan Cegah Keracunan MBG Sampel makanan bergizi gratis yang disajikan ke siswa SMP Swasta Bina Karya di Desa Sukatani, Bandung Barat. Sampel makanan bergizi gratis yang disajikan ke siswa SMP Swasta Bina Karya di Desa Sukatani, Bandung Barat. Sampel makanan bergizi gratis yang disajikan ke siswa SMP Swasta Bina Karya di Desa Sukatani, Bandung Barat. Sampel tersebut akan diuji di laboratorium untuk memastikan penyebab gejala dugaan keracunan yang dialami belasan siswa SMP Swasta Bina Karya. Tak hanya pihak kepolisian, Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandung Barat mendatangi langsung dapur SPPG Sukatani untuk memantau dan memastikan standar kebersihan di dapur tersebut. Di tempat yang sama, Kepala SPPG Sukatani, Muhammad Tiogranada, membantah bahwa kejadian tersebut disebabkan oleh makanan bergizi gratis yang mereka olah. Bahkan, Ia menegaskan bahwa seluruh proses memasak dan pendistribusian dilakukan sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku. Baca Juga:13 Siswa SMP Bina Karya di Bandung Barat Diduga Keracunan MBG, Kepala SPPG Sukatani Jelaskan Kronologi Ini bukan keracunan dari MBG. Proses kami sudah sesuai SOP, dari pengolahan bahan hingga distribusi. Kami tidak memasak terburu-buru, bahan juga kami jaga dengan ketat, ujar Tiogranada saat ditemui dilokasi dapur SPPG Sukatani. Menurutnya, berdasarkan pengecekan langsung ke sekolah, beberapa siswa diketahui berolahraga dan jajan di luar sekolah sebelum menyantap makanan MBG. Hal itu, katanya, menjadi salah satu faktor yang perlu diperiksa lebih lanjut. Kami datang langsung ke sekolah dan menanyakan kronologinya. Ada siswa yang olahraga dan jajan dulu sebelum makan MBG. Jadi, belum bisa disimpulkan penyebabnya tanpa hasil laboratorium, jelasnya. Selain itu, ia menjelaskan, dapur SPPG Sukatani setiap hari memproduksi sekitar 1.200 porsi makanan bergizi untuk didistribusikan ke 15 sekolah di wilayah sekitar, mulai dari jenjang PAUD, TK, SD, hingga SMP. Menurutnya, distribusi MBG ke sekolah dilakukan dengan memperhatikan jarak agar makanan tetap higienis dan layak konsumsi. Kami memang memprioritaskan sekolah-sekolah di sekitar dapur agar distribusi tidak terlalu lama, katanya. Sebagai bentuk tanggung jawab, pihaknya langsung membantu proses evakuasi siswa ke Puskesmas. Kami bergerak cepat. Mobil distribusi dan kendaraan pribadi dapur kami gunakan untuk membawa siswa ke Puskesmas, ujar Tiogranada. Menanggapi isu kualitas air di wilayah Bandung Barat yang sempat terkontaminasi Ecoli, Tiogranada menegaskan bahwa dapur SPPG tidak menggunakan air mentah, melainkan air galon bersih yang diganti setiap hari. Kami pakai air galon untuk memasak. Setiap hari diganti baru. Kami juga sedang mengajukan pemasangan filter UV agar standar kebersihan semakin terjamin, tuturnya. Selanjutnya, kata dia, Dapur SPPG Sukatani baru beroperasi selama tiga minggu dan saat ini masih dalam tahap pengurusan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Akan tetapi, seluruh relawan yang bekerja di dapur telah memiliki sertifikat penjamah makanan sebagai syarat utama operasional. Kami punya total 50 orang tim tiga di antaranya staf inti seperti ahli gizi dan akuntan, sisanya relawan yang sudah bersertifikat penjamah makanan, ungkapnya. Sebagai langkah evaluasi, pihak SPPG Sukatani akan meningkatkan pengawasan bahan baku dan waktu distribusi agar kejadian serupa tidak terulang.***",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/11/11/2510930317.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019784958/tim-inafis-polres-cimahi-ambil-sampel-sisa-makanan-usai-13-siswa-smp-di-bandung-barat-diduga-keracunan-mbg?page=all,6849fd67854537a4df663a57adc69a383134affc1b9c829b9a335e206f91b7a1,2025-11-13 19:44:28.488 475,detik,mbg,2025-11-13 17:46:00,Wamenkes Benny: Program TBC Juga Butuh Dukungan Anggaran Besar seperti MBG,"Wakil Menteri Kesehatan RI dr Benjamin Paulus Octavianus, Sp.P(K) menegaskan pentingnya dukungan anggaran besar untuk pemberantasan tuberkulosis (TBC) di Indonesia. Ia menilai, program TBC perlu mendapat perhatian yang sama seriusnya seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi prioritas nasional pemerintahan saat ini. ""Ingat, makan bergizi gratis itu 351 triliun negara bisa bayar. Maka program TB negara juga harus bisa bayar,"" tegas dr Benny, sapaannya, saat dijumpai di acara Pelaksanaan Uji Klinis Fase 1 Vaksin TBC dengan Inhalasi di Jakarta, Kamis (13/11/2025). Menurutnya, pemberantasan TBC merupakan salah satu agenda strategis pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Ia menyebut, angka kasus TBC di Indonesia masih sangat tinggi, yakni sekitar 380 kasus per 100 ribu penduduk, menjadikan Indonesia salah satu negara dengan beban TBC tertinggi di dunia. ""India memang jumlah absolutnya lebih besar karena populasinya banyak. Tapi kalau dihitung per 100 ribu penduduk, Indonesia sudah nomor satu di dunia,"" jelasnya. Selain fokus pada pengobatan pasien, pemerintah juga akan memperkuat intervensi sosial dan ekonomi bagi penderita TBC. dr. Benny menyebut sebagian anggaran akan digunakan untuk renovasi rumah pasien miskin serta pemberian makanan bergizi melalui koordinasi dengan kementerian lain. ""Pemberantasan TBC bukan cuma soal obat, tapi juga memperbaiki lingkungan tempat tinggal dan status gizi pasien. Ini investasi besar, tapi hasilnya akan jauh lebih besar lagi,"" katanya. Ia juga menyoroti uji klinis vaksin TBC inhalasi yang tengah dilakukan di Indonesia, menyebut inovasi tersebut sebagai langkah penting untuk percepatan pengendalian TBC di dalam negeri. ""Badan POM sudah memberikan dukungan agar proses uji klinis bisa lebih cepat. Harapannya, pada 2029 vaksin ini sudah bisa digunakan secara luas, sehingga Indonesia benar-benar bisa bebas dari TBC,"" ungkapnya. Dengan strategi terpadu dan dukungan pendanaan yang memadai, pemerintah menargetkan penurunan kasus TBC hingga di bawah 200 per 100 ribu penduduk pada akhir masa pemerintahan, dengan target jangka panjang 65 kasus per 100 ribu agar Indonesia masuk kategori negara dengan beban TBC rendah.",Khadijah Nur Azizah -detikHealth,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/13/wamenkes-benny-1763029524756_169.jpeg?w=1200,https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-8209310/wamenkes-benny-program-tbc-juga-butuh-dukungan-anggaran-besar-seperti-mbg,3fe9eb8b3d1692d366eeee89409dc86ea4398b5c1d5445621dcab6604c7fcf68,2025-11-13 19:44:36.296 476,kompas,mbg,2025-11-06 12:23:00,JPPI: Korban Keracunan MBG Capai 16.109 Siswa,"KOMPAS.com- Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat korban keracunan akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga 31 Oktober 2025 sebanyak 16.109 siswa.Koordinator NasionalJPPIUbaid Matraji mengatakan, pada Oktober 2025 terjadi lonjakan tertinggi siswa keracunanMBGdengan 6.823 korban.Menurut Ubaid, angka tersebut naik signifikan dibanding September sebanyak 6.052 korban dan Agustus 2.226 korban.Hal ini bagi Ubaid menunjukkan evaluasi yang digembar-gemborkan Badan Gizi Nasional (BGN) pada September lalu tidak berdampak signifikan terhadap perbaikan di lapangan.Baca juga:BGN Ungkap 112 SPPG Program MBG Ditutup karena Tidak Penuhi SOPProgram MBG dijalankan secara terburu-buru""Evaluasi yang ditempuh BGN dengan cara menutup sebagian dapur, terbukti tidak efektif dan tidak mampu mengerem laju kasus keracunan. Jumlah korban terus meningkat dan kini bahkan melibatkan guru, orangtua, balita, serta ibu hamil,"" kata Ubaid dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (5/11/2025).""Ini bukti bahwa sistem pengawasan, distribusi, dan jaminan mutu MBG masih terus menuai masalah dan belum ada titik terang,"" lanjut dia.JPPI, kata Ubaid menilai, tren kenaikan korban keracunan menunjukkan program MBG dijalankan secara terburu-buru.Tanpa standar keamanan pangan yang ketat, serta tanpa sistem pengawasan yang transparan dan akuntabel.Baca juga:1,4 Miliar Porsi MBG Sudah Disajikan, Prabowo Sebut 99,99 Persen BerhasilTerlebih lagi, tambah Ubaid, pemerintah belum membuka hasil audit dan tidak ada tim investigasi independen kasus keracunan secara transparan, termasuk kasus yang mengarah pada dugaan kematian.SPPG Polda MalukuTim Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Maluku sedang menyiapkan hidangan Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk disalurkan kepada para siswa""Siapa sebenarnya yang bertanggung jawab, apakah pihak SPPG, sekolah, dinas pendidikan, atau BGN pusat? Hingga kini, dari ribuan korban keracunan, belum ada satu pun pihak yang dijadikan tersangka. Tragedi 16 ribu korban ini tidak bisa dinormalisasi,"" ujarnya.Oleh karena itu, JPPI mendesak pemerintah menghentikan sementara distribusi MBG hingga sistem pengawasan dan tata kelola diperbaiki secara menyeluruh dengan melibatkan publik.Kemudian membentuk tim investigasi independen lintas lembaga, dan melibatkan masyarakat sipil untuk menyelidiki berbagai kasus keracunan serta dugaan penyimpangan dana MBG.Baca juga:Perbaikan MBG, Mendikdasmen Usul ke BGN Sekolah Buka School KitchenSerta menindak tegas dan menghukum seluruh pihak yang terbukti lalai atau sengaja, baik di tingkat pusat maupun daerah.""Pemerintah tidak boleh menormalisasi ribuan anak yang jatuh sakit hanya karena program yang dikelola secara serampangan. Jika negara sungguh peduli pada anak, maka keselamatan mereka harus menjadi prioritas utama,"" pungkas Ubaid.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KOMPAS.com- Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat korban keracunan akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga 31 Oktober 2025 sebanyak 16.109 siswa. Koordinator NasionalJPPIUbaid Matraji mengatakan, pada Oktober 2025 terjadi lonjakan tertinggi siswa keracunanMBGdengan 6.823 korban. Menurut Ubaid, angka tersebut naik signifikan dibanding September sebanyak 6.052 korban dan Agustus 2.226 korban. Hal ini bagi Ubaid menunjukkan evaluasi yang digembar-gemborkan Badan Gizi Nasional (BGN) pada September lalu tidak berdampak signifikan terhadap perbaikan di lapangan. Baca juga:BGN Ungkap 112 SPPG Program MBG Ditutup karena Tidak Penuhi SOP ""Evaluasi yang ditempuh BGN dengan cara menutup sebagian dapur, terbukti tidak efektif dan tidak mampu mengerem laju kasus keracunan. Jumlah korban terus meningkat dan kini bahkan melibatkan guru, orangtua, balita, serta ibu hamil,"" kata Ubaid dikutip dari keterangan tertulis, Rabu (5/11/2025). ""Ini bukti bahwa sistem pengawasan, distribusi, dan jaminan mutu MBG masih terus menuai masalah dan belum ada titik terang,"" lanjut dia. JPPI, kata Ubaid menilai, tren kenaikan korban keracunan menunjukkan program MBG dijalankan secara terburu-buru. Tanpa standar keamanan pangan yang ketat, serta tanpa sistem pengawasan yang transparan dan akuntabel. Baca juga:1,4 Miliar Porsi MBG Sudah Disajikan, Prabowo Sebut 99,99 Persen Berhasil Terlebih lagi, tambah Ubaid, pemerintah belum membuka hasil audit dan tidak ada tim investigasi independen kasus keracunan secara transparan, termasuk kasus yang mengarah pada dugaan kematian. SPPG Polda MalukuTim Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Maluku sedang menyiapkan hidangan Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk disalurkan kepada para siswa SPPG Polda MalukuTim Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Maluku sedang menyiapkan hidangan Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk disalurkan kepada para siswa ""Siapa sebenarnya yang bertanggung jawab, apakah pihak SPPG, sekolah, dinas pendidikan, atau BGN pusat? Hingga kini, dari ribuan korban keracunan, belum ada satu pun pihak yang dijadikan tersangka. Tragedi 16 ribu korban ini tidak bisa dinormalisasi,"" ujarnya. Oleh karena itu, JPPI mendesak pemerintah menghentikan sementara distribusi MBG hingga sistem pengawasan dan tata kelola diperbaiki secara menyeluruh dengan melibatkan publik. Kemudian membentuk tim investigasi independen lintas lembaga, dan melibatkan masyarakat sipil untuk menyelidiki berbagai kasus keracunan serta dugaan penyimpangan dana MBG. Baca juga:Perbaikan MBG, Mendikdasmen Usul ke BGN Sekolah Buka School Kitchen Serta menindak tegas dan menghukum seluruh pihak yang terbukti lalai atau sengaja, baik di tingkat pusat maupun daerah. ""Pemerintah tidak boleh menormalisasi ribuan anak yang jatuh sakit hanya karena program yang dikelola secara serampangan. Jika negara sungguh peduli pada anak, maka keselamatan mereka harus menjadi prioritas utama,"" pungkas Ubaid.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/50h6O6UR9rInPNSaA8IAIpw4AoE=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775dc18fcf.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/30/6902eff956751.jpeg",https://www.kompas.com/edu/read/2025/11/06/122300371/jppi--korban-keracunan-mbg-capai-16.109-siswa,e6379fa1201153169f493a5eb4ce44714b3aef2e1e37b29451320c678aadcf21,2025-11-13 19:44:36.466 477,pikiranrakyat,mbg,2025-11-05 16:14:43,JPPI Bilang Pemerintah Belum Berhasil Lindungi Anak Sekolah dari Bahaya Program Makan Bergizi Gratis/MBG,"PIKIRAN RAKYAT -Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) menilai pemerintah belum berhasil melindungi anak-anak di sekolah dari bahaya program Makan Bergizi Gratis (MBG). Berdasarkan pemantauan JPPI, hingga 31 Oktober 2025 jumlah korban keracunan akibat MBG telah mencapai 16.109 orang di berbagai daerah. Angka ini menjadikan kasus keracunan MBG sebagai tragedi pangan terbesar di sektor pendidikan tahun ini. Baca Juga:Dapur SPPG di Bandung Barat Tutup Imbas Dana Operasional MBG Rp1 Miliar Raib: 8 Sekolah Terdampak Ironisnya, bulan Oktober 2025 mencatat lonjakan tertinggi, dengan 6.823 korban, naik signifikan dibanding September (6.052 korban) dan Agustus (2.226 korban). Artinya, evaluasi yang digembar-gemborkan Badan Gizi Nasional (BGN) pada September lalu tidak berdampak signifikan terhadap perbaikan di lapangan. Evaluasi yang ditempuh BGN dengan cara menutup sebagian dapur, terbukti tidak efektif dan tidak mampu mengerem laju kasus keracunan,"" kata Ubaid Matraji, Koordinator Nasional JPPI dalam siaran pers, Rabu 5 November 2025. Baca Juga:Dana MBG Rp1 Miliar Lenyap Akibat Kepala SPPG Lalai, 53 Pekerja di Bandung Barat Dirumahkan Jumlah korban, kata dia, terus meningkat dan kini bahkan melibatkan guru, orangtua, balita, serta ibu hamil. ""Ini bukti bahwa sistem pengawasan, distribusi, dan jaminan mutu MBG masih terus menuai masalah dan belum ada titik terang, ucapnya. JPPI menilai tren kenaikan korban menunjukkan program MBG dijalankan secara terburu-buru, tanpa standar keamanan pangan yang ketat, serta tanpa sistem pengawasan yang transparan dan akuntabel. Lebih memprihatinkan lagi, pemerintah belum membuka hasil audit dan tidak ada tim investigasi independen untuk kasus keracunan secara transparan, termasuk kasus yang mengarah pada dugaan kematian. Baca Juga:BGN Ungkap Penyebab Keracunan MBG di Bandung Barat Akibat Bakteri Ecoli: SPPG Wajib Gunakan Air Bersertifikat Setelah kasus dugaan meninggalnya siswi SMKN 1 Cihampelas, Bandung Barat, pada akhir September, kasus serupa kembali terjadi pada siswi SMAN Kadugede, Kuningan, Jawa Barat, pada 16 Oktober 2025. Siapa sebenarnya yang bertanggung jawab, apakah pihak SPPG, sekolah, dinas pendidikan, atau BGN pusat. Anak-anak dijadikan korban dari program yang mestinya menyehatkan, kata Ubaid. Hingga kini, dari ribuan korban keracunan, belum ada satu pun pihak yang dijadikan tersangka. Tragedi 16 ribu korban ini tidak bisa dinormalisasi. Ini bukan kecelakaan, tapi konsekuensi dari sistem dan tata kelola yang amburadul. Baca Juga:Korban Keracunan MBG di Cibodas Lembang Mulai Menurun, 169 Pasien Dinyatakan Sembuh Untuk itu, JPPI mendesak agar pemerintah menghentikan sementara distribusi MBG hingga sistem pengawasan dan tata kelola diperbaiki secara menyeluruh dengan melibatkan publik. ""Bentuk tim investigasi independen lintas lembaga, dan melibatkan masyarakat sipil untuk menyelidiki berbagai kasus keracunan serta dugaan penyimpangan dana MBG,"" kata Ubaid. JPPI juga mengimbau agar ada tindakan yang tegas dan menghukum seluruh pihak yang terbukti lalai atau sengaja, baik di tingkat pusat maupun daerah. Baca Juga:Kasus Dugaan Keracunan MBG Berlanjut di Lembang Bandung Barat, Langkah Evaluasi Dipertanyakan Pemerintah tidak boleh menormalisasi ribuan anak yang jatuh sakit hanya karena program yang dikelola secara serampangan. Jika negara sungguh peduli pada anak, maka keselamatan mereka harus menjadi prioritas utama, tutup Ubaid. (*) Berita PilihanDugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat PemerintahStandardisasi Operasional 2.700 Dapur MBG Jabar Diperketat, Pencegahan KLB Jadi Fokus UtamaKembali Terjadi, Puluhan Siswa SMPN 4 Lembang dan SD 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat Diduga Keracunan MBGKorban Dugaan Keracunan MBG di Desa Cibodas Lembang Mencapai 124 OrangSelain Siswa, MBG yang Diduga Memicu Keracunan di Lembang juga Dikonsumsi oleh Balita, Ibu Hamil, dan MenyusuiSeluruh SPPG di Cirebon Terancam Berhenti Beroperasi, Belum Ada Dapur MBG yang Kantongi SLHS Berita PilihanDugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat PemerintahStandardisasi Operasional 2.700 Dapur MBG Jabar Diperketat, Pencegahan KLB Jadi Fokus UtamaKembali Terjadi, Puluhan Siswa SMPN 4 Lembang dan SD 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat Diduga Keracunan MBGKorban Dugaan Keracunan MBG di Desa Cibodas Lembang Mencapai 124 OrangSelain Siswa, MBG yang Diduga Memicu Keracunan di Lembang juga Dikonsumsi oleh Balita, Ibu Hamil, dan MenyusuiSeluruh SPPG di Cirebon Terancam Berhenti Beroperasi, Belum Ada Dapur MBG yang Kantongi SLHS Berita Pilihan Dugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat PemerintahStandardisasi Operasional 2.700 Dapur MBG Jabar Diperketat, Pencegahan KLB Jadi Fokus UtamaKembali Terjadi, Puluhan Siswa SMPN 4 Lembang dan SD 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat Diduga Keracunan MBGKorban Dugaan Keracunan MBG di Desa Cibodas Lembang Mencapai 124 OrangSelain Siswa, MBG yang Diduga Memicu Keracunan di Lembang juga Dikonsumsi oleh Balita, Ibu Hamil, dan MenyusuiSeluruh SPPG di Cirebon Terancam Berhenti Beroperasi, Belum Ada Dapur MBG yang Kantongi SLHS Dugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat Pemerintah Dugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat Pemerintah Dugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat Pemerintah Dugaan Keracunan MBG Terus Berulang di Bandung Barat, Warga Bisa Gugat Pemerintah Standardisasi Operasional 2.700 Dapur MBG Jabar Diperketat, Pencegahan KLB Jadi Fokus Utama Standardisasi Operasional 2.700 Dapur MBG Jabar Diperketat, Pencegahan KLB Jadi Fokus Utama Standardisasi Operasional 2.700 Dapur MBG Jabar Diperketat, Pencegahan KLB Jadi Fokus Utama Standardisasi Operasional 2.700 Dapur MBG Jabar Diperketat, Pencegahan KLB Jadi Fokus Utama Kembali Terjadi, Puluhan Siswa SMPN 4 Lembang dan SD 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat Diduga Keracunan MBG Kembali Terjadi, Puluhan Siswa SMPN 4 Lembang dan SD 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat Diduga Keracunan MBG Kembali Terjadi, Puluhan Siswa SMPN 4 Lembang dan SD 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat Diduga Keracunan MBG Kembali Terjadi, Puluhan Siswa SMPN 4 Lembang dan SD 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat Diduga Keracunan MBG Korban Dugaan Keracunan MBG di Desa Cibodas Lembang Mencapai 124 Orang Korban Dugaan Keracunan MBG di Desa Cibodas Lembang Mencapai 124 Orang Korban Dugaan Keracunan MBG di Desa Cibodas Lembang Mencapai 124 Orang Korban Dugaan Keracunan MBG di Desa Cibodas Lembang Mencapai 124 Orang Selain Siswa, MBG yang Diduga Memicu Keracunan di Lembang juga Dikonsumsi oleh Balita, Ibu Hamil, dan Menyusui Selain Siswa, MBG yang Diduga Memicu Keracunan di Lembang juga Dikonsumsi oleh Balita, Ibu Hamil, dan Menyusui Selain Siswa, MBG yang Diduga Memicu Keracunan di Lembang juga Dikonsumsi oleh Balita, Ibu Hamil, dan Menyusui Selain Siswa, MBG yang Diduga Memicu Keracunan di Lembang juga Dikonsumsi oleh Balita, Ibu Hamil, dan Menyusui Seluruh SPPG di Cirebon Terancam Berhenti Beroperasi, Belum Ada Dapur MBG yang Kantongi SLHS Seluruh SPPG di Cirebon Terancam Berhenti Beroperasi, Belum Ada Dapur MBG yang Kantongi SLHS Seluruh SPPG di Cirebon Terancam Berhenti Beroperasi, Belum Ada Dapur MBG yang Kantongi SLHS Seluruh SPPG di Cirebon Terancam Berhenti Beroperasi, Belum Ada Dapur MBG yang Kantongi SLHS",Dini Kamilani,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/23/4095586147.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-019770661/jppi-bilang-pemerintah-belum-berhasil-lindungi-anak-sekolah-dari-bahaya-program-makan-bergizi-gratismbg?page=all,23caa7389557b4442ca5e0f3ad72881dd5618ed434b38ade35ca6603182e11ec,2025-11-13 19:46:50.450 478,pikiranrakyat,mbg,2025-11-11 17:12:12,"Pengawasan SPPG di Kota Cimahi Ditingkatkan, Pastikan Keamanan Bahan Pangan Cegah Keracunan MBG","PIKIRAN RAKYAT -Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi meningkatkan pengawasan bahan pangan untuk menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal itu dilakukan untuk memastikan keamanan bahan baku yang diolah sebagai upaya mencegah terjadinya keracunan dampak mengkonsumsi MBG. ""Terkait keamanan pangan jadi bahan baku sebelum diolah, kita periksa dulu agar menggunakan pangan yang kualitasnya bagus,"" kata Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi, Selasa (11/11/2025). Berdasarkan data, jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang ada di Kota Cimahi sebanyak 34 titik. Dari jumlah tersebut, sudah 29 SPPG yang beroperasional. Dispangtan Kota Cimahi memastikan bahan baku dari mulai sayuran hingga daging yang diolah di dapur SPPG dalam kondisi segar. Bahan baku segar yang diperiksa di SPPG meliputi sayuran seperti wortel, pakcoy, jagung baby, sawi putih, bawang merah, bawang putih, serai, bawang bombay, lecci, melon, semangka, anggur, jeruk serta pmeriksaan protein hewani seperti daging sapi, ayam dan telur. Baca Juga:Kumpulkan SPPG se-Kota Cimahi Antisipasi Keracunan MBG, Ngatiyana Ingatkan SOP Pengelolaan Makanan ""Sayuran, protein, semua kita periksa mau secara fisik maupun pemeriksaan uji sampel. Sejauh ini hasilnya masih diambang batas aman, seperti sayuran dari pestisida, kalau daging misalnya formalin. Protein seperti daging ayam yang dipakai selalufreshjadi hari ini dikirim langsung dimasak abis. Tidak ada stok melimpah. Tentunya, pemeriksaan bahan pangan yang akan diolah untuk menu MBG ini dilakukan untuk memastikan keamanan dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti keracunan,"" ucapnya. Selain keamanan pangan, pihaknya juga mendorong SPPG di Kota Cimahi mengakomodir produk pangan lokal sebagai bahan baku menu MBG. Sehingga memenuhi kebutuhan gizi sasaran penerima manfaat, kehadiran program MBG juga bisa mendongkrak perekonomian lokal. ""Kami dorong SPPG sesuai fungsinya juga bisa berperan untuk meningkatkan perekonomian sekitar dengan berkolaborasi bersama UMKM atau pasar dalam penyediaan bahan baku pangan,"" tuturnya. Tita memastikan ketersediaan pangan di Kota Cimahi masih mencukupi.""Masih aman stok pangan sampai saat ini, tidak ada kekurangan. Cimahi bukan daerah produsen untuk komoditas pangan, karena itu pasokan pangan kerja sama dengan daerah lain,"" ujarnya.*** Berita PilihanMendes PDT Sarankan Bumdes di Bandung Barat Jalin MoU Dengan SPPG: Pasok Pangan Untuk Program MBGWarga Tolak Dapur MBG Batununggal Bandung, Walikota Farhan Janji MediasiDPRD Bandung Barat Desak BGN Transparansi Data, Ragukan Klaim Kualitas Air Pemicu Keracunan MBGLabkes Temukan Air di Bandung Barat Terkontaminasi: Sarankan SPPG Gunakan Filter UV Cegah Keracunan MBG13 Siswa SMP Bina Karya di Bandung Barat Diduga Keracunan MBG, Kepala SPPG Sukatani Jelaskan Kronologi Berita PilihanMendes PDT Sarankan Bumdes di Bandung Barat Jalin MoU Dengan SPPG: Pasok Pangan Untuk Program MBGWarga Tolak Dapur MBG Batununggal Bandung, Walikota Farhan Janji MediasiDPRD Bandung Barat Desak BGN Transparansi Data, Ragukan Klaim Kualitas Air Pemicu Keracunan MBGLabkes Temukan Air di Bandung Barat Terkontaminasi: Sarankan SPPG Gunakan Filter UV Cegah Keracunan MBG13 Siswa SMP Bina Karya di Bandung Barat Diduga Keracunan MBG, Kepala SPPG Sukatani Jelaskan Kronologi Berita Pilihan Mendes PDT Sarankan Bumdes di Bandung Barat Jalin MoU Dengan SPPG: Pasok Pangan Untuk Program MBGWarga Tolak Dapur MBG Batununggal Bandung, Walikota Farhan Janji MediasiDPRD Bandung Barat Desak BGN Transparansi Data, Ragukan Klaim Kualitas Air Pemicu Keracunan MBGLabkes Temukan Air di Bandung Barat Terkontaminasi: Sarankan SPPG Gunakan Filter UV Cegah Keracunan MBG13 Siswa SMP Bina Karya di Bandung Barat Diduga Keracunan MBG, Kepala SPPG Sukatani Jelaskan Kronologi Mendes PDT Sarankan Bumdes di Bandung Barat Jalin MoU Dengan SPPG: Pasok Pangan Untuk Program MBG Mendes PDT Sarankan Bumdes di Bandung Barat Jalin MoU Dengan SPPG: Pasok Pangan Untuk Program MBG Mendes PDT Sarankan Bumdes di Bandung Barat Jalin MoU Dengan SPPG: Pasok Pangan Untuk Program MBG Mendes PDT Sarankan Bumdes di Bandung Barat Jalin MoU Dengan SPPG: Pasok Pangan Untuk Program MBG Warga Tolak Dapur MBG Batununggal Bandung, Walikota Farhan Janji Mediasi Warga Tolak Dapur MBG Batununggal Bandung, Walikota Farhan Janji Mediasi Warga Tolak Dapur MBG Batununggal Bandung, Walikota Farhan Janji Mediasi Warga Tolak Dapur MBG Batununggal Bandung, Walikota Farhan Janji Mediasi DPRD Bandung Barat Desak BGN Transparansi Data, Ragukan Klaim Kualitas Air Pemicu Keracunan MBG DPRD Bandung Barat Desak BGN Transparansi Data, Ragukan Klaim Kualitas Air Pemicu Keracunan MBG DPRD Bandung Barat Desak BGN Transparansi Data, Ragukan Klaim Kualitas Air Pemicu Keracunan MBG DPRD Bandung Barat Desak BGN Transparansi Data, Ragukan Klaim Kualitas Air Pemicu Keracunan MBG Labkes Temukan Air di Bandung Barat Terkontaminasi: Sarankan SPPG Gunakan Filter UV Cegah Keracunan MBG Labkes Temukan Air di Bandung Barat Terkontaminasi: Sarankan SPPG Gunakan Filter UV Cegah Keracunan MBG Labkes Temukan Air di Bandung Barat Terkontaminasi: Sarankan SPPG Gunakan Filter UV Cegah Keracunan MBG Labkes Temukan Air di Bandung Barat Terkontaminasi: Sarankan SPPG Gunakan Filter UV Cegah Keracunan MBG 13 Siswa SMP Bina Karya di Bandung Barat Diduga Keracunan MBG, Kepala SPPG Sukatani Jelaskan Kronologi 13 Siswa SMP Bina Karya di Bandung Barat Diduga Keracunan MBG, Kepala SPPG Sukatani Jelaskan Kronologi 13 Siswa SMP Bina Karya di Bandung Barat Diduga Keracunan MBG, Kepala SPPG Sukatani Jelaskan Kronologi 13 Siswa SMP Bina Karya di Bandung Barat Diduga Keracunan MBG, Kepala SPPG Sukatani Jelaskan Kronologi",Ririn Nur Febriani,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/31/387921164.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019784850/pengawasan-sppg-di-kota-cimahi-ditingkatkan-pastikan-keamanan-bahan-pangan-cegah-keracunan-mbg?page=all,a85b1b3f9fc866fcd60329de151ebef419bc0a2cacdd2b8aaf8c5dd7efcec80e,2025-11-13 19:44:39.016 479,detik,mbg,2025-11-13 15:33:00,"Wamenkes Benny Ingin Minta Rp 20 T ke Prabowo, Janji Berantas TBC","Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) dr Benjamin Paulus Octavianus, SpP(K) mengatakan untuk memberantas TBC di Tanah Air butuh modal besar. Untuk itu, pria yang akrab disapa dr Benny tersebut ingin meminta anggaran sekitar Rp 20 T ke Presiden Prabowo Subianto. ""Ekspektasi saya pasti di atas Rp 10 T. Ini sedang dalam hitungan ya, karena ingat, kami bukan hanya mengobati pasien TBC. Tapi, uang itu nanti bisa sekitar Rp 20 T,"" kata dr Benny kepada awak media di Jakarta Pusat, Kamis (13/11/2025). Dengan dana sebesar itu, dr Benny menjelaskan bahwa yang menjadi perhatiannya bukan hanya mengobati para pasien TBC itu sendiri. Tapi juga membantu pasien untuk bisa mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik. ""Nanti rumah pasien TBC yang miskin itu akan dibantu direnovasi, itu masuk dalam anggaran,"" katanya. Salah satu tugas khusus yang diberikan Presiden kepada dr Benny adalah menekan angka TBC di Tanah Air. Sebagai informasi, Indonesia sendiri masih menjadi 'juara dua' kasus TBC terbanyak di dunia. ""Di Indonesia itu ada 380 kasus TBC per 100 ribu penduduk. India yang nomor satu itu cuman 190 kasus per 100 ribu. Kalau per populasi 100 ribu, kita ini nomor satu di dunia,"" kata dr Benny. ""Program ini kalau dikasih uang 20 persen, targetnya 100 persen pasti gagal. Makannya kami bilang, tolong tim kami di-support seperti MBG,"" sambungnya. ""Sekarang kan 380 (per 100 ribu penduduk), kalau bisa ke 65, hebat. Kita punya harapan, di akhir pemerintahan ini sudah bisa di bawah 200 (sudah bagus), syukur-syukur bisa di bawah 100,"" tutupnya.",Devandra Abi Prasetyo -detikHealth,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/10/17/dr-benny-paulus-resmi-jadi-wamenkes-baru-dampingi-budi-gunadi-1760706938643_169.jpeg?w=1200,https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-8208997/wamenkes-benny-ingin-minta-rp-20-t-ke-prabowo-janji-berantas-tbc,4941e141993983753ead9b67cf8753e08bdd695266dc093e4fca06982fe61fed,2025-11-13 19:44:47.249 480,pikiranrakyat,mbg,2025-11-11 16:52:10,"13 Siswa SMP Bina Karya di Bandung Barat Diduga Keracunan MBG, Kepala SPPG Sukatani Jelaskan Kronologi","PIKIRAN RAKYAT Sebanyak 13 siswa SMP Swasta Bina Karya di Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) dilarikan ke Puskesmas Ngamprah pada Selasa (11/11/2025) akibat dugaan keracunan makanan usai menyantap makanan bergizi gratis (MBG) yang disalurkan dari Dapur SPPG Sukatani. Informasi awal menyebutkan, para siswa mengalami gejala mual dan pusing beberapa saat setelah makan siang yang dibagikan melalui program makanan bergizi tersebut. Sejumlah siswa langsung dibawa ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan penanganan medis. Berdasarkan pantauan Pikiran Rakyat di lokasi Puskesmas Ngamprah, seluruh siswa yang sempat dirawat telah dipulangkan dan kondisi mereka kini dinyatakan membaik. Baca Juga:Tingkat Pengangguran Bandung Barat Capai 6,7 Persen, Disnakertrans Gelar Job Fair Mini di 4 Kecamatan Sementara itu, di dapur area dapur SPPG Sukatani terlihat sejumlah aparat kepolisian dari Inafis Polres Cimahi melakukan pemeriksaan dan mengambil sampel makanan sisa untuk diuji di laboratorium. Pemeriksaan dilakukan guna memastikan penyebab pasti dugaan keracunan yang menimpa para siswa. Selain kepolisian, petugas dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandung Barat pun berada di lokasi Dapur SPPG Sukatani untuk melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap proses produksi serta distribusi makanan. Sampel makanan bergizi gratis yang disajikan ke siswa SMP Swasta Bina Karya di Desa Sukatani, Bandung Barat.SPPG Bantah Keracunan MBGKepala SPPG Sukatani, Muhammad Tiogranada, membantah bahwa kejadian tersebut disebabkan oleh makanan bergizi gratis yang mereka olah. Bahkan, Ia menegaskan bahwa seluruh proses memasak dan pendistribusian dilakukan sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.Baca Juga:Labkes Temukan Air di Bandung Barat Terkontaminasi: Sarankan SPPG Gunakan Filter UV Cegah Keracunan MBG Ini bukan keracunan dari MBG. Proses kami sudah sesuai SOP, dari pengolahan bahan hingga distribusi. Kami tidak memasak terburu-buru, bahan juga kami jaga dengan ketat, ujar Tiogranada saat ditemui dilokasi dapur SPPG Sukatani.Menurutnya, berdasarkan pengecekan langsung ke sekolah, beberapa siswa diketahui berolahraga dan jajan di luar sekolah sebelum menyantap makanan MBG. Hal itu, katanya, menjadi salah satu faktor yang perlu diperiksa lebih lanjut. Kami datang langsung ke sekolah dan menanyakan kronologinya. Ada siswa yang olahraga dan jajan dulu sebelum makan MBG. Jadi, belum bisa disimpulkan penyebabnya tanpa hasil laboratorium, jelasnya.Baca Juga:Warga Tolak Dapur MBG Batununggal Bandung, Walikota Farhan Janji MediasiSPPG Sukatani Distribusikan 1.200 Porsi MBG Setiap HariSelain itu, ia menjelaskan, dapur SPPG Sukatani setiap hari memproduksi sekitar 1.200 porsi makanan bergizi untuk didistribusikan ke 15 sekolah di wilayah sekitar, mulai dari jenjang PAUD, TK, SD, hingga SMP.Menurutnya, distribusi MBG ke sekolah dilakukan dengan memperhatikan jarak agar makanan tetap higienis dan layak konsumsi. Kami memang memprioritaskan sekolah-sekolah di sekitar dapur agar distribusi tidak terlalu lama, katanya.Sebagai bentuk tanggung jawab, pihaknya langsung membantu proses evakuasi siswa ke Puskesmas. Kami bergerak cepat. Mobil distribusi dan kendaraan pribadi dapur kami gunakan untuk membawa siswa ke Puskesmas, ujar Tiogranada.Menanggapi isu kualitas air di wilayah Bandung Barat yang sempat terkontaminasi Ecoli, Tiogranada menegaskan bahwa dapur SPPG tidak menggunakan air mentah, melainkan air galon bersih yang diganti setiap hari. Kami pakai air galon untuk memasak. Setiap hari diganti baru. Kami juga sedang mengajukan pemasangan filter UV agar standar kebersihan semakin terjamin, tuturnya.Selanjutnya, kata dia, Dapur SPPG Sukatani baru beroperasi selama tiga minggu dan saat ini masih dalam tahap pengurusan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Akan tetapi, seluruh relawan yang bekerja di dapur telah memiliki sertifikat penjamah makanan sebagai syarat utama operasional. Kami punya total 50 orang tim tiga di antaranya staf inti seperti ahli gizi dan akuntan, sisanya relawan yang sudah bersertifikat penjamah makanan, ungkapnya.Sebagai langkah evaluasi, pihak SPPG Sukatani akan meningkatkan pengawasan bahan baku dan waktu distribusi agar kejadian serupa tidak terulang.*** Sampel makanan bergizi gratis yang disajikan ke siswa SMP Swasta Bina Karya di Desa Sukatani, Bandung Barat. Sampel makanan bergizi gratis yang disajikan ke siswa SMP Swasta Bina Karya di Desa Sukatani, Bandung Barat. Kepala SPPG Sukatani, Muhammad Tiogranada, membantah bahwa kejadian tersebut disebabkan oleh makanan bergizi gratis yang mereka olah. Bahkan, Ia menegaskan bahwa seluruh proses memasak dan pendistribusian dilakukan sesuai standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku. Baca Juga:Labkes Temukan Air di Bandung Barat Terkontaminasi: Sarankan SPPG Gunakan Filter UV Cegah Keracunan MBG Ini bukan keracunan dari MBG. Proses kami sudah sesuai SOP, dari pengolahan bahan hingga distribusi. Kami tidak memasak terburu-buru, bahan juga kami jaga dengan ketat, ujar Tiogranada saat ditemui dilokasi dapur SPPG Sukatani. Menurutnya, berdasarkan pengecekan langsung ke sekolah, beberapa siswa diketahui berolahraga dan jajan di luar sekolah sebelum menyantap makanan MBG. Hal itu, katanya, menjadi salah satu faktor yang perlu diperiksa lebih lanjut. Kami datang langsung ke sekolah dan menanyakan kronologinya. Ada siswa yang olahraga dan jajan dulu sebelum makan MBG. Jadi, belum bisa disimpulkan penyebabnya tanpa hasil laboratorium, jelasnya. Baca Juga:Warga Tolak Dapur MBG Batununggal Bandung, Walikota Farhan Janji Mediasi Selain itu, ia menjelaskan, dapur SPPG Sukatani setiap hari memproduksi sekitar 1.200 porsi makanan bergizi untuk didistribusikan ke 15 sekolah di wilayah sekitar, mulai dari jenjang PAUD, TK, SD, hingga SMP. Menurutnya, distribusi MBG ke sekolah dilakukan dengan memperhatikan jarak agar makanan tetap higienis dan layak konsumsi. Kami memang memprioritaskan sekolah-sekolah di sekitar dapur agar distribusi tidak terlalu lama, katanya. Sebagai bentuk tanggung jawab, pihaknya langsung membantu proses evakuasi siswa ke Puskesmas. Kami bergerak cepat. Mobil distribusi dan kendaraan pribadi dapur kami gunakan untuk membawa siswa ke Puskesmas, ujar Tiogranada. Menanggapi isu kualitas air di wilayah Bandung Barat yang sempat terkontaminasi Ecoli, Tiogranada menegaskan bahwa dapur SPPG tidak menggunakan air mentah, melainkan air galon bersih yang diganti setiap hari. Kami pakai air galon untuk memasak. Setiap hari diganti baru. Kami juga sedang mengajukan pemasangan filter UV agar standar kebersihan semakin terjamin, tuturnya. Selanjutnya, kata dia, Dapur SPPG Sukatani baru beroperasi selama tiga minggu dan saat ini masih dalam tahap pengurusan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Akan tetapi, seluruh relawan yang bekerja di dapur telah memiliki sertifikat penjamah makanan sebagai syarat utama operasional. Kami punya total 50 orang tim tiga di antaranya staf inti seperti ahli gizi dan akuntan, sisanya relawan yang sudah bersertifikat penjamah makanan, ungkapnya. Sebagai langkah evaluasi, pihak SPPG Sukatani akan meningkatkan pengawasan bahan baku dan waktu distribusi agar kejadian serupa tidak terulang.***",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/11/11/2326692745.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019784801/13-siswa-smp-bina-karya-di-bandung-barat-diduga-keracunan-mbg-kepala-sppg-sukatani-jelaskan-kronologi?page=all,fd564c8515feee7d28ae31aa2c626f8ccc94b1b98af887645b4e97ff57d46e3c,2025-11-13 19:44:49.544 481,detik,mbg,2025-11-13 15:28:00,"Lepas 2.000 Peserta Magang ke Jepang, Menaker Tekankan Santun hingga Rajin","Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli melepas 2.000 peserta magang ke Jepang yang tergabung dalam Asosiasi Penyelenggara Pemagangan Luar Negeri (AP2LN) Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Bali dan Indonesia Timur. Acara pelepasan dilakukan di Monumen Bajra Shandi, Denpasar, Bali, hari ini. Dalam sambutannya, Yassierli mengapresiasi para peserta yang telah berhasil melewati proses pembekalan dan persiapan untuk bekerja di Jepang. Menurutnya, kesempatan ini merupakan momentum berharga untuk meningkatkan kualitas diri sekaligus membawa nama baik Indonesia di kancah internasional. ""Adik-adik semua adalah duta bangsa yang akan membawa nama baik Indonesia di Jepang. Ini kesempatan luar biasa. Kalian sudah dibekali dengan pengetahuan dan pelatihan, maka manfaatkanlah kesempatan ini sebaik-baiknya,"" ujar Yassierli dalam keterangan tertulis, Kamis (13/11/2025). Pada kesempatan tersebut, Yassierli juga menyampaikan sejumlah pesan kepada para calon pemagang, yakni empat nilai utama dalam konsep STAR (Santun, Tangguh, Adaptif, dan Rajin). Pertama, santun, mencerminkan kepribadian khas bangsa Indonesia yang dikenal ramah dan sopan. ""Orang Indonesia dikenal dengan kesantunannya. Di mana pun kalian berada, jagalah sikap, tutur kata, dan perilaku. Kesantunan adalah identitas kita yang harus dipertahankan,"" pesannya. Kedua, tangguh, menggambarkan pentingnya kekuatan mental dan daya juang untuk menghadapi tantangan hidup di negeri orang. ""Kalian tidak boleh jadi anak manja. Sukses di masa depan membutuhkan pengorbanan. Kesulitan pasti ada, tapi orang yang tangguh selalu punya prinsip: kalau orang lain bisa, saya juga bisa,"" tegasnya. Ketiga, adaptif, yaitu kemampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan dan budaya baru tanpa kehilangan jati diri sebagai orang Indonesia. ""Kalian akan menghadapi budaya kerja dan kehidupan yang berbeda. Adaptiflah terhadap perubahan, tapi jangan sampai kehilangan nilai-nilai Indonesia. Jangan sampai pulang lebih Jepang dari orang Jepang,"" ucapnya. Keempat, rajin, yang berarti memiliki semangat belajar sepanjang hayat. ""Dunia terus berubah, teknologi terus berkembang. Mentalitas orang sukses adalah mentalitas pembelajar. Jangan pernah berhenti belajar hal baru,"" sambungnya. Lebih lanjut, Yassierli menjelaskan pemerintah bertanggung jawab konstitusional dalam membuka dan memperluas lapangan kerja bagi seluruh warga negara. Salah satu upaya ini dilakukan melalui program pemagangan ke luar negeri. ""Kami dari pemerintah sangat paham, sangat sadar, bahwa lapangan kerja adalah tanggung jawab negara. Karena itu, program pemagangan, baik di dalam maupun luar negeri, menjadi perhatian serius kami. Pemerintah tidak diam, dan kami akan terus mendukung agar jumlah peserta magang meningkat dari tahun ke tahun,"" paparnya. Ia menambahkan, pemerintah juga telah meluncurkan program magang dalam negeri bagi lulusan sarjana dan diploma. Program ini dirancang untuk memberikan pengalaman kerja dan keterampilan praktis bagi lulusan muda yang akan memasuki dunia kerja. ""Magang dalam negeri sudah kita launching untuk lulusan sarjana dan diploma. Alhamdulillah, lowongan yang tersedia mencapai 85 ribu, ditambah batch pertama sekitar 20 ribu, sehingga target kita 100 ribu peserta magang dalam negeri. Tujuannya sama, menyiapkan lulusan kita agar siap bekerja dan berdaya saing,"" jelasnya. Yassierli juga mengingatkan program magang bukan sekadar tentang memperoleh uang saku, melainkan tentang meningkatkan keterampilan, wawasan, dan karakter kerja yang unggul. ""Yang diterima bukan hanya uang saku, tapi bagaimana meningkatkan keterampilan dan kemampuan adaptasi. Ini adalah bagian dari upaya kita membentuk SDM Indonesia yang siap menghadapi tantangan global,"" ucapnya. Pada kesempatan ini, Yassierli juga menyampaikan arah kebijakan pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja berbasis potensi lokal. Ia menuturkan Presiden telah menegaskan pentingnya membangun ekosistem kerja yang berpijak pada kekuatan daerah dan sumber daya lokal. ""Presiden menyampaikan bahwa lapangan kerja yang kita ciptakan harus berbasis pada keunggulan dan sumber daya daerah. Karena itu, pemerintah menjalankan berbagai program seperti MBG, penguatan 80 ribu koperasi, 1.000 kampung nelayan, dan hilirisasi nasional. Semuanya diarahkan untuk meningkatkan nilai tambah dari potensi lokal kita,"" pungkasnya. Simak juga Video: Cerita WNI Urus VISA Kerja ke Jepang, Salah Satunya Buat #KaburAjaDulu",Inkana Izatifiqa R. Putri -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/13/kemnaker-1763022457731_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8208983/lepas-2-000-peserta-magang-ke-jepang-menaker-tekankan-santun-hingga-rajin,b267373dd28af79242e269e24d3ded5509a176afe1e2b0ed6b0114d4e07071e2,2025-11-13 19:44:58.932 482,pikiranrakyat,mbg,2025-11-11 10:39:00,Labkes Temukan Air di Bandung Barat Terkontaminasi: Sarankan SPPG Gunakan Filter UV Cegah Keracunan MBG,"PIKIRAN RAKYAT Dugaan penyebab utama keracunan massal siswa penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) akhirnya mulai terungkap. Koordinator Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) Dinas Kesehatan (Dinkes) KBB, Sudarsono, membeberkan, bahwa adanya temuan bakteri E. coli serta kandungan nitrit positif dalam sampel air dan makanan yang dikonsumsi para siswa. Setelah kejadian, kami memeriksa sisa makanan dan air. Hasilnya, memang positif mengandung nitrit, ujar Sudarsono saat dihubungi, Selasa, 11 November 2025. Menurutnya, nitrit sebenarnya dapat terbentuk secara alami dari nitrat (NO ) yang terdapat pada sayuran. Namun, perubahan dari nitrat menjadi nitrit bisa terjadi ketika ada kontaminasi bakteri, termasuk dari air yang tidak steril. Bakteri dari air atau peralatan masak bisa memicu perubahan nitrat menjadi nitrit. Itulah yang berbahaya karena bisa mengikat hemoglobin dalam darah dan menghambat penyerapan oksigen, jelasnya. Sudarsono pun menjelaskan, dari hasil pemeriksaan Labkesmas menunjukkan sejumlah Sentra Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Bandung Barat menggunakan air bersih yang mengandung bakteri coliform dan E. coli. Padahal, sesuai Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 2 Tahun 2023, kadar coliform maupun E. coli dalam air minum harus nol. Beberapa SPPG ditemukan ada coliform-nya. Karena itu, sekarang diwajibkan untuk memasak hanya menggunakan air minum, bukan air bersih biasa, katanya. Untuk mencuci peralatan, lanjut Sudarsono, masih diperbolehkan memakai air bersih. Tetapi, harus melalui proses perebusan atau disterilisasi terlebih dahulu. Menindaklanjuti temuan dari Badan Gizi Nasional (BGN) yang telah mengeluarkan instruksi baru agar seluruh dapur penyelenggara MBG menggunakan air bersertifikat, yakni air minum yang telah memenuhi standar SNI atau sertifikasi BPOM. Ia pun menyarankan, agar setiap SPPG di Bandung Barat diwajibkan memasang alat penyaring (filter) dan sinar ultraviolet (UV) untuk membunuh bakteri dalam air. Sekarang semua SPPG harus dilengkapi filter dan UV. Itu membunuh bakteri di air supaya tidak ada lagi kontaminasi, ucapnya. Selain itu, Sudarsono juga menanggapi pernyataan BGN yang menyebut Bandung Barat menjadi daerah pemicu kasus keracunan MBG secara nasional. Ia tidak menampik adanya kelalaian dalam pengelolaan air. Maka, pihaknya menegaskan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat kini telah melakukan langkah korektif. Memang hasil uji air di Lembang kemarin positif E. coli. Tapi sekarang semua sudah diperbaiki. Air diolah pakai UV dan hasil uji terbaru sudah nol bakteri, ungkapnya. Sudarsono menambahkan, gejala keracunan akibat nitrit berbeda dengan keracunan bakteri biasa. Kalau keracunan bakteri biasanya disertai diare hebat. Tapi kalau nitrit, pasiennya cenderung sesak napas, lemas, karena kekurangan oksigen, jelasnya. Sebagai langkah pencegahan, Labkesmas Bandung Barat merekomendasikan: 1. Semua SPPG wajib menggunakan air minum bersertifikat untuk memasak. 2. Pemasangan filter dan alat UV untuk sterilisasi air. 3. Pemeriksaan laboratorium rutin terhadap sumber air dan bahan pangan. Kalau semua standar itu dipenuhi, tidak akan ada lagi kasus keracunan akibat nitrit di Bandung Barat, pungkasnya. Diberitakan sebelumnya, Badan Gizi Nasional (BGN) menggelar rapat koordinasi bersama seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan mitra Makan Bergizi Gratis (MBG) se Kabupaten Bandung Barat (KBB) Jawa Barat, yang diselenggarakan di Hotel Mansion Pine, Kota Baru Parahyangan, Sabtu, 1 November 2025 malam.Adapun dalam rapat koordinasi tersebut, BGN menyoroti kasus dugaan keracunan makanan pada program MBG yang terjadi di beberapa sekolah berbagai jenjang pendidikan di wilayah Cipongkor, Cihampelas, Cisarua dan Lembang. Menurut Kepala BGN, Dadan Hindayana, penyebab utama kejadian keracunan massal tersebut diduga kuat berasal dari kualitas air bersih yang digunakan dalam proses pengolahan makanan. Pasalnya, ia menilai, hasil kajian awal dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan sekitar 75 persen penyebab keracunan di Bandung Barat berkaitan dengan air yang tidak memenuhi standar kebersihan. Dari hasil kajian Kemenkes, 50 persen penyebab keracunan berasal dari air, khusus di Bandung Barat, angkanya mencapai 75 persen, ujar Kepala BGN, Dadan Hindayana. Oleh karenanya, Dadan menekankan, agar seluruh dapur SPPG untuk menggunakan air bersih yang telah bersertifikat atau berstandar kualitas resmi, baik air kemasan maupun air isi ulang yang lolos uji laboratorium. Jangan ragu soal biaya operasional. Berapa pun kebutuhan air bersih akan dibayar. Tolong jangan gunakan air mentah, karena bakteri E. coli bisa menular dari situ, ucapnya. Ia juga mengingatkan pentingnya kebersihan saat mencuci bahan makanan. Bahkan buah yang sudah dikupas pun harus dicuci ulang dengan air matang. ""Hal kecil seperti ini sering diabaikan, padahal bisa memicu kontaminasi, ungkapnya. Air bersih seharusnya bebas dari bakteri Escherichia coli. Keberadaan E. coli menjadi indikasi kontaminasi tinja, yang berarti air tersebut tidak aman dikonsumsi dan dapat menimbulkan gejala seperti diare parah, kram perut, muntah, dan demam ringan selama 5 10 hari.*** Berita PilihanJPPI Bilang Pemerintah Belum Berhasil Lindungi Anak Sekolah dari Bahaya Program Makan Bergizi Gratis/MBGUsai Dana MBG Rp1 Miliar Raib, Kepala SPPG Pangauban Bandung Barat Diduga Dapat Bekingan KeluargaBiaya Perawatan Korban Keracunan Massal Program MBG Bandung Barat Tembus Rp400 JutaAnggur Hijau Terkontaminasi Sianida di Menu MBG, Komisi IV DPR Pertanyakan Mentan Andi Amran SulaimanDapur SPPG Pangauban Bandung Barat Tutup: Ribuan Siswa Terdampak Imbas Dana MBG Rp1 Miliar RaibProgram MBG Turut Pengaruhi Harga Bahan Pangan di Kota BandungImbas Dana MBG Rp1 Miliar Raib: Pelajar di KBB Keluhkan Uang Jajan Boros, 53 Pekerja NganggurMendes PDT Sarankan Bumdes di Bandung Barat Jalin MoU Dengan SPPG: Pasok Pangan Untuk Program MBGWarga Tolak Dapur MBG Batununggal Bandung, Walikota Farhan Janji MediasiDPRD Bandung Barat Desak BGN Transparansi Data, Ragukan Klaim Kualitas Air Pemicu Keracunan MBG Berita PilihanJPPI Bilang Pemerintah Belum Berhasil Lindungi Anak Sekolah dari Bahaya Program Makan Bergizi Gratis/MBGUsai Dana MBG Rp1 Miliar Raib, Kepala SPPG Pangauban Bandung Barat Diduga Dapat Bekingan KeluargaBiaya Perawatan Korban Keracunan Massal Program MBG Bandung Barat Tembus Rp400 JutaAnggur Hijau Terkontaminasi Sianida di Menu MBG, Komisi IV DPR Pertanyakan Mentan Andi Amran SulaimanDapur SPPG Pangauban Bandung Barat Tutup: Ribuan Siswa Terdampak Imbas Dana MBG Rp1 Miliar RaibProgram MBG Turut Pengaruhi Harga Bahan Pangan di Kota BandungImbas Dana MBG Rp1 Miliar Raib: Pelajar di KBB Keluhkan Uang Jajan Boros, 53 Pekerja NganggurMendes PDT Sarankan Bumdes di Bandung Barat Jalin MoU Dengan SPPG: Pasok Pangan Untuk Program MBGWarga Tolak Dapur MBG Batununggal Bandung, Walikota Farhan Janji MediasiDPRD Bandung Barat Desak BGN Transparansi Data, Ragukan Klaim Kualitas Air Pemicu Keracunan MBG Berita Pilihan JPPI Bilang Pemerintah Belum Berhasil Lindungi Anak Sekolah dari Bahaya Program Makan Bergizi Gratis/MBGUsai Dana MBG Rp1 Miliar Raib, Kepala SPPG Pangauban Bandung Barat Diduga Dapat Bekingan KeluargaBiaya Perawatan Korban Keracunan Massal Program MBG Bandung Barat Tembus Rp400 JutaAnggur Hijau Terkontaminasi Sianida di Menu MBG, Komisi IV DPR Pertanyakan Mentan Andi Amran SulaimanDapur SPPG Pangauban Bandung Barat Tutup: Ribuan Siswa Terdampak Imbas Dana MBG Rp1 Miliar RaibProgram MBG Turut Pengaruhi Harga Bahan Pangan di Kota BandungImbas Dana MBG Rp1 Miliar Raib: Pelajar di KBB Keluhkan Uang Jajan Boros, 53 Pekerja NganggurMendes PDT Sarankan Bumdes di Bandung Barat Jalin MoU Dengan SPPG: Pasok Pangan Untuk Program MBGWarga Tolak Dapur MBG Batununggal Bandung, Walikota Farhan Janji MediasiDPRD Bandung Barat Desak BGN Transparansi Data, Ragukan Klaim Kualitas Air Pemicu Keracunan MBG JPPI Bilang Pemerintah Belum Berhasil Lindungi Anak Sekolah dari Bahaya Program Makan Bergizi Gratis/MBG JPPI Bilang Pemerintah Belum Berhasil Lindungi Anak Sekolah dari Bahaya Program Makan Bergizi Gratis/MBG JPPI Bilang Pemerintah Belum Berhasil Lindungi Anak Sekolah dari Bahaya Program Makan Bergizi Gratis/MBG JPPI Bilang Pemerintah Belum Berhasil Lindungi Anak Sekolah dari Bahaya Program Makan Bergizi Gratis/MBG Usai Dana MBG Rp1 Miliar Raib, Kepala SPPG Pangauban Bandung Barat Diduga Dapat Bekingan Keluarga Usai Dana MBG Rp1 Miliar Raib, Kepala SPPG Pangauban Bandung Barat Diduga Dapat Bekingan Keluarga Usai Dana MBG Rp1 Miliar Raib, Kepala SPPG Pangauban Bandung Barat Diduga Dapat Bekingan Keluarga Usai Dana MBG Rp1 Miliar Raib, Kepala SPPG Pangauban Bandung Barat Diduga Dapat Bekingan Keluarga Biaya Perawatan Korban Keracunan Massal Program MBG Bandung Barat Tembus Rp400 Juta Biaya Perawatan Korban Keracunan Massal Program MBG Bandung Barat Tembus Rp400 Juta Biaya Perawatan Korban Keracunan Massal Program MBG Bandung Barat Tembus Rp400 Juta Biaya Perawatan Korban Keracunan Massal Program MBG Bandung Barat Tembus Rp400 Juta Anggur Hijau Terkontaminasi Sianida di Menu MBG, Komisi IV DPR Pertanyakan Mentan Andi Amran Sulaiman Anggur Hijau Terkontaminasi Sianida di Menu MBG, Komisi IV DPR Pertanyakan Mentan Andi Amran Sulaiman Anggur Hijau Terkontaminasi Sianida di Menu MBG, Komisi IV DPR Pertanyakan Mentan Andi Amran Sulaiman Anggur Hijau Terkontaminasi Sianida di Menu MBG, Komisi IV DPR Pertanyakan Mentan Andi Amran Sulaiman Dapur SPPG Pangauban Bandung Barat Tutup: Ribuan Siswa Terdampak Imbas Dana MBG Rp1 Miliar Raib Dapur SPPG Pangauban Bandung Barat Tutup: Ribuan Siswa Terdampak Imbas Dana MBG Rp1 Miliar Raib Dapur SPPG Pangauban Bandung Barat Tutup: Ribuan Siswa Terdampak Imbas Dana MBG Rp1 Miliar Raib Dapur SPPG Pangauban Bandung Barat Tutup: Ribuan Siswa Terdampak Imbas Dana MBG Rp1 Miliar Raib Program MBG Turut Pengaruhi Harga Bahan Pangan di Kota Bandung Program MBG Turut Pengaruhi Harga Bahan Pangan di Kota Bandung Program MBG Turut Pengaruhi Harga Bahan Pangan di Kota Bandung Program MBG Turut Pengaruhi Harga Bahan Pangan di Kota Bandung Imbas Dana MBG Rp1 Miliar Raib: Pelajar di KBB Keluhkan Uang Jajan Boros, 53 Pekerja Nganggur Imbas Dana MBG Rp1 Miliar Raib: Pelajar di KBB Keluhkan Uang Jajan Boros, 53 Pekerja Nganggur Imbas Dana MBG Rp1 Miliar Raib: Pelajar di KBB Keluhkan Uang Jajan Boros, 53 Pekerja Nganggur Imbas Dana MBG Rp1 Miliar Raib: Pelajar di KBB Keluhkan Uang Jajan Boros, 53 Pekerja Nganggur Mendes PDT Sarankan Bumdes di Bandung Barat Jalin MoU Dengan SPPG: Pasok Pangan Untuk Program MBG Mendes PDT Sarankan Bumdes di Bandung Barat Jalin MoU Dengan SPPG: Pasok Pangan Untuk Program MBG Mendes PDT Sarankan Bumdes di Bandung Barat Jalin MoU Dengan SPPG: Pasok Pangan Untuk Program MBG Mendes PDT Sarankan Bumdes di Bandung Barat Jalin MoU Dengan SPPG: Pasok Pangan Untuk Program MBG Warga Tolak Dapur MBG Batununggal Bandung, Walikota Farhan Janji Mediasi Warga Tolak Dapur MBG Batununggal Bandung, Walikota Farhan Janji Mediasi Warga Tolak Dapur MBG Batununggal Bandung, Walikota Farhan Janji Mediasi Warga Tolak Dapur MBG Batununggal Bandung, Walikota Farhan Janji Mediasi DPRD Bandung Barat Desak BGN Transparansi Data, Ragukan Klaim Kualitas Air Pemicu Keracunan MBG DPRD Bandung Barat Desak BGN Transparansi Data, Ragukan Klaim Kualitas Air Pemicu Keracunan MBG DPRD Bandung Barat Desak BGN Transparansi Data, Ragukan Klaim Kualitas Air Pemicu Keracunan MBG DPRD Bandung Barat Desak BGN Transparansi Data, Ragukan Klaim Kualitas Air Pemicu Keracunan MBG",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/23/4095586147.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019783907/labkes-temukan-air-di-bandung-barat-terkontaminasi-sarankan-sppg-gunakan-filter-uv-cegah-keracunan-mbg?page=all,81cff3e65443e4ee1cf855501450827f33ea2607547fae1fb1ca8125ea95e379,2025-11-13 19:45:00.809 483,kompas,mbg,2025-11-12 16:32:03,BGN Sebut Tanaman Terlalu Banyak Diberi Nitrogen Sebabkan Keracunan MBG,"JAKARTA, KOMPAS.com -Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyebutkan, kasus keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jawa Barat (Jabar) terjadi akibat masalah air dan infeksi nitrit yang tinggi.Hal tersebut disampaikan Dadan saat menghadiri rapat bersama Komisi IX DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (12/11/2025).""Terkait kajian masalah, betul masalah lebih banyak diJawa Barat. Garut, Cianjur, Bandung Barat, dan ditambah dengan Sleman. Nah itu, daerah endemik untuk kejadian, karena itu yang paling tinggi. Kemarin timnya Bu Waka sudah mendapatkan gambaran, bahkan bukan hanya masalah air, tapi ternyatainfeksi nitritcukup tinggi,"" ujar Dadan, Rabu.Baca juga:Soal Keracunan MBG Lembang, Nitrit Ditemukan di Pakcoy Tumis hingga NasiDadan menuturkan, salah satu faktor yang menyebabkan tingginya kandungan nitrit pada menu MBG adalah praktik budidaya oleh para petani.Menurut dia, petani terlalu banyak memberikan nitrogen terhadap tanaman sehingga meningkatkan kandungan nitrit pada tanaman tersebut.""Dan itu mungkin disebabkan oleh praktikbudidaya petani, yang terlalu banyak memberikan nitrogen, sehingga kandungan nitrit di dalam tanaman itu cukup tinggi,"" kata Dadan.Dadan membeberkan, kejadian seperti itu sering terjadi di Bandung Barat di mana ada tiga anak yang mengalami gangguan pencernaan hanya karena makan buah melon.Baca juga:Apa Itu Nitrit? Senyawa yang Disebut BGN Jadi Biang Keladi Keracunan Massal MBG Bandung Barat""Dan itu terjadi di daerah yang memang sering kali kejadian di Bandung Barat, itu bahkan ada tiga orang anak alami gangguan pencernaan hanya karena makan melon. Jadi ini kemungkinan ada memang kandungan nitrit di melon tersebut. Termasuk juga sayuran, jadi itu kajian kita sementara,"" ujar dia.Ia menyebutkan, BGN akan melakukan konsolidasi untuk mengatasi masalahkeracunan MBGakibat kandungan nitrit.""Kita kumpulkan seluruh mitra, seluruh Ka SPPG, ahli gizi, dan Pak Wakil Ketua DPR juga ikut hadir memberikan penjelasan, termasuk juga akan melakukan di Bandung, mungkin di daerah-daerah yang endemik kejadian ini kita akan konsolidasi,"" ujar Dadan.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com -Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyebutkan, kasus keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jawa Barat (Jabar) terjadi akibat masalah air dan infeksi nitrit yang tinggi. Hal tersebut disampaikan Dadan saat menghadiri rapat bersama Komisi IX DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (12/11/2025). ""Terkait kajian masalah, betul masalah lebih banyak diJawa Barat. Garut, Cianjur, Bandung Barat, dan ditambah dengan Sleman. Nah itu, daerah endemik untuk kejadian, karena itu yang paling tinggi. Kemarin timnya Bu Waka sudah mendapatkan gambaran, bahkan bukan hanya masalah air, tapi ternyatainfeksi nitritcukup tinggi,"" ujar Dadan, Rabu. Baca juga:Soal Keracunan MBG Lembang, Nitrit Ditemukan di Pakcoy Tumis hingga Nasi Dadan menuturkan, salah satu faktor yang menyebabkan tingginya kandungan nitrit pada menu MBG adalah praktik budidaya oleh para petani. Menurut dia, petani terlalu banyak memberikan nitrogen terhadap tanaman sehingga meningkatkan kandungan nitrit pada tanaman tersebut. ""Dan itu mungkin disebabkan oleh praktikbudidaya petani, yang terlalu banyak memberikan nitrogen, sehingga kandungan nitrit di dalam tanaman itu cukup tinggi,"" kata Dadan. Dadan membeberkan, kejadian seperti itu sering terjadi di Bandung Barat di mana ada tiga anak yang mengalami gangguan pencernaan hanya karena makan buah melon. Baca juga:Apa Itu Nitrit? Senyawa yang Disebut BGN Jadi Biang Keladi Keracunan Massal MBG Bandung Barat ""Dan itu terjadi di daerah yang memang sering kali kejadian di Bandung Barat, itu bahkan ada tiga orang anak alami gangguan pencernaan hanya karena makan melon. Jadi ini kemungkinan ada memang kandungan nitrit di melon tersebut. Termasuk juga sayuran, jadi itu kajian kita sementara,"" ujar dia. Ia menyebutkan, BGN akan melakukan konsolidasi untuk mengatasi masalahkeracunan MBGakibat kandungan nitrit. ""Kita kumpulkan seluruh mitra, seluruh Ka SPPG, ahli gizi, dan Pak Wakil Ketua DPR juga ikut hadir memberikan penjelasan, termasuk juga akan melakukan di Bandung, mungkin di daerah-daerah yang endemik kejadian ini kita akan konsolidasi,"" ujar Dadan.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/vRQbCq2J4_JvnfZsgwv2lxkmH90=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/03/690886de034fa.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/11/12/16320341/bgn-sebut-tanaman-terlalu-banyak-diberi-nitrogen-sebabkan-keracunan-mbg,1b63cdf500049e549884682e6615fd73bbc7718b18b4177561942274f2b9cf70,2025-11-13 19:46:57.491 484,detik,mbg,2025-11-13 15:01:00,Program MBG di 7 Sekolah Kaltara Disetop gegara Tak Ada Ahli Gizi,"Program Makan Bergizi Gratis ( MBG ) yang ditujukan untuk siswa di 7 sekolah Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, dipastikan kembali tidak beroperasi. Sebelumnya program ini sempat terhenti karena masalah internal, kini kembali mandek karena kekosongan tenaga ahli gizi. Penghentian program MBG di Malinau dikonfirmasi langsung oleh Kepala SPPG Batu Lidung, Anugrah Jalung. Ia membenarkan layanan makanan bergizi untuk para siswa terpaksa dihentikan untuk sementara waktu. ""Iya betul, terhenti mulai Rabu, 12 November,"" ujar Anugrah Jalung dilansir detikKalimantan , Kamis (13/10/2025). Ia menegaskan berhentinya program vital ini murni disebabkan ketiadaan tenaga profesional di bidang gizi. ""Karena penyebabnya kekosongan ahli gizi,"" ucapnya. Anugrah menjelaskan langkah penghentian sementara ini terpaksa diambil karena adanya kendala teknis dan ketiadaan ahli gizi. Padahal, peran ahli gizi sangat penting untuk memastikan kualitas, standar, dan keamanan pangan yang dikonsumsi para siswa. ""Kami mohon pengertian dari semua pihak bahwa langkah ini diambil semata-mata demi menjaga standar gizi dan kesehatan anak-anak,"" tutur Anugrah. Simak selengkapnya di sini. Simak juga Video: Kepala BGN Ungkap Alasan Banyak Kasus Keracunan MBG di Jawa Barat",Oktavian Balang -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/08/15/program-mbg-di-malinau-1755225625421_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8208904/program-mbg-di-7-sekolah-kaltara-disetop-gegara-tak-ada-ahli-gizi,0731994671556ab2e63646bac3c6838700375ba6a0fbc576fec3d6b48231bbc5,2025-11-13 19:45:09.446 485,pikiranrakyat,mbg,2025-11-10 16:33:13,"DPRD Bandung Barat Desak BGN Transparansi Data, Ragukan Klaim Kualitas Air Pemicu Keracunan MBG","PIKIRAN RAKYAT- Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bandung Barat (KBB) sekaligus Koordinator Komisi III, Asep Dedi, menyoroti pernyataan Badan Gizi Nasional (BGN) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terkait dugaan penyebab keracunan massal dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayahnya. Menurut Asep, pernyataan BGN yang menyebut bakteri E. Coli pada air sebagai penyebab utama dinilai belum transparan dan justru menimbulkan kepanikan di masyarakat. Bahkan, ia menegaskan perlunya transparansi dan kejujuran data kepada masyarakat. ""Kami sejatinya berharap BGN dan Kemenkes transparan dalam menyampaikan penyebab utama keracunan massal di KBB ini. Apakah memang murni karena kualitas air, atau ada faktor lain yang belum disampaikan ke publik secara terbuka? ujar Asep saat dikonfirmasi pada, Senin 10 November 2025. Baca Juga:BGN Ungkap Penyebab Keracunan MBG di Bandung Barat Akibat Bakteri Ecoli: SPPG Wajib Gunakan Air Bersertifikat Menurutnya, pernyataan sepihak dari BGN dapat menimbulkan efek negatif di tengah masyarakat. ""Padahal mayoritas warga Bandung Barat selama ini aman menggunakan air sumur dan sumber lokal lainnya. Jangan sampai pernyataan seperti ini merusak citra daerah dan menimbulkan kecemasan kolektif, tegasnya. Asep juga mempertanyakan lingkup investigasi yang dilakukan BGN dan Kemenkes terkait faktor utama penyebab keracunan massal MBG di Bandung Barat. Apakah pemeriksaan sudah komprehensif? Jangan hanya fokus pada air, tapi juga cek bahan makanan mentah, kebersihan peralatan, proses pengolahan, dan kemungkinan human error lainnya. Bisa jadi penyebabnya lebih kompleks dari sekadar air, ujarnya. Wakil Ketua DPRD KBB Asep Dedi menilai pernyataan BGN dan Kemenkes soal E. Coli sebagai penyebab keracunan massal belum transparan dan menimbulkan kepanikan publik. Wakil Ketua DPRD KBB Asep Dedi menilai pernyataan BGN dan Kemenkes soal E. Coli sebagai penyebab keracunan massal belum transparan dan menimbulkan kepanikan publik. Wakil Ketua DPRD KBB Asep Dedi menilai pernyataan BGN dan Kemenkes soal E. Coli sebagai penyebab keracunan massal belum transparan dan menimbulkan kepanikan publik. Ia mendesak agar BGN dan Kemenkes berkoordinasi intensif dengan Pemerintah Daerah (Pemda) KBB serta DPRD sebelum menyampaikan hasil ke publik. Kami minta data dan metodologi yang jelas. Publik berhak tahu secara utuh, di titik mana terjadi kontaminasi? Apakah di sumber air atau di tempat penyimpanan di SPPG? Jangan sampai generalisasi justru membuat warga resah, pungkasnya. Baca Juga:DPRD Ungkap Biaya Tagihan Rawat Korban MBG di Bandung Barat Tembus Ratusan Juta: BGN Atau Pemkab yang Bayar? Sebelumnya, Kepala BGN Dadan Hindayana mengungkapkan hasil investigasi awal menunjukkan bahwa kontaminasi bakteri E. Coli pada air yang digunakan dalam pengolahan makanan menjadi pemicu utama kasus tersebut. Dadan juga menyebut, berdasarkan kajian awal Kemenkes, 75 persen kasus keracunan makanan di Bandung Barat berkaitan dengan air yang tidak memenuhi standar kebersihan. Selain itu, BGN merekomendasikan agar seluruh Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) tidak lagi menggunakan air mentah dalam proses pengolahan makanan.*** Berita PilihanKeracunan Makanan di Cihampelas Tembus 192 Siswa, BGN Diminta Evaluasi Dapur MGBKomisi IV DPRD KBB Desak Evaluasi Total Program MBG Usai 619 Siswa Keracunan di Cipongkor, BGN Harus TelitiBGN Turun Gunung Investigasi Kasus Keracunan Massal Program MBG di Cisarua Bandung Barat Berita PilihanKeracunan Makanan di Cihampelas Tembus 192 Siswa, BGN Diminta Evaluasi Dapur MGBKomisi IV DPRD KBB Desak Evaluasi Total Program MBG Usai 619 Siswa Keracunan di Cipongkor, BGN Harus TelitiBGN Turun Gunung Investigasi Kasus Keracunan Massal Program MBG di Cisarua Bandung Barat Berita Pilihan Keracunan Makanan di Cihampelas Tembus 192 Siswa, BGN Diminta Evaluasi Dapur MGBKomisi IV DPRD KBB Desak Evaluasi Total Program MBG Usai 619 Siswa Keracunan di Cipongkor, BGN Harus TelitiBGN Turun Gunung Investigasi Kasus Keracunan Massal Program MBG di Cisarua Bandung Barat Keracunan Makanan di Cihampelas Tembus 192 Siswa, BGN Diminta Evaluasi Dapur MGB Keracunan Makanan di Cihampelas Tembus 192 Siswa, BGN Diminta Evaluasi Dapur MGB Keracunan Makanan di Cihampelas Tembus 192 Siswa, BGN Diminta Evaluasi Dapur MGB Keracunan Makanan di Cihampelas Tembus 192 Siswa, BGN Diminta Evaluasi Dapur MGB Komisi IV DPRD KBB Desak Evaluasi Total Program MBG Usai 619 Siswa Keracunan di Cipongkor, BGN Harus Teliti Komisi IV DPRD KBB Desak Evaluasi Total Program MBG Usai 619 Siswa Keracunan di Cipongkor, BGN Harus Teliti Komisi IV DPRD KBB Desak Evaluasi Total Program MBG Usai 619 Siswa Keracunan di Cipongkor, BGN Harus Teliti Komisi IV DPRD KBB Desak Evaluasi Total Program MBG Usai 619 Siswa Keracunan di Cipongkor, BGN Harus Teliti BGN Turun Gunung Investigasi Kasus Keracunan Massal Program MBG di Cisarua Bandung Barat BGN Turun Gunung Investigasi Kasus Keracunan Massal Program MBG di Cisarua Bandung Barat BGN Turun Gunung Investigasi Kasus Keracunan Massal Program MBG di Cisarua Bandung Barat BGN Turun Gunung Investigasi Kasus Keracunan Massal Program MBG di Cisarua Bandung Barat",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/15/2467949901.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019782390/dprd-bandung-barat-desak-bgn-transparansi-data-ragukan-klaim-kualitas-air-pemicu-keracunan-mbg?page=all,3b3914040741e6d6982c35cc43c1550a83993c83f98a61b94825457300d0696b,2025-11-13 19:45:11.663 486,detik,mbg,2025-11-12 16:36:00,"Dapur MBG di Pandeglang Belum Dibayar, Kepala BGN: Lagi Dibereskan","Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana buka suara terkait dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, yang tak beroperasi karena belum dibayar. Dadan menyebutkan hal itu sedang dibereskan. ""Semua lagi dibereskan,"" kata Dadan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/11/2025). Dadan mengatakan masalah pembayaran yang ada akan selesai minggu ini. ""Minggu ini beres semuanya,"" ujarnya. Diketahui, ribuan siswa di Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, tak mendapatkan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal itu terjadi karena dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tak menyuplai makanan. ""Ada info memang dua dapur yang berhenti beroperasi, kendalanya apa, mereka yang mungkin paham,"" kata Camat Menes, Usep Sudarman, Selasa (11/11). Usep mengatakan, akibat tidak beroperasi dua dapur itu, 6.000 siswa tidak menyantap makanan MBG. Usep belum mengetahui secara detail penyebab itu terjadi, tapi berdasarkan informasi awal, ada keterlambatan pembayaran. ""Saya kurang paham, cuman memang tadi pagi saya WhatsApp mitra (MBG) itu jawabannya ada keterlambatan pembayaran dari BGN dikarenakan ada pergantian pejabat, informasi sementara katanya begitu, saya belum bisa memastikan,"" katanya. Mitra BGN dari Dapur Umi Kaisar membenarkan pada hari ini tidak mendistribusikan MBG. Hal itu karena pihak BGN belum melakukan pembayaran operasional. ""Iya karena dana belum turun dari BGN,"" kata Umi. ""Baru hari ini kalau dapur di Menes, kalau dana sudah cair langsung operasional lagi,"" tambahnya. Simak juga Video: Penjelasan BGN soal Gaji Petugas MBG Belum Dibayar",Adrial akbar -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/12/kepala-badan-gizi-nasional-bgn-dadan-hindayana-adrialdetikcom-1762940178592_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8207368/dapur-mbg-di-pandeglang-belum-dibayar-kepala-bgn-lagi-dibereskan,faa0bcbd1508d4c6ac95faba892b0d69bce61e2454a981f1416258ba0ab008f6,2025-11-13 19:49:04.564 487,detik,mbg,2025-11-13 14:53:00,Pimpinan Komisi IX DPR: SPPG Polri Jadi Contoh yang Sangat Baik,"Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, M Yahya Zaini , mengapresiasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri dalam pemenuhan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Yahya mengatakan SPPG Polri menjadi contoh dalam penerapan standard operating procedure (SOP) tata kelola pelaksanaan MBG yang benar. ""Saya memberikan apresiasi atas keterlibatan Polri dalam membangun SPPG. Ini merupakan bentuk partisipasi nyata Polri terhadap program unggulan Presiden Prabowo,"" kata Yahya Zaini kepada wartawan, Kamis (13/11/2025). Yahya menyebut, dalam peninjauan lapangan, khususnya di Balikpapan, SPPG yang dikelola Polri dinilai lebih baik. Fasilitas tersebut, katanya, berupa bangunan baru yang bersifat permanen, standar konstruksi yang kokoh, serta sarana-prasarana penunjang yang memadai. ""Selain bangunan yang permanen dan representatif, SPPG Polri juga dilengkapi dengan peralatan dapur yang lengkap serta kendaraan distribusi sendiri. Hal ini menunjukkan kesiapan Polri tidak hanya dalam aspek pembangunan fisik, tetapi juga dalam memastikan kelancaran operasional program secara menyeluruh. Salah satu percontohan terbaik,"" katanya. Ketua DPP Golkar ini mengatakan tak ada temuan kasus dari SPPG yang dikelola Polri. Ia mengapresiasi pengelolaan MBG di sana. ""SPPG Polri menjadi contoh yang sangat baik dalam penerapan SOP. Tidak ada laporan keracunan atau masalah-masalah lain sehingga dapat disimpulkan Polri sangat serius menjaga mutu serta keamanan makanan yang diberikan kepada anak-anak sekolah tersebut. SOP diterapkan sebagaimana mestinya. Ini merupakan prestasi yang patut diacungi jempol,"" ungkapnya. Yahya lantas mengklarifikasi pernyataannya soal SPPG Polri dalam rapat kerja dengan Kepala BGN, Rabu (12/11). Yahya meminta maaf. ""Pernyataan saya di rapat Komisi IX pada RDP bersama BGN sebelumnya saya luruskan. Saya memohon maaf kepada Polri atas kekeliruan tersebut. SPPG Polri terbukti memiliki standar yang baik dan menjadi mitra yang dapat diandalkan,"" kata Yahya Zaini. ""Kinerja Polri dalam pelaksanaan program MBG diharapkan dapat menjadi contoh bagi instansi lain dalam membangun sistem pelayanan publik yang profesional, efisien, dan berorientasi pada hasil nyata bagi masyarakat,"" imbuhnya. Simak juga Video 'Rencana BGN Buat SPPG Daerah Terpencil untuk Warga Adat':",Dwi Rahmawati -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2024/11/30/ketua-dpp-golkar-bidang-organisasi-yahya-zaini_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8208893/pimpinan-komisi-ix-dpr-sppg-polri-jadi-contoh-yang-sangat-baik,c5532f2c33991855aadddd836881acf8e5c6808d0f7c72bf92eb76dead4f04ff,2025-11-13 19:45:20.259 488,pikiranrakyat,mbg,2025-11-10 15:58:20,"Warga Tolak Dapur MBG Batununggal Bandung, Walikota Farhan Janji Mediasi","PIKIRAN RAKYAT- Penolakan warga terhadap kehadiran Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali terjadi di Kota Bandung. Kali ini, penolakan terjadi di dapur MBG yang berada Parakan Indah Raya Nomor 4, RT 4 RW 2, Kelurahan Batununggal, Kecamatan Bandung Kidul. Aksi warga tersebut memuncak pada Minggu (9/11/2025) sore. Warga khawatir keberadaan dapur program Presiden Prabowo Subianto ini dapat menimbulkan gangguan lingkungan, mulai dari bau tidak sedap hingga pengelolaan sampah yang kurang maksimal. Baca Juga:Seluruh SPPG di Cirebon Terancam Berhenti Beroperasi, Belum Ada Dapur MBG yang Kantongi SLHS Terkait hal itu, Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menegaskan MBG ialah program nasional yang perlu didukung. Meski begitu, dia menekankan bahwa pelaksanaannya perlu memperhatikan kondisi sosial dan lingkungan masyarakat sekitar. ""MBG ini program nasional yang baik dan harus kita jaga, tapi tentu saja harus disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi warga di lapangan. Kami akan berkoordinasi agar semuanya berjalan baik,"" kata Farhan di Balai Kota Bandung, Senin (10/11/2025). Menurut dia, Pemkot Bandung akan menjalin komunikasi dengan pihak terkait agar dapat menghasilkan solusi terbaik. ""Kita sudah pernah menghadapi kasus serupa di Turangga dan bisa diselesaikan dengan baik. Harapannya, di Batununggal pun demikian,"" katanya. Spanduk penolakan dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) terpasang di Perumahan Parakan Batununggal, Kelurahan Batununggal, Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung, Minggu (9/11/2025). Warga setempat menolak tegas terhadap keberadaan dapur MBG yang berdekatan dengan area permukiman penduduk. Penolakan ini muncul karena warga merasa terganggu akan aktivitas produksi di dapur tersebut yang menimbulkan bising.* Spanduk penolakan dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) terpasang di Perumahan Parakan Batununggal, Kelurahan Batununggal, Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung, Minggu (9/11/2025). Warga setempat menolak tegas terhadap keberadaan dapur MBG yang berdekatan dengan area permukiman penduduk. Penolakan ini muncul karena warga merasa terganggu akan aktivitas produksi di dapur tersebut yang menimbulkan bising.* Spanduk penolakan dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) terpasang di Perumahan Parakan Batununggal, Kelurahan Batununggal, Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung, Minggu (9/11/2025). Warga setempat menolak tegas terhadap keberadaan dapur MBG yang berdekatan dengan area permukiman penduduk. Penolakan ini muncul karena warga merasa terganggu akan aktivitas produksi di dapur tersebut yang menimbulkan bising.* Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Bandung Iskandar Zulkarnain mengungkapkan bahwa Pemkot Bandung telah melakukan koordinasi lintas sektor dengan aparat kewilayahan dan Satuan Tugas (Satgas) MBG. Koordinasi itu terkait pengawasan pelaksanaan program MBG. Khususnya, terang dia, dalam hal pengelolaan lingkungan karena memang sejauh ini masih terdapat masalah. ""Memang ada catatan soal pengelolaan yang belum sempurna, ini jadi bahan evaluasi agar tidak terjadi lagi,"" kata Iskandar. Baca Juga:Standardisasi Operasional 2.700 Dapur MBG Jabar Diperketat, Pencegahan KLB Jadi Fokus Utama Menurut dia, Pemkot Bandung telah menugaskan Satgas MBG untuk memastikan pengelolaan sampah di dapur MBG dilakukan secara tepat. Dia menekankan, sampah organik dari kegiatan di SPPG harus diproses dengan cara khusus, agar tidak menimbulkan dampak negatif. ""Satgas bersama dinas terkait seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan Dinas Lingkungan Hidup akan turun langsung untuk melihat prosesnya. Sampah dari dapur seperti ini kan dominan organik, jadi harus dikelola dengan cara khusus, tidak boleh sembarangan,"" katanya. Iskandar pun memastikan Pemkot Bandung akan memfasilitasi pertemuan dan mediasi antara warga dengan pengelola dapur MBG di Batununggal dalam waktu dekat ini. Hal itu ditujukan untuk mencari solusi bersama, agar proses pembuatan makanan berjalan dengan baik. ""Hari ini akan dilakukan mediasi, hasilnya akan kami tunggu dari laporan kewilayahan. Harapannya, semua pihak bisa duduk bersama, termasuk membahas soal pengelolaan sampah dan perbaikan proses produksi di dapur MBG,"" katanya.*** Berita PilihanProgram MBG Turut Pengaruhi Harga Bahan Pangan di Kota Bandung Berita PilihanProgram MBG Turut Pengaruhi Harga Bahan Pangan di Kota Bandung Berita Pilihan Program MBG Turut Pengaruhi Harga Bahan Pangan di Kota Bandung Program MBG Turut Pengaruhi Harga Bahan Pangan di Kota Bandung Program MBG Turut Pengaruhi Harga Bahan Pangan di Kota Bandung Program MBG Turut Pengaruhi Harga Bahan Pangan di Kota Bandung Program MBG Turut Pengaruhi Harga Bahan Pangan di Kota Bandung",Hendro Susilo Husodo,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/11/09/3164458522.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019782288/warga-tolak-dapur-mbg-batununggal-bandung-walikota-farhan-janji-mediasi?page=all,512cfb32b9402d2507362d022580155c130dd1d3c33f4476e4a65f24287f790a,2025-11-13 19:45:22.478 489,pikiranrakyat,mbg,2025-11-05 14:14:24,Muhaimin Iskandar Tak Ingin BGN dan Menu MBG Gunakan Produk Impor,"PiKIRAN RAKYAT -Pemenuhan kebutuhan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk Makan Bergizi Gratis (MBG) mesti dari dalam negeri. Tak boleh lagi ada satu pun item kebutuhan BGN maupun MBG yang merupakan produk impor. Demikian ucap Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar saat kunjungan ke Pondok Pesantren Al Ittifaq, Desa Alam Endah, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Rabu (5/11/2025). Menko Muhaimin mengaku, memperoleh amanat menjadi salah seorang pengawas BGN atas penunjukan Presiden Prabowo Subianto. Selaku pengawas, menko yang akrab dengan panggilan Gus Muhaimin meminta BGN menyerap produk dalam negeri. ""Kebutuhan peralatan maupun hasil produksi tanah (hasil bumi) mesti sepenuhnya dari dalam negeri. Bukan hanya itu, menyerap kebutuhannya dari pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) maupun koperasi. Hal itu agar ekosistem betul-betul tumbuh,"" tutur Gus Muhaimin pada sela-sela kunjungan. Idealnya, ucap Gus Muhaimin, manfaat APBN semata-mata untuk menumbuhkembangkan dan merangsang masyarakat untuk makin berdaya. Lantaran demikian, pihaknya terus berupaya membangun ekosistem ekonomi rakyat yang mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri. Baca Juga:BGN Beri Peringatan Keras, SPPG Nakal Markup Anggaran MBG Bakal Dipidana Perihal itu, Gus Muhaimin menjadikan Koperasi Ponpes Al Ittifaq sebagai duta pemberdayaan masyarakat. Dia memandang, koperasi itu mampu menghasilkan produk bahan pangan berkualitas untuk memenuhi kebutuhan MBG, bahkan memasok ke pasar secara luas -misal, supermarket-. ""Koperasi Ponpes Al Ittifaq menjadi pusat pelatihan dan bisnis, tak hanya pusat aktivitas ekonomi. Itu percontohan. Saat ekosistem berjalan baik, tumbuh pelaku-pelaku ekonomi yang juga baik,"" ucap dia. Sebelum ke Kompleks Ponpes Al Ittifaq, Menko Muhaimin menyerahkan secara simbolis paket sembako kepada sekitar 20 ribu keluarga penerima manfaat di Dome Bale Rame, Soreang, Kabupaten Bandung. Menurut Gus Muhaimin, pemberian paket sembako itu merupakan langkah awal menuju pemberdayaan bagi keluarga rentan. Baca Juga:Soal Pemangkasan Anggaran, Menko PM Muhaimin Iskandar Bicara Gini Ekonomi lokal Mendampingi Muhaimin, Bupati Bandung Dadang Supriatna menyatakan, Pemerintah Kabupaten Bandung berkomitmen untuk berjalan selaras dengan arah kebijakan nasional. Hal itu termasuk dalan menguatkan pemberdayaan masyarakat dan ekonomi lokal. ""Kami senantiasa selaras dengan Pak Presiden. Perihal itu, kami (Pemkab Bandung) terus berupaya menciptakan lapangan kerja baru tiap tahun, memberikan perlindungan melalui BPJS Ketenagakerjaan bagi sekitar 200 ribu warga, dan menanggung iuran BPJS Kesehatan bagi tidak kurang dari 560 ribu jiwa penerima bantuan iuran,"" ucap dia. Pihaknya mengaku senantiasa mendukung penuh program pemerintah pusat. Dalam pelaksanaanya, pihaknya siap melakukan berbagai inovasi. *** Berita PilihanDPRD Ungkap Biaya Tagihan Rawat Korban MBG di Bandung Barat Tembus Ratusan Juta: BGN Atau Pemkab yang Bayar?Guyonan Jadi Serius, BGN Klarifikasi Soal Insentif Rp5 Juta untuk Konten Viral Makan Bergizi GratisBGN Beri Peringatan Keras, SPPG Nakal Markup Anggaran MBG Bakal DipidanaMobil Berstiker BGN Angkut Babi di Nias? Badan Gizi Nasional Siap Tempuh Jalur HukumBGN Ungkap Penyebab Keracunan MBG di Bandung Barat Akibat Bakteri Ecoli: SPPG Wajib Gunakan Air Bersertifikat Berita PilihanDPRD Ungkap Biaya Tagihan Rawat Korban MBG di Bandung Barat Tembus Ratusan Juta: BGN Atau Pemkab yang Bayar?Guyonan Jadi Serius, BGN Klarifikasi Soal Insentif Rp5 Juta untuk Konten Viral Makan Bergizi GratisBGN Beri Peringatan Keras, SPPG Nakal Markup Anggaran MBG Bakal DipidanaMobil Berstiker BGN Angkut Babi di Nias? Badan Gizi Nasional Siap Tempuh Jalur HukumBGN Ungkap Penyebab Keracunan MBG di Bandung Barat Akibat Bakteri Ecoli: SPPG Wajib Gunakan Air Bersertifikat Berita Pilihan DPRD Ungkap Biaya Tagihan Rawat Korban MBG di Bandung Barat Tembus Ratusan Juta: BGN Atau Pemkab yang Bayar?Guyonan Jadi Serius, BGN Klarifikasi Soal Insentif Rp5 Juta untuk Konten Viral Makan Bergizi GratisBGN Beri Peringatan Keras, SPPG Nakal Markup Anggaran MBG Bakal DipidanaMobil Berstiker BGN Angkut Babi di Nias? Badan Gizi Nasional Siap Tempuh Jalur HukumBGN Ungkap Penyebab Keracunan MBG di Bandung Barat Akibat Bakteri Ecoli: SPPG Wajib Gunakan Air Bersertifikat DPRD Ungkap Biaya Tagihan Rawat Korban MBG di Bandung Barat Tembus Ratusan Juta: BGN Atau Pemkab yang Bayar? DPRD Ungkap Biaya Tagihan Rawat Korban MBG di Bandung Barat Tembus Ratusan Juta: BGN Atau Pemkab yang Bayar? DPRD Ungkap Biaya Tagihan Rawat Korban MBG di Bandung Barat Tembus Ratusan Juta: BGN Atau Pemkab yang Bayar? DPRD Ungkap Biaya Tagihan Rawat Korban MBG di Bandung Barat Tembus Ratusan Juta: BGN Atau Pemkab yang Bayar? Guyonan Jadi Serius, BGN Klarifikasi Soal Insentif Rp5 Juta untuk Konten Viral Makan Bergizi Gratis Guyonan Jadi Serius, BGN Klarifikasi Soal Insentif Rp5 Juta untuk Konten Viral Makan Bergizi Gratis Guyonan Jadi Serius, BGN Klarifikasi Soal Insentif Rp5 Juta untuk Konten Viral Makan Bergizi Gratis Guyonan Jadi Serius, BGN Klarifikasi Soal Insentif Rp5 Juta untuk Konten Viral Makan Bergizi Gratis BGN Beri Peringatan Keras, SPPG Nakal Markup Anggaran MBG Bakal Dipidana BGN Beri Peringatan Keras, SPPG Nakal Markup Anggaran MBG Bakal Dipidana BGN Beri Peringatan Keras, SPPG Nakal Markup Anggaran MBG Bakal Dipidana BGN Beri Peringatan Keras, SPPG Nakal Markup Anggaran MBG Bakal Dipidana Mobil Berstiker BGN Angkut Babi di Nias? Badan Gizi Nasional Siap Tempuh Jalur Hukum Mobil Berstiker BGN Angkut Babi di Nias? Badan Gizi Nasional Siap Tempuh Jalur Hukum Mobil Berstiker BGN Angkut Babi di Nias? Badan Gizi Nasional Siap Tempuh Jalur Hukum Mobil Berstiker BGN Angkut Babi di Nias? Badan Gizi Nasional Siap Tempuh Jalur Hukum BGN Ungkap Penyebab Keracunan MBG di Bandung Barat Akibat Bakteri Ecoli: SPPG Wajib Gunakan Air Bersertifikat BGN Ungkap Penyebab Keracunan MBG di Bandung Barat Akibat Bakteri Ecoli: SPPG Wajib Gunakan Air Bersertifikat BGN Ungkap Penyebab Keracunan MBG di Bandung Barat Akibat Bakteri Ecoli: SPPG Wajib Gunakan Air Bersertifikat BGN Ungkap Penyebab Keracunan MBG di Bandung Barat Akibat Bakteri Ecoli: SPPG Wajib Gunakan Air Bersertifikat",Satira Yudatama,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/11/05/390272184.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019770384/muhaimin-iskandar-tak-ingin-bgn-dan-menu-mbg-gunakan-produk-impor?page=all,ddba85c2b082724392df9db5f813b1405c63cb563d8b8b843a6b816ed800b09d,2025-11-13 19:47:00.916 491,detik,mbg,2025-11-13 10:27:00,9 Program Strategis Nasional Kolaborasi Gubernur Sulsel: MBG-Stadion Sudiang,"Sinergi antara pemerintah daerah dan pusat menjadi faktor penting dalam mendorong pembangunan berkelanjutan di berbagai sektor. Hal ini tercermin dari kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan (Pemprov Sulsel) di bawah kepemimpinan Gubernur Andi Sudirman Sulaiman dan Pemerintah Pusat yang menghasilkan sejumlah program strategis berskala nasional. Sejumlah program dan proyek strategis kini tengah berproses di tahun 2025, mulai dari pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga pembangunan Stadion Sudiang. Sinergitas ini menunjukkan komitmen kuat untuk memajukan infrastruktur, ekonomi, dan kualitas hidup masyarakat Sulsel. Kolaborasi antara Pemprov Sulsel dan pemerintah pusat ini tidak hanya mempercepat realisasi proyek strategis, tetapi juga memastikan bahwa setiap kebijakan berjalan sejalan dengan visi pembangunan nasional. Program-program strategis yang didorong menyentuh langsung kepentingan masyarakat luas, mulai sektor pendidikan, transportasi, hingga peningkatan ekonomi masyarakat. Berikut ini 9 program kolaborasi Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman dengan pemerintah pusat sebagai akselerasi pembangunan menuju Sulsel yang lebih maju dan berdaya saing. Pembangunan Stadion Sudiang Makassar merupakan proyek strategis kolaborasi antara tiga instansi pemerintah, yakni pemerintah pusat, Pemprov Sulsel dan Pemkot Makassar. Proyek ini mendapat alokasi anggaran sebesar Rp 674,9 miliar di APBN dan mulai dibangun tahun ini. Proyek tersebut dikerjakan dengan skema multiyears contract atau kontrak tahun jamak hingga ditargetkan rampung pada 2027 mendatang. Andi Sudirman memastikan Pemprov Sulsel bersama Kementerian Pekerjaan Umum (Kemenpu) intensif berkoordinasi agar progres pembangunan Stadion Sudiang sesuai perencanaan. Rencananya, groundbreaking Stadion Sudiang Makassar akan dilaksanakan Desember 2025 mendatang. Pemprov Sulsel memberi dukungan dengan menyiapkan lahan seluas 17 hektare di kawasan GOR Sudiang, Kecamatan Biringkanaya. ""(Groundbreaking) Desember insyaallah, kita provinsi kerja sama dengan Kementerian tentu. Alhamdulillah, terima kasih banyak kepada Bapak Presiden mau membangun stadion di Sulawesi Selatan,"" ujar Andi Sudirman kepada wartawan, Jumat (24/10/2025). Andi Sudirman meyakini pembangunan Stadion Sudiang Makassar akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Sulsel. Di sisi lain kehadiran Stadion Sudiang akan menjadi wadah melahirkan atlet sepakbola berbakat. ""Harapan kita bahwa dengan adanya seperti itu mudah-mudahan ini nanti ada lahir anak muda berbakat baru. Kemudian kita sudah juga lakukan beberapa kompetisi-kompetisi ya, supaya melahirkan bakat-bakat mungkin dari Sulawesi Selatan,"" ucap Andi Sudirman. Andi Sudirman juga mendorong Stadion Sudiang ini dilengkapi fasilitas khusus untuk anak-anak, perempuan hingga disabilitas. Ia menginginkan proyek strategis tersebut bisa memberikan kenyamanan bagi kelompok rentan dalam menikmati pertandingan sepakbola di stadion. Menurutnya fasilitas khusus itu sudah selayaknya disediakan untuk stadion yang dibangun berstandar internasional. Selain kenyamanan, para penonton dari kelompok rentan mesti dijamin keamanannya. ""Paling tidak mereka itu bisa nyaman juga lah, terutama orang tua-tua rentan ya. Kalau mereka mau nonton juga bisa minum-minum kopi, tidak terlalu terganggu dan ada tempat khusus,"" tuturnya. Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan program strategis nasional pada pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang dijalankan mulai tahun 2025 secara bertahap di seluruh Indonesia. Pemprov Sulsel secara terbuka menyatakan komitmennya untuk mendukung pelaksanaan program ini. Dirangkum dari laman resminya, beberapa langkah kolaboratif dilakukan Pemprov Sulsel untuk menunjang program ini. Salah satunya adalah mengusulkan dan menyediakan lahan untuk pembangunan fasilitas layanan MBG, yaitu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Wilayah Sulsel Handayani Syaukani mengatakan saat ini sudah ada 345 SPPG yang telah beroperasi di Sulsel. Tahun ini ditargetkan SPPG yang tersedia mencapai 840. ""(Saat ini) 354 operasional. Targetnya 840,"" ujarnya kepada detikSulsel, Selasa (11/11). Koperasi Merah Putih juga merupakan program sinergitas antara pemerintah pusat dan Pemprov Sulsel. Melalui program ini pemerintah mendorong pembentukan koperasi di tingkat desa dan kelurahan yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui prinsip gotong royong dan ekonomi berbasis komunitas. Pemprov Sulsel telah meluncurkan 3.059 koperasi yang sudah dibentuk pada Juli 2025. Rinciannya, 2.266 koperasi desa dan 793 koperasi kelurahan. Peluncuran Kopdes Merah Putih tersebut merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2025. Peluncuran juga disaksikan secara virtual bersama Presiden Prabowo Subianto pada 21 Juli 2025. Ada dua koperasi di Sulsel yang ditetapkan sebagai percontohan atau mockup, yakni Koperasi Desa Aeng Batu-Batu, Takalar dan Koperasi Kanreapia, Gowa. Plt Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sulsel Andi Eka Prasetya mengatakan pengembangan Kopdes Merah Putih di Sulsel nantinya akan dilakukan merata dengan meniru pola dua koperasi percontohan. Semua koperasi akan dibina dan didampingi secara intensif. ""Secara serentak dan menyeluruh dari 3.059 koperasi ini akan melakukan pengembangan, pembinaan, pendampingan seperti yang terjadi di mockup ini,"" ucap Andi Eka kepada wartawan, Senin (21/7). BUMN juga disebut sudah menjalin koordinasi untuk mendukung seluruh koperasi di Sulsel. Menurut Eka, mereka bakal turun langsung menyiapkan berbagai kebutuhan usaha. ""Jadi, semua BUMN sudah melakukan koordinasi kepada kami untuk meminta data seluruh 3.059 koperasi ini. Akan melakukan pengembangan di dalam produk yang akan disediakan. Misalnya, ya, apotek. Kemudian dari pihak Pertamina dan Bulog itu akan mengunjungi seluruh koperasi yang ada di Sulsel. Untuk menyiapkan usaha koperasinya,"" bebernya. Koperasi Merah Putih sendiri ditargetkan bisa menjalankan tujuh jenis usaha. Di antaranya gerai sembako, apotek, transportasi, serta penyalur pupuk dan gas. Pemprov Sulsel bekerjasama dengan Kementerian Sosial (Kemensos) RI menghadirkan Sekolah Rakyat, program pendidikan berasrama khusus untuk anak-anak dari keluarga kurang mampu. Andi Sudirman menunjukkan komitmennya dengan menyiapkan gedung Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Sulsel untuk dijadikan Sekolah Rakyat. Pernyataan ini disampaikan langsung dalam kegiatan sosialisasi program tersebut bersama Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf di Gedung BPSDM Sulsel pada 8 Mei 2025. Pemprov akan menyiapkan lokasi lainnya secara bertahap untuk kelancaran program itu. ""Pemerintah Sulawesi Selatan akan berada di barisan depan untuk mendukung penuh Sekolah Rakyat dari Bapak Presiden Prabowo,"" kata Andi Sudirman dalam keterangannya, Kamis (8/5). Pemerintah pusat telah mengalokasikan anggaran Rp 200 miliar untuk pembangunan Sekolah Rakyat di Sulsel. Pemprov Sulsel sisa memberikan dukungan lewat penyiapan lahan yang tersebar di kabupaten dan kota. ""Kita siap bekerjasama dengan Kementerian Sosial, apalagi kami masih memiliki banyak gedung yang bisa dimanfaatkan untuk pelayanan publik, termasuk untuk menyekolahkan anak-anak yang selama ini terhalang akses pendidikan karena faktor ekonomi,"" sambungnya. Pemprov Sulsel juga berkolaborasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) untuk pembangunan politeknik. Pemprov Sulsel menghibahkan lahan seluas 10 hektare di Desa Pucak, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Maros, untuk pembangunan Politeknik Pengawas Obat dan Makanan (POM) ini. Sekolah kedinasan itu bakal dibangun BPOM RI dengan anggaran Rp 1,7 triliun menggunakan skema pembiayaan multiyears. ""Tadi kita penandatanganan lahan yang kita hibahkan untuk BPOM Politeknik di Pucak. Itu nanti akan menjadi sekolah pendidikan khusus lebih kepada advokasi. Programnya multiyears Rp 1,7 triliun,"" kata Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman kepada wartawan di Baruga Asta Cita Rujab Gubernur Sulsel, Kamis (28/8). Andi Sudirman juga mendorong adanya jalur afirmasi bagi putra-putri Sulsel yang berprestasi agar bisa masuk ke politeknik tersebut. Jalur afirmasi ini nantinya bisa dilalui ketika telah mendapat rekomendasi gubernur. ""Harapan kita nanti akan ada afirmasi untuk prestasi dari rekomendasi gubernur minimal 10 persen. Tentu juga ada hak yang lain untuk mendaftar umum, supaya nanti orang yang terlibat dalam pendidikan ini orang yang terbaik di Sulsel,"" bebernya. Politeknik POM yang akan dibangun tersebut merupakan pertama di Indonesia. Sulsel dipilih karena memiliki letak geografis yang baik dan berada di tengah-tengah Indonesia. Pemprov Sulsel dan BPOM RI berharap proyek strategis ini dapat berjalan lancar serta memberikan manfaat besar bagi kemajuan pendidikan dan penguatan pengawasan obat dan makanan di Tanah Air. Optimalisasi lahan (oplah) dan cetak sawah merupakan program sinergitas antara pemerintah pusat, Pemprov Sulsel, serta pemerintah kabupaten kota di Sulsel. Program ini di dorong sebagai upaya meningkatkan produksi pangan dan mendukung kemandirian pangan daerah. Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengatakan, pihaknya telah menerima anggaran untuk program ini. Di tahun 2025 ini, program tersebut diklaim sudah berjalan sekitar 50 persen. ""Ada oplah dan cetak sawah, ada Rp 500-600 miliar yang sudah masuk dan sudah berjalan sekitar 50 persen,"" ujarnya saat pemaparan di Rapat Paripurna DPRD Sulsel dalam rangka HUT ke-356 Sulsel, Minggu (19/11). Sekolah Taruna Nusantara merupakan proyek nasional yang dipimpin langsung oleh Kementerian Pertahanan (Kemhan). Pemprov Sulsel berkontribusi dengan bertanggung jawab pada penyediaan lahan. Andi Sudirman mengatakan saat ini pihaknya dalam tahap pembebasan lahan untuk pembangunan sekolah tersebut. Lahan untuk pembangunan Sekolah Taruna Nusantara ini berlokasi di Kabupaten Bone. ""Atas arahan Menhan untuk dapat lokasi, dan kita sudah sekarang pembebasan,"" ungkap Andi Sudirman. Program yang juga merupakan sinergi antara pemerintah pusat dan Pemprov Sulsel lainnya adalah upgrade Bandara Bua, Palopo dan Bandara Arung Palakka, Bone. Andi Sudirman mengatakan pihaknya terus mengupayakan pengembangan dua bandara tersebut. Tahun ini Pemprov Sulsel masih dalam tahap pembebasan lahan. ""Tetap kita usahakan. Sekarang pembebasan tahun ini. Kita ada pembebasan untuk (Bandara Arung Palakka) Bone dan Bandara Bua (Palopo),"" papar Andi Sudirman. Melalui pengembangan bandara ini, ia berharap bisa dilakukan penerbangan langsung ke Jakarta. ""Insya Allah, mudah-mudahan harapan kami ke depan aglomerasi Bosowasi (Bone, Soppeng, Wajo, Sinjai) langsung Jakarta, kemudian Luwu Raya dan Toraja bisa langsung Jakarta ke depannya,"" ujarnya. Pembangunan pelabuhan baru menjadi salah satu proyek strategis Sulsel yang tengah didorong. Gubernur Sulsel Andi Sudirman mengatakan saat ini sudah ada investasi masuk Rp 200 miliar. ""Investasi pelabuhan Rp 200 miliar sudah masuk, dan insya Allah mudah-mudahan jadi pelabuhan kontainer,"" ungkapnya. Saat ini pihaknya masih melakukan pembebasan lahan. Kendati demikian, Andi Sudirman belum mengungkapkan lokasi yang akan dibangun pelabuhan baru tersebut. ""Lokasinya nanti kita akan publish. Sekarang masih pembebasan lahan,"" pungkasnya.",Sahrul Arul -detikSulsel,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/07/03/gubernur-sulsel-andi-sudirman-sulaiman-1751511057192_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/sulsel/berita/d-8208338/9-program-strategis-nasional-kolaborasi-gubernur-sulsel-mbg-stadion-sudiang,7a04fd16acefd63e2ed01439ef3c171b7703ba136456822aeb26f3ded6661c86,2025-11-13 19:45:31.918 492,pikiranrakyat,mbg,2025-11-09 17:19:40,Mendes PDT Sarankan Bumdes di Bandung Barat Jalin MoU Dengan SPPG: Pasok Pangan Untuk Program MBG,"PIKIRAN RAKYAT -Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto mendorong seluruh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) untuk menjalin kerja sama dengan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam rangka mendukung program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurut Yandri, sinergi antara Bumdes dan SPPG sangat penting agar pelaksanaan program MBG di Bandung Barat berjalan efektif dan berkelanjutan di tingkat desa. Di seluruh Indonesia, baru sekitar 500 Bumdes yang sudah menandatangani MoU sebagai pemasok tetap program Makan Bergizi Gratis. Sementara dapur SPPG berjumlah hampir 30.000 unit, artinya masih banyak peluang bagi Bumdes lain untuk terlibat, ungkap Yandri dalam kunjungan kerjanya di Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Minggu (9/11/2025). Baca Juga:Imbas Dana MBG Rp1 Miliar Raib: Pelajar di KBB Keluhkan Uang Jajan Boros, 53 Pekerja Nganggur Didampingi Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail, Yandri pun menjelaskan, setiap Bumdes memiliki potensi berbeda yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung kebutuhan dapur SPPG. Ia juga mencontohkan Bumdes Desa Cilame yang memiliki potensi peluang ekonomi dengan mengembangkan budidaya ikan nila sebagai salah satu produk unggulan lokal. Misalnya di Desa Cilame ini, mereka membudidayakan ikan nila. Hasil panennya setiap tiga bulan bisa diserap oleh dapur SPPG sebagai bahan makanan bergizi. Setelah itu Bumdes kembali melakukan budidaya untuk menjaga keberlanjutan pasokan, jelasnya. Menteri asal Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut juga menekankan pentingnya agar SPPG di Bandung Barat memprioritaskan kerja sama dengan Bumdes lokal. Jangan sampai dapur SPPG di Bandung Barat justru banyak bekerjasama dengan Bumdes dari luar. Kita ingin manfaat ekonomi dan perputaran uangnya terjadi di desa-desa setempat, ungkapnya. Terkait kerja sama antara Bumdes dan dapur SPPG, Yandri mengusulkan pembentukan RT tematik di Bandung Barat sebagai penggerak ekonomi mikro di tingkat warga. Saya ingin ada RT tematik. Misalnya satu RT menanam cabai, RT lain budidaya ikan lele, yang lain menanam timun atau tomat. Dengan begitu, seluruh kebutuhan dapur SPPG bisa dipasok dari warga sendiri, ucapnya. Baca Juga:Program MBG Turut Pengaruhi Harga Bahan Pangan di Kota Bandung Langkah ini, lanjut Yandri, merupakan implementasi nyata dari visi Presiden Prabowo Subianto untuk memperkuat kemandirian ekonomi desa. Itu maunya Pak Presiden Prabowo, keuntungan dari desa, untuk desa, dan oleh desa. Jadi desa harus menjadi pusat produksi dan distribusi pangan bergizi bagi masyarakatnya sendiri, pungkasnya. Kunjungan Mendes PDT ke Desa Cilame menjadi langkah komitmennya mendukung program ketahanan pangan dan pemberdayaan ekonomi desa secara berkelanjutan di Bandung Barat.*** Berita PilihanBiaya Perawatan Korban Keracunan Massal Program MBG Bandung Barat Tembus Rp400 JutaAnggur Hijau Terkontaminasi Sianida di Menu MBG, Komisi IV DPR Pertanyakan Mentan Andi Amran SulaimanDapur SPPG Pangauban Bandung Barat Tutup: Ribuan Siswa Terdampak Imbas Dana MBG Rp1 Miliar RaibProgram MBG Turut Pengaruhi Harga Bahan Pangan di Kota BandungImbas Dana MBG Rp1 Miliar Raib: Pelajar di KBB Keluhkan Uang Jajan Boros, 53 Pekerja Nganggur Berita PilihanBiaya Perawatan Korban Keracunan Massal Program MBG Bandung Barat Tembus Rp400 JutaAnggur Hijau Terkontaminasi Sianida di Menu MBG, Komisi IV DPR Pertanyakan Mentan Andi Amran SulaimanDapur SPPG Pangauban Bandung Barat Tutup: Ribuan Siswa Terdampak Imbas Dana MBG Rp1 Miliar RaibProgram MBG Turut Pengaruhi Harga Bahan Pangan di Kota BandungImbas Dana MBG Rp1 Miliar Raib: Pelajar di KBB Keluhkan Uang Jajan Boros, 53 Pekerja Nganggur Berita Pilihan Biaya Perawatan Korban Keracunan Massal Program MBG Bandung Barat Tembus Rp400 JutaAnggur Hijau Terkontaminasi Sianida di Menu MBG, Komisi IV DPR Pertanyakan Mentan Andi Amran SulaimanDapur SPPG Pangauban Bandung Barat Tutup: Ribuan Siswa Terdampak Imbas Dana MBG Rp1 Miliar RaibProgram MBG Turut Pengaruhi Harga Bahan Pangan di Kota BandungImbas Dana MBG Rp1 Miliar Raib: Pelajar di KBB Keluhkan Uang Jajan Boros, 53 Pekerja Nganggur Biaya Perawatan Korban Keracunan Massal Program MBG Bandung Barat Tembus Rp400 Juta Biaya Perawatan Korban Keracunan Massal Program MBG Bandung Barat Tembus Rp400 Juta Biaya Perawatan Korban Keracunan Massal Program MBG Bandung Barat Tembus Rp400 Juta Biaya Perawatan Korban Keracunan Massal Program MBG Bandung Barat Tembus Rp400 Juta Anggur Hijau Terkontaminasi Sianida di Menu MBG, Komisi IV DPR Pertanyakan Mentan Andi Amran Sulaiman Anggur Hijau Terkontaminasi Sianida di Menu MBG, Komisi IV DPR Pertanyakan Mentan Andi Amran Sulaiman Anggur Hijau Terkontaminasi Sianida di Menu MBG, Komisi IV DPR Pertanyakan Mentan Andi Amran Sulaiman Anggur Hijau Terkontaminasi Sianida di Menu MBG, Komisi IV DPR Pertanyakan Mentan Andi Amran Sulaiman Dapur SPPG Pangauban Bandung Barat Tutup: Ribuan Siswa Terdampak Imbas Dana MBG Rp1 Miliar Raib Dapur SPPG Pangauban Bandung Barat Tutup: Ribuan Siswa Terdampak Imbas Dana MBG Rp1 Miliar Raib Dapur SPPG Pangauban Bandung Barat Tutup: Ribuan Siswa Terdampak Imbas Dana MBG Rp1 Miliar Raib Dapur SPPG Pangauban Bandung Barat Tutup: Ribuan Siswa Terdampak Imbas Dana MBG Rp1 Miliar Raib Program MBG Turut Pengaruhi Harga Bahan Pangan di Kota Bandung Program MBG Turut Pengaruhi Harga Bahan Pangan di Kota Bandung Program MBG Turut Pengaruhi Harga Bahan Pangan di Kota Bandung Program MBG Turut Pengaruhi Harga Bahan Pangan di Kota Bandung Imbas Dana MBG Rp1 Miliar Raib: Pelajar di KBB Keluhkan Uang Jajan Boros, 53 Pekerja Nganggur Imbas Dana MBG Rp1 Miliar Raib: Pelajar di KBB Keluhkan Uang Jajan Boros, 53 Pekerja Nganggur Imbas Dana MBG Rp1 Miliar Raib: Pelajar di KBB Keluhkan Uang Jajan Boros, 53 Pekerja Nganggur Imbas Dana MBG Rp1 Miliar Raib: Pelajar di KBB Keluhkan Uang Jajan Boros, 53 Pekerja Nganggur",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/11/09/3251663294.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019780106/mendes-pdt-sarankan-bumdes-di-bandung-barat-jalin-mou-dengan-sppg-pasok-pangan-untuk-program-mbg?page=all,2143ff5826e693b713db55f34ebde82c0994f783dbc39a1eaa39075feba35171,2025-11-13 19:45:33.192 493,okezone,mbg,2025-10-22 19:07:05,"Survei Median: Kepuasan Responden terhadap MBG Capai 63,9%","JAKARTA Mayoritas masyarakat menyatakan puas terhadap program unggulan Presiden Prabowo Subianto, Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal itu terpotret dari hasil survei teranyar lembaga riset Median. Ada 63,9% publik yang mengatakan puas atas program MBG. Sementara 34,6% di antaranya menyatakan tidak puas, kata Peneliti Senior Median Ade Irfan Abdurahman saat merilis hasil survei, Rabu (22/10/2025). Kemudian, kata Ade, sebanyak 48,9% responden menyatakan program MBG harus terus dilanjutkan. Namun, ada 38,3% responden bersikap agar program MBG dihentikan sementara dan dievaluasi. 12,1% mengatakan sebaiknya program MBG dihentikan selamanya, kata Ade. Ade membeberkan alasan responden yang bersikap program MBG dilanjutkan. Ia berkata, sebanyak 14,6% menganggap MBG bisa meningkatkan gizi anak. Sementara ada 13,1% responden menganggap MBG bisa meringankan ekonomi keluarga; sedangkan 10,9% menilai MBG tepat sasaran. Selanjutnya ada 7,7% menganggap kualitas dan implementasi program; dan 5,5% menilai MBG bisa membuka lapangan pekerjaan. Ia juga mengungkapkan lima alasan responden menyatakan tidak puas atas kinerja program MBG. Pertama, 14,2% menganggap MBG banyak kasus keracunan. Kedua, 4,7% responden menilai MBG belum merata di semua daerah. Ketiga, 3,6% menilai kualitas makanan MBG tidak bergizi. Keempat, sebanyak 2,2% responden menyatakan pengawasan MBG kurang ketat. Terakhir, sebanyak 2,2% menyatakan MBG tak tepat sasaran. Sekadar informasi, survei ini dilakukan di platform media sosial (medsos) pada 17 19 Oktober 2025. Setidaknya ada 600 responden yang merupakan warganet berusia 17 60 tahun ke atas terlibat dalam survei ini. Proses pengambilan data dilakukan dengan kuesioner berbasis Google Form. Pertanyaan disebar di akun media sosial di 38 provinsi. JAKARTA Mayoritas masyarakat menyatakan puas terhadap program unggulan Presiden Prabowo Subianto, Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal itu terpotret dari hasil survei teranyar lembaga riset Median. Ada 63,9% publik yang mengatakan puas atas program MBG. Sementara 34,6% di antaranya menyatakan tidak puas, kata Peneliti Senior Median Ade Irfan Abdurahman saat merilis hasil survei, Rabu (22/10/2025). Kemudian, kata Ade, sebanyak 48,9% responden menyatakan program MBG harus terus dilanjutkan. Namun, ada 38,3% responden bersikap agar program MBG dihentikan sementara dan dievaluasi. 12,1% mengatakan sebaiknya program MBG dihentikan selamanya, kata Ade. Ade membeberkan alasan responden yang bersikap program MBG dilanjutkan. Ia berkata, sebanyak 14,6% menganggap MBG bisa meningkatkan gizi anak. Sementara ada 13,1% responden menganggap MBG bisa meringankan ekonomi keluarga; sedangkan 10,9% menilai MBG tepat sasaran. Selanjutnya ada 7,7% menganggap kualitas dan implementasi program; dan 5,5% menilai MBG bisa membuka lapangan pekerjaan. Ia juga mengungkapkan lima alasan responden menyatakan tidak puas atas kinerja program MBG. Pertama, 14,2% menganggap MBG banyak kasus keracunan. Kedua, 4,7% responden menilai MBG belum merata di semua daerah. Ketiga, 3,6% menilai kualitas makanan MBG tidak bergizi. Keempat, sebanyak 2,2% responden menyatakan pengawasan MBG kurang ketat. Terakhir, sebanyak 2,2% menyatakan MBG tak tepat sasaran. Sekadar informasi, survei ini dilakukan di platform media sosial (medsos) pada 17 19 Oktober 2025. Setidaknya ada 600 responden yang merupakan warganet berusia 17 60 tahun ke atas terlibat dalam survei ini. Proses pengambilan data dilakukan dengan kuesioner berbasis Google Form. Pertanyaan disebar di akun media sosial di 38 provinsi. (Arief Setyadi )",Achmad Al Fiqri,https://img.okezone.com/content/2025/10/22/337/3178571/makan_bergizi_gratis-fxS1_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/22/337/3178571/survei-median-kepuasan-responden-terhadap-mbg-capai-63-9?page=all,231fd14e65d4083e2d781316b519525f135f696c8944bf6605d69a0b7b815d1e,2025-11-13 19:48:29.102 494,detik,mbg,2025-11-13 10:15:00,Siswa SMP di Bandung Barat yang Keracunan MBG Jadi 21 Orang,"Kasus keracunan akibat menu Makan Bergizi Gratis ( MBG ) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) kembali terjadi. Sebanyak 21 siswa SMP mengalami gejala keracunan. Dilansir detikJabar , peristiwa ini terjadi pada Selasa (11/11/2025) lalu. Kali ini giliran siswa SMP di Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah. Berdasarkan informasi pada Rabu (12/11/2025) pagi, ada sebanyak 21 siswa SMP Bina Karya yang diduga keracunan MBG. Keracunan berawal dari 13 siswa yang menunjukkan gejala seperti mual, muntah, lalu pusing. ""Jadi sampai jam 10.30 tadi, itu ada 21 yang jadi korban. Cuma awalnya kan 13, sampai malam bertambah terus sampai 21. Rata-rata dibawa ke puskesmas,"" kata Guru Bidang Kesiswaan SMP Bina Karya, Meganita Oktalia, Rabu (12/11/2025). Ia mengatakan, dari 21 yang mengalami gejala keracunan, satu orang masih menjalani perawatan di RS Kharisma, Cimareme karena yang bersangkutan memiliki riwayat penyakit bawaan. Sementara itu, aktivitas kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut tetap berjalan seperti biasa. Namun informasinya, siswa tidak akan menerima menu MBG terlebih dahulu. ""Kalau pembelajaran berjalan normal, yang kemarin bergejala pemulihan dulu. Jadi kita tidak menerima MBG dulu, jadi disetop cuma sampai kapannya enggal tahu ya. Kami sudah menerima selama 3 minggu,"" kata Meganita. Baca berita selengkapnya di sini. Simak juga Video 'Kepala BGN Ungkap Alasan Banyak Kasus Keracunan MBG di Jawa Barat':",Whisnu Pradana -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/09/29/ilustrasi-kejadian-luar-biasa-keracunan-makanan-bergizi-gratis-1759144025085_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8208317/siswa-smp-di-bandung-barat-yang-keracunan-mbg-jadi-21-orang,38e9372803714e4fd24d6389d76ffc7cd714fc78997e43cb3c51bc1174ecfb50,2025-11-13 19:45:42.734 495,detik,mbg,2025-11-12 14:25:00,"21 Siswa Keracunan MBG di KBB, Satu Masih Dirawat","Kasus keracunan akibat menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) kembali terjadi pada Selasa (11/11/2025). Kali ini giliran siswa SMP di Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah. Berdasarkan informasi pada Rabu (12/11/2025) pagi, ada sebanyak 21 siswa SMP Bina Karya yang diduga keracunan MBG. Keracunan berawal dari 13 siswa yang menunjukkan gejala seperti mual, muntah, lalu pusing. ""Jadi sampah jam 10.30 tadi, itu ada 21 yang jadi korban. Cuma awalnya kan 13, sampai malam bertambah terus sampai 21. Rata-rata dibawa ke puskesmas,"" kata Guru Bidang Kesiswaan SMP Bina Karya, Meganita Oktalia, Rabu (12/11/2025). Ia mengatakan, dari 21 yang mengalami gejala keracunan, satu orang masih menjalani perawatan di RS Kharisma, Cimareme karena yang bersangkutan memiliki riwayat penyakit bawaan. ""1 masih di RS Kharisma, karena punya asam lambung. Sisanya sudah diizinkan pulang kondisinya sudah membaik. Sekarang mereka yang sudah pulang pemulihan di rumah masing-masing,"" kata Meganita. Sementara itu, aktivitas kegiatan belajar mengajar di sekolah tersebut tetap berjalan seperti biasa. Namun informasinya, siswa tidak akan menerima menu MBG terlebih dahulu. ""Kalau pembelajaran berjalan normal, yang kemarin bergejala pemulihan dulu. Jadi kita tidak menerima MBG dulu, jadi disetop cuma sampai kapannya enggal tahu ya. Kami sudah menerima selama 3 minggu,"" kata Meganita. Sementara itu Kepala Puskesmas Ngamprah, Ifah Syarifah mengatakan pihaknya telah mengambil sampel menu MBG yang dikonsumsi siswa, di antaranya nasi putih, perkedel, ayam mentega, tahu goreng, serta semangka. ""Kita sudah ambil sampelnya kemudian diserahkan ke Labkesmas. Hasilnya nanti bisa kita terima 10 hari lagi, penyebabnya sampai saat ini masih kita tunggu berdasarkan hasil uji lab nanti,"" kata Ifah.",Whisnu Pradana -detikJabar,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/09/29/ilustrasi-kejadian-luar-biasa-keracunan-makanan-bergizi-gratis-1759144025085_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jabar/berita/d-8206996/21-siswa-keracunan-mbg-di-kbb-satu-masih-dirawat,1df57fe60087aee41d6bc9a53037f3602343f17f230c4f332c472853d94894d0,2025-11-13 19:50:10.896 496,okezone,mbg,2025-10-17 06:57:44,"BGN Kembalikan Dana MBG Rp70 Triliun, Purbaya: Sebetulnya Enggak Ada Uangnya","JAKARTA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengklarifikasi isu mengenai Badan Gizi Nasional (BGN) yang mengembalikan dana program Makan Bergizi Gratis (MBG) Rp70 triliun karena tidak terserap. Adapun Purbaya menegaskan bahwa dana tersebut sejatinya belum pernah dialokasikan ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Purbaya memberikan respons terkejut ketika mendengar Kepala BGN mengumumkan pengembalian dana tersebut. ""Yang bilang siapa? Oh, udah bilang tadi? Udah ngaku ya? Iya, dan itu sudah ada rencana untuk program,"" kata Purbaya di Jakarta, Kamis (16/10/2025). Purbaya meluruskan bahwa dana Rp70 triliun yang disebut dibalikan atau bahkan Rp100 triliun yang sempat diajukan hanyalah usulan anggaran yang belum mendapatkan persetujuan dan alokasi resmi dari Kemenkeu. ""Itu sih, sebetulnya enggak ada uangnya,"" tegas Purbaya. ""Dia pernah ngajuin anggaran, belum kita anggarin, terus dibalikin. Belum, belum dianggarkan. Setahu saya belum dianggarkan. Jadi enggak ada uang lagi dibutuhkan lagi, enggak ada,"" jelasnya. Purbaya kembali menekankan bahwa fokus Kemenkeu saat ini adalah pada anggaran MBG yang sudah dialokasikan dan tercatat dalam APBN tahun ini, yakni sebesar Rp71 triliun. Menkeu mendesak BGN untuk segera menyerap dana tersebut karena serapannya masih sangat rendah. ""Yang menurut saya kejar, malah mereka kan dianggar Rp71 triliun tahun ini, yang sudah ada itu, terserap apa enggak. Kan baru 30 persen sekarang yang diserap. Sampai data terakhir yang saya punya,"" ungkap Purbaya. Mengenai nasib sisa anggaran Rp71 triliun yang kemungkinan tidak terserap hingga akhir tahun, Purbaya menyatakan Kemenkeu belum memutuskan kemana dana tersebut akan dialihkan. ""Belum tahu, nanti kita pikirin,"" pungkasnya. JAKARTA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengklarifikasi isu mengenai Badan Gizi Nasional (BGN) yang mengembalikan dana program Makan Bergizi Gratis (MBG) Rp70 triliun karena tidak terserap. Adapun Purbaya menegaskan bahwa dana tersebut sejatinya belum pernah dialokasikan ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Purbaya memberikan respons terkejut ketika mendengar Kepala BGN mengumumkan pengembalian dana tersebut. ""Yang bilang siapa? Oh, udah bilang tadi? Udah ngaku ya? Iya, dan itu sudah ada rencana untuk program,"" kata Purbaya di Jakarta, Kamis (16/10/2025). Purbaya meluruskan bahwa dana Rp70 triliun yang disebut dibalikan atau bahkan Rp100 triliun yang sempat diajukan hanyalah usulan anggaran yang belum mendapatkan persetujuan dan alokasi resmi dari Kemenkeu. ""Itu sih, sebetulnya enggak ada uangnya,"" tegas Purbaya. ""Dia pernah ngajuin anggaran, belum kita anggarin, terus dibalikin. Belum, belum dianggarkan. Setahu saya belum dianggarkan. Jadi enggak ada uang lagi dibutuhkan lagi, enggak ada,"" jelasnya. Purbaya kembali menekankan bahwa fokus Kemenkeu saat ini adalah pada anggaran MBG yang sudah dialokasikan dan tercatat dalam APBN tahun ini, yakni sebesar Rp71 triliun. Menkeu mendesak BGN untuk segera menyerap dana tersebut karena serapannya masih sangat rendah. ""Yang menurut saya kejar, malah mereka kan dianggar Rp71 triliun tahun ini, yang sudah ada itu, terserap apa enggak. Kan baru 30 persen sekarang yang diserap. Sampai data terakhir yang saya punya,"" ungkap Purbaya. Mengenai nasib sisa anggaran Rp71 triliun yang kemungkinan tidak terserap hingga akhir tahun, Purbaya menyatakan Kemenkeu belum memutuskan kemana dana tersebut akan dialihkan. ""Belum tahu, nanti kita pikirin,"" pungkasnya. (Dani Jumadil Akhir)",Anggie Ariesta,https://img.okezone.com/content/2025/10/17/320/3177300/purbaya-Z7DF_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/10/17/320/3177300/bgn-kembalikan-dana-mbg-rp70-triliun-purbaya-sebetulnya-enggak-ada-uangnya?page=all,720fd0faac588126995562f5a7f3d272936b533d225d2a87c9e6b5db350b63c5,2025-11-13 19:50:17.355 497,okezone,mbg,2025-10-16 08:44:50,Prabowo Tegaskan Satu Kasus Keracunan MBG Tidak Bisa Diterima,"JAKARTA Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintah untuk menjaga standar zero insiden dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini disampaikan dalam dialog bersama Chairman dan Editor-in-Chief Forbes Media, Steve Forbes, di St. Regis, Jakarta, Rabu (15/10/2025). Dalam percakapan itu, Steve Forbes sempat memuji skala program makan gratis Indonesia. Saat ini, beliau [Prabowo] memberi makan setiap hari jumlah penduduk yang setara dengan tujuh Singapura, ujarnya. Menanggapi hal itu, Prabowo mengonfirmasi capaian program tersebut dan mengakui masih perlunya perbaikan. Saya bangga mengatakan, sampai beberapa jam yang lalu, kami sudah memiliki 11.900 dapur. Dan hari ini kami memberi makan 35,4 juta orang. Ya, dan itu setara dengan tujuh Singapura, katanya. Prabowo menambahkan, pemerintah menyadari masih ada tantangan di lapangan, tetapi bertekad menjaga keamanan pangan setinggi mungkin. Bahkan satu pun kejadian tidak bisa diterima, tegasnya. Presiden juga menjelaskan langkah-langkah konkret untuk memperkuat sistem pengawasan dan kualitas produksi di dapur-dapur MBG di seluruh Indonesia. Dalam dialog itu, Prabowo juga memaparkan bagaimana sistem pelaksanaan MBG dijalankan langsung oleh tim terlatih dan melibatkan petani lokal agar manfaat ekonominya terasa di desa. Kami mengirimkan uang langsung ke dapur, tidak melalui lapisan-lapisan birokrasi. Sebelum program dimulai, kami melatih 32.000 manajer semuanya lulusan universitas selama tiga bulan, lalu mereka ditempatkan di desa-desa, katanya. Satu dapur akan membutuhkan 3.000 butir telur setiap dua atau tiga hari, 3.000 mentimun, 3.000 wortel, 3.000 tomat, 3.000 potong ayam, dan sebagainya. Jadi para petani lokal menyadari bahwa mereka memiliki jaminan pembayaran untuk hasil mereka, pungkasnya. JAKARTA Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintah untuk menjaga standar zero insiden dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini disampaikan dalam dialog bersama Chairman dan Editor-in-Chief Forbes Media, Steve Forbes, di St. Regis, Jakarta, Rabu (15/10/2025). Dalam percakapan itu, Steve Forbes sempat memuji skala program makan gratis Indonesia. Saat ini, beliau [Prabowo] memberi makan setiap hari jumlah penduduk yang setara dengan tujuh Singapura, ujarnya. Menanggapi hal itu, Prabowo mengonfirmasi capaian program tersebut dan mengakui masih perlunya perbaikan. Saya bangga mengatakan, sampai beberapa jam yang lalu, kami sudah memiliki 11.900 dapur. Dan hari ini kami memberi makan 35,4 juta orang. Ya, dan itu setara dengan tujuh Singapura, katanya. Prabowo menambahkan, pemerintah menyadari masih ada tantangan di lapangan, tetapi bertekad menjaga keamanan pangan setinggi mungkin. Bahkan satu pun kejadian tidak bisa diterima, tegasnya. Presiden juga menjelaskan langkah-langkah konkret untuk memperkuat sistem pengawasan dan kualitas produksi di dapur-dapur MBG di seluruh Indonesia. Dalam dialog itu, Prabowo juga memaparkan bagaimana sistem pelaksanaan MBG dijalankan langsung oleh tim terlatih dan melibatkan petani lokal agar manfaat ekonominya terasa di desa. Kami mengirimkan uang langsung ke dapur, tidak melalui lapisan-lapisan birokrasi. Sebelum program dimulai, kami melatih 32.000 manajer semuanya lulusan universitas selama tiga bulan, lalu mereka ditempatkan di desa-desa, katanya. Satu dapur akan membutuhkan 3.000 butir telur setiap dua atau tiga hari, 3.000 mentimun, 3.000 wortel, 3.000 tomat, 3.000 potong ayam, dan sebagainya. Jadi para petani lokal menyadari bahwa mereka memiliki jaminan pembayaran untuk hasil mereka, pungkasnya. (Arief Setyadi ) (Arief Setyadi )",Binti Mufarida,https://img.okezone.com/content/2025/10/16/337/3177060/prabowo_subianto-AnL8_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/16/337/3177060/prabowo-tegaskan-satu-kasus-keracunan-mbg-tidak-bisa-diterima?page=all,4cbdcc57894dc504a07111e02492a47be94f65878c197f283a434ff30256fff2,2025-11-13 19:50:27.901 498,detik,mbg,2025-11-12 12:30:00,"BGN: Kasus MBG Sumbang 48% Keracunan Pangan, 13.371 Penerima Terdampak","Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkap angka keracunan pangan yang di antaranya berasal dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurutnya, kasus keracunan menu MBG menyumbang 48% dari total keracunan pangan nasional. Dilansir detikNews , angka tersebut diungkap Dadan dalam rapat dengar pendapat (RDP) Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen Senayan pada Rabu (12/11). Awalnya Dadan menjelaskan ada 441 kejadian keracunan makanan hingga hari ini. Sebanyak 211 kejadian merupakan kasus keracunan menu MBG. Namun, tidak disebutkan jelas jangka waktu data keracunan makanan tersebut. ""Terkait khususnya keracunan pangan di Indonesia secara umum, total kejadian di Indonesia itu sampai hari ini itu ada 441 total kejadian di mana MBG menyumbang 211 kejadian atau kurang lebih 48% dari total keracunan pangan yang ada di Indonesia,"" kata Dadan dalam rapat di Komisi IX DPR, Jakarta, Rabu (12/11/2025). SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT Mengacu pada data BGN, Dadan mengatakan korban keracunan yang menjalani rawat inap mencapai 636 orang. Sedangkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat 638 orang. Jumlah ini mencakup semua kasus keracunan pangan, bukan hanya MBG. Terkait perbedaan data, pihak BGN akan berkoordinasi dengan Kemenkes untuk sinkronisasi. ""Dan jika dilihat total penerima manfaat yang menerima gangguan kesehatan itu yang rawat inap ada 636 kalau di data kami, kalau di Kemenkes 638 beda 2,"" ujarnya. Kemudian untuk korban yang menjalani rawat jalan sebanyak 11.004 orang menurut data BGN, sedangkan data Kemenkes mencatat ada 12.755 orang. Khusus untuk kasus dari MBG, Dadan mengungkap data Kemenkes mencatat ada 13.371 penerima manfaat MBG yang mengalami gangguan kesehatan. ""Totalnya kalau berbasis laporan Kemenkes itu 13.371 penerima manfaat yang alami gangguan kesehatan akibat program makan bergizi,"" katanya. Hingga saat ini, produksi MBG telah mencapai 1,8 miliar porsi. Dadan menyebut sebagian besar telah berjalan dan terdistribusi dengan baik. ""Sampai hari ini kita sudah memproduksi total 1,8 miliar porsi makan,"" sebutnya. Artikel ini telah tayang di detikNews .",Nasional,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/12/rdp-komisi-ix-dpr-dengan-bgn-1762920670179_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/kalimantan/berita/d-8206694/bgn-kasus-mbg-sumbang-48-keracunan-pangan-13-371-penerima-terdampak,f5cf6227b15c9dd95ff5248bd16d9c43eceecc8742653f1602dd433243277706,2025-11-13 19:50:32.440 574,pikiranrakyat,mbg,2025-10-10 15:03:00,Dinkes KBB Catat 107 Dapur MBG di Bandung Barat Belum Kantongi SLHS,"PIKIRAN RAKYAT- Sebanyak 107 dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) tercatat belum memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Padahal, sertifikat itu merupakan syarat utama dalam penyelenggaraan pelayanan gizi yang aman dan higienis dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan KBB, dr. Enung Masruroh, melalui Ketua Tim Kerja Kesehatan Lingkungan (Kesling) Mawaddah, menjelaskan hingga 30 September 2025, baru sebagian kecil dapur yang telah mengikuti pelatihan penjamah makanan, salah satu persyaratan penting dalam penerbitan SLHS. ""Di Bandung Barat ada 107 dapur yang sudah terdaftar, tetapi belum memiliki sertifikat laik higiene. Sementara yang sudah ikut pelatihan baru 71 dapur, ujar Mawaddah saat ditemui pada Jumat (10/10/2025). Baca Juga:Rahasia Dapur SPPG Katumiri Bandung Barat Jaga Kualitas Gizi MBG, Dipantau Ketat oleh 32 CCTV Menurutnya, sejak surat edaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 1 Oktober 2025 diterbitkan, seluruh dapur MBG diwajibkan memenuhi standar higienitas tertentu, di antaranya: Nilai Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) minimal 80. Pemeriksaan sampel air bersih dan air minum, Uji sampel makanan dan alat masak, serta Pelatihan penjamah makanan bagi petugas dapur. Kalau hasil inspeksi nilainya di bawah 80, kami tidak bisa mengeluarkan sertifikat. Semua harus memenuhi standar minimal itu, ucapnya. Meski demikian, Dinkes KBB kini tengah melakukan percepatan proses penilaian dengan menggandeng tim Puskesmas, Forkopimcam, dan aparat kewilayahan di setiap kecamatan. Pemeriksaan lapangan dilakukan serentak dan hasilnya akan keluar dalam waktu sekitar 10 hari kerja setelah pengujian laboratorium. Prosesnya sedang berjalan. Kami harapkan di minggu keempat Oktober sudah mulai ada dapur yang memenuhi syarat dan bisa mendapatkan SLHS, ungkapnya. Dari hasil pengawasan dan temuan dilapangan, kata Mawaddah, bahwa Dinkes KBB telah menemukan banyak dapur yang belum memenuhi standar sanitasi, khususnya pada area pencucian peralatan makan. Beberapa di antaranya tidak memiliki sistem pencucian bertahap atau peralatan pengering yang sesuai standar. Untuk dapur MBG yang besar, tempat pencucian harus memadai karena jumlah ompreng yang dikelola bisa mencapai 3.600. Pengeringan tidak boleh menggunakan lap atau kanebo, tetapi wajib menggunakan alat pengering seperti steamer, jelasnya. Selain itu, iapun menyoroti, kondisi lantai dan fasilitas dasar seperti keramik atau pelapis anti licin (epoxy) juga menjadi aspek penting dalam penilaian. Bahkan, beberapa dapur telah diminta melakukan perbaikan ulang sebelum diverifikasi kembali oleh tim Kesling. ""Untuk temuan di dapur MBG di KBB masih banyak yang harus diperbaiki dan dibenahi, ini sangat penting untuk menjaga hal serupa keracunan massal siswa di Cipongkor-Cihampelas beberapa waktu lalu,"" tuturnya. Baca Juga:Kepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBG Menanggapi adanya penutupan salah satu dapur MBG di kawasan Cipatat akibat mencuci omprengan menggunakan air kotor, Mawaddah menegaskan bahwa Dinkes KBB tidak memiliki kewenangan menutup fasilitas. Tetapi, hanya memberikan rekomendasi hasil pemeriksaan. Kalau ada dapur yang ditutup, itu kewenangan Badan Gizi Nasional (BGN), forkopimcam dan aparat terkait. Dinkes KBB hanya bertugas melakukan inspeksi dan memberikan saran perbaikan, ujarnya. Meski sedang melakukan percepatan penerbitan SLHS, Dinkes KBB menegaskan tidak akan mengorbankan kualitas penilaian. Seluruh dapur diwajibkan memenuhi nilai inspeksi minimal dan standar sanitasi yang telah ditetapkan Kemenkes. Percepatan bukan berarti asal cepat. Kami ingin semua dapur SPPG benar-benar memenuhi standar laik sehat agar aman bagi masyarakat, pungkasnya.*** Berita PilihanDugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit BicaraKendati Ada Jeda Waktu, Kematian Bunga, Siswa SMKN 1 Cihampelas Bisa Karena MBGRSUD Cililin: Autopsi Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas Ditolak Keluarga Usai Dikaitkan Keracunan MBG Berita PilihanDugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit BicaraKendati Ada Jeda Waktu, Kematian Bunga, Siswa SMKN 1 Cihampelas Bisa Karena MBGRSUD Cililin: Autopsi Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas Ditolak Keluarga Usai Dikaitkan Keracunan MBG Berita Pilihan Dugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit BicaraKendati Ada Jeda Waktu, Kematian Bunga, Siswa SMKN 1 Cihampelas Bisa Karena MBGRSUD Cililin: Autopsi Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas Ditolak Keluarga Usai Dikaitkan Keracunan MBG Dugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit Bicara Dugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit Bicara Dugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit Bicara Dugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit Bicara Kendati Ada Jeda Waktu, Kematian Bunga, Siswa SMKN 1 Cihampelas Bisa Karena MBG Kendati Ada Jeda Waktu, Kematian Bunga, Siswa SMKN 1 Cihampelas Bisa Karena MBG Kendati Ada Jeda Waktu, Kematian Bunga, Siswa SMKN 1 Cihampelas Bisa Karena MBG Kendati Ada Jeda Waktu, Kematian Bunga, Siswa SMKN 1 Cihampelas Bisa Karena MBG RSUD Cililin: Autopsi Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas Ditolak Keluarga Usai Dikaitkan Keracunan MBG RSUD Cililin: Autopsi Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas Ditolak Keluarga Usai Dikaitkan Keracunan MBG RSUD Cililin: Autopsi Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas Ditolak Keluarga Usai Dikaitkan Keracunan MBG RSUD Cililin: Autopsi Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas Ditolak Keluarga Usai Dikaitkan Keracunan MBG",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/10/1984247777.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019708828/dinkes-kbb-catat-107-dapur-mbg-di-bandung-barat-belum-kantongi-slhs?page=all,87174382dc86af25ad51ed9f1e038fcc8b0ce82bb66051a42756b95a5eef8c7a,2025-11-13 19:58:34.035 670,pikiranrakyat,mbg,2025-10-05 22:02:06,"Sekolah Ditekan Tanda Tangani MoU dengan SPPG, Orangtua Larang Anak Santap MBG","PIKIRAN RAKYAT -Sejumlah orangtua siswa melarang anaknyauntuk mengonsumsi makanan pada program ma kan bergizi gratis (MBG) yang dibagikan di se kolah. Hal itu untuk men ce gah kemungkinan terjadinya keracunan makanan, yang belakang marak terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia, khususnya di Jawa Barat. Salah satunya dikemuka kan oleh Ab du rahman, orang tua siswa di Se kolah Menengah Pertama (SMP) 2 Majalengka. Ia me larang anak nya me ngonsumsi ma kanan MBG mulai Senin, 6 Oktober 2025. Alasannya, untuk mencegah kemungkinan terjadinya ke racunan. Baca Juga:Rektor UPI: Program MBG Tak Perlu Dihentikan, Cukup Dievaluasi Menurut Ab du rahman, la rangan itu pun bukan tanpa alasan. Pasalnya pada Jum at, 3 Oktober 2025, anaknya me ngonsumsi makanan MBG dan setelah itu merasakan pu sing dan mual hingga di bawa ke dokter. Dokter me nyebutkan, lambungnya terganggu. Sakitnya entah karena ma kanan MBG atau bukan, ta pi ini sekaligus berjaga da ripada anak sakit dan biaya berobatnya lebih mahal di bandingkan (makanan) MBG,"" katanya. Selain itu, menurut Abdurahman, pihak sekolah atau pun sa tuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) tidak bertanggung ja wab manakala anak sakit aki b at keracunan, karena te lah menandatangani perja n ji an sebelumnya. Baca Juga:Banyak Kasus Keracunan, KPAID Minta Program MBG Dihentikan Sementara dan Diaudit Total ""Jadi mohon maaf, bukan karena som bong tapi saya lebih berjaga-jaga. Makanya lebih ba ik makan teri produk rumah daripada MBG yang dibilang menunya memenuhi standar gizi, katanya, Minggu, 5 Oktober 2025. Menu MBG sendiri menurut dia, biasa-biasa saja. Jika tersedia ayam tepung, te pung nya jauh lebih be sar di bandingkan dagingnya. Je ruk yang tersedia, kulitnya su dah keriput, tidak lagi se gar. Pisang juga demikian, su dah kehitaman. Sementara itu, Doni, orang tua la innya yang anak nya me ngonsumsi MBG meng ungkapkan, dari MBG, antara penerima manfaat de ngan pemberi, bebannya justru lebih berat penerima man faat. Baca Juga:Mungkinkah Ada Peran Bahan Pangan Asal Hewan pada Keracunan Makanan Program MBG? Beban yang diterima penerima manfaat, di antaranya ketika anak keracun an, orangtua murid tidak di perkenankan menuntut pihak SPPG. Selain itu, ketika omprengan hilang atau ru sak maka siswa harus menggantinya Rp 80.000. Poin-po in tersebut disampaikan pi hak sekolah pada saat ra pat orangtua murid, ka rena pihak sekolah telah menandatangani no ta kese pa haman (MoU) dengan pihak SPPG. Berkaca pada banyaknya kasus MBG di kabupa ten/kota lain yang mengalami ke racunan makanan, dia ber harap pihak SPPG ber hati-hati dalam menyajikan makanan. Jangan sampai di Majalengka terjadi kasus se rupa seperti di wilayah lain. Jika memungkinkan, katanya, pihak pengantar terle bih dulu mencicipi makanan yang di bawanya. Hal itu untuk me mastikan makanan yang di bagikan kepada para siswa ti dak basi. Pasalnya, kera cun an makanan kemungkin an besar disebab kan oleh ma kanan basi. Baca Juga:Penyebab Keracunan MBG di KBB: Senyawa Nitrit Jadi Biang Keladi, Kadar Ditemukan Melebihi Batas Maksimum Aman Selain itu, MoU yang sudah ditandatangani pihak se kolah dengan SPPG harus di perbarui. Jangan membe rat kan pihak sekolah dan mu rid sebagai penerima man faat. Pasalnya, pe nyedia makanan tidak bertanggung jawab ke tika makanan basi dan meracuni siswa. Sementara itu, salah seorang kepala SMP me nye butkan keberatan ketika ha rus menandatangani MoU. Namun, pihak sekolah me rasa mendapat te kanan karena harus menyukseskan program hingga akhirnya terpaksa ditandatangani. Inimahkepala sekolah merasa ditekan dari atas dan dari orangtua. Mungkin Ka disdik juga mendapat te kan an dari pimpinannya karena harus menyukseskan program pemerintah, kata kepala sekolah yang enggan namanya disebut. Baca Juga:Lagi, belasan Murid di Ciamis Keracunan Makanan MBG Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka Umar Ma ruf mengatakan, Pemerintah Kabupaten Majalengka kini tengah membentuk satuan tugas (satgas) untuk penanganan MBG yang kepengurusannya dibentuk melalui surat keputusan (SK) bupati. Satgas yang diketuai Sekretaris Daerah (Sekda) Majalengka dan Sekretaris Kepala Dinas Pendidikan Majalengka, serta anggotanya organisasi perangkat daerah (OPD) yang terkait dengan persoalan tersebut, akan membahas beragam persoalan yang muncul dan diakibatkan dari MBG. Di antaranya, membahas soal kemungkinan terjadinya keracunan, persoalan MoU yang ditandatangai antara pihak sekolah dengan SPPG, termasuk soal omprengan yang harus diganti pihak orangtua manakala hilang atau rusak. Baca Juga:Cegah Keracunan, Disdik Minta Sampel Makanan MBG untuk Dicek Sebelum Dibagikan ke Siswa Satgas ini mendorong keterbukaan para pihak yang terlibat dalam MBG, kebijakan pemda seperti apa, kata Umar. Dia mengaku belum mengetahui persis MoU yang dilakukan antara sekolah dengan SPPG, karena MoU tersebut dibuat secara internal antara SPPG dengan satuan pendidikan, dan tidak melibatkan Dinas Pendidikan. Jadi saya tidak mengetahui isi MoU-nya apa. Hanya kalau perihal omprengan, saya sudah mendengar. Persoalan-persoalan tersebut nanti akan dibahas oleh satgas yang dibentuk Bupati. SK satgas sudah ada di Bagian Hukum yang di dalamnya terdapat SPPG agar mereka juga mengetahui setiap kebijakan yang dikeluarkan, serta mengetahui kewajiban dan hak masing-masing, kata Umar.*** Berita PilihanDedi Mulyadi soal Siswa di KBB Meninggal Diduga Akibat MBGPolres Cimahi Periksa Belasan Saksi Terkait Kasus Keracunan MBG di Bandung BaratPemberian Honor Guru Penanggung Jawab MBG di Sekolah Dinilai Bukan SolusiCek Fakta: Klaim Prabowo Hentikan Program MBG, Benarkah?Cegah Keracunan, Disdik Minta Sampel Makanan MBG untuk Dicek Sebelum Dibagikan ke SiswaLagi, belasan Murid di Ciamis Keracunan Makanan MBGPenyebab Keracunan MBG di KBB: Senyawa Nitrit Jadi Biang Keladi, Kadar Ditemukan Melebihi Batas Maksimum AmanMungkinkah Ada Peran Bahan Pangan Asal Hewan pada Keracunan Makanan Program MBG?Banyak Kasus Keracunan, KPAID Minta Program MBG Dihentikan Sementara dan Diaudit TotalRektor UPI: Program MBG Tak Perlu Dihentikan, Cukup Dievaluasi Berita PilihanDedi Mulyadi soal Siswa di KBB Meninggal Diduga Akibat MBGPolres Cimahi Periksa Belasan Saksi Terkait Kasus Keracunan MBG di Bandung BaratPemberian Honor Guru Penanggung Jawab MBG di Sekolah Dinilai Bukan SolusiCek Fakta: Klaim Prabowo Hentikan Program MBG, Benarkah?Cegah Keracunan, Disdik Minta Sampel Makanan MBG untuk Dicek Sebelum Dibagikan ke SiswaLagi, belasan Murid di Ciamis Keracunan Makanan MBGPenyebab Keracunan MBG di KBB: Senyawa Nitrit Jadi Biang Keladi, Kadar Ditemukan Melebihi Batas Maksimum AmanMungkinkah Ada Peran Bahan Pangan Asal Hewan pada Keracunan Makanan Program MBG?Banyak Kasus Keracunan, KPAID Minta Program MBG Dihentikan Sementara dan Diaudit TotalRektor UPI: Program MBG Tak Perlu Dihentikan, Cukup Dievaluasi Berita Pilihan Dedi Mulyadi soal Siswa di KBB Meninggal Diduga Akibat MBGPolres Cimahi Periksa Belasan Saksi Terkait Kasus Keracunan MBG di Bandung BaratPemberian Honor Guru Penanggung Jawab MBG di Sekolah Dinilai Bukan SolusiCek Fakta: Klaim Prabowo Hentikan Program MBG, Benarkah?Cegah Keracunan, Disdik Minta Sampel Makanan MBG untuk Dicek Sebelum Dibagikan ke SiswaLagi, belasan Murid di Ciamis Keracunan Makanan MBGPenyebab Keracunan MBG di KBB: Senyawa Nitrit Jadi Biang Keladi, Kadar Ditemukan Melebihi Batas Maksimum AmanMungkinkah Ada Peran Bahan Pangan Asal Hewan pada Keracunan Makanan Program MBG?Banyak Kasus Keracunan, KPAID Minta Program MBG Dihentikan Sementara dan Diaudit TotalRektor UPI: Program MBG Tak Perlu Dihentikan, Cukup Dievaluasi Dedi Mulyadi soal Siswa di KBB Meninggal Diduga Akibat MBG Dedi Mulyadi soal Siswa di KBB Meninggal Diduga Akibat MBG Dedi Mulyadi soal Siswa di KBB Meninggal Diduga Akibat MBG Dedi Mulyadi soal Siswa di KBB Meninggal Diduga Akibat MBG Polres Cimahi Periksa Belasan Saksi Terkait Kasus Keracunan MBG di Bandung Barat Polres Cimahi Periksa Belasan Saksi Terkait Kasus Keracunan MBG di Bandung Barat Polres Cimahi Periksa Belasan Saksi Terkait Kasus Keracunan MBG di Bandung Barat Polres Cimahi Periksa Belasan Saksi Terkait Kasus Keracunan MBG di Bandung Barat Pemberian Honor Guru Penanggung Jawab MBG di Sekolah Dinilai Bukan Solusi Pemberian Honor Guru Penanggung Jawab MBG di Sekolah Dinilai Bukan Solusi Pemberian Honor Guru Penanggung Jawab MBG di Sekolah Dinilai Bukan Solusi Pemberian Honor Guru Penanggung Jawab MBG di Sekolah Dinilai Bukan Solusi Cek Fakta: Klaim Prabowo Hentikan Program MBG, Benarkah? Cek Fakta: Klaim Prabowo Hentikan Program MBG, Benarkah? Cek Fakta: Klaim Prabowo Hentikan Program MBG, Benarkah? Cek Fakta: Klaim Prabowo Hentikan Program MBG, Benarkah? Cegah Keracunan, Disdik Minta Sampel Makanan MBG untuk Dicek Sebelum Dibagikan ke Siswa Cegah Keracunan, Disdik Minta Sampel Makanan MBG untuk Dicek Sebelum Dibagikan ke Siswa Cegah Keracunan, Disdik Minta Sampel Makanan MBG untuk Dicek Sebelum Dibagikan ke Siswa Cegah Keracunan, Disdik Minta Sampel Makanan MBG untuk Dicek Sebelum Dibagikan ke Siswa Lagi, belasan Murid di Ciamis Keracunan Makanan MBG Lagi, belasan Murid di Ciamis Keracunan Makanan MBG Lagi, belasan Murid di Ciamis Keracunan Makanan MBG Lagi, belasan Murid di Ciamis Keracunan Makanan MBG Penyebab Keracunan MBG di KBB: Senyawa Nitrit Jadi Biang Keladi, Kadar Ditemukan Melebihi Batas Maksimum Aman Penyebab Keracunan MBG di KBB: Senyawa Nitrit Jadi Biang Keladi, Kadar Ditemukan Melebihi Batas Maksimum Aman Penyebab Keracunan MBG di KBB: Senyawa Nitrit Jadi Biang Keladi, Kadar Ditemukan Melebihi Batas Maksimum Aman Penyebab Keracunan MBG di KBB: Senyawa Nitrit Jadi Biang Keladi, Kadar Ditemukan Melebihi Batas Maksimum Aman Mungkinkah Ada Peran Bahan Pangan Asal Hewan pada Keracunan Makanan Program MBG? Mungkinkah Ada Peran Bahan Pangan Asal Hewan pada Keracunan Makanan Program MBG? Mungkinkah Ada Peran Bahan Pangan Asal Hewan pada Keracunan Makanan Program MBG? Mungkinkah Ada Peran Bahan Pangan Asal Hewan pada Keracunan Makanan Program MBG? Banyak Kasus Keracunan, KPAID Minta Program MBG Dihentikan Sementara dan Diaudit Total Banyak Kasus Keracunan, KPAID Minta Program MBG Dihentikan Sementara dan Diaudit Total Banyak Kasus Keracunan, KPAID Minta Program MBG Dihentikan Sementara dan Diaudit Total Banyak Kasus Keracunan, KPAID Minta Program MBG Dihentikan Sementara dan Diaudit Total Rektor UPI: Program MBG Tak Perlu Dihentikan, Cukup Dievaluasi Rektor UPI: Program MBG Tak Perlu Dihentikan, Cukup Dievaluasi Rektor UPI: Program MBG Tak Perlu Dihentikan, Cukup Dievaluasi Rektor UPI: Program MBG Tak Perlu Dihentikan, Cukup Dievaluasi",Tati Purnawati (Kabar Cirebon),https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/03/3509427326.jpeg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019697374/sekolah-ditekan-tanda-tangani-mou-dengan-sppg-orangtua-larang-anak-santap-mbg?page=all,aca74526b48026930f7e4f8b256bfb118d8e57f31e91908113a30f9566f7537c,2025-11-13 20:00:33.865 499,okezone,mbg,2025-10-15 23:25:17,"Prabowo Cerita Asal Usul MBG di Depan Steve Forbes, Dirancang sejak 2023","JAKARTA Presiden Prabowo Subianto mengungkap alasan utama di balik pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) saat berbicara dalam sesi dialog bersama Chairman and Editor in Chief Forbes, Steve Forbes, di Hotel St. Regis, Jakarta, Rabu (15/10/2025) malam. Prabowo menjelaskan, program MBG merupakan salah satu janji kampanye unggulan saat pemilihan presiden. Ia mengatakan, gagasan tersebut muncul setelah dirinya melihat langsung kondisi anak-anak di berbagai desa yang mengalami malnutrisi dan stunting. ""Setiap saya datang ke desa-desa, banyak anak-anak yang menyapa. Jadi, saya berbicara dengan mereka dan bertanya, 'Berapa umurmu?' Saya sering kali terkejut. Ketika saya mengira anak laki-laki di depan saya berumur empat tahun, ternyata mereka sepuluh tahun,"" kata Prabowo. ""Ada anak perempuan yang saya pikir berusia lima tahun, ternyata sebelas tahun. Saya terkejut. Jadi, saya melihat secara langsung stunting, malnutrisi, dan kemiskinan di depan mata saya,"" tambahnya. Pengalaman itu, menurut Prabowo, membuatnya sadar bahwa banyak anak Indonesia masih kekurangan asupan gizi. Ia menilai kalangan masyarakat menengah ke atas sering sulit membayangkan bahwa masih ada anak-anak yang hanya makan nasi dengan garam. Prabowo juga menyebut bahwa negara-negara maju seperti Eropa, Inggris, Amerika Serikat, bahkan negara berkembang seperti India, telah lebih dulu menjalankan program makan bergizi gratis di sekolah-sekolah. Padahal, katanya, pendapatan per kapita India masih lebih rendah daripada Indonesia. ""Lalu saya mulai merencanakan program ini sejak 2023. Pada saat itu, ada 77 negara yang mempunyai program makan bergizi gratis. Saya pikir Indonesia harus menjadi negara ke-78 atau ke-79 yang melaksanakan program itu. Jadi, kita mulai berencana dan mengumumkan program ini sebagai program kampanye,"" ujar Prabowo. JAKARTA Presiden Prabowo Subianto mengungkap alasan utama di balik pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) saat berbicara dalam sesi dialog bersama Chairman and Editor in Chief Forbes, Steve Forbes, di Hotel St. Regis, Jakarta, Rabu (15/10/2025) malam. Prabowo menjelaskan, program MBG merupakan salah satu janji kampanye unggulan saat pemilihan presiden. Ia mengatakan, gagasan tersebut muncul setelah dirinya melihat langsung kondisi anak-anak di berbagai desa yang mengalami malnutrisi dan stunting. ""Setiap saya datang ke desa-desa, banyak anak-anak yang menyapa. Jadi, saya berbicara dengan mereka dan bertanya, 'Berapa umurmu?' Saya sering kali terkejut. Ketika saya mengira anak laki-laki di depan saya berumur empat tahun, ternyata mereka sepuluh tahun,"" kata Prabowo. ""Ada anak perempuan yang saya pikir berusia lima tahun, ternyata sebelas tahun. Saya terkejut. Jadi, saya melihat secara langsung stunting, malnutrisi, dan kemiskinan di depan mata saya,"" tambahnya. Pengalaman itu, menurut Prabowo, membuatnya sadar bahwa banyak anak Indonesia masih kekurangan asupan gizi. Ia menilai kalangan masyarakat menengah ke atas sering sulit membayangkan bahwa masih ada anak-anak yang hanya makan nasi dengan garam. Prabowo juga menyebut bahwa negara-negara maju seperti Eropa, Inggris, Amerika Serikat, bahkan negara berkembang seperti India, telah lebih dulu menjalankan program makan bergizi gratis di sekolah-sekolah. Padahal, katanya, pendapatan per kapita India masih lebih rendah daripada Indonesia. ""Lalu saya mulai merencanakan program ini sejak 2023. Pada saat itu, ada 77 negara yang mempunyai program makan bergizi gratis. Saya pikir Indonesia harus menjadi negara ke-78 atau ke-79 yang melaksanakan program itu. Jadi, kita mulai berencana dan mengumumkan program ini sebagai program kampanye,"" ujar Prabowo. (Arief Setyadi ) (Arief Setyadi )",Binti Mufarida,https://img.okezone.com/content/2025/10/15/337/3177028/prabowo_subianto-1Xlj_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/15/337/3177028/prabowo-cerita-asal-usul-mbg-di-depan-steve-forbes-dirancang-sejak-2023?page=all,a64fe03c1fbec1f69f0f5775d5effc4e93c43eaef161f641b310db2a3f3bdcae,2025-11-13 19:50:38.463 500,okezone,mbg,2025-10-15 16:10:17,Prabowo Instruksikan Dapur MBG Siapkan Dua Jenis Lauk Setiap Hari,"JAKARTA Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menyiapkan dua jenis lauk dalam hidangan Makan Bergizi Gratis (MBG). Selain susu, harus ada dua jenis lauk, bukan satu, kata Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, Rabu (15/10/2025). Instruksi agar setiap dapur MBG menyiapkan dua jenis lauk setiap hari itu diberikan, karena Presiden Prabowo bercita-cita agar anak-anak Indonesia berkecukupan gizi. Beliau bercita-cita agar ke depan generasi muda Indonesia menjadi generasi yang sehat, cerdas, kuat, dan mampu bersaing di kancah global, kata Nanik. Bahkan Presiden Prabowo, kata Nanik, sampai menghitung sendiri menu makanan untuk para siswa. Hal itu terjadi ketika Presiden merancang program MBG serta perhatiannya kepada kesehatan dan pemenuhan gizi anak-anak Indonesia. Beliau hitung sendiri, dan berkesimpulan bahwa dengan Rp10.000 itu masih bisa pakai ayam dan telur, kata Nanik. Karena itu, Nanik mengingatkan agar semua pihak tidak mengambil keuntungan dari bahan baku makanan. Nanik mengimbau agar seluruh dapur MBG tidak memangkas, atau sengaja me-mark up anggaran pembelian bahan baku. Jangan dipangkas, dan juga jangan di-mark up. Anggaran bahan baku itu harus penuh, ujarnya. Nanik berpesan agar seluruh unsur pelaksana di setiap SPPG saling mengingatkan dan menjaga integritas pelaksanaan program. Tolong semuanya saling mengingatkan, baik ahli gizi, akuntan, maupun kepala SPPG, untuk mengawal menu, ujarnya. Ia pun menegaskan kembali Program MBG bukanlah proyek komersial, melainkan wujud nyata kepedulian Presiden Prabowo Subianto terhadap anak-anak Indonesia. Bapak Ibu semua, program MBG ini bukan bisnis. Ini adalah kecintaan Pak Prabowo pada anak-anak Indonesia, pungkasnya. JAKARTA Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menyiapkan dua jenis lauk dalam hidangan Makan Bergizi Gratis (MBG). Selain susu, harus ada dua jenis lauk, bukan satu, kata Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, Rabu (15/10/2025). Instruksi agar setiap dapur MBG menyiapkan dua jenis lauk setiap hari itu diberikan, karena Presiden Prabowo bercita-cita agar anak-anak Indonesia berkecukupan gizi. Beliau bercita-cita agar ke depan generasi muda Indonesia menjadi generasi yang sehat, cerdas, kuat, dan mampu bersaing di kancah global, kata Nanik. Bahkan Presiden Prabowo, kata Nanik, sampai menghitung sendiri menu makanan untuk para siswa. Hal itu terjadi ketika Presiden merancang program MBG serta perhatiannya kepada kesehatan dan pemenuhan gizi anak-anak Indonesia. Beliau hitung sendiri, dan berkesimpulan bahwa dengan Rp10.000 itu masih bisa pakai ayam dan telur, kata Nanik. Karena itu, Nanik mengingatkan agar semua pihak tidak mengambil keuntungan dari bahan baku makanan. Nanik mengimbau agar seluruh dapur MBG tidak memangkas, atau sengaja me-mark up anggaran pembelian bahan baku. Jangan dipangkas, dan juga jangan di-mark up. Anggaran bahan baku itu harus penuh, ujarnya. Nanik berpesan agar seluruh unsur pelaksana di setiap SPPG saling mengingatkan dan menjaga integritas pelaksanaan program. Tolong semuanya saling mengingatkan, baik ahli gizi, akuntan, maupun kepala SPPG, untuk mengawal menu, ujarnya. Ia pun menegaskan kembali Program MBG bukanlah proyek komersial, melainkan wujud nyata kepedulian Presiden Prabowo Subianto terhadap anak-anak Indonesia. Bapak Ibu semua, program MBG ini bukan bisnis. Ini adalah kecintaan Pak Prabowo pada anak-anak Indonesia, pungkasnya. (Arief Setyadi )",Binti Mufarida,https://img.okezone.com/content/2025/10/15/337/3176939/prabowo-eYsx_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/15/337/3176939/prabowo-instruksikan-dapur-mbg-siapkan-dua-jenis-lauk-setiap-hari?page=all,849eb69d3ba2401be6358721a1ed2610ceb276fb38685fa13855f6c49d83703e,2025-11-13 19:50:48.909 501,okezone,mbg,2025-10-14 16:14:12,BGN Kembalikan Dana MBG Rp70 Triliun ke Prabowo karena Tak Terserap,"JAKARTA - Badan Gizi Nasional ( BGN ) mengembalikan dana anggaran Makan Bergizi Gratis (MBG) Rp70 triliun kepada Presiden Prabowo Subianto. Pengembalian dana MBG Rp70 triliun karena tidak terserap tahun ini. ""Tahun ini, BGN menerima alokasi anggaran sebesar Rp71 triliun, ditambah dana standby Rp100 triliun. Dari total tersebut, Rp99 triliun berhasil terserap, sementara Rp70 triliun dikembalikan kepada Presiden Republik Indonesia karena kemungkinan tidak terserap di tahun ini,"" kata Kepala BGN Dadan Hindayana dalam keterangannya, Jakarta, Selasa (14/10/2025). Dadan menjelaskan, anggaran, SDM dan infrastuktur menjadi kunci dalam pelaksanaan program MBG. Ketiganya menjadi fondasi penting dalam memastikan pelaksanaan program MBG ini berjalan efektif, merata, dan berkelanjutan. Pertama adalah anggaran, Dadan menjelaskan bahwa pemerintah melalui Badan Gizi Nasional menyiapkan dukungan anggaran dalam jumlah besar untuk memastikan program MBG dapat menjangkau seluruh penerima manfaat. Lebih lanjut Dadan mengungkapkan bahwa untuk tahun depan, dukungan pemerintah meningkat signifikan. BGN akan menerima Rp268 triliun, menjadikan BGN lembaga satu-satunya dengan anggaran terbesar di kabinet. Selain itu, pemerintah juga menyiapkan dana cadangan sebesar Rp67 triliun, sehingga total dukungan dalam APBN mencapai Rp335 triliun guna mendukung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis 2026. Dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 82,9 juta orang, setiap hari kita akan menyalurkan dana sekitar Rp1,2 triliun. Bagi kementerian lain, angka itu mungkin setara dengan anggaran satu tahun penuh, tetapi bagi kami di Badan Gizi Nasional, itu adalah kebutuhan satu hari, ujar Dadan. Kunci kedua adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Pemerintah memastikan bahwa tenaga pelaksana program MBG merupakan SDM terlatih yang seluruhnya lulusan perguruan tinggi. Mereka adalah Sarjana Penggerak Pemuda Indonesia (SPPI) yang kini memimpin Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia. Sesuai arahan Presiden Republik Indonesia, setiap SPPG wajib dipimpin oleh seorang SPPI sebagai Kepala SPPG (KSPPG). SPPI identik dengan SPPG, tidak ada satupun Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tidak dipimpin oleh SPPI sebagai kepala SPPG, ujar Kepala BGN. Kunci ketiga adalah infrastruktur, khususnya pembangunan gedung-gedung SPPG. Awalnya, proyek ini direncanakan dibiayai sepenuhnya dari APBN. Namun, karena keterbatasan waktu dan proses pelaksanaan, pemerintah membuka kemitraan sebagai Langkah strategis. Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada seluruh mitra yang telah ikut serta membangun SPPG di berbagai daerah. Anda semua adalah pejuang merah putih yang mempercepat keberhasilan program ini, kata Dadan. Pemerintah mencatat, untuk membangun 30.000 unit SPPG, dibutuhkan dana sekitar Rp60 triliun. Namun, meski dana tersedia, proses pembangunan melalui mekanisme tender pemerintah kerap mengalami kendala. Dari Rp6 triliun yang dialokasikan untuk membangun 1.542 SPPG tahun ini, hingga Agustus belum satu pun yang terealisasi lewat skema tersebut. Sebaliknya, berkat partisipasi aktif pihak mitra, kini telah berdiri 11.504 SPPG aktif di seluruh Indonesia , seluruhnya 100 persen hasil kolaborasi seluruh mitra. Kehadarian anda adalah kontribusi terbesar dalam program ini. Ini adalah program pertama di Indonesia dan di dunia dimana mitra menjadi partner Badan Gizi Nasional yang telah menyukseskan program ini dengan cepat, lanjut Dadan. Saat ini, ada 30.000 mitra yang tergabung dalam portal BGN yang harus diseleksi, 11.504 lolos verifikasi dan sisanya masih tahap verifikasi dan kami targetkan diakhir tahun ini 25.400 di daerah algomirasi dan 6.000 SPPG di daerah terpencil. JAKARTA - Badan Gizi Nasional ( BGN ) mengembalikan dana anggaran Makan Bergizi Gratis (MBG) Rp70 triliun kepada Presiden Prabowo Subianto. Pengembalian dana MBG Rp70 triliun karena tidak terserap tahun ini. ""Tahun ini, BGN menerima alokasi anggaran sebesar Rp71 triliun, ditambah dana standby Rp100 triliun. Dari total tersebut, Rp99 triliun berhasil terserap, sementara Rp70 triliun dikembalikan kepada Presiden Republik Indonesia karena kemungkinan tidak terserap di tahun ini,"" kata Kepala BGN Dadan Hindayana dalam keterangannya, Jakarta, Selasa (14/10/2025). Dadan menjelaskan, anggaran, SDM dan infrastuktur menjadi kunci dalam pelaksanaan program MBG. Ketiganya menjadi fondasi penting dalam memastikan pelaksanaan program MBG ini berjalan efektif, merata, dan berkelanjutan. Pertama adalah anggaran, Dadan menjelaskan bahwa pemerintah melalui Badan Gizi Nasional menyiapkan dukungan anggaran dalam jumlah besar untuk memastikan program MBG dapat menjangkau seluruh penerima manfaat. Lebih lanjut Dadan mengungkapkan bahwa untuk tahun depan, dukungan pemerintah meningkat signifikan. BGN akan menerima Rp268 triliun, menjadikan BGN lembaga satu-satunya dengan anggaran terbesar di kabinet. Selain itu, pemerintah juga menyiapkan dana cadangan sebesar Rp67 triliun, sehingga total dukungan dalam APBN mencapai Rp335 triliun guna mendukung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis 2026. Dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 82,9 juta orang, setiap hari kita akan menyalurkan dana sekitar Rp1,2 triliun. Bagi kementerian lain, angka itu mungkin setara dengan anggaran satu tahun penuh, tetapi bagi kami di Badan Gizi Nasional, itu adalah kebutuhan satu hari, ujar Dadan. Kunci kedua adalah Sumber Daya Manusia (SDM). Pemerintah memastikan bahwa tenaga pelaksana program MBG merupakan SDM terlatih yang seluruhnya lulusan perguruan tinggi. Mereka adalah Sarjana Penggerak Pemuda Indonesia (SPPI) yang kini memimpin Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia. Sesuai arahan Presiden Republik Indonesia, setiap SPPG wajib dipimpin oleh seorang SPPI sebagai Kepala SPPG (KSPPG). SPPI identik dengan SPPG, tidak ada satupun Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tidak dipimpin oleh SPPI sebagai kepala SPPG, ujar Kepala BGN. Kunci ketiga adalah infrastruktur, khususnya pembangunan gedung-gedung SPPG. Awalnya, proyek ini direncanakan dibiayai sepenuhnya dari APBN. Namun, karena keterbatasan waktu dan proses pelaksanaan, pemerintah membuka kemitraan sebagai Langkah strategis. Saya ingin menyampaikan terima kasih kepada seluruh mitra yang telah ikut serta membangun SPPG di berbagai daerah. Anda semua adalah pejuang merah putih yang mempercepat keberhasilan program ini, kata Dadan. Pemerintah mencatat, untuk membangun 30.000 unit SPPG, dibutuhkan dana sekitar Rp60 triliun. Namun, meski dana tersedia, proses pembangunan melalui mekanisme tender pemerintah kerap mengalami kendala. Dari Rp6 triliun yang dialokasikan untuk membangun 1.542 SPPG tahun ini, hingga Agustus belum satu pun yang terealisasi lewat skema tersebut. Sebaliknya, berkat partisipasi aktif pihak mitra, kini telah berdiri 11.504 SPPG aktif di seluruh Indonesia , seluruhnya 100 persen hasil kolaborasi seluruh mitra. Kehadarian anda adalah kontribusi terbesar dalam program ini. Ini adalah program pertama di Indonesia dan di dunia dimana mitra menjadi partner Badan Gizi Nasional yang telah menyukseskan program ini dengan cepat, lanjut Dadan. Saat ini, ada 30.000 mitra yang tergabung dalam portal BGN yang harus diseleksi, 11.504 lolos verifikasi dan sisanya masih tahap verifikasi dan kami targetkan diakhir tahun ini 25.400 di daerah algomirasi dan 6.000 SPPG di daerah terpencil. (Dani Jumadil Akhir)",Dani Jumadil Akhir,https://img.okezone.com/content/2025/10/14/320/3176691/bgn-xq6i_large.png,https://economy.okezone.com/read/2025/10/14/320/3176691/bgn-kembalikan-dana-mbg-rp70-triliun-ke-prabowo-karena-tak-terserap?page=all,493c0b8818376c4c00ba87b4a985896dcd192f86c578994c862341ff53b6cf31,2025-11-13 19:51:33.813 502,detik,mbg,2025-11-12 12:28:00,"Kepala BGN Ungkap Data Terbaru, Ada Lebih dari 11 Ribu Kasus Keracunan MBG","Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Prof Dadan Hindayana melaporkan total ada 441 insiden kejadian luar biasa keracunan pangan makan bergizi gratis. Dari total tersebut, ada 173 di antaranya yang terjadi pada periode rentang waktu hingga Selasa (11/11/2025). Bila dirinci, laporan terbanyak ada di pulau Jawa yakni 112 KLB atau mencapai 7.925 orang. Sementara secara akumulatif, ada 11.640 penerima MBG yang dilaporkan mengalami keracunan pangan dari total 441 KLB. Prof Dadan mengaku ada sedikit perbedaan data dengan laporan yang tercatat di Kementerian Kesehatan RI. ""Perbedaan ini nanti akan kami sinkronisasikan,"" beber dia dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (12/11). Mengacu data BGN, dari total 11.640 penerima MBG yang terdampak, 636 orang dilaporkan menjalani rawat inap. Sementara 11.004 kasus 'hanya' rawat jalan. Hingga Selasa (11/11), baru ada 1.619 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang mengantongi sertifikat laik higiene dan sanitasi (SLHS). Masih jauh dari target seluruh SPPG di 14.863. Demi meningkatkan cakupan penerima manfaat MBG, BGN juga memperluas SPPG di wilayah terpencil. ""Kami juga sedang mengembangkan SPPG daerah-daerah terpencil yang sudah kami data ada 8.000 dan ini polanya kami bekerja sama dengan Satuan Tugas Pemerintah Daerah dan kemudian Satuan Tugas Pemerintah Daerah menentukan titik-titiknya berdasarkan kebutuhan,"" sebut dia. ""Daerah terpencil ini adalah daerah yang tidak bisa menjangkau lebih dari 30 menit dari daerah terdekat, bisa di daerah pegunungan, bisa daerah yang dibatasi oleh sungai, dibatasi oleh laut, pulau, atau di daerah pedalaman, sehingga kita harus dirikan SPPG-SPPG yang kapasitasnya di bawah 1.000,"" pungkasnya.",Nafilah Sri Sagita K -detikHealth,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/05/06/bgn-minta-tambahan-rp-50-triliun-untuk-makan-bergizi-gratis-2025-1746509368536_169.jpeg?w=1200,https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-8206772/kepala-bgn-ungkap-data-terbaru-ada-lebih-dari-11-ribu-kasus-keracunan-mbg,1c501be3dd98dfeb46df1fa336652bcbf34b153d66cd9c1d539e2ed5ecd03968,2025-11-13 19:50:56.352 589,pikiranrakyat,mbg,2025-10-14 18:54:00,"Posko Darurat Penuh, Siswa SMPN 1 Cisarua Terus Bertumbangan Akibat Keracunan MBG ","PIKIRAN RAKYAT Dugaan kasus keracunan massal akibat program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 1 Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, terus menelan korban baru. Hingga Selasa sore 14 Oktober 2025 pukul 18.09 WIB, sejumlah siswa yang mengalami gejala mual, muntah, dan pusing terus berdatangan ke posko darurat di area sekolah. Dari pantauan di lokasi, sedikitnya 30 unit ambulans dari berbagai puskesmas dan instansi kesehatan disiagakan di sekitar area sekolah untuk mengantisipasi lonjakan korban. Beberapa siswa yang kondisinya memburuk langsung dilarikan ke RSUD Lembang untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Selain menggunakan ambulans, sejumlah orang tua siswa turut membawa anak-anak mereka secara mandiri ke posko darurat. Tadi anak saya mendadak muntah dan lemas, jadi langsung saya bawa sendiri ke sekolah, ujar salah satu orang tua korban. Petugas medis dibantu relawan, TNI, dan Polri terlihat sibuk mengevakuasi korban dari ruang kelas menuju posko darurat yang disiapkan di halaman sekolah. Suasana semakin ramai seiring terus bertambahnya siswa yang menunjukkan gejala serupa. Hingga berita ini diturunkan, pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat (Dinkes KBB) masih melakukan pendataan dan belum mengumumkan jumlah pasti korban keracunan. Namun, situasi di lapangan menunjukkan potensi peningkatan jumlah pasien yang dirujuk ke rumah sakit. Diberitakan sebelumnya, Kepala SMPN 1 Cisarua, Agus Solihin, mengatakan, bahwa jumlah korban tercatat 57 siswa mengalami gejala serupa. Yang dibawa ke dokter ada sekitar 27 orang, sedangkan 30 lainnya ditangani langsung di sekolah. Gejalanya rata-rata mual, pusing, hingga muntah, ujar Agus kepada wartawan. Agus menuturkan, sesuai keterangan dari sejumlah siswa, dugaan awal mengarah pada menu daging ayam dalam paket MBG yang diketahui sudah berbau tidak sedap. Ada daging ayam yang baunya agak menyengat. Mungkin karena makanan masih panas langsung ditutup, jadi cepat basi. Tapi kita belum tahu pasti, jelasnya. Pihak Puskesmas Cisarua bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat kini tengah memeriksa sampel makanan untuk memastikan penyebab pasti dugaan keracunan tersebut. Sebagian siswa yang kondisinya lebih parah dirujuk ke RSUD Cibabat Cimahi, sementara sisanya dirawat di tiga posko darurat yang disiapkan sekolah. ""Korban sebagian di bawa ke RSUD Cibabat, dan sebagian masih berada di posko darurat,"" pungkasnya. *** Berita PilihanSPPG Bersertifikat SLHS dan Satgas MBG di Jabar Jauh dari IdealProgram MBG Tak Hanya soal Gizi, tapi Motor Penggerak Ekonomi dan Penyerapan Tenaga KerjaRebutan Bahan Pangan Dengan MBG, Disperindag Jabar Sebut Kemungkinan Terjadi Masalah di DistribusiDugaan MBG di Tasikmalaya Dipungut sampai Rp5.000, Hasil Investigasi Awal Diungkap BKKBN JabarPungli MBG di Tasikmalaya, Penerima Manfaat Diduga Diminta Rp5.000 untuk Beli Kantong Plastik MakananPemkab Bogor Siapkan 570 Dapur Gizi SPPG, Prioritaskan Higiene dan Pengelolaan Limbah untuk Sukseskan MBGKepsek SMPN 1 Cisarua Ungkap Kondisi 57 Siswa Usai Keracunan MBG: Muntah dan Pusing Berita PilihanSPPG Bersertifikat SLHS dan Satgas MBG di Jabar Jauh dari IdealProgram MBG Tak Hanya soal Gizi, tapi Motor Penggerak Ekonomi dan Penyerapan Tenaga KerjaRebutan Bahan Pangan Dengan MBG, Disperindag Jabar Sebut Kemungkinan Terjadi Masalah di DistribusiDugaan MBG di Tasikmalaya Dipungut sampai Rp5.000, Hasil Investigasi Awal Diungkap BKKBN JabarPungli MBG di Tasikmalaya, Penerima Manfaat Diduga Diminta Rp5.000 untuk Beli Kantong Plastik MakananPemkab Bogor Siapkan 570 Dapur Gizi SPPG, Prioritaskan Higiene dan Pengelolaan Limbah untuk Sukseskan MBGKepsek SMPN 1 Cisarua Ungkap Kondisi 57 Siswa Usai Keracunan MBG: Muntah dan Pusing Berita Pilihan SPPG Bersertifikat SLHS dan Satgas MBG di Jabar Jauh dari IdealProgram MBG Tak Hanya soal Gizi, tapi Motor Penggerak Ekonomi dan Penyerapan Tenaga KerjaRebutan Bahan Pangan Dengan MBG, Disperindag Jabar Sebut Kemungkinan Terjadi Masalah di DistribusiDugaan MBG di Tasikmalaya Dipungut sampai Rp5.000, Hasil Investigasi Awal Diungkap BKKBN JabarPungli MBG di Tasikmalaya, Penerima Manfaat Diduga Diminta Rp5.000 untuk Beli Kantong Plastik MakananPemkab Bogor Siapkan 570 Dapur Gizi SPPG, Prioritaskan Higiene dan Pengelolaan Limbah untuk Sukseskan MBGKepsek SMPN 1 Cisarua Ungkap Kondisi 57 Siswa Usai Keracunan MBG: Muntah dan Pusing SPPG Bersertifikat SLHS dan Satgas MBG di Jabar Jauh dari Ideal SPPG Bersertifikat SLHS dan Satgas MBG di Jabar Jauh dari Ideal SPPG Bersertifikat SLHS dan Satgas MBG di Jabar Jauh dari Ideal SPPG Bersertifikat SLHS dan Satgas MBG di Jabar Jauh dari Ideal Program MBG Tak Hanya soal Gizi, tapi Motor Penggerak Ekonomi dan Penyerapan Tenaga Kerja Program MBG Tak Hanya soal Gizi, tapi Motor Penggerak Ekonomi dan Penyerapan Tenaga Kerja Program MBG Tak Hanya soal Gizi, tapi Motor Penggerak Ekonomi dan Penyerapan Tenaga Kerja Program MBG Tak Hanya soal Gizi, tapi Motor Penggerak Ekonomi dan Penyerapan Tenaga Kerja Rebutan Bahan Pangan Dengan MBG, Disperindag Jabar Sebut Kemungkinan Terjadi Masalah di Distribusi Rebutan Bahan Pangan Dengan MBG, Disperindag Jabar Sebut Kemungkinan Terjadi Masalah di Distribusi Rebutan Bahan Pangan Dengan MBG, Disperindag Jabar Sebut Kemungkinan Terjadi Masalah di Distribusi Rebutan Bahan Pangan Dengan MBG, Disperindag Jabar Sebut Kemungkinan Terjadi Masalah di Distribusi Dugaan MBG di Tasikmalaya Dipungut sampai Rp5.000, Hasil Investigasi Awal Diungkap BKKBN Jabar Dugaan MBG di Tasikmalaya Dipungut sampai Rp5.000, Hasil Investigasi Awal Diungkap BKKBN Jabar Dugaan MBG di Tasikmalaya Dipungut sampai Rp5.000, Hasil Investigasi Awal Diungkap BKKBN Jabar Dugaan MBG di Tasikmalaya Dipungut sampai Rp5.000, Hasil Investigasi Awal Diungkap BKKBN Jabar Pungli MBG di Tasikmalaya, Penerima Manfaat Diduga Diminta Rp5.000 untuk Beli Kantong Plastik Makanan Pungli MBG di Tasikmalaya, Penerima Manfaat Diduga Diminta Rp5.000 untuk Beli Kantong Plastik Makanan Pungli MBG di Tasikmalaya, Penerima Manfaat Diduga Diminta Rp5.000 untuk Beli Kantong Plastik Makanan Pungli MBG di Tasikmalaya, Penerima Manfaat Diduga Diminta Rp5.000 untuk Beli Kantong Plastik Makanan Pemkab Bogor Siapkan 570 Dapur Gizi SPPG, Prioritaskan Higiene dan Pengelolaan Limbah untuk Sukseskan MBG Pemkab Bogor Siapkan 570 Dapur Gizi SPPG, Prioritaskan Higiene dan Pengelolaan Limbah untuk Sukseskan MBG Pemkab Bogor Siapkan 570 Dapur Gizi SPPG, Prioritaskan Higiene dan Pengelolaan Limbah untuk Sukseskan MBG Pemkab Bogor Siapkan 570 Dapur Gizi SPPG, Prioritaskan Higiene dan Pengelolaan Limbah untuk Sukseskan MBG Kepsek SMPN 1 Cisarua Ungkap Kondisi 57 Siswa Usai Keracunan MBG: Muntah dan Pusing Kepsek SMPN 1 Cisarua Ungkap Kondisi 57 Siswa Usai Keracunan MBG: Muntah dan Pusing Kepsek SMPN 1 Cisarua Ungkap Kondisi 57 Siswa Usai Keracunan MBG: Muntah dan Pusing Kepsek SMPN 1 Cisarua Ungkap Kondisi 57 Siswa Usai Keracunan MBG: Muntah dan Pusing",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/14/3314176683.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019718283/posko-darurat-penuh-siswa-smpn-1-cisarua-terus-bertumbangan-akibat-keracunan-mbg?page=all,7e196aeac3411a20d9513aa8b9add261710dfd6d5f9a67ed4f8ee4925bf32ee6,2025-11-13 19:56:10.940 504,detik,mbg,2025-11-12 12:24:00,"MBG di Karang Anyar Kaltara 9 Hari 'Libur': Masalah Dana, Ahli Gizi Resign","Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk ribuan siswa di Kelurahan Karang Anyar, Tarakan Barat, Kalimantan Utara (Kaltara), terhenti sementara sejak 3 November 2025. MBG setop sementara karena masalah dana hingga ahli gizi yang mengundurkan diri. Kabar itu awalnya mencuat di sejumlah grup penerima manfaat. Dalam sebuah tangkapan layar, disebutkan SPPG berhenti karena dana dari pusat belum masuk. ""Untuk sementara waktu dimulai dari 3 November 2025 SPPG akan berhenti beroperasi sementara dikarenakan dana dari pusat belum masuk ke rekening. Sesuai arahan pusat, tidak boleh memakai dana talangan dari pihak mana pun,"" demikian isi pesan singkat tersebut. Pengumuman itu membuat orang tua siswa sedih. Seperti yang dirasakan orang tua siswa di SDN Karang Anyar, Elza Mundar. ""Sebagai orang tua tentu sedih, anak-anak juga sedih, bahkan ada teman sekelasnya sampai bilang nggak ada MBG lagi,"" kata Elza, seperti dilansir detikKalimantan , Rabu (12/11/2025). Kepala Dinas Pendidikan Kota Tarakan, Tamrin Toha, membenarkan adanya penghentian sementara tersebut. Namun ia tidak merinci lebih lanjut. ""Ya benar,"" ujarnya melalui pesan singkat. Sementara itu, Kepala Regional SPPI Kaltara, Aji Sanjaya, memberikan penjelasan lengkap. Ia membenarkan awalnya terkendala administrasi pencairan dana dari pusat. Namun Aji menegaskan dana tersebut kini telah cair. Masalah barunya, SPPG Karang Anyar tidak bisa beroperasi karena ahli gizi di sentra tersebut resign . ""Betul, kendala administrasi. Tapi sudah cair dananya sejak kemarin (Selasa, 11/11), akan tetapi belum ada ahli gizi baru sehingga belum bisa operasional,"" jelas Aji kepada detikKalimantan , Rabu (12/11/2025). Simak Video 'Kepala BGN Sebut 48% Keracunan Pangan di RI gegara MBG':",Oktavian Balang -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/07/20/mbg-di-tarakan-1752977816504_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8206767/mbg-di-karang-anyar-kaltara-9-hari-libur-masalah-dana-ahli-gizi-resign,d1678f8836cd22d4f788ac56b8088a5e02a868352f84ddc308dea5dbe05a746d,2025-11-13 19:51:09.919 506,pikiranrakyat,mbg,2025-10-23 15:02:42,"Pedagang Keluhkan Mahalnya Harga Pangan Terdampak Program MBG, Disdagkoperin Kota Cimahi Perlu Lakukan Kajian ","PIKIRAN RAKYAT -Dinas Perdagangan Koperasi dan Perindustrian (Disdagkoperin) Kota Cimahi masih memantau perkembangan harga dan pasokan daging ayam dan telur ayam yang meroket seiring bergulirnya program makan bergizi gratis (MBG). Pasalnya, pasar tradisional di Kota Cimahi mengandalkan pasokan dari daerah penghasil. ""Kami masih belum bisa memastikan soal kenaikan harga daging ayam dan telur kaitannya dengan program MBG. Masih perlu dilakukan survei dan data pendukung sebagai pembuktiannya,"" ujar Kepala Disdagkoperin Kota Cimahi Hella Haerani, Kamis, 23 Oktober 2025. Berdasarkan pemantauan harga di sejumlah pasar tradisional Kota Cimahi, telur ayam bertahan pada harga Rp 31.000 - Rp 32.000 per kilogram, sedangkan daging ayam broiler berkisar Rp 35.000 - Rp 40.000 per kilogram. Baca Juga:Harga Daging dan Telur Ayam di Ciamis Terus Melambung, Pedagang Memilih Tutup Toko Lebih Awal Hella mengatakan, berdasarkan informasi para pengelola dapur umum atau satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) penyedia paket MBG, kebanyakan mereka langsung berbelanja bahan baku ke pasar induk maupun ke pihak pemasok bahan pangan. Mungkin kalau dapur umum SPPG tidak belanja langsung ke pasar tradisional ya. Kan harga paket MBG sudah ditentukan, sepertinya tidak terkejar kalau belanja ke pedagang sehingga mereka pasti langsung mengambil dari suplier atau ke pasar induk lebih memungkinkan, katanya. Dia menilai, kenaikan harga dan pasokan yang terbatas tidak serta-merta bisa dikaitkan dengan program MBG. Masih harus dikaji, karena rantai pasokannya bisa saja berbeda. Tentu akan terus kita pelajari dan pantau pergerakan harga di pasaran,"" tuturnya. Baca Juga:MBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung Tikar Sebelumnya, para pedagang di pasar tradisional Kota Cimahi mengeluhkan harga sejumlah bahan pangan yang tinggi. Kondisi ini diperparah dengan pasokan barang terbatas, yang diduga akibat rebutan dengan pembelian untuk kebutuhan program MBG. ""Berbelanja barang dari Pasar Induk Caringin Kota Bandung. Pasokan jadi susah, banyak bahan pokok yang sudah diambil duluan sama mobil MBG. Sering barang sudah habis atau stoknya tinggal sedikit. Hal ini bikin harga naik dan pembeli di pasar makin sepi, ujar pedagang sayuran di Pasar Atas Baru, Santi (49). Dia mengatakan, faktor cuaca turut memengaruhi kualitas panen sehingga pasokan terhambat. ""Faktor cuaca dan panen yang belum stabil juga berpengaruh ke pasokan. Termasuk paling terasa pasokan dari pasar induk makin sulit. Kita harus saingan sama yang belanja buat MBG,"" ucapnya. Baca Juga:Daging Ayam Bau di Menu MBG Diduga Jadi Biang Keracunan Massal Siswa SMPN 1 Cisarua KBB Tingginya harga pangan memengaruhi pendapatan. ""Kadang harga naik dua sampai tiga kali dalam seminggu, pembeli jadi makin sedikit. Kami serba salah. Kalau enggak naik rugi. Kalau dinaikkan pembeli kabur, imbuhnya. Pihaknya berharap pemerintah daerah dapat memantau distribusi bahan pokok dari pasar induk agar tidak terpusat pada proyek tertentu, seperti MBG. Hal itu berdampak pada ketersediaan barang di pasar tradisional. Kalau distribusi enggak adil, pedagang eceran makin susah. Karena harga naik, pembeli jadi sepi. Ditambah barang susah,"" tuturnya.*** Berita PilihanCerita Peternak Ditahan Saat Ingin Mengadu ke Jokowi, Harga Ayam Anjlok Rp9.000, Utang MenggunungJelang Ramadhan 2022, Harga Ayam Potong di Jakarta Naik hingga Rp33.000 per KgHarga Ayam di Malaysia Masih Naik Walau Pemerintah Berupaya Stabilkan PasokanHarga Ayam Potong di Tasikmalaya Melonjak Jelang Natal dan Tahun BaruHarga Ayam Potong Naik, Pedagang di Purwakarta Keluhkan Penjualan MenurunTurunnya Harga Jagung Pengaruhi Harga Ayam Broiler di MajalengkaHarga Ayam hingga Telur di Cimahi Masih Tinggi Usai Lebaran 2024, Pasokan ke Pasar Belum LancarPasokan Melimpah, Harga Ayam dan Telur di Ciamis Anjlok Usai LebaranMBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung Tikar Berita PilihanCerita Peternak Ditahan Saat Ingin Mengadu ke Jokowi, Harga Ayam Anjlok Rp9.000, Utang MenggunungJelang Ramadhan 2022, Harga Ayam Potong di Jakarta Naik hingga Rp33.000 per KgHarga Ayam di Malaysia Masih Naik Walau Pemerintah Berupaya Stabilkan PasokanHarga Ayam Potong di Tasikmalaya Melonjak Jelang Natal dan Tahun BaruHarga Ayam Potong Naik, Pedagang di Purwakarta Keluhkan Penjualan MenurunTurunnya Harga Jagung Pengaruhi Harga Ayam Broiler di MajalengkaHarga Ayam hingga Telur di Cimahi Masih Tinggi Usai Lebaran 2024, Pasokan ke Pasar Belum LancarPasokan Melimpah, Harga Ayam dan Telur di Ciamis Anjlok Usai LebaranMBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung Tikar Berita Pilihan Cerita Peternak Ditahan Saat Ingin Mengadu ke Jokowi, Harga Ayam Anjlok Rp9.000, Utang MenggunungJelang Ramadhan 2022, Harga Ayam Potong di Jakarta Naik hingga Rp33.000 per KgHarga Ayam di Malaysia Masih Naik Walau Pemerintah Berupaya Stabilkan PasokanHarga Ayam Potong di Tasikmalaya Melonjak Jelang Natal dan Tahun BaruHarga Ayam Potong Naik, Pedagang di Purwakarta Keluhkan Penjualan MenurunTurunnya Harga Jagung Pengaruhi Harga Ayam Broiler di MajalengkaHarga Ayam hingga Telur di Cimahi Masih Tinggi Usai Lebaran 2024, Pasokan ke Pasar Belum LancarPasokan Melimpah, Harga Ayam dan Telur di Ciamis Anjlok Usai LebaranMBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung Tikar Cerita Peternak Ditahan Saat Ingin Mengadu ke Jokowi, Harga Ayam Anjlok Rp9.000, Utang Menggunung Cerita Peternak Ditahan Saat Ingin Mengadu ke Jokowi, Harga Ayam Anjlok Rp9.000, Utang Menggunung Cerita Peternak Ditahan Saat Ingin Mengadu ke Jokowi, Harga Ayam Anjlok Rp9.000, Utang Menggunung Cerita Peternak Ditahan Saat Ingin Mengadu ke Jokowi, Harga Ayam Anjlok Rp9.000, Utang Menggunung Jelang Ramadhan 2022, Harga Ayam Potong di Jakarta Naik hingga Rp33.000 per Kg Jelang Ramadhan 2022, Harga Ayam Potong di Jakarta Naik hingga Rp33.000 per Kg Jelang Ramadhan 2022, Harga Ayam Potong di Jakarta Naik hingga Rp33.000 per Kg Jelang Ramadhan 2022, Harga Ayam Potong di Jakarta Naik hingga Rp33.000 per Kg Harga Ayam di Malaysia Masih Naik Walau Pemerintah Berupaya Stabilkan Pasokan Harga Ayam di Malaysia Masih Naik Walau Pemerintah Berupaya Stabilkan Pasokan Harga Ayam di Malaysia Masih Naik Walau Pemerintah Berupaya Stabilkan Pasokan Harga Ayam di Malaysia Masih Naik Walau Pemerintah Berupaya Stabilkan Pasokan Harga Ayam Potong di Tasikmalaya Melonjak Jelang Natal dan Tahun Baru Harga Ayam Potong di Tasikmalaya Melonjak Jelang Natal dan Tahun Baru Harga Ayam Potong di Tasikmalaya Melonjak Jelang Natal dan Tahun Baru Harga Ayam Potong di Tasikmalaya Melonjak Jelang Natal dan Tahun Baru Harga Ayam Potong Naik, Pedagang di Purwakarta Keluhkan Penjualan Menurun Harga Ayam Potong Naik, Pedagang di Purwakarta Keluhkan Penjualan Menurun Harga Ayam Potong Naik, Pedagang di Purwakarta Keluhkan Penjualan Menurun Harga Ayam Potong Naik, Pedagang di Purwakarta Keluhkan Penjualan Menurun Turunnya Harga Jagung Pengaruhi Harga Ayam Broiler di Majalengka Turunnya Harga Jagung Pengaruhi Harga Ayam Broiler di Majalengka Turunnya Harga Jagung Pengaruhi Harga Ayam Broiler di Majalengka Turunnya Harga Jagung Pengaruhi Harga Ayam Broiler di Majalengka Harga Ayam hingga Telur di Cimahi Masih Tinggi Usai Lebaran 2024, Pasokan ke Pasar Belum Lancar Harga Ayam hingga Telur di Cimahi Masih Tinggi Usai Lebaran 2024, Pasokan ke Pasar Belum Lancar Harga Ayam hingga Telur di Cimahi Masih Tinggi Usai Lebaran 2024, Pasokan ke Pasar Belum Lancar Harga Ayam hingga Telur di Cimahi Masih Tinggi Usai Lebaran 2024, Pasokan ke Pasar Belum Lancar Pasokan Melimpah, Harga Ayam dan Telur di Ciamis Anjlok Usai Lebaran Pasokan Melimpah, Harga Ayam dan Telur di Ciamis Anjlok Usai Lebaran Pasokan Melimpah, Harga Ayam dan Telur di Ciamis Anjlok Usai Lebaran Pasokan Melimpah, Harga Ayam dan Telur di Ciamis Anjlok Usai Lebaran MBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung Tikar MBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung Tikar MBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung Tikar MBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung Tikar",Ririn Nur Febriani,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/23/335680521.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019739230/pedagang-keluhkan-mahalnya-harga-pangan-terdampak-program-mbg-disdagkoperin-kota-cimahi-perlu-lakukan-kajian?page=all,8d83344a61df005fa3f32976cf40dd55320ace1fc75dd1eca7724f2efe621a75,2025-11-13 19:51:18.066 507,pikiranrakyat,mbg,2025-10-22 09:24:00,Bahlil Sebut Program MBG sebagai Langkah Mulia: Waktu Kuliah Saya Busung Lapar,"PIKIRAN RAKYAT -Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menyebut program Makan Bergizi (MBG) sebagai salah satu inisiatif paling mulia yang dijalankan pemerintah. Pernyataan itu ia sampaikan dalam acara tasyakuran HUT ke-61 Partai Golkar di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin 20 Oktober 2025. Kita juga konsisten mengawal berbagai kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah. Makanan bergizi ini adalah sebuah program yang mulia, ujar Bahlil dalam sambutannya. Bahlil menuturkan, dirinya sangat memahami pentingnya asupan gizi yang cukup bagi pertumbuhan dan kecerdasan anak-anak Indonesia. Ia bahkan mengenang masa kecilnya yang pernah mengalami kesulitan mendapatkan makanan bergizi. Kebetulan saya pernah dulu merasakan waktu sekolah tidak mendapatkan makanan yang bergizi. Sampai waktu kuliah pernah busung lapar, ungkapnya. Menurut Bahlil, program MBG merupakan langkah strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia sejak dini. Dengan program MBG ini, menurut saya, merupakan program yang mulia dan mampu meningkatkan gizi serta kecerdasan anak-anak kita ke depan, tambahnya. Baca Juga:Tarif Listrik PLN Subsidi dan Nonsubsidi Dipastikan Stabil 20-26 Oktober 2025 Selain mendukung program Makan Bergizi, Bahlil juga menegaskan komitmen Partai Golkar untuk mengawal dan menyukseskan berbagai program prioritas nasional. Di antaranya, Sekolah Rakyat, Koperasi Merah Putih, swasembada energi, dan ketahanan pangan. Koperasi Merah Putih, swasembada energi, ketahanan pangan, Sekolah Rakyat semua itu adalah bagian yang harus kita dorong untuk menyukseskan program prioritas Presiden, jelasnya. Bahlil menekankan bahwa Golkar akan terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam memperjuangkan kesejahteraan rakyat dan pembangunan berkelanjutan di berbagai sektor. Di sisi lain, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan bahwa program MBG telah menjadi penggerak ekonomi rakyat yang nyata di berbagai daerah. Program yang telah berjalan selama satu tahun itu tidak hanya memastikan asupan gizi bagi jutaan anak dan ibu, tetapi juga membuka peluang kerja serta menggerakkan roda ekonomi lokal di tingkat desa, kecamatan, dan kabupaten. Baca Juga:Belum Genap Setahun namun Program MBG Sudah Sentuh 36,7 Juta Warga, Zero Accident Ditargetkan ke Depan Dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Senin 20 Oktober 2025, Presiden Prabowo menyampaikan capaian pelaksanaan MBG yang kini telah menjangkau lebih dari 36,7 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia. Ia juga menyebut, program ini mempekerjakan jutaan warga melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di berbagai wilayah. Hari ini program makan bergizi gratis sudah sampai pada tahap 12.508 unit dapur SPPG dari target 32.000. Sejak 6 Januari 2025, sebanyak 1,41 miliar porsi MBG telah dimasak dan dibagikan kepada masyarakat, ujar Prabowo. Presiden menambahkan, pelaksanaan program tersebut telah memberikan efek berganda (multiplier effect) terhadap perekonomian desa. Setiap dapur yang beroperasi tidak hanya menyerap tenaga kerja, tetapi juga memberdayakan UMKM dan koperasi lokal sebagai pemasok bahan pangan. Kita punya 30 ribu SPPG nantinya, dan jika semuanya berfungsi, tiap dapur membutuhkan sekitar 50 pekerja. Artinya, ada sekitar 1,5 juta tenaga kerja terserap. Selain itu, setiap dapur rata-rata bekerja sama dengan 15 pemasok bahan pangan dari UMKM setempat, jelasnya. Lebih lanjut, Prabowo menyampaikan bahwa hingga kini ekosistem MBG telah melibatkan 18.895 pelaku usaha, koperasi, dan BUMDes di seluruh Indonesia. Menurutnya, partisipasi pelaku usaha lokal menjadi bukti bahwa program ini bukan hanya berorientasi pada kesejahteraan masyarakat, tetapi juga pemberdayaan ekonomi desa secara berkelanjutan.*** Berita PilihanOperasi Pasar Beras SPHP Digenjot Sesuai Titah Prabowo, Mentan Klaim Stok Aman hingga 2026Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Widyadharma Divonis 19 Tahun Penjara atas Kasus Kekerasan Seksual AnakKeberadaan SK Pencabutan 4 IUP di Raja Ampat Gaib, KPK Soroti 'Saling Lempar' Dokumen Antar KementerianDua Napi Narkotika Asal Inggris Akan Dipulangkan, Yusril: Atas Dasar Kemanusiaan dan Kesepakatan HukumMenkeu Purbaya Bantah Klaim Dedi Mulyadi Soal Dana Mengendap: Kemungkinan Besar Anak Buahnya juga Ngibulin Dia Berita PilihanOperasi Pasar Beras SPHP Digenjot Sesuai Titah Prabowo, Mentan Klaim Stok Aman hingga 2026Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Widyadharma Divonis 19 Tahun Penjara atas Kasus Kekerasan Seksual AnakKeberadaan SK Pencabutan 4 IUP di Raja Ampat Gaib, KPK Soroti 'Saling Lempar' Dokumen Antar KementerianDua Napi Narkotika Asal Inggris Akan Dipulangkan, Yusril: Atas Dasar Kemanusiaan dan Kesepakatan HukumMenkeu Purbaya Bantah Klaim Dedi Mulyadi Soal Dana Mengendap: Kemungkinan Besar Anak Buahnya juga Ngibulin Dia Berita Pilihan Operasi Pasar Beras SPHP Digenjot Sesuai Titah Prabowo, Mentan Klaim Stok Aman hingga 2026Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Widyadharma Divonis 19 Tahun Penjara atas Kasus Kekerasan Seksual AnakKeberadaan SK Pencabutan 4 IUP di Raja Ampat Gaib, KPK Soroti 'Saling Lempar' Dokumen Antar KementerianDua Napi Narkotika Asal Inggris Akan Dipulangkan, Yusril: Atas Dasar Kemanusiaan dan Kesepakatan HukumMenkeu Purbaya Bantah Klaim Dedi Mulyadi Soal Dana Mengendap: Kemungkinan Besar Anak Buahnya juga Ngibulin Dia Operasi Pasar Beras SPHP Digenjot Sesuai Titah Prabowo, Mentan Klaim Stok Aman hingga 2026 Operasi Pasar Beras SPHP Digenjot Sesuai Titah Prabowo, Mentan Klaim Stok Aman hingga 2026 Operasi Pasar Beras SPHP Digenjot Sesuai Titah Prabowo, Mentan Klaim Stok Aman hingga 2026 Operasi Pasar Beras SPHP Digenjot Sesuai Titah Prabowo, Mentan Klaim Stok Aman hingga 2026 Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Widyadharma Divonis 19 Tahun Penjara atas Kasus Kekerasan Seksual Anak Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Widyadharma Divonis 19 Tahun Penjara atas Kasus Kekerasan Seksual Anak Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Widyadharma Divonis 19 Tahun Penjara atas Kasus Kekerasan Seksual Anak Eks Kapolres Ngada AKBP Fajar Widyadharma Divonis 19 Tahun Penjara atas Kasus Kekerasan Seksual Anak Keberadaan SK Pencabutan 4 IUP di Raja Ampat Gaib, KPK Soroti 'Saling Lempar' Dokumen Antar Kementerian Keberadaan SK Pencabutan 4 IUP di Raja Ampat Gaib, KPK Soroti 'Saling Lempar' Dokumen Antar Kementerian Keberadaan SK Pencabutan 4 IUP di Raja Ampat Gaib, KPK Soroti 'Saling Lempar' Dokumen Antar Kementerian Keberadaan SK Pencabutan 4 IUP di Raja Ampat Gaib, KPK Soroti 'Saling Lempar' Dokumen Antar Kementerian Dua Napi Narkotika Asal Inggris Akan Dipulangkan, Yusril: Atas Dasar Kemanusiaan dan Kesepakatan Hukum Dua Napi Narkotika Asal Inggris Akan Dipulangkan, Yusril: Atas Dasar Kemanusiaan dan Kesepakatan Hukum Dua Napi Narkotika Asal Inggris Akan Dipulangkan, Yusril: Atas Dasar Kemanusiaan dan Kesepakatan Hukum Dua Napi Narkotika Asal Inggris Akan Dipulangkan, Yusril: Atas Dasar Kemanusiaan dan Kesepakatan Hukum Menkeu Purbaya Bantah Klaim Dedi Mulyadi Soal Dana Mengendap: Kemungkinan Besar Anak Buahnya juga Ngibulin Dia Menkeu Purbaya Bantah Klaim Dedi Mulyadi Soal Dana Mengendap: Kemungkinan Besar Anak Buahnya juga Ngibulin Dia Menkeu Purbaya Bantah Klaim Dedi Mulyadi Soal Dana Mengendap: Kemungkinan Besar Anak Buahnya juga Ngibulin Dia Menkeu Purbaya Bantah Klaim Dedi Mulyadi Soal Dana Mengendap: Kemungkinan Besar Anak Buahnya juga Ngibulin Dia",Asahat Edi Rediko PS,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/07/19/3958224023.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019735827/bahlil-sebut-program-mbg-sebagai-langkah-mulia-waktu-kuliah-saya-busung-lapar?page=all,9ad0a1c0d40e8238b9f9d4c8be24217aa951c149a8a25586466bbcbc6c395244,2025-11-13 19:51:28.572 508,pikiranrakyat,mbg,2025-10-21 19:05:36,"Belum Genap Setahun namun Program MBG Sudah Sentuh 36,7 Juta Warga, Zero Accident Ditargetkan ke Depan","PIKIRAN RAKYAT Dalam kurun waktu satu tahun, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terbukti menjadi penggerak ekonomi baru di berbagai daerah Indonesia. Dengan lebih dari 12.500 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah aktif, ribuan dapur komunitas kini tumbuh menjadi simpul ekonomi rakyat, menggerakkan rantai pasok pangan dari petani, nelayan, hingga pelaku UMKM lokal. Tak hanya berdampak pada perbaikan gizi, program yang digagas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ini juga menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan perputaran ekonomi daerah. Setiap SPPG melibatkan tenaga masak, petani lokal, hingga penyedia jasa logistik, dengan nilai ekonomi yang terus bertumbuh seiring perluasan program. Hingga Oktober 2025, MBG telah menjangkau 36,7 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia mulai dari anak-anak usia PAUD, pelajar SD dan SMA, ibu hamil, hingga balita. Capaian ini menjadi tonggak penting dalam pembangunan manusia, sekaligus wujud konkret pemerataan kesejahteraan melalui akses pangan bergizi yang merata di seluruh wilayah, termasuk daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Baca Juga:Capaian Program MBG di Satu Tahun Prabowo Gibran: Gizi untuk Masa Depan Bangsa Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyebut keberhasilan program ini tidak lepas dari kolaborasi lintas sektor antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat. Lebih dari 12.500 SPPG aktif menjadi bukti komitmen pemerintah memastikan akses gizi merata. Prinsip kami sederhana: gizi merata untuk semua, ujar Dadan. Presiden Prabowo pun memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang berkontribusi dalam pelaksanaan MBG. Ia menekankan bahwa keberhasilan program bukan semata diukur dari jumlah penerima, tetapi dari ketepatan sasaran dan keberlanjutan ekonomi masyarakat di sekitar lokasi program. Program ini harus memberikan efek ganda memperbaiki gizi sekaligus menggerakkan ekonomi rakyat. Karena itu, saya minta pengawasan di lapangan diperkuat agar semua berjalan aman dan efisien, kata Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20 Oktober 2025). Program MBG terbukti membuka peluang bagi UMKM pangan, penyedia bahan pokok, dan pelaku logistik lokal. Rantai pasok baru tercipta dari kerja sama antara dapur komunitas dan petani setempat, sehingga mempercepat distribusi bahan segar dengan harga stabil. Menurut Dadan Hindayana, keterlibatan masyarakat menjadi kunci utama. Kami memastikan bahan pangan diambil dari pelaku usaha kecil di sekitar wilayah SPPG. Jadi, uang berputar di daerah, masyarakat mendapat gizi, dan pelaku usaha ikut tumbuh, ujarnya. Selain itu, program ini turut mendorong industri pendukung seperti produsen peralatan masak, penyedia kemasan ramah lingkungan, dan jasa kebersihan dapur komunitas. Dengan sistem yang terintegrasi, MBG menciptakan model ekonomi mikro yang berkelanjutan di berbagai daerah. Presiden Prabowo menegaskan, pelaksanaan program berskala besar seperti MBG harus disertai penerapan standar Zero Accident di lapangan. Setiap dapur komunitas harus bekerja sesuai standar higienitas dan keamanan pangan tertinggi. Kita tidak boleh abai terhadap keselamatan dan mutu, tegasnya. Untuk memperkuat tata kelola, Badan Gizi Nasional kini mengembangkan sistem digital berbasis data tunggal guna memantau distribusi bahan pangan, pelaporan, dan penilaian gizi masyarakat secara real time. Langkah ini didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) melalui penguatan infrastruktur data nasional dan aplikasi pelacakan bahan pangan. Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menuturkan, Digitalisasi memungkinkan program seperti MBG berjalan lebih cepat, transparan, dan efisien. Kami ingin memastikan tidak ada daerah tertinggal dalam pemenuhan gizi masyarakat. Dalam satu tahun, MBG telah membuktikan bahwa investasi pada gizi bukan sekadar isu kesehatan, melainkan strategi jangka panjang dalam membangun sumber daya manusia unggul. Melalui pendekatan berbasis data, kolaborasi lintas sektor, dan prinsip zero accident, pemerintahan Prabowo Gibran bertekad memastikan setiap anak Indonesia tumbuh sehat, cerdas, dan siap menghadapi masa depan bangsa.*** Berita PilihanPasca Insiden Keracunan, Sekolah di Tasikmalaya Tolak MBGSetahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Erwan Setiawan Soroti MBG di Jawa BaratMBG Masih Banyak Masalah, Upaya Kolaboratif Berbagai Pihak Perlu DilakukanUpaya Capai Nol Insiden MBG, Setiap SPPG Harus Punya Ahli Sanitasi LingkunganCapaian Program MBG di Satu Tahun Prabowo Gibran: Gizi untuk Masa Depan Bangsa Berita PilihanPasca Insiden Keracunan, Sekolah di Tasikmalaya Tolak MBGSetahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Erwan Setiawan Soroti MBG di Jawa BaratMBG Masih Banyak Masalah, Upaya Kolaboratif Berbagai Pihak Perlu DilakukanUpaya Capai Nol Insiden MBG, Setiap SPPG Harus Punya Ahli Sanitasi LingkunganCapaian Program MBG di Satu Tahun Prabowo Gibran: Gizi untuk Masa Depan Bangsa Berita Pilihan Pasca Insiden Keracunan, Sekolah di Tasikmalaya Tolak MBGSetahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Erwan Setiawan Soroti MBG di Jawa BaratMBG Masih Banyak Masalah, Upaya Kolaboratif Berbagai Pihak Perlu DilakukanUpaya Capai Nol Insiden MBG, Setiap SPPG Harus Punya Ahli Sanitasi LingkunganCapaian Program MBG di Satu Tahun Prabowo Gibran: Gizi untuk Masa Depan Bangsa Pasca Insiden Keracunan, Sekolah di Tasikmalaya Tolak MBG Pasca Insiden Keracunan, Sekolah di Tasikmalaya Tolak MBG Pasca Insiden Keracunan, Sekolah di Tasikmalaya Tolak MBG Pasca Insiden Keracunan, Sekolah di Tasikmalaya Tolak MBG Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Erwan Setiawan Soroti MBG di Jawa Barat Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Erwan Setiawan Soroti MBG di Jawa Barat Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Erwan Setiawan Soroti MBG di Jawa Barat Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Erwan Setiawan Soroti MBG di Jawa Barat MBG Masih Banyak Masalah, Upaya Kolaboratif Berbagai Pihak Perlu Dilakukan MBG Masih Banyak Masalah, Upaya Kolaboratif Berbagai Pihak Perlu Dilakukan MBG Masih Banyak Masalah, Upaya Kolaboratif Berbagai Pihak Perlu Dilakukan MBG Masih Banyak Masalah, Upaya Kolaboratif Berbagai Pihak Perlu Dilakukan Upaya Capai Nol Insiden MBG, Setiap SPPG Harus Punya Ahli Sanitasi Lingkungan Upaya Capai Nol Insiden MBG, Setiap SPPG Harus Punya Ahli Sanitasi Lingkungan Upaya Capai Nol Insiden MBG, Setiap SPPG Harus Punya Ahli Sanitasi Lingkungan Upaya Capai Nol Insiden MBG, Setiap SPPG Harus Punya Ahli Sanitasi Lingkungan Capaian Program MBG di Satu Tahun Prabowo Gibran: Gizi untuk Masa Depan Bangsa Capaian Program MBG di Satu Tahun Prabowo Gibran: Gizi untuk Masa Depan Bangsa Capaian Program MBG di Satu Tahun Prabowo Gibran: Gizi untuk Masa Depan Bangsa Capaian Program MBG di Satu Tahun Prabowo Gibran: Gizi untuk Masa Depan Bangsa",M Bayu Pratama,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/08/2469250494.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019734696/belum-genap-setahun-namun-program-mbg-sudah-sentuh-367-juta-warga-zero-accident-ditargetkan-ke-depan?page=all,8c3f2a5282120aad626be7ed8d055cb2a6462e70b0f5812e1f2351756833a38e,2025-11-13 19:51:39.187 509,detik,mbg,2025-11-12 12:24:00,252 Siswa SMA di NTT Alami Gejala Keracunan Usai Santap MBG,"Sebanyak 252 siswa sekolah menengah atas (SMA) di Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), dilaporkan mengalami keracunan setelah mengonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Ratusan siswa dari SMA Manda Elu dan SMA Santo Alfonsus itu mengeluhkan pusing dan mual. ""Ada dua sekolah, yakni SMA Manda Elu 147 orang dan SMA Santo Alfonsus 105 orang,"" ujar Kasi Humas Polres Sumba Barat Daya AKP Bernardus Mbili Kandi, dilansir detikBali , Rabu (12/11/2025). Bernardus menuturkan keracunan itu berawal saat ratusan siswa-siswi itu mengonsumsi MBG yang didistribusikan oleh Yayasan Tana Manda Sumba sekitar pukul 12.00 Wita pada Senin (10/11/2025). Adapun menu yang dibagikan adalah ayam goreng, nasi putih, sayur labu siam, dan buncis. Namun, Bernardus berujar, para siswa baru merasakan mual dan pusing keesokan harinya sekitar pukul 09.00 Wita. Mereka kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Reda Bolo dan RS Karitas Weetabula, Sumba Barat Daya. Hingga kini, delapan siswa masih menjalani perawatan medis. Rinciannya, enam orang dirawat di RSUD Reda Bolo dan sisanya di RS Karitas. ""Siswa-siswi lain yang kondisinya sudah membaik itu sudah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing,"" tutur Bernardus. Baca berita selengkapnya di sini. Simak juga Video 'Kepala BGN Sebut 48% Keracunan Pangan di RI gegara MBG':",Yufengki Bria -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/12/siswa-yang-mengalami-keracunan-menu-mbg-saat-menjalani-perawatan-medis-di-rumah-sakit-di-sumba-barat-daya-ntt-selasa-11112025--1762922047070_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8206766/252-siswa-sma-di-ntt-alami-gejala-keracunan-usai-santap-mbg,db5d2d57eb3ab6c33ea87a67e838f3164c143ab9b76e8b606078c32c4469362f,2025-11-13 19:51:41.718 510,okezone,mbg,2025-10-13 10:55:35,JPPI Catat 11.566 Anak Jadi Korban Keracunan MBG sejak Awal Tahun,"JAKARTA - Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat penambahan korban keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dalam periode 6 12 Oktober 2025, tercatat 1.084 korban baru keracunan MBG. Dengan penambahan ini, total korban sejak awal tahun mencapai 11.566 anak. Setiap pekan, ribuan anak tumbang karena MBG, tapi negara justru membiarkan dapur-dapur tetap beroperasi. Ini bukan sekadar kelalaian, ini adalah krisis tanggung jawab publik, tegas Koordinator Nasional JPPI, Ubaid Matraji, dalam keterangan tertulisnya, Senin (13/10/2025). Ubaid mengungkapkan, pada pekan ini, dua provinsi baru terpapar kasus keracunan: Kalimantan Selatan (Kab. Banjar) dan Gorontalo (Kota Gorontalo), yang sebelumnya belum pernah dilaporkan. Dia mengatakan ini menunjukkan penyebaran kasus yang semakin luas dan tidak terkendali. Provinsi dengan Korban Terbanyak Pekan Ini: Nusa Tenggara Timur: 384 korban (Timor Tengah Selatan) Jawa Tengah: 347 korban (Karanganyar, Klaten, Salatiga) Kalimantan Selatan: 130 korban (Kab. Banjar) Jika dihitung sejak Januari hingga 12 Oktober 2025, lima provinsi dengan korban keracunan MBG tertinggi adalah: Jawa Barat: 4.125 korban Jawa Tengah: 1.666 korban DIY: 1.053 korban Jawa Timur: 950 korban Nusa Tenggara Timur: 800 korban JPPI mencatat adanya lonjakan signifikan di Jawa Timur dan NTT. Dua provinsi ini tidak termasuk lima besar per 30 September 2025, namun kini melonjak masuk ke daftar provinsi dengan korban terbanyak. Ini menandakan peningkatan eskalasi dan kegagalan pengendalian mutu di lapangan, katanya. Ubaid pun mengatakan, lebih parah lagi, korban kini tak lagi terbatas pada peserta didik. JPPI menerima laporan bahwa guru, balita, ibu hamil, hingga anggota keluarga ikut menjadi korban. Paket MBG yang dibawa pulang atau disalurkan ke Posyandu menyebabkan keracunan meluas hingga ke rumah tangga, seperti terjadi di Bima, Ketapang, dan Timor Tengah Selatan. JPPI menilai, Badan Gizi Nasional (BGN) gagal menjalankan prinsip dasar tata kelola: transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi publik. Anggaran ratusan triliun digelontorkan tanpa payung hukum yang jelas, sementara ribuan anak jadi korban percobaan kebijakan yang belum matang, papar Ubaid. Ubaid pun menegaskan, ribuan korban setiap pekan bukan sekadar angka statistik, itu adalah nyawa anak-anak bangsa yang mestinya dilindungi, bukan dijadikan eksperimen proyek politik. Setiap sendok nasi dari MBG yang berujung keracunan adalah bukti nyata gagalnya negara menyehatkan rakyatnya, tegasnya. JAKARTA - Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat penambahan korban keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dalam periode 6 12 Oktober 2025, tercatat 1.084 korban baru keracunan MBG. Dengan penambahan ini, total korban sejak awal tahun mencapai 11.566 anak. Setiap pekan, ribuan anak tumbang karena MBG, tapi negara justru membiarkan dapur-dapur tetap beroperasi. Ini bukan sekadar kelalaian, ini adalah krisis tanggung jawab publik, tegas Koordinator Nasional JPPI, Ubaid Matraji, dalam keterangan tertulisnya, Senin (13/10/2025). Ubaid mengungkapkan, pada pekan ini, dua provinsi baru terpapar kasus keracunan: Kalimantan Selatan (Kab. Banjar) dan Gorontalo (Kota Gorontalo), yang sebelumnya belum pernah dilaporkan. Dia mengatakan ini menunjukkan penyebaran kasus yang semakin luas dan tidak terkendali. Nusa Tenggara Timur: 384 korban (Timor Tengah Selatan) Jawa Tengah: 347 korban (Karanganyar, Klaten, Salatiga) Kalimantan Selatan: 130 korban (Kab. Banjar) Jawa Barat: 4.125 korban Jawa Tengah: 1.666 korban DIY: 1.053 korban Jawa Timur: 950 korban Nusa Tenggara Timur: 800 korban JPPI mencatat adanya lonjakan signifikan di Jawa Timur dan NTT. Dua provinsi ini tidak termasuk lima besar per 30 September 2025, namun kini melonjak masuk ke daftar provinsi dengan korban terbanyak. Ini menandakan peningkatan eskalasi dan kegagalan pengendalian mutu di lapangan, katanya. Ubaid pun mengatakan, lebih parah lagi, korban kini tak lagi terbatas pada peserta didik. JPPI menerima laporan bahwa guru, balita, ibu hamil, hingga anggota keluarga ikut menjadi korban. Paket MBG yang dibawa pulang atau disalurkan ke Posyandu menyebabkan keracunan meluas hingga ke rumah tangga, seperti terjadi di Bima, Ketapang, dan Timor Tengah Selatan. JPPI menilai, Badan Gizi Nasional (BGN) gagal menjalankan prinsip dasar tata kelola: transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi publik. Anggaran ratusan triliun digelontorkan tanpa payung hukum yang jelas, sementara ribuan anak jadi korban percobaan kebijakan yang belum matang, papar Ubaid. Ubaid pun menegaskan, ribuan korban setiap pekan bukan sekadar angka statistik, itu adalah nyawa anak-anak bangsa yang mestinya dilindungi, bukan dijadikan eksperimen proyek politik. Setiap sendok nasi dari MBG yang berujung keracunan adalah bukti nyata gagalnya negara menyehatkan rakyatnya, tegasnya. (Fetra Hariandja)",Binti Mufarida,https://img.okezone.com/content/2025/10/13/337/3176369/keracunan-Ix9E_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/13/337/3176369/jppi-catat-11-566-anak-jadi-korban-keracunan-mbg-sejak-awal-tahun?page=all,35737d79412485f9afc4941bc16c6bb56eadb07d59aeb2a4678cae642503d967,2025-11-13 19:51:44.553 511,pikiranrakyat,mbg,2025-10-21 18:28:02,Capaian Program MBG di Satu Tahun Prabowo–Gibran: Gizi untuk Masa Depan Bangsa,"PIKIRAN RAKYAT Satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menandai tonggak penting dalam pembangunan manusia Indonesia ke depan melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini menjadi simbol keberpihakan negara terhadap pemenuhan gizi masyarakat, terutama anak-anak dan kelompok rentan, demi menciptakan generasi masa depan yang sehat dan produktif. Dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin, 20 Oktober 2025, Presiden Prabowo menyampaikan apresiasi atas kinerja kementerian dan lembaga dalam menjalankan berbagai program strategis nasional. Salah satunya adalah keberhasilan membangun Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) sebagai dasar perencanaan kebijakan yang lebih tepat sasaran. Kita terus bekerja keras melakukan digitalisasi dan memanfaatkan teknologi agar pemerintahan berjalan efisien, ujar Presiden Prabowo. Baca Juga:Prabowo: Program Makan Bergizi Jadi Contoh Dunia, Target Kami 'Zero Accident' Di lain kesempatan, Prabowo menegaskan, program ini adalah bukti kemampuan bangsa Indonesia dalam melayani rakyatnya. Saat ini, program tersebut telah menjangkau 36,7 juta penerima manfaat setiap harinya. ""Kita tidak akan ragu-ragu melayani rakyat. Artinya, bangsa Indonesia, negaramu, pemerintahmu, sekarang mampu memberi makan kepada 7 (kali lipat populasi) Singapura. Tiap hari,"" ucap Prabowo. Program raksasa ini, lanjut dia, melibatkan 12.205 dapur yang masing-masing dapur mempekerjakan 50 orang serta 15 supplier makanan. Capaian ini, menurut Prabowo, mendapat pengakuan internasional, salah satunya dari John D. Rockefeller Institute. ""Seminggu yang lalu, saya menerima rombongan mereka. Dia mengatakan program yang sedang berjalan di Indonesia menjadi perhatian seluruh dunia,"" katanya di wisuda UKRI pada Sabtu, 18 Oktober 2025. Prabowo juga membandingkan, Indonesia menjadi negara yang implementasinya tercepat di dunia, melampaui negara-negara lain yang telah lebih dulu memulai. Baca Juga:Cegah Keracunan, Pemkab Garut Wajibkan Penjamah Makanan MBG Punya SLHS 36,7 Juta Penerima Manfaat MBG Sejak diluncurkan pada 6 Januari 2025, Program MBG telah menjangkau lebih dari 36,7 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia. Hingga Oktober 2025, pemerintah berhasil membangun 12.508 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dari target nasional sebanyak 32.000 unit. Alhamdulillah, dalam satu tahun kita mencapai 36 juta penerima manfaat. Yang terpenting adalah pelaksanaan yang baik dan berkelanjutan, kata Presiden Prabowo. Program MBG telah menyasar anak usia PAUD, siswa SD hingga SMA serta ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Setiap hari, jutaan porsi makanan bergizi disalurkan melalui dapur komunitas di berbagai daerah. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyebut keberhasilan ini merupakan hasil kerja bersama antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan masyarakat. Lebih dari 12.500 SPPG aktif menjadi bukti nyata komitmen pemerintah dalam pemerataan akses gizi, ujarnya. Baca Juga:Upaya Capai Nol Insiden MBG, Setiap SPPG Harus Punya Ahli Sanitasi Lingkungan Dalam wisuda Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), Presiden Prabowo optimistis dengan program MBG yang dicanangkannya karena jadi percontohan dunia. Dalam wisuda Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), Presiden Prabowo optimistis dengan program MBG yang dicanangkannya karena jadi percontohan dunia. Dalam wisuda Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), Presiden Prabowo optimistis dengan program MBG yang dicanangkannya karena jadi percontohan dunia. Selain memperbaiki kualitas gizi nasional, program MBG juga memberikan dampak ekonomi lokal yang signifikan. Ribuan lapangan kerja baru tercipta di dapur komunitas dan rantai pasok bahan pangan. Pelaku UMKM pangan di berbagai daerah turut terlibat dalam penyediaan bahan masakan, logistik, dan peralatan dapur. Program ini menumbuhkan ekosistem kewirausahaan baru. Banyak pelaku usaha lokal kini aktif dalam rantai pasok MBG, jelas Dadan. Industri turunan seperti produsen alat makan, kemasan, dan peralatan dapur juga berkembang pesat. Hal ini menunjukkan bahwa MBG tidak hanya berfokus pada gizi, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi inklusif di tingkat daerah. Baca Juga:MBG Masih Banyak Masalah, Upaya Kolaboratif Berbagai Pihak Perlu Dilakukan Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, menjelaskan bahwa pihaknya memperkuat aspek regulasi, pembinaan, dan transparansi publik. Kami membuka kanal pengaduan agar masyarakat dapat ikut mengawasi pelaksanaan program. Kolaborasi publik menjadi kunci keberhasilan MBG, ujarnya. Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menegaskan komitmen memperluas jangkauan MBG melalui teknologi digital. Kami mendorong sinergi antara platform digital dengan ekosistem Kemkomdigi agar program ini menjangkau daerah yang membutuhkan, kata Meutya. Program Makan Bergizi Gratis kini menjadi salah satu capaian strategis pemerintahan Prabowo Gibran dalam satu tahun masa kerja Kabinet Merah Putih. Melalui pendekatan berbasis data, teknologi, dan kolaborasi lintas sektor, MBG tidak hanya mengentaskan masalah gizi, tetapi juga memperkuat fondasi kesejahteraan dan pembangunan manusia Indonesia. Keberhasilan capaian 36,7 juta penerima manfaat bukan hanya keberhasilan Badan Gizi Nasional (BGN) saja namun juga kementerian dan lembaga lain yang bekerja keras di masing-masing tugas, pokok, dan fungsi (tupoksi). Salah satunya adalah kepiawaian Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) yang mampu mengomunikasikan pesan MBG dengan baik. Komitmen Komdigi untuk memperluas jangkauan program Makan Bergizi Gratis (MBG), khususnya untuk siswa sekolah dasar hingga menengah, menjadi sangat krusial sehingga dapat menyasar ke daerah yang membutuhkan. Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi), Meutya Hafid, mengatakan, upaya tersebut dilakukan dengan mendorong sinergi antara platform digital dengan ekosistem Kemkomdigi. Kementerian Komdigi siap menjadi penghubung untuk mendorong sinergi antara platform digital dan ekosistem kami, sehingga program ini dapat menyasar daerah-daerah yang membutuhkan, tegas Meutya Hafid dalam keterangannya. Menurut Meutya Hafid, program MBG bertujuan meningkatkan akses makanan sehat kepada masyarakat, khususnya anak-anak sekolah di berbagai daerah, sebagai bagian dari upaya menciptakan ekosistem digital yang berdampak sosial.*** Berita PilihanKritik Klaim Prabowo tentang Keberhasilan MBG, JPPI: Pemerintah Sepelekan Keselamatan Nyawa AnakPasca Insiden Keracunan, Sekolah di Tasikmalaya Tolak MBGSetahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Erwan Setiawan Soroti MBG di Jawa BaratMBG Masih Banyak Masalah, Upaya Kolaboratif Berbagai Pihak Perlu DilakukanUpaya Capai Nol Insiden MBG, Setiap SPPG Harus Punya Ahli Sanitasi Lingkungan Berita PilihanKritik Klaim Prabowo tentang Keberhasilan MBG, JPPI: Pemerintah Sepelekan Keselamatan Nyawa AnakPasca Insiden Keracunan, Sekolah di Tasikmalaya Tolak MBGSetahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Erwan Setiawan Soroti MBG di Jawa BaratMBG Masih Banyak Masalah, Upaya Kolaboratif Berbagai Pihak Perlu DilakukanUpaya Capai Nol Insiden MBG, Setiap SPPG Harus Punya Ahli Sanitasi Lingkungan Berita Pilihan Kritik Klaim Prabowo tentang Keberhasilan MBG, JPPI: Pemerintah Sepelekan Keselamatan Nyawa AnakPasca Insiden Keracunan, Sekolah di Tasikmalaya Tolak MBGSetahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Erwan Setiawan Soroti MBG di Jawa BaratMBG Masih Banyak Masalah, Upaya Kolaboratif Berbagai Pihak Perlu DilakukanUpaya Capai Nol Insiden MBG, Setiap SPPG Harus Punya Ahli Sanitasi Lingkungan Kritik Klaim Prabowo tentang Keberhasilan MBG, JPPI: Pemerintah Sepelekan Keselamatan Nyawa Anak Kritik Klaim Prabowo tentang Keberhasilan MBG, JPPI: Pemerintah Sepelekan Keselamatan Nyawa Anak Kritik Klaim Prabowo tentang Keberhasilan MBG, JPPI: Pemerintah Sepelekan Keselamatan Nyawa Anak Kritik Klaim Prabowo tentang Keberhasilan MBG, JPPI: Pemerintah Sepelekan Keselamatan Nyawa Anak Pasca Insiden Keracunan, Sekolah di Tasikmalaya Tolak MBG Pasca Insiden Keracunan, Sekolah di Tasikmalaya Tolak MBG Pasca Insiden Keracunan, Sekolah di Tasikmalaya Tolak MBG Pasca Insiden Keracunan, Sekolah di Tasikmalaya Tolak MBG Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Erwan Setiawan Soroti MBG di Jawa Barat Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Erwan Setiawan Soroti MBG di Jawa Barat Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Erwan Setiawan Soroti MBG di Jawa Barat Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Erwan Setiawan Soroti MBG di Jawa Barat MBG Masih Banyak Masalah, Upaya Kolaboratif Berbagai Pihak Perlu Dilakukan MBG Masih Banyak Masalah, Upaya Kolaboratif Berbagai Pihak Perlu Dilakukan MBG Masih Banyak Masalah, Upaya Kolaboratif Berbagai Pihak Perlu Dilakukan MBG Masih Banyak Masalah, Upaya Kolaboratif Berbagai Pihak Perlu Dilakukan Upaya Capai Nol Insiden MBG, Setiap SPPG Harus Punya Ahli Sanitasi Lingkungan Upaya Capai Nol Insiden MBG, Setiap SPPG Harus Punya Ahli Sanitasi Lingkungan Upaya Capai Nol Insiden MBG, Setiap SPPG Harus Punya Ahli Sanitasi Lingkungan Upaya Capai Nol Insiden MBG, Setiap SPPG Harus Punya Ahli Sanitasi Lingkungan",M Bayu Pratama,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/01/3511854598.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019734633/capaian-program-mbg-di-satu-tahun-prabowogibran-gizi-untuk-masa-depan-bangsa?page=all,1e0e020717356d4be3fe179389d13f9660e57b5c12471b59e1f197498bc29e6f,2025-11-13 19:51:50.917 590,detik,mbg,2025-11-11 17:21:00,"Gaji Petugas MBG Belum Dibayar, BGN: Akan Dirapel","Badan Gizi Nasional (BGN) buka suara soal keterlambatan pembayaran gaji petugas Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Isu tersebut muncul bukan disebabkan oleh tidak adanya ketersediaan anggaran, melainkan murni persoalan teknis administratif yang saat ini sedang diselesaikan secara intensif. BGN mengungkapkan bahwa jumlah petugas yang terlibat dalam program sangat besar, terdiri dari sekitar 30.000 SPPI, serta petugas Akuntan (AK) dan Ahli Gizi (AG) yang jumlahnya menyesuaikan dengan kebutuhan lapangan. Volume data dan proses administrasi dalam jumlah tersebut menjadi salah satu faktor teknis yang memerlukan penyesuaian dan sinkronisasi ulang. Wakil Kepala BGN Nanik Sudaryati Deyang menjelaskan proses penyesuaian administrasi masih berlangsung, khususnya untuk SPPI Batch III yang belum berstatus PPPK, serta sebagian petugas AG dan AK. Sementara itu, untuk SPPI Batch I dan II yang sudah berstatus PPPK, pembayaran gaji tidak mengalami hambatan. ""Ini murni masalah teknis administratif. Jumlah petugas yang harus kami verifikasi sangat besar dan beberapa di antaranya membutuhkan penyesuaian status administrasi. Kami memastikan proses ini segera tuntas,"" ujar Nanik dalam keterangannya, Selasa (11/11/2025). BGN memastikan seluruh petugas akan menerima haknya secara penuh. Pembayaran gaji yang belum terproses dalam beberapa minggu terakhir akan dirapel dan diprioritaskan penyelesaiannya pada minggu ini. ""Kami sudah mengarahkan seluruh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang terlibat agar bekerja lebih proaktif dan memastikan tidak ada keterlambatan terulang. Seluruh gaji petugas sedang diproses dan akan dirapel sesuai haknya,"" tambah Nanik. Nanik menegaskan bahwa BGN telah menunjuk kedeputian terkait sebagai leading sector penggajian dan menginstruksikan seluruh unit teknis, termasuk Kepala Biro Umum dan Keuangan dan PPSPM, untuk menyelesaikan koordinasi secara segera dan terstruktur. ""Kami mengawal penuh setiap tahapan. Kami ingin memastikan seluruh petugas (SPPI, AG, dan AK) mendapatkan haknya tepat waktu, tanpa ada isu berulang di kemudian hari,"" tegas Nanik. Sebagai bentuk transparansi dan respons cepat, BGN juga menggelar pertemuan teknis untuk memfinalisasi langkah korektif dan percepatan pembayaran. Selain itu, Nanik menyampaikan apresiasi atas dedikasi dan komitmen petugas lapangan yang selama ini menjadi ujung tombak pelaksanaan Program MBG. ""Kami sangat menghargai kerja keras para petugas. Mereka adalah elemen kunci keberhasilan program, dan kami bertanggung jawab memastikan hak-hak mereka terpenuhi,"" tutup Nanik. Simak Video: Penjelasan BGN soal Gaji Petugas MBG Belum Dibayar",Herdi Alif Al Hikam -detikFinance,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/10/16/serapan-anggaran-makan-bergizi-gratis-capai-rp2625-triliun-1760613765548_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-8205765/gaji-petugas-mbg-belum-dibayar-bgn-akan-dirapel,338b24fd4bfbcf52687f7dd0db40c7526387fae93398dcd1b8f4dcb26ed6857f,2025-11-13 19:56:11.998 512,detik,mbg,2025-11-12 12:11:00,"Antisipasi Kasus Keracunan MBG, Kepala BGN Wajibkan SPPG Pakai Alat-alat Ini","Kepala Badan Gizi Nasional ( BGN ) Dadan Hindayana menyampaikan langkah-langkah yang dilakukan pihaknya untuk mencegah kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis ( MBG ). BGN telah mewajibkan satuan pelayanan pemenuhan gizi ( SPPG ) menyediakan sejumlah alat untuk sterilisasi. Hal itu diungkap Dadan dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/11/2025). Dadan menjelaskan SPPG diwajibkan memiliki alat sterilisasi tempat penyajian makanan atau food tray . ""Setiap SPPG sekarang diminta menggunakan sterilisasi food tray , terutama yang berbahan seperti lemari dan memiliki uap panas yang bisa sampai 120 derajat sehingga food tray bisa cepat dikeringkan, dan juga steril,"" kata Dadan dalam paparannya. Dadan melanjutkan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes), keracunan pangan di Indonesia setengahnya disebabkan oleh cemaran bakteri Ecoli dari air. Sehingga seluruh SPPG juga diwajibkan memiliki alat untuk sterilisasi air. ""Maka seluruh SPPG sekarang diminta menggunakan air untuk masak yang tersertifikasi, baik itu air dalam kemasan maupun air isi ulang, tapi memiliki peralatan untuk bisa mensterilkan air tersebut,"" tuturnya. Lebih lanjut, Dadan menjelaskan sudah ada 1.619 SPPG yang memiliki sertifikat dan alat-alat higienis. Penerapan aspek higienis di SPPG terus diperketat. ""Dan terakhir kami sampaikan bahwa sertifikat layak higienis dan sanitasi sedang terus diterapkan sampai pagi ini sudah ada laporan 1.619 SPPG yang sudah memiliki SLHS,"" sebut dia. ""Kecepatan penerbitan sertifikatnya tergantung dari pemda (pemerintah daerah) masing-masing, ada yang sangat cepat, ada yang masih membutuhkan waktu,"" tambahnya. Dalam rapat yang sama, Dadan menjelaskan total keracunan pangan di Indonesia hingga saat ini mencapai 441 kejadian. Hampir setengahnya atau 211 kejadian berasal dari MBG. ""Terkait khususnya keracunan pangan di Indonesia secara umum, total kejadian di Indonesia itu sampai hari ini itu ada 441 total kejadian di mana MBG menyumbang 211 kejadian atau kurang lebih 48 persen dari total keracunan pangan yang ada di Indonesia,"" kata Dadan. Simak juga Video 'Kepala BGN Sebut 48% Keracunan Pangan di RI gegara MBG':",Adrial akbar -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/05/21/bos-badan-gizi-buka-suara-di-dpr-soal-masalah-keracunan-mbg-1747821292391_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8206723/antisipasi-kasus-keracunan-mbg-kepala-bgn-wajibkan-sppg-pakai-alat-alat-ini,1b0d96cad85afc8be907880b83f829d9e56e71c3a52c4b9f2b571d445e118642,2025-11-13 19:51:53.720 513,okezone,mbg,2025-10-10 23:19:50,Satgas MBG Pastikan SPPG Polri Pejaten Libatkan Masyarakat Lokal,"JAKARTA Perwakilan Satuan Tugas (Satgas) Makan Bergizi Gratis (MBG) Polri, Brigjen Ihsan Amin, memastikan Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) Polri melibatkan potensi masyarakat lokal. Potensi masyarakat diberdayakan dalam berbagai tugas di SPPG Polri Pejaten. Demikian disampaikan Brigjen Ihsan Amin saat menerima kunjungan Rockefeller Foundation di SPPG Polri Pejaten, Jakarta Selatan, hari ini, Jumat (10/10/2025). Ihsan Amin mengapresiasi kunjungan tersebut dan menjelaskan terkait tujuan dibangunnya SPPG Polri Pejaten. ""SPPG Polri Pejaten kami desain sebagai model bisnis sosial yang berkelanjutan. Kami memanfaatkan potensi masyarakat sekitar, memastikan keamanan pangan, serta menghadirkan sistem distribusi yang transparan dan akuntabel, terutama bagi daerah 3T,"" ujar Ihsan Amin, Jumat. Sekadar informasi, Rockefeller Foundation mengunjungi SPPG Polri di Pejaten, Jakarta Selatan, hari ini. Kunjungan tersebut turut dihadiri oleh Elizabeth Yee selaku Executive Vice President Rockefeller Foundation pada bidang Program Strategy. Mereka kemudian meninjau berbagai aspek operasional SPPG Polri Pejaten, mulai dari proses produksi, mekanisme bisnis, hingga sistem keamanan pangan (food security) yang diterapkan. Mereka mengapresiasi kerja, efisiensi proses, serta desain bangunan dan tata kelola dapur yang dikembangkan oleh Polri. Selain itu, Rockefeller Foundation juga menyoroti integrasi sistem ketahanan pangan melalui teknologi hidroponik, mekanisme rekrutmen pegawai yang memberdayakan masyarakat lokal, serta kemampuan dapur SPPG dalam memproduksi hingga 3.000 porsi makanan per hari dengan standar keamanan yang ketat. Keunikan lain yang menarik perhatian adalah penerapan konsep security food, yang memastikan makanan tetap higienis, aman, dan layak konsumsi hingga diterima oleh penerima manfaat. SPPG Polri juga menekankan aspek kehalalan bahan pangan dan sanitasi air, menjadikannya model percontohan dalam penyelenggaraan pangan bergizi yang aman dan berkelanjutan. JAKARTA Perwakilan Satuan Tugas (Satgas) Makan Bergizi Gratis (MBG) Polri, Brigjen Ihsan Amin, memastikan Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) Polri melibatkan potensi masyarakat lokal. Potensi masyarakat diberdayakan dalam berbagai tugas di SPPG Polri Pejaten. Demikian disampaikan Brigjen Ihsan Amin saat menerima kunjungan Rockefeller Foundation di SPPG Polri Pejaten, Jakarta Selatan, hari ini, Jumat (10/10/2025). Ihsan Amin mengapresiasi kunjungan tersebut dan menjelaskan terkait tujuan dibangunnya SPPG Polri Pejaten. ""SPPG Polri Pejaten kami desain sebagai model bisnis sosial yang berkelanjutan. Kami memanfaatkan potensi masyarakat sekitar, memastikan keamanan pangan, serta menghadirkan sistem distribusi yang transparan dan akuntabel, terutama bagi daerah 3T,"" ujar Ihsan Amin, Jumat. Sekadar informasi, Rockefeller Foundation mengunjungi SPPG Polri di Pejaten, Jakarta Selatan, hari ini. Kunjungan tersebut turut dihadiri oleh Elizabeth Yee selaku Executive Vice President Rockefeller Foundation pada bidang Program Strategy. Mereka kemudian meninjau berbagai aspek operasional SPPG Polri Pejaten, mulai dari proses produksi, mekanisme bisnis, hingga sistem keamanan pangan (food security) yang diterapkan. Mereka mengapresiasi kerja, efisiensi proses, serta desain bangunan dan tata kelola dapur yang dikembangkan oleh Polri. Selain itu, Rockefeller Foundation juga menyoroti integrasi sistem ketahanan pangan melalui teknologi hidroponik, mekanisme rekrutmen pegawai yang memberdayakan masyarakat lokal, serta kemampuan dapur SPPG dalam memproduksi hingga 3.000 porsi makanan per hari dengan standar keamanan yang ketat. Keunikan lain yang menarik perhatian adalah penerapan konsep security food, yang memastikan makanan tetap higienis, aman, dan layak konsumsi hingga diterima oleh penerima manfaat. SPPG Polri juga menekankan aspek kehalalan bahan pangan dan sanitasi air, menjadikannya model percontohan dalam penyelenggaraan pangan bergizi yang aman dan berkelanjutan. (Arief Setyadi )",Arie Dwi Satrio,https://img.okezone.com/content/2025/10/10/337/3175963/makan_bergizi_gratis-NAbS_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/10/337/3175963/satgas-mbg-pastikan-sppg-polri-pejaten-libatkan-masyarakat-lokal?page=all,c230b100c6308ca60eb6ff630aba623d9e40685ec63656d36a2dcc5b4005f356,2025-11-13 19:51:55.241 514,pikiranrakyat,mbg,2025-10-21 17:58:38,"Upaya Capai Nol Insiden MBG, Setiap SPPG Harus Punya Ahli Sanitasi Lingkungan","PIKIRAN RAKYAT -Nol insiden atauzero incidentpada Makan Begizi Gratis (MBG) menjadi target pemerintah. Bagian upaya tersebut, selain Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), pemerintah -melalui Badan Gizi Nasional- mengharuskan tiap-tiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki ahli sanitasi lingkungan. Pemerintah menaruh perhatian serius pada kejadian keracunan. Wakil Menteri Kesehatan Benjamin Paulus Octavianus menyampaikan, keharusan SPPG memiliki ahli sanitasi lingkungan menjadi penguatan untuk mencegah keracunan terulang. ""Telah ada kepala, ahli gizi, akuntan, dan jajaran pegawai di tiap-tiap SPPG. Kami melihat, ada yang kurang, yakni keberadaan ahli sanitasi lingkungan. Tugas ahli sanitasi lingkungan mengawasi quality control atau pengendalian mutu, terutama makanan setiap hari. Setelah SPPG mendapat SLHS, mesti ada yang mengawasi pengendalian mutu setiap hari,"" ucap Wakil Menteri Kesehatan yang akrab dengan panggilan Benny. Benny menyampaikan hal itu di sela kegiatan Aksi Nyata Laik Higiene Sanitasi pada SPPG dalam Program Makan Bergizi Gratis Sehat, Aman, dan Bekelanjutan, di Gedung Moch Toha, Kompleks Pemkab Bandung, Selasa (21/10/2025). Baca Juga:Usai Kembalikan Anggaran Rp70 Triliun, Kepala BGN: Kami Juga Tutup 106 SPPG yang Bermasalah Menurut Benny, Badan Gizi Nasional (BGN) segera menerbitkan petunjuk teknis perihal keharusan SPPG memiliki ahli sanitasi lingkungan. Pada tahap awal setelah terbit juknis, pihaknya berharap, paling tidak 1 ahli sanitasi lingkungan mengawasi pengendalian mutu pada 3 SPPG. Saat telah bertugas nanti, Benny meminta ahli sanitasi lingkungan berlaku tegas seumpama melihat mutu makanan tak memadai. ""Saat melihat makanan gak bener atau mutu tak memadai jangan takut ke pimpinan setempat, mesti berani (mengambil tindakan),"" ujar Wamenkes. Dia mengungkapkan data kasus keracunan MBG semenjak program itu berjalan, sebanyak 14.341 orang mengalami keracunan. Sebanyak 617 di antaranya dirawat. Jumlah yang mengalami keracunan itu tersebar di 173 lokasi pada 112 kabupaten maupun kota. Benny menyampaikan, sejauh ini program MBG memberikan 1,4 miliar porsi makanan, tersebar di 514 kabupaten maupun kota. Dengan demikian, sekitar 400 kabupaten maupun kota nihil kasus keracunan MBG. ""Kami pun perlu menyampaikan, terjadi penambahan drastis jumlah SPPG yang beroperasi, sekitar 2.000 pada Agustus 2025, menjadi 9.000 akhir September 2025. Penambahannya 7.000, katanya. Sementara itu, tiap-tiap SPPG membuat 3 sampai 3,5 ribu porsi per hari. Berarti ada penambahan 2,1 juta penerima manfaat yang baru mendapat MBG. Terdapat kekurangan sana-sini. Dalam periode waktu itu, ada kejadian yang berdampak ke penerima manfaat, pernah ada sampai sekitar 2.000 orang dalam satu hari (secara nasional). Akan tetapi, kami terus perbaiki kekurangan-kekurangan, prinsipnya zero incident. BGN terus berupaya mati-matian, tolong dihargai,"" tutur dia. Baca Juga:BGN Turun Gunung Investigasi Kasus Keracunan Massal Program MBG di Cisarua Bandung Barat Perihal SLHS, Wamenkes menyampaikan, sebanyak 428 SPPG telah mendapat sertifikasi per Selasa (20/10/2025) malam. Sejauh ini, pihaknya memeriksa sekitar 3.500 SPPG, tidak kurang dari 2.500 di antaranya telah lulus. ""Sekitar 2.500 SPPG yang telah lulus itu tengah dalam tahap uji laboratorium, masih menunggu (hasil) keluar. Uji laboratorium membutuhkan waktu 5-7 hari,"" ucapnya. Menurut Benny, Bupati Bandung Dadang Supriatna berupaya ekstra dalam memastikan pelaksanaan MBG memenuhi aspek higiene sanitasi. Selain mengurusi daerah, bupati bersedia melakukan kerja tambahan mengurusi sanitasi lingkungan melalui Aliansi Kabupaten dan Kota Peduli Sanitasi (AKKOPSI). Sementara itu, Wakil Ketua BGN, Brigjen Pol Sony Sanjaya mengatakan, keharusan SPPG memiliki sanitarian merupakan saran dari Wakil Menteri Kesehatan. Langkah lanjut dari saran itu, mesti ada juknis pelaksanaannya. ""Kami terus melakukan perbaikan. Demikian pula dalam hal juknis. Kami memperbaiki juknis setiap ada perkembangan,"" ucap Sony. Baca Juga:Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Erwan Setiawan Soroti MBG di Jawa Barat Bupati Bandung Dadang Supriatna menyampaikan, sebanyak 155 SPPG eksis di Kabupaten Bandung per Selasa (21/10/2025). Pemkab Bandung terus berkomitmen untuk menghadirkan pelayanan publik yang berorientasi pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Hal itu termasuk penguatan keamanan pangan siap saji dan penerapan Laik Higiene Sanitasi (LHS). Pemkab Bandung memprakarsai pelatihan keamanan pangan siap saji bagi penjamah pangan yang dalam pelaksanaanya bekerja sama dengan BGN dan Kemenkes. Tidak kurang dari 7.000 tenaga SPPG mengikuti kegiatan tersebut.*** Berita PilihanCegah Keracunan MBG, Pemkab Purwakarta Wajibkan Relawan SPPG Jaga Kebersihan DistribusiCegah Keracunan, Pemkab Garut Wajibkan Penjamah Makanan MBG Punya SLHSKritik Klaim Prabowo tentang Keberhasilan MBG, JPPI: Pemerintah Sepelekan Keselamatan Nyawa AnakPasca Insiden Keracunan, Sekolah di Tasikmalaya Tolak MBGSetahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Erwan Setiawan Soroti MBG di Jawa BaratMBG Masih Banyak Masalah, Upaya Kolaboratif Berbagai Pihak Perlu Dilakukan Berita PilihanCegah Keracunan MBG, Pemkab Purwakarta Wajibkan Relawan SPPG Jaga Kebersihan DistribusiCegah Keracunan, Pemkab Garut Wajibkan Penjamah Makanan MBG Punya SLHSKritik Klaim Prabowo tentang Keberhasilan MBG, JPPI: Pemerintah Sepelekan Keselamatan Nyawa AnakPasca Insiden Keracunan, Sekolah di Tasikmalaya Tolak MBGSetahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Erwan Setiawan Soroti MBG di Jawa BaratMBG Masih Banyak Masalah, Upaya Kolaboratif Berbagai Pihak Perlu Dilakukan Berita Pilihan Cegah Keracunan MBG, Pemkab Purwakarta Wajibkan Relawan SPPG Jaga Kebersihan DistribusiCegah Keracunan, Pemkab Garut Wajibkan Penjamah Makanan MBG Punya SLHSKritik Klaim Prabowo tentang Keberhasilan MBG, JPPI: Pemerintah Sepelekan Keselamatan Nyawa AnakPasca Insiden Keracunan, Sekolah di Tasikmalaya Tolak MBGSetahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Erwan Setiawan Soroti MBG di Jawa BaratMBG Masih Banyak Masalah, Upaya Kolaboratif Berbagai Pihak Perlu Dilakukan Cegah Keracunan MBG, Pemkab Purwakarta Wajibkan Relawan SPPG Jaga Kebersihan Distribusi Cegah Keracunan MBG, Pemkab Purwakarta Wajibkan Relawan SPPG Jaga Kebersihan Distribusi Cegah Keracunan MBG, Pemkab Purwakarta Wajibkan Relawan SPPG Jaga Kebersihan Distribusi Cegah Keracunan MBG, Pemkab Purwakarta Wajibkan Relawan SPPG Jaga Kebersihan Distribusi Cegah Keracunan, Pemkab Garut Wajibkan Penjamah Makanan MBG Punya SLHS Cegah Keracunan, Pemkab Garut Wajibkan Penjamah Makanan MBG Punya SLHS Cegah Keracunan, Pemkab Garut Wajibkan Penjamah Makanan MBG Punya SLHS Cegah Keracunan, Pemkab Garut Wajibkan Penjamah Makanan MBG Punya SLHS Kritik Klaim Prabowo tentang Keberhasilan MBG, JPPI: Pemerintah Sepelekan Keselamatan Nyawa Anak Kritik Klaim Prabowo tentang Keberhasilan MBG, JPPI: Pemerintah Sepelekan Keselamatan Nyawa Anak Kritik Klaim Prabowo tentang Keberhasilan MBG, JPPI: Pemerintah Sepelekan Keselamatan Nyawa Anak Kritik Klaim Prabowo tentang Keberhasilan MBG, JPPI: Pemerintah Sepelekan Keselamatan Nyawa Anak Pasca Insiden Keracunan, Sekolah di Tasikmalaya Tolak MBG Pasca Insiden Keracunan, Sekolah di Tasikmalaya Tolak MBG Pasca Insiden Keracunan, Sekolah di Tasikmalaya Tolak MBG Pasca Insiden Keracunan, Sekolah di Tasikmalaya Tolak MBG Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Erwan Setiawan Soroti MBG di Jawa Barat Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Erwan Setiawan Soroti MBG di Jawa Barat Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Erwan Setiawan Soroti MBG di Jawa Barat Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Erwan Setiawan Soroti MBG di Jawa Barat MBG Masih Banyak Masalah, Upaya Kolaboratif Berbagai Pihak Perlu Dilakukan MBG Masih Banyak Masalah, Upaya Kolaboratif Berbagai Pihak Perlu Dilakukan MBG Masih Banyak Masalah, Upaya Kolaboratif Berbagai Pihak Perlu Dilakukan MBG Masih Banyak Masalah, Upaya Kolaboratif Berbagai Pihak Perlu Dilakukan",Satira Yudatama,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/21/132122460.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019734584/upaya-capai-nol-insiden-mbg-setiap-sppg-harus-punya-ahli-sanitasi-lingkungan?page=all,28001046e26a3cfddc74a48b8cb0505e4c20e81d071f36117fd4140516846f14,2025-11-13 19:52:01.697 515,detik,mbg,2025-11-12 12:00:00,13 Siswa SMP di Bandung Barat Diduga Keracunan MBG,"Sebanyak 13 siswa SMP Bina Karya di Desa Cimanggu, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, keracunan akibat menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Korban mengeluhkan nyeri pada perut, mual, pusing, hingga muntah-muntah. Informasi yang diterima detikJabar , Selasa (11/11/2025), ada sebanyak 13 siswa yang mengalami gejala keracunan. Gejala yang dirasakan para siswa terjadi setelah mengonsumsi MBG sekitar pukul 12.00 WIB. ""Siswa SMP Bina Karya di Ngamprah. Informasi sementara sudah ada 13 siswa yang mengalami gejala (keracunan),"" kata Kepala Bidang SMP pada Dinas Pendidikan Bandung Barat, Edy Saprudin, dilansir detikJabar . Sebanyak 13 siswa yang mengalami gejala keracunan itu langsung mendapatkan penanganan medis di sekolah. Sementara dari 13 siswa, kabarnya satu orang dirujuk ke rumah sakit. ""Penanganan dipusatkan dulu di sekolah seperti yang sebelum-sebelumnya. Kemudian informasinya satu orang dirujuk ke RS Cahya Kawaluyan,"" ungkap Edy. Baca selengkapnya di sini . Simak juga Video 'Kepala BGN Sebut 48% Keracunan Pangan di RI gegara MBG':",Tim detikJabar -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/10/01/ilustrasi-trauma-keracunan-mbg-1759289455895_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8206707/13-siswa-smp-di-bandung-barat-diduga-keracunan-mbg,08f7115d2f729b327e396b69e82103c0cad15aca99651c67a12954bb2b52afa0,2025-11-13 19:52:04.660 517,okezone,mbg,2025-10-10 16:53:05,Kenapa Perpres MBG Belum Diteken Prabowo? Ini Kata Mensesneg,"JAKARTA Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan, draf Peraturan Presiden (Perpres) Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah ada di mejanya. Namun, ia mengaku, Perpres itu belum diterbitkan lantaran masih menunggu masukan dari sejumlah pihak. Menurut Prasetyo, draf Perpres MBG nanti akan dikirim ke Presiden Prabowo Subianto dalam waktu dekat. ""Sudah (ada di meja draf MBG). Sebentar lagi dikirimin,"" ungkap Prasetyo saat ditemui di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (10/10/2025). Prasetyo menyebut, Perpres MBG belum disahkan lantaran masih menunggu masukan dari sejumlah pihak, terutama dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Dalam aturan itu, kata Prasetyo, Kemenkes dan BPOM akan diberi tugas untuk mengawasi MBG. ""Menunggu masih ada beberapa masukan, ya. Terutama kemarin kan dari Kemenkes. Kita ingin Kemenkes dan BPOM juga ikut terlibat untuk memberikan pengawasan. Jadi tunggu, sabar juga sebentar,"" ujar Prasetyo. Sebelumnya, Mensesneg Prasetyo Hadi mengatakan pemerintah menargetkan Perpres mengenai tata kelola program MBG rampung pada pekan ini. Ia pun memastikan program tersebut akan tetap berjalan. ""Minggu ini harus selesai. Tapi kan begini, bukan karena Perpres belum ada kemudian tidak jalan, kan tidak,"" ujar Prasetyo di acara HUT ke-80 TNI di Lapangan Monas, Jakarta, Minggu 5 Oktober 2025. Prasetyo menegaskan keberadaan Perpres tata kelola MBG untuk menyempurnakan atau memperbaiki semaksimal mungkin pelaksanaan program MBG. Berdasarkan keinginan itu, pemerintah kini masih terus menyempurnakan isi Perpres tata kelola MBG. ""Tunggu dulu, masih disempurnakan. Jadi sebenarnya kan bukan berarti belum ada. Tapi kita betul-betul lintas kementerian,"" katanya. ""Apalagi, dengan beberapa masukan dan kejadian beberapa waktu belakangan, dan memang semangatnya kita kan tentu ingin program ini berjalan dengan sebaik-baiknya. Jadi tunggu, mohon waktu agak sebentar supaya semuanya,"" ucap Prasetyo. JAKARTA Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan, draf Peraturan Presiden (Perpres) Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah ada di mejanya. Namun, ia mengaku, Perpres itu belum diterbitkan lantaran masih menunggu masukan dari sejumlah pihak. Menurut Prasetyo, draf Perpres MBG nanti akan dikirim ke Presiden Prabowo Subianto dalam waktu dekat. ""Sudah (ada di meja draf MBG). Sebentar lagi dikirimin,"" ungkap Prasetyo saat ditemui di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (10/10/2025). Prasetyo menyebut, Perpres MBG belum disahkan lantaran masih menunggu masukan dari sejumlah pihak, terutama dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Dalam aturan itu, kata Prasetyo, Kemenkes dan BPOM akan diberi tugas untuk mengawasi MBG. ""Menunggu masih ada beberapa masukan, ya. Terutama kemarin kan dari Kemenkes. Kita ingin Kemenkes dan BPOM juga ikut terlibat untuk memberikan pengawasan. Jadi tunggu, sabar juga sebentar,"" ujar Prasetyo. Sebelumnya, Mensesneg Prasetyo Hadi mengatakan pemerintah menargetkan Perpres mengenai tata kelola program MBG rampung pada pekan ini. Ia pun memastikan program tersebut akan tetap berjalan. ""Minggu ini harus selesai. Tapi kan begini, bukan karena Perpres belum ada kemudian tidak jalan, kan tidak,"" ujar Prasetyo di acara HUT ke-80 TNI di Lapangan Monas, Jakarta, Minggu 5 Oktober 2025. Prasetyo menegaskan keberadaan Perpres tata kelola MBG untuk menyempurnakan atau memperbaiki semaksimal mungkin pelaksanaan program MBG. Berdasarkan keinginan itu, pemerintah kini masih terus menyempurnakan isi Perpres tata kelola MBG. ""Tunggu dulu, masih disempurnakan. Jadi sebenarnya kan bukan berarti belum ada. Tapi kita betul-betul lintas kementerian,"" katanya. ""Apalagi, dengan beberapa masukan dan kejadian beberapa waktu belakangan, dan memang semangatnya kita kan tentu ingin program ini berjalan dengan sebaik-baiknya. Jadi tunggu, mohon waktu agak sebentar supaya semuanya,"" ucap Prasetyo. (Arief Setyadi )",Achmad Al Fiqri,https://img.okezone.com/content/2025/10/10/337/3175888/mensesneg-nJGN_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/10/337/3175888/kenapa-perpres-mbg-belum-diteken-prabowo-ini-kata-mensesneg?page=all,f873f71f840302959ee61fdf597c6be6aa701f077dc1ddaeaa9a361237961e0f,2025-11-13 19:52:06.001 520,okezone,mbg,2025-10-09 11:08:38,Akademisi Sebut Program MBG Kurangi Beban Keluarga Miskin,"JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukan hanya berorientasi pada peningkatan gizi anak bangsa, namun juga memiliki dampak besar terhadap penguatan ekonomi akar rumput. Akademisi Universitas Udayana, Efatha Filomeno Borromeu Duarte mengatakan, program MBG telah menghidupkan kembali aktivitas ekonomi di berbagai wilayah dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat kecil. Program MBG sudah menimbulkan denyut ekonomi baru di masyarakat. Banyak dapur dan pelaku usaha lokal yang kembali produktif, dan ini menjadi bukti bahwa program ini tidak hanya soal gizi, tapi juga kesejahteraan rakyat, ujar Efatha, Kamis (9/10/2025). Menurutnya, ribuan dapur yang beroperasi setiap hari dalam program MBG membuka lapangan kerja baru, terutama bagi ibu rumah tangga yang sebelumnya tidak memiliki penghasilan tetap. Selain itu, kata dia, meningkatnya permintaan bahan pangan seperti sayur, daging, telur, dan beras turut menggerakkan rantai pasok di pasar-pasar tradisional. Roda ekonomi di pasar lokal kini berputar lebih kencang. Petani, peternak, pedagang, dan penyedia jasa transportasi semuanya ikut merasakan dampak positif dari program MBG, terangnya. Dia menambahkan, bagi jutaan keluarga prasejahtera, MBG menjadi ruang bernapas yang nyata, karena mampu mengurangi beban pengeluaran harian mereka untuk kebutuhan makan anak-anak. Ia menilai manfaat sosial dan ekonomi inilah yang harus dijaga, meski pelaksanaannya masih perlu disempurnakan. Kesalahan teknis di lapangan tidak boleh dijadikan alasan untuk mematikan program sebesar ini. Yang perlu dilakukan adalah memperbaiki tata kelolanya agar semakin profesional dan akuntabel, jelasnya. Efatha menyarankan agar pemerintah memperkuat sistem logistik, pengawasan, dan sumber daya manusia di lapangan, serta menjadikan MBG sebagai model industri pangan nasional yang mengedepankan standar mutu dan keamanan tinggi. MBG bukan proyek bansos, melainkan proyek peradaban. Program MBG merupakan investasi masa depan bangsa yang harus diselamatkan dan dikembangkan untuk memperkuat kemandirian pangan nasional, pungkasnya. JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukan hanya berorientasi pada peningkatan gizi anak bangsa, namun juga memiliki dampak besar terhadap penguatan ekonomi akar rumput. Akademisi Universitas Udayana, Efatha Filomeno Borromeu Duarte mengatakan, program MBG telah menghidupkan kembali aktivitas ekonomi di berbagai wilayah dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat kecil. Program MBG sudah menimbulkan denyut ekonomi baru di masyarakat. Banyak dapur dan pelaku usaha lokal yang kembali produktif, dan ini menjadi bukti bahwa program ini tidak hanya soal gizi, tapi juga kesejahteraan rakyat, ujar Efatha, Kamis (9/10/2025). Menurutnya, ribuan dapur yang beroperasi setiap hari dalam program MBG membuka lapangan kerja baru, terutama bagi ibu rumah tangga yang sebelumnya tidak memiliki penghasilan tetap. Selain itu, kata dia, meningkatnya permintaan bahan pangan seperti sayur, daging, telur, dan beras turut menggerakkan rantai pasok di pasar-pasar tradisional. Roda ekonomi di pasar lokal kini berputar lebih kencang. Petani, peternak, pedagang, dan penyedia jasa transportasi semuanya ikut merasakan dampak positif dari program MBG, terangnya. Dia menambahkan, bagi jutaan keluarga prasejahtera, MBG menjadi ruang bernapas yang nyata, karena mampu mengurangi beban pengeluaran harian mereka untuk kebutuhan makan anak-anak. Ia menilai manfaat sosial dan ekonomi inilah yang harus dijaga, meski pelaksanaannya masih perlu disempurnakan. Kesalahan teknis di lapangan tidak boleh dijadikan alasan untuk mematikan program sebesar ini. Yang perlu dilakukan adalah memperbaiki tata kelolanya agar semakin profesional dan akuntabel, jelasnya. Efatha menyarankan agar pemerintah memperkuat sistem logistik, pengawasan, dan sumber daya manusia di lapangan, serta menjadikan MBG sebagai model industri pangan nasional yang mengedepankan standar mutu dan keamanan tinggi. MBG bukan proyek bansos, melainkan proyek peradaban. Program MBG merupakan investasi masa depan bangsa yang harus diselamatkan dan dikembangkan untuk memperkuat kemandirian pangan nasional, pungkasnya. (Fahmi Firdaus )",Fahmi Firdaus ,https://img.okezone.com/content/2025/10/09/337/3175564/pemerintah-DcQV_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/09/337/3175564/akademisi-sebut-program-mbg-kurangi-beban-keluarga-miskin?page=all,349b461dcd7d95f50b0b58d6df83d7cd80b294cb9e719ca134185206039b5792,2025-11-13 19:52:16.583 521,kompas,mbg,2025-11-12 11:46:38,"BGN: 11.640 Orang Keracunan MBG, 1,8 Miliar Porsi Makanan Diproduksi","JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan, terdapat 211 kejadian keracunan pangan yang diakibatkan oleh program Makan Bergizi Gratis (MBG) selama 2025 ini. Dari kejadian tersebut, total terdapat 11.640 orang yang keracunan akibat MBG.Dadan menyampaikan hal tersebut rapat bersama Komisi IX DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (12/11/2025).""Terkait dengan berbagai kejadian di Tanah Air, terkait khususnyakeracunan pangandi Indonesia secara umum, total kejadian di Indonesia itu sampai hari ini ada 441 total kejadian, di mana MBG menyumbang 211 kejadian atau kurang lebih 48 persen dari total keracunan pangan yang ada di Indonesia,"" ujar Dadan.Baca juga:Ramai Petugas MBG Tagih Gaji, BGN: Murni Masalah AdministratifDadan menyampaikan, 636 orang dari 11.640 korban keracunan MBG harus menjalani rawat inap di rumah sakit. Sisanya, sebanyak 11.004 korban menjalani rawat jalan.Hanya saja, Dadan mengakui data BGN mengenai kasus keracunan MBG ini berbeda dengan Kemenkes.""Dan jika dilihat total penerima manfaat yang menerima gangguan kesehatan itu yang rawat inap ada 636 kalau di data kami, kalau di Kemenkes 638. Beda 2. Tapi kami akan sinkronkan,"" tuturnya.""Kemudian yang rawat jalan di data kami 11.004. Di Kemenkes 12.755. Sehingga totalnya kalau berbasis laporan Kemenkes itu 13.371 penerima manfaat yang alami gangguan kesehatan akibatprogram makan bergizi,"" sambung Dadan.Baca juga:BGN Bakal Tutup Permanen Dapur MBG Jika Terjadi Keracunan BerulangSementara itu, Dadan membeberkan bahwa BGN sudah memproduksi total 1,8 miliar porsi MBG selama ini.""Sampai hari ini kita sudah memproduksi total 1,8 miliar porsi makan, alhamdulillah, dan alhamdulillah sebagian besar berjalan dengan baik,"" imbuhnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan, terdapat 211 kejadian keracunan pangan yang diakibatkan oleh program Makan Bergizi Gratis (MBG) selama 2025 ini. Dari kejadian tersebut, total terdapat 11.640 orang yang keracunan akibat MBG. Dadan menyampaikan hal tersebut rapat bersama Komisi IX DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (12/11/2025). ""Terkait dengan berbagai kejadian di Tanah Air, terkait khususnyakeracunan pangandi Indonesia secara umum, total kejadian di Indonesia itu sampai hari ini ada 441 total kejadian, di mana MBG menyumbang 211 kejadian atau kurang lebih 48 persen dari total keracunan pangan yang ada di Indonesia,"" ujar Dadan. Baca juga:Ramai Petugas MBG Tagih Gaji, BGN: Murni Masalah Administratif Dadan menyampaikan, 636 orang dari 11.640 korban keracunan MBG harus menjalani rawat inap di rumah sakit. Sisanya, sebanyak 11.004 korban menjalani rawat jalan. Hanya saja, Dadan mengakui data BGN mengenai kasus keracunan MBG ini berbeda dengan Kemenkes. ""Dan jika dilihat total penerima manfaat yang menerima gangguan kesehatan itu yang rawat inap ada 636 kalau di data kami, kalau di Kemenkes 638. Beda 2. Tapi kami akan sinkronkan,"" tuturnya. ""Kemudian yang rawat jalan di data kami 11.004. Di Kemenkes 12.755. Sehingga totalnya kalau berbasis laporan Kemenkes itu 13.371 penerima manfaat yang alami gangguan kesehatan akibatprogram makan bergizi,"" sambung Dadan. Baca juga:BGN Bakal Tutup Permanen Dapur MBG Jika Terjadi Keracunan Berulang Sementara itu, Dadan membeberkan bahwa BGN sudah memproduksi total 1,8 miliar porsi MBG selama ini. ""Sampai hari ini kita sudah memproduksi total 1,8 miliar porsi makan, alhamdulillah, dan alhamdulillah sebagian besar berjalan dengan baik,"" imbuhnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/pzdBqZeJF23o5KhBGNo6-YnyLzE=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/03/6908854a1a0b9.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/11/12/11463831/bgn-11640-orang-keracunan-mbg-18-miliar-porsi-makanan-diproduksi,6b3d9196210020db88befe77c5081f9a11e5f6ca876903e20635670a2fd4e6b3,2025-11-13 19:52:19.483 522,pikiranrakyat,mbg,2025-10-20 18:04:00,"Pasca Insiden Keracunan, Sekolah di Tasikmalaya Tolak MBG","PIKIRAN RAKYAT -Setelah kejadian keracunan yang menimpa puluhan siswa di SDN Margamulya, Singaparna, sejumlah sekolah di Tasikmalaya mulai menolak program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disalurkan melalui dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cikunir. Ketua Yayasan MI Terpadu Cintaraja, H Tahyudin S.Ag membenarkan adanya penolakan tersebut. Dia mengatakan, penolakan tersebut berasal dari usulan orangtua murid yang disampaikan melalui grup Whatsapp. ""Ya betul kami melakukan penolakan permanen berdasarkan usulan dari orangtua murid,"" kata Tahyudin di ruang kerjanya, Senin 20 Oktober 2025. Dia menerangkan, orangtua murid mengusulkan dua kategori pasca insiden keracunan yang dialami siswa beberapa hari lalu. Ada yang 100 persen menolak, ada juga yang hanya menolak olahan makanan basah. ""Jadi ada dua usulan, yang pertama itu sama sekali tidak menerima MBG ada juga usulan mereka tidak menerima olahan basah tapi masih menerima sifatnya seperti makanan pengganti atau makanan kering,"" terangnya. Pihaknya juga sudah mengirimkan surat penolakan terhadap penyaluran MBG dari dapur SPPG Cikunir. Menanggapi hal ini, Kepala Dapur SPPG Cikunir, Muhamad Firdaus, menyatakan bahwa dapur mereka sudah menanggapi surat yang dikirim pihak sekolah dan menyampaikan permohonan maaf atas kejadian yang terjadi. Kami menghentikan operasional dapur sejak tanggal 20-24 Oktober, sambil menunggu proses identifikasi selesai, jelas Firdaus. Sementara itu, Asisten Daerah (Asda) I Setda Kabupaten Tasikmalaya, Drs. Nana Heryana MM, mengatakan bahwa penolakan dari sekolah akan menjadi perhatian pemerintah dan Satgas untuk dilakukan koordinasi dan evaluasi. Program MBG ini adalah program pusat yang harus disukseskan, namun yang paling utama adalah keamanan dan higienitas makanan agar dapat meyakinkan orang tua dan sekolah, jelasnya. Ia menambahkan, selama SOP dijalankan dengan benar, kekhawatiran orang tua dan sekolah dapat diminimalkan. SPPG harus membangun kepercayaan kembali dengan menjalankan SOP yang benar, tambah Nana. Proses penyelidikan juga tengah dilakukan oleh Polres Tasikmalaya. Kasat Reskrim AKP Ridwan Budiarta mengungkapkan bahwa pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengambil sampel makanan serta muntahan siswa untuk diperiksa lebih lanjut. Hasil penyelidikan penyebab keracunan masih menunggu hasil laboratorium dan akan kami informasikan kembali setelah selesai, jelas Ridwan.*** Berita PilihanPosko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 SiswaBGN Turun Gunung Investigasi Kasus Keracunan Massal Program MBG di Cisarua Bandung BaratDugaan Keracunan Bikin Trauma, Sejumlah Warga Cisarua Bandung Barat Tolak MBGEvaluasi Besar-besaran MBG di KBB, Wakil Rakyat Minta Bupati Kumpulkan Semua Pengelola SPPGCegah Keracunan, Pemkab Garut Wajibkan Penjamah Makanan MBG Punya SLHSKritik Klaim Prabowo tentang Keberhasilan MBG, JPPI: Pemerintah Sepelekan Keselamatan Nyawa Anak Berita PilihanPosko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 SiswaBGN Turun Gunung Investigasi Kasus Keracunan Massal Program MBG di Cisarua Bandung BaratDugaan Keracunan Bikin Trauma, Sejumlah Warga Cisarua Bandung Barat Tolak MBGEvaluasi Besar-besaran MBG di KBB, Wakil Rakyat Minta Bupati Kumpulkan Semua Pengelola SPPGCegah Keracunan, Pemkab Garut Wajibkan Penjamah Makanan MBG Punya SLHSKritik Klaim Prabowo tentang Keberhasilan MBG, JPPI: Pemerintah Sepelekan Keselamatan Nyawa Anak Berita Pilihan Posko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 SiswaBGN Turun Gunung Investigasi Kasus Keracunan Massal Program MBG di Cisarua Bandung BaratDugaan Keracunan Bikin Trauma, Sejumlah Warga Cisarua Bandung Barat Tolak MBGEvaluasi Besar-besaran MBG di KBB, Wakil Rakyat Minta Bupati Kumpulkan Semua Pengelola SPPGCegah Keracunan, Pemkab Garut Wajibkan Penjamah Makanan MBG Punya SLHSKritik Klaim Prabowo tentang Keberhasilan MBG, JPPI: Pemerintah Sepelekan Keselamatan Nyawa Anak Posko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 Siswa Posko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 Siswa Posko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 Siswa Posko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 Siswa BGN Turun Gunung Investigasi Kasus Keracunan Massal Program MBG di Cisarua Bandung Barat BGN Turun Gunung Investigasi Kasus Keracunan Massal Program MBG di Cisarua Bandung Barat BGN Turun Gunung Investigasi Kasus Keracunan Massal Program MBG di Cisarua Bandung Barat BGN Turun Gunung Investigasi Kasus Keracunan Massal Program MBG di Cisarua Bandung Barat Dugaan Keracunan Bikin Trauma, Sejumlah Warga Cisarua Bandung Barat Tolak MBG Dugaan Keracunan Bikin Trauma, Sejumlah Warga Cisarua Bandung Barat Tolak MBG Dugaan Keracunan Bikin Trauma, Sejumlah Warga Cisarua Bandung Barat Tolak MBG Dugaan Keracunan Bikin Trauma, Sejumlah Warga Cisarua Bandung Barat Tolak MBG Evaluasi Besar-besaran MBG di KBB, Wakil Rakyat Minta Bupati Kumpulkan Semua Pengelola SPPG Evaluasi Besar-besaran MBG di KBB, Wakil Rakyat Minta Bupati Kumpulkan Semua Pengelola SPPG Evaluasi Besar-besaran MBG di KBB, Wakil Rakyat Minta Bupati Kumpulkan Semua Pengelola SPPG Evaluasi Besar-besaran MBG di KBB, Wakil Rakyat Minta Bupati Kumpulkan Semua Pengelola SPPG Cegah Keracunan, Pemkab Garut Wajibkan Penjamah Makanan MBG Punya SLHS Cegah Keracunan, Pemkab Garut Wajibkan Penjamah Makanan MBG Punya SLHS Cegah Keracunan, Pemkab Garut Wajibkan Penjamah Makanan MBG Punya SLHS Cegah Keracunan, Pemkab Garut Wajibkan Penjamah Makanan MBG Punya SLHS Kritik Klaim Prabowo tentang Keberhasilan MBG, JPPI: Pemerintah Sepelekan Keselamatan Nyawa Anak Kritik Klaim Prabowo tentang Keberhasilan MBG, JPPI: Pemerintah Sepelekan Keselamatan Nyawa Anak Kritik Klaim Prabowo tentang Keberhasilan MBG, JPPI: Pemerintah Sepelekan Keselamatan Nyawa Anak Kritik Klaim Prabowo tentang Keberhasilan MBG, JPPI: Pemerintah Sepelekan Keselamatan Nyawa Anak",Malby Abdul Rojak,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/20/6181394.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019731558/pasca-insiden-keracunan-sekolah-di-tasikmalaya-tolak-mbg?page=all,1c5af3af88e5487cad61b5e433a0ca17bbe5809abf90c8363ed493a6b4f3336e,2025-11-13 19:52:23.380 523,kompas,mbg,2025-10-30 18:33:16,Istana Jelaskan Alasan Prabowo Bentuk Tim Koordinasi MBG,"JAKARTA, KOMPAS.com -Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menungkapkan, Preside Prabowo Subianto membentuk Tim Koordinasi Penyelenggara Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk membantu tugas Badan Gizi Nasional (BGN).""Jadi, begini, untuk membantuBadan Gizi Nasionalkemudian pemerintah, Bapak Presiden, membentuk yang namanya tim koordinasi,"" ungkap Prasetyo di Antara Heritage Center, Jakarta Pusat, Kamis (30/10/2025).Dia menambahkan, kehadiran tim koordinasi ini akan melakukan komunikasi lintas sektor guna memperkuat tata kelola MBG.Baca juga:Ini Susunan Tim Koordinasi MBG Bentukan Prabowo, Apa Tugasnya?""Tim koordinasi inilah yang kemudian secara lintas sektor, lintas kementerian diharapkan bisa memperkuat tata kelola pelaksanaan MBG,"" ucapnya.Meski begitu, ia menekankan program MBG tetap akan ditangani BGN.""Iya, iya (tetap),"" kata Prasetyo.Sebelumnya, PresidenPrabowo Subiantomenetapkan Wakil Kepala BGN Nanik Sudaryati Deyang sebagai Ketua Pelaksana Harian Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program MBG.Baca juga:Kata Kepala BGN Usai Prabowo Tunjuk Nanik Deyang Jadi Ketua Pelaksana Tim Koordinasi MBGPenetapan itu tertuang dalam Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 28 Tahun 2025 tentang Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program MBG.""Penunjukan ini merupakan mandat penting yang menegaskan komitmen penuh BGN untuk memastikan setiap porsi makanan memenuhi standar gizi terbaik, terkoordinasi secara efektif, dan berjalan tanpa hambatan di seluruh daerah, kata Nanik dalam keterangan resmi, Rabu (29/10/2025).Nantinya, Nanik akan memimpin pelaksanaan tugas harian Tim Koordinasi serta menyelenggarakan rapat rutin minimal dua kali sebulan, atau sewaktu-waktu bila diperlukan, sebagai bahan laporan Ketua Tim Koordinasi kepada Presiden.Baca juga:Ini Tugas Tim Koordinasi MBG Bentukan PrabowoNanik akan didampingi Deputi Bidang Koordinasi Keterjangkauan dan Keamanan Pangan Kemenko Bidang Pangan sebagai Wakil Ketua Pelaksana Harian.Keputusan ini didasari oleh pertimbangan akan pentingnya peningkatan pemenuhan gizi dan ketahanan pangan, peningkatan kualitas pendidikan, serta penguatan ekonomi lokal.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com -Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menungkapkan, Preside Prabowo Subianto membentuk Tim Koordinasi Penyelenggara Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk membantu tugas Badan Gizi Nasional (BGN). ""Jadi, begini, untuk membantuBadan Gizi Nasionalkemudian pemerintah, Bapak Presiden, membentuk yang namanya tim koordinasi,"" ungkap Prasetyo di Antara Heritage Center, Jakarta Pusat, Kamis (30/10/2025). Dia menambahkan, kehadiran tim koordinasi ini akan melakukan komunikasi lintas sektor guna memperkuat tata kelola MBG. Baca juga:Ini Susunan Tim Koordinasi MBG Bentukan Prabowo, Apa Tugasnya? ""Tim koordinasi inilah yang kemudian secara lintas sektor, lintas kementerian diharapkan bisa memperkuat tata kelola pelaksanaan MBG,"" ucapnya. Meski begitu, ia menekankan program MBG tetap akan ditangani BGN. ""Iya, iya (tetap),"" kata Prasetyo. Sebelumnya, PresidenPrabowo Subiantomenetapkan Wakil Kepala BGN Nanik Sudaryati Deyang sebagai Ketua Pelaksana Harian Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program MBG. Baca juga:Kata Kepala BGN Usai Prabowo Tunjuk Nanik Deyang Jadi Ketua Pelaksana Tim Koordinasi MBG Penetapan itu tertuang dalam Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 28 Tahun 2025 tentang Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program MBG. ""Penunjukan ini merupakan mandat penting yang menegaskan komitmen penuh BGN untuk memastikan setiap porsi makanan memenuhi standar gizi terbaik, terkoordinasi secara efektif, dan berjalan tanpa hambatan di seluruh daerah, kata Nanik dalam keterangan resmi, Rabu (29/10/2025). Nantinya, Nanik akan memimpin pelaksanaan tugas harian Tim Koordinasi serta menyelenggarakan rapat rutin minimal dua kali sebulan, atau sewaktu-waktu bila diperlukan, sebagai bahan laporan Ketua Tim Koordinasi kepada Presiden. Baca juga:Ini Tugas Tim Koordinasi MBG Bentukan Prabowo Nanik akan didampingi Deputi Bidang Koordinasi Keterjangkauan dan Keamanan Pangan Kemenko Bidang Pangan sebagai Wakil Ketua Pelaksana Harian. Keputusan ini didasari oleh pertimbangan akan pentingnya peningkatan pemenuhan gizi dan ketahanan pangan, peningkatan kualitas pendidikan, serta penguatan ekonomi lokal.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/Ciz9PKUeFT9RCRe30sVcksEUlXI=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/30/69034a8ee538e.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/30/18331661/istana-jelaskan-alasan-prabowo-bentuk-tim-koordinasi-mbg,c03d108fea68429784b55fa6bf85abd62855699703393cc96649a4a67ea1ccb1,2025-11-13 19:52:40.507 524,pikiranrakyat,mbg,2025-10-20 07:06:00,"Kritik Klaim Prabowo tentang Keberhasilan MBG, JPPI: Pemerintah Sepelekan Keselamatan Nyawa Anak","PIKIRAN RAKYAT- Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mengkritik klaim Presiden Prabowo Subianto yang menyebutkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah berhasil 99,9 persen, karena hanya 0,0007 persen penerima keracunan. JPPI menilai klaim tersebut menunjukkan pemerintah sedang menormalisasi MBG yang amburadul, sekaligus menyepelekan keselamatan nyawa anak. Mereka juga menilai klaim itu disampaikan sembari menyebut kasus keracunan sebagai hal ""masih dalam batas ilmiah"". Presiden, menurut JPPI, tampaknya lupa bahwa di balik angka itu ada ribuan anak yang keracunan dan keselamatannya terancam. Bahkan, jumlah korban keracunan sama sekali tidak mencerminkan realitas. Baca Juga:Prabowo Bakal Perketat SOP MBG, Cegah Insiden Keracunan Nyatanya, banyak sekolah dipaksa menandatangani surat pernyataan agar tidak mengungkapkan kasus keracunan. Akibatnya, kasus-kasus nyata justru hilang dan sengaja ditutupi. ""Kalau angka ditampilkan tapi fakta disembunyikan, itu bukan keberhasilan, tapi kegagalan yang sengaja dimanipulasi, tegas Ubaid Matraji, Koordinator Nasional JPPI dalam siaran pers. JPPI mencatat, sejak bulan September 2025 hingga kini, laporan korban keracunan tiap pekan mencapai ribuan. Periode 13-19 Oktober 2025, korban keracunan MBG tercatat sebanyak 1.602 anak. Korban pada periode itu mengalami peningkatan dibanding pekan sebelumnya, 1.084 anak. Jika ditotal, jumlah korban per 19 Oktober 2025 mencapai 13.168 anak. Pada pekan ini, JPPI mencapat lima provinsi dengan korban keracunan terbanyak adalah Jawa Barat 549 korban, Daerah Istimewa Yogyakarta 491 korban, Jawa Tengah 270 korban, Sumatera Utara 99 korban, Nusa Tenggara Barat 84 korban. ""Sekali lagi saya tekankan, ini hanya data berdasarkan laporan, artinya yang tidak dilaporkan dan tidak terendus oleh publik, pasti lebih banyak lagi. Harusnya, BGN melindungi pelapor dan pengungkap kasus keracunan, bukan malah menakut-nakutinya dengan mengintimidasi harus menandatangani surat pernyataan dan merahasikan kalau ada kasus keracunan, ucap Ubaid. JPPI menilai ada yang janggal dengan surat pernyataan yang harus ditantangani oleh sekolah. Isi surat pernyataan di berbagai sekolah hampir sama, yaitu memuat klausul kerahasiaan jika terjadi keracunan MBG. ""Saya menduga dan mencurigai ini bukan inisiasi dari SPPG, tapi ada format template yang mengkomando supaya sekolah-sekolah mau teken perjanjian dengan SPPG, ujar Ubaid menambahkan. Fakta di lapangan justru menunjukkan MBG masih kacau balau di hampir semua aspek. Pertama, MBG tak punya dasar hukum. JPPI memandang program tersebut terkesan asal-asalan. Sudah menghabiskan dana triliunan, tetapi MBG tidak punya dasar hukum. Draf Perpres tentang MBG, yang dijadikan dasar hukum program, masih dibahas dan belum final. Ironisnya, menurut JPPI, publik tidak tahu bagaimana isi draf perpres itu hingga kini. Masyarakat sipil juga tidak dilibatkan dalam pembahasannya. Perpresnya belum jadi. Prosesnya tertutup, pelaksanaannya semrawut, tidak ada transparansi, tapi presiden sudah klaim berhasil. Ini omon-omon apa lagi?, ujar Ubaid. Kedua, dana senilai 70 triliun dikembalikan ke negara, tetapi ada banyak kasus SPPG tutup karena belum dibayar. Keputusan BGN yang kembalikan 70 triliun ke negara, bukanlah sikap patriot bangsa seperti yang disampaikan lresiden. Tetapi, hal itu menunjukkan buruknya perencanaan dan minimnya akuntabilitas. Keputusan itu, menurut JPPI, juga aneh karena banyak SPPG yang ternyata saat ini terpaksa tutup karena dana yang belum cair. Pada Oktober saja, JPPI menerima laporan beberapa SPPG tutup sementara, antara lain di Lebak, Sleman, Gunung Kidul, Wonosobo, Jepara, Polewali Mandar, dan Denpasar. ""Dapur-dapur di daerah ini kan yang baru terendus publik, yang luput dari pantauan dan tidak masuk laporan, tentu diduga kuat sangat banyak, ucap Ubaid. Ketiga, JPPI menduga adanya bau korupsi dan konflik kepentingan yang tercium menyengat. Konflik kepentingan antara pejabat pelaksana, pengawas, penegak hukum, dan juga pihak penyedia dinilai sangat marak. Siswa menyantap Makan Mergizi Gratis (MBG) di SDN 008 Mohamad Toha, Kota Bandung, Rabu (1/10/2025). Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyarankan agar program MBG dihentikan sementara. Langkah ini diambil menyusul maraknya kasus keracunan massal yang dialami para penerima manfaat, mulai dari murid sekolah hingga ibu menyusui di sejumiah kabupaten dan kota di Jawa Barat.* Siswa menyantap Makan Mergizi Gratis (MBG) di SDN 008 Mohamad Toha, Kota Bandung, Rabu (1/10/2025). Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyarankan agar program MBG dihentikan sementara. Langkah ini diambil menyusul maraknya kasus keracunan massal yang dialami para penerima manfaat, mulai dari murid sekolah hingga ibu menyusui di sejumiah kabupaten dan kota di Jawa Barat.* Siswa menyantap Makan Mergizi Gratis (MBG) di SDN 008 Mohamad Toha, Kota Bandung, Rabu (1/10/2025). Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyarankan agar program MBG dihentikan sementara. Langkah ini diambil menyusul maraknya kasus keracunan massal yang dialami para penerima manfaat, mulai dari murid sekolah hingga ibu menyusui di sejumiah kabupaten dan kota di Jawa Barat.* Hal tersebut jelas membuka ruang korupsi dan kolusi. Belum lagi, soal kasus pemotongan harga per porsi dan juga ruang-ruang gelap penyelewengan dana antara pihak SPPG, yayasan, dan Mitra MBG. Permainan kotor di antara SPPG, yayasan, dan mitra MBG sudah jadi rahasia umum. Bau korupsinya menyengat ke mana-mana. Pejabat pelaksana, pengawas, bahkan aparat penegak hukum terlibat konflik kepentingan yang saling melindungi. Ini bukan sekadar salah urus, tapi sudah masuk wilayah kolusi yang sistemik, kata Ubaid. Karena pelaksanaan yang masih amburadul, masih banyak anak yang kekurangan gizi, yang harusnya didahulukan dan diperioritaskan, ternyata malah banyak belum mendapatkan program tersebut. Musababnya, dapur MBG masih terpusat di kota-kota, belum sampai ke daerah-darah dengan angka ketercukupan gizinya masih di bawah rata-rata, apalagi di darah 3T yang sangat membutuhkan juga belum menikmati MBG ini. Sebaliknya, anak-anak orang kaya di kota-kota malah kebagian duluan. Bagi saya, klaim 99,9 persen sukses hanyalah propaganda politik yang menipu publik, ujar Ubaid. Baca Juga:Prabowo Optimis Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Bisa Dicapai, MBG dan Koperasi Desa Merah Putih Jadi Mesin Utama JPPI menegaskan, MBG bukan sekadar soal porsi makanan, tapi soal keselamatan dan hak anak atas pangan bergizi yang aman. Karena itu, JPPI mendesak pemerintah menghentikan sementara penyaluran MBG, sampai ada aturan yang jelas dan semua wilayah dan SPPG memenuhi standar keamanan pangan. Mereka juga meminta pembentuk tim investigasi independen yang melibatkan masyarakat sipil, tenaga kesehatan, dan pihak sekolah untuk mengungkap kasus keracunan dan menindak pelaku kelalaian. Sekolah dan guru juga harus dilindungi dari intimidasi. JPPI mendesak penghentian praktik pemaksaan surat kerahasiaan dan lindungi pelapor kasus keracunan, dugaan korupsi, dan juga paket MBG yang tidak bergizi. Di sisi lain, JPPI mendesak pembukaan dan pengesahan Perpres MBG secara transparan, dengan melibatkan masyarakat sipil dalam pembahasan dan pengawasannya. JPPI mendesak pula audit dana dan rantai distribusi MBG, agar program bebas dari korupsi, konflik kepentingan, dan manipulasi data. Kalau pemerintah serius ingin menyehatkan anak bangsa, hentikan propaganda angka, benahi sistemnya dari hulu ke hilir,"" ucap dia. ""Keberhasilan sejati bukan ketika Presiden puas dengan statistik, tapi ketika setiap anak Indonesia benar-benar makan bergizi, aman, dan bebas dari kebohongan,"" kata Ubaid lagi.*** Berita PilihanAnggaran Dikembalikan, BGN Jamin 82,9 Juta Orang Tetap Terima MBGSentimen Negatif MBG 100 Hari Prabowo-Gibran, Riset Indef Ungkap Tim Istana Sama Sekali Tak MemantauBGN Turun Gunung Investigasi Kasus Keracunan Massal Program MBG di Cisarua Bandung BaratDugaan Keracunan Bikin Trauma, Sejumlah Warga Cisarua Bandung Barat Tolak MBGEvaluasi Besar-besaran MBG di KBB, Wakil Rakyat Minta Bupati Kumpulkan Semua Pengelola SPPG Berita PilihanAnggaran Dikembalikan, BGN Jamin 82,9 Juta Orang Tetap Terima MBGSentimen Negatif MBG 100 Hari Prabowo-Gibran, Riset Indef Ungkap Tim Istana Sama Sekali Tak MemantauBGN Turun Gunung Investigasi Kasus Keracunan Massal Program MBG di Cisarua Bandung BaratDugaan Keracunan Bikin Trauma, Sejumlah Warga Cisarua Bandung Barat Tolak MBGEvaluasi Besar-besaran MBG di KBB, Wakil Rakyat Minta Bupati Kumpulkan Semua Pengelola SPPG Berita Pilihan Anggaran Dikembalikan, BGN Jamin 82,9 Juta Orang Tetap Terima MBGSentimen Negatif MBG 100 Hari Prabowo-Gibran, Riset Indef Ungkap Tim Istana Sama Sekali Tak MemantauBGN Turun Gunung Investigasi Kasus Keracunan Massal Program MBG di Cisarua Bandung BaratDugaan Keracunan Bikin Trauma, Sejumlah Warga Cisarua Bandung Barat Tolak MBGEvaluasi Besar-besaran MBG di KBB, Wakil Rakyat Minta Bupati Kumpulkan Semua Pengelola SPPG Anggaran Dikembalikan, BGN Jamin 82,9 Juta Orang Tetap Terima MBG Anggaran Dikembalikan, BGN Jamin 82,9 Juta Orang Tetap Terima MBG Anggaran Dikembalikan, BGN Jamin 82,9 Juta Orang Tetap Terima MBG Anggaran Dikembalikan, BGN Jamin 82,9 Juta Orang Tetap Terima MBG Sentimen Negatif MBG 100 Hari Prabowo-Gibran, Riset Indef Ungkap Tim Istana Sama Sekali Tak Memantau Sentimen Negatif MBG 100 Hari Prabowo-Gibran, Riset Indef Ungkap Tim Istana Sama Sekali Tak Memantau Sentimen Negatif MBG 100 Hari Prabowo-Gibran, Riset Indef Ungkap Tim Istana Sama Sekali Tak Memantau Sentimen Negatif MBG 100 Hari Prabowo-Gibran, Riset Indef Ungkap Tim Istana Sama Sekali Tak Memantau BGN Turun Gunung Investigasi Kasus Keracunan Massal Program MBG di Cisarua Bandung Barat BGN Turun Gunung Investigasi Kasus Keracunan Massal Program MBG di Cisarua Bandung Barat BGN Turun Gunung Investigasi Kasus Keracunan Massal Program MBG di Cisarua Bandung Barat BGN Turun Gunung Investigasi Kasus Keracunan Massal Program MBG di Cisarua Bandung Barat Dugaan Keracunan Bikin Trauma, Sejumlah Warga Cisarua Bandung Barat Tolak MBG Dugaan Keracunan Bikin Trauma, Sejumlah Warga Cisarua Bandung Barat Tolak MBG Dugaan Keracunan Bikin Trauma, Sejumlah Warga Cisarua Bandung Barat Tolak MBG Dugaan Keracunan Bikin Trauma, Sejumlah Warga Cisarua Bandung Barat Tolak MBG Evaluasi Besar-besaran MBG di KBB, Wakil Rakyat Minta Bupati Kumpulkan Semua Pengelola SPPG Evaluasi Besar-besaran MBG di KBB, Wakil Rakyat Minta Bupati Kumpulkan Semua Pengelola SPPG Evaluasi Besar-besaran MBG di KBB, Wakil Rakyat Minta Bupati Kumpulkan Semua Pengelola SPPG Evaluasi Besar-besaran MBG di KBB, Wakil Rakyat Minta Bupati Kumpulkan Semua Pengelola SPPG",Bambang Arifianto,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/15/3960837729.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019729866/kritik-klaim-prabowo-tentang-keberhasilan-mbg-jppi-pemerintah-sepelekan-keselamatan-nyawa-anak?page=all,5b5cbca861cef972771b27c1e2a5bd0c559d6b0f00906e210fd84ba15c9afcb8,2025-11-13 19:52:44.932 525,okezone,mbg,2025-10-09 09:10:20,"Viral Menu MBG Berisi Pangsit Goreng, Ini Penjelasan BGN","JAKARTA Viral lagi temuan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Depok yang dinilai tidak memenuhi standar gizi. Menu yang dipersoalkan berupa pangsit goreng, kentang rebus, wortel rebus, pisang, dan saus tomat. Badan Gizi Nasional (BGN) pun buka suara soal menu MBG tersebut. BGN menjelaskan bahwa berdasarkan hasil inspeksi mendadak (sidak) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mampang 1 Depok, pangsit goreng sebenarnya berisi tahu, telur, dan ayam, bukan hanya kulit pangsit seperti yang terlihat di foto unggahan. ""Yang beredar di media benar hanya pangsit goreng satu biji, beberapa potong kentang rebus, beberapa potong wortel, pisang, saus tomat. Pangsit goreng itu sesungguhnya tidak hanya kulit pangsit, namun juga berisi tahu, telur, dan ayam,"" kata Anggota Tim Investigasi Independen BGN, Raniah Salsabila, Kamis (9/10/2025). Untuk penggunaan kentang sebagai menu pengganti, Raniah mengungkapkan ini dilakukan untuk mengurangi sisa makanan terbuang ( food waste ) yang sebelumnya banyak berasal dari nasi dan sayur. ""Sementara, menu di hari lain sudah cukup sesuai dengan standar kelayakan dan ketentuan,"" tambahnya. Lebih lanjut, Raniah menyatakan bahwa dari sisi fasilitas, dapur SPPG Mampang 1 dinilai cukup layak, meski beberapa aspek infrastruktur masih perlu dilengkapi agar lebih sesuai dengan Petunjuk Teknis Program MBG. Sebagai tindak lanjut, Tim Investigasi merekomendasikan beberapa hal untuk memastikan pelayanan gizi yang optimal. ""Perlu evaluasi menu dan porsi makanan, serta perbaikan dan kelengkapan infrastruktur SPPG sesuai dengan Juknis MBG,"" kata Raniah. Sementara itu, Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, menegaskan bahwa setiap SPPG wajib mematuhi Standar Operasional Prosedur (SOP) dan memenuhi tingkat kecukupan gizi yang telah ditetapkan oleh BGN. ""SPPG harus menjadi garda terdepan dalam menjaga mutu layanan gizi. Setiap dapur wajib memastikan menu yang disajikan tidak hanya aman dan higienis, tetapi juga memenuhi komposisi gizi yang cukup bagi penerima manfaat,"" kata Hida. JAKARTA Viral lagi temuan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Depok yang dinilai tidak memenuhi standar gizi. Menu yang dipersoalkan berupa pangsit goreng, kentang rebus, wortel rebus, pisang, dan saus tomat. Badan Gizi Nasional (BGN) pun buka suara soal menu MBG tersebut. BGN menjelaskan bahwa berdasarkan hasil inspeksi mendadak (sidak) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mampang 1 Depok, pangsit goreng sebenarnya berisi tahu, telur, dan ayam, bukan hanya kulit pangsit seperti yang terlihat di foto unggahan. ""Yang beredar di media benar hanya pangsit goreng satu biji, beberapa potong kentang rebus, beberapa potong wortel, pisang, saus tomat. Pangsit goreng itu sesungguhnya tidak hanya kulit pangsit, namun juga berisi tahu, telur, dan ayam,"" kata Anggota Tim Investigasi Independen BGN, Raniah Salsabila, Kamis (9/10/2025). Untuk penggunaan kentang sebagai menu pengganti, Raniah mengungkapkan ini dilakukan untuk mengurangi sisa makanan terbuang ( food waste ) yang sebelumnya banyak berasal dari nasi dan sayur. ""Sementara, menu di hari lain sudah cukup sesuai dengan standar kelayakan dan ketentuan,"" tambahnya. Lebih lanjut, Raniah menyatakan bahwa dari sisi fasilitas, dapur SPPG Mampang 1 dinilai cukup layak, meski beberapa aspek infrastruktur masih perlu dilengkapi agar lebih sesuai dengan Petunjuk Teknis Program MBG. Sebagai tindak lanjut, Tim Investigasi merekomendasikan beberapa hal untuk memastikan pelayanan gizi yang optimal. ""Perlu evaluasi menu dan porsi makanan, serta perbaikan dan kelengkapan infrastruktur SPPG sesuai dengan Juknis MBG,"" kata Raniah. Sementara itu, Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, menegaskan bahwa setiap SPPG wajib mematuhi Standar Operasional Prosedur (SOP) dan memenuhi tingkat kecukupan gizi yang telah ditetapkan oleh BGN. ""SPPG harus menjadi garda terdepan dalam menjaga mutu layanan gizi. Setiap dapur wajib memastikan menu yang disajikan tidak hanya aman dan higienis, tetapi juga memenuhi komposisi gizi yang cukup bagi penerima manfaat,"" kata Hida. (Feby Novalius)",Feby Novalius,https://img.okezone.com/content/2025/10/09/320/3175536/makan_bergizi-dklx_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/10/09/320/3175536/viral-menu-mbg-berisi-pangsit-goreng-ini-penjelasan-bgn?page=all,b59905675853c33cf72b20d361811926febb5b425d27ff7b93dca9d25cc9c596,2025-11-13 19:52:27.564 597,detik,mbg,2025-11-11 16:56:00,"Gaji Petugas MBG Terlambat Dibayar, BGN Buka Suara","Badan Gizi Nasional (BGN) buka suara mengenai kabar keterlambatan pembayaran gaji kepada sejumlah petugas yang terlibat dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). BGN memastikan hal itu terjadi bukan karena BGN tidak memiliki anggaran, tapi karena ada masalah teknis administratif. Dalam keterangannya, BGN mengungkapkan jumlah petugas yang terlibat dalam program sangat besar, terdiri dari sekitar 30.000 SPPI, serta petugas Akuntan (AK) dan Ahli Gizi (AG) yang jumlahnya menyesuaikan dengan kebutuhan lapangan. Volume data dan proses administrasi dalam jumlah tersebut menjadi salah satu faktor teknis yang memerlukan penyesuaian dan sinkronisasi ulang. Wakil Kepala BGN, Nanik Sudaryati Deyang, menjelaskan proses penyesuaian administrasi masih berlangsung, khususnya untuk SPPI Batch III yang belum berstatus PPPK, serta sebagian petugas AG dan AK. Sementara itu, untuk SPPI Batch I dan II yang sudah berstatus PPPK, pembayaran gaji tidak mengalami hambatan. ""Ini murni masalah teknis administratif. Jumlah petugas yang harus kami verifikasi sangat besar dan beberapa di antaranya membutuhkan penyesuaian status administrasi. Kami memastikan proses ini segera tuntas,"" ujar Nanik kepada wartawan, Selasa (11/11/2025). Nanik memastikan seluruh petugas akan menerima haknya secara penuh. Dia mengatakan pembayaran gaji yang belum terproses dalam beberapa minggu terakhir akan dirapel dan diprioritaskan selesai minggu ini. ""Kami sudah mengarahkan seluruh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang terlibat agar bekerja lebih proaktif dan memastikan tidak ada keterlambatan terulang. Seluruh gaji petugas sedang diproses dan akan dirapel sesuai haknya,"" ucap Nanik. Lebih lanjut, Nanik menegaskan BGN telah menunjuk kedeputian terkait sebagai leading sector penggajian dan menginstruksikan seluruh unit teknis, termasuk Kepala Biro Umum dan Keuangan dan PPSPM, untuk menyelesaikan koordinasi secara segera dan terstruktur. ""Kami mengawal penuh setiap tahapan. Kami ingin memastikan seluruh petugas (SPPI, AG, dan AK) mendapatkan haknya tepat waktu, tanpa ada isu berulang di kemudian hari,"" tegasnya. Diketahui, media sosial BGN, tepatnya Instagram resminya BGN, dibanjiri sejumlah komentar. Mereka mengeluh BGN belum membayar gaji mereka. Keluhan itu tertulis di kolom komentar setiap postingan BGN. Ada yang mengatakan peserta SPPI baru menerima pembayaran sebanyak dua kali, padahal di SPK tertulis bahwa pembayaran dilakukan setiap awal bulan. Simak Video: Penjelasan BGN soal Gaji Petugas MBG Belum Dibayar",Zunita Putri -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/10/21/wakil-kepala-badan-gizi-nasional-bgn-nanik-s-deyang-1761034695551_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8205675/gaji-petugas-mbg-terlambat-dibayar-bgn-buka-suara,c0ecb91f08a120789178749d563c1032e76d44c80fb80fad4061ddce31a2e8ab,2025-11-13 19:56:35.962 677,pikiranrakyat,mbg,2025-10-03 23:52:50,"Lagi, belasan Murid di Ciamis Keracunan Makanan MBG","PIKIRAN RAKYAT -Kasus dugaan keracunan usai menyantap menu makan bergizi gratis (MBG) kembali terjadi di tatar galuh Ciamis.Belasan siswa di Kecamatan Kawali terpaksa dilarikan ke Puskesmas usai mengalami gejala keracunan, Jumat, 4 Oktober 2025.Pantauan di Puskesmas Kawali, tenaga medis maupun perawat sibuk menangani korban. Banyak orangtua siswa datang ke tempat tersebut untuk melihat kondisi kesehatan anaknya.Pasien mulai dirujuk ke Puskesmas Kawali, dengan keluhan sama, yakni perut mual, kepala pusing, dan muntah, serta ada yang sesak nafas.Baca Juga:Cegah Keracunan, Disdik Minta Sampel Makanan MBG untuk Dicek Sebelum Dibagikan ke SiswaSebelumnya mereka mendapat perawatan di ruang UKS. Hingga pukul 15.00, tercatat ada 14 anak yang dirawat di tempat tersebut. Sebanyak 13 anak dari SDN 1 Sindangsari dan seorang dari MI Sindangsari.""Hanya beberapa saat setelah makan bubur kacang hijau, kepala langsung pusing dan mual. Saya juga sempat bersandar di pangkuan teman, kemudian dibawa ke UKS,"" kata Dimas, murid kelas V SDN Sindangsari.Dia juga mengungkap, guru sudah mengingatkan jika mendapat makanan yang bau agar tidak dimakan, karena basi.""Ada yang makan tetapi tidak ke sini (puskesmas). Mungkin ini sudah waktunya,"" ujarnya.Baca Juga:299 Pelajar Garut Jadi Korban Keracunan, Dinkes Gelar Pelatihan Keamanan PanganTerpisah, Ny Euis menyebutkan, anaknya masuk Puskesmas Kawali sekira pukul 15.00. Gejala keracunan dirasakan anaknya setelah pulang sekolah. Usai salat Jumat, anaknya mengeluh perut mual, muntah, dan pusing.""Melihat gejala keracunan, langsung dibawa ke puskesmas. Selain mual, muntah, pusing, juga demam,"" kata Euis.Sebelum kejadian, katanya, ia menerima telefon dari guru yang menyarankan agar anaknya diberi minum air kelapa muda.""Saya juga bingung, disuruh minum air kelapa muda. Ternyata kejadian, keracunan,"" katanya.Sementara itu, Kepala SDN 1 Sindangsari, Kawali, Gustandi, mengatakan bahwa yang keracunan adalah siswa kelas II dan VI. Mereka mengalami gejala yang sama, yaitu mual, muntah, dan kepala pusing.Baca Juga:Cegah Keracunan, Disdik Minta Sampel Makanan MBG untuk Dicek Sebelum Dibagikan ke Siswa""Kejadiannya begitu cepat. Hanya sepuluh menit setelah makan, langsung merasakan gejala. Siswa yang keracunan langsung di rujuk ke puskesmas,"" tuturnya.Dia menyebutkan, menu MBG yang dibagikan terdiri dari bubur kacang hijau, roti, keju, dan puding buah.Sementara itu, Kepala Puskesmas Kawali, Aang Kurniawan mengatakan, kali pertama pihaknya menerima 8 pasien keracunan. Kemudian bertambah, hingga pukul 15.00 menangani 14 korban. Mereka berasal dari dua sekolah berbeda.""Setelah ditangani, 2 anak di antaranya sudah pulang. Keluhannya sama, mual, muntah, dan pusing. Mudah-mudahan semuanya segera membaik,"" ucapnya.Baca Juga:299 Pelajar Garut Jadi Korban Keracunan, Dinkes Gelar Pelatihan Keamanan PanganBerkenaan dengan kejadian tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, Rizali, belum dapat memastikan apakah keracunan itu berkenaan dengan MBG atau sebab lain. Alasannya, masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.""Saat ini diduga ada keracunan, tetapi belum pasti apakah dari MBG atau bukan. Untuk memastikan, harus menunggu hasil laboratorium. Inkubasinya sangat cepat, kurang dari satu jam,"" kata Rizali.Pihaknya pun telah mengambil sampel makanan, minuman, dan beberapa lainnya dari dapur SPPG yang memasok MBG ke sekolah tersebut.""Kami kumpulkan sampel lengkap dan selanjutnya pemeriksaan laboratorium, untuk menemukan penyebab kejadian tersebut. Pemeriksaan kultur jaringan butuh waktu sekitar dua minggu,"" katanya.Baca Juga:Pemberian Honor Guru Penanggung Jawab MBG di Sekolah Dinilai Bukan SolusiRizali juga mengungkapkan, sampai saat ini pun, hasil pemeriksaan kasus keracunan makanan usai siswa SMPN 4 Pamarican menyantap menu MBG pada Senin, 29 September 2025, belum keluar.Sementara itu, terkait dengan operasional SPPG Ciamis Lumbung Awiluar, dia mengatakan, hal tersebut merupakan kewenangan Badan Gizi Nasional ( BGN).Lebih lanjut dia mengatakan, sampai saat ini belum satu pun dari 74 SPPG Ciamis yang mengantongi sertifikat laik higiene sanitasi (SLHS). Namun demikian, permintaan pengurusan sertifikat tersebut sudah diterima.""Kami koordinasikan dengan instansi terkait ,DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu). Kami juga koordinasi dengan ketua SPPG Ciamis dan pertemuan dengan seluruh pemilik SPPG,"" katanya.*** PIKIRAN RAKYAT -Kasus dugaan keracunan usai menyantap menu makan bergizi gratis (MBG) kembali terjadi di tatar galuh Ciamis.Belasan siswa di Kecamatan Kawali terpaksa dilarikan ke Puskesmas usai mengalami gejala keracunan, Jumat, 4 Oktober 2025.Pantauan di Puskesmas Kawali, tenaga medis maupun perawat sibuk menangani korban. Banyak orangtua siswa datang ke tempat tersebut untuk melihat kondisi kesehatan anaknya.Pasien mulai dirujuk ke Puskesmas Kawali, dengan keluhan sama, yakni perut mual, kepala pusing, dan muntah, serta ada yang sesak nafas.Baca Juga:Cegah Keracunan, Disdik Minta Sampel Makanan MBG untuk Dicek Sebelum Dibagikan ke SiswaSebelumnya mereka mendapat perawatan di ruang UKS. Hingga pukul 15.00, tercatat ada 14 anak yang dirawat di tempat tersebut. Sebanyak 13 anak dari SDN 1 Sindangsari dan seorang dari MI Sindangsari.""Hanya beberapa saat setelah makan bubur kacang hijau, kepala langsung pusing dan mual. Saya juga sempat bersandar di pangkuan teman, kemudian dibawa ke UKS,"" kata Dimas, murid kelas V SDN Sindangsari.Dia juga mengungkap, guru sudah mengingatkan jika mendapat makanan yang bau agar tidak dimakan, karena basi.""Ada yang makan tetapi tidak ke sini (puskesmas). Mungkin ini sudah waktunya,"" ujarnya.Baca Juga:299 Pelajar Garut Jadi Korban Keracunan, Dinkes Gelar Pelatihan Keamanan PanganTerpisah, Ny Euis menyebutkan, anaknya masuk Puskesmas Kawali sekira pukul 15.00. Gejala keracunan dirasakan anaknya setelah pulang sekolah. Usai salat Jumat, anaknya mengeluh perut mual, muntah, dan pusing.""Melihat gejala keracunan, langsung dibawa ke puskesmas. Selain mual, muntah, pusing, juga demam,"" kata Euis.Sebelum kejadian, katanya, ia menerima telefon dari guru yang menyarankan agar anaknya diberi minum air kelapa muda.""Saya juga bingung, disuruh minum air kelapa muda. Ternyata kejadian, keracunan,"" katanya.Sementara itu, Kepala SDN 1 Sindangsari, Kawali, Gustandi, mengatakan bahwa yang keracunan adalah siswa kelas II dan VI. Mereka mengalami gejala yang sama, yaitu mual, muntah, dan kepala pusing.Baca Juga:Cegah Keracunan, Disdik Minta Sampel Makanan MBG untuk Dicek Sebelum Dibagikan ke Siswa""Kejadiannya begitu cepat. Hanya sepuluh menit setelah makan, langsung merasakan gejala. Siswa yang keracunan langsung di rujuk ke puskesmas,"" tuturnya.Dia menyebutkan, menu MBG yang dibagikan terdiri dari bubur kacang hijau, roti, keju, dan puding buah.Sementara itu, Kepala Puskesmas Kawali, Aang Kurniawan mengatakan, kali pertama pihaknya menerima 8 pasien keracunan. Kemudian bertambah, hingga pukul 15.00 menangani 14 korban. Mereka berasal dari dua sekolah berbeda.""Setelah ditangani, 2 anak di antaranya sudah pulang. Keluhannya sama, mual, muntah, dan pusing. Mudah-mudahan semuanya segera membaik,"" ucapnya.Baca Juga:299 Pelajar Garut Jadi Korban Keracunan, Dinkes Gelar Pelatihan Keamanan PanganBerkenaan dengan kejadian tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, Rizali, belum dapat memastikan apakah keracunan itu berkenaan dengan MBG atau sebab lain. Alasannya, masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.""Saat ini diduga ada keracunan, tetapi belum pasti apakah dari MBG atau bukan. Untuk memastikan, harus menunggu hasil laboratorium. Inkubasinya sangat cepat, kurang dari satu jam,"" kata Rizali.Pihaknya pun telah mengambil sampel makanan, minuman, dan beberapa lainnya dari dapur SPPG yang memasok MBG ke sekolah tersebut.""Kami kumpulkan sampel lengkap dan selanjutnya pemeriksaan laboratorium, untuk menemukan penyebab kejadian tersebut. Pemeriksaan kultur jaringan butuh waktu sekitar dua minggu,"" katanya.Baca Juga:Pemberian Honor Guru Penanggung Jawab MBG di Sekolah Dinilai Bukan SolusiRizali juga mengungkapkan, sampai saat ini pun, hasil pemeriksaan kasus keracunan makanan usai siswa SMPN 4 Pamarican menyantap menu MBG pada Senin, 29 September 2025, belum keluar.Sementara itu, terkait dengan operasional SPPG Ciamis Lumbung Awiluar, dia mengatakan, hal tersebut merupakan kewenangan Badan Gizi Nasional ( BGN).Lebih lanjut dia mengatakan, sampai saat ini belum satu pun dari 74 SPPG Ciamis yang mengantongi sertifikat laik higiene sanitasi (SLHS). Namun demikian, permintaan pengurusan sertifikat tersebut sudah diterima.""Kami koordinasikan dengan instansi terkait ,DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu). Kami juga koordinasi dengan ketua SPPG Ciamis dan pertemuan dengan seluruh pemilik SPPG,"" katanya.*** PIKIRAN RAKYAT -Kasus dugaan keracunan usai menyantap menu makan bergizi gratis (MBG) kembali terjadi di tatar galuh Ciamis.Belasan siswa di Kecamatan Kawali terpaksa dilarikan ke Puskesmas usai mengalami gejala keracunan, Jumat, 4 Oktober 2025.Pantauan di Puskesmas Kawali, tenaga medis maupun perawat sibuk menangani korban. Banyak orangtua siswa datang ke tempat tersebut untuk melihat kondisi kesehatan anaknya.Pasien mulai dirujuk ke Puskesmas Kawali, dengan keluhan sama, yakni perut mual, kepala pusing, dan muntah, serta ada yang sesak nafas.Baca Juga:Cegah Keracunan, Disdik Minta Sampel Makanan MBG untuk Dicek Sebelum Dibagikan ke SiswaSebelumnya mereka mendapat perawatan di ruang UKS. Hingga pukul 15.00, tercatat ada 14 anak yang dirawat di tempat tersebut. Sebanyak 13 anak dari SDN 1 Sindangsari dan seorang dari MI Sindangsari.""Hanya beberapa saat setelah makan bubur kacang hijau, kepala langsung pusing dan mual. Saya juga sempat bersandar di pangkuan teman, kemudian dibawa ke UKS,"" kata Dimas, murid kelas V SDN Sindangsari.Dia juga mengungkap, guru sudah mengingatkan jika mendapat makanan yang bau agar tidak dimakan, karena basi.""Ada yang makan tetapi tidak ke sini (puskesmas). Mungkin ini sudah waktunya,"" ujarnya.Baca Juga:299 Pelajar Garut Jadi Korban Keracunan, Dinkes Gelar Pelatihan Keamanan PanganTerpisah, Ny Euis menyebutkan, anaknya masuk Puskesmas Kawali sekira pukul 15.00. Gejala keracunan dirasakan anaknya setelah pulang sekolah. Usai salat Jumat, anaknya mengeluh perut mual, muntah, dan pusing.""Melihat gejala keracunan, langsung dibawa ke puskesmas. Selain mual, muntah, pusing, juga demam,"" kata Euis.Sebelum kejadian, katanya, ia menerima telefon dari guru yang menyarankan agar anaknya diberi minum air kelapa muda.""Saya juga bingung, disuruh minum air kelapa muda. Ternyata kejadian, keracunan,"" katanya.Sementara itu, Kepala SDN 1 Sindangsari, Kawali, Gustandi, mengatakan bahwa yang keracunan adalah siswa kelas II dan VI. Mereka mengalami gejala yang sama, yaitu mual, muntah, dan kepala pusing.Baca Juga:Cegah Keracunan, Disdik Minta Sampel Makanan MBG untuk Dicek Sebelum Dibagikan ke Siswa""Kejadiannya begitu cepat. Hanya sepuluh menit setelah makan, langsung merasakan gejala. Siswa yang keracunan langsung di rujuk ke puskesmas,"" tuturnya.Dia menyebutkan, menu MBG yang dibagikan terdiri dari bubur kacang hijau, roti, keju, dan puding buah.Sementara itu, Kepala Puskesmas Kawali, Aang Kurniawan mengatakan, kali pertama pihaknya menerima 8 pasien keracunan. Kemudian bertambah, hingga pukul 15.00 menangani 14 korban. Mereka berasal dari dua sekolah berbeda.""Setelah ditangani, 2 anak di antaranya sudah pulang. Keluhannya sama, mual, muntah, dan pusing. Mudah-mudahan semuanya segera membaik,"" ucapnya.Baca Juga:299 Pelajar Garut Jadi Korban Keracunan, Dinkes Gelar Pelatihan Keamanan PanganBerkenaan dengan kejadian tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, Rizali, belum dapat memastikan apakah keracunan itu berkenaan dengan MBG atau sebab lain. Alasannya, masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.""Saat ini diduga ada keracunan, tetapi belum pasti apakah dari MBG atau bukan. Untuk memastikan, harus menunggu hasil laboratorium. Inkubasinya sangat cepat, kurang dari satu jam,"" kata Rizali.Pihaknya pun telah mengambil sampel makanan, minuman, dan beberapa lainnya dari dapur SPPG yang memasok MBG ke sekolah tersebut.""Kami kumpulkan sampel lengkap dan selanjutnya pemeriksaan laboratorium, untuk menemukan penyebab kejadian tersebut. Pemeriksaan kultur jaringan butuh waktu sekitar dua minggu,"" katanya.Baca Juga:Pemberian Honor Guru Penanggung Jawab MBG di Sekolah Dinilai Bukan SolusiRizali juga mengungkapkan, sampai saat ini pun, hasil pemeriksaan kasus keracunan makanan usai siswa SMPN 4 Pamarican menyantap menu MBG pada Senin, 29 September 2025, belum keluar.Sementara itu, terkait dengan operasional SPPG Ciamis Lumbung Awiluar, dia mengatakan, hal tersebut merupakan kewenangan Badan Gizi Nasional ( BGN).Lebih lanjut dia mengatakan, sampai saat ini belum satu pun dari 74 SPPG Ciamis yang mengantongi sertifikat laik higiene sanitasi (SLHS). Namun demikian, permintaan pengurusan sertifikat tersebut sudah diterima.""Kami koordinasikan dengan instansi terkait ,DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu). Kami juga koordinasi dengan ketua SPPG Ciamis dan pertemuan dengan seluruh pemilik SPPG,"" katanya.*** PIKIRAN RAKYAT -Kasus dugaan keracunan usai menyantap menu makan bergizi gratis (MBG) kembali terjadi di tatar galuh Ciamis.Belasan siswa di Kecamatan Kawali terpaksa dilarikan ke Puskesmas usai mengalami gejala keracunan, Jumat, 4 Oktober 2025.Pantauan di Puskesmas Kawali, tenaga medis maupun perawat sibuk menangani korban. Banyak orangtua siswa datang ke tempat tersebut untuk melihat kondisi kesehatan anaknya.Pasien mulai dirujuk ke Puskesmas Kawali, dengan keluhan sama, yakni perut mual, kepala pusing, dan muntah, serta ada yang sesak nafas.Baca Juga:Cegah Keracunan, Disdik Minta Sampel Makanan MBG untuk Dicek Sebelum Dibagikan ke SiswaSebelumnya mereka mendapat perawatan di ruang UKS. Hingga pukul 15.00, tercatat ada 14 anak yang dirawat di tempat tersebut. Sebanyak 13 anak dari SDN 1 Sindangsari dan seorang dari MI Sindangsari.""Hanya beberapa saat setelah makan bubur kacang hijau, kepala langsung pusing dan mual. Saya juga sempat bersandar di pangkuan teman, kemudian dibawa ke UKS,"" kata Dimas, murid kelas V SDN Sindangsari.Dia juga mengungkap, guru sudah mengingatkan jika mendapat makanan yang bau agar tidak dimakan, karena basi.""Ada yang makan tetapi tidak ke sini (puskesmas). Mungkin ini sudah waktunya,"" ujarnya.Baca Juga:299 Pelajar Garut Jadi Korban Keracunan, Dinkes Gelar Pelatihan Keamanan PanganTerpisah, Ny Euis menyebutkan, anaknya masuk Puskesmas Kawali sekira pukul 15.00. Gejala keracunan dirasakan anaknya setelah pulang sekolah. Usai salat Jumat, anaknya mengeluh perut mual, muntah, dan pusing.""Melihat gejala keracunan, langsung dibawa ke puskesmas. Selain mual, muntah, pusing, juga demam,"" kata Euis.Sebelum kejadian, katanya, ia menerima telefon dari guru yang menyarankan agar anaknya diberi minum air kelapa muda.""Saya juga bingung, disuruh minum air kelapa muda. Ternyata kejadian, keracunan,"" katanya.Sementara itu, Kepala SDN 1 Sindangsari, Kawali, Gustandi, mengatakan bahwa yang keracunan adalah siswa kelas II dan VI. Mereka mengalami gejala yang sama, yaitu mual, muntah, dan kepala pusing.Baca Juga:Cegah Keracunan, Disdik Minta Sampel Makanan MBG untuk Dicek Sebelum Dibagikan ke Siswa""Kejadiannya begitu cepat. Hanya sepuluh menit setelah makan, langsung merasakan gejala. Siswa yang keracunan langsung di rujuk ke puskesmas,"" tuturnya.Dia menyebutkan, menu MBG yang dibagikan terdiri dari bubur kacang hijau, roti, keju, dan puding buah.Sementara itu, Kepala Puskesmas Kawali, Aang Kurniawan mengatakan, kali pertama pihaknya menerima 8 pasien keracunan. Kemudian bertambah, hingga pukul 15.00 menangani 14 korban. Mereka berasal dari dua sekolah berbeda.""Setelah ditangani, 2 anak di antaranya sudah pulang. Keluhannya sama, mual, muntah, dan pusing. Mudah-mudahan semuanya segera membaik,"" ucapnya.Baca Juga:299 Pelajar Garut Jadi Korban Keracunan, Dinkes Gelar Pelatihan Keamanan PanganBerkenaan dengan kejadian tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, Rizali, belum dapat memastikan apakah keracunan itu berkenaan dengan MBG atau sebab lain. Alasannya, masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium.""Saat ini diduga ada keracunan, tetapi belum pasti apakah dari MBG atau bukan. Untuk memastikan, harus menunggu hasil laboratorium. Inkubasinya sangat cepat, kurang dari satu jam,"" kata Rizali.Pihaknya pun telah mengambil sampel makanan, minuman, dan beberapa lainnya dari dapur SPPG yang memasok MBG ke sekolah tersebut.""Kami kumpulkan sampel lengkap dan selanjutnya pemeriksaan laboratorium, untuk menemukan penyebab kejadian tersebut. Pemeriksaan kultur jaringan butuh waktu sekitar dua minggu,"" katanya.Baca Juga:Pemberian Honor Guru Penanggung Jawab MBG di Sekolah Dinilai Bukan SolusiRizali juga mengungkapkan, sampai saat ini pun, hasil pemeriksaan kasus keracunan makanan usai siswa SMPN 4 Pamarican menyantap menu MBG pada Senin, 29 September 2025, belum keluar.Sementara itu, terkait dengan operasional SPPG Ciamis Lumbung Awiluar, dia mengatakan, hal tersebut merupakan kewenangan Badan Gizi Nasional ( BGN).Lebih lanjut dia mengatakan, sampai saat ini belum satu pun dari 74 SPPG Ciamis yang mengantongi sertifikat laik higiene sanitasi (SLHS). Namun demikian, permintaan pengurusan sertifikat tersebut sudah diterima.""Kami koordinasikan dengan instansi terkait ,DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu). Kami juga koordinasi dengan ketua SPPG Ciamis dan pertemuan dengan seluruh pemilik SPPG,"" katanya.*** PIKIRAN RAKYAT -Kasus dugaan keracunan usai menyantap menu makan bergizi gratis (MBG) kembali terjadi di tatar galuh Ciamis. Belasan siswa di Kecamatan Kawali terpaksa dilarikan ke Puskesmas usai mengalami gejala keracunan, Jumat, 4 Oktober 2025. Pantauan di Puskesmas Kawali, tenaga medis maupun perawat sibuk menangani korban. Banyak orangtua siswa datang ke tempat tersebut untuk melihat kondisi kesehatan anaknya. Pasien mulai dirujuk ke Puskesmas Kawali, dengan keluhan sama, yakni perut mual, kepala pusing, dan muntah, serta ada yang sesak nafas. Baca Juga:Cegah Keracunan, Disdik Minta Sampel Makanan MBG untuk Dicek Sebelum Dibagikan ke Siswa Sebelumnya mereka mendapat perawatan di ruang UKS. Hingga pukul 15.00, tercatat ada 14 anak yang dirawat di tempat tersebut. Sebanyak 13 anak dari SDN 1 Sindangsari dan seorang dari MI Sindangsari. ""Hanya beberapa saat setelah makan bubur kacang hijau, kepala langsung pusing dan mual. Saya juga sempat bersandar di pangkuan teman, kemudian dibawa ke UKS,"" kata Dimas, murid kelas V SDN Sindangsari. Dia juga mengungkap, guru sudah mengingatkan jika mendapat makanan yang bau agar tidak dimakan, karena basi. ""Ada yang makan tetapi tidak ke sini (puskesmas). Mungkin ini sudah waktunya,"" ujarnya. Baca Juga:299 Pelajar Garut Jadi Korban Keracunan, Dinkes Gelar Pelatihan Keamanan Pangan Terpisah, Ny Euis menyebutkan, anaknya masuk Puskesmas Kawali sekira pukul 15.00. Gejala keracunan dirasakan anaknya setelah pulang sekolah. Usai salat Jumat, anaknya mengeluh perut mual, muntah, dan pusing. ""Melihat gejala keracunan, langsung dibawa ke puskesmas. Selain mual, muntah, pusing, juga demam,"" kata Euis. Sebelum kejadian, katanya, ia menerima telefon dari guru yang menyarankan agar anaknya diberi minum air kelapa muda. ""Saya juga bingung, disuruh minum air kelapa muda. Ternyata kejadian, keracunan,"" katanya. Sementara itu, Kepala SDN 1 Sindangsari, Kawali, Gustandi, mengatakan bahwa yang keracunan adalah siswa kelas II dan VI. Mereka mengalami gejala yang sama, yaitu mual, muntah, dan kepala pusing. Baca Juga:Cegah Keracunan, Disdik Minta Sampel Makanan MBG untuk Dicek Sebelum Dibagikan ke Siswa ""Kejadiannya begitu cepat. Hanya sepuluh menit setelah makan, langsung merasakan gejala. Siswa yang keracunan langsung di rujuk ke puskesmas,"" tuturnya. Dia menyebutkan, menu MBG yang dibagikan terdiri dari bubur kacang hijau, roti, keju, dan puding buah. Sementara itu, Kepala Puskesmas Kawali, Aang Kurniawan mengatakan, kali pertama pihaknya menerima 8 pasien keracunan. Kemudian bertambah, hingga pukul 15.00 menangani 14 korban. Mereka berasal dari dua sekolah berbeda. ""Setelah ditangani, 2 anak di antaranya sudah pulang. Keluhannya sama, mual, muntah, dan pusing. Mudah-mudahan semuanya segera membaik,"" ucapnya. Baca Juga:299 Pelajar Garut Jadi Korban Keracunan, Dinkes Gelar Pelatihan Keamanan Pangan Berkenaan dengan kejadian tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis, Rizali, belum dapat memastikan apakah keracunan itu berkenaan dengan MBG atau sebab lain. Alasannya, masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium. ""Saat ini diduga ada keracunan, tetapi belum pasti apakah dari MBG atau bukan. Untuk memastikan, harus menunggu hasil laboratorium. Inkubasinya sangat cepat, kurang dari satu jam,"" kata Rizali. Pihaknya pun telah mengambil sampel makanan, minuman, dan beberapa lainnya dari dapur SPPG yang memasok MBG ke sekolah tersebut. ""Kami kumpulkan sampel lengkap dan selanjutnya pemeriksaan laboratorium, untuk menemukan penyebab kejadian tersebut. Pemeriksaan kultur jaringan butuh waktu sekitar dua minggu,"" katanya. Baca Juga:Pemberian Honor Guru Penanggung Jawab MBG di Sekolah Dinilai Bukan Solusi Rizali juga mengungkapkan, sampai saat ini pun, hasil pemeriksaan kasus keracunan makanan usai siswa SMPN 4 Pamarican menyantap menu MBG pada Senin, 29 September 2025, belum keluar. Sementara itu, terkait dengan operasional SPPG Ciamis Lumbung Awiluar, dia mengatakan, hal tersebut merupakan kewenangan Badan Gizi Nasional ( BGN). Lebih lanjut dia mengatakan, sampai saat ini belum satu pun dari 74 SPPG Ciamis yang mengantongi sertifikat laik higiene sanitasi (SLHS). Namun demikian, permintaan pengurusan sertifikat tersebut sudah diterima. ""Kami koordinasikan dengan instansi terkait ,DPMPTSP (Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu). Kami juga koordinasi dengan ketua SPPG Ciamis dan pertemuan dengan seluruh pemilik SPPG,"" katanya.*** Berita PilihanKetua DPRD KBB Desak Pemerintah Pusat Libatkan Daerah di Program MBG Usai Ribuan Siswa KeracunanPuluhan Siswa SMPN 3 Banjar Keracunan Usai Santap MBG, Dirawat di Tiga Rumah SakitKumpulkan SPPG se-Kota Cimahi Antisipasi Keracunan MBG, Ngatiyana Ingatkan SOP Pengelolaan MakananKeracunan MBG di Garut Terulang, Ternyata Dapur SPPG Penyedia Makanan Sempat Ditegur DPRKeracunan MBG Bukan Kelalaian Individu, FSGI: Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi dari PemerintahRSUD Cililin: Autopsi Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas Ditolak Keluarga Usai Dikaitkan Keracunan MBGDapur MBG di Pangandaran Dievaluasi Usai Pelajar MI Keracunan, Bupati: Ini Pertama dan TerakhirPolres Cimahi Periksa Belasan Saksi Terkait Kasus Keracunan MBG di Bandung Barat299 Pelajar Garut Jadi Korban Keracunan, Dinkes Gelar Pelatihan Keamanan PanganCegah Keracunan, Disdik Minta Sampel Makanan MBG untuk Dicek Sebelum Dibagikan ke Siswa Berita PilihanKetua DPRD KBB Desak Pemerintah Pusat Libatkan Daerah di Program MBG Usai Ribuan Siswa KeracunanPuluhan Siswa SMPN 3 Banjar Keracunan Usai Santap MBG, Dirawat di Tiga Rumah SakitKumpulkan SPPG se-Kota Cimahi Antisipasi Keracunan MBG, Ngatiyana Ingatkan SOP Pengelolaan MakananKeracunan MBG di Garut Terulang, Ternyata Dapur SPPG Penyedia Makanan Sempat Ditegur DPRKeracunan MBG Bukan Kelalaian Individu, FSGI: Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi dari PemerintahRSUD Cililin: Autopsi Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas Ditolak Keluarga Usai Dikaitkan Keracunan MBGDapur MBG di Pangandaran Dievaluasi Usai Pelajar MI Keracunan, Bupati: Ini Pertama dan TerakhirPolres Cimahi Periksa Belasan Saksi Terkait Kasus Keracunan MBG di Bandung Barat299 Pelajar Garut Jadi Korban Keracunan, Dinkes Gelar Pelatihan Keamanan PanganCegah Keracunan, Disdik Minta Sampel Makanan MBG untuk Dicek Sebelum Dibagikan ke Siswa Berita Pilihan Ketua DPRD KBB Desak Pemerintah Pusat Libatkan Daerah di Program MBG Usai Ribuan Siswa KeracunanPuluhan Siswa SMPN 3 Banjar Keracunan Usai Santap MBG, Dirawat di Tiga Rumah SakitKumpulkan SPPG se-Kota Cimahi Antisipasi Keracunan MBG, Ngatiyana Ingatkan SOP Pengelolaan MakananKeracunan MBG di Garut Terulang, Ternyata Dapur SPPG Penyedia Makanan Sempat Ditegur DPRKeracunan MBG Bukan Kelalaian Individu, FSGI: Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi dari PemerintahRSUD Cililin: Autopsi Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas Ditolak Keluarga Usai Dikaitkan Keracunan MBGDapur MBG di Pangandaran Dievaluasi Usai Pelajar MI Keracunan, Bupati: Ini Pertama dan TerakhirPolres Cimahi Periksa Belasan Saksi Terkait Kasus Keracunan MBG di Bandung Barat299 Pelajar Garut Jadi Korban Keracunan, Dinkes Gelar Pelatihan Keamanan PanganCegah Keracunan, Disdik Minta Sampel Makanan MBG untuk Dicek Sebelum Dibagikan ke Siswa Ketua DPRD KBB Desak Pemerintah Pusat Libatkan Daerah di Program MBG Usai Ribuan Siswa Keracunan Ketua DPRD KBB Desak Pemerintah Pusat Libatkan Daerah di Program MBG Usai Ribuan Siswa Keracunan Ketua DPRD KBB Desak Pemerintah Pusat Libatkan Daerah di Program MBG Usai Ribuan Siswa Keracunan Ketua DPRD KBB Desak Pemerintah Pusat Libatkan Daerah di Program MBG Usai Ribuan Siswa Keracunan Puluhan Siswa SMPN 3 Banjar Keracunan Usai Santap MBG, Dirawat di Tiga Rumah Sakit Puluhan Siswa SMPN 3 Banjar Keracunan Usai Santap MBG, Dirawat di Tiga Rumah Sakit Puluhan Siswa SMPN 3 Banjar Keracunan Usai Santap MBG, Dirawat di Tiga Rumah Sakit Puluhan Siswa SMPN 3 Banjar Keracunan Usai Santap MBG, Dirawat di Tiga Rumah Sakit Kumpulkan SPPG se-Kota Cimahi Antisipasi Keracunan MBG, Ngatiyana Ingatkan SOP Pengelolaan Makanan Kumpulkan SPPG se-Kota Cimahi Antisipasi Keracunan MBG, Ngatiyana Ingatkan SOP Pengelolaan Makanan Kumpulkan SPPG se-Kota Cimahi Antisipasi Keracunan MBG, Ngatiyana Ingatkan SOP Pengelolaan Makanan Kumpulkan SPPG se-Kota Cimahi Antisipasi Keracunan MBG, Ngatiyana Ingatkan SOP Pengelolaan Makanan Keracunan MBG di Garut Terulang, Ternyata Dapur SPPG Penyedia Makanan Sempat Ditegur DPR Keracunan MBG di Garut Terulang, Ternyata Dapur SPPG Penyedia Makanan Sempat Ditegur DPR Keracunan MBG di Garut Terulang, Ternyata Dapur SPPG Penyedia Makanan Sempat Ditegur DPR Keracunan MBG di Garut Terulang, Ternyata Dapur SPPG Penyedia Makanan Sempat Ditegur DPR Keracunan MBG Bukan Kelalaian Individu, FSGI: Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi dari Pemerintah Keracunan MBG Bukan Kelalaian Individu, FSGI: Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi dari Pemerintah Keracunan MBG Bukan Kelalaian Individu, FSGI: Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi dari Pemerintah Keracunan MBG Bukan Kelalaian Individu, FSGI: Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi dari Pemerintah RSUD Cililin: Autopsi Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas Ditolak Keluarga Usai Dikaitkan Keracunan MBG RSUD Cililin: Autopsi Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas Ditolak Keluarga Usai Dikaitkan Keracunan MBG RSUD Cililin: Autopsi Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas Ditolak Keluarga Usai Dikaitkan Keracunan MBG RSUD Cililin: Autopsi Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas Ditolak Keluarga Usai Dikaitkan Keracunan MBG Dapur MBG di Pangandaran Dievaluasi Usai Pelajar MI Keracunan, Bupati: Ini Pertama dan Terakhir Dapur MBG di Pangandaran Dievaluasi Usai Pelajar MI Keracunan, Bupati: Ini Pertama dan Terakhir Dapur MBG di Pangandaran Dievaluasi Usai Pelajar MI Keracunan, Bupati: Ini Pertama dan Terakhir Dapur MBG di Pangandaran Dievaluasi Usai Pelajar MI Keracunan, Bupati: Ini Pertama dan Terakhir Polres Cimahi Periksa Belasan Saksi Terkait Kasus Keracunan MBG di Bandung Barat Polres Cimahi Periksa Belasan Saksi Terkait Kasus Keracunan MBG di Bandung Barat Polres Cimahi Periksa Belasan Saksi Terkait Kasus Keracunan MBG di Bandung Barat Polres Cimahi Periksa Belasan Saksi Terkait Kasus Keracunan MBG di Bandung Barat 299 Pelajar Garut Jadi Korban Keracunan, Dinkes Gelar Pelatihan Keamanan Pangan 299 Pelajar Garut Jadi Korban Keracunan, Dinkes Gelar Pelatihan Keamanan Pangan 299 Pelajar Garut Jadi Korban Keracunan, Dinkes Gelar Pelatihan Keamanan Pangan 299 Pelajar Garut Jadi Korban Keracunan, Dinkes Gelar Pelatihan Keamanan Pangan Cegah Keracunan, Disdik Minta Sampel Makanan MBG untuk Dicek Sebelum Dibagikan ke Siswa Cegah Keracunan, Disdik Minta Sampel Makanan MBG untuk Dicek Sebelum Dibagikan ke Siswa Cegah Keracunan, Disdik Minta Sampel Makanan MBG untuk Dicek Sebelum Dibagikan ke Siswa Cegah Keracunan, Disdik Minta Sampel Makanan MBG untuk Dicek Sebelum Dibagikan ke Siswa",Nurhandoko,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/03/3041150332.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019693633/lagi-belasan-murid-di-ciamis-keracunan-makanan-mbg?page=all,a9f655bf261a8e17928e39d95c44d81bd95ad1e7d781f1be022c605b628f8e67,2025-11-13 20:01:29.170 526,detik,mbg,2025-11-12 11:37:00,"252 Siswa SMA di Sumba Diduga Keracunan MBG, Keluhkan Pusing dan Mual","Sebanyak 252 siswa sekolah menengah atas (SMA) di Kabupaten Sumba Barat Daya, Nusa Tenggara Timur (NTT), dilaporkan mengalami keracunan seusai mengonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Ratusan siswa dari SMA Manda Elu dan SMA Santo Alfonsus itu mengeluhkan pusing dan mual. ""Ada dua sekolah yakni SMA Manda Elu 147 orang dan SMA Santo Alfonsus 105 orang,"" ujar Kasi Humas Polres Sumba Barat Daya AKP Bernardus Mbili Kandi kepada detikBali , Rabu (12/11/2025). Bernardus menuturkan keracunan itu berawal saat ratusan siswa-siswi itu mengonsumsi MBG yang didistribusikan oleh Yayasan Tana Manda Sumba sekitar pukul 12.00 Wita pada Senin (10/11/2025). Adapun menu yang dibagikan, yakni ayam goreng, nasi putih, sayur labu siam, dan buncis. Namun, Bernardus berujar, para siswa baru merasakan mual dan pusing keesokan harinya sekitar pukul 09.00 Wita. Mereka kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Reda Bolo dan RS Karitas Weetabula, Sumba Barat Daya. Hingga kini, sebanyak delapan siswa masih menjalani perawatan medis. Rinciannya, enam orang dirawat di RSUD Reda Bolo dan sisanya di RS Karitas. ""Siswa-siswi lain yang kondisinya sudah membaik itu sudah diperbolehkan pulang ke rumahnya masing-masing,"" tutur Bernardus. Kasus serupa tak hanya terjadi kali ini. Sebanyak 75 siswa di Kecamatan Kota Tambolaka, Sumba Barat Daya, juga diduga keracunan setelah mengonsumsi menu MBG pada 23 Juli lalu. Puluhan siswa itu tersebar di tiga sekolah, yakni SMAN 1 Kota Tambolaka, SMKN 2 Kota Tambolaka, dan SMK Don Bosco.",Yufengki Bria -detikBali,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/12/siswa-yang-mengalami-keracunan-menu-mbg-saat-menjalani-perawatan-medis-di-rumah-sakit-di-sumba-barat-daya-ntt-selasa-11112025--1762922047070_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/bali/nusra/d-8206681/252-siswa-sma-di-sumba-diduga-keracunan-mbg-keluhkan-pusing-dan-mual,a6a6291738b3d18ef456ef27965d85f7f005fd05a32fc9bb62616e0585ec0e07,2025-11-13 19:52:28.043 527,kompas,mbg,2025-11-11 23:11:27,"BPS Jateng Gelar Survei Dampak MBG, Ini Tujuannya","SEMARANG, KOMPAS.com Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah telah memulai survei untuk mengukur dampak dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).Survei ini melibatkan pengambilan sampel sebanyak 611 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di 35 kabupaten/kota.Tim Analisis Ekonomi BPS Jateng, Didik Nursetyohadi, menjelaskan bahwa survei ini dilakukan dalam kolaborasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) dan dianggap penting untuk mengevaluasi efektivitas program unggulan Presiden Prabowo Subianto.Baca juga:Kasus Keracunan MBG Terulang di Bandung Barat, 13 Siswa SMP Dilarikan ke PuskesmasSurvei di Jawa Tengah dimulai pada 27 Oktober dan akan berlangsung hingga 14 November 2025. Tentunya survei ini untuk melihat dampak dari pelaksanaan MBG. Saat ini sudah mulai pendataannya. Nanti hasilnya kita serahkan ke BGN. (Bakal dirilis ke publik?) itu nanti hak BGN bagaimana, kata Didik saat dikonfirmasi pada Selasa (11/11/2025).Pada bulan Oktober 2025, tercatat ada 1.855 unit SPPG di Jawa Tengah, di mana 546 di antaranya telah memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).Baca juga:Keracunan MBG di Bandung Barat Bertambah, Guru Ungkap Paket Makanan Datang TelatNamun, BPS Jateng hanya mengambil sampel dari 611 SPPG. Sampel kita ambil secara metode statistik. Dalam artian, tidak harus semuanya kita data. Karena dengan sedikit sampel, bisa menggambarkan secara menyeluruh, lanjutnya.Selain itu, survei ini juga mencakup para suplier SPPG dan penerima manfaat untuk mengetahui dampak MBG terhadap rumah tangga, ekonomi, dan penyerapan tenaga kerja.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang SEMARANG, KOMPAS.com Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah telah memulai survei untuk mengukur dampak dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Survei ini melibatkan pengambilan sampel sebanyak 611 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di 35 kabupaten/kota. Tim Analisis Ekonomi BPS Jateng, Didik Nursetyohadi, menjelaskan bahwa survei ini dilakukan dalam kolaborasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) dan dianggap penting untuk mengevaluasi efektivitas program unggulan Presiden Prabowo Subianto. Baca juga:Kasus Keracunan MBG Terulang di Bandung Barat, 13 Siswa SMP Dilarikan ke Puskesmas Survei di Jawa Tengah dimulai pada 27 Oktober dan akan berlangsung hingga 14 November 2025. Tentunya survei ini untuk melihat dampak dari pelaksanaan MBG. Saat ini sudah mulai pendataannya. Nanti hasilnya kita serahkan ke BGN. (Bakal dirilis ke publik?) itu nanti hak BGN bagaimana, kata Didik saat dikonfirmasi pada Selasa (11/11/2025). Pada bulan Oktober 2025, tercatat ada 1.855 unit SPPG di Jawa Tengah, di mana 546 di antaranya telah memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Baca juga:Keracunan MBG di Bandung Barat Bertambah, Guru Ungkap Paket Makanan Datang Telat Namun, BPS Jateng hanya mengambil sampel dari 611 SPPG. Sampel kita ambil secara metode statistik. Dalam artian, tidak harus semuanya kita data. Karena dengan sedikit sampel, bisa menggambarkan secara menyeluruh, lanjutnya. Selain itu, survei ini juga mencakup para suplier SPPG dan penerima manfaat untuk mengetahui dampak MBG terhadap rumah tangga, ekonomi, dan penyerapan tenaga kerja.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/UdmmoXTPP_0jBN3N3nntzrf5noQ=/0x0:1000x667/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/01/07/677cd050d91fd.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/11/11/231127578/bps-jateng-gelar-survei-dampak-mbg-ini-tujuannya,2f1fbc9c4a8e5bf84a8146cd4c47416e11b76592ccc8eb39bce23d79a3b83b6a,2025-11-13 19:52:29.934 528,pikiranrakyat,mbg,2025-10-20 17:34:00,"Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Erwan Setiawan Soroti MBG di Jawa Barat","PIKIRAN RAKYAT Satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dinilai mulai menunjukkan hasil nyata, terutama lewat program unggulan Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang kini sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan menilai bahwa program ini telah memberikan dampak positif di berbagai daerah, meski masih ada sejumlah hal yang perlu diperbaiki. Alhamdulillah saat ini sudah tercapai 43 persen dapur SPPG yang ada di Indonesia, dan khusus di Jawa sudah mencapai 55 persen. Mudah-mudahan target kita tercapai di akhir tahun ini, yaitu semua dapur SPPG sudah terbangun di seluruh Jawa Barat dan juga di Indonesia, ujar Erwan pada acara peringatan HUT Partai Golkar di Kota Bandung, Senin, 20 Oktober 2025. Menurut data Pemprov Jabar, daerah ini menargetkan pembangunan 4.800 dapur Sentra Produksi Pangan dan Gizi (SPPG) untuk mendukung pelaksanaan MBG. Hingga saat ini, sekitar 2.000 dapur telah terealisasi. Namun, Erwan mengakui baru sebagian kecil di antaranya yang telah memiliki Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi (SLHS). Yang kemarin baru sekitar 17, tetapi ke depan kita wajibkan semua untuk menyelesaikan. Sekarang para pengelola SPPG di Jawa Barat juga sedang mengurus dokumen SLHS-nya, jelasnya. Ia menegaskan pentingnya setiap dapur SPPG mengantongi sertifikat tersebut demi menjamin kelayakan pangan sebelum dikonsumsi masyarakat. Nanti seluruh SPPG wajib SLHS, sebelum dikonsumsi dipastikan layak. Lebih baik tunda dulu (keuntungan) daripada rugi karena bermasalah gara-gara belum mengantongi SLHS, tegas Erwan. Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menilai bahwa capaian satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran tidak lepas dari kerja kolektif di semua tingkatan pemerintahan. Menurutnya, sinergi antara pemerintah pusat dan daerah menjadi kunci dalam mempercepat realisasi berbagai program nasional. Mulai dari Presiden-Wakil Presiden hingga tingkat kepala RT selama satu tahun ini memperlihatkan buah dari kesungguhan dan kerja keras. Kita ini kan pekerja, Pak. Kita ini pekerja, ujar Dedi di Gedung Sate, Bandung. Ia menambahkan bahwa keberhasilan di tingkat pusat turut ditopang oleh kinerja daerah. Keberhasilan para kepala dinas, badan, kantor, bupati, wali kota, sampai kepala desa dan RT memiliki dampak langsung terhadap keberhasilan Presiden dan Wakil Presiden, katanya. Dedi menegaskan bahwa capaian satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran merupakan hasil kerja bersama seluruh elemen pemerintahan. Jadi kerja kita ini sebenarnya. Keberhasilan nasional itu, di dalamnya adalah keberhasilan kepemimpinan secara kolektif, ucapnya.*** Berita PilihanSekda Herman Suryatman dan Wagub Erwan Perang Dingin, DPRD Jabar Minta 'Ngopi' BarengErwan Ungkit Hubungan Masa Lalu dengan Herman: Dia Memelas Tengah Malam ke Saya untuk Jadi SekdaKDM Soal Erwan dan Herman: Mereka Ini BestieErwan dan Herman Damai, Akhiri Konflik dengan Pelukan di Sidang DPRDSoroti Gadget di Hari Anak Nasional, Erwan Setiawan: Jangan Sampai Masa Kecilnya Hilang Terlalu CepatRotasi di Fraksi PDIP, Wagub Erwan: Momentum Penyegaran Kinerja DPRD JabarDana Transfer Pusat ke Jabar Susut Rp 2,4 T, Wagub Erwan Pastikan Pemprov Siap Sesuaikan Fiskal Berita PilihanSekda Herman Suryatman dan Wagub Erwan Perang Dingin, DPRD Jabar Minta 'Ngopi' BarengErwan Ungkit Hubungan Masa Lalu dengan Herman: Dia Memelas Tengah Malam ke Saya untuk Jadi SekdaKDM Soal Erwan dan Herman: Mereka Ini BestieErwan dan Herman Damai, Akhiri Konflik dengan Pelukan di Sidang DPRDSoroti Gadget di Hari Anak Nasional, Erwan Setiawan: Jangan Sampai Masa Kecilnya Hilang Terlalu CepatRotasi di Fraksi PDIP, Wagub Erwan: Momentum Penyegaran Kinerja DPRD JabarDana Transfer Pusat ke Jabar Susut Rp 2,4 T, Wagub Erwan Pastikan Pemprov Siap Sesuaikan Fiskal Berita Pilihan Sekda Herman Suryatman dan Wagub Erwan Perang Dingin, DPRD Jabar Minta 'Ngopi' BarengErwan Ungkit Hubungan Masa Lalu dengan Herman: Dia Memelas Tengah Malam ke Saya untuk Jadi SekdaKDM Soal Erwan dan Herman: Mereka Ini BestieErwan dan Herman Damai, Akhiri Konflik dengan Pelukan di Sidang DPRDSoroti Gadget di Hari Anak Nasional, Erwan Setiawan: Jangan Sampai Masa Kecilnya Hilang Terlalu CepatRotasi di Fraksi PDIP, Wagub Erwan: Momentum Penyegaran Kinerja DPRD JabarDana Transfer Pusat ke Jabar Susut Rp 2,4 T, Wagub Erwan Pastikan Pemprov Siap Sesuaikan Fiskal Sekda Herman Suryatman dan Wagub Erwan Perang Dingin, DPRD Jabar Minta 'Ngopi' Bareng Sekda Herman Suryatman dan Wagub Erwan Perang Dingin, DPRD Jabar Minta 'Ngopi' Bareng Sekda Herman Suryatman dan Wagub Erwan Perang Dingin, DPRD Jabar Minta 'Ngopi' Bareng Sekda Herman Suryatman dan Wagub Erwan Perang Dingin, DPRD Jabar Minta 'Ngopi' Bareng Erwan Ungkit Hubungan Masa Lalu dengan Herman: Dia Memelas Tengah Malam ke Saya untuk Jadi Sekda Erwan Ungkit Hubungan Masa Lalu dengan Herman: Dia Memelas Tengah Malam ke Saya untuk Jadi Sekda Erwan Ungkit Hubungan Masa Lalu dengan Herman: Dia Memelas Tengah Malam ke Saya untuk Jadi Sekda Erwan Ungkit Hubungan Masa Lalu dengan Herman: Dia Memelas Tengah Malam ke Saya untuk Jadi Sekda KDM Soal Erwan dan Herman: Mereka Ini Bestie KDM Soal Erwan dan Herman: Mereka Ini Bestie KDM Soal Erwan dan Herman: Mereka Ini Bestie KDM Soal Erwan dan Herman: Mereka Ini Bestie Erwan dan Herman Damai, Akhiri Konflik dengan Pelukan di Sidang DPRD Erwan dan Herman Damai, Akhiri Konflik dengan Pelukan di Sidang DPRD Erwan dan Herman Damai, Akhiri Konflik dengan Pelukan di Sidang DPRD Erwan dan Herman Damai, Akhiri Konflik dengan Pelukan di Sidang DPRD Soroti Gadget di Hari Anak Nasional, Erwan Setiawan: Jangan Sampai Masa Kecilnya Hilang Terlalu Cepat Soroti Gadget di Hari Anak Nasional, Erwan Setiawan: Jangan Sampai Masa Kecilnya Hilang Terlalu Cepat Soroti Gadget di Hari Anak Nasional, Erwan Setiawan: Jangan Sampai Masa Kecilnya Hilang Terlalu Cepat Soroti Gadget di Hari Anak Nasional, Erwan Setiawan: Jangan Sampai Masa Kecilnya Hilang Terlalu Cepat Rotasi di Fraksi PDIP, Wagub Erwan: Momentum Penyegaran Kinerja DPRD Jabar Rotasi di Fraksi PDIP, Wagub Erwan: Momentum Penyegaran Kinerja DPRD Jabar Rotasi di Fraksi PDIP, Wagub Erwan: Momentum Penyegaran Kinerja DPRD Jabar Rotasi di Fraksi PDIP, Wagub Erwan: Momentum Penyegaran Kinerja DPRD Jabar Dana Transfer Pusat ke Jabar Susut Rp 2,4 T, Wagub Erwan Pastikan Pemprov Siap Sesuaikan Fiskal Dana Transfer Pusat ke Jabar Susut Rp 2,4 T, Wagub Erwan Pastikan Pemprov Siap Sesuaikan Fiskal Dana Transfer Pusat ke Jabar Susut Rp 2,4 T, Wagub Erwan Pastikan Pemprov Siap Sesuaikan Fiskal Dana Transfer Pusat ke Jabar Susut Rp 2,4 T, Wagub Erwan Pastikan Pemprov Siap Sesuaikan Fiskal",Novianti Nurulliah,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/20/1808985825.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019731683/setahun-pemerintahan-prabowo-gibran-erwan-setiawan-soroti-mbg-di-jawa-barat?page=all,d8aaf5267c822c7124df0cf643e60ba847d9bb069a437c0d041dd234bbb3281b,2025-11-13 19:52:34.217 530,detik,mbg,2025-11-12 11:30:00,MBG di Karang Anyar Tarakan Masih Libur karena Ahli Gizi Resign,"Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk ribuan siswa di Kelurahan Karang Anyar, Tarakan Barat, terhenti sementara sejak 3 November 2025. Penghentian itu sempat diisukan karena tersendatnya dana dari pemerintah pusat. Kabar itu awalnya mencuat di sejumlah grup penerima manfaat. Dalam sebuah tangkapan layar, disebutkan SPPG berhenti karena dana dari pusat belum masuk. ""Untuk sementara waktu dimulai dari tanggal 3 November 2025 SPPG akan berhenti beroperasional sementara dikarenakan dana dari pusat belum masuk ke rekening. Sesuai arahan pusat tidak boleh memakai dana talangan dari pihak manapun,"" demikian isi pesan singkat tersebut. SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT Pengumuman itu membuat orang tua siswa sedih. Seperti yang dirasakan orang tua siswa di SDN Karang Anyar, Elza Mundar. ""Sebagai orang tua tentu sedih, anak-anak juga sedih, bahkan ada teman sekelasnya sampai bilang nggak ada MBG lagi,"" kata Elza kepada detikKalimantan , Rabu (12/11) pagi. Elza menyebut program MBG sangat membantu, terutama bagi keluarga yang kurang mampu. ""Katanya sedih, dengan MBG ini kan terbantu karena anaknya cuma dibekalin air putih, kasihan,"" ujarnya. Kepala Dinas Pendidikan Kota Tarakan, Tamrin Toha, membenarkan adanya penghentian sementara tersebut. Namun ia tidak merinci lebih lanjut. ""Ya benar,"" ujarnya melalui pesan singkat. Sementara itu, Kepala Regional SPPI Kaltara, Aji Sanjaya, memberikan penjelasan lengkap. Ia membenarkan awalnya terkendala administrasi pencairan dana dari pusat. Namun, Aji menegaskan dana tersebut kini telah cair. Masalah barunya, SPPG Karang Anyar tidak bisa beroperasi karena ahli gizi di sentra tersebut resign. ""Betul, kendala administrasi. Tapi sudah cair dananya sejak kemarin (Selasa, 11/11), akan tetapi belum ada ahli gizi baru sehingga belum bisa operasional,"" jelas Aji kepada detikKalimantan, Rabu (12/11/2025). Menurut Aji, ketiadaan ahli gizi membuat operasional lumpuh, sebab keberadaan mereka adalah syarat utama. ""Masing-masing SPPG kan hanya satu ahli gizi, Pak,"" tegasnya. Aji juga menyampaikan apresiasi atas dukungan masyarakat terhadap program MBG. ""Kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas antusiasme dan dukungan yang telah diberikan oleh siswa dan orang tua siswa. Antusiasme tersebut menunjukkan betapa pentingnya program ini bagi masyarakat kita khususnya di Kaltara. Kami terus melakukan evaluasi terhadap program ini sehingga manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat Kaltara,"" tutupnya.",Oktavian Balang -detikKalimantan,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/07/20/mbg-di-tarakan-1752977816504_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/kalimantan/berita/d-8206611/mbg-di-karang-anyar-tarakan-masih-libur-karena-ahli-gizi-resign,9d9dcd3a797ac969e8dfcec998d021bf537e1a64dc5df4cc5a9e55bf499aa3c5,2025-11-13 19:52:39.373 598,pikiranrakyat,mbg,2025-10-14 15:54:00,Daging Ayam Bau di Menu MBG Diduga Jadi Biang Keracunan Massal Siswa SMPN 1 Cisarua KBB,"PIKIRAN RAKYAT Puluhan siswa SMP Negeri 1 Cisarua, Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), mengalami gejala mual, pusing, dan muntah massal setelah mengkonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG), Selasa, 14 Oktober 2025. Para siswa tersebut langsung mendapat perawatan di Puskesmas Cisarua dan posko darurat yang dibuka di lingkungan sekolah. Dugaan sementara, peristiwa ini terjadi akibat makanan dari program MBG yang dibagikan kepada seluruh siswa. Total terdapat sekitar 1.250 porsi MBG yang disajikan pada hari itu. Gejala mulai dirasakan sekitar pukul 11.00 WIB, beberapa jam setelah siswa mengonsumsi menu MBG pada jam istirahat pertama pukul 09.30 WIB. Suasana sekolah sempat panik lantaran sejumlah siswa tampak lemas dan harus segera mendapat pertolongan dari guru serta tenaga medis. Kepala SMPN 1 Cisarua, Agus Solihin, membenarkan adanya insiden tersebut. Menurutnya, hingga siang hari tercatat 57 siswa mengalami gejala serupa. Yang dibawa ke dokter ada sekitar 27 orang, sedangkan 30 lainnya ditangani langsung di sekolah. Gejalanya rata-rata mual, pusing, hingga muntah, ujar Agus kepada wartawan. Agus menuturkan, sesuai keterangan dari sejumlah siswa, dugaan awal mengarah pada menu daging ayam dalam paket MBG yang diketahui sudah berbau tidak sedap. Ada daging ayam yang baunya agak menyengat. Mungkin karena makanan masih panas langsung ditutup, jadi cepat basi. Tapi kita belum tahu pasti, jelasnya. Pihak Puskesmas Cisarua bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat kini tengah memeriksa sampel makanan untuk memastikan penyebab pasti dugaan keracunan tersebut. Sebagian siswa yang kondisinya lebih parah dirujuk ke RSUD Cibabat Cimahi, sementara sisanya dirawat di tiga posko darurat yang disiapkan sekolah. ""Korban sebagian di bawa ke RSUD Cibabat, dan sebagian masih berada di posko darurat,"" ungkapnya. Program MBG merupakan program pemerintah untuk meningkatkan gizi siswa sekolah. Namun, kejadian ini menjadi sorotan serius terkait pentingnya pengawasan ketat terhadap kualitas dan distribusi makanan agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Berita PilihanDinkes KBB Catat 107 Dapur MBG di Bandung Barat Belum Kantongi SLHSJamin Keamanan Pangan Anak, Pemkot Bogor Perkuat Satgas Pengawasan MBG dan Atur Batas Waktu 4 JamKeracunan MBG di SDN Rawalele Subang Dipicu Nitrit pada Tumis PakcoySPPG Bersertifikat SLHS dan Satgas MBG di Jabar Jauh dari IdealPemkab Bogor Siapkan 570 Dapur Gizi SPPG, Prioritaskan Higiene dan Pengelolaan Limbah untuk Sukseskan MBGKepsek SMPN 1 Cisarua Ungkap Kondisi 57 Siswa Usai Keracunan MBG: Muntah dan Pusing Berita PilihanDinkes KBB Catat 107 Dapur MBG di Bandung Barat Belum Kantongi SLHSJamin Keamanan Pangan Anak, Pemkot Bogor Perkuat Satgas Pengawasan MBG dan Atur Batas Waktu 4 JamKeracunan MBG di SDN Rawalele Subang Dipicu Nitrit pada Tumis PakcoySPPG Bersertifikat SLHS dan Satgas MBG di Jabar Jauh dari IdealPemkab Bogor Siapkan 570 Dapur Gizi SPPG, Prioritaskan Higiene dan Pengelolaan Limbah untuk Sukseskan MBGKepsek SMPN 1 Cisarua Ungkap Kondisi 57 Siswa Usai Keracunan MBG: Muntah dan Pusing Berita Pilihan Dinkes KBB Catat 107 Dapur MBG di Bandung Barat Belum Kantongi SLHSJamin Keamanan Pangan Anak, Pemkot Bogor Perkuat Satgas Pengawasan MBG dan Atur Batas Waktu 4 JamKeracunan MBG di SDN Rawalele Subang Dipicu Nitrit pada Tumis PakcoySPPG Bersertifikat SLHS dan Satgas MBG di Jabar Jauh dari IdealPemkab Bogor Siapkan 570 Dapur Gizi SPPG, Prioritaskan Higiene dan Pengelolaan Limbah untuk Sukseskan MBGKepsek SMPN 1 Cisarua Ungkap Kondisi 57 Siswa Usai Keracunan MBG: Muntah dan Pusing Dinkes KBB Catat 107 Dapur MBG di Bandung Barat Belum Kantongi SLHS Dinkes KBB Catat 107 Dapur MBG di Bandung Barat Belum Kantongi SLHS Dinkes KBB Catat 107 Dapur MBG di Bandung Barat Belum Kantongi SLHS Dinkes KBB Catat 107 Dapur MBG di Bandung Barat Belum Kantongi SLHS Jamin Keamanan Pangan Anak, Pemkot Bogor Perkuat Satgas Pengawasan MBG dan Atur Batas Waktu 4 Jam Jamin Keamanan Pangan Anak, Pemkot Bogor Perkuat Satgas Pengawasan MBG dan Atur Batas Waktu 4 Jam Jamin Keamanan Pangan Anak, Pemkot Bogor Perkuat Satgas Pengawasan MBG dan Atur Batas Waktu 4 Jam Jamin Keamanan Pangan Anak, Pemkot Bogor Perkuat Satgas Pengawasan MBG dan Atur Batas Waktu 4 Jam Keracunan MBG di SDN Rawalele Subang Dipicu Nitrit pada Tumis Pakcoy Keracunan MBG di SDN Rawalele Subang Dipicu Nitrit pada Tumis Pakcoy Keracunan MBG di SDN Rawalele Subang Dipicu Nitrit pada Tumis Pakcoy Keracunan MBG di SDN Rawalele Subang Dipicu Nitrit pada Tumis Pakcoy SPPG Bersertifikat SLHS dan Satgas MBG di Jabar Jauh dari Ideal SPPG Bersertifikat SLHS dan Satgas MBG di Jabar Jauh dari Ideal SPPG Bersertifikat SLHS dan Satgas MBG di Jabar Jauh dari Ideal SPPG Bersertifikat SLHS dan Satgas MBG di Jabar Jauh dari Ideal Pemkab Bogor Siapkan 570 Dapur Gizi SPPG, Prioritaskan Higiene dan Pengelolaan Limbah untuk Sukseskan MBG Pemkab Bogor Siapkan 570 Dapur Gizi SPPG, Prioritaskan Higiene dan Pengelolaan Limbah untuk Sukseskan MBG Pemkab Bogor Siapkan 570 Dapur Gizi SPPG, Prioritaskan Higiene dan Pengelolaan Limbah untuk Sukseskan MBG Pemkab Bogor Siapkan 570 Dapur Gizi SPPG, Prioritaskan Higiene dan Pengelolaan Limbah untuk Sukseskan MBG Kepsek SMPN 1 Cisarua Ungkap Kondisi 57 Siswa Usai Keracunan MBG: Muntah dan Pusing Kepsek SMPN 1 Cisarua Ungkap Kondisi 57 Siswa Usai Keracunan MBG: Muntah dan Pusing Kepsek SMPN 1 Cisarua Ungkap Kondisi 57 Siswa Usai Keracunan MBG: Muntah dan Pusing Kepsek SMPN 1 Cisarua Ungkap Kondisi 57 Siswa Usai Keracunan MBG: Muntah dan Pusing",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/14/1412865679.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019717920/daging-ayam-bau-di-menu-mbg-diduga-jadi-biang-keracunan-massal-siswa-smpn-1-cisarua-kbb?page=all,efe7d581392f88e24551b809ef5597d659ced93952f473a9a4e4b916a5466cd6,2025-11-13 19:56:43.142 532,detik,mbg,2025-11-12 11:11:00,Kepala BGN Buka-bukaan di DPR: MBG Sumbang 48% Keracunan Pangan,"Komisi IX DPR menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan Badan Gizi Nasional ( BGN ). Kepala BGN Dadan Hindayana menjelaskan angka keracunan karena Makan Bergizi Gratis ( MBG ) menyumbang 48% dari angka keracunan pangan nasional. Dalam rapat, Dadan lebih dulu menjelaskan total keracunan pangan di Indonesia hingga saat ini mencapai 441 kejadian. Hampir setengahnya atau 211 kejadian berasal dari MBG. ""Terkait khususnya keracunan pangan di Indonesia secara umum, total kejadian di Indonesia itu sampai hari ini itu ada 441 total kejadian di mana MBG menyumbang 211 kejadian atau kurang lebih 48% dari total keracunan pangan yang ada di Indonesia,"" kata Dadan dalam rapat di Komisi IX DPR, Jakarta, Rabu (12/11/2025). Dadan menjelaskan, berdasarkan data dari BGN, korban keracunan yang menjalani rawat inap mencapai 636, sedangkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) 638. Pihaknya akan melakukan sinkronisasi terkait data tersebut. ""Dan jika dilihat total penerima manfaat yang menerima gangguan kesehatan itu yang rawat inap ada 636 kalau di data kami, kalau di Kemenkes 638 beda 2,"" ujarnya. Sedangkan korban yang menjalani rawat jalan berdasarkan data BGN 11.004, dan data Kemenkes 12.755. Menggunakan data Kemnekes, Dadan menyebutkan ada 13.371 penerima manfaat MBG yang mengalami gangguan kesehatan. ""Totalnya kalau berbasis laporan Kemenkes itu 13.371 penerima manfaat yang alami gangguan kesehatan akibat program makan bergizi,"" sebutnya. Lebih lanjut, Dadan menjelaskan hingga saat ini produksi MBG telah mencapai 1,8 miliar porsi. Sebagian, kata dia, telah berjalan baik. ""Sampai hari ini kita sudah memproduksi total 1,8 miliar porsi makan,"" ungkapnya.",Adrial akbar -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/12/rdp-komisi-ix-dpr-dengan-bgn-1762920670179_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8206620/kepala-bgn-buka-bukaan-di-dpr-mbg-sumbang-48-keracunan-pangan,3ae69b592c0235eba4692396f6c3f1d180ae4cb54c57b468d5409c177dd72f9b,2025-11-13 19:52:50.020 533,kompas,mbg,2025-10-30 16:45:00,BGN Akan Belajar pada India untuk Tingkatkan Kualitas Pelayanan MBG,"KOMPAS.com -Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyatakan, Indonesia melihat India sebagai role model dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan MBG di Tanah Air.""Ya kita kan, sebelum kita melaksanakan program makan bergizi, kita berkunjung ke India. Melihat role model di India,"" kata Dadan di Istana, Jakarta, dikutipKompas.com, Rabu (29/10/2025).Dadan menambahkan, bimbingan teknis dariIndiadiharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas pelayananMBGdi Indonesia.Baca juga:Sisa 2 Bulan, BGN Kejar Target Penerima Manfaat MBG 82,9 Juta""Dan saya kira nanti bimbingan teknis dari India akan membantu untuk meningkatkankualitas pelayanan MBGdi Indonesia,"" ujarnya.Pelajaran dari India untuk pengawasan dan pengembangan MBGMenurut Dadan, pengalaman India menjadi acuan bagiBGNuntuk pengawasan dan oeningkatan kualitas layanan MBG.""Lebih banyak mungkin nanti ke pengawasan, pengembangan institusi, peningkatan kualitas layanan, dan lain-lain,"" imbuhnya.Sebelumnya, Indonesia menawarkan pertukaran pengalaman terkaitprogram MBGdengan India dalam KTT ASEAN-India ke-22 di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (26/10/2025).Baca juga:Air Tercemar Bakteri E. Coli Diduga Jadi Penyebab Ratusan Siswa Keracunan MBG di GunungkidulMenteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono menyinggung pencapaian Indonesia dalam peluncuran program MBG yang telah menjangkau 37 juta penerima manfaat.""Di Indonesia, Presiden Prabowo telah meluncurkan program makanan bergizi gratis dengan lebih dari 37 juta penerima manfaat,"" kata Sugiono, dikutip dari laman Kemlu RI, Senin (27/10/2025).Sugiono menilai, kedua negara memiliki potensi besar untuk saling bertukar pengalaman guna membangun generasi yang lebih sehat dan produktif. India memiliki program serupa yang dinamai Pradan Mantri Poshan .""Kami melihat potensi yang kuat untuk berbagi pengalaman dengan program Pradan Mantri Poshan India guna membangun generasi yang lebih sehat, lebih kuat, dan lebih produktif di seluruh kawasan kita,"" ujarnya.Baca juga:Bupati Gunungkidul Sidak Dapur MBG Usai 695 Siswa Keracunan, Temukan Banyak KejanggalanBertukar pengalaman untuk perbaiki pelayanan MBGIndonesia dan India sepakat bekerja sama serta bertukar pengalaman mengenai pelaksanaan MBG.Menlu Sugiono menyatakan, pengalaman India dalam melayani banyak anak sekolah menjadi pelajaran penting bagi Indonesia.""Karena mereka yang duluan melaksanakan (MBG) dan cukup banyak yang mereka sediakan (untuk) anak sekolah yang mereka layani, jelas Sugiono di Kuala Lumpur, Malaysia, seperti yang dikutipRRI, Rabu (29/10/2025). Karenanya, saya kira kita perlu juga untuk belajar bagaimana mengatur logistik pemberian makanan untuk anak sekolah sebanyak itu,"" imbuhnya. KOMPAS.com -Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyatakan, Indonesia melihat India sebagai role model dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan MBG di Tanah Air. ""Ya kita kan, sebelum kita melaksanakan program makan bergizi, kita berkunjung ke India. Melihat role model di India,"" kata Dadan di Istana, Jakarta, dikutipKompas.com, Rabu (29/10/2025). Dadan menambahkan, bimbingan teknis dariIndiadiharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas pelayananMBGdi Indonesia. Baca juga:Sisa 2 Bulan, BGN Kejar Target Penerima Manfaat MBG 82,9 Juta ""Dan saya kira nanti bimbingan teknis dari India akan membantu untuk meningkatkankualitas pelayanan MBGdi Indonesia,"" ujarnya. Menurut Dadan, pengalaman India menjadi acuan bagiBGNuntuk pengawasan dan oeningkatan kualitas layanan MBG. ""Lebih banyak mungkin nanti ke pengawasan, pengembangan institusi, peningkatan kualitas layanan, dan lain-lain,"" imbuhnya. Sebelumnya, Indonesia menawarkan pertukaran pengalaman terkaitprogram MBGdengan India dalam KTT ASEAN-India ke-22 di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (26/10/2025). Baca juga:Air Tercemar Bakteri E. Coli Diduga Jadi Penyebab Ratusan Siswa Keracunan MBG di Gunungkidul Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono menyinggung pencapaian Indonesia dalam peluncuran program MBG yang telah menjangkau 37 juta penerima manfaat. ""Di Indonesia, Presiden Prabowo telah meluncurkan program makanan bergizi gratis dengan lebih dari 37 juta penerima manfaat,"" kata Sugiono, dikutip dari laman Kemlu RI, Senin (27/10/2025). Sugiono menilai, kedua negara memiliki potensi besar untuk saling bertukar pengalaman guna membangun generasi yang lebih sehat dan produktif. India memiliki program serupa yang dinamai Pradan Mantri Poshan . ""Kami melihat potensi yang kuat untuk berbagi pengalaman dengan program Pradan Mantri Poshan India guna membangun generasi yang lebih sehat, lebih kuat, dan lebih produktif di seluruh kawasan kita,"" ujarnya. Baca juga:Bupati Gunungkidul Sidak Dapur MBG Usai 695 Siswa Keracunan, Temukan Banyak Kejanggalan Indonesia dan India sepakat bekerja sama serta bertukar pengalaman mengenai pelaksanaan MBG. Menlu Sugiono menyatakan, pengalaman India dalam melayani banyak anak sekolah menjadi pelajaran penting bagi Indonesia. ""Karena mereka yang duluan melaksanakan (MBG) dan cukup banyak yang mereka sediakan (untuk) anak sekolah yang mereka layani, jelas Sugiono di Kuala Lumpur, Malaysia, seperti yang dikutipRRI, Rabu (29/10/2025). Karenanya, saya kira kita perlu juga untuk belajar bagaimana mengatur logistik pemberian makanan untuk anak sekolah sebanyak itu,"" imbuhnya.",Kompas Cyber Media,https://asset.kompas.com/crops/GIcYTchrh5bIU-7cnhu4-JKZUgw=/286x0:3256x1980/780x390/data/photo/2025/10/28/690099bd8de7f.jpeg,https://www.kompas.com/jawa-tengah/read/2025/10/30/164500188/bgn-akan-belajar-pada-india-untuk-tingkatkan-kualitas-pelayanan-mbg,eeb7d94a5b169f1e68ac87a8f98d1a72872b0b854bc4d07eef6264021cd07004,2025-11-13 19:52:50.835 534,pikiranrakyat,mbg,2025-10-18 19:15:00,"Cegah Keracunan, Pemkab Garut Wajibkan Penjamah Makanan MBG Punya SLHS","PIKIRAN RAKYAT- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut mengeluarkan Surat Edaran (SE) yang mewajibkan seluruh penjamah makanan di lingkungan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Langkah ini diambil menyusul kasus keracunan massal yang menimpa ratusan siswa di Kecamatan Kadungora beberapa waktu lalu. Saat itu, ratusan pelajar mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG). Mereka terpaksa dilarikan ke Puskesmas dan sebagian lainnya harus dirujuk ke RSUD dr. Slamet Garut untuk mendapatkan perawatan intensif. Peristiwa ini memicu keprihatinan dan mendorong Pemkab Garut untuk bertindak tegas. Baca Juga:Dedi Mulyadi: Kepala Daerah di Jabar Boleh Tutup SPPG Penyebab Keracunan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut, Nurdin Yana, menyampaikan pihaknya telah mengeluarkan SE yang ditujukan kepada seluruh SPPG di wilayah Garut. ""Kita telah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh SPPG,"" ujar Nurdin. Dalam surat edaran tersebut, tuturnya, disebutkan bahwa setiap penjamah makanan wajib memiliki SLHS sebagai bentuk tanggung jawab atas keamanan pangan yang disajikan. Minimal hal ini bisa memberikan keyakinan dan wawasan kepada penjamah atau personel yang mengelola MBG untuk memiliki SLHS. Tak hanya itu, Nurdin pun menyampaikan, Pemkab Garut mulai menjalankan program pelatihan dan peningkatan kompetensi bagi para petugas SPPG agar memiliki pemahaman yang memadai soal kebersihan dan keamanan makanan. Baca Juga:Prabowo Optimis Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Bisa Dicapai, MBG dan Koperasi Desa Merah Putih Jadi Mesin Utama ""Karena maaf ya, SPPG itu harusnya 50 persen dari jumlah penjamah atau personel itu wajib memiliki SLHS,"" katanya. Lebih lanjut, ia menyoroti pentingnya pengelolaan limbah makanan, khususnya melalui instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di dapur-dapur SPPG. Menurutnya, pengolahan makanan dalam skala besar setiap hari membutuhkan sistem sanitasi yang layak dan memadai. Nurdin mengungkapkan, jumlah 4.000 porsi setiap harinya itu bukan pekerjaan enteng dan persiapannya harus dilakukan dari malam sampai pagi. Ia melihat katering saja yang hanya sekali untuk 2.000 orang, persiapannya sangat besar, apalagi program MBG yang dilakukan setiap hari dan dengan jumlah yang sangat banyak. ""Dengan langkah ini, kami berharap tidak ada lagi kasus keracunan akibat mengonsumsi MBG ke depannya. Standar keamanan pangan di lingkungan pendidikan, khususnya dalam program MBG pun diharapkan dapat terus ditingkatkan untuk melindungi kesehatan para siswa,"" ucap Nurdin Yana.*** Berita PilihanEvaluasi Besar-besaran MBG di KBB, Wakil Rakyat Minta Bupati Kumpulkan Semua Pengelola SPPGKeracunan MBG di Bandung Barat Terjadi Lagi, Wakil Rakyat Minta Ahli Dilibatkan di DapurPrabowo Optimis Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Bisa Dicapai, MBG dan Koperasi Desa Merah Putih Jadi Mesin UtamaBelasan Siswa SDN Margamulya Diduga Keracunan Usai Santap Nasi Goreng MBGCegah Keracunan MBG, Pemkab Purwakarta Wajibkan Relawan SPPG Jaga Kebersihan Distribusi Berita PilihanEvaluasi Besar-besaran MBG di KBB, Wakil Rakyat Minta Bupati Kumpulkan Semua Pengelola SPPGKeracunan MBG di Bandung Barat Terjadi Lagi, Wakil Rakyat Minta Ahli Dilibatkan di DapurPrabowo Optimis Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Bisa Dicapai, MBG dan Koperasi Desa Merah Putih Jadi Mesin UtamaBelasan Siswa SDN Margamulya Diduga Keracunan Usai Santap Nasi Goreng MBGCegah Keracunan MBG, Pemkab Purwakarta Wajibkan Relawan SPPG Jaga Kebersihan Distribusi Berita Pilihan Evaluasi Besar-besaran MBG di KBB, Wakil Rakyat Minta Bupati Kumpulkan Semua Pengelola SPPGKeracunan MBG di Bandung Barat Terjadi Lagi, Wakil Rakyat Minta Ahli Dilibatkan di DapurPrabowo Optimis Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Bisa Dicapai, MBG dan Koperasi Desa Merah Putih Jadi Mesin UtamaBelasan Siswa SDN Margamulya Diduga Keracunan Usai Santap Nasi Goreng MBGCegah Keracunan MBG, Pemkab Purwakarta Wajibkan Relawan SPPG Jaga Kebersihan Distribusi Evaluasi Besar-besaran MBG di KBB, Wakil Rakyat Minta Bupati Kumpulkan Semua Pengelola SPPG Evaluasi Besar-besaran MBG di KBB, Wakil Rakyat Minta Bupati Kumpulkan Semua Pengelola SPPG Evaluasi Besar-besaran MBG di KBB, Wakil Rakyat Minta Bupati Kumpulkan Semua Pengelola SPPG Evaluasi Besar-besaran MBG di KBB, Wakil Rakyat Minta Bupati Kumpulkan Semua Pengelola SPPG Keracunan MBG di Bandung Barat Terjadi Lagi, Wakil Rakyat Minta Ahli Dilibatkan di Dapur Keracunan MBG di Bandung Barat Terjadi Lagi, Wakil Rakyat Minta Ahli Dilibatkan di Dapur Keracunan MBG di Bandung Barat Terjadi Lagi, Wakil Rakyat Minta Ahli Dilibatkan di Dapur Keracunan MBG di Bandung Barat Terjadi Lagi, Wakil Rakyat Minta Ahli Dilibatkan di Dapur Prabowo Optimis Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Bisa Dicapai, MBG dan Koperasi Desa Merah Putih Jadi Mesin Utama Prabowo Optimis Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Bisa Dicapai, MBG dan Koperasi Desa Merah Putih Jadi Mesin Utama Prabowo Optimis Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Bisa Dicapai, MBG dan Koperasi Desa Merah Putih Jadi Mesin Utama Prabowo Optimis Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Bisa Dicapai, MBG dan Koperasi Desa Merah Putih Jadi Mesin Utama Belasan Siswa SDN Margamulya Diduga Keracunan Usai Santap Nasi Goreng MBG Belasan Siswa SDN Margamulya Diduga Keracunan Usai Santap Nasi Goreng MBG Belasan Siswa SDN Margamulya Diduga Keracunan Usai Santap Nasi Goreng MBG Belasan Siswa SDN Margamulya Diduga Keracunan Usai Santap Nasi Goreng MBG Cegah Keracunan MBG, Pemkab Purwakarta Wajibkan Relawan SPPG Jaga Kebersihan Distribusi Cegah Keracunan MBG, Pemkab Purwakarta Wajibkan Relawan SPPG Jaga Kebersihan Distribusi Cegah Keracunan MBG, Pemkab Purwakarta Wajibkan Relawan SPPG Jaga Kebersihan Distribusi Cegah Keracunan MBG, Pemkab Purwakarta Wajibkan Relawan SPPG Jaga Kebersihan Distribusi",Aep Hendy,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/10/1635260616.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019727740/cegah-keracunan-pemkab-garut-wajibkan-penjamah-makanan-mbg-punya-slhs?page=all,8e3a005c0068c11db82d7ad9ad8b44e85b82d6d82c01bd98f5553950988659e5,2025-11-13 19:52:55.626 535,detik,mbg,2025-11-12 10:59:00,Begini Standar Ketat Polda Metro Uji 4 Parameter Makanan SPPG Cengkareng,"Polda Metro Jaya menerapkan standar ketat dalam pengolahan hingga pendistribusian Makan Bergizi Gratis ( MBG ) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi ( SPPG ) Cengkareng, Jakarta Barat. Tim dari Teknologi Laboratorium Medis Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Metro Jaya dilibatkan untuk melakukan pengujian makanan agar aman dikonsumsi penerima manfaat. detikcom menyaksikan langsung proses pengecekan dan pengujian makanan pada saat berkunjung ke SPPG Cengkareng Polda Metro Jaya, Kamis (6/11/2025). Pengecekan dan pengujian terhadap menu makanan dilakukan oleh tim dari Biddokkes Polda Metro Jaya. Pengecekan dan pengujian dilakukan pada pagi hari, mulai pukul 06.00 WIB atau sebelum distribusi kloter pertama MBG ini dikirim ke sekolah-sekolah. Proses ini rutin dilakukan setiap hari oleh tim Biddokkes Polda Metro Jaya. Briptu Firstian Adhiatna dari tim dari Teknologi Laboratorium Medis Biddokkes Polda Metro Jaya memimpin langsung pengujian makanan itu. Sebelum pengecekan dimulai, Briptu Firstian bersama tim terlebih dahulu mengeluarkan alat-alat yang diperlukan. Briptu Firstian menjelaskan, pengecekan dan pengujian ini dilakukan dengan 4 parameter. Dia menyebutkan 4 parameter itu yakni uji kandungan formalin, sianida, arsenik, dan nitrit. ""Untuk pemeriksaan ini kita menggunakan 4 parameter, satu ada formalin, dua sianida, tiga arsenik, empat nitrit gitu ,"" kata Firstian saat proses pengecekan dan pengujian berlangsung. Dia mengatakan 4 parameter ini berbahaya jika sampai dikonsumsi oleh manusia, terutama nitrit, arsenik, sianida yang masuk ke dalam golongan logam berat. Firstian menekankan, jika hasil pengujian menunjukkan reaksi positif, pihaknya akan langsung menarik menu MBG yang akan disajikan. ""Ya positif sedikit pun juga kami tarik. Kita berpikir ini adalah jangka panjang untuk anak-anak bangsa gitu loh , ke depannya. Enggak mungkin dong kita menyediakan makanan yang tidak bergizi, yang terlalu banyak bahan kimianya itu tidak baik gitu , makanya kami mengantisipasi,"" jelasnya. Proses pengecekan dan pengujian berlangsung sekitar 15 menit. Setiap menu MBG dari SPPG Cengkareng Polda Metro diperiksa satu per satu untuk memastikan kualitasnya tetap sehat dan layak konsumsi. Setelah melakukan pengecekan dan pengujian, tim Teknologi Laboratorium Medis Biddokkes Polda Metro Jaya pun langsung menginformasikan hasilnya kepada ahli gizi dan kepala SPPG. Barulah setelah hasil tersebut keluar, jika tidak ada menu makanan yang positif dari keempat parameter itu, MBG segera didistribusikan. Kepala SPPG Cengkareng Polda Metro Jaya, Triya Ruliyanti, turut memberikan penjelasan mengenai komitmen pengecekan dan pengujian yang dilakukan untuk menjaga kualitas makanan. ""Kalau untuk Dokkes memang setiap hari. Dokkes itu datang setiap hari sebelum tim pemorsian. Tim pemorsian itu untuk morsi ke tiap-tiap ompreng, gitu,"" ucap Triya kepada detikcom . Triya menegaskan SPPG Cengkareng Polda Metro Jaya tidak memberikan toleransi terhadap makanan yang tidak memenuhi standar pengecekan dan pengujian dari tim Dokkes. Jika ditemukan makanan yang tidak lolos uji, menu tersebut bakal langsung ditarik dan digantikan dengan menu lainnya yang juga melalui proses pengujian. ""Dan apabila ada yang terbukti positif, itu akan ditarik, dan kita juga harus diganti dengan komponen yang ada atau mungkin kita bisa membelinya lagi komponen-komponen yang baru. Ini sangat ditekankan,"" ungkap Triya. ""Jadi dokkes itu ada dua uji, yang pertama uji organoleptik, yang untuk dicicipi. Awalnya untuk mencium, kemudian dicicipi dan dirasa. Kemudian, yang kedua itu ada uji kimiawi. Uji kimiawi itu ada dengan menggunakan bahan-bahan kimia. Apakah bahan-bahan kimia itu mengandung formalin? Apakah mengandung arsenik? Apakah sianida? Apakah nitrit? Itu yang sangat ditekankan,"" pungkasnya. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dalam berbagai kesempatan, memerintahkan jajarannya untuk terus mendukung program pemerintah, termasuk MBG. Hal itu telah dibuktikan dengan pembentukan SPPG Polri yang kini telah mencapai 672 unit dengan total estimasi penerima manfaat mencapai 2.352.000 juta orang serta menyerap sebanyak 33.60 tenaga kerja. Dari SPPG tersebut, terdapat sebanyak 159 SPPG telah beroperasi, 115 SPPG masih dalam tahap persiapan operasional, 371 SPPG dalam tahap pembangunan, dan 27 SPPG baru saja dilakukan groundbreaking . Ke depan Polri menargetkan pembangunan 1.500 SPPG. Kapolri memastikan Polri tidak akan berhenti dalam mendukung program pemerintah. Dia mengatakan Polri akan terus mengoptimalkan program MBG ini. ""Dan tentunya kita tidak akan berhenti sampai sini, jadi progres pembangunan SPPG terus akan kita optimalkan sampai dengan akhir tahun sehingga kita bisa maksimal untuk betul-betul mendukung program Pak Presiden terkait program MBG yang saat ini sedang dicanangkan,"" kata Kapolri dalam kesempatan sebelumnya. Kapolri juga memastikan makanan yang berasal dari SPPG di bawah naungan Polri sudah lebih dulu melewati uji makanan. Sebab, dia mengatakan selalu memberikan arahan mengenai test food kepada anggota sebelum makanan MBG itu didistribusikan. ""Dan tentunya saya selalu menyampaikan pesan kepada seluruh jajaran agar terkait dengan proses masak, distribusi, sampai di tempat selalu dilakukan quality control dengan melaksanakan test food security sehingga memastikan bahwa saat makanan sampai di siswa semua sampai di sekolah semuanya dalam keadaan higienis dan siap saji. Karena itu memang jadi penekanan kita khususnya SPPG di bawah naungan Mabes Polri maupun Polda jajaran,"" jelasnya. Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri juga memastikan SPPG yang berada di bawah naungan Polda Metro Jaya siap mendukung program MBG. Hal itu dia sampaikan saat meninjau dapur SPPG Cengkareng. Irjen Asep menjelaskan, seluruh proses produksi berjalan sesuai dengan standard operating procedure (SOP). Mulai pemeriksaan keamanan bahan makanan hingga pengecekan keamanan pangan oleh tenaga medis. ""Kami memastikan makanan yang diproduksi aman, bergizi, dan siap dikemas serta didistribusikan ke sekolah-sekolah sekitar,"" ujar Asep, Jumat (24/10). Dia juga menegaskan harapannya bahwa program ini dapat berjalan optimal dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya dalam mendukung tumbuh kembang anak-anak menjadi generasi yang lebih sehat, kuat, dan sejahtera. Simak Video 'Cerita Warga Sekolahkan Anak Berkat Kerja di SPPG Polda Metro Cengkareng':",Kurniawan Fadilah -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/06/sppg-polda-metro-jaya-di-cengkareng-jakarta-barat-1762415234708_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8206601/begini-standar-ketat-polda-metro-uji-4-parameter-makanan-sppg-cengkareng,dbc2612c1c96dfe26aab19fb1ac209c882c53cbba5107105f7ef6c457f1277cf,2025-11-13 19:53:00.656 536,okezone,mbg,2025-10-08 18:00:03,"Program MBG Perkuat SDM Indonesia, Pengawasan Gizi Perlu Ditingkatkan","JAKARTA - Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) merupakan cita-cita Presiden Prabowo Subianto agar Indonesia terbebas dari stunting. Program ini tidak hanya sekadar penyediaan makanan, melainkan sebuah strategi besar negara dalam membangun sumber daya manusia unggul yang sehat, cerdas, dan produktif. Program MBG juga dinilai sebagai kebijakan strategis untuk memperkuat kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Meski demikian, pengawasan terhadap standar gizi dan tata kelola dapur di berbagai daerah masih perlu diperkuat oleh Badan Gizi Nasional (BGN) agar pelaksanaan MBG semakin efektif dan merata. Program MBG ini langkah visioner Presiden dalam membangun generasi yang sehat dan cerdas. Tapi pengawasan gizi dan tata kelola dapur harus benar-benar dijaga agar pelaksanaan di lapangan tetap sesuai standar nasional, ujar Presiden Mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (Presma UINAM), Muh. Zulhamdi Suhafid, Rabu (8/10/2025). Menurutnya, MBG bukan hanya tentang makan gratis, tetapi investasi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas SDM sejak usia dini. Dengan asupan gizi yang cukup, anak-anak Indonesia akan tumbuh lebih sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi, sebuah pondasi penting untuk masa depan bangsa. Anak-anak merupakan aset bangsa. Jika mereka sehat dan bergizi baik, itu berarti kita sedang menyiapkan generasi unggul untuk 10 20 tahun ke depan, tegasnya. Zulhamdi menyoroti dimensi pemberdayaan ekonomi lokal dari program MBG. Ia menilai penggunaan bahan pangan dari hasil pertanian, peternakan, dan perikanan masyarakat sekitar akan menciptakan efek ganda terhadap ekonomi daerah. MBG ini punya efek domino yang besar. Selain menyehatkan pelajar, juga menghidupkan ekonomi desa. Pangan lokal seperti sayur, ikan, telur, dan buah daerah bisa jadi tulang punggung penyediaan bahan baku, jelasnya. Oleh karena itu, dia berharap BGN bersama pemerintah daerah dapat memperkuat sistem monitoring, mulai dari proses pengadaan bahan pangan hingga penyajian di dapur sekolah. Menurutnya, kualitas gizi dan keamanan pangan harus menjadi aspek utama, bukan sekadar kuantitas distribusi. Jangan sampai ada daerah yang hanya fokus pada penyaluran tanpa memperhatikan kandungan gizi dan higienitas makanan. Ini penting untuk menjaga kepercayaan publik, tambahnya. Zulhamdi menegaskan, keberhasilan MBG akan menjadi tolok ukur keseriusan pemerintah dalam membangun SDM unggul dan berdaya saing global. Ia juga mendorong kampus, lembaga riset, dan organisasi mahasiswa untuk ikut berkontribusi dalam edukasi gizi dan riset pangan lokal. Program MBG bisa jadi ruang kolaborasi lintas sektor dari pemerintah, kampus, dunia usaha, dan masyarakat. Semuanya punya peran untuk memastikan generasi Indonesia tumbuh kuat dan sehat, tandasnya. JAKARTA - Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) merupakan cita-cita Presiden Prabowo Subianto agar Indonesia terbebas dari stunting. Program ini tidak hanya sekadar penyediaan makanan, melainkan sebuah strategi besar negara dalam membangun sumber daya manusia unggul yang sehat, cerdas, dan produktif. Program MBG juga dinilai sebagai kebijakan strategis untuk memperkuat kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Meski demikian, pengawasan terhadap standar gizi dan tata kelola dapur di berbagai daerah masih perlu diperkuat oleh Badan Gizi Nasional (BGN) agar pelaksanaan MBG semakin efektif dan merata. Program MBG ini langkah visioner Presiden dalam membangun generasi yang sehat dan cerdas. Tapi pengawasan gizi dan tata kelola dapur harus benar-benar dijaga agar pelaksanaan di lapangan tetap sesuai standar nasional, ujar Presiden Mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (Presma UINAM), Muh. Zulhamdi Suhafid, Rabu (8/10/2025). Menurutnya, MBG bukan hanya tentang makan gratis, tetapi investasi jangka panjang untuk meningkatkan kualitas SDM sejak usia dini. Dengan asupan gizi yang cukup, anak-anak Indonesia akan tumbuh lebih sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi, sebuah pondasi penting untuk masa depan bangsa. Anak-anak merupakan aset bangsa. Jika mereka sehat dan bergizi baik, itu berarti kita sedang menyiapkan generasi unggul untuk 10 20 tahun ke depan, tegasnya. Zulhamdi menyoroti dimensi pemberdayaan ekonomi lokal dari program MBG. Ia menilai penggunaan bahan pangan dari hasil pertanian, peternakan, dan perikanan masyarakat sekitar akan menciptakan efek ganda terhadap ekonomi daerah. MBG ini punya efek domino yang besar. Selain menyehatkan pelajar, juga menghidupkan ekonomi desa. Pangan lokal seperti sayur, ikan, telur, dan buah daerah bisa jadi tulang punggung penyediaan bahan baku, jelasnya. Oleh karena itu, dia berharap BGN bersama pemerintah daerah dapat memperkuat sistem monitoring, mulai dari proses pengadaan bahan pangan hingga penyajian di dapur sekolah. Menurutnya, kualitas gizi dan keamanan pangan harus menjadi aspek utama, bukan sekadar kuantitas distribusi. Jangan sampai ada daerah yang hanya fokus pada penyaluran tanpa memperhatikan kandungan gizi dan higienitas makanan. Ini penting untuk menjaga kepercayaan publik, tambahnya. Zulhamdi menegaskan, keberhasilan MBG akan menjadi tolok ukur keseriusan pemerintah dalam membangun SDM unggul dan berdaya saing global. Ia juga mendorong kampus, lembaga riset, dan organisasi mahasiswa untuk ikut berkontribusi dalam edukasi gizi dan riset pangan lokal. Program MBG bisa jadi ruang kolaborasi lintas sektor dari pemerintah, kampus, dunia usaha, dan masyarakat. Semuanya punya peran untuk memastikan generasi Indonesia tumbuh kuat dan sehat, tandasnya. (Fahmi Firdaus )",Fahmi Firdaus ,https://img.okezone.com/content/2025/10/08/337/3175378/pemerintah-9fto_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/08/337/3175378/program-mbg-perkuat-sdm-indonesia-pengawasan-gizi-perlu-ditingkatkan?page=all,759af29a2a9ef5dd5eb715fa178fcddc1d2c4aca674c64ba05efcc73aee809d7,2025-11-13 19:53:00.756 537,pikiranrakyat,mbg,2025-10-17 19:55:00,"Cegah Keracunan MBG, Pemkab Purwakarta Wajibkan Relawan SPPG Jaga Kebersihan Distribusi","PIKIRAN RAKYAT- Proses pendistribusian Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang bersih menjadi salah satu aspek penting untuk mencegah keracunan makanan. Hal itu ditekankan dalam Pelatihan Penjamah Makanan bagi ratusan relawan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Purwakarta. Keracunan makanan itu misalnya dari pengolahannya kurang bagus atau misalkan ketika didistribusikan terkontaminasi oleh bakteri, kata Agung Darwis Suriaatmadja selaku Asisten Sekretaris Daerah Purwakarta Bidang Perekonomian dan Pembangunan seusai membuka kegiatan tersebut, Jumat, 17 Oktober 2025. Selain itu, dia juga menyebutkan aspek lainnya seperti kualitas bahan baku hingga kebersihan orang-orang yang menangani seluruh rangkaian produksi hingga distribusi makanan. Menurutnya, mereka juga harus menjaga kebersihan agar menjamin makanan tetap higienis saat diterima pelajar, balita hingga ibu hamil. Sebagai seorang dokter sekaligus mantan Direktur Utama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bayu Asih, Agung turut mengamati fenomena keracunan MBG yang terjadi di daerah lain. Dia berharap kejadian serupa tidak terjadi di Purwakarta setelah pemerintah menggelar beberapa kali pelatihan untuk para relawan SPPG. Jadi, semua proses yang berpotensi untuk mengontaminasi makanan itu kita hindari, inti materi pelatihannya seperti itu, katanya. Untuk pengisi materi pelatihan kali ini masih didatangkan dari kalangan ahli di Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta. Lebih lanjut, dia terus mendorong pihak SPPG yang mengelola dapur program MBG untuk segera mengurus Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Pemerintah daerah setempat dipastikan tidak akan mempersulit proses pengurusannya tanpa menurunkan standar penilaian yang seharusnya. Sementara itu, Dinkes Purwakarta juga telah melakukan pemantauan langsung ke dapur-dapur milik SPPG. Secara umum, petugas memastikan pelaksanaan program MBG di daerahnya masih berjalan sesuai harapan dalam pemenuhan gizi sasaran hingga saat ini. Hal yang harus ditingkatkan di antaranya perlunya mengadakan pelatihan bersertifikat bagi penjamah makanan, khususnya terkait pencegahancross-contaminationdengan pengendalian sanitasi serta suhu makanan yang aman (safety temperature), kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Purwakarta, Ine Hermina. Dia menambahkan, perlu ada sistem masukan (feedback) cepat dengan membangun mekanisme umpan balik terintegrasi dari penerima manfaat MBG seperti sekolah atau komunitas. Tujuannya adalah untuk perbaikan kualitas makanan harian. Ine memastikan hasil pengawasan dan rekomendasi tersebut telah disampaikan ke pihak koordinator SPPG. Kemudian, koordinator SPPG menindaklanjutinya dengan menggelar kembali pelatihan bagi penjamah makanan yang diisi oleh Dinkes sebagai pematerinya. Sebelumnya, Sekretaris Deputi Penyediaan dan Penyaluran (Dialur) Badan Gizi Nasional (BGN), Budi Utomo mengajak seluruh elemen masyarakat turut mengawasi program MBG. Pengawasan tersebut dibutuhkan seiring dengan penambahan jumlah SPPG di seluruh Indonesia. Menurutnya, jumlah dapur yang dikelola SPPG se-Indonesia saat ini mencapai sekitar 10.700 unit. Sebanyak 2.650 SPPG di antaranya berada di wilayah Jawa Barat, dan yang beroperasi di Kabupaten Purwakarta mencapai 79 SPPG. Berita PilihanDukung Program MBG, Pemprov Bakal Panggil Penanggung Jawab SPPG dan Ahli Gizi se-JabarMayoritas SPPG di Kabupaten Bekasi Tak Kantongi SLHS, Dinkes Klaim Sedang ProsesBaru 17 dari 2.131 SPPG di Jabar Miliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi, Ini Langkah PemprovPemkab Bogor Siapkan 570 Dapur Gizi SPPG, Prioritaskan Higiene dan Pengelolaan Limbah untuk Sukseskan MBGSatgas MBG Kota Bandung Siap Dibentuk, Sertifikasi SPPG Masih BerprosesDapur MBG Panyandaan Diduga Sumber Keracunan Ratusan Siswa di Cisarua KBB, Kepala SPPG Berdalih Makanan FreshCegah Keracunan Massal, Polres Tasikmalaya Kerahkan Dokter Forensik di SPPGEvaluasi Besar-besaran MBG di KBB, Wakil Rakyat Minta Bupati Kumpulkan Semua Pengelola SPPG Berita PilihanDukung Program MBG, Pemprov Bakal Panggil Penanggung Jawab SPPG dan Ahli Gizi se-JabarMayoritas SPPG di Kabupaten Bekasi Tak Kantongi SLHS, Dinkes Klaim Sedang ProsesBaru 17 dari 2.131 SPPG di Jabar Miliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi, Ini Langkah PemprovPemkab Bogor Siapkan 570 Dapur Gizi SPPG, Prioritaskan Higiene dan Pengelolaan Limbah untuk Sukseskan MBGSatgas MBG Kota Bandung Siap Dibentuk, Sertifikasi SPPG Masih BerprosesDapur MBG Panyandaan Diduga Sumber Keracunan Ratusan Siswa di Cisarua KBB, Kepala SPPG Berdalih Makanan FreshCegah Keracunan Massal, Polres Tasikmalaya Kerahkan Dokter Forensik di SPPGEvaluasi Besar-besaran MBG di KBB, Wakil Rakyat Minta Bupati Kumpulkan Semua Pengelola SPPG Berita Pilihan Dukung Program MBG, Pemprov Bakal Panggil Penanggung Jawab SPPG dan Ahli Gizi se-JabarMayoritas SPPG di Kabupaten Bekasi Tak Kantongi SLHS, Dinkes Klaim Sedang ProsesBaru 17 dari 2.131 SPPG di Jabar Miliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi, Ini Langkah PemprovPemkab Bogor Siapkan 570 Dapur Gizi SPPG, Prioritaskan Higiene dan Pengelolaan Limbah untuk Sukseskan MBGSatgas MBG Kota Bandung Siap Dibentuk, Sertifikasi SPPG Masih BerprosesDapur MBG Panyandaan Diduga Sumber Keracunan Ratusan Siswa di Cisarua KBB, Kepala SPPG Berdalih Makanan FreshCegah Keracunan Massal, Polres Tasikmalaya Kerahkan Dokter Forensik di SPPGEvaluasi Besar-besaran MBG di KBB, Wakil Rakyat Minta Bupati Kumpulkan Semua Pengelola SPPG Dukung Program MBG, Pemprov Bakal Panggil Penanggung Jawab SPPG dan Ahli Gizi se-Jabar Dukung Program MBG, Pemprov Bakal Panggil Penanggung Jawab SPPG dan Ahli Gizi se-Jabar Dukung Program MBG, Pemprov Bakal Panggil Penanggung Jawab SPPG dan Ahli Gizi se-Jabar Dukung Program MBG, Pemprov Bakal Panggil Penanggung Jawab SPPG dan Ahli Gizi se-Jabar Mayoritas SPPG di Kabupaten Bekasi Tak Kantongi SLHS, Dinkes Klaim Sedang Proses Mayoritas SPPG di Kabupaten Bekasi Tak Kantongi SLHS, Dinkes Klaim Sedang Proses Mayoritas SPPG di Kabupaten Bekasi Tak Kantongi SLHS, Dinkes Klaim Sedang Proses Mayoritas SPPG di Kabupaten Bekasi Tak Kantongi SLHS, Dinkes Klaim Sedang Proses Baru 17 dari 2.131 SPPG di Jabar Miliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi, Ini Langkah Pemprov Baru 17 dari 2.131 SPPG di Jabar Miliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi, Ini Langkah Pemprov Baru 17 dari 2.131 SPPG di Jabar Miliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi, Ini Langkah Pemprov Baru 17 dari 2.131 SPPG di Jabar Miliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi, Ini Langkah Pemprov Pemkab Bogor Siapkan 570 Dapur Gizi SPPG, Prioritaskan Higiene dan Pengelolaan Limbah untuk Sukseskan MBG Pemkab Bogor Siapkan 570 Dapur Gizi SPPG, Prioritaskan Higiene dan Pengelolaan Limbah untuk Sukseskan MBG Pemkab Bogor Siapkan 570 Dapur Gizi SPPG, Prioritaskan Higiene dan Pengelolaan Limbah untuk Sukseskan MBG Pemkab Bogor Siapkan 570 Dapur Gizi SPPG, Prioritaskan Higiene dan Pengelolaan Limbah untuk Sukseskan MBG Satgas MBG Kota Bandung Siap Dibentuk, Sertifikasi SPPG Masih Berproses Satgas MBG Kota Bandung Siap Dibentuk, Sertifikasi SPPG Masih Berproses Satgas MBG Kota Bandung Siap Dibentuk, Sertifikasi SPPG Masih Berproses Satgas MBG Kota Bandung Siap Dibentuk, Sertifikasi SPPG Masih Berproses Dapur MBG Panyandaan Diduga Sumber Keracunan Ratusan Siswa di Cisarua KBB, Kepala SPPG Berdalih Makanan Fresh Dapur MBG Panyandaan Diduga Sumber Keracunan Ratusan Siswa di Cisarua KBB, Kepala SPPG Berdalih Makanan Fresh Dapur MBG Panyandaan Diduga Sumber Keracunan Ratusan Siswa di Cisarua KBB, Kepala SPPG Berdalih Makanan Fresh Dapur MBG Panyandaan Diduga Sumber Keracunan Ratusan Siswa di Cisarua KBB, Kepala SPPG Berdalih Makanan Fresh Cegah Keracunan Massal, Polres Tasikmalaya Kerahkan Dokter Forensik di SPPG Cegah Keracunan Massal, Polres Tasikmalaya Kerahkan Dokter Forensik di SPPG Cegah Keracunan Massal, Polres Tasikmalaya Kerahkan Dokter Forensik di SPPG Cegah Keracunan Massal, Polres Tasikmalaya Kerahkan Dokter Forensik di SPPG Evaluasi Besar-besaran MBG di KBB, Wakil Rakyat Minta Bupati Kumpulkan Semua Pengelola SPPG Evaluasi Besar-besaran MBG di KBB, Wakil Rakyat Minta Bupati Kumpulkan Semua Pengelola SPPG Evaluasi Besar-besaran MBG di KBB, Wakil Rakyat Minta Bupati Kumpulkan Semua Pengelola SPPG Evaluasi Besar-besaran MBG di KBB, Wakil Rakyat Minta Bupati Kumpulkan Semua Pengelola SPPG",Hilmi Abdul Halim,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/17/36781059.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019725567/cegah-keracunan-mbg-pemkab-purwakarta-wajibkan-relawan-sppg-jaga-kebersihan-distribusi?page=all,6081e912947088f5711e099e34101fae785d0190f4cd1a38d22223ecf780741f,2025-11-13 19:53:06.265 539,detik,mbg,2025-11-12 10:09:00,"Dinkes Ungkap Ada 288 SPPG di Kabupaten Bogor, Baru 35 yang Kantongi SLHS","Bupati Bogor Rudy Susmanto menggelar rapat progres pembangunan dapur untuk program Makan Bergizi Gratis ( MBG ). Rapat digelar untuk evaluasi perkembangan dan merumuskan percepatan program. Rudy menekankan pentingnya tata kelola aset dan administrasi yang jelas agar percepatan pembangunan terlaksana tanpa hambatan. Menurutnya, Kabupaten Bogor memiliki standar pembangunan dapur MBG yang tinggi. ""Oleh karena itu, harus dijalankan dengan serius, administrasi lengkap, dan mekanisme penggunaan bahan yang tepat. Program ini merupakan prioritas Presiden dan harus diawasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,"" kata Rudy dalam keterangannya, Rabu (12/11/2025). Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Fusia Meidiawaty menjelaskan ada 288 SPPG (satuan pelayanan pemenuhan gizi) di wilayahnya. Sekitar 195 SPPG telah mengikuti pelatihan keamanan pangan siap saji (PKPSS). ""Pelatihan diikuti secara merata oleh seluruh karyawan SPPG, dengan rata-rata 47 pegawai per SPPG, sehingga Kabupaten Bogor berhasil melibatkan 100 persen pegawai yang terdaftar,"" jelasnya. Sebanyak 163 SPPG telah dilakukan inspeksi lingkungan langsung oleh petugas puskesmas. Pemeriksaan meliputi kebersihan dapur, kualitas air, dan fasilitas penyajian makanan. Dari 288 SPPG, baru 35 yang berhasil mendapatkan sertifikat laik higiene sanitasi (SLHS) di Kabupaten Bogor. ""Sampai saat ini, 35 SPPG telah berhasil mendapatkan sertifikat laik higiene sanitasi (SLHS) atau sekitar 12,6 persen dari total SPPG. Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor mengimbau seluruh SPPG dan pihak terkait untuk segera melengkapi persyaratan agar penerbitan SLHS dapat dilakukan secara maksimal,"" bebernya. Dia mengatakan upaya terus dilakukan oleh pemerintah daerah, sehingga kualitas pangan dan gizi bisa diberikan yang terbaik untuk penerima MBG. ""Proses ini merupakan bagian dari upaya mempercepat sertifikasi higiene sanitasi di seluruh SPPG Kabupaten Bogor, sehingga seluruh sekolah dapat memastikan kualitas pangan dan gizi yang layak bagi para peserta didik,"" pungkasnya. Simak juga Video 'Kata Siswa SD soal Rasa Menu MBG SPPG Polda Metro Cengkareng':",Rizky Adha Mahendra -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/09/30/ilustrasi-makan-siang-gratis-1759218011364_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8206498/dinkes-ungkap-ada-288-sppg-di-kabupaten-bogor-baru-35-yang-kantongi-slhs,b9553960af14a3825fa14f148a841669ac09a1812bfddedcba86f4b45ecf26ba,2025-11-13 19:53:11.266 540,pikiranrakyat,mbg,2025-10-17 17:15:44,Belasan Siswa SDN Margamulya Diduga Keracunan Usai Santap Nasi Goreng MBG,"PIKIRAN RAKYAT Program bakan bergizi gratis (MBG) yang seharusnya menyehatkan, justru membawa petaka bagi belasan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Margamulya, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.Sebanyak 13 anak terpaksa harus ditangani akibat merasakan gejala keracunan, seperti mual, muntah, sakit perut hebat, dan pusing, Jumat, 17 Oktober 2025.Hal itu terjadi hanya kurang dari satu jam setelah menyantap menu nasi goreng yang dilaporkan berbau tak sedap. Mereka pun ditangani seadanya di musala sekolahMenurut Edi, guru SDN Margamulya, saat itu menu yang disajikan berupa nasi goreng, ayam goreng, lalapan, dan jeruk. Namun, kecurigaan muncul bahkan sebelum siswa menelan makanan tersebut.Baca Juga:28 Siswa SD di Cipatat Bandung Barat Keracunan Massal Usai Jajan Sekolah, Pedagang Keliling Diamankan Menu nasi gorengnya sudah lengket dan tercium bau yang tidak enak. Beruntung, baru siswa kelas III, IV, dan V yang terlanjur mengonsumsi, ujar Edi.Beberapa anak, kata dia, memang sempat mencium bau kurang sedap dari makanan yang disajikan. Akan tetapi, karena kondisi saat itu para siswa sangat bersemangat untuk segera makan MBG, maka mereka pun langsung menyantapnya.Hanya berselang sekitar setengah jam usai makan, suasana sekolah berubah panik. Siswa mulai mengeluh sakit perut, mual, hingga muntah-muntah. Pihak sekolah pun langsung menghentikan distribusi menu tersebut untuk kelas 1 dan 2.""Awalnya, siswa ada keluhan sakit perut, mual, dan muntah. Kira-kira setengah jam setelah makan MBG. Kami instruksikan jangan dimakan, ternyata ada yang makan,"" ujar Edi.Baca Juga:Diduga Keracunan Jajanan Endog Nyumput, Puluhan Siswa SDN Ciptaharja Dilarikan ke PuskesmasMelihat kondisi yang memburuk, pihak sekolah bergerak cepat. Petugas medis dari puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya segera dihubungi. Belasan siswa yang lemas dievakuasi dan ditangani darurat di musala sekolah.Tragisnya, insiden ini sekaligus mengungkap fakta mengejutkan dari sebagian siswa. Salah seorang pelajar, Dafa, mengaku tidak ikut makan karena khawatir bakal terjadi sesuatu, bahkan seringkali tidak menyentuh menu MBG yang diberikan.""Gakmakan, sayamahkeburudilarang. Jadigaksakit perut,"" kata Dafa.Pengakuan ini mengindikasikan adanya kekhawatiran yang sudah lama dirasakan siswa terhadap kualitas makanan yang disajikan.Baca Juga:Dugaan Keracunan Bikin Trauma, Sejumlah Warga Cisarua Bandung Barat Tolak MBGCamat Singaparna Tono Haeruman menjelaskan, data sementara mencatat total 13 anak mengalami gejala keracunan. Karena umumnya para siswa tidak mengalami kondisi yang mengkhawatirkan, maka mereka pun langsung dibawa pulang oleh orangtuanya.""Semoga tidak bertambah dan segera ditangani oleh puskesmas,"" kata Tono.Kasus dugaan keracunan massal ini kini ditangani serius. Polres Tasikmalaya dan Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya langsung turun ke lokasi. Sampel makanan segera diamankan, baik dari sekolah maupun dari tempat satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang menyuplai makanan tersebut, untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium.Pihak sekolah, SPPG, dan sejumlah siswa, sudah dimintai keterangan untuk menguak tuntas penyebab keracunan dan menentukan siapa yang bertanggung jawab atas kejadian ini.*** PIKIRAN RAKYAT Program bakan bergizi gratis (MBG) yang seharusnya menyehatkan, justru membawa petaka bagi belasan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Margamulya, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.Sebanyak 13 anak terpaksa harus ditangani akibat merasakan gejala keracunan, seperti mual, muntah, sakit perut hebat, dan pusing, Jumat, 17 Oktober 2025.Hal itu terjadi hanya kurang dari satu jam setelah menyantap menu nasi goreng yang dilaporkan berbau tak sedap. Mereka pun ditangani seadanya di musala sekolahMenurut Edi, guru SDN Margamulya, saat itu menu yang disajikan berupa nasi goreng, ayam goreng, lalapan, dan jeruk. Namun, kecurigaan muncul bahkan sebelum siswa menelan makanan tersebut.Baca Juga:28 Siswa SD di Cipatat Bandung Barat Keracunan Massal Usai Jajan Sekolah, Pedagang Keliling Diamankan Menu nasi gorengnya sudah lengket dan tercium bau yang tidak enak. Beruntung, baru siswa kelas III, IV, dan V yang terlanjur mengonsumsi, ujar Edi.Beberapa anak, kata dia, memang sempat mencium bau kurang sedap dari makanan yang disajikan. Akan tetapi, karena kondisi saat itu para siswa sangat bersemangat untuk segera makan MBG, maka mereka pun langsung menyantapnya.Hanya berselang sekitar setengah jam usai makan, suasana sekolah berubah panik. Siswa mulai mengeluh sakit perut, mual, hingga muntah-muntah. Pihak sekolah pun langsung menghentikan distribusi menu tersebut untuk kelas 1 dan 2.""Awalnya, siswa ada keluhan sakit perut, mual, dan muntah. Kira-kira setengah jam setelah makan MBG. Kami instruksikan jangan dimakan, ternyata ada yang makan,"" ujar Edi.Baca Juga:Diduga Keracunan Jajanan Endog Nyumput, Puluhan Siswa SDN Ciptaharja Dilarikan ke PuskesmasMelihat kondisi yang memburuk, pihak sekolah bergerak cepat. Petugas medis dari puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya segera dihubungi. Belasan siswa yang lemas dievakuasi dan ditangani darurat di musala sekolah.Tragisnya, insiden ini sekaligus mengungkap fakta mengejutkan dari sebagian siswa. Salah seorang pelajar, Dafa, mengaku tidak ikut makan karena khawatir bakal terjadi sesuatu, bahkan seringkali tidak menyentuh menu MBG yang diberikan.""Gakmakan, sayamahkeburudilarang. Jadigaksakit perut,"" kata Dafa.Pengakuan ini mengindikasikan adanya kekhawatiran yang sudah lama dirasakan siswa terhadap kualitas makanan yang disajikan.Baca Juga:Dugaan Keracunan Bikin Trauma, Sejumlah Warga Cisarua Bandung Barat Tolak MBGCamat Singaparna Tono Haeruman menjelaskan, data sementara mencatat total 13 anak mengalami gejala keracunan. Karena umumnya para siswa tidak mengalami kondisi yang mengkhawatirkan, maka mereka pun langsung dibawa pulang oleh orangtuanya.""Semoga tidak bertambah dan segera ditangani oleh puskesmas,"" kata Tono.Kasus dugaan keracunan massal ini kini ditangani serius. Polres Tasikmalaya dan Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya langsung turun ke lokasi. Sampel makanan segera diamankan, baik dari sekolah maupun dari tempat satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang menyuplai makanan tersebut, untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium.Pihak sekolah, SPPG, dan sejumlah siswa, sudah dimintai keterangan untuk menguak tuntas penyebab keracunan dan menentukan siapa yang bertanggung jawab atas kejadian ini.*** PIKIRAN RAKYAT Program bakan bergizi gratis (MBG) yang seharusnya menyehatkan, justru membawa petaka bagi belasan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Margamulya, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.Sebanyak 13 anak terpaksa harus ditangani akibat merasakan gejala keracunan, seperti mual, muntah, sakit perut hebat, dan pusing, Jumat, 17 Oktober 2025.Hal itu terjadi hanya kurang dari satu jam setelah menyantap menu nasi goreng yang dilaporkan berbau tak sedap. Mereka pun ditangani seadanya di musala sekolahMenurut Edi, guru SDN Margamulya, saat itu menu yang disajikan berupa nasi goreng, ayam goreng, lalapan, dan jeruk. Namun, kecurigaan muncul bahkan sebelum siswa menelan makanan tersebut.Baca Juga:28 Siswa SD di Cipatat Bandung Barat Keracunan Massal Usai Jajan Sekolah, Pedagang Keliling Diamankan Menu nasi gorengnya sudah lengket dan tercium bau yang tidak enak. Beruntung, baru siswa kelas III, IV, dan V yang terlanjur mengonsumsi, ujar Edi.Beberapa anak, kata dia, memang sempat mencium bau kurang sedap dari makanan yang disajikan. Akan tetapi, karena kondisi saat itu para siswa sangat bersemangat untuk segera makan MBG, maka mereka pun langsung menyantapnya.Hanya berselang sekitar setengah jam usai makan, suasana sekolah berubah panik. Siswa mulai mengeluh sakit perut, mual, hingga muntah-muntah. Pihak sekolah pun langsung menghentikan distribusi menu tersebut untuk kelas 1 dan 2.""Awalnya, siswa ada keluhan sakit perut, mual, dan muntah. Kira-kira setengah jam setelah makan MBG. Kami instruksikan jangan dimakan, ternyata ada yang makan,"" ujar Edi.Baca Juga:Diduga Keracunan Jajanan Endog Nyumput, Puluhan Siswa SDN Ciptaharja Dilarikan ke PuskesmasMelihat kondisi yang memburuk, pihak sekolah bergerak cepat. Petugas medis dari puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya segera dihubungi. Belasan siswa yang lemas dievakuasi dan ditangani darurat di musala sekolah.Tragisnya, insiden ini sekaligus mengungkap fakta mengejutkan dari sebagian siswa. Salah seorang pelajar, Dafa, mengaku tidak ikut makan karena khawatir bakal terjadi sesuatu, bahkan seringkali tidak menyentuh menu MBG yang diberikan.""Gakmakan, sayamahkeburudilarang. Jadigaksakit perut,"" kata Dafa.Pengakuan ini mengindikasikan adanya kekhawatiran yang sudah lama dirasakan siswa terhadap kualitas makanan yang disajikan.Baca Juga:Dugaan Keracunan Bikin Trauma, Sejumlah Warga Cisarua Bandung Barat Tolak MBGCamat Singaparna Tono Haeruman menjelaskan, data sementara mencatat total 13 anak mengalami gejala keracunan. Karena umumnya para siswa tidak mengalami kondisi yang mengkhawatirkan, maka mereka pun langsung dibawa pulang oleh orangtuanya.""Semoga tidak bertambah dan segera ditangani oleh puskesmas,"" kata Tono.Kasus dugaan keracunan massal ini kini ditangani serius. Polres Tasikmalaya dan Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya langsung turun ke lokasi. Sampel makanan segera diamankan, baik dari sekolah maupun dari tempat satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang menyuplai makanan tersebut, untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium.Pihak sekolah, SPPG, dan sejumlah siswa, sudah dimintai keterangan untuk menguak tuntas penyebab keracunan dan menentukan siapa yang bertanggung jawab atas kejadian ini.*** PIKIRAN RAKYAT Program bakan bergizi gratis (MBG) yang seharusnya menyehatkan, justru membawa petaka bagi belasan siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Margamulya, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.Sebanyak 13 anak terpaksa harus ditangani akibat merasakan gejala keracunan, seperti mual, muntah, sakit perut hebat, dan pusing, Jumat, 17 Oktober 2025. Sebanyak 13 anak terpaksa harus ditangani akibat merasakan gejala keracunan, seperti mual, muntah, sakit perut hebat, dan pusing, Jumat, 17 Oktober 2025. Hal itu terjadi hanya kurang dari satu jam setelah menyantap menu nasi goreng yang dilaporkan berbau tak sedap. Mereka pun ditangani seadanya di musala sekolahMenurut Edi, guru SDN Margamulya, saat itu menu yang disajikan berupa nasi goreng, ayam goreng, lalapan, dan jeruk. Namun, kecurigaan muncul bahkan sebelum siswa menelan makanan tersebut. Menurut Edi, guru SDN Margamulya, saat itu menu yang disajikan berupa nasi goreng, ayam goreng, lalapan, dan jeruk. Namun, kecurigaan muncul bahkan sebelum siswa menelan makanan tersebut. Baca Juga:28 Siswa SD di Cipatat Bandung Barat Keracunan Massal Usai Jajan Sekolah, Pedagang Keliling Diamankan Menu nasi gorengnya sudah lengket dan tercium bau yang tidak enak. Beruntung, baru siswa kelas III, IV, dan V yang terlanjur mengonsumsi, ujar Edi.Beberapa anak, kata dia, memang sempat mencium bau kurang sedap dari makanan yang disajikan. Akan tetapi, karena kondisi saat itu para siswa sangat bersemangat untuk segera makan MBG, maka mereka pun langsung menyantapnya.Hanya berselang sekitar setengah jam usai makan, suasana sekolah berubah panik. Siswa mulai mengeluh sakit perut, mual, hingga muntah-muntah. Pihak sekolah pun langsung menghentikan distribusi menu tersebut untuk kelas 1 dan 2.""Awalnya, siswa ada keluhan sakit perut, mual, dan muntah. Kira-kira setengah jam setelah makan MBG. Kami instruksikan jangan dimakan, ternyata ada yang makan,"" ujar Edi. Beberapa anak, kata dia, memang sempat mencium bau kurang sedap dari makanan yang disajikan. Akan tetapi, karena kondisi saat itu para siswa sangat bersemangat untuk segera makan MBG, maka mereka pun langsung menyantapnya. Hanya berselang sekitar setengah jam usai makan, suasana sekolah berubah panik. Siswa mulai mengeluh sakit perut, mual, hingga muntah-muntah. Pihak sekolah pun langsung menghentikan distribusi menu tersebut untuk kelas 1 dan 2. ""Awalnya, siswa ada keluhan sakit perut, mual, dan muntah. Kira-kira setengah jam setelah makan MBG. Kami instruksikan jangan dimakan, ternyata ada yang makan,"" ujar Edi. Baca Juga:Diduga Keracunan Jajanan Endog Nyumput, Puluhan Siswa SDN Ciptaharja Dilarikan ke PuskesmasMelihat kondisi yang memburuk, pihak sekolah bergerak cepat. Petugas medis dari puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya segera dihubungi. Belasan siswa yang lemas dievakuasi dan ditangani darurat di musala sekolah.Tragisnya, insiden ini sekaligus mengungkap fakta mengejutkan dari sebagian siswa. Salah seorang pelajar, Dafa, mengaku tidak ikut makan karena khawatir bakal terjadi sesuatu, bahkan seringkali tidak menyentuh menu MBG yang diberikan.""Gakmakan, sayamahkeburudilarang. Jadigaksakit perut,"" kata Dafa.Pengakuan ini mengindikasikan adanya kekhawatiran yang sudah lama dirasakan siswa terhadap kualitas makanan yang disajikan. Melihat kondisi yang memburuk, pihak sekolah bergerak cepat. Petugas medis dari puskesmas dan Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya segera dihubungi. Belasan siswa yang lemas dievakuasi dan ditangani darurat di musala sekolah. Tragisnya, insiden ini sekaligus mengungkap fakta mengejutkan dari sebagian siswa. Salah seorang pelajar, Dafa, mengaku tidak ikut makan karena khawatir bakal terjadi sesuatu, bahkan seringkali tidak menyentuh menu MBG yang diberikan. ""Gakmakan, sayamahkeburudilarang. Jadigaksakit perut,"" kata Dafa. Pengakuan ini mengindikasikan adanya kekhawatiran yang sudah lama dirasakan siswa terhadap kualitas makanan yang disajikan. Baca Juga:Dugaan Keracunan Bikin Trauma, Sejumlah Warga Cisarua Bandung Barat Tolak MBGCamat Singaparna Tono Haeruman menjelaskan, data sementara mencatat total 13 anak mengalami gejala keracunan. Karena umumnya para siswa tidak mengalami kondisi yang mengkhawatirkan, maka mereka pun langsung dibawa pulang oleh orangtuanya.""Semoga tidak bertambah dan segera ditangani oleh puskesmas,"" kata Tono.Kasus dugaan keracunan massal ini kini ditangani serius. Polres Tasikmalaya dan Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya langsung turun ke lokasi. Sampel makanan segera diamankan, baik dari sekolah maupun dari tempat satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang menyuplai makanan tersebut, untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium.Pihak sekolah, SPPG, dan sejumlah siswa, sudah dimintai keterangan untuk menguak tuntas penyebab keracunan dan menentukan siapa yang bertanggung jawab atas kejadian ini.*** ""Semoga tidak bertambah dan segera ditangani oleh puskesmas,"" kata Tono. Kasus dugaan keracunan massal ini kini ditangani serius. Polres Tasikmalaya dan Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya langsung turun ke lokasi. Sampel makanan segera diamankan, baik dari sekolah maupun dari tempat satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang menyuplai makanan tersebut, untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium. Pihak sekolah, SPPG, dan sejumlah siswa, sudah dimintai keterangan untuk menguak tuntas penyebab keracunan dan menentukan siapa yang bertanggung jawab atas kejadian ini.*** Berita Pilihan5 Siswa di Padalarang Diduga Keracunan MBG, Pihak Sekolah Bantah: Mereka Punya Riwayat PenyakitKasus Dugaan Keracunan MBG di KBB Terulang, JPPI Nilai Ada Keteledoran dan Pemerintah Harus Bertanggung JawabCegah Keracunan Massal, Polres Tasikmalaya Kerahkan Dokter Forensik di SPPGPrabowo Bakal Perketat SOP MBG, Cegah Insiden KeracunanPosko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 SiswaBGN Turun Gunung Investigasi Kasus Keracunan Massal Program MBG di Cisarua Bandung BaratDugaan Keracunan Bikin Trauma, Sejumlah Warga Cisarua Bandung Barat Tolak MBGKeracunan MBG di Bandung Barat Terjadi Lagi, Wakil Rakyat Minta Ahli Dilibatkan di DapurDiduga Keracunan Jajanan Endog Nyumput, Puluhan Siswa SDN Ciptaharja Dilarikan ke Puskesmas28 Siswa SD di Cipatat Bandung Barat Keracunan Massal Usai Jajan Sekolah, Pedagang Keliling Diamankan Berita Pilihan5 Siswa di Padalarang Diduga Keracunan MBG, Pihak Sekolah Bantah: Mereka Punya Riwayat PenyakitKasus Dugaan Keracunan MBG di KBB Terulang, JPPI Nilai Ada Keteledoran dan Pemerintah Harus Bertanggung JawabCegah Keracunan Massal, Polres Tasikmalaya Kerahkan Dokter Forensik di SPPGPrabowo Bakal Perketat SOP MBG, Cegah Insiden KeracunanPosko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 SiswaBGN Turun Gunung Investigasi Kasus Keracunan Massal Program MBG di Cisarua Bandung BaratDugaan Keracunan Bikin Trauma, Sejumlah Warga Cisarua Bandung Barat Tolak MBGKeracunan MBG di Bandung Barat Terjadi Lagi, Wakil Rakyat Minta Ahli Dilibatkan di DapurDiduga Keracunan Jajanan Endog Nyumput, Puluhan Siswa SDN Ciptaharja Dilarikan ke Puskesmas28 Siswa SD di Cipatat Bandung Barat Keracunan Massal Usai Jajan Sekolah, Pedagang Keliling Diamankan Berita Pilihan 5 Siswa di Padalarang Diduga Keracunan MBG, Pihak Sekolah Bantah: Mereka Punya Riwayat PenyakitKasus Dugaan Keracunan MBG di KBB Terulang, JPPI Nilai Ada Keteledoran dan Pemerintah Harus Bertanggung JawabCegah Keracunan Massal, Polres Tasikmalaya Kerahkan Dokter Forensik di SPPGPrabowo Bakal Perketat SOP MBG, Cegah Insiden KeracunanPosko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 SiswaBGN Turun Gunung Investigasi Kasus Keracunan Massal Program MBG di Cisarua Bandung BaratDugaan Keracunan Bikin Trauma, Sejumlah Warga Cisarua Bandung Barat Tolak MBGKeracunan MBG di Bandung Barat Terjadi Lagi, Wakil Rakyat Minta Ahli Dilibatkan di DapurDiduga Keracunan Jajanan Endog Nyumput, Puluhan Siswa SDN Ciptaharja Dilarikan ke Puskesmas28 Siswa SD di Cipatat Bandung Barat Keracunan Massal Usai Jajan Sekolah, Pedagang Keliling Diamankan 5 Siswa di Padalarang Diduga Keracunan MBG, Pihak Sekolah Bantah: Mereka Punya Riwayat Penyakit 5 Siswa di Padalarang Diduga Keracunan MBG, Pihak Sekolah Bantah: Mereka Punya Riwayat Penyakit 5 Siswa di Padalarang Diduga Keracunan MBG, Pihak Sekolah Bantah: Mereka Punya Riwayat Penyakit 5 Siswa di Padalarang Diduga Keracunan MBG, Pihak Sekolah Bantah: Mereka Punya Riwayat Penyakit Kasus Dugaan Keracunan MBG di KBB Terulang, JPPI Nilai Ada Keteledoran dan Pemerintah Harus Bertanggung Jawab Kasus Dugaan Keracunan MBG di KBB Terulang, JPPI Nilai Ada Keteledoran dan Pemerintah Harus Bertanggung Jawab Kasus Dugaan Keracunan MBG di KBB Terulang, JPPI Nilai Ada Keteledoran dan Pemerintah Harus Bertanggung Jawab Kasus Dugaan Keracunan MBG di KBB Terulang, JPPI Nilai Ada Keteledoran dan Pemerintah Harus Bertanggung Jawab Cegah Keracunan Massal, Polres Tasikmalaya Kerahkan Dokter Forensik di SPPG Cegah Keracunan Massal, Polres Tasikmalaya Kerahkan Dokter Forensik di SPPG Cegah Keracunan Massal, Polres Tasikmalaya Kerahkan Dokter Forensik di SPPG Cegah Keracunan Massal, Polres Tasikmalaya Kerahkan Dokter Forensik di SPPG Prabowo Bakal Perketat SOP MBG, Cegah Insiden Keracunan Prabowo Bakal Perketat SOP MBG, Cegah Insiden Keracunan Prabowo Bakal Perketat SOP MBG, Cegah Insiden Keracunan Prabowo Bakal Perketat SOP MBG, Cegah Insiden Keracunan Posko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 Siswa Posko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 Siswa Posko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 Siswa Posko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 Siswa BGN Turun Gunung Investigasi Kasus Keracunan Massal Program MBG di Cisarua Bandung Barat BGN Turun Gunung Investigasi Kasus Keracunan Massal Program MBG di Cisarua Bandung Barat BGN Turun Gunung Investigasi Kasus Keracunan Massal Program MBG di Cisarua Bandung Barat BGN Turun Gunung Investigasi Kasus Keracunan Massal Program MBG di Cisarua Bandung Barat Dugaan Keracunan Bikin Trauma, Sejumlah Warga Cisarua Bandung Barat Tolak MBG Dugaan Keracunan Bikin Trauma, Sejumlah Warga Cisarua Bandung Barat Tolak MBG Dugaan Keracunan Bikin Trauma, Sejumlah Warga Cisarua Bandung Barat Tolak MBG Dugaan Keracunan Bikin Trauma, Sejumlah Warga Cisarua Bandung Barat Tolak MBG Keracunan MBG di Bandung Barat Terjadi Lagi, Wakil Rakyat Minta Ahli Dilibatkan di Dapur Keracunan MBG di Bandung Barat Terjadi Lagi, Wakil Rakyat Minta Ahli Dilibatkan di Dapur Keracunan MBG di Bandung Barat Terjadi Lagi, Wakil Rakyat Minta Ahli Dilibatkan di Dapur Keracunan MBG di Bandung Barat Terjadi Lagi, Wakil Rakyat Minta Ahli Dilibatkan di Dapur Diduga Keracunan Jajanan Endog Nyumput, Puluhan Siswa SDN Ciptaharja Dilarikan ke Puskesmas Diduga Keracunan Jajanan Endog Nyumput, Puluhan Siswa SDN Ciptaharja Dilarikan ke Puskesmas Diduga Keracunan Jajanan Endog Nyumput, Puluhan Siswa SDN Ciptaharja Dilarikan ke Puskesmas Diduga Keracunan Jajanan Endog Nyumput, Puluhan Siswa SDN Ciptaharja Dilarikan ke Puskesmas 28 Siswa SD di Cipatat Bandung Barat Keracunan Massal Usai Jajan Sekolah, Pedagang Keliling Diamankan 28 Siswa SD di Cipatat Bandung Barat Keracunan Massal Usai Jajan Sekolah, Pedagang Keliling Diamankan 28 Siswa SD di Cipatat Bandung Barat Keracunan Massal Usai Jajan Sekolah, Pedagang Keliling Diamankan 28 Siswa SD di Cipatat Bandung Barat Keracunan Massal Usai Jajan Sekolah, Pedagang Keliling Diamankan",Aris Mohamad Fitrian,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/17/756826909.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019725460/belasan-siswa-sdn-margamulya-diduga-keracunan-usai-santap-nasi-goreng-mbg?page=all,e7f1a94f765b2dfef080ed43611805014adbda13ad8392b7bf39da19e7e94ceb,2025-11-13 19:53:17.181 541,okezone,mbg,2025-10-07 21:33:34,DPR Ingatkan Kemhan Pentingnya Sinergi Antar-Lembaga dalam Distribusi Multivitamin MBG,"JAKARTA Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi menyambut baik langkah Kementerian Pertahanan (Kemhan), yang menyalurkan 4,8 juta butir multivitamin ke sekitar 100 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Jakarta. Namun, ia mengingatkan pentingnya koordinasi lintas lembaga agar program tersebut tidak keluar dari koridor sistem kesehatan nasional. Saya menghargai langkah Kementerian Pertahanan yang ingin berkontribusi dalam memperkuat ketahanan kesehatan rakyat melalui distribusi multivitamin ke Dapur Makan Bergizi (MBG). Namun, semangat baik tersebut harus tetap berada dalam koridor sistem kesehatan nasional, kata Nurhadi, Selasa (7/10/2025). Nurhadi menegaskan, penyaluran multivitamin maupun obat-obatan harus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai pelaksana utama program MBG. Sebagaimana diatur oleh undang-undang dan dikoordinasikan dengan kementerian serta lembaga teknis yang berwenang, seperti Kementerian Kesehatan dan BPOM, tambahnya. Menurutnya, distribusi obat dan vitamin bukan sekadar kegiatan logistik, tetapi menyangkut keselamatan publik. Karena itu, setiap produk yang dikonsumsi masyarakat harus melalui uji, pengawasan, dan sertifikasi ketat agar tidak menimbulkan risiko kesehatan. Tanpa koordinasi dengan Kemenkes dan BPOM, niat baik bisa berujung pada persoalan serius di lapangan, tegas Nurhadi. Diketahui, Kemhan menyalurkan 4,8 juta butir multivitamin merek Vitarma ke 100 dapur MBG di Jakarta pada Rabu (1/10/2025). Multivitamin tersebut diproduksi oleh Pusat Farmasi Pertahanan, Pabrik Obat Pertahanan Negara, di bawah Kemhan. Penyaluran ini disebut sebagai bagian dari dukungan Kemhan untuk ketahanan kesehatan masyarakat sekaligus menyuplai kebutuhan prajurit TNI menjelang HUT ke-80 TNI. Selain itu, Kemhan juga menyerahkan 17,4 juta butir obat kepada Kementerian Koperasi dan UKM, yang akan didistribusikan melalui jaringan Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih (Kopdes Merah Putih) di seluruh Indonesia. Nurhadi menilai langkah tersebut positif, tetapi menekankan agar tidak terjadi tumpang tindih peran antara lembaga sipil dan militer dalam urusan kesehatan masyarakat. Kami di Komisi IX DPR RI memandang penting adanya sinergi lintas kementerian agar tidak terjadi tumpang tindih peran, apalagi pergeseran fungsi dari sipil ke militer dalam urusan kesehatan masyarakat, jelas Legislator dari Dapil Jawa Timur VI itu. Ia menambahkan, peran TNI dalam mendukung distribusi obat atau vitamin tetap dimungkinkan, namun sebatas dukungan logistik, bukan mengambil alih fungsi teknis lembaga kesehatan. Selain koordinasi, Nurhadi juga menyoroti pentingnya akuntabilitas dan transparansi dalam proses distribusi. Ia mendorong agar pemerintah membuka data penerima manfaat secara jelas, memperkuat pengawasan lapangan, dan memastikan seluruh rantai distribusi berada di bawah pengendalian lembaga berwenang. Kita belajar dari kasus-kasus sebelumnya di mana program serupa menimbulkan potensi penyimpangan, bahkan masalah kesehatan akibat produk yang belum terverifikasi, ujarnya. Lebih lanjut, Nurhadi menekankan bahwa ketahanan kesehatan rakyat tidak cukup dibangun melalui program jangka pendek, melainkan dengan penguatan sistem kesehatan nasional yang berkelanjutan dan kredibel. Sinergi antar-kementerian dan lembaga harus dijalankan secara proporsional dan saling melengkapi, bukan tumpang tindih, tuturnya. Bangsa yang kuat dimulai dari rakyat yang sehat. Karena itu, setiap kebijakan kesehatan harus berbasis regulasi yang jelas, kajian ilmiah yang matang, dan koordinasi lintas sektor yang transparan, pungkasnya. JAKARTA Anggota Komisi IX DPR RI Nurhadi menyambut baik langkah Kementerian Pertahanan (Kemhan), yang menyalurkan 4,8 juta butir multivitamin ke sekitar 100 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Jakarta. Namun, ia mengingatkan pentingnya koordinasi lintas lembaga agar program tersebut tidak keluar dari koridor sistem kesehatan nasional. Saya menghargai langkah Kementerian Pertahanan yang ingin berkontribusi dalam memperkuat ketahanan kesehatan rakyat melalui distribusi multivitamin ke Dapur Makan Bergizi (MBG). Namun, semangat baik tersebut harus tetap berada dalam koridor sistem kesehatan nasional, kata Nurhadi, Selasa (7/10/2025). Nurhadi menegaskan, penyaluran multivitamin maupun obat-obatan harus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai pelaksana utama program MBG. Sebagaimana diatur oleh undang-undang dan dikoordinasikan dengan kementerian serta lembaga teknis yang berwenang, seperti Kementerian Kesehatan dan BPOM, tambahnya. Menurutnya, distribusi obat dan vitamin bukan sekadar kegiatan logistik, tetapi menyangkut keselamatan publik. Karena itu, setiap produk yang dikonsumsi masyarakat harus melalui uji, pengawasan, dan sertifikasi ketat agar tidak menimbulkan risiko kesehatan. Tanpa koordinasi dengan Kemenkes dan BPOM, niat baik bisa berujung pada persoalan serius di lapangan, tegas Nurhadi. Diketahui, Kemhan menyalurkan 4,8 juta butir multivitamin merek Vitarma ke 100 dapur MBG di Jakarta pada Rabu (1/10/2025). Multivitamin tersebut diproduksi oleh Pusat Farmasi Pertahanan, Pabrik Obat Pertahanan Negara, di bawah Kemhan. Penyaluran ini disebut sebagai bagian dari dukungan Kemhan untuk ketahanan kesehatan masyarakat sekaligus menyuplai kebutuhan prajurit TNI menjelang HUT ke-80 TNI. Selain itu, Kemhan juga menyerahkan 17,4 juta butir obat kepada Kementerian Koperasi dan UKM, yang akan didistribusikan melalui jaringan Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih (Kopdes Merah Putih) di seluruh Indonesia. Nurhadi menilai langkah tersebut positif, tetapi menekankan agar tidak terjadi tumpang tindih peran antara lembaga sipil dan militer dalam urusan kesehatan masyarakat. Kami di Komisi IX DPR RI memandang penting adanya sinergi lintas kementerian agar tidak terjadi tumpang tindih peran, apalagi pergeseran fungsi dari sipil ke militer dalam urusan kesehatan masyarakat, jelas Legislator dari Dapil Jawa Timur VI itu. Ia menambahkan, peran TNI dalam mendukung distribusi obat atau vitamin tetap dimungkinkan, namun sebatas dukungan logistik, bukan mengambil alih fungsi teknis lembaga kesehatan. Selain koordinasi, Nurhadi juga menyoroti pentingnya akuntabilitas dan transparansi dalam proses distribusi. Ia mendorong agar pemerintah membuka data penerima manfaat secara jelas, memperkuat pengawasan lapangan, dan memastikan seluruh rantai distribusi berada di bawah pengendalian lembaga berwenang. Kita belajar dari kasus-kasus sebelumnya di mana program serupa menimbulkan potensi penyimpangan, bahkan masalah kesehatan akibat produk yang belum terverifikasi, ujarnya. Lebih lanjut, Nurhadi menekankan bahwa ketahanan kesehatan rakyat tidak cukup dibangun melalui program jangka pendek, melainkan dengan penguatan sistem kesehatan nasional yang berkelanjutan dan kredibel. Sinergi antar-kementerian dan lembaga harus dijalankan secara proporsional dan saling melengkapi, bukan tumpang tindih, tuturnya. Bangsa yang kuat dimulai dari rakyat yang sehat. Karena itu, setiap kebijakan kesehatan harus berbasis regulasi yang jelas, kajian ilmiah yang matang, dan koordinasi lintas sektor yang transparan, pungkasnya. (Awaludin)",Achmad Al Fiqri,https://img.okezone.com/content/2025/10/07/337/3175185/makan_bergizi_gratis-nYvz_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/07/337/3175185/dpr-ingatkan-kemhan-pentingnya-sinergi-antar-lembaga-dalam-distribusi-multivitamin-mbg?page=all,1fdf94919bb823ef8ce661400cd550d4def24958ad877865e5127748600151bc,2025-11-13 19:53:21.961 723,detik,mbg,2025-11-07 21:00:00,Upaya Pemkab Turunkan Angka Stanting di Kabupaten Kuningan,"Pemerintah Kabupaten Kuningan terus melakukan upaya untuk menurunkan angka stunting di wilayahnya. Terbaru, dalam data yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan hingga September 2025 ada 8.7 persen atau sekitar 5.638 balita stunting di Kuningan dari total 65.057 balita yang diukur tinggi badanya. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan, Edi Martono mengatakan, dari total 5.638 balita stunting tersebut, ada sekitar 3.770 balita yang sedang dalam pemeriksaan oleh dokter spesialis. ""Itu data yang ditarik langsung dari setiap bidan desa dan puskesmas masing-masing. Itu data ditarik di bulan September. Kuningan kan angka stuntingnya cukup tinggi. Nah dari 5.638 balita stunting ada 3.770 balita kita lakukan screening balita stunting oleh dokter spesialis. Setelah diperiksa dikasih susu selama 21 hari. Habis itu dicek ulang lagi ada penambahan berat badan atau tidak. Indikator stunting kan tinggi badan dan berat badan sesuai nggak dengan umurnya, secara medis kan ada standar perkembangan bayi lima tahun itu,"" tutur Edi. Jumat, (7/11/2025). Edi memaparkan, salah kendala dari penanganan stunting di Kabupaten Kuningan adalah keterbatasan anggaran. Menurutnya, pencegahan stunting harus dimulai sejak masa kehamilan ibu bayi. ""Karena stunting itukan butuh pemberian makanan tambahan. Nah pencegahannya tidak hanya kepada balita yang stunting tapi juga termasuk kepada ibu-ibu hamil. Jangan sampai ibu hamil ini melahirkan anak yang stunting. Jadi perlu suplai gizi yang baik. Nah kalau pemberian makanan ini kan kadang anggarannya kita nggak mampu,"" tutur Edi. Meskipun mengalami kendala anggaran, tapi kini, pencegahan stunting di Kabupaten Kuningan mulai sedikit terbantu dengan adanya pemberian Biaya Operasional Kesehatan (BOK) dari Kementerian Kesehatan yang diberikan langsung kepada puskesmas yang ada di Kabupaten Kuningan. Selain itu juga adanya program Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada ibu hamil juga membantu dalam menekan angka stunting di Kabupaten Kuningan. ""Alhamdulillah kita dapat bantuan Biaya Operasional Kesehatan dari kementerian kesehatan untuk penanganan stunting. Jadi ada yang tersalurkan ke puskesmas juga. Nah sekarang ada MBG untuk ibu hamil jadi terbantu juga,"" tutur Edi. Edi menyebutkan, ada beberapa program dari Dinas Kesehatan sendiri untuk menekan angka stunting di Kabupaten Kuningan seperti program anak sehat 3G berupa Gerakan Makan Ikan (Gemarikan), Gerakan Makan Telur (Gematel) dan Gerakan Minum Susu (Gerimis). Menurutnya, tujuan adanya gerakan tersebut adalah untuk meningkatkan asupan gizi anak-anak sebagai bekal pertumbuhan di masa depan. Selain itu juga, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan berbagai macam pihak dari mulai PKK, perangkat desa hingga masyarakat untuk mencegah stunting. Pemkab Kuningan juga akan memperkuat sistem data untuk memastikan program stunting efektif dan tepat sasaran. ""Kesadaran masyarakat juga penting. Kadang juga kan ada yang tidak paham dan tidak mengerti tentang stunting. Dengan adanya program-program tersebut, Kabupaten Kuningan optimis dapat mempercepat penurunan angka stunting dan meningkatkan kesehatan masyarakat,"" tutur Edi. Sementara itu, Bupati Kuningan, Dian Rachmat Yanuar memaparkan, bahwa pembagian pangan untuk mencegah stunting tidak hanya sekedar pembagian pangan biasa, tapi juga upaya untuk membangun sumber daya manusia yang berkualitas. Dian menyebut selain menggalakkan program 3G, di tahun 2026, Pemerintah Kabupaten Kuningan juga akan menebar ikan gratis di 200 Desa yang ada di Kabupaten Kuningan. Tujuannya untuk memenuhi gizi dan menggerakan perekonomian di masyarakat. ""Kegiatan ini bukan sekadar membagikan susu, telur, atau ikan. Di balik itu, kita sedang menyiapkan pondasi kuat untuk masa depan anak-anak Kuningan melalui gizi yang baik. Selain itu, 200 desa akan kita tebar ikan gratis agar ekonomi rakyat tumbuh dan gizi masyarakat meningkat,"" pungkas Dian.",Fahmi Labibinajib -detikJabar,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/07/pemkab-kabupaten-kuningan-saat-melaksanakan-gerakan-makan-bergizi-1762503600427_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jabar/cirebon-raya/d-8199114/upaya-pemkab-turunkan-angka-stanting-di-kabupaten-kuningan,73d322e0647f28e649badaa39739f82da019a06d0dde785c38750271649f3bb3,2025-11-13 20:03:16.728 542,detik,mbg,2025-11-12 10:00:00,Sederet Fakta Kasus Keracunan MBG di Ngamprah Bandung Barat,"Kasus keracunan akibat menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) rupanya tak kunjung selesai. Kali ini, muncul laporan keracunan yang menimpa siswa dari SMP Bina Karya di Desa Cimanggu, Kecamatan Ngamprah, Selasa (11/11/2025). Lantas bagaimana kronologinya? Berikut rangkuman faktanya: Berdasarkan informasi, ada sebanyak 13 siswa yang mengalami gejala keracunan. Mereka mengeluhkan nyeri pada perut, mual, pusing, hingga muntah-muntah. Gejala tersebut dirasakan siswa setelah mengonsumsi MBG sekitar pukul 12.00 WIB. ""Siswa SMP Bina Karya di Ngamprah. Informasi sementara sudah ada 13 siswa yang mengalami gejala (keracunan),"" kata Kepala Bidang SMP pada Dinas Pendidikan Bandung Barat, Edy Saprudin, Selasa (11/11/2025). 13 siswa yang mengalami gejala keracunan itu langsung mendapatkan penanganan medis di sekolah. Sementara dari 13 siswa, kabarnya satu orang dirujuk ke rumah sakit. ""Penanganan dipusatkan dulu di sekolah seperti yang sebelum-sebelumnya. Kemudian informasinya satu orang dirujuk ke RS Cahya Kawaluyan,"" kata Edy. Pihaknya menyebut masih memantau kondisi siswa lain yang saat ini belum merasakan gejala keracunan MBG. Jumlah siswa yang keracunan disinyalir bisa bertambah seiring waktu. ""Kita masih pantau, ada waktu tunggu sampai gejala timbul dirasakan siswa. Kita lakukan penanganan di sekolah,"" kata Edy.",Tim detikJabar -detikJabar,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/09/29/ilustrasi-kejadian-luar-biasa-keracunan-makanan-bergizi-gratis-1759144025085_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jabar/berita/d-8205909/sederet-fakta-kasus-keracunan-mbg-di-ngamprah-bandung-barat,61d56b372a1e1398a896eb88221339d12c12790bb7b3bf4ecdb1e4229a61af17,2025-11-13 19:53:22.653 544,pikiranrakyat,mbg,2025-10-15 07:38:00,"Bupati Bandung Barat Bakal Tutup Dapur MBG Usai 161 Siswa SMPN 1 Cisarua Keracunan, KLB Tak Diterapkan","PIKIRAN RAKYAT- Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail, turun langsung ke SMPN 1 Cisarua di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), untuk meninjau posko darurat penanganan korban keracunan massal siswa setelah menyantap makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Insiden ini kembali mencoreng pelaksanaan program MBG yang seharusnya menyehatkan siswa, setelah sebelumnya kasus serupa terjadi di beberapa wilayah lain di Bandung Barat yakni di Cipongkor dan Cihampelas. Menurut data dari Dinas Kesehatan, Jeje Ritchie Ismail menjelaskan, sebanyak 161 siswa mengalami keracunan. Bahkan, pihaknya mengaku program MBG merupakan program baik yang harus dilakukan evaluasi dan pengawasan ketat. Baca Juga:Posko Darurat Penuh, Siswa SMPN 1 Cisarua Terus Bertumbangan Akibat Keracunan MBG Kita masih melakukan evaluasi terkait program MBG ini. Program ini sebenarnya sangat baik, tetapi kalau tidak dievaluasi dengan tepat, kejadian seperti ini bisa terus terulang, ujar Jeje saat ditemui di lokasi. Selain itu, ia menegaskan Pemkab Bandung Barat akan mendorong Badan Gizi Nasional (BGN) untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh tahapan pelaksanaan MBG, mulai dari pengadaan bahan, proses masak, hingga distribusi makanan ke sekolah-sekolah. Sejumlah siswa mendapatkan perawatan setelah mengalami gejala keracunan di ruang kelas SMPN 1 Cisarua, Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (14/10/2025). Berdasarkan keterangan pihak sekolah, puluhan siswa mengalami keracunan yang diduga akibat menyantap hidangan makan bergizi gratis pada Selasa (14/10) pagi.* Sejumlah siswa mendapatkan perawatan setelah mengalami gejala keracunan di ruang kelas SMPN 1 Cisarua, Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (14/10/2025). Berdasarkan keterangan pihak sekolah, puluhan siswa mengalami keracunan yang diduga akibat menyantap hidangan makan bergizi gratis pada Selasa (14/10) pagi.* Sejumlah siswa mendapatkan perawatan setelah mengalami gejala keracunan di ruang kelas SMPN 1 Cisarua, Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (14/10/2025). Berdasarkan keterangan pihak sekolah, puluhan siswa mengalami keracunan yang diduga akibat menyantap hidangan makan bergizi gratis pada Selasa (14/10) pagi.* ""Kedepannya BGN harus melakukan evaluasi lebih mendalam. Apalagi ini sudah kejadian kedua, tegasnya. Meski jumlah korban cukup besar, Jeje Ritchie Ismail menyebut sebagian besar siswa telah membaik dan dipulangkan ke rumah masing-masing. Ia berharap seluruh korban dapat segera pulih sepenuhnya. Saya berharap malam ini kondisi siswa sudah membaik semuanya, ucapnya. Terkait kegiatan belajar mengajar, Jeje menyampaikan, Pemkab Bandung Barat memutuskan sementara mengalihkan pembelajaran ke sistem daring hingga kondisi sekolah benar-benar aman. ""Untuk belajar mengajar akan dilakukan secara daring untuk sementara,"" ungkapnya. Disinggung terkait penetapan status Kejadian Luar Biasa (KLB), Jeje menegaskan pihaknya belum akan menetapkan KLB. seperti yang sempat diberlakukan pada kasus keracunan di Cipongkor dan Cihampelas, di mana ribuan siswa sempat terdampak. ""Saya belum menetapkan status KLB karena penanganan kali ini lebih cepat. Fokus utama kami adalah memastikan seluruh pasien siswa di SMPN 1 Cisarua ini tertangani dengan baik, tuturnya. Lebih lanjut, Jeje mengungkapkan koordinasi lintas lembaga antara BGN telah dilakukan, termasuk pembentukan Satuan Tugas (Satgas) pengawasan MBG di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota. Evaluasi harus berjalan baik dan pengawasan diperketat. Jangan sampai program yang baik ini justru menimbulkan dampak buruk, tegasnya. Baca Juga:Daging Ayam Bau di Menu MBG Diduga Jadi Biang Keracunan Massal Siswa SMPN 1 Cisarua KBB Ilustrasi SPPG program MBG. Ilustrasi SPPG program MBG. Ilustrasi SPPG program MBG. Terakhir kata Jeje, pihaknya juga berencana melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang memasok makanan ke SMPN 1 Cisarua untuk memastikan higienitas dan keamanan bahan pangan. Saya belum mengecek langsung ke dapur MBG, tapi saya pastikan akan kesana, operasionalnya akan kita tutup sementara, pungkasnya. Kasus ini menambah daftar panjang insiden keracunan massal dalam program MBG di Kabupaten Bandung Barat. Meski bertujuan mulia, pelaksanaan yang tidak diawasi secara ketat justru dapat mengancam keselamatan peserta didik yang menjadi sasaran utama program tersebut.*** Berita PilihanTak Hanya Keracunan Massal, Program MBG Berdampak Merusak Keseimbangan PasarPuluhan Siswa SMPN 1 Cisarua Diduga Keracunan Makanan Bergizi Gratis, Orang Tua Panik Datangi SekolahKepsek SMPN 1 Cisarua Ungkap Kondisi 57 Siswa Usai Keracunan MBG: Muntah dan Pusing Berita PilihanTak Hanya Keracunan Massal, Program MBG Berdampak Merusak Keseimbangan PasarPuluhan Siswa SMPN 1 Cisarua Diduga Keracunan Makanan Bergizi Gratis, Orang Tua Panik Datangi SekolahKepsek SMPN 1 Cisarua Ungkap Kondisi 57 Siswa Usai Keracunan MBG: Muntah dan Pusing Berita Pilihan Tak Hanya Keracunan Massal, Program MBG Berdampak Merusak Keseimbangan PasarPuluhan Siswa SMPN 1 Cisarua Diduga Keracunan Makanan Bergizi Gratis, Orang Tua Panik Datangi SekolahKepsek SMPN 1 Cisarua Ungkap Kondisi 57 Siswa Usai Keracunan MBG: Muntah dan Pusing Tak Hanya Keracunan Massal, Program MBG Berdampak Merusak Keseimbangan Pasar Tak Hanya Keracunan Massal, Program MBG Berdampak Merusak Keseimbangan Pasar Tak Hanya Keracunan Massal, Program MBG Berdampak Merusak Keseimbangan Pasar Tak Hanya Keracunan Massal, Program MBG Berdampak Merusak Keseimbangan Pasar Puluhan Siswa SMPN 1 Cisarua Diduga Keracunan Makanan Bergizi Gratis, Orang Tua Panik Datangi Sekolah Puluhan Siswa SMPN 1 Cisarua Diduga Keracunan Makanan Bergizi Gratis, Orang Tua Panik Datangi Sekolah Puluhan Siswa SMPN 1 Cisarua Diduga Keracunan Makanan Bergizi Gratis, Orang Tua Panik Datangi Sekolah Puluhan Siswa SMPN 1 Cisarua Diduga Keracunan Makanan Bergizi Gratis, Orang Tua Panik Datangi Sekolah Kepsek SMPN 1 Cisarua Ungkap Kondisi 57 Siswa Usai Keracunan MBG: Muntah dan Pusing Kepsek SMPN 1 Cisarua Ungkap Kondisi 57 Siswa Usai Keracunan MBG: Muntah dan Pusing Kepsek SMPN 1 Cisarua Ungkap Kondisi 57 Siswa Usai Keracunan MBG: Muntah dan Pusing Kepsek SMPN 1 Cisarua Ungkap Kondisi 57 Siswa Usai Keracunan MBG: Muntah dan Pusing",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/15/3484352412.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019719134/bupati-bandung-barat-bakal-tutup-dapur-mbg-usai-161-siswa-smpn-1-cisarua-keracunan-klb-tak-diterapkan?page=all,0ab21f74458ded05e5857441c12e5493d3874b821ccaab77ef0575e6c0335056,2025-11-13 19:56:00.181 545,detik,mbg,2025-11-10 08:44:00,"IHSG Naik 0,69% di Tengah Aksi Beli Asing dan Topangan Sektor Infrastruktur","Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,69% ke level 8.394,59 pada perdagangan Jumat (7/11). Kenaikan ini didorong oleh pergerakan positif sejumlah saham utama seperti DSSA (+4,17%), BBCA (+1,46%), dan CUAN (+8,02%) yang menjadi leading movers. Sementara itu, BBRI (-0,50%), CPIN (-2,94%), dan JPFA (-4,96%) tercatat sebagai lagging movers. Investor asing mencatatkan net buy di pasar reguler sebesar Rp876,20 miliar, dan net sell ringan di seluruh pasar sebesar Rp776 juta. Dari sisi sektoral, 7 dari 11 sektor menguat, dengan infrastruktur mencatatkan penguatan tertinggi 2,42%, sementara sektor non-cyclical menjadi yang paling tertekan dengan penurunan 0,70%. Shutdown AS Bayangi Sentimen Global, Investor Asing Tetap Serok Saham Blue Chip. Kondisi politik Amerika Serikat yang masih dilanda shutdown pemerintah federal menjadi perhatian pasar global. Namun, investor asing tercatat masih aktif melakukan pembelian di saham-saham berkapitalisasi besar, dengan net buy mingguan mencapai Rp3,31 triliun di IHSG. Pemerintah Siapkan Investasi Rp20 Triliun untuk Proyek Pangan Nasional Pemerintah tengah menyiapkan proyek investasi senilai Rp20 triliun untuk membangun peternakan ayam pedaging dan petelur di seluruh Indonesia. Proyek ini akan dibiayai oleh BPI Danantara dengan target tambahan produksi 700.000 ton telur dan 1,1 juta ton daging ayam per tahun untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). Mega Capital Sekuritas menilai proyek ini dapat memberikan sentimen positif bagi emiten peternakan seperti CPIN, JPFA, dan MAIN, terutama bila proyek tersebut direalisasikan sesuai rencana pada awal 2026. Indo Tambangraya Megah (ITMG) Umumkan Dividen Interim Rp738 per Saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) akan membagikan dividen interim senilai USD 50,04 juta, atau setara Rp738 per saham. Jadwal cum dividen pasar reguler dan negosiasi ditetapkan pada 12 November, sementara ex dividen pada 13 November 2025. SSIA Buy 1.690 1.710 | TP 1.755 1.810 | SL 1.595 EMTK Buy 1.255 1.265 | TP 1.295 1.355 | SL 1.180 CUAN Buy 2.250 2.270 | TP 2.310 2.400 | SL 2.120 RAJA Buy 4.540 4.560 | TP 4.650 4.740 | SL 4.260 ISAT Buy 2.100 2.130 | TP 2.160 2.200 | SL 1.965 Disclaimer: Ingat, bahwa segala analisis dan rekomendasi saham dalam artikel ini bersifat informatif sekaligus bukan merupakan ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Keputusan berinvestasi sepenuhnya berada di tangan masing-masing investor sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan pribadi. Selamat berinvestasi secara bijak. Simak juga Video 'Membaca Pengaruh Purbaya Effect di Pasar Saham':",-detikFinance,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/10/bursa-dan-valas-1762738024-1762738024175_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-8202618/ihsg-naik-0-69-di-tengah-aksi-beli-asing-dan-topangan-sektor-infrastruktur,21c3bcadea5065f562b5cfa2e6dd1b6e02188b927233c1d56564af6dc7be8b1d,2025-11-13 20:00:43.040 546,pikiranrakyat,mbg,2025-10-17 07:19:00,"Prabowo Optimis Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Bisa Dicapai, MBG dan Koperasi Desa Merah Putih Jadi Mesin Utama","PIKIRAN RAKYAT- Presiden Prabowo Subianto kembali menyampaikan optimismenya terhadap target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen yang dinilai sangat bisa untuk dicapai. Salah satunya, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi mesin pertumbuhan. ""Dengan program MBG ini saja kami menciptakan langsung 1,5 juta lapangan kerja. Ada 30.000 dapur dan tiap dapur mempekerjakan sekitar 50 orang. Itu artinya 1,5 juta pekerjaan langsung, ujar Prabowo dalam keterangan di Jakarta. Pernyataan Prabowo itu seolah menjawab keraguan dan pesimistis dari sejumlah kalangan. Salah satunya, pengamat ekonomi Achmad Nur Hidayat menyebut target pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen jelas lebih ambisius dan membutuhkan figur yang berpikir inovatif, out of the box, dan bukan hanya mengandalkan kebijakan ekonomi yang telah dilakukan selama ini. Baca Juga:Prabowo: Warga Asing Kini Dapat Duduki Jabatan Direksi di BUMN Indonesia Presiden menyebut dampak ekonomi dari program ini jauh melampaui angka tenaga kerja langsung. Setiap dapur MBG memicu terbentuknya rantai pasok baru yang memberdayakan petani, peternak, nelayan, dan pelaku usaha kecil di sekitar lokasi produksi. Presiden Prabowo Subianto (tengah) bersama Wapres Gibran Rakabuming Raka (ketiga kiri) didampingi jajaran kabinet Merah Putih memberikan keterangan kepada wartawan saat tiba di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (27/9/2025). Presiden Prabowo Subianto (tengah) bersama Wapres Gibran Rakabuming Raka (ketiga kiri) didampingi jajaran kabinet Merah Putih memberikan keterangan kepada wartawan saat tiba di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (27/9/2025). Presiden Prabowo Subianto (tengah) bersama Wapres Gibran Rakabuming Raka (ketiga kiri) didampingi jajaran kabinet Merah Putih memberikan keterangan kepada wartawan saat tiba di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (27/9/2025). Setiap dapur menciptakan sekitar 15 wirausaha lokal baru. Ada yang menjual telur, sayur, ikan, daging, satu lagi garam. Dan masing-masing dari mereka memiliki 5, 10, atau 15 pekerja, tambahnya saat berdialog dengan Pimpinan Forbes Media Steve Forbes (kanan) pada Forbes Global CEO Conference 2025. Sementara itu, Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga mengatakan program MBG hingga Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) akan menjadi mesin untuk mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen year on year (yoy). Dikatakan, MBG pada puncaknya dapat menyediakan sebanyak 30.000 dapur dan mempekerjakan sebanyak 1,4 juta tenaga kerja. ""Dan rule of thumb dari pada pertumbuhan ekonomi, setiap 400 ribu (tenaga kerja) adalah 1 persen, nah dari situ bisa mendorong pertumbuhan 2-3 persen,"" ujarnya pada acara 1 Tahun Pemerintahan Prabowo Gibran ""Optimism on 8 percent economic growth"". Untuk Koperasi Desa Merah Putih (KDMP), ia mengatakan dapat meningkatkan aliran dana ke desa sebanyak empat kali lipat, dari sebelumnya Rp1 miliar per tahun per desa menjadi Rp4 miliar per tahun per desa. ""Tentu efek-efek ini akan menambah pertumbuhan terhadap engine (mesin) yang sekarang bekerja,"" ujar Arilangga. Selain itu, masih ada mesin pertumbuhan dari sektor digitalisasi yaitu seiring adanya perjanjian Digital Economy Framework Agreement (DEFA) yang berpotensi meningkatkan ekonomi kawasan Asia Tenggara menjadi senilai 2 triliun dolar AS pada 2030. Baca Juga:Prabowo Bakal Perketat SOP MBG, Cegah Insiden Keracunan ""Yang tanpa DEFA itu, ekonomi ASEAN di tahun 2030 senilai 1 triliun dolar AS, nah dengan DEFA dia akan naik ke Rp2 triliun,"" ujar Airlangga. Dijelaskan, beberapa indikator yang meningkatkan optimismenya yaitu seringnya Local Currency Transaction (LCT) Indonesia yang sudah digunakan di berbagai negara di kawasan Asia Tenggara, Uni Emirat Arab hingga Jepang. ""Pengguna itu adalah menggunakan transaksi lokal di berbagai negara tersebut,"" ujar Airlangga. Diungkapkan juga, pengguna layanan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) sudah mencapai 56 juta pengguna. ""Pemegang QRIS sampai saat ini sudah sekitar 56 juta (pengguna). Jadi, ini membuat kita optimistis masyarakat sudah mulai dengan financial revolution dan menggunakan digitalisasi,"" ujar Airlangga.*** Berita PilihanSemester I 2025,Pertamina Tingkatkan Kinerja Operasional Guna Dorong Swasembada Energi dan Pertumbuhan EkonomiBI Kembali Turunkan BI-Rate Jadi 4,75 Persen, Fokus Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Jaga InflasiPertumbuhan Ekonomi di 2025 Diprediksi Turun ke 4,8 Persen, Vietnam Jadi Raja di Kawasan Asia PasifikOJK: Integritas Jadi Fondasi Utama Pertumbuhan Ekonomi BerkelanjutanBambang Brodjonegoro Soroti Tantangan Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Tengah Ketidakpastian Berita PilihanSemester I 2025,Pertamina Tingkatkan Kinerja Operasional Guna Dorong Swasembada Energi dan Pertumbuhan EkonomiBI Kembali Turunkan BI-Rate Jadi 4,75 Persen, Fokus Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Jaga InflasiPertumbuhan Ekonomi di 2025 Diprediksi Turun ke 4,8 Persen, Vietnam Jadi Raja di Kawasan Asia PasifikOJK: Integritas Jadi Fondasi Utama Pertumbuhan Ekonomi BerkelanjutanBambang Brodjonegoro Soroti Tantangan Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Tengah Ketidakpastian Berita Pilihan Semester I 2025,Pertamina Tingkatkan Kinerja Operasional Guna Dorong Swasembada Energi dan Pertumbuhan EkonomiBI Kembali Turunkan BI-Rate Jadi 4,75 Persen, Fokus Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Jaga InflasiPertumbuhan Ekonomi di 2025 Diprediksi Turun ke 4,8 Persen, Vietnam Jadi Raja di Kawasan Asia PasifikOJK: Integritas Jadi Fondasi Utama Pertumbuhan Ekonomi BerkelanjutanBambang Brodjonegoro Soroti Tantangan Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Tengah Ketidakpastian Semester I 2025,Pertamina Tingkatkan Kinerja Operasional Guna Dorong Swasembada Energi dan Pertumbuhan Ekonomi Semester I 2025,Pertamina Tingkatkan Kinerja Operasional Guna Dorong Swasembada Energi dan Pertumbuhan Ekonomi Semester I 2025,Pertamina Tingkatkan Kinerja Operasional Guna Dorong Swasembada Energi dan Pertumbuhan Ekonomi Semester I 2025,Pertamina Tingkatkan Kinerja Operasional Guna Dorong Swasembada Energi dan Pertumbuhan Ekonomi BI Kembali Turunkan BI-Rate Jadi 4,75 Persen, Fokus Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Jaga Inflasi BI Kembali Turunkan BI-Rate Jadi 4,75 Persen, Fokus Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Jaga Inflasi BI Kembali Turunkan BI-Rate Jadi 4,75 Persen, Fokus Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Jaga Inflasi BI Kembali Turunkan BI-Rate Jadi 4,75 Persen, Fokus Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Jaga Inflasi Pertumbuhan Ekonomi di 2025 Diprediksi Turun ke 4,8 Persen, Vietnam Jadi Raja di Kawasan Asia Pasifik Pertumbuhan Ekonomi di 2025 Diprediksi Turun ke 4,8 Persen, Vietnam Jadi Raja di Kawasan Asia Pasifik Pertumbuhan Ekonomi di 2025 Diprediksi Turun ke 4,8 Persen, Vietnam Jadi Raja di Kawasan Asia Pasifik Pertumbuhan Ekonomi di 2025 Diprediksi Turun ke 4,8 Persen, Vietnam Jadi Raja di Kawasan Asia Pasifik OJK: Integritas Jadi Fondasi Utama Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan OJK: Integritas Jadi Fondasi Utama Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan OJK: Integritas Jadi Fondasi Utama Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan OJK: Integritas Jadi Fondasi Utama Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan Bambang Brodjonegoro Soroti Tantangan Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Tengah Ketidakpastian Bambang Brodjonegoro Soroti Tantangan Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Tengah Ketidakpastian Bambang Brodjonegoro Soroti Tantangan Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Tengah Ketidakpastian Bambang Brodjonegoro Soroti Tantangan Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Tengah Ketidakpastian",Satrio Widianto,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2024/10/31/2833846793.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/ekonomi/pr-019724048/prabowo-optimis-pertumbuhan-ekonomi-8-persen-bisa-dicapai-mbg-dan-koperasi-desa-merah-putih-jadi-mesin-utama?page=all,f3dd430c2e7d1ae1ea49a2e3c39429668ab7340d69290f6ee130ce56f9ffbc3b,2025-11-13 19:53:27.732 547,detik,mbg,2025-11-12 08:00:00,Kasus Keracunan Massal MBG Terulang Lagi di Bandung Barat,"Lagi dan lagi, keracunan akibat menu Makan Bergizi Gratis (MBG) terjadi di Kabupaten Bandung Barat (KBB). Kejadian keracunan ini menimpa belasan siswa SMP Bina Karya yang berada di Desa Cimanggu, Kecamatan Ngamprah. Dari informasi yang diterima detikJabar , Selasa (11/11), ada sebanyak 13 siswa yang mengalami gejala keracunan. Dalam kejadian ini para sisea mengeluhkan nyeri pada perut, mual, pusing, hingga muntah-muntah. Gejala yang dirasakan para siswa terjadi setelah mengonsumsi MBG sekitar pukul 12.00 WIB. ""Siswa SMP Bina Karya di Ngamprah. Informasi sementara sudah ada 13 siswa yang mengalami gejala (keracunan),"" kata Kepala Bidang SMP pada Dinas Pendidikan Bandung Barat, Edy Saprudin. 13 siswa yang mengalami gejala keracunan itu langsung mendapatkan penanganan medis di sekolah. Sementara dari 13 siswa, kabarnya satu orang dirujuk ke rumah sakit. ""Penanganan dipusatkan dulu di sekolah seperti yang sebelum-sebelumnya. Kemudian informasinya satu orang dirujuk ke RS Cahya Kawaluyan,"" ungkap Edy. Pihak Disdik Bandung Barat masih memantau kondisi siswa lain yang saat ini belum merasakan gejala keracunan MBG. Jumlah siswa yang keracunan disinyalir bisa bertambah seiring waktu. ""Kita masih pantau, ada waktu tunggu sampai gejala timbul dirasakan siswa. Kita lakukan penanganan di sekolah,"" pungkas Edy.",Round-Up,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/10/01/ilustrasi-trauma-keracunan-mbg-1759289455895_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jabar/berita/d-8205888/kasus-keracunan-massal-mbg-terulang-lagi-di-bandung-barat,a4913b92e3e54475eecb6348134f1ff3918b7cdb08c4313a3053064f808c014a,2025-11-13 19:53:33.184 548,pikiranrakyat,mbg,2025-10-16 16:31:15,"Keracunan MBG di Bandung Barat Terjadi Lagi, Wakil Rakyat Minta Ahli Dilibatkan di Dapur","PIKIRAN RAKYAT- Sri Dewi Anggraini, anggota DPRD Jawa Barat dari Dapil Bandung Barat, menekankan pentingnya keterlibatan ahli keamanan pangan dalam setiap satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG). Hal itu disampaikan Dewi setelah kasus keracunan siswa akibat mengonsumsi makanan bergizi gratis (MBG) kembali terjadi di Bandung Barat. Kali ini, kasus keracunan terjadi di SMPN 1 Cisarua, Bandung Barat. Anggota DPRD Jabar Sri Dewi Anggraini menjenguk posko siswa yang mengalami keracunan akibat MBG di Cipongkor, Bandung Barat. Anggota DPRD Jabar Sri Dewi Anggraini menjenguk posko siswa yang mengalami keracunan akibat MBG di Cipongkor, Bandung Barat. Anggota DPRD Jabar Sri Dewi Anggraini menjenguk posko siswa yang mengalami keracunan akibat MBG di Cipongkor, Bandung Barat. Baca Juga:Evaluasi Besar-besaran MBG di KBB, Wakil Rakyat Minta Bupati Kumpulkan Semua Pengelola SPPG Kejadian ini menambah catatan buruk, karena dalam sebulan terakhir, sudah terjadi tiga kali peristiwa keracunan terkait program MBG di Bandung Barat. Dua kasus sebelumnya terjadi pada 22 dan 24 September 2025, dengan total korban mencapai 1.315 pelajar. ""Harus ada ahli dari kalangan profesional yang dilibatkan untuk mengawasi dan memastikan pengolahan MBG di setiap SPPG memenuhi standar seperti GMP dan HACCP. Seharusnya, setiap SPPG memiliki ahli di bidang tersebut,"" kata Dewi kepadaPikiran Rakyat, Kamis, 16 Oktober 2025. GMP adalah Good Manufacturing Practices, yaitu serangkaian pedoman yang bertujuan untuk memastikan makanan diproduksi dengan memenuhi standar kualitas tinggi. Sementara itu, HACCP adalah Hazard Analysis and Critical Control Points, sebuah sistem manajemen keamanan pangan yang berfokus pada pencegahan risiko bahaya biologis, kimia, dan fisik pada setiap tahapan proses produksi makanan. Dewi menilai, meski selama ini MBG digembar-gemborkan bisa membuka lapangan pekerjaan, tetapi kualitas pegawai, apalagi yang mengolah makanan, tetap harus diperhatikan. ""Betul bahwa MBG membuka banyak lowongan pekerjaan bagi masyarakat yang ada di sekitar SPPG, tetapi perlu diingat, pekerja di SPPG harus memenuhi persyaratan dan kualifikasi sesuai standar,"" kata Dewi. Tim investigasi dari Badan Gizi Nasional (BGN) telah bergerak cepat turun langsung ke SMP Negeri 1 Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, menyusul insiden keracunan massal. Kasus ini menimpa puluhan siswa dari berbagai jenjang pendidikan setelah mengonsumsi menu program Makan Bergizi Gratis (MBG). Insiden keracunan massal tersebut melibatkan total 52 korban siswa yang berasal dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), SMPN 1 Cisarua, SMKN 1 Cisarua, dan SDN Cisarua di Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua. Anggota tim investigasi BGN, Herman Susilo, menjelaskan bahwa saat ini pihaknya tengah melakukan pengecekan komprehensif terhadap hasil uji laboratorium sampel makanan. Selain itu, tim juga meninjau langsung kondisi dapur dan manajemen penyelenggaraan program MBG di lapangan. Herman Susilo menyatakan saat mengunjungi SMPN 1 Cisarua pada Kamis, 16 Oktober 2025. Kami dari tim independen akan melihat hasil uji lab terlebih dahulu. Kemudian, kami akan menyusun kesimpulan resmi. Kami juga telah berkoordinasi dengan pihak terkait yang bergerak cepat menangani kerawanan pangan di Bandung Barat,"" katanya sebagaimana diberitakan wartawanPikiran Rakyat, Deni Supriatna, 16 Oktober 2025.*** Berita PilihanSentimen Negatif MBG 100 Hari Prabowo-Gibran, Riset Indef Ungkap Tim Istana Sama Sekali Tak MemantauPrabowo Bakal Perketat SOP MBG, Cegah Insiden KeracunanPosko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 SiswaDugaan Keracunan Bikin Trauma, Sejumlah Warga Cisarua Bandung Barat Tolak MBG Berita PilihanSentimen Negatif MBG 100 Hari Prabowo-Gibran, Riset Indef Ungkap Tim Istana Sama Sekali Tak MemantauPrabowo Bakal Perketat SOP MBG, Cegah Insiden KeracunanPosko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 SiswaDugaan Keracunan Bikin Trauma, Sejumlah Warga Cisarua Bandung Barat Tolak MBG Berita Pilihan Sentimen Negatif MBG 100 Hari Prabowo-Gibran, Riset Indef Ungkap Tim Istana Sama Sekali Tak MemantauPrabowo Bakal Perketat SOP MBG, Cegah Insiden KeracunanPosko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 SiswaDugaan Keracunan Bikin Trauma, Sejumlah Warga Cisarua Bandung Barat Tolak MBG Sentimen Negatif MBG 100 Hari Prabowo-Gibran, Riset Indef Ungkap Tim Istana Sama Sekali Tak Memantau Sentimen Negatif MBG 100 Hari Prabowo-Gibran, Riset Indef Ungkap Tim Istana Sama Sekali Tak Memantau Sentimen Negatif MBG 100 Hari Prabowo-Gibran, Riset Indef Ungkap Tim Istana Sama Sekali Tak Memantau Sentimen Negatif MBG 100 Hari Prabowo-Gibran, Riset Indef Ungkap Tim Istana Sama Sekali Tak Memantau Prabowo Bakal Perketat SOP MBG, Cegah Insiden Keracunan Prabowo Bakal Perketat SOP MBG, Cegah Insiden Keracunan Prabowo Bakal Perketat SOP MBG, Cegah Insiden Keracunan Prabowo Bakal Perketat SOP MBG, Cegah Insiden Keracunan Posko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 Siswa Posko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 Siswa Posko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 Siswa Posko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 Siswa Dugaan Keracunan Bikin Trauma, Sejumlah Warga Cisarua Bandung Barat Tolak MBG Dugaan Keracunan Bikin Trauma, Sejumlah Warga Cisarua Bandung Barat Tolak MBG Dugaan Keracunan Bikin Trauma, Sejumlah Warga Cisarua Bandung Barat Tolak MBG Dugaan Keracunan Bikin Trauma, Sejumlah Warga Cisarua Bandung Barat Tolak MBG",Rio Rizky Pangestu,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/15/1861551495.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019722959/keracunan-mbg-di-bandung-barat-terjadi-lagi-wakil-rakyat-minta-ahli-dilibatkan-di-dapur?page=all,3ff1b318102b011385653adb0dfb010d488dee6474b26cdc79eb8b0e953f75c4,2025-11-13 19:53:38.247 549,detik,mbg,2025-11-12 00:05:00,Siasat Purwakarta Keluar dari Status Darurat Sampah,"Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Purwakarta ditetapkan sebagai salah satu dari 336 daerah di Indonesia yang masuk dalam kategori darurat sampah. Penetapan tersebut berdasarkan hasil evaluasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terhadap kinerja pengelolaan sampah di berbagai daerah yang dinilai masih perlu ditingkatkan. Status kedaruratan ini mengacu pada kondisi timbulan dan timbunan sampah dalam jumlah besar akibat mekanisme pengelolaan yang belum memadai, sehingga berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan serta gangguan kesehatan masyarakat. Menanggapi hal itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Purwakarta bergerak cepat. Pemkab setempat kini tengah menguji coba kerja sama pengolahan sampah organik bersama Agroforestry Gunung Hejo yang dikelola oleh PT Elevam. Langkah ini diharapkan menjadi terobosan baru untuk mengubah sampah organik menjadi sumber daya bernilai ekonomi melalui sistem biokonversi BSF (Black Soldier Fly). Selain itu, upaya tersebut juga diharapkan dapat mengurangi beban timbunan di tempat pemrosesan akhir (TPA). Sebagai tahap awal, DLH Purwakarta telah melakukan uji coba pengangkutan sampah organik terpilah dengan melibatkan dua SPPG (Satuan Pelaksana Program Gizi) dari program Nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Purwakarta. Uji coba ini menjadi fondasi penting untuk membangun sistem pengelolaan sampah organik yang terpisah dari aliran sampah umum. ""Status darurat ini menjadi pengingat sekaligus momentum bagi kami untuk berbenah. Uji coba dengan PT Elevam ini adalah langkah strategis kami untuk menangani sampah organik di sumbernya, sekaligus menciptakan nilai tambah melalui konsep agroforestri,"" ujar Kepala DLH Kabupaten Purwakarta, Erlan Diansyah. DLH Purwakarta pun membuka peluang untuk memperluas cakupan kerja sama tersebut. Dalam waktu mendatang, layanan pengangkutan sampah organik tidak hanya akan melibatkan fasilitas pendidikan, tetapi juga menyasar sektor hotel, restoran, dan rumah makan (horeka) yang menghasilkan sampah organik dalam jumlah besar. ""Target jangka panjang kami adalah menciptakan sistem terintegrasi. Mulai dari SPPG, hingga ke pelaku usaha seperti horeka (hotel, restoran, rumah makan) dan masyarakat umum, semua bisa berkontribusi dengan memilah sampah organik yang kemudian akan diangkut dan diolah secara khusus. Ini adalah komitmen kami untuk keluar dari status darurat dan menuju Purwakarta yang lebih bersih dan berkelanjutan,"" katanya. Langkah inovatif yang diambil Purwakarta ini diharapkan menjadi contoh bagi daerah-daerah lain yang juga berstatus darurat sampah agar tidak hanya mengandalkan metode konvensional, tetapi berani berinovasi melalui kolaborasi lintas sektor antara pemerintah daerah, BUMN, dan pihak swasta. Diketahui, penetapan status darurat sampah tertuang dalam Keputusan Menteri LHK Nomor 2567 Tahun 2025, yang menetapkan 336 kabupaten/kota di Indonesia masuk dalam daftar kedaruratan. Adapun kriteria penetapannya meliputi ketiadaan TPA, pengelolaan sampah yang tidak sesuai aturan, masih adanya praktik open dumping, nilai kinerja Adipura di bawah 60, dan/atau sanksi administratif yang sedang dijalani terkait pengelolaan sampah.",Dian Firmansyah -detikJabar,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/11/pengolahan-sampah-di-purwakarta-1762855964010_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jabar/berita/d-8205729/siasat-purwakarta-keluar-dari-status-darurat-sampah,0cade8b13ce18b0755af8ecfec415efa4b7882984ceade1c8a55298c95fca0f9,2025-11-13 19:53:44.099 550,pikiranrakyat,mbg,2025-10-16 16:02:38,"Evaluasi Besar-besaran MBG di KBB, Wakil Rakyat Minta Bupati Kumpulkan Semua Pengelola SPPG","PIKIRAN RAKYAT- Anggota DPRD Jabar dari Dapil Bandung Barat, Sri Dewi Anggraini, mendesak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menyebabkan banyak siswa di Bandung Barat keracunan, ditutup sementara. ""Kasus keracunan terjadi dalam waktu berdekatan. SPPG di sana harus ditutup sementara sampai benar-benar siap beroperasi dengan standar keamanan yang mumpuni,"" kata Dewi kepadaPikiran Rakyat, 16 Oktober 2025. Petugas memberi obat kepada siswi yang diduga keracunan akibat program makan bergizi gratis (MBG) mendapat perawatan di posko penanganan SMPN 1 Cisarua, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (15/10/2025). Berdasarkan data dari posko penanganan pada Rabu (15/10/2025) per pukul 12.00 WIB tercatat sebanyak 182 siswa dari SMPN 1 Cisarua, 74 siswa dari SMKN 1 Cisarua, 20 siswa dan 2 guru dari SD Garuda mengalami keracunan diduga akibat menyantap hidangan makan bergizi gratis pada Selasa (1 Petugas memberi obat kepada siswi yang diduga keracunan akibat program makan bergizi gratis (MBG) mendapat perawatan di posko penanganan SMPN 1 Cisarua, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (15/10/2025). Berdasarkan data dari posko penanganan pada Rabu (15/10/2025) per pukul 12.00 WIB tercatat sebanyak 182 siswa dari SMPN 1 Cisarua, 74 siswa dari SMKN 1 Cisarua, 20 siswa dan 2 guru dari SD Garuda mengalami keracunan diduga akibat menyantap hidangan makan bergizi gratis pada Selasa (1 Petugas memberi obat kepada siswi yang diduga keracunan akibat program makan bergizi gratis (MBG) mendapat perawatan di posko penanganan SMPN 1 Cisarua, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (15/10/2025). Berdasarkan data dari posko penanganan pada Rabu (15/10/2025) per pukul 12.00 WIB tercatat sebanyak 182 siswa dari SMPN 1 Cisarua, 74 siswa dari SMKN 1 Cisarua, 20 siswa dan 2 guru dari SD Garuda mengalami keracunan diduga akibat menyantap hidangan makan bergizi gratis pada Selasa (1 Baca Juga:BGN Turun Gunung Investigasi Kasus Keracunan Massal Program MBG di Cisarua Bandung Barat Dewi menekankan, tanggung jawab SPPG bukan hanya menyediakan makanan bergizi gratis (MBG). Proses dalam menyediakan makanan tersebut pun perlu diperhatikan. ""Tujuan awal dari MBG ini, kan, agar anak-anak terpenuhi gizinya sehingga menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi demi target Indonesia Emas. Namun, ketika faktanya banyak siswa yang keracunan, berarti ada yang salah dengan pengelolaannya,"" kata Dewi. Dewi juga meminta Bupati Bandung Barat 'Jeje' Ritchie Ismail mengumpulkan semua pengelola SPPG yang ada di Bandung Barat. ""Lalu melakukan sosialisasi kepada mereka agar standar keamanan dalam menyediakan MBG betul-betul diperhatikan,"" ujar Dewi. Bupati Bandung Barat, Jeje, menyatakan bahwa pihaknya belum akan menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB), meskipun kasus keracunan makanan kembali terjadi. Status KLB sebelumnya pernah diberlakukan pada kasus keracunan di Cipongkor dan Cihampelas, yang berdampak pada ribuan siswa. ""Saya belum menetapkan status KLB karena penanganan kali ini lebih cepat. Fokus utama kami adalah memastikan seluruh pasien siswa di SMPN 1 Cisarua ini tertangani dengan baik, tutur Jeje sebagaimana diberitakan wartawanPikiran Rakyat, Deni Supriatna, 15 Oktober 2025. Lebih lanjut, Jeje mengungkapkan bahwa koordinasi lintas lembaga melalui Badan Gizi Nasional (BGN) telah dilakukan. Koordinasi ini mencakup pembentukan Satuan Tugas (Satgas) untuk mengawasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota. Evaluasi harus berjalan baik dan pengawasan diperketat. Jangan sampai program yang baik ini justru menimbulkan dampak buruk, ujarnya.*** Berita PilihanSentimen Negatif MBG 100 Hari Prabowo-Gibran, Riset Indef Ungkap Tim Istana Sama Sekali Tak MemantauPrabowo Bakal Perketat SOP MBG, Cegah Insiden KeracunanPosko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 SiswaBGN Turun Gunung Investigasi Kasus Keracunan Massal Program MBG di Cisarua Bandung BaratDugaan Keracunan Bikin Trauma, Sejumlah Warga Cisarua Bandung Barat Tolak MBG Berita PilihanSentimen Negatif MBG 100 Hari Prabowo-Gibran, Riset Indef Ungkap Tim Istana Sama Sekali Tak MemantauPrabowo Bakal Perketat SOP MBG, Cegah Insiden KeracunanPosko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 SiswaBGN Turun Gunung Investigasi Kasus Keracunan Massal Program MBG di Cisarua Bandung BaratDugaan Keracunan Bikin Trauma, Sejumlah Warga Cisarua Bandung Barat Tolak MBG Berita Pilihan Sentimen Negatif MBG 100 Hari Prabowo-Gibran, Riset Indef Ungkap Tim Istana Sama Sekali Tak MemantauPrabowo Bakal Perketat SOP MBG, Cegah Insiden KeracunanPosko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 SiswaBGN Turun Gunung Investigasi Kasus Keracunan Massal Program MBG di Cisarua Bandung BaratDugaan Keracunan Bikin Trauma, Sejumlah Warga Cisarua Bandung Barat Tolak MBG Sentimen Negatif MBG 100 Hari Prabowo-Gibran, Riset Indef Ungkap Tim Istana Sama Sekali Tak Memantau Sentimen Negatif MBG 100 Hari Prabowo-Gibran, Riset Indef Ungkap Tim Istana Sama Sekali Tak Memantau Sentimen Negatif MBG 100 Hari Prabowo-Gibran, Riset Indef Ungkap Tim Istana Sama Sekali Tak Memantau Sentimen Negatif MBG 100 Hari Prabowo-Gibran, Riset Indef Ungkap Tim Istana Sama Sekali Tak Memantau Prabowo Bakal Perketat SOP MBG, Cegah Insiden Keracunan Prabowo Bakal Perketat SOP MBG, Cegah Insiden Keracunan Prabowo Bakal Perketat SOP MBG, Cegah Insiden Keracunan Prabowo Bakal Perketat SOP MBG, Cegah Insiden Keracunan Posko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 Siswa Posko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 Siswa Posko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 Siswa Posko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 Siswa BGN Turun Gunung Investigasi Kasus Keracunan Massal Program MBG di Cisarua Bandung Barat BGN Turun Gunung Investigasi Kasus Keracunan Massal Program MBG di Cisarua Bandung Barat BGN Turun Gunung Investigasi Kasus Keracunan Massal Program MBG di Cisarua Bandung Barat BGN Turun Gunung Investigasi Kasus Keracunan Massal Program MBG di Cisarua Bandung Barat Dugaan Keracunan Bikin Trauma, Sejumlah Warga Cisarua Bandung Barat Tolak MBG Dugaan Keracunan Bikin Trauma, Sejumlah Warga Cisarua Bandung Barat Tolak MBG Dugaan Keracunan Bikin Trauma, Sejumlah Warga Cisarua Bandung Barat Tolak MBG Dugaan Keracunan Bikin Trauma, Sejumlah Warga Cisarua Bandung Barat Tolak MBG",Rio Rizky Pangestu,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/16/1801067833.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019722881/evaluasi-besar-besaran-mbg-di-kbb-wakil-rakyat-minta-bupati-kumpulkan-semua-pengelola-sppg?page=all,24bc52929b5e5968c7999268de0a08597423a9258a2eedeffaa07f8e30bdf0e3,2025-11-13 19:53:49.036 551,detik,mbg,2025-11-11 18:34:00,Kisah Peternak Lampung Ubah Kandang Bambu Jadi Bisnis Susu Kambing Modern,"Bermula dari kandang sederhana berpagar bambu, usaha peternakan Telaga Rizki 21 kini tumbuh menjadi sentra olahan susu kambing yang produknya menembus pasar e-commerce dan toko modern. Semua berawal dari mimpi seorang peternak bernama Winarko Heri Setiono untuk memiliki usaha yang bukan hanya menafkahi keluarga, tapi juga bermanfaat bagi banyak orang. ""Jadi bisnisnya adalah peternakan kambing perah dan pengolahan susu kambing. Jadi usaha kami di Telaga Rizki ini dulu kami mulai dari tahun 2017,"" ujar Winarko saat ditemui wartawan di Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Telaga Rizky 21, Kota Metro, Lampung, Selasa (11/11/2025) Winarko memulai Telaga Rizki 21 bukan dari modal besar, melainkan dari sebuah doa dan keinginan sederhana. Ia ingin punya usaha rumahan yang bisa dikerjakan dengan tangannya sendiri, cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga, dan memberi manfaat bagi orang lain. ""Sebetulnya konsep awalnya gini, saya itu memohon bisa punya usaha di rumah yang bisa saya kerjakan dengan kemampuan saya sendiri, bisa memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga tapi juga bisa bermanfaat buat orang lain. Terus ketemu lah nama Telaga Rizki ini, kira-kira gitu. Jadi itulah mimpi pertama,"" kisahnya. Mimpi itu kemudian diwujudkan lewat pembangunan kandang pertama sepanjang 18 meter. Namun ujian pun datang, uang habis sebelum ada satu pun kambing dibeli. Dalam kondisi serba pas-pasan itu, Winarko memilih untuk tidak menyerah. Ia mulai mencari teman-teman yang bersedia membantu, dengan sistem bagi hasil yang ia rancang sendiri. ""Pak Tio, saya mau ada kandang nih. Bisa nggak kita kerja sama sampean taruh kambing, nanti saya gemukan 3 bulan, hasilnya kita bagi dua,"" kenangnya kepada seorang rekan. Dalam skema ini, pakan ditanggung sepenuhnya oleh Winarko, dan jika ada kambing yang mati, ia sendiri yang menanggung kerugiannya. Cara itu ternyata menarik minat beberapa orang. Sekitar 25-30 ekor kambing akhirnya dititipkan kepadanya untuk digemukkan. Selama tiga bulan ia bekerja keras memelihara dan menjualnya kembali. ""Saya untung nggak? Ya nggak secara duit. Karena apa? Ya pakannya kan habis. Terus ganti ada yang mati 1, udah habis,"" kenangnya. Meski tak mendapat keuntungan finansial, ia justru memperoleh pelajaran penting. Dari pengalaman pertama itu, Winarko mencatat setiap detail, mulai dari jenis pakan, pola perawatan, hingga perbedaan karakter kambing. Ia terus menganalisis mana yang paling efisien dan menguntungkan. ""Dari 3 bulan itulah saya mencatat, menganalisa. Apa sih kelemahan, kelebihannya. Terus apa nih jenis kambing yang memang bisa profit gitu ya yang setiap hari,"" ujarnya. Bantuan Modal dari Pertamina Tahun 2020 menjadi titik balik. Tanpa disangka, ia dikunjungi tim Pertamina yang tertarik pada usahanya. Dari sana, ia mengetahui adanya program Corporate Social Responsibility (CSR) yang bisa membantu penguatan modal dan peningkatan kapasitas usaha. ""(Awalnya) saya nggak tahu ada pembina yang datang ke sini, kemudian diskusi, menanyakan tentang kegiatan kami. Dan rupanya saya baru tahu kalau di Pertamina juga ada memberikan support dalam bentuk CSR,"" ujarnya. Melalui program tersebut, Telaga Rizki 21 menerima bantuan modal sebesar Rp150 juta. Dana itu digunakan untuk memperbesar kandang, membeli bibit kambing unggul, dan memperkuat sistem produksi. ""Jadi pada waktu itu kami dibantu nominalnya Rp150 juta untuk mengembangkan usaha. Sehingga penguatan modal yang diberikan itu kami gunakan untuk memperbesar usaha kami,"" kata Winarko. Bantuan tak berhenti di situ. Pertamina juga memberikan pelatihan digital marketing dan membantu promosi produk melalui berbagai pameran, termasuk SMEXPO Bandar Lampung. ""Selain penguatan modal juga kita diberikan kesempatan untuk peningkatan SDM maupun pemasaran produk,"" ujarnya. Dampaknya terasa nyata. Dari kandang bambu, kini Telaga Rizki 21 memiliki fasilitas peternakan yang lebih modern dan produk susu olahan yang beragam mulai dari susu pasteurisasi, yoghurt, kefir, keju, hingga susu bubuk. ""Kami juga disambungkan atau difasilitasi untuk masuk ke toko modern. Jadi produk kita yang udah jadi itu kita juga diarahkan atau dijembatani untuk masuk di retail modern,"" ungkap Winarko. Di bagian hulu, Telaga Rizki 21 memproduksi sendiri pakan ternak berbasis limbah pertanian dan mengelola kotoran kambing menjadi pupuk organik padat dan cair. ""Di farm itu selain mengolah pakan sendiri, kemudian kita mengolah limbah pupuk, itu menjadi pupuk organik padat maupun pupuk organik cair,"" ujarnya. Peningkatan kualitas kambing dan kapasitas produksi berimbas langsung ke pendapatan. Kini, omzet Telaga Rizki 21 bisa mencapai Rp 40-45 juta per bulan, bahkan sempat menembus Rp60 juta. ""Kalau sebelum ada Pertamina ya, omsetnya mungkin kisaran Rp10-15 juta, karena kita baru tumbuh,"" kata Winarko. Selain itu, lanjutnya, produktivitas susu juga naik berkali lipat. Awalnya mulai dari 2 sampai 5 liter per hari kina bisa sampai 20 liter per hari. ""Sampai sekarang bahkan kita menampung dari farm kita sendiri bisa 40 sampai 50 liter. Dan dari teman-teman yang lain itu bisa seratusan liter per hari,"" jelasnya. Usaha ini juga membuka lapangan kerja bagi warga sekitar, terutama ibu rumah tangga dan single parent. ""Pekerjaan di sini kan dia pekerjaannya itu lebih cenderung seperti pekerjaan ibu rumah tangga. Enggak berat tapi kontinu gitu,"" ujarnya. Kini Telaga Rizki 21 memiliki sekitar 150 ekor kambing di peternakan utama. Limbah kotoran kambing diolah menjadi ribuan karung pupuk setiap bulan, dengan harga jual Rp 10 ribu hingga Rp15 ribu per karung. Lebih dari sekadar bisnis, bagi Winarko, Telaga Rizki 21 punya filosofi hidup. ""Telaga rizki itu seperti sebuah telaga, telaga yang menampung sebegitu banyak air, sebegitu banyak luasnya rezeki, itu ditampung dalam satu wadah di telaga itu. Kemudian air atau rezeki yang ada itu dia bisa bermanfaat,"" katanya. Ke depan, Winarko berharap produknya bisa berkontribusi untuk program pemerintah seperti Makan Bergizi (MBG). Sehingga pihaknya bisa men-supply ke masing-masing SPPG baik di Metro maupun di tempat lain dalam pengembangan usaha. ""Harapan kami tentunya sebagai produsen susu kambing, kami juga berharap bisa berkontribusi dalam program pemerintah makan bergizi. Sehingga nanti dengan diterimanya produk kita di MBG ini tentunya peternak-peternak baru akan muncul secara masif. Dan ekonomi rakyat tentunya akan lebih bisa berkembang sampai ke akar rumput,"" pungkas Winarko. Simak juga Video: Jual Susu Kambing, Pemuda Majalengka Untung Rp 8 Juta per Bulan",Akfa Nasrulhak -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/11/umkm-binaan-pertamina-1762860855966_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8205927/kisah-peternak-lampung-ubah-kandang-bambu-jadi-bisnis-susu-kambing-modern,b2bcc6a7e304303ab109b12b746579dc2097be2c3d2dc94bdc78161587874c61,2025-11-13 19:56:00.229 552,tempo,mbg,2025-10-21 06:37:20,Prabowo Bilang Angka Keracunan MBG Masih Manusiawi,"Presiden Prabowo Subianto mengatakan angka keracunan makan bergizi gratis masih dalam koridor manusiawi apabila dibandingkan dengan puluhan juta penerima manfaat MBG. Pilihan editor: Siasat Gibran Merawat Suara demi Kepentingan Politik 2029 Prabawo mengatakan hingga setahun pemerintahannya berjalan, program makan gratis sudah memiliki 12.508 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) dari target 32 ribu. Artinya, kata Prabowo, sudah ada 1,4 miliar porsi yang dibagikan kepada 36,7 juta penerima manfaat MBG seperti anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Prabowo mengatakan 36,7 juta penerima MBG setara dengan enam kali lipat populasi Singapura. Sehingga ia mengklaim jumlah ini sebagai prestasi karena Presiden Brasil Luiz In cio Lula da Silva mengaku butuh 11 tahun untuk mencapai 11 juta penerima. Prabowo meminta Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana jangan memaksakan angka penerima selama pelaksanaannya baik. Ia mengatakan pemberian MBG untuk 36,7 juta orang bukan tanpa kekurangan karena ada kasus keracunan makanan. Ada beberapa ribu yang keracunan makan, sakit perut, tetapi kalau diambil statistik 8.000 dari 1,4 miliar (porsi) masih dalam koridor eror yang manusiawi, kata Prabowo saat sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, 20 Oktober 2025. Ia juga melihat statistik angka keracunan sekitar 0,0007 dari total porsi MBG yang dibagikan. Artinya, kata Prabowo, 99,99 persen berhasil. Hampir tidak ada usaha manusia yang dilaksanakan selama saty tahun dengan volume yang demikian besar, yang zero eror, zero deffect. Sangat sulit, kata Prabowo. Kendati demikian, Prabowo meminta Dadan untuk menetapkan prosedur ketat pelaksanaan MBG sehingga tidak terjadi penyimpangan. Kita juga harus yakinkan para guru-guru yang semua terlibat untuk mendidik anak-anak kita kalau makan pakai tangan harus cuci tangan dengan sebaik-baiknya, katanya. Di setiap sekolah harus tersedia air yang bersih, juga dengan sabun. Dadan telah menutup SPPG atau dapur makan bergizi gratis yang tak sesuai standar operasional. Ia menindak tegas SPPG menyusul kasus keracunan massal yang dialami siswa sekolah dan para guru beberapa waktu lalu usai menyantap MBG. ""Sekarang itu ada 106 yang dihentikan operasionalnya, baru 12 yang kami rilis,"" ungkap Kepala BGN Dadan Hindayana di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin, 20 Oktober 2025. Di sisi lain, Dadan menegaskan bahwa pihaknya sudah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI dalam memperbarui data keracunan MBG. Data itu, kata Dadan, dapat dipantau langsung melalui laman resmi BGN. Pilihan editor: Setahun Prabowo, Amanat MK Soal Pendidikan Gratis Belum Terlaksana","Eka Yudha Saputra, Imam Hamdi",https://statik.tempo.co/data/2025/10/14/id_1434829/1434829_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/prabowo-bilang-angka-keracunan-mbg-masih-manusiawi-2081651,de4da26d43cdf9ff6b164f1b34728ba6675cf76fefdd9c13e2902930a750d91f,2025-11-13 21:47:49.814 553,okezone,mbg,2025-10-07 18:19:49,MBG Dinilai Jadi Tonggak Penting Pembangunan SDM Unggul di Indonesia,"JAKARTA -Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan investasi strategis bagi pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Pasalnya, gizi yang baik sejak dini akan berdampak langsung pada tumbuh kembang anak dan kemampuan belajar mereka di masa depan. Ketika anak-anak sehat dan bergizi baik, maka proses belajar pun berjalan optimal. Inilah fondasi penting bagi kemajuan pendidikan nasional dan kualitas SDM Indonesia, ujar Pakar dan Dosen Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, Syurya M. Nur, Selasa (7/10/2025). Syurya menambahkan, keberhasilan MBG akan menjadi contoh nyata bagaimana kebijakan publik bisa menyentuh kebutuhan dasar masyarakat sekaligus memperkuat masa depan bangsa. Program seperti MBG adalah bentuk investasi jangka panjang. Hasilnya mungkin tidak langsung terlihat, tapi dalam 10 20 tahun ke depan, Indonesia akan memiliki generasi yang lebih unggul, jelasnya. Oleh karena itu, dia juga mengapresiasi keterlibatan berbagai pihak dalam pelaksanaan MBG, mulai dari tenaga ahli gizi, pihak sekolah, hingga dapur penyedia makanan. Ia mendorong agar pengelolaan program dilakukan secara transparan dan efisien, dengan sekolah sebagai garda terdepan pelaksanaannya. Akan lebih efektif jika sekolah diberikan kewenangan mengelola anggaran MBG . Misalnya, memasak di kantin sekolah dengan pengawasan kepala sekolah, sehingga manfaatnya langsung dirasakan oleh siswa, sarannya. Dia juga optimis, dengan pengawasan yang baik dan kolaborasi lintas sektor, MBG dapat menjadi tonggak penting dalam pembangunan SDM unggul dan berkarakter di Indonesia. ""Program MBG jadi masa depan bangsa Indonesia, sebab dapat meningkatkan gizi anak didik dimasa golden agenya,""pungkasnya. JAKARTA -Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan investasi strategis bagi pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia. Pasalnya, gizi yang baik sejak dini akan berdampak langsung pada tumbuh kembang anak dan kemampuan belajar mereka di masa depan. Ketika anak-anak sehat dan bergizi baik, maka proses belajar pun berjalan optimal. Inilah fondasi penting bagi kemajuan pendidikan nasional dan kualitas SDM Indonesia, ujar Pakar dan Dosen Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, Syurya M. Nur, Selasa (7/10/2025). Syurya menambahkan, keberhasilan MBG akan menjadi contoh nyata bagaimana kebijakan publik bisa menyentuh kebutuhan dasar masyarakat sekaligus memperkuat masa depan bangsa. Program seperti MBG adalah bentuk investasi jangka panjang. Hasilnya mungkin tidak langsung terlihat, tapi dalam 10 20 tahun ke depan, Indonesia akan memiliki generasi yang lebih unggul, jelasnya. Oleh karena itu, dia juga mengapresiasi keterlibatan berbagai pihak dalam pelaksanaan MBG, mulai dari tenaga ahli gizi, pihak sekolah, hingga dapur penyedia makanan. Ia mendorong agar pengelolaan program dilakukan secara transparan dan efisien, dengan sekolah sebagai garda terdepan pelaksanaannya. Akan lebih efektif jika sekolah diberikan kewenangan mengelola anggaran MBG . Misalnya, memasak di kantin sekolah dengan pengawasan kepala sekolah, sehingga manfaatnya langsung dirasakan oleh siswa, sarannya. Dia juga optimis, dengan pengawasan yang baik dan kolaborasi lintas sektor, MBG dapat menjadi tonggak penting dalam pembangunan SDM unggul dan berkarakter di Indonesia. ""Program MBG jadi masa depan bangsa Indonesia, sebab dapat meningkatkan gizi anak didik dimasa golden agenya,""pungkasnya. (Fahmi Firdaus )",Fahmi Firdaus ,https://img.okezone.com/content/2025/10/07/337/3175128/mbg-PdvR_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/07/337/3175128/mbg-dinilai-jadi-tonggak-penting-pembangunan-sdm-unggul-di-indonesia?page=all,a2aba87ce8d0b5aac0cc6c5c9531f4edd9c5c96cf466883af25a324d3fd73948,2025-11-13 19:53:53.821 554,detik,mbg,2025-11-11 23:36:00,"Genjot Pembangunan Dapur MBG, Bupati Bogor Tekankan Tata Kelola Aset","Bupati Bogor Rudy Susmanto menekankan pentingnya tata kelola aset dan administrasi yang jelas guna mengoptimalkan percepatan pembangunan dapur MBG. Ia menegaskan Kabupaten Bogor memiliki standar pembangunan dapur MBG yang tinggi sehingga diperlukan perencanaan matang dan eksekusi tepat. ""Oleh karena itu, harus dijalankan dengan serius, administrasi lengkap, dan mekanisme penggunaan bahan yang tepat. Program ini merupakan prioritas Presiden dan harus diawasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,"" ujar Rudy dalam keterangan tertulis, Selasa (11/11/2025). Hal tersebut disampaikannya saat memimpin Rapat Ekspose Progres Percepatan Pembangunan Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Pendopo Bupati, Ruang Soekarno Hatta, hari ini. Pada rapat ini, Rudy juga mendorong percepatan sertifikasi layak fungsi untuk dapur MBG, serta inventarisasi lahan dan aset pemerintah daerah agar koordinasi koperasi desa Merah Putih dan dapur MBG berjalan optimal. Targetnya, lanjut Rudy, seluruh siswa di Kabupaten Bogor dapat menerima manfaat MBG. Lalu tahap berikutnya, program dapat diperluas bagi ibu hamil, ibu menyusui, serta anak-anak stunting. Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Fusia Meidiawaty menjelaskan dari total 288 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) per 3 November 2025, tercatat sekitar 195 SPPG atau 67% telah mengikuti Pelatihan Keamanan Pangan Siap Saji (PKPSS). Pelatihan tersebut diikuti oleh seluruh karyawan SPPG, dengan rata-rata 47 pegawai per SPPG sehingga Kabupaten Bogor melibatkan 100 persen pegawai yang terdaftar. Kemudian untuk inspeksi Kesehatan Lingkungan, 163 SPPG atau 56,5% telah dilakukan inspeksi langsung oleh petugas Puskesmas. Pemeriksaan mencakup kebersihan dapur, kualitas air, dan fasilitas penyajian makanan. Sementara untuk Pengujian Laboratorium, 163 SPPG telah mengirimkan sampel makanan, alat makan, dan air ke Laboratorium Pengujian Daerah (LABKESDA) untuk memastikan standar higiene. Saat ini, sebagian hasil pengujian masih menunggu keluarnya laporan laboratorium. Hingga saat ini, 35 SPPG telah mendapatkan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) atau sekitar 12,6% dari total SPPG. Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor pun mengimbau seluruh SPPG dan pihak terkait untuk segera melengkapi persyaratan agar penerbitan SLHS dapat dilakukan secara maksimal. ""Proses ini merupakan bagian dari upaya mempercepat sertifikasi higiene sanitasi di seluruh SPPG Kabupaten Bogor, sehingga seluruh sekolah dapat memastikan kualitas pangan dan gizi yang layak bagi para peserta didik,"" tandasnya.",Inkana Izatifiqa R. Putri -detikJabar,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/11/pemkab-bogor-1762877129923_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jabar/berita/d-8206232/genjot-pembangunan-dapur-mbg-bupati-bogor-tekankan-tata-kelola-aset,3fe9e99eb81d9edca9d2bdad5ae9029842d8110e92dc83535e385c02608b0341,2025-11-13 19:53:54.863 555,pikiranrakyat,mbg,2025-10-16 15:32:00,BGN Turun Gunung Investigasi Kasus Keracunan Massal Program MBG di Cisarua Bandung Barat,"PIKIRAN RAKYAT Tim investigasi Badan Gizi Nasional (BGN) turun langsung ke SMP Negeri 1 Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, pasca terjadinya kasus keracunan massal program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa puluhan siswa dari berbagai jenjang pendidikan. Adapun insiden keracunan massal tersebut melibatkan siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), SMPN 1 Cisarua, SMKN 1 Cisarua, dan SDN Cisarua di wilayah Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, dengan total 52 korban siswa yang mengalami gejala keracunan setelah menyantap menu MBG. Anggota tim investigasi BGN, Herman Susilo, menjelaskan bahwa pihaknya tengah melakukan pengecekan menyeluruh terhadap hasil uji laboratorium sampel makanan serta meninjau langsung kondisi dapur dan manajemen penyelenggaraan MBG di lapangan. Kami dari tim independen akan melihat hasil uji lab terlebih dahulu. Kemudian, kami akan menyusun kesimpulan resmi. Kami juga telah berkoordinasi dengan pihak terkait yang bergerak cepat menangani kerawanan pangan di Bandung Barat, ujar anggota tim investigasi BGN, Herman Susilo saat mengunjungi langsung SMPN 1 Cisarua , Kamis, 16 Oktober 2025. Menurut Herman, BGN menyoroti infrastruktur dapur, sistem manajemen, serta kompetensi SDM (Sumber Daya Manusia) di dapur penyelenggara MBG. Selain itu, kata Herman, operasional dapur harus segera dihentikan sementara apabila ditemukan indikasi pelanggaran terhadap standar keamanan pangan. Sesuai SOP BGN, jika terjadi kasus seperti ini, dapur harus langsung dihentikan operasionalnya sampai evaluasi selesai, tegasnya. Saat disinggung mengenai keracunan massal serupa yang sebelumnya terjadi di wilayah Cipongkor dan Cihampelas, Herman menjelaskan bahwa setiap kasus memiliki karakteristik berbeda. Namun, pada kasus sebelumnya, ditemukan adanya kadar nitrit berlebih dalam beberapa bahan pangan. Di Cipongkor kami menemukan kadar nitrit yang berlebih pada bahan makanan. Kasus di Cisarua ini juga akan kami telusuri satu per satu agar bisa diketahui penyebab pastinya, katanya. Lebih lanjut, Herman menegaskan bahwa seluruh dapur Sentra Penyedia Pangan Gizi (SPPG) wajib memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) sesuai regulasi. Itu sudah menjadi kewajiban. BGN bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus mendorong agar semua dapur SPPG di Bandung Barat segera memiliki SLHS, ungkapnya. Selanjutnya, Ia menambahkan, sebagian besar dapur SPPG di KBB yang belum memiliki SLHS sedang dalam proses sertifikasi, dan pihaknya terus memantau agar pelaksanaannya sesuai standar. Meski demikian, Herman menilai program MBG merupakan amanat pemerintah yang harus tetap berjalan dengan peningkatan kualitas dan pengawasan ketat. Program MBG ini baik, tapi setiap kekurangan harus segera diperbaiki agar kualitas dan keamanan pangan tetap terjaga, pungkasnya. Sebagai informasi, sebanyak 107 dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) tercatat belum memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Padahal, sertifikat tersebut merupakan syarat utama dalam penyelenggaraan pelayanan gizi yang aman dan higienis dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang berskala nasional. Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Dinas Kesehatan KBB, dr. Enung Masruroh, melalui Ketua Tim Kerja Kesehatan Lingkungan (Kesling) Mawaddah, menjelaskan bahwa hingga 30 September 2025, baru sebagian kecil dapur yang telah mengikuti pelatihan penjamah makanan, salah satu persyaratan penting dalam penerbitan SLHS. Di Bandung Barat ada 107 dapur yang sudah terdaftar, tetapi belum memiliki sertifikat laik higiene. Sementara yang sudah ikut pelatihan baru 71 dapur, ujar Mawaddah saat ditemui pada Jumat, 10 Oktober 2025. Menurutnya, sejak surat edaran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 1 Oktober 2025 diterbitkan, seluruh dapur MBG diwajibkan memenuhi standar higienitas tertentu, di antaranya: Nilai Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) minimal 80. Pemeriksaan sampel air bersih dan air minum, Uji sampel makanan dan alat masak, serta Pelatihan penjamah makanan bagi petugas dapur. Kalau hasil inspeksi nilainya di bawah 80, kami tidak bisa mengeluarkan sertifikat. Semua harus memenuhi standar minimal itu, katanya. *** Berita PilihanDinkes KBB Catat 107 Dapur MBG di Bandung Barat Belum Kantongi SLHSIndeks Pembangunan Gender Kabupaten Bandung Barat Terendah di Jawa BaratRatusan Buruh di Bandung Barat Terancam PHK Massal, Gaji Tak Dibayar Hingga Perusahaan BangkrutBandung Barat Gencarkan Pencegahan Rabies Lewat Edukasi dan Vaksinasi MassalBupati Bandung Barat Bakal Tutup Dapur MBG Usai 161 Siswa SMPN 1 Cisarua Keracunan, KLB Tak DiterapkanKomisi 1 DPRD Jabar Dorong Pemprov Jabar Proyek WTE di Sarimukti Kab Bandung Barat Berita PilihanDinkes KBB Catat 107 Dapur MBG di Bandung Barat Belum Kantongi SLHSIndeks Pembangunan Gender Kabupaten Bandung Barat Terendah di Jawa BaratRatusan Buruh di Bandung Barat Terancam PHK Massal, Gaji Tak Dibayar Hingga Perusahaan BangkrutBandung Barat Gencarkan Pencegahan Rabies Lewat Edukasi dan Vaksinasi MassalBupati Bandung Barat Bakal Tutup Dapur MBG Usai 161 Siswa SMPN 1 Cisarua Keracunan, KLB Tak DiterapkanKomisi 1 DPRD Jabar Dorong Pemprov Jabar Proyek WTE di Sarimukti Kab Bandung Barat Berita Pilihan Dinkes KBB Catat 107 Dapur MBG di Bandung Barat Belum Kantongi SLHSIndeks Pembangunan Gender Kabupaten Bandung Barat Terendah di Jawa BaratRatusan Buruh di Bandung Barat Terancam PHK Massal, Gaji Tak Dibayar Hingga Perusahaan BangkrutBandung Barat Gencarkan Pencegahan Rabies Lewat Edukasi dan Vaksinasi MassalBupati Bandung Barat Bakal Tutup Dapur MBG Usai 161 Siswa SMPN 1 Cisarua Keracunan, KLB Tak DiterapkanKomisi 1 DPRD Jabar Dorong Pemprov Jabar Proyek WTE di Sarimukti Kab Bandung Barat Dinkes KBB Catat 107 Dapur MBG di Bandung Barat Belum Kantongi SLHS Dinkes KBB Catat 107 Dapur MBG di Bandung Barat Belum Kantongi SLHS Dinkes KBB Catat 107 Dapur MBG di Bandung Barat Belum Kantongi SLHS Dinkes KBB Catat 107 Dapur MBG di Bandung Barat Belum Kantongi SLHS Indeks Pembangunan Gender Kabupaten Bandung Barat Terendah di Jawa Barat Indeks Pembangunan Gender Kabupaten Bandung Barat Terendah di Jawa Barat Indeks Pembangunan Gender Kabupaten Bandung Barat Terendah di Jawa Barat Indeks Pembangunan Gender Kabupaten Bandung Barat Terendah di Jawa Barat Ratusan Buruh di Bandung Barat Terancam PHK Massal, Gaji Tak Dibayar Hingga Perusahaan Bangkrut Ratusan Buruh di Bandung Barat Terancam PHK Massal, Gaji Tak Dibayar Hingga Perusahaan Bangkrut Ratusan Buruh di Bandung Barat Terancam PHK Massal, Gaji Tak Dibayar Hingga Perusahaan Bangkrut Ratusan Buruh di Bandung Barat Terancam PHK Massal, Gaji Tak Dibayar Hingga Perusahaan Bangkrut Bandung Barat Gencarkan Pencegahan Rabies Lewat Edukasi dan Vaksinasi Massal Bandung Barat Gencarkan Pencegahan Rabies Lewat Edukasi dan Vaksinasi Massal Bandung Barat Gencarkan Pencegahan Rabies Lewat Edukasi dan Vaksinasi Massal Bandung Barat Gencarkan Pencegahan Rabies Lewat Edukasi dan Vaksinasi Massal Bupati Bandung Barat Bakal Tutup Dapur MBG Usai 161 Siswa SMPN 1 Cisarua Keracunan, KLB Tak Diterapkan Bupati Bandung Barat Bakal Tutup Dapur MBG Usai 161 Siswa SMPN 1 Cisarua Keracunan, KLB Tak Diterapkan Bupati Bandung Barat Bakal Tutup Dapur MBG Usai 161 Siswa SMPN 1 Cisarua Keracunan, KLB Tak Diterapkan Bupati Bandung Barat Bakal Tutup Dapur MBG Usai 161 Siswa SMPN 1 Cisarua Keracunan, KLB Tak Diterapkan Komisi 1 DPRD Jabar Dorong Pemprov Jabar Proyek WTE di Sarimukti Kab Bandung Barat Komisi 1 DPRD Jabar Dorong Pemprov Jabar Proyek WTE di Sarimukti Kab Bandung Barat Komisi 1 DPRD Jabar Dorong Pemprov Jabar Proyek WTE di Sarimukti Kab Bandung Barat Komisi 1 DPRD Jabar Dorong Pemprov Jabar Proyek WTE di Sarimukti Kab Bandung Barat",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/14/2139489614.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019722715/bgn-turun-gunung-investigasi-kasus-keracunan-massal-program-mbg-di-cisarua-bandung-barat?page=all,0ad98af97820661d70db7c39d994aaa253caf5704f62812843eb391c42b73842,2025-11-13 19:53:59.729 557,detik,mbg,2025-11-11 23:05:00,Bupati Bogor Dorong Percepatan Sertifikasi & Pengawasan Dapur MBG,"Bupati Bogor, Rudy Susmanto memimpin Rapat Ekspose Progres Percepatan Pembangunan Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Pendopo Bupati, Ruang Soekarno Hatta. Kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi perkembangan pembangunan dapur MBG sekaligus merumuskan langkah percepatan agar program berjalan optimal. Pada kesempatan ini, Rudy menekankan pentingnya tata kelola aset dan administrasi yang jelas agar percepatan pembangunan dapur MBG dapat terlaksana tanpa hambatan. Ia menegaskan Kabupaten Bogor memiliki standar pembangunan dapur MBG yang tinggi sehingga diperlukan perencanaan matang dan eksekusi tepat. ""Oleh karena itu, harus dijalankan dengan serius, administrasi lengkap, dan mekanisme penggunaan bahan yang tepat. Program ini merupakan prioritas Presiden dan harus diawasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,"" ujar Rudy dalam keterangan tertulis, Selasa (11/11/2025). Dalam arahannya, Rudy juga menekankan perlunya percepatan sertifikasi layak fungsi untuk dapur MBG yang telah dibangun. Kemudian, inventarisasi lahan dan aset pemerintah daerah agar koordinasi dengan koperasi desa Merah Putih dan dapur MBG dapat berjalan optimal. Rudy menyampaikan langkah tersebut bertujuan agar seluruh siswa di Kabupaten Bogor dapat menerima manfaat MBG. Lalu tahap berikutnya, program dapat diperluas bagi ibu hamil, ibu menyusui, serta anak-anak stunting. Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Fusia Meidiawaty menjelaskan Sertifikasi Laik Higiene Sanitasi (SLHS) untuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dari total 288 SPPG yang terdata per 3 November 2025, tercatat sekitar 195 SPPG atau 67% telah mengikuti Pelatihan Keamanan Pangan Siap Saji (PKPSS). Pelatihan diikuti oleh seluruh karyawan SPPG, dengan rata-rata 47 pegawai per SPPG sehingga Kabupaten Bogor melibatkan 100 persen pegawai yang terdaftar. Kemudian untuk inspeksi Kesehatan Lingkungan, sebanyak 163 SPPG atau 56,5% telah dilakukan inspeksi langsung oleh petugas Puskesmas. Pemeriksaan mencakup kebersihan dapur, kualitas air, dan fasilitas penyajian makanan. Sementara untuk Pengujian Laboratorium, sebanyak 163 SPPG telah mengirimkan sampel makanan, alat makan, dan air ke Laboratorium Pengujian Daerah (LABKESDA) untuk memastikan standar higiene. Saat ini, sebagian hasil pengujian masih menunggu keluarnya laporan laboratorium. Hingga saat ini, 35 SPPG telah mendapatkan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) atau sekitar 12,6% dari total SPPG. Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor pun mengimbau seluruh SPPG dan pihak terkait untuk segera melengkapi persyaratan agar penerbitan SLHS dapat dilakukan secara maksimal. ""Proses ini merupakan bagian dari upaya mempercepat sertifikasi higiene sanitasi di seluruh SPPG Kabupaten Bogor, sehingga seluruh sekolah dapat memastikan kualitas pangan dan gizi yang layak bagi para peserta didik,"" pungkasnya.",Inkana Izatifiqa R. Putri -detikJabar,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/11/pemkab-bogor-1762877129997_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jabar/berita/d-8206231/bupati-bogor-dorong-percepatan-sertifikasi-pengawasan-dapur-mbg,6bbc92dd992b61d9bab6895fe1ac9120a93e2d28d6f45341decbc6ced1352019,2025-11-13 19:54:05.464 558,pikiranrakyat,mbg,2025-10-16 15:09:35,"Dugaan Keracunan Bikin Trauma, Sejumlah Warga Cisarua Bandung Barat Tolak MBG","PIKIRAN RAKYAT -Peristiwa dugaan keracunan siswa akibat menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat menimbulkan trauma bagi warga yang anak dan kerabatnya menjadi korban. Warga pun menyatakan menolak dan meminta penghentian program dari Presiden Prabowo Subianto tersebut. Salah satu warga yang trauma dengan kejadian itu adalah Yayah (41), ibunda dari Aprilianti (14), siswa kelas VIII, Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Cisarua. Sang anak menjadi bagian dari para murid yang mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi MBG di sekolah itu pada Selasa (14/10/2025). Baca Juga:Posko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 Siswa Yayah masih bisa mengingat betul bagaimana mencekam dan mengerikannya kejadian tersebut. Ia tak menyangka, Aprilianti turut menjadi korban. Soalnya, distribusi MBG sudah masuk ke SMPN 1 Cisarua sejak beberapa bulan lalu. ""Enggak ada keluhan, kejadian,"" ucapnya kepada ""PR"" di dekat SMPN 1 Cisarua, Jalan Kolonel Masturi, Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kamis (16/10/2025). ""(Anak saya) tiba-tiba mual,"" ucapnya. Aprilianti akhirnya dibawa ke posko penanganan di SMP tersebut. Kendati tak sampai dirujuk ke rumah sakit, Yayah masih bisa mengingat banyaknya siswa yang dirawat karena mengalami gejala yang sama. Hal itu membuatnya trauma dan enggan anaknya mengonsumsi kembali MBG. ""Jadi takut (anak saya keracunan lagi),"" ujarnya. Ia mengaku bakal meminta anaknya tak menyantap MBG apabila ada pengiriman kembali ke sekolah. ""Enggak usah dimakan karena takut kejadian,"" ucapnya. Hal senada disampaikan warga Cisarua lainnya, Yusri (45). Dalam kejadian tersebut, adiknya yang menjadi guru di Sekolah Dasar Garuda dekat SMPN 1 Cisarua turut menjadi korban karena sempat merasakan MBG. Adiknya mengalami mual dan panas badan sehingga sempat menjalani pengobatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Lembang. ""Pami tiasa ditutup(Kalau bisa program MBG ditutup/dihentikan saja),"" ujar Yusri. Ia mengaku sudah tak percaya dengan program dari Presiden Prabowo itu. Soalnya, kejadian keracunan terus berulang dan menimbulkan banyak korban. ""Henteu jalmi sakedik, henteu murangkalih sakedik(Ini korbannya tak sedikit),"" tutur Yusri. Jika program tetap diteruskan, anak-anak atau siswa bakal dihinggapi ketakutan. Ia meminta, anak atau siswa penerima MBG tak menjadi eksperimen atau uji coba dari pemerintah. Pasalnya, korban yang muncul terbilang banyak. Sementara itu, pantauan ""PR"" pada Kamis menjelang sore mendapati posko penanganan korban dugaan keracunan MBG di SMPN 1 Cisarua sudah ditutup. Di sana, tak terlihat adanya aktivitas hilir mudik ambulans serta pengangkutan para korban dugaan keracunan MBG sebagaimana hari-hari sebelumnya.Suasanya terlihat sepi. Baca Juga:Prabowo Bakal Perketat SOP MBG, Cegah Insiden Keracunan Plt Kepala Dinas Kesehatan KBB dr. Lia Nurliana Sukandar mengatakan, posko itu dialihkan. ""Dialihkan ke faskes (fasilitas kesehatan) terdekat ya,"" kata Lia dalam pesan WhatsApp-nya. Lia juga memberikan data rekapitulasi kasus itu hingga Rabu (15/10/2025), pukul 23.41 WIB. Jumlah total korban mencapai 502 orang dengan 50 masih dirawat dan 452 menjalani rawat jalan/pulang/sembuh. *** Berita PilihanDapur MBG Panyandaan Diduga Sumber Keracunan Ratusan Siswa di Cisarua KBB, Kepala SPPG Berdalih Makanan Fresh5 Siswa di Padalarang Diduga Keracunan MBG, Pihak Sekolah Bantah: Mereka Punya Riwayat PenyakitAnggaran Dikembalikan, BGN Jamin 82,9 Juta Orang Tetap Terima MBGKasus Dugaan Keracunan MBG di KBB Terulang, JPPI Nilai Ada Keteledoran dan Pemerintah Harus Bertanggung JawabSentimen Negatif MBG 100 Hari Prabowo-Gibran, Riset Indef Ungkap Tim Istana Sama Sekali Tak MemantauPrabowo Bakal Perketat SOP MBG, Cegah Insiden KeracunanPosko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 Siswa Berita PilihanDapur MBG Panyandaan Diduga Sumber Keracunan Ratusan Siswa di Cisarua KBB, Kepala SPPG Berdalih Makanan Fresh5 Siswa di Padalarang Diduga Keracunan MBG, Pihak Sekolah Bantah: Mereka Punya Riwayat PenyakitAnggaran Dikembalikan, BGN Jamin 82,9 Juta Orang Tetap Terima MBGKasus Dugaan Keracunan MBG di KBB Terulang, JPPI Nilai Ada Keteledoran dan Pemerintah Harus Bertanggung JawabSentimen Negatif MBG 100 Hari Prabowo-Gibran, Riset Indef Ungkap Tim Istana Sama Sekali Tak MemantauPrabowo Bakal Perketat SOP MBG, Cegah Insiden KeracunanPosko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 Siswa Berita Pilihan Dapur MBG Panyandaan Diduga Sumber Keracunan Ratusan Siswa di Cisarua KBB, Kepala SPPG Berdalih Makanan Fresh5 Siswa di Padalarang Diduga Keracunan MBG, Pihak Sekolah Bantah: Mereka Punya Riwayat PenyakitAnggaran Dikembalikan, BGN Jamin 82,9 Juta Orang Tetap Terima MBGKasus Dugaan Keracunan MBG di KBB Terulang, JPPI Nilai Ada Keteledoran dan Pemerintah Harus Bertanggung JawabSentimen Negatif MBG 100 Hari Prabowo-Gibran, Riset Indef Ungkap Tim Istana Sama Sekali Tak MemantauPrabowo Bakal Perketat SOP MBG, Cegah Insiden KeracunanPosko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 Siswa Dapur MBG Panyandaan Diduga Sumber Keracunan Ratusan Siswa di Cisarua KBB, Kepala SPPG Berdalih Makanan Fresh Dapur MBG Panyandaan Diduga Sumber Keracunan Ratusan Siswa di Cisarua KBB, Kepala SPPG Berdalih Makanan Fresh Dapur MBG Panyandaan Diduga Sumber Keracunan Ratusan Siswa di Cisarua KBB, Kepala SPPG Berdalih Makanan Fresh Dapur MBG Panyandaan Diduga Sumber Keracunan Ratusan Siswa di Cisarua KBB, Kepala SPPG Berdalih Makanan Fresh 5 Siswa di Padalarang Diduga Keracunan MBG, Pihak Sekolah Bantah: Mereka Punya Riwayat Penyakit 5 Siswa di Padalarang Diduga Keracunan MBG, Pihak Sekolah Bantah: Mereka Punya Riwayat Penyakit 5 Siswa di Padalarang Diduga Keracunan MBG, Pihak Sekolah Bantah: Mereka Punya Riwayat Penyakit 5 Siswa di Padalarang Diduga Keracunan MBG, Pihak Sekolah Bantah: Mereka Punya Riwayat Penyakit Anggaran Dikembalikan, BGN Jamin 82,9 Juta Orang Tetap Terima MBG Anggaran Dikembalikan, BGN Jamin 82,9 Juta Orang Tetap Terima MBG Anggaran Dikembalikan, BGN Jamin 82,9 Juta Orang Tetap Terima MBG Anggaran Dikembalikan, BGN Jamin 82,9 Juta Orang Tetap Terima MBG Kasus Dugaan Keracunan MBG di KBB Terulang, JPPI Nilai Ada Keteledoran dan Pemerintah Harus Bertanggung Jawab Kasus Dugaan Keracunan MBG di KBB Terulang, JPPI Nilai Ada Keteledoran dan Pemerintah Harus Bertanggung Jawab Kasus Dugaan Keracunan MBG di KBB Terulang, JPPI Nilai Ada Keteledoran dan Pemerintah Harus Bertanggung Jawab Kasus Dugaan Keracunan MBG di KBB Terulang, JPPI Nilai Ada Keteledoran dan Pemerintah Harus Bertanggung Jawab Sentimen Negatif MBG 100 Hari Prabowo-Gibran, Riset Indef Ungkap Tim Istana Sama Sekali Tak Memantau Sentimen Negatif MBG 100 Hari Prabowo-Gibran, Riset Indef Ungkap Tim Istana Sama Sekali Tak Memantau Sentimen Negatif MBG 100 Hari Prabowo-Gibran, Riset Indef Ungkap Tim Istana Sama Sekali Tak Memantau Sentimen Negatif MBG 100 Hari Prabowo-Gibran, Riset Indef Ungkap Tim Istana Sama Sekali Tak Memantau Prabowo Bakal Perketat SOP MBG, Cegah Insiden Keracunan Prabowo Bakal Perketat SOP MBG, Cegah Insiden Keracunan Prabowo Bakal Perketat SOP MBG, Cegah Insiden Keracunan Prabowo Bakal Perketat SOP MBG, Cegah Insiden Keracunan Posko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 Siswa Posko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 Siswa Posko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 Siswa Posko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 Siswa",Bambang Arifianto,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/15/2467949901.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019722742/dugaan-keracunan-bikin-trauma-sejumlah-warga-cisarua-bandung-barat-tolak-mbg?page=all,c4b6cc9d117449fdc3a533e4db2195399e23629661c73007283b51909f29e68c,2025-11-13 19:54:10.505 559,detik,mbg,2025-11-11 23:00:00,Perjuangan Ciamis Bertahan di Tengah Lesunya APBD,"Bupati Ciamis Herdiat Sunarya memimpin rapat koordinasi internal Pemerintah Kabupaten Ciamis yang diikuti oleh seluruh kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, serta kepala desa se-Kabupaten Ciamis. Rapat dilakukan di Gedung KH Irfan Hielmy, Selasa (11/11/2025). Fokus utamanya membahas kondisi keuangan daerah serta upaya bersama dalam memperkuat kemandirian fiskal daerah. Dalam arahannya, Bupati Herdiat menyoroti tren Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Ciamis yang mengalami penurunan selama tujuh tahun terakhir. Menurutnya, kondisi tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk dampak pandemi COVID-19 serta berkurangnya dana transfer dari pemerintah pusat dan provinsi. ""Bantuan keuangan dari provinsi ke daerah saat ini tidak ada. Oleh karena itu, kita semua harus memiliki tekad dan semangat yang sama untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD),"" tegas Herdiat. Bupati juga menekankan bahwa pelayanan dasar di bidang kesehatan dan pendidikan tetap menjadi prioritas utama Pemkab Ciamis. Ia mengungkapkan, saat ini terdapat 38 sekolah yang mengalami kerusakan berat dan lebih dari 140 sekolah yang mengalami kerusakan sedang. ""Ayo kita berjuang bersama memulihkan kembali APBD kita. Targetnya, paling lambat tahun 2026 atau 2027 kondisi keuangan daerah sudah bisa kita stabilkan,"" ujarnya dengan optimistis. Dalam kesempatan tersebut, Bupati Herdiat juga menyampaikan beberapa poin penting arahan dari Presiden RI, Prabowo Subianto. Salah satunya terkait keberlanjutan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia menegaskan bahwa meski sebelumnya sempat muncul sejumlah permasalahan, hal itu disebabkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. ""Saya berharap dukungan dari para kepala desa dan camat untuk turut mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan program MBG di wilayahnya masing-masing,"" katanya. Saat ini, Pemkab Ciamis juga telah membentuk Satgas MBG yang diketuai oleh Kepala Dinas Pendidikan. ""Jika ada kendala di lapangan, segera koordinasikan dengan tim Satgas MBG Kabupaten,"" tambahnya. Selain itu, Bupati Herdiat juga menyoroti perkembangan Koperasi Merah Putih yang kini telah beroperasi di 30 desa di Kabupaten Ciamis. Ia menargetkan pada awal tahun 2026 seluruh desa sudah memiliki koperasi yang aktif beroperasi. ""Kepala desa yang memiliki lahan desa seluas 600 hingga 1.000 meter persegi agar memanfaatkannya untuk pembangunan Koperasi Merah Putih,"" imbuhnya. Bupati juga meminta dinas terkait untuk memperbarui data rumah tidak layak huni (Rutilahu) secara akurat agar bantuan pemerintah dapat tepat sasaran. ""Jangan sampai ada data yang salah, karena hal ini menyangkut keadilan bagi masyarakat kita yang membutuhkan,"" tegasnya.Ciamis Raih Penghargaan Kota Kecil Terbersih se-ASEAN Dalam rapat tersebut, Bupati Herdiat turut mengumumkan capaian membanggakan: Kabupaten Ciamis berhasil meraih penghargaan sebagai Kota Kecil Terbersih se-ASEAN. Ia mengapresiasi kerja keras seluruh pihak yang telah menjaga kebersihan dan lingkungan. ""Pelihara terus budaya bersih ini. Gerakan Jumat Bersih (Jumsih) harus terus digalakkan dan menjadi bagian dari rutinitas ASN, kecamatan, hingga desa,"" ujarnya. Bupati mengingatkan seluruh jajaran dan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana akibat cuaca ekstrem seperti hujan deras, banjir, longsor, dan pergerakan tanah. ""Segera lakukan langkah-langkah kesiapsiagaan. Ingatkan masyarakat agar selalu waspada terhadap bencana yang sewaktu-waktu bisa terjadi,"" pungkasnya.",Dadang Hermansyah -detikJabar,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2023/12/11/gapura-selamat-datang-ciamis-sebagai-salah-satu-ikon-kabupaten-ciamis_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jabar/berita/d-8205339/perjuangan-ciamis-bertahan-di-tengah-lesunya-apbd,b27970bc9c43b2eda985a546338c4047448d2242e46c50506bf531f69af5564c,2025-11-13 19:54:16.016 560,pikiranrakyat,mbg,2025-10-16 13:25:00,Posko Darurat di SMPN 1 Cisarua Resmi Ditutup: Total Korban Keracunan MBG Tembus 502 Siswa,"PIKIRAN RAKYAT Keracunan massal yang terjadi di berbagai jenjang pendidikan mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) dan Sekolah Menengah Kejuruan Negri (SMKN) yang berada di Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, tercatat totalnya mencapai 502 siswa Ratusan siswa tersebut mengalami gejala mual, pusing, muntah hingga kejang-kejang akibat keracunan setelah menyantap menu program Makan Bergizi Gratis (MBG). Data tersebut disampaikan langsung oleh Aep Kurnaefi, Kepala Tata Usaha Puskesmas Cisarua sekaligus Koordinator Posko Darurat SMPN 1 Cisarua saat ditemui dilokasi posko darurat di SMPN 1 Cisarua, pada Kamis 16 Oktober 2025. Data terakhir yang kami terima dari awal kejadian sampai tadi malam totalnya ada 502 siswa terdampak dari berbagai jenjang SD, SMP, dan SMK, ujar Aep Kurnaefi. Aep menjelaskan bahwa pihaknya tidak mencatat rincian jumlah per jenjang sekolah. Namun, total kumulatifnya mencapai 502 siswa. Menurutnya, angka tersebut merupakan total keseluruhan siswa yang mengalami gejala dan sempat mendapatkan perawatan di posko darurat maupun di fasilitas kesehatan. Kami hanya mencatat total kumulatifnya saja. Artinya, 502 siswa itu adalah jumlah total yang terdampak dari awal kejadian, ucapnya. Koordinator Posko Darurat SMPN 1 Cisarua, Aep Kurnaefi, memberikan keterangan terkait penutupan posko darurat dan total 502 siswa terdampak dugaan keracunan MBG. Koordinator Posko Darurat SMPN 1 Cisarua, Aep Kurnaefi, memberikan keterangan terkait penutupan posko darurat dan total 502 siswa terdampak dugaan keracunan MBG. Koordinator Posko Darurat SMPN 1 Cisarua, Aep Kurnaefi, memberikan keterangan terkait penutupan posko darurat dan total 502 siswa terdampak dugaan keracunan MBG. Selain itu, Aep mengungkapkan, posko darurat di SMPN 1 Cisarua kini sudah tidak lagi beroperasi sejak Kamis pagi. Seluruh pelayanan medis kini dialihkan ke Puskesmas Cisarua sebagai fasilitas kesehatan utama di wilayah tersebut. Untuk posko darurat hari ini sudah kosong dan tidak ada lagi siswa yang datang. Kalau masih ada yang mengalami keluhan, langsung kami arahkan ke Puskesmas, ungkapnya. Hingga pukul 10.55 WIB, tercatat empat siswa datang ke Puskesmas Cisarua untuk memeriksakan diri. Akan tetapi, keempat siswa itu belum dipastikan termasuk kategori korban keracunan MBG. Karena kejadiannya sudah lebih dari dua kali 24 jam, maka empat siswa yang datang ini belum bisa dipastikan akibat keracunan MBG. Tetapi, kami tetap layani, tegasnya. Sekitar pukul 10.30 WIB, seorang keluarga datang mengantarkan anaknya ke Puskesmas karena dugaan keracunan MBG. Namun, lantaran antrean panjang dan kondisi anak yang melemah, keluarga tersebut memutuskan untuk kembali ke posko darurat. Sayangnya, posko itu sudah tidak lagi dijaga oleh tenaga medis. Kami sudah di Puskesmas, tapi disuruh nunggu obat. Anak saya sudah nggak kuat, jadi saya bawa lagi ke posko darurat, ujar seorang ayah dari siswa yang diduga terdampak keracunan MBG. Menanggapi hal tersebut, Aep menegaskan bahwa Puskesmas tetap memberikan pelayanan kepada seluruh pasien, termasuk yang diduga terdampak MBG. Saya klarifikasi, bukan tidak direspons. Kami tetap melayani karena itu kewajiban kami sebagai fasilitas kesehatan (Faskes) pertama di wilayah. Ini bukan soal antre atau tidak. Logistik obat-obatan kami juga dipastikan tersedia, pungkasnya. *** Berita PilihanDinkes KBB Catat 107 Dapur MBG di Bandung Barat Belum Kantongi SLHSIndeks Pembangunan Gender Kabupaten Bandung Barat Terendah di Jawa BaratSampah Menumpuk di Bandung Barat, Pemprov Jabar Izinkan Penambahan Ritase ke TPPAS SarimuktiJeje Respons Dugaan Korupsi Sekda KBB Senilai Rp5,4 Miliar: Tidak Ada Pejabat Kebal Hukum di Bandung BaratKuota Pembuangan Sampah Ditambah, Umur TPA Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat Kian PendekKomisi 1 DPRD Jabar Dorong Pemprov Jabar Proyek WTE di Sarimukti Kab Bandung Barat Berita PilihanDinkes KBB Catat 107 Dapur MBG di Bandung Barat Belum Kantongi SLHSIndeks Pembangunan Gender Kabupaten Bandung Barat Terendah di Jawa BaratSampah Menumpuk di Bandung Barat, Pemprov Jabar Izinkan Penambahan Ritase ke TPPAS SarimuktiJeje Respons Dugaan Korupsi Sekda KBB Senilai Rp5,4 Miliar: Tidak Ada Pejabat Kebal Hukum di Bandung BaratKuota Pembuangan Sampah Ditambah, Umur TPA Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat Kian PendekKomisi 1 DPRD Jabar Dorong Pemprov Jabar Proyek WTE di Sarimukti Kab Bandung Barat Berita Pilihan Dinkes KBB Catat 107 Dapur MBG di Bandung Barat Belum Kantongi SLHSIndeks Pembangunan Gender Kabupaten Bandung Barat Terendah di Jawa BaratSampah Menumpuk di Bandung Barat, Pemprov Jabar Izinkan Penambahan Ritase ke TPPAS SarimuktiJeje Respons Dugaan Korupsi Sekda KBB Senilai Rp5,4 Miliar: Tidak Ada Pejabat Kebal Hukum di Bandung BaratKuota Pembuangan Sampah Ditambah, Umur TPA Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat Kian PendekKomisi 1 DPRD Jabar Dorong Pemprov Jabar Proyek WTE di Sarimukti Kab Bandung Barat Dinkes KBB Catat 107 Dapur MBG di Bandung Barat Belum Kantongi SLHS Dinkes KBB Catat 107 Dapur MBG di Bandung Barat Belum Kantongi SLHS Dinkes KBB Catat 107 Dapur MBG di Bandung Barat Belum Kantongi SLHS Dinkes KBB Catat 107 Dapur MBG di Bandung Barat Belum Kantongi SLHS Indeks Pembangunan Gender Kabupaten Bandung Barat Terendah di Jawa Barat Indeks Pembangunan Gender Kabupaten Bandung Barat Terendah di Jawa Barat Indeks Pembangunan Gender Kabupaten Bandung Barat Terendah di Jawa Barat Indeks Pembangunan Gender Kabupaten Bandung Barat Terendah di Jawa Barat Sampah Menumpuk di Bandung Barat, Pemprov Jabar Izinkan Penambahan Ritase ke TPPAS Sarimukti Sampah Menumpuk di Bandung Barat, Pemprov Jabar Izinkan Penambahan Ritase ke TPPAS Sarimukti Sampah Menumpuk di Bandung Barat, Pemprov Jabar Izinkan Penambahan Ritase ke TPPAS Sarimukti Sampah Menumpuk di Bandung Barat, Pemprov Jabar Izinkan Penambahan Ritase ke TPPAS Sarimukti Jeje Respons Dugaan Korupsi Sekda KBB Senilai Rp5,4 Miliar: Tidak Ada Pejabat Kebal Hukum di Bandung Barat Jeje Respons Dugaan Korupsi Sekda KBB Senilai Rp5,4 Miliar: Tidak Ada Pejabat Kebal Hukum di Bandung Barat Jeje Respons Dugaan Korupsi Sekda KBB Senilai Rp5,4 Miliar: Tidak Ada Pejabat Kebal Hukum di Bandung Barat Jeje Respons Dugaan Korupsi Sekda KBB Senilai Rp5,4 Miliar: Tidak Ada Pejabat Kebal Hukum di Bandung Barat Kuota Pembuangan Sampah Ditambah, Umur TPA Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat Kian Pendek Kuota Pembuangan Sampah Ditambah, Umur TPA Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat Kian Pendek Kuota Pembuangan Sampah Ditambah, Umur TPA Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat Kian Pendek Kuota Pembuangan Sampah Ditambah, Umur TPA Sarimukti di Kabupaten Bandung Barat Kian Pendek Komisi 1 DPRD Jabar Dorong Pemprov Jabar Proyek WTE di Sarimukti Kab Bandung Barat Komisi 1 DPRD Jabar Dorong Pemprov Jabar Proyek WTE di Sarimukti Kab Bandung Barat Komisi 1 DPRD Jabar Dorong Pemprov Jabar Proyek WTE di Sarimukti Kab Bandung Barat Komisi 1 DPRD Jabar Dorong Pemprov Jabar Proyek WTE di Sarimukti Kab Bandung Barat",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/15/3463117145.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019722426/posko-darurat-di-smpn-1-cisarua-resmi-ditutup-total-korban-keracunan-mbg-tembus-502-siswa?page=all,edcc07e63b9050fb3e4b6e3cf2e99563db22c25cd135665e548398781cdc3276,2025-11-13 19:54:21.105 561,okezone,mbg,2025-10-08 07:07:50,"Viral Siswi SD Diminta Tak Makan MBG, Sang Ayah: Kalau Mau Ayah Buatin","JAKARTA - Sebuah video viral di media sosial, di mana seorang ayah meminta anaknya untuk tidak makan dari Makan Bergizi Gratis (MBG). Hari itu merupakan hari pertama sang anak mendapatkan program MBG di sekolah. ""Kakak inget ya, kalau dapat makanan dari Bu Guru bilang, MBG Itu tidak dimakan, oke?"" ucap sang ayah kepada anaknya, seperti dikutip dari akun rdwnilyas, Rabu (8/10/2025). Sang Ayah menjelaskan kepada sang anak, MBG tidak dimakan karena sudah dibekelin. Sang ayah juga memberikan pengertian, jika nanti ada masakan yang dimau akan dimasakin oleh sang Ayah. ""Bilang sama bu Guru, aku tidak makan MBG karena sudah bawa bekal,"" ucap sang Ayah. Postingan itu mendapat beragam komentar. Para netizen memaklumi kalau sang ayah khawatir anak tersayangnya sakit akibat MBG. pisang_hijou's : Pada protes kontennya. Kalau anaknya kenapa-kenapa bukan ente yg pusing wahai netizen budiman, jd ya terserah bapaknya dong its.silviiaaa : setuju, lbh mahal msk RS nya andieferi : Tolak makan beracun geratis. mangjoehana : Jadi horor akibat pengelolaan salah urus ???? qumari_sazli ""dia khawatir anaknya keracunan",Rani Hardjanti,https://img.okezone.com/content/2025/10/06/624/3174891/tolak_mbg-fGnL_large.jpg,https://edukasi.okezone.com/read/2025/10/06/624/3174891/viral-siswi-sd-diminta-tak-makan-mbg-sang-ayah-kalau-mau-ayah-buatin-nbsp?page=all,0b582a5fe88045de47bb90fa533258093653ed3a9861c457ad7d6c954b4a4e43,2025-11-13 19:54:25.647 562,detik,mbg,2025-11-11 22:30:00,"BGN Tunggak Pembayaran, SPPG Setop Salurkan MBG","Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kecamatan Menes, Pandeglang, Banten, menyetop penyaluran Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada 6.000 siswa. Hal itu lantaran Badan Gizi Nasional (BGN) belum membayar tagihan SPPG tersebut. ""Ada info memang dua dapur yang berhenti beroperasi, kendalanya apa, mereka yang mungkin paham,"" kata Camat Menes, Usep Sudarman, Selasa (11/11/2025) dikutip detikNews . Usep mengatakan akibat tidak beroperasi dua dapur itu, mengakibatkan 6.000 siswa, tidak menyantap makanan bergizi gratis. Ia belum mengetahui secara detail penyebab itu terjadi, namun berdasarkan informasi awal ada keterlambatan pembayaran. Penghentian penyaluran ini membuat 6.000 siswa tidak mendapatkan MBG. ""Saya kurang paham, cuman memang tadi pagi saya WhatsApp mitra (MBG) itu jawabannya ada keterlambatan pembayaran dari BGN dikarenakan ada pergantian pejabat, informasi sementara katanya begitu, saya belum bisa memastikan,"" katanya. Mitra BGN dari Dapur Umi kaisar membenarkan pada hari ini tidak mendistribusikan MBG. Hal itu karena pihak BGN belum melakukan pembayaran operasional. ""Iyah karena dana belum turun dari BGN,"" kata Umi. Umi mengatakan peristiwa ini baru terjadi pada hari ini. Namun jika BGN belum juga melakukan pembayaran, kemungkinan penghentian pendistribusian akan terus berlanjut. ""Baru hari ini kalau dapur di Menes, kalau dana sudah cair langsung operasional lagi,"" katanya. Umi mengatakan hal ini tidak hanya terjadi di wilayah Menes. Menurutnya, SPPG yang berada di Labuan juga melakukan hal serupa. ""Kalau di Labuan sudah empat hari kalau tidak salah,"" katanya.",Aris Rivaldo -detikSumut,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/09/30/ilustrasi-makan-siang-gratis-1759218011364_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/sumut/berita/d-8206181/bgn-tunggak-pembayaran-sppg-setop-salurkan-mbg,59698feca7c616eaee4cc7542343ca2e2eaf7b75ba10dc1ff088b8bdabeb8fb4,2025-11-13 19:54:29.010 563,pikiranrakyat,mbg,2025-10-16 06:48:27,"Prabowo Bakal Perketat SOP MBG, Cegah Insiden Keracunan","PIKIRAN RAKYAT Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa pemerintah akan memperketat penerapan standar operasional prosedur (SOP) dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Langkah ini dilakukan untuk mencegah terulangnya insiden keracunan makanan dan berbagai persoalan teknis di lapangan. Kami perketat pengawasan dan SOP. Kami juga membeli peralatan baru seperti filter air, perangkat uji makanan (test kit), serta alat modern untuk sterilisasi air dan wadah makan (ompreng), kata Prabowo saat menjawab pertanyaan Pimpinan Utama Forbes Media Group, Steve Forbes, dalam acara Forbes Global CEO Conference 2025 di Jakarta, Rabu 15 Oktober 2025 malam. Di hadapan lebih dari 400 CEO perusahaan global dan para inovator dunia, Prabowo menegaskan komitmen pemerintah untuk mencegah kasus serupa terulang. Ia juga menargetkan agar pelaksanaan program MBG dapat mencapai zero incident atau tanpa insiden sama sekali. Baca Juga:Cegah Keracunan Massal, Polres Tasikmalaya Kerahkan Dokter Forensik di SPPG Presiden mengungkapkan, hingga 15 Oktober 2025, pemerintah telah mengoperasikan 11.900 dapur MBG di berbagai daerah di Indonesia. Melalui jaringan dapur tersebut, program MBG telah menyediakan makanan bergizi gratis bagi 35,4 juta penerima manfaat, yang mencakup anak sekolah, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Setiap hari, kami memberi makan hampir tujuh kali populasi Singapura, ujar Prabowo. Ia mengakui masih ada kendala di lapangan, termasuk beberapa kasus keracunan yang terjadi meskipun angkanya relatif kecil. Memang ada insiden keracunan, tetapi jika dibandingkan dengan total makanan yang disalurkan, angkanya hanya sekitar 0,0007 persen. Namun, satu insiden pun tetap tidak dapat diterima, tegasnya. Prabowo menekankan bahwa dalam program berskala besar seperti MBG, tantangan untuk mencapai kesempurnaan sangat besar. Meski demikian, ia menolak untuk menjadikan hal itu sebagai alasan. Dalam setiap upaya manusia, catatan sempurna tanpa kesalahan sangat langka. Namun, kami bertekad mencegah insiden berulang hingga mendekati zero, kata Presiden. Dalam sesi bertajuk A Meeting of Minds , Steve Forbes juga menyinggung sejumlah isu lain, termasuk perekonomian Indonesia, kebijakan Danantara, serta komitmen pemerintah memberantas korupsi. Selain itu, Prabowo turut membahas peran Indonesia dalam perjanjian damai Gaza yang dibahas saat KTT Sharm el-Sheikh untuk Perdamaian di Gaza, Mesir, pada Senin 13 Oktober 2025. Melalui forum internasional tersebut, Prabowo menegaskan komitmen Indonesia untuk aktif dalam diplomasi kemanusiaan dan perdamaian dunia, sejalan dengan amanat konstitusi.*** Berita PilihanKPK Panggil Bos Perusahaan Jasa K3 Terkait Kasus Immanuel Ebenezer, 25 Mobil Sudah DisitaRiset Big Data Indef: Sentimen Negatif ke BGN Sebanyak 78,88 Persen, Pejabatnya Harusnya MundurKorupsi Taspen Rp1 Triliun Bisa Gaji 400 Ribu ASN, KPK Selamatkan Uang Hari Tua Pegawai NegeriKasus Taspen, Perkara Korupsi Beririsan Pasar Modal Pertama yang Diusut KPKSentimen Negatif MBG 100 Hari Prabowo-Gibran, Riset Indef Ungkap Tim Istana Sama Sekali Tak Memantau Berita PilihanKPK Panggil Bos Perusahaan Jasa K3 Terkait Kasus Immanuel Ebenezer, 25 Mobil Sudah DisitaRiset Big Data Indef: Sentimen Negatif ke BGN Sebanyak 78,88 Persen, Pejabatnya Harusnya MundurKorupsi Taspen Rp1 Triliun Bisa Gaji 400 Ribu ASN, KPK Selamatkan Uang Hari Tua Pegawai NegeriKasus Taspen, Perkara Korupsi Beririsan Pasar Modal Pertama yang Diusut KPKSentimen Negatif MBG 100 Hari Prabowo-Gibran, Riset Indef Ungkap Tim Istana Sama Sekali Tak Memantau Berita Pilihan KPK Panggil Bos Perusahaan Jasa K3 Terkait Kasus Immanuel Ebenezer, 25 Mobil Sudah DisitaRiset Big Data Indef: Sentimen Negatif ke BGN Sebanyak 78,88 Persen, Pejabatnya Harusnya MundurKorupsi Taspen Rp1 Triliun Bisa Gaji 400 Ribu ASN, KPK Selamatkan Uang Hari Tua Pegawai NegeriKasus Taspen, Perkara Korupsi Beririsan Pasar Modal Pertama yang Diusut KPKSentimen Negatif MBG 100 Hari Prabowo-Gibran, Riset Indef Ungkap Tim Istana Sama Sekali Tak Memantau KPK Panggil Bos Perusahaan Jasa K3 Terkait Kasus Immanuel Ebenezer, 25 Mobil Sudah Disita KPK Panggil Bos Perusahaan Jasa K3 Terkait Kasus Immanuel Ebenezer, 25 Mobil Sudah Disita KPK Panggil Bos Perusahaan Jasa K3 Terkait Kasus Immanuel Ebenezer, 25 Mobil Sudah Disita KPK Panggil Bos Perusahaan Jasa K3 Terkait Kasus Immanuel Ebenezer, 25 Mobil Sudah Disita Riset Big Data Indef: Sentimen Negatif ke BGN Sebanyak 78,88 Persen, Pejabatnya Harusnya Mundur Riset Big Data Indef: Sentimen Negatif ke BGN Sebanyak 78,88 Persen, Pejabatnya Harusnya Mundur Riset Big Data Indef: Sentimen Negatif ke BGN Sebanyak 78,88 Persen, Pejabatnya Harusnya Mundur Riset Big Data Indef: Sentimen Negatif ke BGN Sebanyak 78,88 Persen, Pejabatnya Harusnya Mundur Korupsi Taspen Rp1 Triliun Bisa Gaji 400 Ribu ASN, KPK Selamatkan Uang Hari Tua Pegawai Negeri Korupsi Taspen Rp1 Triliun Bisa Gaji 400 Ribu ASN, KPK Selamatkan Uang Hari Tua Pegawai Negeri Korupsi Taspen Rp1 Triliun Bisa Gaji 400 Ribu ASN, KPK Selamatkan Uang Hari Tua Pegawai Negeri Korupsi Taspen Rp1 Triliun Bisa Gaji 400 Ribu ASN, KPK Selamatkan Uang Hari Tua Pegawai Negeri Kasus Taspen, Perkara Korupsi Beririsan Pasar Modal Pertama yang Diusut KPK Kasus Taspen, Perkara Korupsi Beririsan Pasar Modal Pertama yang Diusut KPK Kasus Taspen, Perkara Korupsi Beririsan Pasar Modal Pertama yang Diusut KPK Kasus Taspen, Perkara Korupsi Beririsan Pasar Modal Pertama yang Diusut KPK Sentimen Negatif MBG 100 Hari Prabowo-Gibran, Riset Indef Ungkap Tim Istana Sama Sekali Tak Memantau Sentimen Negatif MBG 100 Hari Prabowo-Gibran, Riset Indef Ungkap Tim Istana Sama Sekali Tak Memantau Sentimen Negatif MBG 100 Hari Prabowo-Gibran, Riset Indef Ungkap Tim Istana Sama Sekali Tak Memantau Sentimen Negatif MBG 100 Hari Prabowo-Gibran, Riset Indef Ungkap Tim Istana Sama Sekali Tak Memantau",Asahat Edi Rediko PS,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/16/810017444.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019721603/prabowo-bakal-perketat-sop-mbg-cegah-insiden-keracunan?page=all,bedbd43535264faed10d2455a42f979f46571ae499dc85ef663f23364e2a7513,2025-11-13 19:54:31.689 565,okezone,mbg,2025-10-06 14:13:32,Pengamat: Keracunan MBG Jangan Dipolitisir!,"JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan kebijakan strategis dan visioner yang terbukti memberi dampak nyata terhadap peningkatan gizi anak sekaligus penguatan ekonomi rakyat di berbagai daerah. Berdasarkan data Badan Gizi Nasional, Program MBG telah menjangkau 4,89 juta penerima manfaat melalui 1.716 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Program MBG bukan sekadar memberi makan gratis, tetapi sebuah intervensi gizi nasional yang menyentuh dua sisi penting pembangunan, peningkatan kualitas sumber daya manusia dan penguatan ekonomi rakyat, ujar Direktur Eksekutif Nusantara Parameter Indeks (NPI), Murmahudi di Jakarta, Senin (6/10/2025). ""Realisasi penyerapan anggaran mencapai Rp 4,4 triliun dari total pagu Rp 71 triliun yang dialokasikan dalam APBN 2025, sambungnya. Selain memperbaiki asupan gizi anak sekolah dan kelompok rentan, pelaksanaan MBG juga berdampak besar pada penyerapan tenaga kerja nasional dengan menyerap lebih dari 94.000 tenaga kerja langsung. MBG merupakan kebijakan ekonomi rakyat yang konkret. Uang negara berputar di tingkat bawah karena bahan pangan dibeli dari petani, nelayan, dan pelaku usaha lokal, ujarnya. ""Program ini menggerakkan roda ekonomi daerah sekaligus memperkuat kemandirian pangan nasional, jelas Murmahudi. Sementara itu, terkait peristiwa keracunan makanan di beberapa daerah harus dipandang sebagai bahan evaluasi untuk memperbaiki sistem dan manajemen dapur hingga distribusi menu. ""Insiden keracunan makanan MBG di beberapa sekolah jadi evaluasi untuk perbaikan ke depannya, jangan sampai ada yang mempolitisir kasus ini karena program ini baru dan perlu perbaikan,""tegasnya. Murmahudi juga mengapresiasi kesigapan Presiden Prabowo Subianto yang langsung mengambil langkah cepat dan menyiapkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tata Kelola MBG. Presiden Prabowo menunjukkan kepemimpinan yang tanggap dan solutif. Beliau tidak hanya memerintahkan audit lapangan dan evaluasi dapur penyedia, tetapi juga menyiapkan dasar hukum baru agar pelaksanaan MBG makin tertib, aman, dan profesional, ujarnya. Menurut Murmahudi, Perpres tersebut sangat baik dalam memperkuat program MBG lebih baik ke depan. ""Perpres ini tentunya sangat baik sekali, sebab akan mengatur secara detail aspek standarisasi dapur sekolah, sertifikasi tenaga penyaji makanan, mekanisme pengawasan lintas kementerian dan daerah, hingga pemanfaatan bahan pangan lokal yang higienis dan bergizi seimbang,""pungkasnya. JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan kebijakan strategis dan visioner yang terbukti memberi dampak nyata terhadap peningkatan gizi anak sekaligus penguatan ekonomi rakyat di berbagai daerah. Berdasarkan data Badan Gizi Nasional, Program MBG telah menjangkau 4,89 juta penerima manfaat melalui 1.716 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Program MBG bukan sekadar memberi makan gratis, tetapi sebuah intervensi gizi nasional yang menyentuh dua sisi penting pembangunan, peningkatan kualitas sumber daya manusia dan penguatan ekonomi rakyat, ujar Direktur Eksekutif Nusantara Parameter Indeks (NPI), Murmahudi di Jakarta, Senin (6/10/2025). ""Realisasi penyerapan anggaran mencapai Rp 4,4 triliun dari total pagu Rp 71 triliun yang dialokasikan dalam APBN 2025, sambungnya. Selain memperbaiki asupan gizi anak sekolah dan kelompok rentan, pelaksanaan MBG juga berdampak besar pada penyerapan tenaga kerja nasional dengan menyerap lebih dari 94.000 tenaga kerja langsung. MBG merupakan kebijakan ekonomi rakyat yang konkret. Uang negara berputar di tingkat bawah karena bahan pangan dibeli dari petani, nelayan, dan pelaku usaha lokal, ujarnya. ""Program ini menggerakkan roda ekonomi daerah sekaligus memperkuat kemandirian pangan nasional, jelas Murmahudi. Sementara itu, terkait peristiwa keracunan makanan di beberapa daerah harus dipandang sebagai bahan evaluasi untuk memperbaiki sistem dan manajemen dapur hingga distribusi menu. ""Insiden keracunan makanan MBG di beberapa sekolah jadi evaluasi untuk perbaikan ke depannya, jangan sampai ada yang mempolitisir kasus ini karena program ini baru dan perlu perbaikan,""tegasnya. Murmahudi juga mengapresiasi kesigapan Presiden Prabowo Subianto yang langsung mengambil langkah cepat dan menyiapkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tata Kelola MBG. Presiden Prabowo menunjukkan kepemimpinan yang tanggap dan solutif. Beliau tidak hanya memerintahkan audit lapangan dan evaluasi dapur penyedia, tetapi juga menyiapkan dasar hukum baru agar pelaksanaan MBG makin tertib, aman, dan profesional, ujarnya. Menurut Murmahudi, Perpres tersebut sangat baik dalam memperkuat program MBG lebih baik ke depan. ""Perpres ini tentunya sangat baik sekali, sebab akan mengatur secara detail aspek standarisasi dapur sekolah, sertifikasi tenaga penyaji makanan, mekanisme pengawasan lintas kementerian dan daerah, hingga pemanfaatan bahan pangan lokal yang higienis dan bergizi seimbang,""pungkasnya. (Fahmi Firdaus )",Fahmi Firdaus ,https://img.okezone.com/content/2025/10/06/337/3174782/pemerintah-NMEO_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/06/337/3174782/pengamat-keracunan-mbg-jangan-dipolitisir?page=all,8cb796b610d723d920eb428ab026b4825454ab7018bf8d75214cf0fad1147386,2025-11-13 19:55:19.826 566,detik,mbg,2025-11-11 13:49:00,Dapur MBG yang Tak Punya Sertifikat Higiene Bakal Ditutup!,"Badan Gizi Nasional (BGN) memberikan waktu satu bulan agar Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) segera mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Sertifikat ini wajib dimiliki oleh SPPG yang ingin melaksanakan program makan bergizi gratis (MBG). ""Kami memberi waktu satu bulan kepada mitra/yayasan di semua SPPG agar mereka mendaftarkan diri ke Dinas Kesehatan,"" kata Wakil Ketua BGN Bidang Investigasi dan Komunikasi Publik, Nanik Sudaryati Deyang, dalam keterangannya, (11/11/2025). Nanik menekankan kepemilikan SLHS pada setiap SPPG sangat penting. Sebab, persoalan higiene dan sanitasi menjadi isu sensitif di tengah masyarakat. Bahkan kepemilikan SLHS pada setiap SPPG juga menjadi perhatian Presiden Prabowo Subianto. Karena itu, Nanik menghimbau para Kepala SPPG serta mitra/yayasan pengelola untuk peduli tentang pentingnya SLHS. ""Kalau ada SPPG yang tidak segera mendaftar dalam 30 hari ke depan, dapurnya akan kami tutup sementara,"" tambah Nanik. SLHS merupakan dokumen resmi yang diterbitkan Dinas Kesehatan setempat untuk menyatakan bahwa suatu usaha yang berkaitan dengan makanan, minuman, serta fasilitas umum telah memenuhi standar higiene dan sanitasi. Sertifikat ini wajib dimiliki oleh usaha itu, karena menjadi bukti bahwa usaha itu memenuhi standar kebersihan dan kesehatan. Menurut ketentuannya, sertifikat berlaku satu tahun dan harus diperpanjang agar usaha tetap legal. Sejak program MBG diterapkan Pemerintah Presiden Prabowo Subianto, pada 6 Januari 2025 lalu, setiap SPPG yang menjadi pelaksana program MBG di lapangan juga diwajibkan untuk memiliki SLHS. Pengurusan SLHS dimulai dari kelengkapan dokumen, pemeriksaan lapangan, hingga pengujian laboratorium. ""Setiap SPPG harus memiliki SLHS, karena menjadi bukti bahwa SPPG itu telah memenuhi standar kebersihan dan Kesehatan,"" jelas Nanik. Sementara itu, dalam rapat Tim Koordinasi Lintas Kementerian/Lembaga untuk Pelaksanaan Program MBG, Jumat akhir pekan lalu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan bahwa dari sekitar 14 ribu lebih SPPG yang sudah beroperasi, baru sekitar 4.000 yang mendaftarkan SLHS ke Dinas Kesehatan setempat. ""Dari jumlah itu, baru 1.287 SPPG yang memperoleh SLHS, dan ada 10 ribuan SPPG yang belum mendaftar,"" terang Nanik. Atas laporan Kementerian Kesehatan itu, BGN kemudian memerintahkan kepada para Kepala SPPG di seluruh Indonesia untuk segera mengurus pendaftaran SLHS bersama Mitra/Yayasan. Regulasi SLHS diatur melalui Permenkes No. 1096/Menkes/Per/VI/2011 dalam Permenkes No. 2 Tahun 2023. Peraturan ini mengatur standar higiene sanitasi pada jasa boga, termasuk kewajiban usaha makanan untuk memenuhi persyaratan kesehatan. Selain peraturan tingkat nasional, pemerintah daerah juga berwenang dalam menetapkan aturan tambahan melalui Perda. Perda mengatur prosedur teknis pengajuan SLHS, biaya retribusi, hingga detail pemeriksaan yang dilakukan. Tonton juga video ""Cerita Warga Sekolahkan Anak Berkat Kerja di SPPG Polda Metro Cengkareng""",Retno Ayuningrum -detikFinance,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/10/30/pemorsian-di-dapur-mbg-prabumulih-timur-dengan-penopang-cahaya-lampu-dari-listrik-dan-ac-untuk-menjaga-suhu-ruangan-tetap-ding-1761815179625_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-8205200/dapur-mbg-yang-tak-punya-sertifikat-higiene-bakal-ditutup,f7debdd98a612a80b14c9502e010bd6a2b60046b12c0e9020ad5afc75607d2dd,2025-11-13 19:57:48.948 567,detik,mbg,2025-11-11 22:05:00,Jabar Hari Ini: Dua Tersangka di Kasus Video Syur Lisa Mariana,"Berbagai peristiwa menarik terjadi di Jawa Barat hari ini Selasa (11/11/2025) beberapa diantaranya memantik perhatian pembaca detikJabar . Keracunan MBG di Bandung Barat, misteri mayat berkaus 'Man Jadda Wa Jada' hingga penertiban pasar ilegal di Bojongmeron. Berikut ringkasan berita yang dihimpun dalam Jabar Hari Ini, Keracunan akibat menu Makan Bergizi Gratis (MBG) lagi-lagi terjadi di Kabupaten Bandung Barat (KBB). Kali ini giliran siswa dari SMP Bina Karya di Desa Cimanggu, Kecamatan Ngamprah, Selasa (11/11/2025). Berdasarkan informasi, ada sebanyak 13 siswa yang mengalami gejala keracunan. Mereka mengeluhkan nyeri pada perut, mual, pusing, hingga muntah-muntah. Gejala tersebut dirasakan siswa setelah mengonsumsi MBG sekitar pukul 12.00 WIB. ""Siswa SMP Bina Karya di Ngamprah. Informasi sementara sudah ada 13 siswa yang mengalami gejala (keracunan),"" kata Kepala Bidang SMP pada Dinas Pendidikan Bandung Barat, Edy Saprudin, Selasa (11/11/2025). 13 siswa yang mengalami gejala keracunan itu langsung mendapatkan penanganan medis di sekolah. Sementara dari 13 siswa, kabarnya satu orang dirujuk ke rumah sakit. ""Penanganan dipusatkan dulu di sekolah seperti yang sebelum-sebelumnya. Kemudian informasinya satu orang dirujuk ke RS Cahya Kawaluyan,"" kata Edy. Pihaknya menyebut masih memantau kondisi siswa lain yang saat ini belum merasakan gejala keracunan MBG. Jumlah siswa yang keracunan disinyalir bisa bertambah seiring waktu. ""Kita masih pantau, ada waktu tunggu sampai gejala timbul dirasakan siswa. Kita lakukan penanganan di sekolah,"" kata Edy. Warga Kecamatan Cibatu, Kabupaten Garut digemparkan dengan penemuan sesosok jasad lelaki yang hampir tinggal tulang-belulang di sebuah gubuk yang terletak di perkebunan pada Jumat, (7/11) lalu. Identitas korban hingga kini belum terungkap. Jasad tersebut pertama kali ditemukan oleh dua orang warga pada hari Jumat sore itu, sekitar Pukul 15.15 WIB di sebuah gubuk berukuran 3x3 meter, yang terletak di Kampung Salagedang, Desa/Kecamatan Cibatu, Garut. Menurut Kapolsek Cibatu Iptu Amirudin Latif, mulanya saksi curiga karena mencium bau busuk yang sangat menyengat, dari dalam gubuk berwarna putih tersebut. Saksi, kemudian memanggil warga lainnya, kemudian berbondong-bondong membuka pintu gubuk. ""Saksi melihat ada sesosok mayat di dalam gubuk,"" ucap Amir. Mayat tersebut ditemukan sudah menghitam. Catatan polisi berdasarkan hasil olah TKP menyatakan, jasad korban tergantung di bawah seutas tali berwarna hitam yang terikat ke plafon gubuk. Posisinya saat ditemukan, terduduk dengan tali yang masih terikat di leher. Kasat Reskrim Polres Garut AKP Joko Prihatin menjelaskan, dari hasil identifikasi sementara diketahui jika mayat tersebut berjenis kelamin laki-laki. Umurnya diperkirakan sekitar 40 tahunan. ""Tinggi badannya sekitar 170 cm,"" kata Joko kepada detikJabar, Selasa, (11/11/2025). Mayat lelaki tersebut diketahui menggunakan kaus berwarna hitam, dengan tulisan 'Man Jadda Wa Jada' di bagian tengah. Mayat mengenakan celana hitam panjang dengan tulisan 'sport' di bagian kirinya. Jasad itu juga menggunakan sepatu. Menurut Joko, hingga saat ini identitas korban belum diketahui. Pihaknya masih menunggu hasil autopsi yang akan segera dilaksanakan oleh pihak RSUD dr. Slamet Garut. ""Kita masih melakukan pendalaman dan menunggu hasil pemeriksaan DNA,"" katanya. Untuk mengungkap kasus ini, kata Joko, pihaknya membuka posko pengaduan orang hilang di Polres Garut. Joko berpesan, agar masyarakat yang kehilangan anggota keluarga dan kerabatnya untuk melapor ke Polres Garut. ""Silakan untuk melapor ke Sat Reskrim Polres Garut,"" pungkas Joko. Penertiban pedagang di kawasan Bojongmeron City Walk, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur pada Selasa (11/11/2025) berujung ricuh. Bahkan sejumlah pedagang dan petugas Satpol PP alami luka serius lantaran terlibat baku hantam. Pantauan detikJabar, ratusan petugas gabungan yang terdiri dari satpol PP, Polisi, dan TNI mulai berkumpul dan melaksanakan apel penertiban sejak pukul 08.00 WIB. Para pedagang tampak sudah bersiaga berharap penertiban dan relokasi tersebut ditunda atau dibatalkan. Namun petugas gabungan yang dipimpin Kasatpol PP Cianjur Djoko Purnomo, tersebut tetap melaksanakan penertiban lapak pedagang di pasar ilegal di kawasan Bojongmeron Citiwalk. Awalnya petugas dan perwakilan pedagang terlibat cekcok, meminta dilakukan dialog sebelum melakukan eksekusi. Tetapi petugas yang terus maju ke lokasi lapak kemudian saling dorong dengan perwakilan pedagang. Pada akhirnya, bentrokan pun terjadi antara petugas dan pedagang. Bahkan terlihat salah seorang pedagang bercucuran darah dari bagian pelipisnya. Namun bentrokan tersebut hanya terjadi selama sekitar setengah jam. Petugas yang menang jumlah pun akhirnya dapat melakukan penertiban tanpa dihalangi lagi oleh pedagang ataupun perwakilannya. Perwakilan Pedagang Bojongmeron Zaki Muhaimin mengatakan, penertiban tersebut cacat hukum karena kawasan Bojongmeron bukan bagian dari kawasan yang ditata oleh pemerintah. ""Ada maladministrasi dalam peraturan yang dibuat sebelumnya. Jalan yang ditata itu Jalan KH Agus Salim, sementara ini Jalan H Salim,"" kata dia, Selasa (11/11/2025). Dia menegaskan jika tindakan pemerintah untuk merelokasi pedagang akan mematikan ekonomi. Pasalnya para pedagang kecil tidak mampu bersaing di Pasar Induk Cianjur yang banyak diisi oleh bandar. ""Kami sudah dua kali pindah ke sana, dan dua kali mengalami bangkrut bahkan jadi utang. Sekarang kami tidak ingin terjerumus ke lubang yang sama,"" kata dia. Dia juga menyayangkan aksi represif petugas yang menyebabkan beberapa pedagang mengalami luka. ""Ada pedagang yang sampai luka robek di pelipis karena dipukul petugas. Sekarang korban dirawat di rumah sakit dan dijahit lukanya sampai 8 jahitan. Kami meminta pertanggungjawaban dari pemerintah,"" kata dia. Sementara itu, Kasatpol PP Cianjur Djoko Purnomo, mengatakan dalam penertiban kali ini ada sekitar 400 petugas gabungan yang dilibatkan. Dia mengatakan sempat terjadi penolakan dari sebagian kecil pedagang. Namun pada akhirnya proses penertiban tetap berjalan dan berakhir pada pukul 12.00 WIB. ""Penertiban pasar ilegal sudah selesai. Tadi memang ada pro dan kontra. Tapi sebenernya sebagian besar pedagang sudah membereskan sendiri lapaknya. Dari dari seliter 200 pedagang, hanya sekitar 40 pedagang yang tadi bertahan dan akhirnya ditertibkan petugas,"" kata dia. Model Lisa Mariana ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus video porno oleh Direktorat Reserse Siber (Ditressiber) Polda Jabar. Selain Lisa, polisi juga menetapkan pemeran pria dalam video porno itu sebagai tersangka. ""Yang menjadi tersangka ada dua, sodari LM dan F alias Tatto, karena yang bersangkutan memiliki identitas tato di sekujur badan,"" kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan, Selasa (11/11/2025). ""Ini merupakan hasil upaya peyidikan yang sudah cukup lama kita lakukan,"" tambahnya. Hendra menyebut Lisa dan F sengaja merekam persetubuhannya. ""F ini pemeran prianya, keduanya sadar merekam atas kejadian tersebut,"" ujarnya. Hendra menambahkan pihaknya masih melakukan penyidikan lebih lanjut dan jika proses penyidikan rampung, tersangka akan ditampilkan ke publik. Terakhir, pada 15 Juli lalu, Lisa Mariana memenuhi panggilan dari Polda Jabar untuk diperiksa terkait kasus yang menjeratnya. Lisa mengakui pemeran perempuan dalam video itu adalah dirinya. ""Iya betul,"" ucap Lisa saat ditanya terkait kebenaran dirinya di dalam video porno tersebut. Akan tetapi, jawaban Lisa tak tuntas dan rinci. Dia berdalih kelelahan saat menjalani pemeriksaan yang durasinya hampir lima jam itu. ""Mohon maaf banget, power aku sudah habis di atas, tadi aku sempat sakit,"" ujar Lisa yang mengenakan pakaian hitam. ""Jadi segitu dulu,"" kata Lisa menambahkan. Hujan yang turun tanpa jeda sejak Senin (10/11/2025) malam membuat tiga desa di Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, dilanda banjir dan longsor. Air masuk ke permukiman warga dan satu jembatan desa putus. Puluhan orang kini berada dalam kondisi terancam. Kejadian itu berlangsung sekitar pukul 19.00 WIB. Wilayah terdampak berada di Desa Sangrawayang, Cidadap, dan Loji. ""Cuaca ekstrem dan intensitas hujan yang terus menerus menyebabkan banjir dan longsor. Kami mencatat ada 14 KK atau 42 jiwa yang terancam,"" ujar Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Simpenan Dandi Sulaeman, Selasa (11/11/2025). Di Kampung Cibutun RT 002 RW 001, Desa Sangrawayang, banjir merendam rumah 6 kepala keluarga dengan total 18 jiwa. Sedangkan di Kampung Sawah Tengah RT 006 RW 015, Desa Cidadap, banjir berdampak pada 8 kepala keluarga atau 24 jiwa. Salah satu titik yang terdampak terlihat cukup parah. Aliran sungai menggerus tanah hingga mencapai pondasi rumah warga. Sebuah bangunan di tepi sungai tampak kehilangan bagian penopangnya. Lembaran seng pada bagian dinding dan atap menggantung di atas aliran air yang masih deras. Warga turun ke lokasi, memeriksa kondisi tanah yang terkikis dan memasang penahan darurat menggunakan bambu serta pipa air. Longsor juga terjadi di lintasan jalan desa di Kampung Leuwi Gadog, Desa Loji. Material tanah menutup bahu jalan dengan ukuran sekitar 5 meter panjang dan 3 meter tinggi. Warga bersama pemerintah setempat telah melakukan gotong royong untuk membersihkan longsoran tersebut. Selain itu, jembatan desa di Loji sepanjang 12 meter dengan lebar 2,5 meter terputus. Jembatan tersebut merupakan akses penghubung ke sejumlah kampung, termasuk Cipicung dan Sawah Bera. Di Desa Cidadap, bangunan MCK milik madrasah ambruk sebagian akibat tergerus air. ""Untuk saat ini air sudah surut, tetapi posisi aliran sungai masih berjarak sekitar 2 meter dari permukiman. Kami tetap mengimbau warga untuk waspada, terutama saat hujan turun,"" kata Dandi. Tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian ini. Warga tidak mengungsi, namun aktivitas masyarakat terdampak. Pemerintah kecamatan, P2BK Simpenan, Bhabinkamtibmas, Babinsa, Satpol PP, dan perangkat desa sudah turun melakukan penanganan. ""Kebutuhan mendesak saat ini berupa bronjong dan terpal. Kerugian masih dalam kajian,"" ujar Dandi.",Tim detikJabar -detikJabar,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/08/22/lisa-mariana-penuhi-panggilan-kpk-di-kasus-bjb-1755840156585_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jabar/berita/d-8205762/jabar-hari-ini-dua-tersangka-di-kasus-video-syur-lisa-mariana,4552c96591ce0d7e6b2f2523d339f3c5919b2086b94bbc744169b620e3c06030,2025-11-13 19:54:39.731 568,pikiranrakyat,mbg,2025-10-15 21:29:07,"Sentimen Negatif MBG 100 Hari Prabowo-Gibran, Riset Indef Ungkap Tim Istana Sama Sekali Tak Memantau","PIKIRAN RAKYAT- Tim peneliti dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) merilis penelitian yang mengungkapkan sentimen negatif dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Pemerintahan Prabowo-Gibran. Peneliti tim INDEF yang dipimpin Wahyu Tri Utomo mengatakan, Tim Komunikasi Istana Negara tidak berfungsi sama sekali. Penelitan tersebut mengungkap terdapat rata-rata 80,6 persen sentimen negatif MBG 100 hari Prabowo-Gibran. ""Kelemahan Tim Istana tidak sama sekali memantau sentimen dari publik. Sentimen negatif sudah terjadi sejak awal kabinet tetapi tidak direspons oleh tim komunikasi,"" ujar Wahyu dalam keterangannya yang diterima Pikiran-rakyat.com, Rabu, 15 Oktober 2025. Baca Juga:Anggaran Dikembalikan, BGN Jamin 82,9 Juta Orang Tetap Terima MBG Wahyu menyebut pada awal September 2025, sentimen negatif berada di angka 85 persen, kemudian naik hingga menjadi 97 persen di minggu ke-4. ""Jika dibandingkan dengan 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran, sentimen negatif mengalami kenaikan, kasus keracunan menjadi salah satu penyebab meningkatkan sentimen negatif terhadap MBG,"" ujar dia. Penelitian Indef juga menemukan sentimen negatif program MBG sudah menjadi sorotan sejak awal. ""Pada masa pemerintahan Prabowo-Gibran, netizen masih berharap agar program ini dapat membantu gizi anak mereka. Meski mereka was-was dengan realisasi yang rawan korupsi,"" kata Wahyu. Ia menyebut, sekarang selain isu korupsi, publik dibuat semakin resah dengan ribuan kasus keracunan MBG. Baca Juga:5 Siswa di Padalarang Diduga Keracunan MBG, Pihak Sekolah Bantah: Mereka Punya Riwayat Penyakit Dalam penelitian itu, Ekonom Indef menggunakan metodologi teknologi AI dan Big Data. Lembaga tersebut melakukan crawling data dari percakapan netizen di dua platform media sosial yang paling banyak digunakan di Indonesia, yakni X (Twitter) dan TikTok. Proses pengumpulan data yang dilakukan selama hampir satu bulan, dari 1 hingga 27 September 2025, berhasil menjaring volume percakapan yang sangat besar, yaitu mencapai 444.934 data.*** Berita PilihanAnak Anggota DPRD KBB Masuk Daftar Korban Keracunan Massal MBG di SMPN 1 CisaruaDapur MBG Panyandaan Diduga Sumber Keracunan Ratusan Siswa di Cisarua KBB, Kepala SPPG Berdalih Makanan Fresh Berita PilihanAnak Anggota DPRD KBB Masuk Daftar Korban Keracunan Massal MBG di SMPN 1 CisaruaDapur MBG Panyandaan Diduga Sumber Keracunan Ratusan Siswa di Cisarua KBB, Kepala SPPG Berdalih Makanan Fresh Berita Pilihan Anak Anggota DPRD KBB Masuk Daftar Korban Keracunan Massal MBG di SMPN 1 CisaruaDapur MBG Panyandaan Diduga Sumber Keracunan Ratusan Siswa di Cisarua KBB, Kepala SPPG Berdalih Makanan Fresh Anak Anggota DPRD KBB Masuk Daftar Korban Keracunan Massal MBG di SMPN 1 Cisarua Anak Anggota DPRD KBB Masuk Daftar Korban Keracunan Massal MBG di SMPN 1 Cisarua Anak Anggota DPRD KBB Masuk Daftar Korban Keracunan Massal MBG di SMPN 1 Cisarua Anak Anggota DPRD KBB Masuk Daftar Korban Keracunan Massal MBG di SMPN 1 Cisarua Dapur MBG Panyandaan Diduga Sumber Keracunan Ratusan Siswa di Cisarua KBB, Kepala SPPG Berdalih Makanan Fresh Dapur MBG Panyandaan Diduga Sumber Keracunan Ratusan Siswa di Cisarua KBB, Kepala SPPG Berdalih Makanan Fresh Dapur MBG Panyandaan Diduga Sumber Keracunan Ratusan Siswa di Cisarua KBB, Kepala SPPG Berdalih Makanan Fresh Dapur MBG Panyandaan Diduga Sumber Keracunan Ratusan Siswa di Cisarua KBB, Kepala SPPG Berdalih Makanan Fresh",Julkifli Sinuhaji,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/28/1289329278.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019721126/sentimen-negatif-mbg-100-hari-prabowo-gibran-riset-indef-ungkap-tim-istana-sama-sekali-tak-memantau?page=all,9e64e7e39eadb135172b2667419e44522c87caf76a968c2e6b596705af36224a,2025-11-13 19:54:44.245 569,okezone,mbg,2025-10-06 18:16:00,MBG Buka Peluang Anak Daerah Berprestasi Lewat Intervensi Gizi Usia Emas,"JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto menjadi langkah strategis pemerintah dalam menciptakan kesetaraan kesempatan belajar bagi anak-anak Indonesia. MBG bukan sekadar kebijakan pemenuhan kebutuhan dasar, tapi investasi jangka panjang bagi peningkatan kecerdasan dan daya saing generasi muda. ""Intervensi gizi yang dilakukan di masa usia emas (golden age) akan menjadi fondasi penting bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia di masa depan,""kata Akademisi asal Aceh dari Universitas Cipta Mandiri, Riska Riani, Senin (6/10/2025). Menurutnya, asupan gizi yang cukup akan membentuk fondasi kecerdasan anak. Program MBG memberi kesempatan yang sama bagi siswa di kota maupun di pelosok untuk tumbuh sehat dan berprestasi. Riska menegaskan, kualitas gizi yang baik berhubungan erat dengan kemampuan kognitif, konsentrasi belajar, serta daya tahan tubuh yang pada akhirnya berpengaruh terhadap prestasi akademik. Program MBG yang mulai digulirkan awal tahun 2025 telah memberikan dampak nyata di berbagai daerah, termasuk di Aceh. ""Berbagai daerah di Aceh sudah berjalan dengan baik program MBG ini, dan masyarakat puas karena sangat bermanfaat. Di Aceh Timur, distribusi perdana mencapai 3.497 paket makanan kepada delapan sekolah dengan pengawasan langsung oleh aparat TNI untuk memastikan kualitas dan ketepatan distribusi"", jelasnya. Secara nasional, hingga kuartal pertama 2025, program MBG telah menjangkau lebih dari 3 juta penerima manfaat. ""Pemerintah menargetkan jumlah itu meningkat menjadi 15 juta penerima pada akhir tahun 2025, dan secara bertahap mencapai 82,9 juta penerima hingga 2029, imbuhnya. Angka ini kata dia, mencerminkan keseriusan pemerintah dalam membangun generasi Indonesia yang sehat dan tangguh melalui kebijakan berbasis gizi dan Pendidikan. Dampak jangka panjang program MBG akan terlihat pada peningkatan kualitas belajar siswa dan pemerataan peluang pendidikan antara anak-anak di perkotaan dan di pedalaman. ""Banyak anak di daerah terpencil yang memiliki potensi besar, tetapi sering terkendala kondisi ekonomi dan kurangnya asupan gizi yang memadai. Dengan hadirnya program MBG, beban orang tua berkurang, sementara anak-anak mendapatkan kepastian gizi seimbang di sekolah,""ungkapnya. Menurutnya, intervensi gizi di usia emas bukan hanya soal tumbuh tinggi dan sehat, tapi juga soal tumbuh cerdas. ""Ketika nutrisi anak terpenuhi, kemampuan belajarnya meningkat dan kehadiran di sekolah menjadi lebih konsisten, tuturnya. Meski demikian, ia mengingatkan agar pelaksanaan program tetap dikawal secara serius, terutama terkait kualitas menu dan higienitas dapur penyedia. Ia juga apresiasi evaluasi pemerintah terkait mekanisme pengawasan dan evaluasi yang ketat agar manfaat program dapat terukur dan berkelanjutan. Tantangan ke depan adalah menjaga konsistensi dan mutu pelaksanaan di lapangan. Jika pengawasan diperkuat, manfaat program ini akan sangat besar terhadap kemajuan pendidikan kita, kita patut apresiasi respon cepat dari Presiden Prabowo terkait evaluasi ini, tegasnya. MBG mencerminkan arah kebijakan Presiden Prabowo yang menempatkan pembangunan manusia sebagai prioritas utama dalam visi menuju Indonesia Emas 2045. Oleh karena itu, pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, sekolah, dan masyarakat untuk memastikan keberlanjutan program MBG. Jika anak-anak dari pelosok Aceh hingga Papua memiliki gizi yang sama baiknya, maka mereka akan punya peluang yang sama untuk berprestasi, ujarnya. Pemerintah telah menunjukkan komitmen kuat untuk membangun bangsa mulai dari dapur sekolah. Ini adalah investasi untuk menciptakan generasi cerdas, tangguh, dan berdaya saing tinggi, tandasnya. JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto menjadi langkah strategis pemerintah dalam menciptakan kesetaraan kesempatan belajar bagi anak-anak Indonesia. MBG bukan sekadar kebijakan pemenuhan kebutuhan dasar, tapi investasi jangka panjang bagi peningkatan kecerdasan dan daya saing generasi muda. ""Intervensi gizi yang dilakukan di masa usia emas (golden age) akan menjadi fondasi penting bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia di masa depan,""kata Akademisi asal Aceh dari Universitas Cipta Mandiri, Riska Riani, Senin (6/10/2025). Menurutnya, asupan gizi yang cukup akan membentuk fondasi kecerdasan anak. Program MBG memberi kesempatan yang sama bagi siswa di kota maupun di pelosok untuk tumbuh sehat dan berprestasi. Riska menegaskan, kualitas gizi yang baik berhubungan erat dengan kemampuan kognitif, konsentrasi belajar, serta daya tahan tubuh yang pada akhirnya berpengaruh terhadap prestasi akademik. Program MBG yang mulai digulirkan awal tahun 2025 telah memberikan dampak nyata di berbagai daerah, termasuk di Aceh. ""Berbagai daerah di Aceh sudah berjalan dengan baik program MBG ini, dan masyarakat puas karena sangat bermanfaat. Di Aceh Timur, distribusi perdana mencapai 3.497 paket makanan kepada delapan sekolah dengan pengawasan langsung oleh aparat TNI untuk memastikan kualitas dan ketepatan distribusi"", jelasnya. Secara nasional, hingga kuartal pertama 2025, program MBG telah menjangkau lebih dari 3 juta penerima manfaat. ""Pemerintah menargetkan jumlah itu meningkat menjadi 15 juta penerima pada akhir tahun 2025, dan secara bertahap mencapai 82,9 juta penerima hingga 2029, imbuhnya. Angka ini kata dia, mencerminkan keseriusan pemerintah dalam membangun generasi Indonesia yang sehat dan tangguh melalui kebijakan berbasis gizi dan Pendidikan. Dampak jangka panjang program MBG akan terlihat pada peningkatan kualitas belajar siswa dan pemerataan peluang pendidikan antara anak-anak di perkotaan dan di pedalaman. ""Banyak anak di daerah terpencil yang memiliki potensi besar, tetapi sering terkendala kondisi ekonomi dan kurangnya asupan gizi yang memadai. Dengan hadirnya program MBG, beban orang tua berkurang, sementara anak-anak mendapatkan kepastian gizi seimbang di sekolah,""ungkapnya. Menurutnya, intervensi gizi di usia emas bukan hanya soal tumbuh tinggi dan sehat, tapi juga soal tumbuh cerdas. ""Ketika nutrisi anak terpenuhi, kemampuan belajarnya meningkat dan kehadiran di sekolah menjadi lebih konsisten, tuturnya. Meski demikian, ia mengingatkan agar pelaksanaan program tetap dikawal secara serius, terutama terkait kualitas menu dan higienitas dapur penyedia. Ia juga apresiasi evaluasi pemerintah terkait mekanisme pengawasan dan evaluasi yang ketat agar manfaat program dapat terukur dan berkelanjutan. Tantangan ke depan adalah menjaga konsistensi dan mutu pelaksanaan di lapangan. Jika pengawasan diperkuat, manfaat program ini akan sangat besar terhadap kemajuan pendidikan kita, kita patut apresiasi respon cepat dari Presiden Prabowo terkait evaluasi ini, tegasnya. MBG mencerminkan arah kebijakan Presiden Prabowo yang menempatkan pembangunan manusia sebagai prioritas utama dalam visi menuju Indonesia Emas 2045. Oleh karena itu, pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, sekolah, dan masyarakat untuk memastikan keberlanjutan program MBG. Jika anak-anak dari pelosok Aceh hingga Papua memiliki gizi yang sama baiknya, maka mereka akan punya peluang yang sama untuk berprestasi, ujarnya. Pemerintah telah menunjukkan komitmen kuat untuk membangun bangsa mulai dari dapur sekolah. Ini adalah investasi untuk menciptakan generasi cerdas, tangguh, dan berdaya saing tinggi, tandasnya. (Fahmi Firdaus )",Fahmi Firdaus ,https://img.okezone.com/content/2025/10/06/337/3174867/pemerintah-XG1m_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/06/337/3174867/mbg-buka-peluang-anak-daerah-berprestasi-lewat-intervensi-gizi-usia-emas?page=all,a367f576cfd54c6b4e64588e6ab534b7b1ded5064d63dc47c66e8b277bb3b1f2,2025-11-13 19:54:47.505 570,detik,mbg,2025-11-11 21:22:00,"Tamasya An Nisa, Tempat Asuh Anak Petani Bikin Kagum Menteri Wihaji","Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji berkunjung ke Garut pada Selasa, (11/11/2025). Dalam kunjungannya, Wihaji meninjau sejumlah program keluarga berkualitas, termasuk Tamasya An Nisa. Tamasya An Nisa merupakan sebuah taman asuh yang dikelola masyarakat di Desa Mekarmukti, Kecamatan Caringin, Garut. Uniknya, taman asuh ini bisa hidup hanya dengan infak Rp 500 per hari, yang diberikan oleh anak-anak di sana. Program ini tak ayal membuat Menteri Wihaji terpikat. Di hadapan awak media, Wihaji menyampaikan kekagumannya terhadap inisiatif warga yang mampu menghadirkan tempat penitipan dan pembelajaran anak-anak dengan cara gotong royong. ""Saya baru mendapatkan satu di Indonesia seperti ini. Infaknya cuman 500 rupiah per anak, per hari, tapi anak-anak tetap bisa belajar, bermain dan diasuh dengan penuh kasih,"" katanya. Menurut Wihaji, Tamasya An Nisa menjadi bukti nyata bagaimana semangat masyarakat mampu bersinergi dengan program pemerintah dalam membangun keluarga berkualitas. ""Ini yang kita sebut integrasi. Pemerintah pusat, daerah, masyarakat, dunia usaha dan lembaga lain seperti Pertamina, PLN, dan BNI ikut bergerak bersama,"" katanya. Tamasya An Nisa merupakan bagian dari program nasional Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya) yang saat ini sudah tersebar di lebih dari 3 ribu titik di seluruh Indonesia. ""Tapi yang di sini istimewa, karena selain infaknya kecil, anak-anak juga mendapatkan MBG. Ini bentuk kepedulian dan inovasi masyarakat desa,"" kata Wihaji. Juju, Pengelola Tamasya An Nisa menjelaskan, kelompok ini berdiri atas dasar kebutuhan para ibu yang sehari-hari bekerja di ladang. ""Banyak ibu-ibu bingung kalau ke sawah anaknya dibawa malah main di lumpur. Akhirnya anak-anak dititip ke saya. Karena makin banyak yang nitip, dibentuklah tempat penitipan anak,"" ungkap Juju. Selain mengunjungi Tamasya An Nisa, dalam kunjungannya ke Garut, Wihaji juga memantau pelaksanaan program prioritas Presiden. Salah satu yang tak luput dari pantauan Wihaji, adalah program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) di Kecamatan Mekarmukti, Garut. Dalam kunjungannya, Wihaji menyerahkan bantuan dari Bank BNI berupa nutrisi untuk 100 penerima manfaat sebanyak empat kali se bulan. Kemudian bantuan sembako Rp 105 ribu per minggu dan insentif bagi petugas Tim Pendamping Keluarga (TPK) Rp 5 ribu per minggu. Bantuan juga diberikan dalam bentuk bedah rumah untuk tiga penerima dengan nilai masing-masing Rp 35 juta.",Hakim Ghani -detikJabar,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/11/menteri-wihaji-di-garut-1762870910241_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jabar/berita/d-8206175/tamasya-an-nisa-tempat-asuh-anak-petani-bikin-kagum-menteri-wihaji,2d6ddfa82f860f6fdb5c65dae79df0430cffb118f32586cc165d9b415e724a2a,2025-11-13 19:54:51.068 571,pikiranrakyat,mbg,2025-10-15 18:12:00,"Anggaran Dikembalikan, BGN Jamin 82,9 Juta Orang Tetap Terima MBG","PIKIRAN RAKYAT Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menegaskan bahwa pengembalian anggaran sebesar Rp70 triliun untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak akan mempengaruhi target penerima manfaat yang telah ditetapkan sebanyak 82,9 juta orang. Menurutnya, perencanaan anggaran dan proyeksi penyerapan dana tahun ini sudah dihitung secara komprehensif berdasarkan kebutuhan aktual dan asumsi berbasis data. Dana APBN 2025 Rp71 triliun. Presiden Prabowo Subianto menyiapkan tambahan Rp100 triliun. Proyeksi penyerapan anggaran BGN pada akhir Desember Rp71 triliun ditambah Rp28 triliun, ujar Dadan dalam keterangan di Jakarta, Rabu, 15 Oktober 2025. Ia menegaskan bahwa proyeksi tersebut telah mencakup seluruh kebutuhan pelaksanaan program MBG, termasuk untuk memastikan semua penerima manfaat tetap mendapatkan haknya. Proyeksi itu sudah memperhitungkan semua kebutuhan berbasis data dan asumsi, kata Dadan. Sebelumnya, BGN berencana mengembalikan dana sebesar Rp70 triliun kepada Presiden Prabowo karena anggaran tersebut dinilai berpotensi tidak terserap hingga akhir tahun. Menanggapi hal itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan bahwa anggaran yang dikembalikan BGN bukan bagian dari dana utama yang sudah dianggarkan dalam APBN, melainkan berasal dari tambahan Rp100 triliun yang diajukan BGN namun belum dicairkan oleh Kementerian Keuangan. Yang saya tahu, dia balikin Rp100 triliun dari anggaran yang dia sempat minta, tapi itu belum dianggarkan betul, jadi sebetulnya uangnya belum ada, ujar Purbaya. Ia menambahkan, pemerintah tetap memantau penyerapan dana Rp71 triliun yang sudah tercantum dalam APBN 2025. Justru yang kita lihat yang disebut tadi, yang Rp71 triliun, bukan yang dibalikin ya. Dianggarkan ya, berapa yang diserap sampai akhir tahun, kita lihat seperti apa, katanya. Purbaya menilai program MBG memiliki manfaat besar dan harus terus didorong agar penyerapannya optimal. Sekarang kan baru 23 persen kalau enggak salah penyerapannya. Nah, kita pastikan dia bisa menyerap dengan baik Rp71 triliun sampai akhir tahun, tuturnya. Ia menegaskan bahwa langkah penyesuaian anggaran dilakukan untuk menjaga efisiensi keuangan negara. Dana yang tidak terpakai tetap menimbulkan biaya karena pemerintah harus membayar bunga utang. Kalau uangnya nganggur, kan saya bayar bunga juga. Jadi daripada nganggur, saya alihkan ke tempat lain yang lebih siap, ujarnya. Sementara itu, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara menyebut realisasi anggaran MBG baru mencapai Rp20,6 triliun atau sekitar 29 persen dari total Rp71 triliun per 3 Oktober 2025. Program ini telah menjangkau 31,2 juta penerima di seluruh Indonesia, dengan sebaran terbesar di Sumatera sebanyak 6,6 juta jiwa. Kalau kita lihat sebarannya sudah berlangsung di seluruh Indonesia. Di Sumatera 6,6 juta jiwa, Jawa, Kalimantan, dan seterusnya, ujar Suahasil. Ia juga menyoroti tingkat penyerapan anggaran BGN yang masih rendah, yakni baru 16,9 persen dari total pagu Rp116,6 triliun per 30 September 2025. Beberapa K/L dengan anggaran besar penyerapannya masih di bawah 50 persen. BGN per 30 September lalu adalah 16,9 persen, kata Suahasil. Dengan demikian, meski terjadi pengembalian sebagian anggaran, pemerintah memastikan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis tetap berjalan sesuai target dan terus diawasi agar realisasi penyerapan anggaran meningkat hingga akhir tahun.*** Berita PilihanKomisi IV DPRD KBB Desak Evaluasi Total Program MBG Usai 619 Siswa Keracunan di Cipongkor, BGN Harus TelitiBiaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGNPolri Usut Kasus Keracunan Program MBG, BGN Tutup Sejumlah Dapur Gizi5 Tuntutan IDAI untuk BGN, Menu MBG Harus Disusun Ahli GiziBGN Diduga Mencoba Lepas Tangan, P2G Tolak Guru Dijadikan Penanggung Jawab Program MBGRiset Big Data Indef: Sentimen Negatif ke BGN Sebanyak 78,88 Persen, Pejabatnya Harusnya Mundur Berita PilihanKomisi IV DPRD KBB Desak Evaluasi Total Program MBG Usai 619 Siswa Keracunan di Cipongkor, BGN Harus TelitiBiaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGNPolri Usut Kasus Keracunan Program MBG, BGN Tutup Sejumlah Dapur Gizi5 Tuntutan IDAI untuk BGN, Menu MBG Harus Disusun Ahli GiziBGN Diduga Mencoba Lepas Tangan, P2G Tolak Guru Dijadikan Penanggung Jawab Program MBGRiset Big Data Indef: Sentimen Negatif ke BGN Sebanyak 78,88 Persen, Pejabatnya Harusnya Mundur Berita Pilihan Komisi IV DPRD KBB Desak Evaluasi Total Program MBG Usai 619 Siswa Keracunan di Cipongkor, BGN Harus TelitiBiaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGNPolri Usut Kasus Keracunan Program MBG, BGN Tutup Sejumlah Dapur Gizi5 Tuntutan IDAI untuk BGN, Menu MBG Harus Disusun Ahli GiziBGN Diduga Mencoba Lepas Tangan, P2G Tolak Guru Dijadikan Penanggung Jawab Program MBGRiset Big Data Indef: Sentimen Negatif ke BGN Sebanyak 78,88 Persen, Pejabatnya Harusnya Mundur Komisi IV DPRD KBB Desak Evaluasi Total Program MBG Usai 619 Siswa Keracunan di Cipongkor, BGN Harus Teliti Komisi IV DPRD KBB Desak Evaluasi Total Program MBG Usai 619 Siswa Keracunan di Cipongkor, BGN Harus Teliti Komisi IV DPRD KBB Desak Evaluasi Total Program MBG Usai 619 Siswa Keracunan di Cipongkor, BGN Harus Teliti Komisi IV DPRD KBB Desak Evaluasi Total Program MBG Usai 619 Siswa Keracunan di Cipongkor, BGN Harus Teliti Biaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGN Biaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGN Biaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGN Biaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGN Polri Usut Kasus Keracunan Program MBG, BGN Tutup Sejumlah Dapur Gizi Polri Usut Kasus Keracunan Program MBG, BGN Tutup Sejumlah Dapur Gizi Polri Usut Kasus Keracunan Program MBG, BGN Tutup Sejumlah Dapur Gizi Polri Usut Kasus Keracunan Program MBG, BGN Tutup Sejumlah Dapur Gizi 5 Tuntutan IDAI untuk BGN, Menu MBG Harus Disusun Ahli Gizi 5 Tuntutan IDAI untuk BGN, Menu MBG Harus Disusun Ahli Gizi 5 Tuntutan IDAI untuk BGN, Menu MBG Harus Disusun Ahli Gizi 5 Tuntutan IDAI untuk BGN, Menu MBG Harus Disusun Ahli Gizi BGN Diduga Mencoba Lepas Tangan, P2G Tolak Guru Dijadikan Penanggung Jawab Program MBG BGN Diduga Mencoba Lepas Tangan, P2G Tolak Guru Dijadikan Penanggung Jawab Program MBG BGN Diduga Mencoba Lepas Tangan, P2G Tolak Guru Dijadikan Penanggung Jawab Program MBG BGN Diduga Mencoba Lepas Tangan, P2G Tolak Guru Dijadikan Penanggung Jawab Program MBG Riset Big Data Indef: Sentimen Negatif ke BGN Sebanyak 78,88 Persen, Pejabatnya Harusnya Mundur Riset Big Data Indef: Sentimen Negatif ke BGN Sebanyak 78,88 Persen, Pejabatnya Harusnya Mundur Riset Big Data Indef: Sentimen Negatif ke BGN Sebanyak 78,88 Persen, Pejabatnya Harusnya Mundur Riset Big Data Indef: Sentimen Negatif ke BGN Sebanyak 78,88 Persen, Pejabatnya Harusnya Mundur",Satrio Widianto,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/23/2488576020.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019720649/anggaran-dikembalikan-bgn-jamin-829-juta-orang-tetap-terima-mbg?page=all,26101d78fd001f7dae2a4f9f3b95dda2fb6b5c8caa42c67b58e22df0393f6687,2025-11-13 19:54:54.823 1758,sindonews,mbg,2025-10-20 18:06:00,Penguatan SPPG Kunci Sukses MBG,"Tony Murdianto Hidayat Tony Murdianto Hidayat Analis Kebijakan Pertama Lembaga Administrasi Negara (LAN) PROGRAM PROGRAM makan bergizi gratis (MBG) merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia menuju Indonesia Emas 2045. Ujung tombak pelaksanaan program MBG adalah SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi). SPPG merencanakan kebutuhan bahan pangan, menyimpan bahan makanan, mengolahnya menjadi MBG dan mengemasnya untuk kemudian didistribusikan ke penerima manfaat. Program MBG adalah sebuah program besar yang membutuhkan anggaran ratusan triliun rupiah, puluhan juta jumlah penerima manfaat, dan menjangkau hingga ke pelosok negeri. Pada awal 2025, target penerima manfaat MBG adalah 3 juta orang. Jumlah ini akan meningkat seiring berjalannya waktu. Pemerintah memutuskan menambah jumlah penerima manfaat menjadi 82,9 juta di akhir tahun 2025. Awalnya, anggaran yang dibutuhkan untuk program MBG adalah Rp71 triliun. Adanya tambahan target penerima manfaat MBG di akhir 2025, membutuhkan tambahan anggaran Rp100 triliun. Sementara anggaran MBG tahun depan ditetapkan sebesar Rp335 triliun. Pada awal 2025, jumlah SPPG yang terbentuk berjumlah 190 untuk menjangkau penerima manfaat sebanyak 190.000 yang tersebar di 26 propinsi. Sebuah SPPG bisa melayani 3.000-4.000 penerima manfaat. Hingga saat ini terdapat sekitar 8.583 SPPG yang melayani kurang lebih 25 juta penerima manfaat. Pada akhir 2025 dibutuhkan kurang lebih 30.000 SPPG. Program MBG melibatkan sumber daya yang besar, baik orang maupun anggaran. Hal ini tentu memerlukan pengelolaan yang tepat agar implementasi program dapat berjalan dengan baik. Berbagai pihak yang terlibat perlu berkolaborasi dalam pelaksanaan program MBG. Isu dalam Implementasi MBG Isu dalam Implementasi MBG Implementasi program MBG selama Januari-September 2025 tidak berjalan secara optimal. Menurut data Badan Gizi Nasional (BGN), hingga September 2025 tercatat 70 kasus keracunan dengan jumlah korban mencapai 5.914 orang. Terjadinya kasus keracunan di sejumlah wilayah menimbulkan kekhawatiran terhadap keamanan program MBG. Jika tidak segera ditangani, program MBG berpotensi tidak mencapai tujuannya. Ada beberapa isu mendasar dalam implementasi program MBG. Pertama Pertama , isu keamanan pangan. Berbagai kasus keracunan yang terjadi disebabkan kontaminasi bakteri maupun makanan yang sudah basi. Dokter sekaligus ahli gizi masyarakat, Tan Shot Yen, mengatakan ada banyak kemungkinan terjadinya kontaminasi bakteri atau jamur dalam MBG. Pertama Pertama , bisa dari cara memasak yang salah sehingga makanannya tidak matang betul atau masih mentah. Kedua Kedua , bisa dari orang atau pekerja di dapur. Ketiga Ketiga , bisa dari bahan baku yang tidak segar dan tak berkualitas baik, termasuk tempat penyimpanannya. Keempat Keempat , kebersihan dapur beserta perlengkapannya. Kelima Kelima , proses pengemasan sampai pengantaran ke lokasi tujuan. Terakhir, cara mengonsumsinya, apakah memakai peralatan yang bersih atau mencuci tangan sebelum makan. Kedua Kedua , isu sanitasi dan hieginitas dapur. Dalam sebuah investigasi dan sidak ke sebuah SPPG di Sumatra Selatan ditemukan adanya kontaminasi bakteri Stapylococcus aereus Stapylococcus aereus yang melebihi nilai baku mutu. Selain itu, air bersih yang digunakan untuk mengolah makanan MBG mengandung bakteri Coliform Coliform dan Escherichia coli Escherichia coli (E.coli) yang melebihi nilai baku mutu. Di tempat lain, investigasi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Bandung terhadap sebuah SPPG, juga menemukan ada dua jenis makanan yang mengandung bakteri Bacilius cereus Bacilius cereus dan jamur Candida tropicalis Candida tropicalis . Ketiga Ketiga , isu kapasitas SPPG. Besarnya cakupan dan target jumlah penerima manfaat MBG menyebabkan tingginya kebutuhan SPPG. Dalam waktu yang relatif singkat, SPPG didirikan secara masif untuk mengakomodasi kebutuhan tersebut. Masifnya pendirian SPPG tidak dibarengi dengan standardisasi kualitas dan kapasitas yang wajib dimiliki SPPG. BGN sendiri mengakui bahwa diantara SPPG yang baru beroperasi, belum memiliki pengalaman memasak dalam skala besar. Hal ini menyebabkan kesalahan dalam proses memasak, seperti makanan yang kurang matang atau tidak higienis. Penguatan SPPG Penguatan SPPG Program MBG bertujuan meningkatkan gizi anak-anak Indonesia untuk mencapai Indonesia emas di tahun 2045. Berbagai permasalahan yang dihadapi harus segera dicarikan solusinya agar tujuan kebijakan ini bisa berdampak nyata. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan agar tujuan program MBG bisa tercapai. Pertama Pertama , pengawasan secara ketat terhadap SPPG yang beroperasi. Proses ini dimulai dari pengawasan terhadap bahan baku makanan, penyimpanan, pengolahan menjadi MBG, proses pengemasan hingga distribusinya. Setiap tahap harus dipastikan agar proses tersebut dilakukan sesuai standar. Kedua Kedua , membuat standar kapasitas SPPG sebagai acuan dalam mendirikan SPPG baru. SPPG yang dibentuk memiliki kapasitas yang berbeda-beda, tergantung lokasi tempat SPPG dibangun. Perlu adanya acuan standar kapasitas minimal yang harus dimiliki oleh sebuah SPPG ketika beroperasi. Hal ini untuk menjamin kelayakan MBG yang dihasilkan dan memenuhi standar kecukupan gizi yang dipersyaratkan. Ketiga Ketiga , memperkuat kapasitas SPPG. Penguatan ini lakukan pada sejumlah SPPG yang telah beroperasi agar memiliki kapasitas standar. Pengembangan kapasitas dilakukan terhadap SDM pengelola SPPG. Selain itu, perlu dilakukan juga penguatan infrastruktur SPPG agar pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis berjalan efisien, higienis, aman, dan berkelanjutan. Program MBG bertujuan membentuk generasi sehat dan cerdas. Tanpa adanya upaya untuk optimalisasi SPPG, program ini justru dapat berpotensi menimbulkan risiko kesehatan dan pemborosan anggaran. Melalui pengawasan terhadap SPPG secara ketat, penyusunan standar kapasitas SPPG dan penguatan SPPG yang ada, MBG dapat menjadi program unggulan nasional yang berkelanjutan, dan berdampak nyata. (poe) (poe)",Tony Murdianto Hidayat,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/20/18/1634653/penguatan-sppg-kunci-sukses-mbg-dcn.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1634653/18/penguatan-sppg-kunci-sukses-mbg-1760951432?showpage=all,b92ce84df3a14c3b91efb1fbc29f0e5fd782d0a1fcac908c8b5b158422868134,2025-11-13 21:40:23.085 576,pikiranrakyat,mbg,2025-10-15 17:52:00,"Kasus Dugaan Keracunan MBG di KBB Terulang, JPPI Nilai Ada Keteledoran dan Pemerintah Harus Bertanggung Jawab","PIKIRAN RAKYAT- Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) menyoroti kasus dugaan keracunan berulang di KBB. Koordinator Nasional JPPI Ubaid Matraji menyatakan, adanya keteledoran dalam peristiwa itu. ""Ketika kasus keracunan makanan program Makan Bergizi (MBG) terulang untuk yang ketiga kalinya di Kabupaten Bandung Barat, setelah Cipongkor dan Cihampelas, kini di Cisarua dengan ratusan korban baru, serta terus bertambah, termasuk di SMK 1 Cisarua, maka tidak ada lagi alasan untuk menyebut ini hanya sebagai 'keteledoran' atau 'kelalaian' belaka,"" ucap Ubaid saat dihubungi, Rabu 15 Oktober 2025. JPPI melihat fenomena itu sebagai kegagalan sistemik dan pelanggaran tanggung jawab negara terhadap hak dasar dan keselamatan anak. JPPI juga mengkritik tata kelola program MBG yang sentralistik dan militeristik (dikelola oleh Badan Gizi Nasional/BGN dengan pola top-down dan pengawalan aparat) serta minim transparansi dan akuntabilitas. ""Sistem seperti ini menutup ruang pengawasan publik dan daerah (Dinas Kesehatan/Dinas Pendidikan), sehingga masalah mutu dan keamanan pangan terus terulang,"" ucapnya. Presiden Prabowo, BGN, serta Pemerintah Kabupaten Bandung Barat pun harus bertanggung jawab penuh. JPPI menuntut tindakan tegas agar bencana ini tidak terus terjadi dan berulang. Sejumlah tuntutan JPPI adalah mendesak penutupan seluruh dapur MBG (SPPG) secara nasional sampai audit program dilakukan secara menyeluruh, transparan, dan partisipatif. ""Keselamatan anak harus diutamakan di atas ambisi politik dan target program,"" kata Ubaid. Selain itu, JPPI meminta dilakukan evaluasi total terhadap sistem tata kelola MBG yang dikendalikan oleh BGN. Pasalnya, masalah terletak pada kesalahan sistem, bukan hanya kesalahan teknis di dapur. Tak cuma itu, JPPI mendesak pemberian sanksi tegas kepada pihak-pihak yang membiarkan praktik berbahaya ini terus berlangsung. Berdasarkan data rekapitulasi dari Plt Kepala Dinkes KBB dr. Lia Nurliana Sukandar pada Rabu, 15 Oktober 2025 pukul 14.22 WIB, jumlah total korban dugaan keracunan di Cisarua mencapai 449 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 395 orang menjalani rawat jalan/sembuh dan 54 masih dirawat di rumah sakit, klinik dan Puskesmas.***",Bambang Arifianto,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/15/1861551495.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019720666/kasus-dugaan-keracunan-mbg-di-kbb-terulang-jppi-nilai-ada-keteledoran-dan-pemerintah-harus-bertanggung-jawab?page=all,9d701afcef9e9ddc855a7475254895a3173bd69910b077abb87742b7ec3fcc7c,2025-11-13 19:55:05.444 577,okezone,mbg,2025-10-06 15:38:10,Nampan MBG Wajib Bersertifikat Halal Usai Terindikasi Minyak Babi,"JAKARTA Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) akan memberikan label sertifikasi halal terhadap nampan atau food tray yang digunakan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sertifikasi halal ini menindaklanjuti adanya temuan minyak babi yang terkandung dalam food tray impor dari China. Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan alias Babe Haikal mengatakan, sertifikasi dilakukan agar alat yang digunakan sebagai wadah makan bersumber dari material halal. ""Berikutnya pasti akan ada logo halal, karena persyaratan dan bukti sudah diproses sertifikasi. Pasti ada logo halalnya,"" ujarnya saat ditemui pada acara Media Gathering di Jakarta, Senin (6/10/2025). Ke depannya, BPJPH merekomendasikan pengadaan nampan MBG sebaiknya menggunakan produk-produk dari dalam negeri. Hal ini untuk memudahkan pemerintah dalam menjamin kualitas barang yang diproduksi. ""Saya lagi usulkan, cintailah produk-produk Indonesia. Lebih dulu kita prioritaskan penggunaan produk dalam negeri. Ternyata kurang, kalau kurang baru kita tambah,"" lanjutnya. Tidak sampai di situ, Babe Haikal menegaskan saat ini pihaknya juga dalam proses pemberian pelatihan kepada 5.000 kepala SPPG untuk memastikan makanan yang diolah di dapur MBG terjamin kualitas dan mutu ke depan. ""Sehingga bisa meningkatkan mutu dari sisi penjagaannya, mutu dari pelakunya, dan mutu dari makanan yang diberikan kepada siswa,"" tambahnya. Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengonfirmasi bahwa nampan MBG terkontaminasi minyak babi. Hal ini diketahui dari adanya pihak yang memberikan informasi terkait proses produksi pembuatan nampan MBG. JAKARTA Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) akan memberikan label sertifikasi halal terhadap nampan atau food tray yang digunakan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sertifikasi halal ini menindaklanjuti adanya temuan minyak babi yang terkandung dalam food tray impor dari China. Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan alias Babe Haikal mengatakan, sertifikasi dilakukan agar alat yang digunakan sebagai wadah makan bersumber dari material halal. ""Berikutnya pasti akan ada logo halal, karena persyaratan dan bukti sudah diproses sertifikasi. Pasti ada logo halalnya,"" ujarnya saat ditemui pada acara Media Gathering di Jakarta, Senin (6/10/2025). Ke depannya, BPJPH merekomendasikan pengadaan nampan MBG sebaiknya menggunakan produk-produk dari dalam negeri. Hal ini untuk memudahkan pemerintah dalam menjamin kualitas barang yang diproduksi. ""Saya lagi usulkan, cintailah produk-produk Indonesia. Lebih dulu kita prioritaskan penggunaan produk dalam negeri. Ternyata kurang, kalau kurang baru kita tambah,"" lanjutnya. Tidak sampai di situ, Babe Haikal menegaskan saat ini pihaknya juga dalam proses pemberian pelatihan kepada 5.000 kepala SPPG untuk memastikan makanan yang diolah di dapur MBG terjamin kualitas dan mutu ke depan. ""Sehingga bisa meningkatkan mutu dari sisi penjagaannya, mutu dari pelakunya, dan mutu dari makanan yang diberikan kepada siswa,"" tambahnya. Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengonfirmasi bahwa nampan MBG terkontaminasi minyak babi. Hal ini diketahui dari adanya pihak yang memberikan informasi terkait proses produksi pembuatan nampan MBG. (Feby Novalius)",Iqbal Dwi Purnama,https://img.okezone.com/content/2025/10/06/320/3174808/makan_bergizi_gratis-Q4H3_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/10/06/320/3174808/nampan-mbg-wajib-bersertifikat-halal-usai-terindikasi-minyak-babi?page=all,4ad0707bd34748bd15b28ad79f6a0df465a5bf68a2ad3623473e750ea81151c1,2025-11-13 19:55:09.052 578,detik,mbg,2025-11-11 20:53:00,Dapur MBG di Menes Pandeglang Setop Operasional gegara Belum Dibayar BGN,"Ribuan siswa di Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, tak mendapatkan program Makan Bergizi Gratis ( MBG ). Hal itu terjadi karena dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tak menyuplai makanan. ""Ada info memang dua dapur yang berhenti beroperasi, kendalanya apa, mereka yang mungkin paham,"" kata Camat Menes, Usep Sudarman, Selasa (11/11/2025). Usep mengatakan, akibat tidak beroperasi dua dapur itu, 6.000 siswa tidak menyantap makanan bergizi gratis. Usep belum mengetahui secara detail penyebab itu terjadi, tapi berdasarkan informasi awal, ada keterlambatan pembayaran. ""Saya kurang paham, cuman memang tadi pagi saya WhatsApp mitra (MBG) itu jawabannya ada keterlambatan pembayaran dari BGN dikarenakan ada pergantian pejabat, informasi sementara katanya begitu, saya belum bisa memastikan,"" katanya. Mitra BGN dari Dapur Umi Kaisar membenarkan pada hari ini tidak mendistribusikan MBG. Hal itu karena pihak BGN belum melakukan pembayaran operasional. ""Iya karena dana belum turun dari BGN,"" kata Umi. Umi mengatakan peristiwa ini baru terjadi pada hari ini. Namun jika BGN belum juga melakukan pembayaran, kemungkinan penghentian pendistribusian akan terus berlanjut. ""Baru hari ini kalau dapur di Menes, kalau dana sudah cair langsung operasional lagi,"" katanya. Umi mengatakan hal ini tidak hanya terjadi di wilayah Menes. Menurutnya, SPPG yang berada di Labuan juga melakukan hal serupa. ""Kalau di Labuan sudah empat hari kalau tidak salah,"" katanya. Simak juga Video: Penjelasan BGN soal Gaji Petugas MBG Belum Dibayar",Aris Rivaldo -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/11/ilustrasi-siswa-menyantap-makanan-makan-bergizi-gratis-1762869200219_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8206130/dapur-mbg-di-menes-pandeglang-setop-operasional-gegara-belum-dibayar-bgn,97f3d6abc7c7d39449c13d78fb7b26356f936e5003e3495a70e45e1240990fce,2025-11-13 19:55:15.206 579,pikiranrakyat,mbg,2025-10-15 16:22:00,"5 Siswa di Padalarang Diduga Keracunan MBG, Pihak Sekolah Bantah: Mereka Punya Riwayat Penyakit","PIKIRAN RAKYAT- Sebanyak lima siswa dari SMK Wika dan SMP KPM, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu, 15 Oktober 2025. Menurut informasi di lapangan, para siswa menyantap menu MBG sekitar pukul 09.00 WIB. Menu yang disajikan terdiri dari nasi putih, tempe goreng, sayur timun dengan seledri, buah semangka, tahu keju, serta susu kemasan bermerek Ultra Milk. Namun, sekitar satu jam setelah makan, beberapa siswa mulai mengeluh mual dan pusing, hingga akhirnya dilarikan ke Puskesmas Jayamekar untuk mendapatkan perawatan medis. Ketua Yayasan SMK Wika, Rastono, membantah bahwa kejadian tersebut disebabkan oleh keracunan makanan dari program MBG. Bahkan, para siswa yang sakit memiliki riwayat gangguan pencernaan sebelumnya. Kalau dikatakan keracunan saya tidak yakin, karena yang mengalami gejala hanya lima orang dari total 87 siswa penerima. Dua dari SMK Wika dan tiga dari SMP KPM, ujar Rastono saat ditemui di lokasi, Rabu, 15 Oktober 2025. Selain itu, Ia menambahkan, gejala mual dan muntah yang dialami siswa baru muncul sekitar satu jam setelah makan, sehingga tidak serta-merta bisa dikaitkan langsung dengan menu MBG. Setelah makan, selang beberapa lama empat siswa mengeluh mual dan muntah, sedangkan satu lainnya memang memiliki penyakit maag kronis. Jadi tidak bisa langsung dikatakan keracunan massal, tegasnya. Sementara itu, Plt Kepala Puskesmas Jayamekar, Ii, membenarkan pihaknya menerima lima pasien dengan gejala mual dan pusing pada hari yang sama. Sekitar pukul 12.00 WIB, dua siswa datang ke Puskesmas dan setelah dilakukan pemeriksaan di lokasi, kami menemukan tiga siswa lainnya dengan keluhan serupa. Total ada lima siswa yang kami tangani, ungkap Ii. Dari hasil pemeriksaan awal, tiga di antara lima siswa diketahui memiliki penyakit bawaan di bagian pencernaan. Tiga orang punya riwayat penyakit, dua lainnya sehat tapi mengalami mual ringan. Dugaan sementara bukan keracunan makanan MBG, tapi kami tetap menunggu hasil uji laboratorium dari Dinas Kesehatan Jawa Barat, ujarnya. Pihak Puskesmas menyebut hasil laboratorium untuk memastikan penyebab pasti kejadian tersebut diperkirakan keluar sekitar dua minggu setelah kejadian. Hingga kini, seluruh siswa yang sempat dirawat telah kembali pulih dan diizinkan pulang setelah mendapatkan perawatan intensif.*** Berita PilihanKepsek SMPN 1 Cisarua Ungkap Kondisi 57 Siswa Usai Keracunan MBG: Muntah dan PusingDaging Ayam Bau di Menu MBG Diduga Jadi Biang Keracunan Massal Siswa SMPN 1 Cisarua KBBSatgas MBG Kota Bandung Siap Dibentuk, Sertifikasi SPPG Masih BerprosesBadan Gizi Nasional Kembalikan Dana Program MBG yang Tak Terserap Rp70 Triliun ke PemerintahPosko Darurat Penuh, Siswa SMPN 1 Cisarua Terus Bertumbangan Akibat Keracunan MBG Berita PilihanKepsek SMPN 1 Cisarua Ungkap Kondisi 57 Siswa Usai Keracunan MBG: Muntah dan PusingDaging Ayam Bau di Menu MBG Diduga Jadi Biang Keracunan Massal Siswa SMPN 1 Cisarua KBBSatgas MBG Kota Bandung Siap Dibentuk, Sertifikasi SPPG Masih BerprosesBadan Gizi Nasional Kembalikan Dana Program MBG yang Tak Terserap Rp70 Triliun ke PemerintahPosko Darurat Penuh, Siswa SMPN 1 Cisarua Terus Bertumbangan Akibat Keracunan MBG Berita Pilihan Kepsek SMPN 1 Cisarua Ungkap Kondisi 57 Siswa Usai Keracunan MBG: Muntah dan PusingDaging Ayam Bau di Menu MBG Diduga Jadi Biang Keracunan Massal Siswa SMPN 1 Cisarua KBBSatgas MBG Kota Bandung Siap Dibentuk, Sertifikasi SPPG Masih BerprosesBadan Gizi Nasional Kembalikan Dana Program MBG yang Tak Terserap Rp70 Triliun ke PemerintahPosko Darurat Penuh, Siswa SMPN 1 Cisarua Terus Bertumbangan Akibat Keracunan MBG Kepsek SMPN 1 Cisarua Ungkap Kondisi 57 Siswa Usai Keracunan MBG: Muntah dan Pusing Kepsek SMPN 1 Cisarua Ungkap Kondisi 57 Siswa Usai Keracunan MBG: Muntah dan Pusing Kepsek SMPN 1 Cisarua Ungkap Kondisi 57 Siswa Usai Keracunan MBG: Muntah dan Pusing Kepsek SMPN 1 Cisarua Ungkap Kondisi 57 Siswa Usai Keracunan MBG: Muntah dan Pusing Daging Ayam Bau di Menu MBG Diduga Jadi Biang Keracunan Massal Siswa SMPN 1 Cisarua KBB Daging Ayam Bau di Menu MBG Diduga Jadi Biang Keracunan Massal Siswa SMPN 1 Cisarua KBB Daging Ayam Bau di Menu MBG Diduga Jadi Biang Keracunan Massal Siswa SMPN 1 Cisarua KBB Daging Ayam Bau di Menu MBG Diduga Jadi Biang Keracunan Massal Siswa SMPN 1 Cisarua KBB Satgas MBG Kota Bandung Siap Dibentuk, Sertifikasi SPPG Masih Berproses Satgas MBG Kota Bandung Siap Dibentuk, Sertifikasi SPPG Masih Berproses Satgas MBG Kota Bandung Siap Dibentuk, Sertifikasi SPPG Masih Berproses Satgas MBG Kota Bandung Siap Dibentuk, Sertifikasi SPPG Masih Berproses Badan Gizi Nasional Kembalikan Dana Program MBG yang Tak Terserap Rp70 Triliun ke Pemerintah Badan Gizi Nasional Kembalikan Dana Program MBG yang Tak Terserap Rp70 Triliun ke Pemerintah Badan Gizi Nasional Kembalikan Dana Program MBG yang Tak Terserap Rp70 Triliun ke Pemerintah Badan Gizi Nasional Kembalikan Dana Program MBG yang Tak Terserap Rp70 Triliun ke Pemerintah Posko Darurat Penuh, Siswa SMPN 1 Cisarua Terus Bertumbangan Akibat Keracunan MBG Posko Darurat Penuh, Siswa SMPN 1 Cisarua Terus Bertumbangan Akibat Keracunan MBG Posko Darurat Penuh, Siswa SMPN 1 Cisarua Terus Bertumbangan Akibat Keracunan MBG Posko Darurat Penuh, Siswa SMPN 1 Cisarua Terus Bertumbangan Akibat Keracunan MBG",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/15/3463117145.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019720492/5-siswa-di-padalarang-diduga-keracunan-mbg-pihak-sekolah-bantah-mereka-punya-riwayat-penyakit?page=all,0a391535576475c3c22a2293f4a3545c35b3853abb11989030269b4f115b6b3f,2025-11-13 19:55:16.080 580,detik,mbg,2025-11-11 19:56:00,Legislator Gerindra Tinjau Penyaluran MBG di Kampar Riau,"Anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Muhammad Rohid turun ke lapangan meninjau penyaluran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di salah satu sekolah penerima manfaat di Kabupaten Kampar, Riau. Rohid menyampaikan bahwa kehadirannya bertujuan memastikan program prioritas Presiden Prabowo Subianto ini berjalan dengan baik serta tepat sasaran, khususnya bagi siswa-siswi sekolah dasar dan menengah. ""Alhamdulillah, pagi ini kami dapat menyaksikan langsung pembagian MBG dr SPPG Sungai Pinang 3 Kepada sekolah yang menerima manfaat. Jujur kami merasakan betapa senangnya anak-anak sekolah ini, begitu hadir mobil SPPG dengan membawa makan bergizi untuk mereka,"" ujarnya dalam keterangan tertulis, (11/11/2025). Rohid mengungkapkan suasana penyaluran yang berlangsung penuh antusias. Para siswa terlihat bersemangat saat menerima makanan bergizi yang dipersiapkan melalui dapur SPPG. Menurut Rohid, menu yang disajikan berbasis gizi seimbang, memadukan protein, karbohidrat, sayur, dan buah sesuai panduan kesehatan. ""Tampak di wajah mereka ceria, senang, dan gembira akan program Bapak Presiden Prabowo. Satu pesan singkat dari semua anak anak yang menerima MBG, yaitu terima kasih Bapak Presiden Prabowo,"" kata Rohid. Lebih lanjut, Rohid menekankan Program MBG yang dijalankan secara bertahap ini ditujukan untuk meningkatkan kecukupan gizi anak-anak sekolah sekaligus mendukung pertumbuhan, kesehatan, dan konsentrasi belajar. Dia menilai, program ini juga mendorong perputaran ekonomi lokal, menggerakkan dapur komunitas, penyedia pangan, petani, hingga pelaku UMKM di daerah. Dengan demikian, dia berkomitmen untuk terus mengawal implementasi MBG agar dirasakan merata. ""Ini bukan hanya soal makan siang, tapi investasi masa depan bangsa,"" pungkasnya Simak juga Video: Kapolda Riau Resmikan SPPG Rohul, Pastikan MBG Aman-Berkualitas",Ihfadzillah Yahfadzka -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/11/gerindra-1762865782144_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8206059/legislator-gerindra-tinjau-penyaluran-mbg-di-kampar-riau,46863014177fe04ba169e8aae6334f97df2bcc6510bc0fa1c804c5c01d246669,2025-11-13 19:55:28.208 698,pikiranrakyat,mbg,2025-10-03 07:58:00,Dedi Mulyadi soal Siswa di KBB Meninggal Diduga Akibat MBG,"PIKIRAN RAKYAT- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyerahkan aparat penegak hukum yang melakukan pendalaman terkait kematian siswa di Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang diduga mengonsumsi MBG. ""Dugaan ya, biarkan itu didalami oleh aparat penyidik dan kemudian didalami oleh hasil forensik,"" ucapnya singkat saat dimintai konfirmasi. Sementara Polres Cimahi tengah melakukan penyelidikan terkait dugaan kasus keracunan massal yang menimpa ribuan siswa usai mengonsumsi menu makanan MBG di Kecamatan Cipongkor dan Cihampelas, KBB. Sejumlah saksi telah diperiksa untuk mengungkap penyebab kejadian tersebut. Baca Juga:JPPI Minta Investigasi Menyeluruh Kasus Kematian Bunga, Siswa SMKN 1 Cihampelas Kapolres Cimahi AKBP Niko N. Adi Putra mengatakan, pihaknya juga masih menunggu hasil uji laboratorium terhadap sampel makanan dan muntahan korban yang saat ini sedang diteliti oleh laboratorium pemerintah daerah (Labkeda). Proses penyelidikan dilakukan bersama Polsek Sindangkerta, Polsek Cililin, serta melibatkan Direktorat Kriminal Khusus (Ditkrimsus) Polda Jawa Barat. ""Beberapa sampel sudah dikirim ke laboratorium, tinggal kita tunggu hasilnya untuk memastikan apakah bisa mendukung langkah penyelidikan lebih lanjut,"" ujar Niko. Sembari menunggu hasil laboratorium, Niko menyampaikan pihak kepolisian telah memeriksa sejumlah saksi, mulai dari perangkat desa, pihak sekolah, petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), hingga beberapa siswa yang menjadi korban. Dari hasil penyelidikan sementara, polisi mengidentifikasi tiga titik lokasi yang menjadi sumber penyebaran kasus, yakni di wilayah Cipongkor dan Cihampelas. ""Sudah ada belasan saksi dari tiap lokasi yang kami mintai keterangan. Pemeriksaan masih akan terus berlanjut, katanya. Hingga saat ini, kondisi para siswa yang sempat mengalami gejala keracunan dilaporkan telah membaik. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat, total korban mencapai 1.315 siswa. ""Alhamdulillah, dari 1.315 siswa yang dilaporkan, seluruhnya kini sudah berangsur pulih, jelas Niko. Baca Juga:Kendati Ada Jeda Waktu, Kematian Bunga, Siswa SMKN 1 Cihampelas Bisa Karena MBG Terkait kabar meninggalnya seorang siswi SMKN 1 Cihampelas yang diduga akibat keracunan MBG, Niko menegaskan pihaknya masih menunggu hasil klarifikasi resmi dari Dinkes KBB dan RSUD Cililin. ""Berdasarkan keterangan pihak sekolah, nama tersebut tidak tercatat dalam daftar korban. Meski begitu, hal itu tetap kami dalami bersama Dinkes dan pihak rumah sakit, ujarnya. Lebih lanjut, Polres Cimahi juga membuka layanan aduan bagi keluarga korban maupun masyarakat yang ingin melaporkan dugaan kelalaian atau tindak pidana terkait peristiwa ini. ""Apabila dalam proses penyelidikan ditemukan adanya unsur tindak pidana, tentu akan kami tindaklanjuti sesuai prosedur hukum yang berlaku, tegas Niko.*** Berita PilihanDedi Mulyadi soal Penutupan Tambang di Parung Panjang Bogor: Ini Demi Ketenangan WargaJembatani Persoalan Dua Pimpinan Kota Cirebon, Dedi Mulyadi Pertemukan Effendi Edo dan Siti Farida RosmawatiTeka-Teki Kematian Siswa SMK 1 Cihampelas: Kondisi Normal Usai Santap MBG, Meninggal Nyaris Sepekan Kemudian Berita PilihanDedi Mulyadi soal Penutupan Tambang di Parung Panjang Bogor: Ini Demi Ketenangan WargaJembatani Persoalan Dua Pimpinan Kota Cirebon, Dedi Mulyadi Pertemukan Effendi Edo dan Siti Farida RosmawatiTeka-Teki Kematian Siswa SMK 1 Cihampelas: Kondisi Normal Usai Santap MBG, Meninggal Nyaris Sepekan Kemudian Berita Pilihan Dedi Mulyadi soal Penutupan Tambang di Parung Panjang Bogor: Ini Demi Ketenangan WargaJembatani Persoalan Dua Pimpinan Kota Cirebon, Dedi Mulyadi Pertemukan Effendi Edo dan Siti Farida RosmawatiTeka-Teki Kematian Siswa SMK 1 Cihampelas: Kondisi Normal Usai Santap MBG, Meninggal Nyaris Sepekan Kemudian Dedi Mulyadi soal Penutupan Tambang di Parung Panjang Bogor: Ini Demi Ketenangan Warga Dedi Mulyadi soal Penutupan Tambang di Parung Panjang Bogor: Ini Demi Ketenangan Warga Dedi Mulyadi soal Penutupan Tambang di Parung Panjang Bogor: Ini Demi Ketenangan Warga Dedi Mulyadi soal Penutupan Tambang di Parung Panjang Bogor: Ini Demi Ketenangan Warga Jembatani Persoalan Dua Pimpinan Kota Cirebon, Dedi Mulyadi Pertemukan Effendi Edo dan Siti Farida Rosmawati Jembatani Persoalan Dua Pimpinan Kota Cirebon, Dedi Mulyadi Pertemukan Effendi Edo dan Siti Farida Rosmawati Jembatani Persoalan Dua Pimpinan Kota Cirebon, Dedi Mulyadi Pertemukan Effendi Edo dan Siti Farida Rosmawati Jembatani Persoalan Dua Pimpinan Kota Cirebon, Dedi Mulyadi Pertemukan Effendi Edo dan Siti Farida Rosmawati Teka-Teki Kematian Siswa SMK 1 Cihampelas: Kondisi Normal Usai Santap MBG, Meninggal Nyaris Sepekan Kemudian Teka-Teki Kematian Siswa SMK 1 Cihampelas: Kondisi Normal Usai Santap MBG, Meninggal Nyaris Sepekan Kemudian Teka-Teki Kematian Siswa SMK 1 Cihampelas: Kondisi Normal Usai Santap MBG, Meninggal Nyaris Sepekan Kemudian Teka-Teki Kematian Siswa SMK 1 Cihampelas: Kondisi Normal Usai Santap MBG, Meninggal Nyaris Sepekan Kemudian",Novianti Nurulliah,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2023/03/01/1152393866.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019691311/dedi-mulyadi-soal-siswa-di-kbb-meninggal-diduga-akibat-mbg?page=all,10f56bee28215122a7ad2169a1c827bf94f3139bc4e1a9a35b84af1540676c8a,2025-11-13 20:02:03.121 724,pikiranrakyat,mbg,2025-10-02 17:02:48,RSUD Cililin: Autopsi Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas Ditolak Keluarga Usai Dikaitkan Keracunan MBG,"PIKIRAN RAKYAT Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cililin Kabupaten Bandung Barat (KBB) menegaskan tidak dapat memastikan penyebab kematian Bunga Rahmawati (17), siswi kelas XII SMKN 1 Cihampelas, yang sebelumnya dikabarkan meninggal akibat keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Cililin, dr Dwi Anggitasari Puspita, menyebutkan pasien sudah tiba di rumah sakit dalam kondisi death on arrival atau meninggal saat datang. Pasien datang pukul 13.30 WIB dalam keadaan pucat, kebiruan, tidak ada pernapasan, tidak ada denyut jantung, dan pupil mydriasis total. Pemeriksaan EKG menunjukkan asistol. Kami nyatakan meninggal, ujar Dwi, Kamis (2/10/2025). Baca Juga:65 Siswa SMKN 1 Cihampelas Keracunan MBG, RSUD Cililin Penuh, Korban Dipastikan Bertambah Dwi menuturkan, dari keterangan keluarga, Bunga tidak memiliki riwayat penyakit berat, hanya pernah mengalami gastritis atau sakit maag ringan. Namun, rekam medis lengkap tidak tersedia karena almarhumah tidak pernah menjalani perawatan pasca insiden keracunan MBG yang terjadi pada 24 September 2025 lalu. Saat disinggung soal kemungkinan kematian akibat keracunan MBG, Dwi menegaskan pihak RSUD Cililin tidak memiliki kapasitas untuk memastikan. Pasien datang dalam keadaan meninggal. Untuk mengetahui penyebab pasti harus dilakukan pemeriksaan forensik. Kami sudah menyarankan autopsi, tetapi pihak keluarga menolak, ucapnya. Baca Juga:300.000 Kejadian Petir di Jawa Barat, Kabupaten Bogor, Kabupaten Cianjur, dan KBB Terbanyak Ia menambahkan, pemeriksaan toksikologi hanya dapat dilakukan dengan mengambil sampel lambung, yang merupakan kewenangan tim forensik. Tanpa autopsi, kami tidak bisa menyimpulkan apakah kematian pasien berkaitan dengan kasus keracunan MBG atau tidak, ungkapnya. Diketahui, Bunga merupakan salah satu siswa yang mengonsumsi paket MBG berisi telur rebus, lotek, kentang, dan pisang pada 24 September lalu. Dari 300 paket yang dibagikan, 121 siswa mengalami keracunan hingga harus dilarikan ke fasilitas kesehatan. Sebelum dibawa ke rumah sakit, Bunga sempat mengalami kejang-kejang dan mengeluarkan busa dari mulut. Namun, saat tiba di IGD kondisi tersebut sudah tidak lagi terlihat.***",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/02/2069428752.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019690548/rsud-cililin-autopsi-kematian-siswi-smkn-1-cihampelas-ditolak-keluarga-usai-dikaitkan-keracunan-mbg?page=all,a5e9670a848c9c7c1bd4e0a98a5bbeaf8f4a88fd8b149293d78a0ddee6befdb9,2025-11-13 20:03:17.806 581,okezone,mbg,2025-10-06 04:02:56,60 Pelajar di Jakarta Keracunan MBG karena Faktor Bakteri,"JAKARTA Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ani Ruspitawati menyampaikan bakteri pada menu Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi penyebab puluhan pelajar keracunan. Ia menegaskan tidak ada unsur kimia dalam kasus keracunan MBG. ""Ya, secara umum adalah bakteri ya, secara umum adalah bakteri sebagian besar. Sesuai dengan yang disampaikan Pak Menkes kemarin, memang sebagian besar penyebabnya adalah bakteri,"" ujar Ani. dikutip Minggu (5/10/2025). Ia menyebut pelajar yang keracunan menu MBG ini berjumlah 60 orang. Puluhan pelajar keracunan itu berada di 10 lokasi yang ada di Jakarta. ""Kejadian, kalau di Jakarta ada di 10 lokasi. Ada di 10 lokasi, tetapi sebenarnya siswa yang terdampak, yang sampai memerlukan peralatan kesehatan, di kita nggak terlalu banyak. Ada sekitar 60-an dari seluruh lokasi. Jadi nggak yang sangat besar,"" kata dia. Guna mencegah kejadian keracunan tak kembali terulang, pihaknya juga meminta Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG segera mengurus pembuatan Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS). ""Lalu ada percepatan supaya mereka segera menyesuaikan dengan persyaratan SLHS, sehingga kita bisa menerbitkan SLHS-nya,"" tuturnya. JAKARTA Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ani Ruspitawati menyampaikan bakteri pada menu Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi penyebab puluhan pelajar keracunan. Ia menegaskan tidak ada unsur kimia dalam kasus keracunan MBG. ""Ya, secara umum adalah bakteri ya, secara umum adalah bakteri sebagian besar. Sesuai dengan yang disampaikan Pak Menkes kemarin, memang sebagian besar penyebabnya adalah bakteri,"" ujar Ani. dikutip Minggu (5/10/2025). Ia menyebut pelajar yang keracunan menu MBG ini berjumlah 60 orang. Puluhan pelajar keracunan itu berada di 10 lokasi yang ada di Jakarta. ""Kejadian, kalau di Jakarta ada di 10 lokasi. Ada di 10 lokasi, tetapi sebenarnya siswa yang terdampak, yang sampai memerlukan peralatan kesehatan, di kita nggak terlalu banyak. Ada sekitar 60-an dari seluruh lokasi. Jadi nggak yang sangat besar,"" kata dia. Guna mencegah kejadian keracunan tak kembali terulang, pihaknya juga meminta Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG segera mengurus pembuatan Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS). ""Lalu ada percepatan supaya mereka segera menyesuaikan dengan persyaratan SLHS, sehingga kita bisa menerbitkan SLHS-nya,"" tuturnya. (Arief Setyadi ) (Arief Setyadi )",Danandaya Arya putra,https://img.okezone.com/content/2025/10/06/338/3174685/keracunan-4Hg6_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/06/338/3174685/60-pelajar-di-jakarta-keracunan-mbg-karena-faktor-bakteri-nbsp?page=all,4a410428716e9a8c45b2238477a0f53049c814e2a80aa767ec39f279d17aab40,2025-11-13 19:55:30.327 582,pikiranrakyat,mbg,2025-10-15 10:45:00,Anak Anggota DPRD KBB Masuk Daftar Korban Keracunan Massal MBG di SMPN 1 Cisarua,"PIKIRAN RAKYAT- Kasus keracunan massal akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 1 Cisarua, Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), terus menyita perhatian publik pada Rabu, 14 Oktober 2025. Dari total 161 siswa yang mengalami gejala keracunan, salah satunya ternyata merupakan anak dari Anggota DPRD KBB, Pipit Puspita Ahdiani dari Fraksi Golkar. Peristiwa tersebut terjadi pada Selasa, 14 Oktober 2025, setelah para siswa menyantap makanan MBG di sekolah. Beberapa jam setelah makan siang, puluhan siswa mulai mengeluhkan mual, muntah, pusing, hingga kejang-kejang, dan segera dilarikan ke sejumlah fasilitas kesehatan terdekat, termasuk RSUD Lembang. Baca Juga:Gelombang Baru Keracunan Massal Siswa SMK dan SD di Cisarua KBB Usai Santap Menu MBG Kebetulan anak saya juga kelas 8 di SMP ini. Tadi siang masih sehat saat pulang, tapi sekitar jam 4 sore tiba-tiba mengeluh lemas dan pusing. Saya langsung bawa ke RSUD Lembang, dan sekarang masih dalam perawatan observasi, ujar Pipit Puspita Ahdiani, saat ditemui di lokasi posko darurat di SMPN 1 Cisarua. Pipit mengungkapkan, sebanyak 36 siswa dari SMPN 1 Cisarua dan satu siswa dari SMKN 1 Cisarua dirawat di RSUD Lembang. Bahkan, Ia menyebut sebagian besar korban mengalami gejala umum seperti mual, sakit perut, dan pusing, namun beberapa siswa sempat mengalami kejang dan sesak napas saat pertama kali dibawa ke rumah sakit. Anggota DPRD KBB, Pipit Puspita Ahdiani dari Fraksi Golkar. Anggota DPRD KBB, Pipit Puspita Ahdiani dari Fraksi Golkar. Anggota DPRD KBB, Pipit Puspita Ahdiani dari Fraksi Golkar. Alhamdulillah kondisi anak-anak mulai membaik. Penanganan di RSUD Lembang juga cepat dan lengkap, baik dari sisi perawatan maupun ketersediaan obat-obatan, ucapnya. Menariknya, Pipit menyebut anaknya jarang sekali makan makanan MBG di sekolah. Namun, pada hari kejadian, sang anak memakan ayam dari menu MBG, sementara nasi dan lauk lainnya tidak disentuh. Saya tanya, katanya cuma makan ayamnya saja. Setelah itu baru ada pengumuman dari sekolah kalau makanan MBG tidak boleh dimakan. Tapi pengumuman itu datang setelah sebagian anak sudah makan, jelasnya. Pipit berharap pemerintah segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penyedia makanan MBG, agar insiden serupa tidak terulang. ""Pentingnya pengawasan ketat terhadap kebersihan, distribusi, dan kualitas bahan pangan yang disajikan kepada siswa,"" ungkapnya. Ditempat yang sama, Sekretaris DPD NasDem KBB sekaligus Anggota DPRD KBB, Bintang Pamungkas, menegaskan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program MBG agar kejadian serupa tidak terus terulang. Program makan bergizi gratis ini harus dievaluasi secara serius karena sudah terlalu banyak korban keracunan siswa di Bandung Barat. Jangan sampai program yang seharusnya menyehatkan justru membahayakan anak-anak, ujar Bintang Pamungkas. Bintang juga meminta agar Dinas Kesehatan (Dinkes) KBB berperan aktif dalam melakukan pengawasan dan sertifikasi dapur penyedia makanan MBG. Ia menekankan, hanya dapur yang memiliki sertifikat laik higiene dan sanitasi yang boleh diberi izin mengolah serta mendistribusikan makanan untuk program tersebut. Baca Juga:Bupati Bandung Barat Bakal Tutup Dapur MBG Usai 161 Siswa SMPN 1 Cisarua Keracunan, KLB Tak Diterapkan Kalau dapur belum bersertifikat, jangan diberi tugas atau kewenangan dalam pendistribusian program MBG ini, tegasnya. Selain menyoroti aspek pengawasan, Bintang menegaskan bahwa fokus utama saat ini adalah penanganan para korban keracunan. Ia berharap seluruh siswa yang terdampak dapat segera pulih dan tidak ada korban tambahan. Untuk saat ini kita fokuskan dulu penanganan terhadap ratusan siswa yang mengalami keracunan massal. Kita semua berharap tidak ada hal-hal yang tidak diinginkan, pungkasnya. Kasus keracunan massal ini menambah daftar panjang insiden serupa yang terjadi di sejumlah sekolah penerima program MBG di Kabupaten Bandung Barat. Masyarakat pun mendesak agar pemerintah daerah bertindak cepat memperbaiki sistem pengawasan serta memastikan standar kebersihan dapur MBG benar-benar terjamin.*** Berita PilihanSatgas MBG Kota Bandung Siap Dibentuk, Sertifikasi SPPG Masih BerprosesBadan Gizi Nasional Kembalikan Dana Program MBG yang Tak Terserap Rp70 Triliun ke PemerintahPosko Darurat Penuh, Siswa SMPN 1 Cisarua Terus Bertumbangan Akibat Keracunan MBG Berita PilihanSatgas MBG Kota Bandung Siap Dibentuk, Sertifikasi SPPG Masih BerprosesBadan Gizi Nasional Kembalikan Dana Program MBG yang Tak Terserap Rp70 Triliun ke PemerintahPosko Darurat Penuh, Siswa SMPN 1 Cisarua Terus Bertumbangan Akibat Keracunan MBG Berita Pilihan Satgas MBG Kota Bandung Siap Dibentuk, Sertifikasi SPPG Masih BerprosesBadan Gizi Nasional Kembalikan Dana Program MBG yang Tak Terserap Rp70 Triliun ke PemerintahPosko Darurat Penuh, Siswa SMPN 1 Cisarua Terus Bertumbangan Akibat Keracunan MBG Satgas MBG Kota Bandung Siap Dibentuk, Sertifikasi SPPG Masih Berproses Satgas MBG Kota Bandung Siap Dibentuk, Sertifikasi SPPG Masih Berproses Satgas MBG Kota Bandung Siap Dibentuk, Sertifikasi SPPG Masih Berproses Satgas MBG Kota Bandung Siap Dibentuk, Sertifikasi SPPG Masih Berproses Badan Gizi Nasional Kembalikan Dana Program MBG yang Tak Terserap Rp70 Triliun ke Pemerintah Badan Gizi Nasional Kembalikan Dana Program MBG yang Tak Terserap Rp70 Triliun ke Pemerintah Badan Gizi Nasional Kembalikan Dana Program MBG yang Tak Terserap Rp70 Triliun ke Pemerintah Badan Gizi Nasional Kembalikan Dana Program MBG yang Tak Terserap Rp70 Triliun ke Pemerintah Posko Darurat Penuh, Siswa SMPN 1 Cisarua Terus Bertumbangan Akibat Keracunan MBG Posko Darurat Penuh, Siswa SMPN 1 Cisarua Terus Bertumbangan Akibat Keracunan MBG Posko Darurat Penuh, Siswa SMPN 1 Cisarua Terus Bertumbangan Akibat Keracunan MBG Posko Darurat Penuh, Siswa SMPN 1 Cisarua Terus Bertumbangan Akibat Keracunan MBG",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/14/2139489614.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019719643/anak-anggota-dprd-kbb-masuk-daftar-korban-keracunan-massal-mbg-di-smpn-1-cisarua?page=all,8e4dc34042cc745aaec138ab0f8750e3811d3d4881d219e322dce7ec303986fe,2025-11-13 19:55:37.317 583,detik,mbg,2025-11-11 19:54:00,Capaian MBG Harus Menstimulasi Kemandirian Pangan Daerah,"Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia Tamsil Linrung menilai capaian 50% penerima manfaat Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan batu loncatan monumental dalam sejarah pelaksanaan program prioritas di bidang pemenuhan gizi. Ia menekankan capaian ini harus mampu menstimulasi kemandirian pangan di tingkat daerah. Tamsil juga menegaskan pentingnya memastikan nilai gizi seimbang dalam setiap menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurutnya, keberhasilan program tidak semata diukur dari jumlah penerima manfaat yang kini telah mencapai 41,2 juta jiwa, melainkan juga dari kualitas makanan sebagai instrumen keberlanjutan layanan. ""Program ini harus direspons sebagai upaya membangun kemandirian daerah. Kabupaten seperti Bantaeng memiliki potensi besar untuk menjadi model pelaksanaan program MBG yang terintegrasi dari hulu ke hilir, bertumpu pada potensi daerah,"" ujar Tamsil dalam keterangan tertulis, Selas (11/11/2025). Hal tersebut disampaikannya ketika berdialog dengan seluruh mitra dan pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Selasa (11/11). Menurutnya, Bantaeng dapat menjadi contoh daerah mandiri pangan yang mampu memasok kebutuhan dapur berbasis produksi lokal. Tamsil mengajak seluruh unsur daerah untuk bergerak dalam satu orkestra pembangunan, guna mewujudkan cita-cita besar Presiden dalam memperkuat kualitas sumber daya manusia dan menggerakkan ekonomi rakyat. Dalam kunjungannya, ia juga meninjau langsung SPPG yang berlokasi di Jalan Gagak, Bantaeng. Tamsil meninjau area dapur dan gudang penyimpanan bahan pangan, berdialog dengan pengelola SPPG dan relawan dapur. Ia didampingi oleh Wakil Bupati Bantaeng, H. Sahabuddin, yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas MBG Kabupaten Bantaeng. Kepada pengelola dapur, Tamsil mengingatkan pentingnya penerapan sertifikasi laik higienis dan sanitasi di setiap fasilitas SPPG agar kepercayaan publik terhadap program MBG terus terjaga. Sementara itu, Wakil Bupati Sahabuddin menyampaikan pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantaeng terus menunjukkan kemajuan signifikan. Ia mengatakan, pemerintah daerah berkomitmen menjaga ketat kualitas bahan pangan, standar higienitas dapur, serta keterlibatan petani dan pelaku UMKM lokal sebagai penyedia bahan makanan. ""Semua SPPG yang di Bantaeng sudah memiliki SLHS. Arahan Bapak Tamsil menjadi dorongan kuat bagi kami untuk menjaga konsistensi kualitas seluruh dapur MBG,"" ujar Sahabuddin. Turut hadir dalam kunjungan ini, perwakilan Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, serta unsur TP PKK Kabupaten Bantaeng.Diskusi yang berlangsung menyoroti pentingnya integrasi data penerima manfaat serta peningkatan kolaborasi antar-OPD agar penyaluran gizi berjalan tepat sasaran, efisien, dan berkelanjutan. Menutup kunjungan kerjanya, Tamsil menegaskan komitmen DPD RI untuk terus memperkuat fungsi pengawasan terhadap pembangunan SPPG di seluruh Indonesia.Ia berharap Bantaeng dapat menjadi model sinergi efektif antara pemerintah daerah dan pusat dalam mempercepat pemenuhan gizi rakyat sekaligus mendorong kemandirian pangan lokal. Lihat juga Video: Ketatnya Prosedur SPPG Polda Metro di Cengkareng Jaga Kualitas MBG",Qonita -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/11/wakil-ketua-dewan-perwakilan-daerah-republik-indonesia-tamsil-linrung-1762865486313_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8206056/capaian-mbg-harus-menstimulasi-kemandirian-pangan-daerah,d215abed82d4e03c49300a12b867a17509b9a925ace20b7c9959385d4cd31bfb,2025-11-13 19:55:38.772 584,okezone,mbg,2025-10-06 02:01:08,Prabowo Minta Kepala BGN Lengkapi Dapur MBG dengan Alat Tes Kit,"JAKARTA Presiden Prabowo Subianto memanggil sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di kediaman pribadinya, Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan pada Minggu (5/10/2025) malam. Selain menteri, hadir dalam pertemuan itu, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana. Informasi tersebut dibagikan melalui akun Instagram, @Sekretariat.Kabinet, pada Minggu malam. Dalam unggahan tersebut, pemanggilan para pembantu presiden ini membahas perkembangan berbagai program, antara lain MBG, Koperasi Desa, Kampung Nelayan, Ketahanan Pangan & Energi, Stimulus Ekonomi dan berbagai program lainnya. Khusus untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG), Presiden meminta Dadan agar Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur pengelolaan MBG, wajib memiliki alat tes kit. Presiden memberikan waktu seluruh dapur MBG memiliki alat tersebut satu minggu. ""Presiden menegaskan kepada Kepala BGN bahwa setidaknya pada minggu depan ini, dapur-dapur harus sudah dilengkapi dengan alat tes kit yakni mengecek kebersihan makanan, alat pencuci & pengering higienis dilengkapi air hangat & alat khusus untuk menghindari bakteri, dan penyediaan filter air bersih,"" tulis keterangan akun @Sekretariat.Kabinet. Selain program MBG, Presiden juga memerintahkan Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar untuk memeriksa sekaligus memperbaiki pondok pesantren resmi yang perlu dicek kekuatan struktur bangunannya. ""Serta memberikan bantuan dan menekankan kepada pemilik pondok untuk memperhatikan betul proses renovasi atau pengembangan gedung bila hendak membangun pondoknya,"" ujarnya. Berkaitan dengan ponpes, terbaru Mushola Ponpes Al Khoziny ambruk pada Senin 29 September 2025. Mushola itu roboh ketika ratusan santri tengah menunaikan Sholat Asar. Tim SAR gabungan langsung melakukan proses evakuasi terhadap korban yang masih tertimpa reruntuhan. Hingga Minggu malam, sebanyak 40 orang dinyatakan meninggal dunia akibat musibah itu. JAKARTA Presiden Prabowo Subianto memanggil sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di kediaman pribadinya, Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan pada Minggu (5/10/2025) malam. Selain menteri, hadir dalam pertemuan itu, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana. Informasi tersebut dibagikan melalui akun Instagram, @Sekretariat.Kabinet, pada Minggu malam. Dalam unggahan tersebut, pemanggilan para pembantu presiden ini membahas perkembangan berbagai program, antara lain MBG, Koperasi Desa, Kampung Nelayan, Ketahanan Pangan & Energi, Stimulus Ekonomi dan berbagai program lainnya. Khusus untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG), Presiden meminta Dadan agar Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur pengelolaan MBG, wajib memiliki alat tes kit. Presiden memberikan waktu seluruh dapur MBG memiliki alat tersebut satu minggu. ""Presiden menegaskan kepada Kepala BGN bahwa setidaknya pada minggu depan ini, dapur-dapur harus sudah dilengkapi dengan alat tes kit yakni mengecek kebersihan makanan, alat pencuci & pengering higienis dilengkapi air hangat & alat khusus untuk menghindari bakteri, dan penyediaan filter air bersih,"" tulis keterangan akun @Sekretariat.Kabinet. Selain program MBG, Presiden juga memerintahkan Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar untuk memeriksa sekaligus memperbaiki pondok pesantren resmi yang perlu dicek kekuatan struktur bangunannya. ""Serta memberikan bantuan dan menekankan kepada pemilik pondok untuk memperhatikan betul proses renovasi atau pengembangan gedung bila hendak membangun pondoknya,"" ujarnya. Berkaitan dengan ponpes, terbaru Mushola Ponpes Al Khoziny ambruk pada Senin 29 September 2025. Mushola itu roboh ketika ratusan santri tengah menunaikan Sholat Asar. Tim SAR gabungan langsung melakukan proses evakuasi terhadap korban yang masih tertimpa reruntuhan. Hingga Minggu malam, sebanyak 40 orang dinyatakan meninggal dunia akibat musibah itu. (Arief Setyadi )",Danandaya Arya putra,https://img.okezone.com/content/2025/10/06/337/3174684/prabowo_subianto-JGSd_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/06/337/3174684/prabowo-minta-kepala-bgn-lengkapi-dapur-mbg-dengan-alat-tes-kit?page=all,5c571a791aaf023aebfd43ecbc3ced20050dc131893cf4a53232ac88b4f61d22,2025-11-13 19:55:40.856 585,pikiranrakyat,mbg,2025-10-15 08:46:00,Gelombang Baru Keracunan Massal Siswa SMK dan SD di Cisarua KBB Usai Santap Menu MBG,"PIKIRAN RAKYAT- Kasus keracunan massal akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Cisarua, Desa Kertawangi, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), terus meluas. Setelah sebelumnya menimpa ratusan siswa SMPN 1 Cisarua, kini giliran siswa SMK Negeri 1 Cisarua dan sejumlah pelajar sekolah dasar (SD) yang ikut menjadi korban keracunan MBG. Pantauan ""PR"" dilapangan Rabu, 15 Oktober 2025, di mana sejumlah siswa SMKN 1 Cisarua mendadak mengalami gejala mual, muntah, dan pusing usai menyantap menu MBG di sekolah pada Rabu, 14 Oktober 2025, kemarin. Baca Juga:Bupati Bandung Barat Bakal Tutup Dapur MBG Usai 161 Siswa SMPN 1 Cisarua Keracunan, KLB Tak Diterapkan Para korban segera dievakuasi ke Posko Darurat SMPN 1 Cisarua menggunakan mobil ambulans yang hilir mudik menjemput siswa dari SMK dan SD Cisarua. Saat ini, jumlah siswa SMKN 1 Cisarua yang mengalami gejala keracunan MBG sudah mencapai sekitar 20 orang, dan diperkirakan akan terus bertambah. Tak hanya siswa SMK, sejumlah anak sekolah dasar (SD) di sekitar wilayah Cisarua juga turut mengalami gejala serupa. Mereka turut dibawa ke Posko Darurat di SMPN 1 Cisarua untuk mendapatkan penanganan medis awal. Sejumlah siswa mendapatkan perawatan setelah mengalami gejala keracunan di ruang kelas SMPN 1 Cisarua, Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (14/10/2025). Berdasarkan keterangan pihak sekolah, puluhan siswa mengalami keracunan yang diduga akibat menyantap hidangan makan bergizi gratis pada Selasa (14/10) pagi.* Sejumlah siswa mendapatkan perawatan setelah mengalami gejala keracunan di ruang kelas SMPN 1 Cisarua, Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (14/10/2025). Berdasarkan keterangan pihak sekolah, puluhan siswa mengalami keracunan yang diduga akibat menyantap hidangan makan bergizi gratis pada Selasa (14/10) pagi.* Sejumlah siswa mendapatkan perawatan setelah mengalami gejala keracunan di ruang kelas SMPN 1 Cisarua, Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (14/10/2025). Berdasarkan keterangan pihak sekolah, puluhan siswa mengalami keracunan yang diduga akibat menyantap hidangan makan bergizi gratis pada Selasa (14/10) pagi.* Untuk jumlah, ada sekitar 15 siswa SD yang saat ini dirawat di posko darurat. Namun jumlah itu bisa meningkat karena masih ada laporan baru yang masuk. Situasi di kawasan Cisarua tampak sibuk dan tegang, dengan lalu-lalang ambulans dan kendaraan petugas kesehatan yang terus berdatangan ke lokasi. Para orang tua siswa juga mulai memadati posko darurat di SMPN 1 Cisarua untuk mendampingi anak-anak. Hingga kini, pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat (Dinkes KBB) bersama BPBD dan Pemkab Bandung Barat masih melakukan penanganan darurat terhadap seluruh korban keracunan massal yang terjadi di wilayah Cisarua, Bandung Barat. Dugaan awal mengarah pada menu ayam yang tidak layak konsumsi, sebagaimana juga terjadi dalam kasus di SMPN 1 Cisarua sehari sebelumnya. Hal itu diungkapkan salah satu korban, Tasya Salwa Solehah, siswi kelas 10 SMK Negeri 1 Cisarua, mengungkapkan pengalamannya sesaat sebelum merasakan gejala keracunan. Tasya menuturkan, dirinya hanya menyantap sebagian dari menu MBG yang disediakan pihak sekolah pada Selasa, 14 Oktober 2025. Ia mengaku tidak memakan nasi, hanya sedikit sayur, dan seporsi daging ayam kecap yang ternyata bertekstur tidak biasa. Baca Juga:Posko Darurat Penuh, Siswa SMPN 1 Cisarua Terus Bertumbangan Akibat Keracunan MBG Saya cuma makan ayamnya saja. Setelah pulang sekolah, perut saya mulai sakit, mual, pusing, dan tangan terasa kram, ungkap Tasya saat ditemui di Posko Darurat SMPN 1 Cisarua. Menurut Tasya, sayur yang disajikan dalam menu MBG masih terlihat baik. Namun, kondisi daging ayam justru mencurigakan. Ia mengira cairan yang menempel pada ayam tersebut adalah kecap, tapi setelah dicicip, ternyata terasa dan bertekstur aneh. Saya kira itu cuma kecap karena menunya ayam kecap. Tapi ternyata ayamnya itu sudah kayak berlendir gitu. Saya tetap makan karena dikira cuma minyak atau kecap. Setelah makan, saya mulai merasa tidak enak badan, dan paginya malah tambah parah, pungkasnya.*** Berita PilihanPuluhan Siswa SMPN 1 Cisarua Diduga Keracunan Makanan Bergizi Gratis, Orang Tua Panik Datangi SekolahKepsek SMPN 1 Cisarua Ungkap Kondisi 57 Siswa Usai Keracunan MBG: Muntah dan PusingDaging Ayam Bau di Menu MBG Diduga Jadi Biang Keracunan Massal Siswa SMPN 1 Cisarua KBB Berita PilihanPuluhan Siswa SMPN 1 Cisarua Diduga Keracunan Makanan Bergizi Gratis, Orang Tua Panik Datangi SekolahKepsek SMPN 1 Cisarua Ungkap Kondisi 57 Siswa Usai Keracunan MBG: Muntah dan PusingDaging Ayam Bau di Menu MBG Diduga Jadi Biang Keracunan Massal Siswa SMPN 1 Cisarua KBB Berita Pilihan Puluhan Siswa SMPN 1 Cisarua Diduga Keracunan Makanan Bergizi Gratis, Orang Tua Panik Datangi SekolahKepsek SMPN 1 Cisarua Ungkap Kondisi 57 Siswa Usai Keracunan MBG: Muntah dan PusingDaging Ayam Bau di Menu MBG Diduga Jadi Biang Keracunan Massal Siswa SMPN 1 Cisarua KBB Puluhan Siswa SMPN 1 Cisarua Diduga Keracunan Makanan Bergizi Gratis, Orang Tua Panik Datangi Sekolah Puluhan Siswa SMPN 1 Cisarua Diduga Keracunan Makanan Bergizi Gratis, Orang Tua Panik Datangi Sekolah Puluhan Siswa SMPN 1 Cisarua Diduga Keracunan Makanan Bergizi Gratis, Orang Tua Panik Datangi Sekolah Puluhan Siswa SMPN 1 Cisarua Diduga Keracunan Makanan Bergizi Gratis, Orang Tua Panik Datangi Sekolah Kepsek SMPN 1 Cisarua Ungkap Kondisi 57 Siswa Usai Keracunan MBG: Muntah dan Pusing Kepsek SMPN 1 Cisarua Ungkap Kondisi 57 Siswa Usai Keracunan MBG: Muntah dan Pusing Kepsek SMPN 1 Cisarua Ungkap Kondisi 57 Siswa Usai Keracunan MBG: Muntah dan Pusing Kepsek SMPN 1 Cisarua Ungkap Kondisi 57 Siswa Usai Keracunan MBG: Muntah dan Pusing Daging Ayam Bau di Menu MBG Diduga Jadi Biang Keracunan Massal Siswa SMPN 1 Cisarua KBB Daging Ayam Bau di Menu MBG Diduga Jadi Biang Keracunan Massal Siswa SMPN 1 Cisarua KBB Daging Ayam Bau di Menu MBG Diduga Jadi Biang Keracunan Massal Siswa SMPN 1 Cisarua KBB Daging Ayam Bau di Menu MBG Diduga Jadi Biang Keracunan Massal Siswa SMPN 1 Cisarua KBB",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/15/472770812.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019719328/gelombang-baru-keracunan-massal-siswa-smk-dan-sd-di-cisarua-kbb-usai-santap-menu-mbg?page=all,dc80dc151a75e9c9bf4a902877cc3e1a44d264dcdf072bb64636327cff7fbb30,2025-11-13 19:55:49.306 586,detik,mbg,2025-11-11 18:42:00,BGN Wacanakan Masyarakat Baduy Dapat Makan Bergizi Gratis,"Badan Gizi Nasional (BGN) Kabupaten Lebak, tengah merencanakan pemberian makanan bergizi gratis (MBG) untuk masyarakat adat Baduy . Hal itu dilakukan berdasarkan amanat dari Presiden Prabowo Subianto. ""Baru kami wacanakan karena dasar pertimbangan kami kenapa Baduy untuk mendapatkan MBG karena amanat dari Bapak Presiden sendiri ingin anak-anak itu mendapatkan MBG,"" kata Koordinator Badan Gizi Nasional (BGN) Banten, Asep Royani, Selasa (11/11/2025). Asep mengatakan saat ini BGN Lebak tengah mempelajari soal petunjuk teknis (juknis) pendistribusian MBG untuk anak-anak dan ibu hamil di Baduy. Ia mengatakan kajian ini juga membahas soal apakah ada kemungkinan program ini diterima oleh warga Baduy. ""Kami mempelajari juknis apakah ada celah atau peluang MBG ini bisa diterapkan di Baduy atau seperti apa,"" tambahnya. Asep mengatakan penerimaan MBG ini juga akan menyasar warga Baduy Dalam. Namun ia belum bisa memastikan apakah program ini bisa dirasakan oleh masyarakat adat. ""Kalau memungkinkan yang kami diskusikan memang memungkinkan ya ke Baduy dalam, kami distribusikan, kalau tidak mungkin sebisanya aja Baduy luar,"" ucapnya. Asep mengaku belum melakukan komunikasi dengan tokoh adat, dalam upaya merealisasikan progam pemerintah ini. Dalam waktu dekat pihaknya akan turun kelapangan. ""Kami belum melaksanakan survei, belum turun ke lapangan langsung jadi kami belum mendapat respons yang pasti dari masyarakat Baduy,"" kata Asep. Jika masyarakat adat Baduy mau menerima program ini, ia mengatakan akan membuat dapur khusus di dekat pemukiman warga Baduy. Namun jika warga Baduy menolak pihaknya tidak akan memaksa. ""Akan ada dapur khusus atau mengandalkan dapur terdekat dari Suku Baduy,"" katanya. Simak juga Video: Pemerintah Bakal Rapat Tiap Hari Pantau Program MBG",Aris Rivaldo -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/01/27/melihat-lebih-dekat-rumah-adat-suku-baduy-9_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8205937/bgn-wacanakan-masyarakat-baduy-dapat-makan-bergizi-gratis,f4b3e0d7fca1aab50a314e487f8d256a03321e24b179c314d81aa8d6ab292dbe,2025-11-13 19:55:49.688 587,okezone,mbg,2025-10-05 19:22:19,Purbaya Tanggapi Luhut: Anggaran MBG Tetap Dipotong jika Tak Terserap,"JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa bersikeras akan tetap memotong anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) jika tak terserap dengan baik. Purbaya akan melihat efektifitas penyerapan MBG hingga akhir Oktober 2025. ""Kita tetap lihat sampai akhir Oktober, kalau dia enggak nyerap (anggaran), kami potong juga,"" kata Purbaya kepada wartawan di Monas, Minggu (5/10/2025). Ketegasan Purbaya ini merespons permintaan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Panjaitan yang meminta agar Kementerian Keuangan tidak menarik anggaran MBG yang belum terserap. Purbaya tentunya mengapresiasi ide Luhut tersebut terkait progam MBG. ""Ini kan berarti pak Luhut sudah mengakses penyerapan anggarannya berati dia nilai itu bagus semua,"" kata Purbaya. Sebelumnya, Luhut memastikan program MBG berjalan optimal dan anggarannya terserap. Dia tegas meminta Kementerian Keuangan agar tidak menarik kembali atau memangkas alokasi dana MBG yang belum terserap. Permintaan ini disampaikan Luhut menyusul kekhawatiran adanya penarikan anggaran jika realisasi dana dianggap lambat. Luhut meyakinkan pemerintah, dalam hal ini Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa bahwa penyerapan anggaran program tersebut menunjukkan perbaikan signifikan. ""Kami laporkan bahwa penyerapan anggarannya membaik sehingga Menkeu nanti tidak perlu ambil-ambil anggaran yang tidak terserap,"" ujar Luhut saat ditemui di Kantor DEN, Jakarta, Jumat (3/10/2025). Berdasarkan data Badan Gizi Nasional (BGN), hingga sembilan bulan pertama tahun ini, serapan anggaran MBG telah mencapai Rp21,64 triliun atau sekitar 34% dari total alokasi. Angka ini menunjukkan progres positif yang hendak dipertahankan Luhut agar dana yang tersisa tidak disunat. Luhut menjelaskan, pemantauan ketat di lapangan terus dilakukan untuk memastikan realisasi program selaras dengan data yang dilaporkan. DEN juga membentuk tim khusus untuk menjamin akurasi data di lapangan. ""Kami lakukan pengecekan fisik, kami bangun tim juga dari DEN sehingga kita tidak hanya menerima laporan, sehingga Presiden dapat laporan dengan data akurat sehingga pengambilan keputusan juga bisa akurat,"" jelasnya. Lebih lanjut, Luhut mengungkapkan bahwa progres serapan anggaran MBG kini telah memberikan dampak langsung pada penyediaan lapangan kerja. Program ini disebut menjadi salah satu bantalan ekonomi di tengah ketidakpastian global. ""Kalau saya tidak keliru tadi penyerapan lapangan kerja sudah 380 ribu, itu saya kira membantu sekali dalam keadaan ekonomi dunia yang tidak menentu sekarang ini,"" pungkasnya. JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa bersikeras akan tetap memotong anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) jika tak terserap dengan baik. Purbaya akan melihat efektifitas penyerapan MBG hingga akhir Oktober 2025. ""Kita tetap lihat sampai akhir Oktober, kalau dia enggak nyerap (anggaran), kami potong juga,"" kata Purbaya kepada wartawan di Monas, Minggu (5/10/2025). Ketegasan Purbaya ini merespons permintaan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Panjaitan yang meminta agar Kementerian Keuangan tidak menarik anggaran MBG yang belum terserap. Purbaya tentunya mengapresiasi ide Luhut tersebut terkait progam MBG. ""Ini kan berarti pak Luhut sudah mengakses penyerapan anggarannya berati dia nilai itu bagus semua,"" kata Purbaya. Sebelumnya, Luhut memastikan program MBG berjalan optimal dan anggarannya terserap. Dia tegas meminta Kementerian Keuangan agar tidak menarik kembali atau memangkas alokasi dana MBG yang belum terserap. Permintaan ini disampaikan Luhut menyusul kekhawatiran adanya penarikan anggaran jika realisasi dana dianggap lambat. Luhut meyakinkan pemerintah, dalam hal ini Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa bahwa penyerapan anggaran program tersebut menunjukkan perbaikan signifikan. ""Kami laporkan bahwa penyerapan anggarannya membaik sehingga Menkeu nanti tidak perlu ambil-ambil anggaran yang tidak terserap,"" ujar Luhut saat ditemui di Kantor DEN, Jakarta, Jumat (3/10/2025). Berdasarkan data Badan Gizi Nasional (BGN), hingga sembilan bulan pertama tahun ini, serapan anggaran MBG telah mencapai Rp21,64 triliun atau sekitar 34% dari total alokasi. Angka ini menunjukkan progres positif yang hendak dipertahankan Luhut agar dana yang tersisa tidak disunat. Luhut menjelaskan, pemantauan ketat di lapangan terus dilakukan untuk memastikan realisasi program selaras dengan data yang dilaporkan. DEN juga membentuk tim khusus untuk menjamin akurasi data di lapangan. ""Kami lakukan pengecekan fisik, kami bangun tim juga dari DEN sehingga kita tidak hanya menerima laporan, sehingga Presiden dapat laporan dengan data akurat sehingga pengambilan keputusan juga bisa akurat,"" jelasnya. Lebih lanjut, Luhut mengungkapkan bahwa progres serapan anggaran MBG kini telah memberikan dampak langsung pada penyediaan lapangan kerja. Program ini disebut menjadi salah satu bantalan ekonomi di tengah ketidakpastian global. ""Kalau saya tidak keliru tadi penyerapan lapangan kerja sudah 380 ribu, itu saya kira membantu sekali dalam keadaan ekonomi dunia yang tidak menentu sekarang ini,"" pungkasnya. (Dani Jumadil Akhir)",Danandaya Arya putra,https://img.okezone.com/content/2025/10/05/320/3174662/purbaya-wusD_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/10/05/320/3174662/purbaya-tanggapi-luhut-anggaran-mbg-tetap-dipotong-jika-tak-terserap?page=all,e20f554c54dfebbfaa76f2a35ee9d1431179e67d7687d597e59fa27db9d6ae96,2025-11-13 19:55:51.642 588,okezone,mbg,2025-10-05 18:37:30,Istana Bongkar Biang Keladi Kekurangan di Program MBG,"JAKARTA Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyebut prosedur yang tidak berjalan sebagaimana mestinya menjadi faktor kekurangan dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Prasetyo mengatakan hal tersebut saat berbicara mengenai Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tata Kelola MBG. Prasetyo memastikan pemerintah berkeinginan memperbaiki semua celah yang bisa membuat hal-hal tidak diinginkan terjadi dalam pelaksanaan program MBG. Keberadaan Perpres Tata Kelola MBG, menurutnya, sebagai bagian dari evaluasi. Supaya semua bisa memberikan masukan sehingga kalau nanti Perpres ditandatangani harapannya hal-hal yang terjadi, kekurangan-kekurangan dapat kita atasi. Jadi bukan programnya kemudian harus dihentikan. Tidak, kata Prasetyo usai upacara HUT ke-80 TNI di lapangan Monas, Jakarta, Minggu (5/10/2025). Ia lantas bicara mengenai prosedur yang tidak dijalankan menjadi sebab sejumlah kekurangan terjadi sepanjang pelaksanaan program MBG. Kekurangan yang terjadi itu yang kita perbaiki karena data juga mengatakan bahwa di tempat-tempat yang terjadi permasalahan, hampir semuanya karena tidak menjalankan prosedur seperti yang seharusnya, ujarnya. JAKARTA Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyebut prosedur yang tidak berjalan sebagaimana mestinya menjadi faktor kekurangan dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Prasetyo mengatakan hal tersebut saat berbicara mengenai Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tata Kelola MBG. Prasetyo memastikan pemerintah berkeinginan memperbaiki semua celah yang bisa membuat hal-hal tidak diinginkan terjadi dalam pelaksanaan program MBG. Keberadaan Perpres Tata Kelola MBG, menurutnya, sebagai bagian dari evaluasi. Supaya semua bisa memberikan masukan sehingga kalau nanti Perpres ditandatangani harapannya hal-hal yang terjadi, kekurangan-kekurangan dapat kita atasi. Jadi bukan programnya kemudian harus dihentikan. Tidak, kata Prasetyo usai upacara HUT ke-80 TNI di lapangan Monas, Jakarta, Minggu (5/10/2025). Ia lantas bicara mengenai prosedur yang tidak dijalankan menjadi sebab sejumlah kekurangan terjadi sepanjang pelaksanaan program MBG. Kekurangan yang terjadi itu yang kita perbaiki karena data juga mengatakan bahwa di tempat-tempat yang terjadi permasalahan, hampir semuanya karena tidak menjalankan prosedur seperti yang seharusnya, ujarnya. (Arief Setyadi ) (Arief Setyadi )",Felldy Utama,https://img.okezone.com/content/2025/10/05/337/3174657/mensesneg-pHkj_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/05/337/3174657/istana-bongkar-biang-keladi-kekurangan-di-program-mbg?page=all,b170200eb9dfc86ddf96540c2ea834c32f0e65aaf6656d3f8bed441a51c8647e,2025-11-13 19:56:02.109 591,okezone,mbg,2025-10-05 16:13:01,"Istana: Perpres MBG Masih Disempurnakan, Pekan Ini Harus Selesai","JAKATRA Pemerintah menargetkan Peraturan Presiden (Perpres) mengenai Tata Kelola program Makan Bergizi Gratis (MBG) rampung dalam waktu dekat. Seiring dengan penyelesaian Perpres tersebut, program MBG dipastikan tetap berjalan. Hal ini disampaikan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi saat menanggapi pertanyaan mengenai waktu terbitnya Perpres Tata Kelola MBG. ""Minggu ini harus selesai. Tapi kan begini, bukan karena Perpres belum ada kemudian tidak jalan, kan tidak,"" kata Prasetyo di sela HUT ke-80 TNI di Lapangan Monas, Jakarta, Minggu (5/10/2025). Prasetyo menegaskan keberadaan Perpres Tata Kelola MBG ditujukan untuk menyempurnakan atau memperbaiki semaksimal mungkin pelaksanaan program MBG. Karena itu, pemerintah masih terus mematangkan isi dari Perpres tersebut. ""Tunggu dulu, masih disempurnakan. Jadi sebenarnya kan bukan berarti belum ada. Tapi kita betul-betul lintas kementerian,"" ujarnya. ""Apalagi, dengan beberapa masukan dan kejadian beberapa waktu belakangan, dan memang semangatnya kita tentu ingin program ini berjalan dengan sebaik-baiknya. Jadi tunggu, mohon waktu agak sebentar supaya semuanya [siap],"" tuturnya. Prasetyo memastikan pemerintah berkomitmen memperbaiki semua celah yang dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan dalam pelaksanaan program MBG ke depan. Perpres Tata Kelola MBG merupakan bagian dari proses evaluasi tersebut. ""Supaya semua bisa memberikan masukan, sehingga kalau nanti Perpres ditandatangani, harapannya hal-hal yang terjadi, kekurangan-kekurangan, dapat kita atasi. Jadi bukan programnya kemudian harus dihentikan. Tidak,"" pungkasnya. JAKATRA Pemerintah menargetkan Peraturan Presiden (Perpres) mengenai Tata Kelola program Makan Bergizi Gratis (MBG) rampung dalam waktu dekat. Seiring dengan penyelesaian Perpres tersebut, program MBG dipastikan tetap berjalan. Hal ini disampaikan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi saat menanggapi pertanyaan mengenai waktu terbitnya Perpres Tata Kelola MBG. ""Minggu ini harus selesai. Tapi kan begini, bukan karena Perpres belum ada kemudian tidak jalan, kan tidak,"" kata Prasetyo di sela HUT ke-80 TNI di Lapangan Monas, Jakarta, Minggu (5/10/2025). Prasetyo menegaskan keberadaan Perpres Tata Kelola MBG ditujukan untuk menyempurnakan atau memperbaiki semaksimal mungkin pelaksanaan program MBG. Karena itu, pemerintah masih terus mematangkan isi dari Perpres tersebut. ""Tunggu dulu, masih disempurnakan. Jadi sebenarnya kan bukan berarti belum ada. Tapi kita betul-betul lintas kementerian,"" ujarnya. ""Apalagi, dengan beberapa masukan dan kejadian beberapa waktu belakangan, dan memang semangatnya kita tentu ingin program ini berjalan dengan sebaik-baiknya. Jadi tunggu, mohon waktu agak sebentar supaya semuanya [siap],"" tuturnya. Prasetyo memastikan pemerintah berkomitmen memperbaiki semua celah yang dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan dalam pelaksanaan program MBG ke depan. Perpres Tata Kelola MBG merupakan bagian dari proses evaluasi tersebut. ""Supaya semua bisa memberikan masukan, sehingga kalau nanti Perpres ditandatangani, harapannya hal-hal yang terjadi, kekurangan-kekurangan, dapat kita atasi. Jadi bukan programnya kemudian harus dihentikan. Tidak,"" pungkasnya. (Arief Setyadi )",Felldy Utama,https://img.okezone.com/content/2025/10/05/337/3174632/mensesneg-F6jS_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/05/337/3174632/istana-perpres-mbg-masih-disempurnakan-pekan-ini-harus-selesai?page=all,e073f72d512242bba48c7246a641eb9158ce8c0850db65bca98adf85d5e3acad,2025-11-13 19:56:12.799 592,pikiranrakyat,mbg,2025-10-14 17:23:55,Badan Gizi Nasional Kembalikan Dana Program MBG yang Tak Terserap Rp70 Triliun ke Pemerintah,"PIKIRAN RAKYAT -Badan Gizi Nasional (BGN) mengembalikan dana program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp 70 triliun kepada pemerintah karena khawatir tidak mampu terserap maksimal. Tahun ini, BGN menerima alokasi anggaran sebesar Rp 71 triliun serta dana standby senilai Rp 100 triliun. ""Namun, sebagian dari dana tersebut akan dikembalikan kepada pemerintah. Dari total tersebut, Rp 99 triliun berhasil terserap, sementara Rp 70 triliun dikembalikan kepada Presiden Republik Indonesia karena kemungkinan tidak terserap di tahun ini, kata Kepala BGN Dadan Hindayana dalam keterangan di Jalarta, Selasa 14 Oktober 2025. Dadan mengatakan, anggaran, sumber daya manusia (SDM), dan infrastruktur menjadi pondasi dalam memastikan pelaksanaan MBG yang merupakan program prioritas Presiden Prabowo Subianto dapat berjalan efektif, merata, dan berkelanjutan. Baca Juga:Rebutan Bahan Pangan Dengan MBG, Disperindag Jabar Sebut Kemungkinan Terjadi Masalah di Distribusi Dalam hal anggaran, Dadan menuturkan bahwa pemerintah melalui BGN menyiapkan dukungan anggaran dengan dana jumbo untuk memastikan program MBG dapat menjangkau seluruh penerima manfaat. Untuk tahun depan, Dadan mengungkap bahwa BGN akan menerima dana jumbo senilai Rp 268 triliun. Disamping itu, pemerintah juga menyiapkan dana cadangan sebesar Rp 67 triliun. Dengan demikian, total dukungan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) mencapai Rp 335 triliun untuk mendukung pelaksanaan program MBG pada 2026. Dia merincikan bahwa dengan jumlah penerima manfaat sebanyak 82,9 juta orang, nantinya BGN akan menyalurkan dana sekitar Rp 1,2 triliun setiap hari. Baca Juga:P2G Kritik Anggaran MBG yang Diambil dari Dana Pendidikan ""Bagi kementerian lain, angka itu mungkin setara dengan anggaran satu tahun penuh, tetapi bagi kami di Badan Gizi Nasional, itu adalah kebutuhan satu hari, ujarnya. Dia menyampaikan bahwa mulanya, proyek ini direncanakan dibiayai sepenuhnya dari APBN. Namun, karena keterbatasan waktu dan proses pelaksanaan, maka pemerintah membuka kemitraan sebagai langkah strategis. BGN mencatat, untuk membangun 30.000 unit SPPG, maka dibutuhkan dana sekitar Rp 60 triliun. Namun, meski dana tersedia, proses pembangunan melalui mekanisme tender pemerintah kerap mengalami kendala. Di sisi lain, hingga saat ini, menurut data BGN, telah berdiri 11.504 SPPG di Indonesia yang seluruhnya merupakan hasil kolaborasi seluruh mitra. Dadan menambahkan bahwa saat ini, terdapat 30.000 mitra yang tergabung dalam portal BGN yang harus diseleksi, 11.504 lolos verifikasi, dan sisanya masih tahap verifikasi. Baca Juga:Pemerintah Tak Punya Uang Gratiskan Sekolah Swasta, tapi Anggaran MBG Makin Tinggi Kami targetkan di akhir tahun ini 25.400 di daerah aglomerasi dan 6.000 SPPG di daerah terpencil, tuturnya. Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa sudah menekankan, uang negara harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Kalau tidak dipakai, maka anggaran akan dialihkan ke program lain yang lebih siap. Purbaya mengatakan, dia akan tetap memangkas anggaran Program MBG apabila masih terdapat dana yang tidak terserap. Dia menanggapi permintaan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan yang minta agar anggaran MBG tidak ditarik kembali. Kalau akhir Oktober saya tahu, nanti sampai Desember, beberapa triliun enggak terpakai (anggaran MBG), ya saya ambil uangnya. Enggak ada bedanya kok. Enggak ada yang berubah, hanya itu aja. Kalau enggak dipakai, ya, diambil. Di sana juga nganggur duitnya. Saya sebarin ke tempat lain yang lebih siap, kata Purbaya. Baca Juga:Sri Mulyani Naikkan Anggaran MBG Rp171 T Saat Dana Kementerian/Lembaga Dipangkas? Namun, Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun mengatakan, alokasi anggaran MBG memiliki dimensi politik sendiri. Anggaran MBG yang tidak terserap tidak dapat dialihkan begitu saja tanpa dibahas bersama DPR. Dia meminta Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa bersinergi dengan DPR. Hal ini supaya kebijakan ekonomi tidak terkesan sepihak Ditegaskan, pengalihan anggaran MBG yang tidak terserap harus dibahas bersama DPR RI. ""Sama ketika kami melihat bahwa ketika tiba-tiba Pak Purbaya langsung merespons menaikkan defisit dari 2,48% menjadi 2,68%, katanya. (*) Berita PilihanSekretaris BPKAD Kabupaten Bogor Tegaskan Anggaran MBG Bisa Mencapai Rp70 MiliarRealisasi Dana MBG di Jawa Barat Baru Menyentuh 8,3 Persen SekolahJawa Barat Terima Dana MBG Rp50 Trilun, Pemprov Pastikan Tenaga Kerja dan Bahan Baku dari LokalPurbaya Ogah Ikuti Permintaan Luhut soal Dana MBG: Kalau Nggak Terserap, Ya Kita Potong! Berita PilihanSekretaris BPKAD Kabupaten Bogor Tegaskan Anggaran MBG Bisa Mencapai Rp70 MiliarRealisasi Dana MBG di Jawa Barat Baru Menyentuh 8,3 Persen SekolahJawa Barat Terima Dana MBG Rp50 Trilun, Pemprov Pastikan Tenaga Kerja dan Bahan Baku dari LokalPurbaya Ogah Ikuti Permintaan Luhut soal Dana MBG: Kalau Nggak Terserap, Ya Kita Potong! Berita Pilihan Sekretaris BPKAD Kabupaten Bogor Tegaskan Anggaran MBG Bisa Mencapai Rp70 MiliarRealisasi Dana MBG di Jawa Barat Baru Menyentuh 8,3 Persen SekolahJawa Barat Terima Dana MBG Rp50 Trilun, Pemprov Pastikan Tenaga Kerja dan Bahan Baku dari LokalPurbaya Ogah Ikuti Permintaan Luhut soal Dana MBG: Kalau Nggak Terserap, Ya Kita Potong! Sekretaris BPKAD Kabupaten Bogor Tegaskan Anggaran MBG Bisa Mencapai Rp70 Miliar Sekretaris BPKAD Kabupaten Bogor Tegaskan Anggaran MBG Bisa Mencapai Rp70 Miliar Sekretaris BPKAD Kabupaten Bogor Tegaskan Anggaran MBG Bisa Mencapai Rp70 Miliar Sekretaris BPKAD Kabupaten Bogor Tegaskan Anggaran MBG Bisa Mencapai Rp70 Miliar Realisasi Dana MBG di Jawa Barat Baru Menyentuh 8,3 Persen Sekolah Realisasi Dana MBG di Jawa Barat Baru Menyentuh 8,3 Persen Sekolah Realisasi Dana MBG di Jawa Barat Baru Menyentuh 8,3 Persen Sekolah Realisasi Dana MBG di Jawa Barat Baru Menyentuh 8,3 Persen Sekolah Jawa Barat Terima Dana MBG Rp50 Trilun, Pemprov Pastikan Tenaga Kerja dan Bahan Baku dari Lokal Jawa Barat Terima Dana MBG Rp50 Trilun, Pemprov Pastikan Tenaga Kerja dan Bahan Baku dari Lokal Jawa Barat Terima Dana MBG Rp50 Trilun, Pemprov Pastikan Tenaga Kerja dan Bahan Baku dari Lokal Jawa Barat Terima Dana MBG Rp50 Trilun, Pemprov Pastikan Tenaga Kerja dan Bahan Baku dari Lokal Purbaya Ogah Ikuti Permintaan Luhut soal Dana MBG: Kalau Nggak Terserap, Ya Kita Potong! Purbaya Ogah Ikuti Permintaan Luhut soal Dana MBG: Kalau Nggak Terserap, Ya Kita Potong! Purbaya Ogah Ikuti Permintaan Luhut soal Dana MBG: Kalau Nggak Terserap, Ya Kita Potong! Purbaya Ogah Ikuti Permintaan Luhut soal Dana MBG: Kalau Nggak Terserap, Ya Kita Potong!",Satrio Widianto,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/10/3443909219.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019718107/badan-gizi-nasional-kembalikan-dana-program-mbg-yang-tak-terserap-rp70-triliun-ke-pemerintah?page=all,ecaf066f4bd93179233815fcd2af2bcf9ba796ac0e20d99bced92b20a95468d5,2025-11-13 19:56:21.763 593,detik,mbg,2025-11-11 17:00:00,Kapolda Babel Tinjau SPPG hingga Pendistribusian MBG di Pangkalpinang,"Kapolda Bangka Belitung Irjen Viktor T Sihombing meninjau proses penyajian Makan Bergizi Gratis (MBG) di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri di Kota Pangkalpinang. Peninjauan ini untuk memastikan standar keamanan MBG sebelum didistribusikan ke sekolah-sekolah diterapkan dengan baik. ""Tadi kita lihat SPPG bagaimana produksinya (MBG). Saya lihat produksinya sudah cukup baik,"" jelas Irjen Viktor usia peninjauan SPPG, Selasa (11/11/2025). Viktor memastikan setiap SPPG Polri milik Polda Bangka Belitung diawasi dengan ketat, baik internal maupun eksternal. Ia menegaskan standar keamanan MBG selalu diutamakan sebelum disalurkan ke sekolah-sekolah. ""Di SPPG Polri sudah ditunjuk ketuanya, bagian gizi dan pengawasan dari Bhayangkari. Pengawasan ini bukan hanya datang saat bahan makanan saja, tapi sudah jadi. Termasuk dari Dokkes ikut peran serta mengecek food security , jadi makanan siap dikonsumsi oleh anak-anak sekolah dan kita harus menjamin itu, dan harus bisa dijaga kualitasnya,"" tegasnya. Pantauan di lapangan, selain meninjau dapur SPPG, Irjen Viktor juga memantau pendistribusian MBG di SD Muhammadiyah Pangkalpinang. Ketua Bhayangkari Babel Molly Sihombing bersama pengurus Bhayangkari Daerah Babel juga tampak hadir. Peninjauan didampingi sejumlah PJU, di antaranya Kabid Humas Kombes Fauzan Sukmawansyah, Irwasda serta Kapolresta Pangkalpinang. Mantan Kadivkum Polri tersebut menegaskan peninjauan ini sebagai bagian untuk memastikan kualitas makanan, pendistribusian hingga konsumsi makanan bergizi ini sampai kepada anak-anak. ""Kebetulan Bu Firda (Kepsek) tadi sama-sama kita lihat untuk anak-anak bisa menikmati makanannya. Mudah-mudahan itu bisa memberikan makanan bergizi bagi anak-anak, kemudian bisa tumbuh dan lebih sehat dan bersekolah lebih pintar serta menjadi generasi yang hebat,"" tambahnya. Kepala SD Muhammadiyah Pangkalpinang Firda apresiasi dan terima kasih kepada Kapolda Babel dan jajarannya yang telah membantu menyiapkan MBG kepada siswa dan siswi. ""Kami pihak sekolah sangat terbantu terutama para orangtua yang tidak perlu repot lagi menyiapkan sarapan dengan ada MBG ini,"" terangnya. ""Alhamdulillah MBG dari Polda, makanannya aman dan tidak ada yang komplain. Kami sangat berterima kasih kepada SPPG Polda,"" timpalnya.",Bangka Belitung,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/11/kapolda-babel-meninjau-program-makan-bergizi-gratis-mbg-di-sekolah-1762847665712_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/sumbagsel/berita/d-8205388/kapolda-babel-tinjau-sppg-hingga-pendistribusian-mbg-di-pangkalpinang,ef48004bd3c94444de062f720ea06d148d1f3f097567e741b9b667e538bd1f6e,2025-11-13 19:56:24.247 595,pikiranrakyat,mbg,2025-10-14 16:45:43,"Satgas MBG Kota Bandung Siap Dibentuk, Sertifikasi SPPG Masih Berproses","PIKIRAN RAKYAT -Pemerintah Kota Bandung menyiapkan pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Seluruh dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) pun mesti mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHP). Wakil Wali Kota Bandung Erwin mengatakan, pembentukan Satgas MBG tersebut merupakan langkah nyata untuk memperkuat pengawasan di lapangan. Dia menekankan, Pemkot Bandung juga berkomitmen meningkatkan mutu tata kelola dan pelayanan program MBG. Baca Juga:Dapur MBG Bandung Jalani Proses Sertifikasi Higiene dan Sanitasi ""Pembentukan Satgas MBG ini akan kami upayakan. Jangan sampai ada kasus keracunan lagi. Tingkatkan kualitas makanan dan pastikan distribusi menu gizi seimbang berjalan dengan baik. Saya yakin semua harus jalan bersama-sama,"" kata Erwin, Selasa (14/10/2025). Pemkot Bandung, lanjut dia, juga mendorong penerapan SLHS bagi penyedia makanan dalam program MBG. Untuk memastikan keamanan dan mutu makanan yang dikonsumsi anak-anak sekolah, Pemkot Bandung juga menggandeng para ahli gizi dalam program MBG. Menurut Erwin, peningkatan pengawasan dan kualitas program MBG pun turut disorot dalam rapat konsolidasi yang digelar Badan Gizi Nasional (BGN) di Sentul, Bogor, pada Senin (13/10/2025). Rapat konsolidasi itu ditujukan untuk memperkuat tata kelola program MBG. Dia pun mewanti-wanti agar seluruh pemangku kepentingan mengantisipasi kasus keracunan. ""Kita semua harus menjaga agar tidak ada lagi kasus keracunan pada siswa-siswi. Distribusi makanan harus terkelola dengan baik, dan kualitasnya harus terus dijaga,"" ujar Erwin. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, penyedia jasa dalam program MBG meliputi 87 SPPG ditambah tiga yang lagi berproses. Sejauh ini program MBG di Kota Bandung diberikan kepada 312.840 peserta didik atau 63,58% dari total peserta didik. Sekretaris Daerah Kota Bandung Iskandar Zulkarnain mengatakan, seluruh SPPG itu sedang berproses untuk mendapatkan SLHP. Serfifikasi itu, terang dia, juga mencakup kebersihan tempat dan proses pembuatan makanan, maupun sanitasinya. Baca Juga:Rebutan Bahan Pangan Dengan MBG, Disperindag Jabar Sebut Kemungkinan Terjadi Masalah di Distribusi Iskandar mengaku belum mendapat laporan terbaru dari Dinkes soal penerbitan SLHP untuk SPPG yang melaksanakan program MBG di Kota Bandung. Dia pun menekankan bahwa diperlukan kehati-hatian dalam memberikan sertifikat tersebut. ""Semua masih berproses. Kami juga tidak ingin buru-buru mengeluarkannya, karena begitu sudah ada sertifikasi yang dikeluarkan maka ada hak dan kewajiban untuk melakukan monitoring. Kalau ada apa-apa, sertifikat yang sudah keluar harus dipertanggungjawabkan,"" katanya. Dia mengaku bahwa Pemkot Bandung tetap mendorong percepatan dalam proses sertifikasi untuk SPPG. Namun demikian, dia memastikan bahwa proses sertifikasi dilakukan secara ketat agar hasilnya sesuai dengan kondisi di lapangan. ""Iya, ketat, karena sertifikat itu bukan sekadar kertas, tapi harus dipertanggungjawabkan dengan kondisi di lapangan seperti apa, realisasinya di lapangan. Jangan sampai begini, sudah keluar sertifikat tapi masih ada kejadian (kasus keracunan) lagi,"" ujarnya.*** Berita PilihanDukung Program MBG, Pemprov Bakal Panggil Penanggung Jawab SPPG dan Ahli Gizi se-JabarPedagang di Cimahi Mengeluh Rebutan Pasokan Bahan Pangan Dengan Program MBG, Stok Terbatas Bikin Harga NaikSPPG Bersertifikat SLHS dan Satgas MBG di Jabar Jauh dari IdealProgram MBG Tak Hanya soal Gizi, tapi Motor Penggerak Ekonomi dan Penyerapan Tenaga KerjaRebutan Bahan Pangan Dengan MBG, Disperindag Jabar Sebut Kemungkinan Terjadi Masalah di Distribusi Berita PilihanDukung Program MBG, Pemprov Bakal Panggil Penanggung Jawab SPPG dan Ahli Gizi se-JabarPedagang di Cimahi Mengeluh Rebutan Pasokan Bahan Pangan Dengan Program MBG, Stok Terbatas Bikin Harga NaikSPPG Bersertifikat SLHS dan Satgas MBG di Jabar Jauh dari IdealProgram MBG Tak Hanya soal Gizi, tapi Motor Penggerak Ekonomi dan Penyerapan Tenaga KerjaRebutan Bahan Pangan Dengan MBG, Disperindag Jabar Sebut Kemungkinan Terjadi Masalah di Distribusi Berita Pilihan Dukung Program MBG, Pemprov Bakal Panggil Penanggung Jawab SPPG dan Ahli Gizi se-JabarPedagang di Cimahi Mengeluh Rebutan Pasokan Bahan Pangan Dengan Program MBG, Stok Terbatas Bikin Harga NaikSPPG Bersertifikat SLHS dan Satgas MBG di Jabar Jauh dari IdealProgram MBG Tak Hanya soal Gizi, tapi Motor Penggerak Ekonomi dan Penyerapan Tenaga KerjaRebutan Bahan Pangan Dengan MBG, Disperindag Jabar Sebut Kemungkinan Terjadi Masalah di Distribusi Dukung Program MBG, Pemprov Bakal Panggil Penanggung Jawab SPPG dan Ahli Gizi se-Jabar Dukung Program MBG, Pemprov Bakal Panggil Penanggung Jawab SPPG dan Ahli Gizi se-Jabar Dukung Program MBG, Pemprov Bakal Panggil Penanggung Jawab SPPG dan Ahli Gizi se-Jabar Dukung Program MBG, Pemprov Bakal Panggil Penanggung Jawab SPPG dan Ahli Gizi se-Jabar Pedagang di Cimahi Mengeluh Rebutan Pasokan Bahan Pangan Dengan Program MBG, Stok Terbatas Bikin Harga Naik Pedagang di Cimahi Mengeluh Rebutan Pasokan Bahan Pangan Dengan Program MBG, Stok Terbatas Bikin Harga Naik Pedagang di Cimahi Mengeluh Rebutan Pasokan Bahan Pangan Dengan Program MBG, Stok Terbatas Bikin Harga Naik Pedagang di Cimahi Mengeluh Rebutan Pasokan Bahan Pangan Dengan Program MBG, Stok Terbatas Bikin Harga Naik SPPG Bersertifikat SLHS dan Satgas MBG di Jabar Jauh dari Ideal SPPG Bersertifikat SLHS dan Satgas MBG di Jabar Jauh dari Ideal SPPG Bersertifikat SLHS dan Satgas MBG di Jabar Jauh dari Ideal SPPG Bersertifikat SLHS dan Satgas MBG di Jabar Jauh dari Ideal Program MBG Tak Hanya soal Gizi, tapi Motor Penggerak Ekonomi dan Penyerapan Tenaga Kerja Program MBG Tak Hanya soal Gizi, tapi Motor Penggerak Ekonomi dan Penyerapan Tenaga Kerja Program MBG Tak Hanya soal Gizi, tapi Motor Penggerak Ekonomi dan Penyerapan Tenaga Kerja Program MBG Tak Hanya soal Gizi, tapi Motor Penggerak Ekonomi dan Penyerapan Tenaga Kerja Rebutan Bahan Pangan Dengan MBG, Disperindag Jabar Sebut Kemungkinan Terjadi Masalah di Distribusi Rebutan Bahan Pangan Dengan MBG, Disperindag Jabar Sebut Kemungkinan Terjadi Masalah di Distribusi Rebutan Bahan Pangan Dengan MBG, Disperindag Jabar Sebut Kemungkinan Terjadi Masalah di Distribusi Rebutan Bahan Pangan Dengan MBG, Disperindag Jabar Sebut Kemungkinan Terjadi Masalah di Distribusi",Hendro Susilo Husodo,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/01/59148853.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019718047/satgas-mbg-kota-bandung-siap-dibentuk-sertifikasi-sppg-masih-berproses?page=all,5b57e1ea5609082de0c76e535d669baccc246b3db5a517a01018a22454fcbc58,2025-11-13 19:56:32.304 596,okezone,mbg,2025-10-05 01:00:59,"Heboh Keracunan MBG, Deputi BGN: Kita Investigasi Ketat Bersama Polri!","JAKARTA - Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola, Badan Gizi Nasional, Tigor Pangaribuan heran mengapa terjadi keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah. Tigor mengatakan, ada aturan yang mengatur pegawai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) harus warga sekitar yang terbuka kemungkinan orang-orang terdekat dari pelajar penerima manfaat MBG. ""Jadi kadang-kadang kita juga bingung. whats going on sebenarnya? Apa sih yang terjadi?,"" kata Tigor dalam diskusi yang digelar Formas bertajuk 'MBG Bermanfaat untuk Siapa?' di Jakarta Selatan, Sabtu (4/10/2025). ""Karena begini kami bilang Bapak-Ibu, dapur itu harus mempekerjakan orang-orang sekitar dapur, Ibu-ibu bapak-Bapak 47 orang,"" lanjutnya. Oleh karena itu, dia meyakini, para pegawai SPPG tidak akan mempunyai niat jahat dalam mempersiapkan MBG. Karena, penerima manfaat MBG itu merupakan orang-orang terdekat pegawai. ""Bayangin anak-anak mereka juga itu yang bersekolah di situ. Tidak akan mungkin Bapak-Ibu mereka, ibu-ibu bapak-bapak itu memasak makanan yang ada racunnya dengan sengaja untuk anak-anaknya, karena anak-anaknya juga yang makan,"" ujarnya. ""Jadi kita udah bikin desainnya gitu. Kita bikin desain. Eh, setiap SPPG 3000 penerimaan manfaat itu sekitar dapur harus ibu-ibunya yang berkerja, ibu bapaknya. Itu udah saling ngunci harusnya, saling menjaga,"" tambah dia. Pihaknya juga telah menggandeng Polri untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dalam insiden keracunan program MBG. ""Jadi kami sekarang ini memang menginvestigasi sangat ketat bersama Polri, kenapa sering terjadi keracunan-keracunan yang ada sekarang ini,"" pungkasnya. JAKARTA - Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola, Badan Gizi Nasional, Tigor Pangaribuan heran mengapa terjadi keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah. Tigor mengatakan, ada aturan yang mengatur pegawai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) harus warga sekitar yang terbuka kemungkinan orang-orang terdekat dari pelajar penerima manfaat MBG. ""Jadi kadang-kadang kita juga bingung. whats going on sebenarnya? Apa sih yang terjadi?,"" kata Tigor dalam diskusi yang digelar Formas bertajuk 'MBG Bermanfaat untuk Siapa?' di Jakarta Selatan, Sabtu (4/10/2025). ""Karena begini kami bilang Bapak-Ibu, dapur itu harus mempekerjakan orang-orang sekitar dapur, Ibu-ibu bapak-Bapak 47 orang,"" lanjutnya. Oleh karena itu, dia meyakini, para pegawai SPPG tidak akan mempunyai niat jahat dalam mempersiapkan MBG. Karena, penerima manfaat MBG itu merupakan orang-orang terdekat pegawai. ""Bayangin anak-anak mereka juga itu yang bersekolah di situ. Tidak akan mungkin Bapak-Ibu mereka, ibu-ibu bapak-bapak itu memasak makanan yang ada racunnya dengan sengaja untuk anak-anaknya, karena anak-anaknya juga yang makan,"" ujarnya. ""Jadi kita udah bikin desainnya gitu. Kita bikin desain. Eh, setiap SPPG 3000 penerimaan manfaat itu sekitar dapur harus ibu-ibunya yang berkerja, ibu bapaknya. Itu udah saling ngunci harusnya, saling menjaga,"" tambah dia. Pihaknya juga telah menggandeng Polri untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dalam insiden keracunan program MBG. ""Jadi kami sekarang ini memang menginvestigasi sangat ketat bersama Polri, kenapa sering terjadi keracunan-keracunan yang ada sekarang ini,"" pungkasnya. (Fahmi Firdaus )",Nur Khabibi,https://img.okezone.com/content/2025/10/05/337/3174523/pemerintah-LXlD_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/05/337/3174523/heboh-keracunan-mbg-deputi-bgn-kita-investigasi-ketat-bersama-polri?page=all,3540e333c821916285a7cd03287a4244ca64e84c8eb60d57026e6e7fec588603,2025-11-13 19:56:35.032 599,okezone,mbg,2025-10-04 20:02:59,Ketum Formas: Program MBG Cita-Cita Prabowo Agar Indonesia Tidak Ada Stunting!,"JAKARTA - Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) merupakan cita-cita Presiden Prabowo Subianto agar Indonesia terbebas dari stunting. Program ini tidak hanya sekadar penyediaan makanan, melainkan sebuah strategi besar negara dalam membangun sumber daya manusia unggul yang sehat, cerdas, dan produktif. Demikian diutarakan Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (Formas), Yohanes Handojo Budhisedjati saat diskusi bertajuk 'MBG Bermanfaat untuk Siapa?' yang digelar di Jakarta Selatan, Sabtu (4/10/2025). ""MBG ini melalui pemikiran Pak Prabowo secara pribadi tahun 2006, Pak Prabowo itu bercita-cita agar anak-anak Indonesia tidak ada stunting, tidak ada kelaparan, menjadikan generasi muda itu nanti bisa lebih baik daripada generasi sekarang,"" kata Yohanes. ""Waktu Pak Prabowo sudah menjadi presiden, cita-cita mulia ini kemudian diimplementasikan,"" sambungnya. Menurutnya, program MBG ini merupakan kali pertama dilakukan di Indonesia. Akan hal itu, ia menilai wajar jika dalam pelaksanaannya perlu ada perbaikan. Oleh karena itu, Yohanes menggelar diskusi tersebut yang diharapkan dapat memberikan masukan terkait pelaksanaan program MBG. ""Kemudian terjadi banyak sekali kejadian-kejadian salah satunya keracunan , inilah yang kita ingin coba kita atasi bersama, karena kita tidak ingin nila setitik, rusak susu sebelangga,"" ujarnya. Sementara terkait permasalahan keracunan, pemerintah kini tengah melakukan sejumlah evaluasi. Dengan adanya evaluasi itu, Yohanes berharap pelaksanaan MBG akan lebih baik. ""Harapan kita, MBG ini bisa dikelola dengan baik, dengan transparan tidak ada kebocoran dan benar-benar anak-anak yang menerima ini harus menerima dengan baik,"" ucapnya. ""Tentu saja banyak perbaikan yang harus kita lalui, tapi ini adalah sebuah perjalanan menuju ke sebuah kesempurnaan,"" pungkasnya. JAKARTA - Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) merupakan cita-cita Presiden Prabowo Subianto agar Indonesia terbebas dari stunting. Program ini tidak hanya sekadar penyediaan makanan, melainkan sebuah strategi besar negara dalam membangun sumber daya manusia unggul yang sehat, cerdas, dan produktif. Demikian diutarakan Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (Formas), Yohanes Handojo Budhisedjati saat diskusi bertajuk 'MBG Bermanfaat untuk Siapa?' yang digelar di Jakarta Selatan, Sabtu (4/10/2025). ""MBG ini melalui pemikiran Pak Prabowo secara pribadi tahun 2006, Pak Prabowo itu bercita-cita agar anak-anak Indonesia tidak ada stunting, tidak ada kelaparan, menjadikan generasi muda itu nanti bisa lebih baik daripada generasi sekarang,"" kata Yohanes. ""Waktu Pak Prabowo sudah menjadi presiden, cita-cita mulia ini kemudian diimplementasikan,"" sambungnya. Menurutnya, program MBG ini merupakan kali pertama dilakukan di Indonesia. Akan hal itu, ia menilai wajar jika dalam pelaksanaannya perlu ada perbaikan. Oleh karena itu, Yohanes menggelar diskusi tersebut yang diharapkan dapat memberikan masukan terkait pelaksanaan program MBG. ""Kemudian terjadi banyak sekali kejadian-kejadian salah satunya keracunan , inilah yang kita ingin coba kita atasi bersama, karena kita tidak ingin nila setitik, rusak susu sebelangga,"" ujarnya. Sementara terkait permasalahan keracunan, pemerintah kini tengah melakukan sejumlah evaluasi. Dengan adanya evaluasi itu, Yohanes berharap pelaksanaan MBG akan lebih baik. ""Harapan kita, MBG ini bisa dikelola dengan baik, dengan transparan tidak ada kebocoran dan benar-benar anak-anak yang menerima ini harus menerima dengan baik,"" ucapnya. ""Tentu saja banyak perbaikan yang harus kita lalui, tapi ini adalah sebuah perjalanan menuju ke sebuah kesempurnaan,"" pungkasnya. (Fahmi Firdaus )",Nur Khabibi,https://img.okezone.com/content/2025/10/04/337/3174476/mbg-Eri9_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/04/337/3174476/ketum-formas-program-mbg-cita-cita-prabowo-agar-indonesia-tidak-ada-stunting?page=all,c9a40b521f3f1c56ba998b9464a84ca4efcf06f45ba162269571853013a6bb47,2025-11-13 19:56:45.501 600,detik,mbg,2025-11-11 16:50:00,Kesan Ramdan Jadi Driver SPPG Polri Cengkareng: Serunya Beda Disambut Anak-anak,"Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kini jadi favorit para siswa-siswi di setiap sekolah. Bahkan tidak jarang, kedatangan mobil SPPG yang membawa MBG ditunggu oleh para murid. Seperti halnya yang diungkapkan oleh Ramdan, seorang driver pembawa mobil MBG milik SPPG Cengkareng Polda Metro Jaya. Dia mengatakan setiap kali mengantar MBG ke sekolah-sekolah penerima selalu menerima sambutan meriah dari para murid. ""Wah rame , disorakin , disambut, serunya beda dah kalau nganterin anak-anak makanan,"" kata Ramdan kepada detikcom saat ditemui di SPPG Polri Cengkareng Polda Metro Jaya, Jakarta Barat, Kamis (6/11/2025). Ramdan bercerita bahwa sebelum menjadi pengantar MBG, dia bekerja sopir pribadi. Meski sama-sama bergelut di bidang pengantaran, Ramdan mengaku lebih bisa mendapatkan kebahagiaan saat menjadi driver mobil SPPG. ""Kalau manfaat bisa buat nambah pemasukan kita juga, lumayan berasa, terus cerianya bedalah kalau nganterin makanan buat anak-anak,"" ujarnya. Ramdan mengaku mulai bergabung menjadi relawan maupun pekerja di SPPG Cengkareng milik Polda Metro pada Agustus lalu. Saat itu, dia memperoleh informasi dari orang-orang sekitar bahwa akan dibuka dapur masakan untuk MBG di dekat rumahnya. Dia pun langsung membuat surat lamaran. Gayung bersambut, SPPG Cengkareng kemudian menerimanya sebagai pekerja. Dia resmi menjadikan bagian dari keluarga besar SPPG Cengkareng dengan penugasan pengantar makanan. Ramdan biasanya mulai beraktivitas untuk mengantar makanan dari SPPG Cengkareng ke sekolah-sekolah pukul 06.45 WIB. Setelahnya, dia lanjut untuk mengantar ke sekolah SD pada pukul 07.30 WIB. Paling terakhir, Ramdan mengirim makanan ke kloter ketiga, yakni untuk SMP maupun MTS. Pengantaran dilakukan pada pukul 10.30 WIB. Dalam pekerjaannya, Ramdan harus mematuhi sejumlah SOP, salah satunya adalah mengemudikan mobil dengan hati-hati dan tidak terburu-buru. ""Oh pasti itu, ada (SOP). Karena posisi kita membawa dalam satu boks itu bawa 1.260 porsi makanan, jadi ya kudu hati-hati banget, karena miring sedikit, kenceng sedikit, udah pasti berantakan,"" terang Ramdan. Selain Ramdan, ada dua ibu rumah tangga yang ikut menjadi relawan atau pekerja di SPPG Cengkareng. Mereka adalah Yova dan Yusi. SPPG Cengkareng yang dikelola Polda Metro Jaya ini merupakan implementasi atas arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang memerintahkan jajarannya untuk terus mendukung program pemerintah, termasuk MBG. SPPG Polri kini diketahui telah mencapai 672 unit dengan total estimasi penerima manfaat mencapai 2.352.000 juta orang serta menyerap 33.600 tenaga kerja. Dari SPPG tersebut, terdapat sebanyak 159 SPPG telah beroperasi, 115 SPPG masih dalam tahap persiapan operasional, 371 SPPG dalam tahap pembangunan, dan 27 SPPG baru saja dilakukan groundbreaking. Ke depan Polri menargetkan pembangunan 1.500 SPPG. Kapolri memastikan Polri tidak akan berhenti dalam mendukung program pemerintah. Dia mengatakan Polri akan terus mengoptimalkan program MBG ini. ""Dan tentunya kita tidak akan berhenti sampai sini, jadi progres pembangunan SPPG terus akan kita optimalkan sampai dengan akhir tahun, sehingga kita bisa maksimal untuk betul-betul mendukung program Pak Presiden terkait program MBG yang saat ini sedang dicanangkan,"" kata Kapolri dalam kesempatan sebelumnya. Kapolri juga memastikan makanan yang berasal dari SPPG di bawah naungan Polri sudah lebih dulu melewati uji makanan. Sebab, dia mengatakan selalu memberikan arahan mengenai test food kepada anggota sebelum makanan MBG itu didistribusikan. ""Dan tentunya saya selalu menyampaikan pesan kepada seluruh jajaran agar terkait dengan proses masak, distribusi, sampai di tempat selalu dilakukan quality control dengan melaksanakan test food security , sehingga memastikan bahwa saat makanan sampai di siswa semua sampai di sekolah semuanya dalam keadaan higienis dan siap saji. Karena itu memang jadi penekanan kita khususnya SPPG di bawah naungan Mabes Polri maupun Polda jajaran,"" jelasnya. Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri juga memastikan SPPG yang berada di bawah naungan Polda Metro Jaya siap mendukung program MBG. Hal itu dia sampaikan saat meninjau dapur SPPG Cengkareng. Irjen Asep menjelaskan seluruh proses produksi berjalan sesuai dengan standard operating procedure (SOP). Mulai pemeriksaan keamanan bahan makanan hingga pengecekan keamanan pangan oleh tenaga medis. ""Kami memastikan makanan yang diproduksi aman, bergizi, dan siap dikemas serta didistribusikan ke sekolah-sekolah sekitar,"" ujar Asep, Jumat (24/10). Dia juga menegaskan harapannya agar program ini dapat berjalan optimal dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya dalam mendukung tumbuh kembang anak-anak menjadi generasi yang lebih sehat, kuat, dan sejahtera. Simak juga Video: Cerita Warga Sekolahkan Anak Berkat Kerja di SPPG Polda Metro Cengkareng",Kurniawan Fadilah -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/10/mobil-sppg-polda-metro-jaya-1762770283043_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8205654/kesan-ramdan-jadi-driver-sppg-polri-cengkareng-serunya-beda-disambut-anak-anak,5d50f985b9f9f36cdb2ada4022c58cd4aab428fc044bb2afc401eb6463960cb3,2025-11-13 19:56:46.576 601,okezone,mbg,2025-10-04 10:58:41,Belasan Siswa di Ciamis Keracunan Diduga Usai Santap MBG,"CIAMIS - Kasus dugaan keracunan makanan bergizi gratis (MBG) kembali terjadi di Kabupaten Ciamis. Belasan pelajar dari tiga sekolah dasar di Kecamatan Kawali dilarikan ke Puskesmas Kawali setelah mengalami gejala mual, pusing, dan muntah usai menyantap menu MBG di sekolah, pada Jumat 3 Oktober 2025. Sebanyak 19 siswa yang berasal dari SD Negeri 1 Sindangsari, MI PUI Pogorsari, dan SD Negeri 5 Karangpawitan mendapat perawatan intensif. Mereka diketahui mengonsumsi bubur kacang dan puding buah yang berbau seperti sudah basi. Sejumlah orangtua murid mengaku kaget sekaligus kecewa atas kejadian ini. Euis, salah satu wali murid, menyebut sering mengingatkan anaknya untuk berhati-hati terhadap menu MBG. Saya sering bilang, kalau makanannya aneh atau sudah basi, jangan dimakan. Kalau penyedia MBG tidak bisa menjamin kualitas, lebih baik programnya dihentikan saja atau diganti dengan bantuan uang, ujar Euis. Menindaklanjuti kejadian tersebut, tim Dinas Kesehatan (Dinkes) Ciamis mendatangi SPPG Lumbung Awiluar, selaku penyedia MBG untuk tiga sekolah tersebut. Petugas mengambil sejumlah sampel makanan, di antaranya bubur kacang, santan, roti tawar, dan puding, untuk diuji laboratorium. Kami akan melakukan uji kandungan zat dan mikrobiologi untuk memastikan apakah ada bakteri atau virus yang menyebabkan keracunan, jelas Suarni, Sanitarian Ahli Dinkes Ciamis. Bupati Ciamis Herdiat Sunarya turut menjenguk para siswa yang menjadi korban keracunan. Ia menyayangkan insiden serupa kembali terulang akibat kelalaian penyedia MBG. SPPG harus bertanggung jawab penuh, jangan hanya mengejar keuntungan. Ini menyangkut keselamatan anak-anak kita, tegas Herdiat. Hingga kini, Pemerintah Kabupaten Ciamis telah memberhentikan operasional dua SPPG yang terlibat dalam kasus keracunan pelajar di wilayahnya. Herdiat berharap kejadian ini bisa menjadi pelajaran agar program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan salah satu program unggulan Presiden Prabowo dapat berjalan lebih baik, aman, dan benar-benar menyehatkan siswa. CIAMIS - Kasus dugaan keracunan makanan bergizi gratis (MBG) kembali terjadi di Kabupaten Ciamis. Belasan pelajar dari tiga sekolah dasar di Kecamatan Kawali dilarikan ke Puskesmas Kawali setelah mengalami gejala mual, pusing, dan muntah usai menyantap menu MBG di sekolah, pada Jumat 3 Oktober 2025. Sebanyak 19 siswa yang berasal dari SD Negeri 1 Sindangsari, MI PUI Pogorsari, dan SD Negeri 5 Karangpawitan mendapat perawatan intensif. Mereka diketahui mengonsumsi bubur kacang dan puding buah yang berbau seperti sudah basi. Sejumlah orangtua murid mengaku kaget sekaligus kecewa atas kejadian ini. Euis, salah satu wali murid, menyebut sering mengingatkan anaknya untuk berhati-hati terhadap menu MBG. Saya sering bilang, kalau makanannya aneh atau sudah basi, jangan dimakan. Kalau penyedia MBG tidak bisa menjamin kualitas, lebih baik programnya dihentikan saja atau diganti dengan bantuan uang, ujar Euis. Menindaklanjuti kejadian tersebut, tim Dinas Kesehatan (Dinkes) Ciamis mendatangi SPPG Lumbung Awiluar, selaku penyedia MBG untuk tiga sekolah tersebut. Petugas mengambil sejumlah sampel makanan, di antaranya bubur kacang, santan, roti tawar, dan puding, untuk diuji laboratorium. Kami akan melakukan uji kandungan zat dan mikrobiologi untuk memastikan apakah ada bakteri atau virus yang menyebabkan keracunan, jelas Suarni, Sanitarian Ahli Dinkes Ciamis. Bupati Ciamis Herdiat Sunarya turut menjenguk para siswa yang menjadi korban keracunan. Ia menyayangkan insiden serupa kembali terulang akibat kelalaian penyedia MBG. SPPG harus bertanggung jawab penuh, jangan hanya mengejar keuntungan. Ini menyangkut keselamatan anak-anak kita, tegas Herdiat. Hingga kini, Pemerintah Kabupaten Ciamis telah memberhentikan operasional dua SPPG yang terlibat dalam kasus keracunan pelajar di wilayahnya. Herdiat berharap kejadian ini bisa menjadi pelajaran agar program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan salah satu program unggulan Presiden Prabowo dapat berjalan lebih baik, aman, dan benar-benar menyehatkan siswa. (Awaludin)",Acep Muslim,https://img.okezone.com/content/2025/10/04/340/3174396/keracunan-gKtq_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/04/340/3174396/belasan-siswa-di-ciamis-keracunan-diduga-usai-santap-mbg?page=all,89a840a03b81d647f50efae0dc1e3aba1b869e1f9783cadb05f01fb87a93c1d7,2025-11-13 19:56:57.091 602,detik,mbg,2025-11-11 15:56:00,Belasan Siswa di Bandung Barat Lagi-lagi Diduga Keracunan MBG,"Keracunan akibat menu Makan Bergizi Gratis (MBG) lagi-lagi terjadi di Kabupaten Bandung Barat (KBB). Kali ini giliran siswa dari SMP Bina Karya di Desa Cimanggu, Kecamatan Ngamprah, Selasa (11/11/2025). Berdasarkan informasi, ada sebanyak 13 siswa yang mengalami gejala keracunan. Mereka mengeluhkan nyeri pada perut, mual, pusing, hingga muntah-muntah. Gejala tersebut dirasakan siswa setelah mengonsumsi MBG sekitar pukul 12.00 WIB. ""Siswa SMP Bina Karya di Ngamprah. Informasi sementara sudah ada 13 siswa yang mengalami gejala (keracunan),"" kata Kepala Bidang SMP pada Dinas Pendidikan Bandung Barat, Edy Saprudin, Selasa (11/11/2025). 13 siswa yang mengalami gejala keracunan itu langsung mendapatkan penanganan medis di sekolah. Sementara dari 13 siswa, kabarnya satu orang dirujuk ke rumah sakit. ""Penanganan dipusatkan dulu di sekolah seperti yang sebelum-sebelumnya. Kemudian informasinya satu orang dirujuk ke RS Cahya Kawaluyan,"" kata Edy. Pihaknya menyebut masih memantau kondisi siswa lain yang saat ini belum merasakan gejala keracunan MBG. Jumlah siswa yang keracunan disinyalir bisa bertambah seiring waktu. ""Kita masih pantau, ada waktu tunggu sampai gejala timbul dirasakan siswa. Kita lakukan penanganan di sekolah,"" kata Edy.",Whisnu Pradana -detikJabar,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/09/29/ilustrasi-kejadian-luar-biasa-keracunan-makanan-bergizi-gratis-1759144025085_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jabar/berita/d-8205512/belasan-siswa-di-bandung-barat-lagi-lagi-diduga-keracunan-mbg,a5fbac4f75c5bf93b32d59b9e427114544d89d9af2c2fac6475a3d671f9af1c4,2025-11-13 19:56:59.031 603,pikiranrakyat,mbg,2025-10-14 08:09:00,"Pemkab Bogor Siapkan 570 Dapur Gizi SPPG, Prioritaskan Higiene dan Pengelolaan Limbah untuk Sukseskan MBG","PIKIRAN RAKYAT- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor menunjukkan komitmen penuh dalam menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan program unggulan Pemerintahan Presiden Prabowo. Bupati Bogor, Rudy Susmanto menyampaikan pihaknya menyambut positif kegiatan konsolidasi bersama Badan Gizi Nasional (BGN) yang digelar di Sentul International Convention Center (SICC). Menurut dia, Pemkab Bogor telah mengambil langkah-langkah strategis di daerah. Sebagai dukungan nyata, pihaknya menyiapkan 238 titik lokasi untuk pembangunan dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Baca Juga:Banyak Aduan Kasus Keracunan, Pemkot Bogor Tetap Dukung Program MBG dan Perketat Pengawasan Dapur SPPG Rudy merinci progres pelaksanaan program tersebut. Dari 238 titik lokasi, lebih dari 100 dapur sudah beroperasi. Saat ini sedang dalam proses verifikasi 90 dapur lainnya. ""Target kami adalah 570 dapur MBG di Kabupaten Bogor,"" tegasnya. Selain aspek operasional, Pemkab Bogor juga menaruh perhatian besar pada kualitas gizi, aspek lingkungan, dan keamanan pangan. Dinas Kesehatan dan Dinas Lingkungan Hidup telah dipersiapkan untuk proses sertifikasi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi dapur-dapur tersebut. ""Permasalahan limbah juga menjadi perhatian, kami juga sudah membahas dengan dua pihak terkait mengenai pengolahan sampah dari masing-masing dapur,"" jelas Rudy, menegaskan Pemkab Bogor siap menyukseskan program MBG demi meningkatkan kualitas gizi anak-anak. Baca Juga:Cegah Keracunan, Dinkes Bogor Awasi Ketat Distribusi Makanan Bergizi Gratis Kepala BGN, Dadan Hindayana, menjelaskan Rapat Konsolidasi ini merupakan langkah penting dalam memperkuat pelaksanaan dan tata kelola MBG, terutama dalam menjaga kualitas gizi dan keamanan pangan. ""Kolaborasi antara seluruh pemangku kepentingan sangatlah penting, agar program MBG ini berjalan maksimal, ujar Dadan. Ia menambahkan, program MBG menyasar berbagai kalangan, mulai dari ibu hamil, ibu menyusui, anak dalam kandungan, hingga peserta didik, sebagai bentuk investasi dalam mencetak generasi sehat dan kuat menuju Indonesia Emas 2045.*** Berita PilihanTPPAS Lulut Nambo Bogor Reaktivasi, Penerimaan Sampah Sementara 50 Ton per HariTPPAS Lulut Nambo Resmi Beroperasi, Kabupaten Bogor Kirim 30 Ton Sampah per HariKisah Proyek Sampah TPPAS Nambo, Kab Bogor Sampai Tiga Orang Gubernur Jawa Barat Tidak Kunjung Selesai Berita PilihanTPPAS Lulut Nambo Bogor Reaktivasi, Penerimaan Sampah Sementara 50 Ton per HariTPPAS Lulut Nambo Resmi Beroperasi, Kabupaten Bogor Kirim 30 Ton Sampah per HariKisah Proyek Sampah TPPAS Nambo, Kab Bogor Sampai Tiga Orang Gubernur Jawa Barat Tidak Kunjung Selesai Berita Pilihan TPPAS Lulut Nambo Bogor Reaktivasi, Penerimaan Sampah Sementara 50 Ton per HariTPPAS Lulut Nambo Resmi Beroperasi, Kabupaten Bogor Kirim 30 Ton Sampah per HariKisah Proyek Sampah TPPAS Nambo, Kab Bogor Sampai Tiga Orang Gubernur Jawa Barat Tidak Kunjung Selesai TPPAS Lulut Nambo Bogor Reaktivasi, Penerimaan Sampah Sementara 50 Ton per Hari TPPAS Lulut Nambo Bogor Reaktivasi, Penerimaan Sampah Sementara 50 Ton per Hari TPPAS Lulut Nambo Bogor Reaktivasi, Penerimaan Sampah Sementara 50 Ton per Hari TPPAS Lulut Nambo Bogor Reaktivasi, Penerimaan Sampah Sementara 50 Ton per Hari TPPAS Lulut Nambo Resmi Beroperasi, Kabupaten Bogor Kirim 30 Ton Sampah per Hari TPPAS Lulut Nambo Resmi Beroperasi, Kabupaten Bogor Kirim 30 Ton Sampah per Hari TPPAS Lulut Nambo Resmi Beroperasi, Kabupaten Bogor Kirim 30 Ton Sampah per Hari TPPAS Lulut Nambo Resmi Beroperasi, Kabupaten Bogor Kirim 30 Ton Sampah per Hari Kisah Proyek Sampah TPPAS Nambo, Kab Bogor Sampai Tiga Orang Gubernur Jawa Barat Tidak Kunjung Selesai Kisah Proyek Sampah TPPAS Nambo, Kab Bogor Sampai Tiga Orang Gubernur Jawa Barat Tidak Kunjung Selesai Kisah Proyek Sampah TPPAS Nambo, Kab Bogor Sampai Tiga Orang Gubernur Jawa Barat Tidak Kunjung Selesai Kisah Proyek Sampah TPPAS Nambo, Kab Bogor Sampai Tiga Orang Gubernur Jawa Barat Tidak Kunjung Selesai",Asep Syahmid,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/01/19/3049679360.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019716504/pemkab-bogor-siapkan-570-dapur-gizi-sppg-prioritaskan-higiene-dan-pengelolaan-limbah-untuk-sukseskan-mbg?page=all,8f5e326ec272e637ad669c982f97ca193a8fde33a7ca7566a97cecccc4ae105e,2025-11-13 19:57:05.696 618,okezone,mbg,2025-10-03 19:56:46,"Seluruh Anggaran Dipastikan Terserap, Luhut Minta Purbaya Tak Tarik Dana MBG","JAKARTA - Ketua Dewan Ekonomi Nasional ( DEN ) Luhut Binsar Pandjaitan memastikan seluruh anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) bakal terserap dengan baik. Dia meyakinkan kepada pemerintah, dalam hal ini, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk tidak menarik kembali alokasi dana MBG. Kami laporkan bahwa penyerapan anggarannya membaik sehingga Menkeu (Purbaya) nanti tidak perlu ambil-ambil anggaran yg tidak terserap, kata Luhut saat ditemui di Kantor DEN, Jakarta Pusat, Jumat (3/10). Dalam sembilan bulan tahun ini, serapan anggaran MBG mencapai Rp21,64 triliun, atau total sekitar 34 persen, menurut data Badan Gizi Nasional (BGN). Luhut menegaskan pemantauan program MBG di lapangan akan terus dilakukan untuk memastikan realisasi sesuai dengan data. Kami lakukan pengecekan fisik, kami bangun tim juga dari DEN sehingga kita tidak hanya menerima laporan, sehingga Presiden dapat laporan dengan data akurat sehingga pengambilan keputusan juga bisa akurat, jelasnya. Menurut Luhut, progres serapan anggaran program MBG saat ini juga telah berdampak terhadap penyediaan lapangan kerja. Kalau saya tidak keliru tadi penyerapan lapangan kerja sudah 380 ribu, itu saya kira membantu sekali dalam keadaan ekonomi dunia yang tidak menentu sekarang ini, paparnya. JAKARTA - Ketua Dewan Ekonomi Nasional ( DEN ) Luhut Binsar Pandjaitan memastikan seluruh anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) bakal terserap dengan baik. Dia meyakinkan kepada pemerintah, dalam hal ini, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk tidak menarik kembali alokasi dana MBG. Kami laporkan bahwa penyerapan anggarannya membaik sehingga Menkeu (Purbaya) nanti tidak perlu ambil-ambil anggaran yg tidak terserap, kata Luhut saat ditemui di Kantor DEN, Jakarta Pusat, Jumat (3/10). Dalam sembilan bulan tahun ini, serapan anggaran MBG mencapai Rp21,64 triliun, atau total sekitar 34 persen, menurut data Badan Gizi Nasional (BGN). Luhut menegaskan pemantauan program MBG di lapangan akan terus dilakukan untuk memastikan realisasi sesuai dengan data. Kami lakukan pengecekan fisik, kami bangun tim juga dari DEN sehingga kita tidak hanya menerima laporan, sehingga Presiden dapat laporan dengan data akurat sehingga pengambilan keputusan juga bisa akurat, jelasnya. Menurut Luhut, progres serapan anggaran program MBG saat ini juga telah berdampak terhadap penyediaan lapangan kerja. Kalau saya tidak keliru tadi penyerapan lapangan kerja sudah 380 ribu, itu saya kira membantu sekali dalam keadaan ekonomi dunia yang tidak menentu sekarang ini, paparnya. (Taufik Fajar)",Dinar Fitra Maghiszha,https://img.okezone.com/content/2025/10/03/320/3174312/ketua_dewan_ekonomi_luhut-tNEv_large.jpeg,https://economy.okezone.com/read/2025/10/03/320/3174312/seluruh-anggaran-dipastikan-terserap-luhut-minta-purbaya-tak-tarik-dana-mbg?page=all,2f8912fff9cf2254e611b1d2d6dd79fcce1a9a7f5a2491fd640bc2c6801c3ece,2025-11-13 19:57:39.670 604,okezone,mbg,2025-10-03 20:37:55,Perpres Tata Kelola Program MBG Segera Terbit Pekan Ini,"JAKARTA - Badan Gizi Nasional ( BGN ) menyatakan Peraturan Presiden (Perpres) mengenai tata kelola program Makan Bergizi (MBG) akan segera rampung. Kepala BGN Dadan Hindayana memperkirakan aturan ini rampung minggu ini untuk memastikan kejelasan pembagian tugas antarinstansi. Saya kira Perpres soal tata kelola minggu ini sudah akan selesai. Di dalam Perpres itu diatur peran, fungsi, tugas masing-masing instansi kementerian termasuk Pemda, ujarnya saat ditemui di Kantor Dewan Ekonomi Nasional, Jakarta Pusat, Jumat (3/10/2025) Aturan itu, kata Dadan, akan menjadi pedoman bagi kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah dalam menjalankan peran masing-masing. Menurut Dadan, BGN akan berperan sebagai penyelenggara dan pelaksana program MBG, sementara pengawasan berada di bawah Kementerian Kesehatan. Jadi di situ akan terlihat bahwa BGN tugasnya penyelenggara melakukan intervensi, kemudian pengawasan itu tugasnya Kementerian Kesehatan, katanya. Selain itu, penyaluran program yang menyasar ibu hamil dan anak akan melibatkan Kementerian Kependudukan dan Pembinaan Keluarga. Dadan menambahkan pemerintah daerah bertugas menyiapkan infrastruktur sekaligus melakukan pembinaan terhadap peternak, petani, dan nelayan di wilayah masing-masing. Di sisi lain, Kementerian Pertanian, lanjut Dadan, akan memperkuat produksi pangan, demikian juga Kementerian Kelautan dan Perikanan bertanggung jawab sesuai bidangnya. Adanya Perpres itu masing-masing pihak tidak akan lagi gamang, karena sudah ada perannya masing-masing dan seluruhnya akan dikoordinasikan oleh tim koordinasi, ungkap Dadan. Sementara itu, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bakal terus memantau pelaksanaan MBG agar sesuai dengan data. Kami lakukan pengecekan fisik, kami bangun tim juga dari DEN sehingga kita tidak hanya menerima laporan, sehingga Presiden dapat laporan dengan data akurat sehingga pengambilan keputusan juga bisa akurat, jelasnya. Menurut Luhut, progres serapan anggaran program MBG saat ini juga telah berdampak terhadap penyediaan lapangan kerja. Kalau saya tidak keliru tadi penyerapan lapangan kerja sudah 380 ribu, itu saya kira membantu sekali dalam keadaan ekonomi dunia yang tidak menentu sekarang ini, pungkasnya. JAKARTA - Badan Gizi Nasional ( BGN ) menyatakan Peraturan Presiden (Perpres) mengenai tata kelola program Makan Bergizi (MBG) akan segera rampung. Kepala BGN Dadan Hindayana memperkirakan aturan ini rampung minggu ini untuk memastikan kejelasan pembagian tugas antarinstansi. Saya kira Perpres soal tata kelola minggu ini sudah akan selesai. Di dalam Perpres itu diatur peran, fungsi, tugas masing-masing instansi kementerian termasuk Pemda, ujarnya saat ditemui di Kantor Dewan Ekonomi Nasional, Jakarta Pusat, Jumat (3/10/2025) Aturan itu, kata Dadan, akan menjadi pedoman bagi kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah dalam menjalankan peran masing-masing. Menurut Dadan, BGN akan berperan sebagai penyelenggara dan pelaksana program MBG, sementara pengawasan berada di bawah Kementerian Kesehatan. Jadi di situ akan terlihat bahwa BGN tugasnya penyelenggara melakukan intervensi, kemudian pengawasan itu tugasnya Kementerian Kesehatan, katanya. Selain itu, penyaluran program yang menyasar ibu hamil dan anak akan melibatkan Kementerian Kependudukan dan Pembinaan Keluarga. Dadan menambahkan pemerintah daerah bertugas menyiapkan infrastruktur sekaligus melakukan pembinaan terhadap peternak, petani, dan nelayan di wilayah masing-masing. Di sisi lain, Kementerian Pertanian, lanjut Dadan, akan memperkuat produksi pangan, demikian juga Kementerian Kelautan dan Perikanan bertanggung jawab sesuai bidangnya. Adanya Perpres itu masing-masing pihak tidak akan lagi gamang, karena sudah ada perannya masing-masing dan seluruhnya akan dikoordinasikan oleh tim koordinasi, ungkap Dadan. Sementara itu, Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan bakal terus memantau pelaksanaan MBG agar sesuai dengan data. Kami lakukan pengecekan fisik, kami bangun tim juga dari DEN sehingga kita tidak hanya menerima laporan, sehingga Presiden dapat laporan dengan data akurat sehingga pengambilan keputusan juga bisa akurat, jelasnya. Menurut Luhut, progres serapan anggaran program MBG saat ini juga telah berdampak terhadap penyediaan lapangan kerja. Kalau saya tidak keliru tadi penyerapan lapangan kerja sudah 380 ribu, itu saya kira membantu sekali dalam keadaan ekonomi dunia yang tidak menentu sekarang ini, pungkasnya. (Taufik Fajar)",Dinar Fitra Maghiszha,https://img.okezone.com/content/2025/10/03/320/3174321/kepala_badan_pangan-4FCD_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/10/03/320/3174321/perpres-tata-kelola-program-mbg-segera-terbit-pekan-ini?page=all,4fc2993562ad4b477e10ac6a46b2b58a3ec57127e07cd3cac25318c9f66af7ea,2025-11-13 19:57:07.974 605,pikiranrakyat,mbg,2025-10-10 20:33:00,"Program MBG Tak Hanya soal Gizi, tapi Motor Penggerak Ekonomi dan Penyerapan Tenaga Kerja","PIKIRAN RAKYAT- Anggota DPR RI Fraksi Partai Demokrat, Iman Adinugraha, menilai Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto tidak hanya berfokus pada peningkatan gizi masyarakat, tetapi memiliki dampak luas terhadap penyerapan tenaga kerja dan penguatan sektor ekonomi rakyat, terutama pelaku UMKM di daerah. Menurutnya, program MBG dirancang bukan semata untuk memastikan anak-anak Indonesia, ibu hamil, dan kelompok penerima manfaat lainnya mendapatkan asupan gizi yang memadai, tetapi juga menjadi salah satu instrumen pemerintah dalam membuka lapangan kerja baru di berbagai wilayah. ""Presiden tidak hanya ingin anak-anak Indonesia sehat dan bergizi, tapi juga ingin ekonomi masyarakat di bawah ikut bergerak. Dengan adanya dapur-dapur MBG di daerah, otomatis tenaga kerja lokal terserap, terutama di wilayah luas seperti Kabupaten Sukabumi, ujar Iman, saat melakukan kunjungan ke Dapil, Jumat (9/10/2025). Baca Juga:SPPG Bersertifikat SLHS dan Satgas MBG di Jabar Jauh dari Ideal Iman menjelaskan, sektor UMKM merupakan salah satu pilar utama penyerapan tenaga kerja nasional. Data menunjukkan sekitar 97 persen tenaga kerja Indonesia terserap di sektor UMKM dan usaha kecil menengah lainnya. Karena itu, ia mendorong agar pelaksanaan program MBG juga bersinergi dengan pemberdayaan pelaku UMKM lokal. Saya selalu mengingatkan agar dapur-dapur MBG bisa berbelanja bahan pangan dari UMKM terdekat. Dengan begitu, perputaran ekonomi di daerah ikut meningkat, UMKM hidup, dan banyak tenaga kerja terserap. Itulah harapan Presiden Prabowo, tegasnya. Pekerja SPPG Daarut Tauhiid menyiapkan menu MBG. Pekerja SPPG Daarut Tauhiid menyiapkan menu MBG. Pekerja SPPG Daarut Tauhiid menyiapkan menu MBG. Terkait adanya beberapa kasus keracunan makanan yang dialami penerima manfaat di sejumlah titik di Kota maupun Kabupaten Sukabumi, Iman menyampaikan keprihatinannya. Namun ia menegaskan agar kejadian tersebut tidak membuat masyarakat pesimis terhadap program yang dinilainya sangat mulia ini. Saya sangat prihatin, tapi jangan karena satu kejadian kita menilai buruk program ini. MBG lahir dari niat tulus Presiden agar anak-anak bangsa tidak kekurangan gizi. Kita harus terus dukung sambil memperbaiki kekurangan yang ada, katanya. Dia juga mendorong seluruh pengelola dapur MBG agar lebih berhati-hati dalam proses pengolahan dan penyajian makanan, serta memperketat pengawasan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah diperbarui. Baca Juga:Purbaya Ogah Ikuti Permintaan Luhut soal Dana MBG: Kalau Nggak Terserap, Ya Kita Potong! Lebih lanjut, dia menambahkan bahwa pemerintah melalui BGN kini tengah melakukan penyempurnaan terhadap sistem pengelolaan MBG agar lebih baik ke depan. ""DPR RI akan terus mengawasi pelaksanaannya. Kami imbau dapur-dapur MBG bekerja dengan penuh kehati-hatian agar peristiwa serupa tidak terulang,"" ucapnya. Sementara menyoal sanksi, ia menegaskan hal tersebut diserahkan kepada Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai lembaga yang berwenang mengevaluasi dan menilai kelayakan dapur yang terindikasi bermasalah. ""Program ini masih baru, wajar kalau ada kekurangan di sana-sini. Yang penting, setiap temuan dijadikan bahan evaluasi agar tujuan utama program tercapai, yaitu memastikan penerima manfaat mendapat gizi seimbang demi masa depan bangsa, pungkasnya.*** Berita PilihanKeracunan MBG Bukan Kelalaian Individu, FSGI: Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi dari PemerintahProyek Food Estate dan MBG Tidak Mampu Menjawab Persoalan Mendasar Krisis Pangan di IndonesiaBerdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih Buruk Berita PilihanKeracunan MBG Bukan Kelalaian Individu, FSGI: Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi dari PemerintahProyek Food Estate dan MBG Tidak Mampu Menjawab Persoalan Mendasar Krisis Pangan di IndonesiaBerdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih Buruk Berita Pilihan Keracunan MBG Bukan Kelalaian Individu, FSGI: Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi dari PemerintahProyek Food Estate dan MBG Tidak Mampu Menjawab Persoalan Mendasar Krisis Pangan di IndonesiaBerdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih Buruk Keracunan MBG Bukan Kelalaian Individu, FSGI: Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi dari Pemerintah Keracunan MBG Bukan Kelalaian Individu, FSGI: Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi dari Pemerintah Keracunan MBG Bukan Kelalaian Individu, FSGI: Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi dari Pemerintah Keracunan MBG Bukan Kelalaian Individu, FSGI: Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi dari Pemerintah Proyek Food Estate dan MBG Tidak Mampu Menjawab Persoalan Mendasar Krisis Pangan di Indonesia Proyek Food Estate dan MBG Tidak Mampu Menjawab Persoalan Mendasar Krisis Pangan di Indonesia Proyek Food Estate dan MBG Tidak Mampu Menjawab Persoalan Mendasar Krisis Pangan di Indonesia Proyek Food Estate dan MBG Tidak Mampu Menjawab Persoalan Mendasar Krisis Pangan di Indonesia Berdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih Buruk Berdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih Buruk Berdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih Buruk Berdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih Buruk",Herlan Heryadie,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/01/3427373203.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019709468/program-mbg-tak-hanya-soal-gizi-tapi-motor-penggerak-ekonomi-dan-penyerapan-tenaga-kerja?page=all,ec9ecbf7e7ecd095a910963a3c745e8769ed0a7c594a484d9fc855f1fa962e62,2025-11-13 19:57:48.710 607,pikiranrakyat,mbg,2025-10-05 19:04:15,"Rektor UPI: Program MBG Tak Perlu Dihentikan, Cukup Dievaluasi","PIKIRAN RAKYAT -Rektor Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Prof. Dr. H. Didi Sukyadi, M.A., menyebut program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang saat ini menjadi sorotan publik, tidak perlu dihentikan, namun cukup dievaluasi dan diperbaiki tata kelolanya. Didi menilai, MBG merupakan program strategis yang sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, karena menyentuh aspek paling dasar dalam pembangunan sumber daya manusia, yakni asupan gizi anak sejak dini. Kalau ada kekurangan, ya dikaji bersama dan diperbaiki. Saya yakin insyaallah ada jalan, ujar Prof. Didi dalam acara Media Gathering di Garut, Sabtu 4 Oktober 2025. Baca Juga:Banyak Kasus Keracunan, KPAID Minta Program MBG Dihentikan Sementara dan Diaudit Total Lebih lanjut, jika dibutuhkan, UPI sebagai instansi juga siap mendukung pelaksanaan program MBG, baik secara langsung maupun tidak langsung. ""UPI memiliki berbagai fakultas dan program studi yang relevan untuk mendukung keberhasilan program ini, kita ada kedokteran, Keperawatan, Gizi, dan Tata Boga kita punya dapur Laboga,"" ujarnya. Kalau kami dibutuhkan, UPI siap memberikan pendampingan, penyuluhan, bahkan mahasiswa kami bisa ikut melakukan supervisi dapur MBG melalui program KKN, sambungnya. Baca Juga:Penyebab Keracunan MBG di KBB: Senyawa Nitrit Jadi Biang Keladi, Kadar Ditemukan Melebihi Batas Maksimum Aman Selain memiliki laboratorium dan dapur praktik, UPI juga rutin melibatkan mahasiswa dan dosen dalam kegiatan pengabdian masyarakat. Menurutnya, perguruan tinggi memiliki banyak pakar yang bisa membantu pemerintah memperkuat kualitas gizi dan pengawasan di lapangan. Dalam kesempatan yang sama, Prof. Didi menyoroti pentingnya pendidikan kesehatan di sekolah. Belum lama ini UPI mengadakan UKS Final Champions, menjadi salah satu contoh bagaimana sekolah dapat kembali menghidupkan semangat Unit Kesehatan Sekolah (UKS) yang dulu pernah berjaya. Melalui program tersebut, UPI melatih ribuan siswa SD dari seluruh Indonesia secara daring. Mereka dibekali pengetahuan tentang gizi seimbang dan keamanan makanan, serta dilibatkan dalam lomba cerdas cermat. Baca Juga:Cegah Keracunan, Disdik Minta Sampel Makanan MBG untuk Dicek Sebelum Dibagikan ke Siswa ""Para siswa itu nanti diharapkan bisa menjadi pengawas MBG di sekolahnya. Mereka tahu mana makanan yang basi dan bisa melaporkan ke guru agar tidak dikonsumsi, katanya. Didi mengakui bahwa pelaksanaan MBG memang belum sempurna, mengingat program ini baru pertama kali dilakukan secara besar-besaran untuk jutaan siswa. Namun ia menilai kendala di lapangan bukan alasan untuk menghentikan program. Yang perlu dibenahi adalah tata kelolanya. Kita punya banyak ahli, baik di bidang gizi maupun kesehatan. Sinerginya yang perlu ditingkatkan, katanya. Baca Juga:Pemberian Honor Guru Penanggung Jawab MBG di Sekolah Dinilai Bukan Solusi Ia juga menambahkan bahwa perguruan tinggi dapat berperan besar tanpa membebani anggaran negara, karena mahasiswa memiliki kewajiban melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang bisa diarahkan untuk mendukung peningkatan kualitas layanan MBG di daerah. (*) Berita PilihanJawa Barat Terima Dana MBG Rp50 Trilun, Pemprov Pastikan Tenaga Kerja dan Bahan Baku dari LokalKeracunan MBG Bukan Kelalaian Individu, FSGI: Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi dari PemerintahKendati Ada Jeda Waktu, Kematian Bunga, Siswa SMKN 1 Cihampelas Bisa Karena MBGBerdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih BurukDapur MBG di Pangandaran Dievaluasi Usai Pelajar MI Keracunan, Bupati: Ini Pertama dan TerakhirPolres Cimahi Periksa Belasan Saksi Terkait Kasus Keracunan MBG di Bandung Barat Berita PilihanJawa Barat Terima Dana MBG Rp50 Trilun, Pemprov Pastikan Tenaga Kerja dan Bahan Baku dari LokalKeracunan MBG Bukan Kelalaian Individu, FSGI: Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi dari PemerintahKendati Ada Jeda Waktu, Kematian Bunga, Siswa SMKN 1 Cihampelas Bisa Karena MBGBerdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih BurukDapur MBG di Pangandaran Dievaluasi Usai Pelajar MI Keracunan, Bupati: Ini Pertama dan TerakhirPolres Cimahi Periksa Belasan Saksi Terkait Kasus Keracunan MBG di Bandung Barat Berita Pilihan Jawa Barat Terima Dana MBG Rp50 Trilun, Pemprov Pastikan Tenaga Kerja dan Bahan Baku dari LokalKeracunan MBG Bukan Kelalaian Individu, FSGI: Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi dari PemerintahKendati Ada Jeda Waktu, Kematian Bunga, Siswa SMKN 1 Cihampelas Bisa Karena MBGBerdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih BurukDapur MBG di Pangandaran Dievaluasi Usai Pelajar MI Keracunan, Bupati: Ini Pertama dan TerakhirPolres Cimahi Periksa Belasan Saksi Terkait Kasus Keracunan MBG di Bandung Barat Jawa Barat Terima Dana MBG Rp50 Trilun, Pemprov Pastikan Tenaga Kerja dan Bahan Baku dari Lokal Jawa Barat Terima Dana MBG Rp50 Trilun, Pemprov Pastikan Tenaga Kerja dan Bahan Baku dari Lokal Jawa Barat Terima Dana MBG Rp50 Trilun, Pemprov Pastikan Tenaga Kerja dan Bahan Baku dari Lokal Jawa Barat Terima Dana MBG Rp50 Trilun, Pemprov Pastikan Tenaga Kerja dan Bahan Baku dari Lokal Keracunan MBG Bukan Kelalaian Individu, FSGI: Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi dari Pemerintah Keracunan MBG Bukan Kelalaian Individu, FSGI: Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi dari Pemerintah Keracunan MBG Bukan Kelalaian Individu, FSGI: Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi dari Pemerintah Keracunan MBG Bukan Kelalaian Individu, FSGI: Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi dari Pemerintah Kendati Ada Jeda Waktu, Kematian Bunga, Siswa SMKN 1 Cihampelas Bisa Karena MBG Kendati Ada Jeda Waktu, Kematian Bunga, Siswa SMKN 1 Cihampelas Bisa Karena MBG Kendati Ada Jeda Waktu, Kematian Bunga, Siswa SMKN 1 Cihampelas Bisa Karena MBG Kendati Ada Jeda Waktu, Kematian Bunga, Siswa SMKN 1 Cihampelas Bisa Karena MBG Berdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih Buruk Berdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih Buruk Berdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih Buruk Berdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih Buruk Dapur MBG di Pangandaran Dievaluasi Usai Pelajar MI Keracunan, Bupati: Ini Pertama dan Terakhir Dapur MBG di Pangandaran Dievaluasi Usai Pelajar MI Keracunan, Bupati: Ini Pertama dan Terakhir Dapur MBG di Pangandaran Dievaluasi Usai Pelajar MI Keracunan, Bupati: Ini Pertama dan Terakhir Dapur MBG di Pangandaran Dievaluasi Usai Pelajar MI Keracunan, Bupati: Ini Pertama dan Terakhir Polres Cimahi Periksa Belasan Saksi Terkait Kasus Keracunan MBG di Bandung Barat Polres Cimahi Periksa Belasan Saksi Terkait Kasus Keracunan MBG di Bandung Barat Polres Cimahi Periksa Belasan Saksi Terkait Kasus Keracunan MBG di Bandung Barat Polres Cimahi Periksa Belasan Saksi Terkait Kasus Keracunan MBG di Bandung Barat",Dini Kamilani,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/03/3509427326.jpeg,https://www.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-019697074/rektor-upi-program-mbg-tak-perlu-dihentikan-cukup-dievaluasi?page=all,00c383461febde4967e11eb2334f4b3235225e2700cb7a22e02900d5d2819ef8,2025-11-13 20:00:44.689 608,detik,mbg,2025-11-11 15:47:00,"Siswa di Bima Dilarang Bawa Pulang MBG, Guru Tak Boleh Posting Menu Rusak","Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), mengeluarkan imbauan baru terkait penyaluran program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah. Dalam surat tersebut, siswa dilarang membawa pulang makanan, sementara guru diminta tidak memposting menu MBG yang tidak layak konsumsi di media sosial. ""Iya betul. Hanya berupa imbauan,"" ujar Kepala Dikpora Kota Bima, Mahfud, dikonfirmasi detikBali , Selasa (11/11/2025). Mahfud menjelaskan, imbauan itu tertuang dalam surat pemberitahuan yang dikeluarkan pada 31 Oktober 2025 dengan nomor 400.3.5/1850/Dikpora.B/X/2025. Surat tersebut diterbitkan atas instruksi langsung dari Badan Gizi Nasional (BGN) dan berlaku bagi seluruh satuan pendidikan, mulai dari PAUD, TK, SD, hingga SMP di Kota Bima. Dalam surat imbauan itu, siswa dilarang membawa pulang makanan MBG ke rumah. Langkah ini dilakukan untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, seperti kasus keracunan yang belakangan terjadi akibat makanan yang dibawa pulang dan dikonsumsi setelah lama disimpan. Mahfud mengatakan, makanan yang dibawa pulang bisa saja basi dan menimbulkan persoalan baru. ""Bisa saja makanan yang dibawa pulang basi karena lama baru dimakan, yang ujung-ujungnya menyalahkan pemerintah dan pengelola dapur, lalu disebarkan di media sosial,"" jelasnya. ""Hal semacam ini harus dicegah, karena sering terjadi masalah,"" imbuh Ketua Satgas MBG Kota Bima itu. Selain larangan bagi siswa, Mahfud juga meminta para guru tidak menyebarkan atau mem-posting di media sosial jika menemukan menu MBG yang rusak atau tidak layak dikonsumsi. ""Menu MBG yang rusak dan tidak layak dikonsumsi harus dilaporkan ke pihak dapur atau SPPG. Tidak boleh diposting di medsos,"" tegasnya. Ia menegaskan, larangan ini hanya berlaku bagi siswa dan guru di sekolah. Warga umum tetap diperbolehkan menyampaikan informasi terkait penyaluran MBG sebagai bentuk pengawasan publik, selama dilakukan secara santun dan tidak menyebarkan hoaks. ""Kami harapkan masyarakat menyampaikan informasi terkait penyaluran MBG yang santun dan tidak hoax,"" katanya.",Rafiin -detikBali,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/11/kepala-dikpora-kota-bima-mahfud-1762850853187_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/bali/nusra/d-8205490/siswa-di-bima-dilarang-bawa-pulang-mbg-guru-tak-boleh-posting-menu-rusak,78aa03e405ed1dc53c3a984171a5707f5b096c9707939a6ef42f23d8588d46fb,2025-11-13 19:57:10.527 609,pikiranrakyat,mbg,2025-10-13 13:07:21,"Pungli MBG di Tasikmalaya, Penerima Manfaat Diduga Diminta Rp5.000 untuk Beli Kantong Plastik Makanan","PIKIRAN RAKYAT -Dugaan pungutan liar (pungli) dalam penyaluran program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, ramai diperbincangkan di media sosial. Pungutan sebesar Rp5.000 diduga diminta kepada penerima manfaat untuk biaya kantong plastik makanan. Program MBG di wilayah tersebut diketahui baru berjalan satu bulan. Sebanyak 582 paket MBG dikirim oleh Satuan Pemenuhan Pemenuhan Gizi (SPPG) ke kantor kelurahan, lalu disalurkan oleh kader posyandu ke 11 posyandu di 9 RW. Menanggapi hal tersebut, Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S. Deyang, menjelaskan bahwa sudah dilakukan pertemuan antara Wali Kota Tasikmalaya dan para kader posyandu Kelurahan Tanjung untuk menindaklanjuti keluhan masyarakat. Ada indikasi kader memungut biaya Rp5.000 untuk pembelian plastik dan cup makanan yang akan dipindahkan dari ompreng ke wadah penerima manfaat. Kepala SPPG sudah mengingatkan agar kader tidak memungut biaya karena mereka telah menerima insentif, ujar Nanik, Minggu 12 Oktober 2025. Baca Juga:Dugaan MBG di Tasikmalaya Dipungut sampai Rp5.000, Hasil Investigasi Awal Diungkap BKKBN Jabar Menurut Nanik, berdasarkan keputusan Kepala BGN Dadan Hindayana, setiap kader yang membantu pendistribusian MBG berhak mendapat insentif Rp1.000 per paket. Ia menegaskan perlunya transparansi dalam pelaksanaan program MBG agar berjalan sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto sebagai program prioritas nasional. Sementara itu, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN Jawa Barat bersama Pemkot Tasikmalaya telah melakukan pengecekan langsung ke lokasi pada akhir pekan lalu. Wali Kota Tasikmalaya Virman Alfarizi menegaskan bahwa program MBG sepenuhnya gratis tanpa pungutan dalam bentuk apa pun. MBG itu sudah jelas gratis. Tidak ada istilah iuran sukarela atau pungutan tambahan, tegas Virman, Senin 13 Oktober 2025. Ia menambahkan, aturan mengenai biaya distribusi baru diterbitkan pada 29 September 2025, sehingga kemungkinan terjadi miskomunikasi di tingkat pelaksanaan. Sekarang sudah ada SOP baru tentang insentif kader, termasuk biaya distribusi. Jadi tidak perlu ada tambahan uang dari warga. Kami sudah meluruskan dan menertibkan semuanya, ujarnya. Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Jawa Barat, Dadi Ahmad Roswandi, juga menegaskan bahwa pendistribusian MBG harus bebas pungutan dengan alasan apa pun. Setiap SPPG sudah memiliki alokasi biaya distribusi untuk para kader, jadi tidak boleh ada pungutan lagi kepada masyarakat, tegas Dadi. Sebagai tindak lanjut, pihak SPPG bersama BKKBN Jabar akan membuka layanan pengaduan (help desk) MBG B3 di seluruh Balai Penyuluhan KB kabupaten/kota di Jawa Barat. Selain itu, jumlah titik pengantaran akan ditambah dari satu menjadi tiga titik agar distribusi makanan bergizi dapat berjalan lebih efisien dan tepat sasaran.*** Berita PilihanBerpura-pura Bangkrut, Pria Asal Bandung Bawa Kabur Mobil Pick Up di Pantai Karangpapak GarutWisata Kereta Api, West Java Traincation Cara Baru Eksplor Keindahan Jawa BaratKejati Jabar Tunjuk 12 Jaksa Penuntut Umum Tangani Korupsi Hibah PramukaDugaan MBG di Tasikmalaya Dipungut sampai Rp5.000, Hasil Investigasi Awal Diungkap BKKBN JabarAliansi Bandung Melawan Geruduk Pemkot Bandung, Minta Kebun Binatang Segera Dibuka Berita PilihanBerpura-pura Bangkrut, Pria Asal Bandung Bawa Kabur Mobil Pick Up di Pantai Karangpapak GarutWisata Kereta Api, West Java Traincation Cara Baru Eksplor Keindahan Jawa BaratKejati Jabar Tunjuk 12 Jaksa Penuntut Umum Tangani Korupsi Hibah PramukaDugaan MBG di Tasikmalaya Dipungut sampai Rp5.000, Hasil Investigasi Awal Diungkap BKKBN JabarAliansi Bandung Melawan Geruduk Pemkot Bandung, Minta Kebun Binatang Segera Dibuka Berita Pilihan Berpura-pura Bangkrut, Pria Asal Bandung Bawa Kabur Mobil Pick Up di Pantai Karangpapak GarutWisata Kereta Api, West Java Traincation Cara Baru Eksplor Keindahan Jawa BaratKejati Jabar Tunjuk 12 Jaksa Penuntut Umum Tangani Korupsi Hibah PramukaDugaan MBG di Tasikmalaya Dipungut sampai Rp5.000, Hasil Investigasi Awal Diungkap BKKBN JabarAliansi Bandung Melawan Geruduk Pemkot Bandung, Minta Kebun Binatang Segera Dibuka Berpura-pura Bangkrut, Pria Asal Bandung Bawa Kabur Mobil Pick Up di Pantai Karangpapak Garut Berpura-pura Bangkrut, Pria Asal Bandung Bawa Kabur Mobil Pick Up di Pantai Karangpapak Garut Berpura-pura Bangkrut, Pria Asal Bandung Bawa Kabur Mobil Pick Up di Pantai Karangpapak Garut Berpura-pura Bangkrut, Pria Asal Bandung Bawa Kabur Mobil Pick Up di Pantai Karangpapak Garut Wisata Kereta Api, West Java Traincation Cara Baru Eksplor Keindahan Jawa Barat Wisata Kereta Api, West Java Traincation Cara Baru Eksplor Keindahan Jawa Barat Wisata Kereta Api, West Java Traincation Cara Baru Eksplor Keindahan Jawa Barat Wisata Kereta Api, West Java Traincation Cara Baru Eksplor Keindahan Jawa Barat Kejati Jabar Tunjuk 12 Jaksa Penuntut Umum Tangani Korupsi Hibah Pramuka Kejati Jabar Tunjuk 12 Jaksa Penuntut Umum Tangani Korupsi Hibah Pramuka Kejati Jabar Tunjuk 12 Jaksa Penuntut Umum Tangani Korupsi Hibah Pramuka Kejati Jabar Tunjuk 12 Jaksa Penuntut Umum Tangani Korupsi Hibah Pramuka Dugaan MBG di Tasikmalaya Dipungut sampai Rp5.000, Hasil Investigasi Awal Diungkap BKKBN Jabar Dugaan MBG di Tasikmalaya Dipungut sampai Rp5.000, Hasil Investigasi Awal Diungkap BKKBN Jabar Dugaan MBG di Tasikmalaya Dipungut sampai Rp5.000, Hasil Investigasi Awal Diungkap BKKBN Jabar Dugaan MBG di Tasikmalaya Dipungut sampai Rp5.000, Hasil Investigasi Awal Diungkap BKKBN Jabar Aliansi Bandung Melawan Geruduk Pemkot Bandung, Minta Kebun Binatang Segera Dibuka Aliansi Bandung Melawan Geruduk Pemkot Bandung, Minta Kebun Binatang Segera Dibuka Aliansi Bandung Melawan Geruduk Pemkot Bandung, Minta Kebun Binatang Segera Dibuka Aliansi Bandung Melawan Geruduk Pemkot Bandung, Minta Kebun Binatang Segera Dibuka",Asahat Edi Rediko PS,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/23/3055635508.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019714716/pungli-mbg-di-tasikmalaya-penerima-manfaat-diduga-diminta-rp5000-untuk-beli-kantong-plastik-makanan?page=all,9cf25bc6d8e001e7d5cb373b6403568689f3429e63e38cea6bd4f277afeec9b7,2025-11-13 19:57:16.296 610,okezone,mbg,2025-10-03 20:12:36,"Viral Kasus Keracunan MBG di Jakarta, Anak Buah Pramono Geram Dapur SPPG Tak Jalankan SOP","JAKARTA - Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (DKPKP), Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengungkap bahwa dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beroperasi di Jakarta tidak menjalankan standar operasional prosedur (SOP) dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Hasudungan Sidabalok bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk memberikan pelatihan khusus agar petugas SPPG melaksanakan SOP. Menurutnya SOP pun telah ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN). ""Kita sudah melaksanakan monitoring, setelah ada kejadian kasus di Pasar Rebo, kita berencana juga nanti akan memberikan pelatihan khusus, ujar Hasudungan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (3/10/2025). Pelatihan khusus kepada para petugas tersebut untuk melaksanakan SOP. Sebenarnya kalau SOP sudah ada dari BGN, sudah jelas. Tetapi ketika kita melakukan monitoring, ternyata SOP tersebut kurang dilaksanakan dengan baik,"" lanjutnya. Hasudungan menekankan bahwa pihaknya akan melakukan mitigasi khusus bahan pangan segarnya dalam pengawasan program MBG di Jakarta. ""Jadi KPKP berusaha melaksanakan mitigasi saja, mitigasi di bahan pangan segarnya,"" ucap Hasudungan. Dia juga menegaskan bahwa KPKP DKI rutin melakukan pemeriksaan laboratorium menu makanan MBG dua kali dalam seminggu. ""Kita melaksanakan monitoring itu, pemeriksaan laboratorium itu seminggu 2 kali. Kita ambil sampling. Jadi kalau seminggu 2 kali di 2 lokasi di masing-masing wilayah kota,""ujarnya. ""Jadi untuk berarti, total itu kalau seminggu 2 kali, di kali 5 berarti 10 lokasi per minggu yang kita cek di seluruh Jakarta,""pungkasnya. Sebelumnya, heboh 20 siswa sekolah dasar negeri (SDN) di Pasar Rebo, Jakarta Timur diduga mengalami keracunan usai mengkonsumsi menu makan bergizi gratis (MBG) pada Selasa (30/9). Video sejumlah siswa dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Rebo viral usai diunggah laman Instagram @jktnewss. JAKARTA - Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (DKPKP), Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengungkap bahwa dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beroperasi di Jakarta tidak menjalankan standar operasional prosedur (SOP) dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Hasudungan Sidabalok bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk memberikan pelatihan khusus agar petugas SPPG melaksanakan SOP. Menurutnya SOP pun telah ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN). ""Kita sudah melaksanakan monitoring, setelah ada kejadian kasus di Pasar Rebo, kita berencana juga nanti akan memberikan pelatihan khusus, ujar Hasudungan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (3/10/2025). Pelatihan khusus kepada para petugas tersebut untuk melaksanakan SOP. Sebenarnya kalau SOP sudah ada dari BGN, sudah jelas. Tetapi ketika kita melakukan monitoring, ternyata SOP tersebut kurang dilaksanakan dengan baik,"" lanjutnya. Hasudungan menekankan bahwa pihaknya akan melakukan mitigasi khusus bahan pangan segarnya dalam pengawasan program MBG di Jakarta. ""Jadi KPKP berusaha melaksanakan mitigasi saja, mitigasi di bahan pangan segarnya,"" ucap Hasudungan. Dia juga menegaskan bahwa KPKP DKI rutin melakukan pemeriksaan laboratorium menu makanan MBG dua kali dalam seminggu. ""Kita melaksanakan monitoring itu, pemeriksaan laboratorium itu seminggu 2 kali. Kita ambil sampling. Jadi kalau seminggu 2 kali di 2 lokasi di masing-masing wilayah kota,""ujarnya. ""Jadi untuk berarti, total itu kalau seminggu 2 kali, di kali 5 berarti 10 lokasi per minggu yang kita cek di seluruh Jakarta,""pungkasnya. Sebelumnya, heboh 20 siswa sekolah dasar negeri (SDN) di Pasar Rebo, Jakarta Timur diduga mengalami keracunan usai mengkonsumsi menu makan bergizi gratis (MBG) pada Selasa (30/9). Video sejumlah siswa dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Rebo viral usai diunggah laman Instagram @jktnewss. (Fahmi Firdaus )",Muhammad Refi Sandi,https://img.okezone.com/content/2025/10/03/338/3174316/pemerintah-HKYw_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/03/338/3174316/viral-kasus-keracunan-mbg-di-jakarta-anak-buah-pramono-geram-dapur-sppg-tak-jalankan-sop?page=all,ee21641b7943cf851b2871363daa4c11753cf07473394feccf6f2a03a402953f,2025-11-13 19:57:18.429 611,detik,mbg,2025-11-11 14:54:00,Komisi IX DPR Dukung BGN Tutup Permanen SPPG Lalai Sebabkan Keracunan,"Komisi IX DPR mendukung Badan Gizi Nasional (BGN) menutup permanen dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi ( SPPG ) yang lalai dan menyebabkan keracunan program Makan Bergizi Gratis ( MBG ). Komisi IX DPR menangkap keinginan pemerintah untuk melindungi penerima MBG. ""Saya mengapresiasi kebijakan baru yang diumumkan oleh BGN bahwa SPPG yang terbukti menyebabkan KLB keracunan dalam pelaksanaan program MBG akan ditutup secara permanen,"" kata Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Charles Honoris, Selasa (11/11/2025). ""Saya mendukung sepenuhnya langkah BGN untuk mengambil tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang lalai,"" kata dia. Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Jaminan Sosial ini menyebutkan pemerintah tengah membenahi tata kelola program MBG. Pemerintah menerbitkan petunjuk teknis (juknis) baru yang lebih ketat, termasuk kewajiban memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi seluruh SPPG. Meski demikian, Charles meminta pemerintah tidak menutup mata peristiwa keracunan MBG masih ada. Dia menyebutkan hal ini harus menjadi pengingat pemerintah untuk membenahi MBG. ""Kita tidak bisa menutup mata bahwa insiden keracunan makanan masih terjadi di berbagai wilayah. Data yang saya terima menunjukkan bahwa sudah hampir 20 ribu anak menjadi korban keracunan makanan dalam program ini,"" ungkap Charles. Charles menilai pengawasan terhadap pelaksana program MBG harus diperkuat serta mementingkan kualitas. Dia menyebutkan keselamatan anak-anak harus menjadi prioritas utama. Charles juga menekankan, pemerintah tidak boleh menoleransi kelalaian. ""Penegakan standar dan sanksi yang konsisten akan menjadi pesan jelas bahwa program MBG bukan sekadar program distribusi pangan, tetapi sebuah intervensi gizi yang harus dikelola dengan tanggung jawab tinggi dan berorientasi pada keselamatan serta kesejahteraan anak-anak Indonesia,"" pungkasnya. Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang sebelumnya mengatakan SPPG akan ditutup jika terbukti salah dalam mengelola SPPG. Dia mengatakan penghentian kegiatan operasional ini sebagai salah satu sanksi. SPPG ditutup jika terjadi keracunan berulang. ""Iya (penutupan permanen), kalau terjadi keracunan lagi, kan berarti dia tidak menjalankan tata kelola dengan baik,"" kata Nanik, Selasa (11/11), saat ditegaskan sanksi penutupan yang dimaksud bersifat permanen. Simak juga Video 'Kata Kepala BGN soal Kolaborasi India untuk MBG':",Rolando Fransiscus Sihombing -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/10/01/wakil-ketua-komisi-ix-dpr-charles-honoris-1759306466171_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8205374/komisi-ix-dpr-dukung-bgn-tutup-permanen-sppg-lalai-sebabkan-keracunan,011f7d74fc975d16d1832057dcee467ef822f45320f082c9af5901cd7a1339e4,2025-11-13 19:57:23.056 612,kompas,mbg,2025-11-07 13:21:00,"Lagi, MBG di Bangkalan Berulat, Diduga Berasal dari Sayuran Buncis","BANGKALAN, KOMPAS.com- Salah satu menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disalurkan di SDN Tagungguh 2, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, terdapat ulat sayur. Diduga, ulat tersebut berasal dari sayuran yang tidak dicuci bersih.Kepala Satuan Tugas (Satgas) MBGBangkalan, Bambang Budi Mustika mengatakan, pihaknya telah mendapat laporan tersebut dan telah meminta pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) terkait melakukan klarifikasi.""Iya, jadi itu kejadiannya kemarin hari Kamis,"" ujarnya, Jumat (7/11/2025).Baca juga:Lonjakan Permintaan Daging dan Telur Ayam untuk MBG Picu Inflasi di JatengIa mengatakan, MBG yang diproduksi oleh SPPG Yayasan Sehat Luhur Mandiri Barokah itu terdapat satu ekor ulat di satu ompreng yang diterima siswa SDN Tagungguh 2.""Jadi SPPG tersebut memproduksi 4.000 porsi dan yang terdapat ulat hanya satu ompreng,"" jelasnya.Baca juga:Menu MBG di Bangkalan Ada Ulat, SPPG: Itu Jenis Ulat yang Bisa Dikonsumsi dan Tinggi ProteinDiduga, ulat sayur tersebut berasal dari sayuran buncis dan wortel yang menjadi salah satu menu dalam MBG hari Kamis kemarin.""Itu ulatnya sudah mati. Kemungkinan dari buncis atau wortel yang ikut termasak,"" ungkapnya.Ia menegaskan, menu berulat itu tak sempat dikonsumsi siswa. Sebab, saat ompreng baru dibuka, siswa langsung melapor pada guru bahwa ada ulat di makanannya.""Diganti saat itu juga oleh SPPG,"" katanya.Rencananya, Bambang akan segera melakukan pertemuan dengan SPPG agar kejadian MBG terkontaminasi ulat tak lagi terjadi. Salah satu solusinya yakni bisa meniru pengolahan sayur di SPPG Polres Bangkalan.""Saya lihat pemilahan sayur di SPPG Polres itu bagus. Jadi setiap sayur itu dicek satu persatu oleh petugas. Itu nanti bisa diterapkan oleh SPPG lain,"" pungkasnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BANGKALAN, KOMPAS.com- Salah satu menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disalurkan di SDN Tagungguh 2, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, terdapat ulat sayur. Diduga, ulat tersebut berasal dari sayuran yang tidak dicuci bersih. Kepala Satuan Tugas (Satgas) MBGBangkalan, Bambang Budi Mustika mengatakan, pihaknya telah mendapat laporan tersebut dan telah meminta pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) terkait melakukan klarifikasi. ""Iya, jadi itu kejadiannya kemarin hari Kamis,"" ujarnya, Jumat (7/11/2025). Baca juga:Lonjakan Permintaan Daging dan Telur Ayam untuk MBG Picu Inflasi di Jateng Ia mengatakan, MBG yang diproduksi oleh SPPG Yayasan Sehat Luhur Mandiri Barokah itu terdapat satu ekor ulat di satu ompreng yang diterima siswa SDN Tagungguh 2. ""Jadi SPPG tersebut memproduksi 4.000 porsi dan yang terdapat ulat hanya satu ompreng,"" jelasnya. Baca juga:Menu MBG di Bangkalan Ada Ulat, SPPG: Itu Jenis Ulat yang Bisa Dikonsumsi dan Tinggi Protein Diduga, ulat sayur tersebut berasal dari sayuran buncis dan wortel yang menjadi salah satu menu dalam MBG hari Kamis kemarin. ""Itu ulatnya sudah mati. Kemungkinan dari buncis atau wortel yang ikut termasak,"" ungkapnya. Ia menegaskan, menu berulat itu tak sempat dikonsumsi siswa. Sebab, saat ompreng baru dibuka, siswa langsung melapor pada guru bahwa ada ulat di makanannya. ""Diganti saat itu juga oleh SPPG,"" katanya. Rencananya, Bambang akan segera melakukan pertemuan dengan SPPG agar kejadian MBG terkontaminasi ulat tak lagi terjadi. Salah satu solusinya yakni bisa meniru pengolahan sayur di SPPG Polres Bangkalan. ""Saya lihat pemilahan sayur di SPPG Polres itu bagus. Jadi setiap sayur itu dicek satu persatu oleh petugas. Itu nanti bisa diterapkan oleh SPPG lain,"" pungkasnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/4ugDgfFxuY9oI1RC3kYc4SVDwsM=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/07/690d8a73bbd73.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/11/07/132100178/lagi-mbg-di-bangkalan-berulat-diduga-berasal-dari-sayuran-buncis,f7cbcc8b367babb00dc2ca60fc95c9203731d48728141edbeda56958423890a5,2025-11-13 19:57:26.878 613,pikiranrakyat,mbg,2025-10-13 12:05:00,"Dugaan MBG di Tasikmalaya Dipungut sampai Rp5.000, Hasil Investigasi Awal Diungkap BKKBN Jabar","PIKIRAN RAKYAT -Warga Tasikmalaya yang sebelumnya mengeluhkan adanya pungutan oleh petugas pembagi program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi ibu hamil dan balita akhirnya berkumpul untuk mencari kejelasan. Pertemuan tersebut dihadiri oleh Satgas MBG dari Provinsi Jawa Barat, Wali Kota Tasikmalaya, SPPG Dapur Tawang, serta para kader, dan berlangsung di Aula Kelurahan Tanjung pada Minggu, 12 Oktober 2025. Puluhan warga dari salah satu kampung di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Kawalu, yang mengaku diminta uang sebesar Rp5.000 setiap kali pembagian MBG, turut hadir bersama lembaga dan pihak terkait. Baca Juga:Rebutan Bahan Pangan Dengan MBG, Disperindag Jabar Sebut Kemungkinan Terjadi Masalah di Distribusi Salah satu kader posyandu setempat, Euis, menegaskan bahwa uang yang diberikan oleh warga bukanlah pungutan wajib, melainkan bentuk keikhlasan dari sebagian penerima bantuan. Uangnya dipakai untuk beli kantong plastik dan bantu ongkos antar MBG ke rumah-rumah warga, kata Euis saat ditemui di Aula Kantor Kelurahan Tanjung usai pertemuan. Ia menambahkan bahwa kontribusi tersebut bersifat sukarela. ""Tidak ada target Rp5.000 seperti yang sempat viral itu. Ada juga yang ngasih lima ratus perak, ada juga seribu, itu pun seikhlasnya,"" ujarnya. Sementara itu, perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Dery Ahmad Suwandi, menjelaskan bahwa hasil investigasi awal menunjukkan adanya kesalahpahaman di tingkat kader mengenai mekanisme distribusi makanan. Baca Juga:Jembatan Peninggalan Belanda di Tasikmalaya Dibangun Ulang, dengan Anggaran Rp394 Juta Ini program baru dan baru sebulan berjalan di Kelurahan Tanjung. Ada beberapa kader yang belum memahami aturan, terutama soal distribusi dan kemasan makanan, ujarnya. Menurut Dery, pungutan muncul karena sebagian kader melakukan proses tambahan sepertirepackingatau pengemasan ulang makanan menggunakan wadah plastik, padahal hal tersebut tidak diperlukan. Karena itu kami tekankan, MBG ini sudah termasuk biaya distribusi dari pemerintah. Tidak boleh ada pungutan tambahan dalam bentuk apa pun, tegasnya. Ia menambahkan bahwa tindakan repacking justru membuat proses distribusi menjadi lebih rumit. ""Padahal itu memakan waktu, biaya, dan menurunkan higienitas,"" katanya. Sebelumnya, warga penerima manfaat MBG bagi ibu hamil dan balita mengeluhkan kewajiban membayar Rp5.000 setiap kali menerima makanan bergizi tersebut. Puluhan penerima manfaat mengaku uang itu ditarik oleh petugas setiap kali penyaluran dilakukan. Meski nominalnya tidak besar, pungutan tersebut dianggap memberatkan, terlebih karena kabarnya penerima yang tidak membayar tidak mendapatkan jatah MBG. Kini, warga penerima bantuan sosial itu berharap agar pungutan tersebut dihapuskan sepenuhnya. ""Pungutan untuk menebus MBG itu awalnya warga diminta seikhlasnya. Warga ada yang memberikan uang Rp2.000 ada juga yang Rp3.000,"" kata salah satu suami ibu hamil penerima MBG yang meminta namanya dirahasiakan, Sabtu, 11 Oktober 2025. Namun, menurutnya sejak Sabtu, 4 Oktober 2025, pungutan itu berubah menjadi wajib sebesar Rp5.000. Kalau tidak mau bayar, tidak akan diberi MBG, ujarnya.***(PR Tasikmalaya/Erwin Rustandi Widiagiri) Sumber artikel:Di Tasikmalaya MBG Ibu Hamil dan Balita Dipungut Rp5.000, Kesalahpahaman Kader Tidak Boleh! Biaya Ditanggung",Gita Pratiwi,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/12/2517525417.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019714539/dugaan-mbg-di-tasikmalaya-dipungut-sampai-rp5000-hasil-investigasi-awal-diungkap-bkkbn-jabar?page=all,f8584d538fefccadee11b57ad482911c985ae5cf47b758acd8afd9fd7cbdf3fc,2025-11-13 19:57:27.084 614,okezone,mbg,2025-10-03 20:09:16,"9 Bulan Program MBG, Kepala BGN: Serapan Anggaran Tembus Rp21,64 Triliun","JAKARTA - Badan Gizi Nasional ( BGN ) menyatakan serapan anggaran program Makan Bergizi (MBG) telah mencapai Rp21,64 triliun hingga September 2025. Nilai tersebut setara 34 persen dari total anggaran yang dialokasikan. Kepala BGN Dadan Hindayana menjelaskan, khusus untuk bantuan makan bergizi, realisasi anggaran tercatat sebesar Rp18,63 triliun. Untuk bantuan pemerintah makan bergizinya kurang lebih Rp18,63 triliun. Itu sudah mencapai 37 persen, ujar Dadan saat ditemui di Kantor Dewan Ekonomi Nasional, Jakarta Pusat, Jumat (3/10). Dia menegaskan, capaian tersebut mencerminkan progres penyaluran program yang berjalan sesuai rencana. Menurut catatan BGN, dalam 9 bulan berjalan, tercatat sebanyak 37 persen telah menjadi penerima manfaat, dari total target. Jadi sudah 37 persen penerima manfaat menerima manfaat dalam waktu 9 bulan, tambahnya. Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan menyoroti pentingnya serapan anggaran yang optimal. Menurutnya, dengan realisasi yang membaik, risiko adanya dana yang tidak digunakan dapat dihindari. Kami lihat dana semua akan terserap dengan baik dan itu akan jadi penyebaran, dan itu saya kira akan menggerakkan ekonomi di bawah, kata Luhut. Dalam kesempatan tersebut, Luhut menyampaikan program MBG telah membuka peluang kerja di berbagai daerah. Kalau saya tidak keliru, tadi penyerapan lapangan kerja sudah 380 ribu. Itu saya kira membantu sekali dalam keadaan ekonomi dunia yang tidak menentu sekarang ini, ucapnya. JAKARTA - Badan Gizi Nasional ( BGN ) menyatakan serapan anggaran program Makan Bergizi (MBG) telah mencapai Rp21,64 triliun hingga September 2025. Nilai tersebut setara 34 persen dari total anggaran yang dialokasikan. Kepala BGN Dadan Hindayana menjelaskan, khusus untuk bantuan makan bergizi, realisasi anggaran tercatat sebesar Rp18,63 triliun. Untuk bantuan pemerintah makan bergizinya kurang lebih Rp18,63 triliun. Itu sudah mencapai 37 persen, ujar Dadan saat ditemui di Kantor Dewan Ekonomi Nasional, Jakarta Pusat, Jumat (3/10). Dia menegaskan, capaian tersebut mencerminkan progres penyaluran program yang berjalan sesuai rencana. Menurut catatan BGN, dalam 9 bulan berjalan, tercatat sebanyak 37 persen telah menjadi penerima manfaat, dari total target. Jadi sudah 37 persen penerima manfaat menerima manfaat dalam waktu 9 bulan, tambahnya. Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan menyoroti pentingnya serapan anggaran yang optimal. Menurutnya, dengan realisasi yang membaik, risiko adanya dana yang tidak digunakan dapat dihindari. Kami lihat dana semua akan terserap dengan baik dan itu akan jadi penyebaran, dan itu saya kira akan menggerakkan ekonomi di bawah, kata Luhut. Dalam kesempatan tersebut, Luhut menyampaikan program MBG telah membuka peluang kerja di berbagai daerah. Kalau saya tidak keliru, tadi penyerapan lapangan kerja sudah 380 ribu. Itu saya kira membantu sekali dalam keadaan ekonomi dunia yang tidak menentu sekarang ini, ucapnya. (Taufik Fajar)",Dinar Fitra Maghiszha,https://img.okezone.com/content/2025/10/03/320/3174314/anggaran_program_mbg-KJhb_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/10/03/320/3174314/9-bulan-program-mbg-kepala-bgn-serapan-anggaran-tembus-rp21-64-triliun?page=all,896e705984ece91eed7ff37ab6e9d4fb426b5ac680e1025b497c93851099c70a,2025-11-13 19:57:28.915 615,detik,mbg,2025-11-11 14:15:00,"Dua Program Nasional Disatukan di Lamongan, Dorong Ekonomi Desa","Dua program nasional di Lamongan kini diintegrasikan agar pelaksanaannya lebih berkelanjutan. Dua program yang berhasil diintegrasikan itu adalah Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Kolaborasi itu dilakukan antara dua Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP) dan dua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang resmi menandatangani perjanjian kerja sama. Dua kerja sama tersebut melibatkan KKMP Banjarmedalan dengan SPPG Banjarmedalan serta KDMP Made dengan SPPG Made yang penandatanganannya digelar di Koperasi Kelurahan Merah Putih (KKMP) Banjarmedalan, Kecamatan Lamongan. Integrasi ini menjadi langkah awal penguatan dua program nasional, pemberdayaan ekonomi desa melalui koperasi dan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk pelajar. Melalui kerja sama ini, KDMP berperan sebagai penyedia bahan kebutuhan pokok bagi SPPG. KKMP Banjarmedalan misalnya, menyuplai bawang merah, bawang putih, gula, dan LPG ke SPPG Banjarmedalan. Sedangkan KDMP Made menyalurkan gula, minyak goreng, beras, dan LPG ke SPPG Made. Langkah tersebut diharapkan mampu memperkuat ekonomi masyarakat desa lewat koperasi, sekaligus memastikan ketersediaan bahan makanan bergizi yang aman dan berkualitas bagi pelajar penerima program MBG. Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menyebut, integrasi KDMP dan SPPG menjadi bukti implementasi nyata program nasional di daerah. ""Kerja sama ini saling menguatkan dan bisa menumbuhkan ekonomi di masyarakat pedesaan,"" kata pria yang akrab dipanggil Pak Yes ini saat penandatanganan kerjasama 2 program tersebut. Pemerintah Kabupaten Lamongan , lanjut Pak Yes, juga mendorong masyarakat untuk aktif menjadi anggota KDMP di wilayah masing-masing. Keikutsertaan warga dinilai penting agar koperasi dapat beroperasi optimal, baik dari sisi modal maupun kegiatan ekonomi bersama. Selain penandatanganan kerja sama, KKMP Banjarmedalan juga resmi memulai operasionalnya dengan membuka gerai koperasi yang melayani kebutuhan warga sekitar.",Eko Sudjarwo -detikJatim,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/11/dua-program-nasional-disatukan-di-lamongan-1762842058007_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jatim/berita/d-8205148/dua-program-nasional-disatukan-di-lamongan-dorong-ekonomi-desa,3a0d766aa7aa56bb5a349bbba87e214f39eee83aa02311967cbfdd82180fe0e9,2025-11-13 19:57:34.471 616,kompas,mbg,2025-11-06 19:00:33,"Pendaftaran SPPG MBG Ditutup, BGN Terima 8.471 Usulan Lokasi Dapur","JAKARTA, KOMPAS.com -Badan Gizi Nasional (BGN) resmi menutup portal pendaftaran mitra Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Totalnya, BGN menerima lebih dari 8.471 usulan lokasi dari berbagai lembaga dan organisasi di seluruh Indonesia.Wakil Kepala BGNSony Sonjayamengatakan, usulan dinilai telah memenuhi kebutuhan SPPG secara nasional, terutama di wilayah aglomerasi perkotaan.""Respons publik terhadap pembukaan pendaftaran SPPG sangat positif. Lebih dari 8.471 usulan yang masuk dalam waktu singkat menunjukkan besarnya kepedulian masyarakat terhadap isu gizi dan kesehatan anak bangsa,"" ujar Sony dalam keterangan pers, Kamis (6/11/2025).Baca juga:Bos BGN Ungkap Ada Konglomerat Rela Sulap Showroom Jadi Dapur MBGSony mengatakan, sejak portal dibuka pada hari Selasa (4/11/2025) lalu, antusiasme publik meningkat tajam.""Ribuan calon mitra dari berbagai daerah mengajukan lokasi dan kesiapan fasilitas untuk mendukung pelaksanaan programMakan Bergizi Gratis(MBG) yang dikelola BGN,"" kata dia.Sony menyampaikan apresiasi terhadap tingginya partisipasi masyarakat dan lembaga yang ingin berkontribusi dalam peningkatan gizi nasional.Ia memastikan, seluruh data yang masuk akan diverifikasi terlebih dahulu untuk memastikan kesesuaian dan kelayakan fasilitas SPPG.""Seluruh data yang masuk akan diverifikasi secara ketat oleh tim teknis BGN untuk memastikan kelayakan lokasi, kapasitas, dan kesesuaian fasilitas dengan standar operasional,"" ucapnya.Baca juga:Temuan Ompreng Made In Indonesia Palsu, BGN: Kriminal, Menyesatkan, dan Membahayakan KesehatanSony mengatakan, proses verifikasi ini akan dilakukan berlapis untuk menjamin transparansi dan akurasi penetapan mitra.""Dari pemetaan awal, terdapat sejumlah usulan di wilayah yang sebenarnya sudah terpenuhi kebutuhan SPPG-nya. Karena itu, penyaringan dilakukan agar sebaran layanan gizi lebih merata,"" jelasnya.Penutupan portal dilakukan sebagai langkah pengendalian jumlah dan sebaran SPPG, agar tidak terjadi penumpukan di wilayah tertentu.""Penutupan portal bukan penghentian partisipasi, melainkan bentuk pengaturan agar program berjalan efektif dan proporsional. Setelah tahap verifikasi selesai, kami akan mengumumkan hasil penetapan resmi mitra SPPG,"" jelas Sony.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com -Badan Gizi Nasional (BGN) resmi menutup portal pendaftaran mitra Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Totalnya, BGN menerima lebih dari 8.471 usulan lokasi dari berbagai lembaga dan organisasi di seluruh Indonesia. Wakil Kepala BGNSony Sonjayamengatakan, usulan dinilai telah memenuhi kebutuhan SPPG secara nasional, terutama di wilayah aglomerasi perkotaan. ""Respons publik terhadap pembukaan pendaftaran SPPG sangat positif. Lebih dari 8.471 usulan yang masuk dalam waktu singkat menunjukkan besarnya kepedulian masyarakat terhadap isu gizi dan kesehatan anak bangsa,"" ujar Sony dalam keterangan pers, Kamis (6/11/2025). Baca juga:Bos BGN Ungkap Ada Konglomerat Rela Sulap Showroom Jadi Dapur MBG Sony mengatakan, sejak portal dibuka pada hari Selasa (4/11/2025) lalu, antusiasme publik meningkat tajam. ""Ribuan calon mitra dari berbagai daerah mengajukan lokasi dan kesiapan fasilitas untuk mendukung pelaksanaan programMakan Bergizi Gratis(MBG) yang dikelola BGN,"" kata dia. Sony menyampaikan apresiasi terhadap tingginya partisipasi masyarakat dan lembaga yang ingin berkontribusi dalam peningkatan gizi nasional. Ia memastikan, seluruh data yang masuk akan diverifikasi terlebih dahulu untuk memastikan kesesuaian dan kelayakan fasilitas SPPG. ""Seluruh data yang masuk akan diverifikasi secara ketat oleh tim teknis BGN untuk memastikan kelayakan lokasi, kapasitas, dan kesesuaian fasilitas dengan standar operasional,"" ucapnya. Baca juga:Temuan Ompreng Made In Indonesia Palsu, BGN: Kriminal, Menyesatkan, dan Membahayakan Kesehatan Sony mengatakan, proses verifikasi ini akan dilakukan berlapis untuk menjamin transparansi dan akurasi penetapan mitra. ""Dari pemetaan awal, terdapat sejumlah usulan di wilayah yang sebenarnya sudah terpenuhi kebutuhan SPPG-nya. Karena itu, penyaringan dilakukan agar sebaran layanan gizi lebih merata,"" jelasnya. Penutupan portal dilakukan sebagai langkah pengendalian jumlah dan sebaran SPPG, agar tidak terjadi penumpukan di wilayah tertentu. ""Penutupan portal bukan penghentian partisipasi, melainkan bentuk pengaturan agar program berjalan efektif dan proporsional. Setelah tahap verifikasi selesai, kami akan mengumumkan hasil penetapan resmi mitra SPPG,"" jelas Sony.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/qbn8Dc4xm8I9CVi_TEcWiXoSV-U=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/30/6902fef32e007.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/11/06/19003311/pendaftaran-sppg-mbg-ditutup-bgn-terima-8471-usulan-lokasi-dapur,f6ffa3f054435f29db1ad9d149796432b09a0e26b089eefc9822d2a65f866bb8,2025-11-13 19:57:37.248 617,pikiranrakyat,mbg,2025-10-12 18:58:16,"Rebutan Bahan Pangan Dengan MBG, Disperindag Jabar Sebut Kemungkinan Terjadi Masalah di Distribusi","PIKIRAN RAKYAT -Konsumen akhir maupun pedagang pasar mulai mengeluhkan berkurangnya pasokan bahan pokok setelah hadirnya program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Diduga ketersediaan bahan pokok yang biasa didapat dengan mudah oleh pembeli akhir, kini berkurang karena tersedot oleh kebutuhan dapur MBG yang saat ini sudah terbangun lebih dari 2000 titik di Jawa Barat. Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat, Nining Yuliastiani mengatakan, dari sisi ketersediaan komoditas di pasaran sebenarnya aman. Pihaknya sudah mengecek jumlah konsumsi maupun produksi. Hanya saja, menurut Nining, hal tersebut kemungkinan terjadi masalah pada saat distribusi, karena ada kekagetan di lapangan. Baca Juga:Pedagang di Cimahi Mengeluh Rebutan Pasokan Bahan Pangan Dengan Program MBG, Stok Terbatas Bikin Harga Naik ""Contohnya SPPG itu seringnya datang ke pasar induk gitu ya. Untuk mendapatkan harga yang murah, kemudian mereka dalam partai besar. Biasanya pasar induk ini belum mempersiapkan, kemudian ada permintaan yang ujug-ujug banyak. Kemudian produknya yang dijual itu masih tetap seperti biasanya, sehingga ada lag (tidak lancar) di situ pada saat kemudian akan dikirim ke pasar tradisional. Ini lebih kepada distribusinya, percepatan untuk distribusi,"" ucap Nining Minggu (12/10/2025). Oleh karena itu, untuk mengantisipasi hal tersebut, menurut Nining, gubernur telah membentuk tim yang akan memastikan proses distribusi yang ada sehingga tidak mengganggu untuk kebutuhan MBG dan masyarakat juga tidak terganggu. Kebutuhan untuk keduanya terpenuhi. Adapun tim tersebut berasal dari lintas OPD seperti Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura, Disindag, dan Polda Jabar di antaranya. ""Dan dari sisi ketersediaan komoditas, kita lihat kita jamin masih oke, stabil, bisa memenuhi. Kecuali kemudian karena ini cuaca ya, kayak cabai gitu ya, ada kecenderungan naik posisinya. Kemudian untuk yang telur sama ayam ini sudah mulai menuju ke stabil ke angka yang seharusnya. Walaupun masih ada beberapa tempat itu ada kenaikan. Tapi overall kita dengan upaya nantinya agar distribusinya itu merata, posisinya sudah mulai ke arah yang lebih baik dibanding sebelumnya,"" ungkap Nining. Nining mengatakan, pihaknya tengah merancang semacam sistem pergudangan untuk kebutuhan MBG. Misalnya untuk beras. Baca Juga:SPPG Bersertifikat SLHS dan Satgas MBG di Jabar Jauh dari Ideal ""Beras posisinya bagaimana kemudian kebutuhan mereka itu terfasilitasi melalui sistem perdistribusian yang sudah teratur. Dimana kemudian kita menempatkan pergudangan tertentu yang nanti bisa diakses oleh MBG. Sehingga tidak mengganggu,"" ucap Nining. Tak hanya beras, komoditas lain pun akan diberlakukan sistem pergudangan yang saat ini sedang dirancang oleh tim Pemprov untuk menginisiasi kebutuhan bahan pokok MBG yang sangat besar. ""Kebayang gitu, Jabar aja nanti Rp 50 triliun per putaran dari MBG ini. Dan itu semua lini komoditas diperlukan. Nah ini perlu pemetaan yang lebih menyeluruh dari kebutuhan MBG,"" ujarnya. *** Berita PilihanProgram Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Sulit Terwujud Tanpa Impor Bahan PanganKapolresta Bandung Ingatkan Soal Hukuman Pidana Berlaku bagi Penimbun Bahan PanganMasyarakat Antusias Belanja Bahan Pangan Murah di Polres CimahiPedagang di Cimahi Mengeluh Rebutan Pasokan Bahan Pangan Dengan Program MBG, Stok Terbatas Bikin Harga Naik Berita PilihanProgram Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Sulit Terwujud Tanpa Impor Bahan PanganKapolresta Bandung Ingatkan Soal Hukuman Pidana Berlaku bagi Penimbun Bahan PanganMasyarakat Antusias Belanja Bahan Pangan Murah di Polres CimahiPedagang di Cimahi Mengeluh Rebutan Pasokan Bahan Pangan Dengan Program MBG, Stok Terbatas Bikin Harga Naik Berita Pilihan Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Sulit Terwujud Tanpa Impor Bahan PanganKapolresta Bandung Ingatkan Soal Hukuman Pidana Berlaku bagi Penimbun Bahan PanganMasyarakat Antusias Belanja Bahan Pangan Murah di Polres CimahiPedagang di Cimahi Mengeluh Rebutan Pasokan Bahan Pangan Dengan Program MBG, Stok Terbatas Bikin Harga Naik Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Sulit Terwujud Tanpa Impor Bahan Pangan Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Sulit Terwujud Tanpa Impor Bahan Pangan Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Sulit Terwujud Tanpa Impor Bahan Pangan Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Sulit Terwujud Tanpa Impor Bahan Pangan Kapolresta Bandung Ingatkan Soal Hukuman Pidana Berlaku bagi Penimbun Bahan Pangan Kapolresta Bandung Ingatkan Soal Hukuman Pidana Berlaku bagi Penimbun Bahan Pangan Kapolresta Bandung Ingatkan Soal Hukuman Pidana Berlaku bagi Penimbun Bahan Pangan Kapolresta Bandung Ingatkan Soal Hukuman Pidana Berlaku bagi Penimbun Bahan Pangan Masyarakat Antusias Belanja Bahan Pangan Murah di Polres Cimahi Masyarakat Antusias Belanja Bahan Pangan Murah di Polres Cimahi Masyarakat Antusias Belanja Bahan Pangan Murah di Polres Cimahi Masyarakat Antusias Belanja Bahan Pangan Murah di Polres Cimahi Pedagang di Cimahi Mengeluh Rebutan Pasokan Bahan Pangan Dengan Program MBG, Stok Terbatas Bikin Harga Naik Pedagang di Cimahi Mengeluh Rebutan Pasokan Bahan Pangan Dengan Program MBG, Stok Terbatas Bikin Harga Naik Pedagang di Cimahi Mengeluh Rebutan Pasokan Bahan Pangan Dengan Program MBG, Stok Terbatas Bikin Harga Naik Pedagang di Cimahi Mengeluh Rebutan Pasokan Bahan Pangan Dengan Program MBG, Stok Terbatas Bikin Harga Naik",Novianti Nurulliah,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/09/714014257.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019713247/rebutan-bahan-pangan-dengan-mbg-disperindag-jabar-sebut-kemungkinan-terjadi-masalah-di-distribusi?page=all,839f093391dc6caacb9f6a891df753f2302535245400c71aa5f63d65316c371e,2025-11-13 19:57:37.558 648,pikiranrakyat,mbg,2025-10-09 17:09:51,"Pedagang di Cimahi Mengeluh Rebutan Pasokan Bahan Pangan Dengan Program MBG, Stok Terbatas Bikin Harga Naik","PIKIRAN RAKYAT -Harga sejumlah bahan pangan di Kota Cimahi masih tinggi. Kondisi ini diperparah dengan pasokan barang terbatas diduga akibat rebutan dengan pembelian untuk kebutuhan program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Seperti diungkapkan pedagang sayuran di Pasar Atas Baru, Santi (49), Kamis (9/10/2025). Dia berbelanja barang dari Pasar Induk Caringin Kota Bandung, namun kini kerap tak kebagian. Pasokan jadi susah, banyak bahan pokok yang sudah diambil duluan sama mobil MBG. Sering barang sudah habis atau stoknya tinggal sedikit, hal ini bikin harga naik dan pembeli di pasar makin sepi, ujarnya. Kenaikan harga diantaranya terjadi pada harga bawang merah yang sebelumnya Rp 25.000 28.000/kg kini melonjak hingga Rp 35.000/kg. Untuk harga cabe merah tanjung bertahan dari pekan lalu seharga Rp 70.000/kg, sempat turun namun kembali naik, cabe merah keriting dari semula Rp 51.000 menjadi Rp 56.000-60.000/kg, cabe rawit merah Rp 35.000-40.000/kg. Baca Juga:Prabowo Tegas Tindak Praktik Penimbunan yang Sebabkan Bahan Pokok Langka, Ancam Pelaku dengan Hukuman Berat Ada juga kenaikan telur ayam kini seharga Rp 31.000-32.000/kg, pekan lalu masih berkisar Rp 28.000-29.000/kg. ""Faktor cuaca dan panen yang belum stabil juga berpengaruh ke pasokan. Termasuk paling terasa pasokan dari pasar induk makin sulit, kita harus saingan sama yang belanja buat MBG,"" ucapnya. Dia turut menyoroti dampak perubahan perilaku belanja masyarakat. ""Sekarang banyak yang belanja di pasar online atau bazar murah, pasar tradisional makin ditinggalkan. Dulu omzet bisa Rp 1 juta per hari, sekarang paling Rp 200.000 sampai Rp 500.000. Sepi banget, ungkapnya. Fluktuasi harga juga mempengaruhi pendapatan. ""Kadang harga naik dua sampai tiga kali dalam seminggu, tapi pembeli makin sedikit. Kami serba salah, kalau nggak naik rugi, kalau dinaikkan pembeli kabur, ucapnya. Pihaknya berharap pemerintah daerah dapat memantau distribusi bahan pokok dari pasar induk agar tidak terpusat pada proyek tertentu seperti MBG. Hal itu dinilai berdampak pada ketersediaan barang di pasar tradisional. Kalau distribusi enggak adil, pedagang eceran kayak kami makin susah. Karena harga naik, pembeli jadi sepi. Ditambah barang susah,"" tuturnya. Menanggapi keluhan pedagang, Kepala UPTD Pasar Kota Cimahi Wawan Haryana mengatakan, secara umum kondisi harga bahan pangan di pasar-pasar tradisional Kota Cimahi masih relatif stabil dan terkendali. Namun dia tidak menampik adanya fluktuasi pada beberapa komoditas utama akibat perubahan pasokan dan di tingkat produsen serta distributor. Hasil pemantauan harian menunjukkan bahwa komoditas seperti cabai merah tanjung, cabai merah keriting, dan tomat merah cenderung mengalami kenaikan harga, sedangkan cabai hijau keriting, cabai rawit hijau, serta daging sapi lokal justru mengalami penurunan, ujarnya. Baca Juga:Jaga Stabilitas Harga Pangan, Pemkot Bandung Gelar Gerakan Pangan Murah Wawan mengakui adanya informasi aktivitas carter bahan pangan oleh pihak tertentu ke pasar induk Caringin. Namun, UPTD Pasar Kota Cimahi tetap mengedepankan langkah koordinatif. Memang betul ada informasi tersebut, namun hal itu diluar kewenangan. Kami berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan dan pihak terkait lainnya untuk memastikan agar mekanisme distribusi barang tetap berjalan secara proporsional dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap harga di pasar lokal, ujarnya. Pihaknya berupaya menjaga keseimbangan antara pasokan, harga, dan kelancaran distribusi agar pedagang maupun masyarakat sama-sama terlindungi. ""Selain itu, kami juga mendukung berbagai program pemerintah daerah dalam menjaga stabilitas harga, daya beli masyarakat, serta kesejahteraan pedagang pasar, ucapnya. Dia menyatakan, pihaknya melakukan monitor secara rutin ke pasar tradisional. ""Dalam menjaga stabilitas harga dan memastikan pasokan tetap aman, kami melakukan monitoring harga serta ketersediaan stok secara rutin di seluruh pasar tradisional,"" ujarnya. Pemerintah Kota Cimahi melalui UPTD Pasar Kota Cimahi juga terus berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan bahan pokok agar tidak memicu gejolak harga di tingkat konsumen. Kami juga menjalin koordinasi dengan Bulog, Dinas Perdagangan Jawa Barat dan distributor utama untuk memastikan kelancaran distribusi barang kebutuhan pokok, ujarnya. Selain pengawasan dan koordinasi lintas instansi, UPTD Pasar Cimahi juga secara berkala melaporkan kondisi harga dan stok kepada instansi terkait sebagai dasar pengambilan kebijakan dalam penanganan inflasi daerah. ""Kami juga melakukan edukasi langsung kepada para pedagang agar tidak menaikkan harga secara berlebihan. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan kestabilan harga dan pasokan di pasar Kota Cimahi dapat terus terjaga dengan baik. Sehingga masyarakat tetap dapat memenuhi kebutuhan sehari-harinya tanpa terbebani lonjakan harga yang terlalu tinggi, tuturnya. Wawan turut menyoroti pentingnya inovasi di sektor pasar rakyat sebagai upaya adaptif menghadapi perubahan perilaku konsumen. Di era digital saat ini, UPTD Pasar Kota Cimahi tengah berupaya melakukan transformasi agar pasar rakyat tetap relevan dan kompetitif di tengah gempuran toko modern dan platform belanja daring. ""Selain perbaikan fisik dan promosi, UPTD Pasar juga mengembangkan sistem digitalisasi sederhana seperti penerapan pembayaran non-tunai dan promosi produk lokal melalui platform daring. Upaya ini diharapkan mampu memperluas jangkauan pasar pedagang kecil serta meningkatkan efisiensi transaksi di lapangan,"" tuturnya.*** Berita PilihanPaket Bahan Pokok Bersubsidi Dapat Ditebus Murah Jelang Idul Adha, Disperindag Jabar Sebar 16.000 PaketPrabowo Tegas Tindak Praktik Penimbunan yang Sebabkan Bahan Pokok Langka, Ancam Pelaku dengan Hukuman BeratSekolah Ditekan Tanda Tangani MoU dengan SPPG, Orangtua Larang Anak Santap MBGPurbaya Ogah Ikuti Permintaan Luhut soal Dana MBG: Kalau Nggak Terserap, Ya Kita Potong!Dukung Program MBG, Pemprov Bakal Panggil Penanggung Jawab SPPG dan Ahli Gizi se-Jabar Berita PilihanPaket Bahan Pokok Bersubsidi Dapat Ditebus Murah Jelang Idul Adha, Disperindag Jabar Sebar 16.000 PaketPrabowo Tegas Tindak Praktik Penimbunan yang Sebabkan Bahan Pokok Langka, Ancam Pelaku dengan Hukuman BeratSekolah Ditekan Tanda Tangani MoU dengan SPPG, Orangtua Larang Anak Santap MBGPurbaya Ogah Ikuti Permintaan Luhut soal Dana MBG: Kalau Nggak Terserap, Ya Kita Potong!Dukung Program MBG, Pemprov Bakal Panggil Penanggung Jawab SPPG dan Ahli Gizi se-Jabar Berita Pilihan Paket Bahan Pokok Bersubsidi Dapat Ditebus Murah Jelang Idul Adha, Disperindag Jabar Sebar 16.000 PaketPrabowo Tegas Tindak Praktik Penimbunan yang Sebabkan Bahan Pokok Langka, Ancam Pelaku dengan Hukuman BeratSekolah Ditekan Tanda Tangani MoU dengan SPPG, Orangtua Larang Anak Santap MBGPurbaya Ogah Ikuti Permintaan Luhut soal Dana MBG: Kalau Nggak Terserap, Ya Kita Potong!Dukung Program MBG, Pemprov Bakal Panggil Penanggung Jawab SPPG dan Ahli Gizi se-Jabar Paket Bahan Pokok Bersubsidi Dapat Ditebus Murah Jelang Idul Adha, Disperindag Jabar Sebar 16.000 Paket Paket Bahan Pokok Bersubsidi Dapat Ditebus Murah Jelang Idul Adha, Disperindag Jabar Sebar 16.000 Paket Paket Bahan Pokok Bersubsidi Dapat Ditebus Murah Jelang Idul Adha, Disperindag Jabar Sebar 16.000 Paket Paket Bahan Pokok Bersubsidi Dapat Ditebus Murah Jelang Idul Adha, Disperindag Jabar Sebar 16.000 Paket Prabowo Tegas Tindak Praktik Penimbunan yang Sebabkan Bahan Pokok Langka, Ancam Pelaku dengan Hukuman Berat Prabowo Tegas Tindak Praktik Penimbunan yang Sebabkan Bahan Pokok Langka, Ancam Pelaku dengan Hukuman Berat Prabowo Tegas Tindak Praktik Penimbunan yang Sebabkan Bahan Pokok Langka, Ancam Pelaku dengan Hukuman Berat Prabowo Tegas Tindak Praktik Penimbunan yang Sebabkan Bahan Pokok Langka, Ancam Pelaku dengan Hukuman Berat Sekolah Ditekan Tanda Tangani MoU dengan SPPG, Orangtua Larang Anak Santap MBG Sekolah Ditekan Tanda Tangani MoU dengan SPPG, Orangtua Larang Anak Santap MBG Sekolah Ditekan Tanda Tangani MoU dengan SPPG, Orangtua Larang Anak Santap MBG Sekolah Ditekan Tanda Tangani MoU dengan SPPG, Orangtua Larang Anak Santap MBG Purbaya Ogah Ikuti Permintaan Luhut soal Dana MBG: Kalau Nggak Terserap, Ya Kita Potong! Purbaya Ogah Ikuti Permintaan Luhut soal Dana MBG: Kalau Nggak Terserap, Ya Kita Potong! Purbaya Ogah Ikuti Permintaan Luhut soal Dana MBG: Kalau Nggak Terserap, Ya Kita Potong! Purbaya Ogah Ikuti Permintaan Luhut soal Dana MBG: Kalau Nggak Terserap, Ya Kita Potong! Dukung Program MBG, Pemprov Bakal Panggil Penanggung Jawab SPPG dan Ahli Gizi se-Jabar Dukung Program MBG, Pemprov Bakal Panggil Penanggung Jawab SPPG dan Ahli Gizi se-Jabar Dukung Program MBG, Pemprov Bakal Panggil Penanggung Jawab SPPG dan Ahli Gizi se-Jabar Dukung Program MBG, Pemprov Bakal Panggil Penanggung Jawab SPPG dan Ahli Gizi se-Jabar",Ririn Nur Febriani,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/09/714014257.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019706791/pedagang-di-cimahi-mengeluh-rebutan-pasokan-bahan-pangan-dengan-program-mbg-stok-terbatas-bikin-harga-naik?page=all,143b02b7c7d4bd70510fe180e78708b457858a4509491bf3db745a2c98f08271,2025-11-13 19:59:18.071 704,pikiranrakyat,mbg,2025-10-03 06:23:00,Polres Cimahi Periksa Belasan Saksi Terkait Kasus Keracunan MBG di Bandung Barat,"PIKIRAN RAKYAT- Jajaran Polres Cimahi melakukan pemeriksaan terhadap belasan orang terkait kasus keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kab. Bandung Barat. Hal itu menjadi bagian dari pengumpulan bahan dan keterangan (pulbaket) dalam pengungkapan kasus tersebut. Demikian diungkapkan Kapolres Cimahi AKBP Niko Nurallah Adi Putra di Mapolres Cimahi Jalan Jend. Amir Mahmud Kota Cimahi, Kamis, 2 Oktober 2025. ""Kami melakukan pulbaket terkait kasus keracunan di KBB mulai dari pemeriksaan saksi hingga pengumpulan barang bukti untuk membantu pengungkapan bilamana ditemukan adanya dugaan pelanggaran pidana,"" ujarnya. Jumlah saksi yang diperiksa berbeda-beda tergantung lokus kejadian tersebut. ""Di daerah Cipongkor masuk Polsek Sindangkerta saja ada dua lokus, di Cihampelas ada juga. Yang pasti sudah ada belasan saksi dari tiap-tiap lokasi yang diperiksa, termasuk perwakilan dapur umum SPPG,"" ucapnya. Pihaknya turut melakukan pemeriksaan keterangan dari para pelajar yang menjadi korban keracunan MBG. ""Beberapa anak sudah kemarin diminta keterangan, ada juga yang berhalangan karena mereka harus kita dahulukan dulu untuk kesembuhannya,"" jelasnya. Jumlah kasus keracunan MBG di KBB mencapai berkisar 1.300 anak. ""Yang terlaporkan ampai dengan saat ini dari kurang lebih 1.300 sekian, mulai berangsur pulih,"" ucapnya. Pihaknya turut membuka layanan pengaduan dari masyarakat terkait pelaksanaan MBG di wilayah hukum Polres Cimahi. ""Untuk pengaduan kami selalu terbuka, silahkan lewat WA Lapor Pak Kapolres Cimahi 0812-7575-2003. Sejauh ini ada laporan tidak resmi soal kejadian di Cililin, namun sebelum adanya laporan kita juga sudah melangkah di lapangan. Pastinya akan bisa langsung diproses lebih lanjut dengan upaya-upaya pulbaket yang kita lakukan mensikapi keracunan MBG di wilayah hukum Polres Cimahi,"" tuturnya. Berita PilihanSiswa di Tasikmalaya Olah Ulang Menu MBG Viral, Pihak Sekolah KlarifikasiJawa Barat Terima Dana MBG Rp50 Trilun, Pemprov Pastikan Tenaga Kerja dan Bahan Baku dari LokalKeracunan MBG Bukan Kelalaian Individu, FSGI: Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi dari PemerintahProyek Food Estate dan MBG Tidak Mampu Menjawab Persoalan Mendasar Krisis Pangan di IndonesiaBerdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih BurukKomitmen Bupati Jadi Alasan Kuat Kemenkopolkam Usulkan Kabupaten Bandung Jadi Percontohan Program MBGDapur MBG di Pangandaran Dievaluasi Usai Pelajar MI Keracunan, Bupati: Ini Pertama dan Terakhir Berita PilihanSiswa di Tasikmalaya Olah Ulang Menu MBG Viral, Pihak Sekolah KlarifikasiJawa Barat Terima Dana MBG Rp50 Trilun, Pemprov Pastikan Tenaga Kerja dan Bahan Baku dari LokalKeracunan MBG Bukan Kelalaian Individu, FSGI: Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi dari PemerintahProyek Food Estate dan MBG Tidak Mampu Menjawab Persoalan Mendasar Krisis Pangan di IndonesiaBerdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih BurukKomitmen Bupati Jadi Alasan Kuat Kemenkopolkam Usulkan Kabupaten Bandung Jadi Percontohan Program MBGDapur MBG di Pangandaran Dievaluasi Usai Pelajar MI Keracunan, Bupati: Ini Pertama dan Terakhir Berita Pilihan Siswa di Tasikmalaya Olah Ulang Menu MBG Viral, Pihak Sekolah KlarifikasiJawa Barat Terima Dana MBG Rp50 Trilun, Pemprov Pastikan Tenaga Kerja dan Bahan Baku dari LokalKeracunan MBG Bukan Kelalaian Individu, FSGI: Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi dari PemerintahProyek Food Estate dan MBG Tidak Mampu Menjawab Persoalan Mendasar Krisis Pangan di IndonesiaBerdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih BurukKomitmen Bupati Jadi Alasan Kuat Kemenkopolkam Usulkan Kabupaten Bandung Jadi Percontohan Program MBGDapur MBG di Pangandaran Dievaluasi Usai Pelajar MI Keracunan, Bupati: Ini Pertama dan Terakhir Siswa di Tasikmalaya Olah Ulang Menu MBG Viral, Pihak Sekolah Klarifikasi Siswa di Tasikmalaya Olah Ulang Menu MBG Viral, Pihak Sekolah Klarifikasi Siswa di Tasikmalaya Olah Ulang Menu MBG Viral, Pihak Sekolah Klarifikasi Siswa di Tasikmalaya Olah Ulang Menu MBG Viral, Pihak Sekolah Klarifikasi Jawa Barat Terima Dana MBG Rp50 Trilun, Pemprov Pastikan Tenaga Kerja dan Bahan Baku dari Lokal Jawa Barat Terima Dana MBG Rp50 Trilun, Pemprov Pastikan Tenaga Kerja dan Bahan Baku dari Lokal Jawa Barat Terima Dana MBG Rp50 Trilun, Pemprov Pastikan Tenaga Kerja dan Bahan Baku dari Lokal Jawa Barat Terima Dana MBG Rp50 Trilun, Pemprov Pastikan Tenaga Kerja dan Bahan Baku dari Lokal Keracunan MBG Bukan Kelalaian Individu, FSGI: Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi dari Pemerintah Keracunan MBG Bukan Kelalaian Individu, FSGI: Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi dari Pemerintah Keracunan MBG Bukan Kelalaian Individu, FSGI: Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi dari Pemerintah Keracunan MBG Bukan Kelalaian Individu, FSGI: Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi dari Pemerintah Proyek Food Estate dan MBG Tidak Mampu Menjawab Persoalan Mendasar Krisis Pangan di Indonesia Proyek Food Estate dan MBG Tidak Mampu Menjawab Persoalan Mendasar Krisis Pangan di Indonesia Proyek Food Estate dan MBG Tidak Mampu Menjawab Persoalan Mendasar Krisis Pangan di Indonesia Proyek Food Estate dan MBG Tidak Mampu Menjawab Persoalan Mendasar Krisis Pangan di Indonesia Berdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih Buruk Berdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih Buruk Berdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih Buruk Berdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih Buruk Komitmen Bupati Jadi Alasan Kuat Kemenkopolkam Usulkan Kabupaten Bandung Jadi Percontohan Program MBG Komitmen Bupati Jadi Alasan Kuat Kemenkopolkam Usulkan Kabupaten Bandung Jadi Percontohan Program MBG Komitmen Bupati Jadi Alasan Kuat Kemenkopolkam Usulkan Kabupaten Bandung Jadi Percontohan Program MBG Komitmen Bupati Jadi Alasan Kuat Kemenkopolkam Usulkan Kabupaten Bandung Jadi Percontohan Program MBG Dapur MBG di Pangandaran Dievaluasi Usai Pelajar MI Keracunan, Bupati: Ini Pertama dan Terakhir Dapur MBG di Pangandaran Dievaluasi Usai Pelajar MI Keracunan, Bupati: Ini Pertama dan Terakhir Dapur MBG di Pangandaran Dievaluasi Usai Pelajar MI Keracunan, Bupati: Ini Pertama dan Terakhir Dapur MBG di Pangandaran Dievaluasi Usai Pelajar MI Keracunan, Bupati: Ini Pertama dan Terakhir",Ririn Nur Febriani,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/03/1203795599.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019691399/polres-cimahi-periksa-belasan-saksi-terkait-kasus-keracunan-mbg-di-bandung-barat?page=all,259cd87362e6612fa066f99a06fe712cca3138ceab7b31692d670ede205213c5,2025-11-13 20:02:24.559 619,kompas,mbg,2025-11-06 11:30:35,Kapolres Kebumen Cicipi Menu MBG Bareng Murid SMK,"KEBUMEN, KOMPAS.com Kapolres Kebumen AKBP Eka Baasith Syamsuri turut mencicipi menu Makan Bergizi Gratis yang dibagikan kepada siswa SMK Taruna Abdi Bangsa (TAB) Mirit, Rabu (5/11/2025).Kapolres menyantap MBG bersama para siswa untuk meninjau langsung kualitas menu yang disajikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Kemala Bhayangkari PolresKebumen. Kami ingin memastikan kualitas makanan yang disajikan benar-benar disukai dan dikonsumsi para murid. Alhamdulillah, mereka terlihat senang dan menikmati menu yang disiapkan, ujar Eka dalam keterangannya, Kamis (6/11/2025).Baca juga:Menu MBG Diperiksa Ketat, SPPG di Kebumen Terapkan Uji Formalin hingga SianidaKapolres hadir bersama sejumlah pejabat utama Polres Kebumen dan Kepala SPPG, Itang Manthofani.Di sela santap siang, Kapolres juga memberikan pertanyaan ringan kepada siswa. Siswa yang menjawab benar mendapat hadiah uang saku. Alhamdulillah murid-murid banyak yang suka dengan menu yang disajikan oleh SPPG Polres Kebumen di Mirit. Semoga ini bisa membantu pemenuhan gizi mereka agar lebih semangat belajar, tambahnya.Plh Yayasan SMK TAB, Suparman, menilai program MBG berdampak positif pada siswa. Kalau saya amati, anak-anak lahap makannya. Mereka jadi lebih fokus belajar karena kebutuhan gizinya terpenuhi, ungkap Suparman.Baca juga:Pastikan Distribusi MBG Tidak Basi, Pemkot Madiun Pasang CCTV di Seluruh SPPGPengawasan Menu MBGDi SPPG Yayasan Kemala Bhayangkari Polres Kebumen, Desa Winong, Kecamatan Mirit, makanan yang dibagikan wajib melalui uji cepat (rapid test) kelayakan dan komposisi gizi.Kapolres pun turut meninjau proses pemeriksaan oleh petugas Sidokkes dan ahli gizi.Pemeriksaan diawali uji organoleptik untuk mendeteksi kualitas makanan melalui warna, aroma, rasa, dan tekstur. Kami ingin memastikan setiap makanan yang diterima anak-anak benar-benar aman dan bergizi, ujar Eka.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KEBUMEN, KOMPAS.com Kapolres Kebumen AKBP Eka Baasith Syamsuri turut mencicipi menu Makan Bergizi Gratis yang dibagikan kepada siswa SMK Taruna Abdi Bangsa (TAB) Mirit, Rabu (5/11/2025). Kapolres menyantap MBG bersama para siswa untuk meninjau langsung kualitas menu yang disajikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Kemala Bhayangkari PolresKebumen. Kami ingin memastikan kualitas makanan yang disajikan benar-benar disukai dan dikonsumsi para murid. Alhamdulillah, mereka terlihat senang dan menikmati menu yang disiapkan, ujar Eka dalam keterangannya, Kamis (6/11/2025). Baca juga:Menu MBG Diperiksa Ketat, SPPG di Kebumen Terapkan Uji Formalin hingga Sianida Kapolres hadir bersama sejumlah pejabat utama Polres Kebumen dan Kepala SPPG, Itang Manthofani. Di sela santap siang, Kapolres juga memberikan pertanyaan ringan kepada siswa. Siswa yang menjawab benar mendapat hadiah uang saku. Alhamdulillah murid-murid banyak yang suka dengan menu yang disajikan oleh SPPG Polres Kebumen di Mirit. Semoga ini bisa membantu pemenuhan gizi mereka agar lebih semangat belajar, tambahnya. Plh Yayasan SMK TAB, Suparman, menilai program MBG berdampak positif pada siswa. Kalau saya amati, anak-anak lahap makannya. Mereka jadi lebih fokus belajar karena kebutuhan gizinya terpenuhi, ungkap Suparman. Baca juga:Pastikan Distribusi MBG Tidak Basi, Pemkot Madiun Pasang CCTV di Seluruh SPPG Di SPPG Yayasan Kemala Bhayangkari Polres Kebumen, Desa Winong, Kecamatan Mirit, makanan yang dibagikan wajib melalui uji cepat (rapid test) kelayakan dan komposisi gizi. Kapolres pun turut meninjau proses pemeriksaan oleh petugas Sidokkes dan ahli gizi. Pemeriksaan diawali uji organoleptik untuk mendeteksi kualitas makanan melalui warna, aroma, rasa, dan tekstur. Kami ingin memastikan setiap makanan yang diterima anak-anak benar-benar aman dan bergizi, ujar Eka.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/gdgNB6mx5dlPbBMQ_anYFI6VLY4=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/06/690c1e9492db5.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/11/06/113035178/kapolres-kebumen-cicipi-menu-mbg-bareng-murid-smk,bc0e9113ee2bd4cd3952dd875396b3993e8d565bda346aa112a58f4740acec9a,2025-11-13 19:57:47.893 620,okezone,mbg,2025-10-03 12:30:00,Komisi II DPR Usulkan Pelibatan Aktif Pemda dalam Program MBG,"JAKARTA - Anggota Komisi II DPR, Muhammad Khozin, mengusulkan skema keterlibatan pemerintah daerah (Pemda) dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurutnya, partisipasi aktif Pemda dapat membantu pelaksanaan MBG agar lebih optimal. ""Keterlibatan Pemda dalam program MBG harus berlandaskan spirit otonomi daerah. Skema yang paling memungkinkan dilakukan melalui tugas pembantuan, kata Khozin, Jumat (3/10/2025). Khozin menjelaskan, skema tugas pembantuan dari Pemda dapat berupa penugasan dari pemerintah pusat, sehingga Pemda diberikan kewenangan untuk menjalankan sebagian kewenangan pusat. ""Ketentuan mengenai tugas pembantuan diatur dalam UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah serta PP No. 19 Tahun 2022 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan, ujarnya. Melalui skema ini, tanggung jawab dan pendanaan tetap berada di pemerintah pusat, sementara Pemda terlibat secara aktif dalam penyelenggaraan program MBG, baik melalui aparatur pemerintah daerah maupun pelaksanaan kegiatan di lapangan. Khozin menekankan, model ini menonjolkan aspek kolaborasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, baik di tingkat provinsi maupun kota/kabupaten. Poinnya, keterlibatan Pemda dalam MBG ini ada payung hukumnya dan berlandaskan spirit desentralisasi, tambahnya. Lebih lanjut, legislator dari Dapil Jawa Timur IV ini menyayangkan belum digunakannya skema seperti ini sejak awal program MBG. Ia mencontohkan keberhasilan program vaksinasi, yang meskipun merupakan program pusat, pelaksanaannya dibantu aktif oleh Pemda. ""Segera buat formula kerja agar MBG ini sukses di lapangan dan tidak terjadi lagi persoalan keracunan dalam pelaksanaannya, kata Khozin. Pemda diharapkan dapat menjadi tulang punggung demi kesuksesan MBG ini, tutupnya. JAKARTA - Anggota Komisi II DPR, Muhammad Khozin, mengusulkan skema keterlibatan pemerintah daerah (Pemda) dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurutnya, partisipasi aktif Pemda dapat membantu pelaksanaan MBG agar lebih optimal. ""Keterlibatan Pemda dalam program MBG harus berlandaskan spirit otonomi daerah. Skema yang paling memungkinkan dilakukan melalui tugas pembantuan, kata Khozin, Jumat (3/10/2025). Khozin menjelaskan, skema tugas pembantuan dari Pemda dapat berupa penugasan dari pemerintah pusat, sehingga Pemda diberikan kewenangan untuk menjalankan sebagian kewenangan pusat. ""Ketentuan mengenai tugas pembantuan diatur dalam UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah serta PP No. 19 Tahun 2022 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan, ujarnya. Melalui skema ini, tanggung jawab dan pendanaan tetap berada di pemerintah pusat, sementara Pemda terlibat secara aktif dalam penyelenggaraan program MBG, baik melalui aparatur pemerintah daerah maupun pelaksanaan kegiatan di lapangan. Khozin menekankan, model ini menonjolkan aspek kolaborasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah, baik di tingkat provinsi maupun kota/kabupaten. Poinnya, keterlibatan Pemda dalam MBG ini ada payung hukumnya dan berlandaskan spirit desentralisasi, tambahnya. Lebih lanjut, legislator dari Dapil Jawa Timur IV ini menyayangkan belum digunakannya skema seperti ini sejak awal program MBG. Ia mencontohkan keberhasilan program vaksinasi, yang meskipun merupakan program pusat, pelaksanaannya dibantu aktif oleh Pemda. ""Segera buat formula kerja agar MBG ini sukses di lapangan dan tidak terjadi lagi persoalan keracunan dalam pelaksanaannya, kata Khozin. Pemda diharapkan dapat menjadi tulang punggung demi kesuksesan MBG ini, tutupnya. (Awaludin)",Achmad Al Fiqri,https://img.okezone.com/content/2025/10/03/337/3174184/program_makan_bergizi_gratis-aDhw_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/03/337/3174184/komisi-ii-dpr-usulkan-pelibatan-aktif-pemda-dalam-program-mbg?page=all,8b69eca965b9676ef0558fe46d5a0c5691eaa7449f42119eff0a42df28133aee,2025-11-13 19:57:50.336 621,kompas,mbg,2025-11-03 19:11:50,"Ada Siswa Diduga Keracuna MBG, SPPG Meruya Selatan Ditutup Sementara","JAKARTA, KOMPAS.com Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Meruya Selatan, Jakarta Barat, ditutup sementara setelah 20 siswa SDN 01 Meruya Selatan diduga keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG).KepalaSPPG Meruya Selatan, Satria Jayaputra mengatakan, penutupan sementara itu dilakukan sampai hasil uji sampel makanan di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) keluar.""SPPG di Meruya Selatan diberikan surat oleh BGN pusat, itu ditutup sementara sampai hasil dari Lab Kesda ini keluar,"" ujar Satria saat ditemui Kompas.com, Senin (3/11/2025).Baca juga:20 Siswa SDN Meruya Selatan 01 Diduga Keracunan Usai Konsumsi MBGSPPG Meruya Selatan juga telah didatangi dan diinvestigasi oleh petugas dari berbagai instansi sejak insiden tersebut.""Dari hari Kamis dan Jumat itu, dari Polres Jakarta Barat, Polsek Kembangan, Koramil Kembangan juga sudah investigasi,"" kata Satria.Tak hanya itu, sejumlah petugas dari Polres Metro Jakarta Barat, Polda Metro Jaya, Sudinkes Jakarta Barat, dan perwakilan Wali Kota Jakarta Barat juga disebut sudah melakukan pengecekan ke SPPG Meruya Selatan.SPPG Meruya Selatan juga harus memenuhi serangkaian persyaratan ketat untuk bisa beroperasi kembali.""Ada empat sertifikat yang nanti kalau kita mau operasional kembali. Salah satunya sertifikat SLHS,"" ucap dia.Untuk mendapatkan SLHS, SPPG Meruya Selatan harus lolos serangkaian uji laboratorium, mulai dari pengecekan peralatan, kualitas air, swab penjamah makanan, cek dubur, hingga pemeriksaan sampel makanan kering dan basah.Adapun, mengenai dugaan penyebab keracunan, Satria mengakui bahwa sejumlah puding coklat yang disajikan memang ditemukan berbau gosong.Menurut Satria, menu puding itu tidak dimasak di dapurnya, melainkan dipasok dari jasa Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).""Kalau puding sih kebetulan memang kita itu memakai orang kedua (UMKM). Awalnya kan kita rencananya menggunakan susu, tapi stok susu di Jakarta itu kebetulan habis,"" ujar dia.Satria berdalih, penggunaan UMKM sebenarnya diperbolehkan selama pihak UMKM memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) atau izin BPOM.Namun, Satria menyebut nantinya SPPG tidak akan lagi menggunakan jasa UMKM demi memastikan kualitas makanan.""Untuk UMKM sih sebenarnya kita sudah tidak akan memakai pihak kedua lagi ya. Lebih baik kita membuat sendiri di dapur. Biar kita tahu bahan-bahannya apa saja, ini aman atau tidak,"" kata dia.Baca juga:Puding Gosong Diduga Jadi Penyebab Keracunan Program MBG di SDN 01 Meruya Selatan JAKARTA, KOMPAS.com Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Meruya Selatan, Jakarta Barat, ditutup sementara setelah 20 siswa SDN 01 Meruya Selatan diduga keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG). KepalaSPPG Meruya Selatan, Satria Jayaputra mengatakan, penutupan sementara itu dilakukan sampai hasil uji sampel makanan di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) keluar. ""SPPG di Meruya Selatan diberikan surat oleh BGN pusat, itu ditutup sementara sampai hasil dari Lab Kesda ini keluar,"" ujar Satria saat ditemui Kompas.com, Senin (3/11/2025). Baca juga:20 Siswa SDN Meruya Selatan 01 Diduga Keracunan Usai Konsumsi MBG SPPG Meruya Selatan juga telah didatangi dan diinvestigasi oleh petugas dari berbagai instansi sejak insiden tersebut. ""Dari hari Kamis dan Jumat itu, dari Polres Jakarta Barat, Polsek Kembangan, Koramil Kembangan juga sudah investigasi,"" kata Satria. Tak hanya itu, sejumlah petugas dari Polres Metro Jakarta Barat, Polda Metro Jaya, Sudinkes Jakarta Barat, dan perwakilan Wali Kota Jakarta Barat juga disebut sudah melakukan pengecekan ke SPPG Meruya Selatan. SPPG Meruya Selatan juga harus memenuhi serangkaian persyaratan ketat untuk bisa beroperasi kembali. ""Ada empat sertifikat yang nanti kalau kita mau operasional kembali. Salah satunya sertifikat SLHS,"" ucap dia. Untuk mendapatkan SLHS, SPPG Meruya Selatan harus lolos serangkaian uji laboratorium, mulai dari pengecekan peralatan, kualitas air, swab penjamah makanan, cek dubur, hingga pemeriksaan sampel makanan kering dan basah. Adapun, mengenai dugaan penyebab keracunan, Satria mengakui bahwa sejumlah puding coklat yang disajikan memang ditemukan berbau gosong. Menurut Satria, menu puding itu tidak dimasak di dapurnya, melainkan dipasok dari jasa Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). ""Kalau puding sih kebetulan memang kita itu memakai orang kedua (UMKM). Awalnya kan kita rencananya menggunakan susu, tapi stok susu di Jakarta itu kebetulan habis,"" ujar dia. Satria berdalih, penggunaan UMKM sebenarnya diperbolehkan selama pihak UMKM memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) atau izin BPOM. Namun, Satria menyebut nantinya SPPG tidak akan lagi menggunakan jasa UMKM demi memastikan kualitas makanan. ""Untuk UMKM sih sebenarnya kita sudah tidak akan memakai pihak kedua lagi ya. Lebih baik kita membuat sendiri di dapur. Biar kita tahu bahan-bahannya apa saja, ini aman atau tidak,"" kata dia. Baca juga:Puding Gosong Diduga Jadi Penyebab Keracunan Program MBG di SDN 01 Meruya Selatan",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/v-uEul6BZh7OMGUL0J7nrRFdeqY=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/03/69088ad1a08d7.jpg",https://megapolitan.kompas.com/read/2025/11/03/19115031/ada-siswa-diduga-keracuna-mbg-sppg-meruya-selatan-ditutup-sementara,a94d3d7b9475d7e5dd96952698200f91ca31f2d1e5bc8bf182ec53d8dc8cf2bd,2025-11-13 19:57:58.885 622,pikiranrakyat,mbg,2025-10-10 19:18:00,SPPG Bersertifikat SLHS dan Satgas MBG di Jabar Jauh dari Ideal,"PIKIRAN RAKYAT- Manajemen pengelolaan Makanan Gizi Gratis (MBG) di Jawa Barat masih jauh dari ideal, terutama pada jaminan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang layak dan juga komitmen hadirnya Satuan Tugas atau Satgas percepatan penyelenggaraan MBG di daerah. Sekretaris Daerah Jawa Barat Herman Suryatman mencatat baru 17 SPPG di Jabar yang sudah memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dari total 2.131 yang ada. Sisanya, sedang berproses mendapat sertifikat. SLHS wajib dimiliki SPPG sebagai bentuk kepatuhan terhadap standar higiene dan sanitasi. ""30 Oktober harus selesai semuanya, caranya kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Kota, dengan koordinator dari BGN yang ada di Kabupaten Kota, yang ada di provinsi, kita bareng-bareng, kita jemput bola dan kita mintakan juga pengelola SPPG ini supaya proaktif. Kabupaten Kota semua sudah ready,"" ucap Herman, Jumat (10/10/2025). Baca Juga:Mayoritas SPPG di Kabupaten Bekasi Tak Kantongi SLHS, Dinkes Klaim Sedang Proses Menurut Heman, pengurusan SLHS tidak akan rumit. Buktinya 17 SPPG telah memiliki SLHS dan 347 sedang berproses. ""Kalau 30 Oktober belum ada SLHS, kami akan rekomendasikan SPPG tersebut untuk tidak beroperasi nanti yang menentukannya kan BGN,"" ucapnya. ""Ya tapi kami akan minta, kami akan rekomendasikan agar dihentikan operasionalnya. Kan harus fair, kita berikan waktu, kan mereka perlu waktu juga untuk melengkapi persyaratan,"" ujar dia menambahkan. Dikatakan Herman, Kementerian Kesehatan sudah memberikan surat edaran yang memberikan waktu satu bulan setelah SPPG dibangun harus punya SLHS. ""Yang baru-baru nanti ke depan satu bulan langsung, satu bulan langsung yang sudah kadungterbangun, ya waktunya kami berikan sampai 30 Oktober. Yang baru, satu bulan kemudian,"" ucapnya. Tak hanya itu, Herman pun mendorong Kabupaten/Kota untuk membentuk satuan tugas (Satgas) percepatan penyelenggaraan program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Dari 27 Kabupaten/Kota saat ini baru 12 daerah saja yang sudah memiliki Satgas. ""Saya umumkan, Provinsi sudah ya dibentuk Satgas, kemudian yang sudah Pangandaran, Banjar, Purwakarta, Kabupaten Bandung, Kota Bogor, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Depok, Kabupaten Sukabumi, Kota Bekasi, Kota Cimahi, Kabupaten Kuningan, dan Kabupaten Sumedang. Sisanya belum,"" ujar Herman. Adapun tugas Satgas ini, kata dia, nantinya akan mengawal agar semua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). ""Kan ada beberapa masukan dari Pak Gubernur antara lain perlunya kanal pengaduan, sehingga penerima manfaat bisa langsung mengadu kalau ada kendala, ada persoalan,"" katanya. Herman pun mendorong kepada daerah lain agar segera membentuk tim Satgas untuk memastikan pelaksanaan MBG di Jawa Barat berjalan baik. ""Dari 27 kabupaten kota baru 12 yang sudah membuat Satgas. Kami targetkan ya dalam satu minggu ke depan semua Kabupaten Kota sisanya harus punya satgas,"" ucapnya. Baca Juga:Dukung Program MBG, Pemprov Bakal Panggil Penanggung Jawab SPPG dan Ahli Gizi se-Jabar Menurutnya, meskipun MBG ini program Nasional, pemerintah di daerah tetap harus berkomitmen menyukseskan karena manfaatnya dirasakan langsung oleh anak-anak. ""Karena yang mendapatkan manfaat dari MBG kan anak-anak kita,"" ucapnya. ""Jadi, ini tanggung jawab kita juga, tidak boleh ragu-ragu. Harus didukung penuh dan harus diakselerasi proses sertifikasinya, agar anak-anak kita mendapatkan yang terbaik. Karena prinsip dasar dari Pak Gubernur ya untuk MBG ini harus lancar dan keselamatan, kesehatan anak-anak itu yang utama,"" pungkasnya.*** Berita PilihanPemkot Cimahi Dorong Percepatan Penerbitan SLHS Bagi SPPGPemkab Cirebon Beri Waktu SPPG 1 Bulan Urus SLHSRahasia Dapur SPPG Katumiri Bandung Barat Jaga Kualitas Gizi MBG, Dipantau Ketat oleh 32 CCTV Berita PilihanPemkot Cimahi Dorong Percepatan Penerbitan SLHS Bagi SPPGPemkab Cirebon Beri Waktu SPPG 1 Bulan Urus SLHSRahasia Dapur SPPG Katumiri Bandung Barat Jaga Kualitas Gizi MBG, Dipantau Ketat oleh 32 CCTV Berita Pilihan Pemkot Cimahi Dorong Percepatan Penerbitan SLHS Bagi SPPGPemkab Cirebon Beri Waktu SPPG 1 Bulan Urus SLHSRahasia Dapur SPPG Katumiri Bandung Barat Jaga Kualitas Gizi MBG, Dipantau Ketat oleh 32 CCTV Pemkot Cimahi Dorong Percepatan Penerbitan SLHS Bagi SPPG Pemkot Cimahi Dorong Percepatan Penerbitan SLHS Bagi SPPG Pemkot Cimahi Dorong Percepatan Penerbitan SLHS Bagi SPPG Pemkot Cimahi Dorong Percepatan Penerbitan SLHS Bagi SPPG Pemkab Cirebon Beri Waktu SPPG 1 Bulan Urus SLHS Pemkab Cirebon Beri Waktu SPPG 1 Bulan Urus SLHS Pemkab Cirebon Beri Waktu SPPG 1 Bulan Urus SLHS Pemkab Cirebon Beri Waktu SPPG 1 Bulan Urus SLHS Rahasia Dapur SPPG Katumiri Bandung Barat Jaga Kualitas Gizi MBG, Dipantau Ketat oleh 32 CCTV Rahasia Dapur SPPG Katumiri Bandung Barat Jaga Kualitas Gizi MBG, Dipantau Ketat oleh 32 CCTV Rahasia Dapur SPPG Katumiri Bandung Barat Jaga Kualitas Gizi MBG, Dipantau Ketat oleh 32 CCTV Rahasia Dapur SPPG Katumiri Bandung Barat Jaga Kualitas Gizi MBG, Dipantau Ketat oleh 32 CCTV",Novianti Nurulliah,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/23/3055635508.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019709312/sppg-bersertifikat-slhs-dan-satgas-mbg-di-jabar-jauh-dari-ideal?page=all,8b693abca46eb7b9318e9c87dea0d8ea6661ddeb0b5eba931daf082be1d375a7,2025-11-13 19:58:00.111 623,detik,mbg,2025-11-11 12:54:00,Cerita Warga Bisa Sekolahkan Anaknya Berkat Kerja di SPPG Polri Cengkareng,"Tak hanya dirasakan oleh penerima manfaat di sekolah, program Makan Bergizi Gratis ( MBG ) juga dirasakan dampaknya oleh masyarakat sekitar. Salah satunya ibu rumah tangga yang ikut bekerja di SPPG Polda Metro, Cengkareng, Jakarta Barat. Yova, seorang ibu rumah tangga, mengaku bersyukur bisa terlibat menjadi bagian dari tim cuci ompreng di SPPG Cengkareng. Yova bisa mendapatkan teman baru selama bekerja di sana. Selain itu, pendapatan Yova pun bertambah. Bahkan, kata dia, anaknya bisa masuk sekolah TK berkat pekerjaan di SPPG Cengkareng. ""Sangat membantu bener-bener , ekonomi keluarga, ditambah lagi pengalaman kerja, pokoknya seneng deh, ngerasa bersyukur banget, karena tambah temen , tambah rezeki, bantu ekonomi suami. Yang tadinya nggak ada pemasukan sehari-hari sekarang ada. Bisa menyekolahkan anak yang kecil, alhamdulillah,"" kata Yova saat detikcom berkunjung ke SPPG Polri pada pekan lalu. Hal yang sama diungkapkan warga lainnya, yaitu Yusi. Dia merasa senang bisa bergabung ke dalam tim masak di SPPG Cengkareng. "" Seneng-seneng aja sih, kayak kita masakin anak kita sendiri. Tapi sempet kesusahan sih, karena kita kan perempuan, porsi banyak jadi agak susah sih awal-awal ngaduknya. Tapi kalau dijalani dengan ikhlas, happy aja sih,"" tutur Yusi. Tak hanya mendapatkan ilmu memasak, Yusi juga memperoleh penghasilan yang lebih besar dibandingkan dari pekerjaan sebelumnya sebagai baby sitter . ""Pendapatan sih, bisa lebih dari sebelumnya, dulu jadi baby sitter gaji 2 juta, kalau di sini lebih dari 2 juta, bisa ngebantu pendapatan tambahan,"" imbuh dia. SPPG Cengkareng yang dikelola Polda Metro Jaya ini merupakan implementasi atas arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo yang memerintahkan jajarannya untuk terus mendukung program pemerintah, termasuk MBG. SPPG Polri kini diketahui telah mencapai 672 unit dengan total estimasi penerima manfaat mencapai 2.352.000 juta orang serta menyerap tenaga kerja sebanyak 33.600 naker. Dari SPPG tersebut, terdapat sebanyak 159 SPPG telah beroperasi, 115 SPPG masih dalam tahap persiapan operasional, 371 SPPG dalam tahap pembangunan, dan 27 SPPG baru saja dilakukan groundbreaking. Ke depan Polri menargetkan pembangunan 1.500 SPPG. Kapolri memastikan Polri tidak akan berhenti dalam mendukung program pemerintah. Dia mengatakan Polri akan terus mengoptimalkan program MBG ini. ""Dan tentunya kita tidak akan berhenti sampai sini, jadi progres pembangunan SPPG terus akan kita optimalkan sampai dengan akhir tahun, sehingga kita bisa maksimal untuk betul-betul mendukung program Pak Presiden terkait program MBG yang saat ini sedang dicanangkan,"" kata Kapolri dalam kesempatan sebelumnya. Kapolri juga memastikan makanan yang berasal dari SPPG di bawah naungan Polri sudah lebih dulu melewati uji makanan. Sebab, dia mengatakan selalu memberikan arahan mengenai test food kepada anggota sebelum makanan MBG itu didistribusikan. ""Dan tentunya saya selalu menyampaikan pesan kepada seluruh jajaran agar terkait dengan proses masak, distribusi, sampai di tempat selalu dilakukan quality control dengan melaksanakan test food security, sehingga memastikan bahwa saat makanan sampai di siswa semua sampai di sekolah semuanya dalam keadaan higienis dan siap saji. Karena itu memang jadi penekanan kita khususnya SPPG di bawah naungan Mabes Polri maupun Polda jajaran,"" jelasnya. Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri juga memastikan SPPG yang berada di bawah naungan Polda Metro Jaya siap mendukung program MBG. Hal itu dia sampaikan saat meninjau dapur SPPG Cengkareng. Irjen Asep menjelaskan seluruh proses produksi berjalan sesuai standard operating procedure (SOP). Mulai dari pemeriksaan keamanan bahan makanan hingga pengecekan keamanan pangan oleh tenaga medis. ""Kami memastikan makanan yang diproduksi aman, bergizi, dan siap dikemas serta didistribusikan ke sekolah-sekolah sekitar,"" ujar Asep, Jumat (24/10). Dia juga menegaskan harapannya agar program ini dapat berjalan optimal dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya dalam mendukung tumbuh kembang anak-anak menjadi generasi yang lebih sehat, kuat, dan sejahtera. Lihat Video 'Cerita Warga Sekolahkan Anak Berkat Kerja di SPPG Polda Metro Cengkareng':",Kurniawan Fadilah -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/06/sppg-polda-metro-jaya-di-cengkareng-jakarta-barat-1762415235130_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8205081/cerita-warga-bisa-sekolahkan-anaknya-berkat-kerja-di-sppg-polri-cengkareng,d6acb5ae6958c3f8fa8669674a9ccb735c2586d3919989a17dfcdf3dda800179,2025-11-13 19:58:00.781 624,okezone,mbg,2025-10-03 00:30:00,Siswa Penerima MBG Bakal Dicek Berat dan Tinggi Badan Setiap 6 Bulan,"JAKARTA Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa para siswa penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan diukur berat badan dan tinggi badannya setiap enam bulan sekali. Langkah ini dilakukan untuk melengkapi program Cek Kesehatan Gratis (CKG). Hal itu disampaikan Budi usai rapat koordinasi bersama Menko Pangan Zulkifli Hasan, Kepala BGN Dadan Hindayana, dan kementerian terkait pada Kamis (2/10/2025). Ia menjelaskan, pemeriksaan berkala ini bertujuan untuk mengukur efektivitas program MBG. ""Tadi juga sudah disetujui bahwa setiap 6 bulan para peserta atau penerima manfaat gizinya Pak Dadan akan kita ukur tinggi badan dan berat badannya. Data itu akan masuk by name, by address ke laporan melengkapi data CKG anak-anak sekolah, sehingga kita bisa tahu efektivitas program ini seperti apa,"" ujar Budi di kantornya.",Achmad Al Fiqri,https://img.okezone.com/content/2025/10/02/337/3174089/siswa_saat_santap_mbg-1jkZ_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/02/337/3174089/siswa-penerima-mbg-bakal-dicek-berat-dan-tinggi-badan-setiap-6-bulan?page=all,5a8f1f0cf3a56d07b2dc727eb7e88a5ffff18e21e339aa502d21f3164fe89efe,2025-11-13 19:58:01.115 658,detik,mbg,2025-11-10 16:16:00,Sorak Gembira Siswa SD di Cengkareng Sambut MBG dari SPPG Polda Metro,"Tepat pukul 08.35 WIB, suasana halaman SDN Kedaung Kaliangke 03, Cengkareng, Jakarta Barat, dipenuhi keceriaan. Siswa-siswi berbaris rapi dengan wajah semringah menanti makanan bergizi datang. Tak lama kemudian, mobil boks berwarna putih dan biru, serta bertuliskan SPPG Polri Cengkareng masuk ke halaman sekolah. Sorak gembira siswa pun pecah, menu MBG pun siap disantap pagi itu. Antusiasme para siswa terhadap MBG ini terlihat saat detikcom mendatangi lokasi, Kamis (6/11/2025). detikcom berkesempatan memantau proses pengolahan di SPPG Cengkareng yang dikelola Polda Metro Jaya hingga pendistribusian MBG ke sejumlah sekolah penerima manfaat. Salah satu sekolah penerima manfaat adalah SDN Kedaung Kaliangke 03, Cengkareng. Saat mobil boks SPPG Cengkareng Polda Metro tiba, para siswa bersorak gembira. Wajah mereka tampak bahagia menyambut kedatangan mobil yang membawa MBG untuk mereka. Mereka menunggu dengan sabar proses penurunan MBG dari dalam mobil ke ruang kelas. Para siswa pun langsung membuat barisan rapi sebelum guru-gurunya memberikan ompreng MBG untuk mereka. Setelah itu, para guru membagikan MBG kepada perwakilan setiap kelas untuk dibawa ke ruangannya masing-masing. Sesampainya di kelas, MBG tersebut terlebih dahulu ditumpuk di bagian depan, dekat meja guru. Selanjutnya, guru langsung mendistribusikan makanan ke meja para siswa. Sebelum mulai menyantap MBG, para siswa diminta lebih dulu berdoa secara bersama-sama. Setelah selesai membaca doa, para siswa ini langsung membuka ompreng MBG. Para siswa pun terlihat bergembira saat melihat menu yang disajikan yakni nasi dengan chicken katsu, tahu bumbu serta buah pisang. Tidak perlu menunggu lama, para siswa pun langsung menyantap habis menu MBG kesukaannya itu. Saking antusiasnya, beberapa siswa pun meminta tambah nasi karena potongan ayam katsu yang diberikan cukup besar oleh SPPG Cengkareng. ""Enak ayamnya, gede, mantep !"" kata salah satu siswa bernama Davinkun Gabriel Topan. Siswa lainnya, Rayhan Septyo Ajie, juga meminta tambahan nasi. Siswa kelas 3 SD ini mengaku porsinya kurang karena belum sarapan di rumah. ""Iya, ayamnya masih ada, kan gede, nasinya kurang, kurang, saya laper. Nggak sarapan di rumah, kan sarapannya di sekolah,"" ungkap Rayhan. Sementara siswa lainnya Aditya Rifqi meminta agar lauknya diberikan dua potong. Adit juga mengaku telah menulis request atau permintaan menu lewat kertas yang dimasukkan ke dalam ompreng setelah selesai makan. ""Ayamnya yang kurang, kurang banyak. Iya (gede), tetep kurang, besok dua dong. Suka (menunya), sama teriyaki juga suka, lauknya itu aja. Saya udah tulis supaya besok dibikinin. Di kertas, dimasukin ke ompreng, saya tulis saya masukin. Iya (ide) saya sendiri, tulis di kertas terus masukin ke ompreng,"" ujar Aditya. Siswa bernama Dirga Putra mengaku paling menyukai buah pisang yang disajikan dalam menu MBG kali ini oleh SPPG Cengkareng Polda Metro Jaya. Ia pun menyampaikan terima kasih atas pemberian MBG tersebut. ""Suka, enak, ada pisangnya. Iya suka banget pisang. Iya (minta ke temen) yang ga doyan pisang, pisangnya buat saya. Iya, makasih Pak Prabowo, makasih Pak Polisi udah kasih MBG,"" tutur Dirga. Kepala Sekolah SDN Kedaung Kaliangke 03, Lindas Lestari mengungkapkan bahwa program MBG sangat membantu sekolahnya. Dia juga merasa bersyukur sekolahnya menjadi bagian yang didistribusikan MBG oleh SPPG Cengkareng Polda Metro Jaya. ""Alhamdulillah sekolah kami SDN Kedaung Kaliangke 03 pagi menjadi bagian penerina MBG ini atau makan bergizi gratis ini. Manfaat nya sangat banyak, salah satunya orang tua jadi terbantu, terbantu ketika anaknya itu tidak mau sarapan di rumah. Jadi mereka menunggu dan berharap juga makanan bergizi gratis di sekolah,"" ungkap Linda. Linda menjelaskan kualitas MBG yang diterima sekolahnya dari SPPG Cengkareng Polda Metro sangat bagus. Anak-anak muridnya pun sangat antusias dengan pemberian MBG ini. Bahkan, kata dia, karena begitu antusiasnya, para siswa sampai menuliskan request menu lewat kertas yang diselipkan ke dalam ompreng makanan setelah selesai makan. Dia juga menjelaskan sejak adanya program MBG, murid-muridnya ini menjadi lebih semangat untuk sarapan. ""Mereka sampai menulis kertas dimasukkan ke dalam ompreng untuk menu besok. Sejauh yang kami pernah lakukan supervisi oleh guru-guru di kelas, mendata anak-anak itu hanya berapa anak saja yang sarapan dari rumah,"" jelas Linda. ""Tadinya kita ada program bawa makanan sarapan bersama, kemudian alhamdulillah bu Triya (Kepala SPPG Cengkareng Polda Metro) menghubungi kami, bahwa sekolah kami mendapatkan program MBG, ya itu terbantu,"" imbuh dia. Dia menyampaikan tidak ada kendala selama program MBG berjalan di sekolahnya. Menurutnya, hal ini tak lepas dari pengawasan ketat yang dilakukan oleh SPPG Cengkareng Polda Metro terhadap program ini. ""Alhamdulillah nggak ada dan mudah-mudahan jangan (ada kendala). Karena yang saya tau, dari SPPG Polda Metro Jaya Cengkareng ini itu sangat-sangat diawasi oleh tim ahlinya,"" ungkapnya. Sementara itu, Wali Kelas 3 SDN Kedaung Kaliangke 03, Nur Fitriawati, mengungkapkan bahwa awalnya banyak murid di kelasnya yang tidak terbiasa sarapan. Namun, berkat program MBG, kini mereka menjadi lebih semangat untuk sarapan bersama. ""Ada beberapa memang yang tidak sarapan. Lalu dengan adanya makan bersama MBG ini, mereka semangat, dengan menu yang tiap hari beda, mereka sarapan bersama jadi banyak makannya,"" imbuhnya. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dalam berbagai kesempatan, memerintahkan jajarannya untuk terus mendukung program pemerintah, termasuk MBG. Hal itu telah dibuktikan dengan pembentukan SPPG Polri yang kini telah mencapai 672 unit dengan total estimasi penerima manfaat mencapai 2.352.000 juta orang serta menyerap tenaga kerja sebanyak 33.600 Naker. Dari SPPG tersebut, terdapat sebanyak 159 SPPG telah beroperasional, 115 SPPG masih dalam tahap persiapan operasional, 371 SPPG dalam tahap pembangunan, dan 27 SPPG baru saja dilakukan groundbreaking. Ke depan Polri menargetkan pembangunan 1.500 SPPG. Kapolri memastikan Polri tidak akan berhenti dalam mendukung program pemerintah. Dia mengatakan Polri akan terus mengoptimalkan program MBG ini. ""Dan tentunya kita tidak akan berhenti sampai sini, jadi progres pembangunan SPPG terus akan kita optimalkan sampai dengan akhir tahun, sehingga kita bisa maksimal untuk betul-betul mendukung program Pak Presiden terkait program MBG yang saat ini sedang dicanangkan,"" kata Kapolri dalam kesempatan sebelumnya. Kapolri juga memastikan makanan yang berasal dari SPPG di bawah naungan Polri sudah lebih dulu melewati uji makanan. Sebab, dia mengatakan selalu memberikan arahan mengenai test food kepada anggota sebelum makanan MBG itu didistribusikan. ""Dan tentunya saya selalu menyampaikan pesan kepada seluruh jajaran agar terkait dengan proses masak, distribusi, sampai di tempat selalu dilakukan quality control dengan melaksanakan test food security, sehingga memastikan bahwa saat makanan sampai di siswa semua sampai di sekolah semuanya dalam keadaan higienis dan siap saji. Karena itu memang jadi penekanan kita khususnya SPPG di bawah naungan Mabes Polri maupun Polda jajaran,"" jelasnya. Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri juga memastikan SPPG yang berada di bawah naungan Polda Metro Jaya siap mendukung program MBG. Hal itu dia sampaikan saat meninjau dapur SPPG Cengkareng. Irjen Asep menjelaskan seluruh proses produksi berjalan sesuai standard operating procedure (SOP). Mulai dari pemeriksaan keamanan bahan makanan hingga pengecekan keamanan pangan oleh tenaga medis. ""Kami memastikan makanan yang diproduksi aman, bergizi, dan siap dikemas serta didistribusikan ke sekolah-sekolah sekitar,"" ujar Asep, Jumat (24/10). Dia juga menegaskan harapannya agar program ini dapat berjalan optimal dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya dalam mendukung tumbuh kembang anak-anak menjadi generasi yang lebih sehat, kuat, dan sejahtera. Lihat juga Video: Ketatnya Prosedur SPPG Polda Metro di Cengkareng Jaga Kualitas MBG",Kurniawan Fadilah -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/10/sdn-kedaung-kaliangke-03-cengkareng-jakarta-barat-1762765602648_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8203650/sorak-gembira-siswa-sd-di-cengkareng-sambut-mbg-dari-sppg-polda-metro,282fa542ad01bf4bc1683e451d5a4993d4dcfd58e558797d4aeebdec0bf20626,2025-11-13 19:59:45.953 721,kompas,mbg,2025-10-24 12:31:49,"Jalan Rusak, Mobil Pengangkut MBG Masuk Jurang, Makanan Pun Berantakan","PAMEKASAN, KOMPAS.com- Mobil Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang mengangkut makan untuk pogram Makan Bergizi Gratis (MBG) jatuh ke jurang di Desa Palengaan Daya, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, Jumat (24/10/2025).Mobil boks yang memuat menu MBG itu mengalami kecelakaan di perbatasan KabupatenPamekasandan Kabupaten Sampang.Berdasarkan informasi yang dihimpunKompas.com, mobil tersebut sedang dalam perjalanan dari Desa Bulmatet, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang, menuju Desa Poreh Kecamatan Karang Penang.Baca juga:Dapur MBG Wajib Unggah Foto dan Video Agar Bisa Diawasi BGNNamun, mobil melintasi jalan di Desa Palengaan Daya karena jalur yang biasa dilewati diperbaiki. ""Sehingga mobil itu melintas di Desa Palengaan Daya dan kecelakaan,"" kata Abdur Rasyid (43), salah satu warga sekitar lokasi kejadian.Sopir memilih jalur alternatif yang ternyata tergolong ekstrem. Akibatnya, ban mobill tergelincir dari jalan tak beraspal dan menanjak. Mobil pun meluncur jatuh ke jurang.Warga setempat pun berdatangan berusaha memberi pertolongan. ""Warga sempat menarik mobil dengan tali tapi sulit. Akhirnya dilakukan berbagai cara,"" ucap Rasyid.Mobil didorong sambil ditarik dari arah depan, oleh sekitar 25 orang. Bukan hanya laki-laki, perempuan pun membantu mengangkat mobil ini.Makanan berantakanSetelah lebih dari satu jam, mobil tersebut berhasil diangkat. Namun kondisi makanan yang ada di dalamnya sudah banyak yang berantakan. Nasi, lauk, dan buah sudah tidak beraturan di dalam wadah menu MBG atau ompreng.Baca juga:Siswa Keracunan MBG di Malang Dipulangkan dari RSRasyid mengaku tidak tahu apakah makanan tetap dilanjutkan diantar ke sekolah atau dibawa kembali ke dapur MBG.Kepala Polsek Palengaan, AKP Muh Syaiful Maulana membenarkan adanyakecelakaan mobil MBGyang hendak mengantarkan makanan ke sekolah. ""Karena ada perbaikan jalan, mobil itu lewat di Palengaan dan terjadi kecelakaan,"" kata Syaiful.Syaiful mengaku warga tidak segera memberikan laporan ke polisi. Namun, polisi sudah mendapat kabar yang memastikan tidak ada korban dalam insiden itu.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang PAMEKASAN, KOMPAS.com- Mobil Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang mengangkut makan untuk pogram Makan Bergizi Gratis (MBG) jatuh ke jurang di Desa Palengaan Daya, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, Jumat (24/10/2025). Mobil boks yang memuat menu MBG itu mengalami kecelakaan di perbatasan KabupatenPamekasandan Kabupaten Sampang. Berdasarkan informasi yang dihimpunKompas.com, mobil tersebut sedang dalam perjalanan dari Desa Bulmatet, Kecamatan Karang Penang, Kabupaten Sampang, menuju Desa Poreh Kecamatan Karang Penang. Baca juga:Dapur MBG Wajib Unggah Foto dan Video Agar Bisa Diawasi BGN Namun, mobil melintasi jalan di Desa Palengaan Daya karena jalur yang biasa dilewati diperbaiki. ""Sehingga mobil itu melintas di Desa Palengaan Daya dan kecelakaan,"" kata Abdur Rasyid (43), salah satu warga sekitar lokasi kejadian. Sopir memilih jalur alternatif yang ternyata tergolong ekstrem. Akibatnya, ban mobill tergelincir dari jalan tak beraspal dan menanjak. Mobil pun meluncur jatuh ke jurang. Warga setempat pun berdatangan berusaha memberi pertolongan. ""Warga sempat menarik mobil dengan tali tapi sulit. Akhirnya dilakukan berbagai cara,"" ucap Rasyid. Mobil didorong sambil ditarik dari arah depan, oleh sekitar 25 orang. Bukan hanya laki-laki, perempuan pun membantu mengangkat mobil ini. Setelah lebih dari satu jam, mobil tersebut berhasil diangkat. Namun kondisi makanan yang ada di dalamnya sudah banyak yang berantakan. Nasi, lauk, dan buah sudah tidak beraturan di dalam wadah menu MBG atau ompreng. Baca juga:Siswa Keracunan MBG di Malang Dipulangkan dari RS Rasyid mengaku tidak tahu apakah makanan tetap dilanjutkan diantar ke sekolah atau dibawa kembali ke dapur MBG. Kepala Polsek Palengaan, AKP Muh Syaiful Maulana membenarkan adanyakecelakaan mobil MBGyang hendak mengantarkan makanan ke sekolah. ""Karena ada perbaikan jalan, mobil itu lewat di Palengaan dan terjadi kecelakaan,"" kata Syaiful. Syaiful mengaku warga tidak segera memberikan laporan ke polisi. Namun, polisi sudah mendapat kabar yang memastikan tidak ada korban dalam insiden itu.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/_BdhTHRbIkdlEiuybdqwhCPk9XQ=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/24/68fb0a9c4c54e.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/24/123149178/jalan-rusak-mobil-pengangkut-mbg-masuk-jurang-makanan-pun-berantakan,f5f031fb5fc07679901ebbc656e705a7c574cfc3ea12b3179ec2531fda665300,2025-11-13 20:03:08.231 722,okezone,mbg,2025-09-30 18:44:30,Bursah Zarnubi Dorong Sinergi Pusat dan Daerah Sukseskan Program MBG,"JAKARTA - Bupati Lahat Bursah Zarnubi mengatakan, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan investasi jangka panjang dalam membangun kecerdasan bangsa. Dalam jangka panjang, program MBG ini akan berdampak pada peningkatan rata-rata IQ nasional serta memperkuat daya saing generasi mendatang. Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) ini mengimbau seluruh bupati di Indonesia untuk mempercepat dan menyukseskan pelaksanaan program MBG di wilayah masing-masing. Bursah menekankan bahwa keberhasilan program ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pusat, tetapi juga memerlukan komitmen pemerintah daerah. ""Saya mengajak seluruh bupati, untuk betul-betul menjadikan MBG sebagai prioritas. Kita harus bekerja sama dan bergerak cepat seperti arahan Bapak Mendagri,"" ujar Bursah saat meninjau Program MBG di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, Selasa (30/9/2025). APKASI akan terus mendorong sinergi antara pemerintah pusat-daerah, serta memastikan program MBG ini menjadi bagian dari gerakan nasional membangun generasi emas Indonesia. ""Kita sedang menyiapkan landasan kehidupan yang kokoh untuk anak cucu kita, mari kita ikhtiarkan Indonesa Emas dimulai dari piring anak sekolah,"" kata Bursah. Bursah juga menekankan pentingnya standar tinggi dalam penyajian makanan, baik dari sisi kandungan gizi, keamanan pangan, hingga waktu distribusi. ""Ini sudah bagus, nasinya masih hangat saat sampai ke anak-anak. Ini menunjukkan manajemen distribusinya sudah baik. Tapi saya ingatkan agar dapurnya betul-betul disiplin. Awasi jam masaknya, jaga kualitas bahan, jangan sampai basi, apalagi menimbulkan keracunan,"" ujar Bursah. Program MBG melalui SPPG Pagar Agung Lahat telah menyentuh 2.921 siswa dari jenjang TK, SD, SMP, hingga SMA. Saat mengunjungi SDN 23 Pagar Agung. Kunjungannya ke sejumlah sekolah dan dapur MBG adalah untuk memastikan program MBG sebagai program unggulan Presiden Prabowo Subianto berjalan dengan baik di Lahat. Untuk menuju Indonesia Emas 2045, Indonesia perlu SDM unggul. Dengan pendapatan per kapita yang ditargetkan mencapai 12.000 14.000 dolar AS, para pemimpin harus menyiapkan generasi bangsa dengan serius, terangnya. Selain manfaat gizi, Bursah menilai MBG sebagai program yang menjunjung tinggi nilai keadilan. Makan bergizi gratis dapat memperkecil kesenjangan capaian akademik antar siswa dari berbagai latar belakang sosial ekonomi. ""Negara-negara dengan program makan bergizi di sekolah, seperti Jepang dan Finlandia, cenderung memiliki skor PISA yang tinggi,"" pungkasnya. JAKARTA - Bupati Lahat Bursah Zarnubi mengatakan, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan investasi jangka panjang dalam membangun kecerdasan bangsa. Dalam jangka panjang, program MBG ini akan berdampak pada peningkatan rata-rata IQ nasional serta memperkuat daya saing generasi mendatang. Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) ini mengimbau seluruh bupati di Indonesia untuk mempercepat dan menyukseskan pelaksanaan program MBG di wilayah masing-masing. Bursah menekankan bahwa keberhasilan program ini tidak hanya menjadi tanggung jawab pusat, tetapi juga memerlukan komitmen pemerintah daerah. ""Saya mengajak seluruh bupati, untuk betul-betul menjadikan MBG sebagai prioritas. Kita harus bekerja sama dan bergerak cepat seperti arahan Bapak Mendagri,"" ujar Bursah saat meninjau Program MBG di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, Selasa (30/9/2025). APKASI akan terus mendorong sinergi antara pemerintah pusat-daerah, serta memastikan program MBG ini menjadi bagian dari gerakan nasional membangun generasi emas Indonesia. ""Kita sedang menyiapkan landasan kehidupan yang kokoh untuk anak cucu kita, mari kita ikhtiarkan Indonesa Emas dimulai dari piring anak sekolah,"" kata Bursah. Bursah juga menekankan pentingnya standar tinggi dalam penyajian makanan, baik dari sisi kandungan gizi, keamanan pangan, hingga waktu distribusi. ""Ini sudah bagus, nasinya masih hangat saat sampai ke anak-anak. Ini menunjukkan manajemen distribusinya sudah baik. Tapi saya ingatkan agar dapurnya betul-betul disiplin. Awasi jam masaknya, jaga kualitas bahan, jangan sampai basi, apalagi menimbulkan keracunan,"" ujar Bursah. Program MBG melalui SPPG Pagar Agung Lahat telah menyentuh 2.921 siswa dari jenjang TK, SD, SMP, hingga SMA. Saat mengunjungi SDN 23 Pagar Agung. Kunjungannya ke sejumlah sekolah dan dapur MBG adalah untuk memastikan program MBG sebagai program unggulan Presiden Prabowo Subianto berjalan dengan baik di Lahat. Untuk menuju Indonesia Emas 2045, Indonesia perlu SDM unggul. Dengan pendapatan per kapita yang ditargetkan mencapai 12.000 14.000 dolar AS, para pemimpin harus menyiapkan generasi bangsa dengan serius, terangnya. Selain manfaat gizi, Bursah menilai MBG sebagai program yang menjunjung tinggi nilai keadilan. Makan bergizi gratis dapat memperkecil kesenjangan capaian akademik antar siswa dari berbagai latar belakang sosial ekonomi. ""Negara-negara dengan program makan bergizi di sekolah, seperti Jepang dan Finlandia, cenderung memiliki skor PISA yang tinggi,"" pungkasnya. (Fahmi Firdaus )",Fahmi Firdaus ,https://img.okezone.com/content/2025/09/30/337/3173540/pemerintah-a9gK_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/09/30/337/3173540/bursah-zarnubi-dorong-sinergi-pusat-dan-daerah-sukseskan-program-mbg?page=all,39bba6d0bda54cb0ac0c83d57f9feeb08705f2afa49c5cae86b1a49389232a80,2025-11-13 20:03:08.551 625,kompas,mbg,2025-11-02 17:17:00,Wamenkop: Kopdes Merah Putih Bisa Jadi SPPG MBG,"JAKARTA, KOMPAS.com -Kementerian Koperasi (Kemenkop) memastikan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes/KDKMP) bisa menjadi pelaksana Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).Bahkan Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop), Farida Farichah, mengatakan koperasi yang sudah eksis saat ini bisa mendirikanSPPGMBG. Koperasi desa bisa menjadi pelaksana Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Bahkan koperasi yang sudah eksis, seperti koperasi nelayan atau koperasi perempuan dan ibu-ibu PKK, bisa mendirikandapur MBG, ujar Farida saat kunjungan kerja ke Kabupaten Buru, Maluku, disiarkan Minggu (2/11/2025).Baca juga:Tangkap Peluang MBG Rp 50 Triliun, Bank BJB Salurkan Pembiayaan untuk SPPGKOMPAS.com / Yulian Isna Sri AstutiSalah satu dapur SPPG yang ada di BangkalanTak hanya itu,Kopdes Merah Putihjuga dapat memasok bahan baku bagi SPPG di wilayah masing-masing.Di sisi lain, Wamenkop memastikan bahwa pendirian Kopdes Merah Putih di daerah kepulauan tetap mendapat atensi khusus.Saat ini sudah ada dua Kopdes Merah Putih di Kabupaten Buru yang melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking), dan akan segera disusul pembangunan di 82 titik lainnya.""Di sini, di Kabupaten Buru, tidak ada dapur MBG. Ini perlu menjadi prioritas untuk dibangun dapur agar siswa, pelajar, dan santri di Buru bisa merasakan program yang sama dengan daerah lain,"" paparnya.Baca juga:Kopdes Jadi Pemasok Utama SPPG MBG, Menkop: Kita Bangun EkosistemSaat ini pemerintah tengah menyiapkan lebih dari 80.000 titik gerai, gudang, dan sarana pendukung Kopdes Merah Putih di seluruh Indonesia, termasuk di Kabupaten Buru. Tujuan Kopdes Merah Putih adalah menjadi pusat ekonomi masyarakat desa di seluruh Indonesia,"" beber Wamenkop.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com -Kementerian Koperasi (Kemenkop) memastikan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes/KDKMP) bisa menjadi pelaksana Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Bahkan Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop), Farida Farichah, mengatakan koperasi yang sudah eksis saat ini bisa mendirikanSPPGMBG. Koperasi desa bisa menjadi pelaksana Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Bahkan koperasi yang sudah eksis, seperti koperasi nelayan atau koperasi perempuan dan ibu-ibu PKK, bisa mendirikandapur MBG, ujar Farida saat kunjungan kerja ke Kabupaten Buru, Maluku, disiarkan Minggu (2/11/2025). Baca juga:Tangkap Peluang MBG Rp 50 Triliun, Bank BJB Salurkan Pembiayaan untuk SPPG KOMPAS.com / Yulian Isna Sri AstutiSalah satu dapur SPPG yang ada di Bangkalan KOMPAS.com / Yulian Isna Sri AstutiSalah satu dapur SPPG yang ada di Bangkalan Tak hanya itu,Kopdes Merah Putihjuga dapat memasok bahan baku bagi SPPG di wilayah masing-masing. Di sisi lain, Wamenkop memastikan bahwa pendirian Kopdes Merah Putih di daerah kepulauan tetap mendapat atensi khusus. Saat ini sudah ada dua Kopdes Merah Putih di Kabupaten Buru yang melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking), dan akan segera disusul pembangunan di 82 titik lainnya. ""Di sini, di Kabupaten Buru, tidak ada dapur MBG. Ini perlu menjadi prioritas untuk dibangun dapur agar siswa, pelajar, dan santri di Buru bisa merasakan program yang sama dengan daerah lain,"" paparnya. Baca juga:Kopdes Jadi Pemasok Utama SPPG MBG, Menkop: Kita Bangun Ekosistem Saat ini pemerintah tengah menyiapkan lebih dari 80.000 titik gerai, gudang, dan sarana pendukung Kopdes Merah Putih di seluruh Indonesia, termasuk di Kabupaten Buru. Tujuan Kopdes Merah Putih adalah menjadi pusat ekonomi masyarakat desa di seluruh Indonesia,"" beber Wamenkop.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/qu7-YaLYo2W_8v1tWqD5AN-R_-Q=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775b1d85b4.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/02/69070883eb204.jpeg",https://money.kompas.com/read/2025/11/02/171700726/wamenkop--kopdes-merah-putih-bisa-jadi-sppg-mbg,efc66435ab96746ae369b29625462de5b91b8cb589fc03d656e35d3db7884fc3,2025-11-13 19:58:09.173 626,pikiranrakyat,mbg,2025-10-10 17:23:00,Keracunan MBG di SDN Rawalele Subang Dipicu Nitrit pada Tumis Pakcoy,"PIKIRAN RAKYAT- Makanan bukan faktor utama penyebab keracunan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG). Daya tahan tubuh yang lemah juga bisa memicu gejala keracunan makanan seperti yang terjadi di SDN Rawalele, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang, September lalu. ""Dari sekitar 400 siswa yang makan MBG hanya 15 yang keracunan. Diduga kuat, daya tahan tubuhnya lemah akibat mengkonsumsi bahan makanan yang mengandung senyawa nitrit 10,11 miligram,"" kata Kepala Dinas Kesehatan Subang, Maxi, Jumat (10/10/2025). Dia mengungkapkan, nitrit ditemukan pada salah satu menu makanan yang dikonsumsi para siswa di sekolah tersebut pada hari kejadian. Hal itu berdasarkan hasil uji laboratorium yang dilakukan terhadap sampel makanan MBG yang tersisa. Baca Juga:Sebelas Murid SDN Rawalele Kabupaten Subang Diduga Keracunan MBG Maxi mengungkapkan salah satu makanan yang disajikan saat ini terbukti mengandung nitrit sebanyak 10,11 miligram, tepatnya pada tumis pakcoy. Menurutnya, makanan tersebut tidak seharusnya mengandung nitrit karena zat tersebut biasa digunakan pada makanan olahan daging, kornet atau sosis. Kandungan nitrit pada makanan juga diatur oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) maksimal 30 miligram per kilogram makanan. Dia menjelaskan, nitrit adalah senyawa kimia yang mengandung ion nitrogen dan oksigen, sering kali sebagai garam atau ester dari asam nitrit. ""Senyawa ini dapat terbentuk secara alami sebagai produk perantara dalam siklus nitrogen. Digunakan sebagai pengawet pada daging olahan dan dapat ditemukan di lingkungan seperti air dan tanah ujar Maxi. Menurutnya, nitrit bisa menyebabkan keracunan makanan apabila orang yang memakannya memiliki daya tahan tubuh lemah. Zat tersebut dikatakan dapat memicu methemoglobinemia atau kondisi hemoglobin yang tidak dapat membawa oksigen. Dampaknya, badan akan terasa lemah, sesak napas, bahkan memicu perubahan warna kulit menjadi kebiruan akibat tubuh kekurangan oksigen. Gejala keracunan itu terjadi ketika tubuh tak mampu menoleransi kadar nitrit yang terlalu tinggi. Sementara itu, Badan Gizi Nasional (BGN) meminta semua pihak untuk ikut memantau pelaksanaan program MBG. Tak hanya dalam proses produksi dan pendistribusiannya, tapi juga dampaknya terhadap pertumbuhan anak maupun kondisi sosial masyarakat. Sekilas kita seperti hanya memberi makan anak-anak tetapi sebetulnya ini efek dominonya luar biasa, kata Sekretaris Deputi Penyediaan dan Penyaluran (Dialur) BGN, Budi Utomo saat memantau pelaksanaan MBG di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Cikopo, Kabupaten Purwakarta. Dia menjelaskan efek domino yang dimaksud mulai dari jumlah pekerja yang diserap oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) hingga hasil pertanian atau produk usaha mikro kecil menengah (UMKM) lokal yang digunakan. Untuk jumlah pekerja di setiap SPPG saja rata-rata sebanyak 47 orang. Baca Juga:Tak Hanya Keracunan Massal, Program MBG Berdampak Merusak Keseimbangan Pasar Menurutnya, jumlah dapur yang dikelola SPPG se-Indonesia saat ini mencapai sekitar 10.700 unit. Sebanyak 2.650 SPPG di antaranya berada di wilayah Jawa Barat, dan yang beroperasi di Kabupaten Purwakarta mencapai 79 SPPG. Per bulan ada kurang lebih satu miliar rupiah uang yang beredar di sini (sekitar SPPG) sehingga kalau misalnya 12 bulan berarti ada Rp12 miliar uang yang beredar di masyarakat, sehingga ekonominya bisa meningkat, kemudian daya belinya semakin tinggi, kata Budi dalam pidato sambutannya.*** Berita PilihanMungkinkah Ada Peran Bahan Pangan Asal Hewan pada Keracunan Makanan Program MBG?Banyak Kasus Keracunan, KPAID Minta Program MBG Dihentikan Sementara dan Diaudit TotalJPPI Menyebut Keracunan MBG Bukan Lagi Kelalaian Tapi Pembiaran, Makanya Harus Ada Sanksi Tegas Berita PilihanMungkinkah Ada Peran Bahan Pangan Asal Hewan pada Keracunan Makanan Program MBG?Banyak Kasus Keracunan, KPAID Minta Program MBG Dihentikan Sementara dan Diaudit TotalJPPI Menyebut Keracunan MBG Bukan Lagi Kelalaian Tapi Pembiaran, Makanya Harus Ada Sanksi Tegas Berita Pilihan Mungkinkah Ada Peran Bahan Pangan Asal Hewan pada Keracunan Makanan Program MBG?Banyak Kasus Keracunan, KPAID Minta Program MBG Dihentikan Sementara dan Diaudit TotalJPPI Menyebut Keracunan MBG Bukan Lagi Kelalaian Tapi Pembiaran, Makanya Harus Ada Sanksi Tegas Mungkinkah Ada Peran Bahan Pangan Asal Hewan pada Keracunan Makanan Program MBG? Mungkinkah Ada Peran Bahan Pangan Asal Hewan pada Keracunan Makanan Program MBG? Mungkinkah Ada Peran Bahan Pangan Asal Hewan pada Keracunan Makanan Program MBG? Mungkinkah Ada Peran Bahan Pangan Asal Hewan pada Keracunan Makanan Program MBG? Banyak Kasus Keracunan, KPAID Minta Program MBG Dihentikan Sementara dan Diaudit Total Banyak Kasus Keracunan, KPAID Minta Program MBG Dihentikan Sementara dan Diaudit Total Banyak Kasus Keracunan, KPAID Minta Program MBG Dihentikan Sementara dan Diaudit Total Banyak Kasus Keracunan, KPAID Minta Program MBG Dihentikan Sementara dan Diaudit Total JPPI Menyebut Keracunan MBG Bukan Lagi Kelalaian Tapi Pembiaran, Makanya Harus Ada Sanksi Tegas JPPI Menyebut Keracunan MBG Bukan Lagi Kelalaian Tapi Pembiaran, Makanya Harus Ada Sanksi Tegas JPPI Menyebut Keracunan MBG Bukan Lagi Kelalaian Tapi Pembiaran, Makanya Harus Ada Sanksi Tegas JPPI Menyebut Keracunan MBG Bukan Lagi Kelalaian Tapi Pembiaran, Makanya Harus Ada Sanksi Tegas",Hilmi Abdul Halim,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/10/3443909219.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019709040/keracunan-mbg-di-sdn-rawalele-subang-dipicu-nitrit-pada-tumis-pakcoy?page=all,730e1419ce4bba87c2629c59acef934e29d09060881c9130c372ccee02f4faa8,2025-11-13 19:58:10.905 627,pikiranrakyat,mbg,2025-10-07 09:12:00,"Satgas MBG Kota Sukabumi Sidak SPPG, Pastikan Sesuai Prosedur","PIKIRAN RAKYAT- Wakil Wali Kota Sukabumi Bobby Maulana bersama Satuan Tugas (Satgas) Makan Bergizi Gratis (MBG) mendatangi salah satu dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole, Senin, 6 Oktober 2025. Kedatangan Bobby bersama Satgas untuk memastikan agar program MBG berjalan optimal sesuai dengan SOP dan standar yang telah ditetapkan. Menurut Bobby, program MBG merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memastikan setiap anak mendapatkan asupan gizi yang cukup dan seimbang. Pada prosesnya, pelaksanaan program tersebut harus dijalankan dengan standar terbaik agar hasilnya benar-benar berdampak positif terhadap peningkatan kualitas sumber daya manusia. ""Kami ingin memastikan SPPG menjaga standar kebersihan dan kelayakan dalam pengolahan, penyimpanan, penyajian, dan pendistribusian makanan. Kami juga ingin memastikan bahwa setiap anak sekolah di Kota Sukabumi mendapatkan makanan yang layak dan bergizi dalam pemenuhan makanan bergizi,"" kata Bobby Maulana. Selain standar kebersihan dan kelayakan dalam pengolahan, penyimpanan, penyajian, dan pendistribusian makanan, Bobby mengingatkan agar SPPG memperhatikan kandungan gizi di menu MBG. ""Yang sering luput itu pemberian susu kemasan. Jangan sampai niat kasih susu, karena tidak diperhatikan gizinya malah diberi minuman yang kandungannya air dan gula, nutrisi susunya sedikit. Nah ini jangan sampai seperti itu,"" ungkap Bobby. Kendati demikian, Bobby mengaku puas dengan pengelolaan MBG yang dilakukan oleh SPPG tersebut setelah melihat berbagai aspek. Dia pun memastikan akan melakukan inspeksi ke berbagai SPPG lainnya di Kota Sukabumi. ""Ada sekitar 40 SPPG di Kota Sukabumi yang sudah berjalan sudah 34 SPPG, nanti kita pantau. Kota Sukabumi harus menjadi contoh bahwa tidak ada temuan kasus MBG,"" jelasnya. Ketua Satgas MBG Kota Sukabumi, Andri Setiawan mengatakan, kunjungan dan inspeksi ke salah satu SPPG di Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole merupakan yang pertama kalinya dilakukan oleh pemerintah daerah beserta unsur satgas. Dia juga tengah mendorong agar seluruh SPPG yang ada di Kota Sukabumi menjalankan operasional sesuai standar. ""Sudah kita sampaikan agar semua SPPG memiliki SLHS, serta syarat lainnya sesuai standar dan prosedur. Saat ini sedang berproses. Mudah-mudahan bulan ini semua SPPG di Kota Sukabumi semuanya sudah punya SLHS. Setelah ada instruksi dari pusat langsung kita sampaikan. Kalau masih bandel, kita tegur, kita evaluasi,"" ungkap Andri Berita PilihanLiburan ke Sukabumi? Kunjungi 6 Destinasi Favorit yang Cocok untuk Menyusuri Pesona Jawa BaratDua Terduga Pelaku Perdagangan Manusia Perempuan Sukabumi Ditangkap, Dibekuk di CianjurPemkot Sukabumi Bentuk Satgas MBG, Cegah Keracunan MassalLebih dari 500 Rumah di Kota Sukabumi Belum Teraliri ListrikAkhir Pekan Seru! 7 Tempat Glamping Unik dan Murah di Sukabumi dengan Fasilitas LengkapBerburu Kuliner Enak! Ini Dia 4 Tempat Makan Bakso Jumbo di Sukabumi Favorit Warga LokalPusat Kota Sukabumi Gelap Satu Jam Lebih, Warga MengeluhPemutihan Belum Efektif, 40.000 Kendaraan di Kota Sukabumi Masih Tunggak Pajak Berita PilihanLiburan ke Sukabumi? Kunjungi 6 Destinasi Favorit yang Cocok untuk Menyusuri Pesona Jawa BaratDua Terduga Pelaku Perdagangan Manusia Perempuan Sukabumi Ditangkap, Dibekuk di CianjurPemkot Sukabumi Bentuk Satgas MBG, Cegah Keracunan MassalLebih dari 500 Rumah di Kota Sukabumi Belum Teraliri ListrikAkhir Pekan Seru! 7 Tempat Glamping Unik dan Murah di Sukabumi dengan Fasilitas LengkapBerburu Kuliner Enak! Ini Dia 4 Tempat Makan Bakso Jumbo di Sukabumi Favorit Warga LokalPusat Kota Sukabumi Gelap Satu Jam Lebih, Warga MengeluhPemutihan Belum Efektif, 40.000 Kendaraan di Kota Sukabumi Masih Tunggak Pajak Berita Pilihan Liburan ke Sukabumi? Kunjungi 6 Destinasi Favorit yang Cocok untuk Menyusuri Pesona Jawa BaratDua Terduga Pelaku Perdagangan Manusia Perempuan Sukabumi Ditangkap, Dibekuk di CianjurPemkot Sukabumi Bentuk Satgas MBG, Cegah Keracunan MassalLebih dari 500 Rumah di Kota Sukabumi Belum Teraliri ListrikAkhir Pekan Seru! 7 Tempat Glamping Unik dan Murah di Sukabumi dengan Fasilitas LengkapBerburu Kuliner Enak! Ini Dia 4 Tempat Makan Bakso Jumbo di Sukabumi Favorit Warga LokalPusat Kota Sukabumi Gelap Satu Jam Lebih, Warga MengeluhPemutihan Belum Efektif, 40.000 Kendaraan di Kota Sukabumi Masih Tunggak Pajak Liburan ke Sukabumi? Kunjungi 6 Destinasi Favorit yang Cocok untuk Menyusuri Pesona Jawa Barat Liburan ke Sukabumi? Kunjungi 6 Destinasi Favorit yang Cocok untuk Menyusuri Pesona Jawa Barat Liburan ke Sukabumi? Kunjungi 6 Destinasi Favorit yang Cocok untuk Menyusuri Pesona Jawa Barat Liburan ke Sukabumi? Kunjungi 6 Destinasi Favorit yang Cocok untuk Menyusuri Pesona Jawa Barat Dua Terduga Pelaku Perdagangan Manusia Perempuan Sukabumi Ditangkap, Dibekuk di Cianjur Dua Terduga Pelaku Perdagangan Manusia Perempuan Sukabumi Ditangkap, Dibekuk di Cianjur Dua Terduga Pelaku Perdagangan Manusia Perempuan Sukabumi Ditangkap, Dibekuk di Cianjur Dua Terduga Pelaku Perdagangan Manusia Perempuan Sukabumi Ditangkap, Dibekuk di Cianjur Pemkot Sukabumi Bentuk Satgas MBG, Cegah Keracunan Massal Pemkot Sukabumi Bentuk Satgas MBG, Cegah Keracunan Massal Pemkot Sukabumi Bentuk Satgas MBG, Cegah Keracunan Massal Pemkot Sukabumi Bentuk Satgas MBG, Cegah Keracunan Massal Lebih dari 500 Rumah di Kota Sukabumi Belum Teraliri Listrik Lebih dari 500 Rumah di Kota Sukabumi Belum Teraliri Listrik Lebih dari 500 Rumah di Kota Sukabumi Belum Teraliri Listrik Lebih dari 500 Rumah di Kota Sukabumi Belum Teraliri Listrik Akhir Pekan Seru! 7 Tempat Glamping Unik dan Murah di Sukabumi dengan Fasilitas Lengkap Akhir Pekan Seru! 7 Tempat Glamping Unik dan Murah di Sukabumi dengan Fasilitas Lengkap Akhir Pekan Seru! 7 Tempat Glamping Unik dan Murah di Sukabumi dengan Fasilitas Lengkap Akhir Pekan Seru! 7 Tempat Glamping Unik dan Murah di Sukabumi dengan Fasilitas Lengkap Berburu Kuliner Enak! Ini Dia 4 Tempat Makan Bakso Jumbo di Sukabumi Favorit Warga Lokal Berburu Kuliner Enak! Ini Dia 4 Tempat Makan Bakso Jumbo di Sukabumi Favorit Warga Lokal Berburu Kuliner Enak! Ini Dia 4 Tempat Makan Bakso Jumbo di Sukabumi Favorit Warga Lokal Berburu Kuliner Enak! Ini Dia 4 Tempat Makan Bakso Jumbo di Sukabumi Favorit Warga Lokal Pusat Kota Sukabumi Gelap Satu Jam Lebih, Warga Mengeluh Pusat Kota Sukabumi Gelap Satu Jam Lebih, Warga Mengeluh Pusat Kota Sukabumi Gelap Satu Jam Lebih, Warga Mengeluh Pusat Kota Sukabumi Gelap Satu Jam Lebih, Warga Mengeluh Pemutihan Belum Efektif, 40.000 Kendaraan di Kota Sukabumi Masih Tunggak Pajak Pemutihan Belum Efektif, 40.000 Kendaraan di Kota Sukabumi Masih Tunggak Pajak Pemutihan Belum Efektif, 40.000 Kendaraan di Kota Sukabumi Masih Tunggak Pajak Pemutihan Belum Efektif, 40.000 Kendaraan di Kota Sukabumi Masih Tunggak Pajak",Herlan Heryadie,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/23/3156774236.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019700256/satgas-mbg-kota-sukabumi-sidak-sppg-pastikan-sesuai-prosedur?page=all,51dedd451eba89e243354e530d3c521b1fc5d671a4155f10681d64f80065366e,2025-11-13 20:00:01.559 628,tempo,mbg,2025-10-20 15:47:01,Bupati Gresik Resmikan SPPG Dapur Hibrid di Yayasan PPNU Trate,"INFO NASIONAL - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik terus memperkuat komitmen terhadap pemenuhan gizi anak sekolah lewat peresmian Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur Hibrid di lingkungan Yayasan Perguruan Pendidikan Nahdlatul Ulama (PPNU) Trate, pada Senin, 20 Oktober 2025. Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemkab Gresik, Yayasan PPNU Trate, dan PT Petrokimia Gresik melalui CSR-nya, yang menjadi bagian dari dukungan terhadap program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG). Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani menyampaikan apresiasi kepada PT Petrokimia Gresik yang telah berperan aktif dalam pembangunan dapur gizi hibrid di Gresik. Hari ini adalah hari yang kita tunggu bersama. Terima kasih kepada PT Petrokimia Gresik yang telah memberikan perhatian luar biasa terhadap program prioritas Presiden melalui CSR-nya. ujar Yani. Ia menegaskan, kehadiran dapur hibrid ini adalah bentuk nyata kolaborasi antara pemerintah dan industri untuk menyiapkan generasi yang sehat dan cerdas. Yani menjelaskan bahwa makna hibrid dalam SPPG ini bukan sekadar nama, melainkan filosofi dari kolaborasi lintas sektor dan inovasi tata kelola. SPPG Hibrid hadir sebagai bentuk transformasi kantin sekolah menjadi dapur gizi. Dapur ini dibangun di dalam lingkungan pendidikan, tanpa menghapus peran kantin yang sudah ada. Justru ditingkatkan menjadi ruang penyedia gizi yang terintegrasi, jelasnya. Menurutnya, model ini memperpendek rantai penyediaan makanan bergizi sehingga anak-anak mendapatkan asupan sehat langsung di tempat belajar. Bupati juga menekankan pentingnya menjaga kualitas dibanding kuantitas dalam penyediaan makanan. SPPG jangan hanya berorientasi pada jumlah. Fokus kita adalah pada kualitas gizi. Pastikan setiap menu yang disajikan benar-benar sehat, aman, dan memenuhi kebutuhan anak-anak. Kepala desa dan lurah bisa ikut menjadi mitra dalam pendampingan, sementara puskesmas harus rutin melakukan pengawasan agar tidak timbul masalah di kemudian hari, tegasnya. Yani berharap adanya sinergi antara SPPG dan program nasional Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, sehingga kebutuhan bahan baku dan logistik dapat terpenuhi secara mandiri dan berkelanjutan. Ketua Yayasan PPNU Trate, Elvi Wahyudi menjelaskan, SPPG Dapur Hibrid dibangun melalui pendampingan Pemkab Gresik dan dukungan CSR dari PT Petrokimia Gresik, dengan nilai investasi sekitar Rp 1,3 miliar. Pembangunan dilakukan sejak Juli hingga Oktober 2025 dengan memanfaatkan fasilitas kantin sekolah yang disulap menjadi dapur gizi terstandar. SPPG Dapur Hibrid ini melayani 3.059 murid di lingkungan Yayasan PPNU Trate, terdiri dari MINU Trate Putra (576 murid), MINU Trate Putri (641 murid), SDNU 1 Trate (707 murid), SDNU 2 Trate (53 murid), MTs NU Trate (404 murid), dan SMK NU Trate (678 murid), jelas Wahyudi. Ia menambahkan, dapur ini telah memperoleh sertifikat air higienis dan sanitasi dari Dinas Lingkungan Hidup, sertifikat penjamah makanan dari Dinas Kesehatan, serta sertifikat laik higiene dan sanitasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik. Semua standar kami penuhi agar makanan yang dihasilkan tidak hanya lezat, tetapi juga aman dan bergizi. (*)",Tempo,https://statik.tempo.co/data/2025/10/20/id_1436068/1436068_720.jpg,https://www.tempo.co/info-tempo/bupati-gresik-resmikan-sppg-dapur-hibrid-di-yayasan-ppnu-trate-2081442,64e964b5b9420d440c74d820acfaa911d63b7ccfc62629bf7cec5ac16b15ecc6,2025-11-13 21:48:23.138 629,okezone,mbg,2025-10-02 18:52:36,"Siswi SMK Bandung Barat Meninggal, Menkes: Kematiannya Setelah 3-4 Hari Konsumsi MBG","JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin buka suara terkait kasus kematian siswi SMK Negeri 1 Cihampelas, Bandung Barat yang meninggal dengan gejala mirip keracunan. Laporan dari Dinas Kesehatan menyebut korban meninggal setelah beberapa hari mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG). ""Saya sudah menerima laporan Kepala Dinas Kesehatan di sana bahwa kematiannya itu terjadi mungkin 3-4 hari setelah dia makan (MBG),"" tutur Budi saat ditemui di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis (2/10/2025). Kendati demikian, ia enggan mengungkap secara detail ihwal penyebab pasti siswi berinisial BR tersebut. Ia menyarankan agar bisa mengonfirmasi penyebab kematian siswi SMK itu ke Dinas Kesehatan setempat. ""Kalau yang kematian di Cihampelas, itu mungkin lebih tepat ditanyakan ke sana (Dinas Kesehatan setempat),"" ujarnya. Sebelumnya, jagat media sosial heboh dengan kabar meninggalnya seorang siswi SMK Negeri 1 Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat bernama Bunga Rahmawati. Siswi kelas XII itu dikabarkan meninggal dunia setelah mengalami muntah, kejang-kejang, wajah membiru hingga keluar busa dari mulut, Selasa (30/9/2025) sekitar pukul 12.20 WIB. Kabar duka ini langsung memunculkan spekulasi di media sosial. Banyak warganet menduga Bunga meninggal akibat keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sudah diinvestigasi ke lapangan oleh petugas, dipastikan bukan karena MBG, ujar Lia saat dikonfirmasi iNews Bandung Raya, Rabu (1/10/2025). Dia menjelaskan, meski terdapat gejala muntah dan keluarnya busa dari mulut, keterangan dari keluarga korban tidak mengarah pada kasus keracunan. Keterangan keluarga tidak mengarah keracunan MBG karena yang bersangkutan sudah sakit sebelumnya, katanya. JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin buka suara terkait kasus kematian siswi SMK Negeri 1 Cihampelas, Bandung Barat yang meninggal dengan gejala mirip keracunan. Laporan dari Dinas Kesehatan menyebut korban meninggal setelah beberapa hari mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG). ""Saya sudah menerima laporan Kepala Dinas Kesehatan di sana bahwa kematiannya itu terjadi mungkin 3-4 hari setelah dia makan (MBG),"" tutur Budi saat ditemui di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis (2/10/2025). Kendati demikian, ia enggan mengungkap secara detail ihwal penyebab pasti siswi berinisial BR tersebut. Ia menyarankan agar bisa mengonfirmasi penyebab kematian siswi SMK itu ke Dinas Kesehatan setempat. ""Kalau yang kematian di Cihampelas, itu mungkin lebih tepat ditanyakan ke sana (Dinas Kesehatan setempat),"" ujarnya. Sebelumnya, jagat media sosial heboh dengan kabar meninggalnya seorang siswi SMK Negeri 1 Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat bernama Bunga Rahmawati. Siswi kelas XII itu dikabarkan meninggal dunia setelah mengalami muntah, kejang-kejang, wajah membiru hingga keluar busa dari mulut, Selasa (30/9/2025) sekitar pukul 12.20 WIB. Kabar duka ini langsung memunculkan spekulasi di media sosial. Banyak warganet menduga Bunga meninggal akibat keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sudah diinvestigasi ke lapangan oleh petugas, dipastikan bukan karena MBG, ujar Lia saat dikonfirmasi iNews Bandung Raya, Rabu (1/10/2025). Dia menjelaskan, meski terdapat gejala muntah dan keluarnya busa dari mulut, keterangan dari keluarga korban tidak mengarah pada kasus keracunan. Keterangan keluarga tidak mengarah keracunan MBG karena yang bersangkutan sudah sakit sebelumnya, katanya. (Fetra Hariandja)",Achmad Al Fiqri,https://img.okezone.com/content/2025/10/02/340/3174047/budi-mOgX_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/02/340/3174047/siswi-smk-bandung-barat-meninggal-menkes-kematiannya-setelah-3-4-hari-konsumsi-mbg?page=all,a3efbcf57e87b3d0ebf8ed08691e7e0fe6ee5fb9ec99f05e9a4c0c15df54af5d,2025-11-13 19:58:11.929 630,detik,mbg,2025-11-11 12:40:00,Mentan Bakal Panggil Pengusaha Buntut Harga Ayam & Telur Naik,"Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman akan memanggil pengusaha ayam dan telur imbas kenaikan harga. Amran mengakui harga ayam dan telur naik karena tingginya permintaan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG). ""Ya nanti kami panggil perusahaan-perusahaan besarnya,"" kata Amran di Kemenko Bidang Pangan, Jakarta Pusat, Selasa (11/11/2025). Meski demikian, tingginya permintaan telur dan ayam karena program MBG dinilai menjadi peluang baru bagi peternak untuk bangkit. Amran mengatakan selama ini harga ayam dan telur selalu naik dan turun, bahkan penurunan sering merugikan peternak. Untuk itu telah direncanakan pembangunan ekosistem baru peternakan dengan anggaran dari BPI Danantara sebesar Rp 20 triliun. Amran menerangkan, pembangunan peternak ini bukan untuk membunuh peternak kecil. Pemerintah akan membangun ekosistem atau pabrik untuk kebutuhan peternak kecil dengan harga yang wajar, dari pengadaan pakan, day old chick (DOC) atau anak ayam hingga vaksin. ""Ini menjamin pakan untuk peternak kecil stabil, menjamin juga DOC stabil. Jadi, ini adalah karena selama ini naik turun, naik turun, kasihan peternak kecil. Kadang harga jatuh Rp 18.000 (per kg), kan kasihan peternak kecil,"" terangnya. Dengan mekanisme tersebut, peternakan yang dibangun tidak hanya menambah pasokan, tetapi juga dapat mengontrol harga dan stok hingga ke konsumen. ""Jadi insyaallah ke depan harga stabil, peternak tidak pernah rugi. Itu yang kita jaga. Kemarin ada salah paham kan pikirannya ini kita membangun yang kecil-kecil, nggak. Yang sudah ada ini kita kembangkan. Kemudian kalau MBG berkembang tentu butuh supply yang tinggi. Nah mungkin muncul peternak-peternak baru,"" jelasnya. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sejumlah kabupaten/kota mengalami kenaikan harga daging ayam dan telur. Sebanyak 240 daerah mengalami kenaikan harga telur, dan 188 daerah mengalami kenaikan harga daging ayam. Harga telur ayam telah mengalami kenaikan 0,33% dibandingkan Oktober 2025 dengan rata-rata nasional Rp 31.546/kg. Angka tersebut di atas Harga Acuan Penjualan (HAP) di tingkat konsumen yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 30.000/kg. Sementara itu, harga telur ayam tertinggi di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat yang tembus Rp 45.000/kg. Lebih lanjut, untuk harga daging ayam telah turun menjadi Rp 36.076/kg atau 1,46% dibandingkan Oktober 2025 sebesar Rp 36.645/kg. BPS juga mencatat harga ayam ada yang menembus Rp 200.000/kg di Kabupaten Nduga. Tonton juga video ""Mentan Amran soal Rangkap Jabatan Kepala Bapanas: Mungkin Efisiensi""",Aulia Damayanti -detikFinance,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/07/28/wawancara-khusus-menteri-pertanian-ri-andi-amran-sulaiman-1753687994416_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-8205033/mentan-bakal-panggil-pengusaha-buntut-harga-ayam-telur-naik,31a5dfbb121907f40ddb0abbc271f88a5313be173b0c3e368b8f8673fa3cbdb2,2025-11-13 19:58:11.945 631,kompas,mbg,2025-11-02 06:23:46,Kala Label SNI Nampan MBG Diduga Dipalsukan di Jakut…,"JAKARTA, KOMPAS.com- Dugaan pemalsuan label Standar Nasional Indonesia (SNI) dan logo resmi pada perlengkapan makan program Makan Bergizi Gratis (MBG) tengah diselidiki oleh Polres Metro Jakarta Utara.Polisi melakukan inspeksi mendadak ke sebuah ruko di kawasan Ancol, Pademangan, pada Jumat (31/10/2025), setelah menerima laporan dari masyarakat.Dari hasil pengecekan awal, petugas menemukan sejumlah barang impor yang diduga diberi label Made in Indonesia palsu, lengkap dengan logo SNI dan Badan Gizi Nasional (BGN) tanpa izin.Barang-barang tersebut diketahui berupa alat makan danfood trayyang digunakan dalam distribusi program MBG.Baca juga:Polisi Selidiki Dugaan Pemalsuan Label SNI dan Halal pada Nampan MBG di JakutKasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Kompol Onkoseno mengatakan, penyelidikan masih berlangsung untuk memastikan asal dan legalitas produk tersebut. Masih kami dalami informasi tersebut mendasari adanya aduan, ujar Onkoseno kepada Kompas.com, Sabtu (1/11/2025).Penggeledahan di Ruko AncolPenyelidikan berawal dari laporan warga yang mencurigai aktivitas mencetak dan menempelkan label palsu di sebuah ruko kawasan Ancol, Pademangan. Menindaklanjuti laporan itu, Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara melakukan penggeledahan pada Jumat sore. Benar, kami dari Polres Metro Jakarta Utara melalui Sat Reskrim melakukan pengecekan di salah satu ruko di wilayah Ancol, Pademangan, pada hari Jumat, 31 Oktober 2025, ujar Kasi Humas Polres Metro Jakut Ipda Maryati Jonggi kepada wartawan, Sabtu (1/11/2025).Baca juga:Polisi Sidak Ruko yang Diduga Palsukan Nampan MBGIa menuturkan, penggeledahan dilakukan untuk menindaklanjuti dugaan perdagangan produk ilegal yang mencantumkanlabel SNIdan logo halal palsu pada perlengkapan makan program MBG.Barang-barang tersebut diketahui digunakan dalam paket makan bagi siswa sekolah penerima manfaat program tersebut. Kegiatan ini menindaklanjuti laporan informasi dari masyarakat terkait dugaan perdagangan ilegal dengan penggunaanlabel SNI palsudan logo halal yang diduga tidak sesuai ketentuan. Saat ini masih kami dalami lebih lanjut, kata Jonggi.Menurut dia, dalam pengecekan awal belum ada pihak yang diamankan karena proses masih dalam tahap verifikasi. Kami informasikan tidak ada yang diamankan karena kita masih melakukan pengecekan awal dan mendalaminya, kata Jonggi.Baca juga:Tim Koordinasi MBG Dinilai Bisa Dukung Kolaborasi tapi Ada RisikonyaDugaan Pemalsuan Asal ProdukSelain label SNI, polisi juga mendalami dugaan penggantian label asal produk. Berdasarkan hasil temuan di lokasi, sejumlah perlengkapan makan yang berasal dari luar negeri diduga diberi stiker baru bertuliskan Made in Indonesia . Untuk dugaan adanya penggantian label dari Made in China menjadi Made in Indonesia , saat ini masih kami lakukan pengecekan dan pendalaman untuk memastikan kebenarannya, ujar Jonggi. JAKARTA, KOMPAS.com- Dugaan pemalsuan label Standar Nasional Indonesia (SNI) dan logo resmi pada perlengkapan makan program Makan Bergizi Gratis (MBG) tengah diselidiki oleh Polres Metro Jakarta Utara. Polisi melakukan inspeksi mendadak ke sebuah ruko di kawasan Ancol, Pademangan, pada Jumat (31/10/2025), setelah menerima laporan dari masyarakat. Dari hasil pengecekan awal, petugas menemukan sejumlah barang impor yang diduga diberi label Made in Indonesia palsu, lengkap dengan logo SNI dan Badan Gizi Nasional (BGN) tanpa izin. Barang-barang tersebut diketahui berupa alat makan danfood trayyang digunakan dalam distribusi program MBG. Baca juga:Polisi Selidiki Dugaan Pemalsuan Label SNI dan Halal pada Nampan MBG di Jakut Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Kompol Onkoseno mengatakan, penyelidikan masih berlangsung untuk memastikan asal dan legalitas produk tersebut. Masih kami dalami informasi tersebut mendasari adanya aduan, ujar Onkoseno kepada Kompas.com, Sabtu (1/11/2025). Penyelidikan berawal dari laporan warga yang mencurigai aktivitas mencetak dan menempelkan label palsu di sebuah ruko kawasan Ancol, Pademangan. Menindaklanjuti laporan itu, Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara melakukan penggeledahan pada Jumat sore. Benar, kami dari Polres Metro Jakarta Utara melalui Sat Reskrim melakukan pengecekan di salah satu ruko di wilayah Ancol, Pademangan, pada hari Jumat, 31 Oktober 2025, ujar Kasi Humas Polres Metro Jakut Ipda Maryati Jonggi kepada wartawan, Sabtu (1/11/2025). Baca juga:Polisi Sidak Ruko yang Diduga Palsukan Nampan MBG Ia menuturkan, penggeledahan dilakukan untuk menindaklanjuti dugaan perdagangan produk ilegal yang mencantumkanlabel SNIdan logo halal palsu pada perlengkapan makan program MBG. Barang-barang tersebut diketahui digunakan dalam paket makan bagi siswa sekolah penerima manfaat program tersebut. Kegiatan ini menindaklanjuti laporan informasi dari masyarakat terkait dugaan perdagangan ilegal dengan penggunaanlabel SNI palsudan logo halal yang diduga tidak sesuai ketentuan. Saat ini masih kami dalami lebih lanjut, kata Jonggi. Menurut dia, dalam pengecekan awal belum ada pihak yang diamankan karena proses masih dalam tahap verifikasi. Kami informasikan tidak ada yang diamankan karena kita masih melakukan pengecekan awal dan mendalaminya, kata Jonggi. Baca juga:Tim Koordinasi MBG Dinilai Bisa Dukung Kolaborasi tapi Ada Risikonya Selain label SNI, polisi juga mendalami dugaan penggantian label asal produk. Berdasarkan hasil temuan di lokasi, sejumlah perlengkapan makan yang berasal dari luar negeri diduga diberi stiker baru bertuliskan Made in Indonesia . Untuk dugaan adanya penggantian label dari Made in China menjadi Made in Indonesia , saat ini masih kami lakukan pengecekan dan pendalaman untuk memastikan kebenarannya, ujar Jonggi.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/UtJ4quZJKMYc7mMxyjqMPoOsGRo=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/01/69058cde3597e.jpg",https://megapolitan.kompas.com/read/2025/11/02/06234691/kala-label-sni-nampan-mbg-diduga-dipalsukan-di-jakut,fdbe24fef900cd848a730bfb42ed8a7bea8c0bb475e4dc9d10a354eb6bd78f2d,2025-11-13 19:58:19.587 632,okezone,mbg,2025-10-02 15:40:35,Puan Soroti Evaluasi MBG dan Konflik Agraria saat Tutup Masa Sidang DPR,"JAKARTA - Ketua DPR RI, Puan Maharani menutup Masa Persidangan I Tahun Sidang 2025-2026, sebelum dewan memasuki masa reses. Dalam kesempatan itu, Puan mengungkap sejumlah isu yang menjadi perhatian khusus DPR mulai dari evaluasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga penyelesaian konflik agraria. Penutupan Persidangan I Tahun Sidang 2025-2026 DPR digelar dalam Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/10/2025). Selain melaporkan kinerja legislasi dan penganggaran yang telah dilakukan DPR dalam masa sidang ini, Puan juga menyampaikan fungsi pengawasan DPR yang diarahkan pada berbagai persoalan yang muncul di tengah masyarakat. Antara lain perlindungan dan jaminan sosial bagi pekerja transportasi online, penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit campak, mitigasi dan penanganan bencana alam banjir dan longsor di sejumlah daerah, kata Puan. Puan mengungkap, DPR juga melakukan pengawasan pada evaluasi permasalahan haji dengan dana talangan, dan pembentukan Satgas Judi Online. (Kemudian) penyelesaian konflik agraria, penguatan ekonomi rakyat melalui Pusat Layanan Usaha Terpadu bagi UMKM, kelangkaan BBM pada SPBU swasta dan kenaikan harga beras, evaluasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG), sebutnya. Penerapan kebijakan paket stimulus ekonomi untuk mendorong pertumbuhan dan daya beli masyarakat, serta penempatan uang negara pada bank umum untuk memperkuat likuiditas dan peran intermediasi perbankan, lanjut Puan. Berbagai persoalan ini telah menjadi pembahasan DPR dalam berbagai kegiatan alat kelengkapan dewan, termasuk rapat kerja di komisi-komisi terkait bersama Pemerintah. Puan mengingatkan agar Pemerintah menindaklanjuti hasil dalam rapat-rapat kerja di DPR. Pemerintah memiliki kewajiban untuk melaksanakan setiap rekomendasi dari Rapat Kerja dengan DPR RI, tegas cucu Bung Karno tersebut. Pada Masa Persidangan ini, DPR juga telah menetapkan Kementerian Haji dan Umrah menjadi Mitra Kerja Komisi VIII. Selain itu, DPR telah melakukan pemberian persetujuan, pertimbangan, konsultasi dalam pengangkatan dan/atau pemilihan pejabat publik dan nonpejabat publik. Seperti Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan, Ketua dan Anggota Komite BPH Migas, Hakim Agung dan Hakim ad hoc Mahkamah Agung, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Negara Sahabat untuk Indonesia; dan Pemberian kewarganegaraan kepada atlet sepak bola dan atlet hoki es. Dalam pelaksanaan fungsi diplomasi parlemen, DPR RI menghadiri berbagai kegiatan dalam rangkaian penguatan diplomasi global. Selain kegiatan multilateral, DPR RI juga melakukan pertemuan bilateral melalui kunjungan duta besar dan delegasi negara sahabat, ungkap Puan. Pertemuan bilateral pada masa persidangan ini dilakukan DPR dengan parlemen Selandia Baru, Rusia, Rumania, Malaysia, Amerika Serikat, dan Republik Rakyat Tiongkok. Puan pun menyebut DPR juga telah menerima kunjungan kehormatan dari Ketua Parlemen Nasional Republik Demokratik Timor Leste dan Ketua Majelis Legislatif Brunei Darussalam. Delegasi DPR RI juga menghadiri undangan kenegaraan ke Meksiko, Papua Nugini, dan Kuba, tutur perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI tersebut. Rapat Paripurna ini merupakan agenda kedua usai Rapat Paripurna Khusus Laporan Kinerja DPR RI Tahun Sidang 2024-2025 yang diselenggarakan sekaligus untuk memperingati HUT ke-80 DPR RI. Di Rapat Paripurna ke-6 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2025-2026, DPR juga mengesahkan tim Panitia Khusus (Pansus) Penyelesaian Konflik Agraria. Pansus tersebut dibuat menyusul banyaknya kasus Konflik Agraria yang merugikan masyarakat. DPR hari ini pun mengesahkan sejumlah undang-undang, yaitu Undang-Undang tentang Pengesahan Perjanjian antara Republik Indonesia dan Federasi Rusia tentang Ekstradisi (Treaty between the Republic of Indonesia and the Russian Federation on Extradition, dan Undang-Undang tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara. UU ini mengatur perubahan Kementerian BUMN menjadi Badan Pengaturan Badan Usaha Milik (BP BUMN). Selain itu, Rapat Paripurna DPR juga mengesahkan UU tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, serta pengesahan dua Rancangan UU sebagai inisiatif DPR. Adapun dua RUU yang disahkan sebagai RUU usul DPR itu adalah RUU tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 Tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK), serta RUU tentang Statistik. Kemudian agenda lainnya pada rapat paripurna ke-6 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2025-2026 adalah penetapan Mitra Kerja Kementerian Haji dan Umrah. DPR memutuskan Kementerian Haji dan Umrah bermitra dengan Komisi VIII yang membidangi soal urusan agama. Puan kemudian menyampaikan apresiasi atas kerja keras seluruh Anggota DPR RI dalam melaksanakan tugas konstitusional mewujudkan kedaulatan rakyat. DPR akan memasuki masa reses mulai tanggal 3 Oktober sampai 3 November 2025. Masa reses merupakan masa di mana anggota dewan bekerja di luar gedung DPR, menjumpai konstituen di daerah pemilihannya masing-masing dalam rangka menjaring, menampung aspirasi konstituen serta melaksanakan fungsi pengawasan dikenal dengan kunjungan kerja (kunker). Kunjungan kerja ini dapat dilakukan oleh anggota dewan perseorangan maupun secara berkelompok atau kunker komisi. Saatnya kita memasuki masa reses untuk menyapa, mendengar, menyerap aspirasi rakyat, dan menyampaikan kepada rakyat tugas-tugas konstitusional yang telah dilaksanakan oleh DPR RI, serta mempersatukan rakyat dalam semangat gotong royong untuk membangun Indonesia. Selamat memasuki masa reses dan menyapa rakyat, tutup Puan. JAKARTA - Ketua DPR RI, Puan Maharani menutup Masa Persidangan I Tahun Sidang 2025-2026, sebelum dewan memasuki masa reses. Dalam kesempatan itu, Puan mengungkap sejumlah isu yang menjadi perhatian khusus DPR mulai dari evaluasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga penyelesaian konflik agraria. Penutupan Persidangan I Tahun Sidang 2025-2026 DPR digelar dalam Rapat Paripurna di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (2/10/2025). Selain melaporkan kinerja legislasi dan penganggaran yang telah dilakukan DPR dalam masa sidang ini, Puan juga menyampaikan fungsi pengawasan DPR yang diarahkan pada berbagai persoalan yang muncul di tengah masyarakat. Antara lain perlindungan dan jaminan sosial bagi pekerja transportasi online, penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit campak, mitigasi dan penanganan bencana alam banjir dan longsor di sejumlah daerah, kata Puan. Puan mengungkap, DPR juga melakukan pengawasan pada evaluasi permasalahan haji dengan dana talangan, dan pembentukan Satgas Judi Online. (Kemudian) penyelesaian konflik agraria, penguatan ekonomi rakyat melalui Pusat Layanan Usaha Terpadu bagi UMKM, kelangkaan BBM pada SPBU swasta dan kenaikan harga beras, evaluasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG), sebutnya. Penerapan kebijakan paket stimulus ekonomi untuk mendorong pertumbuhan dan daya beli masyarakat, serta penempatan uang negara pada bank umum untuk memperkuat likuiditas dan peran intermediasi perbankan, lanjut Puan. Berbagai persoalan ini telah menjadi pembahasan DPR dalam berbagai kegiatan alat kelengkapan dewan, termasuk rapat kerja di komisi-komisi terkait bersama Pemerintah. Puan mengingatkan agar Pemerintah menindaklanjuti hasil dalam rapat-rapat kerja di DPR. Pemerintah memiliki kewajiban untuk melaksanakan setiap rekomendasi dari Rapat Kerja dengan DPR RI, tegas cucu Bung Karno tersebut. Pada Masa Persidangan ini, DPR juga telah menetapkan Kementerian Haji dan Umrah menjadi Mitra Kerja Komisi VIII. Selain itu, DPR telah melakukan pemberian persetujuan, pertimbangan, konsultasi dalam pengangkatan dan/atau pemilihan pejabat publik dan nonpejabat publik. Seperti Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan, Ketua dan Anggota Komite BPH Migas, Hakim Agung dan Hakim ad hoc Mahkamah Agung, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Negara Sahabat untuk Indonesia; dan Pemberian kewarganegaraan kepada atlet sepak bola dan atlet hoki es. Dalam pelaksanaan fungsi diplomasi parlemen, DPR RI menghadiri berbagai kegiatan dalam rangkaian penguatan diplomasi global. Selain kegiatan multilateral, DPR RI juga melakukan pertemuan bilateral melalui kunjungan duta besar dan delegasi negara sahabat, ungkap Puan. Pertemuan bilateral pada masa persidangan ini dilakukan DPR dengan parlemen Selandia Baru, Rusia, Rumania, Malaysia, Amerika Serikat, dan Republik Rakyat Tiongkok. Puan pun menyebut DPR juga telah menerima kunjungan kehormatan dari Ketua Parlemen Nasional Republik Demokratik Timor Leste dan Ketua Majelis Legislatif Brunei Darussalam. Delegasi DPR RI juga menghadiri undangan kenegaraan ke Meksiko, Papua Nugini, dan Kuba, tutur perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI tersebut. Rapat Paripurna ini merupakan agenda kedua usai Rapat Paripurna Khusus Laporan Kinerja DPR RI Tahun Sidang 2024-2025 yang diselenggarakan sekaligus untuk memperingati HUT ke-80 DPR RI. Di Rapat Paripurna ke-6 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2025-2026, DPR juga mengesahkan tim Panitia Khusus (Pansus) Penyelesaian Konflik Agraria. Pansus tersebut dibuat menyusul banyaknya kasus Konflik Agraria yang merugikan masyarakat. DPR hari ini pun mengesahkan sejumlah undang-undang, yaitu Undang-Undang tentang Pengesahan Perjanjian antara Republik Indonesia dan Federasi Rusia tentang Ekstradisi (Treaty between the Republic of Indonesia and the Russian Federation on Extradition, dan Undang-Undang tentang Perubahan Keempat Atas Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara. UU ini mengatur perubahan Kementerian BUMN menjadi Badan Pengaturan Badan Usaha Milik (BP BUMN). Selain itu, Rapat Paripurna DPR juga mengesahkan UU tentang Perubahan Ketiga atas Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, serta pengesahan dua Rancangan UU sebagai inisiatif DPR. Adapun dua RUU yang disahkan sebagai RUU usul DPR itu adalah RUU tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 Tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK), serta RUU tentang Statistik. Kemudian agenda lainnya pada rapat paripurna ke-6 Masa Persidangan I Tahun Sidang 2025-2026 adalah penetapan Mitra Kerja Kementerian Haji dan Umrah. DPR memutuskan Kementerian Haji dan Umrah bermitra dengan Komisi VIII yang membidangi soal urusan agama. Puan kemudian menyampaikan apresiasi atas kerja keras seluruh Anggota DPR RI dalam melaksanakan tugas konstitusional mewujudkan kedaulatan rakyat. DPR akan memasuki masa reses mulai tanggal 3 Oktober sampai 3 November 2025. Masa reses merupakan masa di mana anggota dewan bekerja di luar gedung DPR, menjumpai konstituen di daerah pemilihannya masing-masing dalam rangka menjaring, menampung aspirasi konstituen serta melaksanakan fungsi pengawasan dikenal dengan kunjungan kerja (kunker). Kunjungan kerja ini dapat dilakukan oleh anggota dewan perseorangan maupun secara berkelompok atau kunker komisi. Saatnya kita memasuki masa reses untuk menyapa, mendengar, menyerap aspirasi rakyat, dan menyampaikan kepada rakyat tugas-tugas konstitusional yang telah dilaksanakan oleh DPR RI, serta mempersatukan rakyat dalam semangat gotong royong untuk membangun Indonesia. Selamat memasuki masa reses dan menyapa rakyat, tutup Puan. (Awaludin)",Achmad Al Fiqri,https://img.okezone.com/content/2025/10/02/337/3174007/ketua_dpr_ri_puan_maharani-ydKQ_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/02/337/3174007/puan-soroti-evaluasi-mbg-dan-konflik-agraria-saat-tutup-masa-sidang-dpr?page=all,8a46615e169568bbcb9e639b8e5594680c3721777fd64365b739f2a95685606a,2025-11-13 19:58:22.590 633,detik,mbg,2025-11-11 12:11:00,BGN Bakal Tutup Permanen Dapur MBG Jika Terjadi Keracunan Berulang,"Badan Gizi Nasional (BGN) bakal menerapkan aturan tegas buntut kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) . BGN akan menutup permanen satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) atau dapur MBG apabila terjadi kasus keracunan berulang. ""Betul (BGN akan menutup permanen SPPG jika terjadi keracunan),"" ujar Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang saat dimintai konfirmasi, Selasa (11/11/2025). Nanik menjelaskan SPPG akan ditutup jika terbukti salah dalam mengelola SPPG. Dia mengatakan penghentian kegiatan operasional ini sebagai salah satu sanksi. ""Ya kan mereka ditutup karena terjadi keracunan. Nah, setelah dicek, ternyata ada tata kelola yang salah. Nah, kalau terjadi lagi, berarti mereka melanggar tata kelola, misalnya soal waktu memasak, bahan baku, dan lain-lain,"" katanya. Dia menegaskan penutupan terhadap SPPG yang terjadi keracunan berulang bersifat permanen. ""Iya (penutupan permanen), kalau terjadi keracunan lagi, kan berarti dia tidak menjalankan tata kelola dengan baik,"" kata Nanik saat ditegaskan sanksi penutupan yang dimaksud bersifat permanen. Sebelumnya, BGN menyatakan tidak segan akan menutup SPPG yang masih melanggar standard operating procedure (SOP) dalam pelaksanaan program MBG. Saat ini, BGN telah menutup 112 SPPG yang melanggar aturan. Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang mengatakan, dari total dapur MBG yang sudah ditutup, ada 13 SPPG yang siap beroperasi lagi. Kendati begitu, Nanik memastikan kegiatan operasional kembali SPPG ini akan melalui pemeriksaan yang ketat. ""Yang ditutup jumlahnya sekitar 112 SPPG. Dari 112 ini, yang menyatakan siap dibuka lagi 13 (SPPG). Tapi kita lagi mau cek lagi,"" ujar Nanik saat dijumpai di kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Selasa (21/10). Sebagian besar dapur MBG ditutup lantaran pelanggaran SOP, seperti memasak terlalu dini hingga belum mensterilisasi food tray . Penutupan SPPG ini menyusul maraknya terjadi kasus keracunan di sejumlah wilayah. Simak juga Video 'Kata Kepala BGN soal Kolaborasi India untuk MBG':",Zunita Putri -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/10/21/menu-mbg-di-sukabumi-1761016827554_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8204967/bgn-bakal-tutup-permanen-dapur-mbg-jika-terjadi-keracunan-berulang,ef5acc39ce94027f564f288f762b62598352036ac25cbe6efb4f17dd97c0561d,2025-11-13 19:58:22.621 634,pikiranrakyat,mbg,2025-10-10 16:43:00,"Jamin Keamanan Pangan Anak, Pemkot Bogor Perkuat Satgas Pengawasan MBG dan Atur Batas Waktu 4 Jam","PIKIRAN RAKYAT- Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim menegaskan pemerintah daerah tidak akan lepas tangan terhadap keberadaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang ada di wilayahnya. Ia bahkan memastikan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan terus melakukanmonitoring, pemantauan, dan peninjauan langsung. Menurut dia, Kota Bogor telah membentuk Satgas Pengawasan Makan Bergizi Gratis sesuai dengan arahan Menteri Dalam Negeri. Satgas ini, melibatkan semua unsur yang dipimpin langsung Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda). Pembentukan satgas ini juga menjadi bentuk keseriusan Pemkot Bogor dalam memastikan keamanan pangan anak sekolah, sekaligus memperkuat pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar berjalan lebih optimal di Kota Bogor. Baca Juga:Cegah Keracunan, Dinkes Bogor Awasi Ketat Distribusi Makanan Bergizi Gratis Bahkan, keberadaan satgas ini akan diperkuat agar setiap SPPG bisa memenuhi standar keamanan pangan. ""Jadi terus dilakukan monitoring langsung, pendampingan, dan memastikan bahwa semua standar yang harus dipenuhi benar-benar terlaksana sesuai ketentuan,"" kata dia. Selain itu, satgas juga akan berkoordinasi dengan tim pengawasan dari provinsi. ""Kalau ada kasus keracunan, maka mekanisme pelaporan dan penanganannya harus sistematis dan cepat, dari mulai penanganan, pemeriksaan sampel untuk mengetahui pasti penyebabnya,"" ucap dia. Saat ini, Kota Bogor telah memiliki 35 SPPG yang beroperasi dan akan bertambah menjadi 45. Pemkot sendiri menargetkan seluruh SPPG sudah lengkap dan beroperasi pada 2026 hingga 2027 sudah memiliki dapur lengkap. ""Secara mekanisme setiap dapur ini tidak boleh melayani dengan jarak lebih dari 6 kilometer serta jarak antara proses masak dan distribusi tidak boleh lebih dari 4 jam,"" kata Dedie Rachim mengakhiri.*** Berita PilihanPuluhan Perda Belum Miliki Perwal, DPRD Desak Pemkot Bogor Segera Buat Aturan TurunannyaBanyak Aduan Kasus Keracunan, Pemkot Bogor Tetap Dukung Program MBG dan Perketat Pengawasan Dapur SPPG2 Koridor Trans Pakuan yang Vakum di 2025 Kembali Diaktifkan Pemkot Bogor Berita PilihanPuluhan Perda Belum Miliki Perwal, DPRD Desak Pemkot Bogor Segera Buat Aturan TurunannyaBanyak Aduan Kasus Keracunan, Pemkot Bogor Tetap Dukung Program MBG dan Perketat Pengawasan Dapur SPPG2 Koridor Trans Pakuan yang Vakum di 2025 Kembali Diaktifkan Pemkot Bogor Berita Pilihan Puluhan Perda Belum Miliki Perwal, DPRD Desak Pemkot Bogor Segera Buat Aturan TurunannyaBanyak Aduan Kasus Keracunan, Pemkot Bogor Tetap Dukung Program MBG dan Perketat Pengawasan Dapur SPPG2 Koridor Trans Pakuan yang Vakum di 2025 Kembali Diaktifkan Pemkot Bogor Puluhan Perda Belum Miliki Perwal, DPRD Desak Pemkot Bogor Segera Buat Aturan Turunannya Puluhan Perda Belum Miliki Perwal, DPRD Desak Pemkot Bogor Segera Buat Aturan Turunannya Puluhan Perda Belum Miliki Perwal, DPRD Desak Pemkot Bogor Segera Buat Aturan Turunannya Puluhan Perda Belum Miliki Perwal, DPRD Desak Pemkot Bogor Segera Buat Aturan Turunannya Banyak Aduan Kasus Keracunan, Pemkot Bogor Tetap Dukung Program MBG dan Perketat Pengawasan Dapur SPPG Banyak Aduan Kasus Keracunan, Pemkot Bogor Tetap Dukung Program MBG dan Perketat Pengawasan Dapur SPPG Banyak Aduan Kasus Keracunan, Pemkot Bogor Tetap Dukung Program MBG dan Perketat Pengawasan Dapur SPPG Banyak Aduan Kasus Keracunan, Pemkot Bogor Tetap Dukung Program MBG dan Perketat Pengawasan Dapur SPPG 2 Koridor Trans Pakuan yang Vakum di 2025 Kembali Diaktifkan Pemkot Bogor 2 Koridor Trans Pakuan yang Vakum di 2025 Kembali Diaktifkan Pemkot Bogor 2 Koridor Trans Pakuan yang Vakum di 2025 Kembali Diaktifkan Pemkot Bogor 2 Koridor Trans Pakuan yang Vakum di 2025 Kembali Diaktifkan Pemkot Bogor",Dicky Wahyudi,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/10/497955437.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019708952/jamin-keamanan-pangan-anak-pemkot-bogor-perkuat-satgas-pengawasan-mbg-dan-atur-batas-waktu-4-jam?page=all,ee15b651a08ddaea8b01dfff7f3c8cc80c4a4996b67e04c35a3bcb256d8b93b6,2025-11-13 19:58:23.033 635,kompas,mbg,2025-10-31 18:56:58,Tim Koordinasi MBG Dinilai Bisa Dukung Kolaborasi tapi Ada Risikonya,"JAKARTA, KOMPAS.com Pakar kebijakan publik Universitas Trisakti, Trubus Rahardiansah, menilai pembentukan Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 28 Tahun 2025 memiliki sisi positif dan negatif.Menurut Trubus, langkah PresidenPrabowo Subiantomembentuk tim lintas kementerian dan lembaga menunjukkan komitmen untuk memastikan pelaksanaan program berjalan tanpa kendala serius. Presiden menghendaki terwujudnyazero accidentpada programMBG. Untuk sampai ke sana diperlukan kolaborasi lintas kementerian dan lembaga lain. Artinya,Badan Gizi Nasional(BGN) tidak sendirian, ujarnya saat dihubungiKompas.com, Selasa (28/10/2025).Baca juga:Istana Jelaskan Ketua Harian Tim Koordinasi MBG Bukan Bagian dari BGNIa menilai, koordinasi lintas lembaga menjadi penting mengingat besarnya anggaran program MBG pada tahun depan.Namun, Trubus juga menyoroti potensi persoalan yang bisa muncul dalam pelaksanaan di lapangan. Apalagi (anggaran) yang dipatok sudah sungguh besar tahun depan. Kalau bahan baku yang masuk kualitasnya rendah, itu bisa menimbulkan masalah seperti keracunan atau makanan yang tidak layak konsumsi, ucapnya.Baca juga:Prabowo Bentuk Tim Koordinasi MBG: Zulhas Ketua, Purbaya hingga Menag AnggotaApa minusnya?Meski demikian, Trubus menilai keberadaan banyak kementerian dan lembaga dalamtim koordinasimengandung risiko tumpang tindih kewenangan. Sudah ada Kemenko Pangan, seharusnya BGN itu di bawah Menko Pangan saja. Kalau terlalu banyak kementerian ikut mengawasi, nanti jadi tidak efisien dan tidak efektif, katanya.Ia juga mengingatkan agar jangan sampai program MBG justru dipersepsikan sebagai proyek besar lintas kementerian dengan anggaran yang menggiurkan. Repotnya nanti kalau berbagai kementerian ikut mengawasi, proyek MBG bisa dipandang sebagai proyek bersama dengan potensi tumpang tindih kewenangan, tuturnya.Baca juga:Istana Jelaskan Alasan Prabowo Bentuk Tim Koordinasi MBGNamun, di sisi lain, Trubus melihat sisi positif dari pembentukan tim koordinasi lintas sektor ini, terutama dalam aspek pengawasan. Supaya BGN juga terawasi oleh kementerian dan lembaga lain. Artinya, dengan adanya tim lintas kementerian dan lembaga, koordinasi di internal BGN bisa lebih baik, jelasnya.Kompas TVPengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah. Pengmat minta JNE Express beberkan fakta yang sebenarnya terjadi untuk menjaga kepercayaan publik terhadap korporasi besar itu.Prabowo bentuk Tim Koordinasi MBGSebagai informasi, Presiden Prabowo Subianto resmi menerbitkan Keppres Nomor 28 Tahun 2025 tentang Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis.Tim ini bertugas melakukan sinkronisasi, koordinasi, monitoring, serta memastikan efektivitas program MBG di seluruh wilayah Indonesia.Ketua Tim Koordinasi Penyelenggaraan MBG dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas).Sementara itu, untuk Wakil Ketua I dijabat oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, dan Wakil Ketua II dipegang oleh Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin).Presiden juga menetapkan Ketua Pelaksana Harian yakni Nanik Sudaryati Deyang, yang juga menjabat sebagai Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN).Sementara untuk Wakil Ketua Pelaksana Harian dijabat oleh Deputi Bidang Koordinasi Keterjangkauan dan Keamanan Pangan, Kemenko Pangan, Nani Hendiarti.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com Pakar kebijakan publik Universitas Trisakti, Trubus Rahardiansah, menilai pembentukan Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 28 Tahun 2025 memiliki sisi positif dan negatif. Menurut Trubus, langkah PresidenPrabowo Subiantomembentuk tim lintas kementerian dan lembaga menunjukkan komitmen untuk memastikan pelaksanaan program berjalan tanpa kendala serius. Presiden menghendaki terwujudnyazero accidentpada programMBG. Untuk sampai ke sana diperlukan kolaborasi lintas kementerian dan lembaga lain. Artinya,Badan Gizi Nasional(BGN) tidak sendirian, ujarnya saat dihubungiKompas.com, Selasa (28/10/2025). Baca juga:Istana Jelaskan Ketua Harian Tim Koordinasi MBG Bukan Bagian dari BGN Ia menilai, koordinasi lintas lembaga menjadi penting mengingat besarnya anggaran program MBG pada tahun depan. Namun, Trubus juga menyoroti potensi persoalan yang bisa muncul dalam pelaksanaan di lapangan. Apalagi (anggaran) yang dipatok sudah sungguh besar tahun depan. Kalau bahan baku yang masuk kualitasnya rendah, itu bisa menimbulkan masalah seperti keracunan atau makanan yang tidak layak konsumsi, ucapnya. Baca juga:Prabowo Bentuk Tim Koordinasi MBG: Zulhas Ketua, Purbaya hingga Menag Anggota Meski demikian, Trubus menilai keberadaan banyak kementerian dan lembaga dalamtim koordinasimengandung risiko tumpang tindih kewenangan. Sudah ada Kemenko Pangan, seharusnya BGN itu di bawah Menko Pangan saja. Kalau terlalu banyak kementerian ikut mengawasi, nanti jadi tidak efisien dan tidak efektif, katanya. Ia juga mengingatkan agar jangan sampai program MBG justru dipersepsikan sebagai proyek besar lintas kementerian dengan anggaran yang menggiurkan. Repotnya nanti kalau berbagai kementerian ikut mengawasi, proyek MBG bisa dipandang sebagai proyek bersama dengan potensi tumpang tindih kewenangan, tuturnya. Baca juga:Istana Jelaskan Alasan Prabowo Bentuk Tim Koordinasi MBG Namun, di sisi lain, Trubus melihat sisi positif dari pembentukan tim koordinasi lintas sektor ini, terutama dalam aspek pengawasan. Supaya BGN juga terawasi oleh kementerian dan lembaga lain. Artinya, dengan adanya tim lintas kementerian dan lembaga, koordinasi di internal BGN bisa lebih baik, jelasnya. Kompas TVPengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah. Pengmat minta JNE Express beberkan fakta yang sebenarnya terjadi untuk menjaga kepercayaan publik terhadap korporasi besar itu. Kompas TVPengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah. Pengmat minta JNE Express beberkan fakta yang sebenarnya terjadi untuk menjaga kepercayaan publik terhadap korporasi besar itu. Sebagai informasi, Presiden Prabowo Subianto resmi menerbitkan Keppres Nomor 28 Tahun 2025 tentang Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis. Tim ini bertugas melakukan sinkronisasi, koordinasi, monitoring, serta memastikan efektivitas program MBG di seluruh wilayah Indonesia. Ketua Tim Koordinasi Penyelenggaraan MBG dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas). Sementara itu, untuk Wakil Ketua I dijabat oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Pratikno, dan Wakil Ketua II dipegang oleh Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin). Presiden juga menetapkan Ketua Pelaksana Harian yakni Nanik Sudaryati Deyang, yang juga menjabat sebagai Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN). Sementara untuk Wakil Ketua Pelaksana Harian dijabat oleh Deputi Bidang Koordinasi Keterjangkauan dan Keamanan Pangan, Kemenko Pangan, Nani Hendiarti.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/sB5iCpXkJViOTN8HjqnnIVrS4eo=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/17/68f22e5583c81.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/31/18565871/tim-koordinasi-mbg-dinilai-bisa-dukung-kolaborasi-tapi-ada-risikonya,cbcc4ca4c2a7f20cf91f48bd9eb7c788c73ccb69bdf8d321266634e5b0611296,2025-11-13 19:58:29.943 636,okezone,mbg,2025-10-02 15:30:09,"Siswa Keracunan MBG, Kepala BGN Akui Banyak Dapur Belum Penuhi Standar Kesehatan","JAKARTA Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengakui bahwa dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) belum seluruhnya mengantongi standar sertifikasi kesehatan yang direkomendasikan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Terutama terkait Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), yang menjadi standar untuk menjamin tempat usaha telah memenuhi persyaratan kebersihan dan sanitasi sesuai peraturan. Sertifikat ini bertujuan untuk menjamin keamanan pangan hingga mencegah penyakit akibat makanan. Pertama terkait SLHS, itu memang sedang kita kejar di awal-awal ini, dan itu pasti kita kerja sama dengan Kementerian Kesehatan. Kita akan kejar secepat mungkin, ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Kesehatan, Kamis (2/10/2025). Buntut dari kejadian luar biasa (KLB) akibat siswa keracunan MBG, Dadan menyampaikan bahwa pihaknya akan menambah standar keamanan dengan sertifikasi Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP). Sertifikasi ini berguna sebagai sistem manajemen keamanan pangan yang sistematis dan berbasis ilmiah untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengendalikan bahaya yang dapat terjadi di setiap tahap rantai pasok makanan. Nanti tentu saja akan berkaitan dengan lembaga yang memang berwenang terkait dengan sertifikasi HACCP ini. Jadi bukan BGN yang menyertifikasi, kita mempersiapkan, tambahnya. Pada kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa sertifikasi SLHS akan mengkurasi fasilitas-fasilitas yang ada di dapur MBG seperti ketersediaan air bersih, pembuangan limbah yang ideal, dan faktor kebersihan lainnya. Kalau SLHS itu lebih ke fasilitas dan orang-orangnya. Kalau HACCP ini akan lebih ke proses dan risk mitigation-nya, sambung Menkes Budi. Sebelumnya, Ombudsman RI mengungkap adanya 34 kejadian luar biasa (KLB) keracunan massal yang terkait dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sejak Januari hingga September 2025. Di Bandung Barat, tercatat 1.333 siswa harus mendapat perawatan medis akibat makanan yang terlambat didistribusikan dan tidak higienis. Di Garut, Jawa Barat, tercatat 657 siswa mengalami keracunan setelah menyantap makanan MBG. Di Kulon Progo, DIY, sebanyak 457 siswa mengalami gejala keracunan. Di Lebong, Bengkulu, tercatat 539 orang terdampak keracunan massal. Di Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, sebanyak 276 siswa keracunan akibat makanan tercemar. Di Bogor, Jawa Barat, ratusan siswa di Sekolah Percontohan Bina Insani mengalami keracunan hingga ditetapkan sebagai KLB. Di Belitung, Bangka Belitung, puluhan siswa jatuh sakit akibat makanan basi karena keterlambatan distribusi. JAKARTA Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengakui bahwa dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) belum seluruhnya mengantongi standar sertifikasi kesehatan yang direkomendasikan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Terutama terkait Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), yang menjadi standar untuk menjamin tempat usaha telah memenuhi persyaratan kebersihan dan sanitasi sesuai peraturan. Sertifikat ini bertujuan untuk menjamin keamanan pangan hingga mencegah penyakit akibat makanan. Pertama terkait SLHS, itu memang sedang kita kejar di awal-awal ini, dan itu pasti kita kerja sama dengan Kementerian Kesehatan. Kita akan kejar secepat mungkin, ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Kesehatan, Kamis (2/10/2025). Buntut dari kejadian luar biasa (KLB) akibat siswa keracunan MBG, Dadan menyampaikan bahwa pihaknya akan menambah standar keamanan dengan sertifikasi Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP). Sertifikasi ini berguna sebagai sistem manajemen keamanan pangan yang sistematis dan berbasis ilmiah untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengendalikan bahaya yang dapat terjadi di setiap tahap rantai pasok makanan. Nanti tentu saja akan berkaitan dengan lembaga yang memang berwenang terkait dengan sertifikasi HACCP ini. Jadi bukan BGN yang menyertifikasi, kita mempersiapkan, tambahnya. Pada kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa sertifikasi SLHS akan mengkurasi fasilitas-fasilitas yang ada di dapur MBG seperti ketersediaan air bersih, pembuangan limbah yang ideal, dan faktor kebersihan lainnya. Kalau SLHS itu lebih ke fasilitas dan orang-orangnya. Kalau HACCP ini akan lebih ke proses dan risk mitigation-nya, sambung Menkes Budi. Sebelumnya, Ombudsman RI mengungkap adanya 34 kejadian luar biasa (KLB) keracunan massal yang terkait dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sejak Januari hingga September 2025. Di Bandung Barat, tercatat 1.333 siswa harus mendapat perawatan medis akibat makanan yang terlambat didistribusikan dan tidak higienis. Di Garut, Jawa Barat, tercatat 657 siswa mengalami keracunan setelah menyantap makanan MBG. Di Kulon Progo, DIY, sebanyak 457 siswa mengalami gejala keracunan. Di Lebong, Bengkulu, tercatat 539 orang terdampak keracunan massal. Di Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, sebanyak 276 siswa keracunan akibat makanan tercemar. Di Bogor, Jawa Barat, ratusan siswa di Sekolah Percontohan Bina Insani mengalami keracunan hingga ditetapkan sebagai KLB. Di Belitung, Bangka Belitung, puluhan siswa jatuh sakit akibat makanan basi karena keterlambatan distribusi. (Feby Novalius)",Iqbal Dwi Purnama,https://img.okezone.com/content/2025/10/02/320/3174002/kepala_bgn-7gYW_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/10/02/320/3174002/siswa-keracunan-mbg-kepala-bgn-akui-banyak-dapur-belum-penuhi-standar-kesehatan?page=all,b4a003696c161d92249992d6ba2dfe8192cc607b09160d8dc1578bce1a05932f,2025-11-13 19:58:33.635 637,detik,mbg,2025-11-11 11:58:00,Pembangunan Peternakan Ayam Rp 20 T buat MBG Masih Tunggu SKB Menteri,"Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara akan membangun peternakan untuk memenuhi kebutuhan ayam dan telur dalam Makan Bergizi Gratis (MBG). Pembangunan ini akan memakan anggaran dari Danantara Rp 20 triliun. Chief Operating Officer (COO) Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, Dony Oskaria mengatakan pembangunan peternakan menunggu Surat Keputusan Bersama (SKB) dari Kementerian Pertanian. ""Ini juga akan dikaji nanti tentu akan ada juga SKB yang akan dikeluarkan oleh menteri untuk penugasan. Bagaimana kemudian kita membangun ini kan terutama sekali untuk ketahanan pangan ya dan apalagi dengan MBG, kita membutuhkan banyak protein ya,"" kata dia di Kemenko Bidang Pangan, Jakarta Pusat, Selasa (11/11/2025). Untuk kelanjutannya seperti kapan dimulainya pembangunan dan apa saja infrastruktur yang dibutuhkan, Dony mengatakan, semua hal yang berkaitan dengan pembangunan masih akan dikaji. ""Pemerintah juga berupaya untuk bagaimana kita swasembada dengan protein-protein ini. Danantara tentu saja sebagai korporasi akan mengkaji dengan baik dan akan melaksanakan ini sesuai dengan keadaan korporasi yang baik. (Kapan dimulai pembangunan?) Ini sedang dikaji,"" pungkasnya. Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 20 triliun untuk membangun peternakan ayam pedaging dan petelur terintegrasi di seluruh Indonesia. Amran mengatakan, pembangunan tersebut ditujukan untuk memastikan kebutuhan daging ayam dan telur untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) terpenuhi. ""Kemudian, peternakan ayam, pedaging, dan telur terintegrasi itu ada anggaran khusus Rp 20 triliun. Kita akan buat seluruh Indonesia untuk mensuplai BGN. Kita mensuplai, jangan sampai telur dan ayamnya ke depan shortage atau kekurangan. Jadi kita siapkan dari sekarang,"" katanya usai Rapat Koordinasi Hilirisasi Perkebunan dan Industri di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Jumat (7/11/2025). Amran mengatakan anggaran tersebut berasal dari BPI Danantara. Rencananya program ini berjalan pada Januari 2026. ""(Anggarannya) Danantara. Kemudian insya Allah mudah-mudahan Januari sudah start,"" katanya. Tonton juga video ""Cerita Warga Sekolahkan Anak Berkat Kerja di SPPG Polda Metro Cengkareng""",Aulia Damayanti -detikFinance,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/11/chief-operating-officer-coo-badan-pengelola-investasi-bpi-danantara-dony-oskaria-1762835543342_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-8204936/pembangunan-peternakan-ayam-rp-20-t-buat-mbg-masih-tunggu-skb-menteri,723a255beef2609f88db86deb8a9b4d397e9fa2c1966a7d0b8d94b85868b6f44,2025-11-13 19:58:38.526 638,kompas,mbg,2025-10-31 06:07:42,Cerita Orangtua di Pekanbaru Tertolong MBG: Bisa Nabung Kebutuhan Anak,"PEKANBARU, KOMPAS.com- Matahari mulai panas, Alfa Susri (34) bersiap untuk jualan kelapa muda dan berbagai jenis minuman dingin, Kamis (30/10/2025).Beberapa tandan kelapa muda dan botol minuman dinaikkan ke atas gerobak jualan, di depan rumahnya, di sebuah gang sempit di Jalan WR Supratman, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Sail, Pekanbaru, Riau.Kepala rumah tangga ini berjualan di pinggir Jalan Ronggowarsito, yang berjarak sekitar 200 meter dari rumahnya.Biasanya, sebelum berangkat jualan, Alfa dan istrinya, Desi (30), menyiapkan makanan untuk tiga orang anaknya, terutama untuk dua anaknya yang masih sekolah dasar (SD).Akan tetapi, kini pasangan suami istri ini tidak lagi pusing memikirkan makan pagi anaknya karena sudah ada program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diberikan oleh Kepolisian Daerah (Polda) Riau.Baca juga:Dari Rp 10 Ribu Per Porsi Jadi Menu ala Sultan di Dapur MBG Indramayu, Selalu Ludes Dimakan SiswaMereka juga tak lagi repot mengantar makan ke sekolah anaknya.""Biasanya saya antar makan ke sekolah anak saya,"" ujar Alfa saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Kamis.Alfa mengatakan, biasanya makan pagi anaknya diberi nasi goreng dan nasi putih dengan sambal alakadarnya.Mengingat kondisi ekonomi yang pas-pasan, asupan gizi untuk anak-anaknya tak begitu terpenuhi.""Kalau uang buat makan saja, insyaAllah ada, cuma kan kami maunya yang bergizi,"" kata Alfa.Sejak adanyaprogram MBGyang disalurkan olehPolda Riauke sekolah anaknya, Alfa mengaku sangat terbantu.Ia pun berharap, MBG diberikan kepada anak-anak setiap harinya.Baca juga:5.000 Koki Profesional Akan Dampingi Dapur MBG yang Baru Berdiri""Kami sangat mendukung program Bapak Prabowo Subianto, yang dijalankan oleh Polda Riau ini. Kami merasa sangat tertolong dengan adanya MBG ini. Kalau bisa setiap hari,"" ungkap Alfa.Dengan adanya MBG ini, kata dia, uang untuk membeli bahan pokok bagi makan dua anaknya bisa ditabung.""Ya, kami tabung uangnya buat kebutuhan sekolah anak. Membantulah pokoknya program ini. Kami ucapkan terima kasih kepada Polda Riau yang telah memberikanmakanan bergizidan gratis,"" tambah Alfa. PEKANBARU, KOMPAS.com- Matahari mulai panas, Alfa Susri (34) bersiap untuk jualan kelapa muda dan berbagai jenis minuman dingin, Kamis (30/10/2025). Beberapa tandan kelapa muda dan botol minuman dinaikkan ke atas gerobak jualan, di depan rumahnya, di sebuah gang sempit di Jalan WR Supratman, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Sail, Pekanbaru, Riau. Kepala rumah tangga ini berjualan di pinggir Jalan Ronggowarsito, yang berjarak sekitar 200 meter dari rumahnya. Biasanya, sebelum berangkat jualan, Alfa dan istrinya, Desi (30), menyiapkan makanan untuk tiga orang anaknya, terutama untuk dua anaknya yang masih sekolah dasar (SD). Akan tetapi, kini pasangan suami istri ini tidak lagi pusing memikirkan makan pagi anaknya karena sudah ada program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diberikan oleh Kepolisian Daerah (Polda) Riau. Baca juga:Dari Rp 10 Ribu Per Porsi Jadi Menu ala Sultan di Dapur MBG Indramayu, Selalu Ludes Dimakan Siswa Mereka juga tak lagi repot mengantar makan ke sekolah anaknya. ""Biasanya saya antar makan ke sekolah anak saya,"" ujar Alfa saat ditemui Kompas.com di rumahnya, Kamis. Alfa mengatakan, biasanya makan pagi anaknya diberi nasi goreng dan nasi putih dengan sambal alakadarnya. Mengingat kondisi ekonomi yang pas-pasan, asupan gizi untuk anak-anaknya tak begitu terpenuhi. ""Kalau uang buat makan saja, insyaAllah ada, cuma kan kami maunya yang bergizi,"" kata Alfa. Sejak adanyaprogram MBGyang disalurkan olehPolda Riauke sekolah anaknya, Alfa mengaku sangat terbantu. Ia pun berharap, MBG diberikan kepada anak-anak setiap harinya. Baca juga:5.000 Koki Profesional Akan Dampingi Dapur MBG yang Baru Berdiri ""Kami sangat mendukung program Bapak Prabowo Subianto, yang dijalankan oleh Polda Riau ini. Kami merasa sangat tertolong dengan adanya MBG ini. Kalau bisa setiap hari,"" ungkap Alfa. Dengan adanya MBG ini, kata dia, uang untuk membeli bahan pokok bagi makan dua anaknya bisa ditabung. ""Ya, kami tabung uangnya buat kebutuhan sekolah anak. Membantulah pokoknya program ini. Kami ucapkan terima kasih kepada Polda Riau yang telah memberikanmakanan bergizidan gratis,"" tambah Alfa.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/d2DXxbv1VBlW1vmJTSj_xP--iJM=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/30/6902f69a656f2.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/31/060742178/cerita-orangtua-di-pekanbaru-tertolong-mbg-bisa-nabung-kebutuhan-anak,bb7399950c1142acec5ae8f1535da0681180940bd59a8833a34dd125075beee0,2025-11-13 19:58:40.357 639,okezone,mbg,2025-10-02 15:10:30,"Buntut Kasus Keracunan Massal MBG, Prabowo Bakal Bikin Aturan Baru Pembagian Tugas Pengawasan ke Pemda","JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menanggapi adanya kejadian luar biasa (KLB) yang ditetapkan atas dasar keracunan program makan bergizi gratis ( MBG) di beberapa wilayah. Zulhas mengatakan Presiden Prabowo akan segera menerbitkan regulasi baru berupa Peraturan Presiden dan Instruksi Presdien. Secara garis besar aturan baru ini akan memperkuat posisi pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah. ""Tadi mengenai tata kelola, mudah-mudahan 1 minggu ini akan tuntas mengenai Perpres dan Inpres. Isinya seperti apa? Sabar sedikit, 1 minggu nanti pembagian tugas serta Pemerintah Daerah, Kementerian Lembaga Terkait,"" ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Kemenkes, Kamis (2/10/2025). Selama ini program MBG sendiri hanya diampu oleh Badan Gizi Nasional. Penguatan tata kelola hingga pengawasan akan dibagi tugas kepada Pemerintah Daerah dan Kementerian/Lembaga lain, seperti Kemendagri dan lainnya. ""Dalam 1 minggu ini insyaallah rampung, minggu depan akan kita umumkan,"" sambungnya. Kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menambahkan dari sisi pengawasan nantinya akan dilakukan koordinasi antara Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, BGN, dan BPOM. Keterlibatan Kementerian/Lembaga ini juga berkaitan dengan pemenuhan aspek sertifikasi dapur MBG yang akan distandarkan oleh Kemenkes, hingga untuk memastikan makanan yang disajikan layak konsumsi untuk para penerima manfaat. ""Pak Dadan (Kepala MBG) itu sudah menargetkan paling lama 1 bulan. Ini sudah ada surat resminya, diharapkan semua SPPG, sudah bisa mendapatkan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS),"" lanjutnya. Selain SLHS, dapur MBG juga wajib untuk mengantongi sertifikat halal hingga Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP) alias sistem manajemen keamanan pangan yang sistematis dan berbasis ilmiah untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengendalikan bahaya yang dapat terjadi di setiap tahap rantai pasokan makanan. JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menanggapi adanya kejadian luar biasa (KLB) yang ditetapkan atas dasar keracunan program makan bergizi gratis ( MBG) di beberapa wilayah. Zulhas mengatakan Presiden Prabowo akan segera menerbitkan regulasi baru berupa Peraturan Presiden dan Instruksi Presdien. Secara garis besar aturan baru ini akan memperkuat posisi pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah. ""Tadi mengenai tata kelola, mudah-mudahan 1 minggu ini akan tuntas mengenai Perpres dan Inpres. Isinya seperti apa? Sabar sedikit, 1 minggu nanti pembagian tugas serta Pemerintah Daerah, Kementerian Lembaga Terkait,"" ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Kemenkes, Kamis (2/10/2025). Selama ini program MBG sendiri hanya diampu oleh Badan Gizi Nasional. Penguatan tata kelola hingga pengawasan akan dibagi tugas kepada Pemerintah Daerah dan Kementerian/Lembaga lain, seperti Kemendagri dan lainnya. ""Dalam 1 minggu ini insyaallah rampung, minggu depan akan kita umumkan,"" sambungnya. Kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menambahkan dari sisi pengawasan nantinya akan dilakukan koordinasi antara Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, BGN, dan BPOM. Keterlibatan Kementerian/Lembaga ini juga berkaitan dengan pemenuhan aspek sertifikasi dapur MBG yang akan distandarkan oleh Kemenkes, hingga untuk memastikan makanan yang disajikan layak konsumsi untuk para penerima manfaat. ""Pak Dadan (Kepala MBG) itu sudah menargetkan paling lama 1 bulan. Ini sudah ada surat resminya, diharapkan semua SPPG, sudah bisa mendapatkan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS),"" lanjutnya. Selain SLHS, dapur MBG juga wajib untuk mengantongi sertifikat halal hingga Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP) alias sistem manajemen keamanan pangan yang sistematis dan berbasis ilmiah untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengendalikan bahaya yang dapat terjadi di setiap tahap rantai pasokan makanan. (Taufik Fajar)",Iqbal Dwi Purnama,https://img.okezone.com/content/2025/10/02/320/3173994/presiden_prabowo-SVGZ_large.JPG,https://economy.okezone.com/read/2025/10/02/320/3173994/buntut-kasus-keracunan-massal-mbg-prabowo-bakal-bikin-aturan-baru-pembagian-tugas-pengawasan-ke-pemda?page=all,5c2f70ebcb3ad7e14bf712bc994c71c652a82b3ec148c7f9ad789630992be963,2025-11-13 19:58:44.354 640,pikiranrakyat,mbg,2025-10-10 13:47:00,"Tak Hanya Keracunan Massal, Program MBG Berdampak Merusak Keseimbangan Pasar","PIKIRAN RAKYAT- Hal mengkhawatirkan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya soal keracunan massal yang nyata-nyata sangat berbahaya bagi jiwa para siswa. Tak kalah dari keracunan massal, program MBG berpeluang besar merusak ekosistem keseimbangan pasar-pasar tradisional. ""Yang lolos dari pengamatan para ahli ekonomi soal MBG ialah rusaknya struktur keseimbangan pasar tradisional. Gejolak harga bakal terus terjadi,"" tutur Jeremy Huang Wijaya, pengamat ekonomi Kota Cirebon, Jumat, 10 Oktober 2025. Hal ini terkait dengan bagaimana penyediaan logistik kebutuhan untuk menu MBG. Selama ini, penyediaan bahan makanan untuk menu MBG diambil dari barang-barang yang akan dikirim ke pasar tradisional. Dapur MBG atau SPPG (Satuan Pelaksana Peningkatan Gizi), membeli logistik MBG di wilayah hulu sebelum dikirim ke pasar tradisional. Karena di hulu sudah diborong oleh dapur MBG, pasokan ke pasar tradisional menjadi lebih sedikit. Sesuai hukum ekonomi soal suplai stok dan permintaan, maka tak terhindar Harga barang-barang yang dipasok ke pasar tradisional akan naik. ""Keseimbangan suplai dan demand terganggu. Jangan heran kalau daging ayam dan telor, serta sayuran seperti cabai, akan naik. Karena yang ke pasar tradisional sebagian sudah diborong dapur MBG,"" tutur Jeremy. Tren kenaikan harga tidak akan terhindarkan. Makin luas cakupan MBG, gejolak kenaikan harga di pasar tradisional makin tak terhindarkan. ""Lihat saja, sudah terjadi lonjakan harga daging ayam dan telur. Ini karena di produsen daging dan telur sudah lebih dulu diborong dapur MBG,"" tuturnya. Jeremy mencontohkan di Kota Cirebon. Kini harga daging ayam sudah menyentuh angka psikologis Rp40.000 per kilogram. Ini harga tertinggi dalam sejarah harga daging ayam potong. ""Kenapa bisa terjadi ? Sebab, stok daging ayam di tingkat produsen, sudah lebih dulu diborong oleh dapur MBG yang sekali membeli dalam jumlah besar,"" tuturnya. Jeremy melihat hal yang mengkhawatrkan secara ekonomi dari program MBG ini. Satu anak diberi makan gratis, satu keluarga harus menanggungnya. ""Mungkin si anak gizinya naik, tapi satu keluarga, orang tua dan anak-anak yang tidak sekolah yang tidak dapat makan gratis, mengalami penurunan gizi. Karena harga daging ayam naik, orang tua akan mengurangi konsumsi daging ayam,"" tuturnya. Menurut Jeremy, seharusnya, pemerintah memikirkan agar stok atau bahan baku makanan untuk menu MBG tidak diperoleh dari rantai pasok di struktur pasar yang sudah terbentuk. ""Lebih bagus malah dievaluasi lagi secara keseluruhan. Masyarakat sekarang menjerit, menerima resiko inflasi karena keseimbangan pasar terganggu oleh dapur MBG,"" tuturnya.*** Berita PilihanSekolah Ditekan Tanda Tangani MoU dengan SPPG, Orangtua Larang Anak Santap MBGPurbaya Ogah Ikuti Permintaan Luhut soal Dana MBG: Kalau Nggak Terserap, Ya Kita Potong!JPPI Menyebut Keracunan MBG Bukan Lagi Kelalaian Tapi Pembiaran, Makanya Harus Ada Sanksi TegasSatgas MBG Kota Sukabumi Sidak SPPG, Pastikan Sesuai ProsedurDapur SPPG Binaan Polres Pangandaran Diresmikan, Satgas MBG: Ini Bisa Jadi ContohRahasia Dapur SPPG Katumiri Bandung Barat Jaga Kualitas Gizi MBG, Dipantau Ketat oleh 32 CCTV Berita PilihanSekolah Ditekan Tanda Tangani MoU dengan SPPG, Orangtua Larang Anak Santap MBGPurbaya Ogah Ikuti Permintaan Luhut soal Dana MBG: Kalau Nggak Terserap, Ya Kita Potong!JPPI Menyebut Keracunan MBG Bukan Lagi Kelalaian Tapi Pembiaran, Makanya Harus Ada Sanksi TegasSatgas MBG Kota Sukabumi Sidak SPPG, Pastikan Sesuai ProsedurDapur SPPG Binaan Polres Pangandaran Diresmikan, Satgas MBG: Ini Bisa Jadi ContohRahasia Dapur SPPG Katumiri Bandung Barat Jaga Kualitas Gizi MBG, Dipantau Ketat oleh 32 CCTV Berita Pilihan Sekolah Ditekan Tanda Tangani MoU dengan SPPG, Orangtua Larang Anak Santap MBGPurbaya Ogah Ikuti Permintaan Luhut soal Dana MBG: Kalau Nggak Terserap, Ya Kita Potong!JPPI Menyebut Keracunan MBG Bukan Lagi Kelalaian Tapi Pembiaran, Makanya Harus Ada Sanksi TegasSatgas MBG Kota Sukabumi Sidak SPPG, Pastikan Sesuai ProsedurDapur SPPG Binaan Polres Pangandaran Diresmikan, Satgas MBG: Ini Bisa Jadi ContohRahasia Dapur SPPG Katumiri Bandung Barat Jaga Kualitas Gizi MBG, Dipantau Ketat oleh 32 CCTV Sekolah Ditekan Tanda Tangani MoU dengan SPPG, Orangtua Larang Anak Santap MBG Sekolah Ditekan Tanda Tangani MoU dengan SPPG, Orangtua Larang Anak Santap MBG Sekolah Ditekan Tanda Tangani MoU dengan SPPG, Orangtua Larang Anak Santap MBG Sekolah Ditekan Tanda Tangani MoU dengan SPPG, Orangtua Larang Anak Santap MBG Purbaya Ogah Ikuti Permintaan Luhut soal Dana MBG: Kalau Nggak Terserap, Ya Kita Potong! Purbaya Ogah Ikuti Permintaan Luhut soal Dana MBG: Kalau Nggak Terserap, Ya Kita Potong! Purbaya Ogah Ikuti Permintaan Luhut soal Dana MBG: Kalau Nggak Terserap, Ya Kita Potong! Purbaya Ogah Ikuti Permintaan Luhut soal Dana MBG: Kalau Nggak Terserap, Ya Kita Potong! JPPI Menyebut Keracunan MBG Bukan Lagi Kelalaian Tapi Pembiaran, Makanya Harus Ada Sanksi Tegas JPPI Menyebut Keracunan MBG Bukan Lagi Kelalaian Tapi Pembiaran, Makanya Harus Ada Sanksi Tegas JPPI Menyebut Keracunan MBG Bukan Lagi Kelalaian Tapi Pembiaran, Makanya Harus Ada Sanksi Tegas JPPI Menyebut Keracunan MBG Bukan Lagi Kelalaian Tapi Pembiaran, Makanya Harus Ada Sanksi Tegas Satgas MBG Kota Sukabumi Sidak SPPG, Pastikan Sesuai Prosedur Satgas MBG Kota Sukabumi Sidak SPPG, Pastikan Sesuai Prosedur Satgas MBG Kota Sukabumi Sidak SPPG, Pastikan Sesuai Prosedur Satgas MBG Kota Sukabumi Sidak SPPG, Pastikan Sesuai Prosedur Dapur SPPG Binaan Polres Pangandaran Diresmikan, Satgas MBG: Ini Bisa Jadi Contoh Dapur SPPG Binaan Polres Pangandaran Diresmikan, Satgas MBG: Ini Bisa Jadi Contoh Dapur SPPG Binaan Polres Pangandaran Diresmikan, Satgas MBG: Ini Bisa Jadi Contoh Dapur SPPG Binaan Polres Pangandaran Diresmikan, Satgas MBG: Ini Bisa Jadi Contoh Rahasia Dapur SPPG Katumiri Bandung Barat Jaga Kualitas Gizi MBG, Dipantau Ketat oleh 32 CCTV Rahasia Dapur SPPG Katumiri Bandung Barat Jaga Kualitas Gizi MBG, Dipantau Ketat oleh 32 CCTV Rahasia Dapur SPPG Katumiri Bandung Barat Jaga Kualitas Gizi MBG, Dipantau Ketat oleh 32 CCTV Rahasia Dapur SPPG Katumiri Bandung Barat Jaga Kualitas Gizi MBG, Dipantau Ketat oleh 32 CCTV",Agung Nugroho,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/01/3427373203.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/ekonomi/pr-019708615/tak-hanya-keracunan-massal-program-mbg-berdampak-merusak-keseimbangan-pasar?page=all,be9ad4f8145e7b0081a108df7ab265ab80c81f1d6758c5ba2e69581c79ab454b,2025-11-13 19:58:44.777 641,detik,mbg,2025-11-11 11:14:00,Pandu Sjahrir Bidik RI Jadi Pemain Utama Fintech di Asia,"Ketua Umum Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH), Pandu Sjahrir, menargetkan Indonesia sebagai pemain utama dan penentu standar masa depan industri fintech di Asia. Menurutnya, kedaulatan digital harus menjadi fondasi kuat untuk menopang pertumbuhan industri fintech tanah air. Di sisi lain, Ia juga menekankan kepercayaan publik terhadap fintech perlu dijaga agar menciptakan pertumbuhan yang berkelanjutan. ""Kita berkumpul dengan satu tekad hari ini untuk bisa membuat Indonesia tidak hanya menjadi pasar bagi teknologi global, kita harus menjadi pencipta, pemain utama, dan penentu standar masa depan Fintech di Asia,"" ungkap Pandu dalam sambutannya pada pembukaan Bulan Fintech Nasional (BFN) di Wisma Danantara, Jakarta Selatan, Selasa (11/11/2025). Pandu menjelaskan, fintech menjadi kekuatan baru yang ditopang oleh kepercayaan. Ia menekankan, kepercayaan akan menciptakan kepercayaan yang mendorong pertumbuhan ekonomi. ""Dengan kepercayaan, Fintech itu akan menjadi kekuatan bangsa. Power of new currency is trust. Nah di sinilah tugas kita bagaimana menggerakkan trust. Dengan adanya trust, kita akan ada namanya confidence. Dengan adanya confidence, kita akan ada pertumbuhan ekonomi di mana kita ingin mencapai 8%,"" ungkapnya. Pandu menambahkan, industri fintech harus berguna bagi masyarakat luas. Ia menargetkan keterlibatan industri fintech terhadap sejumlah program prioritas pemerintah, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. ""Ini kesempatan buat semua teman-teman yang ada di sini untuk bisa ikut berkreasi dan juga menambah nilai, baik itu dari MBG, baik itu nanti dari Koperasi Nasional, baik itu dari program-program lain. Keinginan sekarang pemerintah itu ke depan fokus growth to growth ,"" pungkasnya. Tonton juga video ""Pandu Sjahrir soal Danantara: Kita Akan Main Pelan dan Hati-hati""",Andi Hidayat -detikFinance,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/11/pandu-sjahrir-bidik-ri-jadi-pemain-utama-fintech-di-asia-1762834352606_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://finance.detik.com/moneter/d-8204854/pandu-sjahrir-bidik-ri-jadi-pemain-utama-fintech-di-asia,e238174d734581da6ff82be8f3f76226d891c9fa4b0e7a7d7ef65d76f4928de9,2025-11-13 19:58:49.572 642,okezone,mbg,2025-10-02 14:51:04,Purbaya Akan Evaluasi Anggaran BGN Imbas Kasus Keracunan MBG Naik,"JAKARTA - Menteri Keuangan ( Menkeu ) Purbaya Yudhi Sadewa akan mengevaluasi secara ketat anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dikelola oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Evaluasi ini dilakukan di tengah lonjakan tajam kasus keracunan makanan yang terjadi dalam program tersebut. Purbaya menegaskan, penentuan apakah anggaran BGN akan ditambah atau dipangkas akan bergantung pada kemampuan BGN dalam menyerap dan mengelola dana dengan baik hingga akhir tahun. ""MBG pelaksanannya bukan ke saya, tapi nanti saya akan lihat di akhir Oktober seperti apa,"" ujar Purbaya saat ditemui awak media di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (2/10/2025). Purbaya menjelaskan prinsipnya, jika penyaluran anggaran berjalan baik, maka penambahan dana akan dipertimbangkan. Namun, jika sebaliknya, dana bisa dipotong. ""Kalau bisa diserap yaudah, ketika ini kalau nambah tapi penyaluran bagus ya nambah. Kalau nanti kita perkirakan ternyata dia (BGN) nggak bisa serap sampai akhir Desember dengan dana yang ada, ya kita kurangin gitu aja,"" tegasnya. Meskipun demikian, Purbaya mengingatkan bahwa urusan pelaksanaan program MBG berada di tangan BGN sendiri. Perlu diketahui, saat ini terjadi krisis kepercayaan publik terhadap kualitas makanan yang disalurkan dalam program MBG. Pada hari ini, sejumlah menteri Kabinet Merah Putih dan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengadakan pertemuan di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk membahas lonjakan kasus keracunan makanan. Berdasarkan data BGN, kasus keracunan makanan pada program MBG melonjak tajam dalam dua bulan terakhir. Periode 6 Januari hingga 31 Juli 2025 mencatat 24 kasus dan Periode 1 Agustus hingga 30 September 2025 mencatat tambahan 51 kasus. Kepala BGN, Dadan Hindayana menyebut penyebab keracunan beragam, mulai dari kesalahan pengadaan bahan baku hingga proses distribusi yang melewati batas aman. ""Pembelian bahan baku seharusnya H-2, ada yang dilakukan H-4. Proses memasak dan distribusi maksimal enam jam, ada yang sampai 12 jam. Hal-hal seperti ini yang kemudian menimbulkan masalah,"" jelas Dadan. Kasus keracunan ini tersebar di Wilayah I (Sumatera), Wilayah II (Jawa), dan Wilayah III (Indonesia Timur), dengan ratusan siswa terdampak. JAKARTA - Menteri Keuangan ( Menkeu ) Purbaya Yudhi Sadewa akan mengevaluasi secara ketat anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dikelola oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Evaluasi ini dilakukan di tengah lonjakan tajam kasus keracunan makanan yang terjadi dalam program tersebut. Purbaya menegaskan, penentuan apakah anggaran BGN akan ditambah atau dipangkas akan bergantung pada kemampuan BGN dalam menyerap dan mengelola dana dengan baik hingga akhir tahun. ""MBG pelaksanannya bukan ke saya, tapi nanti saya akan lihat di akhir Oktober seperti apa,"" ujar Purbaya saat ditemui awak media di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (2/10/2025). Purbaya menjelaskan prinsipnya, jika penyaluran anggaran berjalan baik, maka penambahan dana akan dipertimbangkan. Namun, jika sebaliknya, dana bisa dipotong. ""Kalau bisa diserap yaudah, ketika ini kalau nambah tapi penyaluran bagus ya nambah. Kalau nanti kita perkirakan ternyata dia (BGN) nggak bisa serap sampai akhir Desember dengan dana yang ada, ya kita kurangin gitu aja,"" tegasnya. Meskipun demikian, Purbaya mengingatkan bahwa urusan pelaksanaan program MBG berada di tangan BGN sendiri. Perlu diketahui, saat ini terjadi krisis kepercayaan publik terhadap kualitas makanan yang disalurkan dalam program MBG. Pada hari ini, sejumlah menteri Kabinet Merah Putih dan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengadakan pertemuan di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk membahas lonjakan kasus keracunan makanan. Berdasarkan data BGN, kasus keracunan makanan pada program MBG melonjak tajam dalam dua bulan terakhir. Periode 6 Januari hingga 31 Juli 2025 mencatat 24 kasus dan Periode 1 Agustus hingga 30 September 2025 mencatat tambahan 51 kasus. Kepala BGN, Dadan Hindayana menyebut penyebab keracunan beragam, mulai dari kesalahan pengadaan bahan baku hingga proses distribusi yang melewati batas aman. ""Pembelian bahan baku seharusnya H-2, ada yang dilakukan H-4. Proses memasak dan distribusi maksimal enam jam, ada yang sampai 12 jam. Hal-hal seperti ini yang kemudian menimbulkan masalah,"" jelas Dadan. Kasus keracunan ini tersebar di Wilayah I (Sumatera), Wilayah II (Jawa), dan Wilayah III (Indonesia Timur), dengan ratusan siswa terdampak. (Taufik Fajar)",Anggie Ariesta,https://img.okezone.com/content/2025/10/02/320/3173987/menkeu_purbaya-cIK0_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/10/02/320/3173987/purbaya-akan-evaluasi-anggaran-bgn-imbas-kasus-keracunan-mbg-naik?page=all,51d718a0cff205bc09d924b7c054eba19fcc4392de744cf7520816ba76130cc0,2025-11-13 19:58:54.916 643,pikiranrakyat,mbg,2025-10-10 13:03:00,"Penjualan Sepi, Perajin Tahu di Ciamis Berharap Kecipratan Rezeki Program MBG","PIKIRAN RAKYAT- Perajin tahu di Kampung Tahu, Desa Cisadap, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, mengeluh penjualan sepi. Mereka berharap kecipratan rezeki dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pantauan di Kampung Tahu Desa Cisadap, Jumat (10/10/2025), para perajin tetap sibuk dengan pekerjaannya membuat tahu. Mulai dari menggiling kedelai yang sudah direndam, memasak bubur kedelai hingga mencetak dan siap memasarkan tahu yang baru jadi. Sejumlah perajin mengaku belakangan ini penjualan tahu tengah sepi. Akibatnya mereka terpaksa mengurangi produksi. Baca Juga:Lagi, belasan Murid di Ciamis Keracunan Makanan MBG Salah satu perajin tahu, Supratman mengaku terpaksa mengurangi produksi tahu. Sebelumnya dia membutuhkan 60 kilogram kedelai per hari, akan tetapi sejak penjualan sepi , hanya membeli 40 kilogram. Dia juga mengaku saat ini harga kedelai berkisar Rp10.000. Harga tersebut dinilai standar, turun dari sebelumnya. Namun demikian Supratman tidak menambah produksi. ""Sekarang lagi sepi (penjualan). Meski harga kedelai standar, saya tidak berani menambah produksi. Sekarang saja tahu kadang idak habis, dibawa balik ke rumah,"" ungkap Supratman. Salah satu aktivitas perajin tahu di Kampung Tahu, Dusun Cibodas, Desa Cisadap, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis. Perajin tahu skala kecil berharap kecipratan rezeki dari program MBG sebagai pemasok. Salah satu aktivitas perajin tahu di Kampung Tahu, Dusun Cibodas, Desa Cisadap, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis. Perajin tahu skala kecil berharap kecipratan rezeki dari program MBG sebagai pemasok. Salah satu aktivitas perajin tahu di Kampung Tahu, Dusun Cibodas, Desa Cisadap, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis. Perajin tahu skala kecil berharap kecipratan rezeki dari program MBG sebagai pemasok. Di sela membuat perahu bersama anak dan saudaranya, dia menambahkan dari bahan baku nol kilogram kedelai, dapat membuat 1.500 buah tahu. Saat ini harga tahu putih ukuran sedang dibanderol Rp5.000 per enam tahu. ""Pemasaran lokal saja, Pasar Manis dan Pasar Subuh Ciamis,"" tuturnya. Lebih lanjut, Supratman berharap agar perajin tahu skala rumahan dilibatkan dalam program MBG. Alasannya karena pasokan berjalan lancar, karena setiap hari membuat tahu. Baca Juga:Kasus Keracunan MBG di Ciamis: Polres Dalami Unsur Kelalaian dan Kesengajaan, 8 Orang Diperiksa Namun demikian, pemasok tahu tidak hanya berasal dari satu perajin besar, akan tetapi juga dari perajin tahu skala kecil. Misalkan perajin kecil mendapat jatah 200 buah tahu. ""Kalau pasokan tidak bakal kekurangan, kami tiap hari bikin tahu. Biar kami juga ikut kecipratan rezeki MBG. Jadi biar semua perajin ikut terbantu, merasakan program tersebut, misal satu perajin memasok 200 buah tahu per hari,"" ujarnya. Dia mengatakan, tahu sebagai makan sehat, karena tanpa bahan pengawet. Selain itu juga mudah dijumpai di pasaran. ""Tapi ini makanan sehat. Salah satu tujuan MBG kan biar anak menjadi pintar dan sehat,"" pungkasnya.*** Berita PilihanKejari Ciamis Tahan 4 Tersangka Korupsi Pembangunan SMKN 1 Cijeungjing, Negara Rugi Rp2,7 MiliarNyangku Panjalu Ciamis, Ritual Membersihkan Pusaka yang Sedot Ribuan PenontonModus MBG, Warga Garut Gelapkan 1,35 Ton Beras di Ciamis Berita PilihanKejari Ciamis Tahan 4 Tersangka Korupsi Pembangunan SMKN 1 Cijeungjing, Negara Rugi Rp2,7 MiliarNyangku Panjalu Ciamis, Ritual Membersihkan Pusaka yang Sedot Ribuan PenontonModus MBG, Warga Garut Gelapkan 1,35 Ton Beras di Ciamis Berita Pilihan Kejari Ciamis Tahan 4 Tersangka Korupsi Pembangunan SMKN 1 Cijeungjing, Negara Rugi Rp2,7 MiliarNyangku Panjalu Ciamis, Ritual Membersihkan Pusaka yang Sedot Ribuan PenontonModus MBG, Warga Garut Gelapkan 1,35 Ton Beras di Ciamis Kejari Ciamis Tahan 4 Tersangka Korupsi Pembangunan SMKN 1 Cijeungjing, Negara Rugi Rp2,7 Miliar Kejari Ciamis Tahan 4 Tersangka Korupsi Pembangunan SMKN 1 Cijeungjing, Negara Rugi Rp2,7 Miliar Kejari Ciamis Tahan 4 Tersangka Korupsi Pembangunan SMKN 1 Cijeungjing, Negara Rugi Rp2,7 Miliar Kejari Ciamis Tahan 4 Tersangka Korupsi Pembangunan SMKN 1 Cijeungjing, Negara Rugi Rp2,7 Miliar Nyangku Panjalu Ciamis, Ritual Membersihkan Pusaka yang Sedot Ribuan Penonton Nyangku Panjalu Ciamis, Ritual Membersihkan Pusaka yang Sedot Ribuan Penonton Nyangku Panjalu Ciamis, Ritual Membersihkan Pusaka yang Sedot Ribuan Penonton Nyangku Panjalu Ciamis, Ritual Membersihkan Pusaka yang Sedot Ribuan Penonton Modus MBG, Warga Garut Gelapkan 1,35 Ton Beras di Ciamis Modus MBG, Warga Garut Gelapkan 1,35 Ton Beras di Ciamis Modus MBG, Warga Garut Gelapkan 1,35 Ton Beras di Ciamis Modus MBG, Warga Garut Gelapkan 1,35 Ton Beras di Ciamis",Nurhandoko,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/10/1635260616.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019708537/penjualan-sepi-perajin-tahu-di-ciamis-berharap-kecipratan-rezeki-program-mbg?page=all,0eaffe2861a36f5f1060be012795971cd7c98d9e8607a871287cce8e84812f11,2025-11-13 19:58:55.604 644,detik,mbg,2025-11-10 23:28:00,"Lampung Unggul Pemenuhan Gizi, Catat 69% Dapur Gizi Operasional Aktif","Provinsi Lampung meraih capaian tertinggi nasional dalam operasional dapur pemenuhan gizi Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Setelah sebelumnya mendapat apresiasi dari Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai provinsi tercepat di Sumatera menyiapkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Lampung kini menegaskan komitmennya dalam mempercepat pemenuhan gizi masyarakat. Data terbaru dari Kantor Pelayanan Pemenuhan Gizi (KPPG) Bandar Lampung, yang membawahi wilayah kerja Lampung-Bengkulu, menunjukkan capaian luar biasa. Berdasarkan pembaruan data per 10 November 2025, Lampung mencatat persentase dapur operasional tertinggi di Indonesia, yakni sebanyak 69%. Kepala KPPG Bandar Lampung, Achmad Hery Setiawan menjelaskan total potensi dapur di wilayah ini mencapai 798 unit, terdiri dari 552 dapur yang sudah beroperasional dan 134 dalam tahap persiapan operasional. Sementara itu, 85% dapur berstatus aktif dan siap beroperasi penuh dalam waktu dekat. ""Lampung memang bukan yang terbanyak secara jumlah. Kita di posisi keempat secara nasional setelah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, tetapi secara persentase, Lampung menjadi yang tertinggi,"" ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (10/11/2025). Selain itu, Achmad juga menjelaskan perbedaan antara dapur aktif dan dapur operasional. ""Dapur aktif itu sudah berdiri, sudah ada SPPI-nya, tapi belum berjalan karena masih menunggu teknis virtual account atau pembayaran dari BGN. Sementara dapur operasional adalah yang sudah berjalan dan melayani penerima manfaat. Jadi 85% dapur aktif ini tinggal menunggu proses pembayaran saja untuk segera beroperasi,"" jelasnya. Adapun total penerima manfaat program pemenuhan gizi di Provinsi Lampung hingga 10 November 2025 mencapai 1.515.797 orang. Di antaranya terdiri dari 1.374.241 siswa dan 141.556 kelompok 3B (ibu hamil, ibu menyusui, dan balita). Achmad menekankan, pencapaian ini tidak lepas dari dukungan pemerintah pusat dan komitmen kuat Pemerintah Provinsi Lampung, dan Lintas Sektoral dalam mempercepat penurunan angka stunting serta memperkuat ketahanan gizi keluarga. ""Dengan sinergi antara BGN, pemerintah daerah, dan seluruh pelaksana program, Lampung siap menjadi model nasional dalam implementasi Program Makan Bergizi Gratis,"" tegasnya. Capaian ini menegaskan posisi Lampung bukan hanya sebagai provinsi dengan percepatan terbaik di Sumatera, tetapi juga sebagai salah satu pilar utama keberhasilan nasional dalam membangun generasi sehat dan bebas gizi buruk. Sebelumnya Direktur Wilayah I Kedeputian Bidang Penyediaan dan Penyaluran BGN, Wahyu Widistyanta, menyebut Lampung sebagai salah satu wilayah yang paling cepat berakselerasi dalam penyiapan SPPG. ""Lampung termasuk yang paling cepat menyiapkan layanan gizi. Selain Lampung, ada juga Aceh dan Sumatera Utara yang menunjukkan progres positif,"" kata Wahyu. Hal tersebut disampaikannya saat berkunjung ke Bandar Lampung, Sabtu (8/11). Ia menambahkan, persiapan SPPG secara nasional telah mencapai 80% dari target yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan percepatan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hingga saat ini, program tersebut telah mendistribusikan lebih dari 1,4 miliar porsi makanan bergizi di seluruh Indonesia.",Qonita -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/10/lampung-unggul-pemenuhan-gizi-catat-69-dapur-gizi-operasional-aktif-1762792116493_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8204400/lampung-unggul-pemenuhan-gizi-catat-69-dapur-gizi-operasional-aktif,8b44df29ecdd0462f1a27d723aecb414748d6501cc18319f9aeb5402236cb642,2025-11-13 19:59:00.391 645,okezone,mbg,2025-10-02 11:30:48,Kadin Minta Perbaikan Kinerja Dapur MBG Usai Kasus Keracunan Massal,"JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri ( Kadin ) Indonesia menekankan perlunya perbaikan kinerja dan standar operasional di setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), menyusul adanya kasus keracunan massal Makan Bergizi Gratis (MBG). Plt Kepala Satgas MBG Gotong Royong Kadin Indonesia, Chandra Tirta Wijaya mengatakan perbaikan sistem dan pengawasan yang ketat di setiap SPPG sangat krusial untuk mencegah insiden serupa terulang di masa mendatang. ""Target kita adalah zero accident. Jangan sampai ada satu pun dapur mitra Kadin yang bermasalah, tegas Chandra dalam keterangan resminya pada Kamis (2/10/2025). Dia juga mengingatkan para mitra pelaksana dapur MBG untuk lebih memperhatikan aspek kebersihan, kesehatan pekerja, serta kualitas bahan makanan yang digunakan dalam setiap proses produksi. Menurutnya ini perlu dilakukan agar program MBG bisa memberikan manfaat secara maksimal. Kami minta rekan-rekan untuk menjaga kebersihan dapur dan memastikan bahan baku layak konsumsi. BGN menilai MBG Kadin sebagai salah satu pelaksanaan terbaik, sehingga harus dijaga agar program ini tetap sehat, bermanfaat, dan berkelanjutan, tambahnya. Sementara itu, Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie menegaskan komitmen dunia usaha untuk mendukung keberlanjutan program tersebut. Dia menyebut seluruh masukan dari lapangan akan dicatat, ditindaklanjuti, serta disinergikan dengan BGN. Kami benar-benar ingin memberikan yang terbaik, khususnya terkait isu kesehatan. Dengan sosialisasi yang baik, publik akan memahami bahwa pemerintah, BGN, dan seluruh partisipan memiliki niat tulus dalam menyukseskan program ini, katanya. Anin menambahkan program MBG telah diperkenalkan di berbagai forum internasional. Menurutnya, apresiasi diberikan banyak pihak karena program ini berjalan melalui skema public-private partnership yang efektif. Kami banyak menyosialisasikan MBG di luar negeri, terakhir di Kanada dan Amerika (Serikat). Banyak pihak mengagumi bagaimana program ini dijalankan bukan hanya dengan skala besar, tetapi juga melalui kolaborasi publik dan swasta yang sukses, ujarnya. Di sisi lain, Kepala BGN Dadan Hindayana menegaskan pentingnya pengawasan keamanan pangan. Dia menyampaikan instruksi Presiden RI Prabowo Subianto agar seluruh dapur MBG memiliki tenaga juru masak terlatih demi menjaga kualitas layanan. Salah satu instruksi Bapak Presiden (Prabowo) adalah agar setiap SPPG dilengkapi dengan juru masak atau koki terlatih. Jangan sampai makanan yang dikirim mengandung zat berbahaya atau sudah basi. Tes cepat juga diminta dilakukan, sebagaimana yang diterapkan di seluruh dapur SPPG milik Polri, tandas Dadan. JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri ( Kadin ) Indonesia menekankan perlunya perbaikan kinerja dan standar operasional di setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), menyusul adanya kasus keracunan massal Makan Bergizi Gratis (MBG). Plt Kepala Satgas MBG Gotong Royong Kadin Indonesia, Chandra Tirta Wijaya mengatakan perbaikan sistem dan pengawasan yang ketat di setiap SPPG sangat krusial untuk mencegah insiden serupa terulang di masa mendatang. ""Target kita adalah zero accident. Jangan sampai ada satu pun dapur mitra Kadin yang bermasalah, tegas Chandra dalam keterangan resminya pada Kamis (2/10/2025). Dia juga mengingatkan para mitra pelaksana dapur MBG untuk lebih memperhatikan aspek kebersihan, kesehatan pekerja, serta kualitas bahan makanan yang digunakan dalam setiap proses produksi. Menurutnya ini perlu dilakukan agar program MBG bisa memberikan manfaat secara maksimal. Kami minta rekan-rekan untuk menjaga kebersihan dapur dan memastikan bahan baku layak konsumsi. BGN menilai MBG Kadin sebagai salah satu pelaksanaan terbaik, sehingga harus dijaga agar program ini tetap sehat, bermanfaat, dan berkelanjutan, tambahnya. Sementara itu, Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie menegaskan komitmen dunia usaha untuk mendukung keberlanjutan program tersebut. Dia menyebut seluruh masukan dari lapangan akan dicatat, ditindaklanjuti, serta disinergikan dengan BGN. Kami benar-benar ingin memberikan yang terbaik, khususnya terkait isu kesehatan. Dengan sosialisasi yang baik, publik akan memahami bahwa pemerintah, BGN, dan seluruh partisipan memiliki niat tulus dalam menyukseskan program ini, katanya. Anin menambahkan program MBG telah diperkenalkan di berbagai forum internasional. Menurutnya, apresiasi diberikan banyak pihak karena program ini berjalan melalui skema public-private partnership yang efektif. Kami banyak menyosialisasikan MBG di luar negeri, terakhir di Kanada dan Amerika (Serikat). Banyak pihak mengagumi bagaimana program ini dijalankan bukan hanya dengan skala besar, tetapi juga melalui kolaborasi publik dan swasta yang sukses, ujarnya. Di sisi lain, Kepala BGN Dadan Hindayana menegaskan pentingnya pengawasan keamanan pangan. Dia menyampaikan instruksi Presiden RI Prabowo Subianto agar seluruh dapur MBG memiliki tenaga juru masak terlatih demi menjaga kualitas layanan. Salah satu instruksi Bapak Presiden (Prabowo) adalah agar setiap SPPG dilengkapi dengan juru masak atau koki terlatih. Jangan sampai makanan yang dikirim mengandung zat berbahaya atau sudah basi. Tes cepat juga diminta dilakukan, sebagaimana yang diterapkan di seluruh dapur SPPG milik Polri, tandas Dadan. (Taufik Fajar)",Tangguh Yudha,https://img.okezone.com/content/2025/10/02/320/3173949/kadin_indonesia-PMuV_large.JPG,https://economy.okezone.com/read/2025/10/02/320/3173949/kadin-minta-perbaikan-kinerja-dapur-mbg-usai-kasus-keracunan-massal-nbsp?page=all,050736513337861c3d024bc2598af9b548061d057e075ee4d080534bec7d46f2,2025-11-13 19:59:05.557 646,pikiranrakyat,mbg,2025-10-09 18:30:00,"Dari 69 Dapur MBG di Tasikmalaya, Hanya Satu yang Bersertifikat SLHS","PIKIRAN RAKYAT- Puluhan dapur penyedia Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Tasikmalaya tercatat belum memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Padahal, program tersebut menyangkut pemenuhan gizi bagi ribuan pelajar dan telah menjadi prioritas nasional. Berdasarkan data dari Badan Gizi Nasional (BGN) Kota Tasikmalaya, dari total 69 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di 10 kecamatan, baru satu dapur yang mengantongi SLHS, yakni dapur percontohan di wilayah Tawang. ""Yang baru mengurus SLHS baru satu, dan itu dijadikan percontohan. Targetnya, semua dapur harus memiliki SLHS dalam waktu 30 hari setelah mendaftar,"" ujar Koordinator Wilayah BGN Tasikmalaya, Irpan Kusnadi, usai menghadiri Rapat Koordinasi Program MBG di Aula Bale Kota Tasikmalaya, Kamis 9 Oktober 2025. Baca Juga:Dugaan Penggiringan Sekolah Swasta ke Dapur MBG Tertentu di Tasikmalaya Irpan menjelaskan, kendati muncul ultimatum dari Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan soal penutupan dapur MBG yang belum memenuhi standar, pihaknya memastikan tidak akan menghentikan distribusi makanan. ""Untuk penghentian distribusi, tidak dilakukan. Karena ini menyangkut hajat hidup banyak siswa, katanya menambahkan. Rapat Koordinasi (Rakor) Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Aula Bale Kota Tasikmalaya, Kamis 9 Oktober 2025. Rapat Koordinasi (Rakor) Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Aula Bale Kota Tasikmalaya, Kamis 9 Oktober 2025. Rapat Koordinasi (Rakor) Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Aula Bale Kota Tasikmalaya, Kamis 9 Oktober 2025. Namun, Irpan memperingatkan bahwa sekolah yang menerima suplai dari lebih dari satu dapur akan dikenakan sanksi, karena melanggar aturan teknis pelaksanaan MBG. ""Satu sekolah hanya boleh menerima dari satu dapur. Jika ada pelanggaran, sanksinya berupa pencabutan MoU dan perubahan data dapur,"" ucap dia menjelaskan. Menanggapi adanya persoalan di lapangan, seperti penunjukan dapur MBG baru atau konflik antarpenyedia, Irpan menegaskan, pihaknya akan menempuh jalan musyawarah untuk mengatasi permasalahan tersebut ""Kami akan diskusi agar tidak terjadi masalah baru setelah dilakukan pemerataan,"" ujarnya mengakhiri. Sementara itu, Walikota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, menekankan pentingnya pemerataan layanan SPPG dan peningkatan kualitas layanan gizi. Pihaknya juga menegaskan, akan melakukan pengawasan ketat di 10 kecamatan. ""Kami sudah punya data mana wilayah yang layanan SPPG-nya sudah baik, dan mana yang masih kurang,"" ujar dia. Lebih lanjut, Viman menambahkan, rakor digelar berdasarkan Surat Edaran BGN Nomor 3 Tahun 2025, yang mewajibkan pemetaan dan pemerataan layanan SPPG di seluruh wilayah. Pemetaan ini penting agar kita tahu apakah sudah merata atau belum. Setelah itu, kita kolaborasi dengan forkopimcam, Dinas Kesehatan, Disdik, Kemenag, BPOM, dan pihak lainnya, tambahnya. Baca Juga:Siswa di Tasikmalaya Olah Ulang Menu MBG Viral, Pihak Sekolah Klarifikasi Sedangkan, terkait SLHS yang belum dimiliki sebagian besar dapur MBG, Viman menyatakan hal itu tengah dalam proses pendataan dan inventarisasi. Ia menegaskan, pemilik dapur wajib mengurus sertifikat tersebut untuk menjamin keamanan makanan yang disalurkan. ""Awalnya memang SLHS bukan syarat utama, tapi sekarang wajib. Yang belum punya kami himbau segera mengurus sesuai prosedur, tegasnya. Pemerintah memastikan, akan tetap melakukan survei dan pengawasan lapangan, bahkan terhadap dapur yang sudah memiliki SLHS. Hal tersebut, guna memastikan standar layanan tetap terjaga.*** Berita PilihanDampak Efisiensi Anggaran, TKD Pemkot Tasikmalaya Kena Pangkas Rp219 MiliarRibuan Relawan Bersihkan Tasikmalaya pada World Cleanup Day 2025, Viman Banyak Temukan Sampah di Luar NalarGerakan Rereongan Sapoe Sarebu Belum Dijalankan di Tasikmalaya, Wali Kota: Perlu KajianPungutan Sapoe Sarebu Dipersoalkan, Wakil DPRD Tasikmalaya Minta Pemerintah Kajian UlangPetani Tembakau di Tasikmalaya Kecewa DBHCHT tidak Berjalan Berita PilihanDampak Efisiensi Anggaran, TKD Pemkot Tasikmalaya Kena Pangkas Rp219 MiliarRibuan Relawan Bersihkan Tasikmalaya pada World Cleanup Day 2025, Viman Banyak Temukan Sampah di Luar NalarGerakan Rereongan Sapoe Sarebu Belum Dijalankan di Tasikmalaya, Wali Kota: Perlu KajianPungutan Sapoe Sarebu Dipersoalkan, Wakil DPRD Tasikmalaya Minta Pemerintah Kajian UlangPetani Tembakau di Tasikmalaya Kecewa DBHCHT tidak Berjalan Berita Pilihan Dampak Efisiensi Anggaran, TKD Pemkot Tasikmalaya Kena Pangkas Rp219 MiliarRibuan Relawan Bersihkan Tasikmalaya pada World Cleanup Day 2025, Viman Banyak Temukan Sampah di Luar NalarGerakan Rereongan Sapoe Sarebu Belum Dijalankan di Tasikmalaya, Wali Kota: Perlu KajianPungutan Sapoe Sarebu Dipersoalkan, Wakil DPRD Tasikmalaya Minta Pemerintah Kajian UlangPetani Tembakau di Tasikmalaya Kecewa DBHCHT tidak Berjalan Dampak Efisiensi Anggaran, TKD Pemkot Tasikmalaya Kena Pangkas Rp219 Miliar Dampak Efisiensi Anggaran, TKD Pemkot Tasikmalaya Kena Pangkas Rp219 Miliar Dampak Efisiensi Anggaran, TKD Pemkot Tasikmalaya Kena Pangkas Rp219 Miliar Dampak Efisiensi Anggaran, TKD Pemkot Tasikmalaya Kena Pangkas Rp219 Miliar Ribuan Relawan Bersihkan Tasikmalaya pada World Cleanup Day 2025, Viman Banyak Temukan Sampah di Luar Nalar Ribuan Relawan Bersihkan Tasikmalaya pada World Cleanup Day 2025, Viman Banyak Temukan Sampah di Luar Nalar Ribuan Relawan Bersihkan Tasikmalaya pada World Cleanup Day 2025, Viman Banyak Temukan Sampah di Luar Nalar Ribuan Relawan Bersihkan Tasikmalaya pada World Cleanup Day 2025, Viman Banyak Temukan Sampah di Luar Nalar Gerakan Rereongan Sapoe Sarebu Belum Dijalankan di Tasikmalaya, Wali Kota: Perlu Kajian Gerakan Rereongan Sapoe Sarebu Belum Dijalankan di Tasikmalaya, Wali Kota: Perlu Kajian Gerakan Rereongan Sapoe Sarebu Belum Dijalankan di Tasikmalaya, Wali Kota: Perlu Kajian Gerakan Rereongan Sapoe Sarebu Belum Dijalankan di Tasikmalaya, Wali Kota: Perlu Kajian Pungutan Sapoe Sarebu Dipersoalkan, Wakil DPRD Tasikmalaya Minta Pemerintah Kajian Ulang Pungutan Sapoe Sarebu Dipersoalkan, Wakil DPRD Tasikmalaya Minta Pemerintah Kajian Ulang Pungutan Sapoe Sarebu Dipersoalkan, Wakil DPRD Tasikmalaya Minta Pemerintah Kajian Ulang Pungutan Sapoe Sarebu Dipersoalkan, Wakil DPRD Tasikmalaya Minta Pemerintah Kajian Ulang Petani Tembakau di Tasikmalaya Kecewa DBHCHT tidak Berjalan Petani Tembakau di Tasikmalaya Kecewa DBHCHT tidak Berjalan Petani Tembakau di Tasikmalaya Kecewa DBHCHT tidak Berjalan Petani Tembakau di Tasikmalaya Kecewa DBHCHT tidak Berjalan",Malby Abdul Rojak,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/23/2004321487.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019706924/dari-69-dapur-mbg-di-tasikmalaya-hanya-satu-yang-bersertifikat-slhs?page=all,b892df8c631f49c3cd3d8edc9cd9ad28d0db7317a59793c97668bbe45011d473,2025-11-13 19:59:06.520 647,okezone,mbg,2025-10-02 11:16:49,"Viral Kasus Keracunan, MBG Beri Gizi Seimbang untuk Anak Berkebutuhan Khusus","JAKARTA - Menu makan bergizi gratis (MBG) dianggap dapat memenuhi gizi seimbang bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) di sekolah luar biasa (SLB) Patriot, Tasikmalaya, Jawa Barat. Diketahui, beberapa hari ini heboh kasus dugaan keracunan menu MBG di Jawa Barat hingga viral di media sosial. Kepala SLB Pendidikan Patriot, Eulis Siti Hasanah mengatakan MBG sangat membantu pemenuhan gizi anak-anak berkebutuhan khusus. Diketahui SLB Patriot memiliki anak didik seluruh jenjang mulai dari SD hingga SMA. Alhamdulillah dengan adanya MBG sangat membantu meningkatkan gizi seimbang. Anak-anak senang dan bahagia. Anak-anak berkebutuhan khusus sangat membutuhkan asupan gizi seimbang untuk pertumbuhan mereka, kata Eulis, Kamis (2/10/2025). Dia menegaskan, MBG sangat membantu mengurangi beban keluarga karena hampir semua anak-anak berkebutuhan khusus yang bersekolah dengan didampingi ibunya. Ibunya nggak sempat masak di rumah karena mendampingi anak-anaknya bersekolah. Jadi mengurangi beban keluarga, ucapnya Eulis melanjutkan, anak-anak berkebutuhan khusus di sekolah itu terdiri dari pelajar SD sebanyak 40 siswa, pelajar SMP 28 siswa, dan pelajar SMA sebanyak 45 siswa. Mereka adalah anak berkebutuhan khusus dengan kategori tuna rungu, tuna netra, tuna grahita, tuna daksa, autis, dan downsyndrome. Alhamdulillah MBG di sekolah ini yang berjalan sejak bulan Juni (2025) lalu ini aman. Anak-anak senang dan menikmati makanan, katanya enak dan makanan selalu habis, jelasnya. Sementara itu, seorang guru bernama Nita mendampingi seorang siswa SD yang sangat aktif. Siswa tersebut bernama Raka (11) yang mengidap autis hyperaktif itu dengan lahap menyantap hidangan MBG yang hari itu menunya terdiri dari nasi putih, ayam dan tahu pepes, sayur capcay wortel dan brokoli. ""Enak makanannya,"" kata Raka saat menghabiskan makanannya dengan didampingi Nita, guru pendampingnya. Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa kesalahan atau kekurangan yang terjadi dalam program penyaluran Makan Bergizi Gratis (MBG) hanya 0,00017 persen di seluruh Indonesia. Prabowo menyampaikan bahwa sampai hari ini sudah hampir menyentuh angka 30 juta penerima manfaat dari program MBG. Meski begitu, Prabowo menyadari jika masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaannya. Kendati masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaannya, Prabowo berkeyakinan bahwa program MBG ini memiliki manfaat yang sangat besar bagi rakyat Indonesia, utamanya anak-anak dan ibu hamil. JAKARTA - Menu makan bergizi gratis (MBG) dianggap dapat memenuhi gizi seimbang bagi anak berkebutuhan khusus (ABK) di sekolah luar biasa (SLB) Patriot, Tasikmalaya, Jawa Barat. Diketahui, beberapa hari ini heboh kasus dugaan keracunan menu MBG di Jawa Barat hingga viral di media sosial. Kepala SLB Pendidikan Patriot, Eulis Siti Hasanah mengatakan MBG sangat membantu pemenuhan gizi anak-anak berkebutuhan khusus. Diketahui SLB Patriot memiliki anak didik seluruh jenjang mulai dari SD hingga SMA. Alhamdulillah dengan adanya MBG sangat membantu meningkatkan gizi seimbang. Anak-anak senang dan bahagia. Anak-anak berkebutuhan khusus sangat membutuhkan asupan gizi seimbang untuk pertumbuhan mereka, kata Eulis, Kamis (2/10/2025). Dia menegaskan, MBG sangat membantu mengurangi beban keluarga karena hampir semua anak-anak berkebutuhan khusus yang bersekolah dengan didampingi ibunya. Ibunya nggak sempat masak di rumah karena mendampingi anak-anaknya bersekolah. Jadi mengurangi beban keluarga, ucapnya Eulis melanjutkan, anak-anak berkebutuhan khusus di sekolah itu terdiri dari pelajar SD sebanyak 40 siswa, pelajar SMP 28 siswa, dan pelajar SMA sebanyak 45 siswa. Mereka adalah anak berkebutuhan khusus dengan kategori tuna rungu, tuna netra, tuna grahita, tuna daksa, autis, dan downsyndrome. Alhamdulillah MBG di sekolah ini yang berjalan sejak bulan Juni (2025) lalu ini aman. Anak-anak senang dan menikmati makanan, katanya enak dan makanan selalu habis, jelasnya. Sementara itu, seorang guru bernama Nita mendampingi seorang siswa SD yang sangat aktif. Siswa tersebut bernama Raka (11) yang mengidap autis hyperaktif itu dengan lahap menyantap hidangan MBG yang hari itu menunya terdiri dari nasi putih, ayam dan tahu pepes, sayur capcay wortel dan brokoli. ""Enak makanannya,"" kata Raka saat menghabiskan makanannya dengan didampingi Nita, guru pendampingnya. Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa kesalahan atau kekurangan yang terjadi dalam program penyaluran Makan Bergizi Gratis (MBG) hanya 0,00017 persen di seluruh Indonesia. Prabowo menyampaikan bahwa sampai hari ini sudah hampir menyentuh angka 30 juta penerima manfaat dari program MBG. Meski begitu, Prabowo menyadari jika masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaannya. Kendati masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaannya, Prabowo berkeyakinan bahwa program MBG ini memiliki manfaat yang sangat besar bagi rakyat Indonesia, utamanya anak-anak dan ibu hamil. (Fahmi Firdaus )",Muhammad Refi Sandi,https://img.okezone.com/content/2025/10/02/340/3173945/pemerintah-CO42_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/02/340/3173945/viral-kasus-keracunan-mbg-beri-gizi-seimbang-untuk-anak-berkebutuhan-khusus?page=all,465935be6658f10d7e593ae0896fa7c62b85ad7e861bc2208cdb120dd04fa5fe,2025-11-13 19:59:16.078 669,okezone,mbg,2025-10-01 20:25:31,"SAS Institute: Program MBG Bukan Janji Politik, Tapi Misi Peradaban","JAKARTA Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat hingga 22 September 2025, terdapat 4.711 kasus bakteri dalam makanan yang didistribusikan melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kasus ini tersebar di sekitar 45 lokasi di tiga wilayah sejak program dimulai. Meski begitu, Presiden Prabowo Subianto menegaskan optimisme terhadap kelanjutan program MBG. ""Ini masalah besar, jadi pasti ada kekurangan di awal. Tapi saya yakin kita akan selesaikan dengan baik,"" ujar Prabowo di Lanud Halim Perdanakusuma. Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Eksekutif Said Aqil Sirodj Institute, Abi Rekso menilai bahwa program MBG harus terus dijalankan. Bagi saya, MBG ini bukan janji politik, ini misi peradaban masa depan Indonesia. Masyarakat sipil perlu berperan aktif untuk menyukseskan MBG dan melihat dampak positifnya secara bijak, terang Abi Rekso, Rabu (1/10/2025). Abi Rekso juga menekankan, bahwa MBG merupakan komitmen pemerintah untuk pemenuhan hak atas pangan (right to food). Meskipun ada sekitar 5.000 kasus terpapar bakteri, jumlah ini hanya sekitar 0,0001% dari 9.615 SPPG yang beroperasi dan 31 juta penerima manfaat program MBG. Kesuksesan MBG tidak hanya soal pemenuhan gizi anak-anak Indonesia, tetapi juga membentuk rantai pasok pangan berbasis ketahanan, dengan kualitas tinggi dan harga terjangkau. Ini benar-benar mulia, sebagai misi peradaban Indonesia, pungkasnya. Program MBG menjadi salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat, khususnya anak-anak sekolah, sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional. Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menegaskan capaian penting program Makan Bergizi Gratis yang dalam 11 bulan pelaksanaan telah menjangkau hampir 30 juta penerima manfaat. Kepala Negara menyampaikan bahwa program pemerintah ini bukan hanya memberikan manfaat langsung bagi anak-anak dan ibu hamil, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi rakyat hingga ke tingkat desa. Dalam 11 bulan kita telah membuktikan dengan iktikad yang baik, dengan tujuan yang baik, dengan hati yang ikhlas, dengan cinta Tanah Air dan cinta rakyat, kita bisa berbuat banyak. Kita telah menyelamatkan minimal Rp300 triliun rupiah. Rp300 triliun inilah yang kita pakai untuk makan bergizi gratis, ujar Prabowo. Prabowo mengakui masih ada tantangan di lapangan, termasuk kasus kekurangan dan keracunan makanan, namun jumlahnya sangat kecil jika dibandingkan dengan skala program. Dia menyebut tingkat penyimpangan yang tercatat hanya 0,00017 persen dari seluruh distribusi. Ini tidak membuat bahwa kita puas dengan itu, tapi namanya usaha manusia yang demikian besar, yang belum pernah dilaksanakan, saya kira dalam sejarah dunia, tegasnya. Prabowo mencontohkan pengalaman Brasil yang membutuhkan waktu 11 tahun untuk mencapai 40 juta penerima manfaat. Indonesia, kata Presiden, dalam waktu kurang dari satu tahun sudah mampu menjangkau 30 juta penerima. JAKARTA Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat hingga 22 September 2025, terdapat 4.711 kasus bakteri dalam makanan yang didistribusikan melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kasus ini tersebar di sekitar 45 lokasi di tiga wilayah sejak program dimulai. Meski begitu, Presiden Prabowo Subianto menegaskan optimisme terhadap kelanjutan program MBG. ""Ini masalah besar, jadi pasti ada kekurangan di awal. Tapi saya yakin kita akan selesaikan dengan baik,"" ujar Prabowo di Lanud Halim Perdanakusuma. Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Eksekutif Said Aqil Sirodj Institute, Abi Rekso menilai bahwa program MBG harus terus dijalankan. Bagi saya, MBG ini bukan janji politik, ini misi peradaban masa depan Indonesia. Masyarakat sipil perlu berperan aktif untuk menyukseskan MBG dan melihat dampak positifnya secara bijak, terang Abi Rekso, Rabu (1/10/2025). Abi Rekso juga menekankan, bahwa MBG merupakan komitmen pemerintah untuk pemenuhan hak atas pangan (right to food). Meskipun ada sekitar 5.000 kasus terpapar bakteri, jumlah ini hanya sekitar 0,0001% dari 9.615 SPPG yang beroperasi dan 31 juta penerima manfaat program MBG. Kesuksesan MBG tidak hanya soal pemenuhan gizi anak-anak Indonesia, tetapi juga membentuk rantai pasok pangan berbasis ketahanan, dengan kualitas tinggi dan harga terjangkau. Ini benar-benar mulia, sebagai misi peradaban Indonesia, pungkasnya. Program MBG menjadi salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat, khususnya anak-anak sekolah, sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional. Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menegaskan capaian penting program Makan Bergizi Gratis yang dalam 11 bulan pelaksanaan telah menjangkau hampir 30 juta penerima manfaat. Kepala Negara menyampaikan bahwa program pemerintah ini bukan hanya memberikan manfaat langsung bagi anak-anak dan ibu hamil, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi rakyat hingga ke tingkat desa. Dalam 11 bulan kita telah membuktikan dengan iktikad yang baik, dengan tujuan yang baik, dengan hati yang ikhlas, dengan cinta Tanah Air dan cinta rakyat, kita bisa berbuat banyak. Kita telah menyelamatkan minimal Rp300 triliun rupiah. Rp300 triliun inilah yang kita pakai untuk makan bergizi gratis, ujar Prabowo. Prabowo mengakui masih ada tantangan di lapangan, termasuk kasus kekurangan dan keracunan makanan, namun jumlahnya sangat kecil jika dibandingkan dengan skala program. Dia menyebut tingkat penyimpangan yang tercatat hanya 0,00017 persen dari seluruh distribusi. Ini tidak membuat bahwa kita puas dengan itu, tapi namanya usaha manusia yang demikian besar, yang belum pernah dilaksanakan, saya kira dalam sejarah dunia, tegasnya. Prabowo mencontohkan pengalaman Brasil yang membutuhkan waktu 11 tahun untuk mencapai 40 juta penerima manfaat. Indonesia, kata Presiden, dalam waktu kurang dari satu tahun sudah mampu menjangkau 30 juta penerima. (Awaludin)",Awaludin,https://img.okezone.com/content/2025/10/01/337/3173831/makan_bergizi_gratis-kMcm_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/01/337/3173831/sas-institute-program-mbg-bukan-janji-politik-tapi-misi-peradaban?page=all,fe42a9ceda4c05c6b77b2012254afa495b6ed8367b7ec41fb11e4a743a50fd57,2025-11-13 20:00:30.486 649,detik,mbg,2025-11-10 22:45:00,Tata Kelola Sampah dan Limbah Sisa MBG di Lombok Barat Tak Jelas,"Tata kelola sampah dan limbah cair sisa program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), tak jelas. Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lombok Barat, M Busyairi, Senin (10/11/2025). Ketidakjelasan tata kelola sampah dan limbah program MBG karena sebagian besar Satuan Pelayanan dan Pemenuhan Gizi (SPPG) belum meneken kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Barat. Busyairi menyinyalir ada SPPG yang membuang sampah dan limbah sembarangan. ""Ini kami belum tahu limbahnya dibuang ke mana dan diapain. Dan ada itu kami temukan dan dapat informasi disinyalir dari SPPG yang membuang sampah ke sungai,"" beber Busyairi. Busyairi mengungkapkan DLH Lombok Barat sudah menyiapkan armada khusus untuk mengangkut sampah serta akan melakukan pendampingan terhadap pengelolaan limbah cair sisa MBG. Hal itu dilakukan jika SPPG meneken kerja sama dengan Pemkab Lombok Barat. ""Kami sudah menghitung bahwa akan dilakukan pengangkutan tiga kali seminggu, memastikan semua sampahnya terangkut,"" ujar Busyairi. Busyairi mengklaim sudah berupaya mengumpulkan kepala SPPG terkait pengelolaan sampah dan limbah. Namun, SPPG malah meneken kerja sama dengan desa dan perorangan yang belum jelas tata cara pengelolaannya. ""Kami nggak tahu pengelolaannya gimana, pada ujungnya nanti yang bayar uang sampah ke TPA Kebon Kongok kan kami (Pemkab Lobar). Dan jika sampahnya menumpuk yang disalahkan ujungnya kami,"" keluh Busyairi. Menurut Busyairi, tata pengelolaan sampah dan limbah sisa MBG yang belum jelas ini akan menjadi bom waktu bagi Lombok Barat. Terlebih, Lombok Barat sudah masuk kategori daerah darurat sampah. Busyairi akan melakukan inspeksi mendadak (sidak) mulai minggu ini terhadap 54 SPPG di Lombok Barat. Jika ada SPPG tata pengelolaan sampah dan limbahnya ditemukan tidak sesuai, maka akan diberikan peringatan berujung pada penutupan sementara. ""Bisa saja nanti kalau ditemukan berulang-ulang setelah diingatkan, mungkin akan ada penutupan sementara,"" tegas Busyairi.","Sui Suadnyana, M Zahiruddin -detikBali",https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/10/dlh-lombok-barat-mengumpulkan-korwil-hingga-kepala-sppg-beberapa-waktu-lalu-dok-dlh-lombok-barat-1762788591421_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/bali/nusra/d-8204359/tata-kelola-sampah-dan-limbah-sisa-mbg-di-lombok-barat-tak-jelas,73c170302cd6b0fc4fbb88bd797ed4867b62aef9c99f64103fba7600477da0bb,2025-11-13 19:59:24.210 650,okezone,mbg,2025-10-02 09:30:45,BGN Klaim 198 Dapur MBG Kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi,"JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) mengklaim sebanyak 198 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur Makan Bergizi Gratis ( MBG ) telah mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) per 30 September 2025. Ratusan SPPG tersebut tersebar di tiga wilayah kerja BGN. Sampai 30 September 2025, sudah terlapor 198 SPPG yang secara resmi memenuhi standar higiene dan sanitasi, dibuktikan dengan kepemilikan SLHS. Jumlah ini tersebar di Wilayah I sebanyak 102 SPPG, Wilayah II 35 SPPG, dan Wilayah III 61 SPPG, kata Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang dalam keterangannya, Jakarta, Kamis (2/10/2025). Lebih lanjut, Nanik menegaskan bahwa BGN berkomitmen penuh menjaga keamanan pangan dan kualitas MBG yang disalurkan kepada masyarakat. Sertifikasi SLHS disebut sebagai persyaratan wajib agar setiap SPPG mampu memenuhi standar kesehatan dan kebersihan yang ditetapkan. Kami mendorong SPPG yang sudah operasional agar segera mengurus penerbitan SLHS hingga Oktober 2025. Ini menyangkut keamanan pangan dan perlindungan penerima manfaat, sehingga harus diprioritaskan. Kami juga terus memonitor perkembangan sertifikasi SPPG setiap hari, ujarnya. Selain SLHS, BGN juga meminta SPPG mengurus sertifikasi lain seperti HACCP, NKV, hingga sertifikasi halal. Saat ini, terdapat 26 SPPG yang memiliki HACCP, 15 SPPG tersertifikasi NKV, 106 SPPG memiliki HSP, 23 SPPG bersertifikat ISO 22000, 20 SPPG tersertifikasi ISO 45001, dan 34 SPPG mengantongi sertifikat halal. Sertifikasi ini penting sebagai standar penyelenggaraan Program MBG agar meminimalisasi risiko kontaminasi dan gangguan kesehatan. Harapannya, langkah ini bisa membangun kepercayaan penerima manfaat dan masyarakat bahwa BGN berkomitmen mewujudkan zero accident, tutur Nanik. Sementara itu, Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Hida, menambahkan pihaknya terbuka menerima masukan dan kritik, terutama terkait proses standarisasi dan sertifikasi SPPG. Kami mengapresiasi semua saran dan kritik yang membangun terhadap penyelenggaraan MBG. BGN melakukan perbaikan bertahap dan berupaya memfasilitasi usulan yang relevan, termasuk kepemilikan sertifikat kelayakan SPPG sebagai syarat operasional, kata Hida. JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) mengklaim sebanyak 198 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur Makan Bergizi Gratis ( MBG ) telah mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) per 30 September 2025. Ratusan SPPG tersebut tersebar di tiga wilayah kerja BGN. Sampai 30 September 2025, sudah terlapor 198 SPPG yang secara resmi memenuhi standar higiene dan sanitasi, dibuktikan dengan kepemilikan SLHS. Jumlah ini tersebar di Wilayah I sebanyak 102 SPPG, Wilayah II 35 SPPG, dan Wilayah III 61 SPPG, kata Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang dalam keterangannya, Jakarta, Kamis (2/10/2025). Lebih lanjut, Nanik menegaskan bahwa BGN berkomitmen penuh menjaga keamanan pangan dan kualitas MBG yang disalurkan kepada masyarakat. Sertifikasi SLHS disebut sebagai persyaratan wajib agar setiap SPPG mampu memenuhi standar kesehatan dan kebersihan yang ditetapkan. Kami mendorong SPPG yang sudah operasional agar segera mengurus penerbitan SLHS hingga Oktober 2025. Ini menyangkut keamanan pangan dan perlindungan penerima manfaat, sehingga harus diprioritaskan. Kami juga terus memonitor perkembangan sertifikasi SPPG setiap hari, ujarnya. Selain SLHS, BGN juga meminta SPPG mengurus sertifikasi lain seperti HACCP, NKV, hingga sertifikasi halal. Saat ini, terdapat 26 SPPG yang memiliki HACCP, 15 SPPG tersertifikasi NKV, 106 SPPG memiliki HSP, 23 SPPG bersertifikat ISO 22000, 20 SPPG tersertifikasi ISO 45001, dan 34 SPPG mengantongi sertifikat halal. Sertifikasi ini penting sebagai standar penyelenggaraan Program MBG agar meminimalisasi risiko kontaminasi dan gangguan kesehatan. Harapannya, langkah ini bisa membangun kepercayaan penerima manfaat dan masyarakat bahwa BGN berkomitmen mewujudkan zero accident, tutur Nanik. Sementara itu, Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Hida, menambahkan pihaknya terbuka menerima masukan dan kritik, terutama terkait proses standarisasi dan sertifikasi SPPG. Kami mengapresiasi semua saran dan kritik yang membangun terhadap penyelenggaraan MBG. BGN melakukan perbaikan bertahap dan berupaya memfasilitasi usulan yang relevan, termasuk kepemilikan sertifikat kelayakan SPPG sebagai syarat operasional, kata Hida. (Dani Jumadil Akhir)",Tangguh Yudha,https://img.okezone.com/content/2025/10/02/320/3173918/mbg-DkSp_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/10/02/320/3173918/bgn-klaim-198-dapur-mbg-kantongi-sertifikat-laik-higiene-sanitasi?page=all,83a49321e252dc51ad66110c670c305dee1bcbc1614fcef17954411ec813d05f,2025-11-13 19:59:26.523 651,pikiranrakyat,mbg,2025-10-08 20:30:00,"Dukung Program MBG, Pemprov Bakal Panggil Penanggung Jawab SPPG dan Ahli Gizi se-Jabar","PIKIRAN RAKYAT- Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan memastikan dalam Waktu dekat pihaknya akan mengumpulkan para penanggung jawab SPPG dan ahli gizi program MBG se-Jabar. Hal itu dilakukan untuk menguatkan konsolidsi dan komitmen SPPG bersama Kepala BGN. ""Kemarin Pak Kepala BGN mengumpulkan seluruh SPPG di Jawa Tengah di Stadion Jatidiri dengan Pak Gubernur. Terus hari ini Jawa Timur, rencananya Jawa Barat ini dalam waktu dekat di minggu ini kita juga akan kumpulkan seluruh SPPG dari Jawa Barat. Alhamdulillah sudah lebih dari 2.500 SPPG akan kita kumpulkan termasuk juga dengan ahli sizinya. Dan dari tim QC-nya juga,"" ucap Erwan di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu, 8 Oktober 2025. Namun Erwan belum memastikan waktu dan tempat pertemuan akbar tersebut karena belum ada kepastian tempat indoor yang berkapasitas 7.500-8.000 orang. Baca Juga:Rahasia Dapur SPPG Katumiri Bandung Barat Jaga Kualitas Gizi MBG, Dipantau Ketat oleh 32 CCTV ""Rencana antara Kamisnya atau Jumat lah ya. Jadi ada dalam waktu dekat ya, secepatnya kita sedang persiapkan tempatnya. Karena enggak ada indoor di kota Bandung yang bisa menampung 7.500-8.000 orang,"" ucapnya. Sementara, kata dia, kalau di Jawa Tengah di Stadion Jatidiri adaindoor-nya besar. Terkait pelibatan ahli gizi yang turut dilibatkan pada pertemuan nanti, Erwan tidak memungkiri tidak semua SPPG mempunyai ahli gizi, bahkan belum memiliki bersertifikasi SLTH. ""Nah sekarang diwajibkan semua SPPG mempunyai sertifikasi SLTH tersebut. Sekarang baru sedikit kayaknya. Makanya nanti diwajibkan. Saya yakin masih enggak semua, bahkan mungkin baru 10-20 persen yang mempunyai SLTH. Makanya nanti ketika kumpulkan, semua wajib mempunyai sertifikasi sehingga semua terjamin. Tidak ada lagi yang keracunan,"" ungkapnya. ""Kalau ada SPPG yang tidak mempunyai sertifikasi tersebut, kita tutup. Tidak boleh ada yang beroperasi yang kira-kira bisa membahayakan penerima dari MBG,"" katanya melanjutkan.*** Berita PilihanSatgas MBG Kota Sukabumi Sidak SPPG, Pastikan Sesuai ProsedurDapur SPPG Binaan Polres Pangandaran Diresmikan, Satgas MBG: Ini Bisa Jadi ContohPemkot Cimahi Dorong Percepatan Penerbitan SLHS Bagi SPPGPemkab Cirebon Beri Waktu SPPG 1 Bulan Urus SLHSRahasia Dapur SPPG Katumiri Bandung Barat Jaga Kualitas Gizi MBG, Dipantau Ketat oleh 32 CCTV Berita PilihanSatgas MBG Kota Sukabumi Sidak SPPG, Pastikan Sesuai ProsedurDapur SPPG Binaan Polres Pangandaran Diresmikan, Satgas MBG: Ini Bisa Jadi ContohPemkot Cimahi Dorong Percepatan Penerbitan SLHS Bagi SPPGPemkab Cirebon Beri Waktu SPPG 1 Bulan Urus SLHSRahasia Dapur SPPG Katumiri Bandung Barat Jaga Kualitas Gizi MBG, Dipantau Ketat oleh 32 CCTV Berita Pilihan Satgas MBG Kota Sukabumi Sidak SPPG, Pastikan Sesuai ProsedurDapur SPPG Binaan Polres Pangandaran Diresmikan, Satgas MBG: Ini Bisa Jadi ContohPemkot Cimahi Dorong Percepatan Penerbitan SLHS Bagi SPPGPemkab Cirebon Beri Waktu SPPG 1 Bulan Urus SLHSRahasia Dapur SPPG Katumiri Bandung Barat Jaga Kualitas Gizi MBG, Dipantau Ketat oleh 32 CCTV Satgas MBG Kota Sukabumi Sidak SPPG, Pastikan Sesuai Prosedur Satgas MBG Kota Sukabumi Sidak SPPG, Pastikan Sesuai Prosedur Satgas MBG Kota Sukabumi Sidak SPPG, Pastikan Sesuai Prosedur Satgas MBG Kota Sukabumi Sidak SPPG, Pastikan Sesuai Prosedur Dapur SPPG Binaan Polres Pangandaran Diresmikan, Satgas MBG: Ini Bisa Jadi Contoh Dapur SPPG Binaan Polres Pangandaran Diresmikan, Satgas MBG: Ini Bisa Jadi Contoh Dapur SPPG Binaan Polres Pangandaran Diresmikan, Satgas MBG: Ini Bisa Jadi Contoh Dapur SPPG Binaan Polres Pangandaran Diresmikan, Satgas MBG: Ini Bisa Jadi Contoh Pemkot Cimahi Dorong Percepatan Penerbitan SLHS Bagi SPPG Pemkot Cimahi Dorong Percepatan Penerbitan SLHS Bagi SPPG Pemkot Cimahi Dorong Percepatan Penerbitan SLHS Bagi SPPG Pemkot Cimahi Dorong Percepatan Penerbitan SLHS Bagi SPPG Pemkab Cirebon Beri Waktu SPPG 1 Bulan Urus SLHS Pemkab Cirebon Beri Waktu SPPG 1 Bulan Urus SLHS Pemkab Cirebon Beri Waktu SPPG 1 Bulan Urus SLHS Pemkab Cirebon Beri Waktu SPPG 1 Bulan Urus SLHS Rahasia Dapur SPPG Katumiri Bandung Barat Jaga Kualitas Gizi MBG, Dipantau Ketat oleh 32 CCTV Rahasia Dapur SPPG Katumiri Bandung Barat Jaga Kualitas Gizi MBG, Dipantau Ketat oleh 32 CCTV Rahasia Dapur SPPG Katumiri Bandung Barat Jaga Kualitas Gizi MBG, Dipantau Ketat oleh 32 CCTV Rahasia Dapur SPPG Katumiri Bandung Barat Jaga Kualitas Gizi MBG, Dipantau Ketat oleh 32 CCTV",Novianti Nurulliah,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/08/01/3804746609.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019704592/dukung-program-mbg-pemprov-bakal-panggil-penanggung-jawab-sppg-dan-ahli-gizi-se-jabar?page=all,c666aca826252246c4ec2486af0de254d675848e455510ea54be47e80fcc90d1,2025-11-13 19:59:29.329 652,detik,mbg,2025-11-10 22:01:00,"Kemendes-Pemkab Serang Percepat Bangun Desa, Manfaatkan Potensi Lokal","Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal bersama Pemerintah Kabupaten Serang berkomitmen mempercepat sinergitas dan kolaborasi dalam membangun desa berbasis potensi lokal. Mendes, Yandri Susanto menyebut bahwa memajukan desa adalah juru kunci dan langkah penting untuk memajukan desa di seluruh Kabupaten Serang yang manfaatnya juga meluas ke Indonesia. Langkah konkretnya melalui pembinaan dan pendampingan yang melibatkan berbagai mitra baik pemerintah maupun swasta. Tentu saja hal ini wajib menyertakan potensi lokal sebagai pertimbangan utama dalam menentukan kebijakan yang diturunkan dalam berbagai program. ""Pembinaan dan pendampingan itu penting karena dana desa kan besar. Wajah Kabupaten Serang ya ada desa. Sekuat-kuatnya negara membangun kalau desa tidak bergerak maka akan percuma. Kalau kita urus desa otomatis Serang maju tapi sesuaikan dengan potensinya, jangan dipaksa fokus pada hal-hal di luar potensinya,"" ujar Yandri dalam keterangan tertulis, Senin (10/11/2025). Hal itu dikatakan Yandri saat audiensi dengan Bupati Serang, Ratu Rachmatuzakiyah di Kantor Kemendes PDT, Senin (10/11). Kabupaten Serang memiliki 326 desa dengan status mandiri, maju, dan berkembang. Yandri menilai setiap desa harus dipetakan secara lebih spesifik sehingga arah pembangunan dapat disesuaikan dengan keunggulan masing-masing wilayah. Selain itu, setiap desa juga harus menjadi pusat ekonomi sebagai bagian dari upaya memperkuat kemandirian desa dan menciptakan rantai pasok lokal yang berdaya saing. Fokusnya mencakup berbagai program yang mendukung visi besar Presiden Prabowo Subianto di antaranya Makan Bergizi Gratis hingga Koperasi Desa Merah Putih. ""Usahakan ada pusat ekonomi setiap desa. Kabupaten Serang jangan sampai ketinggalan dari yang lain. Juga program MBG butuh bahan baku yang banyak, bagaimana Serang membuat ekosistem, rantai pasok jangan dari luar semua. MBG butuh banyak beras, banyak bumbu, banyak telur setiap hari. Rantai pasok ini harus dipikirkan dan pemerintah harus ambil peran,"" jelasnya. Arahan Yandri yang disampaikan dalam audiensi tersebut disambut baik Ratu Rachmatuzakiyah. Ratu optimistis ekonomi warganya akan tumbuh berikut dengan terus berkurangnya angka pengangguran melalui kolaborasi berbagai sektor termasuk dengan Kemendes PDT. ""Jadi dengan banyaknya warga yang kami miliki di Kabupaten Serang, sebagian besar mereka berada di perekonomian di bawah rata-rata. Oleh karena itu semoga nanti ada program yang bisa kita sinergikan kita kolaborasikan terutama desa-desa di Kabupaten Serang agar semakin maju,"" kata Ratu. Sementara itu berbagai program yang rencana dikolaborasikan mencakup 12 aksi bangun desa bangun Indonesia seperti desa ekspor, desa wisata, swasembada pangan desa, dan lain sebagainya yang secara potensi dimiliki desa-desa di Kabupaten Serang. Hal ini disepakati melalui audiensi yang juga dihadiri beberapa Pejabat Tinggi Madya seperti Sekjen Taufik Madjid, Dirjen PEI Tabrani, Kepala BPSDM Agustomi Masik, dan Dirjen PPDT Samsul Widodo. Lihat juga Video: Festival Bangun Desa Bangun Indonesia, Mendes PDT Canangkan Gerakan Desa Peduli Sampah",Moch Prima Fauzi -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/10/kemendes-1762786886512_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8204329/kemendes-pemkab-serang-percepat-bangun-desa-manfaatkan-potensi-lokal,761160c6ad3b0dcb1590868e5729620707dd5807635dbda6d3f3c3129354ede6,2025-11-13 19:59:35.475 654,okezone,mbg,2025-10-01 19:25:51,BGN Buka Suara soal Wartawan Diintimidasi di Dapur MBG Jaktim,"JAKARTA Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana mengaku belum menerima laporan terkait dugaan intimidasi terhadap dua jurnalis saat hendak meliput kegiatan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Gedong 2, Jakarta Timur. Dadan menyampaikan permintaan maaf apabila pelaku intimidasi tersebut merupakan petugas dari instansinya. Ia menegaskan akan segera melakukan klarifikasi, karena bentuk kekerasan apa pun tidak dibenarkan. Saya belum dapat laporan resmi, tapi kami minta maaf ya kalau petugas kami melakukan itu. Kami akan tetap segera klarifikasi kejadian yang sebenarnya. Cuma, apa pun bentuknya, kekerasan tidak boleh, ujar Dadan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (1/10/2025). Dadan memastikan bahwa pihaknya tidak pernah membatasi jurnalis untuk meliput kegiatan di SPPG maupun program Makan Bergizi Gratis (MBG). Namun, ia menekankan wartawan perlu memberikan pemberitahuan terlebih dahulu karena menyangkut aspek higienitas di dapur layanan. Saya beberapa kali dihubungi oleh wartawan untuk meliput, saya persilakan. Jadi, memberikan pemberitahuan terlebih dahulu, karena itu kan terkait dengan aspek higienitas. Jadi kalau tiba-tiba masuk, meliput, tidak menggunakan APD, kan menyalahi prosedur, jelasnya. Jadi kalau menyampaikan dulu pemberitahuan, minta izin, pasti kami persilakan untuk meliput, pungkas Dadan. Sebelumnya, dua jurnalis mengalami perlakuan tidak menyenangkan saat hendak meliput kegiatan di SPPG Gedong 2, Jakarta Timur, yang menyediakan layanan MBG. Wartawan Wartakota, Miftahul Munir, bersama rekannya Kiki dari MNC, mendatangi lokasi untuk mencari informasi terkait kasus keracunan yang dialami puluhan siswa SDN 01 Gedong, Jakarta Timur. Ketika situasi mulai memanas, Munir memilih keluar dari ruangan dan mencoba merekam peristiwa tersebut sebagai bukti. Namun, saat hendak pergi, seorang pria tak dikenal yang memakai peci hitam tiba-tiba emosi hingga hampir melakukan pemukulan. Saya nunggu di luar sama Kiki. Nggak lama, saya lihat ada mobil SPPG Gedong 2 datang. Saya ambil video dan si bapak tua itu ngelarang. Saya bilang, ini di luar area publik, nggak bisa larang-larang, kata Munir. Kemudian, ketika situasi semakin panas, salah satu pegawai SPPG memberikan penjelasan bahwa penyedia MBG yang diduga menyebabkan keracunan siswa berada di pinggir jalan, dekat area Air Biru. Pas sudah dijelasin, saya mau pergi ke SPPG Gedong 1. Tapi tiba-tiba bapak yang tadi (pakai peci hitam) sudah mengepalkan tangannya, mau pukul saya. Terus tiba-tiba malah cekik saya dan Kiki, jelas Munir. JAKARTA Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana mengaku belum menerima laporan terkait dugaan intimidasi terhadap dua jurnalis saat hendak meliput kegiatan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Gedong 2, Jakarta Timur. Dadan menyampaikan permintaan maaf apabila pelaku intimidasi tersebut merupakan petugas dari instansinya. Ia menegaskan akan segera melakukan klarifikasi, karena bentuk kekerasan apa pun tidak dibenarkan. Saya belum dapat laporan resmi, tapi kami minta maaf ya kalau petugas kami melakukan itu. Kami akan tetap segera klarifikasi kejadian yang sebenarnya. Cuma, apa pun bentuknya, kekerasan tidak boleh, ujar Dadan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (1/10/2025). Dadan memastikan bahwa pihaknya tidak pernah membatasi jurnalis untuk meliput kegiatan di SPPG maupun program Makan Bergizi Gratis (MBG). Namun, ia menekankan wartawan perlu memberikan pemberitahuan terlebih dahulu karena menyangkut aspek higienitas di dapur layanan. Saya beberapa kali dihubungi oleh wartawan untuk meliput, saya persilakan. Jadi, memberikan pemberitahuan terlebih dahulu, karena itu kan terkait dengan aspek higienitas. Jadi kalau tiba-tiba masuk, meliput, tidak menggunakan APD, kan menyalahi prosedur, jelasnya. Jadi kalau menyampaikan dulu pemberitahuan, minta izin, pasti kami persilakan untuk meliput, pungkas Dadan. Sebelumnya, dua jurnalis mengalami perlakuan tidak menyenangkan saat hendak meliput kegiatan di SPPG Gedong 2, Jakarta Timur, yang menyediakan layanan MBG. Wartawan Wartakota, Miftahul Munir, bersama rekannya Kiki dari MNC, mendatangi lokasi untuk mencari informasi terkait kasus keracunan yang dialami puluhan siswa SDN 01 Gedong, Jakarta Timur. Ketika situasi mulai memanas, Munir memilih keluar dari ruangan dan mencoba merekam peristiwa tersebut sebagai bukti. Namun, saat hendak pergi, seorang pria tak dikenal yang memakai peci hitam tiba-tiba emosi hingga hampir melakukan pemukulan. Saya nunggu di luar sama Kiki. Nggak lama, saya lihat ada mobil SPPG Gedong 2 datang. Saya ambil video dan si bapak tua itu ngelarang. Saya bilang, ini di luar area publik, nggak bisa larang-larang, kata Munir. Kemudian, ketika situasi semakin panas, salah satu pegawai SPPG memberikan penjelasan bahwa penyedia MBG yang diduga menyebabkan keracunan siswa berada di pinggir jalan, dekat area Air Biru. Pas sudah dijelasin, saya mau pergi ke SPPG Gedong 1. Tapi tiba-tiba bapak yang tadi (pakai peci hitam) sudah mengepalkan tangannya, mau pukul saya. Terus tiba-tiba malah cekik saya dan Kiki, jelas Munir. (Arief Setyadi )",Achmad Al Fiqri,https://img.okezone.com/content/2025/10/01/337/3173823/badan_gizi_nasional-8d4T_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/01/337/3173823/bgn-buka-suara-soal-wartawan-diintimidasi-di-dapur-mbg-jaktim?page=all,043f345ab6834c9d965178a76135ae380b71c0d7eb0acd19861cb3ab1e0fc5eb,2025-11-13 20:00:52.058 655,kompas,mbg,2025-10-25 07:15:00,Banjir Dukungan Mocaf Jadi Bahan Baku Menu MBG (2),"Singkong tumbuh subur di negeri ini, bisa diolah jadi tepung mocaf yang lebih sehat, namun belum juga mampu mendampingi, apalagi menggantikan terigu. Kini, lewat program Makan Bergizi Gratis (MBG), terbuka peluang baru untuk mengenalkan mocaf ke lebih banyak meja makan. Sudah saatnya pengurus negara menoleh pada potensi dari tanahnya sendiri.KOMPAS.com -Bagi Sugito (45), peluang itu sudah di depan mata. Nada suaranya meninggi saat menyinggung programMakan Bergizi Gratis(MBG) yang digagas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.Petanisingkongasal Desa Petir, Purwanegara, Banjarnegara, Jawa Tengah itu yakin, jika saja MBG dikelola secara serius maka program tersebut bisa membuka jalan untuk memperkenalkantepung mocafke khalayak yang lebih luas.Sudah hampir setahun Sugito bersama Kelompok Tani Sumber Rejeki mengolah singkong menjadi mocaf. Tetapi, perjalanan mereka belum mulus.Baca juga:Dari Singkong ke Mocaf: Lahir karena Rasa Sakit Petani (1)Produksi masih lebih sering menyesuaikan adanya pesanan. Otomatis, kolam rendaman singkong yang telah dikupas tak selalu berisi. Area penjemuran potongan ubi di sampingnya pun sering kosong, dan mesin penggiling sriping jarang berderu.Penyerapan singkong kelompok tani masih bergantung kerja sama dengan Rumah Mocaf Indonesia sebagaiofftaker.Penjualan langsung dari konsumen ke kelompok tani pun masih sangat minim.Sugito menilai, MBG dapat menjadi momentum penting untuk memperluas pasar tepung mocaf.Ia berharap pemerintah segera memasukkan mocaf sebagai salah satu bahan baku dalam menu MBG. Gagasannya datang dari apa yang telah terjadi di Desa Bawang di Banjarnegara, Jawa Tengah.Sugito seperti mendapat suntikan energi saat menyaksikan langkah Dapur MBG Muhammadiyah Banjarnegara yang berkomitmen memanfaatkan mocaf dalam menu untuk anak-anak penerima MBG.Ia turut hadir ketika pengelola Dapur MBG Muhammadiyah Banjarnegara menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Desa Bawang mengenai penyediaan tepung mocaf pada Sabtu (20/9/2025). Momentum MBG ini penting. Tinggal pemerintah mau atau tidak mendorong produk lokal. Kalau satu dapur saja memakai 20 kg mocaf per minggu, itu sudah luar biasa menyerap produksi, ujarnya saat diwawancaraiKompas.com, Jumat (26/9/2025).Dia menambahkan, banyak sumber literatur telah menunjukkan tepung mocaf lebih sehat dibandingkanterigu, terutama karena bebas gluten dan kaya serat.Belum lagi, jika ditanam dengan pupuk kandang atau bahan organik, singkong jadi lebih alami dan ramah lingkungan. Menurutnya, sebagian besar singkong produksi Petir bersifat demikian.Sudah muncul inisiatif ada mocaf di menu MBGSaat membahas mocaf, ingatan Sugito kerap kali terlempar ke momen obrolan dengan pendiri dan direktur Rumah Mocaf Indonesia, Riza Azyumarridha Azra (34). Kala itu keduanya bicara tentang betapa penting dukungan pemerintah bagipetani singkong.Ia membayangkan, seandainya para petani singkong mendapat dukungan penyelenggara negara untuk membangun UMKM pengolahan mocaf, betapa besar dampaknya bagi perekonomian warga yang terlibat.KOMPAS.com/IRAWAN SAPTO ADHIKetua Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Desa Bawang, Joko Sunarno, menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan perwakilan Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) Muhammadiyah Kabupaten Banjarnegara, Sugino Purnomo, terkait penyediaan bahan baku tepung mocaf untuk menduung kegiatan dapur MBG di Desa Bawang, Sabtu (20/9/2025). Prosesi itu turut disaksikan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI Sudaryono dan Bupati Banjarnegara Amalia Desiana. Produksi kecil saja dulu, seperti 3-4 kwintal per pekan, sudah sangat membantu. Pekerjaan rumahnya kan lebih banyak soal kepastian pasarnya ke mana. Nah, kini ada peluang lewat MBG, ucapnya.Ia bilang, program MBG bisa menjadi solusi untuk menciptakan pasar baru bagi mocaf. Selagi itu, ia berharap pemerintah berani menekan impor gandum yang selama ini menjadi bahan utama terigu. Kalau tak bisa 100 persen, kurangi saja dulu 20 persen impor gandum, katakanlah sekitar 2 juta ton setahun, dan dorong konsumsi mocaf. Otomatis petani singkong terbantu, ia mengusulkan.Baca juga:Sebagian Menu MBG di Banjarnegara Akan Gunakan Tepung Mocaf LokalSugito yakin betul, pemerintah pun sudah sangat paham bahwa gandum bukanlah komoditas asli Indonesia dan sulit dibudidayakan di dalam negeri. Sedangkan singkong atau ubi kayu lain cerita, bisa dengan mudah ditemukan di berbagai daerah di Tanah Air. Jika impor gandum ini terus dibiarkan, kapan produk lokal naik kelas? Kami di lapangan pada dasarnya siap saja untuk tancap gas tingkatkan panen singkong dan produksi mocaf asal pasarnya jelas, tegasnya.Perwakilan Dapur MBG Muhammadiyah Banjarnegara, Sugino Purnomo, menyampaikan pemanfaatan tepung mocaf sebagai bahan baku menu MBG dilakukan karena sejalan dengan prinsip program yang diarahkan untuk mengutamakan produk lokal.Lagi pula, kata dia, tepung mocaf dari singkong lebih sehat dibanding terigu. Kami ingin mengoptimalkan potensi lokal. Tepung mocaf di Banjarnegara kan banyak. Bahannya juga dari petani Banjarnegara sendiri, ucapnya, Sabtu (20/9/2025).Berdasarkan MoU dengan pengurus KDMP Desa Bawang, Dapur MBG Muhammadiyah Banjarnegara akan menerima pasokan awal 500 kg tepung mocaf per bulan, dengan kemungkinan penyesuaian sesuai kebutuhan dan kapasitas produksi. Adapun harga tepung mocaf disepakati senilai Rp 12.000 per kg. Setelah penandatanganan MoU ini, kami akan menindaklanjutinya dengan komunikasi terkait penyusunan Perjanjian Kerja Sama (PKS). Pada prinsipnya, kami akan terus mendukung penggunaan produk-produk lokal, termasuk tepung mocaf ini, kata Sugino.Namun, saat dikonfirmasi Rabu (22/10/2025), Sugino mengakui dapur MBG Muhammadiyah Banjarnegara belum mulai memanfaatkan tepung mocaf sebagai bahan baku pengganti terigu. Alasannya, mereka masih menyelesaikan PKS dan melengkapi administrasi lain terkait operasional MBG.Di sisi lain, Ketua KDMP Bawang, Joko Sunarno, menjelaskan berdasarkan rencana awal, KDMP akan menggandeng Rumah Mocaf Indonesia dan sejumlah kelompok tani, hingga usaha dagang (UD), untuk menyuplai tepung mocaf ke Dapur MBG Muhammadiyah.Selagi itu, pengurus koperasi akan mengerahkan upaya untuk dapat memproduksi sendiri tepung mocaf, baik untuk memenuhi kebutuhan program MBG maupun penjualan umum. Harapannya memang kami bisa ikut memasarkan mocaf yang pada akhirnya dapat membantu para pelaku UMKM dan petani singkong lokal. Bagaimanapun koperasi ini memang dibentuk untuk memperkuat ekonomi masyarakat desa lewat pemberdayaan dan gotong royong, jelasnya.Dukungan juga datang dari Direktur Rumah Mocaf Indonesia, Riza Azyumarridha Azra (34). Ia menyebut program MBG sebagai peluang strategis untuk memperluas penggunaan mocaf sebagai produk pangan lokal unggulan di tengah masyarakat.Baca juga:Rumah Mocaf Ajak Petani Lokal Manfaatkan Peluang Bisnis SustainableDengan semakin banyak masyarakat beralih menggunakan mocaf dalam berbagai olahan pangan, ia meyakini prospek bagi petani singkong untuk meningkatkan kesejahteraan kian terbuka.Rumah Mocaf Indonesia sendiri memastikan selalu membeli singkong dari petani lokal dengan harga wajar, minimal Rp 1.500 per kg.Menurutnya, potensi pengembangan mocaf di Indonesia sangat besar karena bahan baku singkong melimpah dan mudah ditanam di berbagai daerah.Namun, di tengah peluang besar itu, Riza menyayangkan kebijakan pemerintah yang masih bergantung pada impor gandum. Yang jadi pertanyaan, mengapa masih impor tepung terigu? Padahal, potensi lokal seperti mocaf bisa dioptimalkan, katanya.Lebih jauh, Riza juga menyinggung janji pemerintah soal subsidi tepung mocaf yang hingga kini belum terealisasi.Ia masih ingat pernyataan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat menghadiri Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan di Pendopo Dipayuda Adigraha, Banjarnegara, pada November 2022.Saat itu, Mendag berencana memberikan subsidi Rp 3.000 per kilogram (kg) agar harga tepung mocaf di pasaran turun dari Rp 15.000 menjadi Rp 12.000 per kg.""Saya masih simpan videonya. Sampai sekarang kami masih menunggu realisasi subsidi itu, kata Riza.Semangat Riza untuk mengangkat martabat singkong lahir dari keyakinan akan pentingnya kedaulatan pangan nasional.Dalam menjalankan advokasinya, ia berpegang teguh pada petuah Ketua MPM Pimpinan Pusat Muhammadiyah (alm) Said Tuhuleley, selama rakyat masih menderita, tidak ada kata istirahat. Ia meresapi pula pesan dari Konsultan Social Entrepreneur, Tri Mumpuni untuk memperhatikan daya dukung alam, jangan sampai mengeksploitasi alam dan tenaga kerja. Singkong tumbuh subur di negeri ini, bisa diolah jadi tepung mocaf yang lebih sehat, namun belum juga mampu mendampingi, apalagi menggantikan terigu. Kini, lewat program Makan Bergizi Gratis (MBG), terbuka peluang baru untuk mengenalkan mocaf ke lebih banyak meja makan. Sudah saatnya pengurus negara menoleh pada potensi dari tanahnya sendiri. KOMPAS.com -Bagi Sugito (45), peluang itu sudah di depan mata. Nada suaranya meninggi saat menyinggung programMakan Bergizi Gratis(MBG) yang digagas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Petanisingkongasal Desa Petir, Purwanegara, Banjarnegara, Jawa Tengah itu yakin, jika saja MBG dikelola secara serius maka program tersebut bisa membuka jalan untuk memperkenalkantepung mocafke khalayak yang lebih luas. Sudah hampir setahun Sugito bersama Kelompok Tani Sumber Rejeki mengolah singkong menjadi mocaf. Tetapi, perjalanan mereka belum mulus. Baca juga:Dari Singkong ke Mocaf: Lahir karena Rasa Sakit Petani (1) Produksi masih lebih sering menyesuaikan adanya pesanan. Otomatis, kolam rendaman singkong yang telah dikupas tak selalu berisi. Area penjemuran potongan ubi di sampingnya pun sering kosong, dan mesin penggiling sriping jarang berderu. Penyerapan singkong kelompok tani masih bergantung kerja sama dengan Rumah Mocaf Indonesia sebagaiofftaker.Penjualan langsung dari konsumen ke kelompok tani pun masih sangat minim. Sugito menilai, MBG dapat menjadi momentum penting untuk memperluas pasar tepung mocaf. Ia berharap pemerintah segera memasukkan mocaf sebagai salah satu bahan baku dalam menu MBG. Gagasannya datang dari apa yang telah terjadi di Desa Bawang di Banjarnegara, Jawa Tengah. Sugito seperti mendapat suntikan energi saat menyaksikan langkah Dapur MBG Muhammadiyah Banjarnegara yang berkomitmen memanfaatkan mocaf dalam menu untuk anak-anak penerima MBG. Ia turut hadir ketika pengelola Dapur MBG Muhammadiyah Banjarnegara menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Desa Bawang mengenai penyediaan tepung mocaf pada Sabtu (20/9/2025). Momentum MBG ini penting. Tinggal pemerintah mau atau tidak mendorong produk lokal. Kalau satu dapur saja memakai 20 kg mocaf per minggu, itu sudah luar biasa menyerap produksi, ujarnya saat diwawancaraiKompas.com, Jumat (26/9/2025). Dia menambahkan, banyak sumber literatur telah menunjukkan tepung mocaf lebih sehat dibandingkanterigu, terutama karena bebas gluten dan kaya serat. Belum lagi, jika ditanam dengan pupuk kandang atau bahan organik, singkong jadi lebih alami dan ramah lingkungan. Menurutnya, sebagian besar singkong produksi Petir bersifat demikian. Saat membahas mocaf, ingatan Sugito kerap kali terlempar ke momen obrolan dengan pendiri dan direktur Rumah Mocaf Indonesia, Riza Azyumarridha Azra (34). Kala itu keduanya bicara tentang betapa penting dukungan pemerintah bagipetani singkong. Ia membayangkan, seandainya para petani singkong mendapat dukungan penyelenggara negara untuk membangun UMKM pengolahan mocaf, betapa besar dampaknya bagi perekonomian warga yang terlibat. KOMPAS.com/IRAWAN SAPTO ADHIKetua Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Desa Bawang, Joko Sunarno, menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan perwakilan Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) Muhammadiyah Kabupaten Banjarnegara, Sugino Purnomo, terkait penyediaan bahan baku tepung mocaf untuk menduung kegiatan dapur MBG di Desa Bawang, Sabtu (20/9/2025). Prosesi itu turut disaksikan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI Sudaryono dan Bupati Banjarnegara Amalia Desiana. KOMPAS.com/IRAWAN SAPTO ADHIKetua Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Desa Bawang, Joko Sunarno, menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan perwakilan Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) Muhammadiyah Kabupaten Banjarnegara, Sugino Purnomo, terkait penyediaan bahan baku tepung mocaf untuk menduung kegiatan dapur MBG di Desa Bawang, Sabtu (20/9/2025). Prosesi itu turut disaksikan Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) RI Sudaryono dan Bupati Banjarnegara Amalia Desiana. Produksi kecil saja dulu, seperti 3-4 kwintal per pekan, sudah sangat membantu. Pekerjaan rumahnya kan lebih banyak soal kepastian pasarnya ke mana. Nah, kini ada peluang lewat MBG, ucapnya. Ia bilang, program MBG bisa menjadi solusi untuk menciptakan pasar baru bagi mocaf. Selagi itu, ia berharap pemerintah berani menekan impor gandum yang selama ini menjadi bahan utama terigu. Kalau tak bisa 100 persen, kurangi saja dulu 20 persen impor gandum, katakanlah sekitar 2 juta ton setahun, dan dorong konsumsi mocaf. Otomatis petani singkong terbantu, ia mengusulkan. Baca juga:Sebagian Menu MBG di Banjarnegara Akan Gunakan Tepung Mocaf Lokal Sugito yakin betul, pemerintah pun sudah sangat paham bahwa gandum bukanlah komoditas asli Indonesia dan sulit dibudidayakan di dalam negeri. Sedangkan singkong atau ubi kayu lain cerita, bisa dengan mudah ditemukan di berbagai daerah di Tanah Air. Jika impor gandum ini terus dibiarkan, kapan produk lokal naik kelas? Kami di lapangan pada dasarnya siap saja untuk tancap gas tingkatkan panen singkong dan produksi mocaf asal pasarnya jelas, tegasnya. Perwakilan Dapur MBG Muhammadiyah Banjarnegara, Sugino Purnomo, menyampaikan pemanfaatan tepung mocaf sebagai bahan baku menu MBG dilakukan karena sejalan dengan prinsip program yang diarahkan untuk mengutamakan produk lokal. Lagi pula, kata dia, tepung mocaf dari singkong lebih sehat dibanding terigu. Kami ingin mengoptimalkan potensi lokal. Tepung mocaf di Banjarnegara kan banyak. Bahannya juga dari petani Banjarnegara sendiri, ucapnya, Sabtu (20/9/2025). Berdasarkan MoU dengan pengurus KDMP Desa Bawang, Dapur MBG Muhammadiyah Banjarnegara akan menerima pasokan awal 500 kg tepung mocaf per bulan, dengan kemungkinan penyesuaian sesuai kebutuhan dan kapasitas produksi. Adapun harga tepung mocaf disepakati senilai Rp 12.000 per kg. Setelah penandatanganan MoU ini, kami akan menindaklanjutinya dengan komunikasi terkait penyusunan Perjanjian Kerja Sama (PKS). Pada prinsipnya, kami akan terus mendukung penggunaan produk-produk lokal, termasuk tepung mocaf ini, kata Sugino. Namun, saat dikonfirmasi Rabu (22/10/2025), Sugino mengakui dapur MBG Muhammadiyah Banjarnegara belum mulai memanfaatkan tepung mocaf sebagai bahan baku pengganti terigu. Alasannya, mereka masih menyelesaikan PKS dan melengkapi administrasi lain terkait operasional MBG. Di sisi lain, Ketua KDMP Bawang, Joko Sunarno, menjelaskan berdasarkan rencana awal, KDMP akan menggandeng Rumah Mocaf Indonesia dan sejumlah kelompok tani, hingga usaha dagang (UD), untuk menyuplai tepung mocaf ke Dapur MBG Muhammadiyah. Selagi itu, pengurus koperasi akan mengerahkan upaya untuk dapat memproduksi sendiri tepung mocaf, baik untuk memenuhi kebutuhan program MBG maupun penjualan umum. Harapannya memang kami bisa ikut memasarkan mocaf yang pada akhirnya dapat membantu para pelaku UMKM dan petani singkong lokal. Bagaimanapun koperasi ini memang dibentuk untuk memperkuat ekonomi masyarakat desa lewat pemberdayaan dan gotong royong, jelasnya. Dukungan juga datang dari Direktur Rumah Mocaf Indonesia, Riza Azyumarridha Azra (34). Ia menyebut program MBG sebagai peluang strategis untuk memperluas penggunaan mocaf sebagai produk pangan lokal unggulan di tengah masyarakat. Baca juga:Rumah Mocaf Ajak Petani Lokal Manfaatkan Peluang Bisnis Sustainable Dengan semakin banyak masyarakat beralih menggunakan mocaf dalam berbagai olahan pangan, ia meyakini prospek bagi petani singkong untuk meningkatkan kesejahteraan kian terbuka. Rumah Mocaf Indonesia sendiri memastikan selalu membeli singkong dari petani lokal dengan harga wajar, minimal Rp 1.500 per kg. Menurutnya, potensi pengembangan mocaf di Indonesia sangat besar karena bahan baku singkong melimpah dan mudah ditanam di berbagai daerah. Namun, di tengah peluang besar itu, Riza menyayangkan kebijakan pemerintah yang masih bergantung pada impor gandum. Yang jadi pertanyaan, mengapa masih impor tepung terigu? Padahal, potensi lokal seperti mocaf bisa dioptimalkan, katanya. Lebih jauh, Riza juga menyinggung janji pemerintah soal subsidi tepung mocaf yang hingga kini belum terealisasi. Ia masih ingat pernyataan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan saat menghadiri Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan di Pendopo Dipayuda Adigraha, Banjarnegara, pada November 2022. Saat itu, Mendag berencana memberikan subsidi Rp 3.000 per kilogram (kg) agar harga tepung mocaf di pasaran turun dari Rp 15.000 menjadi Rp 12.000 per kg. ""Saya masih simpan videonya. Sampai sekarang kami masih menunggu realisasi subsidi itu, kata Riza. Semangat Riza untuk mengangkat martabat singkong lahir dari keyakinan akan pentingnya kedaulatan pangan nasional. Dalam menjalankan advokasinya, ia berpegang teguh pada petuah Ketua MPM Pimpinan Pusat Muhammadiyah (alm) Said Tuhuleley, selama rakyat masih menderita, tidak ada kata istirahat. Ia meresapi pula pesan dari Konsultan Social Entrepreneur, Tri Mumpuni untuk memperhatikan daya dukung alam, jangan sampai mengeksploitasi alam dan tenaga kerja.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/t-x8YdcMb5bNGl_vGGjFxWRu2VI=/0x60:1156x830/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775d554370.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/25/68fc0b629f52b.jpeg",https://www.kompas.com/tren/read/2025/10/25/071500965/banjir-dukungan-mocaf-jadi-bahan-baku-menu-mbg-2-,40551e0355a23dc741f9ba84970792482766a20ce56648a80fc702d37af9929d,2025-11-13 20:02:35.690 656,okezone,mbg,2025-10-02 08:54:08,"DPR Bongkar Dapur MBG Rekrut Pegawai dari Keluarga, Jumlahnya Capai Puluhan Orang","JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Muazzim Akbar menyebut ada dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang merekrut pegawai dari satu keluarga. Jumlah pegawai yang direkrut mencapai 47 orang. Hal itu diungkapkannya saat raker bersama Kepala BGN di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, dikutip Kamis (2/10/2025). ""Ya karena saya lihat ada juga salah satu SPPG itu yang merekrut anaknya, keponakannya, istrinya, besannya, seppupunya. Jadi yang jadi karyawan SPPG itu keluarganya dia saja yang 47 orang,"" kata Muazzim. Muazzim menyayangkan temuan itu. Padahal, kata dia, SPPG di daerah turut berperan dalam menyerap lapangan kerja. ""Karena kami melihat, kalau bisa, memang kemarin itu ada harapan supaya kita bisa menyerap tenaga kerja di sekitar SPPG itu sendiri,"" ucap Muazzim. Pihaknya juga menemukan adanya dapur MBG di Bali yang merekrut karyawan tidak hanya dari masyarakat sekitar, tetapi orang-orang dari luar Bali. ""Nah ada SPPG itu yang saya lihat cukup bagus, yang milihnya dari koperasi kepolisian kemarin saya lihat di Bali misalnya, itu karyawannya dari Jawa ada 21 orang. Dia tidak merekrut dari sekitar jadi hanya beberapa yang direkrut,"" ujar Muazzim. Oleh karena itu, dia meminta agar perekrutan SPPG diperketat dan memahami soal penyajian makanan. Pasalnya, kata dia, terdapat pengusaha yang menaungi lebih dari satu SPPG. ""Seleksi SPPG yang berikutnya untuk lebih diperketat lagi. Karena memang kemarin ada yang kita lihat juga yang salah satu pengusaha punya SPPG sampai 7, 6, 5. Ya kita harapkan untuk sleeksi SPPG ini betul-betul itu BGN menyeleksi, kan dia mendaftar melalui online, dia kirim vidoenya,""tandasnya. JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Muazzim Akbar menyebut ada dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang merekrut pegawai dari satu keluarga. Jumlah pegawai yang direkrut mencapai 47 orang. Hal itu diungkapkannya saat raker bersama Kepala BGN di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, dikutip Kamis (2/10/2025). ""Ya karena saya lihat ada juga salah satu SPPG itu yang merekrut anaknya, keponakannya, istrinya, besannya, seppupunya. Jadi yang jadi karyawan SPPG itu keluarganya dia saja yang 47 orang,"" kata Muazzim. Muazzim menyayangkan temuan itu. Padahal, kata dia, SPPG di daerah turut berperan dalam menyerap lapangan kerja. ""Karena kami melihat, kalau bisa, memang kemarin itu ada harapan supaya kita bisa menyerap tenaga kerja di sekitar SPPG itu sendiri,"" ucap Muazzim. Pihaknya juga menemukan adanya dapur MBG di Bali yang merekrut karyawan tidak hanya dari masyarakat sekitar, tetapi orang-orang dari luar Bali. ""Nah ada SPPG itu yang saya lihat cukup bagus, yang milihnya dari koperasi kepolisian kemarin saya lihat di Bali misalnya, itu karyawannya dari Jawa ada 21 orang. Dia tidak merekrut dari sekitar jadi hanya beberapa yang direkrut,"" ujar Muazzim. Oleh karena itu, dia meminta agar perekrutan SPPG diperketat dan memahami soal penyajian makanan. Pasalnya, kata dia, terdapat pengusaha yang menaungi lebih dari satu SPPG. ""Seleksi SPPG yang berikutnya untuk lebih diperketat lagi. Karena memang kemarin ada yang kita lihat juga yang salah satu pengusaha punya SPPG sampai 7, 6, 5. Ya kita harapkan untuk sleeksi SPPG ini betul-betul itu BGN menyeleksi, kan dia mendaftar melalui online, dia kirim vidoenya,""tandasnya. (Fahmi Firdaus )",Achmad Al Fiqri,https://img.okezone.com/content/2025/10/02/337/3173909/mbg-RJbP_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/02/337/3173909/dpr-bongkar-dapur-mbg-rekrut-pegawai-dari-keluarga-jumlahnya-capai-puluhan-orang?page=all,783f68d69d24bc2380a0c788e40e9f2e6f305347e825416b6df0256885ce04b5,2025-11-13 19:59:37.128 657,pikiranrakyat,mbg,2025-10-08 18:35:00,"Rahasia Dapur SPPG Katumiri Bandung Barat Jaga Kualitas Gizi MBG, Dipantau Ketat oleh 32 CCTV","PIKIRAN RAKYAT Di balik kasus keracunan yang terjadi beberapa waktu lalu di Bandung Barat, masih banyak dapur di daerah yang ini yang benar-benar menjaga higienitas dan gizi pada makanan yang dikonsumsi oleh anak-anak. Dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang berada di area kompleks Katumiri, Desa Cihanjuang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB) Jawa Barat menjadi salah satu contoh dapur yang menjalankan standar higienitas tinggi. Meski baru beroperasi kurang dari sepekan, dapur MBG tersebut berkomitmen menjaga kualitas bahan baku makanan, kebersihan dan gizi sesuai program nasional dari pemerintah. Kepala Dapur SPPG, Muhammad Rizal, menjelaskan secara rinci bagaimana sistem di dapurnya bekerja dengan ketat mulai dari pemilihan bahan baku, proses pengolahan, hingga distribusi makanan ke berbagai sekolah TK. Bahan baku yang datang ke dapur akan kami timbang dan cocokkan dengan data pengiriman. Kemudian, bahan diperiksa kesesuaiannya, lalu dicuci di area khusus sesuai jenisnya, ada ruang pencucian terpisah untuk beras, daging, sayuran, dan buah, ujar Kepala SPPG Katumiri Cihanjuang, KBB, Muhammad Rizal saat ditemui di kantor dapur MBG. Rabu 8 Oktober 2025. Menurutnya, proses pencucian dilakukan secara berlapis. Setelah bahan dibersihkan, dilakukan pemotongan dan peracikan sesuai menu harian oleh timcooking. Setiap bahan kemudian dimasak, disimpan dalam wadah higienis, dan dikontrol suhunya agar tetap layak konsumsi hingga waktu distribusi. Proses memasak dilakukan pukul 12.30 malam, lalu dilakukan Pemorsian pukul 4.30 Pagi untuk didistribusikan pukul 7.00 Pagi. makanan sudah mulai didistribusikan ke sekolah-sekolah TK. Kami pastikan semua makanan sampai dalam kondisi baik dan sesuai standar, ucapnya. Baca Juga:Dapur SPPG Binaan Polres Pangandaran Diresmikan, Satgas MBG: Ini Bisa Jadi Contoh Rizal menegaskan, konsep zero accident diterapkan dengan disiplin tinggi di dapur SPPG. Bahkan, seluruh relawan wajib menggunakan alat pelindung diri (APD) saat bekerja, sementara bahan baku yang tidak memenuhi kualitas langsung dikembalikan ke pemasok. Kami sudah berkomitmen dengan vendor, kalau ada bahan yang rusak langsung retur di hari itu juga. Tidak ada kompromi untuk kualitas, tegasnya. Untuk menjaga kebersihan peralatan seperti ompreng (wadah makan distribusi), Rizal menambahkan, dapur ini memiliki sistem pencucian berstandar tinggi.Prosesnya terdiri dari empat tahap tertutup: ""Seluruh omprengan diperiksa ulang di ruang khusus agar benar-benar bersih sebelum digunakan kembali,"" ucapnya. Ilustrasi kantor Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi. Ilustrasi kantor Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi. Ilustrasi kantor Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi. Meski disiplin dan penuh tanggung jawab, Rizal mengakui bahwa bekerja di dapur SPPG bukan tanpa tantangan. Bahkan, ia mengaku tidak bisa beristirahat akibat perasaan takut pendistribusian MBG mengalami keterlambatan. Hari pertama kami buka dapur, saya sampai tidak bisa tidur 24 jam. Takut distribusi terlambat. Tapi sekarang semua sudah lebih teratur. Yang paling membahagiakan itu saat melihat anak-anak TK menikmati makanan mereka dengan senang, ungkapnya. Ia juga menyebutkan bahwa umpan balik dari para guru TK sangat membantu dalam evaluasi menu harian agar sesuai dengan selera anak-anak tanpa mengurangi nilai gizinya. ""Kami dan guru selalu berkomunikasi baik untuk terus berusaha menyesuaikan selera makan untuk anak-anak, gizi mereka kami utamakan,"" tuturnya. Baca Juga:5 Tuntutan IDAI untuk BGN, Menu MBG Harus Disusun Ahli Gizi Kepala SPPG memperlihatkan pencucian omprengan dengan menggunakan Waterhiter (Air panas) untuk menjaga kebersihan. Kepala SPPG memperlihatkan pencucian omprengan dengan menggunakan Waterhiter (Air panas) untuk menjaga kebersihan. Kepala SPPG memperlihatkan pencucian omprengan dengan menggunakan Waterhiter (Air panas) untuk menjaga kebersihan. Soal pengelolaan limbah, Rizal menyampaikan, dapur ini juga menerapkan sistem ramah lingkungan. Sisa makanan seperti sayur atau nasi yang tidak habis dianalisis untuk evaluasi menu ke depan. Limbah cair dialirkan ke sistem Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dengan beberapa tahap penyaringan agar tidak mencemari lingkungan terhadap warga setempat. Kami punya bak penampungan dan 4 tahapan penyaringan sebelum air dibuang ke sungai. Setiap hari dicek agar tidak ada penyumbatan akibat lemak, jelasnya. Ditempat yang sama, Ahli Gizi dapur MBG Katumiri Cihanjuang, Fatia menerangkan, bahwa penyusunan menu harus memperhatikan kandungan gizi sesuai dengan petunjuk teknis (juknis) yang telah ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Dalam penyusunan menu, kebutuhan gizi dihitung berdasarkan usia dan tingkat aktivitas anak. Untuk anak TK, rata-rata kebutuhan energinya sekitar 300-an kilokalori per porsi. Untuk SMA bisa mencapai 700-an, bahkan di atas 800 untuk usia produktif. Di juknis sudah dijelaskan kandungan apa saja yang harus masuk ke tubuh anak-anak, mulai dari jenjang TK, SMA dan ibu hamil serta menyusui. Jadi setiap menu yang kami buat harus memenuhi standar itu, ujarnya. Namun, ia mengakui bahwa tantangan terbesar justru datang dari anak-anak usia TK. Pasalnya, anak TK masih belajar mengenal dunia, dan belum paham tentang makanan sehat. Mereka cenderung lebih suka makanan yang asin atau manis. ""Nah, tugas saya adalah bagaimana membuat makanan sehat itu tetap terasa enak dan bisa diterima lidah mereka khususnya bagi anak-anak TK, kata Fatiah sambil tersenyum. Untuk mengatasi tantangan tersebut, Fatiah berusaha mengolah sayur dan bahan sehat menjadi hidangan yang menarik. Biasanya sayur tidak disajikan langsung, tapi dicampurkan dalam menu utama. ""Misalnya, kami buat nasi goreng dengan campuran sayuran di dalamnya. Jadi tanpa sadar anak-anak sudah makan sayur, jelasnya. Ia menambahkan, dalam menu lain pihaknya juga membuat variasi seperti bola-bola tahu dengan campuran sayur di dalamnya. Dengan begitu, anak-anak tetap mendapatkan protein nabati dan serat dari sayuran tanpa merasa sedang makan sayur. Selain itu, bila anak-anak kurang menyukai sayur, Fatiah menyiapkan buah-buahan sebagai pengganti sumber vitamin dan serat. Kalau sayur tidak termakan, minimal dari buah-buahan mereka tetap dapat nilai gizi yang seimbang, ucapnya. Baca Juga:JPPI Menyebut Keracunan MBG Bukan Lagi Kelalaian Tapi Pembiaran, Makanya Harus Ada Sanksi Tegas Pengecekan ketat kualitas gizi dan higienitas makanan di SPPG Katumiri Cihanjuang KBB. Pengecekan ketat kualitas gizi dan higienitas makanan di SPPG Katumiri Cihanjuang KBB. Pengecekan ketat kualitas gizi dan higienitas makanan di SPPG Katumiri Cihanjuang KBB. Dijelaskan Fatia, untuk kualitas seluruh bahan makanan menjadi perhatian utama dalam setiap tahap produksi dapur, mulai dari susu, telur, hingga buah-buahan, harus melalui proses pemeriksaan ketat dan tidak asal-asalan. Untuk susu, kami berikan saat menu utama menggunakan telur, supaya proteinnya seimbang. Tapi penggunaannya tidak terlalu sering. Kami juga pastikan semua bahan dicek sebelum diterima dari vendor, katanya. Menurut Fatia, proses pengecekan bahan baku MBG tidak hanya dilakukan oleh dirinya, tetapi juga oleh tim lainnya. Kami punya tim persiapan yang sudah berpengalaman dalam menilai bahan pangan. Mereka tahu mana sayuran yang bagus atau tidak. Kalau ada yang busuk atau rusak, langsung kami retur ke vendor, tegasnya. Ia bahkan mencontohkan kasus nyata. Dimana ada buah melon yang kondisinya tidak baik dan langsung retur dengan dilaporkan ke vendor untuk segera diganti. ""Pernah ada buah melon, kondisinya tidak bagus (jelek) terus kami foto, dan langsung kami juga laporkan ke vendor, dan mereka langsung mengganti. Jadi, pengawasan bahan di dapur ini sangat ketat, tuturnya. Setiap menu memperhitungkan proporsi karbohidrat, protein, dan lemak yang seimbang.Fatiah menjelaskan, semua telah disesuaikan dengan juknis. ""Misalnya, kalau menunya nasi goreng, kami lihat kandungannya seperti nasi, sayur, telur atau ayam, semuanya harus sesuai standar gizi yang telah ditetapkan, imbuhnya. Baca Juga:Rektor UPI: Program MBG Tak Perlu Dihentikan, Cukup Dievaluasi Fatia menilai, yang terpenting bukan hanya menyajikan makanan bergizi, tetapi juga membangun kebiasaan makan sehat sejak dini. Anak-anak TK ini belum mengenal apa itu makanan sehat. Tugas kami bukan hanya memberi makan, tapi juga memperkenalkan rasa sehat yang menyenangkan. Kalau mereka senang makan makanan bergizi sekarang, nanti akan terbiasa hingga dewasa, ujarnya. Bagi Fatia, bekerja di dapur SPPG bukan sekadar pekerjaan, tetapi juga bentuk pengabdian. Rasanya senang sekali ketika melihat anak-anak lahap makan makanan sehat yang kita siapkan. Itu artinya kerja keras kami terbayar, katanya. Sementara itu, Sekretaris Yayasan Bebi Purnomo menyampaikan bahwa pengelolaan dapur MBG Katumiri Cihanjuang KBB, dilakukan secara profesional dan berorientasi pada kualitas serta keamanan pangan dari hulu ke hilir. Menurut Bebi, proses pengolahan limbah menjadi perhatian utama sejak awal pembangunan dapur. Mulai dari area pencucian bahan makanan, setiap sink atau tempat cuci sudah di lengkapi dengan grease trap atau perangkap lemak. ""Fungsinya untuk menahan kotoran dan sisa bahan berminyak agar tidak langsung mengalir ke saluran pembuangan, ujarnya. Dikatakan Bebi, bahwa limbah cair yang sudah melewati proses penyaringan tersebut kemudian dialirkan ke Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) bawah tanah dengan sistem sumur resapan berteknologi rongga udara. Sistem ini membuat air buangan menjadi lebih bersih dan ramah lingkungan sebelum diserap kembali ke tanah. Baca Juga:Kumpulkan SPPG se-Kota Cimahi Antisipasi Keracunan MBG, Ngatiyana Ingatkan SOP Pengelolaan Makanan 32 cctv terus memantau aktivitas seluruh sudut di dapur MBG Katumiri Cihanjuang KBB. 32 cctv terus memantau aktivitas seluruh sudut di dapur MBG Katumiri Cihanjuang KBB. 32 cctv terus memantau aktivitas seluruh sudut di dapur MBG Katumiri Cihanjuang KBB. Untuk kebutuhan memasak, dapur SPPG mengandalkan bahan bakar gas Compressed Natural Gas (CNG). Bahkan, penggunaan CNG dinilai lebih efisien dan ramah lingkungan. CNG ini menghasilkan pembakaran lebih maksimal. Kami menggunakan dua kompor utama bertekanan tinggi dengan masing-masing enam tungku, serta dua kompor low pressure untuk masakan skala kecil seperti telur, jelasnya. Lanjut Bebi, Yayasan juga memastikan keamanan penggunaan gas menjadi prioritas. Dapur dilengkapi dengan sistem deteksi kebocoran gas otomatis. Jika terdeteksi kebocoran, sistem akan langsung menutup aliran gas dari pusat sehingga dapur tetap aman. Panelnya otomatis mati untuk mencegah kebakaran, tambahnya. Selain higienitas dan keamanan, Bebi menjelaskan, dapur ini juga dirancang dengan memperhatikan kenyamanan relawan yang bekerja di dalamnya. Area kompor dilengkapi saluran pendingin berbasis air untuk mengurangi panas dari api saat memasak dalam durasi panjang. Kami ingin para relawan tetap nyaman. Saat suhu dapur meningkat, mereka bisa mengaktifkan pendingin di area kerja masing-masing, ungkapnya. Untuk menjaga keamanan dan disiplin kerja, Yayasan menerapkan SOP ketat. Sebanyak 47 relawan yang bertugas diwajibkan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sekali pakai, dan tidak diperbolehkan keluar masuk area dapur selama jam kerja. Semua pintu gerbang dikunci, dan setiap sudut dapur diawasi 32 CCTV aktif. Ini penting agar tidak ada kontaminasi atau kelalaian selama proses produksi, ujarnya. Lebih jauh, dapur SPPG juga menjadi sarana pemerataan ekonomi lokal. Yayasan BGN memastikan tenaga kerja dan pemasok bahan baku berasal dari masyarakat sekitar. Relawan dan supplier sebagian besar warga setempat. Saat ini ada sekitar delapan UMKM lokal yang menjadi pemasok bahan baku utama. Kami juga dorong koperasi desa untuk menjadi supplier tetap ke depannya, katanya. Menurut Bebi, kehadiran dapur ini bukan sekadar proyek pembangunan fisik, melainkan program nasional yang menyerap sumber daya lokal. Kami ingin dapur ini tidak hanya memproduksi makanan bergizi gratis saja, tetapi juga membuka peluang kerja dan menggerakkan ekonomi masyarakat, tegasnya. Meski baru beroperasi sejak 1 September 2025, Bebi menilai dapur ini sudah berjalan baik tanpa kendala berarti. Namun pihaknya tetap menyiapkan langkah penyempurnaan, termasuk memenuhi anjuran pemerintah terkait sertifikasi higiene, sanitasi, dan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) Kami sedang memproses sertifikasi bangunan, izin SLHS, dan sertifikat bagi para pekerja. Ini penting agar dapur kami memenuhi seluruh standar nasional, katanya.*** Berita PilihanSekolah Ditekan Tanda Tangani MoU dengan SPPG, Orangtua Larang Anak Santap MBGPurbaya Ogah Ikuti Permintaan Luhut soal Dana MBG: Kalau Nggak Terserap, Ya Kita Potong!JPPI Menyebut Keracunan MBG Bukan Lagi Kelalaian Tapi Pembiaran, Makanya Harus Ada Sanksi TegasSatgas MBG Kota Sukabumi Sidak SPPG, Pastikan Sesuai ProsedurDapur SPPG Binaan Polres Pangandaran Diresmikan, Satgas MBG: Ini Bisa Jadi Contoh Berita PilihanSekolah Ditekan Tanda Tangani MoU dengan SPPG, Orangtua Larang Anak Santap MBGPurbaya Ogah Ikuti Permintaan Luhut soal Dana MBG: Kalau Nggak Terserap, Ya Kita Potong!JPPI Menyebut Keracunan MBG Bukan Lagi Kelalaian Tapi Pembiaran, Makanya Harus Ada Sanksi TegasSatgas MBG Kota Sukabumi Sidak SPPG, Pastikan Sesuai ProsedurDapur SPPG Binaan Polres Pangandaran Diresmikan, Satgas MBG: Ini Bisa Jadi Contoh Berita Pilihan Sekolah Ditekan Tanda Tangani MoU dengan SPPG, Orangtua Larang Anak Santap MBGPurbaya Ogah Ikuti Permintaan Luhut soal Dana MBG: Kalau Nggak Terserap, Ya Kita Potong!JPPI Menyebut Keracunan MBG Bukan Lagi Kelalaian Tapi Pembiaran, Makanya Harus Ada Sanksi TegasSatgas MBG Kota Sukabumi Sidak SPPG, Pastikan Sesuai ProsedurDapur SPPG Binaan Polres Pangandaran Diresmikan, Satgas MBG: Ini Bisa Jadi Contoh Sekolah Ditekan Tanda Tangani MoU dengan SPPG, Orangtua Larang Anak Santap MBG Sekolah Ditekan Tanda Tangani MoU dengan SPPG, Orangtua Larang Anak Santap MBG Sekolah Ditekan Tanda Tangani MoU dengan SPPG, Orangtua Larang Anak Santap MBG Sekolah Ditekan Tanda Tangani MoU dengan SPPG, Orangtua Larang Anak Santap MBG Purbaya Ogah Ikuti Permintaan Luhut soal Dana MBG: Kalau Nggak Terserap, Ya Kita Potong! Purbaya Ogah Ikuti Permintaan Luhut soal Dana MBG: Kalau Nggak Terserap, Ya Kita Potong! Purbaya Ogah Ikuti Permintaan Luhut soal Dana MBG: Kalau Nggak Terserap, Ya Kita Potong! Purbaya Ogah Ikuti Permintaan Luhut soal Dana MBG: Kalau Nggak Terserap, Ya Kita Potong! JPPI Menyebut Keracunan MBG Bukan Lagi Kelalaian Tapi Pembiaran, Makanya Harus Ada Sanksi Tegas JPPI Menyebut Keracunan MBG Bukan Lagi Kelalaian Tapi Pembiaran, Makanya Harus Ada Sanksi Tegas JPPI Menyebut Keracunan MBG Bukan Lagi Kelalaian Tapi Pembiaran, Makanya Harus Ada Sanksi Tegas JPPI Menyebut Keracunan MBG Bukan Lagi Kelalaian Tapi Pembiaran, Makanya Harus Ada Sanksi Tegas Satgas MBG Kota Sukabumi Sidak SPPG, Pastikan Sesuai Prosedur Satgas MBG Kota Sukabumi Sidak SPPG, Pastikan Sesuai Prosedur Satgas MBG Kota Sukabumi Sidak SPPG, Pastikan Sesuai Prosedur Satgas MBG Kota Sukabumi Sidak SPPG, Pastikan Sesuai Prosedur Dapur SPPG Binaan Polres Pangandaran Diresmikan, Satgas MBG: Ini Bisa Jadi Contoh Dapur SPPG Binaan Polres Pangandaran Diresmikan, Satgas MBG: Ini Bisa Jadi Contoh Dapur SPPG Binaan Polres Pangandaran Diresmikan, Satgas MBG: Ini Bisa Jadi Contoh Dapur SPPG Binaan Polres Pangandaran Diresmikan, Satgas MBG: Ini Bisa Jadi Contoh",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/08/3548769216.png,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019704480/rahasia-dapur-sppg-katumiri-bandung-barat-jaga-kualitas-gizi-mbg-dipantau-ketat-oleh-32-cctv?page=all,8fa4c02e72e9bcddcc0231960a6a10345e0b49377f037726212d285cade8517f,2025-11-13 19:59:40.080 659,okezone,mbg,2025-10-02 03:02:13,"Menteri HAM Pigai: 99,99% MBG Baik, Kasus Keracunan Jangan Dipolitisasi","JAKARTA Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai menyebut dugaan kasus keracunan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di suatu tempat tidak bisa mewakili seluruhnya. Pasalnya, dalam pelaksanaan di lapangan, supplier hingga produsen MBG berbeda-beda. ""Jadi satu kesalahan bisa menyebabkan seluruh masalah dianggap bersalah kalau itu dalam keadaan homogen. Sekarang kita cek, makan bergizi gratis ini pelaksananya masing-masing berbeda-beda orang. Supplier makanan juga berbeda-beda. Yang di Bogor saja masing-masing berbeda orang supplier-nya,"" kata Pigai saat konferensi pers di Kantor KemenHAM, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (1/10/2025). ""Kemudian, produsen makanan juga berbeda-beda orang. Pengawasan juga berbeda-beda. Pengaturan higienis juga berbeda-beda orang. Sehingga kesimpulan Hukum Pareto tidak masuk di sini. Karena itulah, sebuah kasus yang terjadi di satu tempat tidak bisa mewakili seluruh kasus. Maka, kita mengambil kesimpulan bahwa Presiden menyatakan deviasi adalah 0,0017%,"" tambahnya. Pigai meminta kasus dugaan keracunan menu MBG di sejumlah wilayah Indonesia tidak perlu dipolitisasi. Ia menilai program MBG yang dicetuskan Presiden Prabowo Subianto bertujuan memenuhi kepentingan orang kecil. ""Ini tidak ada terkait dengan politik. Tidak boleh dipolitisasi. Ini untuk kepentingan rakyat. Kalau mau politisasi, yang lain ajalah. Orang makan, orang pendidikan, orang kesehatan kok. Ini untuk kepentingan orang kecil,"" ucapnya. Lebih lanjut, Pigai mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama memperbaiki pelaksanaan MBG agar berdampak positif bagi anak-anak Indonesia. ""Karena itu, apa yang terjadi tentu kita perbaiki. Mari kita perbaiki sama-sama. Tapi bahwa kasus-kasus yang terjadi tidak mewakili seluruh program yang berlangsung secara baik, yaitu 99,99% lebih yang berlangsung secara baik dan positif,"" ungkapnya. JAKARTA Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai menyebut dugaan kasus keracunan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di suatu tempat tidak bisa mewakili seluruhnya. Pasalnya, dalam pelaksanaan di lapangan, supplier hingga produsen MBG berbeda-beda. ""Jadi satu kesalahan bisa menyebabkan seluruh masalah dianggap bersalah kalau itu dalam keadaan homogen. Sekarang kita cek, makan bergizi gratis ini pelaksananya masing-masing berbeda-beda orang. Supplier makanan juga berbeda-beda. Yang di Bogor saja masing-masing berbeda orang supplier-nya,"" kata Pigai saat konferensi pers di Kantor KemenHAM, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (1/10/2025). ""Kemudian, produsen makanan juga berbeda-beda orang. Pengawasan juga berbeda-beda. Pengaturan higienis juga berbeda-beda orang. Sehingga kesimpulan Hukum Pareto tidak masuk di sini. Karena itulah, sebuah kasus yang terjadi di satu tempat tidak bisa mewakili seluruh kasus. Maka, kita mengambil kesimpulan bahwa Presiden menyatakan deviasi adalah 0,0017%,"" tambahnya. Pigai meminta kasus dugaan keracunan menu MBG di sejumlah wilayah Indonesia tidak perlu dipolitisasi. Ia menilai program MBG yang dicetuskan Presiden Prabowo Subianto bertujuan memenuhi kepentingan orang kecil. ""Ini tidak ada terkait dengan politik. Tidak boleh dipolitisasi. Ini untuk kepentingan rakyat. Kalau mau politisasi, yang lain ajalah. Orang makan, orang pendidikan, orang kesehatan kok. Ini untuk kepentingan orang kecil,"" ucapnya. Lebih lanjut, Pigai mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama memperbaiki pelaksanaan MBG agar berdampak positif bagi anak-anak Indonesia. ""Karena itu, apa yang terjadi tentu kita perbaiki. Mari kita perbaiki sama-sama. Tapi bahwa kasus-kasus yang terjadi tidak mewakili seluruh program yang berlangsung secara baik, yaitu 99,99% lebih yang berlangsung secara baik dan positif,"" ungkapnya. (Arief Setyadi ) (Arief Setyadi )",Muhammad Refi Sandi,https://img.okezone.com/content/2025/10/02/337/3173867/menham-2S9q_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/02/337/3173867/menteri-ham-pigai-99-99-mbg-baik-kasus-keracunan-jangan-dipolitisasi?page=all,61635603657ddc44eeddbbc9f4a254bbdd1911b29a1b3dd0ba3924f37d8750f9,2025-11-13 19:59:47.685 660,pikiranrakyat,mbg,2025-10-07 17:39:06,"Dapur SPPG Binaan Polres Pangandaran Diresmikan, Satgas MBG: Ini Bisa Jadi Contoh","PIKIRAN RAKYAT- Kepolisian Resor Pangandaran Jawa Barat meresmikan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Desa Pajaten, Kecamatan Sidamulih, Selasa, 7 Oktober 2025. Sebelum dioperasikan, seluruh pekerja dapur SPPG Yayasan Kemala Bhayangkari telah mengikuti pelatihan selama tiga hari. Peresmian dapur SPPG Polres Pangandaran Pajaten 3 ditandai dengan pengguntingan pita oleh Kapolres AKBP Andri Kurniawan bersama nyonya Eki Andri sebagai Ketua Yayasan Kemala Bhayangkari. Seluruh pekerja dapur SPPG diwajibkan menggunakan alat pelindung berupa masker, penutup kepala, dan sarung tangan agar ruangan tetap steril. Tampak di salah satu ruangan petugas Seksi Kedokteran dan Kesehatan (Sidokes) Polres Pangandaran melakukan Rapid Test untuk memastikan makanan bergizi gratis yang didistribusikan ke sejumlah sekolah aman di konsumsi. Baca Juga:Satgas MBG Kota Sukabumi Sidak SPPG, Pastikan Sesuai Prosedur Kapolres AKBP Andri Kurniawan mengatakan, dapur SPPG ini adalah yang pertama untuk Yayasan Kemala Bhayangkari di bawah binaan Polres Pangandaran yang diperbantukan untuk mendukung sekolah-sekolah yang menerima manfaat program MBG. AKBP Andri Kurniawan mengatakan, dari data yang ada, hari ini makanan bergizi gratis sudah didistribusikan kepada penerima manfaat sekitar 2.400 siswa di 20 sekolah yang ada di wilayah Kecamatan Sidamulih. Petugas Sidokes Polres Pangandaran sedang melakukan rapid test makanan bergizi sebelum didistribusikan ke sekolah - sekolah, Selasa, 7 Oktober 2025. Petugas Sidokes Polres Pangandaran sedang melakukan rapid test makanan bergizi sebelum didistribusikan ke sekolah - sekolah, Selasa, 7 Oktober 2025. Petugas Sidokes Polres Pangandaran sedang melakukan rapid test makanan bergizi sebelum didistribusikan ke sekolah - sekolah, Selasa, 7 Oktober 2025. ""Makanan bergizi gratis sudah didistribusikan ke sekolah-sekolah mulai dari Sekolah Dasar, SMP dan SMA,"" ujarnya. Bahkan kata dia, sudah menjadi atensi khusus, setiap pelaksanaan kegiatan makanan bergizi itu diberikan ke sekolah-sekolah yang ada, Polres bersama Dinas Kesehatan wajib dilakukan rapid test terlebih dahulu. Apakah makanan bergizi tersebut layak atau tidak. ""Alhamdulillah tadi sudah kita cek bersama-sama, hasilnya negatif. Kemudian kita melakukan cek kembali untuk memastikan apakah makanan tersebut layak untuk di konsumsi,"" ujar Kapolres. Baca Juga:Polisi Identifikasi Jembatan Gantung yang Roboh, Bupati Pangandaran Akan Keluarkan Surat Edaran Seraya dirinya mengatakan, dengan beroperasinya dapur SPPG Yayasan Kemala Bhayangkari Polres Pangandaran bisa menyerap tenaga kerja sebanyak 47 orang. ""Tenaga kerja kita berdayakan kepada masyarakat yang ada di lingkungan dapur SPPG di Desa Pajaten,"" ujarnya. Ketua Satgas MBG memuji SPPG binaan Polres Pangandaran. Ketua Satgas MBG memuji SPPG binaan Polres Pangandaran. Ketua Satgas MBG memuji SPPG binaan Polres Pangandaran. Ketua Satgas MBG Kabupaten Pangandaran, Soleh mengatakan, dirinya sudah melihat ruangan yang ada di dapur SPPG yang baru saja diresmikan di Desa Pajaten. Ia berharap, dapur SPPG ini menjadi percontohan kedepannya, mulai dari Standar Operasional Prosedur (SOP), terutama dalam segi higenis makanan menjadi prioritas. Baca Juga:16 SPPG di Pangandaran Belum Memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi ""Saya lihat untuk Standar Operasional Prosedur (SOP) di dapur SPPG binaan Polres Pangandaran sangat bagus,"" ujar Soleh. Seraya dirinya mengajak, untuk mendukung dan awasi bersama program MBG di Kabupaten Pangandaran menjadi target menuju generasi Indonesia Emas.*** Berita PilihanDinkes Pangandaran Temukan Produk Pangan Klaim Sembuhkan Penyakit Beredar di Toko ObatBaru Sebulan Dibangun, Jembatan Gantung di Pangandaran Roboh 8 Anak Jadi Korban8 Pelajar Jadi Korban, Jembatan Gantung yang Roboh di Pangandaran Dipasangi Police LineLPSK RI Terima 11.813 Pengaduan Tindak Pidana di Jawa Barat, Salah Satunya dari PangandaranPolisi Identifikasi Jembatan Gantung yang Roboh, Bupati Pangandaran Akan Keluarkan Surat Edaran Berita PilihanDinkes Pangandaran Temukan Produk Pangan Klaim Sembuhkan Penyakit Beredar di Toko ObatBaru Sebulan Dibangun, Jembatan Gantung di Pangandaran Roboh 8 Anak Jadi Korban8 Pelajar Jadi Korban, Jembatan Gantung yang Roboh di Pangandaran Dipasangi Police LineLPSK RI Terima 11.813 Pengaduan Tindak Pidana di Jawa Barat, Salah Satunya dari PangandaranPolisi Identifikasi Jembatan Gantung yang Roboh, Bupati Pangandaran Akan Keluarkan Surat Edaran Berita Pilihan Dinkes Pangandaran Temukan Produk Pangan Klaim Sembuhkan Penyakit Beredar di Toko ObatBaru Sebulan Dibangun, Jembatan Gantung di Pangandaran Roboh 8 Anak Jadi Korban8 Pelajar Jadi Korban, Jembatan Gantung yang Roboh di Pangandaran Dipasangi Police LineLPSK RI Terima 11.813 Pengaduan Tindak Pidana di Jawa Barat, Salah Satunya dari PangandaranPolisi Identifikasi Jembatan Gantung yang Roboh, Bupati Pangandaran Akan Keluarkan Surat Edaran Dinkes Pangandaran Temukan Produk Pangan Klaim Sembuhkan Penyakit Beredar di Toko Obat Dinkes Pangandaran Temukan Produk Pangan Klaim Sembuhkan Penyakit Beredar di Toko Obat Dinkes Pangandaran Temukan Produk Pangan Klaim Sembuhkan Penyakit Beredar di Toko Obat Dinkes Pangandaran Temukan Produk Pangan Klaim Sembuhkan Penyakit Beredar di Toko Obat Baru Sebulan Dibangun, Jembatan Gantung di Pangandaran Roboh 8 Anak Jadi Korban Baru Sebulan Dibangun, Jembatan Gantung di Pangandaran Roboh 8 Anak Jadi Korban Baru Sebulan Dibangun, Jembatan Gantung di Pangandaran Roboh 8 Anak Jadi Korban Baru Sebulan Dibangun, Jembatan Gantung di Pangandaran Roboh 8 Anak Jadi Korban 8 Pelajar Jadi Korban, Jembatan Gantung yang Roboh di Pangandaran Dipasangi Police Line 8 Pelajar Jadi Korban, Jembatan Gantung yang Roboh di Pangandaran Dipasangi Police Line 8 Pelajar Jadi Korban, Jembatan Gantung yang Roboh di Pangandaran Dipasangi Police Line 8 Pelajar Jadi Korban, Jembatan Gantung yang Roboh di Pangandaran Dipasangi Police Line LPSK RI Terima 11.813 Pengaduan Tindak Pidana di Jawa Barat, Salah Satunya dari Pangandaran LPSK RI Terima 11.813 Pengaduan Tindak Pidana di Jawa Barat, Salah Satunya dari Pangandaran LPSK RI Terima 11.813 Pengaduan Tindak Pidana di Jawa Barat, Salah Satunya dari Pangandaran LPSK RI Terima 11.813 Pengaduan Tindak Pidana di Jawa Barat, Salah Satunya dari Pangandaran Polisi Identifikasi Jembatan Gantung yang Roboh, Bupati Pangandaran Akan Keluarkan Surat Edaran Polisi Identifikasi Jembatan Gantung yang Roboh, Bupati Pangandaran Akan Keluarkan Surat Edaran Polisi Identifikasi Jembatan Gantung yang Roboh, Bupati Pangandaran Akan Keluarkan Surat Edaran Polisi Identifikasi Jembatan Gantung yang Roboh, Bupati Pangandaran Akan Keluarkan Surat Edaran",Agus Kusnadi,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/07/2894025151.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019701722/dapur-sppg-binaan-polres-pangandaran-diresmikan-satgas-mbg-ini-bisa-jadi-contoh?page=all,1b60a76426a8a01ed37e27812281c1de7a50feddcbf2a78a0183c8428dd676d0,2025-11-13 19:59:50.583 661,detik,mbg,2025-11-10 15:33:00,"Bukan karena Air, BGN Ungkap Penyebab Ratusan Siswa di Lembang Keracunan MBG","Tim Investigasi Independen Badan Gizi Nasional (BGN) mengungkapkan penyebab insiden kasus keracunan massal karena makan bergizi gratis (MBG) yang menimpa sejumlah sekolah di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, pada Oktober lalu. BGN mengatakan para siswa keracunan karena tingginya kadar nitrit dalam makanan, bukan disebabkan oleh kualitas air. ""Kesimpulan ini kami peroleh berdasarkan hasil rapid test dan uji air bersih dari Labkesmas Bandung Barat, serta penjelasan dari Kepala SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi),"" ujar Ketua Tim Investigasi Independen BGN, Arie Karimah Muhammad, kepada wartawan, Senin (10/11/2025). Tim Investigasi menemukan kandungan nitrit pada hidangan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang berasal dari SPPG Kayu Ambon dan SPPG Cibodas 2, Bandung Barat. Di SPPG Kayu Ambon, nitrit positif terdeteksi pada menu tumis pakcoy yang merupakan sisa makanan di sekolah. Menu MBG di sekolah tersebut terdiri dari nasi putih, ayam betutu Bali, tahu goreng, tumis pakcoy bawang putih, dan pisang. Sementara itu, di SPPG Cibodas 2, nitrit positif ditemukan pada nasi putih, tumis wortel, jagung mini putren, dan kembang kol, baik pada bank sampel maupun sisa makanan di sekolah. Diketahui, menu MBG di sekolah itu adalah nasi putih, ayam giling bola-bola, tumis wortel, jagung mini putren dan kembang kol, serta buah lengkeng. ""Hasil uji fisik, kimia, dan mikrobiologi air bersih di kedua SPPG tersebut semuanya memenuhi standar,"" ungkap Arie. Menurut Arie, kadar nitrit yang terdeteksi diukur secara kualitatif menggunakan rapid test. Hasilnya menunjukkan bahwa kandungan nitrit pada menu dari SPPG Cibodas 2 lebih tinggi dibandingkan SPPG Kayu Ambon. Hal ini, katanya, menjadi alasan jumlah siswa yang mengalami gejala keracunan dari Cibodas 2 lebih banyak, yaitu 236 orang, dibandingkan 44 orang dari Kayu Ambon. Dia mengatakan menu dari Cibodas 2 diketahui selesai dimasak sekitar pukul 02.00 dini hari dan baru dikirim ke sekolah pada pukul 06.30. Menurut BGN, jeda waktu ini dinilai cukup untuk memicu peningkatan kadar nitrit di dalam sayuran, akibat proses perubahan alami nitrat menjadi nitrit pada suhu kamar. Dia mengklaim tidak ada korban yang mengalami diare. Oleh karena itu, menurutnya, bakteri bukan menjadi penyebab utama keracunan. ""Dalam kasus Bandung Barat ini, kami menduga kadar nitrit tinggi berasal dari pupuk tanaman yang digunakan pada sayuran. Kadar tersebut kemungkinan melebihi batas aman yang dapat ditoleransi tubuh,"" ucap Arie. Sebelumnya diberitakan, keracunan massal menimpa siswa sejumlah sekolah di Desa Cibodas, Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Korban keracunan mencapai 201 siswa. Keracunan itu berawal saat siswa mengonsumsi menu MBG pada Selasa (28/10) pagi. Lalu, sekitar pukul 14.00 WIB, tujuh siswa dari SMPN 4 Lembang mulai mengeluhkan mual dan pusing. Hingga pukul 19.00 WIB, tercatat hanya ada 18 siswa yang terdampak. Namun, pukul 20.00 WIB, tiba-tiba siswa yang merasakan gejala khas keracunan itu terus bertambah. Mereka lalu dibawa ke Posko Desa Cibodas, sementara yang bergejala lebih berat dirujuk ke RSUD Lembang, Puskesmas Cibodas, serta Klinik Sespim Polri. Lihat juga Video: Puluhan Siswa di Lembang Dilarikan ke RS, Diduga Keracunan MBG",Zunita Putri -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/10/29/kasus-keracunan-mbg-di-bandung-barat-1761703346362_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8203529/bukan-karena-air-bgn-ungkap-penyebab-ratusan-siswa-di-lembang-keracunan-mbg,c78c20811ef6ef3631b7c734a8d9b390ecfdfbeb3c1416644061448e31518d25,2025-11-13 19:59:56.633 662,okezone,mbg,2025-10-01 21:31:09,Pramono soal Keracunan MBG di Jakarta: Tanya Pemerintah Pusat!,"JAKARTA Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung enggan berkomentar banyak soal kasus dugaan keracunan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dialami sejumlah siswa di SDN 01 Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Menurutnya, program MBG merupakan kewenangan pemerintah pusat. ""Tanyakan pemerintah pusat,"" kata Pramono singkat di Balai Kota Jakarta, Rabu (1/10/2025). Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi DKI Jakarta, Taga Radja Gah, juga enggan berkomentar terkait kasus dugaan keracunan MBG di sekolah-sekolah Jakarta. Ia menyarankan agar menghubungi pihak koordinator MBG wilayah Jakarta. ""Bisa hubungi koordinator MBG ya,"" ucap Taga. Sebelumnya, heboh kabar 20 siswa SDN 01 Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi menu MBG pada Selasa 30 September 2025. Video sejumlah siswa dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Rebo viral usai diunggah laman Instagram @jktnewss. ""Dari 20 siswa tersebut, lima orang sempat dilarikan ke IGD Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo untuk mendapatkan pengobatan,"" tulis laman Instagram @jktnewss, dikutip Rabu 1 Oktober 2025. JAKARTA Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung enggan berkomentar banyak soal kasus dugaan keracunan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dialami sejumlah siswa di SDN 01 Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Menurutnya, program MBG merupakan kewenangan pemerintah pusat. ""Tanyakan pemerintah pusat,"" kata Pramono singkat di Balai Kota Jakarta, Rabu (1/10/2025). Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi DKI Jakarta, Taga Radja Gah, juga enggan berkomentar terkait kasus dugaan keracunan MBG di sekolah-sekolah Jakarta. Ia menyarankan agar menghubungi pihak koordinator MBG wilayah Jakarta. ""Bisa hubungi koordinator MBG ya,"" ucap Taga. Sebelumnya, heboh kabar 20 siswa SDN 01 Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi menu MBG pada Selasa 30 September 2025. Video sejumlah siswa dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Rebo viral usai diunggah laman Instagram @jktnewss. ""Dari 20 siswa tersebut, lima orang sempat dilarikan ke IGD Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo untuk mendapatkan pengobatan,"" tulis laman Instagram @jktnewss, dikutip Rabu 1 Oktober 2025. (Arief Setyadi ) (Arief Setyadi )",Muhammad Refi Sandi,https://img.okezone.com/content/2025/10/01/338/3173847/pramono_anung-9MK8_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/01/338/3173847/pramono-soal-keracunan-mbg-di-jakarta-tanya-pemerintah-pusat?page=all,87c6da7afcfe7c9fc62413e51777ac01377f5b32d6db982c62085787a31e7b6b,2025-11-13 19:59:58.620 663,okezone,mbg,2025-10-01 20:51:06,Kepala BGN Minta Maaf Cucu Mahfud MD Keracunan MBG,"JAKARTA - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana menyampaikan permintaan maaf kepada eks Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud lantaran cucunya keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Yogyakarta. ""Ya, kami mohon maaf atas hal itu,"" kata Dadan saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (1/10/2025). Dadan mengatakan, BGN menggelar rapat bersama DPR RI, kementerian, dan lembaga terkait untuk mengatasi tata kelola pelaksanaan program MBG. ""Kami kenapa rapat hari ini juga untuk memperbaiki terkait tata kelola,"" ujar Dadan. Dadan memang baru saja mengikuti rapat kerja di Komisi IX DPR RI yang dihadiri Menteri Kesehatan, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan Kepala BKKBN. Sementara sebelumnya, Mahfud mengungkapkan, dua cucunya ikut keracunan MBG di sekolahnya di Yogyakarta. Informasi itu Mahfud sampaikan dalam video bertajuk ""Bereskan Tata Kelola MBG"" dalam YouTube Mahfud MD Official. Mahfud mengungkapkan, salah satu cucunya bahkan harus menjalani perawatan di rumah sakit. ""Cucu saya juga keracunan. Ya, MBG di Jogja,"" ujar Mahfud. ""Cucu ponakan ya. Saya punya ponakan, ponakan saya tuh punya anak namanya Iksan. Makan siang gratis, ya masakan bergizi gratis, lalu satu kelas itu delapan orang langsung muntah-muntah,"" lanjut Mahfud. JAKARTA - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana menyampaikan permintaan maaf kepada eks Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud lantaran cucunya keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Yogyakarta. ""Ya, kami mohon maaf atas hal itu,"" kata Dadan saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (1/10/2025). Dadan mengatakan, BGN menggelar rapat bersama DPR RI, kementerian, dan lembaga terkait untuk mengatasi tata kelola pelaksanaan program MBG. ""Kami kenapa rapat hari ini juga untuk memperbaiki terkait tata kelola,"" ujar Dadan. Dadan memang baru saja mengikuti rapat kerja di Komisi IX DPR RI yang dihadiri Menteri Kesehatan, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dan Kepala BKKBN. Sementara sebelumnya, Mahfud mengungkapkan, dua cucunya ikut keracunan MBG di sekolahnya di Yogyakarta. Informasi itu Mahfud sampaikan dalam video bertajuk ""Bereskan Tata Kelola MBG"" dalam YouTube Mahfud MD Official. Mahfud mengungkapkan, salah satu cucunya bahkan harus menjalani perawatan di rumah sakit. ""Cucu saya juga keracunan. Ya, MBG di Jogja,"" ujar Mahfud. ""Cucu ponakan ya. Saya punya ponakan, ponakan saya tuh punya anak namanya Iksan. Makan siang gratis, ya masakan bergizi gratis, lalu satu kelas itu delapan orang langsung muntah-muntah,"" lanjut Mahfud. (Arief Setyadi )",Achmad Al Fiqri,https://img.okezone.com/content/2025/10/01/337/3173838/kepala_bgn-aXQk_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/01/337/3173838/kepala-bgn-minta-maaf-cucu-mahfud-md-keracunan-mbg?page=all,1448f85d53099adf2f4ec4699492ee0c0f8bc4053662491d31410fb0516051c2,2025-11-13 20:00:09.165 664,pikiranrakyat,mbg,2025-10-06 18:03:16,"JPPI Menyebut Keracunan MBG Bukan Lagi Kelalaian Tapi Pembiaran, Makanya Harus Ada Sanksi Tegas","PIKIRAN RAKYAT -Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mendesak pemerintah menjatuhkan sanksi tegas terhadap pihak-pihak yang dianggap lalai dalam kasus keracunan program Makan Bergizi Gratis. JPPI menilai pihak-pihak tersebut telah membiarkan program MBG terus berjalan tanpa perbaikan sistemik meski telah menimbulkan ribuan korban keracunan anak di berbagai daerah. Koordinator Nasional JPPI, Ubaid Matraji, menilai peristiwa ini tidak lagi bisa disebut sebagai kelalaian, melainkan bentuk pembiaran terhadap keselamatan anak. Baca Juga:Purbaya Ogah Ikuti Permintaan Luhut soal Dana MBG: Kalau Nggak Terserap, Ya Kita Potong! Ia menegaskan, pemerintah melalui Badan Gizi Nasional (BGN) harus segera menghentikan seluruh dapur MBG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi/SPPG) di Indonesia, hingga audit menyeluruh dan transparan dilakukan. Peristiwa yang menimbulkan ribuan korban dan terjadi berulang kali tidak bisa dibiarkan. Ini bukan lagi soal kurang pengawasan, tapi soal tanggung jawab moral dan hukum. BGN dan pihak-pihak terkait harus diberi sanksi tegas, ujar Ubaid dalam keterangan tertulis, Senin 6 Oktober 2025. Menurut JPPI, penutupan sebagian kecil SPPG yang dilakukan BGN sejak 29 September 2025 tidak efektif menghentikan korban. Dalam sepekan setelah langkah itu, jumlah anak yang mengalami keracunan justru meningkat tajam. Baca Juga:Sekolah Ditekan Tanda Tangani MoU dengan SPPG, Orangtua Larang Anak Santap MBG Catatan JPPI menunjukkan, sepanjang 29 September 3 Oktober 2025, jumlah korban baru mencapai 1.833 anak, lebih tinggi dari rata-rata mingguan September sebesar 1.531 anak. Dengan tambahan itu, total korban keracunan MBG kini menembus 10.482 anak di seluruh Indonesia. Dengan data ini, jelas bahwa penutupan sebagian SPPG sama sekali tidak menyelesaikan masalah. Selama dapur MBG masih beroperasi, anak-anak tetap berisiko jadi korban, kata Ubaid. JPPI juga menemukan sejumlah fakta baru yang memperkuat desakan agar BGN menghentikan seluruh kegiatan MBG. Baca Juga:Banyak Kasus Keracunan, KPAID Minta Program MBG Dihentikan Sementara dan Diaudit Total Sepanjang pekan ini, kasus keracunan menyebar ke dua provinsi baru, yakni Sumatera Barat dan Kalimantan Tengah, sementara lima provinsi dengan korban terbanyak adalah Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Selain itu, penolakan terhadap program MBG juga meluas di berbagai daerah seperti Tasikmalaya, Madura, Agam, Yogyakarta, Jakarta, Serang, Semarang, Batu, Polewali Mandar, dan Rembang. Bahkan, sejumlah guru yang diwajibkan mencicipi makanan MBG ikut menjadi korban keracunan. Ini menunjukkan bahwa MBG bukan hanya gagal secara teknis, tapi juga berbahaya secara sistemik. BGN tidak bisa lagi berpura-pura mengendalikan situasi dengan langkah setengah hati, ujar Ubaid. Baca Juga:JPPI Minta Investigasi Menyeluruh Kasus Kematian Bunga, Siswa SMKN 1 Cihampelas JPPI menilai, pemerintah harus menjadikan keselamatan anak sebagai prioritas utama, bukan sekadar menjaga citra kebijakan. MBG ini seharusnya menjadi simbol perhatian negara terhadap anak, bukan bukti abainya negara terhadap nyawa mereka, kata Ubaid. Ia mengatakan, JPPI mengajukan tiga tuntutan utama kepada BGN, yakni menutup seluruh dapur MBG hingga audit dilakukan secara menyeluruh, menghapus kebijakan mewajibkan guru mencicipi makanan, serta memberikan sanksi tegas kepada pihak yang membiarkan praktik berbahaya tersebut. Baca Juga:FSGI dan JPPI Desak Moratorium Program MBG, Soroti Keracunan Massal hingga Pengkhianatan terhadap UUD 45 Sudah saatnya pemerintah berhenti menutup mata. Jangan jadikan anak-anak sebagai kelinci percobaan program MBG dengan alasan pemenuhan gizi, tutur Ubaid. Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah II BGN, Nurjaeni, mengatakan, pihaknya telah melaksanakan bimbingan teknis kepada SPPG. Terbaru adalah bimtek bagi 1.800 orang penjamah makanan dari wilayah Bogor dan Sukabumi. Nurjaeni menegaskan pentingnya peran penjamah makanan sebagai garda terdepan dalam memastikan makanan yang disajikan untuk masyarakat aman dan bergizi. Keamanan makanan adalah kunci dalam mendukung kesehatan masyarakat. Melalui Bimtek ini, kami berharap seluruh penjamah makanan dapat lebih disiplin menerapkan standar kebersihan dan sanitasi, sehingga terhindar dari potensi kontaminasi yang dapat menimbulkan keracunan atau penyakit bawaan pangan, ujarnya. (*) Berita PilihanBerdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih BurukDapur MBG di Pangandaran Dievaluasi Usai Pelajar MI Keracunan, Bupati: Ini Pertama dan TerakhirPemberian Honor Guru Penanggung Jawab MBG di Sekolah Dinilai Bukan SolusiCegah Keracunan, Disdik Minta Sampel Makanan MBG untuk Dicek Sebelum Dibagikan ke SiswaLagi, belasan Murid di Ciamis Keracunan Makanan MBGPenyebab Keracunan MBG di KBB: Senyawa Nitrit Jadi Biang Keladi, Kadar Ditemukan Melebihi Batas Maksimum Aman Berita PilihanBerdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih BurukDapur MBG di Pangandaran Dievaluasi Usai Pelajar MI Keracunan, Bupati: Ini Pertama dan TerakhirPemberian Honor Guru Penanggung Jawab MBG di Sekolah Dinilai Bukan SolusiCegah Keracunan, Disdik Minta Sampel Makanan MBG untuk Dicek Sebelum Dibagikan ke SiswaLagi, belasan Murid di Ciamis Keracunan Makanan MBGPenyebab Keracunan MBG di KBB: Senyawa Nitrit Jadi Biang Keladi, Kadar Ditemukan Melebihi Batas Maksimum Aman Berita Pilihan Berdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih BurukDapur MBG di Pangandaran Dievaluasi Usai Pelajar MI Keracunan, Bupati: Ini Pertama dan TerakhirPemberian Honor Guru Penanggung Jawab MBG di Sekolah Dinilai Bukan SolusiCegah Keracunan, Disdik Minta Sampel Makanan MBG untuk Dicek Sebelum Dibagikan ke SiswaLagi, belasan Murid di Ciamis Keracunan Makanan MBGPenyebab Keracunan MBG di KBB: Senyawa Nitrit Jadi Biang Keladi, Kadar Ditemukan Melebihi Batas Maksimum Aman Berdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih Buruk Berdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih Buruk Berdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih Buruk Berdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih Buruk Dapur MBG di Pangandaran Dievaluasi Usai Pelajar MI Keracunan, Bupati: Ini Pertama dan Terakhir Dapur MBG di Pangandaran Dievaluasi Usai Pelajar MI Keracunan, Bupati: Ini Pertama dan Terakhir Dapur MBG di Pangandaran Dievaluasi Usai Pelajar MI Keracunan, Bupati: Ini Pertama dan Terakhir Dapur MBG di Pangandaran Dievaluasi Usai Pelajar MI Keracunan, Bupati: Ini Pertama dan Terakhir Pemberian Honor Guru Penanggung Jawab MBG di Sekolah Dinilai Bukan Solusi Pemberian Honor Guru Penanggung Jawab MBG di Sekolah Dinilai Bukan Solusi Pemberian Honor Guru Penanggung Jawab MBG di Sekolah Dinilai Bukan Solusi Pemberian Honor Guru Penanggung Jawab MBG di Sekolah Dinilai Bukan Solusi Cegah Keracunan, Disdik Minta Sampel Makanan MBG untuk Dicek Sebelum Dibagikan ke Siswa Cegah Keracunan, Disdik Minta Sampel Makanan MBG untuk Dicek Sebelum Dibagikan ke Siswa Cegah Keracunan, Disdik Minta Sampel Makanan MBG untuk Dicek Sebelum Dibagikan ke Siswa Cegah Keracunan, Disdik Minta Sampel Makanan MBG untuk Dicek Sebelum Dibagikan ke Siswa Lagi, belasan Murid di Ciamis Keracunan Makanan MBG Lagi, belasan Murid di Ciamis Keracunan Makanan MBG Lagi, belasan Murid di Ciamis Keracunan Makanan MBG Lagi, belasan Murid di Ciamis Keracunan Makanan MBG Penyebab Keracunan MBG di KBB: Senyawa Nitrit Jadi Biang Keladi, Kadar Ditemukan Melebihi Batas Maksimum Aman Penyebab Keracunan MBG di KBB: Senyawa Nitrit Jadi Biang Keladi, Kadar Ditemukan Melebihi Batas Maksimum Aman Penyebab Keracunan MBG di KBB: Senyawa Nitrit Jadi Biang Keladi, Kadar Ditemukan Melebihi Batas Maksimum Aman Penyebab Keracunan MBG di KBB: Senyawa Nitrit Jadi Biang Keladi, Kadar Ditemukan Melebihi Batas Maksimum Aman",Muhammad Ashari,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/03/3509427326.jpeg,https://www.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-019699284/jppi-menyebut-keracunan-mbg-bukan-lagi-kelalaian-tapi-pembiaran-makanya-harus-ada-sanksi-tegas?page=all,c2b81bdb46f45daef85ef4a4ad2e2d77ac5b00b2b09c69adb60f561f4dd0bb0c,2025-11-13 20:00:12.696 665,detik,mbg,2025-11-10 12:24:00,Melihat Ketatnya Prosedur SPPG Polda Metro di Cengkareng Jaga Kualitas MBG,"Polda Metro Jaya turut mendukung program prioritas Presiden Prabowo Subianto dengan membentuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur untuk mengelola program Makan Bergizi Gratis ( MBG ). Seluruh prosedur tahapan pengolahan hingga pendistribusian diterapkan dengan pengawasan ketat untuk memastikan kualitas makanan tetap terjaga. detikcom berkesempatan untuk melihat langsung penerapan standar program tersebut di salah satu SPPG yang didirikan Polda Metro, yaitu SPPG Cengkareng di Jakarta Barat. Selama dua hari di sana, detikcom memantau petugas melakukan pencucian ompreng, penyajian hingga pengiriman makanan kepada penerima manfaat. detikcom tiba di SPPG Cengkareng, Jakarta Barat pada Rabu (5/11/2025) pukul 16.00 WIB. Pada hari pertama, detikcom langsung disambut oleh Kepala SPPG Cengkareng milik Polda Metro Jaya, Triya Ruliyanti. Triya langsung menjelaskan mekanisme pengolahan yang dilakukan oleh SPPG Cengkareng. Dia menyampaikan seluruh proses yang dilakukan dalam pengolahan MBG ini telah memenuhi standar mutu dari Badan Gizi Nasional (BGN). Pihaknya juga memastikan SPPG Cengkareng benar-benar menjaga kualitas makanan maupun ompreng yang digunakan agar manfaat MBG bisa terasa manfaatnya bagi para siswa. Dia mengatakan upaya dalam menjaga kualitas ini, salah satunya dilakukan dengan pengecekan ketat oleh tim dari Bidang kedokteran dan kesehatan (Dokkes) Polda Metro Jaya. Pihaknya memastikan tidak ragu untuk mengganti menu makanan jika dinilai tidak layak konsumsi oleh tim Dokkes. ""Setiap hari tim Dokkes itu datang, sebelum tim pemorsian. Apabila ada yang terbukti positif, itu akan ditarik, juga harus diganti dengan komponen yang ada. Hal ini sangat ditekankan,"" ujar Triya saat berbincang dengan detikcom di SPPG Cengkareng, Jakarta Barat. detikcom kemudian melanjutkan kegiatan di SPPG Cengkareng dengan melihat sejumlah relawan atau pekerja yang tengah melakukan pencucian ompreng. Mereka terlihat kompak secara bersama-sama melakukan pembersihan ompreng. Adapun proses pencucian ompreng ini diawali dengan pemilahan sisa makanan pada ompreng. Kemudian ompreng dibilas menggunakan air mengalir. Usai dibilas, ompreng ini langsung diberi sabun lalu dibersihkan. Setelah dibersihkan, ompreng tersebut dibilas kembali sebanyak 3 kali ke dalam bak yang telah tersedia. Pembilasan ini dilakukan untuk menghilangkan sisa sabun yang digunakan dalam pembersihan ompreng. Selesai dibilas, ompreng-ompreng tersebut pun diletakkan ke rak bersih dan dibawa menuju tempat pengeringan. Ompreng-ompreng ini kemudian dimasukkan ke dalam oven pengering selama 10 menit dengan suhu 300 derajat celcius untuk mematikan mikroorganisme serta mensterilkan minyak maupun debu-debu yang menempel. Ompreng yang sudah kering selanjutnya dimasukkan ke dalam rak dan disimpan rapih. Selanjutnya, pada pukul 18.00 WIB, bahan makanan yang akan digunakan untuk menu MBG mulai berdatangan, seperti tahu, sayuran, cabai, bawang, kentang, serta jagung. Para relawan atau pekerja SPPG pun mulai mengiris bahan baku yang mulai berdatangan itu. Menjelang dini hari, tepatnya pukul 22.00 WIB, daging ayam segar juga mulai datang. Daging tersebut pun langsung dibersihkan dan diberikan bumbu marinasi. Setelah marinasi selesai, potongan ayam itu pun langsung dicemplungkan ke dalam tepung. Menu yang akan disajikan berupa ayam katsu. Potongan yang telah diberi tepung tersebut langsung dituang ke dalam kuali besar untuk digoreng. Proses penggorengan dimulai sejak pukul 01.00 dini hari, Kamis (6/11). Ayam digoreng hingga tepung berwarna keemasan yang artinya sudah dalam keadaan matang sempurna. Proses goreng ayam ini juga dibarengi dengan pengolahan tahu. Tahu yang terlihat diiris tipis oleh tim masak kemudian digoreng. Potongan tahu tersebut pun selanjutnya ditumis bareng dengan bumbu. Selain menyiapkan lauk, tim dapur juga sekaligus memasak nasi alat masak berukuran besar. Dengan cara ini, porsi yang diperoleh pun langsung banyak dengan tingkat kemasakan yang sempurna. Setelah ayam dan tahu selesai digoreng dan nasi juga secara bertahap selesai dimasak, tim masak tidak langsung memasukkannya ke dalam ompreng. Tim memasak lebih dulu menghilangkan panas masakan. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kelembaban saat makanan tersebut dimasukkan ke dalam ompreng. Sambil menunggu panas ayam, tahu, dan nasi hilang, tim dapur pun mulai mengolah sayuran. Sayuran terdiri dari sawi putih dan jagung. Pengolahan sayur dilakukan paling akhir karena bahan baku sayur lebih cepat matang ketika dimasak. Durasi memasak sayur yang tidak lama ini pun diselingi dengan proses pengemasan makanan yang sudah panas tidak panas lagi ke dalam ompreng. Pengemasan makanan ini pun dilakukan secara bersama-sama oleh tim memasak. Adapun durasi memasak dari mulai persiapan hingga selesai memakan durasi 4 hingga 5 jam. Namun, dalam pengolahannya ini, tim SPPG membaginya ke dalam tiga waktu. Hal ini dilakukan disesuaikan dengan pengiriman ke sekolah-sekolah yang dibagi 3 kloter. Namun, sebelum didistribusikan, makanan lebih dulu dilakukan pengecekan oleh tim Bidang kedokteran dan kesehatan (Dokkes) Polda Metro Jaya. Pengecekan dilakukan untuk mengetahui apakah makanan yang akan didistribusikan sudah terbebas dari formalin, arsenik, sianida, dan nitrit. Setelah proses pemeriksaan oleh pihak Dokkes selesai dan makanan dipastikan sudah dalam keadaan bersih, tim memasak pun langsung menyerahkan ke tim distribusi. Ompreng-ompreng berisi MBG ini pun mulai disusun ke dalam mobil. Proses pendistribusian pertama dilakukan pada pukul 07.00 WIB. MBG kloter pertama dikirim ke Posyandu hingga sekolah TK. Sedang kloter kedua dikirim untuk sekolah-sekolah dasar, baik ukuran kecil bagi kelas 1-3 dan ukuran besar bagi kelas 4-6. Pengiriman kloter kedua dilakukan pada pukul 09.00 WIB. Sementara kloter ketiga atau yang terakhir di SPPG Cengkareng ini dikirim pukul 10.30 WIB. Kloter ketiga ini dikirim untuk sejumlah SMK maupun MTS. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dalam berbagai kesempatan, memerintahkan jajarannya untuk terus mendukung program pemerintah, termasuk MBG. Hal itu telah dibuktikan dengan pembentukan SPPG Polri yang kini telah mencapai 672 unit dengan total estimasi penerima manfaat mencapai 2.352.000 juta orang serta menyerap tenaga kerja sebanyak 33.600 Naker. Dari SPPG tersebut, terdapat sebanyak 159 SPPG telah beroperasional, 115 SPPG masih dalam tahap persiapan operasional, 371 SPPG dalam tahap pembangunan, dan 27 SPPG baru saja dilakukan groundbreaking. Ke depan Polri menargetkan pembangunan 1.500 SPPG. Kapolri memastikan Polri tidak akan berhenti dalam mendukung program pemerintah. Dia mengatakan Polri akan terus mengoptimalkan program MBG ini. ""Dan tentunya kita tidak akan berhenti sampai sini, jadi progres pembangunan SPPG terus akan kita optimalkan sampai dengan akhir tahun, sehingga kita bisa maksimal untuk betul-betul mendukung program Pak Presiden terkait program MBG yang saat ini sedang dicanangkan,"" kata Kapolri dalam kesempatan sebelumnya. Kapolri juga memastikan makanan yang berasal dari SPPG di bawah naungan Polri sudah lebih dulu melewati uji makanan. Sebab, dia mengatakan selalu memberikan arahan mengenai test food kepada anggota sebelum makanan MBG itu didistribusikan. ""Dan tentunya saya selalu menyampaikan pesan kepada seluruh jajaran agar terkait dengan proses masak, distribusi, sampai di tempat selalu dilakukan quality control dengan melaksanakan test food security, sehingga memastikan bahwa saat makanan sampai di siswa semua sampai di sekolah semuanya dalam keadaan higienis dan siap saji. Karena itu memang jadi penekanan kita khususnya SPPG di bawah naungan Mabes Polri maupun Polda jajaran,"" jelasnya. Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri juga memastikan SPPG yang berada di bawah naungan Polda Metro Jaya siap mendukung program MBG. Hal itu dia sampaikan saat meninjau dapur SPPG Cengkareng. Irjen Asep menjelaskan seluruh proses produksi berjalan sesuai standard operating procedure (SOP). Mulai dari pemeriksaan keamanan bahan makanan hingga pengecekan keamanan pangan oleh tenaga medis. ""Kami memastikan makanan yang diproduksi aman, bergizi, dan siap dikemas serta didistribusikan ke sekolah-sekolah sekitar,"" ujar Asep, Jumat (24/10). Dia juga menegaskan harapannya agar program ini dapat berjalan optimal dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya dalam mendukung tumbuh kembang anak-anak menjadi generasi yang lebih sehat, kuat, dan sejahtera. Simak Video: Melihat Proses Pengolahan MBG di SPPG Polda Metro Cengkareng",Kurniawan Fadilah -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/06/sppg-polda-metro-jaya-di-cengkareng-jakarta-barat-1762415235016_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8203034/melihat-ketatnya-prosedur-sppg-polda-metro-di-cengkareng-jaga-kualitas-mbg,2dcb3d515c81c810279c8ea77a95ccbc34e69af2f499228a162ffdc0e613f7fb,2025-11-13 20:00:19.603 666,okezone,mbg,2025-10-01 20:46:45,"Siswi SMKN 1 Cihampelas Meninggal, Dinkes KBB: Bukan Keracunan MBG","BANDUNG BARAT Media sosial dihebohkan dengan kabar meninggalnya salah seorang siswi SMK Negeri (SMKN) 1 Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, yang diduga kejang-kejang sebelum wafat. Siswi bernama Bunga Rahmawati dikabarkan meninggal dunia pada Selasa, 30 September 2025, sekitar pukul 12.20 WIB. Kabar yang beredar pada Rabu (1/10/2025) pagi menyebutkan bahwa siswi kelas 12 tersebut meninggal setelah mengalami muntah dan kejang. Selain itu, wajahnya membiru serta keluar busa dari mulutnya. Kondisi ini sempat menimbulkan spekulasi bahwa korban meninggal dunia akibat dugaan keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG). Apalagi, kasus keracunan MBG sempat terjadi di SMKN 1 Cihampelas pada Rabu, 24 September 2025. Saat itu, para siswa SMKN 1 Cihampelas yang berada di Desa Mekarmukti, Kecamatan Cihampelas, KBB, mengalami keracunan MBG, dan sebanyak 66 siswa harus dirujuk ke rumah sakit serta puskesmas, namun tidak ada yang meninggal dunia. Plt Kepala Dinas Kesehatan KBB, dr. Lia N. Sukandar, mengatakan, berdasarkan hasil investigasi petugasnya di lapangan, sejauh ini dipastikan meninggalnya siswi tersebut bukan karena MBG. Pihaknya belum mengetahui pasti penyebab meninggalnya siswi tersebut, meski dinarasikan bahwa mulutnya mengeluarkan busa. Namun, berdasarkan keterangan pihak keluarga, tidak ada indikasi yang mengarah kepada keracunan MBG. ""Keterangan keluarga tidak mengarah ke keracunan MBG karena yang bersangkutan sudah sakit sebelumnya,"" ucap Lia. Bunga sebelumnya sempat mengikuti pembelajaran seperti biasa. Meski ia termasuk penerima MBG, namun yang bersangkutan tidak tercatat dalam daftar siswa yang mengalami keracunan dan harus dirawat. ""Almarhumah sempat mengikuti pembelajaran seperti biasa sebelum akhirnya mengeluh sakit,"" kata Kepala SMKN 1 Cihampelas, Sudirman. Pihak sekolah sangat kehilangan sosok almarhumah yang dikenal sebagai siswi teladan dan berperilaku baik di sekolah. Adapun pihak sekolah dan sejumlah teman almarhumah telah mendatangi rumah duka untuk menyampaikan ucapan belasungkawa. Kami merasa kehilangan. Mewakili keluarga besar SMKN 1 Cihampelas, kami juga menyampaikan duka cita mendalam. Semoga almarhumah mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga diberi ketabahan, tuturnya. Ia menjelaskan Bunga memang termasuk penerima paket MBG pada Rabu, 24 September 2025 lalu. Menu yang dikonsumsi saat itu berupa telur rebus, lotek, kentang rebus, dan pisang. Berdasarkan data sekolah, Bunga tidak termasuk dalam 121 siswa yang mengalami keracunan massal dan harus dirawat di puskesmas atau rumah sakit. Bunga tidak tercatat sebagai korban keracunan. Bahkan setelah mengonsumsi MBG, ia tetap masuk sekolah seperti biasa, ucapnya. Hal senada disampaikan Kepala Puskesmas Cihampelas, Edah Jubaidah, yang menyebut bahwa Bunga tidak pernah menjalani pemeriksaan di posko kesehatan maupun puskesmas pada saat terjadi kasus keracunan MBG. ""Hari Selasa kemarin sempat sekolah. Baru setelah pulang sekolah, dia mendadak mengeluh mual dan dibawa ke bidan, lalu dirujuk ke RSUD Cililin,"" ucapnya. (Arief Setyadi )",Adi Haryanto,https://img.okezone.com/content/2025/10/01/340/3173835/keracunan_mbg-7fIF_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/01/340/3173835/siswi-smkn-1-cihampelas-meninggal-dinkes-kbb-bukan-keracunan-mbg?page=all,17ee9813b8c5fdc3fb557a2982ee75b128ad51a608d65e6e2c20a30d820369a5,2025-11-13 20:00:20.101 667,pikiranrakyat,mbg,2025-10-06 12:26:28,"Purbaya Ogah Ikuti Permintaan Luhut soal Dana MBG: Kalau Nggak Terserap, Ya Kita Potong!","PIKIRAN RAKYAT- Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan tidak akan serta-merta menuruti permintaan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan yang meminta agar anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak dipangkas. Menurut Purbaya, pemerintah harus tetap berpegang pada prinsip efisiensi fiskal dan melihat fakta penyerapan anggaran secara objektif hingga akhir Oktober sebelum mengambil keputusan. Purbaya menilai, pernyataan Luhut menunjukkan bahwa ia sudah meninjau langsung perkembangan di lapangan dan menilai penyerapan anggaran MBG mulai membaik. Namun, meskipun menghargai pandangan tersebut, Purbaya menegaskan keputusan akhir tidak bisa hanya didasarkan pada optimisme, melainkan harus berlandaskan data konkret realisasi anggaran. Pak Luhut itu kan sudah mengakses penyerapan anggarannya, berarti dia nilai itu sudah bagus semua. Tapi kan kita melihat sampai akhir Oktober, kalau tidak menyerap ya kita akan potong juga, ujar Purbaya di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Minggu 5 Oktober 2025. Pernyataan itu disampaikan Purbaya sebagai respons terhadap peringatan Luhut beberapa waktu sebelumnya. Seusai bertemu dengan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana di Kantor DEN, Jakarta Pusat, Luhut menilai bahwa kinerja program MBG kini semakin baik dan meminta agar Kementerian Keuangan tidak mengalihkan anggaran yang belum terserap. Tadi kami pastikan juga bahwa penyerapan anggarannya sekarang kelihatan sangat membaik, sehingga Menteri Keuangan (Purbaya Yudhi Sadewa) ndak perlu nanti ngambil-ngambil anggaran yang tidak terserap, kata Luhut dalam konferensi pers usai pertemuan tersebut. Dalam kesempatan yang sama, Luhut juga menugaskan BGN untuk memastikan seluruh dana yang telah disiapkan benar-benar digunakan dengan maksimal. Menurutnya, serapan anggaran yang optimal bukan hanya memastikan keberhasilan program, tetapi juga mampu menggerakkan perekonomian daerah melalui peningkatan konsumsi masyarakat. Program MBG yang menjadi salah satu prioritas Presiden Prabowo Subianto memang tengah menjadi sorotan. Kementerian Keuangan sebelumnya menilai penyerapan anggaran berjalan lambat, sehingga Purbaya sempat mewacanakan pengalihan dana sebesar Rp71 triliun jika hingga Oktober 2025 tidak dimanfaatkan dengan optimal. Menurut Purbaya, dana yang tidak terserap bukan hanya tidak produktif, tetapi justru menambah beban keuangan negara karena tetap menimbulkan biaya bunga utang. Kalau ditemukan masih nganggur, kita bantu secepatnya supaya terpakai. Tapi kalau tidak bisa juga, kita ambil duitnya. Kan begitu, fair kan. Karena daripada nganggur duitnya, kan saya bayar bunga juga, saya akan alihkan ke tempat lain yang lebih siap, tegasnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jumat 19 September 2025 lalu. Purbaya menegaskan bahwa langkah tegas ini bukan bentuk penolakan terhadap program MBG, melainkan bagian dari tanggung jawab menjaga disiplin anggaran dan efisiensi fiskal. Ia menyebut, setiap rupiah yang dikeluarkan negara harus memberikan manfaat langsung dan tidak boleh dibiarkan mengendap tanpa hasil. Salah satu alternatif penggunaan dana, apabila penyerapan MBG tak optimal, adalah memperpanjang program bantuan beras untuk masyarakat miskin. Yang dua kali 10 kilogram beras kan bisa diperpanjang ke situ kalau memang tidak bisa diserap. Tapi kalau memang bisa diserap kan bagus, tambahnya. Sementara itu, Kepala BGN Dadan Hindayana memastikan bahwa progres program MBG terus menunjukkan tren positif. Hingga akhir September 2025, penyerapan dana telah mencapai Rp21,64 triliun atau sekitar 34 persen dari total Rp71 triliun. Dari jumlah tersebut, Rp18,63 triliun telah disalurkan untuk bantuan makan bergizi, mencakup sekitar 37 persen penerima manfaat. Dadan menjelaskan bahwa lambatnya penyerapan di awal tahun disebabkan oleh masih terbatasnya jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beroperasi di daerah. Namun kini, jumlah unit tersebut meningkat signifikan dari ribuan menjadi lebih dari 8.000 unit, dan ditargetkan mencapai 20 ribu unit pada November mendatang. Perbedaan pandangan antara Luhut dan Purbaya mencerminkan dua sisi kepentingan dalam pengelolaan keuangan negara. Luhut menekankan pentingnya percepatan penyerapan anggaran untuk menjaga roda ekonomi tetap bergerak, sementara Purbaya menegaskan perlunya disiplin fiskal dan efisiensi penggunaan dana publik. Meski demikian, keduanya sepakat bahwa program Makan Bergizi Gratis adalah salah satu agenda prioritas pemerintah yang harus berjalan efektif dan transparan. Namun bagi Purbaya, komitmen fiskal tidak bisa ditawar, uang negara harus digunakan dengan bijak, bukan sekadar disalurkan tanpa hasil nyata.*** Berita PilihanLihat Kejanggalan, Purbaya Buka Peluang Turunkan Cukai Rokok demi Selamatkan Industri: Tinggi Amat, Fir'aun LuAPBN Jawa Barat Surplus Rp11,58 Triliun, Ditopang Penerimaan Pajak dan Cukai yang KuatPenyebab Keracunan MBG di KBB: Senyawa Nitrit Jadi Biang Keladi, Kadar Ditemukan Melebihi Batas Maksimum AmanOno Surono: Gerakan Sapoe Sarebu Tak Ada Bedanya dengan Pungli yang Dilarang Dedi MulyadiKPK Panggil Dewan Pembina Asosiasi Gaphura Terkait Dugaan Korupsi Kuota Haji 2023 2024 Berita PilihanLihat Kejanggalan, Purbaya Buka Peluang Turunkan Cukai Rokok demi Selamatkan Industri: Tinggi Amat, Fir'aun LuAPBN Jawa Barat Surplus Rp11,58 Triliun, Ditopang Penerimaan Pajak dan Cukai yang KuatPenyebab Keracunan MBG di KBB: Senyawa Nitrit Jadi Biang Keladi, Kadar Ditemukan Melebihi Batas Maksimum AmanOno Surono: Gerakan Sapoe Sarebu Tak Ada Bedanya dengan Pungli yang Dilarang Dedi MulyadiKPK Panggil Dewan Pembina Asosiasi Gaphura Terkait Dugaan Korupsi Kuota Haji 2023 2024 Berita Pilihan Lihat Kejanggalan, Purbaya Buka Peluang Turunkan Cukai Rokok demi Selamatkan Industri: Tinggi Amat, Fir'aun LuAPBN Jawa Barat Surplus Rp11,58 Triliun, Ditopang Penerimaan Pajak dan Cukai yang KuatPenyebab Keracunan MBG di KBB: Senyawa Nitrit Jadi Biang Keladi, Kadar Ditemukan Melebihi Batas Maksimum AmanOno Surono: Gerakan Sapoe Sarebu Tak Ada Bedanya dengan Pungli yang Dilarang Dedi MulyadiKPK Panggil Dewan Pembina Asosiasi Gaphura Terkait Dugaan Korupsi Kuota Haji 2023 2024 Lihat Kejanggalan, Purbaya Buka Peluang Turunkan Cukai Rokok demi Selamatkan Industri: Tinggi Amat, Fir'aun Lu Lihat Kejanggalan, Purbaya Buka Peluang Turunkan Cukai Rokok demi Selamatkan Industri: Tinggi Amat, Fir'aun Lu Lihat Kejanggalan, Purbaya Buka Peluang Turunkan Cukai Rokok demi Selamatkan Industri: Tinggi Amat, Fir'aun Lu Lihat Kejanggalan, Purbaya Buka Peluang Turunkan Cukai Rokok demi Selamatkan Industri: Tinggi Amat, Fir'aun Lu APBN Jawa Barat Surplus Rp11,58 Triliun, Ditopang Penerimaan Pajak dan Cukai yang Kuat APBN Jawa Barat Surplus Rp11,58 Triliun, Ditopang Penerimaan Pajak dan Cukai yang Kuat APBN Jawa Barat Surplus Rp11,58 Triliun, Ditopang Penerimaan Pajak dan Cukai yang Kuat APBN Jawa Barat Surplus Rp11,58 Triliun, Ditopang Penerimaan Pajak dan Cukai yang Kuat Penyebab Keracunan MBG di KBB: Senyawa Nitrit Jadi Biang Keladi, Kadar Ditemukan Melebihi Batas Maksimum Aman Penyebab Keracunan MBG di KBB: Senyawa Nitrit Jadi Biang Keladi, Kadar Ditemukan Melebihi Batas Maksimum Aman Penyebab Keracunan MBG di KBB: Senyawa Nitrit Jadi Biang Keladi, Kadar Ditemukan Melebihi Batas Maksimum Aman Penyebab Keracunan MBG di KBB: Senyawa Nitrit Jadi Biang Keladi, Kadar Ditemukan Melebihi Batas Maksimum Aman Ono Surono: Gerakan Sapoe Sarebu Tak Ada Bedanya dengan Pungli yang Dilarang Dedi Mulyadi Ono Surono: Gerakan Sapoe Sarebu Tak Ada Bedanya dengan Pungli yang Dilarang Dedi Mulyadi Ono Surono: Gerakan Sapoe Sarebu Tak Ada Bedanya dengan Pungli yang Dilarang Dedi Mulyadi Ono Surono: Gerakan Sapoe Sarebu Tak Ada Bedanya dengan Pungli yang Dilarang Dedi Mulyadi KPK Panggil Dewan Pembina Asosiasi Gaphura Terkait Dugaan Korupsi Kuota Haji 2023 2024 KPK Panggil Dewan Pembina Asosiasi Gaphura Terkait Dugaan Korupsi Kuota Haji 2023 2024 KPK Panggil Dewan Pembina Asosiasi Gaphura Terkait Dugaan Korupsi Kuota Haji 2023 2024 KPK Panggil Dewan Pembina Asosiasi Gaphura Terkait Dugaan Korupsi Kuota Haji 2023 2024",Vidia Elfa Safhira,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/09/2193367864.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019698593/purbaya-ogah-ikuti-permintaan-luhut-soal-dana-mbg-kalau-nggak-terserap-ya-kita-potong?page=all,f1b3497106c066ec2542d8fa63e40a83f221f43d00e7c97aca61a20926326f74,2025-11-13 20:00:23.346 668,detik,mbg,2025-11-10 11:05:00,PCTA Indonesia-Polri Gelorakan Nasionalisme Lewat Konser-Pameran 'Bangga Merdeka',"Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia (PCTA-Indonesia) bersama Polri menggelorakan spirit nasionalisme lewat konser 'Bangga Merdeka untuk Indonesia Raya', yang disertai pameran lukisan dan foto perjalanan sejarah kemerdekaan, kepahlawanan Polri, serta peran ulama dan santri. Kegiatan itu digelar dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November. Dikutip dari keterangan tertulis, Senin (10/11/2025), acara berlangsung di Grand City Convention Surabaya pada Minggu kemarin. Suasana penuh refleksi kebangsaan dan rasa syukur atas kemerdekaan Indonesia tergambar dalam acara itu. Acara ini dihadiri Karo Binkar SSDM Polri, Brigjen Langgeng Purnomo, dan Wakapolda Jawa Timur Brigjen Pasma Royce. Brigjen Langgeng menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada PCTA Indonesia yang telah menggelar acara tersebut. Langgeng mengatakan acara konser dan pameran 'Bangga Merdeka untuk Indonesia Raya' mengajak semua pihak untuk mengobarkan kembali semangat perjuangan. ""Organisasi PCTA-I ini, dari refleksi saya pribadi memiliki daya medan magnet positif yang kuat, terutama tertuju pada jiwa organisasinya yaitu manunggalnya keimanan dan kemanusiaan,"" kata Langgeng. Dia kemudian mengutip salah satu kutipan di booth pameran dari Kiai Moch Mochtar Mu'thi pada 2001 'Gerak hidup manusia itu ditentukan oleh gerak jiwanya. arah gerak jiwanya itu ditentukan oleh keyakinan apa yang menjiwai jiwa manusia itu sendiri'. Langgeng juga berbicara mengenai manunggalnya keimanan dan kemanusiaan yang diilustrasikan dalam lakon wayang bimo suci mengandung makna yang sangat filosofis. Hal itu disebut melambangkan perjalanan spritual bimo dalam mencari kesempurnaan hidup untuk menemukan air kehidupan atau tirto amarta. ""Manunggalnya keimanan dan keamanusiaan sebagai tirto amarta yaitu air suci yang mensucikan, air hidup yang menghidupkan dan inilah jati diri sejati manusia sesungguhnya,"" ujar Langgeng. Dia bersyukur sumber tirto amarta ini ditemukan oleh PCTA-Indonesia dari Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa yang dijiwai Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. ""Kewajiban hamba menjalankan perintah gusti sesuai dengan ajaran agamanya masing-masing, itulah tirto amarta sebagai air kehidupan bangsa Indonesia untuk menyelamatkan kehidupan kita,"" ujar Langgeng. Langgeng melanjutkan, tema yang diangkat dalam konser dan festival ini merupakan bagian dari upaya untuk mensyukuri nikmat kemerdekaan dari Tuhan. Dia mengajak semua pihak untuk bangga menjadi bangsa Indonesia yang merdeka dan berdaulat. ""Marilah kita bangga menjadi bangsa Indonesia yang merdeka dan berdaulat, serta bersama-sama mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia, demi kejayaan Indonesia raya,"" imbuh dia. Langgeng mengatakan foto polisi M Jasin saat masa perjuangan juga ditampilkan dalam pemeran tersebut. Tak hanya itu, peran dan kontribusi Polri di masa pandemi COVID-19 juga ikut dipamerkan. ""Ada kegiatan Polri mendukung dan mengawal seluruh agenda pemerintah, termasuk mewujudkan kedaulatan pangan nasional agar Indonesia menjadi lumbung pangan dunia dan mendukung program MBG. sekali lagi terima kasih karena telah menampilkan peran Polri di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo,"" kata Langgeng. Selain itu, pameran juga menampilkan peran sentral ulama, santri dan pesantren di masa perjuangan kemerdekaan. Langgeng menekankan kemerdekaan bukanlah hasil perjuangan individu semata, melainkan perjuangan kolektif dari seluruh elemen masyarakat, termasuk para kiai. ""Pesantren di era modern saat ini berperan penting dalam menjaga karakter dan moralitas bangsa. di tengah arus modernisasi dan globalisasi yang cepat, pesantren berfungsi sebagai 'benteng moralitas' yang efektif. Melalui kehidupan berasrama yang disiplin, santri dididik untuk memiliki akhlak mulia (akhlakul karimah), kejujuran, rasa tanggung jawab dan kepatuhan. Nilai-nilai ini krusial dalam membentuk sumber daya manusia yang berintegritas,"" papar Langgeng. Terakhir, Langgeng memohon doa restu dan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia agar Polri senantiasa diberi kekuatan dan keberanian untuk meneladani sosok almarhum Jenderal Hoegeng. Langgeng mengatakan Jenderal Hoegeng merupakan sosok polisi sejati yang jujur, sederhana dan berintegritas tinggi. ""Demi terwujudnya Polri yang benar-benar dicintai dan dipercaya masyarakat Indonesia,"" ujar dia. Sementara itu, Ketua Umum PCTA Indonesia, I Dewa Nyoman S. Hartana, menyampaikan kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan anugerah terbesar dari Tuhan Yang Maha Esa setelah berabad-abad lamanya rakyat hidup dalam penindasan kolonial. ""Kemerdekaan ini adalah karunia Allah yang harus disyukuri dan dijaga. Sejarah mencatat, bangsa ini mempertahankan kemerdekaan dengan segala daya upaya melalui perang, diplomasi dan persatuan rakyat dari berbagai lapisan,"" ujar Dewa Nyoman dalam sambutannya. Dia juga menegaskan semangat perjuangan rakyat, termasuk kaum petani, guru, santri dan para ulama, adalah kekuatan kolektif yang membawa Indonesia pada kemerdekaan sejati. Dewa Nyoman mengatakan semua elemen mempunyai perang penting bagi bangsa Indonesia. ""Perjuangan dalah hasil gotong royong seluruh elemen bangsa. Dari para kiai, santri, TNI/Polri hingga masyarakat biasa, semua berjuang dengan caranya masing-masing,"" lanjutnya. Dewa Nyoman turut menyinggung makna hakiki kemerdekaan sebagaimana amanat Pembukaan UUD 1945, yakni penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena bertentangan dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. ""Penjajahan bukan hanya fisik, tapi juga sifat tamak dan dzalim. Maka kemerdekaan harus terus diperjuangkan, dipertahankan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat,"" tegasnya. Sementara itu, Kurator Pameran, Erwien Kusuma, mengatakan pameran juga menampilkan napak tilas Polisi Moehammad Jasin dalam perang Surabaya dan peran Polri dalam menjaga semangat kemerdekaan di era modern. Menurutnya, Polri terus berkomitmen untuk menjadi garda terdepan dalam mendukung seluruh agenda pembangunan nasional. ""Pameran juga menampilkan Polisi Moehammad Jasin dalam perang Surabaya dan peran Polri saat ini yang tidak hanya hadir dalam konteks keamanan, tetapi juga berperan aktif dalam mendukung ketahanan pangan nasional dan menjaga kedaulatan ekonomi rakyat,"" jelas Erwien. Ia menambahkan, dalam pameran tersebut juga ditampilkan dokumentasi kiprah Polri selama masa pandemi Covid-19 hingga kontribusinya dalam program peningkatan produksi pangan nasional. ""Di bawah kepemimpinan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, Polri ikut mendorong terwujudnya cita-cita menjadikan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Ini adalah bentuk nyata semangat kemerdekaan di masa kini,"" kata Erwien. Acara ini juga menampilkan kutipan dari Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari, pendiri Nahdlatul Ulama, yang menegaskan bahwa agama dan nasionalisme tidaklah berseberangan. Kutipan tersebut menjadi peneguh semangat bagi generasi penerus bangsa untuk terus menjaga persatuan dan kemerdekaan Indonesia ""Nasionalisme bagian dari agama, dan keduanya saling menguatkan,"" demikian kutipan dari Hasyim Asy'ari yang ditampilkan. Melalui konser dan pameran ini, PCTA Indonesia mengajak seluruh masyarakat untuk kembali meneladani perjuangan para pahlawan serta meneguhkan semangat cinta tanah air sebagai dasar membangun Indonesia yang lebih kuat, berdaulat dan sejahtera.",Kanavino Ahmad Rizqo -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/10/pcta-indonesia-polri-gelorakan-nasionalisme-lewat-konser-pameran-bangga-merdeka-1762747442304_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8202856/pcta-indonesia-polri-gelorakan-nasionalisme-lewat-konser-pameran-bangga-merdeka,06f63c59204130759d3744ca712f13ff6a2368bd3c4bf83a73c15139a9439d0c,2025-11-13 20:00:30.199 671,okezone,mbg,2025-10-01 20:07:27,"Ada Politisi Minta Jatah Dapur MBG, Begini Respons Kepala BGN","JAKARTA Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, menanggapi pernyataan Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, yang mengaku pernah ditelepon seorang politikus untuk meminta jatah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dadan menegaskan, dirinya tidak ingin membuat sekat atau dikotomi profesi tertentu. Menurutnya, baik politisi, pengusaha, maupun aparat TNI/Polri yang terlibat dalam program MBG merupakan pihak yang turut berkontribusi bagi bangsa. Saya tidak ingin mendikotomi politisi, pengusaha, TNI, polisi, dan lain-lain. Semua pihak yang berkontribusi dalam program MBG adalah pejuang republik. Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak, kata Dadan di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (1/10/2025). Terkait pengakuan Nanik, Dadan menilai hal tersebut perlu diluruskan. Ia menegaskan, SPPG bukanlah jatah politik, melainkan bentuk investasi dari pihak-pihak yang ingin berkontribusi terhadap keberlangsungan program unggulan Presiden Prabowo Subianto itu. Saya harus klarifikasi, sampai sekarang seluruh SPPG yang ada adalah investasi dari para pihak. Mereka adalah pejuang republik. Badan Gizi punya anggaran, tapi sampai sekarang belum bisa bangun. Jadi kami ucapkan terima kasih pada semua pihak, ujarnya. Program MBG menjadi salah satu prioritas pemerintah dalam upaya meningkatkan kualitas gizi masyarakat, khususnya anak sekolah, melalui penyediaan makanan bergizi secara gratis setiap hari. JAKARTA Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, menanggapi pernyataan Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, yang mengaku pernah ditelepon seorang politikus untuk meminta jatah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dadan menegaskan, dirinya tidak ingin membuat sekat atau dikotomi profesi tertentu. Menurutnya, baik politisi, pengusaha, maupun aparat TNI/Polri yang terlibat dalam program MBG merupakan pihak yang turut berkontribusi bagi bangsa. Saya tidak ingin mendikotomi politisi, pengusaha, TNI, polisi, dan lain-lain. Semua pihak yang berkontribusi dalam program MBG adalah pejuang republik. Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak, kata Dadan di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (1/10/2025). Terkait pengakuan Nanik, Dadan menilai hal tersebut perlu diluruskan. Ia menegaskan, SPPG bukanlah jatah politik, melainkan bentuk investasi dari pihak-pihak yang ingin berkontribusi terhadap keberlangsungan program unggulan Presiden Prabowo Subianto itu. Saya harus klarifikasi, sampai sekarang seluruh SPPG yang ada adalah investasi dari para pihak. Mereka adalah pejuang republik. Badan Gizi punya anggaran, tapi sampai sekarang belum bisa bangun. Jadi kami ucapkan terima kasih pada semua pihak, ujarnya. Program MBG menjadi salah satu prioritas pemerintah dalam upaya meningkatkan kualitas gizi masyarakat, khususnya anak sekolah, melalui penyediaan makanan bergizi secara gratis setiap hari. (Awaludin) (Awaludin)",Achmad Al Fiqri,https://img.okezone.com/content/2025/10/01/337/3173830/kepala_badan_gizi_nasional_dadan_hindayana-QAyq_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/01/337/3173830/ada-politisi-minta-jatah-dapur-mbg-begini-respons-kepala-bgn?page=all,38d46e450729f76a49e070223d4a28559a0b8100b5b8e05dcded96834040c637,2025-11-13 20:00:41.594 672,detik,mbg,2025-11-09 20:14:00,"Hadiri Festival Kampung Adat Cikondang, Mendes Kampanyekan Lumbung Pangan","Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto menghadiri Festival Kampung Adat Cikondang, hari ini. Yandri menyebut Kampung Adat Cikondang miliki pemandangan yang indah jadi jika memungkinkan sebagian wilayah dijadikan Desa Wisata. Adapun Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) saat ini fokus untuk sukseskan Asta Cita 6 Presiden Prabowo Subianto, yaitu Membangun Dari Desa dan Dari Bawah untuk Pemerataan Ekonomi dan Pemberantasan Kemiskinan. Kesejahteraan itu dimulai dari Desa, olehnya Kemendes PDT mengajak sejumlah pihak untuk kolaborasi, salah satunya Lumbung Kesejahteraan Rakyat. ""Mari kita mulai Lumbung Pangan Desa di Indonesia dari Desa Adat Cikondang,"" kata Yandri dalam keterangannya, Minggu (9/11/2025). Yandri menyebut Lumbung Pangan merupakan kearifan lokal yang perlu dilestarikan dan dikembangkan lagi di desa-desa di Indonesia. Lumbung Pangan Desa ini masuk 12 Rencana Aksi Kemendes PDT yaitu Swasembada Pangan. Ia pun mengajak warga desa, utamanya Kampung Adat Cikondang untuk menyukseskan program-program Pemerintah yang masuk ke desa-desa seperti Koperasi Desa Merah Putih, Makan Bergizi Gratis (MBG), BUMDesa hingga Sekolah Rakyat. Warga desa diminta berpartisipasi dalam menyiapkan bahan baku untuk program MBG seperti Telur, Beras hingga ikan. Hal ini bakal memberi efek ekonomi bagi warga desa. ""Jika desa jadi penyuplai bahan baku untuk MBG akan membuat desa bangkit dari sisi ekonomi,"" kata Mantan Wakil Ketua MPR RI ini. Lebih lanjut, Yandri berharap agar program-program Pemerintah yang ada didesa itu kemudian dikolaborasikan untuk mencapai program Indonesia Emas 2045. Yandri juga menyinggung perlu program Desa Bersih dari Narkoba (Bersinar) yang digalakkan oleh Kemendes PDT karena mengingat efek negatif dari Narkoba. ""Kita perlu melindungi Desa dari bahaya narkoba, olehnya program Desa Bersinar harus terus digaungkan,"" kata Menteri Kelahiran Bengkulu Selatan ini. Selain itu, Yandri juga menandatangani Nota Kesepahaman dengan Lumbung Kesejahteraan Rakyat. Saat yang bersamaan dirangkaikan peluncuran Sakola Budaya Sunda, Pusat Kesenian Buhun dan Desa Bersinar Jawa Barat.",Rahmat Khairurizqi -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/09/menteri-desa-dan-pembangunan-daerah-tertinggal-mendes-pdt-yandri-susanto-1762693982717_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8202278/hadiri-festival-kampung-adat-cikondang-mendes-kampanyekan-lumbung-pangan,5eb2d04a57c57ed87f3ac8afc8099beefdedd8ec2f792a8eac054a8c64270479,2025-11-13 20:00:53.999 673,pikiranrakyat,mbg,2025-10-05 18:12:53,"Banyak Kasus Keracunan, KPAID Minta Program MBG Dihentikan Sementara dan Diaudit Total ","PIKIRAN RAKYAT -Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kabupaten Tasikmalaya mendesak Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya untuk menghentikan sementara dan melakukan evaluasi total terhadap program makan bergizi gratis (MBG). Hal itu menyikapi maraknya kasus keracun an massal di sejumlah dae rah dan temuan menjijikkan dalam menu makanan pada program MBG. Puncak kekhawatiran publik terjadi setelah insiden keracunan massal di Kecamatan Cipatujah pada 30 Sep tember 2025, yang meng akibatkan lebih dari 115 pelajar dilarikan ke fasilitas kesehatan, untuk mendapat perawatan intensif. Baca Juga:Penyebab Keracunan MBG di KBB: Senyawa Nitrit Jadi Biang Keladi, Kadar Ditemukan Melebihi Batas Maksimum Aman Kasus ini bukan satu-satunya terjadi, sebab sebelumnya kasus ke racunan juga terjadi di Kecamatan Rajapolah dan Kecamatan Cikalong. Ketua KPAI Kabupaten Ta sikmalaya Ato Rinanto mengungkapkan bahwa pihaknya menerima banyak laporan dari masyarakat me ngenai kualitas makanan MBG yang sangat buruk. Te muan belatung dan ma kan an basi dalam menu yang di bagikan kepada siswa telah me lampaui masalah gizi. Baca Juga:Lagi, belasan Murid di Ciamis Keracunan Makanan MBG Ada laporan ke kami, termasuk temuan belatung di menu, ujarnya, Minggu (5/10/2025). Menurut Ato, hal itu me rupakan ancaman langsung ter hadap keselamatan dan kesehatan anak. Ia pun secara keras meminta agar kasus keracunan dan makanan tidak layak konsumsi ini tidak terulang kembali. Kami minta program MBG ini segera dievaluasi secara menyeluruh. Jangan sampai kasus keracunan maupun ma kanan tidak layak konsumsi kembali terulang, ka rena hal itu menyangkut keselamatan anak-anak, ujar nya. Baca Juga:Cegah Keracunan, Disdik Minta Sampel Makanan MBG untuk Dicek Sebelum Dibagikan ke Siswa Menurut dia, program pe nyediaan makanan bergizi ti dak boleh hanya berfokus pa da kuantitas gizi, tetapi juga harus ketat dalam menja min kebersihan, sanitasi, dan keamanan distribusi ma kanan dari dapur kate ring hingga ke tangan siswa di sekolah. KPAI menekankan bahwa evaluasi yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya harus bersifat trans paran dan melibatkan ba nyak pihak terkait. Pihak-pihak yang wajib dilibatkan da lam audit ini meliputi pemerintah daerah, Dinas Kesehatan, dan penyedia jasa Katering MBG.*** Berita PilihanKomitmen Bupati Jadi Alasan Kuat Kemenkopolkam Usulkan Kabupaten Bandung Jadi Percontohan Program MBGDapur MBG di Pangandaran Dievaluasi Usai Pelajar MI Keracunan, Bupati: Ini Pertama dan TerakhirDedi Mulyadi soal Siswa di KBB Meninggal Diduga Akibat MBGPolres Cimahi Periksa Belasan Saksi Terkait Kasus Keracunan MBG di Bandung BaratPemberian Honor Guru Penanggung Jawab MBG di Sekolah Dinilai Bukan SolusiCek Fakta: Klaim Prabowo Hentikan Program MBG, Benarkah?Cegah Keracunan, Disdik Minta Sampel Makanan MBG untuk Dicek Sebelum Dibagikan ke SiswaLagi, belasan Murid di Ciamis Keracunan Makanan MBGPenyebab Keracunan MBG di KBB: Senyawa Nitrit Jadi Biang Keladi, Kadar Ditemukan Melebihi Batas Maksimum AmanMungkinkah Ada Peran Bahan Pangan Asal Hewan pada Keracunan Makanan Program MBG? Berita PilihanKomitmen Bupati Jadi Alasan Kuat Kemenkopolkam Usulkan Kabupaten Bandung Jadi Percontohan Program MBGDapur MBG di Pangandaran Dievaluasi Usai Pelajar MI Keracunan, Bupati: Ini Pertama dan TerakhirDedi Mulyadi soal Siswa di KBB Meninggal Diduga Akibat MBGPolres Cimahi Periksa Belasan Saksi Terkait Kasus Keracunan MBG di Bandung BaratPemberian Honor Guru Penanggung Jawab MBG di Sekolah Dinilai Bukan SolusiCek Fakta: Klaim Prabowo Hentikan Program MBG, Benarkah?Cegah Keracunan, Disdik Minta Sampel Makanan MBG untuk Dicek Sebelum Dibagikan ke SiswaLagi, belasan Murid di Ciamis Keracunan Makanan MBGPenyebab Keracunan MBG di KBB: Senyawa Nitrit Jadi Biang Keladi, Kadar Ditemukan Melebihi Batas Maksimum AmanMungkinkah Ada Peran Bahan Pangan Asal Hewan pada Keracunan Makanan Program MBG? Berita Pilihan Komitmen Bupati Jadi Alasan Kuat Kemenkopolkam Usulkan Kabupaten Bandung Jadi Percontohan Program MBGDapur MBG di Pangandaran Dievaluasi Usai Pelajar MI Keracunan, Bupati: Ini Pertama dan TerakhirDedi Mulyadi soal Siswa di KBB Meninggal Diduga Akibat MBGPolres Cimahi Periksa Belasan Saksi Terkait Kasus Keracunan MBG di Bandung BaratPemberian Honor Guru Penanggung Jawab MBG di Sekolah Dinilai Bukan SolusiCek Fakta: Klaim Prabowo Hentikan Program MBG, Benarkah?Cegah Keracunan, Disdik Minta Sampel Makanan MBG untuk Dicek Sebelum Dibagikan ke SiswaLagi, belasan Murid di Ciamis Keracunan Makanan MBGPenyebab Keracunan MBG di KBB: Senyawa Nitrit Jadi Biang Keladi, Kadar Ditemukan Melebihi Batas Maksimum AmanMungkinkah Ada Peran Bahan Pangan Asal Hewan pada Keracunan Makanan Program MBG? Komitmen Bupati Jadi Alasan Kuat Kemenkopolkam Usulkan Kabupaten Bandung Jadi Percontohan Program MBG Komitmen Bupati Jadi Alasan Kuat Kemenkopolkam Usulkan Kabupaten Bandung Jadi Percontohan Program MBG Komitmen Bupati Jadi Alasan Kuat Kemenkopolkam Usulkan Kabupaten Bandung Jadi Percontohan Program MBG Komitmen Bupati Jadi Alasan Kuat Kemenkopolkam Usulkan Kabupaten Bandung Jadi Percontohan Program MBG Dapur MBG di Pangandaran Dievaluasi Usai Pelajar MI Keracunan, Bupati: Ini Pertama dan Terakhir Dapur MBG di Pangandaran Dievaluasi Usai Pelajar MI Keracunan, Bupati: Ini Pertama dan Terakhir Dapur MBG di Pangandaran Dievaluasi Usai Pelajar MI Keracunan, Bupati: Ini Pertama dan Terakhir Dapur MBG di Pangandaran Dievaluasi Usai Pelajar MI Keracunan, Bupati: Ini Pertama dan Terakhir Dedi Mulyadi soal Siswa di KBB Meninggal Diduga Akibat MBG Dedi Mulyadi soal Siswa di KBB Meninggal Diduga Akibat MBG Dedi Mulyadi soal Siswa di KBB Meninggal Diduga Akibat MBG Dedi Mulyadi soal Siswa di KBB Meninggal Diduga Akibat MBG Polres Cimahi Periksa Belasan Saksi Terkait Kasus Keracunan MBG di Bandung Barat Polres Cimahi Periksa Belasan Saksi Terkait Kasus Keracunan MBG di Bandung Barat Polres Cimahi Periksa Belasan Saksi Terkait Kasus Keracunan MBG di Bandung Barat Polres Cimahi Periksa Belasan Saksi Terkait Kasus Keracunan MBG di Bandung Barat Pemberian Honor Guru Penanggung Jawab MBG di Sekolah Dinilai Bukan Solusi Pemberian Honor Guru Penanggung Jawab MBG di Sekolah Dinilai Bukan Solusi Pemberian Honor Guru Penanggung Jawab MBG di Sekolah Dinilai Bukan Solusi Pemberian Honor Guru Penanggung Jawab MBG di Sekolah Dinilai Bukan Solusi Cek Fakta: Klaim Prabowo Hentikan Program MBG, Benarkah? Cek Fakta: Klaim Prabowo Hentikan Program MBG, Benarkah? Cek Fakta: Klaim Prabowo Hentikan Program MBG, Benarkah? Cek Fakta: Klaim Prabowo Hentikan Program MBG, Benarkah? Cegah Keracunan, Disdik Minta Sampel Makanan MBG untuk Dicek Sebelum Dibagikan ke Siswa Cegah Keracunan, Disdik Minta Sampel Makanan MBG untuk Dicek Sebelum Dibagikan ke Siswa Cegah Keracunan, Disdik Minta Sampel Makanan MBG untuk Dicek Sebelum Dibagikan ke Siswa Cegah Keracunan, Disdik Minta Sampel Makanan MBG untuk Dicek Sebelum Dibagikan ke Siswa Lagi, belasan Murid di Ciamis Keracunan Makanan MBG Lagi, belasan Murid di Ciamis Keracunan Makanan MBG Lagi, belasan Murid di Ciamis Keracunan Makanan MBG Lagi, belasan Murid di Ciamis Keracunan Makanan MBG Penyebab Keracunan MBG di KBB: Senyawa Nitrit Jadi Biang Keladi, Kadar Ditemukan Melebihi Batas Maksimum Aman Penyebab Keracunan MBG di KBB: Senyawa Nitrit Jadi Biang Keladi, Kadar Ditemukan Melebihi Batas Maksimum Aman Penyebab Keracunan MBG di KBB: Senyawa Nitrit Jadi Biang Keladi, Kadar Ditemukan Melebihi Batas Maksimum Aman Penyebab Keracunan MBG di KBB: Senyawa Nitrit Jadi Biang Keladi, Kadar Ditemukan Melebihi Batas Maksimum Aman Mungkinkah Ada Peran Bahan Pangan Asal Hewan pada Keracunan Makanan Program MBG? Mungkinkah Ada Peran Bahan Pangan Asal Hewan pada Keracunan Makanan Program MBG? Mungkinkah Ada Peran Bahan Pangan Asal Hewan pada Keracunan Makanan Program MBG? Mungkinkah Ada Peran Bahan Pangan Asal Hewan pada Keracunan Makanan Program MBG?",Aris Mohamad Fitrian,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/25/1617903013.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019696977/banyak-kasus-keracunan-kpaid-minta-program-mbg-dihentikan-sementara-dan-diaudit-total?page=all,ce474bbba7cc8c5345f45b7134736ef3fe280db34fdc6c41c9d0d38ddf05a7a6,2025-11-13 20:00:55.185 675,pikiranrakyat,mbg,2025-10-05 07:05:00,Mungkinkah Ada Peran Bahan Pangan Asal Hewan pada Keracunan Makanan Program MBG?,"Penulis adalahDokter Hewan di Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis Institut Pertanian Bogor Sudah lama anak sekolah memakan makanan di kantin-kantin sekolah mereka, atau makanan jajanan di depan sekolah. Setidak makanan tersebut masih dianggap sehat karena dinas kesehatan setempat selalu memberi penyuluhan dan melakukan pengawasan terhadap mutu makanan yang dijual. Satu masa pernah ada Program Pemberian Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMTAS) yang dikelola oleh masing-masing daerah. Belum pernah ada berita siswa yang mengalami keracunan makanan. Tidak seperti akhir-akhir ini. Kejadian keracunan makanan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menimbulkan rasa takut bagi orang tua/wali murid dan pihak sekolah. Sudah ada 75 kasus keracunan makanan dalam Program tersebut. Dalam pemberitaan di surat kabar arus utama menjelaskan ada sekitar 6.457 orang siswa yang mengalami keracunan. Berdasarkan informasi terbaru, terdapat kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, yang melibatkan 369 siswa dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari PAUD hingga SMA/SMK di Kecamatan Cipongkor. Jumlah ini termasuk anak-anak PAUD dan ibu-ibu yang turut menjadi korban keracunan. Mungkin saja ada kasus lain yang tidak dilaporkan dan luput dari pemberitaan. Bisa terjadi akan memunculkan penolakan dari pihak orang tua dan sekolah terhadap Program yang sebenarnya bagus ini. Pihak sekolah akan mengalami dilema. Jika tidak menerima makanan dari Program ini, khawatir mereka dinilai tidak mendukung Program Pemerintah Pusat. Malah dianggap membangkang. Sementara, kalau mereka menerimanya, khawatir adanya penolakan dari orang tua/wali siswa sehingga makanan yang disediakan tidak disentuh dan mubazir. Bagian nutrisi yang harus ada dalam makanan tersebut adalah protein hewani. Bentuknya bisa berupa ikan, daging ayam, telur, atau susu. Bahan-bahan tersebut sebenarnya adalah tempat hidupnya beberapa jenis kuman berbahaya. Daging mentah (ayam dan sapi) dapat mengandung bakteri-bakteri berbahaya sepertiSalmonellasp.,Escherichia coli,Listeriasp., danCampylobactersp., Mereka dapat menyebabkan keracunan makanan parah. Bakteri-bakteri ini terdapat di usus hewan yang sehat dan sering mencemari daging selama pemrosesan pemotongan dan penataan di tempat jualan. Memasak daging secara menyeluruh hingga mencapai suhu internal yang tepat adalah satu-satunya cara yang andal untuk membunuh patogen ini dan mencegah penyakit. Bakteri patogen yang biasanya mencemari telur, diantaranyaSalmonellasp.,E. coli, danStaphylococcus aureus. SpesiesSalmonellasp. danE. colimerupakan bakteri normal dalam saluran pencernaan ayam dan mereka menimbulkan risiko keracunan makanan. Bakteri patogen ini dapat dihilangkan dengan pemasakan yang sempurna dan dapat dicegah pencemarannya dengan menangani telur secara aman dan segera mendinginkannya. Bakteri lain sepertiYersinia enterocolitica,Campylobacter jejuni,Klebsiellasp.,Proteussp., danPseudomonassp. juga telah ditemukan dalam telur. Hanya saja, mereka tidak seganas bakteriSalmonellasp.,E. coli, danStaphylococcus aureus. Ikan mentah dapat mengandung bakteri patogen sepertiListeria monocytogenes,Salmonellasp., dan spesiesVibrioyang dapat menyebabkan penyakit berperantara makanan serius (food-borne diseases). Mereka mencemari ikan mentah yang berasal dari lingkungan yang tercemar. Banyak bakteri yang berada dalam susu mentah, Bakteri patogen berbahaya yang ada diantaranya,Salmonellasp.,E. coli,Campylobactersp.,Listeriasp.,Brucellasp., danS. aureus. Bakteri-bakteri lain dapat dihilangkan melalui proses pasteurisasi susu, tetapi bakteri patogen tidak mati oleh proses pasteurisasi. Ada teknik pemrosesan lain, yakni sterilisasi susu, yang dapat membunuh bakteri-bakteri berbahaya tersebut sehingga susu sterilisasi tetap aman untuk diminum. Baca Juga:Keracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi Tragedi BakteriSalmonellasp., danE. colidapat menghasilkan toksin (racun) yang dikenal sebagai endotoksin dan eksotoksin, seperti toksin tifoid. Endotoksin membuat dilematis. Jika bakteri penghasilnya sudah mencemari bahan pangan yang akan diolah, proses pengolahan bahan tersebut akan membuat sel bakteri rusak dan mati yang justru menyebabkan endotoksin lepas dari sel bakteri dan masuk ke makanan yang diolah. Endotoksin dan eksotoksin lebih berperan sebagai toksin penyebab diare, muntah, dan gejala lainnya. Satu lagi toksin yang tidak kalah berbahayanya adalahtoksin Shiga dihasilkan oleh bakteriE. coli, terutamaE. coliO157:H7. Toksin ini sangat tahan (stabil) terhadap panas, yang berarti suhu pasteurisasi makanan tidak akan mampu membunuhnya. Walakin, sel bakteri masih dapat dimusnahkan dengan perlakuan panas yang efektif. Dari hasil penyidikan terhadap contoh makanan yang diperiksa laboratorium pemerintah setelah kejadian keracunan makanan di Provinsi Jawa Barat, ternyata ditemukan adanya bakteriSalmonellasp. danBacillus cereus. cereusadalah bakteri yang dapat membentuk spora di dalam selnya dan memungkinkannya bertahan hidup lebih lama dalam suhu ekstrim. Sekali mencemari bahan makanan dan makanan, bakteri akan tetap berada di dalam makanan. Ketika makanan dipanaskan, sporanya mampu bertahan dari suhu panas. Ketika suhu makanan sudah kembali normal, spora akan berkecambah dan kembali membentuk sel vegetatif. Oleh karena itulah, bakteri ini ditemukan sebagai pencemar berbagai makanan, seperti daging sapi, kalkun, nasi, kacang-kacangan, dan sayuran. Bakteri ini menyebabkan diare oleh toksin enterotoksin, atau toksin emetik. selain menyebabkan gejala sakit saluran pencernaan, bakteri ini dapat menyebabkan gangguan pernafasan. Upaya pencegahan dapat dilakukan dengan pengolahan bahan makanan yang tepat. Sebelum pekerja mengolah bahan makanan, juru masak, atau karyawan yang bersentuhan dengan bahan makanan sebaiknya membersihkan tangan dan menggunakan penutup kepala agar rambut tidak terurai yang berisiko juga menyebabkan pencemaran. Daging harus dimasak hingga matang sempurna: Jika perlu menggunakan termometer makanan untuk memastikan daging mencapai suhu internal yang aman, yang dapat membunuh bakteri dan parasit. Daging mentah harus dipisahkan dari makanan lain untuk mencegah pencemaran silang. Cuci tangan harus dilakukan dengan sabun dan air mengalir setelah memegang daging mentah. Memasak telur harus dilakukan hingga kuning dan putihnya padat karena itu adalah cara paling efektif untuk membunuh bakteri berbahaya. Jika tidak langsung dimasak, telur harus disimpan dalam lemari pendingin (refrigerator) setelah terlebih dahulu dibersihkan untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Jangan menyikat cangkang telur dengan tujuan untuk membersihkan. Cara menggosok akan menyebabkan pori-pori cangkang terbuka yang bisa menyebabkan bakteri di permukaan cakang dapat masuk ke dalam telur. Jangan mengolah telur-telur yang retak, atau terlalu kotor. Disclaimer:Artikel ini bukan produk jurnalistik dari Pikiran Rakyat. Kolom opini adalah wadah bagi akademisi/pakar/praktisi di bidang terkait dalam menyampaikan sudut pandang atau gagasannya. Berita PilihanPurpose-Driven Growth: Pertumbuhan dengan MaknaLaporan Paripurna DPR 2024-2025, Sebuah Catatan DemokrasiIKN Sebagai Ibu Kota Politik atau Sekadar Simbol Kosong? Berita PilihanPurpose-Driven Growth: Pertumbuhan dengan MaknaLaporan Paripurna DPR 2024-2025, Sebuah Catatan DemokrasiIKN Sebagai Ibu Kota Politik atau Sekadar Simbol Kosong? Berita Pilihan Purpose-Driven Growth: Pertumbuhan dengan MaknaLaporan Paripurna DPR 2024-2025, Sebuah Catatan DemokrasiIKN Sebagai Ibu Kota Politik atau Sekadar Simbol Kosong? Purpose-Driven Growth: Pertumbuhan dengan Makna Purpose-Driven Growth: Pertumbuhan dengan Makna Purpose-Driven Growth: Pertumbuhan dengan Makna Purpose-Driven Growth: Pertumbuhan dengan Makna Laporan Paripurna DPR 2024-2025, Sebuah Catatan Demokrasi Laporan Paripurna DPR 2024-2025, Sebuah Catatan Demokrasi Laporan Paripurna DPR 2024-2025, Sebuah Catatan Demokrasi Laporan Paripurna DPR 2024-2025, Sebuah Catatan Demokrasi IKN Sebagai Ibu Kota Politik atau Sekadar Simbol Kosong? IKN Sebagai Ibu Kota Politik atau Sekadar Simbol Kosong? IKN Sebagai Ibu Kota Politik atau Sekadar Simbol Kosong? IKN Sebagai Ibu Kota Politik atau Sekadar Simbol Kosong?",Opini,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/29/1667799323.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/kolom/pr-019695803/mungkinkah-ada-peran-bahan-pangan-asal-hewan-pada-keracunan-makanan-program-mbg?page=all,951e3a39023c58ca01fbbc3968f9f62dbe77eefb3a66f974d09f4c9a7dc5f179,2025-11-13 20:01:05.778 676,detik,mbg,2025-11-09 16:10:00,Ning Lia Tekankan Soal Gizi Saat Resmikan Dapur Sehat BGN Surabaya,"Anggota DPD RI Jawa Timur Lia Istifhama meresmikan Dapur Sehat Bersama Gizi Negeri (BGN) di Surabaya. Hal ini juga merupakan upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat soal pentingnya makanan bergizi. Kegiatan yang digelar di halaman SPPG Pagesangan, Kecamatan Jambangan, Surabaya itu dikemas dengan edukasi gizi serta pembagian sembako dan alat sekolah bagi warga sekitar hasil kolaborasi dengan Perkumpulan 93 dan Indonesia Respon Cepat (IRC). ""Program Dapur Sehat BGN ini bukan sekadar kegiatan seremonial, tapi langkah nyata untuk mendekatkan edukasi gizi kepada masyarakat. Melalui gerakan Makan Bergizi Gratis (MBG) program Presiden Prabowo, kita ingin anak-anak tumbuh sehat, cerdas, dan bahagia,"" ujar Ning Lia, Minggu (9/11/2025). Lia menegaskan ia ingin program Dapur Sehat ini menjadi gerakan nyata untuk memperkuat ketahanan pangan, sekaligus meningkatkan kesadaran masyarakat tentang gizi seimbang. ""Makan bersama bukan hanya soal pangan, tapi juga penguatan sosial di antara anak-anak,"" tegasnya. Bukan hanya soal gizi, Lia juga menyoroti pentingnya literasi digital untuk melawan hoaks soal makanan sehat yang kerap beredar di media sosial. ""Kita perlu deep learning dalam konteks sosial, belajar bersama, memahami apa itu gizi seimbang, dan bagaimana mengaplikasikannya di dapur sehari-hari. Jadi, Dapur Sehat BGN ini juga menjadi ruang belajar bersama masyarakat,"" terangnya. Sejumlah tokoh juga turut hadir dalam kegiatan itu, mulai dari Zainal Abidin selaku pembina kegiatan, Kiai Rosidi Bendahara MUI Jatim, tokoh ulama setempat Kiai Nur Sahid, Danramil Gayungan Kapten Andi Junaidi, Wakapolsek Jambangan, Camat Jambangan, dan lainnya Lia pun berharap Dapur Sehat BGN bisa jadi model sinergi antara pemerintah, tokoh masyarakat, dan lembaga sosial dalam menghadapi persoalan gizi dan stunting di Jawa Timur. ""Dengan semangat 'Gizi Anak Negeri, Tumbuh Sehat Bersama,' Insyaallah, dari dapur sederhana ini lahir generasi emas Indonesia yang sehat lahir dan batin,"" pungkasnya.",Aprilia Devi -detikJatim,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/09/anggota-dpd-ri-lia-istifhama-meresmikan-dapur-sehat-bgn-di-surabaya-1762670442963_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jatim/berita/d-8201889/ning-lia-tekankan-soal-gizi-saat-resmikan-dapur-sehat-bgn-surabaya,0ed2785114814d0cd628e298a4e7f83fc5137013bfab01032914478a5812749a,2025-11-13 20:01:06.095 679,kompas,mbg,2025-11-12 08:03:07,SPPG Polri Pejaten Kesulitan Dapat Ikan untuk Variasi Menu MBG,"JAKARTA, KOMPAS.com- Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) Polri Pejaten sudah beroperasi selama delapan bulan menyediakan ribuan porsi makan bergizi gratis (MBG) untuk siswa sekolah dan ibu menyusui setiap harinya.Namun,SPPGitu kesulitan mendapatkan variasi ikan dalammenu MBG.KepalaSPPG PolriPejaten, Muhammad Iqbal mengatakan, sampai saat ini hanya ikan dori yang digunakan untuk menu protein hewani pada MBG.Untuk jenis ikan lain belum dipakai karena harga dan pasokan ikan di pasaran kurang memadai.Baca juga:Cegah Siswa Bosan, SPPG Palmerah Sajikan Burger Sehat di Menu MBGSaatKompas.comberkunjung keSPPG Polri Pejatenpada Kamis (30/10/2025), Iqbal mengatakan, menu ikan belum diberikan lagi akhir-akhir ini.""Kalau untuk ikan, kita lagi enggak dulu. Karena susah stoknya. Sebenarnya yang biasa digunakan untuk menu itu ikan dori. Tapi kan harganya lebih mahal ya,"" ujar Iqbal.Untuk itu, variasi protein hewani pada menu MBG dari SPPG Polri Pejaten masih didominasi ayam, daging sapi dan telur.Selain itu, ada sumber protein nabati berupa tahu dan tempe yang ditambahkan pada menu MBG.Lalu ada susu yang diberikan sepekan dua kali untuk melengkapi kebutuhan gizi siswa-siswa dan ibu menyusui.Variasikan masakan menu proteinUntuk mengatasi kesulitan variasi sumber protein hewani itu, SPPG Polri Pejaten berusaha memperbanyak rujukan variasi menu masakan protein.Ahli gizi, juru masak dan pihak sekolah berdiskusi menentukan cara pengolahan protein hewani agar penerima tidak bosan. Misalnya untuk ayam, bisa dimasak dengan berbagai cara.""Ada ayam goreng bawang putih, kemudian ada ayam goreng teriyaki, ayam dengan kuah yang terpisah, varian rolade dan sebagainya,"" kata Iqbal.Kesulitan mendapatkan ikan sudah dikonsultasikan kepada Badan Gizi Nasional (BGN) maupun pihak Polri.Hanya saja, pasokan ikan di pasaran untuk wilayah Jakarta memang sangat tergantung musim. Saat gelombang laut tinggi ketersediaan ikan di pasar induk terbatas.Jika ada stok ikan, harga yang ditawarkan tidak cocok dengan anggaran menu MBG untuk satu porsi yang sebesar Rp 8.000-10.000. JAKARTA, KOMPAS.com- Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) Polri Pejaten sudah beroperasi selama delapan bulan menyediakan ribuan porsi makan bergizi gratis (MBG) untuk siswa sekolah dan ibu menyusui setiap harinya. Namun,SPPGitu kesulitan mendapatkan variasi ikan dalammenu MBG. KepalaSPPG PolriPejaten, Muhammad Iqbal mengatakan, sampai saat ini hanya ikan dori yang digunakan untuk menu protein hewani pada MBG. Untuk jenis ikan lain belum dipakai karena harga dan pasokan ikan di pasaran kurang memadai. Baca juga:Cegah Siswa Bosan, SPPG Palmerah Sajikan Burger Sehat di Menu MBG SaatKompas.comberkunjung keSPPG Polri Pejatenpada Kamis (30/10/2025), Iqbal mengatakan, menu ikan belum diberikan lagi akhir-akhir ini. ""Kalau untuk ikan, kita lagi enggak dulu. Karena susah stoknya. Sebenarnya yang biasa digunakan untuk menu itu ikan dori. Tapi kan harganya lebih mahal ya,"" ujar Iqbal. Untuk itu, variasi protein hewani pada menu MBG dari SPPG Polri Pejaten masih didominasi ayam, daging sapi dan telur. Selain itu, ada sumber protein nabati berupa tahu dan tempe yang ditambahkan pada menu MBG. Lalu ada susu yang diberikan sepekan dua kali untuk melengkapi kebutuhan gizi siswa-siswa dan ibu menyusui. Untuk mengatasi kesulitan variasi sumber protein hewani itu, SPPG Polri Pejaten berusaha memperbanyak rujukan variasi menu masakan protein. Ahli gizi, juru masak dan pihak sekolah berdiskusi menentukan cara pengolahan protein hewani agar penerima tidak bosan. Misalnya untuk ayam, bisa dimasak dengan berbagai cara. ""Ada ayam goreng bawang putih, kemudian ada ayam goreng teriyaki, ayam dengan kuah yang terpisah, varian rolade dan sebagainya,"" kata Iqbal. Kesulitan mendapatkan ikan sudah dikonsultasikan kepada Badan Gizi Nasional (BGN) maupun pihak Polri. Hanya saja, pasokan ikan di pasaran untuk wilayah Jakarta memang sangat tergantung musim. Saat gelombang laut tinggi ketersediaan ikan di pasar induk terbatas. Jika ada stok ikan, harga yang ditawarkan tidak cocok dengan anggaran menu MBG untuk satu porsi yang sebesar Rp 8.000-10.000.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/gDsCXMGKlZB27mfzWr6ld4ASuQY=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/12/6913d0faec6c2.jpg",https://megapolitan.kompas.com/read/2025/11/12/08030761/sppg-polri-pejaten-kesulitan-dapat-ikan-untuk-variasi-menu-mbg,453416e0e21e1831a7aefcad1b11facbb333cde8a15e1f0125472b8d042c77d0,2025-11-13 20:01:10.934 680,okezone,mbg,2025-10-01 18:15:23,"Cegah Keracunan MBG, BGN Sebut Alat Rapid Test Diterapkan di SPPG Polri","JAKARTA Badan Gizi Nasional (BGN) menyebut dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dibangun Polri telah dilengkapi alat rapid test yang digunakan untuk menguji makanan yang sudah dimasak. Ke depan, hal ini akan diterapkan di seluruh SPPG lainnya. Hal tersebut disampaikan Kepala BGN, Dadan Hindayana, dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (1/10/2025). Awalnya, Dadan menyinggung kasus keracunan ratusan siswa akibat konsumsi menu MBG di Banggai, Sulawesi Tengah. Dadan mengatakan, kasus tersebut berkaitan dengan pemasok atau supplier makanan. Karena itu, menurutnya, seleksi terhadap supplier menjadi hal penting yang harus dilakukan. ""Terkait dengan kejadian di Banggai, di mana pemasok ini sangat penting, maka seleksi terhadap supplier juga perlu dilakukan,"" ungkap Dadan. Ia juga mengungkap Presiden Prabowo Subianto telah memberikan instruksi agar setiap SPPG memiliki alat rapid test. Alat ini digunakan untuk menguji keamanan makanan yang telah dimasak sebelum didistribusikan. ""Pak Presiden sudah memerintahkan agar setiap SPPG memiliki alat rapid test yang bisa digunakan untuk menguji makanan yang sudah dimasak sebelum diedarkan,"" ujarnya. Dadan menambahkan, SPPG yang dibangun oleh Polri saat ini sudah menerapkan hal tersebut. ""Ini sudah dilakukan di SPPG yang dibangun oleh Polri,"" ujar Dadan. JAKARTA Badan Gizi Nasional (BGN) menyebut dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dibangun Polri telah dilengkapi alat rapid test yang digunakan untuk menguji makanan yang sudah dimasak. Ke depan, hal ini akan diterapkan di seluruh SPPG lainnya. Hal tersebut disampaikan Kepala BGN, Dadan Hindayana, dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (1/10/2025). Awalnya, Dadan menyinggung kasus keracunan ratusan siswa akibat konsumsi menu MBG di Banggai, Sulawesi Tengah. Dadan mengatakan, kasus tersebut berkaitan dengan pemasok atau supplier makanan. Karena itu, menurutnya, seleksi terhadap supplier menjadi hal penting yang harus dilakukan. ""Terkait dengan kejadian di Banggai, di mana pemasok ini sangat penting, maka seleksi terhadap supplier juga perlu dilakukan,"" ungkap Dadan. Ia juga mengungkap Presiden Prabowo Subianto telah memberikan instruksi agar setiap SPPG memiliki alat rapid test. Alat ini digunakan untuk menguji keamanan makanan yang telah dimasak sebelum didistribusikan. ""Pak Presiden sudah memerintahkan agar setiap SPPG memiliki alat rapid test yang bisa digunakan untuk menguji makanan yang sudah dimasak sebelum diedarkan,"" ujarnya. Dadan menambahkan, SPPG yang dibangun oleh Polri saat ini sudah menerapkan hal tersebut. ""Ini sudah dilakukan di SPPG yang dibangun oleh Polri,"" ujar Dadan. (Arief Setyadi ) (Arief Setyadi )",Tim Okezone,https://img.okezone.com/content/2025/10/01/337/3173803/badan_gizi_nasional-YNLV_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/01/337/3173803/cegah-keracunan-mbg-bgn-sebut-alat-rapid-test-diterapkan-di-sppg-polri?page=all,b61a9e463a0500374ed9949098e5d479bcdc15efabd4c1e6b2a637cdb2d6d2d5,2025-11-13 20:01:13.212 681,detik,mbg,2025-11-09 13:30:00,Kemendagri-Kementerian PANRB Bagi-bagi Tugas Kawal MBG,"Pemerintah menyelenggarakan rapat perdana Pelaksana Harian Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) membahas berbagai persoalan lintas Kementerian dan Lembaga (K/L) pada Jumat (7/11). Rapat dihadiri perwakilan 3 kementerian koordinator dan 13 K/L dalam Kabinet Merah Putih. Ketua Harian Tim Koordinasi MBG, Nanik Sudaryati Deyang mengatakan beberapa hal yang menjadi pembahasan terutama soal 19 SOP kesehatan, penyusunan menu dan pelaksanaan distribusi MBG bagi balita, ibu hamil dan ibu menyusui, serta penyusunan kelompok kerja penyiapan bahan baku program MBG. ""Untuk melaksanakan program utama pemerintah ini, jujur, kami BGN tidak bisa berdiri sendiri karena terlalu besar anggarannya dan banyak hal yang berkaitan dengannya,"" kata Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) itu dalam keterangan tertulis, Minggu (9/11/2025). Beberapa hal yang telah diputuskan pada Rapat Tim Koordinasi terutama struktur koordinator pelaksanaan MBG di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota berikut nomenklaturnya. Terkait pelaksanaannya kini sedang dibahas BGN, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), serta Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB). ""Mendagri menyiapkan kantor. Nama kantor akan mengikuti arahan Menpan-RB, sedangkan BGN menyiapkan anggaran,"" ujar Nanik. Selain itu, Nanik memaparkan persoalan pasokan bahan pangan untuk pelaksanaan program MBG. Dengan permintaan bahan pangan dari 14.299 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beroperasi dan penerima manfaat mencapai 40 juta orang, diakui menyebabkan kenaikan harga ayam, telur, hingga beberapa jenis sayuran dan buah. ""Kalau tidak segera diantisipasi, yang akan meledak adalah soal penyediaan bahan baku,"" ujarnya. Menurut Nanik, semua K/L harus ikut terlibat dalam mengantisipasi persoalan pasokan bahan pangan. Apalagi bulan depan akan bersamaan dengan Hari Natal-Tahun Baru, serta Ramadhan dan Lebaran pada bulan selanjutnya. ""Tidak masalah jika kemudian BKKBN memerintahkan kader Posyandu untuk beternak ayam, atau menanami pekarangannya dengan sayuran, pisang, buah-buahan dan sebagainya,"" ujarnya. Nanik lalu mengungkap kerja sama BGN dengan TNI AD dan Kementerian Koperasi. KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak telah memerintahkan Kodim-Kodim untuk beternak ayam petelur dan memerintahkan penanaman lahan milik TNI AD dengan tanaman pangan, sayuran dan buah-buahan. Sementara Kementerian Koperasi siap mengucurkan dana bergulir ratusan miliar ke koperasi-koperasi produksi untuk mengelola dan memasok bahan pangan ke SPPG-SPPG. Di tahun 2026 nanti, ditargetkan 83 juta siswa, balita, ibu hamil dan ibu menyusui telah menerima MBG setiap hari. Kementerian Sosial juga mengusulkan agar para lansia dan difabel mendapatkan MBG. Sementara di tahun 2027, kata Nanik, Presiden Prabowo Subianto berharap akan bisa memberikan makan bergizi gratis untuk seluruh orang miskin di Indonesia. ""Ini luar biasa peluangnya, sehingga kita minta semua K/L dalam koordinasi ini harus terlibat dalam penyediaan bahan baku pangan,"" ujarnya.",Anisa Indraini -detikFinance,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/03/distribusi-mbg-sppg-polres-boyolali-ke-sekolah-penerima-manfaat-senin-3112025-1762158268190_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-8201560/kemendagri-kementerian-panrb-bagi-bagi-tugas-kawal-mbg,9ee210ffea248be6ea58b6927c9152893273437533321d412ffe865a8636fa53,2025-11-13 20:01:16.845 682,pikiranrakyat,mbg,2025-10-04 07:48:00,"Penyebab Keracunan MBG di KBB: Senyawa Nitrit Jadi Biang Keladi, Kadar Ditemukan Melebihi Batas Maksimum Aman","PIKIRAN RAKYAT- Tim Investigasi Independen BGN telah mengungkap penyebab keracunan massal dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa 1.315 orang di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat. Senyawa nitrit dipastikan jadi biang keladinya. ""Kami berkesimpulan, senyawa nitrit menjadi penyebabnya. Ditemukan kadar nitrit yang sangat tinggi di buah melon dan lotek (menu sayuran bumbu kacang) dari sampel sisa sekolah,"" kata Ketua Tim Investigasi Independen BGN, Karimah Muhammad, mengutip Antara. Nitrit adalah zat alami yang biasanya ditemukan di tanah atau makanan dan memiliki manfaat dalam membantu melancarkan aliran darah dalam tubuh. Namun, jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, nitrit bisa berubah menjadi senyawa berbahaya, salah satunya dapat memicu kanker. Tim investigasi BGN melakukan pendalaman kasus dengan bertemu para korban, dokter Puskesmas Cipongkor-RSUD Cililin, serta pelajari pola gejala utama korban. Mereka juga meninjau hasil uji mikrobiologi dan toksikologi dari Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat. Hasil uji Labkesda Jabar terhadap sampel dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan sisa makanan di sekolah menunjukkan adanya 3,91 mg/L dan 3,54 mg/L nitrit di masing-masing sampel. Baca Juga:Dedi Mulyadi soal Siswa di KBB Meninggal Diduga Akibat MBG Jika mengacu pada standar Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA), kadar maksimum nitrit yang aman dikonsumsi dalam minuman adalah 1 mg/L. Otoritas kesehatan Kanada menetapkan batas maksimum 3 mg/L. ""Jadi kalau merujuk standar EPA, maka kadar nitrit dalam sampel sisa makanan di sekolah hampir empat kali lipat dari batas maksimum,"" lanjut Karimah. Karimah menjelaskan, gejala keracunan yang dikeluhkan korban dalam program MBG sangat khas sebagai ciri keracunan nitrit (nitrat), bukan disebabkan oleh bakteri jahat: Tim Investigasi Independen BGN juga memastikan uji toksikologi tidak menemukan bakteri jahat seperti Eschericia coli, Staphylococcus aureus, dan Bacillus cereus, maupun racun sianida, arsen, logam berat, atau pestisida, kecuali nitrit. Dampak keracunan nitrit bisa bervariasi tergantung kondisi kesehatan anak. ""Mereka yang memiliki sistem pertahanan tubuh yang kuat atau detoksifikasi yang prima bisa dengan cepat atau lebih mudah mengeluarkan nitrit dari dalam tubuh, setelah mengalami metabolisme,"" tutup Karimah.*** Berita PilihanBiang Keracunan Massal 194 Siswa Cihampelas KBB: Omprengan Kotor, Makanan Bau, hingga Ulat di Menu MBGKasus Keracunan Massal di KBB Diselidiki: Sampel Makanan MBG dan Muntahan Korban Diuji LabSiswa SMKN 1 Cihampelas Meninggal, Dinkes KBB: Bukan karena Keracunan MBG Berita PilihanBiang Keracunan Massal 194 Siswa Cihampelas KBB: Omprengan Kotor, Makanan Bau, hingga Ulat di Menu MBGKasus Keracunan Massal di KBB Diselidiki: Sampel Makanan MBG dan Muntahan Korban Diuji LabSiswa SMKN 1 Cihampelas Meninggal, Dinkes KBB: Bukan karena Keracunan MBG Berita Pilihan Biang Keracunan Massal 194 Siswa Cihampelas KBB: Omprengan Kotor, Makanan Bau, hingga Ulat di Menu MBGKasus Keracunan Massal di KBB Diselidiki: Sampel Makanan MBG dan Muntahan Korban Diuji LabSiswa SMKN 1 Cihampelas Meninggal, Dinkes KBB: Bukan karena Keracunan MBG Biang Keracunan Massal 194 Siswa Cihampelas KBB: Omprengan Kotor, Makanan Bau, hingga Ulat di Menu MBG Biang Keracunan Massal 194 Siswa Cihampelas KBB: Omprengan Kotor, Makanan Bau, hingga Ulat di Menu MBG Biang Keracunan Massal 194 Siswa Cihampelas KBB: Omprengan Kotor, Makanan Bau, hingga Ulat di Menu MBG Biang Keracunan Massal 194 Siswa Cihampelas KBB: Omprengan Kotor, Makanan Bau, hingga Ulat di Menu MBG Kasus Keracunan Massal di KBB Diselidiki: Sampel Makanan MBG dan Muntahan Korban Diuji Lab Kasus Keracunan Massal di KBB Diselidiki: Sampel Makanan MBG dan Muntahan Korban Diuji Lab Kasus Keracunan Massal di KBB Diselidiki: Sampel Makanan MBG dan Muntahan Korban Diuji Lab Kasus Keracunan Massal di KBB Diselidiki: Sampel Makanan MBG dan Muntahan Korban Diuji Lab Siswa SMKN 1 Cihampelas Meninggal, Dinkes KBB: Bukan karena Keracunan MBG Siswa SMKN 1 Cihampelas Meninggal, Dinkes KBB: Bukan karena Keracunan MBG Siswa SMKN 1 Cihampelas Meninggal, Dinkes KBB: Bukan karena Keracunan MBG Siswa SMKN 1 Cihampelas Meninggal, Dinkes KBB: Bukan karena Keracunan MBG",Intan Yunisa Sriastini,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/23/1016894993.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019693882/penyebab-keracunan-mbg-di-kbb-senyawa-nitrit-jadi-biang-keladi-kadar-ditemukan-melebihi-batas-maksimum-aman?page=all,e006ed9273220579605d1a88686e7817a9548eb7a53f4d6a85d775fc36efc6c2,2025-11-13 20:01:18.639 683,kompas,mbg,2025-11-06 21:48:12,Menteri Koperasi Kucurkan Ratusan Miliar untuk Penyediaan Bahan Pangan MBG,"JAKARTA, KOMPAS.com -Kementerian Koperasi akan mengucurkan dana ratusan miliar dalam rangka mendukung penyiapan bahan pangan program makan bergizi gratis (MBG).Menteri KoperasiFerry Juliantono menuturkan, anggaran itu akan disalurkan Kementerian Koperasi lewat Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir (LPDB) Koperasi.""Program MBGinicaptive marketbagi koperasi. Koperasi tidak akan rugi dengan kerja sama ini, dan bahkan akan menghidupkan koperasi,"" kata Ferry, saat bertemu Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Deyang, di Kantor Kementerian Koperasi di Jakarta, dikutip dari siaran pers, Kamis (6/11/2025).Baca juga:BGN Bakal Verifikasi Ketat Kelayakan 8.471 Dapur yang Daftar Jadi Mitra SPPG BGNLPDB Koperasi adalah Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir di bawah Kementerian Koperasi yang bertugas menyalurkan dan mengelola dana APBN untuk pebiayaan koperasi dalam bentuk pinjaman atau pembiayaan.Dengan dukungan dana dari LPDB Koperasi, diharapkan koperasi-koperasi akan dapat memenuhi kebutuhan dan mengamankan rantai pasok bahan pangan untuk dapur-dapur BGN.""Dana bergulir ini akan diberikan kepada koperasi susu, koperasi ternak, koperasi buah, maupun koperasi sayuran,"" kata Ferry.Nantinya, Kementerian Koperasi akan mengucurkan dana kepada koperasi-koperasi produksi yang akan bekerjasama dengan SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi).Nanik menyampaikan, jumlah penerima manfaat program MBG kini telah mencapai angka 40 juta jiwa lebih.Baca juga:Menteri Roslan Sebut Proyek Sampah Jadi Listrik Bisa Kerja Sama dengan BGN buat Atasi Food WasteMereka terdiri dari para siswa TK, SD, SMP, hingga SMA, serta balita, ibu hamil dan ibu menyusui.Hidangan MBG untuk para penerima manfaat itu disiapkan dapur-dapur pengelola MBG yang sudah mencapai angka 14.229 SPPG.""Dengan banyaknya permintaan bahan pangan dari SPPG-SPPG, harga ayam, telor, beberapa jenis sayuran dan buah menjadi naik,"" ujarnya.Karena itu, Nanik berharap, penguatan koperasi-koperasi produksi melalui kucuran dana bergulir itu akan menambah pasokan bahan pangan di pasar.Menurut dia, dengan pasokan bahan pangan yang optimal, maka kebutuhan masyarakat maupun kebutuhan program MBG dapat terpenuhi.""Sementara dengan pasokan yang melimpah, maka harga-harga pun bisa terkendali, dan tidak terjadi inflasi,"" kata Nanik.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com -Kementerian Koperasi akan mengucurkan dana ratusan miliar dalam rangka mendukung penyiapan bahan pangan program makan bergizi gratis (MBG). Menteri KoperasiFerry Juliantono menuturkan, anggaran itu akan disalurkan Kementerian Koperasi lewat Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir (LPDB) Koperasi. ""Program MBGinicaptive marketbagi koperasi. Koperasi tidak akan rugi dengan kerja sama ini, dan bahkan akan menghidupkan koperasi,"" kata Ferry, saat bertemu Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Deyang, di Kantor Kementerian Koperasi di Jakarta, dikutip dari siaran pers, Kamis (6/11/2025). Baca juga:BGN Bakal Verifikasi Ketat Kelayakan 8.471 Dapur yang Daftar Jadi Mitra SPPG BGN LPDB Koperasi adalah Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir di bawah Kementerian Koperasi yang bertugas menyalurkan dan mengelola dana APBN untuk pebiayaan koperasi dalam bentuk pinjaman atau pembiayaan. Dengan dukungan dana dari LPDB Koperasi, diharapkan koperasi-koperasi akan dapat memenuhi kebutuhan dan mengamankan rantai pasok bahan pangan untuk dapur-dapur BGN. ""Dana bergulir ini akan diberikan kepada koperasi susu, koperasi ternak, koperasi buah, maupun koperasi sayuran,"" kata Ferry. Nantinya, Kementerian Koperasi akan mengucurkan dana kepada koperasi-koperasi produksi yang akan bekerjasama dengan SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi). Nanik menyampaikan, jumlah penerima manfaat program MBG kini telah mencapai angka 40 juta jiwa lebih. Baca juga:Menteri Roslan Sebut Proyek Sampah Jadi Listrik Bisa Kerja Sama dengan BGN buat Atasi Food Waste Mereka terdiri dari para siswa TK, SD, SMP, hingga SMA, serta balita, ibu hamil dan ibu menyusui. Hidangan MBG untuk para penerima manfaat itu disiapkan dapur-dapur pengelola MBG yang sudah mencapai angka 14.229 SPPG. ""Dengan banyaknya permintaan bahan pangan dari SPPG-SPPG, harga ayam, telor, beberapa jenis sayuran dan buah menjadi naik,"" ujarnya. Karena itu, Nanik berharap, penguatan koperasi-koperasi produksi melalui kucuran dana bergulir itu akan menambah pasokan bahan pangan di pasar. Menurut dia, dengan pasokan bahan pangan yang optimal, maka kebutuhan masyarakat maupun kebutuhan program MBG dapat terpenuhi. ""Sementara dengan pasokan yang melimpah, maka harga-harga pun bisa terkendali, dan tidak terjadi inflasi,"" kata Nanik.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/b5thuzmoXjLgpc1X-5CwHy7QOVo=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/06/690c8cf8081b1.jpeg",https://nasional.kompas.com/read/2025/11/06/21481281/menteri-koperasi-kucurkan-ratusan-miliar-untuk-penyediaan-bahan-pangan-mbg,d57a6d62750fc832af17e4929278224972c865bdbc8f6d0074ce106a9c4ec05a,2025-11-13 20:01:21.563 684,okezone,mbg,2025-10-01 17:39:43,"Marak Keracunan, Menteri HAM: MBG Baru Seumur Jagung Termasuk Berhasil","JAKARTA Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai menanggapi kasus keracunan makan bergizi gratis (MBG) yang merupakan program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, program MBG di Indonesia masih seumur jagung, namun tergolong berhasil hingga hari ini. Meski, ia tidak menutup mata bahwa terdapat permasalahan penyimpangan dalam penerapan program MBG di Indonesia. Dari penyimpangannya, dari 31 juta, deviasinya 0,0017%. Jadi secara keseluruhan, sesungguhnya 99% pelaksanaan makan bergizi gratis sampai pada hari ini berhasil. Yang deviasi atau penyimpangan, itu hanya 0,0017%. Jadi 99,99% makan bergizi gratis di Indonesia yang baru seumur jagung termasuk berhasil sampai pada hari ini, kata Pigai saat konferensi pers di Kantor Kemenham, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (1/10/2025). Pigai menyebut dalam tahapan produksi MBG ada 1 2 permasalahan. Ia juga menyoroti minimnya pengawasan di lapangan saat proses produksi dan distribusi MBG sebagai salah satu faktor yang menyebabkan munculnya dugaan kasus keracunan. Pelaksanaan produksi dan distribusi. Yang kedua, kurangnya pengawasan. Itu ada, tapi itu terjadi di titik-titik tertentu. Tidak semua. Titik-titik tertentu. Misalnya yang tadi pelaksanaan produksi, misalnya yang masak, keterampilannya, skills-nya, kemudian distribusi pangannya, tempat penyimpanannya, pasti ada 1 2 problem, ada, pasti. Kemudian kurangnya pengawasan, ada, ucapnya. Lebih lanjut, Pigai menekankan tujuan program MBG yang digagas Presiden Prabowo adalah untuk menciptakan masyarakat yang kenyang, sehat, dan pintar. Bahkan, program serupa telah lama diterapkan di negara negara maju. Karena MBG adalah untuk kepentingan rakyat yang kenyang, sehat, pintar. Maka program ini sudah diterapkan di negara maju di seluruh dunia. Negara nomor satu dan unggulan seperti di Amerika, tahun 1940-an sudah melaksanakan free lunch meal, kalau tidak salah. Di Brasil tahun 1950-an, Brasil ini salah satu negara yang sudah mau memadukan, negara besar ke-7, jelasnya. JAKARTA Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai menanggapi kasus keracunan makan bergizi gratis (MBG) yang merupakan program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, program MBG di Indonesia masih seumur jagung, namun tergolong berhasil hingga hari ini. Meski, ia tidak menutup mata bahwa terdapat permasalahan penyimpangan dalam penerapan program MBG di Indonesia. Dari penyimpangannya, dari 31 juta, deviasinya 0,0017%. Jadi secara keseluruhan, sesungguhnya 99% pelaksanaan makan bergizi gratis sampai pada hari ini berhasil. Yang deviasi atau penyimpangan, itu hanya 0,0017%. Jadi 99,99% makan bergizi gratis di Indonesia yang baru seumur jagung termasuk berhasil sampai pada hari ini, kata Pigai saat konferensi pers di Kantor Kemenham, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu (1/10/2025). Pigai menyebut dalam tahapan produksi MBG ada 1 2 permasalahan. Ia juga menyoroti minimnya pengawasan di lapangan saat proses produksi dan distribusi MBG sebagai salah satu faktor yang menyebabkan munculnya dugaan kasus keracunan. Pelaksanaan produksi dan distribusi. Yang kedua, kurangnya pengawasan. Itu ada, tapi itu terjadi di titik-titik tertentu. Tidak semua. Titik-titik tertentu. Misalnya yang tadi pelaksanaan produksi, misalnya yang masak, keterampilannya, skills-nya, kemudian distribusi pangannya, tempat penyimpanannya, pasti ada 1 2 problem, ada, pasti. Kemudian kurangnya pengawasan, ada, ucapnya. Lebih lanjut, Pigai menekankan tujuan program MBG yang digagas Presiden Prabowo adalah untuk menciptakan masyarakat yang kenyang, sehat, dan pintar. Bahkan, program serupa telah lama diterapkan di negara negara maju. Karena MBG adalah untuk kepentingan rakyat yang kenyang, sehat, pintar. Maka program ini sudah diterapkan di negara maju di seluruh dunia. Negara nomor satu dan unggulan seperti di Amerika, tahun 1940-an sudah melaksanakan free lunch meal, kalau tidak salah. Di Brasil tahun 1950-an, Brasil ini salah satu negara yang sudah mau memadukan, negara besar ke-7, jelasnya. (Arief Setyadi ) (Arief Setyadi )",Muhammad Refi Sandi,https://img.okezone.com/content/2025/10/01/337/3173795/menteri_ham-XDd8_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/01/337/3173795/marak-keracunan-menteri-ham-mbg-baru-seumur-jagung-termasuk-berhasil?page=all,6e3ee3a78c51cdf02000019f03fa91900b312f544c7b33ea8235b32a6098ce73,2025-11-13 20:01:23.680 685,kompas,mbg,2025-11-03 22:07:49,"Pastikan Kualitas MBG, BGN Latih Ribuan Penjamah Makanan di NTT","JAKARTA, KOMPAS.com- Badan Gizi Nasional (BGN) mengadakan pelatihan terhadap 2.705 penjamah makanan dari 75 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota Kupang dan Kota Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah IIIBGNRanto mengatakan bahwapelatihan penjamah makananini bukan hanya sekadar kegiatan rutinitas belaka.""Pelatihan ini fondasi penting untuk memastikan layananMBGberlangsung dengan kualitas terbaik dan tepat sasaran,"" ujar Ranto dalam keterangan pers yang diterimaKompas.com, Senin (3/11/2025).Ranto menyebut, setiap petugas harus memiliki pemahaman mendalam dan keterampilan praktis yang mumpuni dalam pengolahan makanan.""Agar penyajian makanan dapat menjamin keamanan, higienitas, serta pemenuhan kebutuhan gizi sesuai standar,"" ujarnya.Baca juga:BGN Akui Keracunan MBG Masih Terjadi, Kebanyakan karena Kualitas AirMateri pelatihan penjamah makanan disampaikan para ahli dari Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, PERSAGI, BPOM, dan BPJS Ketenagakerjaan.""Melalui pelatihan ini, peserta mendapatkan pengetahuan dan praktik terkait sanitasi dapur, higienitas pangan, pengawasan bahan makanan, serta perlindungan tenaga kerja relawan,"" kata Ranto.Dia menyebut, pelatihan ini menjadi penguatan koordinasi antara kepala SPPG dan pemangku kepentingan di daerah untuk memperkuat implementasiprogram MBGyang merata.""Kami optimis bahwa peningkatan kapasitas sumber daya manusia semakin memperkokoh keberhasilan program ini sebagai wujud komitmen untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 melalui gizi yang terjamin,"" ujarnya.Baca juga:Istana Jelaskan Ketua Harian Tim Koordinasi MBG Bukan Bagian dari BGNBimtek BGNSebelumnya, sebanyak 35.000 penjamah MBG diberi pelatihan agarmakan bergizi gratislebih aman bagi penerimanya.Pelatihan dalam bentuk Bimbingan Teknis (Bimtek) ini digelar BGN bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) serta Dinas Kesehatan di 38 kabupaten/kota Pulau Jawa pada 25-26 Oktober 2025.""Bimbingan teknis ini adalah wujud komitmen BGN bersama jajaran Kementerian Kesehatan dalam meningkatkan keterampilan penjamah pangan. Hal ini bertujuan menghasilkan pangan siap saji yang aman dan bergizi, sekaligus meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, ujar Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah II BGN, Nurjaeni, dalam keterangannya pada 26 Oktober 2025.Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, berharap kegiatan ini dapat memperkuat kolaborasi lintas sektor antara BGN, pemerintah daerah, dan lembaga terkait lainnya dalam menjamin mutu dan keamanan pangan di wilayah pelaksanaan program MBG.""Melalui kegiatan ini kami berharap sinergi dan kolaborasi antara BGN, Dinas Kesehatan, dan Pemerintah Daerah semakin kuat dalam menjamin mutu dan keamanan pangan di wilayah pelaksanaan Program MBG,"" ujar Hidayati.Baca juga:Kenapa BGN Optimistis Target 82,9 Juta Penerima MBG Tercapai di Sisa 2 Bulan?Perbaikan Tata Kelola MBGDiketahui, pelaksanaan program MBG sempat menjadi sorotan karena telah mengakibatkan ribuan orang terdampak keracunan. JAKARTA, KOMPAS.com- Badan Gizi Nasional (BGN) mengadakan pelatihan terhadap 2.705 penjamah makanan dari 75 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota Kupang dan Kota Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT). Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah IIIBGNRanto mengatakan bahwapelatihan penjamah makananini bukan hanya sekadar kegiatan rutinitas belaka. ""Pelatihan ini fondasi penting untuk memastikan layananMBGberlangsung dengan kualitas terbaik dan tepat sasaran,"" ujar Ranto dalam keterangan pers yang diterimaKompas.com, Senin (3/11/2025). Ranto menyebut, setiap petugas harus memiliki pemahaman mendalam dan keterampilan praktis yang mumpuni dalam pengolahan makanan. ""Agar penyajian makanan dapat menjamin keamanan, higienitas, serta pemenuhan kebutuhan gizi sesuai standar,"" ujarnya. Baca juga:BGN Akui Keracunan MBG Masih Terjadi, Kebanyakan karena Kualitas Air Materi pelatihan penjamah makanan disampaikan para ahli dari Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, PERSAGI, BPOM, dan BPJS Ketenagakerjaan. ""Melalui pelatihan ini, peserta mendapatkan pengetahuan dan praktik terkait sanitasi dapur, higienitas pangan, pengawasan bahan makanan, serta perlindungan tenaga kerja relawan,"" kata Ranto. Dia menyebut, pelatihan ini menjadi penguatan koordinasi antara kepala SPPG dan pemangku kepentingan di daerah untuk memperkuat implementasiprogram MBGyang merata. ""Kami optimis bahwa peningkatan kapasitas sumber daya manusia semakin memperkokoh keberhasilan program ini sebagai wujud komitmen untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 melalui gizi yang terjamin,"" ujarnya. Baca juga:Istana Jelaskan Ketua Harian Tim Koordinasi MBG Bukan Bagian dari BGN Sebelumnya, sebanyak 35.000 penjamah MBG diberi pelatihan agarmakan bergizi gratislebih aman bagi penerimanya. Pelatihan dalam bentuk Bimbingan Teknis (Bimtek) ini digelar BGN bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) serta Dinas Kesehatan di 38 kabupaten/kota Pulau Jawa pada 25-26 Oktober 2025. ""Bimbingan teknis ini adalah wujud komitmen BGN bersama jajaran Kementerian Kesehatan dalam meningkatkan keterampilan penjamah pangan. Hal ini bertujuan menghasilkan pangan siap saji yang aman dan bergizi, sekaligus meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, ujar Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah II BGN, Nurjaeni, dalam keterangannya pada 26 Oktober 2025. Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, berharap kegiatan ini dapat memperkuat kolaborasi lintas sektor antara BGN, pemerintah daerah, dan lembaga terkait lainnya dalam menjamin mutu dan keamanan pangan di wilayah pelaksanaan program MBG. ""Melalui kegiatan ini kami berharap sinergi dan kolaborasi antara BGN, Dinas Kesehatan, dan Pemerintah Daerah semakin kuat dalam menjamin mutu dan keamanan pangan di wilayah pelaksanaan Program MBG,"" ujar Hidayati. Baca juga:Kenapa BGN Optimistis Target 82,9 Juta Penerima MBG Tercapai di Sisa 2 Bulan? Diketahui, pelaksanaan program MBG sempat menjadi sorotan karena telah mengakibatkan ribuan orang terdampak keracunan.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/WxKm6W05DP95isiHSa-btqUjABE=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/01/6905d63b608d9.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/11/03/22074901/pastikan-kualitas-mbg-bgn-latih-ribuan-penjamah-makanan-di-ntt,3369f57f1129f8abd908b13b3cb2ff93538f50ec2185eb59e548e3e297518ec5,2025-11-13 20:01:42.858 686,kompas,mbg,2025-10-14 10:13:32,"MBG Datang, Murid Senang, Waktu Istirahat Guru Melayang","SUMENEP, KOMPAS.com Setiap kebijakan baru Pemerintah hampir selalu melahirkan cerita berbeda di lapangan, termasuk yang terjadi di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang menyasar siswa sekolah dasar, misalnya, bukan hanya membawa manfaat bagi anak-anak, tetapi juga menghadirkan dinamika baru bagi para guru.Salam, guru seni dan budaya di SD Negeri 1 Kalowang, Kecamatan Gayam, Pulau Sepudi, menceritakan, perubahan mulai terasa sejakprogram MBGberjalan sebulan terakhir.Baca juga:Anak-anak di Pelosok Desa Kepulauan Meranti Belum Merasakan MBGDia mengaku senang murid-murid mendapatkan tambahan nutrisi setiap hari. Namun, ada hal lain yang tak terlihat yang juga harus dihadapi para pendidik. Terutama kelas I dan kelas II, anak-anak itu harus dibantu agar tertib. Datangnya MBGkansekitar jam 09.00 atau 09.30 WIB, kata Salam memulai ceritanya, Selasa (14/10/2025).Biasanya, lanjut Salam, para guru memiliki waktu istirahat sekitar 30 menit. Namun sejak MBG hadir, waktu itu nyaris hilang.Proses menyiapkan menu, membagikan kepada murid, hingga memastikan mereka makan dengan tenang, seringkali memakan waktu lebih lama dari jam istirahat.Baca juga:Satgas MBG Blora Akan Laporkan Kekurangan Ahli Gizi ke Badan Gizi Nasional Kadang nasi tumpah, ada yang rebutan. Harus dibersihkan, harus diarahkan. Satu guru bisa tidak istirahat sama sekali, tambah diaBukan hanya soal lelah fisik, Salam juga menyebut ada dampak pada jam belajar. Setelah makan bersama, kelas sulit langsung kembali fokus. Waktu pelajaran pun ikut mundur. Kalau sudah makan bareng, jam pelajaran terganggu. Karena selesai makan itu tidak langsung tenang, butuh waktu lagi, kata dia.Meski begitu, Salam memahami tujuan program ini, yakni anak-anak tidak lagi belajar dalam keadaan lapar.Baca juga:Dari Blora untuk Nasional: Program MBG Butuh Evaluasi Distribusi Ahli GiziNamun dia berharap, beban ekstra bagi guru juga dipertimbangkan. Sebab di ruang-ruang kelas terpencil seperti di Pulau Sepudi, guru bukan hanya pengajar, tapi pun pengasuh, pengatur, sekaligus penjaga harian bagi murid-muridnya. Anak-anak senang, kami pun ikut senang. Hanya saja, mungkin perlu ada bantuan tenaga atau pengaturan waktu, agar semua bisa berjalan lebih baik, harap dia.Pernyataan Salam diamini oleh Sekretaris Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) Kecamatan Gayam, Moh. Rusdi.Menurut Rusdi, program MBG memang membawa semangat baru, tetapi juga menambah beban tugas harian guru.Baca juga:Pemkab Bogor Genjot Pembangunan 570 Dapur MBG, 230 Sudah Beroperasi SUMENEP, KOMPAS.com Setiap kebijakan baru Pemerintah hampir selalu melahirkan cerita berbeda di lapangan, termasuk yang terjadi di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur. Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang menyasar siswa sekolah dasar, misalnya, bukan hanya membawa manfaat bagi anak-anak, tetapi juga menghadirkan dinamika baru bagi para guru. Salam, guru seni dan budaya di SD Negeri 1 Kalowang, Kecamatan Gayam, Pulau Sepudi, menceritakan, perubahan mulai terasa sejakprogram MBGberjalan sebulan terakhir. Baca juga:Anak-anak di Pelosok Desa Kepulauan Meranti Belum Merasakan MBG Dia mengaku senang murid-murid mendapatkan tambahan nutrisi setiap hari. Namun, ada hal lain yang tak terlihat yang juga harus dihadapi para pendidik. Terutama kelas I dan kelas II, anak-anak itu harus dibantu agar tertib. Datangnya MBGkansekitar jam 09.00 atau 09.30 WIB, kata Salam memulai ceritanya, Selasa (14/10/2025). Biasanya, lanjut Salam, para guru memiliki waktu istirahat sekitar 30 menit. Namun sejak MBG hadir, waktu itu nyaris hilang. Proses menyiapkan menu, membagikan kepada murid, hingga memastikan mereka makan dengan tenang, seringkali memakan waktu lebih lama dari jam istirahat. Baca juga:Satgas MBG Blora Akan Laporkan Kekurangan Ahli Gizi ke Badan Gizi Nasional Kadang nasi tumpah, ada yang rebutan. Harus dibersihkan, harus diarahkan. Satu guru bisa tidak istirahat sama sekali, tambah dia Bukan hanya soal lelah fisik, Salam juga menyebut ada dampak pada jam belajar. Setelah makan bersama, kelas sulit langsung kembali fokus. Waktu pelajaran pun ikut mundur. Kalau sudah makan bareng, jam pelajaran terganggu. Karena selesai makan itu tidak langsung tenang, butuh waktu lagi, kata dia. Meski begitu, Salam memahami tujuan program ini, yakni anak-anak tidak lagi belajar dalam keadaan lapar. Baca juga:Dari Blora untuk Nasional: Program MBG Butuh Evaluasi Distribusi Ahli Gizi Namun dia berharap, beban ekstra bagi guru juga dipertimbangkan. Sebab di ruang-ruang kelas terpencil seperti di Pulau Sepudi, guru bukan hanya pengajar, tapi pun pengasuh, pengatur, sekaligus penjaga harian bagi murid-muridnya. Anak-anak senang, kami pun ikut senang. Hanya saja, mungkin perlu ada bantuan tenaga atau pengaturan waktu, agar semua bisa berjalan lebih baik, harap dia. Pernyataan Salam diamini oleh Sekretaris Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS) Kecamatan Gayam, Moh. Rusdi. Menurut Rusdi, program MBG memang membawa semangat baru, tetapi juga menambah beban tugas harian guru. Baca juga:Pemkab Bogor Genjot Pembangunan 570 Dapur MBG, 230 Sudah Beroperasi",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/x2T6xeQSYzBq8BWgSP5JZZHbzSs=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/14/68edb1b02e88a.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/14/101332678/mbg-datang-murid-senang-waktu-istirahat-guru-melayang,cc128dc5cf93a2d9aa608c2cf8c2ffcd72f5d7d47d578639b506389fb3345262,2025-11-13 20:05:17.436 687,detik,mbg,2025-11-09 09:54:00,"Dinkesda Demak Keluarkan 54 Rekomendasi SLHS SPPG, Begini Prosedurnya","Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda) Kabupaten Demak melakukan percepatan penerbitan rekomendasi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) untuk dapur Makan Siang Gratis (MBG). Kepala Dinkesda Demak Ali Maimun mengatakan pihaknya perlu melakukan beberapa tahapan agar rekomendasi SLHS bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bisa terbit. ""Pertama adalah pelatihan penjamah makanan, kami bekerja sama dengan Bapelkes Jawa Tengah untuk menyelenggarakan pelatihan ini,"" ujar Ali, dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/11/2025). Selanjutnya, Dinkesda Demak melalui Bagian Kesehatan Lingkungan akan melakukan inspeksi kesehatan lingkungan (IKL). Mereka juga dibantu beberapa pihak. ""Dari Puskesmas ada petugas higienis, sanitasi, kemudian ada ahli gizi, ada petugas surveillance, ditambah petugas Labkesmas memeriksa bagaimana kebersihan dari SPPG yang mau mengajukan permohonan,"" jelas Ali. ""Kita nilai layout-nya juga. Apakah sudah sesuai dengan yang di SOP yang ada pada BGN, mulai dari luasannya, kemudian penataan layout dari penerimaan bahan baku, penyimpanannya, pemrosesannya, hingga distribusinya,"" sambungnya. Selain itu, Dinkesda Demak juga akan mengambil sampel air yang digunakan di SPPG dan sampel makanan. Para relawan SPPG juga tak luput diperiksa kesehatannya. ""Setelah tahapan itu, kita juga ambil sampel air. Karena ini sangat penting, mengandung e coli atau tidak, mengandung PB atau merkuri itu atau tidak,"" kata Ali. ""Kemudian juga sampel makanannya dicek serta untuk karyawannya kita lakukan pemeriksaan CKG, cek kesehatan gratis. Ada screening-screening,"" lanjutnya. Dengan langkah-langkah yang sudah terukur ini, Ali berharap pihaknya dapat membantu SPPG dalam percepatan SLHS dengan profesional. ""Dinas Kesehatan tidak mempersulit di dalam percepatan SLHS Dapur MBG, kita mendukung percepatan tetapi dengan profesional, tetap memperhatikan kualitas,"" kata Ali. Ali mengatakan saat ini, sudah ada 54 rekomendasi yang dikeluarkan Dinkesda. Adapun program ini dilakukan Dinkesda Demak sejak Oktober 2025 lalu. ""Sudah kita terbitkan rekomendasinya sekitar 54, selanjutnya sertifikatnya yang menerbitkan adalah dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP),"" pungkasnya.",Hana Nushratu Uzma -detikJateng,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/09/pemkab-demak-1762652622374_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jateng/berita/d-8201340/dinkesda-demak-keluarkan-54-rekomendasi-slhs-sppg-begini-prosedurnya,c33116a5c1af5a9fc716f87d6531f956989c027f390c9f5797150429c0400270,2025-11-13 20:01:27.758 688,kompas,mbg,2025-11-04 23:20:15,Lansia dan Disabilitas Direncanakan Dapat MBG Tahun Depan,"JAKARTA, KOMPAS.com- Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengungkapkan bahwa lansia dan penyandang disabilitas akan menjadi penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada tahun 2026.Hal ini disampaikannya setelah rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (4/11/2025).""Jadi Insha Allah kalau nanti semuanya lancar ke depan, tahun depan akan ada jugaMBGuntuklansiadanpenyandang disabilitas,"" kataSaifullah Yusufpasca rapat.Baca juga:BGN soal Ompreng MBG Berlabel Palsu di Jakarta Utara: Itu Kriminal MurniIa menyampaikan bahwa program ini akan menyasar sekitar 100.000 lansia dan lebih dari 30.000 penyandang disabilitas.Pria yang karib disapa Gus Ipul ini pun mengaku sudah mengusulkannya kepada Presiden Prabowo Subianto dalam rapat terbatas.""Kami juga tadi masih mengusulkan kepada Bapak Presiden untuk memberikan makan bergizi gratis khusus untuk lansia dan penyandang disabilitas,"" ucap dia.Lebih lanjut, Gus Ipul menuturkan bahwa perluasan MBG merupakan transformasi dari program Kementerian Sosial (Kemensos) sebelumnya.Oleh karenanya, ia berharap programMBG untuk lansiadan disabilitas akan menjadi bagian dari perlindungan sosial.Di saat yang sama, pihaknya akan memperbaiki menu bantuan permakanan yang selama ini diberikan kepada lansia.""Kita kan juga ada permakanan untuk lansia. Nah, ini akan kita perbaiki mulai dari menu-menunya dan lain sebagainya. Sehingga ini tadi baru kami laporkan kepada Presiden yang petunjuknya dimatangkan dulu, nanti kita laporkan lagi pada saatnya,"" tandas Gus Ipul.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengungkapkan bahwa lansia dan penyandang disabilitas akan menjadi penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada tahun 2026. Hal ini disampaikannya setelah rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (4/11/2025). ""Jadi Insha Allah kalau nanti semuanya lancar ke depan, tahun depan akan ada jugaMBGuntuklansiadanpenyandang disabilitas,"" kataSaifullah Yusufpasca rapat. Baca juga:BGN soal Ompreng MBG Berlabel Palsu di Jakarta Utara: Itu Kriminal Murni Ia menyampaikan bahwa program ini akan menyasar sekitar 100.000 lansia dan lebih dari 30.000 penyandang disabilitas. Pria yang karib disapa Gus Ipul ini pun mengaku sudah mengusulkannya kepada Presiden Prabowo Subianto dalam rapat terbatas. ""Kami juga tadi masih mengusulkan kepada Bapak Presiden untuk memberikan makan bergizi gratis khusus untuk lansia dan penyandang disabilitas,"" ucap dia. Lebih lanjut, Gus Ipul menuturkan bahwa perluasan MBG merupakan transformasi dari program Kementerian Sosial (Kemensos) sebelumnya. Oleh karenanya, ia berharap programMBG untuk lansiadan disabilitas akan menjadi bagian dari perlindungan sosial. Di saat yang sama, pihaknya akan memperbaiki menu bantuan permakanan yang selama ini diberikan kepada lansia. ""Kita kan juga ada permakanan untuk lansia. Nah, ini akan kita perbaiki mulai dari menu-menunya dan lain sebagainya. Sehingga ini tadi baru kami laporkan kepada Presiden yang petunjuknya dimatangkan dulu, nanti kita laporkan lagi pada saatnya,"" tandas Gus Ipul.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/loGQv-lTxhiHe_deOd-hlbBv-3I=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/04/690a25be1d6b4.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/11/04/23201571/lansia-dan-disabilitas-direncanakan-dapat-mbg-tahun-depan,44f4ec0763ab6bf490f68411ebd2b9997c7a0d4bd5604f6ba7f5cdda2ec6e0f9,2025-11-13 20:01:32.394 689,okezone,mbg,2025-10-01 16:50:22,Kemendagri: Pengecekan Berlapis Wajib dalam Program MBG,"JAKARTA Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian menegaskan pentingnya peran pemerintah daerah (Pemda) dalam menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia meminta Pemda aktif mengoptimalkan dinas kesehatan guna mencegah insiden keracunan makanan. Menurut Tito, dinas kesehatan bersama pihak terkait dapat menggelar rapat internal untuk membahas proses bisnis MBG, menata mekanisme pengecekan makanan, hingga menerbitkan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Sebelum makanan dihidangkan, ada pengecekan berlapis. Mulai dari dapur oleh ahli gizi dan dinas kesehatan, hingga di sekolah oleh Unit Kesehatan Sekolah (UKS) yang dikoordinasikan Dinas Pendidikan di bawah kepala daerah, kata Tito, Selasa (1/10/2025). Menanggapi hal itu, Pengamat politik ADIPSI, Darmawan Purba menilai, keterlibatan penuh Pemda menjadi kunci memperbaiki manajemen MBG. Selama ini, pengawasan dapur MBG yang dikoordinasikan Badan Gizi Nasional (BGN) dinilai masih menyisakan celah. Pemda punya instrumen yang lebih dekat dengan masyarakat, seperti sekolah, komite orang tua, Posyandu, hingga kader PKK. Pengalaman saat pandemi membuktikan Pemda mampu bergerak cepat ketika diberi mandat yang jelas, ujarnya. Meski demikian, Darmawan menekankan kewenangan saja tidak cukup. Pemerintah pusat juga perlu meningkatkan kapasitas SDM agar standar higienitas MBG seragam di seluruh daerah. Data Kemenkes per 22 September 2025 mencatat dari 8.583 dapur MBG, baru 34 dapur yang memiliki SLHS. Jumlah ini sangat kecil dibanding kebutuhan nasional. Darmawan menegaskan, MBG akan berjalan efektif bila Pemda diberi kewenangan penuh, SLHS diterapkan menyeluruh, dan masyarakat terlibat aktif. Dengan begitu, program ini bukan sekadar distribusi gizi, melainkan gerakan kolektif untuk membangun kepercayaan publik. JAKARTA Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian menegaskan pentingnya peran pemerintah daerah (Pemda) dalam menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia meminta Pemda aktif mengoptimalkan dinas kesehatan guna mencegah insiden keracunan makanan. Menurut Tito, dinas kesehatan bersama pihak terkait dapat menggelar rapat internal untuk membahas proses bisnis MBG, menata mekanisme pengecekan makanan, hingga menerbitkan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Sebelum makanan dihidangkan, ada pengecekan berlapis. Mulai dari dapur oleh ahli gizi dan dinas kesehatan, hingga di sekolah oleh Unit Kesehatan Sekolah (UKS) yang dikoordinasikan Dinas Pendidikan di bawah kepala daerah, kata Tito, Selasa (1/10/2025). Menanggapi hal itu, Pengamat politik ADIPSI, Darmawan Purba menilai, keterlibatan penuh Pemda menjadi kunci memperbaiki manajemen MBG. Selama ini, pengawasan dapur MBG yang dikoordinasikan Badan Gizi Nasional (BGN) dinilai masih menyisakan celah. Pemda punya instrumen yang lebih dekat dengan masyarakat, seperti sekolah, komite orang tua, Posyandu, hingga kader PKK. Pengalaman saat pandemi membuktikan Pemda mampu bergerak cepat ketika diberi mandat yang jelas, ujarnya. Meski demikian, Darmawan menekankan kewenangan saja tidak cukup. Pemerintah pusat juga perlu meningkatkan kapasitas SDM agar standar higienitas MBG seragam di seluruh daerah. Data Kemenkes per 22 September 2025 mencatat dari 8.583 dapur MBG, baru 34 dapur yang memiliki SLHS. Jumlah ini sangat kecil dibanding kebutuhan nasional. Darmawan menegaskan, MBG akan berjalan efektif bila Pemda diberi kewenangan penuh, SLHS diterapkan menyeluruh, dan masyarakat terlibat aktif. Dengan begitu, program ini bukan sekadar distribusi gizi, melainkan gerakan kolektif untuk membangun kepercayaan publik. (Awaludin)",Awaludin,https://img.okezone.com/content/2025/10/01/337/3173776/mendagri_tito_karnavian-3kPA_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/01/337/3173776/kemendagri-pengecekan-berlapis-wajib-dalam-program-mbg?page=all,3306e18b4f6bc380a4f59ff2b2411e930a180fb440631c61bdaebb3d6519ea38,2025-11-13 20:01:34.158 690,detik,mbg,2025-11-09 08:43:00,Dinkesda Demak Dorong Percepatan SLHS untuk Dapur MBG,"Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda) Kabupaten Demak mendukung penuh Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan melakukan percepatan penerbitan rekomendasi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Kepala Dinkesda Demak, Ali Maimun mengatakan pihaknya bertugas memberi rekomendasi SLHS bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG di Demak. Saat ini, sudah ada 54 rekomendasi yang dikeluarkan Dinkesda. ""Sudah kita terbitkan rekomendasinya sekitar 54, selanjutnya sertifikatnya yang menerbitkan adalah dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP),"" kata Ali saat ditemui detikJateng di kantornya. Percepatan SLHS ini dilakukan Dinkesda Demak sejak Oktober 2025 lalu. Ali menyebut pihaknya perlu melakukan beberapa tahapan agar rekomendasi SLHS bagi SPPG bisa terbit. ""Pertama adalah pelatihan penjamah makanan, kami bekerja sama dengan Bapelkes Jawa Tengah untuk menyelenggarakan pelatihan ini,"" ujar Ali. Selanjutnya, Dinkesda Demak melalui Bagian Kesehatan Lingkungan akan melakukan inspeksi kesehatan lingkungan (IKL). Mereka juga dibantu beberapa pihak. ""Dari Puskesmas ada petugas higienis, sanitasi, kemudian ada ahli gizi, ada petugas surveillance, ditambah petugas Labkesmas memeriksa bagaimana kebersihan dari SPPG yang mau mengajukan permohonan,"" jelas Ali. ""Kita nilai layout-nya juga. Apakah sudah sesuai dengan ee yang di SOP yang ada pada BGN, mulai dari luasannya, kemudian penataan layout dari penerimaan bahan baku, penyimpanannya, pemrosesannya, hingga distribusinya,"" tambahnya. Selain itu, Dinkesda Demak juga akan mengambil sampel air yang digunakan di SPPG dan sampel makanan. Para relawan SPPG juga tak luput diperiksa kesehatannya. ""Setelah tahapan itu, kita juga ambil sampel air. Karena ini sangat penting, mengandung e coli atau tidak, mengandung PB atau merkuri itu atau tidak,"" kata Ali. ""Kemudian juga sampel makanannya dicek serta untuk karyawannya kita lakukan pemeriksaan CKG, cek kesehatan gratis. Ada screening-screening,"" imbuhnya. Dengan langkah-langkah yang sudah terukur ini, Ali berharap pihaknya dapat membantu SPPG dalam percepatan SLHS dengan profesional. ""Dinas Kesehatan tidak mempersulit di dalam percepatan SLHS Dapur MBG, kita mendukung percepatan tetapi dengan profesional, tetap memperhatikan kualitas,"" pungkas Ali.",Ardian Dwi Kurnia -detikJateng,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/09/pemkab-demak-1762652622297_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jateng/berita/d-8201337/dinkesda-demak-dorong-percepatan-slhs-untuk-dapur-mbg,a0ea4ae5251fb51954a4f060cf67f9e8f2a02c017c825da76b6ce695c60078c6,2025-11-13 20:01:38.523 691,pikiranrakyat,mbg,2025-10-03 23:16:51,"Cegah Keracunan, Disdik Minta Sampel Makanan MBG untuk Dicek Sebelum Dibagikan ke Siswa ","PIKIRAN RAKYAT -Dinas Pendidikan Kabupaten Majalengka akan meminta satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) untuk menyiapkan sampel makanan yang akan dibagikan kepada para siswa. Sampel makanan itu akan diuji coba atau diperiksa terlebih dahulu oleh tim yang ada di sekolah, sebelum dibagikan kepada siswa. Hal itu untuk memastikan makanan dari program makan bergizi gratis (MBG) yang dikirim tersebut tidak basi. Menurut Kepala Dinas Pen didikan Kabupaten Majalengka Rd Umar Ma ruf, hal itu sebagai upaya untuk mencegah terjadinya kera cun an makanan akibat ma kan an yang dikirim oleh SPPG basi. Baca Juga:Cek Fakta: Klaim Prabowo Hentikan Program MBG, Benarkah? Pasalnya, kasus keracunan makanan yang di perkirakan akibat mengonsumsi makanan basi, bela kangan ini terus terjadi di sejumlah daerah. Yang disebut keracunan da ri makanan matang, saya pikir bukan karena ada pes tisida, insektisida, atau seje nisnya, melainkan akibat ba si. Makanan basi ketika di kon sumsi oleh orang yang sensitif, bisa langsung me nye babkan pusing, mual, dan muntah-muntah, ujar Umar, Jumat, 3 Oktober 2025. Oleh karena itu, pihaknya akan meminta setiap SPPG yang mengirimkan makanan ke sekolah, agar menyiapkan tiga omprengan makanan untuk di pe riksa oleh tim satgas atau guru di sekolah. Baca Juga:Dedi Mulyadi soal Siswa di KBB Meninggal Diduga Akibat MBG Satgas ini tugasnya di antaranya mencium aroma masakan dan nasi atau lainnya, serta memastikan makanan tersebut basi atau tidak. Jika ada indikasi basi, makanan tersebut dikembalikan kepada pe ngirim. Jadi saya akan meminta SPPG untuk menyediakan tiga omprengan ke sekolah, khusus untuk diperiksa, de ngan cara mencium aroma nya, melihat kondisi fisiknya, sudah mulai licin atau orang Sunda menyebutleueur. Jika ditemukan ciri tersebut maka (makanan) MBG harus di kembalikan, ucapnya. Menyangkut pengolahan, Umar mengatakan, bisa saja cukup teliti dan bahan pa ngan yang diolah higie nis. Begitu juga dengan kebersih an omprengan. Namun, bisa jadi masalahnya ada pada saat prosespackingmakanan pascapengolahan. Baca Juga:Pemberian Honor Guru Penanggung Jawab MBG di Sekolah Dinilai Bukan Solusi Biasanya makanan panas kan tidak boleh ditutup, baik nasi, sayur, atau masakan apa pun. Jika ditutup (saat masih panas), ma kan an jadi mudah basi. Tampaknya dari situ kenapa makanan basi dan beracun, kata Umar. Solusi lain untuk mencegah potensi keracunan ma kan an, menurut Umar, setiap SPPG hanya menyedia kan makanan dalam jumlah terbatas, misalnya hanya 1.500 pak. Hal itu agar tidak terlalu lama jeda pengirim annya sejak makanan itu diolah. Selain itu, pengolahan dan penyajian makanan ke omprengan pun tidak me ma kan waktu terlalu lama. Sementara itu, sejumlah siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Maja lengka mengaku pernah beberapa kali menerima ma kanan basi sehingga ma kan an tersebut akhirnya tidak dimakan. Baca Juga:Polres Cimahi Periksa Belasan Saksi Terkait Kasus Keracunan MBG di Bandung Barat Sayur pernah bau, leueur, buncisaya hileud an, ujar salah seorang sis wa kelas XII. Kondisi tersebut menurut dia, bukan dialami sekali te tapi sudah lebih dari dua kali selama program MBG ber langsung. Hari ini dua kali ja raknya. Ada makan dansnackberupa susu, bolu, dan jeruk, katanya. Hal senada disampaikan sis wa kelas XI, yang meng aku batal makan makanan MBG yang dibagikan di sekolah karena me nemukan ulat di dalam sa yur an, serta sayur yang basi. Akhirnya, dia memilih jajan. Kalau tidak salah sudah tiga kali menemukan ma kan an ba si dan akhirnya ti dak dima kan, tuturnya.*** Berita PilihanKendati Ada Jeda Waktu, Kematian Bunga, Siswa SMKN 1 Cihampelas Bisa Karena MBGRSUD Cililin: Autopsi Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas Ditolak Keluarga Usai Dikaitkan Keracunan MBGProyek Food Estate dan MBG Tidak Mampu Menjawab Persoalan Mendasar Krisis Pangan di IndonesiaBerdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih BurukKomitmen Bupati Jadi Alasan Kuat Kemenkopolkam Usulkan Kabupaten Bandung Jadi Percontohan Program MBGDapur MBG di Pangandaran Dievaluasi Usai Pelajar MI Keracunan, Bupati: Ini Pertama dan TerakhirDedi Mulyadi soal Siswa di KBB Meninggal Diduga Akibat MBGPolres Cimahi Periksa Belasan Saksi Terkait Kasus Keracunan MBG di Bandung BaratPemberian Honor Guru Penanggung Jawab MBG di Sekolah Dinilai Bukan SolusiCek Fakta: Klaim Prabowo Hentikan Program MBG, Benarkah? Berita PilihanKendati Ada Jeda Waktu, Kematian Bunga, Siswa SMKN 1 Cihampelas Bisa Karena MBGRSUD Cililin: Autopsi Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas Ditolak Keluarga Usai Dikaitkan Keracunan MBGProyek Food Estate dan MBG Tidak Mampu Menjawab Persoalan Mendasar Krisis Pangan di IndonesiaBerdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih BurukKomitmen Bupati Jadi Alasan Kuat Kemenkopolkam Usulkan Kabupaten Bandung Jadi Percontohan Program MBGDapur MBG di Pangandaran Dievaluasi Usai Pelajar MI Keracunan, Bupati: Ini Pertama dan TerakhirDedi Mulyadi soal Siswa di KBB Meninggal Diduga Akibat MBGPolres Cimahi Periksa Belasan Saksi Terkait Kasus Keracunan MBG di Bandung BaratPemberian Honor Guru Penanggung Jawab MBG di Sekolah Dinilai Bukan SolusiCek Fakta: Klaim Prabowo Hentikan Program MBG, Benarkah? Berita Pilihan Kendati Ada Jeda Waktu, Kematian Bunga, Siswa SMKN 1 Cihampelas Bisa Karena MBGRSUD Cililin: Autopsi Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas Ditolak Keluarga Usai Dikaitkan Keracunan MBGProyek Food Estate dan MBG Tidak Mampu Menjawab Persoalan Mendasar Krisis Pangan di IndonesiaBerdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih BurukKomitmen Bupati Jadi Alasan Kuat Kemenkopolkam Usulkan Kabupaten Bandung Jadi Percontohan Program MBGDapur MBG di Pangandaran Dievaluasi Usai Pelajar MI Keracunan, Bupati: Ini Pertama dan TerakhirDedi Mulyadi soal Siswa di KBB Meninggal Diduga Akibat MBGPolres Cimahi Periksa Belasan Saksi Terkait Kasus Keracunan MBG di Bandung BaratPemberian Honor Guru Penanggung Jawab MBG di Sekolah Dinilai Bukan SolusiCek Fakta: Klaim Prabowo Hentikan Program MBG, Benarkah? Kendati Ada Jeda Waktu, Kematian Bunga, Siswa SMKN 1 Cihampelas Bisa Karena MBG Kendati Ada Jeda Waktu, Kematian Bunga, Siswa SMKN 1 Cihampelas Bisa Karena MBG Kendati Ada Jeda Waktu, Kematian Bunga, Siswa SMKN 1 Cihampelas Bisa Karena MBG Kendati Ada Jeda Waktu, Kematian Bunga, Siswa SMKN 1 Cihampelas Bisa Karena MBG RSUD Cililin: Autopsi Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas Ditolak Keluarga Usai Dikaitkan Keracunan MBG RSUD Cililin: Autopsi Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas Ditolak Keluarga Usai Dikaitkan Keracunan MBG RSUD Cililin: Autopsi Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas Ditolak Keluarga Usai Dikaitkan Keracunan MBG RSUD Cililin: Autopsi Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas Ditolak Keluarga Usai Dikaitkan Keracunan MBG Proyek Food Estate dan MBG Tidak Mampu Menjawab Persoalan Mendasar Krisis Pangan di Indonesia Proyek Food Estate dan MBG Tidak Mampu Menjawab Persoalan Mendasar Krisis Pangan di Indonesia Proyek Food Estate dan MBG Tidak Mampu Menjawab Persoalan Mendasar Krisis Pangan di Indonesia Proyek Food Estate dan MBG Tidak Mampu Menjawab Persoalan Mendasar Krisis Pangan di Indonesia Berdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih Buruk Berdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih Buruk Berdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih Buruk Berdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih Buruk Komitmen Bupati Jadi Alasan Kuat Kemenkopolkam Usulkan Kabupaten Bandung Jadi Percontohan Program MBG Komitmen Bupati Jadi Alasan Kuat Kemenkopolkam Usulkan Kabupaten Bandung Jadi Percontohan Program MBG Komitmen Bupati Jadi Alasan Kuat Kemenkopolkam Usulkan Kabupaten Bandung Jadi Percontohan Program MBG Komitmen Bupati Jadi Alasan Kuat Kemenkopolkam Usulkan Kabupaten Bandung Jadi Percontohan Program MBG Dapur MBG di Pangandaran Dievaluasi Usai Pelajar MI Keracunan, Bupati: Ini Pertama dan Terakhir Dapur MBG di Pangandaran Dievaluasi Usai Pelajar MI Keracunan, Bupati: Ini Pertama dan Terakhir Dapur MBG di Pangandaran Dievaluasi Usai Pelajar MI Keracunan, Bupati: Ini Pertama dan Terakhir Dapur MBG di Pangandaran Dievaluasi Usai Pelajar MI Keracunan, Bupati: Ini Pertama dan Terakhir Dedi Mulyadi soal Siswa di KBB Meninggal Diduga Akibat MBG Dedi Mulyadi soal Siswa di KBB Meninggal Diduga Akibat MBG Dedi Mulyadi soal Siswa di KBB Meninggal Diduga Akibat MBG Dedi Mulyadi soal Siswa di KBB Meninggal Diduga Akibat MBG Polres Cimahi Periksa Belasan Saksi Terkait Kasus Keracunan MBG di Bandung Barat Polres Cimahi Periksa Belasan Saksi Terkait Kasus Keracunan MBG di Bandung Barat Polres Cimahi Periksa Belasan Saksi Terkait Kasus Keracunan MBG di Bandung Barat Polres Cimahi Periksa Belasan Saksi Terkait Kasus Keracunan MBG di Bandung Barat Pemberian Honor Guru Penanggung Jawab MBG di Sekolah Dinilai Bukan Solusi Pemberian Honor Guru Penanggung Jawab MBG di Sekolah Dinilai Bukan Solusi Pemberian Honor Guru Penanggung Jawab MBG di Sekolah Dinilai Bukan Solusi Pemberian Honor Guru Penanggung Jawab MBG di Sekolah Dinilai Bukan Solusi Cek Fakta: Klaim Prabowo Hentikan Program MBG, Benarkah? Cek Fakta: Klaim Prabowo Hentikan Program MBG, Benarkah? Cek Fakta: Klaim Prabowo Hentikan Program MBG, Benarkah? Cek Fakta: Klaim Prabowo Hentikan Program MBG, Benarkah?",Tati Purnawati (Kabar Cirebon),https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/03/3509427326.jpeg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019693597/cegah-keracunan-disdik-minta-sampel-makanan-mbg-untuk-dicek-sebelum-dibagikan-ke-siswa?page=all,8965b518030c3a6ae0e7c0dd2aa20a56a911ae8a34484619320180efb5186f95,2025-11-13 20:01:40.384 692,okezone,mbg,2025-10-01 14:08:55,"Sanitasi Dapur MBG Tidak Baik, BGN Perintahkan Masak Pakai Air Galon","JAKARTA - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan, sejumlah kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di berbagai daerah diakibatkan karena Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tak memiliki sanitasi yang baik. Untuk itu, ia menginstruksikan SPPG agar memasak MBG dengan air galon. Hal ini diungkapkan Dadan saat Rapat Kerja (Raker) Komisi IX DPR RI, Rabu (1/10/2025). Dadan pun berkata, Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan SPPG untuk menyiapkan alat sterilisasi ""Dari kejadian di berbagai tempat, nampak juga bahwa belum semua air di SPPG memiliki sanitasi yang baik. Sehingga memang kemudian Pak Presiden memerintahkan agar di seluruh SPPG dibutuhkan alat sterilisasi,"" ujar Dadan. Ia pun mencontohkan temuan BGN terhadap salah satu SPPG di Bandung. Dadan berkata, SPPG tersebut memiliki alat makan yang baik tetapi belum memiliki sistem pencucian pakai air panas. ""Alat makan seperti yang di Bandung, setelah kita cek SPPG-nya bagus sekali, ketika kita cek apakah mencucinya menggunakan air panas, ternyata belum disiapkan,"" katanya. ""Beberapa SPPG sudah memiliki alat sterilisasi dengan pemanas gas yang bisa memanaskan 120 derajat dalam satu menit, sudah bisa sterilisasi terkait dengan alat makan,"" tambah Dadan. Dadan menyarankan, SPPG bisa meningkatkan sanitasi, terutama untuk memasak. Bahkan, Dadan menginstruksikan SPPG agar memasak pakai air galon. ""Kemudian kita juga menyarankan untuk lebih meningkatkan sanitasi. Terutama untuk memasak, kita sudah instruksikan agar mereka menggunakan air galon,"" ujar Dadan. ""Untuk mencuci, airnya perlu diberikan saringan dan kami sebenarnya sudah membuat Peraturan Keputusan Kepala Badan terkait dengan persiapan sertifikasi, yaitu sertifikasi laik higienis dan sanitasi,"" imbuhnya. JAKARTA - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan, sejumlah kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di berbagai daerah diakibatkan karena Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tak memiliki sanitasi yang baik. Untuk itu, ia menginstruksikan SPPG agar memasak MBG dengan air galon. Hal ini diungkapkan Dadan saat Rapat Kerja (Raker) Komisi IX DPR RI, Rabu (1/10/2025). Dadan pun berkata, Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan SPPG untuk menyiapkan alat sterilisasi ""Dari kejadian di berbagai tempat, nampak juga bahwa belum semua air di SPPG memiliki sanitasi yang baik. Sehingga memang kemudian Pak Presiden memerintahkan agar di seluruh SPPG dibutuhkan alat sterilisasi,"" ujar Dadan. Ia pun mencontohkan temuan BGN terhadap salah satu SPPG di Bandung. Dadan berkata, SPPG tersebut memiliki alat makan yang baik tetapi belum memiliki sistem pencucian pakai air panas. ""Alat makan seperti yang di Bandung, setelah kita cek SPPG-nya bagus sekali, ketika kita cek apakah mencucinya menggunakan air panas, ternyata belum disiapkan,"" katanya. ""Beberapa SPPG sudah memiliki alat sterilisasi dengan pemanas gas yang bisa memanaskan 120 derajat dalam satu menit, sudah bisa sterilisasi terkait dengan alat makan,"" tambah Dadan. Dadan menyarankan, SPPG bisa meningkatkan sanitasi, terutama untuk memasak. Bahkan, Dadan menginstruksikan SPPG agar memasak pakai air galon. ""Kemudian kita juga menyarankan untuk lebih meningkatkan sanitasi. Terutama untuk memasak, kita sudah instruksikan agar mereka menggunakan air galon,"" ujar Dadan. ""Untuk mencuci, airnya perlu diberikan saringan dan kami sebenarnya sudah membuat Peraturan Keputusan Kepala Badan terkait dengan persiapan sertifikasi, yaitu sertifikasi laik higienis dan sanitasi,"" imbuhnya. (Fetra Hariandja)",Achmad Al Fiqri,https://img.okezone.com/content/2025/10/01/337/3173733/bgn-c4Pe_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/01/337/3173733/sanitasi-dapur-mbg-tidak-baik-bgn-perintahkan-masak-pakai-air-galon?page=all,a74bdffe8d32eb97a29dae1d565ddfa3fae09241bf18e611dd11d7eead17db05,2025-11-13 20:01:44.885 693,detik,mbg,2025-11-08 18:30:00,"4.770 SPPG Disiapkan BGN, Jangkau Wilayah 3T di Indonesia","Badan Gizi Nasional (BGN) mempersiapkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk wilayah kategori Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T). Target sebanyak 4.770 dapur MBG terealisasikan sampai akhir tahun 2025. Direktur Wilayah I Kedeputian Bidang Penyediaan dan Penyaluran Badan Gizi Nasional (BGN), Wahyu Widistyanta mengatakan saat ini beberapa persiapan telah dilakukan. ""Jadi kita akan menyiapkan SPPG khusus, SPPG 3T di wilayah yang belum terjangkau SPPG mandiri, itu termasuk juga nanti kelompok warga yang terisolir akan dipersiapkan,"" katanya, Sabtu (8/11/2025). Wahyu menjelaskan dalam pembangunan dapur SPPG untuk wilayah 3T, BGN mempunyai format berbeda dibandingkan dapur SPPG mandiri. ""SPPG 3T itu mempunyai format yang beda, jadi format dapur relatif kecil kalau reguler desainnya yakni dibuat BGN dimensi 20 meter kali 20 meter,"" jelasnya. ""Kalau SPPG 3T yang bangun baru dengan desain layout 10x15 meter diharapkan melayani para penerima manfaat untuk 1000 penerima,"" sambungnya. Hingga akhir 2025, Wahyu menerangkan BGN menetapkan 4.770 titik di se-Indonesia untuk wilayah 3T. ""Untuk berapa banyaknya di Lampung saya belum tahu tapi keseluruhan ada 4.770 SPPG di seluruh Indonesia termasuk di Lampung,"" tandasnya.",Lampung,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/08/direktur-wilayah-i-kedeputian-bidang-penyediaan-dan-penyaluran-badan-gizi-nasional-bgn-wahyu-widistyanta-1762584278549_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/sumbagsel/berita/d-8200453/4-770-sppg-disiapkan-bgn-jangkau-wilayah-3t-di-indonesia,2f48372d1118d48f54f7f29c9713c0daafaa336a56cc7b54de3b34ff1eb29314,2025-11-13 20:01:49.173 694,pikiranrakyat,mbg,2025-10-03 09:23:00,"Cek Fakta: Klaim Prabowo Hentikan Program MBG, Benarkah?","PIKIRAN RAKYAT Sebuah unggahan di platform X baru-baru ini menampilkan tangkapan layar media yang menarasikan seolah-olah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengancam akan menarik dana untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dalam unggahan itu juga disebutkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah meminta agar program MBG dihentikan. Unggahan tersebut bahkan menuliskan narasi: Prabowo setuju stop MBG. Narasi ini kemudian menimbulkan pertanyaan publik, benarkah Presiden Prabowo memutuskan untuk menghentikan program MBG yang sejak awal digadang-gadang sebagai salah satu program prioritas pemerintah? Unggahan di media sosial X soal kabar Prabowo menyetujui MBG dihentikan. Unggahan di media sosial X soal kabar Prabowo menyetujui MBG dihentikan. Unggahan di media sosial X soal kabar Prabowo menyetujui MBG dihentikan. Berdasarkan penelusuran, tangkapan layar yang beredar tersebut memiliki kemiripan dengan unggahan di kanal YouTube CNN Indonesia berjudul Menkeu Purbaya Ancam Tarik Dana MBG. Namun, isi pernyataan Menteri Keuangan tidak sebagaimana yang dipelintir dalam unggahan viral di media sosial. Dalam keterangannya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa tidak pernah menyebut akan menghentikan program MBG, apalagi atas perintah Presiden. Ia hanya menegaskan kemungkinan adanya relokasi anggaran MBG apabila hingga akhir Oktober 2025 realisasi penyerapan anggaran masih rendah. Purbaya menuturkan bahwa pemerintah tidak akan membiarkan anggaran MBG yang tidak terserap mengendap begitu saja hingga akhir tahun. Sebaliknya, dana tersebut bisa dialihkan untuk kebutuhan lain yang mendesak, seperti pemangkasan defisit maupun pembayaran utang negara. Pemerintah tidak akan membiarkan dana program strategis menganggur tanpa dimanfaatkan. Kalau sampai akhir Oktober serapannya masih rendah, tentu akan dipertimbangkan relokasinya agar tetap optimal untuk kepentingan negara, ujarnya. Dengan demikian, klaim bahwa Presiden Prabowo telah menghentikan program MBG tidak benardan termasuk informasi menyesatkan. Hingga saat ini, program Makan Bergizi Gratis tetap berjalan sesuai rencana pemerintah. Program MBG sendiri merupakan salah satu agenda utama yang dicanangkan Presiden Prabowo untuk meningkatkan gizi masyarakat, khususnya anak-anak sekolah. Pemerintah terus menekankan pentingnya program ini sebagai upaya jangka panjang dalam mencetak generasi sehat dan produktif. Kesimpulannya, unggahan di media sosial yang menyatakan Prabowo setuju stop MBG adalahhoaks. Tidak ada pernyataan resmi dari Presiden Prabowo mengenai penghentian program MBG. Pernyataan yang ada hanya sebatas penjelasan Menteri Keuangan terkait mekanisme penyerapan anggaran dan kemungkinan relokasi jika ada dana yang tidak terserap. Klaim:Presiden Prabowo hentikan program MBGRating:Hoaks***",Rahmi Nurfajriani,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/28/1289329278.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019691779/cek-fakta-klaim-prabowo-hentikan-program-mbg-benarkah?page=all,82dca59e98f82b50758fb662dff614706384bd605c69d8b50a7110e17ddb3812,2025-11-13 20:01:51.148 695,detik,mbg,2025-11-08 08:52:00,Titiek Soeharto Puji SPPG Polres Karanganyar Higienis: Bisa Jadi Contoh,"Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto memuji kebersihan SPPG Polres Karanganyar. Dia bahkan menyebut SPPG tersebut bisa menjadi contoh untuk SPPG di seluruh Indonesia. Hal itu diungkapkan Titiek usai meninjau SPPG Polres Karanganyar pada Jumat (7/11/2025). Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga hadir pula dalam peninjauan tersebut ""Saya salut kebersihannya luar biasa ini bisa jadi contoh SPPG seluruh Indonesia. Ini bersih di sini, kemudian sangat higienis,"" kata Titiek dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng , Sabtu (8/11/2025). Titiek menyebut kebersihan merupakan salah satu faktor penting di SPPG. Menurutnya, kebersihan dalam proses pencucian ompreng di SPPG Polres Karanganyar bisa menjadi standar untuk SPPG lainnya. ""Kebersihannya juga pencucian piring ompreng bisa jadi standar. Punya SPPG jangan hanya punya-punyaan. 'Bangga saya punya SPPG', 'Saya punya SPPG bisa memberikan pada sekian ribu anak', tapi tak memperhatikan higienis dan gizi untuk anak-anak itu. Di sini semua diperhatikan, mudah-mudahan bisa jadi contoh bagi SPPG yang lain,"" ucapnya. Dalam kesempatan itu, Titiek juga memastikan penyerapan produksi pangan warga sekitar oleh SPPG Polres Karanganyar. Dia menyebut SPPG tersebut melibatkan warga sekitar. ""Ternyata tadi dapat laporan bahwa bahan bakunya diambil dari masyarakat atau UMKM di sekitar sini,"" jelasnya. Sementara itu, Jenderal Sigit menyebut SPPG Polri menekankan zero accident. Dia dan rombongan turut melihat langsung proses food security. ""Ibu Titiek juga berkenan untuk mengecek langsung SPPG Polri di Karanganyar mulai dari saat barang tiba, kemudian proses pemisahan penyimpanan, sampai juga terkait pada saat masak, kemudian juga pada saat akan didistribusikan,"" kata Sigit. Sigit dan Titiek juga meninjau pengelolaan IPAL sampah dari sisa MBG. ""Termasuk pembersihan dan juga sterilisasi, sehingga harapan kita terkait SPPG Polri ini betul-betul bisa zero accident. Ini menjadi perhatian besar dari Bapak Presiden yang harus kita jaga,"" tegas Sigit. Pembangunan SPPG tersebut diawasi langsung oleh Kapolres Karanganyar, AKBP Hadi Kristanto. SPPG tersebut menyalurkan Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk 4 ribu siswa di 16 sekolah dari PAUD hingga SMA di Karanganyar. SPPG tersebut telah diuji coba pada 30 September 2025 dengan melayani 500 porsi. Dalam uji coba pada 3 dan 8 Oktober, SPPG tersebut menyalurkan 1.750 porsi MBG. Dalam produksi makanan, pemilihan dan pembelian bahan mentah diawasi oleh pengurus Bhayangkari Karanganyar. Kuantitas dan kualitas bahan mentah diterima selalu dicek ulang agar sesuai kriteria. Tenaga ahli gizi juga mengawasi kebersihan tempat makan dan proses pengolahan bahan makanan. Proses loading dan penyaluran MBG diawasi ketat oleh pengawas SPPG. Para guru pun mencoba lebih dulu MBG yang sampai di sekolah guna memastikan makanan layak konsumsi dan baik. Adapun limbah produksi makanan diolah melalui sistem pengolahan air limbah sehingga tidak mencemari lingkungan.",Muhammad Iqbal Al Fardi -detikJateng,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/08/ketua-komisi-iv-dpr-ri-titiek-soeharto-dan-kapolri-jenderal-listyo-sigit-prabowo-meninjau-sppg-polres-karanganyar-jumat-711202-1762566667754_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jateng/njagani-jateng/d-8200103/titiek-soeharto-puji-sppg-polres-karanganyar-higienis-bisa-jadi-contoh,17b0e22e52c2fb86bdd17cd29ad648653e6b15e395191d86d0058c188a7d44f1,2025-11-13 20:02:32.790 696,okezone,mbg,2025-10-01 13:54:08,"Menkes Ungkap Virus dalam Program MBG yang Sebabkan Siswa Keracunan, Ini Rinciannya!","JAKARTA Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengungkap hasil penelitian epidemiologis terkait kasus keracunan yang muncul dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah. Dari temuan Kementerian Kesehatan, terdapat kandungan bakteri, virus, hingga zat kimia yang berpotensi menjadi penyebab. Jadi, dari hasil penelitian epidemiologis di seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang ditemukan ada kasus keracunan, inilah penyebab-penyebab medisnya, kata Budi dalam Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (1/10/2025). Berikut rincian temuan Kemenkes: Bakteri: - Salmonella - Escherichia coli - Bacillus cereus - Staphylococcus aureus - Clostridium perfringens - Listeria monocytogenes - Campylobacter jejuni - Shigella Virus: - Norovirus/Rotavirus - Hepatitis A virus Zat Kimia: - Nitrit - Scombrotoxin (histamine) Budi menjelaskan, keberadaan bakteri, virus, dan zat kimia ini menjadi dasar penentuan penanganan medis sekaligus membantu pelacakan sumber penyebab keracunan. Karena masing-masing bakteri dan virus itu berbeda cara timbulnya. Temuan ini juga menjadi dasar agar seluruh laboratorium kesehatan masyarakat di kabupaten/kota siap melakukan penelitian lebih lanjut, pungkasnya. JAKARTA Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin mengungkap hasil penelitian epidemiologis terkait kasus keracunan yang muncul dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah. Dari temuan Kementerian Kesehatan, terdapat kandungan bakteri, virus, hingga zat kimia yang berpotensi menjadi penyebab. Jadi, dari hasil penelitian epidemiologis di seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang ditemukan ada kasus keracunan, inilah penyebab-penyebab medisnya, kata Budi dalam Rapat Kerja bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (1/10/2025). Berikut rincian temuan Kemenkes: Bakteri: - Salmonella - Escherichia coli - Bacillus cereus - Staphylococcus aureus - Clostridium perfringens - Listeria monocytogenes - Campylobacter jejuni - Shigella Virus: - Norovirus/Rotavirus - Hepatitis A virus Zat Kimia: - Nitrit - Scombrotoxin (histamine) Budi menjelaskan, keberadaan bakteri, virus, dan zat kimia ini menjadi dasar penentuan penanganan medis sekaligus membantu pelacakan sumber penyebab keracunan. Karena masing-masing bakteri dan virus itu berbeda cara timbulnya. Temuan ini juga menjadi dasar agar seluruh laboratorium kesehatan masyarakat di kabupaten/kota siap melakukan penelitian lebih lanjut, pungkasnya. (Awaludin)",Achmad Al Fiqri,https://img.okezone.com/content/2025/10/01/337/3173725/menkes_budi_saat_rapat_kerja_bersama_komisi_ix_dpr_ri-YLh2_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/01/337/3173725/menkes-ungkap-virus-dalam-program-mbg-yang-sebabkan-siswa-keracunan-ini-rinciannya?page=all,82790023daeda90755d7f537b975faa6d007743c52d9dcf065c7e360f792c4e1,2025-11-13 20:01:55.320 697,detik,mbg,2025-11-08 17:00:00,"Dapur SPPG Polres Prabumulih Siap Beroperasi, Pembangunan Capai 95%","Pembangunan Dapur Sentra Penyedia Pangan Bergizi (SPPG) Polres Prabumulih yang berlokasi di Jalan Kutilang, Kelurahan Karang Raja, Kecamatan Prabumulih Timur, kini hampir rampung. Progres pembangunan telah mencapai 95 persen dan direncanakan akan beroperasi pada pertengahan November 2025. Kabid Humas Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Nandang Mu'min Wijaya, mengungkapkan bahwa hasil peninjauan Tim Polda Sumsel menunjukkan proses pembangunan berjalan sesuai rencana tanpa hambatan berarti. ""Dapur ini dibangun di atas lahan seluas 27x15 meter dengan tata ruang yang tertata rapi, mulai dari pos keamanan, area penerimaan bahan makanan, ruang pencucian omprengan, dapur masak, hingga ruang pemeriksaan kadar gizi dan distribusi,"" katanya kepada detikSumbagsel, Sabtu (8/11/2025). Nandang mengungkapkan setiap bagian dirancang secara sistematis untuk memastikan kebersihan dan efisiensi proses produksi makanan. Selain infrastruktur fisik, Polres Prabumulih juga menggandeng masyarakat setempat dalam pengoperasian dapur. Sebanyak 40 warga telah direkrut sebagai relawan dan menjalani pelatihan dasar terkait pengolahan, penyajian, serta distribusi makanan bergizi. ""Keterlibatan masyarakat menjadi bagian dari pemberdayaan. Mereka akan ikut dalam seluruh proses, mulai dari produksi hingga penyaluran makanan ke sekolah-sekolah penerima manfaat,"" ungkapnya. Diperkirakan, sekitar 3.000 pelajar serta ibu hamil dan menyusui di wilayah Prabumulih akan menerima manfaat dari dapur SPPG ini. Program ini sejalan dengan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan salah satu program prioritas nasional Presiden RI untuk meningkatkan gizi anak sekolah dan kelompok rentan. Polres Prabumulih juga menyiapkan alat uji cepat (rapid test) guna memastikan keamanan setiap menu sebelum didistribusikan. ""Sebelum disalurkan, makanan akan diuji dari segi aroma, rasa, dan tekstur. Selanjutnya dilakukan tes reagen untuk memastikan tidak ada zat berbahaya,"" jelas Nandang. Nandang menyebut program dapur SPPG tidak hanya ada di Prabumulih. Dalam waktu dekat, konsep serupa akan diterapkan di seluruh Polres di Sumatera Selatan. Masing-masing Polres akan memiliki tiga dapur MBG yang berfungsi menyediakan makanan bergizi dan menjaga kualitas asupan masyarakat. ""Melalui dapur SPPG ini, Polri berkomitmen mendukung suksesnya program pemerintah sekaligus membantu masyarakat yang membutuhkan gizi seimbang, terutama di daerah dengan tingkat kerentanan pangan tinggi,"" tutupnya.",Sumatera Selatan,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/08/progres-pembangunan-sppg-polres-prabumulih-sudah-mencapai-95-persen-1762574222984_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/sumbagsel/berita/d-8200237/dapur-sppg-polres-prabumulih-siap-beroperasi-pembangunan-capai-95,8cb195c0f8a641af02ea1cd47144b780197cecfcc46752e689eed17a3bfdb220,2025-11-13 20:02:00.281 699,okezone,mbg,2025-10-01 11:37:25,"BGN: Terjadi 75 Kasus dan 6 Ribu Siswa Keracunan MBG, Medio Agustus-September","JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat ada 75 kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) pada medio 6 Januari hingga 30 September. Dari kejadian itu, ada sekitar 6.517 siswa terdampak keracunan MBG. Hal itu diungkapkan Kepala BGN Dadan Hindayana saat Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (1/10/2025). Ia berkata, ada 24 kasus kejadian pada medio 6 Januari hingga 31 Juli dan 51 kasus kejadian pada 1 Agustus hingga 30 September. ""Terlihat sebaran kasus terjadinya gangguan pencernaan atau kasus di SPPG, terlihat dari 6 Januari sampai 31 Juli itu tercatat ada kurang lebih 24 kasus kejadian, sementara dari 1 Agustus sampai malam tadi (30 September), itu ada 51 kasus kejadian,"" ucap Dadan. Dengan demikian, ada 75 kasus keracunan yang terjadi. Kasus itu terjadi akibat sejumlah faktor. Dari hasil investigasi BGN, ia mengungkapkan, mayoritas kasus terjadi lantaran SPPG tak mematuhi standar operasional prosedur (SOP). ""Kita bisa identifikasi bahwa kejadian itu rata-rata karena SOP yang kita tetapkan tidak dipatuhi dengan seksama,"" ucap Dadan. ""Seperti contohnya pembelian bahan baku yang seharusnya H-2, kemudian ada yang membeli H-4. Kemudian juga ada yang kita tetapkan processing masak sampai delivery tidak lebih dari 6 jam, optimalnya di 4 jam. Seperti di Bandung itu ada yang memasak dari jam 9 dan kemudian di-delivery-nya ada yang sampai jam 12, ada yang jam 12 lebih,"" ungkapnya. Kendati demikian, Dadan memastikan, pihaknya telah mengambil tindakan untuk SPPG yang tak patuh terhadap SOP dan menimbulkan kegaduhan. Salah satunya, dengan menutup SPPG hingga evaluasi dan perbaikan dilakukan. ""Dan kemudian mereka juga harus mulai memitigasi terkait juga dengan trauma yang akan timbul pada penerima manfaat. Dan oleh sebab itu, penutupan bersifat sementara tersebut waktunya tidak terbatas, tergantung dari kecepatan SPPG dapat mampu melakukan penyesuaian diri dan juga menunggu hasil investigasi,"" pungkasnya. JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat ada 75 kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) pada medio 6 Januari hingga 30 September. Dari kejadian itu, ada sekitar 6.517 siswa terdampak keracunan MBG. Hal itu diungkapkan Kepala BGN Dadan Hindayana saat Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (1/10/2025). Ia berkata, ada 24 kasus kejadian pada medio 6 Januari hingga 31 Juli dan 51 kasus kejadian pada 1 Agustus hingga 30 September. ""Terlihat sebaran kasus terjadinya gangguan pencernaan atau kasus di SPPG, terlihat dari 6 Januari sampai 31 Juli itu tercatat ada kurang lebih 24 kasus kejadian, sementara dari 1 Agustus sampai malam tadi (30 September), itu ada 51 kasus kejadian,"" ucap Dadan. Dengan demikian, ada 75 kasus keracunan yang terjadi. Kasus itu terjadi akibat sejumlah faktor. Dari hasil investigasi BGN, ia mengungkapkan, mayoritas kasus terjadi lantaran SPPG tak mematuhi standar operasional prosedur (SOP). ""Kita bisa identifikasi bahwa kejadian itu rata-rata karena SOP yang kita tetapkan tidak dipatuhi dengan seksama,"" ucap Dadan. ""Seperti contohnya pembelian bahan baku yang seharusnya H-2, kemudian ada yang membeli H-4. Kemudian juga ada yang kita tetapkan processing masak sampai delivery tidak lebih dari 6 jam, optimalnya di 4 jam. Seperti di Bandung itu ada yang memasak dari jam 9 dan kemudian di-delivery-nya ada yang sampai jam 12, ada yang jam 12 lebih,"" ungkapnya. Kendati demikian, Dadan memastikan, pihaknya telah mengambil tindakan untuk SPPG yang tak patuh terhadap SOP dan menimbulkan kegaduhan. Salah satunya, dengan menutup SPPG hingga evaluasi dan perbaikan dilakukan. ""Dan kemudian mereka juga harus mulai memitigasi terkait juga dengan trauma yang akan timbul pada penerima manfaat. Dan oleh sebab itu, penutupan bersifat sementara tersebut waktunya tidak terbatas, tergantung dari kecepatan SPPG dapat mampu melakukan penyesuaian diri dan juga menunggu hasil investigasi,"" pungkasnya. (Fetra Hariandja)",Achmad Al Fiqri,https://img.okezone.com/content/2025/10/01/337/3173686/bgn-3EkA_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/01/337/3173686/bgn-terjadi-75-kasus-dan-6-ribu-siswa-keracunan-mbg-medio-agustus-september?page=all,a8c819c0b69e9a6b6e04cfc382da28c7bc111fa7340a4dbed8f29fa2241ca68f,2025-11-13 20:02:05.719 700,detik,mbg,2025-11-08 16:32:00,"Survei Indikator: 77,7% Responden Puas Atas Kinerja Prabowo","Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei terkait tingkat kepuasan publik atas kinerja Presiden Prabowo Subianto selama setahun pemerintahan. Hasilnya, mayoritas masyarakat puas dengan kinerja Prabowo. Survei dilakukan pada 20-27 Oktober 2025 terhadap 1.220 responden. Pemilihan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Margin of error 2,9% dengan tingkat kepercayaan 95%. Sampel berasal dari seluruh Provinsi di Indonesia yang terdistribusi secara proporsional. Survei ini juga melakukan quality control terhadap hasil wawancara. Founder sekaligus Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengatakan mayoritas masyarakat puas atas kinerja. Sekitar 77,7% masyarakat puas terhadap program tersebut. ""Yang mengatakan sangat puas atau cukup puas di setahun pemerintahan Pak Prabowo, itu 77,7%. Jadi cukup tinggi,"" kata Burhanuddin dalam paparannya, yang disiarkan live melalui YouTube Indikator Politik Indonesia, Sabtu (8/11/2025). Sementara itu, 19,8% responden kurang puas terhadap kinerja Prabowo. Kemudian, 1,0% tidak puas sama sekali. Pemberantasan korupsi menjadi salah satu alasan kepuasan responden terhadap kinerja Prabowo. Selain itu, alasan lainnya ialah kinerjanya bagus, sudah ada bukti kinerjanya, tegas, berwibawa, berani, sering memberi bantuan serta adanya program makan bergizi gratis (MBG). Survei Indikator Politik Indonesia ini juga merilis respons masyarakat terkait kepercayaan terhadap lembaga dalam setahun pemerintahan. Hasilnya, TNI dan presiden menjadi institusi yang mendapatkan kepercayaan publik paling tinggi. Berikut hasil survei Indikator Politik Indonesia tentang Tingkat Kepercayaan Publik Terhadap Lembaga: TNI Sangat Percaya: 25% Cukup Percaya: 68% Tidak Percaya: 3% Tidak Percaya Sama Sekali: 0 TT/TJ: 3 Presiden Sangat Percaya: 24% Cukup Percaya: 69% Tidak Percaya: 5% Tidak Percaya Sama Sekali: 0 TT/TJ: 2% Kejaksaan Agung Sangat Percaya: 10% Cukup Percaya: 66% Tidak Percaya: 15% Tidak Percaya Sama Sekali: 2% TT/TJ: 8% Mahkamah Konstitusi Sangat Percaya: 7% Cukup Percaya: 64% Tidak Percaya: 16% Tidak Percaya Sama Sekali: 2% TT/TJ:11% Pengadilan Sangat Percaya: 9% Cukup Percaya: 62% Tidak Percaya: 19% Tidak Percaya Sama Sekali: 2% TT/TJ: 7% KPK Sangat Percaya: 11% Cukup Percaya: 59% Tidak Percaya: 22% Tidak Percaya Sama Sekali: 3% TT/TJ: 6% Polri Sangat Percaya: 11% Cukup Percaya: 55% Tidak Percaya: 26% Tidak Percaya Sama Sekali: 5% TT/TJ: 3% DPD Sangat Percaya: 6% Cukup Percaya: 58% Tidak Percaya: 24% Tidak Percaya Sama Sekali: 4% TT/TJ: 9% MPR Sangat Percaya: 6% Cukup Percaya: 57% Tidak Percaya: 25% Tidak Percaya Sama Sekali: 4% TT/TJ: 8% Partai Politik Sangat Percaya: 6% Cukup Percaya: 54% Tidak Percaya: 26% Tidak Percaya Sama Sekali: 4% TT/TJ: 9% DPR Sangat Percaya: 6% Cukup Percaya: 47% Tidak Percaya: 33% Tidak Percaya Sama Sekali: 8% TT/TJ: 6% Tonton juga video ""Prabowo Gelontorkan Rp 16,7 T Demi Cegah-Pulihkan Hutan Rusak""",Anggi Muliawati -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/04/momen-prabowo-sapa-ojol-anker-di-stasiun-tanah-abang-1762236713188_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8200702/survei-indikator-77-7-responden-puas-atas-kinerja-prabowo,30d459a587baa60b44e2a7b46e91a8bcb45286d71ec261157c71198fdb9901e3,2025-11-13 20:02:11.020 701,pikiranrakyat,mbg,2025-10-03 07:33:00,Pemberian Honor Guru Penanggung Jawab MBG di Sekolah Dinilai Bukan Solusi,"PIKIRAN RAkyat- Anggaran untuk guru yang membantu pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di seluruh sekolah se-Indonesia bisa mencapai lebih dari Rp10 triliun per tahun. Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mempertanyakan sumber anggaran negara untuk alokasi tersebut. Pemberian insentif bagi guru penanggung jawab Program MBG di sekolah penerima manfaat baru muncul, sebelumnya (negara) tak menganggarkan hal tersebut, kata Ketua Dewan Pakar FSGI, Retno Listyarti, Kamis, 2 Oktober 2025. Kebijakan tersebut diakui hanya berdasarkan Surat Edaran Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nomor 5 Tahun 2025. Menurut informasi dari BGN, honor tersebut rencananya akan dibayarkan setiap 10 hari kepada para guru yang membantu pelaksanaan MBG di sekolahnya. Reno menyebut ada sekitar 480.000 satuan pendidikan di Indonesia saat ini. Apabila tahun depan semua sekolah menerima MBG, maka anggaran untuk guru penanggung jawab di seluruh sekolah mencapai sekitar Rp48 miliar per hari. Kalau hari efektif sekolah per tahun rata-rata 210-230 hari, maka anggaran yang dikeluarkan itu Rp48 miliar dikali 220 hari sama dengan Rp10,56 triliun, kata Retno menjelaskan hasil perhitungan kasarnya. Dia menilai, pelibatan guru untuk membantu program MBG di setiap sekolah, bukan solusi terbaik. Alih-alih memberikan tambahan penghasilan bagi sebagian guru, Retno menilai program unggulan Presiden Prabowo Subianto itu justru berpotensi merugikan lebih banyak guru yang lain. Menurut dia, anggaran MBG yang besar terancam menunda atau meniadakan hak atas tunjangan profesi bagi guru. Dia memperingatkan hal itu sebagai kesalahan penyelenggara negara dalam mengambil keputusan yang akan merugikan guru dan melanggar UU 14/2005 Pasal 16. Ada niatan atau rencana penyelenggara negara atau ada potensi peniadaan, penghapusan, penundaan atas hak tunjangan profesi guru, harus diperjuangkan, dilakukan pencegahan dengan cara disuarakan dan diramaikan melalui media informasi, ujarnya. Lebih lanjut, dia menyoroti berbagai permasalahan dalam pelaksanaan program MBG, salah satunya keracunan massal di Jawa Barat. Menurutnya, fenomena tersebut dapat menimbulkan kerugian lainnya yang cukup besar untuk negara. Kasus keracunan yang menimbulkan ribuan korban itu mulai berdampak kepada tingkat konsumsi MBG di sekolah-sekolah lainnya. Menurut dia, para orang tua maupun siswa penerima manfaat MBG saat ini semakin khawatir untuk mengonsumsi bantuan tersebut. Ada potensi kerugian negara yang besar akibat makanan (MBG) yang tak dimakan anak-anak sehingga ada begitu banyak makanan yang diduga kuat mubazir setiap harinya di berbagai sekolah, yang berpotensi merugikan uang negara, kata Retno. Kondisi tersebut diakui salah seorang Mitra Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Purwakarta, Saefudin. Namun, dia tidak bisa menyebutkan persentase makanan MBG yang terbuang akibat tak dimakan oleh para siswa. Tingkat kesukaan siswa terhadap menu MBG sejauh ini bagus kecuali Kecamatan Purwakarta kota, siswa kelas (ekonomi keluarga) menengah ke atas relatif kurang suka. Untuk sisa makanan biasanya oleh warga sekitar yang punya ternak suka diambil, ujarnya. Sebelumnya, Penasihat Khusus Presiden RI Bidang Politik dan Keamanan, Erwin Chahara Rusmana mengatakan program MBG merupakan strategi ketahanan pangan dan pendidikan nasional menuju Indonesia Emas 2045. Hal itu diungkapkan saat kunjungan ke SPPG Desa Cilegong, Kecamatan Jatiluhur Kabupaten Purwakarta belum lama ini. Kalau program ini terganggu, bonus demografi justru bisa berbalik kontraproduktif. Karena itu, MBG menjadi salah satu quick win program presiden yang harus dijaga keberlangsungannya, katanya.*** Berita PilihanSiswa di Tasikmalaya Olah Ulang Menu MBG Viral, Pihak Sekolah KlarifikasiKeracunan MBG Bukan Kelalaian Individu, FSGI: Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi dari PemerintahDugaan Penggiringan Sekolah Swasta ke Dapur MBG Tertentu di TasikmalayaKendati Ada Jeda Waktu, Kematian Bunga, Siswa SMKN 1 Cihampelas Bisa Karena MBGRSUD Cililin: Autopsi Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas Ditolak Keluarga Usai Dikaitkan Keracunan MBGProyek Food Estate dan MBG Tidak Mampu Menjawab Persoalan Mendasar Krisis Pangan di Indonesia Berita PilihanSiswa di Tasikmalaya Olah Ulang Menu MBG Viral, Pihak Sekolah KlarifikasiKeracunan MBG Bukan Kelalaian Individu, FSGI: Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi dari PemerintahDugaan Penggiringan Sekolah Swasta ke Dapur MBG Tertentu di TasikmalayaKendati Ada Jeda Waktu, Kematian Bunga, Siswa SMKN 1 Cihampelas Bisa Karena MBGRSUD Cililin: Autopsi Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas Ditolak Keluarga Usai Dikaitkan Keracunan MBGProyek Food Estate dan MBG Tidak Mampu Menjawab Persoalan Mendasar Krisis Pangan di Indonesia Berita Pilihan Siswa di Tasikmalaya Olah Ulang Menu MBG Viral, Pihak Sekolah KlarifikasiKeracunan MBG Bukan Kelalaian Individu, FSGI: Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi dari PemerintahDugaan Penggiringan Sekolah Swasta ke Dapur MBG Tertentu di TasikmalayaKendati Ada Jeda Waktu, Kematian Bunga, Siswa SMKN 1 Cihampelas Bisa Karena MBGRSUD Cililin: Autopsi Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas Ditolak Keluarga Usai Dikaitkan Keracunan MBGProyek Food Estate dan MBG Tidak Mampu Menjawab Persoalan Mendasar Krisis Pangan di Indonesia Siswa di Tasikmalaya Olah Ulang Menu MBG Viral, Pihak Sekolah Klarifikasi Siswa di Tasikmalaya Olah Ulang Menu MBG Viral, Pihak Sekolah Klarifikasi Siswa di Tasikmalaya Olah Ulang Menu MBG Viral, Pihak Sekolah Klarifikasi Siswa di Tasikmalaya Olah Ulang Menu MBG Viral, Pihak Sekolah Klarifikasi Keracunan MBG Bukan Kelalaian Individu, FSGI: Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi dari Pemerintah Keracunan MBG Bukan Kelalaian Individu, FSGI: Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi dari Pemerintah Keracunan MBG Bukan Kelalaian Individu, FSGI: Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi dari Pemerintah Keracunan MBG Bukan Kelalaian Individu, FSGI: Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi dari Pemerintah Dugaan Penggiringan Sekolah Swasta ke Dapur MBG Tertentu di Tasikmalaya Dugaan Penggiringan Sekolah Swasta ke Dapur MBG Tertentu di Tasikmalaya Dugaan Penggiringan Sekolah Swasta ke Dapur MBG Tertentu di Tasikmalaya Dugaan Penggiringan Sekolah Swasta ke Dapur MBG Tertentu di Tasikmalaya Kendati Ada Jeda Waktu, Kematian Bunga, Siswa SMKN 1 Cihampelas Bisa Karena MBG Kendati Ada Jeda Waktu, Kematian Bunga, Siswa SMKN 1 Cihampelas Bisa Karena MBG Kendati Ada Jeda Waktu, Kematian Bunga, Siswa SMKN 1 Cihampelas Bisa Karena MBG Kendati Ada Jeda Waktu, Kematian Bunga, Siswa SMKN 1 Cihampelas Bisa Karena MBG RSUD Cililin: Autopsi Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas Ditolak Keluarga Usai Dikaitkan Keracunan MBG RSUD Cililin: Autopsi Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas Ditolak Keluarga Usai Dikaitkan Keracunan MBG RSUD Cililin: Autopsi Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas Ditolak Keluarga Usai Dikaitkan Keracunan MBG RSUD Cililin: Autopsi Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas Ditolak Keluarga Usai Dikaitkan Keracunan MBG Proyek Food Estate dan MBG Tidak Mampu Menjawab Persoalan Mendasar Krisis Pangan di Indonesia Proyek Food Estate dan MBG Tidak Mampu Menjawab Persoalan Mendasar Krisis Pangan di Indonesia Proyek Food Estate dan MBG Tidak Mampu Menjawab Persoalan Mendasar Krisis Pangan di Indonesia Proyek Food Estate dan MBG Tidak Mampu Menjawab Persoalan Mendasar Krisis Pangan di Indonesia",Hilmi Abdul Halim,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/03/4018493698.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019691484/pemberian-honor-guru-penanggung-jawab-mbg-di-sekolah-dinilai-bukan-solusi?page=all,17de1b26605a5d03c617393f572eadcfc92fa8690ebfbdebbe69a1396e3cf53c,2025-11-13 20:02:13.750 702,okezone,mbg,2025-10-01 08:32:08,"20 Siswa SDN Pasar Rebo Keracunan MBG, Pramono: Saya Baru Mendengar","JAKARTA - Sebanyak 20 siswa sekolah dasar negeri (SDN) di Pasar Rebo, Jakarta Timur diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi menu makan bergizi gratis (MBG). Video sejumlah siswa dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Rebo viral usai diunggah laman Instagram @jktnewss. ""Dari 20 siswa tersebut, lima orang sempat dilarikan ke IGD Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo untuk mendapatkan pengobatan,"" tulis laman Instagram @jktnewss dikutip, Rabu (1/10/2025). Menanggapi peristiwa dugaan keracunan MBG di Jakarta, Gubernur Pramono Anung mengaku baru mendengar informasi tersebut. Ia enggan berkomentar banyak ihwal kasus dugaan keracunan MBG. ""Oh, saya belum tahu ya. Saya baru mendengar sekarang. Kalau saya komentar nanti salah,"" kata Pramono di Taman Bugar Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa kesalahan atau kekurangan yang terjadi dalam program penyaluran Makan Bergizi Gratis (MBG) hanya 0,00017 persen di seluruh Indonesia. Hingga kini sudah hampir menyentuh angka 30 juta penerima manfaat dari program MBG. Meski begitu, Prabowo menyadari masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaannya. ""Bahwa ada kekurangan iya, ada keracunan makan iya. Kita hitung dari semua makanan yang keluar, penyimpangan atau kekurangan atau kesalahan itu adalah 0,00017 persen,"" kata Prabowo. Prabowo telah memerintahkan agar para pelaksana, terkhusus yang berada di SPPG untuk benar-benar memperhatikan agar makanan yang akan didistribusikan benar-benar aman. ""Kita tertibkan semua SPPG dan dapur kita sudah bikin SOP. Semua alat harus dicuci pakai alat yang modern tidak terlalu mahal untuk membersihkan, membunuh semua bakteri,"" ucapnya. JAKARTA - Sebanyak 20 siswa sekolah dasar negeri (SDN) di Pasar Rebo, Jakarta Timur diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi menu makan bergizi gratis (MBG). Video sejumlah siswa dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Rebo viral usai diunggah laman Instagram @jktnewss. ""Dari 20 siswa tersebut, lima orang sempat dilarikan ke IGD Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo untuk mendapatkan pengobatan,"" tulis laman Instagram @jktnewss dikutip, Rabu (1/10/2025). Menanggapi peristiwa dugaan keracunan MBG di Jakarta, Gubernur Pramono Anung mengaku baru mendengar informasi tersebut. Ia enggan berkomentar banyak ihwal kasus dugaan keracunan MBG. ""Oh, saya belum tahu ya. Saya baru mendengar sekarang. Kalau saya komentar nanti salah,"" kata Pramono di Taman Bugar Duri Kepa, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa kesalahan atau kekurangan yang terjadi dalam program penyaluran Makan Bergizi Gratis (MBG) hanya 0,00017 persen di seluruh Indonesia. Hingga kini sudah hampir menyentuh angka 30 juta penerima manfaat dari program MBG. Meski begitu, Prabowo menyadari masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaannya. ""Bahwa ada kekurangan iya, ada keracunan makan iya. Kita hitung dari semua makanan yang keluar, penyimpangan atau kekurangan atau kesalahan itu adalah 0,00017 persen,"" kata Prabowo. Prabowo telah memerintahkan agar para pelaksana, terkhusus yang berada di SPPG untuk benar-benar memperhatikan agar makanan yang akan didistribusikan benar-benar aman. ""Kita tertibkan semua SPPG dan dapur kita sudah bikin SOP. Semua alat harus dicuci pakai alat yang modern tidak terlalu mahal untuk membersihkan, membunuh semua bakteri,"" ucapnya. (Fetra Hariandja)",Muhammad Refi Sandi,https://img.okezone.com/content/2025/10/01/338/3173648/pramono-SBxi_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/10/01/338/3173648/20-siswa-sdn-pasar-rebo-keracunan-mbg-pramono-saya-baru-mendengar?page=all,1ece35eb2ff7581bc0d8749a18da2d4b13a7855c05fbf70715cba6ee120673c5,2025-11-13 20:02:16.172 703,detik,mbg,2025-11-08 10:04:00,Anggota DPRD Sinjai Bakar Fortuner Kader Demokrat Dipicu Urusan Perselingkuhan,"Polisi mengungkap motif anggota DPRD Sinjai, Kamrianto (31), membakar mobil Fortuner kader Partai Demokrat, Iskandar, di Kabupaten Sinjai , Sulawesi Selatan (Sulsel). Polisi menyebut Kamrianto sakit hati karena korban diduga menyembunyikan pria inisial S (33) yang diduga berselingkuh dengan istrinya. ""Motifnya, Kamrianto merasa sakit hati terhadap korban (Iskandar). Dia (Iskandar) dianggap menyembunyikan keberadaan lelaki S,"" ujar Kasat Reskrim Polres Sinjai Iptu Adi Asrul, dilansir detikSulsel , Sabtu (8/11/2025). Kamrianto awalnya tidak mengakui terkait motif tersebut. Namun pelaku lainnya berinisial SF (35) menyampaikan hal itu kepada penyidik. ""Kamrianto tidak mengaku. Yang natemani turun membakar, mengakui karena curhat itu pelaku (Kamrianto) bahwa dia curiga yang sembunyikan laki-laki yang berselingkuh sama istrinya ini adalah korban (Iskandar),"" ujarnya. Kamrianto juga sudah melaporkan dugaan perzinaan tersebut. Kamrianto memergoki istrinya berduaan dengan lelaki S di sebuah rumah di Kecamatan Sinjai Utara pada Jumat (17/10). Kedua terlapor membantah terkait dugaan perzinaan itu. ""Laporannya sebelumnya masih dilakukan penyelidikan, karena dua-duanya tidak ada mau mengaku. Mereka bertemu untuk membicarakan kerja sama MBG (program Makan Bergizi Gratis),"" imbuhnya. Baca berita selengkapnya di sini. Tonton juga video ""Permintaan Maaf Anggota DPRD Jambi yang Maki Pekerja Proyek""",Agung Pramono -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/04/polisi-melakukan-olah-tempat-kejadian-perkara-dari-kasus-pembakaran-satu-unit-mobil-milik-pengurus-demokrat-sinjai-1762258626015_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8200190/anggota-dprd-sinjai-bakar-fortuner-kader-demokrat-dipicu-urusan-perselingkuhan,8eaee422cdc7f9e65032b0df2b5d90ebbb90b0d083e480960b0434c6e5fcf733,2025-11-13 20:02:21.555 705,kompas,mbg,2025-10-27 13:28:54,BGN Tutup 1 SPPG Imbas Keracunan MBG di MAN Banyuwangi,"BANYUWANGI, KOMPAS.com- Badan Gizi Nasional (BGN) menutup satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) Kepiting yang berlokasi di Jalan Kepiting Nomor 28, Kelurahan Tukangkayu, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.Baca juga:Menu MBG Kare Ayam Diduga Jadi Penyebab Keracunan di 2 Sekolah BanyuwangiKepalaDinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat mengatakan, BGN mengeluarkan surat penghentian operasi sementara pada Sabtu (25/10/2025), usai kasus keracunan mencuat pada Kamis (23/10/2025).""Langsung dihentikan. Setelah ada informasi terjadi keracunan ini, kita lakukan investigasi,rectal swabdan segera kitafeedback-kan hingga penghentian operasi sementara,"" terang Amir.Baca juga:Anggota DPRD Banyuwangi: Siswa Sempat Keluhkan Bau di Menu MBG Sebelum Insiden KeracunanDi sana, Dinkes Banyuwangi menemukan beberapa koreksi, di antaranya adanya lubang pada pintu masuk verktor serta berbagai temuan lain yang seluruhnya telah disampaikan ke BGN sebelum memutuskan penghentian sementara SPPG Kepiting.Amir mengurai, penutupan tersebut hingga waktu yang tak ditentukan, sampai SPPG tersebut melakukan perbaikan dan dinyatakan memenuhi syarat sebelum kembali beroperasi.Baca juga:Sidak Siswa Keracunan MBG, DPRD Banyuwangi: Sekolah Seolah-olah Ketakutan dan Sembunyikan InformasiSebelumnya sebanyak 112 Siswa MAN 1 Banyuwangikeracunan MBGyang didistribusikan oleh SPPG Kepiting.Para siswa mengalami gejala infeksi bakteri seperti mual, demam, hingga diare.Saat kejadian, ayam bumbu merah diduga menjadi penyebab keracunan siswa.Namun setelah pemeriksaan, bakteri tak hanya ada di menu ayam bumbu merah, melainkan juga di menu tumis sawi putih dan wortel.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BANYUWANGI, KOMPAS.com- Badan Gizi Nasional (BGN) menutup satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) Kepiting yang berlokasi di Jalan Kepiting Nomor 28, Kelurahan Tukangkayu, Kecamatan/Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Baca juga:Menu MBG Kare Ayam Diduga Jadi Penyebab Keracunan di 2 Sekolah Banyuwangi KepalaDinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat mengatakan, BGN mengeluarkan surat penghentian operasi sementara pada Sabtu (25/10/2025), usai kasus keracunan mencuat pada Kamis (23/10/2025). ""Langsung dihentikan. Setelah ada informasi terjadi keracunan ini, kita lakukan investigasi,rectal swabdan segera kitafeedback-kan hingga penghentian operasi sementara,"" terang Amir. Baca juga:Anggota DPRD Banyuwangi: Siswa Sempat Keluhkan Bau di Menu MBG Sebelum Insiden Keracunan Di sana, Dinkes Banyuwangi menemukan beberapa koreksi, di antaranya adanya lubang pada pintu masuk verktor serta berbagai temuan lain yang seluruhnya telah disampaikan ke BGN sebelum memutuskan penghentian sementara SPPG Kepiting. Amir mengurai, penutupan tersebut hingga waktu yang tak ditentukan, sampai SPPG tersebut melakukan perbaikan dan dinyatakan memenuhi syarat sebelum kembali beroperasi. Baca juga:Sidak Siswa Keracunan MBG, DPRD Banyuwangi: Sekolah Seolah-olah Ketakutan dan Sembunyikan Informasi Sebelumnya sebanyak 112 Siswa MAN 1 Banyuwangikeracunan MBGyang didistribusikan oleh SPPG Kepiting. Para siswa mengalami gejala infeksi bakteri seperti mual, demam, hingga diare. Saat kejadian, ayam bumbu merah diduga menjadi penyebab keracunan siswa. Namun setelah pemeriksaan, bakteri tak hanya ada di menu ayam bumbu merah, melainkan juga di menu tumis sawi putih dan wortel.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/ssAMru0701fkt_HuTkhOs4rL8nw=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/27/68ff0bc2e5e93.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/27/132854278/bgn-tutup-1-sppg-imbas-keracunan-mbg-di-man-banyuwangi,010f5c860978ceb190291fc5c7ad2adf02d106cf92660a89b392cc3c950e0ab3,2025-11-13 20:02:24.734 706,okezone,mbg,2025-10-01 04:05:00,Ombudsman Ungkap Realisasi MBG Tak Sesuai Kontrak: Beras Tak Premium hingga Sayuran Tak Segar,"JAKARTA Ombudsman RI mengungkap sejumlah realisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tidak sesuai kontrak. Temuan ini muncul sejak tahap persiapan bahan. Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika, mencontohkan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bogor, dapur umum justru mendapatkan beras dengan kadar patah di atas 15%. ""Pada tahap persiapan bahan, masih ditemukan ketidaksesuaian antara kontrak dan realisasi di lapangan. Di Bogor misalnya, SPPG menerima beras medium dengan kadar patah di atas 15 persen meskipun di kontrak mencantumkan beras premium,"" ujar Yeka, Selasa (30/9/2025). Sejumlah SPPG juga ditemukan mendapatkan sayuran yang tidak segar. Tak jarang, beberapa lauk pauk yang sedianya menjadi menu makan justru tidak lengkap. ""Beberapa dapur juga menerima sayuran yang tidak segar serta lauk pauk yang tidak lengkap. Hal ini terjadi karena belum adanya standar acceptance quality limit yang tegas,"" jelasnya.",Jonathan Simanjuntak,https://img.okezone.com/content/2025/09/30/337/3173611/anggota_ombudsman_ri_yeka_hendra_fatika-fx6C_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/09/30/337/3173611/ombudsman-ungkap-realisasi-mbg-tak-sesuai-kontrak-beras-tak-premium-hingga-sayuran-tak-segar?page=all,32ae96f40cd54aa2bbb4818f62a5bcd5760111bfc4f74694b05f3b3f8aaf2d34,2025-11-13 20:02:26.726 707,pikiranrakyat,mbg,2025-10-02 21:14:00,"Dapur MBG di Pangandaran Dievaluasi Usai Pelajar MI Keracunan, Bupati: Ini Pertama dan Terakhir","PIKIRAN RAKYAT -Bupati Kabupaten Pangandaran mengaku prihatin atas kejadian keracunan makanan yang diduga bersumber dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa 8 orang pelajar Madrasah Ibtidaiyah di Kecamatan Cigugur pada hari Rabu, 1 Oktober 2025 kemarin. Keprihatinan tersebut disampaikan Bupati Citra saat menghadiri rapat koordinasi monitoring dan pengawasan dalam rangka mendukung serta memperkuat program makan bergizi gratis yang digelar di Mapolres Pangandaran, Kamis, 2 Oktober 2025. Tampak hadir dalam rakor tersebut, Kapolres AKBP Andri Kurniawan, Dandim 0625 Pangandaran Letkol Czi Ibnu Muntaha, Ketua DPRD Asep Noordin, Kepala Dinas Kesehatan Yadi Sukmayadi, Kepala Disdikpora Agus Nurdin, Koordinator SPPG, perwakilan BPOM Tasikmalaya, serta pengelolaan SPPG seKabupaten Pangandaran. Baca Juga:Komitmen Bupati Jadi Alasan Kuat Kemenkopolkam Usulkan Kabupaten Bandung Jadi Percontohan Program MBG Bupati Citra mengatakan, pada awalnya ia merasa optimistis, pada hari Senin kemarin dirinya menerima undangan untuk koordinasi MBG. ""Hanya tujuh kabupaten dan kota termasuk Pangandaran yang tidak diundang karena dianggap kondusif,"" ujar Bupati. Dirinya tidak menyangka, setelah dua hari ada kejadian keracunan. Dan hal ini menjadi bahan evaluasi bersama, walaupun dari sejak awal pemerintah daerah tidak pernah diajak koordinasi. Baca Juga:Berdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih Buruk ""Jadi kita tidak tahu dapur MBG di Pangandaran ada berapa, letaknya dimana dan yayasannya punya siapa. Jujur kita tidak tahu,"" ungkapnya. Memang beberapa hari sebelumnya, dirinya sempat mau mengundang Koordinator Wilayah SPPG untuk menanyakan berapa jumlah dapur MBG di Kabupaten Pangandaran. ""Rencana baru mau mengundang, eh taunya kejadian,"" ucapnya. Maka dengan kejadian tersebut kata Bupati Citra, menjadi bahan evaluasi dan PR bersama. Dirinya pun tidak akan menyalahkan siapa-siapa atas kejadian tersebut. Baca Juga:Proyek Food Estate dan MBG Tidak Mampu Menjawab Persoalan Mendasar Krisis Pangan di Indonesia ""Kita ingin kejadian keracunan tersebut tidak terulang kembali,"" tegasnya. Bahkan dirinya akan menugaskan Satuan Tugas (Satgas) percepatan program MBG di Kabupaten Pangandaran untuk melakukan evaluasi. ""Jadi sekarang tim harus sering-sering ke lapangan. Ya mau tidak mau, karena kita harus menjaga semuanya,"" ujar Bupati Citra. Dirinya menambahkan, dalam waktu satu minggu ini akan mengeluarkan surat tugas kepada tim Satgas untuk melakukan pengawasan ke tiap-tiap dapur MBG atau SPPG. Pasalnya, ia kurang memahami dengan program MBG di Pangandaran. ""Karena itu tadi kurangnya koordinasi dengan pemerintah daerah. Coba seperti ungkapkan tadi, kan saya jadi tau ada ahli gizi, ada ahli akuntansi yang harus diperkuat,"" kata Bupati Citra. Sementara Kapolres Pangandaran AKBP Andri Kurniawan menambahkan, sebenarnya standar operasional (SOP) harus dilaksanakan oleh SPPG. Program makanan bergizi gratis untuk anak-anak sekolah dan ibu hamil itu kata Kapolres ada SOP, bagaimana penanganan-penanganan nya. ""Bagi anak yang di sekolah dan kembali ke rumah itu ada penanganannya. Tetapi yang paling utama adalah apabila ada kejadian harus segera dilaporkan ke dinas terkait dalam hal ini rumah sakit atau puskesmas terdekat,"" ujar Kapolres. Terkait kejadian dugaan keracunan makanan kemarin kata Kapolres, selain Dinas Kesehatan, pihaknya juga sudah mengambil sampel makanan dan muntahan untuk dikirim ke Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri. ""Jadi nanti kita sama-sama dengan Dinas Kesehatan untuk memastikan apa hasil dari uji laboratorium tersebut. Hari ini sudah sampai sampelnya dan kita masih menunggu hasilnya,"" ujar Kapolres. Kepala Dinas Kesehatan Kab Pangandaran Yadi Sukmayadi menyampaikan dari hasil uji laboratorium untuk kimia dari sampel makanan dan muntahan sudah diketahui hasilnya yaitu negatif. ""Tapi untuk uji bakteri belum keluar. Kita tunggu hasilnya tiga sampai empat kedepan,"" ujarnya.*** Berita PilihanRSUD Cililin: Autopsi Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas Ditolak Keluarga Usai Dikaitkan Keracunan MBGProyek Food Estate dan MBG Tidak Mampu Menjawab Persoalan Mendasar Krisis Pangan di IndonesiaBerdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih Buruk Berita PilihanRSUD Cililin: Autopsi Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas Ditolak Keluarga Usai Dikaitkan Keracunan MBGProyek Food Estate dan MBG Tidak Mampu Menjawab Persoalan Mendasar Krisis Pangan di IndonesiaBerdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih Buruk Berita Pilihan RSUD Cililin: Autopsi Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas Ditolak Keluarga Usai Dikaitkan Keracunan MBGProyek Food Estate dan MBG Tidak Mampu Menjawab Persoalan Mendasar Krisis Pangan di IndonesiaBerdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih Buruk RSUD Cililin: Autopsi Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas Ditolak Keluarga Usai Dikaitkan Keracunan MBG RSUD Cililin: Autopsi Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas Ditolak Keluarga Usai Dikaitkan Keracunan MBG RSUD Cililin: Autopsi Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas Ditolak Keluarga Usai Dikaitkan Keracunan MBG RSUD Cililin: Autopsi Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas Ditolak Keluarga Usai Dikaitkan Keracunan MBG Proyek Food Estate dan MBG Tidak Mampu Menjawab Persoalan Mendasar Krisis Pangan di Indonesia Proyek Food Estate dan MBG Tidak Mampu Menjawab Persoalan Mendasar Krisis Pangan di Indonesia Proyek Food Estate dan MBG Tidak Mampu Menjawab Persoalan Mendasar Krisis Pangan di Indonesia Proyek Food Estate dan MBG Tidak Mampu Menjawab Persoalan Mendasar Krisis Pangan di Indonesia Berdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih Buruk Berdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih Buruk Berdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih Buruk Berdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih Buruk",Agus Kusnadi,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/02/1043205729.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019690893/dapur-mbg-di-pangandaran-dievaluasi-usai-pelajar-mi-keracunan-bupati-ini-pertama-dan-terakhir?page=all,df9da22fd39ad306a26b7ffeb469cdd338ee4687dff1a32829f81276a76330fe,2025-11-13 20:02:35.401 708,okezone,mbg,2025-09-30 21:22:30,Ombudsman Soroti Masalah SDM di Program MBG: Gaji Telat hingga Guru Rangkap Tugas,"JAKARTA Ombudsman RI menyoroti sejumlah persoalan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG), terutama terkait pengelolaan sumber daya manusia (SDM). Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika, mengungkapkan salah satu temuan di lapangan adalah keterlambatan pembayaran honor staf Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Di Bogor misalnya, staf inti SPPG seperti ahli gizi dan akuntan dijanjikan honorarium Rp5 juta per bulan. Namun realisasinya baru cair setelah tiga bulan, sehingga memengaruhi motivasi kerja, ujar Yeka saat jumpa pers, Selasa (30/9/2025). Selain itu, Ombudsman juga menemukan persoalan di Garut dan Bandung Barat. Puluhan relawan di daerah tersebut mengaku terbebani pekerjaan yang cukup berat. Di Garut dan Bandung, relawan yang rata-rata berjumlah 50 orang per SPPG menyampaikan keluhan mengenai beban kerja, mulai dari dapur hingga distribusi, yang belum sebanding dengan kompensasi yang diterima, jelasnya. Masalah lain yang disorot adalah peran guru di sejumlah daerah yang harus merangkap sebagai penanggung jawab distribusi MBG. Di Lebong, Bengkulu maupun Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, guru yang seharusnya fokus mendidik justru merangkap sebagai penanggung jawab distribusi tanpa dukungan tambahan, ungkap Yeka. Menurutnya, persoalan SDM bukan hanya soal jumlah, tetapi juga mencakup penataan, beban kerja, hingga kompensasi yang adil. Dengan memperkuat tata kelola SDM, memberikan penghargaan yang layak, dan memastikan tugas sesuai kompetensi, program MBG dapat berjalan lebih efektif sekaligus menjaga semangat para pelaksana di lapangan, tandas Yeka. JAKARTA Ombudsman RI menyoroti sejumlah persoalan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG), terutama terkait pengelolaan sumber daya manusia (SDM). Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika, mengungkapkan salah satu temuan di lapangan adalah keterlambatan pembayaran honor staf Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Di Bogor misalnya, staf inti SPPG seperti ahli gizi dan akuntan dijanjikan honorarium Rp5 juta per bulan. Namun realisasinya baru cair setelah tiga bulan, sehingga memengaruhi motivasi kerja, ujar Yeka saat jumpa pers, Selasa (30/9/2025). Selain itu, Ombudsman juga menemukan persoalan di Garut dan Bandung Barat. Puluhan relawan di daerah tersebut mengaku terbebani pekerjaan yang cukup berat. Di Garut dan Bandung, relawan yang rata-rata berjumlah 50 orang per SPPG menyampaikan keluhan mengenai beban kerja, mulai dari dapur hingga distribusi, yang belum sebanding dengan kompensasi yang diterima, jelasnya. Masalah lain yang disorot adalah peran guru di sejumlah daerah yang harus merangkap sebagai penanggung jawab distribusi MBG. Di Lebong, Bengkulu maupun Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, guru yang seharusnya fokus mendidik justru merangkap sebagai penanggung jawab distribusi tanpa dukungan tambahan, ungkap Yeka. Menurutnya, persoalan SDM bukan hanya soal jumlah, tetapi juga mencakup penataan, beban kerja, hingga kompensasi yang adil. Dengan memperkuat tata kelola SDM, memberikan penghargaan yang layak, dan memastikan tugas sesuai kompetensi, program MBG dapat berjalan lebih efektif sekaligus menjaga semangat para pelaksana di lapangan, tandas Yeka. (Awaludin)",Jonathan Simanjuntak,https://img.okezone.com/content/2025/09/30/337/3173592/makan_bergizi_gratis-ceNY_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/09/30/337/3173592/ombudsman-soroti-masalah-sdm-di-program-mbg-gaji-telat-hingga-guru-rangkap-tugas?page=all,673fd6b648a4a9ed63ed1cfde85305c63c4866a782a94e170d878fdd546d0972,2025-11-13 20:02:37.180 709,detik,mbg,2025-11-08 07:38:00,Perkara Perselingkuhan di Balik Legislator Sinjai Bakar Mobil Kader Demokrat,"Anggota DPRD Kabupaten Sinjai, Kamrianto (31) membakar mobil Fortuner milik kader Partai Demokrat, Iskandar diduga terkait perkara perselingkuhan. Legislator Fraksi PAN itu sakit hati usai menuding korban menyembunyikan lelaki berinisial S (33) yang diduga selingkuhan istrinya. Persoalan tersebut bermula ketika Kamrianto memergoki istrinya berduaan dengan lelaki S di BTN Tangka Mas, Kecamatan Sinjai Utara pada Jumat (17/10/2025). Kamrianto lalu melaporkan istrinya dan lelaki S ke polisi atas dugaan perzinaan. Kasat Reskrim Polres Sinjai Iptu Adi Asrul mengatakan, pihaknya sudah meminta keterangan istri Kamrianto dan lelaki S. Dari hasil pemeriksaan, keduanya berdalih hanya membahas program Makan Bergizi Gratis (MBG) saat bertemu. ""Laporannya sebelumnya masih dilakukan penyelidikan, karena dua-duanya tidak ada mau mengaku. Mereka bertemu untuk membicarakan kerja sama MBG,"" kata Asrul kepada detikSulsel , Jumat (7/11). Belakangan, Kamrianto diduga menyimpan dendam kepada lelaki S dan mencari keberadaannya. Namun Kamrianto tidak kunjung mendapati pria yang diduga menjadi selingkuhan istrinya. Oknum legislator itu lantas mencurigai Iskandar bekerja sama dengan lelaki S. Iskandar yang merupakan Ketua Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) DPC Demokrat Sinjai itu pun menjadi sasaran kemarahan Kamrianto. ""Kamrianto merasa sakit hati terhadap korban (Iskandar). Dia (Iskandar) dianggap menyembunyikan keberadaan lelaki S,"" ungkap Asrul. Perkara perselingkuhan berujung pembakaran mobil Fortuner milik Iskandar di Perumahan Lappa Mas, Kecamatan Sinjai Utara pada Kamis (23/10) sekitar pukul 03.45 Wita. Kejadian ini dilaporkan Iskandar ke Polres Sinjai. Polisi yang melakukan penyelidikan menangkap Kamrianto bersama pria berinisial SF (35) yang ikut terlibat pembakaran mobil. Kedua pelaku lalu ditahan usai ditetapkan sebagai tersangka. ""SF yang menunjuk itu (Kamrianto). Dari keterangannya SF pergi membakar, dan sama-sama itu (Kamrianto),"" tutur Asrul. Menurut Asrul, oknum legislator itu awalnya tidak mau mengaku terkait motif kejahatannya membakar mobil Iskandar. Hanya saja pelaku SF yang menyampaikan persoalan itu kepada penyidik kepolisian. ""Yang na temani turun membakar mengakui karena curhat itu pelaku (Kamrianto) bahwa dia curiga yang sembunyikan laki-laki yang berselingkuh sama istrinya ini adalah korban (Iskandar),"" paparnya. Atas perbuatannya, kedua tersangka dijerat Pasal 187 ayat 1 KUHP tentang pembakaran juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP, dengan subsider Pasal 170 ayat 1 KUHP dan lebih subsider Pasal 406 ayat 1 KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP. Oknum anggota DPRD Sinjai tersangka pembakaran mobil itu ternyata positif narkoba. Temuan itu berdasarkan tes urine yang dijalani Kamrianto. ""Positif (narkoba) urinenya,"" ujar Kasat Narkoba Polres Sinjai AKP Muh Yusuf kepada detikSulsel , Rabu (5/11). Yusuf menjelaskan, tes urine merupakan rangkaian pemeriksaan Kamrianto sebagai tersangka kasus pembakaran. Penyidik belum memproses dugaan penyalahgunaan narkoba legislator PAN itu. ""Alasannya hanya bagian dari proses perkara yang disangkakan. Yang diproses sekarang dugaan tindak pidana pembakaran mobil,"" jelasnya.",Tim detikSulsel -detikSulsel,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/04/polisi-melakukan-olah-tempat-kejadian-perkara-dari-kasus-pembakaran-satu-unit-mobil-milik-pengurus-demokrat-sinjai-1762258626015_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/sulsel/hukum-dan-kriminal/d-8200050/perkara-perselingkuhan-di-balik-legislator-sinjai-bakar-mobil-kader-demokrat,e6474b0aa3e4bb1be04f7dd0556faa366d4dfa98d7d3c231fe7fb7cb76002734,2025-11-13 20:02:43.539 710,pikiranrakyat,mbg,2025-10-02 19:44:38,Komitmen Bupati Jadi Alasan Kuat Kemenkopolkam Usulkan Kabupaten Bandung Jadi Percontohan Program MBG,"PIKIRAN RAKYAT- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung dinilai layak menjadipilot projectatau percontohan tingkat nasional dalam implementasi program strategis nasional terutama program Makan Bergizi Gratis (MBG) di tengah gonjang-ganjing kasus keracunan di sejumlah wilayah. Hal tersebut disampaikan oleh Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenkopolkam) Republik Indonesia (RI) dalam Sosialisasi Program MBG Tingkat Kabupaten Bandung 2025 yang digelar di Gedung Mohamad Toha, Komplek Pemkab Bandung, Soreang, Rabu, 1 Oktober 2025. Acara yang dirangkai dengan rapat koordinasi tersebut turut dihadiri oleh Bupati Bandung Dadang Supriatna, Wakil Bupati Ali Syakieb, jajaran Forkopimda, para camat, kepala desa hingga SPPG dan SPPI se-Kabupaten Bandung. Staf Ahli Bidang Ketahanan Nasional Kemenkopolkam RI, Marsekal Muda TNI Oka Prawira mengapresiasi langkah Bupati Bandung Dadang Supriatna yang dinilai berhasil mengimplementasikan tiga program prioritas nasional di Kabupaten Bandung yakni program MBG, Sekolah Rakyat hingga Koperasi Merah Putih. Baca Juga:Sorotan Kepada Bupati Bandung Dadang Supriatna Terkait Kasus PT BDS, Profesor UNPAD Berikan Penegasan Bahkan ia menegaskan bahwa pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bandung dinilai mampu menjadi percontohan atau pilot project bagi kabupaten/kota lain di Indonesia. ""Saya melihat Kabupaten Bandung adalah salah satu daerah yang harusnya menjadi acuan bagi daerah lain dalam implementasi program strategis nasional terutama MBG. Kabupaten/kota lain harus mencontoh Kabupaten Bandung,"" ujar Oka usai pertemuan. Oka menyebut salah satu faktor utama yang menyebabkan Pemkab Bandung layak dijadikan percontohan oleh daerah lain yakni karena faktor kepemimpinan dan komitmen kuat yang ditunjukkan kepala daerah yakni Bupati Bandung Dadang Supriatna dalam menyukseskan program strategis nasional. ""Bupati Bandung, Kang Dadang Supriatna sukses mengorkestrasi seluruh jajaran Forkopimda. Ini soal kepemimpinan. Forkopimda bisa jalan kalau kepemimpinan kuat. Kang DS ini luar biasa,"" ungkap Oka sambil tersenyum. Baca Juga:Keracunan MBG Bukan Kelalaian Individu, FSGI: Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi dari Pemerintah Kang DS juga dinilai berhasil membangun kolaborasi dan sinergi dengan berbagai elemen dan kepentingan sehingga program strategis nasional di Kabupaten Bandung berjalan lancar dan tanpa kendala berarti. Tak hanya itu, Pemkab Bandung juga berhasil mengatasi berbagai permasalahan di lapangan sekaligus mengantisipasi berbagai potensi masalah yang mungkin muncul. Konsultasi dan evaluasi berkala dinilai menjadi kunci mengapa program strategis nasional di Kabupaten Bandung berjalan cepat. ""Langkah-langkah optimalisasi SOP (Standard Operasional Prosedur) dan penguatan teknis MBG yang sudah dilakukan Kabupaten Bandung bisa dijadikan contoh daerah-daerah lain. SOP teknis yang sudah berjalan, coba dibuat tertulis agar bisa dijadikan rujukan,"" jelas Oka. ""Kehadiran Satgas MBG, pola sosialisasi yang intensif, hingga penguatan teknis di lapangan adalah langkah konkret yang patut ditiru. Kami sangat mengapresiasi langkah-langkah ini. Ini akan kami rekomendasikan kepada Pak Menko agar ini menjadi rujukan bagi daerah lain,"" tambahnya. Baca Juga:Kendati Ada Jeda Waktu, Kematian Bunga, Siswa SMKN 1 Cihampelas Bisa Karena MBG Para petugas dapur SPPG di Kabupaten Bandung bakal mendapatkan pelatihan khusus. Para petugas dapur SPPG di Kabupaten Bandung bakal mendapatkan pelatihan khusus. Para petugas dapur SPPG di Kabupaten Bandung bakal mendapatkan pelatihan khusus. Sementara itu, Bupati Bandung Dadang Supriatna atau akrab disapa Kang DS menyampaikan terima kasih atas kunjungan kerja rombongan Staf Ahli Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Republik Indonesia ke Kabupaten Bandung. ""Suatu kehormatan dan kebanggaan bagi kami Kabupaten Bandung dapat menerima kunjungan Kemenkopolkam. Terima kasih atas berbagai arahan dan masukan untuk kami,"" ujar Kang DS. Kang DS menyampaikan optimismenya bahwa seluruh dapur SPPG yang berjumlah 361 unit akan beroperasi seluruhnya pada Desember 2025 mendatang dengan sasaran lebih dari 1,2 juta jiwa penerima manfaat, terutama anak-anak, balita dan ibu hamil dan menyusui. Untuk menjamin kualitas, setiap SPPG diwajibkan mengirimkan 20 orang relawan untuk mendapatkan pelatihan khusus sehingga penyajian makanan higienis benar-benar terjaga. ""Insya Allah kami di Kabupaten Bandung siap mendukung dan menyukseskan program strategis nasional yang digagas Pak Presiden Prabowo, karena program-program ini sangat dinantikan masyarakat,"" tegas Bupati Bandung.*** Berita PilihanKendati Ada Jeda Waktu, Kematian Bunga, Siswa SMKN 1 Cihampelas Bisa Karena MBGRSUD Cililin: Autopsi Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas Ditolak Keluarga Usai Dikaitkan Keracunan MBGProyek Food Estate dan MBG Tidak Mampu Menjawab Persoalan Mendasar Krisis Pangan di IndonesiaBerdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih Buruk Berita PilihanKendati Ada Jeda Waktu, Kematian Bunga, Siswa SMKN 1 Cihampelas Bisa Karena MBGRSUD Cililin: Autopsi Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas Ditolak Keluarga Usai Dikaitkan Keracunan MBGProyek Food Estate dan MBG Tidak Mampu Menjawab Persoalan Mendasar Krisis Pangan di IndonesiaBerdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih Buruk Berita Pilihan Kendati Ada Jeda Waktu, Kematian Bunga, Siswa SMKN 1 Cihampelas Bisa Karena MBGRSUD Cililin: Autopsi Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas Ditolak Keluarga Usai Dikaitkan Keracunan MBGProyek Food Estate dan MBG Tidak Mampu Menjawab Persoalan Mendasar Krisis Pangan di IndonesiaBerdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih Buruk Kendati Ada Jeda Waktu, Kematian Bunga, Siswa SMKN 1 Cihampelas Bisa Karena MBG Kendati Ada Jeda Waktu, Kematian Bunga, Siswa SMKN 1 Cihampelas Bisa Karena MBG Kendati Ada Jeda Waktu, Kematian Bunga, Siswa SMKN 1 Cihampelas Bisa Karena MBG Kendati Ada Jeda Waktu, Kematian Bunga, Siswa SMKN 1 Cihampelas Bisa Karena MBG RSUD Cililin: Autopsi Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas Ditolak Keluarga Usai Dikaitkan Keracunan MBG RSUD Cililin: Autopsi Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas Ditolak Keluarga Usai Dikaitkan Keracunan MBG RSUD Cililin: Autopsi Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas Ditolak Keluarga Usai Dikaitkan Keracunan MBG RSUD Cililin: Autopsi Kematian Siswi SMKN 1 Cihampelas Ditolak Keluarga Usai Dikaitkan Keracunan MBG Proyek Food Estate dan MBG Tidak Mampu Menjawab Persoalan Mendasar Krisis Pangan di Indonesia Proyek Food Estate dan MBG Tidak Mampu Menjawab Persoalan Mendasar Krisis Pangan di Indonesia Proyek Food Estate dan MBG Tidak Mampu Menjawab Persoalan Mendasar Krisis Pangan di Indonesia Proyek Food Estate dan MBG Tidak Mampu Menjawab Persoalan Mendasar Krisis Pangan di Indonesia Berdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih Buruk Berdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih Buruk Berdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih Buruk Berdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih Buruk",Tim Pikiran Rakyat 06,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/02/1177246825.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019690872/komitmen-bupati-jadi-alasan-kuat-kemenkopolkam-usulkan-kabupaten-bandung-jadi-percontohan-program-mbg?page=all,52a69ef16c566c6f5faebbde002e8ea1af02a7cc670f84b1e1ffe0acb5401300,2025-11-13 20:02:45.884 711,kompas,mbg,2025-10-24 20:57:53,BGN Takalar Janji Tindaklanjuti Aduan Pemotongan Upah Relawan MBG,"TAKALAR, KOMPAS.com- Badan Gizi Nasional (BGN) Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, berjanji akan menindaklanjuti laporan para relawan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang mengalami pemotongan upah.Sebelumnya, puluhan relawan Makanan Bergizi Gratis (MBG) tersebut mengamuk di dapurSPPGyang terletak di Jalan Mappajalling Daeng Kawang, Kelurahan Sombalabella, Kecamatan Pattallassang, sekitar pukul 09.00 WITA, Jumat (24/10/2025).Mereka diduga mengalami pemotongan gaji dan tidak pernah menerimaupahlembur.Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) KabupatenTakalar, Maulana, mengaku telah menerima laporan dari para relawan. Pihaknya akan segera menindaklanjuti persoalan tersebut.Baca juga:Gaji Disunat, Puluhan Relawan MBG Takalar Mengamuk di Dapur SPPGTentunya ia menyesalkan kejadian ini. Karena itu, pihaknya memastikan akan menindaklanjuti dan memastikan hak para relawan terpenuhi. Kejadian ini tentunya sangat kami sesalkan, dan kami akan menindaklanjuti laporan para relawan serta memastikan hak para relawan terpenuhi, kata Maulana saat dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon.Upah BervariasiDaeng Lebang, salah satu relawan, saat dikonfirmasi mengatakan relawan awalnya dijanjikan upah bervariasi.Koordinator dapur dijanjikan menerima Rp150 ribu per hari, sedangkan relawan biasa seperti juru masak dan petugas pengantar MBG mendapat Rp130 ribu per hari.Baca juga:Dari Rp 10 Ribu Per Porsi Jadi Menu ala Sultan di Dapur MBG Indramayu, Selalu Ludes Dimakan SiswaNamun, dalam praktiknya, upah yang diterima lebih rendah dari kesepakatan awal, bahkan sempat dipotong kembali. Gaji awal Rp150 ribu untuk koordinator dapur, tetapi yang kami terima cuma Rp130 ribu dan ini mau dipotong lagi jadi Rp 120 ribu. Kalau gaji relawan biasa awalnya mereka menerima Rp120 ribu dan ini mau dipotong lagi jadi Rp100 ribu, padahal janji awalnya Rp130 ribu per hari, ujarnya.Selain pemotongan upah, para relawan juga mengaku tidak pernah mendapatkan upah lembur, padahal mereka bekerja sejak siang hingga malam untuk mengolah makanan MBG bagi ibu hamil, bayi, dan siswa sekolah.SPPG Sombalabella di Kabupaten Takalar sendiri mulai beroperasi pada Senin (8/9/2025) dengan melibatkan 47 relawan yang memiliki beragam tugas dalam penyediaan dan distribusi makanan bergizi.Baca juga:Ketua Komisi IV DPRD Minta Teknis MBG Dibenahi Usai Insiden Keracunan di MAN 1 BanyuwangiPara relawan juga mendatangi lokasi untuk mencari F-R, Kepala Dapur SPPG Sombalabella, yang dituding menjadi penyebab keterlambatan dan pemotongan upah mereka. Kami datang untuk mencari kepala dapur karena gaji kami selalu terlambat dan telah dua kali dilakukan pemotongan, dan ini ulah kepala dapur karena dia yang tangani semua gaji kami, kata Daeng Lebang, salah satu relawan, saat dikonfirmasi Kompas.com di lokasi.(Penulis: Kontributor Bone, Abdul Haq)Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang TAKALAR, KOMPAS.com- Badan Gizi Nasional (BGN) Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, berjanji akan menindaklanjuti laporan para relawan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang mengalami pemotongan upah. Sebelumnya, puluhan relawan Makanan Bergizi Gratis (MBG) tersebut mengamuk di dapurSPPGyang terletak di Jalan Mappajalling Daeng Kawang, Kelurahan Sombalabella, Kecamatan Pattallassang, sekitar pukul 09.00 WITA, Jumat (24/10/2025). Mereka diduga mengalami pemotongan gaji dan tidak pernah menerimaupahlembur. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) KabupatenTakalar, Maulana, mengaku telah menerima laporan dari para relawan. Pihaknya akan segera menindaklanjuti persoalan tersebut. Baca juga:Gaji Disunat, Puluhan Relawan MBG Takalar Mengamuk di Dapur SPPG Tentunya ia menyesalkan kejadian ini. Karena itu, pihaknya memastikan akan menindaklanjuti dan memastikan hak para relawan terpenuhi. Kejadian ini tentunya sangat kami sesalkan, dan kami akan menindaklanjuti laporan para relawan serta memastikan hak para relawan terpenuhi, kata Maulana saat dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon. Daeng Lebang, salah satu relawan, saat dikonfirmasi mengatakan relawan awalnya dijanjikan upah bervariasi. Koordinator dapur dijanjikan menerima Rp150 ribu per hari, sedangkan relawan biasa seperti juru masak dan petugas pengantar MBG mendapat Rp130 ribu per hari. Baca juga:Dari Rp 10 Ribu Per Porsi Jadi Menu ala Sultan di Dapur MBG Indramayu, Selalu Ludes Dimakan Siswa Namun, dalam praktiknya, upah yang diterima lebih rendah dari kesepakatan awal, bahkan sempat dipotong kembali. Gaji awal Rp150 ribu untuk koordinator dapur, tetapi yang kami terima cuma Rp130 ribu dan ini mau dipotong lagi jadi Rp 120 ribu. Kalau gaji relawan biasa awalnya mereka menerima Rp120 ribu dan ini mau dipotong lagi jadi Rp100 ribu, padahal janji awalnya Rp130 ribu per hari, ujarnya. Selain pemotongan upah, para relawan juga mengaku tidak pernah mendapatkan upah lembur, padahal mereka bekerja sejak siang hingga malam untuk mengolah makanan MBG bagi ibu hamil, bayi, dan siswa sekolah. SPPG Sombalabella di Kabupaten Takalar sendiri mulai beroperasi pada Senin (8/9/2025) dengan melibatkan 47 relawan yang memiliki beragam tugas dalam penyediaan dan distribusi makanan bergizi. Baca juga:Ketua Komisi IV DPRD Minta Teknis MBG Dibenahi Usai Insiden Keracunan di MAN 1 Banyuwangi Para relawan juga mendatangi lokasi untuk mencari F-R, Kepala Dapur SPPG Sombalabella, yang dituding menjadi penyebab keterlambatan dan pemotongan upah mereka. Kami datang untuk mencari kepala dapur karena gaji kami selalu terlambat dan telah dua kali dilakukan pemotongan, dan ini ulah kepala dapur karena dia yang tangani semua gaji kami, kata Daeng Lebang, salah satu relawan, saat dikonfirmasi Kompas.com di lokasi. (Penulis: Kontributor Bone, Abdul Haq)",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/A5ATBZ3iEgPf9c4atKJQ-xV85LI=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/24/68fb6a5e77772.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/24/205753778/bgn-takalar-janji-tindaklanjuti-aduan-pemotongan-upah-relawan-mbg,4d284e6bbbf1f9823e045e1d4d0e52a8fecb30bbb6926147b8116ae5c20db654,2025-11-13 20:02:46.155 712,okezone,mbg,2025-09-30 21:08:43,"Cegah Keracunan Terulang, DPR: Ahli Gizi Harus Berfungsi Optimal di Dapur MBG!","JAKARTA - Pemerintah tengah mengevaluasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) usai maraknya kasus keracunan makanan di sejumlah sekolah. Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Yahya Zaini, mengingatkan agar keberadaan ahli gizi di setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) benar-benar difungsikan secara optimal. Selama ini ahli gizi di SPPG tidak berfungsi dengan baik. Kalau mereka bekerja sebagaimana mestinya, kasus keracunan tidak akan terjadi. Evaluasi ini harus memastikan ahli gizi kembali menjalankan fungsinya dengan benar, tegas Yahya, Selasa (30/9/2025). Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memanggil jajaran menterinya di kediamannya, Jakarta, Minggu (28/9/2025) malam, untuk membahas evaluasi MBG. Ia menegaskan keselamatan anak-anak sebagai penerima program harus menjadi prioritas utama. Evaluasi mencakup disiplin prosedur pengolahan makanan, kebersihan, serta ketersediaan air layak. Pemerintah juga melibatkan Puskesmas dan UKS untuk memantau dapur MBG secara berkala, serta mewajibkan setiap SPPG memiliki Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi (SLHS). Bahkan, Presiden meminta dapur MBG dipimpin chef terlatih, dilengkapi alat rapid test untuk memeriksa kualitas makanan, dan menutup sementara dapur yang bermasalah guna investigasi. Menurut Yahya, pengawasan ketat ahli gizi harus dilakukan pada seluruh tahapan pengolahan, mulai dari bahan baku, pemasakan, pemorsian, hingga distribusi. BGN sudah menugaskan tiga orang di setiap SPPG: satu ketua, satu ahli gizi, dan satu ahli akuntansi. Semua harus berfungsi, ujarnya. Data CISDI hingga Jumat (26/9) mencatat, korban keracunan MBG mencapai 7.368 orang. Menyikapi hal itu, Badan Gizi Nasional (BGN) menonaktifkan 56 dapur penyedia MBG untuk evaluasi dan perbaikan sistem. Meski begitu, DPR menegaskan tetap mendukung program MBG karena dinilai mulia dalam memperbaiki gizi anak bangsa. Program ini untuk mencetak generasi emas 2045. Yang penting sekarang tata kelolanya diperbaiki, kualitas menu dan pengawasan di lapangan benar-benar terjaga, kata Yahya. Ia juga mengingatkan agar sertifikat higienis bukan sekadar formalitas administratif, tetapi jaminan nyata atas mutu dan keamanan pangan. DPR, lanjutnya, akan terus mengawal transparansi sertifikasi, meminta laporan periodik, dan memastikan anak-anak mendapat makanan aman serta bergizi. Semua pihak harus ikut mengawasi agar penyimpangan sistemik tidak terulang. MBG harus dijalankan optimal supaya tujuan mulianya tercapai, yaitu meningkatkan kualitas SDM Indonesia melalui penguatan gizi anak sekolah, pungkas Yahya. JAKARTA - Pemerintah tengah mengevaluasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) usai maraknya kasus keracunan makanan di sejumlah sekolah. Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Yahya Zaini, mengingatkan agar keberadaan ahli gizi di setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) benar-benar difungsikan secara optimal. Selama ini ahli gizi di SPPG tidak berfungsi dengan baik. Kalau mereka bekerja sebagaimana mestinya, kasus keracunan tidak akan terjadi. Evaluasi ini harus memastikan ahli gizi kembali menjalankan fungsinya dengan benar, tegas Yahya, Selasa (30/9/2025). Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memanggil jajaran menterinya di kediamannya, Jakarta, Minggu (28/9/2025) malam, untuk membahas evaluasi MBG. Ia menegaskan keselamatan anak-anak sebagai penerima program harus menjadi prioritas utama. Evaluasi mencakup disiplin prosedur pengolahan makanan, kebersihan, serta ketersediaan air layak. Pemerintah juga melibatkan Puskesmas dan UKS untuk memantau dapur MBG secara berkala, serta mewajibkan setiap SPPG memiliki Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi (SLHS). Bahkan, Presiden meminta dapur MBG dipimpin chef terlatih, dilengkapi alat rapid test untuk memeriksa kualitas makanan, dan menutup sementara dapur yang bermasalah guna investigasi. Menurut Yahya, pengawasan ketat ahli gizi harus dilakukan pada seluruh tahapan pengolahan, mulai dari bahan baku, pemasakan, pemorsian, hingga distribusi. BGN sudah menugaskan tiga orang di setiap SPPG: satu ketua, satu ahli gizi, dan satu ahli akuntansi. Semua harus berfungsi, ujarnya. Data CISDI hingga Jumat (26/9) mencatat, korban keracunan MBG mencapai 7.368 orang. Menyikapi hal itu, Badan Gizi Nasional (BGN) menonaktifkan 56 dapur penyedia MBG untuk evaluasi dan perbaikan sistem. Meski begitu, DPR menegaskan tetap mendukung program MBG karena dinilai mulia dalam memperbaiki gizi anak bangsa. Program ini untuk mencetak generasi emas 2045. Yang penting sekarang tata kelolanya diperbaiki, kualitas menu dan pengawasan di lapangan benar-benar terjaga, kata Yahya. Ia juga mengingatkan agar sertifikat higienis bukan sekadar formalitas administratif, tetapi jaminan nyata atas mutu dan keamanan pangan. DPR, lanjutnya, akan terus mengawal transparansi sertifikasi, meminta laporan periodik, dan memastikan anak-anak mendapat makanan aman serta bergizi. Semua pihak harus ikut mengawasi agar penyimpangan sistemik tidak terulang. MBG harus dijalankan optimal supaya tujuan mulianya tercapai, yaitu meningkatkan kualitas SDM Indonesia melalui penguatan gizi anak sekolah, pungkas Yahya. (Awaludin)",Awaludin,https://img.okezone.com/content/2025/09/30/337/3173588/makan_bergizi_gratis-niR4_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/09/30/337/3173588/cegah-keracunan-terulang-dpr-ahli-gizi-harus-berfungsi-optimal-di-dapur-mbg?page=all,6795bf376891a4d3bfbea47a18a339a084e8f2c3a514be81a59e7554a3ffb972,2025-11-13 20:02:47.663 713,detik,mbg,2025-11-08 03:01:00,"Diduga Sakit Hati, Anggota DPRD Sinjai Bakar Mobil Kader Demokrat","Anggota DPRD Sinjai, Kamrianto (31) diduga membakar mobil Fortuner milik kader Partai Demokrat Iskandar. Pelaku diduga melancarkan aksinya karena sakit hati dengan korban yang diduga menyembunyikan pria inisial S (33) yang diduga selingkuh dengan istrinya. ""Motifnya, Kamrianto merasa sakit hati terhadap korban (Iskandar). Dia (Iskandar) dianggap menyembunyikan keberadaan lelaki S,"" ujar Kasat Reskrim Polres Sinjai Iptu Adi Asrul melansir detikSulsel , Jumat (7/11/2025). Kamrianto disebut awalnya tidak membenarkan motif tersebut. Namun, pelaku lainnya yakni SF (35) yang menyampaikan hal tersebut kepada penyidik. ""Kamrianto tidak mengaku. Yang natemani turun membakar, mengakui karena curhat itu pelaku (Kamrianto) bahwa dia curiga yang sembunyikan laki-laki yang berselingkuh sama istrinya ini adalah korban (Iskandar),"" ujarnya. Kamriantos sudah melaporkan kasus dugaan perzinahan dengan tanda bukti lapor nomor: TBL/254/X/2025 RES SINJAI. Kamrianto memergoki istrinya berduaan dengan lelaki S di sebuah rumah di Kecamatan Sinjai Utara pada Jumat (17/10) lalu. Polisi sudah melakukan penyelidikan terkait perkara itu. Istri Kamrianto dan lelaki S, dari hasil pemeriksaan, membantah tudingan perselingkuhan tersebut. ""Laporannya sebelumnya masih dilakukan penyelidikan, karena dua-duanya tidak ada mau mengaku. Mereka bertemu untuk membicarakan kerjasama MBG (program makan bergizi gratis),"" sebutnya. Artikel ini sudah tayang di detikSulsel, baca selengkapnya di sini .",Regional,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/04/polisi-melakukan-olah-tempat-kejadian-perkara-dari-kasus-pembakaran-satu-unit-mobil-milik-pengurus-demokrat-sinjai-1762258626015_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/sumut/hukum-dan-kriminal/d-8199903/diduga-sakit-hati-anggota-dprd-sinjai-bakar-mobil-kader-demokrat,ee68f0b13107f0d81454879645fafa0d7a3b00dedd3736a94708bc209be54f71,2025-11-13 20:02:55.218 714,pikiranrakyat,mbg,2025-10-02 19:07:42,"Berdasarkan Analisis, Komunikasi Pemerintah Soal Program MBG Masih Buruk","PIKIRAN RAKYAT -Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukan saja bermasalah pada tataran implementasi, tetapi juga buruk dalam komunikasi publik, utamanya transparansi Informasi. Disonansi pesan sering muncul antara klaim keberhasilan dan realitas lapangan. Hal ini diperparah oleh pernyataan-pernyataan yang minim empati saat krisis, serta agenda setting komunikasi yang tidak benar-benar nyambung dengan kebutuhan, pengalaman, dan kekhawatiran warga. Berdasarkan analisis Monash Data & Democracy Research Hub, percakapan di ruang digital ditandai oleh dominasi figur pemerintah. Baca Juga:Proyek Food Estate dan MBG Tidak Mampu Menjawab Persoalan Mendasar Krisis Pangan di Indonesia Di platform X dan Instagram, kata ""Prabowo"" masuk tiga besar kata yang paling sering disebut, sekitar 54.513 kali. Hal ini menandakan betapa kuat sentralitas pemerintah dalam membentuk narasi. Pada Mei 2025, klaim keberhasilan program MBG hingga 99,99% menggambarkan keyakinan nyaris tanpa cacat. Akan tetapi, pada September 2025 publik dikejutkan oleh 1.315 kasus keracunan di Kabupaten Bandung Barat. Co-Directors Monash Data & Democracy Research Hub Ika Idris, Ph.D menjelaskan, jurang antara pesan hampir sempurna dan kejadian di lapangan memproduksi disonansi baru. Hal ini membuat warga meragukan akurasi, empati, dan kesiapan manajemen risiko program MBG. Baca Juga:Kendati Ada Jeda Waktu, Kematian Bunga, Siswa SMKN 1 Cihampelas Bisa Karena MBG ""Ketika publik membutuhkan kejelasan dan ruang dialog, pemerintah lebih sering tampil sebagai pengabar tunggal ketimbang pendengar yang siap memperbaiki. Hasilnya, komunikasi terasa dingin, defensif, dan tidak partisipatif,"" ungkap Ika melalui siaran pers, Kamis 2 Oktober 2025. Ika menyebutkan, pemerintah sebagai pencetus program MBG tidak membuka ruang klarifikasi dan perbaikan bersama. Buktinya, telah terjadi insiden pencabutan kartu pers salah satu awak media yang bertanya soal keracunan. Tentu saja, kata Ika, hal ini menguatkan kesan komunikasi satu arah yang sensitif terhadap kritik. Kepercayaan merosot bukan hanya karena insiden, melainkan karena cara insiden itu dikomunikasikan. Baca Juga:Keracunan MBG Bukan Kelalaian Individu, FSGI: Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi dari Pemerintah Menurut Ika, dari sisi strategi penanganan krisis, meski Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik Deyang telah menyampaikan permintaan maaf disertai tangis di ruang publik, respons warga tetap tidak nyambung. Secara komunikasi, ekspresi emosional tanpa janji perbaikan yang terukur, data yang bisa diverifikasi, dan saluran tindak lanjut yang jelas membuat pesan empati kehilangan daya ikat. ""Masalah kunci MBG bukan semata kurang sosialisasi, tapi arsitektur komunikasi yang keliru. Pemerintah terlalu mengandalkan siaran satu arah dan klaim makro, alih-alih percakapan yang mengakui pengalaman mikro warga. Agenda setting hanya menonjolkan angka keberhasilan tanpa indikator yang dapat diverifikasi warga, misalnya waktu respons keluhan, kepuasan menu siswa, atau ketepatan distribusi harian,"" kata Ika. Menurut Ika, ketika anak menolak menu tertentu, atau orangtua mencium isu higiene, mereka memerlukan kanal pelaporan yang jelas, respons cepat, dan pembaruan status yang transparan. Tanpa itu, program MBG akan terus kehilangan legitimasi, betapa pun besar anggaran dan gencarnya kampanye. Baca Juga:Jawa Barat Terima Dana MBG Rp50 Trilun, Pemprov Pastikan Tenaga Kerja dan Bahan Baku dari Lokal Ika menyebutkan, perubahan paling mendesak adalah pergeseran dari mengabarkan ke mendengarkan dan memperbaiki. Itu berarti musyawarah rutin di sekolah dan kelurahan yang benar-benar menghadirkan orangtua, guru, komite, SPPG, dan anak untuk merekam tiga informasi dasar, yaitu makanan apa yang disukai anak, keluhan mutu atau higiene apa yang muncul, dan koreksi apa yang segera dilakukan. ""Kanal pengaduan harus tersedia 24/7 melalui nomor resmi dan formulir ringkas, memberi opsi anonim, dan bekerja dengan standar waktu respons maksimal 48 jam hingga ada tindakan awal yang nyata,"" ujarnya. Transparansi tindak lanjut perlu ditampilkan dalam ringkasan mingguan berbahasa sederhana, agar warga melihat progres, bukan sekadar janji. Saat terjadi indikasi masalah, empati tidak boleh absen, dan bahasa yang dipilih harus mengakui dampak pada anak dan keluarga, bukan defensif. (*) Berita PilihanGubernur Lemhanas: Jika Ada Keluhan Terkait MBG Bisa Melapor ke Ahli Gizi atau Kepala DapurAntisipasi Keracunan pada Program MBG, Dinkes Bandung Siapkan Bank Sampel Menu MakananPemprov Jabar Alokasikan Rp1 Triliun untuk Program MBG, Dari Mana Uangnya?Siswa Bogor Minta Maaf ke Gerindra usai Bocorkan Menu MBG, Okky: Haknya DirampasDeddy Corbuzier Marah Siswa Bilang Ayam MBG Gak Enak: Sekaya Apa Ente Komplain?Kamera Wartawan Dirampas Saat Liput MBG di Lombok Timur, PWI Akan Lapor PresidenDeddy Corbuzier Kritik Anak-anak yang Mengeluh Soal MBG, Anggota DPR: Dapat Dihukum Disiplin Militer Berita PilihanGubernur Lemhanas: Jika Ada Keluhan Terkait MBG Bisa Melapor ke Ahli Gizi atau Kepala DapurAntisipasi Keracunan pada Program MBG, Dinkes Bandung Siapkan Bank Sampel Menu MakananPemprov Jabar Alokasikan Rp1 Triliun untuk Program MBG, Dari Mana Uangnya?Siswa Bogor Minta Maaf ke Gerindra usai Bocorkan Menu MBG, Okky: Haknya DirampasDeddy Corbuzier Marah Siswa Bilang Ayam MBG Gak Enak: Sekaya Apa Ente Komplain?Kamera Wartawan Dirampas Saat Liput MBG di Lombok Timur, PWI Akan Lapor PresidenDeddy Corbuzier Kritik Anak-anak yang Mengeluh Soal MBG, Anggota DPR: Dapat Dihukum Disiplin Militer Berita Pilihan Gubernur Lemhanas: Jika Ada Keluhan Terkait MBG Bisa Melapor ke Ahli Gizi atau Kepala DapurAntisipasi Keracunan pada Program MBG, Dinkes Bandung Siapkan Bank Sampel Menu MakananPemprov Jabar Alokasikan Rp1 Triliun untuk Program MBG, Dari Mana Uangnya?Siswa Bogor Minta Maaf ke Gerindra usai Bocorkan Menu MBG, Okky: Haknya DirampasDeddy Corbuzier Marah Siswa Bilang Ayam MBG Gak Enak: Sekaya Apa Ente Komplain?Kamera Wartawan Dirampas Saat Liput MBG di Lombok Timur, PWI Akan Lapor PresidenDeddy Corbuzier Kritik Anak-anak yang Mengeluh Soal MBG, Anggota DPR: Dapat Dihukum Disiplin Militer Gubernur Lemhanas: Jika Ada Keluhan Terkait MBG Bisa Melapor ke Ahli Gizi atau Kepala Dapur Gubernur Lemhanas: Jika Ada Keluhan Terkait MBG Bisa Melapor ke Ahli Gizi atau Kepala Dapur Gubernur Lemhanas: Jika Ada Keluhan Terkait MBG Bisa Melapor ke Ahli Gizi atau Kepala Dapur Gubernur Lemhanas: Jika Ada Keluhan Terkait MBG Bisa Melapor ke Ahli Gizi atau Kepala Dapur Antisipasi Keracunan pada Program MBG, Dinkes Bandung Siapkan Bank Sampel Menu Makanan Antisipasi Keracunan pada Program MBG, Dinkes Bandung Siapkan Bank Sampel Menu Makanan Antisipasi Keracunan pada Program MBG, Dinkes Bandung Siapkan Bank Sampel Menu Makanan Antisipasi Keracunan pada Program MBG, Dinkes Bandung Siapkan Bank Sampel Menu Makanan Pemprov Jabar Alokasikan Rp1 Triliun untuk Program MBG, Dari Mana Uangnya? Pemprov Jabar Alokasikan Rp1 Triliun untuk Program MBG, Dari Mana Uangnya? Pemprov Jabar Alokasikan Rp1 Triliun untuk Program MBG, Dari Mana Uangnya? Pemprov Jabar Alokasikan Rp1 Triliun untuk Program MBG, Dari Mana Uangnya? Siswa Bogor Minta Maaf ke Gerindra usai Bocorkan Menu MBG, Okky: Haknya Dirampas Siswa Bogor Minta Maaf ke Gerindra usai Bocorkan Menu MBG, Okky: Haknya Dirampas Siswa Bogor Minta Maaf ke Gerindra usai Bocorkan Menu MBG, Okky: Haknya Dirampas Siswa Bogor Minta Maaf ke Gerindra usai Bocorkan Menu MBG, Okky: Haknya Dirampas Deddy Corbuzier Marah Siswa Bilang Ayam MBG Gak Enak: Sekaya Apa Ente Komplain? Deddy Corbuzier Marah Siswa Bilang Ayam MBG Gak Enak: Sekaya Apa Ente Komplain? Deddy Corbuzier Marah Siswa Bilang Ayam MBG Gak Enak: Sekaya Apa Ente Komplain? Deddy Corbuzier Marah Siswa Bilang Ayam MBG Gak Enak: Sekaya Apa Ente Komplain? Kamera Wartawan Dirampas Saat Liput MBG di Lombok Timur, PWI Akan Lapor Presiden Kamera Wartawan Dirampas Saat Liput MBG di Lombok Timur, PWI Akan Lapor Presiden Kamera Wartawan Dirampas Saat Liput MBG di Lombok Timur, PWI Akan Lapor Presiden Kamera Wartawan Dirampas Saat Liput MBG di Lombok Timur, PWI Akan Lapor Presiden Deddy Corbuzier Kritik Anak-anak yang Mengeluh Soal MBG, Anggota DPR: Dapat Dihukum Disiplin Militer Deddy Corbuzier Kritik Anak-anak yang Mengeluh Soal MBG, Anggota DPR: Dapat Dihukum Disiplin Militer Deddy Corbuzier Kritik Anak-anak yang Mengeluh Soal MBG, Anggota DPR: Dapat Dihukum Disiplin Militer Deddy Corbuzier Kritik Anak-anak yang Mengeluh Soal MBG, Anggota DPR: Dapat Dihukum Disiplin Militer",Windy Eka Pramudya,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/01/3511854598.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019690803/berdasarkan-analisis-komunikasi-pemerintah-soal-program-mbg-masih-buruk?page=all,ebb478039647e403c173036eb0d090b3464a3e8df7c366bb7134d4c03a4f3c8e,2025-11-13 20:02:56.435 715,kompas,mbg,2025-10-24 14:46:16,Ibu Negara Brasil Terkesan dengan Program MBG RI,"JAKARTA, KOMPAS.com- Ibu Negara Brasil Janja Lula da Silva disebut terkesan dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang baru berjalan 10 bulan namun telah menjangkau lebih dari 30 juta anak.Hal itu disampaikan oleh juru bicara Badan Gizi Nasional (BGN),Dian Fatwa, usai peninjauan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG di Halim Jakarta Timur, Jumat (24/10/2025). Ibu Negara cukupimpressedya, karena kita baru memulainya 10 bulan, sementara mereka sudah memulai sejak tahun 1955 dan baru mencapai 40 juta penerima manfaat, ujar Dian, usai meninjau Selasa (21/10/2025).Baca juga:SPPG Kebumen Kirim Menu MBG Pengganti untuk SD Muhammadiyah Usai Ayam KetinggalanDian menambahkan, capaian Indonesia tergolong luar biasa karena dalam waktu singkat sudah mendekati capaian Brasil yang telah melaksanakan program serupa selama tujuh dekade. Sepuluh bulan sudah mencapai 37 juta, dan kita sebetulnya hanya tiga juta lagi dari mereka. Jadi Ibu Negara cukup terkesan dengan apa yang sudah kami capai dalam waktu singkat, katanya.Menurut Dian,Ibu Negara Brasiljuga memahami bahwa pelaksanaan program besar seperti MBG tentu tidak selalu berjalan mulus. Beliau cukup paham dalam perjalanannya pasti ada tantangan, tapi secara umum beliau sangat mengapresiasi kemajuan Indonesia, imbuhnya.Baca juga:Menteri Wihaji Tinjau Program MBG dan Tamasya di Kepri, Tegaskan Komitmen Bangun Keluarga SejahteraSementara itu, Staf Khusus Menko Pangan Bidang Kebijakan Strategis Meizani Irmadhiany menjelaskan bahwa pertemuan tersebut juga menjadi ajang saling belajar antara kedua negara. Ibu Negara Brasil itu juga merupakan duta school meal program di negaranya. Beliau sangat concern terhadap kesehatan anak-anak dan integrasi kebijakan pangan dengan sektor lain, ujar Meizani.Ia menambahkan, program makan bergizi di Brasil sudah terintegrasi dengan berbagai kebijakan lain seperti pertanian dan pemberdayaan masyarakat. Jadi makan bergizi di sana terhubung langsung dengan farming program dan pengembangan ekonomi lokal. Itu yang juga menjadi pelajaran bagi kita, katanya.Baca juga:71 Dapur MBG Sudah Beroperasi di Kebumen, Layani 187 Ribu Siswa!Senada, Deputi Bidang Koordinasi Keterjangkauan dan Keamanan Pangan Kemenko Pangan, Nani Hendiarti, menyampaikan bahwa salah satu poin penting dari program Brasil adalah keterlibatan ekonomi lokal. Ekonomi lokalnya juga digabungkan. Jadi bahan pangan untuk program makan bergizi diambil dari petani sekitar wilayah sekolah. Itu menciptakan ekosistem ekonomi yang berkelanjutan, jelas Nani.Nani juga menyebut Brasil telah menjadi contoh global melalui School Meal Coalition, sebuah inisiatif internasional yang mempertemukan berbagai negara untuk berbagi praktik terbaik dalam penyediaan makanan bergizi di sekolah. Jadi ekonomi lokalnya juga harus digabungkan. Jadi ini dengan Brasil yang menarik juga sebenarnya Brasil sudah lama, dan juga ada yang disebut program global, school meal coalition. Program itu baru diadakan pertemuan internasionalnya di Brasil, kata dia.Baca juga:Viral Ayam Goreng MBG di Kebumen Ketinggalan: Sekolah Legowo, Dapur Minta Maaf Jadi memang Brasil ini sangat interest, maju juga, sudah lebih dulu dan sudah terbukti sustain atau berkelanjutan. Tadi kami tanya salah satunya bagaimana mengukur sukses dari program school meal programnya mereka, lanjutnya.Menurut Nani, Indonesia kini sedang berupaya mengikuti langkah tersebut dengan memperkuat kualitas program MBG. Kalau Brasil sudah tujuh dekade meningkatkan kualitasnya, kita juga dituntut oleh Pak Presiden untuk tidak hanya memperluas jangkauan, tapi juga meningkatkan kualitas pelaksanaan MBG, tegas dia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Ibu Negara Brasil Janja Lula da Silva disebut terkesan dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang baru berjalan 10 bulan namun telah menjangkau lebih dari 30 juta anak. Hal itu disampaikan oleh juru bicara Badan Gizi Nasional (BGN),Dian Fatwa, usai peninjauan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG di Halim Jakarta Timur, Jumat (24/10/2025). Ibu Negara cukupimpressedya, karena kita baru memulainya 10 bulan, sementara mereka sudah memulai sejak tahun 1955 dan baru mencapai 40 juta penerima manfaat, ujar Dian, usai meninjau Selasa (21/10/2025). Baca juga:SPPG Kebumen Kirim Menu MBG Pengganti untuk SD Muhammadiyah Usai Ayam Ketinggalan Dian menambahkan, capaian Indonesia tergolong luar biasa karena dalam waktu singkat sudah mendekati capaian Brasil yang telah melaksanakan program serupa selama tujuh dekade. Sepuluh bulan sudah mencapai 37 juta, dan kita sebetulnya hanya tiga juta lagi dari mereka. Jadi Ibu Negara cukup terkesan dengan apa yang sudah kami capai dalam waktu singkat, katanya. Menurut Dian,Ibu Negara Brasiljuga memahami bahwa pelaksanaan program besar seperti MBG tentu tidak selalu berjalan mulus. Beliau cukup paham dalam perjalanannya pasti ada tantangan, tapi secara umum beliau sangat mengapresiasi kemajuan Indonesia, imbuhnya. Baca juga:Menteri Wihaji Tinjau Program MBG dan Tamasya di Kepri, Tegaskan Komitmen Bangun Keluarga Sejahtera Sementara itu, Staf Khusus Menko Pangan Bidang Kebijakan Strategis Meizani Irmadhiany menjelaskan bahwa pertemuan tersebut juga menjadi ajang saling belajar antara kedua negara. Ibu Negara Brasil itu juga merupakan duta school meal program di negaranya. Beliau sangat concern terhadap kesehatan anak-anak dan integrasi kebijakan pangan dengan sektor lain, ujar Meizani. Ia menambahkan, program makan bergizi di Brasil sudah terintegrasi dengan berbagai kebijakan lain seperti pertanian dan pemberdayaan masyarakat. Jadi makan bergizi di sana terhubung langsung dengan farming program dan pengembangan ekonomi lokal. Itu yang juga menjadi pelajaran bagi kita, katanya. Baca juga:71 Dapur MBG Sudah Beroperasi di Kebumen, Layani 187 Ribu Siswa! Senada, Deputi Bidang Koordinasi Keterjangkauan dan Keamanan Pangan Kemenko Pangan, Nani Hendiarti, menyampaikan bahwa salah satu poin penting dari program Brasil adalah keterlibatan ekonomi lokal. Ekonomi lokalnya juga digabungkan. Jadi bahan pangan untuk program makan bergizi diambil dari petani sekitar wilayah sekolah. Itu menciptakan ekosistem ekonomi yang berkelanjutan, jelas Nani. Nani juga menyebut Brasil telah menjadi contoh global melalui School Meal Coalition, sebuah inisiatif internasional yang mempertemukan berbagai negara untuk berbagi praktik terbaik dalam penyediaan makanan bergizi di sekolah. Jadi ekonomi lokalnya juga harus digabungkan. Jadi ini dengan Brasil yang menarik juga sebenarnya Brasil sudah lama, dan juga ada yang disebut program global, school meal coalition. Program itu baru diadakan pertemuan internasionalnya di Brasil, kata dia. Baca juga:Viral Ayam Goreng MBG di Kebumen Ketinggalan: Sekolah Legowo, Dapur Minta Maaf Jadi memang Brasil ini sangat interest, maju juga, sudah lebih dulu dan sudah terbukti sustain atau berkelanjutan. Tadi kami tanya salah satunya bagaimana mengukur sukses dari program school meal programnya mereka, lanjutnya. Menurut Nani, Indonesia kini sedang berupaya mengikuti langkah tersebut dengan memperkuat kualitas program MBG. Kalau Brasil sudah tujuh dekade meningkatkan kualitasnya, kita juga dituntut oleh Pak Presiden untuk tidak hanya memperluas jangkauan, tapi juga meningkatkan kualitas pelaksanaan MBG, tegas dia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/aEnPUJQ8jiN0DcAxyApMgHOWb1I=/160x173:1440x1027/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/24/68fb23deb9760.jpeg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/24/14461661/ibu-negara-brasil-terkesan-dengan-program-mbg-ri,845e48c9a6b1271526ab048cf0b2253a246ac2ba4554a6e8e26044e3f686df29,2025-11-13 20:02:57.043 716,kompas,mbg,2025-11-10 19:05:07,Lampung Catat Persentase Tertinggi Nasional dalam Operasional Dapur Gizi MBG,"KOMPAS.com- Provinsi Lampung terus menegaskan diri sebagai salah satu daerah dengan kinerja terbaik dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Paling baru,Lampungmencatatkan persentase tertinggi secara nasional dalam operasional dapur pemenuhan gizi.Berdasarkan pembaruan data per Senin (10/11/2025), Lampung memiliki persentase dapur operasional tertinggi di Indonesia, yakni 69 persen.Kepala Kantor Pelayanan Pemenuhan Gizi (KPPG) Bandar Lampung, Achmad Hery Setiawan menjelaskan bahwa total potensi dapur di wilayah ini mencapai 798 unit, terdiri atas 552 dapur yang sudah operasional dan 134 dalam tahap persiapan operasional.Data tersebut diperoleh dari KPPG Bandar Lampung yang membawahi wilayah kerja Lampung Bengkulu.Baca juga:10 Provinsi dengan Wisatawan Terbanyak September 2025, Lampung Masuk Daftar! Sementara itu, 85 persen dapur berstatus aktif dan siap beroperasi penuh dalam waktu dekat. Lampung memang bukan yang terbanyak secara jumlah-kami di posisi keempat secara nasional setelah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, tetapi secara persentase, Lampung menjadi yang tertinggi, ujar Achmad dalam siaran persnya, Senin.Dia juga menjelaskan perbedaan antara dapur aktif dan dapur operasional. Dapur aktif itu sudah berdiri dan memiliki Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI), tetapi belum berjalan karena masih menunggu teknisvirtual accountatau pembayaran dari Badan Gizi Nasional (BGN), kata Achmad.Adapun dapur operasional adalah dapur yang sudah berjalan dan melayani penerima manfaat. Jadi, 85 persen dapur aktif ini tinggal menunggu proses pembayaran untuk segera beroperasi, jelas Achmad.Baca juga:BGN Siapkan SPPG Khusus Jangkau Wilayah Terisolasi di LampungAchmad menegaskan bahwa pencapaian tersebut tidak lepas dari dukungan pemerintah pusat serta komitmen kuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung dan lintas sektoral dalam mempercepat penurunan angkastuntingserta memperkuat ketahanan gizi keluarga. Dengan sinergi antara BGN, pemerintah daerah, dan seluruh pelaksana program, Lampung siap menjadi model nasional dalam implementasi programMBG, tegasnya.Capaian itu menegaskan posisi Lampung bukan hanya sebagai provinsi dengan percepatan terbaik di Sumatera, tetapi juga sebagai salah satu pilar utama keberhasilan nasional dalam membangun generasi sehat dan bebas gizi buruk.Akselerasi LampungDOK. Pemprov LampungGubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal dalam sebuah kesempatan. KOMPAS.com- Provinsi Lampung terus menegaskan diri sebagai salah satu daerah dengan kinerja terbaik dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Paling baru,Lampungmencatatkan persentase tertinggi secara nasional dalam operasional dapur pemenuhan gizi. Berdasarkan pembaruan data per Senin (10/11/2025), Lampung memiliki persentase dapur operasional tertinggi di Indonesia, yakni 69 persen. Kepala Kantor Pelayanan Pemenuhan Gizi (KPPG) Bandar Lampung, Achmad Hery Setiawan menjelaskan bahwa total potensi dapur di wilayah ini mencapai 798 unit, terdiri atas 552 dapur yang sudah operasional dan 134 dalam tahap persiapan operasional. Data tersebut diperoleh dari KPPG Bandar Lampung yang membawahi wilayah kerja Lampung Bengkulu. Baca juga:10 Provinsi dengan Wisatawan Terbanyak September 2025, Lampung Masuk Daftar! Sementara itu, 85 persen dapur berstatus aktif dan siap beroperasi penuh dalam waktu dekat. Lampung memang bukan yang terbanyak secara jumlah-kami di posisi keempat secara nasional setelah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, tetapi secara persentase, Lampung menjadi yang tertinggi, ujar Achmad dalam siaran persnya, Senin. Dia juga menjelaskan perbedaan antara dapur aktif dan dapur operasional. Dapur aktif itu sudah berdiri dan memiliki Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI), tetapi belum berjalan karena masih menunggu teknisvirtual accountatau pembayaran dari Badan Gizi Nasional (BGN), kata Achmad. Adapun dapur operasional adalah dapur yang sudah berjalan dan melayani penerima manfaat. Jadi, 85 persen dapur aktif ini tinggal menunggu proses pembayaran untuk segera beroperasi, jelas Achmad. Baca juga:BGN Siapkan SPPG Khusus Jangkau Wilayah Terisolasi di Lampung Achmad menegaskan bahwa pencapaian tersebut tidak lepas dari dukungan pemerintah pusat serta komitmen kuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung dan lintas sektoral dalam mempercepat penurunan angkastuntingserta memperkuat ketahanan gizi keluarga. Dengan sinergi antara BGN, pemerintah daerah, dan seluruh pelaksana program, Lampung siap menjadi model nasional dalam implementasi programMBG, tegasnya. Capaian itu menegaskan posisi Lampung bukan hanya sebagai provinsi dengan percepatan terbaik di Sumatera, tetapi juga sebagai salah satu pilar utama keberhasilan nasional dalam membangun generasi sehat dan bebas gizi buruk. DOK. Pemprov LampungGubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal dalam sebuah kesempatan. DOK. Pemprov LampungGubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal dalam sebuah kesempatan.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/Ovm-zZoWFSlTl-sYipf14owzFMU=/0x0:1280x853/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/10/6911cf6d5a699.jpeg",https://regional.kompas.com/read/2025/11/10/190507678/lampung-catat-persentase-tertinggi-nasional-dalam-operasional-dapur-gizi,50212ee53bb8fcbe945647ff38c720f8bcf10edfefd724fef6e6257f50711778,2025-11-13 20:07:05.625 717,pikiranrakyat,mbg,2025-09-29 19:13:00,MBG: Kesehatan dan Keselamatan Anak-anak Harus Jadi Prioritas Utama,"PIKIRAN RAKYAT- ""Food is a hidden hazard."" Demikian pepatah modern yang menyatakan kalau dalam makanan selalu ada potensi bahaya yang tersembunyi, sering luput dari perhatian. Pepatah tersebut disampaikan Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung (Unisba) Santun Bhekti Rahimah yang menyorot Makan Bergizi Gratis (MBG) di Cipongkor dan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Santun memandang, pangan bergizi bukan cuma soal nutrisi yang terkandung di dalamnya, seperti kandungan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral, melainkan juga mesti aman dari cemaran dan risiko keracunan. Menurutnya, manfaat MBG bukan berhenti pada kesehatan anak-anak semata, karena sebagaimana target Pemerintah yang dalam jangka panjang, MBG diharapkan bisa memperkuat ketahanan pangan nasional dan berdampak positif bagi perekonomian masyarakat. ""Namun, agar tujuan tersebut benar-benar tercapai, pelaksanaannya harus disertai dengan prosedur yang jelas, sistem monitoring dan evaluasi yang terstruktur, serta langkah mitigasi risiko keracunan makanan yang bisa saja terjadi di masyarakat,"" ujar Santun, Senin, 29 September 2025. Baca Juga:Korban Keracunan MBG di Cipongkor Bandung Barat Kambuh Lagi, Puluhan Siswa Kembali di Rawat Keracunan massal karena MBG di KBB bikin ribuan siswa di Cipongkor dan Cihampelas dirawat. Dia memandang kasus tersebut mengingatkan tentang pentingnya antisipasi terstruktur guna mencegah hal serupa terulang pada daerah yang sama dan daerah lainnya. ""Keracunan makanan kerap dianggap sebagai persoalan kecil: mual, muntah, diare yang sembuh dalam hitungan jam,"" ujarnya. ""Kenyataannya, keracunan makanan bisa berubah menjadi bencana kesehatan masyarakat bila terjadi secara massal."" Sejumlah siswa menjalani perawatan di Poned Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Senin (29/9/2025). Status KLB dugaan keracunan MBG dicabut, kasus justru berulang di Cipongkor.* Sejumlah siswa menjalani perawatan di Poned Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Senin (29/9/2025). Status KLB dugaan keracunan MBG dicabut, kasus justru berulang di Cipongkor.* Sejumlah siswa menjalani perawatan di Poned Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Senin (29/9/2025). Status KLB dugaan keracunan MBG dicabut, kasus justru berulang di Cipongkor.* Santun memandang peristiwa itu menjadi alarm untuk pembenahan berbagai sektor. Guna memahami potensi bahaya tersembunyi dalam pangan, perlu meninjau rantai makanan bekerja dalam MBG. Menurutnya, setiap tahap dalam rantai ini sangat menentukan. ""Apakah makanan sampai ke tangan anak-anak dalam kondisi aman, atau justru berisiko menimbulkan keracunan. Rantai ini dimulai dari produksi bahan makanan. Di sinilah para petani, peternak, dan nelayan berperan,"" ujar dia. Selain itu, keamanan pangan menjadi sorotan. Hal tersebut menurutnya mesti dijaga muali dari hulu, dengan memastikan bahan makanan bebas dari pestisida berlebihan, bahan kimia berbahaya, serta penyakit pada hewan atau hasil laut yang bisa menular ke manusia. Tahap selanjutnya, pengolahan dan produksi. Bahan mentah menurutnya mesti diproses di dapur atau pabrik makanan, sehingga standar higienitas menjadi sangat penting. Bahkan, peralatannya juga mesti bersih, suhu penyimpanannya terjaga, dan penggunaan bahan tambahan pangan mesti sesuai aturan. Memasak dengan benar, mulai dari pendinginan yang tepat hingga pemanasan dengan suhu cukup tinggi, menurutnya, bisa membunuh bakteri penyebab penyakit. Selain itu, pengelola makanan juga mesti memenuhi standar kesehatan supaya tidak menjadi sumber kontaminasi baru. Pendistribusian, menurut Santun, merupakan tahap penuh risiko lantaran melibatkan logistik yang tidak sedikit. Besar. ""Tanpa kendaraan berpendingin, kemasan yang higienis, dan waktu distribusi yang cepat, makanan mudah rusak atau basi sebelum tiba di tangan siswa,"" ujarnya. Ketika di sekolah, guru dan pengelola sekolah juga punya andil. Berperan penting dalam memastikan makanan yang diterima dalam kondisi baik, dibagikan sesuai standar, dan tidak dibiarkan terbuka terlalu lama. ""Tahap ini adalah garda terakhir sebelum makanan disantap anak-anak,"" kata Santun. Baca Juga:Keracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi Tragedi Walakin, tanggung jawab juga menurutnya ada pada penerima MBG. Membiasakan cuci tangan sebelum makan, menjaga kebersihan wadah, dan segera mengonsumsi makanan yang disajikan menurutnya merupakan langkah sederhana tetapi sangat penting supaya makanan tetap bermanfaat bagi tubuh. ""Untuk memastikan semua tahap itu aman, diperlukan monitoring dan evaluasi yang konsisten,"" ucapnya menegaskan. Santun menuturkan, dunia pangan punya standar khusus. Namanya HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point). Standar HACCP membantu mengenali potensi bahaya sejak awal. Juga, menetapkan langkah pencegahan di titik-titik paling rawan. Namun menurutnya HACCP tidak bisa berdiri sendiri, mestiditopang GMP (Good Manufacturing Practice) dan SSOP (Sanitation Standard Operating Procedures) yang merupakan prinsip dasar produksi pangan yang baik dan praktik higiene yang benar. Puluhan siswa di Cipongkor kembali dilarikan ke Puskesmas akibat gejala kambuh keracunan massal program Makan Bergizi Gratis (MBG), Senin (29/9/2025). Puluhan siswa di Cipongkor kembali dilarikan ke Puskesmas akibat gejala kambuh keracunan massal program Makan Bergizi Gratis (MBG), Senin (29/9/2025). Puluhan siswa di Cipongkor kembali dilarikan ke Puskesmas akibat gejala kambuh keracunan massal program Makan Bergizi Gratis (MBG), Senin (29/9/2025). Cahaya Eka Pratiwi dalam jurnalnya yang terbit di ResearchGate pada Juni 2025 mendorong adaptasi dan mengimplementasikan standar keamanan pangan yang lebih ketat, serupa dengan model yang sukses seperti di Finlandia. ""Undang-undang dan peraturan yang lebih spesifik harus diberlakukan untuk program bantuan makanan berskala besar, mencakup sertifikasi penyedia, pelatihan wajib bagi semua personel (termasuk sukarelawan), dan audit keamanan pangan yang berkala dan tidak terduga,"" katanya. Selain itu, disampaikan pula supaya Pemerintah membentuk badan pengawasan independen yang punya kewenangan penuh memantau pelaksanaan MBG, termasuk inspeksi mendadak, pengujian sampel makanan, dan pelaporan langsung kepada publik tanpa intervensi politik. Menurutnya, hal tersebut penting guna memastikan masalah tidak lagi ""dianggap sepele."" ""Jika evaluasi menunjukkan bahwa risiko keamanan pangan tidak dapat dikelola secara efektif dalam format program saat ini, pemerintah harus mempertimbangkan untuk menghentikan sementara program MBG atau melakukan penyesuaian besar-besaran, misalnya dengan membatasi cakupan geografis, mengurangi skala, atau mengubah mekanisme penyaluran hingga standar keamanan pangan dapat dipastikan sepenuhnya,"" tutur Eka. Dalam jurnal tersebut juga ditegaskan kalau yang menjadi prioritas utama adalah keselamatan dan kesehatan anak-anak.*** Berita PilihanBanyak Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Tengah Lakukan EvaluasiKeracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi TragediKeracunan MBG Marak, Guru di Bandung Barat Terpaksa Jadi Tester atau Pencicip MakananKorban Keracunan MBG di Cipongkor Bandung Barat Kambuh Lagi, Puluhan Siswa Kembali di RawatPuluhan Siswa SMP Negeri 4 Pamarican Keracunan, Diduga dari Makanan MBG Berita PilihanBanyak Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Tengah Lakukan EvaluasiKeracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi TragediKeracunan MBG Marak, Guru di Bandung Barat Terpaksa Jadi Tester atau Pencicip MakananKorban Keracunan MBG di Cipongkor Bandung Barat Kambuh Lagi, Puluhan Siswa Kembali di RawatPuluhan Siswa SMP Negeri 4 Pamarican Keracunan, Diduga dari Makanan MBG Berita Pilihan Banyak Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Tengah Lakukan EvaluasiKeracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi TragediKeracunan MBG Marak, Guru di Bandung Barat Terpaksa Jadi Tester atau Pencicip MakananKorban Keracunan MBG di Cipongkor Bandung Barat Kambuh Lagi, Puluhan Siswa Kembali di RawatPuluhan Siswa SMP Negeri 4 Pamarican Keracunan, Diduga dari Makanan MBG Banyak Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Tengah Lakukan Evaluasi Banyak Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Tengah Lakukan Evaluasi Banyak Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Tengah Lakukan Evaluasi Banyak Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Tengah Lakukan Evaluasi Keracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi Tragedi Keracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi Tragedi Keracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi Tragedi Keracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi Tragedi Keracunan MBG Marak, Guru di Bandung Barat Terpaksa Jadi Tester atau Pencicip Makanan Keracunan MBG Marak, Guru di Bandung Barat Terpaksa Jadi Tester atau Pencicip Makanan Keracunan MBG Marak, Guru di Bandung Barat Terpaksa Jadi Tester atau Pencicip Makanan Keracunan MBG Marak, Guru di Bandung Barat Terpaksa Jadi Tester atau Pencicip Makanan Korban Keracunan MBG di Cipongkor Bandung Barat Kambuh Lagi, Puluhan Siswa Kembali di Rawat Korban Keracunan MBG di Cipongkor Bandung Barat Kambuh Lagi, Puluhan Siswa Kembali di Rawat Korban Keracunan MBG di Cipongkor Bandung Barat Kambuh Lagi, Puluhan Siswa Kembali di Rawat Korban Keracunan MBG di Cipongkor Bandung Barat Kambuh Lagi, Puluhan Siswa Kembali di Rawat Puluhan Siswa SMP Negeri 4 Pamarican Keracunan, Diduga dari Makanan MBG Puluhan Siswa SMP Negeri 4 Pamarican Keracunan, Diduga dari Makanan MBG Puluhan Siswa SMP Negeri 4 Pamarican Keracunan, Diduga dari Makanan MBG Puluhan Siswa SMP Negeri 4 Pamarican Keracunan, Diduga dari Makanan MBG",Irwan Suherman,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/29/3139943835.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/gaya-hidup/pr-019682345/mbg-kesehatan-dan-keselamatan-anak-anak-harus-jadi-prioritas-utama?page=all,287030e4dacaf36beb619f7a9a7176234552c165be47c0b245696bc4c2ab4122,2025-11-13 20:08:00.284 718,okezone,mbg,2025-09-30 20:26:37,"Ombudsman: 34 Kasus Keracunan Massal Program MBG, Ribuan Siswa Jadi Korban","JAKARTA Ombudsman RI mengungkap adanya 34 kejadian luar biasa (KLB) keracunan massal yang terkait dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sejak Januari hingga September 2025. Ribuan korban tercatat dalam peristiwa tersebut, dengan mayoritas berasal dari kalangan siswa sekolah. Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika, menyampaikan temuan itu dalam konferensi pers, Selasa (30/9/2025). Menurutnya, berbagai kasus menunjukkan masih lemahnya standar keamanan pangan dan pengawasan distribusi program MBG. Sejak Januari hingga September 2025 telah terjadi 34 kejadian luar biasa keracunan dengan ribuan korban, mayoritas anak sekolah, ungkap Yeka saat konferensi pers, Selasa (30/9/2025). Beberapa kasus besar yang disorot Ombudsman antara lain: - Bandung Barat, Jawa Barat: 1.333 siswa harus mendapat perawatan medis akibat makanan terlambat didistribusikan dan tidak higienis. - Garut, Jawa Barat: 657 siswa keracunan setelah menyantap makanan MBG. - Kulon Progo, DIY: 457 siswa alami gejala keracunan. - Lebong, Bengkulu: 539 orang terdampak keracunan massal. - Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah: 276 siswa keracunan akibat makanan tercemar. - Bogor, Jawa Barat: ratusan siswa di Sekolah Percontohan Bina Insani mengalami keracunan hingga ditetapkan sebagai KLB. - Belitung, Bangka Belitung: puluhan siswa jatuh sakit akibat makanan basi karena distribusi terlambat. Yeka menegaskan, rangkaian peristiwa ini harus dijadikan evaluasi besar untuk memperbaiki penyelenggaraan MBG. Momentum ini harus digunakan untuk memperkuat standar keamanan pangan, memperbaiki disiplin distribusi, dan membangun sistem pengawasan yang lebih ketat, tegasnya. Menurut Yeka, program MBG sejatinya bertujuan mulia untuk menghadirkan gizi sehat dan aman bagi anak-anak Indonesia. Namun, ia mengingatkan agar tujuan tersebut benar-benar terwujud melalui pelayanan publik yang semakin berkualitas. JAKARTA Ombudsman RI mengungkap adanya 34 kejadian luar biasa (KLB) keracunan massal yang terkait dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) sejak Januari hingga September 2025. Ribuan korban tercatat dalam peristiwa tersebut, dengan mayoritas berasal dari kalangan siswa sekolah. Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika, menyampaikan temuan itu dalam konferensi pers, Selasa (30/9/2025). Menurutnya, berbagai kasus menunjukkan masih lemahnya standar keamanan pangan dan pengawasan distribusi program MBG. Sejak Januari hingga September 2025 telah terjadi 34 kejadian luar biasa keracunan dengan ribuan korban, mayoritas anak sekolah, ungkap Yeka saat konferensi pers, Selasa (30/9/2025). Beberapa kasus besar yang disorot Ombudsman antara lain: - Bandung Barat, Jawa Barat: 1.333 siswa harus mendapat perawatan medis akibat makanan terlambat didistribusikan dan tidak higienis. - Garut, Jawa Barat: 657 siswa keracunan setelah menyantap makanan MBG. - Kulon Progo, DIY: 457 siswa alami gejala keracunan. - Lebong, Bengkulu: 539 orang terdampak keracunan massal. - Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah: 276 siswa keracunan akibat makanan tercemar. - Bogor, Jawa Barat: ratusan siswa di Sekolah Percontohan Bina Insani mengalami keracunan hingga ditetapkan sebagai KLB. - Belitung, Bangka Belitung: puluhan siswa jatuh sakit akibat makanan basi karena distribusi terlambat. Yeka menegaskan, rangkaian peristiwa ini harus dijadikan evaluasi besar untuk memperbaiki penyelenggaraan MBG. Momentum ini harus digunakan untuk memperkuat standar keamanan pangan, memperbaiki disiplin distribusi, dan membangun sistem pengawasan yang lebih ketat, tegasnya. Menurut Yeka, program MBG sejatinya bertujuan mulia untuk menghadirkan gizi sehat dan aman bagi anak-anak Indonesia. Namun, ia mengingatkan agar tujuan tersebut benar-benar terwujud melalui pelayanan publik yang semakin berkualitas. (Awaludin)",Jonathan Simanjuntak,https://img.okezone.com/content/2025/09/30/337/3173575/anggota_ombudsman_ri_yeka_hendra_fatika-HZol_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/09/30/337/3173575/ombudsman-34-kasus-keracunan-massal-program-mbg-ribuan-siswa-jadi-korban?page=all,ba8ed6210835c5eefa45bbcaa65eab7b89abadf72b381027ba7dcdc1f1042843,2025-11-13 20:02:58.097 719,detik,mbg,2025-11-07 21:30:00,"Ada 122 SPPG di Bandung Barat, Baru 36 yang Kantongi SLHS","Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat (KBB) baru menerbitkan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) untuk 36 Sarana Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Berdasarkan data, di Bandung Barat sendiri ada sebanyak 122 SPPG yang menjalankan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Penerbitan SPPG sendiri melalui proses panjang dan syarat ketat. ""Dari 122 SPPG yang mengajukan SLHS, itu sampai saat ini baru 36 yang keluar SLHS-nya. Kemudian ada 8 lagi mau progres penerbitan,"" kata Plt Kepala Dinas Kesehatan KBB, Lia N. Sukandar saat dikonfirmasi, Jumat (7/11/2025). Lia menyebut kendati ada upaya percepatan penerbitan SLHS, namun SLHS yang diterbitkan bagi SPPG harus melalui serangkaian proses dan syarat ketat. Sebab pihaknya bertanggungjawab penuh atas penerbitan SLHS sebagai syarat SPPG mengolah dan mendistribusikan MBG. ""Banyak yang mengajukan juga tapi enggak semua langsung keluar SLHS-nya, dari yang mengajukan dan sudah dinilai itu banyak yang mendapatkan perbaikan. Kita melihat juga kualitas ya, karena ini pertanggungjawaban berat buat kita ketika menerbitkan SLHS,"" kata Lia. Agar SPPG bisa mengantongi SLHS, SPPG harus menjalani Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) oleh petugas Puskesmas di bawah koordinasi Dinas Kesehatan. Kemudian petugas Puskesmas akan melakukan kunjungan ke dapur SPPG guna melakukan penilaian kelaikan. ""Jadi kami juga mengecek ada PBG atau tidak, kemudian SPPL, IPAL-nya seperti apa. Intinya semua SOP dilihat, kami punya instrumennya. Dari IKL itu mereka harus mendapatkan nilai minimal 80 poin,"" kata Lia. Setelah itu, SPPG mengajukan pengujian sampel ke labkesmas Bandung Barat. Pengujian sampel meliputi sampel makanan, peralatan memasak dan dapur, serta usap dubur. Lia menyebut penerbitan SLHS bagi SPPG menjadi upaya meminimalisir terjadinya kasus keracunan pangan akibat MBG yang beberapa kali menimpa penerima manfaat di Bandung Barat. ""Setidaknya kalau sudah melakukan proses tadi tentunya mereka akan lebih aware dan mencegah terjadinya keracunan pangan,"" kata Lia.",Whisnu Pradana -detikJabar,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/09/30/ilustrasi-makan-siang-gratis-1759218011364_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jabar/berita/d-8199187/ada-122-sppg-di-bandung-barat-baru-36-yang-kantongi-slhs,cbcab7eec2a90173220cba8f23c34bb5c92249fc22c1789eb0faf741332ef0d0,2025-11-13 20:03:05.811 720,pikiranrakyat,mbg,2025-10-02 18:55:27,Proyek Food Estate dan MBG Tidak Mampu Menjawab Persoalan Mendasar Krisis Pangan di Indonesia,"PIKIRAN RAKYAT -Proyek food estate dan MBG (Makanan Bergizi Gratis) tidak mampu menjawab persoalan mendasar krisis pangan di Indonesia. Proyek food estate bukan hanya gagal secara teknis, tetapi juga merupakan pelanggaran hak asasi manusia atas pangan dan gizi. Koordinator Nasional Foodfirst Information and Action Network (FIAN) Indonesia Marthin Hadiwinata menyebutkan, sejak 2018, kasus kelaparan berulang di Papua menunjukkan kegagalan pemerintah memenuhi kewajiban dasarnya. Baca Juga:Tuntut Pengesahan RUU Masyarakat Adat untuk Lindungi Kedaulatan Pangan dari Food Estate dan PSN Hingga kini, 17,7 juta orang mengalami kelaparan dan lebih dari 123 juta jiwa tidak mampu mengakses pangan bergizi. ""Ironisnya, konsumsi makanan ultra-proses seperti mi instan justru terus meningkat. Untuk itulah, jalan keluarnya bukanlah mega proyek baru, melainkan reforma agraria yang melibatkan petani kecil dan masyarakat adat sebagai produsen pangan utama,"" ungkap Marthin melalui siaran pers, Kamis 2 Oktober 2025. Marthin menegaskan, program food estate dan MBG malah memperdalam ketidakadilan struktural. Lalu merugikan petani kecil, serta mengancam hak masyarakat rentan, perempuan, anak, kelompok marginal, dan masyarakat adat. Baca Juga:Cak Imin Bongkar Borok Food Estate: Uang Hilang, Hutan Gundul, Tanam Jagung di Polybag Guru Besar Fakultas Pertanian IPB University Prof Dwi Andreas Santosa menekankan, bahwa kedaulatan pangan berbeda dengan ketahanan pangan. Dia menjelaskan, ketahanan pangan bisa dicapai dengan memproduksi pangan dari mana pun. Akan tetapi, kedaulatan pangan hanya mungkin terwujud jika petani memiliki kendali atas tanah, benih, dan kebijakan yang berpihak. ""Seluruh proyek food estate melanggar empat pilar utama pembangunan pangan, mulai dari kelayakan tanah hingga aspek sosial-ekonomi. Jika dipaksakan, food estate hanya akan melahirkan krisis baru,"" ucap Andreas. Baca Juga:Food Estate Bukan Gagal, TKN: Akan Panen 8 Hektare Jagung dan 5 Hektare Singkong Andreas juga mengingatkan tentang kriminalisasi petani benih dan turunnya jumlah rumah tangga petani. Hal ini kian menambah beban bagi generasi muda yang enggan terjun ke sektor pertanian. Menurut Andreas, politik pangan sejak era Orde Baru sengaja diarahkan untuk menjadikan beras sebagai simbol stabilitas. Alhasil, pangan alternatif seperti sorgum, sagu, dan umbi-umbian tersingkir. Dampaknya, pasar domestik semakin bergantung pada beras, sementara ketahanan pangan non-beras terus melemah. Ketua Komnas HAM Anis Hidayah menegaskan, pangan adalah hak asasi manusia yang wajib dipenuhi negara. Ia menyoroti bahwa proyek food estate maupun MBG sering kali mengabaikan prinsip-prinsip hak asasi, bahkan membuka ruang pelanggaran baru. Baca Juga:Benarkah Food Estate Gagal? Pakar Pertanian Sebut Banyak yang Salah Paham ""Masyarakat adat, perempuan, anak, petani kecil, dan kelompok marginal adalah pihak yang paling rentan, tetapi justru paling sering dikorbankan. Pembangunan pangan tidak boleh melanggengkan penggusuran, pencemaran, atau kriminalisasi. Negara berkewajiban menghormati, melindungi, dan memenuhi hak atas pangan bagi semua warga,"" tutur Anis. Anis mengungkapkan, krisis pangan tidak bisa diatasi melalui food estate atau MBG yang hanya mengulang pola gagal masa lalu. Salah satu solusinya adalah reforma agraria yang nyata, perlindungan menyeluruh terhadap petani kecil, masyarakat adat, perempuan, anak, kelompok marginal, serta keterlibatan publik luas dalam kebijakan pangan. Baca Juga:Mahfud MD Lanjut Goreng Food Estate Usai Debat: Menanam Singkong, Panen Jagung ""Seruan 'tanah untuk rakyat, bukan food estate' menjadi penegasan bahwa kedaulatan pangan hanya dapat terwujud apabila negara benar-benar berpihak pada rakyat, bukan pada proyek skala besar yang menguntungkan segelintir pihak,"" ujar Anis. (*) Berita Pilihan500 Ribu Hektare Tanah Milik Prabowo Disebut Sudah Diserahkan kepada Negara, Digarap untuk Proyek Food EstateProgram Food Estate 'Pasti Gagal', Selama 25 Tahun Tak Ada Satu pun yang BerhasilProgram Food Estate Prabowo Subianto Diinjak, Cak Imin dan Mahfud MD: Merusak Lingkungan, Rugi Dong KitaCak Imin: Food Estate Abaikan Masyarakat Adat, Krisis Iklim Tak Diatasi dengan Serius Berita Pilihan500 Ribu Hektare Tanah Milik Prabowo Disebut Sudah Diserahkan kepada Negara, Digarap untuk Proyek Food EstateProgram Food Estate 'Pasti Gagal', Selama 25 Tahun Tak Ada Satu pun yang BerhasilProgram Food Estate Prabowo Subianto Diinjak, Cak Imin dan Mahfud MD: Merusak Lingkungan, Rugi Dong KitaCak Imin: Food Estate Abaikan Masyarakat Adat, Krisis Iklim Tak Diatasi dengan Serius Berita Pilihan 500 Ribu Hektare Tanah Milik Prabowo Disebut Sudah Diserahkan kepada Negara, Digarap untuk Proyek Food EstateProgram Food Estate 'Pasti Gagal', Selama 25 Tahun Tak Ada Satu pun yang BerhasilProgram Food Estate Prabowo Subianto Diinjak, Cak Imin dan Mahfud MD: Merusak Lingkungan, Rugi Dong KitaCak Imin: Food Estate Abaikan Masyarakat Adat, Krisis Iklim Tak Diatasi dengan Serius 500 Ribu Hektare Tanah Milik Prabowo Disebut Sudah Diserahkan kepada Negara, Digarap untuk Proyek Food Estate 500 Ribu Hektare Tanah Milik Prabowo Disebut Sudah Diserahkan kepada Negara, Digarap untuk Proyek Food Estate 500 Ribu Hektare Tanah Milik Prabowo Disebut Sudah Diserahkan kepada Negara, Digarap untuk Proyek Food Estate 500 Ribu Hektare Tanah Milik Prabowo Disebut Sudah Diserahkan kepada Negara, Digarap untuk Proyek Food Estate Program Food Estate 'Pasti Gagal', Selama 25 Tahun Tak Ada Satu pun yang Berhasil Program Food Estate 'Pasti Gagal', Selama 25 Tahun Tak Ada Satu pun yang Berhasil Program Food Estate 'Pasti Gagal', Selama 25 Tahun Tak Ada Satu pun yang Berhasil Program Food Estate 'Pasti Gagal', Selama 25 Tahun Tak Ada Satu pun yang Berhasil Program Food Estate Prabowo Subianto Diinjak, Cak Imin dan Mahfud MD: Merusak Lingkungan, Rugi Dong Kita Program Food Estate Prabowo Subianto Diinjak, Cak Imin dan Mahfud MD: Merusak Lingkungan, Rugi Dong Kita Program Food Estate Prabowo Subianto Diinjak, Cak Imin dan Mahfud MD: Merusak Lingkungan, Rugi Dong Kita Program Food Estate Prabowo Subianto Diinjak, Cak Imin dan Mahfud MD: Merusak Lingkungan, Rugi Dong Kita Cak Imin: Food Estate Abaikan Masyarakat Adat, Krisis Iklim Tak Diatasi dengan Serius Cak Imin: Food Estate Abaikan Masyarakat Adat, Krisis Iklim Tak Diatasi dengan Serius Cak Imin: Food Estate Abaikan Masyarakat Adat, Krisis Iklim Tak Diatasi dengan Serius Cak Imin: Food Estate Abaikan Masyarakat Adat, Krisis Iklim Tak Diatasi dengan Serius",Windy Eka Pramudya,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2024/01/20/4106293805.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019690774/proyek-food-estate-dan-mbg-tidak-mampu-menjawab-persoalan-mendasar-krisis-pangan-di-indonesia?page=all,036f7c1d8278de72a1d17752b135ea8a1229c38f358aa0dde3dcc0c1eb71693e,2025-11-13 20:03:07.338 725,kompas,mbg,2025-10-23 18:20:45,Siswa Keracunan MBG di Malang Dipulangkan dari RS,"MALANG, KOMPAS.com- Belasan siswa Madrasah Tsanawiyah Al-Khalifah, Kelurahan Cepokomulyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang yang diduga mengalami keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG), Kamis (23/10/2025) siang sudah dipulangkan.Mereka dipulangkan setelah mendapatan perawatan medis ringan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan.Baca juga:Puluhan Siswa di Mamuju Diduga Keracunan MBG, Dapur SPPG Sinyonyoi Ditutup SementaraSekretaris Daerah Kabupaten Malang, Budiar Anwar mengatakan para siswa yang berjumlah 16 orang, serta 2 orang guru itu dipastikan sudah membaik setelah mendapat perawatan medis di RSUD Kanjuruhan.""Tadi mereka hanya mual. Lalu tenaga medis rumah sakit memberi tindakan dan memberikan obat. Sehingga sudah diperbolehkan pulang,"" kata Budiar, Kamis (23/10/2025).Namun, pihak rumah sakit sudah mengambil sample darah setiap siswa untuk dilakukan uji lab, atas masalah kesehatan yang sempat alami usai mengkonsumsimakan bergizi gratis(MBG) tersebut.""Tapi hasil uji lab-nya harus menunggu 2-3 hari lagi,"" jelasnya.Baca juga:Belasan Siswa dan 2 Guru MTs Al-Khalifah Kepanjen Dirujuk ke Rumah Sakit, Diduga Keracunan MBGSementara itu, Kepala Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Khalifah, Nur Kholidah memastikan bahwa 16 siswa serta 2 guru itu memang mengalami mual dan muntah usai mengkonsumsi MBG.""Setelah beberapa siswa dan kedua guru itu mengeluh muah dan muntah, akhirnya segera dibawa ke rumah sakit,"" ungkapnya.Secara visual, MBG yang didapat di sekolah itu, menurut Kholidah tidak ada perbedaan dari MBG lain.Hanya saja, Kholidah menyebut makanan yang diterima kondisinya sudah dingin.""Kalau hari-hari sebelumnya, saat datang biasanya masih hangat,"" bebernya.Baca juga:Siswa MTS di Mamuju yang Keracunan MBG Bertambah Jadi 25 Orang, Dinkes Sulbar Tetapkan KLBLalu, pada item apa MBG itu memicu keracunan? Kholidah tidak tahu pasti.Hanya saja, ia menyoroti daging ayamnya yang tercampur dengan saus.""Daging ayamnya itu dihidangkan dalam bentuk ayam Katsu. Tapi sausnya tidak dipisah, tapi digabung di bawah dagingnya,"" ujarnya.""Tapi apakah itu yang memicu keracunan, saya tidak tahu pastinya,"" imbuhnya.Sementara itu, merespon terjadinya keracunan itu, jajaran Polres Malang melakukan pemeriksaan forensik pada makanan yang dikonsumsi belasan siswa tersebut.Terlihat, anggota Inafis Polres Malang terlihat mengamankan beberapa sample sisa makanan siswa yang berada di MTS Al-Khalifah sekaligus beberapa sisa makanan yang berada di Satuan Pemenuhan Layanan Gizi (SPPG) yang melayani MBG di MTS Al-Khalifah tersebut.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang MALANG, KOMPAS.com- Belasan siswa Madrasah Tsanawiyah Al-Khalifah, Kelurahan Cepokomulyo, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang yang diduga mengalami keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG), Kamis (23/10/2025) siang sudah dipulangkan. Mereka dipulangkan setelah mendapatan perawatan medis ringan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kanjuruhan. Baca juga:Puluhan Siswa di Mamuju Diduga Keracunan MBG, Dapur SPPG Sinyonyoi Ditutup Sementara Sekretaris Daerah Kabupaten Malang, Budiar Anwar mengatakan para siswa yang berjumlah 16 orang, serta 2 orang guru itu dipastikan sudah membaik setelah mendapat perawatan medis di RSUD Kanjuruhan. ""Tadi mereka hanya mual. Lalu tenaga medis rumah sakit memberi tindakan dan memberikan obat. Sehingga sudah diperbolehkan pulang,"" kata Budiar, Kamis (23/10/2025). Namun, pihak rumah sakit sudah mengambil sample darah setiap siswa untuk dilakukan uji lab, atas masalah kesehatan yang sempat alami usai mengkonsumsimakan bergizi gratis(MBG) tersebut. ""Tapi hasil uji lab-nya harus menunggu 2-3 hari lagi,"" jelasnya. Baca juga:Belasan Siswa dan 2 Guru MTs Al-Khalifah Kepanjen Dirujuk ke Rumah Sakit, Diduga Keracunan MBG Sementara itu, Kepala Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Khalifah, Nur Kholidah memastikan bahwa 16 siswa serta 2 guru itu memang mengalami mual dan muntah usai mengkonsumsi MBG. ""Setelah beberapa siswa dan kedua guru itu mengeluh muah dan muntah, akhirnya segera dibawa ke rumah sakit,"" ungkapnya. Secara visual, MBG yang didapat di sekolah itu, menurut Kholidah tidak ada perbedaan dari MBG lain. Hanya saja, Kholidah menyebut makanan yang diterima kondisinya sudah dingin. ""Kalau hari-hari sebelumnya, saat datang biasanya masih hangat,"" bebernya. Baca juga:Siswa MTS di Mamuju yang Keracunan MBG Bertambah Jadi 25 Orang, Dinkes Sulbar Tetapkan KLB Lalu, pada item apa MBG itu memicu keracunan? Kholidah tidak tahu pasti. Hanya saja, ia menyoroti daging ayamnya yang tercampur dengan saus. ""Daging ayamnya itu dihidangkan dalam bentuk ayam Katsu. Tapi sausnya tidak dipisah, tapi digabung di bawah dagingnya,"" ujarnya. ""Tapi apakah itu yang memicu keracunan, saya tidak tahu pastinya,"" imbuhnya. Sementara itu, merespon terjadinya keracunan itu, jajaran Polres Malang melakukan pemeriksaan forensik pada makanan yang dikonsumsi belasan siswa tersebut. Terlihat, anggota Inafis Polres Malang terlihat mengamankan beberapa sample sisa makanan siswa yang berada di MTS Al-Khalifah sekaligus beberapa sisa makanan yang berada di Satuan Pemenuhan Layanan Gizi (SPPG) yang melayani MBG di MTS Al-Khalifah tersebut.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/YhfJd2T37unqc1Upc-IzIy-vVfs=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/23/68fa0d73d76c5.jpeg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/23/182045178/siswa-keracunan-mbg-di-malang-dipulangkan-dari-rs,c633dbf5c2a5e98b7b76d810f8301cfe412a9189a9c40091cc5f7a61bdcb43ad,2025-11-13 20:03:18.636 726,okezone,mbg,2025-09-30 03:05:00,Prabowo: Alat Cuci Ompreng MBG Harus Dilengkapi Ultraviolet,"JAKARTA Presiden Prabowo Subianto memperketat standar kebersihan dan keamanan dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk mencegah kasus keracunan terulang. Prabowo menegaskan, semua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) harus dilengkapi alat cuci ultraviolet untuk membersihkan ompreng MBG. Bahwa kita ingin sama sekali tidak ada keracunan, itu yang kita kerja keras sekarang. Semua dapur nanti harus dilengkapi alat-alat cuci ompreng yang benar-benar kuat dengan ultraviolet, atau dengan gas, atau dengan air yang sangat panas, tegas Prabowo saat menghadiri akad massal 26.000 KPR FLPP dan serah terima kunci di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Senin (29/9/2025). Selain itu, Prabowo mengatakan SPPG juga harus memiliki filter air untuk mencegah zat berbahaya masuk ke makanan. Ia juga meminta agar ada test kit atau alat uji sebelum makanan dikirim ke penerima manfaat. Kemudian juga filter untuk air harus ada, kemudian test kit sebelum dikirim makanan harus ada. Ini segera kita benahi, semua dapur harus ada tukang masak terlatih, ujarnya.",Binti Mufarida,https://img.okezone.com/content/2025/09/29/337/3173352/presiden_prabowo_subianto-7HQD_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/09/29/337/3173352/prabowo-alat-cuci-ompreng-mbg-harus-dilengkapi-ultraviolet?page=all,24bb23e446eb66e5cd55292be7c686541fec3994238c00b34f67ad7fc60e90e5,2025-11-13 20:04:01.808 728,detik,mbg,2025-11-07 21:00:00,Dapur SPPG Bhayangkara 1 Polres Lahat Sudah Beroperasi,"Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bhayangkara 1 milik Polres Lahat telah resmi beroperasi. Dapur ini mulai beroperasi sejak Senin, 3 November 2025. Dapur tersebut berlokasi di kawasan Asrama Polisi, Kelurahan Bandar Agung, Kecamatan Lahat, Kabupaten Lahat. Saat tim detikSumbagsel berkesempatan mengunjungi lokasi pada Kamis (30/10) lalu, suasana dapur tampak begitu tertata dan higienis. Setiap orang yang masuk ke area dapur diwajibkan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), termasuk masker, penutup kepala, dan sarung tangan. Standar kebersihan ini diterapkan secara ketat untuk menjamin seluruh proses pengolahan makanan tetap steril. Kabid Humas Polda Sumatera Selatan Kombes Nandang Mu'min Wijaya membenarkan bahwa Dapur SPPG Bhayangkara 1 Polres Lahat telah mulai beroperasi. Saat ini melayani sedikitnya 1.428 penerima manfaat. ""Dapur SPPG Bhayangkara 1 ini berfungsi untuk menyediakan Menu Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi masyarakat yang membutuhkan. Kami menerapkan pengawasan ketat terhadap seluruh proses, mulai dari pemilihan bahan baku, pengolahan, hingga distribusi makanan,"" katanya kepada detikSumbagsel, Jumat (7/11/2025). Dia mengungkapkan, Polres Lahat juga menyiapkan alat rapid test untuk menguji kualitas menu MBG sebelum disalurkan kepada penerima. Langkah ini dilakukan guna mencegah risiko keracunan makanan dan memastikan setiap menu yang dibagikan benar-benar aman dikonsumsi. ""Setiap makanan yang telah diolah akan diuji kembali, baik dari aroma, rasa, maupun teksturnya. Jika lolos pemeriksaan awal, petugas akan melanjutkan ke tahap tes reagen untuk memastikan tidak ada kandungan zat berbahaya,"" jelasnya. Selain itu, program dapur SPPG ini bukan hanya dijalankan di Lahat, tetapi juga akan diperluas ke berbagai Polres lainnya di Sumatera Selatan. Menurut Nandang, setiap Polres nantinya akan memiliki tiga dapur MBG yang berfungsi sama-menyediakan makanan bergizi bagi masyarakat yang membutuhkan serta memastikan pengawasan gizi yang berkualitas. ""Harapan kami, keberadaan dapur SPPG Polri bisa mensukseskan program Presiden RI dan dapat membantu masyarakat yang membutuhkan asupan gizi seimbang, terutama di wilayah yang masih memiliki angka kerentanan pangan tinggi,"" ujarnya.",Sumatera Selatan,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/07/sppg-lahat-1762508114508_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/sumbagsel/berita/d-8199332/dapur-sppg-bhayangkara-1-polres-lahat-sudah-beroperasi,4d07aa3072b31bd51de2b13df2d86f6005083111087d6d312623f94fbd90037d,2025-11-13 20:03:27.714 729,kompas,mbg,2025-10-22 19:23:46,"Kunjungi Indonesia, Presiden Brasil Bakal Tinjau Program MBG Besok","JAKARTA, KOMPAS.com- Presiden Brasil Luiz In cio Lula da Silva akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia mulai Rabu (22/10/2025) hari ini.Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan, Presiden Brasil akan meninjau programMakan Bergizi Gratis(MBG) di sekolah pada esok hari.""Direncanakan (ninjau MBG), tetapi kita lihat besok,"" kata Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu.Adapun kunjungan Presiden Brasil ke Indonesia merupakan kunjungan balasan setelah PresidenPrabowomelawat ke Brasil pada Juli 2025.Baca juga:Daftar Jalan yang Ditutup saat Kunjungan Presiden Brasil dan Afsel di JakartaPresiden Lula pun sudah tiba di Indonesia melalui Landasan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu malam.Dalam beberapa kesempatan, Presiden Prabowo kerap menyinggung praktik makan bergizi gratis di Brasil.Ia menyebut, MBG sudah dirasakan oleh 36,7 juta penerima di Indonesia.Sedangkan Brasil membutuhkan waktu 11 tahun untuk mencapai 40 juta penerima.""Brasil membutuhkan 11 tahun untuk mencapai 40 juta. Kita lakukan dalam satu tahun, ini suatu prestasi yang saya anggap harus kita akui,"" kata Prabowo dalam prosesi sidang senat pengukuhan mahasiswa baru sekaligus wisuda sarjana di Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), Bandung, Sabtu (18/10/2025).Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Presiden Brasil Luiz In cio Lula da Silva akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia mulai Rabu (22/10/2025) hari ini. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan, Presiden Brasil akan meninjau programMakan Bergizi Gratis(MBG) di sekolah pada esok hari. ""Direncanakan (ninjau MBG), tetapi kita lihat besok,"" kata Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu. Adapun kunjungan Presiden Brasil ke Indonesia merupakan kunjungan balasan setelah PresidenPrabowomelawat ke Brasil pada Juli 2025. Baca juga:Daftar Jalan yang Ditutup saat Kunjungan Presiden Brasil dan Afsel di Jakarta Presiden Lula pun sudah tiba di Indonesia melalui Landasan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu malam. Dalam beberapa kesempatan, Presiden Prabowo kerap menyinggung praktik makan bergizi gratis di Brasil. Ia menyebut, MBG sudah dirasakan oleh 36,7 juta penerima di Indonesia. Sedangkan Brasil membutuhkan waktu 11 tahun untuk mencapai 40 juta penerima. ""Brasil membutuhkan 11 tahun untuk mencapai 40 juta. Kita lakukan dalam satu tahun, ini suatu prestasi yang saya anggap harus kita akui,"" kata Prabowo dalam prosesi sidang senat pengukuhan mahasiswa baru sekaligus wisuda sarjana di Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), Bandung, Sabtu (18/10/2025).",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/e2dnl3kRE-pCB5GxhKldz8FJQ4I=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/07/10/686ea0d239b63.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/22/19234681/kunjungi-indonesia-presiden-brasil-bakal-tinjau-program-mbg-besok,83ca6bf228af5e4b082f6caf06e6ef51636880e7ea3ce2da43c0845e442795e4,2025-11-13 20:03:29.572 730,pikiranrakyat,mbg,2025-10-02 14:31:13,"Kendati Ada Jeda Waktu, Kematian Bunga, Siswa SMKN 1 Cihampelas Bisa Karena MBG","PIKIRAN RAKYAT -Meskipun disangkal Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, dugaan kematian Bunga Rahmawati (17), siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat akibat mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG) tak bisa disingkirkan. Pasalnya, Bunga bisa saja menahan gejala keracunan yang dialaminya atau gejala luput dari perhatian keluarga. ""Dia mengeluh pusing kepala mungkin ada gejala yang masih ditahan,"" kata Pandu Riono, Epidemiolog serta pengajar di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia saat dihubungi ""PR"" pada Kamis (2/10/2025). Baca Juga:Teka-Teki Kematian Siswa SMK 1 Cihampelas: Kondisi Normal Usai Santap MBG, Meninggal Nyaris Sepekan Kemudian Pandu mengacu kepada laporan kronologis kejadian Dinas Kesehatan KBB Nomor: 400.7.7.1/X.1.1/P2P. Dalam laporan disebutkan, Bunga mengonsumsi dua porsi MBG yang dibagikan di SMKN 1 Cihampelas karena jatah temannya tak makan, Rabu (24/9/2025). Saat pulang ke rumah pada pukul 14.00 WIB, keluarganya sempat menanyakan adanya dampak yang dirasakan Bunga usai menyantap MBG. Ia lalu mengeluhkan sedikit pusing. Pandu menilai, keluarga hanya melihat sepintas gejala yang dialami Bunga. Soalnya, Bunga pun hanya tinggal bersama kakak dan adiknya. Ibu dan ayahnya tak tinggal bersama mereka. Ibunya bekerja di luar negeri dan ayahnya di luar KBB. Tak pelak, pihak keluarga bisa saja tak sepenuhnya memperhatikan kondisi Bunga. Jika ada jeda waktu 4-5 antara konsumsi dengan timbulnya gejala, Pandu menyatakan hal tersebut mungkin terjadi. ""Masih ada kemungkinan bakteri muncul pada hari kelima,"" ucapnya. Selain itu, gejala awal setelah menyantap MBG bisa dianggap bukan karena mengonsumsi makanan program MBG. Pandu menegaskan, dugaan kerancunan MBG jangan dianggap ringan. ""Semua mengonsumsi, semua bisa kena,"" ujarnya. Seharusnya, seluruh siswa yang mengonsumsi MBG diperiksa baik bergejala keracunan atau tidak. Hal itu lantaran gejala yang dialami siswa ada yang terasanya cepat dan lambat. Korban/pasien yang muncul ke Puskesmas pun yang bergejala berat. ""Apakah dia makan semua, apakah habis makan di situ atau di bawa ke rumah,"" tuturnya mengenai pemeriksaan tersebut. Baca Juga:Keracunan MBG Bukan Kelalaian Individu, FSGI: Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi dari Pemerintah Dengan demikian, pemeriksaan bukan hanya berpatokan terhadap pasien atau korban yang melapor, melainkan semua yang mengonsumsi MBG. Pandu juga menyatakan pemerintah daerah tak bisa lepas tangan atau beralasan MBG merupakan otoritas Badan Gizi Nasional. "" SPPG kan harus ada izin, harus ada sertifikat kelayakan oleh Dinas Kesehatan,"" ucapnya. Dengan semakin melonjaknya kasus dugaan keracunan MBG di Jawa Barat, Pandu menilai Gubernur Dedi Mulyadi bisa membuat surat untuk menghentikan semua dapur/SPPG di wilayahnya agar dilakukan evaluasi. Surat kemudian ditembuskan ke BGN. Dengan surat itu, pelaksanaan MBG dihentikan sementara agar pemerintah daerah memiliki waktu memeriksa kelaikan dapur/SPPG. Sementara bagi dapur/SPPG yang bermasalah atau diduga menimbulkab keracunan, izinnya harus ditunda. Dapur tersebut kemudian diminta membuat makanan yang terus dites. ""Jadi ada fase uji coba,"" ucapnya.*** Berita PilihanKeracunan MBG di Garut Terulang, Ternyata Dapur SPPG Penyedia Makanan Sempat Ditegur DPRTeka-Teki Kematian Siswa SMK 1 Cihampelas: Kondisi Normal Usai Santap MBG, Meninggal Nyaris Sepekan KemudianSiswa di Tasikmalaya Olah Ulang Menu MBG Viral, Pihak Sekolah KlarifikasiJawa Barat Terima Dana MBG Rp50 Trilun, Pemprov Pastikan Tenaga Kerja dan Bahan Baku dari LokalKeracunan MBG Bukan Kelalaian Individu, FSGI: Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi dari Pemerintah Berita PilihanKeracunan MBG di Garut Terulang, Ternyata Dapur SPPG Penyedia Makanan Sempat Ditegur DPRTeka-Teki Kematian Siswa SMK 1 Cihampelas: Kondisi Normal Usai Santap MBG, Meninggal Nyaris Sepekan KemudianSiswa di Tasikmalaya Olah Ulang Menu MBG Viral, Pihak Sekolah KlarifikasiJawa Barat Terima Dana MBG Rp50 Trilun, Pemprov Pastikan Tenaga Kerja dan Bahan Baku dari LokalKeracunan MBG Bukan Kelalaian Individu, FSGI: Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi dari Pemerintah Berita Pilihan Keracunan MBG di Garut Terulang, Ternyata Dapur SPPG Penyedia Makanan Sempat Ditegur DPRTeka-Teki Kematian Siswa SMK 1 Cihampelas: Kondisi Normal Usai Santap MBG, Meninggal Nyaris Sepekan KemudianSiswa di Tasikmalaya Olah Ulang Menu MBG Viral, Pihak Sekolah KlarifikasiJawa Barat Terima Dana MBG Rp50 Trilun, Pemprov Pastikan Tenaga Kerja dan Bahan Baku dari LokalKeracunan MBG Bukan Kelalaian Individu, FSGI: Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi dari Pemerintah Keracunan MBG di Garut Terulang, Ternyata Dapur SPPG Penyedia Makanan Sempat Ditegur DPR Keracunan MBG di Garut Terulang, Ternyata Dapur SPPG Penyedia Makanan Sempat Ditegur DPR Keracunan MBG di Garut Terulang, Ternyata Dapur SPPG Penyedia Makanan Sempat Ditegur DPR Keracunan MBG di Garut Terulang, Ternyata Dapur SPPG Penyedia Makanan Sempat Ditegur DPR Teka-Teki Kematian Siswa SMK 1 Cihampelas: Kondisi Normal Usai Santap MBG, Meninggal Nyaris Sepekan Kemudian Teka-Teki Kematian Siswa SMK 1 Cihampelas: Kondisi Normal Usai Santap MBG, Meninggal Nyaris Sepekan Kemudian Teka-Teki Kematian Siswa SMK 1 Cihampelas: Kondisi Normal Usai Santap MBG, Meninggal Nyaris Sepekan Kemudian Teka-Teki Kematian Siswa SMK 1 Cihampelas: Kondisi Normal Usai Santap MBG, Meninggal Nyaris Sepekan Kemudian Siswa di Tasikmalaya Olah Ulang Menu MBG Viral, Pihak Sekolah Klarifikasi Siswa di Tasikmalaya Olah Ulang Menu MBG Viral, Pihak Sekolah Klarifikasi Siswa di Tasikmalaya Olah Ulang Menu MBG Viral, Pihak Sekolah Klarifikasi Siswa di Tasikmalaya Olah Ulang Menu MBG Viral, Pihak Sekolah Klarifikasi Jawa Barat Terima Dana MBG Rp50 Trilun, Pemprov Pastikan Tenaga Kerja dan Bahan Baku dari Lokal Jawa Barat Terima Dana MBG Rp50 Trilun, Pemprov Pastikan Tenaga Kerja dan Bahan Baku dari Lokal Jawa Barat Terima Dana MBG Rp50 Trilun, Pemprov Pastikan Tenaga Kerja dan Bahan Baku dari Lokal Jawa Barat Terima Dana MBG Rp50 Trilun, Pemprov Pastikan Tenaga Kerja dan Bahan Baku dari Lokal Keracunan MBG Bukan Kelalaian Individu, FSGI: Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi dari Pemerintah Keracunan MBG Bukan Kelalaian Individu, FSGI: Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi dari Pemerintah Keracunan MBG Bukan Kelalaian Individu, FSGI: Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi dari Pemerintah Keracunan MBG Bukan Kelalaian Individu, FSGI: Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi dari Pemerintah",Bambang Arifianto,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/02/2320719796.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019690165/kendati-ada-jeda-waktu-kematian-bunga-siswa-smkn-1-cihampelas-bisa-karena-mbg?page=all,dfca891049ba0b519954cf005b72e4389f03483d7c5dff93b5ef64f6b3e10b9f,2025-11-13 20:03:30.680 731,detik,mbg,2025-11-07 20:30:00,"BGN Kumpulkan 1.880 Petugas SPPG, Ini Tujuannya","Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jawa Timur menjadi sorotan dalam beberapa pekan terakhir setelah muncul laporan makanan basi hingga dugaan keracunan di sejumlah daerah. Badan Gizi Nasional (BGN) langsung menggelar konsolidasi besar-besaran dengan mengumpulkan 1.880 petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dari 16 kabupaten/kota di Surabaya. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari di Hotel Shangri-La ini melibatkan kepala SPPG, ahli gizi, akuntan program, hingga mitra yayasan pengelola dapur MBG. ""Kami ingin menyegarkan kembali pedoman, petunjuk teknis, dan SOP yang sejak awal sudah ditetapkan. Ada revisi sistem tata kelola yang wajib dipahami dan diterapkan,"" kata Tenaga Ahli Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN, Enny Indarti, Jumat (7/11/2025). Saat ini, Jawa Timur mengelola 1.343 SPPG dengan 44.735 petugas, melayani 3.517.142 penerima manfaat-salah satu angka tertinggi di Indonesia. Dengan skala sebesar ini, kata Enny, kesalahan kecil saja bisa berdampak luas. ""Ini menyangkut kesehatan anak-anak kita. Maka tata kelola dapur, keamanan pangan, hingga pencatatan keuangan harus semakin ketat,"" ujarnya. Revisi Juknis Bantuan Pemerintah Program MBG Tahun 2025 yang disahkan pada 27 Oktober turut disampaikan dalam pertemuan tersebut, termasuk pengetatan standar kebersihan dapur, alur distribusi bahan, dan pengawasan kualitas makanan sebelum dibagikan. Dalam kegiatan ini, BGN juga menggandeng BPOM untuk memperkuat pengawasan keamanan pangan, Kementerian Keuangan/KPPN untuk memastikan akuntabilitas laporan keuangan, serta Dinas Kesehatan yang membahas sertifikasi dapur sehat (SRHS). ""Tidak boleh ada dapur yang tidak siap. Tidak boleh ada distribusi yang tidak terkendali. Makanan yang diberikan harus layak, aman, dan bergizi. Itu non-negotiable,"" tegas Enny. Ia menegaskan, fokus utama program ini bukan hanya memenuhi gizi, tetapi memastikan anak-anak tumbuh sehat, cerdas, dan berdaya saing, bukan malah mendapatkan risiko kesehatan. ""Karena itu dapur yang bersih adalah tolak ukur utama keberhasilan program MBG,"" pungkasnya.",Faiq Azmi -detikJatim,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/07/bgn-gelar-konsolidasi-di-surabaya-setelah-banyaklaporan-makanan-basi-1762518704477_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jatim/berita/d-8199704/bgn-kumpulkan-1-880-petugas-sppg-ini-tujuannya,76d4644ee0dbc38cf7c9e7d5923b25adcb01ed523673a5bee548d5be246a4f4d,2025-11-13 20:03:38.629 732,kompas,mbg,2025-10-20 20:20:30,"1 Dapur MBG Tutup, Satgas Lumajang: Itu Kewenangan BGN","LUMAJANG, KOMPAS.com- Satuan tugas (Satgas) Makan Bergizi Gratis (MBG) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menyebut, tutupnya salah satu dapur MBG merupakan kewenangan Badan Gizi Nasional (BGN).Sebelumnya, Dapur MBG yang dikelola yayasan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menghentikan sementara proses produksinya pada Senin (20/10/2025).Dapur MBG yang terletak di Kelurahan Kepuharjo, Kecamatan Lumajang, ini sebelumnya mendistribusikan makanan bergizi kepada 3.510 siswa dari berbagai sekolah.Rencananya, penghentin produksi akan berlangsung selama sepekan ke depan.Baca juga:Puluhan Siswa Keracunan, BGN Evaluasi Pelaksanaan MBG di PamekasanKetuaSatgas MBG LumajangAgus Triyono mengaku, persoalan dapur MBG yang tutup bukan merupakan tanggung jawabnya.Menurutnya, hal-hal yang berkaitan dengan operasional dapur MBG merupakan tanggung jawab langsung dari BGN.""Berkaitan dengan internal, artinya dapur ini beroperasi atau tidak, itu menjadi kemenangan BGN,"" kata Agus di Kantor Bupati Lumajang, Senin (20/10/2025).Baca juga:Dinkes Pamekasan Ambil Sampel Makanan MBG Penyebab Siswa SD KeracunanAgus menjelaskan, tugas Satgas MBG hanya membantu mempercepat jalannya program prioritas presiden di daerah.Salah satunya, memfasilitasi apabila ada dapur yang kesulitan mengurus izin, terkendala dengan lingkungan, hingga kesulitan menentukan sasaran penerima MBG.""Tugas pokok satgas (MBG) adalah memfasilitasi apabila ada mitra BGN yang kesulitan ketika berproses untuk beroperasinya sebuah dapur MBG,"" jelas Agus.Baca juga:Suguhan MBG Perdana, 52 Siswa di 3 Sekolah di Kairatu Maluku Keracunan""Misalnya ada kendala perizinan atau ada kendala dengan lingkungan, kemudian ada kendala dengan sasaran, nah itu baru satgas itu akan memfasilitasi,"" lanjutnya.Selain itu, kata Agus, Satgas juga akan melakukan pengawasan apabila terhadap keluhan dari penerima MBG.""Tapi jika ada persoalan misalnya ada gangguan terkait dengan menu, ada keluhan terkait dengan pelayanan, maka teman-teman dinas terkait akan turun,"" pungkasnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang LUMAJANG, KOMPAS.com- Satuan tugas (Satgas) Makan Bergizi Gratis (MBG) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menyebut, tutupnya salah satu dapur MBG merupakan kewenangan Badan Gizi Nasional (BGN). Sebelumnya, Dapur MBG yang dikelola yayasan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, menghentikan sementara proses produksinya pada Senin (20/10/2025). Dapur MBG yang terletak di Kelurahan Kepuharjo, Kecamatan Lumajang, ini sebelumnya mendistribusikan makanan bergizi kepada 3.510 siswa dari berbagai sekolah. Rencananya, penghentin produksi akan berlangsung selama sepekan ke depan. Baca juga:Puluhan Siswa Keracunan, BGN Evaluasi Pelaksanaan MBG di Pamekasan KetuaSatgas MBG LumajangAgus Triyono mengaku, persoalan dapur MBG yang tutup bukan merupakan tanggung jawabnya. Menurutnya, hal-hal yang berkaitan dengan operasional dapur MBG merupakan tanggung jawab langsung dari BGN. ""Berkaitan dengan internal, artinya dapur ini beroperasi atau tidak, itu menjadi kemenangan BGN,"" kata Agus di Kantor Bupati Lumajang, Senin (20/10/2025). Baca juga:Dinkes Pamekasan Ambil Sampel Makanan MBG Penyebab Siswa SD Keracunan Agus menjelaskan, tugas Satgas MBG hanya membantu mempercepat jalannya program prioritas presiden di daerah. Salah satunya, memfasilitasi apabila ada dapur yang kesulitan mengurus izin, terkendala dengan lingkungan, hingga kesulitan menentukan sasaran penerima MBG. ""Tugas pokok satgas (MBG) adalah memfasilitasi apabila ada mitra BGN yang kesulitan ketika berproses untuk beroperasinya sebuah dapur MBG,"" jelas Agus. Baca juga:Suguhan MBG Perdana, 52 Siswa di 3 Sekolah di Kairatu Maluku Keracunan ""Misalnya ada kendala perizinan atau ada kendala dengan lingkungan, kemudian ada kendala dengan sasaran, nah itu baru satgas itu akan memfasilitasi,"" lanjutnya. Selain itu, kata Agus, Satgas juga akan melakukan pengawasan apabila terhadap keluhan dari penerima MBG. ""Tapi jika ada persoalan misalnya ada gangguan terkait dengan menu, ada keluhan terkait dengan pelayanan, maka teman-teman dinas terkait akan turun,"" pungkasnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/tgMJ8KUngOwkKKN0qV2s5sr2Q7I=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/20/68f633080281d.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/20/202030678/1-dapur-mbg-tutup-satgas-lumajang-itu-kewenangan-bgn,a14b6cdd2426c7e0e9ecf9dab500fce06c5e17fdf88638de1ddfea7a74c6bafa,2025-11-13 20:03:40.261 733,kompas,mbg,2025-10-19 22:31:21,BGN Minta Setiap SPPG Uji Makanan MBG Secara Berkala,"BOGOR, KOMPAS.com- Badan Gizi Nasional (BGN) mendorong pelaksanaanrapid test foodatau uji makanan secara berkala terhadap menu makan bergizi gratis (MBG) sebelum disajikan kepada siswa penerima manfaat.Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah IIBGN, Nurjaeni mengatakan,rapid test foodini melibatkan Badan Pengawas Obat Makanan (BPOM) di dalam pengujiannya serta wajib dilakukan setiap dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).""BGN menargetkan seluruh layanan SPPG bebas dari kasus kontaminasi atau kerusakan pangan dengan prinsipzero case(nol kasus) terhadap insiden pangan basi maupun berisiko kesehatan,"" ujar Nurjaeni, dalam keterangannya yang diterimaKompas.com,Minggu (19/10/2025).Baca juga:Memotret di Tebet Eco Park, Pengunjung Ditegur Komunitas FotograferSejauh ini, BGN telah melakukan upaya agar kasus keracunanMBGtak terulang seperti memberi pelatihan atau bimbingan teknis (bimtek) terhadap penjamah makanan yang bertugas di dapur SPPG.Selama pelaksanaan bimtek yang digelar pada 18-19 Oktober 2025, ada 30.800 penjamah makanan dari 616 dapur SPPG yang mendapat pelatihan terkait penyajian kualitas makanan MBG.""Kegiatan pelatihan ini dilakukan serentak di enam provinsi di bawah koordinasi Wilayah II BGN yaitu DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur,"" kata Nurjaeni.""Pelatihan ini juga menghadirkan pemateri dari BPOM, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pendidikan, dan Persatuan Ahli Gizi Nasional (Persagi),"" imbuh dia.Sebelumnya, kasus keracunan MBG tengah menjadi sorotan publik. Sejauh ini, jumlah kasus keracunan MBG mencapai 6.517 orang semenjak program itu diluncurkan.Pernyataan tersebut disampaikan Kepala BGN Dadan Hindayana saat rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI pada 1 Oktober 2025.Baca juga:Sempit dan Sesak, Halte Transjakarta Tanjung Duren Bakal DiperluasMeski begitu, pemerintah memastikan program ini terus berjalan. Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan.""Pemerintah terus memastikan program MBG berjalan aman, layak sesuai SOP (standard operating procedure), dan tepat sasaran,"" ujar Zulkifli di kantor Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Jakarta, belum lama ini.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BOGOR, KOMPAS.com- Badan Gizi Nasional (BGN) mendorong pelaksanaanrapid test foodatau uji makanan secara berkala terhadap menu makan bergizi gratis (MBG) sebelum disajikan kepada siswa penerima manfaat. Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah IIBGN, Nurjaeni mengatakan,rapid test foodini melibatkan Badan Pengawas Obat Makanan (BPOM) di dalam pengujiannya serta wajib dilakukan setiap dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). ""BGN menargetkan seluruh layanan SPPG bebas dari kasus kontaminasi atau kerusakan pangan dengan prinsipzero case(nol kasus) terhadap insiden pangan basi maupun berisiko kesehatan,"" ujar Nurjaeni, dalam keterangannya yang diterimaKompas.com,Minggu (19/10/2025). Baca juga:Memotret di Tebet Eco Park, Pengunjung Ditegur Komunitas Fotografer Sejauh ini, BGN telah melakukan upaya agar kasus keracunanMBGtak terulang seperti memberi pelatihan atau bimbingan teknis (bimtek) terhadap penjamah makanan yang bertugas di dapur SPPG. Selama pelaksanaan bimtek yang digelar pada 18-19 Oktober 2025, ada 30.800 penjamah makanan dari 616 dapur SPPG yang mendapat pelatihan terkait penyajian kualitas makanan MBG. ""Kegiatan pelatihan ini dilakukan serentak di enam provinsi di bawah koordinasi Wilayah II BGN yaitu DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur,"" kata Nurjaeni. ""Pelatihan ini juga menghadirkan pemateri dari BPOM, Dinas Kesehatan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pendidikan, dan Persatuan Ahli Gizi Nasional (Persagi),"" imbuh dia. Sebelumnya, kasus keracunan MBG tengah menjadi sorotan publik. Sejauh ini, jumlah kasus keracunan MBG mencapai 6.517 orang semenjak program itu diluncurkan. Pernyataan tersebut disampaikan Kepala BGN Dadan Hindayana saat rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI pada 1 Oktober 2025. Baca juga:Sempit dan Sesak, Halte Transjakarta Tanjung Duren Bakal Diperluas Meski begitu, pemerintah memastikan program ini terus berjalan. Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan. ""Pemerintah terus memastikan program MBG berjalan aman, layak sesuai SOP (standard operating procedure), dan tepat sasaran,"" ujar Zulkifli di kantor Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Jakarta, belum lama ini.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/DCRDBII8O4wwQotCFTZxWizTidI=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/18/68f32a4d8a377.jpg",https://megapolitan.kompas.com/read/2025/10/19/22312121/bgn-minta-setiap-sppg-uji-makanan-mbg-secara-berkala,5e32f6053af84aa44a046d26536cd3e96ea3c0e2aff40f3a2c5ee6236d50d034,2025-11-13 20:04:11.812 734,pikiranrakyat,mbg,2025-09-30 07:12:00,Dapur MBG Bandung Jalani Proses Sertifikasi Higiene dan Sanitasi,"PIKIRAN RAKYAT- Seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang mengelola dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Bandung masih dalam proses Sertifikasi Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS). Operasional Dapur MBG mendapat pendampingan intensif dari Pemerintah Kota Bandung. Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung Sony Adam, saat ini tercatat ada 98 Dapur MBG, dengan 87 dapur di antaranya beroperasi setiap hari. Menurut dia, seluruh Dapur MBG tersebut sekarang sedang dalam proses sertifikasi. ""(Dapur MBG) tetap diizinkan beroperasi karena mendapat pendampingan intensif dari Pemkot Bandung. Ada 80 puskesmas di Kota Bandung yang dilibatkan untuk mendampingi Dapur MBG,"" kata Sony, usai rapat evaluasi program MBG di Balai Kota Bandung, Senin, 29 September 2025. Keterlibatan puskesmas, terang dia, ialah bertugas untuk memantau kebersihan, cara pengolahan, pengelolaan sampah, hingga penyajian makanan dalam program MBG. ""Kalau ada catatan, langsung kami sampaikan dan minta diperbaiki,"" ujarnya. Setiap hari, Sony menyampaikan, program MBG di Kota Bandung mendistribusikan sekitar 260 ribu porsi makanan bagi anak sekolah. Dengan jumlah yang besar, dia pun menekankan pentingnya quality control agar makanan tetap layak konsumsi. ""Dari awal kami sudah wanti-wanti semua pengelola. Mereka dibekali penyuluhan, bahkan sebelum program berjalan kami adakan pertemuan daring untuk memberi pemahaman tentang pengolahan makanan sehat,"" jelas Sony. Menurut dia, Pemkot Bandung telah melakukan advokasi kepada seluruh SPPG sejak awal pelaksanaan program MBG. Tujuannya agar proses pengolahan hingga penyajian makanan dilakukan secara higienis dan sesuai standar kesehatan. Setelah kasus keracunan di SMP Negeri 35 Bandung pada April lalu, dia memastikan hingga saat ini tidak ada lagi temuan kasus serupa. ""Alhamdulillah di Bandung tidak ada kasus makanan basi, mudah-mudahan jangan sampai terjadi,"" ucap Sony. Berita PilihanKeracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi TragediSeskab Teddy Bocorkan Hasil Pertemuan Prabowo dan Sejumlah Menteri, Bahas MBG hingga Program LainnyaPuluhan Siswa SMP Negeri 4 Pamarican Keracunan, Diduga dari Makanan MBGMendagri Tito Karnavian Minta Pemda Perkuat Perannya dalam Mendukung Program MBGMBG: Kesehatan dan Keselamatan Anak-anak Harus Jadi Prioritas UtamaSejumlah Organisasi Pendidikan di Jawa Barat Minta Program MBG Dihentikan, Jangan Intimidasi Siswa dan Guru Berita PilihanKeracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi TragediSeskab Teddy Bocorkan Hasil Pertemuan Prabowo dan Sejumlah Menteri, Bahas MBG hingga Program LainnyaPuluhan Siswa SMP Negeri 4 Pamarican Keracunan, Diduga dari Makanan MBGMendagri Tito Karnavian Minta Pemda Perkuat Perannya dalam Mendukung Program MBGMBG: Kesehatan dan Keselamatan Anak-anak Harus Jadi Prioritas UtamaSejumlah Organisasi Pendidikan di Jawa Barat Minta Program MBG Dihentikan, Jangan Intimidasi Siswa dan Guru Berita Pilihan Keracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi TragediSeskab Teddy Bocorkan Hasil Pertemuan Prabowo dan Sejumlah Menteri, Bahas MBG hingga Program LainnyaPuluhan Siswa SMP Negeri 4 Pamarican Keracunan, Diduga dari Makanan MBGMendagri Tito Karnavian Minta Pemda Perkuat Perannya dalam Mendukung Program MBGMBG: Kesehatan dan Keselamatan Anak-anak Harus Jadi Prioritas UtamaSejumlah Organisasi Pendidikan di Jawa Barat Minta Program MBG Dihentikan, Jangan Intimidasi Siswa dan Guru Keracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi Tragedi Keracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi Tragedi Keracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi Tragedi Keracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi Tragedi Seskab Teddy Bocorkan Hasil Pertemuan Prabowo dan Sejumlah Menteri, Bahas MBG hingga Program Lainnya Seskab Teddy Bocorkan Hasil Pertemuan Prabowo dan Sejumlah Menteri, Bahas MBG hingga Program Lainnya Seskab Teddy Bocorkan Hasil Pertemuan Prabowo dan Sejumlah Menteri, Bahas MBG hingga Program Lainnya Seskab Teddy Bocorkan Hasil Pertemuan Prabowo dan Sejumlah Menteri, Bahas MBG hingga Program Lainnya Puluhan Siswa SMP Negeri 4 Pamarican Keracunan, Diduga dari Makanan MBG Puluhan Siswa SMP Negeri 4 Pamarican Keracunan, Diduga dari Makanan MBG Puluhan Siswa SMP Negeri 4 Pamarican Keracunan, Diduga dari Makanan MBG Puluhan Siswa SMP Negeri 4 Pamarican Keracunan, Diduga dari Makanan MBG Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Perkuat Perannya dalam Mendukung Program MBG Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Perkuat Perannya dalam Mendukung Program MBG Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Perkuat Perannya dalam Mendukung Program MBG Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Perkuat Perannya dalam Mendukung Program MBG MBG: Kesehatan dan Keselamatan Anak-anak Harus Jadi Prioritas Utama MBG: Kesehatan dan Keselamatan Anak-anak Harus Jadi Prioritas Utama MBG: Kesehatan dan Keselamatan Anak-anak Harus Jadi Prioritas Utama MBG: Kesehatan dan Keselamatan Anak-anak Harus Jadi Prioritas Utama Sejumlah Organisasi Pendidikan di Jawa Barat Minta Program MBG Dihentikan, Jangan Intimidasi Siswa dan Guru Sejumlah Organisasi Pendidikan di Jawa Barat Minta Program MBG Dihentikan, Jangan Intimidasi Siswa dan Guru Sejumlah Organisasi Pendidikan di Jawa Barat Minta Program MBG Dihentikan, Jangan Intimidasi Siswa dan Guru Sejumlah Organisasi Pendidikan di Jawa Barat Minta Program MBG Dihentikan, Jangan Intimidasi Siswa dan Guru",Hendro Susilo Husodo,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/15/4130745015.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019683186/dapur-mbg-bandung-jalani-proses-sertifikasi-higiene-dan-sanitasi?page=all,6c9743b293d5f486863d6fbabf64ce477215333372a10b02c9681663c489096b,2025-11-13 20:07:49.729 735,pikiranrakyat,mbg,2025-09-29 17:44:30,Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Perkuat Perannya dalam Mendukung Program MBG,"PIKIRAN RAKYAT -Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta pemerintah daerah untuk memperkuat peran dalam mendukung pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia menekankan pentingnya pencegahan kasus keracunan makanan yang sempat terjadi di beberapa wilayah dengan mengoptimalkan fungsi pengawasan sejak tahap penyediaan hingga distribusi makanan ke sekolah. Menurut Tito, dinas kesehatan di daerah dapat menggelar rapat internal untuk membahas mekanisme pengecekan makanan, termasuk memastikan dapur penyedia memenuhi standar melalui Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Baca Juga:Puluhan Siswa SMP Negeri 4 Pamarican Keracunan, Diduga dari Makanan MBG Sebelum dihidangkan ada UKS, Unit Kesehatan Sekolah yang akan mengecek kualitas, ujarnya dalam rapat koordinasi di Kantor Kemendagri, Senin 29 September 2025. Pengecekan, ujar Tito, harus dilakukan berlapis. Mulai dari proses produksi di dapur oleh ahli gizi dan dinas kesehatan, hingga tahap akhir ketika makanan tiba di sekolah melalui pemantauan Unit Kesehatan Sekolah yang berada di bawah kendali dinas pendidikan. Dengan sistem berjenjang ini, ia berharap potensi keracunan makanan dapat ditekan seminimal mungkin. Baca Juga:Polda Jabar Janji Kawal Ketat Program MBG Selain pengawasan teknis, kepala daerah juga diminta aktif memimpin koordinasi lintas sektor dalam pelaksanaan program MBG. Peran tersebut dianggap krusial mengingat tanggung jawab akhir pelaksanaan program berada di tingkat daerah. Rapat yang membahas MBG tersebut turut dihadiri Menko PMK Pratikno, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Wamendagri Bima Arya Sugiarto, serta perwakilan Badan Gizi Nasional. Sejumlah kepala daerah juga hadir secara langsung maupun virtual, bersama kementerian terkait yang diharapkan bersinergi memperbaiki tata kelola program agar berjalan aman dan sesuai tujuan peningkatan gizi anak. Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mendesak Presiden Prabowo Subianto menghentikan sementara seluruh operasional dapur program MBG menyusul meningkatnya kasus keracunan massal pada siswa penerima program tersebut. Koordinator Nasional JPPI, Ubaid Matraji, menyebut jumlah korban per 27 September 2025 sudah mencapai 8.649 anak, atau melonjak 3.289 kasus hanya dalam dua pekan terakhir. Alih-alih memberi pemenuhan gizi, makanan yang disediakan negara justru membuat ribuan anak keracunan massal, ujarnya. Baca Juga:Korban Keracunan MBG di Cipongkor Bandung Barat Kambuh Lagi, Puluhan Siswa Kembali di Rawat Menurut Ubaid, keracunan hanyalah gejala dari masalah lebih besar dalam pelaksanaan program MBG. Ia menilai pendekatan pemerintah yang hanya menutup dapur penyelenggara yang terlibat kasus keracunan bersifat tambal sulam dan berpotensi mengabaikan akar persoalan. Bagaimana dengan dapur lain yang juga bermasalah? Ini sangat berbahaya dan tidak menyentuh akar permasalahan, katanya. Evaluasi JPPI menemukan tiga masalah fundamental yang melatarbelakangi carut-marutnya program MBG. Pertama, buruknya pemahaman soal gizi dan pangan, termasuk penyeragaman menu tanpa memperhatikan potensi pangan lokal. Kedua, struktur kepemimpinan Badan Gizi Nasional (BGN) yang didominasi oleh purnawirawan militer, alih-alih tenaga profesional di bidang gizi dan pangan. Baca Juga:Keracunan MBG Marak, Guru di Bandung Barat Terpaksa Jadi Tester atau Pencicip Makanan Ketiga, eksklusi sekolah serta minimnya partisipasi publik dalam perencanaan maupun pengawasan. Sekolah seolah-olah hanya dijadikan objek, padahal program ini menyerap anggaran pendidikan dalam jumlah besar. Partisipasi masyarakat sipil juga ditekan, sementara kritik dibungkam, ungkap Ubaid. Ia menegaskan, lemahnya transparansi membuat standar keamanan pangan diabaikan demi mengejar target politik. Baca Juga:Banyak Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Tengah Lakukan Evaluasi Ubaid juga menuding ambisi pemerintah yang terlalu menekankan pada kuantitas telah mengorbankan aspek keselamatan anak. Menurutnya, program MBG dijalankan terburu-buru demi pencitraan politik, bukan untuk melindungi dan memenuhi kebutuhan gizi anak bangsa. Anak-anak kita adalah pemimpin masa depan, bukan prajurit yang bisa dikorbankan, ucapnya. Atas temuan tersebut, JPPI menuntut Presiden untuk menghentikan seluruh operasional dapur MBG sampai evaluasi menyeluruh dilakukan dan standar akuntabilitas serta keamanan pangan diperkuat. Baca Juga:Banyak Aduan Kasus Keracunan, Pemkot Bogor Tetap Dukung Program MBG dan Perketat Pengawasan Dapur SPPG Mereka juga mendesak reformasi total BGN agar dikembalikan pada fungsinya sebagai lembaga teknis berbasis keahlian. JPPI menekankan pentingnya memastikan kepemimpinan BGN diisi oleh ahli gizi, pangan, dan kesehatan, bukan aktor non-teknis. Hal ini, menurut Ubaid, akan menjadi langkah awal agar program kembali pada tujuan utamanya: meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia dengan standar keamanan yang terjamin. Baca Juga:Ratusan Makanan MBG Tak Layak Konsumsi Dikembalikan, Bupati Purwakarta Evaluasi SPPG dan Turunkan Tim Pengawas Selain itu, JPPI juga meminta agar mekanisme partisipasi publik dibangun secara transparan dalam setiap tahap program MBG, mulai dari perencanaan hingga pengawasan. Kami mendesak adanya keterlibatan sekolah, masyarakat, dan lembaga independen agar kasus serupa tidak terulang, dan anak-anak Indonesia benar-benar terlindungi, kata Ubaid. (*) Berita PilihanCegah Keracunan, Labkes Jabar Siapkan Langkah Kawal MBG Sesuai StandarPrabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah BesarTak Mau MBG Dipolitisasi, Prabowo Akui Banyak Kekurangan: Akan Diselesaikan dengan BaikPenyebab Keracunan MBG di KBB Terungkap, Akibat Bakteri Salmonella dan Bacillus CereusSPPG di Cimahi Diminta Tingkatkan Koordinasi, SOP MBG Bakal Dibuat Lebih DetailJaga Kualitas Makanan, SPPG 3 Husein Sastranegara Terapkan Standar Ketat Program MBG Berita PilihanCegah Keracunan, Labkes Jabar Siapkan Langkah Kawal MBG Sesuai StandarPrabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah BesarTak Mau MBG Dipolitisasi, Prabowo Akui Banyak Kekurangan: Akan Diselesaikan dengan BaikPenyebab Keracunan MBG di KBB Terungkap, Akibat Bakteri Salmonella dan Bacillus CereusSPPG di Cimahi Diminta Tingkatkan Koordinasi, SOP MBG Bakal Dibuat Lebih DetailJaga Kualitas Makanan, SPPG 3 Husein Sastranegara Terapkan Standar Ketat Program MBG Berita Pilihan Cegah Keracunan, Labkes Jabar Siapkan Langkah Kawal MBG Sesuai StandarPrabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah BesarTak Mau MBG Dipolitisasi, Prabowo Akui Banyak Kekurangan: Akan Diselesaikan dengan BaikPenyebab Keracunan MBG di KBB Terungkap, Akibat Bakteri Salmonella dan Bacillus CereusSPPG di Cimahi Diminta Tingkatkan Koordinasi, SOP MBG Bakal Dibuat Lebih DetailJaga Kualitas Makanan, SPPG 3 Husein Sastranegara Terapkan Standar Ketat Program MBG Cegah Keracunan, Labkes Jabar Siapkan Langkah Kawal MBG Sesuai Standar Cegah Keracunan, Labkes Jabar Siapkan Langkah Kawal MBG Sesuai Standar Cegah Keracunan, Labkes Jabar Siapkan Langkah Kawal MBG Sesuai Standar Cegah Keracunan, Labkes Jabar Siapkan Langkah Kawal MBG Sesuai Standar Prabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah Besar Prabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah Besar Prabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah Besar Prabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah Besar Tak Mau MBG Dipolitisasi, Prabowo Akui Banyak Kekurangan: Akan Diselesaikan dengan Baik Tak Mau MBG Dipolitisasi, Prabowo Akui Banyak Kekurangan: Akan Diselesaikan dengan Baik Tak Mau MBG Dipolitisasi, Prabowo Akui Banyak Kekurangan: Akan Diselesaikan dengan Baik Tak Mau MBG Dipolitisasi, Prabowo Akui Banyak Kekurangan: Akan Diselesaikan dengan Baik Penyebab Keracunan MBG di KBB Terungkap, Akibat Bakteri Salmonella dan Bacillus Cereus Penyebab Keracunan MBG di KBB Terungkap, Akibat Bakteri Salmonella dan Bacillus Cereus Penyebab Keracunan MBG di KBB Terungkap, Akibat Bakteri Salmonella dan Bacillus Cereus Penyebab Keracunan MBG di KBB Terungkap, Akibat Bakteri Salmonella dan Bacillus Cereus SPPG di Cimahi Diminta Tingkatkan Koordinasi, SOP MBG Bakal Dibuat Lebih Detail SPPG di Cimahi Diminta Tingkatkan Koordinasi, SOP MBG Bakal Dibuat Lebih Detail SPPG di Cimahi Diminta Tingkatkan Koordinasi, SOP MBG Bakal Dibuat Lebih Detail SPPG di Cimahi Diminta Tingkatkan Koordinasi, SOP MBG Bakal Dibuat Lebih Detail Jaga Kualitas Makanan, SPPG 3 Husein Sastranegara Terapkan Standar Ketat Program MBG Jaga Kualitas Makanan, SPPG 3 Husein Sastranegara Terapkan Standar Ketat Program MBG Jaga Kualitas Makanan, SPPG 3 Husein Sastranegara Terapkan Standar Ketat Program MBG Jaga Kualitas Makanan, SPPG 3 Husein Sastranegara Terapkan Standar Ketat Program MBG",Muhammad Ashari,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/29/1470952216.jpeg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019682162/mendagri-tito-karnavian-minta-pemda-perkuat-perannya-dalam-mendukung-program-mbg?page=all,0b830be15781dc65245ad0ecb85319e0b315f0d0270ead297dd91e9db28fdf9c,2025-11-13 20:08:24.740 736,okezone,mbg,2025-09-30 15:47:02,Puluhan Siswa SD Pasar Rebo Keracunan Usai Santap MBG,"JAKARTA Puluhan siswa SDN 01 Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, diduga mengalami keracunan usai menyantap makanan bergizi gratis (MBG) yang dibagikan pihak sekolah, Selasa (30/9/2025). ""Betul ada kejadian tersebut, sekitar pukul 07.15 WIB,"" kata Kapolsek Pasar Rebo, AKP I Wayan. Sebanyak 20 siswa tercatat mengalami gejala mual, muntah, sakit perut, hingga pusing. Lima di antaranya bahkan harus dilarikan ke IGD RSUD Pasar Rebo untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. ""Untuk siswa yang merasakan mual, pusing, muntah setelah mengonsumsi makanan,"" ujarnya. Berdasarkan informasi, menu MBG yang dibagikan pagi itu terdiri dari mi goreng, telur goreng, tahu, capcay, dan buah stroberi. Dugaan sementara, keracunan berasal dari mi goreng yang warnanya pucat dan berbau tidak sedap. Sekitar pukul 07.05 WIB, murid kelas 1 dan 2 sudah menerima kotak makanan. Namun beberapa anak mengeluhkan bau tidak sedap pada mi, lalu tak lama muncul gejala mual dan muntah dari salah satu siswa kelas 2. Mendapati kondisi tersebut, pihak sekolah langsung mengumumkan agar siswa menghentikan konsumsi makanan. Namun, sejumlah murid sudah lebih dulu memakannya. Adapun distribusi MBG di sekolah tersebut sudah berjalan sejak Agustus 2025. Saat ini pihak sekolah bersama dinas terkait tengah menelusuri penyebab keracunan. ""Untuk kondisi siswa semua sudah dipulangkan. Ada 5 siswa yang sempat dibawa ke IGD RS Pasar Rebo dan kini sudah pulang juga,"" tutupnya. JAKARTA Puluhan siswa SDN 01 Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, diduga mengalami keracunan usai menyantap makanan bergizi gratis (MBG) yang dibagikan pihak sekolah, Selasa (30/9/2025). ""Betul ada kejadian tersebut, sekitar pukul 07.15 WIB,"" kata Kapolsek Pasar Rebo, AKP I Wayan. Sebanyak 20 siswa tercatat mengalami gejala mual, muntah, sakit perut, hingga pusing. Lima di antaranya bahkan harus dilarikan ke IGD RSUD Pasar Rebo untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. ""Untuk siswa yang merasakan mual, pusing, muntah setelah mengonsumsi makanan,"" ujarnya. Berdasarkan informasi, menu MBG yang dibagikan pagi itu terdiri dari mi goreng, telur goreng, tahu, capcay, dan buah stroberi. Dugaan sementara, keracunan berasal dari mi goreng yang warnanya pucat dan berbau tidak sedap. Sekitar pukul 07.05 WIB, murid kelas 1 dan 2 sudah menerima kotak makanan. Namun beberapa anak mengeluhkan bau tidak sedap pada mi, lalu tak lama muncul gejala mual dan muntah dari salah satu siswa kelas 2. Mendapati kondisi tersebut, pihak sekolah langsung mengumumkan agar siswa menghentikan konsumsi makanan. Namun, sejumlah murid sudah lebih dulu memakannya. Adapun distribusi MBG di sekolah tersebut sudah berjalan sejak Agustus 2025. Saat ini pihak sekolah bersama dinas terkait tengah menelusuri penyebab keracunan. ""Untuk kondisi siswa semua sudah dipulangkan. Ada 5 siswa yang sempat dibawa ke IGD RS Pasar Rebo dan kini sudah pulang juga,"" tutupnya. (Awaludin)",Puteranegara Batubara,https://img.okezone.com/content/2025/09/30/338/3173479/siswa_keracunan_makanan_program_mbg-2Lvp_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/09/30/338/3173479/puluhan-siswa-sd-pasar-rebo-keracunan-usai-santap-mbg?page=all,0b6a030bf8aca237dc18f552215481f27b5b55a4522c9e5a0cceae13271aed3c,2025-11-13 20:03:40.386 737,pikiranrakyat,mbg,2025-10-02 13:15:00,Dugaan Penggiringan Sekolah Swasta ke Dapur MBG Tertentu di Tasikmalaya,"PIKIRAN RAKYAT- Anggota Fraksi PDIP DPRD Kota Tasikmalaya, Kepler Sianturi, mengungkap dugaan adanya penggiringan beberapa sekolah swasta untuk bergabung dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di pusat kota. Temuan ini diungkap seusai dirinya melakukan inspeksi mendadak (sidak). Ia menjelaskan, beberapa sekolah swasta awalnya tidak berniat mengikuti program MBG, namun akhirnya bergabung setelah menerima telepon dari oknum di Dinas Pendidikan. Beberapa sekolah awalnya tidak kepikiran ikut MBG, tapi tiba-tiba ditelepon dari oknum Dinas Pendidikan dan akhirnya mau tidak mau mereka setuju bergabung, kata Kepler di ruang Fraksi PDI-P. Baca Juga:Siswa di Tasikmalaya Olah Ulang Menu MBG Viral, Pihak Sekolah Klarifikasi Menurut Kepler, tindakan tersebut terkesan sebagai penyalahgunaan wewenang karena penggiringan sekolah swasta diarahkan ke dapur tertentu, bukan atas keputusan sekolah secara mandiri. ""Oknum Sekdis Pendidikan sebenarnya tidak punya kapasitas untuk menghubungi sekolah secara langsung. Jika sosialisasi, mestinya dilakukan dengan kunjungan resmi, bukan telepon mendadak,"" ujarnya. Selain itu, sidak Kepler juga mengungkap sejumlah kendala pelaksanaan program, seperti masalah distribusi dan kualitas makanan yang kurang memadai. Beberapa sekolah mengalami penghentian atau keterlambatan pengiriman makanan karena dana dari pusat belum cair. Sistemnya jalan sebulan berhenti sebulan. Per September kemarin tidak ada kiriman, padahal Agustus ada. Selain itu, kualitas makanannya juga dianggap kurang baik, tambah Kepler. Ia juga menyoroti aspek higienis makanan, bahkan pernah ditemukan telur yang masih mengandung cangkang sehingga guru harus memilah sebelum disajikan kepada siswa. Dari hasil sidak itu, awalnya dia ingin memastikan pelaksanaan program tersebut di lapangan berjalan dengan baik. Sebab, dia mengaku mendapatkan berbagai laporan dari orang tua siswa dan berbagai sumber soal sengkarut program MBG. ""Sebagai anggota DPRD harus memastikan penerapannya. Karena ada klausul tak boleh sampaikan ke media dan lain-lain. Kasihan sekolah, ketika ada keluhan harus bungkam,"" ucap dia menjelaskan. Menanggapi dugaan tersebut, Plt Kepala Inspektorat Kota Tasikmalaya, Maman R. Setiadi, menegaskan, hingga kini belum ada bukti keterlibatan Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam pengelolaan dapur MBG. Pengawasan program berada di bawah Badan Gizi Nasional (BGN), sehingga Pemkot Tasikmalaya masih menunggu hasil investigasi dari BGN sebelum mengambil tindakan lebih lanjut. Kalau ada indikasi konflik kepentingan, masyarakat dapat melapor. Namun, pengelolaan dapur dilakukan pihak lain, jadi keterlibatan ASN harus dibuktikan terlebih dahulu, kata Maman. Baca Juga:Jawa Barat Terima Dana MBG Rp50 Trilun, Pemprov Pastikan Tenaga Kerja dan Bahan Baku dari Lokal Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Tasikmalaya, H. Nanang, membantah keras tudingan keterlibatannya dalam pengelolaan dapur MBG. Ia mengaku hanya menyewakan gedung untuk kegiatan tersebut dan tidak terlibat langsung dalam operasional dapur. Saya tidak punya dapur MBG, kalau nyewain gedung, iya, tegas Nanang saat diwawancara setelah aksi dari PMII Kota Tasikmalaya yang melakukan unjuk rasa di DPRD pada Kamis 25 September 2025 lalu.*** Berita PilihanDedi Mulyadi Tegaskan Satgas MBG Siap Awasi Kualitas MakananBGN Diduga Mencoba Lepas Tangan, P2G Tolak Guru Dijadikan Penanggung Jawab Program MBGTeka-Teki Kematian Siswa SMK 1 Cihampelas: Kondisi Normal Usai Santap MBG, Meninggal Nyaris Sepekan Kemudian Berita PilihanDedi Mulyadi Tegaskan Satgas MBG Siap Awasi Kualitas MakananBGN Diduga Mencoba Lepas Tangan, P2G Tolak Guru Dijadikan Penanggung Jawab Program MBGTeka-Teki Kematian Siswa SMK 1 Cihampelas: Kondisi Normal Usai Santap MBG, Meninggal Nyaris Sepekan Kemudian Berita Pilihan Dedi Mulyadi Tegaskan Satgas MBG Siap Awasi Kualitas MakananBGN Diduga Mencoba Lepas Tangan, P2G Tolak Guru Dijadikan Penanggung Jawab Program MBGTeka-Teki Kematian Siswa SMK 1 Cihampelas: Kondisi Normal Usai Santap MBG, Meninggal Nyaris Sepekan Kemudian Dedi Mulyadi Tegaskan Satgas MBG Siap Awasi Kualitas Makanan Dedi Mulyadi Tegaskan Satgas MBG Siap Awasi Kualitas Makanan Dedi Mulyadi Tegaskan Satgas MBG Siap Awasi Kualitas Makanan Dedi Mulyadi Tegaskan Satgas MBG Siap Awasi Kualitas Makanan BGN Diduga Mencoba Lepas Tangan, P2G Tolak Guru Dijadikan Penanggung Jawab Program MBG BGN Diduga Mencoba Lepas Tangan, P2G Tolak Guru Dijadikan Penanggung Jawab Program MBG BGN Diduga Mencoba Lepas Tangan, P2G Tolak Guru Dijadikan Penanggung Jawab Program MBG BGN Diduga Mencoba Lepas Tangan, P2G Tolak Guru Dijadikan Penanggung Jawab Program MBG Teka-Teki Kematian Siswa SMK 1 Cihampelas: Kondisi Normal Usai Santap MBG, Meninggal Nyaris Sepekan Kemudian Teka-Teki Kematian Siswa SMK 1 Cihampelas: Kondisi Normal Usai Santap MBG, Meninggal Nyaris Sepekan Kemudian Teka-Teki Kematian Siswa SMK 1 Cihampelas: Kondisi Normal Usai Santap MBG, Meninggal Nyaris Sepekan Kemudian Teka-Teki Kematian Siswa SMK 1 Cihampelas: Kondisi Normal Usai Santap MBG, Meninggal Nyaris Sepekan Kemudian",Malby Abdul Rojak,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/16/274524285.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019689962/dugaan-penggiringan-sekolah-swasta-ke-dapur-mbg-tertentu-di-tasikmalaya?page=all,8a367fb6e3e5ef0d73d5636170467b7cbb5d2dcf110ea90453447748bbff15ba,2025-11-13 20:03:41.511 738,detik,mbg,2025-11-07 20:16:00,"Tinjau SPPG Karangasem, Wamendukbangga Pastikan MBG Aman dan Bersih","Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga) Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka meninjau pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Subagan, Karangasem. Saat meninjau dapur produksi SPPG, Isyana menyoroti pentingnya keamanan pangan. Ia menegaskan kualitas serta kebersihan makanan harus dijaga secara konsisten, bukan hanya saat ada kunjungan. ""Program Makan Bergizi Gratis ini adalah program yang sangat mulia. Tujuannya agar ibu dan anak memperoleh gizi terbaik. Karena itu, detail teknis di lapangan harus diperhatikan betul dari proses penyimpanan, kebersihan dapur, hingga distribusi makanan,"" tegasnya dalam keterangan tertulis, Jumat (7/11/2025). Isyana juga menekankan pentingnya koordinasi antar instansi untuk meningkatkan standar layanan SPPG. Meski sistem di Kabupaten Karangasem dinilai sudah baik, ia menyebut masih diperlukan perbaikan demi menjaga mutu dan higienitas. ""Kita ingin kualitas asupan terus meningkat, tapi tetap aman dan sesuai kebutuhan gizi,"" katanya. Program MBG merupakan inisiatif prioritas Presiden Prabowo Subianto yang menempatkan pemenuhan gizi sebagai investasi jangka panjang dalam pembangunan manusia. Fokus pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), program ini bertujuan menurunkan angka stunting dan memperkuat kualitas SDM sebagai fondasi menuju Indonesia Emas 2045. Isyana turut berdialog dengan para penerima manfaat, termasuk Kadek Sri (23), ibu bayi kembar Wayan dan Putu yang baru berusia sebulan. Sejak hamil, ia telah menerima paket gizi dari program MBG. ""Syukur, berat badan bayi kembar saya bagus. Makanannya membantu sekali,"" ujarnya dengan senyum bahagia. Penerima manfaat lainnya, Ketut Ayu Lestari (38), ibu hamil delapan bulan, merasa sangat terbantu sejak menerima bantuan gizi MBG sejak Agustus. ""Makanannya enak dan bergizi. Cukup meringankan beban keluarga, 2 anak kami juga mendapatkan MBG di sekolah, semoga programnya terus berlanjut,"" ungkapnya. Lihat juga Video SPPG Polda Jateng dengan Fasilitas Lengkap-Food Security Ketat",Shalli Irda -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/07/wakil-menteri-kependudukan-dan-pembangunan-keluarga-kemendukbangga-ratu-ayu-isyana-bagoes-oka-meninjau-pelaksanaan-program-mak-1762521287473_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8199763/tinjau-sppg-karangasem-wamendukbangga-pastikan-mbg-aman-dan-bersih,6aecdc2af459916bd13e411e9e8a772a9bb846111959c02e8069fda9213754b3,2025-11-13 20:03:50.330 739,kompas,mbg,2025-10-20 16:57:51,Seluruh Dapur MBG di Solo Belum Kantongi Izin Lingkungan,"SOLO, KOMPAS.com- Seluruh dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Solo, Jawa Tengah, belum memiliki persetujuan lingkungan untuk operasionalnya.Persetujuan lingkungan tersebut mencakup dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) serta Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan Hidup (SPPL).Fakta tersebut terungkap saat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) KotaSolomengumpulkan perwakilan 18 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah beroperasi, pada Jumat (16/10/2025).Pertemuan dilakukan menyusul adanya aduan warga terkait dampak lingkungan dari aktivitas dapurMBG.Baca juga:Mahasiswa Makassar Demo 1 Tahun Prabowo-Gibran, Kritik Masalah MBG hingga BBMKepala Bidang Tata Kelola Lingkungan DLH Solo, Reni Andri Lestari, menjelaskan bahwa pertemuan itu bertujuan untuk sosialisasi mengenai kewajiban perizinan lingkungan, pengelolaan limbah, dan pengelolaan sampah. Nah, dari SPPG itu yang kemarin kami undang ada 18 yang sudah beroperasi. Kami tekankan agar mereka segera mengurus NIB-nya, kemudian mengurus persetujuan lingkungannya, karena semuanya belum memiliki itu, kata Reni saat ditemui di Kantor DLH Solo, Senin (20/10/2025).Ia meminta seluruh pengelola SPPG segera menindaklanjuti hal tersebut, mengingat dampak lingkungan dapat langsung dirasakan masyarakat sekitar.Pengajuan izin dapat dilakukan secara daring melalui sistem Online Single Submission (OSS). Yang paling penting itu mengelola sampah dan limbahnya. Kalau dibiarkan berhari-hari, apalagi sampai bertahun-tahun, bisa menimbulkan masalah, mulai dari bau, pencemaran, hingga meluas saat musim hujan, jelasnya.Patuhi Aturan DaerahReni menegaskan, meskipun SPPG telah memiliki izin dari Badan Gizi Nasional (BGN), setiap satuan layanan tetap wajib mematuhi aturan lingkungan yang berlaku di Kota Solo. Belajar dari kasus sebelumnya, kalau terjadi pencemaran di wilayah, kami otomatis terlibat. Jadi, seharusnya SPPG ini mengurus perizinan lingkungan lebih dulu, tegasnya.Baca juga:Pemkot Solo Temukan SPPG Belum Punya IPAL, Limbah Dapur MBG Dibuang ke SelokanReni juga mengingatkan bahwa kegiatan SPPG memiliki potensi menghasilkan volume limbah besar. Itu kan ada sekitar 3.000 sampai 4.000 porsi setiap harinya. Sampahnya juga harus dipikirkan, ujarnya.Sesuai Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, serta Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021, setiap pelaku usaha atau kegiatan yang menimbulkan dampak terhadap lingkungan wajib mengantongi perizinan lingkungan. Pelaku usaha yang menimbulkan dampak terhadap lingkungan wajib mengurus perizinan lingkungan, tutup Reni.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang SOLO, KOMPAS.com- Seluruh dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Solo, Jawa Tengah, belum memiliki persetujuan lingkungan untuk operasionalnya. Persetujuan lingkungan tersebut mencakup dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) serta Surat Pernyataan Pengelolaan Lingkungan Hidup (SPPL). Fakta tersebut terungkap saat Dinas Lingkungan Hidup (DLH) KotaSolomengumpulkan perwakilan 18 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah beroperasi, pada Jumat (16/10/2025). Pertemuan dilakukan menyusul adanya aduan warga terkait dampak lingkungan dari aktivitas dapurMBG. Baca juga:Mahasiswa Makassar Demo 1 Tahun Prabowo-Gibran, Kritik Masalah MBG hingga BBM Kepala Bidang Tata Kelola Lingkungan DLH Solo, Reni Andri Lestari, menjelaskan bahwa pertemuan itu bertujuan untuk sosialisasi mengenai kewajiban perizinan lingkungan, pengelolaan limbah, dan pengelolaan sampah. Nah, dari SPPG itu yang kemarin kami undang ada 18 yang sudah beroperasi. Kami tekankan agar mereka segera mengurus NIB-nya, kemudian mengurus persetujuan lingkungannya, karena semuanya belum memiliki itu, kata Reni saat ditemui di Kantor DLH Solo, Senin (20/10/2025). Ia meminta seluruh pengelola SPPG segera menindaklanjuti hal tersebut, mengingat dampak lingkungan dapat langsung dirasakan masyarakat sekitar. Pengajuan izin dapat dilakukan secara daring melalui sistem Online Single Submission (OSS). Yang paling penting itu mengelola sampah dan limbahnya. Kalau dibiarkan berhari-hari, apalagi sampai bertahun-tahun, bisa menimbulkan masalah, mulai dari bau, pencemaran, hingga meluas saat musim hujan, jelasnya. Reni menegaskan, meskipun SPPG telah memiliki izin dari Badan Gizi Nasional (BGN), setiap satuan layanan tetap wajib mematuhi aturan lingkungan yang berlaku di Kota Solo. Belajar dari kasus sebelumnya, kalau terjadi pencemaran di wilayah, kami otomatis terlibat. Jadi, seharusnya SPPG ini mengurus perizinan lingkungan lebih dulu, tegasnya. Baca juga:Pemkot Solo Temukan SPPG Belum Punya IPAL, Limbah Dapur MBG Dibuang ke Selokan Reni juga mengingatkan bahwa kegiatan SPPG memiliki potensi menghasilkan volume limbah besar. Itu kan ada sekitar 3.000 sampai 4.000 porsi setiap harinya. Sampahnya juga harus dipikirkan, ujarnya. Sesuai Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, serta Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021, setiap pelaku usaha atau kegiatan yang menimbulkan dampak terhadap lingkungan wajib mengantongi perizinan lingkungan. Pelaku usaha yang menimbulkan dampak terhadap lingkungan wajib mengurus perizinan lingkungan, tutup Reni.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/76c0HEXGDxAos9iCulWRkuoQa1w=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/20/68f5f9e99048e.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/20/165751978/seluruh-dapur-mbg-di-solo-belum-kantongi-izin-lingkungan,a453b6d3420bdb2dfcb1cb05a1379c9b6119fd4945b28be8c54f4e79ce7e4258,2025-11-13 20:03:50.762 740,okezone,mbg,2025-09-30 11:54:21,BGN Nonaktifkan Sementara 56 SPPG Imbas Adanya Kasus Keracunan MBG,"JAKARTA Badan Gizi Nasional (BGN) menonaktifkan sementara 56 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang mengalami insiden terkait keamanan pangan dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menegaskan BGN tidak akan berkompromi terhadap persoalan yang menyangkut keselamatan penerima manfaat. ""Setiap SPPG wajib mematuhi standar keamanan pangan yang sudah ditetapkan. Nonaktif sementara ini adalah bagian dari proses evaluasi menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang. Keselamatan masyarakat, terutama anak-anak penerima MBG jadi prioritas utama,"" kata Nanik dikutip, Selasa (30/9/2025). SPPG yang dinonaktifkan ini termasuk di antaranya SPPG Bandung Barat Cipongkor Cijambu, SPPG Bandung Barat Cipongkor Neglasari, SPPG Bandung Barat Cihampelas Mekarmukti, dan SPPG Banggai Kepulauan Tinangkung (Sulawesi Tengah). Keputusan ini diambil setelah adanya laporan kasus gangguan kesehatan yang dialami sejumlah penerima manfaat usai mengonsumsi makanan dari SPPG tersebut. Nanik menambahkan, puluhan SPPG yang dinonaktifkan kini masih menunggu hasil uji laboratorium yang tengah dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Hasil pemeriksaan ini akan menjadi dasar dalam menentukan langkah lebih lanjut, baik berupa perbaikan, penguatan pengawasan, maupun sanksi bagi mitra penyelenggara yang terbukti lalai. ""BGN berkomitmen penuh agar insiden serupa tidak terulang kembali. Dengan langkah penguatan pengawasan, kami berharap kepercayaan masyarakat terhadap Program MBG tetap terjaga,"" ujarnya. JAKARTA Badan Gizi Nasional (BGN) menonaktifkan sementara 56 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang mengalami insiden terkait keamanan pangan dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menegaskan BGN tidak akan berkompromi terhadap persoalan yang menyangkut keselamatan penerima manfaat. ""Setiap SPPG wajib mematuhi standar keamanan pangan yang sudah ditetapkan. Nonaktif sementara ini adalah bagian dari proses evaluasi menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang. Keselamatan masyarakat, terutama anak-anak penerima MBG jadi prioritas utama,"" kata Nanik dikutip, Selasa (30/9/2025). SPPG yang dinonaktifkan ini termasuk di antaranya SPPG Bandung Barat Cipongkor Cijambu, SPPG Bandung Barat Cipongkor Neglasari, SPPG Bandung Barat Cihampelas Mekarmukti, dan SPPG Banggai Kepulauan Tinangkung (Sulawesi Tengah). Keputusan ini diambil setelah adanya laporan kasus gangguan kesehatan yang dialami sejumlah penerima manfaat usai mengonsumsi makanan dari SPPG tersebut. Nanik menambahkan, puluhan SPPG yang dinonaktifkan kini masih menunggu hasil uji laboratorium yang tengah dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Hasil pemeriksaan ini akan menjadi dasar dalam menentukan langkah lebih lanjut, baik berupa perbaikan, penguatan pengawasan, maupun sanksi bagi mitra penyelenggara yang terbukti lalai. ""BGN berkomitmen penuh agar insiden serupa tidak terulang kembali. Dengan langkah penguatan pengawasan, kami berharap kepercayaan masyarakat terhadap Program MBG tetap terjaga,"" ujarnya. (Fetra Hariandja)",Felldy Utama,https://img.okezone.com/content/2025/09/30/337/3173440/ilustrasi-y0ve_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/09/30/337/3173440/bgn-nonaktifkan-sementara-56-sppg-imbas-adanya-kasus-keracunan-mbg?page=all,c6154a7c0342c37c8dce1aed5b42fb431797c1158a27aa14efc4fc4e01548a60,2025-11-13 20:03:51.064 741,pikiranrakyat,mbg,2025-10-02 13:00:00,"Keracunan MBG Bukan Kelalaian Individu, FSGI: Korban Berhak Tuntut Ganti Rugi dari Pemerintah","PIKIRAN RAKYAT- Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menegaskan kasus keracunan massal akibat menu MBG merupakan kesalahan layanan badan dalam negara, sehingga para korban memiliki peluang menuntut ganti kerugian berupa perbaikan, pemulihan kesehatan, dan kompensasi tertentu dari pemerintah. Ketua Dewan Pakar FSGI, Retno Listyarti, menjelaskan kesalahan dapur MBG dalam penyediaan makanan bergizi tidak bisa dianggap sebagai kelalaian individu. ""Kesalahan itu tunduk pada kriteria penerapan ilmu kesehatan gizi dan termasuk dalam kategori kesalahan badan, yakni dapur MBG atau SPPG,"" ujarnya di Jakarta, Kamis, 2 Oktober 2025. Retno menambahkan, penghentian aktivitas dapur MBG yang dilakukan pemerintah hanya bersifat sementara sebagai bagian dari perbaikan manajemen, bukan hukuman. Namun jika kesalahan layanan menimbulkan keracunan peserta didik, negara tetap berkewajiban memberikan pemulihan kesehatan dan kompensasi kepada korban. Baca Juga:Menteri HAM: Program MBG 99,99 Persen Berhasil, Beri Dampak Positif ke Anak ""Keracunan yang dialami peserta didik akibat mengonsumsi makanan dari dapur MBG jelas kesalahan layanan badan dalam negara. Oleh karena itu, korban bisa menuntut ganti kerugian berupa perbaikan dan pemulihan kesehatan, serta kompensasi tertentu yang harus ditanggung negara, kata Retno. Dasar hukum tuntutan tersebut, lanjut Retno, merujuk pada Pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata. Pasal itu berbunyi: Tiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian itu karena kesalahannya untuk menggantikan kerugian tersebut . Dalam kerangka hukum perdata, FSGI menilai kerugian korban bisa mencakup dua kategori, yakni kerugian materiil berupa biaya nyata yang diderita, serta kerugian immateriil berupa kerugian harapan. Dengan demikian, kompensasi yang diharapkan tidak terbatas pada biaya pengobatan, tetapi juga bisa dalam bentuk lain sesuai peraturan perundang-undangan. Siswa menyantap Makan Mergizi Gratis (MBG) di SDN 008 Mohamad Toha, Kota Bandung, Rabu (1/10/2025). Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyarankan agar program MBG dihentikan sementara. Langkah ini diambil menyusul maraknya kasus keracunan massal yang dialami para penerima manfaat, mulai dari murid sekolah hingga ibu menyusui di sejumiah kabupaten dan kota di Jawa Barat.* Siswa menyantap Makan Mergizi Gratis (MBG) di SDN 008 Mohamad Toha, Kota Bandung, Rabu (1/10/2025). Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyarankan agar program MBG dihentikan sementara. Langkah ini diambil menyusul maraknya kasus keracunan massal yang dialami para penerima manfaat, mulai dari murid sekolah hingga ibu menyusui di sejumiah kabupaten dan kota di Jawa Barat.* Siswa menyantap Makan Mergizi Gratis (MBG) di SDN 008 Mohamad Toha, Kota Bandung, Rabu (1/10/2025). Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menyarankan agar program MBG dihentikan sementara. Langkah ini diambil menyusul maraknya kasus keracunan massal yang dialami para penerima manfaat, mulai dari murid sekolah hingga ibu menyusui di sejumiah kabupaten dan kota di Jawa Barat.* Selain persoalan kompensasi korban, FSGI juga menyoroti berbagai kelemahan struktural dalam penyelenggaraan MBG. Penggunaan dana MBG tidak tunduk pada Perpres Nomor 12 Tahun 2021 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, karena dijalankan melalui kemitraan dengan UMKM dan partisipasi masyarakat. Kerja sama antara BGN, dapur MBG, dan sekolah pun hanya berbentuk MoU yang tunduk pada Pasal 1320 KUH Perdata tanpa ada lembaga resmi yang mengawasi pelaksanaannya. Ini menunjukkan lemahnya kepastian hukum, padahal dampaknya langsung menimpa anak-anak peserta didik, ungkap Retno. FSGI menilai pengalokasian anggaran MBG dilakukan atas dasar diskresi pemerintah sebagaimana diatur dalam UU No.30 Tahun 2014. Meski diskresi sah secara hukum, FSGI mengingatkan bahwa kebijakan itu berpotensi menabrak hak pihak lain, terutama guru, jika anggaran pendidikan dialihkan untuk MBG. Kami menduga pengalihan anggaran pendidikan 2026 untuk MBG berpotensi mengancam tunjangan profesi guru. Hal ini jelas bertentangan dengan UU No.14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 16, tutur Retno. Baca Juga:BGN Minta Maaf usai Ribuan Siswa Keracunan MBG, Nanik Sudaryati: Dari Hati yang Terdalam, Saya Mohon Maaf FSGI merekomendasikan agar pemerintah bertanggung jawab penuh terhadap peserta didik yang menjadi korban keracunan massal menu MBG. Pemerintah memiliki kewajiban mengatasi persoalan dengan memberikan pengobatan, pemulihan kesehatan, serta bila perlu kompensasi dalam bentuk lain. ""Program MBG seharusnya membawa manfaat bagi anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui. Namun guru juga harus tetap dijaga kesejahteraannya. Pemerintah wajib memperbaiki layanan dan memastikan hak-hak warga negara tidak dikorbankan, kata Retno.*** Berita PilihanSeskab Teddy Bocorkan Hasil Pertemuan Prabowo dan Sejumlah Menteri, Bahas MBG hingga Program LainnyaMendagri Tito Karnavian Minta Pemda Perkuat Perannya dalam Mendukung Program MBGIndikasi Pembungkaman Kritik dalam Program MBG Disorot Aliansi Pegiat Pendidikan Berita PilihanSeskab Teddy Bocorkan Hasil Pertemuan Prabowo dan Sejumlah Menteri, Bahas MBG hingga Program LainnyaMendagri Tito Karnavian Minta Pemda Perkuat Perannya dalam Mendukung Program MBGIndikasi Pembungkaman Kritik dalam Program MBG Disorot Aliansi Pegiat Pendidikan Berita Pilihan Seskab Teddy Bocorkan Hasil Pertemuan Prabowo dan Sejumlah Menteri, Bahas MBG hingga Program LainnyaMendagri Tito Karnavian Minta Pemda Perkuat Perannya dalam Mendukung Program MBGIndikasi Pembungkaman Kritik dalam Program MBG Disorot Aliansi Pegiat Pendidikan Seskab Teddy Bocorkan Hasil Pertemuan Prabowo dan Sejumlah Menteri, Bahas MBG hingga Program Lainnya Seskab Teddy Bocorkan Hasil Pertemuan Prabowo dan Sejumlah Menteri, Bahas MBG hingga Program Lainnya Seskab Teddy Bocorkan Hasil Pertemuan Prabowo dan Sejumlah Menteri, Bahas MBG hingga Program Lainnya Seskab Teddy Bocorkan Hasil Pertemuan Prabowo dan Sejumlah Menteri, Bahas MBG hingga Program Lainnya Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Perkuat Perannya dalam Mendukung Program MBG Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Perkuat Perannya dalam Mendukung Program MBG Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Perkuat Perannya dalam Mendukung Program MBG Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Perkuat Perannya dalam Mendukung Program MBG Indikasi Pembungkaman Kritik dalam Program MBG Disorot Aliansi Pegiat Pendidikan Indikasi Pembungkaman Kritik dalam Program MBG Disorot Aliansi Pegiat Pendidikan Indikasi Pembungkaman Kritik dalam Program MBG Disorot Aliansi Pegiat Pendidikan Indikasi Pembungkaman Kritik dalam Program MBG Disorot Aliansi Pegiat Pendidikan",Muhammad Ashari,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/01/3634610423.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019689670/keracunan-mbg-bukan-kelalaian-individu-fsgi-korban-berhak-tuntut-ganti-rugi-dari-pemerintah?page=all,81104cd7e09b9c1fcae7cd1ebd523fc63940d5c032655f535af82e6603c1c670,2025-11-13 20:03:52.091 757,kompas,mbg,2025-10-17 20:28:57,"Kenalkan Wamenkes Benjamin, Menkes: Ditelepon Mensesneg Disuruh Pegang MBG","JAKARTA, KOMPAS.com- Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengenalkan partner barunya, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Benjamin Octavianus.Dalam agenda Temu Media, Budi mengatakan, Wamenkes Dante Saksono danWamenkes Benjamin Octavianusmemiliki tugas masing-masing sesuai arahan Presiden RI Prabowo Subianto.""Jadi, dokter Dante pegang penyakit tidak menular, dokter Benny pegang penyakit menular. Kemudian Bapak Presiden itu kan ada beberapa program utama. Tadi, kita juga baru tahu ya, kita baru tahunya di telepon sama PakMensesneg, bahwa dokter Benny (Benjamin) disuruh pegangMBG,"" ucap Budi, di Kantor Kemenkes, Jakarta Selatan, Jumat (17/10/2025).Budi mengatakan, Benjamin dipercaya oleh Prabowo untuk membantu pelaksanaan makan bergizi gratis (MBG) meski posisinya hanya untuk mendukung.Baca juga:Menkes Sebut Data Keracunan MBG Rutin Dilaporkan ke BGN, Tak Dibuka untuk Publik""Jadi, makan bergizi gratis, tapi sifat kita men-supportya. Kita mesti men-supportBGN agar program makan bergizi gratisnya Bapak Presiden berhasil,"" kata Budi.Budi menyebut, Benjamin diminta mengawal program MBG karena keberhasilan program ini berdampak besar pada status kesehatan di Indonesia.Ia mengatakan, MBG bisa menyelesaikan kurang lebih 40 hingga 50 persen masalah kesehatan.""Saya sebagai Menkes selalu bilang, kalau itu berhasil, mungkin 40-50 persen masalah kesehatan selesai,"" tutur dia.Budi mengatakan, masalah gizi juga erat kaitannya dengan TBC, stunting, masalah infeksi, bahkan hubungan kematian ibu dan anak.""Itu semuanya bisa berkurang. Jadi untuk program utamanya Bapak Presiden, dokter Benny pegang yang makan bergizi gratis, bantuin BGN,"" ucap Budi.Baca juga:Dokter Spesialis Paru Jadi Wamenkes, Menkes Singgung Atensi Prabowo soal TBCDalam kesempatan yang sama, Benjamin memastikan masyarakat tidak lagi khawatir terhadap permasalahan dalam pelaksanaan program MBG.Ia memastikan akan mengawasi dan mencegah agar kasus luar biasa (KLB) selama program ini berjalan terus menurun.""Jangan khawatir, kami yang nge-pushterus, karena saya ditugaskan oleh Pak Menteri dan Pak Presiden untuk memantau, tugas kita tuh supaya bisa mencegah, bisa supaya kasus-kasus ini makin hari makin turun,"" ucap Benjamin.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengenalkan partner barunya, Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Benjamin Octavianus. Dalam agenda Temu Media, Budi mengatakan, Wamenkes Dante Saksono danWamenkes Benjamin Octavianusmemiliki tugas masing-masing sesuai arahan Presiden RI Prabowo Subianto. ""Jadi, dokter Dante pegang penyakit tidak menular, dokter Benny pegang penyakit menular. Kemudian Bapak Presiden itu kan ada beberapa program utama. Tadi, kita juga baru tahu ya, kita baru tahunya di telepon sama PakMensesneg, bahwa dokter Benny (Benjamin) disuruh pegangMBG,"" ucap Budi, di Kantor Kemenkes, Jakarta Selatan, Jumat (17/10/2025). Budi mengatakan, Benjamin dipercaya oleh Prabowo untuk membantu pelaksanaan makan bergizi gratis (MBG) meski posisinya hanya untuk mendukung. Baca juga:Menkes Sebut Data Keracunan MBG Rutin Dilaporkan ke BGN, Tak Dibuka untuk Publik ""Jadi, makan bergizi gratis, tapi sifat kita men-supportya. Kita mesti men-supportBGN agar program makan bergizi gratisnya Bapak Presiden berhasil,"" kata Budi. Budi menyebut, Benjamin diminta mengawal program MBG karena keberhasilan program ini berdampak besar pada status kesehatan di Indonesia. Ia mengatakan, MBG bisa menyelesaikan kurang lebih 40 hingga 50 persen masalah kesehatan. ""Saya sebagai Menkes selalu bilang, kalau itu berhasil, mungkin 40-50 persen masalah kesehatan selesai,"" tutur dia. Budi mengatakan, masalah gizi juga erat kaitannya dengan TBC, stunting, masalah infeksi, bahkan hubungan kematian ibu dan anak. ""Itu semuanya bisa berkurang. Jadi untuk program utamanya Bapak Presiden, dokter Benny pegang yang makan bergizi gratis, bantuin BGN,"" ucap Budi. Baca juga:Dokter Spesialis Paru Jadi Wamenkes, Menkes Singgung Atensi Prabowo soal TBC Dalam kesempatan yang sama, Benjamin memastikan masyarakat tidak lagi khawatir terhadap permasalahan dalam pelaksanaan program MBG. Ia memastikan akan mengawasi dan mencegah agar kasus luar biasa (KLB) selama program ini berjalan terus menurun. ""Jangan khawatir, kami yang nge-pushterus, karena saya ditugaskan oleh Pak Menteri dan Pak Presiden untuk memantau, tugas kita tuh supaya bisa mencegah, bisa supaya kasus-kasus ini makin hari makin turun,"" ucap Benjamin.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/bC1ef-98lV8eB19Uap7o0lf6vPw=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/17/68f23f8c8feec.jpeg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/17/20285711/kenalkan-wamenkes-benjamin-menkes-ditelepon-mensesneg-disuruh-pegang-mbg,9ae80ee0e2c523746e1305e7b3bbe9b6138af001558ea7516d41a30d9c3f36dd,2025-11-13 20:04:44.023 742,detik,mbg,2025-11-07 20:00:00,"Ada Ulat dalam Menu MBG di Bangkalan, Ini Kata Pihak SPPG","Makan bergizi gratis (MBG) di Desa Taguguh, Tanjung Bumi, Bangkalan, Jatim terkontaminasi ulat sayur. Menu MBG tak layak konsunsi tersebut terjadi di SDN Taguguh 2. Kepala Satuan Tugas (Satgas) MBG Kabupaten Bangkalan, Bambang Budi Mustika membenarkan adanya temuan menu MBG berulat tersebut. Menurutnya temuan tersebut terjadi pada Kamis, (6/11) di Salah satu sekolah di Kecamatan Tanjung Bumi Bangkalan. ""Pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) terkait sudah melaporkan ke kami, dan kami sudah melaporkan ke BGN,"" kata Bambang, Jumat (7/11/2025). Bambang mengaku, hanya ada satu ompreng yang ditemukan ada ulat. Ulat tersebut ditemukan mati di sayur wortel pada menu MBG yang disajikan. ""Menu berulat itu telah diterima oleh siswa. Namun belum sempat dikonsumsi, dan langsung diganti oleh pihak SPPG,"" paparnya. Menu berulat tersebut diketahui distribusi dari SPPG Dapur Yayasan Sehat Leluhur Mandiri Barokah Kecamatan,Tanjung Bumi, Bangkalan. Ditemukanya ulat sayur itu, terjadi diduga karena kelelahan dari petugas persiapan. ""SPPG itu mendistribusikan 4.000 porsi MBG, kemungkinan petugas kelelahan yang bagian persiapan,"" ujarnya. Menurut Bambang, temuan MBG ada ulatnya tersebut hanya sekala kecil, karena hanya ditemukan satu porsi dan juga termasuk ulat sayur. Namun hal tersebut tidak seharusnya terjadi. ""Kami juga mengimbau kepada semua SPPG khususnya yang terkait. Kejadian hal serupa diharapkan gak terjadi lagi,"" harapnya.",Kamaluddin -detikJatim,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/07/menu-mbg-di-tanjung-bumi-bangkalan-berulat-1762511463292_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jatim/berita/d-8199450/ada-ulat-dalam-menu-mbg-di-bangkalan-ini-kata-pihak-sppg,9e5507a75aacda8421a16e1a10c4f49bcb80713f1bbc93cb85d893d3a02e7950,2025-11-13 20:04:00.943 743,kompas,mbg,2025-10-20 08:01:34,Anggota DPR soal MBG: Banyak Pelajaran dari Tahun Pertama,"JAKARTA, KOMPAS.com- Anggota Komisi IX DPR Edy Wuryanto mengatakan, banyak pelajaran yang dipetik dari tahun pertama pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).Menurutnya, pelajaran tersebut harus menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan salah satu program prioritas pemerintahan PresidenPrabowo Subiantodan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.""MBGadalah program ambisius yang patut diapresiasi, tetapi pelaksanaannya belum sepenuhnya aman dan efektif. Banyak pelajaran dari tahun pertama yang harus dibenahi,"" ujar Edy dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Minggu (19/10/2025).Baca juga:BGN Minta Setiap SPPG Uji Makanan MBG Secara BerkalaSatu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran, kata Edy, harus jadi momentum evaluasi dan perbaikan terhadapprogram MBG.Meski belum setahun penuh berjalan, program MBG sudah menjangkau 35 juta penerima manfaat.Namun dalam pelaksanaannya, banyak catatan yang harus diselesaikan seperti keracunan massal, lemahnya pengawasan keamanan pangan, dan belum adanya dasar hukum yang kuat masih membayangi pelaksanaannya.Edy pun mengutip data Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) per 13 Oktober 2025, yang melaporkan 11.566 anak mengalami keracunan setelah mengonsumsi menu MBG.Baca juga:Wapres Gibran Ajak Relawan Pantau Program Sekolah Rakyat hingga MBGAngka tersebut menunjukkan adanya sistem keamanan pangan yang lemah di lapangan, serta belum tuntasnya regulasi tata kelola program.""Pemerintah memang menyebut rancangan Peraturan Presiden tentang MBG sedang dalam proses harmonisasi. Tapi program ini sudah berjalan hampir setahun tanpa payung hukum yang jelas. Akibatnya, pelaksanaan di lapangan cenderung semrawut"" ujar Edy.Di samping itu, ia juga menyinggung soal hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 yang melaporkan bahwa angka stunting nasional menurun dari 21,5 persen menjadi 19,8 persen.Baca juga:Prabowo Sentil Pihak Nyinyir ke MBG: Selalu Mengejek, Besarkan Kasus KeracunanNamun data penurunan stunting itu belum dapat disimpulkan sebagai dampak dari MBG yang baru berjalan kurang dari setahun.""Menurunkan stunting tidak bisa diukur dalam satu tahun. Intervensi gizi harus dilakukan sejak remaja, calon pengantin, ibu hamil, hingga anak usia dua tahun. MBG hanya salah satu bagian dari rantai panjang itu,"" ujar Edy.Untuk memastikan efektivitas program, Edy mendorong Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Badan Gizi Nasional (BGN) melakukan survei gizi tahunan terhadap kelompok sasaran MBG.""Kita perlu tahu apakah MBG benar-benar berdampak terhadap status gizi anak-anak, tegas politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu.Baca juga:BGN Sebut Rollback untuk Saring Mitra Tak Serius Bangun Dapur MBGKompas.com/Ridho Danu PrasetyoDapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polsek Palmerah, Jakarta Barat melakukan uji coba penyajian menu MBG dan test food, Selasa (14/10/2025)Target Zero ErrorSebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengeklaim program MBG 99,99 persen berhasil. Angka ini merupakan perbandingan dari jumlah porsi yang telah dibagikan dengan jumlah kasus error. JAKARTA, KOMPAS.com- Anggota Komisi IX DPR Edy Wuryanto mengatakan, banyak pelajaran yang dipetik dari tahun pertama pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurutnya, pelajaran tersebut harus menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan salah satu program prioritas pemerintahan PresidenPrabowo Subiantodan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. ""MBGadalah program ambisius yang patut diapresiasi, tetapi pelaksanaannya belum sepenuhnya aman dan efektif. Banyak pelajaran dari tahun pertama yang harus dibenahi,"" ujar Edy dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Minggu (19/10/2025). Baca juga:BGN Minta Setiap SPPG Uji Makanan MBG Secara Berkala Satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran, kata Edy, harus jadi momentum evaluasi dan perbaikan terhadapprogram MBG. Meski belum setahun penuh berjalan, program MBG sudah menjangkau 35 juta penerima manfaat. Namun dalam pelaksanaannya, banyak catatan yang harus diselesaikan seperti keracunan massal, lemahnya pengawasan keamanan pangan, dan belum adanya dasar hukum yang kuat masih membayangi pelaksanaannya. Edy pun mengutip data Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) per 13 Oktober 2025, yang melaporkan 11.566 anak mengalami keracunan setelah mengonsumsi menu MBG. Baca juga:Wapres Gibran Ajak Relawan Pantau Program Sekolah Rakyat hingga MBG Angka tersebut menunjukkan adanya sistem keamanan pangan yang lemah di lapangan, serta belum tuntasnya regulasi tata kelola program. ""Pemerintah memang menyebut rancangan Peraturan Presiden tentang MBG sedang dalam proses harmonisasi. Tapi program ini sudah berjalan hampir setahun tanpa payung hukum yang jelas. Akibatnya, pelaksanaan di lapangan cenderung semrawut"" ujar Edy. Di samping itu, ia juga menyinggung soal hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 yang melaporkan bahwa angka stunting nasional menurun dari 21,5 persen menjadi 19,8 persen. Baca juga:Prabowo Sentil Pihak Nyinyir ke MBG: Selalu Mengejek, Besarkan Kasus Keracunan Namun data penurunan stunting itu belum dapat disimpulkan sebagai dampak dari MBG yang baru berjalan kurang dari setahun. ""Menurunkan stunting tidak bisa diukur dalam satu tahun. Intervensi gizi harus dilakukan sejak remaja, calon pengantin, ibu hamil, hingga anak usia dua tahun. MBG hanya salah satu bagian dari rantai panjang itu,"" ujar Edy. Untuk memastikan efektivitas program, Edy mendorong Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Badan Gizi Nasional (BGN) melakukan survei gizi tahunan terhadap kelompok sasaran MBG. ""Kita perlu tahu apakah MBG benar-benar berdampak terhadap status gizi anak-anak, tegas politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) itu. Baca juga:BGN Sebut Rollback untuk Saring Mitra Tak Serius Bangun Dapur MBG Kompas.com/Ridho Danu PrasetyoDapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polsek Palmerah, Jakarta Barat melakukan uji coba penyajian menu MBG dan test food, Selasa (14/10/2025) Kompas.com/Ridho Danu PrasetyoDapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polsek Palmerah, Jakarta Barat melakukan uji coba penyajian menu MBG dan test food, Selasa (14/10/2025) Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengeklaim program MBG 99,99 persen berhasil. Angka ini merupakan perbandingan dari jumlah porsi yang telah dibagikan dengan jumlah kasus error.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/TmB5ISa1H8JkuY2BReGWyZWba-U=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/17/68f1fadbaac77.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/20/08013401/anggota-dpr-soal-mbg-banyak-pelajaran-dari-tahun-pertama,03310b175e9a9038d6b5e27770e57db24aa0eea1ff2239e3fe6db1d9dc4a6c01,2025-11-13 20:04:01.166 744,pikiranrakyat,mbg,2025-10-02 10:37:00,"Siswa di Tasikmalaya Olah Ulang Menu MBG Viral, Pihak Sekolah Klarifikasi","PIKIRAN RAKYAT- Sebuah video yang menampilkan sejumlah siswa SMA Negeri 9 Tasikmalaya sedang memasak nasi goreng dari jatah Makan Gergizi Gratis (MBG) menjadi viral di media sosial. Dalam video terlihat anak-anak sedang asyik memasak di dalam kelas menggunakan kompor portabel dan wajan yang biasa dipakai untuk praktik pelajaran kewirausahaan (PKWU). Siswa-siswa tersebut mengolah ulang nasi MBG yang biasanya memiliki rasa hambar menjadi nasi goreng yang lebih lezat. Mereka bekerja sama, ada yang mengiris bumbu, mengumpulkan nasi MBG, dan memasak dengan kompak. Setelah memasak, mereka duduk lesehan dan makan bersama hasil olahannya. Menurut salah satu sumber, alasan mereka mengolah ulang menu MBG adalah untuk mengubah rasa makanan agar lebih enak dan tidak hambar seperti biasanya. ""Kan menu MBG rasanya suka hambar, karena itu makanan sehat. Mungkin oleh anak-anak dibikin nasi goreng supaya enak,"" ujar sumber tersebut. Baca Juga:Kumpulkan SPPG se-Kota Cimahi Antisipasi Keracunan MBG, Ngatiyana Ingatkan SOP Pengelolaan Makanan Menanggapi video yang viral, Wakil Kepala Sekolah SMA 9 Tasikmalaya Bidang Kesiswaan, Nurul Amin, menjelaskan kegiatan memasak itu dilakukan di luar jam pelajaran, tepatnya saat jam istirahat. Ia juga membantah jika kegiatan ini terkait dengan antisipasi maraknya kasus keracunan makanan MBG yang sempat terjadi di Tasikmalaya. ""Kejadiannya hari Jumat lalu, di waktu istirahat. Sebelumnya mereka mengikuti pelajaran PKWU,"" jelas Nurul saat dikonfirmasi via telepon. Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa saat kejadian dirinya sempat menegur siswa-siswi tersebut dan mengingatkan untuk segera salat Jumat. Ia mengira siswa hanya sedang melakukan kegiatan PKWU, tanpa menyangka mereka memasak ulang makanan MBG. ""Saya sempat lewat kelas 12 itu, saya ingatkan mereka untuk jumatan dulu. Saya bilang nanti masaknya pulang jum'atan, ketika itu saya kira pelajaran PKWU saja. Tak tahunya memasak ulang MBG,"" terangnya. Perabotan yang digunakan seperti kompor dan wajan adalah bekas dari pelajaran PKWU dengan bahan dan menu yang berbeda. Menurut Nurul, pelajaran itu sendiri sudah selesai dan siswa hanya melanjutkan kreativitas mereka di jam istirahat. Baca Juga:BGN Diduga Mencoba Lepas Tangan, P2G Tolak Guru Dijadikan Penanggung Jawab Program MBG Pihak sekolah menegaskan tidak memberikan sanksi, hanya memberikan teguran kepada siswa dan meminta mereka memberikan klarifikasi terkait video yang beredar. Video tersebut juga sudah dihapus dari media sosial untuk meredam kegaduhan. ""Kami juga memohon maaf jika aksi anak didik kami menimbulkan kegaduhan atau memantik persepsi lain,"" katanya.*** Berita PilihanIndikasi Pembungkaman Kritik dalam Program MBG Disorot Aliansi Pegiat PendidikanDedi Mulyadi Tegaskan Satgas MBG Siap Awasi Kualitas MakananKemenko Polkam Kunjungi Pemkab Bandung Barat, Bahas Program Nasional Termasuk MBG Berita PilihanIndikasi Pembungkaman Kritik dalam Program MBG Disorot Aliansi Pegiat PendidikanDedi Mulyadi Tegaskan Satgas MBG Siap Awasi Kualitas MakananKemenko Polkam Kunjungi Pemkab Bandung Barat, Bahas Program Nasional Termasuk MBG Berita Pilihan Indikasi Pembungkaman Kritik dalam Program MBG Disorot Aliansi Pegiat PendidikanDedi Mulyadi Tegaskan Satgas MBG Siap Awasi Kualitas MakananKemenko Polkam Kunjungi Pemkab Bandung Barat, Bahas Program Nasional Termasuk MBG Indikasi Pembungkaman Kritik dalam Program MBG Disorot Aliansi Pegiat Pendidikan Indikasi Pembungkaman Kritik dalam Program MBG Disorot Aliansi Pegiat Pendidikan Indikasi Pembungkaman Kritik dalam Program MBG Disorot Aliansi Pegiat Pendidikan Indikasi Pembungkaman Kritik dalam Program MBG Disorot Aliansi Pegiat Pendidikan Dedi Mulyadi Tegaskan Satgas MBG Siap Awasi Kualitas Makanan Dedi Mulyadi Tegaskan Satgas MBG Siap Awasi Kualitas Makanan Dedi Mulyadi Tegaskan Satgas MBG Siap Awasi Kualitas Makanan Dedi Mulyadi Tegaskan Satgas MBG Siap Awasi Kualitas Makanan Kemenko Polkam Kunjungi Pemkab Bandung Barat, Bahas Program Nasional Termasuk MBG Kemenko Polkam Kunjungi Pemkab Bandung Barat, Bahas Program Nasional Termasuk MBG Kemenko Polkam Kunjungi Pemkab Bandung Barat, Bahas Program Nasional Termasuk MBG Kemenko Polkam Kunjungi Pemkab Bandung Barat, Bahas Program Nasional Termasuk MBG",Malby Abdul Rojak,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/02/1963366300.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019689326/siswa-di-tasikmalaya-olah-ulang-menu-mbg-viral-pihak-sekolah-klarifikasi?page=all,c85a3a6aec4a43fa1a6b4600b6340eb3cb545d1cf78319301ac49bdbd37402ae,2025-11-13 20:04:03.495 745,okezone,mbg,2025-09-29 21:04:27,Pemuda Muhammadiyah: Evaluasi MBG Momentum Perbaikan dan Penegakan Hukum,"JAKARTA - Sekretaris Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Affandi Affan, menyampaikan apresiasi kepada Presiden Prabowo Subianto, yang dengan cepat mengambil langkah evaluasi menyeluruh terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) pasca kasus keracunan di sejumlah daerah. Menurut Affandi, sikap Presiden menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga keberlangsungan MBG sebagai salah satu agenda utama Asta Cita, khususnya dalam meningkatkan kualitas gizi anak bangsa menuju Indonesia Emas 2045. Pemuda Muhammadiyah memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Presiden Prabowo. Evaluasi ini adalah bukti nyata bahwa pemerintah serius memastikan MBG berjalan aman, sehat, dan bermanfaat bagi jutaan anak Indonesia, ujar Affandi, Senin (29/9/2025). Affandi menambahkan, jika ditemukan adanya kelalaian atau perbuatan melawan hukum oleh pengelola dapur MBG, aparat penegak hukum perlu bertindak tegas demi keadilan dan perlindungan masyarakat. Program ini adalah amanah besar bagi generasi penerus bangsa. Perbaikan harus berjalan beriringan dengan penegakan hukum agar tujuan mulia Presiden benar-benar terwujud, tegasnya. Affandi Affan menegaskan bahwa Pemuda Muhammadiyah berdiri bersama pemerintah dalam memastikan keberlangsungan MBG. Evaluasi dan perbaikan sistem dipandang sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas program, menjaga integritas, serta memastikan generasi penerus bangsa mendapatkan hak gizi yang layak. JAKARTA - Sekretaris Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Affandi Affan, menyampaikan apresiasi kepada Presiden Prabowo Subianto, yang dengan cepat mengambil langkah evaluasi menyeluruh terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) pasca kasus keracunan di sejumlah daerah. Menurut Affandi, sikap Presiden menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga keberlangsungan MBG sebagai salah satu agenda utama Asta Cita, khususnya dalam meningkatkan kualitas gizi anak bangsa menuju Indonesia Emas 2045. Pemuda Muhammadiyah memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Presiden Prabowo. Evaluasi ini adalah bukti nyata bahwa pemerintah serius memastikan MBG berjalan aman, sehat, dan bermanfaat bagi jutaan anak Indonesia, ujar Affandi, Senin (29/9/2025). Affandi menambahkan, jika ditemukan adanya kelalaian atau perbuatan melawan hukum oleh pengelola dapur MBG, aparat penegak hukum perlu bertindak tegas demi keadilan dan perlindungan masyarakat. Program ini adalah amanah besar bagi generasi penerus bangsa. Perbaikan harus berjalan beriringan dengan penegakan hukum agar tujuan mulia Presiden benar-benar terwujud, tegasnya. Affandi Affan menegaskan bahwa Pemuda Muhammadiyah berdiri bersama pemerintah dalam memastikan keberlangsungan MBG. Evaluasi dan perbaikan sistem dipandang sebagai momentum untuk meningkatkan kualitas program, menjaga integritas, serta memastikan generasi penerus bangsa mendapatkan hak gizi yang layak. (Awaludin) (Awaludin)",Awaludin,https://img.okezone.com/content/2025/09/29/337/3173332/makan_bergizi_gratis-tSb2_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/09/29/337/3173332/pemuda-muhammadiyah-evaluasi-mbg-momentum-perbaikan-dan-penegakan-hukum?page=all,55318e9b2729f62e1eb704cda89bd88032d54ef8324f443eee53f6ea68706231,2025-11-13 20:04:13.191 746,detik,mbg,2025-11-07 19:45:00,Aksi Unik Pria di Parepare Antar MBG ke Siswa SD Pakai Kostum Power Rangers,"Seorang pria bernama Mustamar melakukan aksi unik dengan memakai kostum power rangers saat mengantar makanan bergizi gratis (MBG) ke sekolah. Aksi itu dilakukan untuk menghibur para siswa di sekolah. Aksi itu dilakukan di sejumlah sekolah dasar (SD) di wilayah Kelurahan Bukit Indah, Kecamatan Soreang pada Jumat (7/11/2025). Mustamar mengantar MBG ke SDN 23, SDN 53 dan SDN 78 Parepare. ""Kami memakai kostum power rangers, membagikan MBG ke anak-anak. Kami mau memberikan kebahagiaan buat anak-anak,"" ungkap Mustamar kepada detikSulsel , Jumat (7/11/2025). Mustamar menjelaskan, respons dari siswa dan guru cukup antusias dengan adanya power rangers. Dia mengatakan, kostum power rangers dipakai sekali dalam sebulan. ""Responsnya anak-anak sangat bagus. Malah anak-anak meminta power rangers tiap hari. Kami rencanakan sekali sebulan,"" katanya. Dia mengungkapkan, kostum power rangers itu dibeli sendiri untuk menghibur para siswa. Mustamar sendiri merupakan sopir dari salah satu SPPG di Parepare. ""Dibeli sendiri. Iya, kami bawa sendiri mobilnya. Setiap hari itu ada sekitar 3.541 dengan dua kendaraan,"" jelasnya. Aksi unik itu menuai pujian dari Kepala SD 78 Parepare, Pina Rangga. Dia menilai aksi unik pengantar MBG meningkatkan antusias siswa untuk menerima dan menikmati makanan yang disiapkan. ""Sangat bagus pak, artinya buat anak-anak juga mereka semua senang sekali. Ini dari dapur yang ada memang baru dapur Soreang. Sangat menarik,"" tuturnya. Dia berharap aksi unik dari petugas MBG itu bisa dipertahankan agar siswa semakin antusias. Pina meminta agar bisa dilakukan sekali sepekan. ""Artinya bagus juga kalau sekali seminggu gitu. Kalau hari hari nanti anak-anak akan bosan,"" ungkapnya.",Ardiansyah -detikSulsel,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/07/pria-berkostum-power-rangers-antar-mbg-di-parepare-1762517778159_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/sulsel/parepare/d-8199676/aksi-unik-pria-di-parepare-antar-mbg-ke-siswa-sd-pakai-kostum-power-rangers,c4ac4c4c37dbc15783871e5ad92149d76dc2085ece8143fb962f699d13814ef8,2025-11-13 20:04:13.752 747,pikiranrakyat,mbg,2025-10-02 09:59:28,"Jawa Barat Terima Dana MBG Rp50 Trilun, Pemprov Pastikan Tenaga Kerja dan Bahan Baku dari Lokal","PIKIRAN RAKYAT Pemerintah Provinsi Jawa Barat memastikan dana sebesar Rp50 triliun yang digelontorkan Badan Pangan Nasional (BGN) untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan menjadi penggerak ekonomi kerakyatan. Dana tersebut dipastikan tidak hanya difokuskan pada penyediaan makanan, tetapi juga memperkuat ekosistem perekonomian daerah. Sekretaris Daerah Jawa Barat, Herman Suryatman, menjelaskan bahwa Gubernur Jabar Dedi Mulyadi telah menginstruksikan agar Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memanfaatkan bahan baku lokal. Pak Gubernur meminta semua SPPG mendorong siklus ekonomi lokal. Kami ingin memastikan dana Rp50 triliun itu berputar di Jabar, bukan keluar. Bahan baku harus diambil dari lingkungan sekitar, ujar Herman di Bandung dikutip Kamis, 2 September 2025. Selain bahan baku, rekrutmen pengelola SPPG juga akan memprioritaskan masyarakat setempat untuk terlibat dalam program tersebut. Dengan begitu, program MBG tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi siswa, tetapi juga membuka lapangan kerja baru. Baca Juga:Teka-Teki Kematian Siswa SMK 1 Cihampelas: Kondisi Normal Usai Santap MBG, Meninggal Nyaris Sepekan Kemudian Herman menambahkan, Pemprov Jabar tengah menyiapkan standardisasi kualitas bahan makanan melalui sertifikasi. Setiap makanan wajib melalui uji kesehatan sebelum dibagikan, agar tidak terjadi kasus keracunan seperti yang pernah terjadi di beberapa daerah, katanya. Pemprov juga tengah mengkaji opsi pembangunan dapur produksi di sekolah-sekolah besar melalui kerja sama antara pemerintah daerah dengan pihak sekolah. Gubernur Jabar Dedi Mulyadi menegaskan, pihaknya akan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pengawasan MBG di setiap kabupaten/kota. Satgas ini akan mengawasi seluruh proses, mulai dari penyediaan bahan baku, pengolahan, hingga distribusi makanan. Bahkan tim Satgas juga yang bertugas mencicipi makanan. Guru tidak boleh karena harus independen, jelas Dedi. Selain itu, Pemprov juga akan menghadirkan lembaga aduan yang dapat diakses guru maupun siswa. Lembaga ini berfungsi menerima laporan terkait kualitas, porsi, maupun penyajian makanan. Penyedia MBG wajib memenuhi porsi senilai Rp10 ribu. Jika tidak sesuai, sanksinya bisa administratif, penghentian kerja sama, bahkan pidana korupsi, tegas Dedi. Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto telah memanggil Kepala BGN Dadan Hindayana pada Sabtu 27 September 2025 untuk meminta laporan terkait perkembangan program MBG. Dadan menyebut, saat ini sudah ada 9.615 SPPG yang beroperasi dan melayani sekitar 31 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia Dana Rp50 triliun ini disiapkan agar pelaksanaan MBG di Jawa Barat berjalan lancar, kata Dadan. Dengan pengawasan ketat serta penguatan ekonomi lokal, Pemprov Jabar berharap program MBG tidak hanya meningkatkan gizi anak sekolah, tetapi juga menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.*** Berita PilihanPelaku Pengoplos Beras Ditangkap Kejari Mataram, Ternyata Pegawai LPKAKonsultan Hukum Ditangkap Usai Cabuli Anak di Pancoran Jakarta SelatanSertifikasi SPPG di Kabupaten Bandung Tengah Berproses, Forkopimda Antisipasi Risiko Tiap SaatKeracunan MBG di Garut Terulang, Ternyata Dapur SPPG Penyedia Makanan Sempat Ditegur DPRFarhan Pastikan 5 Insinerator di Bandung dan 7 Tambahannya Bersetifikasi, Larang Penggunaan Alat Kecil Berita PilihanPelaku Pengoplos Beras Ditangkap Kejari Mataram, Ternyata Pegawai LPKAKonsultan Hukum Ditangkap Usai Cabuli Anak di Pancoran Jakarta SelatanSertifikasi SPPG di Kabupaten Bandung Tengah Berproses, Forkopimda Antisipasi Risiko Tiap SaatKeracunan MBG di Garut Terulang, Ternyata Dapur SPPG Penyedia Makanan Sempat Ditegur DPRFarhan Pastikan 5 Insinerator di Bandung dan 7 Tambahannya Bersetifikasi, Larang Penggunaan Alat Kecil Berita Pilihan Pelaku Pengoplos Beras Ditangkap Kejari Mataram, Ternyata Pegawai LPKAKonsultan Hukum Ditangkap Usai Cabuli Anak di Pancoran Jakarta SelatanSertifikasi SPPG di Kabupaten Bandung Tengah Berproses, Forkopimda Antisipasi Risiko Tiap SaatKeracunan MBG di Garut Terulang, Ternyata Dapur SPPG Penyedia Makanan Sempat Ditegur DPRFarhan Pastikan 5 Insinerator di Bandung dan 7 Tambahannya Bersetifikasi, Larang Penggunaan Alat Kecil Pelaku Pengoplos Beras Ditangkap Kejari Mataram, Ternyata Pegawai LPKA Pelaku Pengoplos Beras Ditangkap Kejari Mataram, Ternyata Pegawai LPKA Pelaku Pengoplos Beras Ditangkap Kejari Mataram, Ternyata Pegawai LPKA Pelaku Pengoplos Beras Ditangkap Kejari Mataram, Ternyata Pegawai LPKA Konsultan Hukum Ditangkap Usai Cabuli Anak di Pancoran Jakarta Selatan Konsultan Hukum Ditangkap Usai Cabuli Anak di Pancoran Jakarta Selatan Konsultan Hukum Ditangkap Usai Cabuli Anak di Pancoran Jakarta Selatan Konsultan Hukum Ditangkap Usai Cabuli Anak di Pancoran Jakarta Selatan Sertifikasi SPPG di Kabupaten Bandung Tengah Berproses, Forkopimda Antisipasi Risiko Tiap Saat Sertifikasi SPPG di Kabupaten Bandung Tengah Berproses, Forkopimda Antisipasi Risiko Tiap Saat Sertifikasi SPPG di Kabupaten Bandung Tengah Berproses, Forkopimda Antisipasi Risiko Tiap Saat Sertifikasi SPPG di Kabupaten Bandung Tengah Berproses, Forkopimda Antisipasi Risiko Tiap Saat Keracunan MBG di Garut Terulang, Ternyata Dapur SPPG Penyedia Makanan Sempat Ditegur DPR Keracunan MBG di Garut Terulang, Ternyata Dapur SPPG Penyedia Makanan Sempat Ditegur DPR Keracunan MBG di Garut Terulang, Ternyata Dapur SPPG Penyedia Makanan Sempat Ditegur DPR Keracunan MBG di Garut Terulang, Ternyata Dapur SPPG Penyedia Makanan Sempat Ditegur DPR Farhan Pastikan 5 Insinerator di Bandung dan 7 Tambahannya Bersetifikasi, Larang Penggunaan Alat Kecil Farhan Pastikan 5 Insinerator di Bandung dan 7 Tambahannya Bersetifikasi, Larang Penggunaan Alat Kecil Farhan Pastikan 5 Insinerator di Bandung dan 7 Tambahannya Bersetifikasi, Larang Penggunaan Alat Kecil Farhan Pastikan 5 Insinerator di Bandung dan 7 Tambahannya Bersetifikasi, Larang Penggunaan Alat Kecil",Asahat Edi Rediko PS,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/01/3427373203.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019689457/jawa-barat-terima-dana-mbg-rp50-trilun-pemprov-pastikan-tenaga-kerja-dan-bahan-baku-dari-lokal?page=all,1b3e17eefac42ffe5fa51b4b0f1c1184df8e9f1af1b38c4397f403b7fea03799,2025-11-13 20:04:14.825 748,kompas,mbg,2025-10-19 15:28:00,Begini Penampakan Mobil MBG Ringsek Usai Tertabrak KA di Purworejo,"PURWOREJO, KOMPAS.com- Sisa-sisa kecelakaan tragis antara kereta api Mataram dan mobil operasional Makan Bergizi Gratis (MBG) di Desa Dewi, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Minggu (19/10/2025), masih terlihat jelas di lokasi kejadian.Potongan logam, panel bodi, dan pelat nomor mobil AA 8041 UV tampak berserakan di tepi sungai tak jauh dari jalur rel.Baca juga:Kesaksian Warga Saat Mobil MBG Tertabrak KA Mataram di Purworejo, Sempat Tabrak Pembatas JalanDari pantauan di lapangan, bodi mobil nyaris tak berbentuk.Rangka aluminium dan dinding mobil hancur terpelintir, sementara sebagian besar material terhempas ke area genangan air di bawah jembatan rel.Bagian utama mobil, atau kepala mobil terlihat tenggelam separuh badan di dalam air berwarna keruh, menyisakan pemandangan memilukan bagi warga yang berdatangan menonton. Mobil langsung terpental ke bawah yang ada genangan airnya, sempat nabrak beton pembatas jalan, tutur Sarmanto, warga saat ditemui di lokasi kejadian.Baca juga:MBG Harus Aman dan Higienis, BGN Latih 2.750 Penjamah Makanan di BaliBeberapa warga terlihat masih berdiri di pinggir tanggul rel, memandangi bangkai mobil yang terendam.Anak-anak duduk di tepi jalan, sementara petugas kepolisian dan tim Inafis Polres Purworejo melakukan dokumentasi serta mengevakuasi sisa material kendaraan.Kapolsek Bayan AKP Tulus Priyanto membenarkan, mobil MBG yang terlibat kecelakaan itu membawa dua orang. Mobil tertabrak KA Mataram jurusan Solo Pasarsenen sekitar jam 10 pagi. Satu orang meninggal dunia di tempat, satu lagi dalam kondisi kritis, kata Tulus.Baca juga:Mobil MBG Tertabrak Kereta di Purworejo, 1 Orang Meninggal dan 1 KritisBenturan keras membuat mobil terpental sejauh belasan meter dari rel hingga jatuh ke genangan air.Puing-puing kendaraan yang berserakan di sekitar lokasi menjadi bukti kuat kerasnya hantaman antara lokomotif dan mobil tersebut.Hingga siang hari, warga masih berdatangan ke lokasi, sebagian mengabadikan sisa-sisa kendaraan yang hancur.Pihak kepolisian bersama tim dari PT KAI telah mengevakuasi korban dan berencana menarik bangkai mobil dari dasar sungai. Kondisinya rusak berat, hampir semua bagian bodi hancur. Evakuasi dilakukan hati-hati karena posisi mobil di bawah rel dan masih tergenang air, tambah dia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang PURWOREJO, KOMPAS.com- Sisa-sisa kecelakaan tragis antara kereta api Mataram dan mobil operasional Makan Bergizi Gratis (MBG) di Desa Dewi, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Minggu (19/10/2025), masih terlihat jelas di lokasi kejadian. Potongan logam, panel bodi, dan pelat nomor mobil AA 8041 UV tampak berserakan di tepi sungai tak jauh dari jalur rel. Baca juga:Kesaksian Warga Saat Mobil MBG Tertabrak KA Mataram di Purworejo, Sempat Tabrak Pembatas Jalan Dari pantauan di lapangan, bodi mobil nyaris tak berbentuk. Rangka aluminium dan dinding mobil hancur terpelintir, sementara sebagian besar material terhempas ke area genangan air di bawah jembatan rel. Bagian utama mobil, atau kepala mobil terlihat tenggelam separuh badan di dalam air berwarna keruh, menyisakan pemandangan memilukan bagi warga yang berdatangan menonton. Mobil langsung terpental ke bawah yang ada genangan airnya, sempat nabrak beton pembatas jalan, tutur Sarmanto, warga saat ditemui di lokasi kejadian. Baca juga:MBG Harus Aman dan Higienis, BGN Latih 2.750 Penjamah Makanan di Bali Beberapa warga terlihat masih berdiri di pinggir tanggul rel, memandangi bangkai mobil yang terendam. Anak-anak duduk di tepi jalan, sementara petugas kepolisian dan tim Inafis Polres Purworejo melakukan dokumentasi serta mengevakuasi sisa material kendaraan. Kapolsek Bayan AKP Tulus Priyanto membenarkan, mobil MBG yang terlibat kecelakaan itu membawa dua orang. Mobil tertabrak KA Mataram jurusan Solo Pasarsenen sekitar jam 10 pagi. Satu orang meninggal dunia di tempat, satu lagi dalam kondisi kritis, kata Tulus. Baca juga:Mobil MBG Tertabrak Kereta di Purworejo, 1 Orang Meninggal dan 1 Kritis Benturan keras membuat mobil terpental sejauh belasan meter dari rel hingga jatuh ke genangan air. Puing-puing kendaraan yang berserakan di sekitar lokasi menjadi bukti kuat kerasnya hantaman antara lokomotif dan mobil tersebut. Hingga siang hari, warga masih berdatangan ke lokasi, sebagian mengabadikan sisa-sisa kendaraan yang hancur. Pihak kepolisian bersama tim dari PT KAI telah mengevakuasi korban dan berencana menarik bangkai mobil dari dasar sungai. Kondisinya rusak berat, hampir semua bagian bodi hancur. Evakuasi dilakukan hati-hati karena posisi mobil di bawah rel dan masih tergenang air, tambah dia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/75W6HH3A5CrT8nQMoxCnc-3Lt28=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/19/68f49ce9349f2.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/19/152800778/begini-penampakan-mobil-mbg-ringsek-usai-tertabrak-ka-di-purworejo,fa6c2a75e538acc3182343f283d192882b8b62524917f0a0100711afdc5421e8,2025-11-13 20:04:22.570 749,okezone,mbg,2025-09-29 20:18:36,"Imbas KLB Bandung Barat, DPR Minta Porsi MBG per Dapur Dibatasi","JAKARTA Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, mengusulkan pembatasan jumlah porsi yang diproduksi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Usulan tersebut muncul sebagai respons atas kasus keracunan massal MBG di Kabupaten Bandung Barat yang telah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Kami mengusulkan pembatasan jumlah porsi per dapur, misalnya maksimal 2.000 porsi per hari. Pembatasan ini penting agar kualitas, kesegaran, dan pengawasan makanan lebih mudah terjaga serta beban kerja penyedia lebih seimbang, jelas Nurhadi, Senin (29/9/2025). Ia menambahkan, langkah ini juga akan mempermudah sekolah dan pemerintah dalam melakukan pengawasan. Lebih lanjut, Nurhadi menyatakan prihatin atas kasus keracunan massal tersebut. Menurutnya, kejadian ini menjadi sinyal bahwa pelaksanaan MBG perlu dievaluasi secara menyeluruh. Program ini sejatinya dimaksudkan untuk meningkatkan gizi anak-anak sekolah, namun kejadian ini menunjukkan perlunya evaluasi terhadap aspek pengolahan, distribusi, dan pengawasan mutu makanan, kata Nurhadi. Ia mendorong Badan Gizi Nasional (BGN), pemerintah daerah, dan lembaga terkait untuk fokus pada investigasi penyebab keracunan sekaligus peningkatan standar higienis dan sanitasi dapur MBG. Apabila diperlukan, pelaksanaan MBG di dapur-dapur yang belum memenuhi standar dapat dihentikan sementara sampai hasil investigasi keluar, ujarnya. Nurhadi menegaskan, Komisi IX DPR mendukung penuh program pemerintah untuk meningkatkan gizi siswa, namun keselamatan dan kesehatan penerima manfaat harus tetap menjadi prioritas utama. Dengan pembenahan tata kelola, pengawasan lebih ketat, dan pembatasan porsi per dapur, kami optimistis program MBG dapat berjalan kembali dengan lebih aman dan tepat sasaran, ungkapnya. Ia juga mengingatkan pentingnya akselerasi program dengan tata kelola yang baik. Percepatan tanpa kendali ibarat menginjak gas tanpa mengatur kemudi berisiko menimbulkan kecelakaan, korban, dan keracunan massal, sebutnya. Seperti diketahui, Pemkab Bandung Barat telah menetapkan KLB setelah hampir 1.000 siswa dari berbagai jenjang pendidikan mengalami gejala keracunan massal akibat konsumsi makanan MBG. Kasus ini tersebar di sejumlah kecamatan, seperti Lembang, Cisarua, Parongpong, dan Cipongkor. Para siswa dilaporkan mengalami gejala mual, muntah, hingga sesak napas. Sampel makanan serta muntahan korban telah diambil untuk diuji laboratorium guna memastikan sumber kontaminasi. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan pihaknya akan mengevaluasi menyeluruh pelaksanaan program MBG di seluruh provinsi. JAKARTA Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, mengusulkan pembatasan jumlah porsi yang diproduksi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Usulan tersebut muncul sebagai respons atas kasus keracunan massal MBG di Kabupaten Bandung Barat yang telah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Kami mengusulkan pembatasan jumlah porsi per dapur, misalnya maksimal 2.000 porsi per hari. Pembatasan ini penting agar kualitas, kesegaran, dan pengawasan makanan lebih mudah terjaga serta beban kerja penyedia lebih seimbang, jelas Nurhadi, Senin (29/9/2025). Ia menambahkan, langkah ini juga akan mempermudah sekolah dan pemerintah dalam melakukan pengawasan. Lebih lanjut, Nurhadi menyatakan prihatin atas kasus keracunan massal tersebut. Menurutnya, kejadian ini menjadi sinyal bahwa pelaksanaan MBG perlu dievaluasi secara menyeluruh. Program ini sejatinya dimaksudkan untuk meningkatkan gizi anak-anak sekolah, namun kejadian ini menunjukkan perlunya evaluasi terhadap aspek pengolahan, distribusi, dan pengawasan mutu makanan, kata Nurhadi. Ia mendorong Badan Gizi Nasional (BGN), pemerintah daerah, dan lembaga terkait untuk fokus pada investigasi penyebab keracunan sekaligus peningkatan standar higienis dan sanitasi dapur MBG. Apabila diperlukan, pelaksanaan MBG di dapur-dapur yang belum memenuhi standar dapat dihentikan sementara sampai hasil investigasi keluar, ujarnya. Nurhadi menegaskan, Komisi IX DPR mendukung penuh program pemerintah untuk meningkatkan gizi siswa, namun keselamatan dan kesehatan penerima manfaat harus tetap menjadi prioritas utama. Dengan pembenahan tata kelola, pengawasan lebih ketat, dan pembatasan porsi per dapur, kami optimistis program MBG dapat berjalan kembali dengan lebih aman dan tepat sasaran, ungkapnya. Ia juga mengingatkan pentingnya akselerasi program dengan tata kelola yang baik. Percepatan tanpa kendali ibarat menginjak gas tanpa mengatur kemudi berisiko menimbulkan kecelakaan, korban, dan keracunan massal, sebutnya. Seperti diketahui, Pemkab Bandung Barat telah menetapkan KLB setelah hampir 1.000 siswa dari berbagai jenjang pendidikan mengalami gejala keracunan massal akibat konsumsi makanan MBG. Kasus ini tersebar di sejumlah kecamatan, seperti Lembang, Cisarua, Parongpong, dan Cipongkor. Para siswa dilaporkan mengalami gejala mual, muntah, hingga sesak napas. Sampel makanan serta muntahan korban telah diambil untuk diuji laboratorium guna memastikan sumber kontaminasi. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan pihaknya akan mengevaluasi menyeluruh pelaksanaan program MBG di seluruh provinsi. (Awaludin)",Achmad Al Fiqri,https://img.okezone.com/content/2025/09/29/337/3173325/makan_bergizi_gratis-1kUa_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/09/29/337/3173325/imbas-klb-bandung-barat-dpr-minta-porsi-mbg-per-dapur-dibatasi?page=all,b4972a2e6b8712d999a4e9ea0ae7e1f1c3dc58270a41c0aaf578e5f0d4405b65,2025-11-13 20:04:23.738 774,detik,mbg,2025-11-07 15:00:00,Khofifah Dinilai Sukses Kembangkan Kopdes Merah Putih di Jatim,"Provinsi Jawa Timur di bawah kepemimpinan Gubernur Khofifah Indar Parawansa meraih Anugerah Program Ekonomi Terpuji dalam kategori Penguatan Ekonomi Desa melalui Koperasi Merah Putih di ajang detikJatim Awards 2025. Penghargaan ini diberikan atas keberhasilan Khofifah memperkuat ekonomi perdesaan lewat pembentukan 100% Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang kini telah berdiri di 8.494 desa dan kelurahan di seluruh Jawa Timur. Pengamat Politik Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) Baihali Sirajt menilai saat ini Jatim menjadi provinsi yang paling all out mendukung program-program andalan Prabowo Subianto. ""Saya melihat di bawah kepemimpinan Khofifah, Jatim sangat linier mendukung dan mensukseskan program unggulan Prabowo, di samping Khofifah juga memiliki programnya sendiri. Jadi Khofifah sangat komitmen menjalankan semua program pemerintah pusat,"" kata Baihaki saat dikonfirmasi awak media, Jumat (7/11/2025). Komitmen Khofifah, kata Baihaki terlihat dalam banyaknya jumlah Koperasi Desa Merah Putih di Jatim yang sudah terbentuk badan hukumnya hingga beberapa telah beroperasi. ""Saya lihat progres Kopdes Merah Putih di Jatim berjalan dengan baik dan di luar dugaan sudah ada lebih dari 200 Kopdes atau Kelurahan Merah Putih di Jatim yang beroperasi dan memiliki omzet yang cukup baik walaupun itu baru terbentuk,"" jelasnya. ""Beberapa kali Pemprov Jatim menggelar pelatihan untuk pengurus Kopdes Merah Putih, termasuk memberi bantuan dalam membuat badan hukum. Jika tidak ada perhatian ini saya kira belum tentu Kopdes Merah Putih bisa berjalan baik di Jatim,"" tambahnya. ""Selain itu juga saya lihat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jatim berjalan baik ya, relatif tanpa ada kejadian luar biasa. Bahkan di Jatim ini menu MBG saya lihat sangat bagus dibanding daerah lain. Ada juga Sekolah Rakyat yang berjalan dengan baik di Jatim berkat komando Khofifah,"" lanjutnya. Lebih lanjut Baihaki mengungkap faktor politik Khofifah yang berada dalam satu barisan mendukung Prabowo dalam Pilpres 2024 lalu juga menjadi kunci keberhasilan program pemerintah pusat di Jatim. ""Kepemimpinan Khofifah ini sangat baik, di samping fokus mensukseskan program Pemprov Jatim bersama Emil Dardak, Khofifah juga bisa mensukseskan program pemerintah pusat. Ini juga tak lepas dari sisi politis di mana Khofifah adalah pendukung bahkan ahli strategi pemenangan Prabowo di Jatim saat Pilpres 2024 lalu,"" jelasnya. ""Bisa saya analisa, Khofifah ini gubernur yang paling sinergi dengan pemerintah pusat, dan membantu program itu benar-benar sampai ke masyarakat. Jadi Jatim ini lengkap, program Pemprov jalan, program pusat jalan, program kabupaten/kota juga jalan,"" tandasnya.",Faiq Azmi -detikJatim,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/07/pemprov-jatim-raih-3-penghargaan-detikjatim-awards-1762500672830_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jatim/berita/d-8198990/khofifah-dinilai-sukses-kembangkan-kopdes-merah-putih-di-jatim,f42cca78014ed159b1c0aaa4e0242120ff8afc58e4330ad1ef6ee2fd93f512f7,2025-11-13 20:05:30.801 750,detik,mbg,2025-11-07 18:00:00,"MBG di Malinau Berjalan Lagi, Masalah Internal Dipastikan Sudah Selesai","Program Makanan Bergizi (MBG) di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, yang sempat terhenti karena masalah internal, kini dipastikan telah beroperasi kembali. Program ini sudah berjalan untuk melayani siswa di enam sekolah penerima manfaat. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Malinau, Francis, membenarkan hal tersebut. Ia menyatakan bahwa program MBG telah berjalan sejak akhir Oktober 2025. ""Ya, terkait dengan MBG yang berjalan saat ini, menurut pengamatan dan informasi dari beberapa sekolah penerima manfaat, ya, sudah berjalan dengan baik,"" kata Francis saat dikonfirmasi melalui panggilan telepon. Jumat (7/10) siang. SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT ""Tidak ada hal-hal yang menjadi keluhan dari sekolah-sekolah penerima manfaat sampai dengan saat ini. Sampai saat ini belum ada informasi negatif yang kita dengar,"" tambahnya. Berdasarkan informasi, program MBG ini awalnya berjalan pada 3 Agustus 2025 namun terhenti pada 13 Agustus 2025. Program ini kemudian aktif kembali pada akhir Oktober 2025. ""Akhir Oktober beroperasionalnya, cuman saya lupa tanggalnya. Seingat saya saat Irau sedang berlangsung,"" jelasnya. Francis memerinci, program MBG saat ini menyasar enam sekolah yang berada dalam jangkauan dapur MBG di Batu Lidung. Lokasi sekolah-sekolah ini berada di wilayah Malinau Kota. ""Ada enam sekolah yang menerima manfaat yang sebetulnya di jangkauannya dekat dapur MBG. Kalau sekolahnya yang berada di dalam kecamatannya Malinau Kota dan wilayah dapur MBG Batu Lidung,"" ujar Francis. Dengan berjalannya kembali program ini, Francis menegaskan bahwa penghentian sementara beberapa waktu lalu murni disebabkan oleh masalah internal, bukan masalah fundamental. ""Yang mana berhentinya itu bukan masalah pada makanan , tapi lebih kepada masalah internal,"" tegasnya. Kepala Mitra Dapur Yayasan Hidup Berbagi Kasih, Litad Merry Destiani juga memastikan masalah internal yang menyebabkan program terhenti, sudah diselesaikan. Diberitakan sebelumnya, pihak mitra dapur menuding Kepala SPPG tidak melakukan prosedur sesuai dengan aturan, antara lain menjual sisa makanan MBG. Namun masalah ini dipastikan selesai. ""Sudah selesai,"" kata Litad singkat saat dikonfirmasi detikKalimantan.",Oktavian Balang -detikKalimantan,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/08/15/program-mbg-di-malinau-1755225625421_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/kalimantan/berita/d-8199315/mbg-di-malinau-berjalan-lagi-masalah-internal-dipastikan-sudah-selesai,2a6a915f6f8a7ba11418bd5a509216ac12c4c218a68d3a87372617aa0b330640,2025-11-13 20:04:24.347 751,pikiranrakyat,mbg,2025-10-02 09:37:00,"Teka-Teki Kematian Siswa SMK 1 Cihampelas: Kondisi Normal Usai Santap MBG, Meninggal Nyaris Sepekan Kemudian","PIKIRAN RAKYAT- Kematian Bunga Rahmawati (17), siswa kelas XII SMK 1 Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, menyisakan teka teki. Bunga yang sempat menyantap dua porsi MBG pada Rabu (24/9/2025) tak mengalami gejala keracunan seperti siswa-siswa di sekolah saat itu. Akan tetapi, dirinya meninggal nyaris sepekan selepas peristiwa pembagian menu makanan MBG dan keracunan massal di sekolahnya. Tim ""PR"" menyambangi kediaman Bunga di Kampung Selakopi, Desa/Kecamatan Cihampelas, KBB, untuk meminta keterangan perihal kejadian tersebut. Bunga tutup usia pada Selasa (30/9/2025), sekira pukul 13.30 WIB. Baca Juga:Ketua DPRD KBB Desak Pemerintah Pusat Libatkan Daerah di Program MBG Usai Ribuan Siswa Keracunan Agus Rahmat Hidayat (58), keluarga korban, mengungkapkan yang bersangkutan sempat menyantap MBG di sekolahnya pada Rabu (24/9/2025). Saat itu, terjadi dugaan keracunan massal yang dialami para siswa SMK 1 Cihampelas. Namun, korban tak mengalami gejala keracunan sebagaimana teman-temannya. Istri Agus sempat menanyakan kondisi Bunga selepas keracunan massal terjadi. Bunga bahkan mengaku menyantap dua porsi MBG kala itu, yang merupakan jatah dari temannya yang tak dimakan. ""Henteu da abdi mah kuat(Tidak apa-apa, saya kuat),"" ucap Agus menirukan jawaban Bunga. Dari pengamatan keluarganya, kondisi Bunga normal-normal saja selepas menyantap MBG dan hari-hari selanjutnya. Keadaannya berbeda dengan teman-teman sekolah yang sempat dirawat dan menjalani pengobatan setelah menyantap MBG. Namun kondisi berubah pada Selasa (30/9/2025). Kakak Bunga, Sindi Rahmani (26), mendapati adiknya muntah-muntah di kamar mandi pada Selasa dini hari, sekira pukul 03.00 WIB. Pada Selasa pagi, korban juga tak berangkat ke sekolah karena keadaan tersebut. Kondisi Bunga diketahui memburuk oleh adiknya saat pulang sekolah pada Selasa siang. Ia akhirnya dibawa menggunakan ambulans ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cililin. Nanang (53), keluarga lainnya, memperkirakan keponakannya meninggal saat dibawa menggunakan ambulans pada sekitar pukul 13.30. Nanang mengungkapkan, Bunga tinggal bersama kakak dan adiknya. Ibunya tengah bekerja di luar negeri. Sedangkan ayahnya bekerja di luar KBB. Baca Juga:Siswa SMKN 1 Cihampelas Meninggal, Dinkes KBB: Bukan karena Keracunan MBG Sejumlah siswa sekolah yang diduga korban keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) mendapat perawatan di GOR Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (23/9/2025). Sejumlah siswa sekolah yang diduga korban keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) mendapat perawatan di GOR Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (23/9/2025). Sejumlah siswa sekolah yang diduga korban keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) mendapat perawatan di GOR Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (23/9/2025). Ia menambahkan, perwakilan pemerintah hingga aparat keamanan sempat berdatangan ke rumahnya. Aparat kepolisian juga sempat meminta agar jenazah Bunga diautopsi. Namun, pihak keluarga keberatan dengan permintaan itu sehingga Bunga akhirnya dimakamkan. Lebih lanjut, Agus mengungkapkan bahwa Bunga memiliki riwayat sakit lambung. ""Sapertos(Seperti) maag,"" ujarnya. Ia juga kurang suka makan (nasi) dan lebih suka jajan seperti bakso dan seblak. Tak pelak, pengakuan Bunga yang memakan dua porsi MBG berbeda dengan kebiasaannya yang tak suka makan.*** Berita PilihanKeracunan MBG Marak, Guru di Bandung Barat Terpaksa Jadi Tester atau Pencicip MakananEks Bupati KBB Aa Umbara Bantah Tudingan Pemilik Dapur MBG CihampelasKemenko Polkam Kunjungi Pemkab Bandung Barat, Bahas Program Nasional Termasuk MBG Berita PilihanKeracunan MBG Marak, Guru di Bandung Barat Terpaksa Jadi Tester atau Pencicip MakananEks Bupati KBB Aa Umbara Bantah Tudingan Pemilik Dapur MBG CihampelasKemenko Polkam Kunjungi Pemkab Bandung Barat, Bahas Program Nasional Termasuk MBG Berita Pilihan Keracunan MBG Marak, Guru di Bandung Barat Terpaksa Jadi Tester atau Pencicip MakananEks Bupati KBB Aa Umbara Bantah Tudingan Pemilik Dapur MBG CihampelasKemenko Polkam Kunjungi Pemkab Bandung Barat, Bahas Program Nasional Termasuk MBG Keracunan MBG Marak, Guru di Bandung Barat Terpaksa Jadi Tester atau Pencicip Makanan Keracunan MBG Marak, Guru di Bandung Barat Terpaksa Jadi Tester atau Pencicip Makanan Keracunan MBG Marak, Guru di Bandung Barat Terpaksa Jadi Tester atau Pencicip Makanan Keracunan MBG Marak, Guru di Bandung Barat Terpaksa Jadi Tester atau Pencicip Makanan Eks Bupati KBB Aa Umbara Bantah Tudingan Pemilik Dapur MBG Cihampelas Eks Bupati KBB Aa Umbara Bantah Tudingan Pemilik Dapur MBG Cihampelas Eks Bupati KBB Aa Umbara Bantah Tudingan Pemilik Dapur MBG Cihampelas Eks Bupati KBB Aa Umbara Bantah Tudingan Pemilik Dapur MBG Cihampelas Kemenko Polkam Kunjungi Pemkab Bandung Barat, Bahas Program Nasional Termasuk MBG Kemenko Polkam Kunjungi Pemkab Bandung Barat, Bahas Program Nasional Termasuk MBG Kemenko Polkam Kunjungi Pemkab Bandung Barat, Bahas Program Nasional Termasuk MBG Kemenko Polkam Kunjungi Pemkab Bandung Barat, Bahas Program Nasional Termasuk MBG",Bambang Arifianto,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/02/2320719796.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019689279/teka-teki-kematian-siswa-smk-1-cihampelas-kondisi-normal-usai-santap-mbg-meninggal-nyaris-sepekan-kemudian?page=all,cda1f66e81e858851883167599a5b149a0f622a20842d1f2849a0bb470cc8de7,2025-11-13 20:04:27.449 752,kompas,mbg,2025-10-17 21:10:00,Prabowo Tugaskan Wamenkes Benjamin Cegah Kasus Keracunan MBG,"JAKARTA, KOMPAS.com- Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Benjamin Octavianus mengaku mendapatkan tugas dari Presiden Prabowo Subianto terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG).Salah satu tugas Prabowo kepadanya adalah mencegah terulangnya kasus keracunan akibat dari programMBG.""Kami yang nge-push terus, karena saya ditugaskan oleh Pak Menteri dan Pak Presiden untuk memantau, tugas kita tuh supaya bisa mencegah, bisa supaya kasus-kasus ini makin hari makin turun,"" ujar Benjamin dalam agenda Temu Media di Kantor Kemenkes, Jakarta Selatan, Jumat (17/10/2025).Baca juga:Ini Skor untuk 7 Program Prabowo Versi IndoStrategi, MBG Peringkat Berapa?Demi mencegah terulangnya kasus keracunan, Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) untuk satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) atau dapur MBG menjadi salah satu yang ditekankannya.Hal tersebut juga selalu diingatkannya kepada Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana dan jajaran di lembaganya. Adapun saat ini, sudah terdapat 326 Satuan SPPG yang telah memiliki SLHS.""Itu yang saya tiap hari ingatkan Prof Dadan, kalau ada SPPG yang belum daftar, cepat daftar. Nah rata-rata mereka, tiap provinsi ada datanya lengkap,"" ujar Benjamin.Baca juga:HUT Prabowo, Semua SPPG Sajikan Nasi Goreng dan Telur Ceplok Favorit Presiden untuk MBGTegasnya, SPPG yang baru dibuka tidak boleh beroperasi memproduksi MBG sebelum dinyatakan layak oleh Dinas Kesehatan.Langkah tersebut diambil untuk mencegah terjadinya Kasus Luar Biasa (KLB) akibat MBG.""Ini ada peraturan baru lagi, jadi bahwa SPPG yang baru dibuka, kalau belum dinyatakan layak oleh Dinas Kesehatan, maka dia tidak boleh melakukan operasi,"" ujar Benjamin.Baca juga:Prabowo Ceritakan Latar Belakang Digagasnya MBG kepada Steve ForbesKOMPAS.COM/BAYU APRILIANOSatuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kebon Gunung, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah sedang menyiapkan makanan untuk ribuan penerima manfaat pada Jumat (17/10/2025).Satu Insiden Keracunan Tak Bisa DiterimaSebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menegaskan, insidenkeracunan MBGtidak dapat diterima, meski jumlah kasus yang ada masih di bawah 1 persen dibandingkan paket makanan yang disalurkan.Hal ini disampaikan Prabowo saat berdialog dengan Pimpinan Utama Forbes Media Group Steve Forbes dalam sesi puncak acara Forbes Global CEO Conference 2025 di Jakarta, Rabu (15/10/2025) malam. """"Saya akui, memang ada kendala. Ada insiden keracunan, tetapi saat kita melihat perbandingannya dengan keseluruhan jumlah makanan yang disalurkan, angkanya cukup rendah sekitar 0,0007 persen. Tetapi, itu bukan berarti, maksudnya, satu insiden keracunan pun tidak dapat diterima,"" kata Prabowo.Baca juga:Pimpinan Komisi X Usul Dapur MBG di Sekolah Dikhususkan untuk Daerah 3TDi hadapan 400 lebih CEO perusahaan global dan para inovator, ia menegaskan tekad pemerintah mencegah insiden keracunan kembali berulang.Prabowo menyebutkan, pemerintah memperketat penerapan standar operasional prosedur (SOP) dalam pelaksanaanprogram MBGuntuk mencegah insiden keracunan dan berbagai persoalan lainnya.Prabowo juga menegaskan bahwa pemerintah selalu berupaya menekan kasus keracunan hingga tidak ada lagi insiden (zero incident) dalam pelaksanaan program MBG.""Kami perketat pengawasan, SOP. Kami juga membeli peralatan-peralatan baru, filter untuk air, perangkat uji (test kit) untuk tiap makanan yang diproduksi, peralatan-peralatan modern untuk sterilisasi air, dan sterilisasi ompreng yang digunakan,"" kata Prabowo.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) Benjamin Octavianus mengaku mendapatkan tugas dari Presiden Prabowo Subianto terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG). Salah satu tugas Prabowo kepadanya adalah mencegah terulangnya kasus keracunan akibat dari programMBG. ""Kami yang nge-push terus, karena saya ditugaskan oleh Pak Menteri dan Pak Presiden untuk memantau, tugas kita tuh supaya bisa mencegah, bisa supaya kasus-kasus ini makin hari makin turun,"" ujar Benjamin dalam agenda Temu Media di Kantor Kemenkes, Jakarta Selatan, Jumat (17/10/2025). Baca juga:Ini Skor untuk 7 Program Prabowo Versi IndoStrategi, MBG Peringkat Berapa? Demi mencegah terulangnya kasus keracunan, Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) untuk satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) atau dapur MBG menjadi salah satu yang ditekankannya. Hal tersebut juga selalu diingatkannya kepada Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana dan jajaran di lembaganya. Adapun saat ini, sudah terdapat 326 Satuan SPPG yang telah memiliki SLHS. ""Itu yang saya tiap hari ingatkan Prof Dadan, kalau ada SPPG yang belum daftar, cepat daftar. Nah rata-rata mereka, tiap provinsi ada datanya lengkap,"" ujar Benjamin. Baca juga:HUT Prabowo, Semua SPPG Sajikan Nasi Goreng dan Telur Ceplok Favorit Presiden untuk MBG Tegasnya, SPPG yang baru dibuka tidak boleh beroperasi memproduksi MBG sebelum dinyatakan layak oleh Dinas Kesehatan. Langkah tersebut diambil untuk mencegah terjadinya Kasus Luar Biasa (KLB) akibat MBG. ""Ini ada peraturan baru lagi, jadi bahwa SPPG yang baru dibuka, kalau belum dinyatakan layak oleh Dinas Kesehatan, maka dia tidak boleh melakukan operasi,"" ujar Benjamin. Baca juga:Prabowo Ceritakan Latar Belakang Digagasnya MBG kepada Steve Forbes KOMPAS.COM/BAYU APRILIANOSatuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kebon Gunung, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah sedang menyiapkan makanan untuk ribuan penerima manfaat pada Jumat (17/10/2025). KOMPAS.COM/BAYU APRILIANOSatuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kebon Gunung, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah sedang menyiapkan makanan untuk ribuan penerima manfaat pada Jumat (17/10/2025). Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menegaskan, insidenkeracunan MBGtidak dapat diterima, meski jumlah kasus yang ada masih di bawah 1 persen dibandingkan paket makanan yang disalurkan. Hal ini disampaikan Prabowo saat berdialog dengan Pimpinan Utama Forbes Media Group Steve Forbes dalam sesi puncak acara Forbes Global CEO Conference 2025 di Jakarta, Rabu (15/10/2025) malam. "" ""Saya akui, memang ada kendala. Ada insiden keracunan, tetapi saat kita melihat perbandingannya dengan keseluruhan jumlah makanan yang disalurkan, angkanya cukup rendah sekitar 0,0007 persen. Tetapi, itu bukan berarti, maksudnya, satu insiden keracunan pun tidak dapat diterima,"" kata Prabowo. Baca juga:Pimpinan Komisi X Usul Dapur MBG di Sekolah Dikhususkan untuk Daerah 3T Di hadapan 400 lebih CEO perusahaan global dan para inovator, ia menegaskan tekad pemerintah mencegah insiden keracunan kembali berulang. Prabowo menyebutkan, pemerintah memperketat penerapan standar operasional prosedur (SOP) dalam pelaksanaanprogram MBGuntuk mencegah insiden keracunan dan berbagai persoalan lainnya. Prabowo juga menegaskan bahwa pemerintah selalu berupaya menekan kasus keracunan hingga tidak ada lagi insiden (zero incident) dalam pelaksanaan program MBG. ""Kami perketat pengawasan, SOP. Kami juga membeli peralatan-peralatan baru, filter untuk air, perangkat uji (test kit) untuk tiap makanan yang diproduksi, peralatan-peralatan modern untuk sterilisasi air, dan sterilisasi ompreng yang digunakan,"" kata Prabowo.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/_nt4owIrEVD_ro6up4nYKyjx_7k=/1068x356:3590x2037/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/17/68f2363008902.jpeg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/17/21100041/prabowo-tugaskan-wamenkes-benjamin-cegah-kasus-keracunan-mbg,1f7c4dfaf786e108f5c1ed2db618fe36d25eb840f60dac32a45ed76feb3a1b3c,2025-11-13 20:04:33.649 753,okezone,mbg,2025-09-29 13:48:49,"Akui Ada Keracunan MBG, Prabowo: Itu 0,00017 Persen","JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa kesalahan atau kekurangan yang terjadi dalam program penyaluran Makan Bergizi Gratis (MBG) hanya 0,00017 persen di seluruh Indonesia. Mulanya, Prabowo menyampaikan bahwa sampai hari ini sudah hampir menyentuh angka 30 juta penerima manfaat dari program MBG. Meski begitu, Prabowo menyadari jika masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaannya. ""Bahwa ada kekurangan iya, ada keracunan makan iya. Kita hitung dari semua makanan yang keluar, penyimpangan atau kekurangan atau kesalahan itu adalah 0,00017 persen,"" kata Prabowo saat menghadiri Munas VI PKS, di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (29/9/2025). Kendati masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaannya, Prabowo berkeyakinan bahwa program MBG ini memiliki manfaat yang sangat besar bagi rakyat Indonesia, utamanya anak-anak dan ibu hamil. Dia meyakini, banyak rakyat di daerah-daerah yang merasakan kehadiran dari program ini. Prabowo mengira, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang memiliki keterwakilan di daerah, juga mengetahuinya. ""Mungkin PKS yang di daerah daerah merasakan pasti. Tapi banyak elite di Indonesia tidak bisa menduga bahwa anak-anak kita, rakyat kita makan nasi pakai garam. Ini kita buktikan bahwa kita bisa memberi sesuatu, memberi bantuan, memberi apa yang mereka butuh,"" ujarnya. Prabowo juga telah memerintahkan agar dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk menggunakan dua alat khusus dalam rangka mencegah terjadinya kasus keracunan dalam program MBG di kemudian hari. Prabowo menyadari meskipun saat ini penerima manfaat program MBG sudah menyentuh angka 30 juta penerima manfaat, tapi masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaannya. Guna mencegah hal tersebut, Prabowo telah memerintahkan agar para pelaksana, terkhusus yang berada di SPPG untuk benar-benar memperhatikan agar makanan yang akan didistribusikan benar-benar aman. ""Kita tertibkan semua SPPG, semua dapur kita sudah bikin SOP, semua alat harus dicuci pakai alat yang modern tidak terlalu mahal untuk membersihkan, membunuh semua bakteri,"" kata Prabowo. Tak hanya alat pembersih yang bisa memastikan semua bakteri terbunuh, Prabowo juga meminta agar ada suatu alat uji untuk memastikan keamanan dari makanan yang akan disalurkan. ""Kita juga perintahkan semua dapur harus punya tes kit, alat uji sebelum distribusi harus diuji semuanya, dan langkah-langkah preventif lainnya,"" ujarnya. Arahan Presiden untuk Perbaikan MBG Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan agar dapur-dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mempunyai sertifikat Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Langkah ini merespons maraknya kasus keracunan program MBG di sejumlah daerah. Instruksi tersebut disampaikan Prabowo saat memimpin rapat bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di kediaman pribadinya, Jalan Kertanegara, Jakarta, pada Minggu (28/9/2025) malam. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa Presiden menargetkan proses sertifikasi harus rampung segera. Secepatnya, kita mungkin bicara target ya hitungan minggu harus sudah selesai semuanya untuk memastikan bahwa semua dapur memiliki SLHS, kata Prasetyo usai pertemuan. Prasetyo menjelaskan, dalam rapat tersebut juga dibahas evaluasi menyeluruh terhadap tata kelola program MBG. Menurutnya, Presiden Prabowo memberikan arahan yang sangat detail, terutama terkait aspek kedisiplinan, prosedur kebersihan, dan pengelolaan air di dapur-dapur MBG. Ya kami melaporkan hasil rapat kita tadi siang berkenaan dengan rencana perbaikan ke depan terhadap tata kelola dan disitu juga terus terang Bapak Presiden dari kemarin memang memberikan petunjuk-petunjuk yang sangat detail bahkan sangat teknis. Misalnya, berkenaan dengan masalah kedisiplinan, prosedur terutama masalah kebersihan yang itu kaitannya dengan masalah air, jelasnya. JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan bahwa kesalahan atau kekurangan yang terjadi dalam program penyaluran Makan Bergizi Gratis (MBG) hanya 0,00017 persen di seluruh Indonesia. Mulanya, Prabowo menyampaikan bahwa sampai hari ini sudah hampir menyentuh angka 30 juta penerima manfaat dari program MBG. Meski begitu, Prabowo menyadari jika masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaannya. ""Bahwa ada kekurangan iya, ada keracunan makan iya. Kita hitung dari semua makanan yang keluar, penyimpangan atau kekurangan atau kesalahan itu adalah 0,00017 persen,"" kata Prabowo saat menghadiri Munas VI PKS, di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (29/9/2025). Kendati masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaannya, Prabowo berkeyakinan bahwa program MBG ini memiliki manfaat yang sangat besar bagi rakyat Indonesia, utamanya anak-anak dan ibu hamil. Dia meyakini, banyak rakyat di daerah-daerah yang merasakan kehadiran dari program ini. Prabowo mengira, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang memiliki keterwakilan di daerah, juga mengetahuinya. ""Mungkin PKS yang di daerah daerah merasakan pasti. Tapi banyak elite di Indonesia tidak bisa menduga bahwa anak-anak kita, rakyat kita makan nasi pakai garam. Ini kita buktikan bahwa kita bisa memberi sesuatu, memberi bantuan, memberi apa yang mereka butuh,"" ujarnya. Prabowo juga telah memerintahkan agar dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk menggunakan dua alat khusus dalam rangka mencegah terjadinya kasus keracunan dalam program MBG di kemudian hari. Prabowo menyadari meskipun saat ini penerima manfaat program MBG sudah menyentuh angka 30 juta penerima manfaat, tapi masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaannya. Guna mencegah hal tersebut, Prabowo telah memerintahkan agar para pelaksana, terkhusus yang berada di SPPG untuk benar-benar memperhatikan agar makanan yang akan didistribusikan benar-benar aman. ""Kita tertibkan semua SPPG, semua dapur kita sudah bikin SOP, semua alat harus dicuci pakai alat yang modern tidak terlalu mahal untuk membersihkan, membunuh semua bakteri,"" kata Prabowo. Tak hanya alat pembersih yang bisa memastikan semua bakteri terbunuh, Prabowo juga meminta agar ada suatu alat uji untuk memastikan keamanan dari makanan yang akan disalurkan. ""Kita juga perintahkan semua dapur harus punya tes kit, alat uji sebelum distribusi harus diuji semuanya, dan langkah-langkah preventif lainnya,"" ujarnya. Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan agar dapur-dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mempunyai sertifikat Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Langkah ini merespons maraknya kasus keracunan program MBG di sejumlah daerah. Instruksi tersebut disampaikan Prabowo saat memimpin rapat bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di kediaman pribadinya, Jalan Kertanegara, Jakarta, pada Minggu (28/9/2025) malam. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa Presiden menargetkan proses sertifikasi harus rampung segera. Secepatnya, kita mungkin bicara target ya hitungan minggu harus sudah selesai semuanya untuk memastikan bahwa semua dapur memiliki SLHS, kata Prasetyo usai pertemuan. Prasetyo menjelaskan, dalam rapat tersebut juga dibahas evaluasi menyeluruh terhadap tata kelola program MBG. Menurutnya, Presiden Prabowo memberikan arahan yang sangat detail, terutama terkait aspek kedisiplinan, prosedur kebersihan, dan pengelolaan air di dapur-dapur MBG. Ya kami melaporkan hasil rapat kita tadi siang berkenaan dengan rencana perbaikan ke depan terhadap tata kelola dan disitu juga terus terang Bapak Presiden dari kemarin memang memberikan petunjuk-petunjuk yang sangat detail bahkan sangat teknis. Misalnya, berkenaan dengan masalah kedisiplinan, prosedur terutama masalah kebersihan yang itu kaitannya dengan masalah air, jelasnya. (Dani Jumadil Akhir)",Achmad Al Fiqri,https://img.okezone.com/content/2025/09/29/320/3173210/prabowo_subianto-Uost_large.png,https://economy.okezone.com/read/2025/09/29/320/3173210/akui-ada-keracunan-mbg-prabowo-itu-0-00017-persen?page=all,2f009027a3da31a0451ade7e5880aed7e5f23c33572b9d94dca829ba462d28e4,2025-11-13 20:04:44.729 754,okezone,mbg,2025-09-29 15:34:27,"Prabowo Sebut 1,5 Juta Lapangan Kerja Bakal Tercipta dari Program MBG di Awal 2026","JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menyebut akan ada 1,5 juta lapangan kerja yang terbuka di awal tahun 2026 menyusul program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang akan terus digencarkan oleh pemerintah. Prabowo menyampaikan bahwa program MBG ini menjadi strategis dan sangat di luar ekspekatasi semua pihak. Terkhusus, berkaitan dengan pembukaan lapangan kerja baru. ""Ternyata dengan makan bergizi ini, kita bisa mencipktakan lapangan pekerjaan di awal tahun depan Januari-Februari sebanyak 1,5 juta lapangan kerja baru,"" kata Prabowo di acara Munas VI PKS, di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (29/9/2025). Dengan begitu, kata dia, pemerintah telah berhasil menghidupkan ekonomi rakyat. Dimana, sumber makanan mentah yang akan diolah semua diambil dari kampung-kampung itu sendiri. Apalagi, tutur Prabowo, pada tahun depan pemerintah akan menggelontorkan uang sekitar Rp300 triliun untuk program MBG ini. ""Persisnya berapa Mensesneg? Rp335 triliun yang adalah US$20 miliar. Sebanyak US$20 miliar kita kirim ke desa-desa. Rp335 triliun kita kirim ke desa-desa Saudara-saudara sekalian yang selama berpuluh tahun uang di daerah mengalir ke Jakarta dan di Jakarta sering mengalir ke luar negeri. Menetap di luar negeri dan tidak tinggal di Indonesia. Kita balik sekarang uang masuk ke desa-desa,"" ujarnya. Prabowo menyinggung dalam ilmu ekonomi ada yang disebut di philosophy of money. Dimana, jika satu rupiah beredar di suatu tempat, rupiah itu bisa menimbulkan dua-tiga-empat rupiah baru yang beredar. ""Jadi, Saudara-saudara sekalian, kita bisa bayangkan kegiatan ini yang saya sebut tadi Rp300 triliun itu besar menciptakan kekuatan ekonomi senilai Rp600 triliun, mungkin Rp900 triliun,"" tuturnya. ""Jadi dia punya captive market, dia punya off take, dia punya sesuatu harapan yang pasti. Petani petani kita dari dulu justru waktu panen dia risau, waktu panen harga jatuh, tetapi sekarang karena yang akan menerima dan akan mengambil hasilnya adalah rakyat sendiri, adalah saudara mereka sendiri, adalah pemerintah mereka sendiri, jadi mereka punya jaminan pasar, mereka tidak akan punya panen yang tidak terserap, ini saudara sasaran kita dan ini kita sudah hampir sampai di titik itu,"" katanya melanjutkan. JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menyebut akan ada 1,5 juta lapangan kerja yang terbuka di awal tahun 2026 menyusul program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang akan terus digencarkan oleh pemerintah. Prabowo menyampaikan bahwa program MBG ini menjadi strategis dan sangat di luar ekspekatasi semua pihak. Terkhusus, berkaitan dengan pembukaan lapangan kerja baru. ""Ternyata dengan makan bergizi ini, kita bisa mencipktakan lapangan pekerjaan di awal tahun depan Januari-Februari sebanyak 1,5 juta lapangan kerja baru,"" kata Prabowo di acara Munas VI PKS, di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (29/9/2025). Dengan begitu, kata dia, pemerintah telah berhasil menghidupkan ekonomi rakyat. Dimana, sumber makanan mentah yang akan diolah semua diambil dari kampung-kampung itu sendiri. Apalagi, tutur Prabowo, pada tahun depan pemerintah akan menggelontorkan uang sekitar Rp300 triliun untuk program MBG ini. ""Persisnya berapa Mensesneg? Rp335 triliun yang adalah US$20 miliar. Sebanyak US$20 miliar kita kirim ke desa-desa. Rp335 triliun kita kirim ke desa-desa Saudara-saudara sekalian yang selama berpuluh tahun uang di daerah mengalir ke Jakarta dan di Jakarta sering mengalir ke luar negeri. Menetap di luar negeri dan tidak tinggal di Indonesia. Kita balik sekarang uang masuk ke desa-desa,"" ujarnya. Prabowo menyinggung dalam ilmu ekonomi ada yang disebut di philosophy of money. Dimana, jika satu rupiah beredar di suatu tempat, rupiah itu bisa menimbulkan dua-tiga-empat rupiah baru yang beredar. ""Jadi, Saudara-saudara sekalian, kita bisa bayangkan kegiatan ini yang saya sebut tadi Rp300 triliun itu besar menciptakan kekuatan ekonomi senilai Rp600 triliun, mungkin Rp900 triliun,"" tuturnya. ""Jadi dia punya captive market, dia punya off take, dia punya sesuatu harapan yang pasti. Petani petani kita dari dulu justru waktu panen dia risau, waktu panen harga jatuh, tetapi sekarang karena yang akan menerima dan akan mengambil hasilnya adalah rakyat sendiri, adalah saudara mereka sendiri, adalah pemerintah mereka sendiri, jadi mereka punya jaminan pasar, mereka tidak akan punya panen yang tidak terserap, ini saudara sasaran kita dan ini kita sudah hampir sampai di titik itu,"" katanya melanjutkan. (Taufik Fajar)",Felldy Utama,https://img.okezone.com/content/2025/09/29/320/3173241/presiden_prabowo_soal_lapangan_kerja-3cG6_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/09/29/320/3173241/prabowo-sebut-1-5-juta-lapangan-kerja-bakal-tercipta-dari-program-mbg-di-awal-2026?page=all,8cf532d18fcb570f07627c8a15678ae2eae2af26af27dd7a918d96b45f0173fa,2025-11-13 20:04:34.273 755,detik,mbg,2025-11-07 17:45:00,"Ancam UMKM Lokal, Kadin Bali Soroti WNA yang Tinggal di Kos-kosan","Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali menyoroti warga negara asing (WNA) yang tinggal di kontrakan atau kos-kosan. Jika tidak segera ditindaklanjuti, fenomena tersebut dinilai dapat mengancam usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal. Ketua Kadin Bali, I Made Ariandi, mengungkapkan beberapa kelompok WNA dengan visa golongan tertentu mempunyai modal besar untuk membangun usaha. Bahkan, ada indikasi WNA tersebut mulai menjalankan bisnis terselubung pada sektor yang menjadi ruang gerak UMKM lokal di Bali. ""Ini menjadi konsen kami saat ini. Di wilayah Canggu sudah mulai ada desakan WNA tidak tinggal di kos-kosan, kemudian di sini (Karangasem) juga sudah mulai dilakukan juga,"" kata Ariandi saat ditemui sebelum Musyawarah Kabupaten (Muskab) Kadin Karangasem, Jumat (7/11/2025). Kadin Bali mendorong pemerintah daerah (pemda) segera membuat regulasi yang tegas untuk mengantisipasi potensi ancaman tersebut supaya UMKM lokal dapat terus berkembang. Di sisi lain, Kadin Bali menyambut baik program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurut Ariandi, program itu dapat membangkitkan UMKM, seperti pedagang telur, sayur, daging dan sebagainya. Selain itu, tenaga memasak juga mendapatkan lowongan kerja baru. ""Bayangkan, untuk satu dapur MBG saja itu membutuhkan sekitar 50 tenaga, belum lagi pelaku UMKM lokal. Karena dapur MBG pasti mencari pasokan bahan baku dari para pelaku UMKM terdekat,"" ujar Ariandi. Ariandi menegaskan Kadin Bali siap berkolaborasi terkait program MBG dengan berbagai pihak, termasuk pemda agar UMKM lokal bisa tumbuh dan berkembang. ""Kami siap berkolaborasi dan berkomitmen untuk memberikan pendampingan dan pelatihan bagi para pelaku UMKM supaya mampu bersaing di tengah dinamika global yang berkembang saat ini,"" ucap Ariandi.","Sui Suadnyana, Selamat Juniasa -detikBali",https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/07/ketua-kadin-bali-i-made-ariandi-saat-ditemui-sebelum-muskab-kadin-karangasem-jumat-7112025-i-wayan-selamat-juniasadetikbali-1762510688236_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/bali/berita/d-8199430/ancam-umkm-lokal-kadin-bali-soroti-wna-yang-tinggal-di-kos-kosan,93885e7991003857725ca8ecc026ea2d22a8cab7731fa4f0f01ad8d2e6d45566,2025-11-13 20:04:36.490 756,pikiranrakyat,mbg,2025-10-02 09:05:00,"Keracunan MBG di Garut Terulang, Ternyata Dapur SPPG Penyedia Makanan Sempat Ditegur DPR","PIKIRAN RAKYAT- Tragedi keracunan makanan dari menu program Menu Bergizi Gratis (MBG) kembali terjadi di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut. Ratusan pelajar dari beberapa sekolah, termasuk SMPN 1 Kadungora hingga SMA Annisa, mengalami gejala parah seperti mual, muntah, diare, hingga sesak napas. Menu MBG yang dikonsumsi saat itu terdiri dari nasi, daging sapi berbumbu, kacang edamame, kol, timun, pisang berukuran kecil, dan susu bantal cokelat. Salah satu korban, Rahmawati (14), menyebut dirinya merasa aneh saat meminum susu tersebut. ""Rasanya aneh, runyam di mulut,"" ujarnya saat dimintai keterangan. Baca Juga:Kasus Keracunan MBG Kembali Hantui Siswa Garut, Warga Tuntut Program Dievaluasi Total Ironisnya, dugaan kuat mengarah pada salah satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kadungora sebagai penyedia makanan, yang ternyata beberapa hari sebelumnya sempat mendapat teguran keras dari Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal. Anggota Komisi IV DPRD Garut, Yudha Puja Turnawan, membenarkan informasi ini dari Satgas Badan Gizi Nasional (BGN). Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, juga mengonfirmasi. ""Benar, SPPG tersebut yang dikunjungi Pak Cucun. Jadi kan ada dua SPPG di Kadungora, satu Al Bayyinah, satu lagi yang ini,"" kata Syakur. Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, didampingi Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh, pejabat BGN, serta Kementerian Kesehatan, meninjau dapur SPPG Al-Bayinah 2 yang diduga jadi penyebab keracunan ratusan siswa di Kadungora. Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, didampingi Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh, pejabat BGN, serta Kementerian Kesehatan, meninjau dapur SPPG Al-Bayinah 2 yang diduga jadi penyebab keracunan ratusan siswa di Kadungora. Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, didampingi Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh, pejabat BGN, serta Kementerian Kesehatan, meninjau dapur SPPG Al-Bayinah 2 yang diduga jadi penyebab keracunan ratusan siswa di Kadungora. Kunjungan Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal bersama perwakilan dari Kemenkes dan BGN dilakukan pada Jumat, 26 September 2025, menyusul kasus keracunan pertama. Saat kunjungan, Cucun menyoroti langsung kualitas dan higienitas dapur SPPG tersebut. Ia mempertanyakan ukuran pisang yang dinilai terlalu kecil. ""Ini pisang segede gini? Berapa kali dikasih? Ini enggak manusiawi,"" kritik Cucun dalam rekaman pertemuan. Meskipun pengelola beralasan porsi pisang kecil dikompensasi anggaran tambahan protein hewani, Cucun tetap meragukan kualitas dan kuantitasnya. Lebih lanjut, kondisi dapur juga mendapat kritik serius. ""Sanitasinya, higienitasnya, pembuangan airnya, semuanya perlu dipertanyakan. Saya minta satu bulan harus ada perbaikan. Padahal ini sudah beroperasi sejak Januari,"" tegas Cucun. Temuan ini menunjukkan bahwa menu dan kondisi yang dikritisi DPR tidak mengalami perbaikan, dan menu itulah yang kembali dikonsumsi oleh ratusan siswa hingga menyebabkan kasus keracunan kedua. Baca Juga:DPR RI Turun ke Garut, Bupati Minta Sekda Kumpulkan Seluruh SPPG Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, menyesalkan insiden ini. Sebagai respons, pihaknya telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) dan mengambil tindakan tegas dengan menutup sementara dapur SPPG yang terlibat. Lebih lanjut, bupati berusia 57 tahun ini memastikan penyelidikan dan penanganan akan terus dilakukan.*** Berita PilihanCegah Keracunan Massal Terulang, Bupati Garut Terbitkan SE Wajibkan Pelatihan Keamanan Pangan bagi SPPGTemuan DPRD: Mayoritas SPPG di Garut Belum Kantongi Sertifikat Laik Higienis, Minta Satgas Turun TanganTinjau Lokasi Keracunan di Garut, DPR Kritik Kualitas Makanan dan Sanitasi Dapur MBG Berita PilihanCegah Keracunan Massal Terulang, Bupati Garut Terbitkan SE Wajibkan Pelatihan Keamanan Pangan bagi SPPGTemuan DPRD: Mayoritas SPPG di Garut Belum Kantongi Sertifikat Laik Higienis, Minta Satgas Turun TanganTinjau Lokasi Keracunan di Garut, DPR Kritik Kualitas Makanan dan Sanitasi Dapur MBG Berita Pilihan Cegah Keracunan Massal Terulang, Bupati Garut Terbitkan SE Wajibkan Pelatihan Keamanan Pangan bagi SPPGTemuan DPRD: Mayoritas SPPG di Garut Belum Kantongi Sertifikat Laik Higienis, Minta Satgas Turun TanganTinjau Lokasi Keracunan di Garut, DPR Kritik Kualitas Makanan dan Sanitasi Dapur MBG Cegah Keracunan Massal Terulang, Bupati Garut Terbitkan SE Wajibkan Pelatihan Keamanan Pangan bagi SPPG Cegah Keracunan Massal Terulang, Bupati Garut Terbitkan SE Wajibkan Pelatihan Keamanan Pangan bagi SPPG Cegah Keracunan Massal Terulang, Bupati Garut Terbitkan SE Wajibkan Pelatihan Keamanan Pangan bagi SPPG Cegah Keracunan Massal Terulang, Bupati Garut Terbitkan SE Wajibkan Pelatihan Keamanan Pangan bagi SPPG Temuan DPRD: Mayoritas SPPG di Garut Belum Kantongi Sertifikat Laik Higienis, Minta Satgas Turun Tangan Temuan DPRD: Mayoritas SPPG di Garut Belum Kantongi Sertifikat Laik Higienis, Minta Satgas Turun Tangan Temuan DPRD: Mayoritas SPPG di Garut Belum Kantongi Sertifikat Laik Higienis, Minta Satgas Turun Tangan Temuan DPRD: Mayoritas SPPG di Garut Belum Kantongi Sertifikat Laik Higienis, Minta Satgas Turun Tangan Tinjau Lokasi Keracunan di Garut, DPR Kritik Kualitas Makanan dan Sanitasi Dapur MBG Tinjau Lokasi Keracunan di Garut, DPR Kritik Kualitas Makanan dan Sanitasi Dapur MBG Tinjau Lokasi Keracunan di Garut, DPR Kritik Kualitas Makanan dan Sanitasi Dapur MBG Tinjau Lokasi Keracunan di Garut, DPR Kritik Kualitas Makanan dan Sanitasi Dapur MBG",Aep Hendy,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/01/3634610423.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019689196/keracunan-mbg-di-garut-terulang-ternyata-dapur-sppg-penyedia-makanan-sempat-ditegur-dpr?page=all,5ede8198805e6c8f84c7648245444f0e144105321e1836685f2b25a338085367,2025-11-13 20:04:39.701 758,detik,mbg,2025-11-07 16:47:00,PGN Dorong Penggunaan CNG buat Penuhi Kebutuhan Dalam Negeri,"PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) melalui anak usaha, PT Gagas Energi Indonesia (PGN Gagas) terus mendorong pemanfaatan Compressed Natural Gas (CNG) sebagai solusi energi nasional yang efisien, aman, dan ramah lingkungan. Hal ini guna memenuhi kebutuhan gas bumi ke berbagai sektor pelanggan di seluruh Indonesia. ""CNG menjadi solusi, sehingga semakin banyak masyarakat dapat merasakan manfaat energi yang efisien, praktis dan ramah lingkungan. Pemanfaatan CNG turut mendukung upaya dalam mencapai target lingkungan seperti Net Zero Emission,"" ungkap Corporate Secretary PGN Fajriyah Usman dalam keterangan tertulis, Jumat (7/11/2025). Fajriah mengatakan PGN Gagas memiliki produk Gaslink yaitu layanan CNG untuk industri, komersial dan retail. Sedangkan Gasku merupakan layanan CNG untuk sektor transportasi darat melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG). Saat ini, PGN Gagas mengoperasikan 14 SPBG di 7 provinsi, dengan rata-rata pengisian sekitar 2.200 kendaraan per hari. Total penyaluran BBG untuk sektor transportasi mencapai 1,63 BBTUD per September 2025. Sedangkan untuk pelanggan Gaslink secara keseluruhan sampai dengan September 2025 sudah melayani sekitar 600 pelanggan dengan total penyaluran CNG mencapai 10.85 BBTUD. Adapun pelanggan Gaslink eksisting merupakan sektor Industri, hotel, kafe, restoran (horeka). ""CNG juga dimanfaatkan dalam proyek strategis pemerintah dalam penyediaan energi bagi dapur layanan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Batam, Bogor, dan Boyolali,"" katanya. Pada September 2025, PGN Gagas membangun Mother Station (MS) CNG Medan berkapasitas 1 MMSCFD dilakukan untuk memenuhi kebutuhan gas sektor industri, komersial, dan UMKM di Sumatera Utara dengan potensi pemanfaatan hingga 4,48 BBTUD. ""PGN terus mengembangkan infrastruktur untuk menyalurkan CNG ke pelanggan yang belum terhubung langsung dengan pipa gas bumi,"" katanya.",Heri Purnomo -detikFinance,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2018/11/16/8091ab3a-b802-4ce6-8942-60ec43a8aa66_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://finance.detik.com/energi/d-8199376/pgn-dorong-penggunaan-cng-buat-penuhi-kebutuhan-dalam-negeri,492af76a5daf6b0de250c630f92c42f63ec2628953e13b1e64933e60f1e6aa91,2025-11-13 20:04:47.602 759,pikiranrakyat,mbg,2025-10-01 20:16:15,"Kumpulkan SPPG se-Kota Cimahi Antisipasi Keracunan MBG, Ngatiyana Ingatkan SOP Pengelolaan Makanan ","PIKIRAN RAKYAT -Sejumlah hal disepakati pada pertemuan Pemkot Cimahi bersama Forkopimda Kota Cimahi dan jajaran pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) se-Kota Cimahi, Rabu (1/10/9/2025), di MPP Kota Cimahi Jalan Aruman. Hal itu ditempuh demi mencegah kejadian keracunan makanan bergizi gratis (MBG) di Kota Cimahi. ""Hari ini kami bersama Forkopimda Kota Cimahi mengumpulkan SPPG yang ada di Cimahi. Kita sepakat ke depan penyediaan MBG harus berjalan baik, lancar, jangan sampai terjadi kejadian keracunan seperti daerah lain, prinsip ini disetujui semua pihak,"" ujar Wali Kota Cimahi Ngatiyana. Saat ini sudah ada 26 SPPG di Kota Cimahi. Dari jumlah tersebut 19 SPPG sudah beroperasi dengan jumlah penerima manfaat 67.540 orang. Hal yang disepakati mulai dari pemenuhan Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi (SLHS) yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan. Sertifikat tersebut menjadi syarat penting memastikan keamanan pangan olahan maupun pangan siap saji, serta bentuk mitigasi dan pencegahan kasus keracunan makanan bergizi gratis (MBG) yang marak terjadi di sejumlah daerah di Indonesia. Baca Juga:BGN Diduga Mencoba Lepas Tangan, P2G Tolak Guru Dijadikan Penanggung Jawab Program MBG Sesuai data Dinkes Kota Cimahi, baru 1 SPPG yang memiliki SLHS dan tiga lainnya masih dalam proses. Dinkes Kota Cimahi juga baru melaksanakan inspeksi lingkungan di 9 SPPG. ""Sesuai instruksi Menkes dan Mendagri, SLHS supaya selesai dalam waktu 2 minggu. Nanti Dinkes akan turun membantu SPPG dalam pemenuhan syarat-syarat, termasuk pelatihan yang dibutuhkan. Sudah 200 orang ikut pelatihan penjamah makanan, mudah-mudahan dalam minggu-minggu ini bisa 1.000 orang dilatih,"" ucapnya. Turut disepakati pengelolaan bahan pangan sesuai SOP yang ditetapkan Badan Gizi Nasional (BGN). ""Seperti penyajian makanan jangan terlalu lama waktunya. Kalau jam 9 pagi dibagikan maka pengolahan makanan mulai jam 3, berarti penyiapan bahan pangan harus sebelumnya. Rentang waktu sejak dimasak sampai dibagikan maksimal 6 jam, kemarin bisa 9-10 jam itu terlalu lama rawan kontaminasi,"" ucapnya. Muncul kendala dalam pembinaan dan pengawasan di lapangan dimana SPPG bersikap tertutup kepada pemerintah daerah. ""Sekarang semua SPPG sudah terbuka, mungkin kemarin bukan tidak mau tapi ketidaktahuan soal koordinasi. Makanya ini menjadi inisiatif kami agar SPPG mau kerjasama, apabila ada kekurangan Forkopimda Kota Cimahi akan mengingatkan,"" imbuhnya. Pemkot Cimahi siap menampung aduan masyarakat terkait pelaksanaan program MBG di lapangan. Pengaduan dapat disampaikan lewat layanan publik terintegrasi berbasis WhatsApp bernama WA Mantap atau ""WhatsApp Masyarakat Nyaman Tanpa Ribet"" pada nomor resmi 0822-8999-9034 yang bisa diakses 24 jam. ""Apabila masyarakat ingin pengaduan soal MBG melalui WA Mantap, portal pengaduannya disitu saja karena layanan ini terintegrasi dengan seluruh dinas di Pemkot Cimahi dan akan direspon dengan cepat,"" tambahnya. Terkait ketakutan masyarakat akan kualitas paket MBG yang dibagikan, Ngatiyana berharap tidak sampai terjadi penolakan. ""Melalui Dinas Pendidikan, kepala sekolah agar menyampaikan kepada orang tua dan para pelajar untuk tidak takut mengkonsumsi MBG. Sejauh ini di Kota Cimahi aman dan tidak terjadi kejadian apa-apa, ke depan akan disiapkan lebih baik lagi. Jangan mengendurkan semangat anak-anak mengkonsumsi MBG, sekarang harus lebih teliti dan tertib dalam pengelolaannya, makanlah yang sudah disiapkan,"" tuturnya. Baca Juga:Kemenko Polkam Kunjungi Pemkab Bandung Barat, Bahas Program Nasional Termasuk MBG Koordinator Wilayah SPPG Kota Cimahi Hanif Abdurahman mengatakan, pihaknya memastikan seluruh SPPG menaati SOP dalam penyediaan paket MBG. ""Kami terus evaluasi terkait SOP, soal higienitas, sanitasi dan sebagainya. Kami akan tekankan lagi kepada SPPG untuk selalu mengikuti SOP,"" ujarnya. Menurut dia, SPPG terkendala sejumlah persyaratan dalam pemenuhan SLSH. ""SLHS ini kendala pada syarat-syarat, salah satunya para pekerja di dapur harus memiliki sertifikat penjamah makanan dan pada 1 SPPG ada 50 relawan penjamah. Nah itu perlu waktu untuk memiliki sertifikat tersebut, ada beberapa SPPG yang sudah memiliki SLHS dan ada beberapa yang sedang proses,"" jelasnya. Pihaknya melakukan pengujian makanan di dapur SPPG sebelum dibagikan. ""Masing-masing SPPG melakukan tes makanan dengan organoleptik bersama ahli gizi. Soal guru dilibatkan untuk tes makanan dari SPPG tidak ada perintah hal tersebut ke pihak sekolah. Namun, ke depan kami akan terus lakukan perbaikan kalau ada kendala di lapangan untuk peningkatan kualitas program MBG di Kota Cimahi,"" tandasnya. *** Berita PilihanKemenko Polkam Kunjungi Pemkab Bandung Barat, Bahas Program Nasional Termasuk MBGDapur MBG Baru Beroperasi, 8 Pelajar di Pangandaran Diduga Keracunan MakananBGN Diduga Mencoba Lepas Tangan, P2G Tolak Guru Dijadikan Penanggung Jawab Program MBGKetua DPRD KBB Desak Pemerintah Pusat Libatkan Daerah di Program MBG Usai Ribuan Siswa KeracunanPuluhan Siswa SMPN 3 Banjar Keracunan Usai Santap MBG, Dirawat di Tiga Rumah Sakit Berita PilihanKemenko Polkam Kunjungi Pemkab Bandung Barat, Bahas Program Nasional Termasuk MBGDapur MBG Baru Beroperasi, 8 Pelajar di Pangandaran Diduga Keracunan MakananBGN Diduga Mencoba Lepas Tangan, P2G Tolak Guru Dijadikan Penanggung Jawab Program MBGKetua DPRD KBB Desak Pemerintah Pusat Libatkan Daerah di Program MBG Usai Ribuan Siswa KeracunanPuluhan Siswa SMPN 3 Banjar Keracunan Usai Santap MBG, Dirawat di Tiga Rumah Sakit Berita Pilihan Kemenko Polkam Kunjungi Pemkab Bandung Barat, Bahas Program Nasional Termasuk MBGDapur MBG Baru Beroperasi, 8 Pelajar di Pangandaran Diduga Keracunan MakananBGN Diduga Mencoba Lepas Tangan, P2G Tolak Guru Dijadikan Penanggung Jawab Program MBGKetua DPRD KBB Desak Pemerintah Pusat Libatkan Daerah di Program MBG Usai Ribuan Siswa KeracunanPuluhan Siswa SMPN 3 Banjar Keracunan Usai Santap MBG, Dirawat di Tiga Rumah Sakit Kemenko Polkam Kunjungi Pemkab Bandung Barat, Bahas Program Nasional Termasuk MBG Kemenko Polkam Kunjungi Pemkab Bandung Barat, Bahas Program Nasional Termasuk MBG Kemenko Polkam Kunjungi Pemkab Bandung Barat, Bahas Program Nasional Termasuk MBG Kemenko Polkam Kunjungi Pemkab Bandung Barat, Bahas Program Nasional Termasuk MBG Dapur MBG Baru Beroperasi, 8 Pelajar di Pangandaran Diduga Keracunan Makanan Dapur MBG Baru Beroperasi, 8 Pelajar di Pangandaran Diduga Keracunan Makanan Dapur MBG Baru Beroperasi, 8 Pelajar di Pangandaran Diduga Keracunan Makanan Dapur MBG Baru Beroperasi, 8 Pelajar di Pangandaran Diduga Keracunan Makanan BGN Diduga Mencoba Lepas Tangan, P2G Tolak Guru Dijadikan Penanggung Jawab Program MBG BGN Diduga Mencoba Lepas Tangan, P2G Tolak Guru Dijadikan Penanggung Jawab Program MBG BGN Diduga Mencoba Lepas Tangan, P2G Tolak Guru Dijadikan Penanggung Jawab Program MBG BGN Diduga Mencoba Lepas Tangan, P2G Tolak Guru Dijadikan Penanggung Jawab Program MBG Ketua DPRD KBB Desak Pemerintah Pusat Libatkan Daerah di Program MBG Usai Ribuan Siswa Keracunan Ketua DPRD KBB Desak Pemerintah Pusat Libatkan Daerah di Program MBG Usai Ribuan Siswa Keracunan Ketua DPRD KBB Desak Pemerintah Pusat Libatkan Daerah di Program MBG Usai Ribuan Siswa Keracunan Ketua DPRD KBB Desak Pemerintah Pusat Libatkan Daerah di Program MBG Usai Ribuan Siswa Keracunan Puluhan Siswa SMPN 3 Banjar Keracunan Usai Santap MBG, Dirawat di Tiga Rumah Sakit Puluhan Siswa SMPN 3 Banjar Keracunan Usai Santap MBG, Dirawat di Tiga Rumah Sakit Puluhan Siswa SMPN 3 Banjar Keracunan Usai Santap MBG, Dirawat di Tiga Rumah Sakit Puluhan Siswa SMPN 3 Banjar Keracunan Usai Santap MBG, Dirawat di Tiga Rumah Sakit",Ririn Nur Febriani,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/01/569486727.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019688418/kumpulkan-sppg-se-kota-cimahi-antisipasi-keracunan-mbg-ngatiyana-ingatkan-sop-pengelolaan-makanan?page=all,0ff0769159e77a1beb3d3243cad424d4e5f01786733db0803d3e5e49e275af2f,2025-11-13 20:04:52.146 760,kompas,mbg,2025-10-16 06:16:36,Prabowo: Satu Insiden Keracunan MBG Pun Tidak Bisa Diterima,"JAKARTA, KOMPAS.com-Presiden Prabowo Subianto menegaskan, insiden keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak dapat diterima, meski jumlah kasus yang ada masih di bawah 1 persen dibandingkan paket makanan yang disalurkan.Hal ini disampaikan Prabowo saat berdialog dengan Pimpinan Utama Forbes Media Grup Steve Forbes dalam sesi puncak acara Forbes Global CEO Conference 2025 di Jakarta, Rabu (15/10/2025) malam.""Saya akui, memang ada kendala. Ada insiden keracunan, tetapi saat kita melihat perbandingannya dengan keseluruhan jumlah makanan yang disalurkan, angkanya cukup rendah sekitar 0,0007 persen. Tetapi, itu bukan berarti, maksudnya, satu insiden keracunan pun tidak dapat diterima,"" kata Prabowo, Rabu malam, dikutip dariAntara.Baca juga:Prabowo Klaim MBG Ciptakan 1,5 Juta Lapangan KerjaDi hadapan 400 lebih CEO perusahaan global dan para inovator, ia menegaskan tekad pemerintah mencegah insiden keracunan kembali berulang.Prabowo menyebutkan, pemerintah memperketat penerapan standar operasional prosedur (SOP) dalam pelaksanaan program MBG untuk mencegah insiden keracunan dan berbagai persoalan lainnya.""Kami perketat pengawasan, SOP. Kami juga membeli peralatan-peralatan baru, filter untuk air, perangkat uji (test kit) untuk tiap makanan yang diproduksi, peralatan-peralatan modern untuk sterilisasi air, dan sterilisasi ompreng yang digunakan,"" kata Prabowo, Rabu malam.Baca juga:Prabowo Izinkan Warga Negara Asing Pimpin BUMN, Tidak Harus WNIPrabowo juga menegaskan bahwa pemerintah selalu berupaya menekan kasus keracunan hingga tidak ada lagi insiden (zero incident) dalam pelaksanaan program MBG.Di samping itu, Prabowo mengungkapkan bahwa sudah ada 11.900 dapur MBG yang beroperasi di berbagai daerah hingga 15 Oktober 2025.Ia menyebutkan, program MBG juga sudah disalurkan kepada 35,4 juta anak sekolah, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.Baca juga:Prabowo Sebut Penerima MBG Capai 35,4 Juta Orang: 7 Kali Populasi SingapuraMenurut Prabowo, jumlah tersebut hampir setara dengan tujuh kali populasi Singapura.""Jadi, kami memberi makan gratis (hampir) tujuh (kali populasi) Singapura setiap harinya,"" kata Prabowo.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com-Presiden Prabowo Subianto menegaskan, insiden keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak dapat diterima, meski jumlah kasus yang ada masih di bawah 1 persen dibandingkan paket makanan yang disalurkan. Hal ini disampaikan Prabowo saat berdialog dengan Pimpinan Utama Forbes Media Grup Steve Forbes dalam sesi puncak acara Forbes Global CEO Conference 2025 di Jakarta, Rabu (15/10/2025) malam. ""Saya akui, memang ada kendala. Ada insiden keracunan, tetapi saat kita melihat perbandingannya dengan keseluruhan jumlah makanan yang disalurkan, angkanya cukup rendah sekitar 0,0007 persen. Tetapi, itu bukan berarti, maksudnya, satu insiden keracunan pun tidak dapat diterima,"" kata Prabowo, Rabu malam, dikutip dariAntara. Baca juga:Prabowo Klaim MBG Ciptakan 1,5 Juta Lapangan Kerja Di hadapan 400 lebih CEO perusahaan global dan para inovator, ia menegaskan tekad pemerintah mencegah insiden keracunan kembali berulang. Prabowo menyebutkan, pemerintah memperketat penerapan standar operasional prosedur (SOP) dalam pelaksanaan program MBG untuk mencegah insiden keracunan dan berbagai persoalan lainnya. ""Kami perketat pengawasan, SOP. Kami juga membeli peralatan-peralatan baru, filter untuk air, perangkat uji (test kit) untuk tiap makanan yang diproduksi, peralatan-peralatan modern untuk sterilisasi air, dan sterilisasi ompreng yang digunakan,"" kata Prabowo, Rabu malam. Baca juga:Prabowo Izinkan Warga Negara Asing Pimpin BUMN, Tidak Harus WNI Prabowo juga menegaskan bahwa pemerintah selalu berupaya menekan kasus keracunan hingga tidak ada lagi insiden (zero incident) dalam pelaksanaan program MBG. Di samping itu, Prabowo mengungkapkan bahwa sudah ada 11.900 dapur MBG yang beroperasi di berbagai daerah hingga 15 Oktober 2025. Ia menyebutkan, program MBG juga sudah disalurkan kepada 35,4 juta anak sekolah, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Baca juga:Prabowo Sebut Penerima MBG Capai 35,4 Juta Orang: 7 Kali Populasi Singapura Menurut Prabowo, jumlah tersebut hampir setara dengan tujuh kali populasi Singapura. ""Jadi, kami memberi makan gratis (hampir) tujuh (kali populasi) Singapura setiap harinya,"" kata Prabowo.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/qreV8mNBPT6-pKczHVLXW-g-1Jk=/1000x389:5000x3055/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/16/68f02555a3bb8.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/16/06163611/prabowo-satu-insiden-keracunan-mbg-pun-tidak-bisa-diterima,78e7a61e110f9e9f7cb40cb916f65adb2c8efb814ea2972055256aef950dec0b,2025-11-13 20:04:54.444 761,okezone,mbg,2025-09-29 12:59:20,Prabowo Perintahkan Seluruh Dapur MBG Pakai Alat Pencuci Higienis dan Tes Kit,"JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto memerintahkan dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menggunakan dua alat. Tujuannya mencegah kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di kemudian hari. Prabowo menyadari meskipun saat ini penerima manfaat program MBG sudah menyentuh angka 30 juta, tapi masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaannya. Guna mencegah hal tersebut, Prabowo telah memerintahkan agar para pelaksana, terkhusus yang berada di SPPG untuk benar-benar memperhatikan agar makanan yang akan didistribusikan benar-benar aman. ""Kita tertibkan semua SPPG dan dapur kita sudah bikin SOP. Semua alat harus dicuci pakai alat yang modern tidak terlalu mahal untuk membersihkan, membunuh semua bakteri,"" kata Prabowo dalam Munas VI PKS yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (29/9/2025). Tak hanya alat pembersih yang bisa memastikan semua bakteri terbunuh, Prabowo juga meminta agar ada suatu alat uji untuk memastikan keamanan dari makanan yang akan disalurkan. ""Kita juga perintahkan semua dapur harus punya tes kit, alat uji sebelum distribusi harus diuji semuanya, dan langkah-langkah preventif lainnya,"" ujarnya. JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto memerintahkan dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menggunakan dua alat. Tujuannya mencegah kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di kemudian hari. Prabowo menyadari meskipun saat ini penerima manfaat program MBG sudah menyentuh angka 30 juta, tapi masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaannya. Guna mencegah hal tersebut, Prabowo telah memerintahkan agar para pelaksana, terkhusus yang berada di SPPG untuk benar-benar memperhatikan agar makanan yang akan didistribusikan benar-benar aman. ""Kita tertibkan semua SPPG dan dapur kita sudah bikin SOP. Semua alat harus dicuci pakai alat yang modern tidak terlalu mahal untuk membersihkan, membunuh semua bakteri,"" kata Prabowo dalam Munas VI PKS yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (29/9/2025). Tak hanya alat pembersih yang bisa memastikan semua bakteri terbunuh, Prabowo juga meminta agar ada suatu alat uji untuk memastikan keamanan dari makanan yang akan disalurkan. ""Kita juga perintahkan semua dapur harus punya tes kit, alat uji sebelum distribusi harus diuji semuanya, dan langkah-langkah preventif lainnya,"" ujarnya. (Fetra Hariandja) (Fetra Hariandja)",Felldy Utama,https://img.okezone.com/content/2025/09/29/337/3173199/prabowo-9yqN_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/09/29/337/3173199/prabowo-perintahkan-seluruh-dapur-mbg-pakai-alat-pencuci-higienis-dan-tes-kit?page=all,0c4aea722735e62e84ffc5bb68321785b316897890197b54d330ef3104a7bb9a,2025-11-13 20:04:55.135 762,detik,mbg,2025-11-07 16:07:00,"Buntut PKL Sambat Rugi, MBG Dukuhseti Bakal Dibagikan Usai Jam Istirahat","Pemerintah Kecamatan Dukuhseti, Pati, memutuskan pembagian MBG ke siswa dilakukan setelah jam istirahat. Keputusan ini berkaitan dengan keluhan puluhan pedagang kaki lima (PKL) dan pedagang keliling yang mengaku rugi karena MBG sebelumnya dibagikan saat jam istirahat. Puluhan PKL telah dikumpulkan di kantor Camat Dukuhseti tadi siang. Mereka menyampaikan keluhan kepada instansi terkait. Akhirnya dicapai kesepakatan bahwa pembagian MBG tidak dilakukan pada saat jam istirahat. ""Kami kumpulkan dari wakil kelompok PKL dan keliling, mintanya pembagian MBG ini setelah jam istirahat pertama. Sepakat, para kepala sekolah dan pihak terkait setuju dengan usulan itu,"" kata Camat Dukuhseti Suhartono kepada wartawan di lokasi, Jumat (7/11/2025). ""Maka ini kita sampaikan tidak terjadi masalah. Kita harus berupaya kerjasama,"" lanjut dia. Suhartono menjelaskan, disepakati bahwa pembagian MBG untuk siswa SD kelas 1 dan 2 dibagikan pagi hari. Sedangkan MBG untuk siswa kelas 3 sampai kelas 6 dibagikan setelah istirahat. Dengan demikian waktu pembagian MBG tidak berbarengan dengan waktu jualan PKL. ""Harapan kalau bisa SPPG menindaklanjuti. Untuk kelas 1 dan 2 SD dibagikan pagi. Sedangkan untuk kelas 3 SD ke atas, SMP dan SMA sederajat (MBG) dibagikan setelah istirahat pertama. Ini berlaku mulai Senin depan,"" kata dia. Perwakilan dari Kelompok Pedagang Keliling (KPK) Dukuhseti, Muhammad Zamroni, mengucap syukur karena pemerintah telah mengabulkan permintaan mereka. ""Sangat puas setelah diskusi tadi. Mereka berkomitmen mencari jalan yang terbaik. UMKM bisa berjalan, MBG bisa jalan, karena itu program pemerintah,"" kata Zamroni saat ditemui wartawan di lokasi. Menurutnya, pembagian MBG saat jam istirahat membuat omzet PKL bisa berkurang sampai 50 persen. ""Pendapatan kami turun drastis 50 persen, kita mencari target untuk kulakan saja terkadang kerepotan,"" jelasnya. Adanya keputusan ini Zamroni bisa lega untuk berjualan tanpa ditakuti mengalami kerugian yang lebih banyak lagi. ""Kalau pembagian pas bareng jam istirahat, dan kami jualan juga pas jam istirahat, akhirnya berbenturan. Kita jualan makanan dan MBG juga membagikan makanan bergizi,"" pungkas dia. Diberitakan sebelumnya, puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kecamatan Dukuhseti, Pati, menggeruduk kantor Kecamatan Dukuhseti, Rabu (5/11) lalu. Perwakilan PKL, Amnam, saat dimintai konfirmasi menuturkan pihaknya meminta pemerintah supaya mengkaji jam pembagian MBG supaya PKL tetap bisa mendapat nafkah. ""Tadi itu musyawarah pengeluaran MBG, jamnya itu saat istirahat. Kita usulkan sebelum atau setelah jam istirahat,"" kata Amnam saat dihubungi detikJateng , Rabu (5/11).",Dian Utoro Aji -detikJateng,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/07/pkl-audiensi-dengan-pemerintah-kecamatan-dukuhseti-jumat-7112025-1762506041298_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jateng/berita/d-8199252/buntut-pkl-sambat-rugi-mbg-dukuhseti-bakal-dibagikan-usai-jam-istirahat,bfd23129fb2dd894c89af809d1fcc70cbad4dcf4bac1547fa8ecdb5958244e95,2025-11-13 20:04:58.584 763,pikiranrakyat,mbg,2025-10-01 19:42:20,"Puluhan Siswa SMPN 3 Banjar Keracunan Usai Santap MBG, Dirawat di Tiga Rumah Sakit","PIKIRAN RAKYAT -Keracunan makanan yang diduga bersumber dari menu makan bergizi gratis (MBG) kembali terjadi di wilayah Priangan Timur. Setelah sebelumnya puluhan siswa SMPN 4 Pamarican, Kabupaten Ciamis, mengalami keracunan, kini peristiwa serupa menimpa siswa SMPN 3 Kota Banjar pada Rabu, 1 Oktober 2025. Puluhan siswa dari kelas VII, VIII, dan IX mengalami keracunan yang diduga berasal dari makanan bergizi gratis yang disajikan. Gejala keracunan mulai muncul beberapa saat setelah mereka menyantap makanan tersebut. Siswa yang keracunan langsung dikumpulkan di ruang UKS untuk mendapatkan pertolongan pertama dari dokter dan paramedis setempat. Setelah dilakukan observasi, sejumlah siswa kemudian dirujuk ke rumah sakit untuk perawatan lebih lanjut. Sebanyak 21 siswa dirawat di RS Banjar Patroman, 5 dirawat di RS Mitra Idaman, dan lainnya di RSUD Kota Banjar. Menu yang disajikan pada hari itu meliputi ayam suwir, tempe, sayuran, dan buah. Diduga, ayam suwir adalah sumber keracunan tersebut. Baca Juga:Menteri HAM: Program MBG 99,99 Persen Berhasil, Beri Dampak Positif ke Anak Salah seorang siswa yang mengalami keracunan mengatakan, ""Saya makan ayam suwir, tidak lama kemudian kepala pusing, mual, dan perut saya sakit."" Direktur Utama RS Banjar Patroman, Faidh Husnan, mengungkapkan bahwa pada awalnya hanya 18 siswa yang dirujuk ke rumah sakit, namun jumlahnya bertambah seiring waktu. Dari hasil analisis sementara, sebagian besar korban mengeluhkan mual dan muntah, dengan beberapa di antaranya mengalami sesak napas. ""Untuk memastikan, kami melakukan observasi lebih lanjut. Tidak semua pasien perlu dirawat inap,"" katanya. Di sisi lain, Diandini, seorang guru di SMPN 3 Banjar, mengungkapkan bahwa awalnya hanya 18 siswa yang menunjukkan gejala keracunan, namun jumlahnya kemudian meningkat menjadi 50 siswa. Gejala yang paling sering dikeluhkan adalah mual, muntah, dan pusing kepala. ""Kami menerima 854 paket makanan, dan sekitar 50 siswa tidak hadir. Sebagian siswa melaporkan bahwa ayam suwir yang disajikan agak bau, meskipun tidak semuanya demikian. Kami juga sudah mengarahkan siswa untuk membuang makanan yang dirasa meragukan,"" ujarnya. Baca Juga:Kemenko Polkam Kunjungi Pemkab Bandung Barat, Bahas Program Nasional Termasuk MBG Wakil Wali Kota Banjar, Supriana, yang mengunjungi siswa yang dirawat di rumah sakit, mengungkapkan keprihatinannya atas kejadian ini. Ia juga meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik, karena pemerintah akan menangani masalah ini dengan serius. ""Kami sangat prihatin dengan musibah ini dan akan melakukan evaluasi menyeluruh,"" katanya. Sementara itu, Wali Kota Banjar, Sudarsono, mengungkapkan bahwa sesuai surat dari Badan Gizi Nasional (BGN), operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menyuplai makanan bergizi ke sekolah-sekolah dihentikan sementara. Dua SPPG di Kota Banjar yang terlibat dalam distribusi makanan tersebut diberhentikan operasionalnya sampai hasil pemeriksaan laboratorium oleh Dinas Kesehatan dan BPOM keluar. ""Langkah ini diambil sebagai bagian dari investigasi untuk memastikan kualitas dan keamanan makanan yang disajikan,"" ujar Wali Kota.*** Berita PilihanDapur MBG Baru Beroperasi, 8 Pelajar di Pangandaran Diduga Keracunan MakananMenteri HAM: Program MBG 99,99 Persen Berhasil, Beri Dampak Positif ke Anak Berita PilihanDapur MBG Baru Beroperasi, 8 Pelajar di Pangandaran Diduga Keracunan MakananMenteri HAM: Program MBG 99,99 Persen Berhasil, Beri Dampak Positif ke Anak Berita Pilihan Dapur MBG Baru Beroperasi, 8 Pelajar di Pangandaran Diduga Keracunan MakananMenteri HAM: Program MBG 99,99 Persen Berhasil, Beri Dampak Positif ke Anak Dapur MBG Baru Beroperasi, 8 Pelajar di Pangandaran Diduga Keracunan Makanan Dapur MBG Baru Beroperasi, 8 Pelajar di Pangandaran Diduga Keracunan Makanan Dapur MBG Baru Beroperasi, 8 Pelajar di Pangandaran Diduga Keracunan Makanan Dapur MBG Baru Beroperasi, 8 Pelajar di Pangandaran Diduga Keracunan Makanan Menteri HAM: Program MBG 99,99 Persen Berhasil, Beri Dampak Positif ke Anak Menteri HAM: Program MBG 99,99 Persen Berhasil, Beri Dampak Positif ke Anak Menteri HAM: Program MBG 99,99 Persen Berhasil, Beri Dampak Positif ke Anak Menteri HAM: Program MBG 99,99 Persen Berhasil, Beri Dampak Positif ke Anak",Nurhandoko,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/01/336337704.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019688343/puluhan-siswa-smpn-3-banjar-keracunan-usai-santap-mbg-dirawat-di-tiga-rumah-sakit?page=all,0dae08d32fe87f33db27a6b5ffae0a0da43d3e3a737d8ce3212509cf442881a7,2025-11-13 20:05:03.255 764,kompas,mbg,2025-10-15 10:42:33,Pangkalpinang Berpotensi Alami Kelangkaan Bahan Pokok Imbas MBG,"PANGKALPINANG, KOMPAS.com- Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, berpotensi mengalami kelangkaan bahan pokok seiring dengan operasional sejumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).Kepala DinasKetahanan Pangandan PertanianPangkalpinang, Samri mengungkapkan, sekitar 70 persen bahan pokok di kota ini didatangkan dari luar daerah.""Sebagai kota jasa dan pariwisata, Pangkalpinang hanya berpotensi pada tanaman holtikultura dan sebagian kecil peternakan ayam pedaging,"" kata Samri di Pangkalpinang, Selasa (14/10/2025).Baca juga:Pemotongan TKD hingga Rp 157 Miliar, Pemkab Magetan Lirik Peluang dari Program MBGSamri menjelaskan, Pangkalpinang memiliki ruang yang terbatas untuk pengembangan dan budidaya bahan pokok.Saat ini, tanaman yang dihasilkan berupa sayur-sayuran yang ditanam di lahan terbatas dan pekarangan menggunakan sistem hidroponik.Sementara itu, peternakan ayam pedaging dan petelur beroperasi dalam skala kecil karena memerlukan lahan yang luas, jauh dari permukiman.""Untuk memaksimalkan potensi yang ada, maka dibutuhkan inovasi dan pelatihan berkelanjutan. Sementara itu, anggarannya tidak ada, bahkan pemda saat ini defisit sampai tahun depan,"" ujar Samri.Dia juga mengungkapkan, program ketahanan pangan tidak termasuk dalam alokasi programMBG.""Kami sudah sampaikan, ada dana triliunan, tetapi ketahanan pangan tidak masuk di situ. Dari Badan Gizi Nasional (BGN) langsung keSPPG, kami hanya partisipasi mengawasi,"" beber Samri.Baca juga:Program MBG di Sumbawa, Tantangan Perbaikan Gizi Bagi Siswa yang Tak Suka Makan IkanPrioritaskan Produk LokalSamri menambahkan, pasokan bahan pokok untuk MBG harus memprioritaskan produk lokal, namun bisa saja didatangkan dari daerah lain jika stok tidak mencukupi.Sejumlah bahan pokok seperti beras, telur, bawang, dan susu dominan dipasok dari luar Pangkalpinang.""Asal tidak impor,"" ucapnya.Dinas Pangan dan Pertanian Pangkalpinang mencatat bahwa pada Oktober 2025, kebutuhan beras mencapai 1.648,25 ton, bawang merah 73,34 ton, dan telur 306,12 ton.Saat ini terdapat enam SPPG di Pangkalpinang, dengan rencana penambahan baru untuk memperluas jangkauan MBG pada sekolah-sekolah.Daging Ayam hingga Telur Sangan TerbatasKepala SPPG Bhayangkara Polda Bangka Belitung, Hafiz Tri Adyta mengatakan, setiap hari pihaknya harus menyiapkan 2.426 paket MBG untuk lima sekolah, termasuk TK Bhayangkari dan SMKN 2 Pangkalpinang. PANGKALPINANG, KOMPAS.com- Kota Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung, berpotensi mengalami kelangkaan bahan pokok seiring dengan operasional sejumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kepala DinasKetahanan Pangandan PertanianPangkalpinang, Samri mengungkapkan, sekitar 70 persen bahan pokok di kota ini didatangkan dari luar daerah. ""Sebagai kota jasa dan pariwisata, Pangkalpinang hanya berpotensi pada tanaman holtikultura dan sebagian kecil peternakan ayam pedaging,"" kata Samri di Pangkalpinang, Selasa (14/10/2025). Baca juga:Pemotongan TKD hingga Rp 157 Miliar, Pemkab Magetan Lirik Peluang dari Program MBG Samri menjelaskan, Pangkalpinang memiliki ruang yang terbatas untuk pengembangan dan budidaya bahan pokok. Saat ini, tanaman yang dihasilkan berupa sayur-sayuran yang ditanam di lahan terbatas dan pekarangan menggunakan sistem hidroponik. Sementara itu, peternakan ayam pedaging dan petelur beroperasi dalam skala kecil karena memerlukan lahan yang luas, jauh dari permukiman. ""Untuk memaksimalkan potensi yang ada, maka dibutuhkan inovasi dan pelatihan berkelanjutan. Sementara itu, anggarannya tidak ada, bahkan pemda saat ini defisit sampai tahun depan,"" ujar Samri. Dia juga mengungkapkan, program ketahanan pangan tidak termasuk dalam alokasi programMBG. ""Kami sudah sampaikan, ada dana triliunan, tetapi ketahanan pangan tidak masuk di situ. Dari Badan Gizi Nasional (BGN) langsung keSPPG, kami hanya partisipasi mengawasi,"" beber Samri. Baca juga:Program MBG di Sumbawa, Tantangan Perbaikan Gizi Bagi Siswa yang Tak Suka Makan Ikan Samri menambahkan, pasokan bahan pokok untuk MBG harus memprioritaskan produk lokal, namun bisa saja didatangkan dari daerah lain jika stok tidak mencukupi. Sejumlah bahan pokok seperti beras, telur, bawang, dan susu dominan dipasok dari luar Pangkalpinang. ""Asal tidak impor,"" ucapnya. Dinas Pangan dan Pertanian Pangkalpinang mencatat bahwa pada Oktober 2025, kebutuhan beras mencapai 1.648,25 ton, bawang merah 73,34 ton, dan telur 306,12 ton. Saat ini terdapat enam SPPG di Pangkalpinang, dengan rencana penambahan baru untuk memperluas jangkauan MBG pada sekolah-sekolah. Kepala SPPG Bhayangkara Polda Bangka Belitung, Hafiz Tri Adyta mengatakan, setiap hari pihaknya harus menyiapkan 2.426 paket MBG untuk lima sekolah, termasuk TK Bhayangkari dan SMKN 2 Pangkalpinang.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/THq9TkMwsaGi9yddwtdoeggRaG4=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/15/68eef481d6ff6.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/15/104233178/pangkalpinang-berpotensi-alami-kelangkaan-bahan-pokok-imbas-mbg,9e5037abc227ae19e791c0ed2adc313ac503510b205aa122d2214d8f287ea85c,2025-11-13 20:05:05.190 765,okezone,mbg,2025-09-29 08:34:35,"BGN: Korban Keracunan MBG Tanggung Jawab Pemerintah, Tak Perlu Bayar Rumah Sakit","JAKARTA - Badan Gizi Nasional ( BGN ) menegaskan penerima manfaat terdampak dan Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis ( MBG ) merupakan tanggung jawab pemerintah. Saat terjadi insiden keamanan pangan, BGN bergerak cepat dalam melakukan investigasi dan evaluasi SPPG terkait. Akan tetapi, BGN juga tidak mengenyampingkan tindak lanjut penanganan penerima manfaat terdampak. Evakuasi dan pengecekan kondisi penerima manfaat dilakukan secepat mungkin untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Kami sampaikan bahwa penerima manfaat Program MBG yang terdampak akibat insiden keamanan pangan dan dirawat di rumah sakit tidak mengeluarkan biaya apapun. Keseluruhan biaya perawatan akan ditanggung oleh pemerintah, kata Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang dalam keterangan resminya, Senin (29/9/2025). Nanik juga menjelaskan bahwa insiden gangguan kesehatan yang dialami masyarakat dan KLB, maupun hal-hal yang serupa telah diatur dalam undang-undang. Ini semua sudah diatur secara jelas dalam undang-undang, bahwa Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab menyelenggarakan kegiatan kewaspadaan KLB atau Wabah, penanggulangan KLB atau Wabah, dan pasca-KLB atau Wabah. Bisa dicek di UU Nomor 17 Tahun 2023, tambahnya. Badan Gizi Nasional sebagai penyelenggara Program MBG sangat mengedepankan keamanan dan kesehatan seluruh penerima manfaat. Oleh karena itu, penanganan gangguan kesehatan yang terjadi dalam pelaksanaan Program MBG menjadi salah satu fokus utama BGN saat terjadi insiden keamanan pangan. Kami berharap hal ini bisa meringankan beban semua penerima manfaat terdampak, bahwa pemerintah akan selalu hadir dan bertanggung jawab pada kesehatan anak-anak kita, tutur Nanik. Sementara itu, Kepala Biro Hukum dan Humas BGN Khairul Hidayati menyampaikan bahwa pemerintah akan turut serta mendampingi masyarakat yang terdampak dalam beberapa insiden keamanan pangan yang terjadi. Kami sangat prihatin dengan insiden keamanan pangan yang terjadi di beberapa wilayah berkaitan dengan program MBG. Tentu pemerintah akan mendampingi penanganan penerima manfaat terdampak yang membutuhkan perawatan kesehatan. Semoga anak-anak kita segera pulih dan selalu dalam keadaan sehat, tutup Hida. JAKARTA - Badan Gizi Nasional ( BGN ) menegaskan penerima manfaat terdampak dan Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis ( MBG ) merupakan tanggung jawab pemerintah. Saat terjadi insiden keamanan pangan, BGN bergerak cepat dalam melakukan investigasi dan evaluasi SPPG terkait. Akan tetapi, BGN juga tidak mengenyampingkan tindak lanjut penanganan penerima manfaat terdampak. Evakuasi dan pengecekan kondisi penerima manfaat dilakukan secepat mungkin untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Kami sampaikan bahwa penerima manfaat Program MBG yang terdampak akibat insiden keamanan pangan dan dirawat di rumah sakit tidak mengeluarkan biaya apapun. Keseluruhan biaya perawatan akan ditanggung oleh pemerintah, kata Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang dalam keterangan resminya, Senin (29/9/2025). Nanik juga menjelaskan bahwa insiden gangguan kesehatan yang dialami masyarakat dan KLB, maupun hal-hal yang serupa telah diatur dalam undang-undang. Ini semua sudah diatur secara jelas dalam undang-undang, bahwa Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab menyelenggarakan kegiatan kewaspadaan KLB atau Wabah, penanggulangan KLB atau Wabah, dan pasca-KLB atau Wabah. Bisa dicek di UU Nomor 17 Tahun 2023, tambahnya. Badan Gizi Nasional sebagai penyelenggara Program MBG sangat mengedepankan keamanan dan kesehatan seluruh penerima manfaat. Oleh karena itu, penanganan gangguan kesehatan yang terjadi dalam pelaksanaan Program MBG menjadi salah satu fokus utama BGN saat terjadi insiden keamanan pangan. Kami berharap hal ini bisa meringankan beban semua penerima manfaat terdampak, bahwa pemerintah akan selalu hadir dan bertanggung jawab pada kesehatan anak-anak kita, tutur Nanik. Sementara itu, Kepala Biro Hukum dan Humas BGN Khairul Hidayati menyampaikan bahwa pemerintah akan turut serta mendampingi masyarakat yang terdampak dalam beberapa insiden keamanan pangan yang terjadi. Kami sangat prihatin dengan insiden keamanan pangan yang terjadi di beberapa wilayah berkaitan dengan program MBG. Tentu pemerintah akan mendampingi penanganan penerima manfaat terdampak yang membutuhkan perawatan kesehatan. Semoga anak-anak kita segera pulih dan selalu dalam keadaan sehat, tutup Hida. (Dani Jumadil Akhir)",Binti Mufarida,https://img.okezone.com/content/2025/09/29/320/3173144/makan_bergizi_gratis-4Pju_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/09/29/320/3173144/bgn-korban-keracunan-mbg-tanggung-jawab-pemerintah-tak-perlu-bayar-rumah-sakit?page=all,df1908cdc2d8eded4b1c2cfdd120f615d5e7901ad7b90c25e3a9412772794ae6,2025-11-13 20:05:05.690 775,pikiranrakyat,mbg,2025-10-01 16:53:59,"Menteri HAM: Program MBG 99,99 Persen Berhasil, Beri Dampak Positif ke Anak","PIKIRAN RAKYAT Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai menegaskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah berjalan baik. Dari total sekira 31 juta penerima manfaat, hanya tercatat deviasi atau penyimpangan 0,0017 persen. Secara keseluruhan, sesungguhnya 99% pelaksanaan makan bergisi gratis sampai pada hari ini berhasil. Yang deviasi atau penyimpangan itu hanya 0,0017%. Jadi 99,99% makan bergizi gratis di Indonesia yang baru seumur jagung termasuk berhasil sampai pada hari ini, kata Pigai saat konferensi pers di Kementerian HAM, Jakarta Selatan, Rabu 1 Oktober 2025. Meski capaian itu dinilai luar biasa, Pigai mengakui program ini masih butuh pemantapan, revitalisasi, pengawasan, peningkatan keterampilan, hingga rekrutmen tenaga terampil agar keberlangsungan MBG semakin optimal. Baca Juga:Dapur MBG Baru Beroperasi, 8 Pelajar di Pangandaran Diduga Keracunan Makanan Diharapkan perlu ada pemantapan, perlu ada revitalisasi, perlu ada pengawasan, perlu ada peningkatan skills, perlu ada rekrutmen, tenaga-tenaga terampil yang nanti bisa ikut memberi kontribusi di dalam pelaksanaan makan bergizi gratis untuk masa yang akan datang, tutur Pigai. Lebih lanjut, Pigai menyebut kendala dalam program makan bergizi bukan hanya terjadi di Indonesia. Negara-negara lain yang sudah puluhan tahun menjalankan program serupa tetap menghadapi hambatan. Setelah 70 tahun pun masih ada kendala dalam program pelaksanaan makan bergizi gratis di Amerika. Di Jerman juga ada. Di Brazil juga masih ada. Jepang yang negara higienis, pun juga masih ada. Karena itulah, maka program semacam ini selalu saja ada kendala, ucap Pigai. Baca Juga:Kementerian Menko Polhukam Kunjungi Pemkab Bandung Barat, Bahas Program Nasional Termasuk MBG Pigai juga menyampaikan hasil temuan lapangan dari kantor wilayah Kementerian HAM di berbagai daerah. Berdasarkan temuan, kata dia, program MBG membawa dampak yang positif di antaranya semangat anak-anak untuk hadir di sekolah semakin tumbuh. Bahkan ada anak sekolah yang dalam keadaan kurang sehat fisik tetap berupaya hadir di sekolah untuk bisa makan bersama dengan teman-temannya menikmati MBG, tutur Pigai. Ada juga cerita anak-anak sekolah semakin semangat untuk mengikuti pelajaran yang mereka terima karena makan bergizi ini membuat anak-anak sekolah semakin fokus dan bersemangat, tidak ngantuk, ucapnya melanjutkan.*** Berita PilihanKasus Keracunan MBG di Ciamis: Polres Dalami Unsur Kelalaian dan Kesengajaan, 8 Orang DiperiksaSiswa SMKN 1 Cihampelas Meninggal, Dinkes KBB: Bukan karena Keracunan MBGKementerian Menko Polhukam Kunjungi Pemkab Bandung Barat, Bahas Program Nasional Termasuk MBG Berita PilihanKasus Keracunan MBG di Ciamis: Polres Dalami Unsur Kelalaian dan Kesengajaan, 8 Orang DiperiksaSiswa SMKN 1 Cihampelas Meninggal, Dinkes KBB: Bukan karena Keracunan MBGKementerian Menko Polhukam Kunjungi Pemkab Bandung Barat, Bahas Program Nasional Termasuk MBG Berita Pilihan Kasus Keracunan MBG di Ciamis: Polres Dalami Unsur Kelalaian dan Kesengajaan, 8 Orang DiperiksaSiswa SMKN 1 Cihampelas Meninggal, Dinkes KBB: Bukan karena Keracunan MBGKementerian Menko Polhukam Kunjungi Pemkab Bandung Barat, Bahas Program Nasional Termasuk MBG Kasus Keracunan MBG di Ciamis: Polres Dalami Unsur Kelalaian dan Kesengajaan, 8 Orang Diperiksa Kasus Keracunan MBG di Ciamis: Polres Dalami Unsur Kelalaian dan Kesengajaan, 8 Orang Diperiksa Kasus Keracunan MBG di Ciamis: Polres Dalami Unsur Kelalaian dan Kesengajaan, 8 Orang Diperiksa Kasus Keracunan MBG di Ciamis: Polres Dalami Unsur Kelalaian dan Kesengajaan, 8 Orang Diperiksa Siswa SMKN 1 Cihampelas Meninggal, Dinkes KBB: Bukan karena Keracunan MBG Siswa SMKN 1 Cihampelas Meninggal, Dinkes KBB: Bukan karena Keracunan MBG Siswa SMKN 1 Cihampelas Meninggal, Dinkes KBB: Bukan karena Keracunan MBG Siswa SMKN 1 Cihampelas Meninggal, Dinkes KBB: Bukan karena Keracunan MBG Kementerian Menko Polhukam Kunjungi Pemkab Bandung Barat, Bahas Program Nasional Termasuk MBG Kementerian Menko Polhukam Kunjungi Pemkab Bandung Barat, Bahas Program Nasional Termasuk MBG Kementerian Menko Polhukam Kunjungi Pemkab Bandung Barat, Bahas Program Nasional Termasuk MBG Kementerian Menko Polhukam Kunjungi Pemkab Bandung Barat, Bahas Program Nasional Termasuk MBG",Asep Bidin Rosidin,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/01/525829424.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019688032/menteri-ham-program-mbg-9999-persen-berhasil-beri-dampak-positif-ke-anak?page=all,33730fb3ff85882b54ed52979b7424c43a9f6669272619ada38e26f528eb2f53,2025-11-13 20:05:37.424 766,detik,mbg,2025-11-07 15:30:00,Anggota DPRD Sinjai Bakar Mobil Kader Demokrat Diduga gegara Sakit Hati,"Polisi mengungkap motif Anggota DPRD Sinjai, Kamrianto (31) membakar mobil Fortuner kader Partai Demokrat Iskandar di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel). Kamrianto sakit hati karena korban diduga menyembunyikan pria inisial S (33) yang diduga selingkuh dengan istrinya. ""Motifnya, Kamrianto merasa sakit hati terhadap korban (Iskandar). Dia (Iskandar) dianggap menyembunyikan keberadaan lelaki S,"" ujar Kasat Reskrim Polres Sinjai Iptu Adi Asrul kepada detikSulsel , Jumat (7/11/2025). Asrul mengatakan, Kamrianto awalnya tidak mengakui terkait motif tersebut. Hanya saja pelaku lainnya SF (35) yang menyampaikan hal tersebut kepada penyidik. ""Kamrianto tidak mengaku. Yang natemani turun membakar, mengakui karena curhat itu pelaku (Kamrianto) bahwa dia curiga yang sembunyikan laki-laki yang berselingkuh sama istrinya ini adalah korban (Iskandar),"" katanya. Kamrianto sebelumnya melaporkan kasus tersebut ke polisi terkait dugaan perzinahan dengan tanda bukti lapor nomor: TBL/254/X/2025 RES SINJAI. Hal ini setelah Kamrianto memergoki istrinya berduaan dengan lelaki S di sebuah rumah di Kecamatan Sinjai Utara pada Jumat (17/10) lalu. Polisi telah melakukan penyelidikan terkait perkara itu. Dari hasil pemeriksaan, istri Kamrianto dan lelaki S membantah tudingan perselingkuhan tersebut. ""Laporannya sebelumnya masih dilakukan penyelidikan, karena dua-duanya tidak ada mau mengaku. Mereka bertemu untuk membicarakan kerjasama MBG (program makan bergizi gratis),"" sebutnya. Diberitakan sebelumnya, Kamrianto dan SF membakar mobil Fortuner korban di Lappa Mas 3, Kecamatan Sinjai Utara, pada Kamis (23/10) sekitar pukul 02.00 Wita. Korban kemudian melaporkan kasus tersebut ke polisi hingga kedua pelaku ditangkap dan ditetapkan tersangka. ""Ada 2 tersangka, satu atas nama KM yang anggota dewan dan SF atas kejadian pembakaran mobil itu. Terkait perannya (Kamrianto) masih didalami penyidik,"" kata Kasi Humas Polres Sinjai, Ipda Agus Susanto kepada detikSulsel , Selasa (4/11).",Agung Pramono -detikSulsel,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/04/polisi-melakukan-olah-tempat-kejadian-perkara-dari-kasus-pembakaran-satu-unit-mobil-milik-pengurus-demokrat-sinjai-1762258626015_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/sulsel/hukum-dan-kriminal/d-8199021/anggota-dprd-sinjai-bakar-mobil-kader-demokrat-diduga-gegara-sakit-hati,4aa075d21efce0803e5e274cb78f3710cc2b9ad1803d8b2291809eebc1e4f378,2025-11-13 20:05:09.474 767,pikiranrakyat,mbg,2025-10-01 18:59:55,Ketua DPRD KBB Desak Pemerintah Pusat Libatkan Daerah di Program MBG Usai Ribuan Siswa Keracunan,"PIKIRAN RAKYAT Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bandung Barat (KBB), Muhammad Mahdi, meminta pemerintah pusat agar lebih melibatkan pemerintah daerah dalam pelaksanaan program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG). Pernyataan ini disampaikan menyusul terjadinya kasus keracunan massal yang menimpa ribuan siswa dari berbagai jenjang pendidikan di wilayah Cipongkor dan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat. Menurut Mahdi, program sebesar MBG yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat seharusnya dijalankan dengan koordinasi yang matang antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, hingga pemerintah kabupaten/kota. Baca Juga:BGN Diduga Mencoba Lepas Tangan, P2G Tolak Guru Dijadikan Penanggung Jawab Program MBG Ia menegaskan bahwa ketiadaan koordinasi justru menimbulkan persoalan di lapangan dan berpotensi menimbulkan saling menyalahkan antarpihak. Pentingnya koordinasi secara menyeluruh, karena kalau tidak dikoordinasikan akan terjadi saling menyalahkan. Mudah-mudahan kejadian ini menjadi pelajaran berharga agar semua pihak memperbaiki kekurangan yang ada, ujar ketua DPRD KBB, Muhammad Mahdi kepada wartawan usai rapat paripurna pada, Rabu (1/10/2025). Selain itu, Mahdi menambahkan, insiden keracunan massal akibat MBG yang terjadi di Bandung Barat harus dijadikan momentum evaluasi, baik oleh pemerintah pusat maupun daerah. Baca Juga:Siswa SMKN 1 Cihampelas Meninggal, Dinkes KBB: Bukan karena Keracunan MBG Oleh karenanya, ia menilai, koordinasi bukan hanya sebatas teknis distribusi makanan, tetapi juga dalam pengawasan kualitas, standar kesehatan, hingga tanggung jawab jika terjadi insiden. Kami tidak ingin hanya dijadikan pihak yang disalahkan. Kalau sejak awal ada koordinasi dengan daerah, tentu pelaksanaan akan lebih baik. Faktanya, kami tidak dilibatkan secara penuh. Ini harus jadi pelajaran bersama, tegasnya. Lebih jauh, Mahdi berharap program MBG tetap berjalan karena pada dasarnya program tersebut sangat baik bagi siswa dan masyarakat. Namun, pelaksanaannya harus diperbaiki agar kejadian serupa tidak terulang. Saya berharap program nasional ini tidak dihentikan, tapi diperbaiki. Kuncinya adalah melibatkan daerah karena kami yang paling tahu kondisi di lapangan, pungkasnya. Pernyataan Ketua DPRD KBB ini menjadi sorotan setelah kasus keracunan MBG di Cipongkor dan Cihampelas menghebohkan publik. Ribuan siswa sempat mengalami gejala keracunan massal setelah mengonsumsi makanan dari program MBG. Saat ini, pemerintah daerah bersama dinas terkait terus melakukan penanganan sekaligus mendorong evaluasi menyeluruh agar program tersebut lebih aman dan tepat sasaran.*** Berita PilihanSiswa SMKN 1 Cihampelas Meninggal, Dinkes KBB: Bukan karena Keracunan MBGKemenko Polkam Kunjungi Pemkab Bandung Barat, Bahas Program Nasional Termasuk MBG Berita PilihanSiswa SMKN 1 Cihampelas Meninggal, Dinkes KBB: Bukan karena Keracunan MBGKemenko Polkam Kunjungi Pemkab Bandung Barat, Bahas Program Nasional Termasuk MBG Berita Pilihan Siswa SMKN 1 Cihampelas Meninggal, Dinkes KBB: Bukan karena Keracunan MBGKemenko Polkam Kunjungi Pemkab Bandung Barat, Bahas Program Nasional Termasuk MBG Siswa SMKN 1 Cihampelas Meninggal, Dinkes KBB: Bukan karena Keracunan MBG Siswa SMKN 1 Cihampelas Meninggal, Dinkes KBB: Bukan karena Keracunan MBG Siswa SMKN 1 Cihampelas Meninggal, Dinkes KBB: Bukan karena Keracunan MBG Siswa SMKN 1 Cihampelas Meninggal, Dinkes KBB: Bukan karena Keracunan MBG Kemenko Polkam Kunjungi Pemkab Bandung Barat, Bahas Program Nasional Termasuk MBG Kemenko Polkam Kunjungi Pemkab Bandung Barat, Bahas Program Nasional Termasuk MBG Kemenko Polkam Kunjungi Pemkab Bandung Barat, Bahas Program Nasional Termasuk MBG Kemenko Polkam Kunjungi Pemkab Bandung Barat, Bahas Program Nasional Termasuk MBG",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/01/2492412656.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019688281/ketua-dprd-kbb-desak-pemerintah-pusat-libatkan-daerah-di-program-mbg-usai-ribuan-siswa-keracunan?page=all,cd12e6c2a1a90094981078adf2aca2b322062e48051d1560faccd2dc1e97db3c,2025-11-13 20:05:14.000 768,okezone,mbg,2025-09-29 06:52:18,"Ini Perintah Prabowo Usai Kasus Keracunan MBG, Tutup SPPG Bermasalah hingga Wajib Punya Sertifikat Laik Higiene","JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan agar dapur-dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mempunyai sertifikat Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Langkah ini merespons maraknya kasus keracunan program MBG di sejumlah daerah. Instruksi tersebut disampaikan Prabowo saat memimpin rapat bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di kediaman pribadinya, Jalan Kertanegara, Jakarta, pada Minggu (28/9/2025) malam. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa Presiden menargetkan proses sertifikasi harus rampung segera. Secepatnya, kita mungkin bicara target ya hitungan minggu harus sudah selesai semuanya untuk memastikan bahwa semua dapur memiliki SLHS, kata Prasetyo usai pertemuan, dikutip Senin (29/9/2025). Prasetyo menjelaskan, dalam rapat tersebut juga dibahas evaluasi menyeluruh terhadap tata kelola program MBG. Menurutnya, Presiden Prabowo memberikan arahan yang sangat detail, terutama terkait aspek kedisiplinan, prosedur kebersihan, dan pengelolaan air di dapur-dapur MBG. Ya kami melaporkan hasil rapat kita tadi siang berkenaan dengan rencana perbaikan ke depan terhadap tata kelola dan disitu juga terus terang Bapak Presiden dari kemarin memang memberikan petunjuk-petunjuk yang sangat detail bahkan sangat teknis. Misalnya, berkenaan dengan masalah kedisiplinan, prosedur terutama masalah kebersihan yang itu kaitannya dengan masalah air, jelasnya. Lebih lanjut, Prasetyo menegaskan bahwa Presiden Prabowo juga konsen terhadap penyebab utama keracunan MBG di sejumlah daerah, akibat bakteri. Dia sangat konsen karena dari beberapa sampel yang sudah selesai itu salah satu penyebab utamanya adalah bakteri, yang patut diduga salah satunya adalah kedisiplinan kita di dalam melakukan proses memasak di setiap dapur-dapur tersebut,"" katanya. Diketahui, Pemerintah mewajibkan seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) sebagai syarat operasional, menyusul terjadinya kasus keracunan massal akibat konsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kebijakan ini disampaikan oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan atau yang akrab disapa Zulhas dalam konferensi pers usai Rapat Koordinasi Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, pada Minggu (28/9/2025). Harus atau wajib hukumnya setiap SPPG harus punya Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), tegasnya. Lebih lanjut, Menko Zulhas menyebutkan bahwa Kementerian Kesehatan juga telah diminta untuk menginstruksikan seluruh puskesmas dan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) agar aktif melakukan pemantauan berkala terhadap operasional SPPG. Selain itu, pemerintah juga menetapkan bahwa SPPG yang bermasalah akan ditutup sementara dan menjalani proses evaluasi serta investigasi menyeluruh. Fokus evaluasi mencakup disiplin kerja, kualitas makanan, serta kemampuan para juru masak. ""Tidak hanya di tempat yang terjadi, tetapi di seluruh SPPG. Diwajibkan untuk sterilisasi seluruh alat makan dan proses sanitasi diperbaiki, khususnya kualitas air dan alur limbah. Itu antara lainnya, semua di evaluasi dan diinvestigasi,"" tambah Menko Zulhas. Zulhas juga meminta seluruh pihak baik Kementerian dan Lembaga terkait untuk turut aktif melakukan pengawasan dan percepatan perbaikan tata kelola program MBG yang menjadi salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto. ""Jadi pemerintah daerah, Kementerian dan Lembaga terkait juga harus bersama-sama aktif, tidak menunggu, tapi aktif melakukan pengawasan,"" sebut Zulhas. Zulhas menjamin bahwa langkah-langkah ini dilakukan secara terbuka agar masyarakat merasa yakin terhadap keamanan dan kualitas makanan yang disajikan dalam program MBG. Insiden ini bukan sekadar angka, tetapi menyangkut keselamatan generasi penerus. Tata kelola harus segera diperbaiki dan ditindaklanjuti, sebut Zulhas. ""Langkah ini untuk memastikan makanan yang disajikan aman dan bergizi bagi seluruh anak Indonesia, pungkasnya. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menambahkan bahwa koordinasi akan berlanjut pada Senin (29/9) pagi. Besok kami dari Kemendagri akan zoom meeting dengan seluruh kepala daerah, kemudian Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Pendidikan, serta sekda. Nanti juga akan dihadiri langsung oleh Bapak Menkes yang akan memberikan arahan teknis kepada Kepala Dinas Kesehatan. Juga ada dari BGN, ujarnya. Rapat tersebut akan membahas standar sertifikat laik higienis dan sanitasi secara teknis. Rakor akan terus berlanjut antar kementerian dan lembaga untuk mengambil langkah lebih serius. Kami juga akan tindak lanjuti rapat ini pada hari Rabu mendatang untuk mengambil langkah-langkah yang lebih serius, ucap dia. JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan agar dapur-dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mempunyai sertifikat Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Langkah ini merespons maraknya kasus keracunan program MBG di sejumlah daerah. Instruksi tersebut disampaikan Prabowo saat memimpin rapat bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di kediaman pribadinya, Jalan Kertanegara, Jakarta, pada Minggu (28/9/2025) malam. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa Presiden menargetkan proses sertifikasi harus rampung segera. Secepatnya, kita mungkin bicara target ya hitungan minggu harus sudah selesai semuanya untuk memastikan bahwa semua dapur memiliki SLHS, kata Prasetyo usai pertemuan, dikutip Senin (29/9/2025). Prasetyo menjelaskan, dalam rapat tersebut juga dibahas evaluasi menyeluruh terhadap tata kelola program MBG. Menurutnya, Presiden Prabowo memberikan arahan yang sangat detail, terutama terkait aspek kedisiplinan, prosedur kebersihan, dan pengelolaan air di dapur-dapur MBG. Ya kami melaporkan hasil rapat kita tadi siang berkenaan dengan rencana perbaikan ke depan terhadap tata kelola dan disitu juga terus terang Bapak Presiden dari kemarin memang memberikan petunjuk-petunjuk yang sangat detail bahkan sangat teknis. Misalnya, berkenaan dengan masalah kedisiplinan, prosedur terutama masalah kebersihan yang itu kaitannya dengan masalah air, jelasnya. Lebih lanjut, Prasetyo menegaskan bahwa Presiden Prabowo juga konsen terhadap penyebab utama keracunan MBG di sejumlah daerah, akibat bakteri. Dia sangat konsen karena dari beberapa sampel yang sudah selesai itu salah satu penyebab utamanya adalah bakteri, yang patut diduga salah satunya adalah kedisiplinan kita di dalam melakukan proses memasak di setiap dapur-dapur tersebut,"" katanya. Diketahui, Pemerintah mewajibkan seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) sebagai syarat operasional, menyusul terjadinya kasus keracunan massal akibat konsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kebijakan ini disampaikan oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan atau yang akrab disapa Zulhas dalam konferensi pers usai Rapat Koordinasi Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, pada Minggu (28/9/2025). Harus atau wajib hukumnya setiap SPPG harus punya Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), tegasnya. Lebih lanjut, Menko Zulhas menyebutkan bahwa Kementerian Kesehatan juga telah diminta untuk menginstruksikan seluruh puskesmas dan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) agar aktif melakukan pemantauan berkala terhadap operasional SPPG. Selain itu, pemerintah juga menetapkan bahwa SPPG yang bermasalah akan ditutup sementara dan menjalani proses evaluasi serta investigasi menyeluruh. Fokus evaluasi mencakup disiplin kerja, kualitas makanan, serta kemampuan para juru masak. ""Tidak hanya di tempat yang terjadi, tetapi di seluruh SPPG. Diwajibkan untuk sterilisasi seluruh alat makan dan proses sanitasi diperbaiki, khususnya kualitas air dan alur limbah. Itu antara lainnya, semua di evaluasi dan diinvestigasi,"" tambah Menko Zulhas. Zulhas juga meminta seluruh pihak baik Kementerian dan Lembaga terkait untuk turut aktif melakukan pengawasan dan percepatan perbaikan tata kelola program MBG yang menjadi salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto. ""Jadi pemerintah daerah, Kementerian dan Lembaga terkait juga harus bersama-sama aktif, tidak menunggu, tapi aktif melakukan pengawasan,"" sebut Zulhas. Zulhas menjamin bahwa langkah-langkah ini dilakukan secara terbuka agar masyarakat merasa yakin terhadap keamanan dan kualitas makanan yang disajikan dalam program MBG. Insiden ini bukan sekadar angka, tetapi menyangkut keselamatan generasi penerus. Tata kelola harus segera diperbaiki dan ditindaklanjuti, sebut Zulhas. ""Langkah ini untuk memastikan makanan yang disajikan aman dan bergizi bagi seluruh anak Indonesia, pungkasnya. Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menambahkan bahwa koordinasi akan berlanjut pada Senin (29/9) pagi. Besok kami dari Kemendagri akan zoom meeting dengan seluruh kepala daerah, kemudian Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Pendidikan, serta sekda. Nanti juga akan dihadiri langsung oleh Bapak Menkes yang akan memberikan arahan teknis kepada Kepala Dinas Kesehatan. Juga ada dari BGN, ujarnya. Rapat tersebut akan membahas standar sertifikat laik higienis dan sanitasi secara teknis. Rakor akan terus berlanjut antar kementerian dan lembaga untuk mengambil langkah lebih serius. Kami juga akan tindak lanjuti rapat ini pada hari Rabu mendatang untuk mengambil langkah-langkah yang lebih serius, ucap dia. (Dani Jumadil Akhir)",Binti Mufarida,https://img.okezone.com/content/2025/09/29/320/3173132/prabowo_subianto-UmlR_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/09/29/320/3173132/ini-perintah-prabowo-usai-kasus-keracunan-mbg-tutup-sppg-bermasalah-hingga-wajib-punya-sertifikat-laik-higiene-nbsp?page=all,08fb77bbbfdc5b4e18fcabc9b3c6e5ea721f7f2251c360c4e47b233b243b0c96,2025-11-13 20:05:16.812 769,pikiranrakyat,mbg,2025-09-29 13:54:41,Polda Jabar Janji Kawal Ketat Program MBG,"PIKIRAN RAKYAT -Polda Jabar menegaskan komitmennya untuk turut menyukseskan program makan bergizi gratis (MBG) yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo. Melalui satuan tugas (satgas) khusus, Polda Jabar mengambil peran strategis dalam pengawasan, untuk memastikan program tersebut berjalan sesuai prosedur dan tepat sasaran. Kabid Humas Polda Jabar Komisaris Besar Hendra Rochmawan menyatakan bahwa program MBG merupakan visi besar Presiden untuk meningkatkan kualitas gizi anak-anak sekolah di Indonesia. Baca Juga:Korban Keracunan MBG di Cipongkor Bandung Barat Kambuh Lagi, Puluhan Siswa Kembali di Rawat ""Tujuan utama program ini sangat mulia, yaitu meningkatkan gizi generasi muda. Harapannya, gizi yang baik akan mencetak pemuda-pemudi yang cerdas, dengan tingkat pendidikan yang tinggi,"" ujar Hendra di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Senin, 29 September 2025. Hendra menjelaskan, meskipun program ini mengadopsi model yang telah berhasil di negara lain, implementasinya di Indonesia masih tergolong baru. Oleh karena itu, asistensi dan pengawasan menjadi kunci, khususnya bagi para pihak penyelenggara di lapangan yang terdiri dari pengusaha, UMKM, usaha katering, hingga sinergi dengan TNI dan Polri. Menurut dia, standar operasional prosedur (SOP) yang ketat telah ditetapkan oleh pemerintah. Namun, dalam pelaksanaannya, masih ditemukan beberapa kendala dan kesalahan di tingkat penyelenggara. Utamanya dalam hal penyediaan bahan baku makanan, penyimpanan, hingga pengolahan. Baca Juga:Keracunan MBG Marak, Guru di Bandung Barat Terpaksa Jadi Tester atau Pencicip Makanan ""Hal ini wajar dalam sebuah program baru dan menjadi bagian dari evaluasi berkelanjutan. Justru di sinilah peran kami dari kepolisian menjadi relevan,"" katanya. Hendra juga memaparkan bahwa Polda Jabar, melalui satgas pengawasan, tidak bertindak sebagai penegak hukum dalam konteks represif. Sebaliknya, peran kepolisian bersifat preventif dan evaluatif. Polda Jabar pun melakukan penyelidikan (lidik) terhadap setiap kesalahan prosedur untuk menemukan akar masalah. ""Proses lidik kami bertujuan agar kesalahan serupa tidak terjadi dan terulang kembali di penyelenggara MBG lainnya. Ini sangat penting, mengingat program ini akan terus diperluas jangkauannya,"" katanya. Baca Juga:5 Tuntutan IDAI untuk BGN, Menu MBG Harus Disusun Ahli Gizi Ia pun menutup dengan menegaskan kembali posisi institusinya sebagai mitra pendukung keberhasilan program MBG. ""Jadi, intinya kami masih dalam tahap evaluasi dan membantu untuk terus mengawasi proses penyiapan makanan dalam program MBG ini dengan lebih ketat lagi. Peran kami di sini adalah membantu agar visi besar Bapak Presiden dapat terwujud dengan baik,"" katanya. Mochamad Iqbal Maulud/""PR"" KABID Humas Polda Jabar Komisaris Besar Hendra Rochmawan di Mapolda Jabar, Jalan Soekarno Hatta, Kota Bandung, Senin, 29 September 2025.*** Berita PilihanRatusan Makanan MBG Tak Layak Konsumsi Dikembalikan, Bupati Purwakarta Evaluasi SPPG dan Turunkan Tim PengawasBanyak Aduan Kasus Keracunan, Pemkot Bogor Tetap Dukung Program MBG dan Perketat Pengawasan Dapur SPPGBupati Cianjur Panggil SPPG dan Mitra MBG, Tuntut Miliki SLHS dan Bentuk Satgas PengawasanBanyak Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Tengah Lakukan EvaluasiMengenal 10 Petinggi Badan Gizi Nasional, Sosok di Balik Program MBGKeracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi TragediSeskab Teddy Bocorkan Hasil Pertemuan Prabowo dan Sejumlah Menteri, Bahas MBG hingga Program Lainnya5 Tuntutan IDAI untuk BGN, Menu MBG Harus Disusun Ahli GiziKeracunan MBG Marak, Guru di Bandung Barat Terpaksa Jadi Tester atau Pencicip MakananKorban Keracunan MBG di Cipongkor Bandung Barat Kambuh Lagi, Puluhan Siswa Kembali di Rawat Berita PilihanRatusan Makanan MBG Tak Layak Konsumsi Dikembalikan, Bupati Purwakarta Evaluasi SPPG dan Turunkan Tim PengawasBanyak Aduan Kasus Keracunan, Pemkot Bogor Tetap Dukung Program MBG dan Perketat Pengawasan Dapur SPPGBupati Cianjur Panggil SPPG dan Mitra MBG, Tuntut Miliki SLHS dan Bentuk Satgas PengawasanBanyak Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Tengah Lakukan EvaluasiMengenal 10 Petinggi Badan Gizi Nasional, Sosok di Balik Program MBGKeracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi TragediSeskab Teddy Bocorkan Hasil Pertemuan Prabowo dan Sejumlah Menteri, Bahas MBG hingga Program Lainnya5 Tuntutan IDAI untuk BGN, Menu MBG Harus Disusun Ahli GiziKeracunan MBG Marak, Guru di Bandung Barat Terpaksa Jadi Tester atau Pencicip MakananKorban Keracunan MBG di Cipongkor Bandung Barat Kambuh Lagi, Puluhan Siswa Kembali di Rawat Berita Pilihan Ratusan Makanan MBG Tak Layak Konsumsi Dikembalikan, Bupati Purwakarta Evaluasi SPPG dan Turunkan Tim PengawasBanyak Aduan Kasus Keracunan, Pemkot Bogor Tetap Dukung Program MBG dan Perketat Pengawasan Dapur SPPGBupati Cianjur Panggil SPPG dan Mitra MBG, Tuntut Miliki SLHS dan Bentuk Satgas PengawasanBanyak Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Tengah Lakukan EvaluasiMengenal 10 Petinggi Badan Gizi Nasional, Sosok di Balik Program MBGKeracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi TragediSeskab Teddy Bocorkan Hasil Pertemuan Prabowo dan Sejumlah Menteri, Bahas MBG hingga Program Lainnya5 Tuntutan IDAI untuk BGN, Menu MBG Harus Disusun Ahli GiziKeracunan MBG Marak, Guru di Bandung Barat Terpaksa Jadi Tester atau Pencicip MakananKorban Keracunan MBG di Cipongkor Bandung Barat Kambuh Lagi, Puluhan Siswa Kembali di Rawat Ratusan Makanan MBG Tak Layak Konsumsi Dikembalikan, Bupati Purwakarta Evaluasi SPPG dan Turunkan Tim Pengawas Ratusan Makanan MBG Tak Layak Konsumsi Dikembalikan, Bupati Purwakarta Evaluasi SPPG dan Turunkan Tim Pengawas Ratusan Makanan MBG Tak Layak Konsumsi Dikembalikan, Bupati Purwakarta Evaluasi SPPG dan Turunkan Tim Pengawas Ratusan Makanan MBG Tak Layak Konsumsi Dikembalikan, Bupati Purwakarta Evaluasi SPPG dan Turunkan Tim Pengawas Banyak Aduan Kasus Keracunan, Pemkot Bogor Tetap Dukung Program MBG dan Perketat Pengawasan Dapur SPPG Banyak Aduan Kasus Keracunan, Pemkot Bogor Tetap Dukung Program MBG dan Perketat Pengawasan Dapur SPPG Banyak Aduan Kasus Keracunan, Pemkot Bogor Tetap Dukung Program MBG dan Perketat Pengawasan Dapur SPPG Banyak Aduan Kasus Keracunan, Pemkot Bogor Tetap Dukung Program MBG dan Perketat Pengawasan Dapur SPPG Bupati Cianjur Panggil SPPG dan Mitra MBG, Tuntut Miliki SLHS dan Bentuk Satgas Pengawasan Bupati Cianjur Panggil SPPG dan Mitra MBG, Tuntut Miliki SLHS dan Bentuk Satgas Pengawasan Bupati Cianjur Panggil SPPG dan Mitra MBG, Tuntut Miliki SLHS dan Bentuk Satgas Pengawasan Bupati Cianjur Panggil SPPG dan Mitra MBG, Tuntut Miliki SLHS dan Bentuk Satgas Pengawasan Banyak Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Tengah Lakukan Evaluasi Banyak Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Tengah Lakukan Evaluasi Banyak Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Tengah Lakukan Evaluasi Banyak Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Tengah Lakukan Evaluasi Mengenal 10 Petinggi Badan Gizi Nasional, Sosok di Balik Program MBG Mengenal 10 Petinggi Badan Gizi Nasional, Sosok di Balik Program MBG Mengenal 10 Petinggi Badan Gizi Nasional, Sosok di Balik Program MBG Mengenal 10 Petinggi Badan Gizi Nasional, Sosok di Balik Program MBG Keracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi Tragedi Keracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi Tragedi Keracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi Tragedi Keracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi Tragedi Seskab Teddy Bocorkan Hasil Pertemuan Prabowo dan Sejumlah Menteri, Bahas MBG hingga Program Lainnya Seskab Teddy Bocorkan Hasil Pertemuan Prabowo dan Sejumlah Menteri, Bahas MBG hingga Program Lainnya Seskab Teddy Bocorkan Hasil Pertemuan Prabowo dan Sejumlah Menteri, Bahas MBG hingga Program Lainnya Seskab Teddy Bocorkan Hasil Pertemuan Prabowo dan Sejumlah Menteri, Bahas MBG hingga Program Lainnya 5 Tuntutan IDAI untuk BGN, Menu MBG Harus Disusun Ahli Gizi 5 Tuntutan IDAI untuk BGN, Menu MBG Harus Disusun Ahli Gizi 5 Tuntutan IDAI untuk BGN, Menu MBG Harus Disusun Ahli Gizi 5 Tuntutan IDAI untuk BGN, Menu MBG Harus Disusun Ahli Gizi Keracunan MBG Marak, Guru di Bandung Barat Terpaksa Jadi Tester atau Pencicip Makanan Keracunan MBG Marak, Guru di Bandung Barat Terpaksa Jadi Tester atau Pencicip Makanan Keracunan MBG Marak, Guru di Bandung Barat Terpaksa Jadi Tester atau Pencicip Makanan Keracunan MBG Marak, Guru di Bandung Barat Terpaksa Jadi Tester atau Pencicip Makanan Korban Keracunan MBG di Cipongkor Bandung Barat Kambuh Lagi, Puluhan Siswa Kembali di Rawat Korban Keracunan MBG di Cipongkor Bandung Barat Kambuh Lagi, Puluhan Siswa Kembali di Rawat Korban Keracunan MBG di Cipongkor Bandung Barat Kambuh Lagi, Puluhan Siswa Kembali di Rawat Korban Keracunan MBG di Cipongkor Bandung Barat Kambuh Lagi, Puluhan Siswa Kembali di Rawat",Mochammad Iqbal Maulud,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/27/3165536004.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019681612/polda-jabar-janji-kawal-ketat-program-mbg?page=all,7aa0e9f6c3f54dfb6065ed710b11777d51183dfa747b520f7247d3271150bca7,2025-11-13 20:08:45.812 770,detik,mbg,2025-11-07 15:15:00,Kuliner Nasi Pecel Jadi Andalan Dapur Gizi Polres Madiun,"Kuliner tradisional nasi pecel kini turut mewarnai program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi siswa di Kabupaten Madiun. Hidangan khas ini menjadi menu unggulan di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polres Madiun untuk mendukung kebutuhan gizi para pelajar penerima manfaat. Kapolres Madiun AKBP Kemas Indra Natanegara menyampaikan apresiasinya terhadap kreativitas dapur SPPG Polres Madiun yang menjadikan nasi pecel sebagai variasi menu. ""Sangat bagus sekali dengan menjadikan nasi pecel sebagai salah satu variasi menu di SPPG Polres Madiun. Pastinya selain kaya akan gizi, dengan adanya variasi menu menjadikan siswa tidak bosan dengan menu MBG yang setiap hari disajikan dari SPPG Polres Madiun,"" ujar Kemas kepada wartawan, Jumat (7/11/2025). Menurut Kemas, penguatan kuliner tradisional diharapkan dapat mengangkat budaya daerah sekaligus mendukung program MBG yang dicanangkan pemerintah. ""Nasi pecel, kuliner khas Kabupaten Madiun, dikenal dengan cita rasa sederhana namun menggugah selera. Kandungan gizinya meliputi nasi putih yang mengandung karbohidrat sebagai sumber energi tubuh,"" papar Kemas. ""Ada sayuran rebus yang mengandung serat, vitamin A, C, K, folat, zat besi, dan antioksidan. Sambel kacang mengandung protein nabati, lemak sehat, vitamin B kompleks, dan magnesium. Sementara telur, tempe, dan tahu tinggi protein nabati, kalsium, dan zat besi,"" imbuh Kemas. Kepala SPPG Polres Madiun Yuniar Arinda Putri Aji menambahkan, pemilihan nasi pecel tidak hanya karena popularitasnya sebagai makanan khas Madiun, tetapi juga karena kandungan nutrisinya yang sesuai untuk menunjang stamina pelajar. ""Nasi pecel memiliki nilai gizi yang seimbang dan mudah diterima semua kalangan. Ini sekaligus menjadi bentuk pelestarian budaya lokal yang ingin kami tonjolkan,"" tandas Yuniar.",Sugeng Harianto -detikJatim,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/07/kapolres-madiun-meninjau-pemberian-mbg-1762499146313_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jatim/jogo-jatim/d-8198936/kuliner-nasi-pecel-jadi-andalan-dapur-gizi-polres-madiun,dd7a0db7a513f72c90457c2ec5043c8ffbbe7fa713aad338d60de9703a185e93,2025-11-13 20:05:20.177 771,pikiranrakyat,mbg,2025-10-01 18:44:01,"BGN Diduga Mencoba Lepas Tangan, P2G Tolak Guru Dijadikan Penanggung Jawab Program MBG","PIKIRAN RAKYAT -Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menyatakan penolakan terhadap kebijakan yang menjadikan guru sebagai penanggung jawab pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah. Penolakan ini merujuk pada Surat Edaran Nomor 5 Tahun 2025 dari Badan Gizi Nasional (BGN) yang mengatur pemberian insentif bagi guru penanggung jawab MBG. Kepala Bidang Advokasi Guru P2G, Iman Zanatul Haeri, menilai kebijakan tersebut merupakan bentuk pelepasan tanggung jawab BGN di tengah maraknya kasus keracunan MBG di sekolah. Menurutnya, guru tidak seharusnya dibebani tugas di luar peran utamanya sebagai pendidik. Baca Juga:Dedi Mulyadi Bentuk Tim Khusus Awasi Program MBG, Guru dan Siswa Bisa Lapor Pelanggaran Menurut kami, dengan terbitnya SE ini patut diduga BGN mencoba lepas tangan dari tanggung jawab terhadap fenomena keracunan MBG di sekolah, kata Iman, Rabu 1 Oktober 2025. Menurut Iman, terdapat tujuh catatan kritis P2G terhadap kebijakan MBG. Pertama, sejak Mei 2025 P2G telah menyarankan agar MBG dihentikan sementara atau dimoratorium untuk dilakukan evaluasi. Hal itu dinilai penting mengingat terus berulangnya kasus keracunan yang menimpa siswa di berbagai daerah. Baca Juga:Sejumlah Organisasi Pendidikan di Jawa Barat Minta Program MBG Dihentikan, Jangan Intimidasi Siswa dan Guru Kedua, pelibatan guru secara teknis dalam distribusi MBG dianggap mengganggu proses belajar mengajar. Guru, kata Iman, harus menalikan ulang kotak makanan, mencicipinya terlebih dahulu, hingga mengawasi siswa saat makan. Beban tambahan ini bukan hanya menyita waktu, tetapi juga berisiko bagi keselamatan guru. Iman mengatakan, guru tidak memiliki kemampuan mendeteksi makanan beracun hanya dengan mencicipi. Baca Juga:Keracunan MBG Marak, Guru di Bandung Barat Terpaksa Jadi Tester atau Pencicip Makanan ""Kalau deteksi itu dilakukan dengan cara mencicipi, artinya mempertaruhkan nyawa guru. Padahal tugas guru adalah mengajar, bukan mempertaruhkan keselamatan, ujarnya. Catatan ketiga, menurut P2G, kebijakan tersebut menambah beban kerja guru yang sudah diatur dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Dalam regulasi itu, beban kerja guru hanya mencakup perencanaan, pelaksanaan, penilaian pembelajaran, serta tugas tambahan tertentu di sekolah. Mengelola MBG jelas tidak termasuk. Baca Juga:Kekurangan Guru dan Program MBG Jadi Sorotan dalam Kunjungan Kerja Wamendikdasmen di Pangandaran Dengan memberikan tugas tambahan sebagai penanggung jawab MBG, guru keluar dari rel utama kewajibannya. Ini bertentangan dengan amanat UU, kata Iman. Keempat, P2G juga mempertanyakan insentif sebesar Rp100 ribu per hari bagi guru yang ditunjuk sebagai penanggung jawab MBG. Iman menilai jumlah itu tidak sebanding dengan risiko yang harus ditanggung jika terjadi keracunan siswa. Ia bahkan khawatir, insentif justru akan membuat guru menjadi pihak yang disalahkan ketika terjadi masalah. Iman juga menyoroti ironi kebijakan insentif bagi guru penanggung jawab MBG. Menurut data P2G, ada 518 guru honorer yang hingga kini belum menerima bantuan insentif Rp 300 ribu per bulan sebagaimana dijanjikan Presiden Prabowo Subianto. Aneh, insentif 300 ribu per bulan sulit dicairkan, tetapi 100 ribu per hari untuk MBG bisa jalan kilat. Kalau begitu, kenapa pemerintah tidak bisa menggaji guru honorer Rp3 juta per bulan? katanya. Kelima, P2G menilai MBG seharusnya tidak diberikan secara merata ke seluruh sekolah. Program ini dinilai lebih tepat sasaran bila difokuskan pada sekolah di daerah 3T atau siswa dari keluarga kurang mampu. Kalau murid di sekolah swasta menengah atas yang gizinya sudah baik mendapat MBG, bukannya meningkat, gizinya malah bisa menurun, kata Iman. Kepala Bidang Litbang P2G, Feriyansyah, menambahkan bahwa MBG juga berdampak negatif terhadap kantin sekolah. Penurunan omzet membuat banyak kantin kehilangan peran sebagai penopang ekosistem pangan lokal. Padahal sejak awal, P2G mengingatkan agar MBG bisa memberdayakan ekonomi sekitar sekolah. Catatan ketujuh, P2G menolak penggunaan anggaran pendidikan untuk membiayai MBG. Feriyansyah menilai hal itu membuat porsi anggaran pendidikan menurun dan berpotensi inkonstitusional. Sejatinya 20 persen APBN untuk pendidikan tidak tercapai gara-gara MBG. Tahun 2025 anggaran pendidikan hanya Rp 534 triliun, lebih rendah dari tahun 2023 yang Rp 612 triliun, ujarnya. Baca Juga:Dapur MBG Baru Beroperasi, 8 Pelajar di Pangandaran Diduga Keracunan Makanan Menurut Feriyansyah, P2G menyatakan, alih-alih membebankan tanggung jawab kepada guru, pemerintah seharusnya mengevaluasi secara menyeluruh tata kelola MBG, memastikan keamanan makanan, serta menargetkan program hanya bagi siswa yang membutuhkan. Dengan demikian, tujuan peningkatan gizi siswa dapat tercapai tanpa mengorbankan profesionalisme guru. (*) Berita PilihanMBG: Kesehatan dan Keselamatan Anak-anak Harus Jadi Prioritas UtamaPemkot Sukabumi Bentuk Satgas MBG, Cegah Keracunan MassalIndikasi Pembungkaman Kritik dalam Program MBG Disorot Aliansi Pegiat PendidikanKasus Keracunan MBG Kembali Hantui Siswa Garut, Warga Tuntut Program Dievaluasi TotalDedi Mulyadi Tegaskan Satgas MBG Siap Awasi Kualitas MakananKasus Keracunan MBG di Ciamis: Polres Dalami Unsur Kelalaian dan Kesengajaan, 8 Orang Diperiksa Berita PilihanMBG: Kesehatan dan Keselamatan Anak-anak Harus Jadi Prioritas UtamaPemkot Sukabumi Bentuk Satgas MBG, Cegah Keracunan MassalIndikasi Pembungkaman Kritik dalam Program MBG Disorot Aliansi Pegiat PendidikanKasus Keracunan MBG Kembali Hantui Siswa Garut, Warga Tuntut Program Dievaluasi TotalDedi Mulyadi Tegaskan Satgas MBG Siap Awasi Kualitas MakananKasus Keracunan MBG di Ciamis: Polres Dalami Unsur Kelalaian dan Kesengajaan, 8 Orang Diperiksa Berita Pilihan MBG: Kesehatan dan Keselamatan Anak-anak Harus Jadi Prioritas UtamaPemkot Sukabumi Bentuk Satgas MBG, Cegah Keracunan MassalIndikasi Pembungkaman Kritik dalam Program MBG Disorot Aliansi Pegiat PendidikanKasus Keracunan MBG Kembali Hantui Siswa Garut, Warga Tuntut Program Dievaluasi TotalDedi Mulyadi Tegaskan Satgas MBG Siap Awasi Kualitas MakananKasus Keracunan MBG di Ciamis: Polres Dalami Unsur Kelalaian dan Kesengajaan, 8 Orang Diperiksa MBG: Kesehatan dan Keselamatan Anak-anak Harus Jadi Prioritas Utama MBG: Kesehatan dan Keselamatan Anak-anak Harus Jadi Prioritas Utama MBG: Kesehatan dan Keselamatan Anak-anak Harus Jadi Prioritas Utama MBG: Kesehatan dan Keselamatan Anak-anak Harus Jadi Prioritas Utama Pemkot Sukabumi Bentuk Satgas MBG, Cegah Keracunan Massal Pemkot Sukabumi Bentuk Satgas MBG, Cegah Keracunan Massal Pemkot Sukabumi Bentuk Satgas MBG, Cegah Keracunan Massal Pemkot Sukabumi Bentuk Satgas MBG, Cegah Keracunan Massal Indikasi Pembungkaman Kritik dalam Program MBG Disorot Aliansi Pegiat Pendidikan Indikasi Pembungkaman Kritik dalam Program MBG Disorot Aliansi Pegiat Pendidikan Indikasi Pembungkaman Kritik dalam Program MBG Disorot Aliansi Pegiat Pendidikan Indikasi Pembungkaman Kritik dalam Program MBG Disorot Aliansi Pegiat Pendidikan Kasus Keracunan MBG Kembali Hantui Siswa Garut, Warga Tuntut Program Dievaluasi Total Kasus Keracunan MBG Kembali Hantui Siswa Garut, Warga Tuntut Program Dievaluasi Total Kasus Keracunan MBG Kembali Hantui Siswa Garut, Warga Tuntut Program Dievaluasi Total Kasus Keracunan MBG Kembali Hantui Siswa Garut, Warga Tuntut Program Dievaluasi Total Dedi Mulyadi Tegaskan Satgas MBG Siap Awasi Kualitas Makanan Dedi Mulyadi Tegaskan Satgas MBG Siap Awasi Kualitas Makanan Dedi Mulyadi Tegaskan Satgas MBG Siap Awasi Kualitas Makanan Dedi Mulyadi Tegaskan Satgas MBG Siap Awasi Kualitas Makanan Kasus Keracunan MBG di Ciamis: Polres Dalami Unsur Kelalaian dan Kesengajaan, 8 Orang Diperiksa Kasus Keracunan MBG di Ciamis: Polres Dalami Unsur Kelalaian dan Kesengajaan, 8 Orang Diperiksa Kasus Keracunan MBG di Ciamis: Polres Dalami Unsur Kelalaian dan Kesengajaan, 8 Orang Diperiksa Kasus Keracunan MBG di Ciamis: Polres Dalami Unsur Kelalaian dan Kesengajaan, 8 Orang Diperiksa",Muhammad Ashari,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/17/3628632516.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-019688248/bgn-diduga-mencoba-lepas-tangan-p2g-tolak-guru-dijadikan-penanggung-jawab-program-mbg?page=all,ffa93408b183a21a6c56d92a2a56685459ddaad2b3257ac6211dca89c66a5fab,2025-11-13 20:05:26.538 772,okezone,mbg,2025-09-28 23:17:53,"Mitigasi Keracunan, BGN Latih Petugas Penjamah Makanan MBG di Maluku","JAKARTA Badan Gizi Nasional (BGN) melatih Petugas Penjamah Pangan pada Dapur Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG). Hal ini bertujuan untuk mitigasi mencegah keracunan pada Program Makan Bergizi Gratis serta menegaskan komitmen menjaga kualitas layanan. Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah 3 BGN, Enny Indarti mengatakan, melalui pelatihan ini, SPPG diberikan berbagai macam edukasi serta pelatihan seputar pelaksanaan Makanan Bergizi Gratis yaitu seperti Pelatihan Keamanan Pangan, Pelatihan Sanitasi di SPPG hingga Pelatihan Higienitas. Pelatihan ini selain sebagai langkah pencegahan pada risiko keracunan ataupun kejadian yang tidak diinginkan lainnya, juga menjadi sarana pelatihan yang lebih mendalam kepada para petugas SPPG mengenai tata kelola penyediaan makanan bergizi gratis, ujarnya, Minggu (28/9/2025). Melalui pelatihan ini, pihaknya memberikan pemahaman kepada relawan, ahli gizi, serta petugas mengenai tata kelola penyediaan makanan bergizi gratis pada dapur SPPG. Kedepannya kami juga menargetkan untuk meningkatkan kompetensi petugas SPPG agar memperoleh Sertifikasi Layak Higienis dan penghargaan dari BGN, ungkapnya. Lebih lanjut, Enny menambahkan, bahwa pelatihan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kapasitas petugas penjamah pangan. Diharapkan melalui program Makanan Bergizi Gratis ini diharapkan mampu menghadirkan akses makanan bergizi yang aman, sehat, dan higienis bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama anak-anak Indonesia. Kedepannya, BGN akan terus memperbaiki tata kelola program Makanan Bergizi Gratis untuk mencetak Generasi Emas 2045 dapat tercapai secara optimal. tutupnya. Pelatihan ini dilaksanakan pada 28 September 2025 pada 10 (sepuluh) titik di Area Maluku dan Maluku Utara yaitu Halmahera Selatan, Halmahera Utara, Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan, Buru Selatan, Kota Ambon, Kota Tual, Maluku Tengah, Maluku Tenggara, dan Seram Bagian Barat. Kegiatan ini diikuti kurang lebih 2.900 petugas, terdiri atas petugas SPPG serta relawan yang terlibat langsung dalam penyediaan makanan bergizi di daerah tersebut. JAKARTA Badan Gizi Nasional (BGN) melatih Petugas Penjamah Pangan pada Dapur Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG). Hal ini bertujuan untuk mitigasi mencegah keracunan pada Program Makan Bergizi Gratis serta menegaskan komitmen menjaga kualitas layanan. Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah 3 BGN, Enny Indarti mengatakan, melalui pelatihan ini, SPPG diberikan berbagai macam edukasi serta pelatihan seputar pelaksanaan Makanan Bergizi Gratis yaitu seperti Pelatihan Keamanan Pangan, Pelatihan Sanitasi di SPPG hingga Pelatihan Higienitas. Pelatihan ini selain sebagai langkah pencegahan pada risiko keracunan ataupun kejadian yang tidak diinginkan lainnya, juga menjadi sarana pelatihan yang lebih mendalam kepada para petugas SPPG mengenai tata kelola penyediaan makanan bergizi gratis, ujarnya, Minggu (28/9/2025). Melalui pelatihan ini, pihaknya memberikan pemahaman kepada relawan, ahli gizi, serta petugas mengenai tata kelola penyediaan makanan bergizi gratis pada dapur SPPG. Kedepannya kami juga menargetkan untuk meningkatkan kompetensi petugas SPPG agar memperoleh Sertifikasi Layak Higienis dan penghargaan dari BGN, ungkapnya. Lebih lanjut, Enny menambahkan, bahwa pelatihan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kapasitas petugas penjamah pangan. Diharapkan melalui program Makanan Bergizi Gratis ini diharapkan mampu menghadirkan akses makanan bergizi yang aman, sehat, dan higienis bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama anak-anak Indonesia. Kedepannya, BGN akan terus memperbaiki tata kelola program Makanan Bergizi Gratis untuk mencetak Generasi Emas 2045 dapat tercapai secara optimal. tutupnya. Pelatihan ini dilaksanakan pada 28 September 2025 pada 10 (sepuluh) titik di Area Maluku dan Maluku Utara yaitu Halmahera Selatan, Halmahera Utara, Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan, Buru Selatan, Kota Ambon, Kota Tual, Maluku Tengah, Maluku Tenggara, dan Seram Bagian Barat. Kegiatan ini diikuti kurang lebih 2.900 petugas, terdiri atas petugas SPPG serta relawan yang terlibat langsung dalam penyediaan makanan bergizi di daerah tersebut. (Fahmi Firdaus )",Fahmi Firdaus ,https://img.okezone.com/content/2025/09/28/337/3173111/pemerintah-JuqH_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/09/28/337/3173111/mitigasi-keracunan-bgn-latih-petugas-penjamah-makanan-mbg-di-maluku?page=all,1fa0b664f42aaed0d02c2663d8a3fca239d3d406394bd85ec78121f8cb796b75,2025-11-13 20:05:27.259 773,kompas,mbg,2025-10-13 20:38:52,Pedagang Kantin Sekolah Berinovasi Jual Menu Variatif sejak Ada MBG,"BOGOR, KOMPAS.com Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah berjalan di sejumlah sekolah di Bogor mendorong para pedagang kantin untuk berinovasi dan menjual menu yang lebih beragam agar tetap menarik bagi siswa.Wati (60), salah satupedagang kantindi SDN Pajelaran 01 Bogor, mengatakan para pedagang kini berusaha menyesuaikan diri dengan menghadirkan variasi menu setiap harinya. Kita jadinya ya sebagai pedagang coba lebih variatif aja, kayak misal hari ini dagang apa besoknya dagang beda lagi. Jadi ganti-ganti tiap harinya, enggak itu aja yang dijual,"" ujar Wati saat ditemui Senin (13/10/2025).Baca juga:Penjualan Kantin di SDN Pulogebang Turun Sejak Program MBG BerjalanWati mengaku sempat mengalami penurunan pendapatan hingga lebih dari 50 persen pada awal-awal pembagianMBG. Ya dulu mah sepi mah sepi ya, lebih dari 50 persen lah (penurunan pendapatan). Ini jajanan (pisang keju) dari pagi ada lima belum ada yang beli, soalnya kan kalau MBG mah udah makan udah kenyang ya, ujarnya.Meski begitu, Wati menilai program MBG tetap bermanfaat, terutama bagi siswa dari keluarga kurang mampu.""Cuman kita (pedagang) enggak bisa protes MBG ini kan, (karena) mungkin yang di daerah pelosok ya MBG tuh ngebantu banget,"" ujar dia.Sementara itu, Bagia (47), pedagang lainnya, menyebut menu MBG yang kurang menarik dan tak disukai terkadang membuat anak-anak kembali membeli jajanan. Anak-anak juga kayaknya bosen, menunya itu-itu lagi aja, jadi keseringan enggak dimakan. Jadi mereka kalau lagi suka menunya ya enggak jajan, kalau enggak suka (menu MBG) ya mereka jajan,"" kata Bagia.Baca juga:Senang Dapat MBG, Siswa SDN 07 Pulogebang Bisa Menabung untuk Beli MainanMenurut Bagia, anak-anak terkadang tidak memakan beberapa menu MBG karena rasanya cenderung hambar dan berbeda dari makanan di rumah.""Ayam juga kalau ayam kayak semur, goreng itu enggak dimakan. Kalau ayam goreng enggak dimakan karena enggak ada rasa, mungkin beda sama yang di rumah. Mungkin karena emang makanannya dibuat sehat ya, jadi kayak di rumah sakit (rasanya), udah dipantau gizi-gizinya, sambung Bagia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BOGOR, KOMPAS.com Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah berjalan di sejumlah sekolah di Bogor mendorong para pedagang kantin untuk berinovasi dan menjual menu yang lebih beragam agar tetap menarik bagi siswa. Wati (60), salah satupedagang kantindi SDN Pajelaran 01 Bogor, mengatakan para pedagang kini berusaha menyesuaikan diri dengan menghadirkan variasi menu setiap harinya. Kita jadinya ya sebagai pedagang coba lebih variatif aja, kayak misal hari ini dagang apa besoknya dagang beda lagi. Jadi ganti-ganti tiap harinya, enggak itu aja yang dijual,"" ujar Wati saat ditemui Senin (13/10/2025). Baca juga:Penjualan Kantin di SDN Pulogebang Turun Sejak Program MBG Berjalan Wati mengaku sempat mengalami penurunan pendapatan hingga lebih dari 50 persen pada awal-awal pembagianMBG. Ya dulu mah sepi mah sepi ya, lebih dari 50 persen lah (penurunan pendapatan). Ini jajanan (pisang keju) dari pagi ada lima belum ada yang beli, soalnya kan kalau MBG mah udah makan udah kenyang ya, ujarnya. Meski begitu, Wati menilai program MBG tetap bermanfaat, terutama bagi siswa dari keluarga kurang mampu. ""Cuman kita (pedagang) enggak bisa protes MBG ini kan, (karena) mungkin yang di daerah pelosok ya MBG tuh ngebantu banget,"" ujar dia. Sementara itu, Bagia (47), pedagang lainnya, menyebut menu MBG yang kurang menarik dan tak disukai terkadang membuat anak-anak kembali membeli jajanan. Anak-anak juga kayaknya bosen, menunya itu-itu lagi aja, jadi keseringan enggak dimakan. Jadi mereka kalau lagi suka menunya ya enggak jajan, kalau enggak suka (menu MBG) ya mereka jajan,"" kata Bagia. Baca juga:Senang Dapat MBG, Siswa SDN 07 Pulogebang Bisa Menabung untuk Beli Mainan Menurut Bagia, anak-anak terkadang tidak memakan beberapa menu MBG karena rasanya cenderung hambar dan berbeda dari makanan di rumah. ""Ayam juga kalau ayam kayak semur, goreng itu enggak dimakan. Kalau ayam goreng enggak dimakan karena enggak ada rasa, mungkin beda sama yang di rumah. Mungkin karena emang makanannya dibuat sehat ya, jadi kayak di rumah sakit (rasanya), udah dipantau gizi-gizinya, sambung Bagia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/QuTGHD-28yCoE3ZUJ70jm_Lbcmo=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/13/68ecde051467a.jpg",https://megapolitan.kompas.com/read/2025/10/13/20385291/pedagang-kantin-sekolah-berinovasi-jual-menu-variatif-sejak-ada-mbg,23a999801345654b529a574fe87a0650ec6ee9abcead9c022715bf10e0b76941,2025-11-13 20:05:28.141 777,kompas,mbg,2025-10-13 19:13:00,Orangtua Siswa Minta SPPG Perhatikan Kebersihan Bahan Makanan untuk MBG,"DEPOK, KOMPAS.com -Sejumlah orangtua siswa meminta pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk lebih memperhatikan kebersihan bahan makanan dan cara pengolahan menu dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).Hal ini disampaikan oleh Tita (34) yang mengaku khawatir setelah maraknya kasus keracunan makananMBGyang dialami sejumlah siswa. Menurut saya harus diperhatikan lagi setiap bahan sayuran (masakan) biar enggak ada kejadian hewan muncul di menu. Mohon kebersihan makanan intinya, ucap Tita kepadaKompas.com, Senin (13/10/2025).Baca juga:Diisi Siswa Kurang Mampu, Sekolah Rakyat Ancol Belum Dapat MBGTita bercerita, program MBG di sekolah anaknya baru berjalan sekitar sebulan dengan variasi menu yang cukup beragam.Meski demikian, ia tetap membawakan bekal makanan dari rumah karena sang anak kerap mengeluhkan rasa hambar pada menu MBG. Jadi ya anak saya makan dua kali, menu MBG dimakan, bekal saya habis, ujar Tita. (Keluhan) tiap hari karena kan enggak ada rasa asin atau apa gitu jadi hambar. Tapi namanya anak ya dimakan aja, tambahnya.Pendapat serupa dengan Tita juga disampaikan oleh Rini (53), orangtua siswa lainnya. Bahan sayuran kayak tauge atau menu yang mudah basi disingkirkan. Inovasi menunya lewat konsultasi denganchefcontohnya, ujar Rini.Baca juga:Pedagang Kantin di SMPN 61 Jakarta Tetap Laris Meski Ada Program MBGRini menilai, program MBG yang sudah berlangsung tiga bulan di sekolah anaknya belum memberikan dampak signifikan terhadap semangat belajar. Kayaknya MBG enggak ada kaitannya sama semangat belajar anak saya, dia juga cerita kalau dia sering tidak mengambil MBG, jelas Rini. Kalau pulang ke rumah dia langsung makan, itu artinya dia enggak makan MBG, lanjut dia.Oleh karena itu, Rini masih rutin memberikan uang jajan tanpa pemotongan sedikitpun dan membebaskan sang anak untuk memilih menu makan yang diinginkannya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang DEPOK, KOMPAS.com -Sejumlah orangtua siswa meminta pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk lebih memperhatikan kebersihan bahan makanan dan cara pengolahan menu dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini disampaikan oleh Tita (34) yang mengaku khawatir setelah maraknya kasus keracunan makananMBGyang dialami sejumlah siswa. Menurut saya harus diperhatikan lagi setiap bahan sayuran (masakan) biar enggak ada kejadian hewan muncul di menu. Mohon kebersihan makanan intinya, ucap Tita kepadaKompas.com, Senin (13/10/2025). Baca juga:Diisi Siswa Kurang Mampu, Sekolah Rakyat Ancol Belum Dapat MBG Tita bercerita, program MBG di sekolah anaknya baru berjalan sekitar sebulan dengan variasi menu yang cukup beragam. Meski demikian, ia tetap membawakan bekal makanan dari rumah karena sang anak kerap mengeluhkan rasa hambar pada menu MBG. Jadi ya anak saya makan dua kali, menu MBG dimakan, bekal saya habis, ujar Tita. (Keluhan) tiap hari karena kan enggak ada rasa asin atau apa gitu jadi hambar. Tapi namanya anak ya dimakan aja, tambahnya. Pendapat serupa dengan Tita juga disampaikan oleh Rini (53), orangtua siswa lainnya. Bahan sayuran kayak tauge atau menu yang mudah basi disingkirkan. Inovasi menunya lewat konsultasi denganchefcontohnya, ujar Rini. Baca juga:Pedagang Kantin di SMPN 61 Jakarta Tetap Laris Meski Ada Program MBG Rini menilai, program MBG yang sudah berlangsung tiga bulan di sekolah anaknya belum memberikan dampak signifikan terhadap semangat belajar. Kayaknya MBG enggak ada kaitannya sama semangat belajar anak saya, dia juga cerita kalau dia sering tidak mengambil MBG, jelas Rini. Kalau pulang ke rumah dia langsung makan, itu artinya dia enggak makan MBG, lanjut dia. Oleh karena itu, Rini masih rutin memberikan uang jajan tanpa pemotongan sedikitpun dan membebaskan sang anak untuk memilih menu makan yang diinginkannya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/TCfv0vau-tOoxTcFARGtuM0i1CI=/0x0:5000x3333/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/09/68e7398273971.jpg",https://megapolitan.kompas.com/read/2025/10/13/19130091/orangtua-siswa-minta-sppg-perhatikan-kebersihan-bahan-makanan-untuk-mbg,f3755c064a19a3e4a5e43a64a555d6a93e96e23b085f2b9217ed75a7be376718,2025-11-13 20:05:38.574 778,detik,mbg,2025-11-07 14:54:00,PAN Bakal Beri Sanksi Wabup Pidie Jaya Jika Terbukti Aniaya Kepala SPPG,"Waketum PAN Eddy Soeparno menanggapi kasus dugaan pemukulan yang dilakukan Wakil Bupati Pidie Jaya Hasan Basri (HB) kepada Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Desa Sagoe, Kecamatan Trienggadeng, Muhammad Reza. Eddy mengatakan PAN akan memberikan sanksi jika Hasan Basri terbukti melakukan pemukulan. ""Kita ingin menegakkan disiplin yang kuat terhadap semua kader-kader kita. Perilaku yang menyimpang, perilaku yang tidak baik, termasuk juga tindakan-tindakan yang kemudian mendapatkan sorotan masyarakat yang tidak terpuji, tentu akan mendapatkan sanksi,"" kata Eddy di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (7/11/2025). Diketahui, Hasan Basri merupakan Ketua DPD PAN Pidie Jaya. Eddy mengatakan saat ini partainya masih menunggu hasil penyidikan dari pihak kepolisian. ""Kita masih belum mengetahui bagaimana kejadiannya, apa yang kemudian menyebabkan pukulan tersebut, tetapi kami hormati hukum, kita serahkan saja kepada aparat penegak hukum,"" ujarnya. Wakil Ketua MPR RI ini menegaskan partainya akan menghormati apa pun keputusan dari pihak kepolisian. Dia mengatakan hasil putusan polisi akan menjadi landasan bagi partainya dalam memberikan sanksi kepada Hasan. ""Apa pun nanti menjadi keputusan aparat penegak hukum kita akan hormati, kita akan jalankan dan memang kalau sanksinya kemudian ada sanksi pidana, tentu kita juga akan memberikan sanksi yang serupa kepada kader-kader kami yang berbuat tidak baik, mulai dari sanksi ringan, sedang, maupun sanksi berat, berat berupa pemecatan dari partai,"" tuturnya. Sebelumnya, dilansir detikSumut , polisi menaikkan perkara Wakil Bupati Pidie Jaya Hasan Basri (HB) yang diduga menghajar Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Desa Sagoe, Kecamatan Trienggadeng Muhammad Reza ke tahap penyidikan. Polisi telah menggelar perkara kasus tersebut. ""Dari hasil gelar perkara disepakati bahwa laporan dugaan penganiayaan dapat ditingkatkan ke tahap penyidikan,"" kata Kapolres Pidie Jaya AKBP Ahmad Faisal Pasaribu kepada wartawan, Kamis (6/11). Insiden pemukulan itu terjadi saat Hasan meninjau dapur MBG di Desa Sagoe, Kecamatan Trienggadeng, Pidie Jaya. Dalam video tampak Hasan awalnya memarahi seorang pria di halaman luar bangunan dapur. Aksi itu dilihat sejumlah orang, termasuk perempuan pekerja di dapur. Di tengah Hasan marah-marah, Reza datang dengan mengendarai sepeda motor. Setelah memarkirkan kendaraannya di tempat parkir, Reza berjalan ke arah Hasan. Tiba-tiba Hasan melayangkan pukulan beberapa kali ke wajah Reza. Sejumlah perempuan berteriak agar Hasan menghentikan aksinya. Mereka juga meminta aksi Ketua DPD PAN Pidie Jaya itu diviralkan. Simak juga Video: Heboh Wabup Pidie Jaya Tonjok Kepala SPPG di Aceh Karena Nasi Dingin",Anggi Muliawati -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/10/21/eddy-soeparno-1761036971124_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8199038/pan-bakal-beri-sanksi-wabup-pidie-jaya-jika-terbukti-aniaya-kepala-sppg,543d641cfeeda3de1d9cce8f3dc5b0a5654786178586b83e59314a7432b64ccc,2025-11-13 20:05:41.489 779,pikiranrakyat,mbg,2025-10-01 15:00:38,"Dapur MBG Baru Beroperasi, 8 Pelajar di Pangandaran Diduga Keracunan Makanan","PIKIRAN RAKYAT -Sebanyak delapan pelajar Madrasah Ibtidaiah (MI) Atarbiyah di Desa Kertajaya terpaksa dilarikan ke puskesmas di Kecamatan Cigugur, Kabupaten Pangandaran, Rabu, 1 Oktober 2025.Mereka diduga keracunan usai menyantap makanan dari program makan bergizi gratis (MKBG) yang didistribusikan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cimindi 2, yang ada di Kecamatan Cigugur.Tampak Kapolres Pangandaran AKBP Andri Kurniawan bersama Dandim 0625 Pangandaran Letkol Czi Ibnu Muntaha dan Kepala Dinas Kesehatan Yadi Sukmayadi meninjau korban yang tengah menjalani perawatan di ruang IGD Puskesmas Cigugur.Baca Juga:Kasus Keracunan MBG di Ciamis: Polres Dalami Unsur Kelalaian dan Kesengajaan, 8 Orang DiperiksaMenurut Yadi, delapan pelajar yang terindikasi keracunan itu sudah mendapatkan penanganan medis di ruang IGD Puskesmas Cigugur.""Yang empat pelajar kondisinya sudah membaik, sementara yang empat orang lagi sedang dilakukan observasi,"" ujar Yadi.Dari hasil pemeriksaan dokter, katanya, keempat pelajar tersebut kondisinya sudah stabil.""Kita akan pantau terus kondisi kesehatannya sampai menunggu hasil pemeriksaan dari dokter, apakah yang keempat pelajar ini sudah bisa pulang atau harus menjalani rawat inap,"" kata Yadi.Baca Juga:Dedi Mulyadi Tegaskan Satgas MBG Siap Awasi Kualitas MakananYadi mengaku belum mengetahui dari mana sumber dugaan keracunan tersebut, karena pihaknya masih melakukan pemeriksaan dengan mengambil sampel sisa makanan dan muntahan, untuk diperiksa di laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran.""Nanti kita tunggu hasilnya, usai pemeriksaan laboratorium dari sisa makanan dan muntahan,"" ujarnya.Sementara itu, Koordinator SPPG Kab Pangandaran Virgin Kristiani mengatakan, SPPG Cimindi 2 Kecamatan Cigugur baru pertama beroperasi. Atas kejadian tersebut, pihaknya pun menutup sementara operasional dapur di SPPG tersebut.""SPPG Cimindi 2 baru hari ini dan pertama kali beroperasi untuk melayani pendistribusian makanan bergizi gratis sebanyak 2.800 pelajar. Kita tutup sementara sampai hasil uji laboratorium keluar,"" katanya.Baca Juga:Kasus Keracunan MBG Kembali Hantui Siswa Garut, Warga Tuntut Program Dievaluasi TotalSementara itu, Kapolres Pangandaran AKBP Andri Kurniawan mengatakan, pihaknya sudah membentuk Tim Satgas Penanganan Masalah Badan Gizi di Kabupaten Pangandaran dan selalu melakukan koordinasi.""Maka langkah kami setelah mendapatkan laporan, langsung melakukan pemantauan dan evakuasi korban-korban yang diduga mengalami keracunan,"" ujar Kapolres.Dia menyebutkan, tim akan melakukan rapat evaluasi bersama SPPG yang ada di Kabupaten Pangandaran, terkait penanganan-penanganan apabila ada hal-hal yang tidak diinginkan.Baca Juga:Indikasi Pembungkaman Kritik dalam Program MBG Disorot Aliansi Pegiat PendidikanSementara itu, Tati, guru MI Atarbiyah membenarkan, ada delaan siswanya yang diduga mengalami keracunan usai menyantap makanan dari MBG, yang didistribusikan ke sekolah oleh pihak SPPG sekitar pukul 8.30.""Sekitar 30 menit setelah menyantap makanan, ada siswa yang mengaku pusing lalu muntah,"" ujar Tati.Tati mengatakan, menu makanan MBG di hari pertama yang didistribusikan oleh pihak SPPG, yaitu berupa ayam kecap, sayur capcay, tahu goreng, dan jeruk.*** PIKIRAN RAKYAT -Sebanyak delapan pelajar Madrasah Ibtidaiah (MI) Atarbiyah di Desa Kertajaya terpaksa dilarikan ke puskesmas di Kecamatan Cigugur, Kabupaten Pangandaran, Rabu, 1 Oktober 2025.Mereka diduga keracunan usai menyantap makanan dari program makan bergizi gratis (MKBG) yang didistribusikan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cimindi 2, yang ada di Kecamatan Cigugur.Tampak Kapolres Pangandaran AKBP Andri Kurniawan bersama Dandim 0625 Pangandaran Letkol Czi Ibnu Muntaha dan Kepala Dinas Kesehatan Yadi Sukmayadi meninjau korban yang tengah menjalani perawatan di ruang IGD Puskesmas Cigugur.Baca Juga:Kasus Keracunan MBG di Ciamis: Polres Dalami Unsur Kelalaian dan Kesengajaan, 8 Orang DiperiksaMenurut Yadi, delapan pelajar yang terindikasi keracunan itu sudah mendapatkan penanganan medis di ruang IGD Puskesmas Cigugur.""Yang empat pelajar kondisinya sudah membaik, sementara yang empat orang lagi sedang dilakukan observasi,"" ujar Yadi.Dari hasil pemeriksaan dokter, katanya, keempat pelajar tersebut kondisinya sudah stabil.""Kita akan pantau terus kondisi kesehatannya sampai menunggu hasil pemeriksaan dari dokter, apakah yang keempat pelajar ini sudah bisa pulang atau harus menjalani rawat inap,"" kata Yadi.Baca Juga:Dedi Mulyadi Tegaskan Satgas MBG Siap Awasi Kualitas MakananYadi mengaku belum mengetahui dari mana sumber dugaan keracunan tersebut, karena pihaknya masih melakukan pemeriksaan dengan mengambil sampel sisa makanan dan muntahan, untuk diperiksa di laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran.""Nanti kita tunggu hasilnya, usai pemeriksaan laboratorium dari sisa makanan dan muntahan,"" ujarnya.Sementara itu, Koordinator SPPG Kab Pangandaran Virgin Kristiani mengatakan, SPPG Cimindi 2 Kecamatan Cigugur baru pertama beroperasi. Atas kejadian tersebut, pihaknya pun menutup sementara operasional dapur di SPPG tersebut.""SPPG Cimindi 2 baru hari ini dan pertama kali beroperasi untuk melayani pendistribusian makanan bergizi gratis sebanyak 2.800 pelajar. Kita tutup sementara sampai hasil uji laboratorium keluar,"" katanya.Baca Juga:Kasus Keracunan MBG Kembali Hantui Siswa Garut, Warga Tuntut Program Dievaluasi TotalSementara itu, Kapolres Pangandaran AKBP Andri Kurniawan mengatakan, pihaknya sudah membentuk Tim Satgas Penanganan Masalah Badan Gizi di Kabupaten Pangandaran dan selalu melakukan koordinasi.""Maka langkah kami setelah mendapatkan laporan, langsung melakukan pemantauan dan evakuasi korban-korban yang diduga mengalami keracunan,"" ujar Kapolres.Dia menyebutkan, tim akan melakukan rapat evaluasi bersama SPPG yang ada di Kabupaten Pangandaran, terkait penanganan-penanganan apabila ada hal-hal yang tidak diinginkan.Baca Juga:Indikasi Pembungkaman Kritik dalam Program MBG Disorot Aliansi Pegiat PendidikanSementara itu, Tati, guru MI Atarbiyah membenarkan, ada delaan siswanya yang diduga mengalami keracunan usai menyantap makanan dari MBG, yang didistribusikan ke sekolah oleh pihak SPPG sekitar pukul 8.30.""Sekitar 30 menit setelah menyantap makanan, ada siswa yang mengaku pusing lalu muntah,"" ujar Tati.Tati mengatakan, menu makanan MBG di hari pertama yang didistribusikan oleh pihak SPPG, yaitu berupa ayam kecap, sayur capcay, tahu goreng, dan jeruk.*** PIKIRAN RAKYAT -Sebanyak delapan pelajar Madrasah Ibtidaiah (MI) Atarbiyah di Desa Kertajaya terpaksa dilarikan ke puskesmas di Kecamatan Cigugur, Kabupaten Pangandaran, Rabu, 1 Oktober 2025.Mereka diduga keracunan usai menyantap makanan dari program makan bergizi gratis (MKBG) yang didistribusikan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cimindi 2, yang ada di Kecamatan Cigugur.Tampak Kapolres Pangandaran AKBP Andri Kurniawan bersama Dandim 0625 Pangandaran Letkol Czi Ibnu Muntaha dan Kepala Dinas Kesehatan Yadi Sukmayadi meninjau korban yang tengah menjalani perawatan di ruang IGD Puskesmas Cigugur.Baca Juga:Kasus Keracunan MBG di Ciamis: Polres Dalami Unsur Kelalaian dan Kesengajaan, 8 Orang DiperiksaMenurut Yadi, delapan pelajar yang terindikasi keracunan itu sudah mendapatkan penanganan medis di ruang IGD Puskesmas Cigugur.""Yang empat pelajar kondisinya sudah membaik, sementara yang empat orang lagi sedang dilakukan observasi,"" ujar Yadi.Dari hasil pemeriksaan dokter, katanya, keempat pelajar tersebut kondisinya sudah stabil.""Kita akan pantau terus kondisi kesehatannya sampai menunggu hasil pemeriksaan dari dokter, apakah yang keempat pelajar ini sudah bisa pulang atau harus menjalani rawat inap,"" kata Yadi.Baca Juga:Dedi Mulyadi Tegaskan Satgas MBG Siap Awasi Kualitas MakananYadi mengaku belum mengetahui dari mana sumber dugaan keracunan tersebut, karena pihaknya masih melakukan pemeriksaan dengan mengambil sampel sisa makanan dan muntahan, untuk diperiksa di laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran.""Nanti kita tunggu hasilnya, usai pemeriksaan laboratorium dari sisa makanan dan muntahan,"" ujarnya.Sementara itu, Koordinator SPPG Kab Pangandaran Virgin Kristiani mengatakan, SPPG Cimindi 2 Kecamatan Cigugur baru pertama beroperasi. Atas kejadian tersebut, pihaknya pun menutup sementara operasional dapur di SPPG tersebut.""SPPG Cimindi 2 baru hari ini dan pertama kali beroperasi untuk melayani pendistribusian makanan bergizi gratis sebanyak 2.800 pelajar. Kita tutup sementara sampai hasil uji laboratorium keluar,"" katanya.Baca Juga:Kasus Keracunan MBG Kembali Hantui Siswa Garut, Warga Tuntut Program Dievaluasi TotalSementara itu, Kapolres Pangandaran AKBP Andri Kurniawan mengatakan, pihaknya sudah membentuk Tim Satgas Penanganan Masalah Badan Gizi di Kabupaten Pangandaran dan selalu melakukan koordinasi.""Maka langkah kami setelah mendapatkan laporan, langsung melakukan pemantauan dan evakuasi korban-korban yang diduga mengalami keracunan,"" ujar Kapolres.Dia menyebutkan, tim akan melakukan rapat evaluasi bersama SPPG yang ada di Kabupaten Pangandaran, terkait penanganan-penanganan apabila ada hal-hal yang tidak diinginkan.Baca Juga:Indikasi Pembungkaman Kritik dalam Program MBG Disorot Aliansi Pegiat PendidikanSementara itu, Tati, guru MI Atarbiyah membenarkan, ada delaan siswanya yang diduga mengalami keracunan usai menyantap makanan dari MBG, yang didistribusikan ke sekolah oleh pihak SPPG sekitar pukul 8.30.""Sekitar 30 menit setelah menyantap makanan, ada siswa yang mengaku pusing lalu muntah,"" ujar Tati.Tati mengatakan, menu makanan MBG di hari pertama yang didistribusikan oleh pihak SPPG, yaitu berupa ayam kecap, sayur capcay, tahu goreng, dan jeruk.*** PIKIRAN RAKYAT -Sebanyak delapan pelajar Madrasah Ibtidaiah (MI) Atarbiyah di Desa Kertajaya terpaksa dilarikan ke puskesmas di Kecamatan Cigugur, Kabupaten Pangandaran, Rabu, 1 Oktober 2025. Mereka diduga keracunan usai menyantap makanan dari program makan bergizi gratis (MKBG) yang didistribusikan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cimindi 2, yang ada di Kecamatan Cigugur. Tampak Kapolres Pangandaran AKBP Andri Kurniawan bersama Dandim 0625 Pangandaran Letkol Czi Ibnu Muntaha dan Kepala Dinas Kesehatan Yadi Sukmayadi meninjau korban yang tengah menjalani perawatan di ruang IGD Puskesmas Cigugur. Baca Juga:Kasus Keracunan MBG di Ciamis: Polres Dalami Unsur Kelalaian dan Kesengajaan, 8 Orang Diperiksa Menurut Yadi, delapan pelajar yang terindikasi keracunan itu sudah mendapatkan penanganan medis di ruang IGD Puskesmas Cigugur. ""Yang empat pelajar kondisinya sudah membaik, sementara yang empat orang lagi sedang dilakukan observasi,"" ujar Yadi. Dari hasil pemeriksaan dokter, katanya, keempat pelajar tersebut kondisinya sudah stabil. ""Kita akan pantau terus kondisi kesehatannya sampai menunggu hasil pemeriksaan dari dokter, apakah yang keempat pelajar ini sudah bisa pulang atau harus menjalani rawat inap,"" kata Yadi. Baca Juga:Dedi Mulyadi Tegaskan Satgas MBG Siap Awasi Kualitas Makanan Yadi mengaku belum mengetahui dari mana sumber dugaan keracunan tersebut, karena pihaknya masih melakukan pemeriksaan dengan mengambil sampel sisa makanan dan muntahan, untuk diperiksa di laboratorium Dinas Kesehatan Kabupaten Pangandaran. ""Nanti kita tunggu hasilnya, usai pemeriksaan laboratorium dari sisa makanan dan muntahan,"" ujarnya. Sementara itu, Koordinator SPPG Kab Pangandaran Virgin Kristiani mengatakan, SPPG Cimindi 2 Kecamatan Cigugur baru pertama beroperasi. Atas kejadian tersebut, pihaknya pun menutup sementara operasional dapur di SPPG tersebut. ""SPPG Cimindi 2 baru hari ini dan pertama kali beroperasi untuk melayani pendistribusian makanan bergizi gratis sebanyak 2.800 pelajar. Kita tutup sementara sampai hasil uji laboratorium keluar,"" katanya. Baca Juga:Kasus Keracunan MBG Kembali Hantui Siswa Garut, Warga Tuntut Program Dievaluasi Total Sementara itu, Kapolres Pangandaran AKBP Andri Kurniawan mengatakan, pihaknya sudah membentuk Tim Satgas Penanganan Masalah Badan Gizi di Kabupaten Pangandaran dan selalu melakukan koordinasi. ""Maka langkah kami setelah mendapatkan laporan, langsung melakukan pemantauan dan evakuasi korban-korban yang diduga mengalami keracunan,"" ujar Kapolres. Dia menyebutkan, tim akan melakukan rapat evaluasi bersama SPPG yang ada di Kabupaten Pangandaran, terkait penanganan-penanganan apabila ada hal-hal yang tidak diinginkan. Baca Juga:Indikasi Pembungkaman Kritik dalam Program MBG Disorot Aliansi Pegiat Pendidikan Sementara itu, Tati, guru MI Atarbiyah membenarkan, ada delaan siswanya yang diduga mengalami keracunan usai menyantap makanan dari MBG, yang didistribusikan ke sekolah oleh pihak SPPG sekitar pukul 8.30. ""Sekitar 30 menit setelah menyantap makanan, ada siswa yang mengaku pusing lalu muntah,"" ujar Tati. Tati mengatakan, menu makanan MBG di hari pertama yang didistribusikan oleh pihak SPPG, yaitu berupa ayam kecap, sayur capcay, tahu goreng, dan jeruk.*** Berita PilihanDPRD Minta Pemkot Bandung Belajar dari Keracunan Massal MBG di Cipongkor dan CihampelasDedi Mulyadi Bentuk Tim Khusus Awasi Program MBG, Guru dan Siswa Bisa Lapor PelanggaranPemkot Sukabumi Bentuk Satgas MBG, Cegah Keracunan MassalEks Bupati KBB Aa Umbara Bantah Tudingan Pemilik Dapur MBG CihampelasIndikasi Pembungkaman Kritik dalam Program MBG Disorot Aliansi Pegiat PendidikanKasus Keracunan MBG Kembali Hantui Siswa Garut, Warga Tuntut Program Dievaluasi TotalDedi Mulyadi Tegaskan Satgas MBG Siap Awasi Kualitas MakananKasus Keracunan MBG di Ciamis: Polres Dalami Unsur Kelalaian dan Kesengajaan, 8 Orang DiperiksaSiswa SMKN 1 Cihampelas Meninggal, Dinkes KBB: Bukan karena Keracunan MBG Berita PilihanDPRD Minta Pemkot Bandung Belajar dari Keracunan Massal MBG di Cipongkor dan CihampelasDedi Mulyadi Bentuk Tim Khusus Awasi Program MBG, Guru dan Siswa Bisa Lapor PelanggaranPemkot Sukabumi Bentuk Satgas MBG, Cegah Keracunan MassalEks Bupati KBB Aa Umbara Bantah Tudingan Pemilik Dapur MBG CihampelasIndikasi Pembungkaman Kritik dalam Program MBG Disorot Aliansi Pegiat PendidikanKasus Keracunan MBG Kembali Hantui Siswa Garut, Warga Tuntut Program Dievaluasi TotalDedi Mulyadi Tegaskan Satgas MBG Siap Awasi Kualitas MakananKasus Keracunan MBG di Ciamis: Polres Dalami Unsur Kelalaian dan Kesengajaan, 8 Orang DiperiksaSiswa SMKN 1 Cihampelas Meninggal, Dinkes KBB: Bukan karena Keracunan MBG Berita Pilihan DPRD Minta Pemkot Bandung Belajar dari Keracunan Massal MBG di Cipongkor dan CihampelasDedi Mulyadi Bentuk Tim Khusus Awasi Program MBG, Guru dan Siswa Bisa Lapor PelanggaranPemkot Sukabumi Bentuk Satgas MBG, Cegah Keracunan MassalEks Bupati KBB Aa Umbara Bantah Tudingan Pemilik Dapur MBG CihampelasIndikasi Pembungkaman Kritik dalam Program MBG Disorot Aliansi Pegiat PendidikanKasus Keracunan MBG Kembali Hantui Siswa Garut, Warga Tuntut Program Dievaluasi TotalDedi Mulyadi Tegaskan Satgas MBG Siap Awasi Kualitas MakananKasus Keracunan MBG di Ciamis: Polres Dalami Unsur Kelalaian dan Kesengajaan, 8 Orang DiperiksaSiswa SMKN 1 Cihampelas Meninggal, Dinkes KBB: Bukan karena Keracunan MBG DPRD Minta Pemkot Bandung Belajar dari Keracunan Massal MBG di Cipongkor dan Cihampelas DPRD Minta Pemkot Bandung Belajar dari Keracunan Massal MBG di Cipongkor dan Cihampelas DPRD Minta Pemkot Bandung Belajar dari Keracunan Massal MBG di Cipongkor dan Cihampelas DPRD Minta Pemkot Bandung Belajar dari Keracunan Massal MBG di Cipongkor dan Cihampelas Dedi Mulyadi Bentuk Tim Khusus Awasi Program MBG, Guru dan Siswa Bisa Lapor Pelanggaran Dedi Mulyadi Bentuk Tim Khusus Awasi Program MBG, Guru dan Siswa Bisa Lapor Pelanggaran Dedi Mulyadi Bentuk Tim Khusus Awasi Program MBG, Guru dan Siswa Bisa Lapor Pelanggaran Dedi Mulyadi Bentuk Tim Khusus Awasi Program MBG, Guru dan Siswa Bisa Lapor Pelanggaran Pemkot Sukabumi Bentuk Satgas MBG, Cegah Keracunan Massal Pemkot Sukabumi Bentuk Satgas MBG, Cegah Keracunan Massal Pemkot Sukabumi Bentuk Satgas MBG, Cegah Keracunan Massal Pemkot Sukabumi Bentuk Satgas MBG, Cegah Keracunan Massal Eks Bupati KBB Aa Umbara Bantah Tudingan Pemilik Dapur MBG Cihampelas Eks Bupati KBB Aa Umbara Bantah Tudingan Pemilik Dapur MBG Cihampelas Eks Bupati KBB Aa Umbara Bantah Tudingan Pemilik Dapur MBG Cihampelas Eks Bupati KBB Aa Umbara Bantah Tudingan Pemilik Dapur MBG Cihampelas Indikasi Pembungkaman Kritik dalam Program MBG Disorot Aliansi Pegiat Pendidikan Indikasi Pembungkaman Kritik dalam Program MBG Disorot Aliansi Pegiat Pendidikan Indikasi Pembungkaman Kritik dalam Program MBG Disorot Aliansi Pegiat Pendidikan Indikasi Pembungkaman Kritik dalam Program MBG Disorot Aliansi Pegiat Pendidikan Kasus Keracunan MBG Kembali Hantui Siswa Garut, Warga Tuntut Program Dievaluasi Total Kasus Keracunan MBG Kembali Hantui Siswa Garut, Warga Tuntut Program Dievaluasi Total Kasus Keracunan MBG Kembali Hantui Siswa Garut, Warga Tuntut Program Dievaluasi Total Kasus Keracunan MBG Kembali Hantui Siswa Garut, Warga Tuntut Program Dievaluasi Total Dedi Mulyadi Tegaskan Satgas MBG Siap Awasi Kualitas Makanan Dedi Mulyadi Tegaskan Satgas MBG Siap Awasi Kualitas Makanan Dedi Mulyadi Tegaskan Satgas MBG Siap Awasi Kualitas Makanan Dedi Mulyadi Tegaskan Satgas MBG Siap Awasi Kualitas Makanan Kasus Keracunan MBG di Ciamis: Polres Dalami Unsur Kelalaian dan Kesengajaan, 8 Orang Diperiksa Kasus Keracunan MBG di Ciamis: Polres Dalami Unsur Kelalaian dan Kesengajaan, 8 Orang Diperiksa Kasus Keracunan MBG di Ciamis: Polres Dalami Unsur Kelalaian dan Kesengajaan, 8 Orang Diperiksa Kasus Keracunan MBG di Ciamis: Polres Dalami Unsur Kelalaian dan Kesengajaan, 8 Orang Diperiksa Siswa SMKN 1 Cihampelas Meninggal, Dinkes KBB: Bukan karena Keracunan MBG Siswa SMKN 1 Cihampelas Meninggal, Dinkes KBB: Bukan karena Keracunan MBG Siswa SMKN 1 Cihampelas Meninggal, Dinkes KBB: Bukan karena Keracunan MBG Siswa SMKN 1 Cihampelas Meninggal, Dinkes KBB: Bukan karena Keracunan MBG",Agus Kusnadi,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/01/3166429556.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019687780/dapur-mbg-baru-beroperasi-8-pelajar-di-pangandaran-diduga-keracunan-makanan?page=all,8831f1a16466127b43d493bf1133e9331cd4d6bb487347c2d5bd2c816c1fbb30,2025-11-13 20:05:48.361 780,kompas,mbg,2025-10-30 21:00:00,"Wakil Bupati Pidie Jaya Diduga Aniaya SPPG MBG, Ini Kronologinya","KOMPAS.com- Wakil Bupati (Wabup) Pidie Jaya, Hasan Basri, diduga melakukan tindak kekerasan terhadap seorang petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Makan Bergizi Gratis (SPPG-MBG) di Gampong Sagoe, Kecamatan Trienggadeng, pada Kamis (30/10/2025) sekitar pukul 08.05 WIB.Korban dalam peristiwa ini adalah Kepala SPPG-MBG Kecamatan Trienggadeng, Muhammad Reza (27), warga Gampong Mesjid, Trienggadeng, Pidie Jaya. Akibat pemukulan tersebut, Reza harus mendapat perawatan dan menjalani visum di Puskesmas Trienggadeng.Kronologi KejadianBerdasarkan informasi yang dihimpun Serambinews.com, insiden berawal ketika WabupHasan Basrimelakukan inspeksi ke dapur SPPG-MBG di Gampong Sagoe. Ia masuk ke dapur untuk memantau proses penyiapan menu program Makan Bergizi Gratis (MBG).Namun, setelah melihat menu yang disiapkan, Hasan Basri tampak kecewa. Ia kemudian keluar dari dapur dan bertemu dengan sejumlah petugas SPPG-MBG di halaman bangunan. Di lokasi itu sempat terjadi adu mulut antara Wabup dan beberapa anggota SPPG-MBG.Baca juga:Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo Bakal Nego ke BGN Untuk Kurangi Porsi yang Dimasak SPPGTak lama berselang, Muhammad Reza tiba di lokasi dengan mengendarai sepeda motor. Setelah memarkir kendaraannya, Wabup Hasan Basri langsung menghampiri Reza. Pertengkaran pun kembali terjadi hingga berujung pada pemukulan. Warga sekitar yang melihat kejadian itu segera melerai keduanya.Penuturan KorbanKepala Dapur SPPB MBG Trienggadeng, Muhammad Reza, menuturkan bahwa sebelum dirinya dipukul, Hasan Basri sudah lebih dulu mengacak-acak nasi MBG dan membentak petugas dapur.Menurut Reza, Wabup datang menggunakan mobil dinas untuk memeriksa dapur MBG. Saat itu ia sendiri belum berada di tempat, hanya ada sejumlah petugas perempuan yang sedang mempersiapkan makanan bergizi gratis program prioritas Presiden Prabowo.Saat melihat nasi yang disiapkan, Hasan Basri menuduh makanan tersebut basi karena terasa dingin. Padahal, kata Reza, sesuai petunjuk teknis, nasi yang baru dimasak memang harus didinginkan terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam wadah agar tidak cepat basi akibat penguapan.Baca juga:Caleg Masukkan Sekantong Surat Suara, 1 TPS di Pidie Jaya Gelar PSU Seolah-olah kami menyediakan nasi basi. Aturannya jelas, nasi yang baru siap dimasak memang harus didinginkan lebih dahulu, baru dimasukkan ke ompreng. Kalau dalam keadaan masih panas langsung dimasukkan ke ompreng otomatis pasti basi karena penguapan, jelas Reza.Reza menambahkan, Hasan Basri juga sempat memaki dan mengancam akan memukul petugas perempuan hingga beberapa relawan menangis ketakutan.Beberapa menit kemudian, Reza tiba di lokasi dan bermaksud menyapa Wabup. Namun, ia justru menjadi sasaran amarah. Saat saya tiba, rencana saya mau menyalami Wabup Pidie Jaya. Hasan Basri menanyakan siapa pimpinan SPPG. Saya pun menjawab, saya pak. Selanjutnya, Wabup Pidie Jaya langsung meninju saya di bagian kepala seraya menyebut kasih nasi basi buat anak kami, ujarnya.Penjelasan Wabup Hasan BasriDihubungi secara terpisah, Wabup Pidie Jaya Hasan Basri mengakui adanya insiden tersebut. Ia menyebut kejadian itu berawal dari inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan karena sebelumnya sempat menemukan makanan MBG disajikan dengan pisang dan kacang busuk. Saat saya cek, ternyata nasi sudah keras dan telah dingin. Yang saya kecewa, Kepala dapur SPPB MBG Trienggadeng tidak berada di tempat. Seharusnya kepala dapur harus mengawasi petugas masak, ujarnya.Hasan Basri mengatakan, ia bertemu dengan Kepala Dapur MBG saat hendak meninggalkan lokasi. Dalam situasi itu, ia sempat melontarkan kalimat bernada kecewa dan mengakui telah melakukan penamparan.Baca juga:Sidang Kasus Penganiayaan Kurir JNT di Pengadilan Pamekasan, Korban Mengaku Dicekik dan Tak Berdaya Saya sempat lontarkan kalimat tidak tanggung jawab, sehingga saya sempat tanyakan pada kepala dapur, seharusnya kamu mengawasinya agar nasi MBG itu memenuhi standar. Saat itu, saya menampar dua kali Kepala Dapur SPPB MBG Trienggadeng, jelasnya.Artikel ini tayang di Serambinews.com dengan judul Gegara Temukan Nasi Dingin di Dapur, Wabup Pidie Jaya Hajar Kepala SPPG-MBGDalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KOMPAS.com- Wakil Bupati (Wabup) Pidie Jaya, Hasan Basri, diduga melakukan tindak kekerasan terhadap seorang petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Makan Bergizi Gratis (SPPG-MBG) di Gampong Sagoe, Kecamatan Trienggadeng, pada Kamis (30/10/2025) sekitar pukul 08.05 WIB. Korban dalam peristiwa ini adalah Kepala SPPG-MBG Kecamatan Trienggadeng, Muhammad Reza (27), warga Gampong Mesjid, Trienggadeng, Pidie Jaya. Akibat pemukulan tersebut, Reza harus mendapat perawatan dan menjalani visum di Puskesmas Trienggadeng. Berdasarkan informasi yang dihimpun Serambinews.com, insiden berawal ketika WabupHasan Basrimelakukan inspeksi ke dapur SPPG-MBG di Gampong Sagoe. Ia masuk ke dapur untuk memantau proses penyiapan menu program Makan Bergizi Gratis (MBG). Namun, setelah melihat menu yang disiapkan, Hasan Basri tampak kecewa. Ia kemudian keluar dari dapur dan bertemu dengan sejumlah petugas SPPG-MBG di halaman bangunan. Di lokasi itu sempat terjadi adu mulut antara Wabup dan beberapa anggota SPPG-MBG. Baca juga:Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo Bakal Nego ke BGN Untuk Kurangi Porsi yang Dimasak SPPG Tak lama berselang, Muhammad Reza tiba di lokasi dengan mengendarai sepeda motor. Setelah memarkir kendaraannya, Wabup Hasan Basri langsung menghampiri Reza. Pertengkaran pun kembali terjadi hingga berujung pada pemukulan. Warga sekitar yang melihat kejadian itu segera melerai keduanya. Kepala Dapur SPPB MBG Trienggadeng, Muhammad Reza, menuturkan bahwa sebelum dirinya dipukul, Hasan Basri sudah lebih dulu mengacak-acak nasi MBG dan membentak petugas dapur. Menurut Reza, Wabup datang menggunakan mobil dinas untuk memeriksa dapur MBG. Saat itu ia sendiri belum berada di tempat, hanya ada sejumlah petugas perempuan yang sedang mempersiapkan makanan bergizi gratis program prioritas Presiden Prabowo. Saat melihat nasi yang disiapkan, Hasan Basri menuduh makanan tersebut basi karena terasa dingin. Padahal, kata Reza, sesuai petunjuk teknis, nasi yang baru dimasak memang harus didinginkan terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam wadah agar tidak cepat basi akibat penguapan. Baca juga:Caleg Masukkan Sekantong Surat Suara, 1 TPS di Pidie Jaya Gelar PSU Seolah-olah kami menyediakan nasi basi. Aturannya jelas, nasi yang baru siap dimasak memang harus didinginkan lebih dahulu, baru dimasukkan ke ompreng. Kalau dalam keadaan masih panas langsung dimasukkan ke ompreng otomatis pasti basi karena penguapan, jelas Reza. Reza menambahkan, Hasan Basri juga sempat memaki dan mengancam akan memukul petugas perempuan hingga beberapa relawan menangis ketakutan. Beberapa menit kemudian, Reza tiba di lokasi dan bermaksud menyapa Wabup. Namun, ia justru menjadi sasaran amarah. Saat saya tiba, rencana saya mau menyalami Wabup Pidie Jaya. Hasan Basri menanyakan siapa pimpinan SPPG. Saya pun menjawab, saya pak. Selanjutnya, Wabup Pidie Jaya langsung meninju saya di bagian kepala seraya menyebut kasih nasi basi buat anak kami, ujarnya. Dihubungi secara terpisah, Wabup Pidie Jaya Hasan Basri mengakui adanya insiden tersebut. Ia menyebut kejadian itu berawal dari inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan karena sebelumnya sempat menemukan makanan MBG disajikan dengan pisang dan kacang busuk. Saat saya cek, ternyata nasi sudah keras dan telah dingin. Yang saya kecewa, Kepala dapur SPPB MBG Trienggadeng tidak berada di tempat. Seharusnya kepala dapur harus mengawasi petugas masak, ujarnya. Hasan Basri mengatakan, ia bertemu dengan Kepala Dapur MBG saat hendak meninggalkan lokasi. Dalam situasi itu, ia sempat melontarkan kalimat bernada kecewa dan mengakui telah melakukan penamparan. Baca juga:Sidang Kasus Penganiayaan Kurir JNT di Pengadilan Pamekasan, Korban Mengaku Dicekik dan Tak Berdaya Saya sempat lontarkan kalimat tidak tanggung jawab, sehingga saya sempat tanyakan pada kepala dapur, seharusnya kamu mengawasinya agar nasi MBG itu memenuhi standar. Saat itu, saya menampar dua kali Kepala Dapur SPPB MBG Trienggadeng, jelasnya. Artikel ini tayang di Serambinews.com dengan judul Gegara Temukan Nasi Dingin di Dapur, Wabup Pidie Jaya Hajar Kepala SPPG-MBG",Kompas Cyber Media,https://asset.kompas.com/crops/hZ3yWEoUEE0fHrn9pgST0vzXOG0=/0x0:0x0/780x390/data/photo/2023/11/08/654bae1a042f0.jpg,https://www.kompas.com/sumatera-utara/read/2025/10/30/210000288/wakil-bupati-pidie-jaya-diduga-aniaya-sppg-mbg-ini-kronologinya,4d62f77c8c0b6a8c1177219744d14194dc61476c259c34929477fe51c658c145,2025-11-13 20:07:50.287 781,okezone,mbg,2025-09-28 19:07:29,"Dapur MBG Wajib Bersertifikat Higiene, Puskesmas-UKS Sekarang Dilibatkan","JAKARTA - Pemerintah mewajibkan seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) sebagai syarat operasional. Syarat ini wajib menyusul terjadinya kasus keracunan massal akibat konsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kebijakan ini disampaikan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan atau yang akrab disapa Zulhas dalam konferensi pers usai Rapat Koordinasi Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat. Harus atau wajib hukumnya setiap SPPG harus punya Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), tegasnya, Minggu (28/9/2025). Lebih lanjut, Menko Zulhas menyebutkan bahwa Kementerian Kesehatan juga telah diminta untuk menginstruksikan seluruh puskesmas dan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) agar aktif melakukan pemantauan berkala terhadap operasional SPPG. Selain itu, pemerintah juga menetapkan bahwa SPPG yang bermasalah akan ditutup sementara dan menjalani proses evaluasi serta investigasi menyeluruh. Fokus evaluasi mencakup disiplin kerja, kualitas makanan, serta kemampuan para juru masak. ""Tidak hanya di tempat yang terjadi, tetapi di seluruh SPPG. Diwajibkan untuk sterilisasi seluruh alat makan dan proses sanitasi diperbaiki, khususnya kualitas air dan alur limbah. Itu antara lain, semua dievaluasi dan diinvestigasi,"" tambah Menko Zulhas. Zulhas juga meminta seluruh pihak baik kementerian dan lembaga terkait untuk turut aktif melakukan pengawasan dan percepatan perbaikan tata kelola program MBG yang menjadi salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto. ""Jadi pemerintah daerah, kementerian dan lembaga terkait juga harus bersama-sama aktif, tidak menunggu, tapi aktif melakukan pengawasan,"" sebut Zulhas. Menutup pernyataannya, Menko Zulhas menjamin bahwa langkah-langkah ini dilakukan secara terbuka agar masyarakat merasa yakin terhadap keamanan dan kualitas makanan yang disajikan dalam program MBG. Insiden ini bukan sekadar angka, tetapi menyangkut keselamatan generasi penerus. Tata kelola harus segera diperbaiki dan ditindaklanjuti, sebut Menko Zulhas. ""Langkah ini untuk memastikan makanan yang disajikan aman dan bergizi bagi seluruh anak Indonesia, pungkasnya. JAKARTA - Pemerintah mewajibkan seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) sebagai syarat operasional. Syarat ini wajib menyusul terjadinya kasus keracunan massal akibat konsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kebijakan ini disampaikan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan atau yang akrab disapa Zulhas dalam konferensi pers usai Rapat Koordinasi Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat. Harus atau wajib hukumnya setiap SPPG harus punya Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), tegasnya, Minggu (28/9/2025). Lebih lanjut, Menko Zulhas menyebutkan bahwa Kementerian Kesehatan juga telah diminta untuk menginstruksikan seluruh puskesmas dan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) agar aktif melakukan pemantauan berkala terhadap operasional SPPG. Selain itu, pemerintah juga menetapkan bahwa SPPG yang bermasalah akan ditutup sementara dan menjalani proses evaluasi serta investigasi menyeluruh. Fokus evaluasi mencakup disiplin kerja, kualitas makanan, serta kemampuan para juru masak. ""Tidak hanya di tempat yang terjadi, tetapi di seluruh SPPG. Diwajibkan untuk sterilisasi seluruh alat makan dan proses sanitasi diperbaiki, khususnya kualitas air dan alur limbah. Itu antara lain, semua dievaluasi dan diinvestigasi,"" tambah Menko Zulhas. Zulhas juga meminta seluruh pihak baik kementerian dan lembaga terkait untuk turut aktif melakukan pengawasan dan percepatan perbaikan tata kelola program MBG yang menjadi salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto. ""Jadi pemerintah daerah, kementerian dan lembaga terkait juga harus bersama-sama aktif, tidak menunggu, tapi aktif melakukan pengawasan,"" sebut Zulhas. Menutup pernyataannya, Menko Zulhas menjamin bahwa langkah-langkah ini dilakukan secara terbuka agar masyarakat merasa yakin terhadap keamanan dan kualitas makanan yang disajikan dalam program MBG. Insiden ini bukan sekadar angka, tetapi menyangkut keselamatan generasi penerus. Tata kelola harus segera diperbaiki dan ditindaklanjuti, sebut Menko Zulhas. ""Langkah ini untuk memastikan makanan yang disajikan aman dan bergizi bagi seluruh anak Indonesia, pungkasnya. (Feby Novalius)",Tangguh Yudha,https://img.okezone.com/content/2025/09/28/320/3173078/makan_bergizi-o2JC_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/09/28/320/3173078/dapur-mbg-wajib-bersertifikat-higiene-puskesmas-uks-sekarang-dilibatkan?page=all,20e18c6146f75ba9ac6dd9ea49a0a22021ab2ee89686342739121451007425fb,2025-11-13 20:05:48.393 782,kompas,mbg,2025-10-13 18:42:11,Bantuan Beras Dinilai Bisa Jadi Alternatif Program MBG,"JAKARTA, KOMPAS.com- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dinilai bermanfaat bagi siswa SMPN 61 Jakarta untuk memenuhi gizi harian.Namun, pihak sekolah menilai bantuan berupa beras akan lebih efisien dan berkelanjutan dibanding pemberian makanan siap saji setiap hari.Wakil Kesiswaan SMPN 61 Jakarta Sukmi Purwaningtias menilai,MBGbelum tentu efisien dalam jangka panjang, baik dari sisi logistik maupun minat siswa terhadap menu.Baca juga:Siswa SD Pulogebang Jarang Sarapan Sebelum Ada Program MBG Ke depannya, mungkin bisa dipertimbangkan pemberian beras sebagai bantuan. Anak-anak tetap butuh makan, dan kalau beras diberikan, orangtua akan mengusahakan lauknya, ujar Sukmi saat diwawancaraiKompas.com,Senin (13/10/2025). Selain lebih hemat, beras bisa disimpan dan dimanfaatkan lebih fleksibel, lanjut dia.Sejak menerima program MBG pada 18 November 2024, 666 siswa SMPN 61 Jakarta rutin mendapatkan makanan bergizi setiap hari.Awalnya, antusiasme siswa sangat tinggi karena mereka jarang mendapatkan menu lengkap berisi lauk, sayur, buah, dan susu di sekolah.Namun, lama-lama sebagian siswa mulai mengeluhkan kejenuhan terhadap menu yang dianggap monoton. Sekarang ini anak-anak mulai bosan karena menunya sering mirip. Meskipun tiap hari ganti lauk, mereka merasa rasanya sama. Anak-anak lebih suka makanan kering seperti ayam atau ikan goreng, bukan sayur berkuah, kata Sukmi.Baca juga:MBG: Dari Janji Kampanye ke Meja SekolahMeski demikian, ia mengakui bahwa dari segi kesehatan fisik, siswa tampak lebih bugar dan jarang mengeluh sakit perut sejak program berjalan.Sukmi menilai, distribusi makanan siap saji memang memiliki tantangan tersendiri.Mulai dari pengantaran, penyimpanan, hingga pengawasan kualitas makanan harus dilakukan setiap hari oleh pihak sekolah dan Satuan Pengelola Program Gizi (SPPG) Palmerah, Jakarta Barat. Setiap hari kami pantau proses distribusinya. Saya sendiri bahkan jadi tester makanan sebelum dibagikan, untuk memastikan aman dikonsumsi, ujarnya.Dengan sistem yang kompleks itu, Sukmi menilai bantuan beras bisa menjadi bentuk dukungan alternatif yang lebih efisien. Beras tidak mudah basi dan bisa disimpan. Kalau uang mungkin tidak selalu digunakan untuk makan, tapi beras pasti dimasak, kata dia.Baca juga:Setahun Program MBG di SDN 07 Pulogebang, Berat Badan Siswa Naik dan Lebih Aktif Belajar JAKARTA, KOMPAS.com- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dinilai bermanfaat bagi siswa SMPN 61 Jakarta untuk memenuhi gizi harian. Namun, pihak sekolah menilai bantuan berupa beras akan lebih efisien dan berkelanjutan dibanding pemberian makanan siap saji setiap hari. Wakil Kesiswaan SMPN 61 Jakarta Sukmi Purwaningtias menilai,MBGbelum tentu efisien dalam jangka panjang, baik dari sisi logistik maupun minat siswa terhadap menu. Baca juga:Siswa SD Pulogebang Jarang Sarapan Sebelum Ada Program MBG Ke depannya, mungkin bisa dipertimbangkan pemberian beras sebagai bantuan. Anak-anak tetap butuh makan, dan kalau beras diberikan, orangtua akan mengusahakan lauknya, ujar Sukmi saat diwawancaraiKompas.com,Senin (13/10/2025). Selain lebih hemat, beras bisa disimpan dan dimanfaatkan lebih fleksibel, lanjut dia. Sejak menerima program MBG pada 18 November 2024, 666 siswa SMPN 61 Jakarta rutin mendapatkan makanan bergizi setiap hari. Awalnya, antusiasme siswa sangat tinggi karena mereka jarang mendapatkan menu lengkap berisi lauk, sayur, buah, dan susu di sekolah. Namun, lama-lama sebagian siswa mulai mengeluhkan kejenuhan terhadap menu yang dianggap monoton. Sekarang ini anak-anak mulai bosan karena menunya sering mirip. Meskipun tiap hari ganti lauk, mereka merasa rasanya sama. Anak-anak lebih suka makanan kering seperti ayam atau ikan goreng, bukan sayur berkuah, kata Sukmi. Baca juga:MBG: Dari Janji Kampanye ke Meja Sekolah Meski demikian, ia mengakui bahwa dari segi kesehatan fisik, siswa tampak lebih bugar dan jarang mengeluh sakit perut sejak program berjalan. Sukmi menilai, distribusi makanan siap saji memang memiliki tantangan tersendiri. Mulai dari pengantaran, penyimpanan, hingga pengawasan kualitas makanan harus dilakukan setiap hari oleh pihak sekolah dan Satuan Pengelola Program Gizi (SPPG) Palmerah, Jakarta Barat. Setiap hari kami pantau proses distribusinya. Saya sendiri bahkan jadi tester makanan sebelum dibagikan, untuk memastikan aman dikonsumsi, ujarnya. Dengan sistem yang kompleks itu, Sukmi menilai bantuan beras bisa menjadi bentuk dukungan alternatif yang lebih efisien. Beras tidak mudah basi dan bisa disimpan. Kalau uang mungkin tidak selalu digunakan untuk makan, tapi beras pasti dimasak, kata dia. Baca juga:Setahun Program MBG di SDN 07 Pulogebang, Berat Badan Siswa Naik dan Lebih Aktif Belajar",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/vWhwp20aT1lJVwHLwrPCOkDFW-k=/0x143:4032x2831/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/13/68ecd3981d844.jpeg",https://megapolitan.kompas.com/read/2025/10/13/18421171/bantuan-beras-dinilai-bisa-jadi-alternatif-program-mbg,ccaf545a132af5d8e8afe83cf7dc9d74c45a7c03345b8197c58dd819b45e87a0,2025-11-13 20:05:49.468 783,detik,mbg,2025-11-07 14:48:00,Danantara Gelontorkan Rp 20 Triliun Bikin Peternakan Ayam buat MBG,"Pemerintah menyiapkan anggaran sebesar Rp 20 triliun untuk membangun peternakan ayam pedaging dan petelur terintegrasi di seluruh Indonesia. Pembangunan peternakan ini disebut untuk memastikan kebutuhan daging ayam dan telur program Makan Bergizi Gratis (MBG) tercukupi. ""Kemudian, peternakan ayam, pedaging, dan telur terintegrasi itu ada anggaran khusus Rp 20 triliun. Kita akan buat seluruh Indonesia untuk mensuplai BGN. Kita mensuplai, jangan sampai telur dan ayamnya ke depan shortage atau kekurangan. Jadi kita siapkan dari sekarang,"" kata Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman usai Rapat Koordinasi Hilirisasi Perkebunan dan Industri di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, dilansir detikfinance, Jumat (7/11/2025). Amran menyebut anggaran Rp 20 triliun itu berasal dari BPI Danantara. Rencananya program ini bakal dimulai pada awal 2026. ""(Anggarannya) Danantara. Kemudian insyaallah mudah-mudahan Januari sudah start,"" katanya. Upaya pembangunan ini disebut sebagai langkah pemerintah untuk menyejahterakan peternak. Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan sebelumnya menyampaikan kesejahteraan petani mulai meningkat dengan berbagai kebijakan pemerintah. Namun, kondisi nelayan dan peternak masih memprihatinkan. ""Nelayan itu masih miskin, nilai tukangnya masih 106-110. Sama dengan peternak ayam, peternak telur, itu belum (sejahtera),"" kata Zulhas saat melakukan pertemuan dengan petani di Kios Pupuk Cahaya Tani, Dusun Tamelang, Purwasari, Karawang, Jawa Barat, Kamis (6/11). Zulkifli mengatakan pemerintah berjanji untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan dan peternak. Rencananya pemerintah juga membangun besar-besaran tambak, kampung nelayan, hingga peternakan pada tahun depan. ""Nanti tahun depan kita akan bangun di Jawa ini, Jawa Barat ini, 20.000 hektare tambak. Di pantura-pantura, kita akan bangun 2.000 kampung nelayan. Besar-besaran ini akan dibangun. Akan dibangun peternak juga besar-besaran, ayam, petelur, dan seterusnya, seterusnya,"" jelasnya.",Heri Purnomo -detikJogja,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/07/mentan-amran-sulaiman-dan-ceo-danantara-rosan-roeslani-1762493995684_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jogja/bisnis/d-8199028/danantara-gelontorkan-rp-20-triliun-bikin-peternakan-ayam-buat-mbg,3391ac5d7173f7af6ff32c2d2131d4040233f7e2d8d3772418b8bdf231dfa0da,2025-11-13 20:05:52.181 784,okezone,mbg,2025-09-28 16:50:09,Pemerintah Akui Keracunan MBG Bukan Sekadar Angka,"JAKARTA Pemerintah akan mengevaluasi tata kelola program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini dilakukan sebagai respons atas insiden kejadian luar biasa (KLB) keracunan MBG di sejumlah daerah. Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan alias Zulhas menyatakan Presiden RI Prabowo Subianto menyoroti maraknya insiden keracunan MBG dan meminta jajaran segera mengambil tindakan. ""Atas petunjuk dari Presiden dan instruksi dari beliau, bahwa bagi pemerintah keselamatan adalah prioritas utama,"" kata Zulhas usai Rapat Koordinasi Penanggulangan KLB pada Program Prioritas MBG di Kantor Kemenkes, Jakarta, Minggu (28/9/2025). ""Kami menegaskan, insiden bukan sekadar angka, tetapi menyangkut keselamatan generasi penerus,"" sambungnya. Zulhas menjelaskan, langkah pertama yang akan dilakukan adalah menutup Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang bermasalah. Selain sebagai bagian dari evaluasi, penutupan SPPG juga bertujuan untuk kepentingan investigasi. ""Salah satu evaluasi yang paling utama adalah kedisiplinan dan kualitas kemampuan juru masak, tidak hanya dari tempat yang terjadi (keracunan), tetapi di seluruh SPPG,"" ujarnya. Selain itu, evaluasi ini juga akan mewajibkan seluruh SPPG memiliki Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi (SLHS). ""Pasca kejadian, harus atau wajib hukumnya setiap SPPG punya SLHS, harus,"" ucapnya. JAKARTA Pemerintah akan mengevaluasi tata kelola program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini dilakukan sebagai respons atas insiden kejadian luar biasa (KLB) keracunan MBG di sejumlah daerah. Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan alias Zulhas menyatakan Presiden RI Prabowo Subianto menyoroti maraknya insiden keracunan MBG dan meminta jajaran segera mengambil tindakan. ""Atas petunjuk dari Presiden dan instruksi dari beliau, bahwa bagi pemerintah keselamatan adalah prioritas utama,"" kata Zulhas usai Rapat Koordinasi Penanggulangan KLB pada Program Prioritas MBG di Kantor Kemenkes, Jakarta, Minggu (28/9/2025). ""Kami menegaskan, insiden bukan sekadar angka, tetapi menyangkut keselamatan generasi penerus,"" sambungnya. Zulhas menjelaskan, langkah pertama yang akan dilakukan adalah menutup Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang bermasalah. Selain sebagai bagian dari evaluasi, penutupan SPPG juga bertujuan untuk kepentingan investigasi. ""Salah satu evaluasi yang paling utama adalah kedisiplinan dan kualitas kemampuan juru masak, tidak hanya dari tempat yang terjadi (keracunan), tetapi di seluruh SPPG,"" ujarnya. Selain itu, evaluasi ini juga akan mewajibkan seluruh SPPG memiliki Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi (SLHS). ""Pasca kejadian, harus atau wajib hukumnya setiap SPPG punya SLHS, harus,"" ucapnya. (Arief Setyadi ) (Arief Setyadi )",Nur Khabibi,https://img.okezone.com/content/2025/09/28/337/3173058/menko_bidang_pangan-CpsW_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/09/28/337/3173058/pemerintah-akui-keracunan-mbg-bukan-sekadar-angka?page=all,20fa29d135d9bf08c38ef820767251703b08b1df1d5f0917c11a64b03302a9c4,2025-11-13 20:05:59.387 785,pikiranrakyat,mbg,2025-10-01 14:42:23,"Kemenko Polkam Kunjungi Pemkab Bandung Barat, Bahas Program Nasional Termasuk MBG","PIKIRAN RAKYAT Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Bidang Ketahanan Nasional, Marsda TNI Oka Prawira beserta jajarannya melakukan kunjungan kerja ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat pada Rabu, 1 Oktober 2025. Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam mengawal pelaksanaan program prioritas Presiden Prabowo Subianto yang terangkum dalam Asta Cita. Beberapa program yang menjadi fokus kunjungan, di antaranya mencakup Makan Bergizi Gratis (MBG), berupa penyediaan makanan sehat untuk masyarakat; Cek Kesehatan Gratis (CKG), yaitu layanan kesehatan tanpa biaya bagi warga; Sekolah Rakyat (SR), yaitu peningkatan akses pendidikan yang inklusif; Koperasi Desa Merah Putih (KDMP), yaitu penguatan ekonomi desa melalui koperasi rakyat. Baca Juga:Indikasi Pembungkaman Kritik dalam Program MBG Disorot Aliansi Pegiat Pendidikan Kedatangan Oka disambut langsung oleh Wakil Bupati Bandung Barat Asep Ismail didampingi Wakil Ketua DPRD KBB Dadan Supardan, Asisten Pemerintah dan Kesra Dudi Prabowo, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Fauzan Azima, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Dadang A Supardan, dan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sri Dustirawati Oka menegaskan bahwa kehadirannya di Bandung Barat bertujuan untuk memperkuat koordinasi dan sinkronisasi antara pemerintah pusat dan daerah. Kami fokus pada penanganan kenakalan remaja dan pencegahan kekerasan pelajar, sekaligus berdiskusi dengan Forkopimda untuk memperluas kolaborasi program dengan TNI dan Polri, kata Oka. Baca Juga:Dedi Mulyadi Bentuk Tim Khusus Awasi Program MBG, Guru dan Siswa Bisa Lapor Pelanggaran Terkait dengan polemik yang sempat muncul dalam implementasi program, termasuk kasus keracunan massal yang dikaitkan dengan program MBG, ia menekankan perlunya memandang MBG, SR, CKG, dan KDMP sebagai satu kesatuan. Fokus ke depan adalah menyinergikan program dengan kebijakan lokal pemerintah daerah. Semua ini bagian dari strategi besar meningkatkan kualitas SDM sebagai kunci menuju Indonesia Emas 2045, ucapnya. Melalui kunjungan ini, pemerintah pusat menegaskan komitmennya untuk memastikan setiap program strategis dapat berjalan optimal di daerah, serta memberikan dampak nyata bagi masyarakat.*** Berita PilihanDapur MBG Bandung Jalani Proses Sertifikasi Higiene dan SanitasiDPRD Minta Pemkot Bandung Belajar dari Keracunan Massal MBG di Cipongkor dan CihampelasDedi Mulyadi Bentuk Tim Khusus Awasi Program MBG, Guru dan Siswa Bisa Lapor PelanggaranPemkot Sukabumi Bentuk Satgas MBG, Cegah Keracunan MassalEks Bupati KBB Aa Umbara Bantah Tudingan Pemilik Dapur MBG CihampelasIndikasi Pembungkaman Kritik dalam Program MBG Disorot Aliansi Pegiat PendidikanKasus Keracunan MBG Kembali Hantui Siswa Garut, Warga Tuntut Program Dievaluasi TotalDedi Mulyadi Tegaskan Satgas MBG Siap Awasi Kualitas MakananKasus Keracunan MBG di Ciamis: Polres Dalami Unsur Kelalaian dan Kesengajaan, 8 Orang DiperiksaSiswa SMKN 1 Cihampelas Meninggal, Dinkes KBB: Bukan karena Keracunan MBG Berita PilihanDapur MBG Bandung Jalani Proses Sertifikasi Higiene dan SanitasiDPRD Minta Pemkot Bandung Belajar dari Keracunan Massal MBG di Cipongkor dan CihampelasDedi Mulyadi Bentuk Tim Khusus Awasi Program MBG, Guru dan Siswa Bisa Lapor PelanggaranPemkot Sukabumi Bentuk Satgas MBG, Cegah Keracunan MassalEks Bupati KBB Aa Umbara Bantah Tudingan Pemilik Dapur MBG CihampelasIndikasi Pembungkaman Kritik dalam Program MBG Disorot Aliansi Pegiat PendidikanKasus Keracunan MBG Kembali Hantui Siswa Garut, Warga Tuntut Program Dievaluasi TotalDedi Mulyadi Tegaskan Satgas MBG Siap Awasi Kualitas MakananKasus Keracunan MBG di Ciamis: Polres Dalami Unsur Kelalaian dan Kesengajaan, 8 Orang DiperiksaSiswa SMKN 1 Cihampelas Meninggal, Dinkes KBB: Bukan karena Keracunan MBG Berita Pilihan Dapur MBG Bandung Jalani Proses Sertifikasi Higiene dan SanitasiDPRD Minta Pemkot Bandung Belajar dari Keracunan Massal MBG di Cipongkor dan CihampelasDedi Mulyadi Bentuk Tim Khusus Awasi Program MBG, Guru dan Siswa Bisa Lapor PelanggaranPemkot Sukabumi Bentuk Satgas MBG, Cegah Keracunan MassalEks Bupati KBB Aa Umbara Bantah Tudingan Pemilik Dapur MBG CihampelasIndikasi Pembungkaman Kritik dalam Program MBG Disorot Aliansi Pegiat PendidikanKasus Keracunan MBG Kembali Hantui Siswa Garut, Warga Tuntut Program Dievaluasi TotalDedi Mulyadi Tegaskan Satgas MBG Siap Awasi Kualitas MakananKasus Keracunan MBG di Ciamis: Polres Dalami Unsur Kelalaian dan Kesengajaan, 8 Orang DiperiksaSiswa SMKN 1 Cihampelas Meninggal, Dinkes KBB: Bukan karena Keracunan MBG Dapur MBG Bandung Jalani Proses Sertifikasi Higiene dan Sanitasi Dapur MBG Bandung Jalani Proses Sertifikasi Higiene dan Sanitasi Dapur MBG Bandung Jalani Proses Sertifikasi Higiene dan Sanitasi Dapur MBG Bandung Jalani Proses Sertifikasi Higiene dan Sanitasi DPRD Minta Pemkot Bandung Belajar dari Keracunan Massal MBG di Cipongkor dan Cihampelas DPRD Minta Pemkot Bandung Belajar dari Keracunan Massal MBG di Cipongkor dan Cihampelas DPRD Minta Pemkot Bandung Belajar dari Keracunan Massal MBG di Cipongkor dan Cihampelas DPRD Minta Pemkot Bandung Belajar dari Keracunan Massal MBG di Cipongkor dan Cihampelas Dedi Mulyadi Bentuk Tim Khusus Awasi Program MBG, Guru dan Siswa Bisa Lapor Pelanggaran Dedi Mulyadi Bentuk Tim Khusus Awasi Program MBG, Guru dan Siswa Bisa Lapor Pelanggaran Dedi Mulyadi Bentuk Tim Khusus Awasi Program MBG, Guru dan Siswa Bisa Lapor Pelanggaran Dedi Mulyadi Bentuk Tim Khusus Awasi Program MBG, Guru dan Siswa Bisa Lapor Pelanggaran Pemkot Sukabumi Bentuk Satgas MBG, Cegah Keracunan Massal Pemkot Sukabumi Bentuk Satgas MBG, Cegah Keracunan Massal Pemkot Sukabumi Bentuk Satgas MBG, Cegah Keracunan Massal Pemkot Sukabumi Bentuk Satgas MBG, Cegah Keracunan Massal Eks Bupati KBB Aa Umbara Bantah Tudingan Pemilik Dapur MBG Cihampelas Eks Bupati KBB Aa Umbara Bantah Tudingan Pemilik Dapur MBG Cihampelas Eks Bupati KBB Aa Umbara Bantah Tudingan Pemilik Dapur MBG Cihampelas Eks Bupati KBB Aa Umbara Bantah Tudingan Pemilik Dapur MBG Cihampelas Indikasi Pembungkaman Kritik dalam Program MBG Disorot Aliansi Pegiat Pendidikan Indikasi Pembungkaman Kritik dalam Program MBG Disorot Aliansi Pegiat Pendidikan Indikasi Pembungkaman Kritik dalam Program MBG Disorot Aliansi Pegiat Pendidikan Indikasi Pembungkaman Kritik dalam Program MBG Disorot Aliansi Pegiat Pendidikan Kasus Keracunan MBG Kembali Hantui Siswa Garut, Warga Tuntut Program Dievaluasi Total Kasus Keracunan MBG Kembali Hantui Siswa Garut, Warga Tuntut Program Dievaluasi Total Kasus Keracunan MBG Kembali Hantui Siswa Garut, Warga Tuntut Program Dievaluasi Total Kasus Keracunan MBG Kembali Hantui Siswa Garut, Warga Tuntut Program Dievaluasi Total Dedi Mulyadi Tegaskan Satgas MBG Siap Awasi Kualitas Makanan Dedi Mulyadi Tegaskan Satgas MBG Siap Awasi Kualitas Makanan Dedi Mulyadi Tegaskan Satgas MBG Siap Awasi Kualitas Makanan Dedi Mulyadi Tegaskan Satgas MBG Siap Awasi Kualitas Makanan Kasus Keracunan MBG di Ciamis: Polres Dalami Unsur Kelalaian dan Kesengajaan, 8 Orang Diperiksa Kasus Keracunan MBG di Ciamis: Polres Dalami Unsur Kelalaian dan Kesengajaan, 8 Orang Diperiksa Kasus Keracunan MBG di Ciamis: Polres Dalami Unsur Kelalaian dan Kesengajaan, 8 Orang Diperiksa Kasus Keracunan MBG di Ciamis: Polres Dalami Unsur Kelalaian dan Kesengajaan, 8 Orang Diperiksa Siswa SMKN 1 Cihampelas Meninggal, Dinkes KBB: Bukan karena Keracunan MBG Siswa SMKN 1 Cihampelas Meninggal, Dinkes KBB: Bukan karena Keracunan MBG Siswa SMKN 1 Cihampelas Meninggal, Dinkes KBB: Bukan karena Keracunan MBG Siswa SMKN 1 Cihampelas Meninggal, Dinkes KBB: Bukan karena Keracunan MBG",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/01/3144741287.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019687737/kemenko-polkam-kunjungi-pemkab-bandung-barat-bahas-program-nasional-termasuk-mbg?page=all,1ec040318a922c1f8be7567842cf08d1ebde93119454d2a287c5ad4f952f4ecb,2025-11-13 20:05:59.961 786,kompas,mbg,2025-10-13 09:49:51,Dari Dapur ke Meja Siswa: Menelusuri Proses Panjang MBG,"KOMPAS.com -Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan pemerintah, tak sekadar membeli bahan makanan, memasak, dan membagikannya ke siswa.Namun, di balik satu kotak makanan yang tersaji di sekolah, ada proses yang melibatkan standar kebersihan ketat, pengawasan berlapis, serta uji higienitas yang menjadi kunci menjamin keamanan konsumsi anak-anak.Lantas, seperti apa sebenarnya proses panjangmakan bergizi gratisdari dapurMBGhingga sampai ke siswa?Kompas.comsempat menelusuri dua dapur penyedia MBG, yakni Sentra Produksi Pangan Gizi (SPPG) Palmerah di Jakarta dan SPPG Cinere di Depok, untuk melihat dari dekat bagaimana makanan disiapkan, dikontrol, hingga diterima di sekolah.Baca juga:Begini Suasana Persiapan Pemberian Makan Bergizi Gratis di SPPG PalmerahAwal Rantai Produksi MBG: Dari Bahan Baku ke DapurProses MBG dimulai sejak tahap paling hulu, yakni pengadaan dan pengecekan bahan baku.Di SPPG Cinere, seluruh bahan makanan, mulai dari sayur, lauk, hingga bumbu, didatangkan setiap pagi dari pemasok yang telah lolos verifikasi.Petugas gudang memeriksa kelayakan bahan satu per satu sebelum diterima untuk diolah.Sayur harus segar, daging tidak beku ulang, dan bahan kering seperti beras serta telur disimpan di tempat terpisah sesuai standar penyimpanan pangan.Sebelum masuk ke area produksi, setiap bahan juga dicatat dalam sistem pelacakan. Tujuannya agar setiap batch makanan yang dikirim ke sekolah bisa dilacak kembali jika ditemukan keluhan atau masalah di lapangan.Baca juga:Menanti Sertifikat Laik Higiene di Seluruh Dapur MBG Jakarta, Bekasi, TangerangPengawasan dilakukan oleh petugas keamanan pangan yang memastikan bahwa seluruh bahan sesuai standar gizi dan higienitas. Setiap bahan yang datang langsung kami periksa satu per satu. Kalau ada yang tidak memenuhi standar kesegaran, langsung kami kembalikan ke pemasok, kata salah satu penanggung jawab dapur di Cinere.Prosedur ini memastikan tidak ada bahan yang lolos tanpa pemeriksaan.Bahan kemudian ditempatkan di area persiapan, di mana pekerja mengenakan perlengkapan lengkap, seperti sarung tangan, masker, dan penutup kepala.Protokol ini menjadi bagian dari sistem higiene yang wajib diterapkan setiap hari.Baca juga:Ini Cara SPPG Palmerah Jaga Kualitas MBG untuk Antisipasi KeracunanProses Masak dan Kontrol HigienitasTahap berikutnya adalah inti dari rantai produksi, yakni pengolahan makanan di dapur utama.Di SPPG Palmerah, aktivitas dimulai sejak dini hari. Para juru masak bekerja dalam sistem terjadwal, menyiapkan menu bergizi seimbang yang telah ditentukan harian oleh ahli gizi.Di ruang pengolahan, semua kegiatan dilakukan dengan prosedur standar. Mulai dari pencucian bahan, pemotongan, hingga proses masak menggunakan peralatan stainless steel agar tidak terjadi kontaminasi silang.Dapur ini juga menjalani proses sertifikasi higiene dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, yang menjadi jaminan bahwa pengolahan makanan memenuhi syarat sanitasi dan keamanan pangan.Koordinator dapur Palmerah, Saiful, menjelaskan bahwa timnya terus menjaga kebersihan di setiap tahap produksi.Baca juga:Begini Cara SPPG Palmerah Hitung Gizi di Menu MBG KOMPAS.com -Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan pemerintah, tak sekadar membeli bahan makanan, memasak, dan membagikannya ke siswa. Namun, di balik satu kotak makanan yang tersaji di sekolah, ada proses yang melibatkan standar kebersihan ketat, pengawasan berlapis, serta uji higienitas yang menjadi kunci menjamin keamanan konsumsi anak-anak. Lantas, seperti apa sebenarnya proses panjangmakan bergizi gratisdari dapurMBGhingga sampai ke siswa? Kompas.comsempat menelusuri dua dapur penyedia MBG, yakni Sentra Produksi Pangan Gizi (SPPG) Palmerah di Jakarta dan SPPG Cinere di Depok, untuk melihat dari dekat bagaimana makanan disiapkan, dikontrol, hingga diterima di sekolah. Baca juga:Begini Suasana Persiapan Pemberian Makan Bergizi Gratis di SPPG Palmerah Proses MBG dimulai sejak tahap paling hulu, yakni pengadaan dan pengecekan bahan baku. Di SPPG Cinere, seluruh bahan makanan, mulai dari sayur, lauk, hingga bumbu, didatangkan setiap pagi dari pemasok yang telah lolos verifikasi. Petugas gudang memeriksa kelayakan bahan satu per satu sebelum diterima untuk diolah. Sayur harus segar, daging tidak beku ulang, dan bahan kering seperti beras serta telur disimpan di tempat terpisah sesuai standar penyimpanan pangan. Sebelum masuk ke area produksi, setiap bahan juga dicatat dalam sistem pelacakan. Tujuannya agar setiap batch makanan yang dikirim ke sekolah bisa dilacak kembali jika ditemukan keluhan atau masalah di lapangan. Baca juga:Menanti Sertifikat Laik Higiene di Seluruh Dapur MBG Jakarta, Bekasi, Tangerang Pengawasan dilakukan oleh petugas keamanan pangan yang memastikan bahwa seluruh bahan sesuai standar gizi dan higienitas. Setiap bahan yang datang langsung kami periksa satu per satu. Kalau ada yang tidak memenuhi standar kesegaran, langsung kami kembalikan ke pemasok, kata salah satu penanggung jawab dapur di Cinere. Prosedur ini memastikan tidak ada bahan yang lolos tanpa pemeriksaan. Bahan kemudian ditempatkan di area persiapan, di mana pekerja mengenakan perlengkapan lengkap, seperti sarung tangan, masker, dan penutup kepala. Protokol ini menjadi bagian dari sistem higiene yang wajib diterapkan setiap hari. Baca juga:Ini Cara SPPG Palmerah Jaga Kualitas MBG untuk Antisipasi Keracunan Tahap berikutnya adalah inti dari rantai produksi, yakni pengolahan makanan di dapur utama. Di SPPG Palmerah, aktivitas dimulai sejak dini hari. Para juru masak bekerja dalam sistem terjadwal, menyiapkan menu bergizi seimbang yang telah ditentukan harian oleh ahli gizi. Di ruang pengolahan, semua kegiatan dilakukan dengan prosedur standar. Mulai dari pencucian bahan, pemotongan, hingga proses masak menggunakan peralatan stainless steel agar tidak terjadi kontaminasi silang. Dapur ini juga menjalani proses sertifikasi higiene dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, yang menjadi jaminan bahwa pengolahan makanan memenuhi syarat sanitasi dan keamanan pangan. Koordinator dapur Palmerah, Saiful, menjelaskan bahwa timnya terus menjaga kebersihan di setiap tahap produksi. Baca juga:Begini Cara SPPG Palmerah Hitung Gizi di Menu MBG",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/VFIGkLS43GfmBTha6JfIr9jiKCQ=/0x336:4032x3024/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/02/68de68c6dc5a8.jpeg",https://megapolitan.kompas.com/read/2025/10/13/09495111/dari-dapur-ke-meja-siswa-menelusuri-proses-panjang-mbg,d4f4580d4ba6881f38c6432b92b015dad40fc1787074db0d895e1c55741bd973,2025-11-13 20:06:00.152 787,detik,mbg,2025-11-07 10:37:00,"Kapolri-Ketua Komisi IV DPR Tinjau SPPG YKB Polres Karanganyar, Dukung Penuh MBG","Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto) dan Ketua Pembina Yayasan Kemala Bhayangkari (YKB) Juliati Sigit Prabowo meninjau SPPG Yayasan Kemala Bhayangkari (YKB) Polres Karanganyar, Jawa Tengah. Keberadaan SPPG ini sebagai komitmen mendukung penuh program MBG pemerintah Presiden Prabowo Subianto. Turut juga mendampingi Kapolri di lokasi Kabaintelkam Polri Irjen Yuda Gustawan, Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho, Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho, Kapusdokkes Polri Irjen Asep Hendradiana, Kasatgas MBG Irjen Nurworo Danang, dan Kapolda Jawa Tengah Irjen Ribut Hari Wibowo. Jenderal Sigit dan rombongan kemudian langsung meninjau fasilitas SPGG, Jumat (7/11/2025). Kapolri turut mengecek proses memasak dan pengecekan sampel makanan. Kapolda Jateng Irjen Ribut sempat pula menjelaskan proses pengelolaan MBG di SPPG tersebut yang telah memenuhi standar dan SOP. Selanjutnya, Jenderal Sigit juga mengecek instalasi pembuangan air limbah (IPAL) di SPPG. Dalam agenda ini secara simbolis turut diserahkan bantuan oleh Kapolri kepada warga Karanganyar. Adapun bantuan yang diberikan berupa beras 5 kg, gula 1 kg, teh 1 pax, minyak goreng 1 liter, biskuit dan 5 mi instan. SPPG ini dibangun dengan pengawasan langsung Kapolres Karanganyar AKBP Hadi Kristanto. MBG ini diserahkan ke 4 ribu siswa pada 16 sekolah mencakup jenjang dari PAUD hingga SMA dia wilayah Karanganyar. Uji coba SPPG ini sudah dilakukan sejak 30 September dengan melayani 500 porsi. Kemudian uji coba dilakukan 3 dan 8 Oktober dengan jumlah 1.750 porsi. Pembuatan makanan dilakukan proses pemilihan dan pembelian bahan mentah yang diawasi oleh Pengurus Bhayangkari Karanganyar. Penerimaan bahan mentah selalu dicek ulang kuantitas dan kualitasnya agar sesuai kriteria. Kebersihan tempat makan dan proses pengolahan bahan makanan juga diawasi oleh Tenaga Ahli Gizi. Termasuk proses loading dan pengantaran makanan diawasi ketat oleh pengawas SPPG. Makanan yang sudah sampai sekolah juga dicoba dulu oleh guru untuk memastikan makanan dalam kondisi baik dan layak konsumsi. Limbah hasil produksi makanan diolah dengan sistem pengolahan air limbah sehingga tidak mencemari lingkungan.",Indra Komara -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/07/kapolri-ketua-komisi-iv-dpr-tinjau-sppg-ykb-polres-karanganyar-dok-polri-1762486584840_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8198489/kapolri-ketua-komisi-iv-dpr-tinjau-sppg-ykb-polres-karanganyar-dukung-penuh-mbg,842de42c6aa501942f39568de3306397027516f31df49cac791967f4d2099960,2025-11-13 20:07:55.717 788,kompas,mbg,2025-10-30 12:20:00,"Ini Susunan Tim Koordinasi MBG Bentukan Prabowo, Apa Tugasnya?","JAKARTA, KOMPAS.com- Presiden Prabowo Subianto resmi membentuk Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 28 Tahun 2025.Tim Koordinasi PenyelenggaraanMBGini beranggotakan unsur kementerian dan lembaga lintas sektor, yang diatur dalam Pasal 6 Keppres 28/2025. Berikut susunanTim Koordinasi Penyelenggaraan MBGbentukan Prabowo:Ketua: Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas).Wakil Ketua I: Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) PratiknoWakil Ketua II: Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (PM) Abdul Muhaimin Iskandar.Sekretaris: Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Pangan Kasan.Baca juga:Kenapa BGN Optimistis Target 82,9 Juta Penerima MBG Tercapai di Sisa 2 Bulan?Anggota Tim Koordinasi Penyelenggaraan MBG:Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo HadiMenteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito KarnavianMenteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi SadewaMenteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Rachmat PambudyMenteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Rini WidyantiniMenteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi SadikinMenteri Agama (Menag) Nasaruddin UmarMenteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu tiMenteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN WihajiMenteri Koperasi (Menkop) Ferry JuliantonoKepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf AtehKepala Staf Kepresidenan (KSP) M QodariKepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo.Selain itu, Nanik S Deyang yang menjabat sebagai Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) ditunjuk sebagai Ketua Pelaksana Harian tim tersebut.Baca juga:Kata Kepala BGN soal Guyon Rp 5 Juta untuk Konten Positif MBGANTARA FOTO/Galih PradiptaSiswa makan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 13 Depok, Jawa Barat, Senin (6/10/2025). SPPG Cinere melibatkan puskesmas dan usaha kesehatan sekolah (UKS) untuk memantau secara berkala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG guna memastikan pemenuhan gizi serta antisipasi kasus keracunan.Apa Tugas Tim Koordinasi MBG?Tugas dari Tim Koordinasi MBG termaktub dalam Keppres Nomor 28 Tahun 2025 tentang Tim Koordinasi PenyelenggaraanProgram MBG.Keppres yang ditandatangani pada 24 Oktober 2025 oleh Prabowo ini mengatur pembentukan tim untuk memastikan program andalan Presiden tersebut berjalan efektif, terkoordinasi, dan tepat sasaran.""Tim Koordinasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 memiliki tugas mendukung penyelenggaraan programmakan bergizi gratismelalui sinkronisasi, koordinasi, monitoring, evaluasi, dan pengendalian penyelenggaraan program makan bergizi gratis,"" bunyi Pasal 3 Keppres tersebut, diakses Kompas.com pada Kamis (30/10/2025).Baca juga:BGN Sebut Penerima MBG Berpotensi Capai 40 Juta pada Akhir Oktober 2025Adapun fungsi Tim Koordinasi MBG sebagaimana diatur dalam Pasal 4, meliputi penyusunan kebijakan penyelenggaraan program MBG. Lalu, melakukan sinkronisasi dan koordinasi dalam penyelenggaraan program di tingkat pusat dan daerah.Selain itu, fungsi Tim Koordinasi MBG juga mencakup monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program, menyelesaikan kendala dan hambatan dalam pelaksanaan program, serta merekomendasikan kebijakan kepada kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk mendukung efektivitas penyelenggaraan program.SPPG Manunggal JayaProgram Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten KebumenTargetZero ErrorSebelumnya, PresidenPrabowo Subiantomengeklaim program MBG 99,99 persen berhasil. Angka ini merupakan perbandingan dari jumlah porsi yang telah dibagikan dengan jumlah kasuserror.Ia memerinci, MBG telah mendistribusikan 1,4 miliar menu kepada 36,2 juta penerima. Sementara jumlah yang keracunan mencapai sekitar 8.000 lebih.Hal ini dikatakannya dalam prosesi sidang senat pengukuhan mahasiswa baru sekaligus wisuda sarjana di Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), Bandung, Sabtu (18/10/2025).Baca juga:BGN Jadikan India Role Model Buat Tingkatkan Kualitas MBGKendati demikian, ia ingin menyempurnakan program ini. Ia tidak ingin ada satupun anak-anak yang sakit dan keracunan akibat mengkonsumsi MBG.""Tapi kalau 1,4 miliar dibagi 8.000 (kasus), saya kira ini masih kalau dalam ilmu pengetahuan dalam sains ini masih dalam koridor katakanlahcorridor of error, ya. Tapi kita mauzero errorwalaupun sangat sulit,"" jelas Prabowo.Untuk itu, ia sudah memerintahkan semua dapur umum untuk memiliki alat-alat yang terbaik. Lalu, membersihkan dan mencuci tangan sebelum menyajikan sebagai upaya penyempurnaan program.""Anak-anak sebelum makan cuci tangan yang benar, kalau perlu harus diajarkan bagaimana makan pakai sendok untuk mencegah. Kalau virus bakteri bisa dari mana saja, ini saya highlight ini, karena ini sangat penting,"" ujar Prabowo.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Presiden Prabowo Subianto resmi membentuk Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 28 Tahun 2025. Tim Koordinasi PenyelenggaraanMBGini beranggotakan unsur kementerian dan lembaga lintas sektor, yang diatur dalam Pasal 6 Keppres 28/2025. Berikut susunanTim Koordinasi Penyelenggaraan MBGbentukan Prabowo: Baca juga:Kenapa BGN Optimistis Target 82,9 Juta Penerima MBG Tercapai di Sisa 2 Bulan? Selain itu, Nanik S Deyang yang menjabat sebagai Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) ditunjuk sebagai Ketua Pelaksana Harian tim tersebut. Baca juga:Kata Kepala BGN soal Guyon Rp 5 Juta untuk Konten Positif MBG ANTARA FOTO/Galih PradiptaSiswa makan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 13 Depok, Jawa Barat, Senin (6/10/2025). SPPG Cinere melibatkan puskesmas dan usaha kesehatan sekolah (UKS) untuk memantau secara berkala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG guna memastikan pemenuhan gizi serta antisipasi kasus keracunan. ANTARA FOTO/Galih PradiptaSiswa makan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 13 Depok, Jawa Barat, Senin (6/10/2025). SPPG Cinere melibatkan puskesmas dan usaha kesehatan sekolah (UKS) untuk memantau secara berkala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG guna memastikan pemenuhan gizi serta antisipasi kasus keracunan. Tugas dari Tim Koordinasi MBG termaktub dalam Keppres Nomor 28 Tahun 2025 tentang Tim Koordinasi PenyelenggaraanProgram MBG. Keppres yang ditandatangani pada 24 Oktober 2025 oleh Prabowo ini mengatur pembentukan tim untuk memastikan program andalan Presiden tersebut berjalan efektif, terkoordinasi, dan tepat sasaran. ""Tim Koordinasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 memiliki tugas mendukung penyelenggaraan programmakan bergizi gratismelalui sinkronisasi, koordinasi, monitoring, evaluasi, dan pengendalian penyelenggaraan program makan bergizi gratis,"" bunyi Pasal 3 Keppres tersebut, diakses Kompas.com pada Kamis (30/10/2025). Baca juga:BGN Sebut Penerima MBG Berpotensi Capai 40 Juta pada Akhir Oktober 2025 Adapun fungsi Tim Koordinasi MBG sebagaimana diatur dalam Pasal 4, meliputi penyusunan kebijakan penyelenggaraan program MBG. Lalu, melakukan sinkronisasi dan koordinasi dalam penyelenggaraan program di tingkat pusat dan daerah. Selain itu, fungsi Tim Koordinasi MBG juga mencakup monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program, menyelesaikan kendala dan hambatan dalam pelaksanaan program, serta merekomendasikan kebijakan kepada kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk mendukung efektivitas penyelenggaraan program. SPPG Manunggal JayaProgram Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kebumen SPPG Manunggal JayaProgram Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kebumen Sebelumnya, PresidenPrabowo Subiantomengeklaim program MBG 99,99 persen berhasil. Angka ini merupakan perbandingan dari jumlah porsi yang telah dibagikan dengan jumlah kasuserror. Ia memerinci, MBG telah mendistribusikan 1,4 miliar menu kepada 36,2 juta penerima. Sementara jumlah yang keracunan mencapai sekitar 8.000 lebih. Hal ini dikatakannya dalam prosesi sidang senat pengukuhan mahasiswa baru sekaligus wisuda sarjana di Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), Bandung, Sabtu (18/10/2025). Baca juga:BGN Jadikan India Role Model Buat Tingkatkan Kualitas MBG Kendati demikian, ia ingin menyempurnakan program ini. Ia tidak ingin ada satupun anak-anak yang sakit dan keracunan akibat mengkonsumsi MBG. ""Tapi kalau 1,4 miliar dibagi 8.000 (kasus), saya kira ini masih kalau dalam ilmu pengetahuan dalam sains ini masih dalam koridor katakanlahcorridor of error, ya. Tapi kita mauzero errorwalaupun sangat sulit,"" jelas Prabowo. Untuk itu, ia sudah memerintahkan semua dapur umum untuk memiliki alat-alat yang terbaik. Lalu, membersihkan dan mencuci tangan sebelum menyajikan sebagai upaya penyempurnaan program. ""Anak-anak sebelum makan cuci tangan yang benar, kalau perlu harus diajarkan bagaimana makan pakai sendok untuk mencegah. Kalau virus bakteri bisa dari mana saja, ini saya highlight ini, karena ini sangat penting,"" ujar Prabowo.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/BohGkRJ9KPJY1tp3-RxVDy6pawg=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/25/68fc31d6129e9.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/30/12200031/ini-susunan-tim-koordinasi-mbg-bentukan-prabowo-apa-tugasnya,d4890d6e22a947f4168b0910ea18bc3fe3ccd44852ca229c6054011c685dfbbd,2025-11-13 20:08:01.049 789,detik,mbg,2025-11-07 14:21:00,Kapolri-Titiek Soeharto Tinjau SPPG Kemala Bhayangkari Karanganyar,"Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau SPPG Yayasan Kemala Bhayangkari (YKB) Karanganyar bersama Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Soeharto atau Titiek Soeharto. Dalam kunjungannya, Listyo meninjau langsung proses pembuatan Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai dari proses memasak hingga distribusi. ""Ibu Titiek juga berkenan untuk mengecek langsung SPPG Polri yang ada di Karanganyar mulai dari saat barang tiba kemudian proses pemisahan, penyimpanan, sampai tadi juga terkait dengan proses pada saat masak, kemudian juga pada saat akan didistribusikan,"" katanya di SPPG Polri Karanganyar, Jumat (7/11/2025). Listyo mengatakan Titiek Soeharto juga menyaksikan pelaksanaan food security menggunakan alat test kit . Selain itu, mereka juga melihat pengolahan Instalasi Pengolahan Air Limbah (Ipal) di SPPG tersebut. ""Tadi sempat beliau melihat langsung terkait bagaimana pelaksanaan food security dengan menggunakan alat test kit dan juga termasuk dengan pengelolaan IPAL terkait dengan sampah dari hasil MBG yang mungkin tidak dimakan dan juga termasuk pembersihan dan juga sterilisasi,"" ungkapnya. Dengan adanya proses pengolahan Limbah hasil MBG yang tidak dimakan itu, ia berharap SPPG Karanganyar tetap zero accident. ""Sehingga harapan kita terkait dengan SPBG Pori ini betul-betul bisa zero incident dan ini tentunya menjadi perhatian besar dari Bapak Presiden yang tentunya harus kami jaga,"" terangnya. Ketua Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto juga mengapresiasi standar pengelolaan SPPG Polri. Titiek mengaku salut dengan tingkat kebersihan SPPG Kemala Bhayangkari. ""Dapur SPPG ini kebersihannya luar biasa. Ini bisa menjadi contoh untuk SPPG dari di seluruh Indonesia,"" ujarnya. Titiek Soeharto juga mengapresiasi bahan baku makanan diambil dari masyarakat atau UMKM di sekitar lokasi. Dia berharap dapur ini bisa menjadi contoh untuk SPPG di seluruh Indonesia. ""Saya mengapresiasi Pak Kapolri dan jajaran kepolisian dan Ibu Ketua Bhayangkari. Ini semua kerja besar kita semuanya,"" pungkasnya.",Tara Wahyu NV -detikJateng,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/07/kapolri-jenderal-listyo-sigit-dan-ketua-komisi-iv-dpr-ri-titiek-soeharto-meninjau-sppg-yayasan-kemala-bhayangkari-karanganyar--1762499559698_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jateng/berita/d-8198970/kapolri-titiek-soeharto-tinjau-sppg-kemala-bhayangkari-karanganyar,95fb70101a3b3e8580595dc6f1c1aa2dda33a7c102880cc64f3a9b4053953f62,2025-11-13 20:06:03.215 790,pikiranrakyat,mbg,2025-10-01 12:12:00,"Siswa SMKN 1 Cihampelas Meninggal, Dinkes KBB: Bukan karena Keracunan MBG","PIKIRAN RAKYAT Kabar meninggalnya seorang siswa SMKN 1 Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), sempat dikaitkan dengan dugaan keracunan makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Namun, isu tersebut langsung dibantah oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan KBB, dr. Lia N. Sukandar, saat dihubungi pada Rabu, 1 Oktober 2025. Menurut Lia, hasil investigasi yang dilakukan Dinkes KBB memastikan bahwa siswa yang meninggal dunia tidak termasuk dalam daftar korban keracunan MBG yang sebelumnya terjadi di wilayah Cihampelas, Bandung Barat. Hasil investigasi di lapangan menyatakan bahwa penyebab kematian siswa tersebut bukan berasal dari program MBG, tegas Lia. Ia juga menyampaikan, berdasarkan keterangan keluarga, siswa tersebut sudah mengalami sakit sejak Senin malam sebelum akhirnya meninggal dunia. Dari keterangan keluarga, (Almarhum) mulai sakit pada Senin malam, ucapnya. Dengan adanya klarifikasi ini, Dinkes KBB meminta masyarakat tidak mudah percaya pada kabar yang beredar tanpa verifikasi. Pihaknya memastikan terus melakukan pemantauan dan penanganan terkait kasus keracunan MBG yang sebelumnya menimpa ratusan siswa di wilayah Cihampelas, Bandung Barat.*** Berita PilihanMBG: Kesehatan dan Keselamatan Anak-anak Harus Jadi Prioritas UtamaDapur MBG Bandung Jalani Proses Sertifikasi Higiene dan SanitasiDPRD Minta Pemkot Bandung Belajar dari Keracunan Massal MBG di Cipongkor dan CihampelasKasus Keracunan MBG Kembali Hantui Siswa Garut, Warga Tuntut Program Dievaluasi TotalDedi Mulyadi Tegaskan Satgas MBG Siap Awasi Kualitas MakananKasus Keracunan MBG di Ciamis: Polres Dalami Unsur Kelalaian dan Kesengajaan, 8 Orang Diperiksa Berita PilihanMBG: Kesehatan dan Keselamatan Anak-anak Harus Jadi Prioritas UtamaDapur MBG Bandung Jalani Proses Sertifikasi Higiene dan SanitasiDPRD Minta Pemkot Bandung Belajar dari Keracunan Massal MBG di Cipongkor dan CihampelasKasus Keracunan MBG Kembali Hantui Siswa Garut, Warga Tuntut Program Dievaluasi TotalDedi Mulyadi Tegaskan Satgas MBG Siap Awasi Kualitas MakananKasus Keracunan MBG di Ciamis: Polres Dalami Unsur Kelalaian dan Kesengajaan, 8 Orang Diperiksa Berita Pilihan MBG: Kesehatan dan Keselamatan Anak-anak Harus Jadi Prioritas UtamaDapur MBG Bandung Jalani Proses Sertifikasi Higiene dan SanitasiDPRD Minta Pemkot Bandung Belajar dari Keracunan Massal MBG di Cipongkor dan CihampelasKasus Keracunan MBG Kembali Hantui Siswa Garut, Warga Tuntut Program Dievaluasi TotalDedi Mulyadi Tegaskan Satgas MBG Siap Awasi Kualitas MakananKasus Keracunan MBG di Ciamis: Polres Dalami Unsur Kelalaian dan Kesengajaan, 8 Orang Diperiksa MBG: Kesehatan dan Keselamatan Anak-anak Harus Jadi Prioritas Utama MBG: Kesehatan dan Keselamatan Anak-anak Harus Jadi Prioritas Utama MBG: Kesehatan dan Keselamatan Anak-anak Harus Jadi Prioritas Utama MBG: Kesehatan dan Keselamatan Anak-anak Harus Jadi Prioritas Utama Dapur MBG Bandung Jalani Proses Sertifikasi Higiene dan Sanitasi Dapur MBG Bandung Jalani Proses Sertifikasi Higiene dan Sanitasi Dapur MBG Bandung Jalani Proses Sertifikasi Higiene dan Sanitasi Dapur MBG Bandung Jalani Proses Sertifikasi Higiene dan Sanitasi DPRD Minta Pemkot Bandung Belajar dari Keracunan Massal MBG di Cipongkor dan Cihampelas DPRD Minta Pemkot Bandung Belajar dari Keracunan Massal MBG di Cipongkor dan Cihampelas DPRD Minta Pemkot Bandung Belajar dari Keracunan Massal MBG di Cipongkor dan Cihampelas DPRD Minta Pemkot Bandung Belajar dari Keracunan Massal MBG di Cipongkor dan Cihampelas Kasus Keracunan MBG Kembali Hantui Siswa Garut, Warga Tuntut Program Dievaluasi Total Kasus Keracunan MBG Kembali Hantui Siswa Garut, Warga Tuntut Program Dievaluasi Total Kasus Keracunan MBG Kembali Hantui Siswa Garut, Warga Tuntut Program Dievaluasi Total Kasus Keracunan MBG Kembali Hantui Siswa Garut, Warga Tuntut Program Dievaluasi Total Dedi Mulyadi Tegaskan Satgas MBG Siap Awasi Kualitas Makanan Dedi Mulyadi Tegaskan Satgas MBG Siap Awasi Kualitas Makanan Dedi Mulyadi Tegaskan Satgas MBG Siap Awasi Kualitas Makanan Dedi Mulyadi Tegaskan Satgas MBG Siap Awasi Kualitas Makanan Kasus Keracunan MBG di Ciamis: Polres Dalami Unsur Kelalaian dan Kesengajaan, 8 Orang Diperiksa Kasus Keracunan MBG di Ciamis: Polres Dalami Unsur Kelalaian dan Kesengajaan, 8 Orang Diperiksa Kasus Keracunan MBG di Ciamis: Polres Dalami Unsur Kelalaian dan Kesengajaan, 8 Orang Diperiksa Kasus Keracunan MBG di Ciamis: Polres Dalami Unsur Kelalaian dan Kesengajaan, 8 Orang Diperiksa",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/24/1847727914.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019687257/siswa-smkn-1-cihampelas-meninggal-dinkes-kbb-bukan-karena-keracunan-mbg?page=all,69b21c02f2195917e55186b1e77fe22ee3037e097bf81b8be2f418a8e620e695,2025-11-13 20:06:10.519 791,kompas,mbg,2025-10-13 06:30:00,"BPOM Dukung Penggunaan Tepung Mocaf untuk Menu MBG, Ini Keunggulannya","KOMPAS.com -Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan dukungan terhadap penggunaan tepung mocaf sebagai bahan baku dalam menu program Makan Bergizi Gratis (MBG).KepalaBPOM, Taruna Ikrar, mengatakan pemanfaatantepung mocafsejalan dengan upaya mendukung kemandirian pangan karena berbasis bahan lokal sekaligus dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Pemanfaatanmocafini menjadi sarana untuk mengenalkan tepung mocaf kepada masyarakat luas sebagai alternatif pangan sehat dan bergizi, ujarnya, Rabu (8/10/2025), saat dimintai tanggapanKompas.comterkait adanya inisiatif penggunaan mocaf untuk menu MBG di Banjarnegara.Baca juga:Sebagian Menu MBG di Banjarnegara Akan Gunakan Tepung Mocaf LokalTaruna menilai, praktik pemanfaatan mocaf dapat direplikasi di berbagai daerah sebagai bentuk diversifikasi pangan dan penguatan potensi lokal.Saat melakukannya, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) hanya perlu mempertimbangkan aspek organoleptik, seperti rasa, bau, dan warna, serta berinovasi agar makanan berbahan mocaf dapat diterima anak-anak.Mocaf aman dan bisa gantikan teriguTepung mocaf (modified cassava flour) adalah tepung yang diolah dari ubi kayu atau singkong (Manihot sp.) melalui proses fermentasi.Proses ini menggunakan bakteri asam laktat, sepertiLactococcus spp., Lactobacillus spp., Leuconostoc spp., dan Streptococcus salivarius subsp. thermophilus,baik secara tunggal maupun kombinasi, dengan atau tanpa tambahanBifidobacterium spp.Menurut BPOM, persyaratan yang harus dipenuhi tepung mocaf, yaitu:Kadar air tidak lebih dari 13 persenKehalusan tidak kurang dari 90 persen lolos ayakan 100 mesh, dan 100 persen lolos ayakan 80 mesh.Selain itu, sesuai dengan SNI 7622-2011 tentang Tepung Mocaf, telah ditetapkan persyaratan mutu, termasuk:Serat kasar maksimal 2,0 persenDerajat putih (MgO=100) maksimal 2.0 persenBelerang dioksida (SO2) negatifAsam sianida (HCN) maksimal 10 persenMenurut Taruna, tepung mocaf sejauh ini sudah cukup umum digunakan sebagai bahan baku pangan pengganti atau altenatiftepung terigu.Penggunaan tepung mocaf telah diatur dalam Keputusan Kepala BPOM Nomor 70 Tahun 2025 tentang Perubahan Kategori Pangan dan Perubahan Bahan Baku yang Berasal dari Tanaman atau Hewan.Selama bahan baku pangan olahan diatur dalam regulasi tersebut, maka dinyatakan aman dan dapat digunakan sebagai bahan baku pangan atauingredientuntuk memproduksi pangan olahan.Baca juga:Mocaf dari Banjarnegara Tembus Pasar Ekspor, Bisakah Pemerintah Kurangi Impor Terigu?KOMPAS.com/IRAWAN SAPTO ADHIPenampakan tepung mocaf dari singkong yang diproduksi oleh anggota Kelompok Tani Sumber Rejeki di Desa Petir, Purwanegara, Banjarnegara, Jawa Tengah, Jumat (26/9/2025). Desa yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kebumen ini dikenal memiliki hamparan singkong yang luas, karena sebagian besar lahannya berupa tadah hujan atau lahan kering yang cocok untuk tanaman tersebut. Sebagian warganya mulai awal 2025 berinisiatif memproduksi mocaf dan menyerap singkong dari petani lokal dengan harga lebih tinggi dari yang ditawarkan tengkulak. Produk tepung mocaf memiliki penampakan mirip tepung terigu, yaitu putih, lembut, dan tidak berbau singkong. Karena itu, mocaf bisa menjadi alternatif yang baik untuk mengurangi ketergantungan pada gandum, ujarnya.BPOM sendiri menyadari penggunaan tepung terigu oleh masyarakat Indonesia cukup besar dan cenderung meningkat.Sementara Indonesia memiliki potensi singkong cukup melimpah dan berharga murah yang dapat diolah menjadi tepung sebagai pengganti tepung terigu, yaitu mocaf. KOMPAS.com -Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan dukungan terhadap penggunaan tepung mocaf sebagai bahan baku dalam menu program Makan Bergizi Gratis (MBG). KepalaBPOM, Taruna Ikrar, mengatakan pemanfaatantepung mocafsejalan dengan upaya mendukung kemandirian pangan karena berbasis bahan lokal sekaligus dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Pemanfaatanmocafini menjadi sarana untuk mengenalkan tepung mocaf kepada masyarakat luas sebagai alternatif pangan sehat dan bergizi, ujarnya, Rabu (8/10/2025), saat dimintai tanggapanKompas.comterkait adanya inisiatif penggunaan mocaf untuk menu MBG di Banjarnegara. Baca juga:Sebagian Menu MBG di Banjarnegara Akan Gunakan Tepung Mocaf Lokal Taruna menilai, praktik pemanfaatan mocaf dapat direplikasi di berbagai daerah sebagai bentuk diversifikasi pangan dan penguatan potensi lokal. Saat melakukannya, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) hanya perlu mempertimbangkan aspek organoleptik, seperti rasa, bau, dan warna, serta berinovasi agar makanan berbahan mocaf dapat diterima anak-anak. Tepung mocaf (modified cassava flour) adalah tepung yang diolah dari ubi kayu atau singkong (Manihot sp.) melalui proses fermentasi. Proses ini menggunakan bakteri asam laktat, sepertiLactococcus spp., Lactobacillus spp., Leuconostoc spp., dan Streptococcus salivarius subsp. thermophilus,baik secara tunggal maupun kombinasi, dengan atau tanpa tambahanBifidobacterium spp. Menurut BPOM, persyaratan yang harus dipenuhi tepung mocaf, yaitu: Selain itu, sesuai dengan SNI 7622-2011 tentang Tepung Mocaf, telah ditetapkan persyaratan mutu, termasuk: Menurut Taruna, tepung mocaf sejauh ini sudah cukup umum digunakan sebagai bahan baku pangan pengganti atau altenatiftepung terigu. Penggunaan tepung mocaf telah diatur dalam Keputusan Kepala BPOM Nomor 70 Tahun 2025 tentang Perubahan Kategori Pangan dan Perubahan Bahan Baku yang Berasal dari Tanaman atau Hewan. Selama bahan baku pangan olahan diatur dalam regulasi tersebut, maka dinyatakan aman dan dapat digunakan sebagai bahan baku pangan atauingredientuntuk memproduksi pangan olahan. Baca juga:Mocaf dari Banjarnegara Tembus Pasar Ekspor, Bisakah Pemerintah Kurangi Impor Terigu? KOMPAS.com/IRAWAN SAPTO ADHIPenampakan tepung mocaf dari singkong yang diproduksi oleh anggota Kelompok Tani Sumber Rejeki di Desa Petir, Purwanegara, Banjarnegara, Jawa Tengah, Jumat (26/9/2025). Desa yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kebumen ini dikenal memiliki hamparan singkong yang luas, karena sebagian besar lahannya berupa tadah hujan atau lahan kering yang cocok untuk tanaman tersebut. Sebagian warganya mulai awal 2025 berinisiatif memproduksi mocaf dan menyerap singkong dari petani lokal dengan harga lebih tinggi dari yang ditawarkan tengkulak. KOMPAS.com/IRAWAN SAPTO ADHIPenampakan tepung mocaf dari singkong yang diproduksi oleh anggota Kelompok Tani Sumber Rejeki di Desa Petir, Purwanegara, Banjarnegara, Jawa Tengah, Jumat (26/9/2025). Desa yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Kebumen ini dikenal memiliki hamparan singkong yang luas, karena sebagian besar lahannya berupa tadah hujan atau lahan kering yang cocok untuk tanaman tersebut. Sebagian warganya mulai awal 2025 berinisiatif memproduksi mocaf dan menyerap singkong dari petani lokal dengan harga lebih tinggi dari yang ditawarkan tengkulak. Produk tepung mocaf memiliki penampakan mirip tepung terigu, yaitu putih, lembut, dan tidak berbau singkong. Karena itu, mocaf bisa menjadi alternatif yang baik untuk mengurangi ketergantungan pada gandum, ujarnya. BPOM sendiri menyadari penggunaan tepung terigu oleh masyarakat Indonesia cukup besar dan cenderung meningkat. Sementara Indonesia memiliki potensi singkong cukup melimpah dan berharga murah yang dapat diolah menjadi tepung sebagai pengganti tepung terigu, yaitu mocaf.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/pQFRmiAJt7_N1wjTkvPqsjVSZMw=/177x86:1235x791/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775d554370.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/12/68eb73eb3aee0.jpeg",https://www.kompas.com/tren/read/2025/10/13/063000765/bpom-dukung-penggunaan-tepung-mocaf-untuk-menu-mbg-ini-keunggulannya,376fe67a55e013b8361354dac6049a5186077802bac308524ad76405c833cb61,2025-11-13 20:06:10.535 792,okezone,mbg,2025-09-28 16:27:14,"Breaking News! Marak Keracunan MBG, SPPG Bermasalah Ditutup Sementara","JAKARTA Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang bermasalah akan ditutup sementara untuk dilakukan evaluasi dan investigasi. Penutupan ini merupakan respons atas adanya kasus keracunan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan alias Zulhas usai Rapat Koordinasi Penanggulangan KLB pada Program Prioritas MBG di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Minggu (28/9/2025). Pertama, SPPG yang bermasalah ditutup sementara, dilakukan evaluasi dan investigasi, kata Zulhas. Kendati demikian, Zulhas belum menyebutkan jumlah SPPG yang akan ditutup sementara. Zulhas melanjutkan, evaluasi terutama akan difokuskan pada kedisiplinan dan kualitas juru masak di seluruh SPPG yang ada. Diwajibkan untuk sterilisasi alat makan, dan proses sanitasi diperbaiki, khususnya air dan alur limbah itu, ujarnya. Seluruh SPPG, kata Zulhas juga wajib untuk mengantongi sertifikat Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Sebelumnya, Kantor Staf Kepresidenan (KSP) mengungkap data terbaru bahwa dari total 8.549 dapur MBG yang tersebar di berbagai daerah, hanya 34 dapur yang telah memiliki SLHS. Sementara sisanya belum memenuhi persyaratan sanitasi dan kebersihan yang wajib dipenuhi. SLHS adalah sertifikat resmi dari dinas kesehatan yang menyatakan bahwa sebuah dapur atau tempat pengolahan makanan telah memenuhi standar kebersihan dan sanitasi. Tanpa SLHS, kualitas makanan yang disajikan tidak memiliki jaminan keamanan, sehingga sangat berisiko menimbulkan penyakit maupun keracunan. Selain Zulhas, menteri lain yang hadir dalam rakor tersebut antara lain Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Kepala KSP M. Qodari, dan Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana. JAKARTA Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang bermasalah akan ditutup sementara untuk dilakukan evaluasi dan investigasi. Penutupan ini merupakan respons atas adanya kasus keracunan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan alias Zulhas usai Rapat Koordinasi Penanggulangan KLB pada Program Prioritas MBG di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Minggu (28/9/2025). Pertama, SPPG yang bermasalah ditutup sementara, dilakukan evaluasi dan investigasi, kata Zulhas. Kendati demikian, Zulhas belum menyebutkan jumlah SPPG yang akan ditutup sementara. Zulhas melanjutkan, evaluasi terutama akan difokuskan pada kedisiplinan dan kualitas juru masak di seluruh SPPG yang ada. Diwajibkan untuk sterilisasi alat makan, dan proses sanitasi diperbaiki, khususnya air dan alur limbah itu, ujarnya. Seluruh SPPG, kata Zulhas juga wajib untuk mengantongi sertifikat Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Sebelumnya, Kantor Staf Kepresidenan (KSP) mengungkap data terbaru bahwa dari total 8.549 dapur MBG yang tersebar di berbagai daerah, hanya 34 dapur yang telah memiliki SLHS. Sementara sisanya belum memenuhi persyaratan sanitasi dan kebersihan yang wajib dipenuhi. SLHS adalah sertifikat resmi dari dinas kesehatan yang menyatakan bahwa sebuah dapur atau tempat pengolahan makanan telah memenuhi standar kebersihan dan sanitasi. Tanpa SLHS, kualitas makanan yang disajikan tidak memiliki jaminan keamanan, sehingga sangat berisiko menimbulkan penyakit maupun keracunan. Selain Zulhas, menteri lain yang hadir dalam rakor tersebut antara lain Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Kepala KSP M. Qodari, dan Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana. (Arief Setyadi )",Nur Khabibi,https://img.okezone.com/content/2025/09/28/337/3173050/konpers_mbg-VMJS_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/09/28/337/3173050/breaking-news-marak-keracunan-mbg-sppg-bermasalah-ditutup-sementara?page=all,58307ffdbf8bfec14e6e3eafd33d406b78b15767a772cb40f536a8fbcf96b3d8,2025-11-13 20:06:10.599 793,detik,mbg,2025-11-07 13:59:00,"Titiek Soeharto Cicipi MBG Menu Nasi Goreng: Enak, Chefnya Pilihan","Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Hariyadi atau akrab dikenal Titiek Soeharto sempat mencicipi MBG menu nasi goreng di SPPG YKB Polres Karanganyar. Dia mengatakan menu yang disajikan semuanya enak. ""Saya tadi sempat mencicipi nasi gorengnya rasanya enak. Karena chefnya, chef pilihan,"" ujar Titiek, kepada wartawan, di SPPG YKB Polres Karanganyar, Jumat (7/11/2025). Titiek bicara kepada wartawan didampingi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Ketua Pembina Yayasan Kemala Bhayangkari (YKB) Juliati Sigit Prabowo, Kapolda Jawa Tengah Irjen Ribut Hari Wibowo dan Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Achiruddin Darojat. Titiek pun bertanya-tanya soal biaya satu menu MBG tersebut. Dia mengatakan harga satu menu itu masih di bawah Rp 15 ribu. ""Dengan menu yang enak-enak ini, apakah Rp 10 ribu bisa masuk? Masuk, sangat masuk. Malah katanya petugas di sini sudah dapat BPJS,"" terangnya. Titiek sekali lagi mengapresiasi Kapolri dan jajarannya serta, Juliati Sigit yang terjun langsung memonitor program MBG. ""Jadi saya mengapresiasi Pak Kapolri dan jajaran dan Ibu Ketua Bhayangkari, semuanya ikut terjun, tak ada yang berpangku tangan semua kerja besar kita semuanya,"" jelasnya. Puji SPPG Polri Higienis Titiek sebelumnya memuji SPPG Polri di Karanganyar. Titiek terkesan dengan kebersihan dapur MBG tersebut. ""Saya salut kebersihannya luar biasa ini bisa jadi contoh SPPG seluruh Indonesia. Ini bersih di sini, kemudian sangat higienis,"" ujar Titiek. Titek menilai kebersihan salah satu faktor penting di seluruh SPPG. Dia juga memuji kebersihan pencucian ompreng bisa jadi standar bagi dapur MBG lainnya. ""Kebersihannya juga pencucian piring ompreng bisa jadi standar. Punya SPPG jangan hanya punya-punyaan. 'Bangga saya punya SPPG, 'Saya punya SPPG bisa memberikan pada sekian ribu anak'. Tapi tak memperhatikan higienis dan gizi untuk anak-anak itu, di sini semua diperhatikan, mudah-mudahan bisa jadi contoh bagi SPPG yang lain,"" sambungnya. Simak juga Video Ultah Prabowo, SPPG Diminta Sajikan Nasi Goreng untuk MBG",Indra Komara -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/07/kapolri-ketua-komisi-iv-dpr-tinjau-sppg-ykb-polres-karanganyar-dok-polri-1762486584787_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8198918/titiek-soeharto-cicipi-mbg-menu-nasi-goreng-enak-chefnya-pilihan,3e774028e87824649451c40c28bb485081a95dcddffc3a564f6085c8bb09e3ef,2025-11-13 20:06:15.540 794,tempo,mbg,2025-10-15 18:00:00,Hidangan MBG Diduga Penyebab Keracunan di Cisarua,,Subekti,https://statik.tempo.co/data/2025/10/15/id_1434981/1434981_720.jpg,https://www.tempo.co/arsip/hidangan-mbg-diduga-penyebab-keracunan-di-cisarua-2079913,8e2f4bdb67cfb0f165cdf08e7e416a66c7b97382081bd11d21964a7d96dd65f6,2025-11-13 21:49:42.340 795,okezone,mbg,2025-09-28 14:48:59,"Marak Keracunan MBG, Kepala BGN Ngaku ke Prabowo jika SPPG Baru Minim Jam Terbang","JAKARTA Presiden Prabowo Subianto memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, pada Sabtu 27 September 2025 untuk meminta laporan terkait perkembangan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dalam laporannya, Dadan menyampaikan jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beroperasi hingga saat ini mencapai 9.615 unit. Capaian jumlah SPPG yang operasional telah mencapai 9.615 dan telah melayani kurang lebih 31 juta penerima manfaat, kata Dadan, Minggu (28/9/2025). Dadan juga melaporkan jumlah kejadian luar biasa (KLB) yang terjadi sepanjang pelaksanaan program. Pada periode 6 Januari hingga 31 Juli 2025, terbentuk 2.391 SPPG dengan 24 kasus kejadian. Sementara pada 1 Agustus hingga 27 September 2025, bertambah 7.244 SPPG dengan 47 kasus kejadian. Data menunjukkan bahwa kasus banyak dialami oleh SPPG yang baru beroperasi karena SDM masih membutuhkan jam terbang, ujarnya. Ia menambahkan, faktor lain yang turut memicu insiden tersebut adalah kualitas bahan baku, kondisi air, serta pelanggaran Standar Operasional Prosedur (SOP). Presiden Prabowo menyampaikan rasa keprihatinan atas berbagai insiden yang terjadi. Ia menegaskan perlunya peningkatan tata kelola sekaligus memberikan arahan agar setiap SPPG memiliki koki terlatih dan dilengkapi alat rapid test untuk memeriksa kualitas makanan. Kepala Negara pun menginstruksikan agar setiap SPPG memiliki Alat sterilisasi food tray; Filter air, CCTV yang terhubung langsung ke pusat. Ia berharap langkah-langkah tersebut dapat memperkuat kualitas layanan dan memastikan program pemenuhan gizi nasional berjalan lebih aman dan terpercaya. JAKARTA Presiden Prabowo Subianto memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, pada Sabtu 27 September 2025 untuk meminta laporan terkait perkembangan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dalam laporannya, Dadan menyampaikan jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beroperasi hingga saat ini mencapai 9.615 unit. Capaian jumlah SPPG yang operasional telah mencapai 9.615 dan telah melayani kurang lebih 31 juta penerima manfaat, kata Dadan, Minggu (28/9/2025). Dadan juga melaporkan jumlah kejadian luar biasa (KLB) yang terjadi sepanjang pelaksanaan program. Pada periode 6 Januari hingga 31 Juli 2025, terbentuk 2.391 SPPG dengan 24 kasus kejadian. Sementara pada 1 Agustus hingga 27 September 2025, bertambah 7.244 SPPG dengan 47 kasus kejadian. Data menunjukkan bahwa kasus banyak dialami oleh SPPG yang baru beroperasi karena SDM masih membutuhkan jam terbang, ujarnya. Ia menambahkan, faktor lain yang turut memicu insiden tersebut adalah kualitas bahan baku, kondisi air, serta pelanggaran Standar Operasional Prosedur (SOP). Presiden Prabowo menyampaikan rasa keprihatinan atas berbagai insiden yang terjadi. Ia menegaskan perlunya peningkatan tata kelola sekaligus memberikan arahan agar setiap SPPG memiliki koki terlatih dan dilengkapi alat rapid test untuk memeriksa kualitas makanan. Kepala Negara pun menginstruksikan agar setiap SPPG memiliki Alat sterilisasi food tray; Filter air, CCTV yang terhubung langsung ke pusat. Ia berharap langkah-langkah tersebut dapat memperkuat kualitas layanan dan memastikan program pemenuhan gizi nasional berjalan lebih aman dan terpercaya. (Arief Setyadi ) (Arief Setyadi )",Binti Mufarida,https://img.okezone.com/content/2025/09/28/337/3173036/prabowo_subianto-2fau_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/09/28/337/3173036/marak-keracunan-mbg-kepala-bgn-ngaku-ke-prabowo-jika-sppg-baru-minim-jam-terbang?page=all,ced8c076fc466f85cb4d9381dbfdb61226c85ca9eda5c3815c1a79d18f0937f9,2025-11-13 20:06:21.065 796,kompas,mbg,2025-11-13 19:51:54,Lansia Terlantar dan Penyandang Disabilitas Akan Dapat MBG Tahun Depan,"JAKARTA, KOMPAS.com -Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengungkapkan, Kementerian Sosial berencana memberikan makanan bergizi gratis untuk lansia telantar dan penyandang disabilitas mulai tahun depan.""Iya InsyaAllah kami lagi siapkan, jadi nanti tahun depan mudah-mudahan kalau lancar. Kami juga ada program makan bergizi gratis untuk lansia danpenyandang disabilitas. Ini adalah tindak lanjut dari programKemensossebelumnya,"" ucap Saifullah di Hall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Kamis (13/11/2025).Gus Ipul, sapaan akrabnya, menuturkan bahwa pemberian makanan bergizi untuk lansia telantar dan penyandang disabilitas ini akan disesuaikan dengan program Presiden Prabowo Subianto.Baca juga:Ketika Bos BGN Janji Tak Ada Lagi Keterlambatan Pembayaran Gaji Petugas MBG...Program makan bergizi dari Kemensos ini akan menyasar 100.000 lansia telantar di atas usia 75 tahun serta penyandang disabilitas yang butuh bantuan.""Menyasar 100.000 lansia, lansia telantar maksudnya ya lansia dengan usia di atas 75 tahun. Yang kedua penyandang disabilitas yang memang membutuhkan bantuan,"" katanya.Gus Ipul menjelaskan, para penerima manfaat akan mendapatkan makanan sehari dua kali untuk makan pagi dan siang hari.Baca juga:Hasil Survei: 52 Persen Siswa Tidak Menyukai Rasa dan Kualitas MBG""Inimakanan bergizi gratissehari dua kali, pagi dan siang tetapi diantarkan setiap pagi. Siapa yang melayani adalah POKMAS, Kelompok Masyarakat setempat,"" tuturnya.Kelompok Masyarakat, kata Gus Ipul, akan mengantar makanan setiap hari tanpa libur, termasuk pada akhir pekan.""Nanti diantar sehari sekali di pagi hari tanpa mengenal hari libur, Sabtu atau Minggu. Jadi prioritasnya jelas ya lansia, usia di atas 75 tahun dan tinggal sendirian,"" ucapnya.Baca juga:Bos BGN Sebut Penerima MBG Capai 41,6 Juta Orang, Ada 11.640 Orang Alami KeracunanGus Ipul memastikan, program ini merupakan inisiasi Kemensos tanpa menggunakan anggaran dari Badan Gizi Nasional (BGN).""Enggak (pakai anggaran BGN), dari Kementerian Sosial. Khusus dari Kementerian Sosial sebagai tindak lanjut dari program kita sebelumnya (Program Permakanan),"" kata Gus Ipul.""Menu-menunya nanti juga akan diperbarui sesuai dengan standarnya MBG. Ini MBG khusus lansia dan penyandang disabilitas,"" ujar dia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com -Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf mengungkapkan, Kementerian Sosial berencana memberikan makanan bergizi gratis untuk lansia telantar dan penyandang disabilitas mulai tahun depan. ""Iya InsyaAllah kami lagi siapkan, jadi nanti tahun depan mudah-mudahan kalau lancar. Kami juga ada program makan bergizi gratis untuk lansia danpenyandang disabilitas. Ini adalah tindak lanjut dari programKemensossebelumnya,"" ucap Saifullah di Hall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan, Kamis (13/11/2025). Gus Ipul, sapaan akrabnya, menuturkan bahwa pemberian makanan bergizi untuk lansia telantar dan penyandang disabilitas ini akan disesuaikan dengan program Presiden Prabowo Subianto. Baca juga:Ketika Bos BGN Janji Tak Ada Lagi Keterlambatan Pembayaran Gaji Petugas MBG... Program makan bergizi dari Kemensos ini akan menyasar 100.000 lansia telantar di atas usia 75 tahun serta penyandang disabilitas yang butuh bantuan. ""Menyasar 100.000 lansia, lansia telantar maksudnya ya lansia dengan usia di atas 75 tahun. Yang kedua penyandang disabilitas yang memang membutuhkan bantuan,"" katanya. Gus Ipul menjelaskan, para penerima manfaat akan mendapatkan makanan sehari dua kali untuk makan pagi dan siang hari. Baca juga:Hasil Survei: 52 Persen Siswa Tidak Menyukai Rasa dan Kualitas MBG ""Inimakanan bergizi gratissehari dua kali, pagi dan siang tetapi diantarkan setiap pagi. Siapa yang melayani adalah POKMAS, Kelompok Masyarakat setempat,"" tuturnya. Kelompok Masyarakat, kata Gus Ipul, akan mengantar makanan setiap hari tanpa libur, termasuk pada akhir pekan. ""Nanti diantar sehari sekali di pagi hari tanpa mengenal hari libur, Sabtu atau Minggu. Jadi prioritasnya jelas ya lansia, usia di atas 75 tahun dan tinggal sendirian,"" ucapnya. Baca juga:Bos BGN Sebut Penerima MBG Capai 41,6 Juta Orang, Ada 11.640 Orang Alami Keracunan Gus Ipul memastikan, program ini merupakan inisiasi Kemensos tanpa menggunakan anggaran dari Badan Gizi Nasional (BGN). ""Enggak (pakai anggaran BGN), dari Kementerian Sosial. Khusus dari Kementerian Sosial sebagai tindak lanjut dari program kita sebelumnya (Program Permakanan),"" kata Gus Ipul. ""Menu-menunya nanti juga akan diperbarui sesuai dengan standarnya MBG. Ini MBG khusus lansia dan penyandang disabilitas,"" ujar dia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/xx_AHQVkQQIEL1JhX_twpxoczZE=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/13/6915abd292519.jpeg",https://nasional.kompas.com/read/2025/11/13/19515451/lansia-terlantar-dan-penyandang-disabilitas-akan-dapat-mbg-tahun-depan,8c8b6611e179e9f0c9849d53d59b282d636be8510f223cc8341cfa22082d879b,2025-11-13 20:06:21.105 797,pikiranrakyat,mbg,2025-10-01 10:07:00,"Kasus Keracunan MBG di Ciamis: Polres Dalami Unsur Kelalaian dan Kesengajaan, 8 Orang Diperiksa","PIKIRAN RAKYAT- Polres Ciamis mendalami kasus dugaan keracunan yang dialami puluhan siswa SMPN 4 Pamarican usai menyantap menu makanan MBG (Makan Bergizi Gratis). Sebanyak delapan orang telah diminta keterangannya. Hingga berita ini dibuat, masih ada lima korban yang masih mendapat perawatan di fasilitas kesehatan, yakni dua di RSUD Banjar, satu di Puskesmas Banjarsari, dan dua lainnya di Puskesmas Pamarican. ""Untuk sementara sudah ada delapan orang yang dimintai keterangan,"" kata Kapolres Ciamis AKBP Hidayatullah, usai membuka Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur Sehat Kemala Polres Ciamis di Kelurahan Sindangrasa. Baca Juga:Modus MBG, Warga Garut Gelapkan 1,35 Ton Beras di Ciamis Lebih lanjut dia menambahkan, petugas saat ini masih melakukan penyelidikan apakah dalam kasus keracunan tersebut ada faktor kelalaian atau kesengajaan. Pihaknya juga bekerja sama dengan Puslabfor Polri, termasuk mendapat atensi dari Bareskrim Polri. ""Proses ini masih terus berlangsung, tentu makan waktu . Tidak mungkin rampung selesai dalam satu dua hari,"" tuturnya. Hidayatullah juga mengungkap kondisi kesehatan korban keracunan, saat ini sudah mulai membaik dan sembuh. Dia berharap kejadian keracunan MBG di Ciamis adalah yang pertama dan terakhir. ""Alhamdulillah kondisi anak-anak sudah membaik. Tinggal 5 orang yang masih dirawat. Mudah-mudahan tidak terjadi lagi,"" katanya. Dia menambahkan tujuan program SPPG ini sejatinya membantu masyarakat dalam rangka meningkatkan gizi anak-anak. ""Sehingga ke depan lahir generasi penerus bangsa yang hebat, tutur Hidayatullah. Baca Juga:Nyangku Panjalu Ciamis, Ritual Membersihkan Pusaka yang Sedot Ribuan Penonton Menjawab soal aktivitas SPPG Ciamis, Pamarican, Sukajadi yang mengirim menu makanan MBG ke sekolah SMPN 4 Pamarican, Hidayatullah mengatakan sudah dihentikan. Hal tersebut sesuai dengan surat dari Badan Gizi Nasional. ""Sudah keluar surat penghentian operasional dari BGN.,"" katanya. Seperti diketahui sebanyak 52 siswa kelas Vll dan Vlll SMPN 4 Pamarican, Kabupaten Ciamis diduga keracunan usai mengonsumsi menu makanan MBG pada Senin, 29 September 2025. Hingga pukul 14.30 WIB kemarin, sebanyak 15 dirawat di Puskesmas Pamarican, 6 Puskesmas Banjarsari dan 2 di RSUD Banjar.*** Berita PilihanEks Pimpinan BPBD Pangandaran dan Anggota DPRD Ciamis Tersandung Kasus Penggelapan, Tipu Ratusan JutaLama Kosong, PKS Usul Bupati Ciamis Tunjuk Sendiri Calon WakilnyaKejari Ciamis Tahan 4 Tersangka Korupsi Pembangunan SMKN 1 Cijeungjing, Negara Rugi Rp2,7 Miliar Berita PilihanEks Pimpinan BPBD Pangandaran dan Anggota DPRD Ciamis Tersandung Kasus Penggelapan, Tipu Ratusan JutaLama Kosong, PKS Usul Bupati Ciamis Tunjuk Sendiri Calon WakilnyaKejari Ciamis Tahan 4 Tersangka Korupsi Pembangunan SMKN 1 Cijeungjing, Negara Rugi Rp2,7 Miliar Berita Pilihan Eks Pimpinan BPBD Pangandaran dan Anggota DPRD Ciamis Tersandung Kasus Penggelapan, Tipu Ratusan JutaLama Kosong, PKS Usul Bupati Ciamis Tunjuk Sendiri Calon WakilnyaKejari Ciamis Tahan 4 Tersangka Korupsi Pembangunan SMKN 1 Cijeungjing, Negara Rugi Rp2,7 Miliar Eks Pimpinan BPBD Pangandaran dan Anggota DPRD Ciamis Tersandung Kasus Penggelapan, Tipu Ratusan Juta Eks Pimpinan BPBD Pangandaran dan Anggota DPRD Ciamis Tersandung Kasus Penggelapan, Tipu Ratusan Juta Eks Pimpinan BPBD Pangandaran dan Anggota DPRD Ciamis Tersandung Kasus Penggelapan, Tipu Ratusan Juta Eks Pimpinan BPBD Pangandaran dan Anggota DPRD Ciamis Tersandung Kasus Penggelapan, Tipu Ratusan Juta Lama Kosong, PKS Usul Bupati Ciamis Tunjuk Sendiri Calon Wakilnya Lama Kosong, PKS Usul Bupati Ciamis Tunjuk Sendiri Calon Wakilnya Lama Kosong, PKS Usul Bupati Ciamis Tunjuk Sendiri Calon Wakilnya Lama Kosong, PKS Usul Bupati Ciamis Tunjuk Sendiri Calon Wakilnya Kejari Ciamis Tahan 4 Tersangka Korupsi Pembangunan SMKN 1 Cijeungjing, Negara Rugi Rp2,7 Miliar Kejari Ciamis Tahan 4 Tersangka Korupsi Pembangunan SMKN 1 Cijeungjing, Negara Rugi Rp2,7 Miliar Kejari Ciamis Tahan 4 Tersangka Korupsi Pembangunan SMKN 1 Cijeungjing, Negara Rugi Rp2,7 Miliar Kejari Ciamis Tahan 4 Tersangka Korupsi Pembangunan SMKN 1 Cijeungjing, Negara Rugi Rp2,7 Miliar",Nurhandoko,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/15/2759231567.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019686846/kasus-keracunan-mbg-di-ciamis-polres-dalami-unsur-kelalaian-dan-kesengajaan-8-orang-diperiksa?page=all,359143993f90e217d7d13e1f44515c5cbde413af69d727074a3e97132b7438d8,2025-11-13 20:06:21.754 798,detik,mbg,2025-11-07 13:39:00,Titiek Soeharto Acungi Jempol SPPG Polri di Jateng Libatkan Masyarakat Sekitar,"Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Hariyadi ( Titiek Soeharto ) mengacungi jempol SPPG YKB Polres Karanganyar yang melibatkan masyarakat. Titiek menyampaikan bahan baku MBG-nya didapat dari UMKM warga sekitar. ""Kami meninjau dapur SPPG ini sehubungan dengan tugas kami di Komisi IV mengenai pangan apakah pangannya ini sudah tersalur dengan baik dan sudah menyerap produksi pangan yang ada di sekitar sini,"" kata Titiek, usai meninjau SPPG YKB Polres Karanganyar, Jumat (7/11/2025). ""Ternyata tadi dapat laporan bahwa bahan bakunya diambil dari masyarakat atau UMKM di sekitar sini,"" tuturnya. Titiek bicara kepada wartawan didampingi Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo , Ketua Pembina Yayasan Kemala Bhayangkari (YKB) Juliati Sigit Prabowo, Kapolda Jawa Tengah Irjen Ribut Hari Wibowo dan Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Achiruddin Darojat. Titiek turut memuji SPPG YKB Polres Karanganyar yang higienis. Dia mengatakan menu makanan yang disajikan dicicipi lebih dulu oleh Guru sebelum disantap para murid. ""Sangat higienis, makanannya pun dites apakah layak dikonsumsi untuk anak-anak. Karena ini penting sekali tadi ada tes. Kemarin itu kan ditemukan (kasus) ternyata dalam anggur ada sianida,"" ucapnya. Dengan adanya pengujian makanan ini, lanjut Titiek, para siswa jadi terlindungi. Dia menilai proses ketat kualitas MBG di SPPG Polri ini patut jadi contoh. ""Kalau nggak ada tes ini kita nggak tahu barang yang dikonsumsi anak-anak itu mengandung apa aja, jadi ini bisa jadi contoh bagi SPPG lainnya,"" kata dia. Kapolri Tekankan Zero Accident Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan SPPG Polri menekankan zero accident. Kapolri dan rombongan melihat langsung bagaimana proses pelaksanaan food security. ""Ibu Titiek juga berkenan untuk mengecek langsung SPPG Polri di Karanganyar mulai dari saat barang tiba, kemudian proses pemisahan penyimpanan, sampai juga terkait pada saat masak, kemudian juga pada saat akan didistribusikan,"" ujar Jenderal Sigit di SPPG YKB Polres Karanganyar. Jenderal Sigit dan Titiek juga melihat pengelolaan IPAL terkait sampah hasil MBG yang tak dimakan. ""Termasuk pembersihan dan juga sterilisasi sehingga harapan kita terkait SPPG Polri ini betul-betul bisa zero accident dan ini menjadi perhatian besar dari Bapak Presiden yang harus kita jaga,"" jelasnya. Simak juga Video: Intip Pengelolaan SPPG Polri yang Terapkan Standar Food Safety untuk MBG",Indra Komara -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/07/kapolri-bersama-titiek-soeharto-mengecek-sppg-yayasan-kemala-bhayangkari-ykb-polres-karanganyar-jateng-dok-polri-1762498354509_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8198882/titiek-soeharto-acungi-jempol-sppg-polri-di-jateng-libatkan-masyarakat-sekitar,45f4cecaf8594f454377d1aa0c6a9644369aa3c94601d39b080e345fb2a1de0b,2025-11-13 20:06:26.383 799,kompas,mbg,2025-11-12 13:43:02,BGN: MBG Sumbang 48 Persen Keracunan Pangan di Indonesia,"JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkap, ada 211 kasus keracunan pangan akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dari data tersebut, MBG menyumbang 48 persen dari total kasus keracunan pangan di Indonesia.""Terkait dengan berbagai kejadian di tanah air, terkait khsusunya keracunan pangan di Indonesia secara umum, total kejadian di Indonesia itu sampai hari ini itu ada 441 total kejadian,"" ujar Dadan saat memberikan paparan dalam rapat bersama Komisi IX DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (12/11/2025).""Di manaMBGmenyumbang 211 kejadian, atau kurang lebih 48 persen dari total keracunan pangan yang ada di Indonesia,"" sambungnya.Baca juga:Komisi IX Dukung Penutupan Permanen Dapur MBG jika Sebab Keracunan MassalSecara rinci, ia memaparkan, total penerima manfaat MBG yang mengalami gangguan kesehatan hingga rawat inap mencapai 636 orang berdasarkan dataBGN. Namun, jumlah ini berbeda dengan data milik Kementerian Kesehatan, yaitu selisi dua orang lebih banyak.""Tapi, kami akan sinkronkan,"" ucapnya.Kemudian, jumlah penerima manfaat MBG yang harus menjalani rawat jalan mencapai 11.004 berdasarkan data BGN. Angka ini terpaut jauh dibandingkan dengan data milik Kemenkes, yang mencapai 12.755 orang.""Sehingga totalnya kalau berbasis laporan Kemenkes itu 13.371 penerima manfaat yang alami gangguan kesehatan akibat program Makan Bergizi,"" tutur Dadan.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkap, ada 211 kasus keracunan pangan akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dari data tersebut, MBG menyumbang 48 persen dari total kasus keracunan pangan di Indonesia. ""Terkait dengan berbagai kejadian di tanah air, terkait khsusunya keracunan pangan di Indonesia secara umum, total kejadian di Indonesia itu sampai hari ini itu ada 441 total kejadian,"" ujar Dadan saat memberikan paparan dalam rapat bersama Komisi IX DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (12/11/2025). ""Di manaMBGmenyumbang 211 kejadian, atau kurang lebih 48 persen dari total keracunan pangan yang ada di Indonesia,"" sambungnya. Baca juga:Komisi IX Dukung Penutupan Permanen Dapur MBG jika Sebab Keracunan Massal Secara rinci, ia memaparkan, total penerima manfaat MBG yang mengalami gangguan kesehatan hingga rawat inap mencapai 636 orang berdasarkan dataBGN. Namun, jumlah ini berbeda dengan data milik Kementerian Kesehatan, yaitu selisi dua orang lebih banyak. ""Tapi, kami akan sinkronkan,"" ucapnya. Kemudian, jumlah penerima manfaat MBG yang harus menjalani rawat jalan mencapai 11.004 berdasarkan data BGN. Angka ini terpaut jauh dibandingkan dengan data milik Kemenkes, yang mencapai 12.755 orang. ""Sehingga totalnya kalau berbasis laporan Kemenkes itu 13.371 penerima manfaat yang alami gangguan kesehatan akibat program Makan Bergizi,"" tutur Dadan.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/hi83iuPhJrnsYnzu3uAzelO_Q9w=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/12/691413ef77684.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/11/12/13430201/bgn-mbg-sumbang-48-persen-keracunan-pangan-di-indonesia,3b4140181c1850b75e1c6a3137bd97ce2ff817c5f62c47e4feec9e829be8041f,2025-11-13 20:06:32.148 809,pikiranrakyat,mbg,2025-09-30 17:22:29,Indikasi Pembungkaman Kritik dalam Program MBG Disorot Aliansi Pegiat Pendidikan,"PIKIRAN RAKYAT -Aliansi Pegiat Pendidikan Indonesia menyoroti indikasi adanya tekanan agar guru, siswa, dan orangtua tidak menyampaikan keluhan terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG). Praktik ini dipandang berbahaya karena menutup ruang partisipasi yang sehat dalam pendidikan. Menurut Santoso, Direktur Article 33 Indonesia sekaligus perwakilan Aliansi, dalam laporan yang diterima aliansi, ada kecenderungan pihak sekolah diminta diam ketika muncul masalah pada program MBG. Baca Juga:Dedi Mulyadi Bentuk Tim Khusus Awasi Program MBG, Guru dan Siswa Bisa Lapor Pelanggaran Padahal sistem pendidikan yang sehat harus transparan, terbuka terhadap umpan balik, dan akuntabel, ujar Santoso dalam keterangannya, Selasa 30 September 2025. Ia mengatakan, pembungkaman suara hanya akan memperburuk kualitas program. Keluhan dari lapangan seharusnya menjadi bahan evaluasi, bukan ditutupi. Kalau kritik dilarang, bagaimana mungkin kita bisa memperbaiki mutu layanan untuk anak-anak? katanya. Baca Juga:Dapur MBG Bandung Jalani Proses Sertifikasi Higiene dan Sanitasi Santoso menambahkan, kondisi ini semakin memperlihatkan lemahnya prinsip Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Dengan program MBG yang dikendalikan secara terpusat, sekolah kehilangan ruang untuk mengelola dirinya sendiri, bahkan kehilangan kesempatan untuk menyuarakan masalah. Selama ini MBS menjadi dasar otonomi sekolah agar lebih mandiri. Namun dengan model program MBG, peran itu diambil alih oleh pihak luar. Sekolah hanya menjadi pelaksana instruksi tanpa bisa menentukan apa pun, ujarnya. Menurut Santoso, pelemahan MBS membuat guru dan kepala sekolah terbebani tugas-tugas administratif tambahan. Mereka harus mengurus distribusi makanan, menghitung nampan, hingga mengelola sisa, yang jelas mengganggu fokus utama mereka dalam proses pembelajaran. Baca Juga:Sejumlah Organisasi Pendidikan di Jawa Barat Minta Program MBG Dihentikan, Jangan Intimidasi Siswa dan Guru Guru seharusnya fokus pada pendidikan, bukan mengurus teknis distribusi makanan. Ini jelas bentuk penyimpangan dari fungsi profesional mereka, kata Santoso. Selain persoalan tata kelola, program MBG juga menimbulkan masalah serius dalam hal keamanan pangan. Data Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat sedikitnya 8.649 kasus keracunan siswa di berbagai daerah hingga akhir September 2025, diduga terkait makanan MBG. Kasus terbesar terjadi di Bandung Barat, Sumedang, dan Banggai Kepulauan. Keracunan massal di sekolah bukanlah insiden biasa, melainkan tragedi. Sekolah berubah dari ruang aman menjadi sumber risiko, ujar Santoso. Aliansi menyebut kondisi ini sebagai bencana buatan manusia yang mencederai hak anak untuk tumbuh dalam lingkungan pendidikan yang sehat. Jika dibiarkan, trauma dan kecemasan akan terus membayangi siswa maupun orangtua. Baca Juga:Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Perkuat Perannya dalam Mendukung Program MBG Atas dasar itu, Aliansi menilai pemerintah tidak bisa menutup mata. Evaluasi menyeluruh harus dilakukan, dan jalan terbaik adalah dengan menghentikan sementara program MBG. Kerugian finansial tidak akan sebanding dengan nyawa atau kesehatan siswa yang terancam, kata Santoso. Santoso mengatakan, penghentian sementara ini bukanlah penolakan terhadap gagasan makan bergizi gratis, melainkan upaya menyelamatkan ekosistem pendidikan. Baca Juga:Polda Jabar Janji Kawal Ketat Program MBG Niat baik harus dijalankan dengan desain yang tepat, bukan dengan cara yang justru melemahkan sekolah, ujarnya. Menurutnya, desain ulang program MBG perlu memberi ruang bagi sekolah dan komunitas untuk mengelola program sesuai konteks lokal, memperkuat peran kementerian yang memahami dunia pendidikan, serta menjamin transparansi dan akuntabilitas publik. Aliansi Pegiat Pendidikan Indonesia sendiri merupakan gabungan berbagai tokoh, lembaga, dan pemerhati pendidikan dari lintas organisasi. Baca Juga:Keracunan MBG Marak, Guru di Bandung Barat Terpaksa Jadi Tester atau Pencicip Makanan Saat pernyataan sikap ini dikeluarkan, tercatat 66 orang pegiat dan pemerhati pendidikan terlibat, mulai dari perwakilan lembaga riset, organisasi masyarakat sipil, hingga orangtua murid. Beberapa di antaranya Inspirasi Foundation, JPPI, Wahid Foundation, The SMERU Institute, Plan Indonesia, hingga akademisi dari Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, dan Universitas Diponegoro. (*) Berita PilihanYLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu KesehatanPenyebab Keracunan MBG di Jawa Barat Terungkap, Labkes Bongkar Biangkerok UtamaPemprov Panggil dan Tagih Komitmen Pengelola MBG di Jabar, 3 Hal Jadi Fokus EvaluasiPolri Usut Kasus Keracunan Program MBG, BGN Tutup Sejumlah Dapur GiziDPR Soroti Keracunan Akibat MBG, Dorong BGN Libatkan Pemda untuk Pengawasan ProgramTimbulkan Korban hingga Ribuan, LBH Bandung Desak Pemerintah Hentikan Total Program MBGCegah Keracunan, Labkes Jabar Siapkan Langkah Kawal MBG Sesuai StandarRatusan Makanan MBG Tak Layak Konsumsi Dikembalikan, Bupati Purwakarta Evaluasi SPPG dan Turunkan Tim PengawasBanyak Aduan Kasus Keracunan, Pemkot Bogor Tetap Dukung Program MBG dan Perketat Pengawasan Dapur SPPG Berita PilihanYLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu KesehatanPenyebab Keracunan MBG di Jawa Barat Terungkap, Labkes Bongkar Biangkerok UtamaPemprov Panggil dan Tagih Komitmen Pengelola MBG di Jabar, 3 Hal Jadi Fokus EvaluasiPolri Usut Kasus Keracunan Program MBG, BGN Tutup Sejumlah Dapur GiziDPR Soroti Keracunan Akibat MBG, Dorong BGN Libatkan Pemda untuk Pengawasan ProgramTimbulkan Korban hingga Ribuan, LBH Bandung Desak Pemerintah Hentikan Total Program MBGCegah Keracunan, Labkes Jabar Siapkan Langkah Kawal MBG Sesuai StandarRatusan Makanan MBG Tak Layak Konsumsi Dikembalikan, Bupati Purwakarta Evaluasi SPPG dan Turunkan Tim PengawasBanyak Aduan Kasus Keracunan, Pemkot Bogor Tetap Dukung Program MBG dan Perketat Pengawasan Dapur SPPG Berita Pilihan YLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu KesehatanPenyebab Keracunan MBG di Jawa Barat Terungkap, Labkes Bongkar Biangkerok UtamaPemprov Panggil dan Tagih Komitmen Pengelola MBG di Jabar, 3 Hal Jadi Fokus EvaluasiPolri Usut Kasus Keracunan Program MBG, BGN Tutup Sejumlah Dapur GiziDPR Soroti Keracunan Akibat MBG, Dorong BGN Libatkan Pemda untuk Pengawasan ProgramTimbulkan Korban hingga Ribuan, LBH Bandung Desak Pemerintah Hentikan Total Program MBGCegah Keracunan, Labkes Jabar Siapkan Langkah Kawal MBG Sesuai StandarRatusan Makanan MBG Tak Layak Konsumsi Dikembalikan, Bupati Purwakarta Evaluasi SPPG dan Turunkan Tim PengawasBanyak Aduan Kasus Keracunan, Pemkot Bogor Tetap Dukung Program MBG dan Perketat Pengawasan Dapur SPPG YLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu Kesehatan YLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu Kesehatan YLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu Kesehatan YLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu Kesehatan Penyebab Keracunan MBG di Jawa Barat Terungkap, Labkes Bongkar Biangkerok Utama Penyebab Keracunan MBG di Jawa Barat Terungkap, Labkes Bongkar Biangkerok Utama Penyebab Keracunan MBG di Jawa Barat Terungkap, Labkes Bongkar Biangkerok Utama Penyebab Keracunan MBG di Jawa Barat Terungkap, Labkes Bongkar Biangkerok Utama Pemprov Panggil dan Tagih Komitmen Pengelola MBG di Jabar, 3 Hal Jadi Fokus Evaluasi Pemprov Panggil dan Tagih Komitmen Pengelola MBG di Jabar, 3 Hal Jadi Fokus Evaluasi Pemprov Panggil dan Tagih Komitmen Pengelola MBG di Jabar, 3 Hal Jadi Fokus Evaluasi Pemprov Panggil dan Tagih Komitmen Pengelola MBG di Jabar, 3 Hal Jadi Fokus Evaluasi Polri Usut Kasus Keracunan Program MBG, BGN Tutup Sejumlah Dapur Gizi Polri Usut Kasus Keracunan Program MBG, BGN Tutup Sejumlah Dapur Gizi Polri Usut Kasus Keracunan Program MBG, BGN Tutup Sejumlah Dapur Gizi Polri Usut Kasus Keracunan Program MBG, BGN Tutup Sejumlah Dapur Gizi DPR Soroti Keracunan Akibat MBG, Dorong BGN Libatkan Pemda untuk Pengawasan Program DPR Soroti Keracunan Akibat MBG, Dorong BGN Libatkan Pemda untuk Pengawasan Program DPR Soroti Keracunan Akibat MBG, Dorong BGN Libatkan Pemda untuk Pengawasan Program DPR Soroti Keracunan Akibat MBG, Dorong BGN Libatkan Pemda untuk Pengawasan Program Timbulkan Korban hingga Ribuan, LBH Bandung Desak Pemerintah Hentikan Total Program MBG Timbulkan Korban hingga Ribuan, LBH Bandung Desak Pemerintah Hentikan Total Program MBG Timbulkan Korban hingga Ribuan, LBH Bandung Desak Pemerintah Hentikan Total Program MBG Timbulkan Korban hingga Ribuan, LBH Bandung Desak Pemerintah Hentikan Total Program MBG Cegah Keracunan, Labkes Jabar Siapkan Langkah Kawal MBG Sesuai Standar Cegah Keracunan, Labkes Jabar Siapkan Langkah Kawal MBG Sesuai Standar Cegah Keracunan, Labkes Jabar Siapkan Langkah Kawal MBG Sesuai Standar Cegah Keracunan, Labkes Jabar Siapkan Langkah Kawal MBG Sesuai Standar Ratusan Makanan MBG Tak Layak Konsumsi Dikembalikan, Bupati Purwakarta Evaluasi SPPG dan Turunkan Tim Pengawas Ratusan Makanan MBG Tak Layak Konsumsi Dikembalikan, Bupati Purwakarta Evaluasi SPPG dan Turunkan Tim Pengawas Ratusan Makanan MBG Tak Layak Konsumsi Dikembalikan, Bupati Purwakarta Evaluasi SPPG dan Turunkan Tim Pengawas Ratusan Makanan MBG Tak Layak Konsumsi Dikembalikan, Bupati Purwakarta Evaluasi SPPG dan Turunkan Tim Pengawas Banyak Aduan Kasus Keracunan, Pemkot Bogor Tetap Dukung Program MBG dan Perketat Pengawasan Dapur SPPG Banyak Aduan Kasus Keracunan, Pemkot Bogor Tetap Dukung Program MBG dan Perketat Pengawasan Dapur SPPG Banyak Aduan Kasus Keracunan, Pemkot Bogor Tetap Dukung Program MBG dan Perketat Pengawasan Dapur SPPG Banyak Aduan Kasus Keracunan, Pemkot Bogor Tetap Dukung Program MBG dan Perketat Pengawasan Dapur SPPG",Muhammad Ashari,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/29/1667799323.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019684930/indikasi-pembungkaman-kritik-dalam-program-mbg-disorot-aliansi-pegiat-pendidikan?page=all,74f57035e9665a655f8bd94371de3d3706c2b5ca6427f15929c69588b72ab111,2025-11-13 20:06:56.490 810,detik,mbg,2025-11-07 13:00:00,Sikap Tenang Dedi Mulyadi Hadapi Pemangkasan TKD,"Kala sejumlah gubernur memilih mendatangi Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk memprotes pemotongan Transfer ke Daerah (TKD) tahun 2026, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi justru mengambil langkah berbeda. Diketahui, alokasi TKD untuk Provinsi Jawa Barat pada tahun anggaran 2026 dipangkas sekitar Rp2,4 triliun. Imbasnya, besaran Rencana Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (RKUA-PPAS) yang semula disepakati Rp31 triliun kini menyusut menjadi Rp28,4 triliun. Alih-alih ikut menyuarakan penolakan, pria yang akrab disapa KDM ini memilih tetap bersikap tenang dan fokus memformulasikan ulang struktur anggaran agar tetap efisien meski alokasi dana dari pusat berkurang. Dedi memandang situasi ini bukan sebagai pemangkasan, melainkan sekadar penundaan pembayaran. ""Saya tidak mau menganggap itu pengurangan, saya menganggap itu adalah penundaan pembayaran. Karena kalau pengurangan itu, tidak mungkin dilakukan. Dana transfer daerah dan bagi hasil pajak adalah hak daerah yang diatur undang-undang. Ada ketentuannya, ada persentasenya,"" ucap Dedi dalam program Jejak Pradana yang dipandu Pemimpin Redaksi detikcom Alfito Deannova Ginting, beberapa waktu lalu. Terkait kebijakan pemerintah pusat yang memotong TKD untuk mendukung berbagai program nasional seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), Dedi menjelaskan dirinya tetap berada pada posisi sebagai wakil pemerintah pusat di daerah. ""Sejak awal saya menyatakan menerima dan saya tidak akan mengajukan nota keberatan karena saya adalah wakil pemerintah pusat di daerah, apapun yang menjadi kebutuhan pemerintah pusat pasti kita mentaatinya, untuk gubernur nggak pernah bisa berseberangan dengan pemerintah pusat,"" ujarnya. Namun begitu, ia berharap jika serapan anggaran di daerah berjalan efisien yang diikuti indeks pembangunan yang baik dan ekonominya meningkat. Dedi menegaskan tidak ada alasan bagi pemerintah pusat untuk menunda pembayaran TKD. ""Kalau nanti ada daerah yang belanjanya tepat, pembangunannya baik kemudian laju pertumbuhan ekonomi baik, angka kemiskinannya menurun, indeks pendidikan yang meningkat karena kemampuan pengelolaan keuangan, maka saya menyampaikan nanti tidak ada alasan terhadap penundaan pembayaran daerah kepada kami,"" kata Dedi. Jejak Pradana adalah potret dedikasi setahun pertama untuk negeri. Talk show inspiratif ini akan menghadirkan pemangku kepentingan dari pemerintah maupun swasta yang berdedikasi memajukan negeri dalam setahun terakhir. Saksikan konten lengkapnya di detik.com/jejak-pradana .",Jejak Pradana,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/07/gubernur-jabar-dedi-mulyadi-1762481440758_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jabar/berita/d-8198337/sikap-tenang-dedi-mulyadi-hadapi-pemangkasan-tkd,54c871fa9bf1dacf68049dea5b6679cadbdc7fee8fa9eec80e7b4758e0ad04f2,2025-11-13 20:07:01.115 800,okezone,mbg,2025-09-28 14:34:19,Prabowo Perintahkan Dapur MBG Dipasangi CCTV hingga Alat Sterilisasi,"JAKARTA Presiden Prabowo Subianto merespons kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kepala Negara menyampaikan rasa keprihatinan atas berbagai insiden yang terjadi. Prabowo pun memberikan peringatan keras terkait tata kelola kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Prabowo meminta setiap SPPG memiliki koki terlatih dan dilengkapi alat rapid test untuk memeriksa kualitas makanan. Kepala Negara pun menginstruksikan agar setiap SPPG memiliki alat sterilisasi food tray, memasang filter air, serta dilengkapi CCTV yang terhubung langsung ke pusat. Dia berharap langkah-langkah tersebut dapat memperkuat kualitas layanan dan memastikan program pemenuhan gizi nasional berjalan lebih aman serta terpercaya, demikian keterangan tertulis yang diterima, Minggu (28/9/2025). Instruksi Prabowo ini disampaikan langsung saat memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, pada Sabtu (27/9/2025). Pada kesempatan itu, Prabowo juga menerima laporan dari Dadan terkait jumlah SPPG yang telah beroperasi, yang kini mencapai 9.615 unit. Capaian jumlah SPPG yang sudah operasional telah mencapai 9.615 dan telah melayani kurang lebih 31 juta penerima manfaat, kata Dadan. Dadan juga melaporkan jumlah Kejadian Luar Biasa (KLB) yang terjadi sepanjang pelaksanaan program. Pada periode 6 Januari hingga 31 Juli 2025, terbentuk 2.391 SPPG dengan 24 kasus kejadian. Sementara pada 1 Agustus hingga 27 September 2025, bertambah 7.244 SPPG dengan 47 kasus kejadian. Data menunjukkan bahwa kasus banyak dialami oleh SPPG yang baru beroperasi, karena Sumber Daya Manusia (SDM) masih membutuhkan jam terbang, ujarnya. Dia menambahkan, faktor lain yang turut memicu insiden tersebut adalah kualitas bahan baku, kondisi air, serta pelanggaran Standar Operasional Prosedur (SOP). JAKARTA Presiden Prabowo Subianto merespons kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kepala Negara menyampaikan rasa keprihatinan atas berbagai insiden yang terjadi. Prabowo pun memberikan peringatan keras terkait tata kelola kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Prabowo meminta setiap SPPG memiliki koki terlatih dan dilengkapi alat rapid test untuk memeriksa kualitas makanan. Kepala Negara pun menginstruksikan agar setiap SPPG memiliki alat sterilisasi food tray, memasang filter air, serta dilengkapi CCTV yang terhubung langsung ke pusat. Dia berharap langkah-langkah tersebut dapat memperkuat kualitas layanan dan memastikan program pemenuhan gizi nasional berjalan lebih aman serta terpercaya, demikian keterangan tertulis yang diterima, Minggu (28/9/2025). Instruksi Prabowo ini disampaikan langsung saat memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, pada Sabtu (27/9/2025). Pada kesempatan itu, Prabowo juga menerima laporan dari Dadan terkait jumlah SPPG yang telah beroperasi, yang kini mencapai 9.615 unit. Capaian jumlah SPPG yang sudah operasional telah mencapai 9.615 dan telah melayani kurang lebih 31 juta penerima manfaat, kata Dadan. Dadan juga melaporkan jumlah Kejadian Luar Biasa (KLB) yang terjadi sepanjang pelaksanaan program. Pada periode 6 Januari hingga 31 Juli 2025, terbentuk 2.391 SPPG dengan 24 kasus kejadian. Sementara pada 1 Agustus hingga 27 September 2025, bertambah 7.244 SPPG dengan 47 kasus kejadian. Data menunjukkan bahwa kasus banyak dialami oleh SPPG yang baru beroperasi, karena Sumber Daya Manusia (SDM) masih membutuhkan jam terbang, ujarnya. Dia menambahkan, faktor lain yang turut memicu insiden tersebut adalah kualitas bahan baku, kondisi air, serta pelanggaran Standar Operasional Prosedur (SOP). (Feby Novalius)",Binti Mufarida,https://img.okezone.com/content/2025/09/28/320/3173034/prabowo-2GYs_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/09/28/320/3173034/prabowo-perintahkan-dapur-mbg-dipasangi-cctv-hingga-alat-sterilisasi?page=all,ed49ff9f8cecbf9661db9e99b6eab16644282ad5ebd4e5cf4b9a6adc94bae743,2025-11-13 20:06:32.324 801,pikiranrakyat,mbg,2025-10-01 09:32:00,Dedi Mulyadi Tegaskan Satgas MBG Siap Awasi Kualitas Makanan,"PIKIRAN RAKYAT- Di tengah kisruh program Makan Bergizi Gratis (MBG) Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, berencana membentuk Satuan Tugas (Satgas) khusus untuk memperketat pengawasan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Langkah ini diambil menyusul kasus keracunan massal yang menimpa ratusan siswa di Kabupaten Bandung Barat (KBB) beberapa waktu lalu, yang menyebabkan sejumlah dapur dihentikan sementara operasionalnya. Dedi menegaskan, dapur SPPG di seluruh wilayah Jawa Barat harus berfokus pada kualitas dan keamanan makanan. Ia menilai, peristiwa di Cipongkor menjadi pelajaran penting agar pelaksana program lebih disiplin dalam memastikan makanan yang disajikan benar-benar layak konsumsi. Ke depan kita harus fokus pada peningkatan kualitas MBG. Minggu depan akan dibuat MoU dan pembentukan Satgas, lengkap dengan aturan yang mengikat seluruh pihak agar pelaksanaan program ini lebih tertib, ujar Dedi di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa, 30 September 2025. Satgas ini, kata Dedi, nantinya juga berfungsi sebagai saluran pengaduan bagi para penerima manfaat MBG. Siswa yang menerima makanan tidak sesuai standar, baik dari segi kualitas maupun nilai anggaran, dapat langsung melaporkan melalui kanal pengaduan yang disiapkan. Kalau ada penerima manfaat yang merasa makanan yang diterima tidak sesuai dengan nilai Rp10.000, mereka bisa melaporkan lewat media sosial atau grup WhatsApp pengaduan, jelasnya. Setelah menerima laporan, Satgas akan menindaklanjuti dengan pemeriksaan dan audit. Jika ditemukan pelanggaran, sanksi akan diberikan sesuai tingkat kesalahan. Setiap laporan akan diverifikasi dan diaudit. Kalau terbukti ada pengurangan kualitas atau kuantitas, maka sanksinya bisa berupa teguran administratif, pemberhentian sementara, atau bahkan pidana, karena itu menyangkut uang negara, ucap Dedi. Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa dapur SPPG yang diberhentikan sementara akan segera diganti agar distribusi MBG tidak terhambat. Selain itu, pemerintah provinsi juga tengah mengkaji opsi agar dapur pengolahan makanan bisa ditempatkan langsung di lingkungan sekolah. Kami mendorong agar dapur MBG berada di sekolah-sekolah supaya pengawasan lebih mudah. Dapur yang kemarin terlibat kasus keracunan kami hentikan dulu sampai ada pengganti yang lebih bermutu, pungkasnya*** Berita PilihanMendagri Tito Karnavian Minta Pemda Perkuat Perannya dalam Mendukung Program MBGMBG: Kesehatan dan Keselamatan Anak-anak Harus Jadi Prioritas UtamaSejumlah Organisasi Pendidikan di Jawa Barat Minta Program MBG Dihentikan, Jangan Intimidasi Siswa dan GuruEks Bupati KBB Aa Umbara Bantah Tudingan Pemilik Dapur MBG CihampelasIndikasi Pembungkaman Kritik dalam Program MBG Disorot Aliansi Pegiat PendidikanKasus Keracunan MBG Kembali Hantui Siswa Garut, Warga Tuntut Program Dievaluasi Total Berita PilihanMendagri Tito Karnavian Minta Pemda Perkuat Perannya dalam Mendukung Program MBGMBG: Kesehatan dan Keselamatan Anak-anak Harus Jadi Prioritas UtamaSejumlah Organisasi Pendidikan di Jawa Barat Minta Program MBG Dihentikan, Jangan Intimidasi Siswa dan GuruEks Bupati KBB Aa Umbara Bantah Tudingan Pemilik Dapur MBG CihampelasIndikasi Pembungkaman Kritik dalam Program MBG Disorot Aliansi Pegiat PendidikanKasus Keracunan MBG Kembali Hantui Siswa Garut, Warga Tuntut Program Dievaluasi Total Berita Pilihan Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Perkuat Perannya dalam Mendukung Program MBGMBG: Kesehatan dan Keselamatan Anak-anak Harus Jadi Prioritas UtamaSejumlah Organisasi Pendidikan di Jawa Barat Minta Program MBG Dihentikan, Jangan Intimidasi Siswa dan GuruEks Bupati KBB Aa Umbara Bantah Tudingan Pemilik Dapur MBG CihampelasIndikasi Pembungkaman Kritik dalam Program MBG Disorot Aliansi Pegiat PendidikanKasus Keracunan MBG Kembali Hantui Siswa Garut, Warga Tuntut Program Dievaluasi Total Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Perkuat Perannya dalam Mendukung Program MBG Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Perkuat Perannya dalam Mendukung Program MBG Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Perkuat Perannya dalam Mendukung Program MBG Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Perkuat Perannya dalam Mendukung Program MBG MBG: Kesehatan dan Keselamatan Anak-anak Harus Jadi Prioritas Utama MBG: Kesehatan dan Keselamatan Anak-anak Harus Jadi Prioritas Utama MBG: Kesehatan dan Keselamatan Anak-anak Harus Jadi Prioritas Utama MBG: Kesehatan dan Keselamatan Anak-anak Harus Jadi Prioritas Utama Sejumlah Organisasi Pendidikan di Jawa Barat Minta Program MBG Dihentikan, Jangan Intimidasi Siswa dan Guru Sejumlah Organisasi Pendidikan di Jawa Barat Minta Program MBG Dihentikan, Jangan Intimidasi Siswa dan Guru Sejumlah Organisasi Pendidikan di Jawa Barat Minta Program MBG Dihentikan, Jangan Intimidasi Siswa dan Guru Sejumlah Organisasi Pendidikan di Jawa Barat Minta Program MBG Dihentikan, Jangan Intimidasi Siswa dan Guru Eks Bupati KBB Aa Umbara Bantah Tudingan Pemilik Dapur MBG Cihampelas Eks Bupati KBB Aa Umbara Bantah Tudingan Pemilik Dapur MBG Cihampelas Eks Bupati KBB Aa Umbara Bantah Tudingan Pemilik Dapur MBG Cihampelas Eks Bupati KBB Aa Umbara Bantah Tudingan Pemilik Dapur MBG Cihampelas Indikasi Pembungkaman Kritik dalam Program MBG Disorot Aliansi Pegiat Pendidikan Indikasi Pembungkaman Kritik dalam Program MBG Disorot Aliansi Pegiat Pendidikan Indikasi Pembungkaman Kritik dalam Program MBG Disorot Aliansi Pegiat Pendidikan Indikasi Pembungkaman Kritik dalam Program MBG Disorot Aliansi Pegiat Pendidikan Kasus Keracunan MBG Kembali Hantui Siswa Garut, Warga Tuntut Program Dievaluasi Total Kasus Keracunan MBG Kembali Hantui Siswa Garut, Warga Tuntut Program Dievaluasi Total Kasus Keracunan MBG Kembali Hantui Siswa Garut, Warga Tuntut Program Dievaluasi Total Kasus Keracunan MBG Kembali Hantui Siswa Garut, Warga Tuntut Program Dievaluasi Total",Novianti Nurulliah,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/07/20/2999552504.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019686741/dedi-mulyadi-tegaskan-satgas-mbg-siap-awasi-kualitas-makanan?page=all,5ea17d81849ddb7fc88f4e53346899ed6fd6c98f931c77b70905898cc2f5186d,2025-11-13 20:06:34.152 802,detik,mbg,2025-11-07 13:21:00,Titiek Soeharto Salut SPPG Polri Higienis: Bisa Dicontoh SPPG Se-Indonesia,"Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Hariyadi ( Titiek Soeharto ) terkesan dengan SPPG program Makan Bergizi Gratis (MBG) Polda Jateng di Karanganyar. Titiek memuji kebersihan dapur MBG tersebut. ""Saya salut kebersihannya luar biasa ini bisa jadi contoh SPPG seluruh Indonesia. Ini bersih di sini, kemudian sangat higienis,"" ujar Titiek, usai meninjau SPPG YKB Polres Karanganyar, Jumat (7/11/2025). Titek menilai kebersihan salah satu faktor penting di seluruh SPPG. Dia juga memuji kebersihan pencucian ompreng bisa jadi standar bagi dapur MBG lainnya. ""Kebersihannya juga pencucian piring ompreng bisa jadi standar. Punya SPPG jangan hanya punya-punyaan. 'Bangga saya punya SPPG, 'Saya punya SPPG bisa memberikan pada sekian ribu anak'. Tapi tak memperhatikan higienis dan gizi untuk anak-anak itu, di sini semua diperhatikan, mudah-mudahan bisa jadi contoh bagi SPPG yang lain,"" sambungnya. Dalam tinjauanya itu, Titiek juga memastikan apakah SPPG YKB Polres Karanganyar ini sudah menyerap produksi pangan warga sekitar. Dari informasi yang dia dapat, SPPG Polda Jateng turut melibatkan warga sekitar. ""Ternyata tadi dapat laporan bahwa bahan bakunya diambil dari masyarakat atau UMKM di sekitar sini,"" terangnya. SPPG ini dibangun dengan pengawasan langsung Kapolres Karanganyar AKBP Hadi Kristanto. MBG ini akan diserahkan ke 4 ribu siswa pada 16 sekolah mencakup jenjang dari PAUD hingga SMA dia wilayah Karanganyar. Uji coba SPPG ini sudah dilakukan sejak 30 September dengan melayani 500 porsi. Kemudian uji coba dilakukan 3 dan 8 Oktober dengan jumlah 1.750 porsi. Pembuatan makanan dilakukan proses pemilihan dan pembelian bahan mentah yang diawasi oleh Pengurus Bhayangkari Karanganyar. Penerimaan bahan mentah selalu dicek ulang kuantitas dan kualitasnya agar sesuai kriteria. Kebersihan tempat makan dan proses pengolahan bahan makanan juga diawasi oleh Tenaga Ahli Gizi. Termasuk proses loading dan pengantaran makanan diawasi ketat oleh pengawas SPPG. Makanan yang sudah sampai sekolah juga dicoba dulu oleh guru untuk memastikan makanan dalam kondisi baik dan layak konsumsi. Limbah hasil produksi makanan diolah dengan sistem pengolahan air limbah sehingga tidak mencemari lingkungan. Kapolri Tekankan Zero Accident Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan SPPG Polri menekankan zero accident. Kapolri dan rombongan melihat langsung bagaimana proses pelaksanaan food security. ""Ibu Titiek juga berkenan untuk mengecek langsung SPPG Polri di Karanganyar mulai dari saat barang tiba, kemudian proses pemisahan penyimpanan, sampai juga terkait pada saat masak, kemudian juga pada saat akan didistribusikan,"" ujar Jenderal Sigit di SPPG YKB Polres Karanganyar. Jenderal Sigit dan Titiek juga melihat pengelolaan IPAL terkait sampah hasil MBG yang tak dimakan. ""Termasuk pembersihan dan juga sterilisasi sehingga harapan kita terkait SPPG Polri ini betul-betul bisa zero accident dan ini menjadi perhatian besar dari Bapak Presiden yang harus kita jaga,"" jelasnya.",Indra Komara -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/07/kapolri-bersama-titiek-soeharto-meninjau-sppg-di-yayasan-kemala-bhayangkari-ykb-polres-karanganyar-jateng-dok-polri-1762496399994_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8198829/titiek-soeharto-salut-sppg-polri-higienis-bisa-dicontoh-sppg-se-indonesia,8e0b5100598232e9e9359f909ae1c887cb1d5a5793e36242dc12f3e11548f9b5,2025-11-13 20:06:39.390 803,okezone,mbg,2025-09-28 13:30:50,"Marak Keracunan MBG, Cak Imin: Kita Tidak Boleh Berhenti di Tengah Jalan","JAKARTA Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menegaskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan tetap dilanjutkan, meskipun tengah dilakukan evaluasi besar-besaran pascakejadian keracunan di sejumlah daerah. Ia menyebut, program ini penting bagi pemerataan peningkatan gizi anak bangsa. MBG adalah investasi masa depan bangsa. Kita tidak boleh berhenti di tengah jalan. Sesuai kata Presiden bahwa ini adalah rintangan yang harus kita hadapi dalam proses awal menjalankan program besar. Yang terpenting, kita harus berani memperbaiki dan membenahi setiap prosesnya, kata Cak Imin, Minggu (28/9/2025). Cak Imin menegaskan, MBG tidak hanya memperbaiki gizi, tetapi juga menjadi gerakan pendidikan gizi masyarakat sebagai pondasi ketangguhan masa depan Indonesia. Kami ingin masyarakat memahami pentingnya asupan yang sehat dan cara pengolahan yang higienis, sehingga anak-anak dan keluarga memiliki kesadaran untuk menjaga pola makan yang baik, imbuhnya. Program MBG, menurut Cak Imin, juga berpotensi menjadi ekosistem yang berdampak pada percepatan pemberdayaan masyarakat. Kami akan terus berupaya memaksimalkan potensi pemberdayaan program MBG. Memberdayakan petani, UMKM, dan pengusaha lokal yang terlibat, sambil memastikan mutu dan keamanan pangan di dalam mata rantainya, ujarnya. Cak Imin menyatakan MBG merupakan gerakan gotong royong pemberdayaan masa depan anak-anak Indonesia yang pelaksanaannya harus dikawal secara serius. Kami mengajak seluruh pemangku kepentingan, yakni pemerintah daerah, penyedia layanan, dunia usaha, hingga masyarakat, untuk bersama menjaga kualitas dan keamanan serta meningkatkan manfaat MBG, ujarnya. JAKARTA Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menegaskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan tetap dilanjutkan, meskipun tengah dilakukan evaluasi besar-besaran pascakejadian keracunan di sejumlah daerah. Ia menyebut, program ini penting bagi pemerataan peningkatan gizi anak bangsa. MBG adalah investasi masa depan bangsa. Kita tidak boleh berhenti di tengah jalan. Sesuai kata Presiden bahwa ini adalah rintangan yang harus kita hadapi dalam proses awal menjalankan program besar. Yang terpenting, kita harus berani memperbaiki dan membenahi setiap prosesnya, kata Cak Imin, Minggu (28/9/2025). Cak Imin menegaskan, MBG tidak hanya memperbaiki gizi, tetapi juga menjadi gerakan pendidikan gizi masyarakat sebagai pondasi ketangguhan masa depan Indonesia. Kami ingin masyarakat memahami pentingnya asupan yang sehat dan cara pengolahan yang higienis, sehingga anak-anak dan keluarga memiliki kesadaran untuk menjaga pola makan yang baik, imbuhnya. Program MBG, menurut Cak Imin, juga berpotensi menjadi ekosistem yang berdampak pada percepatan pemberdayaan masyarakat. Kami akan terus berupaya memaksimalkan potensi pemberdayaan program MBG. Memberdayakan petani, UMKM, dan pengusaha lokal yang terlibat, sambil memastikan mutu dan keamanan pangan di dalam mata rantainya, ujarnya. Cak Imin menyatakan MBG merupakan gerakan gotong royong pemberdayaan masa depan anak-anak Indonesia yang pelaksanaannya harus dikawal secara serius. Kami mengajak seluruh pemangku kepentingan, yakni pemerintah daerah, penyedia layanan, dunia usaha, hingga masyarakat, untuk bersama menjaga kualitas dan keamanan serta meningkatkan manfaat MBG, ujarnya. (Arief Setyadi )",Binti Mufarida,https://img.okezone.com/content/2025/09/28/337/3173011/polri-X6Zs_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/09/28/337/3173011/marak-keracunan-mbg-cak-imin-kita-tidak-boleh-berhenti-di-tengah-jalan?page=all,e71d27e7df011ea75fd8fddf042303eec6e383a30788be71a6db115e1166ca09,2025-11-13 20:06:42.934 804,kompas,mbg,2025-11-11 18:06:15,"Ramai Petugas MBG Tagih Gaji, BGN: Murni Masalah Administratif","JAKARTA, KOMPAS.com -Badan Gizi Nasional (BGN) agkat bicara mengenai banyaknya petugas Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mengeluhkan keterlambatan pembayaran gaji.Wakil Kepala BGNNanik Sudaryati Deyangmenegaskan bahwaketerlambatan gajibukan disebabkan oleh tidak adanya ketersediaan anggaran, tetapi oleh persoalan teknis administratif.""Ini murni masalah teknis administratif. Jumlah petugas yang harus kami verifikasi sangat besar, dan beberapa di antaranya membutuhkan penyesuaian status administrasi. Kami memastikan proses ini segera tuntas,"" ujar Nanik dalam keterangan pers, Selasa (11/11/2025).Baca juga:BGN Bakal Tutup Permanen Dapur MBG Jika Terjadi Keracunan BerulangBGN mengungkapkan, jumlah petugas yang terlibat dalam program MBG terdiri dari sekitar 30.000 SPPI, serta petugas akuntan dan ahli gizi yang jumlahnya menyesuaikan dengan kebutuhan lapangan.""Volume data dan proses administrasi dalam jumlah tersebut menjadi salah satu faktor teknis yang memerlukan penyesuaian dan sinkronisasi ulang,"" ucap Nanik.Nanik menjelaskan bahwa proses penyesuaian administrasi masih berlangsung, khususnya untuk SPPIBatchIII yang belum berstatus PPPK, serta sebagian petugas ahli gizi dan akuntan.Baca juga:Program MBG Sekolah di Swedia, Murid Konsumsi Makanan Lezat dan BerkelanjutanSementara itu, untuk SPPIBatchI dan II yang sudah berstatus PPPK, pembayaran gaji tidak mengalami hambatan.""BGN memastikan bahwa seluruh petugas akan menerima haknya secara penuh,"" ujar Nanik.Pembayaran gaji yang belum terproses dalam beberapa minggu terakhir akan dirapel dan diprioritaskan penyelesaiannya pada minggu ini.""Kami sudah mengarahkan seluruh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang terlibat agar bekerja lebih proaktif dan memastikan tidak ada keterlambatan terulang. Seluruh gaji petugas sedang diproses dan akan dirapel sesuai haknya,"" ujar Nanik.Baca juga:Soal Keracunan MBG Lembang, Nitrit Ditemukan di Pakcoy Tumis hingga NasiNanik menegaskan bahwa BGN telah menunjuk kedeputian terkait sebagaileading sectorpenggajian dan menginstruksikan seluruh unit teknis, termasuk Kepala Biro Umum dan Keuangan serta PPSPM, untuk menyelesaikan koordinasi secara segera dan terstruktur.""Kami mengawal penuh setiap tahapan. Kami ingin memastikan seluruh petugas mendapatkan haknya tepat waktu, tanpa ada isu berulang di kemudian hari,"" kata dia.Diketahui, akun Instagram BGN, @badangizinasional.ri, diserbu oleh warganet yang mengeluhkan keterlambatan pembayarangaji petugas MBG.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com -Badan Gizi Nasional (BGN) agkat bicara mengenai banyaknya petugas Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mengeluhkan keterlambatan pembayaran gaji. Wakil Kepala BGNNanik Sudaryati Deyangmenegaskan bahwaketerlambatan gajibukan disebabkan oleh tidak adanya ketersediaan anggaran, tetapi oleh persoalan teknis administratif. ""Ini murni masalah teknis administratif. Jumlah petugas yang harus kami verifikasi sangat besar, dan beberapa di antaranya membutuhkan penyesuaian status administrasi. Kami memastikan proses ini segera tuntas,"" ujar Nanik dalam keterangan pers, Selasa (11/11/2025). Baca juga:BGN Bakal Tutup Permanen Dapur MBG Jika Terjadi Keracunan Berulang BGN mengungkapkan, jumlah petugas yang terlibat dalam program MBG terdiri dari sekitar 30.000 SPPI, serta petugas akuntan dan ahli gizi yang jumlahnya menyesuaikan dengan kebutuhan lapangan. ""Volume data dan proses administrasi dalam jumlah tersebut menjadi salah satu faktor teknis yang memerlukan penyesuaian dan sinkronisasi ulang,"" ucap Nanik. Nanik menjelaskan bahwa proses penyesuaian administrasi masih berlangsung, khususnya untuk SPPIBatchIII yang belum berstatus PPPK, serta sebagian petugas ahli gizi dan akuntan. Baca juga:Program MBG Sekolah di Swedia, Murid Konsumsi Makanan Lezat dan Berkelanjutan Sementara itu, untuk SPPIBatchI dan II yang sudah berstatus PPPK, pembayaran gaji tidak mengalami hambatan. ""BGN memastikan bahwa seluruh petugas akan menerima haknya secara penuh,"" ujar Nanik. Pembayaran gaji yang belum terproses dalam beberapa minggu terakhir akan dirapel dan diprioritaskan penyelesaiannya pada minggu ini. ""Kami sudah mengarahkan seluruh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang terlibat agar bekerja lebih proaktif dan memastikan tidak ada keterlambatan terulang. Seluruh gaji petugas sedang diproses dan akan dirapel sesuai haknya,"" ujar Nanik. Baca juga:Soal Keracunan MBG Lembang, Nitrit Ditemukan di Pakcoy Tumis hingga Nasi Nanik menegaskan bahwa BGN telah menunjuk kedeputian terkait sebagaileading sectorpenggajian dan menginstruksikan seluruh unit teknis, termasuk Kepala Biro Umum dan Keuangan serta PPSPM, untuk menyelesaikan koordinasi secara segera dan terstruktur. ""Kami mengawal penuh setiap tahapan. Kami ingin memastikan seluruh petugas mendapatkan haknya tepat waktu, tanpa ada isu berulang di kemudian hari,"" kata dia. Diketahui, akun Instagram BGN, @badangizinasional.ri, diserbu oleh warganet yang mengeluhkan keterlambatan pembayarangaji petugas MBG.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/-1zTdG3yc6Hns_r19SsQ403IPR0=/201x213:1480x1066/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/26/68d673fdddff1.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/11/11/18061571/ramai-petugas-mbg-tagih-gaji-bgn-murni-masalah-administratif,908607cd873cb1f2b7d212a37a6837c2b65104d8f54ac07a9720e541a926391b,2025-11-13 20:06:43.198 805,pikiranrakyat,mbg,2025-10-01 07:43:02,"Kasus Keracunan MBG Kembali Hantui Siswa Garut, Warga Tuntut Program Dievaluasi Total","PIKIRAN RAKYAT- Kasus dugaan keracunan makanan yang diduga dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali terjadi di Kabupaten Garut. Kali ini, puluhan siswa SMPN 1 Kadungora dilaporkan mengalami gejala mual, pusing, muntah, dan diare setelah mengonsumsi menu MBG di sekolah pada Selasa, 30 September 2025. Bahkan, seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) dilaporkan turut menjadi korban. Peristiwa ini terjadi tak lama setelah siswa menyantap makanan. Tak sedikit siswa yang harus dilarikan ke Puskesmas Kadungora karena kondisinya melemah. Baca Juga:Indikasi Pembungkaman Kritik dalam Program MBG Disorot Aliansi Pegiat Pendidikan ""Benar, ada puluhan siswa SMPN 1 Kadungora yang mengalami keracunan diduga setelah mengonsumsi menu MBG di sekolah. Termasuk anggota keluarga saya yang sampai sekarang masih dirawat di Puskesmas,"" ujar Yayan Mulyana (52), warga Kadungora. Yayan mengaku kaget dan prihatin karena kasus serupa bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, pada 17 September 2025, ratusan siswa (mencapai 647 korban) di wilayah Kadungora juga mengalami insiden serupa. ""Daripada membahayakan anak-anak, lebih baik program MBG ini dihentikan atau dievaluasi total,"" tuntut Yayan, merefleksikan kekhawatiran masyarakat terhadap maraknya kasus keracunan MBG di berbagai daerah. Kepala Dinas Kesehatan Garut, Leli Yuliani, membenarkan adanya kasus dugaan keracunan ini. Pihaknya segera menurunkan tim untuk mengecek langsung kondisi di sekolah dan puskesmas, meskipun jumlah pasti korban belum dapat disampaikan. Peristiwa terulangnya kasus keracunan makanan ini menjadi ironi, sebab hanya berselang beberapa hari dari kunjungan inspeksi mendadak (Sidak) DPR RI. Baca Juga:Eks Bupati KBB Aa Umbara Bantah Tudingan Pemilik Dapur MBG Cihampelas Pada Jumat, 26 September 2025, Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, bersama anggota Komisi IX sempat mendatangi salah satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kadungora. Dalam kunjungan tersebut, DPR menemukan sejumlah pelanggaran SOP terkait pengelolaan dan distribusi makanan MBG. Cucun saat itu sudah menegaskan perlunya pembenahan serius agar kasus serupa tidak terus berulang.*** Berita PilihanDapur MBG Bandung Jalani Proses Sertifikasi Higiene dan SanitasiDPRD Minta Pemkot Bandung Belajar dari Keracunan Massal MBG di Cipongkor dan CihampelasDedi Mulyadi Bentuk Tim Khusus Awasi Program MBG, Guru dan Siswa Bisa Lapor Pelanggaran Berita PilihanDapur MBG Bandung Jalani Proses Sertifikasi Higiene dan SanitasiDPRD Minta Pemkot Bandung Belajar dari Keracunan Massal MBG di Cipongkor dan CihampelasDedi Mulyadi Bentuk Tim Khusus Awasi Program MBG, Guru dan Siswa Bisa Lapor Pelanggaran Berita Pilihan Dapur MBG Bandung Jalani Proses Sertifikasi Higiene dan SanitasiDPRD Minta Pemkot Bandung Belajar dari Keracunan Massal MBG di Cipongkor dan CihampelasDedi Mulyadi Bentuk Tim Khusus Awasi Program MBG, Guru dan Siswa Bisa Lapor Pelanggaran Dapur MBG Bandung Jalani Proses Sertifikasi Higiene dan Sanitasi Dapur MBG Bandung Jalani Proses Sertifikasi Higiene dan Sanitasi Dapur MBG Bandung Jalani Proses Sertifikasi Higiene dan Sanitasi Dapur MBG Bandung Jalani Proses Sertifikasi Higiene dan Sanitasi DPRD Minta Pemkot Bandung Belajar dari Keracunan Massal MBG di Cipongkor dan Cihampelas DPRD Minta Pemkot Bandung Belajar dari Keracunan Massal MBG di Cipongkor dan Cihampelas DPRD Minta Pemkot Bandung Belajar dari Keracunan Massal MBG di Cipongkor dan Cihampelas DPRD Minta Pemkot Bandung Belajar dari Keracunan Massal MBG di Cipongkor dan Cihampelas Dedi Mulyadi Bentuk Tim Khusus Awasi Program MBG, Guru dan Siswa Bisa Lapor Pelanggaran Dedi Mulyadi Bentuk Tim Khusus Awasi Program MBG, Guru dan Siswa Bisa Lapor Pelanggaran Dedi Mulyadi Bentuk Tim Khusus Awasi Program MBG, Guru dan Siswa Bisa Lapor Pelanggaran Dedi Mulyadi Bentuk Tim Khusus Awasi Program MBG, Guru dan Siswa Bisa Lapor Pelanggaran",Aep Hendy,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/10/01/3634610423.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019686564/kasus-keracunan-mbg-kembali-hantui-siswa-garut-warga-tuntut-program-dievaluasi-total?page=all,de4e63f7baf19c035a7cdc21c6f7249a3010f65c5b29985765b2cbf397f1132e,2025-11-13 20:06:45.671 806,detik,mbg,2025-11-07 13:06:00,Ahmad Luthfi Dampingi Gibran Tinjau Pelaksanaan MBG di SMPN 9 Salatiga,"Di sela kegiatan, Luthfi menegaskan pentingnya pengawasan bahan pangan dalam program MBG agar kualitas dan keamanan makanan tetap terjamin. ""Bapak Wakil Presiden melakukan pengecekan untuk memastikan program MBG di wilayah sudah tepat sasaran, baik dari segi gizi, ketepatan waktu, kemudahan menu, maupun kepuasan anak-anak yang menerima manfaatnya,"" ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat, (7/11/2025). Selama peninjauan, Luthfi bersama Gibran berbincang dengan siswa-siswi penerima manfaat. Mereka juga meninjau langsung dapur serta distribusi menu MBG di sekolah. Salah satunya, siswi kelas VIII, Salma yang mengaku senang dengan adanya program MBG. ia menilai selain menunya sehat, variasi makanan yang disediakan cukup beragam. ""Menunya komplit dan bergizi, ada sayur, buah, dan protein,"" kata dia. Diketahui, berdasarkan data per 5 November 2025, pelaksanaan program MBG di Jawa Tengah telah menjangkau 6.308.163 penerima manfaat atau sekitar 65,44 persen dari total potensi 9,6 juta penerima. Dari jumlah tersebut, 6.121.742 penerima merupakan siswa dari jenjang TK hingga SMK serta pondok pesantren, 20.536 ibu hamil, 43.579 ibu menyusui, dan 122.306 balita. Dari sisi infrastruktur penyediaan pangan, Jawa Tengah telah merencanakan pembangunan 3.228 titik Sentra Penyedia Pangan Gizi (SPPG). Hingga awal November, sebanyak 2.267 titik telah terealisasi atau setara 70,22 persen. Titik itu terdiri dari 2.215 mitra, 22 dikelola Polri, 23 oleh TNI, 5 di pondok pesantren, 1 di BUMB Pemalang, dan 1 di Pemda Pati. Di Kota Salatiga, baru tersedia 12 SPPG dari target 22 titik. Lebih lanjut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Ketahanan Pangan juga melakukan pemantauan terhadap kecukupan suplai serta pengawasan keamanan pangan di setiap SPPG. Selain itu, dilakukan pula edukasi terkait pola makan B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman) serta kampanye Stop Boros Pangan. Selain itu, sebagai bentuk komitmen, Pemprov telah membentuk Satgas Percepatan Program MBG berdasarkan SK Gubernur Nomor 100.3.3.1/88 tanggal 25 Maret 2025. Hingga kini, 15 kabupaten/kota telah memiliki Satgas MBG, di antaranya Kabupaten Cilacap, Purworejo, Banjarnegara, Wonosobo, Magelang, Klaten, Tegal, Demak, Kudus, Jepara, Rembang, Pemalang, serta Kota Tegal, Kota Semarang, dan Kota Pekalongan. Pemprov Jateng juga memanfaatkan aset lahan melalui mekanisme pinjam pakai di 134 titik berdasarkan Surat Sekda Nomor S/500.1/37/25 tanggal 2 Juni 2025. Tak hanya itu, dari aspek keamanan pangan, 323 titik SPPG di Jawa Tengah telah memperoleh Sertifikasi Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Sertifikasi ini mencakup inspeksi kesehatan lingkungan, pelatihan penjamah makanan, pemeriksaan laboratorium berkala, dan penerapan tata laksana bank sampel. Oleh sebab itu, Luthfi menegaskan seluruh pelaksana MBG di Jawa Tengah diwajibkan memiliki Sertifikasi Laik Higiene Kesehatan (SLHK). Ia berharap kebijakan tersebut dapat mencegah terjadinya insiden negatif dalam pelaksanaan program. ""Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sudah menetapkan kebijakan bahwa seluruh pelaksana MBG harus memiliki kualifikasi SLHK. Sertifikasi ini memastikan petugas MBG, termasuk petugas gizi, mendapat pelatihan sesuai standar dinas kesehatan masing-masing kabupaten/kota,"" jelasnya. Pemprov Jateng juga membuka posko layanan pengaduan MBG untuk menjamin mutu serta menampung aspirasi masyarakat melalui hotline 0811-2622-000 atau melalui Call Center JNN di 150945. Simak juga Video SPPG Polda Jateng dengan Fasilitas Lengkap-Food Security Ketat (anl/ega) pemprov jateng ahmad luthfi gibran rakabuming program makan bergizi gratis jawa tengah Berita selengkapnya tentang Kunjungi",Ihfadzillah Yahfadzka,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/07/ahmad-luthfi-dampingi-gibran-tinjau-program-mbg-di-smpn-9-salatiga-1762495492675_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/bangun-indonesia/d-8198793/ahmad-luthfi-dampingi-gibran-tinjau-pelaksanaan-mbg-di-smpn-9-salatiga,633122ac8280fa06d666cc407115cf725dff734910a44c693e470fd2e757a481,2025-11-13 20:06:49.926 807,okezone,mbg,2025-09-29 08:02:37,Alasan Makanan Pabrikan Dilarang di MBG,"JAKARTA - Makanan kemasan pabrik atau ultra processed food dilarang digunakan untuk Makan Bergizi Gratis (MBG). Kebijakan ini sekaligus merespons masukan dari DPR, pengamat, dan masyarakat luas mengenai penggunaan makanan ultra proses dalam menu program tersebut. Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN, Tigor Pangaribuan merinci sejumlah ketentuan yang ditetapkan BGN. Pertama, produk seperti biskuit, roti, sereal, sosis, nugget, dan sejenisnya harus mengutamakan produksi lokal, kecuali susu di wilayah yang belum memiliki peternakan setempat, dengan catatan tidak terbatas pada satu merek. Begitu pula dengan roti dan pangan sejenis, diprioritaskan berasal dari UMKM atau produsen lokal setempat. ""Olahan daging (sosis, nugget, burger, dan lain-lain) mengutamakan produk lokal atau dari UMKM yang memiliki sertifikasi halal, Standar Nasional Indonesia (SNI), terdaftar BPOM, serta masa edar maksimal satu minggu dari tanggal edar,"" lanjut Tigor.",Feby Novalius,https://img.okezone.com/content/2025/09/28/320/3173004/makan_begizi_gratis-jrxf_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/09/28/320/3173004/alasan-makanan-pabrikan-dilarang-di-mbg?page=all,63ec4cb1595af50cb20e626666485b737f046650acb2b08c01de41494a110194,2025-11-13 20:06:53.758 808,kompas,mbg,2025-11-11 17:38:06,BGN Bakal Tutup Permanen Dapur MBG Jika Terjadi Keracunan Berulang,"JAKARTA, KOMPAS.com -Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik Sudaryati Deyang membenarkan bahwa BGN akan menutup permanen dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) jika terjadi keracunan berulang.""Benar, sebetulnya sudah lama diumumkan sejak hampir sebulan lalu,"" ujar Nanik saat dikonfirmasiKompas.com, Selasa (11/11/2025).""Jadi apabila dapur (SPPG) yang sekarang ditutup karena terjadi keracunan, maka akan ditutup permanen bila terulang lagi,"" ucap dia melanjutkan.Baca juga:Bos BGN Ungkap Ada Konglomerat Rela Sulap Showroom Jadi Dapur MBGNanik menjelaskan, langkah ini diambil karena kasus keracunan makan bergizi gratis (MBG) menandakan tata kelola yang salah dari SPPG terkait.""Kan sekarang dengan timbulnya keracunan ada tata kelola yang salah, kalau ngulang lagi berarti tata cara tidak dijalankan dengan benar lagi,"" tuturnya.Sementara itu, BGN telah menerima lebih dari 8.471 usulan lokasi SPPG dari berbagai lembaga dan organisasi di seluruh Indonesia.Baca juga:Soal Keracunan MBG Lembang, Nitrit Ditemukan di Pakcoy Tumis hingga Nasi""Seluruh data yang masuk akan diverifikasi secara ketat oleh tim teknis BGN untuk memastikan kelayakan lokasi, kapasitas, dan kesesuaian fasilitas dengan standar operasional,"" ucap Waka BGN Sony Sonjaua dalam keterangan pers yang diterima, Kamis (6/11/2025).Sony menuturkan, proses verifikasi ini akan dilakukan berlapis untuk menjamin transparansi dan akurasi penetapan mitra SPPG.""Dari pemetaan awal, terdapat sejumlah usulan di wilayah yang sebenarnya sudah terpenuhi kebutuhan SPPG-nya,"" kata Sony.Baca juga:Bukan karena Kualitas Air, Kadar Nitrit Jadi Penyebab Keracunan MBG di LembangSony mengatakan, penyaringan lokasi baru SPPG ini dilakukan agar sebaran layanan gizi lebih merata di tiap daerah.""Setelah tahap verifikasi selesai, kami akan mengumumkan hasil penetapan resmi mitra SPPG,"" jelasnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com -Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik Sudaryati Deyang membenarkan bahwa BGN akan menutup permanen dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) jika terjadi keracunan berulang. ""Benar, sebetulnya sudah lama diumumkan sejak hampir sebulan lalu,"" ujar Nanik saat dikonfirmasiKompas.com, Selasa (11/11/2025). ""Jadi apabila dapur (SPPG) yang sekarang ditutup karena terjadi keracunan, maka akan ditutup permanen bila terulang lagi,"" ucap dia melanjutkan. Baca juga:Bos BGN Ungkap Ada Konglomerat Rela Sulap Showroom Jadi Dapur MBG Nanik menjelaskan, langkah ini diambil karena kasus keracunan makan bergizi gratis (MBG) menandakan tata kelola yang salah dari SPPG terkait. ""Kan sekarang dengan timbulnya keracunan ada tata kelola yang salah, kalau ngulang lagi berarti tata cara tidak dijalankan dengan benar lagi,"" tuturnya. Sementara itu, BGN telah menerima lebih dari 8.471 usulan lokasi SPPG dari berbagai lembaga dan organisasi di seluruh Indonesia. Baca juga:Soal Keracunan MBG Lembang, Nitrit Ditemukan di Pakcoy Tumis hingga Nasi ""Seluruh data yang masuk akan diverifikasi secara ketat oleh tim teknis BGN untuk memastikan kelayakan lokasi, kapasitas, dan kesesuaian fasilitas dengan standar operasional,"" ucap Waka BGN Sony Sonjaua dalam keterangan pers yang diterima, Kamis (6/11/2025). Sony menuturkan, proses verifikasi ini akan dilakukan berlapis untuk menjamin transparansi dan akurasi penetapan mitra SPPG. ""Dari pemetaan awal, terdapat sejumlah usulan di wilayah yang sebenarnya sudah terpenuhi kebutuhan SPPG-nya,"" kata Sony. Baca juga:Bukan karena Kualitas Air, Kadar Nitrit Jadi Penyebab Keracunan MBG di Lembang Sony mengatakan, penyaringan lokasi baru SPPG ini dilakukan agar sebaran layanan gizi lebih merata di tiap daerah. ""Setelah tahap verifikasi selesai, kami akan mengumumkan hasil penetapan resmi mitra SPPG,"" jelasnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/XI87hDxH6P6eJd0iIKn10-ocZHU=/0x107:1280x960/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/07/690db53e5cf3a.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/11/11/17380611/bgn-bakal-tutup-permanen-dapur-mbg-jika-terjadi-keracunan-berulang,c70eff9ae51d55d1886b01e88f9216e39390475a5ee26a2938d8a6d94e802538,2025-11-13 20:06:55.236 811,okezone,mbg,2025-09-28 10:37:52,"BGN Larang Makanan Kemasan untuk MBG, Alasannya Mengejutkan","JAKARTA Badan Gizi Nasional (BGN) melarang penggunaan makanan kemasan pabrik atau ultra processed food dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini ditegaskan Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang. Pelarangan ini sejalan dengan misi Presiden Prabowo Subianto untuk membuka peluang besar bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal untuk berkembang, sehingga ekonomi rakyat akan bergerak. ""Begitu larangan ini dilaksanakan, ratusan ribu UMKM pangan akan hidup. Ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk tidak hanya memberi gizi bagi anak bangsa, tetapi juga menggerakkan ekonomi rakyat,"" ujar Nanik di Jakarta, Minggu (28/9/2025). Sementara itu, Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN, Tigor Pangaribuan menjelaskan, kebijakan ini juga sekaligus merespons masukan dari DPR, pengamat, dan masyarakat luas mengenai penggunaan makanan ultra proses dalam menu program tersebut. Dia merinci sejumlah ketentuan yang ditetapkan BGN. Pertama, produk seperti biskuit, roti, sereal, sosis, nugget, dan sejenisnya harus mengutamakan produksi lokal, kecuali susu di wilayah yang belum memiliki peternakan setempat, dengan catatan tidak terbatas pada satu merek. Begitu pula dengan roti dan pangan sejenis, diprioritaskan berasal dari UMKM atau produsen lokal setempat. ""Olahan daging (sosis, nugget, burger, dan lain-lain) mengutamakan produk lokal atau dari UMKM yang memiliki sertifikasi halal, SNI, terdaftar BPOM, serta masa edar maksimal satu minggu dari tanggal edar,"" lanjut Tigor. Tigor menambahkan, langkah ini bukan hanya menjaga kualitas gizi, tetapi juga memastikan manfaat ekonomi Program MBG dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, khususnya pelaku UMKM di sektor pangan. ""Dengan kebijakan ini, kita bukan hanya bicara soal menu bergizi, tapi juga soal keberpihakan pada UMKM. MBG harus menjadi program yang menyehatkan sekaligus menyejahterakan,"" pungkasnya. JAKARTA Badan Gizi Nasional (BGN) melarang penggunaan makanan kemasan pabrik atau ultra processed food dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini ditegaskan Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang. Pelarangan ini sejalan dengan misi Presiden Prabowo Subianto untuk membuka peluang besar bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal untuk berkembang, sehingga ekonomi rakyat akan bergerak. ""Begitu larangan ini dilaksanakan, ratusan ribu UMKM pangan akan hidup. Ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk tidak hanya memberi gizi bagi anak bangsa, tetapi juga menggerakkan ekonomi rakyat,"" ujar Nanik di Jakarta, Minggu (28/9/2025). Sementara itu, Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN, Tigor Pangaribuan menjelaskan, kebijakan ini juga sekaligus merespons masukan dari DPR, pengamat, dan masyarakat luas mengenai penggunaan makanan ultra proses dalam menu program tersebut. Dia merinci sejumlah ketentuan yang ditetapkan BGN. Pertama, produk seperti biskuit, roti, sereal, sosis, nugget, dan sejenisnya harus mengutamakan produksi lokal, kecuali susu di wilayah yang belum memiliki peternakan setempat, dengan catatan tidak terbatas pada satu merek. Begitu pula dengan roti dan pangan sejenis, diprioritaskan berasal dari UMKM atau produsen lokal setempat. ""Olahan daging (sosis, nugget, burger, dan lain-lain) mengutamakan produk lokal atau dari UMKM yang memiliki sertifikasi halal, SNI, terdaftar BPOM, serta masa edar maksimal satu minggu dari tanggal edar,"" lanjut Tigor. Tigor menambahkan, langkah ini bukan hanya menjaga kualitas gizi, tetapi juga memastikan manfaat ekonomi Program MBG dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, khususnya pelaku UMKM di sektor pangan. ""Dengan kebijakan ini, kita bukan hanya bicara soal menu bergizi, tapi juga soal keberpihakan pada UMKM. MBG harus menjadi program yang menyehatkan sekaligus menyejahterakan,"" pungkasnya. (Feby Novalius)",Tangguh Yudha,https://img.okezone.com/content/2025/09/28/320/3172989/makan_bergizi_gratis-KlEd_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/09/28/320/3172989/bgn-larang-makanan-kemasan-untuk-mbg-alasannya-mengejutkan-nbsp?page=all,1e95661651f9f1a20d15c12d37e5fffb0e8ec324555b9c8ff7d2582059524e74,2025-11-13 20:07:04.937 812,pikiranrakyat,mbg,2025-09-30 12:54:00,Eks Bupati KBB Aa Umbara Bantah Tudingan Pemilik Dapur MBG Cihampelas,"PIKIRAN RAKYAT Nama mantan Bupati Kabupaten Bandung Barat (KBB), Aa Umbara, terseret dalam isu kasus keracunan massal siswa program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Cihampelas, Bandung Barat. Jawa Barat. Rumor tersebut beredar dan menjadi perbincangan. Bahkan menyebutkan bahwa dapur penyedia makanan MBG yang menyebabkan keracunan massal siswa di Cihampelas merupakan milik Aa Umbara. Namun, kabar itu langsung dibantah oleh politisi yang pernah menjabat sebagai orang nomor satu di Bandung Barat tersebut. Itu bukan punya saya. Kenapa banyak yang mengira dapur MBG di Cihampelas itu milik saya? ujar Aa Umbara saat dihubungi timPikiran-Rakyat.comSenin, 29 September 2025. Hingga saat ini, kata Aa Umbara, dapur MBG miliknya yang berlokasi di Cihampelas masih belum dibuka, sehingga tidak mungkin menjadi sumber keracunan. Namun, untuk dapur MBG yang berada di Batujajar sudah mulai beroperasi. Dapur MBG punya saya belum buka untuk di Cihampelas. Kecuali di Batujajar sudah, ucapnya. Lebih lanjut, Aa Umbara juga menanggapi kabar yang mengaitkan dirinya dengan CV Lembang, salah satu pihak yang disebut-sebut terlibat dalam distribusi makanan MBG. CV Lembang bukan hanya milik saya saja, tetapi banyak pemiliknya. Insya Allah, kalau dapur MBG saya sudah beroperasi nanti, pasti dipastikan aman, tutupnya. Kasus keracunan massal MBG terhadap ratusan siswa diberbagai jenjang pendidikan yang berlokasi di wilayah Cihampelas hingga kini masih dalam penanganan serius oleh pihak berwenang. *** Berita PilihanBupati Bandung Barat Nonaktif Aa Umbara Dipanggil KPK Terkait Dugaan Korupsi Bansos Covid-19Bupati Bandung Barat Aa Umbara Dicecar KPK, Dana Bansos Covid-19 Rp51,8 Miliar Jadi SoalKasus Dugaan Korupsi Aa Umbara, KPK Panggil Plt Bupati Bandung Barat Hengky KurniawanHengky Kurniawan Klarifikasi Isu Negatif dalam Dugaan Korupsi Bansos Aa UmbaraKaca Mobil Dibuka dan Uang Masuk Mirip Adegan Film, Cerita Kasus Suap Bupati Bandung Barat Aa UmbaraAa Umbara Diberhentikan Tidak Hormat, DPRD Kabupaten Bandung Barat: Tunggu Proses Selanjutnya Berita PilihanBupati Bandung Barat Nonaktif Aa Umbara Dipanggil KPK Terkait Dugaan Korupsi Bansos Covid-19Bupati Bandung Barat Aa Umbara Dicecar KPK, Dana Bansos Covid-19 Rp51,8 Miliar Jadi SoalKasus Dugaan Korupsi Aa Umbara, KPK Panggil Plt Bupati Bandung Barat Hengky KurniawanHengky Kurniawan Klarifikasi Isu Negatif dalam Dugaan Korupsi Bansos Aa UmbaraKaca Mobil Dibuka dan Uang Masuk Mirip Adegan Film, Cerita Kasus Suap Bupati Bandung Barat Aa UmbaraAa Umbara Diberhentikan Tidak Hormat, DPRD Kabupaten Bandung Barat: Tunggu Proses Selanjutnya Berita Pilihan Bupati Bandung Barat Nonaktif Aa Umbara Dipanggil KPK Terkait Dugaan Korupsi Bansos Covid-19Bupati Bandung Barat Aa Umbara Dicecar KPK, Dana Bansos Covid-19 Rp51,8 Miliar Jadi SoalKasus Dugaan Korupsi Aa Umbara, KPK Panggil Plt Bupati Bandung Barat Hengky KurniawanHengky Kurniawan Klarifikasi Isu Negatif dalam Dugaan Korupsi Bansos Aa UmbaraKaca Mobil Dibuka dan Uang Masuk Mirip Adegan Film, Cerita Kasus Suap Bupati Bandung Barat Aa UmbaraAa Umbara Diberhentikan Tidak Hormat, DPRD Kabupaten Bandung Barat: Tunggu Proses Selanjutnya Bupati Bandung Barat Nonaktif Aa Umbara Dipanggil KPK Terkait Dugaan Korupsi Bansos Covid-19 Bupati Bandung Barat Nonaktif Aa Umbara Dipanggil KPK Terkait Dugaan Korupsi Bansos Covid-19 Bupati Bandung Barat Nonaktif Aa Umbara Dipanggil KPK Terkait Dugaan Korupsi Bansos Covid-19 Bupati Bandung Barat Nonaktif Aa Umbara Dipanggil KPK Terkait Dugaan Korupsi Bansos Covid-19 Bupati Bandung Barat Aa Umbara Dicecar KPK, Dana Bansos Covid-19 Rp51,8 Miliar Jadi Soal Bupati Bandung Barat Aa Umbara Dicecar KPK, Dana Bansos Covid-19 Rp51,8 Miliar Jadi Soal Bupati Bandung Barat Aa Umbara Dicecar KPK, Dana Bansos Covid-19 Rp51,8 Miliar Jadi Soal Bupati Bandung Barat Aa Umbara Dicecar KPK, Dana Bansos Covid-19 Rp51,8 Miliar Jadi Soal Kasus Dugaan Korupsi Aa Umbara, KPK Panggil Plt Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan Kasus Dugaan Korupsi Aa Umbara, KPK Panggil Plt Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan Kasus Dugaan Korupsi Aa Umbara, KPK Panggil Plt Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan Kasus Dugaan Korupsi Aa Umbara, KPK Panggil Plt Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan Hengky Kurniawan Klarifikasi Isu Negatif dalam Dugaan Korupsi Bansos Aa Umbara Hengky Kurniawan Klarifikasi Isu Negatif dalam Dugaan Korupsi Bansos Aa Umbara Hengky Kurniawan Klarifikasi Isu Negatif dalam Dugaan Korupsi Bansos Aa Umbara Hengky Kurniawan Klarifikasi Isu Negatif dalam Dugaan Korupsi Bansos Aa Umbara Kaca Mobil Dibuka dan Uang Masuk Mirip Adegan Film, Cerita Kasus Suap Bupati Bandung Barat Aa Umbara Kaca Mobil Dibuka dan Uang Masuk Mirip Adegan Film, Cerita Kasus Suap Bupati Bandung Barat Aa Umbara Kaca Mobil Dibuka dan Uang Masuk Mirip Adegan Film, Cerita Kasus Suap Bupati Bandung Barat Aa Umbara Kaca Mobil Dibuka dan Uang Masuk Mirip Adegan Film, Cerita Kasus Suap Bupati Bandung Barat Aa Umbara Aa Umbara Diberhentikan Tidak Hormat, DPRD Kabupaten Bandung Barat: Tunggu Proses Selanjutnya Aa Umbara Diberhentikan Tidak Hormat, DPRD Kabupaten Bandung Barat: Tunggu Proses Selanjutnya Aa Umbara Diberhentikan Tidak Hormat, DPRD Kabupaten Bandung Barat: Tunggu Proses Selanjutnya Aa Umbara Diberhentikan Tidak Hormat, DPRD Kabupaten Bandung Barat: Tunggu Proses Selanjutnya",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/5x46:694x455/1200x675/photo/2020/10/30/2034569887.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019684196/eks-bupati-kbb-aa-umbara-bantah-tudingan-pemilik-dapur-mbg-cihampelas?page=all,e68d94b3fd4e1efe7562aae4338cbd769cce57e42329efe8503051d129dc8a80,2025-11-13 20:07:07.343 813,detik,mbg,2025-11-07 12:47:00,Danantara Siapkan Rp 20 Triliun buat Bikin Peternakan Ayam,"Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 20 triliun untuk membangun peternakan ayam pedaging dan petelur terintegrasi di seluruh Indonesia. Amran mengatakan, pembangunan tersebut ditujukan untuk memastikan kebutuhan daging ayam dan telur untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) terpenuhi. ""Kemudian, peternakan ayam, pedaging, dan telur terintegrasi itu ada anggaran khusus Rp 20 triliun. Kita akan buat seluruh Indonesia untuk mensuplai BGN. Kita mensuplai, jangan sampai telur dan ayamnya ke depan shortage atau kekurangan. Jadi kita siapkan dari sekarang,"" katanya usai Rapat Koordinasi Hilirisasi Perkebunan dan Industri di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat (7/11/2025). Amran mengatakan anggaran tersebut berasal dari BPI Danantara. Rencananya program ini akan berjalan pada Januari 2026. ""(Anggarannya) Danantara. Kemudian insya Allah mudah-mudahan Januari sudah start,"" katanya. Adapun pembangunan ini juga dilakukan sebagai langkah pemerintah untuk mensejahterakan peternak. Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengungkapkan kesejahteraan petani pelan-pelan meningkat dengan berbagai kebijakan pemerintah. Namun, di sisi lain kondisi nelayan hingga peternak masih memprihatinkan. ""Nelayan itu masih miskin, nilai tukangnya masih 106-110. Sama dengan peternak ayam, peternak telur, itu belum (sejahtera),"" kata Zulhas saat melakukan pertemuan dengan petani di Kios Pupuk Cahaya Tani, Dusun Tamelang, Purwasari, Karawang, Jawa Barat, Kamis (6/11). Mantan Menteri Perdagangan itu mengatakan pemerintah berjanji untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan dan peternak. Tahun depan, pemerintah membangun besar-besaran tambak, kampung nelayan, hingga peternakan. ""Nanti tahun depan kita akan bangun di Jawa ini, Jawa Barat ini, 20.000 hektare tambak. Di pantura-pantura, kita akan bangun 2.000 kampung nelayan. Besar-besaran ini akan dibangun. Akan dibangun peternak juga besar-besaran, ayam, petelur, dan seterusnya, seterusnya,"" jelasnya. Tonton juga video ""Rosan Tak Mau Proyek Gasifikasi Batubara Pengganti LPG Mangkrak Lagi""",Heri Purnomo -detikFinance,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/07/mentan-amran-sulaiman-dan-ceo-danantara-rosan-roeslani-1762493995631_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-8198733/danantara-siapkan-rp-20-triliun-buat-bikin-peternakan-ayam,a26d2110bd970e3fccfae456abd9057d33676ae758efc38b81ec93ee22016e0c,2025-11-13 20:07:11.761 814,okezone,mbg,2025-09-28 08:04:57,"Panggil Kepala BGN, Prabowo: Segera Selesaikan Kasus Keracunan MBG!","JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto memastikan, pemerintah akan menangani kasus keracunan yang terjadi dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan baik. Prabowo juga memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana untuk membahas permasalahan ini. Habis ini saya langsung akan panggil Kepala BGN dengan beberapa pejabat kita akan diskusikan. Ini masalah besar, jadi pasti ada kekurangan dari awal ya. Tapi saya juga yakin bahwa kita akan selesaikan dengan baik, lanjutnya. Prabowo juga mengingatkan semua pihak untuk waspada di tengah kondisi saat ini agar kasus tersebut tidak dipolitisasi. Kita harus waspada, jangan sampai ini dipolitisasi. Tujuan Makan Bergizi Gratis adalah untuk anak-anak kita yang sering sulit makan. Mungkin kita-kita ini makan lumayan. Tetapi mereka itu makannya hanya nasi pakai garam, ucap Prabowo. Ini yang harus kita atasi, untuk memberi sekian juta [orang] pasti ada hambatan, rintangan. Kita atasi ya, pungkasnya. Sebelumnya, Badan Gizi Nasional (BGN) menyampaikan bahwa dugaan pelajar keracunan Makan Bergizi Gratis (BGN) dipicu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG yang tak menjalankan standar operasional prosedur (SOP). Dia menyebut ada 45 dapur yang menyajikan MBG tak sesuai SOP. ""Dari sampai sore hari ini kami mencatat ada 45 dapur kami yang ternyata tidak menjalankan SOP dan menjadi penyebab terjadinya insiden keamanan pangan,"" kata Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S Deyang dalam konferensi pers di kantornya, Jumat (26/9). Dari keseluruhan dapur yang tidak menjalankan SOP, BGN telah mengambil tindakan tegas dengan menutup 40 SPPG. Upaya pencegahan agar tak terjadi keracunan kembali juga dilakukan BGN dengan mewajibkan dapur MBG memiliki Sertifikat Laik Higine dan Sanitasi (SLHS). Jika aturan itu tidak disanggupi, maka BGN akan menutup dapur mitra MBG. (Fahmi Firdaus )",Binti Mufarida,https://img.okezone.com/content/2025/09/28/337/3172967/prabowo-xoZK_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/09/28/337/3172967/panggil-kepala-bgn-prabowo-segera-selesaikan-kasus-keracunan-mbg?page=all,3035a0935da761e90c3ac0dd7c67afccaa545c9b24d820208b3d364eb9bf4df2,2025-11-13 20:07:15.885 815,kompas,mbg,2025-11-04 08:03:40,"Curhatan Murid di Kebumen, Sering Ngempet Jajan Sebelum Ada MBG","KEBUMEN, KOMPAS.com Arif Nurrohman, salah satu siswa SMK Taruna Adi Bangsa, Kebumen merasakan manfaat Program Makan Bergizi Gratis (MBG).Kini, ia tidak lagi ""ngempet"" jajan karena uang saku yang pas-pasan.Suasana riuh terdengar di halaman SMK Taruna Adi Bangsa, Kecamatan Mirit, Kebumen begitu Mobil MBG milik Yayasan Kemala BhayangkariPolres Kebumendatang, Senin (3/11/2025).Kini, Arif Nurrohman, bisa merasakan makan bersama teman-temannya. Sebelum ada MBG, ia mengatakan, dirinya hanya bisa melihat kawan-kawannya menikmati jajanan saat jam makan siang.Baca juga:Perjuangan Kakek 70 Tahun Korban Mafia Tanah di Kebumen Berbuah Hasil, Anggota DPRD Ditetapkan Jadi Tersangka Sebelum ada MBG, saya sering hanya bisa melihat teman-teman jajan karena uang saku saya pas-pasan. Sekarang saya bisa makan bersama teman-teman, rasanya senang sekali, ujar Arif.Arif mengaku program ini membuatnya lebih semangat belajar. Kalau sudah makan enak dan kenyang, jadi lebih fokus di kelas. Terima kasih untuk Pak Presiden Prabowo dan Pak Kapolri yang sudah menghadirkan MBG di sekolah kami, tuturnya.Menurut Bambang Sarwono, Humas SMK Taruna Adi Bangsa, memang tidak semua murid di sekolah tersebut mendapat uang saku dari orang tua.Sebagian besar berasal dari keluarga petani dan buruh yang penghasilannya tidak menentu. Program MBGini sangat ditunggu-tunggu. Begitu mobil MBG datang, anak-anak langsung bersemangat dan bahagia. Mereka merasa diperhatikan, kata Bambang.Baca juga:Gelapkan Sertifikat Tanah Warga, Oknum Anggota DPRD Kebumen DitahanIa berharap program tersebut bisa terus berlanjut karena manfaatnya terasa langsung bagi para pelajar. Anak-anak ini calon generasi emas 2045. Pemenuhan gizi mereka adalah investasi masa depan bangsa, imbuhnya.Mobil Di-Rapid Test Sebelum DistribusiKepala SPPG Yayasan Kemala Bhayangkari Polres Kebumen, Itang Manthofani, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyalurkan bantuanmakanan bergizikepada 2.147 penerima manfaat.Setiap menu yang disajikan telah disusun berdasarkan standar gizi seimbang dengan pengawasan ketat.Sebelum distribusi, ia mengatakan, setiap mobil MBG dilakukan rapid test untuk memastikan kebersihan dan kesehatan personel. KEBUMEN, KOMPAS.com Arif Nurrohman, salah satu siswa SMK Taruna Adi Bangsa, Kebumen merasakan manfaat Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kini, ia tidak lagi ""ngempet"" jajan karena uang saku yang pas-pasan. Suasana riuh terdengar di halaman SMK Taruna Adi Bangsa, Kecamatan Mirit, Kebumen begitu Mobil MBG milik Yayasan Kemala BhayangkariPolres Kebumendatang, Senin (3/11/2025). Kini, Arif Nurrohman, bisa merasakan makan bersama teman-temannya. Sebelum ada MBG, ia mengatakan, dirinya hanya bisa melihat kawan-kawannya menikmati jajanan saat jam makan siang. Baca juga:Perjuangan Kakek 70 Tahun Korban Mafia Tanah di Kebumen Berbuah Hasil, Anggota DPRD Ditetapkan Jadi Tersangka Sebelum ada MBG, saya sering hanya bisa melihat teman-teman jajan karena uang saku saya pas-pasan. Sekarang saya bisa makan bersama teman-teman, rasanya senang sekali, ujar Arif. Arif mengaku program ini membuatnya lebih semangat belajar. Kalau sudah makan enak dan kenyang, jadi lebih fokus di kelas. Terima kasih untuk Pak Presiden Prabowo dan Pak Kapolri yang sudah menghadirkan MBG di sekolah kami, tuturnya. Menurut Bambang Sarwono, Humas SMK Taruna Adi Bangsa, memang tidak semua murid di sekolah tersebut mendapat uang saku dari orang tua. Sebagian besar berasal dari keluarga petani dan buruh yang penghasilannya tidak menentu. Program MBGini sangat ditunggu-tunggu. Begitu mobil MBG datang, anak-anak langsung bersemangat dan bahagia. Mereka merasa diperhatikan, kata Bambang. Baca juga:Gelapkan Sertifikat Tanah Warga, Oknum Anggota DPRD Kebumen Ditahan Ia berharap program tersebut bisa terus berlanjut karena manfaatnya terasa langsung bagi para pelajar. Anak-anak ini calon generasi emas 2045. Pemenuhan gizi mereka adalah investasi masa depan bangsa, imbuhnya. Kepala SPPG Yayasan Kemala Bhayangkari Polres Kebumen, Itang Manthofani, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyalurkan bantuanmakanan bergizikepada 2.147 penerima manfaat. Setiap menu yang disajikan telah disusun berdasarkan standar gizi seimbang dengan pengawasan ketat. Sebelum distribusi, ia mengatakan, setiap mobil MBG dilakukan rapid test untuk memastikan kebersihan dan kesehatan personel.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/rT870aGVD6ZZFvdL0BcgH_iS20A=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/04/690936843598c.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/11/04/080340978/curhatan-murid-di-kebumen-sering-ngempet-jajan-sebelum-ada-mbg,fff08ffd65cd99e32a8184927cdabe062e7ef1f4720a543a8fa17b7696bb56eb,2025-11-13 20:07:16.397 816,pikiranrakyat,mbg,2025-09-30 12:34:00,"Pemkot Sukabumi Bentuk Satgas MBG, Cegah Keracunan Massal","PIKIRAN RAKYAT- Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi secara khusus telah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Makan Bergizi Gratis (MBG). Satgas dibentuk berdasarkan Keputusan Wali Kota Sukabumi Nomor: 188.45/253-SAHLI/2025. Satgas tersebut diketuai oleh Andri Setiawan yang juga menjabat Staf Ahli Wali Kota Bidang Ekonomi dan Pembangunan. Saat diwawancarai, Andri Setiawan menjelaskan bahwa Satgas ini dibentuk sebagai upaya pemerintah daerah dalam memastikan kualitas menu makanan, standar gizi, serta standar keamanan pangan sesuai prosedur. Andri juga menyebut bahwa langkah ini sebagai antisipasi agar tak terjadi keracunan massal akibat MBG di Kota Sukabumi. Di Kota Sukabumi tercatat ada 40 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Yang sudah beroperasi ada 31. Mengenai Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi (SLHS) nanti dicek. Rencana satgas akan mengundang Koorwil, Korcam, SPPG, mitra, yayasan dan elemen lainnya. Termasuk puskesmas, unsur kepala dinas, serta camat untuk melakukan percepatan, kata Andri, Senin, 29 September 2025. Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki menjelaskan, pembentukan satgas ini sebagai bentuk komitmen dan dukungan Pemkot Sukabumi terhadap MBG sebagai proyek strategis nasional. Namun demikian, Ayep Zaki ingin memastikan agar program ini berjalan dengan benar, baik, lancar, dan sesuai prosedur yang telah ditetapkan dalam aturan. Ayep Zaki juga menyebut bahwa pembentukan satgas ini sebagai respon atas maraknya keracunan massal akibat MBG di berbagai daerah. Kota Sukabumi sampai hari ini belum ada berita kejadian keracunan massal akibat MBG. Untuk mengantisipasi itu maka dibuat satgas, diinisiasi oleh Pemkot. Langsung saya tunjuk Pak Andri, staf ahli saya sebagai ketua satgas. Yang terlibat di dalamnya lebih ke internal Pemkot saja, terutama Dinkes dengan melibatkan puskesmas-puskesmas, kata Ayep Zaki. Dia menjelaskan, permasalahan MBG kerap muncul karena bahan baku yang tidak segar, serta persoalan higienitas. Untuk itu, diharapkan di wilayah Kota Sukabumi dapat menjaga kualitas yang diberikan kepada penerima manfaat yang memang sudah layak konsumsi. Menurut Ayep Zaki, puskesmas dapat melakukan inspeksi Kesehatan lingkungan agar ada evaluasi dalam melakukan pemeriksaan higienitas dan sanitasi. Satgas nantinya dapat melakukan deteksi dini dalam penanggulangan makan basi dan memastikan dalam pengelolaan makanan harus lebih bersih serta terawasi. Bebas dari bakteri atau kandungan-kandungan berbahaya. Masing-masing SPPG dan dinas serta forkompimcam harus memiliki atau memegang acuan SOP jaminan keamanan pangan, ungkap Ayep Zaki. Terpisah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukabumi menggelar rapat koordinasi lintas sektor untuk mengevaluasi pelaksanaan Program MBG di Aula Sekretariat Daerah Kabupaten Sukabumi, Senin, 29 September 2025. Rapat evaluasi ini turut melibatkan unsur TNI dan Polri, para kepala sekolah dan perwakilan yayasan atau mitra SPPG se-Kabupaten Sukabumi. Wakil Bupati Sukabumi, Andreas menegaskan pentingnya pelaksanaan program ini secara serius dan sesuai prosedur. Dia menyampaikan bahwa program MBG merupakan prioritas nasional terhadap pemenuhan gizi anak-anak sekolah, sehingga seluruh pihak wajib menjaga integritas pelaksanaannya. Andreas juga menyebut evaluasi ini merupakan respons atas rentetan kejadian keracunan akibat MBG di Kabupaten Sukabumi. Program ini sangat baik. Oleh karena itu bagaimana caranya pemerintah daerah diminta mengawal pelaksanaannya juga berjalan dengan baik dan benar, penuh tanggung jawab agar tidak terjadi insiden seperti kasus keracunan. Kami, pemerintah daerah pada prinsipnya siap membantu. Pengawasannya harus dilakukan bersama-sama, ungkap Andreas. Kapolres Sukabumi, Ajun Komisaris Besar Samian yang hadir dalam rapat evaluasi tersebut juga mengingatkan agar tidak ada pihak-pihak yang memanfaatkan program ini untuk kepentingan pribadi. Menurutnya, pengawasan harus dilakukan secara kolaboratif agar program MBG ini berjalan tepat sasaran dan benar-benar memberikan manfaat bagi anak-anak. ""Jangan coba-coba bermain di program ini. Bila ditemukan pelanggaran atau dapur tidak sesuai standar akan kami tindak tegas, bahkan bisa berujung pidana,"" tegas Samian.*** Berita PilihanKeracunan MBG Marak, Guru di Bandung Barat Terpaksa Jadi Tester atau Pencicip MakananKorban Keracunan MBG di Cipongkor Bandung Barat Kambuh Lagi, Puluhan Siswa Kembali di RawatPolda Jabar Janji Kawal Ketat Program MBGPuluhan Siswa SMP Negeri 4 Pamarican Keracunan, Diduga dari Makanan MBGMendagri Tito Karnavian Minta Pemda Perkuat Perannya dalam Mendukung Program MBGDPRD Minta Pemkot Bandung Belajar dari Keracunan Massal MBG di Cipongkor dan CihampelasDedi Mulyadi Bentuk Tim Khusus Awasi Program MBG, Guru dan Siswa Bisa Lapor Pelanggaran Berita PilihanKeracunan MBG Marak, Guru di Bandung Barat Terpaksa Jadi Tester atau Pencicip MakananKorban Keracunan MBG di Cipongkor Bandung Barat Kambuh Lagi, Puluhan Siswa Kembali di RawatPolda Jabar Janji Kawal Ketat Program MBGPuluhan Siswa SMP Negeri 4 Pamarican Keracunan, Diduga dari Makanan MBGMendagri Tito Karnavian Minta Pemda Perkuat Perannya dalam Mendukung Program MBGDPRD Minta Pemkot Bandung Belajar dari Keracunan Massal MBG di Cipongkor dan CihampelasDedi Mulyadi Bentuk Tim Khusus Awasi Program MBG, Guru dan Siswa Bisa Lapor Pelanggaran Berita Pilihan Keracunan MBG Marak, Guru di Bandung Barat Terpaksa Jadi Tester atau Pencicip MakananKorban Keracunan MBG di Cipongkor Bandung Barat Kambuh Lagi, Puluhan Siswa Kembali di RawatPolda Jabar Janji Kawal Ketat Program MBGPuluhan Siswa SMP Negeri 4 Pamarican Keracunan, Diduga dari Makanan MBGMendagri Tito Karnavian Minta Pemda Perkuat Perannya dalam Mendukung Program MBGDPRD Minta Pemkot Bandung Belajar dari Keracunan Massal MBG di Cipongkor dan CihampelasDedi Mulyadi Bentuk Tim Khusus Awasi Program MBG, Guru dan Siswa Bisa Lapor Pelanggaran Keracunan MBG Marak, Guru di Bandung Barat Terpaksa Jadi Tester atau Pencicip Makanan Keracunan MBG Marak, Guru di Bandung Barat Terpaksa Jadi Tester atau Pencicip Makanan Keracunan MBG Marak, Guru di Bandung Barat Terpaksa Jadi Tester atau Pencicip Makanan Keracunan MBG Marak, Guru di Bandung Barat Terpaksa Jadi Tester atau Pencicip Makanan Korban Keracunan MBG di Cipongkor Bandung Barat Kambuh Lagi, Puluhan Siswa Kembali di Rawat Korban Keracunan MBG di Cipongkor Bandung Barat Kambuh Lagi, Puluhan Siswa Kembali di Rawat Korban Keracunan MBG di Cipongkor Bandung Barat Kambuh Lagi, Puluhan Siswa Kembali di Rawat Korban Keracunan MBG di Cipongkor Bandung Barat Kambuh Lagi, Puluhan Siswa Kembali di Rawat Polda Jabar Janji Kawal Ketat Program MBG Polda Jabar Janji Kawal Ketat Program MBG Polda Jabar Janji Kawal Ketat Program MBG Polda Jabar Janji Kawal Ketat Program MBG Puluhan Siswa SMP Negeri 4 Pamarican Keracunan, Diduga dari Makanan MBG Puluhan Siswa SMP Negeri 4 Pamarican Keracunan, Diduga dari Makanan MBG Puluhan Siswa SMP Negeri 4 Pamarican Keracunan, Diduga dari Makanan MBG Puluhan Siswa SMP Negeri 4 Pamarican Keracunan, Diduga dari Makanan MBG Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Perkuat Perannya dalam Mendukung Program MBG Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Perkuat Perannya dalam Mendukung Program MBG Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Perkuat Perannya dalam Mendukung Program MBG Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Perkuat Perannya dalam Mendukung Program MBG DPRD Minta Pemkot Bandung Belajar dari Keracunan Massal MBG di Cipongkor dan Cihampelas DPRD Minta Pemkot Bandung Belajar dari Keracunan Massal MBG di Cipongkor dan Cihampelas DPRD Minta Pemkot Bandung Belajar dari Keracunan Massal MBG di Cipongkor dan Cihampelas DPRD Minta Pemkot Bandung Belajar dari Keracunan Massal MBG di Cipongkor dan Cihampelas Dedi Mulyadi Bentuk Tim Khusus Awasi Program MBG, Guru dan Siswa Bisa Lapor Pelanggaran Dedi Mulyadi Bentuk Tim Khusus Awasi Program MBG, Guru dan Siswa Bisa Lapor Pelanggaran Dedi Mulyadi Bentuk Tim Khusus Awasi Program MBG, Guru dan Siswa Bisa Lapor Pelanggaran Dedi Mulyadi Bentuk Tim Khusus Awasi Program MBG, Guru dan Siswa Bisa Lapor Pelanggaran",Herlan Heryadie,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/04/08/2140505456.jpeg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019684117/pemkot-sukabumi-bentuk-satgas-mbg-cegah-keracunan-massal?page=all,584789d2427ec9433d7ab6e9840a812b466ace3129e275fca8bc60fdd891c854,2025-11-13 20:07:17.853 817,detik,mbg,2025-11-07 12:16:00,Ketua Komisi IV DPR Puji Inisiatif Kapolri Bangun SMP Kemala Bhayangkari di Jateng,"Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto) ikut meninjau SMP Kemala Bhayangkari bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di Karanganyar, Jateng. Titiek memuji inisiatif Kapolri membangun sekolah unggul. ""Tadi sekolahnya yang kami tinjau itu luar biasa ya, ini sebenarnya bukan program Kementerian tapi inisiatif dari Kapolri dan jajarannya untuk membuat sekolah unggulan ini agar anak-anak di sekitar daerah itu bisa belajar dengan baik,"" ujar Titiek, usai meninjau SMP Kemala Bhayangkari, Jumat (7/11/2025). Dari informasi yang dia dapat, SMP Kemala Bhayangkari sebelumnya numpang di kantor Polsek. Hingga akhirnya dibangun mulai Februari 2025. ""Tadinya katanya sekolahnya nebeng di kantor Polsek, terus lihat kayak begitu dibuatlah sekolah itu yang merupakan sekolah yang luar biasa,"" ucapnya. Titiek juga mengatakan guru-guru SMP Kemala Bhayangkari bagus. Sekolah ini juga sudah mendapat program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dia juga memuji fasilitas SMP Kemala Bhayangkari, khusus pendingin ruangan di kelas-kelas. Menurutnya, tidak semua sekolah memiliki fasilitas tersebut. ""Yang luar biasanya lagi, sekolahnya semuanya ber-AC, saya rasa tidak semua kelas di negeri ini ada AC-nya, belum tentu di Jakarta ada sekolah-sekolah yang ber-Ac juga,"" ucapnya. ""Terima kasih Pak Kapolri sudah ikut serta memperbaiki pendidikan di Indonesia ini,"" sambungnya. Sebagai informasi, SMP Kemala Bhayangkari ini sudah mendapat surat rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kebudayaan tentang sekolah layak untuk kegiatan belajar mengajar di gedung baru tahun ajaran 2025/2026. Program unggulan sekolah ini yakni penguatan karakter kebhayangkaraan, peningkatan kualitas tenaga pendidik dan murid. Total ada 5 tenaga kependidikan dan 11 tenaga pendidik di SMP Kemala Bhayangkari ini. Saran dan prasarana sekolah antara lain Ruang Kepal Sekolah, ruang BK, Lab IPA, Ruang Tata Usaha, Ruang UKS, perpustakaan, lab komputer, ruang Bhayangkari, lapangan olahraga, mobil 2 unit, tempat baca terbuka, toilet, kantin, koperasi, gudang, taman membaca, dan ruang kelas sudah tersedia proyektor, AC, CCTV dan speaker. Tiap kelas nantinya terdiri dari 32 siswa. SMP Kemala Bhayangkari ini juga sudah mendapat berbagai sertifikat yakni Sertifikat Penghargaan Sekolah Sehat Stratifikasi Standar, Sertifikat Laik Operasi Instalasi Kelistrikan. Sertifikat Sekolah Ramah Anak, Sertifikat Sekolah Unggul, Sertifikat Adiwiyata Teks, Sertifikat Nomor Pokok Perpustakaan, Sertifikat Pengelolaan UKS, Sertifikat Gerakan Pramuka, Sertifikat Kelayakan Air Tanah oleh PDAM, Sertifikat telah dilakukannya Sosialisasi dan Simulasi Bencana dari BPBD, Sertifikat Penghargaan Prestasi Siswa.",Indra Komara -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/07/ketua-komisi-iv-dpr-siti-hediati-hariyadi-titiek-soeharto-dok-polri-1762492544397_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8198687/ketua-komisi-iv-dpr-puji-inisiatif-kapolri-bangun-smp-kemala-bhayangkari-di-jateng,5dd61057f4dd7d66ccd4c900d718a5c0aeb531d93ab087782a71eb04b0df6b8a,2025-11-13 20:07:23.646 818,okezone,mbg,2025-09-27 17:23:54,"Kasus Keracunan MBG Marak, BGN Didorong Libatkan Pemda secara Aktif","JAKARTA Krisis berulang dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) mengungkap perlunya pengawasan yang lebih efektif. Badan Gizi Nasional (BGN) disebut perlu melibatkan pemerintah daerah (Pemda) secara aktif agar program dapat berjalan maksimal dan mencegah kasus keracunan. Pengamat Ilmu Politik dan Pemerintahan Universitas Terbuka, Insan Praditya Anugrah, menilai pola top-down saat ini perlu diubah. Menurutnya, desentralisasi kewenangan memungkinkan Pemda lebih cepat memitigasi potensi masalah di lapangan. Namun, mekanisme checks and balances dari pemerintah pusat tetap penting agar tercipta keseimbangan antara penyedia program dan pengawas regional. Harus ada mekanisme kontrol bersama, baik dari pusat, DPRD provinsi dan kabupaten/kota, maupun organisasi masyarakat sipil. Dengan begitu, potensi penyelewengan, korupsi, atau inefisiensi bisa cepat terdeteksi dan ditangani, ujarnya, Sabtu (27/9/2025). Inisiatif Daerah Mulai Terlihat Beberapa daerah telah mengambil langkah proaktif. Wali Kota Surakarta, Respati Ardi, menegaskan Pemkot turun langsung mengawasi MBG melalui Dinas Pangan, Dinas Kesehatan, dan Satuan Penyedia Pangan Gizi (SPPG). Pengawasan dilakukan mulai dari bahan baku, proses memasak, penyegelan, hingga distribusi. Program ini menyentuh langsung kebutuhan warga. Kami harus pastikan aman, sehat, dan sesuai standar. MBG adalah program mulia Presiden Prabowo untuk mencetak generasi kuat, dan kami siap menjaganya, tegas Respati. Di Bojonegoro, Wakil Bupati Nurul Azizah memberikan arahan strategis untuk pengelola SPPG: meningkatkan koordinasi dengan Forkopimcam, bersinergi dengan OPD teknis terkait sanitasi dan limbah, serta menjaga kualitas dan keberagaman menu. Nurul menekankan, program MBG harus berjalan optimal dan siap menindak tegas jika terjadi kelalaian. Arahan Pemerintah Pusat Arahan serupa datang dari Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, yang menekankan pentingnya sinergi antara pusat dan Pemda melalui Satgas MBG. Menurut Tito, keberhasilan MBG tidak cukup hanya dari kebijakan nasional; peran aktif Pemda menjadi kunci agar program tepat sasaran dan pengawasan gizi optimal. Koordinasi antara Pemda dan Satgas MBG mutlak diperlukan. Dengan sinergi yang baik, persoalan di lapangan, termasuk kasus keracunan siswa, bisa diminimalisir bahkan dicegah, tegas Mendagri. JAKARTA Krisis berulang dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) mengungkap perlunya pengawasan yang lebih efektif. Badan Gizi Nasional (BGN) disebut perlu melibatkan pemerintah daerah (Pemda) secara aktif agar program dapat berjalan maksimal dan mencegah kasus keracunan. Pengamat Ilmu Politik dan Pemerintahan Universitas Terbuka, Insan Praditya Anugrah, menilai pola top-down saat ini perlu diubah. Menurutnya, desentralisasi kewenangan memungkinkan Pemda lebih cepat memitigasi potensi masalah di lapangan. Namun, mekanisme checks and balances dari pemerintah pusat tetap penting agar tercipta keseimbangan antara penyedia program dan pengawas regional. Harus ada mekanisme kontrol bersama, baik dari pusat, DPRD provinsi dan kabupaten/kota, maupun organisasi masyarakat sipil. Dengan begitu, potensi penyelewengan, korupsi, atau inefisiensi bisa cepat terdeteksi dan ditangani, ujarnya, Sabtu (27/9/2025). Inisiatif Daerah Mulai Terlihat Beberapa daerah telah mengambil langkah proaktif. Wali Kota Surakarta, Respati Ardi, menegaskan Pemkot turun langsung mengawasi MBG melalui Dinas Pangan, Dinas Kesehatan, dan Satuan Penyedia Pangan Gizi (SPPG). Pengawasan dilakukan mulai dari bahan baku, proses memasak, penyegelan, hingga distribusi. Program ini menyentuh langsung kebutuhan warga. Kami harus pastikan aman, sehat, dan sesuai standar. MBG adalah program mulia Presiden Prabowo untuk mencetak generasi kuat, dan kami siap menjaganya, tegas Respati. Di Bojonegoro, Wakil Bupati Nurul Azizah memberikan arahan strategis untuk pengelola SPPG: meningkatkan koordinasi dengan Forkopimcam, bersinergi dengan OPD teknis terkait sanitasi dan limbah, serta menjaga kualitas dan keberagaman menu. Nurul menekankan, program MBG harus berjalan optimal dan siap menindak tegas jika terjadi kelalaian. Arahan Pemerintah Pusat Arahan serupa datang dari Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, yang menekankan pentingnya sinergi antara pusat dan Pemda melalui Satgas MBG. Menurut Tito, keberhasilan MBG tidak cukup hanya dari kebijakan nasional; peran aktif Pemda menjadi kunci agar program tepat sasaran dan pengawasan gizi optimal. Koordinasi antara Pemda dan Satgas MBG mutlak diperlukan. Dengan sinergi yang baik, persoalan di lapangan, termasuk kasus keracunan siswa, bisa diminimalisir bahkan dicegah, tegas Mendagri. (Awaludin)",Awaludin,https://img.okezone.com/content/2025/09/27/337/3172889/makan_bergizi_gratis-Tqoy_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/09/27/337/3172889/kasus-keracunan-mbg-marak-bgn-didorong-libatkan-pemda-secara-aktif?page=all,5f4c61141139c71ff522ee062530414ad13c26a4b29eba0d7f6d49f2f3cba202,2025-11-13 20:07:58.703 819,detik,mbg,2025-11-07 10:09:00,"Kapolri-Ketua Komisi IV DPR Tinjau SMP Kemala Bhayangkari di Jateng, Wujudkan SDM Unggul","Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau SMP Kemala Bhayangkari di Karanganyar, Jateng. SMP Kemala Bhayangkari ini didirikan untuk mewujudkan SDM Indonesia yang unggul sesuai visi Presiden Prabowo Subianto. Jenderal Sigit hadir didampingi Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto) dan Ketua Pembina Yayasan Kemala Bhayangkari (YKB) Juliati Sigit Prabowo, Jumat (7/11/2025). Kedatangan Kapolri dan rombongan disambut Bupati Karanganyar Rober Christanto dan jajarannya. Setibanya di lokasi, Jenderal Sigit turut meninjau aktivitas belajar di ruang kelas SMP Kemala Bhayangkari serta menyaksikan para murid menerima program MBG. Peletakan batu pertama SMP Kemala Bhayangkari sudah dilakukan oleh Juliati Sigit pada 25 Februari 2025. Groundbreaking itu sebagai tanda dimulainya proses pembangunan SMP Kemala Bhayangkari. Dilakukan juga penyerahan paket alat tulis kepada para siswa berisi buku gambar, buku tulis, penggaris, bolpoin, pensil, penghapus, dan Stabilo. Pembangunan SMP Kemala Bhayangkari ini dilakukan bekerja sama dengan Pemkab Karanganyar, Dinkes Kabupaten Karanganyar, RS Jati Husada Karanganyar, PMI Karanganyar, hingga Disdikbud Karanganyar. SMP Kemala Bhayangkari ini juga sudah mendapat surat rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kebudayaan tentang sekolah layak untuk kegiatan belajar mengajar di gedung baru tahun ajaran 2025/2026. Program unggulan sekolah ini adalah penguatan karakter kebayangkaraan serta peningkatan kualitas tenaga pendidik dan murid. Total ada 5 tenaga kependidikan dan 11 tenaga pendidik di SMP Kemala Bhayangkari ini. Sarana dan prasarana sekolah antara lain Ruang Kepala Sekolah, ruang BK, Lab IPA, Ruang Tata Usaha, Ruang UKS, perpustakaan, lab komputer, ruang Bhayangkari, lapangan olahraga, mobil 2 unit, tempat baca terbuka, toilet, kantin, koperasi, gudang, taman membaca, dan ruang kelas sudah tersedia proyektor, AC, CCTV, dan speaker . Tiap kelas nantinya terdiri atas 32 siswa. SMP Kemala Bhayangkari ini juga sudah mendapat berbagai sertifikat, antara lain Sertifikat Penghargaan Sekolah Sehat Stratifikasi Standar dan Sertifikat Laik Operasi Instalasi Kelistrikan. Selain itu, Sertifikat Sekolah Ramah Anak, Sertifikat Sekolah Unggul, Sertifikat Adiwiyata Teks, Sertifikat Nomor Pokok Perpustakaan, Sertifikat Pengelolaan UKS, Sertifikat Gerakan Pramuka, Sertifikat Kelayakan Air Tanah oleh PDAM, Sertifikat telah dilakukannya Sosialisasi dan Simulasi Bencana dari BPBD, Sertifikat Penghargaan Prestasi Siswa.",Indra Komara -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/07/kapolri-ketua-komisi-iv-dpr-tinjau-smp-kemala-bhayangkari-di-jateng-dok-polri-1762484745645_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8198444/kapolri-ketua-komisi-iv-dpr-tinjau-smp-kemala-bhayangkari-di-jateng-wujudkan-sdm-unggul,ecf9305aa6d7b3ed95cfc120eeb239385fb58ffa162ca4f0de043fbc859d164e,2025-11-13 20:08:07.107 820,okezone,mbg,2025-09-27 23:37:56,TNI Tegaskan Dapur MBG SPPG Tak Pernah Alami Kasus Keracunan,"JAKARTA Tentara Nasional Indonesia (TNI) memastikan dapur Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang dikelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) TNI tidak pernah mencatat adanya kasus keracunan. ""Sampai saat ini, TNI tidak pernah menerima laporan adanya kasus keracunan MBG yang dikonsumsi siswa dari SPPG TNI,"" ujar Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah, Sabtu (27/9/2025). Freddy menegaskan, seluruh proses pengolahan MBG di SPPG TNI dilakukan dengan standar operasional prosedur (SOP) ketat, mulai dari pemilahan bahan baku, pengolahan, hingga distribusi ke sekolah penerima manfaat. ""Seluruh proses berjalan sesuai prosedur standar yang ketat,"" katanya. Ia juga menambahkan, penanggung jawab SPPG TNI rutin melaporkan perkembangan dan evaluasi ke pimpinan guna memastikan kelancaran program prioritas Presiden Prabowo Subianto. ""Pelaporan rutin selalu diberikan ke komando atas, termasuk pencegahan sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,"" jelasnya. Seperti diketahui, maraknya kasus keracunan MBG di sejumlah daerah belakangan ini menyita perhatian publik. Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat hingga September 2025 terdapat 6.452 anak mengalami keracunan setelah menyantap MBG. Bahkan Kabupaten Bandung Barat sempat menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) akibat kasus tersebut. JAKARTA Tentara Nasional Indonesia (TNI) memastikan dapur Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang dikelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) TNI tidak pernah mencatat adanya kasus keracunan. ""Sampai saat ini, TNI tidak pernah menerima laporan adanya kasus keracunan MBG yang dikonsumsi siswa dari SPPG TNI,"" ujar Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah, Sabtu (27/9/2025). Freddy menegaskan, seluruh proses pengolahan MBG di SPPG TNI dilakukan dengan standar operasional prosedur (SOP) ketat, mulai dari pemilahan bahan baku, pengolahan, hingga distribusi ke sekolah penerima manfaat. ""Seluruh proses berjalan sesuai prosedur standar yang ketat,"" katanya. Ia juga menambahkan, penanggung jawab SPPG TNI rutin melaporkan perkembangan dan evaluasi ke pimpinan guna memastikan kelancaran program prioritas Presiden Prabowo Subianto. ""Pelaporan rutin selalu diberikan ke komando atas, termasuk pencegahan sebelum terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,"" jelasnya. Seperti diketahui, maraknya kasus keracunan MBG di sejumlah daerah belakangan ini menyita perhatian publik. Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat hingga September 2025 terdapat 6.452 anak mengalami keracunan setelah menyantap MBG. Bahkan Kabupaten Bandung Barat sempat menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) akibat kasus tersebut. (Awaludin)",Danandaya Arya putra,https://img.okezone.com/content/2025/09/27/337/3172943/kapuspen_tni_mayjen_mar_freddy_ardianzah-uECR_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/09/27/337/3172943/tni-tegaskan-dapur-mbg-sppg-tak-pernah-alami-kasus-keracunan?page=all,0a7f2c9c28046e7aade5c0b145dd105e02bdcb421cc502cdba593b57c5aa30b2,2025-11-13 20:07:26.937 821,kompas,mbg,2025-11-03 17:59:57,"BGN Akui Keracunan MBG Masih Terjadi, Kebanyakan karena Kualitas Air","JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengakui kejadian keracunan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih terus terjadi.""Nah kemudian kami memang berusaha sekuat tenaga agar menghilangkan aspek yang tidak baik, kejadian-kejadian menonjol. Kami targetnya adalah nol kejadian, meskipun sampai sekarang masih terjadi. Dan kami sedang usahakan,"" ujar Dadan.Hal tersebut Dadan sampaikan saat menjadi pembicara dalam Bimteknas PKS di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (3/11/2025).Baca juga:Puding Gosong Diduga Jadi Penyebab Keracunan Program MBG di SDN 01 Meruya SelatanDadan menjelaskan, ada tiga daerah yang kasuskeracunan MBG-nya menonjol.Di antaranya adalah Bandung Barat, Garut, dan Sleman.Menurutnya, kasus keracunan MBG terjadi karenakualitas air.Akibatnya, pencernaan penerima MBG menjadi terganggu.""Kami sudah kumpulkan semua orang karena ternyata banyak kejadian yang menonjol dari kualitas air ya. Jadi airnya sedang kita usahakan agar semua bersterilisasi sehingga tidak lagi menimbulkan gangguan pencernaan,"" tuturnya.""Dan kami mohon maaf bila ada pejabat kami yang menyampaikan angka, mungkin itu hanya ungkapan saja. Karena sampai sekarang alhamdulillah kami sudah membagikan porsi makan 1,7 miliar di seluruh Indonesia dengan anggaran Rp 30 triliun yang sudah disebar ke seluruh Indonesia,"" sambung Dadan.Baca juga:20 Siswa SDN Meruya Selatan 01 Diduga Keracunan Usai Konsumsi MBGSementara itu, Dadan memastikan BGN cepat tanggap dalam menyikapi isu adanya ompreng yang tidak dicuci bersih oleh dapur MBG.Klaim lebih bersih ketimbang kateringDia mengeklaim, kini, dapur MBG sudah lebih higienis daripada katering pada umumnya.""Dan kemudian terkait dengan laporan adanya limbah dan sebagainya, kami akan cepat tanggap terkait dengan itu, termasuk juga isu pencucian ompreng yang tidak higienis. Dan menurut kami, dibandingkan dengan secara umum katering, apa yang dikembangkan oleh Badan Gizi jauh lebih higienis dan sudah berstandar lingkungan,"" kata Dadan.Dia mengatakan jaminan higienitas dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) kini sudah memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).""Karena setiap SPPG harus memiliki IPAL. Jadi kalau ada yang belum, saya kira nanti akan menjadi teguran tersendiri terkait dengan itu,"" imbuhnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengakui kejadian keracunan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih terus terjadi. ""Nah kemudian kami memang berusaha sekuat tenaga agar menghilangkan aspek yang tidak baik, kejadian-kejadian menonjol. Kami targetnya adalah nol kejadian, meskipun sampai sekarang masih terjadi. Dan kami sedang usahakan,"" ujar Dadan. Hal tersebut Dadan sampaikan saat menjadi pembicara dalam Bimteknas PKS di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (3/11/2025). Baca juga:Puding Gosong Diduga Jadi Penyebab Keracunan Program MBG di SDN 01 Meruya Selatan Dadan menjelaskan, ada tiga daerah yang kasuskeracunan MBG-nya menonjol. Di antaranya adalah Bandung Barat, Garut, dan Sleman. Menurutnya, kasus keracunan MBG terjadi karenakualitas air. Akibatnya, pencernaan penerima MBG menjadi terganggu. ""Kami sudah kumpulkan semua orang karena ternyata banyak kejadian yang menonjol dari kualitas air ya. Jadi airnya sedang kita usahakan agar semua bersterilisasi sehingga tidak lagi menimbulkan gangguan pencernaan,"" tuturnya. ""Dan kami mohon maaf bila ada pejabat kami yang menyampaikan angka, mungkin itu hanya ungkapan saja. Karena sampai sekarang alhamdulillah kami sudah membagikan porsi makan 1,7 miliar di seluruh Indonesia dengan anggaran Rp 30 triliun yang sudah disebar ke seluruh Indonesia,"" sambung Dadan. Baca juga:20 Siswa SDN Meruya Selatan 01 Diduga Keracunan Usai Konsumsi MBG Sementara itu, Dadan memastikan BGN cepat tanggap dalam menyikapi isu adanya ompreng yang tidak dicuci bersih oleh dapur MBG. Dia mengeklaim, kini, dapur MBG sudah lebih higienis daripada katering pada umumnya. ""Dan kemudian terkait dengan laporan adanya limbah dan sebagainya, kami akan cepat tanggap terkait dengan itu, termasuk juga isu pencucian ompreng yang tidak higienis. Dan menurut kami, dibandingkan dengan secara umum katering, apa yang dikembangkan oleh Badan Gizi jauh lebih higienis dan sudah berstandar lingkungan,"" kata Dadan. Dia mengatakan jaminan higienitas dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) kini sudah memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). ""Karena setiap SPPG harus memiliki IPAL. Jadi kalau ada yang belum, saya kira nanti akan menjadi teguran tersendiri terkait dengan itu,"" imbuhnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/pzdBqZeJF23o5KhBGNo6-YnyLzE=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/03/6908854a1a0b9.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/11/03/17595751/bgn-akui-keracunan-mbg-masih-terjadi-kebanyakan-karena-kualitas-air,8ab76393dca49c6c9d6c8db35d1dc077058d97570ed64c260b150b8244a9b4d2,2025-11-13 20:07:27.125 822,pikiranrakyat,mbg,2025-09-30 09:26:35,"Dedi Mulyadi Bentuk Tim Khusus Awasi Program MBG, Guru dan Siswa Bisa Lapor Pelanggaran","PIKIRAN RAKYAT Pemerintah Provinsi Jawa Barat membentuk tim khusus untuk mengevaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Langkah ini diambil guna memastikan kualitas dan keamanan makanan yang diberikan kepada siswa, sekaligus mencegah terulangnya kasus keracunan massal yang sebelumnya terjadi di sejumlah daerah. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menjelaskan tim khusus tersebut dibentuk lebih awal sebelum Satuan Tugas (Satgas) MBG resmi dibentuk oleh pemerintah pusat. Tim akan melakukan evaluasi menyeluruh, mulai dari penyiapan bahan baku, proses memasak, waktu masak, distribusi, hingga uji kelayakan makanan. Nah, tugasnya adalah mengevaluasi seluruh pelaksanaan kegiatan. Dari penyiapan bahan baku, proses masak-memasaknya, jam masak, pengiriman bahannya, sampai mencicipi. Jadi yang mencicipi tidak boleh guru, melainkan tim teknis yang melakukan pemeriksaan, kata Dedi seusai rapat koordinasi Program Strategis Nasional MBG di Bale Pakuan Padjajaran, Bogor, Senin 29 September 2025. Baca Juga:APBN Jawa Barat Surplus Rp11,58 Triliun, Ditopang Penerimaan Pajak dan Cukai yang Kuat Menurut Dedi, kebiasaan sekolah meminta guru mencicipi makanan sebelum dibagikan tidak cukup menjamin kualitas. Karena itu, tim teknis dengan keahlian khusus akan menggantikan peran tersebut. Mereka berwenang mengawasi setiap tahap, termasuk pemilihan bahan baku dan distribusi, serta melakukan uji kelayakan pangan. Selain itu, Pemprov Jabar juga membentuk lembaga aduan di setiap kabupaten dan kota. Kanal ini disiapkan agar guru maupun siswa dapat melaporkan masalah, seperti pengurangan porsi, penurunan kualitas, atau pelanggaran teknis lainnya. Kalau ada pengurangan porsi atau nilai makanan, itu bisa masuk ke ranah sanksi administratif, penghentian mitra, bahkan pidana korupsi, tegas Dedi. Dedi memastikan biaya penyelenggaraan MBG sebesar Rp10 ribu per porsi tidak boleh dikurangi. Dari jumlah itu, Rp2 ribu dialokasikan sebagai keuntungan bagi mitra penyedia. Jika ditemukan adanya pengurangan nilai makanan, sanksi tegas akan dijatuhkan. Kalau harga Rp10 ribu per porsi berkurang, maka ada sanksi. Pertama administratif, kedua pencabutan kemitraan, dan ketiga bisa masuk ranah pidana korupsi. Jadi semuanya harus transparan, ujarnya. Gubernur menegaskan bahwa program MBG merupakan hak anak-anak untuk mendapatkan makanan bergizi dan layak. Pemerintah, kata dia, tidak ingin ada pihak yang memanfaatkan program strategis ini demi keuntungan pribadi. Kalau ada yang berani mengurangi hak anak-anak, maka konsekuensinya jelas, mulai dari sanksi administratif hingga proses hukum. Program ini harus dijaga karena menyangkut masa depan generasi muda, tutur Dedi.*** Berita PilihanPemuda di Bandung Diduga Jadi Korban Salah Tangkap Polisi, Disetrum dan DipukuliDedi Mulyadi Tutup Jalur Tambang Parung Panjang, Pendemo: Kami Bingung Cari Nafkah ke Mana?Bandung Raya Masih Berpotensi Diguyur Hujan Selama Sepekan ke DepanDPRD Minta Pemkot Bandung Belajar dari Keracunan Massal MBG di Cipongkor dan CihampelasGempa Magnitudo 4,9 Garut Dipicu Sesar Aktif Berita PilihanPemuda di Bandung Diduga Jadi Korban Salah Tangkap Polisi, Disetrum dan DipukuliDedi Mulyadi Tutup Jalur Tambang Parung Panjang, Pendemo: Kami Bingung Cari Nafkah ke Mana?Bandung Raya Masih Berpotensi Diguyur Hujan Selama Sepekan ke DepanDPRD Minta Pemkot Bandung Belajar dari Keracunan Massal MBG di Cipongkor dan CihampelasGempa Magnitudo 4,9 Garut Dipicu Sesar Aktif Berita Pilihan Pemuda di Bandung Diduga Jadi Korban Salah Tangkap Polisi, Disetrum dan DipukuliDedi Mulyadi Tutup Jalur Tambang Parung Panjang, Pendemo: Kami Bingung Cari Nafkah ke Mana?Bandung Raya Masih Berpotensi Diguyur Hujan Selama Sepekan ke DepanDPRD Minta Pemkot Bandung Belajar dari Keracunan Massal MBG di Cipongkor dan CihampelasGempa Magnitudo 4,9 Garut Dipicu Sesar Aktif Pemuda di Bandung Diduga Jadi Korban Salah Tangkap Polisi, Disetrum dan Dipukuli Pemuda di Bandung Diduga Jadi Korban Salah Tangkap Polisi, Disetrum dan Dipukuli Pemuda di Bandung Diduga Jadi Korban Salah Tangkap Polisi, Disetrum dan Dipukuli Pemuda di Bandung Diduga Jadi Korban Salah Tangkap Polisi, Disetrum dan Dipukuli Dedi Mulyadi Tutup Jalur Tambang Parung Panjang, Pendemo: Kami Bingung Cari Nafkah ke Mana? Dedi Mulyadi Tutup Jalur Tambang Parung Panjang, Pendemo: Kami Bingung Cari Nafkah ke Mana? Dedi Mulyadi Tutup Jalur Tambang Parung Panjang, Pendemo: Kami Bingung Cari Nafkah ke Mana? Dedi Mulyadi Tutup Jalur Tambang Parung Panjang, Pendemo: Kami Bingung Cari Nafkah ke Mana? Bandung Raya Masih Berpotensi Diguyur Hujan Selama Sepekan ke Depan Bandung Raya Masih Berpotensi Diguyur Hujan Selama Sepekan ke Depan Bandung Raya Masih Berpotensi Diguyur Hujan Selama Sepekan ke Depan Bandung Raya Masih Berpotensi Diguyur Hujan Selama Sepekan ke Depan DPRD Minta Pemkot Bandung Belajar dari Keracunan Massal MBG di Cipongkor dan Cihampelas DPRD Minta Pemkot Bandung Belajar dari Keracunan Massal MBG di Cipongkor dan Cihampelas DPRD Minta Pemkot Bandung Belajar dari Keracunan Massal MBG di Cipongkor dan Cihampelas DPRD Minta Pemkot Bandung Belajar dari Keracunan Massal MBG di Cipongkor dan Cihampelas Gempa Magnitudo 4,9 Garut Dipicu Sesar Aktif Gempa Magnitudo 4,9 Garut Dipicu Sesar Aktif Gempa Magnitudo 4,9 Garut Dipicu Sesar Aktif Gempa Magnitudo 4,9 Garut Dipicu Sesar Aktif",Asahat Edi Rediko PS,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/18/4057253859.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019683595/dedi-mulyadi-bentuk-tim-khusus-awasi-program-mbg-guru-dan-siswa-bisa-lapor-pelanggaran?page=all,39f5d80f608e31290249a75a1497704bc1d71c804a0215ff1ec2911ef022bd59,2025-11-13 20:07:28.376 823,detik,mbg,2025-11-07 11:42:00,"Tinjau SPPG YKB Polres Karanganyar, Kapolri Tekankan Zero Accident","Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bersama Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto) meninjau SPPG atau dapur MBG di Yayasan Kemala Bhayangkari (YKB) Polres Karanganyar, Jateng. Jenderal Sigit menegaskan SPPG Polri menekankan zero accident. ""Ibu Titiek juga berkenan untuk mengecek langsung SPPG Polri di Karanganyar mulai dari saat barang tiba, kemudian proses pemisahan penyimpanan, sampai juga terkait pada saat masak, kemudian juga pada saat akan didistribusikan,"" ujar Jenderal Sigit di SPPG YKB Polres Karanganyar, Jumat (7/11/2025). Kapolri dan rombongan juga melihat langsung bagaimana proses pelaksanaan food security. Termasuk melihat pengelolaan IPAL terkait sampah hasil MBG yang tak dimakan. ""Termasuk pembersihan dan juga sterilisasi sehingga harapan kita terkait SPPG Polri ini betul-betul bisa zero accident dan ini menjadi perhatian besar dari Bapak Presiden yang harus kita jaga,"" jelasnya. SPPG ini dibangun dengan pengawasan langsung Kapolres Karanganyar AKBP Hadi Kristanto. MBG ini akan diserahkan ke 4 ribu siswa pada 16 sekolah mencakup jenjang dari PAUD hingga SMA dia wilayah Karanganyar. Uji coba SPPG ini sudah dilakukan sejak 30 September dengan melayani 500 porsi. Kemudian uji coba dilakukan 3 dan 8 Oktober dengan jumlah 1.750 porsi. Pembuatan makanan dilakukan proses pemilihan dan pembelian bahan mentah yang diawasi oleh Pengurus Bhayangkari Karanganyar. Penerimaan bahan mentah selalu dicek ulang kuantitas dan kualitasnya agar sesuai kriteria. Kebersihan tempat makan dan proses pengolahan bahan makanan juga diawasi oleh Tenaga Ahli Gizi. Termasuk proses loading dan pengantaran makanan diawasi ketat oleh pengawas SPPG. Makanan yang sudah sampai sekolah juga dicoba dulu oleh guru untuk memastikan makanan dalam kondisi baik dan layak konsumsi. Limbah hasil produksi makanan diolah dengan sistem pengolahan air limbah sehingga tidak mencemari lingkungan.",Indra Komara -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/07/kapolri-ketua-komisi-iv-dpr-tinjau-sppg-ykb-polres-karanganyar-dok-polri-1762486584787_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8198649/tinjau-sppg-ykb-polres-karanganyar-kapolri-tekankan-zero-accident,f1e0fc6bd9990a5f7a2561cceb1713518a50d8091ffdf402279c7c8b86266598,2025-11-13 20:07:34.262 824,okezone,mbg,2025-09-27 22:57:47,"Kasus Keracunan MBG, Perindo: Bukan Sekadar Insiden, Tapi Alarm Lemahnya Pengawasan!","JAKARTA Partai Perindo menyampaikan keprihatinan mendalam atas maraknya kasus keracunan anak akibat Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Data Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat sedikitnya 5.360 anak mengalami keracunan sejak Januari hingga September 2025. Partai Perindo menilai, meski niat pemerintah menghadirkan MBG untuk mengatasi persoalan gizi merupakan langkah positif, implementasinya tergesa-gesa dan tanpa pengawasan ketat sehingga berisiko tinggi. Alih-alih menyehatkan, program justru memunculkan masalah serius di berbagai daerah. Ribuan kasus keracunan bukan sekadar insiden, tetapi peringatan bahwa sistem pengawasan masih sangat lemah. Anak-anak berhak mendapat makanan yang aman, sehat, dan bermutu. Jika keselamatan diabaikan, tujuan mulia program akan hilang makna, tegas Wakil Sekjen DPP Partai Perindo sekaligus Kepala Unit Pelayanan Masyarakat, Sri Gusni Febriasari, Sabtu (27/9/2025). Dugaan Dapur Fiktif dan Lemahnya Transparansi Perindo menyoroti dugaan keberadaan sekitar 5.000 dapur fiktif dalam pelaksanaan MBG. Meski Badan Gizi Nasional (BGN) berulang kali membantah, isu tersebut mencerminkan lemahnya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan program bernilai Rp335 triliun ini. Menurut Sri Gusni, pemerintah harus mengacu pada standar internasional HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) dalam menjamin keamanan pangan sejak pengadaan bahan baku hingga konsumsi. Tanpa sistem pengendalian risiko yang ketat, program sebesar MBG hanya akan mengulang tragedi dan menurunkan kepercayaan publik. Landasan Hukum yang Dilanggar Sri Gusni menegaskan, kelalaian dalam penyelenggaraan MBG bukan sekadar masalah administratif, melainkan pelanggaran serius terhadap hak dasar warga negara. Hal ini merujuk pada: - UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan menjamin setiap orang berhak memperoleh pangan aman, bermutu, dan bergizi. - PP No. 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan melarang peredaran pangan yang membahayakan kesehatan. - UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen mewajibkan pelaku usaha memberi ganti rugi atas kerugian konsumen. - UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 190 ayat (1) mengatur sanksi pidana bagi pihak yang lalai hingga menyebabkan orang lain sakit. Bentuk ganti rugi harus jelas, baik berupa pengembalian biaya, penggantian produk, perawatan kesehatan, maupun santunan. Selain itu, pihak yang lalai wajib dicabut izinnya, dijatuhi sanksi administratif, dan diproses pidana, tegas Sri Gusni. Dorongan Evaluasi Menyeluruh Partai Perindo mendorong evaluasi menyeluruh terhadap MBG, meliputi: - Standar keamanan pangan. - Tata kelola dapur dan distribusi. - Mekanisme audit independen atas dugaan dapur fiktif dan anggaran. - Pelibatan sekolah serta komite orang tua dalam penyusunan menu dan pengawasan distribusi. Hal ini, lanjut Sri Gusni, sejalan dengan Perpres No. 83 Tahun 2024 tentang Badan Gizi Nasional, yang memberi mandat pengawasan standar menu dan pemantauan gizi di sekolah. Program gizi tidak boleh menjadi program tragedi. Anak-anak harus dijamin makanannya aman dan bergizi, bukan justru membuat mereka jatuh sakit, tandasnya. Komitmen Perindo Sebagai partai politik yang menempatkan perlindungan anak sebagai prioritas, Perindo berkomitmen mengawal transparansi, menegakkan standar keamanan pangan, dan memastikan kebijakan benar-benar berpihak pada kepentingan publik. Partai Perindo sebagai mitra strategis pemerintah mendukung program ini, tetapi akan mengawal ketat pelaksanaannya. Struktur partai, anggota DPRD, hingga kepala daerah dari Perindo akan turun langsung mendampingi agar program tepat sasaran, pungkas Sri Gusni. JAKARTA Partai Perindo menyampaikan keprihatinan mendalam atas maraknya kasus keracunan anak akibat Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Data Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat sedikitnya 5.360 anak mengalami keracunan sejak Januari hingga September 2025. Partai Perindo menilai, meski niat pemerintah menghadirkan MBG untuk mengatasi persoalan gizi merupakan langkah positif, implementasinya tergesa-gesa dan tanpa pengawasan ketat sehingga berisiko tinggi. Alih-alih menyehatkan, program justru memunculkan masalah serius di berbagai daerah. Ribuan kasus keracunan bukan sekadar insiden, tetapi peringatan bahwa sistem pengawasan masih sangat lemah. Anak-anak berhak mendapat makanan yang aman, sehat, dan bermutu. Jika keselamatan diabaikan, tujuan mulia program akan hilang makna, tegas Wakil Sekjen DPP Partai Perindo sekaligus Kepala Unit Pelayanan Masyarakat, Sri Gusni Febriasari, Sabtu (27/9/2025). Dugaan Dapur Fiktif dan Lemahnya Transparansi Perindo menyoroti dugaan keberadaan sekitar 5.000 dapur fiktif dalam pelaksanaan MBG. Meski Badan Gizi Nasional (BGN) berulang kali membantah, isu tersebut mencerminkan lemahnya transparansi dan akuntabilitas pengelolaan program bernilai Rp335 triliun ini. Menurut Sri Gusni, pemerintah harus mengacu pada standar internasional HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) dalam menjamin keamanan pangan sejak pengadaan bahan baku hingga konsumsi. Tanpa sistem pengendalian risiko yang ketat, program sebesar MBG hanya akan mengulang tragedi dan menurunkan kepercayaan publik. Landasan Hukum yang Dilanggar Sri Gusni menegaskan, kelalaian dalam penyelenggaraan MBG bukan sekadar masalah administratif, melainkan pelanggaran serius terhadap hak dasar warga negara. Hal ini merujuk pada: - UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan menjamin setiap orang berhak memperoleh pangan aman, bermutu, dan bergizi. - PP No. 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan melarang peredaran pangan yang membahayakan kesehatan. - UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen mewajibkan pelaku usaha memberi ganti rugi atas kerugian konsumen. - UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 190 ayat (1) mengatur sanksi pidana bagi pihak yang lalai hingga menyebabkan orang lain sakit. Bentuk ganti rugi harus jelas, baik berupa pengembalian biaya, penggantian produk, perawatan kesehatan, maupun santunan. Selain itu, pihak yang lalai wajib dicabut izinnya, dijatuhi sanksi administratif, dan diproses pidana, tegas Sri Gusni. Dorongan Evaluasi Menyeluruh Partai Perindo mendorong evaluasi menyeluruh terhadap MBG, meliputi: - Standar keamanan pangan. - Tata kelola dapur dan distribusi. - Mekanisme audit independen atas dugaan dapur fiktif dan anggaran. - Pelibatan sekolah serta komite orang tua dalam penyusunan menu dan pengawasan distribusi. Hal ini, lanjut Sri Gusni, sejalan dengan Perpres No. 83 Tahun 2024 tentang Badan Gizi Nasional, yang memberi mandat pengawasan standar menu dan pemantauan gizi di sekolah. Program gizi tidak boleh menjadi program tragedi. Anak-anak harus dijamin makanannya aman dan bergizi, bukan justru membuat mereka jatuh sakit, tandasnya. Komitmen Perindo Sebagai partai politik yang menempatkan perlindungan anak sebagai prioritas, Perindo berkomitmen mengawal transparansi, menegakkan standar keamanan pangan, dan memastikan kebijakan benar-benar berpihak pada kepentingan publik. Partai Perindo sebagai mitra strategis pemerintah mendukung program ini, tetapi akan mengawal ketat pelaksanaannya. Struktur partai, anggota DPRD, hingga kepala daerah dari Perindo akan turun langsung mendampingi agar program tepat sasaran, pungkas Sri Gusni. (Awaludin)",Tim Okezone,https://img.okezone.com/content/2025/09/27/337/3172936/wakil_sekjen_dpp_partai_perindo_sekaligus_kepala_unit_pelayanan_masyarakat_sri_gusni_febriasari-O3Zv_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/09/27/337/3172936/kasus-keracunan-mbg-perindo-bukan-sekadar-insiden-tapi-alarm-lemahnya-pengawasan?page=all,c568ae2de80d31e3e935a4503a801e2c6bb3e782bdbd55f5c0329a5e9ceff9d7,2025-11-13 20:07:37.500 825,pikiranrakyat,mbg,2025-09-30 07:52:00,DPRD Minta Pemkot Bandung Belajar dari Keracunan Massal MBG di Cipongkor dan Cihampelas,"PIKIRAN RAKYAT -Program Maka Bergizi Gratis (MBG) mendapat sorotan usai seribu lebih penerimanya di Cipongkor dan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, keracunan karena bakteri. Ketua Komisi IV DPRD Kota Bandung, Iman Lestariyono, pun mendorong Pemerintah Kota Bandung belajar dari peristiwa itu. MBG, kata Iman, merupakan program dari Pemerintah pusat yang mesti direspons segera oleh Pemerintah Daerah. ""Dalam kondisi ini memang tidak semua siap, di lapangan. Ini perlu komunikasi secara intens dari atas ke bawah,"" tutur politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, Senin, 29 September 2025. DPRD Bandung juga menurutnya mengoptimalkan pengawasan. Iman pun menyorot banyaknya jumlah Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) yang belum memenuhi Sertifikasi Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS). ""Satu sisi itu, tetapi juga kita tidak bisa menunggu sertifikasi itu selesai. Sehingga kalau di kota Bandung, stakeholder terkait khususnya Dinas Kesehatan itu harus paralel segera merespons dengan mengecek di lapangan,"" kata Iman. Hal tersebut menurutnya bertujuan supaya proses minimalnya dipenuhi. ""Artinya kesehatan, dari mulai kondisi fisiknya, dapurnya mungkin ada yang kumuh, menyatu dengan sampah-sampah yang masih terbuka, kemudian prosesnya, sampai kepada jeda penyiapannya. Karena kalau terlalu lama ini memungkinkan potensi-potensi apakah itu basi atau kalau tidak bersih juga berpotensi terkait dengan penyakit,"" ujar dia. Iman menyampaikan keprihatinannya atas peristiwa di KBB. Dia juga menuturkan kalau di Bandung juga kasus keracunan MBG sudah pernah terjadi di SMPN 35. ""Kita berharap tidak terjadi lagi hal tersebut di Kota Bandung. Saya pikir cukuplah itu terjadi, kemudian ke depannya ini harus menjadi tanggung jawab bersama. Terutama dari rekan-rekan kita penyedia, dari dapur-dapur MBG ini,"" katanya. ""Jangan sampai tujuannya lebih kepada profit saja, tapi rasa tanggung jawab."" Iman pun menekankan agar jangan sampai MBG diplesetkan dengan kata-kata tidak sepantasnya. Ketua Komisi IV DPRD Bandung itu mengapresiasi langkah warga yang memanta, melakukan kontrol sosial. ""Karena rata-rata dapur ini kan berada di sekitar masyarakat. Pemerintah Kota pasti tidak bisa menjangkau secara dalam,"" ujarnya. ""Nah, ini perlu pengawasan bersama, mudah-mudahan bagian dari antisipasi dimulai dari unsur ini."" Sementara Cahaya Eka Pratiwi dalam jurnal yang terbit di ResearchGate pada Juni 2025 mendorong adaptasi dan mengimplementasikan standar keamanan pangan yang lebih ketat, serupa dengan program sukses di Finlandia. ""Undang-undang dan peraturan yang lebih spesifik harus diberlakukan untuk program bantuan makanan berskala besar, mencakup sertifikasi penyedia, pelatihan wajib bagi semua personel (termasuk sukarelawan), dan audit keamanan pangan yang berkala dan tidak terduga,"" ujar Cahya. Dia juga mendorong agar Pemerintah membentuk badan pengawasan independen yang punya kewenangan penuh memantau pelaksanaan MBG, termasuk inspeksi mendadak, pengujian sampel makanan, dan pelaporan langsung kepada publik tanpa intervensi politik. Menurut dia, hal itu penting guna memastikan masalah tidak lagi ""dianggap sepele."" ""Jika evaluasi menunjukkan bahwa risiko keamanan pangan tidak dapat dikelola secara efektif dalam format program saat ini, pemerintah harus mempertimbangkan untuk menghentikan sementara program MBG atau melakukan penyesuaian besar- besaran, misalnya dengan membatasi cakupan geografis, mengurangi skala, atau mengubah mekanisme penyaluran hingga standar keamanan pangan dapat dipastikan sepenuhnya,"" kata dia. Cahya juga menegaskan kalau yang menjadi prioritas utama adalah keselamatan dan kesehatan anak-anak.*** Berita PilihanKeracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi TragediSeskab Teddy Bocorkan Hasil Pertemuan Prabowo dan Sejumlah Menteri, Bahas MBG hingga Program Lainnya5 Tuntutan IDAI untuk BGN, Menu MBG Harus Disusun Ahli GiziKeracunan MBG Marak, Guru di Bandung Barat Terpaksa Jadi Tester atau Pencicip MakananMBG: Kesehatan dan Keselamatan Anak-anak Harus Jadi Prioritas UtamaSejumlah Organisasi Pendidikan di Jawa Barat Minta Program MBG Dihentikan, Jangan Intimidasi Siswa dan Guru Berita PilihanKeracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi TragediSeskab Teddy Bocorkan Hasil Pertemuan Prabowo dan Sejumlah Menteri, Bahas MBG hingga Program Lainnya5 Tuntutan IDAI untuk BGN, Menu MBG Harus Disusun Ahli GiziKeracunan MBG Marak, Guru di Bandung Barat Terpaksa Jadi Tester atau Pencicip MakananMBG: Kesehatan dan Keselamatan Anak-anak Harus Jadi Prioritas UtamaSejumlah Organisasi Pendidikan di Jawa Barat Minta Program MBG Dihentikan, Jangan Intimidasi Siswa dan Guru Berita Pilihan Keracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi TragediSeskab Teddy Bocorkan Hasil Pertemuan Prabowo dan Sejumlah Menteri, Bahas MBG hingga Program Lainnya5 Tuntutan IDAI untuk BGN, Menu MBG Harus Disusun Ahli GiziKeracunan MBG Marak, Guru di Bandung Barat Terpaksa Jadi Tester atau Pencicip MakananMBG: Kesehatan dan Keselamatan Anak-anak Harus Jadi Prioritas UtamaSejumlah Organisasi Pendidikan di Jawa Barat Minta Program MBG Dihentikan, Jangan Intimidasi Siswa dan Guru Keracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi Tragedi Keracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi Tragedi Keracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi Tragedi Keracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi Tragedi Seskab Teddy Bocorkan Hasil Pertemuan Prabowo dan Sejumlah Menteri, Bahas MBG hingga Program Lainnya Seskab Teddy Bocorkan Hasil Pertemuan Prabowo dan Sejumlah Menteri, Bahas MBG hingga Program Lainnya Seskab Teddy Bocorkan Hasil Pertemuan Prabowo dan Sejumlah Menteri, Bahas MBG hingga Program Lainnya Seskab Teddy Bocorkan Hasil Pertemuan Prabowo dan Sejumlah Menteri, Bahas MBG hingga Program Lainnya 5 Tuntutan IDAI untuk BGN, Menu MBG Harus Disusun Ahli Gizi 5 Tuntutan IDAI untuk BGN, Menu MBG Harus Disusun Ahli Gizi 5 Tuntutan IDAI untuk BGN, Menu MBG Harus Disusun Ahli Gizi 5 Tuntutan IDAI untuk BGN, Menu MBG Harus Disusun Ahli Gizi Keracunan MBG Marak, Guru di Bandung Barat Terpaksa Jadi Tester atau Pencicip Makanan Keracunan MBG Marak, Guru di Bandung Barat Terpaksa Jadi Tester atau Pencicip Makanan Keracunan MBG Marak, Guru di Bandung Barat Terpaksa Jadi Tester atau Pencicip Makanan Keracunan MBG Marak, Guru di Bandung Barat Terpaksa Jadi Tester atau Pencicip Makanan MBG: Kesehatan dan Keselamatan Anak-anak Harus Jadi Prioritas Utama MBG: Kesehatan dan Keselamatan Anak-anak Harus Jadi Prioritas Utama MBG: Kesehatan dan Keselamatan Anak-anak Harus Jadi Prioritas Utama MBG: Kesehatan dan Keselamatan Anak-anak Harus Jadi Prioritas Utama Sejumlah Organisasi Pendidikan di Jawa Barat Minta Program MBG Dihentikan, Jangan Intimidasi Siswa dan Guru Sejumlah Organisasi Pendidikan di Jawa Barat Minta Program MBG Dihentikan, Jangan Intimidasi Siswa dan Guru Sejumlah Organisasi Pendidikan di Jawa Barat Minta Program MBG Dihentikan, Jangan Intimidasi Siswa dan Guru Sejumlah Organisasi Pendidikan di Jawa Barat Minta Program MBG Dihentikan, Jangan Intimidasi Siswa dan Guru",Irwan Suherman,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/15/2759231567.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019683249/dprd-minta-pemkot-bandung-belajar-dari-keracunan-massal-mbg-di-cipongkor-dan-cihampelas?page=all,4c3f193d0058173d3bb1f45d87fdda7781cc62551a9783a8bee9d5bc41420f8f,2025-11-13 20:07:39.151 826,kompas,mbg,2025-11-02 07:35:04,"Prabowo Bentuk Tim Koordinasi MBG, Apa Bedanya dengan BGN?","JAKARTA, KOMPAS.com- Presiden Prabowo Subianto resmi membentuk Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 28 Tahun 2025 yang ditetapkan pada 24 Oktober 2025.Tim ini berada langsung di bawah Kepala Negara dan bertugas memastikan pelaksanaanMBGberjalan terpadu, sinkron, dan terukur.Tim koordinasi tersebut dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan sebagai ketua, dengan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan selaku Wakil Ketua I, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat sebagai wakil ketua IIBaca juga:Tangkap Peluang MBG Rp 50 Triliun, Bank BJB Salurkan Pembiayaan untuk SPPGANTARA FOTO/Galih PradiptaSiswa makan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 13 Depok, Jawa Barat, Senin (6/10/2025). SPPG Cinere melibatkan puskesmas dan usaha kesehatan sekolah (UKS) untuk memantau secara berkala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG guna memastikan pemenuhan gizi serta antisipasi kasus keracunan.Selain itu, terdapat sejumlah menteri dan kepala lembaga yang tergabung sebagai anggota, seperti Menteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Kesehatan, hingga Kepala Staf Kepresidenan.Menariknya, Keppres ini juga menunjuk Nanik Sudaryati Deyang, Wakil KepalaBadan Gizi Nasional(BGN), sebagai Ketua Pelaksana Harian Tim Koordinasi.Dalam beleid itu dijelaskan, tim koordinasi menyelenggarakan fungsi penyusunan kebijakan penyelenggaraan MBG, sinkronisasi dan koordinasi dalam penyelenggaraan, monitoring dan evaluasi penyelenggaraan, fasilitasi penyelesaian kendala dan hambatan dalam penyelenggaraan.Lalu, penyampaian rekomendasi kebijakan untuk segera ditindaklanjuti oleh kementerian dan lembaga atau pemerintah daerah dalam rangka mendukung penyelenggaraan MBG.Baca juga:Bulog Perluas Penyaluran Beras SPHP untuk MBGKetua Tim Koordinasi wajib melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Presiden setiap tiga bulan sekali.Adapun seluruh biaya operasional tim ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), atau sumber sah lainnya. JAKARTA, KOMPAS.com- Presiden Prabowo Subianto resmi membentuk Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 28 Tahun 2025 yang ditetapkan pada 24 Oktober 2025. Tim ini berada langsung di bawah Kepala Negara dan bertugas memastikan pelaksanaanMBGberjalan terpadu, sinkron, dan terukur. Tim koordinasi tersebut dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan sebagai ketua, dengan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan selaku Wakil Ketua I, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat sebagai wakil ketua II Baca juga:Tangkap Peluang MBG Rp 50 Triliun, Bank BJB Salurkan Pembiayaan untuk SPPG ANTARA FOTO/Galih PradiptaSiswa makan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 13 Depok, Jawa Barat, Senin (6/10/2025). SPPG Cinere melibatkan puskesmas dan usaha kesehatan sekolah (UKS) untuk memantau secara berkala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG guna memastikan pemenuhan gizi serta antisipasi kasus keracunan. ANTARA FOTO/Galih PradiptaSiswa makan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 13 Depok, Jawa Barat, Senin (6/10/2025). SPPG Cinere melibatkan puskesmas dan usaha kesehatan sekolah (UKS) untuk memantau secara berkala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG guna memastikan pemenuhan gizi serta antisipasi kasus keracunan. Selain itu, terdapat sejumlah menteri dan kepala lembaga yang tergabung sebagai anggota, seperti Menteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Kesehatan, hingga Kepala Staf Kepresidenan. Menariknya, Keppres ini juga menunjuk Nanik Sudaryati Deyang, Wakil KepalaBadan Gizi Nasional(BGN), sebagai Ketua Pelaksana Harian Tim Koordinasi. Dalam beleid itu dijelaskan, tim koordinasi menyelenggarakan fungsi penyusunan kebijakan penyelenggaraan MBG, sinkronisasi dan koordinasi dalam penyelenggaraan, monitoring dan evaluasi penyelenggaraan, fasilitasi penyelesaian kendala dan hambatan dalam penyelenggaraan. Lalu, penyampaian rekomendasi kebijakan untuk segera ditindaklanjuti oleh kementerian dan lembaga atau pemerintah daerah dalam rangka mendukung penyelenggaraan MBG. Baca juga:Bulog Perluas Penyaluran Beras SPHP untuk MBG Ketua Tim Koordinasi wajib melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Presiden setiap tiga bulan sekali. Adapun seluruh biaya operasional tim ini bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), atau sumber sah lainnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/HCtYJykU9sVfEywMUuXvdHHhGAI=/0x0:5000x3333/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775b1d85b4.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/29/69014748d8a2c.jpg",https://money.kompas.com/read/2025/11/02/073504826/prabowo-bentuk-tim-koordinasi-mbg-apa-bedanya-dengan-bgn,fae8ccc2d86c7490614dbfe87898fc84d3256941f14444248a0a70f8d4959f0a,2025-11-13 20:07:39.952 827,detik,mbg,2025-11-07 11:06:00,Kapolri: SMP Kemala Bhayangkari Terima Fasilitas IFP dari Presiden RI,"Kapolri Jenderal Listyo Sigit bersama Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto) meninjau kegiatan belajar mengajar di SMP Kemala Bhayangkari, Karanganyar, Jateng. Jenderal Sigit dalam kesempatan itu menyampaikan terima kasih atas bantuan yang disalurkan Presiden Prabowo Subianto. Kunjungan Kapolri di SMP Kemala Bhayangkari ini turut didampingi Ketua Pembina Yayasan Kemala Bhayangkari (YKB) Juliati Sigit Prabowo, Jumat (7/11/2025). Hadir pula Kabaintelkam Polri Irjen Yuda Gustawan, Kakorlantas Polri Irjen Agus Suryonugroho, Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho, Kapusdokkes Polri Irjen Asep Hendradiana, Kasatgas MBG Irjen Nurworo Danang, dan Kapolda Jawa Tengah Irjen Ribut Hari Wibowo. ""Kami berterima kasih bahwa ada kelas yang saat ini sudah mendapatkan fasilitas dari Bapak Presiden terkait dengan program pelayanan terpusat dengan menggunakan Interactive Flat Panel ada dua,"" ujar Kapolri. Jenderal Sigit juga menyampaikan bantuan lainnya yang diterima yakni kebutuhan laboratorium biologi dan fisika. Kapolri mengatakan bantuan dari Presiden Prabowo Subianto ini sangat membantu untuk pengembangan SDM sejak dini. ""Kemudian bantuan lab IPA untuk biologi, kemudian fisika dan tentunya ini sangat membantu dalam program sekolah yang ada,"" ujarnya. Sebagai informasi, peletakan batu pertama SMP Kemala Bhayangkari sudah dilakukan oleh Juliati Sigit pada 25 Februari 2025. Groundbreaking itu sebagai tanda dimulainya proses pembangunan SMP Kemala Bhayangkari. Adapun dalam kunjungan ini, Kapolri bersama rombongan mengecek langsung ruang kelas yang ada. Kapolri dan juga menyaksikan langsung para siswa menerima menu program Makan Bergizi Gratis (MBG). SMP Kemala Bhayangkari ini sudah mendapat surat rekomendasi dari Dinas Pendidikan Kebudayaan tentang sekolah layak untuk kegiatan belajar mengajar di gedung baru tahun ajaran 2025/2026. Program unggulan sekolah ini yakni penguatan karakter kebhayangkaraan, peningkatan kualitas tenaga pendidik dan murid. Total ada 5 tenaga kependidikan dan 11 tenaga pendidik di SMP Kemala Bhayangkari ini. Saran dan prasarana sekolah antara lain Ruang Kepal Sekolah, ruang BK, Lab IPA, Ruang Tata Usaha, Ruang UKS, perpustakaan, lab komputer, ruang Bhayangkari, lapangan olahraga, mobil 2 unit, tempat baca terbuka, toilet, kantin, koperasi, gudang, taman membaca, dan ruang kelas sudah tersedia proyekto, AC, CCTV dan speaker. Tiap kelas nantinya terdiri dari 32 siswa. SMP Kemala Bhayangkari ini juga sudah mendapat berbagai sertifikat yakni Sertifikat Penghargaan Sekolah Sehat Stratifikasi Standar, Sertifikat Laik Operasi Instalasi Kelistrikan. Sertifikat Sekolah Ramah Anak, Sertifikat Sekolah Unggul, Sertifikat Adiwiyata Teks, Sertifikat Nomor Pokok Perpustakaan, Sertifikat Pengelolaan UKS, Sertifikat Gerakan Pramuka, Sertifikat Kelayakan Air Tanah oleh PDAM, Sertifikat telah dilakukannya Sosialisasi dan Simulasi Bencana dari BPBD, Sertifikat Penghargaan Prestasi Siswa.",Indra Komara -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/07/kapolri-ketua-komisi-iv-dpr-tinjau-smp-kemala-bhayangkari-di-jateng-dok-polri-1762484745590_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8198564/kapolri-smp-kemala-bhayangkari-terima-fasilitas-ifp-dari-presiden-ri,2f96ba48c61970935fc98f9c2b49c9917ed936aceb636073d714bc24e89330cc,2025-11-13 20:07:44.857 828,okezone,mbg,2025-09-28 03:05:00,"Kasus Keracunan MBG Bandung Barat: KLB Dicabut, 74 Pasien Masih Dirawat","BANDUNG BARAT Progres kesembuhan pasien korban keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) terus membaik. Selain itu, sudah tidak ada lagi laporan kasus baru. Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail, menyatakan mencabut status Kejadian Luar Biasa (KLB) atas keracunan massal yang terjadi di Kecamatan Cipongkor dan Kecamatan Cihampelas. Melihat kondisi saat ini, pasien sudah banyak yang sembuh dan tidak ada lagi kasus baru, maka status Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan resmi dicabut, kata Jeje, Sabtu (27/9/2025). Berdasarkan data terbaru hingga hari ini, tercatat sebanyak 1.315 orang menjadi korban keracunan. Dari jumlah tersebut, 1.241 pasien sudah dipulangkan dalam kondisi sembuh. Sementara itu, 74 pasien masih dirawat di RSUD Cililin, posko kesehatan, dan puskesmas dengan perkembangan kesembuhan yang baik. Pemkab KBB memastikan seluruh pasien dapat pulih dan segera kembali ke rumah masing-masing. Kami terus berkoordinasi dengan tenaga medis dan pihak terkait untuk memastikan penanganan berjalan optimal serta kebutuhan pasien terpenuhi dengan baik, lanjutnya.",Adi Haryanto,https://img.okezone.com/content/2025/09/27/340/3172934/bupati_bandung_barat_jeje_ritchie_ismail-aLIq_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/09/27/340/3172934/kasus-keracunan-mbg-bandung-barat-klb-dicabut-74-pasien-masih-dirawat?page=all,73f461e56fc56545e5dae091337e99f7a8d2c3e8335de2a0a02d651fe5ef5e6e,2025-11-13 20:07:48.156 829,okezone,mbg,2025-09-27 16:46:26,"Kasus Keracunan MBG Marak, Prabowo: Kepala BGN Akan Saya Panggil!","JAKARTA Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan akan memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, terkait maraknya kasus dugaan keracunan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah. Saya baru dari luar negeri, tujuh hari saya monitor ada perkembangan itu. Habis ini saya langsung akan panggil Kepala BGN dengan beberapa pejabat, kita akan diskusikan, kata Prabowo di Base Ops Halim Perdanakusuma, usai lawatan ke empat negara, Sabtu (27/9/2025). Menurut Prabowo, program MBG merupakan inisiatif penting untuk membantu anak-anak yang kesulitan mengakses makanan bergizi. Karena itu, masalah ini tidak boleh dipolitisasi. Ini masalah besar, jadi pasti ada kekurangan dari awal. Tapi saya yakin kita akan selesaikan dengan baik. Jangan sampai dipolitisasi, apalagi tujuan MBG ini untuk anak-anak yang makan sehari-harinya hanya nasi dengan garam, tegasnya. Ribuan Korban Keracunan di Bandung Barat Sebelumnya, Komisi IV DPR RI menemukan penyebab kasus keracunan massal program MBG di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan setempat, korban keracunan mencapai sekitar 1.000 orang sejak Senin (23/9/2025). Anggota Komisi IV DPR RI, Rajiv, mengungkapkan penyebab keracunan adalah kesalahan teknis Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang memasak terlalu awal sehingga makanan disajikan dalam kondisi tidak layak. Perwakilan BGN mengatakan SPPG itu memasak terlalu awal sehingga masakan terlalu lama. Saya minta jangan sampai kejadian seperti ini terulang kembali, kata Rajiv. Ia menambahkan, pihaknya sangat prihatin dengan kasus tersebut dan berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi di daerah lain. JAKARTA Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan akan memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, terkait maraknya kasus dugaan keracunan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah. Saya baru dari luar negeri, tujuh hari saya monitor ada perkembangan itu. Habis ini saya langsung akan panggil Kepala BGN dengan beberapa pejabat, kita akan diskusikan, kata Prabowo di Base Ops Halim Perdanakusuma, usai lawatan ke empat negara, Sabtu (27/9/2025). Menurut Prabowo, program MBG merupakan inisiatif penting untuk membantu anak-anak yang kesulitan mengakses makanan bergizi. Karena itu, masalah ini tidak boleh dipolitisasi. Ini masalah besar, jadi pasti ada kekurangan dari awal. Tapi saya yakin kita akan selesaikan dengan baik. Jangan sampai dipolitisasi, apalagi tujuan MBG ini untuk anak-anak yang makan sehari-harinya hanya nasi dengan garam, tegasnya. Ribuan Korban Keracunan di Bandung Barat Sebelumnya, Komisi IV DPR RI menemukan penyebab kasus keracunan massal program MBG di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan setempat, korban keracunan mencapai sekitar 1.000 orang sejak Senin (23/9/2025). Anggota Komisi IV DPR RI, Rajiv, mengungkapkan penyebab keracunan adalah kesalahan teknis Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang memasak terlalu awal sehingga makanan disajikan dalam kondisi tidak layak. Perwakilan BGN mengatakan SPPG itu memasak terlalu awal sehingga masakan terlalu lama. Saya minta jangan sampai kejadian seperti ini terulang kembali, kata Rajiv. Ia menambahkan, pihaknya sangat prihatin dengan kasus tersebut dan berharap kejadian serupa tidak terjadi lagi di daerah lain. (Awaludin)",Riyan Rizki Roshali,https://img.okezone.com/content/2025/09/27/337/3172884/presiden_prabowo_subianto-BpAX_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/09/27/337/3172884/kasus-keracunan-mbg-marak-prabowo-kepala-bgn-akan-saya-panggil?page=all,770ec8cd095b0320cbeaef4c5ccad62669487faf71dae829772e02671be44eb6,2025-11-13 20:08:09.133 830,pikiranrakyat,mbg,2025-09-29 18:54:42,"Sejumlah Organisasi Pendidikan di Jawa Barat Minta Program MBG Dihentikan, Jangan Intimidasi Siswa dan Guru","PIKIRAN RAKYAT -Telah menelan korban ribuan murid yang keracunan, sejumlah organisasi pendidikan di Jawa Barat menuntut program Makanan Bergizi Gratis (MBG) dihentikan. Tak hanya itu, mereka juga mendesak agar aparat penegak hukum mengusut penyebab keracunan, dan menetapkan siapa pihak yang bertanggung jawab. Ketua Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI) Jawa Barat Agus Setia Mulyadi mengungkapkan, para guru menyayangkan sikap pemerintah yang menganggap jumlah korban keracunan masih sedikit. Baca Juga:Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Perkuat Perannya dalam Mendukung Program MBG Bahkan, di Kabupaten Cianjur ada seorang guru yang keracunan akibat diminta mencicipi menu MBG oleh oknum Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). ""Bagi kami, satu orang korban tetap korban. Jangan dianggap kecil. Program MBG terlalu dipaksakan, apalagi program ini juga tidak melibatkan stakeholder pendidikan,"" ungkap Agus pada pernyataan sikap di Gedung DPRD Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Senin 29 September 2025. Agus menjelaskan, di tengah program MBG ada intimidasi yang tidak sehat. Misalnya, ada siswa yang dipanggil guru BK karena mengunggah tentang MBG yang bermasalah di media sosial. Baca Juga:DPR Soroti Keracunan Akibat MBG, Dorong BGN Libatkan Pemda untuk Pengawasan Program Lalu, ada pula yang dipaksa untuk menandatangani perjanjian tidak boleh mempublikasikan tentang MBG. Untuk itulah, FAGI meminta agar berhenti mengintimidasi murid dan guru. ""Kami meminta program MBG distop sementara untuk dievaluasi. Kami juga menunggu ada tindakan tegas dari penegak hukum terhadap para pelaku yang menyebabkan murid keracunan. Soalnya, korbannya ada dan banyak,"" ungkap Agus. Agus menegaskan, tugas guru adalah mencerdaskan bukan sebagai operator atau kuli MBG. Mengurus MBG di sekolah adalah tugas tambahan yang tidak dihargai. Ditambah lagi, anggaran pendidikan dirampok juga oleh pelaksanaan program MBG. Baca Juga:Kejadian Keracunan Berulang, Warga Bandung Barat Antipati Pada Program MBG Ketua Forum Orangtua Siswa (Fortusis) Jawa Barat Dwi Soebawanto menyebutkan, MGB adalah euforia politik yang tidak terselesaikan saat kampanye. Selain mendesak untuk dihentikan sementara, kata Dwi, Fortusis juga ingin pemerintah mengusut kelalaian yang menyebabkan keracunan. Tatang Sunendar dari Persatuan Purnabhakti Pendidik Indonesia (P3I) mengatakan, tidak ada proses penjaminan mutu dan berita acara saat pelaksanaan program MBG. Selain itu, sasaran program MBG juga kurang tepat, karena banyak murid dari kalangan tertentu yang tidak mau mengkonsumsi MBG. Jadi, diperlukan pemetaan sekolah mana yang layak untuk menerima program MBG. Baca Juga:Polri Usut Kasus Keracunan Program MBG, BGN Tutup Sejumlah Dapur Gizi Berikut pernyataan sikap Fortusis, FAGI, dan P3I terkait maraknya kasus keracunan MBG yang terjadi di Jawa Barat. Pertama, mendesak kepada aparat penegak hukum untuk mengusut penyebab keracunan MBG di Jawa Barat. Kedua, memohon kepada Gubernur Jawa Barat agar menghentikan sementara MBG dan untuk sementara mengalihkan uang MBG kepada orangtua siswa dengan pengawasan pihak sekolah. Baca Juga:Korban Keracunan di Cipongkor Sempat Ragu Santap MBG: Lapar dan Kabita Ketiga, protes keras terhadap pejabat yang menginstruksikan kepada guru untuk mencicipi MBG terlebih dahulu sebelum dimakan oleh siswa sehingga terjadi keracunan seorang guru SD di Kabupaten Cianjur. Guru tidak punya kewenangan bertindak sebagai test food. Keempat, merekomendasikan MBG hanya diberikan kepada siswa dari kalangan keluarga tidak mampu, karena siswa dari kalangan keluarga mampu sudah cukup pemberian gizi dari keluarga mereka sehingga tidak terlalu membebankan anggaran kepada pemerintah dan tidak mengganggu/mengambil dari alokasi anggaran pendidikan. Kelima, merekomendasikan ke depan MBG dikelola oleh kantin sekolah atau warung nasi di sekitar sekolah sehingga dapat membantu usaha mereka sebagai masyarakat kecil. (*) Berita PilihanMBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung TikarHampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejangIni Menu MBG yang Dimakan Siswa SMKN 1 Cihampelas KBB Sebelum Alami Gejala KeracunanViral Dugaan Belatung di Menu MBG SMPN 1 Ngamprah, Sekolah Klaim Makanan Kualitas AmanKeracunan Massal MBG di Bandung Barat, Dedi Mulyadi Khawatir Korban TraumaCakupan Program MBG Makin Luas, Harga Daging Ayam tak TerkendaliYLKI Buka Suara Soal Ramainya Keracunan MBG: Perlu Standar Pelatihan dan Jaminan Hiegenis Berita PilihanMBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung TikarHampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejangIni Menu MBG yang Dimakan Siswa SMKN 1 Cihampelas KBB Sebelum Alami Gejala KeracunanViral Dugaan Belatung di Menu MBG SMPN 1 Ngamprah, Sekolah Klaim Makanan Kualitas AmanKeracunan Massal MBG di Bandung Barat, Dedi Mulyadi Khawatir Korban TraumaCakupan Program MBG Makin Luas, Harga Daging Ayam tak TerkendaliYLKI Buka Suara Soal Ramainya Keracunan MBG: Perlu Standar Pelatihan dan Jaminan Hiegenis Berita Pilihan MBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung TikarHampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejangIni Menu MBG yang Dimakan Siswa SMKN 1 Cihampelas KBB Sebelum Alami Gejala KeracunanViral Dugaan Belatung di Menu MBG SMPN 1 Ngamprah, Sekolah Klaim Makanan Kualitas AmanKeracunan Massal MBG di Bandung Barat, Dedi Mulyadi Khawatir Korban TraumaCakupan Program MBG Makin Luas, Harga Daging Ayam tak TerkendaliYLKI Buka Suara Soal Ramainya Keracunan MBG: Perlu Standar Pelatihan dan Jaminan Hiegenis MBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung Tikar MBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung Tikar MBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung Tikar MBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung Tikar Hampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejang Hampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejang Hampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejang Hampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejang Ini Menu MBG yang Dimakan Siswa SMKN 1 Cihampelas KBB Sebelum Alami Gejala Keracunan Ini Menu MBG yang Dimakan Siswa SMKN 1 Cihampelas KBB Sebelum Alami Gejala Keracunan Ini Menu MBG yang Dimakan Siswa SMKN 1 Cihampelas KBB Sebelum Alami Gejala Keracunan Ini Menu MBG yang Dimakan Siswa SMKN 1 Cihampelas KBB Sebelum Alami Gejala Keracunan Viral Dugaan Belatung di Menu MBG SMPN 1 Ngamprah, Sekolah Klaim Makanan Kualitas Aman Viral Dugaan Belatung di Menu MBG SMPN 1 Ngamprah, Sekolah Klaim Makanan Kualitas Aman Viral Dugaan Belatung di Menu MBG SMPN 1 Ngamprah, Sekolah Klaim Makanan Kualitas Aman Viral Dugaan Belatung di Menu MBG SMPN 1 Ngamprah, Sekolah Klaim Makanan Kualitas Aman Keracunan Massal MBG di Bandung Barat, Dedi Mulyadi Khawatir Korban Trauma Keracunan Massal MBG di Bandung Barat, Dedi Mulyadi Khawatir Korban Trauma Keracunan Massal MBG di Bandung Barat, Dedi Mulyadi Khawatir Korban Trauma Keracunan Massal MBG di Bandung Barat, Dedi Mulyadi Khawatir Korban Trauma Cakupan Program MBG Makin Luas, Harga Daging Ayam tak Terkendali Cakupan Program MBG Makin Luas, Harga Daging Ayam tak Terkendali Cakupan Program MBG Makin Luas, Harga Daging Ayam tak Terkendali Cakupan Program MBG Makin Luas, Harga Daging Ayam tak Terkendali YLKI Buka Suara Soal Ramainya Keracunan MBG: Perlu Standar Pelatihan dan Jaminan Hiegenis YLKI Buka Suara Soal Ramainya Keracunan MBG: Perlu Standar Pelatihan dan Jaminan Hiegenis YLKI Buka Suara Soal Ramainya Keracunan MBG: Perlu Standar Pelatihan dan Jaminan Hiegenis YLKI Buka Suara Soal Ramainya Keracunan MBG: Perlu Standar Pelatihan dan Jaminan Hiegenis",Windy Eka Pramudya,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/29/1963935896.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019682351/sejumlah-organisasi-pendidikan-di-jawa-barat-minta-program-mbg-dihentikan-jangan-intimidasi-siswa-dan-guru?page=all,f5359d986906474fa9d5c1a856118163a38108da8c3b3cfe6e558e0f4160df73,2025-11-13 20:08:12.097 831,kompas,mbg,2025-10-29 20:31:07,Sebagian Besar Korban Keracunan MBG di KBB Sudah Pulang,"KOMPAS.com -Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat (Jabar) terus me-monitorkeracunan di Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang diduga karena Makan Bergizi Gratis (MBG).Dinkes Jabarpun telah berkoordinasi dengan Dinkes KBB terkait keracunan tersebut.""Kami terus lakukan koordinasi,monitoringdengan Dinkes setempat. Alhamdulillah sampai saat ini semua sudah tertangani di sana,"" ujar Kadinkes Jabar dr Vini Adiani Dewi, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (29/10/2025).Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat dr Lia Nurliana Sukandar menyatakan, seluruh korban keracunan berjumlah 133 orang.Mereka berasal dariSDN 2 Cibodas, SDN Buahbatu,SMPN 4 Lembang, dan SMK Putra Nasional Cibodas.Saat ini, dari 133 orang yang keracunan, sebanyak 103 orang sudah pulang ke rumah masing-masing setelah dirawat di RSUD Lembang. Sementara, 30 orang masih dirawat di RSUD Lembang.Beberapa tempat yang sempat menjadi posko penanganan darurat adalah Puskesmas Cibodas, Klinik Sespim, Posko Desa Cibodas dan RSUD Lembang.Sebagai informasi, kasus keracunan yang diduga dari MBG terjadi pada empat sekolah di KBB pada Selasa (28/10/2025). Mereka mengalami mual dan muntah setelah menyantap menu MBG. KOMPAS.com -Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Barat (Jabar) terus me-monitorkeracunan di Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang diduga karena Makan Bergizi Gratis (MBG).Dinkes Jabarpun telah berkoordinasi dengan Dinkes KBB terkait keracunan tersebut. ""Kami terus lakukan koordinasi,monitoringdengan Dinkes setempat. Alhamdulillah sampai saat ini semua sudah tertangani di sana,"" ujar Kadinkes Jabar dr Vini Adiani Dewi, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (29/10/2025). Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat dr Lia Nurliana Sukandar menyatakan, seluruh korban keracunan berjumlah 133 orang. Mereka berasal dariSDN 2 Cibodas, SDN Buahbatu,SMPN 4 Lembang, dan SMK Putra Nasional Cibodas. Saat ini, dari 133 orang yang keracunan, sebanyak 103 orang sudah pulang ke rumah masing-masing setelah dirawat di RSUD Lembang. Sementara, 30 orang masih dirawat di RSUD Lembang. Beberapa tempat yang sempat menjadi posko penanganan darurat adalah Puskesmas Cibodas, Klinik Sespim, Posko Desa Cibodas dan RSUD Lembang. Sebagai informasi, kasus keracunan yang diduga dari MBG terjadi pada empat sekolah di KBB pada Selasa (28/10/2025). Mereka mengalami mual dan muntah setelah menyantap menu MBG.",Kompas Cyber Media,https://asset.kompas.com/crops/0IfLKynffWmlatmYCUHoFT8Wzsw=/0x0:750x500/780x390/data/photo/2025/10/29/690215f54fe7b.jpg,https://biz.kompas.com/read/2025/10/29/203107628/sebagian-besar-korban-keracunan-mbg-di-kbb-sudah-pulang,2cad605555f65b8bb8e769686158e44d7902eb89c5094bc942a8793022224b83,2025-11-13 20:08:12.397 832,detik,mbg,2025-11-06 21:00:00,Koperasi Dapat Suntikan Dana LPDB Ratusan Miliar buat Pasok Bahan Baku MBG,"Kementerian Koperasi (Kemenkop) menyiapkan pembiayaan bagi koperasi yang akan menyediakan bahan baku untuk program makan bergizi gratis (MBG). Dana itu akan disalurkan melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) dengan nilai hingga Rp 200 miliar. Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono mengatakan saat ini sudah ada lebih dari seribu koperasi yang terlibat dalam program MBG. Mereka berperan sebagai pengelola dapur MBG maupun pemasok bahan pangan, seperti ayam, telur, dan susu. ""Sekarang udah seribu lebih koperasi yang terlibat di program Makan Bergizi. Baik sebagai MBG ataupun sebagai supplier kebutuhan bahan baku untuk program makan bergizi,"" ujar Ferry saat ditemui di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis (6/11/2025). Ferry menerangkan pertemuan dengan Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Deyang siang tadi membuka kesempatan bagi koperasi untuk menjadi bagian rantai pasok MBG. ""Nah, LPDB akan membiayai koperasi-koperasi itu,"" imbuh Ferry. Saat ini, tengah membentuk tim bersama untuk menghitung secara rinci kebutuhan bahan pangan yang diperlukan untuk program MBG. Terkait besaran dana yang disiapkan, Ferry menyebut nilainya masih dihitung berdasarkan kebutuhan di lapangan. Namun, ia tak menampik jika total anggarannya bisa mencapai Rp 200 miliar. ""Kita bisa (siapkan ratusan miliar). LPDB kita siapkan. (Bisa Rp 200 miliar?) Bisa, tergantung kalau misalkan SPPG butuh berapa juta telur. Berarti ya butuh peternakan ayam telur yang kapasitasnya sekian banyak. Itu ya tergantung nilainya,"" terang Ferry. Sebelumnya, Waka BGN Nanik S Deyang mengatakan kucuran dana ratusan miliar rupiah dari Kementerian Koperasi lewat LPDB ini diberikan kepada koperasi-koperasi produksi yang akan bekerjasama dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). ""Kami sangat berterima kasih atas dukungan Kementerian Koperasi, dan saya pun akan terus mengajak berbagai pihak untuk bekerjasama, mendukung dan menyukseskan program MBG ini,"" kata Nanik dalam keterangannya.",Retno Ayuningrum -detikFinance,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/10/06/satuan-pelayanan-pemenuhan-gizi-sppg-cinere-depok-membolehkan-siswa-memilih-menu-makan-bergizi-gratis-mbg-sesuai-angka-kecukup-1759743825164_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-8198034/koperasi-dapat-suntikan-dana-lpdb-ratusan-miliar-buat-pasok-bahan-baku-mbg,33dd4cbf240b7637fb35dcdd363774f670e6f6aa7f3a6c3441388ff84347ee3b,2025-11-13 20:08:18.752 868,pikiranrakyat,mbg,2025-09-28 22:16:24,"Banyak Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Tengah Lakukan Evaluasi","PIKIRAN RAKYAT -Badan Gizi Nasonal (BGN) ber sama lintas kementerian te ngah melakukan evaluasi un tuk membenahi, berbagai persoalan dalam pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG). Hal itu menyikapi banyaknya kasus keracunan makanan pada pelajar di sejumlah daerah yang diduga terjadi setelah mereka me ngonsumsi makanan dari program MBG. Hal itu disampaikan Menteri Pendi dik an Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti, saat mela kukan kunjungan kerja ke Kabupaten Majalengka, Ming gu, 28 September 2025. Baca Juga:Banyak Aduan Kasus Keracunan, Pemkot Bogor Tetap Dukung Program MBG dan Perketat Pengawasan Dapur SPPG Bagaimana agar program MBG sebagai prioritas Presiden tetap bisa dilaksanakan, karena ini program startegis untuk membangun generasi Indonesia yang sehat, kuat, dan unggul. Kami tetap men dukung program ini, ujar Abdul Mu'ti. Evaluasi tersebut, katanya, meliputi mekanisme penyelenggaraan, hingga peran se kolah dan guru dalam pelaksanaan program. Dia pun me nyebutkan kemungkin an akan dilakukan perubahan sis tem dalam penyelengga raan MBG. Namun, katanya, hal itu masih akan dibahas da lam rapat koordinasi lintas kementerian. Baca Juga:BGN Minta Maaf usai Ribuan Siswa Keracunan MBG, Nanik Sudaryati: Dari Hati yang Terdalam, Saya Mohon Maaf Pada kesempatan yang sa ma, Mu ti juga me nyam pai kan, pemerintah pusat akan memberikan insentif untuk guru. Bagi guru berstatus aparatur sipil negara (ASN), tunjangan di be rikan senilai gaji pokok dan bagi guru non-ASN masing-ma sing se besar Rp 2 juta. Tunjangan ini diberikan sebagai bentuk perhatian pemerintah terha dap kesejah teraan para pendi dik, kata nya. Dia menyebutkan, Presiden Pra bowo me nempatkan kualitas sumber daya manusia sebagai prioritas utama pembangunan nasional. Baca Juga:DPR Soroti Keracunan Akibat MBG, Dorong BGN Libatkan Pemda untuk Pengawasan Program Oleh karena itu, katanya, ba nyak kebijakan nasional untuk menunjang program ter sebut, seperti pgrogam MBG, kebijakan tunjangan guru, revitalisasi sekolah di semua wilayah agar pendidikan nasional bisa berkualitas dan merata. Sementara itu, Bupati Majalengka Eman Suherman mengatakan, perhatian pemerintah pusat terhadap kesejahteraan guru akan menjadi penyemangat dalam peningkatan mutu pendidikan di daerah. Eman pun berterima kasih karena pemerintah pusat telah memberikan dana bagi perbaikan sekolah di Kabupaten Majalengka senilai Rp 56 miliar pada tahun 2025, yang diperuntukan bagi 28 SD, 21 SMP, dan 2 TK.*** Berita PilihanBGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBGPolda Jabar Gandeng BGN Lakukan Penyelidikan Keracunan MBG di CipongkorKeracunan Makanan di Cihampelas Tembus 192 Siswa, BGN Diminta Evaluasi Dapur MGBKomisi IV DPRD KBB Desak Evaluasi Total Program MBG Usai 619 Siswa Keracunan di Cipongkor, BGN Harus TelitiBiaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGNPolri Usut Kasus Keracunan Program MBG, BGN Tutup Sejumlah Dapur GiziBGN Catat 70 Kasus Keracunan MBG, 5.914 Penerima TerdampakDPR Soroti Keracunan Akibat MBG, Dorong BGN Libatkan Pemda untuk Pengawasan ProgramBGN Minta Maaf usai Ribuan Siswa Keracunan MBG, Nanik Sudaryati: Dari Hati yang Terdalam, Saya Mohon MaafPrabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah Besar Berita PilihanBGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBGPolda Jabar Gandeng BGN Lakukan Penyelidikan Keracunan MBG di CipongkorKeracunan Makanan di Cihampelas Tembus 192 Siswa, BGN Diminta Evaluasi Dapur MGBKomisi IV DPRD KBB Desak Evaluasi Total Program MBG Usai 619 Siswa Keracunan di Cipongkor, BGN Harus TelitiBiaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGNPolri Usut Kasus Keracunan Program MBG, BGN Tutup Sejumlah Dapur GiziBGN Catat 70 Kasus Keracunan MBG, 5.914 Penerima TerdampakDPR Soroti Keracunan Akibat MBG, Dorong BGN Libatkan Pemda untuk Pengawasan ProgramBGN Minta Maaf usai Ribuan Siswa Keracunan MBG, Nanik Sudaryati: Dari Hati yang Terdalam, Saya Mohon MaafPrabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah Besar Berita Pilihan BGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBGPolda Jabar Gandeng BGN Lakukan Penyelidikan Keracunan MBG di CipongkorKeracunan Makanan di Cihampelas Tembus 192 Siswa, BGN Diminta Evaluasi Dapur MGBKomisi IV DPRD KBB Desak Evaluasi Total Program MBG Usai 619 Siswa Keracunan di Cipongkor, BGN Harus TelitiBiaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGNPolri Usut Kasus Keracunan Program MBG, BGN Tutup Sejumlah Dapur GiziBGN Catat 70 Kasus Keracunan MBG, 5.914 Penerima TerdampakDPR Soroti Keracunan Akibat MBG, Dorong BGN Libatkan Pemda untuk Pengawasan ProgramBGN Minta Maaf usai Ribuan Siswa Keracunan MBG, Nanik Sudaryati: Dari Hati yang Terdalam, Saya Mohon MaafPrabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah Besar BGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBG BGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBG BGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBG BGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBG Polda Jabar Gandeng BGN Lakukan Penyelidikan Keracunan MBG di Cipongkor Polda Jabar Gandeng BGN Lakukan Penyelidikan Keracunan MBG di Cipongkor Polda Jabar Gandeng BGN Lakukan Penyelidikan Keracunan MBG di Cipongkor Polda Jabar Gandeng BGN Lakukan Penyelidikan Keracunan MBG di Cipongkor Keracunan Makanan di Cihampelas Tembus 192 Siswa, BGN Diminta Evaluasi Dapur MGB Keracunan Makanan di Cihampelas Tembus 192 Siswa, BGN Diminta Evaluasi Dapur MGB Keracunan Makanan di Cihampelas Tembus 192 Siswa, BGN Diminta Evaluasi Dapur MGB Keracunan Makanan di Cihampelas Tembus 192 Siswa, BGN Diminta Evaluasi Dapur MGB Komisi IV DPRD KBB Desak Evaluasi Total Program MBG Usai 619 Siswa Keracunan di Cipongkor, BGN Harus Teliti Komisi IV DPRD KBB Desak Evaluasi Total Program MBG Usai 619 Siswa Keracunan di Cipongkor, BGN Harus Teliti Komisi IV DPRD KBB Desak Evaluasi Total Program MBG Usai 619 Siswa Keracunan di Cipongkor, BGN Harus Teliti Komisi IV DPRD KBB Desak Evaluasi Total Program MBG Usai 619 Siswa Keracunan di Cipongkor, BGN Harus Teliti Biaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGN Biaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGN Biaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGN Biaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGN Polri Usut Kasus Keracunan Program MBG, BGN Tutup Sejumlah Dapur Gizi Polri Usut Kasus Keracunan Program MBG, BGN Tutup Sejumlah Dapur Gizi Polri Usut Kasus Keracunan Program MBG, BGN Tutup Sejumlah Dapur Gizi Polri Usut Kasus Keracunan Program MBG, BGN Tutup Sejumlah Dapur Gizi BGN Catat 70 Kasus Keracunan MBG, 5.914 Penerima Terdampak BGN Catat 70 Kasus Keracunan MBG, 5.914 Penerima Terdampak BGN Catat 70 Kasus Keracunan MBG, 5.914 Penerima Terdampak BGN Catat 70 Kasus Keracunan MBG, 5.914 Penerima Terdampak DPR Soroti Keracunan Akibat MBG, Dorong BGN Libatkan Pemda untuk Pengawasan Program DPR Soroti Keracunan Akibat MBG, Dorong BGN Libatkan Pemda untuk Pengawasan Program DPR Soroti Keracunan Akibat MBG, Dorong BGN Libatkan Pemda untuk Pengawasan Program DPR Soroti Keracunan Akibat MBG, Dorong BGN Libatkan Pemda untuk Pengawasan Program BGN Minta Maaf usai Ribuan Siswa Keracunan MBG, Nanik Sudaryati: Dari Hati yang Terdalam, Saya Mohon Maaf BGN Minta Maaf usai Ribuan Siswa Keracunan MBG, Nanik Sudaryati: Dari Hati yang Terdalam, Saya Mohon Maaf BGN Minta Maaf usai Ribuan Siswa Keracunan MBG, Nanik Sudaryati: Dari Hati yang Terdalam, Saya Mohon Maaf BGN Minta Maaf usai Ribuan Siswa Keracunan MBG, Nanik Sudaryati: Dari Hati yang Terdalam, Saya Mohon Maaf Prabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah Besar Prabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah Besar Prabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah Besar Prabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah Besar",Tati Purnawati (Kabar Cirebon),https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/28/1455232409.jpeg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019680236/banyak-kasus-keracunan-mbg-badan-gizi-nasional-tengah-lakukan-evaluasi?page=all,bb779a09a4fb102f75c67e6c50d1ea9fefde3cd063cef395af38cc1f38aa2497,2025-11-13 20:10:02.236 833,okezone,mbg,2025-09-27 12:36:06,"BGN Buka Lowongan 60 Ribu Chef untuk Dapur MBG, Ini Syaratnya","JAKARTA - Badan Gizi Nasional ( BGN ) membuka rekrutmen puluhan ribu chef bersertifikat untuk memperkuat kualitas produk makanan yang dihasilkan dari dapur Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di seluruh Indonesia. Wakil Kepala BGN Nanik Deyang mengatakan, setiap dapur MBG nantinya wajib memiliki dua chef profesional sebagai penentu standar keamanan pangan. Ini peluang kerja, ada 30 ribu dapur yang membutuhkan chef. Kalau masing-masing dapur ada dua chef, maka ada 60 ribu chef yang dibutuhkan, katanya dalam konferensi pers di kantor BGN, Jakarta, Jumat (26/9/2025). Dia menjelaskan, keberadaan chef profesional menjadi kunci menjaga higienitas dan kualitas masakan, mulai dari pemilihan bahan baku hingga teknik memasak dalam skala besar. Masak dalam jumlah banyak itu perlu ada teknik, suhunya harus sekian ini, kalau mencuci sayur harus cuci dulu pakai air garam, supaya tidak ada ulat, tidak ada macam-macam binatang, lalu kalau memasak itu gorengnya harus suhunya sekian, ada aturannya, ada tekniknya, ujar dia. Selama ini, kata Nanik, dapur MBG mayoritas dikelola tenaga lokal dengan latar belakang katering rumahan. BGN tetap mendorong keterlibatan warga setempat sebagai helper atau asisten dapur, namun posisi pimpinan produksi harus diisi chef yang memiliki sertifikat keahlian. Untuk daerah terpencil, BGN membuka peluang bagi chef dari luar wilayah untuk melamar. Chef tidak harus berasal dari daerah setempat. Jika ada chef hotel atau restoran dari kota lain yang siap ditempatkan di desa, itu sangat kami harapkan, katanya. Pemerintah berharap kehadiran chef bersertifikat akan meningkatkan standar keamanan pangan, sekaligus menciptakan peluang kerja baru bagi para profesional kuliner di seluruh Indonesia. JAKARTA - Badan Gizi Nasional ( BGN ) membuka rekrutmen puluhan ribu chef bersertifikat untuk memperkuat kualitas produk makanan yang dihasilkan dari dapur Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di seluruh Indonesia. Wakil Kepala BGN Nanik Deyang mengatakan, setiap dapur MBG nantinya wajib memiliki dua chef profesional sebagai penentu standar keamanan pangan. Ini peluang kerja, ada 30 ribu dapur yang membutuhkan chef. Kalau masing-masing dapur ada dua chef, maka ada 60 ribu chef yang dibutuhkan, katanya dalam konferensi pers di kantor BGN, Jakarta, Jumat (26/9/2025). Dia menjelaskan, keberadaan chef profesional menjadi kunci menjaga higienitas dan kualitas masakan, mulai dari pemilihan bahan baku hingga teknik memasak dalam skala besar. Masak dalam jumlah banyak itu perlu ada teknik, suhunya harus sekian ini, kalau mencuci sayur harus cuci dulu pakai air garam, supaya tidak ada ulat, tidak ada macam-macam binatang, lalu kalau memasak itu gorengnya harus suhunya sekian, ada aturannya, ada tekniknya, ujar dia. Selama ini, kata Nanik, dapur MBG mayoritas dikelola tenaga lokal dengan latar belakang katering rumahan. BGN tetap mendorong keterlibatan warga setempat sebagai helper atau asisten dapur, namun posisi pimpinan produksi harus diisi chef yang memiliki sertifikat keahlian. Untuk daerah terpencil, BGN membuka peluang bagi chef dari luar wilayah untuk melamar. Chef tidak harus berasal dari daerah setempat. Jika ada chef hotel atau restoran dari kota lain yang siap ditempatkan di desa, itu sangat kami harapkan, katanya. Pemerintah berharap kehadiran chef bersertifikat akan meningkatkan standar keamanan pangan, sekaligus menciptakan peluang kerja baru bagi para profesional kuliner di seluruh Indonesia. (Dani Jumadil Akhir)",Dani Jumadil Akhir,https://img.okezone.com/content/2025/09/27/455/3172840/bgn-UMnk_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/09/27/455/3172840/bgn-buka-lowongan-60-ribu-chef-untuk-dapur-mbg-ini-syaratnya?page=all,d6b847abcd097053b12089d88ffbedb872b78765e6a2c135c5c218e92ccf1b33,2025-11-13 20:08:19.990 834,kompas,mbg,2025-10-28 18:49:20,Kepala BGN: MBG Telah Serap Anggaran Rp 35 Triliun,"JAKARTA, KOMPAS.com -Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menyerap anggaran sebanyak Rp 35 triliun per hari ini, Selasa (28/10/2025).""Sekarang serapan anggaran MBG sudah Rp 35 triliun,"" ujar Dadan saat ditemui usai rapat Finalisasi Regulasi Penyelenggaraan Program MBG di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Selasa.Dadan menyatakan, kebutuhan anggaran untuk November dan Desember masih besar, yakni masing-masing membutuhkan anggaran Rp 14 triliun dan Rp 19 triliun.Ia menyebut BGN masih akan kekurangan dana senilai Rp 28 triliun.Baca juga:BGN Targetkan 6.000 SPPG Akan Dibangun di Daerah Terpencil Tahun Ini""Karena untuk November saja, kita akan butuh di November itu Rp 14 triliun sendiri. Desember, kami akan butuh Rp 19 triliun sendiri. Berapa itu? Sudah pasti kurang. Kami akan kekurangan Rp 28 triliun,"" kata dia.Adapun, anggaran MBG tahun ini sebesar Rp 71 triliun.Maka dikurangi Rp 35 triliun, Rp 14 triliun, dan Rp 19 triliun, sehingga anggaran semestinya masih tersisa Rp 3 triliun.Sementara itu, BGN menargetkan sebanyak 82,9 juta penerima MBG akan tercapai pada tahun ini.Dadan menyebut, BGN berencana membangun sampai 6.000 SPPG terpencil sehingga target tersebut optimis diraih pada akhir tahun ini.Baca juga:Kepala BGN Pede Target 82,9 Juta Penerima MBG Akan Tercapai Tahun Ini""Kami juga ingin membangun 5.000 sampai 6.000 SPPG terpencil. Jadi kami masih optimis bisa mengejar 82,9 juta akhir tahun ini,"" ucapnya.Di sisi lain, Menko Pangan Zulhas mengatakantarget 82,9 jutaakan dicapai pada Maret 2026.""Awal tahun paling lambat bulan Maret, InsyaAllah ini sudah mulai terlihat sempurna dan 82,9 juta tidak boleh tawar-menawar, akan semua terlaksana,"" ujar Zulhas, Selasa.Untuk mencapai target tersebut, Zulhas mengatakan bahwa pemerintah akan membentuk tim pelaksanaan harian mulai besok.Tim tersebut akan memonitor pelaksanaan MBG setiap harinya untuk terus melakukan evaluasi secara menyeluruh.""Jadi di sini tiap hari nanti akan memonitor pelaksanaan MBG ini, kalau belum mencapai 82,9 juta kenapa? Kalau ada masalah di mana? Kami akan terus melakukan evaluasi,"" imbuh Zulhas.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com -Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menyerap anggaran sebanyak Rp 35 triliun per hari ini, Selasa (28/10/2025). ""Sekarang serapan anggaran MBG sudah Rp 35 triliun,"" ujar Dadan saat ditemui usai rapat Finalisasi Regulasi Penyelenggaraan Program MBG di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Selasa. Dadan menyatakan, kebutuhan anggaran untuk November dan Desember masih besar, yakni masing-masing membutuhkan anggaran Rp 14 triliun dan Rp 19 triliun. Ia menyebut BGN masih akan kekurangan dana senilai Rp 28 triliun. Baca juga:BGN Targetkan 6.000 SPPG Akan Dibangun di Daerah Terpencil Tahun Ini ""Karena untuk November saja, kita akan butuh di November itu Rp 14 triliun sendiri. Desember, kami akan butuh Rp 19 triliun sendiri. Berapa itu? Sudah pasti kurang. Kami akan kekurangan Rp 28 triliun,"" kata dia. Adapun, anggaran MBG tahun ini sebesar Rp 71 triliun. Maka dikurangi Rp 35 triliun, Rp 14 triliun, dan Rp 19 triliun, sehingga anggaran semestinya masih tersisa Rp 3 triliun. Sementara itu, BGN menargetkan sebanyak 82,9 juta penerima MBG akan tercapai pada tahun ini. Dadan menyebut, BGN berencana membangun sampai 6.000 SPPG terpencil sehingga target tersebut optimis diraih pada akhir tahun ini. Baca juga:Kepala BGN Pede Target 82,9 Juta Penerima MBG Akan Tercapai Tahun Ini ""Kami juga ingin membangun 5.000 sampai 6.000 SPPG terpencil. Jadi kami masih optimis bisa mengejar 82,9 juta akhir tahun ini,"" ucapnya. Di sisi lain, Menko Pangan Zulhas mengatakantarget 82,9 jutaakan dicapai pada Maret 2026. ""Awal tahun paling lambat bulan Maret, InsyaAllah ini sudah mulai terlihat sempurna dan 82,9 juta tidak boleh tawar-menawar, akan semua terlaksana,"" ujar Zulhas, Selasa. Untuk mencapai target tersebut, Zulhas mengatakan bahwa pemerintah akan membentuk tim pelaksanaan harian mulai besok. Tim tersebut akan memonitor pelaksanaan MBG setiap harinya untuk terus melakukan evaluasi secara menyeluruh. ""Jadi di sini tiap hari nanti akan memonitor pelaksanaan MBG ini, kalau belum mencapai 82,9 juta kenapa? Kalau ada masalah di mana? Kami akan terus melakukan evaluasi,"" imbuh Zulhas.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/jJTodDbCfwuWieAqs2xot4ujzbs=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/28/690099bd8de7f.jpeg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/28/18492071/kepala-bgn-mbg-telah-serap-anggaran-rp-35-triliun,3c54f38bf65b775452343a6401281be25f03b481e87e2d2861dd5f7d7a62c4da,2025-11-13 20:08:23.090 835,okezone,mbg,2025-09-27 09:00:51,Anggota DPR Temukan 'Dosa' di Balik Tragedi Keracunan Massal MBG Bandung Barat,"JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI, Rajiv menemukan akar masalah yang membuat kasus keracunan massal terjadi di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini diketahuinya ketika menjenguk korban di Posko KLB Keracunan MBG, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Bandung Barat, korban keracunan MBG mencapai sekira 1.000 orang sejak Senin, 23 September 2025. Saya turut prihatin atas kejadian ini. Saya datang bukan hanya sebagai wakil rakyat, tapi juga sebagai saudara. Saya ingin memastikan bahwa negara tidak menutup mata atas penderitaan warga, khususnya di Kabupaten Bandung Barat ini, kata Rajiv dikutip Sabtu (27/9/2025). Rajiv menyebut, korban keracunan MBG mengalami gejala pusing, sakit perut, mual dan sesak nafas usai mengonsumsi MBG di sekolahnya. Herannya ketika mereka sudah diobati dan pulang ke rumah, gejala para korban bisa kambuh lagi. Jadi mereka sudah diobati di Posko KLB Keracunan MBG, dibolehkan pulang. Begitu sampai di rumah, mereka kambuh lagi akhirnya balik lagi berobat, ujarnya. Dari hasil tinjauan itu, ditemukan bahwa terdapat kesalahan teknis dari proses masak yang dilakukan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Perwakilan BGN mengatakan SPPG itu memasak terlalu awal sehingga masakan terlalu lama. Nah, saya minta jangan sampai kejadian seperti ini terulang kembali, tutur legislator Nasdem itu. Ia pun mendorong pemerintah daerah (Pemda) bersama instansi terkait untuk memperketat pengawasan distribusi bahan pangan, serta memastikan edukasi keamanan pangan sampai ke masyarakat. Masyarakat berhak mendapatkan jaminan pangan yang sehat dan aman. Keamanan pangan harus menjadi prioritas, karena ini menyangkut hak dasar setiap manusia, kata dia. Rajiv kembali mengingatkan, kasus keracunan massal program MBG seperti ini bukan pertama kali terjadi di Indonesia. Ia meminta pemerintah dan stakeholders lebih serius memperketat pengawasan mulai dari bahan baku, proses produksi, hingga proses distribusinya. ""Apa gunanya kita bicara swasembada, kalau makanan yang beredar justru membuat masyarakat sakit? Kedaulatan pangan bukan hanya soal ketersediaan, tapi juga soal keamanan. Ini tugas besar yang harus segera kita bereskan, pungkasnya. JAKARTA - Anggota Komisi IV DPR RI, Rajiv menemukan akar masalah yang membuat kasus keracunan massal terjadi di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini diketahuinya ketika menjenguk korban di Posko KLB Keracunan MBG, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Bandung Barat, korban keracunan MBG mencapai sekira 1.000 orang sejak Senin, 23 September 2025. Saya turut prihatin atas kejadian ini. Saya datang bukan hanya sebagai wakil rakyat, tapi juga sebagai saudara. Saya ingin memastikan bahwa negara tidak menutup mata atas penderitaan warga, khususnya di Kabupaten Bandung Barat ini, kata Rajiv dikutip Sabtu (27/9/2025). Rajiv menyebut, korban keracunan MBG mengalami gejala pusing, sakit perut, mual dan sesak nafas usai mengonsumsi MBG di sekolahnya. Herannya ketika mereka sudah diobati dan pulang ke rumah, gejala para korban bisa kambuh lagi. Jadi mereka sudah diobati di Posko KLB Keracunan MBG, dibolehkan pulang. Begitu sampai di rumah, mereka kambuh lagi akhirnya balik lagi berobat, ujarnya. Dari hasil tinjauan itu, ditemukan bahwa terdapat kesalahan teknis dari proses masak yang dilakukan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Perwakilan BGN mengatakan SPPG itu memasak terlalu awal sehingga masakan terlalu lama. Nah, saya minta jangan sampai kejadian seperti ini terulang kembali, tutur legislator Nasdem itu. Ia pun mendorong pemerintah daerah (Pemda) bersama instansi terkait untuk memperketat pengawasan distribusi bahan pangan, serta memastikan edukasi keamanan pangan sampai ke masyarakat. Masyarakat berhak mendapatkan jaminan pangan yang sehat dan aman. Keamanan pangan harus menjadi prioritas, karena ini menyangkut hak dasar setiap manusia, kata dia. Rajiv kembali mengingatkan, kasus keracunan massal program MBG seperti ini bukan pertama kali terjadi di Indonesia. Ia meminta pemerintah dan stakeholders lebih serius memperketat pengawasan mulai dari bahan baku, proses produksi, hingga proses distribusinya. ""Apa gunanya kita bicara swasembada, kalau makanan yang beredar justru membuat masyarakat sakit? Kedaulatan pangan bukan hanya soal ketersediaan, tapi juga soal keamanan. Ini tugas besar yang harus segera kita bereskan, pungkasnya. (Fetra Hariandja)",Felldy Utama,https://img.okezone.com/content/2025/09/27/340/3172810/rajiv-OHkA_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/09/27/340/3172810/anggota-dpr-temukan-039-dosa-039-di-balik-tragedi-keracunan-massal-mbg-bandung-barat?page=all,e34799e97abf2c2dcb7024df551ba2b8f4e504ffc0510b9826264989547d5334,2025-11-13 20:08:30.694 836,detik,mbg,2025-11-06 20:42:00,Rajiv Soroti Temuan Anggur Hijau Terkontaminasi Sianida di Menu MBG,"Anggota Komisi IV DPR RI, Rajiv, menyoroti temuan buah anggur hijau yang diduga mengandung zat kimia berbahaya, yakni sianida (CN), dengan kadar mencapai 30 miligram per liter. Temuan itu ditemukan di menu program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Rajiv menyebut, temuan tersebut pertama kali diungkap oleh Satuan Penyelenggara Program Gizi (SPPG) Polres Sukoharjo, Jawa Tengah. Ia menilai kasus ini menjadi alarm keras bagi pemerintah agar lebih ketat dalam mengawasi rantai impor pangan dan memastikan keamanan konsumsi masyarakat. ""Seluruh buah impor yang beredar di Indonesia itu tidak bisa masuk tanpa izin rekomendasi impor produk holtikultura (RIPH) dan surat persetujuan impor (SPI) yang dikeluarkan Kementerian Pertanian,"" kata Rajiv, dalam keterangan tertulis, Kamis (6/11/2025). Untuk itu, Anggota Fraksi Partai NasDem tersebut menegaskan Komisi IV DPR akan meminta data lengkap kepada Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman. Langkah ini dilakukan untuk menelusuri bagaimana buah anggur hijau yang diduga mengandung sianida bisa lolos dari pengawasan. ""Komisi IV akan meminta data kepada Menteri Pertanian terkait proses penerbitan RIPH sampai pengawasan di Karantina Pertanian. Ini impor anggur perlu dipertanyakan izinnya, kenapa produk yang mengandung sianida bisa masuk,"" ujarnya. Menurutnya, produk buah yang terkandung sianida ini sangat berbahaya karena bukan hanya terkait pelanggaran standar mutu saja, melainkan sudah masuk ranah ancaman langsung terhadap keamanan dan keselamatan konsumen. ""Bayangkan, kalau tidak ada pengawasan SPPG yang memeriksa dengan teliti, tentu sangat berbahaya bagi anak-anak, keluarga, atau penerima manfaat program MBG yang bisa terdampak racun berbahaya itu. Apalagi digunakan di SPPG,"" tegasnya. Untuk itu, Rajiv mengapresiasi kinerja SPPG Polres Sukoharjo yang dinilai teliti dan profesional dalam menjaga mutu program MBG. Menurutnya, tindakan cepat aparat tersebut menunjukkan fungsi pengawasan di lapangan masih menjadi benteng terakhir yang efektif dalam melindungi masyarakat. ""Kita apresiasi kerja SPPG yang sangat teliti dalam menjaga mutu makanan untuk program MBG. Ini bentuk kepedulian nyata terhadap keamanan pangan dan mendeteksi dini agar tidak terjadi insiden keracunan makanan MBG seperti sebelum-sebelumnya,"" jelasnya. Rajiv menegaskan, kasus temuan anggur hijau yang mengandung sianida harus diusut tuntas, mulai dari distributor hingga importirnya. Ia juga mengingatkan pemerintah untuk melakukan evaluasi total terhadap sistem pengawasan impor, memperkuat kapasitas karantina, serta meningkatkan koordinasi dengan aparat penegak hukum agar kasus serupa tidak terulang. ""Ini harus menjadi momentum perbaikan menyeluruh. Kami di Komisi IV akan mengawasi langkah-langkah perbaikan yang diambil Kementan. Jangan tunggu ada korban dulu baru bertindak. Karena kalau pengawasan lemah, konsekuensinya bisa fatal,"" pungkasnya. Simak juga Video: Baru 690 dari 13 Ribu SPPG yang Punya Sertifikat Higiene",Renaldi Saputra -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/07/30/anggota-komisi-iv-dpr-ri-rajiv-1753848064655_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8198054/rajiv-soroti-temuan-anggur-hijau-terkontaminasi-sianida-di-menu-mbg,d4de2677ab963640b0ce3a2910802f05448e53b0ff2876012865bab2301c8ffc,2025-11-13 20:08:31.063 837,kompas,mbg,2025-10-28 08:00:00,Pemerintah Diminta Prioritaskan Program MBG di Daerah dengan Stunting Tinggi,"JAKARTA, KOMPAS.com- Pemerintah diminta memprioritaskan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di daerah-daerah dengan tingkat stunting dan kemiskinan yang tinggi.Saran itu disampaikan Institute for Development of Economics and Finance (Indef) dalam program Filonomics Kompas.com, disiarkan Senin (27/10/2025).Indef menilaiMBGakan tepat sasaran jika di program ini diprioritaskan di daerah yang terdapat banyak anak-anak kekurangan gizi.Wakil Direktur Indef, Eko Listiyanto, mengatakan sejak awal MBG didesain untuk meningkatkan kualitas gizi anak-anak sekolah, terutama dari keluarga kurang mampu. Wajar bila program MBG diarahkan terlebih dahulu untuk wilayah yang paling membutuhkan. Kalau memang arahnya adalah perbaikan gizi seperti namanya sendiri ya, kemudian kesehatan gitu, maka memang harus memprioritaskan daerah-daerah yang sangat memerlukan, ujar Eko.Baca juga:FILONOMICS: MBG, Nilai Tambah, dan PR Pembenahan yang Tak Bisa DitundaPemerintah sendiri mengantongi data perihal titik-titik di daerah yang memiliki angka stunting tinggi. Eko menekan wilayah-wilayah tersebut paling membutuhkan intervensi gizi dari negara. Kita bisa melihat ya data dari pemerintah juga, data-data dimana titik-titik stunting itu tinggi, daerah-daerah dengan stunting tinggi daerah-daerah dengan kemiskinan tinggi, itu sebetulnya memang secara common sense aja harusnya lebih menyasar ke situ, paparnya.Meskipun daerah dengan tingkat stunting tinggi seharusnya menjadi prioritas utama MBG, pemerintah perlu mempertimbangkan faktor kesiapan di lapangan.Baca juga:Indef: Program Makan Bergizi Gratis Dorong Gizi Anak dan Lapangan Kerja BaruEko mencatat wilayah terpencil atau daerah dengan kasusstuntingbesar umumnya memiliki tingkat kesiapan yang lebih rendah dibandingkan daerah perkotaan. Di daerah seperti itu, jumlah pelaku usaha atau UMKM yang mampu terlibat dalam penyediaan makanan bergizi masih terbatas.Hal ini berbeda dengan wilayah perkotaan yang infrastruktur dan jaringan usahanya sudah lebih siap. Menurutnya, pemerintah perlu memikirkan cara agar program MBG tetap bisa berjalan efektif di daerah-daerah yang sangat membutuhkan, meski dengan tingkat kesiapan yang belum merata. Nah tapi mungkin ada aspek ketiga, yaitu kesiapan. Kita tahu juga konteksnya di daerah-daerah seperti terpencil atau katakanlah daerah-daerah dengan stunting tinggi tadi, mungkin katakanlah yang siap, artinya pengusaha yang siap atau UMKM yang siap untuk menyambut program ini, mungkin juga relatif lebih rendah, paparnya.Baca juga:BGN Kolaborasi Selesaikan Masalah Program Makan Bergizi GratisEko menyampaikan, program MBG yang sudah berjalan sejak Januari 2025 atau sekitar sepuluh bulan, sejauh ini memang telah membawa dampak positif dan menjadi perhatian luas publik.Dari hasil pemantauan big data yang dilakukan Indef, MBG termasuk salah satu program pemerintahan Prabowo-Gibran yang paling banyak dibicarakan warganet karena manfaatnya langsung dirasakan masyarakat.Baca juga:Indef: Potensi Ekonomi Indonesia Tahun Ini di Bawah 5 Persen Sangat Tinggi JAKARTA, KOMPAS.com- Pemerintah diminta memprioritaskan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di daerah-daerah dengan tingkat stunting dan kemiskinan yang tinggi.Saran itu disampaikan Institute for Development of Economics and Finance (Indef) dalam program Filonomics Kompas.com, disiarkan Senin (27/10/2025). Indef menilaiMBGakan tepat sasaran jika di program ini diprioritaskan di daerah yang terdapat banyak anak-anak kekurangan gizi. Wakil Direktur Indef, Eko Listiyanto, mengatakan sejak awal MBG didesain untuk meningkatkan kualitas gizi anak-anak sekolah, terutama dari keluarga kurang mampu. Wajar bila program MBG diarahkan terlebih dahulu untuk wilayah yang paling membutuhkan. Kalau memang arahnya adalah perbaikan gizi seperti namanya sendiri ya, kemudian kesehatan gitu, maka memang harus memprioritaskan daerah-daerah yang sangat memerlukan, ujar Eko. Baca juga:FILONOMICS: MBG, Nilai Tambah, dan PR Pembenahan yang Tak Bisa Ditunda Pemerintah sendiri mengantongi data perihal titik-titik di daerah yang memiliki angka stunting tinggi. Eko menekan wilayah-wilayah tersebut paling membutuhkan intervensi gizi dari negara. Kita bisa melihat ya data dari pemerintah juga, data-data dimana titik-titik stunting itu tinggi, daerah-daerah dengan stunting tinggi daerah-daerah dengan kemiskinan tinggi, itu sebetulnya memang secara common sense aja harusnya lebih menyasar ke situ, paparnya. Meskipun daerah dengan tingkat stunting tinggi seharusnya menjadi prioritas utama MBG, pemerintah perlu mempertimbangkan faktor kesiapan di lapangan. Baca juga:Indef: Program Makan Bergizi Gratis Dorong Gizi Anak dan Lapangan Kerja Baru Eko mencatat wilayah terpencil atau daerah dengan kasusstuntingbesar umumnya memiliki tingkat kesiapan yang lebih rendah dibandingkan daerah perkotaan. Di daerah seperti itu, jumlah pelaku usaha atau UMKM yang mampu terlibat dalam penyediaan makanan bergizi masih terbatas. Hal ini berbeda dengan wilayah perkotaan yang infrastruktur dan jaringan usahanya sudah lebih siap. Menurutnya, pemerintah perlu memikirkan cara agar program MBG tetap bisa berjalan efektif di daerah-daerah yang sangat membutuhkan, meski dengan tingkat kesiapan yang belum merata. Nah tapi mungkin ada aspek ketiga, yaitu kesiapan. Kita tahu juga konteksnya di daerah-daerah seperti terpencil atau katakanlah daerah-daerah dengan stunting tinggi tadi, mungkin katakanlah yang siap, artinya pengusaha yang siap atau UMKM yang siap untuk menyambut program ini, mungkin juga relatif lebih rendah, paparnya. Baca juga:BGN Kolaborasi Selesaikan Masalah Program Makan Bergizi Gratis Eko menyampaikan, program MBG yang sudah berjalan sejak Januari 2025 atau sekitar sepuluh bulan, sejauh ini memang telah membawa dampak positif dan menjadi perhatian luas publik. Dari hasil pemantauan big data yang dilakukan Indef, MBG termasuk salah satu program pemerintahan Prabowo-Gibran yang paling banyak dibicarakan warganet karena manfaatnya langsung dirasakan masyarakat. Baca juga:Indef: Potensi Ekonomi Indonesia Tahun Ini di Bawah 5 Persen Sangat Tinggi",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/B_18u1p_TrVIjTiQT7fWex0U8Os=/27x0:1107x720/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775b1d85b4.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/27/68ff65f0f176b.png",https://money.kompas.com/read/2025/10/28/080000826/pemerintah-diminta-prioritaskan-program-mbg-di-daerah-dengan-stunting-tinggi,381471debbac7212738b2e9ce9719e4a05aa734245ff3481c2f17f20ce1d8fde,2025-11-13 20:08:33.665 838,pikiranrakyat,mbg,2025-09-29 17:00:45,"Puluhan Siswa SMP Negeri 4 Pamarican Keracunan, Diduga dari Makanan MBG","PIKIRAN RAKYAT -Puluhan siswa SMPN 4 Pamarican, Desa Sukajadi, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, diduga keracunan usai mengonsumsi makanan program makan bergizi gratis (MBG), Senin, 29 September 2025. Mereka mengalami mual, muntah, hingga pusing, sehingga dibawa ke fasilitas kesehatan.Hingga pukul 14.30, dilaporkan sebanyak 15 siswa dirawat di Puskesmas Pamarican, 6 siwa di Puskesmas Banjarsari, dan 2 siswa di RSUD Banjar. Informasi yang dihimpun, siswamenyantap makanan sekira pukul 9.30. Gejala keracunan mulai dirasakan sekira pukul 11.30. Menu yang disajikan saat itu yaitu daging ayam dan sayuran. Baca Juga:Korban Keracunan MBG di Cipongkor Bandung Barat Kambuh Lagi, Puluhan Siswa Kembali di Rawat Awalnya, hanya seorang siswa yang mengeluh sakit perut. Namun, tidak berselang lama, siswa lainnya juga mengalami kejadian serupa. Siswa yang keracunan dibaringkan di atas tikar, di antara meja dan kursi. Petugas puskesmas langsung datang ke lokasi kejadian, sekaligus memberikan pengobatan pertama. Setelah dicek, beberapa siswa langsung dirujuk ke puskesmas setempat. Diduga, sumber keracunan itu bersumber dari daging ayam. Hal itu seperti yang diungkapkan beberapa siswa, yang mengaku daging ayam agak bau. ""Ayamnya agak bau, kalau sayuran biasa saja. Tidak lama kemudian perut sakit,"" tutur salah satu siswa. Baca Juga:Keracunan MBG Marak, Guru di Bandung Barat Terpaksa Jadi Tester atau Pencicip Makanan Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Ciamis tidak hanya menurunkan ambulans, tetapi juga sejumlah tenaga medis. Sekaligus menyiagakan puskesmas di sekitar wilayah tersebut. Terpisah, Bupati Ciamis Herdiat Sunarya mengaku prihatin dengan insiden puluhan siswa SMPN 4 Pamarican keracunan, yang diduga bersumber dari makanan dari program MBG. ""Saya baru mendapat kabar, ada siswa keracunan. Tentu sangat prihatin dengan kejadian ini. Sudah dilaporkan ada 44 siswa yang keracunan. Ini masih dalam pendataan,"" kata Herdiat, sebelum bertolak menuju Pamarican, usai mengikuti sidang paripurna di DPRD Ciamis. Dia berharap, tidak ada hal yang tidak diinginkan dari kejadian tersebut. Lebih lanjut dia menyatakan, apabila terbukti keracunan tersebut dari dapur MBG, pihaknya tidak segan mengambil tindakan tegas. Baca Juga:Banyak Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Tengah Lakukan Evaluasi ""Segera evaluasi. Kalau sumbernya berasal dari dapur SPPG, kami tidak segan mengambil tindakan tegas sesuai peraturan,"" katanya. Dia juga mengungkap, begitu menerima laporan kejadian keracunan, langsung melakukan koordinasi dengan seluruh instansi terkait, mulai dari Dinas Kesehatan, puskesmas, dan RSUD. Selain itu, memerintahkan petugas membawa seluruh perlengkapan dan obat yang dibutuhkan. ""Harus ada tindakan dan penanganan cepat. Sekarang saya mau ke lokasi. Saya tidak mau berspekulasi soal kejadian ini,"" ujar Herdiat.*** Berita PilihanBGN Minta Maaf usai Ribuan Siswa Keracunan MBG, Nanik Sudaryati: Dari Hati yang Terdalam, Saya Mohon MaafCegah Keracunan, Labkes Jabar Siapkan Langkah Kawal MBG Sesuai StandarBupati Bandung Barat Cabut Status KLB Keracunan Massal: 3 Dapur MBG Bermasalah DitutupPrabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah BesarPenyebab Keracunan MBG di KBB Terungkap, Akibat Bakteri Salmonella dan Bacillus CereusBanyak Aduan Kasus Keracunan, Pemkot Bogor Tetap Dukung Program MBG dan Perketat Pengawasan Dapur SPPGBanyak Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Tengah Lakukan EvaluasiKeracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi TragediKeracunan MBG Marak, Guru di Bandung Barat Terpaksa Jadi Tester atau Pencicip MakananKorban Keracunan MBG di Cipongkor Bandung Barat Kambuh Lagi, Puluhan Siswa Kembali di Rawat Berita PilihanBGN Minta Maaf usai Ribuan Siswa Keracunan MBG, Nanik Sudaryati: Dari Hati yang Terdalam, Saya Mohon MaafCegah Keracunan, Labkes Jabar Siapkan Langkah Kawal MBG Sesuai StandarBupati Bandung Barat Cabut Status KLB Keracunan Massal: 3 Dapur MBG Bermasalah DitutupPrabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah BesarPenyebab Keracunan MBG di KBB Terungkap, Akibat Bakteri Salmonella dan Bacillus CereusBanyak Aduan Kasus Keracunan, Pemkot Bogor Tetap Dukung Program MBG dan Perketat Pengawasan Dapur SPPGBanyak Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Tengah Lakukan EvaluasiKeracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi TragediKeracunan MBG Marak, Guru di Bandung Barat Terpaksa Jadi Tester atau Pencicip MakananKorban Keracunan MBG di Cipongkor Bandung Barat Kambuh Lagi, Puluhan Siswa Kembali di Rawat Berita Pilihan BGN Minta Maaf usai Ribuan Siswa Keracunan MBG, Nanik Sudaryati: Dari Hati yang Terdalam, Saya Mohon MaafCegah Keracunan, Labkes Jabar Siapkan Langkah Kawal MBG Sesuai StandarBupati Bandung Barat Cabut Status KLB Keracunan Massal: 3 Dapur MBG Bermasalah DitutupPrabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah BesarPenyebab Keracunan MBG di KBB Terungkap, Akibat Bakteri Salmonella dan Bacillus CereusBanyak Aduan Kasus Keracunan, Pemkot Bogor Tetap Dukung Program MBG dan Perketat Pengawasan Dapur SPPGBanyak Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Tengah Lakukan EvaluasiKeracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi TragediKeracunan MBG Marak, Guru di Bandung Barat Terpaksa Jadi Tester atau Pencicip MakananKorban Keracunan MBG di Cipongkor Bandung Barat Kambuh Lagi, Puluhan Siswa Kembali di Rawat BGN Minta Maaf usai Ribuan Siswa Keracunan MBG, Nanik Sudaryati: Dari Hati yang Terdalam, Saya Mohon Maaf BGN Minta Maaf usai Ribuan Siswa Keracunan MBG, Nanik Sudaryati: Dari Hati yang Terdalam, Saya Mohon Maaf BGN Minta Maaf usai Ribuan Siswa Keracunan MBG, Nanik Sudaryati: Dari Hati yang Terdalam, Saya Mohon Maaf BGN Minta Maaf usai Ribuan Siswa Keracunan MBG, Nanik Sudaryati: Dari Hati yang Terdalam, Saya Mohon Maaf Cegah Keracunan, Labkes Jabar Siapkan Langkah Kawal MBG Sesuai Standar Cegah Keracunan, Labkes Jabar Siapkan Langkah Kawal MBG Sesuai Standar Cegah Keracunan, Labkes Jabar Siapkan Langkah Kawal MBG Sesuai Standar Cegah Keracunan, Labkes Jabar Siapkan Langkah Kawal MBG Sesuai Standar Bupati Bandung Barat Cabut Status KLB Keracunan Massal: 3 Dapur MBG Bermasalah Ditutup Bupati Bandung Barat Cabut Status KLB Keracunan Massal: 3 Dapur MBG Bermasalah Ditutup Bupati Bandung Barat Cabut Status KLB Keracunan Massal: 3 Dapur MBG Bermasalah Ditutup Bupati Bandung Barat Cabut Status KLB Keracunan Massal: 3 Dapur MBG Bermasalah Ditutup Prabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah Besar Prabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah Besar Prabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah Besar Prabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah Besar Penyebab Keracunan MBG di KBB Terungkap, Akibat Bakteri Salmonella dan Bacillus Cereus Penyebab Keracunan MBG di KBB Terungkap, Akibat Bakteri Salmonella dan Bacillus Cereus Penyebab Keracunan MBG di KBB Terungkap, Akibat Bakteri Salmonella dan Bacillus Cereus Penyebab Keracunan MBG di KBB Terungkap, Akibat Bakteri Salmonella dan Bacillus Cereus Banyak Aduan Kasus Keracunan, Pemkot Bogor Tetap Dukung Program MBG dan Perketat Pengawasan Dapur SPPG Banyak Aduan Kasus Keracunan, Pemkot Bogor Tetap Dukung Program MBG dan Perketat Pengawasan Dapur SPPG Banyak Aduan Kasus Keracunan, Pemkot Bogor Tetap Dukung Program MBG dan Perketat Pengawasan Dapur SPPG Banyak Aduan Kasus Keracunan, Pemkot Bogor Tetap Dukung Program MBG dan Perketat Pengawasan Dapur SPPG Banyak Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Tengah Lakukan Evaluasi Banyak Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Tengah Lakukan Evaluasi Banyak Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Tengah Lakukan Evaluasi Banyak Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Tengah Lakukan Evaluasi Keracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi Tragedi Keracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi Tragedi Keracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi Tragedi Keracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi Tragedi Keracunan MBG Marak, Guru di Bandung Barat Terpaksa Jadi Tester atau Pencicip Makanan Keracunan MBG Marak, Guru di Bandung Barat Terpaksa Jadi Tester atau Pencicip Makanan Keracunan MBG Marak, Guru di Bandung Barat Terpaksa Jadi Tester atau Pencicip Makanan Keracunan MBG Marak, Guru di Bandung Barat Terpaksa Jadi Tester atau Pencicip Makanan Korban Keracunan MBG di Cipongkor Bandung Barat Kambuh Lagi, Puluhan Siswa Kembali di Rawat Korban Keracunan MBG di Cipongkor Bandung Barat Kambuh Lagi, Puluhan Siswa Kembali di Rawat Korban Keracunan MBG di Cipongkor Bandung Barat Kambuh Lagi, Puluhan Siswa Kembali di Rawat Korban Keracunan MBG di Cipongkor Bandung Barat Kambuh Lagi, Puluhan Siswa Kembali di Rawat",Nurhandoko,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/29/1297504091.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019682088/puluhan-siswa-smp-negeri-4-pamarican-keracunan-diduga-dari-makanan-mbg?page=all,1e48434321473a61dbb4309a05962943d58e4142626c6240808cdfeb2687e120,2025-11-13 20:08:35.253 839,detik,mbg,2025-11-06 19:33:00,"Pastikan Keracunan MBG Tidak Terulang, Ini Langkah Bupati Batang","Bupati Batang, M Faiz Kurniawan, memastikan tidak ada lagi keracunan akibat Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayahnya. Faiz telah menyiapkan sejumlah langkah agar keracunan MBG tidak terulang. Hal tersebut diungkapkan Faiz saat meninjau pelaksanaan MBG di SDN 1 Pandansari, Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang, Kamis (6/11/2025). Saat itu Faiz didampingi oleh Ketua TP PKK Batang, Faelasufa Faiz. Dalam peninjauan tersebut, Faiz memastikan standar operasional prosedur (SOP) MBG di sekolah tersebut berjalan dengan baik. Meski begitu, Faiz memberikan beberapa evaluasi. ""Dari sisi SOP tadi sudah dijalankan dengan baik, anak-anak juga dikontrol untuk cuci tangan. Hanya saja sabunnya perlu diperhatikan lagi agar benar-benar bersih,"" jelas Faiz dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng , hari ini. Faiz menjelaskan, kebersihan merupakan aspek penting dalam program MBG agar tidak ada potensi penyakit akibat makanan. Dia turut menyinggung soal perlunya pengawasan berkelanjutan terhadap kualitas bahan makanan. ""Dari sisi menu, kami lihat sudah sesuai aturan. Untuk ketersediaan susu, informasinya diberikan satu minggu sekali. Nanti akan kami cek kembali regulasinya,"" imbuhnya. Soal dugaan keracunan di SMPN 1 Kandeman dan SDN Watesalit, Faiz mengatakan, pihaknya tengah menunggu hasil uji laboratorium. ""Dua-duanya sedang melalui proses uji lab, kalau nanti hasilnya terbukti bersumber dari makanan yang tidak sesuai, kami akan bersurat ke BGN untuk melakukan review dan audit terhadap izin SPPG yang terkait,"" tegasnya. Faiz menyebut SPPG terkait telah dinonaktifkan sementara ini. Pihaknya memastikan MBG bisa berjalan dengan aman dan sesuai standar. ""Kami pastikan tidak ada lagi kejadian keracunan di Kabupaten Batang. Kalau ada satu saja terbukti akibat makanan dari SPPG, kami akan minta izin operasionalnya dicabut,"" tegasnya. Lebih lanjut, Faiz bakal menginstruksikan Dinas Pendidikan (Disdik) untuk membuat SOP baru terkait evaluasi menu MBG di sekolah. Pihak sekolah bakal diwajibkan untuk membuat grup komunikasi dengan orang tua dan penyedia makanan. ""Nantinya akan ada dua review, yaitu dari anak-anak dan dari orang tua. SPPG perlu tahu apa yang disukai anak-anak, apa yang tidak, dan apa yang mungkin menimbulkan intoleransi makanan,"" ungkapnya. Dengan langkah tersebut, Faiz berharap pelaksanaan MBG bisa lebih transparan dan adaptif terhadap kebutuhan gizi anak. ""Kami ingin program baik ini berjalan maksimal, memberikan manfaat nyata, dan menenangkan orang tua bahwa makanan yang diterima anak-anak benar-benar aman dan bergizi,"" pungkasnya.",Muhammad Iqbal Al Fardi -detikJateng,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/06/bupati-batang-m-faiz-kurniawan-meninjau-pelaksanaan-mbg-di-sdn-1-pandansari-kecamatan-warungasem-kamis-6112025-1762431301770_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jateng/jawa-tengah-meriah/d-8197940/pastikan-keracunan-mbg-tidak-terulang-ini-langkah-bupati-batang,cbe87b3bf07eefae59d316593d1ec9635fcb81ad0c14cf41741f617188c7acce,2025-11-13 20:08:41.706 840,okezone,mbg,2025-09-27 03:05:00,"Korban Keracunan MBG di Bandung Barat Tembus 1.309 Orang, 65 Masih Dirawat","BANDUNG BARAT Kasus keracunan makanan program Makan Bizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) terus bertambah. Hingga Jumat (26/9/2025) malam, tercatat 1.309 kasus dengan 65 orang masih dirawat dan 1.244 sudah pulih. Plt Kepala Dinas Kesehatan KBB, dr. Lia N. Sukandar, mengatakan jumlah pasien yang dirawat terus menurun. Yang dirawat masih ada, tapi jumlahnya turun karena banyak yang membaik, ujarnya. Korban tersebar di RSUD Cililin, sejumlah puskesmas, posko kesehatan kecamatan, serta klinik setempat. Pasien terbanyak berasal dari Desa Neglasari, Cipongkor, dengan 38 orang masih dirawat, disusul Desa Cihampelas dengan 27 pasien. Meski kasus menurun, Dinkes KBB tetap menyiagakan tenaga medis di posko, puskesmas, dan RSUD Cililin. Kami siaga 24 jam untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, kata Lia. Salah satu korban, Muhammad Agung, siswa SMK Karya Perjuangan Cipongkor, mengaku trauma usai mengalami pusing, kejang, dan pingsan setelah makan menu MBG di sekolah. Sekarang sudah agak baikan, tapi kejadian ini bikin trauma, ungkap warga Desa Sarinagen, Cipongkor itu. (Awaludin)",Adi Haryanto,https://img.okezone.com/content/2025/09/26/340/3172775/korban_keracunan_mbg-qbTs_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/09/26/340/3172775/korban-keracunan-mbg-di-bandung-barat-tembus-1-309-orang-65-masih-dirawat?page=all,8ea44e1eb85df03d63f7b37c1d64e12b0434a31aa4ea7a58a0866ef1dc009e0d,2025-11-13 20:08:41.754 841,kompas,mbg,2025-10-27 07:19:25,"BGN Ingin MBG Preneur Ciptakan ""Multiplier Effect"" di Tiap Wilayah","JAKARTA, KOMPAS.com- Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Sony Sanjaya mendorong agar wirausaha yang mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) atau MBG Preneur bisa berkelanjutan dan menciptakanmultiplier effectdi wilayahnya.Hal ini disampaikan Sony usai meninjau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Prokids Anak Indonesia, diKota Malang, Minggu (26/10/2025). IstilahMBGPreneur ini menarik dan inspiratif. Namun, kita tidak boleh berhenti di konsep dapur saja, karena ruang lingkupnya jauh lebih luas, kata Sony, dalam keterangan resmi.Sony mengingatkan pentingnya menjaga agar aliran dana pemerintah pusat tetap memberi manfaat ekonomi lokal (multiplier effect), bukan justru terserap ke daerah lain akibat ketergantungan pasokan.Baca juga:35.000 Penjamah MBG Se-Jawa Dilatih soal Kebersihan Makanan dan Dapur Kalau menunya telur tapi telurnya dibeli dari luar daerah, artinya uangnya keluar. Malang seharusnya bisa memenuhi kebutuhan telur, sayur, dan buah dari wilayah sendiri. Inilah inti kemandirian pangan, ujar dia.Menurut dia, keberhasilan dapur MBG tidak hanya ditentukan oleh operasional dapur itu sendiri, tetapi juga oleh kesiapan pasokan bahan baku dari sektor pertanian, perikanan, hingga peternakan lokal. Kalau di Malang saat ini baru ada 25 SPPG, dan ke depan akan berkembang menjadi 83, maka kebutuhan sayur, ikan, dan bahan pangan lainnya harus dipastikan cukup. Ini harus dirancang sejak awal, ujar dia.Secara nasional, dari total kebutuhan sekitar 30.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), baru 10.900 unit yang beroperasi.Di Kota Malang sendiri, baru tersedia 25 dari kebutuhan 83 SPPG.Baca juga:BGN Bakal Atur Kapasitas Dapur MBG, Latihan Masak 1.000 Porsi Dulu Sebulan Pertama Jadi, tantangannya ke depan bukan sekadar membangun dapur, tapi membangun seluruh ekosistemnya agar berjalan selaras, ujar Sony.Kepala Bappenas Rachmat Pambudy menegaskan bahwa Program MBG merupakan program strategis nasional yang mendapat perhatian langsung dari Presiden. Kami memastikan perencanaannya berjalan baik dan manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat. Ini bagian dari upaya membangun ekosistem makan bergizi nasional, ujar dia.Rachmat juga menilai, implementasi MBG di Kota Malang memiliki potensi besar untuk menjadi model nasional. Rantai pasok dari hulu hingga penerima manfaat harus menjadi satu kesatuan sistem. Hasil peninjauan hari ini menjadi langkah penting agar model MBG di Malang bisa menjadi contoh sukses, ujar dia.Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengatakan, sinergi lintas sektor sangat penting untuk memastikan keberhasilan Program MBG berkelanjutan.Baca juga:Presiden Prabowo Sambut Tangan Paman Sam di ASEAN...Dia memastikan bahwa jajaran pemerintah daerah telah menerapkan standar pelaksanaan dan pembagian tanggung jawab sesuai ketentuan, agar program berjalan efektif di lapangan. SOP sudah diterapkan dengan baik, dan seluruh kelurahan menyambut positif program MBG ini, kata Wahyu.Ia menambahkan bahwa masyarakat telah merasakan manfaat nyata dari pelaksanaan program tersebut. Masyarakat rata-rata sudah menerima manfaatnya, dan dari sisi kualitas gizi, pelaksanaannya juga terjaga, ujar Wahyu.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Sony Sanjaya mendorong agar wirausaha yang mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) atau MBG Preneur bisa berkelanjutan dan menciptakanmultiplier effectdi wilayahnya. Hal ini disampaikan Sony usai meninjau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Prokids Anak Indonesia, diKota Malang, Minggu (26/10/2025). IstilahMBGPreneur ini menarik dan inspiratif. Namun, kita tidak boleh berhenti di konsep dapur saja, karena ruang lingkupnya jauh lebih luas, kata Sony, dalam keterangan resmi. Sony mengingatkan pentingnya menjaga agar aliran dana pemerintah pusat tetap memberi manfaat ekonomi lokal (multiplier effect), bukan justru terserap ke daerah lain akibat ketergantungan pasokan. Baca juga:35.000 Penjamah MBG Se-Jawa Dilatih soal Kebersihan Makanan dan Dapur Kalau menunya telur tapi telurnya dibeli dari luar daerah, artinya uangnya keluar. Malang seharusnya bisa memenuhi kebutuhan telur, sayur, dan buah dari wilayah sendiri. Inilah inti kemandirian pangan, ujar dia. Menurut dia, keberhasilan dapur MBG tidak hanya ditentukan oleh operasional dapur itu sendiri, tetapi juga oleh kesiapan pasokan bahan baku dari sektor pertanian, perikanan, hingga peternakan lokal. Kalau di Malang saat ini baru ada 25 SPPG, dan ke depan akan berkembang menjadi 83, maka kebutuhan sayur, ikan, dan bahan pangan lainnya harus dipastikan cukup. Ini harus dirancang sejak awal, ujar dia. Secara nasional, dari total kebutuhan sekitar 30.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), baru 10.900 unit yang beroperasi. Di Kota Malang sendiri, baru tersedia 25 dari kebutuhan 83 SPPG. Baca juga:BGN Bakal Atur Kapasitas Dapur MBG, Latihan Masak 1.000 Porsi Dulu Sebulan Pertama Jadi, tantangannya ke depan bukan sekadar membangun dapur, tapi membangun seluruh ekosistemnya agar berjalan selaras, ujar Sony. Kepala Bappenas Rachmat Pambudy menegaskan bahwa Program MBG merupakan program strategis nasional yang mendapat perhatian langsung dari Presiden. Kami memastikan perencanaannya berjalan baik dan manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat. Ini bagian dari upaya membangun ekosistem makan bergizi nasional, ujar dia. Rachmat juga menilai, implementasi MBG di Kota Malang memiliki potensi besar untuk menjadi model nasional. Rantai pasok dari hulu hingga penerima manfaat harus menjadi satu kesatuan sistem. Hasil peninjauan hari ini menjadi langkah penting agar model MBG di Malang bisa menjadi contoh sukses, ujar dia. Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengatakan, sinergi lintas sektor sangat penting untuk memastikan keberhasilan Program MBG berkelanjutan. Baca juga:Presiden Prabowo Sambut Tangan Paman Sam di ASEAN... Dia memastikan bahwa jajaran pemerintah daerah telah menerapkan standar pelaksanaan dan pembagian tanggung jawab sesuai ketentuan, agar program berjalan efektif di lapangan. SOP sudah diterapkan dengan baik, dan seluruh kelurahan menyambut positif program MBG ini, kata Wahyu. Ia menambahkan bahwa masyarakat telah merasakan manfaat nyata dari pelaksanaan program tersebut. Masyarakat rata-rata sudah menerima manfaatnya, dan dari sisi kualitas gizi, pelaksanaannya juga terjaga, ujar Wahyu.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/oI1CgrkRdOBf3Wp6RRS-sn7Yavs=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/26/68fdd06e17f82.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/27/07192521/bgn-ingin-mbg-preneur-ciptakan-multiplier-effect-di-tiap-wilayah,9ac8d721869e7e0418dd4d06b41f2d606189fb7062a09981fe7caa4167b52af3,2025-11-13 20:08:44.353 842,detik,mbg,2025-11-06 19:16:00,Kasus Wabup Pidie Jaya Hajar Kepala SPPG Naik ke Tahap Penyidikan,"Polisi menaikkan perkara Wakil Bupati Pidie Jaya Hasan Basri (HB) diduga menghajar Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Desa Sagoe, Kecamatan Trienggadeng Muhammad Reza ke tahap penyidikan. Polisi telah menggelar perkara kasus tersebut. ""Dari hasil gelar perkara disepakati bahwa laporan dugaan penganiayaan dapat ditingkatkan ke tahap penyidikan,"" kata Kapolres Pidie Jaya AKBP Ahmad Faisal Pasaribu kepada wartawan, Kamis (6/11/2025). Gelar perkara kasus itu berlangsung di Aula PPA Ditreskrimum Polda Aceh, Selasa (4/11). Faisal menyebutkan, pihaknya masih berkoordinasi dengan Ditreskrimum untuk menentukan penanganan tetap dilakukan Satreskrim Polres Pidie Jaya atau dilimpahkan ke Ditreskrimum Polda Aceh. Menurutnya, polisi juga akan memintai keterangan Hasan. Namun pemeriksaan wakil bupati harus mendapatkan persetujuan dari presiden. ""Terkait pemanggilan maupun pemeriksaan terhadap HB, penyidik akan melakukannya sesuai dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh. Hal ini penting agar seluruh proses hukum berjalan sesuai prosedur dan tidak menimbulkan persepsi keliru di masyarakat,"" jelasnya. Ia menegaskan, seluruh proses penyelidikan dan penyidikan akan dilaksanakan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku, dengan menjunjung asas profesionalitas dan keadilan, serta mengedepankan prinsip presisi tanpa adanya intervensi dari pihak mana pun. ""Polri berkomitmen untuk menegakkan hukum secara objektif. Kami memastikan setiap laporan yang masuk ditangani dengan serius dan sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku,"" ujar Faisal. Sebelumnya, dilihat detikSumut, Kamis (30/10), insiden pemukulan itu terjadi saat Hasan meninjau dapur MBG di Desa Sagoe, Kecamatan Trienggadeng, Pidie Jaya pagi tadi. Dalam video tampak Hasan awalnya memarahi seorang pria di halaman luar bangunan dapur. Aksi itu dilihat sejumlah orang termasuk perempuan pekerja di dapur. Di tengah Hasan marah-marah, Reza datang dengan mengendarai sepeda motor. Usai memarkirkan kendaraannya di tempat parkir, Reza berjalan ke arah Hasan. Tiba-tiba Hasan melayangkan pukulan beberapa kali ke wajah Reza. Sejumlah perempuan berteriak agar Hasan menghentikan aksinya. Mereka juga meminta aksi Ketua DPD PAN Pidie Jaya itu diviralkan. ""Viralkan aja. Pemimpin apa seperti itu,"" kata perempuan dalam video. Mendengar teriakan itu, Hasan menghampiri sejumlah perempuan sambil mengeluarkan kata-kata kotor. Beberapa orang berusaha melerai. Saat meninggalkan rombongan perempuan, Hasan kembali menghajar Reza. Dia juga terlihat memarahinya.",Aceh,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/10/31/hasan-basri-1761887929324_169.png?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/sumut/hukum-dan-kriminal/d-8197837/kasus-wabup-pidie-jaya-hajar-kepala-sppg-naik-ke-tahap-penyidikan,ea0c927fafcce5b8247b959e78edf5577a9e992ffcfdbdd161c8c76b48b22f88,2025-11-13 20:08:52.234 858,pikiranrakyat,mbg,2025-09-29 09:44:00,"Seskab Teddy Bocorkan Hasil Pertemuan Prabowo dan Sejumlah Menteri, Bahas MBG hingga Program Lainnya","PIKIRAN RAKYAT Presiden RI Prabowo Subianto menggelar rapat khusus bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih untuk mengevaluasi jalannya program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pertemuan tersebut berlangsung di kediaman Presiden di Jalan Kertanegara, Jakarta, Minggu, 28 September 2025 malam. Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menyampaikan bahwa fokus utama rapat ialah memastikan program MBG dapat berjalan baik dan tepat sasaran. Salah satu yang menjadi pembahasan utama adalah mengenai Program Makan Bergizi Gratis, terkait langkah terbaik dan beberapa evaluasi agar program ini dapat berjalan baik sesuai dengan yang direncanakan dan tepat sasaran, kata Teddy dalam keterangannya, Senin. Menurut Teddy, Presiden Prabowo secara langsung memberikan instruksi yang detail dan teknis kepada jajarannya. Arahan tersebut menekankan pentingnya kedisiplinan, kepatuhan prosedur, serta standar kebersihan dalam pelaksanaan program. Presiden Prabowo memberikan petunjuk-petunjuk yang sangat detail, bahkan sangat teknis, misalnya berkenaan dengan masalah kedisiplinan, prosedur, terutama masalah kebersihan, ujar Teddy. Rapat berlangsung selama sekitar dua jam dan dihadiri oleh sejumlah menteri terkait. Meski digelar di hari libur, Prabowo tetap memimpin langsung jalannya diskusi setelah kembali dari lawatan luar negeri. Selain MBG, rapat juga menyinggung sejumlah agenda strategis pemerintah di berbagai sektor. Beberapa di antaranya mencakup ketahanan pangan, kesehatan masyarakat, energi, kelautan, program Desa Nelayan, Koperasi Desa, hingga pembangunan Tanggul Laut Pantai Utara Jawa. Dalam rapat tersebut, Kementerian Pertanian bersama Kepala Bulog turut melaporkan kondisi cadangan beras nasional yang hingga saat ini masih berada pada level aman. Sementara itu, Menteri Kesehatan menyampaikan perkembangan program pemeriksaan kesehatan gratis. Menteri kesehatan melaporkan program cek kesehatan gratis pada seluruh masyarakat yang sampai hari ini sudah mencapai 36 juta terperiksa, ucap Teddy. Rapat yang dipimpin langsung Presiden Prabowo membahas pengawalan program prioritas. Evaluasi MBG menjadi salah satu sorotan utama, terutama setelah munculnya berbagai kasus keracunan massal di sejumlah daerah. Melalui arahan detail dan teknis, Presiden menekankan pentingnya perbaikan tata kelola agar program dapat terlaksana sesuai tujuan awal, yakni meningkatkan kualitas gizi anak Indonesia.*** Berita PilihanSikap KPK Usai tak Diajak Gabung Komite TPPU Bentukan PrabowoHari Tani Nasional 2025: SPI Ungkap Ketimpangan Petani dan Tuntutan ke Pemerintahan PrabowoJokowi Dorong Prabowo-Gibran 2 Periode, Titiek Soeharto: Buktikan Dulu Janji 5 Tahun!Pidato Donald Trump di Sidang PBB Kontras dengan Seruan Solidaritas PrabowoPrabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah BesarTak Mau MBG Dipolitisasi, Prabowo Akui Banyak Kekurangan: Akan Diselesaikan dengan Baik Berita PilihanSikap KPK Usai tak Diajak Gabung Komite TPPU Bentukan PrabowoHari Tani Nasional 2025: SPI Ungkap Ketimpangan Petani dan Tuntutan ke Pemerintahan PrabowoJokowi Dorong Prabowo-Gibran 2 Periode, Titiek Soeharto: Buktikan Dulu Janji 5 Tahun!Pidato Donald Trump di Sidang PBB Kontras dengan Seruan Solidaritas PrabowoPrabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah BesarTak Mau MBG Dipolitisasi, Prabowo Akui Banyak Kekurangan: Akan Diselesaikan dengan Baik Berita Pilihan Sikap KPK Usai tak Diajak Gabung Komite TPPU Bentukan PrabowoHari Tani Nasional 2025: SPI Ungkap Ketimpangan Petani dan Tuntutan ke Pemerintahan PrabowoJokowi Dorong Prabowo-Gibran 2 Periode, Titiek Soeharto: Buktikan Dulu Janji 5 Tahun!Pidato Donald Trump di Sidang PBB Kontras dengan Seruan Solidaritas PrabowoPrabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah BesarTak Mau MBG Dipolitisasi, Prabowo Akui Banyak Kekurangan: Akan Diselesaikan dengan Baik Sikap KPK Usai tak Diajak Gabung Komite TPPU Bentukan Prabowo Sikap KPK Usai tak Diajak Gabung Komite TPPU Bentukan Prabowo Sikap KPK Usai tak Diajak Gabung Komite TPPU Bentukan Prabowo Sikap KPK Usai tak Diajak Gabung Komite TPPU Bentukan Prabowo Hari Tani Nasional 2025: SPI Ungkap Ketimpangan Petani dan Tuntutan ke Pemerintahan Prabowo Hari Tani Nasional 2025: SPI Ungkap Ketimpangan Petani dan Tuntutan ke Pemerintahan Prabowo Hari Tani Nasional 2025: SPI Ungkap Ketimpangan Petani dan Tuntutan ke Pemerintahan Prabowo Hari Tani Nasional 2025: SPI Ungkap Ketimpangan Petani dan Tuntutan ke Pemerintahan Prabowo Jokowi Dorong Prabowo-Gibran 2 Periode, Titiek Soeharto: Buktikan Dulu Janji 5 Tahun! Jokowi Dorong Prabowo-Gibran 2 Periode, Titiek Soeharto: Buktikan Dulu Janji 5 Tahun! Jokowi Dorong Prabowo-Gibran 2 Periode, Titiek Soeharto: Buktikan Dulu Janji 5 Tahun! Jokowi Dorong Prabowo-Gibran 2 Periode, Titiek Soeharto: Buktikan Dulu Janji 5 Tahun! Pidato Donald Trump di Sidang PBB Kontras dengan Seruan Solidaritas Prabowo Pidato Donald Trump di Sidang PBB Kontras dengan Seruan Solidaritas Prabowo Pidato Donald Trump di Sidang PBB Kontras dengan Seruan Solidaritas Prabowo Pidato Donald Trump di Sidang PBB Kontras dengan Seruan Solidaritas Prabowo Prabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah Besar Prabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah Besar Prabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah Besar Prabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah Besar Tak Mau MBG Dipolitisasi, Prabowo Akui Banyak Kekurangan: Akan Diselesaikan dengan Baik Tak Mau MBG Dipolitisasi, Prabowo Akui Banyak Kekurangan: Akan Diselesaikan dengan Baik Tak Mau MBG Dipolitisasi, Prabowo Akui Banyak Kekurangan: Akan Diselesaikan dengan Baik Tak Mau MBG Dipolitisasi, Prabowo Akui Banyak Kekurangan: Akan Diselesaikan dengan Baik",Rahmi Nurfajriani,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/29/2282797256.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019680918/seskab-teddy-bocorkan-hasil-pertemuan-prabowo-dan-sejumlah-menteri-bahas-mbg-hingga-program-lainnya?page=all,a30548475497878f1d1c9d29188f3b70726844a29627dbbf425aff048db7cb5c,2025-11-13 20:09:30.348 843,okezone,mbg,2025-09-26 20:02:13,"Wakil Kepala BGN Ngaku Ditelepon Politikus Minta Dapur MBG, Responsnya Bikin Kaget!","JAKARTA Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S. Deyang mengaku pernah ditelepon seorang politikus yang meminta Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG). Awalnya, Nanik menegaskan tidak segan menutup dapur MBG yang tidak sesuai prosedur, meskipun pemiliknya seorang jenderal. ""Mau punyanya jenderal, mau punyanya siapa, kalau melanggar akan saya tutup. Saya enggak peduli,"" kata Nanik dalam konferensi pers di Kantor BGN, Jakarta Pusat, Jumat (26/9/2025). Ia menjelaskan, dapur MBG harus menjalankan standar operasional prosedur yang sudah ditetapkan. Pasalnya, makanan yang diproduksi akan dikonsumsi anak-anak, generasi penerus bangsa. ""Serius saya, jangan main-main sama urusan kesehatan anak. Ini kan program. Kasihan banyak anak-anak enggak bisa makan, kita mau kasih makan kok malah rebutan,"" ujarnya. Nanik kemudian bercerita ada seorang politikus yang menghubunginya melalui WhatsApp dan meminta dapur MBG kepadanya. ""Serius nih, ada yang WA saya, minta dapur. Saya jawab: Kamu politikus bukannya bantu saya komunikasi soal keracunan, malah minta dapur. Saya langsung blok. Enak aja urusin dapur, saya enggak mau yang begituan,"" tegasnya. JAKARTA Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S. Deyang mengaku pernah ditelepon seorang politikus yang meminta Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG). Awalnya, Nanik menegaskan tidak segan menutup dapur MBG yang tidak sesuai prosedur, meskipun pemiliknya seorang jenderal. ""Mau punyanya jenderal, mau punyanya siapa, kalau melanggar akan saya tutup. Saya enggak peduli,"" kata Nanik dalam konferensi pers di Kantor BGN, Jakarta Pusat, Jumat (26/9/2025). Ia menjelaskan, dapur MBG harus menjalankan standar operasional prosedur yang sudah ditetapkan. Pasalnya, makanan yang diproduksi akan dikonsumsi anak-anak, generasi penerus bangsa. ""Serius saya, jangan main-main sama urusan kesehatan anak. Ini kan program. Kasihan banyak anak-anak enggak bisa makan, kita mau kasih makan kok malah rebutan,"" ujarnya. Nanik kemudian bercerita ada seorang politikus yang menghubunginya melalui WhatsApp dan meminta dapur MBG kepadanya. ""Serius nih, ada yang WA saya, minta dapur. Saya jawab: Kamu politikus bukannya bantu saya komunikasi soal keracunan, malah minta dapur. Saya langsung blok. Enak aja urusin dapur, saya enggak mau yang begituan,"" tegasnya. (Awaludin)",Danandaya Arya putra,https://img.okezone.com/content/2025/09/26/337/3172727/wakil_kepala_bgn_nanik_s_deyang-Vdk6_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/09/26/337/3172727/wakil-kepala-bgn-ngaku-ditelepon-politikus-minta-dapur-mbg-responsnya-bikin-kaget?page=all,4451e7895b06a71e1741ac193d067e9868466d6f60d3daf79ff62796ef9210e2,2025-11-13 20:08:52.602 844,kompas,mbg,2025-10-27 05:15:00,Sudah 3.400 Relawan Penjamah Makanan MBG di Brebes Kantongi Sertifikat,"TEGAL, KOMPAS.com- Sebanyak 3.400 relawan penjamah makanan di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, telah mengikuti pelatihan bersertifikat yang digelar Badan Gizi Nasional (BGN) bersama Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda).Sertifikasi tersebut menjadi syarat untuk mendapatkan Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi (SLHS) bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) penyediamakan bergizi gratis(MBG).Koordinator Wilayah BGNBrebes, Arya Dewa Nugroho, mengatakan hingga kini lebih dari 3.000 relawan sudah mengantongi sertifikat penjamah makanan sebagai langkah percepatan menuju SLHS. Hari ini ada 400 relawan yang ikut pelatihan dengan berbagai narasumber. Harapannya, ilmu yang diperoleh benar-benar diterapkan di SPPG, sehingga tidak ada kasus KLB keracunan makanan, kata Arya usai Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi penjamah makanan di Hotel Premier, Kota Tegal, Minggu (26/10/2025).Baca juga:Menu MBG Kare Ayam Diduga Jadi Penyebab Keracunan di 2 Sekolah BanyuwangiDukung Keamanan dan Kualitas GiziArya menjelaskan, sebelumnya sudah ada 2.600 relawan yang memperoleh sertifikat penjamah makanan. Dalam dua hari terakhir, Sabtu-Minggu (25-26/10/2025), pelatihan diikuti 800 relawan dari 16 SPPG. Jadi kalau total sudah 3.400 sekian, ujarnya.Menurut Arya, bimtek ini bertujuan memperkuat kapasitas para penjamah pangan agar mampu menerapkan praktik pengolahan makanan yang aman, bersih, dan bergizi, demi mendukung peningkatan kesehatan masyarakat. Keamanan adalah kewajiban. Namun tujuan utama BGN seyogyanya adalah meningkatkan status gizi penerima manfaat. Tidak ada lagi stunting, gizi buruk atau gizi kurang di Brebes, tegasnya.Baca juga:Puluhan Relawan Geruduk Dapur MBG Takalar, Gaji Dipotong dan Lembur Tak DibayarArya juga mengungkapkan rasa syukur karena hingga kini Kabupaten Brebes belum pernah mengalami kejadian luar biasa (KLB) keracunan makanan.Ia berharap kondisi itu terus terjaga berkat sinergi antara BGN, Dinas Kesehatan, dan Satgas MBG.Daerah dengan Target MBG TertinggiSaat ini, di Kabupaten Brebes terdapat 53 SPPG yang sudah beroperasi dan jumlahnya akan terus bertambah hingga mencapai target 172 SPPG. Yang sudah beroperasi 53, tapi yang sudah berkomitmen dengan kita lebih dari 80 SPPG dari target 172. Bulan Oktober ini fokus ke percepatan SLHS dulu, baru kemudian mulai running penuh, jelas Arya.Brebes tercatat sebagai daerah dengan target penerima manfaat MBG tertinggi diJawa Tengah, yaitu lebih dari 500 ribu sasaran yang meliputi anak sekolah, ibu hamil, balita, dan ibu menyusui.Baca juga:TPA Kaliwlingi Brebes Masih Beroperasi Meski Dapat Sanksi KLHK, Pemkab: Kalau Ditutup Buang Sampah ke Mana?Programmer Tempat Pengelolaan Pangan Dinas Kesehatan Daerah Brebes, Dhian Irawati, mengatakan ada enam materi utama dalam pelatihan, antara lain kebijakan pangan olahan siap saji, pemeliharaan alat, pengendalian cemaran biologis, fisik, dan kimia, higiene perorangan, serta pembersihan alat dan sarana dapur. Kami sudah berkomitmen, pelatihan ini bukan sekadar teori. Yang penting adalah implementasi di lapangan, agar keamanan pangan dan higiene sanitasi benar-benar diterapkan di setiap dapur SPPG, ujar Dhian.Ia menambahkan, Dinas Kesehatan bersama Puskesmas akan melakukan pengawasan berkala ke setiap dapur SPPG untuk memastikan standar keamanan pangan tetap terjaga dan tidak terjadi KLB di wilayah Brebes.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang TEGAL, KOMPAS.com- Sebanyak 3.400 relawan penjamah makanan di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, telah mengikuti pelatihan bersertifikat yang digelar Badan Gizi Nasional (BGN) bersama Dinas Kesehatan Daerah (Dinkesda). Sertifikasi tersebut menjadi syarat untuk mendapatkan Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi (SLHS) bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) penyediamakan bergizi gratis(MBG). Koordinator Wilayah BGNBrebes, Arya Dewa Nugroho, mengatakan hingga kini lebih dari 3.000 relawan sudah mengantongi sertifikat penjamah makanan sebagai langkah percepatan menuju SLHS. Hari ini ada 400 relawan yang ikut pelatihan dengan berbagai narasumber. Harapannya, ilmu yang diperoleh benar-benar diterapkan di SPPG, sehingga tidak ada kasus KLB keracunan makanan, kata Arya usai Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi penjamah makanan di Hotel Premier, Kota Tegal, Minggu (26/10/2025). Baca juga:Menu MBG Kare Ayam Diduga Jadi Penyebab Keracunan di 2 Sekolah Banyuwangi Arya menjelaskan, sebelumnya sudah ada 2.600 relawan yang memperoleh sertifikat penjamah makanan. Dalam dua hari terakhir, Sabtu-Minggu (25-26/10/2025), pelatihan diikuti 800 relawan dari 16 SPPG. Jadi kalau total sudah 3.400 sekian, ujarnya. Menurut Arya, bimtek ini bertujuan memperkuat kapasitas para penjamah pangan agar mampu menerapkan praktik pengolahan makanan yang aman, bersih, dan bergizi, demi mendukung peningkatan kesehatan masyarakat. Keamanan adalah kewajiban. Namun tujuan utama BGN seyogyanya adalah meningkatkan status gizi penerima manfaat. Tidak ada lagi stunting, gizi buruk atau gizi kurang di Brebes, tegasnya. Baca juga:Puluhan Relawan Geruduk Dapur MBG Takalar, Gaji Dipotong dan Lembur Tak Dibayar Arya juga mengungkapkan rasa syukur karena hingga kini Kabupaten Brebes belum pernah mengalami kejadian luar biasa (KLB) keracunan makanan. Ia berharap kondisi itu terus terjaga berkat sinergi antara BGN, Dinas Kesehatan, dan Satgas MBG. Saat ini, di Kabupaten Brebes terdapat 53 SPPG yang sudah beroperasi dan jumlahnya akan terus bertambah hingga mencapai target 172 SPPG. Yang sudah beroperasi 53, tapi yang sudah berkomitmen dengan kita lebih dari 80 SPPG dari target 172. Bulan Oktober ini fokus ke percepatan SLHS dulu, baru kemudian mulai running penuh, jelas Arya. Brebes tercatat sebagai daerah dengan target penerima manfaat MBG tertinggi diJawa Tengah, yaitu lebih dari 500 ribu sasaran yang meliputi anak sekolah, ibu hamil, balita, dan ibu menyusui. Baca juga:TPA Kaliwlingi Brebes Masih Beroperasi Meski Dapat Sanksi KLHK, Pemkab: Kalau Ditutup Buang Sampah ke Mana? Programmer Tempat Pengelolaan Pangan Dinas Kesehatan Daerah Brebes, Dhian Irawati, mengatakan ada enam materi utama dalam pelatihan, antara lain kebijakan pangan olahan siap saji, pemeliharaan alat, pengendalian cemaran biologis, fisik, dan kimia, higiene perorangan, serta pembersihan alat dan sarana dapur. Kami sudah berkomitmen, pelatihan ini bukan sekadar teori. Yang penting adalah implementasi di lapangan, agar keamanan pangan dan higiene sanitasi benar-benar diterapkan di setiap dapur SPPG, ujar Dhian. Ia menambahkan, Dinas Kesehatan bersama Puskesmas akan melakukan pengawasan berkala ke setiap dapur SPPG untuk memastikan standar keamanan pangan tetap terjaga dan tidak terjadi KLB di wilayah Brebes.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/sQabGsE14zFtNTfqykxiZe49Qjo=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/26/68fe187ad42ea.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/27/051500378/sudah-3.400-relawan-penjamah-makanan-mbg-di-brebes-kantongi-sertifikat,93fb1fc3367fc257d67d28a7dc40bc52c587a5221b5ebb18a90fa5a8e02b20e0,2025-11-13 20:08:54.998 845,pikiranrakyat,mbg,2025-09-29 13:14:00,"Korban Keracunan MBG di Cipongkor Bandung Barat Kambuh Lagi, Puluhan Siswa Kembali di Rawat ","PIKIRAN RAKYAT Kasus keracunan massal akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menelan korban baru. Puluhan siswa di wilayah Cipongkor mengalami kambuh sejak Sabtu, 27 September 2025 malam hingga Senin, 29 September 2025 dan saat ini tengah mendapat penanganan medis di Puskesmas Cipongkor. Kepala Puskesmas Cipongkor, Yuyun Sarihotimah, membenarkan adanya tambahan pasien dengan gejala mual, sesak napas, dan kram perut. Jumlah awal ada 26 siswa pada hari Sabtu, kemudian Minggu mulai berdatangan lagi setelah sebelumnya ditangani di GOR Cipongkor, ujar Kepala Puskesmas Cipongkor, Yuyun Sarihotimah, Senin, 29 September 2025. Menurutnya, pihak puskesmas sudah berupaya memberikan edukasi kepada siswa maupun orang tua terkait pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Kami sudah sosialisasi agar anak-anak menjaga pola makan, hindari makanan pedas yang bisa memicu mual, serta perbanyak buah dan sayuran. Namun, kami juga tidak bisa memastikan makanan apa yang mereka konsumsi di rumah, ucapnya. Yuyun menambahkan, setiap siswa yang datang ke puskesmas ditangani dengan pemeriksaan dokter dan diberikan obat sesuai keluhan. Ia juga berharap orang tua lebih intens mendampingi anak-anak agar kondisi tidak semakin parah. ""Kami menghimbau seluruh orang tua siswa (korban) untuk turut mengawasi kondisi anak-anaknya agar tidak semakin parah,"" pungkasnya. Sementara itu, data Dinas Kesehatan (Dinkes) KBB per Jumat, 26 September 2025 mencatat total 1.309 kasus keracunan dari berbagai wilayah. Dari jumlah tersebut, 65 siswa masih dirawat, sedangkan 1.244 siswa dinyatakan sembuh. Rinciannya, di Desa Cihampelas terdapat 198 kasus dengan 27 siswa masih dirawat, di Desa Neglasari terdapat 718 kasus dengan 38 siswa masih dalam perawatan, sementara di Desa Sirnagalih ada 393 kasus yang seluruhnya telah pulih. Kasus ini semakin memperlihatkan bahwa dampak keracunan massal akibat program MBG di Bandung Barat belum benar-benar berakhir.*** Berita PilihanTotal Siswa Keracunan Diduga MBG di Cipongkor KBB Capai 364, Bupati Jeje Siapkan Status KLBPolda Jabar Gandeng BGN Lakukan Penyelidikan Keracunan MBG di CipongkorUPDATE! 411 Pelajar di Cipongkor KBB Keracunan MBG, 47 Masih Dirawat InapSuasana Mencekam Keracunan MBG di Cipongkor KBB, Siswa Digotong dan Digendong ke GOR KecamatanKomisi IV DPRD KBB Desak Evaluasi Total Program MBG Usai 619 Siswa Keracunan di Cipongkor, BGN Harus TelitiBandung Barat Darurat! Dinkes Catat 1.258 Korban Keracunan MBG di Cipongkor-CihampelasKorban Keracunan di Cipongkor Sempat Ragu Santap MBG: Lapar dan Kabita Berita PilihanTotal Siswa Keracunan Diduga MBG di Cipongkor KBB Capai 364, Bupati Jeje Siapkan Status KLBPolda Jabar Gandeng BGN Lakukan Penyelidikan Keracunan MBG di CipongkorUPDATE! 411 Pelajar di Cipongkor KBB Keracunan MBG, 47 Masih Dirawat InapSuasana Mencekam Keracunan MBG di Cipongkor KBB, Siswa Digotong dan Digendong ke GOR KecamatanKomisi IV DPRD KBB Desak Evaluasi Total Program MBG Usai 619 Siswa Keracunan di Cipongkor, BGN Harus TelitiBandung Barat Darurat! Dinkes Catat 1.258 Korban Keracunan MBG di Cipongkor-CihampelasKorban Keracunan di Cipongkor Sempat Ragu Santap MBG: Lapar dan Kabita Berita Pilihan Total Siswa Keracunan Diduga MBG di Cipongkor KBB Capai 364, Bupati Jeje Siapkan Status KLBPolda Jabar Gandeng BGN Lakukan Penyelidikan Keracunan MBG di CipongkorUPDATE! 411 Pelajar di Cipongkor KBB Keracunan MBG, 47 Masih Dirawat InapSuasana Mencekam Keracunan MBG di Cipongkor KBB, Siswa Digotong dan Digendong ke GOR KecamatanKomisi IV DPRD KBB Desak Evaluasi Total Program MBG Usai 619 Siswa Keracunan di Cipongkor, BGN Harus TelitiBandung Barat Darurat! Dinkes Catat 1.258 Korban Keracunan MBG di Cipongkor-CihampelasKorban Keracunan di Cipongkor Sempat Ragu Santap MBG: Lapar dan Kabita Total Siswa Keracunan Diduga MBG di Cipongkor KBB Capai 364, Bupati Jeje Siapkan Status KLB Total Siswa Keracunan Diduga MBG di Cipongkor KBB Capai 364, Bupati Jeje Siapkan Status KLB Total Siswa Keracunan Diduga MBG di Cipongkor KBB Capai 364, Bupati Jeje Siapkan Status KLB Total Siswa Keracunan Diduga MBG di Cipongkor KBB Capai 364, Bupati Jeje Siapkan Status KLB Polda Jabar Gandeng BGN Lakukan Penyelidikan Keracunan MBG di Cipongkor Polda Jabar Gandeng BGN Lakukan Penyelidikan Keracunan MBG di Cipongkor Polda Jabar Gandeng BGN Lakukan Penyelidikan Keracunan MBG di Cipongkor Polda Jabar Gandeng BGN Lakukan Penyelidikan Keracunan MBG di Cipongkor UPDATE! 411 Pelajar di Cipongkor KBB Keracunan MBG, 47 Masih Dirawat Inap UPDATE! 411 Pelajar di Cipongkor KBB Keracunan MBG, 47 Masih Dirawat Inap UPDATE! 411 Pelajar di Cipongkor KBB Keracunan MBG, 47 Masih Dirawat Inap UPDATE! 411 Pelajar di Cipongkor KBB Keracunan MBG, 47 Masih Dirawat Inap Suasana Mencekam Keracunan MBG di Cipongkor KBB, Siswa Digotong dan Digendong ke GOR Kecamatan Suasana Mencekam Keracunan MBG di Cipongkor KBB, Siswa Digotong dan Digendong ke GOR Kecamatan Suasana Mencekam Keracunan MBG di Cipongkor KBB, Siswa Digotong dan Digendong ke GOR Kecamatan Suasana Mencekam Keracunan MBG di Cipongkor KBB, Siswa Digotong dan Digendong ke GOR Kecamatan Komisi IV DPRD KBB Desak Evaluasi Total Program MBG Usai 619 Siswa Keracunan di Cipongkor, BGN Harus Teliti Komisi IV DPRD KBB Desak Evaluasi Total Program MBG Usai 619 Siswa Keracunan di Cipongkor, BGN Harus Teliti Komisi IV DPRD KBB Desak Evaluasi Total Program MBG Usai 619 Siswa Keracunan di Cipongkor, BGN Harus Teliti Komisi IV DPRD KBB Desak Evaluasi Total Program MBG Usai 619 Siswa Keracunan di Cipongkor, BGN Harus Teliti Bandung Barat Darurat! Dinkes Catat 1.258 Korban Keracunan MBG di Cipongkor-Cihampelas Bandung Barat Darurat! Dinkes Catat 1.258 Korban Keracunan MBG di Cipongkor-Cihampelas Bandung Barat Darurat! Dinkes Catat 1.258 Korban Keracunan MBG di Cipongkor-Cihampelas Bandung Barat Darurat! Dinkes Catat 1.258 Korban Keracunan MBG di Cipongkor-Cihampelas Korban Keracunan di Cipongkor Sempat Ragu Santap MBG: Lapar dan Kabita Korban Keracunan di Cipongkor Sempat Ragu Santap MBG: Lapar dan Kabita Korban Keracunan di Cipongkor Sempat Ragu Santap MBG: Lapar dan Kabita Korban Keracunan di Cipongkor Sempat Ragu Santap MBG: Lapar dan Kabita",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/29/1002079239.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019681458/korban-keracunan-mbg-di-cipongkor-bandung-barat-kambuh-lagi-puluhan-siswa-kembali-di-rawat?page=all,02a62037de087eaa54803e92f85e9f5a874daed70e65c7398bdf87187f6d4a37,2025-11-13 20:08:57.026 846,pikiranrakyat,mbg,2025-09-29 07:54:00,Keracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi Tragedi,"Penulis merupakan Dosen FH Unpas & Sekretaris APHTN HAN Jawa Barat Di atas piring, seharusnya ada janji kehidupan. Seporsi nasi, sepotong ikan, sayur sederhana bagi seorang anak di sekolah dasar di pelosok Cipongkor, Bandung Barat, itu lebih dari sekadar makan siang. Itu adalah simbol negara hadir, janji pemimpin yang hendak memberi gizi agar mereka tumbuh sehat, cerdas, dan kuat. Tapi piring itu justru jadi jalan menuju rumah sakit. Ratusan anak mual, muntah, lemas, beberapa diinfus. Piring itu, yang seharusnya membawa gizi, malah menyajikan racun. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dimaksudkan untuk menutup jurang gizi justru membuka luka baru: keracunan massal. Tragedi ini menyentak nurani kita. Sebab di balik semua slogan gizi seimbang dan generasi emas , yang tersaji ternyata kebalikannya: gizi yang berbalik jadi tragedi. Data resmi bercerita dingin. Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat hingga akhir September 2025 sudah terjadi 70 kejadian luar biasa (KLB) keracunan MBG, dengan 5.914 penerima manfaat terdampak. Angka ini baru potret satu versi. Kementerian Kesehatan menyebut 60 kasus dengan 5.207 korban; BPOM menghitung 55 kasus dengan 5.320 korban; bahkan rekap media mencatat lebih dari 6.400 orang. Di balik perbedaan statistik itu, ada anak-anak yang terbaring di rumah sakit, orangtua yang cemas menunggu, dan guru yang kebingungan menghadapi siswa yang muntah serempak. Angka menjadi tubuh yang menggigil, perut yang melilit, wajah pucat yang tak pernah tercatat sempurna di tabel pemerintah. Apa yang salah? Laboratorium memberi petunjuk. Dari 163 sampel makanan MBG di Jawa Barat, 23 persen terkontaminasi bakteri berbahaya: Salmonella, Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Vibrio cholerae, hingga Bacillus cereus. Nama-nama yang seharusnya hanya terdengar di ruang kuliah mikrobiologi, kini hadir di meja makan sekolah dasar. Tapi ini bukan semata persoalan bakteri. Para ahli menegaskan, masalah utamanya ada di rantai panjang: bahan pangan yang disimpan tanpa kendali suhu, dapur yang tak bersertifikat laik higienis, tenaga penjamah yang tanpa pelatihan memadai, air bersih yang tak dijamin. Dari danger zone suhu 5 60 derajat Celsius hingga talenan yang tak pernah dipisah antara daging mentah dan sayuran, semua menjadi pintu masuk racun. Maka bukan semata makanan yang kotor, melainkan sistem yang cacat. Di sinilah ironi itu muncul. Dari 8.583 dapur penyedia MBG (SPPG), hanya 34 yang punya Sertifikat Laik Higiene Sanitasi. Angka itu bahkan tak sampai satu persen. Artinya, ribuan dapur beroperasi tanpa izin higienis, tanpa standar minimal yang menjamin makanan aman. Negara tahu, tapi tetap membiarkan. Program ini berjalan dengan gegap gempita. Presiden bicara soal anak-anak sehat , pejabat daerah berfoto dengan menu MBG, tapi di balik layar, dapur-dapur itu lebih banyak berjalan dengan improvisasi, kadang seadanya. Negara seperti buru-buru menyajikan makanan tanpa pernah memastikan meja sudah bersih. Apa arti negara jika pada piring anak-anak pun ia lalai? Negara hadir di papan nama MBG, di baliho dengan wajah tersenyum pejabat, tapi absen di ruang yang paling penting: dapur, talenan, dan panci yang layak. Kita sering mendengar frasa negara hadir . Tapi kehadiran macam apa jika justru membawa penyakit? Negara tidak boleh sekadar hadir di foto peresmian, tapi harus hadir dalam kendali mutu, dalam SOP yang ditegakkan, dalam pengawasan yang ketat. Jika tidak, yang hadir hanyalah simbol, bukan substansi. Tragedi ini pun dengan cepat berubah jadi arena politik. Ada yang menuding oposisi mempolitisasi keracunan MBG. Ada yang menyebut kritik sebagai serangan terhadap program unggulan presiden. Padahal yang dipertaruhkan bukanlah reputasi politik, melainkan kesehatan anak-anak bangsa. Politik, dengan segala intriknya, kerap menutupi suara lirih anak-anak yang muntah di sudut kelas. Dalam riuh politik, suara perut yang melilit bisa tenggelam. Padahal, politik seharusnya menjaga agar dapur program negara tak berubah jadi sumber malapetaka. Mungkin kita perlu berhenti sejenak dari angka, dari data yang diperdebatkan, dan mendengarkan satu cerita kecil. Seorang anak di Sumbawa, 10 tahun, pulang dari sekolah dengan wajah pucat. Ibunya panik, membawanya ke Puskesmas. Ia menangis pelan, tubuhnya lemas, hanya karena makan siang yang seharusnya menyelamatkan. Itu bukan sekadar keracunan. Itu adalah pengkhianatan atas janji: bahwa negara akan memberi makan, bukan meracuni. Empati mengajarkan kita melihat satu wajah kecil itu sebagai lebih penting dari ribuan angka di tabel resmi. Keracunan MBG mengingatkan bahwa urusan pangan adalah urusan sistem. Tidak cukup memberi anggaran triliunan, tidak cukup memberi slogan. Sistem berarti rantai: dari bahan baku di pasar lokal, penyimpanan dalam logistik dingin, dapur yang higienis, tenaga yang terlatih, distribusi yang tepat waktu, sampai meja makan yang aman. Setiap rantai yang putus satu saja akan berujung tragedi. Dan negara, dengan segala birokrasi dan institusi pengawasnya, seharusnya menjahit rantai itu dengan disiplin. Bukan membiarkan longgar, lalu mengumumkan angka korban setiap kali KLB terjadi. Keracunan MBG adalah ujian besar. Ujian bagi Badan Gizi Nasional, apakah ia sekadar biro baru dengan nama indah, atau lembaga yang benar-benar mampu menjamin pangan aman. Ujian bagi BPOM, apakah ia hanya mengeluarkan aturan, atau benar-benar menegakkan pengawasan. Ujian bagi Kementerian Dalam Negeri, apakah ia serius memastikan Satgas MBG bekerja, atau sekadar membuat laporan. Dan ujian bagi kita semua: apakah kita masih mau percaya bahwa negara mampu memberi makan anak-anak kita dengan aman, atau kita harus kembali bergantung pada bekal seadanya dari rumah. Namun tragedi, seperti juga luka, bisa jadi panggilan untuk berbenah. Keracunan MBG harus jadi titik balik, bukan sekadar aib. Negara harus berhenti menganggap dapur sekolah sebagai proyek kecil. Ia harus menegakkannya setara dengan pembangunan jalan tol atau bendungan. Sertifikasi dapur harus diwajibkan, pelatihan tenaga penjamah harus dijalankan, rantai dingin logistik harus dijaga, inspeksi harus rutin, dan dapur yang lalai harus ditutup. Bukan demi angka politik, tapi demi piring yang kembali jadi simbol kehidupan. Anak-anak yang kemarin muntah di Cipongkor atau Sumbawa berhak mendapat kompensasi, berhak mendapat jaminan bahwa itu tak akan terulang. Mereka berhak mendapat janji baru yang ditepati. Sejarah mencatat tragedi manusia kerap lahir dari lupa. Kita lupa pada yang kecil, pada detail yang tampak remeh, pada dapur sederhana di pojok sekolah desa. Kita sibuk pada narasi besar, pada pidato dan rapat kabinet. Dan lupa bahwa detail itu bisa meruntuhkan narasi besar. Keracunan MBG adalah pengingat keras: jangan pernah meremehkan detail. Karena di situ letak hidup dan mati. Keracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi Tragedi bukan sekadar judul. Ia adalah realitas getir sebuah negara yang ingin memberi makan, tapi lupa memberi jaminan aman. Sebuah negara yang ingin hadir, tapi justru absen di ruang yang paling menentukan.Kini kita menunggu: apakah negara akan menanggapi tragedi ini dengan politik pembelaan diri, atau dengan keseriusan membenahi sistem. Karena yang dipertaruhkan bukanlah citra kekuasaan, melainkan tubuh-tubuh kecil yang rapuh dan masa depan republik. Disclaimer:Artikel ini bukan produk jurnalistik dari Pikiran Rakyat. Kolom opini adalah wadah bagi akademisi/pakar/praktisi di bidang terkait dalam menyampaikan sudut pandang atau gagasannya. Berita PilihanRahasia SPPG Yayasan Daarut Tauhiid Pertahankan Zero Accident MBGPrabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah BesarTak Mau MBG Dipolitisasi, Prabowo Akui Banyak Kekurangan: Akan Diselesaikan dengan BaikPenyebab Keracunan MBG di KBB Terungkap, Akibat Bakteri Salmonella dan Bacillus CereusJaga Kualitas Makanan, SPPG 3 Husein Sastranegara Terapkan Standar Ketat Program MBGRatusan Makanan MBG Tak Layak Konsumsi Dikembalikan, Bupati Purwakarta Evaluasi SPPG dan Turunkan Tim Pengawas Berita PilihanRahasia SPPG Yayasan Daarut Tauhiid Pertahankan Zero Accident MBGPrabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah BesarTak Mau MBG Dipolitisasi, Prabowo Akui Banyak Kekurangan: Akan Diselesaikan dengan BaikPenyebab Keracunan MBG di KBB Terungkap, Akibat Bakteri Salmonella dan Bacillus CereusJaga Kualitas Makanan, SPPG 3 Husein Sastranegara Terapkan Standar Ketat Program MBGRatusan Makanan MBG Tak Layak Konsumsi Dikembalikan, Bupati Purwakarta Evaluasi SPPG dan Turunkan Tim Pengawas Berita Pilihan Rahasia SPPG Yayasan Daarut Tauhiid Pertahankan Zero Accident MBGPrabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah BesarTak Mau MBG Dipolitisasi, Prabowo Akui Banyak Kekurangan: Akan Diselesaikan dengan BaikPenyebab Keracunan MBG di KBB Terungkap, Akibat Bakteri Salmonella dan Bacillus CereusJaga Kualitas Makanan, SPPG 3 Husein Sastranegara Terapkan Standar Ketat Program MBGRatusan Makanan MBG Tak Layak Konsumsi Dikembalikan, Bupati Purwakarta Evaluasi SPPG dan Turunkan Tim Pengawas Rahasia SPPG Yayasan Daarut Tauhiid Pertahankan Zero Accident MBG Rahasia SPPG Yayasan Daarut Tauhiid Pertahankan Zero Accident MBG Rahasia SPPG Yayasan Daarut Tauhiid Pertahankan Zero Accident MBG Rahasia SPPG Yayasan Daarut Tauhiid Pertahankan Zero Accident MBG Prabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah Besar Prabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah Besar Prabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah Besar Prabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah Besar Tak Mau MBG Dipolitisasi, Prabowo Akui Banyak Kekurangan: Akan Diselesaikan dengan Baik Tak Mau MBG Dipolitisasi, Prabowo Akui Banyak Kekurangan: Akan Diselesaikan dengan Baik Tak Mau MBG Dipolitisasi, Prabowo Akui Banyak Kekurangan: Akan Diselesaikan dengan Baik Tak Mau MBG Dipolitisasi, Prabowo Akui Banyak Kekurangan: Akan Diselesaikan dengan Baik Penyebab Keracunan MBG di KBB Terungkap, Akibat Bakteri Salmonella dan Bacillus Cereus Penyebab Keracunan MBG di KBB Terungkap, Akibat Bakteri Salmonella dan Bacillus Cereus Penyebab Keracunan MBG di KBB Terungkap, Akibat Bakteri Salmonella dan Bacillus Cereus Penyebab Keracunan MBG di KBB Terungkap, Akibat Bakteri Salmonella dan Bacillus Cereus Jaga Kualitas Makanan, SPPG 3 Husein Sastranegara Terapkan Standar Ketat Program MBG Jaga Kualitas Makanan, SPPG 3 Husein Sastranegara Terapkan Standar Ketat Program MBG Jaga Kualitas Makanan, SPPG 3 Husein Sastranegara Terapkan Standar Ketat Program MBG Jaga Kualitas Makanan, SPPG 3 Husein Sastranegara Terapkan Standar Ketat Program MBG Ratusan Makanan MBG Tak Layak Konsumsi Dikembalikan, Bupati Purwakarta Evaluasi SPPG dan Turunkan Tim Pengawas Ratusan Makanan MBG Tak Layak Konsumsi Dikembalikan, Bupati Purwakarta Evaluasi SPPG dan Turunkan Tim Pengawas Ratusan Makanan MBG Tak Layak Konsumsi Dikembalikan, Bupati Purwakarta Evaluasi SPPG dan Turunkan Tim Pengawas Ratusan Makanan MBG Tak Layak Konsumsi Dikembalikan, Bupati Purwakarta Evaluasi SPPG dan Turunkan Tim Pengawas",Firdaus Arifin,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/15/3581350722.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/kolom/pr-019680577/keracunan-mbg-gizi-yang-berbalik-jadi-tragedi?page=all,055be3145a37be9d456ace180f36ec7d8173b450b026c91784a72c8681d5dc6d,2025-11-13 20:09:40.864 847,okezone,mbg,2025-09-26 17:25:54,Tangis Wakil Kepala BGN Pecah saat Minta Maaf soal Ribuan Kasus Keracunan MBG,"JAKARTA Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S. Deyang, menyampaikan permintaan maaf atas insiden keracunan yang terjadi dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Permintaan maaf itu disampaikan sambil menangis saat konferensi pers di Kantor BGN, Jakarta Pusat, Jumat (26/9/2025). Dari hati saya yang terdalam, saya mohon maaf. Atas nama BGN, atas nama seluruh SPPG di Indonesia, saya mohon maaf, ujar Nanik dengan suara bergetar. Ia menegaskan, bahwa BGN akan bertanggung jawab penuh atas kasus keracunan yang diduga berasal dari program MBG. Selain itu, BGN juga berkomitmen menanggung biaya pengobatan para pelajar yang terdampak. Pokoknya kami mengaku salah. Kami bertanggung jawab atas insiden keamanan pangan ini, tegasnya. Dalam kesempatan itu, Nanik juga menyampaikan keprihatinan mendalam atas kelalaian yang menyebabkan ribuan pelajar diduga mengalami keracunan. Hati saya teriris. Sebagai seorang ibu, saya sangat sedih melihat gambar dan video anak-anak yang terbaring sakit, tuturnya sambil menahan tangis. Berdasarkan data yang dipaparkan, terdapat 70 kasus yang tercatat terkait program MBG. Dari jumlah tersebut, 5.914 orang diduga mengalami gejala keracunan. JAKARTA Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S. Deyang, menyampaikan permintaan maaf atas insiden keracunan yang terjadi dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Permintaan maaf itu disampaikan sambil menangis saat konferensi pers di Kantor BGN, Jakarta Pusat, Jumat (26/9/2025). Dari hati saya yang terdalam, saya mohon maaf. Atas nama BGN, atas nama seluruh SPPG di Indonesia, saya mohon maaf, ujar Nanik dengan suara bergetar. Ia menegaskan, bahwa BGN akan bertanggung jawab penuh atas kasus keracunan yang diduga berasal dari program MBG. Selain itu, BGN juga berkomitmen menanggung biaya pengobatan para pelajar yang terdampak. Pokoknya kami mengaku salah. Kami bertanggung jawab atas insiden keamanan pangan ini, tegasnya. Dalam kesempatan itu, Nanik juga menyampaikan keprihatinan mendalam atas kelalaian yang menyebabkan ribuan pelajar diduga mengalami keracunan. Hati saya teriris. Sebagai seorang ibu, saya sangat sedih melihat gambar dan video anak-anak yang terbaring sakit, tuturnya sambil menahan tangis. Berdasarkan data yang dipaparkan, terdapat 70 kasus yang tercatat terkait program MBG. Dari jumlah tersebut, 5.914 orang diduga mengalami gejala keracunan. (Awaludin)",Danandaya Arya putra,https://img.okezone.com/content/2025/09/26/337/3172694/wakil_kepala_bgn_nanik_s_deyang_menangis_minta_maaf-pOmi_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/09/26/337/3172694/tangis-wakil-kepala-bgn-pecah-saat-minta-maaf-soal-ribuan-kasus-keracunan-mbg?page=all,8c34bc0acd37a331d9a9aba876c575d46db5f7dcfebcd893a594dc4e5df90a84,2025-11-13 20:09:03.187 848,detik,mbg,2025-11-06 19:02:00,SPPG 03 Polres Sragen Mulai Layani Ribuan Anak di Mondokan,"Sentra Pengolahan Pangan Gizi (SPPG) 03 di Kecamatan Mondokan resmi diluncurkan pada hari ini. SPPG tersebut bakal membuat menu MBG untuk 2.238 siswa sekolah. Peluncuran tersebut dipimpin langsung oleh Kapolres Sragen, AKBP Dewiana Syamsu Indyasari. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Wakil Bupati Sragen Suroto selaku Ketua Satgas Makan Bergizi Gratis (MBG) Sragen, para kepala dinas, Wakapolres Sragen, para Pejabat Utama (PJU) Polres Sragen, Kepala SPPG, ibu-ibu Bhayangkari, para relawan, dan masyarakat sekitar. Peluncuran SPPG itu diawali dengan doa dan ditandai dengan pemotongan tumpeng oleh Kapolres Dewiana bersama Wabup Sragen Suroto. Selanjutnya, mereka langsung mengecek sarana prasarana peralatan pendukung SPPG. Dewiana menegaskan SPPG tersebut adalah implementasi dari arahan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar polisi hadir di masyarakat melalui program humanis dan bermanfaat. ""Kami memastikan bahwa proses produksi makanan dilakukan dengan kualitas terbaik. Tidak hanya cepat, tetapi juga bersih dan aman. Kami juga menyiapkan alat untuk melakukan tes cepat , rapid test, terhadap makanan, agar terjamin bebas dari bahan berbahaya,"" ungkap Dewiana dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng , Kamis (6/11/2025) Dia menyebut, SPPG 03 Polres Sragen menyalurkan MBG untuk 2.238 siswa sekolah di Mondokan. SPPG tersebut juga merekrut sebanyak 44 tenaga kerja dengan prioritas masyarakat sekitar sebagai pemberdayaan ekonomi lokal. ""Kami memprioritaskan bahan baku dari produsen lokal, dan tenaga kerja juga berasal dari lingkungan sekitar. Dengan begitu, selain memenuhi kebutuhan gizi anak-anak, program ini juga membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar,"" imbuhnya. Sinergi antara Polres Sragen, Bhayangkari, dan masyarakat dalam menyukseskan program unggulan Presiden Prabowo Subianto tersebut mendapat apresiasi dari Suroto. Dia berharap SPPG 03 Sragen dapat menjadi contoh pengelolaan pangan bergizi yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi anak-anak di Sragen. Beroperasinya SPPG tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat nyata kepada masyarakat. Polri tidak hanya hadir untuk keamanan dan ketertiban, tetapi juga berupaya meningkatkan kesejahteraan sosial dan kualitas hidup masyarakat.",Muhammad Iqbal Al Fardi -detikJateng,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/06/peresmian-sppg-03-polres-sragen-1762430200547_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jateng/njagani-jateng/d-8197897/sppg-03-polres-sragen-mulai-layani-ribuan-anak-di-mondokan,c7d58e58a9b9bc2725838e76cf0614021e35457c7c0f5fc271b4fd4067d6d3f2,2025-11-13 20:09:03.362 849,kompas,mbg,2025-10-24 19:07:00,"Gaji Disunat, Puluhan Relawan MBG Takalar Mengamuk di Dapur SPPG","TAKALAR, KOMPAS.com Puluhan relawan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, mengamuk di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) karena diduga mengalami pemotongan gaji dan tidak pernah menerima upah lembur.Peristiwa ini terjadi di Dapur SPPG Jalan Mappajalling Daeng Kawang, Kelurahan Sombalabella, Kecamatan Pattallassang, sekitar pukul 09.00 WITA, Jumat (24/10/2025).Para relawan mendatangi lokasi untuk mencari F-R, Kepala Dapur SPPG Sombalabella, yang dituding menjadi penyebab keterlambatan dan pemotongan upah mereka. Kami datang untuk mencari Kepala Dapur karena gaji kami selalu terlambat dan telah dua kali dilakukan pemotongan, dan ini ulah Kepala Dapur karena dia yang tangani semua gaji kami, kata Daeng Lebang, salah satu relawan, saat dikonfirmasi Kompas.com di lokasi.Baca juga:Program MBG Ciptakan 1.000 Lapangan Kerja Baru di KebumenUpah Tak Sesuai JanjiMenurut Lebang, para relawan awalnya dijanjikan upah bervariasi.Koordinator dapur dijanjikan menerima Rp 150 ribu per hari, sedangkan relawan biasa seperti juru masak dan petugas pengantar MBG mendapat Rp 130 ribu per hari.Namun dalam praktiknya, upah yang diterima lebih rendah dari kesepakatan awal, bahkan sempat dipotong kembali. Gaji awal Rp 150 ribu untuk Koordinator Dapur, tetapi yang kami terima cuma Rp 130 ribu dan ini mau dipotong lagi jadi Rp 120 ribu. Kalau gaji relawan biasa awalnya mereka menerima Rp 120 ribu dan ini mau dipotong lagi jadi Rp 100 ribu, padahal janji awalnya Rp 130 ribu per hari, ujar Daeng Lebang.Baca juga:Tak Hanya Siswa, 7 Guru SMPN 2 Mlati Sleman Turut Keracunan MBGSelain pemotongan upah, para relawan juga mengaku tidak pernah mendapatkan upah lembur, padahal mereka bekerja sejak siang hingga malam untuk mengolah makanan MBG bagi ibu hamil, bayi, dan siswa sekolah.SPPG Sombalabella di Kabupaten Takalar sendiri mulai beroperasi pada Senin (8/9/2025) dengan melibatkan 47 relawan yang memiliki beragam tugas dalam penyediaan dan distribusi makanan bergizi.BGN Takalar Janji EvaluasiKepala Badan Gizi Nasional (BGN) Kabupaten Takalar, Maulana, mengaku telah menerima laporan dari para relawan dan akan segera menindaklanjuti persoalan tersebut. Kejadian ini tentunya sangat kami sesalkan dan kami akan menindaklanjuti laporan para relawan serta memastikan hak para relawan terpenuhi, kata Maulana saat dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang TAKALAR, KOMPAS.com Puluhan relawan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, mengamuk di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) karena diduga mengalami pemotongan gaji dan tidak pernah menerima upah lembur. Peristiwa ini terjadi di Dapur SPPG Jalan Mappajalling Daeng Kawang, Kelurahan Sombalabella, Kecamatan Pattallassang, sekitar pukul 09.00 WITA, Jumat (24/10/2025). Para relawan mendatangi lokasi untuk mencari F-R, Kepala Dapur SPPG Sombalabella, yang dituding menjadi penyebab keterlambatan dan pemotongan upah mereka. Kami datang untuk mencari Kepala Dapur karena gaji kami selalu terlambat dan telah dua kali dilakukan pemotongan, dan ini ulah Kepala Dapur karena dia yang tangani semua gaji kami, kata Daeng Lebang, salah satu relawan, saat dikonfirmasi Kompas.com di lokasi. Baca juga:Program MBG Ciptakan 1.000 Lapangan Kerja Baru di Kebumen Menurut Lebang, para relawan awalnya dijanjikan upah bervariasi. Koordinator dapur dijanjikan menerima Rp 150 ribu per hari, sedangkan relawan biasa seperti juru masak dan petugas pengantar MBG mendapat Rp 130 ribu per hari. Namun dalam praktiknya, upah yang diterima lebih rendah dari kesepakatan awal, bahkan sempat dipotong kembali. Gaji awal Rp 150 ribu untuk Koordinator Dapur, tetapi yang kami terima cuma Rp 130 ribu dan ini mau dipotong lagi jadi Rp 120 ribu. Kalau gaji relawan biasa awalnya mereka menerima Rp 120 ribu dan ini mau dipotong lagi jadi Rp 100 ribu, padahal janji awalnya Rp 130 ribu per hari, ujar Daeng Lebang. Baca juga:Tak Hanya Siswa, 7 Guru SMPN 2 Mlati Sleman Turut Keracunan MBG Selain pemotongan upah, para relawan juga mengaku tidak pernah mendapatkan upah lembur, padahal mereka bekerja sejak siang hingga malam untuk mengolah makanan MBG bagi ibu hamil, bayi, dan siswa sekolah. SPPG Sombalabella di Kabupaten Takalar sendiri mulai beroperasi pada Senin (8/9/2025) dengan melibatkan 47 relawan yang memiliki beragam tugas dalam penyediaan dan distribusi makanan bergizi. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Kabupaten Takalar, Maulana, mengaku telah menerima laporan dari para relawan dan akan segera menindaklanjuti persoalan tersebut. Kejadian ini tentunya sangat kami sesalkan dan kami akan menindaklanjuti laporan para relawan serta memastikan hak para relawan terpenuhi, kata Maulana saat dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/acvi5Hwo-qA0j8vvr-Ug0z9okaI=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/24/68fb6a5fa9322.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/24/190700378/gaji-disunat-puluhan-relawan-mbg-takalar-mengamuk-di-dapur-sppg,cb53a28f4aa760905e420405ae507aae0dd4c4cd215f0c32e6ead5a6b0e6ed95,2025-11-13 20:09:05.465 850,pikiranrakyat,mbg,2025-09-29 12:16:37,"Keracunan MBG Marak, Guru di Bandung Barat Terpaksa Jadi Tester atau Pencicip Makanan","PIKIRAN RAKYAT -Maraknya kasus dugaan keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat membuat guru terpaksa menjadi tester atau penyicip pertama kali MBG saat tiba di sekolah sebelum dibagikan ke siswa. Langkah antisipasi tersebut membuat para guru juga rentan mengalami peristiwa serupa. Mencuatnya kasus tersebut membuat sejumlah sekolah di KBB melakukan antisipasi. Salah satunya dilakukan oleh guru dengan mencicip terlebih dulu MBG saat tiba di sekolah. Baca Juga:Banyak Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Tengah Lakukan Evaluasi Hal tersebut dilakukan oleh Endang Sukanda (69), Kepala Dasar Negeri (SDN) Ciptaharja dan Plt Kepala SDN Sindangsari di Cipatat. ""Nyobian heula (Mencicipi dulu) terus penelitian dulu, dilihat dulu sajian MBG-nya,"" kata Endang saat dihubungi ""PR"" pada Senin (29/9/2025). Jika MBG itu mencurigakan dan tak memungkinan dikonsumsi siswa, Endang meminta para guru tidak memberikan makanan tersebut. Tindakan itu diambil untuk mencegah kemungkinan siswa-siswa mengalami keracunan setelah mengonsumsi MBG. Endang mengaku tak punya pilihan lain selain menjajal MBG demi memastikan keselamatan para muridnya. Hingga saat ini, lanjutnya, kondisi SDN Ciptaharja dan Sindangsari masih aman. ""Alhamdulilah sampai saat ini tidak ada temuan (MBG) yang meragukan,"" ujarnya. Baca Juga:SPPG di Cimahi Diminta Tingkatkan Koordinasi, SOP MBG Bakal Dibuat Lebih Detail Meski begitu, Endang mengungkapkan adanya beberapa orang tua siswa yang melarang anak-anak menyantap MBG. Makanan itu akhirnya dibawa pulang ke rumah atau tak dikonsumsi di sekolah. Selain itu, terdapat pula siwa yang hanya memakan jeruk atau buah-buahan yang ada di MBG. ""Yang nasi dan sebagainya tidak dimakan oleh mereka,"" ucapnya. Langkah antisipasi serupa sebelumnya dikemukakan Yayat (47), salah satu guru Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN 5) Cipongkor. Kala pembagian MBG pada Selasa (23/9/2025) dan Rabu (24/9/2025), Yayat mengaku menjajal atau mencicipi MBG terlebih dulu sebelum dibagikan ke para murid. Ia juga berpesan agar siswa-siswanya tak langsung menyantap MBG sebelum memeriksanya. Sorotan terkait dengan guru yang terpaksa mencicipi MBG dilontarkan pengamat pendidikan asal KBB, Darda Abdullah Sjam. Memosisikan guru sebagai ""tester"" makanan, menurut Darda, merupakan solusi yang tidak etis. ""Kesehatan guru sama berharganya dengan kesehatan siswa, dan tidak seharusnya dijadikan taruhan dalam sistem yang seharusnya bisa dipertanggungjawabkan,"" ucap Darda. Baca Juga:Bupati Cianjur Panggil SPPG dan Mitra MBG, Tuntut Miliki SLHS dan Bentuk Satgas Pengawasan Ia menegaskan, guru bukanlah ahli mikrobiologi yang bisa mendeteksi bakteri E. coli atau Salmonella hanya dengan melihat dan mencicipi. Tindakan tersebut juga mengalihkan perhatian dari masalah sistemik yang lebih mendasar. Gelombang kekhawatiran yang melanda orang tua dan guru perihal keracunan MBG dinilai memunculkan respons keliru guru sebagai ""tester"" atau pengecap pertama makanan MBG. ""Praktik ini bagaikan mengobati demam dengan mematikan alarmnya bukan menyembuhkan akar penyakit, tetapi justru menimbulkan risiko baru,"" ujarnya. Darda mempertanyakan pula Standar Operasional Prosedur (SOP) dari program MBG. SOP MBG, lanjutnya, telah dirancang sedemikian rupa, mencakup seluruh rantai pasok dari pemilihan bahan baku, proses pengolahan, hingga distribusi. ""Ada ketentuan jelas bahwa Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan ahli gizi bertanggung jawab melakukan pemeriksaan fisik terhadap makanan, termasuk menyimpan sampel setiap hari untuk pengawasan,"" kata Darda. Tetapi realita di lapangan berkata lain. Dari 8.583 SPPG yang beroperasi, hanya 34 yang telah memiliki Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi per September 2025. Sebagian besar tidak menaati aturan waktu memasak dan penyajian, di mana jeda yang terlalu panjang antara masak dan konsumsi menjadi pemicu utama kontaminasi. ""Wakil Kepala Badan Pangan Nasional bahkan mengakui bahwa 80% kasus keracunan terjadi karena SPPG mengabaikan SOP waktu memasak,"" ucapnya. Hal tersebut merupakan akar persoalan sebenarnya. ""Bukan tidak adanya aturan, tetapi lemahnya implementasi dan pengawasan,"" kata dosen fakultas ilmu keguruan di kampus swasta Kota Bandung itu.*** Berita PilihanBanyak Aduan Kasus Keracunan, Pemkot Bogor Tetap Dukung Program MBG dan Perketat Pengawasan Dapur SPPGBupati Cianjur Panggil SPPG dan Mitra MBG, Tuntut Miliki SLHS dan Bentuk Satgas PengawasanBanyak Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Tengah Lakukan EvaluasiMengenal 10 Petinggi Badan Gizi Nasional, Sosok di Balik Program MBGKeracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi TragediSeskab Teddy Bocorkan Hasil Pertemuan Prabowo dan Sejumlah Menteri, Bahas MBG hingga Program Lainnya5 Tuntutan IDAI untuk BGN, Menu MBG Harus Disusun Ahli Gizi Berita PilihanBanyak Aduan Kasus Keracunan, Pemkot Bogor Tetap Dukung Program MBG dan Perketat Pengawasan Dapur SPPGBupati Cianjur Panggil SPPG dan Mitra MBG, Tuntut Miliki SLHS dan Bentuk Satgas PengawasanBanyak Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Tengah Lakukan EvaluasiMengenal 10 Petinggi Badan Gizi Nasional, Sosok di Balik Program MBGKeracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi TragediSeskab Teddy Bocorkan Hasil Pertemuan Prabowo dan Sejumlah Menteri, Bahas MBG hingga Program Lainnya5 Tuntutan IDAI untuk BGN, Menu MBG Harus Disusun Ahli Gizi Berita Pilihan Banyak Aduan Kasus Keracunan, Pemkot Bogor Tetap Dukung Program MBG dan Perketat Pengawasan Dapur SPPGBupati Cianjur Panggil SPPG dan Mitra MBG, Tuntut Miliki SLHS dan Bentuk Satgas PengawasanBanyak Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Tengah Lakukan EvaluasiMengenal 10 Petinggi Badan Gizi Nasional, Sosok di Balik Program MBGKeracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi TragediSeskab Teddy Bocorkan Hasil Pertemuan Prabowo dan Sejumlah Menteri, Bahas MBG hingga Program Lainnya5 Tuntutan IDAI untuk BGN, Menu MBG Harus Disusun Ahli Gizi Banyak Aduan Kasus Keracunan, Pemkot Bogor Tetap Dukung Program MBG dan Perketat Pengawasan Dapur SPPG Banyak Aduan Kasus Keracunan, Pemkot Bogor Tetap Dukung Program MBG dan Perketat Pengawasan Dapur SPPG Banyak Aduan Kasus Keracunan, Pemkot Bogor Tetap Dukung Program MBG dan Perketat Pengawasan Dapur SPPG Banyak Aduan Kasus Keracunan, Pemkot Bogor Tetap Dukung Program MBG dan Perketat Pengawasan Dapur SPPG Bupati Cianjur Panggil SPPG dan Mitra MBG, Tuntut Miliki SLHS dan Bentuk Satgas Pengawasan Bupati Cianjur Panggil SPPG dan Mitra MBG, Tuntut Miliki SLHS dan Bentuk Satgas Pengawasan Bupati Cianjur Panggil SPPG dan Mitra MBG, Tuntut Miliki SLHS dan Bentuk Satgas Pengawasan Bupati Cianjur Panggil SPPG dan Mitra MBG, Tuntut Miliki SLHS dan Bentuk Satgas Pengawasan Banyak Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Tengah Lakukan Evaluasi Banyak Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Tengah Lakukan Evaluasi Banyak Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Tengah Lakukan Evaluasi Banyak Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Tengah Lakukan Evaluasi Mengenal 10 Petinggi Badan Gizi Nasional, Sosok di Balik Program MBG Mengenal 10 Petinggi Badan Gizi Nasional, Sosok di Balik Program MBG Mengenal 10 Petinggi Badan Gizi Nasional, Sosok di Balik Program MBG Mengenal 10 Petinggi Badan Gizi Nasional, Sosok di Balik Program MBG Keracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi Tragedi Keracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi Tragedi Keracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi Tragedi Keracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi Tragedi Seskab Teddy Bocorkan Hasil Pertemuan Prabowo dan Sejumlah Menteri, Bahas MBG hingga Program Lainnya Seskab Teddy Bocorkan Hasil Pertemuan Prabowo dan Sejumlah Menteri, Bahas MBG hingga Program Lainnya Seskab Teddy Bocorkan Hasil Pertemuan Prabowo dan Sejumlah Menteri, Bahas MBG hingga Program Lainnya Seskab Teddy Bocorkan Hasil Pertemuan Prabowo dan Sejumlah Menteri, Bahas MBG hingga Program Lainnya 5 Tuntutan IDAI untuk BGN, Menu MBG Harus Disusun Ahli Gizi 5 Tuntutan IDAI untuk BGN, Menu MBG Harus Disusun Ahli Gizi 5 Tuntutan IDAI untuk BGN, Menu MBG Harus Disusun Ahli Gizi 5 Tuntutan IDAI untuk BGN, Menu MBG Harus Disusun Ahli Gizi",Bambang Arifianto,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/26/3248080776.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019681339/keracunan-mbg-marak-guru-di-bandung-barat-terpaksa-jadi-tester-atau-pencicip-makanan?page=all,9c13fb69730e6bc0cb6f7aa290d4937331bfa0695775eda643be73b2e3a55a80,2025-11-13 20:09:08.574 859,okezone,mbg,2025-09-26 16:01:58,"Riwayat Pendidikan dr Tan Shot Yen, yang Kritik Menu Burger dan Spageti di MBG","JAKARTA Kritik terhadap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali mencuat setelah ahli gizi, dr. Tan Shot Yen, menyampaikan pandangannya dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI pada Senin (22/9/2025). Ia menyoroti penyajian menu berbahan gandum seperti burger dan spageti, serta pemberian susu sapi yang dinilai tidak sesuai dengan kondisi mayoritas masyarakat Indonesia yang mengalami intoleransi laktosa. Yang terjadi di Lhoknga sampai dengan Papua yang dibagi adalah burger, di mana tepung terigu tidak pernah tumbuh di bumi Indonesia. Enggak ada anak muda yang tahu bahwa gandum tidak tumbuh di bumi Indonesia. Dibagi spageti, dibagi bakmi gacoan, oh my God, kata dr. Tan, dikutip dari YouTube TV Parlemen. Selain menu, ia juga menyinggung kualitas tenaga ahli gizi yang terlibat dalam program MBG. Menurutnya, sebagian besar masih lulusan baru sehingga minim pengalaman, termasuk dalam penerapan sistem Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP). Banyak masyarakat menanyakan, Dok, emang di SPPG nggak ada ahli gizi? Ada, tapi setelah teman-teman kami yang lebih senior datang ke SPPG, ya Allah ahli gizinya baru lulus. Dan lebih lucu lagi, mereka nggak ngerti kalau ditanya apa itu HACCP, hah? HACCP hewan apa itu? ujarnya. Latar Belakang Pendidikan Tan Shot Yen lahir di Beijing, China pada 17 September 1964 dan dibesarkan di Jakarta. Gelar lengkap yang disandangnya adalah Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum. Ia menempuh pendidikan kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara pada 1983 dan meraih gelar profesi dokter pada 1991. Tahun berikutnya, ia melanjutkan studi S2 di bidang instructional physiotherapy di Perth, Australia, serta memperoleh diploma HIV/AIDS di Thailand. Gelar doktor di bidang Ilmu Gizi diraihnya pada 2014 dari Universitas Indonesia, setelah menempuh pendidikan selama empat tahun. Selain itu, ia juga memiliki gelar Magister Humaniora dan mendalami filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara. Karier dan Publikasi Bersama suaminya, Henry Remanlay yang berprofesi sebagai ahli akupunktur dan herbal, dr. Tan mendirikan Dr Tan & Remanlay Institute. Selain aktif memberikan penyuluhan dan edukasi gizi, ia juga dikenal sebagai penulis. Beberapa buku yang pernah ditulisnya antara lain Saya Pilih Sembuh dan Sehat, Nasehat Buat Sehat, Anak Sehat Indonesia, dan Resep Panjang Umur Sehat dan Sembuh. JAKARTA Kritik terhadap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali mencuat setelah ahli gizi, dr. Tan Shot Yen, menyampaikan pandangannya dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI pada Senin (22/9/2025). Ia menyoroti penyajian menu berbahan gandum seperti burger dan spageti, serta pemberian susu sapi yang dinilai tidak sesuai dengan kondisi mayoritas masyarakat Indonesia yang mengalami intoleransi laktosa. Yang terjadi di Lhoknga sampai dengan Papua yang dibagi adalah burger, di mana tepung terigu tidak pernah tumbuh di bumi Indonesia. Enggak ada anak muda yang tahu bahwa gandum tidak tumbuh di bumi Indonesia. Dibagi spageti, dibagi bakmi gacoan, oh my God, kata dr. Tan, dikutip dari YouTube TV Parlemen. Selain menu, ia juga menyinggung kualitas tenaga ahli gizi yang terlibat dalam program MBG. Menurutnya, sebagian besar masih lulusan baru sehingga minim pengalaman, termasuk dalam penerapan sistem Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP). Banyak masyarakat menanyakan, Dok, emang di SPPG nggak ada ahli gizi? Ada, tapi setelah teman-teman kami yang lebih senior datang ke SPPG, ya Allah ahli gizinya baru lulus. Dan lebih lucu lagi, mereka nggak ngerti kalau ditanya apa itu HACCP, hah? HACCP hewan apa itu? ujarnya. Latar Belakang Pendidikan Tan Shot Yen lahir di Beijing, China pada 17 September 1964 dan dibesarkan di Jakarta. Gelar lengkap yang disandangnya adalah Dr. dr. Tan Shot Yen, M.Hum. Ia menempuh pendidikan kedokteran di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara pada 1983 dan meraih gelar profesi dokter pada 1991. Tahun berikutnya, ia melanjutkan studi S2 di bidang instructional physiotherapy di Perth, Australia, serta memperoleh diploma HIV/AIDS di Thailand. Gelar doktor di bidang Ilmu Gizi diraihnya pada 2014 dari Universitas Indonesia, setelah menempuh pendidikan selama empat tahun. Selain itu, ia juga memiliki gelar Magister Humaniora dan mendalami filsafat di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara. Karier dan Publikasi Bersama suaminya, Henry Remanlay yang berprofesi sebagai ahli akupunktur dan herbal, dr. Tan mendirikan Dr Tan & Remanlay Institute. Selain aktif memberikan penyuluhan dan edukasi gizi, ia juga dikenal sebagai penulis. Beberapa buku yang pernah ditulisnya antara lain Saya Pilih Sembuh dan Sehat, Nasehat Buat Sehat, Anak Sehat Indonesia, dan Resep Panjang Umur Sehat dan Sembuh. (Rani Hardjanti)",Gilang Praditya,https://img.okezone.com/content/2025/09/26/65/3172670/dr_tan_shot_yen-aT2S_large.jpg,https://edukasi.okezone.com/read/2025/09/26/65/3172670/riwayat-pendidikan-dr-tan-shot-yen-yang-kritik-menu-burger-dan-spageti-di-mbg?page=all,39e6994b5f8cd27fdb59d17443624ea29b727f46ab2072990488c1a6bb888bbb,2025-11-13 20:09:34.585 851,okezone,mbg,2025-09-26 17:17:02,Menteri Tito Minta Pemda Wajib Jadi Garda Terdepan Hadapi Krisis MBG!,"JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menegaskan, pemerintah daerah (Pemda) harus menjadi garda terdepan dalam penanganan awal kasus terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG). Untuk itu, Tito meminta Pemda memperkuat koordinasi dengan Satgas MBG di daerah agar mitigasi berjalan cepat dan tepat. Kalau ada insiden, yang pertama pasti Pemda. Mereka punya rumah sakit, ambulans, tenaga kesehatan, hingga sistem darurat. Jadi, respons awal harus dilakukan otoritas daerah, kata Tito di Jakarta, Jumat (26/9/2025). Kebijakan ini dinilai sebagai langkah taktis, cepat, dan tepat di tengah kebingungan banyak pihak menghadapi krisis MBG. Menurut Dosen Administrasi Bisnis Universitas Nusa Cendana, Ricky Ekaputra Foeh, arahan Mendagri menjadi penegasan penting bahwa Pemda tidak bisa pasif, melainkan harus sigap dan proaktif. Ricky menilai, sudah saatnya ada desentralisasi kewenangan dari pusat ke daerah. Pemda perlu diberi otoritas langsung untuk mengawasi dapur penyedia MBG, menugaskan ahli gizi, serta memantau distribusi hingga konsumsi di sekolah. Model ini bisa meniru pola saat penanganan Covid-19, ketika Pemda diberi ruang luas untuk menggerakkan Puskesmas, Posyandu, dan Satgas lokal. Hasilnya, respons menjadi lebih cepat, kontekstual, dan sesuai kondisi daerah. BGN tetap pegang standar nasional, tapi eksekusi lapangan dilakukan Pemda. Co-governance seperti ini lebih efektif, karena masalah gizi dan kesehatan publik tidak bisa hanya dikendalikan dari pusat, jelas Ricky. Ia juga menekankan pentingnya akses data yang lengkap bagi Pemda mulai dari menu, dapur, hingga distribusi harian. Dengan begitu, pengawasan bisa dilakukan berlapis: standar nasional oleh BGN (menu dan gizi), pengawasan dapur dan produksi, serta monitoring konsumsi dan risiko keracunan oleh Pemda. Pengalaman saat Covid-19 membuktikan, keterlibatan penuh Pemda membuat kebijakan lebih berhasil. Prinsip yang sama perlu diterapkan dalam program MBG agar tidak sekadar soal distribusi makanan, tapi juga menyangkut keselamatan dan kesehatan publik. JAKARTA - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menegaskan, pemerintah daerah (Pemda) harus menjadi garda terdepan dalam penanganan awal kasus terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG). Untuk itu, Tito meminta Pemda memperkuat koordinasi dengan Satgas MBG di daerah agar mitigasi berjalan cepat dan tepat. Kalau ada insiden, yang pertama pasti Pemda. Mereka punya rumah sakit, ambulans, tenaga kesehatan, hingga sistem darurat. Jadi, respons awal harus dilakukan otoritas daerah, kata Tito di Jakarta, Jumat (26/9/2025). Kebijakan ini dinilai sebagai langkah taktis, cepat, dan tepat di tengah kebingungan banyak pihak menghadapi krisis MBG. Menurut Dosen Administrasi Bisnis Universitas Nusa Cendana, Ricky Ekaputra Foeh, arahan Mendagri menjadi penegasan penting bahwa Pemda tidak bisa pasif, melainkan harus sigap dan proaktif. Ricky menilai, sudah saatnya ada desentralisasi kewenangan dari pusat ke daerah. Pemda perlu diberi otoritas langsung untuk mengawasi dapur penyedia MBG, menugaskan ahli gizi, serta memantau distribusi hingga konsumsi di sekolah. Model ini bisa meniru pola saat penanganan Covid-19, ketika Pemda diberi ruang luas untuk menggerakkan Puskesmas, Posyandu, dan Satgas lokal. Hasilnya, respons menjadi lebih cepat, kontekstual, dan sesuai kondisi daerah. BGN tetap pegang standar nasional, tapi eksekusi lapangan dilakukan Pemda. Co-governance seperti ini lebih efektif, karena masalah gizi dan kesehatan publik tidak bisa hanya dikendalikan dari pusat, jelas Ricky. Ia juga menekankan pentingnya akses data yang lengkap bagi Pemda mulai dari menu, dapur, hingga distribusi harian. Dengan begitu, pengawasan bisa dilakukan berlapis: standar nasional oleh BGN (menu dan gizi), pengawasan dapur dan produksi, serta monitoring konsumsi dan risiko keracunan oleh Pemda. Pengalaman saat Covid-19 membuktikan, keterlibatan penuh Pemda membuat kebijakan lebih berhasil. Prinsip yang sama perlu diterapkan dalam program MBG agar tidak sekadar soal distribusi makanan, tapi juga menyangkut keselamatan dan kesehatan publik. (Awaludin)",Awaludin,https://img.okezone.com/content/2025/09/26/337/3172691/mendagri_tito_karnavian-EWpP_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/09/26/337/3172691/menteri-tito-minta-pemda-wajib-jadi-garda-terdepan-hadapi-krisis-mbg?page=all,11736f87c665d945bfa262cbde33a3d24dad2e53b36f201d5c565e88f97231e0,2025-11-13 20:09:13.606 852,detik,mbg,2025-11-06 19:01:00,Kapolda Kalsel Paparkan Strategi Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional,"Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan memaparkan strategi untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional. Menurutnya, ketahanan pangan merupakan bagian penting dari ketahanan nasional karena menyangkut pemenuhan kebutuhan dasar rakyat dan stabilitas negara. Hal tersebut diungkapkan olehnya saat menjadi narasumber dalam acara Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Perikanan Dan Kelautan Indonesia (FP2TPKI) di Ballroom Hotel Grand Qin, Banjarbaru, hari ini. ""Dalam konteks ini, Polri memiliki peran strategis tidak hanya sebagai penegak hukum dan penjaga keamanan, tetapi juga sebagai penggerak, pengawas, dan pelindung dalam pelaksanaan program ketahanan pangan di Indonesia,"" kata Irjen Pol Rosyanto Yudha Hermawan dalam keterangan tertulis, Kamis (6/11/2025). Dia mengatakan ketahanan pangan merupakan bagian integral dari ketahanan ekonomi, yang menopang ketahanan nasional secara keseluruhan. ""Ada lima (5) aspek keterkaitan ketahanan pangan dengan ketahanan nasional yakni Aspek ekonomi, Aspek politik dan stabilitas sosial, Aspek pertahanan dan keamanan, Aspek sosial budaya, serta Aspek lingkungan,"" jelasnya. Dia pun menjelaskan terkait konsep Kepolisian modern dan tradisional. Kepolisian modern fokus utamanya adalah Kemitraan dengan masyarakat, pencegahan kejahatan, dan pemeliharaan ketertiban sosial. Sedangkan Kepolisian tradisional fokus utamanya adalah Pengendalian kejahatan, penegakan hukum, dan respon cepat terhadap kejahatan. Kemudian dalam hal pendekatan, Kepolisian modern tidak secara harfiah 'meniadakan' semua kejahatan sebelum terjadi, tetapi berfokus pada pendekatan proaktif, preventif, dan prediktif untuk mencegah kejahatan sebanyak mungkin sebelum terjadi. Sedangkan Kepolisian tradisional berpusat pada penegakan hukum, responsif, dan represif. ""Tujuan dari Kepolisian modern yakni Meminimalkan terjadinya kejahatan melalui pendekatan yang cerdas, terkoordinasi, dan berbasis data, bukan klaim absolut meniadakan kejahatan sepenuhnya. Sementara Kepolisian tradisional Menekan kejahatan dan menjaga ketertiban,"" tuturnya. Irjen Pol Rosyanto Yudha menuturkan dalam ketahanan pangan Polda Kalsel bekerjasama dengan stakeholder lainnya seperti Pemerintahan Daerah, Universitas Lambung Mangkurat (ULM), Perum Bulog, PT.Antang Gunung Meratus (AGM), Kelompok Tani, dan Media baik online maupun offline. Beberapa terobosan Polda Kalsel dalam mendukung ketahanan pangan, yakni seperti memanfaatkan lahan basah untuk menanam jagung, membuat Greenhouse yang ditanami Seledri, Sawi, Pakcoy, Cabe dan Melon. Budidaya bioflok dengan penebaran ikan Haruan/Gabus, ikan Nila, ikan Gurame, dan ikan Papuyu. ""Selain itu Polda Kalsel juga melakukan pengembangan Sapi ternak, pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di semua wilayah di Kalimantan Selatan dan pembagian makan bergizi gratis (MBG) kepada pelajar, ibu hamil dan ibu menyusui,"" tutupnya. Sebagai informasi tambahan, berkat capaian tersebut, Kapolda Kalsel Irjen Pol Rosyanto Yudha dan jajaran dianugerahi sejumlah penghargaan seperti Kompolnas Award, penghargaan dari Gubernur Kalsel, dan berhasil menjadi salah satu pemenang lomba pembinaan SDM mendukung ketahanan pangan dari SSDM Polri.",Dea Duta Aulia -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/06/kapolda-kalimantan-selatan-irjen-pol-rosyanto-yudha-hermawan-1762430410805_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8197895/kapolda-kalsel-paparkan-strategi-wujudkan-ketahanan-pangan-nasional,a15cfef3b9b30e352f4c0d4ddc0f1b419f74fece26660f0062cf8e648c94b527,2025-11-13 20:09:15.243 853,kompas,mbg,2025-10-24 12:19:40,"Pemkab Kebumen Bentuk Satgas MBG hingga Tingkat Kecamatan, Apa Tujuannya?","KEBUMEN, KOMPAS.com Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen bergerak cepat memastikan program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) berjalan lancar dan tepat sasaran.Setelah program ini menjadi sorotan di sejumlah daerah, Pemkab kini membentuk satuan tugas (Satgas) MBG hingga tingkat kecamatan.Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kebumen,Edi Rianto, menyebut pembentukan satgas ditargetkan rampung pada November 2025 di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Kebumen. Satgas MBGtingkat kecamatan akan mulai dibentuk bulan depan. Tujuannya untuk memastikan kelancaran, pengawasan, serta kualitas penyaluran program MBG di seluruh wilayah, ujar Edi melalui rilis resminya, Jumat (24/10/2025).Menurutnya, Satgas MBG akan diisi oleh personel lintas sektor, mencakup unsur pemerintah daerah, TNI, Polri, dan para pemangku kepentingan terkait lainnya.Baca juga:Bupati Lumajang Sebut Dapur MBG Bisa Jadi Solusi Berantas ProstitusiSatgas di tingkat kecamatan akan berperan sebagai pengawas langsung di lapangan, mulai dari proses pengolahan di dapurMakan Bergizi Gratishingga distribusi makanan ke peserta didik. Kita ingin memastikan setiap anak mendapatkan makanan yang benar-benar layak, bergizi, dan aman dikonsumsi. Jadi, bukan sekadar program yang berhenti di administrasi, tapi benar-benar dirasakan manfaatnya, tegas Edi.Edi menambahkan, pelaksanaan program MBG di Kabupaten Kebumen hingga saat ini telah mencapai capaian yang signifikan. Kita terus berupaya memperluas jangkauan agar semua siswa bisa menerima manfaat program ini secara bertahap. Pemerintah pusat dan daerah berkomitmen menjaga kualitasnya, imbuhnya.Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu program unggulan nasional yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto.Program ini menyasar pelajar di seluruh Indonesia dengan tujuan meningkatkan asupan gizi anak-anak sekolah, menekan angka stunting, serta mendorong kualitas sumber daya manusia sejak usia dini.Pemkab Kebumenmenjadi salah satu daerah di Jawa Tengah yang paling aktif dalam menjalankan program ini.Selain menyiapkan Satgas hingga ke tingkat kecamatan, pemerintah daerah juga menggandeng pihak sekolah dan masyarakat sekitar untuk ikut serta dalam pengawasan kualitas makanan. Kami ingin memastikan bahwa pelaksanaan MBG di Kebumen menjadi contoh yang baik bagi daerah lain. Transparansi, kualitas, dan keselamatan anak-anak menjadi prioritas utama, tutup Edi.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KEBUMEN, KOMPAS.com Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kebumen bergerak cepat memastikan program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) berjalan lancar dan tepat sasaran. Setelah program ini menjadi sorotan di sejumlah daerah, Pemkab kini membentuk satuan tugas (Satgas) MBG hingga tingkat kecamatan. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kebumen,Edi Rianto, menyebut pembentukan satgas ditargetkan rampung pada November 2025 di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Kebumen. Satgas MBGtingkat kecamatan akan mulai dibentuk bulan depan. Tujuannya untuk memastikan kelancaran, pengawasan, serta kualitas penyaluran program MBG di seluruh wilayah, ujar Edi melalui rilis resminya, Jumat (24/10/2025). Menurutnya, Satgas MBG akan diisi oleh personel lintas sektor, mencakup unsur pemerintah daerah, TNI, Polri, dan para pemangku kepentingan terkait lainnya. Baca juga:Bupati Lumajang Sebut Dapur MBG Bisa Jadi Solusi Berantas Prostitusi Satgas di tingkat kecamatan akan berperan sebagai pengawas langsung di lapangan, mulai dari proses pengolahan di dapurMakan Bergizi Gratishingga distribusi makanan ke peserta didik. Kita ingin memastikan setiap anak mendapatkan makanan yang benar-benar layak, bergizi, dan aman dikonsumsi. Jadi, bukan sekadar program yang berhenti di administrasi, tapi benar-benar dirasakan manfaatnya, tegas Edi. Edi menambahkan, pelaksanaan program MBG di Kabupaten Kebumen hingga saat ini telah mencapai capaian yang signifikan. Kita terus berupaya memperluas jangkauan agar semua siswa bisa menerima manfaat program ini secara bertahap. Pemerintah pusat dan daerah berkomitmen menjaga kualitasnya, imbuhnya. Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu program unggulan nasional yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto. Program ini menyasar pelajar di seluruh Indonesia dengan tujuan meningkatkan asupan gizi anak-anak sekolah, menekan angka stunting, serta mendorong kualitas sumber daya manusia sejak usia dini. Pemkab Kebumenmenjadi salah satu daerah di Jawa Tengah yang paling aktif dalam menjalankan program ini. Selain menyiapkan Satgas hingga ke tingkat kecamatan, pemerintah daerah juga menggandeng pihak sekolah dan masyarakat sekitar untuk ikut serta dalam pengawasan kualitas makanan. Kami ingin memastikan bahwa pelaksanaan MBG di Kebumen menjadi contoh yang baik bagi daerah lain. Transparansi, kualitas, dan keselamatan anak-anak menjadi prioritas utama, tutup Edi.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/_EhqwKu-xq-83EXzlb4Zu8VcHNQ=/99x0:1111x675/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/08/25/68ac3bd99a317.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/24/121940378/pemkab-kebumen-bentuk-satgas-mbg-hingga-tingkat-kecamatan-apa-tujuannya,f5fe6abc68203dd24648ed53ca6f56023bddbbe8640d82cfc0ff5362bcde0ab5,2025-11-13 20:09:16.002 854,pikiranrakyat,mbg,2025-09-29 12:12:21,"5 Tuntutan IDAI untuk BGN, Menu MBG Harus Disusun Ahli Gizi","PIKIRAN RAKYAT- Kasus keracunan yang dikaitkan dengan program Makan Bergizi Gratis di sejumlah wilayah belum juga berhenti. Terbaru keracunan massal akibat menyantap makanan di sekolah terjadi di Cipongkor, Bandung Barat. Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pun menyampaikan keprihatinan mendalam atas maraknya kasus keracunan makanan pada anak sekolah dalam kegiatan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di berbagai daerah. Program MBG sejatinya bertujuan mulia untuk meningkatkan status gizi dan kesehatan anak Indonesia, namun kejadian keracunan ini terus berulang yang justru menimbulkan risiko serius bagi keselamatan anak. Bahkan, ada balita dan ibu hamil juga yang terkena dampaknya sehingga kelompok rentan ini sebaiknya turut dimasukkan dalam perhatian utama. Baca Juga:Seskab Teddy Bocorkan Hasil Pertemuan Prabowo dan Sejumlah Menteri, Bahas MBG hingga Program Lainnya Dalam surat terbuka untuk Badan Gizi Nasional, IDAI menegaskan bahwa: 1. Keselamatan anak dan kelompok rentan adalah prioritas utama. Anak, balita, dan ibu hamil merupakan kelompok rentan yang harus dilindungi dari risiko keracunan makanan. 2. Keamanan pangan harus diutamakan. Proses penyediaan, pengolahan, penyimpanan, hingga distribusi makanan wajib mengikuti standar keamanan pangan (food safety) untuk mencegah kontaminasi. 3. Kualitas gizi dan keseimbangan menu perlu dijamin. Menu MBG seyogyanya disusun oleh ahli gizi anak dengan memperhatikan kebutuhan nutrisi anak untuk mendukung tumbuh kembang optimal. 4. Pengawasan harus diperketat. Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) beserta seluruh kelengkapannya harus tersertifikasi dan senantiasa dimonitor serta dievaluasi oleh Badan Gizi Nasional. 5. Prosedur mitigasi dan layanan aduan kasus keracunan harus disiapkan dalam program MBG. Perlu disiapkan prosedur mitigasi kasus keracunan melibatkan pemerintah, sekolah, dokter spesialis anak, tenaga kesehatan, dan masyarakat. Pemberdayaan layanan aduan masyarakat sangat diperlukan untuk mengatasi berbagai masalah yang ada. Baca Juga:Surat Terbuka IDAI untuk Badan Gizi Nasional, Prioritaskan Keselamatan Anak dan Kelompok Rentan Sementara itu, Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia, DR Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA, Subs Kardio(K) mengatakan bahwa satu anak keracunan saja sudah menjadi masalah, apalagi ini terjadi pada ribuan anak di Indonesia. IDAI pun meminta agar dilakukan evaluasi secara menyeluruh atas program ini dan memastikan program yang sedang berjalan itu tepat sasaran terutama di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) di Indonesia. Sekretaris Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia, DR Dr Hikari AMbara Sjakti, SpA, SubsHemaOnk(K), menyampaikan IDAI siap bekerjasama dan berkolaborasi dengan pemerintah, sekolah, dan masyarakat untuk memastikan program MBG benar-benar memberikan manfaat kesehatan, gizi, dan masa depan yang lebih baik bagi anak Indonesia.*** Berita PilihanRatusan Makanan MBG Tak Layak Konsumsi Dikembalikan, Bupati Purwakarta Evaluasi SPPG dan Turunkan Tim PengawasBanyak Aduan Kasus Keracunan, Pemkot Bogor Tetap Dukung Program MBG dan Perketat Pengawasan Dapur SPPGBupati Cianjur Panggil SPPG dan Mitra MBG, Tuntut Miliki SLHS dan Bentuk Satgas PengawasanBanyak Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Tengah Lakukan EvaluasiKeracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi Tragedi Berita PilihanRatusan Makanan MBG Tak Layak Konsumsi Dikembalikan, Bupati Purwakarta Evaluasi SPPG dan Turunkan Tim PengawasBanyak Aduan Kasus Keracunan, Pemkot Bogor Tetap Dukung Program MBG dan Perketat Pengawasan Dapur SPPGBupati Cianjur Panggil SPPG dan Mitra MBG, Tuntut Miliki SLHS dan Bentuk Satgas PengawasanBanyak Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Tengah Lakukan EvaluasiKeracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi Tragedi Berita Pilihan Ratusan Makanan MBG Tak Layak Konsumsi Dikembalikan, Bupati Purwakarta Evaluasi SPPG dan Turunkan Tim PengawasBanyak Aduan Kasus Keracunan, Pemkot Bogor Tetap Dukung Program MBG dan Perketat Pengawasan Dapur SPPGBupati Cianjur Panggil SPPG dan Mitra MBG, Tuntut Miliki SLHS dan Bentuk Satgas PengawasanBanyak Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Tengah Lakukan EvaluasiKeracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi Tragedi Ratusan Makanan MBG Tak Layak Konsumsi Dikembalikan, Bupati Purwakarta Evaluasi SPPG dan Turunkan Tim Pengawas Ratusan Makanan MBG Tak Layak Konsumsi Dikembalikan, Bupati Purwakarta Evaluasi SPPG dan Turunkan Tim Pengawas Ratusan Makanan MBG Tak Layak Konsumsi Dikembalikan, Bupati Purwakarta Evaluasi SPPG dan Turunkan Tim Pengawas Ratusan Makanan MBG Tak Layak Konsumsi Dikembalikan, Bupati Purwakarta Evaluasi SPPG dan Turunkan Tim Pengawas Banyak Aduan Kasus Keracunan, Pemkot Bogor Tetap Dukung Program MBG dan Perketat Pengawasan Dapur SPPG Banyak Aduan Kasus Keracunan, Pemkot Bogor Tetap Dukung Program MBG dan Perketat Pengawasan Dapur SPPG Banyak Aduan Kasus Keracunan, Pemkot Bogor Tetap Dukung Program MBG dan Perketat Pengawasan Dapur SPPG Banyak Aduan Kasus Keracunan, Pemkot Bogor Tetap Dukung Program MBG dan Perketat Pengawasan Dapur SPPG Bupati Cianjur Panggil SPPG dan Mitra MBG, Tuntut Miliki SLHS dan Bentuk Satgas Pengawasan Bupati Cianjur Panggil SPPG dan Mitra MBG, Tuntut Miliki SLHS dan Bentuk Satgas Pengawasan Bupati Cianjur Panggil SPPG dan Mitra MBG, Tuntut Miliki SLHS dan Bentuk Satgas Pengawasan Bupati Cianjur Panggil SPPG dan Mitra MBG, Tuntut Miliki SLHS dan Bentuk Satgas Pengawasan Banyak Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Tengah Lakukan Evaluasi Banyak Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Tengah Lakukan Evaluasi Banyak Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Tengah Lakukan Evaluasi Banyak Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Tengah Lakukan Evaluasi Keracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi Tragedi Keracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi Tragedi Keracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi Tragedi Keracunan MBG: Gizi yang Berbalik Jadi Tragedi",Tim PRMN 03,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/08/13/3157922590.jpeg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019681332/5-tuntutan-idai-untuk-bgn-menu-mbg-harus-disusun-ahli-gizi?page=all,edb2302d70c97d8e600bd557960a3443079fa423a911a86459eb01fe9ec72dd5,2025-11-13 20:09:19.389 856,detik,mbg,2025-11-06 18:30:00,"Kapolresta Serang Kota Tinjau SPPG, Pastikan MBG Sesuai Standar","Kapolresta Serang Kota, Kombes Yudha Satria, meninjau dua lokasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi ( SPPG ), yakni SPPG Wicaksana Laghawa dan SPPG Sepang. Yudha ingin memastikan tidak ada masalah dalam makanan yang disajikan untuk program makan bergizi gratis ( MBG ). Yudha meninjau SPPG bersama Ketua Yayasan Kemala Bhayangkari Cabang Serang Kota, Vivi Yudha Satria, Kamis (6/11/2025). Mereka ingin memastikan pemenuhan gizi bagi penerima manfaat berjalan sesuai standar yang telah ditetapkan. Pengecekan dilakukan secara menyeluruh terhadap berbagai aspek pelayanan gizi, mulai dari pemilihan bahan makanan, kebersihan dapur, proses pengolahan, hingga takaran gizi yang disajikan. Menurut Yudha, pemenuhan gizi yang baik merupakan bagian penting dalam mendukung kesehatan dan kinerja anggota maupun masyarakat penerima manfaat. ""Kami ingin memastikan seluruh proses, mulai dari bahan hingga penyajian, benar-benar memenuhi standar higienitas dan kecukupan gizi,"" ujarnya. Sementara itu, Vivi Yudha Satria menyampaikan bahwa Bhayangkari terus mengawasi dan memberikan edukasi tentang pentingnya pola makan sehat serta pemilihan bahan makanan bergizi seimbang. Polresta Serang Kota berharap pelayanan gizi di lingkungan Polri dapat terus meningkat dan menjadi contoh penerapan standar gizi yang profesional, higienis, dan berkelanjutan.",Arief Ikhsanudin -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/06/kombes-yudha-satria-1762428504531_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8197844/kapolresta-serang-kota-tinjau-sppg-pastikan-mbg-sesuai-standar,31ad852c257b4d33c631bd7c50efcc09c87100a88a4c6813c4430b6f7fa72f41,2025-11-13 20:09:25.983 857,kompas,mbg,2025-10-24 11:54:29,Bupati Lumajang Sebut Dapur MBG Bisa Jadi Solusi Berantas Prostitusi,"LUMAJANG, KOMPAS.com- Bupati Lumajang Indah Amperawati menyebut, dapur makan bergizi gratis (MBG) bisa jadi solusi untuk memberantas praktik prostitusi di Lumajang, Jatim.Sebelumnya, Indah menunjuk Luluk Azizah sebagai Camat Sumbersuko.Luluk diberi tugas khusus dari Indah untuk memberantas praktek prostitusi yang ada di Kecamatan Sumbersuko.Adapun, di Kecamatan Sumbersuko terdapat kompleks lokalisasi yang biasa disebut Dolog.Dulu saat Bupati Indah masih menjabat sebagai WakilBupati Lumajang, tempat prostitusi ini sempat ditutup oleh pemerintah.Baca juga:Standar Baru Jaga Kualitas MBG: Pakai Air Galon dan Masak Usai Tengah MalamSejak penutupan itu, nama Dolog berubah menjadi Kampung Anggur. Dimana, banyak tanaman anggur di sepanjang jalan kampung tersebut.Namun, Indah meyakini tempat prostitusi tersebut tetap beroperasi secara diam-diam.Indah menerangkan, salah satu alternatif pekerjaan yang bisa ditawarkan kepada para pekerja seks komersial (PSK) di kompleks lokalisasi adalahdapur MBG.""Sebenarnya MBG itu banyak membuka lapangan kerja,"" kata Indah di Lumajang, Kamis (23/10/2025).Baca juga:Kasus Keracunan MBG di MAN 1 Banyuwangi, SPPG Belum Kantongi SLHSMenurut Indah, gaji di dapur MBG cukup untuk digunakan kehidupan sehari-hari.Adapun, gaji bekerja di dapur MBG yakni Rp 100.000 per hari.Dalam satu bulan, setidaknya bisa bekerja selama 20 - 23 hari. Artinya, para pekerja bisa mendapatkan gaji antara Rp 2.000.0000 - 2.300.000 per bulan.""Lumayan kok 100 ribu per hari, ya memang kerja keras, bukan kerja gampang terus dapat duit, ya paling tidak ada kerjaan buat mereka (eks PSK),"" tambahnya.Lebih lanjut, Indah meminta Luluk untuk mengajak bicara para pekerja seks komersial (PSK) berbicara dari hati ke hati.Baca juga:Menu MBG Ayam Bumbu Merah Diduga Jadi Penyebab Keracunan 112 Siswa MAN 1 BanyuwangiIndah juga berharap Luluk bisa menyediakan solusi pekerjaan baru untuk para PSK yang bekerja di lokalisasi tersebut.""Di tangan camat perempuan saya ingin (PSK) diajak bicara dari hati ke hati, carikan solusi tidak hanya melarang,""Indah mengakui, memang sangat sulit memberantas praktek prostitusi sepenuhnya.Namun, setidaknya Indah ingin ada penurunan drastis atas praktek prostitusi terselubung di Lumajang.""Prostitusi itu mungkin tidak bisa hilang 100 persen, tapi paling tidak penurunan yang drastis itu berkurang,"" tutupnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang LUMAJANG, KOMPAS.com- Bupati Lumajang Indah Amperawati menyebut, dapur makan bergizi gratis (MBG) bisa jadi solusi untuk memberantas praktik prostitusi di Lumajang, Jatim. Sebelumnya, Indah menunjuk Luluk Azizah sebagai Camat Sumbersuko. Luluk diberi tugas khusus dari Indah untuk memberantas praktek prostitusi yang ada di Kecamatan Sumbersuko. Adapun, di Kecamatan Sumbersuko terdapat kompleks lokalisasi yang biasa disebut Dolog. Dulu saat Bupati Indah masih menjabat sebagai WakilBupati Lumajang, tempat prostitusi ini sempat ditutup oleh pemerintah. Baca juga:Standar Baru Jaga Kualitas MBG: Pakai Air Galon dan Masak Usai Tengah Malam Sejak penutupan itu, nama Dolog berubah menjadi Kampung Anggur. Dimana, banyak tanaman anggur di sepanjang jalan kampung tersebut. Namun, Indah meyakini tempat prostitusi tersebut tetap beroperasi secara diam-diam. Indah menerangkan, salah satu alternatif pekerjaan yang bisa ditawarkan kepada para pekerja seks komersial (PSK) di kompleks lokalisasi adalahdapur MBG. ""Sebenarnya MBG itu banyak membuka lapangan kerja,"" kata Indah di Lumajang, Kamis (23/10/2025). Baca juga:Kasus Keracunan MBG di MAN 1 Banyuwangi, SPPG Belum Kantongi SLHS Menurut Indah, gaji di dapur MBG cukup untuk digunakan kehidupan sehari-hari. Adapun, gaji bekerja di dapur MBG yakni Rp 100.000 per hari. Dalam satu bulan, setidaknya bisa bekerja selama 20 - 23 hari. Artinya, para pekerja bisa mendapatkan gaji antara Rp 2.000.0000 - 2.300.000 per bulan. ""Lumayan kok 100 ribu per hari, ya memang kerja keras, bukan kerja gampang terus dapat duit, ya paling tidak ada kerjaan buat mereka (eks PSK),"" tambahnya. Lebih lanjut, Indah meminta Luluk untuk mengajak bicara para pekerja seks komersial (PSK) berbicara dari hati ke hati. Baca juga:Menu MBG Ayam Bumbu Merah Diduga Jadi Penyebab Keracunan 112 Siswa MAN 1 Banyuwangi Indah juga berharap Luluk bisa menyediakan solusi pekerjaan baru untuk para PSK yang bekerja di lokalisasi tersebut. ""Di tangan camat perempuan saya ingin (PSK) diajak bicara dari hati ke hati, carikan solusi tidak hanya melarang,"" Indah mengakui, memang sangat sulit memberantas praktek prostitusi sepenuhnya. Namun, setidaknya Indah ingin ada penurunan drastis atas praktek prostitusi terselubung di Lumajang. ""Prostitusi itu mungkin tidak bisa hilang 100 persen, tapi paling tidak penurunan yang drastis itu berkurang,"" tutupnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/s8VdvAPYZqLI1rEPGSwXGcEdO0o=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/22/68f8b6689b3a5.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/24/115429878/bupati-lumajang-sebut-dapur-mbg-bisa-jadi-solusi-berantas-prostitusi,8136aa6970b3d12bf1a2ee58aa70015d0379ba1dca51925d90d1ae5b25dea2bd,2025-11-13 20:09:26.545 860,kompas,mbg,2025-10-23 15:15:49,"Perbaikan MBG, Mendikdasmen Usul ke BGN Sekolah Buka ""School Kitchen""","KOMPAS.com- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyampaikan usulannya soal konsep School Kitchen pada Badan Gizi Nasional (BGN).Adapun konsepSchool Kitchendiusulkan Mu'ti sebagai salah satu bentuk perbaikan dan membuat layanan programMakan Bergizi Gratis(MBG) menjadi lebih baik.""Dan kami sudah bicara nonformal dengan Bapak Kepala BGN dan juga dalam rapat koordinasi Lintas Kementerian,"" kata Mu'ti di kantor Kemendikdasmen, Jakarta, Rabu (22/10/2025).Mu'ti menjelaskan, dalam pencarian itu mereka membahassekolah-sekolah yang memiliki infrastruktur bisa mencoba membuat school kitchen.Baca juga:1,4 Miliar Porsi MBG Sudah Disajikan, Prabowo Sebut 99,99 Persen BerhasilSekolah bisa melakukan school kitchen untuk MBG""Untuk sekolah-sekolah yang siap yang infrastrukturnya memang memungkinkan itu bisa diberikan konsesi atau pelaksanaan khusus. Di mana mereka bisa melakukan school kitchen itu,"" ujarnya.Mu'ti melanjutkan, selain School Kitchen, pihaknya juga mendorong agar MBG tidak hanya fokus pada makanan tetapi juga pendidikan karakter.Ia juga sudah menyediakan modul-modul tentang menanam karakter hidup sehat melalui MBG.Baca juga:Dari MBG hingga Reformasi Legislatif, Ini 17 Tuntutan Mahasiswa di Setahun Prabowo-Gibran""Kami sudah ada modul tentang penanaman karakter dan budaya hidup sehat melalui MBG itu yang nanti akan kita kirim ke semua sekolah,"" ucapnya.Dok SPPG Manunggal JayaSatuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) Manunggal JayaKerjasama dengan Kemenkes wujudkan sekolah sehatKemendikdasmen, juga akan bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mewujudkan sekolah sehat.Baca juga:BGN Ungkap 112 SPPG Program MBG Ditutup karena Tidak Penuhi SOPTerkait hal ini, sudah ada buku-buku pendukung yang berkaitan dengan cara menjaga hidup sehat di sekolah.""Bacaan pendukung tentang kebiasaan hidup sehat, makan bergizi. Bahkan ada juga video-video yang berkaitan dengan bagaimana budaya hidup sehat di sekolah,"" pungkas Mu'ti.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KOMPAS.com- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyampaikan usulannya soal konsep School Kitchen pada Badan Gizi Nasional (BGN). Adapun konsepSchool Kitchendiusulkan Mu'ti sebagai salah satu bentuk perbaikan dan membuat layanan programMakan Bergizi Gratis(MBG) menjadi lebih baik. ""Dan kami sudah bicara nonformal dengan Bapak Kepala BGN dan juga dalam rapat koordinasi Lintas Kementerian,"" kata Mu'ti di kantor Kemendikdasmen, Jakarta, Rabu (22/10/2025). Mu'ti menjelaskan, dalam pencarian itu mereka membahassekolah-sekolah yang memiliki infrastruktur bisa mencoba membuat school kitchen. Baca juga:1,4 Miliar Porsi MBG Sudah Disajikan, Prabowo Sebut 99,99 Persen Berhasil ""Untuk sekolah-sekolah yang siap yang infrastrukturnya memang memungkinkan itu bisa diberikan konsesi atau pelaksanaan khusus. Di mana mereka bisa melakukan school kitchen itu,"" ujarnya. Mu'ti melanjutkan, selain School Kitchen, pihaknya juga mendorong agar MBG tidak hanya fokus pada makanan tetapi juga pendidikan karakter. Ia juga sudah menyediakan modul-modul tentang menanam karakter hidup sehat melalui MBG. Baca juga:Dari MBG hingga Reformasi Legislatif, Ini 17 Tuntutan Mahasiswa di Setahun Prabowo-Gibran ""Kami sudah ada modul tentang penanaman karakter dan budaya hidup sehat melalui MBG itu yang nanti akan kita kirim ke semua sekolah,"" ucapnya. Dok SPPG Manunggal JayaSatuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) Manunggal Jaya Dok SPPG Manunggal JayaSatuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) Manunggal Jaya Kemendikdasmen, juga akan bekerjasama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk mewujudkan sekolah sehat. Baca juga:BGN Ungkap 112 SPPG Program MBG Ditutup karena Tidak Penuhi SOP Terkait hal ini, sudah ada buku-buku pendukung yang berkaitan dengan cara menjaga hidup sehat di sekolah. ""Bacaan pendukung tentang kebiasaan hidup sehat, makan bergizi. Bahkan ada juga video-video yang berkaitan dengan bagaimana budaya hidup sehat di sekolah,"" pungkas Mu'ti.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/ehZP06T7J8bhYdeRnfkvCZ3rA7E=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775dc18fcf.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/15/68eee727418d9.jpeg",https://www.kompas.com/edu/read/2025/10/23/151549971/perbaikan-mbg-mendikdasmen-usul-ke-bgn-sekolah-buka-school-kitchen,384e3a894eac0e37ee6d89f40eba3ded1ee033e89eacac4e367aaf0651a400fc,2025-11-13 20:09:36.978 861,detik,mbg,2025-11-06 17:19:00,BGN Wanti-wanti Dinkes Tak Gampang Terbitkan SLHS untuk SPPG,"Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) wajib memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Namun, Badan Gizi Nasional (BGN) meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk tidak gampang menerbitkan SLHS bagi SPPG. Deputi Bidang Pemantauan dan Pengawasan BGN, Letjen TNI (Purn) Dadang Hendra Yudha, menjelaskan semua indikator persyaratan di SLHS harus benar-benar dicek dan terpenuhi untuk diterbitkan. ""Saya tadi juga khusus meminta kepada Dinas Kesehatan ya, tolong jangan gampang-gampang, apa, untuk mengeluarkan SLHS, karena ada prosedur yang harus dilalui,"" jelasnya saat ditemui usai rapat evaluasi di Balai Kota Jogja, Kamis (6/11/2025). ""Dapurnya harus seperti ini, harus ada IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) dan sebagainya. Ini semuanya untuk kebaikan kita bersama,"" tegas Dadang. SLHS ini, kata Dadang, menjadi kunci guna menanggulangi kejadian keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) terulang kembali. ""Jadi tidak bisa SLHS ini ujug-ujug dikasihkan, tidak. Tetapi melalui proses ya, prosesnya ada kunjungan, dilihat, apakah sudah memenuhi syarat semua. Kalau sudah ya kita keluarkan,"" papar Dadang. ""Sehingga nanti begitu dikeluarkan SLHS, sudah tidak ada lagi kejadian-kejadian itu. Karena apa? Begitu ini (SLHS) dikeluarkan, ada kejadian (keracunan) itu bisa dituntut. Jadi kita saling menjaga,"" imbuhnya. Terkait teknisnya, Dadang memaparkan, Dinkes tiap daerah bisa melakukan tinjauan ada pengecekan secara berkala mengingat banyaknya SPPG di satu kabupaten/kota. ""Di Jogja umpamanya di sini butuh 42 dapur, sekarang yang operasional kurang lebih 24 ya. Dari 24 ini kepala dinas kan cuma satu, mereka harus dijadwalkan ketemu dapur ini, prosesnya, oh ini kekurangan harus perbaiki dulu dan sebagainya,"" pungkasnya. Diberitakan detikHealth , Pemerintah mewajibkan sertifikasi tersebut pascamuncul ribuan kasus keracunan MBG. Ketentuan percepatan SLHS resmi tertuang dalam edaran Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.02/C.I/4202/2025. ""Keamanan pangan sama pentingnya dengan kandungan gizi. Kami ingin memastikan makanan dalam program makan bergizi gratis tidak hanya bergizi, tetapi juga aman untuk dikonsumsi,"" ujar Plt Dirjen Penanggulangan Penyakit drg Murti Utami, atau akrab disapa Ami, Senin (6/10) di Jakarta. Kemenkes RI meminta SPPG yang sudah beroperasi tanpa SLHS sebelum edaran ini dirilis, segera mengurus sertifikasi selambatnya dalam satu bulan. Sertifikat nantinya diterbitkan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota yang ditunjuk pemerintah setempat. Syarat yang perlu dilampirkan untuk pengajuan SLHS meliputi:",Adji G Rinepta -detikJogja,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/06/makan-bergizi-gratis-1762423644030_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jogja/berita/d-8197718/bgn-wanti-wanti-dinkes-tak-gampang-terbitkan-slhs-untuk-sppg,8e9a7e0e358b812af8246c1698c21d70113ec6d8ece5f4a819958c672c72b197,2025-11-13 20:09:40.303 862,okezone,mbg,2025-09-26 15:20:29,"Geger Keracunan Massal MBG, Kapolri Perintahkan Personel Lakukan Pendalaman","JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo buka suara terkait adanya kasus dugaan keracunan dari Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di sejumlah daerah. Saat ini, kepolisian tengah turun ke lapangan untuk melakukan pendalaman terkait kasus tersebut. Ya, Polri saat ini sedang melakukan pendalaman, turun ke lapangan untuk melaksanakan pendalaman satu per satu, kata Kapolri di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (26/9/2025). Jenderal Sigit menuturkan, nantinya hasil pendalaman tersebut akan disampaikan ke publik. Tentunya secara resmi nanti akan kita informasikan, jelas dia. Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad merespons soal maraknya keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah. Dasco meminta aparat penegak hukum (APH) turun tangan ikut menginvestigasi kasus ini. Menurut dia, hal ini sangat penting untuk memastikan apakah kasus keracunan tersebut disebabkan oleh kelalaian dalam proses penyajian makanan, atau justru ada dugaan kesengajaan. Kita juga meminta kepada APH untuk juga ikut melakukan investigasi lapangan, untuk kemudian membedakan mana yang benar-benar keracunan, kelalaian, mana yang kemudian ada hal-hal yang mungkin ya sengaja begitu kan, kata Dasco di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/9/2025). Ketua Harian DPP Partai Gerindra itu juga mengingatkan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menyikapi dengan serius kasus keracunan massal yang marak terjadi. Dia mengimbau semua pihak memberikan kesempatan bagi BGN untuk mengevaluasi pelaksanaan MBG secara menyeluruh. JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo buka suara terkait adanya kasus dugaan keracunan dari Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di sejumlah daerah. Saat ini, kepolisian tengah turun ke lapangan untuk melakukan pendalaman terkait kasus tersebut. Ya, Polri saat ini sedang melakukan pendalaman, turun ke lapangan untuk melaksanakan pendalaman satu per satu, kata Kapolri di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (26/9/2025). Jenderal Sigit menuturkan, nantinya hasil pendalaman tersebut akan disampaikan ke publik. Tentunya secara resmi nanti akan kita informasikan, jelas dia. Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad merespons soal maraknya keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah. Dasco meminta aparat penegak hukum (APH) turun tangan ikut menginvestigasi kasus ini. Menurut dia, hal ini sangat penting untuk memastikan apakah kasus keracunan tersebut disebabkan oleh kelalaian dalam proses penyajian makanan, atau justru ada dugaan kesengajaan. Kita juga meminta kepada APH untuk juga ikut melakukan investigasi lapangan, untuk kemudian membedakan mana yang benar-benar keracunan, kelalaian, mana yang kemudian ada hal-hal yang mungkin ya sengaja begitu kan, kata Dasco di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/9/2025). Ketua Harian DPP Partai Gerindra itu juga mengingatkan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menyikapi dengan serius kasus keracunan massal yang marak terjadi. Dia mengimbau semua pihak memberikan kesempatan bagi BGN untuk mengevaluasi pelaksanaan MBG secara menyeluruh. (Fetra Hariandja)",Riyan Rizki Roshali,https://img.okezone.com/content/2025/09/26/337/3172655/kapolri-JqcP_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/09/26/337/3172655/geger-keracunan-massal-mbg-kapolri-perintahkan-personel-lakukan-pendalaman?page=all,7cfd9afaf80a53e3a4966253868b277615fb403369cf8676d8ebd52332e79677,2025-11-13 20:09:45.027 863,kompas,mbg,2025-10-22 20:14:37,Menteri Wihaji Pastikan Ibu Hamil hingga Balita Dapat MBG,"BEKASI, KOMPAS.com -Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji memastikan ibu hamil, ibu menyusui dan balita mendapat menu program Makan Bergizi Gratis (MBG).Wihaji mengatakan program MBG untukibu hamil, ibu menyusui dan balita merupakan arahan dari Presiden Prabowo Subianto.""Perintah Bapak Presiden bahwa sekarang B3 juga mendapatkan MBG. Apa itu B3? Ibu hamil, ibu menyusui, danbalita non-Paud, mendapatkan MBG selama SPPG-nya sudah ada,"" ujar Wihaji kepada wartawan di Gedung Serba Guna Istanaku, Kota Bekasi, Rabu (22/10/2025).Baca juga:Kepala BGN: Perpres MBG Sudah Beres, Tinggal DibagikanWihaji mengatakan program MBG untuk ibu hamil, ibu menyusui dan balita bakal diberlakukan secara bertahap.""Kalau belum ada (SPPG) sabar, nanti insya Allah akan step by step dikerjakan,"" tuturnya.Menurut dia, semua kalangan berhak untuk mendapatkan menu MBG termasuk ibu hamil hingga balita.""Siapapun beliau, di mana pun beliau berhak untuk mendapatkanmakan bergizi gratiskhusus B3, ibu hamil, ibu menyusui dan balita non Paud, intinya itu,"" ucapnya.Baca juga:Kepala BGN: Perpres MBG Sudah Beres, Tinggal DibagikanWihaji mengatakan sejauh ini angka prevalensi stunting secara nasional masih 19,8 persen.Kader posyandu sampai ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) akan dilibatkan untuk menekan angka stunting.""Hari ini soalnya masih lumayan, di Indonesia data prevalensinya 19,8 persen. Makanya target kita zero. Kita libatkan para kader posyandu, para kader KB dan PKK untuk terlibat langsung,"" terangnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BEKASI, KOMPAS.com -Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji memastikan ibu hamil, ibu menyusui dan balita mendapat menu program Makan Bergizi Gratis (MBG). Wihaji mengatakan program MBG untukibu hamil, ibu menyusui dan balita merupakan arahan dari Presiden Prabowo Subianto. ""Perintah Bapak Presiden bahwa sekarang B3 juga mendapatkan MBG. Apa itu B3? Ibu hamil, ibu menyusui, danbalita non-Paud, mendapatkan MBG selama SPPG-nya sudah ada,"" ujar Wihaji kepada wartawan di Gedung Serba Guna Istanaku, Kota Bekasi, Rabu (22/10/2025). Baca juga:Kepala BGN: Perpres MBG Sudah Beres, Tinggal Dibagikan Wihaji mengatakan program MBG untuk ibu hamil, ibu menyusui dan balita bakal diberlakukan secara bertahap. ""Kalau belum ada (SPPG) sabar, nanti insya Allah akan step by step dikerjakan,"" tuturnya. Menurut dia, semua kalangan berhak untuk mendapatkan menu MBG termasuk ibu hamil hingga balita. ""Siapapun beliau, di mana pun beliau berhak untuk mendapatkanmakan bergizi gratiskhusus B3, ibu hamil, ibu menyusui dan balita non Paud, intinya itu,"" ucapnya. Baca juga:Kepala BGN: Perpres MBG Sudah Beres, Tinggal Dibagikan Wihaji mengatakan sejauh ini angka prevalensi stunting secara nasional masih 19,8 persen. Kader posyandu sampai ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) akan dilibatkan untuk menekan angka stunting. ""Hari ini soalnya masih lumayan, di Indonesia data prevalensinya 19,8 persen. Makanya target kita zero. Kita libatkan para kader posyandu, para kader KB dan PKK untuk terlibat langsung,"" terangnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/m1mIkdXYLmOLLOlPyf0zRb4-JKk=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/22/68f8aef191454.jpg",https://megapolitan.kompas.com/read/2025/10/22/20143761/menteri-wihaji-pastikan-ibu-hamil-hingga-balita-dapat-mbg,8e55b1786c09e4b99708698eb3708b0d73bf546f41e019e8acc84e98842ad9a4,2025-11-13 20:09:47.405 864,pikiranrakyat,mbg,2025-09-29 07:14:00,"Mengenal 10 Petinggi Badan Gizi Nasional, Sosok di Balik Program MBG","PIKIRAN RAKYAT Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto tengah menjadi sorotan publik. Di balik maraknya kasus keracunan yang terjadi di sejumlah daerah, muncul perhatian besar terhadap peran Badan Gizi Nasional (BGN) selaku lembaga pengawas utama pelaksanaan program. BGN sendiri merupakan lembaga pemerintah baru yang dibentuk pada 15 Agustus 2024 di era Presiden Joko Widodo, dengan mandat besar: memastikan pemenuhan gizi masyarakat Indonesia. Lembaga ini memiliki dasar hukum kuat, yaitu Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 83 Tahun 2024, dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Struktur kepemimpinannya melibatkan berbagai kalangan: akademisi, purnawirawan TNI-Polri, pakar sumber daya manusia, hingga jurnalis. Kehadiran mereka diharapkan membawa perspektif beragam dalam mengelola program gizi berskala nasional. Berikut profil singkat 10 petinggi BGN yang kini berada di garda terdepan program Makan Bergizi Gratis. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana memberikan keterangan dalam konferensi pers Evaluasi BGN terkait Program Makan Bergizi Gratis Tahun 2025 di Kantor Badan Gizi Nasional, Jakarta, Senin (22/9/2025). Dalam evaluasinya Badan Gizi Nasional akan membentuk tim investigasi untuk mencari penyebab dugaan keracunan siswa usai mengkonsumsi MBG, dimana berdasarkan data temuan BGN sampai dengan 22 September 2025 terdapat 4.711 orang terdampak kejadian luar biasa (KLB) dugaan keracunan program ANTARA FOTO Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana memberikan keterangan dalam konferensi pers Evaluasi BGN terkait Program Makan Bergizi Gratis Tahun 2025 di Kantor Badan Gizi Nasional, Jakarta, Senin (22/9/2025). Dalam evaluasinya Badan Gizi Nasional akan membentuk tim investigasi untuk mencari penyebab dugaan keracunan siswa usai mengkonsumsi MBG, dimana berdasarkan data temuan BGN sampai dengan 22 September 2025 terdapat 4.711 orang terdampak kejadian luar biasa (KLB) dugaan keracunan program ANTARA FOTO Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana memberikan keterangan dalam konferensi pers Evaluasi BGN terkait Program Makan Bergizi Gratis Tahun 2025 di Kantor Badan Gizi Nasional, Jakarta, Senin (22/9/2025). Dalam evaluasinya Badan Gizi Nasional akan membentuk tim investigasi untuk mencari penyebab dugaan keracunan siswa usai mengkonsumsi MBG, dimana berdasarkan data temuan BGN sampai dengan 22 September 2025 terdapat 4.711 orang terdampak kejadian luar biasa (KLB) dugaan keracunan program ANTARA FOTO Dadan Hindayana resmi dilantik Presiden Joko Widodo pada 19 Agustus 2024 sebagai Kepala BGN. Lahir di Garut, 10 Juli 1967, ia dikenal sebagai akademisi dengan latar belakang entomologi (ilmu serangga). Dadan menamatkan S1 di Institut Pertanian Bogor (IPB) tahun 1990, melanjutkan S2 di Universitas Bonn Jerman, lalu meraih gelar doktor di Leibniz Universit t Hannover pada 2000. Ia juga menyelesaikan S3 di IPB. Selain aktif sebagai dosen Pascasarjana IPB, Dadan dikenal produktif menulis jurnal ilmiah. Ia juga pernah menjabat Ketua Sekolah Tinggi Pertanian dan Kewirausahaan (STPK) Banau, Maluku Utara. Wakil Kepala BGN Sony Sonjaya (kanan) bersama Presiden Prabowo Subianto Wakil Kepala BGN Sony Sonjaya (kanan) bersama Presiden Prabowo Subianto Wakil Kepala BGN Sony Sonjaya (kanan) bersama Presiden Prabowo Subianto Sony Sonjaya, lulusan Akpol 1991, memiliki rekam jejak panjang di kepolisian. Kariernya dimulai sebagai Kapolres Majalengka dan Bandung, kemudian menjabat berbagai posisi strategis di Polda Jabar, Bareskrim Polri, hingga Ditreskrimum Polda Aceh. Lahir di Bandung pada 20 Oktober 1967, Sony terakhir aktif sebagai Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah II BGN sebelum akhirnya dilantik Presiden Prabowo sebagai Wakil Kepala BGN pada 17 September 2025. Nanik S. Deyang sebagai Wakil Ketua BGN. Nanik S. Deyang sebagai Wakil Ketua BGN. Nanik S. Deyang sebagai Wakil Ketua BGN. Nanik Sudaryati Deyang lahir di Madiun, 3 Januari 1968. Ia memulai karier sebagai jurnalis Tabloid Bangkit (Kompas Gramedia), kemudian mendirikan medianya sendiri, Kelompok Media Peluang (KMP). Selain aktif di dunia media, Nanik juga terlibat dalam kegiatan sosial melalui Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN). Kedekatannya dengan Prabowo Subianto membawanya masuk ke dunia politik, termasuk menjadi Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi pada 2019. Pada Juni 2025, ia dipercaya menjadi Komisaris Independen PT Pertamina. Kariernya kian menanjak saat Presiden Prabowo melantiknya sebagai Wakil Kepala BGN bersama Sony Sonjaya pada 17 September 2025. Wakil Kepala BGN, Mayjen TNI (Purn) Lodewyk Pusung (Kiri). Wakil Kepala BGN, Mayjen TNI (Purn) Lodewyk Pusung (Kiri). Wakil Kepala BGN, Mayjen TNI (Purn) Lodewyk Pusung (Kiri). Lodewyk lahir di Manado, 27 September 1960. Lulusan Akmil 1985 ini memiliki pengalaman panjang di militer, mulai dari Danton Yonif 507/Sikatan, Dandim 0505 Jakarta Timur, hingga Danrem 142/Tatag. Ia kemudian naik ke posisi strategis seperti Kasdam VI/Mulawarman, Pangdivif 1 Kostrad, Pangdam I/Bukit Barisan, dan terakhir Asops Panglima TNI pada 2017. Setelah pensiun, Lodewyk bergabung ke Partai Gerindra dan menjadi Ketua Bappilu DPD Gerindra Jawa Barat. Dengan latar belakang militer dan politik, ia dilantik sebagai Wakil Kepala BGN oleh Presiden Prabowo pada 22 Oktober 2024. Brigjen (Purn) Sarwono Sekretaris Utama BGN Brigjen (Purn) Sarwono Sekretaris Utama BGN Brigjen (Purn) Sarwono Sekretaris Utama BGN Sarwono merupakan purnawirawan TNI yang pernah menjabat Direktur Bela Negara di Ditjen Potensi Pertahanan Kemenhan. Ia dekat dengan Prabowo sejak menjabat Menhan. Resmi dilantik sebagai Sekretaris Utama BGN pada 31 Oktober 2024, Sarwono tercatat memiliki kekayaan Rp124 juta berdasarkan LHKPN 2022. Brigjen (Purn) Jimmy Alexander Adirman Inspektur Utama BGN Brigjen (Purn) Jimmy Alexander Adirman Inspektur Utama BGN Brigjen (Purn) Jimmy Alexander Adirman Inspektur Utama BGN Jimmy Alexander Adirman, perwira tinggi TNI AD, pernah menjabat sebagai Direktur Material (Dirmat) di Ditjen Kekuatan Pertahanan dan Sekretaris Ditjen Kuathan pada 2022. Ia dilantik sebagai Inspektur Utama BGN pada 31 Oktober 2024, bersamaan dengan pengangkatan Sarwono sebagai Sekretaris Utama. Tigor Pangaribuan Deputi Sistem dan Tata Kelola BGN Tigor Pangaribuan Deputi Sistem dan Tata Kelola BGN Tigor Pangaribuan Deputi Sistem dan Tata Kelola BGN Tigor adalah alumni IPB jurusan Teknik Pertanian angkatan 1986. Berbeda dari mayoritas koleganya, Tigor berkarier panjang di dunia human resource (HR), dengan pengalaman lebih dari 15 tahun di perusahaan multinasional seperti Schlumberger, HESS Oil & Gas, dan World Vision International. Ia juga pernah menjadi SVP Human Capital di PT Semen Indonesia dan MIND ID, serta Direktur SDM PT Timah Tbk. Kini, ia dipercaya sebagai Deputi Sistem dan Tata Kelola BGN. Brigjen (Purn) Suardi Samiran Deputi Penyediaan dan Penyaluran BGN Brigjen (Purn) Suardi Samiran Deputi Penyediaan dan Penyaluran BGN Brigjen (Purn) Suardi Samiran Deputi Penyediaan dan Penyaluran BGN Suardi Samiran adalah purnawirawan TNI AD dengan pengalaman sebagai Wakil Kepala Zeni Kodam Jaya. Ia juga pernah mengabdi di Kemenhan saat Prabowo menjabat Menhan. Pasca pensiun, ia dipanggil kembali untuk menduduki posisi Deputi Penyediaan dan Penyaluran BGN. Mayjen (Purn) Dadang Hendrayudha Deputi Pemantauan dan Pengawasan BGN Mayjen (Purn) Dadang Hendrayudha Deputi Pemantauan dan Pengawasan BGN Mayjen (Purn) Dadang Hendrayudha Deputi Pemantauan dan Pengawasan BGN Dadang Hendrayudha, kelahiran Jawa Tengah 21 Mei 1965, adalah lulusan Akmil 1988-B. Karier militernya beragam: Kopassus, Paspampres, Dandim, hingga pejabat di BNPT dalam bidang kesiapsiagaan dan deradikalisasi. Pada 2020, ia menjabat sebagai Dirjen Potensi Pertahanan Kemenhan. Kini, ia dipercaya sebagai Deputi Pemantauan dan Pengawasan BGN. Nyoto Suwignyo Deputi Promosi dan Kerja Sama BGN Nyoto Suwignyo Deputi Promosi dan Kerja Sama BGN Nyoto Suwignyo Deputi Promosi dan Kerja Sama BGN Nyoto Suwignyo meraih gelar doktor di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) pada 2022. Sebelumnya, ia berkarier di pemerintahan, termasuk sebagai Deputi Kerawanan Pangan dan Gizi di Badan Pangan Nasional. Ia juga pernah menjabat Direktur Perencanaan, Evaluasi, dan Informasi Pembangunan Daerah di Kemendagri. Dengan pengalaman birokrasi yang panjang, ia kini menjabat Deputi Promosi dan Kerja Sama BGN. Keberagaman latar belakang para pimpinan BGN, dari akademisi, militer, polisi, hingga jurnalis, menjadi modal penting dalam menghadapi tantangan besar program Makan Bergizi Gratis (MBG). Namun, pengalaman dan reputasi mereka kini menjadi sorotan. Maraknya kasus keracunan yang terjadi di sejumlah daerah membuat publik menaruh harapan tinggi pada BGN untuk bergerak cepat memperbaiki pengawasan, memperketat standar dapur mitra, hingga memastikan distribusi berjalan aman dan tepat sasaran.*** Berita PilihanBGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBGPolda Jabar Gandeng BGN Lakukan Penyelidikan Keracunan MBG di CipongkorKeracunan Makanan di Cihampelas Tembus 192 Siswa, BGN Diminta Evaluasi Dapur MGBKomisi IV DPRD KBB Desak Evaluasi Total Program MBG Usai 619 Siswa Keracunan di Cipongkor, BGN Harus TelitiDPR Soroti Keracunan Akibat MBG, Dorong BGN Libatkan Pemda untuk Pengawasan ProgramBGN Minta Maaf usai Ribuan Siswa Keracunan MBG, Nanik Sudaryati: Dari Hati yang Terdalam, Saya Mohon MaafPrabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah Besar Berita PilihanBGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBGPolda Jabar Gandeng BGN Lakukan Penyelidikan Keracunan MBG di CipongkorKeracunan Makanan di Cihampelas Tembus 192 Siswa, BGN Diminta Evaluasi Dapur MGBKomisi IV DPRD KBB Desak Evaluasi Total Program MBG Usai 619 Siswa Keracunan di Cipongkor, BGN Harus TelitiDPR Soroti Keracunan Akibat MBG, Dorong BGN Libatkan Pemda untuk Pengawasan ProgramBGN Minta Maaf usai Ribuan Siswa Keracunan MBG, Nanik Sudaryati: Dari Hati yang Terdalam, Saya Mohon MaafPrabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah Besar Berita Pilihan BGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBGPolda Jabar Gandeng BGN Lakukan Penyelidikan Keracunan MBG di CipongkorKeracunan Makanan di Cihampelas Tembus 192 Siswa, BGN Diminta Evaluasi Dapur MGBKomisi IV DPRD KBB Desak Evaluasi Total Program MBG Usai 619 Siswa Keracunan di Cipongkor, BGN Harus TelitiDPR Soroti Keracunan Akibat MBG, Dorong BGN Libatkan Pemda untuk Pengawasan ProgramBGN Minta Maaf usai Ribuan Siswa Keracunan MBG, Nanik Sudaryati: Dari Hati yang Terdalam, Saya Mohon MaafPrabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah Besar BGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBG BGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBG BGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBG BGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBG Polda Jabar Gandeng BGN Lakukan Penyelidikan Keracunan MBG di Cipongkor Polda Jabar Gandeng BGN Lakukan Penyelidikan Keracunan MBG di Cipongkor Polda Jabar Gandeng BGN Lakukan Penyelidikan Keracunan MBG di Cipongkor Polda Jabar Gandeng BGN Lakukan Penyelidikan Keracunan MBG di Cipongkor Keracunan Makanan di Cihampelas Tembus 192 Siswa, BGN Diminta Evaluasi Dapur MGB Keracunan Makanan di Cihampelas Tembus 192 Siswa, BGN Diminta Evaluasi Dapur MGB Keracunan Makanan di Cihampelas Tembus 192 Siswa, BGN Diminta Evaluasi Dapur MGB Keracunan Makanan di Cihampelas Tembus 192 Siswa, BGN Diminta Evaluasi Dapur MGB Komisi IV DPRD KBB Desak Evaluasi Total Program MBG Usai 619 Siswa Keracunan di Cipongkor, BGN Harus Teliti Komisi IV DPRD KBB Desak Evaluasi Total Program MBG Usai 619 Siswa Keracunan di Cipongkor, BGN Harus Teliti Komisi IV DPRD KBB Desak Evaluasi Total Program MBG Usai 619 Siswa Keracunan di Cipongkor, BGN Harus Teliti Komisi IV DPRD KBB Desak Evaluasi Total Program MBG Usai 619 Siswa Keracunan di Cipongkor, BGN Harus Teliti DPR Soroti Keracunan Akibat MBG, Dorong BGN Libatkan Pemda untuk Pengawasan Program DPR Soroti Keracunan Akibat MBG, Dorong BGN Libatkan Pemda untuk Pengawasan Program DPR Soroti Keracunan Akibat MBG, Dorong BGN Libatkan Pemda untuk Pengawasan Program DPR Soroti Keracunan Akibat MBG, Dorong BGN Libatkan Pemda untuk Pengawasan Program BGN Minta Maaf usai Ribuan Siswa Keracunan MBG, Nanik Sudaryati: Dari Hati yang Terdalam, Saya Mohon Maaf BGN Minta Maaf usai Ribuan Siswa Keracunan MBG, Nanik Sudaryati: Dari Hati yang Terdalam, Saya Mohon Maaf BGN Minta Maaf usai Ribuan Siswa Keracunan MBG, Nanik Sudaryati: Dari Hati yang Terdalam, Saya Mohon Maaf BGN Minta Maaf usai Ribuan Siswa Keracunan MBG, Nanik Sudaryati: Dari Hati yang Terdalam, Saya Mohon Maaf Prabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah Besar Prabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah Besar Prabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah Besar Prabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah Besar",Rahmi Nurfajriani,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/23/324172556.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019680565/mengenal-10-petinggi-badan-gizi-nasional-sosok-di-balik-program-mbg?page=all,ee6fe847ae82ad10cd3f92897d395654c7d44c589ffadef6e6f1b7bcf03018a8,2025-11-13 20:09:51.383 865,detik,mbg,2025-11-06 16:44:00,Koperasi Siap Pasok Bahan Baku Makan Bergizi Lewat Kucuran Dana LPDB,"Kementerian Koperasi menyiapkan dana ratusan miliar guna memasok bahan baku program Makan Bergizi Gratis (MBG). Anggaran itu akan disalurkan Kementerian Koperasi lewat Lembaga Pengelolaan Dana Bergulir (LPDB) Koperasi. Hal ini disepakati usai Menteri Koperasi Ferry Juliantono bertemu dengan Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (Waka BGN) Nanik S Deyang, di Kantor Kementerian Koperasi, Kamis (6/11/2025). Ferry memastikan koperasi tidak akan merugi dengan kerja sama ini. Menurutnya, program MBG menjadi captive market bagi koperasi. ""Program MBG ini captive market bagi koperasi. Koperasi tidak akan rugi dengan kerja sama ini, dan bahkan akan menghidupkan koperasi,"" kata Ferry dalam keterangannya, Kamis (6/11/2025). Dengan dukungan dana dari LPDB Koperasi, Ferry berharap koperasi-koperasi akan dapat memenuhi kebutuhan dan mengamankan rantai pasok bahan pangan yang sangat diperlukan oleh dapur-dapur BGN dalam melaksanakan program MBG di lapangan. ""Dana bergulir ini akan diberikan kepada koperasi susu, koperasi ternak, koperasi buah, maupun koperasi sayuran,"" tambah Ferry. Langkah ini disambut Badan Gizi Nasional (BGN). Waka BGN Nanik S Deyang mengatakan kucuran dana ratusan miliar rupiah dari Kementerian Koperasi lewat LPDB ini diberikan kepada koperasi-koperasi produksi yang akan bekerjasama dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). ""Kami sangat berterima kasih atas dukungan Kementerian Koperasi, dan saya pun akan terus mengajak berbagai pihak untuk bekerjasama, mendukung dan menyukseskan program MBG ini,"" kata Nanik. Menurut Nanik, jumlah penerima manfaat program MBG kini telah mencapai angka 40 juta orang lebih dengan dapur-dapur pengelola MBG yang sudah berdiri mencapai 14.229 SPPG. ""Dengan banyaknya permintaan bahan pangan dari SPPG-SPPG, harga ayam, telor, beberapa jenis sayuran dan buah menjadi naik,"" jelas Nanik. Nanik berharap, penguatan koperasi-koperasi produksi melalui kucuran dana bergulir itu, akan menambah pasokan bahan pangan di pasar. Sebab, dengan pasokan bahan pangan yang optimal, maka kebutuhan masyarakat maupun kebutuhan program MBG dapat terpenuhi. Dengan pasokan yang melimpah, Nanik menyebut harga-harga pun bisa terkendali, dan tidak terjadi inflasi. Ia menilai peran koperasi sangat besar, dalam upaya penyiapan bahan pangan untuk menyukseskan program MBG. ""Bayangkan, kalau nanti sudah tercapai target 83 juta penerima manfaat, setiap dua hari sekali dapur-dapur MBG membutuhkan 83 juta buah pisang. Berapa ribu ton itu? Lalu berapa lahan yang dibutuhkan?"" Nanik mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan pisang bagi setiap SPPG dengan 3.000 penerima manfaat, diperlukan lahan 1,5 hektar. Menurut Nanik, koperasi produksi pisang di desa-desa bisa memenuhi kebutuhan ini.",Retno Ayuningrum -detikFinance,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/03/distribusi-mbg-sppg-polres-boyolali-ke-sekolah-penerima-manfaat-senin-3112025-1762158268190_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-8197626/koperasi-siap-pasok-bahan-baku-makan-bergizi-lewat-kucuran-dana-lpdb,db406403c2bcc16beb9c30427b872db3cb38ff6867c7b5f9fee1113be10ac86e,2025-11-13 20:09:53.086 866,okezone,mbg,2025-09-27 05:08:05,Segini Gaji Petugas MBG di Tengah Sorotan Kasus Keracunan,"JAKARTA Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi sorotan, usai terjadi keracunan pada siswa. Badan Gizi Nasional (BGN) pun langsung bertindak dengan mengeluarkan aturan baru bahwa para koki yang memasak Makanan Bergizi Gratis wajib bersertifikat. Selain itu, dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) juga harus memiliki koki pendamping. ""Sudah diumumkan kemarin sore, semua chef yang di dapur harus bersertifikasi. Tambah lagi ada yang baru, kebijakan kemarin sore, yayasan harus menyediakan chef pendamping. Jadi bukan hanya dari BGN,"" kata Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang. Sementara itu, gaji petugas MBG yang bekerja di bawah naungan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menarik untuk diketahui. Sebelumnya sempat diberitakan bahwa gaji petugas MBG belum dibayar, namun kini petugas MBG sudah menerima gaji. Lalu berapa gaji petugas MBG? Kepala BGN, Dadan Hindayana, sudah pernah menyebut bahwa gaji petugas MBG bisa mencapai Rp2 juta per bulan. Hingga saat ini, tiap-tiap SPPG telah mempekerjakan kurang lebih 68 ribu tenaga, dengan persentase lebih dari 60 persen merupakan ibu-ibu berusia 30 hingga 50 tahun, sehingga dapat turut mengentaskan kemiskinan ekstrem. ""Yang tadinya ibu rumah tangga dan tidak punya pendapatan, sekarang bisa mendapatkan penghasilan minimal Rp2 juta per bulan. Jadi, dari aspek kemiskinan ekstrem, alhamdulillah sudah turut mengentaskan dengan Program MBG,"" kata Dadan.",Feby Novalius,https://img.okezone.com/content/2025/09/26/320/3172653/makan_bergizi-hBa9_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/09/26/320/3172653/segini-gaji-petugas-mbg-di-tengah-sorotan-kasus-keracunan?page=all,196b3e89925cb4409dd66b26a345268a15dd7170d5ce6c0db306cba246273e4f,2025-11-13 20:09:55.592 867,kompas,mbg,2025-10-22 14:24:29,"Dapur MBG di Solo Disorot, DPRD Desak Satgas Tegakkan Aturan","SOLO, KOMPAS.com -Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Solo, Jawa Tengah, memanggil Satuan Tugas (Satgas) Makan Bergizi Gratis (MBG) menyusul sejumlah permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan program tersebut di wilayahnya. Pemanggilan dilakukan pada Rabu (22/10/2025).Ketua Komisi IVDPRD Kota Solo, Sugeng Riyanto, mengatakan pemanggilan ini dilakukan karena banyak pertanyaan dan aduan masyarakat mengenai pelaksanaanprogram MBG. Komisi IV sering ditanya warga, bahkan ada yang komplain terkait pelaksanaan program MBG. Karena itu kami ingin memahami persoalannya secara utuh. Kami panggil Satgas MBG agar menjelaskan sejauh mana program ini berjalan, seperti apa regulasinya, legalitasnya, dan capaian kinerjanya sampai hari ini, kata Sugeng, saat ditemui setelah pertemuan.Baca juga:MBG Siswa SD di Samarinda Utara Hanya Snack, Koordinator SPPG: Tetap Cukup GiziMenurut Sugeng, pertanyaan publik meliputi kualitas makanan yang dibagikan kepada siswa, kelayakan dapur penyedia, hingga aspek kesehatan dan keamanan pangan.Dia menegaskan pentingnya penerapan standar baku dalam seluruh tahapan produksi makanan bergizi, mulai dari penyimpanan bahan baku, proses pengolahan, penyajian, hingga pengiriman ke sekolah. Kami mendorong agar semua dapur MBG di Solo menerapkan standar yang sama. Jangan sampai ada yang asal beroperasi tanpa memenuhi standar. Kalau semua prosedur dijalankan dengan baik, mulai dari penyimpanan bahan, waktu pengolahan, sampai distribusi, maka kualitas makanan akan terjamin dan tidak menimbulkan persoalan kesehatan, tegasnya.Sugeng juga menjelaskan, Komisi IV selama ini menjadi mitra kerja beberapa dinas yang berkaitan langsung dengan program MBG, seperti Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan.Ia menambahkan, keberadaan Satgas MBG memiliki dasar hukum yang kuat, berdasarkan Surat Edaran Kementerian Dalam Negeri dan Peraturan Presiden tentang Tata Kelola MBG.Satgas memiliki kewenangan melakukan monitoring, evaluasi, dan pembinaan terhadap seluruh dapur pangan bergizi yang beroperasi maupun masih dalam tahap pembangunan.Karena itu, DPRD mendorong agar seluruh dapur segera melengkapi standarisasi sebelum program diperluas ke wilayah lain. Targetnya, seluruh dapur dapat memenuhi kriteria maksimal pada akhir tahun 2025. Kami minta Satgas menegakkan aturan dengan tegas. Kalau sudah beroperasi tapi belum memenuhi standar, harus diberikan waktu untuk melengkapi. Kalau tidak, ya harus ditunda dulu. Ini untuk kebaikan bersama. Kita ingin Solo menjadi contoh kota dengan pengelolaan program MBG terbaik di Indonesia, kata Sugeng.Sementara itu, Wakil Satgas MBG Pemkot Solo, Purwanti, menyampaikan bahwa hingga saat ini terdapat 31 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota Solo.Dari jumlah tersebut, 19 SPPG telah beroperasi, empat masih dalam proses pembangunan, dan tiga telah tersertifikasi. Yang sudah mengajukan Standar Layak Higienis dan Sanitasi (SLHS) ada 24 SPPG. Jadi tinggal menunggu pemenuhan standarnya, kata Purwanti, saat ditemui setelah pertemuan.Purwanti menjelaskan, tantangan terbesar dalam pelaksanaan program MBG saat ini adalah pemenuhan standar di setiap dapur, mulai dari kebersihan, kualitas bahan baku, hingga pengelolaan limbah. Program ini tidak sekadar memberikan makanan gratis kepada siswa, tapi juga harus memberdayakan masyarakat lokal dan memperhatikan dampak lingkungannya. Karena itu, standarisasi menjadi sangat penting agar tidak muncul permasalahan baru seperti limbah atau penolakan warga sekitar, jelasnya.Satgas MBG melibatkan berbagai unsur organisasi perangkat daerah (OPD) untuk memastikan pelaksanaan program berjalan sesuai ketentuan.Dinas Pendidikan memetakan penerima manfaat, Dinas Kesehatan menjamin keamanan pangan dan gizi, Dinas Lingkungan Hidup mengawasi pengelolaan limbah, sementara Dinas Cipta Karya memastikan pembangunan dapur sesuai izin dan tata ruang. Pesan dari dewan juga sangat jelas. Mereka meminta agar Satgas memperkuat koordinasi dengan seluruh mitra dapur. Jangan hanya fokus pada administrasi, tapi juga pada aspek pelaksanaan di lapangan, termasuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kasus keracunan makanan, ujar Purwanti.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang SOLO, KOMPAS.com -Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Solo, Jawa Tengah, memanggil Satuan Tugas (Satgas) Makan Bergizi Gratis (MBG) menyusul sejumlah permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan program tersebut di wilayahnya. Pemanggilan dilakukan pada Rabu (22/10/2025). Ketua Komisi IVDPRD Kota Solo, Sugeng Riyanto, mengatakan pemanggilan ini dilakukan karena banyak pertanyaan dan aduan masyarakat mengenai pelaksanaanprogram MBG. Komisi IV sering ditanya warga, bahkan ada yang komplain terkait pelaksanaan program MBG. Karena itu kami ingin memahami persoalannya secara utuh. Kami panggil Satgas MBG agar menjelaskan sejauh mana program ini berjalan, seperti apa regulasinya, legalitasnya, dan capaian kinerjanya sampai hari ini, kata Sugeng, saat ditemui setelah pertemuan. Baca juga:MBG Siswa SD di Samarinda Utara Hanya Snack, Koordinator SPPG: Tetap Cukup Gizi Menurut Sugeng, pertanyaan publik meliputi kualitas makanan yang dibagikan kepada siswa, kelayakan dapur penyedia, hingga aspek kesehatan dan keamanan pangan. Dia menegaskan pentingnya penerapan standar baku dalam seluruh tahapan produksi makanan bergizi, mulai dari penyimpanan bahan baku, proses pengolahan, penyajian, hingga pengiriman ke sekolah. Kami mendorong agar semua dapur MBG di Solo menerapkan standar yang sama. Jangan sampai ada yang asal beroperasi tanpa memenuhi standar. Kalau semua prosedur dijalankan dengan baik, mulai dari penyimpanan bahan, waktu pengolahan, sampai distribusi, maka kualitas makanan akan terjamin dan tidak menimbulkan persoalan kesehatan, tegasnya. Sugeng juga menjelaskan, Komisi IV selama ini menjadi mitra kerja beberapa dinas yang berkaitan langsung dengan program MBG, seperti Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan. Ia menambahkan, keberadaan Satgas MBG memiliki dasar hukum yang kuat, berdasarkan Surat Edaran Kementerian Dalam Negeri dan Peraturan Presiden tentang Tata Kelola MBG. Satgas memiliki kewenangan melakukan monitoring, evaluasi, dan pembinaan terhadap seluruh dapur pangan bergizi yang beroperasi maupun masih dalam tahap pembangunan. Karena itu, DPRD mendorong agar seluruh dapur segera melengkapi standarisasi sebelum program diperluas ke wilayah lain. Targetnya, seluruh dapur dapat memenuhi kriteria maksimal pada akhir tahun 2025. Kami minta Satgas menegakkan aturan dengan tegas. Kalau sudah beroperasi tapi belum memenuhi standar, harus diberikan waktu untuk melengkapi. Kalau tidak, ya harus ditunda dulu. Ini untuk kebaikan bersama. Kita ingin Solo menjadi contoh kota dengan pengelolaan program MBG terbaik di Indonesia, kata Sugeng. Sementara itu, Wakil Satgas MBG Pemkot Solo, Purwanti, menyampaikan bahwa hingga saat ini terdapat 31 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota Solo. Dari jumlah tersebut, 19 SPPG telah beroperasi, empat masih dalam proses pembangunan, dan tiga telah tersertifikasi. Yang sudah mengajukan Standar Layak Higienis dan Sanitasi (SLHS) ada 24 SPPG. Jadi tinggal menunggu pemenuhan standarnya, kata Purwanti, saat ditemui setelah pertemuan. Purwanti menjelaskan, tantangan terbesar dalam pelaksanaan program MBG saat ini adalah pemenuhan standar di setiap dapur, mulai dari kebersihan, kualitas bahan baku, hingga pengelolaan limbah. Program ini tidak sekadar memberikan makanan gratis kepada siswa, tapi juga harus memberdayakan masyarakat lokal dan memperhatikan dampak lingkungannya. Karena itu, standarisasi menjadi sangat penting agar tidak muncul permasalahan baru seperti limbah atau penolakan warga sekitar, jelasnya. Satgas MBG melibatkan berbagai unsur organisasi perangkat daerah (OPD) untuk memastikan pelaksanaan program berjalan sesuai ketentuan. Dinas Pendidikan memetakan penerima manfaat, Dinas Kesehatan menjamin keamanan pangan dan gizi, Dinas Lingkungan Hidup mengawasi pengelolaan limbah, sementara Dinas Cipta Karya memastikan pembangunan dapur sesuai izin dan tata ruang. Pesan dari dewan juga sangat jelas. Mereka meminta agar Satgas memperkuat koordinasi dengan seluruh mitra dapur. Jangan hanya fokus pada administrasi, tapi juga pada aspek pelaksanaan di lapangan, termasuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kasus keracunan makanan, ujar Purwanti.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/emoLKvy8nx6Eq0a0M-xarf-7SqY=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/22/68f87dbb2c259.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/22/142429878/dapur-mbg-di-solo-disorot-dprd-desak-satgas-tegakkan-aturan,707a290b8629e50d463a9c8a4a7cacd17820a4dadcd9d316bc59c4aa16fde3b8,2025-11-13 20:09:57.822 1166,pikiranrakyat,mbg,2025-09-23 13:21:35,"Siswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut Khawatir","PIKIRAN RAKYAT -Sejumlah siswa mengeluhkan kualitas rasa dan kesegaran makanan yang didapat dari program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Cimahi. Selain tampilan kurang menarik hingga rasa kurang layak, terdapat siswa yang mengalami gangguan kesehatan setelah mengkonsumsi paket makanan tersebut. Hal itu diungkapkan siswa SMA berinisial MR (17). Dia menilai rasa sayuran yang disajikan dalam menu MBG beberapa waktu terakhir terasa asam sehingga banyak siswa enggan menghabiskannya. Kalau makanannya agak asem terutama sayur. Jadi banyak yang tidak dihabiskan, ujarnya, Selasa (23/9/2025). Selain itu, menu yang didapat sempat kurang layak untuk dikonsumsi. ""Pernah nasi diganti pakai kentang, cuman dingin kayak abis dari kulkas. Mestinya tidak sedingin itu, ucapnya. Baca Juga:365 Siswa Keracunan MBG, Polda Jabar Selidiki Kasus di KBB Hal serupa diungkapkan siswa lain, PNF (17). Dia mengaku sempat mengalami sakit perut setelah mengonsumsi menu MBG. Emang waktu makan agak bau asam sayurnya. Gak lama abis makan, tiba-tiba sakit perut. Mungkin makanannya kurang fresh, katanya. Ada juga keluhan yang disampaikan siswa SMP berinisial RA (13). ""Kalau untuk menu sayur jarang dimakan, soalnya warnanya terlihat enggak segar dan sangat lembek. Selain tidak menggugah selera, juga takut sakit perut karena kurang fresh,"" ungkapnya. Keluhan siswa turut menjadi perhatian orang tua. Mereka khawatir terhadap higienitas bahan makanan dan proses memasak di satuan pelayanan penyelenggara gizi (SPPG) yang mengelola MBG. Sebagai orang tua tentu khawatir, karena tidak tahu bahan yang dipakai higienis atau tidak. Alat-alat, lalu proses masaknya juga. Terlebih sekarang banyak kejadian keracunan MBG,"" kata LP (49), warga Kelurahan Cibabat Kecamatan Cimahi Utara. Baca Juga:Banyaknya Kasus Keracunan MBG, Orang Tua Siswa di Kabupaten Bandung Barat Waswas Meski anaknya mengaku sebagian besar menu cukup enak, dia menyoroti beberapa kasus makanan yang kurang layak dihidangkan. ""Seperti kentang yang disajikan masih keras, menu yang berpotensi cepat busuk harusnya dihindari seperti buah potong dan ikan yang cenderung resiko keracunannya cukup tinggi, bebernya. Ia juga menilai, standar higienitas tenaga kerja di dapur MBG perlu dipertanyakan. Pihaknya turut berharap sekolah juga mendapat kesempatan pengawasan ke dapur SPPG yang menyediakan makanan bagi para siswanya. Kita tidak tahu orang-orang yang masak seperti apa. Kalau di perhotelan ada tes kesehatan, mestinya petugas di SPPG juga harus yang sehat. Diharapkan sekolah juga bisa mengawasi SPPG agar makanan yang dibagikan ke anak-anak didik benar-benar layak konsumsi dan sehat,"" tuturnya. Berita PilihanBanyaknya Kasus Keracunan MBG, Orang Tua Siswa di Kabupaten Bandung Barat WaswasJumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat Terus BertambahDinkes KBB Catat 342 Siswa Keracunan Massal, Pemkab Selidiki Dapur MBG di CipongkorPuluhan Siswa Diduga Keracunan MBG, SMK Pembangunan Bandung Barat, Cipongkor DiliburkanSedikitnya 352 Siswa Keracunan, BGN Setop Sementara MBG di KBBBGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBG365 Siswa Keracunan MBG, Polda Jabar Selidiki Kasus di KBB Berita PilihanBanyaknya Kasus Keracunan MBG, Orang Tua Siswa di Kabupaten Bandung Barat WaswasJumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat Terus BertambahDinkes KBB Catat 342 Siswa Keracunan Massal, Pemkab Selidiki Dapur MBG di CipongkorPuluhan Siswa Diduga Keracunan MBG, SMK Pembangunan Bandung Barat, Cipongkor DiliburkanSedikitnya 352 Siswa Keracunan, BGN Setop Sementara MBG di KBBBGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBG365 Siswa Keracunan MBG, Polda Jabar Selidiki Kasus di KBB Berita Pilihan Banyaknya Kasus Keracunan MBG, Orang Tua Siswa di Kabupaten Bandung Barat WaswasJumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat Terus BertambahDinkes KBB Catat 342 Siswa Keracunan Massal, Pemkab Selidiki Dapur MBG di CipongkorPuluhan Siswa Diduga Keracunan MBG, SMK Pembangunan Bandung Barat, Cipongkor DiliburkanSedikitnya 352 Siswa Keracunan, BGN Setop Sementara MBG di KBBBGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBG365 Siswa Keracunan MBG, Polda Jabar Selidiki Kasus di KBB Banyaknya Kasus Keracunan MBG, Orang Tua Siswa di Kabupaten Bandung Barat Waswas Banyaknya Kasus Keracunan MBG, Orang Tua Siswa di Kabupaten Bandung Barat Waswas Banyaknya Kasus Keracunan MBG, Orang Tua Siswa di Kabupaten Bandung Barat Waswas Banyaknya Kasus Keracunan MBG, Orang Tua Siswa di Kabupaten Bandung Barat Waswas Jumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat Terus Bertambah Jumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat Terus Bertambah Jumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat Terus Bertambah Jumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat Terus Bertambah Dinkes KBB Catat 342 Siswa Keracunan Massal, Pemkab Selidiki Dapur MBG di Cipongkor Dinkes KBB Catat 342 Siswa Keracunan Massal, Pemkab Selidiki Dapur MBG di Cipongkor Dinkes KBB Catat 342 Siswa Keracunan Massal, Pemkab Selidiki Dapur MBG di Cipongkor Dinkes KBB Catat 342 Siswa Keracunan Massal, Pemkab Selidiki Dapur MBG di Cipongkor Puluhan Siswa Diduga Keracunan MBG, SMK Pembangunan Bandung Barat, Cipongkor Diliburkan Puluhan Siswa Diduga Keracunan MBG, SMK Pembangunan Bandung Barat, Cipongkor Diliburkan Puluhan Siswa Diduga Keracunan MBG, SMK Pembangunan Bandung Barat, Cipongkor Diliburkan Puluhan Siswa Diduga Keracunan MBG, SMK Pembangunan Bandung Barat, Cipongkor Diliburkan Sedikitnya 352 Siswa Keracunan, BGN Setop Sementara MBG di KBB Sedikitnya 352 Siswa Keracunan, BGN Setop Sementara MBG di KBB Sedikitnya 352 Siswa Keracunan, BGN Setop Sementara MBG di KBB Sedikitnya 352 Siswa Keracunan, BGN Setop Sementara MBG di KBB BGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBG BGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBG BGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBG BGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBG 365 Siswa Keracunan MBG, Polda Jabar Selidiki Kasus di KBB 365 Siswa Keracunan MBG, Polda Jabar Selidiki Kasus di KBB 365 Siswa Keracunan MBG, Polda Jabar Selidiki Kasus di KBB 365 Siswa Keracunan MBG, Polda Jabar Selidiki Kasus di KBB",Ririn Nur Febriani,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/15/3816243735.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019667210/siswa-keluhkan-kualitas-dan-rasa-menu-mbg-orang-tua-ikut-khawatir?page=all,186120e39417491b35d7c4c60b3b762c257e3cc99bfecf0a57a3661666b5b035,2025-11-13 20:23:35.081 869,detik,mbg,2025-11-06 16:18:00,Pemkab Bantul Sebut 4 SPPG Disetop Sementara karena Dugaan Keracunan MBG,"Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul menyebut ada empat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tidak beroperasi sementara akibat dugaan keracunan makan bergizi gratis (MBG). Dari empat SPPG itu, satu di antaranya sudah aktif lagi usai melaksanakan rekomendasi dari BGN yakni mengurus SLHS. ""Jadi ada empat SPPG di Bantul yang operasionalnya berhenti sementara karena kasus dugaan keracunan (MBG),"" kata Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Bantul, Hermawan Setiaji kepada detikJogja , Kamis (6/11/2025). Penutupan sementara empat SPPG itu, lanjut Hermawan, dilakukan oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Di mana BGN melakukan hal tersebut setelah melakukan audit terhadap empat SPPG tersebut. ""Karena kalau ada kejadian dugaan keracunan MBG langsung dari BGN ada yang mengaudit dan keluarlah keputusan tersebut, yaitu berhenti sementara. Jadi BGN yang melakukannya,"" ujarnya. Namun, berdasarkan informasi yang terakhir Hermawan terima, satu dari empat SPPG sudah aktif kembali. Menurutnya, SPPG itu aktif kembali setelah melaksanakan rekomendasi dari BGN. ""Dari empat itu yang sudah diaktifkan satu, diaktifkan lagi itu karena rekomendasi dari BGN sudah dijalankan salah satunya mengurus SLHS (Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi),"" ucapnya. Berkaca dari kasus tersebut, Hermawan menyebut Pemkab telah melakukan evaluasi. Hasilnya, dua penyebab keracunan MBG yakni waktu penyajian lebih dari 4 jam dan waktu di SPPG makanan yang masih panas terburu-buru ditutup. ""Jadi imbauannya ke SPPG ya (makanan) jangan ditutup sebelum dingin, kemudian yang sekolah sebelum 4 jam harus sudah disajikan,"" ucapnya.",Pradito Rida Pertana -detikJogja,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/09/29/ilustrasi-kejadian-luar-biasa-keracunan-makanan-bergizi-gratis-1759144025085_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jogja/berita/d-8197580/pemkab-bantul-sebut-4-sppg-disetop-sementara-karena-dugaan-keracunan-mbg,db006057e8a0eeab1d9e3e93cdac401fcf444858daa2e1b64e74d3836c0800bd,2025-11-13 20:10:03.963 870,okezone,mbg,2025-09-25 18:59:08,"Soal MBG, Mendagri: Diperlukan Sinergitas Pusat dan Daerah!","JAKARTA Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) masih menyisakan persoalan di berbagai daerah, seperti masalah keracunan. Sinergitas antara pusat dan daerah menjadi kunci untuk mengatasi persoalan tersebut. Menurut Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, forum Satuan Tugas (Satgas) MBG di setiap daerah harus dimanfaatkan untuk memuluskan program tersebut. Mereka bisa dimaksimalkan sebagai wadah mencari solusi bersama, terutama untuk mencegah kasus keracunan. Koordinasi antara Pemda dan Satgas MBG mutlak diperlukan. Dengan sinergi yang baik, berbagai persoalan di lapangan, termasuk insiden keracunan siswa, bisa diminimalisir bahkan dicegah, ujar Tito dalam keterangannya, Kamis (25/9/2025). Keberhasilan MBG, kata Tito, bukan hanya ditentukan kebijakan nasional, namun diperlukan peran aktif Pemda di lapangan. Ia menegaskan, keberadaan Satgas MBG bisa menjadi penghubung agar pemda lebih aktif dalam pengawasan. Sebanyak 141 Satgas MBG dibentuk, termasuk di 62 daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar). Kata Tito, Satgas bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN). Mereka dibentuk untuk mempercepat pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk mengawal proses distribusi makanan bergizi. Dengan kolaborasi antara Kemendagri, BGN, dan Pemda, program MBG diharapkan mampu melindungi kesehatan anak-anak sekaligus membangun fondasi generasi emas Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya saing, imbuhnya. Salah satu daerah seperti Indramayu, kewenangan Pemda dalam mengawasi gizi MBG masih terbatas karena pengawas dan ahli gizi ada di bawah BGN. Bupati Lucky Hakim pun berharap, adanya sinergitas yang lebih menyeluruh. Berbagai daerah lainnya, seperti Sulawesi Barat, Gubernur Suhardi Duka turun langsung ke sekolah untuk mengecek menu MBG aman dikonsumsi siswa. Begitu juga di Kuningan, Jawa Barat, Bupati Dian Rachmat Yanuar menilai Satgas MBG menjadi investasi besar untuk mewujudkan generasi emas. Lain lagi di Jayapura, Papua, Bupati Yunus Wonda mengajak warga menanam sayur, umbi, jagung, serta beternak ayam dan ikan. Ia mendorong MBG tidak hanya menyediakan gizi sehat, namun mengangkat ekonomi lokal. Masih banyak inisiatif daerah lainnya, yang artinya inisiatif daerah sekadar kebijakan nasional, melainkan gerakan bersama. JAKARTA Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) masih menyisakan persoalan di berbagai daerah, seperti masalah keracunan. Sinergitas antara pusat dan daerah menjadi kunci untuk mengatasi persoalan tersebut. Menurut Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, forum Satuan Tugas (Satgas) MBG di setiap daerah harus dimanfaatkan untuk memuluskan program tersebut. Mereka bisa dimaksimalkan sebagai wadah mencari solusi bersama, terutama untuk mencegah kasus keracunan. Koordinasi antara Pemda dan Satgas MBG mutlak diperlukan. Dengan sinergi yang baik, berbagai persoalan di lapangan, termasuk insiden keracunan siswa, bisa diminimalisir bahkan dicegah, ujar Tito dalam keterangannya, Kamis (25/9/2025). Keberhasilan MBG, kata Tito, bukan hanya ditentukan kebijakan nasional, namun diperlukan peran aktif Pemda di lapangan. Ia menegaskan, keberadaan Satgas MBG bisa menjadi penghubung agar pemda lebih aktif dalam pengawasan. Sebanyak 141 Satgas MBG dibentuk, termasuk di 62 daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar). Kata Tito, Satgas bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN). Mereka dibentuk untuk mempercepat pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk mengawal proses distribusi makanan bergizi. Dengan kolaborasi antara Kemendagri, BGN, dan Pemda, program MBG diharapkan mampu melindungi kesehatan anak-anak sekaligus membangun fondasi generasi emas Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya saing, imbuhnya. Salah satu daerah seperti Indramayu, kewenangan Pemda dalam mengawasi gizi MBG masih terbatas karena pengawas dan ahli gizi ada di bawah BGN. Bupati Lucky Hakim pun berharap, adanya sinergitas yang lebih menyeluruh. Berbagai daerah lainnya, seperti Sulawesi Barat, Gubernur Suhardi Duka turun langsung ke sekolah untuk mengecek menu MBG aman dikonsumsi siswa. Begitu juga di Kuningan, Jawa Barat, Bupati Dian Rachmat Yanuar menilai Satgas MBG menjadi investasi besar untuk mewujudkan generasi emas. Lain lagi di Jayapura, Papua, Bupati Yunus Wonda mengajak warga menanam sayur, umbi, jagung, serta beternak ayam dan ikan. Ia mendorong MBG tidak hanya menyediakan gizi sehat, namun mengangkat ekonomi lokal. Masih banyak inisiatif daerah lainnya, yang artinya inisiatif daerah sekadar kebijakan nasional, melainkan gerakan bersama. (Arief Setyadi )",Arief Setyadi ,https://img.okezone.com/content/2025/09/25/337/3172479/mendagri-dTgf_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/09/25/337/3172479/soal-mbg-mendagri-diperlukan-sinergitas-pusat-dan-daerah?page=all,c76f101bb014f6007fe78f4868db6468b77378598f5297e52c00f445de18bc7a,2025-11-13 20:10:37.838 871,pikiranrakyat,mbg,2025-09-28 14:11:01,"SPPG di Cimahi Diminta Tingkatkan Koordinasi, SOP MBG Bakal Dibuat Lebih Detail","PIKIRAN RAKYAT -Wakil Wali Kota Cimahi Adhitia Yudisthira meminta pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) meningkatkan koordinasi dengan Pemkot Cimahi. Hal itu dibutuhkan untuk mencegah pelajar keracunan makanan bergizi gratis (MBG) terjadi di Kota Cimahi. ""Sampai hari ini di Kota Cimahi perlu lebih diperkuat lagi jalur koordinasi SPPG dengan dinas terkait Pemkot Cimahi yang beririsan dengan program MBG,"" ujarnya, Minggu (28/8/2025). Baca Juga:Penyebab Keracunan MBG di KBB Terungkap, Akibat Bakteri Salmonella dan Bacillus Cereus Koordinasi yang perlu dilakukan SPPG dalam pengelolaan MBG diantaranya dengan Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan Dinas Pangan dan Pertanian. ""Perlu meningkatkan koordinasi dalam hal penyerapan program, pengawasan keamanan pangan dan kesehatan, dan lainnya. Hal ini bagian dari pembinaan ke SPPG,"" ucapnya. Karena itu, Pemkot Cimahi segera mengumpulkan pengelola SPPG dalam waktu dekat. ""Menyikapi apa yang terjadi di daerah lain dengan maraknya kasus keracunan MBG yang dialami pelajar, Pemkot Cimahi akan rapat evaluasi dengan seluruh penanggung jawab SPPG bersama Forkopimda Kota Cimahi sebagai bentuk mitigasi daripada nanti kejadian yang tidak diinginkan,"" katanya. ""Sebagai antisipasi, nanti akan didetailkan teknis terkait SOP pengelolaan pangan hingga analisis gizi pada hidangan yang diberikan untuk para pelajar. Hal ini harus kita tekankan, meski hingga saat ini tidak terlaporkan ada kejadian keracunan MBG,"" jelasnya. Diakui, muncul sikap pelajar yang lebih berhati-hati dalam mengkonsumsi MBG. Bahkan, sebagian orangtua memilih membekali makanan untuk anaknya daripada mengkonsumsi paket MBG. ""Memang, mulai ada ketakutan untuk mengkonsumsi MBG terutama orang tua kepada anaknya khawatir berujung pada penolakan,"" ujarnya. Baca Juga:Tak Mau MBG Dipolitisasi, Prabowo Akui Banyak Kekurangan: Akan Diselesaikan dengan Baik ""Harus sosialisasikan lagi program MBG, karena kita semua sepakat MBG sebagai program mulia investasi jangka panjang dan tidak mungkin bisa dilihat hasilnya dalam 1-2 tahun. Di China saja butuh waktu 25 tahun baru kelihatan dampak dari program MBG. Program ini wujud sayang kepada anak-anak Indonesia, tinggal fungsi pengawasan harus diperkuat diperketat,"" tegasnya. Dalam pertemuan nanti, lanjut Adhitia, bakal disusun kesepakatan bersama terkait SOP produksi paket MBG. ""Nanti perlu kesepakatan bersama dalam upaya menjaga kualitas dan keamanan pangan. Dari sisi supervisi kualitas dari makanan, kemudian ketepatan waktu dalam penyaluran, dan lain sebagainya perlu disepakati bersama. Makanya Forkopimda ada Kejaksaan, kepolisian, TNI, ikut tergabung menyukseskan program dan saling kontrol terutama keamanan dan kesehatan pangan,"" tuturnya. Apalagi, sesuai data Labkesda Jabar hasil pemeriksaan sampel makanan yang menyebabkan keracunan di berbagai daerah terutama disebabkan bakteri. ""Ternyata pemicu utama paling besar dari terjadinya keracunan MBG adalah kontaminasi bakteri bakteri Salmonella maupun bakteri lainnya. Kebanyakan ditemukan pada nasi, berarti proses menanak nasinya harus betul-betul diperhatikan. Intinya, pengolahan pangan harus dilakukan dengan mengedepankan keamanan dan kesehatan masyarakat terutama pelajar sebagai penerima manfaat MBG,"" ucapnya.*** Berita PilihanCegah Keracunan, Labkes Jabar Siapkan Langkah Kawal MBG Sesuai StandarBupati Bandung Barat Cabut Status KLB Keracunan Massal: 3 Dapur MBG Bermasalah DitutupRahasia SPPG Yayasan Daarut Tauhiid Pertahankan Zero Accident MBGPrabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah BesarTak Mau MBG Dipolitisasi, Prabowo Akui Banyak Kekurangan: Akan Diselesaikan dengan BaikPenyebab Keracunan MBG di KBB Terungkap, Akibat Bakteri Salmonella dan Bacillus Cereus Berita PilihanCegah Keracunan, Labkes Jabar Siapkan Langkah Kawal MBG Sesuai StandarBupati Bandung Barat Cabut Status KLB Keracunan Massal: 3 Dapur MBG Bermasalah DitutupRahasia SPPG Yayasan Daarut Tauhiid Pertahankan Zero Accident MBGPrabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah BesarTak Mau MBG Dipolitisasi, Prabowo Akui Banyak Kekurangan: Akan Diselesaikan dengan BaikPenyebab Keracunan MBG di KBB Terungkap, Akibat Bakteri Salmonella dan Bacillus Cereus Berita Pilihan Cegah Keracunan, Labkes Jabar Siapkan Langkah Kawal MBG Sesuai StandarBupati Bandung Barat Cabut Status KLB Keracunan Massal: 3 Dapur MBG Bermasalah DitutupRahasia SPPG Yayasan Daarut Tauhiid Pertahankan Zero Accident MBGPrabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah BesarTak Mau MBG Dipolitisasi, Prabowo Akui Banyak Kekurangan: Akan Diselesaikan dengan BaikPenyebab Keracunan MBG di KBB Terungkap, Akibat Bakteri Salmonella dan Bacillus Cereus Cegah Keracunan, Labkes Jabar Siapkan Langkah Kawal MBG Sesuai Standar Cegah Keracunan, Labkes Jabar Siapkan Langkah Kawal MBG Sesuai Standar Cegah Keracunan, Labkes Jabar Siapkan Langkah Kawal MBG Sesuai Standar Cegah Keracunan, Labkes Jabar Siapkan Langkah Kawal MBG Sesuai Standar Bupati Bandung Barat Cabut Status KLB Keracunan Massal: 3 Dapur MBG Bermasalah Ditutup Bupati Bandung Barat Cabut Status KLB Keracunan Massal: 3 Dapur MBG Bermasalah Ditutup Bupati Bandung Barat Cabut Status KLB Keracunan Massal: 3 Dapur MBG Bermasalah Ditutup Bupati Bandung Barat Cabut Status KLB Keracunan Massal: 3 Dapur MBG Bermasalah Ditutup Rahasia SPPG Yayasan Daarut Tauhiid Pertahankan Zero Accident MBG Rahasia SPPG Yayasan Daarut Tauhiid Pertahankan Zero Accident MBG Rahasia SPPG Yayasan Daarut Tauhiid Pertahankan Zero Accident MBG Rahasia SPPG Yayasan Daarut Tauhiid Pertahankan Zero Accident MBG Prabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah Besar Prabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah Besar Prabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah Besar Prabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah Besar Tak Mau MBG Dipolitisasi, Prabowo Akui Banyak Kekurangan: Akan Diselesaikan dengan Baik Tak Mau MBG Dipolitisasi, Prabowo Akui Banyak Kekurangan: Akan Diselesaikan dengan Baik Tak Mau MBG Dipolitisasi, Prabowo Akui Banyak Kekurangan: Akan Diselesaikan dengan Baik Tak Mau MBG Dipolitisasi, Prabowo Akui Banyak Kekurangan: Akan Diselesaikan dengan Baik Penyebab Keracunan MBG di KBB Terungkap, Akibat Bakteri Salmonella dan Bacillus Cereus Penyebab Keracunan MBG di KBB Terungkap, Akibat Bakteri Salmonella dan Bacillus Cereus Penyebab Keracunan MBG di KBB Terungkap, Akibat Bakteri Salmonella dan Bacillus Cereus Penyebab Keracunan MBG di KBB Terungkap, Akibat Bakteri Salmonella dan Bacillus Cereus",Ririn Nur Febriani,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/28/1136545382.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019679317/sppg-di-cimahi-diminta-tingkatkan-koordinasi-sop-mbg-bakal-dibuat-lebih-detail?page=all,8c19d708dffbb38da5825d317af0f9a0403b7310e941205773bd80a1bd7321e1,2025-11-13 20:10:56.825 872,okezone,mbg,2025-09-26 14:08:55,"Soroti MBG, DPR Minta Dapur Tak Ada SLHS Jangan Beroperasi","JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris prihatin atas temuan data dari Kantor Staf Presiden (KSP) yang mengungkap mayoritas dapur Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tak memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Menurutnya, temuan ini menujukkan standar keamanan MBG yang masih perlu diperbaiki. Untuk itu, Charles mengusulkan agar pemerintah menghentikan sementara penambahan dapur baru MBG sampai persoalan SLHS dapat diselesaikan secara tuntas. ""Hentikan sementara penambahan dapur baru MBG hingga persoalan SLHS ini benar-benar dituntaskan,"" kata Charles, Jumat (26/9/2026). Charles mengatakan sebaiknya dapur yang belum memiliki SLHS tidak boleh beroperasi sementara. Hal itu ditujukan untuk menjaga kualitas dari MBG. ""Dapur yang belum memiliki SLHS tidak boleh beroperasi sampai memenuhi standar yang ditetapkan. Pemerintah daerah bersama Kementerian Kesehatan wajib memfasilitasi percepatan penerbitan SLHS,"" tuturnya. Charles pun mengingatkan program MBG harus mengutamakan kualitas. Sehingga kasus keracunan makanan seperti di sejumlah daerah tidak kembali terulang. ""Fokus pada kualitas, bukan sekadar kuantitas. Pemerintah jangan hanya mengejar setoran jumlah dapur, tetapi mengabaikan kualitas pelayanan dan keamanan pangan,"" tegas Charles. Lebih lanjut, pimpinan komisi kesehatan DPR ini mendorong agar pemerintah tidak hanya fokus mengejar kuantitas jumlah dapur MBG, tetapi lebih mengutamakan kualitas pelayanan dan keamanan pangan. Sebab, kata Charles, MBG adalah program strategis yang memiliki tujuan baik. ""Program Makan Bergizi Gratis adalah program strategis yang baik, namun jika pelaksanaannya tidak memenuhi standar, justru bisa menimbulkan masalah kesehatan baru, ungkapnya. Kami mendesak pemerintah memperbaiki kualitas pengawasan, memastikan seluruh dapur MBG memiliki SLHS, dan mengedepankan keselamatan anak-anak bangsa di atas kepentingan pencapaian target angka,"" ujar Charles. Seperti diketahui, KSP mengungkap data terbaru bahwa dari total 8.549 dapur MBG yang tersebar di berbagai daerah, hanya 34 dapur yang telah memiliki SLHS, sementara sisanya belum memenuhi persyaratan sanitasi dan kebersihan yang wajib dipenuhi. SLHS adalah sertifikat resmi dari dinas kesehatan yang menyatakan bahwa sebuah dapur atau tempat pengolahan makanan telah memenuhi standar kebersihan dan sanitasi. Tanpa SLHS, kualitas makanan yang disajikan tidak memiliki jaminan keamanan, sehingga sangat berisiko menimbulkan penyakit maupun keracunan. JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris prihatin atas temuan data dari Kantor Staf Presiden (KSP) yang mengungkap mayoritas dapur Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tak memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Menurutnya, temuan ini menujukkan standar keamanan MBG yang masih perlu diperbaiki. Untuk itu, Charles mengusulkan agar pemerintah menghentikan sementara penambahan dapur baru MBG sampai persoalan SLHS dapat diselesaikan secara tuntas. ""Hentikan sementara penambahan dapur baru MBG hingga persoalan SLHS ini benar-benar dituntaskan,"" kata Charles, Jumat (26/9/2026). Charles mengatakan sebaiknya dapur yang belum memiliki SLHS tidak boleh beroperasi sementara. Hal itu ditujukan untuk menjaga kualitas dari MBG. ""Dapur yang belum memiliki SLHS tidak boleh beroperasi sampai memenuhi standar yang ditetapkan. Pemerintah daerah bersama Kementerian Kesehatan wajib memfasilitasi percepatan penerbitan SLHS,"" tuturnya. Charles pun mengingatkan program MBG harus mengutamakan kualitas. Sehingga kasus keracunan makanan seperti di sejumlah daerah tidak kembali terulang. ""Fokus pada kualitas, bukan sekadar kuantitas. Pemerintah jangan hanya mengejar setoran jumlah dapur, tetapi mengabaikan kualitas pelayanan dan keamanan pangan,"" tegas Charles. Lebih lanjut, pimpinan komisi kesehatan DPR ini mendorong agar pemerintah tidak hanya fokus mengejar kuantitas jumlah dapur MBG, tetapi lebih mengutamakan kualitas pelayanan dan keamanan pangan. Sebab, kata Charles, MBG adalah program strategis yang memiliki tujuan baik. ""Program Makan Bergizi Gratis adalah program strategis yang baik, namun jika pelaksanaannya tidak memenuhi standar, justru bisa menimbulkan masalah kesehatan baru, ungkapnya. Kami mendesak pemerintah memperbaiki kualitas pengawasan, memastikan seluruh dapur MBG memiliki SLHS, dan mengedepankan keselamatan anak-anak bangsa di atas kepentingan pencapaian target angka,"" ujar Charles. Seperti diketahui, KSP mengungkap data terbaru bahwa dari total 8.549 dapur MBG yang tersebar di berbagai daerah, hanya 34 dapur yang telah memiliki SLHS, sementara sisanya belum memenuhi persyaratan sanitasi dan kebersihan yang wajib dipenuhi. SLHS adalah sertifikat resmi dari dinas kesehatan yang menyatakan bahwa sebuah dapur atau tempat pengolahan makanan telah memenuhi standar kebersihan dan sanitasi. Tanpa SLHS, kualitas makanan yang disajikan tidak memiliki jaminan keamanan, sehingga sangat berisiko menimbulkan penyakit maupun keracunan. (Arief Setyadi )",Achmad Al Fiqri,https://img.okezone.com/content/2025/09/26/337/3172628/makan_bergizi_gratis-PtXl_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/09/26/337/3172628/soroti-mbg-dpr-minta-dapur-tak-ada-slhs-jangan-beroperasi?page=all,803b4c86a631b06c418a2b8a3fef5ec580e4e15ce64e30214a12431e7873d7dd,2025-11-13 20:10:06.073 873,kompas,mbg,2025-10-22 09:04:14,"Setahun Prabowo-Gibran, 264 Dapur MBG Dibangun di Seluruh Indonesia","JAKARTA, KOMPAS.com- Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah membangun 264 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) di seluruh Indonesia selama setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran.Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, angka tersebut hanya jumlahSPPGyang dibangun oleh Kementerian PU.""Kementerian PU yang kami koordinasikan, siap untuk memberikan dukungan karena tentunya untuk meningkatkan jangkauan, terutama di daerah-daerah yang tidak selalu mudah untuk dibangun atau dikerjakan,"" kata AHY dalam media gathering di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (21/10/2025).Baca juga:November, Dapur MBG di Banjar dan Kebumen Garapan BUMN BeroperasiAdapun sebaran pembangunan SPPG di setiap daerah yang dilaksanakan oleh Kementerian PU adalah sebagai berikut:Sumatera: 132 SPPGKalimantan: 48 SPPGSulawesi: 36 SPPGJawa: 28 SPPGMaluku-Papua: 12 SPPGBali-Nusa Tenggara (Bali-Nusra): 8 SPPG""Tapi data lengkap tentang programMakan Bergizi Gratistentunya bisa didapatkan langsung dari BGN Badan Gizi Nasional,"" ujarnya.1.542 Dapur MBG Dibangun, Telan Anggaran Rp 6 TriliunSementara itu, diketahui BGN menggandeng Kementerian PU akan membangun 1.542 dapur umumMBGpada tahun 2025 ini, atau 3 SPPG dibangun di setiap kabupaten.Hal ini diwujudkan dalam penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Selasa (5/8/2025).""Ini kami rencanakan tiga (dapur umum) per kabupaten untuk seluruh Indonesia. Sehingga, ada 1.542 yang sampai sekarang belum satu pun dibangun,"" ucap Kepala BGN Dadan Hindayana dalam sambutannya pada momentum tersebut.Dadan menambahkan, pembangunan SPPG ini akan sepenuhnya menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 6 triliun.Baca juga:November, Dapur MBG di Banjar dan Kebumen Garapan BUMN BeroperasiDia mengungkapkan, SPPG ini telah melayani sebanyak 8,2 juta orang.""Ini mencakup 4.000 SPPG dan itu murni kemitraan yang dibangun investor kemudian kerja sama dengan BGN,"" ungkapnya.Sebelumnya, BGN memastikan adanya potensi dampak ekonomi di daerah atas operasional SPPG atau dapur umum dalam program MBG.Ini di mana, perputaran uang dapur umum MBG bisa mencapai Rp 800 miliar per tahunnya.Deputi Penyediaan dan Penyaluran BGN Suardi Samiran mengatakan, perputaran uang atau dampak ekonomi satu unit SPPG bisa mencapai Rp 1 miliar.Bila ada 70 dapur umum hingga 80 dapur umum di satu daerah, maka uang yang berputar menyentuh Rp 80 miliar per bulan atau setara Rp 800 miliar per tahun.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah membangun 264 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) di seluruh Indonesia selama setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran. Menteri Koordinator (Menko) Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, angka tersebut hanya jumlahSPPGyang dibangun oleh Kementerian PU. ""Kementerian PU yang kami koordinasikan, siap untuk memberikan dukungan karena tentunya untuk meningkatkan jangkauan, terutama di daerah-daerah yang tidak selalu mudah untuk dibangun atau dikerjakan,"" kata AHY dalam media gathering di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (21/10/2025). Baca juga:November, Dapur MBG di Banjar dan Kebumen Garapan BUMN Beroperasi Adapun sebaran pembangunan SPPG di setiap daerah yang dilaksanakan oleh Kementerian PU adalah sebagai berikut: ""Tapi data lengkap tentang programMakan Bergizi Gratistentunya bisa didapatkan langsung dari BGN Badan Gizi Nasional,"" ujarnya. Sementara itu, diketahui BGN menggandeng Kementerian PU akan membangun 1.542 dapur umumMBGpada tahun 2025 ini, atau 3 SPPG dibangun di setiap kabupaten. Hal ini diwujudkan dalam penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) atau nota kesepahaman di Kantor Kementerian PU, Jakarta, Selasa (5/8/2025). ""Ini kami rencanakan tiga (dapur umum) per kabupaten untuk seluruh Indonesia. Sehingga, ada 1.542 yang sampai sekarang belum satu pun dibangun,"" ucap Kepala BGN Dadan Hindayana dalam sambutannya pada momentum tersebut. Dadan menambahkan, pembangunan SPPG ini akan sepenuhnya menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 6 triliun. Baca juga:November, Dapur MBG di Banjar dan Kebumen Garapan BUMN Beroperasi Dia mengungkapkan, SPPG ini telah melayani sebanyak 8,2 juta orang. ""Ini mencakup 4.000 SPPG dan itu murni kemitraan yang dibangun investor kemudian kerja sama dengan BGN,"" ungkapnya. Sebelumnya, BGN memastikan adanya potensi dampak ekonomi di daerah atas operasional SPPG atau dapur umum dalam program MBG. Ini di mana, perputaran uang dapur umum MBG bisa mencapai Rp 800 miliar per tahunnya. Deputi Penyediaan dan Penyaluran BGN Suardi Samiran mengatakan, perputaran uang atau dampak ekonomi satu unit SPPG bisa mencapai Rp 1 miliar. Bila ada 70 dapur umum hingga 80 dapur umum di satu daerah, maka uang yang berputar menyentuh Rp 80 miliar per bulan atau setara Rp 800 miliar per tahun.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/zWYogApIyygohQIOE_VGd52d3zE=/0x0:1551x1034/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ccceff0.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/22/68f82baee4ba5.jpeg",https://www.kompas.com/properti/read/2025/10/22/090414321/setahun-prabowo-gibran-264-dapur-mbg-dibangun-di-seluruh-indonesia,640e08cad512d089b796e74a1fa6424c8f75aa0ac938ea4ca475854f49dcdead,2025-11-13 20:10:08.459 874,pikiranrakyat,mbg,2025-09-28 19:21:00,"Banyak Aduan Kasus Keracunan, Pemkot Bogor Tetap Dukung Program MBG dan Perketat Pengawasan Dapur SPPG","PIKIRAN RAKYAT- Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menyatakan dukungannya terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) meskipun banyak kasus dugaan keracunan di sejumlah daerah yang menimpa siswa usai menyantap menu makanan dari program tersebut. ""Program MBG adalah program pemerintah pusat. Kami pemerintah daerah seratus persen mendukung program ini,"" kata Wakil Wali Kota Bogor Jenal Mutaqin. ""Namun dengan segala keterbatasan dan regulasi yang ada, pemkot tidak memiliki kewenangan penuh untuk melakukan penetrasi secara jauh,"" kata dia menambahkan. Meski begitu, ujar Jenal, Pemkot Bogor bertanggung jawab penuh untuk melindungi para siswa penerima program tersebut. Memastikan mereka mendapat gizi seimbang serta keamanan yang dikonsumsi juga menjadi prioritas. Baca Juga:Cegah Keracunan, Dinkes Bogor Awasi Ketat Distribusi Makanan Bergizi Gratis ""Makanya saya meminta detail SOP yang dijalankan setiap dapur SPPG. Saat ini jumlahnya ada 32 dapur yang masing-masing melayani sekitar 3.000 siswa,"" jelasnya. Lebih lanjut, politisi Gerindra ini mengatakan bahwa dalam SOP yang dijalankan setiap dapur sudah diatur kelengkapan dan teknis waktu yang harus ditempuh sebelum makanan sampai kepada siswa. Jenal juga menekankan kepada seluruh pekerja SPPG memiliki standar kompetensi sesuai bidangnya. Bahkan, tegasnya, harus ada sertifikasi dan lisensi kesehatan yang mengikat. Ia tidak menampik banyak aduan soal menunya yang tidak representatif. ""Ini kan aneh, kalau SOP dijalankan seharusnya tidak keluar makanan seperti itu. Jangan merusak program yang sudah baik,"" tuturnya. Di akhir pernyataannya, Wakil Bupati Bogor ini berharap agar SPPG bisa menginformasikan menu makanan yang akan disajikan kepada siswa, mulai dari lauk, sayuran, dan lainnya.*** Berita PilihanLulusan SMP Tak Tertampung, Kota Bogor Bakal Tambah SMA Negeri Baru di 2026Gubernur Dedi Mulyadi Turun Tangan, Kawal Penyelesaian Sengketa Tanah dan Tumpang Tindih Lahan Desa di BogorDedi Mulyadi Setop Sementara 3 Aktivitas Tambang di Bogor, Minta Patuhi Aturan Berita PilihanLulusan SMP Tak Tertampung, Kota Bogor Bakal Tambah SMA Negeri Baru di 2026Gubernur Dedi Mulyadi Turun Tangan, Kawal Penyelesaian Sengketa Tanah dan Tumpang Tindih Lahan Desa di BogorDedi Mulyadi Setop Sementara 3 Aktivitas Tambang di Bogor, Minta Patuhi Aturan Berita Pilihan Lulusan SMP Tak Tertampung, Kota Bogor Bakal Tambah SMA Negeri Baru di 2026Gubernur Dedi Mulyadi Turun Tangan, Kawal Penyelesaian Sengketa Tanah dan Tumpang Tindih Lahan Desa di BogorDedi Mulyadi Setop Sementara 3 Aktivitas Tambang di Bogor, Minta Patuhi Aturan Lulusan SMP Tak Tertampung, Kota Bogor Bakal Tambah SMA Negeri Baru di 2026 Lulusan SMP Tak Tertampung, Kota Bogor Bakal Tambah SMA Negeri Baru di 2026 Lulusan SMP Tak Tertampung, Kota Bogor Bakal Tambah SMA Negeri Baru di 2026 Lulusan SMP Tak Tertampung, Kota Bogor Bakal Tambah SMA Negeri Baru di 2026 Gubernur Dedi Mulyadi Turun Tangan, Kawal Penyelesaian Sengketa Tanah dan Tumpang Tindih Lahan Desa di Bogor Gubernur Dedi Mulyadi Turun Tangan, Kawal Penyelesaian Sengketa Tanah dan Tumpang Tindih Lahan Desa di Bogor Gubernur Dedi Mulyadi Turun Tangan, Kawal Penyelesaian Sengketa Tanah dan Tumpang Tindih Lahan Desa di Bogor Gubernur Dedi Mulyadi Turun Tangan, Kawal Penyelesaian Sengketa Tanah dan Tumpang Tindih Lahan Desa di Bogor Dedi Mulyadi Setop Sementara 3 Aktivitas Tambang di Bogor, Minta Patuhi Aturan Dedi Mulyadi Setop Sementara 3 Aktivitas Tambang di Bogor, Minta Patuhi Aturan Dedi Mulyadi Setop Sementara 3 Aktivitas Tambang di Bogor, Minta Patuhi Aturan Dedi Mulyadi Setop Sementara 3 Aktivitas Tambang di Bogor, Minta Patuhi Aturan",Dicky Wahyudi,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/15/679363780.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019679686/banyak-aduan-kasus-keracunan-pemkot-bogor-tetap-dukung-program-mbg-dan-perketat-pengawasan-dapur-sppg?page=all,e9421562ff2062e0a6cde023aa1f7632f68c9dec5365846ac47e56b2a05940c2,2025-11-13 20:10:13.003 875,detik,mbg,2025-11-06 15:33:00,SPPG Polres Sukoharjo Gagalkan Peredaran Anggur Hijau Terkontaminasi Sianida di Menu MBG,"Satuan Penyelenggara Program Gizi (SPPG) Polres Sukoharjo menggagalkan peredaran buah anggur hijau mengandung zat kimia berbahaya sianida (CN) dengan kadar mencapai 30 miligram per liter dalam menu Makanan Bergizi Gratis (MBG). Begini awal mula pengungkapan kasusnya. Berdasarkan rilis yang diterima detikcom , Kamis (6/11/2025), temuan ini terungkap setelah dilakukan uji keamanan pangan ( food safety ) oleh Bidang Kedokteran dan Kesehatan (BidDokkes) Polres Sukoharjo di lokasi SPPG Polres Sukoharjo, Jl Sadewa, Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Kasus ini bermula ketika SPPG Polres Sukoharjo menerima sejumlah permintaan dari anak-anak penerima manfaat program MBG yang menginginkan variasi menu buah-buahan, seperti stroberi dan anggur. Merespons permintaan itu, pihak SPPG kemudian melakukan pengadaan buah anggur hijau yang direncanakan akan disajikan dalam menu MBG siang hari. Namun, sebelum disalurkan, bahan pangan itu terlebih dulu menjalani pemeriksaan rutin sesuai dengan prosedur food safety yang diberlakukan oleh SPPG Polri. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa buah anggur hijau tersebut mengandung zat sianida sebesar 30 mg/L, yang dikategorikan sangat berbahaya bagi tubuh manusia, terutama anak-anak. ""Dari hasil uji kimia yang dilakukan oleh BidDokkes Polres Sukoharjo, ditemukan kandungan sianida cukup tinggi pada sampel anggur hijau. Buah tersebut langsung dinyatakan tidak layak konsumsi dan tidak jadi diedarkan,"" kata salah satu petugas SPPG Polres Sukoharjo saat dimintai konfirmasi. Dengan deteksi dini itu, peredaran anggur hijau beracun tersebut berhasil dicegah sehingga tidak sampai dikonsumsi oleh anak-anak penerima manfaat MBG. Kini, Polres Sukoharjo tengah melakukan penyelidikan lanjutan untuk menelusuri asal buah anggur tersebut, mulai distributor hingga importir, guna memastikan tidak ada produk serupa beredar di pasar. Polisi juga mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam memilih buah-buahan, terutama yang tidak memiliki sertifikat uji keamanan pangan. ""Sianida dalam kadar tinggi dapat menimbulkan efek fatal, mulai dari gangguan pernapasan, hilang kesadaran, hingga kematian. Masyarakat perlu lebih waspada dan tidak membeli produk pangan yang tidak jelas asal-usulnya,"" ucap perwakilan BidDokkes Polres Sukoharjo. Saat ini, Polres Sukoharjo telah berkoordinasi dengan BPOM, Dokkes Polda Jateng dan Labfor Polda Jateng untuk memproses temuan tersebut. Informasi dari BPOM, kandungan sianida di anggur itu masih harus dipastikan berasal dari zat alami di biji anggur atau kandungan zat dari pestisida. Namun rekomendasi untuk anggur tersebut adalah tidak boleh dikonsumsi, terlebih kandungan sianida hingga 30 miligram. Sementara itu, Kapolres Sukoharjo AKBP Anggaito Hadi Prabowo mengungkap hasil koordinasi dengan BPOM terkait penemuan sianida dalam anggur hijau di menu MBG. Menurutnya, uji cepat digunakan sebagai uji penduga sehingga hasilnya merupakan dugaan mengandung sianida. ""Untuk uji valid, harus diuji pada laboratorium yang terakreditasi,"" ucapnya. Anggaito mengatakan adanya sianida pada anggur dapat berasal dari residu pestisida yang digunakan saat menumbuhkan tanaman. Ada juga karena kandungan alami pada anggur/biji anggur. ""Meskipun jarang ditemukan, pernah tercatat ada kandungan sianida dalam bentuk kompleksnya,"" ujarnya. Menurut Anggaito, tindakan yang diambil sudah tepat untuk tidak menyajikan makanan tersebut, sebagai bentuk kehati-hatian meskipun masih hasil uji cepat. Pihaknya pun akan menelusuri pemasok dan tempat produksi anggur itu untuk memastikan kesesuaian dengan hasil uji laboratorium. Langkah cepat dan ketelitian petugas SPPG Polres Sukoharjo mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Keberhasilan ini dinilai sebagai contoh penerapan SOP keamanan pangan yang efektif di lingkungan SPPG Polri serta bukti pentingnya pemeriksaan rutin terhadap seluruh bahan makanan. Kasus ini sekaligus menjadi pengingat bagi masyarakat ataupun SPPG lain untuk selalu memastikan keamanan pangan sebelum dikonsumsi anak-anak penerima manfaat program MBG. Lihat juga Video: Bapanas Pastikan Anggur Shine Muscat di RI Aman Dikonsumsi",Farih Maulana Sidik -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/06/sppg-polres-sukoharjo-menggagalkan-peredaran-buah-anggur-hijau-mengandung-zat-kimia-berbahaya-sianida-cn-dalam-menu-mbg-1762417879255_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8197448/sppg-polres-sukoharjo-gagalkan-peredaran-anggur-hijau-terkontaminasi-sianida-di-menu-mbg,0cabbba512ada58a02c5ee72dc19236242d9f351e7c298d76098b7b12331918e,2025-11-13 20:10:14.915 876,okezone,mbg,2025-09-26 13:16:26,"Menkeu Purbaya Akan Temui Kepala BGN, Bahas Anggaran MBG?","JAKARTA Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa dijadwalkan bertemu dengan Kepala Badan Gizi Nasional ( BGN ) Dadan Hindayana pada pukul 15.00 WIB di Kantor BGN, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Jumat (26/9/2025). Pertemuan akan berlangsung di Lantai 2, Ruang Kepala Badan Gizi Nasional. Meski belum ada keterangan resmi terkait agenda utama, pertemuan ini diprediksi menjadi bagian dari upaya Menkeu Purbaya melakukan patroli ke kementerian/lembaga dengan pagu anggaran besar. Sebelumnya, Purbaya telah menegaskan komitmennya untuk mengawal langsung program-program strategis pemerintah agar penyerapan anggaran lebih optimal dan memberikan dampak nyata pada perekonomian. Salah satu fokus perhatian adalah anggaran untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Dalam APBN 2025, pemerintah telah mengalokasikan anggaran MBG sebesar Rp71 triliun. Anggaran tersebut direncanakan meningkat pada tahun depan. Dalam RAPBN 2026, pagu untuk MBG kembali dinaikkan menjadi sekitar Rp80 triliun guna memperluas cakupan penerima manfaat, termasuk peserta didik di jenjang PAUD hingga SMA/SMK. Pertemuan Purbaya dengan Kepala BGN diperkirakan akan membahas sinkronisasi anggaran MBG dengan kebutuhan operasional di lapangan, serta strategi efisiensi agar tidak terjadi pemborosan. Selain itu, kemungkinan juga dibicarakan mekanisme monitoring dan evaluasi, mengingat program ini menyentuh langsung jutaan pelajar di seluruh Indonesia. Pertemuan ini akan menjadi salah satu kunci dalam memastikan kelancaran implementasi MBG yang telah diklaim pemerintah sebagai game changer peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia. JAKARTA Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa dijadwalkan bertemu dengan Kepala Badan Gizi Nasional ( BGN ) Dadan Hindayana pada pukul 15.00 WIB di Kantor BGN, Jalan Kebon Sirih, Jakarta, Jumat (26/9/2025). Pertemuan akan berlangsung di Lantai 2, Ruang Kepala Badan Gizi Nasional. Meski belum ada keterangan resmi terkait agenda utama, pertemuan ini diprediksi menjadi bagian dari upaya Menkeu Purbaya melakukan patroli ke kementerian/lembaga dengan pagu anggaran besar. Sebelumnya, Purbaya telah menegaskan komitmennya untuk mengawal langsung program-program strategis pemerintah agar penyerapan anggaran lebih optimal dan memberikan dampak nyata pada perekonomian. Salah satu fokus perhatian adalah anggaran untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Dalam APBN 2025, pemerintah telah mengalokasikan anggaran MBG sebesar Rp71 triliun. Anggaran tersebut direncanakan meningkat pada tahun depan. Dalam RAPBN 2026, pagu untuk MBG kembali dinaikkan menjadi sekitar Rp80 triliun guna memperluas cakupan penerima manfaat, termasuk peserta didik di jenjang PAUD hingga SMA/SMK. Pertemuan Purbaya dengan Kepala BGN diperkirakan akan membahas sinkronisasi anggaran MBG dengan kebutuhan operasional di lapangan, serta strategi efisiensi agar tidak terjadi pemborosan. Selain itu, kemungkinan juga dibicarakan mekanisme monitoring dan evaluasi, mengingat program ini menyentuh langsung jutaan pelajar di seluruh Indonesia. Pertemuan ini akan menjadi salah satu kunci dalam memastikan kelancaran implementasi MBG yang telah diklaim pemerintah sebagai game changer peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia. (Taufik Fajar)",Anggie Ariesta,https://img.okezone.com/content/2025/09/26/320/3172608/menkeu_purbaya-ksU3_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/09/26/320/3172608/menkeu-purbaya-akan-temui-kepala-bgn-bahas-anggaran-mbg?page=all,92700ff6c8741a8e8a91034c462ae1629c1b4ff393c73755f32dbdb4f4bf616b,2025-11-13 20:10:16.536 877,kompas,mbg,2025-10-22 07:00:00,"November, Dapur MBG di Banjar dan Kebumen Garapan BUMN Beroperasi","JAKARTA, KOMPAS.com- Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bersama Badan Gizi Nasional (BGN) akan mengoperasikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang dilakukan melalui CSR BUMN Karya di Kabupaten Banjar, Provinsi Jawa Barat, dan Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, Senin (20/10/2025), November mendatang.Pembangunan SPPG ini telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri (Kepmen) PU Nomor 628 Tahun 2025 sebagai pedoman nasional dalam mendukung kelancaran program Makan Bergizi Gratis (MBG). Harapan kami, di akhir Oktober 2025 sudah bisa dilakukan serah terima dari penyedia kepada Kementerian PU dan BGN. Sehingga, pengoperasian dapat dimulai padaNovember, dilanjutkan dengan peresmian SPPG, jelas Staf Ahli Menteri PU (SAMPU) IV Bidang Hubungan Antar Lembaga Triono Junoasmono atau Yongki dalam siaran pers, Selasa (21/10/2025).Menurut Triono, berdasarkan hasil peninjauan di dua lokasi, kualitas pembangunan dan kelengkapan fasilitas SPPG telah menunjukkan hasil yang baik, namun masih ada beberapa hal yang perlu diseragamkan.Baca juga:HK Bangun Dapur Umum MBG di Jambi, 15 Menit dari Sekolah Sasaran Secara keseluruhan dua-duanya sudah bagus, baik peralatannya, dapurnya, maupun fasilitas lainnya. Namun, ada hal yang sifatnya visual yang perlu disamakan,"" ungkap dia.Untuk di Banjar, masih ada yang perlu dibenahi seperti estetika kabel agar lebih rapi. Kemudian,finishing(perapihan) ruangan, serta penambahan sistem ventilasi agar sirkulasi udara lebih baik. Lampu juga perlu disesuaikan supaya lebih terang.Sementara itu, pada SPPG Kebumen juga perlu penambahan perlengkapan seperti partisi dan pemasangan Standar Operasional Prosedur (SOP) pengolahan bahan makanan di area dapur.Yongki menambahkan, pihaknya sepakat semua perbaikan, baik perlengkapan maupun dokumen, harus selesai pada Jumat ini, agar Senin, 27 Oktober 2025 bisa dilakukan uji laik fungsi dan operasi.""Mohon disiapkanchecklistkebutuhannya untuk berita acara. Target kami, proses PHO paling lambat Senin, dan Selasa dapat dilakukan rapat review hasil peninjauan bersama Dirjen Prasarana Strategis, tambah dia.Seluruh Dokumen Teknis PentingKementerian PU juga menekankan pentingnya penyelesaian seluruh dokumen teknis dan administratif, termasuk addendum kontrak, perjanjian kerja sama (PKS), dan dokumen pendukung lainnya, agar seluruh proses pembangunan dapat rampung sesuai jadwal.Baca juga:3 Prototipe Dapur MBG Lagi Disapkan, Lokasinya di SiniPembangunan tiga SPPG di Banjar, Kebumen dan Kota Jambi melalui CSRBUMN Karyamerupakan bentuk kolaborasi antara pemerintah dan badan usaha dalam mendukung peningkatan pelayanan gizi masyarakat melalui penyediaan infrastruktur pendukung yang layak, higienis, dan fungsional.Fasilitas yang telah dibangun ini diharapkan dapat menjadi percontohan bagi SPPG lain di seluruh Indonesia, pusat pelayanan dan edukasi, serta pengolahan gizi terpadu yang menunjang peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.Menurut Menteri PU Dody Hanggodo, program MBG tidak hanya berfungsi sebagai program sosial, tetapi juga menjadi bagian penting dari strategi pembangunan nasional.""Program ini juga sejalan dengan sasaran PU608 untuk menurunkan angka kemiskinan, menekan Incremental Capital Output Ratio (ICOR), dan mendorong pertumbuhan ekonomi, tutup dia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Kementerian Pekerjaan Umum (PU) bersama Badan Gizi Nasional (BGN) akan mengoperasikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang dilakukan melalui CSR BUMN Karya di Kabupaten Banjar, Provinsi Jawa Barat, dan Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah, Senin (20/10/2025), November mendatang. Pembangunan SPPG ini telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri (Kepmen) PU Nomor 628 Tahun 2025 sebagai pedoman nasional dalam mendukung kelancaran program Makan Bergizi Gratis (MBG). Harapan kami, di akhir Oktober 2025 sudah bisa dilakukan serah terima dari penyedia kepada Kementerian PU dan BGN. Sehingga, pengoperasian dapat dimulai padaNovember, dilanjutkan dengan peresmian SPPG, jelas Staf Ahli Menteri PU (SAMPU) IV Bidang Hubungan Antar Lembaga Triono Junoasmono atau Yongki dalam siaran pers, Selasa (21/10/2025). Menurut Triono, berdasarkan hasil peninjauan di dua lokasi, kualitas pembangunan dan kelengkapan fasilitas SPPG telah menunjukkan hasil yang baik, namun masih ada beberapa hal yang perlu diseragamkan. Baca juga:HK Bangun Dapur Umum MBG di Jambi, 15 Menit dari Sekolah Sasaran Secara keseluruhan dua-duanya sudah bagus, baik peralatannya, dapurnya, maupun fasilitas lainnya. Namun, ada hal yang sifatnya visual yang perlu disamakan,"" ungkap dia. Untuk di Banjar, masih ada yang perlu dibenahi seperti estetika kabel agar lebih rapi. Kemudian,finishing(perapihan) ruangan, serta penambahan sistem ventilasi agar sirkulasi udara lebih baik. Lampu juga perlu disesuaikan supaya lebih terang. Sementara itu, pada SPPG Kebumen juga perlu penambahan perlengkapan seperti partisi dan pemasangan Standar Operasional Prosedur (SOP) pengolahan bahan makanan di area dapur. Yongki menambahkan, pihaknya sepakat semua perbaikan, baik perlengkapan maupun dokumen, harus selesai pada Jumat ini, agar Senin, 27 Oktober 2025 bisa dilakukan uji laik fungsi dan operasi. ""Mohon disiapkanchecklistkebutuhannya untuk berita acara. Target kami, proses PHO paling lambat Senin, dan Selasa dapat dilakukan rapat review hasil peninjauan bersama Dirjen Prasarana Strategis, tambah dia. Kementerian PU juga menekankan pentingnya penyelesaian seluruh dokumen teknis dan administratif, termasuk addendum kontrak, perjanjian kerja sama (PKS), dan dokumen pendukung lainnya, agar seluruh proses pembangunan dapat rampung sesuai jadwal. Baca juga:3 Prototipe Dapur MBG Lagi Disapkan, Lokasinya di Sini Pembangunan tiga SPPG di Banjar, Kebumen dan Kota Jambi melalui CSRBUMN Karyamerupakan bentuk kolaborasi antara pemerintah dan badan usaha dalam mendukung peningkatan pelayanan gizi masyarakat melalui penyediaan infrastruktur pendukung yang layak, higienis, dan fungsional. Fasilitas yang telah dibangun ini diharapkan dapat menjadi percontohan bagi SPPG lain di seluruh Indonesia, pusat pelayanan dan edukasi, serta pengolahan gizi terpadu yang menunjang peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Menurut Menteri PU Dody Hanggodo, program MBG tidak hanya berfungsi sebagai program sosial, tetapi juga menjadi bagian penting dari strategi pembangunan nasional. ""Program ini juga sejalan dengan sasaran PU608 untuk menurunkan angka kemiskinan, menekan Incremental Capital Output Ratio (ICOR), dan mendorong pertumbuhan ekonomi, tutup dia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/fmfxuPFRi_mVWUkq1k6k1p93E5c=/0x1:1280x854/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ccceff0.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/21/68f7900cce179.jpeg",https://www.kompas.com/properti/read/2025/10/22/070000721/november-dapur-mbg-di-banjar-dan-kebumen-garapan-bumn-beroperasi,a5bb03ef7317d0b51d38a5e39d98c64284ccf735651670f83ed1443abe9d3692,2025-11-13 20:10:19.208 878,pikiranrakyat,mbg,2025-09-28 18:11:00,"Bupati Cianjur Panggil SPPG dan Mitra MBG, Tuntut Miliki SLHS dan Bentuk Satgas Pengawasan","PIKIRAN RAKYAT- Pemerintah Kabupaten Cianjur mengambil langkah serius menyikapi rentetan kasus dugaan keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), termasuk peristiwa empat hari lalu yang melibatkan dugaan keracunan makanan. Salah satu fokus utama adalah mendesak seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG untuk segera mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Bupati Cianjur, Wahyu Ferdian, mengatakan, bahwa dari total 140 SPPG di Cianjur, baru tiga yang sudah terdaftar memiliki SLHS. ""Kita dari pemerintah daerah mendorong untuk para kepala SPPG dan mitra untuk memenuhi persyaratan,"" ujarnya. Baca Juga:Dugaan Keracunan MBG di Cianjur, Dinkes Pastikan Tidak Ada Bakteri di Sampel Cidaun Menyikapi insiden keracunan, Wahyu menyampaikan koordinasi dan komunikasi di berbagai tingkatan harus diperkuat. Selain itu, pengawasan dan Standard Operating Procedure (SOP) di setiap SPPG harus ditegakkan dengan ketat. ""Selanjutnya juga kita pemerintah daerah beserta korporasi pindah akan membentuk Satgas MBG untuk pengendalian dan pengawasan MBG di Kabupaten Cianjur,"" ucapnya. Terkait sanksi bagi SPPG yang mengalami kejadian menonjol, Bupati tegas menyebut hal tersebut merupakan kewenangan Badan Gizi Nasional (BGN). Pihaknya akan bersurat dan berkomunikasi agar diberlakukan peraturan BPN. ""Saat ini mungkin dilakukan penghentian sementara operasional dapur hingga ada hasil investigasi dan perbaikan,"" ucapnya. Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cianjur, Ganjar Ramadhan, mengapresiasi respons Pemkab Cianjur dan mitra SPPG, namun juga menyoroti perlunya kewaspadaan pasca kasus keracunan. ""Mungkin salah satu Mitra tadi sudah disampaikan juga dari apa-apanya penyebab keracunan itu lagi diselidiki di laboratorium,"" kata Ganjar. Lebih lanjut, dirinya juga menekankan agar semua pihak bekerja dengan baik dan tidak ada intervensi berlebihan kepada SPPG, mengingat program ini berkaitan dengan hajat hidup orang banyak. Ia meminta semua pihak untuk waspada karena kejadian serupa bukan hanya karena kelalaian, melainkan ada dugaan kesengajaan mengingat adanya beberapa kejadian serupa di bulan yang sama di Cianjur dan kabupaten/kota lain. ""Intinya tadi dari Pak Bupati kewaspadaan, SLHS, sertifikat untuk higiene, sanitasi itu harus semua dapur harus mempunyai. Terutama mungkin tadi mengenai bersertifikatnya si pemasak itu sendiri itu wajib,"" ujarnya. Baca Juga:Diduga Keracunan MBG, Sembilan Siswa MTs Islamiyah Sayang Dilarikan ke RSUD Sayang Cianjur Ganjar memastikan, pihaknya juga akan terus melakukan pengawasan dan berkoordinasi dengan semua SPPG. Ia juga menekankan MBG ini adalah program baik yang menyerap tenaga kerja lokal dan menggerakkan ekonomi UMKM. Terkait dugaan kesengajaan, ia menyerahkan kepada penegak hukum untuk mencermati apakah insiden ini murni kelalaian atau melibatkan pihak lain. ""Pak Prabowo sudah mendistribusikan anggaran APBN ke daerah bukan sedikit, sangat besar untuk warga masyarakat Kabupaten Cianjur. 30 persen di Juklak Junisnya itu haknya untuk warga miskin bisa bekerja di tempat di dapur itu sendiri,"" imbuhnya.*** Berita PilihanSaat 79 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo Pamer MBG Sukses Naikkan Ekonomi Desa72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas IniPuskesmas Cidaun Cianjur Tangani 12 Santri Diduga Keracunan, Hasil Uji Lab Masih Ditunggu Berita PilihanSaat 79 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo Pamer MBG Sukses Naikkan Ekonomi Desa72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas IniPuskesmas Cidaun Cianjur Tangani 12 Santri Diduga Keracunan, Hasil Uji Lab Masih Ditunggu Berita Pilihan Saat 79 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo Pamer MBG Sukses Naikkan Ekonomi Desa72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas IniPuskesmas Cidaun Cianjur Tangani 12 Santri Diduga Keracunan, Hasil Uji Lab Masih Ditunggu Saat 79 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo Pamer MBG Sukses Naikkan Ekonomi Desa Saat 79 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo Pamer MBG Sukses Naikkan Ekonomi Desa Saat 79 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo Pamer MBG Sukses Naikkan Ekonomi Desa Saat 79 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo Pamer MBG Sukses Naikkan Ekonomi Desa 72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas Ini 72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas Ini 72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas Ini 72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas Ini Puskesmas Cidaun Cianjur Tangani 12 Santri Diduga Keracunan, Hasil Uji Lab Masih Ditunggu Puskesmas Cidaun Cianjur Tangani 12 Santri Diduga Keracunan, Hasil Uji Lab Masih Ditunggu Puskesmas Cidaun Cianjur Tangani 12 Santri Diduga Keracunan, Hasil Uji Lab Masih Ditunggu Puskesmas Cidaun Cianjur Tangani 12 Santri Diduga Keracunan, Hasil Uji Lab Masih Ditunggu",Muhammad Ginanjar,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/01/06/1956356021.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019679717/bupati-cianjur-panggil-sppg-dan-mitra-mbg-tuntut-miliki-slhs-dan-bentuk-satgas-pengawasan?page=all,2b45d2ba88626cd003c6a7f4c7759d91985e5b5f86c6960796b810f3f0539145,2025-11-13 20:10:23.550 879,detik,mbg,2025-11-06 15:20:00,Mendagri Ajak Perguruan Tinggi Berperan Sukseskan Program Tiga Juta Rumah,"Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengajak perguruan tinggi untuk mengambil peran dalam menyukseskan program Tiga Juta Rumah. Pasalnya, program tersebut merupakan bentuk keberpihakan terhadap masyarakat. Dia menjelaskan, program Tiga Juta Rumah sejalan dengan paradigma ekonomi kerakyatan yang digaungkan Presiden RI Prabowo Subianto. Dalam konteks ini, negara memiliki peran untuk mengintervensi suatu kebijakan demi membela kalangan lemah. Hal ini disampaikan Mendagri saat menghadiri Sosialisasi Kredit Program Perumahan (KPP) dan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Kota Salatiga, Jawa Tengah (Jateng), Rabu (5/11/2025) . ""Oleh karena itulah lahir program-program yang pro kepada rakyat. Mulai dari program Tiga Juta Rumah untuk rakyat yang tidak mampu, kemudian program MBG untuk melindungi masyarakat, anak-anak agar mereka sehat, ibu hamil, program-program desa nelayan, program Koperasi Desa Merah Putih,"" kata Tito dalam keterangan tertulis, Kamis (6/11/2025). Dia menambahkan kebijakan program Tiga Juta Rumah dibangun karena masih banyak rakyat yang belum memiliki rumah. Kebijakan ini digagas dengan tujuan menegakkan prinsip keadilan bagi rakyat kecil. Supaya mengoptimalkan implementasi program tersebut, Presiden Prabowo secara khusus membentuk Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP). Tito meyakini apabila program Tiga Juta Rumah dapat direalisasikan dengan baik maka akan memacu pertumbuhan ekonomi. Selain itu, kebijakan ini juga akan menghidupkan sektor perbankan karena banyaknya permintaan (demand) di pasar. Dengan demikian, bank juga dapat memberikan pinjaman kepada masyarakat. Di samping itu, program tersebut juga akan memberikan manfaat bagi sektor real estat karena kemudahan yang diberikan. ""Kalau rumah-rumah dibangun, rumah ini kan memerlukan material. Industri material akan bergerak. Industri baja, semen, batu bata, kayu, aluminium, semua akan bergerak dengan adanya program Tiga Juta Rumah,"" ujarnya. Dalam kesempatan itu, secara khusus Mendagri mengajak perguruan tinggi untuk membantu mensosialisasikan program Tiga Juta Rumah kepada masyarakat. Terlebih, suara dari akademisi di perguruan tinggi lebih didengar oleh publik. Selain itu, perguruan tinggi juga dapat berperan dalam melakukan penelitian yang mengkaji program tersebut guna memperkuat program Tiga Juta Rumah. ""Di samping tentunya tetap kita membutuhkan kritik, daya kritis dari perguruan tinggi. Hal yang kurang bagus, yang telah dikerjakan, apa yang sudah positif yang perlu terus dipertahankan, itu kita mengharapkan dukungan dari kalangan perguruan tinggi,"" tutupnya. Turut hadir dalam forum tersebut Menteri PKP Maruarar Sirait, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi, Wali Kota Salatiga Robby Hernawan beserta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Salatiga, Rektor UKSW Intiyas Utami, dan pihak terkait lainnya. Lihat juga Video: Menteri PKP-APERSI Kerja Sama Dukung Program Tiga Juta Rumah",Dea Duta Aulia -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/06/mendagri-muhammad-tito-karnavian-1762417201848_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8197406/mendagri-ajak-perguruan-tinggi-berperan-sukseskan-program-tiga-juta-rumah,1513dc718a378fd95a1ed726ad75c1b6fb581397cbe4d7d45d20b2e16c36b291,2025-11-13 20:10:25.998 880,kompas,mbg,2025-10-20 22:43:23,Zulhas Sebut Terima Keppres Jadi Ketua Tim Koordinasi Penyelenggaraan MBG,"JAKARTA, KOMPAS.com- Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan menyebut bahwa dirinya mendapatkan Keputusan Presiden (Keppres) terkait koordinasi tata kelola penyelenggaraan program Makan Bergizi Gratis (MBG).MenurutZulkifli Hasan, dalam Keppres tersebut, dirinya ditunjuk menjadi Ketua Tim koordinasi penyelenggaraanMBG. Saya baru terima Keppres tiga hari yang lalu sebagai ketua tim untuk melakukan koordinasi. Nanti dibagi begitu, kata Menko yang karib disapaZulhastersebut dalam program ""Laporan Khusus Satu Tahun Prabowo-Gibran di Kompas TV pada Senin (20/10/2025).Zulhas mengungkapkan, dengan adanya Keppres tersebut, bakal ada pembagian dalam tata kelola penyelenggaraan MBG.Baca juga:Prabowo: Sebanyak 1,4 Miliar Porsi MBG Sudah Dibagikan Sejak 6 Januari 2025Namun, Menko yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu belum menyebut secara rinci mengenai pembagian dalam tata kelola MBG tersebut.Hanya saja,Menko Panganmenjelaskan dengan adanya Keppres tersebut maka bakal ada pembagian tata kelola penyelenggaraan MBG.Nantinya, menurut Zulhas, penyelenggara MBG berada pada Badan Gizi Nasional (BGN). Sedangkan pengawasan berada di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).""Ada penyelenggara gitu, Pak Dadan (Dadan Hindayana/Kepala BGN) mungkin,"" ujar Zulhas.Lebih lanjut, Zulhas menegaskan bahwa Keppres tersebut dikeluarkan dalam rangka memperbaiki penyelenggaraanprogram MBG. Kita tidak ingin ada yang keracunan, bukan soal langkah, (tapi) satu pun anak kita kan enggak boleh terjadi. Oleh karena itu, kita evaluasi terus untuk melakukan perbaikan, kata Zulhas.Baca juga:Program MBG Terbesar di Dunia, Menko Zulhas: Indonesia Satu-satunya yang Beri Makan 82,9 Juta WargaKasus Keracunan MBGDiketahui, pelaksanaan program MBG sempat menjadi sorotan karena telah mengakibatkan ribuan orang terdampak keracunan.Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hidayana menyebutkan, terdapat lebih dari 6.457 orang terdampak keracunan MBG hingga 30 September 2025.""Kita lihat di wilayah satu ada yang mengalami gangguan pencernaan sebanyak 1.307, wilayah dua bertambah, tidak lagi 4.147, ditambah dengan yang di Garut mungkin 60 orang,"" kata Dadan di rapat Komisi IX DPR RI.""Kemudian, wilayah III ada 1.003 orang, ujarnya melanjutkan.Baca juga:Prabowo Ingatkan BGN soal Target Penerima MBG: Ojo Ngoyo...Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan sedikitnya 60 kasus dengan 5.207 penderita dari insiden keracunan menu MBG hingga pertengahan September 2025.Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) juga mencatat 55 kasus dengan 5.320 penderita. Jawa Barat menjadi provinsi dengan kasus keracunan MBG terbanyak.Merespons kasus keracunan terssebut, Pemerintah tidak tinggal diam. Sejumlah langkah dilakukan. Di antaranya, menutup SPPG atau dapur umum MBG yang bermasalah di sejumlah daerah.Kemudian, mewajibkan SPPG memiliki Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi (SLHS), mengevaluasi juru masak hingga alur limbah dapur.Selanjutnya, Pemerintah juga akan memperbaiki tata kelola BGN. Salah satunya dengan memerintahkan agar BGN merekrut koki atau juru masak yang terlatih.Baca juga:Prabowo: Sebanyak 1,4 Miliar Porsi MBG Sudah Dibagikan Sejak 6 Januari 2025Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan menyebut bahwa dirinya mendapatkan Keputusan Presiden (Keppres) terkait koordinasi tata kelola penyelenggaraan program Makan Bergizi Gratis (MBG). MenurutZulkifli Hasan, dalam Keppres tersebut, dirinya ditunjuk menjadi Ketua Tim koordinasi penyelenggaraanMBG. Saya baru terima Keppres tiga hari yang lalu sebagai ketua tim untuk melakukan koordinasi. Nanti dibagi begitu, kata Menko yang karib disapaZulhastersebut dalam program ""Laporan Khusus Satu Tahun Prabowo-Gibran di Kompas TV pada Senin (20/10/2025). Zulhas mengungkapkan, dengan adanya Keppres tersebut, bakal ada pembagian dalam tata kelola penyelenggaraan MBG. Baca juga:Prabowo: Sebanyak 1,4 Miliar Porsi MBG Sudah Dibagikan Sejak 6 Januari 2025 Namun, Menko yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu belum menyebut secara rinci mengenai pembagian dalam tata kelola MBG tersebut. Hanya saja,Menko Panganmenjelaskan dengan adanya Keppres tersebut maka bakal ada pembagian tata kelola penyelenggaraan MBG. Nantinya, menurut Zulhas, penyelenggara MBG berada pada Badan Gizi Nasional (BGN). Sedangkan pengawasan berada di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). ""Ada penyelenggara gitu, Pak Dadan (Dadan Hindayana/Kepala BGN) mungkin,"" ujar Zulhas. Lebih lanjut, Zulhas menegaskan bahwa Keppres tersebut dikeluarkan dalam rangka memperbaiki penyelenggaraanprogram MBG. Kita tidak ingin ada yang keracunan, bukan soal langkah, (tapi) satu pun anak kita kan enggak boleh terjadi. Oleh karena itu, kita evaluasi terus untuk melakukan perbaikan, kata Zulhas. Baca juga:Program MBG Terbesar di Dunia, Menko Zulhas: Indonesia Satu-satunya yang Beri Makan 82,9 Juta Warga Diketahui, pelaksanaan program MBG sempat menjadi sorotan karena telah mengakibatkan ribuan orang terdampak keracunan. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hidayana menyebutkan, terdapat lebih dari 6.457 orang terdampak keracunan MBG hingga 30 September 2025. ""Kita lihat di wilayah satu ada yang mengalami gangguan pencernaan sebanyak 1.307, wilayah dua bertambah, tidak lagi 4.147, ditambah dengan yang di Garut mungkin 60 orang,"" kata Dadan di rapat Komisi IX DPR RI. ""Kemudian, wilayah III ada 1.003 orang, ujarnya melanjutkan. Baca juga:Prabowo Ingatkan BGN soal Target Penerima MBG: Ojo Ngoyo... Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan sedikitnya 60 kasus dengan 5.207 penderita dari insiden keracunan menu MBG hingga pertengahan September 2025. Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) juga mencatat 55 kasus dengan 5.320 penderita. Jawa Barat menjadi provinsi dengan kasus keracunan MBG terbanyak. Merespons kasus keracunan terssebut, Pemerintah tidak tinggal diam. Sejumlah langkah dilakukan. Di antaranya, menutup SPPG atau dapur umum MBG yang bermasalah di sejumlah daerah. Kemudian, mewajibkan SPPG memiliki Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi (SLHS), mengevaluasi juru masak hingga alur limbah dapur. Selanjutnya, Pemerintah juga akan memperbaiki tata kelola BGN. Salah satunya dengan memerintahkan agar BGN merekrut koki atau juru masak yang terlatih. Baca juga:Prabowo: Sebanyak 1,4 Miliar Porsi MBG Sudah Dibagikan Sejak 6 Januari 2025",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/k9pMvpAGbzxoIXSo9kO8pZ_E_7I=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/10/68c0adffd40a0.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/20/22432311/zulhas-sebut-terima-keppres-jadi-ketua-tim-koordinasi-penyelenggaraan-mbg,a813036cf7e357145322af5e5f033c966d7f3ac8854f8fb6a4d0a85ed3d59348,2025-11-13 20:10:51.160 881,okezone,mbg,2025-09-25 12:42:37,Keracunan Massal MBG karena Dapur SPPG Mengabaikan Prosedur,"JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Zainul Munasichin menilai, mayoritas insiden keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akibat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tak patuh terhadap Standard Operating Procedure (SOP). Hal ini dilontarkan Zainul sekaligus merespon pernyataan Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang yang mengungkap, hasil investigasi sejumlah kasus keracunan di daerah akibat makanan yang diproduksi tidak mengikuti aturan waktu penyajian oleh dapur SPPG. ""Ya saya setuju dengan statement itu. SPPG-SPPG yang mengakibatkan keracunan itu, rata-rata karena mereka tidak patuh SOP. Mulai dari pemilihan bahan baku, proses produksi, pemorsian, hingga ke waktu pengantaran,"" ucap Zainul saat dihubungi, Kamis (25/9/2025). Zainul menyebut, SPPG tak patuh SOP seperti pemilihan bahan baku yang asal, memasak makanan dengan tak memperhatikan higienitas hingga pengantaran yang tak tepat waktu. ""Bahan bakunya asal-asalan, cara masaknya mengabaikan higienitas, teknik pemorsian yang tidak pas, hingga pengantaran yang melewati batas waktu,"" terang Zainul. Kendati begitu, Zainul mengatakan, masih banyak SPPG yang sesuai SOP. ""Tapi masih banyak SPPG-SPPG yang beroperasi sangat baik karena patuh SOP,"" pungkasnya. Sekadar informasi, insiden keracunan MBG telah terjadi di sejumlah daerah. Berdasarkan data Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), hingga September 2025 telah terjadi 6.452 kasus keracunan anak setelah menerima MBG. Bahkan, Kabupaten Bandung Barat menetapkan kasus keracunan MBG sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Merespon itu, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menilai, permasalahan utama yang menyebabkan ratusan siswa keracunan massal MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat berasal dari proses pengolahan dan distribusi makanan dari dapur SPPG. Dedi menjelaskan, berdasarkan laporan Dinkes Jabar, makanan yang disajikan untuk para siswa ini sudah basi. Karena dimasak pada malam hari, kemudian didistribusikan dan dimakan oleh siswa pada siang hari. Saya meminta untuk mereka yang menjadi penyelenggara, pemegang dapur-dapurnya itu harus menyesuaikan dengan jam makannya anak. Jam berapa. Jadi, jangan masaknya terlalu sore atau malam, kalau bisa agak mepet ke pagi agar nasi dan makanannya disajikan masih dalam keadaan fresh, ujarnya, Selasa (23/9/2025). JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Zainul Munasichin menilai, mayoritas insiden keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akibat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tak patuh terhadap Standard Operating Procedure (SOP). Hal ini dilontarkan Zainul sekaligus merespon pernyataan Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang yang mengungkap, hasil investigasi sejumlah kasus keracunan di daerah akibat makanan yang diproduksi tidak mengikuti aturan waktu penyajian oleh dapur SPPG. ""Ya saya setuju dengan statement itu. SPPG-SPPG yang mengakibatkan keracunan itu, rata-rata karena mereka tidak patuh SOP. Mulai dari pemilihan bahan baku, proses produksi, pemorsian, hingga ke waktu pengantaran,"" ucap Zainul saat dihubungi, Kamis (25/9/2025). Zainul menyebut, SPPG tak patuh SOP seperti pemilihan bahan baku yang asal, memasak makanan dengan tak memperhatikan higienitas hingga pengantaran yang tak tepat waktu. ""Bahan bakunya asal-asalan, cara masaknya mengabaikan higienitas, teknik pemorsian yang tidak pas, hingga pengantaran yang melewati batas waktu,"" terang Zainul. Kendati begitu, Zainul mengatakan, masih banyak SPPG yang sesuai SOP. ""Tapi masih banyak SPPG-SPPG yang beroperasi sangat baik karena patuh SOP,"" pungkasnya. Sekadar informasi, insiden keracunan MBG telah terjadi di sejumlah daerah. Berdasarkan data Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), hingga September 2025 telah terjadi 6.452 kasus keracunan anak setelah menerima MBG. Bahkan, Kabupaten Bandung Barat menetapkan kasus keracunan MBG sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Merespon itu, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menilai, permasalahan utama yang menyebabkan ratusan siswa keracunan massal MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat berasal dari proses pengolahan dan distribusi makanan dari dapur SPPG. Dedi menjelaskan, berdasarkan laporan Dinkes Jabar, makanan yang disajikan untuk para siswa ini sudah basi. Karena dimasak pada malam hari, kemudian didistribusikan dan dimakan oleh siswa pada siang hari. Saya meminta untuk mereka yang menjadi penyelenggara, pemegang dapur-dapurnya itu harus menyesuaikan dengan jam makannya anak. Jam berapa. Jadi, jangan masaknya terlalu sore atau malam, kalau bisa agak mepet ke pagi agar nasi dan makanannya disajikan masih dalam keadaan fresh, ujarnya, Selasa (23/9/2025). (Fetra Hariandja)",Achmad Al Fiqri,https://img.okezone.com/content/2025/09/25/340/3172377/keracunan_massal-uLv7_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/09/25/340/3172377/keracunan-massal-mbg-karena-dapur-sppg-mengabaikan-prosedur?page=all,d3afff55fabddab3475169dc0c3402d07fea00a5ed746c615eb147b7c7e4fb82,2025-11-13 20:11:52.069 882,okezone,mbg,2025-09-26 09:13:20,Bareskrim Beri Atensi Penanganan Kasus Keracunan MBG,"JAKARTA Bareskrim Polri melakukan asistensi terkait kasus dugaan keracunan dari Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di sejumlah daerah. Kendati, pengusutan dilakukan oleh tiap polda jajaran. Untuk MBG yang keracunan itu ditangani oleh polda masing-masing, polda, polres masing-masing. Kita melakukan asistensi proses penanganannya supaya kita bisa dapatkan fakta untuk keamanan pangan itu sendiri, kata Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Helfi Assegaf dikutip Jumat (26/9/2025). Helfi menjelaskan proses asistensi yang dilakukan guna mendalami proses keamanan dalam penyajian MBG dari hulu sampai hilir. Dari hasil asistensi itulah, kata dia, akan diberikan rekomendasi kepada pihak pelaksana. Nanti dari hasil pengecekan dan asistensi itu tentunya muaranya memberikan rekomendasi kepada pemerintah terutama kepada penyelenggara MBG itu sendiri, ujar dia. Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad merespons soal maraknya keracunan MBG di sejumlah daerah. Dasco meminta aparat penegak hukum (APH) turun tangan ikut menginvestigasi kasus ini. Menurut dia, hal ini sangat penting untuk memastikan apakah kasus keracunan tersebut disebabkan oleh kelalaian dalam proses penyajian makanan, atau justru ada dugaan kesengajaan. Kita juga meminta kepada APH untuk juga ikut melakukan investigasi lapangan, untuk kemudian membedakan mana yang benar-benar keracunan, kelalaian, mana yang kemudian ada hal-hal yang mungkin ya sengaja begitu kan, kata Dasco di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 25 September 2025. Ketua Harian DPP Partai Gerindra itu juga mengingatkan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menyikapi dengan serius kasus keracunan massal yang marak terjadi. Ia mengimbau semua pihak memberikan kesempatan bagi BGN untuk mengevaluasi pelaksanaan MBG secara menyeluruh. JAKARTA Bareskrim Polri melakukan asistensi terkait kasus dugaan keracunan dari Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di sejumlah daerah. Kendati, pengusutan dilakukan oleh tiap polda jajaran. Untuk MBG yang keracunan itu ditangani oleh polda masing-masing, polda, polres masing-masing. Kita melakukan asistensi proses penanganannya supaya kita bisa dapatkan fakta untuk keamanan pangan itu sendiri, kata Dirtipideksus Bareskrim Polri Brigjen Helfi Assegaf dikutip Jumat (26/9/2025). Helfi menjelaskan proses asistensi yang dilakukan guna mendalami proses keamanan dalam penyajian MBG dari hulu sampai hilir. Dari hasil asistensi itulah, kata dia, akan diberikan rekomendasi kepada pihak pelaksana. Nanti dari hasil pengecekan dan asistensi itu tentunya muaranya memberikan rekomendasi kepada pemerintah terutama kepada penyelenggara MBG itu sendiri, ujar dia. Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad merespons soal maraknya keracunan MBG di sejumlah daerah. Dasco meminta aparat penegak hukum (APH) turun tangan ikut menginvestigasi kasus ini. Menurut dia, hal ini sangat penting untuk memastikan apakah kasus keracunan tersebut disebabkan oleh kelalaian dalam proses penyajian makanan, atau justru ada dugaan kesengajaan. Kita juga meminta kepada APH untuk juga ikut melakukan investigasi lapangan, untuk kemudian membedakan mana yang benar-benar keracunan, kelalaian, mana yang kemudian ada hal-hal yang mungkin ya sengaja begitu kan, kata Dasco di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 25 September 2025. Ketua Harian DPP Partai Gerindra itu juga mengingatkan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menyikapi dengan serius kasus keracunan massal yang marak terjadi. Ia mengimbau semua pihak memberikan kesempatan bagi BGN untuk mengevaluasi pelaksanaan MBG secara menyeluruh. (Arief Setyadi )",Riyan Rizki Roshali,https://img.okezone.com/content/2025/09/26/337/3172557/bareskrim-QJNT_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/09/26/337/3172557/bareskrim-beri-atensi-penanganan-kasus-keracunan-mbg?page=all,ecbcad4ace438252c851c1b96d5bf485f620e5f565705eb9e2a535706c653d1d,2025-11-13 20:10:27.174 883,kompas,mbg,2025-10-22 06:36:08,"Menteri Dikdasmen Usulkan ""School Kitchen"", Dapur MBG Berbasis Sekolah","MATARAM, KOMPAS.com- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Abdul Mu'ti mengusulkan wacanaschool kitchenatau program Makan Bergizi Gratis (MBG) berbasis sekolah.Menurut Mu'ti, gagasanschool kitchenini sudah disampaikan langsung kepada Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai pelaksana programMBG.""Kemungkinan ini belum keputusan ya. Saya sudah sampaikan kepada Kepala Badan Gizi, menyampaikan bagaimana dengan gagasan saya tentangschool kitchen,"" kata Mu'ti usai menghadiri rapat koordinasi bersama Kepala Daerah se-NTB di Mataram, Selasa (21/10/2025).Baca juga:Jaga MBG Tetap Higienis, SPPG Polda Sumsel Gunakan Air Galon dan Pengering OmprengMu'ti mengatakan, MBG berbasis sekolah ini mungkin saja dilakukan dengan sejumlah ketentuan, salah satunya harus memiliki dapur yang sesuai standar.""Ketika nanti menurut SPPG dan MBG dapurnya sudah terpenuhi, kemungkinan ada peluang sekolah-sekolah itu bisa menjadi penyelenggara MBG yang berbasis sekolah,"" kata Mu'ti.Baca juga:BGN Rencanakan MBG untuk Orang Rimba, Warsi Ingatkan Tiga Faktor KunciSaat ini, beberapa sekolah di sejumlah tempat sudah siap dengan modelschool kitchen, terutama sekolah-sekolah yang berbasis asrama.""Terutama sekolah yang berbasis asrama, sudah punya pengalaman mengelola itu tinggal nanti diberikan supervisi diberikan standarnya,"" kata Mu'ti.Namun, keputusan ini tergantung pihak BGN sebagai penyelenggara MBG.""Tapi nanti keputusannya tetap ada pada Kepala Badan Gizi ya bukan pada kami,"" tambah Mu'ti.MBG tetap dilanjutkanMu'ti menekankan, pemberian MBG kepada anak sekolah tetap akan dilanjutkan sebagai program prioritas Presiden Prabowo Subianto.Beberapa kekurangan dalam pelaksanaan MBG akan diperbaiki, salah satunya kasus keracunan di sejumlah wilayah agar tidak terulang kembali.Saat ini, pemerintah sedang menggodok rancangan perubahan Perpres yang mengatur tentang pengelolaan dan pelaksanaan MBG.Selain itu, sudah ada pembahasan di lintas Kementerian termasuk dengan Menteri Kesehatan.Mu'ti mengatakan, dalam rapat kabinet Presiden Prabowo menyinggung terkait kasus keracunan MBG yang harus menjadi perhatian pemerintah dan tidak boleh dianggap sebagai masalah sepele.""Beliau (Presiden Prabowo) di rapat kabinet kemarin juga menyampaikan bukan soal persentase mereka yang keracunan, berapapun jumlahnya itu harus menjadi perhatian kita tidak boleh kita anggap sebagai masalah sederhana,"" kata Mu'ti.Meski terdapat sejumlah masalah, namun program MBG ini akan tetap dilanjutkan dengan sejumlah perbaikan.""Tidak berarti kemudian karena ada masalah itu program besar ini dihentikan, terus dilanjutkan dengan perbaikan-perbaikan,"" pungkasnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang MATARAM, KOMPAS.com- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Abdul Mu'ti mengusulkan wacanaschool kitchenatau program Makan Bergizi Gratis (MBG) berbasis sekolah. Menurut Mu'ti, gagasanschool kitchenini sudah disampaikan langsung kepada Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai pelaksana programMBG. ""Kemungkinan ini belum keputusan ya. Saya sudah sampaikan kepada Kepala Badan Gizi, menyampaikan bagaimana dengan gagasan saya tentangschool kitchen,"" kata Mu'ti usai menghadiri rapat koordinasi bersama Kepala Daerah se-NTB di Mataram, Selasa (21/10/2025). Baca juga:Jaga MBG Tetap Higienis, SPPG Polda Sumsel Gunakan Air Galon dan Pengering Ompreng Mu'ti mengatakan, MBG berbasis sekolah ini mungkin saja dilakukan dengan sejumlah ketentuan, salah satunya harus memiliki dapur yang sesuai standar. ""Ketika nanti menurut SPPG dan MBG dapurnya sudah terpenuhi, kemungkinan ada peluang sekolah-sekolah itu bisa menjadi penyelenggara MBG yang berbasis sekolah,"" kata Mu'ti. Baca juga:BGN Rencanakan MBG untuk Orang Rimba, Warsi Ingatkan Tiga Faktor Kunci Saat ini, beberapa sekolah di sejumlah tempat sudah siap dengan modelschool kitchen, terutama sekolah-sekolah yang berbasis asrama. ""Terutama sekolah yang berbasis asrama, sudah punya pengalaman mengelola itu tinggal nanti diberikan supervisi diberikan standarnya,"" kata Mu'ti. Namun, keputusan ini tergantung pihak BGN sebagai penyelenggara MBG. ""Tapi nanti keputusannya tetap ada pada Kepala Badan Gizi ya bukan pada kami,"" tambah Mu'ti. Mu'ti menekankan, pemberian MBG kepada anak sekolah tetap akan dilanjutkan sebagai program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Beberapa kekurangan dalam pelaksanaan MBG akan diperbaiki, salah satunya kasus keracunan di sejumlah wilayah agar tidak terulang kembali. Saat ini, pemerintah sedang menggodok rancangan perubahan Perpres yang mengatur tentang pengelolaan dan pelaksanaan MBG. Selain itu, sudah ada pembahasan di lintas Kementerian termasuk dengan Menteri Kesehatan. Mu'ti mengatakan, dalam rapat kabinet Presiden Prabowo menyinggung terkait kasus keracunan MBG yang harus menjadi perhatian pemerintah dan tidak boleh dianggap sebagai masalah sepele. ""Beliau (Presiden Prabowo) di rapat kabinet kemarin juga menyampaikan bukan soal persentase mereka yang keracunan, berapapun jumlahnya itu harus menjadi perhatian kita tidak boleh kita anggap sebagai masalah sederhana,"" kata Mu'ti. Meski terdapat sejumlah masalah, namun program MBG ini akan tetap dilanjutkan dengan sejumlah perbaikan. ""Tidak berarti kemudian karena ada masalah itu program besar ini dihentikan, terus dilanjutkan dengan perbaikan-perbaikan,"" pungkasnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/5ifZYbwDu7KOnGWXn-0P_48nhyw=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/21/68f767d836225.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/22/063608278/menteri-dikdasmen-usulkan-school-kitchen-dapur-mbg-berbasis-sekolah,10683487881f5ce73d502d8165374418d64f4a2231634e2708c883f213fd504e,2025-11-13 20:10:29.910 884,pikiranrakyat,mbg,2025-09-28 16:31:19,"Ratusan Makanan MBG Tak Layak Konsumsi Dikembalikan, Bupati Purwakarta Evaluasi SPPG dan Turunkan Tim Pengawas","PIKIRAN RAKYAT -Pemerintah daerah mulai mengintervensi pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan menurunkan tim pengawas kesehatan. Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein juga mengumpulkan seluruh ahli gizi dan perwakilan setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerahnya. (Tujuannya) untuk mengevaluasi, agar makan bergizi gratis yang dikirim ke anak-anak semua higienis dan memenuhi standar gizi. Dan, mudah-mudahan tidak terjadi (keracunan massal) seperti di tempat lain, mudah-mudahan di Purwakarta tidak, katanya, Minggu (28/9/2025).Pertemuan tersebut dilakukan di rumah dinas bupati sehari sebelumnya seperti terlihat dalam unggahan di media sosial bupati. Namun, Binzein tidak menjelaskan isi pertemuan tersebut dan hal-hal yang dievaluasi mengenai operasional SPPG di Purwakarta selama ini.Keputusan bupati diduga terkait pengembalian makanan MBG untuk 950 anak di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Pasawahan oleh kepala sekolah beberapa hari sebelumnya. Makanan yang diproduksi oleh SPPG untuk sekolah tersebut dinilai sudah tidak layak konsumsi. Buat teman-teman SPPG semuanya harus menjaga kualitas makanan dan juga harus sudah mulai bisa mengatur timing agar makanan itu tidak basi. Karena kalau itu basi terus dimakan sama anak-anak nanti yang jadi korban anak-anak, tadinya mau bergizi malah jadi keracunan, kata Binzein.Baca Juga:Penyebab Keracunan MBG di KBB Terungkap, Akibat Bakteri Salmonella dan Bacillus CereusSelain itu, Dinas Kesehatan Purwakarta juga mengeluarkan surat ke seluruh Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Surat bernomor 440/0908/Kesmas-Kesling itu menjelaskan teknis monitoring penyelenggaraan Tempat Pengolahan Pangan (TPP).Dalam surat tersebut juga menjelaskan tugas tim pengawas yakni mengukur tingkat kepatuhan TPP terhadap standar yang berlaku. Temuan mereka nantinya akan menjadi rekomendasi perbaikan bagi pengelola yang berujung sanksi administratif apabila tidak dilaksanakan perbaikan. Dari Puskesmas masing-masing membentuk tim pengawasan terdiri dari (petugas) kesling (kesehatan lingkungan), gizi, promkes (promosi kesehatan) dan surveilans. Nanti monitoring mingguan sesuai SOP (standar operasional prosedur), Dinkes per tiga bulan, kata ahli gizi Puskesmas Sukatani, Evti Novia. (Tujuannya) untuk mengevaluasi, agar makan bergizi gratis yang dikirim ke anak-anak semua higienis dan memenuhi standar gizi. Dan, mudah-mudahan tidak terjadi (keracunan massal) seperti di tempat lain, mudah-mudahan di Purwakarta tidak, katanya, Minggu (28/9/2025). Pertemuan tersebut dilakukan di rumah dinas bupati sehari sebelumnya seperti terlihat dalam unggahan di media sosial bupati. Namun, Binzein tidak menjelaskan isi pertemuan tersebut dan hal-hal yang dievaluasi mengenai operasional SPPG di Purwakarta selama ini. Keputusan bupati diduga terkait pengembalian makanan MBG untuk 950 anak di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Pasawahan oleh kepala sekolah beberapa hari sebelumnya. Makanan yang diproduksi oleh SPPG untuk sekolah tersebut dinilai sudah tidak layak konsumsi. Buat teman-teman SPPG semuanya harus menjaga kualitas makanan dan juga harus sudah mulai bisa mengatur timing agar makanan itu tidak basi. Karena kalau itu basi terus dimakan sama anak-anak nanti yang jadi korban anak-anak, tadinya mau bergizi malah jadi keracunan, kata Binzein. Baca Juga:Penyebab Keracunan MBG di KBB Terungkap, Akibat Bakteri Salmonella dan Bacillus Cereus Selain itu, Dinas Kesehatan Purwakarta juga mengeluarkan surat ke seluruh Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Surat bernomor 440/0908/Kesmas-Kesling itu menjelaskan teknis monitoring penyelenggaraan Tempat Pengolahan Pangan (TPP). Dalam surat tersebut juga menjelaskan tugas tim pengawas yakni mengukur tingkat kepatuhan TPP terhadap standar yang berlaku. Temuan mereka nantinya akan menjadi rekomendasi perbaikan bagi pengelola yang berujung sanksi administratif apabila tidak dilaksanakan perbaikan. Dari Puskesmas masing-masing membentuk tim pengawasan terdiri dari (petugas) kesling (kesehatan lingkungan), gizi, promkes (promosi kesehatan) dan surveilans. Nanti monitoring mingguan sesuai SOP (standar operasional prosedur), Dinkes per tiga bulan, kata ahli gizi Puskesmas Sukatani, Evti Novia. Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Putih Sari mendorong pemerintah mengevaluasi program MBG. Hal itu disampaikan seusai kunjungan kerja di Desa Cilalawi Kecamatan Sukatani Kabupaten Purwakarta belum lama ini. Komisi IX DPR RI mendorong Badan Gizi Nasional (BGN) berkoordinasi dengan lintas kementerian-lembaga sampai ke tingkat daerah untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada hari ini, katanya. Baca Juga:BGN Minta Maaf usai Ribuan Siswa Keracunan MBG, Nanik Sudaryati: Dari Hati yang Terdalam, Saya Mohon Maaf Menurut dia, BGN merupakan badan organisasi baru yang memang belum memiliki struktur representatif sampai ke tingkat daerah. Oleh karena itu, mereka dinilai perlu melibatkan pemerintah daerah untuk menjalankan program MBG secara teknis. Putih juga mengajak pemerintah daerah untuk ikut mengawal pelaksanaan program strategis nasional tersebut. Peran mereka lebih diarahkan kepada pengawasan untuk meminimalisasi risiko keracunan makanan dan gangguan lainnya. Perlu ada koordinasi dengan kepala-kepala daerah, dengan dinas-dinas terkait yang ada di daerah untuk sama-sama mengawal, mengawasi program Makan Bergizi Gratis ini sehingga meminimalisir terjadinya kasus-kasus keracunan, ujarnya.*** Berita PilihanCegah Keracunan, Labkes Jabar Siapkan Langkah Kawal MBG Sesuai StandarBupati Bandung Barat Cabut Status KLB Keracunan Massal: 3 Dapur MBG Bermasalah DitutupRahasia SPPG Yayasan Daarut Tauhiid Pertahankan Zero Accident MBGPrabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah BesarTak Mau MBG Dipolitisasi, Prabowo Akui Banyak Kekurangan: Akan Diselesaikan dengan BaikPenyebab Keracunan MBG di KBB Terungkap, Akibat Bakteri Salmonella dan Bacillus CereusSPPG di Cimahi Diminta Tingkatkan Koordinasi, SOP MBG Bakal Dibuat Lebih Detail Berita PilihanCegah Keracunan, Labkes Jabar Siapkan Langkah Kawal MBG Sesuai StandarBupati Bandung Barat Cabut Status KLB Keracunan Massal: 3 Dapur MBG Bermasalah DitutupRahasia SPPG Yayasan Daarut Tauhiid Pertahankan Zero Accident MBGPrabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah BesarTak Mau MBG Dipolitisasi, Prabowo Akui Banyak Kekurangan: Akan Diselesaikan dengan BaikPenyebab Keracunan MBG di KBB Terungkap, Akibat Bakteri Salmonella dan Bacillus CereusSPPG di Cimahi Diminta Tingkatkan Koordinasi, SOP MBG Bakal Dibuat Lebih Detail Berita Pilihan Cegah Keracunan, Labkes Jabar Siapkan Langkah Kawal MBG Sesuai StandarBupati Bandung Barat Cabut Status KLB Keracunan Massal: 3 Dapur MBG Bermasalah DitutupRahasia SPPG Yayasan Daarut Tauhiid Pertahankan Zero Accident MBGPrabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah BesarTak Mau MBG Dipolitisasi, Prabowo Akui Banyak Kekurangan: Akan Diselesaikan dengan BaikPenyebab Keracunan MBG di KBB Terungkap, Akibat Bakteri Salmonella dan Bacillus CereusSPPG di Cimahi Diminta Tingkatkan Koordinasi, SOP MBG Bakal Dibuat Lebih Detail Cegah Keracunan, Labkes Jabar Siapkan Langkah Kawal MBG Sesuai Standar Cegah Keracunan, Labkes Jabar Siapkan Langkah Kawal MBG Sesuai Standar Cegah Keracunan, Labkes Jabar Siapkan Langkah Kawal MBG Sesuai Standar Cegah Keracunan, Labkes Jabar Siapkan Langkah Kawal MBG Sesuai Standar Bupati Bandung Barat Cabut Status KLB Keracunan Massal: 3 Dapur MBG Bermasalah Ditutup Bupati Bandung Barat Cabut Status KLB Keracunan Massal: 3 Dapur MBG Bermasalah Ditutup Bupati Bandung Barat Cabut Status KLB Keracunan Massal: 3 Dapur MBG Bermasalah Ditutup Bupati Bandung Barat Cabut Status KLB Keracunan Massal: 3 Dapur MBG Bermasalah Ditutup Rahasia SPPG Yayasan Daarut Tauhiid Pertahankan Zero Accident MBG Rahasia SPPG Yayasan Daarut Tauhiid Pertahankan Zero Accident MBG Rahasia SPPG Yayasan Daarut Tauhiid Pertahankan Zero Accident MBG Rahasia SPPG Yayasan Daarut Tauhiid Pertahankan Zero Accident MBG Prabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah Besar Prabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah Besar Prabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah Besar Prabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah Besar Tak Mau MBG Dipolitisasi, Prabowo Akui Banyak Kekurangan: Akan Diselesaikan dengan Baik Tak Mau MBG Dipolitisasi, Prabowo Akui Banyak Kekurangan: Akan Diselesaikan dengan Baik Tak Mau MBG Dipolitisasi, Prabowo Akui Banyak Kekurangan: Akan Diselesaikan dengan Baik Tak Mau MBG Dipolitisasi, Prabowo Akui Banyak Kekurangan: Akan Diselesaikan dengan Baik Penyebab Keracunan MBG di KBB Terungkap, Akibat Bakteri Salmonella dan Bacillus Cereus Penyebab Keracunan MBG di KBB Terungkap, Akibat Bakteri Salmonella dan Bacillus Cereus Penyebab Keracunan MBG di KBB Terungkap, Akibat Bakteri Salmonella dan Bacillus Cereus Penyebab Keracunan MBG di KBB Terungkap, Akibat Bakteri Salmonella dan Bacillus Cereus SPPG di Cimahi Diminta Tingkatkan Koordinasi, SOP MBG Bakal Dibuat Lebih Detail SPPG di Cimahi Diminta Tingkatkan Koordinasi, SOP MBG Bakal Dibuat Lebih Detail SPPG di Cimahi Diminta Tingkatkan Koordinasi, SOP MBG Bakal Dibuat Lebih Detail SPPG di Cimahi Diminta Tingkatkan Koordinasi, SOP MBG Bakal Dibuat Lebih Detail",Hilmi Abdul Halim,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/28/825824822.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019679621/ratusan-makanan-mbg-tak-layak-konsumsi-dikembalikan-bupati-purwakarta-evaluasi-sppg-dan-turunkan-tim-pengawas?page=all,a79dd1c22064136bcd55a07e5c42e57592fc32f9cd78faf7a726a661c050da5b,2025-11-13 20:10:34.837 885,detik,mbg,2025-11-06 14:44:00,Terungkap Sebab Ratusan Siswa SMA Teladan Jogja Keracunan Usai Makan MBG,"Hasil cek laboratorium dan evaluasi penyebab ratusan siswa SMA Negeri 1 Jogja atau SMA Teladan keracunan usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) Rabu (15/10) lalu telah muncul. Dari hasil lab, ditemukan adanya bakteri Escherichia Coli (E. Coli) pada sampel makanan. Wali Kota Jogja, Hasto Wardoyo, berujar berdasarkan pemeriksaan laboratorium, bakteri E. Coli ditemukan di dua makanan, yaitu buah dan sayur. Dengan begitu, dimungkinkan makanan terkontaminasi dari air yang mengandung E. Coli ""Kemarin kita temukan E Coli ada di buah, ada di sayur, berarti memang saya mencurigai bahwa nyucinya buah, nyucinya sayur itu pakai air yang terkontaminasi E Coli,"" papar Hasto ditemui di Balai Kota Jogja, Kamis (6/11/2025). Setelah ditemukan penyebab keracunan itu, Pemkot Jogja kemudian mengadakan evaluasi guna menentukan langkah selanjutnya. Evaluasi ini juga melibatkan Badan Gizi Nasional (BGN) yang dilakukan hari ini di Balai Kota Jogja. Deputi Bidang Pemantauan dan Pengawasan BGN, Letjen TNI (Purn) Dadang Hendra Yudha, menyatakan BGN mempersilakan Pemkot Jogja untuk menjalankan evaluasi ke SPPG Wirobrajan sebelum bisa beroperasi kembali. Sebagai informasi, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Wirobrajan yang menaungi MBG untuk SMA Teladan dihentikan operasionalnya usai kasus keracunan yang terjadi di sekolah naungannya. ""Dari hasil yang ada kan ada E Coli, berarti pada air. Nah saya sudah sarankan ini kita beli galon, khusus untuk makanan ya, sehingga tidak terjadi lagi,"" ungkap Dadang. ""Ini kita masih tutup (SPPG), hasilnya saya sudah dengar dari pak Wali, saya pikir sudah nggak ada masalah. Tetapi ini jadi kesempatan kita untuk evaluasi secara menyeluruh,"" sambungnya. Sementara Hasto memaparkan, hasil evaluasi yang telah disepakati adalah memperhatikan air yang dipakai di SPPG. Untuk itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja akan lebih dulu memastikan air yang digunakan sebelum mempersilakan SPPG Wirobrajan beroperasi kembali. ""Tadi sarannya Pak Deputi mestinya air-air yang dipakai untuk konsumsi ya pakai galon itu yang bebas dari E Coli. Kalau mau pakai air keran ya harus dipasang filter. Atau bisa pakai air perpipaan dari PDAM, kalau pakai air sumur kan risikonya kan terkontaminasi. Tapi kalau air perpipaan mestinya lebih aman,"" urainya. ""Maka saya akan perintahkan Dinas Kesehatan untuk sebelum operasional ya ngecek dulu airnya itu terkontaminasi E Coli nggak di tempat itu. Ya kita tunggu nanti biar dilakukan asesmen di lapangan,"" pungkas Hasto. Diberitakan sebelumnya, 426 siswa SMA Negeri 1 Jogja atau SMA Teladan mengeluh sakit perut hingga diare setelah menyantap menu makan bergizi gratis (MBG) Rabu (15/10). Gejala keracunan itu mulai dirasakan para siswa pada Kamis (16/10) dini hari. Kepala SMA Teladan Jogja, Ngadiya, menjelaskan pihak sekolah baru mendapat laporan dari para siswanya tadi pagi. Jumlah siswa yang terdata mengalami gejala sekitar 43% dari total 972 jumlah keseluruhan siswa. ""Ada yang diare sampai dua kali, tiga kali, tapi juga ada yang hanya sakit perut saja,"" papar Ngadiya saat ditemui di SMA 1 Jogja, Kamis (16/10). ""Kemudian tadi pagi kami kroscek ke seluruh kelas di SMA 1 Jogja. Dari hasilnya, siswa kami yang berjumlah 972 orang, tercatat 426 siswa mengalami sakit perut tadi malam, sekitar pukul 1 sampai pukul 3 dini hari,"" sambungnya.",Adji G Rinepta -detikJogja,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/06/keracunan-mbg-1762414368510_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jogja/berita/d-8197304/terungkap-sebab-ratusan-siswa-sma-teladan-jogja-keracunan-usai-makan-mbg,09a96f39bd5d6877f1c837205509626033aaaedb350a66101b7a6734511ad47f,2025-11-13 20:10:36.961 886,kompas,mbg,2025-10-21 08:21:29,"Kondisi Membaik, Puluhan Siswa Korban Keracunan MBG di Maluku Dipulangkan","AMBON, KOMPAS.com- Puluhan siswa korban keracunan hidangan makan bergizi gratis (MBG) di tiga sekolah di Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, diuplangkan ke rumah usai menjalani perawatan di puskesmas pada Selasa (21/10/2025).Kasuskeracunan MBGdi tiga sekolah di wilayah itu menyebabkan lebih dari 140 siswa harus menjalani perawatan medis di dua puskemas, yakni di Puskesmas Kairatu dan Puskesmas Waimital. Alhamdulillah sebagian besar pasien pagi ini sudah dipulangkan, kata KapolresSeram Bagian BaratAKBP Andi Zulkifli kepadaKompas.comsaat dikonfirmasi, Selasa.Baca juga:Tepis Anggapan MBG untuk Kalangan Mampu, BGN: Banyak Anak Baru Pertama Kali Minum SusuAndi mengungkapkan, puluhan siswa korban keracunan MBG yang menjalani perawatan di Puskesmas Waimital seluruhnya telah dipulangkan keluarganya.Sementara di Puskesmas Kairatu ada lebih dari 50 orang siswa yang hingga kini masih menjalani perawatan. Untuk di Puskesmas Waimital sudah kosong, dan di Puskemas Kairatu itu ada 50-an yang masih dirawat, ujarnya.Baca juga:Korban Keracunan MBG di Kairatu Maluku Lebih dari 140 Siswa, Puskesmas KewalahanTerkait kejadian itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Gariman Kurniawan yang dihubungiKompas.comberulang kali tidak merespons.Sebelumnya, lebih dari 140 siswa di tiga sekolah, yakni SD Inpres Talaga Ratu, Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Seram Bagian Barat dan Taman Kanak-kanak Talaga Ratu di Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat,Maluku, mengalami keracunan usai menyantap hidangan MBG pada Senin (20/10/2025).Adapun hidangan yang disajikan bagi ratusan siswa di tiga sekolah tersebut yakni nasi putih, telur, tahu dan sayur.Usai menyantap hidangan tersebut, ratusan siswa kemudian mengalami gejala mual dan muntah serta diare dan pusing kepala. Ada dari sejumlah siswa yang mengalami muntah darah hingga mengeluarkan busa putih dari mulutnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang AMBON, KOMPAS.com- Puluhan siswa korban keracunan hidangan makan bergizi gratis (MBG) di tiga sekolah di Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, diuplangkan ke rumah usai menjalani perawatan di puskesmas pada Selasa (21/10/2025). Kasuskeracunan MBGdi tiga sekolah di wilayah itu menyebabkan lebih dari 140 siswa harus menjalani perawatan medis di dua puskemas, yakni di Puskesmas Kairatu dan Puskesmas Waimital. Alhamdulillah sebagian besar pasien pagi ini sudah dipulangkan, kata KapolresSeram Bagian BaratAKBP Andi Zulkifli kepadaKompas.comsaat dikonfirmasi, Selasa. Baca juga:Tepis Anggapan MBG untuk Kalangan Mampu, BGN: Banyak Anak Baru Pertama Kali Minum Susu Andi mengungkapkan, puluhan siswa korban keracunan MBG yang menjalani perawatan di Puskesmas Waimital seluruhnya telah dipulangkan keluarganya. Sementara di Puskesmas Kairatu ada lebih dari 50 orang siswa yang hingga kini masih menjalani perawatan. Untuk di Puskesmas Waimital sudah kosong, dan di Puskemas Kairatu itu ada 50-an yang masih dirawat, ujarnya. Baca juga:Korban Keracunan MBG di Kairatu Maluku Lebih dari 140 Siswa, Puskesmas Kewalahan Terkait kejadian itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Gariman Kurniawan yang dihubungiKompas.comberulang kali tidak merespons. Sebelumnya, lebih dari 140 siswa di tiga sekolah, yakni SD Inpres Talaga Ratu, Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Seram Bagian Barat dan Taman Kanak-kanak Talaga Ratu di Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat,Maluku, mengalami keracunan usai menyantap hidangan MBG pada Senin (20/10/2025). Adapun hidangan yang disajikan bagi ratusan siswa di tiga sekolah tersebut yakni nasi putih, telur, tahu dan sayur. Usai menyantap hidangan tersebut, ratusan siswa kemudian mengalami gejala mual dan muntah serta diare dan pusing kepala. Ada dari sejumlah siswa yang mengalami muntah darah hingga mengeluarkan busa putih dari mulutnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/AwdxoxFW2eFenKNCVt1aWV1bPFo=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/20/68f65a6820eda.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/21/082129878/kondisi-membaik-puluhan-siswa-korban-keracunan-mbg-di-maluku-dipulangkan,d1ef0936d15788ce481e15172bbd4f21945156bcab0222d997e3c2f21fa02c77,2025-11-13 20:10:40.567 887,pikiranrakyat,mbg,2025-09-28 16:31:00,"Jaga Kualitas Makanan, SPPG 3 Husein Sastranegara Terapkan Standar Ketat Program MBG","PIKIRAN RAKYAT- Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) 3 Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, memastikan makanan yang didistribusikan segar dan laik konsumsi. Kepala SPPG 3 Husein Sastranegara, Ghifari Kamal, mengungkapkan pihaknya selalu memeriksa sejak bahan baku makanan datang. Sebelum diolah di dapur. Bila bahan baku tidak laik, Ghifari mengembalikannya pada mitra. Bila waktu mepet dan bahan baku mesti segera dimasak, maka pilihannya membeli ke pasar terdekat. Ciroyom dan Andir. ""Kalau misalnya tidak terpakai si barang yang datang itu, kita langsung tolak. Kemudian (barang yang laik) masuk ke gudang. Gudang pun ada dua jenis, gudang basah dan gudang kering,"" katanya. Baca Juga:SPPG di Cimahi Diminta Tingkatkan Koordinasi, SOP MBG Bakal Dibuat Lebih Detail ""Tergantung jenis bahan makanannya. Kemudian kita proses, dicuci segala macem. Kemudian dimasak,"" kata eks atlet senam artistik ini menambahkan. Di SPPG yang beroperasional sejak 22 Agustus 2025 itu, selain pemilihan bahan baku yang segar, untuk memastikan keamanan makanan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disajikan juga dicoba terlebih dahulu sebelum didistribusikan. ""Jadi, insyaallah makanan yang disajikan itu benar-benar asli. Jauh dari kata basi,"" ujar pria yang menempuh magister di STKIP Pasundan Cimahi itu. ""Sejauh ini sih masih alhamdulillah aman terus. Dan mudah-mudahan enggak kejadian kayak gitu (keracunan makanan)."" Sementara pada proses pendistribusian, dilakukan setelah makanan siap dikirim. Sehingga makanan tidak didiamkan terlalu lama. Menghindari penerima menyantap makanan tidak segar. Ghifari juga menuturkan untuk menghindari tangan-tangan jahil, proses pendistribusian dikawal dan dipantau Dispotdirga Husein Sastranegara. ""Jadi insyaallah enggak ada tangan-tangan jahil,"" kata dia. Saat ini, dapur tersebut beroperasional saban Senin sampai Jumat. Sebanyak 3.882 porsi disiapkan setiap harinya. Sebanyak 50 petugas bekerja untuk menyajikan santapan terbaik. SPPG 3 Husein Sastranegara melayani sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, serta balita di wilayah Kecamatan Andir, salah satunya SMAN 6 Bandung yang cuma sekira 10 menit dari dapur. Maksimal jarak dapur ke penerima MBG 6 kilometer. Menu makanan dibikin variatif, dijadwal untuk dua pekan. Ghifari dan tim merancang menu yang memiliki nilai gizi. Termasuk pangan lokal. ""Contoh di Bandung itu kan kebanyakan sayur. Sayur kami olah disesuaikan dengan lokal gitu. Contohnya lagi musim sawi ya kita pasti masak itu, kebanyakannya. Dan menghindari sayur-sayur yang bisa dibilang agak berisiko,"" ucap dia. ""Mungkin selada yang banyak ulatnya. Lebih mencari makanan yang memang jauh dari kata risiko gitu. Karena kan ini ribuan porsi juga,"" ujarnya melanjutkan. Selain itu, pemilihan protein hewani juga menghindari yang mengandung alergen, seperti udang dan ikan laut. Karena menurut Ghifari, memiliki keterbatasan untuk mengetahui penerima yang alergi terhadap makanan tertentu. Baca Juga:Rahasia SPPG Yayasan Daarut Tauhiid Pertahankan Zero Accident MBG Praktisi Keamanan Pangan Center for Studying Indonesian Food Anthropology, Repa Kustipia, memandang bahwa pangan lokal mudah didapat dan harganya murah. Kelebihan lainnya terbiasa diolah dengan cara sederhana dan populer dalam penemuan. ""Saking populer jarang diberitakan karena sudah biasa saja, gitu. Karena banyak dan sering ditemukan,"" ujarnya, Jumat. Repa menyebutkan, kekayaan pangan Indonesia khususnya di Jawa Barat berlimpah. Namun, dia menyorot komoditas selain padi yang belum terdata secara optimal. ""Padahal keberagaman pangan lokal seperti umbi-umbian, hortikultura, kemudian ada komoditas buah-buahan maupun pangan hewan ini juga kan punya peranan penting untuk mendukung gizi seimbang dan kedaulatan pangan,"" tuturnya. Repa juga memandang kalau ketersediaan pangan bukan cuma dilihat dari jumlah produksi komoditas utama. ""Misalnya ada padi, ada jagung, ada kedelai, ada sayuran, ada buah-buahan, dan hasil perikanan. Tetapi juga dari kemampuan daerah dalam menjaga rantai pasok, kemudian dalam menjaga distribusi pangan, serta cadangan pangan atau ketersediaan pangan,"" ujar dia.*** Berita PilihanKepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBGDPR RI Turun ke Garut, Bupati Minta Sekda Kumpulkan Seluruh SPPGTanpa KLB, Ini Kunci SPPG Palmerah Amankan Ribuan Porsi MBG Berita PilihanKepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBGDPR RI Turun ke Garut, Bupati Minta Sekda Kumpulkan Seluruh SPPGTanpa KLB, Ini Kunci SPPG Palmerah Amankan Ribuan Porsi MBG Berita Pilihan Kepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBGDPR RI Turun ke Garut, Bupati Minta Sekda Kumpulkan Seluruh SPPGTanpa KLB, Ini Kunci SPPG Palmerah Amankan Ribuan Porsi MBG Kepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBG Kepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBG Kepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBG Kepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBG DPR RI Turun ke Garut, Bupati Minta Sekda Kumpulkan Seluruh SPPG DPR RI Turun ke Garut, Bupati Minta Sekda Kumpulkan Seluruh SPPG DPR RI Turun ke Garut, Bupati Minta Sekda Kumpulkan Seluruh SPPG DPR RI Turun ke Garut, Bupati Minta Sekda Kumpulkan Seluruh SPPG Tanpa KLB, Ini Kunci SPPG Palmerah Amankan Ribuan Porsi MBG Tanpa KLB, Ini Kunci SPPG Palmerah Amankan Ribuan Porsi MBG Tanpa KLB, Ini Kunci SPPG Palmerah Amankan Ribuan Porsi MBG Tanpa KLB, Ini Kunci SPPG Palmerah Amankan Ribuan Porsi MBG",Irwan Suherman,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/23/324172556.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019679584/jaga-kualitas-makanan-sppg-3-husein-sastranegara-terapkan-standar-ketat-program-mbg?page=all,98ac053b35f83acb23ae03dba698dff5b14dec943e713f3a6b4eb00953000d52,2025-11-13 20:10:45.338 888,detik,mbg,2025-11-06 14:27:00,Cipratan Rezeki MBG ke Pedagang Sayur Tabanan,"Program Makan Bergizi Gratis (MBG) turut memberikan cipratan rezeki untuk pedagang sayur. Hal ini diakui pedagang di Pasar Induk Sayur Mayur di Desa Baturiti, Tabanan. Pedagang Rio Sayur, Ni Made Erni (44), kerap mendapatkan pesanan sayur untuk menu MBG. Perempuan ini paling banyak mendapatkan pesanan wortel, buncis, pakchoy, kembang kol, dan brokoli. ""Ada yang ambil ke sini katanya untuk MBG. Ya setidaknya dengan program itu, kami para pedagang sayur ikut kecipratan rezeki,"" kata Erni kepada detikBali , Kamis (6/11/2025). Erni hampir setahun berjualan sayur di Pasar Baturiti. Ini bukanlah pasar pertamanya. Sebab, sebelumnya, ia berjualan di Pasar Dauh Pala, Tabanan. Perempuan yang tinggal di Banjar Toh Jiwa, Desa Antapan, Tabanan, ini kerap berpindah-pindah lokasi berjualan sejak pandemi COVID-19. Namun, ia akhirnya memutuskan berjualan menetap di Pasar Sayur Baturiti. Erni mendapatkan pasokan sayur mayur dari petani. Mayoritas sayurnya berasal dari daerah Baturiti. Ada pula pasokan dari petani di Kintamani, Bangli. Erni membuka lapak jualan sayurnya sejak pukul 03.00 Wita hingga 18.00 Wita. Perputaran transaksi di kios Rio Sayur yang dikelola Erni mencapai Rp 40-50 juta per hari. ""Pernah beberapa hari lalu satu hari transaksi mencapai Rp 80 juta,"" ungkap Erni. Erni menuturkan harga sayur di Pasar Baturiti berfluktuasi. Harga tomat misalnya yang kini menembus Rp 10 ribu per kilogram (kg). Harga tomat melambung karena ketersediaannya langka. ""Karena musim hujan jadinya stok sedikit. Tomat kalau terlalu lama akan cepat busuk,"" papar Erni. Selain tomat, harga wortel juga mengalami kenaikan signifikan. Harganya kini menembus Rp 25 ribu/kg. Padahal, sebelum MBG, harga wortel hanya Rp 7 ribu/kg. Sementara sawi putih naik sedikit dari Rp 4.000-4.500/kg menjadi Rp 6.500-7.000/kg. Namun, sayur kol masih stabil di harga Rp 2.500-3.000 ribu/kg dan buncis berada dj harga Rp 8.000-9.000/kg. ""Kalau untuk sayur biasanya harganya normal saat Hari Raya Galungan dan Kuningan. Kecuali kacang panjang yang biasanya banyak dicari,"" jelas Erni. Selain sayur, Erni juga menjual berbagai bahan bumbu dapur, seperti jahe, kunyit, laos, kencur, bawang-bawangan, dan sebagainya. Berbagai bumbu dapur itu belum mengalami peningkatan harga.","Sui Suadnyana, Krisna Pradipta -detikBali",https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/06/suasana-transaksi-di-pasar-induk-sayur-desa-baturiti-tabanan-kamis-6112025-krisna-pradiptadetikbali-1762414051652_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/bali/berita/d-8197274/cipratan-rezeki-mbg-ke-pedagang-sayur-tabanan,8528f32a53ba79ce0cdc7e1293d47d982de6f3a151ea143eabd8a207d46389ce,2025-11-13 20:10:47.667 889,okezone,mbg,2025-09-25 18:30:58,"Ratusan Siswa Keracunan MBG di Bandung Barat, BGN Bentuk Tim Investigasi","JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) membentuk tim investigasi menyusul insiden keracunan massal yang menimpa ratusan siswa di Bandung Barat setelah mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis ( MBG ). Wakil Kepala BGN, Naniek S. Deyang, menyampaikan bahwa tim investigasi telah dibentuk dan saat ini sedang dalam tahap pelaksanaan. Tim tersebut terdiri dari gabungan pihak internal BGN dan juga pihak eksternal. Untuk tim investigasi sudah dibentuk. Itu ada tim internal dari kami dan sekarang dalam proses, bahkan sudah mulai berjalan. Dari pihak luar juga ada seperti kepolisian, BPOM, dan Dinkes, ujar Naniek dalam konferensi pers pada Kamis (25/9/2025). Selain itu, BGN juga merencanakan pembentukan tim independen tambahan yang akan terdiri dari berbagai unsur masyarakat, termasuk ahli kimia, relawan, hingga ibu rumah tangga. ""Nanti akan ada lagi tim independen terdiri dari ahli kimia, relawan, dan ibu-ibu rumah tangga dan sebagainya. Ini lagi proses dan bahkan sebagian sudah mulai jalan. Ini ada beberapa tim,"" lanjutnya. Naniek menegaskan bahwa penanganan kasus ini tidak bisa dianggap remeh. Mengingat pentingnya program MBG dalam mendukung kualitas gizi anak-anak, setiap bentuk kelalaian akan ditindak tegas. Dalam langkah awal, BGN telah menutup Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) yang bertanggung jawab mengadakan menu makanan hingga mengakibatkan keracunan, serta menonaktifkan kepala satuannya. ""Dan nanti, karena kita juga melibatkan polisi, bila teridentifikasi ada unsur-unsur pidana atau kesengajaan, mungkin misalnya setelah dites dari makanan sampel ini nanti ada zat apa, kami pidanakan,"" pungkasnya. JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) membentuk tim investigasi menyusul insiden keracunan massal yang menimpa ratusan siswa di Bandung Barat setelah mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis ( MBG ). Wakil Kepala BGN, Naniek S. Deyang, menyampaikan bahwa tim investigasi telah dibentuk dan saat ini sedang dalam tahap pelaksanaan. Tim tersebut terdiri dari gabungan pihak internal BGN dan juga pihak eksternal. Untuk tim investigasi sudah dibentuk. Itu ada tim internal dari kami dan sekarang dalam proses, bahkan sudah mulai berjalan. Dari pihak luar juga ada seperti kepolisian, BPOM, dan Dinkes, ujar Naniek dalam konferensi pers pada Kamis (25/9/2025). Selain itu, BGN juga merencanakan pembentukan tim independen tambahan yang akan terdiri dari berbagai unsur masyarakat, termasuk ahli kimia, relawan, hingga ibu rumah tangga. ""Nanti akan ada lagi tim independen terdiri dari ahli kimia, relawan, dan ibu-ibu rumah tangga dan sebagainya. Ini lagi proses dan bahkan sebagian sudah mulai jalan. Ini ada beberapa tim,"" lanjutnya. Naniek menegaskan bahwa penanganan kasus ini tidak bisa dianggap remeh. Mengingat pentingnya program MBG dalam mendukung kualitas gizi anak-anak, setiap bentuk kelalaian akan ditindak tegas. Dalam langkah awal, BGN telah menutup Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) yang bertanggung jawab mengadakan menu makanan hingga mengakibatkan keracunan, serta menonaktifkan kepala satuannya. ""Dan nanti, karena kita juga melibatkan polisi, bila teridentifikasi ada unsur-unsur pidana atau kesengajaan, mungkin misalnya setelah dites dari makanan sampel ini nanti ada zat apa, kami pidanakan,"" pungkasnya. (Taufik Fajar)",Tangguh Yudha,https://img.okezone.com/content/2025/09/25/320/3172466/wakil_bgn-BrbY_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/09/25/320/3172466/ratusan-siswa-keracunan-mbg-di-bandung-barat-bgn-bentuk-tim-investigasi-nbsp?page=all,bb76e8bfb069ea6ea4965786474d85142da41d38ea83bf6affb248476949e979,2025-11-13 20:10:48.596 890,okezone,mbg,2025-09-25 16:25:54,"Siswa Keracunan Massal MBG, BGN Akui Lemahnya Pengawasan","JAKARTA - Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Naniek S Deyang, menyatakan BGN bertanggung jawab atas kejadian ratusan siswa di Bandung Barat mengalami keracunan makanan program Makan Bergizi Gratis ( MBG ). Menurutnya hal ini karena lemahnya pengawasan terhadap mitra pelaksana program MBG. ""Kita akui, BGN juga salah. Kita gak mau menyalahkan siapa-siapa. Tapi mitra juga tidak melakukan pengawasan. Jadi ini SOP yang pertama, yang salah di sini, ujarnya dalam konferensi pers yang digelar pada Kamis (25/9/2025). Dia mengakui penyebab ratusan siswa di Bandung Barat mengalami keracunan makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah karena teknik memasak yang tidak sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Naniek mengungkapkan makanan yang disediakan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) diduga disajikan lebih dari waktu yang telah ditetapkan, yakni di atas enam jam setelah makanan dimasak. ""Jadi yang kami temukan di awal ini berkait dengan teknik memasak. Memasak itu, dari dimasak sampai matang, maksimal itu harus 6 jam langsung disantap. Artinya kalau mereka mau memberikan makanan ini jam 7 pagi atau jam 8 pagi, masaknya harus jam 2. Jam 3 kira-kira matang, berarti kan masih di bawah 6 jam,"" jelas Naniek.",Tangguh Yudha,https://img.okezone.com/content/2025/09/25/320/3172435/makan_bergizi_gratis-vLXN_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/09/25/320/3172435/siswa-keracunan-massal-mbg-bgn-akui-nbsp-lemahnya-pengawasan?page=all,4f2193841e252df6f6f769c786142740ed60bb4465f8009bbf647ad13b9c3c76,2025-11-13 20:10:59.441 891,detik,mbg,2025-11-06 14:19:00,"Intip Mesin Cuci Ompreng Milik Polda Kalsel, Lebih Cepat dan Higienis","Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Kalimantan Selatan kini punya mesin pencuci ompreng. Mesin ini memiliki kemampuan yang cukup canggih, yakni dapat membuat proses pembersihan ompreng dari sisa makanan jadi lebih cepat, higienis, dan efisien. Kepala SPPG Polda Kalsel Bayu menjelaskan proses pencucian ompreng kini tak lagi memakan waktu lama dan memerlukan tenaga manusia yang banyak. Pencucian ompreng dipastikan lebih cepat, dalam waktu 30 detik untuk satu ompreng. ""Kalau satu ompreng itu dibersihkan bisa 30 detik selesai, kemudian ini juga mempersingkat waktu untuk membersihkan 3.000 ompreng dalam sehari,"" kata Bayu dalam keterangannya, Kamis (6/11/2025). Tak hanya sekadar efisien, pencucian ompreng menggunakan mesin itu sudah dilengkapi dengan air panas yang akan mensterilkan ompreng. Sehingga ketika keluar dari mesin, ompreng sudah dalam kondisi bersih dan higienis. ""Apalagi tidak terpapar tangan manusia dalam proses pembersihannya, begitu keluar dia masih lembap. Tetapi didinginkan sebentar saja itu sudah kering,"" jelasnya. Cara pencucian ompreng menggunakan mesin ini pun tak sulit. Pertama, petugas membersihkan ompreng dengan mencelupkan sebentar ke wadah berisi air yang telah dicampur detergen khusus dan cairan sanitizer . Kemudian ompreng dimasukkan ke mesin melewati proses pembersihan dengan air panas bersuhu 67 derajat Celsius dan mesin blower 87 derajat celsius untuk pengeringnya. Diungkapkan Bayu, biasanya pencucian ompreng dilakukan mulai pukul 12.00 Wita, hingga sekitar pukul 20.00 Wita dengan tenaga manusia sebanyak 10-14 orang. Namun, setelah ada mesin ini, pembersihan ompreng hanya membutuhkan 8 tenaga manusia dengan waktu yang singkat. ""Kalau dengan mesin ini dari pukul 12.00 Wita sampai 15.00 Wita. Itu yang bikin lama karena harus menunggu semua ompreng selesai diambil kembali,"" ujarnya. Dengan adanya mesin ini, Bayu mengungkap pihaknya bisa semakin mengefisienkan waktu untuk mempersiapkan alat untuk Makan Bergizi Gratis (MBG) keesokan harinya. Tonton juga Video: Transmart Full Day Sale, Kulkas-Mesin Cuci Diskon Besar-besaran",Qonita -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/03/mesin-pencuci-ompreng-milik-polda-kalsel-foto-khairun-nisadetikkalimantan-1762153780702_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8197254/intip-mesin-cuci-ompreng-milik-polda-kalsel-lebih-cepat-dan-higienis,cab61c958c7d7a95e70d679877389e6a32914707b4781d4059637034c1deafc9,2025-11-13 20:11:02.103 892,kompas,mbg,2025-10-20 22:27:13,Kepala BGN: Masak MBG Harus Pakai Air Galon,"JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan, air yang dipakai untuk memasak Makan Bergizi Gratis (MBG) harus air galon atau air yang melalui proses sertifikasi.Hal ini dimaksudkan guna mencegah potensi terjadinya pencemaran terhadap menu masakan yang akan dikonsumsi anak sekolah.""Air yang digunakan pada masak makan bergizi itu harus air yang bersertifikat atau boleh dikatakan air galonan atau isi ulang yang memang sudah melalui proses sertifikasi untuk menghasilkannya,"" kata Dadan, di Kompleks Istana, Jakarta, Senin (20/10/2025).Sebab, menurut Dadan, banyak kasus terkait gangguan pencernaan disebabkan oleh kualitas air yang buruk.Baca juga:BGN Undur Target 82,9 Juta Penerima MBG ke Februari 2026""Karena daerah Indonesia luas, banyak kasus terkait dengan gangguan pencernaan berasal dari air,"" ucap Dadan.Dadan juga akan menerapkan sejumlah kebijakan guna mencegah kejadian keracunan terkait MBG terulang.Kebijakan itu terkait pengurangan jumlah penerima manfaat MBG.Dengan demikian, dalam satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) hanya akan menangani 2.000-2.500 penerima manfaat.""Penerimaan manfaatnya rata-rata antara 2.000 sampai 2.500. Dan boleh dilanjutkan sampai 3.000, kalau di SPPG itu ada ahli masak yang bersertifikat,"" ucap dia.Selanjutnya, BGN meminta SPPG baru didampingi juru masak profesional dalam lima hari pertama operasi.Baca juga:Bahlil Mengabsen Jajarannya di HUT Golkar: Saya Pakai Gaya-gaya Prabowo ""Kita minta ada juru masak profesional yang akan mendampingi terutama SPPG-SPPG baru selama 5 hari. Dan kalau kurang, bisa dilanjutkan,"" ucap Dadan.Dadan menambahkan, BGN juga sedang berusaha melengkapi seluruh SPPG denganrapid testuntuk menguji bahan baku.Berkaca dari Jepang yang sudah 100 tahun berpengalaman soal makan bergizi, sebanyak 90 persen gangguan pencernaan muncul karena kualitas bahan baku.""Nah, kemudian kita juga butuhrapid testagar hasil masakan bisa dites di sekolah sebelum dibagikan sehingga kita bisa tahu makanan itu masih berkualitas atau tidak,"" ucap dia.Tak hanya itu, BGN juga akan melengkapi seluruh SPPG dengan alatsterilisasi food tray.Baca juga:Prabowo Ingin Ada Studio Mengajar, Pelajaran dari Guru Terbaik Bisa Diterima Seluruh PelosokDiharapkan langkah-langkah ini dapat mencegah terjadinya masalah dalam implementasi program MBG.""Yang sekarang ini banyak SPPG sudah punya, tapi kita akan lengkapi seluruhnya. Sehinggafood trayitu setelah dicuci bisa dikeringkan dalam waktu 3 menit dengan suhu 120 derajat,"" ujar dia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan, air yang dipakai untuk memasak Makan Bergizi Gratis (MBG) harus air galon atau air yang melalui proses sertifikasi. Hal ini dimaksudkan guna mencegah potensi terjadinya pencemaran terhadap menu masakan yang akan dikonsumsi anak sekolah. ""Air yang digunakan pada masak makan bergizi itu harus air yang bersertifikat atau boleh dikatakan air galonan atau isi ulang yang memang sudah melalui proses sertifikasi untuk menghasilkannya,"" kata Dadan, di Kompleks Istana, Jakarta, Senin (20/10/2025). Sebab, menurut Dadan, banyak kasus terkait gangguan pencernaan disebabkan oleh kualitas air yang buruk. Baca juga:BGN Undur Target 82,9 Juta Penerima MBG ke Februari 2026 ""Karena daerah Indonesia luas, banyak kasus terkait dengan gangguan pencernaan berasal dari air,"" ucap Dadan. Dadan juga akan menerapkan sejumlah kebijakan guna mencegah kejadian keracunan terkait MBG terulang. Kebijakan itu terkait pengurangan jumlah penerima manfaat MBG. Dengan demikian, dalam satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) hanya akan menangani 2.000-2.500 penerima manfaat. ""Penerimaan manfaatnya rata-rata antara 2.000 sampai 2.500. Dan boleh dilanjutkan sampai 3.000, kalau di SPPG itu ada ahli masak yang bersertifikat,"" ucap dia. Selanjutnya, BGN meminta SPPG baru didampingi juru masak profesional dalam lima hari pertama operasi. Baca juga:Bahlil Mengabsen Jajarannya di HUT Golkar: Saya Pakai Gaya-gaya Prabowo ""Kita minta ada juru masak profesional yang akan mendampingi terutama SPPG-SPPG baru selama 5 hari. Dan kalau kurang, bisa dilanjutkan,"" ucap Dadan. Dadan menambahkan, BGN juga sedang berusaha melengkapi seluruh SPPG denganrapid testuntuk menguji bahan baku. Berkaca dari Jepang yang sudah 100 tahun berpengalaman soal makan bergizi, sebanyak 90 persen gangguan pencernaan muncul karena kualitas bahan baku. ""Nah, kemudian kita juga butuhrapid testagar hasil masakan bisa dites di sekolah sebelum dibagikan sehingga kita bisa tahu makanan itu masih berkualitas atau tidak,"" ucap dia. Tak hanya itu, BGN juga akan melengkapi seluruh SPPG dengan alatsterilisasi food tray. Baca juga:Prabowo Ingin Ada Studio Mengajar, Pelajaran dari Guru Terbaik Bisa Diterima Seluruh Pelosok Diharapkan langkah-langkah ini dapat mencegah terjadinya masalah dalam implementasi program MBG. ""Yang sekarang ini banyak SPPG sudah punya, tapi kita akan lengkapi seluruhnya. Sehinggafood trayitu setelah dicuci bisa dikeringkan dalam waktu 3 menit dengan suhu 120 derajat,"" ujar dia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/u4jjqBDASeM6Jp_PqwbI40CIOgE=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/20/68f5ea1dd69b2.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/20/22271321/kepala-bgn-masak-mbg-harus-pakai-air-galon,8d9318b7836bf7623d959c20706a3119c8eedb91a120ca38c88926e7782cad26,2025-11-13 20:11:02.568 893,pikiranrakyat,mbg,2025-09-28 13:40:16,"Penyebab Keracunan MBG di KBB Terungkap, Akibat Bakteri Salmonella dan Bacillus Cereus","PIKIRAN RAKYAT Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat mengonfirmasi bahwa bakteri Salmonella dan Bacillus Cereus menjadi penyebab utama kasus keracunan massal program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa ratusan siswa di Kabupaten Bandung Barat, pekan lalu. Kepala UPTD Labkesda Dinas Kesehatan Jawa Barat, dr Ryan Bayusantika Ristandi, menjelaskan bahwa kedua bakteri tersebut ditemukan dari sampel makanan MBG yang diperiksa tim laboratorium. Hasil pemeriksaan kami menunjukkan adanya bakteri pembusuk yakni Salmonella dan Bacillus Cereus yang berasal dari komponen karbohidrat dalam makanan, kata Ryan di Bandung, Minggu 28 September 2025. Ia menuturkan, salah satu faktor penyebab kontaminasi adalah rentang waktu penyiapan hingga penyajian makanan yang terlalu lama, sehingga memungkinkan bakteri berkembang biak. Jika makanan disimpan pada suhu ruang lebih dari enam jam, apalagi tanpa pengontrolan suhu yang tepat, risiko tumbuhnya bakteri sangat tinggi, ujarnya. Baca Juga:Shell Indonesia Tegaskan Tak Ada PHK Karyawan, Klarifikasi Isu Kelangkaan BBM dan Impor Ryan menekankan pentingnya menjaga higienitas dalam proses pengolahan makanan, mulai dari penggunaan air bersih hingga kebersihan petugas dapur. Ia juga menyarankan makanan disimpan pada suhu di atas 60 derajat Celcius atau di bawah 5 derajat Celcius agar tidak mudah rusak. Pemasak juga harus mengenakan sarung tangan, pakaian bersih, dan memastikan tidak ada kontaminasi dari bahan lain, tambahnya. Dinas Kesehatan Jawa Barat mengimbau semua pihak yang terlibat dalam program MBG untuk memperketat protokol keamanan pangan guna mencegah kejadian serupa terulang. Kasus keracunan massal ini sebelumnya menimpa lebih dari 1.333 pelajar di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, pada Jumat 26 September 2025. Tidak hanya di Bandung Barat, kasus serupa juga tercatat di Garut dengan 657 siswa terdampak setelah mengonsumsi makanan dari program MBG di Kecamatan Kadungora. Baca Juga:Launching UHC Prioritas, Kabupaten Cianjur Menerima Penghargaan Menanggapi maraknya kasus keracunan tersebut, Presiden Joko Widodo memerintahkan agar evaluasi segera dilakukan. Presiden Prabowo Subianto juga menegaskan bahwa dirinya akan memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, untuk membahas secara khusus pelaksanaan program MBG. Saya baru dari luar negeri tujuh hari, saya monitor ada perkembangan itu. Habis ini saya langsung akan panggil Kepala BGN dengan beberapa pejabat, kita akan diskusikan, kata Prabowo di Lanud Halim, Jakarta, Sabtu 27 September 2025. Prabowo menekankan bahwa program MBG merupakan program besar yang pasti menghadapi kendala di tahap awal. Namun ia meminta agar hambatan tersebut segera diselesaikan demi keberlangsungan program yang ditujukan bagi anak-anak Indonesia. Harus waspada jangan sampai ini dipolitisasi. Tujuan makan bergizi adalah untuk anak-anak kita yang sering sulit makan, tegasnya. Menurut Presiden, program MBG lahir untuk menjawab kebutuhan anak-anak yang masih kesulitan memperoleh asupan bergizi seimbang. Mereka itu makan hanya nasi pakai garam. Ini yang harus kita atasi, untuk memberi makan juga pasti ada hambatan, tapi kita harus cari solusi, ujarnya.*** Berita PilihanTelkom Akses Pastikan Implementasi PDP, Tegaskan Kepatuhan dan Kepercayaan MasyarakatTanpa KLB, Ini Kunci SPPG Palmerah Amankan Ribuan Porsi MBGBGN Minta Maaf usai Ribuan Siswa Keracunan MBG, Nanik Sudaryati: Dari Hati yang Terdalam, Saya Mohon MaafKomdigi Gebrak Startup Winter dengan Garuda Spark Innovation HubTak Mau MBG Dipolitisasi, Prabowo Akui Banyak Kekurangan: Akan Diselesaikan dengan Baik Berita PilihanTelkom Akses Pastikan Implementasi PDP, Tegaskan Kepatuhan dan Kepercayaan MasyarakatTanpa KLB, Ini Kunci SPPG Palmerah Amankan Ribuan Porsi MBGBGN Minta Maaf usai Ribuan Siswa Keracunan MBG, Nanik Sudaryati: Dari Hati yang Terdalam, Saya Mohon MaafKomdigi Gebrak Startup Winter dengan Garuda Spark Innovation HubTak Mau MBG Dipolitisasi, Prabowo Akui Banyak Kekurangan: Akan Diselesaikan dengan Baik Berita Pilihan Telkom Akses Pastikan Implementasi PDP, Tegaskan Kepatuhan dan Kepercayaan MasyarakatTanpa KLB, Ini Kunci SPPG Palmerah Amankan Ribuan Porsi MBGBGN Minta Maaf usai Ribuan Siswa Keracunan MBG, Nanik Sudaryati: Dari Hati yang Terdalam, Saya Mohon MaafKomdigi Gebrak Startup Winter dengan Garuda Spark Innovation HubTak Mau MBG Dipolitisasi, Prabowo Akui Banyak Kekurangan: Akan Diselesaikan dengan Baik Telkom Akses Pastikan Implementasi PDP, Tegaskan Kepatuhan dan Kepercayaan Masyarakat Telkom Akses Pastikan Implementasi PDP, Tegaskan Kepatuhan dan Kepercayaan Masyarakat Telkom Akses Pastikan Implementasi PDP, Tegaskan Kepatuhan dan Kepercayaan Masyarakat Telkom Akses Pastikan Implementasi PDP, Tegaskan Kepatuhan dan Kepercayaan Masyarakat Tanpa KLB, Ini Kunci SPPG Palmerah Amankan Ribuan Porsi MBG Tanpa KLB, Ini Kunci SPPG Palmerah Amankan Ribuan Porsi MBG Tanpa KLB, Ini Kunci SPPG Palmerah Amankan Ribuan Porsi MBG Tanpa KLB, Ini Kunci SPPG Palmerah Amankan Ribuan Porsi MBG BGN Minta Maaf usai Ribuan Siswa Keracunan MBG, Nanik Sudaryati: Dari Hati yang Terdalam, Saya Mohon Maaf BGN Minta Maaf usai Ribuan Siswa Keracunan MBG, Nanik Sudaryati: Dari Hati yang Terdalam, Saya Mohon Maaf BGN Minta Maaf usai Ribuan Siswa Keracunan MBG, Nanik Sudaryati: Dari Hati yang Terdalam, Saya Mohon Maaf BGN Minta Maaf usai Ribuan Siswa Keracunan MBG, Nanik Sudaryati: Dari Hati yang Terdalam, Saya Mohon Maaf Komdigi Gebrak Startup Winter dengan Garuda Spark Innovation Hub Komdigi Gebrak Startup Winter dengan Garuda Spark Innovation Hub Komdigi Gebrak Startup Winter dengan Garuda Spark Innovation Hub Komdigi Gebrak Startup Winter dengan Garuda Spark Innovation Hub Tak Mau MBG Dipolitisasi, Prabowo Akui Banyak Kekurangan: Akan Diselesaikan dengan Baik Tak Mau MBG Dipolitisasi, Prabowo Akui Banyak Kekurangan: Akan Diselesaikan dengan Baik Tak Mau MBG Dipolitisasi, Prabowo Akui Banyak Kekurangan: Akan Diselesaikan dengan Baik Tak Mau MBG Dipolitisasi, Prabowo Akui Banyak Kekurangan: Akan Diselesaikan dengan Baik",Asahat Edi Rediko PS,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/27/4198200576.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019679247/penyebab-keracunan-mbg-di-kbb-terungkap-akibat-bakteri-salmonella-dan-bacillus-cereus?page=all,2101c372d92f6c419e2756e96203bc4b7469af6ac9ff67d55cf43301af05764f,2025-11-13 20:11:07.339 926,kompas,mbg,2025-10-15 06:32:26,Wakil Kepala BGN Peringatkan Dapur MBG: Program Ini Bukan Bisnis,"JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Deyang menegaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukanlah bisnis komersial semata.Hal ini ia sampaikan dalam Rapat Koordinasi Kejadian Menonjol terkait Konsumsi MBG yang dihadiri oleh berbagai mitra dapur penyelenggara MBG yang sebelumnya sempat bermasalah. MBG adalah wujud nyata kepedulian dan kecintaanPresiden Prabowo Subiantoterhadap anak-anak Indonesia. Program MBG ini bukan bisnis, kata Nanik, Selasa (14/10/2025), dikutip dari siaran pers.Baca juga:BGN Kembalikan Anggaran MBG Rp 70 Triliun ke Presiden, Ini Penjelasan PurbayaNanik kemudian mengisahkan awal mula lahirnya gagasanprogram makan bergizidari pengalaman pribadi Presiden Prabowo lebih dari satu dekade lalu. Dulu di tahun 2012, saya melaporkan kepada Pak Prabowo setelah bertemu ibu-ibu yang memisahkan makanan pabrik. Mereka memisahkan yang kotor dan yang bersih, ujar dia. Setelah diikuti, ternyata ibu-ibu itu memberi makan anaknya dengan makanan sisa buruh pabrik. Di sana Pak Prabowo merasa geram dan bilang: Saat saya menjadi Presiden nanti, semua anak Indonesia akan saya beri makan tiap hari. Itulah asal mula kenapa MBG dimulai, tutur Nanik.Baca juga:Cerita Sunyi dari Balik Dapur MBGDalam kesempatan yang sama, Nanik juga menyoroti sejumlah dapur mitra MBG yang dinilai belum memenuhi standar kelayakan. Dari Kuningan sampai NTB, saya sudah melihat beberapa dapur yang tidak layak. Saat awal peluncuran, dapur yang belum diepoksi tidak boleh beroperasi. Tapi sekarang, banyak dapur yang belum diepoksi tapi sudah beroperasi,"" ujarnya.Nanik kemudian menekankan pentingnya tanggung jawab bersama antara BGN, mitra dapur, dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk memperbaiki kekurangan di lapangan.Baca juga:Dapur MBG Panyandaan Diduga Sumber Keracunan Siswa SMPN 1 Cisarua, Suplai ke 8 Sekolah Kita harus akui ini kelalaian kita bersama. Ini salah BGN, mitra, dan SPPG yang harus kita perbaiki bersama, ujar Nanik.Lebih lanjut, Nanik mengingatkan agar seluruh pihak tidak mengambil keuntungan berlebih dari bahan baku makanan. Jangan sampai ada yang mengurangi bahan baku. Pak Prabowo sampai menghitung sendiri menu itu, dan beliau berkesimpulan dengan Rp10.000 itu masih bisa pakai ayam dan telur, ujar Nanik.Baca juga:Menelusuri Cara Kerja Dapur MBG di Bengkulu Jadi jangan dimarkup. Anggaran bahan baku itu harus penuh. Selain susu, harus ada dua lauk, bukan satu, kata dia menegaskan.Nanik berpesan agar seluruh unsur pelaksana saling mengingatkan dan menjaga integritas pelaksanaan program. Tolong saling mengingatkan ahli gizi dan akuntan untuk mengawal menu ini, ujar Nanik.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Deyang menegaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukanlah bisnis komersial semata. Hal ini ia sampaikan dalam Rapat Koordinasi Kejadian Menonjol terkait Konsumsi MBG yang dihadiri oleh berbagai mitra dapur penyelenggara MBG yang sebelumnya sempat bermasalah. MBG adalah wujud nyata kepedulian dan kecintaanPresiden Prabowo Subiantoterhadap anak-anak Indonesia. Program MBG ini bukan bisnis, kata Nanik, Selasa (14/10/2025), dikutip dari siaran pers. Baca juga:BGN Kembalikan Anggaran MBG Rp 70 Triliun ke Presiden, Ini Penjelasan Purbaya Nanik kemudian mengisahkan awal mula lahirnya gagasanprogram makan bergizidari pengalaman pribadi Presiden Prabowo lebih dari satu dekade lalu. Dulu di tahun 2012, saya melaporkan kepada Pak Prabowo setelah bertemu ibu-ibu yang memisahkan makanan pabrik. Mereka memisahkan yang kotor dan yang bersih, ujar dia. Setelah diikuti, ternyata ibu-ibu itu memberi makan anaknya dengan makanan sisa buruh pabrik. Di sana Pak Prabowo merasa geram dan bilang: Saat saya menjadi Presiden nanti, semua anak Indonesia akan saya beri makan tiap hari. Itulah asal mula kenapa MBG dimulai, tutur Nanik. Baca juga:Cerita Sunyi dari Balik Dapur MBG Dalam kesempatan yang sama, Nanik juga menyoroti sejumlah dapur mitra MBG yang dinilai belum memenuhi standar kelayakan. Dari Kuningan sampai NTB, saya sudah melihat beberapa dapur yang tidak layak. Saat awal peluncuran, dapur yang belum diepoksi tidak boleh beroperasi. Tapi sekarang, banyak dapur yang belum diepoksi tapi sudah beroperasi,"" ujarnya. Nanik kemudian menekankan pentingnya tanggung jawab bersama antara BGN, mitra dapur, dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk memperbaiki kekurangan di lapangan. Baca juga:Dapur MBG Panyandaan Diduga Sumber Keracunan Siswa SMPN 1 Cisarua, Suplai ke 8 Sekolah Kita harus akui ini kelalaian kita bersama. Ini salah BGN, mitra, dan SPPG yang harus kita perbaiki bersama, ujar Nanik. Lebih lanjut, Nanik mengingatkan agar seluruh pihak tidak mengambil keuntungan berlebih dari bahan baku makanan. Jangan sampai ada yang mengurangi bahan baku. Pak Prabowo sampai menghitung sendiri menu itu, dan beliau berkesimpulan dengan Rp10.000 itu masih bisa pakai ayam dan telur, ujar Nanik. Baca juga:Menelusuri Cara Kerja Dapur MBG di Bengkulu Jadi jangan dimarkup. Anggaran bahan baku itu harus penuh. Selain susu, harus ada dua lauk, bukan satu, kata dia menegaskan. Nanik berpesan agar seluruh unsur pelaksana saling mengingatkan dan menjaga integritas pelaksanaan program. Tolong saling mengingatkan ahli gizi dan akuntan untuk mengawal menu ini, ujar Nanik.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/-1zTdG3yc6Hns_r19SsQ403IPR0=/201x213:1480x1066/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/26/68d673fdddff1.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/15/06322611/wakil-kepala-bgn-peringatkan-dapur-mbg-program-ini-bukan-bisnis,b6e4fd13ae3f8a6c9c324ef46dde3e30793b39f281d41f55ebab01ae9c67fd1d,2025-11-13 20:12:26.228 894,okezone,mbg,2025-09-25 16:13:20,Wakil BGN Ungkap Kronologi Ratusan Siswa Keracunan MBG di Bandung Barat,"JAKARTA - Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Naniek S Deyang mengungkapkan kronologi kejadian ratusan siswa di Bandung Barat mengalami keracunan makanan program Makan Bergizi Gratis ( MBG ). Naniek menyebut makanan yang disediakan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) diduga disajikan lebih dari waktu yang telah ditetapkan, yakni di atas enam jam setelah makanan dimasak. ""Yang kami temukan di awal ini berkait dengan teknik memasak. Memasak itu, dari dimasak sampai matang, maksimal itu harus 6 jam langsung disantap. Artinya kalau mereka mau memberikan makanan ini jam 7 pagi atau jam 8 pagi, masaknya harus jam 2. Jam 3 kira-kira matang, berarti kan masih di bawah 6 jam,"" ujar Naniek pada konferensi pers yang digelar pada Kamis (25/9/2025). ""Kemarin yang terjadi adalah mereka (memasak) di bawah jam 12, ada yang mengaku jam 8, jam 9 (malam) masaknya. Kemudian baru disantap jam 9 (pagi) kan ini lama sekali. Ya berarti terjadi kesalahan SOP. Kami sudah ada SOP-nya dari BGN soal hal ini,"" tambahnya. Naniek juga menekankan pentingnya keterlibatan tenaga profesional bersertifikat dalam proses memasak untuk memastikan keamanan makanan. Menurutnya, seorang chef bersertifikasi pasti memahami risiko keamanan pangan dan tidak akan sembarangan dalam menyajikan makanan. ""Kalau dia seorang chef yang bersertifikasi, dia paham ini, dia tidak akan berani untuk masak lebih cepat. Kan ini dalam tanda kutip kemalasan, saya masak dululah, nanti dibaginya, kan gak apa-apa gitu. Mikirnya mungkin selama ini mereka suka makan di rumah makanan lebih dari 12 gak kenapa-kenapa,"" ujarnya. Naniek menuturkan terjadi kekeliruan di lapangan, di mana beberapa pihak menganggap makanan bisa tetap aman disajikan dalam waktu lama seperti di rumah. Padahal menurutnya, di rumah makanan bisa dipanaskan ulang sehingga bisa lebih aman dari risiko. Naniek mengakui BGN juga turut bertanggung jawab atas kejadian ini karena lemahnya pengawasan terhadap mitra pelaksana program MBG. ""Kita akui, BGN juga salah. Kita gak mai menyalahkan siapa-siapa. Tapi mitra juga tidak melakukan pengawasan. Jadi ini SOP yang pertama, yang salah di sini, pungkasnya. JAKARTA - Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Naniek S Deyang mengungkapkan kronologi kejadian ratusan siswa di Bandung Barat mengalami keracunan makanan program Makan Bergizi Gratis ( MBG ). Naniek menyebut makanan yang disediakan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) diduga disajikan lebih dari waktu yang telah ditetapkan, yakni di atas enam jam setelah makanan dimasak. ""Yang kami temukan di awal ini berkait dengan teknik memasak. Memasak itu, dari dimasak sampai matang, maksimal itu harus 6 jam langsung disantap. Artinya kalau mereka mau memberikan makanan ini jam 7 pagi atau jam 8 pagi, masaknya harus jam 2. Jam 3 kira-kira matang, berarti kan masih di bawah 6 jam,"" ujar Naniek pada konferensi pers yang digelar pada Kamis (25/9/2025). ""Kemarin yang terjadi adalah mereka (memasak) di bawah jam 12, ada yang mengaku jam 8, jam 9 (malam) masaknya. Kemudian baru disantap jam 9 (pagi) kan ini lama sekali. Ya berarti terjadi kesalahan SOP. Kami sudah ada SOP-nya dari BGN soal hal ini,"" tambahnya. Naniek juga menekankan pentingnya keterlibatan tenaga profesional bersertifikat dalam proses memasak untuk memastikan keamanan makanan. Menurutnya, seorang chef bersertifikasi pasti memahami risiko keamanan pangan dan tidak akan sembarangan dalam menyajikan makanan. ""Kalau dia seorang chef yang bersertifikasi, dia paham ini, dia tidak akan berani untuk masak lebih cepat. Kan ini dalam tanda kutip kemalasan, saya masak dululah, nanti dibaginya, kan gak apa-apa gitu. Mikirnya mungkin selama ini mereka suka makan di rumah makanan lebih dari 12 gak kenapa-kenapa,"" ujarnya. Naniek menuturkan terjadi kekeliruan di lapangan, di mana beberapa pihak menganggap makanan bisa tetap aman disajikan dalam waktu lama seperti di rumah. Padahal menurutnya, di rumah makanan bisa dipanaskan ulang sehingga bisa lebih aman dari risiko. Naniek mengakui BGN juga turut bertanggung jawab atas kejadian ini karena lemahnya pengawasan terhadap mitra pelaksana program MBG. ""Kita akui, BGN juga salah. Kita gak mai menyalahkan siapa-siapa. Tapi mitra juga tidak melakukan pengawasan. Jadi ini SOP yang pertama, yang salah di sini, pungkasnya. (Taufik Fajar)",Tangguh Yudha,https://img.okezone.com/content/2025/09/25/320/3172428/siswa_keracunan_mbg-nUCe_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/09/25/320/3172428/wakil-bgn-ungkap-kronologi-ratusan-siswa-keracunan-mbg-di-bandung-barat?page=all,1c7f64a5722b36072c736b80d8fa018ec06dc1590c63b6b1fa14dd9fe15a8a09,2025-11-13 20:11:09.956 895,pikiranrakyat,mbg,2025-09-27 17:23:00,"Cegah Keracunan, Labkes Jabar Siapkan Langkah Kawal MBG Sesuai Standar","PIKIRAN RAKYAT- Menyikapi adanya insiden keracunan akibat proses pengolahan di SPPG dalam program MBG, Laboratorium Kesehatan Jawa Barat (Labkes Jabar) siapmembantu memastikan penyedia makanan sesuai standar. Adapun yang dapat dilakukan Labkes Jabar yaitu mulai dari pemeriksaan penjamah makanan, swab alat masak, swab alat makan, pemeriksaan makanan ataufood security, dan lainnya. Kepala UPTD Labkes Jabar dr Ryan Bayusantika Ristandi mengatakan, pihaknya sangat terbuka untuk dapat dilibatkan dalam memastikan proses penyediaan makanan program MBG agar sesuai standar. Upaya tersebut dilakukan dalam rangka mengantisipasi adanya keracunan makanan akibat proses yang kurang tepat bahkan tidak mengulangi adanya insiden yang saat ini sedang ramai. Baca Juga:Hasil Labkes Jabar: 23 Persen Sampel MBG Positif Bakteri Penyebab Keracunan Massal ""Tak hanya di tingkat provinsi, laboratorium kesehatan masyarakat yang saat ini berada di semua kabupaten/kota siap berperan memastikan keamanan pangan,"" ucapnya Sabtu 27 September 2025. Selain itu pihaknya juga siap membantu untuk sertifikasi kelainan higienitas dan sanitasi (SLHS).""Alhamdulillah semua dapur yang menjadi penyedia harus tersertifikasi SLHS di mana setiap pemohon diberikan waktu selama satu bulan,"" ungkapnya. ""Insha Allah kalau penjamah makanan, sarpras, transportasi, dan lainnya terstandarisasi, risiko tersebut sangat minimal,"" kata Ryan melanjutkan. Pihaknya pun berharap Kejadian Luar Biasa (KLB) akibat kasus keracunan program unggulan Presiden Prabowo Subianto ini bisa ditekan mendekati nihil kejadian. Diketahui, Labkes telah memeriksa 226 sampel makanan sepanjang 2025 ini. Dan 28 di antaranya merupakan makanan yang berasal dari KLB. ""Kami juga mendukung MBG dengan memeriksa semua kejadian Luar Biasa yang terjadi tanpa pembiayaan,"" pungkasnya. Hasil pemeriksaan KLB MBG untuk Laboratorium Mikrobiologi sebanyak 72 persen dengan hasil negative dan 23 persen hasil positif (Vibrio Cholera, Staphylococcus aureus, Eschericia colli, Bacillus cereus). Sementara untuk pemeriksaan laboratorium Kimia sebanyak 92 persen dengan hasil negative dan delapan persen dengan hasil positif (Nitrit). Dikatakan dr Ryan, setiap sampel berdasarkan parameter pemeriksaan keamanan pangan pada lab mikrobiologi hasilnya berbeda-beda, secara frekuensi didominasi oleh bakteri salmonella dan Bacillus cereus. Pada pemeriksaan Lab. Kimia paling banyak dari parameter nitrit. ""Bakteri itu muncul biasanya makanan nasi terlalu lama waktu dari selesai diproses sampai sebelum disajikan, jadi ada pertumbuhan bakteri,"" ucap Ryan, Jumat 26 September 2025. Ia menjelaskan makanan bisa cepat basi karena beberapa faktor yang saling terkait. Pertama faktor mikrobiologi, di mana terjadi pertumbuhan bakteri pada makanan yang kaya nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak. Jika suhu penyimpanan tidak sesuai (disimpan di suhu ruang lama), mikroba patogen pembusuk seperti E. coli, Salmonella, Bacillus cereus, Staphylococcus aureus akan cepat berkembang. Berdasarkan SNI ISO 7218 terkait suhu penyimpanan sampel makanan segar, penyimpanan pada suhu 0-4 maksimal 24 sebelum dilakukan pemeriksaan. Jika tidak diperiksa dalam waktu dekat minimal suhu penyimpananya di -18 derajat. Kedua faktor fisik atau terjadinya kontaminasi silang dari peralatan, tangan pekerja, atau air yang tidak higienis. Kelembaban tinggi mempercepat pertumbuhan mikroba. Kemasan yang tidak rapat menyebabkan masuknya udara atau debu yang membawa spora/jamur. Dalam pengolahan makanan, kata dr Ryan, kebersihan air, peralatan, dan higienitas pekerja dapur (food handler) sangat berpengaruh terhadap terjadinya keracunan makanan, dan hal ini diatur jelas dalam regulasi. Jika air yang digunakan untuk mencuci bahan makanan, peralatan, maupun tangan pekerja dapur harus memenuhi syarat kualitas mikrobiologi dan kimia (bebas E. coli, bebas bahan kimia berbahaya). ""Jika air tercemar, bisa menjadi sumber masuknya kuman penyebab keracunan seperti E. coli, Salmonella, Vibrio cholerae,"" ucapnya. Untuk peralatan masak dan saji harus dibersihkan dengan air bersih dan sabun, serta harus ada pemisahan peralatan mentah dan matang untuk mencegah kontaminasi silang merujuk pada peraturan PMK 1096 tahun 2011 pelaksanaan Hygiene sanitasi Jasa Boga Higienitas pekerja merupakan faktor utama dalam pencegahan Foodborne Disease karena manusia sering menjadi carrier bakteri patogen seperti Staphylococcus aureus. ""Selain itu untuk pekerja dapur juga harus memperhatikan kebersihan tangan, kuku, rambut, dan pakaian kerja. Pekerja yang sedang sakit dilarang untuk menangani makanan,"" ungkapnya. Baca Juga:Tanpa KLB, Ini Kunci SPPG Palmerah Amankan Ribuan Porsi MBG Dengan demikian untuk antisipasi keracunan harus dipastikan bahwa dapur MBG sudah tersertifikasi sesuai dengan standar peraturan PMK 1096 2011 tentang pelaksanaan Hygiene sanitasi Jasa Boga. Kemudian air yang dipakai bersih dan memenuhi syarat kesehatan, karena air bisa jadi sumber kuman kalau tidak diperhatikan. ""Untuk semua peralatan masak dan saji harus selalu dicuci dan disanitasi. Jadi alat untuk bahan mentah dan makanan matang dipisahkan supaya tidak terjadi kontaminasi silang. Lalu harus mengutamakan kebersihan para pekerja dapur. Wajib melakukan cuci tangan sebelum mengolah makanan, menggunakan celemek, penutup kepala, dan tidak boleh bekerja apabila sedang sakit, misalnya diare atau flu berat,"" tuturnya. Untuk menyimpan makanan matang dijaga tetap panas (>60 C) atau dingin (<5 C), tidak dibiarkan lama di suhu ruang. Kemudian bahan makanan yang dipakai harus segar dan disimpan dengan cara yang benar. Bahan yang sudah rusak atau kadaluwarsa jelas tidak boleh digunakan.*** Berita PilihanDugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit BicaraKepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBGDPR RI Turun ke Garut, Bupati Minta Sekda Kumpulkan Seluruh SPPG Berita PilihanDugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit BicaraKepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBGDPR RI Turun ke Garut, Bupati Minta Sekda Kumpulkan Seluruh SPPG Berita Pilihan Dugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit BicaraKepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBGDPR RI Turun ke Garut, Bupati Minta Sekda Kumpulkan Seluruh SPPG Dugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit Bicara Dugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit Bicara Dugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit Bicara Dugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit Bicara Kepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBG Kepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBG Kepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBG Kepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBG DPR RI Turun ke Garut, Bupati Minta Sekda Kumpulkan Seluruh SPPG DPR RI Turun ke Garut, Bupati Minta Sekda Kumpulkan Seluruh SPPG DPR RI Turun ke Garut, Bupati Minta Sekda Kumpulkan Seluruh SPPG DPR RI Turun ke Garut, Bupati Minta Sekda Kumpulkan Seluruh SPPG",Novianti Nurulliah,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/01/1742399682.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019677472/cegah-keracunan-labkes-jabar-siapkan-langkah-kawal-mbg-sesuai-standar?page=all,ba799f8d371bcaafdda80f298252852746640b10826d2570d9309e7440d3a657,2025-11-13 20:11:53.590 896,detik,mbg,2025-11-05 22:02:00,Pemprov Jatim Kembali Raih detikJatim Awards 2025,"Provinsi Jawa Timur di bawah kepemimpinan Gubernur Khofifah Indar Parawansa meraih Anugerah Program Ekonomi Terpuji dalam kategori Penguatan Ekonomi Desa melalui Koperasi Merah Putih di ajang detikJatim Awards 2025. Penghargaan ini diberikan atas keberhasilan Khofifah memperkuat ekonomi perdesaan lewat pembentukan 100% Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang kini telah berdiri di 8.494 desa dan kelurahan di seluruh Jawa Timur. Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak mewakili Gubernur Khofifah saat menerima penghargaan ini. Emil berterima kasih atas penghargaan ini. ""Kami berterima kasih atas apresiasi dari detikJatim kepada Pemprov Jatim di bawah kepemimpinan Ibu Khofifah, seluruh elemen bekerja bahu membahu melayani masyarakat sebaik mungkin,"" kata Emil, Rabu (5/11/2025). Penghargaan ini, kata Emil akan menjadi pelecutnya dalam mengabdi pada masyarakat Jatim. ""Lami juga akan terus berupaya, termasuk mensukseskan Presiden Prabowo, ada Sekolah Rakyat, MBG, termasuk ketahanan pangan,"" imbuh Emil. Diketahui, Provinsi Jawa Timur di bawah kepemimpinan Gubernur Khofifah Indar Parawansa berhasil memperkuat infrastruktur ekonomi di perdesaan dengan memastikan bahwa provinsi ini menjadi yang terdepan dalam menyelesaikan 100% kelembagaan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Sebanyak 8.494 desa dan kelurahan di Jawa Timur telah memiliki Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang telah berbadan hukum sah. Melalui langkah ini Khofifah berkomitmen untuk mengawal gagasan besar Presiden Prabowo Subianto membangun ekonomi desa dan memastikan Koperasi Desa Merah Putih bisa beroperasi secara optimal bagi kesejahteraan masyarakat. Bukan cuma itu, Gubernur Khofifah juga telah memastikan proses pemberdayaan masyarakat desa terus berjalan melalui Program Desa Berdaya yang diluncurkan sejak 2021 sebagai bagian dari 10 program quick win visi-misi pembangunan Jatim 2025-2030. Program yang didukung anggaran Rp43,2 miliar pada 2024 melalui skema Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Desa ini telah mewujudkan 4.019 desa berkategori mandiri pada 2024 dan terbukti memunculkan 6.756 BUMDes dengan 11.251 unit usaha hingga Desember 2024, termasuk 610 BUMDes maju yang menggerakkan kemandirian masyarakat desa. Melalui program ini, Pemprov Jatim telah menekan tingkat kemiskinan di Jatim menjadi 9,79% pada Maret 2024. detikJatim akan kembali menghadirkan detikJatim Awards 2025, ajang penghargaan untuk tokoh masyarakat hingga pelaku bisnis dan instansi pemerintah yang memberikan kontribusi positif bagi masyarakat di Jawa Timur. Tahun ini, pemberian penghargaan akan digelar di Grand Mercure Malang Mirama, Kota Malang, pada Rabu, 5 November 2025. Anugerah detikJatim Awards 2025 ini diberikan kepada individu, komunitas, instansi pemerintahan, kampus, DPRD, BUMD, dan perusahaan swasta. Seleksi penerima dilakukan melalui tahapan khusus oleh dewan redaksi detikcom dan detikJatim, dengan memperhatikan kriteria inovasi, kreativitas, inspiratif, dampak bagi masyarakat, dan keaktifan di bidang masing-masing.",detikJatim Awards 2025,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/05/wagub-jatim-emil-dardak-1762354813808_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jatim/berita/d-8196343/pemprov-jatim-kembali-raih-detikjatim-awards-2025,46b33dfe03dec068476db139a7b1bf62aad6e3a4980665178f5b85c92f8a9564,2025-11-13 20:12:41.832 897,kompas,mbg,2025-10-29 16:35:11,"695 Siswa di Gunungkidul Diduga Keracunan MBG, Bupati: Air Terindikasi Terpapar E. Coli","YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, menyidak dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Planjan, Saptosari pada Rabu (29/10/2025).Langkah ini ia tempuh setelah lebih dari 600 murid dilaporkan mengalami dugaan keracunan setelah menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG).Diberitakan sebelumnya, siswa-siswa itu berasal dari SMKN 1 Saptosari dan SMPN 1 Saptosari. Mereka menyantap makanan pada Selasa (28/10/2025). Setelah itu merasakan keluhan sakit perut dan muntah. Gejala dugaan keracunan itu tidak muncul secara bersamaan.Baca juga:Sidak SPPG Planjan soal Keracunan MBG, Bupati Gunungkidul: Saya Marah, Ini Urusannya Nyawa Banyak OrangSaat menyidak SPPG tersebut, bupati melakukan pengecekan terhadap bahan baku makanan hingga tempat mencuci piring.""Seperti yang kita lihat bersama, kita mengecek bahan bakunya, baik yang basah maupun kering, kemudian tempat untuk masak, dan pencuci piringnya,"" kata Endah di SPPG Planjan, Saptosari, Rabu (29/10/2025).Ia juga menyampaikan beberapa sorotan. Di antaranya, terkait dengan makanan panas yang ditutup akan menimbulkan permasalahan karena uap menjadi satu.Selain itu, Endah menyebut tentang air di lokasi yang informasinya sudah diperiksa beberapa waktu lalu, dan hasilnya terindikasi mengandung bakteriE. Coli.Baca juga:Ratusan Siswa Gunungkidul Alami Mual dan Diare Usai Konsumsi MBG""Tadi diindikasikan air dan sebagainya mengandung bakteri E. Coli. Katanya, beberapa waktu lalu sudah dites. Bakteri itu yang sering menyebabkan anak-anak kita diare,"" katanya.Bakal Ambil Sampel Makanan dan GalonEndah mengatakan, pihaknya juga akan memeriksa sampel makanan dan galon. ""Termasuk nanti mau dites sampel makanan sama galonnya ini, jangan-jangan galon diisi kran dibawa ke sini. Nanti dilihat perusahaan seperti apa,"" katanya.Baca juga:Hampir 700 anak dari 2 Sekolah Diduga Keracunan MBG di GunungkidulSebelumnya,Bupati Gunungkidulmenyebut lebih dari 600 siswa terdampak dugaan keracunan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kapanewon Saptosari.""Hari ini sudah kita hitung 695 anak terdampak diduga keracunan MBG,"" kata Endah ditemui di RSUD Saptosari, Rabu (29/10/2025).Mereka merupakan murid dari SMKN 1 Saptosari dan SMPN 1 Saptosari. Para siswa itu, sudah diperiksa di puskesmas dan RSUD setempat.Baca juga:TKD Dipangkas, Anggaran Kunker DPRD Gunungkidul Turun Rp 14 Miliar""Populasi SMKN 1 Saptosari sebanyak 1.154 anak, yang keracunan 476 anak, termasuk guru ada 10 orang. Dari sekian, 33 siswa yang hari ini izin tidak masuk, belum terkonfirmasi apakah keracunan atau tidak,"" kata dia.""SMPN 1 Saptosari 420 anak, yang keracunan 186 orang,"" imbuhnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, menyidak dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Planjan, Saptosari pada Rabu (29/10/2025). Langkah ini ia tempuh setelah lebih dari 600 murid dilaporkan mengalami dugaan keracunan setelah menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Diberitakan sebelumnya, siswa-siswa itu berasal dari SMKN 1 Saptosari dan SMPN 1 Saptosari. Mereka menyantap makanan pada Selasa (28/10/2025). Setelah itu merasakan keluhan sakit perut dan muntah. Gejala dugaan keracunan itu tidak muncul secara bersamaan. Baca juga:Sidak SPPG Planjan soal Keracunan MBG, Bupati Gunungkidul: Saya Marah, Ini Urusannya Nyawa Banyak Orang Saat menyidak SPPG tersebut, bupati melakukan pengecekan terhadap bahan baku makanan hingga tempat mencuci piring. ""Seperti yang kita lihat bersama, kita mengecek bahan bakunya, baik yang basah maupun kering, kemudian tempat untuk masak, dan pencuci piringnya,"" kata Endah di SPPG Planjan, Saptosari, Rabu (29/10/2025). Ia juga menyampaikan beberapa sorotan. Di antaranya, terkait dengan makanan panas yang ditutup akan menimbulkan permasalahan karena uap menjadi satu. Selain itu, Endah menyebut tentang air di lokasi yang informasinya sudah diperiksa beberapa waktu lalu, dan hasilnya terindikasi mengandung bakteriE. Coli. Baca juga:Ratusan Siswa Gunungkidul Alami Mual dan Diare Usai Konsumsi MBG ""Tadi diindikasikan air dan sebagainya mengandung bakteri E. Coli. Katanya, beberapa waktu lalu sudah dites. Bakteri itu yang sering menyebabkan anak-anak kita diare,"" katanya. Endah mengatakan, pihaknya juga akan memeriksa sampel makanan dan galon. ""Termasuk nanti mau dites sampel makanan sama galonnya ini, jangan-jangan galon diisi kran dibawa ke sini. Nanti dilihat perusahaan seperti apa,"" katanya. Baca juga:Hampir 700 anak dari 2 Sekolah Diduga Keracunan MBG di Gunungkidul Sebelumnya,Bupati Gunungkidulmenyebut lebih dari 600 siswa terdampak dugaan keracunan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kapanewon Saptosari. ""Hari ini sudah kita hitung 695 anak terdampak diduga keracunan MBG,"" kata Endah ditemui di RSUD Saptosari, Rabu (29/10/2025). Mereka merupakan murid dari SMKN 1 Saptosari dan SMPN 1 Saptosari. Para siswa itu, sudah diperiksa di puskesmas dan RSUD setempat. Baca juga:TKD Dipangkas, Anggaran Kunker DPRD Gunungkidul Turun Rp 14 Miliar ""Populasi SMKN 1 Saptosari sebanyak 1.154 anak, yang keracunan 476 anak, termasuk guru ada 10 orang. Dari sekian, 33 siswa yang hari ini izin tidak masuk, belum terkonfirmasi apakah keracunan atau tidak,"" kata dia. ""SMPN 1 Saptosari 420 anak, yang keracunan 186 orang,"" imbuhnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/zd7P5zRHkQezwEV1upMqXxWmpaY=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/29/6901d2ad41301.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/29/163511678/695-siswa-di-gunungkidul-diduga-keracunan-mbg-bupati-air-terindikasi,915d160faab82f1998fb0db6f2c18b566fbda86bb2ec308de5072312b8070d7b,2025-11-13 20:17:43.527 898,detik,mbg,2025-11-06 13:43:00,Zulhas Akui Nelayan dan Peternak Ayam Masih Miskin,"Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengungkapkan kesejahteraan petani pelan-pelan meningkat dengan berbagai kebijakan pemerintah. Namun, di sisi lain kondisi nelayan hingga peternak masih memprihatinkan. ""Nelayan itu masih miskin, nilai tukangnya masih 106-110. Sama dengan peternak ayam, peternak telur, itu belum (sejahtera),"" kata Zulhas saat melakukan pertemuan dengan petani di Kios Pupuk Cahaya Tani, Dusun Tamelang, Purwasari, Karawang, Jawa Barat, Kamis (6/11/2025). Mantan Menteri Perdagangan itu mengatakan pemerintah berjanji untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan dan peternak. Tahun depan, pemerintah membangun besar-besaran tambak, kampung nelayan, hingga peternakan. ""Nanti tahun depan kita akan bangun di Jawa ini, Jawa Barat ini, 20.000 hektare tambak. Di pantura-pantura, kita akan bangun 2.000 kampung nelayan. Besar-besaran ini akan dibangun. Akan dibangun peternak juga besar-besaran, ayam, petelur, dan seterusnya, seterusnya,"" jelasnya. Hal tersebut juga dilakukan seiring dengan akan meningkatnya kebutuhan dalam negeri dari Program Makan Bergizi Gratis. Rencananya, penyaluran MBG ditargetkan dapat mencapai 82,9 juta penerima. Sementara tahun ini diakui memang fokus untuk meningkatkan ketahanan pangan pada bahan pokok, seperti beras dan jagung. Sejumlah kebijakan telah dilakukan pemerintah, seperti menaikkan Harga Eceran Tertinggi (HET) Gabah Kering Panen (GKP) Rp 6.500/kg. Peningkatan produksi juga dilakukan dengan menambah irigasi, pompanisasi hingga penggunaan alat mesin pertanian modern. Dengan upaya tersebut, produksi beras nasional diperkirakan mencapai 34,7 juta ton. ""Alhamdulillah, produksi dari 30 juta sekarang 34,7 juta, naik 4,7 juta, baru perbaikan. Cukup belum? Kita akan membangun lahan-lahan yang baru, seperti Merauke itu ada 1 juta (ha) lebih,"" ucapnya. Tonton juga video ""Pembukaan Capacity Building Kampung Nelayan Merah Putih Warnai HUT ke-26 KKP""",Aulia Damayanti -detikFinance,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/06/menteri-koordinator-bidang-pangan-zulkifli-hasan-1762409099608_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-8197134/zulhas-akui-nelayan-dan-peternak-ayam-masih-miskin,8a9f39c5d75b6201edce79c9b0d90fd6c695ff06334e97fbe4faa6796c04d3f5,2025-11-13 20:11:12.780 899,kompas,mbg,2025-10-20 14:10:37,Limbah Dapur MBG di Solo Diduga Cemari Lingkungan,"SOLO, KOMPAS.com Wali Kota Solo, Respati Ardi, menyatakan akan segera meninjau dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari, setelah muncul laporan warga mengenai dugaan pencemaran lingkungan akibat limbah dapur.Laporan tersebut masuk keUnit Layanan Aduan Surakarta(ULAS) pada 16 Oktober 2025, disampaikan oleh warga setempat, Sumarman.Ia meminta dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) ditutup karena limbahnya diduga mencemari saluran air warga. Iya, kita cek, ujar Wali Kota Respati saat ditemui di Balai Kota Solo, Senin (20/10/2025).Dapur MBG Harus Miliki IPALRespati menegaskan bahwa seluruh dapur SPPG sebagai penyedia makanan bergizi bagi masyarakat harus memiliki Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) sesuai standar kelayakan sanitasi. Semua tempat katering (dapur MBG) tetap harus ada IPAL dan lain-lain, kata Respati.Baca juga:Bupati Semarang: MBG Jadi Pengganti Pemberian Makanan Tambahan untuk Penanganan StuntingSatgas MBG tingkat kota tidak memiliki kewenangan langsung untuk menindak, namun mereka akan segera menyurati Badan Gizi Nasional (BGN) jika ditemukan dapur yang tidak memenuhi standar. Kalau SPPG tidak sesuai standar dan SLHS-nya (Surat Laik Higiene Sanitasi) tidak keluar, maka kami surati BGN agar ditindaklanjuti, lanjutnya.Jika dapur SPPG sudah mendapatkan SLHS berdasarkan hasil verifikasi Dinas Kesehatan, Pemkot Solo akan menginformasikan bahwa pengelolaan limbahnya sudah sesuai.Sumarman, pelapor dari KelurahanBanyuanyar, mengaku telah melihat langsung kondisi penampungan limbah dapur yang tidak memenuhi standar keamanan lingkungan. Tempat penampungan limbah itu hanya dibuat dari tumbukan bata ringan. Tidak kuat menampung. Akhirnya meluap ke saluran warga, kata Sumarman saat dihubungi via telepon.Ia mengaku telah beberapa kali menyampaikan keluhan tersebut secara lisan kepada pengelola dapur SPPG dan pengurus RT setempat. Kami terus-menerus datangi. Hari Kamis besok akan kami undang secara formal, supaya ada solusi bersama, lanjutnya.DLH dan Satgas MBG Lakukan VerifikasiKepala Satgas MBG Pemkot Solo, Winarno, menyatakan bahwa Dinas Lingkungan Hidup (DLH) telah turun untuk memverifikasi laporan tersebut. Nota dinasnya baru akan dinaikkan ke Pak Wali, kata Winarno.Pemkot juga menegaskan bahwa ke depan mitra SPPG harus taat pada petunjuk teknis (juknis) dan selalu berkoordinasi aktif dengan Satgas MBG, terutama terkait standar sanitasi dan limbah. Dari mitra SPPG harapannya benar-benar bisa berkomunikasi dengan kami dan juknisnya dijalankan. SLHS ditepati, tutup Wali Kota Respati.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang SOLO, KOMPAS.com Wali Kota Solo, Respati Ardi, menyatakan akan segera meninjau dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Banyuanyar, Kecamatan Banjarsari, setelah muncul laporan warga mengenai dugaan pencemaran lingkungan akibat limbah dapur. Laporan tersebut masuk keUnit Layanan Aduan Surakarta(ULAS) pada 16 Oktober 2025, disampaikan oleh warga setempat, Sumarman. Ia meminta dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) ditutup karena limbahnya diduga mencemari saluran air warga. Iya, kita cek, ujar Wali Kota Respati saat ditemui di Balai Kota Solo, Senin (20/10/2025). Respati menegaskan bahwa seluruh dapur SPPG sebagai penyedia makanan bergizi bagi masyarakat harus memiliki Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) sesuai standar kelayakan sanitasi. Semua tempat katering (dapur MBG) tetap harus ada IPAL dan lain-lain, kata Respati. Baca juga:Bupati Semarang: MBG Jadi Pengganti Pemberian Makanan Tambahan untuk Penanganan Stunting Satgas MBG tingkat kota tidak memiliki kewenangan langsung untuk menindak, namun mereka akan segera menyurati Badan Gizi Nasional (BGN) jika ditemukan dapur yang tidak memenuhi standar. Kalau SPPG tidak sesuai standar dan SLHS-nya (Surat Laik Higiene Sanitasi) tidak keluar, maka kami surati BGN agar ditindaklanjuti, lanjutnya. Jika dapur SPPG sudah mendapatkan SLHS berdasarkan hasil verifikasi Dinas Kesehatan, Pemkot Solo akan menginformasikan bahwa pengelolaan limbahnya sudah sesuai. Sumarman, pelapor dari KelurahanBanyuanyar, mengaku telah melihat langsung kondisi penampungan limbah dapur yang tidak memenuhi standar keamanan lingkungan. Tempat penampungan limbah itu hanya dibuat dari tumbukan bata ringan. Tidak kuat menampung. Akhirnya meluap ke saluran warga, kata Sumarman saat dihubungi via telepon. Ia mengaku telah beberapa kali menyampaikan keluhan tersebut secara lisan kepada pengelola dapur SPPG dan pengurus RT setempat. Kami terus-menerus datangi. Hari Kamis besok akan kami undang secara formal, supaya ada solusi bersama, lanjutnya. Kepala Satgas MBG Pemkot Solo, Winarno, menyatakan bahwa Dinas Lingkungan Hidup (DLH) telah turun untuk memverifikasi laporan tersebut. Nota dinasnya baru akan dinaikkan ke Pak Wali, kata Winarno. Pemkot juga menegaskan bahwa ke depan mitra SPPG harus taat pada petunjuk teknis (juknis) dan selalu berkoordinasi aktif dengan Satgas MBG, terutama terkait standar sanitasi dan limbah. Dari mitra SPPG harapannya benar-benar bisa berkomunikasi dengan kami dan juknisnya dijalankan. SLHS ditepati, tutup Wali Kota Respati.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/3MvbQO4qc0Fs3suGRzGPWdczE-k=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/20/68f5db8de8a7d.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/20/141037078/limbah-dapur-mbg-di-solo-diduga-cemari-lingkungan,99aa2a25079e50256b3d005b4a36d3b16c18ccaa01166466ba673474c5fd966a,2025-11-13 20:11:12.987 900,pikiranrakyat,mbg,2025-09-28 11:41:00,"Tak Mau MBG Dipolitisasi, Prabowo Akui Banyak Kekurangan: Akan Diselesaikan dengan Baik","PIKIRAN RAKYAT Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan agar kasus keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di sejumlah daerah tidak dijadikan bahan politisasi. Harus waspada, jangan sampai ini dipolitisasi, ujar Presiden Prabowo setibanya di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu. Prabowo menyampaikan, dirinya akan memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana bersama sejumlah pejabat terkait untuk membahas langkah penanganan kasus tersebut. Ia menekankan bahwa persoalan ini merupakan masalah besar yang sejak awal pelaksanaan masih memiliki berbagai kekurangan. Ini masalah besar, jadi pasti ada kekurangan dari awal. Tapi saya juga yakin bahwa kita akan selesaikan dengan baik, ucapnya. Menurut Prabowo, tujuan utama program MBG adalah membantu anak-anak Indonesia yang selama ini masih kesulitan mendapatkan makanan bergizi. Ia mencontohkan masih banyak anak yang hanya mampu mengonsumsi nasi dengan garam. Ini yang harus kita atasi, untuk memberi makan juta pasti ada hambatan rintangan, ini kita atasi, pungkasnya. Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah kasus keracunan massal usai mengonsumsi makanan MBG tercatat di beberapa daerah. Ratusan siswa dari berbagai jenjang pendidikan terpaksa mendapatkan perawatan medis. Lonjakan kasus ini memunculkan kekhawatiran masyarakat sekaligus mendorong pemerintah memperketat pengawasan. Sebagai lembaga yang menjadi leading sector program MBG, BGN telah mengambil langkah tegas dalam upaya pencegahan berulangnya kasus serupa. Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang menyampaikan bahwa pihaknya sudah melayangkan surat pemberitahuan resmi kepada seluruh dapur mitra yang pernah bermasalah. Hari ini sudah kami keluarkan surat kepada semua dapur yang sebelumnya bermasalah. Proses verifikasi kini jauh lebih ketat, katanya, Jumat 26 September. Nanik menegaskan, BGN bersama BPOM, Dinas Kesehatan, dan pihak kepolisian akan menurunkan tim inspeksi ke lapangan. Tim ini diberi tugas melakukan evaluasi langsung terhadap kondisi dapur mitra sekaligus memastikan seluruh standar yang tercantum dalam petunjuk teknis (juknis) benar-benar dipatuhi. Jika kami menemukan dapur yang tidak memenuhi juknis, operasionalnya akan langsung dihentikan. Tidak ada toleransi dalam hal ini, tegas Nanik. Dengan langkah-langkah tersebut, pemerintah berharap pelaksanaan program MBG tetap berjalan sesuai tujuan awal, yakni memberikan akses makanan sehat dan bergizi kepada jutaan anak di Indonesia, tanpa mengorbankan aspek keselamatan dan kualitas. Berita PilihanDPR Soroti Keracunan Akibat MBG, Dorong BGN Libatkan Pemda untuk Pengawasan ProgramDadang Naser Kritik Keras Pengelolaan MBG Usai Ribuan Siswa di KBB Keracunan: Ini Bergizi Bukan Beracun!Tanpa KLB, Ini Kunci SPPG Palmerah Amankan Ribuan Porsi MBGCegah Keracunan, Labkes Jabar Siapkan Langkah Kawal MBG Sesuai StandarRahasia SPPG Yayasan Daarut Tauhiid Pertahankan Zero Accident MBGPrabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah Besar Berita PilihanDPR Soroti Keracunan Akibat MBG, Dorong BGN Libatkan Pemda untuk Pengawasan ProgramDadang Naser Kritik Keras Pengelolaan MBG Usai Ribuan Siswa di KBB Keracunan: Ini Bergizi Bukan Beracun!Tanpa KLB, Ini Kunci SPPG Palmerah Amankan Ribuan Porsi MBGCegah Keracunan, Labkes Jabar Siapkan Langkah Kawal MBG Sesuai StandarRahasia SPPG Yayasan Daarut Tauhiid Pertahankan Zero Accident MBGPrabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah Besar Berita Pilihan DPR Soroti Keracunan Akibat MBG, Dorong BGN Libatkan Pemda untuk Pengawasan ProgramDadang Naser Kritik Keras Pengelolaan MBG Usai Ribuan Siswa di KBB Keracunan: Ini Bergizi Bukan Beracun!Tanpa KLB, Ini Kunci SPPG Palmerah Amankan Ribuan Porsi MBGCegah Keracunan, Labkes Jabar Siapkan Langkah Kawal MBG Sesuai StandarRahasia SPPG Yayasan Daarut Tauhiid Pertahankan Zero Accident MBGPrabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah Besar DPR Soroti Keracunan Akibat MBG, Dorong BGN Libatkan Pemda untuk Pengawasan Program DPR Soroti Keracunan Akibat MBG, Dorong BGN Libatkan Pemda untuk Pengawasan Program DPR Soroti Keracunan Akibat MBG, Dorong BGN Libatkan Pemda untuk Pengawasan Program DPR Soroti Keracunan Akibat MBG, Dorong BGN Libatkan Pemda untuk Pengawasan Program Dadang Naser Kritik Keras Pengelolaan MBG Usai Ribuan Siswa di KBB Keracunan: Ini Bergizi Bukan Beracun! Dadang Naser Kritik Keras Pengelolaan MBG Usai Ribuan Siswa di KBB Keracunan: Ini Bergizi Bukan Beracun! Dadang Naser Kritik Keras Pengelolaan MBG Usai Ribuan Siswa di KBB Keracunan: Ini Bergizi Bukan Beracun! Dadang Naser Kritik Keras Pengelolaan MBG Usai Ribuan Siswa di KBB Keracunan: Ini Bergizi Bukan Beracun! Tanpa KLB, Ini Kunci SPPG Palmerah Amankan Ribuan Porsi MBG Tanpa KLB, Ini Kunci SPPG Palmerah Amankan Ribuan Porsi MBG Tanpa KLB, Ini Kunci SPPG Palmerah Amankan Ribuan Porsi MBG Tanpa KLB, Ini Kunci SPPG Palmerah Amankan Ribuan Porsi MBG Cegah Keracunan, Labkes Jabar Siapkan Langkah Kawal MBG Sesuai Standar Cegah Keracunan, Labkes Jabar Siapkan Langkah Kawal MBG Sesuai Standar Cegah Keracunan, Labkes Jabar Siapkan Langkah Kawal MBG Sesuai Standar Cegah Keracunan, Labkes Jabar Siapkan Langkah Kawal MBG Sesuai Standar Rahasia SPPG Yayasan Daarut Tauhiid Pertahankan Zero Accident MBG Rahasia SPPG Yayasan Daarut Tauhiid Pertahankan Zero Accident MBG Rahasia SPPG Yayasan Daarut Tauhiid Pertahankan Zero Accident MBG Rahasia SPPG Yayasan Daarut Tauhiid Pertahankan Zero Accident MBG Prabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah Besar Prabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah Besar Prabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah Besar Prabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah Besar",Rahmi Nurfajriani,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/04/1497517612.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019678957/tak-mau-mbg-dipolitisasi-prabowo-akui-banyak-kekurangan-akan-diselesaikan-dengan-baik?page=all,2976e2ae9ef08fccbd9349fbe3983f51c529430ccd6420384833bf614a877359,2025-11-13 20:11:19.138 901,okezone,mbg,2025-09-25 15:57:33,BGN Pecat Kepala SPPG Imbas Ratusan Siswa Keracunan MBG,"JAKARTA - Menyusul insiden keracunan program Makan Bergizi Gratis ( MBG ) yang menimpa ratusan siswa di Bandung Barat Badan Gizi Nasional (BGN) menjatuhkan sanksi tegas terhadap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai pihak pelaksana. Salah satu langkah yang diambil adalah penutupan sementara SPPG hingga waktu yang tidak ditentukan serta dinonaktifkannya Kepala SPPG. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Kepala BGN, Naniek S Deyang, dalam konferensi pers pada Kamis (25/9/2025). Ia menegaskan bahwa penanganan kasus ini tidak bisa dianggap sepele, mengingat MBG merupakan program prioritas nasional untuk meningkatkan gizi anak-anak Indonesia. ""SPPG ditutup, Kepala SPPG dinonaktifkan. Dan nanti, karena kita juga melibatkan polisi, bila teridentifikasi ada unsur-unsur pidana atau kesengajaan, mungkin misalnya setelah dites dari makanan sampel ini nanti ada zat apa, kami pidanakan,"" kata Naniek. Sebelumnya, Naniek mengungkap bahwa penyebab utama keracunan massal ini adalah pelanggaran SOP dalam teknik memasak makanan. Berdasarkan temuan awal, makanan yang dikonsumsi siswa disajikan lebih dari enam jam setelah proses pemasakan, yang bertentangan dengan standar keamanan pangan BGN. Memasak itu, dari dimasak sampai matang, maksimal harus 6 jam langsung disantap. Kalau mereka mau menyajikan jam 7 atau 8 pagi, masaknya harus jam 2 dini hari. Kemarin yang terjadi adalah mereka (memasak) di bawah jam 12, ada yang mengaku jam 8, jam 9 (malam) masaknya. Kemudian baru disantap jam 9 (pagi) kan ini lama sekali. Ya berarti terjadi kesalahan SOP,"" pungkasnya. JAKARTA - Menyusul insiden keracunan program Makan Bergizi Gratis ( MBG ) yang menimpa ratusan siswa di Bandung Barat Badan Gizi Nasional (BGN) menjatuhkan sanksi tegas terhadap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai pihak pelaksana. Salah satu langkah yang diambil adalah penutupan sementara SPPG hingga waktu yang tidak ditentukan serta dinonaktifkannya Kepala SPPG. Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Kepala BGN, Naniek S Deyang, dalam konferensi pers pada Kamis (25/9/2025). Ia menegaskan bahwa penanganan kasus ini tidak bisa dianggap sepele, mengingat MBG merupakan program prioritas nasional untuk meningkatkan gizi anak-anak Indonesia. ""SPPG ditutup, Kepala SPPG dinonaktifkan. Dan nanti, karena kita juga melibatkan polisi, bila teridentifikasi ada unsur-unsur pidana atau kesengajaan, mungkin misalnya setelah dites dari makanan sampel ini nanti ada zat apa, kami pidanakan,"" kata Naniek. Sebelumnya, Naniek mengungkap bahwa penyebab utama keracunan massal ini adalah pelanggaran SOP dalam teknik memasak makanan. Berdasarkan temuan awal, makanan yang dikonsumsi siswa disajikan lebih dari enam jam setelah proses pemasakan, yang bertentangan dengan standar keamanan pangan BGN. Memasak itu, dari dimasak sampai matang, maksimal harus 6 jam langsung disantap. Kalau mereka mau menyajikan jam 7 atau 8 pagi, masaknya harus jam 2 dini hari. Kemarin yang terjadi adalah mereka (memasak) di bawah jam 12, ada yang mengaku jam 8, jam 9 (malam) masaknya. Kemudian baru disantap jam 9 (pagi) kan ini lama sekali. Ya berarti terjadi kesalahan SOP,"" pungkasnya. (Taufik Fajar)",Tangguh Yudha,https://img.okezone.com/content/2025/09/25/320/3172423/ratusan_siswa_keracunan_mbg-IjM6_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/09/25/320/3172423/bgn-pecat-kepala-sppg-nbsp-imbas-ratusan-siswa-keracunan-mbg?page=all,9ddf81eb31f262d273d12b34ca4bd49b22e62dfe80ea79134a9e8d4cbc912ea3,2025-11-13 20:11:20.453 902,kompas,mbg,2025-10-15 22:10:08,Cerita Fatih Jadi Rutin Sarapan dan Makan Buah berkat MBG,"BANYUWANGI, KOMPAS.com- Seorang bocah laki-laki berseragam biru memandangifood traymakan bergizi gratis (MBG) yang masih dalam keadaan tertutup di mejanya, Rabu (15/10/2025).Food trayberisi makanan tersebut baru saja dibagikan oleh guru kelasnya, untuk dikonsumsi para siswa, termasuk sang bocah, Fatih Alvaro Al Rasyid, siswa kelas III A SDN Kebalenan,Banyuwangi, Jawa Timur.Setelah berdoa bersama teman-temannya, Fatih perlahan membukafood trayMBG. Matanya seketika berbinar kala ia melihat sebuah menu favorit ada di sana.Baca juga:Saat Pasukan Maggot Jadi Solusi Tangani Limbah MBG di Surabaya""Ini yang paling saya suka, salad buah,"" katanya sembari memperlihatkanfood tray-nya.Di sana, ada nasi, ayam goreng, oseng pakis dan jagung, serta kering tempe. Sendoknya langsung melesat ke posisi salad buah berada dan menyendoknya.Ia tampak gembira, kesegaran buah mendinginkan tenggorokannya di tengah cuaca terik yang melanda Banyuwangi belakangan ini.Baca juga:Kecipratan Berkah Program MBG, Omzet UMKM di Banyuwangi Naik 50 PersenDia melanjutkan menyendok menu yang disajikan dalamfood traydengan sesekali menggerakkan kepalanya ke kiri dan kanan yang bermakna ia menyukai hidangan tersebut.""Makanannya enak. Paling enak salad, tapi nasi, ayam sama tempenya juga enak,"" tuturnya.Diceritakan Fatih, dia tidak pernah sarapan setiap berangkat sekolah, sebab tidak ada sarapan yang disajikan setiap berangkat sekolah.Namun, sejak ada program MBG di sekolahnya, bocah yang tinggi badannya lebih rendah dibandingkan dengan teman-teman lainnya itu rutin sarapan untuk mengisi energinya saat menimba ilmu.Begitu juga dengan buah yang dikonsumsi, Fatih bercerita bahwa ia jarang makan buah, dan menjadi rutin makan salad buah kesukaannya.""Ingin terus dapat MBG,"" ucapnya polos.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BANYUWANGI, KOMPAS.com- Seorang bocah laki-laki berseragam biru memandangifood traymakan bergizi gratis (MBG) yang masih dalam keadaan tertutup di mejanya, Rabu (15/10/2025). Food trayberisi makanan tersebut baru saja dibagikan oleh guru kelasnya, untuk dikonsumsi para siswa, termasuk sang bocah, Fatih Alvaro Al Rasyid, siswa kelas III A SDN Kebalenan,Banyuwangi, Jawa Timur. Setelah berdoa bersama teman-temannya, Fatih perlahan membukafood trayMBG. Matanya seketika berbinar kala ia melihat sebuah menu favorit ada di sana. Baca juga:Saat Pasukan Maggot Jadi Solusi Tangani Limbah MBG di Surabaya ""Ini yang paling saya suka, salad buah,"" katanya sembari memperlihatkanfood tray-nya. Di sana, ada nasi, ayam goreng, oseng pakis dan jagung, serta kering tempe. Sendoknya langsung melesat ke posisi salad buah berada dan menyendoknya. Ia tampak gembira, kesegaran buah mendinginkan tenggorokannya di tengah cuaca terik yang melanda Banyuwangi belakangan ini. Baca juga:Kecipratan Berkah Program MBG, Omzet UMKM di Banyuwangi Naik 50 Persen Dia melanjutkan menyendok menu yang disajikan dalamfood traydengan sesekali menggerakkan kepalanya ke kiri dan kanan yang bermakna ia menyukai hidangan tersebut. ""Makanannya enak. Paling enak salad, tapi nasi, ayam sama tempenya juga enak,"" tuturnya. Diceritakan Fatih, dia tidak pernah sarapan setiap berangkat sekolah, sebab tidak ada sarapan yang disajikan setiap berangkat sekolah. Namun, sejak ada program MBG di sekolahnya, bocah yang tinggi badannya lebih rendah dibandingkan dengan teman-teman lainnya itu rutin sarapan untuk mengisi energinya saat menimba ilmu. Begitu juga dengan buah yang dikonsumsi, Fatih bercerita bahwa ia jarang makan buah, dan menjadi rutin makan salad buah kesukaannya. ""Ingin terus dapat MBG,"" ucapnya polos.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/44iRn6y6rlrNCUZkqh3HDmdfOTQ=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/15/68efb7158368b.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/15/221008478/cerita-fatih-jadi-rutin-sarapan-dan-makan-buah-berkat-mbg,9075cd65a1cc6005b9b00b2519f2aeff1adab23f34348e3e9fd74549e0c4ae73,2025-11-13 20:11:23.414 903,detik,mbg,2025-11-06 13:30:00,"SPPG Polres Tala Sajikan Menu Ayam Masak 'Bom', Jadi Favorit Anak Sekolah","Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polres Tanah Laut resmi beroperasi sebulan terakhir, melayani ribuan siswa setiap hari. SPPG yang beroperasi tersebut dikenal dengan nama SPPG Angsau Dua. Sajian menu khas Banjar, yaitu nasi kuning dengan lauk ayam masak 'bom', ditambah orek tempe dan mi goreng, menjadi favorit di kalangan anak sekolah. Menu sederhana yang kemudian dinikmati ribuan anak, mulai TK hingga SMA dan pondok pesantren. ""Kita prioritaskan menu khas Banjar atau menu daerah. Biar bisa diterima lidah anak,"" ujar Kepala SPPG Angsau Dua Muhammad Arif Lazuardi dalam keterangannya, Kamis (6/11/2025). ""Jadi selama lima hari, relawan bekerja dalam beberapa shift . Mulai itu sekitar pukul 4 sore untuk persiapan bahan masakan besok,"" jelas Arif. Selama kurang lebih sebulan beroperasi, Arif mengaku mendapatkan respons positif dari penerima manfaat. Bahkan sebagian siswa sempat mengirimkan surat untuk meminta menu tertentu. ""Jadi masukan dan permintaan menu itu kita simpan untuk di minggu selanjutnya,"" tuturnya. Proses memasak pun dibagi menjadi tiga shift . Pertama masakan dibuat untuk jenjang TK dan SD yang menikmati menu MBG pada pagi hari, dilanjutkan shift kedua untuk jenjang SMP dan SMA/K dan shift ketiga untuk pondok pesantren. Pendistribusian dilakukan secara berkala, namun dengan proses yang cukup cepat. Sebab, menghindari menu berubah rasa serta bau yang tak sedap. ""Jadi kita kalau masakan sudah selesai diolah, itu didinginkan dahulu. Sampai benar-benar dingin baru kita pemorsian, agar makanan tak cepat basi dan berubah rasa,"" pungkasnya. Tonton juga Video SPPG Polda Jateng dengan Fasilitas Lengkap-Food Security Ketat",Qonita -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/06/sppg-angsau-dua-polres-tanah-laut-1762392414434_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8197113/sppg-polres-tala-sajikan-menu-ayam-masak-bom-jadi-favorit-anak-sekolah,06a7893977a91069b5f5009b07e495fbb8d385f070f01c8feca273664e710107,2025-11-13 20:11:24.479 904,okezone,mbg,2025-09-25 20:01:25,Berapa Gaji Petugas MBG? Ternyata Segini Kisarannya,"JAKARTA - Berapa gaji petugas MBG ? Ternyata segini kisarannya. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kini disorot usai banyak kasus keracunan, bahkan pemerintah menampung beragam aspirasi mulai dari evaluasi hingga pemberhentian program secara sementara. Tentu didengar ya beberapa aspirasi dari beberapa kalangan yang minta ada evaluasi total, ada pemberhentian sementara, ada juga sambil jalan kita perbaiki tapi tidak perlu menghentikan secara total, kata Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Juri Ardiantoro di Gedung Kemensetneg, Jalan Veteran, Jakarta, Rabu (24/9/2025). Berdasarkan data Badan Gizi Nasional (BGN) sejak Januari hingga 22 September 2025, sudah terjadi 4.711 kasus keracunan MBG. Dari data tersebut, kasus keracunan paling banyak terjadi di Pulau Jawa. BGN membagi 4.711 kasus tersebut ke tiga wilayah, yakni Wilayah I mencapai 1.281 kasus, Wilayah II mencapai 2.606 kasus, dan Wilayah III meliputi 824 kasus. Atas banyaknya kasus keracunan, sejumlah pihak mengusulkan agar MBG dievaluasi total hingga dihentikan. Sementara itu, gaji petugas MBG yang bekerja di bawah naungan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menarik untuk diketahui. Sebelumnya sempat gaji petugas MBG belum dibayar namun kini petugas MBG sudah menerima gaji. Lalu berapa gaji petugas MBG? Kepala BGN Dadan Hindayana sudah pernah menyebut bahwa gaji petugas MBG bisa mencapai Rp2 juta per bulan. Hingga saat ini tiap-tiap SPPG telah mempekerjakan kurang lebih 68 ribu tenaga, dengan persentase lebih dari 60 persen merupakan ibu-ibu berusia 30 hingga 50 tahun, sehingga dapat turut mengentaskan kemiskinan ekstrem. ""Yang tadinya ibu rumah tangga dan tidak punya pendapatan, sekarang bisa mendapatkan penghasilan minimal Rp2 juta per bulan. Jadi, dari aspek kemiskinan ekstrem, alhamdulillah sudah turut mengentaskan dengan Program MBG,"" kata Dadan. Dadan juga menegaskan, gaji para pekerja di dapur MBG tidak akan dipotong untuk membayar premi perlindungan jaminan sosial Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Ketenagakerjaan. Kami tidak memotong gaji mereka, tapi kami menambahkan, membayar preminya, sehingga semua yang terlibat di dalam program MBG secara sosial terlindungi, kata Dadan. Sementara itu petugas MBG mempunyai status sebagai pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). SPPG juga masuk dalam anggaran APBN tahun 2025, sehingga penggajian para petugas MBG telah dijamin pemerintah sesuai aturan yang berlaku. Sebagai contoh, gaji yang diterima oleh Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) yang sudah dilakukan penempatan sebagai kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan (SPPG) yakni dengan total Rp19,3 juta per tiga bulan. Sementara bagi yang berstatus magang menerima gaji tiga bulan per Januari 2025 yakni sekitar Rp17 juta per bulan. Sikap Pemerintah soal Keracunan MBG Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Juri Ardiantoro memastikan semua usulan menjadi masukan bagi pemerintah. Namun, dia menyebut program MBG akan tetap berjalan di tengah banyaknya kasus yang terjadi. Tentu ini akan menjadi masukan yang baik bagi pemerintah tapi sampai hari ini MBG akan tetap jalan, ungkapnya Pemerintah, kata Juri, juga akan bekerja cepat mengatasi masalah yang terjadi terkait MBG. Dia ingin MBG benar-benar menjadi program yang dibutuhkan masyarakat. Dan masalah-masalah yang terjadi segera akan diatasi dievaluasi dicari jalan keluar, paparnya. Lebih lanjut, Juri menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto juga sudah memberikan arahan kepada Badan Gizi Nasional (BGN). Menurut Juri, Presiden Prabowo meminta BGN memitigasi dan mengatasi masalah terkait MBG secara cepat, sehingga tidak terulang lagi. Pihak BGN sendiri kan sudah diberi arahan ya oleh Pak presiden untuk memitigasi masalah yang terjadi, juga untuk menutup ruang masalah masalah baru mungkin yang terjadi sehingga bisa dengan segera untuk diatasi, ungkapnya. Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa juga menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan menghadapi perlakuan yang sama dengan kementerian lain. Menurut Purbaya, anggaran yang tidak terserap secara optimal hingga akhir Oktober berpotensi ditarik kembali dan dialokasikan ke program lain yang lebih produktif, atau bahkan digunakan untuk mengurangi defisit dan utang negara. ""Terus kalau di akhir Oktober kita bisa hitung dan kita antisipasi penyerapannya hanya sekian ya kita ambil juga uangnya kita sebar ke tempat lain atau untuk mengurangi defisit atau untuk mengurangi utang,"" ungkap Purbaya di kantornya, Jakarta, Jumat (19/9/2025). Pernyataan Purbaya muncul setelah laporan Badan Gizi Nasional (BGN) menunjukkan serapan anggaran MBG baru mencapai 18,6 persen atau Rp13,2 triliun dari total pagu Rp71 triliun hingga 8 September 2025. Purbaya menyebut bahwa pemerintah akan membantu program MBG agar serapan bisa lebih cepat, termasuk dengan mengirimkan tim manajemen untuk mengelola. ""Kami coba bantu termasuk ngirim manajemen segala macam, orang keuangan banyak kan, biar kerja lah,"" ujarnya. JAKARTA - Berapa gaji petugas MBG ? Ternyata segini kisarannya. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kini disorot usai banyak kasus keracunan, bahkan pemerintah menampung beragam aspirasi mulai dari evaluasi hingga pemberhentian program secara sementara. Tentu didengar ya beberapa aspirasi dari beberapa kalangan yang minta ada evaluasi total, ada pemberhentian sementara, ada juga sambil jalan kita perbaiki tapi tidak perlu menghentikan secara total, kata Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Juri Ardiantoro di Gedung Kemensetneg, Jalan Veteran, Jakarta, Rabu (24/9/2025). Berdasarkan data Badan Gizi Nasional (BGN) sejak Januari hingga 22 September 2025, sudah terjadi 4.711 kasus keracunan MBG. Dari data tersebut, kasus keracunan paling banyak terjadi di Pulau Jawa. BGN membagi 4.711 kasus tersebut ke tiga wilayah, yakni Wilayah I mencapai 1.281 kasus, Wilayah II mencapai 2.606 kasus, dan Wilayah III meliputi 824 kasus. Atas banyaknya kasus keracunan, sejumlah pihak mengusulkan agar MBG dievaluasi total hingga dihentikan. Sementara itu, gaji petugas MBG yang bekerja di bawah naungan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menarik untuk diketahui. Sebelumnya sempat gaji petugas MBG belum dibayar namun kini petugas MBG sudah menerima gaji. Lalu berapa gaji petugas MBG? Kepala BGN Dadan Hindayana sudah pernah menyebut bahwa gaji petugas MBG bisa mencapai Rp2 juta per bulan. Hingga saat ini tiap-tiap SPPG telah mempekerjakan kurang lebih 68 ribu tenaga, dengan persentase lebih dari 60 persen merupakan ibu-ibu berusia 30 hingga 50 tahun, sehingga dapat turut mengentaskan kemiskinan ekstrem. ""Yang tadinya ibu rumah tangga dan tidak punya pendapatan, sekarang bisa mendapatkan penghasilan minimal Rp2 juta per bulan. Jadi, dari aspek kemiskinan ekstrem, alhamdulillah sudah turut mengentaskan dengan Program MBG,"" kata Dadan. Dadan juga menegaskan, gaji para pekerja di dapur MBG tidak akan dipotong untuk membayar premi perlindungan jaminan sosial Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Ketenagakerjaan. Kami tidak memotong gaji mereka, tapi kami menambahkan, membayar preminya, sehingga semua yang terlibat di dalam program MBG secara sosial terlindungi, kata Dadan. Sementara itu petugas MBG mempunyai status sebagai pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). SPPG juga masuk dalam anggaran APBN tahun 2025, sehingga penggajian para petugas MBG telah dijamin pemerintah sesuai aturan yang berlaku. Sebagai contoh, gaji yang diterima oleh Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) yang sudah dilakukan penempatan sebagai kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan (SPPG) yakni dengan total Rp19,3 juta per tiga bulan. Sementara bagi yang berstatus magang menerima gaji tiga bulan per Januari 2025 yakni sekitar Rp17 juta per bulan. Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Juri Ardiantoro memastikan semua usulan menjadi masukan bagi pemerintah. Namun, dia menyebut program MBG akan tetap berjalan di tengah banyaknya kasus yang terjadi. Tentu ini akan menjadi masukan yang baik bagi pemerintah tapi sampai hari ini MBG akan tetap jalan, ungkapnya Pemerintah, kata Juri, juga akan bekerja cepat mengatasi masalah yang terjadi terkait MBG. Dia ingin MBG benar-benar menjadi program yang dibutuhkan masyarakat. Dan masalah-masalah yang terjadi segera akan diatasi dievaluasi dicari jalan keluar, paparnya. Lebih lanjut, Juri menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto juga sudah memberikan arahan kepada Badan Gizi Nasional (BGN). Menurut Juri, Presiden Prabowo meminta BGN memitigasi dan mengatasi masalah terkait MBG secara cepat, sehingga tidak terulang lagi. Pihak BGN sendiri kan sudah diberi arahan ya oleh Pak presiden untuk memitigasi masalah yang terjadi, juga untuk menutup ruang masalah masalah baru mungkin yang terjadi sehingga bisa dengan segera untuk diatasi, ungkapnya. Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa juga menegaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan menghadapi perlakuan yang sama dengan kementerian lain. Menurut Purbaya, anggaran yang tidak terserap secara optimal hingga akhir Oktober berpotensi ditarik kembali dan dialokasikan ke program lain yang lebih produktif, atau bahkan digunakan untuk mengurangi defisit dan utang negara. ""Terus kalau di akhir Oktober kita bisa hitung dan kita antisipasi penyerapannya hanya sekian ya kita ambil juga uangnya kita sebar ke tempat lain atau untuk mengurangi defisit atau untuk mengurangi utang,"" ungkap Purbaya di kantornya, Jakarta, Jumat (19/9/2025). Pernyataan Purbaya muncul setelah laporan Badan Gizi Nasional (BGN) menunjukkan serapan anggaran MBG baru mencapai 18,6 persen atau Rp13,2 triliun dari total pagu Rp71 triliun hingga 8 September 2025. Purbaya menyebut bahwa pemerintah akan membantu program MBG agar serapan bisa lebih cepat, termasuk dengan mengirimkan tim manajemen untuk mengelola. ""Kami coba bantu termasuk ngirim manajemen segala macam, orang keuangan banyak kan, biar kerja lah,"" ujarnya. (Dani Jumadil Akhir)",Dani Jumadil Akhir,https://img.okezone.com/content/2025/09/25/622/3172341/mbg-2T4o_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/09/25/622/3172341/berapa-gaji-petugas-mbg-ternyata-segini-kisarannya?page=all,a0bfacba65016b89a588b377a1b660982323b084869363019311729dd0f6a367,2025-11-13 20:12:13.448 905,okezone,mbg,2025-09-17 14:06:29,Komisi IX DPR Soroti Ribuan Dapur Fiktif MBG,"JAKARTA Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, menyoroti adanya 5.000 titik dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang fiktif. Ia meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) turun tangan. ""Meminta BPK melakukan audit kinerja dan keuangan, tidak sekadar menilai laporan administratif. Jika terbukti ada penyimpangan, negara wajib menindak tegas baik mitra maupun oknum internal yang terlibat,"" ujar Nurhadi, Rabu (17/9/2025). Nurhadi mengatakan, program MBG adalah investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa, bukan proyek yang boleh dijadikan ajang bisnis. Menurutnya, setiap keterlambatan pembangunan dapur mengakibatkan keterlambatan pemenuhan gizi anak-anak Indonesia. ""Keberhasilan program tidak boleh hanya diukur dari jumlah dapur terbangun, melainkan dari kualitas makanan yang benar-benar sampai ke meja anak-anak sekolah,"" terangnya. Kendati ditemukan ribuan dapur fiktif, ia meminta agar persoalan ini tak berdampak terhadap pemenuhan gizi bagi anak-anak. ""Angka ini memicu dugaan adanya 'dapur fiktif', meski BGN menyebut di lokasi tersebut belum dibangun walau sudah tercatat,"" kata Nurhadi. Diketahui, temuan dapur fiktif ini terungkap saat rapat kerja Komisi IX DPR RI bersama Badan Gizi Nasional (BGN) pada Senin (15/9/2025). Temuan ini disebut muncul ketika BGN melakukan pemulihan pada sistemnya. Hasilnya, ada 5.000 unit dapur MBG yang belum ada dapur fisiknya atau fiktif. Salah satu contohnya adalah dapur MBG di Desa Nanggerang, Cililin, Kabupaten Bandung Barat. Beberapa proyek pembangunan SPPG diduga hanya dilakukan untuk memblokir lokasi dan mengamankan data penerima manfaat. Bahkan, sejumlah yayasan dan perusahaan terindikasi berlomba-lomba membangun dapur MBG demi menjadi mitra BGN, namun tidak semua proyek berjalan sesuai rencana. Nurhadi mengatakan, dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, BGN mengungkap bahwa ada 5.000 unit dapur MBG yang tidak beroperasi di lapangan, di mana kasus ini terjadi karena beberapa oknum diduga mengetahui detail seluk-beluk proses pendirian SPPG di BGN. Jadi ada oknum yang tahu sistem BGN, tahu cara daftarnya, dan menggunakan yayasannya sendiri. Setelah oknum ini mengunci titiknya, ternyata dia tidak membangun dapurnya, dan saat mendekati 45 hari, titik itu dijual dan ditawarkan ke investor, paparnya. Nurhadi menilai temuan tersebut tidak bisa dipandang sepele. Sebab, program MBG menyerap anggaran jumbo yang nilainya mencapai triliunan rupiah. ""Dengan porsi anggaran sebesar itu, transparansi dan akuntabilitas mutlak diperlukan, tegasnya. Ribuan titik dapur yang mangkrak bukan sekadar soal teknis, melainkan menyangkut hak anak-anak Indonesia untuk mendapatkan asupan gizi yang layak sesuai mandat program,"" lanjut Nurhadi. Nurhadi menyoroti lemahnya mekanisme verifikasi dan pengawasan lapangan sejak awal. Ia mempertanyakan penjelasan BGN terkait lokasi yang belum dibangun dapurnya tetapi sudah tercatat. ""Bagaimana mungkin ribuan lokasi sudah terdaftar, tetapi tidak menunjukkan progres pembangunan meski melewati tenggat waktu 45 hari? tukas Nurhadi. Sistem yang longgar membuka celah terjadinya praktik percaloan, dominasi investor besar, hingga penyalahgunaan dana publik, seperti temuan dugaan 'konglomerasi yayasan' oleh lembaga pemantau independen,"" sambungnya. Untuk itu, anggota Komisi Kesehatan DPR itu mendesak BGN segera mempublikasikan data rinci terkait titik lokasi, status pembangunan, dan jadwal operasional seluruh SPPG. Nurhadi juga meminta BGN memperbaiki sistem verifikasi agar dilakukan paralel sejak proses pengajuan, bukan setelah masalah mencuat. ""BGN harus menjamin percepatan pembangunan agar hak anak-anak atas gizi tidak terus tertunda,"" tegasnya. JAKARTA Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, menyoroti adanya 5.000 titik dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang fiktif. Ia meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) turun tangan. ""Meminta BPK melakukan audit kinerja dan keuangan, tidak sekadar menilai laporan administratif. Jika terbukti ada penyimpangan, negara wajib menindak tegas baik mitra maupun oknum internal yang terlibat,"" ujar Nurhadi, Rabu (17/9/2025). Nurhadi mengatakan, program MBG adalah investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa, bukan proyek yang boleh dijadikan ajang bisnis. Menurutnya, setiap keterlambatan pembangunan dapur mengakibatkan keterlambatan pemenuhan gizi anak-anak Indonesia. ""Keberhasilan program tidak boleh hanya diukur dari jumlah dapur terbangun, melainkan dari kualitas makanan yang benar-benar sampai ke meja anak-anak sekolah,"" terangnya. Kendati ditemukan ribuan dapur fiktif, ia meminta agar persoalan ini tak berdampak terhadap pemenuhan gizi bagi anak-anak. ""Angka ini memicu dugaan adanya 'dapur fiktif', meski BGN menyebut di lokasi tersebut belum dibangun walau sudah tercatat,"" kata Nurhadi. Diketahui, temuan dapur fiktif ini terungkap saat rapat kerja Komisi IX DPR RI bersama Badan Gizi Nasional (BGN) pada Senin (15/9/2025). Temuan ini disebut muncul ketika BGN melakukan pemulihan pada sistemnya. Hasilnya, ada 5.000 unit dapur MBG yang belum ada dapur fisiknya atau fiktif. Salah satu contohnya adalah dapur MBG di Desa Nanggerang, Cililin, Kabupaten Bandung Barat. Beberapa proyek pembangunan SPPG diduga hanya dilakukan untuk memblokir lokasi dan mengamankan data penerima manfaat. Bahkan, sejumlah yayasan dan perusahaan terindikasi berlomba-lomba membangun dapur MBG demi menjadi mitra BGN, namun tidak semua proyek berjalan sesuai rencana. Nurhadi mengatakan, dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI, BGN mengungkap bahwa ada 5.000 unit dapur MBG yang tidak beroperasi di lapangan, di mana kasus ini terjadi karena beberapa oknum diduga mengetahui detail seluk-beluk proses pendirian SPPG di BGN. Jadi ada oknum yang tahu sistem BGN, tahu cara daftarnya, dan menggunakan yayasannya sendiri. Setelah oknum ini mengunci titiknya, ternyata dia tidak membangun dapurnya, dan saat mendekati 45 hari, titik itu dijual dan ditawarkan ke investor, paparnya. Nurhadi menilai temuan tersebut tidak bisa dipandang sepele. Sebab, program MBG menyerap anggaran jumbo yang nilainya mencapai triliunan rupiah. ""Dengan porsi anggaran sebesar itu, transparansi dan akuntabilitas mutlak diperlukan, tegasnya. Ribuan titik dapur yang mangkrak bukan sekadar soal teknis, melainkan menyangkut hak anak-anak Indonesia untuk mendapatkan asupan gizi yang layak sesuai mandat program,"" lanjut Nurhadi. Nurhadi menyoroti lemahnya mekanisme verifikasi dan pengawasan lapangan sejak awal. Ia mempertanyakan penjelasan BGN terkait lokasi yang belum dibangun dapurnya tetapi sudah tercatat. ""Bagaimana mungkin ribuan lokasi sudah terdaftar, tetapi tidak menunjukkan progres pembangunan meski melewati tenggat waktu 45 hari? tukas Nurhadi. Sistem yang longgar membuka celah terjadinya praktik percaloan, dominasi investor besar, hingga penyalahgunaan dana publik, seperti temuan dugaan 'konglomerasi yayasan' oleh lembaga pemantau independen,"" sambungnya. Untuk itu, anggota Komisi Kesehatan DPR itu mendesak BGN segera mempublikasikan data rinci terkait titik lokasi, status pembangunan, dan jadwal operasional seluruh SPPG. Nurhadi juga meminta BGN memperbaiki sistem verifikasi agar dilakukan paralel sejak proses pengajuan, bukan setelah masalah mencuat. ""BGN harus menjamin percepatan pembangunan agar hak anak-anak atas gizi tidak terus tertunda,"" tegasnya. (Awaludin)",Achmad Al Fiqri,https://img.okezone.com/content/2025/09/17/337/3170524/anggota_komisi_ix_dpr_ri_nurhadi-bZSi_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/09/17/337/3170524/komisi-ix-dpr-soroti-ribuan-dapur-fiktif-mbg?page=all,7f526b1854c4bd8758a47dbfc1b7d53116725b3521b4d3a5a6a0b271c37e5d83,2025-11-13 20:15:36.634 906,okezone,mbg,2025-09-25 15:29:51,"Keracunan Massal MBG, BGN Akui Ada Kesalahan SOP","JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) mengungkapkan penyebab keracunan yang terjadi pada ratusan siswa di Bandung Barat usai mengonsumsi makanan Makan Bergizi Gratis (MBG). BGN menyampaikan bahwa teknik memasak MBG tersebut tidak sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Wakil Kepala BGN Naniek S. Deyang menyebut makanan yang disediakan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) diduga disajikan lebih dari waktu yang telah ditetapkan, yakni di atas enam jam setelah makanan dimasak. ""Yang kami temukan di awal ini berkait dengan teknik memasak. Memasak itu, dari dimasak sampai matang, maksimal itu harus 6 jam langsung disantap. Artinya kalau mereka mau memberikan makanan ini jam 7 pagi atau jam 8 pagi, masaknya harus jam 2. Jam 3 kira-kira matang, berarti kan masih di bawah 6 jam,"" jelas Naniek, Kamis (25/9/2025). ""Kemarin yang terjadi adalah mereka (memasak) di bawah jam 12, ada yang mengaku jam 8, jam 9 (malam) masaknya. Kemudian baru disantap jam 9 (pagi), kan ini lama sekali. Ya berarti terjadi kesalahan SOP. Kami sudah ada SOP-nya dari BGN soal hal ini,"" tambahnya. Naniek juga menekankan pentingnya keterlibatan tenaga profesional bersertifikat dalam proses memasak untuk memastikan keamanan makanan. Menurutnya, seorang chef bersertifikat pasti memahami risiko keamanan pangan dan tidak akan sembarangan dalam menyajikan makanan. ""Kalau dia seorang chef yang bersertifikat, dia paham ini, dia tidak akan berani untuk masak lebih cepat. Kan ini dalam tanda kutip kemalasan, saya masak dulu lah, nanti dibaginya, kan enggak apa-apa gitu. Mikirnya mungkin selama ini mereka suka makan di rumah makanan lebih dari 12 jam enggak kenapa-kenapa,"" ujarnya. Naniek mengungkap bahwa terjadi kekeliruan di lapangan, di mana beberapa pihak menganggap makanan bisa tetap aman disajikan dalam waktu lama seperti di rumah. Padahal menurutnya, di rumah makanan bisa dipanaskan ulang sehingga bisa lebih aman dari risiko. Kendati demikian, Naniek mengakui bahwa BGN juga turut bertanggung jawab atas kejadian ini karena lemahnya pengawasan terhadap mitra pelaksana program MBG. ""Kita akui, BGN juga salah. Kita enggak mau menyalahkan siapa-siapa. Tapi mitra juga tidak melakukan pengawasan. Jadi ini SOP yang pertama, yang salah di sini, tutupnya. JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) mengungkapkan penyebab keracunan yang terjadi pada ratusan siswa di Bandung Barat usai mengonsumsi makanan Makan Bergizi Gratis (MBG). BGN menyampaikan bahwa teknik memasak MBG tersebut tidak sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Wakil Kepala BGN Naniek S. Deyang menyebut makanan yang disediakan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) diduga disajikan lebih dari waktu yang telah ditetapkan, yakni di atas enam jam setelah makanan dimasak. ""Yang kami temukan di awal ini berkait dengan teknik memasak. Memasak itu, dari dimasak sampai matang, maksimal itu harus 6 jam langsung disantap. Artinya kalau mereka mau memberikan makanan ini jam 7 pagi atau jam 8 pagi, masaknya harus jam 2. Jam 3 kira-kira matang, berarti kan masih di bawah 6 jam,"" jelas Naniek, Kamis (25/9/2025). ""Kemarin yang terjadi adalah mereka (memasak) di bawah jam 12, ada yang mengaku jam 8, jam 9 (malam) masaknya. Kemudian baru disantap jam 9 (pagi), kan ini lama sekali. Ya berarti terjadi kesalahan SOP. Kami sudah ada SOP-nya dari BGN soal hal ini,"" tambahnya. Naniek juga menekankan pentingnya keterlibatan tenaga profesional bersertifikat dalam proses memasak untuk memastikan keamanan makanan. Menurutnya, seorang chef bersertifikat pasti memahami risiko keamanan pangan dan tidak akan sembarangan dalam menyajikan makanan. ""Kalau dia seorang chef yang bersertifikat, dia paham ini, dia tidak akan berani untuk masak lebih cepat. Kan ini dalam tanda kutip kemalasan, saya masak dulu lah, nanti dibaginya, kan enggak apa-apa gitu. Mikirnya mungkin selama ini mereka suka makan di rumah makanan lebih dari 12 jam enggak kenapa-kenapa,"" ujarnya. Naniek mengungkap bahwa terjadi kekeliruan di lapangan, di mana beberapa pihak menganggap makanan bisa tetap aman disajikan dalam waktu lama seperti di rumah. Padahal menurutnya, di rumah makanan bisa dipanaskan ulang sehingga bisa lebih aman dari risiko. Kendati demikian, Naniek mengakui bahwa BGN juga turut bertanggung jawab atas kejadian ini karena lemahnya pengawasan terhadap mitra pelaksana program MBG. ""Kita akui, BGN juga salah. Kita enggak mau menyalahkan siapa-siapa. Tapi mitra juga tidak melakukan pengawasan. Jadi ini SOP yang pertama, yang salah di sini, tutupnya. (Feby Novalius)",Tangguh Yudha,https://img.okezone.com/content/2025/09/25/320/3172415/makan_bergizi-zpuY_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/09/25/320/3172415/keracunan-massal-mbg-bgn-akui-ada-kesalahan-sop?page=all,b2f80f106d8117a7fd8f7d4c1c91864e1413300b0ace33b211bea54a8907e02c,2025-11-13 20:11:31.212 907,pikiranrakyat,mbg,2025-09-28 10:55:35,Prabowo Akan Panggil Kepala BGN Bahas Kasus Keracunan MBG: Ini Masalah Besar,"PIKIRAN RAKYAT Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan akan memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana beserta sejumlah pejabat terkait untuk membahas kasus keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di sejumlah daerah. Prabowo menyampaikan hal tersebut setibanya di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu 27 September 2025, usai melakukan kunjungan kerja ke luar negeri selama tujuh hari. Ia menegaskan telah memantau perkembangan kasus meskipun tidak berada di dalam negeri. Saya baru dari luar negeri tujuh hari, saya monitor ada perkembangan itu. Habis ini saya langsung akan panggil Kepala BGN dengan berapa pejabat, kita akan diskusikan, ujar Presiden. Presiden mengakui bahwa sejak awal pelaksanaan, program MBG memang masih menghadapi sejumlah kekurangan. Namun, ia optimistis masalah tersebut dapat segera diselesaikan. Ini masalah besar, jadi pasti ada kekurangan dari awal. Tapi, saya juga yakin bahwa kita akan selesaikan dengan baik, kata Prabowo. Ia menegaskan tujuan utama dari program MBG adalah membantu anak-anak yang kesulitan mendapatkan makanan bergizi. Menurutnya, masih banyak anak di berbagai daerah yang hanya bisa makan dengan lauk sangat sederhana. Harus waspada jangan sampai ini dipolitisasi, tujuan makan bergizi adalah untuk anak-anak kita yang sering sulit makan. Mungkin kita ini makan lumayan, mereka itu makan hanya nasi pakai garam. Ini yang harus kita atasi, tegasnya. Kasus keracunan terkait konsumsi makanan MBG dalam beberapa pekan terakhir meningkat di sejumlah daerah, hingga membuat banyak siswa harus mendapat perawatan medis. Sebagai langkah antisipasi, Badan Gizi Nasional telah mengambil sejumlah keputusan. Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang menyatakan pihaknya telah mengirimkan surat resmi kepada seluruh dapur mitra yang sebelumnya terlibat kasus keracunan. Hari ini sudah kami keluarkan surat kepada semua dapur yang sebelumnya bermasalah. Proses verifikasi kini jauh lebih ketat, katanya di Jakarta, Jumat 26 September 2025. Selain itu, BGN juga membentuk tim inspeksi yang melibatkan unsur Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Dinas Kesehatan, dan kepolisian. Tim tersebut bertugas melakukan evaluasi langsung ke dapur-dapur penyedia makanan untuk memastikan pemenuhan standar sesuai petunjuk teknis (juknis). Jika kami menemukan dapur yang tidak memenuhi juknis, operasionalnya akan langsung dihentikan. Tidak ada toleransi dalam hal ini, tegas Nanik. Prabowo berharap langkah-langkah pengawasan yang dilakukan BGN dapat segera menekan risiko keracunan. Ia menekankan kembali bahwa hambatan yang muncul dalam program ini harus dianggap sebagai tantangan yang dapat diatasi, bukan sebagai alasan untuk menghentikan program. Untuk memberi makan jutaan pasti ada hambatan, rintangan, ini kita atasi, ujarnya. Dengan komitmen tersebut, pemerintah pusat berupaya memastikan tujuan utama MBG tetap tercapai, yakni menyediakan asupan gizi yang layak bagi jutaan anak Indonesia, terutama mereka yang selama ini kesulitan mengakses makanan bergizi.*** Berita PilihanDPR Soroti Keracunan Akibat MBG, Dorong BGN Libatkan Pemda untuk Pengawasan ProgramKejadian Keracunan Berulang, Warga Bandung Barat Antipati Pada Program MBGDadang Naser Kritik Keras Pengelolaan MBG Usai Ribuan Siswa di KBB Keracunan: Ini Bergizi Bukan Beracun!Tanpa KLB, Ini Kunci SPPG Palmerah Amankan Ribuan Porsi MBGTimbulkan Korban hingga Ribuan, LBH Bandung Desak Pemerintah Hentikan Total Program MBGRahasia SPPG Yayasan Daarut Tauhiid Pertahankan Zero Accident MBG Berita PilihanDPR Soroti Keracunan Akibat MBG, Dorong BGN Libatkan Pemda untuk Pengawasan ProgramKejadian Keracunan Berulang, Warga Bandung Barat Antipati Pada Program MBGDadang Naser Kritik Keras Pengelolaan MBG Usai Ribuan Siswa di KBB Keracunan: Ini Bergizi Bukan Beracun!Tanpa KLB, Ini Kunci SPPG Palmerah Amankan Ribuan Porsi MBGTimbulkan Korban hingga Ribuan, LBH Bandung Desak Pemerintah Hentikan Total Program MBGRahasia SPPG Yayasan Daarut Tauhiid Pertahankan Zero Accident MBG Berita Pilihan DPR Soroti Keracunan Akibat MBG, Dorong BGN Libatkan Pemda untuk Pengawasan ProgramKejadian Keracunan Berulang, Warga Bandung Barat Antipati Pada Program MBGDadang Naser Kritik Keras Pengelolaan MBG Usai Ribuan Siswa di KBB Keracunan: Ini Bergizi Bukan Beracun!Tanpa KLB, Ini Kunci SPPG Palmerah Amankan Ribuan Porsi MBGTimbulkan Korban hingga Ribuan, LBH Bandung Desak Pemerintah Hentikan Total Program MBGRahasia SPPG Yayasan Daarut Tauhiid Pertahankan Zero Accident MBG DPR Soroti Keracunan Akibat MBG, Dorong BGN Libatkan Pemda untuk Pengawasan Program DPR Soroti Keracunan Akibat MBG, Dorong BGN Libatkan Pemda untuk Pengawasan Program DPR Soroti Keracunan Akibat MBG, Dorong BGN Libatkan Pemda untuk Pengawasan Program DPR Soroti Keracunan Akibat MBG, Dorong BGN Libatkan Pemda untuk Pengawasan Program Kejadian Keracunan Berulang, Warga Bandung Barat Antipati Pada Program MBG Kejadian Keracunan Berulang, Warga Bandung Barat Antipati Pada Program MBG Kejadian Keracunan Berulang, Warga Bandung Barat Antipati Pada Program MBG Kejadian Keracunan Berulang, Warga Bandung Barat Antipati Pada Program MBG Dadang Naser Kritik Keras Pengelolaan MBG Usai Ribuan Siswa di KBB Keracunan: Ini Bergizi Bukan Beracun! Dadang Naser Kritik Keras Pengelolaan MBG Usai Ribuan Siswa di KBB Keracunan: Ini Bergizi Bukan Beracun! Dadang Naser Kritik Keras Pengelolaan MBG Usai Ribuan Siswa di KBB Keracunan: Ini Bergizi Bukan Beracun! Dadang Naser Kritik Keras Pengelolaan MBG Usai Ribuan Siswa di KBB Keracunan: Ini Bergizi Bukan Beracun! Tanpa KLB, Ini Kunci SPPG Palmerah Amankan Ribuan Porsi MBG Tanpa KLB, Ini Kunci SPPG Palmerah Amankan Ribuan Porsi MBG Tanpa KLB, Ini Kunci SPPG Palmerah Amankan Ribuan Porsi MBG Tanpa KLB, Ini Kunci SPPG Palmerah Amankan Ribuan Porsi MBG Timbulkan Korban hingga Ribuan, LBH Bandung Desak Pemerintah Hentikan Total Program MBG Timbulkan Korban hingga Ribuan, LBH Bandung Desak Pemerintah Hentikan Total Program MBG Timbulkan Korban hingga Ribuan, LBH Bandung Desak Pemerintah Hentikan Total Program MBG Timbulkan Korban hingga Ribuan, LBH Bandung Desak Pemerintah Hentikan Total Program MBG Rahasia SPPG Yayasan Daarut Tauhiid Pertahankan Zero Accident MBG Rahasia SPPG Yayasan Daarut Tauhiid Pertahankan Zero Accident MBG Rahasia SPPG Yayasan Daarut Tauhiid Pertahankan Zero Accident MBG Rahasia SPPG Yayasan Daarut Tauhiid Pertahankan Zero Accident MBG",Rahmi Nurfajriani,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/28/1289329278.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019678893/prabowo-akan-panggil-kepala-bgn-bahas-kasus-keracunan-mbg-ini-masalah-besar?page=all,96dec03d4fb11ce0eddbb67a4ce6e0f414907294b4230ff5919b6892c3ce793d,2025-11-13 20:11:31.981 908,kompas,mbg,2025-10-15 21:35:41,Saat Pasukan Maggot Jadi Solusi Tangani Limbah MBG di Surabaya,"SURABAYA, KOMPAS.com- Program Makan Gizi Gratis (MBG) yang digalakkan pemerintah setahun terakhir menyisakan masalah limbah sampah.Namun, di tangan komunitas Garda Pangan, sampah organik dariMBGdikelola dengan metode BiokonversiMaggotBlack Soldier Fly (BSF) sehingga bisa bermanfaat.Setiap malam hari, tim relawana Garda Pangan berkeliling di lokasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) diSurabayadan Sidoarjo untuk memungut puluhan kilogram sampah sisa MBG yang disalurkan ke sekolah-sekolah.""Selesai cuci tempat makan biasanya jam 6 sore, malamnya baru kami ambil sampahnya di lokasi SPPG,""Chief Operating Officer Garda Pangan,Dedhy Trunoyudho kepadaKompas.com, Rabu (15/10/2025).Baca juga:Kecipratan Berkah Program MBG, Omzet UMKM di Banyuwangi Naik 50 PersenDia menyebut, ada 9 lokasi SPPG di Surabaya dan 2 SPPG di Sidoarjo yang sudah bekerja sama dengan Garda Pangan.Volume masing-masing sampah di setiap SPPG tidak sama. ""Rata-rata paling banyak nasi yang tidak termakan. Kadang juga ada sisa lauk dan sayur,"" ujarnya.""Ada yang hanya 3 kilogram, ada juga yang mencapai puluhan kilogram. Tergantung jenis lauk yang disediakan. Kalau siswa menganggapnya enak ya sampahnya sedikit, kalau menu yang disediakan dianggap tidak enak ya sampahnya banyak,"" kata dia.Dari lokasi SPPG, sampah MBG ditampung di tempat khusus di kawasan Jemundo Sidoarjo untuk dipilah-pilah.Sampah sisa makanan diberikan pasukan maggot rakus yang selalu siap mengurai dan menghabiskan limbah sisa makanan secara alami.""Kita punya banyak maggot di sini, untuk 1 kilogram maggot bisa menghabiskan 3 kilo sisa makanan setiap harinya,"" katanya.Baca juga:2 Tahun Sulit Cari Kerja Selepas Lulus Sekolah, Abdullah Bersyukur Kini Jadi OB di SPPGBerdasarkan data Garda Pangan, limbah sisa makanan dari program MBG dapat mencapai 1 ton lebih dalam setahun terakhir.Garda Pangan memiliki instalasi pengolah sampah organik dan nonorganik dengan kapasitas 3 ton per hari.Tidak hanya menerima sampah dari MBG, Garda Pangan juga bekerja sama dengan sejumlah rumah makan, hotel dan pasar di Surabaya untuk mengolah sampah organik dan nonorganik.Dedhy memberikan masukan kepada pemerintah agar mengoptimalkan metode Biokonversi Maggot BSF di setiap daerah untuk mengelola limbah MBG.""Pengelola bisa dipasrahkan pihak ketiga yang dianggap mampu dan memiliki kapabilitas dalam menerapkan metode tersebut,"" ucapnya.Maggot adalah agen pengurai yang efektif, berperan dalam mengurai materi organik yang sudah mati, seperti bangkai hewan dan sisa-sisa tumbuhan.Meski terlihat menakutkan, nyatanya maggot memiliki banyak peran penting sebagai alternatif pakan yang kaya nutrisi untuk ternak hingga membantu mengelola limbah organik.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang SURABAYA, KOMPAS.com- Program Makan Gizi Gratis (MBG) yang digalakkan pemerintah setahun terakhir menyisakan masalah limbah sampah. Namun, di tangan komunitas Garda Pangan, sampah organik dariMBGdikelola dengan metode BiokonversiMaggotBlack Soldier Fly (BSF) sehingga bisa bermanfaat. Setiap malam hari, tim relawana Garda Pangan berkeliling di lokasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) diSurabayadan Sidoarjo untuk memungut puluhan kilogram sampah sisa MBG yang disalurkan ke sekolah-sekolah. ""Selesai cuci tempat makan biasanya jam 6 sore, malamnya baru kami ambil sampahnya di lokasi SPPG,""Chief Operating Officer Garda Pangan,Dedhy Trunoyudho kepadaKompas.com, Rabu (15/10/2025). Baca juga:Kecipratan Berkah Program MBG, Omzet UMKM di Banyuwangi Naik 50 Persen Dia menyebut, ada 9 lokasi SPPG di Surabaya dan 2 SPPG di Sidoarjo yang sudah bekerja sama dengan Garda Pangan. Volume masing-masing sampah di setiap SPPG tidak sama. ""Rata-rata paling banyak nasi yang tidak termakan. Kadang juga ada sisa lauk dan sayur,"" ujarnya. ""Ada yang hanya 3 kilogram, ada juga yang mencapai puluhan kilogram. Tergantung jenis lauk yang disediakan. Kalau siswa menganggapnya enak ya sampahnya sedikit, kalau menu yang disediakan dianggap tidak enak ya sampahnya banyak,"" kata dia. Dari lokasi SPPG, sampah MBG ditampung di tempat khusus di kawasan Jemundo Sidoarjo untuk dipilah-pilah. Sampah sisa makanan diberikan pasukan maggot rakus yang selalu siap mengurai dan menghabiskan limbah sisa makanan secara alami. ""Kita punya banyak maggot di sini, untuk 1 kilogram maggot bisa menghabiskan 3 kilo sisa makanan setiap harinya,"" katanya. Baca juga:2 Tahun Sulit Cari Kerja Selepas Lulus Sekolah, Abdullah Bersyukur Kini Jadi OB di SPPG Berdasarkan data Garda Pangan, limbah sisa makanan dari program MBG dapat mencapai 1 ton lebih dalam setahun terakhir. Garda Pangan memiliki instalasi pengolah sampah organik dan nonorganik dengan kapasitas 3 ton per hari. Tidak hanya menerima sampah dari MBG, Garda Pangan juga bekerja sama dengan sejumlah rumah makan, hotel dan pasar di Surabaya untuk mengolah sampah organik dan nonorganik. Dedhy memberikan masukan kepada pemerintah agar mengoptimalkan metode Biokonversi Maggot BSF di setiap daerah untuk mengelola limbah MBG. ""Pengelola bisa dipasrahkan pihak ketiga yang dianggap mampu dan memiliki kapabilitas dalam menerapkan metode tersebut,"" ucapnya. Maggot adalah agen pengurai yang efektif, berperan dalam mengurai materi organik yang sudah mati, seperti bangkai hewan dan sisa-sisa tumbuhan. Meski terlihat menakutkan, nyatanya maggot memiliki banyak peran penting sebagai alternatif pakan yang kaya nutrisi untuk ternak hingga membantu mengelola limbah organik.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/zO7T9JJD2OF5RpRrWQPrA7Ma9Do=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/15/68ef8d855767f.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/15/213541978/saat-pasukan-maggot-jadi-solusi-tangani-limbah-mbg-di-surabaya,ffcbae1e79abb18ab62b7d65e9488a685444621e386019ab183bcd5e3f3e7b14,2025-11-13 20:11:33.862 909,detik,mbg,2025-11-06 13:15:00,Legislator Gerindra Tinjau Program MBG di SMPN 1 Kabupaten Sorong,"Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Sorong, Papua Barat Daya, menghadirkan suasana baru yang penuh keceriaan dan semangat di lingkungan sekolah. Di SMPN 1 Kabupaten Sorong, para siswa terlihat antusias saat menerima dan menyantap hidangan dari dapur MBG. Senyum yang terpancar dan obrolan riang antarsiswa menunjukkan manfaat program ini benar-benar terasa di ruang kelas. Anggota DPR RI dari Partai Gerindra Yan Permenas Mandenas hadir langsung memantau pelaksanaan program tersebut. Ia menyapa siswa-siswi, berdialog, sekaligus mendengarkan kesan mereka terhadap menu yang disajikan. "" Monitoring Program Makan Bergizi Gratis di SMPN 1 Kabupaten Sorong berjalan lancar dan penuh antusias para siswa-siswi,"" ujar Mandenas, dalam keterangan tertulis, Kamis (6/11/2025). Dalam dialog santai yang berlangsung di halaman sekolah, Mandenas menanyakan menu yang diterima hari itu. Para siswa pun menjawab kompak dan penuh semangat. ""Makan apa saja?"" tanya Madenas. Dengan kompak, anak-anak tersebut menjawab ayam, sayur, nasi, dan jeruk tetapi tidak ada sambal. Jawaban mereka pun disambut tawa ringan para pendamping. Mendengarnya, Mandenas pun tersenyum. Sebab, selain rasa yang disukai, para siswa juga mulai mengenali pentingnya pola makan seimbang. Menu harian di sekolah ini telah disusun sesuai standar Badan Gizi Nasional (BGN), berisi karbohidrat, protein hewani dan nabati, serta sayur dan buah. ""Makannya fresh nggak?"" lanjut Mandenas. Para siswa pun menjawab makanan yang disediakan cukup segar. Terkait hal ini, Madenas menegaskan kualitas makanan menjadi perhatian serius pemerintah. Jika ada kekurangan, ia meminta agar segera dilaporkan untuk diperbaiki. ""Makanan tidak enak kita harus evaluasi,"" ucap Madenas. Ketika Mandenas menanyakan menu favorit mereka, spontan para siswa menjawab serentak: nasi goreng dan ayam goreng. Keceriaan itu mengalir, menunjukkan kedekatan yang terbangun antara pendamping program dan para pelajar. ""Makanan di sekolah adalah makanan bergizi, jadi kalau kalian kurang gizi, itu yang harus kita awasi,"" tegas Madenas. Di akhir kunjungan, ia menyampaikan motivasi sederhana namun bermakna. ""Sudah makan berarti harus belajar lebih bagus,"" pesan Madenas. Data BGN hingga Oktober menunjukkan bahwa Program Makan Bergizi Gratis telah berjalan secara masif di seluruh Indonesia. Tercatat lebih dari 12.500 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) beroperasi, menjangkau sekitar 36,7 juta penerima manfaat, mulai dari anak PAUD, siswa SD hingga SMA, serta ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Capaian ini menjadi bukti nyata upaya pemerintah Presiden RI Prabowo Subianto dalam memperkuat fondasi kualitas sumber daya manusia sejak usia sekolah, melalui asupan bergizi yang terjamin, merata, dan terukur. Di Sorong, manfaat itu telah terlihat jelas. Dalam tawa ramah dan semangat belajar yang tumbuh di ruang kelas, program ini bukan sekadar makan siang, tetapi juga energi harapan bagi masa depan anak-anak Papua. Lihat juga Video: Pemerintah Siapkan Perpres Tata Kelola Program MBG",Hana Nushratu Uzma -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/06/anggota-dpr-ri-dari-partai-gerindra-yan-permenas-mandenas-1762409544325_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8197086/legislator-gerindra-tinjau-program-mbg-di-smpn-1-kabupaten-sorong,f82394156f04fc8623538eaa5ddcab8f2b8ff55ef62c440929da217aa81233e4,2025-11-13 20:11:35.642 927,pikiranrakyat,mbg,2025-09-27 14:53:00,"Tinjau Lokasi Keracunan di Garut, DPR Kritik Kualitas Makanan dan Sanitasi Dapur MBG","PIKIRAN RAKYAT- Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, bersama anggota DPR dan pejabat dari Badan Gizi Nasional (BGN) serta Kementerian Kesehatan (Kemenkes), turun langsung ke Kabupaten Garut untuk meninjau lokasi keracunan massal yang diduga berasal dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kunjungan ini fokus pada dapur Sentra Penyediaan Pangan Gratis (SPPG) di Kecamatan Kadungora, yang menu makanannya diduga menjadi penyebab keracunan. Dalam tinjauannya, Cucun menemukan sejumlah ketidaksesuaian dengan standar operasional prosedur (SOP) yang ditetapkan pemerintah. Ia dan rombongan mengunjungi dua lokasi, namun dugaan kuat penyebab keracunan mengarah pada dapur SPPG milik Yayasan Al-Bayinah 2. Baca Juga:Tanpa KLB, Ini Kunci SPPG Palmerah Amankan Ribuan Porsi MBG ""Dari dua lokasi tersebut, kami menemukan sejumlah masalah serius, terutama pada aspek sanitasi, pengolahan makanan, serta kualitas menu yang disajikan,"" ujar Cucun. Cucun menyoroti kondisi sanitasi yang buruk di dapur SPPG. Ia menemukan bahwa pembuangan air limbah tidak standar, dan tempat memasak, mencuci, serta menyajikan makanan berada di satu lokasi yang sama, meningkatkan risiko kontaminasi. Selain itu, Cucun juga menyoroti porsi makanan yang dianggap tidak sebanding dengan anggaran Rp10 ribu per porsi. Ia menilai porsi yang disajikan sangat minimalis, contohnya pisang yang ukurannya terlalu kecil dan anggur yang hanya tiga biji. Ia menantang pihak pengelola SPPG untuk membeberkan hitungan biaya, dan memperkirakan biaya per porsi hanya sekitar Rp6 ribu. ""Jangan berani ganggu yang Rp10 ribu ini. Presiden ingin rakyatnya sehat,"" tegasnya. Cucun juga mengingatkan pengelola SPPG untuk tidak mengambil keuntungan dari anggaran tersebut, karena dana itu murni untuk pemenuhan gizi siswa, bukan mencari keuntungan. Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, didampingi Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh, pejabat BGN, serta Kementerian Kesehatan, meninjau dapur SPPG Al-Bayinah 2 yang diduga jadi penyebab keracunan ratusan siswa di Kadungora. Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, didampingi Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh, pejabat BGN, serta Kementerian Kesehatan, meninjau dapur SPPG Al-Bayinah 2 yang diduga jadi penyebab keracunan ratusan siswa di Kadungora. Wakil Ketua DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal, didampingi Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh, pejabat BGN, serta Kementerian Kesehatan, meninjau dapur SPPG Al-Bayinah 2 yang diduga jadi penyebab keracunan ratusan siswa di Kadungora. Anggota Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh, menambahkan bahwa hasil pengawasan Komisi IX di berbagai daerah menunjukkan banyak dapur MBG belum layak beroperasi. Ia menemukan dapur yang baru berdiri sebulan tetapi sudah beroperasi dan tidak memiliki peralatan memadai, seperti genset untuk menjaga suhu chiller. Baca Juga:DPR RI Turun ke Garut, Bupati Minta Sekda Kumpulkan Seluruh SPPG ""Padahal adachilleryang menyimpan ikan dan daging,"" ucap Nihayatul. Ia mendesak BGN dan mitra pemerintah lainnya untuk memperketat izin dapur SPPG guna mencegah kejadian serupa. Nihayatul menekankan keselamatan anak-anak adalah prioritas utama. Kasus ini harus menjadi pelajaran berharga dan momentum untuk perbaikan menyeluruh. DPR RI berencana menggelar rapat dengan Kementerian Kesehatan, BGN, dan Kemendikbudristek untuk mengevaluasi pelaksanaan program MBG secara menyeluruh.*** Berita PilihanEvaluasi Paket MBG ke SPPG Cegah Keracunan, Sekolah di Kota Cimahi Sempat Temukan Ulat pada SayuranDapur MBG Diduga Dikuasai Anggota DPR dan DPRD, Kepemilikan SPPG Harus ProfesionalKepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBG Berita PilihanEvaluasi Paket MBG ke SPPG Cegah Keracunan, Sekolah di Kota Cimahi Sempat Temukan Ulat pada SayuranDapur MBG Diduga Dikuasai Anggota DPR dan DPRD, Kepemilikan SPPG Harus ProfesionalKepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBG Berita Pilihan Evaluasi Paket MBG ke SPPG Cegah Keracunan, Sekolah di Kota Cimahi Sempat Temukan Ulat pada SayuranDapur MBG Diduga Dikuasai Anggota DPR dan DPRD, Kepemilikan SPPG Harus ProfesionalKepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBG Evaluasi Paket MBG ke SPPG Cegah Keracunan, Sekolah di Kota Cimahi Sempat Temukan Ulat pada Sayuran Evaluasi Paket MBG ke SPPG Cegah Keracunan, Sekolah di Kota Cimahi Sempat Temukan Ulat pada Sayuran Evaluasi Paket MBG ke SPPG Cegah Keracunan, Sekolah di Kota Cimahi Sempat Temukan Ulat pada Sayuran Evaluasi Paket MBG ke SPPG Cegah Keracunan, Sekolah di Kota Cimahi Sempat Temukan Ulat pada Sayuran Dapur MBG Diduga Dikuasai Anggota DPR dan DPRD, Kepemilikan SPPG Harus Profesional Dapur MBG Diduga Dikuasai Anggota DPR dan DPRD, Kepemilikan SPPG Harus Profesional Dapur MBG Diduga Dikuasai Anggota DPR dan DPRD, Kepemilikan SPPG Harus Profesional Dapur MBG Diduga Dikuasai Anggota DPR dan DPRD, Kepemilikan SPPG Harus Profesional Kepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBG Kepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBG Kepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBG Kepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBG",Aep Hendy,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/27/1186990490.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019677351/tinjau-lokasi-keracunan-di-garut-dpr-kritik-kualitas-makanan-dan-sanitasi-dapur-mbg?page=all,985f67322bfa5f62d881f1ce34c4b19af997026aaafec4198e2da9b94f6546de,2025-11-13 20:12:26.762 963,detik,mbg,2025-11-05 17:31:00,"Hasil Investigasi, Kualitas Air Jadi Penyebab Keracunan MBG di Bandung Barat","Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan Badan Gizi Nasional (BGN) melakukan investigasi penyebab 2.000 lebih siswa keracunan Makan Bergizi Gratis ( MBG ). Ternyata penyebab keracunan massal itu adalah kualitas air yang digunakan memasak kurang baik. ""Jadi BGN menyampaikan hasil investigasinya, kualitas air di KBB ini belum sepenuhnya bagus. Kalau dari kita (Dinkes) kan dominan itu karena ada kandungan nitrit di beberapa menu,"" kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Bandung Barat, Lia N Sukandar, dilansir detikJabar , Rabu (5/11/2025). Dia mengatakan pihak Sarana Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Bandung Barat harus mengeluarkan modal lebih untuk memasang filter air. Sehingga kualitas air yang digunakan untuk memasak bagus. ""Harus mau ngemodal dulu, misalnya kata Kepala BGN itu beli tangki air, beli filter. Atau melibatkan ahli untuk mencari solusi supaya sumber air yang akan digunakan itu sesuai standar,"" kata Lia. Saat ini pihaknya sedang mengupayakan percepatan penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) untuk SPPG di Bandung Barat. Penertiban SLHS harus menyertakan hasil uji laboratorium memenuhi syarat Ecoli, boraks, formalin, rhodamine B, dan methanil yellow negatif. Kemudian SPPG akan menjalani Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) yang dilakukan oleh petugas puskesmas. Lalu menyertakan sertifikat keamanan pangan siap saji bagi pengelola, dan penjamah makanan bersertifikat. ""Setidaknya kalau sudah melakukan proses tadi tentunya mereka akan lebih aware dan mencegah terjadinya keracunan pangan,"" kata Lia. Baca selengkapnya di sini . Simak juga Video: Puluhan Siswa di Lembang Dilarikan ke RS, Diduga Keracunan MBG",Whisnu Pradana -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/10/29/kasus-keracunan-mbg-di-bandung-barat-1761703346362_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8195908/hasil-investigasi-kualitas-air-jadi-penyebab-keracunan-mbg-di-bandung-barat,e197e46ddf4b03f4323958a48684b4361a48462935cd6b8ccde0e58ed0a1a4c5,2025-11-13 20:13:58.794 910,okezone,mbg,2025-09-25 14:52:25,"Banyak yang Keracunan, Program MBG Diminta Dihentikan Sementara!","JAKARTA - Kejadian keracunan akibat Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi sorotan. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) memberikan catatan penting untuk dilakukan pembenahan terhadap program MBG ke depan yang memenuhi beberapa prinsip, keamanan, kesehatan dan juga keselamatan bagi konsumen. ""Berbagai macam polemik MBG, kami menilai ini menjadi indikator ketidaksiapan pelaksanaan MBG,"" kata Ketua YLKI Niti Emiliana, Kamis (25/9/2025). YLKI pun mendesak perlu ada pelatihan, standar dan jaminan higiene sanitasi sarana prasarana dapur, termasuk kehalalan food tray harus bisa dijamin. ""Bila terbukti food tray tersebut tidak terjamin kehalalannya, maka perlu ada penarikan dan penggantian alternatif untuk food tray,"" ujarnya. YLKI juga mendesak untuk memperketat standar dan jaminan keamanan pangan MBG yang merupakan hak mutlak penerima manfaat. Kemudian mendorong perombakan sistem secara menyeluruh dari hulu hingga hilir serta audit standar dapur dan standar makanan MBG. ""Pemerintah wajib hadir dan bertanggung jawab terhadap setiap kasus/kerugian yang dialami oleh penerima manfaat. Bila perlu untuk dilakukan penghentian sementara program MBG untuk menjamin perbaikan secara sempurna dan menyeluruh. Jika tidak dilakukan perbaikan secara serius dan komprehensif, maka MBG akan menjadi bom waktu penerima manfaat lainnya dalam peningkatan angka kesakitan bagi penerima manfaat,"" ujarnya. Selain itu, pemerintah harus membuka ruang pengaduan masyarakat terhadap program MBG ini sehingga aduan masyarakat bisa menjadi koreksi kebijakan MBG ke masyarakat. JAKARTA - Kejadian keracunan akibat Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi sorotan. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) memberikan catatan penting untuk dilakukan pembenahan terhadap program MBG ke depan yang memenuhi beberapa prinsip, keamanan, kesehatan dan juga keselamatan bagi konsumen. ""Berbagai macam polemik MBG, kami menilai ini menjadi indikator ketidaksiapan pelaksanaan MBG,"" kata Ketua YLKI Niti Emiliana, Kamis (25/9/2025). YLKI pun mendesak perlu ada pelatihan, standar dan jaminan higiene sanitasi sarana prasarana dapur, termasuk kehalalan food tray harus bisa dijamin. ""Bila terbukti food tray tersebut tidak terjamin kehalalannya, maka perlu ada penarikan dan penggantian alternatif untuk food tray,"" ujarnya. YLKI juga mendesak untuk memperketat standar dan jaminan keamanan pangan MBG yang merupakan hak mutlak penerima manfaat. Kemudian mendorong perombakan sistem secara menyeluruh dari hulu hingga hilir serta audit standar dapur dan standar makanan MBG. ""Pemerintah wajib hadir dan bertanggung jawab terhadap setiap kasus/kerugian yang dialami oleh penerima manfaat. Bila perlu untuk dilakukan penghentian sementara program MBG untuk menjamin perbaikan secara sempurna dan menyeluruh. Jika tidak dilakukan perbaikan secara serius dan komprehensif, maka MBG akan menjadi bom waktu penerima manfaat lainnya dalam peningkatan angka kesakitan bagi penerima manfaat,"" ujarnya. Selain itu, pemerintah harus membuka ruang pengaduan masyarakat terhadap program MBG ini sehingga aduan masyarakat bisa menjadi koreksi kebijakan MBG ke masyarakat. (Feby Novalius)",Feby Novalius,https://img.okezone.com/content/2025/09/25/320/3172406/makan_bergizi_gratis-QG4k_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/09/25/320/3172406/banyak-yang-keracunan-program-mbg-diminta-dihentikan-sementara?page=all,67025c2bf986bc2a05d92c282c2a2a8babe13f32533bc9bdc01118a93ee5fc7b,2025-11-13 20:11:41.664 911,pikiranrakyat,mbg,2025-09-27 19:23:00,Rahasia SPPG Yayasan Daarut Tauhiid Pertahankan Zero Accident MBG,"PIKIRAN RAKYAT- Standar tinggi dalam memilah dan mengolah bahan makanan, menjadi kunci sukses Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Daarut Tauhiid Bandung mampu mempertahankan nol angka kecelakaan atau zero accident dalam program makan bergizi gratis (MBG). SPPG Daarut Tauhiid beroperasi sejak 17 Februari 2025. Hingga saat ini, mereka mampu mempertahankan pelayanan maksimal dalam menyediakan menu MBG. Dari sekira 3.900 siswa yang mendapatkan pelayanan dari SPPG ini, tak pernah sekalipun ada insiden siswa keracunan atau sakit akibat mengonsumsi MBG yang diproduksi. Kepala SPPG Daarut Tauhiid, Rizky Ramadhianto, menjelaskan bahwa standar operasional yang ketat diterapkan SPPG Daarut Tauhiid sejak dari pemilihan bahan makanan. Baca Juga:Tanpa KLB, Ini Kunci SPPG Palmerah Amankan Ribuan Porsi MBG ""Misalkan buah, kami pastikan pilih yang teksturnya mulus. Jangan sampai ada cacat. Pemilihan sayur, kami pastikan pemasok sayur itu sudah punya reputasi memasok sayur yang bersih dan segar, daunnya tidak berulat. Pemilihan daging juga kami pilih yang benar-benar segar,"" kata Rizky saat ditemui Pikiran Rakyat di Kantor SPPG Daarut Tauhiid, Jalan Geger Kalong Girang, Bandung. SPPG Daarut Tauhiid juga sangat memperhatikan waktu memasak agar kesegaran makanan masih terjaga ketika disantap anak-anak. ""Kesegaran makanan itu bertahan 4-6 jam setelah dimasak. Jadi, kami selalu menyesuaikan dengan jam pembagian di sekolah untuk menjaga kesegaran makanannya,"" ujar Rizky. Tak sampai di situ, cara pengemasan makanan pun tidak sembarangan. Rizky mencontohkan, makanan yang masih panas, aturannya tidak boleh langsung dikemas tanpa melalui proses pendinginan terlebih dahulu. Hal itu bertujuan agar makanan tidak cepat basi karena terperangkap uap panas. ""Kami di sini punya kipas pendingin makanan. Itu sangat penting agar makanan tidak langsung dikemas dalam keadaan masih panas,"" ujar Rizky. Selain bahan makanan, kebersihan dapur juga tak kalah penting diperhatikan. Rizky mencontohkan, dapur SPPG Daarut Tauhiid dipasangi jaring-jaring di celah-celah ventilasi udara. ""Tujuannya supaya tidak ada serangga yang masuk,"" katanya. Pekerja yang mengolah makanan, sementara itu, wajib mengenakan penutup kepala dan masker untuk mencegah rambut masuk ke makanan dan potensi virus masuk ke makanan dari pernapasan. ""Pekerja yang di dapur juga wajib mengenakan sarung tangan dan alas kaki khusus untuk di dapur,"" ujar Rizky. Total ada 16 orang yang bekerja mengolah makanan di dapur SPPG Daarut Tauhiid. Mereka bekerja mulai pukul 17.00 WIB setiap harinya. Baca Juga:DPR RI Turun ke Garut, Bupati Minta Sekda Kumpulkan Seluruh SPPG Tumpukan rak MBG di SPPG Daarut Tauhiid. Tumpukan rak MBG di SPPG Daarut Tauhiid. Tumpukan rak MBG di SPPG Daarut Tauhiid. Ada anggapan umum yang selama ini diyakini banyak orang: makanan bergizi biasanya rasanya tidak enak. Anggapan ini muncul karena makanan sehat tidak banyak menggunakan bumbu penyedap dalam pengolahannya. Namun, hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi SPPG karena yang akan menyantap makanannya adalah anak-anak. Rasa yang enak dan menu yang bervariasi, tentu harus diperhatikan agar anak-anak mau menyantapnya dan tidak gampang bosan. Ahli gizi di SPPG Daarut Tauhiid, Denisa, menjelaskan bahwa variasi menu sangat penting agar anak-anak tidak bosan. ""Unsur wajibnya, menu makanan bergizi itu harus mengandung karbohidrat, protein hewani, protein nabati, buah, dan susu. Nah, kami sering melakukan variasi di unsur karbohidratnya. Kami sediakan nasi, makaroni, spaghetti, mi, dan kentang,"" kata Denisa. SPPG Daarut Tauhiid juga sering mendapatkan respons dari anak-anak soal menu yang mereka suka. ""Waktu itu pernah dapat respons kalau anak-anak untuk karbohidratnya lebih suka burger, kami pun lebih sering menyediakan menu yang disukai anak-anak itu,"" kata Denisa. Denisa juga terlibat dalam proses quality control (QC) untuk memastikan mutu bahan makanan yang dipasok terjamin. ""Dari awal pengiriman bahan makanan, sudah saya kontrol. Saya cek satu per satu kelayakannya. Saat di dapur pun saya awasi mulai dari pengolahan sampai penyajian,"" tuturnya.*** Berita PilihanDapur MBG Diduga Dikuasai Anggota DPR dan DPRD, Kepemilikan SPPG Harus ProfesionalDugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit BicaraKepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBG Berita PilihanDapur MBG Diduga Dikuasai Anggota DPR dan DPRD, Kepemilikan SPPG Harus ProfesionalDugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit BicaraKepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBG Berita Pilihan Dapur MBG Diduga Dikuasai Anggota DPR dan DPRD, Kepemilikan SPPG Harus ProfesionalDugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit BicaraKepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBG Dapur MBG Diduga Dikuasai Anggota DPR dan DPRD, Kepemilikan SPPG Harus Profesional Dapur MBG Diduga Dikuasai Anggota DPR dan DPRD, Kepemilikan SPPG Harus Profesional Dapur MBG Diduga Dikuasai Anggota DPR dan DPRD, Kepemilikan SPPG Harus Profesional Dapur MBG Diduga Dikuasai Anggota DPR dan DPRD, Kepemilikan SPPG Harus Profesional Dugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit Bicara Dugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit Bicara Dugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit Bicara Dugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit Bicara Kepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBG Kepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBG Kepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBG Kepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBG",Rio Rizky Pangestu,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/27/3165536004.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019677895/rahasia-sppg-yayasan-daarut-tauhiid-pertahankan-zero-accident-mbg?page=all,828f68c23256012d9713e0d22ec04d96c75c56fe5a88de5e92d8ff91a1170c2d,2025-11-13 20:11:42.592 912,kompas,mbg,2025-10-15 20:58:00,Menjaga Amanah supaya MBG Tetap Berkualitas di Tangan Siswa,"BANYUWANGI, KOMPAS.com- Puluhan pegawai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri Blimbingsari Banyuwangi, Jawa Timur, tampak sibuk dengan tugasnya masing-masing, mulai dari mencuci ompreng hingga menyiapkan bahan pada Rabu (15/10/2025).Mereka saling bahu membahu menyelesaikan pekerjaan agar selesai tepat waktu, sehingga waktu pelayanan untuk menyajikan 3.700 porsi bagi pelajar Kecamatan Blimbingsari dan sekitarnya dapat berjalan efektif.Terbagi dari beberapa divisi mulai dari pencucian alat masak, penyiapan bahan, divisi memasak, pemorsian, hingga distribusi bekerja sama untuk memberikan pelayanan terbaik.Baca juga:Dinkes Terima 14 Pengajuan SLHS Dapur SPPG di Solo, Pemohon Bakal DiinspeksiDemi menjaga amanah yang mereka emban, SPPG di bawah naungan yayasan Kemala Bhayangkarari tersebut menciptakan spesifikasi yang berbeda dengan SPPG pada umumnya.""Pola pendistribusian didahului denganfood security test,"" kata mitra SPPG Polri, Ali Mansur.Baca juga:2 Tahun Sulit Cari Kerja Selepas Lulus Sekolah, Abdullah Bersyukur Kini Jadi OB di SPPGPria yang akrab disapa Haji Ali tersebut mengatakan, setiap hari seksi kedokteran dan kesehatan (dokkes) Polri akan memeriksa secara detail makanan yang akan disajikan ke piring MBG.Proses tersebut bertujuan untuk menjaga kualitas makanan aman untuk penerima manfaat, serta memastikan potensi bahaya dapat diketahui sejak dini sebelum MBG didistribusikan.Proses itu bahkan dijalankan sebelum kasus keracunan diduga akibat MBG terjadi di beberapa wilayah.KapolrestaBanyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, juga sering sidak langsung ke dapur SPPG untuk memastikan proses penyajian MBG oleh SPPG Polri berjalan sesuai aturan.""Karena kita ketat. Buah busuk tidak lolos. Telur atau ayam tidakfreshkita tolak. Jangan pernah berharap dan bermimpi dari bahan yang jelek atau tidak bagus bisa berharap hasilnya bagus, tidak akan terjadi,"" tuturnya.Dengan keyakinan tersebut, SPPG Polri disebutnya berupaya konsisten standar operasional prosedur, petunjuk pelaksanaan serta petunjuk teknis MBG.Pihaknya pun menekankan ke seluruh karyawan dan relawan agar bekerja secara benar dan amanah sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing.Mereka yang bekerja di dapur SPPG juga diatur secara ketat dengan mengutamakan kedisiplinan, higienitas dan menjalankan SOP.""Harus menjadi relawan yang amanah,"" tuturnya.Harapan program ini bisa terus berjalan dengan baik dan benar, berkesinambungan dan berkelanjutan, sebab menimbulkan multi efek luar biasa bagi perekonomian masyarakat.Jika pun terjadi kesalahan atau kelemahan yang dilakukan pihak SPPG, Ali berharap hal tersebut bukan menjadikan program harus berhenti secara keseluruhan.""Program jangan berhenti, tapi harus dikoreksi,"" pintanya.Hingga saat ini, MBG cukup bermanfaat bagi masyarakat, mulai dari menyerap tenaga kerja, menggerakkan roda ekonomi masyarakat, hingga pemenuhan gizi bagi generasi penerus bangsa.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BANYUWANGI, KOMPAS.com- Puluhan pegawai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri Blimbingsari Banyuwangi, Jawa Timur, tampak sibuk dengan tugasnya masing-masing, mulai dari mencuci ompreng hingga menyiapkan bahan pada Rabu (15/10/2025). Mereka saling bahu membahu menyelesaikan pekerjaan agar selesai tepat waktu, sehingga waktu pelayanan untuk menyajikan 3.700 porsi bagi pelajar Kecamatan Blimbingsari dan sekitarnya dapat berjalan efektif. Terbagi dari beberapa divisi mulai dari pencucian alat masak, penyiapan bahan, divisi memasak, pemorsian, hingga distribusi bekerja sama untuk memberikan pelayanan terbaik. Baca juga:Dinkes Terima 14 Pengajuan SLHS Dapur SPPG di Solo, Pemohon Bakal Diinspeksi Demi menjaga amanah yang mereka emban, SPPG di bawah naungan yayasan Kemala Bhayangkarari tersebut menciptakan spesifikasi yang berbeda dengan SPPG pada umumnya. ""Pola pendistribusian didahului denganfood security test,"" kata mitra SPPG Polri, Ali Mansur. Baca juga:2 Tahun Sulit Cari Kerja Selepas Lulus Sekolah, Abdullah Bersyukur Kini Jadi OB di SPPG Pria yang akrab disapa Haji Ali tersebut mengatakan, setiap hari seksi kedokteran dan kesehatan (dokkes) Polri akan memeriksa secara detail makanan yang akan disajikan ke piring MBG. Proses tersebut bertujuan untuk menjaga kualitas makanan aman untuk penerima manfaat, serta memastikan potensi bahaya dapat diketahui sejak dini sebelum MBG didistribusikan. Proses itu bahkan dijalankan sebelum kasus keracunan diduga akibat MBG terjadi di beberapa wilayah. KapolrestaBanyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, juga sering sidak langsung ke dapur SPPG untuk memastikan proses penyajian MBG oleh SPPG Polri berjalan sesuai aturan. ""Karena kita ketat. Buah busuk tidak lolos. Telur atau ayam tidakfreshkita tolak. Jangan pernah berharap dan bermimpi dari bahan yang jelek atau tidak bagus bisa berharap hasilnya bagus, tidak akan terjadi,"" tuturnya. Dengan keyakinan tersebut, SPPG Polri disebutnya berupaya konsisten standar operasional prosedur, petunjuk pelaksanaan serta petunjuk teknis MBG. Pihaknya pun menekankan ke seluruh karyawan dan relawan agar bekerja secara benar dan amanah sesuai tugas pokok dan fungsi masing-masing. Mereka yang bekerja di dapur SPPG juga diatur secara ketat dengan mengutamakan kedisiplinan, higienitas dan menjalankan SOP. ""Harus menjadi relawan yang amanah,"" tuturnya. Harapan program ini bisa terus berjalan dengan baik dan benar, berkesinambungan dan berkelanjutan, sebab menimbulkan multi efek luar biasa bagi perekonomian masyarakat. Jika pun terjadi kesalahan atau kelemahan yang dilakukan pihak SPPG, Ali berharap hal tersebut bukan menjadikan program harus berhenti secara keseluruhan. ""Program jangan berhenti, tapi harus dikoreksi,"" pintanya. Hingga saat ini, MBG cukup bermanfaat bagi masyarakat, mulai dari menyerap tenaga kerja, menggerakkan roda ekonomi masyarakat, hingga pemenuhan gizi bagi generasi penerus bangsa.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/CAT169SfY23z_5xAv_6jADHU2l0=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/15/68ef996d562af.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/15/205800378/menjaga-amanah-supaya-mbg-tetap-berkualitas-di-tangan-siswa,42a033f459350b44ffa4682c0ffc7098fb658bca6abfe11f85046ae3ef39bcd2,2025-11-13 20:11:44.328 913,detik,mbg,2025-11-06 12:47:00,"Manfaatkan Lahan Sisa, SPPG Polda Kalsel Tanam Pepaya untuk Program MBG","Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Kalimantan Selatan (Kalsel) membuat inovasi untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Adapun inovasinya adalah memanfaatkan lahan kosong untuk menanam pohon pepaya. Kepala SPPG Polda Kalsel Bayu menyebut pemanfaatan lahan tersebut sebagai bentuk inovasi dari Polda Kalsel terhadap pemenuhan gizi anak. ""Ini belum matang, nanti kalau sudah matang bisa digunakan untuk MBG,"" ucap Bayu, dikutip dari detikKalimantan , Kamis (6/11/2025). Ada lebih dari 15 pohon buah pepaya yang ditanam. Nantinya, setelah buah matang, pepaya akan dipetik dan menjadi hidangan pencuci mulut MBG. Bayu mengatakan pemanfaatan lahan itu terinspirasi dari Kapolda Kalsel Irjen Rosyanto Yudha Hermawan. Menurut Bayu, Irjen Yudha cukup andal dalam memanfaatkan lahan tak terpakai. Salah satunya dari inovasi lahan gambut yang dijadikan budi daya jagung. Pepaya dipilih sebagai buah hidangan pencuci mulut MBG karena buah ini punya segudang manfaat, di antaranya bisa melancarkan pencernaan pada anak serta kaya akan vitamin A dan C, yang mampu meningkatkan kekebalan tubuh. Selama ini, tim SPPG Polda Kalsel memang selalu menambahkan buah dalam menu MBG. Buah yang digunakan pun beragam, mulai pisang, jeruk, anggur, juga buah lokal lainnya yang mudah didapatkan. ""Semoga saja nanti saat sudah panen, rasanya manis dan disukai anak-anak,"" pungkasnya. Simak juga Video: Kapolres Jaksel Pastikan Pengawasan di Setiap SPPG Polri",Hana Nushratu Uzma -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/03/kepala-sppg-polda-kalsel-bayu-melihat-pohon-pepaya-yang-ada-di-samping-gedung-sppg-foto-khairun-nisadetikkalimantan-1762156179905_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8197049/manfaatkan-lahan-sisa-sppg-polda-kalsel-tanam-pepaya-untuk-program-mbg,18119d74448e9cc9086a1d02b3b9b10cad9ba8e928c0a45b10f6140c94068558,2025-11-13 20:11:46.249 914,kompas,mbg,2025-10-15 19:23:06,"Sebulan Purbaya Menjabat, Ingin Realokasi Anggaran MBG jika Tak Terserap","JAKARTA, KOMPAS.com- Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan akan melakukan evaluasi mendalam terhadap alokasi anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG).Bilaanggaran MBGterbukti tidak terserap optimal hingga batas waktu yang ditetapkan, Purbaya akan mengambil kebijakan menarik atau merelokasikan kembali anggarannya ke program lain yang lebih prioritas.Menkeu Purbaya ngotot pangkas anggaran MBGPurbaya bersikerasi bakal memangkas anggaran MBG. Anggaran MBG yang tidak terserap itu nantinya akan dialihkan untuk membiayai program-program yang dapat langsung menggerakkan perekonomian.Baca juga:BGN Kembalikan Anggaran MBG Rp 70 Triliun ke Presiden, Ini Penjelasan PurbayaKOMPAS.com/ISNA RIFKA SRI RAHAYUMenteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat ditemui di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jakarta, Rabu (15/10/2025).""Kalau enggak dipake ya diambil, kenapa? Di sana juga nganggur duitnya. Saya sebarin ke tempat lain yang lebih siap,"" ujarMenkeu Purbayadi Balai Kota, Jakarta, Selasa (7/10/2025).Purbaya bilang, keputusan mengenai pemangkasan anggaran MBG ini baru akan diambil setelah dirinya melihat realisasi anggaran MBG pada akhir Oktober 2025.""Tetap saya akan nilai sampai akhir Oktober. Kalau akhir Oktober saya tahu nanti sampai Desember beberapa triliun enggak kepakai, saya ambil uangnya, enggak ada bedanya kok, enggak ada yang berubah. Hanya itu aja,"" ucapnya.Purbaya bakal alihkan anggaran MBG ke bansos beras 10 kg jika tidak terserapPurbaya menyatakan bakal mengalihkan anggaran MBG ke program lain, termasuk program bantuan pangan beras 10 kg, jika tidak terserap dengan baik.Baca juga:1 Tahun Prabowo-Gibran, Catatan Ombudsman terkait MBG""Saya akan alihkan ke tempat lain yang lebih siap atau ke masyarakat, seperti perluasan bantuan yang 2 kali 10 kilogram beras,"" kata Purbaya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (19/9/2025) lalu. JAKARTA, KOMPAS.com- Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan akan melakukan evaluasi mendalam terhadap alokasi anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG). Bilaanggaran MBGterbukti tidak terserap optimal hingga batas waktu yang ditetapkan, Purbaya akan mengambil kebijakan menarik atau merelokasikan kembali anggarannya ke program lain yang lebih prioritas. Purbaya bersikerasi bakal memangkas anggaran MBG. Anggaran MBG yang tidak terserap itu nantinya akan dialihkan untuk membiayai program-program yang dapat langsung menggerakkan perekonomian. Baca juga:BGN Kembalikan Anggaran MBG Rp 70 Triliun ke Presiden, Ini Penjelasan Purbaya KOMPAS.com/ISNA RIFKA SRI RAHAYUMenteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat ditemui di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jakarta, Rabu (15/10/2025). KOMPAS.com/ISNA RIFKA SRI RAHAYUMenteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa saat ditemui di Kantor Pusat Ditjen Pajak, Jakarta, Rabu (15/10/2025). ""Kalau enggak dipake ya diambil, kenapa? Di sana juga nganggur duitnya. Saya sebarin ke tempat lain yang lebih siap,"" ujarMenkeu Purbayadi Balai Kota, Jakarta, Selasa (7/10/2025). Purbaya bilang, keputusan mengenai pemangkasan anggaran MBG ini baru akan diambil setelah dirinya melihat realisasi anggaran MBG pada akhir Oktober 2025. ""Tetap saya akan nilai sampai akhir Oktober. Kalau akhir Oktober saya tahu nanti sampai Desember beberapa triliun enggak kepakai, saya ambil uangnya, enggak ada bedanya kok, enggak ada yang berubah. Hanya itu aja,"" ucapnya. Purbaya menyatakan bakal mengalihkan anggaran MBG ke program lain, termasuk program bantuan pangan beras 10 kg, jika tidak terserap dengan baik. Baca juga:1 Tahun Prabowo-Gibran, Catatan Ombudsman terkait MBG ""Saya akan alihkan ke tempat lain yang lebih siap atau ke masyarakat, seperti perluasan bantuan yang 2 kali 10 kilogram beras,"" kata Purbaya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat (19/9/2025) lalu.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/KpPN_rj7-floJ2c5adgWlGefibk=/0x315:3333x2537/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775b1d85b4.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/11/68ea02e2af43f.jpg",https://money.kompas.com/read/2025/10/15/192306026/sebulan-purbaya-menjabat-ingin-realokasi-anggaran-mbg-jika-tak-terserap,7d42dc79fa24fb6c6a27070d4b9b5730526ee987f58642f45e9150d9eb952a87,2025-11-13 20:11:54.775 915,detik,mbg,2025-11-06 11:00:00,"Satgas MBG Pastikan Menu di Banyuasin Berkualitas, Sekda: Akan Diawasi Ketat","Ketua Satuan Tugas (Satgas) Makan Bergizi Gratis (MBG) Banyuasin Erwin Ibrahim ingin memastikan pelaksanaan program di wilayahnya berkualitas, aman, dan bersih. Penyajian menu makanan kepada siswa harus diawasi ketat. ""Pentingnya keamanan dan kebersihan makanan dalam program tersebut (MBG), seluruh proses dari persiapan hingga penyajian makanan harus diawasi secara ketat. Tujuannya untuk memastikan makanan yang diberikan layak konsumsi dan bebas dari kontaminasi,"" ujar Erwin saat rapat bersama koordinator wilayah SPPG MBG Banyuasin di Rumah Dinas Sekda, Rabu (5/11/2025). Erwin juga menekankan agar pelaksanaan program itu benar-benar diperhatikan. Jangan sampai ada kejadian yang tak diinginkan. ""Seluruh proses penyajian bahan makanan harus diperiksa secara detail agar higienis dan terhindar dari penyakit atau bakteri, sangat pentingnya standar kebersihan untuk menjaga kesehatan penerima manfaat,"" katanya. Saat ini, jumlah satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di wilayahnya baru 34 unit. Pemerintah daerah, hingga kini terus mempersiapkan agar seluruh siswa bisa menikmati program tersebut. Dia berharap, 2026 nanti seluruh penerima di Banyuasin bisa terlayani MBG ini. ""Bukan hanya siswa tapi juga untuk ibu hamil, manula, dan ibu menyusui. Pada tahun 2026 pemerintah pusat akan menganggarkan Rp 326 triliun untuk MBG,"" jelasnya. Selain itu, pemda juga akan all-out dalam menyiapkan kebutuhan program tersebut, terutama pada ketersediaan bahan baku pangan. Sementara itu, Ketua Koordinator SPPG Willy menjelaskan pihaknya berperan sebagai unit operasional dalam MBG Banyuasin. SPPG akan melayani kurang lebih 3.000-4.000 peserta didik dan non peserta didik sesuai Perpes 83/2024 dengan jadwal operasional 5 hari kerja per pekan. Kata dia, tujuan MBG ini memenuhi kebutuhan gizi seimbang untuk anak sekolah, meningkatkan konsentrasi dan prestasi belajar, dan mendukung tumbuh kembang optimal. ""Perlu diketahui di Banyuasin memiliki peluang dalam kekuatan pangan karena wilayah agraris yang menjadi kekuatan untuk kemandirian pangan dan memasok kebutuhan SPPG untuk wilayah sendiri,"" ujarnya. ""Surplus lahan pemda yang banyak dapat dibangun SPPG sesuai standar BGN dan SPPG khusus untuk daerah 3T, serta kolaborasi swasta yang solid dalam pemanfaatan dana CSR membangun SPPG demi pencapaian dari target 78 SPPG,"" sambungnya.",Sumatera Selatan,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/06/program-mbg-1762399908844_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/sumbagsel/berita/d-8196773/satgas-mbg-pastikan-menu-di-banyuasin-berkualitas-sekda-akan-diawasi-ketat,0454534e6500e86da8a71b09f2d74a8a919861c711a7fded21a0e21e09369d75,2025-11-13 20:11:58.340 936,detik,mbg,2025-11-05 21:41:00,Pejuang Hak Kesehatan Masyarakat Sri Wahyuni Terima detikJatim Awards,"Sri Wahyuni, legislator DPRD Jawa Timur dengan pengalaman 25 tahun sebagai perawat, menerima penghargaan Anugerah Figur Akselerator Kemajuan dalam kategori Pejuang Hak Kesehatan Masyarakat di panggung detikJatim Awards 2025. Penghargaan ini menjadi pengakuan atas dedikasinya mendorong perbaikan layanan kesehatan, memperjuangkan kesejahteraan perawat, dan meningkatkan akses kesehatan di desa-desa melalui program-program inovatif seperti ""Satu Desa Satu Perawat"" serta pengawasan pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG). Wakil Ketua DPRD Jatim ini menerima penghargaan tersebut panggung detikJatim Awards 2025. ""Alhamdulillah terima kasih kepada detikcom yang telah memberikan penghargaan malam ini,"" ucap Yuni penuh syukur, Rabu (5/11/2025). Yuni berharap, penghargaan ini menjadi pelecutnya menjadi lebih baik dalam mengabdi pada warga Jatim. ""Mudah-mudahan penghargaan ini menjadi penyemangat diri saya pribadi untuk masyarakat Jatim khususnya sektor pelayanan kesehatan yang merata,"" imbuhnya. Diketahui, latar belakangnya sebagai perawat selama 25 tahun, yakni sejak 1999 hingga 2024 mendorong Sri Wahyuni yang saat ini menjadi salah satu legislator di DPRD Jatim terus berupaya melakukan perubahan nyata di sektor kesehatan. Mulai dari antrean panjang di rumah sakit hingga masalah sistem rujukan. Latar belakangnya sebagai tenaga kesehatan itu juga yang mendorongnya secara langsung mengawal operasi Balita asal Bojonegoro yang menderita Atresia Ani (kelainan saluran cerna) serta mengawal koordinasi dengan rumah sakit demi memastikan penanganan terbaik hingga pasien dibolehkan pulang. Secara eksplisit, Yuni mendorong penambahan kesejahteraan bagi perawat di Jatim, termasuk yang berstatus honorer, serta para perawat di desa sejalan dengan rencana kenaikan gaji guru oleh pemerintah pusat. Bukan cuma itu, kader Partai Demokrat ini juga mendorong pelaksanaan program ""Satu Desa Satu Perawat"" di 7.721 desa di Jatim sebagai solusi mengoptimalkan peran tenaga perawat dan meningkatkan akses kesehatan bagi masyarakat di perdesaan. Kepeduliannya pada program-program yang mendukung kesehatan dan kesejahteraan masyarakat juga membuatnya terus mengawal dan mengevaluasi pelaksanaan program pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis/MBG agar sesuai dengan standar dari pusat dan benar-benar membawa manfaat bagi masyarakat. detikJatim kembali menghadirkan detikJatim Awards 2025, ajang penghargaan untuk tokoh masyarakat hingga pelaku bisnis dan instansi pemerintah yang memberikan kontribusi positif bagi masyarakat di Jawa Timur. Tahun ini, pemberian penghargaan digelar di Grand Mercure Malang Mirama, Kota Malang, pada Rabu 5 November 2025. Anugerah detikJatim Awards 2025 diberikan kepada individu, komunitas, instansi pemerintahan, kampus, DPRD, BUMD, dan perusahaan swasta. Seleksi penerima dilakukan melalui tahapan khusus oleh dewan redaksi detikcom dan detikJatim , dengan memperhatikan kriteria inovasi, kreativitas, inspiratif, dampak bagi masyarakat, dan keaktifan di bidang masing-masing.",detikJatim Awards 2025,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/05/wakil-ketua-dprd-jatim-sri-wahyuni-1762353462414_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jatim/berita/d-8196324/pejuang-hak-kesehatan-masyarakat-sri-wahyuni-terima-detikjatim-awards,134c80cc9e721f974adc0a121f900760c86b1e6d6b00619e170869256c83c700,2025-11-13 20:12:52.534 977,pikiranrakyat,mbg,2025-09-26 16:32:00,"Korban Keracunan MBG di Bandung Barat Tembus 1.309 Siswa, Jeritan Tangis Bergema di Posko Darurat","PIKIRAN RAKYAT- Kasus keracunan massal akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) semakin memprihatinkan. Hingga Jumat (26/9/2025), jumlah korban di Kecamatan Cipongkor dan Cihampelas tercatat telah mencapai 1.309 siswa dari berbagai jenjang pendidikan. Data sementara Dinas Kesehatan (Dinkes) KBB merinci, dari total kasus tersebut, sebanyak 65 siswa masih dirawat, sementara 1.244 siswa dinyatakan sembuh. Rinciannya, di Desa Cihampelas terdapat 198 kasus dengan 27 siswa masih dirawat. Di Desa Neglasari, total kasus mencapai 718 dengan 38 siswa masih dalam perawatan. Sementara itu, di Desa Sirnagalih tercatat 393 kasus. Namun, seluruh korban telah pulih. Baca Juga:Pemprov Panggil dan Tagih Komitmen Pengelola MBG di Jabar, 3 Hal Jadi Fokus Evaluasi Pantauan ""PR"" di lapangan menunjukkan suasana darurat masih berlangsung. Posko darurat yang didirikan di GOR Kecamatan Cipongkor dipenuhi korban yang terus berdatangan. Tangisan dan jeritan kesakitan siswa terdengar di tengah kepanikan para orang tua yang berusaha menenangkan anak-anak mereka. Beberapa korban dilaporkan mengalami sesak napas, muntah, kram, hingga kejang-kejang. Salah satu orang tua siswa, Encep (46), warga setempat, mengaku anaknya yang bersekolah di SMKN Pembangunan sudah lima hari dirawat di posko darurat. Ia mengatakan sang anak hanya memakan sedikit daging ayam, melon, dan tomat dari menu MBG, namun beberapa jam kemudian langsung merasakan sakit hebat hingga kram. Anak saya sudah lima hari di sini (posko darurat). Dia cuma mencicipi sedikit daging ayam, melon, dan tomat, tapi malah seperti ini kejadiannya. Saya tidak tega lihat anak saya kesakitan, tutur Encep dengan suara gemetar dilokasi. Hal senada dialami Cucu Aidah (46), orang tua dari Tiara (8), siswi kelas 3 SD Sirnagalih. Ia mengungkapkan anaknya hanya memakan buah melon dari menu MBG. Namun, tak lama kemudian mengeluh sakit perut hebat disertai muntah-muntah. Anak saya hanya makan melon saja, tapi langsung kesakitan dan muntah. Dia harus dirawat sampai tiga hari di posko darurat, ujarnya dengan nada kecewa. Baca Juga:Posko Darurat Keracunan MBG di Cihampelas Dipindah ke Puskesmas, Jumlah Korban Bertambah Jadi 194 Siswa Kasus ini menambah panjang daftar siswa yang menjadi korban keracunan massal program MBG di wilayah Bandung Barat. Hingga kini, aparat kesehatan bersama pihak terkait masih berusaha memberikan perawatan darurat kepada ratusan siswa yang terdampak. Namun, belum ada kepastian mengenai penyebab utama keracunan massal tersebut.*** Berita PilihanBandung Barat Darurat! Dinkes Catat 1.258 Korban Keracunan MBG di Cipongkor-CihampelasBiang Keracunan Massal 194 Siswa Cihampelas KBB: Omprengan Kotor, Makanan Bau, hingga Ulat di Menu MBGKorban Keracunan di Cipongkor Sempat Ragu Santap MBG: Lapar dan Kabita Berita PilihanBandung Barat Darurat! Dinkes Catat 1.258 Korban Keracunan MBG di Cipongkor-CihampelasBiang Keracunan Massal 194 Siswa Cihampelas KBB: Omprengan Kotor, Makanan Bau, hingga Ulat di Menu MBGKorban Keracunan di Cipongkor Sempat Ragu Santap MBG: Lapar dan Kabita Berita Pilihan Bandung Barat Darurat! Dinkes Catat 1.258 Korban Keracunan MBG di Cipongkor-CihampelasBiang Keracunan Massal 194 Siswa Cihampelas KBB: Omprengan Kotor, Makanan Bau, hingga Ulat di Menu MBGKorban Keracunan di Cipongkor Sempat Ragu Santap MBG: Lapar dan Kabita Bandung Barat Darurat! Dinkes Catat 1.258 Korban Keracunan MBG di Cipongkor-Cihampelas Bandung Barat Darurat! Dinkes Catat 1.258 Korban Keracunan MBG di Cipongkor-Cihampelas Bandung Barat Darurat! Dinkes Catat 1.258 Korban Keracunan MBG di Cipongkor-Cihampelas Bandung Barat Darurat! Dinkes Catat 1.258 Korban Keracunan MBG di Cipongkor-Cihampelas Biang Keracunan Massal 194 Siswa Cihampelas KBB: Omprengan Kotor, Makanan Bau, hingga Ulat di Menu MBG Biang Keracunan Massal 194 Siswa Cihampelas KBB: Omprengan Kotor, Makanan Bau, hingga Ulat di Menu MBG Biang Keracunan Massal 194 Siswa Cihampelas KBB: Omprengan Kotor, Makanan Bau, hingga Ulat di Menu MBG Biang Keracunan Massal 194 Siswa Cihampelas KBB: Omprengan Kotor, Makanan Bau, hingga Ulat di Menu MBG Korban Keracunan di Cipongkor Sempat Ragu Santap MBG: Lapar dan Kabita Korban Keracunan di Cipongkor Sempat Ragu Santap MBG: Lapar dan Kabita Korban Keracunan di Cipongkor Sempat Ragu Santap MBG: Lapar dan Kabita Korban Keracunan di Cipongkor Sempat Ragu Santap MBG: Lapar dan Kabita",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/26/2180943376.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019675304/korban-keracunan-mbg-di-bandung-barat-tembus-1309-siswa-jeritan-tangis-bergema-di-posko-darurat?page=all,c1d4be824f3f14938f97d34fc9f85e6029d2e3883d0815e6ae4c0b0066e38c2c,2025-11-13 20:14:29.627 916,okezone,mbg,2025-09-25 11:05:58,"Kasus Keracunan MBG, Kepala BGN Minta SPPG Perbaiki Pola Masak","JAKARTA - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menginstruksikan agar Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur Makan Bergizi Gratis ( MBG ) melakukan perbaikan pola masak. Hal ini merespons kasus keracunan makanan MBG yang sudah mencapai ribuan kasus. Menurut Dadan, dari hasil investigasi awal ditemukan bahwa insiden keracunan disebabkan oleh proses memasak yang dilakukan terlalu dini. Hal ini mengakibatkan makanan disimpan terlalu lama sebelum akhirnya didistribusikan, ""Keterangan awal menunjukkan bahwa SPPG itu memasak terlalu awal sehingga masakan terlalu lama tersimpan,"" ungkap Dadan, Jakarta, Kamis (25/9/2025). ""Kami sudah koordinasi dengan seluruh SPPG yang baru beroperasi satu bulan terakhir, dan kami minta agar mereka mulai memasak di atas pukul 01.30 siang, agar jarak antara proses memasak dan pengiriman tidak lebih dari empat jam,"" tegasnya. Dadan menekankan bahwa ritme memasak dan distribusi merupakan kunci utama menjaga kualitas dan keamanan makanan. Dia menyebut bahwa SPPG yang sudah lama beroperasi umumnya telah menemukan pola kerja yang efektif. Namun, SPPG baru seringkali terlalu khawatir makanan tidak selesai tepat waktu sehingga mulai memasak terlalu pagi. Sebagai solusi, Dadan menginstruksikan agar SPPG baru menerapkan sistem bertahap dalam melayani sekolah. ""Ketika memulai, mereka sudah punya daftar penerima manfaat. Katakanlah 3.500 di 20 sekolah, saya meminta agar mereka di awal-awal melayani 2 sekolah dulu, kemudian setelah terbiasa baru naik ke 4 sekolah setelah itu naik lagi ke 10 sekolah,"" ujar Dadan. ""Kemudian setelah bisa menguasai proses termasuk antara masak dan delivery-nya bisa tepat waktu dengan jumlah yang tertentu baru bisa memaksimalkan jumlah penerima manfaat,"" tambahnya. Untuk diketahui, berdasarkan data BGN sejak Januari hingga 22 September 2025, sudah terjadi 4.711 kasus keracunan MBG. Dari data tersebut, kasus keracunan paling banyak terjadi di Pulau Jawa. BGN membagi 4.711 kasus tersebut ke tiga wilayah, yakni Wilayah | mencapai 1.281 kasus, Wilayah Il mencapai 2.606 kasus, dan Wilayah lll meliputi 824 kasus. JAKARTA - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menginstruksikan agar Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur Makan Bergizi Gratis ( MBG ) melakukan perbaikan pola masak. Hal ini merespons kasus keracunan makanan MBG yang sudah mencapai ribuan kasus. Menurut Dadan, dari hasil investigasi awal ditemukan bahwa insiden keracunan disebabkan oleh proses memasak yang dilakukan terlalu dini. Hal ini mengakibatkan makanan disimpan terlalu lama sebelum akhirnya didistribusikan, ""Keterangan awal menunjukkan bahwa SPPG itu memasak terlalu awal sehingga masakan terlalu lama tersimpan,"" ungkap Dadan, Jakarta, Kamis (25/9/2025). ""Kami sudah koordinasi dengan seluruh SPPG yang baru beroperasi satu bulan terakhir, dan kami minta agar mereka mulai memasak di atas pukul 01.30 siang, agar jarak antara proses memasak dan pengiriman tidak lebih dari empat jam,"" tegasnya. Dadan menekankan bahwa ritme memasak dan distribusi merupakan kunci utama menjaga kualitas dan keamanan makanan. Dia menyebut bahwa SPPG yang sudah lama beroperasi umumnya telah menemukan pola kerja yang efektif. Namun, SPPG baru seringkali terlalu khawatir makanan tidak selesai tepat waktu sehingga mulai memasak terlalu pagi. Sebagai solusi, Dadan menginstruksikan agar SPPG baru menerapkan sistem bertahap dalam melayani sekolah. ""Ketika memulai, mereka sudah punya daftar penerima manfaat. Katakanlah 3.500 di 20 sekolah, saya meminta agar mereka di awal-awal melayani 2 sekolah dulu, kemudian setelah terbiasa baru naik ke 4 sekolah setelah itu naik lagi ke 10 sekolah,"" ujar Dadan. ""Kemudian setelah bisa menguasai proses termasuk antara masak dan delivery-nya bisa tepat waktu dengan jumlah yang tertentu baru bisa memaksimalkan jumlah penerima manfaat,"" tambahnya. Untuk diketahui, berdasarkan data BGN sejak Januari hingga 22 September 2025, sudah terjadi 4.711 kasus keracunan MBG. Dari data tersebut, kasus keracunan paling banyak terjadi di Pulau Jawa. BGN membagi 4.711 kasus tersebut ke tiga wilayah, yakni Wilayah | mencapai 1.281 kasus, Wilayah Il mencapai 2.606 kasus, dan Wilayah lll meliputi 824 kasus. (Dani Jumadil Akhir)",Tangguh Yudha,https://img.okezone.com/content/2025/09/25/320/3172346/kepala_bgn-7G1K_large.png,https://economy.okezone.com/read/2025/09/25/320/3172346/kasus-keracunan-mbg-kepala-bgn-minta-sppg-perbaiki-pola-masak?page=all,70f2554fd00a743b6a0156e5a7834f9a4d1a30e82a64bb73d7796d4fb35dfa63,2025-11-13 20:12:02.689 917,kompas,mbg,2025-10-15 14:17:10,Presiden Prabowo Disebut Minta Menu MBG Diisi 2 Jenis Lauk,"JAKARTA, KOMPAS.com Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang menyampaikan, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk menyiapkan dua jenis lauk dalam hidangan Makan Bergizi Gratis (MBG) setiap harinya. Selain susu, harus ada dua jenis lauk, bukan satu, kata Nanik, dalam keterangan resmi, Rabu (15/10/2025).Nanik mengatakan, instruksi tersebut langsung disampaikan oleh Presiden, lantaran keinginannya agar generasi selanjutnya memiliki kecukupan gizi. Beliau (Presiden) bercita-cita agar ke depan generasi muda Indonesia menjadi generasi yang sehat, cerdas, kuat, dan mampu bersaing di kancah global, kata Nanik.Baca juga:Di Hadapan Mahasiswa, Ketua Komisi III Ngaku Tak Pernah Temukan Warga Tolak MBGKarena perhatiannya kepada kesehatan dan pemenuhan gizi anak-anak Indonesia, Presiden Prabowo bahkan sampai menghitung sendiri menu makanan untuk para siswa.Hal itu terjadi ketika Presiden merancang program MBG. Beliau hitung sendiri, dan berkesimpulan bahwa dengan Rp 10.000 itu masih bisa pakai ayam dan telur, kata Nanik.Nanik mengingatkan, dalam menjalankan program andalan presiden tersebut, semua pihak diharapkan tidak mengambil keuntungan dari bahan baku makanan.Baca juga:Habiburokhman Anggap Pihak yang Suarakan Setop MBG Tak Tahu Kondisi RakyatNanik mengimbau agar seluruh dapur MBG tidak memangkas, atau bahkan sengaja menggelembungkan anggaran pembelian bahan baku. Jangan dipangkas, dan juga jangan di-mark up. Anggaran bahan baku itu harus penuh, ujar dia.Nanik berpesan agar seluruh unsur pelaksana di setiap SPPG saling mengingatkan dan menjaga integritas pelaksanaan program.Baca juga:Tim Mawar di Jabatan-jabatan Strategis Tolong semuanya saling mengingatkan, baik ahli gizi, akuntan, maupun kepala SPPG, untuk mengawal menu, ujar dia.Ia pun menegaskan kembali bahwa Program MBG bukanlah proyek komersial, melainkan wujud nyata kepedulian PresidenPrabowo Subiantoterhadap anak-anak Indonesia. Program MBG ini bukan bisnis. Ini adalah kecintaan Pak Prabowo pada anak-anak Indonesia, lanjut Nanik.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang menyampaikan, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk menyiapkan dua jenis lauk dalam hidangan Makan Bergizi Gratis (MBG) setiap harinya. Selain susu, harus ada dua jenis lauk, bukan satu, kata Nanik, dalam keterangan resmi, Rabu (15/10/2025). Nanik mengatakan, instruksi tersebut langsung disampaikan oleh Presiden, lantaran keinginannya agar generasi selanjutnya memiliki kecukupan gizi. Beliau (Presiden) bercita-cita agar ke depan generasi muda Indonesia menjadi generasi yang sehat, cerdas, kuat, dan mampu bersaing di kancah global, kata Nanik. Baca juga:Di Hadapan Mahasiswa, Ketua Komisi III Ngaku Tak Pernah Temukan Warga Tolak MBG Karena perhatiannya kepada kesehatan dan pemenuhan gizi anak-anak Indonesia, Presiden Prabowo bahkan sampai menghitung sendiri menu makanan untuk para siswa. Hal itu terjadi ketika Presiden merancang program MBG. Beliau hitung sendiri, dan berkesimpulan bahwa dengan Rp 10.000 itu masih bisa pakai ayam dan telur, kata Nanik. Nanik mengingatkan, dalam menjalankan program andalan presiden tersebut, semua pihak diharapkan tidak mengambil keuntungan dari bahan baku makanan. Baca juga:Habiburokhman Anggap Pihak yang Suarakan Setop MBG Tak Tahu Kondisi Rakyat Nanik mengimbau agar seluruh dapur MBG tidak memangkas, atau bahkan sengaja menggelembungkan anggaran pembelian bahan baku. Jangan dipangkas, dan juga jangan di-mark up. Anggaran bahan baku itu harus penuh, ujar dia. Nanik berpesan agar seluruh unsur pelaksana di setiap SPPG saling mengingatkan dan menjaga integritas pelaksanaan program. Baca juga:Tim Mawar di Jabatan-jabatan Strategis Tolong semuanya saling mengingatkan, baik ahli gizi, akuntan, maupun kepala SPPG, untuk mengawal menu, ujar dia. Ia pun menegaskan kembali bahwa Program MBG bukanlah proyek komersial, melainkan wujud nyata kepedulian PresidenPrabowo Subiantoterhadap anak-anak Indonesia. Program MBG ini bukan bisnis. Ini adalah kecintaan Pak Prabowo pada anak-anak Indonesia, lanjut Nanik.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/TTDjBK_fCfNgAatCKjqXns86nLI=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/13/68ecb54a5246f.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/15/14171031/presiden-prabowo-disebut-minta-menu-mbg-diisi-2-jenis-lauk,765409484acab15bea703ae26f3c50e6550f8c46b30a0fc05b7de85766ad4b6f,2025-11-13 20:12:05.031 918,pikiranrakyat,mbg,2025-09-27 16:53:00,Bupati Bandung Barat Cabut Status KLB Keracunan Massal: 3 Dapur MBG Bermasalah Ditutup,"PIKIRAN RAKYAT- Kasus keracunan massal akibat makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mengguncang Kabupaten Bandung Barat (KBB) akhirnya mencapai titik terang. Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail, pada Sabtu (27/9/2025), secara resmi mengumumkan bahwa status Kejadian Luar Biasa (KLB) dihentikan setelah tren kasus menunjukkan penurunan signifikan. Menurut Jeje, keracunan massal ini sebelumnya terjadi pada Senin (23/9/2025) dan Rabu (25/9/2025), melibatkan tiga dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), yakni dua dapur di Kecamatan Cipongkor dan satu dapur di Kecamatan Cihampelas. Baca Juga:Dadang Naser Kritik Keras Pengelolaan MBG Usai Ribuan Siswa di KBB Keracunan: Ini Bergizi Bukan Beracun! ""Ketiga dapur masih ditutup sementara untuk kepentingan investigasi dan evaluasi menyeluruh bersama Badan Gizi Nasional (BGN),"" kata Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail dalam keterangan resminya. Sabtu, 27 September 2025. Adapun untuk jumlah total kasus mencapai 1.315 orang, dengan 1.241 pasien sudah pulang dan dinyatakan sembuh.""Masih ada 74 pasien yang sedang dirawat, tetapi kondisinya terus menunjukkan perkembangan positif,"" ucapnya. Kondisi ratusan siswa yang diduga kuat keracunan setelah mengkonsumsi MBG dilakukan perawatan di posko darurat Dinkes KBB di Cipongkor, korban masih terus bertambah mulai dari pukul 09.00 WIB pagi. Kondisi ratusan siswa yang diduga kuat keracunan setelah mengkonsumsi MBG dilakukan perawatan di posko darurat Dinkes KBB di Cipongkor, korban masih terus bertambah mulai dari pukul 09.00 WIB pagi. Kondisi ratusan siswa yang diduga kuat keracunan setelah mengkonsumsi MBG dilakukan perawatan di posko darurat Dinkes KBB di Cipongkor, korban masih terus bertambah mulai dari pukul 09.00 WIB pagi. Selanjutnya, adik ipar Raffi Ahmad ini menambahkan, keputusan menghentikan status KLB didasarkan pada analisis epidemiologi, penghentian distribusi makanan dari dapur bermasalah, serta tidak ditemukannya kasus baru dalam beberapa hari terakhir. ""Fokus kami saat ini adalah memastikan seluruh pasien pulih sepenuhnya dan bisa segera kembali ke rumah masing-masing. Pemerintah daerah terus berkoordinasi dengan tenaga medis dan pihak terkait agar kebutuhan pasien harus terpenuhi dengan baik,"" tegasnya. Baca Juga:Kasus Keracunan Massal di KBB Diselidiki: Sampel Makanan MBG dan Muntahan Korban Diuji Lab Dalam kesempatan tersebut, Bupati Jeje juga menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak yang telah berjibaku sejak awal kejadian. Saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada tenaga medis, relawan, TNI-Polri, serta semua pihak yang sudah bekerja keras di lapangan, ungkapnya. Meski status KLB telah dicabut, Pemkab Bandung Barat memastikan evaluasi program MBG akan dilakukan secara menyeluruh. Investigasi menyangkut higienitas dapur, distribusi makanan, hingga sistem pengawasan akan diperketat untuk mencegah tragedi serupa terulang di masa mendatang.*** Berita PilihanWakil Ketua DPRD KBB Tinjau Langsung 619 Korban Keracunan MBG di Cipongkor, Puji Gerak Cepat Tenaga MedisKomisi IV DPRD KBB Desak Evaluasi Total Program MBG Usai 619 Siswa Keracunan di Cipongkor, BGN Harus TelitiBiang Keracunan Massal 194 Siswa Cihampelas KBB: Omprengan Kotor, Makanan Bau, hingga Ulat di Menu MBG Berita PilihanWakil Ketua DPRD KBB Tinjau Langsung 619 Korban Keracunan MBG di Cipongkor, Puji Gerak Cepat Tenaga MedisKomisi IV DPRD KBB Desak Evaluasi Total Program MBG Usai 619 Siswa Keracunan di Cipongkor, BGN Harus TelitiBiang Keracunan Massal 194 Siswa Cihampelas KBB: Omprengan Kotor, Makanan Bau, hingga Ulat di Menu MBG Berita Pilihan Wakil Ketua DPRD KBB Tinjau Langsung 619 Korban Keracunan MBG di Cipongkor, Puji Gerak Cepat Tenaga MedisKomisi IV DPRD KBB Desak Evaluasi Total Program MBG Usai 619 Siswa Keracunan di Cipongkor, BGN Harus TelitiBiang Keracunan Massal 194 Siswa Cihampelas KBB: Omprengan Kotor, Makanan Bau, hingga Ulat di Menu MBG Wakil Ketua DPRD KBB Tinjau Langsung 619 Korban Keracunan MBG di Cipongkor, Puji Gerak Cepat Tenaga Medis Wakil Ketua DPRD KBB Tinjau Langsung 619 Korban Keracunan MBG di Cipongkor, Puji Gerak Cepat Tenaga Medis Wakil Ketua DPRD KBB Tinjau Langsung 619 Korban Keracunan MBG di Cipongkor, Puji Gerak Cepat Tenaga Medis Wakil Ketua DPRD KBB Tinjau Langsung 619 Korban Keracunan MBG di Cipongkor, Puji Gerak Cepat Tenaga Medis Komisi IV DPRD KBB Desak Evaluasi Total Program MBG Usai 619 Siswa Keracunan di Cipongkor, BGN Harus Teliti Komisi IV DPRD KBB Desak Evaluasi Total Program MBG Usai 619 Siswa Keracunan di Cipongkor, BGN Harus Teliti Komisi IV DPRD KBB Desak Evaluasi Total Program MBG Usai 619 Siswa Keracunan di Cipongkor, BGN Harus Teliti Komisi IV DPRD KBB Desak Evaluasi Total Program MBG Usai 619 Siswa Keracunan di Cipongkor, BGN Harus Teliti Biang Keracunan Massal 194 Siswa Cihampelas KBB: Omprengan Kotor, Makanan Bau, hingga Ulat di Menu MBG Biang Keracunan Massal 194 Siswa Cihampelas KBB: Omprengan Kotor, Makanan Bau, hingga Ulat di Menu MBG Biang Keracunan Massal 194 Siswa Cihampelas KBB: Omprengan Kotor, Makanan Bau, hingga Ulat di Menu MBG Biang Keracunan Massal 194 Siswa Cihampelas KBB: Omprengan Kotor, Makanan Bau, hingga Ulat di Menu MBG",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/27/3832228569.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019677565/bupati-bandung-barat-cabut-status-klb-keracunan-massal-3-dapur-mbg-bermasalah-ditutup?page=all,80f6f2ec80bd06fa97aa9dbbf04c681e1c21d5049434bade0d12f46bcc2b7efb,2025-11-13 20:12:05.287 919,detik,mbg,2025-11-06 10:30:00,Al Haris Bantu Siswa di 2 Daerah Jambi Lewat Program Dumisake,"Gubernur Jambi Al Haris kembali menegaskan komitmennya untuk menghadirkan pemerataan akses pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat. Melalui program unggulan Dumisake (Dua Miliar Satu Kecamatan), Al Haris menyalurkan bantuan pendidikan bagi siswa di Kabupaten Batang Hari dan Sarolangun, sebagai bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap dunia pendidikan di daerah. ""Saya sengaja datang untuk bertemu muka dengan anak-anakku sekalian, siswa-siswi SMA, SMK, dan SLB. Kita menyerahkan bantuan pendidikan program Dumisake tahun anggaran 2025 ini, semoga dapat bermanfaat dan kita ingin akses pendidikan mesti merata,"" kata Al Haris, Rabu (5/11/2025). Penyerahan bantuan berlangsung di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 10 Batanghari dan SMA Negeri 1 Sarolangun. Penyerahan bantuan Dumisake pendidikan ini disalurkan kepada siswa secara langsung. Al Haris mengatakan tahun 2025 ini, sebanyak 607 siswa di Kabupaten Sarolangun menerima bantuan Dumisake Pendidikan, termasuk 82 siswa yang mendapatkan bantuan biaya pendidikan (SPP). Sementara untuk di Kabupaten Batang Hari terdapat 480 siswa penerima bantuan Dumisake Pendidikan serta 43 penerima bantuan SPP untuk siswa sekolah swasta. ""Bantuan ini merupakan program dari Dumisake bidang pendidikan, yang dirancang untuk membantu siswa dari keluarga kurang mampu agar tetap dapat melanjutkan sekolah tanpa hambatan biaya. Penerima bantuan ini juga tersebar di 15 SMA dan 11 SMK serta 1 SLB negeri dan swasta,"" ujar Al Haris. Al Haris menyebutkan bahwa dengan Program Dumisake pendidikan ini dirinya ingin memastikan tidak ada anak di Jambi yang putus sekolah hanya karena persoalan ekonomi. Program Dumisake hadir untuk menutup kesenjangan dan memastikan seluruh anak bisa mendapat hak pendidikan yang layak dan sama. Ia menjelaskan, pendidikan menjadi salah satu fokus utama Pemerintah Provinsi Jambi dalam membangun sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berdaya saing. Melalui program Dumisake, pendidikan di sekolah-sekolah bisa berjalan secara baik dan tidak ada lagi yang kesenjangan. ""Kalau SDM kita kuat, daerah akan maju. Karena itu, kami hadir langsung ke kabupaten dan kecamatan untuk memastikan bantuan ini tepat sasaran,"" tambahnya. Program Dumisake terus digulirkan oleh Pemerintah Provinsi Jambi sejak masa kepemimpinan Al Haris-Abdullah Sani. Program Dumisake pendidikan ini selain tujuan mempercepat pembangunan pendidikan daerah secara merata, program ini juga memperluas akses pendidikan di seluruh pelosok Jambi. Al Haris juga berpesan kepada para pelajar agar memanfaatkan bantuan ini sebaik mungkin dan terus semangat belajar demi masa depan yang lebih baik. ""Belajarlah dengan tekun, jangan menyerah. Pemerintah sudah membuka jalan, tinggal bagaimana kalian melangkah lebih jauh untuk meraih cita-cita,"" tuturnya. ""Kalau anak-anak sudah kita berikan baju dan perlengkapan sekolah, maka untuk sekolah swasta kita bantu biaya SPP. Kalau pakaian sudah diberikan, perlengkapan sekolah juga, dan bantuan MBG sudah sampai ke sekolah-sekolah, maka dunia pendidikan kita akan semakin baik,"" tambahnya. Tidak hanya itu, Al Haris juga menyinggung pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) yang baru dimulai beberapa waktu lalu. Ia berharap hasil TKA dapat menjadi bahan evaluasi bagi sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. ""Hasil tes nanti akan terlihat bagaimana kualitas SDM kita. Karena itu, saya pesan kepada kepala sekolah, siapkan anak-anak dengan baik. Kalau sarana sudah dibantu, tinggal lagi manajemen sekolah dan kemauan belajar yang perlu ditingkatkan,"" ujarnya. Al Haris juga mengakui masih adanya keterbatasan fasilitas seperti komputer dan laptop di sejumlah sekolah, namun optimistis kondisi itu dapat diperbaiki melalui program revitalisasi pendidikan dari Kementerian Pendidikan. ""Mudah-mudahan dengan program revitalisasi dari Bapak Menteri Pendidikan, ketimpangan antar sekolah bisa berkurang, termasuk di Jambi,"" katanya. Selain untuk siswa reguler, Al Haris juga memberikan perhatian khusus bagi sekolah luar biasa (SLB). Ia menekankan pentingnya kesabaran dan pelayanan optimal dari para guru SLB agar anak-anak berkebutuhan khusus tetap semangat menempuh pendidikan. ""Anak-anak SLB ini memang perlu perhatian lebih. Tapi dengan kesabaran para guru, insyaallah mereka bisa terus sekolah. Kita juga harus hati-hati karena sekarang sudah ada SLB swasta. Artinya, kita perlu tingkatkan pelayanan agar orang tua tetap nyaman menyekolahkan anaknya di SLB negeri,"" tutup Al Haris.",Jambi,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/06/bantuan-dumisake-pendidikan-disalurkan-ke-siswa-siswa-di-2-kabupaten-di-jambi-1762369143929_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/sumbagsel/berita/d-8196440/al-haris-bantu-siswa-di-2-daerah-jambi-lewat-program-dumisake,9cc99fb5292a152f48a15fd77b96fecfbbb7cb143018454690c579693c6e77ea,2025-11-13 20:12:09.271 920,kompas,mbg,2025-10-15 12:09:27,"Habiburokhman soal MBG: Kita Bikin Hajatan Saja Pusing, Apalagi Ini","JAKARTA, KOMPAS.com -Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman menilai wajar jika program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih menemui sejumlah kendala di lapangan dalam pelaksanaannya.Dia berpendapat, setiap program besar pemerintah pasti menghadapi persoalan teknis, apalagi program yang pertama kali dilaksanakan dan dijalankan setiap hari di seluruh Indonesia. Program-program ini pasti semua ada masalahnya, benar enggak? Kita bikin hajatan aja pasti ada. Misalnya hilang sendok, makanannya enggak sesuai jumlah orang yang hadir, apalagi ini hajatan nasional dan setiap hari, ujarHabiburokhmandalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) terkait RUU KUHAP antara Komisi III bersama Aliansi Mahasiswa Nusantara (AMAN) di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (15/10/2025).Baca juga:Habiburokhman Anggap Pihak yang Suarakan Setop MBG Tak Tahu Kondisi RakyatPolitikus Partai Gerindra itu menyebutkan, mengelola program sebesar MBG sama sulitnya seperti mengatur hajatan besar yang digelar setiap hari.Oleh karena itu, lanjutHabiburokhman, masalah yang muncul bukan alasan untuk menghentikan program, melainkan menjadi bagian dari upaya perbaikan berkelanjutan. Kalau mau nikah saja pasti pusing mau hajatan resepsi, itu seumur hidup sekali saja ada aja masalah. Apalagi ini setiap hari bikin hajatan seperti ini, kata dia.Baca juga:Gelombang Keracunan MBG di Cisarua Meluas, 182 Siswa SD dan SMK Jadi KorbanHabiburokhman mengeklaim,program MBGsudah terbukti bermanfaat bagi masyarakat, terutama dalam membantu pemenuhan gizi anak-anak.Menurut dia, banyak warga di daerah pemilihannya di Jakarta Timur yang merasakan langsung manfaat dari program tersebut. Bukan teori saya ngomong, ini dinyatakan langsung oleh emak-emak yang tiap malam saya temui. Mereka bilang program MBG sangat membantu, manfaatnya luar biasa. Kebutuhan pemenuhan gizi anak bisa terbantu dengan program ini, tutur Habiburokhman.Baca juga:KPK Kaji Pelaksanaan Program MBG, Bantu Perbaikan Tata KelolaHabiburokhman juga mengingatkan bahwa dalam menilai kebijakan pemerintah, masyarakat perlu bersikap adil dan objektif.Ia berpandangan tidak semua kebijakan kekuasaan buruk, karena banyak juga program yang berdampak positif bagi rakyat. Kita harusfairkritis, bahkan super kritis. Yang tidak baik kita perbaiki, yang sudah baik kita dukung. Jangan sampai diperalat dalam satu kondisi, pokoknya semua ditentang. Lah kalau bagus, gimana mau menentang? ucap Habiburokhman.Baca juga:MBG di Singapura Mulai 2026, Sediakan Sekitar 90 Pilihan Menu Tiap SemesterHabiburokhman menegaskan, pemerintah maupun DPR memiliki komitmen untuk terus memperbaiki pelaksanaan program MBG agar lebih tepat sasaran.Namun, dia menolak anggapan bahwa adanya kendala teknis menjadi alasan untuk menghentikan program tersebut. Kalau rakyat minta dilanjutkan karena merasa bermanfaat, tentu kita dukung. Tapi kita juga ingin terus ada perbaikan. Pemerintah pasti juga menginginkan hal yang sama, kata dia.Baca juga:BGN: Presiden Hitung Sendiri Menu MBG, Rp 10.000 Bisa Pakai Ayam dan TelurPernyataan Habiburokhman itu disampaikan menanggapi dukungan dari Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) terhadap sejumlah program pemerintahan Prabowo-Gibran, termasuk MBG dan inisiatif legalisasi tambang rakyat.Dalam forum itu, mahasiswa Universitas Malikussaleh Muhammad Fadli yang mewakili AMAN menyampaikan apresiasi atas program-program yang menurutnya sudah menyentuh masyarakat. Seperti MBG, sekolah rakyat, kemudian sekarang sudah diinisiasi adanya legalisasi tambang rakyat sebagai penyetaraan ekonomi dan berbagai program lainnya, ucap Fadli.Dukungan itu menjadi pernyataan pembuka AMAN, sebelumnya memberikan masukan terhadap pembahasan Revisi Undang-Undang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RUU KUHAP) kepada Komisi IIIDPR RI.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com -Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman menilai wajar jika program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih menemui sejumlah kendala di lapangan dalam pelaksanaannya. Dia berpendapat, setiap program besar pemerintah pasti menghadapi persoalan teknis, apalagi program yang pertama kali dilaksanakan dan dijalankan setiap hari di seluruh Indonesia. Program-program ini pasti semua ada masalahnya, benar enggak? Kita bikin hajatan aja pasti ada. Misalnya hilang sendok, makanannya enggak sesuai jumlah orang yang hadir, apalagi ini hajatan nasional dan setiap hari, ujarHabiburokhmandalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) terkait RUU KUHAP antara Komisi III bersama Aliansi Mahasiswa Nusantara (AMAN) di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (15/10/2025). Baca juga:Habiburokhman Anggap Pihak yang Suarakan Setop MBG Tak Tahu Kondisi Rakyat Politikus Partai Gerindra itu menyebutkan, mengelola program sebesar MBG sama sulitnya seperti mengatur hajatan besar yang digelar setiap hari. Oleh karena itu, lanjutHabiburokhman, masalah yang muncul bukan alasan untuk menghentikan program, melainkan menjadi bagian dari upaya perbaikan berkelanjutan. Kalau mau nikah saja pasti pusing mau hajatan resepsi, itu seumur hidup sekali saja ada aja masalah. Apalagi ini setiap hari bikin hajatan seperti ini, kata dia. Baca juga:Gelombang Keracunan MBG di Cisarua Meluas, 182 Siswa SD dan SMK Jadi Korban Habiburokhman mengeklaim,program MBGsudah terbukti bermanfaat bagi masyarakat, terutama dalam membantu pemenuhan gizi anak-anak. Menurut dia, banyak warga di daerah pemilihannya di Jakarta Timur yang merasakan langsung manfaat dari program tersebut. Bukan teori saya ngomong, ini dinyatakan langsung oleh emak-emak yang tiap malam saya temui. Mereka bilang program MBG sangat membantu, manfaatnya luar biasa. Kebutuhan pemenuhan gizi anak bisa terbantu dengan program ini, tutur Habiburokhman. Baca juga:KPK Kaji Pelaksanaan Program MBG, Bantu Perbaikan Tata Kelola Habiburokhman juga mengingatkan bahwa dalam menilai kebijakan pemerintah, masyarakat perlu bersikap adil dan objektif. Ia berpandangan tidak semua kebijakan kekuasaan buruk, karena banyak juga program yang berdampak positif bagi rakyat. Kita harusfairkritis, bahkan super kritis. Yang tidak baik kita perbaiki, yang sudah baik kita dukung. Jangan sampai diperalat dalam satu kondisi, pokoknya semua ditentang. Lah kalau bagus, gimana mau menentang? ucap Habiburokhman. Baca juga:MBG di Singapura Mulai 2026, Sediakan Sekitar 90 Pilihan Menu Tiap Semester Habiburokhman menegaskan, pemerintah maupun DPR memiliki komitmen untuk terus memperbaiki pelaksanaan program MBG agar lebih tepat sasaran. Namun, dia menolak anggapan bahwa adanya kendala teknis menjadi alasan untuk menghentikan program tersebut. Kalau rakyat minta dilanjutkan karena merasa bermanfaat, tentu kita dukung. Tapi kita juga ingin terus ada perbaikan. Pemerintah pasti juga menginginkan hal yang sama, kata dia. Baca juga:BGN: Presiden Hitung Sendiri Menu MBG, Rp 10.000 Bisa Pakai Ayam dan Telur Pernyataan Habiburokhman itu disampaikan menanggapi dukungan dari Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) terhadap sejumlah program pemerintahan Prabowo-Gibran, termasuk MBG dan inisiatif legalisasi tambang rakyat. Dalam forum itu, mahasiswa Universitas Malikussaleh Muhammad Fadli yang mewakili AMAN menyampaikan apresiasi atas program-program yang menurutnya sudah menyentuh masyarakat. Seperti MBG, sekolah rakyat, kemudian sekarang sudah diinisiasi adanya legalisasi tambang rakyat sebagai penyetaraan ekonomi dan berbagai program lainnya, ucap Fadli. Dukungan itu menjadi pernyataan pembuka AMAN, sebelumnya memberikan masukan terhadap pembahasan Revisi Undang-Undang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RUU KUHAP) kepada Komisi IIIDPR RI.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/fnuIuxEd2NYxN4mExJ7DwDgPGZY=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/06/18/6852410c2b61b.jpeg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/15/12092771/habiburokhman-soal-mbg-kita-bikin-hajatan-saja-pusing-apalagi-ini,6c30fb4a108046c0e23373417431724f04562f1f5f74b625d212334c1aa7f0a6,2025-11-13 20:12:15.853 921,pikiranrakyat,mbg,2025-09-27 15:05:06,"BGN Minta Maaf usai Ribuan Siswa Keracunan MBG, Nanik Sudaryati: Dari Hati yang Terdalam, Saya Mohon Maaf","PIKIRAN RAKYAT Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik Sudaryati Deyang, menyampaikan permintaan maaf secara terbuka terkait kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di sejumlah daerah. Pemerintah menegaskan bertanggung jawab penuh atas insiden yang disebut sebagai ""insiden keamanan pangan"" tersebut. Dari hati yang terdalam, saya mohon maaf atas nama BGN dan seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Indonesia. Saya seorang ibu, melihat anak-anak sampai harus digotong ke puskesmas sangat menyedihkan, ujar Nanik dalam konferensi pers di Kantor BGN, Jakarta Pusat, Jumat 26 September 2025. Menurut Nanik, sekitar 80 persen kasus keracunan disebabkan oleh ketidakpatuhan terhadap standar operasional prosedur (SOP) yang dilakukan baik oleh mitra maupun tim BGN. Ia menegaskan bahwa kesalahan terbesar ada pada lemahnya pengawasan internal. BGN memastikan seluruh biaya pengobatan anak-anak maupun orang tua yang terdampak ditanggung sepenuhnya. Nanik mencontohkan, di Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, rumah sakit mengajukan tagihan sebesar Rp350 juta dan seluruhnya telah dibayarkan oleh BGN. Kami tidak membebankan sepeserpun biaya kepada orang tua, sekolah, maupun pemerintah daerah. Semua ditanggung penuh oleh BGN, kata Nanik. Baca Juga:Tinjau Lokasi Keracunan di Garut, DPR Kritik Kualitas Makanan dan Sanitasi Dapur MBG Sebagai langkah pencegahan, BGN menetapkan kebijakan baru bahwa seluruh koki di dapur MBG wajib memiliki sertifikat dari lembaga resmi, baik asosiasi koki maupun lembaga pangan. Koki yang belum bersertifikat diwajibkan mengikuti pelatihan selama tiga bulan sebelum memperoleh izin bekerja. Selain itu, BGN juga menjatuhkan sanksi tegas bagi SPPG yang terbukti melanggar SOP. Sanksi tersebut berupa pemberhentian operasional hingga pencopotan kepala SPPG. Kami serius menangani hal ini, langsung kita tutup bila ada pelanggaran. Tidak boleh main-main karena dapur yang mengikuti petunjuk teknis seharusnya sangat higienis, tegas Nanik. Kasus keracunan massal di Bandung Barat yang menimpa ribuan siswa menjadi perhatian serius BGN. Lembaga tersebut bekerja sama dengan kepolisian, Badan Intelijen Negara (BIN), BPOM, dan dinas kesehatan untuk mengusut penyebab kejadian. Dua dapur MBG milik satu yayasan di wilayah tersebut telah resmi ditutup. Satu nyawa sangat berarti bagi kami. Karena itu, kami tidak akan menoleransi pelanggaran apapun yang membahayakan keselamatan anak-anak, ujar Nanik menegaskan. Ke depan, BGN juga mengajak masyarakat turut mengawasi dapur MBG di seluruh Indonesia. Aduan dapat disampaikan selama 24 jam untuk memastikan pelaksanaan program berjalan aman dan sesuai standar.*** Berita PilihanSosok J Jadi Ketua Dewan Pembina PSI, Eks Waketum Nasdem Jabat Ketua HarianMisteri Sosok J Ketua Dewan Pembina PSI, Begini Kata Kaesang PangarepKaesang Pangarep Ungkap Proses Ahmad Ali Tinggalkan NasDem untuk Gabung PSITelkom Akses Pastikan Implementasi PDP, Tegaskan Kepatuhan dan Kepercayaan MasyarakatTanpa KLB, Ini Kunci SPPG Palmerah Amankan Ribuan Porsi MBG Berita PilihanSosok J Jadi Ketua Dewan Pembina PSI, Eks Waketum Nasdem Jabat Ketua HarianMisteri Sosok J Ketua Dewan Pembina PSI, Begini Kata Kaesang PangarepKaesang Pangarep Ungkap Proses Ahmad Ali Tinggalkan NasDem untuk Gabung PSITelkom Akses Pastikan Implementasi PDP, Tegaskan Kepatuhan dan Kepercayaan MasyarakatTanpa KLB, Ini Kunci SPPG Palmerah Amankan Ribuan Porsi MBG Berita Pilihan Sosok J Jadi Ketua Dewan Pembina PSI, Eks Waketum Nasdem Jabat Ketua HarianMisteri Sosok J Ketua Dewan Pembina PSI, Begini Kata Kaesang PangarepKaesang Pangarep Ungkap Proses Ahmad Ali Tinggalkan NasDem untuk Gabung PSITelkom Akses Pastikan Implementasi PDP, Tegaskan Kepatuhan dan Kepercayaan MasyarakatTanpa KLB, Ini Kunci SPPG Palmerah Amankan Ribuan Porsi MBG Sosok J Jadi Ketua Dewan Pembina PSI, Eks Waketum Nasdem Jabat Ketua Harian Sosok J Jadi Ketua Dewan Pembina PSI, Eks Waketum Nasdem Jabat Ketua Harian Sosok J Jadi Ketua Dewan Pembina PSI, Eks Waketum Nasdem Jabat Ketua Harian Sosok J Jadi Ketua Dewan Pembina PSI, Eks Waketum Nasdem Jabat Ketua Harian Misteri Sosok J Ketua Dewan Pembina PSI, Begini Kata Kaesang Pangarep Misteri Sosok J Ketua Dewan Pembina PSI, Begini Kata Kaesang Pangarep Misteri Sosok J Ketua Dewan Pembina PSI, Begini Kata Kaesang Pangarep Misteri Sosok J Ketua Dewan Pembina PSI, Begini Kata Kaesang Pangarep Kaesang Pangarep Ungkap Proses Ahmad Ali Tinggalkan NasDem untuk Gabung PSI Kaesang Pangarep Ungkap Proses Ahmad Ali Tinggalkan NasDem untuk Gabung PSI Kaesang Pangarep Ungkap Proses Ahmad Ali Tinggalkan NasDem untuk Gabung PSI Kaesang Pangarep Ungkap Proses Ahmad Ali Tinggalkan NasDem untuk Gabung PSI Telkom Akses Pastikan Implementasi PDP, Tegaskan Kepatuhan dan Kepercayaan Masyarakat Telkom Akses Pastikan Implementasi PDP, Tegaskan Kepatuhan dan Kepercayaan Masyarakat Telkom Akses Pastikan Implementasi PDP, Tegaskan Kepatuhan dan Kepercayaan Masyarakat Telkom Akses Pastikan Implementasi PDP, Tegaskan Kepatuhan dan Kepercayaan Masyarakat Tanpa KLB, Ini Kunci SPPG Palmerah Amankan Ribuan Porsi MBG Tanpa KLB, Ini Kunci SPPG Palmerah Amankan Ribuan Porsi MBG Tanpa KLB, Ini Kunci SPPG Palmerah Amankan Ribuan Porsi MBG Tanpa KLB, Ini Kunci SPPG Palmerah Amankan Ribuan Porsi MBG",Asahat Edi Rediko PS,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/27/945235114.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019677407/bgn-minta-maaf-usai-ribuan-siswa-keracunan-mbg-nanik-sudaryati-dari-hati-yang-terdalam-saya-mohon-maaf?page=all,fd4ed351979a233948a4bcdca5bb071518691e32c26a4e2eb63fff0ed5665884,2025-11-13 20:12:16.061 922,okezone,mbg,2025-09-25 07:11:32,"Marak Anak Keracunan MBG, MPR: BGN Perlu Evaluasi Menyeluruh","JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW), menyatakan keprihatinannya terhadap insiden keracunan yang dialami anak-anak setelah menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia pun meminta pemerintah untuk segera melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program MBG. Ia menyebut, maraknya kasus keracunan makanan ini bertentangan dengan tujuan MBG, yakni untuk menyehatkan anak-anak dengan meningkatkan kualitas gizi generasi bangsa. HNW pun mengingatkan bahwa konstitusi memerintahkan negara untuk melindungi anak-anak. ""Namun disayangkan sekali, ribuan anak justru menjadi korban keracunan akibat mengonsumsi makanan MBG yang sebagiannya bermasalah,"" kata HNW dalam keterangannya yang dikutip Kamis (25/9/2025). Kendati demikian, HNW mendorong Badan Gizi Nasional (BGN) mengevaluasi secara menyeluruh pelaksanaan MBG. Hal ini ditujukan untuk memastikan masa depan generasi Z maupun Alpha, yang merupakan generasi penerus bangsa. ""Maka pemerintah melalui BGN sebagai penyelenggara MBG, perlu segera melakukan evaluasi menyeluruh, dan memastikan bahwa pelaksanaan MBG di semua daerah berjalan dengan benar, aman, sehat, bergizi, halal, dan akuntabel,"" terang HNW. ""Agar berhentilah kasus keracunan itu, dan sukseslah program MBG sebagaimana diprogramkan semula, tambahnya. Anggota DPR RI Fraksi PKS ini menegaskan, UUD NRI 1945 Pasal 28B ayat (2), maupun Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, jelas mengamanatkan bahwa setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh kembang, serta perlindungan dari segala bentuk ancaman yang membahayakan kesehatan maupun keselamatan mereka. HNW pun menilai, maraknya kasus keracunan anak sekolah tidak sesuai dengan semangat pemenuhan hak asasi anak, dan berpotensi besar menggagalkan program MBG. Untuk itu, ia menilai, pelaksanaan MBG harus segera dikoreksi dan diperbaiki. Berdasarkan data Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), hingga September 2025 telah terjadi 6.452 kasus keracunan anak setelah menerima MBG. Bahkan, Kabupaten Bandung Barat telah menetapkan kasus keracunan MBG sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Jika kondisi ini dibiarkan, bukan hanya merugikan anak-anak dan orang tua, tetapi juga bisa meruntuhkan kepercayaan masyarakat terhadap program MBG, bahkan menggagalkan realisasi salah satu program besar Astacita Presiden Prabowo. Semestinya, program positif seperti MBG bisa memberi manfaat nyata bagi masyarakat, tegasnya. Agar tak ada lagi anak-anak yang jadi korban keracunan setelah mengonsumsi MBG, dan agar sukseslah program MBG yang bertujuan baik ini, saya mendukung aspirasi agar pemerintah mengevaluasi program MBG secara komprehensif dan transparan,"" pungkasnya. JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid (HNW), menyatakan keprihatinannya terhadap insiden keracunan yang dialami anak-anak setelah menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia pun meminta pemerintah untuk segera melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program MBG. Ia menyebut, maraknya kasus keracunan makanan ini bertentangan dengan tujuan MBG, yakni untuk menyehatkan anak-anak dengan meningkatkan kualitas gizi generasi bangsa. HNW pun mengingatkan bahwa konstitusi memerintahkan negara untuk melindungi anak-anak. ""Namun disayangkan sekali, ribuan anak justru menjadi korban keracunan akibat mengonsumsi makanan MBG yang sebagiannya bermasalah,"" kata HNW dalam keterangannya yang dikutip Kamis (25/9/2025). Kendati demikian, HNW mendorong Badan Gizi Nasional (BGN) mengevaluasi secara menyeluruh pelaksanaan MBG. Hal ini ditujukan untuk memastikan masa depan generasi Z maupun Alpha, yang merupakan generasi penerus bangsa. ""Maka pemerintah melalui BGN sebagai penyelenggara MBG, perlu segera melakukan evaluasi menyeluruh, dan memastikan bahwa pelaksanaan MBG di semua daerah berjalan dengan benar, aman, sehat, bergizi, halal, dan akuntabel,"" terang HNW. ""Agar berhentilah kasus keracunan itu, dan sukseslah program MBG sebagaimana diprogramkan semula, tambahnya. Anggota DPR RI Fraksi PKS ini menegaskan, UUD NRI 1945 Pasal 28B ayat (2), maupun Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak, jelas mengamanatkan bahwa setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh kembang, serta perlindungan dari segala bentuk ancaman yang membahayakan kesehatan maupun keselamatan mereka. HNW pun menilai, maraknya kasus keracunan anak sekolah tidak sesuai dengan semangat pemenuhan hak asasi anak, dan berpotensi besar menggagalkan program MBG. Untuk itu, ia menilai, pelaksanaan MBG harus segera dikoreksi dan diperbaiki. Berdasarkan data Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), hingga September 2025 telah terjadi 6.452 kasus keracunan anak setelah menerima MBG. Bahkan, Kabupaten Bandung Barat telah menetapkan kasus keracunan MBG sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Jika kondisi ini dibiarkan, bukan hanya merugikan anak-anak dan orang tua, tetapi juga bisa meruntuhkan kepercayaan masyarakat terhadap program MBG, bahkan menggagalkan realisasi salah satu program besar Astacita Presiden Prabowo. Semestinya, program positif seperti MBG bisa memberi manfaat nyata bagi masyarakat, tegasnya. Agar tak ada lagi anak-anak yang jadi korban keracunan setelah mengonsumsi MBG, dan agar sukseslah program MBG yang bertujuan baik ini, saya mendukung aspirasi agar pemerintah mengevaluasi program MBG secara komprehensif dan transparan,"" pungkasnya. (Fetra Hariandja)",Achmad Al Fiqri,https://img.okezone.com/content/2025/09/25/337/3172309/hidayat-ghB5_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/09/25/337/3172309/marak-anak-keracunan-mbg-mpr-bgn-perlu-evaluasi-menyeluruh?page=all,236ba14c5ba77c5d528caed5d513c21237ed442f005dfdd1a690672c6f2d4429,2025-11-13 20:12:24.349 924,pikiranrakyat,mbg,2025-09-25 14:52:29,"Cakupan Program MBG Makin Luas, Harga Daging Ayam tak Terkendali","PIKIRAN RAKYAT -Makin luas cakupan program makan bergizi gratis (MBG), harga-harga komoditi pangan di pasar-pasar tradisional di Kota Cirebon makin merangkak tinggi. Salah satu yang terasa oleh masyarakat Kota Cirebon ialah harga daging ayam potong. Dari semula di kisaran Rp 32.000 sampai Rp 34.000 per kilogram, kini terkerek naik hingga Rp 39.000 per kilogram. Kenaikan harga ini sudah berlangsung dalam tiga pekan. Belakangan, makin mendekati batas psikologis masyarakat, mencapai Rp 40.000 per kilogram. Di Pasar Kanoman, menurut para pedagang, harga daging ayam potong rata-rata sudah di angka Rp 39.000 per kilogram, bahkan ada yang Rp 40.000 per kilogram. Baca Juga:Harga Daging Ayam di Majalengka Mulai Turun Walaupun Pasokan Tetap Dibatasi Tingginya harga daging ayam ini, kata mereka, disebabkan oleh makin menurunnya pasokan daging ayam dari distributor ke pasar tradisional. ""Saya biasanya dapat kiriman 25 sampai 30 kilogram. Sudah dua pekan ini hanya dapat 20 kilogram per hari,"" tutur pedagang di pasar tersebut. Para pedagang mengungkapkan, saat mereka membeli daging ke distibutor, stok terbatas karena sudah lebih dulu diborong oleh pihak dapur MBG. ""Diborong dapur MBG, karena itu pasokan ke kita jadi berkurang. Harganya juga naik, karena itu kita jual di angka Rp 39.000 per kilogram,"" ujar pedagang daging ayam potong lainnya. Hal yang sama juga terjadi di Pasar Jagasatru. Bahkan menurut pedagang di sana, kalau siang hari, harga daging ayam potong bisa sampai Rp 40.000 per kilogram. Baca Juga:MBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung Tikar ""Habis duluan di tingkat distributor. Mereka alasannya memenuhi permintaan dapur MBG,"" tutur pedagang di pasar tersebut. Pedagang memperkirakan, harga daging ayam masih bisa naik lagi, sebab permintaan dapur MBG bakal terus meningkat seiring dengan makin banyaknya sekolah yang dapat jatah makan gratis itu. ""Ini sudah bertahan tiga minggu. Kami khawatir, kalau modelnya begini, bisa terus naik harga daging ayam,"" tutur mereka. Terpisah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKPPP) Kota Cirebon Elmi Masruroh membenarkan kalau harga daging ayam tengah naik di kisaran Rp 38.000 sampai Rp 39.000 per kilogram. Selain permintaan dapur MBG, katanya, kenaikan juga dikerek oleh kebutuhan masyarakat yang meningkat karena perayaan Maulid Nabi. Baca Juga:Harga Daging Ayam Ras Naik, Pemkab Bandung Segera Lakukan Pengecekan ""Selain itu juga ada kenaikan harga pakan,"" tutur Elmi. Dia mengakui, produsen daging ayam potong di Kota Cirebon terbatas. Pasalnya, pasokan mengandalkan produsen dari Kuningan dan Majalengka. Meski telah naik, menurut Elmi, harga masih di bawah harga acuan pemerintah (HAP) yang dipatok Rp 40.000 per kilogram. ""Harga masih di bawah HAP,"" ucapnya. Tingginya harga daging ayam potong yang mendekati HAP Rp 40.000 per kilogram, menjadi lampu merah atau peringatan bagi Pemerintah Kota Cirebon. Elmi menuturkan, DKPPP tengah berkoordinasi dengan Pemkot Cirebon. Jika nanti harga sudah menyentuh Rp 40.000 per kilogram, akan digelar operasi pasar melalui gerakan pangan murah (GPM). ""Kita akan gelar GPM kalau menyentuh HAP,"" katanya.*** Berita PilihanKenaikan Tertinggi, Harga Daging Ayam di Indramayu Tembus Rp 40.000 per KilogramTerdampak Program MBG, Pasokan Daging Ayam Berkurang dan Harganya MelejitArena Sabung Ayam di Karangsinom Karawang Diobrak-abrik PolisiMurah tapi Mantap! Inilah 5 Tempat Mie Ayam Paling Worth It di Jakarta BaratEnak & Terjangkau! 6 Spot Mie Ayam Populer di Jakarta Barat4 Hotel Nyaman di Bandung dengan Lokasi Strategis Dekat Kedai Mie Ayam PopulerPasokan DOC Kurang, Harga Daging Ayam di Kabupaten Bogor NaikHarga Daging Ayam Ras Naik, Pemkab Bandung Segera Lakukan PengecekanMBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung TikarHarga Daging Ayam di Majalengka Mulai Turun Walaupun Pasokan Tetap Dibatasi Berita PilihanKenaikan Tertinggi, Harga Daging Ayam di Indramayu Tembus Rp 40.000 per KilogramTerdampak Program MBG, Pasokan Daging Ayam Berkurang dan Harganya MelejitArena Sabung Ayam di Karangsinom Karawang Diobrak-abrik PolisiMurah tapi Mantap! Inilah 5 Tempat Mie Ayam Paling Worth It di Jakarta BaratEnak & Terjangkau! 6 Spot Mie Ayam Populer di Jakarta Barat4 Hotel Nyaman di Bandung dengan Lokasi Strategis Dekat Kedai Mie Ayam PopulerPasokan DOC Kurang, Harga Daging Ayam di Kabupaten Bogor NaikHarga Daging Ayam Ras Naik, Pemkab Bandung Segera Lakukan PengecekanMBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung TikarHarga Daging Ayam di Majalengka Mulai Turun Walaupun Pasokan Tetap Dibatasi Berita Pilihan Kenaikan Tertinggi, Harga Daging Ayam di Indramayu Tembus Rp 40.000 per KilogramTerdampak Program MBG, Pasokan Daging Ayam Berkurang dan Harganya MelejitArena Sabung Ayam di Karangsinom Karawang Diobrak-abrik PolisiMurah tapi Mantap! Inilah 5 Tempat Mie Ayam Paling Worth It di Jakarta BaratEnak & Terjangkau! 6 Spot Mie Ayam Populer di Jakarta Barat4 Hotel Nyaman di Bandung dengan Lokasi Strategis Dekat Kedai Mie Ayam PopulerPasokan DOC Kurang, Harga Daging Ayam di Kabupaten Bogor NaikHarga Daging Ayam Ras Naik, Pemkab Bandung Segera Lakukan PengecekanMBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung TikarHarga Daging Ayam di Majalengka Mulai Turun Walaupun Pasokan Tetap Dibatasi Kenaikan Tertinggi, Harga Daging Ayam di Indramayu Tembus Rp 40.000 per Kilogram Kenaikan Tertinggi, Harga Daging Ayam di Indramayu Tembus Rp 40.000 per Kilogram Kenaikan Tertinggi, Harga Daging Ayam di Indramayu Tembus Rp 40.000 per Kilogram Kenaikan Tertinggi, Harga Daging Ayam di Indramayu Tembus Rp 40.000 per Kilogram Terdampak Program MBG, Pasokan Daging Ayam Berkurang dan Harganya Melejit Terdampak Program MBG, Pasokan Daging Ayam Berkurang dan Harganya Melejit Terdampak Program MBG, Pasokan Daging Ayam Berkurang dan Harganya Melejit Terdampak Program MBG, Pasokan Daging Ayam Berkurang dan Harganya Melejit Arena Sabung Ayam di Karangsinom Karawang Diobrak-abrik Polisi Arena Sabung Ayam di Karangsinom Karawang Diobrak-abrik Polisi Arena Sabung Ayam di Karangsinom Karawang Diobrak-abrik Polisi Arena Sabung Ayam di Karangsinom Karawang Diobrak-abrik Polisi Murah tapi Mantap! Inilah 5 Tempat Mie Ayam Paling Worth It di Jakarta Barat Murah tapi Mantap! Inilah 5 Tempat Mie Ayam Paling Worth It di Jakarta Barat Murah tapi Mantap! Inilah 5 Tempat Mie Ayam Paling Worth It di Jakarta Barat Murah tapi Mantap! Inilah 5 Tempat Mie Ayam Paling Worth It di Jakarta Barat Enak & Terjangkau! 6 Spot Mie Ayam Populer di Jakarta Barat Enak & Terjangkau! 6 Spot Mie Ayam Populer di Jakarta Barat Enak & Terjangkau! 6 Spot Mie Ayam Populer di Jakarta Barat Enak & Terjangkau! 6 Spot Mie Ayam Populer di Jakarta Barat 4 Hotel Nyaman di Bandung dengan Lokasi Strategis Dekat Kedai Mie Ayam Populer 4 Hotel Nyaman di Bandung dengan Lokasi Strategis Dekat Kedai Mie Ayam Populer 4 Hotel Nyaman di Bandung dengan Lokasi Strategis Dekat Kedai Mie Ayam Populer 4 Hotel Nyaman di Bandung dengan Lokasi Strategis Dekat Kedai Mie Ayam Populer Pasokan DOC Kurang, Harga Daging Ayam di Kabupaten Bogor Naik Pasokan DOC Kurang, Harga Daging Ayam di Kabupaten Bogor Naik Pasokan DOC Kurang, Harga Daging Ayam di Kabupaten Bogor Naik Pasokan DOC Kurang, Harga Daging Ayam di Kabupaten Bogor Naik Harga Daging Ayam Ras Naik, Pemkab Bandung Segera Lakukan Pengecekan Harga Daging Ayam Ras Naik, Pemkab Bandung Segera Lakukan Pengecekan Harga Daging Ayam Ras Naik, Pemkab Bandung Segera Lakukan Pengecekan Harga Daging Ayam Ras Naik, Pemkab Bandung Segera Lakukan Pengecekan MBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung Tikar MBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung Tikar MBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung Tikar MBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung Tikar Harga Daging Ayam di Majalengka Mulai Turun Walaupun Pasokan Tetap Dibatasi Harga Daging Ayam di Majalengka Mulai Turun Walaupun Pasokan Tetap Dibatasi Harga Daging Ayam di Majalengka Mulai Turun Walaupun Pasokan Tetap Dibatasi Harga Daging Ayam di Majalengka Mulai Turun Walaupun Pasokan Tetap Dibatasi",Agung Nugroho,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2019/05/KE5gJ7RqN8448muCUoBCOGGTJ7HqXVvCpeZwFtVI.jpeg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019672487/cakupan-program-mbg-makin-luas-harga-daging-ayam-tak-terkendali?page=all,d843c557fffa9f58e996955acba6b5379ab708333e412c9dfd4ece3902043a78,2025-11-13 20:17:44.463 925,detik,mbg,2025-11-06 09:00:00,"SPPG Polres Tala Sajikan Menu Khas Banjar, Ayam Masak 'Bom' Jadi Favorit","Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polres Tanah Laut resmi beroperasi sejak sebulan lalu. SPPG itu melayani 24 sekolah setiap harinya, dikenal dengan nama SPPG Angsau Dua. Menu khas Banjar pun menjadi primadona. Seperti menu nasi kuning, dengan lauk ayam masak bom, ditambah orek tempe dan mi goreng. Menu sederhana yang kemudian dinikmati ribuan anak mulai dari TK hingga SMA dan pondok pesantren. ""Kita prioritaskan menu khas Banjar, atau menu daerah. Biar bisa diterima lidah anak,"" ujar Kepala SPPG Angsau Dua Muhammad Arif Lazuardi pada detikKalimantan , Rabu (5/11/2025). SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT SPPG tersebut terus beroperasi selama 24 jam dengan melibatkan 40 relawan lebih yang terbagi dalam beberapa sif kerja. Arif mengungkapkan, proses dimulai dari penerimaan bahan baku, penyortiran, persiapan bahan, proses masak, pemorsian, pendistribusian, hingga pencucian ompreng. Proses itu dilakukan secara berulang selama lima hari dalam sepekan. ""Jadi selama lima hari, relawan bekerja dalam beberapa sif. Mulai itu sekitar pukul 4 sore untuk persiapan bahan masakan besok,"" ujar Arif. Selama kurang lebih sebulan beroperasi, Arif mengaku mendapatkan respons positif dari penerima manfaat. Bahkan, sebagian siswa sempat mengirimkan surat untuk meminta menu tertentu. Namun, menu permintaan siswa itu tak langsung dikabulkan. Sebab, dalam sepekan itu pihaknya sudah membuat daftar menu yang akan diolah serta sudah memesan bahan baku. ""Jadi masukan dan permintaan menu itu kita simpan untuk di minggu selanjutnya,"" terang Arif. Proses memasak pun terbagi menjadi tiga sif. Pertama masakan dibuat untuk jenjang TK dan SD yang menikmati menu MBG pada pagi hari, dilanjutkan shif kedua untuk jenjang SMP dan SMA/K dan sif ketiga untuk pondok pesantren. Pendistribusian dilakukan secara berkala, namun dengan proses yang cukup cepat. Sebab, menghindari menu berubah rasa, serta aroma yang tak sedap. ""Jadi kita kalau masakan sudah selesai diolah, itu didinginkan dahulu. Sampai benar-benar dingin baru kita pemorsian, agar makanan tak cepat basi dan berubah rasa,"" ungkapnya.",Khairun Nisa -detikKalimantan,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/06/sppg-angsau-dua-polres-tanah-laut-1762392414434_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/kalimantan/berita/d-8196579/sppg-polres-tala-sajikan-menu-khas-banjar-ayam-masak-bom-jadi-favorit,086db30ed73ba8d7c68a2177f931b4918ae5b3a9ca684ec714da9e3ddcd7504d,2025-11-13 20:12:20.346 987,detik,mbg,2025-11-05 15:13:00,Respons Bupati Cirebon soal Siswa SDN Setu Wetan Keracunan MBG,"Kasus dugaan keracunan makanan bergizi gratis (MBG) yang menimpa 20 pelajar SDN 2 Setu Wetan, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, pada Selasa (4/11/2025), mendapat perhatian serius dari Bupati Cirebon Imron. Ia menyayangkan terjadinya insiden tersebut dan meminta agar program MBG dievaluasi menyeluruh demi mencegah kasus serupa di masa depan. ""Saya tahu adanya kasus dugaan keracunan MBG dari media. Namun kami segera meminta data resmi dari Dinas Kesehatan untuk memastikan penyebab pastinya. Kami juga akan melakukan evaluasi terhadap kinerja Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG),"" ujar Imron, Rabu (5/11/2025). Imron mengaku heran dengan kondisi kasus tersebut. Pasalnya, dari sekitar 3.000 murid di SDN 2 Setu Wetan, hanya 20 siswa yang mengalami gejala keracunan, sementara ribuan lainnya tidak terdampak. ""Kami ingin tahu kenapa hanya sebagian kecil yang mengalami gejala, apakah penyebabnya benar dari makanan atau ada faktor lain. Itu yang sedang kami telusuri,"" tambahnya. Sebelumnya, para siswa dilaporkan mengalami mual, muntah, dan pusing tak lama setelah menyantap makan siang dari program MBG. Petugas sekolah yang menyadari kondisi tersebut langsung mengevakuasi para siswa ke Puskesmas Weru untuk mendapatkan perawatan medis. Dari total 20 siswa yang mengalami gejala, 13 orang telah diperbolehkan pulang setelah kondisinya membaik, sementara 7 siswa lainnya masih dirawat dan terus dipantau kesehatannya oleh tim medis. Menindaklanjuti insiden tersebut, Polresta Cirebon bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Kodim 0620 langsung bergerak cepat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dapur penyedia makanan MBG atau SPPG di Desa Setu Kulon, yang diketahui menjadi tempat pengolahan makanan bagi SDN 2 Setu Wetan. Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon kini tengah memeriksa sampel makanan dan minuman yang dikonsumsi siswa untuk diuji di laboratorium. Hasil uji tersebut diharapkan dapat segera menjelaskan penyebab pasti dari dugaan keracunan yang terjadi. Bupati Imron menegaskan bahwa program Makanan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu prioritas pemerintah daerah untuk mendukung gizi dan tumbuh kembang anak-anak sekolah. Namun, ia menekankan pentingnya pengawasan ketat terhadap pelaksanaannya. ""Program ini sangat baik untuk menunjang gizi anak-anak, tetapi pelaksanaannya harus benar-benar diawasi. Jangan sampai niat baik justru berdampak buruk karena kelalaian,"" tegasnya. Imron juga meminta seluruh pihak terkait mulai dari sekolah, penyedia makanan, hingga tenaga kesehatan untuk lebih memperketat standar kebersihan dan keamanan pangan di setiap tahapan distribusi. ""Kita tidak ingin kasus ini terulang. Setelah hasil pemeriksaan keluar, kami akan ambil langkah tegas sesuai temuan di lapangan,"" tutupnya.",Devteo Mahardika -detikJabar,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/09/30/ilustrasi-makan-siang-gratis-1759218011364_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jabar/cirebon-raya/d-8195579/respons-bupati-cirebon-soal-siswa-sdn-setu-wetan-keracunan-mbg,58f8f1a95a3bbfffbe38fdedd2749cd712372c5e577753c76a3c7a55cd2e7be9,2025-11-13 20:14:52.928 928,detik,mbg,2025-11-05 22:06:00,Anggota DPD RI Ning Lia Istifhama Raih detikJatim Awards 2025,"Anggota Komite III DPD RI dari Dapil Jawa Timur, Lia Istifhama menerima Anugerah Figur Akselerator Kemajuan dalam detikJatim Awards 2025. Penghargaan ini diberikan atas dedikasinya memperjuangkan perlindungan sosial dan jaminan kebutuhan dasar bagi masyarakat. ""Mengucapkan banyak terima kasih detikJatim Awards. Semoga award kali ini menjadi motivasi untuk saya menjadi pribadi yang tidak lepas dari fungsi untuk mendorong kesejahteraan bangsa dan mengasah kebaikan untuk masyarakat. Kami juga ucapkan kepada detikJatim dan jajaran semoga senantiasa lancar dalam mengemban tugas sebagai jurnalis dan menjadi garda terdepan bagi masyarakat,"" kata Ning Lia. Sebelumnya, upaya Ning Lia dalam memperjuangkan perlindungan sosial dan jaminan kebutuhan dasar bagi masyarakat diganjar penghargaan detikJatim Awards 2025. Dia memperjuangkan Penerima Bantuan Iuran (PBI) JKN Daerah agar di-cover pemerintah pusat, sehingga beban APBD lebih ringan dan UHC 100% tercapai. Dia juga mendorong perluasan program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar menyentuh santri di pondok pesantren, hingga mendorong penambahan kuota khusus disabilitas dalam Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) untuk memastikan akses pendidikan inklusif. Dalam hal pelayanan publik, Lia juga melakukan langkah inisiatif bersinergi secara dengan aktif dengan Ombudsman Jatim untuk membentuk Posko Pengaduan Bersama DPD-Ombudsman. Posko ini bertujuan untuk memperkuat pengawasan pelayanan publik secara sistematis dan menjembatani keluhan akar rumput baik terkait layanan publik terkait sengketa tanah, pendidikan, dan layanan kependudukan. detikJatim kembali menghadirkan detikJatim Awards 2025, ajang penghargaan untuk tokoh masyarakat hingga pelaku bisnis dan instansi pemerintah yang memberikan kontribusi positif bagi masyarakat di Jawa Timur. Tahun ini, pemberian penghargaan akan digelar di Grand Mercure Malang Mirama, Kota Malang, pada Rabu 5 November 2025. Anugerah detikJatim Awards 2025 diberikan kepada individu, komunitas, instansi pemerintahan, kampus, DPRD, BUMD, dan perusahaan swasta. Seleksi penerima dilakukan melalui tahapan khusus oleh dewan redaksi detikcom dan detikJatim , dengan memperhatikan kriteria inovasi, kreativitas, inspiratif, dampak bagi masyarakat, dan keaktifan di bidang masing-masing.",detikJatim Awards 2025,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/05/dpd-ri-lia-istifhama-1762355095738_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jatim/berita/d-8196345/anggota-dpd-ri-ning-lia-istifhama-raih-detikjatim-awards-2025,ff0e315dd9b26b0deffcfc9eaab73659b1f61b6543260addd582f5000adeeb8e,2025-11-13 20:12:31.027 929,okezone,mbg,2025-09-25 00:25:39,"Desakan MBG Dihentikan Buntut Keracunan, Istana: Menjadi Masukan Pemerintah","JAKARTA - Istana melalui Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Juri Ardiantoro mengatakan pemerintah mendengar semua masukan masyarakat terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG). Juri pun menegaskan bahwa pemerintah menampung beragam aspirasi mulai dari evaluasi hingga pemberhentian program secara sementara. Tentu didengar ya beberapa aspirasi dari beberapa kalangan yang minta ada evaluasi total, ada pemberhentian sementara, ada juga sambil jalan kita perbaiki tapi tidak perlu menghentikan secara total, kata Juri kepada awak media di Gedung Kemensetneg, Jalan Veteran, Jakarta, Rabu (24/9/2025). Lebih lanjut, Juri memastikan semua usulan ini menjadi masukan bagi pemerintah. Namun, dia menyebut program MBG akan tetap berjalan di tengah banyaknya kasus yang terjadi. Tentu ini akan menjadi masukan yang baik bagi pemerintah tapi sampai hari ini MBG akan tetap jalan, ungkapnya. Pemerintah, kata Juri, juga akan bekerja cepat mengatasi masalah yang terjadi terkait MBG. Dia ingin MBG benar-benar menjadi program yang dibutuhkan masyarakat. Dan masalah-masalah yang terjadi segera akan diatasi, dievaluasi, dicari jalan keluar, paparnya. Lebih lanjut, Juri menegaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto juga sudah memberikan arahan kepada Badan Gizi Nasional (BGN). Menurut Juri, Presiden Prabowo meminta BGN memitigasi dan mengatasi masalah terkait MBG secara cepat, sehingga tidak terulang lagi.",Binti Mufarida,https://img.okezone.com/content/2025/09/24/337/3172283/juri-WUYm_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/09/24/337/3172283/desakan-mbg-dihentikan-buntut-keracunan-istana-menjadi-masukan-pemerintah?page=all,5e39601f6f82168125b374412e6c73918c6efffe6e54a2e9e0c46465c0560f27,2025-11-13 20:12:35.216 930,kompas,mbg,2025-10-14 17:01:21,"Cegah Keracunan, Dinkes Sumenep Uji Lab Sampel Air Dapur MBG","SUMENEP, KOMPAS.com Dinas Kesehatan P2KB Sumenep, Jawa Timur, mulai mengumpulkan sampel air dari dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk diuji laboratorium.Tujuannya untuk memastikan air yang digunakan aman dan mencegah potensi keracunan, seperti kasus yang terjadi di sejumlah daerah lain. Tentu kami tidak ingin ada kejadian serupa diSumenep, apalagi ini menyangkut kesehatan anak sekolah, kata Seksi Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja dan Olahraga Dinkes P2KB Sumenep, Mulyadi, Selasa (14/10/2025).Baca juga:Cerita Siswa SMP di Sumenep yang Belajar Berjualan dari Sore hingga MalamMulyadi juga menjelaskan, air untuk memasak didapur MBGtelah diatur menggunakan air kemasan yang mayoritas dalam pengawasan BPOM. Untuk memasak, air kemasan sudah menjadi standar, jadi relatif aman, tambahnya.Baca juga:Setahun Program MBG di Sleman: Bikin Orangtua Terbantu, tapi Masih Ada KekhawatiranNamun, air yang dipakai untuk mencuci sayur, buah, serta peralatan makan seperti ompreng masih mengandalkan suplai air sumur atau air tanah di masing-masing dapur.Mayoritas suplai air tersebut dinilai rawan mengandung bakteri atau zat pencemar karena tidak melalui pengolahan higienis. Air tanah ini yang perlu kami pastikan, apakah layak atau justru berisiko, ungkapnya.Hingga kini, Dinkes telah mengambil tiga sampel air dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai tahap awal pengujian.Nantinya, seluruh sampel air akan diuji di laboratorium Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk mengetahui kandungan bakteri dan tingkat kelayakan pemakaiannya.Proses uji laboratorium diperkirakan memakan waktu sekitar dua pekan sebelum hasil kelayakan air diumumkan.Saat ini, ada sekitar 12 SPPG yang menaungi pelaksanaan MBG di Sumenep yang sudah mengajukan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) sebagai syarat kelayakan dapur.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang SUMENEP, KOMPAS.com Dinas Kesehatan P2KB Sumenep, Jawa Timur, mulai mengumpulkan sampel air dari dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk diuji laboratorium. Tujuannya untuk memastikan air yang digunakan aman dan mencegah potensi keracunan, seperti kasus yang terjadi di sejumlah daerah lain. Tentu kami tidak ingin ada kejadian serupa diSumenep, apalagi ini menyangkut kesehatan anak sekolah, kata Seksi Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja dan Olahraga Dinkes P2KB Sumenep, Mulyadi, Selasa (14/10/2025). Baca juga:Cerita Siswa SMP di Sumenep yang Belajar Berjualan dari Sore hingga Malam Mulyadi juga menjelaskan, air untuk memasak didapur MBGtelah diatur menggunakan air kemasan yang mayoritas dalam pengawasan BPOM. Untuk memasak, air kemasan sudah menjadi standar, jadi relatif aman, tambahnya. Baca juga:Setahun Program MBG di Sleman: Bikin Orangtua Terbantu, tapi Masih Ada Kekhawatiran Namun, air yang dipakai untuk mencuci sayur, buah, serta peralatan makan seperti ompreng masih mengandalkan suplai air sumur atau air tanah di masing-masing dapur. Mayoritas suplai air tersebut dinilai rawan mengandung bakteri atau zat pencemar karena tidak melalui pengolahan higienis. Air tanah ini yang perlu kami pastikan, apakah layak atau justru berisiko, ungkapnya. Hingga kini, Dinkes telah mengambil tiga sampel air dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai tahap awal pengujian. Nantinya, seluruh sampel air akan diuji di laboratorium Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk mengetahui kandungan bakteri dan tingkat kelayakan pemakaiannya. Proses uji laboratorium diperkirakan memakan waktu sekitar dua pekan sebelum hasil kelayakan air diumumkan. Saat ini, ada sekitar 12 SPPG yang menaungi pelaksanaan MBG di Sumenep yang sudah mengajukan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) sebagai syarat kelayakan dapur.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/X205mXWBnopIkoYEamtlXQzrXiU=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/14/68ee00de57471.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/14/170121178/cegah-keracunan-dinkes-sumenep-uji-lab-sampel-air-dapur-mbg,5b0d44e3ef7ed687f28c1efd6e17862b2f6b4b9e6cee4caf124553e483e62c78,2025-11-13 20:12:36.692 931,pikiranrakyat,mbg,2025-09-27 14:10:00,"Timbulkan Korban hingga Ribuan, LBH Bandung Desak Pemerintah Hentikan Total Program MBG","PIKIRAN RAKYAT- Lembaga Bantuan Hukum meminta pemerintah hentikan total pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) karena telah menimbulkan korban dan kerugian bagi publik luas. Tuntutan LBH Bandung terkait dengan peristiwa sekitar 1.000 orang siswa mengalami keracunan massal akibat MBG di wilayah Kabupaten Bandung Barat. Tingginya jumlah korban menjadikan Jawa Barat sebagai salah satu provinsi dengan tingkat siswa mengalami keracunan makanan MBG terbanyak dibandingkan dengan daerah lain se-Indonesia. Bahkan, atas kejadian tersebut, Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa sejak 21 25 September 2025. Baca Juga:Tanpa KLB, Ini Kunci SPPG Palmerah Amankan Ribuan Porsi MBG Menurut catatan Center for Indonesia s Strategic Development Initiatives (CISDI), sebanyak 5.626 kasus keracunan akibat MBG telah ditemukan di 16 provinsi sejak 17 Januari sampai 18 September 2025. Catatan lain dari JPPI (Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia) menyatakan, kasus dari keracunan MBG mengalami kenaikan yang sangat signifikan, yakni dari 1.376 kasus pada akhir Juni melonjak menjadi 6.452 kasus pada pekan kemarin. Para korban meliputi siswa sekolah hingga tenaga pengajar alias guru. Kejadian ini menimbulkan desakan agar kasus keracunan massal ini ditetapkan sebagai KLB. Siswa di salah satu sekolah di Kota Cimahi menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Siswa di salah satu sekolah di Kota Cimahi menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Siswa di salah satu sekolah di Kota Cimahi menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Peristiwa keracunan akibat MBG yang khususnya terjadi di dua kecamatan di KBB, menurut LBH Bandung, seharusnya menjadi tamparan keras karena terus terjadi berulang. Rentetan kasus tersebut membuktikan bahwa program MBG telah gagal dalam pelaksanaanya. Jika pemerintah tak kunjung melakukan langkah apapun, LBH Bandung menilai, negara dapat dikatakan melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) karena telah lalai melakukan upaya mitigasi terhadap keracunan akibat MBG. Program MBG yang awalnya diumumkan sebagai solusi untuk mengatasi stunting dan memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, kini menjadi ironi yang menyedihkan di berbagai wilayah Indonesia. Alih-alih bertujuan menyediakan pangan sehat bagi anak-anak Indonesia, kenyataan di lapangan justru berbanding terbalik. Sejak diluncurkan pada awal 2025, MBG gagal memenuhi komitmen gizi dan memicu kasus keracunan massal. Akibatnya, hak dasar masyarakat atas pangan yang aman dan berkualitas dilanggar. ""LBH Bandung memandang situasi ini penting disikapi secara serius, termasuk memberikan penanganan medis menyeluruh kepada korban, serta menjamin perlindungan hak masyarakat atas pangan sehat,"" kata Direktur LBH Bandung Heri Pramono dalam pers rilis yang diterima ""PR"". ""Dengan status luar biasa, pemerintah daerah juga tidak bisa lagi menganggap enteng persoalan ini, melainkan harus menempatkannya sebagai prioritas utama dalam kebijakan publik dan tata kelola anggaran,"" ucapnya lagi. Dalam konteks HAM, Pasal 25 DUHAM menegaskan setiap orang berhak atas standar hidup yang memadai untuk kesehatan dan kesejahteraan dirinya dan keluarganya, termasuk pangan. Diperkuat pula Pasal 11 Kovenan Internasional tentang Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya yang mewajibkan negara untuk mengakui hak atas standar hidup yang memadai, termasuk pangan, pakaian, perumahan, dan kondisi berkelanjutan. Pasal 64 ayat (3) UU No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan mengatur bahwa Pemerintah Pusat dan Daerah bertanggung jawab menjaga bahan makanan agar memenuhi standar mutu gizi dan keamanan. Lebih spesifik terkait dengan pangan, tertuang dalam Pasal 86 ayat (2) UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan. Pasal tersebut mengatur setiap orang yang memproduksi dan/atau memperdagangkan pangan wajib memenuhi standar keamanan pangan, termasuk untuk program pemerintah seperti bantuan atau hibah. Selain itu, Indonesia pun terikat kewajiban internasional untuk melindungi hak atas pangan yang aman dan bergizi. Keracunan MBG dianggap sebagai pelanggaran hak ekonomi, sosial, dan budaya, sebagaimana direkomendasikan Pelapor Khusus PBB Hak atas Pangan (2018), yang menekankan implementasi UU terkait pangan untuk mencegah gizi buruk dan keracunan. Baca Juga:Dadang Naser Kritik Keras Pengelolaan MBG Usai Ribuan Siswa di KBB Keracunan: Ini Bergizi Bukan Beracun! Peristiwa keracunan massal MBG mengancam hak hidup dan kesehatan anak-anak, karena pangan yang tidak aman menyebabkan dampak buruk kepada kesehatan dan psikis anak. Pelanggaran itu bertentangan dengan kewajiban negara untuk menyediakan pangan aman sebagai bagian dari jaminan sosial. Dengan demikian, LBH Bandung menegaskan, pemerintah wajib memberikan penanganan medis menyeluruh dan menghentikan distribusi makanan bermasalah, sesuai prinsip hak atas standar kesehatan tertinggi yang dapat dicapai. Kegagalan pengawasan oleh pemerintah pusat dan daerah melanggar kewajiban negara untuk melindungi hak ini, sehingga memungkinkan tuntutan hukum terhadap pelanggaran HAM. LBH Bandung juga meminta negara termasuk pemerintah pusat hingga pemerintah daerah wajib melakukan upaya perlindungan serta pemulihan bagi korban baik siswa, guru dan lainnya yang terdampak keracunan makan bergizi gratis. Komnas HAM, Komisi Perlindungan Anak Indonesia, Ombudsman RI dan lembaga pengawas independen lainnya didorong pula segera turun tangan dan menyelidiki peristiwa keracunan makan bergizi gratis yang berdampak kepada munculnya korban yang mayoritas siswa sekolah.*** Berita PilihanBGN Catat 70 Kasus Keracunan MBG, 5.914 Penerima TerdampakDPR Soroti Keracunan Akibat MBG, Dorong BGN Libatkan Pemda untuk Pengawasan ProgramKejadian Keracunan Berulang, Warga Bandung Barat Antipati Pada Program MBG Berita PilihanBGN Catat 70 Kasus Keracunan MBG, 5.914 Penerima TerdampakDPR Soroti Keracunan Akibat MBG, Dorong BGN Libatkan Pemda untuk Pengawasan ProgramKejadian Keracunan Berulang, Warga Bandung Barat Antipati Pada Program MBG Berita Pilihan BGN Catat 70 Kasus Keracunan MBG, 5.914 Penerima TerdampakDPR Soroti Keracunan Akibat MBG, Dorong BGN Libatkan Pemda untuk Pengawasan ProgramKejadian Keracunan Berulang, Warga Bandung Barat Antipati Pada Program MBG BGN Catat 70 Kasus Keracunan MBG, 5.914 Penerima Terdampak BGN Catat 70 Kasus Keracunan MBG, 5.914 Penerima Terdampak BGN Catat 70 Kasus Keracunan MBG, 5.914 Penerima Terdampak BGN Catat 70 Kasus Keracunan MBG, 5.914 Penerima Terdampak DPR Soroti Keracunan Akibat MBG, Dorong BGN Libatkan Pemda untuk Pengawasan Program DPR Soroti Keracunan Akibat MBG, Dorong BGN Libatkan Pemda untuk Pengawasan Program DPR Soroti Keracunan Akibat MBG, Dorong BGN Libatkan Pemda untuk Pengawasan Program DPR Soroti Keracunan Akibat MBG, Dorong BGN Libatkan Pemda untuk Pengawasan Program Kejadian Keracunan Berulang, Warga Bandung Barat Antipati Pada Program MBG Kejadian Keracunan Berulang, Warga Bandung Barat Antipati Pada Program MBG Kejadian Keracunan Berulang, Warga Bandung Barat Antipati Pada Program MBG Kejadian Keracunan Berulang, Warga Bandung Barat Antipati Pada Program MBG",Bambang Arifianto,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/23/306885005.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019677256/timbulkan-korban-hingga-ribuan-lbh-bandung-desak-pemerintah-hentikan-total-program-mbg?page=all,503bf9cccbc949f71d7e41f032952f933063caa54c2810d86a952f8e8e773620,2025-11-13 20:12:37.604 933,okezone,mbg,2025-09-24 18:51:24,Begini Reaksi Pramono soal 7 Siswa di Jakarta Diduga Keracunan MBG,"JAKARTA Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung buka suara terkait kabar tujuh pelajar SMAN 15 Jakarta diduga keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG). Pasca kejadian itu, Pramono berdoa agar kejadian serupa tidak kembali terulang. ""Tegasnya adalah mendoakan, semoga tidak ada yang keracunan,"" kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Rabu (24/9/2025). Ia juga berharap agar tidak ada lagi permasalahan dalam program MBG di Jakarta. ""Nah, untuk MBG ya saya berdoa di Jakarta tidak terjadi,"" tambahnya. Sebelumnya, Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S. Deyang, membenarkan adanya tujuh siswa SMAN 15 Jakarta yang diduga keracunan MBG. ""Kepala SPPG-nya dapat kabar bahwa ada yang diduga seperti kayak keracunan, itu 7 orang: 3 orang di RSUD, 4 orang di UKS. Gejalanya apa? Mual-mual, sakit perut aja,"" kata Nanik saat dihubungi, Selasa 23 September 2025. Namun, setelah satu jam mendapatkan penanganan medis, seluruh siswa sudah membaik, bahkan ada yang langsung pulang ke rumah. ""Yang di RSUD pulang, yang di UKS pulang, tinggal 1 orang ketemu dan juga itu mau pulang,"" ujarnya. Ia menyampaikan telah mengambil sampel makanan yang diduga menyebabkan keracunan terhadap tujuh pelajar tersebut. Uji sampel akan dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan membutuhkan waktu beberapa hari. ""Ya, pastilah kan uji sampel. Tapi kan kalau di BPOM, itu kalau Jakarta ini 3 hari sampai 1 minggu waktunya. Kalau di luar daerah itu 2 minggu, kalau langsung nggak bisa,"" tuturnya. JAKARTA Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung buka suara terkait kabar tujuh pelajar SMAN 15 Jakarta diduga keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG). Pasca kejadian itu, Pramono berdoa agar kejadian serupa tidak kembali terulang. ""Tegasnya adalah mendoakan, semoga tidak ada yang keracunan,"" kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Rabu (24/9/2025). Ia juga berharap agar tidak ada lagi permasalahan dalam program MBG di Jakarta. ""Nah, untuk MBG ya saya berdoa di Jakarta tidak terjadi,"" tambahnya. Sebelumnya, Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S. Deyang, membenarkan adanya tujuh siswa SMAN 15 Jakarta yang diduga keracunan MBG. ""Kepala SPPG-nya dapat kabar bahwa ada yang diduga seperti kayak keracunan, itu 7 orang: 3 orang di RSUD, 4 orang di UKS. Gejalanya apa? Mual-mual, sakit perut aja,"" kata Nanik saat dihubungi, Selasa 23 September 2025. Namun, setelah satu jam mendapatkan penanganan medis, seluruh siswa sudah membaik, bahkan ada yang langsung pulang ke rumah. ""Yang di RSUD pulang, yang di UKS pulang, tinggal 1 orang ketemu dan juga itu mau pulang,"" ujarnya. Ia menyampaikan telah mengambil sampel makanan yang diduga menyebabkan keracunan terhadap tujuh pelajar tersebut. Uji sampel akan dilakukan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan membutuhkan waktu beberapa hari. ""Ya, pastilah kan uji sampel. Tapi kan kalau di BPOM, itu kalau Jakarta ini 3 hari sampai 1 minggu waktunya. Kalau di luar daerah itu 2 minggu, kalau langsung nggak bisa,"" tuturnya. (Arief Setyadi )",Danandaya Arya putra,https://img.okezone.com/content/2025/09/24/338/3172229/pramono-rIDA_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/09/24/338/3172229/begini-reaksi-pramono-soal-7-siswa-di-jakarta-diduga-keracunan-mbg?page=all,5d620936cfa18caa3f0fecd65340abd8411f76bdad3a08aaae87062e68395445,2025-11-13 20:12:45.761 934,kompas,mbg,2025-10-13 22:28:13,"1 Tahun Prabowo-Gibran, Catatan Ombudsman terkait MBG","JAKARTA, KOMPAS.com- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dinilai sebagai keputusan politik besar yang sarat makna.Saat ini Indonesia sedang menulis sejarah baru dalam pelayanan publik. ApakahMBGakan dikenang sebagai keberhasilan besar pemerintah dalam melayani rakyatnya atau justru hanya tercatat sebagai kegagalan karena tata kelola yang lemah?Bahkan, pemerintah berani mengalokasikan anggaran jumbo senilai Rp 71 triliun di tahun ini untuk MBG. Targetnya visioner, menjangkau 82,9 juta penerima manfaat hingga akhir tahun, mencakup anak-anak, ibu hamil, dan kelompok rentan lainnya.Baca juga:MBG, Kebijakan Besar yang Butuh Langkah Tepat: Refleksi 1 Tahun Prabowo-GibranMBG juga bersinggungan langsung dengan sektor kesehatan, pendidikan, dan sosial. Ia menopang kesehatan masyarakat melalui gizi seimbang, memperkuat pendidikan karena distribusi dilakukan di sekolah dan pesantren, serta berfungsi sebagai jaring pengaman sosial agar anak dari keluarga miskin tak tertinggal mengakses makanan bergizi.Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika, mengatakan MBG adalah keputusan politik besar sekaligus ikhtiar bangsa yang membawa harapan dan tantangan. MBG adalah keputusan politik dan ikhtiar besar bangsa. Ia membawa harapan sekaligus tantangan. Ada celah maladministrasi yang harus ditutupi, tetapi ada pula capaian positif yang dapat diapresiasi, ujar Yeka saat ditemui di gedung Ombudsman RI, Selasa (30/9/2025).Namun, di balik cita-cita mulia itu, Ombudsman RI mencatat ada delapan masalah serius dan empat potensi maladministrasi yang bisa mencederai semangat pelayanan publik jika tak segera dibenahi.8 MasalahDari hasil kajian Ombudsman, terdapat delapan masalah utama dalam penyelenggaraan MBG. Pertama, kesenjangan yang lebar antara target dan realisasi capaian. Kedua, maraknya kasus keracunan massal yang terjadi di berbagai daerah. Ketiga, permasalahan dalam penetapan mitra yayasan dan SPPG yang belum transparan dan rawan konflik kepentingan.Keempat, keterbatasan dan penataan sumber daya manusia termasuk keterlambatan honorarium serta beban kerja guru dan relawan. Kelima, ketidaksesuaian mutu bahan baku akibat belum adanya standar acceptance quality limit yang tegas. Keenam, penerapan standar penggalan makanan yang belum konsisten.Ketujuh, distribusi makanan yang belum tertib dan masih membebani guru di sekolah. Dan kedelapan, sistem pengawasan yang belum terintegrasi, masih bersifat reaktif, dan belum sepenuhnya berbasiskan data.Yeka memandang, kedelapan permasalahan bisa menimbulkan risiko turunnya kepercayaan publik, bahkan memicu kekecewaan serta kemarahan masyarakat. Karena itu, ia menilai diperlukan langkah perbaikan yang cepat, terukur, dan transparan agar tujuan utama MBG sebagai wujud kehadiran negara dalam melindungi dan mensejahterakan rakyat tetap terjaga. Ombudsman sangat tidak mengharapkan program MBG ini jadikan kanal yang membangkitkan kemarahan masyarakat yang berpotensi ditumpangi oleh kepentingan politik tertentu dan ini yang harus diwaspadai di kemudian hari, paparnya.KOMPAS.COM/NUR ZAIDIPelajar SD Negeri Cangkringrembang, Kabupaten Demak menikmati makan bergizi gratis usai dibagikan pada Senin (24/2/2025).4 Potensi MaladministrasiMerujuk pada delapan permasalahan dalam pelaksanaan program MBG, Ombudsman RI menemukan setidaknya empat potensi maladministrasi utama dalam penyelenggaraan program.Pertama, adanya penundaan berlarut. Kedua, adanya diskriminasi. Ketiga, ketidakmampuan atau lemahnya kompetensi dalam penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP). Keempat, penyimpangan prosedur.Keempat bentuk maladministrasi bukan hanya menggambarkan kelemahan tata kelola, tapi sekaligus menjadi pengingat penting bahwa prinsip pelayanan publik, yaitu kepastian, akuntabilitas, dan keterbukaan sebagaimana diatur oleh Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009, harus ditegakkan secara konsisten. JAKARTA, KOMPAS.com- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dinilai sebagai keputusan politik besar yang sarat makna. Saat ini Indonesia sedang menulis sejarah baru dalam pelayanan publik. ApakahMBGakan dikenang sebagai keberhasilan besar pemerintah dalam melayani rakyatnya atau justru hanya tercatat sebagai kegagalan karena tata kelola yang lemah? Bahkan, pemerintah berani mengalokasikan anggaran jumbo senilai Rp 71 triliun di tahun ini untuk MBG. Targetnya visioner, menjangkau 82,9 juta penerima manfaat hingga akhir tahun, mencakup anak-anak, ibu hamil, dan kelompok rentan lainnya. Baca juga:MBG, Kebijakan Besar yang Butuh Langkah Tepat: Refleksi 1 Tahun Prabowo-Gibran MBG juga bersinggungan langsung dengan sektor kesehatan, pendidikan, dan sosial. Ia menopang kesehatan masyarakat melalui gizi seimbang, memperkuat pendidikan karena distribusi dilakukan di sekolah dan pesantren, serta berfungsi sebagai jaring pengaman sosial agar anak dari keluarga miskin tak tertinggal mengakses makanan bergizi. Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika, mengatakan MBG adalah keputusan politik besar sekaligus ikhtiar bangsa yang membawa harapan dan tantangan. MBG adalah keputusan politik dan ikhtiar besar bangsa. Ia membawa harapan sekaligus tantangan. Ada celah maladministrasi yang harus ditutupi, tetapi ada pula capaian positif yang dapat diapresiasi, ujar Yeka saat ditemui di gedung Ombudsman RI, Selasa (30/9/2025). Namun, di balik cita-cita mulia itu, Ombudsman RI mencatat ada delapan masalah serius dan empat potensi maladministrasi yang bisa mencederai semangat pelayanan publik jika tak segera dibenahi. Dari hasil kajian Ombudsman, terdapat delapan masalah utama dalam penyelenggaraan MBG. Pertama, kesenjangan yang lebar antara target dan realisasi capaian. Kedua, maraknya kasus keracunan massal yang terjadi di berbagai daerah. Ketiga, permasalahan dalam penetapan mitra yayasan dan SPPG yang belum transparan dan rawan konflik kepentingan. Keempat, keterbatasan dan penataan sumber daya manusia termasuk keterlambatan honorarium serta beban kerja guru dan relawan. Kelima, ketidaksesuaian mutu bahan baku akibat belum adanya standar acceptance quality limit yang tegas. Keenam, penerapan standar penggalan makanan yang belum konsisten. Ketujuh, distribusi makanan yang belum tertib dan masih membebani guru di sekolah. Dan kedelapan, sistem pengawasan yang belum terintegrasi, masih bersifat reaktif, dan belum sepenuhnya berbasiskan data. Yeka memandang, kedelapan permasalahan bisa menimbulkan risiko turunnya kepercayaan publik, bahkan memicu kekecewaan serta kemarahan masyarakat. Karena itu, ia menilai diperlukan langkah perbaikan yang cepat, terukur, dan transparan agar tujuan utama MBG sebagai wujud kehadiran negara dalam melindungi dan mensejahterakan rakyat tetap terjaga. Ombudsman sangat tidak mengharapkan program MBG ini jadikan kanal yang membangkitkan kemarahan masyarakat yang berpotensi ditumpangi oleh kepentingan politik tertentu dan ini yang harus diwaspadai di kemudian hari, paparnya. KOMPAS.COM/NUR ZAIDIPelajar SD Negeri Cangkringrembang, Kabupaten Demak menikmati makan bergizi gratis usai dibagikan pada Senin (24/2/2025). KOMPAS.COM/NUR ZAIDIPelajar SD Negeri Cangkringrembang, Kabupaten Demak menikmati makan bergizi gratis usai dibagikan pada Senin (24/2/2025). Merujuk pada delapan permasalahan dalam pelaksanaan program MBG, Ombudsman RI menemukan setidaknya empat potensi maladministrasi utama dalam penyelenggaraan program. Pertama, adanya penundaan berlarut. Kedua, adanya diskriminasi. Ketiga, ketidakmampuan atau lemahnya kompetensi dalam penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP). Keempat, penyimpangan prosedur. Keempat bentuk maladministrasi bukan hanya menggambarkan kelemahan tata kelola, tapi sekaligus menjadi pengingat penting bahwa prinsip pelayanan publik, yaitu kepastian, akuntabilitas, dan keterbukaan sebagaimana diatur oleh Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009, harus ditegakkan secara konsisten.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/flLgCNuDR6VnpUrGmrrFjB6FhGA=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775b1d85b4.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/13/68ecb54a5246f.jpg",https://money.kompas.com/read/2025/10/13/222813026/1-tahun-prabowo-gibran-catatan-ombudsman-terkait-mbg,2706281feb079cb5e4b992ab4b12135b3daacf63765bbd32f329cc38427f3ac7,2025-11-13 20:12:47.175 935,pikiranrakyat,mbg,2025-09-27 13:08:00,"Tanpa KLB, Ini Kunci SPPG Palmerah Amankan Ribuan Porsi MBG","PIKIRAN RAKYAT- Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Slipi, Palmerah, Jakarta Barat, membeberkan cara mencegah terjadinya kejadian luar biasa (KLB) seperti keracunan usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG). Koordinator SPPG Wilayah Jakarta Barat, Yudha Permana, menegaskan kunci utama ada pada penerapan Critical Control Point (CCP). Menurutnya, CCP dilakukan tidak ketika bahan baku datang tapi mulai dari pemilihan menu sudah mempertimbangkan Angka Kecukupan Gizi (AKG). ""Jadi di setiap SPPG itu dipastikan bahwa mereka menjaga CCP atau Critical Control Point. Ini mulai dari awal, sebetulnya tidak ketika bahan baku datang saja, tapi dari awal pembuatan menu. Kita pastikan AKG, Angka Kecukupan Gizinya terpenuhi,"" katanya kepada wartawan, dikutip Sabtu, 27 September 2025. Baca Juga:Dapur MBG Diduga Dikuasai Anggota DPR dan DPRD, Kepemilikan SPPG Harus Profesional Yudha mencontohkan, kini susu tidak lagi mengandung kadar gula tinggi. Sebab, Badan Gizi Nasional (BGN) sudah mengingatkan SPPG untuk tidak memberi susu berkadar gula tinggi. Itu salah satu bentuk pemilihan pembuatan menu. Baik itu tadi angka kecukupan gizinya, kemudian pemilihan apapun, komponen yang terdapat di dalam ompreng, tuturnya. Selain itu, menu disusun rutin setiap pekan melalui rapat tim gizi, agar variasi tetap terjaga. Hingga kini, SPPG Palmerah sudah mengembangkan lebih dari 40 jenis menu, termasuk menyesuaikan permintaan siswa agar mereka tidak bosan. Kita sering juga mendengarkan request-request dari siswa. Apakah dia, contoh yang terakhir itu, mereka pingin burger, kita coba fasilitasi. Hal-hal ini yang membuat anak-anak itu menjadi lebih nafsu makan, karena mereka juga merasa bahwa apa yang mereka inginkan itu bisa tersalurkan, ucap Yudha. Lebih lanjut, Yudha menyampaikan, setiap bahan makanan diperiksa sebelum masuk dapur. Misalnya, kata dia, ayam yang digunakan harus dalam kondisi segar. Ayam kita pilih yang fresh, sehingga setelah kita cuci, kita bersihkan, kita langsung masukkan ke dalam pendingin atau freezer. Dipastika suhunya itu di bawah 15 derajat, tuturnya. Tak hanya itu, pemisahan bahan baku juga menjadi standar penting. Menurutnya, protein hewani, nabati, dan sayuran harus disimpan terpisah. Tujuannya untuk mencegah kontaminasi silang, misalnya penyebaran bakteri Salmonella. Apabila ditempatkan di satu tempat yang sama, bakteri itu bisa berpindah, kemudian akan berkembang. Ya itu yang menjadi masalah lagi, kata Yudha. Jadi kita pastikan agar terpisah kondisinya, dipastikan tadi ketika sudah selesai dibersihkan, dipotong-potong, maka akan disimpan di dalam ruang penyimpanan. Yaitu ada freezer dan chiller. Freezer tadi di bawah 15 derajat, kalau chiller di rentangnya di bawah dari 5 derajat, ujarnya melanjutkan. Dalam tahap pengolahan, semua petugas diwajibkan mengikuti Standard Operating Procedure (SOP) ketat. SPPG Palmerah bekerja sama dengan Dinas Kesehatan untuk melatih dan memberi sertifikat penjamah makanan. Total 50 pegawai telah bersertifikat, mulai dari tim masak, pemorsian, hingga distribusi. Karena itu petugas ini menjadi mengerti pentingnya menggunakan APD, pentingnya menjaga kebersihan. Ketika petugas ini datang pun, seragam yang mereka gunakan itu berbeda. Yang awalnya mereka memakai kaos, nanti bisa menggunakan seragam yang sudah disediakan, ucap Yudha. Selanjutnya, di dalam proses pengolahan hal yang juga penting adalah soal temperatur kematangan. SPPG Palmerah memastikan seluruh bakteri alami di bahan baku mati lewat proses pemasakan. Ketika proses pemasakan ini, kita pastikan bahwa setelah memasak itu ada proses pendinginan. Dipastikan bahan baku yang sudah dimasak itu dingin baru bisa diporsikan, agar ketika nanti ditutup tidak ada keringat, ucap Yudha. Ketika ada keringat, dia mengeluarkan keringat nanti bisa menimbulkan bau. Nah, itu yang terkadang bisa menyebabkan kebasian atau basi di dalam makanan, ujarnya menambahkan. Setelah itu, proses distribusi pun diawasi dengan detail. Ompreng makanan selalu disegel rapat, ditempatkan di palet agar tidak menyentuh lantai, serta diuji coba terlebih dahulu melalui food testing oleh ahli gizi sebelum dibagikan ke siswa. Kita ikat pasing-masing lima ompreng. Nah, ini juga menarik karena kenapa sih lima ompreng per lima ompreng ? Karena di dalam sekolah itu kita juga adanya sistem piket, di mana adik-adik ini mereka bahu-membahu belajar tanggung jawab membagikan kepada rekan-rekannya, tutur Yudha. Baca Juga:Kepala BGN: 8.018 SPPG Telah Beroperasi di Seluruh Indonesia, Anggaran BGN Meningkat Tahun Depan Petugas menyiapkan menu untuk program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Pondok Pesantren Al Kasyaf, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Senin (19/5/2025). Pemerintah terus menambah jumlah SPPG untuk kelangsungan program MBG, selain itu pemerintah juga menguat kolaborasi antar kementrian maupun lembaga agar keberadaan SPPG menghadirkan manfaat langsung pada perekonomian masyarakat.* Petugas menyiapkan menu untuk program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Pondok Pesantren Al Kasyaf, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Senin (19/5/2025). Pemerintah terus menambah jumlah SPPG untuk kelangsungan program MBG, selain itu pemerintah juga menguat kolaborasi antar kementrian maupun lembaga agar keberadaan SPPG menghadirkan manfaat langsung pada perekonomian masyarakat.* Petugas menyiapkan menu untuk program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Pondok Pesantren Al Kasyaf, Cileunyi, Kabupaten Bandung, Senin (19/5/2025). Pemerintah terus menambah jumlah SPPG untuk kelangsungan program MBG, selain itu pemerintah juga menguat kolaborasi antar kementrian maupun lembaga agar keberadaan SPPG menghadirkan manfaat langsung pada perekonomian masyarakat.* Sejak beroperasi pada 18 November 2024, SPPG Palmerah telah melayani 12 sekolah dan kelompok 3B (Ibu menyusui, ibu hamil, balita), dengan total 3.716 penerima manfaat dan hingga kini belum pernah ada laporan kejadian luar biasa (KLB). 10-11 bulan kita melaksanakan tugas ini, kita melayani siswa, kemudian 3B tadi tidak ada satupun yang terjadi persoalan seperti kejadian luar biasa, kata Yudha. Yudha memberikan tips kepada SPPG di wilayah lain agar selalu fokus pada CCP. Hal terpenting yang perlu dijaga ialah mulai dari pemilihan menu, penyimpanan sesuai suhu, pemasakan di atas 100 derajat Celsius, hingga distribusi yang tidak lebih dari 4 jam sejak makanan selesai dimasak. Jadi kita bisa pastikan bahwa makanan itu dimakan tidak lebih dari 4 jam. Nah itu adalah syarat juga agar nutrisi di dalam makanan tetap terjaga dengan baik karena tidak lebih dari 4 jam, ujar Yudha.*** Berita PilihanDugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit BicaraKepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBGDPR RI Turun ke Garut, Bupati Minta Sekda Kumpulkan Seluruh SPPG Berita PilihanDugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit BicaraKepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBGDPR RI Turun ke Garut, Bupati Minta Sekda Kumpulkan Seluruh SPPG Berita Pilihan Dugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit BicaraKepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBGDPR RI Turun ke Garut, Bupati Minta Sekda Kumpulkan Seluruh SPPG Dugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit Bicara Dugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit Bicara Dugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit Bicara Dugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit Bicara Kepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBG Kepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBG Kepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBG Kepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBG DPR RI Turun ke Garut, Bupati Minta Sekda Kumpulkan Seluruh SPPG DPR RI Turun ke Garut, Bupati Minta Sekda Kumpulkan Seluruh SPPG DPR RI Turun ke Garut, Bupati Minta Sekda Kumpulkan Seluruh SPPG DPR RI Turun ke Garut, Bupati Minta Sekda Kumpulkan Seluruh SPPG",Asep Bidin Rosidin,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/23/3055635508.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019677151/tanpa-klb-ini-kunci-sppg-palmerah-amankan-ribuan-porsi-mbg?page=all,15f5ee8eaf9637d9288498218d8695d4a6a8d2595c374c9886368f69a8e3c300,2025-11-13 20:12:48.073 937,okezone,mbg,2025-09-24 11:03:34,"Anggaran MBG Rp335 Triliun di APBN 2026, Ambil Jatah Dana Pendidikan Rp233 Triliun","JAKARTA - Anggaran Makan Bergizi Gratis ( MBG ) mencapai Rp335 triliun di dalam APBN 2026. Alokasi ini menjadi bagian dari total belanja negara sebesar Rp3.842,7 triliun. Menurut Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, APBN 2026 ini disusun untuk memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan perekonomian. ""APBN tahun 2026 akan memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan perekonomian, demi terwujudnya Indonesia yang berdaulat, adil, dan makmur,"" kata Purbaya dalam Rapat Paripurna DPR RI, Selasa (23/9/2025). Alokasi anggaran untuk MBG tersebut jauh melampaui program pendidikan lainnya. Angka Rp335 triliun jauh lebih besar dibandingkan alokasi untuk beasiswa anak sekolah hingga kuliah yang hanya mencapai Rp57,7 triliun, atau alokasi untuk guru dan dosen non-PNS yang sebesar Rp91,4 triliun. Meskipun anggaran pendidikan secara keseluruhan naik menjadi Rp769,1 triliun, namun sebagian besar anggaran Rp223 triliun tersedot oleh program MBG. Padahal, Purbaya juga memastikan bahwa pemerintah tidak akan membiarkan anggaran belanja negara mengendap. Dia berencana melakukan patroli ke kementerian-kementerian dengan anggaran besar untuk mengecek penyerapan. ""Tadi saya ajak ke Pak Presiden, bulan depan saya akan mulai beredar di kementerian-kementerian yang besar, yang penyerapan anggarannya belum optimal,"" kata Purbaya di Istana Kepresidenan beberapa waktu lalu. Jika penyerapan tidak optimal, Purbaya menegaskan dana tersebut akan dialihkan ke program lain yang dapat langsung dirasakan oleh masyarakat. ""Kita sebarkan ke program-program yang langsung siap ke rakyat. Saya enggak mau uang nganggur,"" imbuhnya. Secara rinci, APBN 2026 menetapkan pendapatan negara sebesar Rp3.153,6 triliun, belanja negara Rp3.842,7 triliun, dan defisit 2,68 persen PDB. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,4 persen, inflasi di 2,5 persen, suku bunga SBN dijaga di sekitar 6,9 persen, dan nilai tukar rupiah di Rp16.500 per dolar AS. Selain itu, APBN juga akan diarahkan untuk mendorong sektor swasta melalui penguatan peran Danantara, penempatan dana Rp200 triliun di Bank Himbara, dan reformasi perizinan. JAKARTA - Anggaran Makan Bergizi Gratis ( MBG ) mencapai Rp335 triliun di dalam APBN 2026. Alokasi ini menjadi bagian dari total belanja negara sebesar Rp3.842,7 triliun. Menurut Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, APBN 2026 ini disusun untuk memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan perekonomian. ""APBN tahun 2026 akan memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan perekonomian, demi terwujudnya Indonesia yang berdaulat, adil, dan makmur,"" kata Purbaya dalam Rapat Paripurna DPR RI, Selasa (23/9/2025). Alokasi anggaran untuk MBG tersebut jauh melampaui program pendidikan lainnya. Angka Rp335 triliun jauh lebih besar dibandingkan alokasi untuk beasiswa anak sekolah hingga kuliah yang hanya mencapai Rp57,7 triliun, atau alokasi untuk guru dan dosen non-PNS yang sebesar Rp91,4 triliun. Meskipun anggaran pendidikan secara keseluruhan naik menjadi Rp769,1 triliun, namun sebagian besar anggaran Rp223 triliun tersedot oleh program MBG. Padahal, Purbaya juga memastikan bahwa pemerintah tidak akan membiarkan anggaran belanja negara mengendap. Dia berencana melakukan patroli ke kementerian-kementerian dengan anggaran besar untuk mengecek penyerapan. ""Tadi saya ajak ke Pak Presiden, bulan depan saya akan mulai beredar di kementerian-kementerian yang besar, yang penyerapan anggarannya belum optimal,"" kata Purbaya di Istana Kepresidenan beberapa waktu lalu. Jika penyerapan tidak optimal, Purbaya menegaskan dana tersebut akan dialihkan ke program lain yang dapat langsung dirasakan oleh masyarakat. ""Kita sebarkan ke program-program yang langsung siap ke rakyat. Saya enggak mau uang nganggur,"" imbuhnya. Secara rinci, APBN 2026 menetapkan pendapatan negara sebesar Rp3.153,6 triliun, belanja negara Rp3.842,7 triliun, dan defisit 2,68 persen PDB. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,4 persen, inflasi di 2,5 persen, suku bunga SBN dijaga di sekitar 6,9 persen, dan nilai tukar rupiah di Rp16.500 per dolar AS. Selain itu, APBN juga akan diarahkan untuk mendorong sektor swasta melalui penguatan peran Danantara, penempatan dana Rp200 triliun di Bank Himbara, dan reformasi perizinan. (Dani Jumadil Akhir)",Anggie Ariesta,https://img.okezone.com/content/2025/09/24/320/3172095/mbg-xRe6_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/09/24/320/3172095/anggaran-mbg-rp335-triliun-di-apbn-2026-ambil-jatah-dana-pendidikan-rp233-triliun?page=all,024501efa385c9497b277448fc7f6952a0dfffce7fcac2c9e688ddab6ca21bc0,2025-11-13 20:12:56.259 938,kompas,mbg,2025-10-13 18:37:51,"Diisi Siswa Kurang Mampu, Sekolah Rakyat Ancol Belum Dapat MBG","JAKARTA, KOMPAS.com -Sekitar 110 siswa di Sekolah Rakyat Ancol, di Jalan Ancol Barat, Pademangan, Jakarta Utara, hingga kini belum mendapatkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah pusat.""Kalau misalkanMBGsendiri kan udah masuk ke sekolah, tapi ini belum masuk ke sekolah rakyat (Ancol),"" tutur salah satu guru diSekolah Rakyat Ancolbernama Anisa Khumaeroh (30) saat diwawancaraiKompas.comdi lokasi, Senin (12/10/2025).Nisa mengatakan, sekolahnya sempat disurvei untuk mendapatkan program MBG. Namun, sampai saat ini belum ada tindak lanjut atau kepastian kapan program tersebut akan diterapkan.Baca juga:Soroti Kebersihan Ompreng MBG, Siswa di Bogor: Kadang Bau GituPadahal, lanjut Nisa, murid di Sekolah Rakyat Ancol berasal dari keluarga kurang mampu dan sangat membutuhkan bantuan makanan bergizi.""Tapi, faktanya sekolah kita tuh anak-anaknya butuh MBG. Karena entah emang dari orangtuanya yang enggak terlaluawareatau gimana, banyak kejadian siswa pusing tiba-tiba. Pas ditanya 'kamu kenapa?' Jawabnya belum makan dari pagi,"" ucap Nisa.Ia menambahkan, banyak murid di sekolahnya yang hanya memiliki uang saku terbatas dan tidak dibekali makanan dari rumah oleh orangtuanya.""Dia cuma dikasih uang Rp 10.000 sama kakaknya sehari buat sekolah ama makan. Badannya kurus banget, jadi saya nanya 'kamu gimana gitu makannya?"" tapi dia untungnya bisa ngatur. Dia beli nasi warteg dekat sekolah Rp 7.000 itu dapat beli ama lauk,"" ungkap Nisa.Oleh karena itu, Nisa berharap agar program MBG bisa masuk ke sekolahnya sehingga membantu murid-muridnya yang kesulitan merasakan makanan bergizi.Baca juga:Pedagang Kantin di SMPN 61 Jakarta Tetap Laris Meski Ada Program MBGIa berharap, dengan adanya MBG, muridnya tak lagi kelaparan dan bisa terjamin kesehatan serta gizinya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com -Sekitar 110 siswa di Sekolah Rakyat Ancol, di Jalan Ancol Barat, Pademangan, Jakarta Utara, hingga kini belum mendapatkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah pusat. ""Kalau misalkanMBGsendiri kan udah masuk ke sekolah, tapi ini belum masuk ke sekolah rakyat (Ancol),"" tutur salah satu guru diSekolah Rakyat Ancolbernama Anisa Khumaeroh (30) saat diwawancaraiKompas.comdi lokasi, Senin (12/10/2025). Nisa mengatakan, sekolahnya sempat disurvei untuk mendapatkan program MBG. Namun, sampai saat ini belum ada tindak lanjut atau kepastian kapan program tersebut akan diterapkan. Baca juga:Soroti Kebersihan Ompreng MBG, Siswa di Bogor: Kadang Bau Gitu Padahal, lanjut Nisa, murid di Sekolah Rakyat Ancol berasal dari keluarga kurang mampu dan sangat membutuhkan bantuan makanan bergizi. ""Tapi, faktanya sekolah kita tuh anak-anaknya butuh MBG. Karena entah emang dari orangtuanya yang enggak terlaluawareatau gimana, banyak kejadian siswa pusing tiba-tiba. Pas ditanya 'kamu kenapa?' Jawabnya belum makan dari pagi,"" ucap Nisa. Ia menambahkan, banyak murid di sekolahnya yang hanya memiliki uang saku terbatas dan tidak dibekali makanan dari rumah oleh orangtuanya. ""Dia cuma dikasih uang Rp 10.000 sama kakaknya sehari buat sekolah ama makan. Badannya kurus banget, jadi saya nanya 'kamu gimana gitu makannya?"" tapi dia untungnya bisa ngatur. Dia beli nasi warteg dekat sekolah Rp 7.000 itu dapat beli ama lauk,"" ungkap Nisa. Oleh karena itu, Nisa berharap agar program MBG bisa masuk ke sekolahnya sehingga membantu murid-muridnya yang kesulitan merasakan makanan bergizi. Baca juga:Pedagang Kantin di SMPN 61 Jakarta Tetap Laris Meski Ada Program MBG Ia berharap, dengan adanya MBG, muridnya tak lagi kelaparan dan bisa terjamin kesehatan serta gizinya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/SIli0pUgtnGJfDgVfQYmb7HhD2k=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/13/68eca6ad0cde2.jpg",https://megapolitan.kompas.com/read/2025/10/13/18375191/diisi-siswa-kurang-mampu-sekolah-rakyat-ancol-belum-dapat-mbg,6b1dfceb7284ed788884a9a2856fa19525e717ac3f328e4da5956d51f5eb822e,2025-11-13 20:12:57.563 939,pikiranrakyat,mbg,2025-09-27 11:23:00,Dadang Naser Kritik Keras Pengelolaan MBG Usai Ribuan Siswa di KBB Keracunan: Ini Bergizi Bukan Beracun!,"PIKIRAN RAKYAT -Anggota Komisi IV DPR RI, dari Fraksi Golkar, Dadang Naser meninjau langsung puluhan siswa yang masih menjalani perawatan akibat keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di posko darurat GOR Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, pada Jumat (26/9/2025) malam. Menurutnya, bahwa program MBG sejatinya memiliki tujuan mulia sebagaimana diinstruksikan Presiden Prabowo Subianto, yakni membantu masyarakat berpenghasilan rendah melalui pemenuhan gizi anak demi menciptakan generasi emas Indonesia. Namun, ia menilai pengelolaan MBG di lapangan jauh dari standar. Catat ya, MBG ini makanan bergizi, bukan beracun. Kalau sampai beracun, berarti ada salah olah makan dan salah manajemen. Ini yang harus dievaluasi, kata Dadang Naser di lokasi. Baca Juga:DPR Soroti Keracunan Akibat MBG, Dorong BGN Libatkan Pemda untuk Pengawasan Program Dadang menilai, model dapur umum yang dipaksa menyajikan hingga 3.000 porsi per hari justru rawan menimbulkan masalah, apalagi jika distribusinya ke daerah terpencil seperti Cipongkor. Anggota DPR RI Komisi IV Fraksi Golkar, Dadang Naser, meninjau langsung korban keracunan massal di Cipongkor, KBB/Kontributor PR /Deni Supriatna //Ia mendorong agar konsep dapur MBG tidak seragam, melainkan melibatkan kantin sekolah, orang tua, komite, hingga UMKM lokal agar makanan tetap segar, higienis, sekaligus mendukung perputaran ekonomi masyarakat. Jangan jadikan MBG ini ladang bisnis semata. Prioritaskan gizi anak. Kalau hanya mengejar keuntungan, akhirnya masyarakat yang dirugikan, negara juga rugi karena APBN triliunan sudah terserap, kata mantan Bupati Bandung itu.Baca Juga:Kasus Keracunan Massal di KBB Diselidiki: Sampel Makanan MBG dan Muntahan Korban Diuji LabDadang juga menyinggung lemahnya keterlibatan pemerintah daerah. Pasalnya, tanggung jawab tidak bisa sepenuhnya dibebankan kepada Pemkab atau Pemkot, sebab penunjukan kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dilakukan langsung oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Bukan ditunjuk oleh Bupati atau Wali Kota. Jangan salahkan daerah, karena memang mereka tidak dilibatkan sejak awal. Kalau terjadi bencana seperti ini, malah saling menyalahkan. Padahal mafia program bantuan sering bermain di lapangan, sindirnya.Selain itu, Dadang menekankan agar pemerintah segera melakukan evaluasi menyeluruh, termasuk pengawasan ketat dapur MBG, perbaikan manajemen distribusi, hingga melibatkan UMKM lokal seperti peternak dan petani dalam penyediaan bahan pangan. Program MBG ini sangat bagus, tapi jangan sampai ternodai oleh kelalaian dan kepentingan pribadi. Kita dukung bersama agar benar-benar melahirkan generasi emas Indonesia dengan gizi yang baik, pungkasnya. *** Anggota DPR RI Komisi IV Fraksi Golkar, Dadang Naser, meninjau langsung korban keracunan massal di Cipongkor, KBB/Kontributor PR /Deni Supriatna // Anggota DPR RI Komisi IV Fraksi Golkar, Dadang Naser, meninjau langsung korban keracunan massal di Cipongkor, KBB/Kontributor PR /Deni Supriatna // Ia mendorong agar konsep dapur MBG tidak seragam, melainkan melibatkan kantin sekolah, orang tua, komite, hingga UMKM lokal agar makanan tetap segar, higienis, sekaligus mendukung perputaran ekonomi masyarakat. Jangan jadikan MBG ini ladang bisnis semata. Prioritaskan gizi anak. Kalau hanya mengejar keuntungan, akhirnya masyarakat yang dirugikan, negara juga rugi karena APBN triliunan sudah terserap, kata mantan Bupati Bandung itu. Baca Juga:Kasus Keracunan Massal di KBB Diselidiki: Sampel Makanan MBG dan Muntahan Korban Diuji Lab Dadang juga menyinggung lemahnya keterlibatan pemerintah daerah. Pasalnya, tanggung jawab tidak bisa sepenuhnya dibebankan kepada Pemkab atau Pemkot, sebab penunjukan kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dilakukan langsung oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Bukan ditunjuk oleh Bupati atau Wali Kota. Jangan salahkan daerah, karena memang mereka tidak dilibatkan sejak awal. Kalau terjadi bencana seperti ini, malah saling menyalahkan. Padahal mafia program bantuan sering bermain di lapangan, sindirnya. Selain itu, Dadang menekankan agar pemerintah segera melakukan evaluasi menyeluruh, termasuk pengawasan ketat dapur MBG, perbaikan manajemen distribusi, hingga melibatkan UMKM lokal seperti peternak dan petani dalam penyediaan bahan pangan. Program MBG ini sangat bagus, tapi jangan sampai ternodai oleh kelalaian dan kepentingan pribadi. Kita dukung bersama agar benar-benar melahirkan generasi emas Indonesia dengan gizi yang baik, pungkasnya. *** Berita PilihanDugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit BicaraKepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBGDPR RI Turun ke Garut, Bupati Minta Sekda Kumpulkan Seluruh SPPG Berita PilihanDugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit BicaraKepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBGDPR RI Turun ke Garut, Bupati Minta Sekda Kumpulkan Seluruh SPPG Berita Pilihan Dugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit BicaraKepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBGDPR RI Turun ke Garut, Bupati Minta Sekda Kumpulkan Seluruh SPPG Dugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit Bicara Dugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit Bicara Dugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit Bicara Dugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit Bicara Kepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBG Kepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBG Kepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBG Kepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBG DPR RI Turun ke Garut, Bupati Minta Sekda Kumpulkan Seluruh SPPG DPR RI Turun ke Garut, Bupati Minta Sekda Kumpulkan Seluruh SPPG DPR RI Turun ke Garut, Bupati Minta Sekda Kumpulkan Seluruh SPPG DPR RI Turun ke Garut, Bupati Minta Sekda Kumpulkan Seluruh SPPG",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/27/2263560885.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019676940/dadang-naser-kritik-keras-pengelolaan-mbg-usai-ribuan-siswa-di-kbb-keracunan-ini-bergizi-bukan-beracun?page=all,1f491fa485430a8a020bda588897781c817cc6747e35b517d488458c291ba334,2025-11-13 20:12:59.098 940,kompas,mbg,2025-10-30 12:35:02,"Korban Keracunan MBG di Lembang Tembus 230 Orang, Dirawat 10 Orang, Antisipasi Pasien Kambuh Datang Lagi","BANDUNG BARAT, KOMPAS.com- Jumlah korban pada hari ketiga pasca-peristiwa keracunan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, tembus 230 orang.Jumlah itu merupakan akumulasi sejak hari pertama gejala keracunan dialami oleh beberapa siswa dari sekolah berbeda.SekretarisDesa Cibodas, Yuyu Wahyu, mengatakan, GOR desa masih difungsikan sebagaiposko kesehatanpada hari ketiga ini dengan petugas gabungan yang berjaga karenajumlah korbanmasih dimungkinkan bertambah.""Sampai hari ini jumlah korban mencapai 230 orang, tetapi jumlah itu masih dinamis. Kami masihstandbydi Posko Kesehatan, takutnya di H+3 ini masih ada anak-anak baik yang baru maupun yang kambuhan datang kembali,"" ungkap Yuyu saat ditemui di GOR Desa Cibodas, Kamis (29/10/2025).Baca juga:Korban Keracunan MBG di Lembang Tembus 124 Orang, Guru Pun Jadi KorbanMeski angkanya terus bertambah, Yuyu menyampaikan bahwa angka kesembuhan juga berangsur membaik dari hari ke hari.Tercatat, hingga pagi ini tersisa 10 orang pasien yang dirawat di GOR Desa Cibodas setelah sempat mengeluh gejala keracunan.""Saat ini yang dirawat masih ada 10 orang di posko dan 10 orang ini semuanya pasien baru, mereka baru datang tadi pagi,"" ucap Yuyu.Yuyu menjelaskan, 10 pasien ini merupakan pasien baru yang datang ke Posko Kesehatan pada pagi hari ini.Keluhan yang dirasakan pun hampir seragam, yaitu mual, pusing, dan gangguan pencernaan.Baca juga:Kasus Keracunan MBG Terulang di Lembang, 39 Pelajar Dilarikan ke RS""Kondisi 10 orang ini mereka merasakan mual-mual, pusing, dan perut sakit,"" ujar Yuyu.Yuyu menyampaikan, petugas gabungan masih akan berjaga dan GOR Desa Cibodas masih akan difungsikan sebagai Posko Kesehatan mengingat tidak sedikit kasus yang kambuh dan kembali datang ke posko.""Kebetulan masih ada yang sebelumnya sudah dirawat atau dirujuk ke RSUD, tapi balik lagi dirujuk ke sini. Karena setelah 1 hari, mereka terasa lagi sehingga kami terus memantau anak apabila ada yang masih terasa, kami imbau ke orangtuanya untuk jangan dibiarkan di rumah, tetapi dibawa ke posko ke sini untuk diobati oleh tim medis,"" tuturnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BANDUNG BARAT, KOMPAS.com- Jumlah korban pada hari ketiga pasca-peristiwa keracunan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, tembus 230 orang. Jumlah itu merupakan akumulasi sejak hari pertama gejala keracunan dialami oleh beberapa siswa dari sekolah berbeda. SekretarisDesa Cibodas, Yuyu Wahyu, mengatakan, GOR desa masih difungsikan sebagaiposko kesehatanpada hari ketiga ini dengan petugas gabungan yang berjaga karenajumlah korbanmasih dimungkinkan bertambah. ""Sampai hari ini jumlah korban mencapai 230 orang, tetapi jumlah itu masih dinamis. Kami masihstandbydi Posko Kesehatan, takutnya di H+3 ini masih ada anak-anak baik yang baru maupun yang kambuhan datang kembali,"" ungkap Yuyu saat ditemui di GOR Desa Cibodas, Kamis (29/10/2025). Baca juga:Korban Keracunan MBG di Lembang Tembus 124 Orang, Guru Pun Jadi Korban Meski angkanya terus bertambah, Yuyu menyampaikan bahwa angka kesembuhan juga berangsur membaik dari hari ke hari. Tercatat, hingga pagi ini tersisa 10 orang pasien yang dirawat di GOR Desa Cibodas setelah sempat mengeluh gejala keracunan. ""Saat ini yang dirawat masih ada 10 orang di posko dan 10 orang ini semuanya pasien baru, mereka baru datang tadi pagi,"" ucap Yuyu. Yuyu menjelaskan, 10 pasien ini merupakan pasien baru yang datang ke Posko Kesehatan pada pagi hari ini. Keluhan yang dirasakan pun hampir seragam, yaitu mual, pusing, dan gangguan pencernaan. Baca juga:Kasus Keracunan MBG Terulang di Lembang, 39 Pelajar Dilarikan ke RS ""Kondisi 10 orang ini mereka merasakan mual-mual, pusing, dan perut sakit,"" ujar Yuyu. Yuyu menyampaikan, petugas gabungan masih akan berjaga dan GOR Desa Cibodas masih akan difungsikan sebagai Posko Kesehatan mengingat tidak sedikit kasus yang kambuh dan kembali datang ke posko. ""Kebetulan masih ada yang sebelumnya sudah dirawat atau dirujuk ke RSUD, tapi balik lagi dirujuk ke sini. Karena setelah 1 hari, mereka terasa lagi sehingga kami terus memantau anak apabila ada yang masih terasa, kami imbau ke orangtuanya untuk jangan dibiarkan di rumah, tetapi dibawa ke posko ke sini untuk diobati oleh tim medis,"" tuturnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/erZ_UIHX1qTGfwi1llRZ3P-MZMo=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/30/6902eff956751.jpeg",https://bandung.kompas.com/read/2025/10/30/123502178/korban-keracunan-mbg-di-lembang-tembus-230-orang-dirawat-10-orang-antisipasi,52b548d415a257286d4396b6d43da34f459def58fef7e08f22d17188adb26bfd,2025-11-13 20:17:01.131 941,detik,mbg,2025-11-05 20:50:00,"SPPG Polres Mojokerto Siap Operasi, Kapasitas 3.000 MBG","Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polres Mojokerto siap beroperasi. SPPG di Dusun/Desa Sedati, Kecamatan Ngoro ini mempunyai kapasitas 3.000 porsi makan bergizi gratis (MBG). Siap operasinya SPPG Polres Mojokerto ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Kapolres Mojokerto AKBP Ihram Kustarto, Ketua Yayasan Kemala Bhayangkari Cabang Mojokerto Fika Ihram, serta mitra. Selanjutnya, mereka mengecek semua sarana dan prasarana di dalam SPPG Polres Mojokerto. Mulai dari peralatan masak sampai kebersihan di setiap ruangan. Launching ini juga dihadiri para PJU Polres Mojokerto, Forkopimca Ngoro dan Pemdes Sedati. ""Alhamdulillah pagi ini kami launching SPPG Polres Mojokerto. Ini harapan kami bisa mewujudkan program Bapak Presiden RI terkait makan bergizi gratis untuk para penerima manfaat,"" terang Ihram kepada wartawan di lokasi, Rabu (5/11/2025). Pembangunan SPPG Polres Mojokerto memakan waktu sekitar 1 bulan 10 hari. Tidak hanya sarana dan prasarana, kebutuhan SDM untuk SPPG ini juga sudah dipenuhi. Mulai dari relawan SPPG, ahli gizi, akuntan, hingga Kepala SPPG. ""Dalam hal ini kami Polres Mojokerto bekerja sama dengan Yayasan Kemala Bhayangkari untuk akselerasi berdirinya SPPG ini. Alhamdulillah kami dibantu rekan-rekan mitra sehingga SPPG ini bisa berdiri dengan standar BGN yang ditentukan,"" jelas Ihram. SPPG Polres Mojokerto, lanjut Ihram, dibangun dengan kapasitas 4.000 porsi MBG per hari. SPPG ini bakal menyuplai makan bergizi gratis kepada para penerima manfaat di Desa Sedati dan sekitarnya. Mulai dari siswa TK, SD, SMP dan SMA sederajat, sampai ibu hamil, ibu menyusui dan posyandu. ""Kami rencanakan SPPG ini dengan kapasitas 4.000 porsi. Kalau untuk 3.000 porsi tentunya kami lebih siap,"" tegasnya. Kapasitas 3.000 porsi MBG per hari, tambah Ihram, bakal dicapai secara bertahap. Saat ini, SPPG pada tahap uji coba hari kedua. Ia berpesan kepada Kepala SPPG Polres Mojokerto agar melakukan pengelolaan sesuai prosedur dan aturan. ""Saya titip betul laksanakan tugas dengan betul, sesuai prosedur dan aturan. Supaya kasus-kasus (keracunan) yang terjadi di beberapa tempat tak terjadi di Mojokerto,"" tandasnya. Di momen ini, Polres Mojokerto juga membagikan bantuan paket sembako kepada 10 warga kurang mampu. Launching SPPG diakhiri dengan santap bersama hidangan yang dimasak di tempat ini",Enggran Eko Budiarto -detikJatim,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/05/satuan-pelayanan-pemenuhan-gizi-sppg-polres-mojokerto-siap-beroperasi-1762348396806_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jatim/jogo-jatim/d-8196234/sppg-polres-mojokerto-siap-operasi-kapasitas-3-000-mbg,3bb501225bf8dd5381ae091daa53557ceb23a90d302c05619aa5bb45ea37990f,2025-11-13 20:13:03.204 961,kompas,mbg,2025-11-13 11:35:34,Hasil Survei: 52 Persen Siswa Tidak Menyukai Rasa dan Kualitas MBG,"KOMPAS.com- Sebanyak 52 persen siswa disebut tidak menyukai rasa dan kualitas makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).Data tersebut merupakan hasil survei yang dilakukan peneliti anak didampingi oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Chief of Research and Policy (CISDI).Survei dilakukan pada 2.241 responden, namun hanya 1.624 data responden yang memenuhi kriteria untuk kemudian dilakukan analisis.Teknik pengambilan sampel dalam survei suara anak ini adalah convenience sampling yang mana responden dipilih berdasarkan ketersediaan dan kemudahan akses ke responden.Baca juga:MBG di Singapura Mulai 2026, Sediakan Sekitar 90 Pilihan Menu Tiap Semester52 persen tidak suka rasa dan kualitas MBGFormulir survei online disebar mulai 11 Juli hingga 1 Agustus 2025 responden survei yang masuk tersebar secara tidak proporsional di 12 provinsi dengan dominasi pada responden yang berasal dari Jawa Barat.Metode yang digunakan adalah mix method kajian suara anak Child Led Research (CLR), pendekatan kualitatif yang dipimpin oleh peneliti anak, survei ini juga mengadopsi pendekatan kuantitatif deskriptif.Ada 34 peserta Forum Group Discussion (FDG) anak pada studi CLR, terdiri dari 31 peserta anak, dan tiga peserta dewasa yang berasal dari empat lokus yakni Kota Palu, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Landak, Kabupaten Jayapura.Pemaparan survei ini disampaikan oleh anak-anak peneliti, namun KPAI sengaja tidak mengungkap nama mereka.Baca juga:JPPI: Korban Keracunan MBG Capai 16.109 Siswa""Itu yang paling banyak (tidak disukai) adalah rasa dan kualitas makanan sekitar 52 persen,"" kata anak,"" kata Peneliti Anak melalui siaran Zoom, Rabu (12/11/2025).KOMPAS.com/MUHLIS AL ALAWIPara siswa MAN 2 Kota Madiun menikmati makan bergizi gratis yang disediakan oleh SPPG Mojorejo, Kota Madiun, Jawa Timur.Jadwal pengantaran makanan yang sering telatSelain itu temuan survei ini juga menunjukkan rasa dan kualitas menjadi alasan terbanyaksiswatidak menyukaiMBGdan disusul oleh jawaban menu makanan dan jadwal pengantaran makanan yang sering telat.Jika dilihat dari sebaran jawaban berdasarkan wilayah, rasa dan kualitas makanan dominan dipilih tidak disukai ada di wilayah Yogyakarta, Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Barat, NTB, dan NTT.Sementara di wilayah lain seperti Aceh, Jawa Tengah, dan Sulawesi Tengah, jadwal makanan justru merupakan jawaban yang paling banyak dipilih sebagai alasan tidak menyukai MBG.Baca juga:Survei Ungkap Alasan Siswa Tak Habiskan MBG, Apa Saja?""Setelah itu ada menu makanan sekitar 33,5 persen, jadwal makanan sekitar 22,1 persen, lain-lainnya sekitar 17,8 persen, cara penyajian makanan sekitar 13,5 persen, dan tidak ada sekitar 6,4 persen,"" jelas Peneliti Anak.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KOMPAS.com- Sebanyak 52 persen siswa disebut tidak menyukai rasa dan kualitas makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Data tersebut merupakan hasil survei yang dilakukan peneliti anak didampingi oleh Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Chief of Research and Policy (CISDI). Survei dilakukan pada 2.241 responden, namun hanya 1.624 data responden yang memenuhi kriteria untuk kemudian dilakukan analisis. Teknik pengambilan sampel dalam survei suara anak ini adalah convenience sampling yang mana responden dipilih berdasarkan ketersediaan dan kemudahan akses ke responden. Baca juga:MBG di Singapura Mulai 2026, Sediakan Sekitar 90 Pilihan Menu Tiap Semester Formulir survei online disebar mulai 11 Juli hingga 1 Agustus 2025 responden survei yang masuk tersebar secara tidak proporsional di 12 provinsi dengan dominasi pada responden yang berasal dari Jawa Barat. Metode yang digunakan adalah mix method kajian suara anak Child Led Research (CLR), pendekatan kualitatif yang dipimpin oleh peneliti anak, survei ini juga mengadopsi pendekatan kuantitatif deskriptif. Ada 34 peserta Forum Group Discussion (FDG) anak pada studi CLR, terdiri dari 31 peserta anak, dan tiga peserta dewasa yang berasal dari empat lokus yakni Kota Palu, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Landak, Kabupaten Jayapura. Pemaparan survei ini disampaikan oleh anak-anak peneliti, namun KPAI sengaja tidak mengungkap nama mereka. Baca juga:JPPI: Korban Keracunan MBG Capai 16.109 Siswa ""Itu yang paling banyak (tidak disukai) adalah rasa dan kualitas makanan sekitar 52 persen,"" kata anak,"" kata Peneliti Anak melalui siaran Zoom, Rabu (12/11/2025). KOMPAS.com/MUHLIS AL ALAWIPara siswa MAN 2 Kota Madiun menikmati makan bergizi gratis yang disediakan oleh SPPG Mojorejo, Kota Madiun, Jawa Timur. KOMPAS.com/MUHLIS AL ALAWIPara siswa MAN 2 Kota Madiun menikmati makan bergizi gratis yang disediakan oleh SPPG Mojorejo, Kota Madiun, Jawa Timur. Selain itu temuan survei ini juga menunjukkan rasa dan kualitas menjadi alasan terbanyaksiswatidak menyukaiMBGdan disusul oleh jawaban menu makanan dan jadwal pengantaran makanan yang sering telat. Jika dilihat dari sebaran jawaban berdasarkan wilayah, rasa dan kualitas makanan dominan dipilih tidak disukai ada di wilayah Yogyakarta, Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Barat, NTB, dan NTT. Sementara di wilayah lain seperti Aceh, Jawa Tengah, dan Sulawesi Tengah, jadwal makanan justru merupakan jawaban yang paling banyak dipilih sebagai alasan tidak menyukai MBG. Baca juga:Survei Ungkap Alasan Siswa Tak Habiskan MBG, Apa Saja? ""Setelah itu ada menu makanan sekitar 33,5 persen, jadwal makanan sekitar 22,1 persen, lain-lainnya sekitar 17,8 persen, cara penyajian makanan sekitar 13,5 persen, dan tidak ada sekitar 6,4 persen,"" jelas Peneliti Anak.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/7QHSMhFxpXPhvSdvbTCX2oQBoZE=/0x67:1280x921/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775dc18fcf.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/07/690dfcd3e149e.jpg",https://www.kompas.com/edu/read/2025/11/13/113534171/hasil-survei-52-persen-siswa-tidak-menyukai-rasa-dan-kualitas-mbg,b9b8e3735698b588e9033c8ea9fec2f76255e6d9638fc02e0aad40f571c8517d,2025-11-13 20:13:49.712 962,pikiranrakyat,mbg,2025-09-26 17:52:00,Hasil Labkes Jabar: 23 Persen Sampel MBG Positif Bakteri Penyebab Keracunan Massal,"PIKIRAN RAKYAT- Laboratorium Kesehatan Jawa Barat (Labkes Jabar) sepanjang tahun ini telah memeriksa 226 sampel makanan dari Makan Bergizi Gratis (MBG) se-provinsi, yang di antaranya berasal dari daerah yang dinyatakan KLB Keracunan Makanan dari MBG. Kepala UPTD Labkes Jabar dr. Ryan Bayusantika Ristandi mengatakan sampel-sampel yang diterima pihaknya berasal dari 11 Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota/Kabupaten di seluruh Jawa Barat. Di antaranya, Dinkes Kota Cirebon, Dinkes Kota Bandung, Dinkes Kabupaten Bandung, Dinkes Kabupaten Bandung Barat, Dinkes Kota Cimahi, Dinkes Kabupaten Sukabumi, Dinkes Kabupaten Ciamis, Dinkes Kabupaten Sumedang, Dinkes Kabupaten Gaarut, dan Dinkes Kabupaten Tasikmalaya. ""Sementara sampel dengan frekuensi KLB MBG sebanyak 28 kali,"" ujar dr Ryan dalam keterangannya, dan dikutip ""PR"" pada Jumat (26/9/2025). Baca Juga:Dugaan Keracunan MBG di Cianjur, Dinkes Pastikan Tidak Ada Bakteri di Sampel Cidaun Hasil pemeriksaan KLB MBG untuk Laboratorium Mikrobiologi sebanyak 72 persen dengan hasil negatif dan 23 persen hasil positif (Vibrio Cholera, Staphylococcus aureus, Eschericia colli, Bacillus cereus). Sementara untuk pemeriksaan laboratorium Kimia sebanyak 92 persen dengan hasil negatif dan 8 persen dengan hasil positif (Nitrit). Dikatakan dr Ryan, setiap sampel berdasarkan parameter pemeriksaan keamanan pangan pada lab mikrobiologi hasilnya berbeda-beda, secara frekuensi didominasi bakteri salmonella dan Bacillus cereus. Pada pemeriksaan Laboratorium Kimia paling banyak dari parameter nitrit. ""Bakteri itu muncul biasanya makanan nasi terlalu lama waktu dari selesai diproses sampai sebelum disajikan, jadi ada pertumbuhan bakteri,"" ucap Ryan, Jumat 26 September 2025. Lebih lanjut, ia menjelaskan makanan bisa cepat basi karena beberapa faktor yang saling terkait. Pertama, faktor mikrobiologi di mana terjadi pertumbuhan bakteri pada makanan yang kaya nutrisi seperti protein, karbohidrat, lemak. Apabila, kata dia, suhu penyimpanan tidak sesuai (disimpan di suhu ruang lama), mikroba patogen pembusuk seperti E. coli, Salmonella, Bacillus cereus, Staphylococcus aureus akan cepat berkembang. Berdasarkan SNI ISO 7218 terkait suhu penyimpanan sampel makanan segar, penyimpanan pada suhu 0-4 maksimal 24 sebelum dilakukan pemeriksaan. Jika tidak diperiksa dalam waktu dekat minimal suhu penyimpananya di -18 derajat. Lalu yang kedua, faktor fisik atau terjadinya kontaminasi silang dari peralatan, tangan pekerja, atau air yang tidak higienis. Kelembaban tinggi mempercepat pertumbuhan mikroba. Kemasan yang tidak rapat menyebabkan masuknya udara atau debu yang membawa spora/jamur. Dalam pengolahan makanan, kata dr Ryan, kebersihan air, peralatan, dan higienitas pekerja dapur (food handler) sangat berpengaruh terhadap terjadinya keracunan makanan, dan hal ini diatur jelas dalam regulasi. Bila air yang digunakan untuk mencuci bahan makanan, peralatan, maupun tangan pekerja dapur harus memenuhi syarat kualitas mikrobiologi dan kimia (bebas E. coli, bebas bahan kimia berbahaya). ""Jika air tercemar, bisa menjadi sumber masuknya kuman penyebab keracunan seperti E. coli, Salmonella, Vibrio cholerae,"" ucapnya. Untuk peralatan masak dan saji harus dibersihkan dengan air bersih dan sabun, serta harus ada pemisahan peralatan mentah dan matang untuk mencegah kontaminasi silang merujuk pada peraturan PMK 1096 tahun 2011 pelaksanaan Hygiene sanitasi Jasa Boga Higienitas pekerja merupakan faktor utama dalam pencegahan Foodborne Disease karena manusia sering menjadi carrier bakteri patogen seperti Staphylococcus aureus. ""Selain itu untuk pekerja dapur juga harus memperhatikan kebersihan tangan, kuku, rambut, dan pakaian kerja. Pekerja yang sedang sakit dilarang untuk menangani makanan,"" ungkapnya. Dengan demikian untuk antisipasi keracunan harus dipastikan dapur MBG sudah tersertifikasi sesuai dengan standar peraturan PMK 1096 2011 tentang pelaksanaan Hygiene sanitasi Jasa Boga. Kemudian air yang dipakai bersih dan memenuhi syarat kesehatan, karena air bisa jadi sumber kuman kalau tidak diperhatikan. ""Untuk semua peralatan masak dan saji harus selalu dicuci dan disanitasi. Jadi alat untuk bahan mentah dan makanan matang dipisahkan supaya tidak terjadi kontaminasi silang. Lalu harus mengutamakan kebersihan para pekerja dapur. Wajib melakukan cuci tangan sebelum mengolah makanan, menggunakan celemek, penutup kepala, dan tidak boleh bekerja apabila sedang sakit, misalnya diare atau flu berat,"" tuturnya. Untuk menyimpan makanan matang dijaga tetap panas (>60 C) atau dingin (<5 C), tidak dibiarkan lama di suhu ruang. Kemudian bahan makanan yang dipakai harus segar dan disimpan dengan cara yang benar. Bahan yang sudah rusak atau kadaluwarsa jelas tidak boleh digunakan. Baca Juga:Pemprov Panggil dan Tagih Komitmen Pengelola MBG di Jabar, 3 Hal Jadi Fokus Evaluasi Sementara itu terkait keracunan makanan, gejala umum yang sering muncul adalah Mual dan muntah, diare, nyeri perut atau kram perut, demam, sakit kepala, lemas, dan dehidrasi. Sebagian besar keracunan makanan hanya menimbulkan mual, muntah, atau diare. Tapi pada kasus tertentu bisa berakibat fatal, misalnya menyebabkan gagal ginjal atau kelumpuhan pernapasan. ""Karena itu, kalau ada gejala berat seperti diare berdarah, muntah terus-menerus, atau sulit bernapas, segera cari pertolongan medis,"" ungkapnya. Adapun penanganan pertama, korban keracunan, yang paling penting jangan sampai kekurangan cairan. Jadi, segera beri minum air putih atau oralit (larutan gula-garam/ORS) sedikit demi sedikit tapi sering. Jika terdapat gejala lain seperti muntah yang terus-menerus, diare berdarah, demam tinggi, atau korban terlihat sangat lemah sampai kesulitan minum, segera bawa ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan penanganan medis.*** Berita PilihanPosko Darurat Keracunan MBG di Cihampelas Dipindah ke Puskesmas, Jumlah Korban Bertambah Jadi 194 SiswaBiaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGNYLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu Kesehatan Berita PilihanPosko Darurat Keracunan MBG di Cihampelas Dipindah ke Puskesmas, Jumlah Korban Bertambah Jadi 194 SiswaBiaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGNYLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu Kesehatan Berita Pilihan Posko Darurat Keracunan MBG di Cihampelas Dipindah ke Puskesmas, Jumlah Korban Bertambah Jadi 194 SiswaBiaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGNYLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu Kesehatan Posko Darurat Keracunan MBG di Cihampelas Dipindah ke Puskesmas, Jumlah Korban Bertambah Jadi 194 Siswa Posko Darurat Keracunan MBG di Cihampelas Dipindah ke Puskesmas, Jumlah Korban Bertambah Jadi 194 Siswa Posko Darurat Keracunan MBG di Cihampelas Dipindah ke Puskesmas, Jumlah Korban Bertambah Jadi 194 Siswa Posko Darurat Keracunan MBG di Cihampelas Dipindah ke Puskesmas, Jumlah Korban Bertambah Jadi 194 Siswa Biaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGN Biaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGN Biaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGN Biaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGN YLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu Kesehatan YLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu Kesehatan YLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu Kesehatan YLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu Kesehatan",Novianti Nurulliah,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/19/2662643645.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019675394/hasil-labkes-jabar-23-persen-sampel-mbg-positif-bakteri-penyebab-keracunan-massal?page=all,91b7b146b080bb73f58dda040423a472dd90e297c7674bc77cae05ab7899a295,2025-11-13 20:13:56.598 942,okezone,mbg,2025-09-23 19:29:21,"Antisipasi Kasus Keracunan Berulang, Pemda Minta Peran Lebih dalam Pengawasan Program MBG","JAKARTA Kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang berulang di sejumlah daerah memunculkan desakan agar pengawasan dilakukan lebih ketat. Selama ini, pengawasan gizi dan higienitas MBG masih didominasi oleh Badan Gizi Nasional (BGN), sehingga ruang bagi pemerintah daerah (Pemda) untuk terlibat lebih dekat masih terbatas. Bupati Indramayu, Lucky Hakim, menilai pengawasan gizi seharusnya tidak dimonopoli oleh pusat. Menurutnya, Pemda justru lebih memahami kondisi di lapangan. Setiap dapur MBG memang sudah ada pengawas dan ahli gizi. Namun, nyatanya kejadian keracunan masih berulang. Pemda lebih tahu kearifan lokal, sehingga pengawasan dari hulu ke hilir akan lebih efektif bila dilibatkan, kata Lucky, Selasa (23/9/2025). Hal senada disampaikan pakar gizi masyarakat, Tan Shot Yen. Ia menilai BGN tidak bisa berjalan sendiri tanpa melibatkan Dinas Kesehatan, Puskesmas, dan Posyandu yang sudah terbiasa mengelola sistem gizi di daerah. BGN terlalu eksklusif. Padahal, Puskesmas dengan fungsi kesehatan lingkungan (kesling) dan UKS bisa menjadi garda depan supervisi. Posyandu pun punya jaringan hingga akar rumput, ujarnya. Tan menambahkan, pola kebijakan MBG yang terlalu top-down akan sulit berjalan efektif. Kebijakan seharusnya digeser secara bertahap agar stakeholder di daerah mendapat wewenang lebih besar, tegasnya. Ia juga mendorong agar BGN bersinergi dengan Kemendagri dan kementerian terkait untuk membuka ruang kolaborasi hingga level daerah. Dengan begitu, dinas kesehatan, Puskesmas, dan Posyandu dapat berperan aktif dalam sistem pengawasan dan monitoring MBG. JAKARTA Kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang berulang di sejumlah daerah memunculkan desakan agar pengawasan dilakukan lebih ketat. Selama ini, pengawasan gizi dan higienitas MBG masih didominasi oleh Badan Gizi Nasional (BGN), sehingga ruang bagi pemerintah daerah (Pemda) untuk terlibat lebih dekat masih terbatas. Bupati Indramayu, Lucky Hakim, menilai pengawasan gizi seharusnya tidak dimonopoli oleh pusat. Menurutnya, Pemda justru lebih memahami kondisi di lapangan. Setiap dapur MBG memang sudah ada pengawas dan ahli gizi. Namun, nyatanya kejadian keracunan masih berulang. Pemda lebih tahu kearifan lokal, sehingga pengawasan dari hulu ke hilir akan lebih efektif bila dilibatkan, kata Lucky, Selasa (23/9/2025). Hal senada disampaikan pakar gizi masyarakat, Tan Shot Yen. Ia menilai BGN tidak bisa berjalan sendiri tanpa melibatkan Dinas Kesehatan, Puskesmas, dan Posyandu yang sudah terbiasa mengelola sistem gizi di daerah. BGN terlalu eksklusif. Padahal, Puskesmas dengan fungsi kesehatan lingkungan (kesling) dan UKS bisa menjadi garda depan supervisi. Posyandu pun punya jaringan hingga akar rumput, ujarnya. Tan menambahkan, pola kebijakan MBG yang terlalu top-down akan sulit berjalan efektif. Kebijakan seharusnya digeser secara bertahap agar stakeholder di daerah mendapat wewenang lebih besar, tegasnya. Ia juga mendorong agar BGN bersinergi dengan Kemendagri dan kementerian terkait untuk membuka ruang kolaborasi hingga level daerah. Dengan begitu, dinas kesehatan, Puskesmas, dan Posyandu dapat berperan aktif dalam sistem pengawasan dan monitoring MBG. (Awaludin)",Awaludin,https://img.okezone.com/content/2025/09/23/340/3171994/makan_bergizi_gratis-AUEZ_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/09/23/340/3171994/antisipasi-kasus-keracunan-berulang-pemda-minta-peran-lebih-dalam-pengawasan-program-mbg?page=all,ebaeb52c5ad536c4aa5910a9616c725c4e4c25bf93cd13dfdbe1eb540036ffad,2025-11-13 20:13:06.646 943,kompas,mbg,2025-10-13 11:41:36,"Seluruh Dapur MBG Beroperasi Tanpa Sertifikat, SPPG: Masih Kami Urus","SUMENEP, KOMPAS.com Koordinator Wilayah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sumenep, Jawa Timur, M. Kholilur Rahman mengakui seluruh Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang beroperasi belum mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).Meski begitu, Kholilur menegaskan bahwa proses pengajuan SLHS telah berjalan di semua dapur. Iya semua masih dalam proses, kata Kholilur kepadaKompas.com, Senin (13/10/2025).Baca juga:Dana BGN Belum Cair, MBG dari SPPG Wonosari 1 Berhenti SementaraSaat ini, lanjut Kholilur, tercatat ada sembilandapur MBGtelah beroperasi di bawah koordinasi SPPG Sumenep.Kholilur memastikan, pihaknya rutin memantau dan meminta setiap SPPG memperbarui perkembangan pengajuan sertifikasi itu.Proses tersebut meliputi inspeksi kesehatan lingkingan (IKL), uji laboratorium pangan dan air untuk memastikan menu yang disajikan aman dikonsumsi, bergizi, dan halal.""Kami sifatnya koordinasi. Jadi terus kami sampaikan dan kami ingatkan agar SLHS terus di update,"" jelas Kholilur.""Jika misalnya ada masalah, kendala, memang kami datang ke mereka (SPPG), dan kami bantu melaporkannnya ke pimpinan,"" kata dia lagi.Baca juga:Program MBG di 21 Sekolah di Klungkung Bali Dihentikan SementaraMenurut Kholilur, upaya penerbitan SLHS merupakan antisipasi agar tidak terjadi insiden keracunan seperti yang sempat terjadi di sejumlah daerah di Indonesia beberapa waktu lalu.""Kami berahap tidak terjadi KLB (keracunan MBG) seperti di luar ya, semoga tidak,"" ungkapnya.Dari penelusuran Kompas.com, Dinas Kesehatan P2KB Sumenep telah menerima sekitar 12 pengajuan SLHS. Sebagian dapur sudah mengikuti pelatihan sebagai tahapan awal penerbitan sertifikat.Namun, tidak semua dapur tersebut beroperasi. Sebagian lainnya masih menunggu hasil dan belum mulai melayani distribusi makanan.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang SUMENEP, KOMPAS.com Koordinator Wilayah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sumenep, Jawa Timur, M. Kholilur Rahman mengakui seluruh Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang beroperasi belum mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Meski begitu, Kholilur menegaskan bahwa proses pengajuan SLHS telah berjalan di semua dapur. Iya semua masih dalam proses, kata Kholilur kepadaKompas.com, Senin (13/10/2025). Baca juga:Dana BGN Belum Cair, MBG dari SPPG Wonosari 1 Berhenti Sementara Saat ini, lanjut Kholilur, tercatat ada sembilandapur MBGtelah beroperasi di bawah koordinasi SPPG Sumenep. Kholilur memastikan, pihaknya rutin memantau dan meminta setiap SPPG memperbarui perkembangan pengajuan sertifikasi itu. Proses tersebut meliputi inspeksi kesehatan lingkingan (IKL), uji laboratorium pangan dan air untuk memastikan menu yang disajikan aman dikonsumsi, bergizi, dan halal. ""Kami sifatnya koordinasi. Jadi terus kami sampaikan dan kami ingatkan agar SLHS terus di update,"" jelas Kholilur. ""Jika misalnya ada masalah, kendala, memang kami datang ke mereka (SPPG), dan kami bantu melaporkannnya ke pimpinan,"" kata dia lagi. Baca juga:Program MBG di 21 Sekolah di Klungkung Bali Dihentikan Sementara Menurut Kholilur, upaya penerbitan SLHS merupakan antisipasi agar tidak terjadi insiden keracunan seperti yang sempat terjadi di sejumlah daerah di Indonesia beberapa waktu lalu. ""Kami berahap tidak terjadi KLB (keracunan MBG) seperti di luar ya, semoga tidak,"" ungkapnya. Dari penelusuran Kompas.com, Dinas Kesehatan P2KB Sumenep telah menerima sekitar 12 pengajuan SLHS. Sebagian dapur sudah mengikuti pelatihan sebagai tahapan awal penerbitan sertifikat. Namun, tidak semua dapur tersebut beroperasi. Sebagian lainnya masih menunggu hasil dan belum mulai melayani distribusi makanan.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/6vS9uPJkBUN-K5So6wKtaf8sSjc=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/08/68e5f25e4be80.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/13/114136678/seluruh-dapur-mbg-beroperasi-tanpa-sertifikat-sppg-masih-kami-urus,46b0bd59ac60383bace12f00a0ce22fb450af3641cf4664138e70888d0df8a68,2025-11-13 20:13:08.171 944,pikiranrakyat,mbg,2025-09-26 21:02:00,"DPR Soroti Keracunan Akibat MBG, Dorong BGN Libatkan Pemda untuk Pengawasan Program","PIKIRAN RAKYAT- Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) menyesalkan keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Permasalahan yang terjadi di Jawa Barat maupun daerah lainnya harus menjadi bahan introspeksi pemerintah. ""Komisi IX DPR RI mendorong Badan Gizi Nasional (BGN) berkoordinasi dengan lintas kementerian-lembaga sampai ke tingkat daerah untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada hari ini, kata Wakil Ketua Komisi IX, Putih Sari, Jumat (26/9/2025). Menurutnya, BGN merupakan badan organisasi baru yang memang belum memiliki struktur representatif sampai ke tingkat daerah. Oleh karena itu, mereka dinilai perlu melibatkan pemerintah daerah untuk menjalankan program MBG secara teknis. Baca Juga:BGN Catat 70 Kasus Keracunan MBG, 5.914 Penerima Terdampak Putih juga mengajak pemerintah daerah untuk ikut mengawal pelaksanaan program strategis nasional tersebut. Peran mereka lebih diarahkan kepada pengawasan untuk meminimalisasi risiko keracunan makanan dan gangguan lainnya. Perlu ada koordinasi dengan kepala-kepala daerah, dengan dinas-dinas terkait yang ada di daerah untuk sama-sama mengawal, mengawasi program Makan Bergizi Gratis ini sehingga meminimalisir terjadinya kasus-kasus keracunan, ujarnya saat ditemui seusai kunjungan kerja di Kabupaten Purwakarta. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang menjenguk murid Sekolah Dasar yang diduga keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Puskesmas Rawalele Kecamatan Dawuan, Kamis (25/9/2025). Jumlah korban hingga saat ini tercatat sebanyak 11 anak. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang menjenguk murid Sekolah Dasar yang diduga keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Puskesmas Rawalele Kecamatan Dawuan, Kamis (25/9/2025). Jumlah korban hingga saat ini tercatat sebanyak 11 anak. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang menjenguk murid Sekolah Dasar yang diduga keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Puskesmas Rawalele Kecamatan Dawuan, Kamis (25/9/2025). Jumlah korban hingga saat ini tercatat sebanyak 11 anak. Sementara itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Subang menemukan puluhan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) belum memiliki Sertifikasi Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS). Dari 44 SPPG yang telah beroperasi di Subang, hanya ada tiga di antaranya yang memiliki SLHS. Ketiga SPPG bersertifikat itu adalah bentukan Yayasan Cakrawala Mandala Wasri yang beroperasi di Kecamatan Ciasem. Adapun, 41 SPPG lainnya diakui belum mendapatkan SLHS sehingga makanan yang diproduksi belum terjamin kebersihannya. SPPG yang belum punya SLHS tidak terjamin keamanan dan kualitas makanannya, sehingga berisiko menimbulkan penyakit maupun keracunan, kata Kepala Dinkes Subang, Maxi. Oleh karena itu, pihak Dinkes menyatakan siap membantu SPPG untuk mengurus SLHS. Persyaratan tersebut menjadi sorotan publik setelah terjadi keracunan massal yang dialami 11 murid Sekolah Dasar Negeri Rawalele Kecamatan Dawuan Kabupaten Subang, Kamis (25/9/2025) lalu. Kejadian tersebut diduga terjadi setelah korban menyantap makanan program MBG. Meskipun demikian, Maxi mengaku belum bisa memastikan keracunan tersebut akibat MBG. Untuk mengetahui kepastiannya, petugas Dinkes masih melakukan uji laboratorium terhadap sampel makanan program MBG yang disajikan di SDN Rawalele pada hari itu. Ada 11 murid yang harus dilarikan ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Subang untuk menjalani perawatan. Kalau melihat yang makan MBG di SDN Rawalele tersebut semuanya berjumlah 420 orang dari kelas 1 sampai kelas 6, ujarnya. Dia menyebutkan murid yang mengalami gejala keracunan itu berasal dari kelas yang berbeda. Menurut pengakuan para korban, gejala yang parah saat ini sudah mulai hilang sehingga mereka pun sudah dipulangkan dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Subang.*** Berita PilihanHasil Labkes Jabar: 23 Persen Sampel MBG Positif Bakteri Penyebab Keracunan MassalPolri Usut Kasus Keracunan Program MBG, BGN Tutup Sejumlah Dapur GiziKasus Keracunan Massal di KBB Diselidiki: Sampel Makanan MBG dan Muntahan Korban Diuji Lab Berita PilihanHasil Labkes Jabar: 23 Persen Sampel MBG Positif Bakteri Penyebab Keracunan MassalPolri Usut Kasus Keracunan Program MBG, BGN Tutup Sejumlah Dapur GiziKasus Keracunan Massal di KBB Diselidiki: Sampel Makanan MBG dan Muntahan Korban Diuji Lab Berita Pilihan Hasil Labkes Jabar: 23 Persen Sampel MBG Positif Bakteri Penyebab Keracunan MassalPolri Usut Kasus Keracunan Program MBG, BGN Tutup Sejumlah Dapur GiziKasus Keracunan Massal di KBB Diselidiki: Sampel Makanan MBG dan Muntahan Korban Diuji Lab Hasil Labkes Jabar: 23 Persen Sampel MBG Positif Bakteri Penyebab Keracunan Massal Hasil Labkes Jabar: 23 Persen Sampel MBG Positif Bakteri Penyebab Keracunan Massal Hasil Labkes Jabar: 23 Persen Sampel MBG Positif Bakteri Penyebab Keracunan Massal Hasil Labkes Jabar: 23 Persen Sampel MBG Positif Bakteri Penyebab Keracunan Massal Polri Usut Kasus Keracunan Program MBG, BGN Tutup Sejumlah Dapur Gizi Polri Usut Kasus Keracunan Program MBG, BGN Tutup Sejumlah Dapur Gizi Polri Usut Kasus Keracunan Program MBG, BGN Tutup Sejumlah Dapur Gizi Polri Usut Kasus Keracunan Program MBG, BGN Tutup Sejumlah Dapur Gizi Kasus Keracunan Massal di KBB Diselidiki: Sampel Makanan MBG dan Muntahan Korban Diuji Lab Kasus Keracunan Massal di KBB Diselidiki: Sampel Makanan MBG dan Muntahan Korban Diuji Lab Kasus Keracunan Massal di KBB Diselidiki: Sampel Makanan MBG dan Muntahan Korban Diuji Lab Kasus Keracunan Massal di KBB Diselidiki: Sampel Makanan MBG dan Muntahan Korban Diuji Lab",Hilmi Abdul Halim,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/23/324172556.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019675728/dpr-soroti-keracunan-akibat-mbg-dorong-bgn-libatkan-pemda-untuk-pengawasan-program?page=all,eedc7cfcfe341f75303842a4eff87429b15bd195d2883cd1c9b8e5280a82cca5,2025-11-13 20:13:11.187 945,detik,mbg,2025-11-05 20:36:00,"Wamendagri Paparkan Rencana Tindak Lanjut Pleno BP3OKP, Ini Hasilnya","Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Ribka Haluk menyampaikan rencana tindak lanjut hasil rapat pleno Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) dan Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan (KEPP) Otonomi Khusus (Otsus) Papua bersama Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia (RI), Gibran Rakabuming. Hal tersebut disampaikannya saat melepas kepulangan Gibran di Bandara Rendani Manokwari, Papua Barat, Rabu (5/11). Ribka menerangkan bahwa rapat pleno yang melibatkan BP3OKP dan KEPP Otsus Papua berlangsung selama dua hari, dan seluruh hasil pembahasannya telah disampaikan kepada Wapres. Ia menyebut terdapat sejumlah agenda strategis yang menjadi fokus utama dalam upaya mempercepat pembangunan di Tanah Papua. ""Misalnya seperti pendidikan, masalah pendidikan, kesehatan, kemudian infrastruktur, pemberdayaan ekonomi masyarakat kita di Papua. Ditambah dengan isu-isu lain yang ada di daerah,"" kata Ribka dalam keterangannya, Rabu (5/11/2025). Sejalan dengan arah kebijakan Otsus yang terus diperkuat, berbagai program strategis turut dijalankan, termasuk Makan Bergizi Gratis (MBG). Ribka mengungkapkan bahwa implementasi program MBG di Papua telah berlangsung, bahkan Gibran telah meninjau langsung pelaksanaannya di SMP Negeri 14 Nuni, Manokwari Utara. Pada kesempatan itu, Gibran turut menyerahkan dukungan sarana dan prasarana pendidikan, termasuk perangkat komputer jinjing, sebagai bagian dari upaya meningkatkan mutu pendidikan di Papua. ""Jadi akan secara fokus dalam rangka peningkatan [kualitas] pendidikan,"" imbuh Ribka. Dalam kesempatan yang sama, Ketua KEPP Otsus Papua, Velix Vernando Wanggai menegaskan bahwa rangkaian rapat pleno selama dua hari bersama Gibran dan berbagai lembaga pelaksana Otsus Papua telah menghasilkan sejumlah agenda tindak lanjut. Hal tersebut mencakup penyusunan dokumen perencanaan percepatan pembangunan Papua, penataan regulasi agar selaras dengan karakteristik kekhususan Papua, serta penguatan kelembagaan pemerintahan di wilayah tersebut. ""Kami hampir me-list ada 15, bahkan lebih. Minimal ada 15 poin agenda strategis mulai dari yang kami tangkap, tadi Bu Wamen sampaikan ada agenda untuk kesehatan, revitalisasi rumah sakit, misalnya di beberapa titik,"" ungkapnya. Ia menambahkan, pembahasan juga mencakup penguatan kerangka keuangan daerah, termasuk percepatan penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di enam provinsi Papua. Selain itu, turut dibahas agenda strategis pembangunan di Tanah Papua, salah satunya mendorong optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD). ""Sumber-sumber yang harus diintensifikasi, sumber-sumber pajak. Kemudian, kedua adalah ekonomi-ekonomi lokal juga harus hidup, kemudahan-kemudahan perizinan. Kemudian juga ekonomi terutama sumber daya alam yang ada di sektor kehutanan, pertanian, dan lain-lain. Dan terakhir adalah sektor swasta yang harus kita dorong,"" tandas Velix.",Rahmat Khairurizqi -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/05/kemendagri-1762349804385_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8196239/wamendagri-paparkan-rencana-tindak-lanjut-pleno-bp3okp-ini-hasilnya,dd0cefbd720148a5db1bd004226a1f2886f99b68c552199a4c00767e92fb15b7,2025-11-13 20:13:15.638 946,okezone,mbg,2025-09-23 13:51:13,"Tinjau SPPG Polres Semarang, Kapolri: Jaga MBG Tetap Higienis Sampai Sekolah!","JATENG - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyambangi Gedung Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pabelan Polres Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Sigit meminta jajarannya memperkuat menjaga kualitas atau Quality Control dengan melaksanakan Food Security. Hal itu dilakukan untuk memastikan Makan Bergizi Gratis (MBG) tersaji dengan aman dan higienis saat dikonsumsi penerima manfaat. ""Saya selalu sampaikan pesan ke jajaran agar terkait dengan proses masak, distribusi sampai dengan di tempat selalu dilakukan Quality Control dengan melaksanakan tes Food Security, "" kata Sigit, Selasa (23/9/2025). Sehingga memastikan bahwa pada saat makan bergizi gratis sampai di sekolah semua dalam keadaan higienis siap saja karena itu menjadi penekanan kita khususnya di jajaran SPPG di bawah naungan Mabes Polri dan Polda jajaran, lanjutnya. Lebih dalam, Sigit memaparkan bahwa, saat ini, terdapat 617 SPPG Polri dengan rincian 103 SPPG telah operasional, 31 SPPG tahap persiapan operasional. Dan 483 SPPG dalam tahap pembangunan. Apabila seluruhnya telah beroperasional, diperkirakan dapat melayani 2.159.500 penerima manfaat dan menyerap 30.850 tenaga kerja,"" ujar Sigit. Menurut Sigit , SPPG Pabelan Polres Semarang telah mulai beroperasional tanggal 22 September 2025, dengan 50 orang pekerja yang melayani 3.497 penerima manfaat dari pelajar hingga ibu menyusui serta ibu hamil. Dalam kesempatan yang sama, Sigit juga meninjau kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) dengan menyalurkan Beras SPHP. Polri sampai dengan tanggal 22 September 2025, telah menyalurkan 72.567 ton beras SPHP pada 54.454 lokasi. ""Polri berkomitmen untuk terus mendukung keberhasilan berbagai program pemerintah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebagai modal utama menggapai visi bersama Indonesia maju menuju Indonesia Emas 2045,"" tutup mantan Kabareskrim tersebut. JATENG - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyambangi Gedung Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pabelan Polres Semarang, Jawa Tengah (Jateng). Sigit meminta jajarannya memperkuat menjaga kualitas atau Quality Control dengan melaksanakan Food Security. Hal itu dilakukan untuk memastikan Makan Bergizi Gratis (MBG) tersaji dengan aman dan higienis saat dikonsumsi penerima manfaat. ""Saya selalu sampaikan pesan ke jajaran agar terkait dengan proses masak, distribusi sampai dengan di tempat selalu dilakukan Quality Control dengan melaksanakan tes Food Security, "" kata Sigit, Selasa (23/9/2025). Sehingga memastikan bahwa pada saat makan bergizi gratis sampai di sekolah semua dalam keadaan higienis siap saja karena itu menjadi penekanan kita khususnya di jajaran SPPG di bawah naungan Mabes Polri dan Polda jajaran, lanjutnya. Lebih dalam, Sigit memaparkan bahwa, saat ini, terdapat 617 SPPG Polri dengan rincian 103 SPPG telah operasional, 31 SPPG tahap persiapan operasional. Dan 483 SPPG dalam tahap pembangunan. Apabila seluruhnya telah beroperasional, diperkirakan dapat melayani 2.159.500 penerima manfaat dan menyerap 30.850 tenaga kerja,"" ujar Sigit. Menurut Sigit , SPPG Pabelan Polres Semarang telah mulai beroperasional tanggal 22 September 2025, dengan 50 orang pekerja yang melayani 3.497 penerima manfaat dari pelajar hingga ibu menyusui serta ibu hamil. Dalam kesempatan yang sama, Sigit juga meninjau kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) dengan menyalurkan Beras SPHP. Polri sampai dengan tanggal 22 September 2025, telah menyalurkan 72.567 ton beras SPHP pada 54.454 lokasi. ""Polri berkomitmen untuk terus mendukung keberhasilan berbagai program pemerintah guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebagai modal utama menggapai visi bersama Indonesia maju menuju Indonesia Emas 2045,"" tutup mantan Kabareskrim tersebut. (Fahmi Firdaus )",Puteranegara Batubara,https://img.okezone.com/content/2025/09/23/337/3171859/polri-Jo4p_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/09/23/337/3171859/tinjau-sppg-polres-semarang-kapolri-jaga-mbg-tetap-higienis-sampai-sekolah?page=all,976cd4f5f73b09033bb28cabc4ec73103ca5f934eb545df2f72838415d5c0aa0,2025-11-13 20:13:17.306 947,kompas,mbg,2025-10-13 11:30:00,Tips Pertolongan Pertama Jika Siswa Keracunan MBG Menurut Gubes UGM,"KOMPAS.com- Guru Besar Mikrobiologi Klinik Universitas Gadjah Mada (UGM) Tri Wibawa menegaskan pentingnya pertolongan cepat dan tepat pada siswa yang terkena keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).Menurut Tri, jika ada siswa yang terkena keracunan hal yang paling tepat dilakukan adalah mengganti cairan dan elektrolit yang hilang dari tubuh akibat muntah terus menerus.Salah satu cara menggantinya dengan memberikan anak tersebut air putih atau cairan dengan suplemen elektrolit.""Muntah dan diare dapat menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit. Langkah paling penting dalam pertolongan pertama adalah mengganti cairan dan elektrolit yang hilang untuk mencegah dehidrasi,"" kata Tri dikutip dari laman resmiUGM, Senin (13/10/2025).Baca juga:Jangan Jadikan Guru Kelinci Percobaan MBGPertolongan pertama jika siswa keracunan MBGApabila saat diberi minum siswa masih mengalami muntah-muntah, Tri menyarankan agar air putih diminum sedikit demi sedikit saja.Ketika gejala keracunan terlihat semakin parah, Tri menyarankan agar siswa segera dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat untuk ditangani lebih lanjut.""Jika muntah masih terjadi, minumlah sedikit demi sedikit. Dan jika kondisi memburuk, segera cari pertolongan dari petugas kesehatan,"" ujarnya.Tri melanjutkan, siswa yang keracunan juga tidak tertutup kemungkinan muncul gejala demam yang merupakan mekanisme alami tubuh dalam melawan infeksi.Menurut Tri, peningkatan suhu tubuh membantu memperlambat pertumbuhan bakteri serta mengoptimalkan kerja sistem imun.""Demam membantu mengendalikan infeksi dengan memberi tekanan panas pada patogen dan meningkatkan efektivitas sistem kekebalan tubuh,"" ungkapnya.Baca juga:Korban Keracunan MBG Capai 10.482 Anak, JPPI: Hentikan Semua Dapur MBGANTARAFOTO/Maulana SuryaPekerja menyiapkan paket makanan untuk program makan bergizi gratis (MBG) di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Jebres yang sudah memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), Solo, Jawa Tengah, Rabu (8/10/2025). Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/C.I/4202/2025 tentang Percepatan Penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) untuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) pada Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bahwa setiap SPPG wajib memiliki SLHS sebagai bentuk kepatuhan terhadap standar higiene dan sanitasi.Perlu pengawasan ketat pada seluruh rantai produksi makananMeski demikian, untuk mencegah terjadinya keracunan Tri mengingatkan bahwa pengawasan ketat terhadap seluruh rantai produksi makananMBGmulai dari pemilihan bahan, penyimpanan, pengolahan, hingga distribusi.Tri juga menegaskan bahwa ada perbedaan antara alergi dan keracunan, serta upaya preventif terjadinya keracunan makanan merupakan kunci untuk mencegah risiko fatal.""Setiap tahap proses dapat menjadi titik masuk bagi bakteri, virus, jamur, atau parasit penyebab keracunan. Karena itu, standar kebersihan harus diterapkan secara optimal,"" ucap Tri.Baca juga:Pakar UGM: Deteksi Kelayakan MBG Tidak Semestinya Dibebankan ke Guru atau Siswa Kata kuncinya adalah menjaga mutu bahan dan proses, menaati standar kebersihan, dan segera bertindak tepat ketika gejala muncul,"" pungkasnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KOMPAS.com- Guru Besar Mikrobiologi Klinik Universitas Gadjah Mada (UGM) Tri Wibawa menegaskan pentingnya pertolongan cepat dan tepat pada siswa yang terkena keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurut Tri, jika ada siswa yang terkena keracunan hal yang paling tepat dilakukan adalah mengganti cairan dan elektrolit yang hilang dari tubuh akibat muntah terus menerus. Salah satu cara menggantinya dengan memberikan anak tersebut air putih atau cairan dengan suplemen elektrolit. ""Muntah dan diare dapat menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit. Langkah paling penting dalam pertolongan pertama adalah mengganti cairan dan elektrolit yang hilang untuk mencegah dehidrasi,"" kata Tri dikutip dari laman resmiUGM, Senin (13/10/2025). Baca juga:Jangan Jadikan Guru Kelinci Percobaan MBG Apabila saat diberi minum siswa masih mengalami muntah-muntah, Tri menyarankan agar air putih diminum sedikit demi sedikit saja. Ketika gejala keracunan terlihat semakin parah, Tri menyarankan agar siswa segera dibawa ke pelayanan kesehatan terdekat untuk ditangani lebih lanjut. ""Jika muntah masih terjadi, minumlah sedikit demi sedikit. Dan jika kondisi memburuk, segera cari pertolongan dari petugas kesehatan,"" ujarnya. Tri melanjutkan, siswa yang keracunan juga tidak tertutup kemungkinan muncul gejala demam yang merupakan mekanisme alami tubuh dalam melawan infeksi. Menurut Tri, peningkatan suhu tubuh membantu memperlambat pertumbuhan bakteri serta mengoptimalkan kerja sistem imun. ""Demam membantu mengendalikan infeksi dengan memberi tekanan panas pada patogen dan meningkatkan efektivitas sistem kekebalan tubuh,"" ungkapnya. Baca juga:Korban Keracunan MBG Capai 10.482 Anak, JPPI: Hentikan Semua Dapur MBG ANTARAFOTO/Maulana SuryaPekerja menyiapkan paket makanan untuk program makan bergizi gratis (MBG) di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Jebres yang sudah memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), Solo, Jawa Tengah, Rabu (8/10/2025). Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/C.I/4202/2025 tentang Percepatan Penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) untuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) pada Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bahwa setiap SPPG wajib memiliki SLHS sebagai bentuk kepatuhan terhadap standar higiene dan sanitasi. Meski demikian, untuk mencegah terjadinya keracunan Tri mengingatkan bahwa pengawasan ketat terhadap seluruh rantai produksi makananMBGmulai dari pemilihan bahan, penyimpanan, pengolahan, hingga distribusi. Tri juga menegaskan bahwa ada perbedaan antara alergi dan keracunan, serta upaya preventif terjadinya keracunan makanan merupakan kunci untuk mencegah risiko fatal. ""Setiap tahap proses dapat menjadi titik masuk bagi bakteri, virus, jamur, atau parasit penyebab keracunan. Karena itu, standar kebersihan harus diterapkan secara optimal,"" ucap Tri. Baca juga:Pakar UGM: Deteksi Kelayakan MBG Tidak Semestinya Dibebankan ke Guru atau Siswa Kata kuncinya adalah menjaga mutu bahan dan proses, menaati standar kebersihan, dan segera bertindak tepat ketika gejala muncul,"" pungkasnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/D4Y5fYc3I2NXy3g7qRqRg5qDH1Y=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775dc18fcf.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/04/68e0acb00ca00.jpg",https://www.kompas.com/edu/read/2025/10/13/113000671/tips-pertolongan-pertama-jika-siswa-keracunan-mbg-menurut-gubes-ugm,ddd94ec1eb8fdfc59ad912c297c7e229c597f3d1bdb7a8bf625f795a56adfc0c,2025-11-13 20:13:18.619 948,pikiranrakyat,mbg,2025-09-26 20:09:31,"Kejadian Keracunan Berulang, Warga Bandung Barat Antipati Pada Program MBG","PIKIRAN RAKYAT -Kasus dugaan keracunan yang berulang membuat orang tua dan siswa antipati dengan program Makan Bergizi Gratis di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat. Dorongan agar pemerintah menghentikan program yang diusung Presiden Prabowo itu semakin meluas dan menguat. Selepas peristiwa dugaan keracunan MBG yang terjadi pada Senin (22/9/2025) dan Rabu (24/9/2025), ketakutan melanda siswa-siswa sekolah di Cipongkor. Yayat (47), salah satu guru Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN 5) Cipongkor mengungkapkan, kerisauan para muridnya terhadap MBG. ""Sebagian aya nu sieun(Sebagian siswa ada yang ketakutan),"" ucapnya saat dihubungi, Jumat (26/9/2025). Meskipun tak ada siswa SMPN 5 yang menjadi korban dugaan keracunan MBG, kekhawatiran tetap saja terjadi. Bahkan, terdapat orang tua siswa yang datang ke sekolah serta menyampaikan penolakannya. ""Abdi mah khawatir lamun kejadian ka murangkalih abdi mun bisa tolak we(Saya khawatir keracunan juga menimpa ana saya, kalau bisa sekolah menolak MBG),"" ujar Yayat menirukan pernyataan orang tua itu. Baca Juga:BGN Catat 70 Kasus Keracunan MBG, 5.914 Penerima Terdampak Yang jelas, sekolah tak bisa atau memiliki kewenangan menolak program yang diusung Presiden Prabowo tersebut. Meski begitu, sekolah melakukan upaya antisipasi agar siswanya tak keracunan akibat mengonsumsi MBG. Saat pembagian MBG pada Selasa (23/9/2025) dan Rabu (24/9/2025) misalnya, Yayat menjajal atau mencicipi MBG terlebih dulu sebelum dibagikan ke para murid. Ia juga berpesan agar siswa-siswanya tak langsung menyantap MBG sebelum memeriksanya. ""Tinggal ambuan, letak saemet, karasa teu enak tong didahar(Saya minta siswa mencium, menjilat sedikit menu MBG, kalau terasa tak enak jangan dimakan),"" ujar Yayat perihal pesan kepada peserta didik di sekolahnya. Ketimbang MBG yang justru memicu persoalan, sebetulnya terdapat beberapa opsi bantuan lain dari pemerintah kepada siswa. Pemerintah umpamanya, bisa membelikan perlengkapan sekolah siswa seperti tas, alat tulis dan seragam. Cara lain, lanjut Yayat, bisa ditempuh pemerintah dengan memberikan uang langsung kepada orang tua murid yang nanti dijadikan bekal makanan yang dibawa siswa ke sekolah. Uang tersebut dibelanjakan bahan makanan dan dibuat sebagai bekal oleh orang tua murid. ""Nanti kerja sama dengan sekolah,"" ujarnya. Kerja sama dilakukan agar sekolah mengawasi dibuat atau tidaknya bekal oleh orang tua siswa penerima bantuan uang itu. Jika uang yang diberikan ternyata tak dipakai membuat bekal makanan, bantuan pun mesti dihentikan. Baca Juga:Kasus Keracunan Massal di KBB Diselidiki: Sampel Makanan MBG dan Muntahan Korban Diuji Lab Kekhawatiran juga melanda siswa-siswa SMP Negeri 2 Cipongkor. Wahyu Wijana (32), pembina ekstrakurikurer Pramuka SMP itu menyebutkan, adanya orang tua murid yang meminta program MBG dihentikan. ""Jang naon ngadoreksakeun (Buat apa ada MBG, justru menyusahkan),"" ucap Wahyu mengenai sorotan orang tua murid SMPN 2. Sebagaimana SMPN 5, tak ada siswa SMPN 2 yang menjadi korban dugaan keracunan MBG yang dua kali terjadi di Cipongkor. Jika siswa SMPN 5 lolos dari keracunan karena dapur/SPPG penyedia MBG berbeda dari dapur yang diduga bermasalah atau penyebab peristiwa, SMPN 2 justru lebih unik. Para murid SMPN 2 terhindar dari keracunan karena sekolah menjadi urutan paling akhir memperolah distribusi MBG dari dapur/SPPG Dapur Maju Jaya, Neglasari pada Rabu (24/9/2025). Ketika kasus dugaan keracunan mencuat di beberapa sekolah yang menerima makanan lebih awal/pagi, pengiriman MBG ke SMPN 2 segera disetop. Kekhawatiran orang tua dan siswa di Cipongkor juga berujung kepada antipati terhadap program Presiden Prabowo itu. Mereka sudah kehilangan kepercayaan terhadap MBG. ""Tong dilanjutkeun abdi alim(MBG jangan dilanjutkan lagi, saya tidak mau),"" kata Nunung (65), warga Kampung Ciparay, Desa Sarinagen, Kecamatan Cipongkor, Kamis (25/9/2025). Cucu Nunung, Gita Fitria (16) merupakan salah satu korban korban keracunan setelah menyantap MBG di sekolahnya, SMK Karya Perjuangan, Rabu (24/9/2025). Gita juga setali tiga uang dan memastikan tak mau lagi mengonsumsi MBG. ""Ripuh soalna(Menyusahkan sekali soalnya),"" ucap Gita. Baca Juga:Polri Usut Kasus Keracunan Program MBG, BGN Tutup Sejumlah Dapur Gizi Gita memang sempat dirujuk ke RSUD Cililin karena kondisinya tak stabil. Ia juga mengalami kejang-kejang setelah mengonsumsi MBG itu. Hal serupa disampaikan Hayati (60), ibu Najwa Aulia (15), siswa SMK Karya Perjuangan. Seperti Gita, Najwa juga sempat menjalani perawatan karena mengalami gejala keracunan. Sikap Hayati sejalan dengan anaknya. ""Moal, trauma, sieun kitu deui(Saya tak akan menyantap MBG lagi, saya sudah trauma, takut terulang lagi),"" ujar Najwa. Sementara itu, data rekapitulasi korban diduga keracunan MBG di wilayah Cipongkor pada Jumat (26/9/2025) pukul 10.45 WIB, jumlah korban mencapai 718 orang dengan 680 rawat jalan/pulang/sembuh dan 38 masih dirawat. Sedangkan di wilayah Cihampelas, jumlah korban mencapai 198 orang dengan 171 sembuh dan 27 dirawat. Jika jumlah kasus atau korban di wilayah Cipongkor (Neglasari) dan Cihampelas pada Rabu (24/9/2025) ditambah dengan kejadian pertama yang terjadi di Sirnagalih (393 korban) pada Senin (22/9/2025), total kasus/korban mencapai 1309 dengan 65 dirawat dan 1244 sembuh.*** Berita PilihanPenyebab Keracunan MBG di Jawa Barat Terungkap, Labkes Bongkar Biangkerok UtamaPemprov Panggil dan Tagih Komitmen Pengelola MBG di Jabar, 3 Hal Jadi Fokus EvaluasiKorban Keracunan MBG di Bandung Barat Tembus 1.309 Siswa, Jeritan Tangis Bergema di Posko DaruratHoaks Keracunan MBG di Pangalengan Beredar, Polisi dan RSUD Welas Asih Bantah KerasPolri Usut Kasus Keracunan Program MBG, BGN Tutup Sejumlah Dapur GiziKasus Keracunan Massal di KBB Diselidiki: Sampel Makanan MBG dan Muntahan Korban Diuji LabBGN Catat 70 Kasus Keracunan MBG, 5.914 Penerima Terdampak Berita PilihanPenyebab Keracunan MBG di Jawa Barat Terungkap, Labkes Bongkar Biangkerok UtamaPemprov Panggil dan Tagih Komitmen Pengelola MBG di Jabar, 3 Hal Jadi Fokus EvaluasiKorban Keracunan MBG di Bandung Barat Tembus 1.309 Siswa, Jeritan Tangis Bergema di Posko DaruratHoaks Keracunan MBG di Pangalengan Beredar, Polisi dan RSUD Welas Asih Bantah KerasPolri Usut Kasus Keracunan Program MBG, BGN Tutup Sejumlah Dapur GiziKasus Keracunan Massal di KBB Diselidiki: Sampel Makanan MBG dan Muntahan Korban Diuji LabBGN Catat 70 Kasus Keracunan MBG, 5.914 Penerima Terdampak Berita Pilihan Penyebab Keracunan MBG di Jawa Barat Terungkap, Labkes Bongkar Biangkerok UtamaPemprov Panggil dan Tagih Komitmen Pengelola MBG di Jabar, 3 Hal Jadi Fokus EvaluasiKorban Keracunan MBG di Bandung Barat Tembus 1.309 Siswa, Jeritan Tangis Bergema di Posko DaruratHoaks Keracunan MBG di Pangalengan Beredar, Polisi dan RSUD Welas Asih Bantah KerasPolri Usut Kasus Keracunan Program MBG, BGN Tutup Sejumlah Dapur GiziKasus Keracunan Massal di KBB Diselidiki: Sampel Makanan MBG dan Muntahan Korban Diuji LabBGN Catat 70 Kasus Keracunan MBG, 5.914 Penerima Terdampak Penyebab Keracunan MBG di Jawa Barat Terungkap, Labkes Bongkar Biangkerok Utama Penyebab Keracunan MBG di Jawa Barat Terungkap, Labkes Bongkar Biangkerok Utama Penyebab Keracunan MBG di Jawa Barat Terungkap, Labkes Bongkar Biangkerok Utama Penyebab Keracunan MBG di Jawa Barat Terungkap, Labkes Bongkar Biangkerok Utama Pemprov Panggil dan Tagih Komitmen Pengelola MBG di Jabar, 3 Hal Jadi Fokus Evaluasi Pemprov Panggil dan Tagih Komitmen Pengelola MBG di Jabar, 3 Hal Jadi Fokus Evaluasi Pemprov Panggil dan Tagih Komitmen Pengelola MBG di Jabar, 3 Hal Jadi Fokus Evaluasi Pemprov Panggil dan Tagih Komitmen Pengelola MBG di Jabar, 3 Hal Jadi Fokus Evaluasi Korban Keracunan MBG di Bandung Barat Tembus 1.309 Siswa, Jeritan Tangis Bergema di Posko Darurat Korban Keracunan MBG di Bandung Barat Tembus 1.309 Siswa, Jeritan Tangis Bergema di Posko Darurat Korban Keracunan MBG di Bandung Barat Tembus 1.309 Siswa, Jeritan Tangis Bergema di Posko Darurat Korban Keracunan MBG di Bandung Barat Tembus 1.309 Siswa, Jeritan Tangis Bergema di Posko Darurat Hoaks Keracunan MBG di Pangalengan Beredar, Polisi dan RSUD Welas Asih Bantah Keras Hoaks Keracunan MBG di Pangalengan Beredar, Polisi dan RSUD Welas Asih Bantah Keras Hoaks Keracunan MBG di Pangalengan Beredar, Polisi dan RSUD Welas Asih Bantah Keras Hoaks Keracunan MBG di Pangalengan Beredar, Polisi dan RSUD Welas Asih Bantah Keras Polri Usut Kasus Keracunan Program MBG, BGN Tutup Sejumlah Dapur Gizi Polri Usut Kasus Keracunan Program MBG, BGN Tutup Sejumlah Dapur Gizi Polri Usut Kasus Keracunan Program MBG, BGN Tutup Sejumlah Dapur Gizi Polri Usut Kasus Keracunan Program MBG, BGN Tutup Sejumlah Dapur Gizi Kasus Keracunan Massal di KBB Diselidiki: Sampel Makanan MBG dan Muntahan Korban Diuji Lab Kasus Keracunan Massal di KBB Diselidiki: Sampel Makanan MBG dan Muntahan Korban Diuji Lab Kasus Keracunan Massal di KBB Diselidiki: Sampel Makanan MBG dan Muntahan Korban Diuji Lab Kasus Keracunan Massal di KBB Diselidiki: Sampel Makanan MBG dan Muntahan Korban Diuji Lab BGN Catat 70 Kasus Keracunan MBG, 5.914 Penerima Terdampak BGN Catat 70 Kasus Keracunan MBG, 5.914 Penerima Terdampak BGN Catat 70 Kasus Keracunan MBG, 5.914 Penerima Terdampak BGN Catat 70 Kasus Keracunan MBG, 5.914 Penerima Terdampak",Bambang Arifianto,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/24/1798089257.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019675789/kejadian-keracunan-berulang-warga-bandung-barat-antipati-pada-program-mbg?page=all,cecbf7bad4213c3b926856745b5febf0814228c39efc9186d4ab1edb1efb5474,2025-11-13 20:13:21.686 949,detik,mbg,2025-11-05 19:38:00,42 Unit SPPG Deli Serdang Telah Beroperasi Dukung Program MBG,"Sebanyak 42 unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menyediakan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Deli Serdang telah beroperasi hingga akhir Oktober 2025. Capaian ini merupakan upaya dari Pemerintah Kabupaten Deli Serdang dalam mendukung program prioritas Presiden Prabowo Subianto. ""Kami terus mendorong pendirian SPPG karena manfaatnya langsung menyentuh masyarakat. Baik dari pemenuhan gizi siswa hingga penyerapan sektor ekonomi seperti kelancaran distribusi komoditi dan kesempatan lapangan kerja,"" kata Sekretaris Satgas Percepatan MBG (Makanan Bergizi Gratis) sekaligus Plt. Kepala Dinas Pendidikan Deli Serdang Samsuar Sinaga dalam keterangan tertulis, Rabu (5/11/2025). Dia mengatakan pertumbuhan operasional SPPG penyedia MBG di Deli Serdang terus menunjukkan tren positif. ""Rasanya baru kemarin SPPG di Deli Serdang masih 37 unit, terakhir kita resmikan SPPG yang di Desa Kubah Sentang Kecamatan Pantai Labu pada 25 oktober lalu. Namun kini hingga akhir oktober sudah 42 unit yang berdiri,"" ungkapnya. Dia menjelaskan penunjukan tren yang positif ini membuktikan jika minat investor mendirikan SPPG untuk menyediakan MBG bagi siswa siswi sangat baik. ""Ke 42 SPPG yang berdiri sudah tersebar di 14 Kecamatan antara lain Lubuk Pakam, Patumbak, Galang, Percut Sei Tuan, Beringin, Tanjung Morawa, Pancur Batu, Labuhan Deli, Sunggal, Btang Kuis, Deli Tua, Hamparan Perak, Namorambe dan Pantai Labu,"" ungkapnya. Dia mengatakan 102.108 penerima manfaat sudah merasakan manfaat baik siswa sekolah, balita, ibu hamil, dan menyusui. ""101.169 siswa/siswi sudah menerima manfaat, selain itu ada juga 495 balita, 66 siswa pendidikan usia dini, 213 ibu menyusui dan 156 ibu hamil,"" ucapnya. Di Deli Serdang sendiri, ditarget 190 SPPG akan berdiri untuk memenuhi kebutuhan pemenuhan gizi masyarakat Deli Serdang. ""Hingga akhir tahun ini kita targetkan jumlah SPPG akan terus bertambah,"" tutupnya.",Dea Duta Aulia -detikSumut,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/05/pemkab-deli-serdang-1762346305788_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/sumut/berita/d-8196142/42-unit-sppg-deli-serdang-telah-beroperasi-dukung-program-mbg,12a8c23f1cae71d00794ff1cd81e3d4e1e3054e3b7738e29dc848fed5cb3bed5,2025-11-13 20:13:26.127 950,okezone,mbg,2025-09-22 21:34:34,MBG Jadi Bukti Pemerintah Hadirkan Kesetaraan Gizi di Papua,"PAPUA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digalakkan pemerintah, sebagai salah satu langkah strategis membangun kualitas sumber daya manusia Papua. Program ini merupakan investasi jangka panjang yang sangat penting untuk memastikan anak-anak Papua tumbuh sehat dan cerdas. ""Saya mengajak seluruh masyarakat Papua agar mendukung program Bapak Prabowo Subianto dengan adanya Makan Bergizi (MBG) untuk anak-anak kita, ujar Tokoh Masyarakat Papua, Nikolas Demetouw, Senin (22/9/2025). Program MBG atau Makan Bergizi Gratis membantu anak-anak kita akan maju cerdas untuk ke depan, untuk di Tanah Papua,""sambungnya. Nikolas melanjutkan, Program MBG sebagai salah satu upaya pemerataan pembangunan dan meningkatkan daya saing Papua dengan daerah lain di Indonesia. ""Kami bersaing dengan daerah-daerah lain atau provinsi lain di Indonesia, yang kami tinggal ke belakang, ujarnya. Untuk itu, program pemerintah yang sudah bagus ini dengan adanya MBG, Makan Bergizi. Untuk itu, saya imbaukan untuk kita semua di Papua, kami mendukung program Bapak Presiden kita yang begitu bagus,""lanjutnya. Dia juga menekankan pentingnya mendukung Program MBG agar anak-anak Papua semakin maju dan jangan sampai mereka terbelakang dengan provinsi-provinsi lain yang ada di Indonesia. ""Kami mendukung agar program ini sampai di kampung-kampung didistribusi semua. Harus kita ikuti program pemerintah masa sekarang ini atau yang sekarang ini. Untuk mendukung kita orang-orang Papua, untuk memajukan orang Papua ke depan,""tuturnya. Oleh karena itu dia berharap Program Makan Bergizi Gratis dapat diperluas ke seluruh pelosok Papua dan terus dilaksanakan secara berkelanjutan. Dia optimis, Program Makan Bergizi Gratis akan menjadi tonggak penting dalam upaya membangun Papua yang lebih maju, mandiri, dan sejahtera di masa depan. ""Mereka akan menjadi orang-orang pintar di atas Tanah kita sendiri. Itu yang saya imbau agar program Bapak Presiden Prabowo ini kita dukung sepenuhnya,""pungkasnya. PAPUA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digalakkan pemerintah, sebagai salah satu langkah strategis membangun kualitas sumber daya manusia Papua. Program ini merupakan investasi jangka panjang yang sangat penting untuk memastikan anak-anak Papua tumbuh sehat dan cerdas. ""Saya mengajak seluruh masyarakat Papua agar mendukung program Bapak Prabowo Subianto dengan adanya Makan Bergizi (MBG) untuk anak-anak kita, ujar Tokoh Masyarakat Papua, Nikolas Demetouw, Senin (22/9/2025). Program MBG atau Makan Bergizi Gratis membantu anak-anak kita akan maju cerdas untuk ke depan, untuk di Tanah Papua,""sambungnya. Nikolas melanjutkan, Program MBG sebagai salah satu upaya pemerataan pembangunan dan meningkatkan daya saing Papua dengan daerah lain di Indonesia. ""Kami bersaing dengan daerah-daerah lain atau provinsi lain di Indonesia, yang kami tinggal ke belakang, ujarnya. Untuk itu, program pemerintah yang sudah bagus ini dengan adanya MBG, Makan Bergizi. Untuk itu, saya imbaukan untuk kita semua di Papua, kami mendukung program Bapak Presiden kita yang begitu bagus,""lanjutnya. Dia juga menekankan pentingnya mendukung Program MBG agar anak-anak Papua semakin maju dan jangan sampai mereka terbelakang dengan provinsi-provinsi lain yang ada di Indonesia. ""Kami mendukung agar program ini sampai di kampung-kampung didistribusi semua. Harus kita ikuti program pemerintah masa sekarang ini atau yang sekarang ini. Untuk mendukung kita orang-orang Papua, untuk memajukan orang Papua ke depan,""tuturnya. Oleh karena itu dia berharap Program Makan Bergizi Gratis dapat diperluas ke seluruh pelosok Papua dan terus dilaksanakan secara berkelanjutan. Dia optimis, Program Makan Bergizi Gratis akan menjadi tonggak penting dalam upaya membangun Papua yang lebih maju, mandiri, dan sejahtera di masa depan. ""Mereka akan menjadi orang-orang pintar di atas Tanah kita sendiri. Itu yang saya imbau agar program Bapak Presiden Prabowo ini kita dukung sepenuhnya,""pungkasnya. (Fahmi Firdaus )",Fahmi Firdaus ,https://img.okezone.com/content/2025/09/22/340/3171753/pemerintah-H8fU_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/09/22/340/3171753/mbg-jadi-bukti-pemerintah-hadirkan-kesetaraan-gizi-di-papua?page=all,6bd33b8d729a9d9f9a6af9ed443ad2fe02eaf44b8a30a5117ef6a612fd3023e8,2025-11-13 20:13:27.876 951,kompas,mbg,2025-11-03 08:29:59,"Hasil Laboratorium Tidak Ditemukan Bakteri di Menu MBG, Satgas MBG Magetan Perintahkan SPPG Jaga Kebersihan Alat Masak","MAGETAN, KOMPAS.com Pemerintah Kabupaten Magetan akan memperkuat pengawasan keamanan pangan dengan segera mengaktifkan Satuan Tugas Pengawas Program Makan Bergizi Gratis (MBG).Langkah ini diambil setelah 12 siswa di Kecamatan Lembeyan dirawat di puskesmas akibat dugaan keracunan setelah menyantap menu MBG beberapa waktu lalu.Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda)Magetan, Muhtar Wahid, mengungkapkan bahwa hasil laboratorium menunjukkan tidak ditemukan bakteri dalam kasus dugaan keracunan tersebut.Namun, ia menyatakan bahwa insiden tersebut diduga disebabkan oleh peralatan memasak yang kurang higienis. Hasil laboratorium memang tidak menemukan bakteri, jadi dugaan kuat sumbernya dari alat masak.""Baca juga:71 Santri dan Siswa di Sumbawa Barat Diduga Keracunan MBG, Dapur SPPG Ditutup Sementara""Rekomendasinya jelas, alat masak harus disesuaikan dengan standar kesehatan agar tidak menimbulkan kontaminasi, ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya pada Senin (3/11/2025).Muhtar menambahkan bahwa pelaksanaan program MBG sejauh ini berjalan baik dan akan semakin optimal setelah pembentukan Satgas MBG secara penuh.Ia mengajak masyarakat untuk menyampaikan keluhan terkait pelaksanaan MBG melalui satgas yang telah dibentuk. Pelaksanaannya sejauh ini bagus semua. Insyaallah dengan terbentuknya Satgas MBG, masyarakat bisa menyalurkan aduan langsung kepada Satgas agar penanganannya lebih cepat dan terkoordinasi, imbuhnya.Lebih lanjut, Muhtar memastikan bahwa Satgas MBG telah terbentuk dengan melibatkan berbagai unsur, termasuk bidang kesehatan, pangan, dan pengawasan lingkungan.Setiap unsur memiliki tugas masing-masing untuk menjaga keamanan dan mutu pangan menu MBG di wilayah Magetan.Baca juga:Program MBG di Lebong Bengkulu Kembali Diaktifkan, Polisi dan Guru Gelar Trauma Healing Satgas sudah ada dan setiap laporan masyarakat yang terkait dugaan keracunan atau gangguan pangan langsung kami tindaklanjuti serta laporkan ke Kementerian Kesehatan, ucapnya.Sebelumnya, 12 siswa dari SD Negeri 2 Kediren, Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan, menjalani perawatan di Puskesmas karena diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi menu MBG pada Jumat (17/10).Ke-12 siswa tersebut datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri perut, mual, pusing, dan muntah. Alhamdulillah kejadian kemarin semua korban tidak ada yang sampai rawat inap. Kita harap dengan adanya Satgas program MBG di Magetan berjalan lancar dan aman, pungkas Muhtar.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang MAGETAN, KOMPAS.com Pemerintah Kabupaten Magetan akan memperkuat pengawasan keamanan pangan dengan segera mengaktifkan Satuan Tugas Pengawas Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Langkah ini diambil setelah 12 siswa di Kecamatan Lembeyan dirawat di puskesmas akibat dugaan keracunan setelah menyantap menu MBG beberapa waktu lalu. Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda)Magetan, Muhtar Wahid, mengungkapkan bahwa hasil laboratorium menunjukkan tidak ditemukan bakteri dalam kasus dugaan keracunan tersebut. Namun, ia menyatakan bahwa insiden tersebut diduga disebabkan oleh peralatan memasak yang kurang higienis. Hasil laboratorium memang tidak menemukan bakteri, jadi dugaan kuat sumbernya dari alat masak."" Baca juga:71 Santri dan Siswa di Sumbawa Barat Diduga Keracunan MBG, Dapur SPPG Ditutup Sementara ""Rekomendasinya jelas, alat masak harus disesuaikan dengan standar kesehatan agar tidak menimbulkan kontaminasi, ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya pada Senin (3/11/2025). Muhtar menambahkan bahwa pelaksanaan program MBG sejauh ini berjalan baik dan akan semakin optimal setelah pembentukan Satgas MBG secara penuh. Ia mengajak masyarakat untuk menyampaikan keluhan terkait pelaksanaan MBG melalui satgas yang telah dibentuk. Pelaksanaannya sejauh ini bagus semua. Insyaallah dengan terbentuknya Satgas MBG, masyarakat bisa menyalurkan aduan langsung kepada Satgas agar penanganannya lebih cepat dan terkoordinasi, imbuhnya. Lebih lanjut, Muhtar memastikan bahwa Satgas MBG telah terbentuk dengan melibatkan berbagai unsur, termasuk bidang kesehatan, pangan, dan pengawasan lingkungan. Setiap unsur memiliki tugas masing-masing untuk menjaga keamanan dan mutu pangan menu MBG di wilayah Magetan. Baca juga:Program MBG di Lebong Bengkulu Kembali Diaktifkan, Polisi dan Guru Gelar Trauma Healing Satgas sudah ada dan setiap laporan masyarakat yang terkait dugaan keracunan atau gangguan pangan langsung kami tindaklanjuti serta laporkan ke Kementerian Kesehatan, ucapnya. Sebelumnya, 12 siswa dari SD Negeri 2 Kediren, Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan, menjalani perawatan di Puskesmas karena diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi menu MBG pada Jumat (17/10). Ke-12 siswa tersebut datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri perut, mual, pusing, dan muntah. Alhamdulillah kejadian kemarin semua korban tidak ada yang sampai rawat inap. Kita harap dengan adanya Satgas program MBG di Magetan berjalan lancar dan aman, pungkas Muhtar.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/CyIdPfIJgWCnvZnfPd3smiFBqow=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/03/690800e18f144.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/11/03/082959978/hasil-laboratorium-tidak-ditemukan-bakteri-di-menu-mbg-satgas-mbg-magetan,a8e6c3d84871bfe174f86c31c931c278fe947713bcfcb47471eba6b5a6d14450,2025-11-13 20:13:29.092 952,pikiranrakyat,mbg,2025-09-26 18:38:05,"BGN Catat 70 Kasus Keracunan MBG, 5.914 Penerima Terdampak","PIKIRAN RAKYAT Badan Gizi Nasional (BGN) melaporkan sebanyak 70 kasus keracunan terjadi sepanjang Januari hingga September 2025. Dari puluhan kasus tersebut, 5.914 penerima Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dilaporkan terdampak di berbagai wilayah Indonesia. Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, dalam konferensi pers di Kantor BGN Jakarta, Jumat 26 September 2025, menegaskan pihaknya bertanggung jawab penuh atas insiden tersebut. Ia juga berjanji melakukan pembenahan agar kasus serupa tidak terulang. Kami mengaku salah atas apa yang terjadi. Dari hati saya yang terdalam, saya mohon maaf atas nama BGN, atas nama seluruh SPPG di Indonesia, ujar Nanik. Dari 70 kasus keracunan, BGN mencatat rincian sebaran sebagai berikut: Baca Juga:Hoaks Keracunan MBG di Pangalengan Beredar, Polisi dan RSUD Welas Asih Bantah Keras Penyebab utama keracunan ditemukan berasal dari sejumlah bakteri berbahaya. Di antaranya E. Coli pada air, nasi, tahu, dan ayam; Staphylococcus aureus pada tempe dan bakso; Salmonella pada ayam, telur, dan sayur; Bacillus cereus pada mie; serta Coliform, Klebsiella, Proteus, dan PB dari air terkontaminasi. BGN telah melakukan investigasi terhadap dapur penyedia makanan atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia. Hasil pemeriksaan menunjukkan 45 dapur tidak melaksanakan standar prosedur operasional (SOP). Sebanyak 40 dapur kami nyatakan ditutup untuk batas waktu yang tidak ditentukan, sampai penyelidikan dan perbaikan fasilitas benar-benar selesai dilakukan, kata Nanik. Nanik menegaskan BGN akan bekerja keras untuk memperbaiki sistem dan tidak mentoleransi pelanggaran SOP sekecil apapun. Terus terang, kami terus maraton bekerja untuk melakukan perbaikan demi menjamin keamanan pangan anak-anak penerima MBG, tambahnya.*** Berita PilihanBiaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGNYLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu KesehatanDua Mantan Ketua LKPP Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop ChromebookRevisi UU BUMN: Kementerian BUMN Dibubarkan, Diganti Badan Pengaturan BUMNPolri Usut Kasus Keracunan Program MBG, BGN Tutup Sejumlah Dapur Gizi Berita PilihanBiaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGNYLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu KesehatanDua Mantan Ketua LKPP Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop ChromebookRevisi UU BUMN: Kementerian BUMN Dibubarkan, Diganti Badan Pengaturan BUMNPolri Usut Kasus Keracunan Program MBG, BGN Tutup Sejumlah Dapur Gizi Berita Pilihan Biaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGNYLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu KesehatanDua Mantan Ketua LKPP Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop ChromebookRevisi UU BUMN: Kementerian BUMN Dibubarkan, Diganti Badan Pengaturan BUMNPolri Usut Kasus Keracunan Program MBG, BGN Tutup Sejumlah Dapur Gizi Biaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGN Biaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGN Biaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGN Biaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGN YLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu Kesehatan YLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu Kesehatan YLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu Kesehatan YLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu Kesehatan Dua Mantan Ketua LKPP Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop Chromebook Dua Mantan Ketua LKPP Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop Chromebook Dua Mantan Ketua LKPP Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop Chromebook Dua Mantan Ketua LKPP Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop Chromebook Revisi UU BUMN: Kementerian BUMN Dibubarkan, Diganti Badan Pengaturan BUMN Revisi UU BUMN: Kementerian BUMN Dibubarkan, Diganti Badan Pengaturan BUMN Revisi UU BUMN: Kementerian BUMN Dibubarkan, Diganti Badan Pengaturan BUMN Revisi UU BUMN: Kementerian BUMN Dibubarkan, Diganti Badan Pengaturan BUMN Polri Usut Kasus Keracunan Program MBG, BGN Tutup Sejumlah Dapur Gizi Polri Usut Kasus Keracunan Program MBG, BGN Tutup Sejumlah Dapur Gizi Polri Usut Kasus Keracunan Program MBG, BGN Tutup Sejumlah Dapur Gizi Polri Usut Kasus Keracunan Program MBG, BGN Tutup Sejumlah Dapur Gizi",Asahat Edi Rediko PS,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/26/3248080776.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019675596/bgn-catat-70-kasus-keracunan-mbg-5914-penerima-terdampak?page=all,34e10def5eb995326e189f3a01ad2bdd8d22be142452d995bb5d0708dfb83cd8,2025-11-13 20:13:34.485 953,detik,mbg,2025-11-05 18:40:00,Wamendagri Minta Kepala Daerah Kawal Program Strategis Nasional,"Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto meminta kepala daerah mengawal program strategis nasional Presiden Prabowo Subianto untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, memperkuat tata kelola pemerintahan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ia mengatakan program tersebut mencakup Makan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Rakyat (SR), serta Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdeskel) Merah Putih. ""Ini adalah babak baru pengelolaan pemerintahan, cara baru pengelolaan pemerintahan, nanti insyaallah kita akan menemukan keseimbangan,"" kata Bima dalam keterangannya, Rabu (5/11/2025). Hal tersebut dikatakannya saat memberi arahan kepada 25 kepala daerah peserta Kursus Pemantapan Pimpinan Daerah (KPPD) Tahun 2025 di Ruang Purnomo, Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Jakarta, hari ini. Bima menuturkan, program strategis nasional menjadi modal untuk membangkitkan ekonomi daerah melalui kolaborasi antardaerah. Ia mencontohkan, kolaborasi dapat dilakukan dengan saling memasok kebutuhan bahan baku olahan untuk dapur MBG. Dengan demikian, akan tercipta sinergi dan keberlanjutan program yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. ""Diatur juga ke depannya perencanaannya yang lebih menguntungkan semua seperti apa,"" ujarnya. Selain program nasional, Bima juga mengimbau kepala daerah untuk memperkuat kerja sama dalam menangani persoalan sampah, transportasi, dan kemacetan. Ia menilai, isu-isu tersebut memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak. Karena itu, ia menyambut baik pembentukan Dewan Aglomerasi yang akan ditunjuk langsung oleh Presiden Prabowo. ""Nah, di situlah nanti perencanaan sampah, transportasi, RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) nanti disatukan,"" tegasnya. Dengan adanya Dewan Aglomerasi, Bima optimistis daerah akan semakin berkembang. Ia mencontohkan negara seperti Cina yang telah menerapkan konsep aglomerasi dalam pembangunan, sehingga seluruh wilayahnya mampu tumbuh secara merata. Di sisi lain, Bima mendorong daerah untuk saling belajar dalam mempercepat kemajuan wilayah, termasuk dengan meniru keberhasilan daerah lain. Ia mencontohkan pengalamannya saat menjabat Wali Kota Bogor, di mana ia menerapkan strategi pengelolaan sampah dari Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini hingga Kota Bogor berhasil meraih Piala Adipura. ""Saya enggak malu mengakui ketika di Bogor, saya menjiplak seribu persen program Ibu Risma dalam mengelola sampah,"" imbuhnya. Melalui contoh tersebut, Bima berharap para kepala daerah terus meningkatkan kemampuan kepemimpinan dan tanggung jawab dalam memajukan daerah. ""Jadi Bapak-Ibu ini adalah (ibarat) konduktor, konduktor di kotanya masing-masing. Memang sering kali ini (persoalan) jam terbang, jam terbang. Lama-lama Bapak-Ibu akan tahu, irama mana yang harus dimatikan, irama mana harus dibunyikan,"" pungkasnya. Tonton juga Video: Pramono Usul RS di Lahan Sumber Waras Masuk PSN, Menkes Dukung",Rahmat Khairurizqi -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/05/kemendagri-1762342812873_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8196045/wamendagri-minta-kepala-daerah-kawal-program-strategis-nasional,761c0bfec89a9948eb8f1b052fc3ae8c92a753c6807c3fa76bc53f9d8e168595,2025-11-13 20:13:36.782 954,okezone,mbg,2025-09-22 21:04:07,"Soroti Maraknya Keracunan MBG, DPR Gelar Audiensi dengan Ahli","JAKARTA Komisi IX DPR RI kembali menyoroti berbagai persoalan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Mulai dari maraknya kasus keracunan massal hingga rendahnya serapan anggaran, DPR pun menjadwalkan audiensi dengan sejumlah ahli untuk mencari solusi. Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Yahya Zaini, menilai Badan Gizi Nasional (BGN) bersama DPR serta pihak terkait harus mencari alternatif pengelolaan MBG agar persoalan keracunan massal tidak berulang. Salah satunya dengan melibatkan sekolah secara langsung. ""Mengingat banyaknya kasus keracunan, perlu dipikirkan alternatif MBG dikelola sekolah bersama komite sekolah,"" ujar Yahya, Senin (22/9/2025). Saat ini, MBG dikelola melalui mitra seperti yayasan dan UMKM. Namun, Yahya mengusulkan agar sekolah diberi kewenangan penuh lantaran lebih memahami selera dan kebutuhan anak didik. ""Akan lebih terjamin higienitas dan keamanannya serta sesuai selera anak-anak sekolah,"" tambah Legislator dari Dapil Jawa Timur VIII itu. Banyak Kasus Keracunan dan Anggaran Seret Program MBG yang digadang sebagai prioritas Presiden Prabowo Subianto justru menuai banyak masalah. Data mencatat sejak Januari September 2025 terjadi 5.626 kasus keracunan di 17 provinsi. Daerah pun harus menanggung biaya perawatan korban, di tengah pemangkasan transfer ke daerah dari Rp864,1 triliun (APBN 2025) menjadi Rp650 triliun (RAPBN 2026). Kasus terbaru keracunan MBG terjadi di Banggai Kepulauan, Garut, Tasikmalaya, hingga Bau-Bau. Selain itu, mencuat pula isu larangan publikasi kasus keracunan dan keberadaan ribuan dapur fiktif dalam program MBG. Dari sisi anggaran, serapan hingga September 2025 baru mencapai Rp13,2 triliun atau 18,6 persen dari total alokasi Rp71 triliun. Padahal, pemerintah mengklaim program sudah berjalan di 38 provinsi dengan 22 juta penerima manfaat. Namun, angka itu sulit diverifikasi karena minimnya informasi publik. Laporan Transparency International Indonesia bahkan menemukan sejumlah menu MBG tak mencapai standar Rp10 ribu per anak. Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa sudah mewanti-wanti bahwa jika serapan tetap rendah hingga akhir Oktober, sisa anggaran akan ditarik untuk dialihkan ke program lain. Dorongan Perbaikan dan Transparansi Yahya juga menyinggung pernyataan Kepala BGN, Dadan Hindayana, yang mengakui rendahnya serapan anggaran dipicu keraguan publik terhadap jalannya program. Karena itu, ia mendesak adanya alternatif tata kelola. ""Ini juga untuk mempercepat pencapaian target yang ditentukan. Mengingat serapan anggaran BGN masih rendah sekitar 22 persen,"" ujar Yahya. Ia menambahkan, pihak ketiga yang sudah bermitra tetap bisa dilanjutkan sambil dilakukan evaluasi menyeluruh. Namun, pemerintah harus segera memperbaiki mekanisme pelaporan anggaran MBG. ""Bila perlu BGN membuka kanal pengaduan publik agar akuntabilitas belanja lebih terjamin,"" tegasnya. Audiensi dengan Sejumlah Organisasi Komisi IX DPR RI dijadwalkan menggelar rapat dengar pendapat umum dengan sejumlah organisasi yang concern pada isu kesehatan dan pendidikan, antara lain Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak (GKIA), Center for Indonesia s Strategic Development Initiatives (CISDI), dan Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI). Sebelumnya, JPPI bahkan mendesak Presiden Prabowo Subianto dan BGN menghentikan sementara program MBG, menyusul meningkatnya kasus keracunan massal yang diduga bersumber dari makanan program tersebut. JAKARTA Komisi IX DPR RI kembali menyoroti berbagai persoalan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Mulai dari maraknya kasus keracunan massal hingga rendahnya serapan anggaran, DPR pun menjadwalkan audiensi dengan sejumlah ahli untuk mencari solusi. Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Yahya Zaini, menilai Badan Gizi Nasional (BGN) bersama DPR serta pihak terkait harus mencari alternatif pengelolaan MBG agar persoalan keracunan massal tidak berulang. Salah satunya dengan melibatkan sekolah secara langsung. ""Mengingat banyaknya kasus keracunan, perlu dipikirkan alternatif MBG dikelola sekolah bersama komite sekolah,"" ujar Yahya, Senin (22/9/2025). Saat ini, MBG dikelola melalui mitra seperti yayasan dan UMKM. Namun, Yahya mengusulkan agar sekolah diberi kewenangan penuh lantaran lebih memahami selera dan kebutuhan anak didik. ""Akan lebih terjamin higienitas dan keamanannya serta sesuai selera anak-anak sekolah,"" tambah Legislator dari Dapil Jawa Timur VIII itu. Banyak Kasus Keracunan dan Anggaran Seret Program MBG yang digadang sebagai prioritas Presiden Prabowo Subianto justru menuai banyak masalah. Data mencatat sejak Januari September 2025 terjadi 5.626 kasus keracunan di 17 provinsi. Daerah pun harus menanggung biaya perawatan korban, di tengah pemangkasan transfer ke daerah dari Rp864,1 triliun (APBN 2025) menjadi Rp650 triliun (RAPBN 2026). Kasus terbaru keracunan MBG terjadi di Banggai Kepulauan, Garut, Tasikmalaya, hingga Bau-Bau. Selain itu, mencuat pula isu larangan publikasi kasus keracunan dan keberadaan ribuan dapur fiktif dalam program MBG. Dari sisi anggaran, serapan hingga September 2025 baru mencapai Rp13,2 triliun atau 18,6 persen dari total alokasi Rp71 triliun. Padahal, pemerintah mengklaim program sudah berjalan di 38 provinsi dengan 22 juta penerima manfaat. Namun, angka itu sulit diverifikasi karena minimnya informasi publik. Laporan Transparency International Indonesia bahkan menemukan sejumlah menu MBG tak mencapai standar Rp10 ribu per anak. Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa sudah mewanti-wanti bahwa jika serapan tetap rendah hingga akhir Oktober, sisa anggaran akan ditarik untuk dialihkan ke program lain. Dorongan Perbaikan dan Transparansi Yahya juga menyinggung pernyataan Kepala BGN, Dadan Hindayana, yang mengakui rendahnya serapan anggaran dipicu keraguan publik terhadap jalannya program. Karena itu, ia mendesak adanya alternatif tata kelola. ""Ini juga untuk mempercepat pencapaian target yang ditentukan. Mengingat serapan anggaran BGN masih rendah sekitar 22 persen,"" ujar Yahya. Ia menambahkan, pihak ketiga yang sudah bermitra tetap bisa dilanjutkan sambil dilakukan evaluasi menyeluruh. Namun, pemerintah harus segera memperbaiki mekanisme pelaporan anggaran MBG. ""Bila perlu BGN membuka kanal pengaduan publik agar akuntabilitas belanja lebih terjamin,"" tegasnya. Audiensi dengan Sejumlah Organisasi Komisi IX DPR RI dijadwalkan menggelar rapat dengar pendapat umum dengan sejumlah organisasi yang concern pada isu kesehatan dan pendidikan, antara lain Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak (GKIA), Center for Indonesia s Strategic Development Initiatives (CISDI), dan Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI). Sebelumnya, JPPI bahkan mendesak Presiden Prabowo Subianto dan BGN menghentikan sementara program MBG, menyusul meningkatnya kasus keracunan massal yang diduga bersumber dari makanan program tersebut. (Awaludin)",Achmad Al Fiqri,https://img.okezone.com/content/2025/09/22/337/3171745/dpr_soroti_maraknya_keracunan_mbg-vWAq_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/09/22/337/3171745/soroti-maraknya-keracunan-mbg-dpr-gelar-audiensi-dengan-ahli?page=all,56023a49ad64e9ef0bf9999f01af75d8de2cd35a43f3d3eeeffb5a70d330cc31,2025-11-13 20:13:38.403 955,kompas,mbg,2025-11-13 15:51:19,Ketika Bos BGN Janji Tak Ada Lagi Keterlambatan Pembayaran Gaji Petugas MBG...,"JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana berjanji tidak akan ada lagi keterlambatan pembayaran gaji untuk petugas Makan Bergizi Gratis (MBG) yang ter Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) kelompok III, termasuk tenaga ahli gizi, dan ahli akuntan.Janji itu disampaikan Dadan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (12/11/2025).Menurut dia,BGNbakal menyelesaikan pembayaran gaji untuk SPPI kelompok III, ahli gizi, dan akuntan yang terlambat pada akhir pekan ini.Kemudian, di hadapan anggota dewan, Dadan berjanji keterlambatan pembayaran gaji itu tak akan terulang lagi bulan depan atau tahun depan.Baca juga:Soal Gaji Petugas MBG, Bos BGN: Paling Lambat Hari Minggu Sudah Masuk di Rekening""Itu rata-rata akuntan dan ahli gizi. Tapi kami sekalian untuk menyelesaikan minggu ini, kami sudah geser anggaran untuk tuntas sampai Desember. Jadi bulan depan sudah tidak akan ada keterlambatan lagi, mudah-mudahan tahun depan mereka sudah PPPK. Sehingga tiap tanggal 1 mereka sudah rutin seperti ASN, ujar Dadan.""Tadi ada pertanyaan, SPPI batch 3 termasuk AG (ahli gizi) dan AK (akuntan) masa depannya seperti apa, mereka akan menjadi pegawai pemerintah dengan perjanian khusus, atau PPPK menjadi ASN, dan mereka akan menerima tunjangan kinerja, katanya lagi.Penjelasan soal Keterlambatan GajiDalam kesempatan itu, awalnya Dadan menjelaskan perihal akun media sosial BGN yang diserbu komentar terkait keterlambatan gaji petugasMBG.Menurut dia, SPPI batch 1 dan 2 yang termasuk ke dalampetugas MBGsebenarnya sudah berstatus PPPK sehingga, sudah tidak ada masalah lagi dengan gaji serta tunjangan mereka.Namun, Dadan mengakui bahwa ada keterlambatan gaji pada SPPI batch atau kelompok 3, ahli gizi (AG), dan akuntan (AK).Baca juga:Bos BGN Sebut Penerima MBG Capai 41,6 Juta Orang, Ada 11.640 Orang Alami KeracunanKeterlambatan itu disebut terjadi lantaran adanya tes untuk menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).""SPPI batch 3, tadinya kita rencanakan CAT-nya ataucomputer assist test-nya bulan ini, kemarin, sehingga sebetulnya pagu kami itu ada di pagu PPPK di kode anggaran yang berbeda. Tapi karena masih ada hal yang harus diselesaikan, maka sementara ini SPPI batch 3 ini dan juga AG dan AK masih harus digaji dengan sistem istilahnya konsultan perorangan,"" ujar Dadan. Jadi, kami secara administrasi harus menggeser anggaran, yang biasanya kami kerjakan tanggal 6, ini ada keterlambatan, tapi insyallah paling lambat hari Minggu seluruh uang itu sudah akan masuk di rekening, katanya lagi.Lebih lanjut, Dadan membantah pertanyaan anggota Komisi IX DPR yang menyebut keterlambatan pembayaran gaji itu terjadi berbulan-bulan.Dia menegaskan bahwa keterlambatan pembayaran gaji itu hanya terjadi selama enam hari.""Tidak bulan, Bu, hanya tanggal 6 ke ini. Untuk SPPI batch 3 hanya telat enam hari. Yang AG, AK mungkin itu. Ahli gizi dan ahli akuntan,"" ujar Dadan.Baca juga:BGN Janjikan Gaji Petugas MBG yang Telat Dibayar Cair Pekan IniDalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana berjanji tidak akan ada lagi keterlambatan pembayaran gaji untuk petugas Makan Bergizi Gratis (MBG) yang ter Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) kelompok III, termasuk tenaga ahli gizi, dan ahli akuntan. Janji itu disampaikan Dadan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (12/11/2025). Menurut dia,BGNbakal menyelesaikan pembayaran gaji untuk SPPI kelompok III, ahli gizi, dan akuntan yang terlambat pada akhir pekan ini. Kemudian, di hadapan anggota dewan, Dadan berjanji keterlambatan pembayaran gaji itu tak akan terulang lagi bulan depan atau tahun depan. Baca juga:Soal Gaji Petugas MBG, Bos BGN: Paling Lambat Hari Minggu Sudah Masuk di Rekening ""Itu rata-rata akuntan dan ahli gizi. Tapi kami sekalian untuk menyelesaikan minggu ini, kami sudah geser anggaran untuk tuntas sampai Desember. Jadi bulan depan sudah tidak akan ada keterlambatan lagi, mudah-mudahan tahun depan mereka sudah PPPK. Sehingga tiap tanggal 1 mereka sudah rutin seperti ASN, ujar Dadan. ""Tadi ada pertanyaan, SPPI batch 3 termasuk AG (ahli gizi) dan AK (akuntan) masa depannya seperti apa, mereka akan menjadi pegawai pemerintah dengan perjanian khusus, atau PPPK menjadi ASN, dan mereka akan menerima tunjangan kinerja, katanya lagi. Dalam kesempatan itu, awalnya Dadan menjelaskan perihal akun media sosial BGN yang diserbu komentar terkait keterlambatan gaji petugasMBG. Menurut dia, SPPI batch 1 dan 2 yang termasuk ke dalampetugas MBGsebenarnya sudah berstatus PPPK sehingga, sudah tidak ada masalah lagi dengan gaji serta tunjangan mereka. Namun, Dadan mengakui bahwa ada keterlambatan gaji pada SPPI batch atau kelompok 3, ahli gizi (AG), dan akuntan (AK). Baca juga:Bos BGN Sebut Penerima MBG Capai 41,6 Juta Orang, Ada 11.640 Orang Alami Keracunan Keterlambatan itu disebut terjadi lantaran adanya tes untuk menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). ""SPPI batch 3, tadinya kita rencanakan CAT-nya ataucomputer assist test-nya bulan ini, kemarin, sehingga sebetulnya pagu kami itu ada di pagu PPPK di kode anggaran yang berbeda. Tapi karena masih ada hal yang harus diselesaikan, maka sementara ini SPPI batch 3 ini dan juga AG dan AK masih harus digaji dengan sistem istilahnya konsultan perorangan,"" ujar Dadan. Jadi, kami secara administrasi harus menggeser anggaran, yang biasanya kami kerjakan tanggal 6, ini ada keterlambatan, tapi insyallah paling lambat hari Minggu seluruh uang itu sudah akan masuk di rekening, katanya lagi. Lebih lanjut, Dadan membantah pertanyaan anggota Komisi IX DPR yang menyebut keterlambatan pembayaran gaji itu terjadi berbulan-bulan. Dia menegaskan bahwa keterlambatan pembayaran gaji itu hanya terjadi selama enam hari. ""Tidak bulan, Bu, hanya tanggal 6 ke ini. Untuk SPPI batch 3 hanya telat enam hari. Yang AG, AK mungkin itu. Ahli gizi dan ahli akuntan,"" ujar Dadan. Baca juga:BGN Janjikan Gaji Petugas MBG yang Telat Dibayar Cair Pekan Ini",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/hi83iuPhJrnsYnzu3uAzelO_Q9w=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/12/691413ef77684.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/11/13/15511981/ketika-bos-bgn-janji-tak-ada-lagi-keterlambatan-pembayaran-gaji-petugas-mbg,0924eacbb67bd8e85c1fa058881f777f8af5c6a67a1c49991353e2b6d0a8a10b,2025-11-13 20:13:39.364 956,pikiranrakyat,mbg,2025-09-26 18:22:36,Kasus Keracunan Massal di KBB Diselidiki: Sampel Makanan MBG dan Muntahan Korban Diuji Lab,"PIKIRAN RAKYAT- Polres Cimahi bersama sejumlah instansi terkait mengerahkan kekuatan penuh dalam menangani kasus keracunan massal akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat (KBB). Wakapolres Cimahi, Kompol Rizky Syawaludin Akbar, mengungkapkan bahwa sebanyak 320 personel gabungan telah dikerahkan. Mereka tersebar di posko darurat GOR Kecamatan Cipongkor, RSUD Cililin, puskesmas, serta rumah sakit terdekat. Selain itu, kata Rizky, dukungan juga datang dari Polda Jabar melalui Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes), Kodim Cimahi, hingga aparat kepolisian setempat. Baca Juga:Polri Usut Kasus Keracunan Program MBG, BGN Tutup Sejumlah Dapur Gizi Posko darurat dari Polres Cimahi mengerahkan personel di beberapa titik. Total ada 320 personel yang diturunkan, ujar Kompol Rizky saat ditemui dilokasi posko darurat di gor Kecamatan Cipongkor, Bandung Barat pada Jumat, 26 September 2025. Rizky menambahkan, kasus ini kini sudah masuk tahap penyidikan. Polisi telah mengambil sejumlah sampel berupa muntahan korban dan sisa makanan program MBG dari sekolah untuk diteliti lebih lanjut. Namun, hasil laboratorium baru bisa diketahui dalam waktu sekitar 14 hari ke depan. Wakapolres Cimahi, Kompol Rizky Syawaludin Akbar. Wakapolres Cimahi, Kompol Rizky Syawaludin Akbar. Wakapolres Cimahi, Kompol Rizky Syawaludin Akbar. Kami masih menunggu hasil laboratorium. Jadi untuk update, rekan-rekan media harap bersabar, katanya. Meski insiden keracunan massal ini menimbulkan keprihatinan, Rizky menegaskan bahwa secara prinsip, program MBG merupakan langkah positif yang digagas Presiden Prabowo Subianto untuk menekan angka stunting. Program ini juga melibatkan ahli gizi dan berbagai pihak terkait. Pada dasarnya program MBG ini sangat bagus, apalagi ini program Pak Presiden Prabowo untuk menekan stunting. Semoga kejadian keracunan ini tidak terulang kembali, tutupnya. Baca Juga:Pemprov Panggil dan Tagih Komitmen Pengelola MBG di Jabar, 3 Hal Jadi Fokus Evaluasi Data Dinkes setempat, total korban di Cipongkor dan Cihampelas mencapai 1.309 siswa dari berbagai jenjang pendidikan, di antaranya 65 siswa masih dirawat, sementara 1.244 lainnya sembuh. Berdasarkan jumlah itu rinciannya, 198 kasus di Desa Cihampelas (27 masih dirawat), 718 kasus di Desa Neglasari (38 masih dirawat), 393 kasus di Desa Sirnagalih (seluruhnya telah pulih).*** Berita PilihanYLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu KesehatanPenyebab Keracunan MBG di Jawa Barat Terungkap, Labkes Bongkar Biangkerok UtamaHoaks Keracunan MBG di Pangalengan Beredar, Polisi dan RSUD Welas Asih Bantah Keras Berita PilihanYLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu KesehatanPenyebab Keracunan MBG di Jawa Barat Terungkap, Labkes Bongkar Biangkerok UtamaHoaks Keracunan MBG di Pangalengan Beredar, Polisi dan RSUD Welas Asih Bantah Keras Berita Pilihan YLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu KesehatanPenyebab Keracunan MBG di Jawa Barat Terungkap, Labkes Bongkar Biangkerok UtamaHoaks Keracunan MBG di Pangalengan Beredar, Polisi dan RSUD Welas Asih Bantah Keras YLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu Kesehatan YLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu Kesehatan YLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu Kesehatan YLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu Kesehatan Penyebab Keracunan MBG di Jawa Barat Terungkap, Labkes Bongkar Biangkerok Utama Penyebab Keracunan MBG di Jawa Barat Terungkap, Labkes Bongkar Biangkerok Utama Penyebab Keracunan MBG di Jawa Barat Terungkap, Labkes Bongkar Biangkerok Utama Penyebab Keracunan MBG di Jawa Barat Terungkap, Labkes Bongkar Biangkerok Utama Hoaks Keracunan MBG di Pangalengan Beredar, Polisi dan RSUD Welas Asih Bantah Keras Hoaks Keracunan MBG di Pangalengan Beredar, Polisi dan RSUD Welas Asih Bantah Keras Hoaks Keracunan MBG di Pangalengan Beredar, Polisi dan RSUD Welas Asih Bantah Keras Hoaks Keracunan MBG di Pangalengan Beredar, Polisi dan RSUD Welas Asih Bantah Keras",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/24/491743675.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019675565/kasus-keracunan-massal-di-kbb-diselidiki-sampel-makanan-mbg-dan-muntahan-korban-diuji-lab?page=all,cc72ebd56404d2a52722dba994512e0b6da38083f63987e342256ad35c5203cd,2025-11-13 20:13:45.080 957,detik,mbg,2025-11-05 18:00:00,Cak Imin Minta BGN Pakai Bahan Baku Lokal untuk Program MBG,"Menteri Koordinator (Menko) Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar, mengingatkan pentingnya menggunakan bahan baku lokal untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurut Cak Imin, program ini seharusnya mengandalkan produk dalam negeri, bukan impor dari luar negeri. Hal ini penting untuk memperkuat perekonomian lokal sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pernyataan ini disampaikan Cak Imin dalam kunjungannya ke Ponpes Al-Ittifaq di Kampung Ciburial, Desa Alamendah, Kecamatan Rancabali, Rabu (5/11/2026). Dalam kunjungannya, Cak Imin mengecek area pertanian Ponpes yang telah mampu memproduksi sayur mayur secara mandiri dan memenuhi kebutuhan bahan baku untuk dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). ""Dari pengalaman Al-Ittifaq mensuplai BGN dengan program MBG sangat bagus. Kualitasnya, bahan bakunya, dan terus barang-barang yang dibutuhkan,"" ujar Cak Imin. Saat ini, Cak Imin juga menjabat sebagai pengawas Badan Gizi Nasional (BGN) yang ditunjuk oleh Presiden Prabowo Subianto. Ia menegaskan bahwa BGN harus segera beralih menggunakan bahan baku yang sepenuhnya berasal dari dalam negeri. ""Saya minta BGN tidak lagi ada satu item pun barang yang impor. Semua kebutuhan BGN hendaknya betul-betul mengandalkan produksi dalam negeri,"" katanya. Menurut Cak Imin, pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dengan tepat akan memberikan dampak langsung kepada masyarakat, meningkatkan ekonomi lokal, dan memerdekakan masyarakat untuk lebih mandiri. ""Itu dilakukan untuk menumbuh kembangkan dan memerdekakan masyarakat sendiri,"" jelasnya. Sebagai langkah selanjutnya, Cak Imin mengusulkan agar UMKM di sekitar dapat menjadi pemasok bahan-bahan untuk program MBG. Dengan begitu, perekonomian masyarakat akan semakin berkembang, dan ekosistem ekonomi dapat terbangun dengan baik. ""Nanti tahap yang kedua seluruh kebutuhan dipasok oleh UMKM, tidak menggunakan pengusaha besar supaya ekosistem benar-benar tumbuh. Jadi tahap kedua nanti kalau sudah stabil jangan lagi menggunakan barang-barang dari luar UMKM dan koperasi itu harapan saya,"" tegasnya. Cak Imin juga melihat bahwa Ponpes Al-Ittifaq bisa menjadi contoh ekosistem ekonomi yang lengkap, karena ada keterkaitan antara koperasi pesantren, lembaga pendidikan, dan sektor bisnis. Hal ini membuat Ponpes Al-Ittifaq bisa berkembang menjadi pusat ekonomi yang mendukung kegiatan sosial dan pendidikan. ""Akhirnya jadi pusat ekonomi. Setelah jadi pusat ekonomi, menjadi pusat pendidikan. Sekarang menjadi pusat pelatihan dan bisnis yang ekosistemnya lengkap masuk menjadi rantai pasok sampai ke berbagai lini supermarket sampai terakhir BGN untuk MBG,"" ujar Cak Imin. Ia berharap model ekosistem yang ada di Al-Ittifaq bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain. Jika berhasil, model ini bisa diterapkan secara luas, memberi manfaat untuk masyarakat sekitar. ""Karena itu saya sangat bahagia dan mendukung penuh. Makanya Al-Ittifaq saya tetapkan sebagai duta pemberdayaan masyarakat, yang juga sebagai inspirator dan pusat pemberdayaan masyarakat,"" ungkapnya. Sementara itu, Bupati Bandung, Dadang Supriatna, menegaskan komitmennya untuk memperkuat pemberdayaan masyarakat dan ekonomi lokal. Menurutnya, Pemkab Bandung terus bergerak sejalan dengan kebijakan nasional, terutama dalam memberdayakan masyarakat dan meningkatkan perekonomian lokal. ""Dalam menggerakkan ekonomi masyarakat, kami selaras dengan Presiden Prabowo, yaitu bagaimana memberdayakan masyarakat,"" kata Dadang. Pemkab Bandung juga terus berusaha menciptakan lapangan pekerjaan baru dan memberikan perlindungan kepada pekerja melalui BPJS Ketenagakerjaan yang menjangkau sekitar 200.000 warga, serta memberikan BPJS Kesehatan untuk lebih dari 560.000 warga. ""Kami juga menanggung iuran BPJS Kesehatan bagi 560.000 lebih warga,"" ungkapnya. Meski ada penurunan dana transfer ke daerah hampir Rp1 triliun, Bupati Dadang memastikan bahwa Pemkab Bandung tetap berkomitmen untuk mendukung program-program pemerintah pusat demi menyejahterakan masyarakat. ""Kami siap melakukan berbagai inovasi dan mendukung penuh program-program pemerintah pusat untuk menyejahterakan masyarakat Kabupaten Bandung,"" tuturnya. Untuk mendukung pemberdayaan petani, Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) juga memberikan pelatihan kepada para petani, UMKM, dan koperasi di Jawa Barat. Pelatihan ini bertujuan untuk membantu petani dalam pemasaran digital dan mengurangi inefisiensi rantai pasok logistik antar-daerah. ""Kami hadir hari ini untuk menjawab tantangan yang kami temukan langsung di lapangan. Pertama, kami melihat petani muda belum memiliki kemampuan mumpuni dalam pemasaran produk secara mandiri melalui platform digital,"" ujar Deputi Kemenko PM, Leon Alpha Edison. Leon juga menyoroti kondisi di mana koperasi masih jarang berfungsi sebagai offtaker atau penghubung pasokan produk dari petani. Beberapa daerah, seperti Garut dan Cianjur, masih mengirimkan produk mereka ke Bandung, menyebabkan biaya logistik yang tinggi. ""Sehingga terjadi inefisiensi dan biaya logistik yang tinggi, karena koperasi dari Garut atau Cianjur masih mengirim produknya ke sini,"" kata Leon. Sebagai solusinya, Kemenko PM menyelenggarakan pelatihan untuk 100 petani dan memberikan pelatihan digitalisasi bagi UMKM agar lebih berkembang dan mampu bersaing di pasar digital. Para pelaku koperasi juga diberi pelatihan untuk mengembangkan model rantai pasok lokal agar bisa menjadi offtaker di daerah masing-masing. ""Harapannya, Bapak/Ibu bisa mereplikasi model ini dan menjadi offtaker di wilayah masing-masing,"" beber Leon. CEO Kopontren Al-Ittifaq, Irawan, menyambut baik inisiatif dari Kemenko PM yang menjadikan Al-Ittifaq sebagai pusat pelatihan dan replikasi model bisnis. Ia berharap model bisnis yang telah dijalankan Ponpes Al-Ittifaq bisa diadaptasi oleh koperasi dan petani lain di daerah. ""Kami sangat terbuka dan berterima kasih atas kepercayaan Kemenko PM. Pelatihan ini sangat penting, tidak hanya untuk petani kami tetapi juga untuk rekan-rekan koperasi dari daerah lain,"" ujar Irawan. Irawan juga berharap bahwa kolaborasi ini akan memperkuat ekosistem agribisnis pesantren secara nasional, serta membantu petani untuk ""naik kelas"" dalam menjalankan usaha mereka. ""Al-Ittifaq siap berbagi model bisnis yang telah kami jalankan agar bisa direplikasi. Kami berharap kolaborasi ini dapat memperkuat ekosistem agribisnis pesantren secara nasional dan membantu petani kita naik kelas,"" pungkasnya.",Yuga Hassani -detikJabar,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/05/menteri-koordinator-menko-pemberdayaan-masyarakat-pm-abdul-muhaimin-iskandar-atau-cak-imin-saat-mengunjungi-di-ponpes-al-ittif-1762329498587_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jabar/berita/d-8195545/cak-imin-minta-bgn-pakai-bahan-baku-lokal-untuk-program-mbg,fd752e23f2044d71400593bbd735fd6e56507c3c98d5aeea2db773189b7a13f1,2025-11-13 20:13:47.773 958,okezone,mbg,2025-08-21 23:05:00,"Kawal MBG, Kapolri: Perkuat Sinergisitas Dukung Program Presiden","JAKARTA Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri kegiatan peresmian dua dan groundbreaking 10 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Kalimantan Selatan (Kalsel), Kamis (21/8/2025). Kehadirannya sebagai bentuk dukungan terhadap program Presiden Prabowo Subianto. ""Barusan saya tinjau juga beberapa kegiatan termasuk kita laksanakan peresmian dua SPPG yang telah operasional dan 10 SPPG yang kita laksanakan kegiatan groundbreaking,"" kata Sigit di Mapolda Kalsel. Dengan adanya kegiatan ini, Sigit berharap Polri dapat terus mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) Presiden Prabowo Subianto. ""Harapan kita SPPG yang ada ke depan betul-betul bisa bermanfaat mendukung apa yang menjadi program dari Bapak Presiden terkait program Makan Bergizi Gratis untuk tingkatkan kualitas SDM anak-anak kita,"" ujar Sigit. Di sisi lain, Sigit juga mengungkapkan bahwa Polda Kalsel membangun greenhouse untuk mendukung program makan bergizi gratis. Hal itu dilakukan untuk mensuplai bahan baku makanan dari program MBG. ""Tentunya kita harapkan betul-betul bisa bermanfaat dan betul-betul bisa dirasakan untuk bantu kegiatan dan dukungan terhadap masyarakat yang membutuhkan,"" ucap Sigit. Program Ketahanan Pangan Lebih dalam, Sigit memaparkan bahwa Polda Kalsel juga telah membuka lahan sebesar 12 ribu hektare untuk mendukung serta menyukseskan program ketahanan pangan dari Presiden Prabowo. ""Ke depan rencana ditambahkan 20 ribu hektare yang saat ini masih dikelola Inhutani dan kita harapkan itu bisa dikerjasamakan dengan kita untuk mendukung program ketahanan pangan, khusus terkait masalah budidaya jagung karena ini juga menjadi rantai suplai untuk mendukung kebutuhan program MBG,"" papar Sigit. Sehingga, kata Sigit, diharapkan harga dari kebutuhan pangan betul-betul bisa terjaga dan ketergantungan terhadap impor bisa dihilangkan. ""Sehingga kemudian seluruh apa yang menjadi harapan Pak Presiden terkait bagaimana wujudkan ketahanan baik di bidang padi, di bidang jagung yang sangat diperlukan untuk mendukung program beliau MBG menjadi satu siklus yang kemudian bisa perkuat kemandirian pangan, perkuat program-program makan bergizi gratis,"" jelas Sigit. Dalam hal ini, Polri sudah memiliki 458 SPPG dengan total estimasi penerima manfaat kurang lebih 1,6 juta orang, dan tentunya juga membuka ruang tenaga kerja bagi 22.900 orang. ""Ini saya kira menjadi satu ekosistem yang bagus. Di satu sisi ada ruang buka lapangan kerja, di sisi lain juga tentunya mendukung program pemerintah dan tentunya dengan siklus berjalan bisa mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Karena memang semuanya menjadi satu kesatuan. Saya harapkan program yang dilaksanakan di wilayah Kalsel ini bisa berjalan dengan baik,"" kata Sigit. ""Tentu kuncinya adalah bagaimana sinergitas antar institusi, Forkopimda terus bisa berjalan dengan baik. Tentunya saya minta Pak Kapolda terus kerja sama dengan masyarakat, kelompok tani dan seluruh elemen yang bisa kita ajak untuk kontribusi mendukung program unggulan, program utama dari Pak Presiden,"" imbuhnya. JAKARTA Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri kegiatan peresmian dua dan groundbreaking 10 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Kalimantan Selatan (Kalsel), Kamis (21/8/2025). Kehadirannya sebagai bentuk dukungan terhadap program Presiden Prabowo Subianto. ""Barusan saya tinjau juga beberapa kegiatan termasuk kita laksanakan peresmian dua SPPG yang telah operasional dan 10 SPPG yang kita laksanakan kegiatan groundbreaking,"" kata Sigit di Mapolda Kalsel. Dengan adanya kegiatan ini, Sigit berharap Polri dapat terus mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) Presiden Prabowo Subianto. ""Harapan kita SPPG yang ada ke depan betul-betul bisa bermanfaat mendukung apa yang menjadi program dari Bapak Presiden terkait program Makan Bergizi Gratis untuk tingkatkan kualitas SDM anak-anak kita,"" ujar Sigit. Di sisi lain, Sigit juga mengungkapkan bahwa Polda Kalsel membangun greenhouse untuk mendukung program makan bergizi gratis. Hal itu dilakukan untuk mensuplai bahan baku makanan dari program MBG. ""Tentunya kita harapkan betul-betul bisa bermanfaat dan betul-betul bisa dirasakan untuk bantu kegiatan dan dukungan terhadap masyarakat yang membutuhkan,"" ucap Sigit. Program Ketahanan Pangan Lebih dalam, Sigit memaparkan bahwa Polda Kalsel juga telah membuka lahan sebesar 12 ribu hektare untuk mendukung serta menyukseskan program ketahanan pangan dari Presiden Prabowo. ""Ke depan rencana ditambahkan 20 ribu hektare yang saat ini masih dikelola Inhutani dan kita harapkan itu bisa dikerjasamakan dengan kita untuk mendukung program ketahanan pangan, khusus terkait masalah budidaya jagung karena ini juga menjadi rantai suplai untuk mendukung kebutuhan program MBG,"" papar Sigit. Sehingga, kata Sigit, diharapkan harga dari kebutuhan pangan betul-betul bisa terjaga dan ketergantungan terhadap impor bisa dihilangkan. ""Sehingga kemudian seluruh apa yang menjadi harapan Pak Presiden terkait bagaimana wujudkan ketahanan baik di bidang padi, di bidang jagung yang sangat diperlukan untuk mendukung program beliau MBG menjadi satu siklus yang kemudian bisa perkuat kemandirian pangan, perkuat program-program makan bergizi gratis,"" jelas Sigit. Dalam hal ini, Polri sudah memiliki 458 SPPG dengan total estimasi penerima manfaat kurang lebih 1,6 juta orang, dan tentunya juga membuka ruang tenaga kerja bagi 22.900 orang. ""Ini saya kira menjadi satu ekosistem yang bagus. Di satu sisi ada ruang buka lapangan kerja, di sisi lain juga tentunya mendukung program pemerintah dan tentunya dengan siklus berjalan bisa mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Karena memang semuanya menjadi satu kesatuan. Saya harapkan program yang dilaksanakan di wilayah Kalsel ini bisa berjalan dengan baik,"" kata Sigit. ""Tentu kuncinya adalah bagaimana sinergitas antar institusi, Forkopimda terus bisa berjalan dengan baik. Tentunya saya minta Pak Kapolda terus kerja sama dengan masyarakat, kelompok tani dan seluruh elemen yang bisa kita ajak untuk kontribusi mendukung program unggulan, program utama dari Pak Presiden,"" imbuhnya. (Arief Setyadi )",Puteranegara Batubara,https://img.okezone.com/content/2025/08/21/340/3164580/kapolri-itz7_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/08/21/340/3164580/kawal-mbg-kapolri-perkuat-sinergisitas-dukung-program-presiden?page=all,273511b15b73c493dfe15049ec601f21929467614f645b99a92f87779733d221,2025-11-13 20:17:01.855 959,okezone,mbg,2025-08-14 11:03:30,Sri Mulyani: Anggaran MBG Rp300 Triliun di 2026,"JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, anggaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mencapai Rp300 triliun pada tahun 2026. MBG tahun ini Rp71 triliun, kita cadangkan tambahan Rp100 triliun. Tahun depan, kalau 82 juta (penerima) akan mendapatkan (MBG), itu lebih dari Rp300 triliun, ujar Sri Mulyani dalam kegiatan Sarasehan Nasional Ekonomi Syariah Refleksi Kemerdekaan RI 2025 di Jakarta, Rabu 13 Agustus 2025. Dia memastikan dana tersebut akan tersedia dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2026. Selain penambahan jumlah penerima, pemerintah, kata dia, menyiapkan rantai nilai yang dihubungkan dengan ekosistem halal. Kami sudah membuatkan programnya. Teman-teman mau bersibuk-sibuk untuk mengisi dalam bentuk gerbang rantai nilainya untuk meningkatkan industri halal, katanya. Sebelumnya, kabar mengenai anggaran MBG pada 2026 mencapai Rp300 triliun juga disampaikan oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan pada Juni 2025. Menurut dia, anggaran MBG yang dialokasikan sebesar Rp171 triliun pada tahun ini lebih banyak berfokus pada wilayah Jawa. Sementara itu, Luhut meyakini MBG bisa mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional, mengingat program ini melibatkan banyak aktor ekonomi sehingga perputaran ekonomi bisa ditingkatkan. Maka, Luhut mendorong agar program ini terus diperluas cakupan penerimanya, termasuk anggarannya. Untuk tahun ini, program MBG dialokasikan sebesar Rp71 triliun dengan target awal sebanyak 17,9 juta penerima yang terdiri dari 15,5 juta anak sekolah dan 2,4 juta ibu hamil/menyusui serta balita. Namun, seiring dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, penerima Program MBG ditargetkan mencapai 82,9 juta penerima yang dilayani oleh 32 ribu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)/dapur umum. Untuk kebutuhan ini, pemerintah berencana menambah anggaran untuk MBG sebanyak Rp100 triliun, sehingga total anggaran akan menjadi Rp171 triliun. Per 5 Agustus 2025, penyerapan Program MBG telah mencapai Rp7,9 triliun, lebih tinggi dari proyeksi Badan Gizi Nasional (BGN) sebesar Rp6 triliun. Menurut dia, penyerapan anggaran yang signifikan diperkirakan akan terus terjadi dalam dua bulan ke depan. Ia menargetkan penyerapan pada Agustus bisa menembus Rp9 triliun. Kemudian pada September, pelayanan MBG ditargetkan menjangkau 50 juta penerima manfaat dengan penyerapan anggaran sebesar Rp19 triliun. Pada Oktober, BGN menargetkan sudah bisa melayani 72 juta penerima manfaat sehingga penyerapan anggaran mencapai Rp37 triliun. Dilanjutkan di November dengan 75 juta penerima manfaat dan penyerapan kurang lebih Rp59 triliun. Demikian dilansir Antara. ""Dan di akhir Desember kita akan menyerap Rp76 triliun. Jadi anggaran yang Rp71 triliun (dalam APBN) itu untuk makan bergizinya sendiri kan Rp52 triliun. Jadi kami untuk makan bergizinya saja akan membutuhkan tambahan Rp24 triliun,"" jelasnya. JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, anggaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mencapai Rp300 triliun pada tahun 2026. MBG tahun ini Rp71 triliun, kita cadangkan tambahan Rp100 triliun. Tahun depan, kalau 82 juta (penerima) akan mendapatkan (MBG), itu lebih dari Rp300 triliun, ujar Sri Mulyani dalam kegiatan Sarasehan Nasional Ekonomi Syariah Refleksi Kemerdekaan RI 2025 di Jakarta, Rabu 13 Agustus 2025. Dia memastikan dana tersebut akan tersedia dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun 2026. Selain penambahan jumlah penerima, pemerintah, kata dia, menyiapkan rantai nilai yang dihubungkan dengan ekosistem halal. Kami sudah membuatkan programnya. Teman-teman mau bersibuk-sibuk untuk mengisi dalam bentuk gerbang rantai nilainya untuk meningkatkan industri halal, katanya. Sebelumnya, kabar mengenai anggaran MBG pada 2026 mencapai Rp300 triliun juga disampaikan oleh Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan pada Juni 2025. Menurut dia, anggaran MBG yang dialokasikan sebesar Rp171 triliun pada tahun ini lebih banyak berfokus pada wilayah Jawa. Sementara itu, Luhut meyakini MBG bisa mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional, mengingat program ini melibatkan banyak aktor ekonomi sehingga perputaran ekonomi bisa ditingkatkan. Maka, Luhut mendorong agar program ini terus diperluas cakupan penerimanya, termasuk anggarannya. Untuk tahun ini, program MBG dialokasikan sebesar Rp71 triliun dengan target awal sebanyak 17,9 juta penerima yang terdiri dari 15,5 juta anak sekolah dan 2,4 juta ibu hamil/menyusui serta balita. Namun, seiring dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, penerima Program MBG ditargetkan mencapai 82,9 juta penerima yang dilayani oleh 32 ribu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)/dapur umum. Untuk kebutuhan ini, pemerintah berencana menambah anggaran untuk MBG sebanyak Rp100 triliun, sehingga total anggaran akan menjadi Rp171 triliun. Per 5 Agustus 2025, penyerapan Program MBG telah mencapai Rp7,9 triliun, lebih tinggi dari proyeksi Badan Gizi Nasional (BGN) sebesar Rp6 triliun. Menurut dia, penyerapan anggaran yang signifikan diperkirakan akan terus terjadi dalam dua bulan ke depan. Ia menargetkan penyerapan pada Agustus bisa menembus Rp9 triliun. Kemudian pada September, pelayanan MBG ditargetkan menjangkau 50 juta penerima manfaat dengan penyerapan anggaran sebesar Rp19 triliun. Pada Oktober, BGN menargetkan sudah bisa melayani 72 juta penerima manfaat sehingga penyerapan anggaran mencapai Rp37 triliun. Dilanjutkan di November dengan 75 juta penerima manfaat dan penyerapan kurang lebih Rp59 triliun. Demikian dilansir Antara. ""Dan di akhir Desember kita akan menyerap Rp76 triliun. Jadi anggaran yang Rp71 triliun (dalam APBN) itu untuk makan bergizinya sendiri kan Rp52 triliun. Jadi kami untuk makan bergizinya saja akan membutuhkan tambahan Rp24 triliun,"" jelasnya. (Dani Jumadil Akhir)",Dani Jumadil Akhir,https://img.okezone.com/content/2025/08/14/320/3162675/sri_mulyani-wlx9_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/08/14/320/3162675/sri-mulyani-anggaran-mbg-rp300-triliun-di-2026?page=all,290daea1e4b64a1a1fa56f4935d2331df508f7f677ba6c00a4ba6678108bc0cd,2025-11-13 20:18:06.318 960,okezone,mbg,2025-09-22 17:45:43,Istana Pastikan Tidak Tutup Mata soal Kasus Keracunan MBG,"JAKARTA Kepala Staf Kepresidenan (KSP) M. Qodari menegaskan, bahwa pemerintah tidak tutup mata maupun telinga (tone deaf) terkait maraknya kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurutnya, data kasus keracunan sudah dicatat oleh Badan Gizi Nasional (BGN), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Masyarakat harus tahu bahwa pemerintah itu tidak buta dan tuli, alias tone deaf. Betul, dari MBG. Saya punya data yang disiapkan oleh Kedeputian III KSP. Jadi ada data dari tiga lembaga sebagai berikut: BGN mencatat 46 kasus keracunan dengan 5.080 penderita (data per 17 September), Kemenkes 60 kasus dengan 5.207 penderita (data 16 September), dan BPOM 55 kasus dengan 5.320 penderita (data per 10 September 2025), kata Qodari di Kantor KSP, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (22/9/2025). Ia menekankan agar publik tidak memperdebatkan perbedaan angka antarlembaga. Nah, tolong jangan lihat beda angkanya. Jangan diadu-adu antar K/L ya. Tapi lihat bahwa masalah yang sama dicatat oleh tiga lembaga, bahkan oleh BGN sendiri, paparnya. Angkanya sebenarnya sinkron, sama-sama di sekitar 5.000 kasus. Dari elemen masyarakat, Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) yang memantau lewat media juga mencatat 5.360 siswa, jelasnya. Lebih lanjut, Qodari menyebut hasil asesmen BPOM bahwa puncak kasus keracunan terjadi pada Agustus 2025, dengan sebaran terbanyak di Jawa Barat. Penyebab utama antara lain higienitas makanan, suhu dan ketidaksesuaian pengolahan pangan, kontaminasi silang, hingga indikasi alergi pada penerima manfaat. Ini contoh bahwa pemerintah tidak tone deaf, tidak buta dan tuli. Pak Mensesneg juga sudah merespons Jumat kemarin, mengakui adanya masalah, meminta maaf, dan akan lakukan evaluasi. Ini saya tambahkan data-datanya, pungkasnya. JAKARTA Kepala Staf Kepresidenan (KSP) M. Qodari menegaskan, bahwa pemerintah tidak tutup mata maupun telinga (tone deaf) terkait maraknya kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurutnya, data kasus keracunan sudah dicatat oleh Badan Gizi Nasional (BGN), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Masyarakat harus tahu bahwa pemerintah itu tidak buta dan tuli, alias tone deaf. Betul, dari MBG. Saya punya data yang disiapkan oleh Kedeputian III KSP. Jadi ada data dari tiga lembaga sebagai berikut: BGN mencatat 46 kasus keracunan dengan 5.080 penderita (data per 17 September), Kemenkes 60 kasus dengan 5.207 penderita (data 16 September), dan BPOM 55 kasus dengan 5.320 penderita (data per 10 September 2025), kata Qodari di Kantor KSP, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (22/9/2025). Ia menekankan agar publik tidak memperdebatkan perbedaan angka antarlembaga. Nah, tolong jangan lihat beda angkanya. Jangan diadu-adu antar K/L ya. Tapi lihat bahwa masalah yang sama dicatat oleh tiga lembaga, bahkan oleh BGN sendiri, paparnya. Angkanya sebenarnya sinkron, sama-sama di sekitar 5.000 kasus. Dari elemen masyarakat, Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) yang memantau lewat media juga mencatat 5.360 siswa, jelasnya. Lebih lanjut, Qodari menyebut hasil asesmen BPOM bahwa puncak kasus keracunan terjadi pada Agustus 2025, dengan sebaran terbanyak di Jawa Barat. Penyebab utama antara lain higienitas makanan, suhu dan ketidaksesuaian pengolahan pangan, kontaminasi silang, hingga indikasi alergi pada penerima manfaat. Ini contoh bahwa pemerintah tidak tone deaf, tidak buta dan tuli. Pak Mensesneg juga sudah merespons Jumat kemarin, mengakui adanya masalah, meminta maaf, dan akan lakukan evaluasi. Ini saya tambahkan data-datanya, pungkasnya. (Awaludin)",Binti Mufarida,https://img.okezone.com/content/2025/09/22/337/3171709/kepala_staf_kepresidenan_m_qodari-GiPS_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/09/22/337/3171709/istana-pastikan-tidak-tutup-mata-soal-kasus-keracunan-mbg?page=all,4cf4f87aa37651f0dd58b74fcc967f00f772d87b8f936baa715487f9bd26066a,2025-11-13 20:13:49.040 964,okezone,mbg,2025-09-22 16:34:11,"Marak Kasus Keracunan MBG, Ketua DPR Minta Evaluasi Total Program","JAKARTA Ketua DPR RI Puan Maharani menilai, pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) perlu dievaluasi. Hal itu agar program unggulan Presiden Prabowo Subianto dapat berjalan lebih baik dan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh anak-anak Indonesia. Puan menyampaikan hal ini sebagai respons atas maraknya kasus keracunan MBG di sejumlah daerah. Ya harus selalu dilakukan evaluasi untuk bisa ditindaklanjuti, agar pelaksanaannya di lapangan bisa menjadi lebih baik dan jangan sampai kemudian anak-anak yang dirugikan, kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (22/9/2025). Meski memahami bahwa pelaksanaan MBG tidak mudah, Puan menekankan perlunya evaluasi menyeluruh. Jadi memang tidak mudah untuk melaksanakan hal tersebut, karenanya pihak-pihak terkait harus bisa melakukan evaluasi total, pungkasnya. Sebagai informasi, MBG merupakan program pemenuhan gizi anak sekolah yang menjadi prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Namun, sedikitnya 5.626 kasus keracunan dilaporkan di 17 provinsi sejak Januari hingga September 2025. Banyak daerah bahkan harus menanggung biaya perawatan korban di puskesmas maupun rumah sakit, sementara di sisi lain alokasi transfer ke daerah justru dipangkas dari Rp864,1 triliun (APBN 2025) menjadi Rp650 triliun dalam RAPBN 2026. Kasus keracunan massal MBG terbaru terjadi di Kabupaten Banggai Kepulauan. Selain itu, insiden serupa juga tercatat di Garut, Tasikmalaya, hingga Baubau, Sulawesi Tenggara. Program ini juga diterpa persoalan lain, termasuk temuan ribuan dapur fiktif. JAKARTA Ketua DPR RI Puan Maharani menilai, pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) perlu dievaluasi. Hal itu agar program unggulan Presiden Prabowo Subianto dapat berjalan lebih baik dan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh anak-anak Indonesia. Puan menyampaikan hal ini sebagai respons atas maraknya kasus keracunan MBG di sejumlah daerah. Ya harus selalu dilakukan evaluasi untuk bisa ditindaklanjuti, agar pelaksanaannya di lapangan bisa menjadi lebih baik dan jangan sampai kemudian anak-anak yang dirugikan, kata Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (22/9/2025). Meski memahami bahwa pelaksanaan MBG tidak mudah, Puan menekankan perlunya evaluasi menyeluruh. Jadi memang tidak mudah untuk melaksanakan hal tersebut, karenanya pihak-pihak terkait harus bisa melakukan evaluasi total, pungkasnya. Sebagai informasi, MBG merupakan program pemenuhan gizi anak sekolah yang menjadi prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Namun, sedikitnya 5.626 kasus keracunan dilaporkan di 17 provinsi sejak Januari hingga September 2025. Banyak daerah bahkan harus menanggung biaya perawatan korban di puskesmas maupun rumah sakit, sementara di sisi lain alokasi transfer ke daerah justru dipangkas dari Rp864,1 triliun (APBN 2025) menjadi Rp650 triliun dalam RAPBN 2026. Kasus keracunan massal MBG terbaru terjadi di Kabupaten Banggai Kepulauan. Selain itu, insiden serupa juga tercatat di Garut, Tasikmalaya, hingga Baubau, Sulawesi Tenggara. Program ini juga diterpa persoalan lain, termasuk temuan ribuan dapur fiktif. (Awaludin)",Achmad Al Fiqri,https://img.okezone.com/content/2025/09/22/337/3171688/ketua_dpr_ri_puan_maharani-cvqG_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/09/22/337/3171688/marak-kasus-keracunan-mbg-ketua-dpr-minta-evaluasi-total-program?page=all,859205cb20100af56ab822efde8338abf0aa3745badbc866b2717fa5a738f9b7,2025-11-13 20:13:59.483 965,kompas,mbg,2025-11-12 13:22:08,Komisi IX Dukung Penutupan Permanen Dapur MBG jika Sebab Keracunan Massal,"JAKARTA, KOMPAS.com- Komisi IX DPR RI mendukung rencana Badan Gizi Nasional (BGN) menutup permanen Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), jika terbukti lalai hingga menyebabkan keracunan massal.Wakil KetuaKomisi IX DPR RICharles Honoris mengatakan, ketegasan pemerintah diperlukan demi menjamin keselamatan para penerima manfaat dari programMakan Bergizi Gratis(MBG).""Jadi, saya mendukung kebijakan BGN bahwa SPPG yang terbukti menyebabkan KLB keracunan MBG akan ditutup secara permanen, kata Charles, di Gedung DPR RI, Rabu (12/11/2025).Politikus PDI-P itu mengingatkan bahwa keselamatan anak-anak penerima MBG harus menjadi prioritas utama pemerintah ketika melanjutkan pelaksanaan program prioritas tersebut.Baca juga:TNI AD Ungkap Alasan Kelola Peternakan Ayam dan Lahan Pangan untuk MBG""Keselamatan anak-anak harus menjadi prioritas utama, sehingga setiap makanan harus dipastikan memenuhi standar keamanan, kata Charles.Senada dengan Charles, Anggota Komisi IX DPR RI Zainul Munasichin juga mendukung langkah penutupan permanendapur MBGbermasalah.Namun, dia berharap penutupan dilakukan berdasarkan hasil investigasi menyeluruh terhadap SPPG yang mengakibatkan terjadinyakeracunan massal. Saya setuju. Tapi, syaratnya setelah dilakukan investigasi mendalam atas penyebab keracunannya. Kalau memang betul-betul karena faktor kelalaian, ketidaktaatan terhadap SOP, atauhuman error, maka boleh dibekukan secara permanen, kata Zainul.Politikus PKB itu pun mengingatkan BGN untuk tetap memperhatikan kemungkinan adanya faktor lain, misalnya upaya persaingan atau sabotase SPPG hingga mengakibatkan terjadinya keracunan. Tapi, kalau ada indikasi unsur sabotase karena persaingan bisnis dan lain-lain, opsinya tetap harus pemberhentian sementara dengan pengetatan pengawasan, pungkas dia.Diberitakan sebelumnya, Wakil KepalaBadan Gizi Nasional(BGN) Nanik Sudaryati Deyang membenarkan bahwa BGN akan menutup permanen dapur SPPG jika terjadi keracunan berulang.""Benar, sebetulnya sudah lama diumumkan sejak hampir sebulan lalu,"" ujar Nanik, saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (11/11/2025).Baca juga:50 Persen Keracunan MBG Akibat E. coli, SPPG Diwajibkan Masak Pakai Air Kemasan""Jadi, apabila dapur (SPPG) yang sekarang ditutup karena terjadi keracunan, maka akan ditutup permanen bila terulang lagi,"" ucap dia.Nanik mengatakan, langkah ini diambil karena kasus keracunan MBG menandakan tata kelola yang salah dari SPPG terkait.""Kan sekarang dengan timbulnya keracunan ada tata kelola yang salah, kalau ngulang lagi berarti tata cara tidak dijalankan dengan benar lagi,"" tutur dia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Komisi IX DPR RI mendukung rencana Badan Gizi Nasional (BGN) menutup permanen Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), jika terbukti lalai hingga menyebabkan keracunan massal. Wakil KetuaKomisi IX DPR RICharles Honoris mengatakan, ketegasan pemerintah diperlukan demi menjamin keselamatan para penerima manfaat dari programMakan Bergizi Gratis(MBG). ""Jadi, saya mendukung kebijakan BGN bahwa SPPG yang terbukti menyebabkan KLB keracunan MBG akan ditutup secara permanen, kata Charles, di Gedung DPR RI, Rabu (12/11/2025). Politikus PDI-P itu mengingatkan bahwa keselamatan anak-anak penerima MBG harus menjadi prioritas utama pemerintah ketika melanjutkan pelaksanaan program prioritas tersebut. Baca juga:TNI AD Ungkap Alasan Kelola Peternakan Ayam dan Lahan Pangan untuk MBG ""Keselamatan anak-anak harus menjadi prioritas utama, sehingga setiap makanan harus dipastikan memenuhi standar keamanan, kata Charles. Senada dengan Charles, Anggota Komisi IX DPR RI Zainul Munasichin juga mendukung langkah penutupan permanendapur MBGbermasalah. Namun, dia berharap penutupan dilakukan berdasarkan hasil investigasi menyeluruh terhadap SPPG yang mengakibatkan terjadinyakeracunan massal. Saya setuju. Tapi, syaratnya setelah dilakukan investigasi mendalam atas penyebab keracunannya. Kalau memang betul-betul karena faktor kelalaian, ketidaktaatan terhadap SOP, atauhuman error, maka boleh dibekukan secara permanen, kata Zainul. Politikus PKB itu pun mengingatkan BGN untuk tetap memperhatikan kemungkinan adanya faktor lain, misalnya upaya persaingan atau sabotase SPPG hingga mengakibatkan terjadinya keracunan. Tapi, kalau ada indikasi unsur sabotase karena persaingan bisnis dan lain-lain, opsinya tetap harus pemberhentian sementara dengan pengetatan pengawasan, pungkas dia. Diberitakan sebelumnya, Wakil KepalaBadan Gizi Nasional(BGN) Nanik Sudaryati Deyang membenarkan bahwa BGN akan menutup permanen dapur SPPG jika terjadi keracunan berulang. ""Benar, sebetulnya sudah lama diumumkan sejak hampir sebulan lalu,"" ujar Nanik, saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (11/11/2025). Baca juga:50 Persen Keracunan MBG Akibat E. coli, SPPG Diwajibkan Masak Pakai Air Kemasan ""Jadi, apabila dapur (SPPG) yang sekarang ditutup karena terjadi keracunan, maka akan ditutup permanen bila terulang lagi,"" ucap dia. Nanik mengatakan, langkah ini diambil karena kasus keracunan MBG menandakan tata kelola yang salah dari SPPG terkait. ""Kan sekarang dengan timbulnya keracunan ada tata kelola yang salah, kalau ngulang lagi berarti tata cara tidak dijalankan dengan benar lagi,"" tutur dia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/Loak8a2ot51hFibWnC7wrIxnQeE=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/23/68d226a6b2773.jpeg",https://nasional.kompas.com/read/2025/11/12/13220851/komisi-ix-dukung-penutupan-permanen-dapur-mbg-jika-sebab-keracunan-massal,24db7409da40496a1b7ef1acc57e3b9f1374f91c668394247b54e3885fec87b7,2025-11-13 20:14:00.043 966,pikiranrakyat,mbg,2025-09-26 17:48:07,"Polri Usut Kasus Keracunan Program MBG, BGN Tutup Sejumlah Dapur Gizi","PIKIRAN RAKYAT Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menegaskan kepolisian akan mengusut kasus dugaan keracunan massal dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di beberapa wilayah Indonesia. Polisi saat ini tengah melakukan pendalaman di lapangan untuk memastikan penyebab insiden tersebut. Polri saat ini sedang melakukan pendalaman, turun ke lapangan untuk melaksanakan pendalaman satu per satu, kata Kapolri di Gedung Mabes Polri, Jakarta, Jumat 26 September 2025. Listyo memastikan, hasil penyelidikan akan disampaikan secara resmi setelah proses pemeriksaan rampung. Sehari sebelumnya, Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri, Brigjen Polisi Helfi Assegaf, menyebut timnya memberi asistensi kepada polda jajaran. Pemeriksaan dilakukan mulai dari keamanan makanan hingga distribusi ke siswa. Asistensi itu meliputi pengecekan proses penjagaan makanan dari hulu hingga hilir. Hasilnya akan menjadi rekomendasi kepada pemerintah dan penyelenggara MBG, ujarnya. Baca Juga:Hoaks Keracunan MBG di Pangalengan Beredar, Polisi dan RSUD Welas Asih Bantah Keras Dittipideksus Polri juga meninjau dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, usai insiden keracunan. Tim dipimpin Kombes Polisi Afrisal, Penyidik Tindak Pidana Madya Tingkat II, memeriksa kondisi dapur, berdialog dengan karyawan Badan Gizi Nasional (BGN), dan mengumpulkan data lapangan. Kapolres Banggai Kepulauan, AKBP Ronaldus Karurukan, menuturkan pihaknya turut mendampingi penyidik. Kami mendampingi tim Bareskrim yang datang langsung untuk melihat kondisi di lokasi, ujarnya. Data Rumah Sakit Trikora Salakan mencatat 335 siswa mengalami sakit perut dan mual setelah menyantap makanan MBG pada Rabu 17 September 2025. Wakil Kepala BGN, Sony Sanjaya, menjelaskan bahwa SPPG yang terlibat kasus keracunan dihentikan sementara minimal 14 hari sambil menunggu hasil uji laboratorium. BGN akan mengevaluasi penyebab keracunan. Bila fasilitas dan pengelolaan sudah diperbaiki, izin operasional bisa dikeluarkan kembali, kata Sony di Cibubur, Kamis 25 Septembert 2025. Baca Juga:Pemprov Panggil dan Tagih Komitmen Pengelola MBG di Jabar, 3 Hal Jadi Fokus Evaluasi Per September 2025, BGN menutup sementara SPPG di Garut dan Tasikmalaya (Jawa Barat), Banggai (Sulawesi Tengah), serta Cipongkor, Bandung Barat (Jawa Barat). Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menegaskan seluruh biaya pengobatan korban keracunan ditanggung penuh oleh BGN. Tidak ada beban biaya kepada orang tua, sekolah, atau pemerintah daerah. Semua ditanggung BGN, termasuk tagihan Rp350 juta dari rumah sakit di Banggai, ujarnya. BGN menegaskan akan bekerja sama dengan kepolisian untuk menindaklanjuti kasus ini. Jika ditemukan unsur kesengajaan, maka pengelola SPPG dapat diproses pidana. Selama sembilan bulan beroperasi, belum ada kasus keracunan MBG yang dipicu unsur kesengajaan. Namun, penyelidikan masih berjalan dan keterangan terus dikumpulkan, kata Sony.*** Berita PilihanKPK Segera Terbitkan Sprindik untuk Bongkar Korupsi di KemenkesBiaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGNYLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu KesehatanDua Mantan Ketua LKPP Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop ChromebookRevisi UU BUMN: Kementerian BUMN Dibubarkan, Diganti Badan Pengaturan BUMN Berita PilihanKPK Segera Terbitkan Sprindik untuk Bongkar Korupsi di KemenkesBiaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGNYLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu KesehatanDua Mantan Ketua LKPP Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop ChromebookRevisi UU BUMN: Kementerian BUMN Dibubarkan, Diganti Badan Pengaturan BUMN Berita Pilihan KPK Segera Terbitkan Sprindik untuk Bongkar Korupsi di KemenkesBiaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGNYLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu KesehatanDua Mantan Ketua LKPP Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop ChromebookRevisi UU BUMN: Kementerian BUMN Dibubarkan, Diganti Badan Pengaturan BUMN KPK Segera Terbitkan Sprindik untuk Bongkar Korupsi di Kemenkes KPK Segera Terbitkan Sprindik untuk Bongkar Korupsi di Kemenkes KPK Segera Terbitkan Sprindik untuk Bongkar Korupsi di Kemenkes KPK Segera Terbitkan Sprindik untuk Bongkar Korupsi di Kemenkes Biaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGN Biaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGN Biaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGN Biaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGN YLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu Kesehatan YLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu Kesehatan YLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu Kesehatan YLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu Kesehatan Dua Mantan Ketua LKPP Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop Chromebook Dua Mantan Ketua LKPP Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop Chromebook Dua Mantan Ketua LKPP Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop Chromebook Dua Mantan Ketua LKPP Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop Chromebook Revisi UU BUMN: Kementerian BUMN Dibubarkan, Diganti Badan Pengaturan BUMN Revisi UU BUMN: Kementerian BUMN Dibubarkan, Diganti Badan Pengaturan BUMN Revisi UU BUMN: Kementerian BUMN Dibubarkan, Diganti Badan Pengaturan BUMN Revisi UU BUMN: Kementerian BUMN Dibubarkan, Diganti Badan Pengaturan BUMN",Asahat Edi Rediko PS,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/230x72:1071x632/1200x675/photo/2025/09/22/1881421200.png,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019675492/polri-usut-kasus-keracunan-program-mbg-bgn-tutup-sejumlah-dapur-gizi?page=all,983e4df22e4c4232032c6161bce583731688bef3011519ffe5c9eaa6c398c5c3,2025-11-13 20:14:07.175 967,detik,mbg,2025-11-05 17:18:00,SPPG Korban Phising Rp 1 Miliar di KBB Minta BGN Suntik Dana Lagi,"Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pangauban, di Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diduga jadi korban phising atau penipuan digital. SPPG itu kehilangan saldo di rekening hingga Rp1 miliar Hilangnya saldo di rekening itu berkaitan dengan Kepala SPPG Pangauban yang hendak melakukan persetujuan transaksi melalui aplikasi di salah satu bank pelat merah. Kemudian saat hendak masuk ke sistem, sistem meminta agar kata sandi diganti. Ia kemudian memberikan informasi rekening yang rahasia ke pihak yang melakukan penipuan tanpa curiga sama sekali. Sampai saat ini SPPG tersebut belum beroperasi lagi. Ada sekitar 3.500-an penerima manfaat yang terdampak. Kemudian sebanyak 53 pegawai juga turut dirumahkan imbas kasus tersebut. ""Sampai sekarang ya belum bisa beroperasi lagi, karena kan saldo kita hilang sekitar Rp1 M. Memang saya diteror sama anak sekolah, sama guru, kapan bisa dibagikan lagi MBG-nya. Saya minta maaf, belum bisa,"" kata Pemilik SPPG Pangauban, Hendrik Irawan saat ditemui, Rabu (5/11/2025). Untuk itu pihaknya meminta ada solusi dari Badan Gizi Nasional (BGN) hingga Presiden RI, Prabowo Subianto agar SPPG miliknya yang baru berjalan 10 hari, bisa kembali beroperasi. ""Ya kalau bisa dari BGN itu memberikan dulu dana talang, dari BGN mengesampingkan dulu masalah yang saldo hilang. Jadi BGN bisa meng-cover dulu dana operasional SPPG,"" kata Hendrik. Jika dihitung, anggaran yang dibutuhkan untuk mengoperasikan SPPG miliknya bisa mencapai Rp70 juta per hari. Rinciannya Rp35 juta untuk membeli bahan baku dan sisanya untuk membayar pekerja. ""Ya paling aman itu ada saldo sekitar Rp60 juta sampai Rp70 juta per hari, karena saya buat memenuhi porsi MBG untuk 3.400-an orang itu belanja bahan sampai Rp35 jutaan,"" kata Hendrik. Hendrik berharap SPPG miliknya bisa segera beroperasi lagi. Saat ini pihaknya sudah melaporkan kasus tersebut ke Bareskrim, namun belum ada tindak lanjut untuk penyelesaiannya. ""Sudah lapor ke Bareskrim, informasinya akan dilimpahkan ke Polda Jabar. Harapan saya bisa segera dioperasikan lagi, 53 pegawai saya di luar ahli gizi, juru masak, akuntan, itu semuanya merupakan warga setempat. Mereka sangat terbantu bekerja di sini,"" kata Hendrik.",Whisnu Pradana -detikJabar,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/05/suasana-sppg-di-kbb-yang-kehilangan-saldo-gegara-phising-1762337865617_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jabar/berita/d-8195874/sppg-korban-phising-rp-1-miliar-di-kbb-minta-bgn-suntik-dana-lagi,81bbede5b7881ca814b8bf6349ecadd40626fc45cd8c538d7be9d32a21af6e13,2025-11-13 20:14:09.872 968,okezone,mbg,2025-09-22 13:47:22,"Cegah Keracunan, BGN Latih Ribuan Petugas Penjamah Makanan MBG","JAKARTA Badan Gizi Nasional (BGN) melatih ribuan Petugas Penjamah Pangan pada Dapur Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) untuk mencegah risiko keracunan . Pelatihan dilakukan di enam kabupaten di Sulawesi Barat, yaitu Kabupaten Majene, Mamuju, Mamuju Tengah, Polewali Mandar, Pasangkayu, dan Mamasa. Kegiatan ini diikuti kurang lebih 3.100 peserta, terdiri atas petugas SPPG serta relawan yang terlibat langsung dalam penyediaan makan bergizi gratis (MBG) di daerah tersebut. Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah 3 BGN, Enny Indarti, mengatakan, pelatihan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kapasitas petugas penjamah pangan. Pelatihan Petugas Penjamah Pangan ini merupakan salah satu upaya Badan Gizi Nasional untuk memberikan pemahaman kepada relawan, ahli gizi, serta petugas mengenai tata kelola penyediaan makanan bergizi gratis di dapur SPPG, kata Enny Indarti dikutip, Senin (22/9/2025). Hal ini penting untuk mencegah risiko keracunan maupun kejadian yang tidak diinginkan. Pihaknya menargetkan peningkatan kompetensi petugas SPPG agar dapat memperoleh Sertifikasi Layak Higienis dan penghargaan dari BGN. BGN terus berkomitmen memperbaiki tata kelola program Makanan Bergizi Gratis agar tujuan besar mencetak Generasi Emas 2045 dapat tercapai secara optimal, pungkasnya. Program Pelatihan Petugas Penjamah Pangan ini merupakan bagian dari implementasi program prioritas nasional yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Kegiatan ini diharapkan mampu menghadirkan akses makanan bergizi yang aman, sehat, dan higienis bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama anak-anak Indonesia. JAKARTA Badan Gizi Nasional (BGN) melatih ribuan Petugas Penjamah Pangan pada Dapur Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) untuk mencegah risiko keracunan . Pelatihan dilakukan di enam kabupaten di Sulawesi Barat, yaitu Kabupaten Majene, Mamuju, Mamuju Tengah, Polewali Mandar, Pasangkayu, dan Mamasa. Kegiatan ini diikuti kurang lebih 3.100 peserta, terdiri atas petugas SPPG serta relawan yang terlibat langsung dalam penyediaan makan bergizi gratis (MBG) di daerah tersebut. Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah 3 BGN, Enny Indarti, mengatakan, pelatihan ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat kapasitas petugas penjamah pangan. Pelatihan Petugas Penjamah Pangan ini merupakan salah satu upaya Badan Gizi Nasional untuk memberikan pemahaman kepada relawan, ahli gizi, serta petugas mengenai tata kelola penyediaan makanan bergizi gratis di dapur SPPG, kata Enny Indarti dikutip, Senin (22/9/2025). Hal ini penting untuk mencegah risiko keracunan maupun kejadian yang tidak diinginkan. Pihaknya menargetkan peningkatan kompetensi petugas SPPG agar dapat memperoleh Sertifikasi Layak Higienis dan penghargaan dari BGN. BGN terus berkomitmen memperbaiki tata kelola program Makanan Bergizi Gratis agar tujuan besar mencetak Generasi Emas 2045 dapat tercapai secara optimal, pungkasnya. Program Pelatihan Petugas Penjamah Pangan ini merupakan bagian dari implementasi program prioritas nasional yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Kegiatan ini diharapkan mampu menghadirkan akses makanan bergizi yang aman, sehat, dan higienis bagi seluruh lapisan masyarakat, terutama anak-anak Indonesia. (Fahmi Firdaus )",Fahmi Firdaus ,https://img.okezone.com/content/2025/09/22/337/3171636/pemerintah-t8hX_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/09/22/337/3171636/cegah-keracunan-bgn-latih-ribuan-petugas-penjamah-makanan-mbg?page=all,1dd49dead18d41e0817d6e53b2670143612acd87078eb64350095469b5608d46,2025-11-13 20:14:10.592 969,kompas,mbg,2025-11-11 21:46:47,"Keracunan MBG di Bandung Barat Bertambah, Guru Ungkap Paket Makanan Datang Telat","BANDUNG BARAT, KOMPAS.com- Kasus keracunan massal akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali mencuat di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.Kali ini, belasan siswa SMP Bina Karya di Desa Cimanggu, Kecamatan Ngamprah, menjadi korban setelah menyantap menu dari program tersebut pada Selasa (11/11/2025).Kepala Puskesmas Ngamprah, Ifah Syarifah, mengatakan total korban mencapai 19 siswa.Dari jumlah itu, 4 siswa masih dirawat, satu di antaranya dirujuk ke RS Karisma Cimareme karena mengalami gejala lebih berat, sementara 14 lainnya sudah diperbolehkan pulang.Baca juga:Kasus Keracunan MBG Terulang di Bandung Barat, 13 Siswa SMP Dilarikan ke Puskesmas""Gejala yang muncul berupa nyeri ulu hati, mual, muntah, dan pusing. Satu siswa kami rujuk karena mualnya tak berhenti dan disertai sesak napas,"" ujar Ifah saat dikonfirmasi, Selasa sore.Menurutnya, berdasarkan data dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Adiwidya Dedikasi Virajullah, jumlah penerima manfaatMBGdi Kecamatan Ngamprah mencapai 2.447 orang.Namun, hingga saat ini, baru siswa SMP Bina Karya yang melaporkan keluhan gejala mirip keracunan.""Kami masih melakukan observasi dan menunggu hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel makanan yang kami ambil hari ini,"" tambahnya.Baca juga:Pekerja Hilang Penghasilan Usai Dana MBG Rp 1 Miliar Raib di Bandung Barat: Dapur Kini Sunyi...Puskesmas Ngamprah telah mengamankan sampel nasi putih, perkedel, ayam mentega, tahu goreng, dan semangka untuk diuji di laboratorium. Hasil uji laboratorium diperkirakan keluar dalam waktu 7 sampai 10 hari.""Kami sudah ambil sampelnya. Untuk kepastian penyebabnya nanti akan diketahui setelah uji lab keluar,"" ucap Ifah.Guru wali kelas VII SMP Bina Karya, Habsalah, menceritakan, paket makanan MBG hari itu datang lebih lambat dari biasanya.""Biasanya jam 10 kurang sudah sampai, tetapi kali ini lewat jam 10 baru datang. Karena terlambat, sebagian siswa sempat jajan dulu,"" katanya.Sekitar pukul 11.00 WIB, sejumlah siswa mulai mengeluh mual dan muntah. Gejala serupa kemudian menjalar ke siswa lain dalam waktu singkat.""Anak-anak ada yang bolak-balik ke kamar mandi untuk muntah. Awalnya ditangani di sekolah, tetapi karena makin banyak, sekitar jam 13.00 kami bawa ke Puskesmas Ngamprah,"" ucap Habsalah.Baca juga:Dana MBG Raib Rp 1 Miliar, Kepala SPPG di Bandung Barat Diduga Kena Tipu, 53 Pekerja DirumahkanDari 99 siswa SMP Bina Karya, sebanyak 90 siswa menerima paket MBG hari itu, sementara 9 siswa tidak hadir.Pihak sekolah bersama tenaga medis kini menunggu hasil uji laboratorium untuk memastikan penyebab pasti keracunan. Di sisi lain, Dinas Kesehatan KBB terus memantau perkembangan kondisi para siswa yang dirawat.""Kalau untuk besok katanya MBG distop dulu karena sedang tahap penyelidikan. Kalau sekolah besok kami tetap belajar seperti biasa,"" tuturnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BANDUNG BARAT, KOMPAS.com- Kasus keracunan massal akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali mencuat di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat. Kali ini, belasan siswa SMP Bina Karya di Desa Cimanggu, Kecamatan Ngamprah, menjadi korban setelah menyantap menu dari program tersebut pada Selasa (11/11/2025). Kepala Puskesmas Ngamprah, Ifah Syarifah, mengatakan total korban mencapai 19 siswa. Dari jumlah itu, 4 siswa masih dirawat, satu di antaranya dirujuk ke RS Karisma Cimareme karena mengalami gejala lebih berat, sementara 14 lainnya sudah diperbolehkan pulang. Baca juga:Kasus Keracunan MBG Terulang di Bandung Barat, 13 Siswa SMP Dilarikan ke Puskesmas ""Gejala yang muncul berupa nyeri ulu hati, mual, muntah, dan pusing. Satu siswa kami rujuk karena mualnya tak berhenti dan disertai sesak napas,"" ujar Ifah saat dikonfirmasi, Selasa sore. Menurutnya, berdasarkan data dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Adiwidya Dedikasi Virajullah, jumlah penerima manfaatMBGdi Kecamatan Ngamprah mencapai 2.447 orang. Namun, hingga saat ini, baru siswa SMP Bina Karya yang melaporkan keluhan gejala mirip keracunan. ""Kami masih melakukan observasi dan menunggu hasil pemeriksaan laboratorium terhadap sampel makanan yang kami ambil hari ini,"" tambahnya. Baca juga:Pekerja Hilang Penghasilan Usai Dana MBG Rp 1 Miliar Raib di Bandung Barat: Dapur Kini Sunyi... Puskesmas Ngamprah telah mengamankan sampel nasi putih, perkedel, ayam mentega, tahu goreng, dan semangka untuk diuji di laboratorium. Hasil uji laboratorium diperkirakan keluar dalam waktu 7 sampai 10 hari. ""Kami sudah ambil sampelnya. Untuk kepastian penyebabnya nanti akan diketahui setelah uji lab keluar,"" ucap Ifah. Guru wali kelas VII SMP Bina Karya, Habsalah, menceritakan, paket makanan MBG hari itu datang lebih lambat dari biasanya. ""Biasanya jam 10 kurang sudah sampai, tetapi kali ini lewat jam 10 baru datang. Karena terlambat, sebagian siswa sempat jajan dulu,"" katanya. Sekitar pukul 11.00 WIB, sejumlah siswa mulai mengeluh mual dan muntah. Gejala serupa kemudian menjalar ke siswa lain dalam waktu singkat. ""Anak-anak ada yang bolak-balik ke kamar mandi untuk muntah. Awalnya ditangani di sekolah, tetapi karena makin banyak, sekitar jam 13.00 kami bawa ke Puskesmas Ngamprah,"" ucap Habsalah. Baca juga:Dana MBG Raib Rp 1 Miliar, Kepala SPPG di Bandung Barat Diduga Kena Tipu, 53 Pekerja Dirumahkan Dari 99 siswa SMP Bina Karya, sebanyak 90 siswa menerima paket MBG hari itu, sementara 9 siswa tidak hadir. Pihak sekolah bersama tenaga medis kini menunggu hasil uji laboratorium untuk memastikan penyebab pasti keracunan. Di sisi lain, Dinas Kesehatan KBB terus memantau perkembangan kondisi para siswa yang dirawat. ""Kalau untuk besok katanya MBG distop dulu karena sedang tahap penyelidikan. Kalau sekolah besok kami tetap belajar seperti biasa,"" tuturnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/9-6CQ5_Zkljmz-KAE7Jzy8awC-s=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/11/6913000365ebb.jpeg",https://bandung.kompas.com/read/2025/11/11/214647678/keracunan-mbg-di-bandung-barat-bertambah-guru-ungkap-paket-makanan-datang,b850091579ace495e6ee8063dfa7823d48cc0acf0561042a696a2d7e40e7a8dd,2025-11-13 20:14:10.592 1004,detik,mbg,2025-11-05 09:00:00,"Ratas di Istana, Gus Ipul: Atensi Presiden Perkuat Pemberdayaan Sangat Besar","Menteri Sosial RI (Mensos) Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menegaskan Presiden RI Prabowo Subianto memberikan perhatian besar terhadap penguatan program pemberdayaan masyarakat. Hal ini ia sampaikan seusai menghadiri Rapat Terbatas (Ratas) bersama Prabowo dengan para menteri di bawah kordinasi Kementerian Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) di Istana Kepresidenan RI, Jakarta. ""Jadi tadi rapat terbatas ya bidang pemberdayaan masyarakat tapi juga yang ada kaitannya dengan Kemenko PMK (Pembangunan Manusia dan Kebudayaan), Kemendiktisaintek (Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi), juga Kemendikdasmen (Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah). Ini dalam kerangka memperkuat pemberdayaan, intinya itu,"" ujar Gus Ipul, dalam keterangan tertulis, Rabu (5/11/2025). Gus Ipul menegaskan bantuan sosial (bansos) tetap dijalankan sebagai bentuk perlindungan dan jaminan sosial, namun arah kebijakan kini didorong untuk memperkuat program pemberdayaan agar masyarakat yang produktif bisa mandiri. ""Bansos itu sifatnya perlindungan dan jaminan sosial, maka sekarang didorong pemberdayaan. Program pemberdayaan itu bisa dilakukan bersinergi dengan berbagai kementerian,"" jelas Gus Ipul. Menurut Gus Ipul, bentuk program pemberdayaan ini sangat beragam, tergantung pada kebutuhan masyarakat. ""Bentuk programnya macam-macam. Ada pelatihan, bantuan modal usaha, memperkuat aset. Nanti sesuai hasil asesmen,"" terang Gus Ipul. ""Ada yang ingin membuka usaha, ada yang ingin bekerja, ada juga yang ingin ke luar negeri. Jadi nanti sesuai dengan tugas dan fungsi kementerian masing-masing,"" sambungnya. Gus Ipul menambahkan sinergi ini menjadi bagian dari upaya Prabowo untuk membangun masyarakat mandiri melalui data yang terintegrasi. ""Pemberdayaan ini dimulai dari data. Datanya sekarang dimutakhirkan terus,"" jelas Gus Ipul. Dalam kesempatan tersebut, Gus Ipul juga mengusulkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk lansia dan penyandang disabilitas, sebagai bagian dari perluasan perlindungan sosial. ""Kami juga tadi masih mengusulkan kepada Pak Presiden untuk memberikan makan bergizi gratis khusus untuk lansia dan penyandang disabilitas. Kita akan dalami lagi dan laporkan pada kesempatan lain,"" kata Gus Ipul. Gus Ipul menambahkan program MBG bagi lansia dan disabilitas merupakan transformasi dari program permakanan Kemensos yang telah berjalan. ""Selama ini kan sudah ada, cuma kita ingin memperbaiki datanya supaya diterima oleh mereka yang berhak. Kalau nanti semuanya lancar, tahun depan akan ada MBG untuk lansia dan penyandang disabilitasnya,"" kata Gus Ipul. ""Kira-kira untuk lansia menyasar 100 ribu, untuk penyandang disabilitas 30 ribu lebih,"" sambungnya. Menurut Gus Ipul, perhatian Prabowo terhadap pemberdayaan ini menunjukkan arah baru kebijakan sosial nasional. ""Sangat besar atensi Presiden Prabowo, karena baru di era Pak Presiden ini ada Kemenko Pemberdayaan. Ini menandai adanya komitmen kuat dari Presiden untuk memperkuat pemberdayaan,"" ujar Gus Ipul. ""Jangan semata-mata bansos, karena kalau tidak diiringi pemberdayaan, orang akhirnya demotivasi, hanya berharap datangnya bansos,"" lanjutnya. Gus Ipul menegaskan keluarga penerima manfaat (KPM) yang berada pada usia produktif akan terus didorong untuk mengikuti program pemberdayaan agar dapat mandiri dan keluar dari ketergantungan terhadap bantuan sosial. ""Bagi yang usia produktif, yang sehat, mari kita sama-sama melakukan pemberdayaan sesuai kebutuhan masing-masing keluarga penerima manfaat. Intinya, bansos itu perlindungan sosial, tapi pemberdayaan itu jalan menuju kemandirian,"" tegas Gus Ipul. Sebagai informasi, ratas tersebut juga dihadiri oleh Menko PM Abdul Muhaimin Iskandar; Menko PMK Pratikno; Mendiktisaintek Brian Yuliarto, serta sejumlah menteri terkait. Lihat juga Video Prabowo Gelar Ratas di Hari Minggu, Bahlil: Rapat Tak Kenal Hari Libur",Hana Nushratu -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/05/ratas-di-istana-gus-ipul-atensi-presiden-perkuat-pemberdayaan-sangat-besar-1762307988013_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8194807/ratas-di-istana-gus-ipul-atensi-presiden-perkuat-pemberdayaan-sangat-besar,1610b33f9ed45127640afd7a68360ac96264541beeec3737ee5fd729b2f97121,2025-11-13 20:15:27.098 1005,pikiranrakyat,mbg,2025-09-26 11:30:00,Korban Keracunan di Cipongkor Sempat Ragu Santap MBG: Lapar dan Kabita,"PIKIRAN RAKYAT -Kehadiran Makanan Bergizi Gratis ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Karya Perjuangan, Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat tak membuat seluruh siswa bersuka cita pada Rabu (24/9/2025) pagi. Sebagian siswa justru digelayuti gamang dan ragu. Musababnya, makanan gratis program Presiden Prabowo itu diduga membawa petaka keracunan siswa sekolah Cipongkor lainnya pada Senin (22/9/2025). Keraguan misalnya, dirasakan Najwa Aulia, 15 tahun, siswa jurusan Teknik Komputer Jaringan SMK Karya Perjuangan. ""Sieun karacunan tapi keukeuh diemam(Takut keracunan, tetapi tetap MBG saya makan),"" kata Najwa kepada ""PR"" di rumahnya, Kampung Ciparay, Desa Sarinagen, Kecamatan Cipongkor, Kamis (25/9/2025). Najwa masih mengingat saat mobil boks putih pengantar MBG dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur Maju Jaya, Desa Neglasari tiba sekira pukul09.30 WIB. Namun gamang dan ragu kalah oleh rasa lapar. Najwa akhirnya menyantap MBG tersebut. ""Lapar, kabita(Saya lapar dan tertarik ingin menyantap),"" ucapnya. Keraguan Najwa juga lulu karena tampilan dari menu MBG yang menggiurkan. ""Coba haneut keneh, stroberi beuruem(Apalagi menunya masih hangat, buah stroberinya merah),"" ujarnya. Najwa mengaku tak merasakan hal aneh saat mengonsumsi makanan gratis tersebut. Baca Juga:Bandung Barat Darurat! Dinkes Catat 1.258 Korban Keracunan MBG di Cipongkor-Cihampelas Namun, sejumlah teman-temanya mulai mengalami gejala keracunan. Mereka mulai bertumbangan dan dibawa ambulans menuju Kantor Kecamatan Cipongkor. Najwa rupanya juga ikut rombongan tersebut setelah mendadak merasakan sesak napas dan lemas pada pukul 13.00 WIB. Najwa pun tumbang. Ingatan atau kesadarannya ikut terganggu. Ia masih bisa mengingat saat dirinya dibawa membawa ambulans. Namun, ingatannya remang-remang atau samar. Yang jelas, Najwa dibawa ke GOR Kecamatan Cipongko. Ia diinfus dan menelan obat di sana. Kondisi lebih parah dialami Gita Fitria, 16 tahun, siswa kelas X Jurusan Bisnis Daring dan Pemasaran SMK Karya Perjuangan tersebut juga mengalami kejang-kejang hingga dirujuk ke RSUD Cililin. Gita sebetulnya juga ragu mengonsumsi MBG. ""Saurna rerencangan aman, cing dijauhkeun(Kata teman saya, MBG ini aman dan berbeda dengan kasus sebelumnya di Cipongkor, semoga tidak apa-apa),"" ujarnya. Sebelum makan, Gita juga memeriksa dulu menu MBG. Ia tak menemukan hal-hal aneh seperti belatung dari makanannya. Namun saat ayam goreng tepung digigitnya, ia mengaku mendapati masih ada darah di dagingnya. Bagian yang berdarah kemudian dibuangnya. Sementara bagian lain dikonsumsinya. Baca Juga:Komisi IV DPRD KBB Desak Evaluasi Total Program MBG Usai 619 Siswa Keracunan di Cipongkor, BGN Harus Teliti SPPG ""PR"" juga menyambangi SPPG Dapur Maju Jaya, Desa Neglasari yang mendistribusikan MBG tersebut. Jarak SMK Karya Perjuangan ke dapur SPPG itu hanya sekitar dua kilometer. Aksesnya pun terbilang mulus. Fauzan Hilmi, 28 tahun, Kepala Dapur/SPPG Dapur Maju Jaya mengatakan, proses memasak berlangsung seperti pada umumnya. Ia mengungkapkan, sejumlah bahan makanan di luar daging ayam dan beras berasal darisupplayer, Koperasi Assaadah, Neglasari. Bahan-bahan makanan tiba pada Selasa (23/9/2025) pukul 15.00. Sedangkan daging ayam tiba pukul 19.00 WIB. Daging ayam itu dipasok dari RPH peternak di Neglasari. Beras berasal dari sebuah UMKM Neglasari. Sedangkan buah stroberi juga dipasok dari koperasi yang sama pada malam hari. SPPG mulai memasak nasi pada pukul 22.00. Kemudian, dapur memasak ayam dan tahu pukul 23.00. Sedangkan sayuran atau lalapan, stroberi dicuci dan dipotong dari magrib. Pemorsian dan pengemasan dilakukan pada Rabu (24/9/2025) mulai pukul 03.30. Menu lalu dimasukan ke ompreng-omprengstainlesyang sudah disiapkan. Saat itu, SPPG tersebut mendistribusikan3.426 MBGke 32 sekolah di wilayah Sarinagen, Neglasari, Mekarsari. Menu yang disajikan adalah nasi putih, ayam goreng tepung, tahu goreng, selada, timun, tomat dan stroberi. ""Mulai masuk ke mobil (distribusi) dari jam (pukul)06.00 WIB,"" ujarnya. Fauzan mengaku tak ada masalah dalam proses penyiapan hingga distribusi MBG ke sekolah. Soalnya, dapur itu sudah pernah mengirim menu MBG yang sama dan menuai persoalan. Proses uji coba makanan juga dilakukan di SPPG sebelum dibagikan. Makanan sempat dicicipi oleh ahli gizi dan pekerja dapur. ""Normal,"" ucap Fauzan. Namun, pengujian oleh SPPG tak dilakukan kembali saat MBG tiba di sekolah. Yang menarik, Fauzan mengatakan SPPG Dapur Maju Jaya berada di bawah satu yayasan yang sama dengan SPPG Dapur Makmur Jaya di Kampung Cipari, Desa Cijambu, Kecamatan Cipongkor. SPPG di Cipari tersebut juga menjadi pemasok MBG yang diduga menimbulkan keracunan siswa di sejumlah sekolah Cipongkor lainnya pada Senin (22/9/2025). Nama yayasan tersebut adalah Yayasan Rajib Putra Barokah. *** Berita PilihanHampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejangKepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBGWakil Ketua DPRD KBB Tinjau Langsung 619 Korban Keracunan MBG di Cipongkor, Puji Gerak Cepat Tenaga Medis Berita PilihanHampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejangKepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBGWakil Ketua DPRD KBB Tinjau Langsung 619 Korban Keracunan MBG di Cipongkor, Puji Gerak Cepat Tenaga Medis Berita Pilihan Hampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejangKepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBGWakil Ketua DPRD KBB Tinjau Langsung 619 Korban Keracunan MBG di Cipongkor, Puji Gerak Cepat Tenaga Medis Hampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejang Hampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejang Hampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejang Hampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejang Kepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBG Kepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBG Kepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBG Kepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBG Wakil Ketua DPRD KBB Tinjau Langsung 619 Korban Keracunan MBG di Cipongkor, Puji Gerak Cepat Tenaga Medis Wakil Ketua DPRD KBB Tinjau Langsung 619 Korban Keracunan MBG di Cipongkor, Puji Gerak Cepat Tenaga Medis Wakil Ketua DPRD KBB Tinjau Langsung 619 Korban Keracunan MBG di Cipongkor, Puji Gerak Cepat Tenaga Medis Wakil Ketua DPRD KBB Tinjau Langsung 619 Korban Keracunan MBG di Cipongkor, Puji Gerak Cepat Tenaga Medis",Bambang Arifianto,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/26/3248080776.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019674524/korban-keracunan-di-cipongkor-sempat-ragu-santap-mbg-lapar-dan-kabita?page=all,e9b88fc16c04bf3ef4c615689103b30da51ca3f688aada23f94ed7fac65d8991,2025-11-13 20:15:34.887 970,pikiranrakyat,mbg,2025-09-26 17:12:00,"Hoaks Keracunan MBG di Pangalengan Beredar, Polisi dan RSUD Welas Asih Bantah Keras","PIKIRAN RAKYAT- Beredar informasi di aplikasi obrolan daring yang menyebut sejumlah orang diduga mengalami keracunan setelah menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Informasi itu pun menyebutkan, sejumlah orang tersebut dari Pangalengan, dibawa ke RSUD Welas Asih Provinsi Jawa Barat. Namun, berdasarkan penelusuran ""PR"" pada Jumat (26/9/2025) siang, tak tampak kejadian sebagaimana informasi yang beredar di aplikasi obrolan daring. Kapolsek Pangalengan, Kompol Edi Pramana menyampaikan, tak ada sejumlah orang yang mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program MBG. ""Tak ada, itu (keracunan MBG) hoaks,"" ucap Edi Pramana, Jumat (26/9/2025). Sementara itu, pantauan di ruang Instalasi Gawat Darurat RSUD Welas Asih Provinsi Jawa Barat pun tampak tidak ada pasien dengan keluhan keracunan. Pihak RSUD, melalui Analis Hukum Ahli Pertama atau Humas, Zidney Fahmidyan turut mengonfirmasi hal itu. Baca Juga:Pemprov Panggil dan Tagih Komitmen Pengelola MBG di Jabar, 3 Hal Jadi Fokus Evaluasi ""Sejauh ini, hingga Jumat (26/9/2025) siang, berdasarkan data kami yang langsung dari IGD, tak ada yang terkonfirmasi pasien berkenaan dengan keracunan MBG,"" ucap Zidney. RSUD Welas Asih. RSUD Welas Asih. RSUD Welas Asih. Pihaknya, ucap dia, juga membuka data pasien yang datang ke RSUD Welas Asih pada beberapa hari ke belakang. Menurut data itu, juga tak ada pasien dengan keluhan keracunan setelah mengonsumsi MBG. ""Informasi itu (yang beredar di aplikasi obrolan daring) tidak benar,"" ucap dia. Zidney mengatakan, RSUD Welas Asih senantiasa melayani apa pun keluhan kesehatan. Untuk kondisi darurat, seperti keracunan, petugas segera melakukan pemeriksaan dan penanganan di IGD. ""Tentu, kami menerima apa pun gejalanya. Ketika ada kondisi darurat, masuknya lewat IGD. Oleh karena itu, pasti terbaca (data) di IGD,"" ucap dia.*** Berita PilihanBiaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGNYLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu KesehatanPenyebab Keracunan MBG di Jawa Barat Terungkap, Labkes Bongkar Biangkerok Utama Berita PilihanBiaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGNYLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu KesehatanPenyebab Keracunan MBG di Jawa Barat Terungkap, Labkes Bongkar Biangkerok Utama Berita Pilihan Biaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGNYLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu KesehatanPenyebab Keracunan MBG di Jawa Barat Terungkap, Labkes Bongkar Biangkerok Utama Biaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGN Biaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGN Biaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGN Biaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGN YLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu Kesehatan YLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu Kesehatan YLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu Kesehatan YLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu Kesehatan Penyebab Keracunan MBG di Jawa Barat Terungkap, Labkes Bongkar Biangkerok Utama Penyebab Keracunan MBG di Jawa Barat Terungkap, Labkes Bongkar Biangkerok Utama Penyebab Keracunan MBG di Jawa Barat Terungkap, Labkes Bongkar Biangkerok Utama Penyebab Keracunan MBG di Jawa Barat Terungkap, Labkes Bongkar Biangkerok Utama",Satira Yudatama,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/15/3816243735.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019675342/hoaks-keracunan-mbg-di-pangalengan-beredar-polisi-dan-rsud-welas-asih-bantah-keras?page=all,13a296656ac2d00457cfe0657c9d3acfa72e3e9cfbf04d622096e196a7e7b71b,2025-11-13 20:14:18.210 971,detik,mbg,2025-11-05 16:46:00,"PKL Dukuhseti Pati Geruduk Camat, Sambat Pendapatan Anjlok gegara MBG","Puluhan Pedagang Kaki Lima (PKL) di Kecamatan Dukuhseti, Kabupaten Pati, menggeruduk kantor Kecamatan Dukuhseti. Mereka ingin menyampaikan keluhan terkait jam pembagian Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi sebab pendapatan mereka turun drastis. Perwakilan PKL, Amnam, saat dimintai konfirmasi menuturkan pihaknya meminta pemerintah supaya mengkaji jam pembagian MBG supaya PKL tetap bisa mendapat nafkah. ""Tadi itu musyawarah pengeluaran MBG, jamnya itu saat istirahat. Kita usulkan sebelum atau setelah jam istirahat,"" kata Amnam saat dihubungi detikJateng , Rabu (5/11/2025). Pedagang pentol yang berkeliling dari sekolah ke sekolah ini mengeluh pendapatan mereka berkurang drastis. Sebab pembagian MBG bersamaan dengan jam istirahat di sekolah. Secara otomatis siswa tidak membeli jajan atau makanan dari PKL. ""Dampaknya pedagang sepi karena makanan keluar jam istirahat. Kita pedagang sepi siswa tidak pada jajan,"" ujarnya. Amnam mengungkapkan, biasanya dia bisa mendapat penghasilan mencapai Rp 300 ribu per hari. Akan tetapi beberapa bulan belakangan ini menurun menjadi hanya Rp 50 ribu per hari. Itu pun tidak pasti. ""Turunnya pesat, biasanya itu Rp 300 ribu, ini Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu,"" ujarnya. ""Berlangsung mulai ada MBG. Ini sudah lama sejak adanya MBG,"" lanjutnya. Dia meminta kepada pemerintah agar mengatur ulang jadwal pembagian MBG ke sekolah-sekolah. Dengan demikian, PKL juga tetap bisa meraih pendapatan. ""Besok Jumat (7/11) ada musyawarah dengan MBG Dukuhseti, itu akan dimusyawarahkan baiknya jam berapa biar siswa bisa jajan,"" jelasnya. Terpisah, Camat Dukuhseti, Suhartono, saat dihubungi membenarkan adanya puluhan PKL se-Kecamatan Dukuhseti mendapati kantornya tadi siang. Menurutnya kejadian itu bukan aksi demo anarkis, melainkan penyampaian keluhan dari PKL terkait dengan MBG. ""Tadi ada 50 orang yang ke sini, tidak ada anarkis karena menyampaikan keluhan,"" jelas Suhartono. Menurutnya, PKL sambat karena penghasilan mereka menurun drastis setelah adanya pembagian MBG bersamaan dengan waktu istirahat siswa di sekolah. Aspirasi PKL ini ditampung dan akan dimusyawarahkan pada Jumat lusa. ""Mereka minta kerja sama dengan MBG, kalau bisa memberikan MBG jam 7 atau jam 8. Namun pembagian setelah istirahat,"" jelasnya. ""Rencana kumpulkan hari Jumat akan kita kumpulkan dengan pihak dapur MBG,"" lanjut dia.",Dian Utoro Aji -detikJateng,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/05/makan-bergizi-gratis-1762335590510_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jateng/berita/d-8195807/pkl-dukuhseti-pati-geruduk-camat-sambat-pendapatan-anjlok-gegara-mbg,a965ac1a7abc9ac04b7dc20812e7d11069c89d8b311477c8f20fa1869d06bd77,2025-11-13 20:14:20.992 972,kompas,mbg,2025-11-09 14:36:39,"Berat Badan Naik Usai Menikah dengan Amanda Manopo, Kenny Austin: MBG ""Masakan Bini Gue"" Distop Dulu","JAKARTA, KOMPAS.com- Aktor Kenny Austin mengaku berat badannya naik setelah menikah dengan artis Amanda Manopo.Kenny berseloroh hal itu terjadi karena sang istri sering memasak untuknya dan bahkan membekali makanan saat dirinya berada di lokasi syuting. Iya, makanya sementara MBG (Masakan Bini Gue) distop dulu kan. Karena kelebihan gizi, ucap Kenny di daerah Tanjung Duren, Jakarta Barat, Minggu (9/11/2025).Baca juga:Setelah Menikah dengan Amanda Manopo, Kenny Austin Akui Lebih Terurus Iya.. kan susunya cocok, timpal Amanda sambil tertawa.Amanda mengatakan, meski sama-sama sibuk bekerja, ia masih menyempatkan waktu untuk menyiapkan sarapan dan masakan bagi sang suami. Pagi biasa saya duluan yang bangun, nanya mau sarapan apa, terus mau bawa bekal apa buat nanti makan siang. Terus dia kerja, saya kerja, enggak ketemuan, ketemunya nanti di rumah saja, kata Amanda.Baca juga:Amanda Manopo dan Kenny Austin: Rencana Cari Rumah setelah MenikahAmanda mengaku kini lebih sering memasak di rumah dengan menu yang beragam sesuai selera Kenny. Nasi biasanya pasti nasi. Lauknya apa? Tergantung, beda-beda menu. Kalau akhir-akhir ini dia karena memang kebetulan ada mamanya Kenny, tapi mamanya Kenny sudah pulang, balik lagi ke Medan. Kemarin-kemarin dia penginnya masakan Chinese, angkak, ujar Amanda.Amanda menambahkan, untuk urusan resep, biasanya Kenny ikut membantu dengan memberikan referensi masakan.Baca juga:Amanda Manopo Cerita Perubahan Hidup Setelah Menikah, Masak Pete dan Jengkol untuk Kenny Austin Biasanya kalau menu-menu gitu ya aku juga enggak terlalu jago masak banget, pasti masih melihat-lihat lewat dari aplikasi lah ya menu-menunya, bahan-bahannya apa, cara masaknya seperti apa, gitu, kata Amanda. Kadang-kadang juga enggak pernah aku makan masak nanti Kenny yang ngasih link-nya, aku mau makan ini, ya nanti tinggal dibuat, tutur Amanda.Sebagai informasi,Amanda ManopodanKenny Austinmenikah pada Jumat, 10 Oktober 2025.Pemberkatan pernikahan mereka diadakan di The Langham, Jakarta, dan dilanjutkan dengan resepsi yang juga digelar di lokasi yang sama.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Aktor Kenny Austin mengaku berat badannya naik setelah menikah dengan artis Amanda Manopo. Kenny berseloroh hal itu terjadi karena sang istri sering memasak untuknya dan bahkan membekali makanan saat dirinya berada di lokasi syuting. Iya, makanya sementara MBG (Masakan Bini Gue) distop dulu kan. Karena kelebihan gizi, ucap Kenny di daerah Tanjung Duren, Jakarta Barat, Minggu (9/11/2025). Baca juga:Setelah Menikah dengan Amanda Manopo, Kenny Austin Akui Lebih Terurus Iya.. kan susunya cocok, timpal Amanda sambil tertawa. Amanda mengatakan, meski sama-sama sibuk bekerja, ia masih menyempatkan waktu untuk menyiapkan sarapan dan masakan bagi sang suami. Pagi biasa saya duluan yang bangun, nanya mau sarapan apa, terus mau bawa bekal apa buat nanti makan siang. Terus dia kerja, saya kerja, enggak ketemuan, ketemunya nanti di rumah saja, kata Amanda. Baca juga:Amanda Manopo dan Kenny Austin: Rencana Cari Rumah setelah Menikah Amanda mengaku kini lebih sering memasak di rumah dengan menu yang beragam sesuai selera Kenny. Nasi biasanya pasti nasi. Lauknya apa? Tergantung, beda-beda menu. Kalau akhir-akhir ini dia karena memang kebetulan ada mamanya Kenny, tapi mamanya Kenny sudah pulang, balik lagi ke Medan. Kemarin-kemarin dia penginnya masakan Chinese, angkak, ujar Amanda. Amanda menambahkan, untuk urusan resep, biasanya Kenny ikut membantu dengan memberikan referensi masakan. Baca juga:Amanda Manopo Cerita Perubahan Hidup Setelah Menikah, Masak Pete dan Jengkol untuk Kenny Austin Biasanya kalau menu-menu gitu ya aku juga enggak terlalu jago masak banget, pasti masih melihat-lihat lewat dari aplikasi lah ya menu-menunya, bahan-bahannya apa, cara masaknya seperti apa, gitu, kata Amanda. Kadang-kadang juga enggak pernah aku makan masak nanti Kenny yang ngasih link-nya, aku mau makan ini, ya nanti tinggal dibuat, tutur Amanda. Sebagai informasi,Amanda ManopodanKenny Austinmenikah pada Jumat, 10 Oktober 2025. Pemberkatan pernikahan mereka diadakan di The Langham, Jakarta, dan dilanjutkan dengan resepsi yang juga digelar di lokasi yang sama.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/N4z_F44einNCkEVrQyDcAW6GPCU=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775d943eeb.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/09/69103a3b5a089.jpeg",https://www.kompas.com/hype/read/2025/11/09/143639266/berat-badan-naik-usai-menikah-dengan-amanda-manopo-kenny-austin-mbg-masakan,1386a33405b85b10691d05571e827d84a64e851aa64ec537231e06ec9d164a8c,2025-11-13 20:14:21.792 973,pikiranrakyat,mbg,2025-09-25 19:06:52,Bupati Bandung Segera Undang Berbagai Pemangku Kepentingan Antisipasi Keracunan Massal MBG ,"PIKIRAN RAKYAT -Pemerintah Kabupaten Bandung menaruh perhatian serius terhadap kejadian sejumlah pelajar yang mual, pusing, juga ada yang kejang setelah mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) di beberapa daerah Jawa Barat. Pemkab Bandung akan segera mengadakan rapat koordinasi khusus dengan berbagai pihak untuk mengantisipasi terjadinya keadaan tersebut di Kabupaten Bandung. Bupati Bandung Dadang Supriatna menyebutkan, segera melakukan rapat koordinasi khusus dengan mengundang unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bandung, Badan Gizi Nasional (BGN), pengelola dapur MBG, ahli gizi, akuntan. Bersama para pemangku kepentingan, pihaknya bakal melakukan analisis menyeluruh serta mengantisipasi akan faktor-faktor yang menyebabkan keracunan. Baca Juga:YLKI Buka Suara Soal Ramainya Keracunan MBG: Perlu Standar Pelatihan dan Jaminan Hiegenis ""Kasus dugaan keracunan setelah mengonsumsi MBG (di beberapa daerah Jawa Barat, seperti Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung Barat) akan menjadi pembahasan khusus bagi kami. Boleh jadi, keracunan tidak hanya disebabkan satu faktor. Kami perlu membahas dan mempelajarinya lebih mendalam untuk mencegah kejadian serupa terulang di Kabupaten Bandung,"" ucap Dadang Supriatna, Kamis (25/9/2025). Sembari bersiap mengadakan rapat koodinasi khusus, Dadang menekankan pentingnya pengawasan ketat. Hal itu mesti berlaku di tiap-tiap tahapan penyelenggaraan program agar tujuan peningkatan gizi benar-benar tercapai tanpa risiko kesehatan. Per pertengahan September 2025, Pemkab Bandung mencatat, sebanyak 90 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sudah terealisasi dan eksis di Kabupaten Bandung. Adapun target di Kabupaten Bandung, sebanyak 361 SPPG berdiri dan eksis. Pada kesempatan terpisah, Wakil Ketua III DPRD Kabupaten Bandung M Akhiri Hailuki berharap, tak ada lagi kasus keracunan pada pelaksanaan program MBG, terutama di Kabupaten Bandung. Pihaknya meminta tiap-tiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk betul-betul memerhatikan pengendalian mutu atauquality control. ""Pimpinan DPRD Kabupaten Bandung telah menugaskan ke seluruh anggota untuk meninjau pelaksanaan program MBG di setiap dapil untuk memastikan tak terjadi keracunan pada siswa,"" ucap Hailuki. Baca Juga:Keracunan Massal MBG di Bandung Barat, Dedi Mulyadi Khawatir Korban Trauma Hailuki memandang, penyebab sejumlah penerima manfaat MBG mengalami keracunan boleh jadi karena lemahnyaquality controlakan kegiatan produksi di SPPG. Menurut dia, lemahnyaquality controlrawan kontaminasi pada kandungan makanan. Sejumlah hal lain, ucap Hailuki, bisa menjadi penyebab keracunan pada penerima manfaat program tersebut. Salah satu di antaranya, kuota produksi dan distribusi. ""Perlu langkah tepat dalam produksi maupun distribusi. Kuota produksi di tiap-tiap SPPG mesti proporsional agar kualitas produksi MBG terjaga,"" ucap dia.*** Berita PilihanHampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejangViral Dugaan Belatung di Menu MBG SMPN 1 Ngamprah, Sekolah Klaim Makanan Kualitas AmanKeracunan Massal MBG di Bandung Barat, Dedi Mulyadi Khawatir Korban TraumaCakupan Program MBG Makin Luas, Harga Daging Ayam tak TerkendaliYLKI Buka Suara Soal Ramainya Keracunan MBG: Perlu Standar Pelatihan dan Jaminan HiegenisKepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBGUlat Ditemukan di Menu MBG SMKN 1 Cihampelas, Korban Keracunan Kini Capai 192 Siswa Berita PilihanHampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejangViral Dugaan Belatung di Menu MBG SMPN 1 Ngamprah, Sekolah Klaim Makanan Kualitas AmanKeracunan Massal MBG di Bandung Barat, Dedi Mulyadi Khawatir Korban TraumaCakupan Program MBG Makin Luas, Harga Daging Ayam tak TerkendaliYLKI Buka Suara Soal Ramainya Keracunan MBG: Perlu Standar Pelatihan dan Jaminan HiegenisKepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBGUlat Ditemukan di Menu MBG SMKN 1 Cihampelas, Korban Keracunan Kini Capai 192 Siswa Berita Pilihan Hampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejangViral Dugaan Belatung di Menu MBG SMPN 1 Ngamprah, Sekolah Klaim Makanan Kualitas AmanKeracunan Massal MBG di Bandung Barat, Dedi Mulyadi Khawatir Korban TraumaCakupan Program MBG Makin Luas, Harga Daging Ayam tak TerkendaliYLKI Buka Suara Soal Ramainya Keracunan MBG: Perlu Standar Pelatihan dan Jaminan HiegenisKepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBGUlat Ditemukan di Menu MBG SMKN 1 Cihampelas, Korban Keracunan Kini Capai 192 Siswa Hampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejang Hampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejang Hampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejang Hampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejang Viral Dugaan Belatung di Menu MBG SMPN 1 Ngamprah, Sekolah Klaim Makanan Kualitas Aman Viral Dugaan Belatung di Menu MBG SMPN 1 Ngamprah, Sekolah Klaim Makanan Kualitas Aman Viral Dugaan Belatung di Menu MBG SMPN 1 Ngamprah, Sekolah Klaim Makanan Kualitas Aman Viral Dugaan Belatung di Menu MBG SMPN 1 Ngamprah, Sekolah Klaim Makanan Kualitas Aman Keracunan Massal MBG di Bandung Barat, Dedi Mulyadi Khawatir Korban Trauma Keracunan Massal MBG di Bandung Barat, Dedi Mulyadi Khawatir Korban Trauma Keracunan Massal MBG di Bandung Barat, Dedi Mulyadi Khawatir Korban Trauma Keracunan Massal MBG di Bandung Barat, Dedi Mulyadi Khawatir Korban Trauma Cakupan Program MBG Makin Luas, Harga Daging Ayam tak Terkendali Cakupan Program MBG Makin Luas, Harga Daging Ayam tak Terkendali Cakupan Program MBG Makin Luas, Harga Daging Ayam tak Terkendali Cakupan Program MBG Makin Luas, Harga Daging Ayam tak Terkendali YLKI Buka Suara Soal Ramainya Keracunan MBG: Perlu Standar Pelatihan dan Jaminan Hiegenis YLKI Buka Suara Soal Ramainya Keracunan MBG: Perlu Standar Pelatihan dan Jaminan Hiegenis YLKI Buka Suara Soal Ramainya Keracunan MBG: Perlu Standar Pelatihan dan Jaminan Hiegenis YLKI Buka Suara Soal Ramainya Keracunan MBG: Perlu Standar Pelatihan dan Jaminan Hiegenis Kepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBG Kepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBG Kepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBG Kepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBG Ulat Ditemukan di Menu MBG SMKN 1 Cihampelas, Korban Keracunan Kini Capai 192 Siswa Ulat Ditemukan di Menu MBG SMKN 1 Cihampelas, Korban Keracunan Kini Capai 192 Siswa Ulat Ditemukan di Menu MBG SMKN 1 Cihampelas, Korban Keracunan Kini Capai 192 Siswa Ulat Ditemukan di Menu MBG SMKN 1 Cihampelas, Korban Keracunan Kini Capai 192 Siswa",Satira Yudatama,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/08/25/1122910941.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019673119/bupati-bandung-segera-undang-berbagai-pemangku-kepentingan-antisipasi-keracunan-massal-mbg?page=all,6ec6dc9d0af3908d7a903d247e8c6e104a19f893cc4f45c7a838c37e899968a4,2025-11-13 20:17:02.255 974,okezone,mbg,2025-08-12 20:14:58,Pemerintah Perkuat Kehadiran di Papua Lewat MBG hingga Bansos,"NABIRE Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen membangun Papua dengan berbagai program. Bahkan, sejumlah menteri hadir di Bumi Cendrawasih untuk bertatap muka langsung dengan kepala suku hingga tokoh masyarakat, di Nabire, Papua Tengah, Selasa (12/8/2025). Pertemuan ini menjadi momentum konsolidasi untuk memperkuat sinergi pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Papua . Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) M. Herindra, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, Menteri Desa PDTT Yandri Susanto, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, dan Gubernur Papua Tengah Meki Fritz Nawipa. Kita ketahui bahwa pelaksanaan MBG memberikan dampak multi efek kepada semua elemen. Mulai dari penyediaan bahan makanan yang memberi dampak ekonomi bagi petani dan peternak, hingga peningkatan gizi anak, ibu menyusui, ibu hamil, dan anak stunting, ujar Gubernur Papua Tengah Meki Fritz Nawipa. Selain MBG, kata dia, Pemprov Papua Tengah juga mengimplementasikan pemberian Makanan Tambahan dan BLT untuk balita, Cek Kesehatan Gratis, pembentukan ribuan koperasi desa. Serta pengembangan Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) di Nabire dan Dogiyai, ujarnya. Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan, Papua termasuk wilayah tercepat dalam realisasi MBG yang telah mencapai 25 % dari target. Ia juga menegaskan penggunaan bahan baku lokal terus diperkuat sebagai strategi mendorong ekonomi masyarakat. Jadi kami berharap bahwa nanti banyak dana yang dialirkan oleh Badan Gizi ke wilayah Papua itu dibelanjakan untuk bahan baku yang berasal dari lokal, ujarnya. Kemudian dimasak oleh mama-mama atau masyarakat lokal, dan kemudian nanti kemudian diberikan kepada ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, dan seluruh anak sekolah mulai dari PAUD sampai anak SMK, tandasnya. Sementara itu, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menegaskan, kehadiran Koperasi Desa Merah Putih (KDMP), bukan hanya menjadi motor penggerak ekonomi, tetapi juga pilar kemandirian desa. Saya berharap koperasi di Papua ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain, bahwa kemandirian ekonomi dapat dibangun dari desa, dari masyarakat, dengan semangat persatuan dan kebersamaan, ujar Budi Arie. Di tempat yang sama, Menteri Desa PDTT Yandri Susanto menekankan pentingnya membangun dari desa untuk pemerataan ekonomi. Papua adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Membangun kampung di Papua sejatinya kita membangun Indonesia, ujarnya. Mendes juga mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk menjaga kekompakan, kolaborasi, dan gotong royong demi keberhasilan program pembangunan. Kami tidak pernah akan lelah, tidak pernah akan berhenti untuk memperhatikan Tanah Papua. Tanah Papua adalah kebanggaan kita semua. Mari kita rawat Tanah Papua ini, mari kita isi dengan sesuatu hal yang positif, membangun dari kampung, tutupnya. NABIRE Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen membangun Papua dengan berbagai program. Bahkan, sejumlah menteri hadir di Bumi Cendrawasih untuk bertatap muka langsung dengan kepala suku hingga tokoh masyarakat, di Nabire, Papua Tengah, Selasa (12/8/2025). Pertemuan ini menjadi momentum konsolidasi untuk memperkuat sinergi pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Papua . Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) M. Herindra, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, Menteri Desa PDTT Yandri Susanto, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, dan Gubernur Papua Tengah Meki Fritz Nawipa. Kita ketahui bahwa pelaksanaan MBG memberikan dampak multi efek kepada semua elemen. Mulai dari penyediaan bahan makanan yang memberi dampak ekonomi bagi petani dan peternak, hingga peningkatan gizi anak, ibu menyusui, ibu hamil, dan anak stunting, ujar Gubernur Papua Tengah Meki Fritz Nawipa. Selain MBG, kata dia, Pemprov Papua Tengah juga mengimplementasikan pemberian Makanan Tambahan dan BLT untuk balita, Cek Kesehatan Gratis, pembentukan ribuan koperasi desa. Serta pengembangan Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) di Nabire dan Dogiyai, ujarnya. Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan, Papua termasuk wilayah tercepat dalam realisasi MBG yang telah mencapai 25 % dari target. Ia juga menegaskan penggunaan bahan baku lokal terus diperkuat sebagai strategi mendorong ekonomi masyarakat. Jadi kami berharap bahwa nanti banyak dana yang dialirkan oleh Badan Gizi ke wilayah Papua itu dibelanjakan untuk bahan baku yang berasal dari lokal, ujarnya. Kemudian dimasak oleh mama-mama atau masyarakat lokal, dan kemudian nanti kemudian diberikan kepada ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, dan seluruh anak sekolah mulai dari PAUD sampai anak SMK, tandasnya. Sementara itu, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menegaskan, kehadiran Koperasi Desa Merah Putih (KDMP), bukan hanya menjadi motor penggerak ekonomi, tetapi juga pilar kemandirian desa. Saya berharap koperasi di Papua ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain, bahwa kemandirian ekonomi dapat dibangun dari desa, dari masyarakat, dengan semangat persatuan dan kebersamaan, ujar Budi Arie. Di tempat yang sama, Menteri Desa PDTT Yandri Susanto menekankan pentingnya membangun dari desa untuk pemerataan ekonomi. Papua adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Membangun kampung di Papua sejatinya kita membangun Indonesia, ujarnya. Mendes juga mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk menjaga kekompakan, kolaborasi, dan gotong royong demi keberhasilan program pembangunan. Kami tidak pernah akan lelah, tidak pernah akan berhenti untuk memperhatikan Tanah Papua. Tanah Papua adalah kebanggaan kita semua. Mari kita rawat Tanah Papua ini, mari kita isi dengan sesuatu hal yang positif, membangun dari kampung, tutupnya. (Fahmi Firdaus )",Fahmi Firdaus ,https://img.okezone.com/content/2025/08/12/340/3162296/papua-L7Pg_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/08/12/340/3162296/pemerintah-perkuat-kehadiran-di-papua-lewat-mbg-hingga-bansos?page=all,a8c85aac71c79ca27268bb2a206e10bd1a2b2456649a0ee83b99432e56b3e4c2,2025-11-13 20:18:16.757 975,pikiranrakyat,mbg,2025-09-24 07:34:00,"Dugaan Keracunan MBG di Cianjur, Dinkes Pastikan Tidak Ada Bakteri di Sampel Cidaun","PIKIRAN RAKYAT -Beberapa kasus dugaan keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Cianjur masih menunggu hasil. Salah satu yang sudah keluar hasil uji laboratorium MBG Cidaun, dengan hasil negatif. Plt. Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Cianjur, I Made Setiawan, menyatakan bahwa hasil pemeriksaan laboratorium terkait kasus dugaan keracunan makanan di Cidaun sudah diterima. Namun hasil dari keracunan makanan di tempat lain proses pemeriksaan masih berlangsung di laboratorium. ""Hasilnya belum kita terima, ini masih dalam proses di laboratorium,"" ujar Made, dikonfirmasi, selasa (23/9/2025). Baca Juga:Quality Control MBG Dicurigai Lemah, Anggota DPRD Kabupaten Bandung Diminta Turun Tangan Ia mengatakan, hasil pemeriksaan biasanya baru diterima sekitar 10 hingga 14 hari setelah sampel dikirim. Hingga kini, pihak Dinkes masih menunggu laporan tersebut. Made mencontohkan kasus serupa yang pernah terjadi di wilayah Cianjur Kota dan Cidaun, di mana hasil pemeriksaan di salah satu kasus (Cidaun) tidak menunjukkan adanya bakteri. ""Kalau yang Cidaun itu sudah ada hasilnya. Di situ sih tidak ditemukan adanya bakteri,"" katanya. Baca Juga:Dinkes Sukabumi Beberkan Hasil Uji Lab soal Penyebab Keracunan MBG: Ada Terjadinya Kontaminasi Ia menduga, faktor lain seperti jajanan di tempat lain bisa jadi penyebab keracunan dan hal ini perlu ditelusuri lebih lanjut. ""Kalau kita lihat dari sekian banyak yang mengonsumsi, harusnya (korbannya) banyak, tapi kan sedikit. Itu yang harus kita gali lebih banyak lagi,"" kata Made. Sampel makanan yang diperiksa tidak hanya berfokus pada makanan dari program MBG (Makan Bergizi Gratis), tetapi juga jajanan lain di sekitarnya. ""Yang diperiksa itu tidak fokus pada makanan yang ada di situ, di MBG juga. Di sekitarnya pun jajanan di luar juga harus kita periksa,"" katanya. Untuk mengantisipasi kejadian serupa, Dinkes Cianjur terus melakukan pemantauan dan edukasi kepada masyarakat, khususnya para pedagang makanan. ""Pemantauan terus dilakukan, kemudian juga edukasi untuk mencari penyebabnya. Mungkin deteksi untuk para pedagang sekitar, ada enggak potensi-potensi itu,"" ucap Made.*** Berita PilihanPolda Jabar Gandeng BGN Lakukan Penyelidikan Keracunan MBG di CipongkorProgram MBG di Bandung Mulai Sasar Ibu Hamil dan Menyusui, Dinkes Antisipasi Kasus KeracunanDPRD Bandung Barat Desak Evaluasi Total Program MBG, Kasus 364 Siswa Keracunan Jadi Alarm Keras Berita PilihanPolda Jabar Gandeng BGN Lakukan Penyelidikan Keracunan MBG di CipongkorProgram MBG di Bandung Mulai Sasar Ibu Hamil dan Menyusui, Dinkes Antisipasi Kasus KeracunanDPRD Bandung Barat Desak Evaluasi Total Program MBG, Kasus 364 Siswa Keracunan Jadi Alarm Keras Berita Pilihan Polda Jabar Gandeng BGN Lakukan Penyelidikan Keracunan MBG di CipongkorProgram MBG di Bandung Mulai Sasar Ibu Hamil dan Menyusui, Dinkes Antisipasi Kasus KeracunanDPRD Bandung Barat Desak Evaluasi Total Program MBG, Kasus 364 Siswa Keracunan Jadi Alarm Keras Polda Jabar Gandeng BGN Lakukan Penyelidikan Keracunan MBG di Cipongkor Polda Jabar Gandeng BGN Lakukan Penyelidikan Keracunan MBG di Cipongkor Polda Jabar Gandeng BGN Lakukan Penyelidikan Keracunan MBG di Cipongkor Polda Jabar Gandeng BGN Lakukan Penyelidikan Keracunan MBG di Cipongkor Program MBG di Bandung Mulai Sasar Ibu Hamil dan Menyusui, Dinkes Antisipasi Kasus Keracunan Program MBG di Bandung Mulai Sasar Ibu Hamil dan Menyusui, Dinkes Antisipasi Kasus Keracunan Program MBG di Bandung Mulai Sasar Ibu Hamil dan Menyusui, Dinkes Antisipasi Kasus Keracunan Program MBG di Bandung Mulai Sasar Ibu Hamil dan Menyusui, Dinkes Antisipasi Kasus Keracunan DPRD Bandung Barat Desak Evaluasi Total Program MBG, Kasus 364 Siswa Keracunan Jadi Alarm Keras DPRD Bandung Barat Desak Evaluasi Total Program MBG, Kasus 364 Siswa Keracunan Jadi Alarm Keras DPRD Bandung Barat Desak Evaluasi Total Program MBG, Kasus 364 Siswa Keracunan Jadi Alarm Keras DPRD Bandung Barat Desak Evaluasi Total Program MBG, Kasus 364 Siswa Keracunan Jadi Alarm Keras",Muhammad Ginanjar,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/06/25/3791885654.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019668619/dugaan-keracunan-mbg-di-cianjur-dinkes-pastikan-tidak-ada-bakteri-di-sampel-cidaun?page=all,f42bc4208303ddf5e4ff323b9aa7b30c36dc5f98ec1b6f8e7e3fdac124e95af0,2025-11-13 20:20:49.466 976,okezone,mbg,2025-09-22 12:52:22,Pemerintah Fokuskan MBG di Daerah Tertinggal untuk Pemenuhan Gizi dan Pemberdayaan Ekonomi,"JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan difokuskan pada wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Sebanyak 141 satuan tugas (satgas) telag dibentuk untuk mempercepat pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah 3T. Daerah 3T menjadi prioritas karena layanan gizi di wilayah ini sangat mendesak, ujar Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, dikutip, Senin (22/9/2025). Program MBG penting untuk menekan stunting, membuka lapangan kerja, sekaligus memperkuat rantai pasok lokal, lanjut Tito. Saat ini sudah ada 806 titik yang memenuhi syarat untuk pembangunan dapur MBG di daerah 3T. Dari jumlah tersebut, 264 dapur akan dibangun Kementerian PUPR, sementara 542 sisanya ditangani Badan Gizi Nasional (BGN). Sementara itu, Menteri PUPR Dody Hanggodo mengatakan, program MBG bukan sekadar bantuan sosial, tetapi juga bagian dari strategi pembangunan nasional. Program ini mendukung target PU608 untuk menurunkan kemiskinan, memperbaiki rasio investasi (ICOR), serta mendorong pertumbuhan ekonomi. ""Fokus percepatan pembangunan SPPG diarahkan pada wilayah 3T serta kawasan PLBN, mengingat kebutuhan layanan gizi yang sangat mendesak dan pentingnya kehadiran negara di lokasi tersebut,"" jelas dia. Guru Besar Ilmu Gizi IPB University, Prof. Hardinsyah menilai, kehadiran SPPG di daerah 3T bisa menjadi pusat ekonomi baru. Komoditas pertanian, perikanan, dan perkebunan yang sebelumnya kurang terserap dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan harian dapur MBG . Kalau di satu kecamatan ada lima SPPG, maka enam bulan sebelum berdiri petani, peternak, dan nelayan harus mulai menyiapkan produksi sesuai kebutuhan. Dengan begitu, rantai pasok pangan lokal bisa diperkuat, ujarnya. Dia juga menekankan pentingnya koordinasi lintas level. Menurutnya, pengelolaan SPPG tidak hanya berhenti pada pemerintah pusat. Tetapi juga harus diperkuat di tingkat kabupaten, kecamatan, hingga desa agar program ini benar-benar berdampak bagi masyarakat sekitar, pungkasnya. JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan difokuskan pada wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Sebanyak 141 satuan tugas (satgas) telag dibentuk untuk mempercepat pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah 3T. Daerah 3T menjadi prioritas karena layanan gizi di wilayah ini sangat mendesak, ujar Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian, dikutip, Senin (22/9/2025). Program MBG penting untuk menekan stunting, membuka lapangan kerja, sekaligus memperkuat rantai pasok lokal, lanjut Tito. Saat ini sudah ada 806 titik yang memenuhi syarat untuk pembangunan dapur MBG di daerah 3T. Dari jumlah tersebut, 264 dapur akan dibangun Kementerian PUPR, sementara 542 sisanya ditangani Badan Gizi Nasional (BGN). Sementara itu, Menteri PUPR Dody Hanggodo mengatakan, program MBG bukan sekadar bantuan sosial, tetapi juga bagian dari strategi pembangunan nasional. Program ini mendukung target PU608 untuk menurunkan kemiskinan, memperbaiki rasio investasi (ICOR), serta mendorong pertumbuhan ekonomi. ""Fokus percepatan pembangunan SPPG diarahkan pada wilayah 3T serta kawasan PLBN, mengingat kebutuhan layanan gizi yang sangat mendesak dan pentingnya kehadiran negara di lokasi tersebut,"" jelas dia. Guru Besar Ilmu Gizi IPB University, Prof. Hardinsyah menilai, kehadiran SPPG di daerah 3T bisa menjadi pusat ekonomi baru. Komoditas pertanian, perikanan, dan perkebunan yang sebelumnya kurang terserap dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan harian dapur MBG . Kalau di satu kecamatan ada lima SPPG, maka enam bulan sebelum berdiri petani, peternak, dan nelayan harus mulai menyiapkan produksi sesuai kebutuhan. Dengan begitu, rantai pasok pangan lokal bisa diperkuat, ujarnya. Dia juga menekankan pentingnya koordinasi lintas level. Menurutnya, pengelolaan SPPG tidak hanya berhenti pada pemerintah pusat. Tetapi juga harus diperkuat di tingkat kabupaten, kecamatan, hingga desa agar program ini benar-benar berdampak bagi masyarakat sekitar, pungkasnya. (Fahmi Firdaus )",Fahmi Firdaus ,https://img.okezone.com/content/2025/09/22/337/3171621/pemerintah-dLaV_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/09/22/337/3171621/pemerintah-fokuskan-mbg-di-daerah-tertinggal-untuk-pemenuhan-gizi-dan-pemberdayaan-ekonomi?page=all,0fb8e9a264333d422ea357264b815b67d25bbf69b5361ea79bd181a2885f55a5,2025-11-13 20:14:22.096 978,detik,mbg,2025-11-05 16:44:00,Ini Biang Kerok Pemicu 2 Ribuan Siswa Bandung Barat Keracunan MBG,"2 ribuan lebih siswa di Kabupaten Bandung Barat (KBB) jadi korban keracunan gegara Makan Bergizi Gratis (MBG). Investigasi dilakukan oleh Dinas Kesehatan dan Badan Gizi Nasional (BGN). Plt Kepala Dinas Kesehatan Bandung Barat, Lia N. Sukandar mengatakan hasil investigasi yang dilakukan BGN, ternyata penyebab rentetan keracunan massal gegara MBG karena kualitas air yang dipakai memasak kurang baik. ""Jadi BGN menyampaikan hasil investigasinya, kualitas air di KBB ini belum sepenuhnya bagus. Kalau dari kita (Dinkes) kan dominan itu karena ada kandungan nitrit di beberapa menu,"" kata Lia saat ditemui, Rabu (5/11/2025). Untuk itu, Lia mengatakan pengelola Sarana Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Bandung Barat mesti mau mengeluarkan modal lebih. Di antaranya untuk memasang filter agar kualitas air lebih baik sebelum dipakai memasak. ""Harus mau ngemodal dulu, misalnya kata Kepala BGN itu beli tangki air, beli filter. Atau melibatkan ahli untuk mencari solusi supaya sumber air yang akan digunakan itu sesuai standar,"" kata Lia. Saat ini pihaknya sedang mengupayakan percepatan penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) untuk SPPG di Bandung Barat. Penertiban SLHS harus menyertakan hasil uji laboratorium memenuhi syarat Ecoli, Boraks, formalin, rhodamine B, dan methanil yellow negatif. Kemudian SPPG akan menjalani Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) yang dilakukan oleh petugas Puskesmas. Lalu menyertakan sertifikat keamanan pangan siap saji bagi pengelola, dan penjamah makanan bersertifikat. ""Setidaknya kalau sudah melakukan proses tadi tentunya mereka akan lebih aware dan mencegah terjadinya keracunan pangan,"" kata Lia.",Whisnu Pradana -detikJabar,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/10/29/kasus-keracunan-mbg-di-bandung-barat-1761703346362_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jabar/berita/d-8195805/ini-biang-kerok-pemicu-2-ribuan-siswa-bandung-barat-keracunan-mbg,c5e1f1e6386395eae3c8c8cba1322165423ba20e98c05d5dc32471fda5f1867e,2025-11-13 20:14:31.745 979,okezone,mbg,2025-09-20 21:12:23,"Respons Keracunan MBG, KSP: Harus Ada Perbaikan","JAKARTA Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Muhammad Qodari, menyatakan program makan bergizi gratis (MBG) perlu dilakukan evaluasi. Hal itu guna mencegah terulangnya kasus keracunan MBG. ""Itu memang harus ada perbaikan mekanisme, perbaikan kelembagaan, dan perbaikan dari berbagai macam sisi, dan ini sedang berlangsung prosesnya,"" kata Qodari kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (20/9/2025). Ia menegaskan, program MBG harus dilakukan tanpa kesalahan atau zero accidents. Kendati begitu, menurutnya, angka keracunan MBG masih kecil dibandingkan total penerima manfaat. ""Kalau pakai angka-angka 5 ribu sekian dari 20 juta, 25 juta penerima, mungkin kecil ya. Tetapi ini adalah program yang tidak boleh ada accident,"" ujarnya. ""Menurut saya ini sudah wake up call, bagaimana bahwa ini harus bisa diperbaiki dengan secepat-cepatnya,"" sambungnya. Qodari melanjutkan, pembenahan perlu dilakukan salah satunya guna mencegah accident terjadi di daerah terpencil yang minim fasilitas kesehatan. ""Yang kita khawatirkan adalah accident di daerah-daerah terpencil, yang faskesnya belum sebaik seperti di daerah perkotaan, jadi intinya kita akan perbaiki,"" ucapnya. JAKARTA Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Muhammad Qodari, menyatakan program makan bergizi gratis (MBG) perlu dilakukan evaluasi. Hal itu guna mencegah terulangnya kasus keracunan MBG. ""Itu memang harus ada perbaikan mekanisme, perbaikan kelembagaan, dan perbaikan dari berbagai macam sisi, dan ini sedang berlangsung prosesnya,"" kata Qodari kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (20/9/2025). Ia menegaskan, program MBG harus dilakukan tanpa kesalahan atau zero accidents. Kendati begitu, menurutnya, angka keracunan MBG masih kecil dibandingkan total penerima manfaat. ""Kalau pakai angka-angka 5 ribu sekian dari 20 juta, 25 juta penerima, mungkin kecil ya. Tetapi ini adalah program yang tidak boleh ada accident,"" ujarnya. ""Menurut saya ini sudah wake up call, bagaimana bahwa ini harus bisa diperbaiki dengan secepat-cepatnya,"" sambungnya. Qodari melanjutkan, pembenahan perlu dilakukan salah satunya guna mencegah accident terjadi di daerah terpencil yang minim fasilitas kesehatan. ""Yang kita khawatirkan adalah accident di daerah-daerah terpencil, yang faskesnya belum sebaik seperti di daerah perkotaan, jadi intinya kita akan perbaiki,"" ucapnya. (Fetra Hariandja) (Fetra Hariandja)",Nur Khabibi,https://img.okezone.com/content/2025/09/20/337/3171356/qudori-vkh2_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/09/20/337/3171356/respons-keracunan-mbg-ksp-harus-ada-perbaikan?page=all,7c0c21ad86f9f96eaff0325db78d29d118af69a393d38b450f45c07b0b31e9c2,2025-11-13 20:14:32.652 980,kompas,mbg,2025-11-08 07:56:36,"Siswa MTs Pamekasan Meninggal, Sekolah dan SPPG: Bukan akibat Menu MBG","PAMEKASAN, KOMPAS.com- Seorang siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Ula 1 di Desa Blumbungan, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan meninggal dunia, Kamis (6/11/2025).Santri asal Desa Sentol, Kecamatan Pademawu itu, menghembuskan nafas terakhir sekitar empat jam sebelum 17 santri lainnya muntah-muntah usai mengonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG).Kepala Sekolah MTs Al-Ula 1, Moh Dahri pun membenarkan kabar tentang adanya siswa yang meninggal. Namun ia memastikan, hal ini tidak ada hubungannya dengan 17 santri yang muntah-muntah.""Iya benar. Tapi tidak ada hubungannya dengan santri yang muntah-muntah,"" kata dia di Pamekasan, Sabtu (8/11/2025).Baca juga:17 Santri Mual dan Muntah Diduga Usai Makan Menu MBG di PamekasanMoh Dahri menjelaskan, siswa tersebut meninggal sekitar pukul 13.00 WIB di rumahnya. Sementara, 29 santri yang mengeluh pusing dan 17 di antaranya muntah-muntah, terjadi sejak pukul 17.00 WIB.""Santri yang meninggal sudah pulang ke rumah jauh sebelum kejadian santri muntah-muntah,"" ungkap Dahri.Dikatakan, pihak sekolah sempat mengonfirmasi penyebab santri meninggalnya santri tesebut kepada pihak keluarga.Menurut keterangan keluarga, kata Dahri, santri tersebut mengidap tuberkulosis (TB). Namun sebelumnya, santri tersebut sempat pamit pulang ke pondok dengan dugaan penyakit ambeien.""Informasi dari orangtua, hari Senin dibawa ke Puskesmas Pademawu kemudian dirujuk ke rumah sakit dan akhirnya meninggal,"" tutur Dahri lagi.Baca juga:25 Siswa SD di Ternate Keracunan MBG, Sekolah Minta Distribusi MBG Disetop SementaraDahri menambahkan, sebelum kejadian santri muntah-muntah tidak pernah ada keluhan denganmenu MBGyang disalurkan Dapur Humairah Sejahtera Blumbungan.Sehingga, pihak sekolah pun ragu jika kejadian santri muntah-muntah akibat menu MBG. ""Saat kejadian menu MBG adalah nasi putih, ayam, anggur dan susu,"" ucap dia.Penanggung jawab Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur Humairah Sejahtera Blumbungan, Ahmad Munawir mengatakan hal yang sama.Ia menegaskan santri yang meninggal tidak ada kaitannya dengan menu MBG yang disalurkan ke MTs Al-Ula 1.""Santri yang meninggal sudah pulang dari pondok sekitar setengah bulan lalu. Sehingga tidak kaitannya dengan makanan yang kami sajikan,"" ucap dia.Dikatakan, menu MBG pada hari Kamis (6/11/2025) adalah nasi putih, ayam bumbu rendang, tahu goreng, tumis labu siam, anggur, dan susu.Baca juga:JPPI: Korban Keracunan MBG Capai 16.109 SiswaDari 17 santri yang muntah-muntah, 14 santri merupakan siswa MTs Al-Ula 1, dan tiga orang lainnya adalah santri Madrasah Aliyah (MA) Al-Islamiyah di Yayasan As-Syabihul Kabir.Tak berlangsung lama, pada malam itu juga semua santri dipulangkan dari Puskesmas karena dinyatakan kondisinya sudah stabil oleh tim medis.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang PAMEKASAN, KOMPAS.com- Seorang siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Ula 1 di Desa Blumbungan, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan meninggal dunia, Kamis (6/11/2025). Santri asal Desa Sentol, Kecamatan Pademawu itu, menghembuskan nafas terakhir sekitar empat jam sebelum 17 santri lainnya muntah-muntah usai mengonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Kepala Sekolah MTs Al-Ula 1, Moh Dahri pun membenarkan kabar tentang adanya siswa yang meninggal. Namun ia memastikan, hal ini tidak ada hubungannya dengan 17 santri yang muntah-muntah. ""Iya benar. Tapi tidak ada hubungannya dengan santri yang muntah-muntah,"" kata dia di Pamekasan, Sabtu (8/11/2025). Baca juga:17 Santri Mual dan Muntah Diduga Usai Makan Menu MBG di Pamekasan Moh Dahri menjelaskan, siswa tersebut meninggal sekitar pukul 13.00 WIB di rumahnya. Sementara, 29 santri yang mengeluh pusing dan 17 di antaranya muntah-muntah, terjadi sejak pukul 17.00 WIB. ""Santri yang meninggal sudah pulang ke rumah jauh sebelum kejadian santri muntah-muntah,"" ungkap Dahri. Dikatakan, pihak sekolah sempat mengonfirmasi penyebab santri meninggalnya santri tesebut kepada pihak keluarga. Menurut keterangan keluarga, kata Dahri, santri tersebut mengidap tuberkulosis (TB). Namun sebelumnya, santri tersebut sempat pamit pulang ke pondok dengan dugaan penyakit ambeien. ""Informasi dari orangtua, hari Senin dibawa ke Puskesmas Pademawu kemudian dirujuk ke rumah sakit dan akhirnya meninggal,"" tutur Dahri lagi. Baca juga:25 Siswa SD di Ternate Keracunan MBG, Sekolah Minta Distribusi MBG Disetop Sementara Dahri menambahkan, sebelum kejadian santri muntah-muntah tidak pernah ada keluhan denganmenu MBGyang disalurkan Dapur Humairah Sejahtera Blumbungan. Sehingga, pihak sekolah pun ragu jika kejadian santri muntah-muntah akibat menu MBG. ""Saat kejadian menu MBG adalah nasi putih, ayam, anggur dan susu,"" ucap dia. Penanggung jawab Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur Humairah Sejahtera Blumbungan, Ahmad Munawir mengatakan hal yang sama. Ia menegaskan santri yang meninggal tidak ada kaitannya dengan menu MBG yang disalurkan ke MTs Al-Ula 1. ""Santri yang meninggal sudah pulang dari pondok sekitar setengah bulan lalu. Sehingga tidak kaitannya dengan makanan yang kami sajikan,"" ucap dia. Dikatakan, menu MBG pada hari Kamis (6/11/2025) adalah nasi putih, ayam bumbu rendang, tahu goreng, tumis labu siam, anggur, dan susu. Baca juga:JPPI: Korban Keracunan MBG Capai 16.109 Siswa Dari 17 santri yang muntah-muntah, 14 santri merupakan siswa MTs Al-Ula 1, dan tiga orang lainnya adalah santri Madrasah Aliyah (MA) Al-Islamiyah di Yayasan As-Syabihul Kabir. Tak berlangsung lama, pada malam itu juga semua santri dipulangkan dari Puskesmas karena dinyatakan kondisinya sudah stabil oleh tim medis.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/L5tR_guFhuFK6aAJT0ZIdPIs2cU=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/08/690e89b849fef.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/11/08/075636378/siswa-mts-pamekasan-meninggal-sekolah-dan-sppg-bukan-akibat-menu-mbg,da59be9baeb266d9fff0ce14a4cf448bb0b162aa8070acb111695b24e07446c0,2025-11-13 20:14:32.844 981,pikiranrakyat,mbg,2025-09-26 15:32:00,"Pemprov Panggil dan Tagih Komitmen Pengelola MBG di Jabar, 3 Hal Jadi Fokus Evaluasi","PIKIRAN RAKYAT- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi akan memanggil penanggung jawab Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jawa Barat, Senin (29/9/2025), menyusul maraknya keracunan massal pelajar di Bandung Barat, diduga imbas makanan dari program tersebut. Pemanggilan dilakukan untuk memastikan komitmen pengelola MBG, dalam hal ini Badan Gizin Nasional (BGN) Jabar terhadap insiden yang membuat seribu lebih pelajar di Bandung Barat alami keracunan. ""(Pemanggilan) membahas secara bersama-sama, mengevaluasi peristiwa-peristiwa yang terjadi. Nah peristiwa yang terjadi itu misalnya nanti saya meminta evaluasi dapurnya. Dapurnya higienis atau tidak atau bahasa akademiknya audit,"" ujar Dedi usai menghadiri haji jadi Kota Bandung. Baca Juga:Keracunan Massal MBG di Bandung Barat, Dedi Mulyadi Khawatir Korban Trauma Kedua, lanjutnya, dalam pertemuan nanti pihaknya ingat ada evaluasi jenis-jenis bahan makanan yang digunakan. Yakni terkait apakah itu merupakan bahan bahkan makanan yang berbumbu atau tidak. Berikutnya ketiga, kata dia, evaluasi jam masak. Sebab, jika diproses jam 12 malam kemudian diantar ke siswa jam 12 siang itu waktunya terlalu. ""Sehingga harapan saya ke depan dapur itu didekatkan dengan sekolah, dan tingkat yang dilayaninya jangan terlalu banyak, jumlahnya ribuan,"" katanya. ""Karena siapapun tidak akan sanggup untuk mengelola jumlah makanan ribuan. Masaknya tiap hari tidak pernah berhenti. Dan jarak tempuh dari dapur ke sekolahnya agak jauh, Pasti memiliki resiko. Nah ini yang harus kita lakukan bersama-sama,"" ucapnya melanjutkan. Terkait opsi diberhentikan sementara, mantan Bupati Purwakarta ini berpendapat bahwa hal tersebut tergantung dengan hasil pertemuan Senin mendatang bersama BGN Jabar. ""Ya nanti kita hari Senin kita bicara dulu dengan Kepala Perwakilan BGN wilayah Jawa Barat. Bagaimana komitmen dia. Setelah melihat komitmennya nanti pemerintah provinsi akan mengambil keputusan,"" ucapnya. Baca Juga:Temui Perwakilan 3 Desa yang Terancam Terusir, Dedi Mulyadi Tegaskan Gubernur Bersama Rakyat Tak hanya meminta pertanggungjawaban, pihaknya juga akan mencari solusi untuk menangani potensi anak yang tidak mau makan akibat trauma keracunan tersebut. ""Anak yang kemudian mengalami keracunan mungkin besok enggak mau makan lagi,"" ucapnya. ""Ini harus menjadi perhatian serius karena program yang sangat baik oleh Pak Prabowo ini yang tujuannya untuk meningkatkan nutrisi gizi protein anak-anak Indonesia. Anak-anak Jawa Barat menjadi kuat. Jangan sampai dalam teknis pengelolaannya salah urus,"" pungkasnya.*** Berita PilihanBiang Keracunan Massal 194 Siswa Cihampelas KBB: Omprengan Kotor, Makanan Bau, hingga Ulat di Menu MBGKorban Keracunan di Cipongkor Sempat Ragu Santap MBG: Lapar dan KabitaPenyebab Keracunan MBG di Jawa Barat Terungkap, Labkes Bongkar Biangkerok Utama Berita PilihanBiang Keracunan Massal 194 Siswa Cihampelas KBB: Omprengan Kotor, Makanan Bau, hingga Ulat di Menu MBGKorban Keracunan di Cipongkor Sempat Ragu Santap MBG: Lapar dan KabitaPenyebab Keracunan MBG di Jawa Barat Terungkap, Labkes Bongkar Biangkerok Utama Berita Pilihan Biang Keracunan Massal 194 Siswa Cihampelas KBB: Omprengan Kotor, Makanan Bau, hingga Ulat di Menu MBGKorban Keracunan di Cipongkor Sempat Ragu Santap MBG: Lapar dan KabitaPenyebab Keracunan MBG di Jawa Barat Terungkap, Labkes Bongkar Biangkerok Utama Biang Keracunan Massal 194 Siswa Cihampelas KBB: Omprengan Kotor, Makanan Bau, hingga Ulat di Menu MBG Biang Keracunan Massal 194 Siswa Cihampelas KBB: Omprengan Kotor, Makanan Bau, hingga Ulat di Menu MBG Biang Keracunan Massal 194 Siswa Cihampelas KBB: Omprengan Kotor, Makanan Bau, hingga Ulat di Menu MBG Biang Keracunan Massal 194 Siswa Cihampelas KBB: Omprengan Kotor, Makanan Bau, hingga Ulat di Menu MBG Korban Keracunan di Cipongkor Sempat Ragu Santap MBG: Lapar dan Kabita Korban Keracunan di Cipongkor Sempat Ragu Santap MBG: Lapar dan Kabita Korban Keracunan di Cipongkor Sempat Ragu Santap MBG: Lapar dan Kabita Korban Keracunan di Cipongkor Sempat Ragu Santap MBG: Lapar dan Kabita Penyebab Keracunan MBG di Jawa Barat Terungkap, Labkes Bongkar Biangkerok Utama Penyebab Keracunan MBG di Jawa Barat Terungkap, Labkes Bongkar Biangkerok Utama Penyebab Keracunan MBG di Jawa Barat Terungkap, Labkes Bongkar Biangkerok Utama Penyebab Keracunan MBG di Jawa Barat Terungkap, Labkes Bongkar Biangkerok Utama",Novianti Nurulliah,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/23/2004321487.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019675097/pemprov-panggil-dan-tagih-komitmen-pengelola-mbg-di-jabar-3-hal-jadi-fokus-evaluasi?page=all,39c091ce4adb427e2ff76afce9aec00276f691506aa0c84fb5a54f4eebbfac4b,2025-11-13 20:14:40.484 982,detik,mbg,2025-11-05 16:28:00,"Pastikan Dampak Nyata, KemenPAN-RB Terus Perkuat Tata Kelola Program MBG","Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) terus memperkuat tata kelola pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat. Melalui penyusunan Rancangan Peraturan Presiden tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Program MBG dan Rancangan Perpres Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Badan Gizi Nasional (BGN), Kementerian PANRB memastikan sistem penyelenggaraan program prioritas nasional ini berjalan efektif, terintegrasi, dan berdampak nyata. Menteri PAN-RB Rini Widyantini menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah mempercepat implementasi kebijakan lintas kementerian agar program MBG dijalankan secara terukur dan kolaboratif. Hal itu diungkapkan olehnya saat Rapat Koordinasi Terbatas Program Makan Bergizi Gratis, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Selasa (4/11/2025). ""Kementerian PANRB memastikan tata kelola bisa dilaksanakan secara seksama. Karena dalam pelaksanaan MBG itu ada dua hal utama, yaitu pemberian makan bergizi gratisnya, dan bagaimana dukungan ekosistemnya dari kementerian serta lembaga,"" kata Rini dalam keterangan tertulis, Rabu (5/11/2025). Rini menuturkan rancangan Peraturan Presiden tentang Tata Kelola MBG sedang disiapkan sebagai instrumen utama untuk mengatur keterpaduan antar instansi dari perencanaan hingga pengawasan. Melalui rancangan tersebut, tata kelola MBG tidak hanya mengatur mekanisme pemberian makanan bergizi, tetapi juga memperkuat sistem pendukung seperti infrastruktur, kemitraan, serta koordinasi lintas sektor. Kementerian PAN-RB juga mendorong penguatan Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai lembaga pelaksana yang memiliki mandat strategis dalam penyediaan dan distribusi makanan bergizi. Salah satu fokusnya adalah memperkuat Kantor Pelayanan Pemenuhan Gizi Nasional (KPPG) agar benar-benar menjadi ujung tombak pelaksanaan program MBG di daerah. ""KPPG harus menjadi motor utama di daerah. Dengan memperkuat fungsi dan kapasitasnya, akuntabilitas bisa meningkat, layanan menjadi lebih dekat dengan masyarakat, proses pencairan anggaran lebih cepat, dan pengawasan semakin jelas,"" ungkap Rini. Dia menambahkan, penguatan kelembagaan dilakukan melalui penataan struktur organisasi BGN dan pembagian peran yang lebih terarah di setiap lini pelaksana. Desentralisasi pengelolaan keuangan dan penguatan unit pelaksana teknis di daerah diharapkan mempercepat layanan sekaligus meningkatkan transparansi. ""Penataan kelembagaan ini bukan sekadar restrukturisasi, tapi upaya agar setiap bagian bekerja lebih efektif. Kita ingin tata kelola yang adaptif, kolaboratif, dan mampu memastikan kebijakan gizi nasional benar-benar sampai kepada masyarakat,"" tutur Rini. Dia menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor dalam pengawasan dan pelaksanaan program. Kepala BGN diminta memperkuat kerja sama dengan Kementerian Kesehatan dalam aspek pengawasan kesehatan, BPOM dalam mutu dan keamanan pangan, serta Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dan Kementerian Agama untuk pelaksanaan MBG di satuan pendidikan. ""Tata kelola yang baik bukan hanya soal prosedur, tapi tentang bagaimana koordinasi bisa berjalan cepat dan tepat. Kuncinya ada pada kolaborasi antar instansi dari pusat hingga daerah,"" jelasnya. Melalui penyempurnaan tata kelola dan penguatan kelembagaan, Kementerian PAN-RB juga memastikan setiap tahapan penyelenggaraan MBG berjalan efektif, terukur, dan berdampak. ""Kita ingin memastikan tata kelola program MBG ini berjalan efektif dari pusat hingga daerah, karena di situlah hasil nyata akan dirasakan masyarakat,"" kata Rini. Menurutnya, langkah ini menjadi bukti konsistensi Kementerian PANRB dalam menghadirkan birokrasi yang responsif dan berorientasi hasil. ""Dengan tata kelola yang kuat dan kolaborasi lintas sektor, pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis diharapkan benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat serta mendukung terwujudnya generasi Indonesia yang sehat dan berdaya saing,"" ungkapnya. Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menjelaskan bahwa pembentukan Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program MBG melalui Keputusan Presiden Nomor 28 Tahun 2025 merupakan langkah penting untuk mengawal efektivitas program yang berdampak luas. ""Ada 82,9 juta penerima manfaat MBG. Kita tidak ingin ada risiko apapun. Ini bukan soal angka, tapi soal anak-anak kita. Karena itu, tim ini akan bekerja terus-menerus menyempurnakan pelaksanaan MBG agar tertib, transparan, dan berprinsip good governance,"" tutup Zulhas. Simak juga Video: Menpan RB Pastikan Perpres Tata Kelola MBG Dilaksanakan Saksama",Dea Duta Aulia -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/05/kemenpan-rb-1762334896773_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8195777/pastikan-dampak-nyata-kemenpan-rb-terus-perkuat-tata-kelola-program-mbg,8b1cfe13f924d6d4a4d8d8600cc4da0cd3b3295ed552deb1261b116a7cb744b4,2025-11-13 20:14:42.385 983,kompas,mbg,2025-11-07 18:27:10,"MBG Ubah Nasib Nelayan Kaur: Ikan Kami Kini Laku, Tak Ada Lagi yang Terbuang","BENGKULU, KOMPAS.com Hari itu, Jumat (21/10/2025), Fatmawati bersama beberapa perempuan nelayan tampak cekatan menggunakan parang. Dengan terampil, mereka memisahkan daging ikan tuna dari kulit, kepala, dan tulangnya hingga menjadi potonganfilletsiap olah.Aktivitas itu dilakukan beberapa saat setelah ratusan kilogram ikan tuna hasil tangkapan para suami mereka mendarat. Tak bisa disimpan lama, daging segar itu harus segera dikirim ke dua dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di KabupatenKaur,Bengkulu. Kami diminta (menyuplai) dua dapur SPPG di Desa Suka Bandung, Kecamatan Kaur Selatan, dan Desa Tanjung Iman, Kecamatan Tanjung Kemuning. Dua dapur ini satu minggu sekali menghidangkan menu ikan laut untuk ribuan siswa. Kami dipercaya (untuk) memasok kebutuhan ikan laut, kata Fatmawati, beberapa waktu lalu ditemui Kompas.com.Baca juga:Cerita Kota Madiun Zero Kasus Keracunan MBG, Wali Kota Keliling hingga Dorong SPPG Urus SLHSDalam satu pekan, Fatmawati dan para istrinelayanlain dua kali membantu membersihkan ikan tuna untuk SPPG. Kegiatan ini bukan hanya menjadi rutinitas baru, tapi juga membuka sumber penghasilan tambahan bagi mereka. Satu kali membersihkan tuna, kami diupah Rp 100.000. Jadi selama seminggu, kami dapat uang Rp 200.000. Lumayan, dibandingkan selama ini para istri hanya menunggu suami pulang dari laut. Sekarang, kami juga punya pendapatan, ujar Fatmawati, ditemui Kompas.com, Jumat.Suami Fatmawati, Martin, adalah nelayan sekaligus Ketua Kelompok Koperasi Nelayan Fajar Kaur Nusantara di Desa Pasar Lama, Kecamatan Kaur Selatan. Kelompok yang beranggotakan 30 nelayan ini, sejak tujuh bulan terakhir, dipercaya memasok 1,5 ton daging tuna dan ikan marlin setiap bulan untuk kebutuhan dua dapur SPPG untuk memenuhi operasional program Makan Bergizi Gratis (MBG).KOMPAS.com/FIRMANSYAHIkan tuna segar yang didapat petani Kabupaten Kaur, Bengkulu, untuk memenuhi kebutuhan program MBG. Kami bersyukur dipercaya memasok ikan untuk program MBG. Jadi, tangkapan kami terserap. Selama ini, kalau ikan melimpah dan pembeli tidak ada, kami bagikan ke warga. Bahkan sering kali ikan membusuk. Limbahnya biasanya kami bakar atau kubur karena tidak ada yang membeli, cerita Martin.Baca juga:Berkah Program MBG, Mitra dan Petani Lokal Purbalingga: Permintaan Sayur Meningkat, Harga StabilKini, situasi berubah. Jika dulu para nelayan kesulitan mencari pembeli, kini justru mereka harus memastikan pasokan ikan tetap cukup.kadang sedikit karena badai atau cuaca. Saat tangkapan sedikit, kami menghubungi nelayan di luar kelompok untuk membeli tuna mereka, ujar Martin.Menurut Martin, dagingfillettuna dan marlin dibeli dapur SPPG dengan harga Rp 60.000 per kilogram. Dengan pesanan mencapai 1,5 ton per bulan, maka jumlah nominal yang diapat adalah Rp 90 juta. Program ini tidak hanya membantu menyediakan makanan bergizi untuk anak-anak sekolah, tetapi juga memberi napas ekonomi baru bagi para nelayan dan keluarganya di pesisir Kaur. Uang itu mengalir ke nelayan dan keluarganya. Makin lama, pesanan makin bertambah, ke depan, kami harus makin siap serta melibatkan lebih banyak nelayan lagi, katanya.KOMPAS.com/FIRMANSYAHPara istri nelayan membersihkan daging tuna untuk dipasok ke dapur MBG di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu.Martin bercerita, para nelayan di desanya biasanya berangkat melaut sejak dini hari. Sekitar pukul 02.00 WIB, sebanyak 30 nelayan dengan 11 kapal menembus malam menuju tengah laut, sejauh 60 mil dari garis pantai, untuk memancing tuna di rumpon-rumpon milik swasta.Baca juga:Kecipratan Berkah Program MBG, Omzet UMKM di Banyuwangi Naik 50 Persen Pukul 02.00 WIB, nelayan berangkat ke laut. Lalu, subuh pukul 05.00 WIB tiba di lokasi pemancingan rumpon milik swasta. Di sana, kami diperbolehkan memancing tuna. Pukul 11.00 WIB siang, nelayan pulang, maka pukul 17.00 WIB tiba di desa membawa tuna dan ikan marlin yang dipesan oleh dapur SPPG, tuturnya.Setibanya di darat, ikan disimpan di storage. Keesokan harinya, tuna dan marlin dibersihkan sebelum dikirim ke dapur-dapur MBG.Dapur MBG sajikan hasil lautHasil pengamatan Kompas.com menunjukkan, Kabupaten Kaur di Provinsi Bengkulu adalah satu wilayah yang menghadirkan menu hasil laut dalam program MBG.Perwakilan dua dapur MBG di Desa Suka Bandung dan Desa Tanjung Iman, Kasmi Harasti, mengatakan bahwa pihaknya menyediakan per hari untuk siswa sekolah.Baca juga:Surat Cinta dalam Ompreng, Cerita Hangat dari Dapur MBG di SPPG Lanud Suryadarma Subang BENGKULU, KOMPAS.com Hari itu, Jumat (21/10/2025), Fatmawati bersama beberapa perempuan nelayan tampak cekatan menggunakan parang. Dengan terampil, mereka memisahkan daging ikan tuna dari kulit, kepala, dan tulangnya hingga menjadi potonganfilletsiap olah. Aktivitas itu dilakukan beberapa saat setelah ratusan kilogram ikan tuna hasil tangkapan para suami mereka mendarat. Tak bisa disimpan lama, daging segar itu harus segera dikirim ke dua dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di KabupatenKaur,Bengkulu. Kami diminta (menyuplai) dua dapur SPPG di Desa Suka Bandung, Kecamatan Kaur Selatan, dan Desa Tanjung Iman, Kecamatan Tanjung Kemuning. Dua dapur ini satu minggu sekali menghidangkan menu ikan laut untuk ribuan siswa. Kami dipercaya (untuk) memasok kebutuhan ikan laut, kata Fatmawati, beberapa waktu lalu ditemui Kompas.com. Baca juga:Cerita Kota Madiun Zero Kasus Keracunan MBG, Wali Kota Keliling hingga Dorong SPPG Urus SLHS Dalam satu pekan, Fatmawati dan para istrinelayanlain dua kali membantu membersihkan ikan tuna untuk SPPG. Kegiatan ini bukan hanya menjadi rutinitas baru, tapi juga membuka sumber penghasilan tambahan bagi mereka. Satu kali membersihkan tuna, kami diupah Rp 100.000. Jadi selama seminggu, kami dapat uang Rp 200.000. Lumayan, dibandingkan selama ini para istri hanya menunggu suami pulang dari laut. Sekarang, kami juga punya pendapatan, ujar Fatmawati, ditemui Kompas.com, Jumat. Suami Fatmawati, Martin, adalah nelayan sekaligus Ketua Kelompok Koperasi Nelayan Fajar Kaur Nusantara di Desa Pasar Lama, Kecamatan Kaur Selatan. Kelompok yang beranggotakan 30 nelayan ini, sejak tujuh bulan terakhir, dipercaya memasok 1,5 ton daging tuna dan ikan marlin setiap bulan untuk kebutuhan dua dapur SPPG untuk memenuhi operasional program Makan Bergizi Gratis (MBG). KOMPAS.com/FIRMANSYAHIkan tuna segar yang didapat petani Kabupaten Kaur, Bengkulu, untuk memenuhi kebutuhan program MBG. KOMPAS.com/FIRMANSYAHIkan tuna segar yang didapat petani Kabupaten Kaur, Bengkulu, untuk memenuhi kebutuhan program MBG. Kami bersyukur dipercaya memasok ikan untuk program MBG. Jadi, tangkapan kami terserap. Selama ini, kalau ikan melimpah dan pembeli tidak ada, kami bagikan ke warga. Bahkan sering kali ikan membusuk. Limbahnya biasanya kami bakar atau kubur karena tidak ada yang membeli, cerita Martin. Baca juga:Berkah Program MBG, Mitra dan Petani Lokal Purbalingga: Permintaan Sayur Meningkat, Harga Stabil Kini, situasi berubah. Jika dulu para nelayan kesulitan mencari pembeli, kini justru mereka harus memastikan pasokan ikan tetap cukup.kadang sedikit karena badai atau cuaca. Saat tangkapan sedikit, kami menghubungi nelayan di luar kelompok untuk membeli tuna mereka, ujar Martin. Menurut Martin, dagingfillettuna dan marlin dibeli dapur SPPG dengan harga Rp 60.000 per kilogram. Dengan pesanan mencapai 1,5 ton per bulan, maka jumlah nominal yang diapat adalah Rp 90 juta. Program ini tidak hanya membantu menyediakan makanan bergizi untuk anak-anak sekolah, tetapi juga memberi napas ekonomi baru bagi para nelayan dan keluarganya di pesisir Kaur. Uang itu mengalir ke nelayan dan keluarganya. Makin lama, pesanan makin bertambah, ke depan, kami harus makin siap serta melibatkan lebih banyak nelayan lagi, katanya. KOMPAS.com/FIRMANSYAHPara istri nelayan membersihkan daging tuna untuk dipasok ke dapur MBG di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu.Martin bercerita, para nelayan di desanya biasanya berangkat melaut sejak dini hari. Sekitar pukul 02.00 WIB, sebanyak 30 nelayan dengan 11 kapal menembus malam menuju tengah laut, sejauh 60 mil dari garis pantai, untuk memancing tuna di rumpon-rumpon milik swasta. KOMPAS.com/FIRMANSYAHPara istri nelayan membersihkan daging tuna untuk dipasok ke dapur MBG di Kabupaten Kaur, Provinsi Bengkulu. Baca juga:Kecipratan Berkah Program MBG, Omzet UMKM di Banyuwangi Naik 50 Persen Pukul 02.00 WIB, nelayan berangkat ke laut. Lalu, subuh pukul 05.00 WIB tiba di lokasi pemancingan rumpon milik swasta. Di sana, kami diperbolehkan memancing tuna. Pukul 11.00 WIB siang, nelayan pulang, maka pukul 17.00 WIB tiba di desa membawa tuna dan ikan marlin yang dipesan oleh dapur SPPG, tuturnya. Setibanya di darat, ikan disimpan di storage. Keesokan harinya, tuna dan marlin dibersihkan sebelum dikirim ke dapur-dapur MBG. Hasil pengamatan Kompas.com menunjukkan, Kabupaten Kaur di Provinsi Bengkulu adalah satu wilayah yang menghadirkan menu hasil laut dalam program MBG. Perwakilan dua dapur MBG di Desa Suka Bandung dan Desa Tanjung Iman, Kasmi Harasti, mengatakan bahwa pihaknya menyediakan per hari untuk siswa sekolah. Baca juga:Surat Cinta dalam Ompreng, Cerita Hangat dari Dapur MBG di SPPG Lanud Suryadarma Subang",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/vXlXQF6-gYcaIyqQTCA7WYK0vgM=/458x0:3836x2252/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/07/690dd55a18919.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/11/07/18271001/mbg-ubah-nasib-nelayan-kaur-ikan-kami-kini-laku-tak-ada-lagi-yang-terbuang,119c9048001b58240eea1819c9a69ab3ee88fc773d9e2850ab597405bead42a0,2025-11-13 20:14:43.351 984,detik,mbg,2025-11-04 21:00:00,"Dari Perawat ke Wakil Rakyat, Sri Wahyuni Dorong Akses Kesehatan Desa","25 tahun bukan waktu yang sebentar bagi Sri Wahyuni berkecimpung di dunia kesehatan. Sejak 1999 hingga 2024, ia mengabdikan diri sebagai perawat. Kini, pengalaman panjang itu ia bawa ke gedung parlemen sebagai Wakil Ketua DPRD Jawa Timur dari Partai Demokrat. Baginya, perubahan nyata di sektor kesehatan tak bisa hanya datang dari ruang perawatan. Harus ada langkah dari ruang kebijakan. ""Selama bertahun-tahun saya melihat langsung tantangan di sektor kesehatan, dari antrean panjang di rumah sakit hingga masalah sistem rujukan. Ini yang mendorong saya untuk terjun ke politik, membawa perubahan nyata,"" ujar wanita yang kerap disapa Yuni tersebut. Latar belakang sebagai tenaga kesehatan membuat Yuni punya kepekaan tersendiri pada persoalan di lapangan. Ia bahkan turun langsung mengawal operasi seorang balita asal Bojonegoro yang menderita atresia ani (kelainan saluran cerna). Ia memastikan koordinasi antara pihak keluarga dan rumah sakit berjalan lancar hingga pasien kecil itu bisa pulang dengan kondisi stabil. Tak hanya itu, Yuni juga getol memperjuangkan peningkatan kesejahteraan tenaga kesehatan di Jawa Timur. Ia menilai, perawat yang menjadi garda terdepan layanan kesehatan sering kali belum mendapat perhatian yang layak. ""Kalau pemerintah yang disampaikan Presiden Prabowo akan kenaikan gaji guru sebagai bentuk menyejahterakan mereka, maka sudah selayaknya perawat juga harus disejahterakan. Kenaikan gaji dan pendapatan perawat harus juga dilakukan,"" lanjutnya. Salah satu gagasan yang kini tengah ia dorong adalah program 'Satu Desa Satu Perawat' di 7.721 desa di Jawa Timur. Menurutnya, program ini bukan hanya akan memperluas akses layanan kesehatan, tapi juga membuka lapangan kerja bagi tenaga perawat yang jumlahnya banyak di Jatim. ""Sekarang ini lagi gencar disuarakan oleh PPNI agar program satu desa satu perawat direalisasikan. Pada saat presiden Jokowi sudah disampaikan pihak PPNI ketika menggelar pertemuan di Jakarta,"" beber Yuni. ""Sekarang ini di era presiden Prabowo Subianto, saya berharap dan mendorong pemerintah untuk program satu desa satu perawat ini bisa direalisasikan. Khususnya di Jatim,"" tambahnya. Kepedulian Yuni terhadap sektor kesehatan juga ia wujudkan dalam mengawal berbagai program sosial, salah satunya program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia menekankan pentingnya evaluasi pelaksanaan program agar sesuai dengan standar dari pemerintah pusat dan benar-benar membawa manfaat bagi masyarakat. Berkat kepeduliannya terhadap layanan kesehatan di Jatim, Yuni menjadi salah satu nominator detikJatim Awards 2025. detikJatim akan kembali menghadirkan detikJatim Awards 2025, ajang penghargaan untuk tokoh masyarakat hingga pelaku bisnis dan instansi pemerintah yang memberikan kontribusi positif bagi masyarakat di Jawa Timur. Tahun ini, pemberian penghargaan akan digelar di Grand Mercure Malang Mirama, Kota Malang, pada Rabu 5 November 2025. Anugerah detikJatim Awards 2025 diberikan kepada individu, komunitas, instansi pemerintahan, kampus, DPRD, BUMD, dan perusahaan swasta. Seleksi penerima dilakukan melalui tahapan khusus oleh dewan redaksi detikcom dan detikJatim , dengan memperhatikan kriteria inovasi, kreativitas, inspiratif, dampak bagi masyarakat, dan keaktifan di bidang masing-masing.",detikJatim Awards 2025,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/04/wakil-ketua-dprd-jatim-sri-wahyuni-1762244848881_169.png?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jatim/berita/d-8194308/dari-perawat-ke-wakil-rakyat-sri-wahyuni-dorong-akses-kesehatan-desa,46a6c0a8acad7f8234a111099dd7ce203c5b8d4ebde87685b10b837261731b95,2025-11-13 20:17:04.740 985,okezone,mbg,2025-09-20 06:06:50,"Menkeu Purbaya Bakal Pangkas Anggaran MBG, Ini 3 Faktanya","JAKARTA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa siap memangkas anggaran Makan Bergizi Gratis (MBG) jika tidak terserap secara maksimal. Nantinya anggaran tersebut akan dialihkan ke hal yang produktif atau bahkan digunakan untuk mengurangi defisit dan utang negara. Laporan Badan Gizi Nasional (BGN) menunjukkan serapan anggaran MBG baru mencapai 18,6 persen atau Rp13,2 triliun dari total pagu Rp71 triliun hingga 8 September 2025. Menurut Purbaya, anggaran yang tidak terserap secara optimal hingga akhir Oktober berpotensi ditarik kembali dan dialokasikan ke program lain yang lebih produktif, atau bahkan digunakan untuk mengurangi defisit dan utang negara. ""Terus kalau di akhir Oktober kita bisa hitung dan kita antisipasi penyerapannya hanya sekian ya kita ambil juga uangnya kita sebar ke tempat lain atau untuk mengurangi defisit atau untuk mengurangi utang,"" ungkap Purbaya di kantornya, Jakarta, Jumat (19/9/2025). Pernyataan Purbaya muncul setelah laporan Badan Gizi Nasional (BGN) menunjukkan serapan anggaran MBG baru mencapai 18,6 persen atau Rp13,2 triliun dari total pagu Rp71 triliun hingga 8 September 2025. Purbaya menyebut bahwa pemerintah akan membantu program MBG agar serapan bisa lebih cepat, termasuk dengan mengirimkan tim manajemen untuk mengelola. ""Kami coba bantu termasuk ngirim manajemen segala macam, orang keuangan banyak kan, biar kerja lah,"" ujarnya. Purbaya juga menegaskan, tidak ada ""uang menganggur"" di kementerian mana pun yang akan dibiarkan hingga akhir tahun. ""Pada dasarnya enggak ada uang nganggur di Departemen di Kementerian yang di earmark sampai akhir tahun, kira-kira begitu rangkanya,"" tegasnya. Purbaya menjelaskan, pemerintah menerapkan strategi insentif dan sanksi (stick and carrot). ""Justru kita membantu MBG biar diserap lebih cepat, tapi kalau saya gak ada sanksi ya mereka santai-santai aja lah, ini stick and carrot, kalau bisa lebih cepat ditambah lagi uangnya kalo emang bagus,"" kata Purbaya. Sebaliknya, jika serapan rendah, anggaran akan dipangkas. Dia juga menambahkan, jika uangnya memang tidak bisa diserap, pihak pelaksana program juga setuju dengan langkah ini.",Dani Jumadil Akhir,https://img.okezone.com/content/2025/09/19/320/3171152/purbaya-tw8j_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/09/19/320/3171152/menkeu-purbaya-bakal-pangkas-anggaran-mbg-ini-3-faktanya?page=all,0e55823b776f9c5b23a75c906db9c4b4bb4008273f7dc3e3a6dd1ce918739c48,2025-11-13 20:14:43.535 986,pikiranrakyat,mbg,2025-09-26 14:50:33,"Penyebab Keracunan MBG di Jawa Barat Terungkap, Labkes Bongkar Biangkerok Utama","PIKIRAN RAKYAT Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jawa Barat menuai sorotan setelah muncul dugaan keracunan massal di 11 kota dan kabupaten. Hasil pemeriksaan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat mengungkap, makanan basi menjadi penyebab utama kasus tersebut. Kepala Labkes Jabar, dr. Ryan Bayusantika Ristandi, menjelaskan bahwa terdapat 20 kasus keracunan yang terdeteksi di sejumlah daerah, yakni Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Kota Bandung, Kabupaten Cianjur, Garut, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Tasikmalaya, Kota Cirebon, Kota Cimahi, dan Kabupaten Sukabumi. (Sampel) berasal dari 11 dinas kesehatan kabupaten dan kota di Jabar, dengan frekuensi KLB MBG sebanyak 20 kali, kata Ryan di Bandung, dikutip Jumat 26 September 2025. Dari uji laboratorium mikrobiologi, sekitar 72 persen sampel dinyatakan negatif, sedangkan 23 persen terbukti positif terkontaminasi. Bakteri yang ditemukan meliputi Vibrio cholera, Staphylococcus aureus, Escherichia coli, hingga Bacillus cereus. Sementara itu, pada pemeriksaan laboratorium kimia, 92 persen sampel dinyatakan bersih, namun 8 persen sisanya terdeteksi mengandung nitrit. Ryan menegaskan penyebab keracunan bisa berbeda pada tiap kasus. Meski demikian, hasil uji mikrobiologi memperlihatkan bakteri Salmonella dan Bacillus cereus mendominasi temuan. Menurut Ryan, faktor mikrobiologi terjadi ketika makanan yang kaya protein, karbohidrat, dan lemak terpapar bakteri patogen. Faktor utama yang menyebabkan makanan cepat basi adalah faktor mikrobiologi dan fisik, Jika penyimpanan tidak sesuai, mikroba pembusuk seperti E. coli, Salmonella, Bacillus cereus, hingga Staphylococcus aureus dapat berkembang cepat, ujarnya. Baca Juga:Penanganan Dugaan Kasus Rudapaksa Terus Berproses, Termasuk Mengungkap Motif Tersangka Ia menambahkan, berdasarkan standar SNI ISO 7218, sampel makanan segar harus disimpan pada suhu 0 4 derajat Celcius maksimal 24 jam sebelum diperiksa. Jika tidak segera diperiksa, penyimpanan minimal harus di suhu -18 derajat, ungkapnya. Selain itu, faktor fisik juga berperan, seperti kontaminasi silang dari peralatan, tangan pekerja, maupun air yang tidak higienis. Kelembapan tinggi mempercepat pertumbuhan mikroba, sementara kemasan yang tidak rapat memudahkan udara atau debu membawa spora jamur masuk, tutur Ryan. Ryan memaparkan bahwa gejala umum keracunan makanan meliputi mual, muntah, diare, nyeri perut, demam, sakit kepala, lemas, hingga dehidrasi. Sebagian besar kasus hanya menimbulkan gejala ringan. Namun, dalam kondisi tertentu bisa berakibat fatal, misalnya menyebabkan gagal ginjal atau kelumpuhan pernapasan. Karena itu, bila muncul diare berdarah, muntah terus-menerus, atau kesulitan bernapas, segera cari pertolongan medis, jelasnya. Untuk pertolongan pertama, Ryan menekankan pentingnya mencegah dehidrasi pada korban keracunan. Segera beri minum air putih atau oralit sedikit demi sedikit tapi sering. Jika muntah berulang, diare berdarah, demam tinggi, atau pasien tampak sangat lemah, segera bawa ke fasilitas kesehatan, pungkasnya.*** Berita PilihanKPK Segera Terbitkan Sprindik untuk Bongkar Korupsi di KemenkesBiaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGNYLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu KesehatanDua Mantan Ketua LKPP Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop ChromebookRevisi UU BUMN: Kementerian BUMN Dibubarkan, Diganti Badan Pengaturan BUMN Berita PilihanKPK Segera Terbitkan Sprindik untuk Bongkar Korupsi di KemenkesBiaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGNYLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu KesehatanDua Mantan Ketua LKPP Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop ChromebookRevisi UU BUMN: Kementerian BUMN Dibubarkan, Diganti Badan Pengaturan BUMN Berita Pilihan KPK Segera Terbitkan Sprindik untuk Bongkar Korupsi di KemenkesBiaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGNYLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu KesehatanDua Mantan Ketua LKPP Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop ChromebookRevisi UU BUMN: Kementerian BUMN Dibubarkan, Diganti Badan Pengaturan BUMN KPK Segera Terbitkan Sprindik untuk Bongkar Korupsi di Kemenkes KPK Segera Terbitkan Sprindik untuk Bongkar Korupsi di Kemenkes KPK Segera Terbitkan Sprindik untuk Bongkar Korupsi di Kemenkes KPK Segera Terbitkan Sprindik untuk Bongkar Korupsi di Kemenkes Biaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGN Biaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGN Biaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGN Biaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGN YLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu Kesehatan YLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu Kesehatan YLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu Kesehatan YLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu Kesehatan Dua Mantan Ketua LKPP Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop Chromebook Dua Mantan Ketua LKPP Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop Chromebook Dua Mantan Ketua LKPP Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop Chromebook Dua Mantan Ketua LKPP Diperiksa Kejagung Terkait Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Laptop Chromebook Revisi UU BUMN: Kementerian BUMN Dibubarkan, Diganti Badan Pengaturan BUMN Revisi UU BUMN: Kementerian BUMN Dibubarkan, Diganti Badan Pengaturan BUMN Revisi UU BUMN: Kementerian BUMN Dibubarkan, Diganti Badan Pengaturan BUMN Revisi UU BUMN: Kementerian BUMN Dibubarkan, Diganti Badan Pengaturan BUMN",Asahat Edi Rediko PS,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/25/1617903013.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019675068/penyebab-keracunan-mbg-di-jawa-barat-terungkap-labkes-bongkar-biangkerok-utama?page=all,7262228d25b97b400d7c28addbf0735230e25cb0beea32ecb07845230d50cc55,2025-11-13 20:14:51.742 988,okezone,mbg,2025-09-19 18:40:37,Program MBG Bakal Jadi BLT? Ini Penjelasan Menkeu Purbaya,"JAKARTA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menanggapi isu yang beredar di media sosial mengenai kritik terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dia membantah sedang menegur program tersebut, melainkan ingin membantu mempercepat serapan anggarannya. Namun, jika serapan tetap rendah, Purbaya tidak ragu untuk menarik dana tersebut. ""Bukan negur, itu kita mau bantu. Kita bantu secepatnya. Tapi kalau enggak bisa juga kita ambil duitnya,"" tegas Purbaya di Istana Presiden, Jumat (19/9/2025). Menurut Purbaya, membiarkan anggaran menganggur tidak efisien, apalagi pemerintah tetap harus membayar bunga utang. Dana yang ditarik akan dialihkan ke tempat lain yang lebih siap, termasuk untuk perluasan bantuan langsung kepada masyarakat. Purbaya mencontohkan, dana tersebut bisa digunakan untuk memperpanjang bantuan beras 2x10 kg. ""Kan gitu fair kan? Daripada nganggur, duitnya kan saya bayar bunga juga,"" imbuhnya. Kemudian Purbaya menegaskan kembali dukungannya terhadap program ini, tetapi dengan syarat pelaksanaannya berjalan dengan baik. ""Jadi saya enggak negur, saya mendukung. Tapi kalau enggak jalan ya ambil duitnya,"" ungkap Purbaya. Di sisi lain, usulan untuk mengubah skema MBG menjadi bantuan tunai kepada orang tua murid mengemuka di tengah isu keracunan makanan di beberapa sekolah. Namun, Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi menegaskan bahwa skema pemberian makanan langsung adalah yang terbaik. ""Ide kan banyak, bukan berarti ide tidak baik, tapi konsep yang sekarang dijalankan dianggap oleh pemerintah dan BGN yang terbaik untuk dikerjakan,"" ujar Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan. Prasetyo mengatakan bahwa semua catatan dan masalah yang terjadi pada program ini akan ditampung oleh pemerintah untuk diperbaiki, termasuk kasus keracunan. Ia menegaskan, pemerintah tetap berkomitmen pada konsep awal program MBG. JAKARTA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menanggapi isu yang beredar di media sosial mengenai kritik terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dia membantah sedang menegur program tersebut, melainkan ingin membantu mempercepat serapan anggarannya. Namun, jika serapan tetap rendah, Purbaya tidak ragu untuk menarik dana tersebut. ""Bukan negur, itu kita mau bantu. Kita bantu secepatnya. Tapi kalau enggak bisa juga kita ambil duitnya,"" tegas Purbaya di Istana Presiden, Jumat (19/9/2025). Menurut Purbaya, membiarkan anggaran menganggur tidak efisien, apalagi pemerintah tetap harus membayar bunga utang. Dana yang ditarik akan dialihkan ke tempat lain yang lebih siap, termasuk untuk perluasan bantuan langsung kepada masyarakat. Purbaya mencontohkan, dana tersebut bisa digunakan untuk memperpanjang bantuan beras 2x10 kg. ""Kan gitu fair kan? Daripada nganggur, duitnya kan saya bayar bunga juga,"" imbuhnya. Kemudian Purbaya menegaskan kembali dukungannya terhadap program ini, tetapi dengan syarat pelaksanaannya berjalan dengan baik. ""Jadi saya enggak negur, saya mendukung. Tapi kalau enggak jalan ya ambil duitnya,"" ungkap Purbaya. Di sisi lain, usulan untuk mengubah skema MBG menjadi bantuan tunai kepada orang tua murid mengemuka di tengah isu keracunan makanan di beberapa sekolah. Namun, Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi menegaskan bahwa skema pemberian makanan langsung adalah yang terbaik. ""Ide kan banyak, bukan berarti ide tidak baik, tapi konsep yang sekarang dijalankan dianggap oleh pemerintah dan BGN yang terbaik untuk dikerjakan,"" ujar Prasetyo di Kompleks Istana Kepresidenan. Prasetyo mengatakan bahwa semua catatan dan masalah yang terjadi pada program ini akan ditampung oleh pemerintah untuk diperbaiki, termasuk kasus keracunan. Ia menegaskan, pemerintah tetap berkomitmen pada konsep awal program MBG. (Dani Jumadil Akhir)",Anggie Ariesta,https://img.okezone.com/content/2025/09/19/320/3171136/purbaya-IS5H_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/09/19/320/3171136/program-mbg-bakal-jadi-blt-ini-penjelasan-menkeu-purbaya?page=all,4604cd439e033a9d8a70c75e1ed7544fb68c1b1f7df5a06b705779ae928c1185,2025-11-13 20:14:53.988 989,kompas,mbg,2025-11-07 17:14:00,"MBG Berulat di Bangkalan, SPPG: Sayur Sudah Dicuci Pakai Air Garam dan Berulang","BANGKALAN, KOMPAS.com- Menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diterima salah satu siswa di SDN Tagungguh 2, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur berisi ulat.Terkait hal ini, pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mengaku telah melakukan pengolahan sesuai prosedur.Kepala SPPGYayasan Sehat Luhur Mandiri Barokah, Abdul Latif meminta maaf atas kejadian tersebut.Ia mengatakan, pasca-temuanMBGberulat itu, pihaknya langsung mendatangi sekolah dan mengganti makanan dengan yang baru.""Ketika kami dapat kabar tersebut, langsung kami lakukan penggantian. Untuk makanan itu tidak sampai termakan oleh siswa,"" ujarnya, Jumat (7/11/2025).Baca juga:Pemkab Bangkalan Wajibkan SPPG Urus SLHS Usai Kasus MBG Berulat dan BasiSelain itu, kata dia, dalam proses pengolahan sayuran, petugas menggunakan metode pencucian secara berulang untuk memastikan sayur dalam kondisi steril.""Pencucian berulang itu juga menggunakan air garam sesuaistandard operating procedure(SOP) yang telah ditetapkan,"" ucap dia.Pasca-kejadian itu, pihaknya akan lebih berhati-hati dan memperketat penerapan SOP di dapurnya, sehingga kejadian serupa tidak terulang.""Tentu ini menjadi evaluasi bagi kami untuk bisa lebih menjaga kebersihan dan akan melaksanakan SOP lebih ketat lagi,"" katanya.Baca juga:Ada MBG Berulat dan Basi di Bangkalan, Wali Murid: Lebih Baik Beri SembakoSementara itu, Kepala Satuan Tugas (Satgas) MBG Bangkalan, Bambang Budi Mustika mengatakan, telah menerima klarifikasi dari pihak SPPG terkait.Pihaknya juga telah meneruskan laporan itu ke Badan Gizi Nasional (BGN).""Kami harap pihak dapur bisa lebih ketat lagi menerapkan SOP agar kejadian serupa tidak terulang,"" ucap dia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BANGKALAN, KOMPAS.com- Menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diterima salah satu siswa di SDN Tagungguh 2, Kecamatan Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur berisi ulat. Terkait hal ini, pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mengaku telah melakukan pengolahan sesuai prosedur. Kepala SPPGYayasan Sehat Luhur Mandiri Barokah, Abdul Latif meminta maaf atas kejadian tersebut. Ia mengatakan, pasca-temuanMBGberulat itu, pihaknya langsung mendatangi sekolah dan mengganti makanan dengan yang baru. ""Ketika kami dapat kabar tersebut, langsung kami lakukan penggantian. Untuk makanan itu tidak sampai termakan oleh siswa,"" ujarnya, Jumat (7/11/2025). Baca juga:Pemkab Bangkalan Wajibkan SPPG Urus SLHS Usai Kasus MBG Berulat dan Basi Selain itu, kata dia, dalam proses pengolahan sayuran, petugas menggunakan metode pencucian secara berulang untuk memastikan sayur dalam kondisi steril. ""Pencucian berulang itu juga menggunakan air garam sesuaistandard operating procedure(SOP) yang telah ditetapkan,"" ucap dia. Pasca-kejadian itu, pihaknya akan lebih berhati-hati dan memperketat penerapan SOP di dapurnya, sehingga kejadian serupa tidak terulang. ""Tentu ini menjadi evaluasi bagi kami untuk bisa lebih menjaga kebersihan dan akan melaksanakan SOP lebih ketat lagi,"" katanya. Baca juga:Ada MBG Berulat dan Basi di Bangkalan, Wali Murid: Lebih Baik Beri Sembako Sementara itu, Kepala Satuan Tugas (Satgas) MBG Bangkalan, Bambang Budi Mustika mengatakan, telah menerima klarifikasi dari pihak SPPG terkait. Pihaknya juga telah meneruskan laporan itu ke Badan Gizi Nasional (BGN). ""Kami harap pihak dapur bisa lebih ketat lagi menerapkan SOP agar kejadian serupa tidak terulang,"" ucap dia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/4ugDgfFxuY9oI1RC3kYc4SVDwsM=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/07/690d8a73bbd73.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/11/07/171400678/mbg-berulat-di-bangkalan-sppg-sayur-sudah-dicuci-pakai-air-garam-dan,14686fc0ddd6e141cf7051f66df779bd32036d5b2c017bcb972de00684a3aded,2025-11-13 20:14:54.193 990,pikiranrakyat,mbg,2025-09-26 13:53:00,"YLKI Desak Moratorium Program MBG, Sebut Kasus Keracunan Bom Waktu Kesehatan","PIKIRAN RAKYAT- Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mendesak pemerintah evaluasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) imbas kasus keracunan di sejumlah daerah. Pemerintah bila perlu hentikan sementara program tersebut demi menjamin perbaikan secara sempurna dan menyeluruh. ""Jika tidak dilakukan perbaikan secara serius dan komprehensif, maka MBG akan menjadi bom waktu penerima manfaat lainnya dalam peningkatan angka kesakitan bagi penerima manfaat,"" kata Ketua YLKI Niti Emiliana dalam keterangannya. Ia menilai berbagai macam polemik yang terjadi dalam program MBG jadi indikator ketidaksiapan pelaksanaan program andalan Presiden Prabowo Subianto ini. Karenanya, program ini harus dibenahi hingga memenuhi prinsip, keamanan, kesehatan dan juga keselamatan bagi konsumen. Baca Juga:Biaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGN Niti mendesak perlu ada pelatihan, standar, dan jaminan kebersihan sanitasi serta sarana prasarana dapur, termasuk menjamin kehalalan food tray. Bila terbukti food tray tersebut tidak terjamin kehalalannya, maka perlu ada penarikan dan penggantian alternatif. Selain itu, pemerintah diminta perketat standar dan jaminan keamanan pangan MBG yang merupakan hak mutlak penerima manfaat. Lembaga ini juga mendorong perombakan sistem secara menyeluruh dari hulu hingga hilir serta audit standar dapur dan standar makanan MBG. Pekerjamenyiapkan menu makanan bergizi gratis (MBG) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Pangkalan Angkatan Udara Husein Sastranegara, Selasa (23/9/2025). Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono melakukan kunjungan kerja meninjau fasilitas pembuangan limbah dapur SPPG tersebut.* Pekerjamenyiapkan menu makanan bergizi gratis (MBG) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Pangkalan Angkatan Udara Husein Sastranegara, Selasa (23/9/2025). Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono melakukan kunjungan kerja meninjau fasilitas pembuangan limbah dapur SPPG tersebut.* Pekerjamenyiapkan menu makanan bergizi gratis (MBG) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Pangkalan Angkatan Udara Husein Sastranegara, Selasa (23/9/2025). Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono melakukan kunjungan kerja meninjau fasilitas pembuangan limbah dapur SPPG tersebut.* ""Pemerintah wajib hadir dan bertanggung jawab terhadap setiap kasus atau kerugian yang dialami oleh penerima manfaat. Pemerintah harus membuka ruang pengaduan masyarakat terhadap program MBG ini sehingga aduan masyarakat bisa menjadi koreksi kebijakan MBG ke masyarakat,"" kata Niti. Diketahui, kasus keracunan marak terjadi dalam pelaksanaa program MBG di sejumlah daerah beberapa waktu terakhir. Salah satu kasus keracunan MBG yang menjadi sorotan publik terjadi di Kecamatan Cipongkor dan Cihampelas, Bandung. Data Dinas Kesehatan Jawa Barat mencatat setidaknya ada 842 siswa yang menjadi korban keracunan akibat MBG. Baca Juga:FSGI dan JPPI Desak Moratorium Program MBG, Soroti Keracunan Massal hingga Pengkhianatan terhadap UUD 45 Sementara itu, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menilai kejadian keracunan massal yang ada di Jawa Barat dikarenakan adanya keteledoran dari pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Usai meninjau SPPG penyedia MBG yang menyebabkan keracunan, Dadan menilai hal itu terjadi karena masih baru dan belum mampu menghidangkan makanan dengan jumlah yang besar. ""Kondisinya sebenarnya bagus, hanya mungkin ada keteledoran,"" ujarnya saat mengunjungi para siswa korban keracunan.*** Berita PilihanAnggaran Pendidikan Disandera Program MBG, JPPI Menilai DPR dan Pemerintah Khianati UUD 1945Dapur MBG Diduga Dikuasai Anggota DPR dan DPRD, Kepemilikan SPPG Harus ProfesionalKomisi IX: Masukan Publik Jadi Catatan Penting Perbaikan MBG Berita PilihanAnggaran Pendidikan Disandera Program MBG, JPPI Menilai DPR dan Pemerintah Khianati UUD 1945Dapur MBG Diduga Dikuasai Anggota DPR dan DPRD, Kepemilikan SPPG Harus ProfesionalKomisi IX: Masukan Publik Jadi Catatan Penting Perbaikan MBG Berita Pilihan Anggaran Pendidikan Disandera Program MBG, JPPI Menilai DPR dan Pemerintah Khianati UUD 1945Dapur MBG Diduga Dikuasai Anggota DPR dan DPRD, Kepemilikan SPPG Harus ProfesionalKomisi IX: Masukan Publik Jadi Catatan Penting Perbaikan MBG Anggaran Pendidikan Disandera Program MBG, JPPI Menilai DPR dan Pemerintah Khianati UUD 1945 Anggaran Pendidikan Disandera Program MBG, JPPI Menilai DPR dan Pemerintah Khianati UUD 1945 Anggaran Pendidikan Disandera Program MBG, JPPI Menilai DPR dan Pemerintah Khianati UUD 1945 Anggaran Pendidikan Disandera Program MBG, JPPI Menilai DPR dan Pemerintah Khianati UUD 1945 Dapur MBG Diduga Dikuasai Anggota DPR dan DPRD, Kepemilikan SPPG Harus Profesional Dapur MBG Diduga Dikuasai Anggota DPR dan DPRD, Kepemilikan SPPG Harus Profesional Dapur MBG Diduga Dikuasai Anggota DPR dan DPRD, Kepemilikan SPPG Harus Profesional Dapur MBG Diduga Dikuasai Anggota DPR dan DPRD, Kepemilikan SPPG Harus Profesional Komisi IX: Masukan Publik Jadi Catatan Penting Perbaikan MBG Komisi IX: Masukan Publik Jadi Catatan Penting Perbaikan MBG Komisi IX: Masukan Publik Jadi Catatan Penting Perbaikan MBG Komisi IX: Masukan Publik Jadi Catatan Penting Perbaikan MBG",Satrio Widianto,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/24/4255615321.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019674828/ylki-desak-moratorium-program-mbg-sebut-kasus-keracunan-bom-waktu-kesehatan?page=all,e7c622a2d773cf52093a200ce4c7782c2bdc576b2508f005e0fd82f5ba836b54,2025-11-13 20:15:02.541 991,detik,mbg,2025-11-05 13:26:00,Gibran Tepis Tudingan Diasingkan di Papua: Ini Bukan Tempat Pembuangan,"Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka menegaskan Papua adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Gibran membantah adanya tudingan yang menyebut dirinya diasingkan setiap mendapat penugasan kunjungan ke Papua. Hal itu disampaikan Gibran saat bersilaturahmi dengan tokoh adat dan masyarakat serta jajaran pemerintah daerah di Manokwari, Papua Barat, Selasa (4/11). Gibran mulanya menegaskan bahwa pembangunan saat ini tidak boleh terfokus di Pulau Jawa saja. ""Yang jelas komitmen kami, pembangunan tidak boleh lagi Jawa-sentris, harus Indonesia-sentris, dan tadi saya tekankan juga, Papua ini bukan tempat pengasingan atau pembuangan,"" ungkap Gibran dikutip dari YouTube Wakil Presiden Indonesia, Rabu (5/11/2025). Gibran lantas menyinggung informasi tidak benar terkait dirinya. Dia menepis adanya isu soal dirinya diasingkan di Papua. ""Bapak-ibu mungkin udah sering baca berita tentang saya, 'oh, Gibran diasingkan di Papua'. Tidak, itu nggak benar. Papua itu bagian dari NKRI dan harus kita berikan perhatian khusus,"" tegasnya. Gibran melanjutkan, pembangunan di Papua akan dikawal dua lembaga yang sudah dibentuk. Dua lembaga itu adalah Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) dan Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Papua. ""Orang-orang yang ada di sana itu adalah orang-orang terpilih, orang-orang yang mengerti problem di Papua dan saya yakin nanti ke depan akan ada terobosan baru, inovasi baru yang akan membawa manfaat yang baik untuk masyarakat Papua,"" imbuhnya. Di sisi lain, Gibran juga meminta pemerintah daerah memanfaatkan dengan baik dana otonomi khusus (otsus). Dia ingin anggaran yang dikucurkan benar-benar bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat. ""Mungkin selama ini masih banyak kekurangan, ini tugas saya sebagai pembantu Presiden untuk nanti ke depan bisa lebih efisien dan sekali lagi tepat sasaran,"" ujar Gibran. Dia juga meminta program nasional dikawal dengan baik. Program tersebut seperti pelayanan kesehatan gratis, Sekolah Rakyat, Makan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Garuda hingga revitalisasi sekolah. ""Kita bahas juga terkait Trans Papua. Ini masih ada beberapa ruas belum tersambung, nanti harapannya jika semuanya ini selesai yang namanya akses, masalah inflasi, harga-harga bahan pokok yang masih tinggi, ini nanti bisa terselesaikan,"" pungkasnya.",Papua Barat,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/05/wakil-presiden-gibran-rakabuming-raka-1762323765715_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/sulsel/berita/d-8195309/gibran-tepis-tudingan-diasingkan-di-papua-ini-bukan-tempat-pembuangan,02e5e3992bc2bc561d9c33df941fb02bd5e8984a7f70593cc9ed6b6faaa163f1,2025-11-13 20:15:04.148 992,kompas,mbg,2025-10-30 05:38:42,BGN Sebut Penerima MBG Berpotensi Capai 40 Juta pada Akhir Oktober 2025,"JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana meyakini bahwa jumlah penerima manfaat Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bakal melampaui 40 juta orang sebelum akhir Oktober 2025. Sebab, ada perkembangan signifikan dapur penyedia makanan.Hal itu disampaikan Dadan usai menyampaikan laporan kepada Presiden Prabowo Subianto di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (29/10/2025), dikutip dariAntaranews.""Hari ini sudah ada 13.514 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di 38 provinsi, 509 kabupaten, dan 7.022 kecamatan, dan berpotensi melayani 39,5 juta. Akhir bulan ini, mungkin kita sudah akan melayani 40 juta, kata Dadan.Kemudian, menurut dia, penyerapan anggaranMBGhingga saat ini mencapai Rp 35,6 triliun, atau sekitar 50,1 persen dari target. Kami kejar terus agar target akhir tahun dapat mencapai 82,9 juta penerima, ujar Dadan.Baca juga:BGN Jadikan India Role Model Buat Tingkatkan Kualitas MBGDalam kesempatan itu, dia juga kembali menekankan bahwa MBG telah menjadi penggerak ekonomi lokal karena telah menyerap tenaga kerja dan menggerakkan rantai suplai lokal, dari petani, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) hingga SPPG.Pasalnya, program MBG disebut telah menyerap hingga 600.000 tenaga kerja di seluruh Indonesia.Dia juga menyebut bahwa alokasi anggaran tambahan untuk 2026 akan disiapkan mencapai Rp 268 triliun sebagai bagian dari ekspansi program gizi nasional.Namun, dalam laporannya kepada Prabowo, Dadan mengakui bahwa program MBG juga mengalami tantangan dari sisi logistik dan operasional. Dua antaranya adalah penyediaan dapur di daerah terpencil dan menjamin standar keamanan pangan.Hanya saja, Dadan menyebut bahwa pemerintah akan bekerja keras agar program tetap berjalan tanpa kompromi terhadap kualitas.Baca juga:Kata Kepala BGN Usai Prabowo Tunjuk Nanik Deyang Jadi Ketua Pelaksana Tim Koordinasi MBGDorong Pembangunan SPPG di DaerahSebelumnya, Dadan mengatakan,BGNberencana membangun sampai 6.000 SPPG di daerah terpencil sehingga target 82,9 penerima MBG bisa dicapai pada akhir tahun ini.""Kami juga ingin membangun 5.000 sampai 6.000 SPPG terpencil. Jadi kami masih optimis bisa mengejar 82,9 juta akhir tahun ini, kata Dadan usai rapat finalisasi regulasi penyelenggaraan program MBG dengan Kementerian Koordinator Bidang Pangan dan Kementerian Sekretariat Negara yang membahas sejumlah aturan terkait Keputusan Presiden (Keppres) pada 28 Oktober 2025.Butuh Rp 28 TriliunNamun, untuk mencapai target tersebut, Dadan juga menyebut bahwa ada kebutuhan anggaran sebesar Rp 28 triliun untuk bulan November dan Desember.""Karena untuk November saja, kita akan butuh di November itu Rp 14 triliun sendiri. Desember, kami akan butuh Rp 19 triliun sendiri. Berapa itu? Sudah pasti kurang. Kami akan kekurangan Rp 28 triliun, ujarnya.Baca juga:Rosan Jelaskan Kenapa Rp 70 Triliun Anggaran MBG Dikembalikan BGN: Penurunan BudgetDalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana meyakini bahwa jumlah penerima manfaat Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bakal melampaui 40 juta orang sebelum akhir Oktober 2025. Sebab, ada perkembangan signifikan dapur penyedia makanan. Hal itu disampaikan Dadan usai menyampaikan laporan kepada Presiden Prabowo Subianto di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (29/10/2025), dikutip dariAntaranews. ""Hari ini sudah ada 13.514 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di 38 provinsi, 509 kabupaten, dan 7.022 kecamatan, dan berpotensi melayani 39,5 juta. Akhir bulan ini, mungkin kita sudah akan melayani 40 juta, kata Dadan. Kemudian, menurut dia, penyerapan anggaranMBGhingga saat ini mencapai Rp 35,6 triliun, atau sekitar 50,1 persen dari target. Kami kejar terus agar target akhir tahun dapat mencapai 82,9 juta penerima, ujar Dadan. Baca juga:BGN Jadikan India Role Model Buat Tingkatkan Kualitas MBG Dalam kesempatan itu, dia juga kembali menekankan bahwa MBG telah menjadi penggerak ekonomi lokal karena telah menyerap tenaga kerja dan menggerakkan rantai suplai lokal, dari petani, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) hingga SPPG. Pasalnya, program MBG disebut telah menyerap hingga 600.000 tenaga kerja di seluruh Indonesia. Dia juga menyebut bahwa alokasi anggaran tambahan untuk 2026 akan disiapkan mencapai Rp 268 triliun sebagai bagian dari ekspansi program gizi nasional. Namun, dalam laporannya kepada Prabowo, Dadan mengakui bahwa program MBG juga mengalami tantangan dari sisi logistik dan operasional. Dua antaranya adalah penyediaan dapur di daerah terpencil dan menjamin standar keamanan pangan. Hanya saja, Dadan menyebut bahwa pemerintah akan bekerja keras agar program tetap berjalan tanpa kompromi terhadap kualitas. Baca juga:Kata Kepala BGN Usai Prabowo Tunjuk Nanik Deyang Jadi Ketua Pelaksana Tim Koordinasi MBG Sebelumnya, Dadan mengatakan,BGNberencana membangun sampai 6.000 SPPG di daerah terpencil sehingga target 82,9 penerima MBG bisa dicapai pada akhir tahun ini. ""Kami juga ingin membangun 5.000 sampai 6.000 SPPG terpencil. Jadi kami masih optimis bisa mengejar 82,9 juta akhir tahun ini, kata Dadan usai rapat finalisasi regulasi penyelenggaraan program MBG dengan Kementerian Koordinator Bidang Pangan dan Kementerian Sekretariat Negara yang membahas sejumlah aturan terkait Keputusan Presiden (Keppres) pada 28 Oktober 2025. Namun, untuk mencapai target tersebut, Dadan juga menyebut bahwa ada kebutuhan anggaran sebesar Rp 28 triliun untuk bulan November dan Desember. ""Karena untuk November saja, kita akan butuh di November itu Rp 14 triliun sendiri. Desember, kami akan butuh Rp 19 triliun sendiri. Berapa itu? Sudah pasti kurang. Kami akan kekurangan Rp 28 triliun, ujarnya. Baca juga:Rosan Jelaskan Kenapa Rp 70 Triliun Anggaran MBG Dikembalikan BGN: Penurunan Budget",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/Hj-iIANXBla-aX-zKGiAro1q1io=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/20/68f5ee1b1e28a.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/30/05384241/bgn-sebut-penerima-mbg-berpotensi-capai-40-juta-pada-akhir-oktober-2025,fc499c1ca4a3a36e529d79d99585e023fafed3eb54e694fd71cd09f59af22613,2025-11-13 20:17:11.514 993,okezone,mbg,2025-09-19 17:35:03,"Istana Minta Maaf Kasus Keracunan MBG Kembali Terulang, Siapkan Sanksi Jika Ada Kelalaian","JAKARTA - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi meminta maaf atas kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali terjadi di sejumlah daerah. Dia memastikan bahwa kasus keracunan tidak diharapkan dan bukan kesengajaan. Pertama-tama tentunya kami atas namanya pemerintah dan mewakili Badan Gizi Nasional, mewakili Badan Gizi Nasional memohon maaf, tegas Prasetyo saat Konferensi Pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (19/9/2025). Karena telah terjadi kembali beberapa kasus di beberapa daerah yang tentu saja itu bukan sesuatu yang kita harapkan dan bukan sesuatu kesengajaan, ujarnya. Politikus Partai Gerindra ini menegaskan bahwa kasus ini menjadi bahan evaluasi, catatan bagi BGN, juga dengan pemerintah daerah. Pertama adalah memastikan bahwa seluruh yang terdampak dan harus mendapatkan penanganan secepat mungkin dan sebaik-baiknya, ucapnya. Yang kedua tentu harus dilakukan upaya evaluasi termasuk mitigasi perbaikan supaya masalah-masalah seperti ini tidak terulang kembali, lanjutnya. Dia kembali memastikan bahwa akan diberikan sanksi kepada dapur-dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) jika ditemukan kesengajaan atau kelalaian sehingga menyebabkan keracunan bagi penerima MBG . Harus. Dan sanksi kalau memang itu adalah faktor-faktor kesengajaan atau lalai dalam melaksanakan SOP, tentunya akan ada sanksi kepada SPPG yang dimaksud, ujarnya. Tetapi juga sanksi yang akan diterapkan jangan sampai kemudian itu mengganggu dari sisi operasional sehingga mengganggu penerima manfaat untuk tidak mendapatkan MBG ini, pungkasnya. JAKARTA - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi meminta maaf atas kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali terjadi di sejumlah daerah. Dia memastikan bahwa kasus keracunan tidak diharapkan dan bukan kesengajaan. Pertama-tama tentunya kami atas namanya pemerintah dan mewakili Badan Gizi Nasional, mewakili Badan Gizi Nasional memohon maaf, tegas Prasetyo saat Konferensi Pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (19/9/2025). Karena telah terjadi kembali beberapa kasus di beberapa daerah yang tentu saja itu bukan sesuatu yang kita harapkan dan bukan sesuatu kesengajaan, ujarnya. Politikus Partai Gerindra ini menegaskan bahwa kasus ini menjadi bahan evaluasi, catatan bagi BGN, juga dengan pemerintah daerah. Pertama adalah memastikan bahwa seluruh yang terdampak dan harus mendapatkan penanganan secepat mungkin dan sebaik-baiknya, ucapnya. Yang kedua tentu harus dilakukan upaya evaluasi termasuk mitigasi perbaikan supaya masalah-masalah seperti ini tidak terulang kembali, lanjutnya. Dia kembali memastikan bahwa akan diberikan sanksi kepada dapur-dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) jika ditemukan kesengajaan atau kelalaian sehingga menyebabkan keracunan bagi penerima MBG . Harus. Dan sanksi kalau memang itu adalah faktor-faktor kesengajaan atau lalai dalam melaksanakan SOP, tentunya akan ada sanksi kepada SPPG yang dimaksud, ujarnya. Tetapi juga sanksi yang akan diterapkan jangan sampai kemudian itu mengganggu dari sisi operasional sehingga mengganggu penerima manfaat untuk tidak mendapatkan MBG ini, pungkasnya. (Fahmi Firdaus )",Binti Mufarida,https://img.okezone.com/content/2025/09/19/337/3171117/pemerintah-oDdN_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/09/19/337/3171117/istana-minta-maaf-kasus-keracunan-mbg-kembali-terulang-siapkan-sanksi-jika-ada-kelalaian?page=all,f4d540fcf58293ab692b3f65346439208155db49c4f507701da19cfc5b5ddaf5,2025-11-13 20:15:04.468 994,kompas,mbg,2025-11-07 14:02:23,"Pasok MBG, Peternak Ayam-Petelur Bakal Diintegrasikan, Anggaran Rp 20 T","JAKARTA, KOMPAS.com -Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebut, pemerintah bakal mengintegrasikan peternakan ayam pedaging hingga petelur untuk memasok Badan Gizi Nasional (BGN).Proyek tersebut akan dilaksanakan di seluruh Indonesia dengan nilai anggaran Rp 20 triliun.Informasi iniAmransampaikan setelah bersepakat dengan CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani terkait hilirisasi pertanian, perkebunan, dan peternakan. Peternakanayam, pedaging, dan telur terintegrasi Itu ada anggaran khusus Rp 20 triliun Kita akan buat seluruh Indonesia untuk menyuplaiBGN, kata kata Amran dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Jumat (7/11/2025).Baca juga:Kopdes Merah Putih Jadi Supplier SPPG MBG, Menkop Pastikan Bukan Monopoli UMKMAmran mewanti-wanti agar tidak sampai terjadi kelangkaan telur dan daging ayam dalam waktu mendatang karena tingginya kebutuhan bahan pangan untuk Makan Bergizi Gratis (MBG). Jadi kita siapkan dari sekarang, ujar Amran.KOMPAS.com/BAGUS PUJI PANUNTUNIlustrasi MBG. Siswi SMPN 1 Cisarua melintas tumpukan ratusan menu MBG, Selasa (14/10/2025).Sebelumnya, rencana membangun ekosistem peternak ayam pedaging dan petelur untuk memasok kebutuhan MBG juga sempat disinggung Menteri Koordinator bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas).Baca juga:Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBGZulhas menyebut, pemerintah bakal membangun kampung nelayan dan ekosistem peternak secara besar-besaran. Karena tahun depan, kita akan, Pak Presiden kebijakannya, akan memberi makan 82.900.000 anak-anak, balita, dan ibu hamil, kata Zulhas dalam sosialisasi harga pupuk subsidi di Cikampek, Cikarang, Jawa Barat, Kamis (6/11/2025).Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com -Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebut, pemerintah bakal mengintegrasikan peternakan ayam pedaging hingga petelur untuk memasok Badan Gizi Nasional (BGN). Proyek tersebut akan dilaksanakan di seluruh Indonesia dengan nilai anggaran Rp 20 triliun. Informasi iniAmransampaikan setelah bersepakat dengan CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani terkait hilirisasi pertanian, perkebunan, dan peternakan. Peternakanayam, pedaging, dan telur terintegrasi Itu ada anggaran khusus Rp 20 triliun Kita akan buat seluruh Indonesia untuk menyuplaiBGN, kata kata Amran dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Jumat (7/11/2025). Baca juga:Kopdes Merah Putih Jadi Supplier SPPG MBG, Menkop Pastikan Bukan Monopoli UMKM Amran mewanti-wanti agar tidak sampai terjadi kelangkaan telur dan daging ayam dalam waktu mendatang karena tingginya kebutuhan bahan pangan untuk Makan Bergizi Gratis (MBG). Jadi kita siapkan dari sekarang, ujar Amran.KOMPAS.com/BAGUS PUJI PANUNTUNIlustrasi MBG. Siswi SMPN 1 Cisarua melintas tumpukan ratusan menu MBG, Selasa (14/10/2025). KOMPAS.com/BAGUS PUJI PANUNTUNIlustrasi MBG. Siswi SMPN 1 Cisarua melintas tumpukan ratusan menu MBG, Selasa (14/10/2025). Sebelumnya, rencana membangun ekosistem peternak ayam pedaging dan petelur untuk memasok kebutuhan MBG juga sempat disinggung Menteri Koordinator bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas). Baca juga:Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG Zulhas menyebut, pemerintah bakal membangun kampung nelayan dan ekosistem peternak secara besar-besaran. Karena tahun depan, kita akan, Pak Presiden kebijakannya, akan memberi makan 82.900.000 anak-anak, balita, dan ibu hamil, kata Zulhas dalam sosialisasi harga pupuk subsidi di Cikampek, Cikarang, Jawa Barat, Kamis (6/11/2025).",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/FnCThDlPwWFkLMxLl9PKX7xXxFE=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775b1d85b4.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/07/690d8925b9c9e.jpg",https://money.kompas.com/read/2025/11/07/140223326/pasok-mbg-peternak-ayam-petelur-bakal-diintegrasikan-anggaran-rp-20-t,0b6559f66317c770dfd625ae4c8b8507b97b4fcb5f1ae0370fbe1436d7c8a7db,2025-11-13 20:15:04.627 995,pikiranrakyat,mbg,2025-09-26 13:15:00,Biaya Pengobatan Siswa Keracunan MBG Dibebankan ke Orang Tua? Ini Tanggapan BGN,"PIKIRAN RAKYAT- Maraknya insiden keracunan makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Indonesia jadi sorotan publik akhir-akhir ini. Lantas, apakah biaya pengobatan siswa yang terpapar dibebankan ke orang tua? Wakil Kepala Badan Gizi Nasional, Nanik S Deyang, mengatakan biaya pengobatan siswa yang keracunan MBG tidak dibebankan kepada orang tua, sekolah, atau pemerintah. BGN akan menanggung seluruh pembiayaan. ""Kita tidak membebankan biaya pengobatan pada orang tua atau kepada pemerintah daerah. Pihak rumah sakit nanti bisa memanggil kami dari BGN,"" ujar Nanik, sebagaimana mengutip pemberitaan Antara. Baca Juga:FSGI dan JPPI Desak Moratorium Program MBG, Soroti Keracunan Massal hingga Pengkhianatan terhadap UUD 45 Lebih lanjut, Nanik menjelaskan pihaknya punya dana tersendiri dalam program MBG untuk menanggulangi berbagai kejadian di luar kontrol. ""Kita punya dananya, ada yang diambilkan misalnya dari biaya operasional, kejadian luar biasa dan macam-macam itu kan pasti kita sediakan,"" katanya. ""Jadi, biaya pengobatan siswa keracunan MBG itufulldari BGN, semua ditanggung, sebagai contoh di Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, ada tagihan Rp350 juta dari rumah sakitnya, kita bayar semua, bahkan kemarin berapa miliar sudah kita siapkan,"" ujar dia lagi. Siswa menyantap makan bergizi gratis (MBG) di SDN 101 Sukakarya, Kota Bandung, Kamis (15/5/2025). Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Adita Irawati, angkat bicara soal sejumlah laporan keracunan yang terjadi belakangan ini di berbagai wilayah. Menurutnya, pemerintah pusat tengah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program MBG.* Siswa menyantap makan bergizi gratis (MBG) di SDN 101 Sukakarya, Kota Bandung, Kamis (15/5/2025). Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Adita Irawati, angkat bicara soal sejumlah laporan keracunan yang terjadi belakangan ini di berbagai wilayah. Menurutnya, pemerintah pusat tengah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program MBG.* Siswa menyantap makan bergizi gratis (MBG) di SDN 101 Sukakarya, Kota Bandung, Kamis (15/5/2025). Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Adita Irawati, angkat bicara soal sejumlah laporan keracunan yang terjadi belakangan ini di berbagai wilayah. Menurutnya, pemerintah pusat tengah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program MBG.* Nanik dalam kesempatan tersebut menegaskan bahwa masih tumpang tindih terkait kasus keracunan MBG dengan alergi. ""Insiden keracunan dan alergi masih tumpang tindih. Pasalnya, tidak semua insiden diduga keracunan. Ada juga disebabkan alergi, misalnya alergi udang bahkan ada yang alergi mayonnaise, padahal,"" katanya. Untuk mengantisipasi kasus keracunan, kata Nanik, pihaknya sudah memberikan formulir bagi orang tua dan guru untuk mendata jenis alergi siswa tertentu. ""Sebelum memberikan MBG di sekolah-sekolah, sebetulnya sudah ditanyakan kepada guru-guru untuk mengidentifikasi anak-anak yang punya alergi. Kami sudah memiliki datanya,"" ucap dia menambahkan. Baca Juga:Dapur MBG Diduga Dikuasai Anggota DPR dan DPRD, Kepemilikan SPPG Harus Profesional Berdasarkan informasi terkini hingga hari ini, Jumat, 26 September 2025, telah terjadi serangkaian insiden keracunan makanan yang signifikan terkait dengan program MBG di berbagai wilayah di Indonesia. Kejadian-kejadian ini telah menarik perhatian publik dan mendorong evaluasi besar-besaran terhadap pelaksanaan program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto ini. Beberapa kasus keracunan MBG yang menonjol terjadi di Bandung Barat, Jawa Barat, Kupang, Nusa Tenggara Timur, dan sejumlah daerah lainnya di Tanah Air.*** Berita PilihanBGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBGAnggaran Pendidikan Disandera Program MBG, JPPI Menilai DPR dan Pemerintah Khianati UUD 1945Komisi IX: Masukan Publik Jadi Catatan Penting Perbaikan MBG Berita PilihanBGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBGAnggaran Pendidikan Disandera Program MBG, JPPI Menilai DPR dan Pemerintah Khianati UUD 1945Komisi IX: Masukan Publik Jadi Catatan Penting Perbaikan MBG Berita Pilihan BGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBGAnggaran Pendidikan Disandera Program MBG, JPPI Menilai DPR dan Pemerintah Khianati UUD 1945Komisi IX: Masukan Publik Jadi Catatan Penting Perbaikan MBG BGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBG BGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBG BGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBG BGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBG Anggaran Pendidikan Disandera Program MBG, JPPI Menilai DPR dan Pemerintah Khianati UUD 1945 Anggaran Pendidikan Disandera Program MBG, JPPI Menilai DPR dan Pemerintah Khianati UUD 1945 Anggaran Pendidikan Disandera Program MBG, JPPI Menilai DPR dan Pemerintah Khianati UUD 1945 Anggaran Pendidikan Disandera Program MBG, JPPI Menilai DPR dan Pemerintah Khianati UUD 1945 Komisi IX: Masukan Publik Jadi Catatan Penting Perbaikan MBG Komisi IX: Masukan Publik Jadi Catatan Penting Perbaikan MBG Komisi IX: Masukan Publik Jadi Catatan Penting Perbaikan MBG Komisi IX: Masukan Publik Jadi Catatan Penting Perbaikan MBG",Filio Duan,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/15/2032296106.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019674754/biaya-pengobatan-siswa-keracunan-mbg-dibebankan-ke-orang-tua-ini-tanggapan-bgn?page=all,5456da60ad86e893140ccf57434c370e33fb17957092d51aa9d4d20449eaf206,2025-11-13 20:15:13.091 996,okezone,mbg,2025-09-19 17:30:13,"Purbaya Siap Pangkas Anggaran MBG, Dialihkan Buat Bayar Utang","JAKARTA Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan menghadapi perlakuan yang sama seperti program-program di kementerian lain. Purbaya menegaskan bahwa anggaran yang tidak terserap secara optimal hingga akhir Oktober berpotensi ditarik kembali dan dialokasikan ke program lain yang lebih produktif, atau bahkan digunakan untuk mengurangi defisit serta utang negara. Terus kalau di akhir Oktober kita bisa hitung dan kita antisipasi penyerapannya hanya sekian, ya kita ambil juga uangnya. Kita sebar ke tempat lain atau untuk mengurangi defisit, atau untuk mengurangi utang, ungkap Purbaya di kantornya, Jakarta, Jumat (19/9/2025). Pernyataan ini muncul setelah Badan Gizi Nasional (BGN) melaporkan bahwa serapan anggaran MBG baru mencapai 18,6% atau Rp13,2 triliun dari total pagu Rp71 triliun hingga 8 September 2025. Purbaya menyebut bahwa pemerintah akan membantu agar serapan anggaran MBG bisa lebih cepat, termasuk dengan mengirimkan tim manajemen untuk mendukung pelaksanaan program. Kami coba bantu, termasuk mengirim manajemen segala macam. Orang keuangan banyak, kan, biar kerja lah, ujarnya. Menteri Purbaya juga menegaskan bahwa tidak ada anggaran yang akan dibiarkan menganggur di kementerian mana pun hingga akhir tahun. Pada dasarnya, nggak ada uang nganggur di departemen atau kementerian yang di-earmark sampai akhir tahun, kira-kira begitu rangkanya, tegasnya. Ia menjelaskan bahwa pemerintah menerapkan strategi insentif dan sanksi ( stick and carrot ). Justru kita membantu MBG biar diserap lebih cepat. Tapi kalau saya nggak kasih sanksi, ya mereka santai-santai saja lah. Ini stick and carrot . Kalau bisa lebih cepat, ditambah lagi uangnya kalau memang bagus, kata Purbaya. Sebaliknya, jika serapan rendah, anggaran akan dipangkas. Ia juga menambahkan bahwa jika dana memang tidak bisa diserap, pihak pelaksana program pun setuju dengan langkah realokasi ini. JAKARTA Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan menghadapi perlakuan yang sama seperti program-program di kementerian lain. Purbaya menegaskan bahwa anggaran yang tidak terserap secara optimal hingga akhir Oktober berpotensi ditarik kembali dan dialokasikan ke program lain yang lebih produktif, atau bahkan digunakan untuk mengurangi defisit serta utang negara. Terus kalau di akhir Oktober kita bisa hitung dan kita antisipasi penyerapannya hanya sekian, ya kita ambil juga uangnya. Kita sebar ke tempat lain atau untuk mengurangi defisit, atau untuk mengurangi utang, ungkap Purbaya di kantornya, Jakarta, Jumat (19/9/2025). Pernyataan ini muncul setelah Badan Gizi Nasional (BGN) melaporkan bahwa serapan anggaran MBG baru mencapai 18,6% atau Rp13,2 triliun dari total pagu Rp71 triliun hingga 8 September 2025. Purbaya menyebut bahwa pemerintah akan membantu agar serapan anggaran MBG bisa lebih cepat, termasuk dengan mengirimkan tim manajemen untuk mendukung pelaksanaan program. Kami coba bantu, termasuk mengirim manajemen segala macam. Orang keuangan banyak, kan, biar kerja lah, ujarnya. Menteri Purbaya juga menegaskan bahwa tidak ada anggaran yang akan dibiarkan menganggur di kementerian mana pun hingga akhir tahun. Pada dasarnya, nggak ada uang nganggur di departemen atau kementerian yang di-earmark sampai akhir tahun, kira-kira begitu rangkanya, tegasnya. Ia menjelaskan bahwa pemerintah menerapkan strategi insentif dan sanksi ( stick and carrot ). Justru kita membantu MBG biar diserap lebih cepat. Tapi kalau saya nggak kasih sanksi, ya mereka santai-santai saja lah. Ini stick and carrot . Kalau bisa lebih cepat, ditambah lagi uangnya kalau memang bagus, kata Purbaya. Sebaliknya, jika serapan rendah, anggaran akan dipangkas. Ia juga menambahkan bahwa jika dana memang tidak bisa diserap, pihak pelaksana program pun setuju dengan langkah realokasi ini. (Feby Novalius)",Feby Novalius,https://img.okezone.com/content/2025/09/19/320/3171114/purbaya-phNd_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/09/19/320/3171114/purbaya-siap-pangkas-anggaran-mbg-dialihkan-buat-bayar-utang?page=all,5324ea2badc89c02e4ab572f3f49f01cfbf7d88bd1b23c973cae8f37648a13be,2025-11-13 20:15:15.261 997,detik,mbg,2025-11-05 12:23:00,Gus Ipul Usul Lansia dan Penyandang Disabilitas Dapat MBG Tahun Depan,"Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengungkapkan pihaknya mengusulkan agar masyarakat lanjut usia atau lansia hingga penyandang disabilitas mendapatkan Makan Bergizi Gratis (MBG). Usulan ini telah disampaikan ke Presiden Prabowo Subianto. Sejauh ini program MBG hanya diberikan kepada anak sekolah dasar dan menengah, ibu hamil, dan balita dengan total penerima 30 juta orang lebih. ""Kami juga tadi masih mengusulkan tadi kepada Bapak Presiden untuk memberikan Makan Bergizi Gratis khusus untuk lansia dan penyandang disabilitas. Kita akan dalami lagi, nanti kita akan melaporkan pada kesempatan lain,"" ujar pria yang akrab disapa Gus Ipul tersebut, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (5/11/2025). Ketika ditanya lebih lanjut soal skema pemberian Makan Gratis kepada lansia dan penyandang disabilitas, Gus Ipul enggan bicara banyak. Dia cuma bilang program ini ditargetkan bisa berjalan tahun depan. Di sisi lain, usulan ini diungkapkan Gus Ipul sebagai transformasi dari program pembagian makanan kepada lansia dan penyandang disabilitas yang sudah ada di Kemensos. ""Tahun depan. Ini transformasi dari program kita sebelumnya lah. Kita kan juga ada per makanan untuk lansia. Nah ini akan kita perbaiki mulai dari menu-menunya dan lain sebagainya,"" ujar Gus Ipul. Gus Ipul menyatakan usulan ini baru diterima Prabowo dan belum ada keputusan pasti apakah akan direalisasikan atau tidak. ""Ini tadi baru kami laporkan tadi kepada Presiden yang petunjuknya dimatangkan dulu, nanti kita laporkan lagi pada saatnya,"" pungkas Gus Ipul. Tonton juga video ""Pemerintah Siapkan Perpres Tata Kelola Program MBG""",Herdi Alif Al Hikam -detikFinance,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/10/28/mensos-saifullah-yusuf-1761651336692_169.png?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-8195194/gus-ipul-usul-lansia-dan-penyandang-disabilitas-dapat-mbg-tahun-depan,fbbc0fdca540fb37d862a3af244218527d04737c8fa61aba4be18df07918080b,2025-11-13 20:15:15.446 998,kompas,mbg,2025-11-07 05:52:36,"Wakot Solo Surati BGN, Wajibkan SPPG Belanja Kebutuhan MBG di Pasar Tradisional","SOLO, KOMPAS.com- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah meminta Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) berbelanja kebutuhan Makan Bergizi Gratis (MBG) di pasar tradisional.Wali Kota (Walkot) SoloRespati Ardisudah mengirimkan surat langsung ke Badan Gizi Nasional (BGN) soal usulan tersebut.Saat ini, Respati mengatakan, usulan telah disetujui. Sehingga pihaknya sedang meminta agarSPPGberlangganan kebutuhanMBGdipasar tradisional.""Kami sudah bersurat ke BGN dan di-approve, disetujui untuk SPPG harus berbelanja di pasar tradisional. Ini sedang kita galakkan supaya mereka tetap berlangganan di pasar tradisional,"" kata Respati di Solo, Jawa Tengah, Kamis (6/11/2025).Baca juga:Soal Suksesi Keraton Surakarta Pascawafat PB XIII, Wali Kota Solo: Kami Serahkan ke KeluargaRespati menyampaikan, Pemkot Solo terus berupaya dan memperjuangkan agar kerja sama simbiosis mutualisme direspons cepat oleh BGN.""SE dan satgas yang jalan. Karena kalau SE dari kami, satgas ini fungsinya pengawasan. Yang bisa memerintahkan langsung BGN. Dan kami memperjuangkan program ini BGN,"" ungkapnya.Menurut Respati, barang dasar untuk kebutuhan MBG juga harus terjangkau. Sebab, harga bahan pokok penting (Bapokting) ditentukan.Sehingga, apabila harganya sudah melebihi ketentuan, maka pemerintah pusat, provinsi, dan daerah akan segera melakukan intervensi ke pasar.""Dengan program Pak Gubernur melalui Bapokting di pasar induk itu menjadi penting sekali. Bahan pokok penting yang menjadi bahan dasar MBG itu harus terjangkau. Dan harganya kita patok satu bad Rp 10 ribu,"" katanya.Baca juga:Jokowi Minta Publik Hormati Proses Suksesi Keraton Solo: Urusan Internal""Jadi tidak mungkin harganya tidak bisa melebihi harga itu. Kalau harganya sudah di atas itu, pasti pemerintah pusat, provinsi, dan daerah akan intervensi untuk harga Bapoktingnya,"" imbuhnya.Sebelumnya, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto mengapresiasi program Wali Kota Solo yang mewajibkan SPPG belanja kebutuhan pokok MBG di pasar tradisional.Menurut Bima, program pemerintahan Presiden Prabowo bukan hanya menyehatkan penerima manfaat, tetapi juga harus memberikan efek bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), terutama pasar tradisional.Baca juga:Percepat SLHS bagi SPPG, Wali Kota Solo Bakal Tindak Petugas yang Persulit Penerbitan""Jadisupply chain-nya. MBG ini bukan hanya menyehatkan, tapi mensejahterakan. Jadi telurnya, ikannya, ayamnya, sayurnya, itu wajib belanja dari pasar tradisional. Itu bagus sekali. Asal diatur higienis-nya,"" kata dia.""Jadi MBG ini harus dirasakan tidak hanya untuk anak-anak sekolah, tapi pelaku ekonomi di Kota Solo,"" imbuhnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang SOLO, KOMPAS.com- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah meminta Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) berbelanja kebutuhan Makan Bergizi Gratis (MBG) di pasar tradisional. Wali Kota (Walkot) SoloRespati Ardisudah mengirimkan surat langsung ke Badan Gizi Nasional (BGN) soal usulan tersebut. Saat ini, Respati mengatakan, usulan telah disetujui. Sehingga pihaknya sedang meminta agarSPPGberlangganan kebutuhanMBGdipasar tradisional. ""Kami sudah bersurat ke BGN dan di-approve, disetujui untuk SPPG harus berbelanja di pasar tradisional. Ini sedang kita galakkan supaya mereka tetap berlangganan di pasar tradisional,"" kata Respati di Solo, Jawa Tengah, Kamis (6/11/2025). Baca juga:Soal Suksesi Keraton Surakarta Pascawafat PB XIII, Wali Kota Solo: Kami Serahkan ke Keluarga Respati menyampaikan, Pemkot Solo terus berupaya dan memperjuangkan agar kerja sama simbiosis mutualisme direspons cepat oleh BGN. ""SE dan satgas yang jalan. Karena kalau SE dari kami, satgas ini fungsinya pengawasan. Yang bisa memerintahkan langsung BGN. Dan kami memperjuangkan program ini BGN,"" ungkapnya. Menurut Respati, barang dasar untuk kebutuhan MBG juga harus terjangkau. Sebab, harga bahan pokok penting (Bapokting) ditentukan. Sehingga, apabila harganya sudah melebihi ketentuan, maka pemerintah pusat, provinsi, dan daerah akan segera melakukan intervensi ke pasar. ""Dengan program Pak Gubernur melalui Bapokting di pasar induk itu menjadi penting sekali. Bahan pokok penting yang menjadi bahan dasar MBG itu harus terjangkau. Dan harganya kita patok satu bad Rp 10 ribu,"" katanya. Baca juga:Jokowi Minta Publik Hormati Proses Suksesi Keraton Solo: Urusan Internal ""Jadi tidak mungkin harganya tidak bisa melebihi harga itu. Kalau harganya sudah di atas itu, pasti pemerintah pusat, provinsi, dan daerah akan intervensi untuk harga Bapoktingnya,"" imbuhnya. Sebelumnya, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto mengapresiasi program Wali Kota Solo yang mewajibkan SPPG belanja kebutuhan pokok MBG di pasar tradisional. Menurut Bima, program pemerintahan Presiden Prabowo bukan hanya menyehatkan penerima manfaat, tetapi juga harus memberikan efek bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), terutama pasar tradisional. Baca juga:Percepat SLHS bagi SPPG, Wali Kota Solo Bakal Tindak Petugas yang Persulit Penerbitan ""Jadisupply chain-nya. MBG ini bukan hanya menyehatkan, tapi mensejahterakan. Jadi telurnya, ikannya, ayamnya, sayurnya, itu wajib belanja dari pasar tradisional. Itu bagus sekali. Asal diatur higienis-nya,"" kata dia. ""Jadi MBG ini harus dirasakan tidak hanya untuk anak-anak sekolah, tapi pelaku ekonomi di Kota Solo,"" imbuhnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/EBD-uO83hot2_bQMGSO1c-TYVjg=/0x0:4896x3264/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/29/68d9b966bda5a.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/11/07/055236378/wakot-solo-surati-bgn-wajibkan-sppg-belanja-kebutuhan-mbg-di-pasar,33d3a1e9bde2757e8f76188b96af9a6825df94cd9e6a3578d99abbf6a2e6fd81,2025-11-13 20:15:15.941 999,pikiranrakyat,mbg,2025-09-26 12:30:00,"Posko Darurat Keracunan MBG di Cihampelas Dipindah ke Puskesmas, Jumlah Korban Bertambah Jadi 194 Siswa","PIKIRAN RAKYAT Penanganan darurat kasus keracunan massal akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), kini berfokus di Puskesmas Cihampelas. Posko darurat yang sebelumnya didirikan di GOR Desa Mekarmukti resmi ditutup dan dipindahkan pada Jumat (26/9/2025). Keputusan pemindahan posko tersebut dilakukan berdasarkan arahan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan KBB, lantaran tren kunjungan siswa yang mengalami gejala keracunan mulai menurun. Sesuai arahan Ibu Plt Kepala Dinas Kesehatan KBB, karena kunjungan kasus sudah landai, maka posko GOR Desa Mekarmukti ditutup mulai pukul 18.00. Selanjutnya posko dipindah ke Puskesmas Cihampelas, ujar Kasubag TU Puskesmas Cihampelas, Asep, dalam keterangan tertulis. Baca Juga:Kabupaten Bandung Produksi Ribuan Ton Sampah per Hari, Uninus Tumbuhkan Kesadaran Lingkungan Remaja Masjid (Update 26 September 2025, Pukul 07.15 WIB): Total kasus: 194 siswa Sembuh/pulang: 177 siswa Masih dirawat: 19 siswa Total dirujuk ke rumah sakit/klinik: 73 siswa Korban berasal dari empat sekolah di wilayah kerja Puskesmas Cihampelas, yakni: SMKN 1 Cihampelas: 175 siswa MA Al Muhtariah Mande: 7 siswa MTs Al Muhtariah Mande: 11 siswa SDN 1 Cihampelas: 1 siswa Baca Juga:1,1 Juta Ton Beras SPHP Harus Habis hingga Akhir 2025 Dari data tersebut, sebagian besar korban telah mendapatkan perawatan di berbagai fasilitas kesehatan, mulai dari Puskesmas hingga rumah sakit rujukan seperti RSUD Cililin, RS Dustira, RS Kharisma Cimareme, hingga sejumlah klinik swasta. Gejala yang Dialami Siswa Korban Keracunan MBG: Mual: 85 siswa Muntah: 68 siswa Pusing: 83 siswa Diare: 26 siswa Demam: 12 siswa Lemas: 35 siswa Sakit perut: 39 siswa Sesak napas: 51 siswa Sakit tenggorokan: 19 siswa Sakit kepala: 61 siswa Dengan pemindahan posko darurat ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat berharap proses pemantauan dan penanganan korban dapat lebih terkoordinasi. Namun demikian, jumlah siswa yang masih dirawat menunjukkan bahwa situasi ini masih menjadi perhatian serius bagi pihak kesehatan maupun masyarakat.*** Berita PilihanKONI Jawa Barat Apresiasi Pencabutan Permenpora Nomor 14/2024Keracunan Massal MBG di Bandung Barat, Dedi Mulyadi Khawatir Korban TraumaTim Taekwondo Kota Bandung Juara Umum Popda Jawa Barat Berita PilihanKONI Jawa Barat Apresiasi Pencabutan Permenpora Nomor 14/2024Keracunan Massal MBG di Bandung Barat, Dedi Mulyadi Khawatir Korban TraumaTim Taekwondo Kota Bandung Juara Umum Popda Jawa Barat Berita Pilihan KONI Jawa Barat Apresiasi Pencabutan Permenpora Nomor 14/2024Keracunan Massal MBG di Bandung Barat, Dedi Mulyadi Khawatir Korban TraumaTim Taekwondo Kota Bandung Juara Umum Popda Jawa Barat KONI Jawa Barat Apresiasi Pencabutan Permenpora Nomor 14/2024 KONI Jawa Barat Apresiasi Pencabutan Permenpora Nomor 14/2024 KONI Jawa Barat Apresiasi Pencabutan Permenpora Nomor 14/2024 KONI Jawa Barat Apresiasi Pencabutan Permenpora Nomor 14/2024 Keracunan Massal MBG di Bandung Barat, Dedi Mulyadi Khawatir Korban Trauma Keracunan Massal MBG di Bandung Barat, Dedi Mulyadi Khawatir Korban Trauma Keracunan Massal MBG di Bandung Barat, Dedi Mulyadi Khawatir Korban Trauma Keracunan Massal MBG di Bandung Barat, Dedi Mulyadi Khawatir Korban Trauma Tim Taekwondo Kota Bandung Juara Umum Popda Jawa Barat Tim Taekwondo Kota Bandung Juara Umum Popda Jawa Barat Tim Taekwondo Kota Bandung Juara Umum Popda Jawa Barat Tim Taekwondo Kota Bandung Juara Umum Popda Jawa Barat",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/26/3266579505.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019674547/posko-darurat-keracunan-mbg-di-cihampelas-dipindah-ke-puskesmas-jumlah-korban-bertambah-jadi-194-siswa?page=all,03225339b431e1af4c06d4d6d3ac46939937a37e7543cf6f71b587d1cd5160f5,2025-11-13 20:15:24.342 1001,kompas,mbg,2025-10-27 22:54:21,"Rakor dengan Sekda Se-Indonesia, Mendagri Bahas Harga Telur Naik Imbas MBG","JAKARTA, KOMPAS.com- Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian membahas tingkat inflasi di berbagai daerah dalam Rapat Koordinasi (Rakor) dengan 1.104 peserta dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Sekretaris Daerah (Sekda) Se-Indonesia.Rakor tersebut digelar di Balairung Rudini, Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Senin (27/10/2025).Salah satu yang menjadi perhatian Tito adalah harga komoditas telur yang naik karena permintaan yang cukup tinggi untuk program Makan Bergizi Gratis.Baca juga:Menkop Yakin Kopdes Merah Putih Jadi Instrumen Baru Kendalikan InflasiMeski ada kenaikan, Tito mengatakan tren tersebut dipandang positif karena hanya perlu meningkatkan suplai saja.""Yang agak trennya sedikit agak naik adalahharga telurayam ras dan untuk daging ayam ras relatif stabil. Ini kita duga kemungkinan karena ada demand yang meningkat karena adanya program MBG artinya positif, tinggal menambah supply saja,"" kata Tito.Tito juga mengatakan, komoditas yang naik yakni cabai merah. Sebab itu, dia kembali berpesan untuk melakukangerakan tanam cabaisendiri.Tidak hanya gerakan tanam cabai sendiri, Tito juga meminta agar ada kerja sama antar daerah. Hal ini diperlukan agar daerah yang punya pasokan cabai berlebih bisa menjual pasokannya ke daerah yang minim stok. Sehingga bisa memutar roda ekonomi daerah sekaligus menciptakan stabilitas harga yang lebih baik.Baca juga:Mendagri Instruksikan Daerah dengan Inflasi Tinggi Kendalikan Harga Komoditas""Yang berikutnya lagi adalah kami, saya melakukan arahan kepada Sekda dan seluruh Bappeda tentang evaluasi di tahun ini, terutama tentang pendapatan dan belanja,"" kata Tito.Dia mengatakan, untuk rencana tahun depan pemerintah daerah harus bisa mengefisiensikan belanja yang beberapa daerah bisa melakukan dengan sangat baik.""Kemudian kedua adalah untuk mendapatkan pendapatan tanpa memberatkan rakyat kecil di antaranya ada beberapa yang sudah ada pajak restoran, hotel itu kan selalu ditarik tapi belum tentu sampai ke Dispenda,"" kata Tito.""Sehingga dibuat sistem seperti Banyuwangi, sehingga PAD-nya bertambah tapi tidak memberatkan rakyat karena memang selama ini sudah dibayar pajaknya,"" tandasnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian membahas tingkat inflasi di berbagai daerah dalam Rapat Koordinasi (Rakor) dengan 1.104 peserta dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dan Sekretaris Daerah (Sekda) Se-Indonesia. Rakor tersebut digelar di Balairung Rudini, Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, Senin (27/10/2025). Salah satu yang menjadi perhatian Tito adalah harga komoditas telur yang naik karena permintaan yang cukup tinggi untuk program Makan Bergizi Gratis. Baca juga:Menkop Yakin Kopdes Merah Putih Jadi Instrumen Baru Kendalikan Inflasi Meski ada kenaikan, Tito mengatakan tren tersebut dipandang positif karena hanya perlu meningkatkan suplai saja. ""Yang agak trennya sedikit agak naik adalahharga telurayam ras dan untuk daging ayam ras relatif stabil. Ini kita duga kemungkinan karena ada demand yang meningkat karena adanya program MBG artinya positif, tinggal menambah supply saja,"" kata Tito. Tito juga mengatakan, komoditas yang naik yakni cabai merah. Sebab itu, dia kembali berpesan untuk melakukangerakan tanam cabaisendiri. Tidak hanya gerakan tanam cabai sendiri, Tito juga meminta agar ada kerja sama antar daerah. Hal ini diperlukan agar daerah yang punya pasokan cabai berlebih bisa menjual pasokannya ke daerah yang minim stok. Sehingga bisa memutar roda ekonomi daerah sekaligus menciptakan stabilitas harga yang lebih baik. Baca juga:Mendagri Instruksikan Daerah dengan Inflasi Tinggi Kendalikan Harga Komoditas ""Yang berikutnya lagi adalah kami, saya melakukan arahan kepada Sekda dan seluruh Bappeda tentang evaluasi di tahun ini, terutama tentang pendapatan dan belanja,"" kata Tito. Dia mengatakan, untuk rencana tahun depan pemerintah daerah harus bisa mengefisiensikan belanja yang beberapa daerah bisa melakukan dengan sangat baik. ""Kemudian kedua adalah untuk mendapatkan pendapatan tanpa memberatkan rakyat kecil di antaranya ada beberapa yang sudah ada pajak restoran, hotel itu kan selalu ditarik tapi belum tentu sampai ke Dispenda,"" kata Tito. ""Sehingga dibuat sistem seperti Banyuwangi, sehingga PAD-nya bertambah tapi tidak memberatkan rakyat karena memang selama ini sudah dibayar pajaknya,"" tandasnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/p7m_jN8rblmRd-q5P928959Phog=/0x0:840x560/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/27/68ff43abc1883.jpeg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/27/22542111/rakor-dengan-sekda-se-indonesia-mendagri-bahas-harga-telur-naik-imbas-mbg,66f41a480309e22b19133daa46cc68d94c25bad73ae8fcbb4f03f1a35c6f4c6a,2025-11-13 20:18:46.039 1002,okezone,mbg,2025-09-18 15:37:57,"Takbiran Tanpa Air Mata, Qodari Kenang Perjuangan AM Putranto untuk Pekerja MBG","JAKARTA Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari mengenang jasa Anto Mukti (AM) Putranto selama menjabat sebagai KSP, khususnya dalam memperjuangkan hak-hak para pekerja lapangan. Salah satu jasa paling membekas adalah peran AM Putranto dalam memperjuangkan gaji bagi Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) atau petugas dapur umum dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kalau enggak ada KSP, SPPI yang sudah kerja berbulan-bulan di SPPG itu bisa menangis saat Lebaran karena tidak menerima gaji, Pak, ujar Qodari saat acara serah terima jabatan dengan AM Putranto di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/9/2025). Saya yakin dan tahu persis, mereka bisa takbiran malam Lebaran dengan tenang karena peran KSP, imbuhnya dengan nada haru. Qodari menambahkan, perjuangan AM Putranto tidak berhenti di situ. Ia juga mendorong kebijakan agar gaji para guru ditransfer langsung ke rekening pribadi, sehingga lebih transparan dan cepat. Saya yakin ada jutaan guru di Indonesia yang hidupnya kini lebih baik. Mereka bersyukur dan berterima kasih meskipun tidak tahu siapa wajah dan nama Bapak-Ibu yang memperjuangkannya, ungkap Qodari. Ia menjelaskan, keterlibatan KSP tidak hanya sebatas penggodokan Peraturan Presiden (Perpres), tetapi juga terjun langsung ke lapangan. Hal ini termasuk dalam program renovasi sekolah dan penjaringan calon siswa Sekolah Rakyat. Itu program yang ajaib. Anak-anak yang tadinya tidak punya harapan, tiba-tiba dalam semalam harapannya menjadi terbuka dan cerah. Saya melihat langsung bagaimana semangat itu tumbuh, pungkasnya. JAKARTA Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari mengenang jasa Anto Mukti (AM) Putranto selama menjabat sebagai KSP, khususnya dalam memperjuangkan hak-hak para pekerja lapangan. Salah satu jasa paling membekas adalah peran AM Putranto dalam memperjuangkan gaji bagi Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) atau petugas dapur umum dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kalau enggak ada KSP, SPPI yang sudah kerja berbulan-bulan di SPPG itu bisa menangis saat Lebaran karena tidak menerima gaji, Pak, ujar Qodari saat acara serah terima jabatan dengan AM Putranto di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/9/2025). Saya yakin dan tahu persis, mereka bisa takbiran malam Lebaran dengan tenang karena peran KSP, imbuhnya dengan nada haru. Qodari menambahkan, perjuangan AM Putranto tidak berhenti di situ. Ia juga mendorong kebijakan agar gaji para guru ditransfer langsung ke rekening pribadi, sehingga lebih transparan dan cepat. Saya yakin ada jutaan guru di Indonesia yang hidupnya kini lebih baik. Mereka bersyukur dan berterima kasih meskipun tidak tahu siapa wajah dan nama Bapak-Ibu yang memperjuangkannya, ungkap Qodari. Ia menjelaskan, keterlibatan KSP tidak hanya sebatas penggodokan Peraturan Presiden (Perpres), tetapi juga terjun langsung ke lapangan. Hal ini termasuk dalam program renovasi sekolah dan penjaringan calon siswa Sekolah Rakyat. Itu program yang ajaib. Anak-anak yang tadinya tidak punya harapan, tiba-tiba dalam semalam harapannya menjadi terbuka dan cerah. Saya melihat langsung bagaimana semangat itu tumbuh, pungkasnya. (Fetra Hariandja)",Binti Mufarida,https://img.okezone.com/content/2025/09/18/337/3170837/qodari-bRQh_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/09/18/337/3170837/takbiran-tanpa-air-mata-qodari-kenang-perjuangan-am-putranto-untuk-pekerja-mbg?page=all,c1a2edfe30a31d4fb7ea3bc434e4466ba8f22fc94fa7c64ad6c8d810e9f43542,2025-11-13 20:15:26.106 1003,kompas,mbg,2025-11-06 20:35:34,"Kopdes Merah Putih Jadi Supplier SPPG MBG, Menkop Pastikan Bukan Monopoli UMKM","JAKARTA, KOMPAS.com -Menteri Koperasi (Menkop), Ferry Juliantono, memastikan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes/KDKMP) tidak akan memonopoli bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).Pernyataan itu ditegaskan usai pemerintah memberi ruang kepada Kopdes Merah Putih sebagai pemasok bahan baku bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).Pemerintah memang membuka peluang untukUMKMikut masuk dalam ekosistem MBG. Namun di sisi lain, tugas supplier bahan baku MBG justru dilaksanakan Kopdes Merah Putih nantinya.Baca juga:Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBGFerry membantah peran itu merupakan bentuk monopoli Kopdes Merah Putih terhadap UMKM. Menurutnya, justru keberadaan koperasi ikut membantu pelaku usaha mikro.Kopdes nantinya membeli bahan baku dalam jumlah besar, sehingga memperoleh harga yang lebih murah. Dengan begitu, koperasi bisa menyalurkan bahan kebutuhan kepada UMKM dengan harga yang relatif lebih murah. Kan kita mendapatkan harga lebih murah kalau kita belinya banyak. Dan karena kita belinya harganya lebih murah, kita bisa membantu UMKM, warung-warung dan sebagainya, ujar Ferry saat ditemui di gedung Kementerian Koperasi, Jakarta Selatan, Kamis (6/11/2025).Soal pemasok, lanjutnya, Kopdes bisa mengembangkan usaha, misalnya peternakan ayam petelur maupun ayam pedaging, secara mandiri untuk memenuhi kebutuhan bahan baku MBG.Baca juga:Tangkap Peluang MBG Rp 50 Triliun, Bank BJB Salurkan Pembiayaan untuk SPPGDengan begitu, koperasi tidak hanya menjadi perantara, tetapi juga dapat menyediakan bahan baku secara langsung, sekaligus memperkuat ketahanan pangan lokal. Nah kalau bahan baku lain lagi, misalkan MBG atau SPPG atau dapur sekarang membutuhkan telur, ya harus ternak ayam petelurnya. Nah Kopdes bisa melakukan kegiatan untuk ternak ayam petelur, butuh ayam dagingnya. Nanti kooperasi bisa bikin ternakan ayam daging gitu, tambah Ferry.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com -Menteri Koperasi (Menkop), Ferry Juliantono, memastikan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (Kopdes/KDKMP) tidak akan memonopoli bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Pernyataan itu ditegaskan usai pemerintah memberi ruang kepada Kopdes Merah Putih sebagai pemasok bahan baku bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pemerintah memang membuka peluang untukUMKMikut masuk dalam ekosistem MBG. Namun di sisi lain, tugas supplier bahan baku MBG justru dilaksanakan Kopdes Merah Putih nantinya. Baca juga:Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG Ferry membantah peran itu merupakan bentuk monopoli Kopdes Merah Putih terhadap UMKM. Menurutnya, justru keberadaan koperasi ikut membantu pelaku usaha mikro. Kopdes nantinya membeli bahan baku dalam jumlah besar, sehingga memperoleh harga yang lebih murah. Dengan begitu, koperasi bisa menyalurkan bahan kebutuhan kepada UMKM dengan harga yang relatif lebih murah. Kan kita mendapatkan harga lebih murah kalau kita belinya banyak. Dan karena kita belinya harganya lebih murah, kita bisa membantu UMKM, warung-warung dan sebagainya, ujar Ferry saat ditemui di gedung Kementerian Koperasi, Jakarta Selatan, Kamis (6/11/2025). Soal pemasok, lanjutnya, Kopdes bisa mengembangkan usaha, misalnya peternakan ayam petelur maupun ayam pedaging, secara mandiri untuk memenuhi kebutuhan bahan baku MBG. Baca juga:Tangkap Peluang MBG Rp 50 Triliun, Bank BJB Salurkan Pembiayaan untuk SPPG Dengan begitu, koperasi tidak hanya menjadi perantara, tetapi juga dapat menyediakan bahan baku secara langsung, sekaligus memperkuat ketahanan pangan lokal. Nah kalau bahan baku lain lagi, misalkan MBG atau SPPG atau dapur sekarang membutuhkan telur, ya harus ternak ayam petelurnya. Nah Kopdes bisa melakukan kegiatan untuk ternak ayam petelur, butuh ayam dagingnya. Nanti kooperasi bisa bikin ternakan ayam daging gitu, tambah Ferry.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/XdhvGCudJBlwgcttjr_iJvnyoLk=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775b1d85b4.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/29/6901f8da5e2e3.jpg",https://money.kompas.com/read/2025/11/06/203534026/kopdes-merah-putih-jadi-supplier-sppg-mbg-menkop-pastikan-bukan-monopoli-umkm,9c745bad5ad9f81b36fcd46cfa69c9813b0a493bc29181c58a30fe57a6bef7b5,2025-11-13 20:15:26.457 1036,pikiranrakyat,mbg,2025-09-25 18:31:00,Kepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBG,"PIKIRAN RAKYAT -Kasus keracunan massal akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), masih menyisakan kegelisahan. 192 siswa dari empat sekolah menjadi korban, sebagian besar mengalami mual, muntah, pusing, hingga sesak napas. Kepala Desa Mekarmukti, Andriawan Burhanudin, mengaku prihatin dan menyoroti lemahnya pengawasan dari pihak terkait yakni Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang bertanggung jawab atas program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurutnya, pemerintah desa akan melakukan monitoring ketat ke setiap sekolah yang menerima program MBG di wilayahnya, terlebih karena ada dua dapur MBG di Mekarmukti yang menyalurkan makanan ke sejumlah sekolah. Termasuk dapur MBG bermasalah yang mengakibatkan keracunan massal siswa di wilayah Desa Mekarmukti. Sekolah Terdampak Keracunan MBG: Sebelum insiden keracunan, sempat beredar video viral adanya belatung di makanan MBG. Video itu direkam oleh seorang guru SMKN 1 Cihampelas sebagai dokumentasi penerimaan menu MBG. Miris melihat kondisi itu. Ke depan akan kami lakukan pengawasan secara menyeluruh, ini menyangkut terhadap kesehatan banyak orang termasuk siswa, ujar Andriawan saat ditemui di kantor Desa Mekarmukti. Pasca kejadian, kata Andriawan, Wakil Bupati Bandung Barat, Asep Ismail, bersama jajaran SKPD telah memberikan arahan agar kegiatan MBG segera dievaluasi. Meski sebagian dapur MBG ditutup sementara dan karyawan diliburkan, Andriawan menyebut pihak desa tidak memiliki kewenangan langsung terkait nasib pekerja karena itu menjadi ranah BGN. Pemerintah desa hanya bisa memantau dan mengingatkan agar dapur MBG yang masih beroperasi mengikuti SOP ketat, ucapnya. Andriawan menilai, lemahnya pengawasan dari pihak SPPG membuat kasus luar biasa ini tak terhindarkan, akibatnya, ratusan siswa harus di larikan ke rumah sakit. Kami tentu kecewa. Pengawasan seharusnya dilakukan lebih ketat oleh BGN, bukan hanya dilepaskan begitu saja. Pemerintah desa kapasitasnya terbatas, sehingga pengawasan distribusi dan teknis ada di tingkat pusat, kalau sudah terjadi seperti ini, kami juga yang direpotkan, tegasnya.*** Berita PilihanKasus Keracunan Berulang di KBB, Warga Cipongkor Desak Hentikan Program MBGKasus Keracunan Diduga MBG di SMKN 1 Cihampelas KBB Meledak: Total 163 Siswa Terdampak, 24 Ambulans SiagaDugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit BicaraMBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung TikarCakupan Program MBG Makin Luas, Harga Daging Ayam tak TerkendaliYLKI Buka Suara Soal Ramainya Keracunan MBG: Perlu Standar Pelatihan dan Jaminan Hiegenis Berita PilihanKasus Keracunan Berulang di KBB, Warga Cipongkor Desak Hentikan Program MBGKasus Keracunan Diduga MBG di SMKN 1 Cihampelas KBB Meledak: Total 163 Siswa Terdampak, 24 Ambulans SiagaDugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit BicaraMBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung TikarCakupan Program MBG Makin Luas, Harga Daging Ayam tak TerkendaliYLKI Buka Suara Soal Ramainya Keracunan MBG: Perlu Standar Pelatihan dan Jaminan Hiegenis Berita Pilihan Kasus Keracunan Berulang di KBB, Warga Cipongkor Desak Hentikan Program MBGKasus Keracunan Diduga MBG di SMKN 1 Cihampelas KBB Meledak: Total 163 Siswa Terdampak, 24 Ambulans SiagaDugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit BicaraMBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung TikarCakupan Program MBG Makin Luas, Harga Daging Ayam tak TerkendaliYLKI Buka Suara Soal Ramainya Keracunan MBG: Perlu Standar Pelatihan dan Jaminan Hiegenis Kasus Keracunan Berulang di KBB, Warga Cipongkor Desak Hentikan Program MBG Kasus Keracunan Berulang di KBB, Warga Cipongkor Desak Hentikan Program MBG Kasus Keracunan Berulang di KBB, Warga Cipongkor Desak Hentikan Program MBG Kasus Keracunan Berulang di KBB, Warga Cipongkor Desak Hentikan Program MBG Kasus Keracunan Diduga MBG di SMKN 1 Cihampelas KBB Meledak: Total 163 Siswa Terdampak, 24 Ambulans Siaga Kasus Keracunan Diduga MBG di SMKN 1 Cihampelas KBB Meledak: Total 163 Siswa Terdampak, 24 Ambulans Siaga Kasus Keracunan Diduga MBG di SMKN 1 Cihampelas KBB Meledak: Total 163 Siswa Terdampak, 24 Ambulans Siaga Kasus Keracunan Diduga MBG di SMKN 1 Cihampelas KBB Meledak: Total 163 Siswa Terdampak, 24 Ambulans Siaga Dugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit Bicara Dugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit Bicara Dugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit Bicara Dugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit Bicara MBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung Tikar MBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung Tikar MBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung Tikar MBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung Tikar Cakupan Program MBG Makin Luas, Harga Daging Ayam tak Terkendali Cakupan Program MBG Makin Luas, Harga Daging Ayam tak Terkendali Cakupan Program MBG Makin Luas, Harga Daging Ayam tak Terkendali Cakupan Program MBG Makin Luas, Harga Daging Ayam tak Terkendali YLKI Buka Suara Soal Ramainya Keracunan MBG: Perlu Standar Pelatihan dan Jaminan Hiegenis YLKI Buka Suara Soal Ramainya Keracunan MBG: Perlu Standar Pelatihan dan Jaminan Hiegenis YLKI Buka Suara Soal Ramainya Keracunan MBG: Perlu Standar Pelatihan dan Jaminan Hiegenis YLKI Buka Suara Soal Ramainya Keracunan MBG: Perlu Standar Pelatihan dan Jaminan Hiegenis",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/25/3137410026.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019672789/kepala-desa-soroti-buruknya-pengawasan-sppg-usai-192-siswa-di-cihampelas-kbb-keracunan-mbg?page=all,d73347a4abfd647fb60b39573e01683bd24f75b81ea1b79bee50efc3d656eef7,2025-11-13 20:17:12.730 1006,kompas,mbg,2025-11-04 14:20:34,Sudin PPKUKM Jakbar Minta SPPG Pakai UMKM Terkurasi jika Butuh Pasokan Menu MBG,"JAKARTA, KOMPAS.com Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Jakarta Barat meminta Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menggandeng UMKM yang sudah terkurasi jika membutuhkan pasokan menu program Makan Bergizi Gratis (MBG).Kepala Sudin PPKUKM Jakarta Barat, Iqbal Idham Ramid, menyarankan SPPG berkoordinasi dengan pihaknya untuk mendapatkan daftar UMKM yang terjamin.""Mungkin kalau SPPG-nya reach out ke kami, minta rekomendasi, misalkan mau UMKM apa gitu ya mintanya, nanti kami bisa kasih rekomendasi binaan,"" ujar Iqbal saat ditemui Kompas.com, Selasa (4/11/2025).Baca juga:Sudin PPKUKM Telusuri UMKM Pembuat Puding MBG Sebabkan Siswa SDN Meruya KeracunanIqbal menegaskan, Sudin PPKUKM memiliki banyak UMKM binaan yang statusnya sudah terverifikasi dan memiliki sertifikasi yang jelas.""Kami memiliki binaan yang sudah memiliki sertifikasi halal, apa segala macam. Kami punya sertifikasi MD dan lain-lain,"" jelasnya.Menurut Iqbal, jika SPPG menggunakan mitra dari daftar rekomendasi resmi tersebut, kualitas dan keamanan makanan akan lebih terjamin.Sehingga, kejadiandugaan keracunanseperti yang menimpa 20 siswa di SDN Meruya Selatan dapat dicegah agar tak terulang.""Harusnya kalau memang yang sudah rekomendasi dari Sudin PPKUKM harusnya bisa lebih verified ya,"" sambung dia.Iqbal mengungkap saat ini SPPG Meruya Selatan, belum pernah menjalin komunikasi atau koordinasi dengan pihaknya terkait pelibatan UMKM.""Belum sih ya, belum ada komunikasi sejauh ini,"" kata Iqbal.Baca juga:MBG di SDN 01 Meruya Selatan Disetop Usai 20 Siswa Diduga KeracunanIa menduga, SPPG selama ini mencari mitra UMKM berdasarkan referensi mereka sendiri, tanpa melibatkan Sudin PPKUKM yang memiliki data UMKM terkurasi.Karena itu, pihaknya akan menelusuri status UMKM yang memasok puding ke SPPG Meruya Selatan, yang diduga menyebabkan keracunan di SDN 01 Meruya Selatan.""Kita harus cek dulu ya. Karena memang kalau terkait dengan UMKM ini apakah sudah terkurasi atau tidak,"" ujarnya.Dugaan Keracunan MBGSebelumnya diberitakan, sebanyak 20 siswa SDN 01 Meruya Selatan 01, Jakarta Barat, mengalami keluhan pusing dan mual setelah mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi (MBG), Rabu (29/10/2025) lalu.Wakil Kepala Sekolah SDN 01 Meruya Selatan, Nursyamsiyah, menyebut saat itu menu MBG yang disajikan merupakan mi, tahu, telur kecap, dan puding. JAKARTA, KOMPAS.com Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Jakarta Barat meminta Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menggandeng UMKM yang sudah terkurasi jika membutuhkan pasokan menu program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kepala Sudin PPKUKM Jakarta Barat, Iqbal Idham Ramid, menyarankan SPPG berkoordinasi dengan pihaknya untuk mendapatkan daftar UMKM yang terjamin. ""Mungkin kalau SPPG-nya reach out ke kami, minta rekomendasi, misalkan mau UMKM apa gitu ya mintanya, nanti kami bisa kasih rekomendasi binaan,"" ujar Iqbal saat ditemui Kompas.com, Selasa (4/11/2025). Baca juga:Sudin PPKUKM Telusuri UMKM Pembuat Puding MBG Sebabkan Siswa SDN Meruya Keracunan Iqbal menegaskan, Sudin PPKUKM memiliki banyak UMKM binaan yang statusnya sudah terverifikasi dan memiliki sertifikasi yang jelas. ""Kami memiliki binaan yang sudah memiliki sertifikasi halal, apa segala macam. Kami punya sertifikasi MD dan lain-lain,"" jelasnya. Menurut Iqbal, jika SPPG menggunakan mitra dari daftar rekomendasi resmi tersebut, kualitas dan keamanan makanan akan lebih terjamin. Sehingga, kejadiandugaan keracunanseperti yang menimpa 20 siswa di SDN Meruya Selatan dapat dicegah agar tak terulang. ""Harusnya kalau memang yang sudah rekomendasi dari Sudin PPKUKM harusnya bisa lebih verified ya,"" sambung dia. Iqbal mengungkap saat ini SPPG Meruya Selatan, belum pernah menjalin komunikasi atau koordinasi dengan pihaknya terkait pelibatan UMKM. ""Belum sih ya, belum ada komunikasi sejauh ini,"" kata Iqbal. Baca juga:MBG di SDN 01 Meruya Selatan Disetop Usai 20 Siswa Diduga Keracunan Ia menduga, SPPG selama ini mencari mitra UMKM berdasarkan referensi mereka sendiri, tanpa melibatkan Sudin PPKUKM yang memiliki data UMKM terkurasi. Karena itu, pihaknya akan menelusuri status UMKM yang memasok puding ke SPPG Meruya Selatan, yang diduga menyebabkan keracunan di SDN 01 Meruya Selatan. ""Kita harus cek dulu ya. Karena memang kalau terkait dengan UMKM ini apakah sudah terkurasi atau tidak,"" ujarnya. Sebelumnya diberitakan, sebanyak 20 siswa SDN 01 Meruya Selatan 01, Jakarta Barat, mengalami keluhan pusing dan mual setelah mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi (MBG), Rabu (29/10/2025) lalu. Wakil Kepala Sekolah SDN 01 Meruya Selatan, Nursyamsiyah, menyebut saat itu menu MBG yang disajikan merupakan mi, tahu, telur kecap, dan puding.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/MikxVWeMw3ZFhsYOQ_QmJMI_zKc=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/04/69098ec0d7cb4.jpg",https://megapolitan.kompas.com/read/2025/11/04/14203401/sudin-ppkukm-jakbar-minta-sppg-pakai-umkm-terkurasi-jika-butuh-pasokan,9f42ff602481bcf52c628b4d3ff84abe1dd686c6e52b18589e47abf7f2f9860b,2025-11-13 20:15:36.937 1007,detik,mbg,2025-11-05 07:30:00,"MBG Sasar 82,9 Juta Penerima, Bakal Ada Rapat Tiap Hari di Kantor Zulhas","Penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) ditargetkan mencapai 82,9 juta. Demi mengawal ketat pelaksanaan program ini, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) meminta dilaksanakan rapat setiap hari. Zulhas menjabat sebagai Ketua Tim Koordinasi Penyelenggaraan program MBG Zulkifli meminta agar tim koordinasi program makan bergizi gratis (MBG) dengan Ketua Pelaksana Harian Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Nanik S Deyang ini untuk melakukan rapat di kantornya. ""Namanya pelaksana harian, maka akan ada tiap hari rapat di sini karena program makan bergizi ini menyasar, skalanya besar, bayangkan 82,9 juta penerima manfaat, tentu juga dampaknya besar, juga tantangannya besar,"" ujar Zulhas usai rapat koordinasi di kantornya, di Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2025). Zulhas menerangkan tim koordinasi ini sebagai salah satu upaya untuk menyempurnakan pelaksanaan program MBG, termasuk mencegah risiko yang terjadi. ""Kita tidak ingin ada resiko apapun, bukan soal angka yang kena, tetapi ini soal anak-anak kita. Maka dibentuk tim koordinasi ini, untuk tadi setiap hari terus-menerus menyempurnakan pelaksanaan MBG ini,"" imbuhnya. Pertemuan tim koordinasi merupakan tindak lanjut dari Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 28 Tahun 2025 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program Makanan Bergizi Gratis. Kini tim tengah menyempurnakan tata kelola program MBG yang akan diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres). Aturan itu akan menetapkan penanggung jawab di tingkat kabupaten, provinsi, hingga pusat, serta sistem pengawasan yang transparan. ""Kemudian juga penyelenggaraan yang transparan good governance dengan sistem yang baru, yaitu akan menggunakan dashboard,"" tambah Zulhas. Di sisi lain, Zulhas menambahkan, pemerintah menyiapkan perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Badan Gizi Nasional. Jumlah deputi akan diperluas dari empat menjadi lebih banyak di tingkat eselon II, agar BGN bisa mengelola program hingga ke daerah. ""Tidak sewa tempat baru, tidak rekrutmen baru, tapi dari tim koordinasi diambil nanti untuk mengelola MBG di provinsi, kabupaten, dan kota,"" jelas Zulhas. Tonton juga video ""Pemerintah Bakal Rapat Tiap Hari Pantau Program MBG"" di sini:",Retno Ayuningrum -detikFinance,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/04/zulkifli-hasan-1762244142237_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-8194570/mbg-sasar-82-9-juta-penerima-bakal-ada-rapat-tiap-hari-di-kantor-zulhas,b40d7a9118dbbe9c45df742e702f8b4f4d460bb288a500ba0b03be4d6ca6c96a,2025-11-13 20:15:37.612 1008,pikiranrakyat,mbg,2025-09-26 10:58:53,"Biang Keracunan Massal 194 Siswa Cihampelas KBB: Omprengan Kotor, Makanan Bau, hingga Ulat di Menu MBG","PIKIRAN RAKYAT Fakta baru mencuat dari kasus keracunan massal program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Desa Mekarmukti, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Jawa Barat. Selain dugaan makanan berbau dan omprengan kotor, ditemukan pula ulat dalam menu karedok yang dikonsumsi siswa SMKN 1 Cihampelas. Pihak Puskesmas Cihampelas menyatakan masih menunggu hasil uji laboratorium sampel makanan MBG yang dikirim ke Labkesda Pemkab Bandung Barat. Hasil resmi baru akan keluar dalam waktu sekitar 14 hari. Baca Juga:Bandung Barat Darurat! Dinkes Catat 1.258 Korban Keracunan MBG di Cipongkor-Cihampelas Memang ada laporan dari siswa dan guru yang menyebutkan makanan sempat berbau dan wadah penyimpanan kurang bersih. Tetapi, kami menunggu hasil resmi laboratorium, kata Kepala Puskesmas Cihampelas, Edah Jubaedah, di posko darurat GOR Desa Mekarmukti, Kamis (25/9/2025). Dijelaskan Edah, kasus ini menimbulkan trauma mendalam bagi para siswa. Banyak yang kini menolak kembali mengonsumsi menu MBG. Sebagai langkah antisipasi, Badan Gizi Nasional (BGN) menyatakan sementara waktu menu MBG akan diganti dengan biskuit, buah, dan susu. Namun, Kepala Puskesmas Edah menekankan pentingnya evaluasi serius terhadap dapur MBG, mulai dari kebersihan, pengemasan, distribusi, hingga variasi menu. Kalau program ini akan berlanjut, dapur MBG harus benar-benar diperhatikan agar kejadian serupa tidak terulang, ucapnya. (Update 26 September 2025, 07.15 WIB): Total kasus: 194 siswa Sembuh/pulang: 177 siswa Masih dirawat: 19 siswa Dirujuk ke RS/klinik: 73 siswa Sekolah terdampak: SMKN 1 Cihampelas: 175 siswa MA Al Muhtariah Mande: 7 siswa MTs Al Muhtariah Mande: 11 siswa SDN 1 Cihampelas: 1 siswa Korban tersebar di dua posko penanganan: Puskesmas Cihampelas dan GOR Desa Mekarmukti, dengan puluhan siswa dirujuk ke RSUD Cililin, RS Dustira, RS Kharisma Cimareme, dan sejumlah klinik swasta. Gejala yang Dialami Siswa: Mual: 85 siswa Muntah: 68 siswa Pusing: 83 siswa Diare: 26 siswa Demam: 12 siswa Sesak napas: 51 siswa Lemas, sakit perut, hingga sakit kepala Baca Juga:Komisi IV DPRD KBB Desak Evaluasi Total Program MBG Usai 619 Siswa Keracunan di Cipongkor, BGN Harus Teliti Investigasi awal mengungkapkan paket makanan MBG yang dibagikan Rabu (24/9/2025) terdiri dari karedok dengan sambal kacang berbau asam, telur rebus yang sudah berbau, pisang sebagian busuk, serta kentang rebus tanpa nasi. Beberapa siswa menolak makan setelah melihat ulat kecil dalam karedok, namun sebagian tetap menyantapnya. Tak lama kemudian, puluhan siswa mengalami mual, muntah, pusing, hingga sesak napas. Salah satu korban, Anisa, siswi kelas XI, mengaku hanya makan telur rebus namun tetap jatuh sakit. Saya cuma makan telurnya, tapi tetap pusing, mual, sampai sesak, tuturnya. Di tempat yang sama, Ibunya, Fitri (30), mengatakan kaget melihat anaknya dipasangi infus. Kapok lihat menunya. Sambalnya asam, kentang rebus tanpa nasi, pisang ada yang busuk. Enggak layak dimakan, ujarnya geram. Video yang memperlihatkan adanya ulat dalam makanan MBG kemudian viral di media sosial. Kepala Desa Mekarmukti, Andriawan Burhanudin, membenarkan video tersebut merupakan dokumentasi resmi dari pihak sekolah. Benar ada belatung di makanan. Itu bagian dari laporan SOP penerimaan makanan. Ke depan harus ada evaluasi besar-besaran untuk program MBG ini, tegasnya.*** Berita PilihanSebelas Murid SDN Rawalele Kabupaten Subang Diduga Keracunan MBGKanwil HAM Jawa Barat Soroti Munculnya Kasus Keracunan MBG di Jawa BaratWakil Ketua DPRD KBB Tinjau Langsung 619 Korban Keracunan MBG di Cipongkor, Puji Gerak Cepat Tenaga Medis Berita PilihanSebelas Murid SDN Rawalele Kabupaten Subang Diduga Keracunan MBGKanwil HAM Jawa Barat Soroti Munculnya Kasus Keracunan MBG di Jawa BaratWakil Ketua DPRD KBB Tinjau Langsung 619 Korban Keracunan MBG di Cipongkor, Puji Gerak Cepat Tenaga Medis Berita Pilihan Sebelas Murid SDN Rawalele Kabupaten Subang Diduga Keracunan MBGKanwil HAM Jawa Barat Soroti Munculnya Kasus Keracunan MBG di Jawa BaratWakil Ketua DPRD KBB Tinjau Langsung 619 Korban Keracunan MBG di Cipongkor, Puji Gerak Cepat Tenaga Medis Sebelas Murid SDN Rawalele Kabupaten Subang Diduga Keracunan MBG Sebelas Murid SDN Rawalele Kabupaten Subang Diduga Keracunan MBG Sebelas Murid SDN Rawalele Kabupaten Subang Diduga Keracunan MBG Sebelas Murid SDN Rawalele Kabupaten Subang Diduga Keracunan MBG Kanwil HAM Jawa Barat Soroti Munculnya Kasus Keracunan MBG di Jawa Barat Kanwil HAM Jawa Barat Soroti Munculnya Kasus Keracunan MBG di Jawa Barat Kanwil HAM Jawa Barat Soroti Munculnya Kasus Keracunan MBG di Jawa Barat Kanwil HAM Jawa Barat Soroti Munculnya Kasus Keracunan MBG di Jawa Barat Wakil Ketua DPRD KBB Tinjau Langsung 619 Korban Keracunan MBG di Cipongkor, Puji Gerak Cepat Tenaga Medis Wakil Ketua DPRD KBB Tinjau Langsung 619 Korban Keracunan MBG di Cipongkor, Puji Gerak Cepat Tenaga Medis Wakil Ketua DPRD KBB Tinjau Langsung 619 Korban Keracunan MBG di Cipongkor, Puji Gerak Cepat Tenaga Medis Wakil Ketua DPRD KBB Tinjau Langsung 619 Korban Keracunan MBG di Cipongkor, Puji Gerak Cepat Tenaga Medis",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/26/809453148.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019674478/biang-keracunan-massal-194-siswa-cihampelas-kbb-omprengan-kotor-makanan-bau-hingga-ulat-di-menu-mbg?page=all,1ce1fd30f388c4bea80e8459e552211ee269a14238ac17e2474a9ce0b72944cd,2025-11-13 20:15:45.394 1009,okezone,mbg,2025-09-01 13:30:11,BGN Ganti Nampan MBG jika Terbukti Mengandung Minyak Babi,"JAKARTA - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana memastikan akan mengganti nampan atau ompreng untuk program makan bergizi gratis ( MBG ) jika terbukti mengandung minyak babi. Dadan memastikan pihaknya saat ini tengah melakukan pengecekan dugaan nampan MBG yang mengandung minyak babi. Ya tentu saja. Gini, kita kan harus cek and recheck benar atau tidak ya kan. Nah sejauh ini kan semua sudah digunakan, tapi perlu diketahui juga bahwa itu seluruhnya adalah mitra yang melakukan pembelian, kata Dadan di komplek Istana Kepresidenan Jakarta, dikutip Senin (1/9/2025). Jadi kita akan cek semua, tegas Dadan. Lebih lanjut, Dadan memastikan bahwa BGN bersama kementerian serta badan terkait masih melakukan pemeriksaan terhadap dugaan nampan MBG mengandung minyak babi itu. Ada check and recheck ya. Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, BPOM,"" katanya. Sebelumnya, Istana juga telah membuka suara mengenai investigasi Indonesia Business Post yang melaporkan temuan ompreng untuk program MBG yang diduga mengandung minyak babi. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi mengatakan, akan dilakukan uji laboratorium melalui BPOM perihal dugaan nampan MBG mengandung minyak babi. Kalau pembuktian, misalnya soal nampan itu kan nanti bisa diuji lah. Nampannya begitu sampai di sini bisa diuji di BPOM bisa diuji, diuji di laboratorium independen benar nggak begitu dia, kata Hasan di kantornya belum lama ini. Sejauh ini, Hasan menegaskan tidak ada temuan sebagaimana yang dilaporkan dalam artikel investigatif Indonesia Business Post. Sejauh ini kita tidak menemukan, kata Hasan. Namu, pengujian laboratorium bisa dilakukan untuk menjawab kekhawatiran. Hasan mengatakan dirinya sudah berkoordinasi dengan Kepala BPOM Taruna Ikrar terkait permasalahan ini. Kalau memang ada kekhawatiran soal itu, kita uji saja. Bisa diuji di BPOM. Kita bisa uji kok tadi saya sudah ketemu sama kepala BPOM, ujar Hasan. Jadi itu pentingnya kita tidak gampang termakan isu yang sensitif, dan itu kan perlu diperiksa, pungkas Hasan. JAKARTA - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana memastikan akan mengganti nampan atau ompreng untuk program makan bergizi gratis ( MBG ) jika terbukti mengandung minyak babi. Dadan memastikan pihaknya saat ini tengah melakukan pengecekan dugaan nampan MBG yang mengandung minyak babi. Ya tentu saja. Gini, kita kan harus cek and recheck benar atau tidak ya kan. Nah sejauh ini kan semua sudah digunakan, tapi perlu diketahui juga bahwa itu seluruhnya adalah mitra yang melakukan pembelian, kata Dadan di komplek Istana Kepresidenan Jakarta, dikutip Senin (1/9/2025). Jadi kita akan cek semua, tegas Dadan. Lebih lanjut, Dadan memastikan bahwa BGN bersama kementerian serta badan terkait masih melakukan pemeriksaan terhadap dugaan nampan MBG mengandung minyak babi itu. Ada check and recheck ya. Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, BPOM,"" katanya. Sebelumnya, Istana juga telah membuka suara mengenai investigasi Indonesia Business Post yang melaporkan temuan ompreng untuk program MBG yang diduga mengandung minyak babi. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi mengatakan, akan dilakukan uji laboratorium melalui BPOM perihal dugaan nampan MBG mengandung minyak babi. Kalau pembuktian, misalnya soal nampan itu kan nanti bisa diuji lah. Nampannya begitu sampai di sini bisa diuji di BPOM bisa diuji, diuji di laboratorium independen benar nggak begitu dia, kata Hasan di kantornya belum lama ini. Sejauh ini, Hasan menegaskan tidak ada temuan sebagaimana yang dilaporkan dalam artikel investigatif Indonesia Business Post. Sejauh ini kita tidak menemukan, kata Hasan. Namu, pengujian laboratorium bisa dilakukan untuk menjawab kekhawatiran. Hasan mengatakan dirinya sudah berkoordinasi dengan Kepala BPOM Taruna Ikrar terkait permasalahan ini. Kalau memang ada kekhawatiran soal itu, kita uji saja. Bisa diuji di BPOM. Kita bisa uji kok tadi saya sudah ketemu sama kepala BPOM, ujar Hasan. Jadi itu pentingnya kita tidak gampang termakan isu yang sensitif, dan itu kan perlu diperiksa, pungkas Hasan. (Dani Jumadil Akhir)",Binti Mufarida,https://img.okezone.com/content/2025/09/01/320/3166866/mbg-hrPF_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/09/01/320/3166866/bgn-ganti-nampan-mbg-jika-terbukti-mengandung-minyak-babi?page=all,66fe1d89300f1cbbd2ed6b3696bd92421d400a3478c8a04be789d58ddbf3e1e4,2025-11-13 20:15:47.208 1010,kompas,mbg,2025-11-03 18:12:24,"Kepala BGN Tegaskan Tak ""Plek"" Contoh MBG India: Kita Beda Banget","JAKARTA, KOMPAS.com- KepalaBadan Gizi Nasional(BGN)Dadan Hindayanamenegaskan pihaknya tidak mencontoh ""persisplek"" programMakan Bergizi Gratis(MBG) dari India.""Bukan kita mencontohplekdi sana. Karena metode yang kita kembangkan beda banget dengan yang di India,"" ujar Dadan di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (3/11/2025).Baca juga:BGN Jadikan India Role Model Buat Tingkatkan Kualitas MBGDadan mengatakan, BGN memang melakukan studi banding ke India sebelum melaksanakan MBG.Di India, BGN melihat terlebih dahulu pola pelaksanaan MBG di sana.Baca juga:BGN Akui Keracunan MBG Masih Terjadi, Kebanyakan karena Kualitas AirNamun, Dadan memastikan Indonesia mengembangkan pola MBG sendiri, bukan seperti yang diterapkan India.""Dan kami mengembangkan pola sendiri. Tapi kalau ada tawaran dari lembaga internasional untuk bekerja sama, saya kira kita akan terbuka dan masuknya di daerah-daerah di mana mungkin pengembangan institusi ya,"" imbuhnya.BGN jadikan India teladanDadan mengatakan BGN melihat India sebagai role model pelaksanaan MBG.Dadan menyebut, Indonesia meminta bantuan ke India untuk meningkatkan kualitas pelayanan MBG.""Ya kita kan, sebelum kita melaksanakan program makan bergizi, kita berkunjung ke India. Melihat role model di India,"" kata Dadan, di Istana, Jakarta, Rabu (29/10/2025) pekan lalu.""Dan saya kira nanti bimbingan teknis dari India akan membantu untuk meningkatkan kualitas pelayanan MBG di Indonesia,"" sambung dia.Maka dari itu, kata Dadan, BGN perlu mengambil pelajaran dari India untuk pengawasan dan pengembangan MBG.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- KepalaBadan Gizi Nasional(BGN)Dadan Hindayanamenegaskan pihaknya tidak mencontoh ""persisplek"" programMakan Bergizi Gratis(MBG) dari India. ""Bukan kita mencontohplekdi sana. Karena metode yang kita kembangkan beda banget dengan yang di India,"" ujar Dadan di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (3/11/2025). Baca juga:BGN Jadikan India Role Model Buat Tingkatkan Kualitas MBG Dadan mengatakan, BGN memang melakukan studi banding ke India sebelum melaksanakan MBG. Di India, BGN melihat terlebih dahulu pola pelaksanaan MBG di sana. Baca juga:BGN Akui Keracunan MBG Masih Terjadi, Kebanyakan karena Kualitas Air Namun, Dadan memastikan Indonesia mengembangkan pola MBG sendiri, bukan seperti yang diterapkan India. ""Dan kami mengembangkan pola sendiri. Tapi kalau ada tawaran dari lembaga internasional untuk bekerja sama, saya kira kita akan terbuka dan masuknya di daerah-daerah di mana mungkin pengembangan institusi ya,"" imbuhnya. Dadan mengatakan BGN melihat India sebagai role model pelaksanaan MBG. Dadan menyebut, Indonesia meminta bantuan ke India untuk meningkatkan kualitas pelayanan MBG. ""Ya kita kan, sebelum kita melaksanakan program makan bergizi, kita berkunjung ke India. Melihat role model di India,"" kata Dadan, di Istana, Jakarta, Rabu (29/10/2025) pekan lalu. ""Dan saya kira nanti bimbingan teknis dari India akan membantu untuk meningkatkan kualitas pelayanan MBG di Indonesia,"" sambung dia. Maka dari itu, kata Dadan, BGN perlu mengambil pelajaran dari India untuk pengawasan dan pengembangan MBG.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/6nvAAzi5A9sZDiZk9MQfAeh1D-8=/286x0:3256x1980/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/28/690099bd8de7f.jpeg",https://nasional.kompas.com/read/2025/11/03/18122441/kepala-bgn-tegaskan-tak-plek-contoh-mbg-india-kita-beda-banget,7c02d50c46b670aa357dcf68a557c295f42791204bf28da94e7f01334a9cc09d,2025-11-13 20:15:47.751 1045,kompas,mbg,2025-10-29 16:19:55,Siswa Korban Keracunan MBG di Kalipuro Banyuwangi Bertambah Jadi 133 Orang,"BANYUWANGI, KOMPAS.com- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mengungkap jumlah korban keracunan menu makan bergizi gratis (MBG) di Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, mencapai 133 siswa.Jumlah tersebut jauh lebih besar dibandingkan temuan awal Komisi IV DPRDBanyuwangisebelumnya yang hanya mencatat 33 siswa terdampak.""Rinciannya, di Madrasah Aliyah Nurul Khoiroh ada 100 siswa, SMA NU Gombengsari 13 siswa, dan SMPN 3 Kalipuro 20 siswa,"" kata Kepala Dinkes Banyuwangi, Amir Hidayat, Rabu (29/10/2025).Baca juga:2 Keracunan MBG dalam Sepekan di Banyuwangi, Ini Wanti-wanti Bupati IpukPeristiwa keracunan MBG tersebut terjadi saat para siswa mengkonsumsi MBG pada Jumat (24/10/2025) yang menyebabkan beberapa di antara siswa harus dirawat jalan di puskesmas dan RSUD Blambangan.""Seluruh siswa saat ini sudah dinyatakan sembuh,"" tambah Amir.Baca juga:Tumbuhnya Bakteri di 2 Menu MBG Jadi Penyebab Keracunan di MAN 1 BanyuwangiDijelaskan Amir, para siswa tersebut mengalami gejala keracunan seperti mual, muntah, demam dan diare setelah mengonsumsi MBG yang disalurkan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Desa Kelir, Kecamatan Kalipuro.Dinkes Banyuwangi telah mengambil berbagai sampel untuk mengetahui penyebab keracunan tersebut, meliputi pemeriksaan sampel makanan MBG, air yang digunakan, peralatan masak dan makan, hinggarectal swabpada sejumlah siswa.Semua sampel tersebut diuji di laboratorium, dan hasilnya, sampel air yang digunakan, terdeteksi adanya paparan bakteri Escherichia coli (E.coli).""Airnya bersumber dari sistem Hippam (Himpunan Pengguna Air Minum) dan ditimbun dalam tandon,"" terang Amir.Bakteri E.coli juga ditemukan dalam sajian MBG, yaitu pada nasi, tumis wortel brokoli dan ayam.Selain itu, dari hasil usap pada peralatan makan ditemukan paparan mikroba di atas ambang batas aman.""Bahkan dari 14 sampelrectal swab, semuanya juga positif E-coli,"" urai Amir.Kini, SPPG tersebut telah dihentikan operasinya secara sementara oleh Badan Gizi Nasional (BGN) per 25 Oktober 2025, bersamaan dengan penutupan SPPG lain di Jalan Kepiting yang sebelumnya juga memicu kasus keracunan di MAN 1 Banyuwangi.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BANYUWANGI, KOMPAS.com- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, mengungkap jumlah korban keracunan menu makan bergizi gratis (MBG) di Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, mencapai 133 siswa. Jumlah tersebut jauh lebih besar dibandingkan temuan awal Komisi IV DPRDBanyuwangisebelumnya yang hanya mencatat 33 siswa terdampak. ""Rinciannya, di Madrasah Aliyah Nurul Khoiroh ada 100 siswa, SMA NU Gombengsari 13 siswa, dan SMPN 3 Kalipuro 20 siswa,"" kata Kepala Dinkes Banyuwangi, Amir Hidayat, Rabu (29/10/2025). Baca juga:2 Keracunan MBG dalam Sepekan di Banyuwangi, Ini Wanti-wanti Bupati Ipuk Peristiwa keracunan MBG tersebut terjadi saat para siswa mengkonsumsi MBG pada Jumat (24/10/2025) yang menyebabkan beberapa di antara siswa harus dirawat jalan di puskesmas dan RSUD Blambangan. ""Seluruh siswa saat ini sudah dinyatakan sembuh,"" tambah Amir. Baca juga:Tumbuhnya Bakteri di 2 Menu MBG Jadi Penyebab Keracunan di MAN 1 Banyuwangi Dijelaskan Amir, para siswa tersebut mengalami gejala keracunan seperti mual, muntah, demam dan diare setelah mengonsumsi MBG yang disalurkan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Desa Kelir, Kecamatan Kalipuro. Dinkes Banyuwangi telah mengambil berbagai sampel untuk mengetahui penyebab keracunan tersebut, meliputi pemeriksaan sampel makanan MBG, air yang digunakan, peralatan masak dan makan, hinggarectal swabpada sejumlah siswa. Semua sampel tersebut diuji di laboratorium, dan hasilnya, sampel air yang digunakan, terdeteksi adanya paparan bakteri Escherichia coli (E.coli). ""Airnya bersumber dari sistem Hippam (Himpunan Pengguna Air Minum) dan ditimbun dalam tandon,"" terang Amir. Bakteri E.coli juga ditemukan dalam sajian MBG, yaitu pada nasi, tumis wortel brokoli dan ayam. Selain itu, dari hasil usap pada peralatan makan ditemukan paparan mikroba di atas ambang batas aman. ""Bahkan dari 14 sampelrectal swab, semuanya juga positif E-coli,"" urai Amir. Kini, SPPG tersebut telah dihentikan operasinya secara sementara oleh Badan Gizi Nasional (BGN) per 25 Oktober 2025, bersamaan dengan penutupan SPPG lain di Jalan Kepiting yang sebelumnya juga memicu kasus keracunan di MAN 1 Banyuwangi.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/-W8dpR94_h8BAuBfvzyUlkev1kA=/127x0:1140x675/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/08/25/68ac3bd99a317.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/29/161955078/siswa-korban-keracunan-mbg-di-kalipuro-banyuwangi-bertambah-jadi-133-orang,182ca5cbd82fb22145816f85b4db9c04574adac0a453c22baeb6708fd0e3931a,2025-11-13 20:17:53.971 1046,pikiranrakyat,mbg,2025-09-25 14:08:51,"Keracunan Massal MBG di Bandung Barat, Dedi Mulyadi Khawatir Korban Trauma","PIKIRAN RAKYAT- Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi khawatir para korban keracunan massal makan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat (KBB), trauma dengan menu MBG setelah mengalami keracunan. ""Yang harus diperhatikan paling pertama, menurut saya, adalah rasa trauma. Anak yang mengalami keracunan, mungkin besok gak mau makan (MBG) lagi karena trauma,"" kata Dedi setelah menghadiri Rapat Paripurna DPRD Kota Bandung, Kamis, 25 September 2025. Siswa SMKN 1 Cihampelas menjadi korban MBG. Siswa SMKN 1 Cihampelas menjadi korban MBG. Siswa SMKN 1 Cihampelas menjadi korban MBG. Baca Juga:Hampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejang Jika anak-anak sudah trauma, kata Dedi, maka ini sangat berbahaya. ""Karena tujuan dari program MBG dari Pak Prabowo ini tujuannya memberi nutrisi, gizi, untuk anak-anak. Jangan sampai dalam teknis pengelolaannya justru salah urus,"" tuturnya. Sebelumnya, jumlah korban keracunan MBG di Kecamatan Cipongkor dan Cihampelas Bandung Barat, total berjumlah 842 orang dalam kurun 3 hari (22-24 September 2025). Meski begitu, pemerintah belum memutuskan untuk menghentikan sementara program tersebut. ""Nanti hari Senin (29 September 2025), kami akan berbicara terlebih dahulu dengan Kepala Perwakilan MBG Jawa Barat. Bagaimana komitmen dia. Setelah melihat komitmennya, pemerintah provinsi akan mengambil putusan,"" ujar Dedi. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Bandung Barat, Lia N. Sukandar, melaporkan bahwa jumlah korban pada insiden keracunan kedua lebih banyak daripada hari pertama. Meskipun demikian, penanganan korban bisa dilakukan lebih cepat berkat bantuan dari berbagai pihak. Lia mengakui bahwa pasokan oksigen sempat menjadi kendala utama di posko kesehatan. ""Petugas sempat kewalahan karena oksigen habis, tetapi tidak berlangsung lama. Banyak pihak yang memasok tabung oksigen ke posko-posko,"" ujar Lia. Para korban dengan gejala berat, seperti kejang, dehidrasi, dan penurunan kesadaran, segera dirujuk ke beberapa rumah sakit. Mayoritas korban dirawat di RSUD Cililin. Namun, situasi sempat kritis ketika RSUD Cililin mencapai kapasitas penuh. Oleh karena itu, Dinas Kesehatan Bandung Barat terpaksa menutup sementara akses untuk pasien baru pada pukul 15.00 WIB. Korban yang baru datang pun dialihkan untuk dirawat di rumah sakit lain.*** Berita PilihanDugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit BicaraMBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung TikarHampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejangIni Menu MBG yang Dimakan Siswa SMKN 1 Cihampelas KBB Sebelum Alami Gejala KeracunanViral Dugaan Belatung di Menu MBG SMPN 1 Ngamprah, Sekolah Klaim Makanan Kualitas Aman Berita PilihanDugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit BicaraMBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung TikarHampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejangIni Menu MBG yang Dimakan Siswa SMKN 1 Cihampelas KBB Sebelum Alami Gejala KeracunanViral Dugaan Belatung di Menu MBG SMPN 1 Ngamprah, Sekolah Klaim Makanan Kualitas Aman Berita Pilihan Dugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit BicaraMBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung TikarHampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejangIni Menu MBG yang Dimakan Siswa SMKN 1 Cihampelas KBB Sebelum Alami Gejala KeracunanViral Dugaan Belatung di Menu MBG SMPN 1 Ngamprah, Sekolah Klaim Makanan Kualitas Aman Dugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit Bicara Dugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit Bicara Dugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit Bicara Dugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit Bicara MBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung Tikar MBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung Tikar MBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung Tikar MBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung Tikar Hampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejang Hampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejang Hampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejang Hampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejang Ini Menu MBG yang Dimakan Siswa SMKN 1 Cihampelas KBB Sebelum Alami Gejala Keracunan Ini Menu MBG yang Dimakan Siswa SMKN 1 Cihampelas KBB Sebelum Alami Gejala Keracunan Ini Menu MBG yang Dimakan Siswa SMKN 1 Cihampelas KBB Sebelum Alami Gejala Keracunan Ini Menu MBG yang Dimakan Siswa SMKN 1 Cihampelas KBB Sebelum Alami Gejala Keracunan Viral Dugaan Belatung di Menu MBG SMPN 1 Ngamprah, Sekolah Klaim Makanan Kualitas Aman Viral Dugaan Belatung di Menu MBG SMPN 1 Ngamprah, Sekolah Klaim Makanan Kualitas Aman Viral Dugaan Belatung di Menu MBG SMPN 1 Ngamprah, Sekolah Klaim Makanan Kualitas Aman Viral Dugaan Belatung di Menu MBG SMPN 1 Ngamprah, Sekolah Klaim Makanan Kualitas Aman",Rio Rizky Pangestu,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/24/2518321539.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019672365/keracunan-massal-mbg-di-bandung-barat-dedi-mulyadi-khawatir-korban-trauma?page=all,d99c143c1e58d86b710f9dddf22862e4d96fb41d26a5a3891a1c4a37f131ba9e,2025-11-13 20:17:54.981 1087,kompas,mbg,2025-10-25 11:46:16,"Puluhan Relawan Geruduk Dapur MBG Takalar, Gaji Dipotong dan Lembur Tak Dibayar","TAKALAR, KOMPAS.com -Puluhan relawan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, menggeruduk dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kelurahan Sombalabella, Kecamatan Pattallassang, Jumat (24/10/2025) pagi.Para relawan marah dan mencari keberadaan kepala dapur yang diduga memotong gaji mereka serta tidak membayarkan upah lembur.Baca juga:Gaji Disunat, Puluhan Relawan MBG Takalar Mengamuk di Dapur SPPGPuluhan relawan ini datang ke dapur SPPG di Jalan Mappajalling Daeng Kawang sekitar pukul 09.00 WITA.Mereka menuding FR, Kepala Dapur SPPG Sombalabella, sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pemotongan gaji dan keterlambatan pembayaran.Baca juga:BGN Takalar Janji Tindaklanjuti Aduan Pemotongan Upah Relawan MBG Kami datang untuk mencari Kepala Dapur karena gaji kami selalu terlambat dan telah dua kali dilakukan pemotongan dan ini ulah Kepala Dapur karena dia yang tangani semua gaji kami, kata Daeng Lebang, salah satu relawan, saat dikonfirmasi Kompas.com di lokasi.Berdasarkan informasi yang dihimpun, para relawan awalnya dijanjikan upah bervariasi sesuai dengan peran mereka.Koordinator dapur dijanjikan mendapat upah Rp 150.000 per hari, sementara relawan biasa seperti juru masak dan petugas pengantar MBG dijanjikan Rp 130.000 per hari.Namun, dalam praktiknya, mereka menerima jumlah yang lebih rendah dan mengaku tidak pernah mendapatkan bayaran lembur meski bekerja hingga malam hari. Gaji awal Rp 150.000 untuk Koordinator Dapur tetapi yang kami terima cuma Rp 130 ribu dan ini kami mau dipotong lagi jadi Rp 120.000. Kalau gaji relawan biasa (juru masak dan petugas pengantar MBG) awalnya mereka menerima Rp 120.000 dan ini mau dipotong lagi jadi Rp 100.000 padahal janji awalnya Rp 130.000 perhari, ungkap Daeng Lebang.Sementara itu, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Kabupaten Takalar, Maulana, mengaku telah menerima laporan dan akan menindaklanjuti keluhan para relawan. Kejadian ini tentunya sangat kami sesalkan dan kami akan menindaklanjuti laporan para relawan dan akan memastikan hak para relawan terpenuhi, kata Maulana, saat dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon.(Kontributor Bone Abdul Haq|Editor:Ihsanuddin)Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang TAKALAR, KOMPAS.com -Puluhan relawan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, menggeruduk dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kelurahan Sombalabella, Kecamatan Pattallassang, Jumat (24/10/2025) pagi. Para relawan marah dan mencari keberadaan kepala dapur yang diduga memotong gaji mereka serta tidak membayarkan upah lembur. Baca juga:Gaji Disunat, Puluhan Relawan MBG Takalar Mengamuk di Dapur SPPG Puluhan relawan ini datang ke dapur SPPG di Jalan Mappajalling Daeng Kawang sekitar pukul 09.00 WITA. Mereka menuding FR, Kepala Dapur SPPG Sombalabella, sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pemotongan gaji dan keterlambatan pembayaran. Baca juga:BGN Takalar Janji Tindaklanjuti Aduan Pemotongan Upah Relawan MBG Kami datang untuk mencari Kepala Dapur karena gaji kami selalu terlambat dan telah dua kali dilakukan pemotongan dan ini ulah Kepala Dapur karena dia yang tangani semua gaji kami, kata Daeng Lebang, salah satu relawan, saat dikonfirmasi Kompas.com di lokasi. Berdasarkan informasi yang dihimpun, para relawan awalnya dijanjikan upah bervariasi sesuai dengan peran mereka. Koordinator dapur dijanjikan mendapat upah Rp 150.000 per hari, sementara relawan biasa seperti juru masak dan petugas pengantar MBG dijanjikan Rp 130.000 per hari. Namun, dalam praktiknya, mereka menerima jumlah yang lebih rendah dan mengaku tidak pernah mendapatkan bayaran lembur meski bekerja hingga malam hari. Gaji awal Rp 150.000 untuk Koordinator Dapur tetapi yang kami terima cuma Rp 130 ribu dan ini kami mau dipotong lagi jadi Rp 120.000. Kalau gaji relawan biasa (juru masak dan petugas pengantar MBG) awalnya mereka menerima Rp 120.000 dan ini mau dipotong lagi jadi Rp 100.000 padahal janji awalnya Rp 130.000 perhari, ungkap Daeng Lebang. Sementara itu, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Kabupaten Takalar, Maulana, mengaku telah menerima laporan dan akan menindaklanjuti keluhan para relawan. Kejadian ini tentunya sangat kami sesalkan dan kami akan menindaklanjuti laporan para relawan dan akan memastikan hak para relawan terpenuhi, kata Maulana, saat dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon.(Kontributor Bone Abdul Haq|Editor:Ihsanuddin)",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/TQ3bH7uuB1Xh0tRVwwEDTBFL1-k=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/24/68fb6a5d3c653.jpg",https://makassar.kompas.com/read/2025/10/25/114616378/puluhan-relawan-geruduk-dapur-mbg-takalar-gaji-dipotong-dan-lembur-tak,e2dcbc3c64e44f6b1187a2f52677b9a4aaa6b0d29ad5fecb69c3807b6c70e21b,2025-11-13 20:19:39.922 1011,detik,mbg,2025-11-05 00:34:00,Momen Prabowo Sapa Warga-Ojol Usai Resmikan Revitalisasi Stasiun Tanah Abang,"Presiden Prabowo Subianto menyapa warga usai peresmian revitalisasi Stasiun Tanah Abang Baru. Warga terlihat antusias melihat langsung Prabowo. Prabowo meresmikan revitalisasi Stasiun Tanah Abang Baru pada Selasa (4/11/2025) siang. Prabowo didampingi Menko Infrastruktur dan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi, Mensesneg Prasetyo Hadi, dan Seskab Teddy Indra Wijaya. Hadir juga dalam peresmian itu, Kepala Badan Komunikasi Kepresidenan Angga Raka Prabowo, Gubernur Jakarta Pramono Anung, hingga Dirut PT KAI Bobby Rosyidin. Prabowo secara simbolis menekan tombol dan menandatangani plakat prasasti untuk menandakan peresmian revitalisasi wajah baru Stasiun Tanah Abang. Usai meresmikan, Prabowo terlihat menyapa warga yang telah menunggunya di teras stasiun. Warga tampak antusias ingin bersalaman dengan Prabowo. Beberapa warga terlihat mengabadikan momen tersebut menggunakan telepon selulernya (HP). Prabowo juga sesekali melayani foto selfie dengan warga. Selain itu, Prabowo juga sempat berdialog dengan anak kecil. Ia pun sempat menanyakan apakah sudah dapat makan bergizi gratis (MBG). ""Dapat makan (bergizi gratis) nggak di sekolah?"" tanya Prabowo. ""Belum Pak,"" jawab anak tersebut. Prabowo lalu menimpali akan mencari tahu di mana anak tersebut bersekolah untuk mendorong program makan bergizi gratis. ""Nanti dicari ya,"" ujar Prabowo. Ketika hendak masuk ke mobil, Prabowo sempat menghampiri para sopir ojol di dekat stasiun. Tidak jauh dari stasiun memang terdapat titik di mana sopir ojol menunggu penumpang. Prabowo terlihat menyapa dan bersalaman kepada mereka. Prabowo bahkan sempat memberikan gestur hormat kepada para sopir ojol. Sebelumnya, momen Prabowo sapa warga juga terlihat sebelum meresmikan revitalisasi Stasiun Tanah Abang. Momen itu terjadi saat Prabowo yang menaiki KRL dari Manggarai terlihat.",Eva Safitri -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/05/presiden-prabowo-subianto-menyapa-warga-usai-peresmian-revitalisasi-stasiun-tanah-abang-baru-mereka-terlihat-antusias-melihat--1762277423170_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8194609/momen-prabowo-sapa-warga-ojol-usai-resmikan-revitalisasi-stasiun-tanah-abang,000c649c7e0b719d342a1ed5075b5d4266e689db4f1d07f98971201d2fad0bb5,2025-11-13 20:15:48.279 1012,pikiranrakyat,mbg,2025-09-26 09:53:03,Bandung Barat Darurat! Dinkes Catat 1.258 Korban Keracunan MBG di Cipongkor-Cihampelas,"PIKIRAN RAKYAT Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, kini ditetapkan sebagai wilayah darurat keracunan makanan. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digadang-gadang sebagai solusi pemenuhan gizi siswa justru berujung menjadi bencana kesehatan massal. Jumlah korban keracunan akibat sajian MBG terus meningkat drastis. Data terakhir yang dirilis Dinas Kesehatan (Dinkes) KBB pada Kamis (25/9/2025) pukul 15.00 WIB, mencatat total 1.258 siswa menjadi korban, tersebar di wilayah Cipongkor dan Cihampelas. Dengan data korban terbanyak berada di Cipongkor. Plt Kepala Dinkes KBB, Lia N. Sukandar, dalam keterangannya pada Jumat (26/9/2025), menyebut bahwa angka tersebut masih menggunakan data semalam. Baca Juga:Komisi IV DPRD KBB Desak Evaluasi Total Program MBG Usai 619 Siswa Keracunan di Cipongkor, BGN Harus Teliti Ia menegaskan, pihaknya tengah melakukan pembaruan jumlah korban yang berpotensi kembali bertambah. Kita masih pakai data malam hari dengan total 1.258 orang siswa. Update terbaru sedang diolah, kata Plt Kepala Dinkes KBB, Lia N. Sukandar. Dari total korban tersebut, sebanyak 99 siswa masih menjalani perawatan medis, sementara 1.159 siswa lainnya sudah dinyatakan pulang dan sembuh. Namun, status darurat kesehatan tetap diberlakukan karena potensi penambahan korban masih tinggi. Baca Juga:Wakil Ketua DPRD KBB Tinjau Langsung 619 Korban Keracunan MBG di Cipongkor, Puji Gerak Cepat Tenaga Medis Tragedi ini menimbulkan kegelisahan besar di tengah masyarakat, terutama orang tua siswa yang khawatir anak-anak mereka menjadi korban berikutnya. Apalagi, keracunan massal ini bukan pertama kalinya terjadi di Bandung Barat, melainkan berulang dalam beberapa pekan terakhir. Saat ini, Badan Gizi Nasional (BGN) mendapat sorotan tajam karena lemahnya pengawasan distribusi dan kualitas makanan yang disajikan dalam program MBG. Kasus ini menjadi ujian serius bagi kredibilitas program unggulan yang semestinya menjamin kesehatan dan kesejahteraan siswa, bukan justru mengancam keselamatan mereka.*** Berita PilihanCegah Kasus Keracunan, Pangandaran Libatkan Masyarakat dalam Pengawasan MBGSebelas Murid SDN Rawalele Kabupaten Subang Diduga Keracunan MBGKanwil HAM Jawa Barat Soroti Munculnya Kasus Keracunan MBG di Jawa Barat Berita PilihanCegah Kasus Keracunan, Pangandaran Libatkan Masyarakat dalam Pengawasan MBGSebelas Murid SDN Rawalele Kabupaten Subang Diduga Keracunan MBGKanwil HAM Jawa Barat Soroti Munculnya Kasus Keracunan MBG di Jawa Barat Berita Pilihan Cegah Kasus Keracunan, Pangandaran Libatkan Masyarakat dalam Pengawasan MBGSebelas Murid SDN Rawalele Kabupaten Subang Diduga Keracunan MBGKanwil HAM Jawa Barat Soroti Munculnya Kasus Keracunan MBG di Jawa Barat Cegah Kasus Keracunan, Pangandaran Libatkan Masyarakat dalam Pengawasan MBG Cegah Kasus Keracunan, Pangandaran Libatkan Masyarakat dalam Pengawasan MBG Cegah Kasus Keracunan, Pangandaran Libatkan Masyarakat dalam Pengawasan MBG Cegah Kasus Keracunan, Pangandaran Libatkan Masyarakat dalam Pengawasan MBG Sebelas Murid SDN Rawalele Kabupaten Subang Diduga Keracunan MBG Sebelas Murid SDN Rawalele Kabupaten Subang Diduga Keracunan MBG Sebelas Murid SDN Rawalele Kabupaten Subang Diduga Keracunan MBG Sebelas Murid SDN Rawalele Kabupaten Subang Diduga Keracunan MBG Kanwil HAM Jawa Barat Soroti Munculnya Kasus Keracunan MBG di Jawa Barat Kanwil HAM Jawa Barat Soroti Munculnya Kasus Keracunan MBG di Jawa Barat Kanwil HAM Jawa Barat Soroti Munculnya Kasus Keracunan MBG di Jawa Barat Kanwil HAM Jawa Barat Soroti Munculnya Kasus Keracunan MBG di Jawa Barat",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/24/491743675.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019674268/bandung-barat-darurat-dinkes-catat-1258-korban-keracunan-mbg-di-cipongkor-cihampelas?page=all,38eb7450087f7aa45ec7dbad3846756156267fccb1450e32644b4daae5b4ea99,2025-11-13 20:15:57.225 1013,okezone,mbg,2025-08-26 20:54:44,Istana Buka Suara soal Ompreng MBG Impor Diduga Mengandung Minyak Babi,"JAKARTA - Kepala Kantor Kepresidenan Hasan Nasbi buka suara soal ompreng atau food tray Makan Bergizi Gratis ( MBG ) yang diimpor dari China diduga mengandung bahan berbahaya dan minyak babi. Hasan menyatakan pemerintah belum menemukan bukti akan hal tersebut. Menurutnya, isu tersebut masih bersifat spekulatif dan siap diuji secara ilmiah jika diperlukan. Sejauh ini kita tidak menemukan. Tetapi kalau memang ada kekhawatiran soal itu, kita riset, bisa diuji di BPOM, kata Hasan di kantornya di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (26/8/2025). Dia menyebutkan, pihaknya telah berkomunikasi dengan pihak BPOM. Dari hasil komunikasi itu, kata dia, pengujian ada atau tidaknya dugaan tersebut bisa dilakukan di BPOM. Dia juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah terpengaruh isu sensitif yang belum terverifikasi. Ia menegaskan, pemerintah selalu memastikan keamanan dan keselamatan para penerima MBG. Jadi itu pentingnya kita tidak gampang termakan oleh isu-isu. Apalagi isu-isu yang sangat sensitif dan itu kan memang harus diperiksa. Yang jelas pemerintah akan memastikan keamanan, keselamatan dan kenyamanan untuk para pengguna, apalagi ini penerima manfaat MBG, jelas dia. Sebelumnya, isu dugaan penggunaan ompreng impor itu pertama kali mencuat dari unggahan akun X @fahrisalam. Dalam unggahannya, Fahri menyertakan foto ompreng MBG berlabel Made in Indonesia. Padahal, ompreng itu diproduksi di industri rumahan di China, serta diduga mengandung lemak babi. Nampan MBG sengaja dilabeli made in indonesia tapi aslinya bikinan industri rumahan China. Mengandung lemak babi. Bahannya bahkan di China dilarang, tulis @fahrisalam. JAKARTA - Kepala Kantor Kepresidenan Hasan Nasbi buka suara soal ompreng atau food tray Makan Bergizi Gratis ( MBG ) yang diimpor dari China diduga mengandung bahan berbahaya dan minyak babi. Hasan menyatakan pemerintah belum menemukan bukti akan hal tersebut. Menurutnya, isu tersebut masih bersifat spekulatif dan siap diuji secara ilmiah jika diperlukan. Sejauh ini kita tidak menemukan. Tetapi kalau memang ada kekhawatiran soal itu, kita riset, bisa diuji di BPOM, kata Hasan di kantornya di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (26/8/2025). Dia menyebutkan, pihaknya telah berkomunikasi dengan pihak BPOM. Dari hasil komunikasi itu, kata dia, pengujian ada atau tidaknya dugaan tersebut bisa dilakukan di BPOM. Dia juga mengimbau masyarakat agar tidak mudah terpengaruh isu sensitif yang belum terverifikasi. Ia menegaskan, pemerintah selalu memastikan keamanan dan keselamatan para penerima MBG. Jadi itu pentingnya kita tidak gampang termakan oleh isu-isu. Apalagi isu-isu yang sangat sensitif dan itu kan memang harus diperiksa. Yang jelas pemerintah akan memastikan keamanan, keselamatan dan kenyamanan untuk para pengguna, apalagi ini penerima manfaat MBG, jelas dia. Sebelumnya, isu dugaan penggunaan ompreng impor itu pertama kali mencuat dari unggahan akun X @fahrisalam. Dalam unggahannya, Fahri menyertakan foto ompreng MBG berlabel Made in Indonesia. Padahal, ompreng itu diproduksi di industri rumahan di China, serta diduga mengandung lemak babi. Nampan MBG sengaja dilabeli made in indonesia tapi aslinya bikinan industri rumahan China. Mengandung lemak babi. Bahannya bahkan di China dilarang, tulis @fahrisalam. (Dani Jumadil Akhir)",Riyan Rizki Roshali,https://img.okezone.com/content/2025/08/26/320/3165638/hasan_nasbi-mbR6_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/08/26/320/3165638/istana-buka-suara-soal-ompreng-mbg-impor-diduga-mengandung-minyak-babi?page=all,d0d9f6cf511913bb4a0c50b85d52bc671ca7a67253ee27ca62ece97ef7956426,2025-11-13 20:15:58.250 1014,kompas,mbg,2025-11-03 11:10:19,"Bupati Gunungkidul Ungkap Ada 100-an Siswa Diduga Keracunan MBG, Soroti SPPG Tak Ditutup","YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, menyebut ada ratusan murid yang diduga keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kapanewon Ponjong.Namun, dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tidak ditutup.Ia mengatakan jumlah siswa yang diduga keracunan lebih dari 100 orang.""Mendapatkan laporan kalau sejumlah 100 sekian (121) siswa kita di Kapanewon Ponjong juga keracunan,"" kata Endah saat ditemui di Wonosari, Senin (3/11/2025).Dugaan keracunan itu, kata dia, bersamaan dengan kejadian di Kapanewon Saptosari yang berjumlah lebih dari 600 murid pada Selasa (28/10/2025).Baca juga:Hujan Deras dan Angin Kencang, Pohon hingga Tenda Drag Race di Gunungkidul RobohTim dariDinas Kesehatanlangsung ke lokasi untuk melakukan penanganan. Ia mengatakan, sampel sudah dikirimkan ke laboratorium.""Sampel sudah dikirim ke laboratorium, keluarnya 10 hari, nanti penyebab keracunan akan dirilis,"" katanya.""Bagaimana kondisi untuk siswanya? Sudah pada pulang seperti yang di Saptosari,"" kata Endah.Bupati Soroti SPPG Tak DitutupEndah mempertanyakan Badan Gizi Nasional (BGN) yang tidak menutup dapur di Sumbergiri, Ponjong, yang diduga menyebabkan keracunan.Padahal, saat kejadian serupa di Saptosari, SPPG yang bersangkutan langsung ditutup. ""Apakah kemudian tidak menjadi berita tidak ditutup? Badan Gizi kami mempertanyakan,"" ucap dia.""Karena dalam rakor, kalau SPPG ada siswa keracunan, ditutup sementara. Dua minggu ini tidak,"" imbuhnya.Baca juga:Dugaan Keracunan MBG di Gunungkidul Hampir 700 Orang, Ini yang Disoroti Sultan HB X Dia berharap BGN memperlakukan semua dapur SPPG dengan sama. ""Kalau ini Bupati tidak beraksi, tetap dijalankan operasi dapur,"" ucap dia.Sementara itu, berdasarkan hasil pertemuan dengan seluruh SPPG beberapa waktu lalu, mulai November semua di jajarannya akan mengadakan rapat rutin sebulan dua kali.Diberitakan sebelumnya, ada sebanyak 695 siswa di Kapanewon Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, mengalami gejala keracunan setelah makan menu MBG dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Planjan Saptosari, Selasa (28/10/2025).Baca juga:Lebih dari 600 Siswa Keracunan MBG di Gunungkidul, Sultan Soroti Kompetensi Pengawas SPPGAnak-anak yang menjadi korban dugaan keracunan makanan merupakan murid dari SMP Negeri 1 Saptosari dan SMK Saptosari. Para murid dilaporkan mengalami mual, muntah, dan pusing setelah mengonsumsi menu MBG.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, menyebut ada ratusan murid yang diduga keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kapanewon Ponjong. Namun, dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tidak ditutup. Ia mengatakan jumlah siswa yang diduga keracunan lebih dari 100 orang. ""Mendapatkan laporan kalau sejumlah 100 sekian (121) siswa kita di Kapanewon Ponjong juga keracunan,"" kata Endah saat ditemui di Wonosari, Senin (3/11/2025). Dugaan keracunan itu, kata dia, bersamaan dengan kejadian di Kapanewon Saptosari yang berjumlah lebih dari 600 murid pada Selasa (28/10/2025). Baca juga:Hujan Deras dan Angin Kencang, Pohon hingga Tenda Drag Race di Gunungkidul Roboh Tim dariDinas Kesehatanlangsung ke lokasi untuk melakukan penanganan. Ia mengatakan, sampel sudah dikirimkan ke laboratorium. ""Sampel sudah dikirim ke laboratorium, keluarnya 10 hari, nanti penyebab keracunan akan dirilis,"" katanya. ""Bagaimana kondisi untuk siswanya? Sudah pada pulang seperti yang di Saptosari,"" kata Endah. Endah mempertanyakan Badan Gizi Nasional (BGN) yang tidak menutup dapur di Sumbergiri, Ponjong, yang diduga menyebabkan keracunan. Padahal, saat kejadian serupa di Saptosari, SPPG yang bersangkutan langsung ditutup. ""Apakah kemudian tidak menjadi berita tidak ditutup? Badan Gizi kami mempertanyakan,"" ucap dia. ""Karena dalam rakor, kalau SPPG ada siswa keracunan, ditutup sementara. Dua minggu ini tidak,"" imbuhnya. Baca juga:Dugaan Keracunan MBG di Gunungkidul Hampir 700 Orang, Ini yang Disoroti Sultan HB X Dia berharap BGN memperlakukan semua dapur SPPG dengan sama. ""Kalau ini Bupati tidak beraksi, tetap dijalankan operasi dapur,"" ucap dia. Sementara itu, berdasarkan hasil pertemuan dengan seluruh SPPG beberapa waktu lalu, mulai November semua di jajarannya akan mengadakan rapat rutin sebulan dua kali. Diberitakan sebelumnya, ada sebanyak 695 siswa di Kapanewon Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, mengalami gejala keracunan setelah makan menu MBG dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Planjan Saptosari, Selasa (28/10/2025). Baca juga:Lebih dari 600 Siswa Keracunan MBG di Gunungkidul, Sultan Soroti Kompetensi Pengawas SPPG Anak-anak yang menjadi korban dugaan keracunan makanan merupakan murid dari SMP Negeri 1 Saptosari dan SMK Saptosari. Para murid dilaporkan mengalami mual, muntah, dan pusing setelah mengonsumsi menu MBG.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/n070eSb8YbiLNkW2VaqcqC_oiCU=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/29/6901c67f775ac.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/11/03/111019078/bupati-gunungkidul-ungkap-ada-100-an-siswa-diduga-keracunan-mbg-soroti-sppg,199f191269eb9cbe7776667279c74acaa99522c8fb6b9f984fa92deefbaa0b5d,2025-11-13 20:15:58.600 1015,pikiranrakyat,mbg,2025-09-26 09:30:00,"Komisi IV DPRD KBB Desak Evaluasi Total Program MBG Usai 619 Siswa Keracunan di Cipongkor, BGN Harus Teliti","PIKIRAN RAKYAT -Kasus keracunan massal akibat makanan bergizi gratis (MBG) di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, menuai sorotan tajam dari kalangan legislatif. Ketua Komisi IV DPRD KBB dari Fraksi PKS, Nur Julaeha yang mendesak adanya evaluasi total terhadap pelaksanaan program tersebut. Hingga Kamis (25/9/2025) malam, jumlah korban tercatat mencapai 619 siswa dari berbagai sekolah, mulai dari PAUD, SD, SMP, hingga SMK. Insiden ini disebut menjadi alarm keras bagi Badan Gizi Nasional (BGN) untuk membenahi sistem pengawasan. Menurut Nur, verifikasi mitra penyedia makanan MBG harus dilakukan lebih ketat, mulai dari rekam jejak, legalitas lembaga, hingga kejelasan tanggung jawab hukum. Baca Juga:Wakil Ketua DPRD KBB Tinjau Langsung 619 Korban Keracunan MBG di Cipongkor, Puji Gerak Cepat Tenaga Medis Kontrak kerja sama juga wajib memuat sanksi tegas jika ada penyimpangan. Jangan sampai program yang seharusnya menyehatkan justru membahayakan anak-anak, kata Ketua Komisi IV DPRD KBB, Nur Julaeha saat dikonfirmasi. Kamis 25 September 2025. Anggota DPRD KBB Fraksi PKS, Nur Julaeha, saat meninjau langsung kelokasi posko darurat di Cipongkor dengan melihat kondisi siswa keracunan akibat MBG. Anggota DPRD KBB Fraksi PKS, Nur Julaeha, saat meninjau langsung kelokasi posko darurat di Cipongkor dengan melihat kondisi siswa keracunan akibat MBG. Anggota DPRD KBB Fraksi PKS, Nur Julaeha, saat meninjau langsung kelokasi posko darurat di Cipongkor dengan melihat kondisi siswa keracunan akibat MBG. Nur menilai perlunya langkah konkret berupa pembentukan tim monitoring untuk memastikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) berjalan sesuai SOP. Peningkatan standar penyimpanan dan distribusi makanan di dapur MBG. Pelatihan berkelanjutan bagi pengelola dapur terkait etika dan keamanan pangan. Hingga, evaluasi kapasitas produksi tiap SPPG agar sesuai jumlah penerima manfaat. ""Seharusnya kantin sekolah diberi kesempatan mengelola program MBG secara langsung. Karena diyakini pengawasan lebih dekat dan distribusi lebih efisien,"" ucapnya. Selain itu, Nur menegaskan bahwa dapur MBG yang berintegritas tetap bisa melanjutkan kontrak. Namun, tragedi keracunan massal siswa di Cipongkor harus dijadikan pelajaran penting. Program MBG seharusnya memberi manfaat besar bagi siswa dan kelompok rentan, bukan malah membawa petaka. Kasus Cipongkor jangan sampai terulang kembali, pungkasnya.*** Berita PilihanCegah Kasus Keracunan, Pangandaran Libatkan Masyarakat dalam Pengawasan MBGSebelas Murid SDN Rawalele Kabupaten Subang Diduga Keracunan MBGBupati Bandung Segera Undang Berbagai Pemangku Kepentingan Antisipasi Keracunan Massal MBG Berita PilihanCegah Kasus Keracunan, Pangandaran Libatkan Masyarakat dalam Pengawasan MBGSebelas Murid SDN Rawalele Kabupaten Subang Diduga Keracunan MBGBupati Bandung Segera Undang Berbagai Pemangku Kepentingan Antisipasi Keracunan Massal MBG Berita Pilihan Cegah Kasus Keracunan, Pangandaran Libatkan Masyarakat dalam Pengawasan MBGSebelas Murid SDN Rawalele Kabupaten Subang Diduga Keracunan MBGBupati Bandung Segera Undang Berbagai Pemangku Kepentingan Antisipasi Keracunan Massal MBG Cegah Kasus Keracunan, Pangandaran Libatkan Masyarakat dalam Pengawasan MBG Cegah Kasus Keracunan, Pangandaran Libatkan Masyarakat dalam Pengawasan MBG Cegah Kasus Keracunan, Pangandaran Libatkan Masyarakat dalam Pengawasan MBG Cegah Kasus Keracunan, Pangandaran Libatkan Masyarakat dalam Pengawasan MBG Sebelas Murid SDN Rawalele Kabupaten Subang Diduga Keracunan MBG Sebelas Murid SDN Rawalele Kabupaten Subang Diduga Keracunan MBG Sebelas Murid SDN Rawalele Kabupaten Subang Diduga Keracunan MBG Sebelas Murid SDN Rawalele Kabupaten Subang Diduga Keracunan MBG Bupati Bandung Segera Undang Berbagai Pemangku Kepentingan Antisipasi Keracunan Massal MBG Bupati Bandung Segera Undang Berbagai Pemangku Kepentingan Antisipasi Keracunan Massal MBG Bupati Bandung Segera Undang Berbagai Pemangku Kepentingan Antisipasi Keracunan Massal MBG Bupati Bandung Segera Undang Berbagai Pemangku Kepentingan Antisipasi Keracunan Massal MBG",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/25/1617903013.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019674102/komisi-iv-dprd-kbb-desak-evaluasi-total-program-mbg-usai-619-siswa-keracunan-di-cipongkor-bgn-harus-teliti?page=all,036511517052e7672746948c083a41d01de28c128159540df29f55ce6e12fdeb,2025-11-13 20:16:07.691 1016,okezone,mbg,2025-08-26 20:34:50,"Program Presiden Prabowo di Kalteng Berjalan Lancar, Anak-anak Antusias Ikuti CKG dan MBG","PALANGKA RAYA Pemerintah terus menunjukkan keseriusannya dalam mendukung generasi muda yang sehat dan cerdas. Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Presiden RI Prabowo Subianto, kini semakin dirasakan manfaatnya oleh para pelajar di Kalimantan Tengah. Setelah sebelumnya dilaksanakan di SMA Negeri 2 Palangka Raya dan SMA Negeri 3 Palangka Raya, kini giliran SMA Negeri 5 Palangka Raya dan SMA Negeri 1 Palangka Raya yang menjadi lokasi pelaksanaan program tersebut. Kegiatan yang berlangsung pada Senin (25/8/2025) ini dipantau langsung oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kalteng, Aisyah Thisia Agustiar Sabran yang juga Ibu Gubernur Kalimantan Tengah. Dalam peninjauan itu, Ketua TP-PKK Kalteng ingin memastikan jalannya program berjalan baik sekaligus mengetahui apa saja yang perlu ditingkatkan. Kehadiran Aisyah Thisia disambut hangat oleh para siswa yang tampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan, baik saat melakukan cek kesehatan maupun saat menerima menu makan bergizi. Alhamdulillah, semuanya berjalan dengan lancar. Anak-anak juga sangat antusias, baik untuk CKG maupun MBG,"" ucap Plt Kepala Dinas Pendidikan Kalteng Muhammad Reza Prabowo yang mendampingi Ketua TP-PKK. ""Dari hasil pemeriksaan tadi, ada beberapa temuan kesehatan, misalnya ada siswa yang mengalami gangguan pendengaran, ada yang kadar gula darahnya tinggi, bahkan ada yang telinganya bengkak sehingga harus dirujuk ke Puskesmas terdekat,"" tuturnya. Menurutnya, hal ini sangat bermanfaat agar anak-anak bisa mengetahui kondisi kesehatannya lebih awal. Terkait program MBG, hasil pantauan menunjukkan bahwa porsi makanan yang diberikan kepada siswa sesuai takaran gizi yang telah dihitung secara cermat. Meski porsinya tidak berlebihan, anak-anak mengaku puas dan senang karena menu yang disajikan seimbang, mengandung protein nabati dan hewani, karbohidrat, serat, vitamin, serta susu yang dibagikan dua kali dalam sepekan. Program ini tentu sangat baik. Selain membantu anak-anak menghemat uang jajan, mereka juga mendapat asupan makanan yang bergizi dengan kadar kalori yang sudah terukur. Harapan kita program ini bisa terus berlanjut, kata Reza. Ia juga menegaskan, baik CKG maupun MBG merupakan langkah nyata pemerintah dalam mendukung pendidikan sekaligus kesehatan generasi muda. Namun, pelaksanaan program ini membutuhkan waktu dan proses. Kalau untuk CKG bisa dilaksanakan kapan saja karena kita bisa berkolaborasi dengan Puskesmas terdekat. Tetapi untuk MBG, tentu memerlukan sarana seperti dapur atau SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) dulu agar bisa berjalan optimal. Walaupun belum merata di seluruh kabupaten, ini sudah menunjukkan progres yang baik, ucapnya. Di akhir pernyataannya, Reza mengajak seluruh masyarakat Kalimantan Tengah untuk mendukung penuh program Presiden RI Prabowo Subianto dan Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran demi keberlangsungan dunia pendidikan dan kesehatan anak-anak. Mohon dukungan semua pihak agar program CKG dan MBG ini bisa terus berjalan tanpa hambatan, sehingga anak-anak kita bisa tumbuh sehat, cerdas, dan berdaya saing, tuturnya. Sementara itu, salah satu siswi, Nazwa Tri Maulida dari kelas XI 11, mengaku sangat terbantu dengan adanya program tes kesehatan gratis ini. Kalau siswa kan ada yang jarang tes kesehatan. Dengan adanya kegiatan ini bisa membantu kami mengetahui masalah apa yang ada. Tadi dicek gula darah, tensi, berat badan, tinggi badan, dan terakhir ditanya ada masalah kesehatan apa saja, ucapnya. Masih di waktu yang sama, Elfonda Agusto, salah satu siswa lainnya, juga menyampaikan kesannya terhadap Program MBG. Menurut saya rasa makanannya enak. Manfaatnya bagi kami bisa mengurangi uang jajan, jadi uang jajan tidak terpakai dan bisa ditabung. Harapan saya program ini bisa berkelanjutan dalam jangka panjang. Menu makanannya juga mantab, tiap hari beda-beda, ujarnya dengan penuh semangat. PALANGKA RAYA Pemerintah terus menunjukkan keseriusannya dalam mendukung generasi muda yang sehat dan cerdas. Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Presiden RI Prabowo Subianto, kini semakin dirasakan manfaatnya oleh para pelajar di Kalimantan Tengah. Setelah sebelumnya dilaksanakan di SMA Negeri 2 Palangka Raya dan SMA Negeri 3 Palangka Raya, kini giliran SMA Negeri 5 Palangka Raya dan SMA Negeri 1 Palangka Raya yang menjadi lokasi pelaksanaan program tersebut. Kegiatan yang berlangsung pada Senin (25/8/2025) ini dipantau langsung oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kalteng, Aisyah Thisia Agustiar Sabran yang juga Ibu Gubernur Kalimantan Tengah. Dalam peninjauan itu, Ketua TP-PKK Kalteng ingin memastikan jalannya program berjalan baik sekaligus mengetahui apa saja yang perlu ditingkatkan. Kehadiran Aisyah Thisia disambut hangat oleh para siswa yang tampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan, baik saat melakukan cek kesehatan maupun saat menerima menu makan bergizi. Alhamdulillah, semuanya berjalan dengan lancar. Anak-anak juga sangat antusias, baik untuk CKG maupun MBG,"" ucap Plt Kepala Dinas Pendidikan Kalteng Muhammad Reza Prabowo yang mendampingi Ketua TP-PKK. ""Dari hasil pemeriksaan tadi, ada beberapa temuan kesehatan, misalnya ada siswa yang mengalami gangguan pendengaran, ada yang kadar gula darahnya tinggi, bahkan ada yang telinganya bengkak sehingga harus dirujuk ke Puskesmas terdekat,"" tuturnya. Menurutnya, hal ini sangat bermanfaat agar anak-anak bisa mengetahui kondisi kesehatannya lebih awal. Terkait program MBG, hasil pantauan menunjukkan bahwa porsi makanan yang diberikan kepada siswa sesuai takaran gizi yang telah dihitung secara cermat. Meski porsinya tidak berlebihan, anak-anak mengaku puas dan senang karena menu yang disajikan seimbang, mengandung protein nabati dan hewani, karbohidrat, serat, vitamin, serta susu yang dibagikan dua kali dalam sepekan. Program ini tentu sangat baik. Selain membantu anak-anak menghemat uang jajan, mereka juga mendapat asupan makanan yang bergizi dengan kadar kalori yang sudah terukur. Harapan kita program ini bisa terus berlanjut, kata Reza. Ia juga menegaskan, baik CKG maupun MBG merupakan langkah nyata pemerintah dalam mendukung pendidikan sekaligus kesehatan generasi muda. Namun, pelaksanaan program ini membutuhkan waktu dan proses. Kalau untuk CKG bisa dilaksanakan kapan saja karena kita bisa berkolaborasi dengan Puskesmas terdekat. Tetapi untuk MBG, tentu memerlukan sarana seperti dapur atau SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) dulu agar bisa berjalan optimal. Walaupun belum merata di seluruh kabupaten, ini sudah menunjukkan progres yang baik, ucapnya. Di akhir pernyataannya, Reza mengajak seluruh masyarakat Kalimantan Tengah untuk mendukung penuh program Presiden RI Prabowo Subianto dan Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran demi keberlangsungan dunia pendidikan dan kesehatan anak-anak. Mohon dukungan semua pihak agar program CKG dan MBG ini bisa terus berjalan tanpa hambatan, sehingga anak-anak kita bisa tumbuh sehat, cerdas, dan berdaya saing, tuturnya. Sementara itu, salah satu siswi, Nazwa Tri Maulida dari kelas XI 11, mengaku sangat terbantu dengan adanya program tes kesehatan gratis ini. Kalau siswa kan ada yang jarang tes kesehatan. Dengan adanya kegiatan ini bisa membantu kami mengetahui masalah apa yang ada. Tadi dicek gula darah, tensi, berat badan, tinggi badan, dan terakhir ditanya ada masalah kesehatan apa saja, ucapnya. Masih di waktu yang sama, Elfonda Agusto, salah satu siswa lainnya, juga menyampaikan kesannya terhadap Program MBG. Menurut saya rasa makanannya enak. Manfaatnya bagi kami bisa mengurangi uang jajan, jadi uang jajan tidak terpakai dan bisa ditabung. Harapan saya program ini bisa berkelanjutan dalam jangka panjang. Menu makanannya juga mantab, tiap hari beda-beda, ujarnya dengan penuh semangat. (Agustina Wulandari )",Agustina Wulandari ,https://img.okezone.com/content/2025/08/26/340/3165636/program_ckg_dan_mbg_di_kalteng-XVAa_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/08/26/340/3165636/program-presiden-prabowo-di-kalteng-berjalan-lancar-anak-anak-antusias-ikuti-ckg-dan-mbg?page=all,ba787c72624f9385d368aaa4a7c8c7f78fad2c8c80cf7d7cc241d7d109360819,2025-11-13 20:16:08.814 1017,kompas,mbg,2025-11-01 19:44:33,Polisi Selidiki Dugaan Pemalsuan Label SNI dan Halal pada Nampan MBG di Jakut,"JAKARTA, KOMPAS.com -Polres Metro Jakarta Utara tengah menyelidiki sebuah ruko di kawasan Ancol, Pademangan, yang diduga memalsukan label Standar Nasional Indonesia (SNI) dan logo halal pada produk perlengkapan makan.Kasi Humas Polres MetroJakarta Utara, Ipda Maryati Jonggi, membenarkan adanya penggeledahan yang dilakukan pada Jumat (31/10/2025). Benar, kami dari Polres Metro Jakarta Utara melalui Sat Reskrim melakukan pengecekan di salah satu ruko di wilayah Ancol, Pademangan, pada hari Jumat, 31 Oktober 2025,"" ucap Jonggi kepada wartawan, Sabtu (1/11/2025).Ia menjelaskan, pengecekan dilakukan untuk menindaklanjuti laporan masyarakat terkait dugaan perdagangan produk ilegal yang mencantumkan label SNI dan logo halal palsu pada nampan ataufood trayprogram Makan Bergizi Gratis (MBG).""Kegiatan ini menindaklanjuti laporan informasi dari masyarakat terkait dugaan perdagangan ilegal dengan penggunaan label SNI palsu dan logo halal yang diduga tidak sesuai ketentuan. Saat ini masih kami dalami lebih lanjut,"" katanya.Baca juga:Polisi Sidak Ruko yang Diduga Palsukan Nampan MBGDugaan Penggantian LabelMenurut Jonggi, polisi juga tengah memeriksa dugaan adanya penggantian label asal produk dari luar negeri. Untuk dugaan adanya penggantian label dari Made in China menjadi Made in Indonesia , saat ini masih kami lakukan pengecekan dan pendalaman untuk memastikan kebenarannya,"" ujar dia.Meski demikian, ia menegaskan bahwa dalam pengecekan awal belum ada pihak yang diamankan. Kami informasikan tidak ada yang diamankan karena kita masih melakukan pengecekan awal dan mendalaminya, kata Jonggi.Baca juga:Ironi Sekolah Rakyat Ancol: Dekat Istana Negara, Tapi Belum Tersentuh MBGPenggeladahanSebelumnya, penggeledahan dilakukan di sebuah ruko di Jalan Parangtritis Raya, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.Berdasarkan informasi yang diterima, lokasi tersebut diduga digunakan untuk memalsukan label dan logo pada perlengkapan makan program MBG.Dari hasil pemeriksaan di lokasi, polisi menemukan sejumlah barang impor yang diberi label Made in Indonesia palsu, label SNI palsu, serta logo Badan Gizi Nasional (BGN) tanpa izin.Berdasarkan Pasal 62 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, pelakupemalsuan label SNIdapat dipidana penjara maksimal tujuh tahun atau denda hingga Rp 50 miliar.Praktik tersebut juga berpotensi merugikan negara karena tidak menyetorkan Pajak Pertambahan Nilai (PPn).Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com -Polres Metro Jakarta Utara tengah menyelidiki sebuah ruko di kawasan Ancol, Pademangan, yang diduga memalsukan label Standar Nasional Indonesia (SNI) dan logo halal pada produk perlengkapan makan. Kasi Humas Polres MetroJakarta Utara, Ipda Maryati Jonggi, membenarkan adanya penggeledahan yang dilakukan pada Jumat (31/10/2025). Benar, kami dari Polres Metro Jakarta Utara melalui Sat Reskrim melakukan pengecekan di salah satu ruko di wilayah Ancol, Pademangan, pada hari Jumat, 31 Oktober 2025,"" ucap Jonggi kepada wartawan, Sabtu (1/11/2025). Ia menjelaskan, pengecekan dilakukan untuk menindaklanjuti laporan masyarakat terkait dugaan perdagangan produk ilegal yang mencantumkan label SNI dan logo halal palsu pada nampan ataufood trayprogram Makan Bergizi Gratis (MBG). ""Kegiatan ini menindaklanjuti laporan informasi dari masyarakat terkait dugaan perdagangan ilegal dengan penggunaan label SNI palsu dan logo halal yang diduga tidak sesuai ketentuan. Saat ini masih kami dalami lebih lanjut,"" katanya. Baca juga:Polisi Sidak Ruko yang Diduga Palsukan Nampan MBG Menurut Jonggi, polisi juga tengah memeriksa dugaan adanya penggantian label asal produk dari luar negeri. Untuk dugaan adanya penggantian label dari Made in China menjadi Made in Indonesia , saat ini masih kami lakukan pengecekan dan pendalaman untuk memastikan kebenarannya,"" ujar dia. Meski demikian, ia menegaskan bahwa dalam pengecekan awal belum ada pihak yang diamankan. Kami informasikan tidak ada yang diamankan karena kita masih melakukan pengecekan awal dan mendalaminya, kata Jonggi. Baca juga:Ironi Sekolah Rakyat Ancol: Dekat Istana Negara, Tapi Belum Tersentuh MBG Sebelumnya, penggeledahan dilakukan di sebuah ruko di Jalan Parangtritis Raya, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara. Berdasarkan informasi yang diterima, lokasi tersebut diduga digunakan untuk memalsukan label dan logo pada perlengkapan makan program MBG. Dari hasil pemeriksaan di lokasi, polisi menemukan sejumlah barang impor yang diberi label Made in Indonesia palsu, label SNI palsu, serta logo Badan Gizi Nasional (BGN) tanpa izin. Berdasarkan Pasal 62 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, pelakupemalsuan label SNIdapat dipidana penjara maksimal tujuh tahun atau denda hingga Rp 50 miliar. Praktik tersebut juga berpotensi merugikan negara karena tidak menyetorkan Pajak Pertambahan Nilai (PPn).",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/UtJ4quZJKMYc7mMxyjqMPoOsGRo=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/01/69058cde3597e.jpg",https://megapolitan.kompas.com/read/2025/11/01/19443341/polisi-selidiki-dugaan-pemalsuan-label-sni-dan-halal-pada-nampan-mbg-di,27c1c6a1ff520b95b9e40af7984f58fd7d8e95ada9eb8172fa8dff4a87ec87b8,2025-11-13 20:16:09.118 1018,detik,mbg,2025-11-04 23:00:00,"Pemprov NTB Pangkas Biaya ATK-Perjalanan Dinas Imbas TKD Dipotong Rp 1,2 T","Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (Pemprov NTB) akan memangkas anggaran alat tulis kantor (ATK) hingga biaya perjalanan dinas di masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD). Langkah ini dilakukan imbas pemangkasan dana transfer ke daerah (TKD) tahun 2026 sebesar Rp 1,2 triliun. Pejabat (Pj) Sekda NTB Lalu Moh. Faozal mengatakan proyeksi APBD murni tahun 2026 mencapai Rp 5,3 triliun lebih. Besaran itu turun sebesar Rp 1,2 triliun imbas pemotongan TKD dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu). ""Ya Rp 1,2 triliun potongannya ya, gimana coba, turun ya semua daerah lah turun. Kan DKI Jakarta ada pemotongan. Pusat kasih kami pembatasan TKD ini,"" kata Faozal di Mataram, Selasa (4/11/2025). Faozal menyebut keterbatasan fiskal tahun 2026 memerlukan efisiensi anggaran di beberapa belanja rutin. Ada beberapa belanja-belanja yang perlu dilakukan efisiensi untuk menyehatkan APBD 2026. ""Misalnya nanti belanja perjalanan dinas, belanja ATK, belanja-belanja operasional. Kami lakukan seefisien mungkin. Yang penting APBD-nya berkualitas,"" ujarnya. Faozal menambahkan, Pemprov juga akan mengoptimalkan pendapatan asli daerah (PAD) dari berbagai sektor untuk menutup kekurangan dana. Selain itu, program pemerintah pusat seperti makan bergizi gratis (MBG) dan sekolah garuda akan tetap dijalankan, tapi dengan dukungan yang disesuaikan kemampuan daerah. ""Yang sudah di-drive program dengan biayanya, ya daerah sifatnya hanya sebatas melakukan supporting. Seperti makan bergizi gratis itu kan anggaran yang memang dari BGN, Sekolah Rakyat dari Kemensos, kemudian ada sekolah garuda dari Kemdikdasmen. Semua kami lakukan supporting. Tetapi bentuk porsinya sesuai dengan kemampuan kami lah,"" tandas dia.",Ahmad Viqi -detikBali,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/04/penjabat-sekda-ntb-lalu-moh-faozal-ditemui-di-kantornya-selasa-4112025-ahmad-viqidetikbali-1762270583350_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/bali/nusra/d-8194561/pemprov-ntb-pangkas-biaya-atk-perjalanan-dinas-imbas-tkd-dipotong-rp-1-2-t,9d76cc6cc90c83df3348e34b33b3069a4777ef552ac9255b4d1076318ecc17d7,2025-11-13 20:16:11.494 1019,okezone,mbg,2025-08-26 18:35:11,"Ompreng MBG Diimpor dari China Diduga Pakai Bahan Berbahaya dan Mengandung Minyak Babi, Ini Penjelasan Kepala BGN","JAKARTA - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana memastikan pihaknya akan melakukan pengecekan terhadap ompreng atau food tray yang digunakan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pasalnya, beredar dugaan bahwa ompreng tipe 201 yang diimpor dari Chaoshan, China, yang diduga mengandung mangan (logam berwarna putih keabu-abuan bisa digunakan untuk industri baja hingga baterai) yang tinggi dan tidak cocok untuk makanan asam. Serta mengandung zat yang tidak halal, termasuk minyak babi. Dadan juga menegaskan bahwa selama ini BGN belum pernah melakukan pengadaan ompreng untuk program MBG. BGN kan belum pernah melakukan pengadaan (food tray), ujar Dadan. Isu dugaan penggunaan ompreng impor ini pertama kali mencuat dari unggahan akun media sosial @fahrisalam yang mengutip laporan investigasi Indonesia Business Post. Dalam unggahan itu disebutkan, nampan MBG dilabeli Made in Indonesia padahal diproduksi di industri rumahan di China, serta diduga mengandung lemak babi. Nampan MBG sengaja dilabeli made in indonesia tapi aslinya bikinan industri rumahan China. Mengandung lemak babi. Bahannya bahkan di China dilarang, tulis akun media sosial @fahrisalam. Sementara, dalam investigasi Indonesia Business Post di wilayah Chaoshan, Provinsi Guangdong, China, juga menemukan 30-40 pabrik yang memproduksi ompreng makanan untuk pasar global. Salah satunya diduga menjadi pemasok untuk program MBG di Indonesia. Laporan tersebut juga menyoroti dugaan pemalsuan label Made in Indonesia dan penggunaan logo SNI pada ompreng impor. Lebih jauh, ditemukan indikasi penggunaan ompreng tipe 201 yang mengandung kadar mangan tinggi. Kandungan ini dinilai berbahaya bila digunakan untuk makanan asam. Selain itu, ada dugaan penggunaan minyak babi atau lard dalam proses produksi. (Dani Jumadil Akhir)",Binti Mufarida,https://img.okezone.com/content/2025/08/26/320/3165608/kepala_bgn-CrEN_large.png,https://economy.okezone.com/read/2025/08/26/320/3165608/ompreng-mbg-diimpor-dari-china-diduga-pakai-bahan-berbahaya-dan-mengandung-minyak-babi-ini-penjelasan-kepala-bgn?page=all,91ca4abbaeaf3eedaa46071d80059130bdd4f254577c6ede2e85b90976762931,2025-11-13 20:16:19.254 1020,pikiranrakyat,mbg,2025-09-26 08:30:00,"Wakil Ketua DPRD KBB Tinjau Langsung 619 Korban Keracunan MBG di Cipongkor, Puji Gerak Cepat Tenaga Medis","PIKIRAN RAKYAT -Kasus keracunan massal akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), kian mengkhawatirkan. Pasalnya, data jumlah korban terus bertambah dan tercatat telah mencapai 619 siswa dari berbagai sekolah yang berada di wilayah Kecamatan Cipongkor. Wakil Ketua DPRD KBB, Dadan Supardan, turun langsung meninjau posko darurat utama di GOR Kecamatan Cipongkor untuk melihat kondisi para korban. Baca Juga:Kepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBG Dadan mengaku, pihaknya mengapresiasi kinerja tim medis dan semua pihak yang terlibat dalam penanganan cepat darurat keracunan massal terhadap ratusan siswa. Pasien yang kritis langsung dirujuk ke RSUD Cililin. Alhamdulillah, tenaga medis, sopir ambulans, hingga kendaraan yang disiapkan DPRD bergerak sigap membantu. Terima kasih kepada seluruh tenaga kesehatan dan pihak sekolah yang ikut berpartisipasi, ujar wakil ketua DPRD KBB, Dadan Supardan dilokasi. Kamis, 26 September 2025. (25/9/2025, Pukul 22.00 WIB): 183 orang dirawat di Kecamatan Cipongkor 48 orang di PONED 189 orang di GOR Desa Sarinagen 103 orang di Puskesmas Citalem 34 orang di Klinik Marisa 17 orang di Klinik Permata Hati 45 orang di RSIA Anugrah Total: 619 siswa Baca Juga:Hampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejang Kondisi Korban Mulai Membaik Menurut Dadan, sebagian besar korban kini sudah diizinkan pulang setelah mendapatkan perawatan intensif. Sementara mereka yang masih dirawat, kondisinya berangsur membaik. ""Alhamdulillah, setelah dirawat dengan baik, sebagian korban sudah dipulangkan kerumahnya masing-masing, karena kondisinya sudah sangat membaik,"" ucapnya. Meski demikian, pihak DPRD menegaskan akan terus memantau perkembangan kasus ini serta mendorong evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program MBG agar kejadian serupa tidak kembali terulang. "" Kita akan terus memantau kondisi perkembangan kasus ini, dan program MBG ini harus di evaluasi secara total, karena kejadian yang menelan korban ratusan siswa jangan sampai terjadi lagi,"" pungkasnya. *** Berita PilihanKasus Keracunan Berulang di KBB, Warga Cipongkor Desak Hentikan Program MBGKasus Keracunan Diduga MBG di SMKN 1 Cihampelas KBB Meledak: Total 163 Siswa Terdampak, 24 Ambulans Siaga Berita PilihanKasus Keracunan Berulang di KBB, Warga Cipongkor Desak Hentikan Program MBGKasus Keracunan Diduga MBG di SMKN 1 Cihampelas KBB Meledak: Total 163 Siswa Terdampak, 24 Ambulans Siaga Berita Pilihan Kasus Keracunan Berulang di KBB, Warga Cipongkor Desak Hentikan Program MBGKasus Keracunan Diduga MBG di SMKN 1 Cihampelas KBB Meledak: Total 163 Siswa Terdampak, 24 Ambulans Siaga Kasus Keracunan Berulang di KBB, Warga Cipongkor Desak Hentikan Program MBG Kasus Keracunan Berulang di KBB, Warga Cipongkor Desak Hentikan Program MBG Kasus Keracunan Berulang di KBB, Warga Cipongkor Desak Hentikan Program MBG Kasus Keracunan Berulang di KBB, Warga Cipongkor Desak Hentikan Program MBG Kasus Keracunan Diduga MBG di SMKN 1 Cihampelas KBB Meledak: Total 163 Siswa Terdampak, 24 Ambulans Siaga Kasus Keracunan Diduga MBG di SMKN 1 Cihampelas KBB Meledak: Total 163 Siswa Terdampak, 24 Ambulans Siaga Kasus Keracunan Diduga MBG di SMKN 1 Cihampelas KBB Meledak: Total 163 Siswa Terdampak, 24 Ambulans Siaga Kasus Keracunan Diduga MBG di SMKN 1 Cihampelas KBB Meledak: Total 163 Siswa Terdampak, 24 Ambulans Siaga",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/26/2031536224.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019673941/wakil-ketua-dprd-kbb-tinjau-langsung-619-korban-keracunan-mbg-di-cipongkor-puji-gerak-cepat-tenaga-medis?page=all,9d497982adca264a914ab111f40fd2f44d745b1d6f57d0d5ae9243d1130087f4,2025-11-13 20:16:19.333 1021,kompas,mbg,2025-10-31 10:51:53,"Lagi, Ditemukan Belatung pada Menu MBG Bangkalan, SPPG Diduga Tak Terapkan SOP","BANGKALAN, KOMPAS.com- Rekaman video berdurasi 7 detik dan 10 detik yang menunjukkan belatung di dalam ompreng Makan Bergizi Gratis (MBG) viral di media sosial.Dalam video terlihat belatung bergerak ke masakan mi yang ada di sebelahnya.Kepala Satuan Tugas (Satgas) MBG, Bambang Budi Mustika membenarkan kejadian tersebut terjadi di salah satu Madrasah Aliyah Negeri (MAN) yang ada diBangkalan. Menu MBG tersebut diterima siswa, namun tak sempat dikonsumsi.""Iya betul, kejadian tersebut sudah dilaporkan ke kami,"" ujarnya, Jumat (31/10/2025).Baca juga:Menu MBG di Bangkalan Ada Ulat, SPPG: Itu Jenis Ulat yang Bisa Dikonsumsi dan Tinggi ProteinPihaknya sudah meminta klarifikasi dari pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mlajah di Jalan Halim Perdana Kusuma sebagai pihak yang memproduksi makanan tersebut.Dari hasil klarifikasi tersebut ditemukan adanya kelalaian dari petugas SPPG yang menyiapkan menu tersebut.""Jadi, pada saat penyajian itu, stok sawi telah menipis dan stok sayur juga telah menipis. Mereka lalu beli timun ke pasar untuk mengisi ompreng tersebut,"" tuturnya.Baca juga:Ulat Sayur Ditemukan di MBG Bangkalan, Ahli Gizi UGM: Tidak Berbahaya tapi Tak Dianjurkan DikonsumsiDiduga, tim penyaji tak melakukan pengecekan ulang pada sayur yang baru dibeli itu karena terburu-buru akan segera dikirim ke siswa.""Diduga, petugas tidak melakukanquality controldan tidak sempat menyortir sayuran itu karena diburu waktu,"" jelasnya.Akibat hal tersebut, ditemukan ulat belatung di sayur mentimun itu. Namun, Bambang mengatakan, makanan di ompreng itu tak sempat dikonsumsi siswa.""Setelah ditemukan ada belatung, sekolah langsung hubungi SPPG dan makanan itu ditarik lalu diganti yang baru,"" ungkapnya.Ia berharap, ke depan SPPG diharap lebih berhati-hati dan menerapkanStandard Operating Procedure(SOP) yang sudah ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN).""SOP harus diperketat supaya hal serupa tidak terulang,"" pungkasnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BANGKALAN, KOMPAS.com- Rekaman video berdurasi 7 detik dan 10 detik yang menunjukkan belatung di dalam ompreng Makan Bergizi Gratis (MBG) viral di media sosial. Dalam video terlihat belatung bergerak ke masakan mi yang ada di sebelahnya. Kepala Satuan Tugas (Satgas) MBG, Bambang Budi Mustika membenarkan kejadian tersebut terjadi di salah satu Madrasah Aliyah Negeri (MAN) yang ada diBangkalan. Menu MBG tersebut diterima siswa, namun tak sempat dikonsumsi. ""Iya betul, kejadian tersebut sudah dilaporkan ke kami,"" ujarnya, Jumat (31/10/2025). Baca juga:Menu MBG di Bangkalan Ada Ulat, SPPG: Itu Jenis Ulat yang Bisa Dikonsumsi dan Tinggi Protein Pihaknya sudah meminta klarifikasi dari pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mlajah di Jalan Halim Perdana Kusuma sebagai pihak yang memproduksi makanan tersebut. Dari hasil klarifikasi tersebut ditemukan adanya kelalaian dari petugas SPPG yang menyiapkan menu tersebut. ""Jadi, pada saat penyajian itu, stok sawi telah menipis dan stok sayur juga telah menipis. Mereka lalu beli timun ke pasar untuk mengisi ompreng tersebut,"" tuturnya. Baca juga:Ulat Sayur Ditemukan di MBG Bangkalan, Ahli Gizi UGM: Tidak Berbahaya tapi Tak Dianjurkan Dikonsumsi Diduga, tim penyaji tak melakukan pengecekan ulang pada sayur yang baru dibeli itu karena terburu-buru akan segera dikirim ke siswa. ""Diduga, petugas tidak melakukanquality controldan tidak sempat menyortir sayuran itu karena diburu waktu,"" jelasnya. Akibat hal tersebut, ditemukan ulat belatung di sayur mentimun itu. Namun, Bambang mengatakan, makanan di ompreng itu tak sempat dikonsumsi siswa. ""Setelah ditemukan ada belatung, sekolah langsung hubungi SPPG dan makanan itu ditarik lalu diganti yang baru,"" ungkapnya. Ia berharap, ke depan SPPG diharap lebih berhati-hati dan menerapkanStandard Operating Procedure(SOP) yang sudah ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN). ""SOP harus diperketat supaya hal serupa tidak terulang,"" pungkasnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/LSUpU7VAljavrfaAf0C6LJEJoSg=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/31/69042beb3f0ff.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/31/105153678/lagi-ditemukan-belatung-pada-menu-mbg-bangkalan-sppg-diduga-tak-terapkan,85bad98fde4a157580511f95a9614162eec5792a3041bfe33e565cf068f818d8,2025-11-13 20:16:19.540 1022,detik,mbg,2025-11-04 22:35:00,"Dapur MBG di Manggarai Barat Sepi Peminat, Bupati Minta Tolong DPRD","Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) masih sepi peminat menjadi mitra dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi minta tolong anggota DPRD Manggarai Barat untuk menyampaikan kepada siapa pun untuk menjadi mitra dapur MBG. Masyarakat yang menjadi penerima manfaat salah satu program unggulan Presiden Prabowo ini akan cepat terlayani jika sudah ada mitra dapur MBG tersebut. ""Maka di forum yang terhormat (Rapat Paripurna) ini disampaikan kepada siapapun yang berminat sehingga masyarakat di Manggarai Barat ini cepat dilayani MBG,"" kata Edi Endi dalam rapat paripurna DPRD Manggarai Barat, Selasa (4/11/2025). Edi memohon kepada anggota Dewan untuk menyampaikan kepada masyarakat luas bahwa menjadi mitra dapur MBG terbuka bagi siapa saja. Siapa pun bisa mendaftar menjadi mitra dapur MBG melalui website Badan Gizi Nasional (BGN). ""Mohon ini diteruskan supaya pada saatnya tidak ada lagi penggiringan bahwa dapur ini hanya dimonopoli oleh partai tertentu, orang tertentu. Ini terbuka, siapapun silahkan ngecek di portal, diberi akses yang sama,"" ujar Edi Endi. ""Yang berminat sangat diharapkan untuk manfaatkan ini peluang, termasuk di 3T (wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar) itu,"" lanjut dia. Ketua DPW Partai NasDem Provinsi NTT tersebut mengatakan masih banyak wilayah di Manggarai Barat yang belum memiliki mitra dapur MBG. ""Mohon ini diteruskan supaya dapur untuk MBG itu segera terisi,"" kata Edi Endi. Anggota DPRD Manggarai Barat Inocentius Peni mengatakan perlu sosialisasi terlebih dahulu terkait pengelolaan dapur MBG. Dia sendiri mengaku belum mendapatkan penjelasan tentang pengelolaan dapur MBG. ""Saya sendiri belum dapat penjelasan. Apa yang harus disiapkan, resiko apa yang nanti perlu dipertimbangkan, dan sebagainya,"" ujar Ino. Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengaku hanya mengetahui setiap dapur MBG melayani sekian ribu orang. Namun belum dapat penjelasan tentang pengelolaannya. ""Selama ini (tahu) yang punya dapur dapat melayani 2.000 orang,"" katanya. Menanggapi Ino, Edi Endi mengatakan di Manggarai Barat sudah ada Satuan Tugas (Satgas) MBG. Nanti akan disiapkan waktu khusus untuk sosialisasi pengelolaan dapur MBG. ""Khusus terkait 3 T tinggal nanti kita alokasikan waktu untuk rapat, sifatnya informatif, kita akan undang seluruh stakeholder,"" kata Edi Endi. Ia mengatakan informasi terkait dapur MBG juga bisa diakses melalui website BGN. Edi Endi menegaskan siapapun bisa mengakses portal tersebut. ""Untuk dapur ini bisa dicek di web-nya, itu bukan barang haram yang tidak bisa diakses oleh siapa pun, itu diperkenankan untuk cek di web BGN,"" tegas Edi Endi. Keluhan Bupati Sebelumnya, Edi Endi mengungkapkan mitra dapur di Manggarai Barat, masih sepi peminatnya. Banyak sekali dapur MBG di wilayah 3T Manggarai Barat yang belum dibangun karena tak ada orang yang berminat jadi mitranya. Ada 43 dapur MBG untuk wilayah 3 T di Manggarai Barat. Jumlah tersebut di luar alokasi dapur MBG yang tidak berstatus 3T. ""Terkait pembangunan dapur MBG, sesuai surat Kepala BGN, untuk Manggarai Barat mendapat alokasi dapur 3 T sesuai dengan usulan pemerintah itu ada 40-an, dan banyak dapur yang belum ada peminatnya,"" ungkap Edi Endi di Labuan Bajo, Selasa. ""Begitu juga untuk dapur umum yang masih begitu banyak, banyak sekali dari 40an dapur itu yang ada peminatnya tidak ada sampai setengah,"" lanjut dia. Edi Endi mengatakan dapur MBG di sejumlah kecamatan di Manggarai Barat hingga saat ini belum ada peminatnya. ""Di wilayah Sano Nggoang itu nyaris tak ada peminat baik dapur umum maupun 3T. Di wilayah Ndoso nyaris tak ada peminat baik dapur umum maupun 3T,"" katanya. ""Habis itu di Kecamatan Welak itu juga tidak ada peminat, abis itu di Kecamatan Boleng itu juga tidak ada peminat,"" imbuh Edi Endi. MBG Dinikmati 300 Ribu Siswa Loteng Sementara itu, di Lombok Tengah, Komandan Kodim (Dandim) 1620/Lombok Tengah, Letkol Arm Karimmuddin Rangkuti, mengeklaim jumlah siswa penerima MBG di wilayah tersebut telah mencapai 300 ribu lebih. Angka itu dipasok oleh 58 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di 12 kecamatan yang ada. ""Penerima manfaat sekitar sudah 300 ribu orang. SPPG 58. Memang belum merata, namun terus kita upayakan supaya tiap-tiap wilayah itu memiliki MBG,"" kata Karim saat ditemui detikBali, Selasa, di Praya. Kendati demikian, pihaknya tak memungkiri masih terdapat beberapa SPPG yang mengalami masalah. Baik dari segi administrasi ataupun transfer dana dari pusat, tapi saat ini sudah kembali normal. ""Itu karena sedikit prosedur dalam pengucuran dana dari pusat. Tapi ini sudah diatasi,"" imbuhnya. Karim mengakui jika program prioritas Presiden Prabowo Subianto itu belum maksimal sepenuhnya. Namun, berdasarkan hasil evaluasi dan kejadian yang dialami oleh SPPG ini telah kian membaik dan telah memasok seperti biasa. ""Alhamdulillah sampai saat ini memang dari beberapa evaluasi-evaluasi dari beberapa kejadian sudah berjalan dengan normal. Adapun beberapa kendala di lapangan, mungkin terkait dengan pasokan makanan itu sudah bisa atasi,"" imbuhnya. Menurutnya, total kebutuhan dapur yang seharusnya di seluruh Lombok Tengah itu sebanyak 80 lebih. Namun, hingga kini baru tersedia hanya 58 SPPG. Tetapi, Karim berjanji akan segera memenuhi kebutuhan itu di seluruh kecamatan di Lombok Tengah. ""Mungkin sekitar 80 lebih lah. Yang masih kurang itu di Batukliang Utara, Jonggat, Praya Barat Daya. Tetapi, ada beberapa sekolah juga yang ada di kecamatan itu sudah menerima juga. Artinya, belum semua namun sudah ada di wilayah masing-masing,"" bebernya. Karim pun mendorong SPPG yang saat ini masih mengalami masalah administrasi sehingga suplai MBG tersendat sementara untuk segera melapor. Ia menyatakan siap membantu untuk melakukan komunikasi dengan pihak terkait untuk pengurusan kelengkapan. ""Segera kami inventarisasi, laporkan apa kendalanya. Nanti kita akan koordinasi dengan Badan atau kementerian yang berkaitan dengan izin operasional ini,"" pungkasnya.",Ambrosius Ardin -detikBali,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/04/paripurna-dprd-manggarai-barat-1762269951073_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/bali/nusra/d-8194554/dapur-mbg-di-manggarai-barat-sepi-peminat-bupati-minta-tolong-dprd,ed397fa686ba4d5753ae0942601f32c04371e4d86897ec4b6d010086285892c4,2025-11-13 20:16:22.245 1023,okezone,mbg,2025-08-24 19:09:52,Kebutuhan Beras Program MBG Tembus 6.000 Ton per Hari,"JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis ( MBG ) diperkirakan akan membutuhkan suplai beras hingga 6.000 ton per hari. Jumlah tersebut disampaikan oleh Deputi Promosi dan Kerja Sama Badan Gizi Nasional (BGN), Nyoto Suwignyo, dalam acara pelepasan Tim Ekspedisi Patriot di Jakarta, Minggu (24/8/2025). ""Kebutuhan hariannya, itu kalau satu hari kita butuh beras, itu berarti butuhnya kalau satu (SPPG) 200 kilogram, tapi kalau 30 ribu (SPPG), semua dapur terbentuk, maka kita butuh sebanyak 6 ribu ton,"" kata Nyoto. Kebutuhan bahan baku untuk program MBG tidak hanya berhenti pada beras. Dalam paparannya, Nyoto juga menyebut bahwa kebutuhan daging dan sayur masing-masing akan mencapai 9.000 ton per hari, seiring target layanan terhadap 82,9 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia. Tak hanya itu, program ini juga diproyeksikan menyerap sekitar 10.500 ton buah per hari, serta hingga 90 juta butir telur setiap harinya. Untuk menunjang kecukupan gizi, sebanyak 13,5 juta liter susu juga dibutuhkan per hari bagi peserta program MBG. Nyoto menekankan bahwa keberhasilan program ini memerlukan kerja sama lintas sektor dan kontribusi dari berbagai wilayah, termasuk kawasan transmigrasi. Salah satu upaya untuk mendukung kesiapan distribusi adalah peluncuran Tim Ekspedisi Patriot. ""Seandainya ini semua jalan, apakah siap? Dan kami berharap kesiapan ini diantaranya dari wilayah transmigrasi yang dipimpin oleh Pak Menteri, mudah-mudahan dengan gerakan tim Ekspedisi Patriot ini, semua apa yang kita harapkan bisa terdukung sebagian besarnya dari wilayah transmigrasi,"" jelasnya. JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis ( MBG ) diperkirakan akan membutuhkan suplai beras hingga 6.000 ton per hari. Jumlah tersebut disampaikan oleh Deputi Promosi dan Kerja Sama Badan Gizi Nasional (BGN), Nyoto Suwignyo, dalam acara pelepasan Tim Ekspedisi Patriot di Jakarta, Minggu (24/8/2025). ""Kebutuhan hariannya, itu kalau satu hari kita butuh beras, itu berarti butuhnya kalau satu (SPPG) 200 kilogram, tapi kalau 30 ribu (SPPG), semua dapur terbentuk, maka kita butuh sebanyak 6 ribu ton,"" kata Nyoto. Kebutuhan bahan baku untuk program MBG tidak hanya berhenti pada beras. Dalam paparannya, Nyoto juga menyebut bahwa kebutuhan daging dan sayur masing-masing akan mencapai 9.000 ton per hari, seiring target layanan terhadap 82,9 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia. Tak hanya itu, program ini juga diproyeksikan menyerap sekitar 10.500 ton buah per hari, serta hingga 90 juta butir telur setiap harinya. Untuk menunjang kecukupan gizi, sebanyak 13,5 juta liter susu juga dibutuhkan per hari bagi peserta program MBG. Nyoto menekankan bahwa keberhasilan program ini memerlukan kerja sama lintas sektor dan kontribusi dari berbagai wilayah, termasuk kawasan transmigrasi. Salah satu upaya untuk mendukung kesiapan distribusi adalah peluncuran Tim Ekspedisi Patriot. ""Seandainya ini semua jalan, apakah siap? Dan kami berharap kesiapan ini diantaranya dari wilayah transmigrasi yang dipimpin oleh Pak Menteri, mudah-mudahan dengan gerakan tim Ekspedisi Patriot ini, semua apa yang kita harapkan bisa terdukung sebagian besarnya dari wilayah transmigrasi,"" jelasnya. (Taufik Fajar)",Tangguh Yudha,https://img.okezone.com/content/2025/08/24/320/3165130/makan_bergizi_gratis-Y4RZ_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/08/24/320/3165130/kebutuhan-beras-program-mbg-tembus-6-000-ton-per-hari?page=all,bccd9a543cd83712b3b42bca784839a3a19e5d6996acc6902b487fc7ce3cfcbd,2025-11-13 20:16:29.638 1024,kompas,mbg,2025-10-30 21:41:07,"Wakil Bupati Pidie Jaya Tinju Kepala SPPG, Tuding Nasi MBG Dingin","KOMPAS.com -Wakil Bupati Pidie Jaya, Hasan Basri, meninju Muhammad Reza (27), Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menyediakan program Makan Bergizi Gratis (MBG), di Gampong Sagoe, Kecamatan Trienggadeng, Pidie Jaya, Provinsi Aceh, pada Kamis (30/10/2025) sekitar pukul 08.05 WIB.Pemukulan terjadi setelah Hasan menuding nasi yang disediakan untuk MBG sudah dingin.Aksi penganiayaan itu terekam dalam video yang kemudian viral di media sosial.Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa bermula ketika Hasan melakukan peninjauan ke dapur SPPG MBG di Gampong Sagoe.Baca juga:Heboh Mobil SPPG di Nias Dipakai Angkut Babi, Ini Penjelasan Resmi BGNIa masuk ke dapur untuk melihat proses penyiapan menu MBG. Namun, Hasan kecewa terhadap kondisi menu yang disiapkan.Ia kemudian keluar dari dapur dan bertemu sejumlah petugas SPPG. Di lokasi itu, sempat terjadi cekcok antara Hasan dan petugas dapur.Baca juga:Ada Mobil Berlogo BGN Angkut Ayam dan Babi, BGN Minta Korwil Lapor PolisiSERAMBINEWS.COMKepala Dapur SPPB Trienggadeng, Muhmmad Reza, saat dirawat di Puskesmas Trienggadeng, Pidie Jaya, Kamis (30/10/2025). Reza menjadi korban pemukulan Wabup Pidie Jaya, Hasan Basri.Beberapa saat kemudian, Muhammad Reza datang ke lokasi dengan mengendarai sepeda motor dan langsung memarkirkannya di kompleks dapur SPPG. Saat itulah Hasan mendekati Reza.Cekcok kembali terjadi, hingga Hasan mengarahkan bogem mentah ke wajah Reza.Menurut Reza, sebelum dirinya ditonjok, Hasan sudah lebih dahulu mengacak-acak nasi MBG di dapur. Seolah-olah kami menyediakan nasi basi. Aturannya jelas, nasi yang baru siap dimasak memang harus didinginkan lebih dahulu, baru dimasukkan ke ompreng. Kalau dalam keadaan masih panas langsung dimasukkan ke ompreng, otomatis pasti basi karena penguapan, jelas Reza. Saat saya tiba, rencana saya mau menyalami Wabup Pidie Jaya. Hasan Basri menanyakan siapa pimpinan SPPG. Saya pun menjawab, saya, Pak. Selanjutnya, Wabup Pidie Jaya langsung meninju saya di bagian kepala seraya menyebut kasih nasi basi buat anak kami, ujarnya.Reza menuturkan, Hasan juga membentak, mencaci maki, dan mengancam memukul petugas perempuan di dapur hingga membuat beberapa relawan MBG menangis ketakutan.Penjelasan Wakil Bupati Pidie JayaDihubungi terpisah, Hasan Basri membenarkan telah menghajar Reza.Ia menyebut kejadian berawal dari sidak dapur MBG karena sebelumnya ditemukan menu yang tidak layak konsumsi.Menurut Hasan, saat pengecekan, ia menemukan nasi MBG sudah dalam kondisi keras dan dingin. Saat saya cek, ternyata saya nasi sudah keras dan telah dingin. Yang saya kecewa Kepala dapur SPPB MBG Trienggadeng tidak berada di tempat. Seharusnya kepala dapur harus mengawasi petugas masak, katanya.Hasan mengaku baru bertemu dengan kepala dapur saat hendak pulang, dan di situlah terjadi ketegangan. Saya sempat lontarkan kalimat tidak tanggung jawab, sehingga saya sempat tanyakan pada kepala dapur, seharusnya kamu mengawasinya agar nasi MBG itu memenuhi standar. Saat itu, saya menampar dua kali Kepala Dapur SPPG MBG Trienggadeng, jelasnya.Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul:Gegara Temukan Nasi Dingin di Dapur, Wabup Pidie Jaya Hajar Kepala SPPG-MBGDalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KOMPAS.com -Wakil Bupati Pidie Jaya, Hasan Basri, meninju Muhammad Reza (27), Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menyediakan program Makan Bergizi Gratis (MBG), di Gampong Sagoe, Kecamatan Trienggadeng, Pidie Jaya, Provinsi Aceh, pada Kamis (30/10/2025) sekitar pukul 08.05 WIB. Pemukulan terjadi setelah Hasan menuding nasi yang disediakan untuk MBG sudah dingin. Aksi penganiayaan itu terekam dalam video yang kemudian viral di media sosial. Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa bermula ketika Hasan melakukan peninjauan ke dapur SPPG MBG di Gampong Sagoe. Baca juga:Heboh Mobil SPPG di Nias Dipakai Angkut Babi, Ini Penjelasan Resmi BGN Ia masuk ke dapur untuk melihat proses penyiapan menu MBG. Namun, Hasan kecewa terhadap kondisi menu yang disiapkan. Ia kemudian keluar dari dapur dan bertemu sejumlah petugas SPPG. Di lokasi itu, sempat terjadi cekcok antara Hasan dan petugas dapur. Baca juga:Ada Mobil Berlogo BGN Angkut Ayam dan Babi, BGN Minta Korwil Lapor Polisi SERAMBINEWS.COMKepala Dapur SPPB Trienggadeng, Muhmmad Reza, saat dirawat di Puskesmas Trienggadeng, Pidie Jaya, Kamis (30/10/2025). Reza menjadi korban pemukulan Wabup Pidie Jaya, Hasan Basri.Beberapa saat kemudian, Muhammad Reza datang ke lokasi dengan mengendarai sepeda motor dan langsung memarkirkannya di kompleks dapur SPPG. Saat itulah Hasan mendekati Reza. SERAMBINEWS.COMKepala Dapur SPPB Trienggadeng, Muhmmad Reza, saat dirawat di Puskesmas Trienggadeng, Pidie Jaya, Kamis (30/10/2025). Reza menjadi korban pemukulan Wabup Pidie Jaya, Hasan Basri. Cekcok kembali terjadi, hingga Hasan mengarahkan bogem mentah ke wajah Reza. Menurut Reza, sebelum dirinya ditonjok, Hasan sudah lebih dahulu mengacak-acak nasi MBG di dapur. Seolah-olah kami menyediakan nasi basi. Aturannya jelas, nasi yang baru siap dimasak memang harus didinginkan lebih dahulu, baru dimasukkan ke ompreng. Kalau dalam keadaan masih panas langsung dimasukkan ke ompreng, otomatis pasti basi karena penguapan, jelas Reza. Saat saya tiba, rencana saya mau menyalami Wabup Pidie Jaya. Hasan Basri menanyakan siapa pimpinan SPPG. Saya pun menjawab, saya, Pak. Selanjutnya, Wabup Pidie Jaya langsung meninju saya di bagian kepala seraya menyebut kasih nasi basi buat anak kami, ujarnya. Reza menuturkan, Hasan juga membentak, mencaci maki, dan mengancam memukul petugas perempuan di dapur hingga membuat beberapa relawan MBG menangis ketakutan. Dihubungi terpisah, Hasan Basri membenarkan telah menghajar Reza. Ia menyebut kejadian berawal dari sidak dapur MBG karena sebelumnya ditemukan menu yang tidak layak konsumsi. Menurut Hasan, saat pengecekan, ia menemukan nasi MBG sudah dalam kondisi keras dan dingin. Saat saya cek, ternyata saya nasi sudah keras dan telah dingin. Yang saya kecewa Kepala dapur SPPB MBG Trienggadeng tidak berada di tempat. Seharusnya kepala dapur harus mengawasi petugas masak, katanya. Hasan mengaku baru bertemu dengan kepala dapur saat hendak pulang, dan di situlah terjadi ketegangan. Saya sempat lontarkan kalimat tidak tanggung jawab, sehingga saya sempat tanyakan pada kepala dapur, seharusnya kamu mengawasinya agar nasi MBG itu memenuhi standar. Saat itu, saya menampar dua kali Kepala Dapur SPPG MBG Trienggadeng, jelasnya. Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul:Gegara Temukan Nasi Dingin di Dapur, Wabup Pidie Jaya Hajar Kepala SPPG-MBG",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/NQgbgD99Jb5w5_BCLPhQVo1fiiY=/0x50:588x442/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/30/690377ad39981.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/30/214107078/wakil-bupati-pidie-jaya-tinju-kepala-sppg-tuding-nasi-mbg-dingin,dea0aaa43af12cefa85b7b7eff1ae3912d2e5e4dcfe7882e2bc2013203fdf4c4,2025-11-13 20:16:29.924 1025,pikiranrakyat,mbg,2025-09-26 07:18:19,Kanwil HAM Jawa Barat Soroti Munculnya Kasus Keracunan MBG di Jawa Barat,"PIKIRANRAKYAT- Kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat harus menjadi perhatian serius. Kanwil Hak Asasi Manusia (HAM) Jawa Barat meminta pemerintah segera dilakukannya evaluasi bagaimana sebuah Dapur disebut telah memenuhi standar kelayakan dilihat dari berbagai aspek penunjangnya serta dalam pelaksanaannya diawasi secara penuh oleh Dinas Kesehatan. Mengurusi permasalahan ini sudah tidak bisa lagi dilakukan dengan ego sektoral tetapi seluruh pihak harus dan mau terlibat dalam menjaga program ini berlangsung dengan baik dan sesuai dengan ketentuan. Demikian disampaikan Kepala Kanwil HAM Jawa Barat Hasbullah Fudail menyikapi terjadinya kasus keracunan MBG. Menurutnya, pemilik dapur MBG wajib dan harus memiliki sertifikat higienis dan kelayakan, karena hal ini menyangkut hidup orang banyak. Hasbullah berharap kejadian seperti ini tidak lagi terulang di berbagai tempat khususnya di Wilayah Jawa Barat. Hasbullah Fudail menyampaikan penampungan siswa yang diduga keracunan Menu MBG di Kecamatan Cipongkor terdapat di 4 (empat) titik yaitu di Aula Desa Sarinagen, Vonet, GOR Kecamatan Cipongkor dan Masjid Kecamatan Cipongkor. Gejala keracunan dari setiap siswa yang datang bervariasi mulai dari pusing, mual, muntah, sesak nafas sampai dengan kejang-kejang yang membutuhkan tindakan lanjutan untuk dirujuk ke RSUD Cililin sebagai Rumah Sakit terdekat. Hasbullah melakukan koordinasi secara intensif dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, serta Instansi terkait sehingga penanganan dugaan keracunan Menu Makan Bergizi Gratis di Kecamatan Cipongkor segera tertangani dengan baik. Awalnya yang dilakukan Kanwil KemenHAM Jabar hanya sebatas melakukan monitoring dugaan keracunan MBG di Desa Cipongkor pada hari sebelumnya, tetapi hari ini diluar dugaan kembali terjadi dengan jumlah yang lebih besar dan menjadikan suasana menjadi caos karena korban datang hampir secara bersamaan di jam makan siang. Hasbullah berharap ini bisa ditangani secara cepat, karena ini sudah termasuk Kejadian Luar Biasa (KLB), sehingga penanganannya dibutuhkan koordinasi yang intensif dengan seluruh stakeholder. Disampaikan lebih lanjut Kanwil KemenHAM Jabar hari ini melakukan peninjauan di 2(dua) titik lokasi yaitu Kec. Cipongkor dan Garut. Hasbullah mengajak masyarakat untuk melihat secara jernih akar permasalahannya, sehingga solusi terbaik bisa segera diambil. Dilihat dari sisi kemanusiaan, Program MBG ini sangat bagus, tetapi mungkin dalam implementasi di lapangan tidak sesuai. Menurutnya MBG ini bagian dari Pemenuhan HAM bagi warga negara, seperti Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden Prabowo-Gibran tentang bagaimana HAM menjadi isu utamanya.*** Berita PilihanHampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejangYLKI Buka Suara Soal Ramainya Keracunan MBG: Perlu Standar Pelatihan dan Jaminan HiegenisKepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBGSebelas Murid SDN Rawalele Kabupaten Subang Diduga Keracunan MBG Berita PilihanHampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejangYLKI Buka Suara Soal Ramainya Keracunan MBG: Perlu Standar Pelatihan dan Jaminan HiegenisKepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBGSebelas Murid SDN Rawalele Kabupaten Subang Diduga Keracunan MBG Berita Pilihan Hampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejangYLKI Buka Suara Soal Ramainya Keracunan MBG: Perlu Standar Pelatihan dan Jaminan HiegenisKepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBGSebelas Murid SDN Rawalele Kabupaten Subang Diduga Keracunan MBG Hampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejang Hampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejang Hampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejang Hampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejang YLKI Buka Suara Soal Ramainya Keracunan MBG: Perlu Standar Pelatihan dan Jaminan Hiegenis YLKI Buka Suara Soal Ramainya Keracunan MBG: Perlu Standar Pelatihan dan Jaminan Hiegenis YLKI Buka Suara Soal Ramainya Keracunan MBG: Perlu Standar Pelatihan dan Jaminan Hiegenis YLKI Buka Suara Soal Ramainya Keracunan MBG: Perlu Standar Pelatihan dan Jaminan Hiegenis Kepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBG Kepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBG Kepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBG Kepala Desa Soroti Buruknya Pengawasan SPPG Usai 192 Siswa di Cihampelas KBB Keracunan MBG Sebelas Murid SDN Rawalele Kabupaten Subang Diduga Keracunan MBG Sebelas Murid SDN Rawalele Kabupaten Subang Diduga Keracunan MBG Sebelas Murid SDN Rawalele Kabupaten Subang Diduga Keracunan MBG Sebelas Murid SDN Rawalele Kabupaten Subang Diduga Keracunan MBG",Irwan Natsir,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/24/4255615321.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019673867/kanwil-ham-jawa-barat-soroti-munculnya-kasus-keracunan-mbg-di-jawa-barat?page=all,fef758a7c39bb8bcbced152608d56624a19537df3fb5c05512fd1839c9525e81,2025-11-13 20:16:30.132 1026,pikiranrakyat,mbg,2025-09-25 15:28:27,YLKI Buka Suara Soal Ramainya Keracunan MBG: Perlu Standar Pelatihan dan Jaminan Hiegenis,"PIKIRAN RAKYAT -Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Niti Emiliana buka suara terkait maraknya kejadian keracunan makanan dari Makan Bergizi Gratis (MBG). Salah satunya adalah keracunan MBG di Kecamatan Cipongkor, Bandung Barat, Jawa Barat. Niti mengatakan hal ini menjadi catatan penting untuk pembenahan program MBG kedepan yang memenuhi beberapa prinsip, keamanan, kesehatan dan juga keselamatan bagi konsumen. YLKI kata dia, menilai ini menjadi indikator ketidaksiapan pelaksanaan MBG. ""YLKI mendesak perlu ada pelatihan, standar dan jaminan hiegenis sanitasi sarana prasaran dapur, termasuk kehalalan food tray harus bisa dijamin,"" ujar Niti dalam keterangan tertulis kepadaPikiran-rakyat.comdi Bandung, Kamis, 25 September 2025. Niti bilang, bila terbuktifood traytersebut tidak terjamin kehalalannya, maka perlu ada penarikan dan penggantian alternatif untukfood tray. Baca Juga:Cakupan Program MBG Makin Luas, Harga Daging Ayam tak Terkendali ""YLKI mendesak untuk memperketat standar dan jaminan keamanan pangan MBG yang merupakan hak mutlak penerima manfaat,"" ujarnya. YLKI mendorong perombakan sistem secara menyeluruh dari hulu hingga hilir serta audit standar dapur dan standar makanan MBG. Menurutnya, Pemerintah wajib hadir dan bertanggung jawab terhadap setiap kasus/kerugian yang dialami oleh penerima manfaat. ""Bila perlu untuk dilakukan penghentian sementara program MBG untuk menjamin perbaikan secara sempurna dan menyeluruh. Jika tidak dilakukan perbaikan secara serius dan komprehensif maka, MBG akan menjadi BOM waktu penerima manfaat lainnya dalam peningkatan angka kesakitan bagi penerima manfaat,"" kata dia. Ia juga meminta Pemerintah harus membuka ruang pengaduan masyarakat terhadap program MBG ini sehingga aduan masyarakat bisa menjadi koreksi kebijakan MBG ke masyarakat. Baca Juga:MBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung Tikar DiberitakanPikiran-rakyat.comsebelumnya, kasus keracunan massal akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali mencoreng Kabupaten Bandung Barat (KBB). Hingga Kamis (25/9/2025) pagi, tercatat 173 siswa dari berbagai sekolah mengalami gejala keracunan usai menyantap menu MBG. Menu yang dibagikan pada Rabu (24/9) sekitar pukul 10.20 WIB terdiri dari karedok sambal kacang, telur rebus, pisang, serta kentang rebus pengganti nasi. Sekitar satu jam setelah disantap, puluhan siswa mengeluh mual, pusing, muntah, hingga sesak napas. Asep Herna, orang tua siswa bernama Carissa Awaliyah dari jurusan TKJ SMKN 1 Cihampelas, mengaku kecewa. Dapat laporan anak saya keracunan makanan MBG langsung dilarikan ke klinik. Program ini baik, tapi pengelolaannya harus dievaluasi, ujarnya di lokasi Posko SMKN 1 Cihampelas, Kamis. Ia menyoroti kapasitas dapur yang dipaksakan, penggunaan air yang tidak jelas kebersihannya, hingga mekanisme penyajian. Jangan sampai niat baik Presiden Prabowo untuk generasi emas malah jadi musibah, tambahnya.*** Berita PilihanHampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejangViral Dugaan Belatung di Menu MBG SMPN 1 Ngamprah, Sekolah Klaim Makanan Kualitas AmanKeracunan Massal MBG di Bandung Barat, Dedi Mulyadi Khawatir Korban Trauma Berita PilihanHampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejangViral Dugaan Belatung di Menu MBG SMPN 1 Ngamprah, Sekolah Klaim Makanan Kualitas AmanKeracunan Massal MBG di Bandung Barat, Dedi Mulyadi Khawatir Korban Trauma Berita Pilihan Hampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejangViral Dugaan Belatung di Menu MBG SMPN 1 Ngamprah, Sekolah Klaim Makanan Kualitas AmanKeracunan Massal MBG di Bandung Barat, Dedi Mulyadi Khawatir Korban Trauma Hampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejang Hampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejang Hampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejang Hampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejang Viral Dugaan Belatung di Menu MBG SMPN 1 Ngamprah, Sekolah Klaim Makanan Kualitas Aman Viral Dugaan Belatung di Menu MBG SMPN 1 Ngamprah, Sekolah Klaim Makanan Kualitas Aman Viral Dugaan Belatung di Menu MBG SMPN 1 Ngamprah, Sekolah Klaim Makanan Kualitas Aman Viral Dugaan Belatung di Menu MBG SMPN 1 Ngamprah, Sekolah Klaim Makanan Kualitas Aman Keracunan Massal MBG di Bandung Barat, Dedi Mulyadi Khawatir Korban Trauma Keracunan Massal MBG di Bandung Barat, Dedi Mulyadi Khawatir Korban Trauma Keracunan Massal MBG di Bandung Barat, Dedi Mulyadi Khawatir Korban Trauma Keracunan Massal MBG di Bandung Barat, Dedi Mulyadi Khawatir Korban Trauma",Julkifli Sinuhaji,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/25/819373277.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019672581/ylki-buka-suara-soal-ramainya-keracunan-mbg-perlu-standar-pelatihan-dan-jaminan-hiegenis?page=all,daad7ab0d4e5c0efef1dd70378bfe40eab200a9f377ceb51c8776a6cad42d287,2025-11-13 20:17:33.918 1027,detik,mbg,2025-11-04 21:47:00,SPPG Polresta Banyumas Gandeng Labkes Uji Menu MBG,"Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) 1 Polresta Banyumas menggandeng Laboratorium Kesehatan (Labkes) Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyumas untuk menguji sampel menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal itu dilakukan untuk menjamin keamanan dan kualitas makanan. Adapun pengujian itu dilakukan oleh analis Labkes Dinkes Banyumas, Sri Hartini, pada Selasa (4/11/2025). Dia menguji berbagai makanan di dapur SPPG, meliputi karbohidrat, sayur, protein hewani, protein nabati, serta bahan makanan dari aspek kimia pangan. Selain itu, pengecekan juga dilakukan terhadap peralatan pengolahan atau alat makan seperti ompreng, alat masak, penampungan nasi, penampungan sayur, hingga centong pemorsian. ""Pemeriksaan ini penting untuk memastikan makanan yang disajikan benar benar aman, bebas dari cemaran kimia maupun mikrobiologi,"" ujar Sri Hartini dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng , hari ini. Hasil pengujian laboratorium akan diketahui dalam 10 hari kerja. Adapun standar penilaian mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2023, yakni makanan harus bebas bakteri atau nol bakteri. Selain itu, air yang digunakan wajib memiliki total 0 koliform serta 0 E. coli. Kapolresta Banyumas, Kombes Ari Wibowo, menyebut langkah tersebut dilakukan sebagai komitmen SPPG Polresta Banyumas dalam mendukung program nasional MBG agar berjalan sesuai standar kesehatan dan gizi yang telah ditetapkan pemerintah. ""Kami memastikan seluruh proses penyajian makanan bagi penerima manfaat program MBG dilakukan dengan prinsip aman, bergizi dan higienis,"" Ari melalui Kepala SPPG 1 Polresta Banyumas. Melalui upaya tersebut, Polresta Banyumas serius dalam menjaga kualitas pelayanan publik, khususnya dalam memenuhi gizi masyarakat.",Muhammad Iqbal Al Fardi -detikJateng,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/04/pengujian-mbg-1762267227818_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jateng/njagani-jateng/d-8194487/sppg-polresta-banyumas-gandeng-labkes-uji-menu-mbg,7947ab496a5230418050437caa484612d1ce92b358cc17a7bf758d37db6d8c73,2025-11-13 20:16:32.874 1028,okezone,mbg,2025-08-23 13:45:22,"Kadin Bangun 6 Dapur MBG Senilai Rp20 Miliar, Layani 24 Ribu Penerima Manfaat","JAKARTA - Ketua Kamar Dagang dan Industri ( Kadin ) Indonesia Anindya Novyan Bakrie bersama Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana meresmikan 6 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) alias dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Semarang, Jawa Tengah, Jumat 22 Agustus 2025. Anindya Bakrie mengatakan, program MBG merupakan inisiatif besar pemerintah dalam rangka mengatasi persoalan kekurangan gizi dan stunting. Program ini diharapkan mampu menjadi motor untuk mencapai Indonesia Emas 2045. ""Enam SPPG ini sepenuhnya dibangun melalui dukungan CSR anggota Kadin, khususnya Tempo Scan Group, dengan total investasi sekitar Rp20 miliar. Fasilitas ini siap melayani lebih dari 24 ribu penerima manfaat,"" ujarnya dalam keterangan resmi, Jakarta, Sabtu (23/8/2025). Anindya mengaku, Kadin Indonesia memiliki target untuk membentuk dapur MBG dengan total 1.000 unit yang tersebar di seluruh Indonesia secara bertahap. Menurutnya, SPPG bukan sekadar infrastruktur, melainkan juga model standar dan pusat pelatihan bagi anggota Kadin yang ingin berpartisipasi dalam program MBG. Selain itu, Anin mengaku juga telah menyiapkan buku panduan operasional serta mendirikan Yayasan Supra Merah Putih sebagai mitra khusus BGN. ""Momentum ini membuktikan, dunia usaha siap mendukung agenda nasional pemberantasan stunting dan pemenuhan gizi. Kadin Indonesia percaya kolaborasi pemerintah, swasta, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini,"" kata Anindya. Sementara itu, Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan bahwa kota Semarang termasuk wilayah yang paling cepat dalam merealisasikan pembangunan SPPG. Dari total kuota 105 unit, kini hanya tersisa satu yang belum rampung. ""Dengan kontribusi 270 perusahaan saja sudah terkumpul Rp540 miliar. Hasil verifikasi kami, dana yang beredar di masyarakat mencapai Rp50 triliun, dan Kadin sudah memberikan sekitar 10 persen,"" tambahnya. JAKARTA - Ketua Kamar Dagang dan Industri ( Kadin ) Indonesia Anindya Novyan Bakrie bersama Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana meresmikan 6 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) alias dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Semarang, Jawa Tengah, Jumat 22 Agustus 2025. Anindya Bakrie mengatakan, program MBG merupakan inisiatif besar pemerintah dalam rangka mengatasi persoalan kekurangan gizi dan stunting. Program ini diharapkan mampu menjadi motor untuk mencapai Indonesia Emas 2045. ""Enam SPPG ini sepenuhnya dibangun melalui dukungan CSR anggota Kadin, khususnya Tempo Scan Group, dengan total investasi sekitar Rp20 miliar. Fasilitas ini siap melayani lebih dari 24 ribu penerima manfaat,"" ujarnya dalam keterangan resmi, Jakarta, Sabtu (23/8/2025). Anindya mengaku, Kadin Indonesia memiliki target untuk membentuk dapur MBG dengan total 1.000 unit yang tersebar di seluruh Indonesia secara bertahap. Menurutnya, SPPG bukan sekadar infrastruktur, melainkan juga model standar dan pusat pelatihan bagi anggota Kadin yang ingin berpartisipasi dalam program MBG. Selain itu, Anin mengaku juga telah menyiapkan buku panduan operasional serta mendirikan Yayasan Supra Merah Putih sebagai mitra khusus BGN. ""Momentum ini membuktikan, dunia usaha siap mendukung agenda nasional pemberantasan stunting dan pemenuhan gizi. Kadin Indonesia percaya kolaborasi pemerintah, swasta, dan masyarakat menjadi kunci keberhasilan program ini,"" kata Anindya. Sementara itu, Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan bahwa kota Semarang termasuk wilayah yang paling cepat dalam merealisasikan pembangunan SPPG. Dari total kuota 105 unit, kini hanya tersisa satu yang belum rampung. ""Dengan kontribusi 270 perusahaan saja sudah terkumpul Rp540 miliar. Hasil verifikasi kami, dana yang beredar di masyarakat mencapai Rp50 triliun, dan Kadin sudah memberikan sekitar 10 persen,"" tambahnya. (Dani Jumadil Akhir)",Iqbal Dwi Purnama,https://img.okezone.com/content/2025/08/23/320/3164915/kadin-noAM_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/08/23/320/3164915/kadin-bangun-6-dapur-mbg-senilai-rp20-miliar-layani-24-ribu-penerima-manfaat?page=all,2446454379c017f27d5c1f610f3c5543f2b4db9bdd91f5307388803edfd99020,2025-11-13 20:16:40.164 1029,kompas,mbg,2025-10-30 20:09:01,Wakapolri Minta SPPG Polri Masak Menu MBG Lokal yang Disukai Anak-anak,"JAKARTA, KOMPAS.com- Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo menekankan pentingnya pemenuhan gizi lokal yang disesuaikan dengan selera anak-anak penerima manfaat program makan bergizi gratis (MBG) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri.Menurut Dedi, cita rasa merupakan jembatan penting agar anak-anak tidak hanya makan karena kebutuhan, tetapi juga karena menyukai makanannya. Kandungan gizi yang tinggi akan lebih bermakna jika diolah dengan rasa yang disukai anak-anak. Inovasi menu lokal bukan hanya menjaga keberagaman kuliner Indonesia, tetapi juga memastikan anak-anak makan dengan senang hati setiap hari, kata Dedi di Bali, Kamis (30/10/2025), melansirAntara.Baca juga:Wakapolri: Pengkritik Polisi Sebenarnya Cinta PolisiIa menegaskan bahwa esensi penting dari programMBGadalah membangun generasi muda yang sehat, cerdas, dan berkarakter. Dengan inovasi menu lokal, menurutnya,Polritidak hanya ingin menonjolakn wajah humanis institusi, tapi juga menjaga keamanan dan menyehatkan bangsa. Itulah bagian dari tugas mulia Polri hari ini dan ke depan, katanya.Sejauh ini, Polri telah mengoperasikan 233 unitSPPGdari total 692 unit yang dibangun secara nasional, dengan 70 unit siap operasional dan 389 unit dalam tahap pembangunan.Baca juga:Istana Jelaskan Alasan Prabowo Bentuk Tim Koordinasi MBGDi Bali, setidaknya terdapat 10 unit SPPG di bawah pembinaan Polda Bali yang terdiri dari dua unit operasional (termasuk SPPG Plawa), empat unit siap operasional (100 persen), dan empat unit dalam tahap pembangunan.Adapun SPPG Plawa Polda Bali menjadi salah satu dapur percontohan yang telah beroperasi karena menunjukkan kinerja konsisten dalam pelayanan pangan bergizi yang higienis, lezat, dan bernilai gizi tinggi.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo menekankan pentingnya pemenuhan gizi lokal yang disesuaikan dengan selera anak-anak penerima manfaat program makan bergizi gratis (MBG) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri. Menurut Dedi, cita rasa merupakan jembatan penting agar anak-anak tidak hanya makan karena kebutuhan, tetapi juga karena menyukai makanannya. Kandungan gizi yang tinggi akan lebih bermakna jika diolah dengan rasa yang disukai anak-anak. Inovasi menu lokal bukan hanya menjaga keberagaman kuliner Indonesia, tetapi juga memastikan anak-anak makan dengan senang hati setiap hari, kata Dedi di Bali, Kamis (30/10/2025), melansirAntara. Baca juga:Wakapolri: Pengkritik Polisi Sebenarnya Cinta Polisi Ia menegaskan bahwa esensi penting dari programMBGadalah membangun generasi muda yang sehat, cerdas, dan berkarakter. Dengan inovasi menu lokal, menurutnya,Polritidak hanya ingin menonjolakn wajah humanis institusi, tapi juga menjaga keamanan dan menyehatkan bangsa. Itulah bagian dari tugas mulia Polri hari ini dan ke depan, katanya. Sejauh ini, Polri telah mengoperasikan 233 unitSPPGdari total 692 unit yang dibangun secara nasional, dengan 70 unit siap operasional dan 389 unit dalam tahap pembangunan. Baca juga:Istana Jelaskan Alasan Prabowo Bentuk Tim Koordinasi MBG Di Bali, setidaknya terdapat 10 unit SPPG di bawah pembinaan Polda Bali yang terdiri dari dua unit operasional (termasuk SPPG Plawa), empat unit siap operasional (100 persen), dan empat unit dalam tahap pembangunan. Adapun SPPG Plawa Polda Bali menjadi salah satu dapur percontohan yang telah beroperasi karena menunjukkan kinerja konsisten dalam pelayanan pangan bergizi yang higienis, lezat, dan bernilai gizi tinggi.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/mDztK0J___vjYu4jrkNW_zFCuRM=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/29/68da3bdf0439d.jpeg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/30/20090161/wakapolri-minta-sppg-polri-masak-menu-mbg-lokal-yang-disukai-anak-anak,7e8002b8b536a268b85ffc8f6a6f97f3d2a76f20a14f459d1982287bea06bb33,2025-11-13 20:16:40.320 1030,pikiranrakyat,mbg,2025-09-25 20:11:00, Sebelas Murid SDN Rawalele Kabupaten Subang Diduga Keracunan MBG,"PIKIRAN RAKYAT- Dinas Kesehatan Kabupaten Subang menyelidiki dugaan keracunan makanan yang dialami belasan murid Sekolah Dasar Negeri Rawalele di Kecamatan Dawuan. Mereka dilaporkan mengalami muntah-muntah setelah memakan Makanan Bergizi Gratis (MBG), Kamis, 25 September 2025. Ada 11 murid yang harus dilarikan ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Subang untuk menjalani perawatan, kata Kepala Dinkes Subang, Maxi. Menurut informasi terbaru, enam orang murid di antaranya sudah dipulangkan ke keluarganya masing-masing. Adapun, lima anak lainnya masih menjalani perawatan di Puskesmas Rawalele sebanyak empat orang dan seorang sisanya di RSUD Subang. Maxi mengakui awalnya menerima laporan mengenai anak yang diduga keracunan MBG sebanyak sembilan orang. Kemudian, jumlahnya bertambah menjadi 11 anak dan belum ada penambahan hingga berita ini dibuat. Jumlah anak yang mengalami gejala keracunan diakui hanya sedikit jika dibandingkan dengan total penerima di sekolah tersebut. Kalau melihat yang makan MBG di SDN Rawalele tersebut semuanya berjumlah 420 orang dari kelas 1 sampai kelas 6, ujarnya. Dia menyebutkan murid yang mengalami mual dan muntah berasal dari kelas yang berbeda. Menurut pengakuan para korban, gejala yang parah saat ini sudah mulai hilang dan tidak ada lagi tanda-tanda dehidrasi apalagi kejang. Petugas kesehatan telah mengambil sampel makanan yang dikonsumsi para murid untuk mengetahui kandungan berbahaya di dalamnya. Sample makan itu terdiri dari nasi putih, ikan dori, tempe sama sayur jagung yang merupakan menu MBG hari itu. Sample makanan sudah kita bawa ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Subang untuk diteliti lebih lanjut, kata Maxi. Untuk hasilnya, dia belum bisa memastikan sampai kapan dapat diketahui dan diumumkan kepada publik. Menanggapi berbagai permasalahan yang terjadi dalam program MBG, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman mengaku turut prihatin. Dalam beberapa hari terakhir, kasus keracunan dilaporkan terjadi di beberapa daerah di Jawa Barat seperti Kabupaten Garut, Bandung Barat hingga Sukabumi. Menurutnya, fokus pemerintah daerah dan provinsi saat ini adalah menangani para korban keracunan MBG agar dapat kembali pulih dan belajar seperti biasa. Meskipun korban sudah banyak bermunculan, dia memastikan belum ada rencana menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) di tingkat provinsi. Ini jadi pembelajaran, dari kami dan kami dengan Badan Gizi Nasional (BGN) sedang mendalami apa penyebabnya. Yang terpenting, jangan terjadi lagi di masa-masa yang akan datang, kata Herman saat ditemui di Kompleks Kantor Sekretariat Daerah Purwakarta, Rabu, 24 September 2025. Sebelumnya, Komunitas Pena dan Lensa (Kopel) menggelar diskusi mengenai program MBG di Kabupaten Purwakarta. Peserta yang berasal dari kalangan pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum menyampaikan sejumlah kritik terhadap pelaksanaan program tersebut. Sejumlah peserta diskusi dari kalangan pelajar asal Plered mengaku sempat trauma mengonsumsi MBG setelah terjadi keracunan di sekolahnya. Setelah kejadian itu, teman-teman jadi lebih teliti sebelum memakan makanan yang dibagikan, ujar salah seorang siswa. Selain masalah kebersihan makanan yang perlu ditingkatkan, para peserta diskusi juga menyoroti variasi dan porsi makanannya. Sejumlah siswa di wilayah perkotaan mengaku bosan dengan menu yang sama seperti telur rebus dan susu dengan rasa hambar.*** Berita PilihanKasus Keracunan Diduga MBG di SMKN 1 Cihampelas KBB Meledak: Total 163 Siswa Terdampak, 24 Ambulans SiagaDugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit BicaraMBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung TikarHampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejangIni Menu MBG yang Dimakan Siswa SMKN 1 Cihampelas KBB Sebelum Alami Gejala Keracunan Berita PilihanKasus Keracunan Diduga MBG di SMKN 1 Cihampelas KBB Meledak: Total 163 Siswa Terdampak, 24 Ambulans SiagaDugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit BicaraMBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung TikarHampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejangIni Menu MBG yang Dimakan Siswa SMKN 1 Cihampelas KBB Sebelum Alami Gejala Keracunan Berita Pilihan Kasus Keracunan Diduga MBG di SMKN 1 Cihampelas KBB Meledak: Total 163 Siswa Terdampak, 24 Ambulans SiagaDugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit BicaraMBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung TikarHampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejangIni Menu MBG yang Dimakan Siswa SMKN 1 Cihampelas KBB Sebelum Alami Gejala Keracunan Kasus Keracunan Diduga MBG di SMKN 1 Cihampelas KBB Meledak: Total 163 Siswa Terdampak, 24 Ambulans Siaga Kasus Keracunan Diduga MBG di SMKN 1 Cihampelas KBB Meledak: Total 163 Siswa Terdampak, 24 Ambulans Siaga Kasus Keracunan Diduga MBG di SMKN 1 Cihampelas KBB Meledak: Total 163 Siswa Terdampak, 24 Ambulans Siaga Kasus Keracunan Diduga MBG di SMKN 1 Cihampelas KBB Meledak: Total 163 Siswa Terdampak, 24 Ambulans Siaga Dugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit Bicara Dugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit Bicara Dugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit Bicara Dugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit Bicara MBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung Tikar MBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung Tikar MBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung Tikar MBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung Tikar Hampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejang Hampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejang Hampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejang Hampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejang Ini Menu MBG yang Dimakan Siswa SMKN 1 Cihampelas KBB Sebelum Alami Gejala Keracunan Ini Menu MBG yang Dimakan Siswa SMKN 1 Cihampelas KBB Sebelum Alami Gejala Keracunan Ini Menu MBG yang Dimakan Siswa SMKN 1 Cihampelas KBB Sebelum Alami Gejala Keracunan Ini Menu MBG yang Dimakan Siswa SMKN 1 Cihampelas KBB Sebelum Alami Gejala Keracunan",Hilmi Abdul Halim,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/25/1038077348.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019672949/sebelas-murid-sdn-rawalele-kabupaten-subang-diduga-keracunan-mbg?page=all,26c3308598c603f288de6e7be0ffa86ea0d8044553c66a13c8053b63c7d16f56,2025-11-13 20:16:40.607 1031,detik,mbg,2025-11-04 21:16:00,"Penuhi Standar Higiene, SPPG Polres Tulungagung Terima SLHS","Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polres Tulungagung resmi mendapatkan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dalam penyediaan Makan Bergizi Gratis (MBG). Sertifikat tersebut menjadi yang pertama di wilayah tersebut. Wakapolres Tulungagung Kompol Arie Taufan Budiman, mengatakan SLHS Nomor 400.7.11/7101/35.04.24/2025 itu diterbitkan pada 31 Oktober 2025 oleh Dinas Kesehatan Tulungagung. Sertifikat tersebut sebagai bentuk pengakuan atas kelayakan dapur MBG milik polres di Desa Sambiroyong, Kecamatan Sumbegempol. ""Alhamdulillah kami menjadi yang pertama di Tulungagung menerima SLHS. Ini merupakan bentuk komitmen kami untuk menyukseskan program MBG agar aman dan layak,"" kata Kompol Arie, Selasa (4/11/2025). Menurutnya proses mendapatkan sertifikat tersebut tidaklah mudah, karena SPPG harus memenuhi skor minimal dari puluhan aspek uang disyaratkan dinas kesehatan. Uji kelayakan meliputi bangunan, peralatan masak, bahan baku, pekerja, proses produksi, pengendalian hama hingga pengolahan limbah. ""Untuk menjaga kepercayaan itu, pihaknya meminta seluruh pekerja yang ada di SPPG Polres Tulungagung untuk menjalankan SOP yang ada,"" ujarnya. Dari pantauan detikjatim, dapur MBG kepolisian ini cukup unik, ruang produksi makanan dilakukan dalam satu ruangan besar dengan jendela kaca kaca di sekelilingnya. Desain tersebut menjadikan aktivitas produksi bisa dipantau secara langsung dari luar ruangan. ""SPPG Polres Tulungagung melayani sekitar 3.800 penerima manfaat, terdiri dari 23 kategori mulai PAUD, TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA /SMK/MA, ibu hamil, ibu menyusui dan balita. Semua dapat terlayani dengan baik,"" jelasnya. Sementara itu Kapolres Tulungagung AKBP Mohammad Taat Resdi, mengatakan setiap produksi makanan MBG mendapatkan pengawasan ketat dari tim gizi hingga kedokteran kepolisian. Sampel makanan akan dilakukan pengujian guna memastikan bebas dari zat berbahaya maupun beracun. ""Pengujian dilakukan agar makanan yang kami sajikan benar-benar aman dan layak konsumsi,"" kata Taat. Menurutnya keberadaan SPPG Polres Tulungagung saat ini menjadi salah satu percontohan dapur MBG. Bahkan menjadi tempat magang relawan dari SPPG lain. Ke depan Polres Tulungagung juga akan membangun dua SPPG lain di Kecamatan Gondang dan Bandung. Pembangunan SPPG tersebut diharapkan dapat membantu menyukseskan program pemerintah pusat. ""SPPG Polres Tulungagung juga telah melakukan pemberdayaan masyarakat lokal, karena relawan yang bekerja banyak yang dari lingkungan sekitar,"" imbuhnya. Pihaknya berharap tidak hanya SPPG polres yang mendapatkan SLHS namun juga seluruh dapur MBG di Tulungagung bisa mendapatkan sertifikat yang sama, sehingga keamanan pangan menjadi lebih terjamin.",Adhar Muttaqin -detikJatim,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/04/polres-trenggalek-1762265633829_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jatim/berita/d-8194459/penuhi-standar-higiene-sppg-polres-tulungagung-terima-slhs,39a5c71a643f1d156583e3d7f3585e363a84a84cb758d9bd499e91c1a2ece883,2025-11-13 20:16:43.688 1032,kompas,mbg,2025-10-30 15:10:37,"Ulat Sayur Ditemukan di MBG Bangkalan, Ahli Gizi UGM: Tidak Berbahaya tapi Tak Dianjurkan Dikonsumsi","YOGYAKARTA, KOMPAS.com Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, kembali jadi sorotan setelah ditemukan ulat sayur dalam makanan yang disajikan.Menanggapi hal tersebut, Ahli Gizi dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Toto Sudargo, menjelaskan, secara morfologi, ulat sayur tidak berbahaya bagi tubuh manusia.""Ulat sayur itu secara morfologi tidak berbahaya, karena begitu masuk ulat tersebut akan dihancurkan oleh asam lambung,"" ujar Toto Sudargo saat dihubungiKompas.com, Kamis (30/10/2025).Baca juga:Update Dugaan Keracunan MBG di Gunungkidul, Masih Ada Pasien Masuk ke RSUDMeskipun ulat sayur mengandung protein hewani, Toto menjelaskan, tidak disarankan untuk dikonsumsi secara sengaja.""Karena hewani, berarti ada protein hewani. Tetapi itu (ulat sayur) tidak direkomendasi untuk dimakan dengan sengaja,"" ucapnya.Jenis Ulat yang Ditemukan Tak Lazim DikonsumsiTerkait ulatSamia Cynthia Riciniyang disebut terdapat dalam makanan MBG di Kamal, Toto menyebut bahwa jenis ulat tersebut tidak lazim dikonsumsi.""Menurut saya ulat (Samia Cynthia Ricini) tersebut tidak lazim untuk dimakan,"" ungkapnya.Ia juga menambahkan, keberadaan ulat dalam sayuran menunjukkan bahwa proses pencucian sayur belum dilakukan secara optimal, sehingga berpotensi masih mengandung bakteri dan residu pestisida.""Sayuran itu masih ada ulat, artinya sayuran itu kurang bersih, baik bersih mungkin dari kontaminasi bakteri, maupun dari residu pestisida, itu pasti. Karena dua itu akan berdampingan terus, terutama bakteri,"" ucap Toto.Menurut Toto, sayur sebaiknya dicuci dengan air mengalir sebelum dimasak untuk menghilangkan sebagian besar kotoran dan bakteri.""Mencuci dengan air mengalir dapat menghilangkan 75 persen dari kotoran hingga bakteri yang menempel dalam bahan makanan,"" jelasnya.Ia menambahkan, proses penyiapan bahan makanan oleh SPPG harus dilakukan dengan lebih hati-hati dan sesuai standar keamanan pangan.""Kalau ada ulatnya, ulatnya saja disingkirkan. Tetapi untuk pemasakan berikutnya, SPPG itu harus diingatkan oleh seorang ahli gizi atau pengawas bahwa proses penyiapan bahan makanan harus betul-betul aman, tidak buru-buru, tidak sembarangan,"" tuturnya.SPPG Akui Kelalaian, Ulat Ditemukan di Daun SingkongSebelumnya, Kepala SPPG Gili Timur, Diandra Dieva Pertiwi, mengakui adanya kelalaian dalam penyajian makanan MBG diKecamatan Kamal.""Untuk temuan ulat itu hanya ada di 1 ompreng dan itu belum sempat dikonsumsi. Kami langsung dapat konfirmasi dari pihak sekolah dan langsung melakukan penarikan makanan kemudian mengganti dengan yang baru,"" kata Diandra, Rabu (29/10/2025). YOGYAKARTA, KOMPAS.com Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, kembali jadi sorotan setelah ditemukan ulat sayur dalam makanan yang disajikan. Menanggapi hal tersebut, Ahli Gizi dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Toto Sudargo, menjelaskan, secara morfologi, ulat sayur tidak berbahaya bagi tubuh manusia. ""Ulat sayur itu secara morfologi tidak berbahaya, karena begitu masuk ulat tersebut akan dihancurkan oleh asam lambung,"" ujar Toto Sudargo saat dihubungiKompas.com, Kamis (30/10/2025). Baca juga:Update Dugaan Keracunan MBG di Gunungkidul, Masih Ada Pasien Masuk ke RSUD Meskipun ulat sayur mengandung protein hewani, Toto menjelaskan, tidak disarankan untuk dikonsumsi secara sengaja. ""Karena hewani, berarti ada protein hewani. Tetapi itu (ulat sayur) tidak direkomendasi untuk dimakan dengan sengaja,"" ucapnya. Terkait ulatSamia Cynthia Riciniyang disebut terdapat dalam makanan MBG di Kamal, Toto menyebut bahwa jenis ulat tersebut tidak lazim dikonsumsi. ""Menurut saya ulat (Samia Cynthia Ricini) tersebut tidak lazim untuk dimakan,"" ungkapnya. Ia juga menambahkan, keberadaan ulat dalam sayuran menunjukkan bahwa proses pencucian sayur belum dilakukan secara optimal, sehingga berpotensi masih mengandung bakteri dan residu pestisida. ""Sayuran itu masih ada ulat, artinya sayuran itu kurang bersih, baik bersih mungkin dari kontaminasi bakteri, maupun dari residu pestisida, itu pasti. Karena dua itu akan berdampingan terus, terutama bakteri,"" ucap Toto. Menurut Toto, sayur sebaiknya dicuci dengan air mengalir sebelum dimasak untuk menghilangkan sebagian besar kotoran dan bakteri. ""Mencuci dengan air mengalir dapat menghilangkan 75 persen dari kotoran hingga bakteri yang menempel dalam bahan makanan,"" jelasnya. Ia menambahkan, proses penyiapan bahan makanan oleh SPPG harus dilakukan dengan lebih hati-hati dan sesuai standar keamanan pangan. ""Kalau ada ulatnya, ulatnya saja disingkirkan. Tetapi untuk pemasakan berikutnya, SPPG itu harus diingatkan oleh seorang ahli gizi atau pengawas bahwa proses penyiapan bahan makanan harus betul-betul aman, tidak buru-buru, tidak sembarangan,"" tuturnya. Sebelumnya, Kepala SPPG Gili Timur, Diandra Dieva Pertiwi, mengakui adanya kelalaian dalam penyajian makanan MBG diKecamatan Kamal. ""Untuk temuan ulat itu hanya ada di 1 ompreng dan itu belum sempat dikonsumsi. Kami langsung dapat konfirmasi dari pihak sekolah dan langsung melakukan penarikan makanan kemudian mengganti dengan yang baru,"" kata Diandra, Rabu (29/10/2025).",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/-W8dpR94_h8BAuBfvzyUlkev1kA=/127x0:1140x675/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/08/25/68ac3bd99a317.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/30/151037278/ulat-sayur-ditemukan-di-mbg-bangkalan-ahli-gizi-ugm-tidak-berbahaya-tapi,ae9dc9f0195158d7878d0f6dcf5720aabbc360b212b0ee60e40f09d387fa8086,2025-11-13 20:16:50.751 1033,okezone,mbg,2025-08-22 23:12:24,"Bupati Lebak: Progam MBG Bukan Hanya Sekadar Beri Makanan, tapi Juga Harapan!","LEBAK Ratusan warga berkumpul menyaksikan peresmian Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Pasar Keong, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Banten. Program ini merupakan implementasi nyata dari kebijakan Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan pelajar, ibu hamil, dan ibu menyusui memperoleh makanan sehat dan bergizi secara gratis. Bupati Lebak Mochamad Hasbi Asyidiki Jayabaya, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap program pemerintah Prabowo. Kami menyambut baik dan mendukung penuh program Makan Bergizi Gratis. Program ini bukan hanya memberi makan, tetapi juga memberi harapan, ujar Bupati Hasbi, Jumat (22/8/2025). Anak-anak Lebak akan tumbuh lebih sehat, lebih kuat, dan lebih siap bersaing di masa depan, tutup Hasbi Asyidiki. Sementara itu, antusiasme warga sangat terasa dalam kegiatan ini. Banyak orangtua penerima manfaat yang menyampaikan rasa syukurnya. Seorang ibu bernama Siti Maryam, orangtua siswa SD di Cibadak, mengaku sangat terbantu dengan adanya program ini. Kami sangat berterima kasih, anak-anak kini bisa makan makanan sehat setiap hari tanpa kami khawatirkan biaya. Ini benar-benar meringankan beban keluarga kami, ujar Siti. Namun tidak hanya orangtua, para siswa penerima manfaat juga terlihat gembira. Seorang siswa kelas 5 SD bernama Rizky mengatakan dirinya senang karena bisa menikmati lauk sehat setiap hari. Biasanya saya bawa bekal seadanya, sekarang bisa makan ayam, sayur, dan buah. Rasanya enak sekali, saya jadi semangat belajar di sekolah, katanya sambil tersenyum lebar. Acara peresmian ditutup dengan kegiatan simbolis pembagian makanan kepada pelajar dan ibu hamil yang hadir. Suasana penuh kebersamaan terlihat saat anak-anak dengan ceria membawa rantang SUS 304 berisi makanan sehat. Peresmian dapur MBG Pasar Keong bukan hanya sekadar acara seremonial, tetapi juga titik awal perjalanan panjang untuk memperbaiki status gizi masyarakat Lebak. Peresmian Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) ini diinisiasi Yayasan Hamim Center Founder (HCF). Dengan dukungan peralatan berstandar nasional, bahan pangan lokal berkualitas, serta antusiasme warga, program ini diharapkan menjadi role model bagi daerah lain di Indonesia menuju cita-cita besar Indonesia Emas 2045. LEBAK Ratusan warga berkumpul menyaksikan peresmian Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Pasar Keong, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Banten. Program ini merupakan implementasi nyata dari kebijakan Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan pelajar, ibu hamil, dan ibu menyusui memperoleh makanan sehat dan bergizi secara gratis. Bupati Lebak Mochamad Hasbi Asyidiki Jayabaya, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap program pemerintah Prabowo. Kami menyambut baik dan mendukung penuh program Makan Bergizi Gratis. Program ini bukan hanya memberi makan, tetapi juga memberi harapan, ujar Bupati Hasbi, Jumat (22/8/2025). Anak-anak Lebak akan tumbuh lebih sehat, lebih kuat, dan lebih siap bersaing di masa depan, tutup Hasbi Asyidiki. Sementara itu, antusiasme warga sangat terasa dalam kegiatan ini. Banyak orangtua penerima manfaat yang menyampaikan rasa syukurnya. Seorang ibu bernama Siti Maryam, orangtua siswa SD di Cibadak, mengaku sangat terbantu dengan adanya program ini. Kami sangat berterima kasih, anak-anak kini bisa makan makanan sehat setiap hari tanpa kami khawatirkan biaya. Ini benar-benar meringankan beban keluarga kami, ujar Siti. Namun tidak hanya orangtua, para siswa penerima manfaat juga terlihat gembira. Seorang siswa kelas 5 SD bernama Rizky mengatakan dirinya senang karena bisa menikmati lauk sehat setiap hari. Biasanya saya bawa bekal seadanya, sekarang bisa makan ayam, sayur, dan buah. Rasanya enak sekali, saya jadi semangat belajar di sekolah, katanya sambil tersenyum lebar. Acara peresmian ditutup dengan kegiatan simbolis pembagian makanan kepada pelajar dan ibu hamil yang hadir. Suasana penuh kebersamaan terlihat saat anak-anak dengan ceria membawa rantang SUS 304 berisi makanan sehat. Peresmian dapur MBG Pasar Keong bukan hanya sekadar acara seremonial, tetapi juga titik awal perjalanan panjang untuk memperbaiki status gizi masyarakat Lebak. Peresmian Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) ini diinisiasi Yayasan Hamim Center Founder (HCF). Dengan dukungan peralatan berstandar nasional, bahan pangan lokal berkualitas, serta antusiasme warga, program ini diharapkan menjadi role model bagi daerah lain di Indonesia menuju cita-cita besar Indonesia Emas 2045. (Fahmi Firdaus )",Fahmi Firdaus ,https://img.okezone.com/content/2025/08/22/340/3164831/pemerintah-Qs8p_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/08/22/340/3164831/bupati-lebak-progam-mbg-bukan-hanya-sekadar-beri-makanan-tapi-juga-harapan?page=all,5a0e2a46d0aaa88a9f7e37bdbbe7d186de666d248887ba40fbfa20e58c0f9cc6,2025-11-13 20:16:50.895 1034,pikiranrakyat,mbg,2025-09-25 19:31:00,"Cegah Kasus Keracunan, Pangandaran Libatkan Masyarakat dalam Pengawasan MBG","PIKIRAN RAKYAT- Maraknya kasus keracunan yang dialami banyak pelajar di berbagai daerah usai menyantap makanan bergizi gratis di sekolah. Seperti yang baru-baru ini terjadi di Kabupaten Bandung Barat Jawa Barat, sehingga menjadi perhatian berbagai pihak. Ada sekitar 842 orang pelajar yang mengalami keracunan makanan di sekolah yang ada di Kabupaten Bandung Barat, sehingga ditetapkan menjadi status kejadian luar biasa atau KLB. Untuk mengantisipasi terjadinya keracunan makanan dari program MBG, sebagai penerima manfaat, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pangandaran, pihaknya mengajak masyarakat maupun Komite Sekolah untuk ikut serta melakukan pengawasan terhadap program MBG yang didistribusikan dati tiap-tiap SPPG. Darso Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pangandaran mengatakan, pihaknya mengajak orang tua murid maupun komite sekolah untuk ikut serta mengawasi program MBG yang didistribusikan oleh dari tiap-tiap dapur SPPG. Darso mengatakan, hingga saat ini, pihaknya belum mendapatkan laporan ada pelajar yang mengalami keracunan makanan yang didistribusikan oleh dapur MBG. ""Hanya ada beberapa pelajar yang tidak suka dengan menu makanan saja, itu pun kami langsung berkoordinasi dengan pihak dapur SPPG,"" ujar Darso, Kamis, 25 September 2025. Menurut Darso, sejak dimulainya program MBG pada bulan Januari 2025 lalu, hingga saat ini baru sekitar 50 persen sekolah yang ada di Kabupaten Pangandaran mulai dari jenjang Paud hingga SMP yang sudah mendapatkan manfaat dari program MBG dengan 14 dapur SPPG. ""Jadi masih ada 50 persen lagi sekolah yang dibawah naungan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pangandaran yang belum mendapatkan program MBG dari bapak Presiden Prabowo Subianto,"" ujarnya. Dirinya berharap, program MBG ini bisa dirasakan manfaatnya oleh pelajar di sekolah yang ada di 10 kecamatan di Kabupaten Pangandaran secara menyeluruh dan berjalan dengan lancar. Sementara Riska kelas 8 dan Austina kelas 9 siswi SMP Negeri 1 Pangandaran mengatakan, dirinya sudah mendapatkan manfaat dari program MBG sekitar 3 pekan lalu. Ia mengaku, menyukai menu makanan bergizi gratis yang didistribusikan dari dapur SPPG. Wakil Kepala SMP Negeri 1 Pangandaran Herik Wibowo mengatakan, sekitar 1.021 pelajar di sekolahnya yang sudah mendapatkan manfaat makan bergizi gratis dari pemerintah. Kata Herik, paket makanan mulai didistribusikan dari dapur SPPG ke sekolah menjelang waktu istirahat sekitar pukul 11.00 WIB dan dibagikan ke siswa-siswi usai melaksanakan ibadah sholat duhur. ""Alhamdulillah sejauh ini anak-anak suka dengan menu makanannya,"" kata Herik. Tampak, dapur SPPG mulai dibangun di beberapa daerah, seperti yang terpantau di Desa Pajaten, Kecamatan Sidamulih, dapur SPPG yang dibangun oleh Polres Pangandaran sudah mencapai 100 persen dan tinggal menunggu untuk dioperasikan untuk melayani program MBG ini ke sekolah-sekolah yang ada di wilayah tersebut.*** Berita PilihanKasus Keracunan Massal MBG Meluas di Bandung Barat, Ratusan Siswa DirawatKasus Keracunan Berulang di KBB, Warga Cipongkor Desak Hentikan Program MBGKasus Keracunan Diduga MBG di SMKN 1 Cihampelas KBB Meledak: Total 163 Siswa Terdampak, 24 Ambulans SiagaHampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejangViral Dugaan Belatung di Menu MBG SMPN 1 Ngamprah, Sekolah Klaim Makanan Kualitas AmanKeracunan Massal MBG di Bandung Barat, Dedi Mulyadi Khawatir Korban TraumaCakupan Program MBG Makin Luas, Harga Daging Ayam tak Terkendali Berita PilihanKasus Keracunan Massal MBG Meluas di Bandung Barat, Ratusan Siswa DirawatKasus Keracunan Berulang di KBB, Warga Cipongkor Desak Hentikan Program MBGKasus Keracunan Diduga MBG di SMKN 1 Cihampelas KBB Meledak: Total 163 Siswa Terdampak, 24 Ambulans SiagaHampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejangViral Dugaan Belatung di Menu MBG SMPN 1 Ngamprah, Sekolah Klaim Makanan Kualitas AmanKeracunan Massal MBG di Bandung Barat, Dedi Mulyadi Khawatir Korban TraumaCakupan Program MBG Makin Luas, Harga Daging Ayam tak Terkendali Berita Pilihan Kasus Keracunan Massal MBG Meluas di Bandung Barat, Ratusan Siswa DirawatKasus Keracunan Berulang di KBB, Warga Cipongkor Desak Hentikan Program MBGKasus Keracunan Diduga MBG di SMKN 1 Cihampelas KBB Meledak: Total 163 Siswa Terdampak, 24 Ambulans SiagaHampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejangViral Dugaan Belatung di Menu MBG SMPN 1 Ngamprah, Sekolah Klaim Makanan Kualitas AmanKeracunan Massal MBG di Bandung Barat, Dedi Mulyadi Khawatir Korban TraumaCakupan Program MBG Makin Luas, Harga Daging Ayam tak Terkendali Kasus Keracunan Massal MBG Meluas di Bandung Barat, Ratusan Siswa Dirawat Kasus Keracunan Massal MBG Meluas di Bandung Barat, Ratusan Siswa Dirawat Kasus Keracunan Massal MBG Meluas di Bandung Barat, Ratusan Siswa Dirawat Kasus Keracunan Massal MBG Meluas di Bandung Barat, Ratusan Siswa Dirawat Kasus Keracunan Berulang di KBB, Warga Cipongkor Desak Hentikan Program MBG Kasus Keracunan Berulang di KBB, Warga Cipongkor Desak Hentikan Program MBG Kasus Keracunan Berulang di KBB, Warga Cipongkor Desak Hentikan Program MBG Kasus Keracunan Berulang di KBB, Warga Cipongkor Desak Hentikan Program MBG Kasus Keracunan Diduga MBG di SMKN 1 Cihampelas KBB Meledak: Total 163 Siswa Terdampak, 24 Ambulans Siaga Kasus Keracunan Diduga MBG di SMKN 1 Cihampelas KBB Meledak: Total 163 Siswa Terdampak, 24 Ambulans Siaga Kasus Keracunan Diduga MBG di SMKN 1 Cihampelas KBB Meledak: Total 163 Siswa Terdampak, 24 Ambulans Siaga Kasus Keracunan Diduga MBG di SMKN 1 Cihampelas KBB Meledak: Total 163 Siswa Terdampak, 24 Ambulans Siaga Hampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejang Hampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejang Hampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejang Hampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejang Viral Dugaan Belatung di Menu MBG SMPN 1 Ngamprah, Sekolah Klaim Makanan Kualitas Aman Viral Dugaan Belatung di Menu MBG SMPN 1 Ngamprah, Sekolah Klaim Makanan Kualitas Aman Viral Dugaan Belatung di Menu MBG SMPN 1 Ngamprah, Sekolah Klaim Makanan Kualitas Aman Viral Dugaan Belatung di Menu MBG SMPN 1 Ngamprah, Sekolah Klaim Makanan Kualitas Aman Keracunan Massal MBG di Bandung Barat, Dedi Mulyadi Khawatir Korban Trauma Keracunan Massal MBG di Bandung Barat, Dedi Mulyadi Khawatir Korban Trauma Keracunan Massal MBG di Bandung Barat, Dedi Mulyadi Khawatir Korban Trauma Keracunan Massal MBG di Bandung Barat, Dedi Mulyadi Khawatir Korban Trauma Cakupan Program MBG Makin Luas, Harga Daging Ayam tak Terkendali Cakupan Program MBG Makin Luas, Harga Daging Ayam tak Terkendali Cakupan Program MBG Makin Luas, Harga Daging Ayam tak Terkendali Cakupan Program MBG Makin Luas, Harga Daging Ayam tak Terkendali",Agus Kusnadi,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/25/2421299546.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019672497/cegah-kasus-keracunan-pangandaran-libatkan-masyarakat-dalam-pengawasan-mbg?page=all,4c9fafae6c145503324871345923c8b5b95ce1ab4139cea5e33dda48df7a6484,2025-11-13 20:16:51.686 1035,okezone,mbg,2025-08-20 16:05:37,"Habiskan Rp540 Miliar, Kadin Bangun 270 Dapur MBG","JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri ( Kadin ) Indonesia telah membangun 270 unit dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di berbagai daerah di Indonesia. Pembangunan tersebut menelan anggaran hingga Rp540 miliar, yang seluruhnya berasal dari dana swasta para pengusaha yang tergabung dalam Kadin. Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk nyata kontribusi dunia usaha dalam mendukung agenda pemerintah, khususnya dalam mempercepat penanggulangan gizi buruk dan meningkatkan ketahanan pangan masyarakat. Kalau 270 dapur saja yang harusnya September akhir, Oktober akhir selesai itu kalau dikalikan rata-rata Rp2 miliar lah untuk bikin dapur, itu kan Rp540 miliar lebih. Ini semua berasal dari kocek sendiri para pengusaha, ujar Anindya dalam acara Rakornas Kadin Indonesia Bidang Koperasi dan UMKM di Jakarta, Rabu (20/8/2025). Anindya menambahkan bahwa target Kadin adalah membangun hingga 1.000 dapur MBG di seluruh Indonesia. Menurutnya, peran pelaku usaha serta kepercayaan terhadap pemerintah menjadi kunci semangat untuk terus melanjutkan program ini. ""Tapi karena kita percaya pada pemerintah program ini akan jalan dan memang jalan ya teman-teman semangat. Dan ini baru saya sampaikan kepada mereka-mereka bahwa semuanya itu ada di provinsi bahkan kabupaten kota. Jadi Kadin ini menggerakkan juga perekonomian daerah,"" ujarnya. Lebih lanjut, Anindya menekankan bahwa dampak dari dapur MBG ini tidak hanya dirasakan secara langsung oleh penerima manfaat, seperti anak-anak dan keluarga kurang mampu, tetapi juga oleh sektor lain seperti peternakan, pertanian, dan distribusi. ""Kalau mau memberikan suatu manfaat kepada 80 juta anak ya 80 juta telur, 80 juta susu, butuh banyak protein lainnya dan lain-lain dan juga sayur-sayuran,"" tutup Anindya. JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri ( Kadin ) Indonesia telah membangun 270 unit dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di berbagai daerah di Indonesia. Pembangunan tersebut menelan anggaran hingga Rp540 miliar, yang seluruhnya berasal dari dana swasta para pengusaha yang tergabung dalam Kadin. Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk nyata kontribusi dunia usaha dalam mendukung agenda pemerintah, khususnya dalam mempercepat penanggulangan gizi buruk dan meningkatkan ketahanan pangan masyarakat. Kalau 270 dapur saja yang harusnya September akhir, Oktober akhir selesai itu kalau dikalikan rata-rata Rp2 miliar lah untuk bikin dapur, itu kan Rp540 miliar lebih. Ini semua berasal dari kocek sendiri para pengusaha, ujar Anindya dalam acara Rakornas Kadin Indonesia Bidang Koperasi dan UMKM di Jakarta, Rabu (20/8/2025). Anindya menambahkan bahwa target Kadin adalah membangun hingga 1.000 dapur MBG di seluruh Indonesia. Menurutnya, peran pelaku usaha serta kepercayaan terhadap pemerintah menjadi kunci semangat untuk terus melanjutkan program ini. ""Tapi karena kita percaya pada pemerintah program ini akan jalan dan memang jalan ya teman-teman semangat. Dan ini baru saya sampaikan kepada mereka-mereka bahwa semuanya itu ada di provinsi bahkan kabupaten kota. Jadi Kadin ini menggerakkan juga perekonomian daerah,"" ujarnya. Lebih lanjut, Anindya menekankan bahwa dampak dari dapur MBG ini tidak hanya dirasakan secara langsung oleh penerima manfaat, seperti anak-anak dan keluarga kurang mampu, tetapi juga oleh sektor lain seperti peternakan, pertanian, dan distribusi. ""Kalau mau memberikan suatu manfaat kepada 80 juta anak ya 80 juta telur, 80 juta susu, butuh banyak protein lainnya dan lain-lain dan juga sayur-sayuran,"" tutup Anindya. (Taufik Fajar)",Tangguh Yudha,https://img.okezone.com/content/2025/08/20/320/3164209/makan_bergizi_gratis-c1Js_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/08/20/320/3164209/habiskan-rp540-miliar-kadin-bangun-270-dapur-mbg?page=all,0118cc899dd667223423ec65a154f0928a13a562d7e96d63ca615ba0c6e56860,2025-11-13 20:17:12.586 1037,detik,mbg,2025-11-04 20:56:00,Wali Kota Padang Temui Menaker Bahas Peluang Kerja dan Pelatihan Vokasi,"Wali Kota Padang Fadly Amran bertemu Menteri Ketenagakerjaan Yassierli untuk mendorong perluasan peluang kerja dan pelatihan vokasi. Salah satu usulan yang diajukan adalah pelatihan bahasa Jerman bagi calon tenaga kesehatan yang berpotensi bekerja di Jerman melalui kerja sama Sister City Padang, Hildesheim. Pertemuan yang dilaksanakan di Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta (3/11) ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Padang Fery Erviyan Rinaldy. ""Kota Padang memiliki Hildesheim di Jerman sebagai Sister City. Saat ini Jerman memiliki kebutuhan Nakes yang profesional. Kota Padang memiliki potensi ini, cuma memang harus dilengkapi dengan kemampuan vokasi seperti Bahasa Jerman,"" ujar Fadly dalam keterangan tertulis, Selasa (4/11/2025). Merespons usulan Fadly Amran, Yassierli menyampaikan Kemnaker memiliki program Naker Fest, sebuah expo yang menampilkan berbagai pelatihan vokasi dan sertifikasi. ""Selain Naker Fest, kita juga meyakini bahwa program prioritas yang diusung oleh Bapak Presiden juga membuka lapangan-lapangan kerja baru. Seperti MBG, Koperasi Merah Putih, Program Magang Kemenaker, dan lainnya,"" jelas Yassierli. Menutup pertemuan, Yassierli mengimbau Pemerintah Daerah untuk aktif menyebarluaskan informasi peluang kerja yang telah tersedia secara daring. ""Dulu kita punya job fair. Tapi kekinian peluang kerja sudah via online. Jadi lebih mudah untuk disosialisasikan, termasuk oleh Pemerintah Daerah,"" pungkasnya. ...",Shalli Irda -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/04/pemkot-padang-1762264588413_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8194438/wali-kota-padang-temui-menaker-bahas-peluang-kerja-dan-pelatihan-vokasi,ea8b7c03b497a28b88923e53f6dc2f71d40c03c36795a5eaeffab43daf349dfe,2025-11-13 20:17:15.377 1038,kompas,mbg,2025-10-29 18:28:23,Pemerintah Gunungkidul Siapkan Rp100 Juta untuk Pengobatan 695 Siswa Diduga Keracunan MBG,"YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Pemerintah Kabupaten Gunungkidul akan menanggung seluruh biaya pengobatan murid yang mengalami gejala dugaan keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kapanewon Saptosari.BupatiGunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih mengatakan, jika keracunan bukan masuk dalam kategori penyakit, sehingga tidak bisa tercover BPJS Kesehatan.""Biaya rumah sakit seperti yang kami diskusikan dengan kepala rumah sakit dan kepala dinas (kesehatan) karena keracunan bukan kategori penyakit, maka tidak dicover BPJS,"" kata Endah yang ditemui di SPPG Planjan, Saptosari, Rabu (29/10/2025).Meski begitu, pihaknya akan menyiapkan anggran sekitar Rp 100 juta. Sebab ia menilai peristiwa seperti ini masuk dalam penanggulangan kedaruratan.Baca juga:Bupati Gunungkidul Sidak Dapur MBG Usai 695 Siswa Keracunan, Temukan Banyak Kejanggalan""Tetapi kami berinisiatif dalam masa keuangan yang diefisienkan ini, kami menyiapkan untuk penanggulangan kedaruratan seperti ini Rp100 juta jika anak-anak masuk rumah sakit karena ini (MBG) bisa dicover anggaran,"" katanya.Belum Berlakukan KLBSementara ini, pihaknya belum berencana memberlakukan Kejadian Luar Biasa (KLB) dalam peristiwa yang menyebabkan 695 siswa dan guru di SMK N 1 Saptosari dan SMP N 1 Saptosari mengalami mual hingga diare itu.""Saya rasa belum. Pasien sudah dirawat di rumah, beberapa masih ada yang opname, masih menunggu apakah ada yang menyusul,"" katanya.Ia mengatakan, berdasarkan laporan Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, reaksi yang dirasakan anak-anak tidak bersamaan.Baca juga:695 Siswa di Gunungkidul Diduga Keracunan MBG, Bupati: Air Terindikasi Terpapar E. Coli""Ada yang daya tubuhnya baik sehingga belum muntah mual, ada yang daya tubuhnya buruk habis makan sorenya sudah muntah dan mual, masih menunggu. Mohon doanya anak-anak terbebas dari mara bahaya,"" ucap dia.Endah berharap murid yang merasakan gejala mual atau diare segera memeriksakan diri ke satuan kesehatan terdekat agar segera mendapatkan penanganan.Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono, menjelaskan, sebagian besar siswa sudah mendapatkan penanganan di fasilitas kesehatan.Baca juga:Ratusan Siswa Gunungkidul Alami Mual dan Diare Usai Konsumsi MBG""Yang ke RSUD Saptosari ada 18 dan di Puskesmas ada 34 sudah tertangani semua. Masih dalam pantauan tim gerak cepat,"" kata Ismono saat ditemui di SPPG Planjan, Saptosari, Rabu (29/10/2025).Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Pemerintah Kabupaten Gunungkidul akan menanggung seluruh biaya pengobatan murid yang mengalami gejala dugaan keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kapanewon Saptosari. BupatiGunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih mengatakan, jika keracunan bukan masuk dalam kategori penyakit, sehingga tidak bisa tercover BPJS Kesehatan. ""Biaya rumah sakit seperti yang kami diskusikan dengan kepala rumah sakit dan kepala dinas (kesehatan) karena keracunan bukan kategori penyakit, maka tidak dicover BPJS,"" kata Endah yang ditemui di SPPG Planjan, Saptosari, Rabu (29/10/2025). Meski begitu, pihaknya akan menyiapkan anggran sekitar Rp 100 juta. Sebab ia menilai peristiwa seperti ini masuk dalam penanggulangan kedaruratan. Baca juga:Bupati Gunungkidul Sidak Dapur MBG Usai 695 Siswa Keracunan, Temukan Banyak Kejanggalan ""Tetapi kami berinisiatif dalam masa keuangan yang diefisienkan ini, kami menyiapkan untuk penanggulangan kedaruratan seperti ini Rp100 juta jika anak-anak masuk rumah sakit karena ini (MBG) bisa dicover anggaran,"" katanya. Sementara ini, pihaknya belum berencana memberlakukan Kejadian Luar Biasa (KLB) dalam peristiwa yang menyebabkan 695 siswa dan guru di SMK N 1 Saptosari dan SMP N 1 Saptosari mengalami mual hingga diare itu. ""Saya rasa belum. Pasien sudah dirawat di rumah, beberapa masih ada yang opname, masih menunggu apakah ada yang menyusul,"" katanya. Ia mengatakan, berdasarkan laporan Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, reaksi yang dirasakan anak-anak tidak bersamaan. Baca juga:695 Siswa di Gunungkidul Diduga Keracunan MBG, Bupati: Air Terindikasi Terpapar E. Coli ""Ada yang daya tubuhnya baik sehingga belum muntah mual, ada yang daya tubuhnya buruk habis makan sorenya sudah muntah dan mual, masih menunggu. Mohon doanya anak-anak terbebas dari mara bahaya,"" ucap dia. Endah berharap murid yang merasakan gejala mual atau diare segera memeriksakan diri ke satuan kesehatan terdekat agar segera mendapatkan penanganan. Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono, menjelaskan, sebagian besar siswa sudah mendapatkan penanganan di fasilitas kesehatan. Baca juga:Ratusan Siswa Gunungkidul Alami Mual dan Diare Usai Konsumsi MBG ""Yang ke RSUD Saptosari ada 18 dan di Puskesmas ada 34 sudah tertangani semua. Masih dalam pantauan tim gerak cepat,"" kata Ismono saat ditemui di SPPG Planjan, Saptosari, Rabu (29/10/2025).",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/n070eSb8YbiLNkW2VaqcqC_oiCU=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/29/6901c67f775ac.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/29/182823978/pemerintah-gunungkidul-siapkan-rp100-juta-untuk-pengobatan-695-siswa-diduga,2df45c02c41f47f840928e020d83ad5fc06c27d53048851355446895c5febde5,2025-11-13 20:17:21.927 1039,okezone,mbg,2025-08-18 10:40:06,"Prabowo Kucurkan Rp335 Triliun untuk Program MBG, Target 82,9 Juta Penerima Manfaat","JAKARTA - Pemerintah mengalokasikan anggaran senilai Rp335 triliun untuk program Makan Bergizi Gratis ( MBG ) pada 2026. Total dana akan menyasar target penerima manfaat sebanyak 82,9 juta orang di seluruh Indonesia. ""Pelaksanaan program MBG tahun 2026 untuk memenuhi target 82,9 juta peserta (terdiri dari) siswa, prasiswa, ibu hamil/menyusui, dan balita), "" tertulis dalam dokumen Buku II Nota Keuangan dan RAPBN TA 2026, Senin (18/8/2025). Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengonfirmasi bahwa mulai awal 2026 program akan berjalan penuh. Di awal tahun 2026 kita akan full speed dari awal tahun, ujarnya dalam konferensi pers RAPBN dan Nota Keuangan 2026. Dia menjelaskan, target penyerapan tersebut sejalan dengan pembangunan infrastruktur pelayanan gizi yang dikebut sejak 2025. Target berikutnya, kata Dadan, adalah menyelesaikan seluruh infrastruktur satuan pelayanan penerimaan gizi di Oktober. ""Sehingga seluruh penerima manfaat bisa mendapat pelayanan di akhir November, kata Dadan. Pada 2025, realisasi penyerapan anggaran Program Makan Bergizi lebih rendah dari pagu yang disediakan. Dari Rp171 triliun yang disiapkan, diperkirakan hanya Rp121 triliun yang dapat terserap karena jumlah penerima manfaat baru bertambah secara bertahap. Dadan menjelaskan pada awal pelaksanaan Januari 2025, penerima manfaat hanya sekitar 300.000 orang. Jumlah ini meningkat signifikan hingga mencapai 82,9 juta orang pada akhir tahun. Penyerapan makan bergizi identik dengan jumlah penerima manfaat, jadi ini murni karena penerima manfaat yang sudah dalam jumlah besar di 2026, ujarnya. Program Makan Bergizi merupakan salah satu agenda utama pemerintah dalam RAPBN 2026 yang diarahkan untuk memperbaiki ketahanan gizi masyarakat, menurunkan angka stunting, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. ""Kita bangun generasi unggul anak-anak kita melalui MBG. Generasi unggul lahir dari tubuh sehat dengan gizi terpenuhi,"" kata Prabowo dalam pidato Nota Keuangan. JAKARTA - Pemerintah mengalokasikan anggaran senilai Rp335 triliun untuk program Makan Bergizi Gratis ( MBG ) pada 2026. Total dana akan menyasar target penerima manfaat sebanyak 82,9 juta orang di seluruh Indonesia. ""Pelaksanaan program MBG tahun 2026 untuk memenuhi target 82,9 juta peserta (terdiri dari) siswa, prasiswa, ibu hamil/menyusui, dan balita), "" tertulis dalam dokumen Buku II Nota Keuangan dan RAPBN TA 2026, Senin (18/8/2025). Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengonfirmasi bahwa mulai awal 2026 program akan berjalan penuh. Di awal tahun 2026 kita akan full speed dari awal tahun, ujarnya dalam konferensi pers RAPBN dan Nota Keuangan 2026. Dia menjelaskan, target penyerapan tersebut sejalan dengan pembangunan infrastruktur pelayanan gizi yang dikebut sejak 2025. Target berikutnya, kata Dadan, adalah menyelesaikan seluruh infrastruktur satuan pelayanan penerimaan gizi di Oktober. ""Sehingga seluruh penerima manfaat bisa mendapat pelayanan di akhir November, kata Dadan. Pada 2025, realisasi penyerapan anggaran Program Makan Bergizi lebih rendah dari pagu yang disediakan. Dari Rp171 triliun yang disiapkan, diperkirakan hanya Rp121 triliun yang dapat terserap karena jumlah penerima manfaat baru bertambah secara bertahap. Dadan menjelaskan pada awal pelaksanaan Januari 2025, penerima manfaat hanya sekitar 300.000 orang. Jumlah ini meningkat signifikan hingga mencapai 82,9 juta orang pada akhir tahun. Penyerapan makan bergizi identik dengan jumlah penerima manfaat, jadi ini murni karena penerima manfaat yang sudah dalam jumlah besar di 2026, ujarnya. Program Makan Bergizi merupakan salah satu agenda utama pemerintah dalam RAPBN 2026 yang diarahkan untuk memperbaiki ketahanan gizi masyarakat, menurunkan angka stunting, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. ""Kita bangun generasi unggul anak-anak kita melalui MBG. Generasi unggul lahir dari tubuh sehat dengan gizi terpenuhi,"" kata Prabowo dalam pidato Nota Keuangan. (Taufik Fajar)",Dinar Fitra Maghiszha,https://img.okezone.com/content/2025/08/18/320/3163620/program_makan_bergizi_gratis-ktAx_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/08/18/320/3163620/prabowo-kucurkan-rp335-triliun-untuk-program-mbg-target-82-9-juta-penerima-manfaat?page=all,4f2d7fb28946f527da0eb2be7f0d033fa1ba07398086deb15d7f0f0a25f3ddfc,2025-11-13 20:17:23.065 1040,pikiranrakyat,mbg,2025-09-25 17:31:00,"Ulat Ditemukan di Menu MBG SMKN 1 Cihampelas, Korban Keracunan Kini Capai 192 Siswa","PIKIRAN RAKYAT Fakta mencengangkan terungkap dalam kasus keracunan massal akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMKN 1 Cihampelas, Desa Mekarmukti, Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Guru sekolah mendokumentasikan temuan ulat sayur di dalam karedok menu MBG yang dibagikan pada Rabu, 24 September 2025 sebelum ratusan siswa jatuh sakit. Paket makanan tersebut disiapkan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mekarmukti bekerja sama dengan yayasan Qur an Lembang. Sekolah menerima paket makanan pukul 11.20 WIB, dan mulai disantap siswa pukul 12.24 WIB. Menu terdiri dari karedok dengan sambal kacang berbau asam, telur rebus berbau asam, pisang sebagian busuk, serta kentang rebus sebagai pengganti nasi. Beberapa siswa menolak makan setelah melihat ulat di karedok, namun sebagian tetap mengonsumsi. Tak lama berselang, puluhan siswa mengeluhkan mual, pusing, muntah, hingga sesak napas. Bahkan, salah satu korban, Anisa (kelas XI), mengaku hanya makan telur, namun tetap keracunan. Jam istirahat dibagiin lotek, pisang, telur, sama kentang rebus. Enggak ada nasinya, saya makan cuma telur doang, tapi tetap pusing, mual, sampai sesak, ujarnya Ibunya, Fitri (30), mengaku kaget melihat anaknya sudah dipasangi infus. Kapok lihat menunya seperti itu. Sambalnya asam, kentang rebus tanpa nasi, enggak layak dimakan, katanya menambahkan. Video ulat dalam makanan MBG kemudian viral di media sosial. Kepala Desa Mekarmukti, Andriawan Burhanudin, membenarkan video tersebut merupakan dokumentasi sekolah. Benar ada belatung di makanan. Itu bagian dari laporan SOP penerimaan makanan. Ke depan akan ada evaluasi besar-besaran, katanya, Kamis, 25 September 2025. Andriawan menambahkan, dapur MBG yang bermasalah melayani lima sekolah di Mekarmukti, termasuk SMKN 1 Cihampelas, MA Al Muhtariah, MI Muslimin, serta dua sekolah dasar lainnya. Menurut Kepala Puskesmas Cihampelas, Edah Jubaedah, jumlah korban mencapai 192 siswa hingga Kamis siang. Rinciannya: Gejala yang dialami antara lain mual (99 siswa), pusing (110 siswa), muntah (20 siswa), sesak napas (18 siswa), bahkan beberapa sempat kejang dan dirujuk ke rumah sakit. Korban ditangani di Posko Puskesmas Cihampelas, GOR Desa Mekarmukti, RSUD Cililin, RS Dustira Cimahi, RS Kharisma Cimareme, serta beberapa klinik swasta. Sampel makanan sudah dikirim ke Labkesda Pemkab Bandung Barat, dengan hasil resmi diperkirakan keluar dalam dua pekan. Kalau benar ada ulat, itu menandakan pencucian sayuran tidak higienis. Kami tunggu hasil laboratorium untuk kepastian, ujar Edah. Sebagai langkah darurat, kata Edah, pihak Badan Gizi Nasional (BGN) akan menggantikan menu MBG untuk sementara dengan makanan kering seperti biskuit, susu, dan buah. Kalau program ini berlanjut, kebersihan dapur harus benar-benar diperhatikan. Jangan sampai anak-anak kembali jadi korban, pungkasnya. *** Berita PilihanKasus Keracunan Berulang di KBB, Warga Cipongkor Desak Hentikan Program MBGKasus Keracunan Diduga MBG di SMKN 1 Cihampelas KBB Meledak: Total 163 Siswa Terdampak, 24 Ambulans SiagaDugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit BicaraMBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung TikarCakupan Program MBG Makin Luas, Harga Daging Ayam tak TerkendaliYLKI Buka Suara Soal Ramainya Keracunan MBG: Perlu Standar Pelatihan dan Jaminan Hiegenis Berita PilihanKasus Keracunan Berulang di KBB, Warga Cipongkor Desak Hentikan Program MBGKasus Keracunan Diduga MBG di SMKN 1 Cihampelas KBB Meledak: Total 163 Siswa Terdampak, 24 Ambulans SiagaDugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit BicaraMBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung TikarCakupan Program MBG Makin Luas, Harga Daging Ayam tak TerkendaliYLKI Buka Suara Soal Ramainya Keracunan MBG: Perlu Standar Pelatihan dan Jaminan Hiegenis Berita Pilihan Kasus Keracunan Berulang di KBB, Warga Cipongkor Desak Hentikan Program MBGKasus Keracunan Diduga MBG di SMKN 1 Cihampelas KBB Meledak: Total 163 Siswa Terdampak, 24 Ambulans SiagaDugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit BicaraMBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung TikarCakupan Program MBG Makin Luas, Harga Daging Ayam tak TerkendaliYLKI Buka Suara Soal Ramainya Keracunan MBG: Perlu Standar Pelatihan dan Jaminan Hiegenis Kasus Keracunan Berulang di KBB, Warga Cipongkor Desak Hentikan Program MBG Kasus Keracunan Berulang di KBB, Warga Cipongkor Desak Hentikan Program MBG Kasus Keracunan Berulang di KBB, Warga Cipongkor Desak Hentikan Program MBG Kasus Keracunan Berulang di KBB, Warga Cipongkor Desak Hentikan Program MBG Kasus Keracunan Diduga MBG di SMKN 1 Cihampelas KBB Meledak: Total 163 Siswa Terdampak, 24 Ambulans Siaga Kasus Keracunan Diduga MBG di SMKN 1 Cihampelas KBB Meledak: Total 163 Siswa Terdampak, 24 Ambulans Siaga Kasus Keracunan Diduga MBG di SMKN 1 Cihampelas KBB Meledak: Total 163 Siswa Terdampak, 24 Ambulans Siaga Kasus Keracunan Diduga MBG di SMKN 1 Cihampelas KBB Meledak: Total 163 Siswa Terdampak, 24 Ambulans Siaga Dugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit Bicara Dugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit Bicara Dugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit Bicara Dugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit Bicara MBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung Tikar MBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung Tikar MBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung Tikar MBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung Tikar Cakupan Program MBG Makin Luas, Harga Daging Ayam tak Terkendali Cakupan Program MBG Makin Luas, Harga Daging Ayam tak Terkendali Cakupan Program MBG Makin Luas, Harga Daging Ayam tak Terkendali Cakupan Program MBG Makin Luas, Harga Daging Ayam tak Terkendali YLKI Buka Suara Soal Ramainya Keracunan MBG: Perlu Standar Pelatihan dan Jaminan Hiegenis YLKI Buka Suara Soal Ramainya Keracunan MBG: Perlu Standar Pelatihan dan Jaminan Hiegenis YLKI Buka Suara Soal Ramainya Keracunan MBG: Perlu Standar Pelatihan dan Jaminan Hiegenis YLKI Buka Suara Soal Ramainya Keracunan MBG: Perlu Standar Pelatihan dan Jaminan Hiegenis",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/25/1617903013.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019672886/ulat-ditemukan-di-menu-mbg-smkn-1-cihampelas-korban-keracunan-kini-capai-192-siswa?page=all,cf734ec9730191c46acdfb6508b684d4f539e5969be03cf02fdb67ec2373b28b,2025-11-13 20:17:23.305 1041,kompas,mbg,2025-10-29 17:15:00,"Ada Ulat di MBG Bangkalan, SPPG Akui Lalai tapi Sebut Aman Dikonsumsi","KOMPAS.com- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, kembali menjadi sorotan.Salah satu porsi makanan untuk siswa ditemukan terkontaminasi ulat sayur di dalam ompreng menu daun singkong.Kepala Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) Gili Timur, Diandra Dieva Pertiwi, mengakui adanya kelalaian dalam proses penyajian makanan tersebut.Baca juga:Baznas Ingin Libatkan Ponpes dan UMKM Binaan untuk Pasok Bahan Pangan MBG Untuk temuan ulat itu hanya ada di 1 ompreng dan itu belum sempat dikonsumsi. Kami langsung dapat konfirmasi dari pihak sekolah dan langsung melakukan penarikan makanan kemudian mengganti dengan yang baru, kata Diandra, Rabu (29/10/2025).Jenis Ulat Bisa Dikonsumsi dan Kaya ProteinMenurut Diandra, ulat yang ditemukan di sayur daun singkong itu merupakan jenis ulat Samia Cynthia Ricini, sejenis ulat yang hidup di batang atau daun singkong. Itu merupakan ulat yang biasa hidup di batang atau area daun singkong dan menurut penelitian yang ada sebenarnya ulat jenis Samia Cynthia Ricini ini bisa dikonsumsi dan tinggi protein, hanya saja memang tidak seharusnya terjadi, jelasnya.Ia menegaskan bahwa ulat tersebut tidak berbahaya dan kejadian ini murni akibat kelalaian dalam proses pemeriksaan bahan baku.KOMPAS.com/Yulian Isna Sri AstutiSiswa SD di Bangkalan makan MBG.Proses Masak Sudah Sesuai ProsedurDiandra menjelaskan, pengolahan daun singkong dalam menuMBGsebenarnya sudah dilakukan sesuai standar kebersihan dan keamanan pangan.Bahan makanan diperiksa sejak datang, lalu direndam dengan air garam dan dibilas air mengalir sebanyak dua kali. Ini merupakan prosedur yang sudah sesuai. Proses memasak atau perebusan juga dilakukan sebanyak dua kali dengan high temperature, hal ini juga sudah sesuai dengan prosedur, ungkapnya.Sebagai langkah antisipasi, pihaknya akan lebih berhati-hati dan untuk sementara waktu menghentikan penggunaan daun singkong dalam menu MBG hingga ada evaluasi lebih lanjut.Tanggapan Pihak SekolahKepala SMAN 1 Kamal, Moh Zairi, membenarkan adanya temuan ulat pada menu MBG yang diterima siswanya. Iya itu hanya di satu ompreng, menunya daun singkong, pungkasnya.Zairi menyebut, dalam ompreng tersebut ditemukan dua ekor ulat yang sudah mati, dan belum sempat dimakan siswa.Foto Kasus Ulat di Menu MBG Beredar di Grup WhatsAppKasus ini mencuat setelah foto menu MBG berisi ulat tersebar di grup WhatsApp wargaBangkalan.Baca juga:124 Korban Keracunan MBG di Lembang, Diduga Usai Santap Bola Ayam dan Tumis SayurTemuan ini menjadi kasus kesekian kalinya terkait makanan program MBG di wilayah tersebut, setelah sebelumnya juga ditemukan makanan basi dan menu tak layak konsumsi di beberapa kecamatan lain.Pihak SPPG berjanji akan memperketat pengawasan bahan pangan dan proses masak untuk memastikan setiap menu MBG aman dikonsumsi siswa.Sebagian artikel ini telah tayang di KOMPAS.com dengan judul""Menu MBG di Bangkalan Ada Ulat, SPPG: Itu Jenis Ulat yang Bisa Dikonsumsi dan Tinggi Protein"".Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KOMPAS.com- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Kamal, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, kembali menjadi sorotan. Salah satu porsi makanan untuk siswa ditemukan terkontaminasi ulat sayur di dalam ompreng menu daun singkong. Kepala Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) Gili Timur, Diandra Dieva Pertiwi, mengakui adanya kelalaian dalam proses penyajian makanan tersebut. Baca juga:Baznas Ingin Libatkan Ponpes dan UMKM Binaan untuk Pasok Bahan Pangan MBG Untuk temuan ulat itu hanya ada di 1 ompreng dan itu belum sempat dikonsumsi. Kami langsung dapat konfirmasi dari pihak sekolah dan langsung melakukan penarikan makanan kemudian mengganti dengan yang baru, kata Diandra, Rabu (29/10/2025). Menurut Diandra, ulat yang ditemukan di sayur daun singkong itu merupakan jenis ulat Samia Cynthia Ricini, sejenis ulat yang hidup di batang atau daun singkong. Itu merupakan ulat yang biasa hidup di batang atau area daun singkong dan menurut penelitian yang ada sebenarnya ulat jenis Samia Cynthia Ricini ini bisa dikonsumsi dan tinggi protein, hanya saja memang tidak seharusnya terjadi, jelasnya. Ia menegaskan bahwa ulat tersebut tidak berbahaya dan kejadian ini murni akibat kelalaian dalam proses pemeriksaan bahan baku. KOMPAS.com/Yulian Isna Sri AstutiSiswa SD di Bangkalan makan MBG. KOMPAS.com/Yulian Isna Sri AstutiSiswa SD di Bangkalan makan MBG. Diandra menjelaskan, pengolahan daun singkong dalam menuMBGsebenarnya sudah dilakukan sesuai standar kebersihan dan keamanan pangan. Bahan makanan diperiksa sejak datang, lalu direndam dengan air garam dan dibilas air mengalir sebanyak dua kali. Ini merupakan prosedur yang sudah sesuai. Proses memasak atau perebusan juga dilakukan sebanyak dua kali dengan high temperature, hal ini juga sudah sesuai dengan prosedur, ungkapnya. Sebagai langkah antisipasi, pihaknya akan lebih berhati-hati dan untuk sementara waktu menghentikan penggunaan daun singkong dalam menu MBG hingga ada evaluasi lebih lanjut. Kepala SMAN 1 Kamal, Moh Zairi, membenarkan adanya temuan ulat pada menu MBG yang diterima siswanya. Iya itu hanya di satu ompreng, menunya daun singkong, pungkasnya. Zairi menyebut, dalam ompreng tersebut ditemukan dua ekor ulat yang sudah mati, dan belum sempat dimakan siswa. Kasus ini mencuat setelah foto menu MBG berisi ulat tersebar di grup WhatsApp wargaBangkalan. Baca juga:124 Korban Keracunan MBG di Lembang, Diduga Usai Santap Bola Ayam dan Tumis Sayur Temuan ini menjadi kasus kesekian kalinya terkait makanan program MBG di wilayah tersebut, setelah sebelumnya juga ditemukan makanan basi dan menu tak layak konsumsi di beberapa kecamatan lain. Pihak SPPG berjanji akan memperketat pengawasan bahan pangan dan proses masak untuk memastikan setiap menu MBG aman dikonsumsi siswa. Sebagian artikel ini telah tayang di KOMPAS.com dengan judul""Menu MBG di Bangkalan Ada Ulat, SPPG: Itu Jenis Ulat yang Bisa Dikonsumsi dan Tinggi Protein"".",Kompas Cyber Media,https://asset.kompas.com/crops/N5Y6-8VAPmfKIc7yZuOiWAGGBNo=/0x0:0x0/780x390/data/photo/2025/10/29/6901bd76e888b.jpg,https://www.kompas.com/jawa-timur/read/2025/10/29/171500288/ada-ulat-di-mbg-bangkalan-sppg-akui-lalai-tapi-sebut-aman-dikonsumsi,6d0fa27312841efdc977f6a80bc7ebda9e1696543f6621aac72016d1f3216eb6,2025-11-13 20:17:33.102 1042,okezone,mbg,2025-08-17 06:23:08,"Tindak Lanjut Pidato Presiden, BP Taskin Percepat Program MBG di Daerah Miskin dan 3T","JAKARTA Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) mempercepat implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG), khususnya di daerah terpencil, tertinggal, dan terluar (3T). Hal ini tindak lanjut dari pidato kenegaraan RUU APBN 2026 yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto di Gedung DPR RI pada Jumat, 15 Agustus 2025. Kepala BP Taskin Budiman Sudjatmiko mengatakan, percepatan program MBG melalui pembangunan 1.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di 3T. ""Pasca-arahan Bapak Presiden, BP Taskin siap mempercepat pelaksanaan program strategis ini dengan metodologi yang telah kami kembangkan secara cermat, ujar Budiman, dikutip, Minggu (17/8/2025). Kami akan memfokuskan 1.000 titik SPPG pada kantong-kantong kemiskinan dan daerah 3T untuk memastikan dampak optimal bagi anak-anak yang paling membutuhkan,""sambungnya. Pihaknya saat ini telah mengembangkan metode penentuan lokasi SPPG yang menggabungkan tiga indikator utama, yakni tingkat kemiskinan kabupaten/kota berdasarkan data BPS 2024. ""Metodologi kami menggunakan pendekatan berbasis permintaan (demand-based) dengan menghitung proporsi siswa di setiap wilayah terhadap total nasional, ujarnya. Kami telah mengidentifikasi 264 kabupaten/kota sebagai kantong kemiskinan, dengan 115 di antaranya memenuhi seluruh kriteria prioritas,"" sambung Budiman. BP Taskin mengintegrasikan program MBG dengan strategi pengentasan kemiskinan nasional yang lebih luas, menargetkan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia melalui intervensi gizi pada usia sekolah. Menurutnya, program ini bukan sekadar pemberian makanan, tetapi investasi strategis dalam pembangunan SDM Indonesia. Dengan targeting berbasis data dan monitoring real-time, kami optimis dapat mencapai dampak optimal dalam mengurangi stunting dan meningkatkan prestasi akademik anak-anak di daerah tertinggal,"" tandasnya. BP Taskin menjalin koordinasi strategis dengan Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai leading sector pelaksanaan program. Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri berperan vital dalam memastikan sinkronisasi dengan pemerintah daerah di seluruh target lokasi, memfasilitasi koordinasi lintas wilayah, penguatan kapasitas pemda, dan integrasi program MBG dengan agenda pembangunan daerah untuk memastikan sustainability dan efektivitas implementasi di tingkat regional. BP Taskin akan terus melakukan evaluasi berkala dan penyesuaian metodologi berdasarkan kondisi lapangan untuk memastikan keberlanjutan dan perluasan program MBG ke depan. JAKARTA Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) mempercepat implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG), khususnya di daerah terpencil, tertinggal, dan terluar (3T). Hal ini tindak lanjut dari pidato kenegaraan RUU APBN 2026 yang disampaikan Presiden Prabowo Subianto di Gedung DPR RI pada Jumat, 15 Agustus 2025. Kepala BP Taskin Budiman Sudjatmiko mengatakan, percepatan program MBG melalui pembangunan 1.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di 3T. ""Pasca-arahan Bapak Presiden, BP Taskin siap mempercepat pelaksanaan program strategis ini dengan metodologi yang telah kami kembangkan secara cermat, ujar Budiman, dikutip, Minggu (17/8/2025). Kami akan memfokuskan 1.000 titik SPPG pada kantong-kantong kemiskinan dan daerah 3T untuk memastikan dampak optimal bagi anak-anak yang paling membutuhkan,""sambungnya. Pihaknya saat ini telah mengembangkan metode penentuan lokasi SPPG yang menggabungkan tiga indikator utama, yakni tingkat kemiskinan kabupaten/kota berdasarkan data BPS 2024. ""Metodologi kami menggunakan pendekatan berbasis permintaan (demand-based) dengan menghitung proporsi siswa di setiap wilayah terhadap total nasional, ujarnya. Kami telah mengidentifikasi 264 kabupaten/kota sebagai kantong kemiskinan, dengan 115 di antaranya memenuhi seluruh kriteria prioritas,"" sambung Budiman. BP Taskin mengintegrasikan program MBG dengan strategi pengentasan kemiskinan nasional yang lebih luas, menargetkan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia melalui intervensi gizi pada usia sekolah. Menurutnya, program ini bukan sekadar pemberian makanan, tetapi investasi strategis dalam pembangunan SDM Indonesia. Dengan targeting berbasis data dan monitoring real-time, kami optimis dapat mencapai dampak optimal dalam mengurangi stunting dan meningkatkan prestasi akademik anak-anak di daerah tertinggal,"" tandasnya. BP Taskin menjalin koordinasi strategis dengan Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai leading sector pelaksanaan program. Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri berperan vital dalam memastikan sinkronisasi dengan pemerintah daerah di seluruh target lokasi, memfasilitasi koordinasi lintas wilayah, penguatan kapasitas pemda, dan integrasi program MBG dengan agenda pembangunan daerah untuk memastikan sustainability dan efektivitas implementasi di tingkat regional. BP Taskin akan terus melakukan evaluasi berkala dan penyesuaian metodologi berdasarkan kondisi lapangan untuk memastikan keberlanjutan dan perluasan program MBG ke depan. (Fahmi Firdaus )",Fahmi Firdaus ,https://img.okezone.com/content/2025/08/17/337/3163370/pemerintah-5NRo_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/08/17/337/3163370/tindak-lanjut-pidato-presiden-bp-taskin-percepat-program-mbg-di-daerah-miskin-dan-3t?page=all,097be64bc9639168453a257334ff9b15f57cb1a02294089c45bc708a05195cc6,2025-11-13 20:17:33.791 1043,okezone,mbg,2025-08-15 11:46:06,"MBG Sasar 82 Juta Orang, Prabowo: Kehadiran Anak di Sekolah dan Siswa Berprestasi Meningkat","JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto melaporkan per hari ini program makan bergizi gratis (MBG) telah menyasar 82 juta masyarakat seluruh Indonesia sejak diluncurkan 8 bulan lalu. Prabowo menyebut, program tersebut tidak hanya menyasar anak sekolah, tetapi juga ibu hamil, ibu menyusui, hingga anak-anak yang belum masuk sekolah. Adapun anak sekolah sendiri, tercatat ada 20 juta siswa yang telah mendapatkan program MBG. ""Walau baru berjalan 8 bulan, hasil makan bergizi gratis mulai terasa. Angka kehadiran anak di sekolah meningkat, prestasi anak-anak di sekolah meningkat,"" ujar Prabowo dalam Pidato Kenegaraan di Kompleks DPR/MPR RI, Jumat (15/8/2025). Prabowo juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh elemen yang telah membantu keberhasilan program MBG. Dia membandingkan dengan kondisi di negara Brasil, yang setidaknya membutuhkan waktu 11 tahun untuk memberikan makan bergizi gratis kepada 40 juta warganya. ""Kita harus mengakui bahwa bangsa kita punya kemampuan. Bangsa kita, jika ada kehendak, banyak yang bisa kita kerjakan bersama,"" tambahnya. Pada kesempatan itu, Prabowo juga melaporkan per 15 Agustus hari ini sudah ada sekitar 5.800 Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi di 38 provinsi. Program ini disebut telah menciptakan 290.000 lapangan kerja baru di dapur-dapur, dan melibatkan 1 juta petani, nelayan, peternak dan UMKM. Menurutnya, program makan bergizi gratis bukan sekedar program sosial, melainkan fondasi untuk menciptakan generasi yang sehat dan cerdas. Hal ini menjadi modal awal untuk mencapai Indonesia Emas 2045 ketika populasi penduduk telah mencapai 300 juta jiwa dan didominasi usai produktif. ""Makan bergizi gratis bukan semata program sosial melainkan fondasi untuk menciptakan generasi yang sehat cerdas dan produktif. PBB mengatakan bahwa MBG adalah investasi terbaik yang bisa dilakukan sebuah bangsa,"" pungkasnya. JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto melaporkan per hari ini program makan bergizi gratis (MBG) telah menyasar 82 juta masyarakat seluruh Indonesia sejak diluncurkan 8 bulan lalu. Prabowo menyebut, program tersebut tidak hanya menyasar anak sekolah, tetapi juga ibu hamil, ibu menyusui, hingga anak-anak yang belum masuk sekolah. Adapun anak sekolah sendiri, tercatat ada 20 juta siswa yang telah mendapatkan program MBG. ""Walau baru berjalan 8 bulan, hasil makan bergizi gratis mulai terasa. Angka kehadiran anak di sekolah meningkat, prestasi anak-anak di sekolah meningkat,"" ujar Prabowo dalam Pidato Kenegaraan di Kompleks DPR/MPR RI, Jumat (15/8/2025). Prabowo juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh elemen yang telah membantu keberhasilan program MBG. Dia membandingkan dengan kondisi di negara Brasil, yang setidaknya membutuhkan waktu 11 tahun untuk memberikan makan bergizi gratis kepada 40 juta warganya. ""Kita harus mengakui bahwa bangsa kita punya kemampuan. Bangsa kita, jika ada kehendak, banyak yang bisa kita kerjakan bersama,"" tambahnya. Pada kesempatan itu, Prabowo juga melaporkan per 15 Agustus hari ini sudah ada sekitar 5.800 Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi di 38 provinsi. Program ini disebut telah menciptakan 290.000 lapangan kerja baru di dapur-dapur, dan melibatkan 1 juta petani, nelayan, peternak dan UMKM. Menurutnya, program makan bergizi gratis bukan sekedar program sosial, melainkan fondasi untuk menciptakan generasi yang sehat dan cerdas. Hal ini menjadi modal awal untuk mencapai Indonesia Emas 2045 ketika populasi penduduk telah mencapai 300 juta jiwa dan didominasi usai produktif. ""Makan bergizi gratis bukan semata program sosial melainkan fondasi untuk menciptakan generasi yang sehat cerdas dan produktif. PBB mengatakan bahwa MBG adalah investasi terbaik yang bisa dilakukan sebuah bangsa,"" pungkasnya. (Dani Jumadil Akhir)",Iqbal Dwi Purnama,https://img.okezone.com/content/2025/08/15/320/3162991/prabowo_subianto-H7yt_large.png,https://economy.okezone.com/read/2025/08/15/320/3162991/mbg-sasar-82-juta-orang-prabowo-kehadiran-anak-di-sekolah-dan-siswa-berprestasi-meningkat?page=all,2ffde156c0a082e53aa896638c2231982da251227719d0acf70dc3402b0eb1cf,2025-11-13 20:17:44.901 1044,detik,mbg,2025-11-04 16:38:00,"20 Siswa SD di Cirebon Keracunan Soto MBG, Polisi-Dinkes Turun Tangan","Sebanyak 20 siswa SDN 2 Setu Wetan, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, mengalami gejala keracunan diduga usai menyantap sajian soto ayam dari penyedia makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Selasa (4/11/2025). Anak-anak tersebut dilaporkan mengalami mual, muntah, dan pusing tak lama setelah makan siang di sekolah. Petugas sekolah yang mengetahui kejadian itu segera mengevakuasi para siswa ke Puskesmas Weru untuk mendapatkan perawatan medis. Dari total 20 siswa yang mengalami gejala, 7 di antaranya masih dirawat, sementara 13 lainnya sudah diperbolehkan pulang setelah kondisi mereka membaik. Menindaklanjuti laporan tersebut, Polresta Cirebon bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Kodim 0620 Kabupaten Cirebon langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dapur penyedia makanan (SPPG) yang berlokasi di Desa Setu Kulon, tak jauh dari sekolah. Kapolresta Cirebon Kombes Pol Sumarni mengungkapkan pihaknya sudah mengambil sampel makanan untuk diuji di laboratorium. ""Kami mendapat laporan ada anak-anak yang mengalami mual dan muntah setelah makan di SDN 2 Setu Wetan. Total ada 20 anak, tujuh masih dirawat, sisanya sudah pulang,"" ujar Sumarni. ""Kami sudah ambil sampel makanan dan cek ke lokasi SPPG. Secara administrasi lengkap dan sudah bersertifikat, tinggal menunggu hasil uji laboratorium,"" tambahnya. Dalam kesempatan itu, ia bahkan mengaku sempat mencicipi langsung sajian soto ayam yang disediakan SPPG tersebut. ""Saya juga tadi sempat mencicipi soto ayam yang diberikan ke sekolah-sekolah,"" katanya. Menurutnya, dari delapan sekolah yang menerima menu serupa, hanya SDN 2 Setu Wetan yang melaporkan kasus keracunan. Karena itu, polisi bersama tim kesehatan akan fokus menguji bahan makanan seperti tauge, kol, dan ayam yang digunakan dalam soto tersebut. Polresta Cirebon mengimbau seluruh pihak penyedia makanan MBG, termasuk SPPG, SPPI, dan pemasok bahan baku, agar meningkatkan pengawasan terhadap higienitas dan penerapan SOP di setiap tahap pengolahan makanan. ""Kami minta semua pihak memperhatikan standar kebersihan dan menjalankan SOP dengan benar. Jangan sampai ada lagi kasus keracunan seperti ini, apalagi yang menyasar anak-anak sekolah,"" tegasnya. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Eni Suhaeni, membenarkan bahwa dugaan sementara mengarah pada makanan yang disajikan SPPG dalam program MBG. ""Dugaan sementara berasal dari makanan yang dikonsumsi, terutama soto ayam yang berisi tauge, kol, dan ayam. Tapi kami masih menunggu hasil laboratorium untuk memastikan penyebab pastinya,"" jelas Eni. Ia menambahkan, hasil pemeriksaan awal menunjukkan dapur penyedia makanan dalam kondisi bersih dan administrasinya lengkap. ""Dari hasil sidak, dapur sudah bersih dan sesuai prosedur. Bahkan tadi saya juga sempat mencicipi makanannya. Mudah-mudahan besok hasil lab-nya sudah keluar,"" ujarnya.",Devteo Mahardika -detikJabar,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/04/sejumlah-instansi-saat-lakukan-sidak-ke-sppg-1762249095182_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jabar/cirebon-raya/d-8193968/20-siswa-sd-di-cirebon-keracunan-soto-mbg-polisi-dinkes-turun-tangan,f24c5679c8222d8b7dfcfa0604a918385f14e0d5977b2e6829db226cd7f28bce,2025-11-13 20:17:48.588 1047,okezone,mbg,2025-08-15 11:42:14,Prabowo: Saya Dapat Laporan 20 Juta Anak Sekolah hingga Ibu Menyusui Terima MBG Setiap Hari,"JAKARTA Presiden RI, Prabowo Subianto, mengaku menerima laporan dari Badan Gizi Nasional (BGN) bahwa 20 juta anak sekolah hingga ibu menyusui telah menerima Makan Bergizi Gratis (MBG) setiap hari. Hal itu ia sampaikan saat pidato dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025 di Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025). Pagi ini, saya mendapat laporan dari Badan Gizi Nasional, sudah 20 juta anak sekolah, anak belum sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui sudah menerima Makan Bergizi Gratis setiap hari, kata Prabowo. Di hadapan tamu yang hadir dalam sidang tahunan tersebut, Presiden menyampaikan apresiasinya kepada Badan Gizi Nasional yang telah bekerja keras untuk menyiapkan Makan Bergizi Gratis. Terima kasih Badan Gizi Nasional. Di hadapan majelis terhormat ini saya menyampaikan penghargaan saya kepada kepala badan dan seluruh anggota yang telah bekerja keras mencapai hal ini, ujar dia. Dia menyebutkan, dalam 7 bulan, Indonesia berhasil mencapai sesuatu dibandingkan negara-negara lain yang membutuhkan belasan tahun. Di sisi lain, ia menuturkan, dirinya bertemu dengan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva bahwa Brasil membutuhkan 11 tahun untuk mencapai 40 juta MBG setiap hari. Dalam 7 bulan, kita berhasil mencapai apa yang negara-negara lain butuh belasan tahun. Saya telah jumpa dengan Presiden Brasil dan mantan Presiden Brasil, Brasil butuh 11 tahun untuk mencapai 40 juta Makan Bergizi Gratis setiap hari, ungkapnya. JAKARTA Presiden RI, Prabowo Subianto, mengaku menerima laporan dari Badan Gizi Nasional (BGN) bahwa 20 juta anak sekolah hingga ibu menyusui telah menerima Makan Bergizi Gratis (MBG) setiap hari. Hal itu ia sampaikan saat pidato dalam Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR-DPD RI Tahun 2025 di Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025). Pagi ini, saya mendapat laporan dari Badan Gizi Nasional, sudah 20 juta anak sekolah, anak belum sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui sudah menerima Makan Bergizi Gratis setiap hari, kata Prabowo. Di hadapan tamu yang hadir dalam sidang tahunan tersebut, Presiden menyampaikan apresiasinya kepada Badan Gizi Nasional yang telah bekerja keras untuk menyiapkan Makan Bergizi Gratis. Terima kasih Badan Gizi Nasional. Di hadapan majelis terhormat ini saya menyampaikan penghargaan saya kepada kepala badan dan seluruh anggota yang telah bekerja keras mencapai hal ini, ujar dia. Dia menyebutkan, dalam 7 bulan, Indonesia berhasil mencapai sesuatu dibandingkan negara-negara lain yang membutuhkan belasan tahun. Di sisi lain, ia menuturkan, dirinya bertemu dengan Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva bahwa Brasil membutuhkan 11 tahun untuk mencapai 40 juta MBG setiap hari. Dalam 7 bulan, kita berhasil mencapai apa yang negara-negara lain butuh belasan tahun. Saya telah jumpa dengan Presiden Brasil dan mantan Presiden Brasil, Brasil butuh 11 tahun untuk mencapai 40 juta Makan Bergizi Gratis setiap hari, ungkapnya. (Fetra Hariandja)",Riyan Rizki Roshali,https://img.okezone.com/content/2025/08/15/337/3162989/prabowo-1ZF2_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/08/15/337/3162989/prabowo-saya-dapat-laporan-20-juta-anak-sekolah-hingga-ibu-menyusui-terima-mbg-setiap-hari?page=all,42c251c89a020c5ac1aaaa1f2f344fa6a38b7ce8ac73619179c683e080217c13,2025-11-13 20:17:55.596 1048,detik,mbg,2025-11-04 16:30:00,Baru 68 dari 96 SPPG di Kuningan yang Daftar BPJS Ketenagakerjaan,"Dari 96 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Kuningan, baru ada sekitar 68 yang mendaftarkan pegawainya sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Dan dari 68 SPPG yang mendaftarkan BPJS tersebut baru ada 38 SPPG yang sudah terkaver BPJS dan 30 SPPG masih dalam proses. Hal tersebut disampaikan langsung Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertars), Kabupaten Kuningan, Guruh Irawan Zulkarnaen. Menurutnya, data tersebut didapatkan hari ini dari Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Cirebon. ""Saya tanya ke BPJS Cirebon. Untuk Kuningan yang sudah mendaftar berapa dan yang sudah terkaver berapa. Dijawab, per hari ini di Kuningan yang sudah mendaftar 68, yang 38 sudah terkaver BPJS dan yang 30 masih dalam proses. Nah 96 kurangi 68 berapa? Itu yang belum daftar. Kenapa nggak cepet-cepet,"" tutur Guruh. Selasa (4/11/2025). Karena tidak memiliki akses ke program MBG secara langsung. Guruh sendiri tidak mengetahui secara pasti apa penyebab dari SPPG di Kuningan belum mendaftarkan pekerjanya sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan. Menurut Guruh, dalam satu SPPG sendiri biasanya ada sekitar 50 orang yang dipekerjakan. ""Saya tidak punya akses masuk ke MBG. Saya aksesnya ke BPJS Ketenagakerjaan. Kalau perusahaan saya berwenang sekali. Tapi kalau MBG saya nggak punya akses. Di satu SPPG ada sekitar 50 pekerja yang terdiri dari 47 relawan dan 3 pimpinan termasuk ahli gizi dan petugas akuntansi,"" tutur Guruh. Padahal, lanjut Guruh, sudah ada Perjanjian Kerja sama antara Badan Gizi Nasional dengan BPJS Ketenagakerjaan tentang Sinergitas dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan untuk mendukung pelaksanaan pemenuhan gizi nasional serta adanya surat edaran tertanggal 4 September 2025 yang ditunjukkan kepada Kepala SPPG dan Yayasan tentang kewajiban mendaftarkan pekerja SPPG menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. ""Ada perjanjian kerja sama antara BGN dengan BPJS pusat bahwa semua pekerja dan relawan MBG harus terkaver BPJS Ketenagakerjaan. Harusnya dipatuhi. Penting kasihan, kalau lagi mengirimkan MBG terjatuh bagaimana, atau terkena air panas atau teriris saat masak itu bagaimana. BPJS sebulannya cuman Rp 16.800,"" tutur Guruh. Sementara itu, Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) MBG Kuningan, Wahyu Hidayah mengakui bahwa memang beberapa pengelola MBG belum menuntaskan kewajiban administrasi seperti pendaftaran untuk peserta BPJS Ketenagakerjaan. Menurutnya, hal tersebut disebabkan karena sebagian dari SPPG masih dalam proses penyesuaian sistem dan kelengkapan data. ""Memang sejumlah pengelola MBG belum menuntaskan kewajiban administrasi, baik terkait pendaftaran BPJS Ketenagakerjaan maupun pelaporan tenaga kerjanya ke Dinas Tenaga Kerja. Kami memahami bahwa sebagian dari mereka masih berproses dalam penyesuaian sistem dan kelengkapan data,"" tutur Wahyu. Meski begitu, Wahyu menegaskan bahwa perlindungan ketenagakerjaan adalah bagian dari tanggung jawab moral dan hukum yang wajib dipenuhi oleh setiap pelaku usaha, termasuk pengelola MBG. Oleh karena itu, pihaknya akan menginstruksikan kepada Dinas Ketenagakerjaan untuk melakukan pendataan dan pembinaan kepada SPPG di Kuningan yang belum patuh. Jika tidak dihiraukan, maka akan ada sanksi administratif kepada SPPG yang tidak patuh. ""Kami menginstruksikan Disnaker untuk melakukan pendataan lanjutan dan pembinaan langsung terhadap MBG yang belum patuh, dengan pendekatan persuasif tetapi tetap berlandaskan aturan. Bila sampai batas waktu yang ditentukan masih ada yang tidak melaksanakan kewajiban, tentu akan ada langkah administratif yang lebih tegas. Tujuan kami bukan semata menegakkan aturan, tetapi memastikan seluruh pekerja di sektor ini mendapatkan jaminan keselamatan, kesejahteraan, dan perlindungan yang layak,"" pungkas Wahyu.",Fahmi Labibinajib -detikJabar,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/04/satuan-pelayanan-pemenuhan-gizi-sppg-di-kuningan-1762238580170_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jabar/cirebon-raya/d-8193465/baru-68-dari-96-sppg-di-kuningan-yang-daftar-bpjs-ketenagakerjaan,7bfc988b3856039bc70868c73f3bc100e57a3d1293b684329ad889284a9142fd,2025-11-13 20:17:59.954 1049,kompas,mbg,2025-10-29 14:31:20,"Menu MBG di Bangkalan Ada Ulat, SPPG: Itu Jenis Ulat yang Bisa Dikonsumsi dan Tinggi Protein","BANGKALAN, KOMPAS.com- Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Kamal, Bangkalan, Jatim terkontaminasi ulat sayur. Namun, pihak SPPG menilai jenis ulat tersebut bisa dikonsumsi dan tinggi protein.Kepala SPPG Gili Timur, Diandra Dieva Pertiwi mengakui adanya kelalaian dalam menyajikan makanan untuk para siswa.Ia mengatakan, ulat tersebut hanya ditemukan di satu ompreng dan belum sempat dikonsumsi.""Untuk temuan ulat itu hanya ada di 1 ompreng dan itu belum sempat di konsumsi. Kami langsung dapat konfirmasi dari pihak sekolah dan langsung melakukan penarikan makanan kemudian mengganti dengan yang baru,"" kata Diandra, Rabu (29/10/2025).Baca juga:Ulat Ditemukan di Daun Singkong MBG Bangkalan, Kepsek: Wajar Ulat SayurIa juga menjelaskan, ulat yang ditemukan di sayur daun singkong di dalam ompreng itu merupakan ulat yang bisa dikonsumsi.Ulat tersebut merupakan jenis Samia Cynthia Ricini.""Itu merupakan ulat yang biasa hidup di batang atau area daun singkong dan menurut penelitian yang ada sebenarnya ulat jenis Samia Cynthia Ricini ini bisa dikonsumsi dan tinggi protein, hanya saja memang tidak seharusnya terjadi,"" jelasnya.Baca juga:Viral Ulat di Menu MBG, BGN Pastikan Nol Kasus Keracunan di JambiSelain itu, ia mengaku proses pengolahan daun singkong di menu tersebut telah sesuai prosedur. Yakni mulai dari pengecekan kualitas saat barang datang dan melakukan perendaman dengan air garam lalu dibilas dengan air mengalir.Proses perendaman itu dilakukan secara berulang dua kali.""Ini merupakan prosedur yang sudah sesuai. Proses memasak atau perebusan juga dilakukan sebanyak 2 kali dengan high temperature, hal ini juga sudah sesuai dengan prosedur,"" ungkapnya.Agar kejadian tersebut tak terulang, pihaknya akan lebih berhati-hati dan akan menghindari penggunaan daun singkong dalam jangka waktu yang belum ditetapkan.Baca juga:Ada Ulat Bergerak di Menu Bakso MBG BloraKepala SMAN 1 Kamal, Moh Zairi mengaku ulat tersebut ditemukan di MBG yang diterima siswanya. Dalam ompreng tersebut, terdapat dua ekor ulat yang sudah mati.""Iya itu hanya di satu ompreng, menunya daun singkong,"" pungkasnya.Sebelumnya, sebuah foto MBG berisi ulat tersebar di grup WhatsApp.Kasus temuan ulat itu menjadi kasus kesekian kalinya yang terjadi di Bangkalan.Sebelumnya terdapat kasus serupa hingga makanan basi di kecamatan lain.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BANGKALAN, KOMPAS.com- Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Kamal, Bangkalan, Jatim terkontaminasi ulat sayur. Namun, pihak SPPG menilai jenis ulat tersebut bisa dikonsumsi dan tinggi protein. Kepala SPPG Gili Timur, Diandra Dieva Pertiwi mengakui adanya kelalaian dalam menyajikan makanan untuk para siswa. Ia mengatakan, ulat tersebut hanya ditemukan di satu ompreng dan belum sempat dikonsumsi. ""Untuk temuan ulat itu hanya ada di 1 ompreng dan itu belum sempat di konsumsi. Kami langsung dapat konfirmasi dari pihak sekolah dan langsung melakukan penarikan makanan kemudian mengganti dengan yang baru,"" kata Diandra, Rabu (29/10/2025). Baca juga:Ulat Ditemukan di Daun Singkong MBG Bangkalan, Kepsek: Wajar Ulat Sayur Ia juga menjelaskan, ulat yang ditemukan di sayur daun singkong di dalam ompreng itu merupakan ulat yang bisa dikonsumsi. Ulat tersebut merupakan jenis Samia Cynthia Ricini. ""Itu merupakan ulat yang biasa hidup di batang atau area daun singkong dan menurut penelitian yang ada sebenarnya ulat jenis Samia Cynthia Ricini ini bisa dikonsumsi dan tinggi protein, hanya saja memang tidak seharusnya terjadi,"" jelasnya. Baca juga:Viral Ulat di Menu MBG, BGN Pastikan Nol Kasus Keracunan di Jambi Selain itu, ia mengaku proses pengolahan daun singkong di menu tersebut telah sesuai prosedur. Yakni mulai dari pengecekan kualitas saat barang datang dan melakukan perendaman dengan air garam lalu dibilas dengan air mengalir. Proses perendaman itu dilakukan secara berulang dua kali. ""Ini merupakan prosedur yang sudah sesuai. Proses memasak atau perebusan juga dilakukan sebanyak 2 kali dengan high temperature, hal ini juga sudah sesuai dengan prosedur,"" ungkapnya. Agar kejadian tersebut tak terulang, pihaknya akan lebih berhati-hati dan akan menghindari penggunaan daun singkong dalam jangka waktu yang belum ditetapkan. Baca juga:Ada Ulat Bergerak di Menu Bakso MBG Blora Kepala SMAN 1 Kamal, Moh Zairi mengaku ulat tersebut ditemukan di MBG yang diterima siswanya. Dalam ompreng tersebut, terdapat dua ekor ulat yang sudah mati. ""Iya itu hanya di satu ompreng, menunya daun singkong,"" pungkasnya. Sebelumnya, sebuah foto MBG berisi ulat tersebar di grup WhatsApp. Kasus temuan ulat itu menjadi kasus kesekian kalinya yang terjadi di Bangkalan. Sebelumnya terdapat kasus serupa hingga makanan basi di kecamatan lain.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/Kyq979-EEpEB0Y5cz03QKDcxVyY=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/29/6901bd76e888b.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/29/143120478/menu-mbg-di-bangkalan-ada-ulat-sppg-itu-jenis-ulat-yang-bisa-dikonsumsi-dan,9439620f129c2041fa037e6bfebb9a6aab8bf742292755392f92949b60f87e60,2025-11-13 20:18:04.358 1050,pikiranrakyat,mbg,2025-09-25 11:58:20,"Viral Dugaan Belatung di Menu MBG SMPN 1 Ngamprah, Sekolah Klaim Makanan Kualitas Aman","PIKIRAN RAKYAT Sebuah video viral yang memperlihatkan dugaan adanya belatung dalam makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 1 Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) memicu keresahan di kalangan siswa dan orang tua. Menanggapi hal itu, Wakasek Humas SMPN 1 Ngamprah, Sinung Raharjo mengatakan, bahwa pihak sekolah menegaskan bahwa kebenaran adanya belatung belum dapat dipastikan. Di rekaman video tidak terlalu jelas apakah benar ada belatung atau tidak. Kami dari pihak sekolah belum bisa menyimpulkan, kata Sinung Raharjo saat ditemui pada Rabu, 25 September 2025. Baca Juga:Siswa Temukan Belatung Hidup di Lauk Makan Bergizi Gratis SMA-SMK Tuban Menurutnya, aduan awal berasal dari obrolan siswa yang mengaku menemukan binatang kecil dalam makanan. Namun setelah dicek, kondisi nasi dinilai bagus karena masih hangat saat diterima, daging ayam pun dalam kondisi baik. Diduga, kata Sinung, kemungkinan berasal dari buah jeruk yang sebagian kondisinya memang kurang segar. Memang ada jeruk yang kualitasnya tidak terlalu bagus, kemungkinan dari sana. Tapi dampaknya, anak-anak jadi enggan makan, ucapnya. Baca Juga:Ini Menu MBG yang Dimakan Siswa SMKN 1 Cihampelas KBB Sebelum Alami Gejala Keracunan Oleh sebab itu, pihak sekolah menilai penolakan siswa terhadap makanan MBG lebih banyak dipengaruhi faktor selera ketimbang persoalan kebersihan. Kalau daging biasanya habis disantap, tapi kalau sayur sawi dan lainnya sering tidak dimakan. Jadi lebih soal selera, ujarnya. Meski begitu, Sinung menambahkan, pihak sekolah berjanji segera mengonfirmasi kejadian ini ke dapur penyedia MBG agar kualitas bahan pangan semakin terjaga. Hari ini makanan yang datang kondisinya bagus. Tapi kami tetap minta dapur MBG meningkatkan kualitas, tegasnya.*** Berita PilihanSuasana Mencekam Keracunan MBG di Cipongkor KBB, Siswa Digotong dan Digendong ke GOR KecamatanKasus Keracunan Berulang di KBB, Warga Cipongkor Desak Hentikan Program MBGKasus Keracunan Diduga MBG di SMKN 1 Cihampelas KBB Meledak: Total 163 Siswa Terdampak, 24 Ambulans Siaga Berita PilihanSuasana Mencekam Keracunan MBG di Cipongkor KBB, Siswa Digotong dan Digendong ke GOR KecamatanKasus Keracunan Berulang di KBB, Warga Cipongkor Desak Hentikan Program MBGKasus Keracunan Diduga MBG di SMKN 1 Cihampelas KBB Meledak: Total 163 Siswa Terdampak, 24 Ambulans Siaga Berita Pilihan Suasana Mencekam Keracunan MBG di Cipongkor KBB, Siswa Digotong dan Digendong ke GOR KecamatanKasus Keracunan Berulang di KBB, Warga Cipongkor Desak Hentikan Program MBGKasus Keracunan Diduga MBG di SMKN 1 Cihampelas KBB Meledak: Total 163 Siswa Terdampak, 24 Ambulans Siaga Suasana Mencekam Keracunan MBG di Cipongkor KBB, Siswa Digotong dan Digendong ke GOR Kecamatan Suasana Mencekam Keracunan MBG di Cipongkor KBB, Siswa Digotong dan Digendong ke GOR Kecamatan Suasana Mencekam Keracunan MBG di Cipongkor KBB, Siswa Digotong dan Digendong ke GOR Kecamatan Suasana Mencekam Keracunan MBG di Cipongkor KBB, Siswa Digotong dan Digendong ke GOR Kecamatan Kasus Keracunan Berulang di KBB, Warga Cipongkor Desak Hentikan Program MBG Kasus Keracunan Berulang di KBB, Warga Cipongkor Desak Hentikan Program MBG Kasus Keracunan Berulang di KBB, Warga Cipongkor Desak Hentikan Program MBG Kasus Keracunan Berulang di KBB, Warga Cipongkor Desak Hentikan Program MBG Kasus Keracunan Diduga MBG di SMKN 1 Cihampelas KBB Meledak: Total 163 Siswa Terdampak, 24 Ambulans Siaga Kasus Keracunan Diduga MBG di SMKN 1 Cihampelas KBB Meledak: Total 163 Siswa Terdampak, 24 Ambulans Siaga Kasus Keracunan Diduga MBG di SMKN 1 Cihampelas KBB Meledak: Total 163 Siswa Terdampak, 24 Ambulans Siaga Kasus Keracunan Diduga MBG di SMKN 1 Cihampelas KBB Meledak: Total 163 Siswa Terdampak, 24 Ambulans Siaga",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/25/1617903013.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019672013/viral-dugaan-belatung-di-menu-mbg-smpn-1-ngamprah-sekolah-klaim-makanan-kualitas-aman?page=all,9107a485b51380760e986ef593fce7a2d4ba3f3a65dbfdfba81667225dc50993,2025-11-13 20:18:05.784 1051,detik,mbg,2025-11-04 15:18:00,Zulhas Minta BGN Rapat Tiap Hari Awasi Makan Bergizi,"Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) meminta Badan Gizi Nasional (BGN) untuk mengawal ketat program makan bergizi gratis (MBG). Salah satunya, dengan melakukan rapat setiap hari. Zulhas menilai kesuksesan pemerintah sangat ditentukan oleh program tersebut. Sebagai Ketua Tim Koordinasi Penyelenggaraan program MBG, Zulhas meminta Ketua Pelaksana Harian Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Nanik S Deyang untuk rapat tiap hari. Apalagi program ini menargetkan 82,9 juta penerima manfaat. ""Namanya pelaksana harian, maka akan ada tiap hari rapat di sini karena program makan bergizi ini menyasar, skalanya besar, bayangkan 82,9 juta penerima manfaat, tentu juga dampaknya besar, juga tantangannya besar,"" ujar Zulhas usai rapat koordinasi di kantornya, di Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2025). Zulhas menerangkan tim koordinasi ini sebagai salah satu upaya untuk menyempurnakan pelaksanaan program MBG, termasuk mencegah risiko yang terjadi. ""Kita tidak ingin ada resiko apapun, bukan soal angka yang kena, tetapi ini soal anak-anak kita. Maka dibentuk tim koordinasi ini, untuk tadi setiap hari terus-menerus menyempurnakan pelaksanaan MBG ini,"" imbuhnya. Hari ini rapat perdana tim koordinasi dilaksanakan. Hal ini menjadi tindak lanjut dari Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 28 Tahun 2025 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program Makanan Bergizi Gratis. Zulhas menyampaikan bahwa tim tengah menyempurnakan tata kelola program MBG yang akan diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres). Aturan itu akan menetapkan penanggung jawab di tingkat kabupaten, provinsi, hingga pusat, serta sistem pengawasan yang transparan. ""Kemudian juga penyelenggaraan yang transparan good governance dengan sistem yang baru, yaitu akan menggunakan dashboard,"" tambah Zulhas. Selain itu, pemerintah juga sedang menyiapkan perubahan struktur organisasi dan tata kerja (SOTK) Badan Gizi Nasional. Jumlah deputi akan diperluas dari empat menjadi lebih banyak di tingkat eselon II, agar BGN bisa mengelola program hingga ke daerah. ""Tidak sewa tempat baru, tidak rekrutmen baru, tapi dari tim koordinasi diambil nanti untuk mengelola MBG di provinsi, kabupaten, dan kota,"" jelas Zulhas.",Retno Ayuningrum -detikFinance,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/04/zulkifli-hasan-1762244142103_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-8193774/zulhas-minta-bgn-rapat-tiap-hari-awasi-makan-bergizi,375da3cfe256b86b3d55d2845034091796206798de0535fd5ac5b0702b4ecb62,2025-11-13 20:18:10.642 1083,detik,mbg,2025-11-04 09:44:00,BGN Apresiasi Polisi Bongkar Penjualan Ompreng MBG Berlabel Halal Palsu,"Polres Metro Jakarta Utara menggrebek rumah toko (ruko) di Pademangan, Jakarta Utara, yang diduga memproduksi ompreng atau nampan untuk makan bergizi gratis ( MBG ) dengan label halal palsu. Badan Gizi Nasional (BGN) pun mengapresiasi langkah polisi. ""Kami berterima kasih kepada para penyidik dari kepolisian, yang telah mengungkap kasus dugaan produksi ompreng MBG palsu ini,"" kata Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik Sudaryati Deyang dalam keterangan tertulis, Selasa (4/11/2025). Nanik menegaskan ompreng yang dipakai dalam program MBG harus terbuat dari stainless steel 304. Stainless steel 304 atau SS 304 mengandung 18 persen kromium, 8 persen nikel, dan besi sebagai elemen utama. Dia mengatakan ompreng ini bisa meminimalisir kemungkinan munculnya karat. ""Komposisi ini memberikan ketahanan terhadap kemungkinan munculnya karat dan korosi sehingga aman untuk peralatan makan dan peralatan masak,"" jelasnya. Menurutnya, stainless steel 304 juga tidak beracun dan tidak bereaksi terhadap makanan dan minuman. Dia mengatakan stainless steel 304 memenuhi standar kesehatan dan keselamatan yang ketat untuk digunakan dalam program MBG. ""Jadi, baik ompreng, peralatan makan, maupun peralatan dapur harus sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan,"" ucap Nanik. Polres Metro Jakarta Utara saat ini sedang mendalami dugaan penukaran label SNI dan pemasangan label halal pada ompreng MBG di sebuah ruko di di Ancol, Pademangan. ""Masih kita dalami info tersebut mendasari adanya aduan,"" kata Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Onkoseno, dilansir Antara , Senin (3/11). Dalam laporan tersebut dugaan ada penggantian label dari 'Made in China' menjadi 'Made in Indonesia' di barang-barang yang digunakan untuk Program MBG. Penyidik kepolisian masih mengecek dan mendalami kasus tersebut. Lihat juga Video: Hasil Uji Ompreng MBG yang Diduga Mengandung Minyak Babi Akan Diungkap",Zunita Putri -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/08/26/food-tray-stainless-steel-1756210314510_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8192958/bgn-apresiasi-polisi-bongkar-penjualan-ompreng-mbg-berlabel-halal-palsu,f448f86820695a61108483d18440ed0c18902a06ed6af1d5538b58a647f3aeba,2025-11-13 20:19:26.652 1052,kompas,mbg,2025-10-28 18:38:26,"Ulat Ditemukan di Daun Singkong MBG Bangkalan, Kepsek: Wajar Ulat Sayur","BANGKALAN, KOMPAS.com- Dua ekor ulat ditemukan di menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diterima siswa SMAN 1 Kamal, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur. Makanan tersebut diproduksi oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Gili Timur.Kepala SMAN 1 Kamal, Moh Zairi mengatakan, ulat tersebut ditemukan siswa di sayur singkong. Diduga, ulat itu merupakan jenis ulat sayur dan telah mati.""Itu ditemukan pada hari Senin kemarin. Saat itu sayurnya singkong,"" ucapnya, Selasa (28/10/2025).Baca juga:Zulhas Sebut Keppres Tim Koordinasi Penyelenggaraan MBG Keluar BesokIa mengatakan, proses pencucian di dapur diduga kurang teliti, sehingga ulat tersebut masih menempel di daun singkong.Meski begitu, ia menilai keberadaan ulat di sayuran itu sebagai indikasi sayur tidak terpapar banyak pestisida.""Ya mungkin sayurnya sehat dalam artian tidak banyak pestisidanya. Saya rasa itu wajar karena memang ulat sayur,"" jelasnya.Baca juga:Kepala BGN Pede Target 82,9 Juta Penerima MBG Akan Tercapai Tahun IniKetua Satuan Tugas (Satgas) MBGBangkalan, Bambang Budi Mustika mengatakan, pihaknya telah mendapatkan adanya laporan MBG yang berisi ulat tersebut.""Iya sudah laporan ke kami dan informasinya sudah diganti. Hanya ada satu ompreng,"" pungkasnya.Sebelumnya, sebuah foto MBG berisi ulat tersebar di grup WhatsApp. Kasus temuan ulat itu menjadi kasus kesekian kalinya di Bangkalan setelah sebelumnya terdapat kasus serupa hingga makanan basi di kecamatan lain.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BANGKALAN, KOMPAS.com- Dua ekor ulat ditemukan di menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diterima siswa SMAN 1 Kamal, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur. Makanan tersebut diproduksi oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Gili Timur. Kepala SMAN 1 Kamal, Moh Zairi mengatakan, ulat tersebut ditemukan siswa di sayur singkong. Diduga, ulat itu merupakan jenis ulat sayur dan telah mati. ""Itu ditemukan pada hari Senin kemarin. Saat itu sayurnya singkong,"" ucapnya, Selasa (28/10/2025). Baca juga:Zulhas Sebut Keppres Tim Koordinasi Penyelenggaraan MBG Keluar Besok Ia mengatakan, proses pencucian di dapur diduga kurang teliti, sehingga ulat tersebut masih menempel di daun singkong. Meski begitu, ia menilai keberadaan ulat di sayuran itu sebagai indikasi sayur tidak terpapar banyak pestisida. ""Ya mungkin sayurnya sehat dalam artian tidak banyak pestisidanya. Saya rasa itu wajar karena memang ulat sayur,"" jelasnya. Baca juga:Kepala BGN Pede Target 82,9 Juta Penerima MBG Akan Tercapai Tahun Ini Ketua Satuan Tugas (Satgas) MBGBangkalan, Bambang Budi Mustika mengatakan, pihaknya telah mendapatkan adanya laporan MBG yang berisi ulat tersebut. ""Iya sudah laporan ke kami dan informasinya sudah diganti. Hanya ada satu ompreng,"" pungkasnya. Sebelumnya, sebuah foto MBG berisi ulat tersebar di grup WhatsApp. Kasus temuan ulat itu menjadi kasus kesekian kalinya di Bangkalan setelah sebelumnya terdapat kasus serupa hingga makanan basi di kecamatan lain.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/BvC539XmpVymnhlRKBZv9DGxNW4=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/28/6900a0be02333.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/28/183826878/ulat-ditemukan-di-daun-singkong-mbg-bangkalan-kepsek-wajar-ulat-sayur,37029f2e99fa75ea628185e6c2933a2aeedc127719687af306cf02791b28c95b,2025-11-13 20:18:14.831 1053,pikiranrakyat,mbg,2025-09-25 10:45:00,"Hampir 1.000 Siswa Keracunan MBG di KBB, Gejalanya Sampai Kejang-kejang","PIKIRAN RAKYAT- Kasus keracunan diduga setelah menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) hampir menyentuh angka 1.000. Update data sementara dari Dinas Kesehatan KBB, total kasus keracunan MBG hingga Rabu sore, total siswa yang merasakan gejala keracunan mencapai 911 pelajar. Total tersebut merupakan akumulasi dua kejadian di lokasi berbeda, yaitu di Cipingkor yang menimpa 411 peserta didik pada Senin, 22 September 2025, dan Rabu, 24 September menimpa 400 anak. Sementara 100 kasus lainnya terjadi di Desa Citalem pada Rabu, 24 September 2025. Baca Juga:Dugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit Bicara Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman, menjelaskan ratusan peserta didik yang diduga mengalami keracunan MBG sudah ditangani dengan baik. Tenaga medis dan ambulans dark berbagai daerah sudah dikerahkan menangani masalah ini. Kami mengantisipasi risiko terburuk yang tidak bisa ditangani di lokasi dan harus menjalani perawatan kata Herman di KBB, seperti dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Kamis, 25 September 2025. Lebih lanjut, kata Herman, pada Rabu baru-baru ini, 500 anak langsung diperiksa setelah ada indikasi keracunan makanan. Baca Juga:Kasus Keracunan Berulang di KBB, Warga Cipongkor Desak Hentikan Program MBG Teridentifikasi ada 500 orang mengeluh sehingga langsung ditangani. Kami sudah cek dua-duanya, kondisinya seperti itu, katanya. Umumnya, gejala keracunan yang terindikasi pada ratusan siswa itu, seperti mual hingga kejang. Keluhan umumnya mual, sesak, pusing, lemas. Ada beberapa orang bahkan mengalami kejang, ujarnya. Sebagai upaya lanjutan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan sejumlah rumah sakit rujukan di wilayah KKB sehingga para korban mendapatkan penanganan terbaik. Paling tidak ada Rumah Sakit Cibabat, Rumah Sakit Dustira, Rumah Sakit Otista, Rumah Sakit Sartikasih, Cahaya Kawaluyan, Parahyangan, dan RS Al-Islam,"" kata Herman. ""Karna itu, rumah sakit tidak kekurangan, tempat tidurnya juga kami siapkan secara maksimal, katanya menambahkan.*** Berita PilihanUPDATE! Korban Keracunan MBG di KBB Jadi 393 Siswa, Polda Jabar Turun TanganUPDATE! 411 Pelajar di Cipongkor KBB Keracunan MBG, 47 Masih Dirawat InapSuasana Mencekam Keracunan MBG di Cipongkor KBB, Siswa Digotong dan Digendong ke GOR Kecamatan Berita PilihanUPDATE! Korban Keracunan MBG di KBB Jadi 393 Siswa, Polda Jabar Turun TanganUPDATE! 411 Pelajar di Cipongkor KBB Keracunan MBG, 47 Masih Dirawat InapSuasana Mencekam Keracunan MBG di Cipongkor KBB, Siswa Digotong dan Digendong ke GOR Kecamatan Berita Pilihan UPDATE! Korban Keracunan MBG di KBB Jadi 393 Siswa, Polda Jabar Turun TanganUPDATE! 411 Pelajar di Cipongkor KBB Keracunan MBG, 47 Masih Dirawat InapSuasana Mencekam Keracunan MBG di Cipongkor KBB, Siswa Digotong dan Digendong ke GOR Kecamatan UPDATE! Korban Keracunan MBG di KBB Jadi 393 Siswa, Polda Jabar Turun Tangan UPDATE! Korban Keracunan MBG di KBB Jadi 393 Siswa, Polda Jabar Turun Tangan UPDATE! Korban Keracunan MBG di KBB Jadi 393 Siswa, Polda Jabar Turun Tangan UPDATE! Korban Keracunan MBG di KBB Jadi 393 Siswa, Polda Jabar Turun Tangan UPDATE! 411 Pelajar di Cipongkor KBB Keracunan MBG, 47 Masih Dirawat Inap UPDATE! 411 Pelajar di Cipongkor KBB Keracunan MBG, 47 Masih Dirawat Inap UPDATE! 411 Pelajar di Cipongkor KBB Keracunan MBG, 47 Masih Dirawat Inap UPDATE! 411 Pelajar di Cipongkor KBB Keracunan MBG, 47 Masih Dirawat Inap Suasana Mencekam Keracunan MBG di Cipongkor KBB, Siswa Digotong dan Digendong ke GOR Kecamatan Suasana Mencekam Keracunan MBG di Cipongkor KBB, Siswa Digotong dan Digendong ke GOR Kecamatan Suasana Mencekam Keracunan MBG di Cipongkor KBB, Siswa Digotong dan Digendong ke GOR Kecamatan Suasana Mencekam Keracunan MBG di Cipongkor KBB, Siswa Digotong dan Digendong ke GOR Kecamatan",Filio Duan,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/24/491743675.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019671770/hampir-1000-siswa-keracunan-mbg-di-kbb-gejalanya-sampai-kejang-kejang?page=all,68964ebde1453c9a9eb189e5ea3d6ae9f4c8c36f48e18fccf58d1fdd4c0007d3,2025-11-13 20:18:16.308 1054,detik,mbg,2025-11-04 14:03:00,Mendikdasmen di UNESCO: Paparkan Kebijakan Prioritas-Bahas Pelajar dan Guru Palestina,"Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti cetak momen bersejarah dengan menyampaikan pidato dalam bahasa Indonesia untuk pertama kalinya di Sidang Umum Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) ke-43 di Samarkand, Uzbekistan, Selasa (4/11/2025). Bahas apa? Sebagai informasi, momen bersejarah ini semakin mengukuhkan penetapan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi di Konferensi/Sidang Umum (General Conference) UNESCO. Dalam kesempatan tersebut, Menteri Mu'ti juga membuka pidato melalui pantun. ""Saya akan mengawali dengan pantun, budaya tak benda (RI) yang telah diakui UNESCO. Bunga selasih mekar di taman, petik setangkai buat ramuan. Terima kasih saya ucapkan, atas kesempatan menyampaikan pernyataan ,"" tuturnya, dikutip dari tayangan langsung melalui kanal YouTube resmi UNESCO, Selasa (4/11/2025). Membuka pidatonya, Menteri Mu'ti menyampaikan keadaan dunia tengah menghadapi tantangan global. Tantangan global yang dimaksud dalam hal ini adalah krisis iklim, konflik, hingga kesenjangan pendidikan sains dan digital. Kehadiran UNESCO menurutnya menjadi kompas etika bagi peradaban dunia saat ini. Terutama peran lembaga tersebut sebagai penuntun moral dan sumber pengetahuan global yang meneguhkan nilai kemanusiaan dan perdamaian. Seperti yang selalu dibicarakan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia terus berupaya menyampaikan kemerdekaan Palestina. Hal serupa juga disampaikan oleh Menteri Mu'ti. ""Indonesia memandang perlu adanya perlindungan dan dukungan tanpa syarat bagi hak-hak fundamental di zona konflik, khususnya di Gaza, di mana hampir seluruh elemen peradaban dihancurkan dengan sengaja dan terancam hilang,"" ucapnya. Melalui forum tersebut, Mu'ti mendesak agar komunitas global memastikan keselamatan pelajar, pendidik (guru/dosen), jurnalis, dan relawan kemanusiaan di Gaza. Ia juga mendesak segera dilakukan pemulihan total fasilitas pendidikan dan cagar budaya yang telah rusak. ""Ini adalah pertaruhan martabat kemanusiaan yang harus kita menangkan,"" tegasnya. Tak hanya tentang Gaza, Menteri Mu'ti juga membeberkan keadaan pendidikan di Indonesia. Di hadapan anggota UNESCO, Mu'ti menyebut angka partisipasi sekolah anak Indonesia mencapai lebih dari 95 persen. ""Di Indonesia, angka partisipasi sekolah anak usia 7-12 tahun dan 13-15 tahun masing-masing telah mencapai 99,19% dan 96,17%,"" bebernya. Ia juga menyampaikan kebijakan ""Pendidikan Bermutu Untuk Semua"" yang dibawa dalam era kepemimpinannya sebagai Mendikdasmen. Kebijakan ini dijelaskan Mu'ti hadir sebagai pelaksana konstitusi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. Selain itu, Mu'ti membeberkan hadirnya ""Gerakan Semesta"" yang berisi lima program prioritas. Pertama, pembelajaran mendalam yang menekankan praktik pembelajaran berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan. Kedua, pengenalan kecerdasan artifisial, koding, dan penguatan pendidikan karakter. Program ketiga, berkaitan dengan peningkatan kapasitas dan kesejahteraan guru sebagai agen pembelajaran dan peradaban. Selanjutnya program keempat yang berkaitan dengan pemenuhan gizi melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG). Terakhir, kehadiran Sekolah Rakyat bagi anak-anak dari keluarga miskin. ""Selain itu, Presiden Prabowo juga meluncurkan program digitalisasi pendidikan dan rumah pendidikan sebagai upaya memberikan layanan pendidikan bermutu bagi anak-anak di daerah terpencil,"" urainya. Selain di bidang pendidikan, Mendikdasmen juga menyatakan peran serta Indonesia pada berbagai program UNESCO. Contohnya melalui program Manusia dan Biosfer, Globak Geopark, dan Situs Warisan Dunia. Pada 2024, Indonesia disebutnya merupakan tuan rumah forum air dunia ke-10. Forum tersebut menekankan pentingnya air sebagai sumber daya fundamental bagi kesejahteraan bersama. Di sisi sains, Indonesia juga terus mengembangkan kebijakan open science dan mendukung upaya UNESCO dalam penerapan etika kecerdasan artificial. Dengan demikin, transformasi digital yang ada bisa tetap berpihak pada manusia. Selanjutnya, di bidang kebudayaan, Menteri Mu'ti mengungkap komitmen RI untuk melindungi dam memajukan keberagaman. Caranya melalui program pelestarian berbasis masyarakat dan pendidikan warisan budaya. ""Kami juga berkomitmen menjadikan kebudayaan sebagai penggerak pembangunan berkelanjutan,"" ucapnya. Salah satu upaya yang ditempuh untuk hal itu adalah mendaftarkan diri sebagai anggota Komite Antar Pemerintah untuk Pelindungan Warisan Budaya Takbenda UNESCO yang akan bertugas untuk periode 2026-2030. Ia berharap upaya ini bisa didukung negara-negara anggota UNESCO. Terakhir, Mu'ti juga menyatakan komitmen Indonesia dalam hal pelindungan bagi keselamatan jurnalis dan memperluas literasi media. Program kedua terutama menyasar pelajar melalui program literasi digital di sekolah. ""Mari kita pastikan bahwa pendidikan menerangi, sains memberdayakan, kebudayaan menyatukan, dan informasi memberdekatkan umat manusia,"" paparnya. Pidato Mendikdasmen itu kemudian juga ditutup dengan sebuah pantun dan pesan untuk perdamaian dunia. ""Saya akhiri dengan pantun: dari Jakarta ke Samarkand, kota bersejarah nan menawan. Jika manusia bergandeng tangan, dunia indah penuh kedamaian ,"" tutup Mu'ti.",Devita Savitri -detikEdu,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/04/mendikdasmen-abdul-muti-di-sidang-umum-unesco-ke-43-di-uzbekistan-1762239494452_169.png?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/edu/sekolah/d-8193522/mendikdasmen-di-unesco-paparkan-kebijakan-prioritas-bahas-pelajar-dan-guru-palestina,c5429c23c1eb2e4f6b0bb5f1203329a048a23fbac5542d3acea99c6bb5ed8457,2025-11-13 20:18:21.352 1055,kompas,mbg,2025-10-28 17:13:21,"Zulhas Sebut Target 82,9 Juta Penerima MBG Tak Bisa Ditawar, Akan Tercapai Maret 2026","JAKARTA, KOMPAS.com -Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan menegaskan bahwa target 82,9 juta penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) harus tercapai pada Maret 2026.Zulhas, sapaan akrabnya, optimistis target tersebut dapat tercapai karena pelaksanaanprogram MBGdinilai mulai terlihat sempurna.""Awal tahun, paling lambat bulan Maret, insya Allah ini sudah mulai terlihat sempurna dan 82,9 juta tidak boleh tawar-menawar, akan semua terlaksana,"" ujar Zulhas di kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Selasa (28/10/2025).Baca juga:Zulhas Sebut Keppres Tim Koordinasi Penyelenggaraan MBG Keluar BesokMenurut Zulhas, program MBG dapat memberikan dampak yang sangat besar, terutama dalam pemberian makanan bergizi kepada anak-anak.""Bayangkan kalau 82,9 juta penerima manfaat, kita perlu telur satu hari satu, maka kita perlu telur 82,9 juta. Perlu potongan ayam 82,9 juta. Kalau ikan, perlu potongan ikan 82,9 juta. Belum sayur, belum buah, belum beras. Jadi ini akan memberikan dampak yang besar,"" ucap dia.Zulhas mengatakan, pemerintah akan membentuk tim pelaksanaan harian mulai besok untuk mencapai target tersebut.Tim itu akan memonitor pelaksanaan MBG setiap harinya untuk terus melakukan evaluasi secara menyeluruh.Baca juga:Prabowo Ingatkan BGN soal Target Penerima MBG: Ojo Ngoyo...""Jadi di sini tiap hari nanti akan memonitor pelaksanaan MBG ini, kalau belum mencapai 82,9 juta, kenapa? Kalau ada masalah di mana? Kami akan terus melakukan evaluasi,"" ujar Zulhas.Zulhas menekankan, MBG merupakan program penting pemerintah yang membutuhkan penyempurnaan baik secara tata kelola maupun pengawasannya.""Karena itu, kami terus-menerus menyempurnakannya, baik tata kelolanya, baik dalam penyelenggaraan, pengawasan, dan seterusnya, yang didukung oleh regulasi yang tepat, kuat, dan baik,"" kata dia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com -Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan menegaskan bahwa target 82,9 juta penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) harus tercapai pada Maret 2026. Zulhas, sapaan akrabnya, optimistis target tersebut dapat tercapai karena pelaksanaanprogram MBGdinilai mulai terlihat sempurna. ""Awal tahun, paling lambat bulan Maret, insya Allah ini sudah mulai terlihat sempurna dan 82,9 juta tidak boleh tawar-menawar, akan semua terlaksana,"" ujar Zulhas di kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Selasa (28/10/2025). Baca juga:Zulhas Sebut Keppres Tim Koordinasi Penyelenggaraan MBG Keluar Besok Menurut Zulhas, program MBG dapat memberikan dampak yang sangat besar, terutama dalam pemberian makanan bergizi kepada anak-anak. ""Bayangkan kalau 82,9 juta penerima manfaat, kita perlu telur satu hari satu, maka kita perlu telur 82,9 juta. Perlu potongan ayam 82,9 juta. Kalau ikan, perlu potongan ikan 82,9 juta. Belum sayur, belum buah, belum beras. Jadi ini akan memberikan dampak yang besar,"" ucap dia. Zulhas mengatakan, pemerintah akan membentuk tim pelaksanaan harian mulai besok untuk mencapai target tersebut. Tim itu akan memonitor pelaksanaan MBG setiap harinya untuk terus melakukan evaluasi secara menyeluruh. Baca juga:Prabowo Ingatkan BGN soal Target Penerima MBG: Ojo Ngoyo... ""Jadi di sini tiap hari nanti akan memonitor pelaksanaan MBG ini, kalau belum mencapai 82,9 juta, kenapa? Kalau ada masalah di mana? Kami akan terus melakukan evaluasi,"" ujar Zulhas. Zulhas menekankan, MBG merupakan program penting pemerintah yang membutuhkan penyempurnaan baik secara tata kelola maupun pengawasannya. ""Karena itu, kami terus-menerus menyempurnakannya, baik tata kelolanya, baik dalam penyelenggaraan, pengawasan, dan seterusnya, yang didukung oleh regulasi yang tepat, kuat, dan baik,"" kata dia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/u0VoQx_EnZ676Q7S0iQsTu8XrJw=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/28/690085390ca72.jpeg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/28/17132171/zulhas-sebut-target-829-juta-penerima-mbg-tak-bisa-ditawar-akan-tercapai,12309ecf13499b6b90aa88ba25e0d3451d98a07ed037ebe098fef04b4ba2a78f,2025-11-13 20:18:25.237 1056,pikiranrakyat,mbg,2025-09-25 10:26:09,Ini Menu MBG yang Dimakan Siswa SMKN 1 Cihampelas KBB Sebelum Alami Gejala Keracunan,"PIKIRAN RAKYAT Kasus keracunan massal akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali mencoreng Kabupaten Bandung Barat (KBB). Hingga Kamis (25/9/2025) pagi, tercatat 173 siswa dari berbagai sekolah mengalami gejala keracunan usai menyantap menu MBG. Menu yang dibagikan pada Rabu (24/9) sekitar pukul 10.20 WIB terdiri dari karedok sambal kacang, telur rebus, pisang, serta kentang rebus pengganti nasi. Sekitar satu jam setelah disantap, puluhan siswa mengeluh mual, pusing, muntah, hingga sesak napas. Baca Juga:MBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung Tikar Berdasarkan rekapitulasi Puskesmas Cihampelas: SMKN 1 Cihampelas: 157 siswa MA Al Muhtariah Mande: 7 siswa Mts Al Muhtariah Mande: 7 siswa SDN 1 Cihampelas: 1 siswa Total: 173 orang Dari jumlah itu, 110 siswa sudah sembuh dan dipulangkan, sementara 62 lainnya masih dirawat atau dirujuk ke sejumlah fasilitas kesehatan, mulai dari RSUD Cililin, RS Dustira, RSIA Anugrah, hingga klinik setempat. Baca Juga:Dugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit Bicara Gejala terbanyak yang dialami pasien meliputi pusing (110 orang), mual (99), muntah (20), sakit perut (24), sesak (18), hingga diare (4). Asep Herna, orang tua siswa bernama Carissa Awaliyah dari jurusan TKJ SMKN 1 Cihampelas, mengaku kecewa. Menu MBG yang disantap siswa SMKN 1 Cihampelas sebelum gejala keracunan massal. /kontributor PR/Deni Supriatna Menu MBG yang disantap siswa SMKN 1 Cihampelas sebelum gejala keracunan massal. /kontributor PR/Deni Supriatna Menu MBG yang disantap siswa SMKN 1 Cihampelas sebelum gejala keracunan massal. /kontributor PR/Deni Supriatna Dapat laporan anak saya keracunan makanan MBG langsung dilarikan ke klinik. Program ini baik, tapi pengelolaannya harus dievaluasi, ujarnya dilokasi Posko SMKN 1 Cihampelas. Ia menyoroti kapasitas dapur yang dipaksakan, penggunaan air yang tidak jelas kebersihannya, hingga mekanisme penyajian. Jangan sampai niat baik Presiden Prabowo untuk generasi emas malah jadi musibah, tambahnya. Nada serupa datang dari Fitri, orang tua siswa lain. Pihaknya mengaku tidak akan memperbolehkan anaknya menerima dan memakan MBG disekolah. Kalau kayak gini kapok, enggak bakalan mau lagi nerima program MBG. Mending bawa bekal sendiri dari rumah, ungkapnya. Kasus ini menambah daftar panjang keracunan MBG di Bandung Barat, setelah sehari sebelumnya ratusan siswa di Cipongkor juga menjadi korban. Masyarakat mendesak pemerintah daerah bersama dinas terkait segera menghentikan sementara distribusi MBG hingga investigasi tuntas. Standar dapur, pengawasan ahli gizi, dan sistem pengelolaan harus diperketat agar niat baik program nasional tidak kembali berubah menjadi bencana.*** Berita PilihanJumlah Siswa Diduga Keracunan Makanan Bergizi Gratis di Cipongkor BertambahAnak Keracunan Makanan? Ini Pertolongan Pertama dan Tanda Harus ke DokterCegah Keracunan, Dinkes Bogor Awasi Ketat Distribusi Makanan Bergizi Gratis Berita PilihanJumlah Siswa Diduga Keracunan Makanan Bergizi Gratis di Cipongkor BertambahAnak Keracunan Makanan? Ini Pertolongan Pertama dan Tanda Harus ke DokterCegah Keracunan, Dinkes Bogor Awasi Ketat Distribusi Makanan Bergizi Gratis Berita Pilihan Jumlah Siswa Diduga Keracunan Makanan Bergizi Gratis di Cipongkor BertambahAnak Keracunan Makanan? Ini Pertolongan Pertama dan Tanda Harus ke DokterCegah Keracunan, Dinkes Bogor Awasi Ketat Distribusi Makanan Bergizi Gratis Jumlah Siswa Diduga Keracunan Makanan Bergizi Gratis di Cipongkor Bertambah Jumlah Siswa Diduga Keracunan Makanan Bergizi Gratis di Cipongkor Bertambah Jumlah Siswa Diduga Keracunan Makanan Bergizi Gratis di Cipongkor Bertambah Jumlah Siswa Diduga Keracunan Makanan Bergizi Gratis di Cipongkor Bertambah Anak Keracunan Makanan? Ini Pertolongan Pertama dan Tanda Harus ke Dokter Anak Keracunan Makanan? Ini Pertolongan Pertama dan Tanda Harus ke Dokter Anak Keracunan Makanan? Ini Pertolongan Pertama dan Tanda Harus ke Dokter Anak Keracunan Makanan? Ini Pertolongan Pertama dan Tanda Harus ke Dokter Cegah Keracunan, Dinkes Bogor Awasi Ketat Distribusi Makanan Bergizi Gratis Cegah Keracunan, Dinkes Bogor Awasi Ketat Distribusi Makanan Bergizi Gratis Cegah Keracunan, Dinkes Bogor Awasi Ketat Distribusi Makanan Bergizi Gratis Cegah Keracunan, Dinkes Bogor Awasi Ketat Distribusi Makanan Bergizi Gratis",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/25/1021058.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019671798/ini-menu-mbg-yang-dimakan-siswa-smkn-1-cihampelas-kbb-sebelum-alami-gejala-keracunan?page=all,6c8e8510d6bbe26936857c7ac071b8fedd0ba8a1ce84770ded85c85aefc721e6,2025-11-13 20:18:27.066 1057,kompas,mbg,2025-10-22 13:02:25,BGN Ungkap 112 SPPG Program MBG Ditutup karena Tidak Penuhi SOP,"KOMPAS.com- Badan Gizi Nasional (BGN) menutup 112 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) karena telah melanggar standar operasional prosedur (SOP) program Makan Bergizi Gratis (MBG).Wakil KepalaBGN, Nanik S. Deyang mengatakan, SPPG tersebut diperbolehkan bika kembali jika sudah memenuhi persyaratan tertentu dari BGN.""Ada 112 yang sudah ditutup per hari ini. Dari 112 itu, yang menyatakan siap dibuka lagi 13, tapi nanti kita mau cek lagi,"" kata Nanik dikutip dari Antara, Rabu (22/10/2025).""Nah, nanti kalau yang ditutup ini kemarin bermasalah, kemudian dikasih izin lagi untuk buka, tentu dengan syarat, dia sudah punya sertifikasi yang telah ditetapkan,"" lanjut dia.Baca juga:Dari MBG hingga Reformasi Legislatif, Ini 17 Tuntutan Mahasiswa di Setahun Prabowo-GibranSeharusnya ada tiga sertifikasi yang harus dimiliki SPPGNanik menjelaskan, seharusnya ada tiga sertifikasi yang harus dimiliki SPPG sesuai SOP yang telah ditetapkan pemerintah.Yakni Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP), dan sertifikasi halal.Selain itu, perlu juga ada sertifikat air bersih, dapur sesuai petunjuk teknis pemerintah dalam menjalankanprogram MBG.""Kemudian, sertifikasi air bersih juga harus dimiliki. Selain itu, dapurnya juga harus sesuai dengan petunjuk teknis, karena masih banyak dapur yang ruang untuk pemorsiannya itu belum pakai pendingin, dan sekarang harus berpendingin, karena kalau tidak, itu berpotensi untuk membuat makanan cepat basi,"" ujarnya.Nanik menuturkan, sebelumnya hanya 35 dapur yang telah memiliki SLHS karena dapur tersebut sebelumnya adalah rumah makan atau restoran.Sehingga mereka sudah memiliki SLHS dengan sendirinya sebelum tempatnya menjadi dapur MBG. Sementara BGN sebelumnya tidak mewajibkan dapur memiliki SLHS.Baca juga:Dukung Konsep School Kitchen, DPR: Sekolah Bisa Kelola Sendiri MBG""Sekarang kan jumlah SPPG ada 12.510, kalau dulu memang tidak mengharuskan SLHS, karena BGN punya standardisasi sendiri, tetapi sekarang, setelah ada kejadian (keracunan) itu kan harus ada SLHS, karena ada yang tidak menjalankan SOP,"" ungkapnya.""Misalnya masaknya terlalu dini, kemudian ada juga yang ternyata belum mencuci ompreng pakai steamer (pemanas) dan belum disterilisasi kalau setelah dicuci,"" jelas Nanik.Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto menyebut, sebanyak 1.410.000.000 atau 1,4 miliar sudah porsi MBG diberikan sejak program tersebut dimulai pada 6 Januari hingga 20 Oktober 2025.Hal itu disampaikan Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna terkait kinerja satu tahun pemerintahannya di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025).KOMPAS.com/AZWA SAFRINAPara siswa SMP Negeri 13 Surabaya saat menerima menu Makan Bergizi Gratis (MBG), Selasa (14/10/2025).Sudah 1.410.000.000 porsi MBG Artinya, hari ini sudah 1.410.000.000 porsi MBG sudah dimasak dan dibagikan sejak tanggal 6 Januari 2025, kata Prabowo dalam penyampaiannya.Dalam kesempatan itu, Kepala Negara juga menyampaikan ada sekitar 36.700.000 anak dan ibu hamil yang menerima program MBG selama hampir 10 bulan berjalan.Baca juga:1,4 Miliar Porsi MBG Sudah Disajikan, Prabowo Sebut 99,99 Persen BerhasilKemudian, sebanyak 12.508 mitra dapur umum atau SPPG yang telah terbangun dan beroperasi. Menurut Prabowo, jumlah tersebut hampir sama dengan enam kali jumlah populasi di Singapura.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KOMPAS.com- Badan Gizi Nasional (BGN) menutup 112 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) karena telah melanggar standar operasional prosedur (SOP) program Makan Bergizi Gratis (MBG). Wakil KepalaBGN, Nanik S. Deyang mengatakan, SPPG tersebut diperbolehkan bika kembali jika sudah memenuhi persyaratan tertentu dari BGN. ""Ada 112 yang sudah ditutup per hari ini. Dari 112 itu, yang menyatakan siap dibuka lagi 13, tapi nanti kita mau cek lagi,"" kata Nanik dikutip dari Antara, Rabu (22/10/2025). ""Nah, nanti kalau yang ditutup ini kemarin bermasalah, kemudian dikasih izin lagi untuk buka, tentu dengan syarat, dia sudah punya sertifikasi yang telah ditetapkan,"" lanjut dia. Baca juga:Dari MBG hingga Reformasi Legislatif, Ini 17 Tuntutan Mahasiswa di Setahun Prabowo-Gibran Nanik menjelaskan, seharusnya ada tiga sertifikasi yang harus dimiliki SPPG sesuai SOP yang telah ditetapkan pemerintah. Yakni Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP), dan sertifikasi halal. Selain itu, perlu juga ada sertifikat air bersih, dapur sesuai petunjuk teknis pemerintah dalam menjalankanprogram MBG. ""Kemudian, sertifikasi air bersih juga harus dimiliki. Selain itu, dapurnya juga harus sesuai dengan petunjuk teknis, karena masih banyak dapur yang ruang untuk pemorsiannya itu belum pakai pendingin, dan sekarang harus berpendingin, karena kalau tidak, itu berpotensi untuk membuat makanan cepat basi,"" ujarnya. Nanik menuturkan, sebelumnya hanya 35 dapur yang telah memiliki SLHS karena dapur tersebut sebelumnya adalah rumah makan atau restoran. Sehingga mereka sudah memiliki SLHS dengan sendirinya sebelum tempatnya menjadi dapur MBG. Sementara BGN sebelumnya tidak mewajibkan dapur memiliki SLHS. Baca juga:Dukung Konsep School Kitchen, DPR: Sekolah Bisa Kelola Sendiri MBG ""Sekarang kan jumlah SPPG ada 12.510, kalau dulu memang tidak mengharuskan SLHS, karena BGN punya standardisasi sendiri, tetapi sekarang, setelah ada kejadian (keracunan) itu kan harus ada SLHS, karena ada yang tidak menjalankan SOP,"" ungkapnya. ""Misalnya masaknya terlalu dini, kemudian ada juga yang ternyata belum mencuci ompreng pakai steamer (pemanas) dan belum disterilisasi kalau setelah dicuci,"" jelas Nanik. Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto menyebut, sebanyak 1.410.000.000 atau 1,4 miliar sudah porsi MBG diberikan sejak program tersebut dimulai pada 6 Januari hingga 20 Oktober 2025. Hal itu disampaikan Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna terkait kinerja satu tahun pemerintahannya di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025). KOMPAS.com/AZWA SAFRINAPara siswa SMP Negeri 13 Surabaya saat menerima menu Makan Bergizi Gratis (MBG), Selasa (14/10/2025). KOMPAS.com/AZWA SAFRINAPara siswa SMP Negeri 13 Surabaya saat menerima menu Makan Bergizi Gratis (MBG), Selasa (14/10/2025). Artinya, hari ini sudah 1.410.000.000 porsi MBG sudah dimasak dan dibagikan sejak tanggal 6 Januari 2025, kata Prabowo dalam penyampaiannya. Dalam kesempatan itu, Kepala Negara juga menyampaikan ada sekitar 36.700.000 anak dan ibu hamil yang menerima program MBG selama hampir 10 bulan berjalan. Baca juga:1,4 Miliar Porsi MBG Sudah Disajikan, Prabowo Sebut 99,99 Persen Berhasil Kemudian, sebanyak 12.508 mitra dapur umum atau SPPG yang telah terbangun dan beroperasi. Menurut Prabowo, jumlah tersebut hampir sama dengan enam kali jumlah populasi di Singapura.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/17QK1r8yXMz_gM6UmvDq7PDYROU=/0x0:2047x1365/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775dc18fcf.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/10/68e8979b45f6f.jpg",https://www.kompas.com/edu/read/2025/10/22/130225171/bgn-ungkap-112-sppg-program-mbg-ditutup-karena-tidak-penuhi-sop,94fcd5901f47ca8c48dd6221df9275ec6f4055d854104a6f97a9bc62548613f1,2025-11-13 20:20:44.039 1058,okezone,mbg,2025-07-03 08:00:07,"Dukung MBG, IFSR Teken MoU dengan Ajinomoto Indonesia Terkait Edukasi Makan Bergizi","JAKARTA Badan Gizi Nasional (BGN) menyaksikan proses penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Yayasan Indonesian Food Security Review (IFSR) dan PT Ajinomoto Indonesia (Ajinomoto). Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mendukung Program Makan Bergizi Gratis. Acara ini digelar pada Rabu, (25/6/2025). Melalui kerja sama ini, Ajinomoto dan IFSR akan menjalankan serangkaian kegiatan yang memiliki empat fokus utama. Pertama adalah literasi gizi bagi siswa dan orang tua di sekolah-sekolah penerima manfaat. Kedua berupa evaluasi sederhana untuk mengukur dampak nyata dari program. Kemudian ketiga berfokus pada edukasi untuk peningkatan keterampilan memasak serta pemahaman menu sehat bagi tim dapur di enam Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Sementara itu, fokus keempat menghadirkan rencana menu dan modul memasak praktis untuk mendukung penerapan gizi seimbang. Kolaborasi ini tidak hanya menyajikan makanan yang lezat dan sehat, tetapi juga membangun kebiasaan makan bergizi secara berkelanjutan. Dalam kegiatan tersebut secara langsung Naoto Minemura, Presiden Direktur PT Ajinomoto Indonesia, mengatakan bahwa Grup Ajinomoto Indonesia memiliki tujuan yang selaras dengan Program Makan Bergizi Gratis. Kami, Grup Ajinomoto Indonesia memiliki tujuan Memperkuat kesejahteraan yang berkelanjutan bagi manusia, masyarakat, dan bumi melalui AminoScience',"" ujarnya. ""Inisiatif Ajinomoto Health Provider merupakan inisiatif kami untuk mewujudkan ASV (Ajinomoto Group Creating Shared Value) di mana dalam setiap kegiatan usaha kami, selain menjawab kebutuhan konsumen juga dapat menjadi solusi terhadap permasalahan sosial yang ada,"" katanya. Karenanya, lanjutnya, hari ini menjadi momen penting dalam upaya untuk Ajinomoto Health Provider berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya generasi muda, dengan ditandatanganinya nota kesepahaman antara IFSR dan Ajinomoto. Pada tahap awal kolaborasi ini, kami mendukung enam SPPG di berbagai kota di Indonesia sebagai pilot program. Kami ingin mendukung sepenuhnya agar apa yang disajikan bergizi, menyehatkan dan tentunya tetap lezat,"" tuturnya. Gedung Head Office Ajinomoto Indonesia. (Foto: dok Ajinomoto Indonesia) Dalam kesempatan ini, pihaknya juga menyampaikan apresiasi atas kehadiran perwakilan Badan Gizi Nasional yang turut menyaksikan penandatanganan ini. Kehadiran tersebut menjadi simbol kuat dari sinergi lintas sektor, antara pemerintah, organisasi masyarakat, dan dunia usaha, dalam mendukung program strategis nasional. ""Ajinomoto meyakini bahwa kolaborasi ini bukan hanya proyek jangka pendek, melainkan awal dari kerja sama berkelanjutan yang akan memberikan dampak nyata bagi masa depan gizi anak-anak Indonesia, ucapnya. Sementara itu, pada kesempatan yang sama Ketua Yayasan Indonesia Food Security Review (IFSR) Glory Harimas Sihombing menyampaikan apresiasi atas kehadiran Grup Ajinomoto Indonesia dalam program ini. ""Di tengah berbagai tantangan dan perdebatan, kami memilih untuk tetap fokus pada apa yang benar-benar penting, yaitu memastikan anak-anak Indonesia mendapatkan asupan gizi yang layak, dan orang tua mereka mendapat edukasi yang benar tentang pola makan sehat dan bergizi,"" ujarnya. Ia menegaskan, kerja sama ini bukan hanya soal logistik atau pelatihan teknis, tetapi tentang harapan. Harapan bahwa setiap anak, tak peduli latar belakangnya, bisa tumbuh cerdas dan sehat. ""Bahwa dapur-dapur di SPPG bisa menjadi tempat perubahan dimulai. Bahwa satu piring makan bergizi, bisa mengubah cara pandang keluarga tentang gizi dan kesehatan, ucapnya. Ia juga menuturkan bahwa keberhasilan program ini akan jauh lebih besar bila kolaborasi lintas sektor terus kita perkuat. ""Sebab dampaknya tidak hanya terbatas pada lingkungan SPPG, tetapi menjalar ke rumah-rumah, ke ruang-ruang kelas, ke hati para orang tua, dan bahkan ke dalam cara kita memandang masa depan gizi bangsa, katanya dalam kegiatan tersebut yang berlangsung di Balai Dewan Pakar House GHS Jakarta Selatan. Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai produk, layanan, serta upaya Grup Ajinomoto Indonesia melalui inisiatif Ajinomoto Health Provider, masyarakat dapat mengunjungi website Ajinomoto Indonesia https://www.ajinomoto.co.id/id . JAKARTA Badan Gizi Nasional (BGN) menyaksikan proses penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Yayasan Indonesian Food Security Review (IFSR) dan PT Ajinomoto Indonesia (Ajinomoto). Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mendukung Program Makan Bergizi Gratis. Acara ini digelar pada Rabu, (25/6/2025). Melalui kerja sama ini, Ajinomoto dan IFSR akan menjalankan serangkaian kegiatan yang memiliki empat fokus utama. Pertama adalah literasi gizi bagi siswa dan orang tua di sekolah-sekolah penerima manfaat. Kedua berupa evaluasi sederhana untuk mengukur dampak nyata dari program. Kemudian ketiga berfokus pada edukasi untuk peningkatan keterampilan memasak serta pemahaman menu sehat bagi tim dapur di enam Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Sementara itu, fokus keempat menghadirkan rencana menu dan modul memasak praktis untuk mendukung penerapan gizi seimbang. Kolaborasi ini tidak hanya menyajikan makanan yang lezat dan sehat, tetapi juga membangun kebiasaan makan bergizi secara berkelanjutan. Dalam kegiatan tersebut secara langsung Naoto Minemura, Presiden Direktur PT Ajinomoto Indonesia, mengatakan bahwa Grup Ajinomoto Indonesia memiliki tujuan yang selaras dengan Program Makan Bergizi Gratis. Kami, Grup Ajinomoto Indonesia memiliki tujuan Memperkuat kesejahteraan yang berkelanjutan bagi manusia, masyarakat, dan bumi melalui AminoScience',"" ujarnya. ""Inisiatif Ajinomoto Health Provider merupakan inisiatif kami untuk mewujudkan ASV (Ajinomoto Group Creating Shared Value) di mana dalam setiap kegiatan usaha kami, selain menjawab kebutuhan konsumen juga dapat menjadi solusi terhadap permasalahan sosial yang ada,"" katanya. Karenanya, lanjutnya, hari ini menjadi momen penting dalam upaya untuk Ajinomoto Health Provider berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, khususnya generasi muda, dengan ditandatanganinya nota kesepahaman antara IFSR dan Ajinomoto. Pada tahap awal kolaborasi ini, kami mendukung enam SPPG di berbagai kota di Indonesia sebagai pilot program. Kami ingin mendukung sepenuhnya agar apa yang disajikan bergizi, menyehatkan dan tentunya tetap lezat,"" tuturnya. Gedung Head Office Ajinomoto Indonesia. (Foto: dok Ajinomoto Indonesia) Dalam kesempatan ini, pihaknya juga menyampaikan apresiasi atas kehadiran perwakilan Badan Gizi Nasional yang turut menyaksikan penandatanganan ini. Kehadiran tersebut menjadi simbol kuat dari sinergi lintas sektor, antara pemerintah, organisasi masyarakat, dan dunia usaha, dalam mendukung program strategis nasional. ""Ajinomoto meyakini bahwa kolaborasi ini bukan hanya proyek jangka pendek, melainkan awal dari kerja sama berkelanjutan yang akan memberikan dampak nyata bagi masa depan gizi anak-anak Indonesia, ucapnya. Sementara itu, pada kesempatan yang sama Ketua Yayasan Indonesia Food Security Review (IFSR) Glory Harimas Sihombing menyampaikan apresiasi atas kehadiran Grup Ajinomoto Indonesia dalam program ini. ""Di tengah berbagai tantangan dan perdebatan, kami memilih untuk tetap fokus pada apa yang benar-benar penting, yaitu memastikan anak-anak Indonesia mendapatkan asupan gizi yang layak, dan orang tua mereka mendapat edukasi yang benar tentang pola makan sehat dan bergizi,"" ujarnya. Ia menegaskan, kerja sama ini bukan hanya soal logistik atau pelatihan teknis, tetapi tentang harapan. Harapan bahwa setiap anak, tak peduli latar belakangnya, bisa tumbuh cerdas dan sehat. ""Bahwa dapur-dapur di SPPG bisa menjadi tempat perubahan dimulai. Bahwa satu piring makan bergizi, bisa mengubah cara pandang keluarga tentang gizi dan kesehatan, ucapnya. Ia juga menuturkan bahwa keberhasilan program ini akan jauh lebih besar bila kolaborasi lintas sektor terus kita perkuat. ""Sebab dampaknya tidak hanya terbatas pada lingkungan SPPG, tetapi menjalar ke rumah-rumah, ke ruang-ruang kelas, ke hati para orang tua, dan bahkan ke dalam cara kita memandang masa depan gizi bangsa, katanya dalam kegiatan tersebut yang berlangsung di Balai Dewan Pakar House GHS Jakarta Selatan. Untuk mengetahui informasi lebih lanjut mengenai produk, layanan, serta upaya Grup Ajinomoto Indonesia melalui inisiatif Ajinomoto Health Provider, masyarakat dapat mengunjungi website Ajinomoto Indonesia https://www.ajinomoto.co.id/id . (Agustina Wulandari )",Agustina Wulandari ,https://img.okezone.com/content/2025/07/03/11/3152256/ajinomoto-miMh_large.JPG,https://economy.okezone.com/read/2025/07/03/11/3152256/dukung-mbg-ifsr-teken-mou-dengan-ajinomoto-indonesia-terkait-edukasi-makan-bergizi?page=all,a6ce1016cce0f2a7b89d430b1e26237d9964493679a95e3a6bf9972d47f76080,2025-11-13 20:22:02.976 1059,okezone,mbg,2025-08-11 13:53:19,"Ada Belatung di Menu MBG, Badan Gizi Nasional Minta Maaf","JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) buka suara soal temuan belatung pada menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Klamasen, Sorong, Papua Barat Daya pada Jumat lalu. Temuan belatung pada menu MBG ini pun membuat heboh. BGN dan seluruh petugas SPPG Klamasen meyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak yang terdampak. Di samping itu BGN juga mengaku telah melakukan peninjauan atas insiden yang terjadi. ""BGN dan seluruh petugas SPPG Klamasen meyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak yang terdampak. Dengan adanya insiden ini BGN mengambil langkah tegas dan melakukan pemantauan serta mengawal SPPG dalam mengatasi insiden tersebut,"" tulis BGN dalam pernyataan resminya, Senin (11/8/2025), Kepala SPPG Klamasen Rizky Irana menyebut bahwa pihaknya telah mengikuti SOP dan pedoman yang berlaku dalam pengadaan paket MBG setiap harinya. Kami telah melakukan seluruh tahap mulai dari persiapan bahan baku, proses pemasakan dan pemorsian, hingga distribusi makanan sesuai dengan SOP yang berlaku di Badan Gizi Nasional, ujarnya. Lebih jauh Rizky memaparkan bahwa usai kejadian, pihak SPPG segera melakukan respon cepat dengan melakukan koordinasi kepada BGN, pihak Yayasan, sekolah penerima manfaat, kodim, dan dinas kesehatan setempat. Sebagai bentuk tindak lanjut tegas, Rizky menyebut jika SPPG juga telah menarik kembali MBG yang telah didistribusikan pada hari tersebut dan melakukan evaluasi internal bersama seluruh petugas SPPG. Kami bersama yayasan sudah melakukan pengecekan sampel makanan dan memastikan hasil sampel layak untuk di konsumsi, selanjutnya kami melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat dan kodim,"" tegasnya. Saat ini, SPPG Klasemen menghentikan sementara operasional program MBG sembari mengevaluasi dan perbaikan SOP atas rekomendasi Dinas Kesehatan termasuk melakukan Uji organoleptik pada setiap pengantaran untuk operasional berikutnya. JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) buka suara soal temuan belatung pada menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Klamasen, Sorong, Papua Barat Daya pada Jumat lalu. Temuan belatung pada menu MBG ini pun membuat heboh. BGN dan seluruh petugas SPPG Klamasen meyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak yang terdampak. Di samping itu BGN juga mengaku telah melakukan peninjauan atas insiden yang terjadi. ""BGN dan seluruh petugas SPPG Klamasen meyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pihak yang terdampak. Dengan adanya insiden ini BGN mengambil langkah tegas dan melakukan pemantauan serta mengawal SPPG dalam mengatasi insiden tersebut,"" tulis BGN dalam pernyataan resminya, Senin (11/8/2025), Kepala SPPG Klamasen Rizky Irana menyebut bahwa pihaknya telah mengikuti SOP dan pedoman yang berlaku dalam pengadaan paket MBG setiap harinya. Kami telah melakukan seluruh tahap mulai dari persiapan bahan baku, proses pemasakan dan pemorsian, hingga distribusi makanan sesuai dengan SOP yang berlaku di Badan Gizi Nasional, ujarnya. Lebih jauh Rizky memaparkan bahwa usai kejadian, pihak SPPG segera melakukan respon cepat dengan melakukan koordinasi kepada BGN, pihak Yayasan, sekolah penerima manfaat, kodim, dan dinas kesehatan setempat. Sebagai bentuk tindak lanjut tegas, Rizky menyebut jika SPPG juga telah menarik kembali MBG yang telah didistribusikan pada hari tersebut dan melakukan evaluasi internal bersama seluruh petugas SPPG. Kami bersama yayasan sudah melakukan pengecekan sampel makanan dan memastikan hasil sampel layak untuk di konsumsi, selanjutnya kami melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat dan kodim,"" tegasnya. Saat ini, SPPG Klasemen menghentikan sementara operasional program MBG sembari mengevaluasi dan perbaikan SOP atas rekomendasi Dinas Kesehatan termasuk melakukan Uji organoleptik pada setiap pengantaran untuk operasional berikutnya. (Dani Jumadil Akhir)",Tangguh Yudha,https://img.okezone.com/content/2025/08/11/320/3161959/mbg-UA7z_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/08/11/320/3161959/ada-belatung-di-menu-mbg-badan-gizi-nasional-minta-maaf?page=all,c8e9031dd4b5cb67752201c5d2451906dd86f30cac88ba0b4c462a485c971a40,2025-11-13 20:18:27.242 1060,detik,mbg,2025-11-04 13:51:00,"Kembali Bersidang, DPR Akan Bahas Utang Kereta Cepat hingga Evaluasi MBG","DPR RI akan membahas sejumlah isu penting pada masa persidangan II tahun sidang 2025-2026. Puan mengatakan salah satu yang menjadi sorotan ialah penyelesaian utang kereta cepat. Hal itu disampaikan Ketua DPR RI Puan Maharani dalam pidato rapat paripurna di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/11/2025). Puan mengatakan pembahasan isu-isu aktual itu akan dilakukan oleh komisi ataupun badan terkait. ""DPR RI melalui alat kelengkapan Dewan akan melakukan pembahasan melalui rapat kerja bersama pemerintah terhadap permasalahan yang menarik perhatian dan berdampak pada kehidupan rakyat, antara lain penanganan dan antisipasi bencana hidrometeorologi, penanganan kasus pencemaran radioaktif cesium-137 di kawasan industri Cikande,"" kata Puan. ""Penyelesaian status kewarganegaraan bagi anak-anak akibat kawin campur, penerapan standar bangunan di lingkungan pendidikan agama, percepatan akses internet ke pelosok desa,"" sambung dia. Selain itu, kata dia, isu lainnya yang akan dibahas ialah pencapaian target swasembada pangan dan energi. Kemudian, pengadaan BBM dan SPBU swasta, pengaturan konten online pada platform digital, percepatan rencana penghapusan tunggakan iuran BPJS Kesehatan. ""Evaluasi terhadap pelaksanaan program makan bergizi, pelaksanaan program magang nasional, evaluasi program 3 juta rumah, rencana pengiriman pasukan TNI dalam misi perdamaian di Gaza, evaluasi terhadap kebijakan penempatan uang negara pada Himpunan Bank Milik Negara,"" katanya. ""Permasalahan dana pemerintah daerah yang mengendap di perbankan berdasarkan data Bank Indonesia dan penyelesaian utang Kereta Cepat Indonesia Cina,"" lanjut Puan. Puan mengatakan pemerintah harus berkomitmen menjalankan setiap rekomendasi yang dihasilkan dalam rapat kerja DPR. Dia mengatakan hal itu juga menjadi salah satu fungsi DPR dalam menjalankan fungsi checks and balances terhadap pelaksanaan kebijakan dan program pemerintah. Simak juga Video: Prabowo Minta Whoosh Tak Dipolitisasi: Jangan Menari di Gendang Orang",Anggi Muliawati -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/08/26/rapat-paripuna-dpr-ke-4-1756192026545_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8193485/kembali-bersidang-dpr-akan-bahas-utang-kereta-cepat-hingga-evaluasi-mbg,bdef34081ba5a2eafb7d88152193f2349952559c49e501a4e2eae91ac1a35d19,2025-11-13 20:18:33.759 1061,kompas,mbg,2025-10-28 10:37:06,BGN Aktifkan Lagi 12 SPPG yang Sempat Dihentikan karena Dugaan Keracunan MBG,"JAKARTA, KOMPAS.com Badan Gizi Nasional (BGN) akan kembali mengoperasikan 12 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang sebelumnya sempat diberhentikan sementara akibat dugaan kasus keracunan.Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan, seluruh SPPG tersebut telah melalui proses evaluasi menyeluruh sebelum diizinkan beroperasi kembali. Ada 12 sekarang ini yang sudah rilis mau operasi kembali, ujar Dadan dalam konferensi pers di Hotel Discovery Ancol, Jakarta Utara, Senin (27/10/2025) sore.Baca juga:BGN Siap Beri Sanksi SPPG yang Produksi Makanan Bergizi Gratis Berujung KeracunanDadan menjelaskan, 12 SPPG itu tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Namun, ia belum merinci lokasi pasti dari satuan pelayanan tersebut.Menurut Dadan, evaluasi dilakukan untuk memastikan agar insiden dugaan keracunan tidak terulang. Setelah selesai melakukan evaluasi dan juga perbaikan-perbaikan yang dilakukan, kata Dadan.Ia menegaskan, BGN tidak akan segan memberikan sanksi kepada SPPG yang terbukti menyalahi prosedur hingga menyebabkan keracunan makanan bergizi (MBG).Ketika ada SPPG yang memang diduga bermasalah, maka BGN akan langsung melakukan evaluasi, investigasi, dan operasionalnya diberhentikan sementara.""Ini biasanya tergantung dari beratnya kasus, antara dua minggu biasanya sampai dua bulan. Dan itu sangat tergantung dari hasil evaluasi kami,"" tutur Dadan.Baca juga:BGN Targetkan Bangun 25.400 SPPG di Seluruh Indonesia Sampai Akhir 2025Proses penghentian sementara tersebut dapat berlangsung antara dua minggu hingga dua bulan, tergantung dari tingkat keparahan kasus dan hasil evaluasi.Apabila satuan pelayanan telah melakukan perbaikan dan memenuhi standar operasional prosedur (SOP), maka izin operasional akan dikembalikan.Pasalnya, Dadan menargetkan pembangunan 25.400 SPPG di seluruh Indonesia hingga akhir 2025. Saat ini, BGN mencatat sudah ada sekitar 13.245 SPPG yang beroperasi.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com Badan Gizi Nasional (BGN) akan kembali mengoperasikan 12 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang sebelumnya sempat diberhentikan sementara akibat dugaan kasus keracunan. Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan, seluruh SPPG tersebut telah melalui proses evaluasi menyeluruh sebelum diizinkan beroperasi kembali. Ada 12 sekarang ini yang sudah rilis mau operasi kembali, ujar Dadan dalam konferensi pers di Hotel Discovery Ancol, Jakarta Utara, Senin (27/10/2025) sore. Baca juga:BGN Siap Beri Sanksi SPPG yang Produksi Makanan Bergizi Gratis Berujung Keracunan Dadan menjelaskan, 12 SPPG itu tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Namun, ia belum merinci lokasi pasti dari satuan pelayanan tersebut. Menurut Dadan, evaluasi dilakukan untuk memastikan agar insiden dugaan keracunan tidak terulang. Setelah selesai melakukan evaluasi dan juga perbaikan-perbaikan yang dilakukan, kata Dadan. Ia menegaskan, BGN tidak akan segan memberikan sanksi kepada SPPG yang terbukti menyalahi prosedur hingga menyebabkan keracunan makanan bergizi (MBG). Ketika ada SPPG yang memang diduga bermasalah, maka BGN akan langsung melakukan evaluasi, investigasi, dan operasionalnya diberhentikan sementara. ""Ini biasanya tergantung dari beratnya kasus, antara dua minggu biasanya sampai dua bulan. Dan itu sangat tergantung dari hasil evaluasi kami,"" tutur Dadan. Baca juga:BGN Targetkan Bangun 25.400 SPPG di Seluruh Indonesia Sampai Akhir 2025 Proses penghentian sementara tersebut dapat berlangsung antara dua minggu hingga dua bulan, tergantung dari tingkat keparahan kasus dan hasil evaluasi. Apabila satuan pelayanan telah melakukan perbaikan dan memenuhi standar operasional prosedur (SOP), maka izin operasional akan dikembalikan. Pasalnya, Dadan menargetkan pembangunan 25.400 SPPG di seluruh Indonesia hingga akhir 2025. Saat ini, BGN mencatat sudah ada sekitar 13.245 SPPG yang beroperasi.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/xypVueLbzwE00-ItMKGZqG7emVI=/215x578:3847x3000/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/27/68ff604b100df.jpg",https://megapolitan.kompas.com/read/2025/10/28/10370641/bgn-aktifkan-lagi-12-sppg-yang-sempat-dihentikan-karena-dugaan-keracunan,c99dc18b0e806d168163a009a0d92b8aca7cddf43fa0e8cb718432056c0565cc,2025-11-13 20:18:35.667 1062,okezone,mbg,2025-08-07 21:29:55,Wamen PU Curhat 31 Ribu Dapur MBG Tak Kunjung Dibangun: Belum Ada Uangnya,"JAKARTA - Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu proses pencairan anggaran untuk menggarap 31 ribu dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) alias Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia. Diana menjelaskan pembangunan 31 ribu dapur MBG ini bekerjasama dengan Badan Gizi Nasional (BGN). Namun terkait mekanisme penganggarannya akan dilakukan transfer langsung dari bendahara negara ke Kementerian PU. ""Kita belum ada uangnya, harus ada masuk ke anggaran kita, baru kita bisa bergerak, ini proses. Kan prosesnya dari Kementerian Keuangan dulu, baru ke Kementerian PU,"" ujarnya saat ditemui usai acara Seleksi Terbuka Calon Anggota Dewan Arsitek Indonesia (DAI) periode 2025 2030 di Jakarta, Kamis (7/8/2025). Saat ini telah dikeluarkan Keputusan Menteri PU Nomor 628/KPTS/M/2025 tentang Desain Prototipe/Purwarupa Bangunan Gedung SPPG yang berisi 2 desain modular dan 1 desain konvensional. Desain tersebut dapat digunakan oleh seluruh pihak yang akan membangun SPPG dan diharapkan dapat mempercepat proses perencanaan dan perizinan SPPG di seluruh Indonesia. Telah dilakukan juga pembangunan 3 unit SPPG di Kota Jambi, Kabupaten Banjar, dan Kabupaten Kebumen melalui dana CSR BUMN Karya yang menggunakan lahan milik Kementerian PU. ""Anggarannya memang dari BGN, tapi kalau yang melaksanakan kita (PU), kita juga bisa bayarnya di sana. Tapi memang pada prosesnya katanya akan ditransfer ke Kementerian PU,"" sambungnya. Sebelumnya, Menteri PU Dody Hanggodo telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Badan Gizi Nasional untuk pembangunan 31 ribu dapur MBG di seluruh Indonesia. Adapun lokasi pembangunannya akan ditentukan dan dikurasi oleh BGN. Sementara Kementerian PU memberikan dukungan pembangunan fisik untuk dapur tersebut. ""Insyaallah kami bisa lebih baik lagi dari sebelumnya. Mudah-mudahan kepala daerah juga antusias, karena luas lahannya relatif lebih kecil dibandingkan Sekolah Rakyat,"" kata Menteri Dody. BGN menargetkan pembangunan total 25.000 SPPG di daerah aglomerasi dan 6.000 SPPG di wilayah 3T, termasuk pembangunan melalui mekanisme kerja sama dengan mitra dan juga pembangunan menggunakan APBN. Adapun untuk tahun ini, target jumlah penerima manfaat MBG mencapai 20 juta jiwa pada pertengahan Agustus, dengan cakupan akhir hingga 82,9 juta jiwa pada akhir November hingga awal Desember. JAKARTA - Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu proses pencairan anggaran untuk menggarap 31 ribu dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) alias Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia. Diana menjelaskan pembangunan 31 ribu dapur MBG ini bekerjasama dengan Badan Gizi Nasional (BGN). Namun terkait mekanisme penganggarannya akan dilakukan transfer langsung dari bendahara negara ke Kementerian PU. ""Kita belum ada uangnya, harus ada masuk ke anggaran kita, baru kita bisa bergerak, ini proses. Kan prosesnya dari Kementerian Keuangan dulu, baru ke Kementerian PU,"" ujarnya saat ditemui usai acara Seleksi Terbuka Calon Anggota Dewan Arsitek Indonesia (DAI) periode 2025 2030 di Jakarta, Kamis (7/8/2025). Saat ini telah dikeluarkan Keputusan Menteri PU Nomor 628/KPTS/M/2025 tentang Desain Prototipe/Purwarupa Bangunan Gedung SPPG yang berisi 2 desain modular dan 1 desain konvensional. Desain tersebut dapat digunakan oleh seluruh pihak yang akan membangun SPPG dan diharapkan dapat mempercepat proses perencanaan dan perizinan SPPG di seluruh Indonesia. Telah dilakukan juga pembangunan 3 unit SPPG di Kota Jambi, Kabupaten Banjar, dan Kabupaten Kebumen melalui dana CSR BUMN Karya yang menggunakan lahan milik Kementerian PU. ""Anggarannya memang dari BGN, tapi kalau yang melaksanakan kita (PU), kita juga bisa bayarnya di sana. Tapi memang pada prosesnya katanya akan ditransfer ke Kementerian PU,"" sambungnya. Sebelumnya, Menteri PU Dody Hanggodo telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Badan Gizi Nasional untuk pembangunan 31 ribu dapur MBG di seluruh Indonesia. Adapun lokasi pembangunannya akan ditentukan dan dikurasi oleh BGN. Sementara Kementerian PU memberikan dukungan pembangunan fisik untuk dapur tersebut. ""Insyaallah kami bisa lebih baik lagi dari sebelumnya. Mudah-mudahan kepala daerah juga antusias, karena luas lahannya relatif lebih kecil dibandingkan Sekolah Rakyat,"" kata Menteri Dody. BGN menargetkan pembangunan total 25.000 SPPG di daerah aglomerasi dan 6.000 SPPG di wilayah 3T, termasuk pembangunan melalui mekanisme kerja sama dengan mitra dan juga pembangunan menggunakan APBN. Adapun untuk tahun ini, target jumlah penerima manfaat MBG mencapai 20 juta jiwa pada pertengahan Agustus, dengan cakupan akhir hingga 82,9 juta jiwa pada akhir November hingga awal Desember. (Dani Jumadil Akhir)",Iqbal Dwi Purnama,https://img.okezone.com/content/2025/08/07/320/3161225/mbg-ZAhB_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/08/07/320/3161225/wamen-pu-curhat-31-ribu-dapur-mbg-tak-kunjung-dibangun-belum-ada-uangnya?page=all,d0f4668778d59006932008faed8814ed0444772430a006f19a9ab98bcddfea98,2025-11-13 20:18:37.721 1063,pikiranrakyat,mbg,2025-09-25 08:05:00,"MBG Dianggap Penyebab Harga Ayam Potong Tinggi di Pasar Purwakarta, Pedagang Banyak Gulung Tikar","PIKIRAN RAKYAT -Program Makan Bergizi Gratis (MBG) memicu kenaikan harga ayam potong di pasar-pasar tradisional wilayah Kabupaten Purwakarta. Hal itu menyebabkan sejumlah pedagang gulung tikar karena pembeli semakin berkurang. Untuk dapur MBG biasanya langsung beli dari bandar tidak beli di pasar. Jadi, harga mahal karena stoknya kurang, kata salah seorang pedagang Pasar Simpang, Ahmad Jamal Marino, Rabu (24/9/2025). Dia menyebutkan harga ayam potong segar di Pasar Simpang saat ini mencapai Rp37.000 per kilogram dari harga normal di kisaran Rp30.000-32.000 per kilogram. Bahkan, dia mengakui harga di tempatnya sempat menyentuh Rp40.000 per kilogram. Baca Juga:Dugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit Bicara Menurutnya, harga ayam potong yang tinggi sudah terjadi selama dua pekan terakhir. Alhasil, tingkat penjualan diperkirakan turun sekitar 30%-50% sehingga menimbulkan kerugian cukup besar karena banyak ayam tak terjual menumpuk di lemari es. Karena penjualannya turun drastis, banyak pedagang ayam yang gulung tikar di sini. Sekarang sudah ada empat lapak yang tutup, ujar Ahmad. Anehnya, penurunan jumlah pembeli diakui terjadi sejak program MBG mulai berjalan di wilayah Kecamatan Pasawahan hingga Wanayasa. Para pedagang merasa heran dengan adanya program MBG yang seharusnya dapat meningkatkan penghasilan mereka. Oleh karena itu, mereka berharap pemerintah membuat kebijakan yang mengarahkan dapur MBG membeli bahan makanan dari pedagang di pasar tradisional. Baca Juga:Harga Daging Ayam Ras Naik, Pemkab Bandung Segera Lakukan Pengecekan Sementara itu, kenaikan harga ayam potong juga berdampak terhadap pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Purwakarta. Kondisi tersebut salah satunya dikeluhkan oleh pemilik usaha produksi dimsum, Rumaisha. Awalnya Rp39.000 per kilogram, sekarang Rp50.000 per kilogram harga ayamnya. Padahal, belinya ke bandar, soalnya kalau beli di pasar takut tidak masuk harganya. Tapi, walaupun harga bahan baku naik, saya jual dimsum harganya tetap (tidak dinaikan), kata dia. Hingga saat ini, Pemerintah Kabupaten Purwakarta belum mengambil tindakan untuk menurunkan harga ayam potong di pasaran. Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Hariman Budi Anggoro menilai harga saat ini masih normal. Baca Juga:Kios Pedagang Oleh-oleh di Purwakarta Akan Dibangun Ulang, Usung Konsep Rumah Adat Sunda Menurutnya, Badan Pangan Nasional (Bapanas) menetapkan Harga Acuan Pembelian (HAP) untuk ayam potong saat ini sebesar Rp40.000 per kilogram. Artinya, harga tertinggi untuk penjualan ayam potong di pasaran tidak boleh melebihi jumlah tersebut. Kalau harga di atas itu, pemerintah pusat akan tanya pemerintah daerah apa penyebabnya. Apakah dari pasokan atau distribusinya yang terhambat. Kalau posisi kurang akan ada intervensi tapi sekarang masih normal. Kami masih memantau perkembangannya, tuturnya. Menanggapi berbagai permasalahan yang terjadi dalam program MBG, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman meminta maaf kepada masyarakat. Termasuk, keracunan makanan yang dialami oleh ribuan pelajar di berbagai daerah di Jawa Barat. Dia menyampaikan keprihatinannya saat menghadiri satu acara di kompleks kantor Sekretariat Daerah Purwakarta. Menurutnya, fokus pemerintah daerah dan provinsi saat ini adalah menangani para korban keracunan MBG di Kabupaten Garut, Bandung Barat dan daerah lainnya. Meskipun korban sudah banyak bermunculan, Herman memastikan belum ada rencana menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) di tingkat provinsi. Ini jadi pembelajaran, dari kami dan kami dengan Badan Gizi Nasional (BGN) sedang mendalami apa penyebabnya. Yang terpenting, jangan terjadi lagi di masa-masa yang akan datang, katanya. *** Berita PilihanTerkendala Modal Awal, Hanya 12 KDMP yang Beroperasi di PurwakartaPemohon SKCK di Polres Purwakarta Membludak, Mayoritas Pendaftar PPPK Paruh WaktuBantuan Smart TV bagi 100 Sekolah di Purwakarta Belum Bisa Digunakan Berita PilihanTerkendala Modal Awal, Hanya 12 KDMP yang Beroperasi di PurwakartaPemohon SKCK di Polres Purwakarta Membludak, Mayoritas Pendaftar PPPK Paruh WaktuBantuan Smart TV bagi 100 Sekolah di Purwakarta Belum Bisa Digunakan Berita Pilihan Terkendala Modal Awal, Hanya 12 KDMP yang Beroperasi di PurwakartaPemohon SKCK di Polres Purwakarta Membludak, Mayoritas Pendaftar PPPK Paruh WaktuBantuan Smart TV bagi 100 Sekolah di Purwakarta Belum Bisa Digunakan Terkendala Modal Awal, Hanya 12 KDMP yang Beroperasi di Purwakarta Terkendala Modal Awal, Hanya 12 KDMP yang Beroperasi di Purwakarta Terkendala Modal Awal, Hanya 12 KDMP yang Beroperasi di Purwakarta Terkendala Modal Awal, Hanya 12 KDMP yang Beroperasi di Purwakarta Pemohon SKCK di Polres Purwakarta Membludak, Mayoritas Pendaftar PPPK Paruh Waktu Pemohon SKCK di Polres Purwakarta Membludak, Mayoritas Pendaftar PPPK Paruh Waktu Pemohon SKCK di Polres Purwakarta Membludak, Mayoritas Pendaftar PPPK Paruh Waktu Pemohon SKCK di Polres Purwakarta Membludak, Mayoritas Pendaftar PPPK Paruh Waktu Bantuan Smart TV bagi 100 Sekolah di Purwakarta Belum Bisa Digunakan Bantuan Smart TV bagi 100 Sekolah di Purwakarta Belum Bisa Digunakan Bantuan Smart TV bagi 100 Sekolah di Purwakarta Belum Bisa Digunakan Bantuan Smart TV bagi 100 Sekolah di Purwakarta Belum Bisa Digunakan",Hilmi Abdul Halim,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/25/915241019.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019671411/mbg-dianggap-penyebab-harga-ayam-potong-tinggi-di-pasar-purwakarta-pedagang-banyak-gulung-tikar?page=all,71a807301489367ae2117c71e932768837c27b3ab9971700d3bf4bcc8225b031,2025-11-13 20:18:39.710 1064,detik,mbg,2025-11-04 13:18:00,"Asosiasi Kepala Desa Audiensi ke Dasco dkk, Bahas MBG-Kopdes Merah Putih","Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menerima audiensi Asosiasi Kepala Desa Seluruh Indonesia (AKSI). Audiensi tersebut membahas terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga Koperasi Merah Putih. Audiensi digelar di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/11/2025). Hadir juga dalam audiensi tersebut Wakil Ketua DPR RI Saan Mustopa dan Cucun Ahmad Syamsurijal. ""Ya, jadi tadi, mereka kemudian yang pertama-tama menyatakan dukungan terhadap program Asta Cita-nya Presiden, menyatakan dukungan terhadap program MBG, dan menyatakan dukungan terhadap Koperasi Desa,"" kata Dasco. Dasco mengapresiasi dukungan dari AKSI terhadap program MBG dan Koperasi Merah Putih. DPR juga menerima sejumlah masukan dari AKSI untuk menyukseskan program-program pemerintah tersebut. ""Antara lain memang masukan mengenai masalah percepatan pengadaan tanah untuk membangun koperasi, gerai koperasi,"" ujarnya. ""Nah, kami tadi sudah sampaikan bahwa ada beberapa solusi yang nanti akan disampaikan oleh pihak pemerintah kepada kepala desa sejauh dari informasi yang sudah kami dapat. Nah, sehingga kemungkinan untuk tanah-tanah, untuk membangun gerai tersebut sudah ada solusi,"" sambung dia. Ketua Harian Gerindra itu mengatakan, dalam audiensi tersebut, AKSI juga meminta dilibatkan dalam program MBG. Permintaan itu disampaikan agar ada perputaran uang di desa. ""Begitu juga dengan MBG, bahwa mereka minta keterlibatan dari BUMDes, misalnya, dan agar terkoordinasi dengan kepala desa supaya perputaran uang itu bisa di desa tersebut dan bisa menimbulkan efek pendapatan dan kenaikan ekonomi,"" tuturnya. Tonton juga Video: Rebranding Koperasi Lewat Kopdes Merah Putih Berhasil",Anggi Muliawati -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/04/audiensi-kepala-desa-di-dpr-1762237043682_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8193394/asosiasi-kepala-desa-audiensi-ke-dasco-dkk-bahas-mbg-kopdes-merah-putih,84c1f5f1765406a29a7403abd63f4cff8056aa5582fbad7e0ccbcb36a57776b9,2025-11-13 20:18:44.371 1084,kompas,mbg,2025-10-26 07:08:51,"Sidak Siswa Keracunan MBG, DPRD Banyuwangi: Sekolah Seolah-olah Ketakutan dan Sembunyikan Informasi","BANYUWANGI, KOMPAS.com- Anggota Komisi IV DPRD Banyuwangi, Zamroni mengaku heran dengan sikap tak terbuka sekolah yang menjadi korban keracunan diduga akibat makan bergizi gratis (MBG).Hal tersebut diungkap Zamroni usai menggelar inspeksi mendadak ke dua sekolah yang menjadi lokasi terjadinya insiden keracunan usai mengkonsumsi MBG pada Jumat (24/10/2025).""Kami menyayangkan, saat datang ke sekolah-sekolah guru seolah-olah ketakutan dan menyembunyikan (informasi terkait insiden keracunan). Itu perasaan kami,"" kata Zamroni, Sabtu (25/10/2025).Baca juga:Temuan Baru Kasus Keracunan di 2 Sekolah di Banyuwangi, Diduga karena MBGNamun demikian, saat datang ke sekolah, ia tetap berupaya menjelaskan bahwa anggota dewan tidak bermaksud membuat kegaduhan melainkan memperbaiki teknis MBG jika diduga memang ada kelalaian.""Ada ketakutan kenapa, kami telusuri. Kami juga bertanya di mana ahli gizi kalau hasil laboratorium membuktikan bahwa ada bakteri di MBG,"" tanyanya.Dia mengatakan bahwa MBG adalah program yang baik untuk meningkatkan gizi anak-anak, namun demikian pelaksanaannya juga tak boleh sembarangan agar kesehatan anak didik terjaga.Baca juga:Puluhan Relawan Geruduk Dapur MBG Takalar, Gaji Dipotong dan Lembur Tak DibayarKetua fraksi Partai Nasdem tersebut mengaku terheran-heran dengan alasan sekolah yang sempat mengatakan bahwa gejala mulas dan diare disebabkan anak-anak makan rujak dan berbagai alasan lainnya.""Kami menduga ada yang disembunyikan, tapi kami tidak tahu kenapa. Kami menduga,"" ujarnya.Baca juga:BGN Takalar Janji Tindaklanjuti Aduan Pemotongan Upah Relawan MBGKe depan, dia mengimbau kepada pihak sekolah baik kepala sekolah hingga guru sekolah se-Banyuwangi untuk terbuka apabila menemukan kasus serupa.Keterbukaan tersebut dikatakan Zamroni sebagai upaya agar para orang dewasa dapat bersama-sama menyelamatkanpara anak didik agar dapat dengan aman dan nyaman menikmati makanan sehat dan bergizi yang disajikan lewat MBG.""Kami juga meminta BGN (badan gizi nasional) untuk memverifikasi semua SPPG. Dan kami minta seluruh pihak terkait MBG untuk berkomunikasi dengan kami sebagai wakil rakyat, supaya kita bisa memantau agar korban tidak banyak berjatuhan,"" ujar dia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BANYUWANGI, KOMPAS.com- Anggota Komisi IV DPRD Banyuwangi, Zamroni mengaku heran dengan sikap tak terbuka sekolah yang menjadi korban keracunan diduga akibat makan bergizi gratis (MBG). Hal tersebut diungkap Zamroni usai menggelar inspeksi mendadak ke dua sekolah yang menjadi lokasi terjadinya insiden keracunan usai mengkonsumsi MBG pada Jumat (24/10/2025). ""Kami menyayangkan, saat datang ke sekolah-sekolah guru seolah-olah ketakutan dan menyembunyikan (informasi terkait insiden keracunan). Itu perasaan kami,"" kata Zamroni, Sabtu (25/10/2025). Baca juga:Temuan Baru Kasus Keracunan di 2 Sekolah di Banyuwangi, Diduga karena MBG Namun demikian, saat datang ke sekolah, ia tetap berupaya menjelaskan bahwa anggota dewan tidak bermaksud membuat kegaduhan melainkan memperbaiki teknis MBG jika diduga memang ada kelalaian. ""Ada ketakutan kenapa, kami telusuri. Kami juga bertanya di mana ahli gizi kalau hasil laboratorium membuktikan bahwa ada bakteri di MBG,"" tanyanya. Dia mengatakan bahwa MBG adalah program yang baik untuk meningkatkan gizi anak-anak, namun demikian pelaksanaannya juga tak boleh sembarangan agar kesehatan anak didik terjaga. Baca juga:Puluhan Relawan Geruduk Dapur MBG Takalar, Gaji Dipotong dan Lembur Tak Dibayar Ketua fraksi Partai Nasdem tersebut mengaku terheran-heran dengan alasan sekolah yang sempat mengatakan bahwa gejala mulas dan diare disebabkan anak-anak makan rujak dan berbagai alasan lainnya. ""Kami menduga ada yang disembunyikan, tapi kami tidak tahu kenapa. Kami menduga,"" ujarnya. Baca juga:BGN Takalar Janji Tindaklanjuti Aduan Pemotongan Upah Relawan MBG Ke depan, dia mengimbau kepada pihak sekolah baik kepala sekolah hingga guru sekolah se-Banyuwangi untuk terbuka apabila menemukan kasus serupa. Keterbukaan tersebut dikatakan Zamroni sebagai upaya agar para orang dewasa dapat bersama-sama menyelamatkanpara anak didik agar dapat dengan aman dan nyaman menikmati makanan sehat dan bergizi yang disajikan lewat MBG. ""Kami juga meminta BGN (badan gizi nasional) untuk memverifikasi semua SPPG. Dan kami minta seluruh pihak terkait MBG untuk berkomunikasi dengan kami sebagai wakil rakyat, supaya kita bisa memantau agar korban tidak banyak berjatuhan,"" ujar dia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/ZPUn6rZYL7VCB0oBrS__d_zboOE=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/25/68fce07de1b62.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/26/070851178/sidak-siswa-keracunan-mbg-dprd-banyuwangi-sekolah-seolah-olah-ketakutan-dan,c7bafd80036fe1c43f53ceeeeb1b66bbd8e3a216cfdbc866475329e2afe317b5,2025-11-13 20:19:28.335 1085,okezone,mbg,2025-08-03 14:07:23,UMKM Ini Jadi Pemasok Program MBG dengan Dukungan Pembiayaan BRI,"JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ( BRI ) terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong pemberdayaan pelaku UMKM hingga ke wilayah kepulauan. Salah satu penerima manfaat pembiayaan produktif BRI adalah Jane Katang, pelaku usaha asal Kecamatan Siau Barat, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara. Jane merupakan pemilik usaha sembako Aiko Maju, yang kini menjadi pemasok bahan baku untuk dapur umum dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Jane sebelumnya telah menjalankan usaha percetakan dan rumah makan. Dalam pengembangan usahanya, dia mendirikan unit sembako bernama Aiko Maju. Seiring bergulirnya Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Siau, Aiko Maju berkesempatan berpartisipasi sebagai pemasok bahan baku untuk mendukung operasional dapur umum yang melayani ratusan sekolah di wilayah tersebut. Jane menuturkan bahwa keterlibatannya dalam rantai pasok program MBG berkembang seiring meningkatnya kebutuhan di lapangan. Awalnya saya hanya menyuplai bahan pokok seperti beras dan telur, tapi kebutuhan terus bertambah. Karena itu saya inisiatif ajukan KUR ke BRI, supaya usaha saya bisa memenuhi permintaan dan program tetap jalan, ujarnya dalam keterangan BRI, Jakarta, Minggu (3/8/2025). Melalui dukungan dari BRI, Aiko Maju kini menjadi pemasok untuk dapur umum MBG yang beroperasi di wilayah Siau, menjangkau lebih dari 2.400 siswa dari 154 sekolah mulai dari PAUD hingga SMA dan SMK. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara pelaku UMKM dan lembaga keuangan seperti BRI mampu menciptakan dampak sosial yang berkelanjutan. Jane menambahkan bahwa tantangan memasok bahan pangan di wilayah kepulauan tidak hanya soal jarak, tetapi juga soal keterbatasan komoditas segar. Salak memang sudah dapat diperoleh dari Siau, namun kebutuhan akan jenis buah lainnya tetap harus dipenuhi dari luar pulau. Buah-buahan banyak saya datangkan dari Kota Manado karena belum semua tersedia di sini. Tantangannya, kalau telat sedikit bisa rusak, jadi saya harus benar-benar perhitungkan jadwal kapal dan daya tahan stok. Ini jadi bagian dari tanggung jawab saya supaya dapur bisa terus berjalan dan anak-anak tetap dapat gizi lengkap. Sementara untuk bahan baku lain seperti sayur dan ikan, saya belanjakan langsung dari pasar Siau, ungkapnya. Pada kesempatan terpisah, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menegaskan bahwa komitmen BRI dalam memperkuat peran UMKM tidak hanya diwujudkan melalui pembiayaan, tetapi juga melalui keikutsertaan aktif dalam mendukung program-program pemerintah yang menyasar kebutuhan dasar masyarakat. Program MBG membutuhkan rantai pasok yang mampu menjamin kesinambungan suplai dengan jumlah dan standar yang memadai. Usaha Aiko Maju menunjukkan bahwa pelaku UMKM dapat menjawab tantangan tersebut secara profesional, bahkan dalam kondisi geografis yang menantang. Dukungan terhadap Aiko Maju merupakan contoh nyata dari strategi BRI dalam memperkuat fondasi ekonomi kerakyatan sekaligus mendukung keberhasilan program strategis, pungkas Hendy. JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ( BRI ) terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong pemberdayaan pelaku UMKM hingga ke wilayah kepulauan. Salah satu penerima manfaat pembiayaan produktif BRI adalah Jane Katang, pelaku usaha asal Kecamatan Siau Barat, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara. Jane merupakan pemilik usaha sembako Aiko Maju, yang kini menjadi pemasok bahan baku untuk dapur umum dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Jane sebelumnya telah menjalankan usaha percetakan dan rumah makan. Dalam pengembangan usahanya, dia mendirikan unit sembako bernama Aiko Maju. Seiring bergulirnya Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Siau, Aiko Maju berkesempatan berpartisipasi sebagai pemasok bahan baku untuk mendukung operasional dapur umum yang melayani ratusan sekolah di wilayah tersebut. Jane menuturkan bahwa keterlibatannya dalam rantai pasok program MBG berkembang seiring meningkatnya kebutuhan di lapangan. Awalnya saya hanya menyuplai bahan pokok seperti beras dan telur, tapi kebutuhan terus bertambah. Karena itu saya inisiatif ajukan KUR ke BRI, supaya usaha saya bisa memenuhi permintaan dan program tetap jalan, ujarnya dalam keterangan BRI, Jakarta, Minggu (3/8/2025). Melalui dukungan dari BRI, Aiko Maju kini menjadi pemasok untuk dapur umum MBG yang beroperasi di wilayah Siau, menjangkau lebih dari 2.400 siswa dari 154 sekolah mulai dari PAUD hingga SMA dan SMK. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara pelaku UMKM dan lembaga keuangan seperti BRI mampu menciptakan dampak sosial yang berkelanjutan. Jane menambahkan bahwa tantangan memasok bahan pangan di wilayah kepulauan tidak hanya soal jarak, tetapi juga soal keterbatasan komoditas segar. Salak memang sudah dapat diperoleh dari Siau, namun kebutuhan akan jenis buah lainnya tetap harus dipenuhi dari luar pulau. Buah-buahan banyak saya datangkan dari Kota Manado karena belum semua tersedia di sini. Tantangannya, kalau telat sedikit bisa rusak, jadi saya harus benar-benar perhitungkan jadwal kapal dan daya tahan stok. Ini jadi bagian dari tanggung jawab saya supaya dapur bisa terus berjalan dan anak-anak tetap dapat gizi lengkap. Sementara untuk bahan baku lain seperti sayur dan ikan, saya belanjakan langsung dari pasar Siau, ungkapnya. Pada kesempatan terpisah, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menegaskan bahwa komitmen BRI dalam memperkuat peran UMKM tidak hanya diwujudkan melalui pembiayaan, tetapi juga melalui keikutsertaan aktif dalam mendukung program-program pemerintah yang menyasar kebutuhan dasar masyarakat. Program MBG membutuhkan rantai pasok yang mampu menjamin kesinambungan suplai dengan jumlah dan standar yang memadai. Usaha Aiko Maju menunjukkan bahwa pelaku UMKM dapat menjawab tantangan tersebut secara profesional, bahkan dalam kondisi geografis yang menantang. Dukungan terhadap Aiko Maju merupakan contoh nyata dari strategi BRI dalam memperkuat fondasi ekonomi kerakyatan sekaligus mendukung keberhasilan program strategis, pungkas Hendy. (Dani Jumadil Akhir)",Dani Jumadil Akhir,https://img.okezone.com/content/2025/08/03/455/3160133/mbg-SknZ_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/08/03/455/3160133/umkm-ini-jadi-pemasok-program-mbg-dengan-dukungan-pembiayaan-bri?page=all,c7dfd8b4f44b3bb700755223788774beefa3cb32f8282253aa6a46f1c2550e0c,2025-11-13 20:19:31.147 1086,pikiranrakyat,mbg,2025-09-24 18:27:19,"FSGI dan JPPI Desak Moratorium Program MBG, Soroti Keracunan Massal hingga Pengkhianatan terhadap UUD 45","PIKIRAN RAKYAT -Dua organisasi pendidikan, Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) dan Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), kompak mendesak pemerintah menghentikan sementara program Makan Bergizi Gratis (MBG). Mereka menilai, selain menelan ribuan korban keracunan, program ini juga berpotensi menimbulkan kerugian negara, menambah beban guru dan sekolah, serta menggerus anggaran pendidikan yang dijamin UUD 1945. FSGI mendesak pemerintah menghentikan sementara program MBG. Desakan ini muncul setelah berbagai kasus keracunan massal siswa akibat makanan program tersebut terjadi di berbagai daerah. FSGI menilai, program ini harus dievaluasi total sebelum diteruskan agar tidak menimbulkan korban baru. Baca Juga:65 Siswa SMKN 1 Cihampelas Keracunan MBG, RSUD Cililin Penuh, Korban Dipastikan Bertambah Sekjen FSGI, Fahriza Marta Tanjung, menyebutkan sedikitnya ada 14 provinsi yang melaporkan masalah MBG. Persoalannya mulai dari makanan basi, lauk berbelatung dan berkecoa, porsi yang tak layak gizi, hingga ratusan siswa jatuh sakit usai mengonsumsi makanan. Jika tidak segera dimoratorium, maka setiap daerah hanya tinggal menunggu giliran terjadi keracunan, ujarnya, Rabu 24 September 2025. Kasus di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, menjadi salah satu yang paling serius. Sebanyak 364 siswa keracunan dan pemerintah daerah setempat langsung menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB). FSGI menilai langkah ini harus menjadi contoh agar pemerintah pusat juga menetapkan KLB secara nasional. Baca Juga:Suasana Mencekam Keracunan MBG di Cipongkor KBB, Siswa Digotong dan Digendong ke GOR Kecamatan Selain soal keamanan pangan, FSGI menyoroti beban tambahan bagi guru dan sekolah. Di Sleman, guru diminta mencicipi makanan MBG terlebih dahulu untuk mencegah keracunan siswa, sebuah kebijakan yang dinilai justru membahayakan guru. Di Ngawi, sekolah bahkan diwajibkan membeli wadah makanan baru dengan harga dua kali lipat dari harga pasar. Tidak hanya itu, ada kepala sekolah yang menolak menandatangani nota kesepahaman MBG karena meragukan kualitas distribusi dan gizi. Penolakan ini didasarkan pada kekhawatiran bila sekolah diminta bertanggung jawab apabila terjadi keracunan massal. Baca Juga:Dapur MBG Diduga Dikuasai Anggota DPR dan DPRD, Kepemilikan SPPG Harus Profesional Keputusan kepala sekolah yang mengutamakan keselamatan siswa ini patut diapresiasi, ujar Ketua Umum FSGI, Fahmi Hatib. Sementara itu, di Jakarta, persoalan berbeda muncul. Makanan MBG kerap tersisa karena siswa enggan mengonsumsinya. Ratusan porsi terbuang setiap hari, bahkan sebagian dibawa pulang guru agar tidak mubazir. FSGI menilai fenomena ini menunjukkan kerugian negara akibat perencanaan yang lemah. Ketua Dewan Pakar FSGI, Retno Listyarti, menyatakan masalah ini semakin ironis karena anggaran MBG terus membengkak. Baca Juga:Anggaran Pendidikan Disandera Program MBG, JPPI Menilai DPR dan Pemerintah Khianati UUD 1945 Tahun 2025 pemerintah menganggarkan Rp 71 triliun, tapi sampai September serapannya baru 22 persen. Anehnya, tahun 2026 justru dinaikkan drastis menjadi Rp 335 triliun, katanya. Sejalan dengan FSGI, Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) juga mendesak moratorium MBG. JPPI mencatat eskalasi korban keracunan terus meningkat. Per 14 September 2025, jumlah korban mencapai 5.360 anak, dan hanya dalam sepekan bertambah 1.092 anak menjadi 6.452. Koordinator Nasional JPPI, Ubaid Matraji, menilai kondisi ini sudah layak disebut sebagai KLB nasional. Namun pemerintah dan DPR RI justru memilih tetap melanjutkan program tersebut. Ini bukan sekadar kebijakan keliru, tapi bentuk pengkhianatan terhadap UUD 1945 sekaligus memporak-porandakan sektor pendidikan, ujarnya. Baca Juga:Quality Control MBG Dicurigai Lemah, Anggota DPRD Kabupaten Bandung Diminta Turun Tangan Menurut JPPI, keputusan DPR mengalokasikan Rp 335 triliun untuk MBG dengan memangkas Rp 223 triliun dari pos pendidikan adalah blunder besar. Pasalnya, setelah pemangkasan tersebut, anggaran pendidikan hanya tersisa 14 persen dari APBN, jauh di bawah amanat konstitusi sebesar 20 persen. JPPI menyebut pemerintah dan DPR telah melakukan lima dosa besar terkait MBG. Pertama, mengkhianati UUD 1945 dengan memangkas anggaran pendidikan. Kedua, mengabaikan hak anak atas pendidikan. Ketiga, menggeser kebutuhan dasar pendidikan seperti infrastruktur sekolah, kesejahteraan guru, dan sarana belajar. Keempat, membuka peluang konflik kepentingan dan korupsi. Kelima, tidak mendengar suara publik yang meminta evaluasi menyeluruh. Baca Juga:DPRD Bandung Barat Desak Evaluasi Total Program MBG, Kasus 364 Siswa Keracunan Jadi Alarm Keras Skema MBG ini lebih mirip proyek mercusuar untuk kepentingan politik ketimbang layanan publik. Alih-alih menyehatkan, program ini justru membahayakan anak-anak, kata Ubaid. JPPI menuntut agar pemerintah menetapkan status KLB, menghentikan sementara MBG, serta mengembalikan Rp223 triliun anggaran pendidikan yang dialihkan. Dana tersebut diminta untuk dialokasikan ke kebutuhan fundamental seperti peningkatan kualitas guru, perbaikan sekolah rusak, dan pelaksanaan pendidikan gratis sesuai putusan Mahkamah Konstitusi. Baca Juga:Gubernur Jabar Evaluasi Program MBG Usai Keracunan Massal di KBB, Minta Penyelenggara Perhatikan Waktu Memasak MBG terbukti lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya. Demi keselamatan anak-anak Indonesia dan masa depan pendidikan, hentikan dulu program ini sebelum jatuh korban lebih banyak, kata Ubaid. (*) Berita PilihanMarak Kasus Keracunan Anak Diduga Karena MBG, KPAI: Ini Sudah Tidak Bisa Ditolerir LagiDi Tengah Lonjakan Kasus Pelajar Keracunan, Menteri Dikdasmen Tetap Dukung Program MBG Jalan TerusBanyaknya Kasus Keracunan MBG, Orang Tua Siswa di Kabupaten Bandung Barat WaswasBGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBGSiswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut KhawatirEvaluasi Paket MBG ke SPPG Cegah Keracunan, Sekolah di Kota Cimahi Sempat Temukan Ulat pada Sayuran Berita PilihanMarak Kasus Keracunan Anak Diduga Karena MBG, KPAI: Ini Sudah Tidak Bisa Ditolerir LagiDi Tengah Lonjakan Kasus Pelajar Keracunan, Menteri Dikdasmen Tetap Dukung Program MBG Jalan TerusBanyaknya Kasus Keracunan MBG, Orang Tua Siswa di Kabupaten Bandung Barat WaswasBGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBGSiswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut KhawatirEvaluasi Paket MBG ke SPPG Cegah Keracunan, Sekolah di Kota Cimahi Sempat Temukan Ulat pada Sayuran Berita Pilihan Marak Kasus Keracunan Anak Diduga Karena MBG, KPAI: Ini Sudah Tidak Bisa Ditolerir LagiDi Tengah Lonjakan Kasus Pelajar Keracunan, Menteri Dikdasmen Tetap Dukung Program MBG Jalan TerusBanyaknya Kasus Keracunan MBG, Orang Tua Siswa di Kabupaten Bandung Barat WaswasBGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBGSiswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut KhawatirEvaluasi Paket MBG ke SPPG Cegah Keracunan, Sekolah di Kota Cimahi Sempat Temukan Ulat pada Sayuran Marak Kasus Keracunan Anak Diduga Karena MBG, KPAI: Ini Sudah Tidak Bisa Ditolerir Lagi Marak Kasus Keracunan Anak Diduga Karena MBG, KPAI: Ini Sudah Tidak Bisa Ditolerir Lagi Marak Kasus Keracunan Anak Diduga Karena MBG, KPAI: Ini Sudah Tidak Bisa Ditolerir Lagi Marak Kasus Keracunan Anak Diduga Karena MBG, KPAI: Ini Sudah Tidak Bisa Ditolerir Lagi Di Tengah Lonjakan Kasus Pelajar Keracunan, Menteri Dikdasmen Tetap Dukung Program MBG Jalan Terus Di Tengah Lonjakan Kasus Pelajar Keracunan, Menteri Dikdasmen Tetap Dukung Program MBG Jalan Terus Di Tengah Lonjakan Kasus Pelajar Keracunan, Menteri Dikdasmen Tetap Dukung Program MBG Jalan Terus Di Tengah Lonjakan Kasus Pelajar Keracunan, Menteri Dikdasmen Tetap Dukung Program MBG Jalan Terus Banyaknya Kasus Keracunan MBG, Orang Tua Siswa di Kabupaten Bandung Barat Waswas Banyaknya Kasus Keracunan MBG, Orang Tua Siswa di Kabupaten Bandung Barat Waswas Banyaknya Kasus Keracunan MBG, Orang Tua Siswa di Kabupaten Bandung Barat Waswas Banyaknya Kasus Keracunan MBG, Orang Tua Siswa di Kabupaten Bandung Barat Waswas BGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBG BGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBG BGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBG BGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBG Siswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut Khawatir Siswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut Khawatir Siswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut Khawatir Siswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut Khawatir Evaluasi Paket MBG ke SPPG Cegah Keracunan, Sekolah di Kota Cimahi Sempat Temukan Ulat pada Sayuran Evaluasi Paket MBG ke SPPG Cegah Keracunan, Sekolah di Kota Cimahi Sempat Temukan Ulat pada Sayuran Evaluasi Paket MBG ke SPPG Cegah Keracunan, Sekolah di Kota Cimahi Sempat Temukan Ulat pada Sayuran Evaluasi Paket MBG ke SPPG Cegah Keracunan, Sekolah di Kota Cimahi Sempat Temukan Ulat pada Sayuran",Muhammad Ashari,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/24/491743675.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019670538/fsgi-dan-jppi-desak-moratorium-program-mbg-soroti-keracunan-massal-hingga-pengkhianatan-terhadap-uud-45?page=all,1808fd1a3412d4825c69b65242216a8a1daa1063e1f29356050a6dc990fc2997,2025-11-13 20:19:34.035 1065,okezone,mbg,2025-08-06 20:03:50,"Polres Bogor Bangun 6 Dapur SPPG, Dukung Program MBG Presiden Prabowo","JAKARTA - Polres Bogor memulai pembangunan enam unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pembangunan ini merupakan bagian dari peresmian serentak 205 dapur SPPG se-Indonesia yang dilaksanakan oleh Polri, sebagai wujud dukungan terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Kapolres Bogor, AKBP Wikha Ardilestanto mengatakan, bahwa keberadaan SPPG merupakan elemen penting dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia sejak usia dini. ""Kami sepenuhnya memahami bahwa kehadiran SPPG sangat penting dalam upaya membangun kualitas SDM Indonesia sejak dini. Ketahanan gizi adalah fondasi ketahanan nasional,"" ujar Wikha, Rabu (6/8/2025). Wikha menegaskan, bahwa pembangunan enam dapur ini adalah bentuk nyata komitmen Polri dalam mendukung agenda nasional di bidang kesehatan dan pendidikan. Enam titik pembangunan SPPG tersebut berada di Kecamatan Citeureup (1 lokasi), Kecamatan Gunung Putri (1 lokasi), Kecamatan Cibinong (3 lokasi), dan Kecamatan Sukaraja (1 lokasi). Lahan untuk pembangunan dapur tersebut merupakan aset milik Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor, yang dialihfungsikan untuk mendukung kebutuhan masyarakat. Polres Bogor menargetkan, enam dapur ini akan memberikan manfaat langsung kepada lebih dari 20.000 anak dari 46 sekolah. Selain itu, program ini juga diproyeksikan menyerap sekitar 300 tenaga kerja lokal, yang diharapkan mampu menggerakkan perekonomian masyarakat sekitar. ""Pada kesempatan yang baik ini, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolri atas inisiatif luar biasa ini. Terima kasih kepada Bapak Kapolda Jawa Barat atas bimbingannya, serta kepada Bapak Bupati Kabupaten Bogor, Badan Gizi Nasional, dan seluruh elemen yang telah mendukung penuh kolaborasi ini,"" tutup Wikha. JAKARTA - Polres Bogor memulai pembangunan enam unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pembangunan ini merupakan bagian dari peresmian serentak 205 dapur SPPG se-Indonesia yang dilaksanakan oleh Polri, sebagai wujud dukungan terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Kapolres Bogor, AKBP Wikha Ardilestanto mengatakan, bahwa keberadaan SPPG merupakan elemen penting dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia sejak usia dini. ""Kami sepenuhnya memahami bahwa kehadiran SPPG sangat penting dalam upaya membangun kualitas SDM Indonesia sejak dini. Ketahanan gizi adalah fondasi ketahanan nasional,"" ujar Wikha, Rabu (6/8/2025). Wikha menegaskan, bahwa pembangunan enam dapur ini adalah bentuk nyata komitmen Polri dalam mendukung agenda nasional di bidang kesehatan dan pendidikan. Enam titik pembangunan SPPG tersebut berada di Kecamatan Citeureup (1 lokasi), Kecamatan Gunung Putri (1 lokasi), Kecamatan Cibinong (3 lokasi), dan Kecamatan Sukaraja (1 lokasi). Lahan untuk pembangunan dapur tersebut merupakan aset milik Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor, yang dialihfungsikan untuk mendukung kebutuhan masyarakat. Polres Bogor menargetkan, enam dapur ini akan memberikan manfaat langsung kepada lebih dari 20.000 anak dari 46 sekolah. Selain itu, program ini juga diproyeksikan menyerap sekitar 300 tenaga kerja lokal, yang diharapkan mampu menggerakkan perekonomian masyarakat sekitar. ""Pada kesempatan yang baik ini, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Kapolri atas inisiatif luar biasa ini. Terima kasih kepada Bapak Kapolda Jawa Barat atas bimbingannya, serta kepada Bapak Bupati Kabupaten Bogor, Badan Gizi Nasional, dan seluruh elemen yang telah mendukung penuh kolaborasi ini,"" tutup Wikha. (Awaludin)",Putra Ramadhani Astyawan,https://img.okezone.com/content/2025/08/06/338/3160960/kapolres_bogor_akbp_wikha_ardilestanto-Il1Y_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/08/06/338/3160960/polres-bogor-bangun-6-dapur-sppg-dukung-program-mbg-presiden-prabowo?page=all,839b7e758ee72084693f21ea409209b91f374bce58f70a5e58810c73fd8d5afa,2025-11-13 20:18:48.186 1066,pikiranrakyat,mbg,2025-09-25 07:45:00,"Dugaan Keracunan MBG di SMKN 1 Cihampelas Tembus 163 Siswa, Kepala SPPG Irit Bicara","PIKIRAN RAKYAT Insiden keracunan massal kembali menggemparkan Kabupaten Bandung Barat (KBB). Puluhan siswa SMKN 1 Cihampelas dilaporkan mengalami gejala keracunan setelah menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), Rabu (24/9/2025). Di tengah kepanikan akibat banyaknya korban yang bergelimpangan, situasi di lokasi peliputan sempat diwarnai insiden tak mengenakkan. Pasalnya, sejumlah jurnalis yang berusaha meminta keterangan resmi justru dihalang-halangi ketika mencoba menemui Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Bahkan, Kepala SPPG yang belum diketahui identitasnya itu sempat kabur menghindari sorotan media. Baca Juga:Kasus Keracunan Diduga MBG di SMKN 1 Cihampelas KBB Meledak: Total 163 Siswa Terdampak, 24 Ambulans Siaga Namun, upaya tersebut gagal setelah yang bersangkutan berhasil dicegat wartawan. Ketegangan singkat pun terjadi. Ini kepala SPPG ya, kok bungkam sih? sindir salah seorang jurnalis di lokasi. Akhirnya, Kepala SPPG tersebut memberikan jawaban terbatas dengan irit bicara. Bukan bungkam, nanti saja (keterangan dugaan keracunan), masih evaluasi. Kegiatan MBG dihentikan dulu sampai menunggu hasil laboratorium keluar, ujarnya. Baca Juga:Kasus Keracunan Massal MBG Meluas di Bandung Barat, Ratusan Siswa Dirawat Baru menjawab satu pertanyaan, kepala SPPG tersebut langsung ditarik dan diamankan rekan-rekannya untuk menghindar dari pertanyaan wartawan. Sehingga, wartawan yang berada dilokasi kesulitan untuk kembali melontarkan pertanyaan terkait insiden keracunan massal siswa SMKN 1 Cihampelas usai menyantap MBG. Kepala SPPG MBG sempat kabur saat dikejar jurnalis/kontributor PR /Deni Supriatna / Kepala SPPG MBG sempat kabur saat dikejar jurnalis/kontributor PR /Deni Supriatna / Kepala SPPG MBG sempat kabur saat dikejar jurnalis/kontributor PR /Deni Supriatna / Hingga Rabu malam, jumlah korban keracunan tercatat melonjak tajam menjadi 163 Siswa, meningkat signifikan dari laporan awal sebanyak 65 siswa. Suasana darurat pun terlihat jelas di Kantor Desa Mekarmukti, Cihampelas, yang dijadikan posko utama penanganan. Sedikitnya 24 unit ambulans disiagakan untuk mengantisipasi lonjakan korban. Data terbaru pukul 21.15 WIB mencatat, 64 siswa dirujuk ke rumah sakit dan puskesmas, 92 siswa sudah diperbolehkan pulang, sementara 7 siswa masih menjalani perawatan di posko darurat. RSUD Cililin: 19 orang Puskesmas DTP Cililin: 11 orang Puskesmas Cihampelas: 6 orang RSIA Azzahra Batulayang: 11 orang Klinik Yakin: 4 orang RS Dustira: 2 orang RS Karisma: 5 orang Praktek dr. Arvan: 2 orang RS Unggul Karsa: 1 orang Klinik Harapan Batujajar: 1 orang Puskesmas DTP Batujajar: 2 orang Sementara itu, seorang siswa yang dirawat di posko darurat harus mendapat penanganan intensif dan segera dirujuk ke RS Karisma Padalarang. Penanganan korban melibatkan tenaga medis, aparat TNI-Polri, PMI, BPBD KBB, relawan, hingga masyarakat setempat. Mereka berjibaku tidak hanya memberikan pertolongan medis, tetapi juga menyalurkan logistik bagi para korban dan keluarga. Hingga kini, pemerintah daerah bersama tim gabungan terus melakukan langkah darurat kesehatan dan pemantauan intensif terhadap para siswa yang terdampak di SMKN 1 Cihampelas.*** Berita PilihanKPK Tangkap Pengusaha Menas Erwin di BSD Setelah Dua Kali Mangkir dari PanggilanBabak Baru Kadin Jabar Adakan Dua Musyawarah Provinsi di Bogor dan di Bandung Hasilkan Dua Ketua Umum Terpilih Berita PilihanKPK Tangkap Pengusaha Menas Erwin di BSD Setelah Dua Kali Mangkir dari PanggilanBabak Baru Kadin Jabar Adakan Dua Musyawarah Provinsi di Bogor dan di Bandung Hasilkan Dua Ketua Umum Terpilih Berita Pilihan KPK Tangkap Pengusaha Menas Erwin di BSD Setelah Dua Kali Mangkir dari PanggilanBabak Baru Kadin Jabar Adakan Dua Musyawarah Provinsi di Bogor dan di Bandung Hasilkan Dua Ketua Umum Terpilih KPK Tangkap Pengusaha Menas Erwin di BSD Setelah Dua Kali Mangkir dari Panggilan KPK Tangkap Pengusaha Menas Erwin di BSD Setelah Dua Kali Mangkir dari Panggilan KPK Tangkap Pengusaha Menas Erwin di BSD Setelah Dua Kali Mangkir dari Panggilan KPK Tangkap Pengusaha Menas Erwin di BSD Setelah Dua Kali Mangkir dari Panggilan Babak Baru Kadin Jabar Adakan Dua Musyawarah Provinsi di Bogor dan di Bandung Hasilkan Dua Ketua Umum Terpilih Babak Baru Kadin Jabar Adakan Dua Musyawarah Provinsi di Bogor dan di Bandung Hasilkan Dua Ketua Umum Terpilih Babak Baru Kadin Jabar Adakan Dua Musyawarah Provinsi di Bogor dan di Bandung Hasilkan Dua Ketua Umum Terpilih Babak Baru Kadin Jabar Adakan Dua Musyawarah Provinsi di Bogor dan di Bandung Hasilkan Dua Ketua Umum Terpilih",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/24/2518321539.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019671362/dugaan-keracunan-mbg-di-smkn-1-cihampelas-tembus-163-siswa-kepala-sppg-irit-bicara?page=all,27a9ec6f7a6fadc3792ad4ede8b9214a2aee5a7f7fef2106a067ec02dfdf311a,2025-11-13 20:18:50.460 1067,detik,mbg,2025-11-04 12:43:00,Puan Sebut Utang Kereta Cepat-Dana Pemda Ngendap di Bank Bakal Dibahas di DPR,"Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI memulai masa sidang II tahun sidang 2025 2026 pada Selasa (4/11/). Sejumlah isu bakal dibahas oleh DPR, mulai dari polemik utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoos, dana pemerintah daerah mengendap di bank, hingga evaluasi Makan Bergizi Gratis (MBG). Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan, isu yang dibahas DPR merupakan yang berdampak langsung kepada kehidupan rakyat. Puan menyebut hal ini merupakan bagian dari fungsi pengawasan DPR RI. ""Dalam menjalankan fungsi pengawasan DPR RI melalui alat kelengkapan dewan akan melakukan pembahasan melalui rapat kerja bersama pemerintah terhadap permasalahan yang menarik perhatian dan berdampak pada kehidupan rakyat,"" ujarnya di DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (4/11/2025). Secara rinci, isu-isu yang akan dibahas antara lain antisipasi bencana hidrometeorologi, penanganan kasus pencemaran radioaktif cesium-137 di kawasan industri Cikande, hingga penyelesaian status kewarganegaraan bagi anak-anak akibat kawin campur. Kemudian, penerapan standar bangunan di lingkungan pendidikan agama, percepatan akses internet ke pelosok desa, pencapaian target swasembada pangan dan energi, pengadaan BBM dan SPBU swasta. Selanjutnya, pengaturan konten online pada platform digital, percepatan rencana penghapusan tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, evaluasit erhadap pelaksanaan program MBG, pelaksanaan program magang nasional, serta evaluasi program 3 juta rumah. DPR juga akan membahas rencana pengiriman pasukan TNI dalam misi perdamaian di Gaza, serta evaluasi terhadap penempatan uang negara di bank BUMN. Puan juga menyebut DPR akan membahas penyelesaian utang kereta cepat. ""Evaluasi terhadap kebijakan penempatan uang negara pada himpunan bank milik negara, permasalahan dana pemerintah daerah yang mengendap di perbankan berdasarkan data Bank Indonesia dan penyelesaian utang kereta cepat Indonesia-China,"" tutupnya. Tonton juga video ""Dirut KAI Sebut KCIC Siap Beri Data-Kesaksian soal Whoosh ke KPK"" di sini:",Ilyas Fadilah -detikFinance,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2024/10/01/suasana-gedung-dpr-jelang-pelantikan-anggota-parlemen_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-8193316/puan-sebut-utang-kereta-cepat-dana-pemda-ngendap-di-bank-bakal-dibahas-di-dpr,ec598c3b5badc6db9537f7c02b096ed6e0a401292e1496907cf1dcb01b162cd5,2025-11-13 20:18:55.033 1068,kompas,mbg,2025-10-27 20:43:02,"Cegah Keracunan MBG, BGN Wajibkan Juru Masak Bersertifikat dan Rapid Test Bahan Baku","JAKARTA, KOMPAS.com -Berbagai cara dilakukan Badan Gizi Nasional (BGN) agar kasus keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Indonesia tidak lagi terjadi.""Kita ingin melakukan kegiatan-kegiatan yang meminimalisir kejadian menonjol ya sehingga target kita zero kejadian itu atau nol kejadian ingin kita kejar,"" ucap Kepala BGNDadan Hidayatsaat konferensi pers di Hotel Discovery Ancol, Jakarta Utara, Senin (27/10/2025) sore.Langkah pertama yang dilakukan BGN untuk menekan angka keracunan, kata Dadan, adalah dengan menurunkan jumlah penerima manfaat per SPPG.Baca juga:BGN Targetkan Bangun 25.400 SPPG di Seluruh Indonesia Sampai Akhir 2025Namun, Dadan tak menyebut secara spesifik berapa jumlah MBG yang boleh dibuat setiap SPPG nantinya.Selain itu, Dadan juga mengimbau agar semua juru masak di setiap SPPG memiliki sertifikat.""Kemudian, kita juga imbau dan kita minta agar setiap SPPG ada juru masak yang bersertifikat karena dari pengalaman cara kerja yang memiliki juru masak bersertifikat lebih efisien dan lebih cepat,"" jelas Dadan.Kemudian, BGN juga meminta kepada seluruh SPPG agar memiliki alat rapid test untuk uji bahan baku.Sebab, kata Dadan, berdasarkan pengalaman di Jepang 90 persen kasus keracunan berasal dari bahan baku.Tak hanya sampai situ, makanan yang sudah dimasak di SPPG akan diuji terlebih dahulu sebelum dibagikan kepada para siswa.Baca juga:Jumlah Dapur MBG Baru 10.900 Unit, BGN: Tantangannya Bangun EkosistemKepala BGN itu juga mengimbau agar seluruh SPPG di Indonesia memiliki alat sterilisasi food tray MBG.""Kemudian kita juga meminta seluruh SPPG memiliki alat sterilisasi food tray yang bisa mengeringkan food tray dalam waktu tiga menit dengan suhu 120 derajat agar lebih steril,"" jelas Dadan.Lalu, karena berdasarkan hasil kajian Kementerian Kesehatan banyak kasus keracunan bersumber dari kualitas air yang digunakan saat memasak, maka BGN meminta agar setiap SPPG bisa menggunakan air kemasan.""Kita minta seluruh SPPG menggunakan air yang sudah bersertifikat, air kemasan atau air isi ulang yang sudah ada sertifikasi,"" ujar Dadan.Baca juga:Buntut Keracunan MBG, Prabowo Usulkan BGN Bagikan Sendok ke MuridDadan mengatakan, akan terus melakukan pelatihan dan bimbingan teknis berulang kepada seluruh kepala SPPG agar tetap waspada sehingga kasus keracunan tidak terjadi lagi.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com -Berbagai cara dilakukan Badan Gizi Nasional (BGN) agar kasus keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Indonesia tidak lagi terjadi. ""Kita ingin melakukan kegiatan-kegiatan yang meminimalisir kejadian menonjol ya sehingga target kita zero kejadian itu atau nol kejadian ingin kita kejar,"" ucap Kepala BGNDadan Hidayatsaat konferensi pers di Hotel Discovery Ancol, Jakarta Utara, Senin (27/10/2025) sore. Langkah pertama yang dilakukan BGN untuk menekan angka keracunan, kata Dadan, adalah dengan menurunkan jumlah penerima manfaat per SPPG. Baca juga:BGN Targetkan Bangun 25.400 SPPG di Seluruh Indonesia Sampai Akhir 2025 Namun, Dadan tak menyebut secara spesifik berapa jumlah MBG yang boleh dibuat setiap SPPG nantinya. Selain itu, Dadan juga mengimbau agar semua juru masak di setiap SPPG memiliki sertifikat. ""Kemudian, kita juga imbau dan kita minta agar setiap SPPG ada juru masak yang bersertifikat karena dari pengalaman cara kerja yang memiliki juru masak bersertifikat lebih efisien dan lebih cepat,"" jelas Dadan. Kemudian, BGN juga meminta kepada seluruh SPPG agar memiliki alat rapid test untuk uji bahan baku. Sebab, kata Dadan, berdasarkan pengalaman di Jepang 90 persen kasus keracunan berasal dari bahan baku. Tak hanya sampai situ, makanan yang sudah dimasak di SPPG akan diuji terlebih dahulu sebelum dibagikan kepada para siswa. Baca juga:Jumlah Dapur MBG Baru 10.900 Unit, BGN: Tantangannya Bangun Ekosistem Kepala BGN itu juga mengimbau agar seluruh SPPG di Indonesia memiliki alat sterilisasi food tray MBG. ""Kemudian kita juga meminta seluruh SPPG memiliki alat sterilisasi food tray yang bisa mengeringkan food tray dalam waktu tiga menit dengan suhu 120 derajat agar lebih steril,"" jelas Dadan. Lalu, karena berdasarkan hasil kajian Kementerian Kesehatan banyak kasus keracunan bersumber dari kualitas air yang digunakan saat memasak, maka BGN meminta agar setiap SPPG bisa menggunakan air kemasan. ""Kita minta seluruh SPPG menggunakan air yang sudah bersertifikat, air kemasan atau air isi ulang yang sudah ada sertifikasi,"" ujar Dadan. Baca juga:Buntut Keracunan MBG, Prabowo Usulkan BGN Bagikan Sendok ke Murid Dadan mengatakan, akan terus melakukan pelatihan dan bimbingan teknis berulang kepada seluruh kepala SPPG agar tetap waspada sehingga kasus keracunan tidak terjadi lagi.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/xypVueLbzwE00-ItMKGZqG7emVI=/215x578:3847x3000/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/27/68ff604b100df.jpg",https://megapolitan.kompas.com/read/2025/10/27/20430291/cegah-keracunan-mbg-bgn-wajibkan-juru-masak-bersertifikat-dan-rapid-test,57cfe3e39ca70bff894dc9286e691d5da255049b6379375ef8bd63ec07da1a97,2025-11-13 20:18:56.459 1069,okezone,mbg,2025-08-06 18:24:25,"Resmikan 8 SPPG MBG dan Groundbreaking 205 Unit, Polri Utamakan Food Security","JAKARTA Polri meresmikan delapan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) operasional sekaligus melaksanakan groundbreaking 205 unit baru secara serentak di seluruh Indonesia. Kegiatan itu dalam rangka percepatan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Irwasum selaku Ketua Gugus Tugas MBG Polri, Komjen Dedi Prasetyo, menegaskan komitmen mutu melalui mekanisme Security Food Test yang wajib dijalankan tim medis Polri. Ini adalah pembeda SPPG Polri. Setiap produksi makanan wajib melalui uji keamanan untuk menjamin standar higienis, mencegah keracunan, dan memastikan gizi aman untuk penerima manfaat, kata Dedi di Desa Rembun, Malang, Jawa Timur, Rabu (6/8/2025). Kegiatan ini diselenggarakan secara serentak di 34 Polda. Secara paralel, juga dilakukan acara panen jagung serta penyerahan bantuan alsintan (alat dan mesin pertanian) berupa traktor, benih, pupuk, dan pestisida untuk mendukung pasokan bahan pangan lokal untuk dapur SPPG yang beroperasi. Dengan kegiatan tersebut, SPPG Polri yang telah beroperasi hingga Agustus 2025 menunjukkan akselerasi signifikan: 27 unit telah beroperasi melayani 86.777 penerima manfaat per hari dan menyerap 1.344 tenaga kerja. Lalu, 34 unit dalam persiapan akhir operasional, 155 unit tahap konstruksi, serta 205 unit yang memulai pembangunan hari ini. Total 421 SPPG ini akan menjadi tulang punggung distribusi gizi bagi 1,47 juta orang per hari ketika seluruhnya beroperasi. Polri menargetkan penyelesaian 500 SPPG pada akhir 2025 dan total menjadi 1.000 unit pada 2026, ujar Dedi. Menurut Dedi, dalam percepatan SPPG MBG dilakukan strategi kolaborasi Pentahelix melibatkan TNI, Pemda, kementerian/lembaga, kemudian akademisi, bisnis, masyarakat, dan media. Pasalnya, pendekatan itu tidak hanya memutus rantai stunting melalui intervensi gizi tepat, tetapi juga menggerakkan ekonomi lokal lewat penyerapan tenaga kerja dan penguatan UMKM. SPPG adalah bukti Polri hadir membangun masa depan bangsa. Mari sukseskan program ini bersama demi generasi sehat yang akan memimpin Indonesia Emas 2045, tutup Dedi. JAKARTA Polri meresmikan delapan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) operasional sekaligus melaksanakan groundbreaking 205 unit baru secara serentak di seluruh Indonesia. Kegiatan itu dalam rangka percepatan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Irwasum selaku Ketua Gugus Tugas MBG Polri, Komjen Dedi Prasetyo, menegaskan komitmen mutu melalui mekanisme Security Food Test yang wajib dijalankan tim medis Polri. Ini adalah pembeda SPPG Polri. Setiap produksi makanan wajib melalui uji keamanan untuk menjamin standar higienis, mencegah keracunan, dan memastikan gizi aman untuk penerima manfaat, kata Dedi di Desa Rembun, Malang, Jawa Timur, Rabu (6/8/2025). Kegiatan ini diselenggarakan secara serentak di 34 Polda. Secara paralel, juga dilakukan acara panen jagung serta penyerahan bantuan alsintan (alat dan mesin pertanian) berupa traktor, benih, pupuk, dan pestisida untuk mendukung pasokan bahan pangan lokal untuk dapur SPPG yang beroperasi. Dengan kegiatan tersebut, SPPG Polri yang telah beroperasi hingga Agustus 2025 menunjukkan akselerasi signifikan: 27 unit telah beroperasi melayani 86.777 penerima manfaat per hari dan menyerap 1.344 tenaga kerja. Lalu, 34 unit dalam persiapan akhir operasional, 155 unit tahap konstruksi, serta 205 unit yang memulai pembangunan hari ini. Total 421 SPPG ini akan menjadi tulang punggung distribusi gizi bagi 1,47 juta orang per hari ketika seluruhnya beroperasi. Polri menargetkan penyelesaian 500 SPPG pada akhir 2025 dan total menjadi 1.000 unit pada 2026, ujar Dedi. Menurut Dedi, dalam percepatan SPPG MBG dilakukan strategi kolaborasi Pentahelix melibatkan TNI, Pemda, kementerian/lembaga, kemudian akademisi, bisnis, masyarakat, dan media. Pasalnya, pendekatan itu tidak hanya memutus rantai stunting melalui intervensi gizi tepat, tetapi juga menggerakkan ekonomi lokal lewat penyerapan tenaga kerja dan penguatan UMKM. SPPG adalah bukti Polri hadir membangun masa depan bangsa. Mari sukseskan program ini bersama demi generasi sehat yang akan memimpin Indonesia Emas 2045, tutup Dedi. (Fetra Hariandja)",Puteranegara Batubara,https://img.okezone.com/content/2025/08/06/337/3160937/dedi_prasetyo-RqrZ_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/08/06/337/3160937/resmikan-8-sppg-mbg-dan-groundbreaking-205-unit-polri-utamakan-food-security?page=all,da8f8ba2b0d671139f60ebf525a11be1ac4ab191a5f10090310e47913f740d81,2025-11-13 20:18:58.871 1070,pikiranrakyat,mbg,2025-09-24 22:08:50,"Kasus Keracunan Diduga MBG di SMKN 1 Cihampelas KBB Meledak: Total 163 Siswa Terdampak, 24 Ambulans Siaga","PIKIRAN RAKYAT- Kasus dugaan keracunan massal akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMKN 1 Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), kian memprihatinkan. Jumlah korban terus bertambah, hingga Rabu malam (24/9/2025) tercatat 163 siswa yang terdampak. Berdasarkan data terbaru yang diterima ""PR"" sementara hingga pukul 21. 15 WIB, sebanyak 64 siswa dirujuk ke berbagai rumah sakit dan puskesmas, 92 siswa sudah diperbolehkan pulang, sementara 7 siswa masih menjalani perawatan di posko darurat. Baca Juga:Kasus Keracunan Berulang di KBB, Warga Cipongkor Desak Hentikan Program MBG Untuk mengantisipasi lonjakan korban, sedikitnya 24 unit ambulans siaga di Kantor Desa Mekarmukti, tempat posko utama penanganan didirikan. Beberapa siswa yang kondisinya memburuk langsung dibawa ke rumah sakit rujukan, salah satunya ke RS Karisma Padalarang. Selain tenaga medis, tim gabungan aparat TNI-Polri, PMI, masyarakat, BPBD KBB, serta pemuda setempat ikut dikerahkan membantu menyiapkan logistik bagi para korban dan keluarganya. Hingga berita ini diturunkan, pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat bersama tim gabungan masih terus melakukan pemantauan dan penanganan intensif terhadap para siswa yang terdampak.*** Berita PilihanGubernur Jabar Evaluasi Program MBG Usai Keracunan Massal di KBB, Minta Penyelenggara Perhatikan Waktu MemasakUPDATE! 411 Pelajar di Cipongkor KBB Keracunan MBG, 47 Masih Dirawat InapSuasana Mencekam Keracunan MBG di Cipongkor KBB, Siswa Digotong dan Digendong ke GOR Kecamatan Berita PilihanGubernur Jabar Evaluasi Program MBG Usai Keracunan Massal di KBB, Minta Penyelenggara Perhatikan Waktu MemasakUPDATE! 411 Pelajar di Cipongkor KBB Keracunan MBG, 47 Masih Dirawat InapSuasana Mencekam Keracunan MBG di Cipongkor KBB, Siswa Digotong dan Digendong ke GOR Kecamatan Berita Pilihan Gubernur Jabar Evaluasi Program MBG Usai Keracunan Massal di KBB, Minta Penyelenggara Perhatikan Waktu MemasakUPDATE! 411 Pelajar di Cipongkor KBB Keracunan MBG, 47 Masih Dirawat InapSuasana Mencekam Keracunan MBG di Cipongkor KBB, Siswa Digotong dan Digendong ke GOR Kecamatan Gubernur Jabar Evaluasi Program MBG Usai Keracunan Massal di KBB, Minta Penyelenggara Perhatikan Waktu Memasak Gubernur Jabar Evaluasi Program MBG Usai Keracunan Massal di KBB, Minta Penyelenggara Perhatikan Waktu Memasak Gubernur Jabar Evaluasi Program MBG Usai Keracunan Massal di KBB, Minta Penyelenggara Perhatikan Waktu Memasak Gubernur Jabar Evaluasi Program MBG Usai Keracunan Massal di KBB, Minta Penyelenggara Perhatikan Waktu Memasak UPDATE! 411 Pelajar di Cipongkor KBB Keracunan MBG, 47 Masih Dirawat Inap UPDATE! 411 Pelajar di Cipongkor KBB Keracunan MBG, 47 Masih Dirawat Inap UPDATE! 411 Pelajar di Cipongkor KBB Keracunan MBG, 47 Masih Dirawat Inap UPDATE! 411 Pelajar di Cipongkor KBB Keracunan MBG, 47 Masih Dirawat Inap Suasana Mencekam Keracunan MBG di Cipongkor KBB, Siswa Digotong dan Digendong ke GOR Kecamatan Suasana Mencekam Keracunan MBG di Cipongkor KBB, Siswa Digotong dan Digendong ke GOR Kecamatan Suasana Mencekam Keracunan MBG di Cipongkor KBB, Siswa Digotong dan Digendong ke GOR Kecamatan Suasana Mencekam Keracunan MBG di Cipongkor KBB, Siswa Digotong dan Digendong ke GOR Kecamatan",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/24/491743675.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019670941/kasus-keracunan-diduga-mbg-di-smkn-1-cihampelas-kbb-meledak-total-163-siswa-terdampak-24-ambulans-siaga?page=all,480191721c62870fe97a8a0c6b8c0777f62027112f0b0a6a5e74abe74e3b8dd9,2025-11-13 20:19:01.023 1071,detik,mbg,2025-11-03 19:29:00,"Jaga Kualitas MBG, SPPG Polres Purbalingga Libatkan Ahli Gizi-Dokkes","Polres Purbalingga turut ambil bagian dalam mendukung kebijakan pemerintah terkait penyelenggaraan program Makan Bergizi Gatis (MBG). Program ini dijalankan sebagai wujud dukungan terhadap salah satu poin Asta Cita Presiden RI, yang bertujuan meningkatkan kualitas gizi masyarakat sejak usia dini. Kapolres Purbalingga, AKBP Achmad Akbar, mengatakan pihaknya secara aktif membangun Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bersama Yayasan Kemala Bhayangkari. Hingga saat ini sudah ada tiga unit SPPG yang dimiliki Polres Purbalingga. ""Dari tiga unit itu, satu sudah operasional, satu lagi sudah rampung 100 persen dan tinggal menunggu approval , sementara satu lainnya masih dalam proses pembangunan,"" ujar Akbar kepada detikJateng , Senin (3/11/2025). Ia menjelaskan, pelaksanaan program makan bergizi gratis di Purbalingga dilakukan dengan mengikuti regulasi dari Badan Gizi Nasional (BGN). Dalam tahap awal, program ini telah menyasar ratusan pelajar di wilayah tersebut. ""Awalnya di minggu pertama ada 946 penerima, kemudian minggu kedua bertambah menjadi 2.006 penerima. Semuanya kategori pelajar dari TK sampai SMA,"" jelasnya. Akbar menambahkan, ke depan sasaran program akan diperluas, tidak hanya untuk pelajar, tetapi juga balita, ibu menyusui, dan ibu hamil. Untuk menjamin keamanan dan kelayakan makanan, Polres Purbalingga juga melibatkan Seksi Dokkes (Dokter Kesehatan) dalam proses pengujian makanan sebelum didistribusikan. ""Kami memiliki peralatan khusus untuk menguji kelayakan kesehatan makanan dan kandungan gizinya. Setiap hari, sampel makanan diuji terlebih dahulu. Kalau hasil pemeriksaannya tidak layak, langsung kami hentikan distribusinya dan menu akan diganti,"" tegasnya. Selain itu, setiap SPPG juga melibatkan ahli gizi untuk menentukan menu makanan yang sesuai standar gizi yang ditetapkan. ""Dalam SPPG ada ahli gizi, jadi penentuan menu sudah dirancang secara terukur. Total ada sekitar 20 karyawan yang terlibat, ditambah kepala SPPG, akuntan, dan ahli gizi,"" tutup Akbar. Dengan kolaborasi lintas sektor ini, Polres Purbalingga berharap program makan bergizi gratis dapat berjalan optimal dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, terutama generasi muda.",Anang Firmansyah -detikJateng,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/03/jateng-meriah-1762172564332_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jateng/jawa-tengah-meriah/d-8192445/jaga-kualitas-mbg-sppg-polres-purbalingga-libatkan-ahli-gizi-dokkes,f0bb79921e10b4214e4c2ba149d347da94410c20372960a1c35f4a90ad6b04e5,2025-11-13 20:22:03.616 1072,pikiranrakyat,mbg,2025-09-23 16:32:00,"Gubernur Jabar Evaluasi Program MBG Usai Keracunan Massal di KBB, Minta Penyelenggara Perhatikan Waktu Memasak","PIKIRAN RAKYAT- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi turut menyoroti keracunan massal di Cipongkor Kabupaten Bandung Barat yang diduga berasal dari makanan bergizi gratis (MBG). Basinya makanan yang dibagikan diduga kuat menjadi penyebabnya. Meski demikian, Dedi tidak lantas mengusulkan program tersebut harus dihentikan sementara. Pihaknya akan menggelar pertemuan dengan BGN untuk mengevaluasi program MBG. ""Kasus MBG berdasarkan yang disampaikan Kepala Dinas Kesehatan, itu secara umum problemnya adalah di makanan itu basi, karena masaknya itu malam, kemudian di distribusikan dan dimakan oleh siswa itu sangat siang hari, jadi waktunya sudah terlalu lama antara dimasak dan dimakan,"" ucap Dedi usai kuliah umum di UIN Bandung, Selasa (23/9/2025). Baca Juga:Total Siswa Keracunan Diduga MBG di Cipongkor KBB Capai 364, Bupati Jeje Siapkan Status KLB Menurut dia, hal itu harus menjadi bahan evaluasi agar mereka yang memiliki tugas atau dapat order untuk melakukan upaya menyiapkan MBG bagi siswa harus bisa memperhitungkan antara jam dimasak dan jam dimakan. ""Jadi saya meminta untuk mereka yang menjadi penyelenggara, pemegang dapur-dapurnya itu harus menyesuaikan dengan jam makannya anak jam berapa, jadi jangan masaknya terlalu sore atau malam, kalau bisa agak mepet ke pagi agar nasi dan makanannya disajikan masih dalam keadaan fresh,"" ujar Dedi. Terkait dorongan moratorium atau penghentian sementara, pria berusia 54 tahun ini belum berpikir untuk ke arah sana. Dia memiliki untuk menempuh jalur evaluasi menyeluruh. ""Ya kita gini deh, saya minggu depan mengundang kepala MBG yang membidangi di wilayah Jawa Barat untuk melakukan evaluasi secara paripurna, secara terbuka agar berbagai problem yang terjadi, keracunan siswa tidak terulang lagi,"" ucapnya. Selanjutnya terkait potensi pidana dalam keracunan massal tersebut pihak akan segera mengundang BGN untuk bicara bersama. ""Dan kemudian bagaimana orang-orang atau penyelenggara yang kebetulan makanannya menimbulkan keracunan bagi siswa apakah akan meneruskan atau harus dievaluasi, nanti akan saya tanya pada yang menyelenggarakannya,"" pungkasnya. Sejumlah siswa sekolah yang diduga korban keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) dirawat di GOR Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (23/9/2025). Jumlah korban terus bertambah. Sejumlah siswa sekolah yang diduga korban keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) dirawat di GOR Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (23/9/2025). Jumlah korban terus bertambah. Sejumlah siswa sekolah yang diduga korban keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) dirawat di GOR Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (23/9/2025). Jumlah korban terus bertambah. Terpisah, Sekretaris Daerah Jawa Barat Herman Suryatman di Gedung Sate mengatakan, pihaknya berharap tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. ""Mudah-mudahan tidak ada korban jiwa ya. Dan kami sudah tugaskan Kadis Kesehatan bergerak langsung ke lapangan Koordinasi dengan Dinas Kesehatan, dengan Puskesmas Untuk memastikan penanganan agar anak-anak cepat-cepat bisa pulih. Target kami itu,"" ungkapnya. Menurut dia, sampai hari ini semua anak bisa ditangani dengan baik. ""Tentu kami monitor kemudian kami koordinasi dengan BGN, Badan Gizi Nasional Tentu dengan SPPG,"" katanya. ""Tempo hari kami sudah rapat dan memang yang pertama manajemen pengelolaan MBG ini harus dioptimalkan ya di perencanaannya, di pengorganisasiannya, di pelaksanaannya, monitorinya,"" ucapnya lagi. Baca Juga:Cegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBG Berbeda dengan pemerintah, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jawa Barat mendesak agar pemerintah menyetop sementara program Makan Bergizi Gratis (MBG) menyusul banyaknya kasus keracunan dan juga beberapa persoalan lainnya. Sekretaris MUI Jabar, Rafani Akhyar mengatakan, pemerintah ada baiknya mulai melakukan evaluasi secara menyeluruh dari program MBG ini, dan untuk sementara waktu diberhentikan terlebih dahulu. ""Mendesak evaluasi, tapi bukan berarti memberhentikan secara total (tapi) karena ada kasus keracunan dan lainnya, maka harus dievaluasi. Itu aja intinya,"" ujar Rafani dalam keterangan pada media, Senin (22/9/2025). Rafani turut menyampaikan kritik mengenai kehalalan dari MBG ini sendiri. Menurutnya, sampai saat ini MUI Jabar bahkan pusat belum mendapatkan informasi kehalalan dari proses pemberian makanan bergizi gratis tersebut. ""Ini pasti lewat pusat karena ini nasional kan scope-nya lewat pusat, tapi pusat juga belum beritahu ke kami apakah MBG ini sudah pakai sertifikat halal atau belum,"" jelasnya. Di sisi lain, kata Rafani, saat ini ada beberapa organisasi keagamaan yang membuat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Dia mengimbau agar sisi kehalalan harus tetap diperhatikan dengan baik. Jika belum terbukti, disarankannya agar tidak digunakan.*** Berita PilihanBGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBGSiswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut KhawatirDedi Mulyadi Turun Tangan soal Lahan Desa di Bogor Terancam Dilelang, Siapkan Pengacara untuk Gugat Bank Berita PilihanBGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBGSiswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut KhawatirDedi Mulyadi Turun Tangan soal Lahan Desa di Bogor Terancam Dilelang, Siapkan Pengacara untuk Gugat Bank Berita Pilihan BGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBGSiswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut KhawatirDedi Mulyadi Turun Tangan soal Lahan Desa di Bogor Terancam Dilelang, Siapkan Pengacara untuk Gugat Bank BGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBG BGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBG BGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBG BGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBG Siswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut Khawatir Siswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut Khawatir Siswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut Khawatir Siswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut Khawatir Dedi Mulyadi Turun Tangan soal Lahan Desa di Bogor Terancam Dilelang, Siapkan Pengacara untuk Gugat Bank Dedi Mulyadi Turun Tangan soal Lahan Desa di Bogor Terancam Dilelang, Siapkan Pengacara untuk Gugat Bank Dedi Mulyadi Turun Tangan soal Lahan Desa di Bogor Terancam Dilelang, Siapkan Pengacara untuk Gugat Bank Dedi Mulyadi Turun Tangan soal Lahan Desa di Bogor Terancam Dilelang, Siapkan Pengacara untuk Gugat Bank",Novianti Nurulliah,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/17/3628632516.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019667664/gubernur-jabar-evaluasi-program-mbg-usai-keracunan-massal-di-kbb-minta-penyelenggara-perhatikan-waktu-memasak?page=all,f92fcc18b071919fa2dc8a02a6a4d207b10eca44355d07f06d270afb6c3631f0,2025-11-13 20:22:16.986 1073,detik,mbg,2025-11-04 11:52:00,"SPPG Polres Rohul Awasi Ketat Distribusi MBG, Menu Diuji Organoleptik","Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polres Rokan Hulu (Rohul) melakukan pengawasan ketat menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Sebelum didistribusikan ke sekolah-sekolah penerima manfaat, menu MBG diuji organoleptik terlebih dahulu. Tim pemeriksa dapur SPPG Polres Rokan Hulu melaksanakan kegiatan pemeriksaan dapur MBG di Yayasan Kemala Bhayangkari Cabang Rokan Hulu, yang berlokasi di Desa Pematang Berangan, Dusun Pasir Putih Timur, Kecamatan Rambah, sejak pukul 07.30 WIB pagi tadi. Menu yang diperiksa antara lain nasi putih (190 gram), omelet teriyaki (115 gram), fried tofu (50 gram), stir fried chayote (57 gram), dan semangka (150 gram). Berdasarkan hasil uji organoleptik , seluruh makanan dan minuman dinyatakan laik dikonsumsi. Kapolres Rokan Hulu AKBP Emil Eka Putra menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Polres Rokan Hulu dalam mendukung program pemerintah dan Bhayangkari dalam pemenuhan gizi anak yang aman dan berkualitas. ""Kami melakukan pengawasan ketat dari awal bahan makanan datang, kemudian diproses, dan setelah jadi dilakukan uji organoleptik. Setelah dipastikan menu tersebut aman, baru didistribusikan ke sekolah-sekolah penerima manfaat dengan pengawalan dari anggota Polres Rohul,"" jelas AKBP Emil, Selasa (4/11/2025). SPPG Polres Rohul mendistribusikan MBG ke sejumlah sekolah, antara lain ke Madrasah Ibtidaiyah Negeri 1 Rohul, SD Negeri 007 Rambah, MTsN 3 Rohul, dengan total penerima manfaat sebanyak 894 siswa. Seluruh proses pendistribusian dilakukan tepat waktu . Hasil pengawasan menunjukkan kegiatan distribusi berjalan lancar dan tepat waktu, tanpa adanya keluhan ataupun kejadian negatif. Tidak ditemukan adanya indikasi keluhan kesehatan, keterlambatan distribusi, maupun kekurangan paket makanan. Kegiatan ini merupakan wujud nyata dukungan Polres Rokan Hulu terhadap program nasional peningkatan gizi pelajar serta peran aktif Bhayangkari dalam menyejahterakan anak-anak bangsa melalui penyediaan makanan sehat dan bergizi. Lihat juga Video: Kapolda Riau Resmikan SPPG Rohul, Pastikan MBG Aman-Berkualitas",Mei Amelia R -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/04/dapur-sppg-polres-rohul-lakukan-uji-organoleptik-menu-mbg-seluruhnya-dinyatakan-laik-konsumsi-1762231908434_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/melindungi-tuah-marwah/d-8193191/sppg-polres-rohul-awasi-ketat-distribusi-mbg-menu-diuji-organoleptik,9325d0aa07e69405a086e41c62ba50cbcb42b41e3b60c3c97cbef36df9e46919,2025-11-13 20:19:05.601 1074,kompas,mbg,2025-10-27 20:13:16,"2 Keracunan MBG dalam Sepekan di Banyuwangi, Ini Wanti-wanti Bupati Ipuk","BANYUWANGI, KOMPAS.com- Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meminta Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mengutamakan kualitas makanan program Makan Bergizi (MBG) di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.Hal itu disampaikan Ipuk agar kasus keracunan diduga akibat konsumi MBG tak terulang. Sebab, dalam sepekan terdapat laporan dua kasus keracunan oleh dua SPPG berbeda yaitu di SPPG Kepiting dan SPPG Kelir.SPPG Kepiting yang menyebabkan keracunan 112 siswa di MAN Banyuwangi saat ini operasinya telah ditutup sementara, sementara SPPG Kelir sedang dalam proses pemeriksaan.Ipul berharap dengan kejadian tersebut, pengelola SPPG dapat mengambil pelajaran sehingga tidak mengulangi kesalahan yang sama.Baca juga:Tumbuhnya Bakteri di 2 Menu MBG Jadi Penyebab Keracunan di MAN 1 Banyuwangi""Mungkin memang tidak disengaja, tapi kalau proses dan SOP-nya dijalankan dengan benar, bisa dihindari,"" kata Ipuk, saat meninjau salah satu SPPG di wilayah Kecamatan Giri, Senin (27/10/2025).Ipuk mengurai, prosedur operasional standar (SOP) di tiap SPPG harus diterapkan secara baik dan maksimal. Ia juga meminta, seluruh makanan pada menu MBG yang disajikan harus berkualitas dan higienis.""Dengan demikian bisa dinikmati anak-anak, dengan menu yang bervariasi. Mudah-mudahan program ini bisa terus berjalan dengan baik,"" harap ipuk.Ia menambahkan, Pemkab Banyuwangi terus mendorong agar semua SPPG di Banyuwangi memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).Ini merujuk aturan yang ditetapkan Kementerian Kesehatan yang mewajibkan dapur MBG memiliki SLHS yang diterbitkan pemerintah daerah setempat.Selain itu, Ipuk juga meminta agar sanitasi di SPPG dikelola dengan baik, dan meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) berkoordinasi dengan pengelola dapur MBG terkait pengelolaan limbah.Baca juga:BGN Tutup 1 SPPG Imbas Keracunan MBG di MAN BanyuwangiMenurut Ipuk, MBG merupakan salah satu program prioritas Presiden Prabowo untuk mendukung pemenuhan gizi para anak dan siswa, sehingga program tersebut harus didukung dengan pelaksanaan yang maksimal.""Semoga program MBG di Banyuwangi bisa berjalan lancar dan membawa manfaat. Anak-anak bisa menikmati menu-menu yang diberikan tanpa ada lagi isu terkait makanan sisa, makanan yang dibuang, atau bahkan kasus keracunan,"" tambahnya.Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Amir Hidayat mengatakan, dua kasus keracunan yang terjadi telah ditindaklanjuti.SPPG yang menyuplai MBG di dua sekolah yang keracunan telah dihentikan sementara oleh kordinator wilayah BGN, hingga seluruh prosedur dan fasilitas dipenuhi sesuai hasil investigasi.Berikutnya, proses investigasi juga masih berlangsung di SPPG lain yang menyuplai sekolah tersebut.Baca juga:Menu MBG Kare Ayam Diduga Jadi Penyebab Keracunan di 2 Sekolah Banyuwangi BANYUWANGI, KOMPAS.com- Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meminta Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mengutamakan kualitas makanan program Makan Bergizi (MBG) di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Hal itu disampaikan Ipuk agar kasus keracunan diduga akibat konsumi MBG tak terulang. Sebab, dalam sepekan terdapat laporan dua kasus keracunan oleh dua SPPG berbeda yaitu di SPPG Kepiting dan SPPG Kelir. SPPG Kepiting yang menyebabkan keracunan 112 siswa di MAN Banyuwangi saat ini operasinya telah ditutup sementara, sementara SPPG Kelir sedang dalam proses pemeriksaan. Ipul berharap dengan kejadian tersebut, pengelola SPPG dapat mengambil pelajaran sehingga tidak mengulangi kesalahan yang sama. Baca juga:Tumbuhnya Bakteri di 2 Menu MBG Jadi Penyebab Keracunan di MAN 1 Banyuwangi ""Mungkin memang tidak disengaja, tapi kalau proses dan SOP-nya dijalankan dengan benar, bisa dihindari,"" kata Ipuk, saat meninjau salah satu SPPG di wilayah Kecamatan Giri, Senin (27/10/2025). Ipuk mengurai, prosedur operasional standar (SOP) di tiap SPPG harus diterapkan secara baik dan maksimal. Ia juga meminta, seluruh makanan pada menu MBG yang disajikan harus berkualitas dan higienis. ""Dengan demikian bisa dinikmati anak-anak, dengan menu yang bervariasi. Mudah-mudahan program ini bisa terus berjalan dengan baik,"" harap ipuk. Ia menambahkan, Pemkab Banyuwangi terus mendorong agar semua SPPG di Banyuwangi memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Ini merujuk aturan yang ditetapkan Kementerian Kesehatan yang mewajibkan dapur MBG memiliki SLHS yang diterbitkan pemerintah daerah setempat. Selain itu, Ipuk juga meminta agar sanitasi di SPPG dikelola dengan baik, dan meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) berkoordinasi dengan pengelola dapur MBG terkait pengelolaan limbah. Baca juga:BGN Tutup 1 SPPG Imbas Keracunan MBG di MAN Banyuwangi Menurut Ipuk, MBG merupakan salah satu program prioritas Presiden Prabowo untuk mendukung pemenuhan gizi para anak dan siswa, sehingga program tersebut harus didukung dengan pelaksanaan yang maksimal. ""Semoga program MBG di Banyuwangi bisa berjalan lancar dan membawa manfaat. Anak-anak bisa menikmati menu-menu yang diberikan tanpa ada lagi isu terkait makanan sisa, makanan yang dibuang, atau bahkan kasus keracunan,"" tambahnya. Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Amir Hidayat mengatakan, dua kasus keracunan yang terjadi telah ditindaklanjuti. SPPG yang menyuplai MBG di dua sekolah yang keracunan telah dihentikan sementara oleh kordinator wilayah BGN, hingga seluruh prosedur dan fasilitas dipenuhi sesuai hasil investigasi. Berikutnya, proses investigasi juga masih berlangsung di SPPG lain yang menyuplai sekolah tersebut. Baca juga:Menu MBG Kare Ayam Diduga Jadi Penyebab Keracunan di 2 Sekolah Banyuwangi",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/hZbAEvXYtI_Homg1YbF3Ed3fkZM=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/27/68ff5b66d4113.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/27/201316078/2-keracunan-mbg-dalam-sepekan-di-banyuwangi-ini-wanti-wanti-bupati-ipuk,0434fd66d1743baa25e691281ea5b9e1db4fa17e6d6114e96f82717924cec697,2025-11-13 20:19:07.125 1075,okezone,mbg,2025-08-04 11:34:11,Prabowo Targetkan Penerima Program MBG Tembus 20 Juta Orang Sebelum 17 Agustus,"JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menargetkan penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis ( MBG ) bisa mencapai 20 juta orang sebelum 17 Agustus 2025. Program ini adalah strategi menyeluruh untuk membangun kualitas sumber daya manusia Indonesia sejak dini. Bila anak-anak kita sehat dan cerdas, masa depan bangsa akan lebih terjamin,"" ujar Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam), Budi Gunawan dalam keterangan resminya pada Senin (4/8/202). Selain target 20 juta penerima sebelum Hari Kemerdekaan, Presiden juga menargetkan program MBG bisa dinikmati 82,9 juta penerima di akhir tahun serta membuka lebih dari 100 ribu lapangan kerja baru dan menggandeng UMKM, petani, nelayan, dan koperasi lokal dalam ekosistem pelaksanaannya. Hingga akhir Juli 2025, sebanyak 7.374.135 penerima manfaat telah dijangkau melalui 2.375 unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur bergizi, menyasar anak sekolah, balita, ibu hamil dan menyusui, serta santri di pesantren dan sekolah keagamaan. Menko Polkam menjelaskan, program MBG merupakan respon langsung terhadap tantangan malnutrisi di Indonesia yaitu kekurangan gizi, kelebihan gizi, dan kekurangan zat gizi mikro. Data tahun 2022 mencatat bahwa 32% anak Indonesia mengalami anemia, 41% tidak sarapan, dan 58% memiliki pola makan tidak sehat, terutama pada kelompok rentan di fase emas pertumbuhan. Di samping manfaat gizi dan kesehatan, MBG turut memperkuat ketahanan ekonomi melalui pengurangan beban pengeluaran rumah tangga, penciptaan jutaan lapangan kerja, dan stabilisasi harga pangan lewat pembelian langsung dari produsen rakyat. Ini adalah bentuk nyata kehadiran negara dalam memastikan tidak ada anak Indonesia yang tertinggal karena kelaparan atau gizi buruk, pungkasnya. JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menargetkan penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis ( MBG ) bisa mencapai 20 juta orang sebelum 17 Agustus 2025. Program ini adalah strategi menyeluruh untuk membangun kualitas sumber daya manusia Indonesia sejak dini. Bila anak-anak kita sehat dan cerdas, masa depan bangsa akan lebih terjamin,"" ujar Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam), Budi Gunawan dalam keterangan resminya pada Senin (4/8/202). Selain target 20 juta penerima sebelum Hari Kemerdekaan, Presiden juga menargetkan program MBG bisa dinikmati 82,9 juta penerima di akhir tahun serta membuka lebih dari 100 ribu lapangan kerja baru dan menggandeng UMKM, petani, nelayan, dan koperasi lokal dalam ekosistem pelaksanaannya. Hingga akhir Juli 2025, sebanyak 7.374.135 penerima manfaat telah dijangkau melalui 2.375 unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur bergizi, menyasar anak sekolah, balita, ibu hamil dan menyusui, serta santri di pesantren dan sekolah keagamaan. Menko Polkam menjelaskan, program MBG merupakan respon langsung terhadap tantangan malnutrisi di Indonesia yaitu kekurangan gizi, kelebihan gizi, dan kekurangan zat gizi mikro. Data tahun 2022 mencatat bahwa 32% anak Indonesia mengalami anemia, 41% tidak sarapan, dan 58% memiliki pola makan tidak sehat, terutama pada kelompok rentan di fase emas pertumbuhan. Di samping manfaat gizi dan kesehatan, MBG turut memperkuat ketahanan ekonomi melalui pengurangan beban pengeluaran rumah tangga, penciptaan jutaan lapangan kerja, dan stabilisasi harga pangan lewat pembelian langsung dari produsen rakyat. Ini adalah bentuk nyata kehadiran negara dalam memastikan tidak ada anak Indonesia yang tertinggal karena kelaparan atau gizi buruk, pungkasnya. (Taufik Fajar)",Tangguh Yudha,https://img.okezone.com/content/2025/08/04/320/3160293/makan_bergizi-z15R_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/08/04/320/3160293/prabowo-targetkan-penerima-program-mbg-tembus-20-juta-orang-sebelum-17-agustus-nbsp?page=all,86c2d1006ea966bdeec605591bda746213fedf9f0beade9e78a9e11c77bdf835,2025-11-13 20:19:09.679 1076,pikiranrakyat,mbg,2025-09-24 19:34:00,"Kasus Keracunan Berulang di KBB, Warga Cipongkor Desak Hentikan Program MBG ","PIKIRAN RAKYAT -Berulangnya kasus keracunan MBG di Cipongkor membuat orang-orang tua korban meminta pemerintah menghentikan program tersebut. Warga mengaku trauma dan tak percaya akan program yang diusung Presiden Prabowo itu. Endang (53), ayah dari Muhamad Aidil Fazri, siswa Mts Syarif Hidatayulloh yang turut menjadi korban itu mengaku trauma atas peristiwa yang berulang di Cipongkor tersebut. ""Janten teu percaya, hariwang (Saya jadi tak percaya program MBG, saya takut ada keracunan lagi),"" ucapnya. Pernyataan senada dilontarkan Aisyah Susilawati (50), nenek Tania Agustin (13),siswa Mts Syarif Hidayatullah lainnya. ""Hoyongna mah ditutup we(Saya ingin program MBG ditutup saja),"" ucapnya. Ia pun mengaku trauma setelah cucunya juga menjadi korban. Pada Senin (22/9/2025), keracunan diduga akibat konsumsi juga terjadi di Cipongkor. Ratusan siswa juga menjadi korban peristiwa tersebut. Sekretaris Daerah Jabar Herman Suryatman bersama Sekda KBB Ade Zakir mendatangi Kantor Kecamatan Cipongkor untuk mengecek kondisi korban. Dalam catatannya, kasus dugaan keracunan MBG hari itu terjadi di tiga lokasi, yakni Cipongkor, Citalem dan Cihampelas. Sumber pasokan MBG tersebut berasal dari dua SPPG, yakni SPPG Mekarmukti (Cihampelas) dan SPPG Neglasari (Cipongkor). Untuk SPPG Mekarmukti, jumlah siswa dari berbagai jenjang pendidikan yang memperoleh MBG mencapai 1600 orang. Dari jumlah tersebut, jumlah yang terindentifikasi mengalami gejala keracunan mencapai sekitar 50 orang lebih. Namun angka tersebut masih dinamis atau bisa saja berubah karena masih adanya kemungkinan korban baru. Sedangkan di SPPG Neglasari, jumlah anak yang menerima MBG mencapai 3800 anak. ""Ada 500 yang mengeluh dan langsung kami tangani,"" ucap Herman. Dari jumlah tersebut, 400 korban berasal dari Cipongkor dan 100 dari Citalem. ""Keluhannya pada umumnya itu mual, sesak, pusing, lemes, ada juga satu dua kejang,"" ucapnya. Herman memastikan para korban mendapat pelayanan kesehatan yang profesional dan cepat. Rumah-rumah sakit terdekat serta wilayah di luar KBB juga disiapkan sebagai tempat rujukan penanganan. ""Yang tidak stabil langsung dikirim ke rumah sakit,"" kata Herman. Tenaga medis dan ambulans dari luar KBB juga dikerahkan untuk membantu korban. Mengenai desakan orang tua korban agar program MBG dihentikan, Herman hanya menjawab bakal melaporkannya ke Badan Gizi Nasional. ""Karena otoritas ada di BGN,"" ucapnya.*** Berita PilihanDinkes Sukabumi Beberkan Hasil Uji Lab soal Penyebab Keracunan MBG: Ada Terjadinya KontaminasiQuality Control MBG Dicurigai Lemah, Anggota DPRD Kabupaten Bandung Diminta Turun TanganDugaan Keracunan MBG di Cianjur, Dinkes Pastikan Tidak Ada Bakteri di Sampel CidaunAnggaran Pendidikan Disandera Program MBG, JPPI Menilai DPR dan Pemerintah Khianati UUD 1945UPDATE! Korban Keracunan MBG di KBB Jadi 393 Siswa, Polda Jabar Turun TanganUPDATE! 411 Pelajar di Cipongkor KBB Keracunan MBG, 47 Masih Dirawat InapDapur MBG Diduga Dikuasai Anggota DPR dan DPRD, Kepemilikan SPPG Harus ProfesionalSuasana Mencekam Keracunan MBG di Cipongkor KBB, Siswa Digotong dan Digendong ke GOR Kecamatan65 Siswa SMKN 1 Cihampelas Keracunan MBG, RSUD Cililin Penuh, Korban Dipastikan BertambahFSGI dan JPPI Desak Moratorium Program MBG, Soroti Keracunan Massal hingga Pengkhianatan terhadap UUD 45 Berita PilihanDinkes Sukabumi Beberkan Hasil Uji Lab soal Penyebab Keracunan MBG: Ada Terjadinya KontaminasiQuality Control MBG Dicurigai Lemah, Anggota DPRD Kabupaten Bandung Diminta Turun TanganDugaan Keracunan MBG di Cianjur, Dinkes Pastikan Tidak Ada Bakteri di Sampel CidaunAnggaran Pendidikan Disandera Program MBG, JPPI Menilai DPR dan Pemerintah Khianati UUD 1945UPDATE! Korban Keracunan MBG di KBB Jadi 393 Siswa, Polda Jabar Turun TanganUPDATE! 411 Pelajar di Cipongkor KBB Keracunan MBG, 47 Masih Dirawat InapDapur MBG Diduga Dikuasai Anggota DPR dan DPRD, Kepemilikan SPPG Harus ProfesionalSuasana Mencekam Keracunan MBG di Cipongkor KBB, Siswa Digotong dan Digendong ke GOR Kecamatan65 Siswa SMKN 1 Cihampelas Keracunan MBG, RSUD Cililin Penuh, Korban Dipastikan BertambahFSGI dan JPPI Desak Moratorium Program MBG, Soroti Keracunan Massal hingga Pengkhianatan terhadap UUD 45 Berita Pilihan Dinkes Sukabumi Beberkan Hasil Uji Lab soal Penyebab Keracunan MBG: Ada Terjadinya KontaminasiQuality Control MBG Dicurigai Lemah, Anggota DPRD Kabupaten Bandung Diminta Turun TanganDugaan Keracunan MBG di Cianjur, Dinkes Pastikan Tidak Ada Bakteri di Sampel CidaunAnggaran Pendidikan Disandera Program MBG, JPPI Menilai DPR dan Pemerintah Khianati UUD 1945UPDATE! Korban Keracunan MBG di KBB Jadi 393 Siswa, Polda Jabar Turun TanganUPDATE! 411 Pelajar di Cipongkor KBB Keracunan MBG, 47 Masih Dirawat InapDapur MBG Diduga Dikuasai Anggota DPR dan DPRD, Kepemilikan SPPG Harus ProfesionalSuasana Mencekam Keracunan MBG di Cipongkor KBB, Siswa Digotong dan Digendong ke GOR Kecamatan65 Siswa SMKN 1 Cihampelas Keracunan MBG, RSUD Cililin Penuh, Korban Dipastikan BertambahFSGI dan JPPI Desak Moratorium Program MBG, Soroti Keracunan Massal hingga Pengkhianatan terhadap UUD 45 Dinkes Sukabumi Beberkan Hasil Uji Lab soal Penyebab Keracunan MBG: Ada Terjadinya Kontaminasi Dinkes Sukabumi Beberkan Hasil Uji Lab soal Penyebab Keracunan MBG: Ada Terjadinya Kontaminasi Dinkes Sukabumi Beberkan Hasil Uji Lab soal Penyebab Keracunan MBG: Ada Terjadinya Kontaminasi Dinkes Sukabumi Beberkan Hasil Uji Lab soal Penyebab Keracunan MBG: Ada Terjadinya Kontaminasi Quality Control MBG Dicurigai Lemah, Anggota DPRD Kabupaten Bandung Diminta Turun Tangan Quality Control MBG Dicurigai Lemah, Anggota DPRD Kabupaten Bandung Diminta Turun Tangan Quality Control MBG Dicurigai Lemah, Anggota DPRD Kabupaten Bandung Diminta Turun Tangan Quality Control MBG Dicurigai Lemah, Anggota DPRD Kabupaten Bandung Diminta Turun Tangan Dugaan Keracunan MBG di Cianjur, Dinkes Pastikan Tidak Ada Bakteri di Sampel Cidaun Dugaan Keracunan MBG di Cianjur, Dinkes Pastikan Tidak Ada Bakteri di Sampel Cidaun Dugaan Keracunan MBG di Cianjur, Dinkes Pastikan Tidak Ada Bakteri di Sampel Cidaun Dugaan Keracunan MBG di Cianjur, Dinkes Pastikan Tidak Ada Bakteri di Sampel Cidaun Anggaran Pendidikan Disandera Program MBG, JPPI Menilai DPR dan Pemerintah Khianati UUD 1945 Anggaran Pendidikan Disandera Program MBG, JPPI Menilai DPR dan Pemerintah Khianati UUD 1945 Anggaran Pendidikan Disandera Program MBG, JPPI Menilai DPR dan Pemerintah Khianati UUD 1945 Anggaran Pendidikan Disandera Program MBG, JPPI Menilai DPR dan Pemerintah Khianati UUD 1945 UPDATE! Korban Keracunan MBG di KBB Jadi 393 Siswa, Polda Jabar Turun Tangan UPDATE! Korban Keracunan MBG di KBB Jadi 393 Siswa, Polda Jabar Turun Tangan UPDATE! Korban Keracunan MBG di KBB Jadi 393 Siswa, Polda Jabar Turun Tangan UPDATE! Korban Keracunan MBG di KBB Jadi 393 Siswa, Polda Jabar Turun Tangan UPDATE! 411 Pelajar di Cipongkor KBB Keracunan MBG, 47 Masih Dirawat Inap UPDATE! 411 Pelajar di Cipongkor KBB Keracunan MBG, 47 Masih Dirawat Inap UPDATE! 411 Pelajar di Cipongkor KBB Keracunan MBG, 47 Masih Dirawat Inap UPDATE! 411 Pelajar di Cipongkor KBB Keracunan MBG, 47 Masih Dirawat Inap Dapur MBG Diduga Dikuasai Anggota DPR dan DPRD, Kepemilikan SPPG Harus Profesional Dapur MBG Diduga Dikuasai Anggota DPR dan DPRD, Kepemilikan SPPG Harus Profesional Dapur MBG Diduga Dikuasai Anggota DPR dan DPRD, Kepemilikan SPPG Harus Profesional Dapur MBG Diduga Dikuasai Anggota DPR dan DPRD, Kepemilikan SPPG Harus Profesional Suasana Mencekam Keracunan MBG di Cipongkor KBB, Siswa Digotong dan Digendong ke GOR Kecamatan Suasana Mencekam Keracunan MBG di Cipongkor KBB, Siswa Digotong dan Digendong ke GOR Kecamatan Suasana Mencekam Keracunan MBG di Cipongkor KBB, Siswa Digotong dan Digendong ke GOR Kecamatan Suasana Mencekam Keracunan MBG di Cipongkor KBB, Siswa Digotong dan Digendong ke GOR Kecamatan 65 Siswa SMKN 1 Cihampelas Keracunan MBG, RSUD Cililin Penuh, Korban Dipastikan Bertambah 65 Siswa SMKN 1 Cihampelas Keracunan MBG, RSUD Cililin Penuh, Korban Dipastikan Bertambah 65 Siswa SMKN 1 Cihampelas Keracunan MBG, RSUD Cililin Penuh, Korban Dipastikan Bertambah 65 Siswa SMKN 1 Cihampelas Keracunan MBG, RSUD Cililin Penuh, Korban Dipastikan Bertambah FSGI dan JPPI Desak Moratorium Program MBG, Soroti Keracunan Massal hingga Pengkhianatan terhadap UUD 45 FSGI dan JPPI Desak Moratorium Program MBG, Soroti Keracunan Massal hingga Pengkhianatan terhadap UUD 45 FSGI dan JPPI Desak Moratorium Program MBG, Soroti Keracunan Massal hingga Pengkhianatan terhadap UUD 45 FSGI dan JPPI Desak Moratorium Program MBG, Soroti Keracunan Massal hingga Pengkhianatan terhadap UUD 45",Bambang Arifianto,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/24/491743675.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019670566/kasus-keracunan-berulang-di-kbb-warga-cipongkor-desak-hentikan-program-mbg?page=all,bfdc27345df52a8bf47cb6996d06db4c6d07eed34c3fc314603e4075224009b2,2025-11-13 20:19:11.944 1077,detik,mbg,2025-11-04 10:24:00,"20 Siswa Diduga Keracunan MBG, Operasional SPPG Meruya Disetop Sementara","Sebanyak 20 siswa SDN Meruya Selatan 01, Kembangan, Jakarta Barat, diduga keracunan setelah menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Meruya Selatan yang menyalurkan MBG ke sekolah tersebut dihentikan sementara. ""Kami ditutup sementara sampai hasil Labkesda keluar. Kami juga tetap mengikuti SOP ( standard operating procedure ) keamanan pangan dari BGN,"" kata Kepala SPPG Meruya Selatan, Satria Jayaputra, dilansir Antara , Selasa (4/11/2025). Satria mengakui pihaknya melakukan uji organoleptik (pengecapan) sebelum MBG tersebut didistribusikan kepada para penerima manfaat. Ia mengaku tidak ada tanda-tanda rusak maupun bau saat MBG tersebut dicoba. ""Itu pasti kami coba dulu. Bahkan pagi itu Pak Lurah juga datang dan ikut mencoba pudingnya. Saat kami coba, tidak ada bau aneh atau tanda-tanda rusak,"" kata Satria. Terkait keracunan, Satria menduga ada sebagian adonan puding (salah satu item menu MBG) yang gosong saat proses pengolahan, sehingga memunculkan aroma berbeda pada beberapa kemasan. ""Mungkin ada beberapa dari puding tersebut yang diolahnya itu lebih tepatnya gosong,"" ujar dia. Satria mengatakan adanya sebagian puding yang gosong itu didukung adanya seorang siswa yang melapor tercium aroma tidak sedap dari puding yang dibagikan. ""Ada satu anak yang bilang baunya kayak asap rokok. Tapi setelah saya cium, ternyata memang ada aroma gosong dari puding itu,"" kata dia. Adapun puding adalah menu yang dipasok langsung oleh usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang bekerja sama dengan SPPG Meruya Selatan. Sementara itu, pihak SDN Meruya Selatan 01 juga menghentikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) selama 10 hari dengan alasan yang sama. ""Jadi, untuk sementara itu memang diberhentikan kurang lebih 10 hari,"" kata Wakil Kepala SDN Meruya Selatan 01, Nur Syamsiyah. Akan tetapi, Nur belum bisa memastikan apakah 20 siswa yang mendapatkan perawatan medis itu mengalami keracunan MBG. ""Masih dalam proses penyelidikan. Jadi, sampai saat ini kita juga tidak bisa memvonis itu keracunan atau tidak, karena memang hasil belum kami terima,"" ujar Nur. Peristiwa ini terjadi pada Rabu, 29 November 2025, setelah para siswa menyantap MBG pada hari ketiga. Indikasi keracunan terlihat saat 20 orang anak menunjukkan gejala mual dan pusing usai menyantap menu MBG yang terdiri dari mi, telur kecap, puding dan beberapa item menu lainnya. ""Tujuh yang ke RSUD, karena waktu itu Puskesmas Kembangan lagi penuh. Jadi, akhirnya kami disarankan ke RSUD Kembangan. Yang di sekolah, 13 anak itu ditangani sama dokter. Artinya tak parah,"" ujar Kepala SDN Meruya Selatan 01, Siti Sofyatun. Kendati hasil resmi laboratorium belum keluar, Siti menduga item menu yang menyebabkan keracunan adalah mi atau puding. Puluhan siswa tersebut kini dipastikan aman dan sudah kembali beraktivitas setelah mendapat perawatan. Mereka pun sudah kembali bersekolah keesokan harinya. Lihat juga Video: Puluhan Siswa di Lembang Dilarikan ke RS, Diduga Keracunan MBG",Antara -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/10/06/program-makan-gratis-di-sekolah-1759736322573_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8193006/20-siswa-diduga-keracunan-mbg-operasional-sppg-meruya-disetop-sementara,c5cd8628dc2a6e2b68bbc23c5a8550eb01424289c598aee73a8949b98a60a387,2025-11-13 20:19:16.123 1078,kompas,mbg,2025-10-27 13:44:31,"Di KTT ASEAN, Indonesia Ajak India Tukar Pengalaman Terkait Program MBG","JAKARTA, KOMPAS.com- Indonesia menawarkan pertukaran pengalaman terkait program makan bergizi gratis (MBG) dengan India dalam KTT ASEAN-India ke-22 di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (26/10/2025).Awalnya,Menteri Luar Negeri(Menlu) RISugionomenyinggung soal capaian Indonesia meluncurkanProgram MBGyang penerima manfaatnya sudah mencapai 37 juta.""Di Indonesia, Presiden Prabowo telah meluncurkan program makanan bergizi gratis dengan lebih dari 37 juta penerima manfaat,"" kata Sugiono, dalam pernyataannya yang dikutip dari laman Kemlu RI, Senin (27/10/2025).Baca juga:Menlu: ASEAN Pasar Digital Paling Dinamis di Dunia, Nilainya 1 Triliun Dollar AS per 2030Sugiono melihat adanya potensi kedua negara saling bertukar pengalaman guna membangun generasi yang lebih sehat dan kuat.Terlebih, India juga memiliki program serupa MBG yang dinamai Pradan Mantri Poshan India.""Kami melihat potensi yang kuat untuk berbagi pengalaman dengan program pradan mantri poshan India guna membangun generasi yang lebih sehat, lebih kuat, dan lebih produktif di seluruh kawasan kita,"" ucap dia.Dia pun menekankan pentingnya kerja sama dengan India dalam ketahanan pangan karena menyangkut fondasi kemakmuran, yaitu kesejahteraan masyarakat.Di sektor maritim, Sugiono mengatakan bahwa wilayah laut sejak dahulu selalu menjadi jembatan antara negara ASEAN dan India.Jika wilayah laut dahulu menjadi sarana bagi kapal-kapal yang membawa rempah-rempah, kini laut harus membawa kolaborasi, inovasi, dan kemakmuran bersama.Sugiono mengajak India menjadikan laut sebagai koridor perdamaian dan kemajuan.Baca juga:Prabowo Minta ASEAN Kirim Tim Pantau Transparansi Pemilu Myanmar 2025""Menjelang tahunkerja sama maritimASEAN India pada tahun 2026, marilah kita kembali menempatkan laut di jantung kemitraan kita,"" ucap Sugiono.""Memperkuat konektivitas maritim akan meningkatkan perdagangan dan investasi, mendorong pertukaran budaya, dan menjunjung tinggi perdamaian serta stabilitas di perairan bersama kita,"" sambung dia.Selain itu, Sugiono menyoroti soal sektor pariwisata yang dinilai sebagai aspek kuat untuk mendorong kemitraan kita ke depan.Oleh karena itu, Indonesia menyambut baik adanya pernyataan bersama pemimpin ASEAN-India tentang pariwisata berkelanjutan.Menurut dia, pariwisata dapat mendorong pembangunan, menciptakan lapangan kerja, dan memberdayakan masyarakat di seluruh kawasan.Baca juga:Prabowo Bakal Hadiri KTT APEC di Korsel, Berharap Ciptakan Peluang demi Kesejahteraan""Namun, nilai utamanya terletak pada kemampuannya untuk melestarikan aset terbesar kita, yaitu alam, budaya, dan warisan bersama,"" ujar Sugiono.Sugiono menegaskan, kemitraan ASEAN dan India dibangun di atas sejarah, konektivitas, dan upaya mencapai kesejahteraan.""Indonesia yakin bahwa dengan memajukan pariwisata berkelanjutan, kerja sama maritim, dan ketahanan pangan, kita dapat menjadikan Kemitraan Strategis Komprehensif ASEAN-India semakin relevan dan berdampak bagi rakyat kita,"" tutur dia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Indonesia menawarkan pertukaran pengalaman terkait program makan bergizi gratis (MBG) dengan India dalam KTT ASEAN-India ke-22 di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (26/10/2025). Awalnya,Menteri Luar Negeri(Menlu) RISugionomenyinggung soal capaian Indonesia meluncurkanProgram MBGyang penerima manfaatnya sudah mencapai 37 juta. ""Di Indonesia, Presiden Prabowo telah meluncurkan program makanan bergizi gratis dengan lebih dari 37 juta penerima manfaat,"" kata Sugiono, dalam pernyataannya yang dikutip dari laman Kemlu RI, Senin (27/10/2025). Baca juga:Menlu: ASEAN Pasar Digital Paling Dinamis di Dunia, Nilainya 1 Triliun Dollar AS per 2030 Sugiono melihat adanya potensi kedua negara saling bertukar pengalaman guna membangun generasi yang lebih sehat dan kuat. Terlebih, India juga memiliki program serupa MBG yang dinamai Pradan Mantri Poshan India. ""Kami melihat potensi yang kuat untuk berbagi pengalaman dengan program pradan mantri poshan India guna membangun generasi yang lebih sehat, lebih kuat, dan lebih produktif di seluruh kawasan kita,"" ucap dia. Dia pun menekankan pentingnya kerja sama dengan India dalam ketahanan pangan karena menyangkut fondasi kemakmuran, yaitu kesejahteraan masyarakat. Di sektor maritim, Sugiono mengatakan bahwa wilayah laut sejak dahulu selalu menjadi jembatan antara negara ASEAN dan India. Jika wilayah laut dahulu menjadi sarana bagi kapal-kapal yang membawa rempah-rempah, kini laut harus membawa kolaborasi, inovasi, dan kemakmuran bersama. Sugiono mengajak India menjadikan laut sebagai koridor perdamaian dan kemajuan. Baca juga:Prabowo Minta ASEAN Kirim Tim Pantau Transparansi Pemilu Myanmar 2025 ""Menjelang tahunkerja sama maritimASEAN India pada tahun 2026, marilah kita kembali menempatkan laut di jantung kemitraan kita,"" ucap Sugiono. ""Memperkuat konektivitas maritim akan meningkatkan perdagangan dan investasi, mendorong pertukaran budaya, dan menjunjung tinggi perdamaian serta stabilitas di perairan bersama kita,"" sambung dia. Selain itu, Sugiono menyoroti soal sektor pariwisata yang dinilai sebagai aspek kuat untuk mendorong kemitraan kita ke depan. Oleh karena itu, Indonesia menyambut baik adanya pernyataan bersama pemimpin ASEAN-India tentang pariwisata berkelanjutan. Menurut dia, pariwisata dapat mendorong pembangunan, menciptakan lapangan kerja, dan memberdayakan masyarakat di seluruh kawasan. Baca juga:Prabowo Bakal Hadiri KTT APEC di Korsel, Berharap Ciptakan Peluang demi Kesejahteraan ""Namun, nilai utamanya terletak pada kemampuannya untuk melestarikan aset terbesar kita, yaitu alam, budaya, dan warisan bersama,"" ujar Sugiono. Sugiono menegaskan, kemitraan ASEAN dan India dibangun di atas sejarah, konektivitas, dan upaya mencapai kesejahteraan. ""Indonesia yakin bahwa dengan memajukan pariwisata berkelanjutan, kerja sama maritim, dan ketahanan pangan, kita dapat menjadikan Kemitraan Strategis Komprehensif ASEAN-India semakin relevan dan berdampak bagi rakyat kita,"" tutur dia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/aRZNfewAZp23BqF0PX3vAaCUKus=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/24/68fae084aa565.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/27/13443141/di-ktt-asean-indonesia-ajak-india-tukar-pengalaman-terkait-program-mbg,fb4af537098398dba8d1fba8be18fadcf7dd1f4ab6f2bb3155b7886ce024aad3,2025-11-13 20:19:17.868 1079,okezone,mbg,2025-08-03 14:13:13,"Didukung BRI, Kisah Jane Katang Pemilik Usaha Sembako yang Kini Jadi Pemasok Program MBG","JAKARTA - Kisah Jane Katang, pelaku usaha asal Kecamatan Siau Barat, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara yang kini menjadi pemasok program Makan Bergizi Gratis ( MBG ). Jane Katang salah satu penerima manfaat pembiayaan produktif PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ( BRI ). BRI terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong pemberdayaan pelaku UMKM hingga ke wilayah kepulauan. Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menegaskan bahwa komitmen BRI dalam memperkuat peran UMKM tidak hanya diwujudkan melalui pembiayaan, tetapi juga melalui keikutsertaan aktif dalam mendukung program-program pemerintah yang menyasar kebutuhan dasar masyarakat. Program MBG membutuhkan rantai pasok yang mampu menjamin kesinambungan suplai dengan jumlah dan standar yang memadai,"" katanya dalam keterangan BRI, Jakarta, Minggu (3/8/2025). Hendy menambahkan, Usaha Aiko Maju menunjukkan bahwa pelaku UMKM dapat menjawab tantangan tersebut secara profesional, bahkan dalam kondisi geografis yang menantang. ""Dukungan terhadap Aiko Maju merupakan contoh nyata dari strategi BRI dalam memperkuat fondasi ekonomi kerakyatan sekaligus mendukung keberhasilan program strategis, kata Hendy. Jane merupakan pemilik usaha sembako Aiko Maju, yang kini menjadi pemasok bahan baku untuk dapur umum dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Jane sebelumnya telah menjalankan usaha percetakan dan rumah makan. Dalam pengembangan usahanya, dia mendirikan unit sembako bernama Aiko Maju. Seiring bergulirnya Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Siau, Aiko Maju berkesempatan berpartisipasi sebagai pemasok bahan baku untuk mendukung operasional dapur umum yang melayani ratusan sekolah di wilayah tersebut. Jane menuturkan bahwa keterlibatannya dalam rantai pasok program MBG berkembang seiring meningkatnya kebutuhan di lapangan. Awalnya saya hanya menyuplai bahan pokok seperti beras dan telur, tapi kebutuhan terus bertambah. Karena itu saya inisiatif ajukan KUR ke BRI, supaya usaha saya bisa memenuhi permintaan dan program tetap jalan, katanya. Melalui dukungan dari BRI, Aiko Maju kini menjadi pemasok untuk dapur umum MBG yang beroperasi di wilayah Siau, menjangkau lebih dari 2.400 siswa dari 154 sekolah mulai dari PAUD hingga SMA dan SMK. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara pelaku UMKM dan lembaga keuangan seperti BRI mampu menciptakan dampak sosial yang berkelanjutan. Jane menambahkan bahwa tantangan memasok bahan pangan di wilayah kepulauan tidak hanya soal jarak, tetapi juga soal keterbatasan komoditas segar. Salak memang sudah dapat diperoleh dari Siau, namun kebutuhan akan jenis buah lainnya tetap harus dipenuhi dari luar pulau. Buah-buahan banyak saya datangkan dari Kota Manado karena belum semua tersedia di sini. Tantangannya, kalau telat sedikit bisa rusak, jadi saya harus benar-benar perhitungkan jadwal kapal dan daya tahan stok. Ini jadi bagian dari tanggung jawab saya supaya dapur bisa terus berjalan dan anak-anak tetap dapat gizi lengkap. Sementara untuk bahan baku lain seperti sayur dan ikan, saya belanjakan langsung dari pasar Siau, ungkapnya. JAKARTA - Kisah Jane Katang, pelaku usaha asal Kecamatan Siau Barat, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara yang kini menjadi pemasok program Makan Bergizi Gratis ( MBG ). Jane Katang salah satu penerima manfaat pembiayaan produktif PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ( BRI ). BRI terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong pemberdayaan pelaku UMKM hingga ke wilayah kepulauan. Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menegaskan bahwa komitmen BRI dalam memperkuat peran UMKM tidak hanya diwujudkan melalui pembiayaan, tetapi juga melalui keikutsertaan aktif dalam mendukung program-program pemerintah yang menyasar kebutuhan dasar masyarakat. Program MBG membutuhkan rantai pasok yang mampu menjamin kesinambungan suplai dengan jumlah dan standar yang memadai,"" katanya dalam keterangan BRI, Jakarta, Minggu (3/8/2025). Hendy menambahkan, Usaha Aiko Maju menunjukkan bahwa pelaku UMKM dapat menjawab tantangan tersebut secara profesional, bahkan dalam kondisi geografis yang menantang. ""Dukungan terhadap Aiko Maju merupakan contoh nyata dari strategi BRI dalam memperkuat fondasi ekonomi kerakyatan sekaligus mendukung keberhasilan program strategis, kata Hendy. Jane merupakan pemilik usaha sembako Aiko Maju, yang kini menjadi pemasok bahan baku untuk dapur umum dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Jane sebelumnya telah menjalankan usaha percetakan dan rumah makan. Dalam pengembangan usahanya, dia mendirikan unit sembako bernama Aiko Maju. Seiring bergulirnya Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Siau, Aiko Maju berkesempatan berpartisipasi sebagai pemasok bahan baku untuk mendukung operasional dapur umum yang melayani ratusan sekolah di wilayah tersebut. Jane menuturkan bahwa keterlibatannya dalam rantai pasok program MBG berkembang seiring meningkatnya kebutuhan di lapangan. Awalnya saya hanya menyuplai bahan pokok seperti beras dan telur, tapi kebutuhan terus bertambah. Karena itu saya inisiatif ajukan KUR ke BRI, supaya usaha saya bisa memenuhi permintaan dan program tetap jalan, katanya. Melalui dukungan dari BRI, Aiko Maju kini menjadi pemasok untuk dapur umum MBG yang beroperasi di wilayah Siau, menjangkau lebih dari 2.400 siswa dari 154 sekolah mulai dari PAUD hingga SMA dan SMK. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara pelaku UMKM dan lembaga keuangan seperti BRI mampu menciptakan dampak sosial yang berkelanjutan. Jane menambahkan bahwa tantangan memasok bahan pangan di wilayah kepulauan tidak hanya soal jarak, tetapi juga soal keterbatasan komoditas segar. Salak memang sudah dapat diperoleh dari Siau, namun kebutuhan akan jenis buah lainnya tetap harus dipenuhi dari luar pulau. Buah-buahan banyak saya datangkan dari Kota Manado karena belum semua tersedia di sini. Tantangannya, kalau telat sedikit bisa rusak, jadi saya harus benar-benar perhitungkan jadwal kapal dan daya tahan stok. Ini jadi bagian dari tanggung jawab saya supaya dapur bisa terus berjalan dan anak-anak tetap dapat gizi lengkap. Sementara untuk bahan baku lain seperti sayur dan ikan, saya belanjakan langsung dari pasar Siau, ungkapnya. (Dani Jumadil Akhir)",Dani Jumadil Akhir,https://img.okezone.com/content/2025/08/03/455/3160134/mbg-hwnt_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/08/03/455/3160134/didukung-bri-kisah-jane-katang-pemilik-usaha-sembako-yang-kini-jadi-pemasok-program-mbg?page=all,1357d22ecb313bff945fa6579f9a78bdf8382338709b809ff0a052fd2c20f4fe,2025-11-13 20:19:20.257 1080,pikiranrakyat,mbg,2025-09-24 18:54:00,"Kasus Keracunan Massal MBG Meluas di Bandung Barat, Ratusan Siswa Dirawat","PIKIRAN RAKYAT Kasus keracunan massal akibat makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus meluas di Kabupaten Bandung Barat (KBB). Tidak hanya menimpa siswa SMK Karya Perjuangan Ciparay, peristiwa serupa kini dialami ratusan siswa dari berbagai jenjang pendidikan mulai SD, MI, SMP, MTs, MA hingga SMK. Sekolah yang tercatat siswanya menjadi korban di antaranya MTs dan MA Syarif Hidayatullah di Desa Neglasari, Kecamatan Cipongkor, serta SMK Negeri 1 Cihampelas. Ratusan siswa dari kawasan Cipongkor bahkan harus dilarikan ke Puskesmas setempat, sementara sebagian lainnya dirujuk ke RSUD Cililin. Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) KBB, Dadang A. Sapardan, mengonfirmasi peristiwa tersebut pada Rabu, 24 September 2025. Hasil monitoring hari ini lebih banyak dari kemarin. Saya sudah koordinasi dengan Dirut RSUD Cililin untuk menyiapkan berbagai alat penanganan. Mudah-mudahan bisa difasilitasi secara optimal, ujarnya. Menurut Dadang, para siswa yang baru saja menyantap menu MBG mulai menunjukkan gejala pusing, mual, hingga mengalami kejang-kejang. Bahkan ada yang harus dipegangi banyak orang karena kejang di RSUD Cililin, ungkapnya. Ia menambahkan, kasus keracunan kali ini tidak berasal dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Desa Sirnagalih yang sebelumnya telah ditutup sementara oleh Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail melainkan dari dapur lain dengan lokasi sekolah berbeda. Ini bukan dari SPPG yang kemarin, tapi dapur lain dengan lokus sekolah berbeda, jelasnya. Hingga saat ini, jumlah pasti korban belum bisa dipastikan karena laporan masih terus berdatangan. Namun, Dadang menyebut potensi korban bisa mencapai ratusan siswa di beberapa sekolah lain. Ia mencontohkan SMPN 2 Cipongkor yang beruntung terhindar dari kasus ini karena menu MBG belum sempat dikonsumsi. Kalau sempat dimakan, potensi korbannya bisa 200 sampai 300 siswa. Untungnya tidak sempat, katanya. Seorang siswi kelas 8 MTs Syarif Hidayatullah, Jihan, menceritakan bahwa dirinya menerima menu MBG sekitar pukul 10.00 WIB. Menu yang dibagikan ada ayam geprek, sambal ijo, tahu, sayur, dan nasi. Rasanya enak, enggak ada bau aneh. Tapi enggak lama banyak teman-teman yang mual dan pusing, tuturnya. Melihat situasi ini, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat telah menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) dan menurunkan tim untuk memantau kondisi siswa secara langsung. Kami sudah melaporkan ke Bupati, Wakil Bupati, dan Sekda KBB, serta ditugaskan untuk segera datang ke lokasi, tegas Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) KBB, Dadang. Langkah investigasi dan pemantauan distribusi menu MBG kini menjadi sorotan. Pemkab KBB berkomitmen untuk mengawal penanganan korban sekaligus memastikan program MBG tetap berjalan dengan pengawasan ketat agar kasus serupa tidak terulang kembali.*** Berita PilihanDinkes Sukabumi Beberkan Hasil Uji Lab soal Penyebab Keracunan MBG: Ada Terjadinya KontaminasiQuality Control MBG Dicurigai Lemah, Anggota DPRD Kabupaten Bandung Diminta Turun TanganDugaan Keracunan MBG di Cianjur, Dinkes Pastikan Tidak Ada Bakteri di Sampel CidaunAnggaran Pendidikan Disandera Program MBG, JPPI Menilai DPR dan Pemerintah Khianati UUD 1945UPDATE! Korban Keracunan MBG di KBB Jadi 393 Siswa, Polda Jabar Turun Tangan65 Siswa SMKN 1 Cihampelas Keracunan MBG, RSUD Cililin Penuh, Korban Dipastikan BertambahFSGI dan JPPI Desak Moratorium Program MBG, Soroti Keracunan Massal hingga Pengkhianatan terhadap UUD 45 Berita PilihanDinkes Sukabumi Beberkan Hasil Uji Lab soal Penyebab Keracunan MBG: Ada Terjadinya KontaminasiQuality Control MBG Dicurigai Lemah, Anggota DPRD Kabupaten Bandung Diminta Turun TanganDugaan Keracunan MBG di Cianjur, Dinkes Pastikan Tidak Ada Bakteri di Sampel CidaunAnggaran Pendidikan Disandera Program MBG, JPPI Menilai DPR dan Pemerintah Khianati UUD 1945UPDATE! Korban Keracunan MBG di KBB Jadi 393 Siswa, Polda Jabar Turun Tangan65 Siswa SMKN 1 Cihampelas Keracunan MBG, RSUD Cililin Penuh, Korban Dipastikan BertambahFSGI dan JPPI Desak Moratorium Program MBG, Soroti Keracunan Massal hingga Pengkhianatan terhadap UUD 45 Berita Pilihan Dinkes Sukabumi Beberkan Hasil Uji Lab soal Penyebab Keracunan MBG: Ada Terjadinya KontaminasiQuality Control MBG Dicurigai Lemah, Anggota DPRD Kabupaten Bandung Diminta Turun TanganDugaan Keracunan MBG di Cianjur, Dinkes Pastikan Tidak Ada Bakteri di Sampel CidaunAnggaran Pendidikan Disandera Program MBG, JPPI Menilai DPR dan Pemerintah Khianati UUD 1945UPDATE! Korban Keracunan MBG di KBB Jadi 393 Siswa, Polda Jabar Turun Tangan65 Siswa SMKN 1 Cihampelas Keracunan MBG, RSUD Cililin Penuh, Korban Dipastikan BertambahFSGI dan JPPI Desak Moratorium Program MBG, Soroti Keracunan Massal hingga Pengkhianatan terhadap UUD 45 Dinkes Sukabumi Beberkan Hasil Uji Lab soal Penyebab Keracunan MBG: Ada Terjadinya Kontaminasi Dinkes Sukabumi Beberkan Hasil Uji Lab soal Penyebab Keracunan MBG: Ada Terjadinya Kontaminasi Dinkes Sukabumi Beberkan Hasil Uji Lab soal Penyebab Keracunan MBG: Ada Terjadinya Kontaminasi Dinkes Sukabumi Beberkan Hasil Uji Lab soal Penyebab Keracunan MBG: Ada Terjadinya Kontaminasi Quality Control MBG Dicurigai Lemah, Anggota DPRD Kabupaten Bandung Diminta Turun Tangan Quality Control MBG Dicurigai Lemah, Anggota DPRD Kabupaten Bandung Diminta Turun Tangan Quality Control MBG Dicurigai Lemah, Anggota DPRD Kabupaten Bandung Diminta Turun Tangan Quality Control MBG Dicurigai Lemah, Anggota DPRD Kabupaten Bandung Diminta Turun Tangan Dugaan Keracunan MBG di Cianjur, Dinkes Pastikan Tidak Ada Bakteri di Sampel Cidaun Dugaan Keracunan MBG di Cianjur, Dinkes Pastikan Tidak Ada Bakteri di Sampel Cidaun Dugaan Keracunan MBG di Cianjur, Dinkes Pastikan Tidak Ada Bakteri di Sampel Cidaun Dugaan Keracunan MBG di Cianjur, Dinkes Pastikan Tidak Ada Bakteri di Sampel Cidaun Anggaran Pendidikan Disandera Program MBG, JPPI Menilai DPR dan Pemerintah Khianati UUD 1945 Anggaran Pendidikan Disandera Program MBG, JPPI Menilai DPR dan Pemerintah Khianati UUD 1945 Anggaran Pendidikan Disandera Program MBG, JPPI Menilai DPR dan Pemerintah Khianati UUD 1945 Anggaran Pendidikan Disandera Program MBG, JPPI Menilai DPR dan Pemerintah Khianati UUD 1945 UPDATE! Korban Keracunan MBG di KBB Jadi 393 Siswa, Polda Jabar Turun Tangan UPDATE! Korban Keracunan MBG di KBB Jadi 393 Siswa, Polda Jabar Turun Tangan UPDATE! Korban Keracunan MBG di KBB Jadi 393 Siswa, Polda Jabar Turun Tangan UPDATE! Korban Keracunan MBG di KBB Jadi 393 Siswa, Polda Jabar Turun Tangan 65 Siswa SMKN 1 Cihampelas Keracunan MBG, RSUD Cililin Penuh, Korban Dipastikan Bertambah 65 Siswa SMKN 1 Cihampelas Keracunan MBG, RSUD Cililin Penuh, Korban Dipastikan Bertambah 65 Siswa SMKN 1 Cihampelas Keracunan MBG, RSUD Cililin Penuh, Korban Dipastikan Bertambah 65 Siswa SMKN 1 Cihampelas Keracunan MBG, RSUD Cililin Penuh, Korban Dipastikan Bertambah FSGI dan JPPI Desak Moratorium Program MBG, Soroti Keracunan Massal hingga Pengkhianatan terhadap UUD 45 FSGI dan JPPI Desak Moratorium Program MBG, Soroti Keracunan Massal hingga Pengkhianatan terhadap UUD 45 FSGI dan JPPI Desak Moratorium Program MBG, Soroti Keracunan Massal hingga Pengkhianatan terhadap UUD 45 FSGI dan JPPI Desak Moratorium Program MBG, Soroti Keracunan Massal hingga Pengkhianatan terhadap UUD 45",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/24/1847727914.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019670554/kasus-keracunan-massal-mbg-meluas-di-bandung-barat-ratusan-siswa-dirawat?page=all,75ba4365649be13f1278ac6eca0878bc06d699fb49aa18b8f31987968f5f6cce,2025-11-13 20:19:22.473 1081,pikiranrakyat,mbg,2025-09-23 16:32:25,Polda Jabar Gandeng BGN Lakukan Penyelidikan Keracunan MBG di Cipongkor,"PIKIRAN RAKYAT -Aparat kepolisian dari Polda Jabar kini tengah melakukan penyelidikan mendalam untuk mengusut tuntas insiden keracunan yang dialami ratusan siswa di Kecamatan Cipongkor Kabupaten Bandung Barat. Polda Jabar pun bergerak cepat dengan menggandeng Badan Gizi Nasional (BGN) dalam proses penyelidikan. Langkah ini diambil untuk memastikan penyebab pasti dari peristiwa yang menimpa para pelajar tersebut. ""Lagi koordinasi sama pihak BGN,"" ujar Kabid Humas Polda Jabar, Komisaris Besar Hendra Rochmawan, saat dikonfirmasi pada Selasa 23 September 2025.Baca Juga:Wamen LH Diaz Minta Dapur MBG Wajib MIliki IPAL, Cegah Pencemaran Lingkungan Hendra menegaskan, Polda Jabar masih terus bekerja di lapangan untuk mengungkap sumber dari keracunan massal ini. Seluruh kemungkinan akan didalami demi mendapatkan kepastian. ""Kami masih lidik penyebab keracunannya,"" kata Hendra. Sementara itu, dari sisi penanganan medis, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat bersama Dinkes Kabupaten Bandung Barat telah menerjunkan tim untuk melakukan penyelidikan epidemiologi. Tim gabungan ini telah bekerja melakukan penanganan dan pemantauan di lapangan sejak Senin 22 September 2025.Sampel makanan diuji Menurut Kepala Dinkes Provinsi Jabar, Vini Adiani Dewi, tim yang diturunkan tidak hanya fokus pada penanganan korban, tetapi juga untuk memastikan penyebab utama dari kejadian ini. Sampel makanan yang dikonsumsi para siswa pun telah diamankan untuk diuji lebih lanjut. ""Tim Dinkes Jabar dan Bandung Barat turun melakukan penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui kebutuhan yang diperlukan oleh korban dan memastikan penyebabnya. Sampel (makanan) langsung dibawa ke Labkesda, paling sepekan keluar (hasilnya),"" kata Vini.Baca Juga:Total Siswa Keracunan Diduga MBG di Cipongkor KBB Capai 364, Bupati Jeje Siapkan Status KLB Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah korban dalam insiden ini mencapai 364 orang. Mereka terdiri dari siswa jenjang PAUD hingga SMA dan SMK Sederajat di wilayah Kecamatan Cipongkor. Para korban dilaporkan mengalami gejala serius seperti kejang-kejang, sesak napas, mual, dan pusing. Dugaan awal dari para korban di lapangan mengarah pada salah satu lauk yang disajikan, yakni daging ayam, yang disebut-sebut sudah mengeluarkan bau tidak sedap saat hendak disantap.*** PIKIRAN RAKYAT -Aparat kepolisian dari Polda Jabar kini tengah melakukan penyelidikan mendalam untuk mengusut tuntas insiden keracunan yang dialami ratusan siswa di Kecamatan Cipongkor Kabupaten Bandung Barat. Polda Jabar pun bergerak cepat dengan menggandeng Badan Gizi Nasional (BGN) dalam proses penyelidikan. Langkah ini diambil untuk memastikan penyebab pasti dari peristiwa yang menimpa para pelajar tersebut. ""Lagi koordinasi sama pihak BGN,"" ujar Kabid Humas Polda Jabar, Komisaris Besar Hendra Rochmawan, saat dikonfirmasi pada Selasa 23 September 2025.Baca Juga:Wamen LH Diaz Minta Dapur MBG Wajib MIliki IPAL, Cegah Pencemaran Lingkungan Hendra menegaskan, Polda Jabar masih terus bekerja di lapangan untuk mengungkap sumber dari keracunan massal ini. Seluruh kemungkinan akan didalami demi mendapatkan kepastian. ""Kami masih lidik penyebab keracunannya,"" kata Hendra. Sementara itu, dari sisi penanganan medis, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat bersama Dinkes Kabupaten Bandung Barat telah menerjunkan tim untuk melakukan penyelidikan epidemiologi. Tim gabungan ini telah bekerja melakukan penanganan dan pemantauan di lapangan sejak Senin 22 September 2025.Sampel makanan diuji Menurut Kepala Dinkes Provinsi Jabar, Vini Adiani Dewi, tim yang diturunkan tidak hanya fokus pada penanganan korban, tetapi juga untuk memastikan penyebab utama dari kejadian ini. Sampel makanan yang dikonsumsi para siswa pun telah diamankan untuk diuji lebih lanjut. ""Tim Dinkes Jabar dan Bandung Barat turun melakukan penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui kebutuhan yang diperlukan oleh korban dan memastikan penyebabnya. Sampel (makanan) langsung dibawa ke Labkesda, paling sepekan keluar (hasilnya),"" kata Vini.Baca Juga:Total Siswa Keracunan Diduga MBG di Cipongkor KBB Capai 364, Bupati Jeje Siapkan Status KLB Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah korban dalam insiden ini mencapai 364 orang. Mereka terdiri dari siswa jenjang PAUD hingga SMA dan SMK Sederajat di wilayah Kecamatan Cipongkor. Para korban dilaporkan mengalami gejala serius seperti kejang-kejang, sesak napas, mual, dan pusing. Dugaan awal dari para korban di lapangan mengarah pada salah satu lauk yang disajikan, yakni daging ayam, yang disebut-sebut sudah mengeluarkan bau tidak sedap saat hendak disantap.*** PIKIRAN RAKYAT -Aparat kepolisian dari Polda Jabar kini tengah melakukan penyelidikan mendalam untuk mengusut tuntas insiden keracunan yang dialami ratusan siswa di Kecamatan Cipongkor Kabupaten Bandung Barat. Polda Jabar pun bergerak cepat dengan menggandeng Badan Gizi Nasional (BGN) dalam proses penyelidikan. Langkah ini diambil untuk memastikan penyebab pasti dari peristiwa yang menimpa para pelajar tersebut. ""Lagi koordinasi sama pihak BGN,"" ujar Kabid Humas Polda Jabar, Komisaris Besar Hendra Rochmawan, saat dikonfirmasi pada Selasa 23 September 2025.Baca Juga:Wamen LH Diaz Minta Dapur MBG Wajib MIliki IPAL, Cegah Pencemaran Lingkungan Hendra menegaskan, Polda Jabar masih terus bekerja di lapangan untuk mengungkap sumber dari keracunan massal ini. Seluruh kemungkinan akan didalami demi mendapatkan kepastian. ""Kami masih lidik penyebab keracunannya,"" kata Hendra. Sementara itu, dari sisi penanganan medis, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat bersama Dinkes Kabupaten Bandung Barat telah menerjunkan tim untuk melakukan penyelidikan epidemiologi. Tim gabungan ini telah bekerja melakukan penanganan dan pemantauan di lapangan sejak Senin 22 September 2025.Sampel makanan diuji Menurut Kepala Dinkes Provinsi Jabar, Vini Adiani Dewi, tim yang diturunkan tidak hanya fokus pada penanganan korban, tetapi juga untuk memastikan penyebab utama dari kejadian ini. Sampel makanan yang dikonsumsi para siswa pun telah diamankan untuk diuji lebih lanjut. ""Tim Dinkes Jabar dan Bandung Barat turun melakukan penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui kebutuhan yang diperlukan oleh korban dan memastikan penyebabnya. Sampel (makanan) langsung dibawa ke Labkesda, paling sepekan keluar (hasilnya),"" kata Vini.Baca Juga:Total Siswa Keracunan Diduga MBG di Cipongkor KBB Capai 364, Bupati Jeje Siapkan Status KLB Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah korban dalam insiden ini mencapai 364 orang. Mereka terdiri dari siswa jenjang PAUD hingga SMA dan SMK Sederajat di wilayah Kecamatan Cipongkor. Para korban dilaporkan mengalami gejala serius seperti kejang-kejang, sesak napas, mual, dan pusing. Dugaan awal dari para korban di lapangan mengarah pada salah satu lauk yang disajikan, yakni daging ayam, yang disebut-sebut sudah mengeluarkan bau tidak sedap saat hendak disantap.*** PIKIRAN RAKYAT -Aparat kepolisian dari Polda Jabar kini tengah melakukan penyelidikan mendalam untuk mengusut tuntas insiden keracunan yang dialami ratusan siswa di Kecamatan Cipongkor Kabupaten Bandung Barat. Polda Jabar pun bergerak cepat dengan menggandeng Badan Gizi Nasional (BGN) dalam proses penyelidikan. Langkah ini diambil untuk memastikan penyebab pasti dari peristiwa yang menimpa para pelajar tersebut. ""Lagi koordinasi sama pihak BGN,"" ujar Kabid Humas Polda Jabar, Komisaris Besar Hendra Rochmawan, saat dikonfirmasi pada Selasa 23 September 2025.Baca Juga:Wamen LH Diaz Minta Dapur MBG Wajib MIliki IPAL, Cegah Pencemaran Lingkungan Hendra menegaskan, Polda Jabar masih terus bekerja di lapangan untuk mengungkap sumber dari keracunan massal ini. Seluruh kemungkinan akan didalami demi mendapatkan kepastian. ""Kami masih lidik penyebab keracunannya,"" kata Hendra. Sementara itu, dari sisi penanganan medis, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat bersama Dinkes Kabupaten Bandung Barat telah menerjunkan tim untuk melakukan penyelidikan epidemiologi. Tim gabungan ini telah bekerja melakukan penanganan dan pemantauan di lapangan sejak Senin 22 September 2025.Sampel makanan diuji Menurut Kepala Dinkes Provinsi Jabar, Vini Adiani Dewi, tim yang diturunkan tidak hanya fokus pada penanganan korban, tetapi juga untuk memastikan penyebab utama dari kejadian ini. Sampel makanan yang dikonsumsi para siswa pun telah diamankan untuk diuji lebih lanjut. ""Tim Dinkes Jabar dan Bandung Barat turun melakukan penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui kebutuhan yang diperlukan oleh korban dan memastikan penyebabnya. Sampel (makanan) langsung dibawa ke Labkesda, paling sepekan keluar (hasilnya),"" kata Vini.Baca Juga:Total Siswa Keracunan Diduga MBG di Cipongkor KBB Capai 364, Bupati Jeje Siapkan Status KLB Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah korban dalam insiden ini mencapai 364 orang. Mereka terdiri dari siswa jenjang PAUD hingga SMA dan SMK Sederajat di wilayah Kecamatan Cipongkor. Para korban dilaporkan mengalami gejala serius seperti kejang-kejang, sesak napas, mual, dan pusing. Dugaan awal dari para korban di lapangan mengarah pada salah satu lauk yang disajikan, yakni daging ayam, yang disebut-sebut sudah mengeluarkan bau tidak sedap saat hendak disantap.*** PIKIRAN RAKYAT -Aparat kepolisian dari Polda Jabar kini tengah melakukan penyelidikan mendalam untuk mengusut tuntas insiden keracunan yang dialami ratusan siswa di Kecamatan Cipongkor Kabupaten Bandung Barat. Polda Jabar pun bergerak cepat dengan menggandeng Badan Gizi Nasional (BGN) dalam proses penyelidikan. Langkah ini diambil untuk memastikan penyebab pasti dari peristiwa yang menimpa para pelajar tersebut. ""Lagi koordinasi sama pihak BGN,"" ujar Kabid Humas Polda Jabar, Komisaris Besar Hendra Rochmawan, saat dikonfirmasi pada Selasa 23 September 2025.Baca Juga:Wamen LH Diaz Minta Dapur MBG Wajib MIliki IPAL, Cegah Pencemaran Lingkungan Hendra menegaskan, Polda Jabar masih terus bekerja di lapangan untuk mengungkap sumber dari keracunan massal ini. Seluruh kemungkinan akan didalami demi mendapatkan kepastian. ""Kami masih lidik penyebab keracunannya,"" kata Hendra. Sementara itu, dari sisi penanganan medis, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat bersama Dinkes Kabupaten Bandung Barat telah menerjunkan tim untuk melakukan penyelidikan epidemiologi. Tim gabungan ini telah bekerja melakukan penanganan dan pemantauan di lapangan sejak Senin 22 September 2025.Sampel makanan diuji Menurut Kepala Dinkes Provinsi Jabar, Vini Adiani Dewi, tim yang diturunkan tidak hanya fokus pada penanganan korban, tetapi juga untuk memastikan penyebab utama dari kejadian ini. Sampel makanan yang dikonsumsi para siswa pun telah diamankan untuk diuji lebih lanjut. ""Tim Dinkes Jabar dan Bandung Barat turun melakukan penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui kebutuhan yang diperlukan oleh korban dan memastikan penyebabnya. Sampel (makanan) langsung dibawa ke Labkesda, paling sepekan keluar (hasilnya),"" kata Vini.Baca Juga:Total Siswa Keracunan Diduga MBG di Cipongkor KBB Capai 364, Bupati Jeje Siapkan Status KLB Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah korban dalam insiden ini mencapai 364 orang. Mereka terdiri dari siswa jenjang PAUD hingga SMA dan SMK Sederajat di wilayah Kecamatan Cipongkor. Para korban dilaporkan mengalami gejala serius seperti kejang-kejang, sesak napas, mual, dan pusing. Dugaan awal dari para korban di lapangan mengarah pada salah satu lauk yang disajikan, yakni daging ayam, yang disebut-sebut sudah mengeluarkan bau tidak sedap saat hendak disantap.*** PIKIRAN RAKYAT -Aparat kepolisian dari Polda Jabar kini tengah melakukan penyelidikan mendalam untuk mengusut tuntas insiden keracunan yang dialami ratusan siswa di Kecamatan Cipongkor Kabupaten Bandung Barat. Polda Jabar pun bergerak cepat dengan menggandeng Badan Gizi Nasional (BGN) dalam proses penyelidikan. Langkah ini diambil untuk memastikan penyebab pasti dari peristiwa yang menimpa para pelajar tersebut. ""Lagi koordinasi sama pihak BGN,"" ujar Kabid Humas Polda Jabar, Komisaris Besar Hendra Rochmawan, saat dikonfirmasi pada Selasa 23 September 2025.Baca Juga:Wamen LH Diaz Minta Dapur MBG Wajib MIliki IPAL, Cegah Pencemaran Lingkungan Hendra menegaskan, Polda Jabar masih terus bekerja di lapangan untuk mengungkap sumber dari keracunan massal ini. Seluruh kemungkinan akan didalami demi mendapatkan kepastian. ""Kami masih lidik penyebab keracunannya,"" kata Hendra. Sementara itu, dari sisi penanganan medis, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat bersama Dinkes Kabupaten Bandung Barat telah menerjunkan tim untuk melakukan penyelidikan epidemiologi. Tim gabungan ini telah bekerja melakukan penanganan dan pemantauan di lapangan sejak Senin 22 September 2025.Sampel makanan diuji Menurut Kepala Dinkes Provinsi Jabar, Vini Adiani Dewi, tim yang diturunkan tidak hanya fokus pada penanganan korban, tetapi juga untuk memastikan penyebab utama dari kejadian ini. Sampel makanan yang dikonsumsi para siswa pun telah diamankan untuk diuji lebih lanjut. ""Tim Dinkes Jabar dan Bandung Barat turun melakukan penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui kebutuhan yang diperlukan oleh korban dan memastikan penyebabnya. Sampel (makanan) langsung dibawa ke Labkesda, paling sepekan keluar (hasilnya),"" kata Vini.Baca Juga:Total Siswa Keracunan Diduga MBG di Cipongkor KBB Capai 364, Bupati Jeje Siapkan Status KLB Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah korban dalam insiden ini mencapai 364 orang. Mereka terdiri dari siswa jenjang PAUD hingga SMA dan SMK Sederajat di wilayah Kecamatan Cipongkor. Para korban dilaporkan mengalami gejala serius seperti kejang-kejang, sesak napas, mual, dan pusing. Dugaan awal dari para korban di lapangan mengarah pada salah satu lauk yang disajikan, yakni daging ayam, yang disebut-sebut sudah mengeluarkan bau tidak sedap saat hendak disantap.*** PIKIRAN RAKYAT -Aparat kepolisian dari Polda Jabar kini tengah melakukan penyelidikan mendalam untuk mengusut tuntas insiden keracunan yang dialami ratusan siswa di Kecamatan Cipongkor Kabupaten Bandung Barat. Polda Jabar pun bergerak cepat dengan menggandeng Badan Gizi Nasional (BGN) dalam proses penyelidikan. Langkah ini diambil untuk memastikan penyebab pasti dari peristiwa yang menimpa para pelajar tersebut. ""Lagi koordinasi sama pihak BGN,"" ujar Kabid Humas Polda Jabar, Komisaris Besar Hendra Rochmawan, saat dikonfirmasi pada Selasa 23 September 2025. Baca Juga:Wamen LH Diaz Minta Dapur MBG Wajib MIliki IPAL, Cegah Pencemaran Lingkungan Hendra menegaskan, Polda Jabar masih terus bekerja di lapangan untuk mengungkap sumber dari keracunan massal ini. Seluruh kemungkinan akan didalami demi mendapatkan kepastian. ""Kami masih lidik penyebab keracunannya,"" kata Hendra. Sementara itu, dari sisi penanganan medis, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat bersama Dinkes Kabupaten Bandung Barat telah menerjunkan tim untuk melakukan penyelidikan epidemiologi. Tim gabungan ini telah bekerja melakukan penanganan dan pemantauan di lapangan sejak Senin 22 September 2025. Menurut Kepala Dinkes Provinsi Jabar, Vini Adiani Dewi, tim yang diturunkan tidak hanya fokus pada penanganan korban, tetapi juga untuk memastikan penyebab utama dari kejadian ini. Sampel makanan yang dikonsumsi para siswa pun telah diamankan untuk diuji lebih lanjut. ""Tim Dinkes Jabar dan Bandung Barat turun melakukan penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui kebutuhan yang diperlukan oleh korban dan memastikan penyebabnya. Sampel (makanan) langsung dibawa ke Labkesda, paling sepekan keluar (hasilnya),"" kata Vini. Baca Juga:Total Siswa Keracunan Diduga MBG di Cipongkor KBB Capai 364, Bupati Jeje Siapkan Status KLB Berdasarkan data yang dihimpun, jumlah korban dalam insiden ini mencapai 364 orang. Mereka terdiri dari siswa jenjang PAUD hingga SMA dan SMK Sederajat di wilayah Kecamatan Cipongkor. Para korban dilaporkan mengalami gejala serius seperti kejang-kejang, sesak napas, mual, dan pusing. Dugaan awal dari para korban di lapangan mengarah pada salah satu lauk yang disajikan, yakni daging ayam, yang disebut-sebut sudah mengeluarkan bau tidak sedap saat hendak disantap.*** Berita PilihanSiswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut KhawatirBupati Bandung Barat Tetapkan Dugaan Keracunan MBG di Cipongkor Sebagai Kejadian Luar BiasaCegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBGTotal Siswa Keracunan Diduga MBG di Cipongkor KBB Capai 364, Bupati Jeje Siapkan Status KLBEvaluasi Paket MBG ke SPPG Cegah Keracunan, Sekolah di Kota Cimahi Sempat Temukan Ulat pada SayuranWamen LH Puji Pengolahan Limbah MBG di Husein Sastranegara, Siap Beri Bantuan KomposterWamen LH Diaz Minta Dapur MBG Wajib MIliki IPAL, Cegah Pencemaran Lingkungan Berita PilihanSiswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut KhawatirBupati Bandung Barat Tetapkan Dugaan Keracunan MBG di Cipongkor Sebagai Kejadian Luar BiasaCegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBGTotal Siswa Keracunan Diduga MBG di Cipongkor KBB Capai 364, Bupati Jeje Siapkan Status KLBEvaluasi Paket MBG ke SPPG Cegah Keracunan, Sekolah di Kota Cimahi Sempat Temukan Ulat pada SayuranWamen LH Puji Pengolahan Limbah MBG di Husein Sastranegara, Siap Beri Bantuan KomposterWamen LH Diaz Minta Dapur MBG Wajib MIliki IPAL, Cegah Pencemaran Lingkungan Berita Pilihan Siswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut KhawatirBupati Bandung Barat Tetapkan Dugaan Keracunan MBG di Cipongkor Sebagai Kejadian Luar BiasaCegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBGTotal Siswa Keracunan Diduga MBG di Cipongkor KBB Capai 364, Bupati Jeje Siapkan Status KLBEvaluasi Paket MBG ke SPPG Cegah Keracunan, Sekolah di Kota Cimahi Sempat Temukan Ulat pada SayuranWamen LH Puji Pengolahan Limbah MBG di Husein Sastranegara, Siap Beri Bantuan KomposterWamen LH Diaz Minta Dapur MBG Wajib MIliki IPAL, Cegah Pencemaran Lingkungan Siswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut Khawatir Siswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut Khawatir Siswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut Khawatir Siswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut Khawatir Bupati Bandung Barat Tetapkan Dugaan Keracunan MBG di Cipongkor Sebagai Kejadian Luar Biasa Bupati Bandung Barat Tetapkan Dugaan Keracunan MBG di Cipongkor Sebagai Kejadian Luar Biasa Bupati Bandung Barat Tetapkan Dugaan Keracunan MBG di Cipongkor Sebagai Kejadian Luar Biasa Bupati Bandung Barat Tetapkan Dugaan Keracunan MBG di Cipongkor Sebagai Kejadian Luar Biasa Cegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBG Cegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBG Cegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBG Cegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBG Total Siswa Keracunan Diduga MBG di Cipongkor KBB Capai 364, Bupati Jeje Siapkan Status KLB Total Siswa Keracunan Diduga MBG di Cipongkor KBB Capai 364, Bupati Jeje Siapkan Status KLB Total Siswa Keracunan Diduga MBG di Cipongkor KBB Capai 364, Bupati Jeje Siapkan Status KLB Total Siswa Keracunan Diduga MBG di Cipongkor KBB Capai 364, Bupati Jeje Siapkan Status KLB Evaluasi Paket MBG ke SPPG Cegah Keracunan, Sekolah di Kota Cimahi Sempat Temukan Ulat pada Sayuran Evaluasi Paket MBG ke SPPG Cegah Keracunan, Sekolah di Kota Cimahi Sempat Temukan Ulat pada Sayuran Evaluasi Paket MBG ke SPPG Cegah Keracunan, Sekolah di Kota Cimahi Sempat Temukan Ulat pada Sayuran Evaluasi Paket MBG ke SPPG Cegah Keracunan, Sekolah di Kota Cimahi Sempat Temukan Ulat pada Sayuran Wamen LH Puji Pengolahan Limbah MBG di Husein Sastranegara, Siap Beri Bantuan Komposter Wamen LH Puji Pengolahan Limbah MBG di Husein Sastranegara, Siap Beri Bantuan Komposter Wamen LH Puji Pengolahan Limbah MBG di Husein Sastranegara, Siap Beri Bantuan Komposter Wamen LH Puji Pengolahan Limbah MBG di Husein Sastranegara, Siap Beri Bantuan Komposter Wamen LH Diaz Minta Dapur MBG Wajib MIliki IPAL, Cegah Pencemaran Lingkungan Wamen LH Diaz Minta Dapur MBG Wajib MIliki IPAL, Cegah Pencemaran Lingkungan Wamen LH Diaz Minta Dapur MBG Wajib MIliki IPAL, Cegah Pencemaran Lingkungan Wamen LH Diaz Minta Dapur MBG Wajib MIliki IPAL, Cegah Pencemaran Lingkungan",Mochammad Iqbal Maulud,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/23/1687401002.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019667672/polda-jabar-gandeng-bgn-lakukan-penyelidikan-keracunan-mbg-di-cipongkor?page=all,51444b7b167f85cd4616864f804fe40121328bfb7eb52955da2def9c4d036407,2025-11-13 20:22:04.867 1082,detik,mbg,2025-11-03 19:22:00,"Jonan Buka Suara Usai Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Kereta Cepat?","Mantan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan bertemu Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Jakarta. Kedatangan Jonan santer dikaitkan dengan isu Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Bagaimana Respons Jonan usai bertemu Prabowo di Istana? Apakah bahas soal masalah Kereta Cepat Jakarta Bandung? ""Saya nggak tahu ya. Kalau soal Whoosh beliau nggak ada nanya ke saya pandangannya atau bagiamananya, nggak. Beliau punya kebijakan sendiri mengenai ini,"" jawab Jonan usai pertemuan dengan Prabowo sekitar dua jam di Istana, Jakarta, Senin (3/11/2025). Namun, Jonan menilai operasional Kereta Cepat yang diberi nama Whoosh itu sebetulnya sudah bagus. Soal masalah utang dan lain-lain Jonan tak mau ambil pusing, dia memilih tidak untuk berpendapat apa-apa. Sebab, Jonan mengaku, dalam pertemuan dengan Prabowo tidak ada pembahasan soal masalah kereta cepat. ""Kan secara operasional bagus, kalau yang lain-lain, nggak. Tanya beliau sendiri deh. Kayak soal utangnya, dan lain-lain, nggak dibahas juga,"" terang mantan Dirut PT KAI itu. Lebih jauh dia mengatakan dirinya tak mau banyak bicara soal proyek Kereta Cepat, baginya dia sudah pensiun dari sektor transportasi tanah air dan tidak mau memberikan pendapat. ""Saya sudah pensiun, nggak sampaikan pendapat lah. Saya masa ngasih komentar, kan udah pensiun,"" jawab Jonan lugas. Jonan juga mengatakan pertemuannya hanya dilakukan untuk berdiskusi soal program-program pemerintah saja. ""Kami sebenarnya memang minta waktu untuk sharing sebagai rakyat dan warga negara untuk berdiskusi tentang program yang dijalankan beliau. Puji Tuhan, beliau mau mendengarkan dan diskusi dan menerima lah beberapa masukan,"" papar Jonan. Dia juga memuji peran serta Prabowo yang dinilai sangat bagus dan aktif pada kancah diplomasi luar negeri, pengembangan serta partisipasi BUMN untuk bangsa dan negara, serta program kerakyatan seperti leberpihakan untuk keadilan sosial. ""Itu kan ada MBG, Kopdes Merah Putih, Sekolah Rakyat, yang multiplier economy-nya tumbuh secara perlahan. Memang diminta langsung sempurna tidak mungkin, perbaikan pelan-pelan mestinya jalan ya selama ini,"" kata Jonan. Seiring dengan Jonan yang menghadap Prabowo, muncul isu sosok Eks Menteri ESDM itu akan diangkat Prabowo pada jabatan tertentu. Jonan menepis kabar tersebut, menurutnya tak ada tawaran apapun kepadanya. Hanya saja sebagai warga negara, Jonan mengatakan bila ditugaskan dan dirinya bisa menjalankan tugas tersebut maka dirinya akan bersedia menerima jabatan yang ditawarkan. ""(Ada tawaran jadi pejabat?) Nggak ada. Kalau ditugasi ya siap. Sebagai warga negara kalau diminta kerja sama negara ya, semestinya siap kalau mampu,"" pungkas Jonan.",Herdi Alif Al Hikam -detikFinance,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/03/eks-menteri-perhubungan-ignasius-jonan-1762172231962_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://finance.detik.com/infrastruktur/d-8192435/jonan-buka-suara-usai-dipanggil-prabowo-ke-istana-bahas-kereta-cepat,744e9c6dd349263a9bcd5be6b7974847ca4f852797b001c8cfd2a93d6dd7a29a,2025-11-13 20:22:17.694 1088,okezone,mbg,2025-07-31 21:24:49,Gubernur Sumut Bobby Nasution Targetkan 200 Dapur MBG Terbangun hingga 2025,"SERGAI - Gubernur Sumatra Utara (Sumut) Bobby Nasution mendorong seluruh pihak dalam rangka memperkuat kolaborasi untuk mempercepat pembangunan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) penyediaan makanan bergizi gratis (MBG), di seluruh daerah di Sumut. Untuk Sumut, ditargetkan akan berdiri 1.700 unit dapur SPPG, saat ini sudah beroperasi 77 dapur SPPG, dan hingga akhir 2025 ditargetkan terbangun 200 dapur SPPG. Hal ini disampaikan Bobby Nasution, disela-sela peninjauan dapur SPPG di Desa Cempedak Lobang, Seirampah, Serdang Bedagai (Sergai), Rabu (30/7/2025). Menurutnya, perkembangan pendirian SPPG di Sumut saat ini berjalan cepat dan lancar. Namun ini membutuhkan kerja sama seluruh stakeholder, tidak terlepas dari peran Forkopimda juga. Kolaborasi ini penting, ucapnya. Selain memberikan anak makanan bergizi gratis, program MBG juga membuka banyak lapangan pekerjaan. Dan ini jadi salah satu poin penting untuk kegiatan ekonomi daerah, karena manfaatnya selain untuk gizi anak, manfaat ekonominya sangat luar biasa, tadi saya lihat ibu-ibu ada jadi bagian SPPG, bekerja, kata Bobby. Menurutnya, MBG adalah modal bangsa Indonesia untuk menuju Indonesia Emas 2045. Menurutnya untuk mendapatkan generasi emas, persiapannya harus dilakukan jauh-jauh hari. Bukan dimulai 2044 atau 2040, tapi dimulai dari sekarang, karena 2045 kita sudah memiliki SDM yang cukup, kita harus punya SDM yang potensial, ucapnya. Sementara itu, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi, mengatakan, program MBG bukan berasal dari lamunan Presiden Prabowo Subianto. Program ini telah memiliki naskah akademik yang ditulis belasan tahun lalu. MBG pun telah dilakukan di 105 negara. Kita mungkin terlambat 120 tahun dari Inggris, bahkan India, yang pendapatan perkapitanya setengah kita, suda bikin MBG dari 30 tahun lalu, tutur Hasan. Dengan MBG perputaran perekonomian Sumut akan bertambah sebanyak Rp17 triliun. Di Sumut ditargetkan akan berdiri 1.700 SPPG. Satu dapun SPPG dapat melayani sekitar 3.000 anak akan menghabiskan anggaran sebesar Rp10 miliar. MBG membuka lapangan pekerjaan, membuat anak-anak dapat makanan, dan membuat ibu-ibu bekerja, ucap Deputi Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional Tigor Pangaribuan. Siswa Senang Dapat MBG Sebelum meninjau dapur SPPG, rombongan meninjau pemberian MBG di SMA Negeri 1 Sei Rampah, Serdang Bedagai. Pada kesempatan tersebut, para siswa menyampaikan perasaannya lantaran mendapat MBG. Sementara itu, di SMAN 1 Sei Rampah, pembagian MBG sudah dimulai sejak dua minggu lalu. Siswa SMAN 1 Sei Rampah, Sabda Ananta Sinulingga mengaku sangat terbantu dengan adanya MBG dari pemerintah. Hal tersebut mengurangi pengeluaran orang tuanya. Terbantu, orang tua juga terbantu, kami senang mendapat MBG, apalagi menunya juga enak, ujar Sabda, sembari tersenyum. Hal senada juga disampaikan siswa Louis Manurung, yang mengaku senang. Menurutnya, selama dua minggu berjalan, menu yang diberikan sangat layak dan enak. Senang, menunya enak, kadang ada ayam, ikan, daging juga ada, senang ada MBG ini, kata Louis. SERGAI - Gubernur Sumatra Utara (Sumut) Bobby Nasution mendorong seluruh pihak dalam rangka memperkuat kolaborasi untuk mempercepat pembangunan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) penyediaan makanan bergizi gratis (MBG), di seluruh daerah di Sumut. Untuk Sumut, ditargetkan akan berdiri 1.700 unit dapur SPPG, saat ini sudah beroperasi 77 dapur SPPG, dan hingga akhir 2025 ditargetkan terbangun 200 dapur SPPG. Hal ini disampaikan Bobby Nasution, disela-sela peninjauan dapur SPPG di Desa Cempedak Lobang, Seirampah, Serdang Bedagai (Sergai), Rabu (30/7/2025). Menurutnya, perkembangan pendirian SPPG di Sumut saat ini berjalan cepat dan lancar. Namun ini membutuhkan kerja sama seluruh stakeholder, tidak terlepas dari peran Forkopimda juga. Kolaborasi ini penting, ucapnya. Selain memberikan anak makanan bergizi gratis, program MBG juga membuka banyak lapangan pekerjaan. Dan ini jadi salah satu poin penting untuk kegiatan ekonomi daerah, karena manfaatnya selain untuk gizi anak, manfaat ekonominya sangat luar biasa, tadi saya lihat ibu-ibu ada jadi bagian SPPG, bekerja, kata Bobby. Menurutnya, MBG adalah modal bangsa Indonesia untuk menuju Indonesia Emas 2045. Menurutnya untuk mendapatkan generasi emas, persiapannya harus dilakukan jauh-jauh hari. Bukan dimulai 2044 atau 2040, tapi dimulai dari sekarang, karena 2045 kita sudah memiliki SDM yang cukup, kita harus punya SDM yang potensial, ucapnya. Sementara itu, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi, mengatakan, program MBG bukan berasal dari lamunan Presiden Prabowo Subianto. Program ini telah memiliki naskah akademik yang ditulis belasan tahun lalu. MBG pun telah dilakukan di 105 negara. Kita mungkin terlambat 120 tahun dari Inggris, bahkan India, yang pendapatan perkapitanya setengah kita, suda bikin MBG dari 30 tahun lalu, tutur Hasan. Dengan MBG perputaran perekonomian Sumut akan bertambah sebanyak Rp17 triliun. Di Sumut ditargetkan akan berdiri 1.700 SPPG. Satu dapun SPPG dapat melayani sekitar 3.000 anak akan menghabiskan anggaran sebesar Rp10 miliar. MBG membuka lapangan pekerjaan, membuat anak-anak dapat makanan, dan membuat ibu-ibu bekerja, ucap Deputi Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional Tigor Pangaribuan. Siswa Senang Dapat MBG Sebelum meninjau dapur SPPG, rombongan meninjau pemberian MBG di SMA Negeri 1 Sei Rampah, Serdang Bedagai. Pada kesempatan tersebut, para siswa menyampaikan perasaannya lantaran mendapat MBG. Sementara itu, di SMAN 1 Sei Rampah, pembagian MBG sudah dimulai sejak dua minggu lalu. Siswa SMAN 1 Sei Rampah, Sabda Ananta Sinulingga mengaku sangat terbantu dengan adanya MBG dari pemerintah. Hal tersebut mengurangi pengeluaran orang tuanya. Terbantu, orang tua juga terbantu, kami senang mendapat MBG, apalagi menunya juga enak, ujar Sabda, sembari tersenyum. Hal senada juga disampaikan siswa Louis Manurung, yang mengaku senang. Menurutnya, selama dua minggu berjalan, menu yang diberikan sangat layak dan enak. Senang, menunya enak, kadang ada ayam, ikan, daging juga ada, senang ada MBG ini, kata Louis. (Agustina Wulandari )",Rizqa Leony Putri,https://img.okezone.com/content/2025/07/31/340/3159544/gubernur_sumatra_utara_bobby_nasution_meninjau_program_mbg-9gof_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/07/31/340/3159544/gubernur-sumut-bobby-nasution-targetkan-200-dapur-mbg-terbangun-hingga-2025?page=all,88427b25d431b8626c32f0e6785dff30e6749abf4d6cca30c4768f43c8c7a08a,2025-11-13 20:19:41.675 1089,pikiranrakyat,mbg,2025-09-24 17:54:00,"65 Siswa SMKN 1 Cihampelas Keracunan MBG, RSUD Cililin Penuh, Korban Dipastikan Bertambah ","PIKIRAN RAKYAT Kasus dugaan keracunan massal akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali menelan banyak korban. Kali ini, 65 siswa SMKN 1 Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB), mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program tersebut. Asep, Kasubag TU Puskesmas Cihampelas, menyebut dari total korban, 36 siswa sudah dilarikan ke RSUD Cililin, puskesmas, dan klinik terdekat. Sementara sisanya masih dirawat di posko kesehatan sekolah atau dibawa pulang oleh orang tuanya. Terdampak ada 70 siswa. Dan 35 sudah bisa pulang dari posko, jelas Asep, Rabu, 24 September 2025. Namun, kapasitas RSUD Cililin sudah penuh, sehingga korban harus dirujuk ke beberapa rumah sakit lain, seperti RS Karisma (15 bed), RSUD Cibabat (30 bed), dan RSIA Azahra. Pihak RSUD Dustira juga menyatakan siap menerima tambahan pasien. Kami tanyakan juga kepada orang tua korban, mereka ingin anaknya dirujuk ke rumah sakit mana, supaya lebih cepat ditangani, lanjut Asep. Jumlah korban pun terus bertambah. Beberapa siswa yang sempat dipulangkan, kembali dibawa ke posko darurat karena kondisi memburuk. Bahkan, sejumlah siswa dilaporkan mengalami kejang-kejang, sesak napas, hingga menangis kesakitan. Di lokasi yang sama, Kepala SMKN 1 Cihampelas, Sudirman, mengaku kecewa dengan kualitas makanan MBG hari itu yang justru membuat puluhan siswanya harus mendapat perawatan medis. Kami sangat prihatin dan kecewa, makanan yang seharusnya menyehatkan malah membuat anak-anak sakit, ucap Sudirman. Kasus ini menambah panjang daftar insiden keracunan massal akibat program MBG di Kabupaten Bandung Barat, yang hingga kini masih terus mendapat sorotan masyarakat.* Berita PilihanProgram MBG di Bandung Mulai Sasar Ibu Hamil dan Menyusui, Dinkes Antisipasi Kasus KeracunanDPRD Bandung Barat Desak Evaluasi Total Program MBG, Kasus 364 Siswa Keracunan Jadi Alarm KerasDinkes Sukabumi Beberkan Hasil Uji Lab soal Penyebab Keracunan MBG: Ada Terjadinya KontaminasiQuality Control MBG Dicurigai Lemah, Anggota DPRD Kabupaten Bandung Diminta Turun TanganDugaan Keracunan MBG di Cianjur, Dinkes Pastikan Tidak Ada Bakteri di Sampel CidaunDapur MBG Diduga Dikuasai Anggota DPR dan DPRD, Kepemilikan SPPG Harus ProfesionalSuasana Mencekam Keracunan MBG di Cipongkor KBB, Siswa Digotong dan Digendong ke GOR Kecamatan Berita PilihanProgram MBG di Bandung Mulai Sasar Ibu Hamil dan Menyusui, Dinkes Antisipasi Kasus KeracunanDPRD Bandung Barat Desak Evaluasi Total Program MBG, Kasus 364 Siswa Keracunan Jadi Alarm KerasDinkes Sukabumi Beberkan Hasil Uji Lab soal Penyebab Keracunan MBG: Ada Terjadinya KontaminasiQuality Control MBG Dicurigai Lemah, Anggota DPRD Kabupaten Bandung Diminta Turun TanganDugaan Keracunan MBG di Cianjur, Dinkes Pastikan Tidak Ada Bakteri di Sampel CidaunDapur MBG Diduga Dikuasai Anggota DPR dan DPRD, Kepemilikan SPPG Harus ProfesionalSuasana Mencekam Keracunan MBG di Cipongkor KBB, Siswa Digotong dan Digendong ke GOR Kecamatan Berita Pilihan Program MBG di Bandung Mulai Sasar Ibu Hamil dan Menyusui, Dinkes Antisipasi Kasus KeracunanDPRD Bandung Barat Desak Evaluasi Total Program MBG, Kasus 364 Siswa Keracunan Jadi Alarm KerasDinkes Sukabumi Beberkan Hasil Uji Lab soal Penyebab Keracunan MBG: Ada Terjadinya KontaminasiQuality Control MBG Dicurigai Lemah, Anggota DPRD Kabupaten Bandung Diminta Turun TanganDugaan Keracunan MBG di Cianjur, Dinkes Pastikan Tidak Ada Bakteri di Sampel CidaunDapur MBG Diduga Dikuasai Anggota DPR dan DPRD, Kepemilikan SPPG Harus ProfesionalSuasana Mencekam Keracunan MBG di Cipongkor KBB, Siswa Digotong dan Digendong ke GOR Kecamatan Program MBG di Bandung Mulai Sasar Ibu Hamil dan Menyusui, Dinkes Antisipasi Kasus Keracunan Program MBG di Bandung Mulai Sasar Ibu Hamil dan Menyusui, Dinkes Antisipasi Kasus Keracunan Program MBG di Bandung Mulai Sasar Ibu Hamil dan Menyusui, Dinkes Antisipasi Kasus Keracunan Program MBG di Bandung Mulai Sasar Ibu Hamil dan Menyusui, Dinkes Antisipasi Kasus Keracunan DPRD Bandung Barat Desak Evaluasi Total Program MBG, Kasus 364 Siswa Keracunan Jadi Alarm Keras DPRD Bandung Barat Desak Evaluasi Total Program MBG, Kasus 364 Siswa Keracunan Jadi Alarm Keras DPRD Bandung Barat Desak Evaluasi Total Program MBG, Kasus 364 Siswa Keracunan Jadi Alarm Keras DPRD Bandung Barat Desak Evaluasi Total Program MBG, Kasus 364 Siswa Keracunan Jadi Alarm Keras Dinkes Sukabumi Beberkan Hasil Uji Lab soal Penyebab Keracunan MBG: Ada Terjadinya Kontaminasi Dinkes Sukabumi Beberkan Hasil Uji Lab soal Penyebab Keracunan MBG: Ada Terjadinya Kontaminasi Dinkes Sukabumi Beberkan Hasil Uji Lab soal Penyebab Keracunan MBG: Ada Terjadinya Kontaminasi Dinkes Sukabumi Beberkan Hasil Uji Lab soal Penyebab Keracunan MBG: Ada Terjadinya Kontaminasi Quality Control MBG Dicurigai Lemah, Anggota DPRD Kabupaten Bandung Diminta Turun Tangan Quality Control MBG Dicurigai Lemah, Anggota DPRD Kabupaten Bandung Diminta Turun Tangan Quality Control MBG Dicurigai Lemah, Anggota DPRD Kabupaten Bandung Diminta Turun Tangan Quality Control MBG Dicurigai Lemah, Anggota DPRD Kabupaten Bandung Diminta Turun Tangan Dugaan Keracunan MBG di Cianjur, Dinkes Pastikan Tidak Ada Bakteri di Sampel Cidaun Dugaan Keracunan MBG di Cianjur, Dinkes Pastikan Tidak Ada Bakteri di Sampel Cidaun Dugaan Keracunan MBG di Cianjur, Dinkes Pastikan Tidak Ada Bakteri di Sampel Cidaun Dugaan Keracunan MBG di Cianjur, Dinkes Pastikan Tidak Ada Bakteri di Sampel Cidaun Dapur MBG Diduga Dikuasai Anggota DPR dan DPRD, Kepemilikan SPPG Harus Profesional Dapur MBG Diduga Dikuasai Anggota DPR dan DPRD, Kepemilikan SPPG Harus Profesional Dapur MBG Diduga Dikuasai Anggota DPR dan DPRD, Kepemilikan SPPG Harus Profesional Dapur MBG Diduga Dikuasai Anggota DPR dan DPRD, Kepemilikan SPPG Harus Profesional Suasana Mencekam Keracunan MBG di Cipongkor KBB, Siswa Digotong dan Digendong ke GOR Kecamatan Suasana Mencekam Keracunan MBG di Cipongkor KBB, Siswa Digotong dan Digendong ke GOR Kecamatan Suasana Mencekam Keracunan MBG di Cipongkor KBB, Siswa Digotong dan Digendong ke GOR Kecamatan Suasana Mencekam Keracunan MBG di Cipongkor KBB, Siswa Digotong dan Digendong ke GOR Kecamatan",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/24/2834691174.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019670447/65-siswa-smkn-1-cihampelas-keracunan-mbg-rsud-cililin-penuh-korban-dipastikan-bertambah?page=all,53b3c9eb2b42d5c423cd71ad41ad4f19e772443923750ec99cf4196ef768f713,2025-11-13 20:19:44.544 1090,okezone,mbg,2025-07-11 19:51:35,"Tinjau Pelaksanaan SPPG Polrestabes Medan, Kapolri Wanti-Wanti Food Security MBG","JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melaksanakan peninjauan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Porestabes Medan, Sumatera Utara (Sumut), Jumat (11/7/2025). Sigit melakukan peninjauan ke seluruh fasilitas SPPG. Ia juga menyerahkan Bantuan kepada petugas di dapur SPPG Polrestabes Medan. Sigit mengapresiasi jajaran Polda Sumatera Utara, karena telah mendukung penuh progam MBG yang menjadi salah satu Asta Cita pemerintahan Prabowo-Gibran. Ia menjelaskan, khusus wilayah Polda Sumatera Utara sendiri saat ini sudah ada 2 SPPG yang beroperasional dan 5 SPPG yang sedang dalam tahap verifikasi. ""Sehingga untuk jumlah SPPG saat ini, baik yang operasional, verifikasi dan akan dibangun jumlahnya 36 SPPG,"" tuturnya. Ia berpesan agar pelaksanaan MBG yang dilakukan oleh SPPG di wilayah hukum Polda Sumatera Utara dapat betul-betul dipersiapkan dengan baik. Mulai dari bahan baku, proses pemasakan hingga distribusi. Sigit meminta agar food security terhadap produk MBG yang akan disalurkan kepada masyarakat dapat benar-benar terjamin keamanannya. ""Paling utama adalah bagaimana SPPG ini betul-betul dirasakan oleh para penerima manfaat. Dipersiapkan dengan baik pada saat dimasak, distribusi, kita memiliki kekhasan food security betul-betul dilaksanakan sebaik-baiknya,"" jelasnya. JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melaksanakan peninjauan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Porestabes Medan, Sumatera Utara (Sumut), Jumat (11/7/2025). Sigit melakukan peninjauan ke seluruh fasilitas SPPG. Ia juga menyerahkan Bantuan kepada petugas di dapur SPPG Polrestabes Medan. Sigit mengapresiasi jajaran Polda Sumatera Utara, karena telah mendukung penuh progam MBG yang menjadi salah satu Asta Cita pemerintahan Prabowo-Gibran. Ia menjelaskan, khusus wilayah Polda Sumatera Utara sendiri saat ini sudah ada 2 SPPG yang beroperasional dan 5 SPPG yang sedang dalam tahap verifikasi. ""Sehingga untuk jumlah SPPG saat ini, baik yang operasional, verifikasi dan akan dibangun jumlahnya 36 SPPG,"" tuturnya. Ia berpesan agar pelaksanaan MBG yang dilakukan oleh SPPG di wilayah hukum Polda Sumatera Utara dapat betul-betul dipersiapkan dengan baik. Mulai dari bahan baku, proses pemasakan hingga distribusi. Sigit meminta agar food security terhadap produk MBG yang akan disalurkan kepada masyarakat dapat benar-benar terjamin keamanannya. ""Paling utama adalah bagaimana SPPG ini betul-betul dirasakan oleh para penerima manfaat. Dipersiapkan dengan baik pada saat dimasak, distribusi, kita memiliki kekhasan food security betul-betul dilaksanakan sebaik-baiknya,"" jelasnya. (Awaludin)",Achmad Al Fiqri,https://img.okezone.com/content/2025/07/11/608/3154634/kapolri_jenderal_listyo_sigit_prabowo-rZb8_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/07/11/608/3154634/tinjau-pelaksanaan-sppg-polrestabes-medan-kapolri-wanti-wanti-food-security-mbg?page=all,9539153b5d8abfcf4d9f7d2d8996d1e9019ae5ab8fd908d42bea428a2c11ee7e,2025-11-13 20:21:29.351 1091,detik,mbg,2025-11-04 09:30:00,SPPG Polresta Sidoarjo Lakukan Uji Food Safety Sebelum Distribusi,"Untuk memastikan makanan yang didistribusikan kepada siswa sekolah aman dikonsumsi, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri Polresta Sidoarjo di Porong melaksanakan uji food safety atau keamanan pangan sebelum proses distribusi dilakukan. Langkah ini menjadi bagian dari pengawasan rutin yang dilakukan jajaran Polresta Sidoarjo guna mencegah terjadinya risiko keracunan makanan di kalangan pelajar penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kapolresta Sidoarjo Kombes Christian Tobing mengatakan, pemeriksaan keamanan pangan ini mencakup uji kimiawi serta uji organoleptik terhadap sampel makanan yang akan dikirim ke sekolah-sekolah. "" Security food yang dilaksanakan ini terkait dengan pemeriksaan uji kimiawi dan uji organoleptik. Dari hasil pemeriksaan hari ini, tidak ditemukan adanya kelainan pada jenis makanan, dan dinyatakan layak uji,"" ujar Kombes Christian Tobing di dapur SPPG Porong, Selasa (4/11/2025). Menurutnya, kegiatan pengawasan ini merupakan langkah penting sebelum makanan didistribusikan ke sekolah-sekolah penerima MBG di wilayah Porong. ""Kegiatan ini sangat penting sebelum nantinya didistribusikan ke sekolah-sekolah. Kami terus melakukan pengawasan dan pengecekan lapangan terhadap prasarana, peralatan, serta proses pengolahan agar pelaksanaan program berjalan optimal,"" tambahnya. Selain melakukan pengawasan, pihaknya juga berdiskusi langsung dengan Kepala SPPG dan tim pelaksana operasional untuk memastikan seluruh prosedur kebersihan dan keamanan pangan dijalankan dengan benar. Program MBG sendiri merupakan program prioritas nasional dari Presiden RI, Kapolri, dan Kapolda Jawa Timur untuk meningkatkan gizi anak sekolah. Kombes Christian Tobing menegaskan, jajaran Polresta Sidoarjo berkomitmen untuk terus melakukan evaluasi dan perbaikan berkelanjutan demi peningkatan kualitas pelaksanaan program tersebut. ""Ke depan, kami akan terus meningkatkan kualitas pelaksanaan kegiatan MBG ini agar berjalan optimal dan maksimal,"" tuturnya. Pada hari ini, tercatat sebanyak 3.300 paket makanan bergizi didistribusikan dari dapur SPPG Porong ke 9 sekolah di wilayah Kecamatan Porong, meliputi jenjang PAUD, TK, SD, SMP, hingga SMA. Dengan penerapan prinsip keamanan pangan-mulai dari kebersihan alat dan bahan, pemisahan makanan mentah dan matang, hingga penyimpanan pada suhu tepat-Polresta Sidoarjo berharap seluruh siswa penerima manfaat dapat menikmati makanan yang aman, sehat, dan bergizi setiap hari.",Suparno -detikJatim,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/04/uji-food-safety-di-sppg-polresta-sidoarjo-1762222778928_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jatim/hukum-dan-kriminal/d-8192927/sppg-polresta-sidoarjo-lakukan-uji-food-safety-sebelum-distribusi,aae5f851d68546c5d071df012f0d3557c756e93a648ff70332e44b4f26e737a6,2025-11-13 20:19:49.279 1092,kompas,mbg,2025-10-24 06:11:53,"Kasus Keracunan MBG di MAN 1 Banyuwangi, SPPG Belum Kantongi SLHS","BANYUWANGI, KOMPAS.com- Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang melayani makan bergizi gratis (MBG) di MAN 1 Banyuwangi belum mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).SLHSadalah sertifikat yang menjadi bukti bahwa dapur MBG telah memenuhi standar kebersihan dan keamanan pangan untuk mencegah risiko keracunan makanan.Sebelumnya, 112 siswa MAN 1Banyuwangimengalami gejala keracunan yang diduga berasal dari MBG.Baca juga:Menu MBG Ayam Bumbu Merah Diduga Jadi Penyebab Keracunan 112 Siswa MAN 1 BanyuwangiKepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat mengatakan, SPPG yang belum disebutkan nama dan alamatnya itu, belum mengikuti pelatihan yang digelar Dinkes Banyuwangi sejak beberapa waktu sebelumnya, dan baru akan mengikuti pelatihan pada hari Sabtu pekan ini.""Secara persentase yang ikut pelatihan dari 1.600 pengolah makanan yang ada di SPPG di Banyuwangi, saat ini 920 yang sudah mengikuti pelatihan,"" kata Amir, Kamis (23/10/2025).Baca juga:Air untuk Memasak Tak Penuhi Standar, Alasan 11 Dapur MBG Kendal Belum Kantongi SLHSDinkes Banyuwangi terus melakukan percepatan agar hingga akhir bulan Oktober ini, seluruh pengolah makanan di dapur MBG tersertifikasi.Sebab, jika telah tersertifikasi, dapur MBG akan menjalani standar operasional prosedur (SOP) dalam pengolahan makanan, mulai dari pemilihan bahan baku, proses hingga pendistribusian makanan sesuai dengan ketentuan untuk meminimalisasi terjadinya insiden keracunan.Dengan SOP tersebut, pelaksanaan hingga sarana dan prasarana SPPG juga lebih menjadi terstandar. Sebab, SLHS baru bisa diproses ketika pengolah makanan sudah mengikuti pelatihan dan diuji kompetensinya untuk mendapat sertifikasi.""Seluruh sarpras, sanitasi, limbah, sampah, sirkulasi udara, hingga kelembaban yang ada di SPPG harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku,"" terangnya.Sebelumnya, sebanyak 112 siswa MAN 1 Banyuwangi, Jawa Timur, mengalami gejala keracunan dari MBG yang disantap sehari sebelumnya dan menyebabkan para siswa mengalami gejala infeksi bakteri seperti pusing, mual, demam, hingga diare.""Menu makanannya ayam bumbu merah. Saat ini sampelnya sudah dikirim ke Labkesda (Laboratorium kesehatan daerah) Banyuwangi untuk diperiksa,"" beber Amir.Selain mengambil sampel semua makanan, Dinas Kesehatan Banyuwangi juga mengambil sampel alat makanan hingga air bersih sertarectal swabsiswa untuk diperiksa.Nantinya, hasil pemeriksaan akan diumumkan dalam satu hingga dua hari.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BANYUWANGI, KOMPAS.com- Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang melayani makan bergizi gratis (MBG) di MAN 1 Banyuwangi belum mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). SLHSadalah sertifikat yang menjadi bukti bahwa dapur MBG telah memenuhi standar kebersihan dan keamanan pangan untuk mencegah risiko keracunan makanan. Sebelumnya, 112 siswa MAN 1Banyuwangimengalami gejala keracunan yang diduga berasal dari MBG. Baca juga:Menu MBG Ayam Bumbu Merah Diduga Jadi Penyebab Keracunan 112 Siswa MAN 1 Banyuwangi Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat mengatakan, SPPG yang belum disebutkan nama dan alamatnya itu, belum mengikuti pelatihan yang digelar Dinkes Banyuwangi sejak beberapa waktu sebelumnya, dan baru akan mengikuti pelatihan pada hari Sabtu pekan ini. ""Secara persentase yang ikut pelatihan dari 1.600 pengolah makanan yang ada di SPPG di Banyuwangi, saat ini 920 yang sudah mengikuti pelatihan,"" kata Amir, Kamis (23/10/2025). Baca juga:Air untuk Memasak Tak Penuhi Standar, Alasan 11 Dapur MBG Kendal Belum Kantongi SLHS Dinkes Banyuwangi terus melakukan percepatan agar hingga akhir bulan Oktober ini, seluruh pengolah makanan di dapur MBG tersertifikasi. Sebab, jika telah tersertifikasi, dapur MBG akan menjalani standar operasional prosedur (SOP) dalam pengolahan makanan, mulai dari pemilihan bahan baku, proses hingga pendistribusian makanan sesuai dengan ketentuan untuk meminimalisasi terjadinya insiden keracunan. Dengan SOP tersebut, pelaksanaan hingga sarana dan prasarana SPPG juga lebih menjadi terstandar. Sebab, SLHS baru bisa diproses ketika pengolah makanan sudah mengikuti pelatihan dan diuji kompetensinya untuk mendapat sertifikasi. ""Seluruh sarpras, sanitasi, limbah, sampah, sirkulasi udara, hingga kelembaban yang ada di SPPG harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku,"" terangnya. Sebelumnya, sebanyak 112 siswa MAN 1 Banyuwangi, Jawa Timur, mengalami gejala keracunan dari MBG yang disantap sehari sebelumnya dan menyebabkan para siswa mengalami gejala infeksi bakteri seperti pusing, mual, demam, hingga diare. ""Menu makanannya ayam bumbu merah. Saat ini sampelnya sudah dikirim ke Labkesda (Laboratorium kesehatan daerah) Banyuwangi untuk diperiksa,"" beber Amir. Selain mengambil sampel semua makanan, Dinas Kesehatan Banyuwangi juga mengambil sampel alat makanan hingga air bersih sertarectal swabsiswa untuk diperiksa. Nantinya, hasil pemeriksaan akan diumumkan dalam satu hingga dua hari.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/C-_mHfccA_yKPwLImoCwPY9OVnM=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/23/68fa242bc7d4a.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/24/061153178/kasus-keracunan-mbg-di-man-1-banyuwangi-sppg-belum-kantongi-slhs,cb11f0b0e3ad5238bbfc9c968208e7e5c0d82a0ae4f0ccc9df29e08990d627a6,2025-11-13 20:19:50.304 1093,okezone,mbg,2025-07-31 14:47:25,Puluhan Siswa SMP Muhammadiyah 2 Wates Diduga Keracunan MBG,"KULONPROGO Puluhan siswa SMP Muhammadiyah 2 Wates diduga keracunan menu makan bergizi gratis (MBG), Kamis (31/7/2025). Sejumlah siswa mengeluh mual, muntah, dan diare sejak Rabu 30 Juli 2025 malam. ""Perut sakit, diare, mual. Empat kali ke kamar mandi,"" kata Dias Adi Fawasrizki, salah satu siswa. Makanan yang disantap siswa ini diduga dari jatah MBG yang dibagikan kemarin. Menu makanan yang dibagikan berupa nasi dengan lauk ayam, tahu, dan sayuran. ""Kalau kemarin masih enak rasanya. Baru tadi malam terasa,"" ujarnya. Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kulonprogo, Aris Mustifa, mengatakan, dinas mendapatkan laporan ada siswa yang diduga keracunan pada pagi tadi di SMP 3 Wates. Namun, ketika sampai di sana mereka tidak banyak mendapatkan temuan. Siswa sudah banyak yang dipulangkan. Dinas kemudian ke SMP Muhammadiyah 2 Wates dan ada sejumlah siswa yang mengalami kasus serupa. ""Gejalanya sama, mual, muntah, diare,"" katanya. Dinas sudah mengambil sejumlah sampel untuk nantinya dibawa ke laboratorium. Sampel yang dibawa berupa tinja, muntahan, dan sampel makanan. ""Untuk jumlahnya kami masih update. Kami akan investigasi karena jumlahnya banyak,"" ujarnya. Diakuinya ada satu siswa yang opname di RSUD Wates karena mengalami dehidrasi. Selain itu, ada yang sempat dirawat di Puskesmas 1 Kokap. Kepala Disdikpora Kulonprogo, Nur Wahyudi, mengatakan ada puluhan siswa yang mengalami keracunan. Terbanyak di SMPN 3 Wates, SMP Muhammadiyah 2 Wates, SD Triharjo, dan SD Sogan. ""Kami sudah koordinasi di lapangan dengan Dinas Kesehatan dan puskesmas untuk penanganan di lapangan,"" katanya. KULONPROGO Puluhan siswa SMP Muhammadiyah 2 Wates diduga keracunan menu makan bergizi gratis (MBG), Kamis (31/7/2025). Sejumlah siswa mengeluh mual, muntah, dan diare sejak Rabu 30 Juli 2025 malam. ""Perut sakit, diare, mual. Empat kali ke kamar mandi,"" kata Dias Adi Fawasrizki, salah satu siswa. Makanan yang disantap siswa ini diduga dari jatah MBG yang dibagikan kemarin. Menu makanan yang dibagikan berupa nasi dengan lauk ayam, tahu, dan sayuran. ""Kalau kemarin masih enak rasanya. Baru tadi malam terasa,"" ujarnya. Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kulonprogo, Aris Mustifa, mengatakan, dinas mendapatkan laporan ada siswa yang diduga keracunan pada pagi tadi di SMP 3 Wates. Namun, ketika sampai di sana mereka tidak banyak mendapatkan temuan. Siswa sudah banyak yang dipulangkan. Dinas kemudian ke SMP Muhammadiyah 2 Wates dan ada sejumlah siswa yang mengalami kasus serupa. ""Gejalanya sama, mual, muntah, diare,"" katanya. Dinas sudah mengambil sejumlah sampel untuk nantinya dibawa ke laboratorium. Sampel yang dibawa berupa tinja, muntahan, dan sampel makanan. ""Untuk jumlahnya kami masih update. Kami akan investigasi karena jumlahnya banyak,"" ujarnya. Diakuinya ada satu siswa yang opname di RSUD Wates karena mengalami dehidrasi. Selain itu, ada yang sempat dirawat di Puskesmas 1 Kokap. Kepala Disdikpora Kulonprogo, Nur Wahyudi, mengatakan ada puluhan siswa yang mengalami keracunan. Terbanyak di SMPN 3 Wates, SMP Muhammadiyah 2 Wates, SD Triharjo, dan SD Sogan. ""Kami sudah koordinasi di lapangan dengan Dinas Kesehatan dan puskesmas untuk penanganan di lapangan,"" katanya. (Arief Setyadi )",Kuntadi,https://img.okezone.com/content/2025/07/31/510/3159415/keracunan-c54h_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/07/31/510/3159415/puluhan-siswa-smp-muhammadiyah-2-wates-diduga-keracunan-mbg?page=all,693a97bca16672e078f82ba5a4534bfbaa6eee42a2c1fdf9f051415812234e3c,2025-11-13 20:19:51.956 1094,pikiranrakyat,mbg,2025-09-24 13:32:20,"Suasana Mencekam Keracunan MBG di Cipongkor KBB, Siswa Digotong dan Digendong ke GOR Kecamatan","PIKIRAN RAKYAT-Suasana mencekam terjadi di Kantor Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (24/9/2025). Kasus dugaan keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa banyak siswa sekolah kembali terjadi. Suasana mencekam sudah terasa di pintu masuk Kantor Kecamatan Cipongkor, KBB. Ambulans dan kendaraan yang mengangkut para siswa keluar masuk kantor tersebut. Sejumlah siswa tampak digotong, digendong untuk dibawa ke Gedung Olahraga Kecamatan Cipongkor. Mereka berbaring di lantai dengan beralaskan spanduk, dan karpet. Baca Juga:Dapur MBG Diduga Dikuasai Anggota DPR dan DPRD, Kepemilikan SPPG Harus Profesional Suasana tampak hiruk pikuk. Hingga Rabu siang, korban terus mengalir ke lokasi yang menjadi tempat perawatan korban itu. Adit Pangestu (15), siswa kelas X SMK Ciparay, Desa Sarinagen, Kecamatan Cipongkor menjadi salah satu korban dalam peristiwa itu. Adi merasakan sesak napas dan mual setelah menyantap MBG pada Rabu pagi, pukul 09.00 WIB. ""Sajam (Satu jam setelah menyantap baru terasa gejalanya),"" ucapnya. Siswa diduga keracunan MBG di Kantor Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (24/9/2025). Siswa diduga keracunan MBG di Kantor Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (24/9/2025). Siswa diduga keracunan MBG di Kantor Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (24/9/2025). Ia akhirnya dibawa ke GOR Kecamatan Cipongkor untuk menjalani perawatan. Andi Saputra (24), guru SMK Ciparay yang mengantar Adit mengungkapkan, sejumlah siswa sekolahnya yang lain sudah dibawah ke lokasi yang sama. Baca Juga:UPDATE! 411 Pelajar di Cipongkor KBB Keracunan MBG, 47 Masih Dirawat Inap Mereka juga diduga mengalami keracunan MBG. Andi menambahkan, dapur atau SPPG yang menyalurkan MBG berasal dari Neglasari. Dengan demikian, dapur MBG berbeda dengan kasus sebelumnya di Cipongkor yang juga membuat ratusan siswa diduga keracunan. Dapur MBG sebelumnya berasal dari Cipari. Kondisi Adit masih agak baik. Ia masih bisa duduk sambil merasakan gejalanya. Sementara para siswa lain banyak yang hanya sanggup berbaring. Beberapa siswa bahkan menangis merasakan gejala itu. Saat itu, puluhan siswa sekolah di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat diduga mengalami keracunan setelah menyantap Makanan Bergizi Gratis (MBG), Senin (22/9/2025). Baca Juga:Gubernur Jabar Evaluasi Program MBG Usai Keracunan Massal di KBB, Minta Penyelenggara Perhatikan Waktu Memasak Peristiwa tersebut dikonfirmasi sejumlah guru sekolah-sekolah itu. Dua sekolah yang mengalami keracunan tersebut adalah Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Bandung Barat (SMK PBB) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) 3 Cipongkor. Peristiwa di SMK PBB dikonfirmasi Royani, salah satu guru sekolah tersebut. Petugas medis menangani siswa terduga keracunan MBG di Cipongkor, KBB, Kamis 24 September 2025. Petugas medis menangani siswa terduga keracunan MBG di Cipongkor, KBB, Kamis 24 September 2025. Petugas medis menangani siswa terduga keracunan MBG di Cipongkor, KBB, Kamis 24 September 2025. "" Muhun lereus. Tos pembagian makanan(Iya betul, sesudah menyantap MBG),"" kata Royani yang akrab dipanggil Aroy tersebut saat dihubungi ""PR"" pada Senin sore. Awalnya, para siswa SMK menyantap MBG pada Senin siang. Para murid mengalami sejumlah gejala seperti muntah-muntah usai menyantap MBG. Mereka dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat. Jumlah mereka yang diduga keracunan mencapai 20 orang. Dalam catatan Bupati Jeje Ritchie Ismail, jumlah korban dalam peristiwa pertama tersebut mencapai 364 orang. Sedangkan dalam berita terbaru Pikiran Rakyat, ada 411 orang jadi korban.*** Berita PilihanDPRD Bandung Barat Desak Evaluasi Total Program MBG, Kasus 364 Siswa Keracunan Jadi Alarm KerasDinkes Sukabumi Beberkan Hasil Uji Lab soal Penyebab Keracunan MBG: Ada Terjadinya KontaminasiDugaan Keracunan MBG di Cianjur, Dinkes Pastikan Tidak Ada Bakteri di Sampel Cidaun Berita PilihanDPRD Bandung Barat Desak Evaluasi Total Program MBG, Kasus 364 Siswa Keracunan Jadi Alarm KerasDinkes Sukabumi Beberkan Hasil Uji Lab soal Penyebab Keracunan MBG: Ada Terjadinya KontaminasiDugaan Keracunan MBG di Cianjur, Dinkes Pastikan Tidak Ada Bakteri di Sampel Cidaun Berita Pilihan DPRD Bandung Barat Desak Evaluasi Total Program MBG, Kasus 364 Siswa Keracunan Jadi Alarm KerasDinkes Sukabumi Beberkan Hasil Uji Lab soal Penyebab Keracunan MBG: Ada Terjadinya KontaminasiDugaan Keracunan MBG di Cianjur, Dinkes Pastikan Tidak Ada Bakteri di Sampel Cidaun DPRD Bandung Barat Desak Evaluasi Total Program MBG, Kasus 364 Siswa Keracunan Jadi Alarm Keras DPRD Bandung Barat Desak Evaluasi Total Program MBG, Kasus 364 Siswa Keracunan Jadi Alarm Keras DPRD Bandung Barat Desak Evaluasi Total Program MBG, Kasus 364 Siswa Keracunan Jadi Alarm Keras DPRD Bandung Barat Desak Evaluasi Total Program MBG, Kasus 364 Siswa Keracunan Jadi Alarm Keras Dinkes Sukabumi Beberkan Hasil Uji Lab soal Penyebab Keracunan MBG: Ada Terjadinya Kontaminasi Dinkes Sukabumi Beberkan Hasil Uji Lab soal Penyebab Keracunan MBG: Ada Terjadinya Kontaminasi Dinkes Sukabumi Beberkan Hasil Uji Lab soal Penyebab Keracunan MBG: Ada Terjadinya Kontaminasi Dinkes Sukabumi Beberkan Hasil Uji Lab soal Penyebab Keracunan MBG: Ada Terjadinya Kontaminasi Dugaan Keracunan MBG di Cianjur, Dinkes Pastikan Tidak Ada Bakteri di Sampel Cidaun Dugaan Keracunan MBG di Cianjur, Dinkes Pastikan Tidak Ada Bakteri di Sampel Cidaun Dugaan Keracunan MBG di Cianjur, Dinkes Pastikan Tidak Ada Bakteri di Sampel Cidaun Dugaan Keracunan MBG di Cianjur, Dinkes Pastikan Tidak Ada Bakteri di Sampel Cidaun",Bambang Arifianto,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/24/2525134951.jpeg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019669806/suasana-mencekam-keracunan-mbg-di-cipongkor-kbb-siswa-digotong-dan-digendong-ke-gor-kecamatan?page=all,f1cdd577b58df588013eec0248056fc2fa65094a42af74165e04e10b6f01e0ab,2025-11-13 20:19:55.347 1103,okezone,mbg,2025-07-26 14:05:35,"MBG, Kopdes Merah Putih, hingga 3 Juta Rumah Jadi Andalan Kejar Pertumbuhan Ekonomi 5,2 Persen","JAKARTA Pemerintah menyiapkan berbagai langkah untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi di paruh kedua tahun ini. Fokus utamanya adalah menjalankan program-program prioritas seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), pengembangan Koperasi Desa Merah Putih, serta pembangunan tiga juta rumah. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, program-program ini diharapkan tidak hanya mendorong sektor konstruksi, tetapi juga menciptakan banyak lapangan kerja baru. Dalam pelaksanaan program-program yang memerlukan rekrutmen tenaga kerja baru, termasuk di MBG, akan diprioritaskan untuk masyarakat Desil-1 dan Desil-2, ujar Airlangga, Sabtu (26/7/2025). Untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi tahun ini, pemerintah akan mengoptimalkan penggunaan anggaran negara. Airlangga menegaskan pentingnya percepatan belanja kementerian dan lembaga, terutama yang memiliki anggaran besar, agar penyerapan APBN bisa lebih cepat dan efektif. Di sektor investasi, pemerintah juga mendorong peningkatan kualitas dan keterbukaan data terkait Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Kawasan Industri (KI). Selain itu, sejumlah kebijakan juga turut didorong, seperti perluasan Kredit Investasi Padat Karya, peningkatan target pembiayaan rumah lewat FLPP, serta percepatan program Kredit Perumahan dan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). Untuk memperkuat daya beli masyarakat, pemerintah akan memaksimalkan program padat karya tunai yang langsung menyasar konsumsi rumah tangga. Sementara itu, di sektor pariwisata, pemerintah tengah menyiapkan rangkaian stimulus menyambut masa liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 2026. Stimulus tersebut mencakup penyelenggaraan berbagai event nasional, paket wisata bundling, insentif PPN-DTP untuk tiket pesawat, serta diskon tarif transportasi darat dan laut seperti kereta api, kapal, penyeberangan, hingga jalan tol. Pemerintah akan mendorong ada event baru lagi untuk diskon. Nah, kalau ke depan, ya kita persiapkan lagi untuk Nataru di akhir tahun, imbuh Menko Airlangga. Seluruh langkah tersebut ditujukan agar pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap terjaga di tengah tantangan global yang semakin tidak pasti. Adapun pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi berada di level 5,2% pada Semester II 2025. JAKARTA Pemerintah menyiapkan berbagai langkah untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi di paruh kedua tahun ini. Fokus utamanya adalah menjalankan program-program prioritas seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), pengembangan Koperasi Desa Merah Putih, serta pembangunan tiga juta rumah. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, program-program ini diharapkan tidak hanya mendorong sektor konstruksi, tetapi juga menciptakan banyak lapangan kerja baru. Dalam pelaksanaan program-program yang memerlukan rekrutmen tenaga kerja baru, termasuk di MBG, akan diprioritaskan untuk masyarakat Desil-1 dan Desil-2, ujar Airlangga, Sabtu (26/7/2025). Untuk mendukung target pertumbuhan ekonomi tahun ini, pemerintah akan mengoptimalkan penggunaan anggaran negara. Airlangga menegaskan pentingnya percepatan belanja kementerian dan lembaga, terutama yang memiliki anggaran besar, agar penyerapan APBN bisa lebih cepat dan efektif. Di sektor investasi, pemerintah juga mendorong peningkatan kualitas dan keterbukaan data terkait Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan Kawasan Industri (KI). Selain itu, sejumlah kebijakan juga turut didorong, seperti perluasan Kredit Investasi Padat Karya, peningkatan target pembiayaan rumah lewat FLPP, serta percepatan program Kredit Perumahan dan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). Untuk memperkuat daya beli masyarakat, pemerintah akan memaksimalkan program padat karya tunai yang langsung menyasar konsumsi rumah tangga. Sementara itu, di sektor pariwisata, pemerintah tengah menyiapkan rangkaian stimulus menyambut masa liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 2026. Stimulus tersebut mencakup penyelenggaraan berbagai event nasional, paket wisata bundling, insentif PPN-DTP untuk tiket pesawat, serta diskon tarif transportasi darat dan laut seperti kereta api, kapal, penyeberangan, hingga jalan tol. Pemerintah akan mendorong ada event baru lagi untuk diskon. Nah, kalau ke depan, ya kita persiapkan lagi untuk Nataru di akhir tahun, imbuh Menko Airlangga. Seluruh langkah tersebut ditujukan agar pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap terjaga di tengah tantangan global yang semakin tidak pasti. Adapun pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi berada di level 5,2% pada Semester II 2025. (Feby Novalius)",Anggie Ariesta,https://img.okezone.com/content/2025/07/26/320/3158183/mbg-KC3q_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/07/26/320/3158183/mbg-kopdes-merah-putih-hingga-3-juta-rumah-jadi-andalan-kejar-pertumbuhan-ekonomi-5-2-persen?page=all,fa0485db775beb4ef1465cbfe336a7fc7ac330a710a6415e77efbbe676757dbb,2025-11-13 20:20:14.288 1104,pikiranrakyat,mbg,2025-09-24 13:03:46,"UPDATE! 411 Pelajar di Cipongkor KBB Keracunan MBG, 47 Masih Dirawat Inap","PIKIRAN RAKYAT Kasus keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), terus meluas. Hingga Rabu 24 September 2025 pagi, jumlah korban tercatat mencapai 411 pelajar mulai dari tingkat PAUD hingga SMA/SMK. Kepala Puskesmas Cipongkor, Yuyun Sarihotimah, menyebut dari total korban tersebut, 47 orang masih menjalani rawat inap, sementara 364 orang lainnya ditangani secara rawat jalan di beberapa fasilitas kesehatan. Sampai pagi ini ada 411 orang terdampak keracunan MBG. 364 dirawat jalan dan 47 masih rawat inap, ujarnya. Korban yang masih dirawat mengalami gejala umum berupa mual, muntah, pusing, hingga sesak napas. Yuyun menegaskan seluruh pasien mendapat pemantauan intensif tenaga medis di rumah sakit maupun posko kesehatan. Kami terus memantau kondisi mereka. Sampai saat ini tidak ada laporan kematian, katanya. Para korban ditangani di sejumlah lokasi, antara lain RSUD Cililin (35 orang), Puskesmas Cipongkor (93 orang), RSIA Anugrah (22 orang), Klinik Permata Hati (6 orang), serta posko darurat di GOR Kecamatan Cipongkor yang merawat 255 orang. Sebagian besar pasien rawat jalan telah dipulangkan setelah kondisinya membaik. Baca Juga:DPRD Bandung Barat Desak Evaluasi Total Program MBG, Kasus 364 Siswa Keracunan Jadi Alarm Keras Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat bersama Dinkes Kabupaten Bandung Barat juga telah menurunkan tim gabungan untuk melakukan penyelidikan epidemiologi. Tim ini bekerja sejak Senin 22 September 2025 guna memastikan sumber keracunan serta memantau perkembangan pasien. Sementara itu, Polda Jawa Barat bergerak cepat melakukan penyelidikan. Aparat kepolisian bahkan menggandeng Badan Gizi Nasional (BGN) untuk memastikan penyebab pasti dari keracunan massal tersebut. Kami masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab keracunan ini. Semua kemungkinan sedang didalami, kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan. Data gejala yang dialami para korban bervariasi, di antaranya mual (288 orang), pusing (159 orang), sakit perut (112 orang), muntah (109 orang), sesak napas (100 orang), hingga dua kasus kejang. Yuyun mengingatkan masyarakat agar lebih berhati-hati dalam mengonsumsi makanan. Kami berharap kejadian serupa tidak terulang lagi, tandasnya.*** Berita PilihanCegah Antrean & Calo, Jabar Siapkan Aplikasi Nyari Gawe Berbasis MobileAset Desa Jadi Jaminan Bank Sejak 1980-an, Dedi Mulyadi Janji Bergerak ke Sukamakmur BogorUPDATE! Korban Keracunan MBG di KBB Jadi 393 Siswa, Polda Jabar Turun TanganPolda Jabar Siap Pulangkan Reni, Korban TPPO di TiongkokPeringati Hari Rabies Sedunia, Warga Kota Cimahi Antusias Vaksinasi Hewan Peliharaan Berita PilihanCegah Antrean & Calo, Jabar Siapkan Aplikasi Nyari Gawe Berbasis MobileAset Desa Jadi Jaminan Bank Sejak 1980-an, Dedi Mulyadi Janji Bergerak ke Sukamakmur BogorUPDATE! Korban Keracunan MBG di KBB Jadi 393 Siswa, Polda Jabar Turun TanganPolda Jabar Siap Pulangkan Reni, Korban TPPO di TiongkokPeringati Hari Rabies Sedunia, Warga Kota Cimahi Antusias Vaksinasi Hewan Peliharaan Berita Pilihan Cegah Antrean & Calo, Jabar Siapkan Aplikasi Nyari Gawe Berbasis MobileAset Desa Jadi Jaminan Bank Sejak 1980-an, Dedi Mulyadi Janji Bergerak ke Sukamakmur BogorUPDATE! Korban Keracunan MBG di KBB Jadi 393 Siswa, Polda Jabar Turun TanganPolda Jabar Siap Pulangkan Reni, Korban TPPO di TiongkokPeringati Hari Rabies Sedunia, Warga Kota Cimahi Antusias Vaksinasi Hewan Peliharaan Cegah Antrean & Calo, Jabar Siapkan Aplikasi Nyari Gawe Berbasis Mobile Cegah Antrean & Calo, Jabar Siapkan Aplikasi Nyari Gawe Berbasis Mobile Cegah Antrean & Calo, Jabar Siapkan Aplikasi Nyari Gawe Berbasis Mobile Cegah Antrean & Calo, Jabar Siapkan Aplikasi Nyari Gawe Berbasis Mobile Aset Desa Jadi Jaminan Bank Sejak 1980-an, Dedi Mulyadi Janji Bergerak ke Sukamakmur Bogor Aset Desa Jadi Jaminan Bank Sejak 1980-an, Dedi Mulyadi Janji Bergerak ke Sukamakmur Bogor Aset Desa Jadi Jaminan Bank Sejak 1980-an, Dedi Mulyadi Janji Bergerak ke Sukamakmur Bogor Aset Desa Jadi Jaminan Bank Sejak 1980-an, Dedi Mulyadi Janji Bergerak ke Sukamakmur Bogor UPDATE! Korban Keracunan MBG di KBB Jadi 393 Siswa, Polda Jabar Turun Tangan UPDATE! Korban Keracunan MBG di KBB Jadi 393 Siswa, Polda Jabar Turun Tangan UPDATE! Korban Keracunan MBG di KBB Jadi 393 Siswa, Polda Jabar Turun Tangan UPDATE! Korban Keracunan MBG di KBB Jadi 393 Siswa, Polda Jabar Turun Tangan Polda Jabar Siap Pulangkan Reni, Korban TPPO di Tiongkok Polda Jabar Siap Pulangkan Reni, Korban TPPO di Tiongkok Polda Jabar Siap Pulangkan Reni, Korban TPPO di Tiongkok Polda Jabar Siap Pulangkan Reni, Korban TPPO di Tiongkok Peringati Hari Rabies Sedunia, Warga Kota Cimahi Antusias Vaksinasi Hewan Peliharaan Peringati Hari Rabies Sedunia, Warga Kota Cimahi Antusias Vaksinasi Hewan Peliharaan Peringati Hari Rabies Sedunia, Warga Kota Cimahi Antusias Vaksinasi Hewan Peliharaan Peringati Hari Rabies Sedunia, Warga Kota Cimahi Antusias Vaksinasi Hewan Peliharaan",Asahat Edi Rediko PS,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/23/1635059154.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019669749/update-411-pelajar-di-cipongkor-kbb-keracunan-mbg-47-masih-dirawat-inap?page=all,7a38305dd21c030a3feab523767a53ee123771d73dfba78883d30792afe320f8,2025-11-13 20:20:16.916 1095,detik,mbg,2025-11-04 08:50:00,Kapolresta Sidoarjo Pastikan Dapur SPPG di Porong Higienis dan Sehat,"Kapolresta Sidoarjo Kombes Christian Tobing meninjau langsung dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polresta Sidoarjo di Porong, Selasa (4/11/2025). Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan seluruh tahapan pengolahan makanan bergizi gratis (MBG) berjalan sesuai standar kebersihan dan kualitas gizi. ""Saya selaku Kapolresta Sidoarjo bersama tim melaksanakan kegiatan kunjungan langsung ke dapur SPPG Polresta Sidoarjo di Porong. Kegiatan ini dalam rangka melakukan pengawasan, pengendalian, dan bertatap muka langsung dengan personel yang bertugas,"" ujar Kombes Christian Tobing di SPPG Porong, Selasa (4/11/2025). Dalam peninjauan tersebut, Kapolresta Sidoarjo yang didampingi Kabag logistik Kompol Warih Hutomo, dan Kabid dokkes AKP Ruwandi, memantau seluruh proses produksi mulai dari tahap persiapan bahan, pengolahan, pemorsian, hingga pengemasan dan pendistribusian makanan. ""Hari ini kami juga mengecek menu unggulan khas Sidoarjo yang disajikan, di antaranya salad bandeng, ote-ote, sop ayam, serta buah segar,"" imbuh Christian. Selain memeriksa kualitas makanan, Kombes Christian juga meninjau fasilitas dapur SPPG yang dinilai sudah lengkap dan modern. SPPG Polresta Sidoarjo memiliki sejumlah peralatan seperti alat pemotong sayur, pengupas bawang, freezer dan chiller, tiga unit steamer, 12 kompor high dan low pressure, water heater, serta alat pengering ompreng untuk sterilisasi. Tak hanya itu, fasilitas dapur ini juga dilengkapi sistem pengelolaan limbah ramah lingkungan dengan Grease Trap dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). ""Fasilitas di SPPG Polresta Sidoarjo ini cukup lengkap. Kami juga memiliki pekarangan pangan bergizi dengan tanaman seperti tomat, cabai, dan bawang merah. Ini merupakan wujud ketahanan pangan serta upaya menjaga kualitas gizi untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis,"" tutur Christian. Dengan adanya kunjungan dan pengawasan rutin, Kapolresta Sidoarjo berharap program Makan Bergizi Gratis dapat terus berjalan lancar dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, khususnya anak-anak sekolah di wilayah Sidoarjo.",Suparno -detikJatim,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/04/kapolresta-sidoarjo-kombes-christian-meninjau-sppg-1762220997931_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jatim/jogo-jatim/d-8192883/kapolresta-sidoarjo-pastikan-dapur-sppg-di-porong-higienis-dan-sehat,0116b39deaf39a3f2daa9a13d990a9171c709103db58cb2dd1cda5cb588da419,2025-11-13 20:19:59.888 1096,kompas,mbg,2025-10-23 21:11:00,Menu MBG Ayam Bumbu Merah Diduga Jadi Penyebab Keracunan 112 Siswa MAN 1 Banyuwangi,"BANYUWANGI, KOMPAS.com- Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan menu ayam bumbu merah diduga menjadi penyebab 112 siswa MAN 1 Banyuwangi, Jawa Timur mengalami gejala keracunan, Kamis (23/10/2025).MenuMBGyang disantap para siswa pada sehari sebelumnya itu menyebabkan para siswa mengalami gejala infeksi bakteri, seperti pusing, mual, demam, dan diare.""Menu makanan yang diduga menjadi penyebab (keracunan) adalah ayam bumbu merah. Saat ini sampelnya sudah dikirim ke Labkesda (Laboratorium kesehatan daerah)Banyuwangiuntuk diperiksa,"" kata Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Kamis (23/10/2025).Selain mengambil sampel semua makanan, Dinas Kesehatan Banyuwangi mengambil sampel alat makanan hingga air bersih serta rectal swab siswa untuk diperiksa.Baca juga:112 Siswa MAN 1 Banyuwangi Diduga Keracunan MBG, Alami Gejala Infeksi BakteriNantinya, hasil pemeriksaan akan diumumkan dalam satu hingga dua hari.Amir mengatakan, terdapat 83 siswa yang mengalami gejala diare, sedangkan 29 lainnya mengalami pusing, mual, dan demam.Gejala tersebut baru dirasakan beberapa jam setelah makanan dikonsumsi karena biasanya tanda infeksi bakteri intersep atau baru dirasakan setelah 6-8 jam.Semua siswa dirawat di sekolah oleh tenaga kesehatan Puskesmas Sobo dibantu Dinas Kesehatan Banyuwangi.Tidak ada siswa yang dirujuk ke rumah sakit.""Sudah diperiksa dan diobati semua. Sampai sore tadi masih ada yang dirawat (di sekolah), setelah pulih bisa pulang,"" ujarnya.Dengan adanya insiden ini, Dinkes Banyuwangi menekankan agar Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi yang belum mengurus Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) untuk segera menuntaskannya.Baca juga:Air untuk Memasak Tak Penuhi Standar, Alasan 11 Dapur MBG Kendal Belum Kantongi SLHSDengan sertifikasi, SOP pelaksanaan hingga sarana dan prasarana SPPG juga lebih menjadi terstandar sebab SLHS baru bisa diproses ketika pengolah makanan sudah mengikuti pelatihan dan diuji kompetensinya untuk mendapat sertifikasi.""Seluruh sarpras, sanitasi, limbah, sampah, sirkulasi udara, hingga kelembaban yang ada di SPPG harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku,"" kata dia.Amir mengimbau agar sekolah menjaga higienitas dan mempercepat distribusi makanan yang datang.""Jangan ditunda.Handlingsecara higienis, pastikan rantai makanan tetap higienitas hingga dikonsumsi anak dan kembali ke SPPG,"" kata dia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BANYUWANGI, KOMPAS.com- Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan menu ayam bumbu merah diduga menjadi penyebab 112 siswa MAN 1 Banyuwangi, Jawa Timur mengalami gejala keracunan, Kamis (23/10/2025). MenuMBGyang disantap para siswa pada sehari sebelumnya itu menyebabkan para siswa mengalami gejala infeksi bakteri, seperti pusing, mual, demam, dan diare. ""Menu makanan yang diduga menjadi penyebab (keracunan) adalah ayam bumbu merah. Saat ini sampelnya sudah dikirim ke Labkesda (Laboratorium kesehatan daerah)Banyuwangiuntuk diperiksa,"" kata Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Kamis (23/10/2025). Selain mengambil sampel semua makanan, Dinas Kesehatan Banyuwangi mengambil sampel alat makanan hingga air bersih serta rectal swab siswa untuk diperiksa. Baca juga:112 Siswa MAN 1 Banyuwangi Diduga Keracunan MBG, Alami Gejala Infeksi Bakteri Nantinya, hasil pemeriksaan akan diumumkan dalam satu hingga dua hari. Amir mengatakan, terdapat 83 siswa yang mengalami gejala diare, sedangkan 29 lainnya mengalami pusing, mual, dan demam. Gejala tersebut baru dirasakan beberapa jam setelah makanan dikonsumsi karena biasanya tanda infeksi bakteri intersep atau baru dirasakan setelah 6-8 jam. Semua siswa dirawat di sekolah oleh tenaga kesehatan Puskesmas Sobo dibantu Dinas Kesehatan Banyuwangi. Tidak ada siswa yang dirujuk ke rumah sakit. ""Sudah diperiksa dan diobati semua. Sampai sore tadi masih ada yang dirawat (di sekolah), setelah pulih bisa pulang,"" ujarnya. Dengan adanya insiden ini, Dinkes Banyuwangi menekankan agar Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi yang belum mengurus Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) untuk segera menuntaskannya. Baca juga:Air untuk Memasak Tak Penuhi Standar, Alasan 11 Dapur MBG Kendal Belum Kantongi SLHS Dengan sertifikasi, SOP pelaksanaan hingga sarana dan prasarana SPPG juga lebih menjadi terstandar sebab SLHS baru bisa diproses ketika pengolah makanan sudah mengikuti pelatihan dan diuji kompetensinya untuk mendapat sertifikasi. ""Seluruh sarpras, sanitasi, limbah, sampah, sirkulasi udara, hingga kelembaban yang ada di SPPG harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku,"" kata dia. Amir mengimbau agar sekolah menjaga higienitas dan mempercepat distribusi makanan yang datang. ""Jangan ditunda.Handlingsecara higienis, pastikan rantai makanan tetap higienitas hingga dikonsumsi anak dan kembali ke SPPG,"" kata dia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/C-_mHfccA_yKPwLImoCwPY9OVnM=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/23/68fa242bc7d4a.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/23/211100178/menu-mbg-ayam-bumbu-merah-diduga-jadi-penyebab-keracunan-112-siswa-man-1,9adaa434c43b8f633c561d651af4effcc7c9b84bff06b8f4754cf938e7dbabfa,2025-11-13 20:20:00.724 1097,pikiranrakyat,mbg,2025-09-23 18:48:00,"Program MBG di Bandung Mulai Sasar Ibu Hamil dan Menyusui, Dinkes Antisipasi Kasus Keracunan","PIKIRAN RAKYAT- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Bandung sudah mulai didistribusikan kepada ibu hamil dan menyusui. Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat memberikan pembekalan terhadap pengelola dapur guna mengantisipasi kasus keracunan. ""Tadi saya sudah melihat ke beberapa RW di Kecamatan Andir, MBG di Kota Bandung ternyata memang sudah dibagikan untuk warga, khususnya ibu yang sedang hamil dan menyusui,"" kats Wali Kota Bandung Muhammad Farhan, Selasa (23/9/2025). Meski tak menyebut secara detail berapa banyak ibu hamil dan menyusui yang jadi sasaran program MBG, dia menilai penyaluran di Kota Bandung sudah lebih merata. ""Kami tinggal menunggu saja nanti kelanjutan program ini untuk penerima manfaat di Kota Bandung,"" katanya. Kepala Dinkes Kota Bandung Sony Adam menyatakan telah melakukan antisipasi untuk mencegah kasus keracunan dalam program MBG. Apalagi, beberapa waktu lalu ratusan siswa SMP Negeri 35 Bandung pernah mengalami gejala keracunan usai menyantap makanan program tersebut. Baca Juga:Siswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut Khawatir ""Dari awal kami sudah mengundang seluruh pelaksana dapur, pelaksana pengelola makanan itu, untuk mendapatkan penyuluhan. Kami berikan bekal bagaimana mengelola makanan yang sehat, seluruh paket materinya pun kami persiapkan,"" katanya. Sony menjelaskan, para pengelola dapur umum Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) juga harus mengurus izin operasionalnya. Selain itu, dia menambahkan, Dinkes juga melakukan pembinaan terhadap para karyawan dapur SPPG. Menurut dia, kasus keracunan dalam program ini dapat dicegah dengan peningkatan pengawasan di berbagai faktor. Dari mulai sumber air yang digunakan, cara penyajian, kebersihan karyawan, hingga sumber makanan yang digunakan buat program MBG. ""Kemudian juga ketersediaan bahan makanannya, kualitas makanan yang disajikan, itu kan harus tiap hari tersedia. Nah, itulah mungkin yang memang perlu persiapan matang untuk pekerjaan sehat dalam program MBG ini,"" tutur Sony.*** Berita PilihanBanyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan SementaraDi Tengah Lonjakan Kasus Pelajar Keracunan, Menteri Dikdasmen Tetap Dukung Program MBG Jalan TerusGubernur Jabar Evaluasi Program MBG Usai Keracunan Massal di KBB, Minta Penyelenggara Perhatikan Waktu Memasak Berita PilihanBanyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan SementaraDi Tengah Lonjakan Kasus Pelajar Keracunan, Menteri Dikdasmen Tetap Dukung Program MBG Jalan TerusGubernur Jabar Evaluasi Program MBG Usai Keracunan Massal di KBB, Minta Penyelenggara Perhatikan Waktu Memasak Berita Pilihan Banyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan SementaraDi Tengah Lonjakan Kasus Pelajar Keracunan, Menteri Dikdasmen Tetap Dukung Program MBG Jalan TerusGubernur Jabar Evaluasi Program MBG Usai Keracunan Massal di KBB, Minta Penyelenggara Perhatikan Waktu Memasak Banyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan Sementara Banyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan Sementara Banyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan Sementara Banyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan Sementara Di Tengah Lonjakan Kasus Pelajar Keracunan, Menteri Dikdasmen Tetap Dukung Program MBG Jalan Terus Di Tengah Lonjakan Kasus Pelajar Keracunan, Menteri Dikdasmen Tetap Dukung Program MBG Jalan Terus Di Tengah Lonjakan Kasus Pelajar Keracunan, Menteri Dikdasmen Tetap Dukung Program MBG Jalan Terus Di Tengah Lonjakan Kasus Pelajar Keracunan, Menteri Dikdasmen Tetap Dukung Program MBG Jalan Terus Gubernur Jabar Evaluasi Program MBG Usai Keracunan Massal di KBB, Minta Penyelenggara Perhatikan Waktu Memasak Gubernur Jabar Evaluasi Program MBG Usai Keracunan Massal di KBB, Minta Penyelenggara Perhatikan Waktu Memasak Gubernur Jabar Evaluasi Program MBG Usai Keracunan Massal di KBB, Minta Penyelenggara Perhatikan Waktu Memasak Gubernur Jabar Evaluasi Program MBG Usai Keracunan Massal di KBB, Minta Penyelenggara Perhatikan Waktu Memasak",Hendro Susilo Husodo,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/23/324172556.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019667902/program-mbg-di-bandung-mulai-sasar-ibu-hamil-dan-menyusui-dinkes-antisipasi-kasus-keracunan?page=all,d8bffab238eabbcf1b4695aa4d83bd19f6e55854bcd3a8cfca168cd972b7ef62,2025-11-13 20:21:36.809 1098,kompas,mbg,2025-10-21 17:01:58,"Cak Imin Sebut SPPG di Tapanuli Tengah Ini Layak Dicontoh, Punya Strategi agar MBG Tak Basi","JAKARTA, KOMPAS.com Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin meninjau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, pada Selasa (21/10/2025).Dia mengatakan, SPPG tersebut layak menjadi contoh nasional dalam pengelolaan dapur untuk programMakan Bergizi Gratis(MBG). Saya menyatakan bahwa SPPG ini layak dicontoh. Karena satu, standar proses produksinya tepat waktu, kataCak Iminusai meninjauSPPG Tapanuli Tengah(Tapteng) di Pandan Aek Tolang 01, Kecamatan Pandan, Kelurahan Aek Tolang.Baca juga:Puas Santap MBG, Siswa di Bangkalan Selipkan Surat dan Uang di dalam Ompreng SPPGMenurutnya, salah satu hal yang membuat SPPG Tapteng istimewa adalah kedisiplinan dalam standar proses produksi makanan.Menurut Cak Imin, banyak SPPG lain yang gagal menjaga kualitas makanan karena waktu memasak yang tidak tepat. Banyak SPPG yang makanannya jadi basi karena masaknya lebih awal, mau cari enaknya, kata dia. Sehingga terlampau lama makanan menunggu, ujar Cak Imin.Cak Imin menambahkan, pengelolaan MBG di SPPG Tapteng dilakukan dengan disiplin tinggi agar makanan tetap segar hingga waktu distribusi.Baca juga:Cak Imin Akan Bentuk Satgas, Pastikan Keamanan Bangunan untuk Kegiatan Agama Nah di sini tepat waktu, mulai jam 1 malam (dini hari) mulai masak, sehingga disajikan jam 10 (pagi) masih segar, katanya.Cak Imin menilaipola manajemenseperti ini perlu dijadikan standar nasional untuk dapur gotong royong serupa di berbagai daerah.Ia menambahkan, SPPG Tapteng melayani sekitar 3.500 penerima manfaat, termasuk siswa, ibu hamil, wanita, dan ibu menyusui. Dan itulah contoh yang patut secara disiplin digunakan untuk pola manajemen masa. 3.500 penerima manfaat anak, tegas dia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin meninjau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Tapanuli Tengah, Sumatera Utara, pada Selasa (21/10/2025). Dia mengatakan, SPPG tersebut layak menjadi contoh nasional dalam pengelolaan dapur untuk programMakan Bergizi Gratis(MBG). Saya menyatakan bahwa SPPG ini layak dicontoh. Karena satu, standar proses produksinya tepat waktu, kataCak Iminusai meninjauSPPG Tapanuli Tengah(Tapteng) di Pandan Aek Tolang 01, Kecamatan Pandan, Kelurahan Aek Tolang. Baca juga:Puas Santap MBG, Siswa di Bangkalan Selipkan Surat dan Uang di dalam Ompreng SPPG Menurutnya, salah satu hal yang membuat SPPG Tapteng istimewa adalah kedisiplinan dalam standar proses produksi makanan. Menurut Cak Imin, banyak SPPG lain yang gagal menjaga kualitas makanan karena waktu memasak yang tidak tepat. Banyak SPPG yang makanannya jadi basi karena masaknya lebih awal, mau cari enaknya, kata dia. Sehingga terlampau lama makanan menunggu, ujar Cak Imin. Cak Imin menambahkan, pengelolaan MBG di SPPG Tapteng dilakukan dengan disiplin tinggi agar makanan tetap segar hingga waktu distribusi. Baca juga:Cak Imin Akan Bentuk Satgas, Pastikan Keamanan Bangunan untuk Kegiatan Agama Nah di sini tepat waktu, mulai jam 1 malam (dini hari) mulai masak, sehingga disajikan jam 10 (pagi) masih segar, katanya. Cak Imin menilaipola manajemenseperti ini perlu dijadikan standar nasional untuk dapur gotong royong serupa di berbagai daerah. Ia menambahkan, SPPG Tapteng melayani sekitar 3.500 penerima manfaat, termasuk siswa, ibu hamil, wanita, dan ibu menyusui. Dan itulah contoh yang patut secara disiplin digunakan untuk pola manajemen masa. 3.500 penerima manfaat anak, tegas dia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/tmIg7DvrEHY0xwderoQAY-JJ6C8=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/21/68f756149b129.jpeg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/21/17015861/cak-imin-sebut-sppg-di-tapanuli-tengah-ini-layak-dicontoh-punya-strategi,e475de4a607b765229724a315ee762a6b6e0b03008722bd412f91eaddcd7813d,2025-11-13 20:22:12.268 1099,okezone,mbg,2025-07-28 19:18:12,"Komitmen Dukung Program MBG, Kapolri Resmikan 20 SPPG Jajaran Polda Lampung","JAKARTA Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melaksanakan groundbreaking 20 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) jajaran Polda Lampung, Senin (28/7/2025). Sigit mengungkapkan, program makan bergizi gratis merupakan program prioritas dari Presiden Prabowo Subianto. Oleh karena itu, seluruh jajaran Korps Bhayangkara di Indonesia terus bergerak cepat dalam mendukung serta mengawal pelaksanaannya. ""Alhamdulillah hari ini kita baru saja melaksanakan kembali program groundbreaking untuk SPPG, yang merupakan bagian dari program prioritas Bapak Presiden,"" kata Sigit. Menurut Sigit, 20 SPPG jajaran Polda Lampung ini akan memberikan manfaat kepada 52.564 orang, serta membuka lapangan pekerjaan bagi 940 orang. Lebih lanjut, Sigit memaparkan bahwa hingga saat ini jumlah SPPG Polri telah mencapai 359 unit, dengan rincian 23 beroperasi, 32 dalam tahap persiapan operasional, 140 dalam tahap pembangunan, dan 164 dalam tahap persiapan groundbreaking. ""Kami harapkan ini juga bisa membuka lapangan kerja untuk 17.950 orang dan memberikan manfaat kepada 1.256.500 penerima,"" ujarnya. Sigit berharap, dengan adanya ratusan SPPG Polri tersebut, program MBG Presiden Prabowo dapat berjalan cepat dan optimal. Ia juga mengungkapkan bahwa 30 Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) telah menyelesaikan pendidikan dan akan segera diterjunkan ke lapangan untuk mendukung program MBG. ""Kami berharap program-program MBG yang telah dipersiapkan Presiden bisa segera tersalurkan, sehingga anak-anak kita bisa menerima manfaatnya sebaik mungkin,"" tegas Sigit. Selain meresmikan groundbreaking SPPG, Kapolri juga meresmikan Mapolda Lampung, serta meninjau langsung kegiatan Bakti Kesehatan (Baktikes) dan Bakti Sosial (Baksos) untuk masyarakat di Lampung. JAKARTA Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melaksanakan groundbreaking 20 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) jajaran Polda Lampung, Senin (28/7/2025). Sigit mengungkapkan, program makan bergizi gratis merupakan program prioritas dari Presiden Prabowo Subianto. Oleh karena itu, seluruh jajaran Korps Bhayangkara di Indonesia terus bergerak cepat dalam mendukung serta mengawal pelaksanaannya. ""Alhamdulillah hari ini kita baru saja melaksanakan kembali program groundbreaking untuk SPPG, yang merupakan bagian dari program prioritas Bapak Presiden,"" kata Sigit. Menurut Sigit, 20 SPPG jajaran Polda Lampung ini akan memberikan manfaat kepada 52.564 orang, serta membuka lapangan pekerjaan bagi 940 orang. Lebih lanjut, Sigit memaparkan bahwa hingga saat ini jumlah SPPG Polri telah mencapai 359 unit, dengan rincian 23 beroperasi, 32 dalam tahap persiapan operasional, 140 dalam tahap pembangunan, dan 164 dalam tahap persiapan groundbreaking. ""Kami harapkan ini juga bisa membuka lapangan kerja untuk 17.950 orang dan memberikan manfaat kepada 1.256.500 penerima,"" ujarnya. Sigit berharap, dengan adanya ratusan SPPG Polri tersebut, program MBG Presiden Prabowo dapat berjalan cepat dan optimal. Ia juga mengungkapkan bahwa 30 Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) telah menyelesaikan pendidikan dan akan segera diterjunkan ke lapangan untuk mendukung program MBG. ""Kami berharap program-program MBG yang telah dipersiapkan Presiden bisa segera tersalurkan, sehingga anak-anak kita bisa menerima manfaatnya sebaik mungkin,"" tegas Sigit. Selain meresmikan groundbreaking SPPG, Kapolri juga meresmikan Mapolda Lampung, serta meninjau langsung kegiatan Bakti Kesehatan (Baktikes) dan Bakti Sosial (Baksos) untuk masyarakat di Lampung. (Awaludin)",Nur Khabibi,https://img.okezone.com/content/2025/07/28/340/3158700/kapolri_jenderal_listyo_sigit_prabowo-1haA_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/07/28/340/3158700/komitmen-dukung-program-mbg-kapolri-resmikan-20-sppg-jajaran-polda-lampung?page=all,1a8781ce6882e3f0450296a9c202ac5c081d7e4ff306b2deca6f8e14b3265721,2025-11-13 20:20:03.817 1100,pikiranrakyat,mbg,2025-09-24 13:26:04,"Dapur MBG Diduga Dikuasai Anggota DPR dan DPRD, Kepemilikan SPPG Harus Profesional","PIKIRAN RAKYAT Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan adanya anggota DPR dan DPRD yang turut menjadi mitra dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Mereka diketahui memiliki dapur atau satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang berperan memasak makanan untuk peserta program. Dadan menjelaskan, pihaknya baru mengetahui keterlibatan para anggota legislatif itu setelah dapur mitra terverifikasi dan beroperasi. Memang setelah kegiatan berjalan, kami melihat ada beberapa pemilik yang kami identifikasi seperti orang-orang yang memang sudah kami kenal, ujarnya dalam konferensi pers di Kantor BGN, Jakarta, Senin 22 September 2025. Ia menegaskan, proses verifikasi mitra dilakukan murni berdasarkan kemampuan memenuhi syarat, bukan latar belakang kepemilikan. Menurutnya, seluruh warga negara Indonesia memiliki kesempatan sama untuk ikut serta dalam program tersebut. Verifikasi calon dapur dilakukan berbasis portal pendaftaran. Kami menilai kelengkapan dokumen dan profesionalitas. Setiap hari ada 100 verifikator yang mengecek calon mitra di setiap tahapannya, jelas Dadan. Jika sebuah yayasan mampu memenuhi persyaratan, seperti menyediakan lahan dan membangun dapur sesuai standar, maka akan diloloskan menjadi bagian dari mitra MBG. Dadan memastikan pihaknya tidak mengetahui secara detail siapa pemilik yayasan yang mendaftar. Lebih jauh, Dadan menyebut mayoritas penggerak program MBG justru berasal dari kalangan pelaku usaha kuliner. Mereka sudah bergerak di bidang tataboga, katering, kafe, dan bisnis food and beverage lainnya, katanya. Baca Juga:UPDATE! 411 Pelajar di Cipongkor KBB Keracunan MBG, 47 Masih Dirawat Inap Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris menegaskan bahwa kepemilikan SPPG bagi publik, namun harus dijalankan secara profesional sesuai aturan yang berlaku. Pernyataan ini disampaikan Charles saat menjawab pertanyaan wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa 23 September 2025. Program ini dibuka untuk publik, siapa pun boleh berpartisipasi. Yang saya sayangkan, tentu termasuk pihak-pihak yang belum pernah menjalankan operasi dalam bidang menyiapkan makanan, kata Charles. Menurut dia, jika SPPG dikelola pihak yang tidak memiliki pengalaman, maka tata kelola penyediaan Makan Bergizi Gratis (MBG) berpotensi berantakan. Kalau teman-teman yang tidak punya pengalaman lalu diberikan tanggung jawab seperti ini, kita lihat sendiri tata kelolaan juga akhirnya berantakan, ujarnya menegaskan. Baca Juga:Quality Control MBG Dicurigai Lemah, Anggota DPRD Kabupaten Bandung Diminta Turun Tangan Charles juga menanggapi isu kepemilikan SPPG yang disebut-sebut didominasi anggota DPR. Ia menekankan bahwa keterlibatan anggota dewan tidak menjadi masalah selama dijalankan secara profesional. Mudah-mudahan anggota Komisi IX enggak ada. Kalau pun ada, ya enggak apa-apa asalkan dijalankan secara profesional, tetapi yang pasti bukan saya, katanya. Sebelumnya, Wakil Kepala BGN Sony Sonjaya memastikan tidak ada celah terjadinya SPPG fiktif. Ia menjelaskan bahwa proses verifikasi dilakukan secara ketat melalui 10 tahapan mulai dari pendaftaran, pembangunan, survei lapangan, penentuan kelayakan, hingga pembuatan akun virtual untuk pencairan dana MBG. Sony menambahkan, mekanisme pencairan anggaran MBG pun diawasi ketat. Dana hanya bisa dicairkan jika diusulkan oleh yayasan sebagai maker (pelaku) dan disetujui Kepala SPPG sebagai approver sesuai kebutuhan serta harga pasar. Bila ada bangunan SPPG namun tidak ada Kepala SPPG dan tidak ada PIC yayasan, maka tidak akan ada virtual account. Tidak ada virtual account berarti tidak ada anggaran yang dikirimkan. Oleh karena itu, tidak akan ada SPPG fiktif, ujar Sony.*** Berita PilihanLisa Mariana Meriang, Mediasi Atas Laporan Ridwan Kamil Diwakili Kuasa HukumHari Tani Nasional 2025: SPI Ungkap Ketimpangan Petani dan Tuntutan ke Pemerintahan PrabowoMediasi Ridwan Kamil dan Lisa Mariana Buntu, Kasus Pencemaran Nama Baik Berlanjut ke PengadilanRumah Tangga Rusak, Ridwan Kamil Bersikeras Penjarakan Lisa MarianaAnggaran Pendidikan Disandera Program MBG, JPPI Menilai DPR dan Pemerintah Khianati UUD 1945 Berita PilihanLisa Mariana Meriang, Mediasi Atas Laporan Ridwan Kamil Diwakili Kuasa HukumHari Tani Nasional 2025: SPI Ungkap Ketimpangan Petani dan Tuntutan ke Pemerintahan PrabowoMediasi Ridwan Kamil dan Lisa Mariana Buntu, Kasus Pencemaran Nama Baik Berlanjut ke PengadilanRumah Tangga Rusak, Ridwan Kamil Bersikeras Penjarakan Lisa MarianaAnggaran Pendidikan Disandera Program MBG, JPPI Menilai DPR dan Pemerintah Khianati UUD 1945 Berita Pilihan Lisa Mariana Meriang, Mediasi Atas Laporan Ridwan Kamil Diwakili Kuasa HukumHari Tani Nasional 2025: SPI Ungkap Ketimpangan Petani dan Tuntutan ke Pemerintahan PrabowoMediasi Ridwan Kamil dan Lisa Mariana Buntu, Kasus Pencemaran Nama Baik Berlanjut ke PengadilanRumah Tangga Rusak, Ridwan Kamil Bersikeras Penjarakan Lisa MarianaAnggaran Pendidikan Disandera Program MBG, JPPI Menilai DPR dan Pemerintah Khianati UUD 1945 Lisa Mariana Meriang, Mediasi Atas Laporan Ridwan Kamil Diwakili Kuasa Hukum Lisa Mariana Meriang, Mediasi Atas Laporan Ridwan Kamil Diwakili Kuasa Hukum Lisa Mariana Meriang, Mediasi Atas Laporan Ridwan Kamil Diwakili Kuasa Hukum Lisa Mariana Meriang, Mediasi Atas Laporan Ridwan Kamil Diwakili Kuasa Hukum Hari Tani Nasional 2025: SPI Ungkap Ketimpangan Petani dan Tuntutan ke Pemerintahan Prabowo Hari Tani Nasional 2025: SPI Ungkap Ketimpangan Petani dan Tuntutan ke Pemerintahan Prabowo Hari Tani Nasional 2025: SPI Ungkap Ketimpangan Petani dan Tuntutan ke Pemerintahan Prabowo Hari Tani Nasional 2025: SPI Ungkap Ketimpangan Petani dan Tuntutan ke Pemerintahan Prabowo Mediasi Ridwan Kamil dan Lisa Mariana Buntu, Kasus Pencemaran Nama Baik Berlanjut ke Pengadilan Mediasi Ridwan Kamil dan Lisa Mariana Buntu, Kasus Pencemaran Nama Baik Berlanjut ke Pengadilan Mediasi Ridwan Kamil dan Lisa Mariana Buntu, Kasus Pencemaran Nama Baik Berlanjut ke Pengadilan Mediasi Ridwan Kamil dan Lisa Mariana Buntu, Kasus Pencemaran Nama Baik Berlanjut ke Pengadilan Rumah Tangga Rusak, Ridwan Kamil Bersikeras Penjarakan Lisa Mariana Rumah Tangga Rusak, Ridwan Kamil Bersikeras Penjarakan Lisa Mariana Rumah Tangga Rusak, Ridwan Kamil Bersikeras Penjarakan Lisa Mariana Rumah Tangga Rusak, Ridwan Kamil Bersikeras Penjarakan Lisa Mariana Anggaran Pendidikan Disandera Program MBG, JPPI Menilai DPR dan Pemerintah Khianati UUD 1945 Anggaran Pendidikan Disandera Program MBG, JPPI Menilai DPR dan Pemerintah Khianati UUD 1945 Anggaran Pendidikan Disandera Program MBG, JPPI Menilai DPR dan Pemerintah Khianati UUD 1945 Anggaran Pendidikan Disandera Program MBG, JPPI Menilai DPR dan Pemerintah Khianati UUD 1945",Asahat Edi Rediko PS,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/23/324172556.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019669798/dapur-mbg-diduga-dikuasai-anggota-dpr-dan-dprd-kepemilikan-sppg-harus-profesional?page=all,d4adde9dd78dd7978d73544f84c2ce6777f4363b4687382ea995d9424cb48120,2025-11-13 20:20:05.893 1101,detik,mbg,2025-11-04 07:21:00,BGN Minta Polisi Usut Penjual Ompreng MBG Berlabel Halal Palsu di Ancol,"Badan Gizi Nasional (BGN) menanggapi penggerebekan rumah toko (ruko) di Ancol, Jakarta Utara, yang diduga menjual ompreng Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan label halal palsu. BGN menegaskan seluruh perlengkapan produk MBG harus memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI). ""BGN tetap pada prinsip, harus ber-SNI dan bersertifikasi halal,"" ujar Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang kepada wartawan, Selasa (4/11/2025). Nanik pun menyerahkan kasus tersebut untuk diusut pihak kepolisian. Menurutnya, pemalsuan SNI merupakan ranah dari aparat penegak hukum. ""Kalau pemalsuan SNI itu ranah polisi,"" katanya. Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Utara menggerebek rumah toko (ruko) di daerah Ancol, Pademangan, Jakarta Utara (Jakut). Diduga ruko tersebut memproduksi ompreng atau nampan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan label halal palsu. ""Masih kita dalami info tersebut mendasari adanya aduan,"" kata Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Onkoseno, dilansir Antara, Senin (3/11). Diduga food tray atau ompreng yang ditemukan di ruko tersebut merupakan barang impor dari China yang diberi label 'Made in Indonesia' palsu, label Standar Nasional Indonesia (SNI) palsu, serta pemakaian logo Badan Gizi Nasional (BGN) tanpa izin. Lihat juga Video: Hasil uji ompreng MBG yang Diduga Mengandung Minyak Babi Akan Diungkap",Anggi Muliawati -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/10/21/wakil-kepala-badan-gizi-nasional-bgn-nanik-s-deyang-1761034695551_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8192765/bgn-minta-polisi-usut-penjual-ompreng-mbg-berlabel-halal-palsu-di-ancol,a2a98cac0a2f11d2d867a4b09d07312704aa7615d725e3835af4216b30ef6a6c,2025-11-13 20:20:10.469 1102,kompas,mbg,2025-10-23 18:30:00,"BGN Wajibkan SPPG Gunakan Air Galon untuk Masak Menu MBG, Ini Alasannya","KOMPAS.com Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S. Deyang, mewajibkan seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang belum memiliki air layak konsumsi untuk sementara menggunakan air mineral dalam kemasan galon saat memasak menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Kami wajibkan sekarang harus memakai air galon, Pak, sementara sebelum mereka mempunyai air yang dipastikan mempunyai kualitas yang baik, ujar Nanik dalam kegiatan bertajuk Upaya Meningkatkan Kualitas Gizi Bangsa melaluiMBG di ANTARA Heritage Center, Jakarta, Kamis (23/10/2025).Baca juga:106 Dapur MBG Ditutup Sementara, Kepala BGN Sebut Jumlahnya Bisa BertambahAntisipasi Keracunan Akibat Air Tidak LayakNanik menjelaskan, kebijakan ini merupakan langkah antisipasi sementara sebelum seluruhSPPGdiwajibkan memiliki fasilitas pengelolaan air yang dilengkapi filter dan teknologi sinar ultraviolet (UV).Menurut dia, sejumlah kasuskeracunan makananyang terjadi di beberapa wilayah Indonesia disebabkan oleh penggunaan air yang tidak memenuhi standar kesehatan. Salah satunya terjadi di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Ternyata kalau dari hasil lab, 72 persen kalau menurut Kemenkes itu dari masalah air. Kenapa Bandung Barat? Mungkin ya itu karena di sana kan pembuangan sampah dari Bandung mengumpul di Bandung Barat, ungkap Nanik.Ia menambahkan, sanitasi lingkungan di sekitar dapur SPPG juga menjadi perhatian serius BGN, mengingat kualitas air dan kebersihan lingkungan berpengaruh langsung terhadap keamanan menu MBG yang disajikan untuk anak-anak. Kami tidak ingin ada lagi anak Indonesia yang menjadi korban keracunan karena masalah air atau sanitasi, ujar Nanik.Baca juga:Standarisasi Dapur MBG di Solo jadi Perhatian, 24 SPPG Ajukan SLHSAkan Diatur dalam Perpres Tata Kelola MBGNanik mengungkapkan bahwa ketentuan mengenai penggunaan air layak dan sanitasi akan dimasukkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tata Kelola MBG yang akan segera disahkan pemerintah. Masalah air dan sanitasi akan menjadi bagian dari Perpres Tata Kelola MBG yang sekarang sedang difinalisasi, katanya.Melalui regulasi tersebut, BGN berharap kualitas pelaksanaan programMakan Bergizi Gratis(MBG) dapat lebih terjamin, mulai dari bahan baku, pengolahan, hingga distribusi makanan ke sekolah dan penerima manfaat lainnya.Baca juga:Rencana Penutupan 8 Dapur MBG di Maluku Ditentang BGN, Kadinkes: Mereka Tidak Mau Ditutup SemuaLarangan Memasak Sebelum Pukul 12 MalamSelain soal air, Nanik juga menegaskan aturan lain bagi setiap SPPG terkait jam operasional memasak menu MBG. Ia menegaskan, tidak ada satu pun dapur SPPG yang diperbolehkan memulai kegiatan memasak sebelum pukul 00.00 WIB. Kalau ada SPPG yang melakukan masak jam 10 malam, itu adalah hal yang salah, tegasnya.Nanik menjelaskan bahwa sistem kerja di dapur SPPG telah diatur dalam tiga shift.Shift pertama bertugas memasak, dimulai sekitar pukul 00.00 01.00 WIB.Shift kedua dimulai pukul 06.00 pagi untuk proses pengemasan.Shift ketiga bekerja pukul 16.00 sore untuk kegiatan pencucian dan persiapan hari berikutnya. Makanya di situ satu SPPG bisa memiliki 47 karyawan, ucap Nanik.Baca juga:Ratusan Siswa Keracunan hingga Muntah Darah, Ternyata Semua Dapur MBG di Seram Bagian Barat Maluku Belum Bersertifikasi112 Dapur SPPG Ditutup karena Langgar AturanDalam kesempatan itu, Nanik juga mengungkapkan bahwa sebanyak 112 dapur SPPG telah ditutup karena melanggar ketentuan pelaksanaan program MBG. Sekarang ini sudah 112 dapur yang ditutup. Mereka dibolehkan lagi beroperasi, tapi dengan catatan membuat kontrak atau perjanjian. Kalau melanggar lagi, akan ditutup permanen, ujar Nanik S. Deyang menegaskan.Ia menambahkan, BGN akan bertindak tegas terhadap mitra penyedia makanan yang tidak memenuhi standar kebersihan, keamanan, dan waktu produksi yang telah ditentukan dalam aturan MBG.Nanik menegaskan, seluruh kebijakan tersebut merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas gizi bangsa melalui penerapan standar tinggi dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kami ingin semua pihak memahami bahwa program MBG bukan hanya soal memberi makan, tapi juga memastikan setiap makanan yang disajikan aman, sehat, dan bergizi untuk anak-anak Indonesia, tutupnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KOMPAS.com Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S. Deyang, mewajibkan seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang belum memiliki air layak konsumsi untuk sementara menggunakan air mineral dalam kemasan galon saat memasak menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Kami wajibkan sekarang harus memakai air galon, Pak, sementara sebelum mereka mempunyai air yang dipastikan mempunyai kualitas yang baik, ujar Nanik dalam kegiatan bertajuk Upaya Meningkatkan Kualitas Gizi Bangsa melaluiMBG di ANTARA Heritage Center, Jakarta, Kamis (23/10/2025). Baca juga:106 Dapur MBG Ditutup Sementara, Kepala BGN Sebut Jumlahnya Bisa Bertambah Nanik menjelaskan, kebijakan ini merupakan langkah antisipasi sementara sebelum seluruhSPPGdiwajibkan memiliki fasilitas pengelolaan air yang dilengkapi filter dan teknologi sinar ultraviolet (UV). Menurut dia, sejumlah kasuskeracunan makananyang terjadi di beberapa wilayah Indonesia disebabkan oleh penggunaan air yang tidak memenuhi standar kesehatan. Salah satunya terjadi di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Ternyata kalau dari hasil lab, 72 persen kalau menurut Kemenkes itu dari masalah air. Kenapa Bandung Barat? Mungkin ya itu karena di sana kan pembuangan sampah dari Bandung mengumpul di Bandung Barat, ungkap Nanik. Ia menambahkan, sanitasi lingkungan di sekitar dapur SPPG juga menjadi perhatian serius BGN, mengingat kualitas air dan kebersihan lingkungan berpengaruh langsung terhadap keamanan menu MBG yang disajikan untuk anak-anak. Kami tidak ingin ada lagi anak Indonesia yang menjadi korban keracunan karena masalah air atau sanitasi, ujar Nanik. Baca juga:Standarisasi Dapur MBG di Solo jadi Perhatian, 24 SPPG Ajukan SLHS Nanik mengungkapkan bahwa ketentuan mengenai penggunaan air layak dan sanitasi akan dimasukkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tata Kelola MBG yang akan segera disahkan pemerintah. Masalah air dan sanitasi akan menjadi bagian dari Perpres Tata Kelola MBG yang sekarang sedang difinalisasi, katanya. Melalui regulasi tersebut, BGN berharap kualitas pelaksanaan programMakan Bergizi Gratis(MBG) dapat lebih terjamin, mulai dari bahan baku, pengolahan, hingga distribusi makanan ke sekolah dan penerima manfaat lainnya. Baca juga:Rencana Penutupan 8 Dapur MBG di Maluku Ditentang BGN, Kadinkes: Mereka Tidak Mau Ditutup Semua Selain soal air, Nanik juga menegaskan aturan lain bagi setiap SPPG terkait jam operasional memasak menu MBG. Ia menegaskan, tidak ada satu pun dapur SPPG yang diperbolehkan memulai kegiatan memasak sebelum pukul 00.00 WIB. Kalau ada SPPG yang melakukan masak jam 10 malam, itu adalah hal yang salah, tegasnya. Nanik menjelaskan bahwa sistem kerja di dapur SPPG telah diatur dalam tiga shift. Makanya di situ satu SPPG bisa memiliki 47 karyawan, ucap Nanik. Baca juga:Ratusan Siswa Keracunan hingga Muntah Darah, Ternyata Semua Dapur MBG di Seram Bagian Barat Maluku Belum Bersertifikasi Dalam kesempatan itu, Nanik juga mengungkapkan bahwa sebanyak 112 dapur SPPG telah ditutup karena melanggar ketentuan pelaksanaan program MBG. Sekarang ini sudah 112 dapur yang ditutup. Mereka dibolehkan lagi beroperasi, tapi dengan catatan membuat kontrak atau perjanjian. Kalau melanggar lagi, akan ditutup permanen, ujar Nanik S. Deyang menegaskan. Ia menambahkan, BGN akan bertindak tegas terhadap mitra penyedia makanan yang tidak memenuhi standar kebersihan, keamanan, dan waktu produksi yang telah ditentukan dalam aturan MBG. Nanik menegaskan, seluruh kebijakan tersebut merupakan bagian dari upaya meningkatkan kualitas gizi bangsa melalui penerapan standar tinggi dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kami ingin semua pihak memahami bahwa program MBG bukan hanya soal memberi makan, tapi juga memastikan setiap makanan yang disajikan aman, sehat, dan bergizi untuk anak-anak Indonesia, tutupnya.",Kompas Cyber Media,https://asset.kompas.com/crops/cD7jNi1uBE9GHhKnPRtBpX8f_FM=/0x0:1280x853/780x390/data/photo/2025/10/21/68f7900cce179.jpeg,https://www.kompas.com/jawa-timur/read/2025/10/23/183000288/bgn-wajibkan-sppg-gunakan-air-galon-untuk-masak-menu-mbg-ini,c78a4712bb8ce93bd78a8132af5997b21762cec8df6985bc37a7fa849962beab,2025-11-13 20:20:11.119 1105,detik,mbg,2025-11-04 06:01:00,"Gubernur Jambi Tinjau TKA di Sekolah, Dorong Siswa Siap Masuk Perguruan Tinggi","Gubernur Jambi Al Haris meninjau langsung pelaksanaan Tes Kompetensi Akademik (TKA) di dua sekolah menengah atas dan kejuruan di Kota Jambi. Langkah ini dilakukan untuk memastikan pelaksanaan ujian berjalan lancar sekaligus memberi semangat kepada para siswa yang tengah berjuang mempersiapkan diri menuju perguruan tinggi. ""Pemerintah telah menetapkan pedoman resmi tentang pelaksanaan TKA tahun 2025. Pedoman baru ujian TKA ini disahkan melalui Kepmendikdasmen NO. 95/M/2025. Kepmendikdasmen ini akan menjadi acuan penting bagi siswa yang akan mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi. Artinya daerah mempunyai nilai standar yang bisa disamakan diseluruh Indonesia,"" kata Al Haris, Senin (3/11/2025) Al Haris menyapa para siswa dan memberikan motivasi agar terus bersemangat belajar serta menjaga fokus menghadapi ujian. ""Anak-anak kita harus punya semangat tinggi dan mental kuat. TKA ini adalah langkah awal menuju jenjang perguruan tinggi, dan Pemerintah Provinsi Jambi akan terus mendukung peningkatan mutu pendidikan,"" ujar Al Haris. Ia juga menegaskan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia menjadi prioritas utama dalam membangun Jambi. Pemerintah daerah, kata Al Haris, telah menyiapkan berbagai program pendidikan, mulai dari peningkatan sarana sekolah hingga kerja sama dengan perguruan tinggi negeri dan swasta. Menurutnya, keberhasilan pelaksanaan TKA di daerah akan menjadi tolak ukur sejauh mana kesiapan siswa Jambi bersaing di tingkat nasional. ""Kita ingin lulusan SMA dan SMK Jambi tidak hanya mampu lulus TKA, tapi juga siap bersaing masuk ke universitas ternama,"" tambahnya. ""TKA ini metode baru, dan ini bisa dilihat se-Indonesia, bagaimana kemampuan anak-anak didik kita di sekolah-sekolah. Pemerintah daerah juga jadi punya pegangan untuk melihat standar pendidikan di masing-masing sekolah,"" lanjut Al Haris. Al Haris menegaskan, TKA merupakan langkah strategis dalam menyiapkan generasi muda Provinsi Jambi yang unggul, adaptif, dan siap bersaing di perguruan tinggi. Selain itu tinjauan Sekolah SMA/SMK untuk memastikan pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) berjalan lancar dan efektif serta menilai kemampuan akademik siswa dalam berbagai mata Pelajaran. ""Pelaksanaan TKA ini untuk mengukur kemampuan akademis siswa secara lebih menyeluruh. Tes ini diujikan untuk siswa SD, SMP dan SMA/SMK. Di tahun 2025 ini, TKA akan dilaksanakan pertama kali untuk jenjang SMA sederajat,"" tegasnya. Dia menyebut dengan adanya pelaksanaan TKA ini, pemerintah mempunyai data statistik tingkat kemampuan anak-anak didik di masing-masing sekolah yang ada di Provinsi Jambi. ""Selain itu dapat juga kita lihat kemampuan para guru-gurunya sejauh mana SDM tenaga pendidiknya. Nantinya kita akan melihat hasilnya yang keluar setelah TKA ini di Jakarta, dan untuk perbandingan di Provinsi Jambi bagaimana kemampuan siswa siswi kita, apakah bisa sama dengan siswa lain yang ada di Indonesia,"" katanya. ""Pemerintah pusat juga akan melihat bagaimana perkembangannya, sebelum adanya MBG yang diberikan kepada siswa dan setelah diberikan, apakah ada peningkatan SDM, bagi siswa, dengan tujuan kita bersama agar setiap hari perbaikan-perbaikan semakin meningkat dalam peningkatan SDM bagi generasi penerus bangsa,"" imbuhnya. Gubernur Al Haris mengimbau para siswa agar ikut Tes Kemampuan Akademik (TKA) dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan akademik siswa secara objektif. Selain itu meningkatkan kualitas pendidikan. ""Dengan mengetahui kemampuan siswa, sekolah dapat melakukan perbaikan dan meningkatkan kualitas Pendidikan, selain itu menentukan potensi siswa dan bakat dalam berbagai mata pelajaran. Dengan mengetahui kemampuan dan potensi diri, siswa dapat mempersiapkan diri untuk masa depan yang lebih baik,"" imbaunya. Selain itu Gubernur Al Haris juga berharap hasil TKA nantinya dapat menjadi acuan bagi pemerintah pusat dan daerah dalam menyusun kebijakan peningkatan mutu pendidikan. ""Yang penting tugas kita bagaimana caranya mutu anak didik kita meningkat, terutama kemampuan akademiknya. Dengan mengikuti TKA, siswa dapat mengetahui kemampuan dan potensi diri, serta membantu sekolah dalam meningkatkan kualitas pendidikan serta peningkatan SDM di Provinsi Jambi,"" pungkasnya. Sementara itu, Pj Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jambi M Umar menyampaikan bahwa pelaksanaan TKA ini merupakan instruksi dari Kementerian Pendidikan juga tidak diwajibkan untuk mengikutinya dan juga tidak mempengaruhi terhadap kelulusan siswa, karena ini merupakan prioritas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. ""Untuk itu Dinas Pendidikan Provinsi Jambi juga melakukan TKA di Provinsi Jambi, dari total yang telah dihimpun ada 86 persen sekolah yang ada di Provinsi Jambi melaksanakan TKA ini,"" ujar Umar.",Jambi,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/03/gubernur-jambi-al-haris-1762171733807_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/sumbagsel/berita/d-8192417/gubernur-jambi-tinjau-tka-di-sekolah-dorong-siswa-siap-masuk-perguruan-tinggi,431014f9c53e7f2d3fcb1caebfb1214719ffc602f442df81fc0be6d288e9ab78,2025-11-13 20:20:21.830 1106,kompas,mbg,2025-10-23 17:38:25,"Muhammadiyah Bangun Ratusan Dapur MBG untuk Bantu Pemerintah, 125 SPPG Siap Beroperasi","YOGYAKARTA, KOMPAS.com Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah membangun ratusan dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah dalam meningkatkan gizi masyarakat.Pembentukan tim dan pembangunan dapur dilakukan setelah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Badan Gizi Nasional (BGN) danMuhammadiyah.Ketua Koordinator Nasional Makan Bergizi Muhammadiyah, M. Nurul Yamin, mengatakan program MBG sejalan dengan semangat dakwah Muhammadiyah sebagaimana tercantum dalam Al-Qur an Surat Al-Ma un. Dalam pelaksanaan MBG ini Muhammadiyah lebih menekankan pada kualitas dan tata kelola yang baik, dengan terus mengakselerasi dan meningkatkan jumlah SPPG atau dapur secara signifikan, kata Yamin dalam keterangan tertulis, Kamis (23/10/2025).Baca juga:Melihat Dapur Sehat SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo, 2 Kali Raih Predikat Kantin Sehat Nasional125 Dapur Siap Beroperasi, 150 Sedang DibangunYamin menjelaskan, Muhammadiyah akan meluncurkan 125 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur yang telah selesai dibangun dan siap beroperasi.Peluncuran akan digelar pada Jumat (24/10/2025) besok di Universitas Muhammadiyah Surakarta, dihadiri oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Kepala BGN Dadan Hindayana.Selain itu, masih terdapat 150 calon dapur yang sedang dalam proses penyelesaian pembangunan dan akan diresmikan pada November 2025. Program MBG ini bukan kegiatan jangka pendek, tetapi memiliki jangka waktu panjang dan melibatkan banyak pihak. Untuk itu harus dijaga keberlanjutannya dengan baik, ujar Yamin.Lima Model Dapur MuhammadiyahDalam pelaksanaan program MBG, Muhammadiyah mengembangkan lima model dapur atau SPPG, yakni:1. SPPG Sekolah, berbasis sekolah Muhammadiyah, melayani siswa sekolah sendiri dan sekolah di sekitarnya.2. SPPG Pesantren, melayani santri serta masyarakat sekitar, termasuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.3. SPPG Panti Asuhan, menjangkau anak-anak panti asuhan Muhammadiyah.4. SPPG Kampus, melibatkan sumber daya perguruan tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah sebagai bagian dari kegiatan catur dharma.5. SPPG Umum, dikelola oleh pimpinan persyarikatan Muhammadiyah, Aisyiyah, serta organisasi otonom di berbagai level.Baca juga:Harga Pangan di DIY Melonjak karena MBG, Sri Sultan: Otomatis BerpengaruhTiga Pilar PelaksanaanYamin menegaskan, pelaksanaan program Makan Bergizi Muhammadiyah berpedoman pada tiga pilar utama, yaitu:Keamanan Pangan menjaga kualitas bahan baku, peralatan, lingkungan, proses memasak, dan distribusi dengan prinsip zero tolerance terhadap kesalahan.Profesional dan Amanah melaksanakan tata kelola yang profesional dan transparan sebagai wujud pengabdian kepada bangsa dan agama, serta menghindari tindakan yang bertentangan dengan akuntabilitas, termasuk dalam pengelolaan keuangan.Ekosistem Terintegrasi dan Berkelanjutan menjaga keberlanjutan program dengan memperkuat koordinasi, konsolidasi, dan sinergi antar pihak, baik internal maupun eksternal persyarikatan.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang YOGYAKARTA, KOMPAS.com Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah membangun ratusan dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai bentuk dukungan terhadap program pemerintah dalam meningkatkan gizi masyarakat. Pembentukan tim dan pembangunan dapur dilakukan setelah penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Badan Gizi Nasional (BGN) danMuhammadiyah. Ketua Koordinator Nasional Makan Bergizi Muhammadiyah, M. Nurul Yamin, mengatakan program MBG sejalan dengan semangat dakwah Muhammadiyah sebagaimana tercantum dalam Al-Qur an Surat Al-Ma un. Dalam pelaksanaan MBG ini Muhammadiyah lebih menekankan pada kualitas dan tata kelola yang baik, dengan terus mengakselerasi dan meningkatkan jumlah SPPG atau dapur secara signifikan, kata Yamin dalam keterangan tertulis, Kamis (23/10/2025). Baca juga:Melihat Dapur Sehat SD Muhammadiyah 1 Ketelan Solo, 2 Kali Raih Predikat Kantin Sehat Nasional Yamin menjelaskan, Muhammadiyah akan meluncurkan 125 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur yang telah selesai dibangun dan siap beroperasi. Peluncuran akan digelar pada Jumat (24/10/2025) besok di Universitas Muhammadiyah Surakarta, dihadiri oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dan Kepala BGN Dadan Hindayana. Selain itu, masih terdapat 150 calon dapur yang sedang dalam proses penyelesaian pembangunan dan akan diresmikan pada November 2025. Program MBG ini bukan kegiatan jangka pendek, tetapi memiliki jangka waktu panjang dan melibatkan banyak pihak. Untuk itu harus dijaga keberlanjutannya dengan baik, ujar Yamin. Dalam pelaksanaan program MBG, Muhammadiyah mengembangkan lima model dapur atau SPPG, yakni: 1. SPPG Sekolah, berbasis sekolah Muhammadiyah, melayani siswa sekolah sendiri dan sekolah di sekitarnya. 2. SPPG Pesantren, melayani santri serta masyarakat sekitar, termasuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. 3. SPPG Panti Asuhan, menjangkau anak-anak panti asuhan Muhammadiyah. 4. SPPG Kampus, melibatkan sumber daya perguruan tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah sebagai bagian dari kegiatan catur dharma. 5. SPPG Umum, dikelola oleh pimpinan persyarikatan Muhammadiyah, Aisyiyah, serta organisasi otonom di berbagai level. Baca juga:Harga Pangan di DIY Melonjak karena MBG, Sri Sultan: Otomatis Berpengaruh Yamin menegaskan, pelaksanaan program Makan Bergizi Muhammadiyah berpedoman pada tiga pilar utama, yaitu: Keamanan Pangan menjaga kualitas bahan baku, peralatan, lingkungan, proses memasak, dan distribusi dengan prinsip zero tolerance terhadap kesalahan. Profesional dan Amanah melaksanakan tata kelola yang profesional dan transparan sebagai wujud pengabdian kepada bangsa dan agama, serta menghindari tindakan yang bertentangan dengan akuntabilitas, termasuk dalam pengelolaan keuangan. Ekosistem Terintegrasi dan Berkelanjutan menjaga keberlanjutan program dengan memperkuat koordinasi, konsolidasi, dan sinergi antar pihak, baik internal maupun eksternal persyarikatan.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/vvQqbWMMMToTP-jyS136tb7v6LI=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/23/68fa02ca10735.jpg",https://yogyakarta.kompas.com/read/2025/10/23/173825278/muhammadiyah-bangun-ratusan-dapur-mbg-untuk-bantu-pemerintah-125-sppg,5311d4faa52ff19b7261c54aa1e20cf8681ff04811afb784475fc07719f73565,2025-11-13 20:20:22.633 1107,okezone,mbg,2025-07-19 10:00:03,"Berkat BRI, UMKM Katering Pemasok MBG Sukses Ekspansi Dapur dan Tambah Karyawan","TENGGARONG Pemenuhan gizi anak dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) terus menjadi fokus utama Pemerintah, salah satunya melalui implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Namun di balik distribusi makanan bergizi untuk ribuan siswa, terdapat kebutuhan besar untuk memastikan rantai pasok berjalan secara efisien dan berkelanjutan. Dalam hal ini, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI sebagai mitra strategis pemerintah terus mendukung program-program yang berpihak pada masyarakat. Salah satu bentuk konkret dari komitmen tersebut adalah melalui penyediaan akses pembiayaan bagi pelaku usaha lokal yang menjadi bagian dari ekosistem MBG. Implementasi nyata dari inisiatif ini terlihat di Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Di wilayah ini, Ely Hartati, pelaku usaha katering lokal, merasakan langsung manfaat dari akses pembiayaan BRI yang membantunya mengembangkan dua dapur produksi, keduanya kini menjadi bagian dari rantai pasok Program MBG di daerah tersebut. Saya awalnya mendapat tawaran dari yayasan untuk menjadi mitra dalam program dapur MBG. Saat itu, dapur saya adalah yang paling siap direnovasi, ujarnya.",Agustina Wulandari ,https://img.okezone.com/content/2025/07/21/11/3156854/umkm_katering_mbg_bri-jAaH_large.jpeg,https://economy.okezone.com/read/2025/07/21/11/3156854/berkat-bri-umkm-katering-pemasok-mbg-sukses-ekspansi-dapur-dan-tambah-karyawan?page=all,da6856be7863244490e3d6b52c4ef9eb125a98d68084cf6a4df3ac5d14a681fb,2025-11-13 20:20:45.859 1108,okezone,mbg,2025-07-24 06:44:59,Prabowo: Brasil Butuh Waktu 11 Tahun untuk Bisa Berikan MBG,"JAKARTA -Presiden Prabowo Subianto mengatakan, Brasil membutuhkan waktu 11 tahun untuk bisa menyalurkan makan bergizi gratis (MBG) pada 40 juta penerima manfaat. Namun, Indonesia bisa mencapai 82,9 juta penerima manfaat dalam setahun ini. ""Saya diberitahu mantan Presiden Brazil, mereka mencapai 40 juta anak penerima manfaat itu membutuhkan waktu 11 tahun, ujarnya dalam Harlah ke 27 PKB di JCC Jakarta pada Rabu (23/7/2025) malam. Negara lain butuh 11 tahun, kita akan buktikan Indonesia kita menghasilkan penerima manfaat 82,9 juta dalam satu tahun,"" sambung Prabowo. Saat Prabowo melakukan perjalanan dari Solo ke Klaten, terdapat anak-anak dan guru yang menyambutnya di pinggiran jalan. Saat itulah, ada anak-anak yang meneriakan makan bergizi gratis , dimana sekolah si anak itu dia masih belum kebagian. ""Saya dengar anak-anak itu teriak Pak makan bergizi Pak, saya lihat, sudah sekolahmu? Belum pak, tersentak hati saya. Kemarin saya dapat laporan baru 6,7 juta penerima manfaat 6,7 makan bergizi. Saya bilang sabar, saya teriak kembali sabar-sabar. Saya telepon staf saya bagaimana bisa dipercepat?"" tuturnya. Prabowo melanjutkan, pada akhir Agustus 2025 ini, Stafnya menyebutkan penerima manfaat MBG bakal mencapai angka 20 juta. Dia lantas meminta untuk bagaimana caranya dilakukan percepatan, yang mana Stafnya itu menjelaskan kemungkinan bisa dilakukan percepatan tersebut. ""Mereka lapor ke saya, Pak ini bisa dipercepat, kemungkinan besar kita bisa mencapai angka 20 juta itu Insya Allah sebelum 17 Agustus, sesudah itu akan naik terus dan kita berdoa, kita berharap bulan Desember tahun ini akan mencapai 82,9 juta penerima manfaat,"" jelasnya. Prabowo menambahkan, persoalan MBG itu pun menjadi perhatian dari negara-negara lain, yang mana saat dia melakukan kunjungan ke berbagai negara, banyak pemimpin negara tersebut yang bertanya padanya. Bahkan, di Brasil saja, untuk mencapai 40 juta penerima manfaat dibutuhkan waktu 11 tahun sehingga mereka hendak belajar dari Indonesia tentang distribusi MBG. ""Ini menjadi sesuatu yang diperhatikan oleh bangsa-bangsa lain. Waktu saya ke luar negeri banyak pemimpin bertanya dan bahkan banyak yang mau ngirim tim ke Indonesia belajar bagaimana kita mencapai hal ini,"" pungkasnya. JAKARTA -Presiden Prabowo Subianto mengatakan, Brasil membutuhkan waktu 11 tahun untuk bisa menyalurkan makan bergizi gratis (MBG) pada 40 juta penerima manfaat. Namun, Indonesia bisa mencapai 82,9 juta penerima manfaat dalam setahun ini. ""Saya diberitahu mantan Presiden Brazil, mereka mencapai 40 juta anak penerima manfaat itu membutuhkan waktu 11 tahun, ujarnya dalam Harlah ke 27 PKB di JCC Jakarta pada Rabu (23/7/2025) malam. Negara lain butuh 11 tahun, kita akan buktikan Indonesia kita menghasilkan penerima manfaat 82,9 juta dalam satu tahun,"" sambung Prabowo. Saat Prabowo melakukan perjalanan dari Solo ke Klaten, terdapat anak-anak dan guru yang menyambutnya di pinggiran jalan. Saat itulah, ada anak-anak yang meneriakan makan bergizi gratis , dimana sekolah si anak itu dia masih belum kebagian. ""Saya dengar anak-anak itu teriak Pak makan bergizi Pak, saya lihat, sudah sekolahmu? Belum pak, tersentak hati saya. Kemarin saya dapat laporan baru 6,7 juta penerima manfaat 6,7 makan bergizi. Saya bilang sabar, saya teriak kembali sabar-sabar. Saya telepon staf saya bagaimana bisa dipercepat?"" tuturnya. Prabowo melanjutkan, pada akhir Agustus 2025 ini, Stafnya menyebutkan penerima manfaat MBG bakal mencapai angka 20 juta. Dia lantas meminta untuk bagaimana caranya dilakukan percepatan, yang mana Stafnya itu menjelaskan kemungkinan bisa dilakukan percepatan tersebut. ""Mereka lapor ke saya, Pak ini bisa dipercepat, kemungkinan besar kita bisa mencapai angka 20 juta itu Insya Allah sebelum 17 Agustus, sesudah itu akan naik terus dan kita berdoa, kita berharap bulan Desember tahun ini akan mencapai 82,9 juta penerima manfaat,"" jelasnya. Prabowo menambahkan, persoalan MBG itu pun menjadi perhatian dari negara-negara lain, yang mana saat dia melakukan kunjungan ke berbagai negara, banyak pemimpin negara tersebut yang bertanya padanya. Bahkan, di Brasil saja, untuk mencapai 40 juta penerima manfaat dibutuhkan waktu 11 tahun sehingga mereka hendak belajar dari Indonesia tentang distribusi MBG. ""Ini menjadi sesuatu yang diperhatikan oleh bangsa-bangsa lain. Waktu saya ke luar negeri banyak pemimpin bertanya dan bahkan banyak yang mau ngirim tim ke Indonesia belajar bagaimana kita mencapai hal ini,"" pungkasnya. (Fahmi Firdaus )",Ari Sandita Murti,https://img.okezone.com/content/2025/07/24/337/3157575/pemerintah-lcM1_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/07/24/337/3157575/prabowo-brasil-butuh-waktu-11-tahun-untuk-bisa-berikan-mbg-nbsp?page=all,c85bf7120c4989535b19d481225f7b5db60ebfc2d3145295144b614f12af961f,2025-11-13 20:20:24.722 1109,pikiranrakyat,mbg,2025-09-24 11:46:01,"UPDATE! Korban Keracunan MBG di KBB Jadi 393 Siswa, Polda Jabar Turun Tangan","PIKIRAN RAKYAT Dugaan keracunan massal akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, terus bertambah. Hingga Selasa (23/9/2025), jumlah korban mencapai 393 siswa, naik dari yang dilaporkan sebelumnya yakni 364 siswa. Dari total 393 siswa, 39 masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit maupun klinik, sedangkan sisanya sudah diperbolehkan pulang dan menjalani rawat jalan. Plt Kepala Dinas Kesehatan KBB, Lia N. Sukandar, memastikan mayoritas siswa mengalami gejala ringan hingga sedang. Baca Juga:Anggaran Pendidikan Disandera Program MBG, JPPI Menilai DPR dan Pemerintah Khianati UUD 1945 Memang masih ada yang rawat inap, tapi mayoritas sudah rawat jalan. Kondisinya semakin membaik, ujar Lia, Rabu (24/9/2025). Berdasarkan data Dinkes KBB, korban ditangani di sejumlah fasilitas kesehatan: Puskesmas Cipongkor: 93 siswa, seluruhnya pulang. RSUD Cililin: 32 siswa, 18 masih dirawat. Posko Kecamatan Cipongkor: 240 siswa, dua masih dirawat. RSIA Anugrah: 22 siswa, 13 masih dirawat. Klinik Permata Hati: 6 siswa, seluruhnya dirawat. Baca Juga:Dugaan Keracunan MBG di Cianjur, Dinkes Pastikan Tidak Ada Bakteri di Sampel Cidaun Gejala yang dialami siswa beragam, mulai dari mual (270 kasus), pusing (246 kasus), sesak napas (100 kasus), sakit perut (107 kasus), muntah (91 kasus), diare (36 kasus), sakit kepala (45 kasus), lemas (78 kasus), hingga demam (52 kasus). Petugas masih standby di semua titik untuk memberikan penanganan medis yang diperlukan. Kami terus memantau perkembangan kondisi pasien, ucapnya. Terkait insiden ini, Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan, menegaskan pihak kepolisian bersama dinas terkait sedang melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi sumber makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan massal. Tim sudah bergerak untuk menelusuri sumber makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan, ujarnya. Hendra meminta masyarakat tetap tenang dan fokus pada pemulihan kesehatan para siswa. Ia juga menambahkan bahwa jumlah korban masih mungkin bertambah seiring laporan baru yang masuk.*** Berita PilihanDPRD Bandung Barat Desak Evaluasi Total Program MBG, Kasus 364 Siswa Keracunan Jadi Alarm KerasDinkes Sukabumi Beberkan Hasil Uji Lab soal Penyebab Keracunan MBG: Ada Terjadinya KontaminasiQuality Control MBG Dicurigai Lemah, Anggota DPRD Kabupaten Bandung Diminta Turun Tangan Berita PilihanDPRD Bandung Barat Desak Evaluasi Total Program MBG, Kasus 364 Siswa Keracunan Jadi Alarm KerasDinkes Sukabumi Beberkan Hasil Uji Lab soal Penyebab Keracunan MBG: Ada Terjadinya KontaminasiQuality Control MBG Dicurigai Lemah, Anggota DPRD Kabupaten Bandung Diminta Turun Tangan Berita Pilihan DPRD Bandung Barat Desak Evaluasi Total Program MBG, Kasus 364 Siswa Keracunan Jadi Alarm KerasDinkes Sukabumi Beberkan Hasil Uji Lab soal Penyebab Keracunan MBG: Ada Terjadinya KontaminasiQuality Control MBG Dicurigai Lemah, Anggota DPRD Kabupaten Bandung Diminta Turun Tangan DPRD Bandung Barat Desak Evaluasi Total Program MBG, Kasus 364 Siswa Keracunan Jadi Alarm Keras DPRD Bandung Barat Desak Evaluasi Total Program MBG, Kasus 364 Siswa Keracunan Jadi Alarm Keras DPRD Bandung Barat Desak Evaluasi Total Program MBG, Kasus 364 Siswa Keracunan Jadi Alarm Keras DPRD Bandung Barat Desak Evaluasi Total Program MBG, Kasus 364 Siswa Keracunan Jadi Alarm Keras Dinkes Sukabumi Beberkan Hasil Uji Lab soal Penyebab Keracunan MBG: Ada Terjadinya Kontaminasi Dinkes Sukabumi Beberkan Hasil Uji Lab soal Penyebab Keracunan MBG: Ada Terjadinya Kontaminasi Dinkes Sukabumi Beberkan Hasil Uji Lab soal Penyebab Keracunan MBG: Ada Terjadinya Kontaminasi Dinkes Sukabumi Beberkan Hasil Uji Lab soal Penyebab Keracunan MBG: Ada Terjadinya Kontaminasi Quality Control MBG Dicurigai Lemah, Anggota DPRD Kabupaten Bandung Diminta Turun Tangan Quality Control MBG Dicurigai Lemah, Anggota DPRD Kabupaten Bandung Diminta Turun Tangan Quality Control MBG Dicurigai Lemah, Anggota DPRD Kabupaten Bandung Diminta Turun Tangan Quality Control MBG Dicurigai Lemah, Anggota DPRD Kabupaten Bandung Diminta Turun Tangan",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/23/1635059154.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019669560/update-korban-keracunan-mbg-di-kbb-jadi-393-siswa-polda-jabar-turun-tangan?page=all,a39116e00908fe69811addac820ff7d43038becdd93b435f5e77e7ee89b15739,2025-11-13 20:20:28.430 1110,detik,mbg,2025-11-04 00:05:00,Upaya Membangun Kebiasaan Makan Sehat dari Dapur SPPG Sukabumi,"Setiap pagi, sebelum bel sekolah berbunyi, dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polres Sukabumi sudah mulai hidup. Para petugas mengenakan celemek cokelat dan penutup kepala, menyiapkan nasi, lauk, sayur, dan buah segar. Aktivitas itu berjalan tanpa tergesa, tetapi teratur mencerminkan disiplin yang jarang terlihat di dapur lembaga publik. Dari tempat inilah, ribuan porsi Makanan Bergizi Gratis (MBG) disiapkan untuk anak-anak sekolah di sejumlah wilayah di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Program yang dijalankan di bawah Yayasan Kemala Bhayangkari itu menempatkan gizi sebagai bagian dari tanggung jawab sosial Polri terhadap generasi muda. ""Setiap menu kami susun berdasarkan kebutuhan gizi penerima manfaat. Kami mempertimbangkan unsur energi, protein, vitamin, mineral, dan serat sesuai Analisis Kebutuhan Gizi,"" kata kepala SPPG Polres Sukabumi, Muhammad Aden, di Palabuhanratu, Senin (3/11/2025). Langkah SPPG Polres Sukabumi terbilang unik. Alih-alih sekadar memasak dan mendistribusikan makanan, mereka memilih untuk membuka prosesnya ke publik. Melalui akun Instagram @sppgpolressukabumi, setiap hari tim SPPG memublikasikan daftar menu MBG lengkap dengan nilai gizinya mulai dari jumlah kalori, protein, hingga karbohidrat. Unggahan mereka sederhana, namun berisi. Di setiap foto tampak wadah logam berisi menu harian, disertai keterangan jumlah energi per porsi dan daftar sekolah penerima manfaat. ""Kami ingin masyarakat tahu bahwa program ini bukan sekadar memberi makan, tetapi membentuk kebiasaan makan sehat dan tanggung jawab terhadap gizi,"" ujar Aden. Langkah ini tidak berhenti pada transparansi digital. Di balik layar, setiap makanan yang keluar dari dapur SPPG melewati dua lapis pengujian ketat: Security Foodtest untuk memastikan bebas bahan berbahaya, dan Uji Organoleptik untuk menilai rasa, aroma, tekstur, serta warna. Setiap petugas diwajibkan mematuhi prosedur kebersihan, mulai dari penggunaan alat pelindung diri di dapur hingga pemeriksaan rutin peralatan. Disiplin itu, kata Aden, menjadi kunci agar makanan yang disajikan tak hanya enak, tetapi juga aman dan bernilai gizi sesuai standar. SPPG Polres Sukabumi saat ini menyalurkan makanan bergizi ke lebih dari 20 lembaga pendidikan, mulai dari Yayasan Al-Fardiyatusa'adah, SMP IT Aulia, SDN Cipatuguran, hingga sejumlah PAUD dan pesantren di Palabuhanratu. Setiap penerima manfaat memperoleh porsi sesuai kelompok usia, dengan menu yang diolah menggunakan metode rendah minyak seperti rebus, kukus, dan tumis cepat. Efisiensi juga diterapkan sejak perencanaan anggaran. Untuk kelompok kelas atas (Kelas 4 SD hingga SMA), dialokasikan Rp 10.000 per penerima manfaat, sementara kelompok kelas bawah (PAUD hingga Kelas 3 SD) Rp 8.000. Dana ini dikonsolidasikan secara kolektif agar bahan baku dapat dibeli dalam jumlah besar dengan kualitas lebih baik. Tak hanya itu, dapur SPPG juga menerapkan sistem pengelolaan limbah makanan. Setiap porsi dihitung presisi agar tidak ada sisa, dan jika ada bahan berlebih, dimanfaatkan kembali sesuai standar keamanan pangan atau diolah menjadi kompos organik. ""Program ini tidak hanya soal gizi, tetapi juga soal kebiasaan baik. Kami ingin anak-anak memahami nilai dari makanan yang sehat dan proses yang bertanggung jawab,"" ujar Aden. Selain menyediakan makanan, program ini ikut menggerakkan ekonomi warga. Sekitar 30 pelaku UMKM di Palabuhanratu dilibatkan dalam penyediaan bahan pangan sesuai standar Badan Gizi Nasional. Mereka menjadi bagian dari rantai penyediaan dapur SPPG, bukti bahwa pelayanan publik bisa beriringan dengan pemberdayaan lokal. Langkah-langkah kecil seperti ini menjadikan dapur SPPG Polres Sukabumi berbeda. Di tengah banyaknya institusi publik yang masih tertutup dalam pengelolaan program sosial, dapur ini justru membuka dirinya lewat data gizi, laporan harian, dan survei kepuasan penerima manfaat yang bisa diakses publik melalui kode QR. Melalui disiplin kerja, akurasi gizi, dan keterbukaan informasi, SPPG Polres Sukabumi memperlihatkan wajah lain dari institusi kepolisian yang tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga menyehatkan masyarakat. Dari balik loyang dan wadah makan, mereka mengajarkan bahwa pelayanan publik sejati bisa dimulai dari hal sederhana, sepiring makanan bergizi yang disiapkan dengan tanggung jawab.",Syahdan Alamsyah -detikJabar,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/03/dapur-satuan-pelayanan-pemenuhan-gizi-sppg-polres-sukabumi-1762168227339_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jabar/berita/d-8192315/upaya-membangun-kebiasaan-makan-sehat-dari-dapur-sppg-sukabumi,faca0b88617628301c23eafadc12860b30ad355acf3c6a4545a962c35c6499b4,2025-11-13 20:20:32.721 1111,kompas,mbg,2025-10-22 13:39:30,"MBG Siswa SD di Samarinda Utara Hanya Snack, Koordinator SPPG: Tetap Cukup Gizi","SAMARINDA, KOMPAS.com Setelah muncul keluhan dari sejumlah siswa SDN 004 Samarinda Utara yang hanya menerima snack dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu (22/10/2025), pihak pelaksana program langsung memberikan klarifikasi resmi.Koordinator Wilayah Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) Samarinda, Hariyono, menjelaskan bahwa menu yang dibagikan hari itu memang merupakan bagian dari skema yang disebut menu keringan , yang hanya disajikan pada hari atau kondisi tertentu.""Ini namanya menu keringan, Pak. Memang ada, tapi hanya pada hari dan kondisi tertentu saja,"" ujar Hariyono saat dikonfirmasi, Rabu siang.Baca juga:MBG Siswa SD di Samarinda Utara Hanya Telur dan Snack, Sekolah: Kami Enggak Diberi Tahu...Meskipun bukan berupa nasi dan lauk pauk seperti biasanya, menurut Hariyono, menu tersebut tetap disusun berdasarkan standar Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang ditetapkan pemerintah.""Seperti yang dilihat, menu keringan item-nya tetap mencukupi AKG-nya,"" jelas Hariyono.Faktor Pelatihan Penjamah MakananHariyono juga menyampaikan bahwa adanya menu keringan bisa disebabkan oleh kegiatan internal yang sedang berlangsung di pihak penyedia makanan.""Dari pihak SPPG ada alasan tertentu, sedang ada pelatihan penjamah makanan atau kegiatan lain,"" katanya.Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa pelaksanaan programMBGdi Samarinda tetap berjalan sesuai dengan pedoman dan standar gizi yang ditetapkan.""Mohon jangan sampai masyarakat salah persepsi. Semua tetap sesuai standar dan untuk kebaikan anak-anak penerima program,"" tegas Hariyono.Sebelumnya, sejumlah siswa SDN 004 Samarinda Utara menyampaikan bahwa pada hari itu mereka hanya menerima snack, telur, susu, dan pisang dari program MBG.Para siswa berharap menu kembali seperti biasanya, yakni nasi dengan lauk pauk, yang dianggap lebih mengenyangkan.Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu program prioritas pemerintahan Prabowo Subianto Gibran Rakabuming Raka yang mulai dilaksanakan tahun 2025.Program ini bertujuan untuk meningkatkan status gizi anak-anak sekolah dasar serta menekan angka stunting di Indonesia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang SAMARINDA, KOMPAS.com Setelah muncul keluhan dari sejumlah siswa SDN 004 Samarinda Utara yang hanya menerima snack dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu (22/10/2025), pihak pelaksana program langsung memberikan klarifikasi resmi. Koordinator Wilayah Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) Samarinda, Hariyono, menjelaskan bahwa menu yang dibagikan hari itu memang merupakan bagian dari skema yang disebut menu keringan , yang hanya disajikan pada hari atau kondisi tertentu. ""Ini namanya menu keringan, Pak. Memang ada, tapi hanya pada hari dan kondisi tertentu saja,"" ujar Hariyono saat dikonfirmasi, Rabu siang. Baca juga:MBG Siswa SD di Samarinda Utara Hanya Telur dan Snack, Sekolah: Kami Enggak Diberi Tahu... Meskipun bukan berupa nasi dan lauk pauk seperti biasanya, menurut Hariyono, menu tersebut tetap disusun berdasarkan standar Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang ditetapkan pemerintah. ""Seperti yang dilihat, menu keringan item-nya tetap mencukupi AKG-nya,"" jelas Hariyono. Hariyono juga menyampaikan bahwa adanya menu keringan bisa disebabkan oleh kegiatan internal yang sedang berlangsung di pihak penyedia makanan. ""Dari pihak SPPG ada alasan tertentu, sedang ada pelatihan penjamah makanan atau kegiatan lain,"" katanya. Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa pelaksanaan programMBGdi Samarinda tetap berjalan sesuai dengan pedoman dan standar gizi yang ditetapkan. ""Mohon jangan sampai masyarakat salah persepsi. Semua tetap sesuai standar dan untuk kebaikan anak-anak penerima program,"" tegas Hariyono. Sebelumnya, sejumlah siswa SDN 004 Samarinda Utara menyampaikan bahwa pada hari itu mereka hanya menerima snack, telur, susu, dan pisang dari program MBG. Para siswa berharap menu kembali seperti biasanya, yakni nasi dengan lauk pauk, yang dianggap lebih mengenyangkan. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu program prioritas pemerintahan Prabowo Subianto Gibran Rakabuming Raka yang mulai dilaksanakan tahun 2025. Program ini bertujuan untuk meningkatkan status gizi anak-anak sekolah dasar serta menekan angka stunting di Indonesia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/KucC1RHQrvidnUrpnz-B4K6FpP0=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/22/68f8790ba36b4.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/22/133930178/mbg-siswa-sd-di-samarinda-utara-hanya-snack-koordinator-sppg-tetap-cukup,f2b2e4b402943725b89d23a24481adf897707732e19749b7c849cebb981c89d1,2025-11-13 20:20:33.298 1112,okezone,mbg,2025-07-22 23:31:25,"Truk Pengangkut Peralatan MBG Terguling, 8 Orang Jadi Korban dan 3 Kendaraan Rusak","BANDUNG BARAT Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Kolonel Masturi, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Selasa (22/7/2025) malam. Sebuah truk bermuatan peralatan dapur untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG), diduga mengalami rem blong hingga menabrak dua kendaraan dan terguling. Akibat insiden ini, delapan orang mengalami luka-luka, baik luka ringan maupun berat. Mereka telah dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis. ""Korban yang mengalami luka ringan dan berat ada delapan orang, semuanya sudah dibawa ke rumah sakit,"" ujar Kasatlantas Polres Cimahi, AKP Yudha Satyo Rahardjo, saat ditemui di lokasi kejadian. Yudha memastikan bahwa belum ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. Namun, pihaknya masih menyelidiki penyebab pasti insiden ini. Dugaan awal menyebutkan rem blong, tetapi menurutnya hal itu memerlukan pemeriksaan lebih lanjut dari pihak ahli. ""Masih dalam proses pendalaman. Untuk memastikan penyebabnya, termasuk apakah rem blong atau faktor lain, harus menunggu hasil investigasi,"" jelasnya. Kecelakaan terjadi sekitar pukul 18.30 WIB, saat truk melaju dari arah Cisarua menuju Cimahi. Sopir diduga kehilangan kendali hingga menabrak mobil Suzuki Ertiga dan sebuah sepeda motor, sebelum akhirnya truk terguling di badan jalan. ""Truk datang dari arah Cisarua menuju Cimahi. Saat melintas di lokasi, kendaraan hilang kendali dan menabrak mobil serta sepeda motor sebelum terguling,"" tambahnya. Kerusakan cukup parah dialami kendaraan yang ditabrak, terutama mobil dan motor yang berada tepat di jalur truk saat insiden terjadi. Truk sendiri membawa logistik berupa peralatan dapur untuk mendukung program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG). Pihak kepolisian masih melakukan olah TKP dan akan memeriksa pengemudi serta saksi untuk mendalami kronologi peristiwa secara menyeluruh. BANDUNG BARAT Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Kolonel Masturi, Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Selasa (22/7/2025) malam. Sebuah truk bermuatan peralatan dapur untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG), diduga mengalami rem blong hingga menabrak dua kendaraan dan terguling. Akibat insiden ini, delapan orang mengalami luka-luka, baik luka ringan maupun berat. Mereka telah dilarikan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis. ""Korban yang mengalami luka ringan dan berat ada delapan orang, semuanya sudah dibawa ke rumah sakit,"" ujar Kasatlantas Polres Cimahi, AKP Yudha Satyo Rahardjo, saat ditemui di lokasi kejadian. Yudha memastikan bahwa belum ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. Namun, pihaknya masih menyelidiki penyebab pasti insiden ini. Dugaan awal menyebutkan rem blong, tetapi menurutnya hal itu memerlukan pemeriksaan lebih lanjut dari pihak ahli. ""Masih dalam proses pendalaman. Untuk memastikan penyebabnya, termasuk apakah rem blong atau faktor lain, harus menunggu hasil investigasi,"" jelasnya. Kecelakaan terjadi sekitar pukul 18.30 WIB, saat truk melaju dari arah Cisarua menuju Cimahi. Sopir diduga kehilangan kendali hingga menabrak mobil Suzuki Ertiga dan sebuah sepeda motor, sebelum akhirnya truk terguling di badan jalan. ""Truk datang dari arah Cisarua menuju Cimahi. Saat melintas di lokasi, kendaraan hilang kendali dan menabrak mobil serta sepeda motor sebelum terguling,"" tambahnya. Kerusakan cukup parah dialami kendaraan yang ditabrak, terutama mobil dan motor yang berada tepat di jalur truk saat insiden terjadi. Truk sendiri membawa logistik berupa peralatan dapur untuk mendukung program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG). Pihak kepolisian masih melakukan olah TKP dan akan memeriksa pengemudi serta saksi untuk mendalami kronologi peristiwa secara menyeluruh. (Awaludin)",Adi Haryanto,https://img.okezone.com/content/2025/07/22/525/3157307/kasus_kecelakaan_lalu_lintas-9R5c_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/07/22/525/3157307/truk-pengangkut-peralatan-mbg-terguling-8-orang-jadi-korban-dan-3-kendaraan-rusak?page=all,9754b26f0e81f7f0f88575b711fa64d5937fa5da7e8c0fade3d9b12ff2562f00,2025-11-13 20:20:35.096 1113,pikiranrakyat,mbg,2025-09-24 10:30:30,"Anggaran Pendidikan Disandera Program MBG, JPPI Menilai DPR dan Pemerintah Khianati UUD 1945","PIKIRAN RAKYAT- Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) menilai keputusan pemerintah dan DPR RI yang tetap menjadikan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai prioritas dalam RAPBN 2026 telah mengkhianati amanat UUD 1945.Pasalnya, program yang diklaim untuk meningkatkan gizi anak ini justru menyedot anggaran pendidikan dalam jumlah besar dan menimbulkan korban keracunan massal.Data JPPI menunjukkan, kasus keracunan akibat MBG terus melonjak dalam sepekan terakhir. Per 14 September 2025 tercatat 5.360 anak menjadi korban, dan jumlah itu bertambah menjadi 6.452 anak pada 21 September 2025. Artinya, dalam satu minggu ada tambahan 1.092 anak yang terdampak.Baca Juga:DPRD Bandung Barat Desak Evaluasi Total Program MBG, Kasus 364 Siswa Keracunan Jadi Alarm KerasMenurut JPPI, kondisi ini seharusnya sudah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) dengan penghentian sementara program untuk evaluasi menyeluruh. Namun, DPR justru mengesahkan RAPBN 2026 dengan alokasi Rp 335 triliun untuk MBG, termasuk Rp 223 triliun yang diambil dari pos pendidikan.Koordinator Nasional JPPI Ubaid Matraji mengatakan, keputusan tersebut bukan sekadar kebijakan keliru, melainkan pengkhianatan konstitusi sekaligus tindakan yang memporak-porandakan sektor pendidikan. Ia menilai pemerintah dan DPR menutup mata atas masalah serius yang sudah terjadi.Lima doa besarMenurut Ubaid, JPPI mencatat setidaknya ada lima dosa besar dalam kebijakan MBG. Pertama, pemerintah dan DPR mengkhianati UUD 1945 Pasal 31 ayat 4 yang mengamanatkan 20 persen APBN untuk pendidikan. Setelah dipangkas Rp223 triliun, porsi pendidikan dalam APBN 2026 tinggal 14 persen, katanya, Rabu, 24 September 2025.Kedua, hak anak atas pendidikan diabaikan. Ubaid menilai klaim pemerintah bahwa anggaran pendidikan naik menjadi Rp 757,8 triliun tidak lebih dari ilusi. Sebab, sebagian besar dana itu justru tersedot untuk MBG. Akibatnya, putusan Mahkamah Konstitusi No.3/PUU-XXII/2024 tentang sekolah gratis belum juga bisa dijalankan.Baca Juga:Gubernur Jabar Evaluasi Program MBG Usai Keracunan Massal di KBB, Minta Penyelenggara Perhatikan Waktu MemasakKetiga, kebutuhan dasar pendidikan semakin terabaikan. Ubaid menegaskan bahwa meski gizi penting, perbaikan sekolah rusak, ketersediaan sarana penunjang, dan peningkatan kesejahteraan guru harus diprioritaskan. Saat ini, lebih dari 60 persen bangunan sekolah dasar rusak, jumlah sekolah menengah tidak mencukupi, dan jutaan guru belum tersertifikasi maupun sejahtera.Keempat, sejak awal MBG sarat konflik kepentingan politik dan ekonomi. Dengan alokasi jumbo Rp 335 triliun tanpa pengawasan ketat, program ini berpotensi besar menjadi ladang korupsi. Alih-alih menyehatkan, MBG justru mengancam keselamatan anak dan bisa berubah menjadi proyek rente, kata Ubaid.Kelima, aspirasi publik diabaikan. Alih-alih menghentikan program bermasalah ini, DPR justru ikut mengamini langkah pemerintah. Menurut Ubaid, masyarakat diperlakukan seolah tidak punya suara atas keselamatan anak-anak mereka sendiri.Tetapkan status KLBAtas dasar itu, Ubaid menuntut agar pemerintah segera menetapkan status KLB atas kasus keracunan MBG. Program tersebut diminta dihentikan sementara untuk evaluasi menyeluruh, termasuk mengakhiri praktik pengalihan anggaran pendidikan ke program makan gratis.Baca Juga:Bupati Bandung Barat Tetapkan Dugaan Keracunan MBG di Cipongkor Sebagai Kejadian Luar BiasaIa juga mendesak agar Rp223 triliun yang diambil dari pos pendidikan dikembalikan untuk kebutuhan esensial, seperti peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru, perbaikan infrastruktur sekolah, serta akses pendidikan gratis. Selain itu, Ubaid menegaskan pentingnya melibatkan masyarakat sipil dalam perumusan kebijakan anggaran. DPR dan Pemerintah bersama-sama telah mengkhianati UUD 1945. Mereka merampas hak anak Indonesia atas pendidikan dan memporak-porandakan masa depan bangsa demi proyek populis bernama MBG, kata Ubaid Matraji. *** PIKIRAN RAKYAT- Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) menilai keputusan pemerintah dan DPR RI yang tetap menjadikan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai prioritas dalam RAPBN 2026 telah mengkhianati amanat UUD 1945. Pasalnya, program yang diklaim untuk meningkatkan gizi anak ini justru menyedot anggaran pendidikan dalam jumlah besar dan menimbulkan korban keracunan massal. Data JPPI menunjukkan, kasus keracunan akibat MBG terus melonjak dalam sepekan terakhir. Per 14 September 2025 tercatat 5.360 anak menjadi korban, dan jumlah itu bertambah menjadi 6.452 anak pada 21 September 2025. Artinya, dalam satu minggu ada tambahan 1.092 anak yang terdampak. Baca Juga:DPRD Bandung Barat Desak Evaluasi Total Program MBG, Kasus 364 Siswa Keracunan Jadi Alarm Keras Menurut JPPI, kondisi ini seharusnya sudah ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) dengan penghentian sementara program untuk evaluasi menyeluruh. Namun, DPR justru mengesahkan RAPBN 2026 dengan alokasi Rp 335 triliun untuk MBG, termasuk Rp 223 triliun yang diambil dari pos pendidikan. Koordinator Nasional JPPI Ubaid Matraji mengatakan, keputusan tersebut bukan sekadar kebijakan keliru, melainkan pengkhianatan konstitusi sekaligus tindakan yang memporak-porandakan sektor pendidikan. Ia menilai pemerintah dan DPR menutup mata atas masalah serius yang sudah terjadi. Menurut Ubaid, JPPI mencatat setidaknya ada lima dosa besar dalam kebijakan MBG. Pertama, pemerintah dan DPR mengkhianati UUD 1945 Pasal 31 ayat 4 yang mengamanatkan 20 persen APBN untuk pendidikan. Setelah dipangkas Rp223 triliun, porsi pendidikan dalam APBN 2026 tinggal 14 persen, katanya, Rabu, 24 September 2025. Kedua, hak anak atas pendidikan diabaikan. Ubaid menilai klaim pemerintah bahwa anggaran pendidikan naik menjadi Rp 757,8 triliun tidak lebih dari ilusi. Sebab, sebagian besar dana itu justru tersedot untuk MBG. Akibatnya, putusan Mahkamah Konstitusi No.3/PUU-XXII/2024 tentang sekolah gratis belum juga bisa dijalankan. Baca Juga:Gubernur Jabar Evaluasi Program MBG Usai Keracunan Massal di KBB, Minta Penyelenggara Perhatikan Waktu Memasak Ketiga, kebutuhan dasar pendidikan semakin terabaikan. Ubaid menegaskan bahwa meski gizi penting, perbaikan sekolah rusak, ketersediaan sarana penunjang, dan peningkatan kesejahteraan guru harus diprioritaskan. Saat ini, lebih dari 60 persen bangunan sekolah dasar rusak, jumlah sekolah menengah tidak mencukupi, dan jutaan guru belum tersertifikasi maupun sejahtera. Keempat, sejak awal MBG sarat konflik kepentingan politik dan ekonomi. Dengan alokasi jumbo Rp 335 triliun tanpa pengawasan ketat, program ini berpotensi besar menjadi ladang korupsi. Alih-alih menyehatkan, MBG justru mengancam keselamatan anak dan bisa berubah menjadi proyek rente, kata Ubaid. Kelima, aspirasi publik diabaikan. Alih-alih menghentikan program bermasalah ini, DPR justru ikut mengamini langkah pemerintah. Menurut Ubaid, masyarakat diperlakukan seolah tidak punya suara atas keselamatan anak-anak mereka sendiri. Atas dasar itu, Ubaid menuntut agar pemerintah segera menetapkan status KLB atas kasus keracunan MBG. Program tersebut diminta dihentikan sementara untuk evaluasi menyeluruh, termasuk mengakhiri praktik pengalihan anggaran pendidikan ke program makan gratis. Baca Juga:Bupati Bandung Barat Tetapkan Dugaan Keracunan MBG di Cipongkor Sebagai Kejadian Luar Biasa Ia juga mendesak agar Rp223 triliun yang diambil dari pos pendidikan dikembalikan untuk kebutuhan esensial, seperti peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru, perbaikan infrastruktur sekolah, serta akses pendidikan gratis. Selain itu, Ubaid menegaskan pentingnya melibatkan masyarakat sipil dalam perumusan kebijakan anggaran. DPR dan Pemerintah bersama-sama telah mengkhianati UUD 1945. Mereka merampas hak anak Indonesia atas pendidikan dan memporak-porandakan masa depan bangsa demi proyek populis bernama MBG, kata Ubaid Matraji. *** Salam,M. Ashari (Abo) / Pikiran Rakyat Salam,M. Ashari (Abo) / Pikiran Rakyat M. Ashari (Abo) / Pikiran Rakyat",Muhammad Ashari,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/08/25/1122910941.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019669346/anggaran-pendidikan-disandera-program-mbg-jppi-menilai-dpr-dan-pemerintah-khianati-uud-1945?page=all,29ca9f0ed83d8cbdf5ac0887a5a9911648090c940cb11cf01c9103527663554c,2025-11-13 20:20:38.980 1114,detik,mbg,2025-11-03 23:19:00,"Ignasius Jonan Bertemu Prabowo Selama 2 Jam di Istana, Apa yang Dibahas?","Mantan Direktur Utama KAI Ignasius Jonan datang ke Istana Kepresidenan, Jakarta untuk bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto. Dalam pertemuan yang berlangsung selama dua jam itu, Jonan mengaku memberikan sejumlah masukan terkait program-program pemerintahan Prabowo. Dilansir detikNews , Jonan tiba di Istana Kepresidenan melalui pintu masuk pilar pada pukul 15.35 WIB, Senin (3/11/2025). Kemudian pada pukul 18.27 WIB, ia tampak keluar melewati pintu pilar. ""Tadi kami diterima Bapak Presiden yang diprakarsai oleh Bapak Seskab (Seskab Teddy Indra Wijaya) selama kurang lebih dua jam. Lama sekali ya? Terima kasih sekali sih. Jadi kami sebenarnya memang juga minta waktu untuk sharing lah. Sebagai rakyat, sebagai warga negara, berdiskusi tentang program-program yang dijalankan oleh beliau selama ini,"" kata Jonan kepada wartawan di Istana. Jonan mengatakan bahwa dirinya dan Prabowo membahas sejumlah hal, seperti diplomasi luar negeri presiden selama satu tahun terakhir dan pengembangan perusahaan BUMN. ""Kami juga sharing tentang peran serta beliau yang sangat bagus dan aktif di diplomasi luar negeri. Juga di pengembangan BUMN dan partisipasi BUMN untuk bangsa dan negara yang lebih banyak. Juga program-program yang sifatnya itu kerakyatan. Jadi seperti ya keberpihakan kepada keadilan sosial kalau menurut saya ya,"" ucapnya. Lebih lanjut Jonan menyebut dalam pertemuan itu juga membahas pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Desa Merah Putih, dan Sekolah Rakyat. Mantan Menteri Perhubungan itu menilai program-program pemerintahan Prabowo akan berdampak positif pada sektor ekonomi. ""Itu misalnya MBG, ada Kopdes Merah Putih, lalu Sekolah Rakyat, yang multiplier effect ekonominya menurut saya secara perlahan mungkin akan tumbuh. Memang kalau diminta sempurna dari awal mungkin tidak mungkin, tapi kan ini perbaikannya pelan-pelan gitu ya, mestinya jalan sih selama ini,"" ujarnya. Jonan mengatakan pembahasan dalam pertemuan dengan Prabowo hanya seputar program-program unggulan pemerintahan. Dia menegaskan tak ada pembahasan mengenai polemik utang kereta cepat Whoosh. ""Jadi diskusinya itu aja sih, nggak ada yang lain. Nggak, nggak (pembahasan soal kereta cepat). Nggak, saya nggak diminta masukan kok soal itu,"" imbuhnya. Baca selengkapnya di sini",Nasional,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/03/eks-menteri-perhubungan-ignasius-jonan-1762172231962_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/sumut/berita/d-8192559/ignasius-jonan-bertemu-prabowo-selama-2-jam-di-istana-apa-yang-dibahas,a9912ae14c921be4419bd6b6260a4c1081ba6cc58680dabde8bf81a1ea4e8cec,2025-11-13 20:20:43.446 1115,okezone,mbg,2025-06-12 13:01:41,DPR Ingatkan Anggaran Jumbo MBG Harus Tepat Sasaran,"JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi menyoroti anggaran jumbo Badan Gizi Nasional (BGN) yang mencapai Rp217,86 triliun dalam susunan anggaran belanja kementerian dan lembaga (K/L) 2026. Ia mengingatkan, BGN yang melaksanakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bisa menggunakan anggaran dengan tepat sasaran. Ia tak ingin anggaran yang diterima BGN untuk program unggulan Presiden Prabowo Subianto dialirkan ke program yang tak jelas. Nurhadi pun menyinggung kasus dugaan korupsi pengadaan laptop chromebook senilai Rp 9,9 triliun untuk digitalisasi pendidikan di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun 2019-2022 yang kini tengah ditangani Kejaksaan Agung. ""Anggaran BGN harus tepat sasaran, agar jangan sampai ada lagi terjadi seperti kasus korupsi pengadaan laptop yang menyentuh di angka Rp 10 triliun. Bila ini terjadi berulang, kepercayaan publik terhadap pemerintah akan menurun. Ujungnya, pertumbuhan ekonomi akan stagnan,"" kata Nurhadi, Kamis (12/6/2025). Nurhadi kembali menekankan bahwa pemerintah, khususnya BGN, harus memanfaatkan anggaran sebaik mungkin di tengah perekonomian global yang sedang bergejolak. Ia mewanti-wanti agar BGN bisa menyerap anggaran tersebut secara transparan dan akuntabel. ""Kalau terealisasi Rp 217 miliar, berarti BGN harus menerapkan sistem yang lebih ketat dan baik,"" tegas anggota Komisi di DPR yang bermitra dengan BGN itu. Untuk diketahui, Pemerintah sudah mulai menyusun kebutuhan anggaran 98 kementerian dan lembaga (K/L) yang akan melakukan belanja pada tahun depan. Hal itu terungkap dalam dokumen Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2026. Dalam dokumen itu, terdapat perubahan urutan dalam daftar 10 K/L dengan anggaran terbesar. Adapun posisi teratas dengan anggaran paling jumbo ditempati Badan Gizi Nasional (BGN) yakni Rp 217,86 triliun, menggeser posisi Kementerian Pertahanan dengan anggaran terbesar di tahun 2025 lalu. Anggaran BGN tersebut untuk mendukung pelaksanaan program unggulan pemerintahan Presiden Prabowo yakni Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini dirancang untuk memberikan manfaat ekonomi yang lebih luas pada tahun depan. Sedangkan di posisi kedua K/L dengan anggaran terbesar adalah Kementerian Pertahanan senilai Rp 167,4 triliun. Angka tersebut hanya meningkat tipis dari anggaran pada 2025 (sebelum efisiensi) yang senilai Rp 166,2 triliun. Sementara posisi ketiga yakni Polri dengan pagu indikatif Rp 109,67 triliun atau lebih rendah dari anggaran 2025 yang senilai Rp 126,62 triliun. Disusul Kementerian Kesehatan dengan pagu senilai Rp 104,35 triliun, juga lebih rendah dari pagu 2025 yang senilai Rp 105,7 triliun. Angka-angka tersebut masih dapat berubah. Melihat anggaran yang sangat besar itu, Nurhadi menilai perlu dilakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap rencana anggaran oleh BGN. Tentu DPR harus bentuk semacam Tim Pengawasan MBG,"" ungkap Nurhadi. Nurhadi juga berpesan agar anggaran yang besar ini digunakan secara amanah, dan jangan sampai ada pihak-pihak yang ingin mencari keuntungan. Jangan sampai anggaran jumbo BGN ini jadi ladang bancakan oknum-oknum tak bertanggung jawab, tutur Legislator Fraksi NasDem dari Dapil Jawa Timur VI itu. ""Karena rencana anggaran yang sangat besar ini sungguh tidak dapat dipungkiri dapat menimbulkan conflict of interest di dalamnya. Jadi penggunaannya betul-betul harus akuntabel dan kredibel, sambung Nurhadi. Nurhadi pun meminta BGN untuk menindak mitra dan petugas SPPI (Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia) yang nakal sebelum anggaran tahun 2026 terealisasi. SPPI bekerja dalam program MBG dengan ditempatkan sebagai Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia di bawah Badan Gizi Nasional. ""Kepala BGN harus menertibkan bawahan-bawahan yang nakal, sering mempersulit, dan tidak terbuka kepada masyarakat yang ingin ikut berpartisipasi dalam Program MBG ini,"" pungkasnya. JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi menyoroti anggaran jumbo Badan Gizi Nasional (BGN) yang mencapai Rp217,86 triliun dalam susunan anggaran belanja kementerian dan lembaga (K/L) 2026. Ia mengingatkan, BGN yang melaksanakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bisa menggunakan anggaran dengan tepat sasaran. Ia tak ingin anggaran yang diterima BGN untuk program unggulan Presiden Prabowo Subianto dialirkan ke program yang tak jelas. Nurhadi pun menyinggung kasus dugaan korupsi pengadaan laptop chromebook senilai Rp 9,9 triliun untuk digitalisasi pendidikan di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) tahun 2019-2022 yang kini tengah ditangani Kejaksaan Agung. ""Anggaran BGN harus tepat sasaran, agar jangan sampai ada lagi terjadi seperti kasus korupsi pengadaan laptop yang menyentuh di angka Rp 10 triliun. Bila ini terjadi berulang, kepercayaan publik terhadap pemerintah akan menurun. Ujungnya, pertumbuhan ekonomi akan stagnan,"" kata Nurhadi, Kamis (12/6/2025). Nurhadi kembali menekankan bahwa pemerintah, khususnya BGN, harus memanfaatkan anggaran sebaik mungkin di tengah perekonomian global yang sedang bergejolak. Ia mewanti-wanti agar BGN bisa menyerap anggaran tersebut secara transparan dan akuntabel. ""Kalau terealisasi Rp 217 miliar, berarti BGN harus menerapkan sistem yang lebih ketat dan baik,"" tegas anggota Komisi di DPR yang bermitra dengan BGN itu. Untuk diketahui, Pemerintah sudah mulai menyusun kebutuhan anggaran 98 kementerian dan lembaga (K/L) yang akan melakukan belanja pada tahun depan. Hal itu terungkap dalam dokumen Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) 2026. Dalam dokumen itu, terdapat perubahan urutan dalam daftar 10 K/L dengan anggaran terbesar. Adapun posisi teratas dengan anggaran paling jumbo ditempati Badan Gizi Nasional (BGN) yakni Rp 217,86 triliun, menggeser posisi Kementerian Pertahanan dengan anggaran terbesar di tahun 2025 lalu. Anggaran BGN tersebut untuk mendukung pelaksanaan program unggulan pemerintahan Presiden Prabowo yakni Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini dirancang untuk memberikan manfaat ekonomi yang lebih luas pada tahun depan. Sedangkan di posisi kedua K/L dengan anggaran terbesar adalah Kementerian Pertahanan senilai Rp 167,4 triliun. Angka tersebut hanya meningkat tipis dari anggaran pada 2025 (sebelum efisiensi) yang senilai Rp 166,2 triliun. Sementara posisi ketiga yakni Polri dengan pagu indikatif Rp 109,67 triliun atau lebih rendah dari anggaran 2025 yang senilai Rp 126,62 triliun. Disusul Kementerian Kesehatan dengan pagu senilai Rp 104,35 triliun, juga lebih rendah dari pagu 2025 yang senilai Rp 105,7 triliun. Angka-angka tersebut masih dapat berubah. Melihat anggaran yang sangat besar itu, Nurhadi menilai perlu dilakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap rencana anggaran oleh BGN. Tentu DPR harus bentuk semacam Tim Pengawasan MBG,"" ungkap Nurhadi. Nurhadi juga berpesan agar anggaran yang besar ini digunakan secara amanah, dan jangan sampai ada pihak-pihak yang ingin mencari keuntungan. Jangan sampai anggaran jumbo BGN ini jadi ladang bancakan oknum-oknum tak bertanggung jawab, tutur Legislator Fraksi NasDem dari Dapil Jawa Timur VI itu. ""Karena rencana anggaran yang sangat besar ini sungguh tidak dapat dipungkiri dapat menimbulkan conflict of interest di dalamnya. Jadi penggunaannya betul-betul harus akuntabel dan kredibel, sambung Nurhadi. Nurhadi pun meminta BGN untuk menindak mitra dan petugas SPPI (Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia) yang nakal sebelum anggaran tahun 2026 terealisasi. SPPI bekerja dalam program MBG dengan ditempatkan sebagai Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia di bawah Badan Gizi Nasional. ""Kepala BGN harus menertibkan bawahan-bawahan yang nakal, sering mempersulit, dan tidak terbuka kepada masyarakat yang ingin ikut berpartisipasi dalam Program MBG ini,"" pungkasnya. (Awaludin)",Achmad Al Fiqri,https://img.okezone.com/content/2025/06/12/337/3146695/makan_bergizi_gratis-7lCn_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/06/12/337/3146695/dpr-ingatkan-anggaran-jumbo-mbg-harus-tepat-sasaran?page=all,2331b960231cab623366475c4ebd7ada245f12c479975b8c39502fc9a26aabdf,2025-11-13 20:24:33.292 1116,detik,mbg,2025-11-03 22:05:00,"SPPG Polres Meranti Perdana Distribusi MBG, Menu Ayam Kremes hingga Anggur","Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polres Kepulauan Meranti beroperasi perdana mendistribusikan Makan Bergizi Gratis (MBG) ke TK Bhayangkari. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai wujud komitmen Polres Kepulauan Meranti dalam rangka menyukseskan program prioritas dalam meningkatkan kualitas gizi anak-anak. Dapur SPPG Yayasan Kemala Bhayangkari Polres Kepulauan Meranti ini berlokasi di Jalan Pembangunan II, Kecamatan Tebing Tinggi. Pada tahap I, SPPG Polres Kepulauan Meranti mendistribusikan kepada 84 anak TK Bhatangkari, pada Senin, 3 November 2025. Wakapolres Kepulauan Meranti Kompol Maitertika bersama Kabag Ops Kompol Syahrizal, Kasat Binmas AKP Gunawan, Ps. Kasat Resnarkoba Iptu Mohammad Iqbalul Fikri, dan Ps. Kasat Polairud Iptu Abdul Roni, hadir langsung membagikan MBG kepada anak-anak TK Bhayangkari. Wakapolres Kompol Maitertika menyampaikan bahwa Polres Kepulauan Meranti siap mendukung penuh pelaksanaan program MBG yang merupakan bagian dari Asta Cita Presiden Prabowo Subianto untuk menciptakan sumber daya manusia unggul menuju Indonesia Emas 2045. ""Program ini bukan hanya tentang memberikan makanan, tetapi tentang investasi jangka panjang bagi masa depan anak-anak kita. Polres Meranti bersama Bhayangkari akan terus berperan aktif memastikan program ini berjalan lancar dan tepat sasaran,"" ujar Kompol Maitertika, Senin (3/11/2025). Sebelum didistribusikan, SPPG Polda Riau melakukan pengecekan rapid test sebagai bagian dari food security. Sebagaimana arahan Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan, kegiatan rapid test ini dilaksanakan untuk memastikan setiap sajian makanan dari Dapur SPPG aman dan bergizi. Di hari perdana ini, Polres Kepulauan Meranti menghadirkan menu MB G berupa nasi putih, ayam kremes, tempe goreng, sayur buncis, wortel, labu siam, dan buah anggur. Wakapolres juga menegaskan bahwa pelaksanaan hari pertama MBG berjalan tertib, lancar, dan mendapat respons positif dari masyarakat. Program ini dinilai penting karena memberikan dampak nyata terhadap peningkatan gizi anak-anak di wilayah Tebing Tinggi. Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Meranti Tunjiarto, serta mitra SPPG Dr Lita.",Mei Amelia R -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/03/dapur-sppg-polres-kepulauan-meranti-perdana-mendistribusikan-mbg-keapda-84-anak-tk-bahayangkari-1762182216886_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/melindungi-tuah-marwah/d-8192650/sppg-polres-meranti-perdana-distribusi-mbg-menu-ayam-kremes-hingga-anggur,4208e1b9c8700ba97933c1b6f2aa54185b60af80ef4012a43fe29a2194c87611,2025-11-13 20:20:54.360 1117,kompas,mbg,2025-10-22 12:19:09,"MBG Siswa SD di Samarinda Utara Hanya Telur dan Snack, Sekolah: Kami Enggak Diberi Tahu...","SAMARINDA, KOMPAS.com Sejumlah murid di SDN 004 Samarinda Utara, Kalimantan Timur, hanya menerima telur dan makanan kecil atau snack dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG), Rabu (22/10/2025).Biasanya, para siswa mendapatkan menu nasi lengkap dengan lauk pauk.Kondisi ini membuat sebagian siswa, merasa belum kenyang setelah makan.Baca juga:Menteri Dikdasmen Usulkan School Kitchen, Dapur MBG Berbasis SekolahSalah satunya adalahRaissa Putri, siswi kelas 6B. Enggak kenyang kalau cuma snack. Biasanya itu daging, sekarang cuma snack aja, kata Raissa saat ditemui di sekolahnya.Meskipun demikian, Raissa tetap bersyukur atas adanya program makan gratis ini.Ia berharap porsi dan variasi menu dapat ditingkatkan agar lebih bergizi dan mengenyangkan.Biasanya dagingKepalaSDN 004 Samarinda Utara, Lilik Hindriastuti, S.Pd, membenarkan bahwa menu yang dibagikan hari ini memang berbeda dari biasanya. Biasanya Rabu dapatnya daging, tapi hari ini memang snack. Semua siswa tetap kebagian sesuai jadwal masing-masing, ujarnya.Lilik menjelaskan bahwa sekolahnya memiliki 525 murid penerima MBG, yang dibagi dalam beberapa sesi agar pembagiannya tertib dan merata.Baca juga:Jaga MBG Tetap Higienis, SPPG Polda Sumsel Gunakan Air Galon dan Pengering OmprengIa juga mengaku bahwa belum ada pemberitahuan dari pihak dapur mengenai perubahan menu. Kita enggak dikasih tau, tapi biasanya karena mungkin mereka enggak sempat masak karena ada acara, ungkapnya.Menurut Lilik, program MBG membawa manfaat besar bagi siswa, terutama karena sekolahnya berada di wilayah pinggiran Samarinda.Banyak murid berasal dari keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah. Program ini sangat membantu anak-anak. Harapannya terus berlanjut dan menunya dibuat lebih bervariasi supaya mereka tidak bosan, ujarnya.Ia juga memastikan bahwa tidak ada makanan yang terbuang. SAMARINDA, KOMPAS.com Sejumlah murid di SDN 004 Samarinda Utara, Kalimantan Timur, hanya menerima telur dan makanan kecil atau snack dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG), Rabu (22/10/2025). Biasanya, para siswa mendapatkan menu nasi lengkap dengan lauk pauk. Kondisi ini membuat sebagian siswa, merasa belum kenyang setelah makan. Baca juga:Menteri Dikdasmen Usulkan School Kitchen, Dapur MBG Berbasis Sekolah Salah satunya adalahRaissa Putri, siswi kelas 6B. Enggak kenyang kalau cuma snack. Biasanya itu daging, sekarang cuma snack aja, kata Raissa saat ditemui di sekolahnya. Meskipun demikian, Raissa tetap bersyukur atas adanya program makan gratis ini. Ia berharap porsi dan variasi menu dapat ditingkatkan agar lebih bergizi dan mengenyangkan. KepalaSDN 004 Samarinda Utara, Lilik Hindriastuti, S.Pd, membenarkan bahwa menu yang dibagikan hari ini memang berbeda dari biasanya. Biasanya Rabu dapatnya daging, tapi hari ini memang snack. Semua siswa tetap kebagian sesuai jadwal masing-masing, ujarnya. Lilik menjelaskan bahwa sekolahnya memiliki 525 murid penerima MBG, yang dibagi dalam beberapa sesi agar pembagiannya tertib dan merata. Baca juga:Jaga MBG Tetap Higienis, SPPG Polda Sumsel Gunakan Air Galon dan Pengering Ompreng Ia juga mengaku bahwa belum ada pemberitahuan dari pihak dapur mengenai perubahan menu. Kita enggak dikasih tau, tapi biasanya karena mungkin mereka enggak sempat masak karena ada acara, ungkapnya. Menurut Lilik, program MBG membawa manfaat besar bagi siswa, terutama karena sekolahnya berada di wilayah pinggiran Samarinda. Banyak murid berasal dari keluarga dengan ekonomi menengah ke bawah. Program ini sangat membantu anak-anak. Harapannya terus berlanjut dan menunya dibuat lebih bervariasi supaya mereka tidak bosan, ujarnya. Ia juga memastikan bahwa tidak ada makanan yang terbuang.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/E3SO7gCfEubdBvlkMgYxQroa6Ys=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/22/68f860a606d48.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/22/121909778/mbg-siswa-sd-di-samarinda-utara-hanya-telur-dan-snack-sekolah-kami-enggak,8a1ae24ffcaae6e7c02e02cf5ea5b6a92161b838b5896ccbcd109d333a1fe64b,2025-11-13 20:20:54.368 1126,kompas,mbg,2025-10-21 20:34:42,"BGN Rencanakan MBG untuk Orang Rimba, Warsi Ingatkan Tiga Faktor Kunci","JAMBI, KOMPAS.com- Badan Gizi Nasional (BGN) berencana menyalurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi masyarakat adat Orang Rimba atau Suku Anak Dalam (SAD) di Jambi. Program ini menjadi langkah pemerintah dalam mengatasi stunting dan malnutrisi di kelompok masyarakat paling rentan dan marjinal. Kita akan salurkan makanan bergizi gratis bagiOrang Rimbaatau SAD, kata Tenaga Ahli Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN, Alfariza, di Hotel Aston, Selasa (21/10/2025).Ia menjelaskan, dapur khusus akan didirikan di lokasi yang berdekatan dengan permukiman Orang Rimba agar akses penyaluran makanan lebih mudah. Presiden menekankan bahwa tahun ini seluruh penerima manfaat harus benar-benar terlayani. Beliau sangat konsisten terhadap MBG, ujarnya.Baca juga:Viral Ulat di Menu MBG, BGN Pastikan Nol Kasus Keracunan di JambiProgram MBG bagimasyarakat adatdiharapkan menjangkau seluruh lapisan masyarakat tanpa diskriminasi.Sementara itu, Sukma Reni, Manager KomunikasiWarsi, menilai program MBG sangat relevan untuk menekan angkamalnutrisidi kalangan anak-anak Orang Rimba. Namun, pelaksanaannya harus dilakukan secara hati-hati agar tepat sasaran dan diterima komunitas adat. Langkah serius yang harus dilakukan adalah menyediakan dapur khusus berbasis wilayah, agar distribusi bisa menjangkau seluruh Orang Rimba, tidak hanya yang berbasis sekolah, kata Reni.Pentingnya pemetaanIa menjelaskan, pemetaan jalur distribusi harus mempertimbangkan lokasi tempat tinggal Orang Rimba yang masih berada di kawasan hutan. Selain itu, menu makanan juga perlu menyesuaikan dengan pola konsumsi adat. Program MBG memandang kalau daging ayam, sapi, dan telur itu sehat. Tapi ada Orang Rimba yang tidak bisa memakannya karena aturan adat mereka, ujarnya.Menurut Reni, tantangan distribusi dan pola konsumsi memang besar, namun tidak boleh menghambat upaya pemerintah menjangkau kelompok masyarakat adat.Baca juga:Hutan Digusur Jadi Kebun, Nasib Orang Rimba Terkatung-katung Kalau masa 'remayo' atau kesulitan pangan, Orang Rimba banyak kelaparan. Tentu program MBG menjadi solusi bagi mereka, sebutnya.Ia juga berharap MBG tidak hanya menyasar anak-anak, tetapi juga perempuan hamil dan menyusui. Dengan begitu, penanganan gizi bisa dilakukan sejak dini, bahkan sejak dalam kandungan. Pelibatan banyak pihak, terutama komunitas Orang Rimba, menjadi sangat penting agar dapur MBG menghasilkan makanan bermutu, aman, dan dapat diterima oleh mereka. Saya optimistis dengan kolaborasi yang baik, program MBG tidak akan menemui kendala di lapangan, tutupnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAMBI, KOMPAS.com- Badan Gizi Nasional (BGN) berencana menyalurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi masyarakat adat Orang Rimba atau Suku Anak Dalam (SAD) di Jambi. Program ini menjadi langkah pemerintah dalam mengatasi stunting dan malnutrisi di kelompok masyarakat paling rentan dan marjinal. Kita akan salurkan makanan bergizi gratis bagiOrang Rimbaatau SAD, kata Tenaga Ahli Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN, Alfariza, di Hotel Aston, Selasa (21/10/2025). Ia menjelaskan, dapur khusus akan didirikan di lokasi yang berdekatan dengan permukiman Orang Rimba agar akses penyaluran makanan lebih mudah. Presiden menekankan bahwa tahun ini seluruh penerima manfaat harus benar-benar terlayani. Beliau sangat konsisten terhadap MBG, ujarnya. Baca juga:Viral Ulat di Menu MBG, BGN Pastikan Nol Kasus Keracunan di Jambi Program MBG bagimasyarakat adatdiharapkan menjangkau seluruh lapisan masyarakat tanpa diskriminasi. Sementara itu, Sukma Reni, Manager KomunikasiWarsi, menilai program MBG sangat relevan untuk menekan angkamalnutrisidi kalangan anak-anak Orang Rimba. Namun, pelaksanaannya harus dilakukan secara hati-hati agar tepat sasaran dan diterima komunitas adat. Langkah serius yang harus dilakukan adalah menyediakan dapur khusus berbasis wilayah, agar distribusi bisa menjangkau seluruh Orang Rimba, tidak hanya yang berbasis sekolah, kata Reni. Ia menjelaskan, pemetaan jalur distribusi harus mempertimbangkan lokasi tempat tinggal Orang Rimba yang masih berada di kawasan hutan. Selain itu, menu makanan juga perlu menyesuaikan dengan pola konsumsi adat. Program MBG memandang kalau daging ayam, sapi, dan telur itu sehat. Tapi ada Orang Rimba yang tidak bisa memakannya karena aturan adat mereka, ujarnya. Menurut Reni, tantangan distribusi dan pola konsumsi memang besar, namun tidak boleh menghambat upaya pemerintah menjangkau kelompok masyarakat adat. Baca juga:Hutan Digusur Jadi Kebun, Nasib Orang Rimba Terkatung-katung Kalau masa 'remayo' atau kesulitan pangan, Orang Rimba banyak kelaparan. Tentu program MBG menjadi solusi bagi mereka, sebutnya. Ia juga berharap MBG tidak hanya menyasar anak-anak, tetapi juga perempuan hamil dan menyusui. Dengan begitu, penanganan gizi bisa dilakukan sejak dini, bahkan sejak dalam kandungan. Pelibatan banyak pihak, terutama komunitas Orang Rimba, menjadi sangat penting agar dapur MBG menghasilkan makanan bermutu, aman, dan dapat diterima oleh mereka. Saya optimistis dengan kolaborasi yang baik, program MBG tidak akan menemui kendala di lapangan, tutupnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/n6iWL6Bj3uJ3PQHDPAtsnLr5EEA=/0x110:1280x963/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2024/02/08/65c3c169dbeea.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/21/203442078/bgn-rencanakan-mbg-untuk-orang-rimba-warsi-ingatkan-tiga-faktor-kunci,02432f005be09e533a59cc02cbe5efad82a3c9bed2107058aaf6354ab942c531,2025-11-13 20:21:15.193 1127,detik,mbg,2025-11-03 20:30:00,Siswa Penerima MBG Pangkalpinang Kirim Surat Cinta dan Request Menu,"Ada cerita menarik di Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Pangkalpinang, Bangka Belitung (Babel). Siswa penerima MBG kerap kirim surat cinta untuk para petugas dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Dilihat detikSumbagsel, Senin (3/11/2025), surat cinta itu berisikan ucapan terima kasih kepada para petugas SPPG Polri Polda Babel di Taman Sari, Kota Pangkalpinang. Para siswa penerima MBG menulis pesan di secarik kertas robekan buku. Tak hanya ucapan terima kasih, ada pula siswa yang me-request menu MBG. Pesan dan request itu beragam. Misalnya dari adik-adik STM, mereka memesan buah kesukaannya yakini melon atau strawberry hingga susu. ""Makanan hari ini 100/10. Terima kasih Ibu, Bapak, kakak, Abang. Request ayam setiap harinya. Buahnya melon tahu strawberry dan susu,"" katanya di secarik kertas yang diselipkan di ompreng MBG. Surat dari para siswa itu diterima setiap hari oleh petugas SPPG. Bahkan, seperti di restoran, ada pula yang memesan ayam geprek ke petugas SPPG. ""Terimakasih ya Bapak, Ibu yang sudah menyiapkan MBG untuk kami dengan penuh niat dan semangat, makanannya enak semua. Kalau bisa request ayam katsu atau ayam geprek dan untuk buahnya melon,"" ucap seorang siswa. ""Hay kak, makanannya enak banget hari ini. Terima kasih,"" demikian tulisan yang ditemukan petugas. ""Terimakasih ya, kak, abang, Pak, Ibu. Makanan hari ini enak banget,"" ucapnya. Untuk diketahui, satu dari 7 SPPG Polri milik Polda Babel telah beroperasi sejak September 2025. Lokasinya di Jalan Batin Tikal, Kecamatan Taman Sari,. Tiap harinya, SPPG ini melayani 5 sekolah di Kota Pangkalpinang. Total ada 2.700 pack MBG yang disalurkan ke penerima manfaat. Kepala SPPG Polri Polda Babel Hafiz Tri menyebut surat cinta itu hampir setiap hari diterima dari para siswa yang diletakkan di ompreng MBG. Kata dia, surat-surat yang merupakan respon positif anak-anak itu menjadi penyemangat. ""Banyak sekali, setiap hari ada di ompreng yang kita ambil dari sekolah. Lucu sekaligus haru melihat mereka bisa mengungkapkan rasa senang dan bahagia mereka setelah menikmati makanan dari dapur kita,"" terangnya kepada detikSumbagsel. ""Catatan kecil ini sangat bagus ya, memberi warna bagi kita petugas. Ada yang sampai-sampai requet minta ini, minta itu kan lucu,"" sambungnya. Menurutnya, meskipun banyak permintaan menu MBG harian dari para siswa, tidak semuanya bisa dipenuhi karena harus menyesuaikan standart gizi. Permintaan yang dikirimkan melalui secarik kertas itupun tetap ditampung sebagai masukan. ""Dan itu juga bisa jadi bahan evaluasi atau masukan buat kita untuk menentukan menu yang disukai anak-anak tanpa mengurangi kandungan gizinya,"" tambah Hafiz.",Bangka Belitung,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/03/request-menu-1762169589682_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/sumbagsel/berita/d-8192370/siswa-penerima-mbg-pangkalpinang-kirim-surat-cinta-dan-request-menu,8b2a5ca236f7507116a840a75363fccb3cffb60f692e76253543038384088d69,2025-11-13 20:21:16.042 1118,okezone,mbg,2025-07-17 12:06:20,"Wapres Gibran: Program MBG Terus Disuntik Anggarannya, Targetkan Merata di 2026","JAKARTA - Wakil Presiden ( Wapres ) Gibran Rakabuming Raka menyebut anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan terus disuntik, pada semester kedua tahun 2025. Sehingga, target MBG akan merata pada tahun 2026. Hal ini disampaikan Gibran saat meresmikan Gedung Mitra Senkom, yang juga dihadiri oleh jajaran pengurus dan anggota Senkom dari seluruh Indonesia. Tadi pak Ketua Senkom juga memaparkan keterlibatannya untuk MBG. Terima kasih Pak sudah melibatkan warga lokal petani lokal tadi ada berapa dapur Pak? 30 dapur tiap dapur mungkin 30? 20 orang? kata Gibran di Gedung Kantor Pusat Senkom Mitra Polri, Jakarta, Kamis (17/7/2025). Selanjutnya, Gibran pun mengapresiasi keterlibatan Senkom dalam program MBG apalagi bisa membuka lapangan pekerjaan, bahkan melibatkan petani-petani lokal. Oke berarti itu bisa membuka lapangan pekerjaan dan yang paling penting petani lokal dilibatkan ya Pak ya karena nanti di Semester 2 ini dari program MBG ini akan terus disuntik untuk anggarannya. Dan Insyaallah nanti di akhir tahun bisa lebih merata di tahun 2026 nanti akan lebih dimasifkan lagi. Jadi saya kira peran Senkom akan sangat penting sekali di sini, ujarnya. Gibran menambahkan apresiasinya kepada Senkom atas kontribusi aktif dalam berbagai program nasional, termasuk ketahanan pangan, bela negara, hingga penanganan bencana. Apalagi, Sencom sudah bermitra dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Basarnas. Tadi juga Senkom sudah bermitra dengan BNPB Basarnas ini,"" jelasnya. Terima kasih sekali pak di beberapa kesempatan saya juga bertemu dengan anggota-anggota di lapangan waktu gempa bumi Sukabumi, banjir di Bekasi, waktu gunung meletus di NTT Terima kasih pak dan Saya kira yang muda-muda bisalah diterjunkan langsung di lapangan ya Pak ya, kata Gibran. Bapak dan Ibu yang saya hormati ke depan saya berharap Senkom sebagai Ormas yang sadar Kamtibmas ini dapat meningkatkan perannya sebagai salah satu Mitra pemerintah dalam melakukan deteksi dini potensi gangguan Kamtibmas, pungkasnya. JAKARTA - Wakil Presiden ( Wapres ) Gibran Rakabuming Raka menyebut anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan terus disuntik, pada semester kedua tahun 2025. Sehingga, target MBG akan merata pada tahun 2026. Hal ini disampaikan Gibran saat meresmikan Gedung Mitra Senkom, yang juga dihadiri oleh jajaran pengurus dan anggota Senkom dari seluruh Indonesia. Tadi pak Ketua Senkom juga memaparkan keterlibatannya untuk MBG. Terima kasih Pak sudah melibatkan warga lokal petani lokal tadi ada berapa dapur Pak? 30 dapur tiap dapur mungkin 30? 20 orang? kata Gibran di Gedung Kantor Pusat Senkom Mitra Polri, Jakarta, Kamis (17/7/2025). Selanjutnya, Gibran pun mengapresiasi keterlibatan Senkom dalam program MBG apalagi bisa membuka lapangan pekerjaan, bahkan melibatkan petani-petani lokal. Oke berarti itu bisa membuka lapangan pekerjaan dan yang paling penting petani lokal dilibatkan ya Pak ya karena nanti di Semester 2 ini dari program MBG ini akan terus disuntik untuk anggarannya. Dan Insyaallah nanti di akhir tahun bisa lebih merata di tahun 2026 nanti akan lebih dimasifkan lagi. Jadi saya kira peran Senkom akan sangat penting sekali di sini, ujarnya. Gibran menambahkan apresiasinya kepada Senkom atas kontribusi aktif dalam berbagai program nasional, termasuk ketahanan pangan, bela negara, hingga penanganan bencana. Apalagi, Sencom sudah bermitra dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga Basarnas. Tadi juga Senkom sudah bermitra dengan BNPB Basarnas ini,"" jelasnya. Terima kasih sekali pak di beberapa kesempatan saya juga bertemu dengan anggota-anggota di lapangan waktu gempa bumi Sukabumi, banjir di Bekasi, waktu gunung meletus di NTT Terima kasih pak dan Saya kira yang muda-muda bisalah diterjunkan langsung di lapangan ya Pak ya, kata Gibran. Bapak dan Ibu yang saya hormati ke depan saya berharap Senkom sebagai Ormas yang sadar Kamtibmas ini dapat meningkatkan perannya sebagai salah satu Mitra pemerintah dalam melakukan deteksi dini potensi gangguan Kamtibmas, pungkasnya. (Taufik Fajar)",Binti Mufarida,https://img.okezone.com/content/2025/07/17/320/3155944/wapres_gibran-ELaI_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/07/17/320/3155944/wapres-gibran-program-mbg-terus-disuntik-anggarannya-targetkan-merata-di-2026?page=all,b92672180c22a263f5e43b441019ce57463a927a4ad28045f74e4abe1365b5a7,2025-11-13 20:20:56.610 1119,pikiranrakyat,mbg,2025-09-23 21:02:00,"Quality Control MBG Dicurigai Lemah, Anggota DPRD Kabupaten Bandung Diminta Turun Tangan","PIKIRAN RAKYAT- Seluruh anggota DPRD Kabupaten Bandung wajib meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di tiap daerah pemilihan masing-masing. Langkah itu menjadi bagian upaya pencegahan terjadinya kasus keracunan MBG di Kabupaten Bandung. Wakil Ketua III DPRD Kabupaten Bandung M Akhiri Hailuki berharap, tak ada kasus keracunan pada pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bandung. Ia meminta setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk betul-betul memerhatikan pengendalian mutu atau quality control. ""Pimpinan DPRD Kabupaten Bandung telah menugaskan ke seluruh anggota untuk meninjau pelaksanaan program MBG di setiap dapil untuk memastikan tak terjadi keracunan pada siswa,"" ucap Hailuki, Selasa (23/9/2025). Baca Juga:Program MBG di Bandung Mulai Sasar Ibu Hamil dan Menyusui, Dinkes Antisipasi Kasus Keracunan Hailuki memandang, penyebab sejumlah penerima manfaat MBG mengalami keracunan bisa jadi karena lemahnya quality control akan kegiatan produksi di SPPG. Menurut dia, lemahnya quality control rawan kontaminasi pada kandungan makanan. Sejumlah hal lain, ucap Hailuki, bisa menjadi penyebab keracunan pada penerima manfaat program tersebut. Salah satu di antaranya, kuota produksi dan distribusi. ""Perlu langkah tepat dalam produksi maupun distribusi. Kuota produksi di tiap-tiap SPPG mesti proporsional agar kualitas produksi MBG terjaga,"" ucap dia. Untuk di Kabupaten Bandung, sebanyak 12 pelajar SDN Legokhayam, Kecamatan Cilengkrang mengalami mual, pusing, dan muntah setelah mengonsumsi MBG beberapa waktu lalu. Menindaklanjuti hal itu, Pemerintah Kabupaten Bandung, melalui Dinas Kesehatan, telah menyerahkan sampelmakanan belum dikonsumsi dari dapur maupun muntahan ke Labkes Jawa Barat. Dinas Kesehatan setempat pun telah menyampaikan laporan perihal itu kepada Satuan Tugas MBG Kabupaten Bandung. Prosedur ketika terjadi keracunan tertuang pada pasal 17 Permenkes 1096/Menkes/Per/VI/2011 tentang Higiene Sanitasi Jasaboga. Hal itu termasuk ketentuan pemeriksaan sampel dan spesimen. Baca Juga:Polda Jabar Gandeng BGN Lakukan Penyelidikan Keracunan MBG di Cipongkor Kepala Dinkes Kabupaten Bandung Yuli Irnawati Mosjasari pernah menyampaikan, pihaknya terus melakukan pengawasan berupa inspeksi higiene sanitasi ke tempat-tempat pengolahan makanan. Pihaknya pun memberikan edukasi perihal kesehatan lingkungan maupun prosedur kesehatan pada individu penjamah makanan. ""Kami mengedukasi penjamah makanan, dalam hal membersihkan bahan makanan maupun peralatan. Kami pun akan menjadwalkan pelatihan pengelolaan makanan yang baik dan sehat bagi penjamah makanan,"" ucap Yuli.*** Berita PilihanEvaluasi Paket MBG ke SPPG Cegah Keracunan, Sekolah di Kota Cimahi Sempat Temukan Ulat pada SayuranWamen LH Diaz Minta Dapur MBG Wajib MIliki IPAL, Cegah Pencemaran LingkunganGubernur Jabar Evaluasi Program MBG Usai Keracunan Massal di KBB, Minta Penyelenggara Perhatikan Waktu Memasak Berita PilihanEvaluasi Paket MBG ke SPPG Cegah Keracunan, Sekolah di Kota Cimahi Sempat Temukan Ulat pada SayuranWamen LH Diaz Minta Dapur MBG Wajib MIliki IPAL, Cegah Pencemaran LingkunganGubernur Jabar Evaluasi Program MBG Usai Keracunan Massal di KBB, Minta Penyelenggara Perhatikan Waktu Memasak Berita Pilihan Evaluasi Paket MBG ke SPPG Cegah Keracunan, Sekolah di Kota Cimahi Sempat Temukan Ulat pada SayuranWamen LH Diaz Minta Dapur MBG Wajib MIliki IPAL, Cegah Pencemaran LingkunganGubernur Jabar Evaluasi Program MBG Usai Keracunan Massal di KBB, Minta Penyelenggara Perhatikan Waktu Memasak Evaluasi Paket MBG ke SPPG Cegah Keracunan, Sekolah di Kota Cimahi Sempat Temukan Ulat pada Sayuran Evaluasi Paket MBG ke SPPG Cegah Keracunan, Sekolah di Kota Cimahi Sempat Temukan Ulat pada Sayuran Evaluasi Paket MBG ke SPPG Cegah Keracunan, Sekolah di Kota Cimahi Sempat Temukan Ulat pada Sayuran Evaluasi Paket MBG ke SPPG Cegah Keracunan, Sekolah di Kota Cimahi Sempat Temukan Ulat pada Sayuran Wamen LH Diaz Minta Dapur MBG Wajib MIliki IPAL, Cegah Pencemaran Lingkungan Wamen LH Diaz Minta Dapur MBG Wajib MIliki IPAL, Cegah Pencemaran Lingkungan Wamen LH Diaz Minta Dapur MBG Wajib MIliki IPAL, Cegah Pencemaran Lingkungan Wamen LH Diaz Minta Dapur MBG Wajib MIliki IPAL, Cegah Pencemaran Lingkungan Gubernur Jabar Evaluasi Program MBG Usai Keracunan Massal di KBB, Minta Penyelenggara Perhatikan Waktu Memasak Gubernur Jabar Evaluasi Program MBG Usai Keracunan Massal di KBB, Minta Penyelenggara Perhatikan Waktu Memasak Gubernur Jabar Evaluasi Program MBG Usai Keracunan Massal di KBB, Minta Penyelenggara Perhatikan Waktu Memasak Gubernur Jabar Evaluasi Program MBG Usai Keracunan Massal di KBB, Minta Penyelenggara Perhatikan Waktu Memasak",Satira Yudatama,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/01/08/1771877291.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019668106/quality-control-mbg-dicurigai-lemah-anggota-dprd-kabupaten-bandung-diminta-turun-tangan?page=all,80de91437cc09fb3c8b29bb3266786fe627a66ad161eda4af8f64bd555c1794f,2025-11-13 20:21:00.668 1120,kompas,mbg,2025-10-21 22:35:15,"Jaga MBG Tetap Higienis, SPPG Polda Sumsel Gunakan Air Galon dan Pengering Ompreng","PALEMBANG, KOMPAS.com- Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pakri, Palembang, yang dikelola oleh Polda Sumatera Selatan menggunakan air galon untuk menjaga kualitas Makan Gizi Gratis (MBG) yang dibagikan ke seluruh murid agar tetap higienis.Selain air galon, seluruh ompreng makanan yang telah digunakan juga dicuci sebanyak tiga tahap dan dikeringkan menggunakan mesin pengering dengan waktu empat jam.Asesor Pembangunan SPPGMBGPolda Sumsel, AKBP M. Idham Suhairi mengatakan, seluruh pelaksanaan proses memasak hingga sanitasi lokasi SPPG tetap dijaga untuk tetaphigienissesuai dengan petunjuk teknis (juknis) dan Badan Gizi Nasional (BGN).Idham menjelaskan, selain air galon, air bersih dari PDAM juga digunakan dengan cara filtrasi untuk menjaga kualitas tetap higienis.Baca juga:Kronologi Terungkapnya Pembunuh Ibu Hamil di Hotel Palembang, Petunjuk Awal dari CCTV""Untuk memasak kami menggunakan air galon, untuk menjaga mutu dan kehigienisan makanan. Filter air juga digunakan untuk mencuci bahan baku sehingga tidak ada bau maupun kotoran yang dapat tersaring secara langsung,"" kata Idham, saat ditemui di SPPG Pakri,Palembang, Selasa (21/10/2025).Menurut Idham, sanitasi lokasi SPPG juga dijaga.Hal itu mencegah agar pengelolaan limbah dari MBG tidak mencemari warga sekitar.""Sehingga tidak ada kotoran yang menimbulkan bau dan gangguan terhadap lingkungan,"" ujarnya.KOMPAS.COM/AJI YK PUTRAProses packing makanan MBG di SPPG Pakri, Palembang sebelum dibagikan kepada penerima manfaat, Selasa (21/10/2025).Sementara itu, Kepala SPPG Pakri, Suci Rahmayanti, menjelaskan, mereka telah beroperasi sejak 20 Agustus 2025 dengan melayani sebanyak 3.464 penerima manfaat.Seluruh MBG yang dibagikan juga dicek secara berkala oleh Biddokkes Polda Sumatera Selatan.Baca juga:Terjebak Dalam Kobaran Api, Pasutri di Palembang Ditemukan Tewas Berpelukan""Tesfoodselalu dilakukan sebanyak dua kali sehingga makanan yang sebelum didistribusikan dipastikan laik konsumsi,"" ujar Suci.Suci menjelaskan, terdapat sembilan sekolah di Kecamatan Ilir Timur III Palembang yang menerima MBG.Penyaluran MBG dilakukan dengan jarak tempuh paling jauh 15 menit agar kondisi makanan masih segar.""Seluruh relawan maupun ruangan SPPG juga dijaga kebersihannya dengan memakai APD saat memasak maupun mengemas makanan. Kami juga memakai mesin pengering ompreng dengan kapasitas 4.000 agar tempat makanan itu benar-benar steril,"" tuturnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang PALEMBANG, KOMPAS.com- Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pakri, Palembang, yang dikelola oleh Polda Sumatera Selatan menggunakan air galon untuk menjaga kualitas Makan Gizi Gratis (MBG) yang dibagikan ke seluruh murid agar tetap higienis. Selain air galon, seluruh ompreng makanan yang telah digunakan juga dicuci sebanyak tiga tahap dan dikeringkan menggunakan mesin pengering dengan waktu empat jam. Asesor Pembangunan SPPGMBGPolda Sumsel, AKBP M. Idham Suhairi mengatakan, seluruh pelaksanaan proses memasak hingga sanitasi lokasi SPPG tetap dijaga untuk tetaphigienissesuai dengan petunjuk teknis (juknis) dan Badan Gizi Nasional (BGN). Idham menjelaskan, selain air galon, air bersih dari PDAM juga digunakan dengan cara filtrasi untuk menjaga kualitas tetap higienis. Baca juga:Kronologi Terungkapnya Pembunuh Ibu Hamil di Hotel Palembang, Petunjuk Awal dari CCTV ""Untuk memasak kami menggunakan air galon, untuk menjaga mutu dan kehigienisan makanan. Filter air juga digunakan untuk mencuci bahan baku sehingga tidak ada bau maupun kotoran yang dapat tersaring secara langsung,"" kata Idham, saat ditemui di SPPG Pakri,Palembang, Selasa (21/10/2025). Menurut Idham, sanitasi lokasi SPPG juga dijaga. Hal itu mencegah agar pengelolaan limbah dari MBG tidak mencemari warga sekitar. ""Sehingga tidak ada kotoran yang menimbulkan bau dan gangguan terhadap lingkungan,"" ujarnya. KOMPAS.COM/AJI YK PUTRAProses packing makanan MBG di SPPG Pakri, Palembang sebelum dibagikan kepada penerima manfaat, Selasa (21/10/2025). KOMPAS.COM/AJI YK PUTRAProses packing makanan MBG di SPPG Pakri, Palembang sebelum dibagikan kepada penerima manfaat, Selasa (21/10/2025). Sementara itu, Kepala SPPG Pakri, Suci Rahmayanti, menjelaskan, mereka telah beroperasi sejak 20 Agustus 2025 dengan melayani sebanyak 3.464 penerima manfaat. Seluruh MBG yang dibagikan juga dicek secara berkala oleh Biddokkes Polda Sumatera Selatan. Baca juga:Terjebak Dalam Kobaran Api, Pasutri di Palembang Ditemukan Tewas Berpelukan ""Tesfoodselalu dilakukan sebanyak dua kali sehingga makanan yang sebelum didistribusikan dipastikan laik konsumsi,"" ujar Suci. Suci menjelaskan, terdapat sembilan sekolah di Kecamatan Ilir Timur III Palembang yang menerima MBG. Penyaluran MBG dilakukan dengan jarak tempuh paling jauh 15 menit agar kondisi makanan masih segar. ""Seluruh relawan maupun ruangan SPPG juga dijaga kebersihannya dengan memakai APD saat memasak maupun mengemas makanan. Kami juga memakai mesin pengering ompreng dengan kapasitas 4.000 agar tempat makanan itu benar-benar steril,"" tuturnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/6szlTe2XFGkvbHNF6IsGborihC8=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/21/68f733e9d41f7.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/21/223515478/jaga-mbg-tetap-higienis-sppg-polda-sumsel-gunakan-air-galon-dan-pengering,13086a6b9bbd062ec108bc431cb9434270a372efe204548edc57288cdfd706b8,2025-11-13 20:21:04.789 1121,kompas,mbg,2025-10-21 17:24:32,"Cak Imin Sebut MBG Program Raksasa, Anggaran Besar, Penerima Manfaat Besar","TAPTENG, KOMPAS.com- Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyebut program makan bergizi gratis (MBG) sebagai salah satu program raksasa pemerintah dengan jangkauan penerima manfaat yang sangat luas.Hal itu disampaikanCak Iminusai meninjau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Pandan Aek Tolang 01, Kecamatan Pandan, Kelurahan Aek Tolang, Kabupaten Tapanuli Tengah, Selasa (21/10/2025). Ya tentu ini kalau MBG adalah program raksasa. Di mana anggarannya sangat besar, penerima manfaatnya sangat besar, ujar Cak Imin.Ia mengatakan, hingga saat ini program MBG telah menjangkau puluhan jutapenerima manfaat, yang dinilai sebagai capaian besar dalam satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.Baca juga:Cak Imin: MBG Basi karena Dapur SPPG Mau Cari Enaknya Saja Hari ini sudah sampai puluhan juta (penerima manfaat) dan itu merupakan prestasi. Sedangkan kalau ada kekurangan, itu karena ada penyelewengan, ujarnya.Cak Imin menegaskan bahwa potensi penyimpangan di lapangan harus dikontrol secara ketat.Menurutnya, kepala SPPG dan kepala dapur memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan standar mutu dan kedisiplinan dijaga. Penyelewengan itulah yang harus dikontrol. Kepala SPPG, kepala dapur harus benar-benar disiplin. Harus keras, tegas, ambil alih tanggung jawab, tegasnya.Baca juga:Cak Imin Sebut SPPG di Tapanuli Tengah Ini Layak Dicontoh, Punya Strategi agar MBG Tak BasiIa juga menyoroti pentingnya menjaga kualitas makanan untuk mencegah kasus-kasus yang tidak diinginkan. Kalau ada kasus-kasus keracunan, rata-rata karena basi, rata-rata karena problem-problem manajemen. Itu yang harus kita benahi. Insya Allah standar mutu ini harus dijaga terus, tegas Cak Imin.Jangkauan MBGBadan Gizi Nasional (BGN) mengatakan hingga 20 Oktober 2025, jumlah penerima Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menjangkau 36.773.520 orang.Berdasarkan siaran pers BGN, Selasa (21/10/2025), penerima MBG mencakup anak usia PAUD, siswa SD hingga SMA, serta ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.Kepala BGN, Dadan Hindayana mengatakan lebih dari 12.500 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG telah beroperasi di seluruh Indonesia. Pencapaian ini merupakan hasil kerja sama lintas sektor antara pemerintah pusat dan daerah dalam mempercepat pemerataan akses gizi di seluruh wilayah, kata Dadan dalam keterangan resmi.Dia mengatakan, capaian lebih dari 12.500 SPPG aktif ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan MBG berjalan efektif dan merata. Setiap SPPG berperan penting sebagai dapur komunitas yang mengolah dan menyalurkan makanan bergizi dengan standar keamanan dan higienitas yang ketat,"" lanjut Dadan.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang TAPTENG, KOMPAS.com- Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyebut program makan bergizi gratis (MBG) sebagai salah satu program raksasa pemerintah dengan jangkauan penerima manfaat yang sangat luas. Hal itu disampaikanCak Iminusai meninjau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Pandan Aek Tolang 01, Kecamatan Pandan, Kelurahan Aek Tolang, Kabupaten Tapanuli Tengah, Selasa (21/10/2025). Ya tentu ini kalau MBG adalah program raksasa. Di mana anggarannya sangat besar, penerima manfaatnya sangat besar, ujar Cak Imin. Ia mengatakan, hingga saat ini program MBG telah menjangkau puluhan jutapenerima manfaat, yang dinilai sebagai capaian besar dalam satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Baca juga:Cak Imin: MBG Basi karena Dapur SPPG Mau Cari Enaknya Saja Hari ini sudah sampai puluhan juta (penerima manfaat) dan itu merupakan prestasi. Sedangkan kalau ada kekurangan, itu karena ada penyelewengan, ujarnya. Cak Imin menegaskan bahwa potensi penyimpangan di lapangan harus dikontrol secara ketat. Menurutnya, kepala SPPG dan kepala dapur memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan standar mutu dan kedisiplinan dijaga. Penyelewengan itulah yang harus dikontrol. Kepala SPPG, kepala dapur harus benar-benar disiplin. Harus keras, tegas, ambil alih tanggung jawab, tegasnya. Baca juga:Cak Imin Sebut SPPG di Tapanuli Tengah Ini Layak Dicontoh, Punya Strategi agar MBG Tak Basi Ia juga menyoroti pentingnya menjaga kualitas makanan untuk mencegah kasus-kasus yang tidak diinginkan. Kalau ada kasus-kasus keracunan, rata-rata karena basi, rata-rata karena problem-problem manajemen. Itu yang harus kita benahi. Insya Allah standar mutu ini harus dijaga terus, tegas Cak Imin. Badan Gizi Nasional (BGN) mengatakan hingga 20 Oktober 2025, jumlah penerima Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menjangkau 36.773.520 orang. Berdasarkan siaran pers BGN, Selasa (21/10/2025), penerima MBG mencakup anak usia PAUD, siswa SD hingga SMA, serta ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Kepala BGN, Dadan Hindayana mengatakan lebih dari 12.500 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG telah beroperasi di seluruh Indonesia. Pencapaian ini merupakan hasil kerja sama lintas sektor antara pemerintah pusat dan daerah dalam mempercepat pemerataan akses gizi di seluruh wilayah, kata Dadan dalam keterangan resmi. Dia mengatakan, capaian lebih dari 12.500 SPPG aktif ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan MBG berjalan efektif dan merata. Setiap SPPG berperan penting sebagai dapur komunitas yang mengolah dan menyalurkan makanan bergizi dengan standar keamanan dan higienitas yang ketat,"" lanjut Dadan.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/tmIg7DvrEHY0xwderoQAY-JJ6C8=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/21/68f756149b129.jpeg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/21/17243201/cak-imin-sebut-mbg-program-raksasa-anggaran-besar-penerima-manfaat-besar,aa66dcc6eaa7a5987e55e25fd887dfb3a1c0b553bb69adc9c8bee899ac39c3bc,2025-11-13 20:22:00.663 1122,okezone,mbg,2025-06-27 21:45:05,"Perluas Program MBG, Bapanas Beri Menu Makan Berbasis Kearifan Lokal","JAKARTA - Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) menyatakan dukungan penuh terhadap akselerasi pelaksanaan program prioritas nasional Makan Bergizi Gratis ( MBG ). Hal ini agar menjangkau lebih banyak penerima manfaat. 1. Kearifan Lokal Kepala Badan Pangan Arief Prasetyo Adi mendorong agar Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat melahirkan generasi yang sehat, aktif dan produktif. Dan tentunya membutuhkan asupan pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman atau B2SA dan sumbernya dari pangan lokal. Jadi kalau sumber pangan lokalnya misalnya sumber proteinnya di suatu daerah ikan ya ikan. Kalau sumber proteinnya ayam ya ayam. Jadi berbasis pangan lokal,"" ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (27/6/2025). Dukungan tersebut menyasar lima aspek strategis utama yakni penerapan prinsip pangan Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) berbasis potensi dan kearifan lokal, edukasi gizi kepada kelompok sasaran, pengawasan keamanan pangan segar, penggunaan indikator Pola Pangan Harapan (PPH), serta pengendalian sisa pangan (food waste). Arief menambahkan, penerapan prinsip B2SA diperkuat melalui Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2024 tentang Percepatan Penganekaragaman Pangan Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal. Dalam pelaksanaannya, NFA telah menyiapkan modul edukasi dan panduan menu B2SA berbasis kearifan lokal yang dapat digunakan pemerintah daerah sebagai acuan dalam melakukan edukasi kepada para siswa penerima program MBG. Konsumsi pangan bergizi tidak cukup hanya diberikan, tapi juga perlu membangun pemahaman mereka. Edukasi ini penting untuk membentuk perilaku makan sehat jangka panjang, yang akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia Indonesia, tambahnya. 2. Jamin Keamanan Pangan Segar Dari sisi pengawasan, Badan Pangan memperkuat peran Otoritas Kompeten Keamanan Pangan (OKKP) di pusat dan daerah untuk menjamin keamanan pangan segar yang digunakan dalam program MBG. Pengawasan dilakukan melalui pengujian keamanan pangan dengan rapid test kit dan pengujian di laboratorium jika diperlukan. Selain itu juga dilakukan pengawasan penerapan sanitasi higiene di Dapur MBG. tegas Arief. Menurut Arief, NFA juga mendorong indikator skor Pola Pangan Harapan (PPH) menjadi indikator yang dapat dilihat dalam memantau keberagaman dan keseimbangan konsumsi pangan oenerima program MBG. Semakin tinggi skor PPH, semakin baik kualitas gizi dan variasi makanan yang dikonsumsi. Badan Pangan menyebut mekanisme pencegahan dan penanganan sisa pangan melalui edukasi porsi makan, pelatihan efisiensi pengolahan dapur MBG, serta optimalisasi pemanfaatan pangan layak konsumsi agar tidak terbuang percuma. Adapun Program MBG ditargetkan menjangkau 82,9 juta penerima manfaat pada November 2025 dengan dukungan anggaran sebesar Rp121 triliun. JAKARTA - Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) menyatakan dukungan penuh terhadap akselerasi pelaksanaan program prioritas nasional Makan Bergizi Gratis ( MBG ). Hal ini agar menjangkau lebih banyak penerima manfaat. Kepala Badan Pangan Arief Prasetyo Adi mendorong agar Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat melahirkan generasi yang sehat, aktif dan produktif. Dan tentunya membutuhkan asupan pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman atau B2SA dan sumbernya dari pangan lokal. Jadi kalau sumber pangan lokalnya misalnya sumber proteinnya di suatu daerah ikan ya ikan. Kalau sumber proteinnya ayam ya ayam. Jadi berbasis pangan lokal,"" ujarnya dalam keterangan tertulisnya, Jumat (27/6/2025). Dukungan tersebut menyasar lima aspek strategis utama yakni penerapan prinsip pangan Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) berbasis potensi dan kearifan lokal, edukasi gizi kepada kelompok sasaran, pengawasan keamanan pangan segar, penggunaan indikator Pola Pangan Harapan (PPH), serta pengendalian sisa pangan (food waste). Arief menambahkan, penerapan prinsip B2SA diperkuat melalui Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2024 tentang Percepatan Penganekaragaman Pangan Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal. Dalam pelaksanaannya, NFA telah menyiapkan modul edukasi dan panduan menu B2SA berbasis kearifan lokal yang dapat digunakan pemerintah daerah sebagai acuan dalam melakukan edukasi kepada para siswa penerima program MBG. Konsumsi pangan bergizi tidak cukup hanya diberikan, tapi juga perlu membangun pemahaman mereka. Edukasi ini penting untuk membentuk perilaku makan sehat jangka panjang, yang akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia Indonesia, tambahnya. Dari sisi pengawasan, Badan Pangan memperkuat peran Otoritas Kompeten Keamanan Pangan (OKKP) di pusat dan daerah untuk menjamin keamanan pangan segar yang digunakan dalam program MBG. Pengawasan dilakukan melalui pengujian keamanan pangan dengan rapid test kit dan pengujian di laboratorium jika diperlukan. Selain itu juga dilakukan pengawasan penerapan sanitasi higiene di Dapur MBG. tegas Arief. Menurut Arief, NFA juga mendorong indikator skor Pola Pangan Harapan (PPH) menjadi indikator yang dapat dilihat dalam memantau keberagaman dan keseimbangan konsumsi pangan oenerima program MBG. Semakin tinggi skor PPH, semakin baik kualitas gizi dan variasi makanan yang dikonsumsi. Badan Pangan menyebut mekanisme pencegahan dan penanganan sisa pangan melalui edukasi porsi makan, pelatihan efisiensi pengolahan dapur MBG, serta optimalisasi pemanfaatan pangan layak konsumsi agar tidak terbuang percuma. Adapun Program MBG ditargetkan menjangkau 82,9 juta penerima manfaat pada November 2025 dengan dukungan anggaran sebesar Rp121 triliun. (Taufik Fajar)",Taufik Fajar,https://img.okezone.com/content/2025/06/27/320/3150922/kepala_bapanas_soal_program_mbg-6qgL_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/06/27/320/3150922/perluas-program-mbg-bapanas-beri-menu-makan-berbasis-kearifan-lokal?page=all,ecf11ef5de61afa467a3cbe5307dc32fcc08270d54f0b1ca18843b807c5e7043,2025-11-13 20:22:14.304 1123,detik,mbg,2025-11-03 21:19:00,Ignasius Jonan Ungkap Isi Pertemuan 2 Jam dengan Prabowo,"Mantan Direktur Utama KAI Ignasius Jonan bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto selama dua jam di Istana Kepresidenan, Jakarta. Jonan mengungkap isi pertemuan tersebut. Dilansir detikNews , terpantau Jonan tiba tiba melalui pintu masuk pilar pada pukul 15.35 WIB, Senin (3/11/2025). Ia kemudian tampak keluar melewati pintu pilar pada pukul 18.27 WIB. ""Tadi kami diterima Bapak Presiden yang diprakarsai oleh Bapak Seskab (Seskab Teddy Indra Wijaya) selama kurang lebih dua jam. Lama sekali ya? Terima kasih sekali sih. Jadi kami sebenarnya memang juga minta waktu untuk sharing lah. Sebagai rakyat, sebagai warga negara, berdiskusi tentang program-program yang dijalankan oleh beliau selama ini,"" kata Jonan kepada wartawan di Istana. Ada beberapa hal yang dibahas dalam pertemuan itu. Misalnya yakni diplomasi luar negeri presiden selama satu tahun terakhir dan pengembangan perusahaan BUMN. ""Kami juga sharing tentang peran serta beliau yang sangat bagus dan aktif di diplomasi luar negeri. Juga di pengembangan BUMN dan partisipasi BUMN untuk bangsa dan negara yang lebih banyak. Juga program-program yang sifatnya itu kerakyatan. Jadi seperti ya keberpihakan kepada keadilan sosial kalau menurut saya ya,"" ucapnya. Selain itu, Mantan Menteri Perhubungan ini juga membahas pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Desa Merah Putih, dan Sekolah Rakyat. Dia menilai program-program pemerintahan Prabowo akan berdampak positif pada sektor ekonomi. ""Itu misalnya MBG, ada Kopdes Merah Putih, lalu Sekolah Rakyat, yang multiplier effect ekonominya menurut saya secara perlahan mungkin akan tumbuh. Memang kalau diminta sempurna dari awal mungkin tidak mungkin, tapi kan ini perbaikannya pelan-pelan gitu ya, mestinya jalan sih selama ini,"" ujarnya. Jonan mengatakan pembahasan itu hanya seputar program-program unggulan pemerintahan. Dia menegaskan tak ada pembahasan mengenai polemik utang kereta cepat Whoosh. ""Jadi diskusinya itu aja sih, nggak ada yang lain. Nggak, nggak (pembahasan soal kereta cepat). Nggak, saya nggak diminta masukan kok soal itu,"" imbuhnya.",Nasional,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/03/mantan-direktur-utama-kai-ignasius-jonan-menemui-presiden-prabowo-subianto-di-istana-kepresidenan-jakarta-1762176230866_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jogja/berita/d-8192604/ignasius-jonan-ungkap-isi-pertemuan-2-jam-dengan-prabowo,28f57c98c417a8c57644be568a8493ef4959d7240f0dcf6eab14b374f1d85646,2025-11-13 20:21:05.077 1124,okezone,mbg,2025-07-13 10:00:37,"Jadi Penyedia MBG, Supplier Ikan Ini Sukses Tumbuhkan Usahanya Berkat BRI","KAYU AGUNG Sebagai bank yang memiliki komitmen kuat terhadap pemberdayaan ekonomi rakyat, BRI terus memperkuat perannya sebagai mitra strategis pemerintah dalam mendukung program-program yang berpihak pada masyarakat. Komitmen ini ditunjukkan melalui partisipasi aktif BRI dalam mendukung pelaksanaan Program Makanan Bergizi Gratis atau MBG. Dukungan nyata BRI ditunjukkan melalui penyaluran pendanaan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang menjadi penyedia makanan dalam Program MBG di Kayu Agung, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Salah satunya dirasakan oleh Engga, pria asal Kayu Agung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan ini dikenal sebagai salah satu penyuplai ikan terbesar bagi para pedagang di Pasar Kayu Agung. Engga menceritakan bahwa dirinya mulai merintis usaha sekitar tahun 2015. Saat itu, ia memiliki beberapa kenalan yang berprofesi sebagai petani ikan, lalu mencoba memulai usaha sebagai supplier ikan. Dirinya mulai berdagang di Pasar Kayu Agung dengan menjadi pemasok bagi para pedagang ikan eceran di sana. Di awal usaha, pelanggan yang dimiliki masih sedikit, namun seiring waktu usahanya semakin dikenal dan jumlah pelanggan pun bertambah.",Agustina Wulandari ,https://img.okezone.com/content/2025/07/14/11/3155129/bri_supplier_ikan-6saE_large.jpeg,https://economy.okezone.com/read/2025/07/14/11/3155129/jadi-penyedia-mbg-supplier-ikan-ini-sukses-tumbuhkan-usahanya-berkat-bri?page=all,f3194980c08b657a25a1b7c3da90107fbc55fa9e094c8b0d3e8fb17bd235504c,2025-11-13 20:21:07.443 1125,pikiranrakyat,mbg,2025-09-23 20:17:00,Dinkes Sukabumi Beberkan Hasil Uji Lab soal Penyebab Keracunan MBG: Ada Terjadinya Kontaminasi,"PIKIRAN RAKYAT- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sukabumi merilis hasil uji laboratorium terhadap serangkaian kejadian dugaan keracunan massal dari sajian Makan Bergizi Gratis (MBG). Dinkes mencatat sepanjang tahun 2025 ini ada 125 siswa keracunan MBG, dengan rincian 32 orang dari peristiwa keracunan di Kecamatan Cidolog, 24 siswa di Parakansalak, dan 69 siswa di Cibadak. Peristiwa keracunan MBG di Sukabumi pertama kali dilaporkan terjadi di Kecamatan Cidolog pada Rabu, 6 Agustus 2025. Para korban merupakan para siswa siswi dari empat sekolah jenjang PAUD hingga SD. Hasil uji laboratorium yang dilakukan Balai Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat resmi mengonfirmasi adanya kontaminasi mikroorganisme berbahaya pada sampel makanan yang dikonsumsi para siswa di Cidolog. Baca Juga:Program MBG di Bandung Mulai Sasar Ibu Hamil dan Menyusui, Dinkes Antisipasi Kasus Keracunan Berdasarkan laporan Labkesda, ditemukan tiga jenis kontaminan pada menu MBG yang dibagikan pada Rabu, 6 Agustus 2025. Temuan ini memperkuat dugaan bahwa penyebab gejala yang dialami anak-anak adalah karena adanya cemaran mikroorganisme pada makanan, kata Kepala Dinkes Sukabumi, Agus Sanusi, Selasa (23/9/2025). Pemberian Makanan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Loasari, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi, Senin (6/1/2025). Pemberian Makanan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Loasari, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi, Senin (6/1/2025). Pemberian Makanan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Loasari, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi, Senin (6/1/2025). Agus Sanusi menjelaskan, hasil uji laboratorium menemukan adanya jenis jamur Coccidioides Immitis terdeteksi pada sampel buah semangka, bakteri Enterobacter cloacae ditemukan pada tempe orek, dan bakteri Macrococcus Caseolyticus ditemukan pada telur dadar. Kontaminasi tersebut diduga kuat menjadi pemicu gejala sakit perut, mual, hingga pusing yang dialami 32 siswa dari PAUD Puspasari, SDN Puncak Batu, dan MI Cikadu. ""Kami segera berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk SPPG Cidolog, untuk melakukan evaluasi menyeluruh. Fokus utama kami adalah memperketat pengawasan standar keamanan pangan agar kejadian serupa tidak terulang, jelasnya. Kejadian berikutnya, yakni keracunan makanan MBG di Parakansalak terjadi di SDN 02 Parakansalak pada Jumat, 22 Agustus 2025. Sebanyak 24 siswa mengalami gejala keracunan setelah menyantap menu MBG yang terdiri dari nasi putih, tahu, telur dadar, sayur wortel dan buncis, serta semangka, dan susu. Hasil pemeriksaan mikrobiologi di Balai Laboratorium Kesehatan Jawa Barat ditemukan bakteri Bacillus Cereus pada Telur. ""Bakteri ini dapat mencemari telur mentah pada saat penyimpanan pada suhu yang tidak tepat dan pengolahan harus dimasak hingga matang sempurna karena toksinnya mungkin tidak rusak sepenuhnya saat dimasak ulang,"" ungkapnya. Kemudian pada Kamis, 11 September, sebanyak 69 siswa SMKN 1 Cibadak harus mendapatkan penanganan dari petugas medis lagi-lagi gegara MBG. Mereka mengalami gejala pusing, mual, muntah, dan diare. Namun hasil uji lab belum keluar. Dari rentetan kejadian tersebut, para korban berhasil ditangani dokter dan tidak mengalami gejala lanjutan yang lebih parah atau hingga menyebabkan korban meninggal dunia. Mereka bisa kembali ke rumah setelah kondisi kesehatannya berangsur membaik. Masih kata Agus Sanusi, rekomendasi dari Dinkes kepada berbagai pihak juga sudah disampaikan. Seperti kepada penyedia catering, diimbau berkoordinasi dengan puskesmas untuk dilakukan IKL sarana prasarana, menyarankan untuk mengikuti Penyuluhan Keamanan Pangan bagi penjamah makanan dan SPPG/penyedia Catering harus memiliki sertifikat laik hygiene sanitasi (SLHS). Baca Juga:Polda Jabar Gandeng BGN Lakukan Penyelidikan Keracunan MBG di Cipongkor Jika kualitas bahan baku yang disediakan oleh pihak catering ditemukan tidak sesuai dengan spesifikasi, maka pihak catering harus mengganti dengan bahan makanan yang sesuai dengan spesifikasi dan bahan makanan yang tersedia harus sesuai dengan menu yang sudah disiapkan oleh ahli gizi, jelasnya. Pada proses pengolahan harus dipastikan suhu dan Tingkat kematangan yang sesuai. Ketepatan waktu distribusi tidak melewati range waktu yang direkomendasikan. Tidak disarankan memilih bahan baku yang tinggi pengawet , tinggi gula dan tinggi garam. Catering menyediakan makanan untuk wali kelas atau salah satu guru untuk melakukan uji organoleptik, imbuhnya. Kepada pihak sekolah, Dinkes meminta agar dilakukan edukasi terhadap guru dan murid dalam hal keamanan pangan, memastikan makanan yang diberikan kepada siswa aman, dengan cara tes organoleptik terlebih dahulu oleh guru, dan sekolah membentuk Tim Pengawas Internal Kegiatan MBG.*** Berita PilihanEvaluasi Paket MBG ke SPPG Cegah Keracunan, Sekolah di Kota Cimahi Sempat Temukan Ulat pada SayuranWamen LH Diaz Minta Dapur MBG Wajib MIliki IPAL, Cegah Pencemaran LingkunganGubernur Jabar Evaluasi Program MBG Usai Keracunan Massal di KBB, Minta Penyelenggara Perhatikan Waktu Memasak Berita PilihanEvaluasi Paket MBG ke SPPG Cegah Keracunan, Sekolah di Kota Cimahi Sempat Temukan Ulat pada SayuranWamen LH Diaz Minta Dapur MBG Wajib MIliki IPAL, Cegah Pencemaran LingkunganGubernur Jabar Evaluasi Program MBG Usai Keracunan Massal di KBB, Minta Penyelenggara Perhatikan Waktu Memasak Berita Pilihan Evaluasi Paket MBG ke SPPG Cegah Keracunan, Sekolah di Kota Cimahi Sempat Temukan Ulat pada SayuranWamen LH Diaz Minta Dapur MBG Wajib MIliki IPAL, Cegah Pencemaran LingkunganGubernur Jabar Evaluasi Program MBG Usai Keracunan Massal di KBB, Minta Penyelenggara Perhatikan Waktu Memasak Evaluasi Paket MBG ke SPPG Cegah Keracunan, Sekolah di Kota Cimahi Sempat Temukan Ulat pada Sayuran Evaluasi Paket MBG ke SPPG Cegah Keracunan, Sekolah di Kota Cimahi Sempat Temukan Ulat pada Sayuran Evaluasi Paket MBG ke SPPG Cegah Keracunan, Sekolah di Kota Cimahi Sempat Temukan Ulat pada Sayuran Evaluasi Paket MBG ke SPPG Cegah Keracunan, Sekolah di Kota Cimahi Sempat Temukan Ulat pada Sayuran Wamen LH Diaz Minta Dapur MBG Wajib MIliki IPAL, Cegah Pencemaran Lingkungan Wamen LH Diaz Minta Dapur MBG Wajib MIliki IPAL, Cegah Pencemaran Lingkungan Wamen LH Diaz Minta Dapur MBG Wajib MIliki IPAL, Cegah Pencemaran Lingkungan Wamen LH Diaz Minta Dapur MBG Wajib MIliki IPAL, Cegah Pencemaran Lingkungan Gubernur Jabar Evaluasi Program MBG Usai Keracunan Massal di KBB, Minta Penyelenggara Perhatikan Waktu Memasak Gubernur Jabar Evaluasi Program MBG Usai Keracunan Massal di KBB, Minta Penyelenggara Perhatikan Waktu Memasak Gubernur Jabar Evaluasi Program MBG Usai Keracunan Massal di KBB, Minta Penyelenggara Perhatikan Waktu Memasak Gubernur Jabar Evaluasi Program MBG Usai Keracunan Massal di KBB, Minta Penyelenggara Perhatikan Waktu Memasak",Herlan Heryadie,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/01/1742399682.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019668083/dinkes-sukabumi-beberkan-hasil-uji-lab-soal-penyebab-keracunan-mbg-ada-terjadinya-kontaminasi?page=all,3f7dc30f325ca2f03b2e8e95db4f9bc46e36d64f2a5895757c21e7eb8df81b7f,2025-11-13 20:21:11.483 1128,okezone,mbg,2025-07-13 16:50:45,"Dukung Penuh MBG, Kapolri Hadiri Groundbreaking 9 SPPG Polda Riau","JAKARTA Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri groundbreaking sembilan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Riau, Minggu (13/7/2025). Menurutnya, pembangunan SPPG ini merupakan tahap kedua, mengingat sudah ada satu SPPG yang lebih dahulu beroperasi. Sigit mengatakan, groundbreaking ini merupakan wujud komitmen Polri dalam mendukung program Presiden Prabowo Subianto yang tertuang dalam Asta Cita, salah satunya Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Tentunya ini menjadi bagian dari komitmen Polri untuk terus mendukung program Bapak Presiden Prabowo Subianto, khususnya terkait program prioritas cepat, di mana program ini sangat penting untuk mempersiapkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, kata Sigit. Sigit melanjutkan, hingga saat ini pihaknya sudah melaksanakan groundbreaking sebanyak 29 SPPG di Sumatera Utara. Ia menargetkan pembangunan dapat mencapai 200 SPPG dan diperkirakan selesai pada Desember mendatang. Hari ini kita sudah melaksanakan proses, dan progresnya berjalan untuk 190 SPPG. Di mana, 18 SPPG saat ini sudah dalam tahap operasional, 27 SPPG masih dalam tahap persiapan operasional dan verifikasi, dan 145 SPPG lainnya sedang dalam tahap pembangunan, ungkapnya. Dengan pembangunan SPPG ini, Sigit berharap program Presiden Prabowo dalam menciptakan SDM yang berkualitas dapat mendukung terwujudnya visi Indonesia Emas 2045. Target kita bisa betul-betul terpenuhi, dan tentunya harapan kita, SPPG yang ada ini bisa bermanfaat bagi anak-anak kita untuk menjadi para pendukung, pemain, dan juga yang tampil untuk bersama-sama mewujudkan Indonesia Emas 2045, tutur Sigit. Selain meninjau groundbreaking SPPG, Kapolri juga meresmikan Hanggar dan Helipad Presisi Polda Riau. JAKARTA Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri groundbreaking sembilan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Riau, Minggu (13/7/2025). Menurutnya, pembangunan SPPG ini merupakan tahap kedua, mengingat sudah ada satu SPPG yang lebih dahulu beroperasi. Sigit mengatakan, groundbreaking ini merupakan wujud komitmen Polri dalam mendukung program Presiden Prabowo Subianto yang tertuang dalam Asta Cita, salah satunya Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Tentunya ini menjadi bagian dari komitmen Polri untuk terus mendukung program Bapak Presiden Prabowo Subianto, khususnya terkait program prioritas cepat, di mana program ini sangat penting untuk mempersiapkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, kata Sigit. Sigit melanjutkan, hingga saat ini pihaknya sudah melaksanakan groundbreaking sebanyak 29 SPPG di Sumatera Utara. Ia menargetkan pembangunan dapat mencapai 200 SPPG dan diperkirakan selesai pada Desember mendatang. Hari ini kita sudah melaksanakan proses, dan progresnya berjalan untuk 190 SPPG. Di mana, 18 SPPG saat ini sudah dalam tahap operasional, 27 SPPG masih dalam tahap persiapan operasional dan verifikasi, dan 145 SPPG lainnya sedang dalam tahap pembangunan, ungkapnya. Dengan pembangunan SPPG ini, Sigit berharap program Presiden Prabowo dalam menciptakan SDM yang berkualitas dapat mendukung terwujudnya visi Indonesia Emas 2045. Target kita bisa betul-betul terpenuhi, dan tentunya harapan kita, SPPG yang ada ini bisa bermanfaat bagi anak-anak kita untuk menjadi para pendukung, pemain, dan juga yang tampil untuk bersama-sama mewujudkan Indonesia Emas 2045, tutur Sigit. Selain meninjau groundbreaking SPPG, Kapolri juga meresmikan Hanggar dan Helipad Presisi Polda Riau. (Arief Setyadi )",Danandaya Arya putra,https://img.okezone.com/content/2025/07/13/340/3154984/polri-UOqC_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/07/13/340/3154984/dukung-penuh-mbg-kapolri-hadiri-groundbreaking-9-sppg-polda-riau-nbsp?page=all,3008d97bc6c1c9c0f56640dd4f9a0a35c9127bac685824f5866008c0cd74cb47,2025-11-13 20:21:18.096 1129,pikiranrakyat,mbg,2025-09-23 19:47:00,"DPRD Bandung Barat Desak Evaluasi Total Program MBG, Kasus 364 Siswa Keracunan Jadi Alarm Keras","PIKIRAN RAKYAT- Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bandung Barat (KBB) dari Fraksi Partai Golkar, Dadan Supardan menyoroti keras insiden keracunan massal yang menimpa ratusan siswa di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cipongkor. Bandung Barat, Jawa Barat. Pasalnya, kasus tersebut diduga kuat berasal dari konsumsi makanan bergizi gratis (MBG) yang dibagikan di sejumlah sekolah, mulai dari PAUD, SD, SMP hingga SMK. Bahkan, hingga Selasa (23/9/2025) pukul 09.00 WIB, jumlah korban terus bertambah dan tercatat mencapai 364 siswa. Menurut Dadan, perlunya evaluasi total terhadap program MBG. Sebab, insiden keracunan massal siswa di Cipongkor menjadi alarm keras agar BGN lebih ketat dalam proses verifikasi, validasi, hingga pengawasan mitra penyedia makanan. Baca Juga:Polda Jabar Gandeng BGN Lakukan Penyelidikan Keracunan MBG di Cipongkor Verifikasi mitra harus lebih rinci, termasuk rekam jejak, legalitas lembaga, hingga kejelasan tanggung jawab hukum pihak pengelola. Kontrak kerja sama juga wajib memuat sanksi tegas jika ada penyimpangan, kata Dadan Supardan saat dikonfirmasi pada Selasa, 23 September 2025. Selain itu, ia menyoroti pentingnya terkait pemulihan operasional dan pembentukan tim monitoring untuk memastikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) berjalan sesuai Standar Oprasional Prosedur (SOP). Kemudian, peningkatan pengawasan standar penyimpanan makanan di dapur MBG agar kualitas tetap terjamin. Hingga pelatihan berkelanjutan bagi pengelola dapur terkait SOP, etika, dan keamanan pangan. Program MBG seharusnya memberi manfaat besar bagi anak-anak sekolah dan kelompok rentan, bukan malah membahayakan mereka, tegas Dadan. Selanjutnya, Dadan juga menyarankan agar kantin sekolah diberikan kesempatan mengelola langsung program MBG. Dengan begitu, distribusi makanan lebih dekat dengan penerima manfaat dan pengawasan bisa lebih efektif. Selain itu, ia meminta evaluasi volume produksi tiap SPPG agar kapasitas penyedia sesuai jumlah penerima manfaat. Hal ini diyakini dapat meminimalisir masalah kualitas dan kuantitas makanan. Dapur MBG yang berintegritas tetap bisa melanjutkan kontrak. Tapi kasus Cipongkor harus jadi pelajaran agar kejadian serupa tidak terulang, pungkasnya. Baca Juga:Total Siswa Keracunan Diduga MBG di Cipongkor KBB Capai 364, Bupati Jeje Siapkan Status KLB Kondisi ratusan siswa yang diduga kuat keracunan setelah mengkonsumsi MBG dilakukan perawatan di posko darurat Dinkes KBB di Cipongkor, korban masih terus bertambah mulai dari pukul 09.00 WIB pagi. Kondisi ratusan siswa yang diduga kuat keracunan setelah mengkonsumsi MBG dilakukan perawatan di posko darurat Dinkes KBB di Cipongkor, korban masih terus bertambah mulai dari pukul 09.00 WIB pagi. Kondisi ratusan siswa yang diduga kuat keracunan setelah mengkonsumsi MBG dilakukan perawatan di posko darurat Dinkes KBB di Cipongkor, korban masih terus bertambah mulai dari pukul 09.00 WIB pagi. Untuk diketahui, berdasarkan data terbaru Dinas Kesehatan (Dinkes) KBB, distribusi korban keracunan MBG adalah sebagai berikut: Sementara itu, terdapat beberapa gejala yang dialami siswa, meliputi mual (255 orang), pusing (230), sakit perut (93), sesak (93), muntah (83), lemas (67), demam (47), sakit kepala (43), dan diare (31).*** Berita PilihanCegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBGWamen LH Diaz Minta Dapur MBG Wajib MIliki IPAL, Cegah Pencemaran LingkunganGubernur Jabar Evaluasi Program MBG Usai Keracunan Massal di KBB, Minta Penyelenggara Perhatikan Waktu Memasak Berita PilihanCegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBGWamen LH Diaz Minta Dapur MBG Wajib MIliki IPAL, Cegah Pencemaran LingkunganGubernur Jabar Evaluasi Program MBG Usai Keracunan Massal di KBB, Minta Penyelenggara Perhatikan Waktu Memasak Berita Pilihan Cegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBGWamen LH Diaz Minta Dapur MBG Wajib MIliki IPAL, Cegah Pencemaran LingkunganGubernur Jabar Evaluasi Program MBG Usai Keracunan Massal di KBB, Minta Penyelenggara Perhatikan Waktu Memasak Cegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBG Cegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBG Cegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBG Cegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBG Wamen LH Diaz Minta Dapur MBG Wajib MIliki IPAL, Cegah Pencemaran Lingkungan Wamen LH Diaz Minta Dapur MBG Wajib MIliki IPAL, Cegah Pencemaran Lingkungan Wamen LH Diaz Minta Dapur MBG Wajib MIliki IPAL, Cegah Pencemaran Lingkungan Wamen LH Diaz Minta Dapur MBG Wajib MIliki IPAL, Cegah Pencemaran Lingkungan Gubernur Jabar Evaluasi Program MBG Usai Keracunan Massal di KBB, Minta Penyelenggara Perhatikan Waktu Memasak Gubernur Jabar Evaluasi Program MBG Usai Keracunan Massal di KBB, Minta Penyelenggara Perhatikan Waktu Memasak Gubernur Jabar Evaluasi Program MBG Usai Keracunan Massal di KBB, Minta Penyelenggara Perhatikan Waktu Memasak Gubernur Jabar Evaluasi Program MBG Usai Keracunan Massal di KBB, Minta Penyelenggara Perhatikan Waktu Memasak",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/23/4104043720.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019667949/dprd-bandung-barat-desak-evaluasi-total-program-mbg-kasus-364-siswa-keracunan-jadi-alarm-keras?page=all,b80277b337affa202e6e497c45dbb42c8597066cac5a8a0923be2e94d67eaae0,2025-11-13 20:21:22.227 1130,kompas,mbg,2025-10-21 20:10:15,"Pastikan Makanan Aman, Kapolda Kalsel Santap MBG Bareng Siswa di Banjarbaru","BANJARBARU,KOMPAS.com- Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kalimantan Selatan (Kalsel) Irjen Polisi Rosyanto Yudha Hermawan ikut menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 5 Banjarbaru, Selasa (21/10/2025).Ia duduk di bangku paling depan, sambil menyantap menu, sekaligus memastikan makanan aman dikonsumsi.Menu yang disantap sama seperti yang dimakan para siswa. Yudha mengatakan, dirinya mencicipi menu MBG bersama siswa sebab ingin memastikan makanan yang disajikan dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) PoldaKalselbetul-betul aman dan sehat dikonsumsi.""Hari ini kita makan bersama anak-anak penerima manfaat di SMPN 5Banjarbaruuntuk memberikan jaminan bahwa program pemerintah melaluimakan bergizi gratisini sehat untuk dikonsumsi,"" ujar Yudha kepada wartawan, Selasa (21/10/2025).Baca juga:Iming-iming Kerja di Tambang Tanpa Tes, 43 Warga Balangan Kalsel Tertipu Rp 86 JutaHingga saat ini, kata Yudha, terdapat 3 SPPG Polda Kalsel yang sudah beroperasi dari target 14 yang dicanangkan.Yudha memastikan, pemeriksaan menyeluruh terhadap bahan makanan maupun alat yang digunakan di SPPG Polda Kalsel secara berkala. SPPG Polda Kalsel secara periodik melaksanakan food safety dan melakukan rapid test di semua SPPG yang dikelola,"" jelas Yudha.Selain itu, lanjut Yudha, dalam waktu dekat, Polda Kalsel akan mendatangkan alat pencuci ompreng yang lebih canggih agar ompreng aman digunakan dan tak mudah terkontaminasi.Baca juga:Polda Kalsel Targetkan Punya 14 SPPG, 4 Sudah Beroperasi, SLHS Masih dalam Proses""Kedepan, untuk memperbaiki kualitas SPPG, Polda Kalsel mendatangkan alat pencuci ompreng agar dapat membersihkan lebih higienis dan sehat lagi,"" tambahnya.Yudha juga mengimbau kepada seluruh sekolah jika menemukan menu MBG yang berasal dari SPPG Polda Kalsel yang basi atau tak layak konsumsi agar segera melapor.Ia pun mengajak kepala sekolah dan para guru untuk bersama-sama melakukan pengawasan menu MBG.Baca juga:Kodim dan BPOM Sidak Dapur MBG di Martapura Kalsel usai Kasus Keracunan 130 Siswa""Apabila ditemukan makanan yang tidak normal atau basi dari SPPG Polda Kalsel, semua makanan bisa ditarik dan dikembalikan kepada kami. Nantinya akan kita ganti dengan makanan yang lebih segar,"" ungkapnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BANJARBARU,KOMPAS.com- Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Kalimantan Selatan (Kalsel) Irjen Polisi Rosyanto Yudha Hermawan ikut menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 5 Banjarbaru, Selasa (21/10/2025). Ia duduk di bangku paling depan, sambil menyantap menu, sekaligus memastikan makanan aman dikonsumsi. Menu yang disantap sama seperti yang dimakan para siswa. Yudha mengatakan, dirinya mencicipi menu MBG bersama siswa sebab ingin memastikan makanan yang disajikan dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) PoldaKalselbetul-betul aman dan sehat dikonsumsi. ""Hari ini kita makan bersama anak-anak penerima manfaat di SMPN 5Banjarbaruuntuk memberikan jaminan bahwa program pemerintah melaluimakan bergizi gratisini sehat untuk dikonsumsi,"" ujar Yudha kepada wartawan, Selasa (21/10/2025). Baca juga:Iming-iming Kerja di Tambang Tanpa Tes, 43 Warga Balangan Kalsel Tertipu Rp 86 Juta Hingga saat ini, kata Yudha, terdapat 3 SPPG Polda Kalsel yang sudah beroperasi dari target 14 yang dicanangkan. Yudha memastikan, pemeriksaan menyeluruh terhadap bahan makanan maupun alat yang digunakan di SPPG Polda Kalsel secara berkala. SPPG Polda Kalsel secara periodik melaksanakan food safety dan melakukan rapid test di semua SPPG yang dikelola,"" jelas Yudha. Selain itu, lanjut Yudha, dalam waktu dekat, Polda Kalsel akan mendatangkan alat pencuci ompreng yang lebih canggih agar ompreng aman digunakan dan tak mudah terkontaminasi. Baca juga:Polda Kalsel Targetkan Punya 14 SPPG, 4 Sudah Beroperasi, SLHS Masih dalam Proses ""Kedepan, untuk memperbaiki kualitas SPPG, Polda Kalsel mendatangkan alat pencuci ompreng agar dapat membersihkan lebih higienis dan sehat lagi,"" tambahnya. Yudha juga mengimbau kepada seluruh sekolah jika menemukan menu MBG yang berasal dari SPPG Polda Kalsel yang basi atau tak layak konsumsi agar segera melapor. Ia pun mengajak kepala sekolah dan para guru untuk bersama-sama melakukan pengawasan menu MBG. Baca juga:Kodim dan BPOM Sidak Dapur MBG di Martapura Kalsel usai Kasus Keracunan 130 Siswa ""Apabila ditemukan makanan yang tidak normal atau basi dari SPPG Polda Kalsel, semua makanan bisa ditarik dan dikembalikan kepada kami. Nantinya akan kita ganti dengan makanan yang lebih segar,"" ungkapnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/eYzqtN_zuyo_PgqcgdRk_BG7DTQ=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/21/68f78294ce874.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/21/201015278/pastikan-makanan-aman-kapolda-kalsel-santap-mbg-bareng-siswa-di-banjarbaru,68bc842d4d599ccf77f066e8c0f8693546af1ae1bc1450a6339191ab0f537af5,2025-11-13 20:21:26.047 1131,kompas,mbg,2025-10-21 18:51:52,"232 Siswa Diduga Keracunan MBG di Kairatu Maluku, Dinkes: Sisa 3 Orang yang Dirawat","AMBON, KOMPAS.com- Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku mencatat, jumlah siswa korban keracunan setelah menyantap hidangan Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah sekolah di Kecamatan Kairatu sebanyak 232 orang.Ratusan siswa yang mengalami keracunan itu berasal dari beberapa sekolah, yakni dari SD Inpres Telaga Ratu Desa Kairatu, Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Seram Bagian Barat, dan SD Negeri Waimital di Desa Waimital Kecamatan Kairatu.Kemudian, SD Negeri Waipirit, Kecamatan Kairatu; SMA Negeri 1 Kairatu; dan Taman Kanak-kanak Dusun Talaga Ratu, Desa Kairatu. Total jumlah siswa yang terdata mengalami keracunanMBGsebanyak 232 orang, kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Gariman Kurniawan kepadaKompas.com, Selasa (21/10/2025).Baca juga:Ratusan Siswa di Kairatu Maluku Keracunan MBG hingga Muntah Darah, Gubernur: Sudah DitanganiDari jumlah tersebut, sebanyak 158 siswa menjalani perawatan di Puskesmas Kairatudan sisanya 74 siswa dirawat di Puskesmas Waimital.Menurutnya, untuk kasus siswa SMA Negeri 1 Kairatu yang dilarikan ke Puskesmas Kairatu setelah mengalami gejala keracunan tadi pagi MBG sebanyak 68 orang. Rinciannya yang dirawat di Puskesmas Kairatu sebanyak 158 orang dan di Puskemas Waimital 74 orang. Untuk siswa SMA yang tadi dirawat itu sebanyak 68 orang, katanya.Ia mengatakan, setelah menjalani perawatan di dua puskesmas tersebut, sebagian besar siswa telah dipulangkan, termasuk siswa SMA yang dirawat tadi pagi. Saat ini yang masih dirawat itu tersisa 3 orang, dua di Puskesmas Kairatu dan satu dirawat di rumah. Siswa yang masih dirawat ini yang keracunan sejak kemarin, ujarnya.Baca juga:Kasus Keracunan MBG di Kairatu Maluku, Dinkes Kirim Sampel Makanan ke AmbonRatusan siswa di sejumlah sekolah di Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat,Malukuini mengalami keracunan setelah menyantap hidangan MBG pada Senin (20/10/2025).Ini merupakan MBG perdana.Adapun hidangan yang disajikan bagi ratusan siswa tersebut yakni nasi putih, telur, tahu dan sayur.Setelah menyantap hidangan tersebut, ratusan siswa kemudian mengalami gejala mual dan muntah serta diare dan pusing kepala.Buntut dari kejadian itu, pemerintah kabupaten Seram Bagian Barat langsung menutup sementara operasional seluruh dapur MBG di wilayah itu.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang AMBON, KOMPAS.com- Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku mencatat, jumlah siswa korban keracunan setelah menyantap hidangan Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah sekolah di Kecamatan Kairatu sebanyak 232 orang. Ratusan siswa yang mengalami keracunan itu berasal dari beberapa sekolah, yakni dari SD Inpres Telaga Ratu Desa Kairatu, Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Seram Bagian Barat, dan SD Negeri Waimital di Desa Waimital Kecamatan Kairatu. Kemudian, SD Negeri Waipirit, Kecamatan Kairatu; SMA Negeri 1 Kairatu; dan Taman Kanak-kanak Dusun Talaga Ratu, Desa Kairatu. Total jumlah siswa yang terdata mengalami keracunanMBGsebanyak 232 orang, kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Gariman Kurniawan kepadaKompas.com, Selasa (21/10/2025). Baca juga:Ratusan Siswa di Kairatu Maluku Keracunan MBG hingga Muntah Darah, Gubernur: Sudah Ditangani Dari jumlah tersebut, sebanyak 158 siswa menjalani perawatan di Puskesmas Kairatu dan sisanya 74 siswa dirawat di Puskesmas Waimital. Menurutnya, untuk kasus siswa SMA Negeri 1 Kairatu yang dilarikan ke Puskesmas Kairatu setelah mengalami gejala keracunan tadi pagi MBG sebanyak 68 orang. Rinciannya yang dirawat di Puskesmas Kairatu sebanyak 158 orang dan di Puskemas Waimital 74 orang. Untuk siswa SMA yang tadi dirawat itu sebanyak 68 orang, katanya. Ia mengatakan, setelah menjalani perawatan di dua puskesmas tersebut, sebagian besar siswa telah dipulangkan, termasuk siswa SMA yang dirawat tadi pagi. Saat ini yang masih dirawat itu tersisa 3 orang, dua di Puskesmas Kairatu dan satu dirawat di rumah. Siswa yang masih dirawat ini yang keracunan sejak kemarin, ujarnya. Baca juga:Kasus Keracunan MBG di Kairatu Maluku, Dinkes Kirim Sampel Makanan ke Ambon Ratusan siswa di sejumlah sekolah di Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat,Malukuini mengalami keracunan setelah menyantap hidangan MBG pada Senin (20/10/2025). Ini merupakan MBG perdana. Adapun hidangan yang disajikan bagi ratusan siswa tersebut yakni nasi putih, telur, tahu dan sayur. Setelah menyantap hidangan tersebut, ratusan siswa kemudian mengalami gejala mual dan muntah serta diare dan pusing kepala. Buntut dari kejadian itu, pemerintah kabupaten Seram Bagian Barat langsung menutup sementara operasional seluruh dapur MBG di wilayah itu.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/8uBFPJ5rbBe3y5NTW48ywvO4ebw=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/21/68f7338d4b299.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/21/185152178/232-siswa-diduga-keracunan-mbg-di-kairatu-maluku-dinkes-sisa-3-orang-yang,cee7ef6e94eb2493c2c5fdf3d087dacb2b324c9a0d9f8450ef27aae514e60459,2025-11-13 20:21:37.538 1132,detik,mbg,2025-11-03 20:25:00,"Ignasius Jonan Temui Prabowo di Istana, Bahas Kereta Cepat?","Mantan Direktur Utama KAI Ignasius Jonan menemui Presiden Prabowo Subianto selama dua jam di Istana Kepresidenan, Jakarta. Dalam pertemuan itu, Jonan mengaku memberikan sejumlah masukan terkait program-program pemerintahan Prabowo. Pantauan detikcom di Istana, Jonan tiba melalui pintu masuk pilar pada pukul 15.35 WIB, Senin (3/11/2025). Ia kemudian tampak keluar melewati pintu pilar pada pukul 18.27 WIB. ""Tadi kami diterima Bapak Presiden yang diprakarsai oleh Bapak Seskab (Seskab Teddy Indra Wijaya) selama kurang lebih dua jam. Lama sekali ya? Terima kasih sekali sih. Jadi kami sebenarnya memang juga minta waktu untuk sharing lah. Sebagai rakyat, sebagai warga negara, berdiskusi tentang program-program yang dijalankan oleh beliau selama ini,"" kata Jonan kepada wartawan di Istana. Jonan mengatakan dia dan Prabowo membahas sejumlah hal, seperti diplomasi luar negeri presiden selama satu tahun terakhir dan pengembangan perusahaan BUMN. ""Kami juga sharing tentang peran serta beliau yang sangat bagus dan aktif di diplomasi luar negeri. Juga di pengembangan BUMN dan partisipasi BUMN untuk bangsa dan negara yang lebih banyak. Juga program-program yang sifatnya itu kerakyatan. Jadi seperti ya keberpihakan kepada keadilan sosial kalau menurut saya ya,"" ucapnya. Mantan Menteri Perhubungan ini menyebut pertemuannya dengan Prabowo juga membahas pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG), Koperasi Desa Merah Putih, dan Sekolah Rakyat. Dia menilai program-program pemerintahan Prabowo akan berdampak positif pada sektor ekonomi. ""Itu misalnya MBG, ada Kopdes Merah Putih, lalu Sekolah Rakyat, yang multiplier effect ekonominya menurut saya secara perlahan mungkin akan tumbuh. Memang kalau diminta sempurna dari awal mungkin tidak mungkin, tapi kan ini perbaikannya pelan-pelan gitu ya, mestinya jalan sih selama ini,"" ujarnya. Jonan mengatakan pembahasan itu hanya seputar program-program unggulan pemerintahan. Dia menegaskan tak ada pembahasan mengenai polemik utang kereta cepat Whoosh. ""Jadi diskusinya itu aja sih , nggak ada yang lain. Nggak, nggak (pembahasan soal kereta cepat). Nggak, saya nggak diminta masukan kok soal itu,"" imbuhnya. Simak juga Video KPK Selidiki Dugaan Kasus Terkait Whoosh, Dilakukan Sejak Awal Tahun",Firda Cynthia Anggrainy -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/03/mantan-direktur-utama-kai-ignasius-jonan-menemui-presiden-prabowo-subianto-di-istana-kepresidenan-jakarta-1762176230866_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8192528/ignasius-jonan-temui-prabowo-di-istana-bahas-kereta-cepat,b07e28fa34f536a33208c72a3fee03cc514f3a69ba1b1785b31bd6677e07ca1a,2025-11-13 20:21:41.693 1133,okezone,mbg,2025-07-11 18:59:42,"Dukung Program MBG, Kapolri Hadiri Groundbreaking 29 Dapur SPPG Polda Sumut","JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melaksanakan Groundbreaking pembangunan 29 dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Polda Sumatera Utara (Sumut) dan Polres jajaran, pada Jumat (11/7/2025). Sigit mengatakan, langkah Groundbreaking ini merupakan bentuk komitmen Polri dalam mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto. ""Ini menjadi komitmen Polri untuk mendukung program MBG. Karena kita tahu bahwa program MBG ini sangat bermanfaat bagi anak-anak kita baik yang dalam kandungan, usia dini, hingga tingkat SMA,"" ujarnya kepada wartawan. Dalam kesempatan itu, Sigit juga mengapresiasi jajaran Polda Sumatera Utara karena telah mendukung penuh progam MBG yang menjadi salah satu Asta Cita pemerintahan Prabowo-Gibran. Ia menjelaskan, khusus wilayah Polda Sumatera Utara sendiri saat ini sudah ada 2 SPPG yang beroperasional dan 5 SPPG yang sedang dalam tahap verifikasi. ""Sehingga untuk jumlah SPPG saat ini, baik yang operasional, verifikasi dan akan dibangun jumlahnya 36 SPPG,"" tuturnya. Ia berpesan agar pelaksanaan MBG yang dilakukan oleh SPPG di wilayah hukum Polda Sumatera Utara dapat betul-betul dipersiapkan dengan baik. Mulai dari bahan baku, proses pemasakan hingga distribusi. Sigit meminta agar food security terhadap produk MBG yang akan disalurkan kepada masyarakat dapat benar-benar terjamin keamanannya. ""Paling utama adalah bagaiman SPPG ini betul-betul dirasakan oleh para penerima manfaat. Dipersiapkan dengan baik pada saat dimasak, distribusi, kita memiliki kekhasan food security betul-betul dilaksanakan sebaik-baiknya,"" jelasnya. Lebih lanjut, Sigit berharap dengan adanya pembangunan 29 SPPG tersebut juga mampu menjadikan lapangan kerja baru bagi masyarakat yang tinggal di sekitar SPPG. Sehingga, kata dia, tidak hanya bermanfaat bagi anak-anak penerima manfaat melainkan juga bagi orang tua ataupun masyarakat setempat. ""Tentunya SPPG ini juga kita harapkan bisa menyerap lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sekitar SPPG,"" tuturnya. JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melaksanakan Groundbreaking pembangunan 29 dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Polda Sumatera Utara (Sumut) dan Polres jajaran, pada Jumat (11/7/2025). Sigit mengatakan, langkah Groundbreaking ini merupakan bentuk komitmen Polri dalam mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto. ""Ini menjadi komitmen Polri untuk mendukung program MBG. Karena kita tahu bahwa program MBG ini sangat bermanfaat bagi anak-anak kita baik yang dalam kandungan, usia dini, hingga tingkat SMA,"" ujarnya kepada wartawan. Dalam kesempatan itu, Sigit juga mengapresiasi jajaran Polda Sumatera Utara karena telah mendukung penuh progam MBG yang menjadi salah satu Asta Cita pemerintahan Prabowo-Gibran. Ia menjelaskan, khusus wilayah Polda Sumatera Utara sendiri saat ini sudah ada 2 SPPG yang beroperasional dan 5 SPPG yang sedang dalam tahap verifikasi. ""Sehingga untuk jumlah SPPG saat ini, baik yang operasional, verifikasi dan akan dibangun jumlahnya 36 SPPG,"" tuturnya. Ia berpesan agar pelaksanaan MBG yang dilakukan oleh SPPG di wilayah hukum Polda Sumatera Utara dapat betul-betul dipersiapkan dengan baik. Mulai dari bahan baku, proses pemasakan hingga distribusi. Sigit meminta agar food security terhadap produk MBG yang akan disalurkan kepada masyarakat dapat benar-benar terjamin keamanannya. ""Paling utama adalah bagaiman SPPG ini betul-betul dirasakan oleh para penerima manfaat. Dipersiapkan dengan baik pada saat dimasak, distribusi, kita memiliki kekhasan food security betul-betul dilaksanakan sebaik-baiknya,"" jelasnya. Lebih lanjut, Sigit berharap dengan adanya pembangunan 29 SPPG tersebut juga mampu menjadikan lapangan kerja baru bagi masyarakat yang tinggal di sekitar SPPG. Sehingga, kata dia, tidak hanya bermanfaat bagi anak-anak penerima manfaat melainkan juga bagi orang tua ataupun masyarakat setempat. ""Tentunya SPPG ini juga kita harapkan bisa menyerap lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sekitar SPPG,"" tuturnya. (Awaludin)",Achmad Al Fiqri,https://img.okezone.com/content/2025/07/11/608/3154616/kapolri_jenderal_listyo_sigit_prabowo-V5Se_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/07/11/608/3154616/dukung-program-mbg-kapolri-hadiri-groundbreaking-29-dapur-sppg-polda-sumut?page=all,02f913b5fb1e94437d7f0c1eebce5eb58a91a6eb0f5f4c353d06262537b93907,2025-11-13 20:21:41.853 1134,pikiranrakyat,mbg,2025-09-23 18:42:00,Komisi IX: Masukan Publik Jadi Catatan Penting Perbaikan MBG,"PIKIRAN RAKYAT- Komisi IX DPR RI melakukan audiensi dengan Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak (GKIA), Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI), dan Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) terkait penyampaian pandangan serta Rekomendasi terhadap Program Makan Bergizi Gratis. Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Putih Sari menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang baru berjalan sembilan bulan masih penuh dengan berbagai kekurangan. Ia menekankan bahwa Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai penyelenggara juga masih dalam tahap awal pembentukan dan belum memiliki struktur yang mapan. Baru sembilan bulan dan masih banyak, kita akui banyak sekali yang memang penuh dengan kekurangan. Badan Gizi Nasional secara kelembagaan pun ini juga badan yang baru, perangkat juga masih belum terhierarki dengan baik, artinya baru memang terpusat di tingkat pusat saja, belum ada perwakilan di tingkat daerah, ujarnya di Gedung Nusantara I, DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (22/9/2025). Menurutnya, meski koordinasi lintas instansi mulai berjalan di sejumlah daerah, penguatan struktur tetap menjadi kebutuhan mendesak. Puti mencontohkan hasil kunjungan kerja ke Batam, di mana sudah ada koordinasi antara dinas kesehatan dan pendidikan dalam menangani berbagai kasus. Kalau kemarin saya kebetulan ke Batam, itu sudah mulai berjalan, ada koordinasi bagaimana penanganan-penanganan jika terjadi kasus-kasus tertentu. Mudah-mudahan ini menjadi awal, imbuhnya. Lebih lanjut, ia menyoroti kompleksitas persoalan gizi dan kesehatan di Indonesia, yang erat kaitannya dengan upaya menyiapkan generasi emas 2045. Menurutnya, masih banyak masyarakat yang belum memiliki kesadaran tentang pentingnya gizi seimbang, termasuk konsumsi buah dan sayur. Ternyata begitu kompleks permasalahan gizi, ataupun juga permasalahan kesehatan di Indonesia, terutama yang terkait dengan bagaimana menyiapkan generasi penerus kita. Dari data survei kesehatan Indonesia, konsumsi buah dan sayur masih sangat rendah, makanya masuk ke dalam item Germas, jelasnya. Politisi Fraksi Partai Gerindra itu juga menekankan pentingnya meningkatkan jumlah SDM di bidang gizi untuk menopang keberhasilan program MBG. Ia mengapresiasi masukan dari para ahli dan anggota DPR lainnya agar rekomendasi yang muncul tidak hanya ditujukan kepada BGN, tetapi juga kementerian terkait, termasuk Kementerian Kesehatan. Ini menjadi catatan penting, artinya tidak hanya bagi BGN sebagai penyelenggara makan bergizi gratis, tapi juga untuk kementerian lain, termasuk Kementerian Kesehatan dalam hal sosialisasi gizi. Pemenuhan terhadap SDM kesehatan di bidang gizi juga perlu didorong, pungkasnya.***",Tim PRMN 06,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/750x500/photo/2025/09/23/2230980589.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019670123/komisi-ix-masukan-publik-jadi-catatan-penting-perbaikan-mbg?page=all,610c8dec7c9e9e24471eeb9d1fb6e076a2bb8b03c9b878bd14dc17afa1c70eb8,2025-11-13 20:21:47.759 1135,kompas,mbg,2025-10-21 18:30:00,"Perpres Tata Kelola MBG Segera Terbit, Dapur Dilarang Masak Sebelum Pukul 00.00","KOMPAS.com Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S. Deyang, mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat pemerintah akan mensosialisasikan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tata Kelola Program Makan Bergizi Gratis (MBG).Salah satu aturan yang akan diberlakukan adalah larangan bagi dapur penyedia makanan untuk mulai memasak sebelum pukul 00.00 atau tengah malam. Misalnya, salah satu contoh tata kelola yang kecil saja, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) enggak boleh lagi memasak di bawah pukul 12 malam, masaknya harus pukul 2 pagi, kata Nanik usai menghadiri Town Hall Meeting satu tahun Kementerian Koordinator Bidang Pangan di Jakarta, Selasa.Menurut Nanik, ketentuan tersebut menjadi bagian dari upaya memperbaiki tata kelola ProgramMakan Bergizi Gratis(MBG) agar makanan yang disalurkan ke peserta didik tetap segar dan aman dikonsumsi.Baca juga:Ratusan Siswa di Seram Barat Maluku Alami Keracunan, Semua Dapur MBG Ditutup SementaraMasak Berdasarkan Batch SekolahSelain pembatasan waktu memasak, Nanik menegaskan bahwa setiap dapur atau SPPG juga wajib mengikuti sistem batch berdasarkan kelompok penerima manfaat di sekolah. Misalnya dikirim pagi untuk anak-anak TK, itu masak sendiri. Kalau dikirim untuk anak-anak SD yang agak siang, nanti dimasak sendiri. Itu contoh yang masuk dalamPerpres Tata Kelola MBG, ujarnya.Sistem tersebut, kata Nanik, diterapkan agar makanan yang diterima anak-anak di setiap jenjang pendidikan, mulai dari PAUD hingga SMA, selalu dalam kondisi baik, higienis, dan tidak basi.112 Dapur Ditutup Karena Langgar SOPDalam kesempatan yang sama, Nanik mengungkapkan bahwaBadan Gizi Nasional(BGN) telah mengambil langkah tegas terhadap mitra yang melanggar standar operasional prosedur (SOP) dalam pelaksanaanProgram Makan Bergizi Gratis. Kemudian kepada para mitra juga kita tegas. Kita katakan kalau terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan seperti sekarang atau kemarin-kemarin, ya kan kita tindak. Kita tutup dapurnya untuk jangka waktu sampai selesai kami melakukan evaluasi, papar Nanik.Ia menambahkan, berdasarkan data BGN, sebanyak 112 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah ditutup sementara karena melanggar SOP penyediaan makanan bergizi.Baca juga:1 Dapur MBG Tutup, Satgas Lumajang: Itu Kewenangan BGNDapur Belum Memiliki Pendingin dan Lantai Belum DiepoksiHasil investigasi tim BGN juga menemukan sejumlah pelanggaran teknis di lapangan. Banyak dapur yang belum dilengkapi dengan pendingin ruangan (AC) di area pemorsian makanan, sehingga makanan lebih cepat basi. Masih banyak temuan dapur-dapur yang ruang pemorsiannya belum memiliki pendingin ruangan. Itu berpotensi membuat makanan cepat basi, kata Nanik.Selain itu, BGN juga mewajibkan seluruh dapur melakukan epoksi pada lantai, yaitu pelapisan lantai agar lebih kuat, tahan air, mudah dibersihkan, dan tidak licin akibat tumpahan minyak. Kemudian lantai harus diepoksi. Kenapa harus diepoksi? Supaya kuman-kuman dari bawah ini tidak naik. Kemudian, tempat pencucian ompreng harus terpisah dengan pencucian sayur dan sebagainya. Itu sekarang yang kita tegakkan, ujarnya.Baca juga:1 Dapur MBG di Lumajang Berhenti Sementara, 3.510 Siswa TerdampakPerpres Tata Kelola MBG Sudah RampungSebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyampaikan bahwa Perpres Tata Kelola Program Makan Bergizi Gratis telah rampung disusun dan akan segera dibagikan ke seluruh pemangku kepentingan. Sudah beres, tinggal dibagikan, kata Dadan saat ditemui usai menghadiri Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (20/10).Menurut Dadan, Perpres tersebut tak hanya mengatur standar waktu dan teknis produksi makanan bergizi, tetapi juga memuat sanksi administratif bagi pihak yang terbukti melanggar aturan. Perpres Tata Kelola MBG juga mengatur mengenai sanksi bagi SPPG yang melanggar SOP, meskipun saat ini sanksi tersebut sudah diberlakukan, jelasnya.Sanksi yang dimaksud berupa penghentian operasional sementara bagi dapur yang tidak memenuhi standar penyediaan makanan bergizi, hingga evaluasi dinyatakan selesai.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KOMPAS.com Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S. Deyang, mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat pemerintah akan mensosialisasikan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tata Kelola Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Salah satu aturan yang akan diberlakukan adalah larangan bagi dapur penyedia makanan untuk mulai memasak sebelum pukul 00.00 atau tengah malam. Misalnya, salah satu contoh tata kelola yang kecil saja, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) enggak boleh lagi memasak di bawah pukul 12 malam, masaknya harus pukul 2 pagi, kata Nanik usai menghadiri Town Hall Meeting satu tahun Kementerian Koordinator Bidang Pangan di Jakarta, Selasa. Menurut Nanik, ketentuan tersebut menjadi bagian dari upaya memperbaiki tata kelola ProgramMakan Bergizi Gratis(MBG) agar makanan yang disalurkan ke peserta didik tetap segar dan aman dikonsumsi. Baca juga:Ratusan Siswa di Seram Barat Maluku Alami Keracunan, Semua Dapur MBG Ditutup Sementara Selain pembatasan waktu memasak, Nanik menegaskan bahwa setiap dapur atau SPPG juga wajib mengikuti sistem batch berdasarkan kelompok penerima manfaat di sekolah. Misalnya dikirim pagi untuk anak-anak TK, itu masak sendiri. Kalau dikirim untuk anak-anak SD yang agak siang, nanti dimasak sendiri. Itu contoh yang masuk dalamPerpres Tata Kelola MBG, ujarnya. Sistem tersebut, kata Nanik, diterapkan agar makanan yang diterima anak-anak di setiap jenjang pendidikan, mulai dari PAUD hingga SMA, selalu dalam kondisi baik, higienis, dan tidak basi. Dalam kesempatan yang sama, Nanik mengungkapkan bahwaBadan Gizi Nasional(BGN) telah mengambil langkah tegas terhadap mitra yang melanggar standar operasional prosedur (SOP) dalam pelaksanaanProgram Makan Bergizi Gratis. Kemudian kepada para mitra juga kita tegas. Kita katakan kalau terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan seperti sekarang atau kemarin-kemarin, ya kan kita tindak. Kita tutup dapurnya untuk jangka waktu sampai selesai kami melakukan evaluasi, papar Nanik. Ia menambahkan, berdasarkan data BGN, sebanyak 112 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah ditutup sementara karena melanggar SOP penyediaan makanan bergizi. Baca juga:1 Dapur MBG Tutup, Satgas Lumajang: Itu Kewenangan BGN Hasil investigasi tim BGN juga menemukan sejumlah pelanggaran teknis di lapangan. Banyak dapur yang belum dilengkapi dengan pendingin ruangan (AC) di area pemorsian makanan, sehingga makanan lebih cepat basi. Masih banyak temuan dapur-dapur yang ruang pemorsiannya belum memiliki pendingin ruangan. Itu berpotensi membuat makanan cepat basi, kata Nanik. Selain itu, BGN juga mewajibkan seluruh dapur melakukan epoksi pada lantai, yaitu pelapisan lantai agar lebih kuat, tahan air, mudah dibersihkan, dan tidak licin akibat tumpahan minyak. Kemudian lantai harus diepoksi. Kenapa harus diepoksi? Supaya kuman-kuman dari bawah ini tidak naik. Kemudian, tempat pencucian ompreng harus terpisah dengan pencucian sayur dan sebagainya. Itu sekarang yang kita tegakkan, ujarnya. Baca juga:1 Dapur MBG di Lumajang Berhenti Sementara, 3.510 Siswa Terdampak Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyampaikan bahwa Perpres Tata Kelola Program Makan Bergizi Gratis telah rampung disusun dan akan segera dibagikan ke seluruh pemangku kepentingan. Sudah beres, tinggal dibagikan, kata Dadan saat ditemui usai menghadiri Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (20/10). Menurut Dadan, Perpres tersebut tak hanya mengatur standar waktu dan teknis produksi makanan bergizi, tetapi juga memuat sanksi administratif bagi pihak yang terbukti melanggar aturan. Perpres Tata Kelola MBG juga mengatur mengenai sanksi bagi SPPG yang melanggar SOP, meskipun saat ini sanksi tersebut sudah diberlakukan, jelasnya. Sanksi yang dimaksud berupa penghentian operasional sementara bagi dapur yang tidak memenuhi standar penyediaan makanan bergizi, hingga evaluasi dinyatakan selesai.",Kompas Cyber Media,https://asset.kompas.com/crops/5GaaptNCJVNSl1c3AGNfEyKZm88=/0x0:0x0/780x390/data/photo/2025/10/16/68f088fc9504a.jpg,https://www.kompas.com/jawa-timur/read/2025/10/21/183000388/perpres-tata-kelola-mbg-segera-terbit-dapur-dilarang-masak-sebelum,2ce62185b9794f4e9e73038b71689a3faca21b9766c93a6edf4c6cdad475e045,2025-11-13 20:21:47.918 1136,okezone,mbg,2025-07-08 07:46:55,Polri Kejar Target Pembangunan SPPG MBG di Seluruh Polda,"JAKARTA - Irwasum Polri sekaligus Kasatgas Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Polri, Komjen Pol Dedi Prasetyo mengungkapkan, pihaknya mengejar target pembangunan 200 unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Polda jajaran. Hal ini ditegaskan usai peninjauan dapur SPPG MBG di Polda Kalteng sekaligus pelaksanaan groundbreaking secara serentak, dan daring untuk 4 SPPG baru di Polres Barito Utara, Kapuas, Kotawaringin Barat, dan Kotawaringin Timur. ""Sesuai arahan Kapolri di Monas 1 Juli lalu, kami pacu pendirian SPPG di tiap Polda guna mendukung program prioritas Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto,"" kata Dedi, Selasa (8/7/2025). Kata dia, SPPG Polda Kalteng telah menyelesaikan pembangunan gedung yang akan segera diisi oleh peralatan masak, untuk selanjutnya dilakukan verifikasi oleh pihak BGN agar segera dapat beroperasional penuh. Keempat SPPG hasil groundbreaking daring tersebut diproyeksikan melayani 3.500 penerima manfaat dan membuka lapangan kerja bagi 47 relawan per unit. Dedi pun menambahkan, percepatan berbasis kolaborasi pentahelix yang mengintegrasikan lima pilar yakni government (Polri/pemda), academia (keahlian gizi Dokkes Polri), private sector (penyedia bahan pangan), civil society (relawan/Bhayangkari), dan media (transparansi program). ""Dokkes Polri menjadi tulang punggung keistimewaan dalam hal food security dalam model sinergi ini,"" ujar Dedi. Ia menekankan, bahwa 156 SPPG nasional yang telah dibangun di seluruh Polda jajaran akan dikejar menjadi 200 unit. Menurut Dedi, pembangunan serentak SPPG ini membuktikan keseriusan Polri menjembatani kebijakan strategis pemerintah dengan kebutuhan riil masyarakat. ""Melalui pendekatan human security berbasis pentahelix, SPPG MBG bukan sekadar dapur umum melainkan role model ketahanan pangan multisektor,"" ujarnya. Dokkes Polri, kata Dedi, akan mengoptimalkan inovasi pangan berkelanjutan untuk memastikan zero gap akses gizi masyarakat. JAKARTA - Irwasum Polri sekaligus Kasatgas Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Polri, Komjen Pol Dedi Prasetyo mengungkapkan, pihaknya mengejar target pembangunan 200 unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Polda jajaran. Hal ini ditegaskan usai peninjauan dapur SPPG MBG di Polda Kalteng sekaligus pelaksanaan groundbreaking secara serentak, dan daring untuk 4 SPPG baru di Polres Barito Utara, Kapuas, Kotawaringin Barat, dan Kotawaringin Timur. ""Sesuai arahan Kapolri di Monas 1 Juli lalu, kami pacu pendirian SPPG di tiap Polda guna mendukung program prioritas Asta Cita Presiden RI Prabowo Subianto,"" kata Dedi, Selasa (8/7/2025). Kata dia, SPPG Polda Kalteng telah menyelesaikan pembangunan gedung yang akan segera diisi oleh peralatan masak, untuk selanjutnya dilakukan verifikasi oleh pihak BGN agar segera dapat beroperasional penuh. Keempat SPPG hasil groundbreaking daring tersebut diproyeksikan melayani 3.500 penerima manfaat dan membuka lapangan kerja bagi 47 relawan per unit. Dedi pun menambahkan, percepatan berbasis kolaborasi pentahelix yang mengintegrasikan lima pilar yakni government (Polri/pemda), academia (keahlian gizi Dokkes Polri), private sector (penyedia bahan pangan), civil society (relawan/Bhayangkari), dan media (transparansi program). ""Dokkes Polri menjadi tulang punggung keistimewaan dalam hal food security dalam model sinergi ini,"" ujar Dedi. Ia menekankan, bahwa 156 SPPG nasional yang telah dibangun di seluruh Polda jajaran akan dikejar menjadi 200 unit. Menurut Dedi, pembangunan serentak SPPG ini membuktikan keseriusan Polri menjembatani kebijakan strategis pemerintah dengan kebutuhan riil masyarakat. ""Melalui pendekatan human security berbasis pentahelix, SPPG MBG bukan sekadar dapur umum melainkan role model ketahanan pangan multisektor,"" ujarnya. Dokkes Polri, kata Dedi, akan mengoptimalkan inovasi pangan berkelanjutan untuk memastikan zero gap akses gizi masyarakat. (Awaludin)",Puteranegara Batubara,https://img.okezone.com/content/2025/07/08/337/3153528/irwasum_polri_komjen_dedi_prasetyo-mMCt_large.jpeg,https://news.okezone.com/read/2025/07/08/337/3153528/polri-kejar-target-pembangunan-sppg-mbg-di-seluruh-polda?page=all,05169a11bc52f3828bd3d7cc9a843b246f89b40a6526540001a5e92d033140bd,2025-11-13 20:21:52.285 1137,detik,mbg,2025-11-03 20:05:00,Perjuangan Ning Lia Pastikan Perlindungan Sosial untuk Masyarakat Jatim,"Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dari Daerah Pemilihan Jawa Timur, Lia Istifhama, M.E.I menunjukkan komitmen nyata memperjuangkan perlindungan sosial dan perbaikan pelayanan publik bagi masyarakat. Terutama di daerah pemilihannya, di Jawa Timur. Sebagai anggota Komite III DPD RI yang membidangi kesejahteraan sosial, Lia Istifhama aktif mendorong perubahan kebijakan yang berdampak langsung pada jaminan kebutuhan dasar warga Jatim. Salah satu fokus utamanya adalah sektor kesehatan. Lia Istifhama secara konsisten memperjuangkan agar Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang selama ini ditanggung oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dapat dialihkan dan di-cover oleh Pemerintah Pusat. ""Tujuan utama perjuangan ini adalah meringankan beban APBD provinsi dan kabupaten/kota, sekaligus mempercepat tercapainya Universal Health Coverage (UHC) 100% di Jawa Timur, memastikan seluruh warga memiliki akses kesehatan tanpa terkendala biaya,"" ujar Lia Istifhama. Selain kesehatan, Lia Istifhama juga memperluas jangkauan program sosial. Ia mendorong perluasan cakupan program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar dapat menyentuh dan menjangkau kelompok santri di pondok pesantren yang tersebar luas di Jawa Timur. Program Makan Bergisi Gratis (MBG), menurut Ning Lia, sapaan akrab senator yang juga pencipta Syair Tani ini menyebutkan bahwa MBG bukan sebatas upaya dalam mengurangi stunting namun justru pemberdayaan ekonomi. Apa maksudnya? ""MBG memang program yang efektif untuk menanggulangi stunting karena ini bagian dari deep learning dan kontekstual learning agar dalam keseharian mereka memiliki preferensi konsumsi sesuai keterpenuhan gizi. Jangka panjangnya tentu sangat jelas, sebagai upaya efektif mereduksi angka stunting,"" jelas Ning Lia. ""Selain itu, MBG merupakan titik pangkal kuatnya budaya gotong royong lintas sektoral serta jejaring ekosistem UMKM. Secara jangka panjang, ini akan menjadi pintu keberdayaan ekonomi daerah,"" imbuhnya. ""Keberdayaan ekonomi daerah justru semakin tumbuh dengan adanya BMG. Hal ini disebabkan tatkala program pemberian MBG sangat ditunggu anak-anak, maka pemerintah pasti tersentuh untuk terus menjadikan ini program berkelanjutan. Akhirnya, akan terstimulus upaya peningkatan pendapatan asli daerah,"" jelasnya. Di sektor pendidikan, Senator Jatim ini fokus pada isu inklusifitas. Ia mendesak adanya penambahan kuota khusus disabilitas dalam Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Langkah ini dinilai krusial untuk memastikan bahwa penyandang disabilitas mendapatkan akses dan kesempatan yang adil dalam menempuh pendidikan tinggi. Dalam rangka meningkatkan kualitas dan pengawasan pelayanan publik, Lia Istifhama melakukan langkah inisiatif penting di tingkat daerah. Ia menjalin sinergi aktif dengan Ombudsman RI Perwakilan Jawa Timur untuk membentuk Posko Pengaduan Bersama DPD-Ombudsman. Posko bersama ini dibentuk dengan tujuan memperkuat pengawasan pelayanan publik secara sistematis. Posko tersebut menjadi jembatan langsung untuk menampung dan menindaklanjuti berbagai keluhan dari masyarakat akar rumput, mencakup isu-isu layanan publik mendasar seperti sengketa tanah, kualitas pendidikan, dan layanan kependudukan. Pada keterangan tertulisnya di awal bulan Januari 2025 pasca Rapat Kerja Bersama Kemenkes RI, Ning Lia menjelaskan apresiasinya kepada Menkes atas hadirnya beasiswa bagi dokter spesialis melalui program LPDP. ""Kita harus apresiasi akselerasi bapak Menkes atas ketersediaan beasiswa bagi dokter spesialis, ini sangat penting sebagai indikator pemenuhan UHC atau Universal Health Coverage (UHC) di daerah. Namun ternyata, ada daya dorong lain yang sangat perlu menjadi atensi, yaitu penambahan kuota Penerima Bantuan Iuran (PBI) Pusat atau JKN,"" kata Ning Lia. ""Saat ini, Jatim sebagai provinsi dengan populasi tertinggi kedua nasional, hanya menerima 15 juta PBI JKN, padahal total populasi sekitar 41,4 juta jiwa. Artinya, lebih dari setengah penduduk Jawa Timur belum sepenuhnya terlindungi oleh jaminan kesehatan yang disediakan oleh pemerintah,"" ujarnya. ""Sebagai upaya penyelesaian, pemerintah perlu meningkatkan jumlah penerima UHC, dengan target memperluas cakupan layanan untuk 3 juta warga lagi pada tahun 2024, sehingga total warga yang tercover oleh UHC bisa mencapai sekitar 18 juta jiwa. Ini akan memungkinkan lebih banyak warga Jawa Timur, terutama yang kurang mampu, untuk mendapatkan layanan kesehatan yang memadai,"" jelasnya. Melalui serangkaian perjuangan di tingkat legislasi dan sinergi aktif di tingkat daerah, Lia Istifhama menegaskan perannya sebagai wakil rakyat Jatim yang berkomitmen penuh terhadap peningkatan kesejahteraan sosial dan perbaikan tata kelola pelayanan publik. Jangan lewatkan, detikJatim akan kembali menghadirkan detikJatim Awards 2025, ajang penghargaan untuk tokoh masyarakat hingga pelaku bisnis dan instansi pemerintah yang memberikan kontribusi positif bagi masyarakat di Jawa Timur. Tahun ini, pemberian penghargaan akan digelar di Grand Mercure Mirama, Kota Malang, pada Rabu, 5 November 2025. Anugerah detikJatim Awards 2025 ini diberikan kepada individu, komunitas, instansi pemerintahan, kampus, DPRD, BUMD, dan perusahaan swasta. Seleksi penerima dilakukan melalui tahapan khusus oleh dewan redaksi detikcom dan detikJatim, dengan memperhatikan kriteria inovasi, kreativitas, inspiratif, dampak bagi masyarakat, dan keaktifan di bidang masing-masing.",detikJatim Awards 2025,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/09/01/lia-istifhama-1756733086283_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jatim/berita/d-8192495/perjuangan-ning-lia-pastikan-perlindungan-sosial-untuk-masyarakat-jatim,88a8e981c7e1cd2c1d39fcd55b5337fe7fdb4a7cd1814d7aa7fc120bf50b2768,2025-11-13 20:21:52.477 1138,pikiranrakyat,mbg,2025-09-19 16:26:00,"Modus MBG, Warga Garut Gelapkan 1,35 Ton Beras di Ciamis","PIKIRAN RAKYAT- Jajaran Kepolisian Resor (Polres) Ciamis meringkus seorang pelaku penipuan dengan modus membeli beras untuk keperluan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG). Dalam aksinya pelaku menipu dan menggelapkan beras sebanyak 1,35 ton. ""Kami berhasil menangkap seorang pelaku, IA warga Garut. Kami masih mengejar R yang menjadi otak penipuan berkedok membeli beras untuk program MBG,"" kata Kasat Reskrim Polres Ciamis, AKP Carsono, kepada wartawan, Kamis, 18 September 2025 di Mapolres Ciamis. Kasus tersebut bermula ketika R yang masih buron minta tersangka IA untuk mencari rumah kontrakan di sekitar Tasikmalaya, untuk menyimpan beras. Tersangka mendapat kontrakan di Dusun Desa, Desa Cijulang, Kecamatan Cihaurbeuti, yang persis di depan dapur MBG. Selanjutnya IA mengirim lokasi rumah kepada R. Kemudian R menghubungi koran, Danang lewat telepon, tujuannya memesan beras sebanyak 2 ton. Pada waktu yang disepakati, korban mengirim beras sebanyak 1,35 ton kontrakan tersangka di depan dapur MBG. ""Tanpa curiga, korban mengantar beras pesanan ke kontrakan tersangka, sekaligus menurunkan beras 1,35 ton,"" ungkapnya.. Berikutnya tersangka R menyuruh IA agar menemui korban dan mengajaknya pura-pura akan mengambil uang pembayaran di ATM di wilayah Rajapolah, Tasikmalaya. R menyuruh tim lain untuk membawa beras. ""Tersangka IA naik sepeda motor menuju ATM, sedang korban yang pakai mobil mengikuti di belakangnya. Ternyata dalam perjalanan tersangka kabur. Korban kembali ke kontrakan tersangka, beras nya sudah tidak ada,"" tuturnya. Lebih lanjut Carsono mengatakan, paska kejadian korban getol mencari kendaraan R dan IA. Dengan batuan saudaranya, kali ini korban menawarkan minyak goreng, hal tersebut langsung ditanggapi oleh R. Kemudian R menyuruh IA agar menunggu dan mengambil minyak goreng di wilayah Rajapolah. Tersangka tidak berkutik, karena yang datang adalah korban bersama petugas. Sedangkan R diketahui telah beberapa kali melakukan penipuan di beberapa tempat. Atas perbuatannya , tersangka dijerat dengan pasal 378 KUHP tentang Penipuan, dengan ancaman pidana paling lama empat tahun. Lebih lanjut Carsono juga mengingatkan agar masyarakat lebih hati-hati dalam transaksi jual beli beras dengan modus untuk dapur MBG. ""Pada kejadian tersebut korban percaya, apalagi tempat pengirim di depan dapur MBG. Kami berharap masyarakat lebih hati-hati,"" tambahnya.Sementara itu tersangka IA mengaku mendapat bagian Rp 3 juta. Uangnya sudah habis untuk melunasi hutang.*** Berita PilihanRekomendasi Hotel Murah di Ciamis, Dekat Tempat Wisata Populer5 Tempat Makan Keluarga di Ciamis yang Wajib DicobaEmpat Nama Muncul Jadi Kandidat Wakil Bupati Ciamis, Dinamika Politik MenghangatLama Kosong, PKS Usul Bupati Ciamis Tunjuk Sendiri Calon WakilnyaKejari Ciamis Tahan 4 Tersangka Korupsi Pembangunan SMKN 1 Cijeungjing, Negara Rugi Rp2,7 MiliarNyangku Panjalu Ciamis, Ritual Membersihkan Pusaka yang Sedot Ribuan Penonton Berita PilihanRekomendasi Hotel Murah di Ciamis, Dekat Tempat Wisata Populer5 Tempat Makan Keluarga di Ciamis yang Wajib DicobaEmpat Nama Muncul Jadi Kandidat Wakil Bupati Ciamis, Dinamika Politik MenghangatLama Kosong, PKS Usul Bupati Ciamis Tunjuk Sendiri Calon WakilnyaKejari Ciamis Tahan 4 Tersangka Korupsi Pembangunan SMKN 1 Cijeungjing, Negara Rugi Rp2,7 MiliarNyangku Panjalu Ciamis, Ritual Membersihkan Pusaka yang Sedot Ribuan Penonton Berita Pilihan Rekomendasi Hotel Murah di Ciamis, Dekat Tempat Wisata Populer5 Tempat Makan Keluarga di Ciamis yang Wajib DicobaEmpat Nama Muncul Jadi Kandidat Wakil Bupati Ciamis, Dinamika Politik MenghangatLama Kosong, PKS Usul Bupati Ciamis Tunjuk Sendiri Calon WakilnyaKejari Ciamis Tahan 4 Tersangka Korupsi Pembangunan SMKN 1 Cijeungjing, Negara Rugi Rp2,7 MiliarNyangku Panjalu Ciamis, Ritual Membersihkan Pusaka yang Sedot Ribuan Penonton Rekomendasi Hotel Murah di Ciamis, Dekat Tempat Wisata Populer Rekomendasi Hotel Murah di Ciamis, Dekat Tempat Wisata Populer Rekomendasi Hotel Murah di Ciamis, Dekat Tempat Wisata Populer Rekomendasi Hotel Murah di Ciamis, Dekat Tempat Wisata Populer 5 Tempat Makan Keluarga di Ciamis yang Wajib Dicoba 5 Tempat Makan Keluarga di Ciamis yang Wajib Dicoba 5 Tempat Makan Keluarga di Ciamis yang Wajib Dicoba 5 Tempat Makan Keluarga di Ciamis yang Wajib Dicoba Empat Nama Muncul Jadi Kandidat Wakil Bupati Ciamis, Dinamika Politik Menghangat Empat Nama Muncul Jadi Kandidat Wakil Bupati Ciamis, Dinamika Politik Menghangat Empat Nama Muncul Jadi Kandidat Wakil Bupati Ciamis, Dinamika Politik Menghangat Empat Nama Muncul Jadi Kandidat Wakil Bupati Ciamis, Dinamika Politik Menghangat Lama Kosong, PKS Usul Bupati Ciamis Tunjuk Sendiri Calon Wakilnya Lama Kosong, PKS Usul Bupati Ciamis Tunjuk Sendiri Calon Wakilnya Lama Kosong, PKS Usul Bupati Ciamis Tunjuk Sendiri Calon Wakilnya Lama Kosong, PKS Usul Bupati Ciamis Tunjuk Sendiri Calon Wakilnya Kejari Ciamis Tahan 4 Tersangka Korupsi Pembangunan SMKN 1 Cijeungjing, Negara Rugi Rp2,7 Miliar Kejari Ciamis Tahan 4 Tersangka Korupsi Pembangunan SMKN 1 Cijeungjing, Negara Rugi Rp2,7 Miliar Kejari Ciamis Tahan 4 Tersangka Korupsi Pembangunan SMKN 1 Cijeungjing, Negara Rugi Rp2,7 Miliar Kejari Ciamis Tahan 4 Tersangka Korupsi Pembangunan SMKN 1 Cijeungjing, Negara Rugi Rp2,7 Miliar Nyangku Panjalu Ciamis, Ritual Membersihkan Pusaka yang Sedot Ribuan Penonton Nyangku Panjalu Ciamis, Ritual Membersihkan Pusaka yang Sedot Ribuan Penonton Nyangku Panjalu Ciamis, Ritual Membersihkan Pusaka yang Sedot Ribuan Penonton Nyangku Panjalu Ciamis, Ritual Membersihkan Pusaka yang Sedot Ribuan Penonton",Nurhandoko,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/19/2110786257.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019658262/modus-mbg-warga-garut-gelapkan-135-ton-beras-di-ciamis?page=all,be45e2d19387a86bdd316900dc98155579c180d0b5e2a14f3a37069309bd009e,2025-11-13 20:26:16.945 1139,kompas,mbg,2025-10-21 16:17:33,"1,4 Miliar Porsi MBG Sudah Disajikan, Prabowo Sebut 99,99 Persen Berhasil","KOMPAS.com- Presiden Prabowo Subianto memaparkan hingga saat ini program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menyajikan 1,4 miliar porsi.Ia mengklaim program ini berhasil 99,99 persen tanpa keracunan.""1,4 miliar porsi yang sudah dibagikan, yang keracunan makan 8.000 kurang lebih. Jadi, kalau diambil statistik adalah 0,0007 atau 0,0008 artinya program ini 99,99 persen berhasil,"" kata Prabowo saat menghadiri Wisuda Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (18/10/2025), dilansir Antara, Selasa (21/10/2025).Presiden menyinggung soal adanya sebagian kalangan yang sering mencemooh atau mengkritik pelaksanaan MBG.Baca juga:Dari MBG hingga Reformasi Legislatif, Ini 17 Tuntutan Mahasiswa di Setahun Prabowo-GibranKritik soroti kasus kecil daripada manfaat besarMenurutnya kritik yang muncul lebih menyoroti kasus kecil dibandingkan manfaat besar yang telah dirasakan masyarakat luas. Sampai sekarang, ada beberapa ribu anak yang sakit perut, keracunan makan, tapi yang dibesarkan adalah keracunan, seolah-olah program ini harus dihentikan, ujarnya.Presiden Prabowo berkomitmen untuk terus menyempurnakan program MBG agar semakin aman dan bermanfaat bagi generasi muda, terutama anak-anaksekolahdi seluruh pelosok negeri.Sementara itu Badan Gizi Nasional (BGN) yang menjalankan program ini menyatakan hingga 20 Oktober MBG sudah menjangkau 36.773.520 orang.KOMPAS.COM/BAYU APRILIANOIlustrasi makanan bergizi gratis. Di Wonosobo terjadi kasus tahu berbelatung dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).Siaran pers BGN hari Selasa (21/10/2025) menyebut penerima MBG mencakup anak usia PAUD,siswaSD hingga SMA, serta ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.Kepala BGN, Dadan Hindayana mengatakan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG yang beroperasi jumlahnya lebih dari 12.500 titik.Baca juga:Dukung Konsep School Kitchen, DPR: Sekolah Bisa Kelola Sendiri MBG Pencapaian ini merupakan hasil kerja sama lintas sektor antara pemerintah pusat dan daerah dalam mempercepat pemerataan akses gizi di seluruh wilayah, kata Dadan, dilansir dari Kompas.com, Selasa.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KOMPAS.com- Presiden Prabowo Subianto memaparkan hingga saat ini program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menyajikan 1,4 miliar porsi. Ia mengklaim program ini berhasil 99,99 persen tanpa keracunan. ""1,4 miliar porsi yang sudah dibagikan, yang keracunan makan 8.000 kurang lebih. Jadi, kalau diambil statistik adalah 0,0007 atau 0,0008 artinya program ini 99,99 persen berhasil,"" kata Prabowo saat menghadiri Wisuda Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (18/10/2025), dilansir Antara, Selasa (21/10/2025). Presiden menyinggung soal adanya sebagian kalangan yang sering mencemooh atau mengkritik pelaksanaan MBG. Baca juga:Dari MBG hingga Reformasi Legislatif, Ini 17 Tuntutan Mahasiswa di Setahun Prabowo-Gibran Menurutnya kritik yang muncul lebih menyoroti kasus kecil dibandingkan manfaat besar yang telah dirasakan masyarakat luas. Sampai sekarang, ada beberapa ribu anak yang sakit perut, keracunan makan, tapi yang dibesarkan adalah keracunan, seolah-olah program ini harus dihentikan, ujarnya. Presiden Prabowo berkomitmen untuk terus menyempurnakan program MBG agar semakin aman dan bermanfaat bagi generasi muda, terutama anak-anaksekolahdi seluruh pelosok negeri. Sementara itu Badan Gizi Nasional (BGN) yang menjalankan program ini menyatakan hingga 20 Oktober MBG sudah menjangkau 36.773.520 orang. KOMPAS.COM/BAYU APRILIANOIlustrasi makanan bergizi gratis. Di Wonosobo terjadi kasus tahu berbelatung dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). KOMPAS.COM/BAYU APRILIANOIlustrasi makanan bergizi gratis. Di Wonosobo terjadi kasus tahu berbelatung dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Siaran pers BGN hari Selasa (21/10/2025) menyebut penerima MBG mencakup anak usia PAUD,siswaSD hingga SMA, serta ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Kepala BGN, Dadan Hindayana mengatakan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG yang beroperasi jumlahnya lebih dari 12.500 titik. Baca juga:Dukung Konsep School Kitchen, DPR: Sekolah Bisa Kelola Sendiri MBG Pencapaian ini merupakan hasil kerja sama lintas sektor antara pemerintah pusat dan daerah dalam mempercepat pemerataan akses gizi di seluruh wilayah, kata Dadan, dilansir dari Kompas.com, Selasa.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/ehZP06T7J8bhYdeRnfkvCZ3rA7E=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775dc18fcf.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/15/68eee727418d9.jpeg",https://www.kompas.com/edu/read/2025/10/21/161733271/14-miliar-porsi-mbg-sudah-disajikan-prabowo-sebut-9999-persen-berhasil,6d7636bfd83852b3dbba7f7a46406f8f684d100dc7214a7c96b4b8ad6bfe5d7f,2025-11-13 20:22:23.714 1140,okezone,mbg,2025-06-25 19:45:12,"Perkuat Ketahanan Pangan hingga MBG, RI Punya Ekosistem Beras Biofortifikasi","JAKARTA - Indonesia mempunyai ekosistem beras biofortifikasi berskala industri. Hal ini menjadi yang pertama di Indonesia guna memperkuat ketahanan pangan, menjaga stabilisasi harga hingga memperbaiki gizi masyarakat. Fokus pada pengembangan beras biofortifikasi menjadi bagian penting dalam strategi nasional untuk menurunkan angka stunting dan meningkatkan kesehatan masyarakat secara menyeluruh. ""Beras biofortifikasi merupakan solusi strategis untuk mengatasi hidden hunger dalam skala besar. Kita tidak lagi hanya menangani kekurangan gizi, tetapi mulai mencegahnya langsung dari sumber pangan utama, ujar Guru Besar Ilmu Gizi dan Pangan di IPB University Evy Damayanthi di Jakarta, Rabu (25/6/2025). 1. Ekosistem Beras Biofortifikasi Ekosistem beras biofortifikasi dikembangkan oleh Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Direktur Sistem Gizi Nasional di Badan Gizi Nasional (BGN) Nurjaeni menekankan relevansi inisiatif ini dengan rencana jangka panjang peningkatan status gizi masyarakat. ""Penguatan gizi dimulai dari lahan pertanian, ujarnya. Beras biofortifikasi menawarkan pendekatan berbasis pangan untuk mengurangi kekurangan zat gizi mikro, serta sejalan dengan Program Makan Bergizi Gratis dan target nasional penurunan stunting. Kolaborasi ini menunjukkan bagaimana inovasi di hulu dapat mendukung hilirisasi. 2. Ketahanan Gizi Inti dari inisiatif ini adalah budidaya varietas padi biofortifikasi yang diperkaya dengan zat besi (Fe) dan zinc (Zn), dua mikronutrien penting untuk tumbuh kembang anak dan kesehatan ibu. Pada tahap awal, ekosistem ini diuji di lahan seluas 5 hektar menggunakan varietas Nutrizinc, yang memiliki kandungan zat besi dan zinc 25 50% lebih tinggi dibandingkan padi biasa. Meski Nutrizinc telah menunjukkan hasil gizi yang tinggi, di tahap selanjutnya ekosistem ini memperkenalkan varietas benih yang telah disempurnakan seperti IPB 9G dan IPB 15S, sekaligus menjajaki varietas padi biofortifikasi lainnya dengan kandungan gizi tinggi. Varietas-varietas ini menggabungkan kandungan mikronutrien yang tinggi dengan hasil panen yang lebih baik, sehingga lebih cocok untuk diperluas adopsinya di lapangan. Di sinilah peran penting pemuliaan tanaman benar-benar terlihat. Kami ingin menghadirkan beras yang tak hanya lebih bergizi, tetapi juga memberdayakan petani lewat produktivitas yang lebih tinggi,"" kata Hajrial Aswidinnoor, pemulia di balik pengembangan varietas-varietas ini. 3. Inovasi Cerdas Iklim dan Berbasis Lokal Sebagai bagian dari upaya mewujudkan pertanian yang berkelanjutan dan produktif, inisiatif ini mengintegrasikan teknologi PPAI dari Pandawa Agri Indonesia, perusahaan inovasi pertanian yang berbasis di Banyuwangi. Teknologi ini dirancang untuk meningkatkan kesehatan tanaman dan tanah, serta telah terbukti efektif mendorong praktik budidaya yang lebih ramah lingkungan dan berdaya saing secara ekonomi. Selain itu, budidaya ini juga menerapkan metode irigasi Alternate Wetting and Drying (AWD) yang dapat mengurangi penggunaan air secara signifikan dan berdampak minimal terhadap lingkungan. Kombinasi antara teknologi PPAI dan AWD secara keseluruhan mendorong praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan dalam budidaya padi. Riset IPB University menunjukkan bahwa penerapan teknologi PPAI dapat menurunkan emisi metana hingga 24%. Sementara itu, kombinasi antara AWD dan Teknologi PPAI membuat budidaya padi 213% lebih efisien dalam penggunaan air dibandingkan metode konvensional. Temuan ini menjadi kontribusi nyata terhadap pencapaian target iklim di sektor pertanian Indonesia. Riset ini menunjukkan bahwa dengan teknologi dan praktik yang tepat, padi yang selama ini dikenal sebagai tanaman boros air dapat dibudidayakan dengan cara yang hemat air, rendah emisi, dan tetap produktif, ujar CEO Pandawa Agri Indonesia Kukuh Roxa. JAKARTA - Indonesia mempunyai ekosistem beras biofortifikasi berskala industri. Hal ini menjadi yang pertama di Indonesia guna memperkuat ketahanan pangan, menjaga stabilisasi harga hingga memperbaiki gizi masyarakat. Fokus pada pengembangan beras biofortifikasi menjadi bagian penting dalam strategi nasional untuk menurunkan angka stunting dan meningkatkan kesehatan masyarakat secara menyeluruh. ""Beras biofortifikasi merupakan solusi strategis untuk mengatasi hidden hunger dalam skala besar. Kita tidak lagi hanya menangani kekurangan gizi, tetapi mulai mencegahnya langsung dari sumber pangan utama, ujar Guru Besar Ilmu Gizi dan Pangan di IPB University Evy Damayanthi di Jakarta, Rabu (25/6/2025). Ekosistem beras biofortifikasi dikembangkan oleh Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Direktur Sistem Gizi Nasional di Badan Gizi Nasional (BGN) Nurjaeni menekankan relevansi inisiatif ini dengan rencana jangka panjang peningkatan status gizi masyarakat. ""Penguatan gizi dimulai dari lahan pertanian, ujarnya. Beras biofortifikasi menawarkan pendekatan berbasis pangan untuk mengurangi kekurangan zat gizi mikro, serta sejalan dengan Program Makan Bergizi Gratis dan target nasional penurunan stunting. Kolaborasi ini menunjukkan bagaimana inovasi di hulu dapat mendukung hilirisasi. Inti dari inisiatif ini adalah budidaya varietas padi biofortifikasi yang diperkaya dengan zat besi (Fe) dan zinc (Zn), dua mikronutrien penting untuk tumbuh kembang anak dan kesehatan ibu. Pada tahap awal, ekosistem ini diuji di lahan seluas 5 hektar menggunakan varietas Nutrizinc, yang memiliki kandungan zat besi dan zinc 25 50% lebih tinggi dibandingkan padi biasa. Meski Nutrizinc telah menunjukkan hasil gizi yang tinggi, di tahap selanjutnya ekosistem ini memperkenalkan varietas benih yang telah disempurnakan seperti IPB 9G dan IPB 15S, sekaligus menjajaki varietas padi biofortifikasi lainnya dengan kandungan gizi tinggi. Varietas-varietas ini menggabungkan kandungan mikronutrien yang tinggi dengan hasil panen yang lebih baik, sehingga lebih cocok untuk diperluas adopsinya di lapangan. Di sinilah peran penting pemuliaan tanaman benar-benar terlihat. Kami ingin menghadirkan beras yang tak hanya lebih bergizi, tetapi juga memberdayakan petani lewat produktivitas yang lebih tinggi,"" kata Hajrial Aswidinnoor, pemulia di balik pengembangan varietas-varietas ini. Sebagai bagian dari upaya mewujudkan pertanian yang berkelanjutan dan produktif, inisiatif ini mengintegrasikan teknologi PPAI dari Pandawa Agri Indonesia, perusahaan inovasi pertanian yang berbasis di Banyuwangi. Teknologi ini dirancang untuk meningkatkan kesehatan tanaman dan tanah, serta telah terbukti efektif mendorong praktik budidaya yang lebih ramah lingkungan dan berdaya saing secara ekonomi. Selain itu, budidaya ini juga menerapkan metode irigasi Alternate Wetting and Drying (AWD) yang dapat mengurangi penggunaan air secara signifikan dan berdampak minimal terhadap lingkungan. Kombinasi antara teknologi PPAI dan AWD secara keseluruhan mendorong praktik pertanian yang lebih ramah lingkungan dalam budidaya padi. Riset IPB University menunjukkan bahwa penerapan teknologi PPAI dapat menurunkan emisi metana hingga 24%. Sementara itu, kombinasi antara AWD dan Teknologi PPAI membuat budidaya padi 213% lebih efisien dalam penggunaan air dibandingkan metode konvensional. Temuan ini menjadi kontribusi nyata terhadap pencapaian target iklim di sektor pertanian Indonesia. Riset ini menunjukkan bahwa dengan teknologi dan praktik yang tepat, padi yang selama ini dikenal sebagai tanaman boros air dapat dibudidayakan dengan cara yang hemat air, rendah emisi, dan tetap produktif, ujar CEO Pandawa Agri Indonesia Kukuh Roxa. (Dani Jumadil Akhir)",Dani Jumadil Akhir,https://img.okezone.com/content/2025/06/25/320/3150333/beras-1uDo_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/06/25/320/3150333/perkuat-ketahanan-pangan-hingga-mbg-ri-punya-ekosistem-beras-biofortifikasi?page=all,f9bf187a7cb730c0790087d44f6a13656d142f871d93652f46f2a6997dc12861,2025-11-13 20:22:24.870 1141,pikiranrakyat,mbg,2025-09-23 15:40:00,"Wamen LH Diaz Minta Dapur MBG Wajib MIliki IPAL, Cegah Pencemaran Lingkungan","PIKIRAN RAKYAT- Hiruk pikuk dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang setiap hari mengolah ribuan porsi makanan tak boleh menyisakan masalah di belakang hari. Kementerian Lingkungan Hidup (Kemen LH) mewanti-wanti agar setiap dapur pelayanan gizi itu memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) yang mumpuni. Jangan sampai, niat baik memberi gizi justru mencemari lingkungan. Peringatan itu bukan isapan jempol belaka. Pemerintah pusat kini tengah mendorong agar seluruh dapur MBG di seantero negeri dilengkapi dengan IPAL. Tujuannya jelas, agar air sisa cucian dan memasak tak langsung digelontorkan ke selokan tanpa diolah terlebih dahulu. Baca Juga:Wamen LH Puji Pengolahan Limbah MBG di Husein Sastranegara, Siap Beri Bantuan Komposter ""Sudah mulai ke arah sana (IPAL dapur MBG), tapi tentu perlu ada pendampingan,"" ujar Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Diaz Hendropriyono, di sela-sela kunjungannya ke dapur MBG di kawasan Lanud Husein Sastranegara, Kota Bandung, Selasa, 23 September 2025. Di dapur yang saban hari riuh oleh suara sodet dan panci itu, Diaz menyempatkan diri menengok langsung instalasi pengolahan limbahnya. Ia mengaku cukup puas dengan apa yang dilihatnya. Menurutnya, IPAL di dapur MBG Lanud Husein Sastranegara sudah berfungsi sebagaimana mestinya. ""Dari dapurnya, saya lihat ada semacam penangkap sisa makanan yang diproses beberapa kali hingga akhirnya air yang keluar sudah menjadi lebih bersih,"" tuturnya, seraya mengapresiasi langkah pengelola. Tak berhenti di situ, Kemen LH berjanji akan terus mendampingi. Bantuan berupa komposter untuk mengolah sampah organik pun siap digelontorkan. Sebab, dari obrolannya dengan pengelola terungkap setiap hari dapur itu hasilkan sampah sisa makanan hingga 10 kilogram. Bagi Diaz, langkah sederhana memilah sampah yang sudah dilakukan pengelola patut diacungi jempol. ""Dengan memilah lebih dulu, itu sudah merupakan langkah yang sangat baik. Sampah bisa ditaruh di komposter, dibiarkan beberapa waktu, lalu air lindinya bisa digunakan untuk menyiram tanaman, sementara sisanya menjadi kompos,"" katanya. Kolaborasi dengan dapur-dapur MBG lainnya pun akan terus digencarkan. Pemerintah, kata Diaz, tengah kebut penyusunan petunjuk teknis (juknis) pengelolaan sampah dan limbah dapur MBG. ""Mudah-mudahan secepatnya juknis ini selesai, mungkin dalam sekitar sebulan ke depan,"" katanya. Baca Juga:Evaluasi Paket MBG ke SPPG Cegah Keracunan, Sekolah di Kota Cimahi Sempat Temukan Ulat pada Sayuran Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Diaz Hendropriyono didampingi Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan (kanan) dan Komandan Lanud Husein Sastranegara Kolonel Nav MD. Irman Fatturahman menyantap hidangan makan bergizi gratis (MBG) saat melakukan kunjungan kerja di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Pa Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Diaz Hendropriyono didampingi Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan (kanan) dan Komandan Lanud Husein Sastranegara Kolonel Nav MD. Irman Fatturahman menyantap hidangan makan bergizi gratis (MBG) saat melakukan kunjungan kerja di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Pa Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Diaz Hendropriyono didampingi Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan (kanan) dan Komandan Lanud Husein Sastranegara Kolonel Nav MD. Irman Fatturahman menyantap hidangan makan bergizi gratis (MBG) saat melakukan kunjungan kerja di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Pa Di tempat yang sama, Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, memastikan bahwa program MBG di kotanya telah berjalan merata. Ribuan siswa, ibu hamil, dan menyusui telah merasakan manfaat dari program tersebut. ""Kita tinggal menunggu kelanjutan program ini untuk penerima manfaat di Kota Bandung,"" ucap Farhan. Bahkan kata dia dengan kelengkapan fasilitas pengolahan limbah, program yang menyehatkan warga ini diharapkan juga akan terus menyehatkan lingkungan Kota Bandung.*** Berita PilihanSiswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut KhawatirCegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBGTotal Siswa Keracunan Diduga MBG di Cipongkor KBB Capai 364, Bupati Jeje Siapkan Status KLB Berita PilihanSiswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut KhawatirCegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBGTotal Siswa Keracunan Diduga MBG di Cipongkor KBB Capai 364, Bupati Jeje Siapkan Status KLB Berita Pilihan Siswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut KhawatirCegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBGTotal Siswa Keracunan Diduga MBG di Cipongkor KBB Capai 364, Bupati Jeje Siapkan Status KLB Siswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut Khawatir Siswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut Khawatir Siswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut Khawatir Siswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut Khawatir Cegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBG Cegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBG Cegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBG Cegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBG Total Siswa Keracunan Diduga MBG di Cipongkor KBB Capai 364, Bupati Jeje Siapkan Status KLB Total Siswa Keracunan Diduga MBG di Cipongkor KBB Capai 364, Bupati Jeje Siapkan Status KLB Total Siswa Keracunan Diduga MBG di Cipongkor KBB Capai 364, Bupati Jeje Siapkan Status KLB Total Siswa Keracunan Diduga MBG di Cipongkor KBB Capai 364, Bupati Jeje Siapkan Status KLB",Mochammad Iqbal Maulud,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/23/2004321487.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019667539/wamen-lh-diaz-minta-dapur-mbg-wajib-miliki-ipal-cegah-pencemaran-lingkungan?page=all,d44384862d46c45dc7bf46873fd167b1adb5549d25726acf9b0bc385d2155a11,2025-11-13 20:22:27.791 1142,detik,mbg,2025-11-03 18:26:00,Menu Sehat MBG SPPG Polres Siak: Chicken Karage-Snack Bolu Kemojo,"Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polres Siak menyajikan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sehat dan seimbang. Porsi makan 4 sehat 5 sempurna plus snack bolu kemojo khas Provinsi Riau. Kapolres Siak AKBP Eka Ariandy Putra mengatakan menu MBG yang disajikan bagi para penerima manfaat ini dirancang seimbang dan sehat. Adapun, menu MBG yang didistribusikan hari ini, Senin (3/11/2025), terdiri dari nasi putih, chicken karage, kacang merah rebus, sayur tumis kol dan wortel, serta buah semangka. Selain itu, bagi siswa SMA kelas XII juga diberikan makanan kering berupa susu coklat, risol mayo, bolu kemojo, dan buah semangka sebagai tambahan energi. Kapolres Siak AKBP Eka Ariandy Putra menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk dukungan Polri dalam meningkatkan gizi dan kesehatan siswa-siswi, sekaligus mendorong generasi muda agar tumbuh cerdas, sehat, dan berkarakter. ""Kami berharap program ini tidak hanya memberikan asupan bergizi, tetapi juga menjadi bentuk kepedulian Polri terhadap kesejahteraan anak-anak bangsa,"" ujar AKBP Eka, dalam keterangannya, Senin (3/11). Kapolres menyampaikan MBG didistribusikan di 12 sekolah yakni TPA, KB, TK, dan SD Islamic Center Siak, SDN 08 Kampung Rempak, SD Alam Sahabat Qur'an, SMP Islamic Center Siak, SMA Negeri 1 Siak, MA Al Aziz Riau, hingga PKBM Sekolah Alam Tahfizpreneur. Proses pendistribusian 2.004 porsi MBG dilaksanakan dengan pengawalan ketat dari Polres Siak. Kegiatan pendistribusian MBG dilaksanakan mulai pukul 09.40 WIB. Kepala SPPG MBG Polres Siak Randy Jodi Saputra, bersama Bhabinkamtibmas Kelurahan Kampung Rempak Aipda Bayu Yudistira dan personel Polsek Siak Bripda M. Rifaldy turut hadir dalam kegiatan tersebut.",Mei Amelia R -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/03/sppg-polres-siak-mendistribusikan-mbg-kepada-2004-siswa-penerima-manfaat-1762160812723_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/melindungi-tuah-marwah/d-8192350/menu-sehat-mbg-sppg-polres-siak-chicken-karage-snack-bolu-kemojo,7b46aaa19ae79663083fc2d020aa0c40a86a9512ee08af39fe8fb0cbd4d7e923,2025-11-13 20:22:29.346 1143,kompas,mbg,2025-10-21 15:40:45,"30 Siswa di Banjarmasin Dirawat di Puskesmas usai Keracunan MBG, Dibolehkan Pulang Setelah Kondisi Membaik","BANJARMASIN, KOMPAS.com Sebanyak 30 siswa salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi menu program Makan Bergizi Gratis (MBG).Seluruh siswa sempat mendapat perawatan medis di Puskesmas Basirih Baru. Setelah kondisinya membaik, sebagian besar dari mereka diperbolehkan pulang.Kepala Puskesmas Basirih Baru, Sismiyati, mengatakan bahwa kondisi seluruh siswa kini berangsur pulih. Rata-rata siswa sudah bisa dipulangkan, alhamdulillah sudah aman, ujar Sismiyati kepada wartawan, Selasa (21/10/2025).Baca juga:30 Siswa di Banjarmasin Diduga Keracunan Usai Konsumsi MBG, Dilarikan ke PuskemasSebagian Siswa Alami DiareMenurut Sismiyati, gejala terparah yang dialami para siswa adalah diare. Namun setelah mendapat pengobatan, kondisi mereka membaik. Memang ada beberapa yang mengalami diare beberapa kali tapi sudah aman. Ada beberapa anak tidak ingin pulang tapi minta kembali ke sekolah, katanya.Beberapa siswa bahkan memilih kembali ke sekolah untuk melanjutkan kegiatan belajar setelah kondisinya pulih.Untuk memastikan tidak ada efek lanjutan dari dugaan keracunan tersebut, pihak Puskesmas akan terus memantau kondisi para siswa. Tetap kami pantau nanti kondisinya, singkat Sismiyati.Puskesmas dan Dinkes Teliti Sampel MakananSismiyati menambahkan, pemeriksaan lebih lanjut diperlukan untuk memastikan penyebab pasti dugaan keracunan tersebut. Kita memerlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk bisa dinyatakan keracunan makanan atau tidak, bisa jadi karena makanan atau air minum, pungkasnya.Baca juga:Sampel Makanan Bakal Diperiksa usai 30 Siswa di Banjarmasin Diduga Keracunan MBGSebelumnya, puluhan siswa diketahui mengonsumsi menu program MBG pada Senin (20/10/2025). Gejala keracunan mulai muncul pada Selasa (21/10/2025), sehari setelah makan bersama.Para siswa yang mengalami gejala seperti mual dan diare segera dilarikan ke Puskesmas Basirih Baru untuk mendapatkan perawatan medis.Pihak Puskesmas bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) KotaBanjarmasinjuga telah mengambil sampel makanan untuk diuji laboratorium guna memastikan penyebab dugaan keracunan tersebut.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BANJARMASIN, KOMPAS.com Sebanyak 30 siswa salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi menu program Makan Bergizi Gratis (MBG). Seluruh siswa sempat mendapat perawatan medis di Puskesmas Basirih Baru. Setelah kondisinya membaik, sebagian besar dari mereka diperbolehkan pulang. Kepala Puskesmas Basirih Baru, Sismiyati, mengatakan bahwa kondisi seluruh siswa kini berangsur pulih. Rata-rata siswa sudah bisa dipulangkan, alhamdulillah sudah aman, ujar Sismiyati kepada wartawan, Selasa (21/10/2025). Baca juga:30 Siswa di Banjarmasin Diduga Keracunan Usai Konsumsi MBG, Dilarikan ke Puskemas Menurut Sismiyati, gejala terparah yang dialami para siswa adalah diare. Namun setelah mendapat pengobatan, kondisi mereka membaik. Memang ada beberapa yang mengalami diare beberapa kali tapi sudah aman. Ada beberapa anak tidak ingin pulang tapi minta kembali ke sekolah, katanya. Beberapa siswa bahkan memilih kembali ke sekolah untuk melanjutkan kegiatan belajar setelah kondisinya pulih. Untuk memastikan tidak ada efek lanjutan dari dugaan keracunan tersebut, pihak Puskesmas akan terus memantau kondisi para siswa. Tetap kami pantau nanti kondisinya, singkat Sismiyati. Sismiyati menambahkan, pemeriksaan lebih lanjut diperlukan untuk memastikan penyebab pasti dugaan keracunan tersebut. Kita memerlukan pemeriksaan lebih lanjut untuk bisa dinyatakan keracunan makanan atau tidak, bisa jadi karena makanan atau air minum, pungkasnya. Baca juga:Sampel Makanan Bakal Diperiksa usai 30 Siswa di Banjarmasin Diduga Keracunan MBG Sebelumnya, puluhan siswa diketahui mengonsumsi menu program MBG pada Senin (20/10/2025). Gejala keracunan mulai muncul pada Selasa (21/10/2025), sehari setelah makan bersama. Para siswa yang mengalami gejala seperti mual dan diare segera dilarikan ke Puskesmas Basirih Baru untuk mendapatkan perawatan medis. Pihak Puskesmas bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) KotaBanjarmasinjuga telah mengambil sampel makanan untuk diuji laboratorium guna memastikan penyebab dugaan keracunan tersebut.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/Y7f_LxUjc19H_s9q9TWzLhY9zCM=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/21/68f74a7957881.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/21/154045878/30-siswa-di-banjarmasin-dirawat-di-puskesmas-usai-keracunan-mbg-dibolehkan,e95920a2afe6bd278ed9f7106afbc57b0fbb872e05f88ff3631fe25d833704d9,2025-11-13 20:22:34.531 1144,okezone,mbg,2025-06-25 18:33:36,Pemkab Bogor Jamin Kualitas Mutu Makanan di Program MBG,"BOGOR - Dalam rangka memperkuat sinergi, kolaborasi dan kajian risiko dalam memberikan jaminan keamanan pangan pada program prioritas nasional Makan Bergizi Gratis (MBG), sejumlah pejabat tinggi seperti kepala Bapanas, kepala BGN, Kemenko Pangan melakukan sosialisasi Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) Goes To School. ""Kegiatannya berlangsung di SDN Pasir Angin 01, Desa Pasir Angin, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor. Tujuan kegiatan ini untuk memastikan mutu, kualitas makanan bergizi yang diberikan kepada siswa siswi penerima manfaat program MBG ini,"" ujar Wakil Bupati Bogor, Ade Ruhandi, Rabu (25/6/2025). Pria yang akrab disapa Jaro Ade itu mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor mengapresiasi dan mendukung penuh program unggulan presiden Prabowo yang memiliki manfaat cukup luas bukan hanya bagi siswa siswi sekolah namun juga bagi masyarakat secara umum lainnya. ""Kalau program MBG ini berjalan, secara otomatis ekonomi masyarakat pun ikut bergerak, karena bahan baku untuk makan bergizi ini bisa dibeli dari masyarakat lokal,"" tutur Jato Ade. Pemerintah Kabupaten Bogor, menurut Jaro Ade bangga terhadap Presiden Prabowo yang konsisten menjalankan program makan bergizi gratis untuk generasi bangsa ini, Pemkab Bogor akan terus mendorong program MBG ini hingga dirasakan oula oleh siswa siswi yang ada di pelosok desa. ""Di Kabupaten Bogor baru ada 29 dapur MBG, dan baru bisa mencover sekitar 86.997 ribu siswa dan itu baru 5 persen dari jumlah siswa sekolah di Kabupaten Bogor yang mencapai lebih dari 1,4 juta siswa siswi sekolah,"" papar mantan Ketua DPRD Kabupaten Bogor itu. Dengan jumlah dapur yang ada saat ini, lanjut dia, tentunya masih sangat jauh untuk memcukupi kebutuhan para penerima manfaat program MBG, untuk itu, Pemkab Bogor meminta agar pemerintah pusat dalam hal ini Badan Gizi Nasionalenambah kuota untuk pembuatan dapur makan bergizi gratis. ""Baik bupati Bogor pak Rudy Susmanto maupun saya wakil bupati Bogor Jaro Ade sangat mendukung program MBG ini, namun seperti yang kita semua ketahui bahwa luas wilayah dan jumlah penduduk Kabupaten Bogor yang sangat banyak, kami rasa perlu ada penambahan dapur umum di beberapa wilayah kecamatan untuk menjangkau sekolah-sekolah yang berada di pedesaan,"" ungkapnya. Bagi Pemkab Bogor, program MBG bukan hanya sekedar memberikan asupan gizi dan nutrisi kepada siswa siswi, namun efek domino yang akan dirasakan adalah program unggulan Presiden Prabowo itu mampu menekan angka kemiskinan dan pengangguran di Kabupaten Bogor. ""Program Presiden Prabowo ini benar-benar pro rakyat, karena melibatkan seluruh element masyarakat. Ibu-ibu bisa bekerja, para petani sayuran dan para peternak ayam telur pun ikut terangkat perekonomiannya,"" ujar Politisi Golkar itu. Pemkab Bogor akan terus mengawal dan ikut terlibat secara aktif dalam pengawasan program MBG ini, mulai dari proses produksi makanan hingga pendistribusian kepada penerima manfaat. ""Mari kita sama-sama dukung program MBG ini, demi masa depan anak-anak kita yang istimewa dan gemilang,"" pungkasnya. BOGOR - Dalam rangka memperkuat sinergi, kolaborasi dan kajian risiko dalam memberikan jaminan keamanan pangan pada program prioritas nasional Makan Bergizi Gratis (MBG), sejumlah pejabat tinggi seperti kepala Bapanas, kepala BGN, Kemenko Pangan melakukan sosialisasi Beragam Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) Goes To School. ""Kegiatannya berlangsung di SDN Pasir Angin 01, Desa Pasir Angin, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor. Tujuan kegiatan ini untuk memastikan mutu, kualitas makanan bergizi yang diberikan kepada siswa siswi penerima manfaat program MBG ini,"" ujar Wakil Bupati Bogor, Ade Ruhandi, Rabu (25/6/2025). Pria yang akrab disapa Jaro Ade itu mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor mengapresiasi dan mendukung penuh program unggulan presiden Prabowo yang memiliki manfaat cukup luas bukan hanya bagi siswa siswi sekolah namun juga bagi masyarakat secara umum lainnya. ""Kalau program MBG ini berjalan, secara otomatis ekonomi masyarakat pun ikut bergerak, karena bahan baku untuk makan bergizi ini bisa dibeli dari masyarakat lokal,"" tutur Jato Ade. Pemerintah Kabupaten Bogor, menurut Jaro Ade bangga terhadap Presiden Prabowo yang konsisten menjalankan program makan bergizi gratis untuk generasi bangsa ini, Pemkab Bogor akan terus mendorong program MBG ini hingga dirasakan oula oleh siswa siswi yang ada di pelosok desa. ""Di Kabupaten Bogor baru ada 29 dapur MBG, dan baru bisa mencover sekitar 86.997 ribu siswa dan itu baru 5 persen dari jumlah siswa sekolah di Kabupaten Bogor yang mencapai lebih dari 1,4 juta siswa siswi sekolah,"" papar mantan Ketua DPRD Kabupaten Bogor itu. Dengan jumlah dapur yang ada saat ini, lanjut dia, tentunya masih sangat jauh untuk memcukupi kebutuhan para penerima manfaat program MBG, untuk itu, Pemkab Bogor meminta agar pemerintah pusat dalam hal ini Badan Gizi Nasionalenambah kuota untuk pembuatan dapur makan bergizi gratis. ""Baik bupati Bogor pak Rudy Susmanto maupun saya wakil bupati Bogor Jaro Ade sangat mendukung program MBG ini, namun seperti yang kita semua ketahui bahwa luas wilayah dan jumlah penduduk Kabupaten Bogor yang sangat banyak, kami rasa perlu ada penambahan dapur umum di beberapa wilayah kecamatan untuk menjangkau sekolah-sekolah yang berada di pedesaan,"" ungkapnya. Bagi Pemkab Bogor, program MBG bukan hanya sekedar memberikan asupan gizi dan nutrisi kepada siswa siswi, namun efek domino yang akan dirasakan adalah program unggulan Presiden Prabowo itu mampu menekan angka kemiskinan dan pengangguran di Kabupaten Bogor. ""Program Presiden Prabowo ini benar-benar pro rakyat, karena melibatkan seluruh element masyarakat. Ibu-ibu bisa bekerja, para petani sayuran dan para peternak ayam telur pun ikut terangkat perekonomiannya,"" ujar Politisi Golkar itu. Pemkab Bogor akan terus mengawal dan ikut terlibat secara aktif dalam pengawasan program MBG ini, mulai dari proses produksi makanan hingga pendistribusian kepada penerima manfaat. ""Mari kita sama-sama dukung program MBG ini, demi masa depan anak-anak kita yang istimewa dan gemilang,"" pungkasnya. (Awaludin)",Putra Ramadhani Astyawan,https://img.okezone.com/content/2025/06/25/338/3150327/program_makan_bergizi_gratis_di_bogor-YU4h_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/06/25/338/3150327/pemkab-bogor-jamin-kualitas-mutu-makanan-di-program-mbg?page=all,db660e446f7b1ee31c1d80a13995ae4c183a1e3a402e30f2a8c157cfabd203fe,2025-11-13 20:22:35.716 1145,pikiranrakyat,mbg,2025-09-23 14:40:00,"Wamen LH Puji Pengolahan Limbah MBG di Husein Sastranegara, Siap Beri Bantuan Komposter","PIKIRAN RAKYAT- Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono meninjau limbah dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) 3 dan 4 Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Selasa, 23 September 2025. Dalam kunjungannya itu, Diaz mengapresiasi pengelola SPPG 3 dan 4 lantaran sudah mulai mengolah sampah yang saban hari mencapai 10 kilogram untuk masing-masing dapur. SPPG 3 dan 4 menyaring sampah di pembuangan, sehingga tidak sampai terbuang ke saluran pembuangan. Diaz menuturkan, siap melakukan pendampingan untuk pengolahan limbah agar lebih baik, salah satunya dengan memberikan komposter. Baca Juga:Evaluasi Paket MBG ke SPPG Cegah Keracunan, Sekolah di Kota Cimahi Sempat Temukan Ulat pada Sayuran ""Kami pun di KLH juga lagi membuat juknis (petunjuk teknis) tentang pengelolaan sampah dan limbahnya ini. Pengolahan airnya. Yang akan kami sharing ke BGN (Badan Gizi Nasional). Meskipun tanpa juknis pun kawan-kawan mengelola,"" ujar Diaz seusai meninjau limbah dan menyantap MBG. Dengan memilah sampah dari awal, kata Diaz, merupakan awal yang bagus dari dapur. Sehingga sampah yang dipilah itu bisa dikumpulkan di komposter. ""Kita diamkan saja (sampah organik) dalam beberapa waktu air lindinya nanti bisa digunakan untuk siram tanaman,"" ujar dia. Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Diaz Hendropriyono didampingi Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan (kanan) dan Komandan Lanud Husein Sastranegara Kolonel Nav MD. Irman Fatturahman menyantap hidangan makan bergizi gratis (MBG) saat melakukan kunjungan kerja di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Pa Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Diaz Hendropriyono didampingi Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan (kanan) dan Komandan Lanud Husein Sastranegara Kolonel Nav MD. Irman Fatturahman menyantap hidangan makan bergizi gratis (MBG) saat melakukan kunjungan kerja di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Pa Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Diaz Hendropriyono didampingi Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan (kanan) dan Komandan Lanud Husein Sastranegara Kolonel Nav MD. Irman Fatturahman menyantap hidangan makan bergizi gratis (MBG) saat melakukan kunjungan kerja di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Pa Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menuturkan, di Kecamatan Andir, pembagian MBG bukan cuma kepada pelajar tetapi juga kepada ibu hamil dan menyusui. ""Tidak cuma untuk pelajar di sekolah, jadi distribusinya sudah merata,"" kata Farhan yang mendampingi Diaz. Baca Juga:BGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBG Dapur SPPG 3 mendistribusikan MBG ke Kelurahan Arjuna, untuk 135 balita, 47 ibu menyusui, dan 12 ibu hamil. Per hari, ada 3.882 penerima manfaat. Total MBG yang sudah didistribusikan sebanyak 69.586. Sementara dapur SPPG 2 mendistribusikan 3.993 MBG per hari. Hingga hari ini sudah 72.577 penerima manfaat MBG.*** Berita PilihanMuncul di Medsos Adanya SPPG Fiktif, Wakil Kepala Badan Gizi Nasional Sony Sonjaya Bantah Ada yang FiktifTemuan DPRD: Mayoritas SPPG di Garut Belum Kantongi Sertifikat Laik Higienis, Minta Satgas Turun TanganCegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBG Berita PilihanMuncul di Medsos Adanya SPPG Fiktif, Wakil Kepala Badan Gizi Nasional Sony Sonjaya Bantah Ada yang FiktifTemuan DPRD: Mayoritas SPPG di Garut Belum Kantongi Sertifikat Laik Higienis, Minta Satgas Turun TanganCegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBG Berita Pilihan Muncul di Medsos Adanya SPPG Fiktif, Wakil Kepala Badan Gizi Nasional Sony Sonjaya Bantah Ada yang FiktifTemuan DPRD: Mayoritas SPPG di Garut Belum Kantongi Sertifikat Laik Higienis, Minta Satgas Turun TanganCegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBG Muncul di Medsos Adanya SPPG Fiktif, Wakil Kepala Badan Gizi Nasional Sony Sonjaya Bantah Ada yang Fiktif Muncul di Medsos Adanya SPPG Fiktif, Wakil Kepala Badan Gizi Nasional Sony Sonjaya Bantah Ada yang Fiktif Muncul di Medsos Adanya SPPG Fiktif, Wakil Kepala Badan Gizi Nasional Sony Sonjaya Bantah Ada yang Fiktif Muncul di Medsos Adanya SPPG Fiktif, Wakil Kepala Badan Gizi Nasional Sony Sonjaya Bantah Ada yang Fiktif Temuan DPRD: Mayoritas SPPG di Garut Belum Kantongi Sertifikat Laik Higienis, Minta Satgas Turun Tangan Temuan DPRD: Mayoritas SPPG di Garut Belum Kantongi Sertifikat Laik Higienis, Minta Satgas Turun Tangan Temuan DPRD: Mayoritas SPPG di Garut Belum Kantongi Sertifikat Laik Higienis, Minta Satgas Turun Tangan Temuan DPRD: Mayoritas SPPG di Garut Belum Kantongi Sertifikat Laik Higienis, Minta Satgas Turun Tangan Cegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBG Cegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBG Cegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBG Cegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBG",Irwan Suherman,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/23/861470464.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019667392/wamen-lh-puji-pengolahan-limbah-mbg-di-husein-sastranegara-siap-beri-bantuan-komposter?page=all,0c08d3cc57caf761f0c6cf6b1c4a54124ba65c308a3e8d68b68b88537101a017,2025-11-13 20:22:40.453 1157,okezone,mbg,2025-06-21 08:42:52,"Hemat Anggaran, Program MBG Disetop saat Libur Sekolah","JAKARTA - Kantor Staf Presiden (KSP) menyebut, program Makan Bergizi Gratis ( MBG ) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, akan diberhentikan sementara saat libur sekolah. Hal ini demi penghematan anggaran yang dikeluarkan oleh APBN. 1. Diberhentikan Sementara Kepala Staf Kepresidenan Letjen (Purn) AM Putranto menyatakan, dari hasil Instruksi Presiden Prabowo Subianto sekolah-sekolah yang memang libur nanti diberhentikan sementara suplai makanannya. ""MBG itu kan di masa liburan ini tidak ada,"" kata AM Putranto dikutip, Sabtu (21/6/2025). Meski diberhentikan sementara, ada beberapa sekolah yang masih tetap akan menerima program makan bergizi gratis (MBG), yang masih masuk. Beberapa sekolah seperti pondok pesantren yang masih beraktivitas pada pembelajarannya juga jadi prioritas pelaksanaan MBG di masa liburan. ""Ada sekolah-sekolah yang masuk itu tetap dapat, tapi kalau nggak, ya mau masakin siapa? kan buang-buang biaya,"" ucap mantan Kodam III Sriwijaya ini. 2. Informasi yang Tak Benar Pria kelahiran Jember ini mengingatkan, agar masyarakat mewaspadai informasi - informasi yang bersifat menyesatkan, serta narasi yang cenderung menjelekkan program makan bergizi gratis. Menurutnya, pelaksanaan program itu demi memberikan pelayanan dan pemenuhan gizi kepada anak-anak Indonesia. ""Kemudian kalau ada berita-berita yang kurang bagus dan sebagainya lebih baik info, kalau kita tidak ngerti jangan main share, niat baik itu kadang nggak semua orang suka. Ya niatnya beliau sangat luar biasa, mudah-mudahan barokah untuk kita semua,"" pungkasnya. JAKARTA - Kantor Staf Presiden (KSP) menyebut, program Makan Bergizi Gratis ( MBG ) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, akan diberhentikan sementara saat libur sekolah. Hal ini demi penghematan anggaran yang dikeluarkan oleh APBN. Kepala Staf Kepresidenan Letjen (Purn) AM Putranto menyatakan, dari hasil Instruksi Presiden Prabowo Subianto sekolah-sekolah yang memang libur nanti diberhentikan sementara suplai makanannya. ""MBG itu kan di masa liburan ini tidak ada,"" kata AM Putranto dikutip, Sabtu (21/6/2025). Meski diberhentikan sementara, ada beberapa sekolah yang masih tetap akan menerima program makan bergizi gratis (MBG), yang masih masuk. Beberapa sekolah seperti pondok pesantren yang masih beraktivitas pada pembelajarannya juga jadi prioritas pelaksanaan MBG di masa liburan. ""Ada sekolah-sekolah yang masuk itu tetap dapat, tapi kalau nggak, ya mau masakin siapa? kan buang-buang biaya,"" ucap mantan Kodam III Sriwijaya ini. Pria kelahiran Jember ini mengingatkan, agar masyarakat mewaspadai informasi - informasi yang bersifat menyesatkan, serta narasi yang cenderung menjelekkan program makan bergizi gratis. Menurutnya, pelaksanaan program itu demi memberikan pelayanan dan pemenuhan gizi kepada anak-anak Indonesia. ""Kemudian kalau ada berita-berita yang kurang bagus dan sebagainya lebih baik info, kalau kita tidak ngerti jangan main share, niat baik itu kadang nggak semua orang suka. Ya niatnya beliau sangat luar biasa, mudah-mudahan barokah untuk kita semua,"" pungkasnya. (Taufik Fajar)",Avirista Midaada,https://img.okezone.com/content/2025/06/21/320/3149113/makan_bergizi_gratis-YUc9_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/06/21/320/3149113/hemat-anggaran-program-mbg-disetop-saat-libur-sekolah?page=all,b08e6ce01ed89a5d6beeabc00d037718070663ce99ce346c3aa4dc886458acfb,2025-11-13 20:23:08.834 1146,detik,mbg,2025-11-03 18:24:00,"Saldo Rp 1 M Milik SPPG di Bandung Barat Raib, Diduga Jadi Korban Phising","Satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) Pangauban di Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB) kehilangan saldo rekening Rp 1 miliar untuk program makan bergizi gratis (MBG). Saldo itu raib diduga karena phising. Dilansir detikJabar , Senin (3/11/2025), informasi hilangnya saldo rekening itu viral usai diunggah akun TikTok SPPG Pangauban. Dari informasi yang dihimpun detikJabar, saldo rekening itu hilang pada Kamis (31/10) lalu. Kala itu, Kepala SPPG Pangauban berinisial MC hendak melakukan persetujuan transaksi via aplikasi milik bank pelat merah. Namun, saat hendak masuk ke sistem, sistem itu meminta agar kata sandi diganti. Sebagai pihak yang bertanggung jawab di SPPG, MC lalu menghubungi layanan chat resmi pihak bank. Tak lama, ada pihak yang mengaku sebagai pihak dari bank tersebut dan menghubungi dan memberi link untuk mengganti kata sandi. Disampaikan jika tidak diganti, maka saldo itu akan dibekukan. Namun, saat mengecek saldo tersebut MC dikagetkan dengan nominal saldo yang tersisa Rp 12 juta dari saldo awal Rp 1 miliar. Hal ini pun dinilai sebagai kesalahan Kepala SPPG Pangauban karena memberi inoformasi ke pihak tak dikenal. ""Benar kejadiannya seperti itu. Jadi kami tidak bisa beroperasi karena dana yang ada terkuras oleh penipu. Jelas ini kelalaian dari Kepala SPPG,"" kata Pemilik SPPG Pangauban, Hendrik saat dimintai konfirmasi, Senin (3/11). Hendrik mengatakan MC sudah diingatkan pegawai lainnya soal segala bentuk komunikasi yang wajib dipastikan kebenarannya. ""Jadi kata akuntan, ahli gizi, dan pegawai lainnya itu sudah mengingatkan telepon itu jangan langsung dipercaya, khawatir penipuan. Tapi tidak didengarkan, akhirnya kejadian seperti ini,"" kata Hendrik. Hendrik mengatakan kasus ini pun langsung dilaporkan ke Badan Gizi Nasional (BGN) dan diarahkan melapor ke Bareskrim Polri. Saat ini, para pihak terkait masih dimintai keterangan. ""Jadi kami sudah melapor ke BGN dan meminta solusi baiknya bagaimana. Kami masih menunggu solusinya bagaimana, untuk dapur tidak beroperasi karena tidak ada dana lagi,"" ucap Hendrik.",Regional,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/08/04/ilustrasi-penipuan-digital-1754282203753_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jogja/berita/d-8192349/saldo-rp-1-m-milik-sppg-di-bandung-barat-raib-diduga-jadi-korban-phising,327049bccd159c0f4850d16f435648ee98b68d438a741deae9d5094779150e7d,2025-11-13 20:22:40.773 1147,kompas,mbg,2025-10-21 15:15:00,"Viral, Tahu Goreng Isi Plester di Program MBG di Sukabumi, SPPG Minta Maaf dan Lakukan Evaluasi”","KOMPAS.com Kasus tahu goreng isi plester dalam menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, viral di media sosial pada Senin (20/10/2025).Plester itu nyaris termakan oleh seorang siswa sekolah dasar penerima program MBG, salah satu program unggulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.Kejadian ini pertama kali diungkapkan oleh Andri (23), kakak dari siswa penerima menu MBG tersebut. Ia mengatakan bahwa adiknya membawa pulang menu makan bergizi dari sekolah dan menemukan benda asing saat hendak menyantap gorengan tahu. Jadi pas pulang mau dimakan, menunya itu ada goreng tahu. Setelah digigit kok ada yang keras untuk digigit, ujar Andri saat ditemui, Senin (20/10/2025).Menurut Andri, setelah diperiksa lebih lanjut, ternyata di dalam adonan tepung goreng tahu terdapat plester luka yang sudah ikut tergoreng. Setelah dicek, kulit terigu goreng tahu itu ada plesternya, tambahnya.Baca juga:Jalan Sulit Diakses, Motor Pengantar Paket MBG di Gowa Nyaris Jatuh ke JurangDilaporkan ke Sekolah dan Viral di Media SosialMengetahui hal tersebut, Andri mengaku kesal dan langsung melaporkannya ke pihak sekolah sebelum akhirnya memposting foto tahu goreng isi plester itu di media sosial. Unggahannya pun langsung menjadi viral dan menuai banyak perhatian dari warganet. Setelah itu difoto dan saya posting di media sosial. Viral lah, rame, kata Andri.Ia memastikan bahwa foto yang beredar di media sosial bukan hoaks. Udah dilaporkan ke pihak sekolahnya. Terus setelah disimpan sebagai barang bukti, itu tidak hoaks, ujarnya.Menu MBG yang berisi tahu goreng dengan plester itu kemudian disimpan dan tidak dimakan kembali oleh sang adik.Baca juga:30 Siswa di Banjarmasin Diduga Keracunan Usai Konsumsi MBG, Dilarikan ke PuskemasKeluarga Serahkan Bukti ke SPPG CigunungMalam harinya, Andri mendatangi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cigunung Desa Sukaresmi, KabupatenSukabumi, untuk menyerahkan bukti makanan yang mengandung plester tersebut. Intinya datang ke sini mengirimkan barang bukti. Apa yang diunggah di medsos itu bukan hoaks, tapi memang benar. Plester itu ada, dan bukti gorengan tahu masih kami simpan, jelas Andri.Ia menambahkan bahwa pihak SPPG Cigunung telah menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada keluarga. Tadi juga pihak SPPG meminta maaf kepada kami, dan kami secara terbuka memaafkan itu, ucapnya. KOMPAS.com Kasus tahu goreng isi plester dalam menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, viral di media sosial pada Senin (20/10/2025). Plester itu nyaris termakan oleh seorang siswa sekolah dasar penerima program MBG, salah satu program unggulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Kejadian ini pertama kali diungkapkan oleh Andri (23), kakak dari siswa penerima menu MBG tersebut. Ia mengatakan bahwa adiknya membawa pulang menu makan bergizi dari sekolah dan menemukan benda asing saat hendak menyantap gorengan tahu. Jadi pas pulang mau dimakan, menunya itu ada goreng tahu. Setelah digigit kok ada yang keras untuk digigit, ujar Andri saat ditemui, Senin (20/10/2025). Menurut Andri, setelah diperiksa lebih lanjut, ternyata di dalam adonan tepung goreng tahu terdapat plester luka yang sudah ikut tergoreng. Setelah dicek, kulit terigu goreng tahu itu ada plesternya, tambahnya. Baca juga:Jalan Sulit Diakses, Motor Pengantar Paket MBG di Gowa Nyaris Jatuh ke Jurang Mengetahui hal tersebut, Andri mengaku kesal dan langsung melaporkannya ke pihak sekolah sebelum akhirnya memposting foto tahu goreng isi plester itu di media sosial. Unggahannya pun langsung menjadi viral dan menuai banyak perhatian dari warganet. Setelah itu difoto dan saya posting di media sosial. Viral lah, rame, kata Andri. Ia memastikan bahwa foto yang beredar di media sosial bukan hoaks. Udah dilaporkan ke pihak sekolahnya. Terus setelah disimpan sebagai barang bukti, itu tidak hoaks, ujarnya. Menu MBG yang berisi tahu goreng dengan plester itu kemudian disimpan dan tidak dimakan kembali oleh sang adik. Baca juga:30 Siswa di Banjarmasin Diduga Keracunan Usai Konsumsi MBG, Dilarikan ke Puskemas Malam harinya, Andri mendatangi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cigunung Desa Sukaresmi, KabupatenSukabumi, untuk menyerahkan bukti makanan yang mengandung plester tersebut. Intinya datang ke sini mengirimkan barang bukti. Apa yang diunggah di medsos itu bukan hoaks, tapi memang benar. Plester itu ada, dan bukti gorengan tahu masih kami simpan, jelas Andri. Ia menambahkan bahwa pihak SPPG Cigunung telah menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada keluarga. Tadi juga pihak SPPG meminta maaf kepada kami, dan kami secara terbuka memaafkan itu, ucapnya.",Kompas Cyber Media,https://asset.kompas.com/crops/T5J6FfUZvbPy7U_LTO4VlxrsHdA=/67x3:652x393/780x390/data/photo/2025/10/21/68f7281129d65.jpg,https://www.kompas.com/jawa-barat/read/2025/10/21/151500888/viral-tahu-goreng-isi-plester-di-program-mbg-di-sukabumi-sppg-minta,7c18936e79da9573549aad865c5173f3e3101b3616967478ffd56ee2b150167d,2025-11-13 20:22:44.958 1148,okezone,mbg,2025-06-25 11:42:45,"Kapolri Groundbreaking 24 SPPG Jateng, Dukung Penuh Program MBG","SOLO - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri kegiatan Groundbreaking dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), tingkat Polres jajaran Polda Jawa Tengah (Jateng), Rabu (25/6/2025). Sigit menegaskan, pembangunan SPPG ini merupakan komitmen Polri yang mendukung penuh program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dalam program Asta Cita. ""Alhamdulillah pagi hari ini, kita sama-sama melaksanakan kegiatan Groundbreaking untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis. Dimana hari ini kita melaksanakan Groundbreaking 24 SPPG,"" kata Sigit di SPPG Surakarta Jalan Kepodang, Solo, Jateng. Sigit menyebut, 24 SPPG Jateng ini diharapkan bisa rampung dalam kurun waktu sekitar tiga bulan. Puluhan SPPG ini nantinya bisa memberikan manfaat sebanyak 90.717 orang. ""Dan pasca-nanti selesai kemungkinan akan dilaksanakan evaluasi dan apabila prosesnya berjalan dengan baik maka selanjutnya di masing-masing Polres atau masing-masing level kabupaten akan menambah SPPG. Bisa menjadi minimal tiga kali lipat. Dan tadi Pak Gubernur Jateng juga memiliki satgas yang nanti juga akan kerja sama dengan kita,"" ujar Sigit. Dengan adanya percepatan serta kolaborasi seluruh pihak, kata Sigit, program makan bergizi gratis akan berjalan maksimal. Sehingga, menurut Sigit, Asta Cita Presiden Prabowo dalam rangka mempersiapkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menghadapi Indonesia Emas 2045 dapat terwujud dengan baik dan optimal. ""Sehingga program SPPG dalam rangka makan bergizi gratis untuk tingkatkan kualitas gizi bagi anak-anak kita mulai TK, SD, SMP sampai dgn level SMA betul-betul bisa terdukung, dalam rangka mempersiapkan kualitas sumber daya manusia kita untuk menghadapi Indonesia Emas 2045,"" ucap Sigit. Untuk Jateng, Sigit menyebut, sudah ada satu SPPG yang telah beroperasi. ""Jadi hari ini tentunya menjadi bagian dan upaya untuk betul-betul mendukung penuh program MBG sesuai Asta Cita dari Bapak Presiden Prabowo Subianto,"" pungkasnya. SOLO - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri kegiatan Groundbreaking dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), tingkat Polres jajaran Polda Jawa Tengah (Jateng), Rabu (25/6/2025). Sigit menegaskan, pembangunan SPPG ini merupakan komitmen Polri yang mendukung penuh program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dalam program Asta Cita. ""Alhamdulillah pagi hari ini, kita sama-sama melaksanakan kegiatan Groundbreaking untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis. Dimana hari ini kita melaksanakan Groundbreaking 24 SPPG,"" kata Sigit di SPPG Surakarta Jalan Kepodang, Solo, Jateng. Sigit menyebut, 24 SPPG Jateng ini diharapkan bisa rampung dalam kurun waktu sekitar tiga bulan. Puluhan SPPG ini nantinya bisa memberikan manfaat sebanyak 90.717 orang. ""Dan pasca-nanti selesai kemungkinan akan dilaksanakan evaluasi dan apabila prosesnya berjalan dengan baik maka selanjutnya di masing-masing Polres atau masing-masing level kabupaten akan menambah SPPG. Bisa menjadi minimal tiga kali lipat. Dan tadi Pak Gubernur Jateng juga memiliki satgas yang nanti juga akan kerja sama dengan kita,"" ujar Sigit. Dengan adanya percepatan serta kolaborasi seluruh pihak, kata Sigit, program makan bergizi gratis akan berjalan maksimal. Sehingga, menurut Sigit, Asta Cita Presiden Prabowo dalam rangka mempersiapkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) menghadapi Indonesia Emas 2045 dapat terwujud dengan baik dan optimal. ""Sehingga program SPPG dalam rangka makan bergizi gratis untuk tingkatkan kualitas gizi bagi anak-anak kita mulai TK, SD, SMP sampai dgn level SMA betul-betul bisa terdukung, dalam rangka mempersiapkan kualitas sumber daya manusia kita untuk menghadapi Indonesia Emas 2045,"" ucap Sigit. Untuk Jateng, Sigit menyebut, sudah ada satu SPPG yang telah beroperasi. ""Jadi hari ini tentunya menjadi bagian dan upaya untuk betul-betul mendukung penuh program MBG sesuai Asta Cita dari Bapak Presiden Prabowo Subianto,"" pungkasnya. (Awaludin)",Puteranegara Batubara,https://img.okezone.com/content/2025/06/25/512/3150174/kapolri_jenderal_listyo_sigit_prabowo-MOvy_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/06/25/512/3150174/kapolri-groundbreaking-24-sppg-jateng-dukung-penuh-program-mbg?page=all,5d35b5af7136c0eaf798c8a6f46e4d57fd62911e6ed2b9d003017b3ecbb1c79d,2025-11-13 20:22:47.069 1149,tempo,mbg,2025-10-14 20:00:00,54 Siswa di Bandung Barat  Keracunan Setelah Menyantap MBG,,Fajar Januarta,https://statik.tempo.co/data/2025/10/14/id_1434828/1434828_720.jpg,https://www.tempo.co/arsip/54-siswa-di-bandung-barat-keracunan-setelah-menyantap-mbg--2079599,e66dedc9a150e52c01fef2e182485676df094b7050a6cfef557aa95e7cd58b6b,2025-11-13 21:51:22.571 1150,detik,mbg,2025-11-03 18:16:00,Wamensos Ajak Gen Z hingga Partai Politik Sinergi Entaskan Kemiskinan,"Wakil Menteri Sosial RI Agus Jabo Priyono meminta seluruh pihak mulai dari partai politik (parpol) hingga Generasi Z untuk bersinergi mengentaskan kemiskinan yang menjadi program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Hal ini disampaikan saat menghadiri Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Syukuran HUT ke-11 Partai Persatuan Indonesia (Perindo) di Discovery Ancol, Jakarta, hari ini. ""Tugas kita adalah membantu Pak Presiden supaya masyarakat Indonesia bisa tertawa bahagia,"" kata Agus Jabo dalam keterangan tertulis, Senin (3/11/2025). Dia menjelaskan ada beberapa program prioritas Presiden Prabowo Subianto lainnya seperti Koperasi Desa Merah Putih, Program Makan Bergizi Gratis (MBG), dan Sekolah Rakyat. Dari ketiga program itu, Kementerian Sosial mendapat mandat menyelenggarakan Sekolah Rakyat sebagai upaya memutus rantai kemiskinan. ""Anak-anak dari keluarga miskin ini harus dijemput oleh negara, diambil dari lingkungannya, dan dibebaskan dari habitat kemiskinan mereka,"" ungkapnya. Agus Jabo menambahkan, pelaksanaan program ini merupakan hasil sinergi lintas kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, dan swasta. ""Sinergi yang dimaksud tidak hanya antar-kementerian, tetapi juga antara pemerintah pusat dan daerah, serta melibatkan berbagai pihak lain, termasuk partai politik,"" kata Agus Jabo. Selain itu, dia juga menegaskan bahwa tanggung jawab untuk memikirkan isu-isu sosial juga jatuh di pundak Generasi Z atau generasi yang lahir pada 1997-2012. Dia menegaskan, Gen Z harus memahami persoalan-persoalan bangsa. Jangan hanya sibuk dengan urusan pribadi atau kesenangan sendiri. Melainkan harus memiliki kepedulian sosial dan punya sikap sosial. ""Supaya lingkungan di sekitarnya juga bisa meningkat derajatnya, tidak terus-menerus berada dalam kemiskinan,"" ungkapnya. Dia mengatakan Gen Z punya peran penting dalam upaya mengurangi dan menghapus kemiskinan ekstrem. Mereka diharapkan bisa ikut bergerak bersama pemerintah dan pihak lain, dengan semangat dan kepedulian sosial yang kuat. Menurutnya, Gen Z perlu terus semangat dan maju, karena merekalah yang nanti akan jadi calon pemimpin bangsa. Lebih lanjut, Agus Jabo menjelaskan bahwa Kementerian Sosial saat ini tengah mengubah pendekatan penanganan kemiskinan yang sebelumnya berfokus pada perlindungan sosial, menjadi pemberdayaan sosial. Karena itu, Kemensos menekankan pentingnya kolaborasi dari berbagai unsur bangsa, termasuk partai politik seperti Perindo, untuk turut berperan aktif dalam upaya pengentasan dan penghapusan kemiskinan ekstrem. ""Karena Perindo juga punya instrumen yang cukup kuat, kalau kita bisa bersinergi, partisipasi untuk mengentaskan kemiskinan dan menghapus kemiskinan ekstrem itu bisa benar-benar terwujud,"" ungkapnya. Di sisi lain, Kementerian Sosial, saat ini, juga tengah menggalakkan program pemberdayaan, dengan mendorong masyarakat penerima bantuan sosial dan peserta Program Keluarga Harapan (PKH) untuk bertransformasi menjadi lebih mandiri melalui berbagai inisiatif pemberdayaan. ""Tujuannya supaya mereka punya penghasilan sendiri, bisa berdaya, dan mandiri. Siapa yang mau bekerja, kami bantu dengan membuka lapangan pekerjaan. Siapa yang mau berusaha, kami bantu dengan menyediakan akses dan peluang usaha,"" tutupnya. Simak juga Video: Istana Ungkap Prabowo Targetkan Kemiskinan RI 0% di Tahun 2029",Dea Duta Aulia -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/03/kemensos-1762168539928_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8192330/wamensos-ajak-gen-z-hingga-partai-politik-sinergi-entaskan-kemiskinan,3a473ae6492541a7a86fb262c687281d8653be59f49c6d78d32b12982817a8b4,2025-11-13 20:22:51.674 1151,pikiranrakyat,mbg,2025-09-23 14:26:47,"Evaluasi Paket MBG ke SPPG Cegah Keracunan, Sekolah di Kota Cimahi Sempat Temukan Ulat pada Sayuran","PIKIRAN RAKYAT -Jajaran sekolah di Kota Cimahi berupaya cepat tanggap menangani penyaluran makanan dari program makan bergizi gratis (MBG) yang tengah menjadi sorotan.Terlebih, sejumlah keluhan muncul, dari mulai menu kurang variatif hingga kualitas rasa dan higienitasnya.Seperti dilakukan pihak SMAN 3 Cimahi, di Jalan Pesantren Kota Cimahi. Pihak sekolah terus melakukan evaluasi agar paket MBG dapat diterima dengan baik oleh peserta didik.Wakil Kepala Humas SMAN 3 Cimahi Rika Hasbah mengatakan, program MBG di sekolah tersebut berlangsung sejak 6 Januari 2025 dan dikunjungi langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga.Baca Juga:Cegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBG Saat awal MBG bergulir, menu kurang menarik, rasanya kurang pas, aromanya pun begitu. Kita lakukan evaluasi, termasuk survei ke siswa melalui kuesioner. Wajar jika menu tidak bisa disukai semua anak, ujarnya, Selasa, 23 September 2025.Oleh karena itu, katanya, pihak sekolah aktif meminta SPPG melakukan variasi menu agar lebih sesuai dengan selera siswa. Saat awal tahun ajaran baru, sudah ada variasi. Nasi diselingi dengan menu lain sesuai permintaan anak-anak. Kita minta menunya jangan monoton. Selera makan siswa sangat beragam. Apalagi siswa perempuan biasanya lebih pilih-pilih menu. Tapi sebagian besar masih bisa menerima dan mengonsumsi makanan yang disediakan, ucapnya.Namun, katanya, ada juga siswa yang memilih tidak memakan menu tertentu dan membawa bekal dari rumah sebagai alternatif.Baca Juga:Bupati Bandung Barat Tetapkan Dugaan Keracunan MBG di Cipongkor Sebagai Kejadian Luar Biasa""Biasanya diberikan ke teman lain. Jadi tetap ada yang mengonsumsi. Kalau ada sisa, biasanya kita kemas ulang, lalu dibagikan ke guru, atau tetangga sekitar, katanya.Menurut Rika, pihak sekolah tak menutup mata terhadap sejumlah temuan di awal pelaksanaan.""Seperti adanya ulat dalam sayuran. Kita langsung laporkan ke pihak dapur, lengkap dengan foto dan video. Respons mereka cukup cepat, karena memang kita tidak mengada-ada dan fakta di lapangan, ujarnya.Baca Juga:Siswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut KhawatirUntuk menjaga kualitas, kata Rika, sekolah selalu berkoordinasi dengan SPPG penyedia MBG.""Setiap minggu, daftar menu dikirimkan agar bisa dipantau. Anak-anak juga suka menulis rekomendasi di kertas, misalnya ingin menu mi ayam atau nasi padang. Kita sampaikan ke pihak dapur, ucapnya.Pihaknya memastikan tidak ada kasus serius seperti keracunan yang terjadi di sekolah. Selama ini tidak ada kejadian sampai keracunan. Mudah-mudahan ke depan juga tidak ada, karena kalau itu terjadi, semua pihak tentu kerepotan, tuturnya.*** PIKIRAN RAKYAT -Jajaran sekolah di Kota Cimahi berupaya cepat tanggap menangani penyaluran makanan dari program makan bergizi gratis (MBG) yang tengah menjadi sorotan.Terlebih, sejumlah keluhan muncul, dari mulai menu kurang variatif hingga kualitas rasa dan higienitasnya.Seperti dilakukan pihak SMAN 3 Cimahi, di Jalan Pesantren Kota Cimahi. Pihak sekolah terus melakukan evaluasi agar paket MBG dapat diterima dengan baik oleh peserta didik.Wakil Kepala Humas SMAN 3 Cimahi Rika Hasbah mengatakan, program MBG di sekolah tersebut berlangsung sejak 6 Januari 2025 dan dikunjungi langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga.Baca Juga:Cegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBG Saat awal MBG bergulir, menu kurang menarik, rasanya kurang pas, aromanya pun begitu. Kita lakukan evaluasi, termasuk survei ke siswa melalui kuesioner. Wajar jika menu tidak bisa disukai semua anak, ujarnya, Selasa, 23 September 2025.Oleh karena itu, katanya, pihak sekolah aktif meminta SPPG melakukan variasi menu agar lebih sesuai dengan selera siswa. Saat awal tahun ajaran baru, sudah ada variasi. Nasi diselingi dengan menu lain sesuai permintaan anak-anak. Kita minta menunya jangan monoton. Selera makan siswa sangat beragam. Apalagi siswa perempuan biasanya lebih pilih-pilih menu. Tapi sebagian besar masih bisa menerima dan mengonsumsi makanan yang disediakan, ucapnya.Namun, katanya, ada juga siswa yang memilih tidak memakan menu tertentu dan membawa bekal dari rumah sebagai alternatif.Baca Juga:Bupati Bandung Barat Tetapkan Dugaan Keracunan MBG di Cipongkor Sebagai Kejadian Luar Biasa""Biasanya diberikan ke teman lain. Jadi tetap ada yang mengonsumsi. Kalau ada sisa, biasanya kita kemas ulang, lalu dibagikan ke guru, atau tetangga sekitar, katanya.Menurut Rika, pihak sekolah tak menutup mata terhadap sejumlah temuan di awal pelaksanaan.""Seperti adanya ulat dalam sayuran. Kita langsung laporkan ke pihak dapur, lengkap dengan foto dan video. Respons mereka cukup cepat, karena memang kita tidak mengada-ada dan fakta di lapangan, ujarnya.Baca Juga:Siswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut KhawatirUntuk menjaga kualitas, kata Rika, sekolah selalu berkoordinasi dengan SPPG penyedia MBG.""Setiap minggu, daftar menu dikirimkan agar bisa dipantau. Anak-anak juga suka menulis rekomendasi di kertas, misalnya ingin menu mi ayam atau nasi padang. Kita sampaikan ke pihak dapur, ucapnya.Pihaknya memastikan tidak ada kasus serius seperti keracunan yang terjadi di sekolah. Selama ini tidak ada kejadian sampai keracunan. Mudah-mudahan ke depan juga tidak ada, karena kalau itu terjadi, semua pihak tentu kerepotan, tuturnya.*** PIKIRAN RAKYAT -Jajaran sekolah di Kota Cimahi berupaya cepat tanggap menangani penyaluran makanan dari program makan bergizi gratis (MBG) yang tengah menjadi sorotan.Terlebih, sejumlah keluhan muncul, dari mulai menu kurang variatif hingga kualitas rasa dan higienitasnya.Seperti dilakukan pihak SMAN 3 Cimahi, di Jalan Pesantren Kota Cimahi. Pihak sekolah terus melakukan evaluasi agar paket MBG dapat diterima dengan baik oleh peserta didik.Wakil Kepala Humas SMAN 3 Cimahi Rika Hasbah mengatakan, program MBG di sekolah tersebut berlangsung sejak 6 Januari 2025 dan dikunjungi langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga.Baca Juga:Cegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBG Saat awal MBG bergulir, menu kurang menarik, rasanya kurang pas, aromanya pun begitu. Kita lakukan evaluasi, termasuk survei ke siswa melalui kuesioner. Wajar jika menu tidak bisa disukai semua anak, ujarnya, Selasa, 23 September 2025.Oleh karena itu, katanya, pihak sekolah aktif meminta SPPG melakukan variasi menu agar lebih sesuai dengan selera siswa. Saat awal tahun ajaran baru, sudah ada variasi. Nasi diselingi dengan menu lain sesuai permintaan anak-anak. Kita minta menunya jangan monoton. Selera makan siswa sangat beragam. Apalagi siswa perempuan biasanya lebih pilih-pilih menu. Tapi sebagian besar masih bisa menerima dan mengonsumsi makanan yang disediakan, ucapnya.Namun, katanya, ada juga siswa yang memilih tidak memakan menu tertentu dan membawa bekal dari rumah sebagai alternatif.Baca Juga:Bupati Bandung Barat Tetapkan Dugaan Keracunan MBG di Cipongkor Sebagai Kejadian Luar Biasa""Biasanya diberikan ke teman lain. Jadi tetap ada yang mengonsumsi. Kalau ada sisa, biasanya kita kemas ulang, lalu dibagikan ke guru, atau tetangga sekitar, katanya.Menurut Rika, pihak sekolah tak menutup mata terhadap sejumlah temuan di awal pelaksanaan.""Seperti adanya ulat dalam sayuran. Kita langsung laporkan ke pihak dapur, lengkap dengan foto dan video. Respons mereka cukup cepat, karena memang kita tidak mengada-ada dan fakta di lapangan, ujarnya.Baca Juga:Siswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut KhawatirUntuk menjaga kualitas, kata Rika, sekolah selalu berkoordinasi dengan SPPG penyedia MBG.""Setiap minggu, daftar menu dikirimkan agar bisa dipantau. Anak-anak juga suka menulis rekomendasi di kertas, misalnya ingin menu mi ayam atau nasi padang. Kita sampaikan ke pihak dapur, ucapnya.Pihaknya memastikan tidak ada kasus serius seperti keracunan yang terjadi di sekolah. Selama ini tidak ada kejadian sampai keracunan. Mudah-mudahan ke depan juga tidak ada, karena kalau itu terjadi, semua pihak tentu kerepotan, tuturnya.*** PIKIRAN RAKYAT -Jajaran sekolah di Kota Cimahi berupaya cepat tanggap menangani penyaluran makanan dari program makan bergizi gratis (MBG) yang tengah menjadi sorotan.Terlebih, sejumlah keluhan muncul, dari mulai menu kurang variatif hingga kualitas rasa dan higienitasnya.Seperti dilakukan pihak SMAN 3 Cimahi, di Jalan Pesantren Kota Cimahi. Pihak sekolah terus melakukan evaluasi agar paket MBG dapat diterima dengan baik oleh peserta didik.Wakil Kepala Humas SMAN 3 Cimahi Rika Hasbah mengatakan, program MBG di sekolah tersebut berlangsung sejak 6 Januari 2025 dan dikunjungi langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga.Baca Juga:Cegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBG Saat awal MBG bergulir, menu kurang menarik, rasanya kurang pas, aromanya pun begitu. Kita lakukan evaluasi, termasuk survei ke siswa melalui kuesioner. Wajar jika menu tidak bisa disukai semua anak, ujarnya, Selasa, 23 September 2025.Oleh karena itu, katanya, pihak sekolah aktif meminta SPPG melakukan variasi menu agar lebih sesuai dengan selera siswa. Saat awal tahun ajaran baru, sudah ada variasi. Nasi diselingi dengan menu lain sesuai permintaan anak-anak. Kita minta menunya jangan monoton. Selera makan siswa sangat beragam. Apalagi siswa perempuan biasanya lebih pilih-pilih menu. Tapi sebagian besar masih bisa menerima dan mengonsumsi makanan yang disediakan, ucapnya.Namun, katanya, ada juga siswa yang memilih tidak memakan menu tertentu dan membawa bekal dari rumah sebagai alternatif.Baca Juga:Bupati Bandung Barat Tetapkan Dugaan Keracunan MBG di Cipongkor Sebagai Kejadian Luar Biasa""Biasanya diberikan ke teman lain. Jadi tetap ada yang mengonsumsi. Kalau ada sisa, biasanya kita kemas ulang, lalu dibagikan ke guru, atau tetangga sekitar, katanya.Menurut Rika, pihak sekolah tak menutup mata terhadap sejumlah temuan di awal pelaksanaan.""Seperti adanya ulat dalam sayuran. Kita langsung laporkan ke pihak dapur, lengkap dengan foto dan video. Respons mereka cukup cepat, karena memang kita tidak mengada-ada dan fakta di lapangan, ujarnya.Baca Juga:Siswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut KhawatirUntuk menjaga kualitas, kata Rika, sekolah selalu berkoordinasi dengan SPPG penyedia MBG.""Setiap minggu, daftar menu dikirimkan agar bisa dipantau. Anak-anak juga suka menulis rekomendasi di kertas, misalnya ingin menu mi ayam atau nasi padang. Kita sampaikan ke pihak dapur, ucapnya.Pihaknya memastikan tidak ada kasus serius seperti keracunan yang terjadi di sekolah. Selama ini tidak ada kejadian sampai keracunan. Mudah-mudahan ke depan juga tidak ada, karena kalau itu terjadi, semua pihak tentu kerepotan, tuturnya.*** PIKIRAN RAKYAT -Jajaran sekolah di Kota Cimahi berupaya cepat tanggap menangani penyaluran makanan dari program makan bergizi gratis (MBG) yang tengah menjadi sorotan.Terlebih, sejumlah keluhan muncul, dari mulai menu kurang variatif hingga kualitas rasa dan higienitasnya.Seperti dilakukan pihak SMAN 3 Cimahi, di Jalan Pesantren Kota Cimahi. Pihak sekolah terus melakukan evaluasi agar paket MBG dapat diterima dengan baik oleh peserta didik.Wakil Kepala Humas SMAN 3 Cimahi Rika Hasbah mengatakan, program MBG di sekolah tersebut berlangsung sejak 6 Januari 2025 dan dikunjungi langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga.Baca Juga:Cegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBG Saat awal MBG bergulir, menu kurang menarik, rasanya kurang pas, aromanya pun begitu. Kita lakukan evaluasi, termasuk survei ke siswa melalui kuesioner. Wajar jika menu tidak bisa disukai semua anak, ujarnya, Selasa, 23 September 2025.Oleh karena itu, katanya, pihak sekolah aktif meminta SPPG melakukan variasi menu agar lebih sesuai dengan selera siswa. Saat awal tahun ajaran baru, sudah ada variasi. Nasi diselingi dengan menu lain sesuai permintaan anak-anak. Kita minta menunya jangan monoton. Selera makan siswa sangat beragam. Apalagi siswa perempuan biasanya lebih pilih-pilih menu. Tapi sebagian besar masih bisa menerima dan mengonsumsi makanan yang disediakan, ucapnya.Namun, katanya, ada juga siswa yang memilih tidak memakan menu tertentu dan membawa bekal dari rumah sebagai alternatif.Baca Juga:Bupati Bandung Barat Tetapkan Dugaan Keracunan MBG di Cipongkor Sebagai Kejadian Luar Biasa""Biasanya diberikan ke teman lain. Jadi tetap ada yang mengonsumsi. Kalau ada sisa, biasanya kita kemas ulang, lalu dibagikan ke guru, atau tetangga sekitar, katanya.Menurut Rika, pihak sekolah tak menutup mata terhadap sejumlah temuan di awal pelaksanaan.""Seperti adanya ulat dalam sayuran. Kita langsung laporkan ke pihak dapur, lengkap dengan foto dan video. Respons mereka cukup cepat, karena memang kita tidak mengada-ada dan fakta di lapangan, ujarnya.Baca Juga:Siswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut KhawatirUntuk menjaga kualitas, kata Rika, sekolah selalu berkoordinasi dengan SPPG penyedia MBG.""Setiap minggu, daftar menu dikirimkan agar bisa dipantau. Anak-anak juga suka menulis rekomendasi di kertas, misalnya ingin menu mi ayam atau nasi padang. Kita sampaikan ke pihak dapur, ucapnya.Pihaknya memastikan tidak ada kasus serius seperti keracunan yang terjadi di sekolah. Selama ini tidak ada kejadian sampai keracunan. Mudah-mudahan ke depan juga tidak ada, karena kalau itu terjadi, semua pihak tentu kerepotan, tuturnya.*** PIKIRAN RAKYAT -Jajaran sekolah di Kota Cimahi berupaya cepat tanggap menangani penyaluran makanan dari program makan bergizi gratis (MBG) yang tengah menjadi sorotan. Terlebih, sejumlah keluhan muncul, dari mulai menu kurang variatif hingga kualitas rasa dan higienitasnya. Seperti dilakukan pihak SMAN 3 Cimahi, di Jalan Pesantren Kota Cimahi. Pihak sekolah terus melakukan evaluasi agar paket MBG dapat diterima dengan baik oleh peserta didik. Wakil Kepala Humas SMAN 3 Cimahi Rika Hasbah mengatakan, program MBG di sekolah tersebut berlangsung sejak 6 Januari 2025 dan dikunjungi langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga. Baca Juga:Cegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBG Saat awal MBG bergulir, menu kurang menarik, rasanya kurang pas, aromanya pun begitu. Kita lakukan evaluasi, termasuk survei ke siswa melalui kuesioner. Wajar jika menu tidak bisa disukai semua anak, ujarnya, Selasa, 23 September 2025. Oleh karena itu, katanya, pihak sekolah aktif meminta SPPG melakukan variasi menu agar lebih sesuai dengan selera siswa. Saat awal tahun ajaran baru, sudah ada variasi. Nasi diselingi dengan menu lain sesuai permintaan anak-anak. Kita minta menunya jangan monoton. Selera makan siswa sangat beragam. Apalagi siswa perempuan biasanya lebih pilih-pilih menu. Tapi sebagian besar masih bisa menerima dan mengonsumsi makanan yang disediakan, ucapnya. Namun, katanya, ada juga siswa yang memilih tidak memakan menu tertentu dan membawa bekal dari rumah sebagai alternatif. Baca Juga:Bupati Bandung Barat Tetapkan Dugaan Keracunan MBG di Cipongkor Sebagai Kejadian Luar Biasa ""Biasanya diberikan ke teman lain. Jadi tetap ada yang mengonsumsi. Kalau ada sisa, biasanya kita kemas ulang, lalu dibagikan ke guru, atau tetangga sekitar, katanya. Menurut Rika, pihak sekolah tak menutup mata terhadap sejumlah temuan di awal pelaksanaan. ""Seperti adanya ulat dalam sayuran. Kita langsung laporkan ke pihak dapur, lengkap dengan foto dan video. Respons mereka cukup cepat, karena memang kita tidak mengada-ada dan fakta di lapangan, ujarnya. Baca Juga:Siswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut Khawatir Untuk menjaga kualitas, kata Rika, sekolah selalu berkoordinasi dengan SPPG penyedia MBG. ""Setiap minggu, daftar menu dikirimkan agar bisa dipantau. Anak-anak juga suka menulis rekomendasi di kertas, misalnya ingin menu mi ayam atau nasi padang. Kita sampaikan ke pihak dapur, ucapnya. Pihaknya memastikan tidak ada kasus serius seperti keracunan yang terjadi di sekolah. Selama ini tidak ada kejadian sampai keracunan. Mudah-mudahan ke depan juga tidak ada, karena kalau itu terjadi, semua pihak tentu kerepotan, tuturnya.*** Berita PilihanBanyaknya Kasus Keracunan MBG, Orang Tua Siswa di Kabupaten Bandung Barat WaswasJumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat Terus BertambahDinkes KBB Catat 342 Siswa Keracunan Massal, Pemkab Selidiki Dapur MBG di CipongkorPuluhan Siswa Diduga Keracunan MBG, SMK Pembangunan Bandung Barat, Cipongkor DiliburkanSedikitnya 352 Siswa Keracunan, BGN Setop Sementara MBG di KBBBGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBG365 Siswa Keracunan MBG, Polda Jabar Selidiki Kasus di KBBSiswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut KhawatirBupati Bandung Barat Tetapkan Dugaan Keracunan MBG di Cipongkor Sebagai Kejadian Luar BiasaCegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBG Berita PilihanBanyaknya Kasus Keracunan MBG, Orang Tua Siswa di Kabupaten Bandung Barat WaswasJumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat Terus BertambahDinkes KBB Catat 342 Siswa Keracunan Massal, Pemkab Selidiki Dapur MBG di CipongkorPuluhan Siswa Diduga Keracunan MBG, SMK Pembangunan Bandung Barat, Cipongkor DiliburkanSedikitnya 352 Siswa Keracunan, BGN Setop Sementara MBG di KBBBGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBG365 Siswa Keracunan MBG, Polda Jabar Selidiki Kasus di KBBSiswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut KhawatirBupati Bandung Barat Tetapkan Dugaan Keracunan MBG di Cipongkor Sebagai Kejadian Luar BiasaCegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBG Berita Pilihan Banyaknya Kasus Keracunan MBG, Orang Tua Siswa di Kabupaten Bandung Barat WaswasJumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat Terus BertambahDinkes KBB Catat 342 Siswa Keracunan Massal, Pemkab Selidiki Dapur MBG di CipongkorPuluhan Siswa Diduga Keracunan MBG, SMK Pembangunan Bandung Barat, Cipongkor DiliburkanSedikitnya 352 Siswa Keracunan, BGN Setop Sementara MBG di KBBBGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBG365 Siswa Keracunan MBG, Polda Jabar Selidiki Kasus di KBBSiswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut KhawatirBupati Bandung Barat Tetapkan Dugaan Keracunan MBG di Cipongkor Sebagai Kejadian Luar BiasaCegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBG Banyaknya Kasus Keracunan MBG, Orang Tua Siswa di Kabupaten Bandung Barat Waswas Banyaknya Kasus Keracunan MBG, Orang Tua Siswa di Kabupaten Bandung Barat Waswas Banyaknya Kasus Keracunan MBG, Orang Tua Siswa di Kabupaten Bandung Barat Waswas Banyaknya Kasus Keracunan MBG, Orang Tua Siswa di Kabupaten Bandung Barat Waswas Jumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat Terus Bertambah Jumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat Terus Bertambah Jumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat Terus Bertambah Jumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat Terus Bertambah Dinkes KBB Catat 342 Siswa Keracunan Massal, Pemkab Selidiki Dapur MBG di Cipongkor Dinkes KBB Catat 342 Siswa Keracunan Massal, Pemkab Selidiki Dapur MBG di Cipongkor Dinkes KBB Catat 342 Siswa Keracunan Massal, Pemkab Selidiki Dapur MBG di Cipongkor Dinkes KBB Catat 342 Siswa Keracunan Massal, Pemkab Selidiki Dapur MBG di Cipongkor Puluhan Siswa Diduga Keracunan MBG, SMK Pembangunan Bandung Barat, Cipongkor Diliburkan Puluhan Siswa Diduga Keracunan MBG, SMK Pembangunan Bandung Barat, Cipongkor Diliburkan Puluhan Siswa Diduga Keracunan MBG, SMK Pembangunan Bandung Barat, Cipongkor Diliburkan Puluhan Siswa Diduga Keracunan MBG, SMK Pembangunan Bandung Barat, Cipongkor Diliburkan Sedikitnya 352 Siswa Keracunan, BGN Setop Sementara MBG di KBB Sedikitnya 352 Siswa Keracunan, BGN Setop Sementara MBG di KBB Sedikitnya 352 Siswa Keracunan, BGN Setop Sementara MBG di KBB Sedikitnya 352 Siswa Keracunan, BGN Setop Sementara MBG di KBB BGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBG BGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBG BGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBG BGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBG 365 Siswa Keracunan MBG, Polda Jabar Selidiki Kasus di KBB 365 Siswa Keracunan MBG, Polda Jabar Selidiki Kasus di KBB 365 Siswa Keracunan MBG, Polda Jabar Selidiki Kasus di KBB 365 Siswa Keracunan MBG, Polda Jabar Selidiki Kasus di KBB Siswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut Khawatir Siswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut Khawatir Siswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut Khawatir Siswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut Khawatir Bupati Bandung Barat Tetapkan Dugaan Keracunan MBG di Cipongkor Sebagai Kejadian Luar Biasa Bupati Bandung Barat Tetapkan Dugaan Keracunan MBG di Cipongkor Sebagai Kejadian Luar Biasa Bupati Bandung Barat Tetapkan Dugaan Keracunan MBG di Cipongkor Sebagai Kejadian Luar Biasa Bupati Bandung Barat Tetapkan Dugaan Keracunan MBG di Cipongkor Sebagai Kejadian Luar Biasa Cegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBG Cegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBG Cegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBG Cegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBG",Ririn Nur Febriani,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/17/3628632516.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019667378/evaluasi-paket-mbg-ke-sppg-cegah-keracunan-sekolah-di-kota-cimahi-sempat-temukan-ulat-pada-sayuran?page=all,9619cbe2b5108ff58e299869ffc1d0bbef518429bd1a60bcc4f3c961e998dda7,2025-11-13 20:22:52.894 1152,kompas,mbg,2025-10-21 14:02:13,Satgas Lombok Timur Ungkap Penyebab Puluhan Siswa yang Keracunan Usai Makan Menu MBG,"LOMBOK TIMUR, KOMPAS.com- Satuan Tugas (Satgas) Makan Bergizi Bratis (MBG) Lombok Timur ungkap penyebab puluhan siswa yang diduga keracunan setelah menyantap MBG di Kecamatan Peringgabaya, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB).KetuaSatgas MBG Lombok Timur, Muhammad Juaini Taofik, menyebut, penyebab dugaan keracunan puluhan siswa di Kecamatan Pringgabaya pada Jumat (17/10/2025) lalu itu, diakibatkan oleh tenggang waktu antara waktu penyajian MBG dengan jadwal penerimaan yang cukup lama.""Begitu dapat informasi dari media, langsung saya dorong Dinas Kesehatan untuk langsung cek ke Puskesmas Batuyang, kalau tidak bisa ditangani Puskesmas langsung dirujuk ke Rumah Sakit terdekat,"" kata Juaini pada Selasa (21/10/2025).Baca juga:Mantan Bupati Lombok Barat Zaini Arony Terbukti Korupsi Lagi, Divonis 6 Tahun PenjaraJuaini mengungkapkan, dari hasil investigasi yang dilakukan, penyebab dugaan keracunan puluhan siswa di Kecamatan Pringgabaya adalah adanya tenggang waktu yang cukup lama dengan penyajian menu MBG dengan waktu dikonsumsi oleh siswa.""Dari hasil investigasi kami Satgas, jarak waktu antara penyajian dengan waktu konsumsi itu lama. Bahkan ada juga siswa yang bawa pulang menu MBG nya,"" jelasnya.Sebagai bentuk mitigasi kejadian serupa tidak terulang kembali, Juaini merekomendasikan menu MBG tepat sasaran, dan jadwal konsumsi MBG harus sesuai.Ia juga meminta kepada pihak sekolah untuk memastikan MBG tidak dibawa pulang.""Pastikan MBG itu diterima oleh siswa tepat sasaran, kalau memang itu untuk siswa ya jangan dibawa pulang sehingga waktu konsumsi juga tidak terlalu lama, makanan ini kan segar semua tanpa pengawet,"" ungkap JuainiBaca juga:BPBD: Lombok Tengah Tetap Siaga Kekeringan Hingga Akhir Bulan Ini""Sekolah juga harus bisa memastikan MBG yang dibagikan kepada siswa jangan dibawa pulang,"" sambung Juaini, yang merupakan menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Lombok Timur.Juaini berujar, MBG ini program yang baik sehingga diperlukan kolaborasi lintas sektor, mulai dari masyarakat, semua OPD dan pihak sekolah.""Semua OPD kami dorong untuk ikut berkolaborasi, pihak sekolah juga kalau MBG nya sudah datang ya silahkan langsung dibagikan ke siswa dan konsumsi bersama-sama,"" terangnya.Baca juga:Gubernur NTB Tinjau Dampak Banjir di Lombok Timur, Dorong Pembentukan Awik-awikSebelumnya, Puluhan siswa di Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur, NTB, dilarikan ke Puskesmas diduga keracunan menumakan bergizi gratis(MBG). Tak hanya siswa, guru yang mencicipi menu MBG juga mengaku merasa pusing.Muhamad Takdir, wali murid di SMP Islam Terpadu Lukman Hakim Pohgading, mengatakan anaknya mulai merasa pusing dan mual setelah memakan menu nasi goreng dari MBG.""Anak saya merasa sakit perut biasa dan muntah-muntah kemudian pusing dan mual setelah tadi dapat MBG, kebetulan tadi menunya nasi goreng,"" terang Takdir.Takdir mengaku nasi goreng yang diterima anaknya saat itu dalam kondisi baik dan tidak ada yang berubah dari segi rasa maupun aroma.""Tidak ada rasa yang berubah, bahkan anak saya bilang rasanya itu enak dan makan nasi gorengnya tadi itu habis dimakan,"" ujar Takdir.Baca juga:Marquez Tiba di Bandara Lombok, Kenakan Ikat Kepala Khas Suku SasakSalah satu guru, LN, menuturkan tak hanya siswanya yang merasa mual dan pusing, tetapi guru yang mencicipi menu MBG juga merasakan kondisi yang sama.""Ada juga guru yang mencoba mencicipi nasi goreng tadi sebanyak tiga orang dan mereka mual dan muntah juga. Siswa saya juga banyak yang terkena gejalanya tadi sore dilarikan ke Puskesmas,"" pungkasnya.Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judulSatgas MBG Lombok Timur, Ungkap Penyebab Puluhan Siswa Mual dan Pusing Setelah Menyantap MBG.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang LOMBOK TIMUR, KOMPAS.com- Satuan Tugas (Satgas) Makan Bergizi Bratis (MBG) Lombok Timur ungkap penyebab puluhan siswa yang diduga keracunan setelah menyantap MBG di Kecamatan Peringgabaya, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). KetuaSatgas MBG Lombok Timur, Muhammad Juaini Taofik, menyebut, penyebab dugaan keracunan puluhan siswa di Kecamatan Pringgabaya pada Jumat (17/10/2025) lalu itu, diakibatkan oleh tenggang waktu antara waktu penyajian MBG dengan jadwal penerimaan yang cukup lama. ""Begitu dapat informasi dari media, langsung saya dorong Dinas Kesehatan untuk langsung cek ke Puskesmas Batuyang, kalau tidak bisa ditangani Puskesmas langsung dirujuk ke Rumah Sakit terdekat,"" kata Juaini pada Selasa (21/10/2025). Baca juga:Mantan Bupati Lombok Barat Zaini Arony Terbukti Korupsi Lagi, Divonis 6 Tahun Penjara Juaini mengungkapkan, dari hasil investigasi yang dilakukan, penyebab dugaan keracunan puluhan siswa di Kecamatan Pringgabaya adalah adanya tenggang waktu yang cukup lama dengan penyajian menu MBG dengan waktu dikonsumsi oleh siswa. ""Dari hasil investigasi kami Satgas, jarak waktu antara penyajian dengan waktu konsumsi itu lama. Bahkan ada juga siswa yang bawa pulang menu MBG nya,"" jelasnya. Sebagai bentuk mitigasi kejadian serupa tidak terulang kembali, Juaini merekomendasikan menu MBG tepat sasaran, dan jadwal konsumsi MBG harus sesuai. Ia juga meminta kepada pihak sekolah untuk memastikan MBG tidak dibawa pulang. ""Pastikan MBG itu diterima oleh siswa tepat sasaran, kalau memang itu untuk siswa ya jangan dibawa pulang sehingga waktu konsumsi juga tidak terlalu lama, makanan ini kan segar semua tanpa pengawet,"" ungkap Juaini Baca juga:BPBD: Lombok Tengah Tetap Siaga Kekeringan Hingga Akhir Bulan Ini ""Sekolah juga harus bisa memastikan MBG yang dibagikan kepada siswa jangan dibawa pulang,"" sambung Juaini, yang merupakan menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Lombok Timur. Juaini berujar, MBG ini program yang baik sehingga diperlukan kolaborasi lintas sektor, mulai dari masyarakat, semua OPD dan pihak sekolah. ""Semua OPD kami dorong untuk ikut berkolaborasi, pihak sekolah juga kalau MBG nya sudah datang ya silahkan langsung dibagikan ke siswa dan konsumsi bersama-sama,"" terangnya. Baca juga:Gubernur NTB Tinjau Dampak Banjir di Lombok Timur, Dorong Pembentukan Awik-awik Sebelumnya, Puluhan siswa di Kecamatan Pringgabaya, Lombok Timur, NTB, dilarikan ke Puskesmas diduga keracunan menumakan bergizi gratis(MBG). Tak hanya siswa, guru yang mencicipi menu MBG juga mengaku merasa pusing. Muhamad Takdir, wali murid di SMP Islam Terpadu Lukman Hakim Pohgading, mengatakan anaknya mulai merasa pusing dan mual setelah memakan menu nasi goreng dari MBG. ""Anak saya merasa sakit perut biasa dan muntah-muntah kemudian pusing dan mual setelah tadi dapat MBG, kebetulan tadi menunya nasi goreng,"" terang Takdir. Takdir mengaku nasi goreng yang diterima anaknya saat itu dalam kondisi baik dan tidak ada yang berubah dari segi rasa maupun aroma. ""Tidak ada rasa yang berubah, bahkan anak saya bilang rasanya itu enak dan makan nasi gorengnya tadi itu habis dimakan,"" ujar Takdir. Baca juga:Marquez Tiba di Bandara Lombok, Kenakan Ikat Kepala Khas Suku Sasak Salah satu guru, LN, menuturkan tak hanya siswanya yang merasa mual dan pusing, tetapi guru yang mencicipi menu MBG juga merasakan kondisi yang sama. ""Ada juga guru yang mencoba mencicipi nasi goreng tadi sebanyak tiga orang dan mereka mual dan muntah juga. Siswa saya juga banyak yang terkena gejalanya tadi sore dilarikan ke Puskesmas,"" pungkasnya. Artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judulSatgas MBG Lombok Timur, Ungkap Penyebab Puluhan Siswa Mual dan Pusing Setelah Menyantap MBG.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/YDSdYavzJSziqHWHpdeArQTLUXA=/136x0:1148x675/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/08/25/68ac3bd99a317.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/21/140213978/satgas-lombok-timur-ungkap-penyebab-puluhan-siswa-yang-keracunan-usai-makan,89680604f9f1207e706dcab8f538f6cea7586c2e28458e8acdcd5157d9a4a755,2025-11-13 20:22:56.193 1153,okezone,mbg,2025-06-24 12:00:36,BRI Salurkan Pembiayaan untuk Koperasi Penyuplai Bahan Pangan MBG,"JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus memperkuat kontribusinya dalam meningkatkan ketahanan pangan dan memperbaiki kualitas sumber daya manusia Indonesia. Salah satu wujud nyata komitmen tersebut adalah dukungan terhadap Koperasi Produsen Jaring Mas Sejahtera yang aktif menyuplai bahan pangan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Riau. Koperasi ini telah menjadi mitra aktif BRI selama lebih dari 10 tahun dan bergerak dalam penyediaan komoditas utama, seperti beras, ikan, ayam, dan telur. Dalam menjalankan operasionalnya, koperasi juga menggandeng pemasok lokal untuk menyediakan bahan pokok lain, seperti minyak goreng, sayuran, buah, tahu, dan tempe. Sinergi ini menciptakan dampak ekonomi yang luas, dari produsen pangan hingga tenaga kerja lokal. Hingga saat ini, koperasi tersebut menyuplai kebutuhan pangan ke 11 dapur sekolah yang tersebar di Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar. Setiap dapur dikelola oleh sekitar 50 karyawan, sehingga total tenaga kerja yang terlibat mencapai 600 orang. Kebutuhan mingguan mencakup hingga 22 ton sayuran dan 50 ton ikan, menciptakan pasar yang stabil bagi para anggota koperasi. Program MBG memberikan kepastian pasar bagi usaha kami. Sebagai koperasi produsen, kami merasakan langsung dampak positif dari pembiayaan BRI yang memungkinkan kami menjaga rantai pasok secara optimal, sekaligus memberdayakan petani dan nelayan lokal, ujar Pemilik Vendor Unit Kampar Koperasi Produsen Jaring Mas Sejahtera Indra Noupal. BRI telah menyalurkan pembiayaan kepada anggota koperasi ini melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Hal ini menunjukkan tingkat kepercayaan dan kapabilitas koperasi dalam mengelola pembiayaan secara sehat dan produktif. Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi, menyampaikan bahwa dukungan tersebut merupakan bagian dari komitmen BRI dalam menciptakan dampak sosial berkelanjutan melalui pemberdayaan sektor UMKM. BRI menilai bahwa program MBG bukan hanya tentang gizi, tetapi juga tentang membuka peluang ekonomi lokal. BRI hadir untuk memastikan pelaku UMKM yang menjadi bagian dari rantai pasok program ini bisa tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan, ujarnya. Ia menambahkan, BRI tidak hanya berperan sebagai penyedia pembiayaan, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam pertumbuhan usaha. Kami berharap pemberdayaan yang diberikan melalui akses pembiayaan ini dapat meningkatkan omzet serta skala usaha UMKM dan koperasi. Dalam jangka panjang, hal ini akan menciptakan ekonomi lokal yang lebih tangguh dan berkelanjutan, ucap Hendy. JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus memperkuat kontribusinya dalam meningkatkan ketahanan pangan dan memperbaiki kualitas sumber daya manusia Indonesia. Salah satu wujud nyata komitmen tersebut adalah dukungan terhadap Koperasi Produsen Jaring Mas Sejahtera yang aktif menyuplai bahan pangan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Riau. Koperasi ini telah menjadi mitra aktif BRI selama lebih dari 10 tahun dan bergerak dalam penyediaan komoditas utama, seperti beras, ikan, ayam, dan telur. Dalam menjalankan operasionalnya, koperasi juga menggandeng pemasok lokal untuk menyediakan bahan pokok lain, seperti minyak goreng, sayuran, buah, tahu, dan tempe. Sinergi ini menciptakan dampak ekonomi yang luas, dari produsen pangan hingga tenaga kerja lokal. Hingga saat ini, koperasi tersebut menyuplai kebutuhan pangan ke 11 dapur sekolah yang tersebar di Kota Pekanbaru dan Kabupaten Kampar. Setiap dapur dikelola oleh sekitar 50 karyawan, sehingga total tenaga kerja yang terlibat mencapai 600 orang. Kebutuhan mingguan mencakup hingga 22 ton sayuran dan 50 ton ikan, menciptakan pasar yang stabil bagi para anggota koperasi. Program MBG memberikan kepastian pasar bagi usaha kami. Sebagai koperasi produsen, kami merasakan langsung dampak positif dari pembiayaan BRI yang memungkinkan kami menjaga rantai pasok secara optimal, sekaligus memberdayakan petani dan nelayan lokal, ujar Pemilik Vendor Unit Kampar Koperasi Produsen Jaring Mas Sejahtera Indra Noupal. BRI telah menyalurkan pembiayaan kepada anggota koperasi ini melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR). Hal ini menunjukkan tingkat kepercayaan dan kapabilitas koperasi dalam mengelola pembiayaan secara sehat dan produktif. Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi, menyampaikan bahwa dukungan tersebut merupakan bagian dari komitmen BRI dalam menciptakan dampak sosial berkelanjutan melalui pemberdayaan sektor UMKM. BRI menilai bahwa program MBG bukan hanya tentang gizi, tetapi juga tentang membuka peluang ekonomi lokal. BRI hadir untuk memastikan pelaku UMKM yang menjadi bagian dari rantai pasok program ini bisa tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan, ujarnya. Ia menambahkan, BRI tidak hanya berperan sebagai penyedia pembiayaan, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam pertumbuhan usaha. Kami berharap pemberdayaan yang diberikan melalui akses pembiayaan ini dapat meningkatkan omzet serta skala usaha UMKM dan koperasi. Dalam jangka panjang, hal ini akan menciptakan ekonomi lokal yang lebih tangguh dan berkelanjutan, ucap Hendy. (Agustina Wulandari )",Agustina Wulandari ,https://img.okezone.com/content/2025/06/24/11/3149994/pembiayaan_bri-DlRr_large.jpeg,https://economy.okezone.com/read/2025/06/24/11/3149994/bri-salurkan-pembiayaan-untuk-koperasi-penyuplai-bahan-pangan-mbg?page=all,4b99341374316f14a2a1f079646016d6ec81a014a5134f6d414dc3250cfc1867,2025-11-13 20:22:57.692 1154,detik,mbg,2025-11-03 18:15:00,Penjelasan SPPG soal Temuan Ulat di Menu MBG SDN Argapura Cirebon,"Pihak penyedia makanan bergizi (MBG) di Kota Cirebon akhirnya angkat bicara terkait temuan makanan basi dan adanya ulat dalam program Makan Bergizi (MBG) di SDN Argapura, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti. Kepala SPPG Kalijaga 2 selaku penyedia MBG, Alvin Raka membenarkan adanya laporan soal makanan yang diduga basi. Namun ia menegaskan, seluruh proses mulai dari memasak hingga pendistribusian sudah dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur. ""Dalam hal ini dapur kami memang terdeteksi ada makanan basi. Padahal dari dapur kami sendiri, masaknya sudah sesuai prosedur. Kami mulai masak jam 3 pagi dan matang jam 4,"" ujar Alvin saat ditemui di Cirebon, Senin (3/11/2025). Menurut Alvin, makanan mulai didistribusikan ke sekolah-sekolah sekitar pukul 07.00 pagi. Sebelum dikirim, pihaknya juga telah melakukan uji organoleptik untuk memastikan aroma, rasa, dan tampilan makanan masih layak konsumsi. ""Sebelum berangkat distribusi, kami sudah uji dari bau, rasa, dan tampilan. Semuanya aman. Mungkin karena tertutup terlalu lama atau waktu pengantaran cukup panjang, jadi terjadi makanan basi ini,"" katanya. Terkait temuan ulat di salah satu menu, Alvin menduga hal itu berasal dari bahan sayur yang digunakan, bukan dari proses pengolahan di dapur. ""Kalau ulat, kemungkinan dari kacang panjangnya. Karena kami tidak menggunakan pestisida, jadi bahan yang kami pakai organik. Mungkin di situ ada ulat yang terlewat,"" jelasnya. Meski begitu, Alvin memastikan seluruh bahan makanan telah melalui proses pencucian sebelum dimasak. Ia juga berjanji akan memperketat pengawasan kualitas agar kejadian serupa tidak terulang. ""Sudah dibersihkan, mungkin karena terlewat. Tapi untuk ke depan, kami akan lebih teliti dan meningkatkan kualitas makanan,"" ujarnya. Alvin menambahkan, pihak Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon telah mengambil sampel makanan dari SDN Argapura untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium. ""Sudah, dari Dinkes sudah mengambil sampel untuk diperiksa,"" katanya. Sebagai langkah antisipasi, pihak dapur mengimbau agar makanan MBG yang dikirim ke SDN Argapura tidak dikonsumsi sementara waktu hingga hasil pemeriksaan keluar. ""Tadi diarahkan untuk tidak dikonsumsi dulu untuk hari ini,"" tambah Alvin. SPPG Kalijaga 2 diketahui menyalurkan sekitar 3.300 porsi makanan bergizi setiap hari ke 14 sekolah di wilayah Kalijaga dan Argasunya. Dari jumlah itu, sekitar 470 porsi disalurkan untuk siswa SDN Argapura. ""Secara keseluruhan tidak ada masalah di sekolah lain, tapi kami akan tetap evaluasi agar tidak terulang,"" ujarnya. Kepala SDN Argapura Moh Syafei membenarkan soal kasus makanan tidak layak konsumsi bukan kali pertama terjadi di sekolahnya. Sebelumnya, pihak sekolah juga sempat menemukan lauk berupa jamur yang berbau tidak sedap. ""Sebelumnya pernah, cuma nggak terlalu heboh. Saya sempat cicipi, jamurnya bau. Langsung saya bilang, tolong jangan dimakan,"" ungkap Syafei. Menurut Syafei, kejadian kali ini menjadi viral karena video temuan makanan basi dan ulat diunggah dan tersebar luas di berbagai grup media sosial. ""Hari ini saya puasa jadi tidak sempat cek langsung. Tapi guru dan petugas kontrol yang lebih dulu menemukan kalau makanannya bau dan ada ulatnya,"" jelasnya. Pihak sekolah langsung mengamankan makanan tersebut dan menyerahkannya ke penyedia MBG sebagai bentuk laporan. Namun Syafei menyayangkan karena pihak penyedia justru ikut menyebarkan informasi tersebut ke publik. ""Seharusnya bisa diselesaikan dulu secara internal, jangan malah disebarkan. Jadi seperti membuka aib sendiri,"" ucapnya. Ia menegaskan, pembagian makanan yang tercium bau basi telah dihentikan, sementara menu lain yang masih layak tetap dibagikan kepada siswa. ""Yang bau kami hentikan, tapi yang aman tetap kami bagi,"" kata Syafei. Syafei berharap, pihak penyedia MBG dan koperasi sekolah dapat lebih memperhatikan waktu memasak dan proses distribusi, agar makanan tetap segar sampai diterima anak-anak. ""Harapannya, pihak MBG harus lebih teliti. Jangan masak terlalu malam supaya tidak basi. Ini demi kesehatan anak-anak,"" ujarnya. Sebelumnya, sebuah video berdurasi 35 detik menampilkan seorang wali murid bernama Mila yang memprotes makanan MBG di SDN Argapura. Dalam video itu, Mila menunjukkan makanan sayur yang diduga basi dan menemukan seekor ulat di dalam menu kacang panjang. ""Pas dibuka sudah tercium bau basi. Saya langsung larang anak-anak untuk makan,"" ujarnya. Beruntung, makanan tersebut belum sempat dikonsumsi oleh siswa karena Mila sudah lebih dulu memperingatkan mereka. ""Saya minta tolong pihak penyedia lebih memperhatikan lagi. Ini untuk kesehatan anak-anak kita,"" tegasnya.",Devteo Mahardika -detikJabar,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/03/ulat-di-dalam-menu-mbg-sdn-argapura-kota-cirebon-1762166414293_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jabar/cirebon-raya/d-8192270/penjelasan-sppg-soal-temuan-ulat-di-menu-mbg-sdn-argapura-cirebon,8e061a6adeeb12315f0baec85dc99b32edfbc30c6ff64bcfe42fb4dbe4925e9e,2025-11-13 20:23:02.284 1155,pikiranrakyat,mbg,2025-09-23 14:25:00,"Total Siswa Keracunan Diduga MBG di Cipongkor KBB Capai 364, Bupati Jeje Siapkan Status KLB","PIKIRAN RAKYAT- Kasus dugaan keracunan makanan bergizi gratis (MBG) di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), kian memprihatinkan dan terus bertambah. Pasalnya, pada Selasa (23/9/2025), jumlah korban kembali bertambah dan telah mencapai 364 siswa dari berbagai jenjang pendidikan. Demikian disampaikan Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail dalam keterangannya. Bupati Jeje turut prihatin atas peristiwa yang mengakibatkan ratusan siswa menjadi korban akibat keracunan MBG. Tidak lupa, ia menyampaikan doa dan dukungan bagi siswa maupun keluarga terdampak. ""Keselamatan dan kesehatan siswa prioritas utama kami,"" ujarnya. Baca Juga:365 Siswa Keracunan MBG, Polda Jabar Selidiki Kasus di KBB Dijelaskan Jeje Ritchie Ismail, bahwa sebagian besar korban mengalami gejala ringan hingga sedang. Akan tetapi, ratusan siswa harus tetap mendapat perawatan intensif di posko maupun rumah sakit. ""Perawatan terbaik untuk siswa fokus utama,"" ucap adik ipar dari Raffi Ahmad ini menjelaskan. Kondisi ratusan siswa yang diduga kuat keracunan setelah mengkonsumsi MBG dilakukan perawatan di posko darurat Dinkes KBB di Cipongkor, korban masih terus bertambah mulai dari pukul 09.00 WIB pagi. Kondisi ratusan siswa yang diduga kuat keracunan setelah mengkonsumsi MBG dilakukan perawatan di posko darurat Dinkes KBB di Cipongkor, korban masih terus bertambah mulai dari pukul 09.00 WIB pagi. Kondisi ratusan siswa yang diduga kuat keracunan setelah mengkonsumsi MBG dilakukan perawatan di posko darurat Dinkes KBB di Cipongkor, korban masih terus bertambah mulai dari pukul 09.00 WIB pagi. Selanjutnya, kata Jeje, Pemkab Bandung Barat bersama dinas terkait kini melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap dapur MBG di Cipongkor. Pemeriksaan meliputi aspek perizinan, sertifikasi, hingga standar pengolahan makanan. Pasalnya, Jeje menegaskan, dugaan sementara muncul dari kesaksian siswa dan guru yang menyebut sebagian makanan berbau tak sedap dan berlendir sehingga tidak layak konsumsi. Proses investigasi sedang berjalan, dan hari ini Pemkab Bandung Barat mempercepat penetapan status Kejadian Luar Biasa (KLB) agar langkah penanganan medis dan pencegahan bisa lebih cepat, tegasnya. Menurut Jeje, seluruh tenaga medis dari berbagai fasilitas kesehatan terus berjaga selama 24 jam. Sebagian besar kondisi siswa kini mulai membaik. Lebih lanjut, Jeje menyampaikan apresiasi kepada tenaga kesehatan, guru, aparat kecamatan, dan masyarakat yang sigap membantu penanganan. Mari kita doakan agar seluruh korban segera pulih dan kejadian ini menjadi perhatian bersama untuk memperketat pengawasan program MBG,"" pungkasnya. Baca Juga:BGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBG Sesuai arahan Wakil Bupati KBB, Asep Ismail, Disdik bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) KBB segera membuka posko darurat di GOR Cipongkor. Korban dengan gejala berat langsung dirujuk ke RSUD Cililin. Sekitar pukul 01.00 WIB dini hari, jumlah korban mulai menurun. Yang dirawat di RSUD Cililin juga kondisinya membaik, ucapnya. Selain itu, kata Dadang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat juga meminta 3.640 orang tua siswa aktif memantau kesehatan anak-anaknya, serta segera melapor ke posko jika ada gejala mencurigakan. ""Kita menghimbau ke seluruh orang tua siswa agar segera membawa anak-anaknya jika mengalami gejala mencurigakan dengan datang ke posko darurat Dinkes,"" ungkapnya.*** Berita PilihanJumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat Terus BertambahDinkes KBB Catat 342 Siswa Keracunan Massal, Pemkab Selidiki Dapur MBG di CipongkorCegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBG Berita PilihanJumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat Terus BertambahDinkes KBB Catat 342 Siswa Keracunan Massal, Pemkab Selidiki Dapur MBG di CipongkorCegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBG Berita Pilihan Jumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat Terus BertambahDinkes KBB Catat 342 Siswa Keracunan Massal, Pemkab Selidiki Dapur MBG di CipongkorCegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBG Jumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat Terus Bertambah Jumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat Terus Bertambah Jumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat Terus Bertambah Jumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat Terus Bertambah Dinkes KBB Catat 342 Siswa Keracunan Massal, Pemkab Selidiki Dapur MBG di Cipongkor Dinkes KBB Catat 342 Siswa Keracunan Massal, Pemkab Selidiki Dapur MBG di Cipongkor Dinkes KBB Catat 342 Siswa Keracunan Massal, Pemkab Selidiki Dapur MBG di Cipongkor Dinkes KBB Catat 342 Siswa Keracunan Massal, Pemkab Selidiki Dapur MBG di Cipongkor Cegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBG Cegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBG Cegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBG Cegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBG",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/23/315760657.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019667370/total-siswa-keracunan-diduga-mbg-di-cipongkor-kbb-capai-364-bupati-jeje-siapkan-status-klb?page=all,d258afe1bdd81b881c1b700a2ce5edf0f84b066a7fee4f66e196a2b7558f466c,2025-11-13 20:23:03.503 1156,kompas,mbg,2025-10-21 13:43:39,Sampel Makanan Bakal Diperiksa usai 30 Siswa di Banjarmasin Diduga Keracunan MBG,"BANJARMASIN,KOMPAS.com- Pihak Puskesmas Basirih Baru bersama Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) akan mengambil sampel makanan yang dikonsimsi oleh siswa.Langkah ini diambil setelah ada 30 murid dari salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) diBanjarmasinmengeluhkan sakit.Diduga, mereka mengalami gejala keracunan usai menyantap menuMakan Bergizi Gratis(MBG).Puluhan murid tersebut harus dilarikan kePuskesmas Basirih Barupada Selasa (21/10/2025).Mereka mengeluhkan sakit perut, mual, bahkan muntah. Para siswa tersebut datang ke puskesmas masih mengenakan pakaian seragam sekolah.Baca juga:30 Siswa di Banjarmasin Diduga Keracunan Usai Konsumsi MBG, Dilarikan ke PuskemasPeristiwa ini diduga terjadi setelah para siswa mengonsumsi MBG pada Senin (20/10/2025).Kepala Puskesmas Basirih Baru, Sismiyati, menyampaikan, puluhan siswa itu memang mengeluhkan sakit.Namun, sementara ini pihaknya belum bisa memastikan penyebab dari keluhan tersebut.""Sampai saat ini sudah ada 30 siswa yang mengeluhkan sakit. Tapi kami belum bisa menyebutkan keracunannya karena apa,"" ujar Sismiyati kepada wartawan, Selasa (21/10/2025).Untuk memastikan penyebab 30 siswa yang mengalami gejala keracunan itu, Puskesmas Basirih Baru, bersama Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin akan mengambil sampel makanan yang dikonsumsi siswa.""Kalau untuk dugaan keracunan masih belum diketahui karena tim kita bersama Dinas lebih terdahulu mengambil sampel,"" jelasnya.Baca juga:Kasus Keracunan MBG di Kairatu Maluku, Dinkes Kirim Sampel Makanan ke AmbonIa mengatakan, saat ini seluruh siswa yang diduga mengalami keracunan telah memperoleh penanganan.Salah satu siswa berinisial A mengatakan sudah mengeluhkan sakit pada malam hari.Awalnya, dia merasa enggan ke sekolah karena merasa pusing, mual, dan beberapa kali buang air besar.Namun, karena tak ingin ketinggalan pelajaran, A tetap masuk ke sekolah. Setelah itu, ia pun mengetahui ternyata banyak teman-temannya yang juga mengeluhkan sakit.Kejadian ini lalu dilaporkan kepada guru. ""Ternyata di sekolah banyak kawan saya yang mengalami seperti saya. Lalu, teman saya melapor salah satu guru, dan kita dibawa ke puskesmas,"" ungkapnya.Setelah mendapat perawatan, A mengaku keluhan yang dialaminya sudah berangsur membaik meski masih merasakan lemas.Dia juga sudah mendapatkan obat. ""Tadi sempat diberikan obat supaya tidak ada gejala lagi,"" katanya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BANJARMASIN,KOMPAS.com- Pihak Puskesmas Basirih Baru bersama Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) akan mengambil sampel makanan yang dikonsimsi oleh siswa. Langkah ini diambil setelah ada 30 murid dari salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) diBanjarmasinmengeluhkan sakit. Diduga, mereka mengalami gejala keracunan usai menyantap menuMakan Bergizi Gratis(MBG). Puluhan murid tersebut harus dilarikan kePuskesmas Basirih Barupada Selasa (21/10/2025). Mereka mengeluhkan sakit perut, mual, bahkan muntah. Para siswa tersebut datang ke puskesmas masih mengenakan pakaian seragam sekolah. Baca juga:30 Siswa di Banjarmasin Diduga Keracunan Usai Konsumsi MBG, Dilarikan ke Puskemas Peristiwa ini diduga terjadi setelah para siswa mengonsumsi MBG pada Senin (20/10/2025). Kepala Puskesmas Basirih Baru, Sismiyati, menyampaikan, puluhan siswa itu memang mengeluhkan sakit. Namun, sementara ini pihaknya belum bisa memastikan penyebab dari keluhan tersebut. ""Sampai saat ini sudah ada 30 siswa yang mengeluhkan sakit. Tapi kami belum bisa menyebutkan keracunannya karena apa,"" ujar Sismiyati kepada wartawan, Selasa (21/10/2025). Untuk memastikan penyebab 30 siswa yang mengalami gejala keracunan itu, Puskesmas Basirih Baru, bersama Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin akan mengambil sampel makanan yang dikonsumsi siswa. ""Kalau untuk dugaan keracunan masih belum diketahui karena tim kita bersama Dinas lebih terdahulu mengambil sampel,"" jelasnya. Baca juga:Kasus Keracunan MBG di Kairatu Maluku, Dinkes Kirim Sampel Makanan ke Ambon Ia mengatakan, saat ini seluruh siswa yang diduga mengalami keracunan telah memperoleh penanganan. Salah satu siswa berinisial A mengatakan sudah mengeluhkan sakit pada malam hari. Awalnya, dia merasa enggan ke sekolah karena merasa pusing, mual, dan beberapa kali buang air besar. Namun, karena tak ingin ketinggalan pelajaran, A tetap masuk ke sekolah. Setelah itu, ia pun mengetahui ternyata banyak teman-temannya yang juga mengeluhkan sakit. Kejadian ini lalu dilaporkan kepada guru. ""Ternyata di sekolah banyak kawan saya yang mengalami seperti saya. Lalu, teman saya melapor salah satu guru, dan kita dibawa ke puskesmas,"" ungkapnya. Setelah mendapat perawatan, A mengaku keluhan yang dialaminya sudah berangsur membaik meski masih merasakan lemas. Dia juga sudah mendapatkan obat. ""Tadi sempat diberikan obat supaya tidak ada gejala lagi,"" katanya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/bAANDBowVaBt2vyVFkJRx7zOqKk=/107x0:1120x675/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/08/25/68ac3bd99a317.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/21/134339478/sampel-makanan-bakal-diperiksa-usai-30-siswa-di-banjarmasin-diduga,dc2da0a4b3773bd8d8abac7498f5b2ed33abfa72531d779069490198cd0a9fb5,2025-11-13 20:23:06.587 1158,detik,mbg,2025-11-03 17:40:00,Heboh Temuan Ulat di Menu MBG SDN Argapura Cirebon,"Sebuah video yang menampilkan protes wali murid terhadap penyedia makanan bergizi (MBG) di SDN Argapura, Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, tengah viral di media sosial. Dalam video berdurasi sekitar 35 detik tersebut, seorang wali murid bernama Mila terlihat memperlihatkan makanan yang diduga sudah basi dan bahkan ditemukan ulat di dalamnya. Video ini beredar luas di berbagai grup media sosial dan memicu perhatian serta keprihatinan warganet. Banyak yang mempertanyakan kualitas pengawasan program Makan Bergizi (MBG) yang seharusnya mendukung kesehatan anak-anak sekolah dasar. Dalam video itu, Mila selaku wali murid siswa kelas 1 SDN Argapura tampak menunjukkan wadah makanan berisi sayuran yang menurutnya sudah tidak layak konsumsi. Ia mengatakan, sebelum makanan dibagikan kepada siswa, para orang tua sempat melakukan pengecekan terlebih dahulu. ""Pas dibuka itu sudah tercium bau basi. Pas dibuka pun sudah menyengat banget baunya,"" ujar Mila saat ditemui di lokasi, Senin (3/11/2025). Mila mengaku langsung meminta anak-anak agar tidak menyantap makanan tersebut karena khawatir dapat menimbulkan gangguan kesehatan. ""Saya sampai bilang ke anak-anak, jangan dimakan sayurannya. Pas dicek memang basi semua,"" ungkapnya. Lebih mengejutkan lagi, dalam video lain yang beredar, terlihat seekor ulat menempel di wadah makanan. Mila membenarkan temuan tersebut. ""Ada ulatnya, besar di sayur kacang panjang. Kemungkinan dari kacangnya itu,"" jelasnya. Beruntung, makanan itu belum sempat dimakan oleh para siswa karena Mila sudah lebih dulu melarang anak-anak untuk mengonsumsi sayur tersebut. ""Belum sempat dimakan sama anak-anak, karena saya sudah wanti-wanti. Sudah tercium bau basi, jadi saya larang mereka makan,"" katanya. Mila berharap kejadian ini menjadi perhatian serius bagi pihak penyedia makanan bergizi. Ia menilai, program MBG seharusnya mendukung tumbuh kembang anak-anak melalui asupan makanan sehat, bukan justru membahayakan mereka. ""Saya minta tolong untuk pihak penyedia MBG, mohon lebih diperhatikan lagi kualitas dan kebersihannya. Ini untuk kesehatan anak-anak kita,"" ujarnya.",Devteo Mahardika -detikJabar,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/03/ulat-di-dalam-menu-mbg-sdn-argapura-kota-cirebon-1762166414293_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jabar/cirebon-raya/d-8192255/heboh-temuan-ulat-di-menu-mbg-sdn-argapura-cirebon,83e7b072740dc4b94f682ea410ebc3948ee4cf2595c7ea1efc4806084ce79353,2025-11-13 20:23:12.784 1159,pikiranrakyat,mbg,2025-09-23 14:10:38,"Cegah Keracunan, Wali Kota Cimahi Ingatkan SPPG untuk Tingkatkan Kualitas Paket MBG","PIKIRAN RAKYAT -Wali Kota Cimahi Ngatiyana mewanti-wanti pengelola satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di Kota Cimahi agar meningkatkan kualitas penyediaan paket makan bergizi gratis (MBG).Terlebih, kasus keracunan akibat MBG yang dialami pelajar terus bermunculan di berbagai wilayah dan menimbulkan keprihatinan.""Kami prihatin atas kejadian keracunan siswa setelah memakan MBG, juga terjadi di daerah tetangga KBB. Kepada pengelola SPPG, dalam menyiapkan MBG ini, jangan sampai terjadi di Kota Cimahi, ada anak-anak kita yang keracunan,"" ujarnya ditemui di SMP IT Baitul Anshor, Jalan Tirta Indah, Kebon Kopi, Kelurahan Cibeureum, Kota Cimahi, Selasa, 23 September 2025.Baca Juga:Bupati Bandung Barat Tetapkan Dugaan Keracunan MBG di Cipongkor Sebagai Kejadian Luar BiasaNgatiyana menyatakan, saat ini sudah ada 19 SPPG yang beroperasi di Kota Cimahi, dengan rata-rata kapasitas produksi 3.000-3.500 pak.""Baru ada 19, untuk kebutuhannya ada sekitar 52 SPPG. Berarti baru terlayani 30%-an dari target. Setiap SPPG rata-rata melayani empat sekolah, dengan kapasitas 3.000-an siswa,"" ungkapnya.PengawasanDia menyebutkan, pengawasan dilakukan Pemkot Cimahi melalui dinas terkait. Pengelolaan bahan pangan perlu lebih ditingkatkan dari segi higienitas hingga pengemasan. Hal itu untuk memastikan hasil makanan yang diolah layak dan sehat untuk dikonsumsi.Baca Juga:Siswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut Khawatir""Pemkot Cimahi ikut terlibat dalam pengawasan. Tetap kita awasi mulai dari penyiapan, pemasakan, sampai penyajian, dan nanti dikirim ke sekolah harus layak konsumsi. Dinkes Kota Cimahi dan dinas terkait lain ikut turun tangan di sekolah maupun di SPPG,"" ucapnya.Pihaknya turut melibatkan Kejaksaan Negeri (Kejari) Cimahi dalam pengawasan operasional SPPG.""Untuk di Kota Cimahi keberadaan SPPG juga diawasi oleh Kejaksaan Negeri Kota Cimahi, agar lebih tertib lebih aman. Mudah-mudahan di Cimahi tidak terjadi hal yang tidak diinginkan dan kita wajib mengusahakan agar anak-anak kita tetap sehat, aman mengonsumsi MBG, sebagai program pemerintah pusat,"" tuturnya.Baca Juga:365 Siswa Keracunan MBG, Polda Jabar Selidiki Kasus di KBBDia mengklaim, hingga saat ini tidak ditemukan laporan kasus terkait MBG, seperti kejadian keracunan siswa yang dialami di berbagai daerah.Menu makanan disusun berdasarkan arahan Badan Gizi Nasional (BGN) dan melibatkan ahli gizi, untuk memenuhi kebutuhan gizi para pelajar sesuai dengan usianya.""Alhamdulillah di Kota Cimahi belum ada dan mudah-mudahan tidak ada kasus-kasus tentang makan gratis ini. Karena itu, terutama harus perhatikan teknik pengemasannya. Jangan terlalu lama rentang waktu masak dan dibagikan ke sekolah. Masakan panas jangan langsung ditutup, dan sebagainya. Kalau soal masakannya, saya rasa, yakin dan tidak ada pelanggaran-pelanggaran karena standar gizinya sudah ditetapkan langsung oleh BGN. Namun, saya berharap pengelola konsisten mengikuti standar gizi yang ditetapkan pemerintah pusat,"" katanya.*** PIKIRAN RAKYAT -Wali Kota Cimahi Ngatiyana mewanti-wanti pengelola satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di Kota Cimahi agar meningkatkan kualitas penyediaan paket makan bergizi gratis (MBG).Terlebih, kasus keracunan akibat MBG yang dialami pelajar terus bermunculan di berbagai wilayah dan menimbulkan keprihatinan.""Kami prihatin atas kejadian keracunan siswa setelah memakan MBG, juga terjadi di daerah tetangga KBB. Kepada pengelola SPPG, dalam menyiapkan MBG ini, jangan sampai terjadi di Kota Cimahi, ada anak-anak kita yang keracunan,"" ujarnya ditemui di SMP IT Baitul Anshor, Jalan Tirta Indah, Kebon Kopi, Kelurahan Cibeureum, Kota Cimahi, Selasa, 23 September 2025.Baca Juga:Bupati Bandung Barat Tetapkan Dugaan Keracunan MBG di Cipongkor Sebagai Kejadian Luar BiasaNgatiyana menyatakan, saat ini sudah ada 19 SPPG yang beroperasi di Kota Cimahi, dengan rata-rata kapasitas produksi 3.000-3.500 pak.""Baru ada 19, untuk kebutuhannya ada sekitar 52 SPPG. Berarti baru terlayani 30%-an dari target. Setiap SPPG rata-rata melayani empat sekolah, dengan kapasitas 3.000-an siswa,"" ungkapnya.PengawasanDia menyebutkan, pengawasan dilakukan Pemkot Cimahi melalui dinas terkait. Pengelolaan bahan pangan perlu lebih ditingkatkan dari segi higienitas hingga pengemasan. Hal itu untuk memastikan hasil makanan yang diolah layak dan sehat untuk dikonsumsi.Baca Juga:Siswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut Khawatir""Pemkot Cimahi ikut terlibat dalam pengawasan. Tetap kita awasi mulai dari penyiapan, pemasakan, sampai penyajian, dan nanti dikirim ke sekolah harus layak konsumsi. Dinkes Kota Cimahi dan dinas terkait lain ikut turun tangan di sekolah maupun di SPPG,"" ucapnya.Pihaknya turut melibatkan Kejaksaan Negeri (Kejari) Cimahi dalam pengawasan operasional SPPG.""Untuk di Kota Cimahi keberadaan SPPG juga diawasi oleh Kejaksaan Negeri Kota Cimahi, agar lebih tertib lebih aman. Mudah-mudahan di Cimahi tidak terjadi hal yang tidak diinginkan dan kita wajib mengusahakan agar anak-anak kita tetap sehat, aman mengonsumsi MBG, sebagai program pemerintah pusat,"" tuturnya.Baca Juga:365 Siswa Keracunan MBG, Polda Jabar Selidiki Kasus di KBBDia mengklaim, hingga saat ini tidak ditemukan laporan kasus terkait MBG, seperti kejadian keracunan siswa yang dialami di berbagai daerah.Menu makanan disusun berdasarkan arahan Badan Gizi Nasional (BGN) dan melibatkan ahli gizi, untuk memenuhi kebutuhan gizi para pelajar sesuai dengan usianya.""Alhamdulillah di Kota Cimahi belum ada dan mudah-mudahan tidak ada kasus-kasus tentang makan gratis ini. Karena itu, terutama harus perhatikan teknik pengemasannya. Jangan terlalu lama rentang waktu masak dan dibagikan ke sekolah. Masakan panas jangan langsung ditutup, dan sebagainya. Kalau soal masakannya, saya rasa, yakin dan tidak ada pelanggaran-pelanggaran karena standar gizinya sudah ditetapkan langsung oleh BGN. Namun, saya berharap pengelola konsisten mengikuti standar gizi yang ditetapkan pemerintah pusat,"" katanya.*** PIKIRAN RAKYAT -Wali Kota Cimahi Ngatiyana mewanti-wanti pengelola satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di Kota Cimahi agar meningkatkan kualitas penyediaan paket makan bergizi gratis (MBG).Terlebih, kasus keracunan akibat MBG yang dialami pelajar terus bermunculan di berbagai wilayah dan menimbulkan keprihatinan.""Kami prihatin atas kejadian keracunan siswa setelah memakan MBG, juga terjadi di daerah tetangga KBB. Kepada pengelola SPPG, dalam menyiapkan MBG ini, jangan sampai terjadi di Kota Cimahi, ada anak-anak kita yang keracunan,"" ujarnya ditemui di SMP IT Baitul Anshor, Jalan Tirta Indah, Kebon Kopi, Kelurahan Cibeureum, Kota Cimahi, Selasa, 23 September 2025.Baca Juga:Bupati Bandung Barat Tetapkan Dugaan Keracunan MBG di Cipongkor Sebagai Kejadian Luar BiasaNgatiyana menyatakan, saat ini sudah ada 19 SPPG yang beroperasi di Kota Cimahi, dengan rata-rata kapasitas produksi 3.000-3.500 pak.""Baru ada 19, untuk kebutuhannya ada sekitar 52 SPPG. Berarti baru terlayani 30%-an dari target. Setiap SPPG rata-rata melayani empat sekolah, dengan kapasitas 3.000-an siswa,"" ungkapnya.PengawasanDia menyebutkan, pengawasan dilakukan Pemkot Cimahi melalui dinas terkait. Pengelolaan bahan pangan perlu lebih ditingkatkan dari segi higienitas hingga pengemasan. Hal itu untuk memastikan hasil makanan yang diolah layak dan sehat untuk dikonsumsi.Baca Juga:Siswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut Khawatir""Pemkot Cimahi ikut terlibat dalam pengawasan. Tetap kita awasi mulai dari penyiapan, pemasakan, sampai penyajian, dan nanti dikirim ke sekolah harus layak konsumsi. Dinkes Kota Cimahi dan dinas terkait lain ikut turun tangan di sekolah maupun di SPPG,"" ucapnya.Pihaknya turut melibatkan Kejaksaan Negeri (Kejari) Cimahi dalam pengawasan operasional SPPG.""Untuk di Kota Cimahi keberadaan SPPG juga diawasi oleh Kejaksaan Negeri Kota Cimahi, agar lebih tertib lebih aman. Mudah-mudahan di Cimahi tidak terjadi hal yang tidak diinginkan dan kita wajib mengusahakan agar anak-anak kita tetap sehat, aman mengonsumsi MBG, sebagai program pemerintah pusat,"" tuturnya.Baca Juga:365 Siswa Keracunan MBG, Polda Jabar Selidiki Kasus di KBBDia mengklaim, hingga saat ini tidak ditemukan laporan kasus terkait MBG, seperti kejadian keracunan siswa yang dialami di berbagai daerah.Menu makanan disusun berdasarkan arahan Badan Gizi Nasional (BGN) dan melibatkan ahli gizi, untuk memenuhi kebutuhan gizi para pelajar sesuai dengan usianya.""Alhamdulillah di Kota Cimahi belum ada dan mudah-mudahan tidak ada kasus-kasus tentang makan gratis ini. Karena itu, terutama harus perhatikan teknik pengemasannya. Jangan terlalu lama rentang waktu masak dan dibagikan ke sekolah. Masakan panas jangan langsung ditutup, dan sebagainya. Kalau soal masakannya, saya rasa, yakin dan tidak ada pelanggaran-pelanggaran karena standar gizinya sudah ditetapkan langsung oleh BGN. Namun, saya berharap pengelola konsisten mengikuti standar gizi yang ditetapkan pemerintah pusat,"" katanya.*** PIKIRAN RAKYAT -Wali Kota Cimahi Ngatiyana mewanti-wanti pengelola satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di Kota Cimahi agar meningkatkan kualitas penyediaan paket makan bergizi gratis (MBG). Terlebih, kasus keracunan akibat MBG yang dialami pelajar terus bermunculan di berbagai wilayah dan menimbulkan keprihatinan. ""Kami prihatin atas kejadian keracunan siswa setelah memakan MBG, juga terjadi di daerah tetangga KBB. Kepada pengelola SPPG, dalam menyiapkan MBG ini, jangan sampai terjadi di Kota Cimahi, ada anak-anak kita yang keracunan,"" ujarnya ditemui di SMP IT Baitul Anshor, Jalan Tirta Indah, Kebon Kopi, Kelurahan Cibeureum, Kota Cimahi, Selasa, 23 September 2025. Baca Juga:Bupati Bandung Barat Tetapkan Dugaan Keracunan MBG di Cipongkor Sebagai Kejadian Luar Biasa Ngatiyana menyatakan, saat ini sudah ada 19 SPPG yang beroperasi di Kota Cimahi, dengan rata-rata kapasitas produksi 3.000-3.500 pak. ""Baru ada 19, untuk kebutuhannya ada sekitar 52 SPPG. Berarti baru terlayani 30%-an dari target. Setiap SPPG rata-rata melayani empat sekolah, dengan kapasitas 3.000-an siswa,"" ungkapnya. Dia menyebutkan, pengawasan dilakukan Pemkot Cimahi melalui dinas terkait. Pengelolaan bahan pangan perlu lebih ditingkatkan dari segi higienitas hingga pengemasan. Hal itu untuk memastikan hasil makanan yang diolah layak dan sehat untuk dikonsumsi. Baca Juga:Siswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut Khawatir Baca Juga:Siswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut Khawatir ""Pemkot Cimahi ikut terlibat dalam pengawasan. Tetap kita awasi mulai dari penyiapan, pemasakan, sampai penyajian, dan nanti dikirim ke sekolah harus layak konsumsi. Dinkes Kota Cimahi dan dinas terkait lain ikut turun tangan di sekolah maupun di SPPG,"" ucapnya. Pihaknya turut melibatkan Kejaksaan Negeri (Kejari) Cimahi dalam pengawasan operasional SPPG. ""Untuk di Kota Cimahi keberadaan SPPG juga diawasi oleh Kejaksaan Negeri Kota Cimahi, agar lebih tertib lebih aman. Mudah-mudahan di Cimahi tidak terjadi hal yang tidak diinginkan dan kita wajib mengusahakan agar anak-anak kita tetap sehat, aman mengonsumsi MBG, sebagai program pemerintah pusat,"" tuturnya. Baca Juga:365 Siswa Keracunan MBG, Polda Jabar Selidiki Kasus di KBB Dia mengklaim, hingga saat ini tidak ditemukan laporan kasus terkait MBG, seperti kejadian keracunan siswa yang dialami di berbagai daerah. Menu makanan disusun berdasarkan arahan Badan Gizi Nasional (BGN) dan melibatkan ahli gizi, untuk memenuhi kebutuhan gizi para pelajar sesuai dengan usianya. ""Alhamdulillah di Kota Cimahi belum ada dan mudah-mudahan tidak ada kasus-kasus tentang makan gratis ini. Karena itu, terutama harus perhatikan teknik pengemasannya. Jangan terlalu lama rentang waktu masak dan dibagikan ke sekolah. Masakan panas jangan langsung ditutup, dan sebagainya. Kalau soal masakannya, saya rasa, yakin dan tidak ada pelanggaran-pelanggaran karena standar gizinya sudah ditetapkan langsung oleh BGN. Namun, saya berharap pengelola konsisten mengikuti standar gizi yang ditetapkan pemerintah pusat,"" katanya.*** Berita PilihanDi Tengah Lonjakan Kasus Pelajar Keracunan, Menteri Dikdasmen Tetap Dukung Program MBG Jalan TerusBanyaknya Kasus Keracunan MBG, Orang Tua Siswa di Kabupaten Bandung Barat WaswasJumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat Terus BertambahDinkes KBB Catat 342 Siswa Keracunan Massal, Pemkab Selidiki Dapur MBG di CipongkorPuluhan Siswa Diduga Keracunan MBG, SMK Pembangunan Bandung Barat, Cipongkor DiliburkanSedikitnya 352 Siswa Keracunan, BGN Setop Sementara MBG di KBBBGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBG365 Siswa Keracunan MBG, Polda Jabar Selidiki Kasus di KBBSiswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut KhawatirBupati Bandung Barat Tetapkan Dugaan Keracunan MBG di Cipongkor Sebagai Kejadian Luar Biasa Berita PilihanDi Tengah Lonjakan Kasus Pelajar Keracunan, Menteri Dikdasmen Tetap Dukung Program MBG Jalan TerusBanyaknya Kasus Keracunan MBG, Orang Tua Siswa di Kabupaten Bandung Barat WaswasJumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat Terus BertambahDinkes KBB Catat 342 Siswa Keracunan Massal, Pemkab Selidiki Dapur MBG di CipongkorPuluhan Siswa Diduga Keracunan MBG, SMK Pembangunan Bandung Barat, Cipongkor DiliburkanSedikitnya 352 Siswa Keracunan, BGN Setop Sementara MBG di KBBBGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBG365 Siswa Keracunan MBG, Polda Jabar Selidiki Kasus di KBBSiswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut KhawatirBupati Bandung Barat Tetapkan Dugaan Keracunan MBG di Cipongkor Sebagai Kejadian Luar Biasa Berita Pilihan Di Tengah Lonjakan Kasus Pelajar Keracunan, Menteri Dikdasmen Tetap Dukung Program MBG Jalan TerusBanyaknya Kasus Keracunan MBG, Orang Tua Siswa di Kabupaten Bandung Barat WaswasJumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat Terus BertambahDinkes KBB Catat 342 Siswa Keracunan Massal, Pemkab Selidiki Dapur MBG di CipongkorPuluhan Siswa Diduga Keracunan MBG, SMK Pembangunan Bandung Barat, Cipongkor DiliburkanSedikitnya 352 Siswa Keracunan, BGN Setop Sementara MBG di KBBBGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBG365 Siswa Keracunan MBG, Polda Jabar Selidiki Kasus di KBBSiswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut KhawatirBupati Bandung Barat Tetapkan Dugaan Keracunan MBG di Cipongkor Sebagai Kejadian Luar Biasa Di Tengah Lonjakan Kasus Pelajar Keracunan, Menteri Dikdasmen Tetap Dukung Program MBG Jalan Terus Di Tengah Lonjakan Kasus Pelajar Keracunan, Menteri Dikdasmen Tetap Dukung Program MBG Jalan Terus Di Tengah Lonjakan Kasus Pelajar Keracunan, Menteri Dikdasmen Tetap Dukung Program MBG Jalan Terus Di Tengah Lonjakan Kasus Pelajar Keracunan, Menteri Dikdasmen Tetap Dukung Program MBG Jalan Terus Banyaknya Kasus Keracunan MBG, Orang Tua Siswa di Kabupaten Bandung Barat Waswas Banyaknya Kasus Keracunan MBG, Orang Tua Siswa di Kabupaten Bandung Barat Waswas Banyaknya Kasus Keracunan MBG, Orang Tua Siswa di Kabupaten Bandung Barat Waswas Banyaknya Kasus Keracunan MBG, Orang Tua Siswa di Kabupaten Bandung Barat Waswas Jumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat Terus Bertambah Jumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat Terus Bertambah Jumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat Terus Bertambah Jumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat Terus Bertambah Dinkes KBB Catat 342 Siswa Keracunan Massal, Pemkab Selidiki Dapur MBG di Cipongkor Dinkes KBB Catat 342 Siswa Keracunan Massal, Pemkab Selidiki Dapur MBG di Cipongkor Dinkes KBB Catat 342 Siswa Keracunan Massal, Pemkab Selidiki Dapur MBG di Cipongkor Dinkes KBB Catat 342 Siswa Keracunan Massal, Pemkab Selidiki Dapur MBG di Cipongkor Puluhan Siswa Diduga Keracunan MBG, SMK Pembangunan Bandung Barat, Cipongkor Diliburkan Puluhan Siswa Diduga Keracunan MBG, SMK Pembangunan Bandung Barat, Cipongkor Diliburkan Puluhan Siswa Diduga Keracunan MBG, SMK Pembangunan Bandung Barat, Cipongkor Diliburkan Puluhan Siswa Diduga Keracunan MBG, SMK Pembangunan Bandung Barat, Cipongkor Diliburkan Sedikitnya 352 Siswa Keracunan, BGN Setop Sementara MBG di KBB Sedikitnya 352 Siswa Keracunan, BGN Setop Sementara MBG di KBB Sedikitnya 352 Siswa Keracunan, BGN Setop Sementara MBG di KBB Sedikitnya 352 Siswa Keracunan, BGN Setop Sementara MBG di KBB BGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBG BGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBG BGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBG BGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBG 365 Siswa Keracunan MBG, Polda Jabar Selidiki Kasus di KBB 365 Siswa Keracunan MBG, Polda Jabar Selidiki Kasus di KBB 365 Siswa Keracunan MBG, Polda Jabar Selidiki Kasus di KBB 365 Siswa Keracunan MBG, Polda Jabar Selidiki Kasus di KBB Siswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut Khawatir Siswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut Khawatir Siswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut Khawatir Siswa Keluhkan Kualitas dan Rasa Menu MBG, Orang Tua Ikut Khawatir Bupati Bandung Barat Tetapkan Dugaan Keracunan MBG di Cipongkor Sebagai Kejadian Luar Biasa Bupati Bandung Barat Tetapkan Dugaan Keracunan MBG di Cipongkor Sebagai Kejadian Luar Biasa Bupati Bandung Barat Tetapkan Dugaan Keracunan MBG di Cipongkor Sebagai Kejadian Luar Biasa Bupati Bandung Barat Tetapkan Dugaan Keracunan MBG di Cipongkor Sebagai Kejadian Luar Biasa",Ririn Nur Febriani,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/23/2230980589.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019667319/cegah-keracunan-wali-kota-cimahi-ingatkan-sppg-untuk-tingkatkan-kualitas-paket-mbg?page=all,d803379b90fa071569034ad1c3cc0bdc1b19959007afdba7b0892a13e61fd244,2025-11-13 20:23:13.956 1160,kompas,mbg,2025-10-21 10:33:48,"Ratusan Siswa di Kairatu Maluku Keracunan MBG hingga Muntah Darah, Anggota DPRD Desak Investigasi","AMBON, KOMPAS.com- Kasus keracunan massal program makan bergizi gratis (MBG) menimpa ratusan siswa 4 sekolah di Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku.Usai menyantap hidangan tersebut, ratusan siswa kemudian mengalami gejala mual dan muntah serta diare dan pusing kepala.Ada dari sejumlah siswa yang mengalami muntah darah hingga mengeluarkan busa putih dari mulutnya.Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku La Ode Anwar Tiha mendesak pemerintah daerah setempat dan aparat berwenang untuk segera melakukan investigasi atas terjadinya kasus tersebut.""Kami menuntut agar Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat dan aparat penegak hukum segera turun tangan melakukan investigasi untuk mencari tahu apa penyebab masalah ini,"" kata Anwar kepadaKompas.com, Selasa, (21/10/2025).Baca juga:Ratusan Siswa di Seram Barat Maluku Alami Keracunan, Semua Dapur MBG Ditutup SementaraAnwar meminta pemerintah dan aparat berwenang harus segera turun tangan, karena kasus yang terjadi bukanlah masalah sepele.Namun menyangkut keselamatan para siswa, apalagi jumlah korban dalam kasus tersebut sangat banyak. Ini bukan masalah sepele, ini kasus sangat serius yang harus diusut tuntas, mengapa kejadian ini bisa sampai terjadi, katanya.Baca juga:Keracunan MBG Kembali Terjadi di Kairatu Maluku, Kini 30 Siswa SMA yang Dilarikan ke PuskesmasSelain melakukan investigasi, Anwar juga meminta agar program MBG di wilayah tersebut segera dievaluasi secara menyeluruh, agar kasus serupa tidak kembali terjadi.Ia juga mendesak agar dapur penyedia MBG bagi para siswa yang diduga bermasalah diberikan sanksi tegas dan tidak sebatas teguran. Jika terbukti bersalah, maka dapur penyedia MBG yang lalai, selain kontraknya diputus, penyedia juga harus bertanggung jawab secara hukum,"" tegasnya.Baca juga:Puluhan Siswa Korban Keracunan MBG di Maluku Masih Dirawat di Tenda, Dinkes: Terlalu Banyak PasienIa meminta agar aparat pemda dan aparat kepolisian tidak menyepelekan kasus tersebut sebab, masalah yang terjadi menyangkut kesehatan dan keselamatan para siswa di wilayah itu.Kasus ini hendaknya dijadikan pelajaran guna memperketat standar penyediaan makanan bergizi bagi siswa sesuai ketentuan yang berlaku.""Sebagai catatan, penyedia makanan di sekolah harus benar-benar profesional dalam menjaga standar kebersihan, kualitas bahan pangan hingga proses pengolahan dan pengemasannya,"" ucapnya.Baca juga:Kondisi Membaik, Puluhan Siswa Korban Keracunan MBG di Maluku DipulangkanTerkait desakan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Gariman Kurniawan mengaku investigasi terkait kasus tersebut bukan merupakan kewenangan dari dinasnya. AMBON, KOMPAS.com- Kasus keracunan massal program makan bergizi gratis (MBG) menimpa ratusan siswa 4 sekolah di Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku. Usai menyantap hidangan tersebut, ratusan siswa kemudian mengalami gejala mual dan muntah serta diare dan pusing kepala. Ada dari sejumlah siswa yang mengalami muntah darah hingga mengeluarkan busa putih dari mulutnya. Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku La Ode Anwar Tiha mendesak pemerintah daerah setempat dan aparat berwenang untuk segera melakukan investigasi atas terjadinya kasus tersebut. ""Kami menuntut agar Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat dan aparat penegak hukum segera turun tangan melakukan investigasi untuk mencari tahu apa penyebab masalah ini,"" kata Anwar kepadaKompas.com, Selasa, (21/10/2025). Baca juga:Ratusan Siswa di Seram Barat Maluku Alami Keracunan, Semua Dapur MBG Ditutup Sementara Anwar meminta pemerintah dan aparat berwenang harus segera turun tangan, karena kasus yang terjadi bukanlah masalah sepele. Namun menyangkut keselamatan para siswa, apalagi jumlah korban dalam kasus tersebut sangat banyak. Ini bukan masalah sepele, ini kasus sangat serius yang harus diusut tuntas, mengapa kejadian ini bisa sampai terjadi, katanya. Baca juga:Keracunan MBG Kembali Terjadi di Kairatu Maluku, Kini 30 Siswa SMA yang Dilarikan ke Puskesmas Selain melakukan investigasi, Anwar juga meminta agar program MBG di wilayah tersebut segera dievaluasi secara menyeluruh, agar kasus serupa tidak kembali terjadi. Ia juga mendesak agar dapur penyedia MBG bagi para siswa yang diduga bermasalah diberikan sanksi tegas dan tidak sebatas teguran. Jika terbukti bersalah, maka dapur penyedia MBG yang lalai, selain kontraknya diputus, penyedia juga harus bertanggung jawab secara hukum,"" tegasnya. Baca juga:Puluhan Siswa Korban Keracunan MBG di Maluku Masih Dirawat di Tenda, Dinkes: Terlalu Banyak Pasien Ia meminta agar aparat pemda dan aparat kepolisian tidak menyepelekan kasus tersebut sebab, masalah yang terjadi menyangkut kesehatan dan keselamatan para siswa di wilayah itu. Kasus ini hendaknya dijadikan pelajaran guna memperketat standar penyediaan makanan bergizi bagi siswa sesuai ketentuan yang berlaku. ""Sebagai catatan, penyedia makanan di sekolah harus benar-benar profesional dalam menjaga standar kebersihan, kualitas bahan pangan hingga proses pengolahan dan pengemasannya,"" ucapnya. Baca juga:Kondisi Membaik, Puluhan Siswa Korban Keracunan MBG di Maluku Dipulangkan Terkait desakan tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Gariman Kurniawan mengaku investigasi terkait kasus tersebut bukan merupakan kewenangan dari dinasnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/iupX654zqNqYTDkmpvmDwlm9POE=/109x106:1036x724/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/20/68f65a6820eda.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/21/103348978/ratusan-siswa-di-kairatu-maluku-keracunan-mbg-hingga-muntah-darah-anggota,2ef318b960676fb0320dd1755f0bdd62da929e3d6483ccd1361f9ee4b155912d,2025-11-13 20:23:17.054 1161,okezone,mbg,2025-06-20 20:28:30,Istana Instruksikan Perbanyak Dapur MBG Antisipasi Keracunan Massal,"MALANG - Istana melalui Kepala Staf Kepresidenan Letjen (Purn) AM Putranto menyebut, penambahan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur umum, untuk program makan bergizi gratis ( MBG ) mengantisipasi kejadian keracunan massal yang kerap terjadi. Sejauh ini baru 1.500 dapur umum untuk program MBG, dari sekitar 30 ribu dapur yang direncanakan. Letjen (Purn) AM Putranto mengungkapkan, bahwa saat ini sudah ada 1.500 dapur atau SPPG. Di mana skema awal setiap jarak 4 kilometer di suatu daerah terdapat satu dapur yang menyuplai kebutuhan pangan siswa-siswi sekolah. ""Karena setiap dapur sekarang minimal 4 kilometer jaraknya, baru ada dapur lagi, dan itupun disesuaikan dengan kondisi kota,"" kata AM Putranto, ditemui di Kota Malang , usai peninjauan dapur umum, Jumat (20/6/2025). Tetapi, memang tidak semua daerah di Indonesia memiliki kepadatan sama. Setiap daerah punya kepadatan dan keluasan wilayah berbeda-beda. Hal itu yang dikatakan Putranto, perlu pertimbangan untuk membangun dapur umum guna menyesuaikan akses distribusi makanan ke para siswa. ""Tidak semua kota itu rapat padat, ada yang satu kota Kabupaten itu bisa sampai dengan beberapa puluh, satu yayasan bisa menangani 10 misalnya, tapi ada juga kota lain yang mungkin terbatas misalnya jarak dan ada yang lain, itu dua atau tiga dapur saja terpenuhi,"" tuturnya. Karena itu, ia mendorong terus berdirinya dapur-dapur umum untuk MBG, termasuk dari pihak swasta atau yayasan, yang bisa bermitra dengan pemerintah menyukseskan program Presiden Prabowo Subianto ini. ""Selagi dia punya modal, dan mengikuti spesifikasi yang ditentukan oleh BGN, boleh membangun,"" tuturnya. Ia pun menyinggung perluasan dapur umum itu juga untuk memperkecil kemungkinan adanya kejadian tak diinginkan, salah satunya keracunan massal yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Namun persoalan keracunan massal itu disebutnya, bukan hanya karena proses distribusi makanan, tapi bagaimana proses pengolahan makanannya. ""Contoh yang dulu karena keterlambatan memasak, itu memasak ayam kan butuh waktu maksimal 2 jam. Kemudian karena lewat jam, karena gasnya habis kurang, sehingga nunggu 3-4 jam lagi, sehingga itu yang terjadi. Tapi terus dipaksakan karena ngejar waktu,"" jelasnya. ""Itu yang tidak terpikirkan oleh mereka ternyata itu layak tidak dikonsumsi. Tapi itu jadi pelajaran yang sangat baik, sehingga sekarang modelnya frozen, begitu dipotong masukkan frozen dulu, sehingga daging itu bisa dipergunakan kapan saja,"" pungkasnya. MALANG - Istana melalui Kepala Staf Kepresidenan Letjen (Purn) AM Putranto menyebut, penambahan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur umum, untuk program makan bergizi gratis ( MBG ) mengantisipasi kejadian keracunan massal yang kerap terjadi. Sejauh ini baru 1.500 dapur umum untuk program MBG, dari sekitar 30 ribu dapur yang direncanakan. Letjen (Purn) AM Putranto mengungkapkan, bahwa saat ini sudah ada 1.500 dapur atau SPPG. Di mana skema awal setiap jarak 4 kilometer di suatu daerah terdapat satu dapur yang menyuplai kebutuhan pangan siswa-siswi sekolah. ""Karena setiap dapur sekarang minimal 4 kilometer jaraknya, baru ada dapur lagi, dan itupun disesuaikan dengan kondisi kota,"" kata AM Putranto, ditemui di Kota Malang , usai peninjauan dapur umum, Jumat (20/6/2025). Tetapi, memang tidak semua daerah di Indonesia memiliki kepadatan sama. Setiap daerah punya kepadatan dan keluasan wilayah berbeda-beda. Hal itu yang dikatakan Putranto, perlu pertimbangan untuk membangun dapur umum guna menyesuaikan akses distribusi makanan ke para siswa. ""Tidak semua kota itu rapat padat, ada yang satu kota Kabupaten itu bisa sampai dengan beberapa puluh, satu yayasan bisa menangani 10 misalnya, tapi ada juga kota lain yang mungkin terbatas misalnya jarak dan ada yang lain, itu dua atau tiga dapur saja terpenuhi,"" tuturnya. Karena itu, ia mendorong terus berdirinya dapur-dapur umum untuk MBG, termasuk dari pihak swasta atau yayasan, yang bisa bermitra dengan pemerintah menyukseskan program Presiden Prabowo Subianto ini. ""Selagi dia punya modal, dan mengikuti spesifikasi yang ditentukan oleh BGN, boleh membangun,"" tuturnya. Ia pun menyinggung perluasan dapur umum itu juga untuk memperkecil kemungkinan adanya kejadian tak diinginkan, salah satunya keracunan massal yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Namun persoalan keracunan massal itu disebutnya, bukan hanya karena proses distribusi makanan, tapi bagaimana proses pengolahan makanannya. ""Contoh yang dulu karena keterlambatan memasak, itu memasak ayam kan butuh waktu maksimal 2 jam. Kemudian karena lewat jam, karena gasnya habis kurang, sehingga nunggu 3-4 jam lagi, sehingga itu yang terjadi. Tapi terus dipaksakan karena ngejar waktu,"" jelasnya. ""Itu yang tidak terpikirkan oleh mereka ternyata itu layak tidak dikonsumsi. Tapi itu jadi pelajaran yang sangat baik, sehingga sekarang modelnya frozen, begitu dipotong masukkan frozen dulu, sehingga daging itu bisa dipergunakan kapan saja,"" pungkasnya. (Angkasa Yudhistira)",Avirista Midaada,https://img.okezone.com/content/2025/06/20/337/3149041/istana_instruksikan_perbanyak_dapur_mbg_antisipasi_keracunan_massal-uaGw_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/06/20/337/3149041/istana-instruksikan-perbanyak-dapur-mbg-antisipasi-keracunan-massal?page=all,09435a1f49b230a54a4306e4d59c2545ca4a3e15bdae760e7017699b61a06ed6,2025-11-13 20:23:19.334 1162,detik,mbg,2025-11-03 17:21:00,"Saldo Rp 1 M Hilang dari Rekening SPPG di Bandung Barat, Diduga Kena Phishing","Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi ( SPPG ) Pangauban, di Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), kehilangan uang sebesar Rp1 miliar untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hilangnya saldo rekening itu disinyalir merupakan tindak pidana penipuan digital atau phishing . Dilansir detikJabar , informasi kehilangan saldo rekening itu viral di media sosial setelah diunggah langsung oleh aku Tiktok SPPG Pangauban. Peristiwa itu terjadi pada Kamis (31/10/2025), berawal saat Kepala SPPG Pangauban berinisial MC hendak melakukan persetujuan transaksi melalui aplikasi milik salah satu bank pelat merah. Kemudian, saat hendak masuk ke sistem, sistem meminta agar kata sandi diganti. MC sebagai pihak yang bertanggung jawab di SPPG lalu menghubungi layanan chat resmi pihak bank melalui situs. Tak lama berselang, ada pihak yang mengaku sebagai pihak dari bank tersebut menghubunginya, lalu memberikan link agar segera mengganti kata sandi. Jika tidak, saldo akan dibekukan. MC tanpa ragu langsung menuruti perintah pihak yang menghubunginya. Termasuk memberikan nomor-nomor penting yang berkaitan dengan rekening SPPG tersebut. Setelah dihubungi, ternyata nomor orang yang mengaku sebagai pihak dari bank tersebut mendadak tidak aktif. MC lalu mengecek saldo di rekening pada akun bank tersebut, betapa kaget ternyata saldo di dalamnya hanya tersisa Rp 12 juta dari saldo awal sekitar Rp 1 miliar. Hal tersebut dianggap sebagai kesalahan dari Kepala SPPG Pangauban karena lalai memberikan informasi penting pada pihak tak dikenal. ""Benar kejadiannya seperti itu. Jadi kami tidak bisa beroperasi karena dana yang ada terkuras oleh penipu. Jelas ini kelalaian dari Kepala SPPG,"" kata pemilik SPPG Pangauban, Hendrik, saat dimintai konfirmasi, Senin (3/11/2025). Baca selengkapnya di sini . Simak juga Video SPPG Polda Jateng dengan Fasilitas Lengkap-Food Security Ketat",Whisnu Pradana -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/08/21/ilustrasi-rekening-dan-atm-1755758937413_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8192213/saldo-rp-1-m-hilang-dari-rekening-sppg-di-bandung-barat-diduga-kena-phishing,e930822f8356221e8f107de4c6167841ad90d8054ac89b063d173cfaf6344170,2025-11-13 20:23:23.448 1163,pikiranrakyat,mbg,2025-09-23 13:25:40,Bupati Bandung Barat Tetapkan Dugaan Keracunan MBG di Cipongkor Sebagai Kejadian Luar Biasa,"PIKIRAN RAKYAT- Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail menetapkan kasus dugaan keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) para murid sekolah di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB). Dari data yang diperoleh Jeje, jumlah korban mencapai 364 orang hingga Selasa 23 September 2025 pagi. ""Sekarang juga kita (Pemkab Bandung Barat) sudah menetapkan sebagai statusnya KLB, kejadian luar biasa supaya penanganannya lebih cepat,"" kata Jeje saat menyambangi tempat perawatan korban di GOR Kecamatan Cipongkor, Selasa siang. Baca Juga:365 Siswa Keracunan MBG, Polda Jabar Selidiki Kasus di KBB Ia menyatakan, fokus utama Pemkab Bandung Barat saat ini adalah penanganan korban. ""Semoga semuanya bisa cepat pulih,"" ucap Jeje. Dari 364 korban, menuurt dia, sebanyak 225 telah dipulangkan. Ia menambahkan, investigasi penyebab keracunan sedang dilakukan. Persoalan kebersihan hingga standarisasi pengolahan makanan ditelisik di dapur pemasok MBG itu. ""Dan khusus untuk dapur di Cipongkor ini, kita (kami) tutup dulu untuk melakukan investigasi,"" ujarnya. Baca Juga:BGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBG Ia menambahkan, terdapat 85 dapur penyedia MBG yang masih belum memiliki sertifikat sehat. Untuk itu, pemerintah bakal melakukan evaluasi. Jeje mengatakan, pengambilan sampel MBG yang diduga menjadi penyebab keracunan siswa sudah dilakukan sejak Senin malam. Hasil pengujian sampel diperkirakan keluar dua sampai tiga hari ke depan. Setelah ada hasil, Pemkab Bandung Barat baru akan mengambil tindakan, termasuk kemungkinan upaya hukum. Baca Juga:Jumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat Terus Bertambah Puluhan siswa sekolah di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat diduga mengalami keracunan setelah menyantap Makanan Bergizi Gratis (MBG), Senin. Peristiwa tersebut dikonfirmasi sejumlah guru sekolah-sekolah itu. Dua sekolah yang mengalami keracunan tersebut masing-masing adalah Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Bandung Barat dan Sekolah Menengah Pertama 3 Cipongkor. Dugaan keracunan MBG juga terjadi di sejumlah sekolah lain di Cipongkor.***",Bambang Arifianto,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/23/1016894993.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019667215/bupati-bandung-barat-tetapkan-dugaan-keracunan-mbg-di-cipongkor-sebagai-kejadian-luar-biasa?page=all,7a97f2971db59930a025925b0c81678ff140b45e25f8e4aa9da9e28a15943918,2025-11-13 20:23:24.488 1164,kompas,mbg,2025-10-21 09:18:49,"Keracunan MBG Kembali Terjadi di Kairatu Maluku, Kini 30 Siswa SMA yang Dilarikan ke Puskesmas","AMBON, KOMPAS.com- Kasus dugaan keracunan menu makan bergizi gratis (MBG) kembali menimpa puluhan siswa di Desa Kairatu, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, Selasa (21/10/2025).Puluhan siswa yang mengalami keracunan usai menyantap hidanganMBGyakni para siswa SMA Negeri 1 kairatu.Kepala Dinas Kesehatan KabupatenSeram Bagian BaratGariman Kurniawan mengonfirmasi bahwa ada sebanyak 30 orang siswa SMA Negeri 1 Kairatu yang pagi ini dilarikan ke puskesmas setempat karena dugaankeracunan MBG.Baca juga:Puluhan Siswa Korban Keracunan MBG di Maluku Masih Dirawat di Tenda, Dinkes: Terlalu Banyak Pasien Saat ini kita sedang tangani siswa SMA Negeri 1 Kairatu yang baru masuk ke puskesmas pagi ini, ada sekitar 30 orang yang baru masuk, kata Gariman kepadaKompas.comvia telepon, Selasa.Puluhan siswa tersebut dilarikan ke Puskesmas Kairatu untuk menjalani perawatan usai mengalami mual, muntah, diare dan pusing kepala.Baca juga:Korban Keracunan MBG di Kairatu Maluku Lebih dari 140 Siswa, Puskesmas KewalahanMenurut Gariman, puluhan siswa tersebut diketahui menyantap hidangan MBG yang disediakan di sekolah mereka pada Senin (20/10/2025). Namun, mereka baru merasakan gejala keracunan pada hari ini. Itu mereka santap MBG dari kemarin cuma gejalanya baru muncul dan dirasakan tadi pagi, sehingga langsung dibawa ke puskemas, ujarnya.Gariman menambahkan, puluhan siswa SMA yang mengalami keracunan tersebut, saat ini sedang ditangani oleh petugas medis di Puskemas Kairatu.Gariman memastikan penangan akan dilakukan secara baik agar para siswa yang mengalami keracunan dapat segera pulih dan kembali ke rumah. Sementara ditangani, semoga kondisi korban segera pulih dan lekas sembuh agar mereka bisa pulang ke rumah, katanya.Sebelumnya, lebih dari 140 siswa di tiga sekolah yakni SD Inpres Talaga Ratu, Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Seram Bagian Barat dan Taman Kanak-kanak Talaga Ratu di Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat,Maluku, mengalami keracunan usai menyantap hidangan MBG pada Senin (20/10/2025).Adapun hidangan yang disajikan bagi ratusan siswa di tiga sekolah tersebut yakni nasi putih, telur, tahu dan sayur.Usai menyantap hidangan tersebut, ratusan siswa kemudian mengalami gejala mual dan muntah serta diare dan pusing kepala. Ada dari sejumlah siswa yang mengalami muntah darah hingga mengeluarkan busa putih dari mulutnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang AMBON, KOMPAS.com- Kasus dugaan keracunan menu makan bergizi gratis (MBG) kembali menimpa puluhan siswa di Desa Kairatu, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, Selasa (21/10/2025). Puluhan siswa yang mengalami keracunan usai menyantap hidanganMBGyakni para siswa SMA Negeri 1 kairatu. Kepala Dinas Kesehatan KabupatenSeram Bagian BaratGariman Kurniawan mengonfirmasi bahwa ada sebanyak 30 orang siswa SMA Negeri 1 Kairatu yang pagi ini dilarikan ke puskesmas setempat karena dugaankeracunan MBG. Baca juga:Puluhan Siswa Korban Keracunan MBG di Maluku Masih Dirawat di Tenda, Dinkes: Terlalu Banyak Pasien Saat ini kita sedang tangani siswa SMA Negeri 1 Kairatu yang baru masuk ke puskesmas pagi ini, ada sekitar 30 orang yang baru masuk, kata Gariman kepadaKompas.comvia telepon, Selasa. Puluhan siswa tersebut dilarikan ke Puskesmas Kairatu untuk menjalani perawatan usai mengalami mual, muntah, diare dan pusing kepala. Baca juga:Korban Keracunan MBG di Kairatu Maluku Lebih dari 140 Siswa, Puskesmas Kewalahan Menurut Gariman, puluhan siswa tersebut diketahui menyantap hidangan MBG yang disediakan di sekolah mereka pada Senin (20/10/2025). Namun, mereka baru merasakan gejala keracunan pada hari ini. Itu mereka santap MBG dari kemarin cuma gejalanya baru muncul dan dirasakan tadi pagi, sehingga langsung dibawa ke puskemas, ujarnya. Gariman menambahkan, puluhan siswa SMA yang mengalami keracunan tersebut, saat ini sedang ditangani oleh petugas medis di Puskemas Kairatu. Gariman memastikan penangan akan dilakukan secara baik agar para siswa yang mengalami keracunan dapat segera pulih dan kembali ke rumah. Sementara ditangani, semoga kondisi korban segera pulih dan lekas sembuh agar mereka bisa pulang ke rumah, katanya. Sebelumnya, lebih dari 140 siswa di tiga sekolah yakni SD Inpres Talaga Ratu, Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Seram Bagian Barat dan Taman Kanak-kanak Talaga Ratu di Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat,Maluku, mengalami keracunan usai menyantap hidangan MBG pada Senin (20/10/2025). Adapun hidangan yang disajikan bagi ratusan siswa di tiga sekolah tersebut yakni nasi putih, telur, tahu dan sayur. Usai menyantap hidangan tersebut, ratusan siswa kemudian mengalami gejala mual dan muntah serta diare dan pusing kepala. Ada dari sejumlah siswa yang mengalami muntah darah hingga mengeluarkan busa putih dari mulutnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/bAANDBowVaBt2vyVFkJRx7zOqKk=/107x0:1120x675/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/08/25/68ac3bd99a317.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/21/091849878/keracunan-mbg-kembali-terjadi-di-kairatu-maluku-kini-30-siswa-sma-yang,6646e5feee68a8124f650ec01754ca5ffc642f8b82478ff451d381a1dd779a1d,2025-11-13 20:23:27.552 1165,okezone,mbg,2025-06-19 11:56:57,"Peroleh Akses Pembiayaan BRI, UMKM Penyuplai MBG Sukses Tingkatkan Kapasitas Dapur","JAKARTA PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berperan aktif sebagai mitra strategis pemerintah dalam mendukung program-program yang berpihak pada masyarakat. Salah satu bentuk nyata dari komitmen tersebut diwujudkan melalui dukungan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menjadi penyedia makanan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Hal ini dirasakan oleh Wiwin Agustina, pemilik Catering Dapur Ibu di Kecamatan Tanjung Raja. Sejak dipercaya sebagai mitra dapur untuk program MBG, Wiwin menjalankan peran penting di balik layar, yakni menyiapkan ribuan porsi makanan bergizi setiap hari bagi siswa-siswa di 14 sekolah. ""Sejak 13 Januari 2025, usaha kami dipercaya sebagai dapur percontohan dan mulai menyuplai makanan bergizi ke 14 sekolah di wilayah Kecamatan Tanjung Raja. Tiap harinya total penerima makanan bergizi ini mencapai 3.356 siswa, mulai dari jenjang PAUD, TK, SD, SMP hingga SMA, ucap Wiwin, Kamis (19/6/2025). Menariknya, meski telah merintis usaha sejak 2015, wanita yang juga merupakan anggota aktif Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (PPJI) mengungkapkan bahwa menjadi mitra dapur dalam program pemerintah seperti ini merupakan pengalaman yang benar-benar baru baginya. Dia menuturkan tingginya permintaan serta ketatnya standar kualitas dan higienitas dari pemerintah menjadi tantangan tersendiri. Kondisi ini pun menuntut kesiapan dapur secara menyeluruh, meliputi sarana sanitasi yang memadai, peralatan masak berkapasitas besar, serta pengemasan makanan yang sesuai standar. Alhasil, sebagai bentuk keseriusannya mengikuti program, Wiwin akhirnya melakukan berbagai penyesuaian dari sisi operasional yang turut memerlukan pembiayaan. Waktu itu, kami ditunjuk untuk maju jadi mitra dapur, dan bagaimanapun kami harus melengkapi semua persyaratan yang ditentukan oleh Badan Gizi Nasional. Padahal sebelumnya, dapur kami ya dapur rumahan biasa. Jadi, untuk bisa memulai program ini, kami memang harus menyiapkan dana sendiri terlebih dahulu, jelasnya. Beruntung, sejak awal merintis usaha, Wiwin telah menjaga kedisiplinan dan membangun rekam jejak yang baik sebagai nasabah pembiayaan BRI. Tak sulit untuk Wiwin mendapatkan akses permodalan saat dapurnya membutuhkan dukungan tambahan. Support inilah yang membuat usahanya lebih stabil, terlebih dengan aliran pesanan yang konsisten dari program MBG membuat kegiatan produksi dari usahanya bisa berjalan secara berkelanjutan. Saat ini, Wiwin mencatat Catering Dapur Ibu telah mempekerjakan sekitar 50 orang, dengan 47 di antaranya secara khusus menangani penyediaan makanan untuk program MBG. Wiwin menyebut seluruh tenaga kerja direkrut dari lingkungan sekitar tempat tinggalnya, yang merupakan bagian dari komunitas lokal. Bahkan ketika kebutuhan akan pasokan makanan meningkat, ia tak ragu membuka peluang kerja bagi warga setempat yang membutuhkan. Bisa dibilang kami saling memberdayakan satu sama lain, demi menggerakkan ekonomi warga sekitar, tuturnya. Sementara itu, pada kesempatan terpisah Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menjelaskan bahwa dukungan BRI berupa akses pembiayaan terhadap program ini merupakan wujud nyata komitmen perusahaan dalam menciptakan dampak ekonomi yang berkelanjutan, khususnya melalui penguatan dan pemberdayaan sektor UMKM. Program MBG tidak semata-mata soal pemenuhan kebutuhan gizi, tetapi juga tentang membuka akses bagi pelaku ekonomi lokal untuk berkembang. BRI berperan aktif dalam memastikan para pelaku UMKM yang terlibat dalam rantai pasok program ini dapat tumbuh secara konsisten dan berkelanjutan, ujar Hendy. JAKARTA PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berperan aktif sebagai mitra strategis pemerintah dalam mendukung program-program yang berpihak pada masyarakat. Salah satu bentuk nyata dari komitmen tersebut diwujudkan melalui dukungan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menjadi penyedia makanan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Hal ini dirasakan oleh Wiwin Agustina, pemilik Catering Dapur Ibu di Kecamatan Tanjung Raja. Sejak dipercaya sebagai mitra dapur untuk program MBG, Wiwin menjalankan peran penting di balik layar, yakni menyiapkan ribuan porsi makanan bergizi setiap hari bagi siswa-siswa di 14 sekolah. ""Sejak 13 Januari 2025, usaha kami dipercaya sebagai dapur percontohan dan mulai menyuplai makanan bergizi ke 14 sekolah di wilayah Kecamatan Tanjung Raja. Tiap harinya total penerima makanan bergizi ini mencapai 3.356 siswa, mulai dari jenjang PAUD, TK, SD, SMP hingga SMA, ucap Wiwin, Kamis (19/6/2025). Menariknya, meski telah merintis usaha sejak 2015, wanita yang juga merupakan anggota aktif Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (PPJI) mengungkapkan bahwa menjadi mitra dapur dalam program pemerintah seperti ini merupakan pengalaman yang benar-benar baru baginya. Dia menuturkan tingginya permintaan serta ketatnya standar kualitas dan higienitas dari pemerintah menjadi tantangan tersendiri. Kondisi ini pun menuntut kesiapan dapur secara menyeluruh, meliputi sarana sanitasi yang memadai, peralatan masak berkapasitas besar, serta pengemasan makanan yang sesuai standar. Alhasil, sebagai bentuk keseriusannya mengikuti program, Wiwin akhirnya melakukan berbagai penyesuaian dari sisi operasional yang turut memerlukan pembiayaan. Waktu itu, kami ditunjuk untuk maju jadi mitra dapur, dan bagaimanapun kami harus melengkapi semua persyaratan yang ditentukan oleh Badan Gizi Nasional. Padahal sebelumnya, dapur kami ya dapur rumahan biasa. Jadi, untuk bisa memulai program ini, kami memang harus menyiapkan dana sendiri terlebih dahulu, jelasnya. Beruntung, sejak awal merintis usaha, Wiwin telah menjaga kedisiplinan dan membangun rekam jejak yang baik sebagai nasabah pembiayaan BRI. Tak sulit untuk Wiwin mendapatkan akses permodalan saat dapurnya membutuhkan dukungan tambahan. Support inilah yang membuat usahanya lebih stabil, terlebih dengan aliran pesanan yang konsisten dari program MBG membuat kegiatan produksi dari usahanya bisa berjalan secara berkelanjutan. Saat ini, Wiwin mencatat Catering Dapur Ibu telah mempekerjakan sekitar 50 orang, dengan 47 di antaranya secara khusus menangani penyediaan makanan untuk program MBG. Wiwin menyebut seluruh tenaga kerja direkrut dari lingkungan sekitar tempat tinggalnya, yang merupakan bagian dari komunitas lokal. Bahkan ketika kebutuhan akan pasokan makanan meningkat, ia tak ragu membuka peluang kerja bagi warga setempat yang membutuhkan. Bisa dibilang kami saling memberdayakan satu sama lain, demi menggerakkan ekonomi warga sekitar, tuturnya. Sementara itu, pada kesempatan terpisah Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menjelaskan bahwa dukungan BRI berupa akses pembiayaan terhadap program ini merupakan wujud nyata komitmen perusahaan dalam menciptakan dampak ekonomi yang berkelanjutan, khususnya melalui penguatan dan pemberdayaan sektor UMKM. Program MBG tidak semata-mata soal pemenuhan kebutuhan gizi, tetapi juga tentang membuka akses bagi pelaku ekonomi lokal untuk berkembang. BRI berperan aktif dalam memastikan para pelaku UMKM yang terlibat dalam rantai pasok program ini dapat tumbuh secara konsisten dan berkelanjutan, ujar Hendy. (Taufik Fajar)",Taufik Fajar,https://img.okezone.com/content/2025/06/19/320/3148586/bri-RMI5_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/06/19/320/3148586/peroleh-akses-pembiayaan-bri-umkm-penyuplai-mbg-sukses-tingkatkan-kapasitas-dapur?page=all,25fd0732ea3ebe4af1df5f405b7f0a6226dd27d27f5a54a66fd19ac9679ba15f,2025-11-13 20:23:29.799 1167,detik,mbg,2025-11-03 16:46:00,"Diduga Jadi Korban Phising, SPPG di Bandung Barat Kehilangan Saldo Rp1 M","Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pangauban, di Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB) dikabarkan kehilangan saldo rekening sebesar Rp1 miliar untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Informasi kehilangan saldo rekening itu viral di media sosial setelah diunggah langsung oleh aku Tiktok SPPG Pangauban. Hilangnya saldo rekening itu disinyalir merupakan tindak pidana penipuan digital. Berdasarkan informasi yang dihimpun detikJabar, hilangnya saldo rekening itu terjadi pada Kamis (31/10/2025). Berawal saat Kepala SPPG Pangauban berinisial MC hendak melakukan persetujuan transaksi melalui aplikasi milik salah satu bank plat merah.. Kemudian saat hendak masuk ke sistem, sistem meminta agar kata sandi diganti. MC sebagai pihak yang bertanggungjawab di SPPG lalu menghubungi layanan chat resmi pihak bank melalui situs. Tak lama berselang, ada pihak yang mengaku sebagai pihak dari bank tersebut menghubunginya lalu memberikan link agar segera mengganti kata sandi. Jika tidak, maka saldo akan dibekukan. MC tanpa ragu langsung menuruti perintah pihak yang menghubunginya. Termasuk memberikan nomor-nomor penting yang berkaitan dengan rekening SPPG tersebut. Setelah dihubungi, ternyata nomor orang yang mengaku sebagai pihak dari bank tersebut mendadak tidak aktif. MC lalu mengecek saldo di rekening pada akun bank tersebut, betapa kaget ternyata saldo di dalamnya hanya tersisa Rp12 juta dari saldo awal sekitar Rp1 miliar. Hal tersebut dianggap sebagai kesalahan dari Kepala SPPG Pangauban karena lalai memberikan informasi penting pada pihak tak dikenal. ""Benar kejadiannya seperti itu. Jadi kami tidak bisa beroperasi karena dana yang ada terkuras oleh penipu. Jelas ini kelalaian dari Kepala SPPG,"" kata Pemilik SPPG Pangauban, Hendrik saat dikonfirmasi, Senin (3/11/2025). Menurut Hendrik, pegawai lain di SPPG Pangauban sebelumnya sudah memperingatkan MC selaku kepala SPPG terhadap segala bentuk komunikasi yang mesti dipastikan kebenarannya. ""Jadi kata akuntan, ahli gizi, dan pegawai lainnya itu sudah mengingatkan telepon itu jangan langsung dipercaya, khawatir penipuan. Tapi tidak didengarkan, akhirnya kejadian seperti ini,"" kata Hendrik. Pihaknya kemudian melaporkan kejadian tersebut ke Badan Gizi Nasional (BGN) dan diarahkan melapor pula ke Bareskrim Polri. Saat ini, pihak-pihak yang berkaitan dengan kasus tersebut masih dimintai keterangan. ""Jadi kami sudah melapor ke BGN dan meminta solusi baiknya bagaimana. Kami masih menunggu solusinya bagaimana, untuk dapur tidak beroperasi karena tidak ada dana lagi,"" ucap Hendrik.",Whisnu Pradana -detikJabar,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/08/04/ilustrasi-penipuan-digital-1754282203753_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jabar/berita/d-8192086/diduga-jadi-korban-phising-sppg-di-bandung-barat-kehilangan-saldo-rp1-m,3ed23bf227d1913e98cd2617578446f5e77443508efb9b3a427cd011684b1363,2025-11-13 20:23:35.320 1168,kompas,mbg,2025-10-20 18:10:56,"Satu Tahun Prabowo-Gibran, Aliansi BEM Soloraya Soroti MBG dan Kebebasan Berpendapat","SUKOHARJO, KOMPAS.com -Puluhan mahasiswa tergabung Aliansi BEM Soloraya menggelar aksi damai di Bundaran Tugu Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (20/10/2025).Berdasarkan pantauan, aksi damai dimulai sekitar pukul 16.45 WIB. Massa aksi langsung membuat formasi lingkaran besar.Aksi tersebut membuat arus lalu lintas di sekitar Bundaran Tugu Kartasura tersendat.Baca juga:Satu Tahun Prabowo-Gibran, Ganjar: Tahun Kedua Bisa Tancap GasMereka secara bergantian menyampaikan aspirasi di atas mobil. Aksi tersebut menyikapi satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.MBG dan Kebebasan Berpendapat Jadi SorotanMereka menyoroti program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan kebebasan dalam menyampaikan pendapat di muka umum.Koordinator BEM se-Soloraya, Ridwan Nur Hidayat mengatakan, pihaknya tidak menyalahkan program MBG yang belakangan banyak terjadi keracunan.Menurutnya, perlu ada pengawalan dan pengawasan agar program MBG bisa berjalan sesuai harapan masyarakat.""Kita tidak menyalahkan programnya. Perlu ada pengawalan dan perlu adanya pengetatan di situ biar program ini benar-benar berjalan sesuai fungsinya,"" katanya.Banyak Mahasiswa DitangkapSelain itu, lanjut dia banyak mahasiswa maupun masyarakat Indonesia yang ditangkap saat aksi massa pada 29 Agustus.Pihaknya juga menyoroti terkait tindakan represif yang dilakukan oleh aparat.""Kita masih melihat di negara kita ini, demokrasi tercatat di Agustus ada 3.000 mahasiswa atau masyarakat Indonesia yang ditangkap karena adanya aksi massa di tanggal 29 Agustus kemarin. Kita menginginkan bahwa negara ini bebas dari demokrasi yang sehat,"" ungkap dia.Mahasiswa Ingin Tagih Janji ke GibranLebih lanjut, pihaknya berencana mengadakan diskusi terbuka dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Mereka akan menanyakan terkait realisasi 19 juta lapangan kerja.""Kita menginginkan di bulan ini kita akan mengajak debat Gibran. Kita dari Aliansi BEM Soloraya dengan Aliansi teman-teman Semarang di Banyumas akan ke Solo juga. Kita baru pembahasan, kita mau bikin diskusi yang di mana kita akan menanyakan terkait janji Gibran 19 juta lapangan kerja sampai saat ini nelum benar-benar realisasi dengan baik,"" kata dia.Baca juga:Satu Tahun Prabowo-Gibran, Dedi Mulyadi: Keberhasilan Kepemimpinan secara Kolektif619 Personel Amankan Aksi DamaiKapolres Sukoharjo, AKBP Anggaito Hadi Prabowo, mengatakan ada 619 personel gabungan yang diterjunkan untuk mengamankan aksi damai.""Sampai saat ini Alhamdulillah terpantau ramai lancar, tidak ada gangguan. Ini saya monitor terus,"" katanya.Kapolres memberikan kelonggaran massa aksi menyampaikan aspirasi sepanjang mereka tidak melakukan anarkis.""Untuk perizinan sebenarnya sampai pukul 18.00 WIB. Karena dimulainya tadi mundur kami ada diskresi sepanjang mereka tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang anarkis,"" ungkap dia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang SUKOHARJO, KOMPAS.com -Puluhan mahasiswa tergabung Aliansi BEM Soloraya menggelar aksi damai di Bundaran Tugu Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Senin (20/10/2025). Berdasarkan pantauan, aksi damai dimulai sekitar pukul 16.45 WIB. Massa aksi langsung membuat formasi lingkaran besar. Aksi tersebut membuat arus lalu lintas di sekitar Bundaran Tugu Kartasura tersendat. Baca juga:Satu Tahun Prabowo-Gibran, Ganjar: Tahun Kedua Bisa Tancap Gas Mereka secara bergantian menyampaikan aspirasi di atas mobil. Aksi tersebut menyikapi satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Mereka menyoroti program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan kebebasan dalam menyampaikan pendapat di muka umum. Koordinator BEM se-Soloraya, Ridwan Nur Hidayat mengatakan, pihaknya tidak menyalahkan program MBG yang belakangan banyak terjadi keracunan. Menurutnya, perlu ada pengawalan dan pengawasan agar program MBG bisa berjalan sesuai harapan masyarakat. ""Kita tidak menyalahkan programnya. Perlu ada pengawalan dan perlu adanya pengetatan di situ biar program ini benar-benar berjalan sesuai fungsinya,"" katanya. Selain itu, lanjut dia banyak mahasiswa maupun masyarakat Indonesia yang ditangkap saat aksi massa pada 29 Agustus. Pihaknya juga menyoroti terkait tindakan represif yang dilakukan oleh aparat. ""Kita masih melihat di negara kita ini, demokrasi tercatat di Agustus ada 3.000 mahasiswa atau masyarakat Indonesia yang ditangkap karena adanya aksi massa di tanggal 29 Agustus kemarin. Kita menginginkan bahwa negara ini bebas dari demokrasi yang sehat,"" ungkap dia. Lebih lanjut, pihaknya berencana mengadakan diskusi terbuka dengan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Mereka akan menanyakan terkait realisasi 19 juta lapangan kerja. ""Kita menginginkan di bulan ini kita akan mengajak debat Gibran. Kita dari Aliansi BEM Soloraya dengan Aliansi teman-teman Semarang di Banyumas akan ke Solo juga. Kita baru pembahasan, kita mau bikin diskusi yang di mana kita akan menanyakan terkait janji Gibran 19 juta lapangan kerja sampai saat ini nelum benar-benar realisasi dengan baik,"" kata dia. Baca juga:Satu Tahun Prabowo-Gibran, Dedi Mulyadi: Keberhasilan Kepemimpinan secara Kolektif Kapolres Sukoharjo, AKBP Anggaito Hadi Prabowo, mengatakan ada 619 personel gabungan yang diterjunkan untuk mengamankan aksi damai. ""Sampai saat ini Alhamdulillah terpantau ramai lancar, tidak ada gangguan. Ini saya monitor terus,"" katanya. Kapolres memberikan kelonggaran massa aksi menyampaikan aspirasi sepanjang mereka tidak melakukan anarkis. ""Untuk perizinan sebenarnya sampai pukul 18.00 WIB. Karena dimulainya tadi mundur kami ada diskresi sepanjang mereka tidak melakukan kegiatan-kegiatan yang anarkis,"" ungkap dia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/oNIMIduBgLZoVtmXO9LXE-8mfmk=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/20/68f615fb4546c.jpg",https://yogyakarta.kompas.com/read/2025/10/20/181056478/satu-tahun-prabowo-gibran-aliansi-bem-soloraya-soroti-mbg-dan-kebebasan,7b3f0516db88c51802e08510dbbe05fc521262533d149086e41fe7a8404f18a3,2025-11-13 20:23:37.951 1169,okezone,mbg,2025-06-19 09:00:31,UMKM Penyuplai MBG Sukses Sulap Dapur Berkualitas dan Giatkan Warga Sekitar Berkat BRI,"TANJUNG RAJA PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus berperan aktif sebagai mitra strategis pemerintah dalam mendukung program-program yang berpihak pada masyarakat. Salah satu bentuk nyata dari komitmen tersebut diwujudkan melalui dukungan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menjadi penyedia makanan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Hal ini dirasakan oleh Wiwin Agustina, pemilik Catering Dapur Ibu di Kecamatan Tanjung Raja. Sejak dipercaya sebagai mitra dapur untuk program MBG, Wiwin menjalankan peran penting di balik layar, yakni menyiapkan ribuan porsi makanan bergizi setiap hari bagi siswa-siswa di 14 sekolah. Sejak 13 Januari 2025, usaha kami dipercaya sebagai dapur percontohan dan mulai menyuplai makanan bergizi ke 14 sekolah di wilayah Kecamatan Tanjung Raja. Tiap harinya total penerima makanan bergizi ini mencapai 3.356 siswa, mulai dari jenjang PAUD, TK, SD, SMP hingga SMA, ucap Wiwin. Menariknya, meski telah merintis usaha sejak 2015, wanita yang juga merupakan anggota aktif Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (PPJI) mengungkapkan bahwa menjadi mitra dapur dalam program pemerintah seperti ini merupakan pengalaman yang benar-benar baru baginya. Ia menuturkan bahwa tingginya permintaan serta ketatnya standar kualitas dan higienitas dari Pemerintah menjadi tantangan tersendiri. Kondisi ini pun menuntut kesiapan dapur secara menyeluruh, meliputi sarana sanitasi yang memadai, peralatan masak berkapasitas besar, serta pengemasan makanan yang sesuai standar. Alhasil, sebagai bentuk keseriusannya mengikuti program, Wiwin akhirnya melakukan berbagai penyesuaian dari sisi operasional yang turut memerlukan pembiayaan. Waktu itu, kami ditunjuk untuk maju jadi mitra dapur, dan bagaimanapun kami harus melengkapi semua persyaratan yang ditentukan oleh Badan Gizi Nasional. Padahal sebelumnya, dapur kami ya dapur rumahan biasa. Jadi, untuk bisa memulai program ini, kami memang harus menyiapkan dana sendiri terlebih dahulu, jelasnya. Beruntung, sejak awal merintis usaha, Wiwin telah menjaga kedisiplinan dan membangun rekam jejak yang baik sebagai nasabah pembiayaan BRI. Tak sulit untuk Wiwin mendapatkan akses permodalan saat dapurnya membutuhkan dukungan tambahan. Support inilah yang membuat usahanya lebih stabil, terlebih dengan aliran pesanan yang konsisten dari program MBG membuat kegiatan produksi dari usahanya bisa berjalan secara berkelanjutan. Saat ini, Wiwin mencatat Catering Dapur Ibu telah mempekerjakan sekitar 50 orang, dengan 47 di antaranya secara khusus menangani penyediaan makanan untuk program MBG. Wiwin menyebut seluruh tenaga kerja direkrut dari lingkungan sekitar tempat tinggalnya, yang merupakan bagian dari komunitas lokal. Bahkan ketika kebutuhan akan pasokan makanan meningkat, ia tak ragu membuka peluang kerja bagi warga setempat yang membutuhkan. Bisa dibilang kami saling memberdayakan satu sama lain, demi menggerakkan ekonomi warga sekitar, tuturnya. Sementara itu, pada kesempatan terpisah Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menjelaskan bahwa dukungan BRI berupa akses pembiayaan terhadap program ini merupakan wujud nyata komitmen perusahaan dalam menciptakan dampak ekonomi yang berkelanjutan, khususnya melalui penguatan dan pemberdayaan sektor UMKM. Program MBG tidak semata-mata soal pemenuhan kebutuhan gizi, tetapi juga tentang membuka akses bagi pelaku ekonomi lokal untuk berkembang. BRI berperan aktif dalam memastikan para pelaku UMKM yang terlibat dalam rantai pasok program ini dapat tumbuh secara konsisten dan berkelanjutan, ujarnya. TANJUNG RAJA PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus berperan aktif sebagai mitra strategis pemerintah dalam mendukung program-program yang berpihak pada masyarakat. Salah satu bentuk nyata dari komitmen tersebut diwujudkan melalui dukungan kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang menjadi penyedia makanan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan. Hal ini dirasakan oleh Wiwin Agustina, pemilik Catering Dapur Ibu di Kecamatan Tanjung Raja. Sejak dipercaya sebagai mitra dapur untuk program MBG, Wiwin menjalankan peran penting di balik layar, yakni menyiapkan ribuan porsi makanan bergizi setiap hari bagi siswa-siswa di 14 sekolah. Sejak 13 Januari 2025, usaha kami dipercaya sebagai dapur percontohan dan mulai menyuplai makanan bergizi ke 14 sekolah di wilayah Kecamatan Tanjung Raja. Tiap harinya total penerima makanan bergizi ini mencapai 3.356 siswa, mulai dari jenjang PAUD, TK, SD, SMP hingga SMA, ucap Wiwin. Menariknya, meski telah merintis usaha sejak 2015, wanita yang juga merupakan anggota aktif Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia (PPJI) mengungkapkan bahwa menjadi mitra dapur dalam program pemerintah seperti ini merupakan pengalaman yang benar-benar baru baginya. Ia menuturkan bahwa tingginya permintaan serta ketatnya standar kualitas dan higienitas dari Pemerintah menjadi tantangan tersendiri. Kondisi ini pun menuntut kesiapan dapur secara menyeluruh, meliputi sarana sanitasi yang memadai, peralatan masak berkapasitas besar, serta pengemasan makanan yang sesuai standar. Alhasil, sebagai bentuk keseriusannya mengikuti program, Wiwin akhirnya melakukan berbagai penyesuaian dari sisi operasional yang turut memerlukan pembiayaan. Waktu itu, kami ditunjuk untuk maju jadi mitra dapur, dan bagaimanapun kami harus melengkapi semua persyaratan yang ditentukan oleh Badan Gizi Nasional. Padahal sebelumnya, dapur kami ya dapur rumahan biasa. Jadi, untuk bisa memulai program ini, kami memang harus menyiapkan dana sendiri terlebih dahulu, jelasnya. Beruntung, sejak awal merintis usaha, Wiwin telah menjaga kedisiplinan dan membangun rekam jejak yang baik sebagai nasabah pembiayaan BRI. Tak sulit untuk Wiwin mendapatkan akses permodalan saat dapurnya membutuhkan dukungan tambahan. Support inilah yang membuat usahanya lebih stabil, terlebih dengan aliran pesanan yang konsisten dari program MBG membuat kegiatan produksi dari usahanya bisa berjalan secara berkelanjutan. Saat ini, Wiwin mencatat Catering Dapur Ibu telah mempekerjakan sekitar 50 orang, dengan 47 di antaranya secara khusus menangani penyediaan makanan untuk program MBG. Wiwin menyebut seluruh tenaga kerja direkrut dari lingkungan sekitar tempat tinggalnya, yang merupakan bagian dari komunitas lokal. Bahkan ketika kebutuhan akan pasokan makanan meningkat, ia tak ragu membuka peluang kerja bagi warga setempat yang membutuhkan. Bisa dibilang kami saling memberdayakan satu sama lain, demi menggerakkan ekonomi warga sekitar, tuturnya. Sementara itu, pada kesempatan terpisah Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menjelaskan bahwa dukungan BRI berupa akses pembiayaan terhadap program ini merupakan wujud nyata komitmen perusahaan dalam menciptakan dampak ekonomi yang berkelanjutan, khususnya melalui penguatan dan pemberdayaan sektor UMKM. Program MBG tidak semata-mata soal pemenuhan kebutuhan gizi, tetapi juga tentang membuka akses bagi pelaku ekonomi lokal untuk berkembang. BRI berperan aktif dalam memastikan para pelaku UMKM yang terlibat dalam rantai pasok program ini dapat tumbuh secara konsisten dan berkelanjutan, ujarnya. (Agustina Wulandari )",Agustina Wulandari ,https://img.okezone.com/content/2025/06/19/11/3148575/bri_mbg-38dI_large.jpeg,https://economy.okezone.com/read/2025/06/19/11/3148575/umkm-penyuplai-mbg-sukses-sulap-dapur-berkualitas-dan-giatkan-warga-sekitar-berkat-bri?page=all,792f5c19b7b3b1a45e5524caf42eb8eefa7b9c6870a6c4054e9f966939abe2db,2025-11-13 20:23:40.274 1170,pikiranrakyat,mbg,2025-09-23 12:45:18,"365 Siswa Keracunan MBG, Polda Jabar Selidiki Kasus di KBB","PIKIRAN RAKYAT Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat turun tangan menyelidiki kasus keracunan massal yang menimpa ratusan siswa di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat. Peristiwa ini diduga terjadi setelah para siswa mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rohmawan, mengungkapkan hingga Senin 22 September 2025 malam jumlah korban tercatat mencapai 301 siswa dari berbagai jenjang pendidikan, mulai SD hingga SMK. Namun, data terbaru mencatat angka tersebut meningkat menjadi 365 korban, termasuk siswa dan guru dari 10 sekolah serta sebuah pondok pesantren. Kami imbau masyarakat tetap tenang. Saat ini tim kesehatan fokus pada penanganan korban, sementara aparat kepolisian membantu memastikan penyelidikan terkait penyebab dugaan keracunan ini, kata Hendra di Bandung, Selasa 23 September 2025. Baca Juga:Sedikitnya 352 Siswa Keracunan, BGN Setop Sementara MBG di KBB Para korban dilaporkan mengalami gejala keracunan setelah menyantap makanan MBG pada Senin 22 September 2025. Sebagian besar mendapatkan perawatan darurat di berbagai fasilitas kesehatan. Rinciannya, 116 orang dirawat di Puskesmas Cipongkor, 13 orang di Bidan Desa Sirnagalih, 27 orang di RSUD Cililin, 127 orang di Posko Kecamatan Cipongkor, serta 18 orang di RSIA Anugrah. Hingga kini, 5 pasien masih menjalani perawatan di RSUD Cililin. Kepala Puskesmas Gemolong, Agus Pranoto Budi, menjelaskan jumlah korban bukan terus bertambah, melainkan data awal belum sepenuhnya tercatat. Korbannya bukan bertambah, tapi ada yang belum terdata. Total ada 365 orang dari 9 sekolah dan 1 pondok pesantren, ujarnya. Baca Juga:Dinkes KBB Catat 342 Siswa Keracunan Massal, Pemkab Selidiki Dapur MBG di Cipongkor Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat, Lia N. Sukandar, menyatakan pemerintah daerah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) menyusul kasus ini. Saat ini paling dibutuhkan adalah oksigen. Kami menangani kebutuhan oksigen dari RSUD Cililin dan berkoordinasi dengan RSUD Cikalong Wetan untuk tambahan pasokan, kata Lia. Menurutnya, tim medis juga sudah mengambil sampel muntahan korban untuk diteliti di laboratorium guna memastikan penyebab pasti keracunan. Polda Jabar bersama Dinas Kesehatan dan instansi terkait kini fokus menelusuri sumber makanan yang diduga memicu keracunan massal. Aparat menegaskan proses investigasi akan dilakukan secara menyeluruh agar kejadian serupa tidak terulang.*** Berita PilihanMulai 26 September, Pengantin Baru di Kota Bandung Bisa Langsung Dapat KKMisteri Kematian Pria Asal Bandung Barat di Rumah Terapi Pangandaran DiungkapJumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat Terus BertambahPuluhan Siswa Diduga Keracunan MBG, SMK Pembangunan Bandung Barat, Cipongkor DiliburkanKurangi Risiko Dampak Gempa, Ratusan Karyawan Kings Ikuti Simulasi Gempa Berita PilihanMulai 26 September, Pengantin Baru di Kota Bandung Bisa Langsung Dapat KKMisteri Kematian Pria Asal Bandung Barat di Rumah Terapi Pangandaran DiungkapJumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat Terus BertambahPuluhan Siswa Diduga Keracunan MBG, SMK Pembangunan Bandung Barat, Cipongkor DiliburkanKurangi Risiko Dampak Gempa, Ratusan Karyawan Kings Ikuti Simulasi Gempa Berita Pilihan Mulai 26 September, Pengantin Baru di Kota Bandung Bisa Langsung Dapat KKMisteri Kematian Pria Asal Bandung Barat di Rumah Terapi Pangandaran DiungkapJumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat Terus BertambahPuluhan Siswa Diduga Keracunan MBG, SMK Pembangunan Bandung Barat, Cipongkor DiliburkanKurangi Risiko Dampak Gempa, Ratusan Karyawan Kings Ikuti Simulasi Gempa Mulai 26 September, Pengantin Baru di Kota Bandung Bisa Langsung Dapat KK Mulai 26 September, Pengantin Baru di Kota Bandung Bisa Langsung Dapat KK Mulai 26 September, Pengantin Baru di Kota Bandung Bisa Langsung Dapat KK Mulai 26 September, Pengantin Baru di Kota Bandung Bisa Langsung Dapat KK Misteri Kematian Pria Asal Bandung Barat di Rumah Terapi Pangandaran Diungkap Misteri Kematian Pria Asal Bandung Barat di Rumah Terapi Pangandaran Diungkap Misteri Kematian Pria Asal Bandung Barat di Rumah Terapi Pangandaran Diungkap Misteri Kematian Pria Asal Bandung Barat di Rumah Terapi Pangandaran Diungkap Jumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat Terus Bertambah Jumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat Terus Bertambah Jumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat Terus Bertambah Jumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat Terus Bertambah Puluhan Siswa Diduga Keracunan MBG, SMK Pembangunan Bandung Barat, Cipongkor Diliburkan Puluhan Siswa Diduga Keracunan MBG, SMK Pembangunan Bandung Barat, Cipongkor Diliburkan Puluhan Siswa Diduga Keracunan MBG, SMK Pembangunan Bandung Barat, Cipongkor Diliburkan Puluhan Siswa Diduga Keracunan MBG, SMK Pembangunan Bandung Barat, Cipongkor Diliburkan Kurangi Risiko Dampak Gempa, Ratusan Karyawan Kings Ikuti Simulasi Gempa Kurangi Risiko Dampak Gempa, Ratusan Karyawan Kings Ikuti Simulasi Gempa Kurangi Risiko Dampak Gempa, Ratusan Karyawan Kings Ikuti Simulasi Gempa Kurangi Risiko Dampak Gempa, Ratusan Karyawan Kings Ikuti Simulasi Gempa",Asahat Edi Rediko PS,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/23/1087097535.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019667139/365-siswa-keracunan-mbg-polda-jabar-selidiki-kasus-di-kbb?page=all,30bd1cf34c3880a1ed24f3178a56c2010642d01918bf555e62fe323ac0dfeadf,2025-11-13 20:23:45.591 1171,pikiranrakyat,mbg,2025-09-17 12:56:47,"Cakupan MBG di Kota Cimahi Terus Bertambah, 16 SPPG Sudah Berjalan","PIKIRAN RAKYAT -Memasuki bulan ke-9 program makanan bergizi gratis (MBG) di Kota Cimahi, cakupan layanan terus bertambah. Belasan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) kini hadir untuk melayani paket makanan yang dibagikan kepada pelajar di Kota Cimahi. Wali Kota Cimahi Ngatiyana mengatakan hal itu, Rabu (17/9/2025). ""Untuk program MBG sudah terbentuk belasan titik SPPG di Kota Cimahi. Ada 16 dan sudah berjalan, ada 2 yang masih persiapan operasional,"" ujarnya. Baca Juga:Anggota DPR RI Beri Catatan Program MBG, Harusnya Prioritas di Daerah 3T Rata-rata tiap SPPG melayani sekitar 3.000-3.500 siswa SD-SMP-SMA di Kota Cimahi. Berdasarkan database SPPG Kota Cimahi, total penerima manfaat mencapai 55.382 orang. ""Baru bisa melayani kira-kira 30% dari sasaran,"" ucapnya. Pihaknya berharap semakin banyak unit SPPG yang beroperasi di Kota Cimahi. ""Untuk di Kota Cimahi memang kebutuhannya 52 SPPG agar bisa memenuhi kebutuhan MBG semua sekolahan. Mudah-mudahan nanti bisa segera terpenuhi,"" ungkapnya. Ngatiyana memastikan SPPG yang ada di Kota Cimahi murni milik perseorangan. ""Tidak ada yang punya pejabat, itu semua masyarakat murni,"" katanya. Dia mengklaim, hingga saat ini tidak ditemukan laporan kasus terkait MBG, seperti kejadian keracunan siswa yang dialami di berbagai daerah. Menu makanan disusun berdasarkan arahan Badan Gizi Nasional (BGN) dan melibatkan ahli gizi untuk memenuhi kebutuhan gizi para pelajar sesuai usianya. Baca Juga:Kekurangan Guru dan Program MBG Jadi Sorotan dalam Kunjungan Kerja Wamendikdasmen di Pangandaran ""Alhamdulillah di Kota Cimahi belum ada dan mudah-mudahan tidak ada kasus-kasus tentang makan gratis,"" katanya. Oleh karena itu, dia pun menekankan SPPG untuk memperhatikan teknik pengemasan. Jangan terlalu lama rentang waktu masak dan dibagikan ke sekolah, masakan panas jangan langsung ditutup, dan sebagainya. ""Kalau soal masakannya saya rasa yakin dan tidak ada pelanggaran-pelanggaran karena standar gizinya sudah ditetapkan langsung oleh BGN. Namun, saya berharap pengelola konsisten mengikuti standar gizi yang ditetapkan pemerintah pusat meski harga pangan ada kenaikan ya,"" jelasnya. Apalagi, dinas terkait Pemkot Cimahi juga rutin melakukan pembinaan kepada SPPG baik dari ketersediaan pangan maupun dari sisi kesehatannya. ""Kalau pemantauan dan pembinaan rutin oleh dinas terkait Pemkot Cimahi. Juga ada petugas dari BGN yang dibentuk langsung oleh pusat yang bertanggung jawab terhadap operasional SPPG di Kota Cimahi,"" tandasnya. *** Berita PilihanDiduga Keracunan MBG, Sembilan Siswa MTs Islamiyah Sayang Dilarikan ke RSUD Sayang CianjurDiduga Mengandung Minyak Babi, BPJPH Harus Awasi Status Kehalalan Ompreng Program MBGKomisi IX DPR RI Soroti Modus Dugaan Jual Beli Dapur dalam MBG yang Kian Marak di Berbagai DaerahPurbaya Soroti Program MBG yang Masih Jauh dari Target, Desak Monitoring Lebih TransparanTerdampak Program MBG, Pasokan Daging Ayam Berkurang dan Harganya MelejitKomisi IX DPR RI Soroti Pelaksanaan Program MBG, Perlu Ada Evaluasi Distribusi MBG Berita PilihanDiduga Keracunan MBG, Sembilan Siswa MTs Islamiyah Sayang Dilarikan ke RSUD Sayang CianjurDiduga Mengandung Minyak Babi, BPJPH Harus Awasi Status Kehalalan Ompreng Program MBGKomisi IX DPR RI Soroti Modus Dugaan Jual Beli Dapur dalam MBG yang Kian Marak di Berbagai DaerahPurbaya Soroti Program MBG yang Masih Jauh dari Target, Desak Monitoring Lebih TransparanTerdampak Program MBG, Pasokan Daging Ayam Berkurang dan Harganya MelejitKomisi IX DPR RI Soroti Pelaksanaan Program MBG, Perlu Ada Evaluasi Distribusi MBG Berita Pilihan Diduga Keracunan MBG, Sembilan Siswa MTs Islamiyah Sayang Dilarikan ke RSUD Sayang CianjurDiduga Mengandung Minyak Babi, BPJPH Harus Awasi Status Kehalalan Ompreng Program MBGKomisi IX DPR RI Soroti Modus Dugaan Jual Beli Dapur dalam MBG yang Kian Marak di Berbagai DaerahPurbaya Soroti Program MBG yang Masih Jauh dari Target, Desak Monitoring Lebih TransparanTerdampak Program MBG, Pasokan Daging Ayam Berkurang dan Harganya MelejitKomisi IX DPR RI Soroti Pelaksanaan Program MBG, Perlu Ada Evaluasi Distribusi MBG Diduga Keracunan MBG, Sembilan Siswa MTs Islamiyah Sayang Dilarikan ke RSUD Sayang Cianjur Diduga Keracunan MBG, Sembilan Siswa MTs Islamiyah Sayang Dilarikan ke RSUD Sayang Cianjur Diduga Keracunan MBG, Sembilan Siswa MTs Islamiyah Sayang Dilarikan ke RSUD Sayang Cianjur Diduga Keracunan MBG, Sembilan Siswa MTs Islamiyah Sayang Dilarikan ke RSUD Sayang Cianjur Diduga Mengandung Minyak Babi, BPJPH Harus Awasi Status Kehalalan Ompreng Program MBG Diduga Mengandung Minyak Babi, BPJPH Harus Awasi Status Kehalalan Ompreng Program MBG Diduga Mengandung Minyak Babi, BPJPH Harus Awasi Status Kehalalan Ompreng Program MBG Diduga Mengandung Minyak Babi, BPJPH Harus Awasi Status Kehalalan Ompreng Program MBG Komisi IX DPR RI Soroti Modus Dugaan Jual Beli Dapur dalam MBG yang Kian Marak di Berbagai Daerah Komisi IX DPR RI Soroti Modus Dugaan Jual Beli Dapur dalam MBG yang Kian Marak di Berbagai Daerah Komisi IX DPR RI Soroti Modus Dugaan Jual Beli Dapur dalam MBG yang Kian Marak di Berbagai Daerah Komisi IX DPR RI Soroti Modus Dugaan Jual Beli Dapur dalam MBG yang Kian Marak di Berbagai Daerah Purbaya Soroti Program MBG yang Masih Jauh dari Target, Desak Monitoring Lebih Transparan Purbaya Soroti Program MBG yang Masih Jauh dari Target, Desak Monitoring Lebih Transparan Purbaya Soroti Program MBG yang Masih Jauh dari Target, Desak Monitoring Lebih Transparan Purbaya Soroti Program MBG yang Masih Jauh dari Target, Desak Monitoring Lebih Transparan Terdampak Program MBG, Pasokan Daging Ayam Berkurang dan Harganya Melejit Terdampak Program MBG, Pasokan Daging Ayam Berkurang dan Harganya Melejit Terdampak Program MBG, Pasokan Daging Ayam Berkurang dan Harganya Melejit Terdampak Program MBG, Pasokan Daging Ayam Berkurang dan Harganya Melejit Komisi IX DPR RI Soroti Pelaksanaan Program MBG, Perlu Ada Evaluasi Distribusi MBG Komisi IX DPR RI Soroti Pelaksanaan Program MBG, Perlu Ada Evaluasi Distribusi MBG Komisi IX DPR RI Soroti Pelaksanaan Program MBG, Perlu Ada Evaluasi Distribusi MBG Komisi IX DPR RI Soroti Pelaksanaan Program MBG, Perlu Ada Evaluasi Distribusi MBG",Ririn Nur Febriani,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/17/3628632516.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019653320/cakupan-mbg-di-kota-cimahi-terus-bertambah-16-sppg-sudah-berjalan?page=all,711f0394560bd5a8fbe41e610c222f8f0cde317b865dbc2d9fc093975ecc1a6f,2025-11-13 20:26:38.310 1172,detik,mbg,2025-11-03 16:07:00,SPPG Polres Siak Distribusikan MBG Aman Berkualitas ke 2.004 Siswa,"Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polres Siak mendistribusikan Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada ribuan pelajar. Pendistribusian MBG ini untuk mendukung pemenuhan gizi yang aman dan berkualitas bagi para penerima manfaat. Kapolres Siak AKBP Eka Ariandy Putra menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk dukungan Polri dalam meningkatkan gizi dan kesehatan siswa-siswi, sekaligus mendorong generasi muda agar tumbuh cerdas, sehat, dan berkarakter. ""Kami berharap program ini tidak hanya memberikan asupan bergizi, tetapi juga menjadi bentuk kepedulian Polri terhadap kesejahteraan anak-anak bangsa,"" ujar AKBP Eka, dalam keterangannya, Senin (3/11/2025). Kapolres menyampaikan MBG didistribusikan ke 12 sekolah yakni TPA, KB, TK, dan SD Islamic Center Siak, SDN 08 Kampung Rempak, SD Alam Sahabat Qur'an, SMP Islamic Center Siak, SMA Negeri 1 Siak, MA Al Aziz Riau, hingga PKBM Sekolah Alam Tahfizpreneur. Proses pendistribusian 2.004 porsi MBG dilaksanakan dengan pengawalan ketat dari Polres Siak. Kegiatan pendistribusian dilaksanakan mulai pukul 09.40 WIB. Kepala SPPG MBG Polres Siak Randy Jodi Saputra, bersama Bhabinkamtibmas Kelurahan Kampung Rempak Aipda Bayu Yudistira dan personel Polsek Siak Bripda M. Rifaldy turut hadir dalam kegiatan tersebut. Menu yang disajikan dirancang seimbang dan sehat, terdiri dari nasi putih, chicken karage, kacang merah rebus, sayur tumis kol dan wortel, serta buah semangka. Selain itu, bagi siswa SMA kelas XII juga diberikan makanan kering berupa susu coklat, risol mayo, bolu kemojo, dan buah semangka sebagai tambahan energi. Melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG) ini, Polres Siak bersama Yayasan Kemala Bhayangkari berkomitmen terus mendukung peningkatan kualitas gizi anak sekolah sebagai investasi masa depan bangsa. Lihat juga Video: Kepala BGN Sebut Prabowo Memaklumi Penerima MBG Tak Sampai 82,9 Juta",Mei Amelia R -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/03/sppg-polres-siak-mendistribusikan-mbg-kepada-2004-siswa-penerima-manfaat-1762160812635_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/melindungi-tuah-marwah/d-8192039/sppg-polres-siak-distribusikan-mbg-aman-berkualitas-ke-2-004-siswa,531870627ead5a2b9541a8f35f6810596345b381ac1398e9468ad348fc298c26,2025-11-13 20:23:45.927 1173,kompas,mbg,2025-10-20 17:31:00,"Berkedok Buka Dapur MBG, Oknum ASN Diduga Tipu Warga hingga Rp 56 Juta","BANGKALAN, KOMPAS.com- Suli (63), warga Desa Pangpong, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur menjadi korban penipuan yang diduga dilakukan oleh oknum aparatur sipil negara (ASN) di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan.Kejadian tersebut bermula saat Suli diajak oleh temannya, yakni AJ untuk ikut berinvestasi dalam pembangunan dapurMakan Bergizi Gratis(MBG) atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah Kecamatan Labang.Menurutnya, AJ mendapatkan proyek tersebut dari MM yang merupakan oknum ASN diBangkalan.Suli bahkan diajak bertemu langsung dengan MM di masjid Pemkab Bangkalan bersama dengan AJ dan SK.""Karena melibatkan ASN tersebut makanya saya percaya,"" ujarnya melalui sambungan telepon, Senin (20/10/2025).Baca juga:Pernah Tersangkut Kasus Narkotika, Oknum Anggota DPRD Makassar Kembali Dilaporkan Dugaan PenipuanSuli mengatakan, dalam pertemuan tersebut, MM juga menjanjikan Suli mendapatkan keuntungan besar dari proyek MBGnya tersebut.Bahkan, MM menjanjikan akan mengembalikan uang Suli jika menyepakati untuk berinvestasi di pembangunandapur MBGitu.""Jadi MM itu bilang, nanti saya dapat hasil besar lalu keuntungan dari proyek ini dibagi empat dan uang saya akan dikembalikan,"" tuturnya.Dari iming-iming itu, Suli lalu menyerahkan uang secara bertahap pada MM melalui AJ. Total uang yang diberikan mencapai Rp 56.000.000.""Jadi awalnya minta Rp 10 juta, lalu minta lagi Rp 20 juta, terus seminggu kemudian Rp 20 juta lagi dan terakhir Rp 6 juta. Katanya untuk pembanguan proyek itu,"" ujarnya.Namun, setelah uang itu diserahkan, Suli tidak lagi mendapatkan informasi perkembangan pembangunan proyek tersebut.""Lalu saya coba cek di lokasi yang katanya mau dibuat proyek MBG itu. Namun di sana tidak ada pembangunan apa pun,"" kata dia.Baca juga:Dugaan Penipuan Rekrutmen Koperasi Merah Putih di Solo, Polisi Minta Warga LaporKesal merasa ditipu, Suli lalu menghubungi MM dan meminta uangnya dikembalikan. Namun, uang puluhan juta itu tak kunjung dikembalikan oleh MM.""Ya dia hanya janji-janji saja tapi uang saya tidak segera dikembalikan. Bahkan saya beri waktu sampai 15 Oktober, tidak ada itikad baik dari MM. Makanya saya laporkan ke polisi,"" ucapnya.Sementara itu, Bupati Bangkalan, Lukman Hakim mengaku akan segera melakukan pemanggilan terhadap MM. Sebab, aksi penggelapan itu diduga tak hanya sekali dilakukan.""Kami akan segera panggil yang bersangkutan untuk klarifikasi,"" katanya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BANGKALAN, KOMPAS.com- Suli (63), warga Desa Pangpong, Kecamatan Labang, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur menjadi korban penipuan yang diduga dilakukan oleh oknum aparatur sipil negara (ASN) di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan. Kejadian tersebut bermula saat Suli diajak oleh temannya, yakni AJ untuk ikut berinvestasi dalam pembangunan dapurMakan Bergizi Gratis(MBG) atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah Kecamatan Labang. Menurutnya, AJ mendapatkan proyek tersebut dari MM yang merupakan oknum ASN diBangkalan. Suli bahkan diajak bertemu langsung dengan MM di masjid Pemkab Bangkalan bersama dengan AJ dan SK. ""Karena melibatkan ASN tersebut makanya saya percaya,"" ujarnya melalui sambungan telepon, Senin (20/10/2025). Baca juga:Pernah Tersangkut Kasus Narkotika, Oknum Anggota DPRD Makassar Kembali Dilaporkan Dugaan Penipuan Suli mengatakan, dalam pertemuan tersebut, MM juga menjanjikan Suli mendapatkan keuntungan besar dari proyek MBGnya tersebut. Bahkan, MM menjanjikan akan mengembalikan uang Suli jika menyepakati untuk berinvestasi di pembangunandapur MBGitu. ""Jadi MM itu bilang, nanti saya dapat hasil besar lalu keuntungan dari proyek ini dibagi empat dan uang saya akan dikembalikan,"" tuturnya. Dari iming-iming itu, Suli lalu menyerahkan uang secara bertahap pada MM melalui AJ. Total uang yang diberikan mencapai Rp 56.000.000. ""Jadi awalnya minta Rp 10 juta, lalu minta lagi Rp 20 juta, terus seminggu kemudian Rp 20 juta lagi dan terakhir Rp 6 juta. Katanya untuk pembanguan proyek itu,"" ujarnya. Namun, setelah uang itu diserahkan, Suli tidak lagi mendapatkan informasi perkembangan pembangunan proyek tersebut. ""Lalu saya coba cek di lokasi yang katanya mau dibuat proyek MBG itu. Namun di sana tidak ada pembangunan apa pun,"" kata dia. Baca juga:Dugaan Penipuan Rekrutmen Koperasi Merah Putih di Solo, Polisi Minta Warga Lapor Kesal merasa ditipu, Suli lalu menghubungi MM dan meminta uangnya dikembalikan. Namun, uang puluhan juta itu tak kunjung dikembalikan oleh MM. ""Ya dia hanya janji-janji saja tapi uang saya tidak segera dikembalikan. Bahkan saya beri waktu sampai 15 Oktober, tidak ada itikad baik dari MM. Makanya saya laporkan ke polisi,"" ucapnya. Sementara itu, Bupati Bangkalan, Lukman Hakim mengaku akan segera melakukan pemanggilan terhadap MM. Sebab, aksi penggelapan itu diduga tak hanya sekali dilakukan. ""Kami akan segera panggil yang bersangkutan untuk klarifikasi,"" katanya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/aqtG4NzCIBRRK6KNuYUwsPBwSJ8=/90x0:5850x3840/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/04/09/67f5e3055c297.jpeg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/20/173100478/berkedok-buka-dapur-mbg-oknum-asn-diduga-tipu-warga-hingga-rp-56-juta,a008a8d4f87f7e36bebe417acdaf5012200d09a40665b2c2b3ed92b7c83eb453,2025-11-13 20:23:48.321 1174,okezone,mbg,2025-06-17 17:35:07,Bapanas: Keamanan Pangan Segar Jadi Fondasi Keberhasilan MBG,"JAKARTA - Badan Pangan Nasional/National Food Agency ( NFA ) memperkuat kapasitas sumber daya manusia melalui dukungan pembekalan pada pelatihan manajerial Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI). Hal ini untuk mendukung suksesnya program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG). Para peserta SPPI ini nantinya akan memimpin Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), garda depan pelaksana program MBG di lapangan. 1. Keamanan Pangan Direktur Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan NFA, Yusra Egayanti, menyatakan keamanan pangan segar menjadi fondasi keberhasilan MBG. Ketika kita bicara MBG, tidak cukup hanya memastikan pangan tersedia, tetapi harus ada jaminan mutu dan keamanannya. Melalui SPPI ini, kami ingin mengedukasi generasi muda kualitas pangan dimulai dari cara memilih bahan yang aman, menyimpannya dengan benar hingga mengolahnya secara higienis, ujar Yusra, Selasa (17/6/2025). Dia menambahkan konsumsi pangan lokal yang beragam harus menjadi agenda nasional. ""Kekayaan pangan lokal kita sangat besar. MBG harus menjadi momentum untuk memanfaatkan potensi ini sebagai sumber gizi yang aman dan terjangkau, tambahnya. 2. Bangun Sistem Pangan Nasional Sementara itu, Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan NFA, Andriko Noto Susanto, mengatakan pelatihan ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk membangun sistem pangan nasional yang tangguh. SPPI adalah ladang strategis untuk menanamkan nilai-nilai penting dalam pengelolaan pangan. Kami ingin mencetak kader-kader pembangunan yang memiliki kesadaran bahwa keamanan dan keberagaman pangan adalah bagian tak terpisahkan dari pembangunan manusia Indonesia, tutupnya. JAKARTA - Badan Pangan Nasional/National Food Agency ( NFA ) memperkuat kapasitas sumber daya manusia melalui dukungan pembekalan pada pelatihan manajerial Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI). Hal ini untuk mendukung suksesnya program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG). Para peserta SPPI ini nantinya akan memimpin Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), garda depan pelaksana program MBG di lapangan. Direktur Perumusan Standar Keamanan dan Mutu Pangan NFA, Yusra Egayanti, menyatakan keamanan pangan segar menjadi fondasi keberhasilan MBG. Ketika kita bicara MBG, tidak cukup hanya memastikan pangan tersedia, tetapi harus ada jaminan mutu dan keamanannya. Melalui SPPI ini, kami ingin mengedukasi generasi muda kualitas pangan dimulai dari cara memilih bahan yang aman, menyimpannya dengan benar hingga mengolahnya secara higienis, ujar Yusra, Selasa (17/6/2025). Dia menambahkan konsumsi pangan lokal yang beragam harus menjadi agenda nasional. ""Kekayaan pangan lokal kita sangat besar. MBG harus menjadi momentum untuk memanfaatkan potensi ini sebagai sumber gizi yang aman dan terjangkau, tambahnya. Sementara itu, Deputi Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan NFA, Andriko Noto Susanto, mengatakan pelatihan ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk membangun sistem pangan nasional yang tangguh. SPPI adalah ladang strategis untuk menanamkan nilai-nilai penting dalam pengelolaan pangan. Kami ingin mencetak kader-kader pembangunan yang memiliki kesadaran bahwa keamanan dan keberagaman pangan adalah bagian tak terpisahkan dari pembangunan manusia Indonesia, tutupnya. (Taufik Fajar)",Taufik Fajar,https://img.okezone.com/content/2025/06/17/320/3148119/program_makan_bergizi_gratis-zFhf_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/06/17/320/3148119/bapanas-keamanan-pangan-segar-jadi-fondasi-keberhasilan-mbg?page=all,487020eb4d9ff9e617b01951ffe2db58818a996b83979601218e7360bd5eb54e,2025-11-13 20:23:50.797 1175,pikiranrakyat,mbg,2025-09-23 12:09:27,BGN Bentuk Tim Investigasi Tangani Keracunan Massal MBG,"PIKIRAN RAKYAT Badan Gizi Nasional (BGN) membentuk tim investigasi untuk mempercepat penanganan kasus dugaan keracunan massal akibat Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Tim ini terdiri dari ahli kimia, farmasi, hingga tenaga kesehatan. Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menyampaikan langkah ini ditempuh sebagai alternatif sambil menunggu hasil resmi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Tim investigasi ini menjadi second opinion. Sebelum hasil BPOM keluar, kami sudah bisa mengira-ngira penyebab anak-anak ini sakit, apakah betul karena keracunan, alergi, atau faktor lain, ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin 22 September 2025. Menurut Nanik, hasil investigasi BPOM biasanya memakan waktu 4 7 hari di kota besar, sementara di daerah bisa mencapai dua pekan karena sampel harus diteliti di lokasi lain. Selama waktu itu, informasi di masyarakat bisa simpang siur. Karena itu tim investigasi ini akan mempercepat temuan awal, jelasnya. Baca Juga:Sedikitnya 352 Siswa Keracunan, BGN Setop Sementara MBG di KBB Tim investigasi akan menelusuri proses pengolahan makanan, kualitas bahan baku, hingga sampel makanan yang disimpan di lemari pendingin selama dua hari. Insyaallah minggu ini tim segera turun, kata Nanik. Ia menegaskan, tujuan utama pembentukan tim adalah agar pemerintah segera bisa mengambil langkah perbaikan, baik terhadap dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun pengobatan pasien yang membutuhkan penanganan lanjutan. Sementara itu, Kepala BGN Dadan Hindayana menyoroti dua risiko besar dalam pelaksanaan Program MBG, yakni penyalahgunaan anggaran dan gangguan pencernaan pada penerima manfaat. Menurutnya, risiko kedua lebih berbahaya. Kalau saya ditanya lebih takut yang mana, saya lebih takut yang kedua. Rantai prosesnya panjang, mulai dari pasokan bahan, persiapan mitra, pengolahan, hingga distribusi. Banyak potensi kesalahan teknis di sana, katanya. Baca Juga:Dinkes KBB Catat 342 Siswa Keracunan Massal, Pemkab Selidiki Dapur MBG di Cipongkor BGN menegaskan pembentukan tim investigasi ini menjadi bentuk keseriusan pemerintah dalam menangani kasus-kasus keracunan sekaligus menjawab keresahan masyarakat terhadap program MBG. Sebelumnya, sedikitnya 353 siswa di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB) keracunan MBG. Kapolsek Sindangkerta menyebut jumlah korban terus bertambah. Sampai pagi ini sudah 352 orang. Tapi datanya terus berubah-ubah, karena masih banyak yang berdatangan, ujarnya. Dari ratusan korban, 27 orang dirujuk ke RSUD Cililin dan 20 orang ke RSIA Anugrah. Kepala Puskesmas Cipongkor, Yuyun Sarihotimah, menuturkan kasus bermula dari 15 siswa SMK Pembangunan yang mengalami gejala seperti muntah, demam, dan sesak napas. Rata-rata sesak napas terus muntah-muntah. Beberapa pasien perlu diberikan oksigen, katanya. Sebagian korban yang dirawat sejak Senin sore sudah diperbolehkan pulang pada Selasa subuh setelah kondisi membaik usai mendapat infus cairan dan oksigen. Meski demikian, evaluasi program MBG masih terus dilakukan oleh BGN bersama pemerintah daerah dan tenaga medis setempat.*** Berita PilihanBupati Pati Sudewo Bungkam soal Jadi Tersangka, Ajudan Halangi Kerja WartawanKPK Cecar Bupati Pati Sudewo soal Dugaan Pengaturan Lelang dan Fee Proyek Jalur Kereta ApiUpaya Mediasi Bareskrim Mentah, Ridwan Kamil Tegas Tolak Berdamai dengan Lisa MarianaMahasiswi IPB Jadi Korban Saat Warga Adat Sihaporas Diserang Pekerja PT TPL di SimalungunIndonesia Darurat Sampah, Sebanyak 1,7 Miliar Ton Sampah Menggunung di TPA Berita PilihanBupati Pati Sudewo Bungkam soal Jadi Tersangka, Ajudan Halangi Kerja WartawanKPK Cecar Bupati Pati Sudewo soal Dugaan Pengaturan Lelang dan Fee Proyek Jalur Kereta ApiUpaya Mediasi Bareskrim Mentah, Ridwan Kamil Tegas Tolak Berdamai dengan Lisa MarianaMahasiswi IPB Jadi Korban Saat Warga Adat Sihaporas Diserang Pekerja PT TPL di SimalungunIndonesia Darurat Sampah, Sebanyak 1,7 Miliar Ton Sampah Menggunung di TPA Berita Pilihan Bupati Pati Sudewo Bungkam soal Jadi Tersangka, Ajudan Halangi Kerja WartawanKPK Cecar Bupati Pati Sudewo soal Dugaan Pengaturan Lelang dan Fee Proyek Jalur Kereta ApiUpaya Mediasi Bareskrim Mentah, Ridwan Kamil Tegas Tolak Berdamai dengan Lisa MarianaMahasiswi IPB Jadi Korban Saat Warga Adat Sihaporas Diserang Pekerja PT TPL di SimalungunIndonesia Darurat Sampah, Sebanyak 1,7 Miliar Ton Sampah Menggunung di TPA Bupati Pati Sudewo Bungkam soal Jadi Tersangka, Ajudan Halangi Kerja Wartawan Bupati Pati Sudewo Bungkam soal Jadi Tersangka, Ajudan Halangi Kerja Wartawan Bupati Pati Sudewo Bungkam soal Jadi Tersangka, Ajudan Halangi Kerja Wartawan Bupati Pati Sudewo Bungkam soal Jadi Tersangka, Ajudan Halangi Kerja Wartawan KPK Cecar Bupati Pati Sudewo soal Dugaan Pengaturan Lelang dan Fee Proyek Jalur Kereta Api KPK Cecar Bupati Pati Sudewo soal Dugaan Pengaturan Lelang dan Fee Proyek Jalur Kereta Api KPK Cecar Bupati Pati Sudewo soal Dugaan Pengaturan Lelang dan Fee Proyek Jalur Kereta Api KPK Cecar Bupati Pati Sudewo soal Dugaan Pengaturan Lelang dan Fee Proyek Jalur Kereta Api Upaya Mediasi Bareskrim Mentah, Ridwan Kamil Tegas Tolak Berdamai dengan Lisa Mariana Upaya Mediasi Bareskrim Mentah, Ridwan Kamil Tegas Tolak Berdamai dengan Lisa Mariana Upaya Mediasi Bareskrim Mentah, Ridwan Kamil Tegas Tolak Berdamai dengan Lisa Mariana Upaya Mediasi Bareskrim Mentah, Ridwan Kamil Tegas Tolak Berdamai dengan Lisa Mariana Mahasiswi IPB Jadi Korban Saat Warga Adat Sihaporas Diserang Pekerja PT TPL di Simalungun Mahasiswi IPB Jadi Korban Saat Warga Adat Sihaporas Diserang Pekerja PT TPL di Simalungun Mahasiswi IPB Jadi Korban Saat Warga Adat Sihaporas Diserang Pekerja PT TPL di Simalungun Mahasiswi IPB Jadi Korban Saat Warga Adat Sihaporas Diserang Pekerja PT TPL di Simalungun Indonesia Darurat Sampah, Sebanyak 1,7 Miliar Ton Sampah Menggunung di TPA Indonesia Darurat Sampah, Sebanyak 1,7 Miliar Ton Sampah Menggunung di TPA Indonesia Darurat Sampah, Sebanyak 1,7 Miliar Ton Sampah Menggunung di TPA Indonesia Darurat Sampah, Sebanyak 1,7 Miliar Ton Sampah Menggunung di TPA",Asahat Edi Rediko PS,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/23/2488576020.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019667053/bgn-bentuk-tim-investigasi-tangani-keracunan-massal-mbg?page=all,b9e88b1b882cb243ce4730c7a10495b2656c8c2758a85fcdd52f1b573df8cc6f,2025-11-13 20:23:56.352 1176,detik,mbg,2025-11-03 16:03:00,Sapi Sapu Jagat Mojokerto Pecahkan Rekor Nasional di Jember Cup Season 2,"Festival dan Expo Sapi Bupati Jember Cup Season 2 resmi berakhir dengan penuh kebanggaan. Ajang bergengsi bagi peternak sapi se-Jawa Timur itu tak hanya menampilkan keindahan dan kekuatan hewan ternak unggulan, tetapi juga mencetak sejarah baru di tingkat nasional. Acara yang berlangsung di Jember Sport Garden pada 1-2 November 2025 kemarin ini menjadi momentum penting bagi para peternak daerah. Dari berbagai kategori yang dipertandingkan, Sapi Sapu Jagat milik Faisal dari Mojokerto berhasil menyita perhatian publik dan mengharumkan nama Jawa Timur. Dengan bobot luar biasa mencapai 1.405 kilogram, Sapu Jagat dinobatkan sebagai juara kelas ekstrem bebas sekaligus tercatat sebagai sapi ketiga terberat di dunia. Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Jember Jupriono yang hadir mewakili Bupati Jember menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh peserta dan panitia. ""Kita patut mengapresiasi kegiatan yang luar biasa ini. Dari asosiasi peternak dan penggemuk sapi indonesia (APPSI) dan TPD Jawa Timur, kami melihat semangat besar dari para peternak muda. Ini menjadi bukti bahwa Indonesia tengah bergerak menuju ketahanan pangan nasional, khususnya di sektor daging,"" ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (3/11/2025). Ia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Jember di bawah kepemimpinan Bupati sangat mendukung kegiatan yang mendorong kemajuan dunia peternakan. ""Ke depan, Pemkab Jember akan terus memfasilitasi kegiatan seperti ini agar lebih baik dan berkelanjutan. Bupati berpesan agar perhatian terhadap sektor pangan, terutama peternakan sapi, menjadi prioritas bersama,"" sambungnya. Lebih lanjut, ia menilai pencapaian Sapi Sapu Jagat ini menjadi rekor nasional baru. ""Artinya, para peternak kita memiliki potensi yang luar biasa. Kelas kontes sapi dunia menempatkan kita di posisi nomor tiga, dan itu adalah kebanggaan tersendiri,"" katanya. Sementara itu, Ketua Panitia H. Juned menyampaikan rasa syukurnya atas suksesnya penyelenggaraan acara tersebut. ""Alhamdulillah, dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Jember, kami dari APPSI (Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi) dapat menyelenggarakan kontes Bupati Jember Cup Season 2 dengan lancar. Baru kali ini kontes APPSI mendapat dukungan penuh 100% dari Pemkab, dan hasilnya sungguh luar biasa,"" ungkapnya. Sang juara utama, Faisal dari Mojokerto, juga tak kuasa menyembunyikan rasa bahagianya. ""Alhamdulillah, kami bersyukur atas hasil ini. Terima kasih kepada Pemkab Jember, APPSI, dan seluruh panitia yang telah memberi wadah bagi kami untuk menunjukkan bahwa peternak Indonesia mampu menghasilkan sapi berkualitas dunia. Program dari Kementerian Pertahanan melalui MBG Pak Prabowo juga sangat membantu kami di lapangan. Semoga dukungan seperti ini terus berlanjut agar peternakan Indonesia semakin maju,"" tuturnya. Ajang Jember Cup Season 2 ini menjadi wadah adu prestasi sekaligus ruang edukasi dan motivasi bagi peternak muda untuk mengembangkan potensi. Dengan dukungan dari pemerintah daerah, asosiasi peternak, dan berbagai pemangku kepentingan, Jember menegaskan perannya sebagai pusat pengembangan peternakan unggulan di Jawa Timur. Tonton juga Video: Nikita Fima Pecahkan 3 Rekor Nasional di AIDA Freediving World Championship 2025",Diffa Rezy -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/03/pemkab-jember-1762147786521_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8192028/sapi-sapu-jagat-mojokerto-pecahkan-rekor-nasional-di-jember-cup-season-2,6910e99c271297215677d1970acda47b08be49bcd7a159101907abfba4bfcda0,2025-11-13 20:23:56.783 1177,kompas,mbg,2025-10-20 17:10:26,"Prabowo: Sebanyak 1,4 Miliar Porsi MBG Sudah Dibagikan Sejak 6 Januari 2025","JAKARTA, KOMPAS.com- Presiden Prabowo Subianto menyebut, sebanyak 1.410.000.000 atau 1,4 miliar sudah porsi Makan Bergizi Gratis (MBG) diberikan sejak program tersebut dimulai pada 6 Januari hingga 20 Oktober 2025.Hal itu disampaikanPrabowodalam Sidang Kabinet Paripurna terkait kinerja satu tahun pemerintahannya di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025). Artinya, hari ini sudah 1.410.000.000 porsiMBGsudah dimasak dan dibagikan sejak tanggal 6 Januari 2025, kata Prabowo dalam penyampaiannya.Dalam kesempatan itu, Kepala Negara juga menyampaikan ada sekitar 36.700.000 anak dan ibu hamil yang menerima program MBG selama hampir 10 bulan berjalanKemudian, sebanyak 12.508 mitra dapur umum atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah terbangun dan beroperasi.Baca juga:MBG di 1 Tahun Prabowo-Gibran: Dirasakan 36,7 Juta Orang, 12.508 Dapur Umum TerbentukDengan kata lain, menurut Prabowo, jumlah tersebut hampir sama dengan enam kali jumlah populasi di Singapura. Hari ini ada 36.700.000 anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita yang menerima makan (MBG). Ini mungkin tiap hari berarti kita memberi makan enam (kali populasi) Singapura, ujar Prabowo.Terkait target, Kepala Negara justru mengatakan bahwa dirinya meminta Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana tidak memaksakan terkait jumlah penerima manfaat.""Memang Kepala BGN bekerja keras supaya pada hari ini mencapai 40 juta, tapi saya sampaikan 'jangan dipaksakan, 'ojo ngoyo', yang penting baik pelaksanaannya,"" kata Prabowo.Target PrabowoSebelumnya, dalam pidatonya di acara puncak Musyawarah Nasional (Munas) VI Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Hotel Sultan, Jakarta pada Senin, 29 September 2025, Prabowo menekankan bahwa masih ada 52 juta anak Indonesia dan ibu hamil yang menantikan program MBG. Sebagai seorang pemimpin, sebagai seorang bapak, saya bangga dengan 30 juta. Tapi, saya masih ingat 52 juta anak kita masih berharap, masih menunggu, dengan ibu-ibu hamil, kata Prabowo.Bahkan, Prabowo juga kembali mengungkapkan keinginan anak-anak mendapatkan MBG ketika melakukan kunjungan kerja ke daerah. Saya kalau keliling daerah, anak-anak keluar rumah. Mereka teriak Pak makan bergizi pak . (Saya tanya) Sudah terima. (Dijawab) Belum pak'. Bayangkan gimana itu. Sabar ya, habis itu langsung Kepala BGN saya telepon, ujarnya.Baca juga:Prabowo Ingatkan Pengusaha Serakah: Pemerintah Bertekad Menegakkan KedaulatanUntuk itu, Prabowo menegaskan komitmen pemerintah untuk terus bekerja keras mensukseskan program MBG sehingga target 82 juta penerima manfaat tercapai pada akhir 2025. Saudara-saudara, kita mengerti 30 juta suatu prestasi, tapi ingat sasaran kita masih jauh. Sasaran kita adalah 82 juta penerima manfaat, katanya. JAKARTA, KOMPAS.com- Presiden Prabowo Subianto menyebut, sebanyak 1.410.000.000 atau 1,4 miliar sudah porsi Makan Bergizi Gratis (MBG) diberikan sejak program tersebut dimulai pada 6 Januari hingga 20 Oktober 2025. Hal itu disampaikanPrabowodalam Sidang Kabinet Paripurna terkait kinerja satu tahun pemerintahannya di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025). Artinya, hari ini sudah 1.410.000.000 porsiMBGsudah dimasak dan dibagikan sejak tanggal 6 Januari 2025, kata Prabowo dalam penyampaiannya. Dalam kesempatan itu, Kepala Negara juga menyampaikan ada sekitar 36.700.000 anak dan ibu hamil yang menerima program MBG selama hampir 10 bulan berjalan Kemudian, sebanyak 12.508 mitra dapur umum atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah terbangun dan beroperasi. Baca juga:MBG di 1 Tahun Prabowo-Gibran: Dirasakan 36,7 Juta Orang, 12.508 Dapur Umum Terbentuk Dengan kata lain, menurut Prabowo, jumlah tersebut hampir sama dengan enam kali jumlah populasi di Singapura. Hari ini ada 36.700.000 anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita yang menerima makan (MBG). Ini mungkin tiap hari berarti kita memberi makan enam (kali populasi) Singapura, ujar Prabowo. Terkait target, Kepala Negara justru mengatakan bahwa dirinya meminta Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana tidak memaksakan terkait jumlah penerima manfaat. ""Memang Kepala BGN bekerja keras supaya pada hari ini mencapai 40 juta, tapi saya sampaikan 'jangan dipaksakan, 'ojo ngoyo', yang penting baik pelaksanaannya,"" kata Prabowo. Sebelumnya, dalam pidatonya di acara puncak Musyawarah Nasional (Munas) VI Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Hotel Sultan, Jakarta pada Senin, 29 September 2025, Prabowo menekankan bahwa masih ada 52 juta anak Indonesia dan ibu hamil yang menantikan program MBG. Sebagai seorang pemimpin, sebagai seorang bapak, saya bangga dengan 30 juta. Tapi, saya masih ingat 52 juta anak kita masih berharap, masih menunggu, dengan ibu-ibu hamil, kata Prabowo. Bahkan, Prabowo juga kembali mengungkapkan keinginan anak-anak mendapatkan MBG ketika melakukan kunjungan kerja ke daerah. Saya kalau keliling daerah, anak-anak keluar rumah. Mereka teriak Pak makan bergizi pak . (Saya tanya) Sudah terima. (Dijawab) Belum pak'. Bayangkan gimana itu. Sabar ya, habis itu langsung Kepala BGN saya telepon, ujarnya. Baca juga:Prabowo Ingatkan Pengusaha Serakah: Pemerintah Bertekad Menegakkan Kedaulatan Untuk itu, Prabowo menegaskan komitmen pemerintah untuk terus bekerja keras mensukseskan program MBG sehingga target 82 juta penerima manfaat tercapai pada akhir 2025. Saudara-saudara, kita mengerti 30 juta suatu prestasi, tapi ingat sasaran kita masih jauh. Sasaran kita adalah 82 juta penerima manfaat, katanya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/pUHmeg0L-oXc1azzC0e-9rF9rnU=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/20/68f600af46c59.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/20/17102651/prabowo-sebanyak-14-miliar-porsi-mbg-sudah-dibagikan-sejak-6-januari-2025,8bfa2011d91629a0e07d93d2c38406cef04e44688207ef676a774b3f25843820,2025-11-13 20:23:59.221 1208,kompas,mbg,2025-10-18 11:10:09,"Ramai Aduan Warga soal MBG di Blora, Bupati Laporkan SPPG Bermasalah ke BGN","BLORA, KOMPAS.com- Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Kabupaten Blora mengakui banyak masukan dari masyarakat terkait dengan pelaksanaan program tersebut.Pembina Satgas MBG Blora sekaligusBupati Blora, Arief Rohman, mengatakan pihaknya mengetahui problematika program tersebut setelah menerima masukan dari masyarakat.""Ya, kita tentunya menerima masukan, kritik, saran dari masyarakat terkait dengan MBG,"" ucap Arief saat ditemui usai melantik para pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja sama (PPPK) di Alun-alun Blora, Jawa Tengah, Jumat (17/10/2025).Masyarakat dapat melapor dan bertanya langsung terkaitprogram MBGsetelah pemerintah kabupaten (pemkab) Blora membuka saluran aduan dengan nomor 08112655601 beberapa waktu lalu.Baca juga:Ada Ulat Bergerak di Menu Bakso MBG BloraDari banyaknya aduan dan masukan dari masyarakat, Arief juga mengetahui adanya menu makanan yang terdapat belatung dan beberapa yang memang tidak layak konsumsi bagi para penerima manfaat.Dengan laporan dari masyarakat tersebut, pihaknya mewanti-wanti kepada para Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk memiliki standar yang baik dalam mengelola makanan.""Kemarin ada laporan juga, ya kita akan berikan peringatan untuk punya standar menu yang memang baik,"" kata dia.Akan Laporkan SPPG Bermasalah ke BGNSelain itu, sebagai pembina, dirinya akan meminta satgas untuk melaporkan kepada Badan Gizi Nasional (BGN) terkait dapur-dapur yang masih dianggap kurang layak dalam mengelola menu MBG.""Kami minta dari satgas untuk dapur-dapur yang memang tidak memenuhi standar, nanti kita akan berikan peringatan untuk kita rekomendasikan kepada BGN Pusat untuk dibuat juklak (petunjuk pelaksanaan) dan juknis (petunjuk teknis) yang memberi ketegasan agar semuanya punya standar yang baik soal MBG,"" terang dia.Sebelumnya diberitakan, peristiwa tidak mengenakkan terjadi pada menuMakan Bergizi Gratis(MBG) yang diberikan kepada penerima manfaat di Desa Sendangharjo, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.Dalam video yang beredar, terlihat menu MBG yang terdiri dari tahu, anggur merah, hingga bakso.Baca juga:Satgas MBG Blora Akan Laporkan Kekurangan Ahli Gizi ke Badan Gizi NasionalDok. Tangkapan layar videoUlat bergerak pada bakso dalam menu MBG di Blora, Jawa Tengah, Rabu (15/10/2025)Di dalam bakso tersebut, terdapat sejumlah ulat atau belatung yang bergerak dari pentol bakso yang berada di dalam menu makanan tersebut.Koordinator Wilayah (Korwil) Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Blora, Artika Diannita, membenarkan adanya peristiwa tersebut.Artika mengatakan peristiwa tidak mengenakkan tersebut terjadi di Dukuh Medang, Desa Sendangharjo, Kecamatan Blora, pada Rabu (15/10/2025).""Kejadiannya kemarin, di Medang,"" ucap dia saat dihubungi wartawan pada Kamis (16/10/2025). BLORA, KOMPAS.com- Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Kabupaten Blora mengakui banyak masukan dari masyarakat terkait dengan pelaksanaan program tersebut. Pembina Satgas MBG Blora sekaligusBupati Blora, Arief Rohman, mengatakan pihaknya mengetahui problematika program tersebut setelah menerima masukan dari masyarakat. ""Ya, kita tentunya menerima masukan, kritik, saran dari masyarakat terkait dengan MBG,"" ucap Arief saat ditemui usai melantik para pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja sama (PPPK) di Alun-alun Blora, Jawa Tengah, Jumat (17/10/2025). Masyarakat dapat melapor dan bertanya langsung terkaitprogram MBGsetelah pemerintah kabupaten (pemkab) Blora membuka saluran aduan dengan nomor 08112655601 beberapa waktu lalu. Baca juga:Ada Ulat Bergerak di Menu Bakso MBG Blora Dari banyaknya aduan dan masukan dari masyarakat, Arief juga mengetahui adanya menu makanan yang terdapat belatung dan beberapa yang memang tidak layak konsumsi bagi para penerima manfaat. Dengan laporan dari masyarakat tersebut, pihaknya mewanti-wanti kepada para Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk memiliki standar yang baik dalam mengelola makanan. ""Kemarin ada laporan juga, ya kita akan berikan peringatan untuk punya standar menu yang memang baik,"" kata dia. Selain itu, sebagai pembina, dirinya akan meminta satgas untuk melaporkan kepada Badan Gizi Nasional (BGN) terkait dapur-dapur yang masih dianggap kurang layak dalam mengelola menu MBG. ""Kami minta dari satgas untuk dapur-dapur yang memang tidak memenuhi standar, nanti kita akan berikan peringatan untuk kita rekomendasikan kepada BGN Pusat untuk dibuat juklak (petunjuk pelaksanaan) dan juknis (petunjuk teknis) yang memberi ketegasan agar semuanya punya standar yang baik soal MBG,"" terang dia. Sebelumnya diberitakan, peristiwa tidak mengenakkan terjadi pada menuMakan Bergizi Gratis(MBG) yang diberikan kepada penerima manfaat di Desa Sendangharjo, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Dalam video yang beredar, terlihat menu MBG yang terdiri dari tahu, anggur merah, hingga bakso. Baca juga:Satgas MBG Blora Akan Laporkan Kekurangan Ahli Gizi ke Badan Gizi Nasional Dok. Tangkapan layar videoUlat bergerak pada bakso dalam menu MBG di Blora, Jawa Tengah, Rabu (15/10/2025) Dok. Tangkapan layar videoUlat bergerak pada bakso dalam menu MBG di Blora, Jawa Tengah, Rabu (15/10/2025) Di dalam bakso tersebut, terdapat sejumlah ulat atau belatung yang bergerak dari pentol bakso yang berada di dalam menu makanan tersebut. Koordinator Wilayah (Korwil) Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Blora, Artika Diannita, membenarkan adanya peristiwa tersebut. Artika mengatakan peristiwa tidak mengenakkan tersebut terjadi di Dukuh Medang, Desa Sendangharjo, Kecamatan Blora, pada Rabu (15/10/2025). ""Kejadiannya kemarin, di Medang,"" ucap dia saat dihubungi wartawan pada Kamis (16/10/2025).",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/91gJW4kegMyYIiYl1zCuD54oMek=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/18/68f2e2a4b3bab.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/18/111009978/ramai-aduan-warga-soal-mbg-di-blora-bupati-laporkan-sppg-bermasalah-ke-bgn,b36d7dfa7465817e3101eaf08a7a6d797ee5d244cf4feb9d8aad3f65a6c8f203,2025-11-13 20:25:22.437 1225,okezone,mbg,2025-05-20 17:31:57,Menteri Maman Sebut SPPG dalam Program MBG sebagai Ekosistem untuk UMKM,"BANDUNG - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menekankan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan ekosistem yang sehat bagi pengusaha UMKM untuk pemerataan dan keadilan ekonomi. ""Kalau dalam konteks margin keuntungan, berdasarkan data BGN dalam satu SPPG memang dibatasi 3 sampai 4 ribu penerima program MBG. Kenapa tidak boleh lebih? Karena pemerintah ingin tercipta pemerataan dan keadilan ekonomi di seluruh daerah,"" kata Menteri Maman saat membuka acara Perluasan Keterlibatan UMKM dalam MBG di SPPG Cileunyi Al-Kasyaf Kabupaten Bandung, Senin (19/5/2025). Menteri Maman menekankan UMKM memiliki posisi sangat strategis dalam mendukung program MBG, yang merupakan program prioritas nasional dalam mewujudkan generasi Indonesia yang sehat dan unggul. Dalam konteks ini, Menteri Maman menyebut, keterlibatan UMKM terjadi di tiga titik utama yaitu pemasok bahan baku di sisi hulu, penyedia jasa boga SPPG di sisi dapur, dan pengolah limbah makanan di sisi hilir. ""SPPG Cileunyi Al-Kasyaf dipilih karena memenuhi indikator sebagai SPPG ramah UMKM, karena telah mengoptimalkan perekonomian lokal dan melibatkan pengusaha UMKM mulai dari hulu hingga ke hilir,"" katanya. Menurut data BPS tahun 2023, Menteri Maman melanjutkan, ada sekitar 29,3 juta pengusaha UMKM di sektor pangan yang bisa berperan sebagai pemasok bahan baku. Sementara itu, berdasarkan data Sistem Informaai Data Tunggal (SIDT) Kementerian UMKM 2024, ada lebih dari 30 ribu UMKM untuk sektor jasa boga dan pengelola limbah makanan. ""Program MBG mengusung semangat UMKM Mandiri, Gizi Terpenuhi . Ini berarti bahwa penguatan UMKM dalam rantai pasok MBG adalah kunci dalam menjaga kontinuitas dan kualitas pangan bergizi bagi masyarakat,"" ujarnya. Menteri Maman menyebut Kementerian UMKM memberikan dukungan nyata melalui empat pilar utama yaitu memfasilitasi akses permodalan dan pembiayaan, peningkatan kapasitas manajemen usaha, peningkatan produktivitas, dan legalitas hingga pelindungan usaha bagi pekerja dan relawan di ekosistem MBG. ""Peningkatan kapasitas manajemen usaha ini termasuk pendampingan intensif selama tiga bulan kepada UMKM agar memenuhi spesifikasi SPPG, serta pelatihan pengelolaan sisa makanan melalui budidaya maggot,"" katanya. Acara ini juga dihadiri oleh Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, Wakil Menteri UMKM Helvi Moraza, Bupati Bandung Dadang Supriatna, Ketua Yayasan Al-Kasyaf Giovani Tarega, serta sejumlah pihak lainyang terlibat dalam program MBG di wilayah tersebut. ""Hari ini juga merupakan momentum kolaborasi lintas sektor dalam mendukung amanat Undang-Undang dan Peraturan Presiden mengenai kemudahan, pelindungan, dan pemberdayaan UMKM,"" ucapnya. BANDUNG - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menekankan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan ekosistem yang sehat bagi pengusaha UMKM untuk pemerataan dan keadilan ekonomi. ""Kalau dalam konteks margin keuntungan, berdasarkan data BGN dalam satu SPPG memang dibatasi 3 sampai 4 ribu penerima program MBG. Kenapa tidak boleh lebih? Karena pemerintah ingin tercipta pemerataan dan keadilan ekonomi di seluruh daerah,"" kata Menteri Maman saat membuka acara Perluasan Keterlibatan UMKM dalam MBG di SPPG Cileunyi Al-Kasyaf Kabupaten Bandung, Senin (19/5/2025). Menteri Maman menekankan UMKM memiliki posisi sangat strategis dalam mendukung program MBG, yang merupakan program prioritas nasional dalam mewujudkan generasi Indonesia yang sehat dan unggul. Dalam konteks ini, Menteri Maman menyebut, keterlibatan UMKM terjadi di tiga titik utama yaitu pemasok bahan baku di sisi hulu, penyedia jasa boga SPPG di sisi dapur, dan pengolah limbah makanan di sisi hilir. ""SPPG Cileunyi Al-Kasyaf dipilih karena memenuhi indikator sebagai SPPG ramah UMKM, karena telah mengoptimalkan perekonomian lokal dan melibatkan pengusaha UMKM mulai dari hulu hingga ke hilir,"" katanya. Menurut data BPS tahun 2023, Menteri Maman melanjutkan, ada sekitar 29,3 juta pengusaha UMKM di sektor pangan yang bisa berperan sebagai pemasok bahan baku. Sementara itu, berdasarkan data Sistem Informaai Data Tunggal (SIDT) Kementerian UMKM 2024, ada lebih dari 30 ribu UMKM untuk sektor jasa boga dan pengelola limbah makanan. ""Program MBG mengusung semangat UMKM Mandiri, Gizi Terpenuhi . Ini berarti bahwa penguatan UMKM dalam rantai pasok MBG adalah kunci dalam menjaga kontinuitas dan kualitas pangan bergizi bagi masyarakat,"" ujarnya. Menteri Maman menyebut Kementerian UMKM memberikan dukungan nyata melalui empat pilar utama yaitu memfasilitasi akses permodalan dan pembiayaan, peningkatan kapasitas manajemen usaha, peningkatan produktivitas, dan legalitas hingga pelindungan usaha bagi pekerja dan relawan di ekosistem MBG. ""Peningkatan kapasitas manajemen usaha ini termasuk pendampingan intensif selama tiga bulan kepada UMKM agar memenuhi spesifikasi SPPG, serta pelatihan pengelolaan sisa makanan melalui budidaya maggot,"" katanya. Acara ini juga dihadiri oleh Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, Wakil Menteri UMKM Helvi Moraza, Bupati Bandung Dadang Supriatna, Ketua Yayasan Al-Kasyaf Giovani Tarega, serta sejumlah pihak lainyang terlibat dalam program MBG di wilayah tersebut. ""Hari ini juga merupakan momentum kolaborasi lintas sektor dalam mendukung amanat Undang-Undang dan Peraturan Presiden mengenai kemudahan, pelindungan, dan pemberdayaan UMKM,"" ucapnya. (Agustina Wulandari )",Rizqa Leony Putri,https://img.okezone.com/content/2025/05/20/11/3140516/menteri_umkm_maman_abdurrahman-jpf0_large.jpeg,https://economy.okezone.com/read/2025/05/20/11/3140516/menteri-maman-sebut-nbsp-sppg-dalam-program-mbg-sebagai-nbsp-ekosistem-untuk-umkm?page=all,7f8c5ae11494b1b4d8a3d7606cfc09d086f65039da22a1e321053f691d3d1158,2025-11-13 20:26:00.361 1178,okezone,mbg,2025-06-17 13:02:12,"Kepala BGN: Minyak Jelantah Bekas MBG Bisa Dijual Lagi, Harganya Rp7.000 per Liter","JAKARTA - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyatakan minyak jelantah bekas masak dari program Makan Bergizi Gratis ( MBG ) dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). 1. Kewirausahaan Lokal Menurutnya, minyak jelantah bekas MBG bisa dijual dengan harga Rp7.000 per liter, yang dinilai dapat mendukung kewirausahaan lokal sekaligus membantu percepatan pengentasan kemiskinan di Indonesia. ""Daripada minyak itu dibuang, lebih baik ditampung. Satu entrepreneur bisa mengambil minyak jelantah dari SPPG-SPPG, lalu dijual kembali. Ini bisa menjadi pendapatan tambahan bagi SPPG,"" katanya dalam konferensi pers, Senin (16/6/2025). Dadan mengungkapkan, rata-rata satu SPPG mengonsumsi sekitar 800 liter minyak goreng per bulan. Dari jumlah tersebut, sekitar 71 persen atau sekitar 550 liter menjadi minyak jelantah. 2. Tetap Bisa Jadi Sumber Pendapatan Dia menjelaskan meskipun minyak jelantah sendiri tergolong barang yang sudah tidak digunakan lagi dan tidak dibukukan dalam laporan keuangan, namun tetap bisa menjadi sumber pendapatan potensial. Dadan menyatakan jika ada pelaku usaha yang mampu mengelola pengumpulan minyak jelantah di tingkat kabupaten, maka hasilnya bisa diekspor atau dimanfaatkan sebagai bahan baku biofuel. ""Kalau satu pemasok minyak jelantah saja bisa mempekerjakan dua hingga lima orang, berarti tenaga kerja tidak langsung dari SPPG akan bertambah. Ini sejalan dengan program percepatan pengentasan kemiskinan,"" tandasnya. JAKARTA - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyatakan minyak jelantah bekas masak dari program Makan Bergizi Gratis ( MBG ) dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Menurutnya, minyak jelantah bekas MBG bisa dijual dengan harga Rp7.000 per liter, yang dinilai dapat mendukung kewirausahaan lokal sekaligus membantu percepatan pengentasan kemiskinan di Indonesia. ""Daripada minyak itu dibuang, lebih baik ditampung. Satu entrepreneur bisa mengambil minyak jelantah dari SPPG-SPPG, lalu dijual kembali. Ini bisa menjadi pendapatan tambahan bagi SPPG,"" katanya dalam konferensi pers, Senin (16/6/2025). Dadan mengungkapkan, rata-rata satu SPPG mengonsumsi sekitar 800 liter minyak goreng per bulan. Dari jumlah tersebut, sekitar 71 persen atau sekitar 550 liter menjadi minyak jelantah. Dia menjelaskan meskipun minyak jelantah sendiri tergolong barang yang sudah tidak digunakan lagi dan tidak dibukukan dalam laporan keuangan, namun tetap bisa menjadi sumber pendapatan potensial. Dadan menyatakan jika ada pelaku usaha yang mampu mengelola pengumpulan minyak jelantah di tingkat kabupaten, maka hasilnya bisa diekspor atau dimanfaatkan sebagai bahan baku biofuel. ""Kalau satu pemasok minyak jelantah saja bisa mempekerjakan dua hingga lima orang, berarti tenaga kerja tidak langsung dari SPPG akan bertambah. Ini sejalan dengan program percepatan pengentasan kemiskinan,"" tandasnya. (Taufik Fajar)",Tangguh Yudha,https://img.okezone.com/content/2025/06/17/320/3148035/minyak_jelantah-g9y8_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/06/17/320/3148035/kepala-bgn-minyak-jelantah-bekas-mbg-bisa-dijual-lagi-harganya-rp7-000-per-liter?page=all,52f3c1fec031469329dcc3745d83b4cebc902fcfbbd37b3833c89e2441a4d8c5,2025-11-13 20:24:01.678 1179,pikiranrakyat,mbg,2025-09-23 12:00:04,"Sedikitnya 352 Siswa Keracunan, BGN Setop Sementara MBG di KBB","PIKIRAN RAKYAT Badan Gizi Nasional (BGN) menghentikan sementara Program Makan Bergizi Gratis (MBG) setelah ratusan siswa di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), mengalami dugaan keracunan massal pada Senin 22 September 2025. Jumlah korban dilaporkan sedikitnya mencapai 352 orang, termasuk siswa PAUD dan beberapa orang tua. Jumlah tersebut diperkirakan bakal terus bertambah. Kepala BGN, Dadan Hindayana, mengatakan penghentian program dilakukan untuk evaluasi menyeluruh agar insiden serupa tidak kembali terjadi. Saya sudah meninjau SPPG-nya. Kondisinya sebenarnya bagus, hanya mungkin ada keteledoran. Itu yang harus jadi perbaikan menyeluruh. Saya sudah minta untuk setop sementara, ujarnya di Bandung Barat, Selasa 23 September 2025. Menurut Dadan, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Cipongkor tergolong baru dan seharusnya dijalankan secara bertahap. Namun, dapur yang ada langsung memasak dalam jumlah besar, sehingga menimbulkan kendala teknis. Seharusnya dimulai dari dua hingga tiga sekolah dulu sampai terbiasa. Tapi kali ini langsung dalam jumlah besar, itu yang menyebabkan kesalahan teknis, katanya. Baca Juga:Dinkes KBB Catat 342 Siswa Keracunan Massal, Pemkab Selidiki Dapur MBG di Cipongkor Dadan menegaskan, dapur BGN wajib memenuhi standar higienis, kelengkapan peralatan, dan tenaga yang memadai. Ia juga menginstruksikan agar makanan diproses tidak lebih dari 4 5 jam dengan bahan baku dari pemasok berkualitas. Kadang mereka harus bangun malam dan menyiapkan dalam waktu singkat. Sekarang kami instruksikan agar makanan diproses maksimal 4 5 jam, dan bahan baku wajib dari supplier berkualitas, tegasnya. Sementara itu, Kapolsek Sindangkerta menyebut jumlah korban terus bertambah. Sampai pagi ini sudah 352 orang. Tapi datanya terus berubah-ubah, karena masih banyak yang berdatangan, ujarnya. Dari ratusan korban, 27 orang dirujuk ke RSUD Cililin dan 20 orang ke RSIA Anugrah. Kepala Puskesmas Cipongkor, Yuyun Sarihotimah, menuturkan kasus bermula dari 15 siswa SMK Pembangunan yang mengalami gejala seperti muntah, demam, dan sesak napas. Rata-rata sesak napas terus muntah-muntah. Beberapa pasien perlu diberikan oksigen, katanya. Sebagian korban yang dirawat sejak Senin sore sudah diperbolehkan pulang pada Selasa subuh setelah kondisi membaik usai mendapat infus cairan dan oksigen. Meski demikian, evaluasi program MBG masih terus dilakukan oleh BGN bersama pemerintah daerah dan tenaga medis setempat.*** Berita PilihanGanti Rugi Belum Tuntas, Pemprov Jabar Diminta Segera Bayar PelunasanTerbentur Biaya, Perluasan Trayek BisKita Koridor 2 Ditunda42 Bangunan Dibongkar, Sekda Jabar Pastikan Warga Situ Ciburuy Dapat Solusi469 Rekening Penerima Bansos di Tasikmalaya Diblokir Terindikasi JudolMulai 26 September, Pengantin Baru di Kota Bandung Bisa Langsung Dapat KK Berita PilihanGanti Rugi Belum Tuntas, Pemprov Jabar Diminta Segera Bayar PelunasanTerbentur Biaya, Perluasan Trayek BisKita Koridor 2 Ditunda42 Bangunan Dibongkar, Sekda Jabar Pastikan Warga Situ Ciburuy Dapat Solusi469 Rekening Penerima Bansos di Tasikmalaya Diblokir Terindikasi JudolMulai 26 September, Pengantin Baru di Kota Bandung Bisa Langsung Dapat KK Berita Pilihan Ganti Rugi Belum Tuntas, Pemprov Jabar Diminta Segera Bayar PelunasanTerbentur Biaya, Perluasan Trayek BisKita Koridor 2 Ditunda42 Bangunan Dibongkar, Sekda Jabar Pastikan Warga Situ Ciburuy Dapat Solusi469 Rekening Penerima Bansos di Tasikmalaya Diblokir Terindikasi JudolMulai 26 September, Pengantin Baru di Kota Bandung Bisa Langsung Dapat KK Ganti Rugi Belum Tuntas, Pemprov Jabar Diminta Segera Bayar Pelunasan Ganti Rugi Belum Tuntas, Pemprov Jabar Diminta Segera Bayar Pelunasan Ganti Rugi Belum Tuntas, Pemprov Jabar Diminta Segera Bayar Pelunasan Ganti Rugi Belum Tuntas, Pemprov Jabar Diminta Segera Bayar Pelunasan Terbentur Biaya, Perluasan Trayek BisKita Koridor 2 Ditunda Terbentur Biaya, Perluasan Trayek BisKita Koridor 2 Ditunda Terbentur Biaya, Perluasan Trayek BisKita Koridor 2 Ditunda Terbentur Biaya, Perluasan Trayek BisKita Koridor 2 Ditunda 42 Bangunan Dibongkar, Sekda Jabar Pastikan Warga Situ Ciburuy Dapat Solusi 42 Bangunan Dibongkar, Sekda Jabar Pastikan Warga Situ Ciburuy Dapat Solusi 42 Bangunan Dibongkar, Sekda Jabar Pastikan Warga Situ Ciburuy Dapat Solusi 42 Bangunan Dibongkar, Sekda Jabar Pastikan Warga Situ Ciburuy Dapat Solusi 469 Rekening Penerima Bansos di Tasikmalaya Diblokir Terindikasi Judol 469 Rekening Penerima Bansos di Tasikmalaya Diblokir Terindikasi Judol 469 Rekening Penerima Bansos di Tasikmalaya Diblokir Terindikasi Judol 469 Rekening Penerima Bansos di Tasikmalaya Diblokir Terindikasi Judol Mulai 26 September, Pengantin Baru di Kota Bandung Bisa Langsung Dapat KK Mulai 26 September, Pengantin Baru di Kota Bandung Bisa Langsung Dapat KK Mulai 26 September, Pengantin Baru di Kota Bandung Bisa Langsung Dapat KK Mulai 26 September, Pengantin Baru di Kota Bandung Bisa Langsung Dapat KK",Asahat Edi Rediko PS,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/23/2720882277.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019667028/sedikitnya-352-siswa-keracunan-bgn-setop-sementara-mbg-di-kbb?page=all,fded8fb0597de865e4dd42b529c08b9e9ed193f91ae7cec1aa09d2dd5ab129c1,2025-11-13 20:24:06.859 1180,detik,mbg,2025-11-03 16:00:00,"Fazri, Siswa SD di Pangandaran yang Selalu Sisihkan MBG untuk Nenek","Cinta seorang cucu kepada neneknya tampak dari tindakan sederhana yang dilakukan Mohammad Alfazri (Fazri), siswa SDN 4 Cikembulan, Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran. Setiap kali menerima makanan bergizi (MBG) di sekolah, Fazri selalu menyisakan sebagian untuk dibawa pulang kepada neneknya, Poniyem (63). Bagi Fazri, sisa roti atau camilan dari sekolah bukan sekadar bekal, melainkan bentuk kasih sayang kepada nenek yang telah merawatnya sejak kecil. Sehari-hari, keduanya hidup sederhana di Dusun Gembor RT 2 RW 5, Desa Cikembulan, dan bekerja serabutan demi memenuhi kebutuhan harian. ""Kan bapaknya masih ada, cuma sudah diserahkan kepada saya. Yang tadinya sekolah di desa sebelah jadi pindah ke desa sini sekarang,"" ujar Poniyem, Senin (3/11/2025). Poniyem bercerita, untuk mencukupi kebutuhan cucunya, ia bekerja sebagai buruh serabutan, kadang mengarit rumput, kadang membantu di sawah. ""Gimana dipanggilnya, kadang ngarit rumput ataupun ke sawah, yang penting ada uang jajan buat cucu saya,"" tuturnya. Ia mengaku sebelum adanya program MBG, Fazri sering berangkat sekolah tanpa sarapan. ""Tidak tiap hari sarapan, kadang gak pernah. Kalau pulang aja, kalau sudah ada uang baru masak,"" katanya. Untuk bekal sekolah, Poniyem hanya bisa memberi uang sebesar Rp4.000 per hari. ""Tapi alhamdulillah kadang tidak habis, suka ditabung,"" ucapnya. Meski hidup dalam keterbatasan, Fazri dikenal sebagai anak yang tabah dan rajin membantu neneknya. ""Kadangkala suka diajak ngarit, Fajri bagian yang bawa karungnya,"" kata Poniyem. Sejak ada program Makanan Bergizi Gratis (MBG), Fazri semakin sering membawa pulang sisa makanan sekolahnya untuk dimakan bersama sang nenek. ""Semenjak ada dapur MBG, kalau pulang pasti bawa bekal dia, makan bersama nenek di rumah,"" ujarnya. Poniyem merasa sangat terbantu dengan adanya program tersebut. ""Terbantu banget karena uang jajan cucu saya awet. Kadang kalau gak dikasih bekal, masih bisa makan dari MBG,"" katanya. Poniyem juga menuturkan, Fazri selalu berjalan kaki ke sekolah meski jaraknya cukup jauh. ""Bisanya naik sepeda, cuma sekarang sepedanya rusak,"" ujarnya. Ia menambahkan, Fazri telah ditinggal ibunya sejak masih bayi. ""Masih bayi ibunya meninggal, makanya saya kasihan dan mau menjaganya,"" tutur Poniyem. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada pihak SPPG Polri Pajaten 3 Pangandaran yang menyediakan makanan bergizi gratis untuk para siswa. ""Kami benar-benar terbantu dan senang ada dapur MBG ini, terutama bisa membantu memenuhi makan cucu saya,"" katanya. Program Dapur MBG SPPG Pajaten 3 Pangandaran menyalurkan makanan bergizi kepada 2.400 siswa di 20 sekolah, mulai dari SD, SMP, hingga SMA di wilayah Sidamulih. Untuk menjaga kebersihan dan keamanan makanan, seluruh petugas dapur diwajibkan mengenakan alat pelindung diri (APD) seperti masker, penutup kepala, dan sarung tangan steril. Selain itu, tim Seksi Kedokteran dan Kesehatan (Sidokes) Polres Pangandaran juga melakukan uji cepat (rapid test)terhadap sampel makanan sebelum didistribusikan. Kapolres Pangandaran AKBP Andri Kurniawan mengatakan, program MBG menjadi upaya nyata dalam mendukung pemerataan gizi dan pendidikan di wilayahnya. ""Dari data yang ada, hari ini makanan bergizi gratis sudah didistribusikan kepada sekitar 2.400 siswa di 20 sekolah, mulai dari SD, SMP hingga SMA,"" kata Andri kepada detikJabar. Ia menegaskan, setiap proses pendistribusian makanan dilakukan dengan pengawasan ketat. ""Wajib melakukan rapid test oleh Dinkes dan Polres untuk kelayakan konsumsi,"" ucapnya. Andri juga mengajak seluruh pihak untuk mendukung keberlanjutan program tersebut. ""Ini adalah langkah nyata menuju terciptanya generasi Indonesia Emas yang sehat dan kuat,"" pungkasnya.",Aldi Nur Fadillah -detikJabar,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/03/siswa-sd-di-pangandaran-menyisihkan-makanan-mbg-untuk-neneknya-1762155470482_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jabar/berita/d-8191791/fazri-siswa-sd-di-pangandaran-yang-selalu-sisihkan-mbg-untuk-nenek,e27989e065192e63e972a2f0f95addd0c9d03d5774856acb06a39a0b9a239c02,2025-11-13 20:24:07.453 1181,kompas,mbg,2025-10-20 15:30:26,"MBG di 1 Tahun Prabowo-Gibran: Dirasakan 36,7 Juta Orang, 12.508 Dapur Umum Terbentuk","JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan, sebanyak 36,7 juta masyarakat telah mendapat Makan Bergizi Gratis (MBG) tepat di satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran pada Senin (20/10/2025).Masyarakat itu tersebar di 38 provinsi, 509 kabupaten/kota, dan 7.022 kecamatan.""Jumlah penerima manfaat (hingga hari ini) 36,7 juta di 38 provinsi, di 509 kabupaten, 7.022 kecamatan,"" kata Dadan sebelum menghadiri sidang kabinet paripurna di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin.Sementara itu, jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur umum yang telah terbangun dan beroperasi mencapai 12.508 titik.Baca juga:Limbah Dapur MBG di Solo Diduga Cemari LingkunganDadan mengungkapkan, target tersebut masih sesuai target.""Ya kalau hari ini kami melaporkan ada 12.508 SPPG. Masihon track,"" bebernya.Adapun dalam momen satu tahun pemerintahan, ia akan mendengarkan pengarahan apapun yang diberikan Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan hari ini.""Satu tahun Pak PresidenPrabowo Subiantodan WapresGibran Rakabuming Rakamemerintah ya, dan saya kira hari ini kita akan mendapat pengarahan-pengarahan terkait capaian itu,"" ucap Dadan.Sebelumnya diberitakan, BGN mendapat anggaran sebesar Rp 71 triliun untuk program MBG tahun ini.Baca juga:Bupati Semarang: MBG Jadi Pengganti Pemberian Makanan Tambahan untuk Penanganan StuntingBadan ini pun mendapatkan tambahan anggaran senilai Rp 100 triliun, meski dikembalikan sebesar Rp 70 triliun kepada Presiden Prabowo.Menurut Prabowo, perilaku Dadan adalah sejarah.Sebab biasanya, para pejabat kerap memilih menghabiskan uang mendekati akhir bulan.Hal ini dikatakannya dalam prosesi sidang senat pengukuhan mahasiswa baru sekaligus wisuda sarjana di Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), Bandung, Sabtu (18/10/2025).""Rp 70 triliun dikembalikan. Ini saya kira dalam sejarah Republik Indonesia, hampir nggak pernah terjadi pejabat mengembalikan uang. Biasanya udah mulai November pejabat menghabis-habiskan uang, mencari kegiatan untuk anggaran dihabiskan,"" kata Prabowo dikutip dari tayangan YouTube UKRI, Sabtu.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan, sebanyak 36,7 juta masyarakat telah mendapat Makan Bergizi Gratis (MBG) tepat di satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran pada Senin (20/10/2025). Masyarakat itu tersebar di 38 provinsi, 509 kabupaten/kota, dan 7.022 kecamatan. ""Jumlah penerima manfaat (hingga hari ini) 36,7 juta di 38 provinsi, di 509 kabupaten, 7.022 kecamatan,"" kata Dadan sebelum menghadiri sidang kabinet paripurna di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin. Sementara itu, jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur umum yang telah terbangun dan beroperasi mencapai 12.508 titik. Baca juga:Limbah Dapur MBG di Solo Diduga Cemari Lingkungan Dadan mengungkapkan, target tersebut masih sesuai target. ""Ya kalau hari ini kami melaporkan ada 12.508 SPPG. Masihon track,"" bebernya. Adapun dalam momen satu tahun pemerintahan, ia akan mendengarkan pengarahan apapun yang diberikan Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan hari ini. ""Satu tahun Pak PresidenPrabowo Subiantodan WapresGibran Rakabuming Rakamemerintah ya, dan saya kira hari ini kita akan mendapat pengarahan-pengarahan terkait capaian itu,"" ucap Dadan. Sebelumnya diberitakan, BGN mendapat anggaran sebesar Rp 71 triliun untuk program MBG tahun ini. Baca juga:Bupati Semarang: MBG Jadi Pengganti Pemberian Makanan Tambahan untuk Penanganan Stunting Badan ini pun mendapatkan tambahan anggaran senilai Rp 100 triliun, meski dikembalikan sebesar Rp 70 triliun kepada Presiden Prabowo. Menurut Prabowo, perilaku Dadan adalah sejarah. Sebab biasanya, para pejabat kerap memilih menghabiskan uang mendekati akhir bulan. Hal ini dikatakannya dalam prosesi sidang senat pengukuhan mahasiswa baru sekaligus wisuda sarjana di Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), Bandung, Sabtu (18/10/2025). ""Rp 70 triliun dikembalikan. Ini saya kira dalam sejarah Republik Indonesia, hampir nggak pernah terjadi pejabat mengembalikan uang. Biasanya udah mulai November pejabat menghabis-habiskan uang, mencari kegiatan untuk anggaran dihabiskan,"" kata Prabowo dikutip dari tayangan YouTube UKRI, Sabtu.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/Hj-iIANXBla-aX-zKGiAro1q1io=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/20/68f5ee1b1e28a.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/20/15302661/mbg-di-1-tahun-prabowo-gibran-dirasakan-367-juta-orang-12508-dapur-umum,a5b7826e02a77850b312ae7c72d2798c0396e2b1559f39d81ed5eb7013fbe289,2025-11-13 20:24:09.603 1182,okezone,mbg,2025-06-17 11:55:15,"Kapolri Komitmen Sukseskan Program MBG, Resmikan SPPG Polres Jembrana","BALI - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meresmikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polres Jembrana, Bali, Selasa (17/6/2025). Program tersebut menjadi bagian dari langkah nyata Polri dalam mendukung Program Makan Bergizi Gratis ( MBG ) yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Dalam konteks ini, keberadaan SPPG dinilai sangat penting sebagai unit pelayanan gizi di lingkungan kepolisian yang fokus memberikan manfaat langsung kepada pelajar sekolah dasar dan menengah. ""Hari ini kita melaksanakan kegiatan launching SPPG Jembrana. Di mana SPPG ini kesiapan untuk melaksanakan apa yang menjadi kebijakan Bapak Presiden terkait makan bergizi gratis,"" kata Sigit. SPPG Polres Jembrana akan melayani 3.492 penerima manfaat dari 11 sekolah di wilayah setempat. Secara nasional, Polri telah membangun 90 unit SPPG. Dari jumlah tersebut, 12 unit telah beroperasi, 21 sedang dalam tahap verifikasi oleh Badan Gizi Nasional (BGN), dan 57 lainnya dalam proses pembangunan. Kemudian, Polri melalui Yayasan Kemala Bhayangkari (YKB) menargetkan tambahan 28 SPPG lagi, sehingga total pembangunan mencapai 118 unit pada tahun 2025. ""Khusus untuk Polri saat ni kita sedang dalam proses untuk membangun SPPG kurang lebih ada 100-118 yang akan kita bangun, saat ini sudah ada 12 yang sudah operasional kemudian 21 yang sedang laksanakan verifikasi dan 50-60 sekian sedang tahap pembangunan. Ini semua menjadi bagian dari upaya mendukung program makan bergizi gratis,"" ujar Sigit. Polri pun membuka ruang kolaborasi luas dengan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah daerah, akademisi, hingga tenaga ahli kesehatan. Sinergi ini diharapkan mampu memastikan keberlanjutan dan ketepatan sasaran program MBG, serta mewujudkan target nasional, termasuk zero accident dalam implementasinya. ""Dan tentunya juga kita selalu laksanakan Food Security sehingga kita minimalkan potensi terjadinya keracunan atau permasalahan yanh muncul karena masalah-masalah yang mungkin bisa terjadi. Kita harapkan kita bisa menekan sehingga terjadi Zero Tolerance dan masyarakat yang dapatkan manfaat betul-betul bisa mendapatkan kualitas terbaik,"" papar Sigit. Tak hanya itu, kegiatan ini turut dirangkaikan dengan pelaksanaan Bakti Kesehatan (Baktikes) Polri yang memberikan layanan kesehatan gratis kepada ratusan warga setempat. Polri memberikan bantuan berupa lima kursi roda kepada masyarakat yang membutuhkan, sebagai bentuk konkret dari semangat pelayanan dan empati. Sejak 1 Juni hingga 16 Juni 2025, Polri telah melaksanakan Baktikes dengan total 179.863 peserta. Di wilayah Polda Bali saja, kegiatan serupa telah menyentuh 6.359 warga, disertai penyaluran bantuan berupa 1.443 paket sembako, 25 kaca mata, 7 kursi roda, 2 tongkat kruk, dan 2 tongkat tuna netra. BALI - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meresmikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polres Jembrana, Bali, Selasa (17/6/2025). Program tersebut menjadi bagian dari langkah nyata Polri dalam mendukung Program Makan Bergizi Gratis ( MBG ) yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Dalam konteks ini, keberadaan SPPG dinilai sangat penting sebagai unit pelayanan gizi di lingkungan kepolisian yang fokus memberikan manfaat langsung kepada pelajar sekolah dasar dan menengah. ""Hari ini kita melaksanakan kegiatan launching SPPG Jembrana. Di mana SPPG ini kesiapan untuk melaksanakan apa yang menjadi kebijakan Bapak Presiden terkait makan bergizi gratis,"" kata Sigit. SPPG Polres Jembrana akan melayani 3.492 penerima manfaat dari 11 sekolah di wilayah setempat. Secara nasional, Polri telah membangun 90 unit SPPG. Dari jumlah tersebut, 12 unit telah beroperasi, 21 sedang dalam tahap verifikasi oleh Badan Gizi Nasional (BGN), dan 57 lainnya dalam proses pembangunan. Kemudian, Polri melalui Yayasan Kemala Bhayangkari (YKB) menargetkan tambahan 28 SPPG lagi, sehingga total pembangunan mencapai 118 unit pada tahun 2025. ""Khusus untuk Polri saat ni kita sedang dalam proses untuk membangun SPPG kurang lebih ada 100-118 yang akan kita bangun, saat ini sudah ada 12 yang sudah operasional kemudian 21 yang sedang laksanakan verifikasi dan 50-60 sekian sedang tahap pembangunan. Ini semua menjadi bagian dari upaya mendukung program makan bergizi gratis,"" ujar Sigit. Polri pun membuka ruang kolaborasi luas dengan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah daerah, akademisi, hingga tenaga ahli kesehatan. Sinergi ini diharapkan mampu memastikan keberlanjutan dan ketepatan sasaran program MBG, serta mewujudkan target nasional, termasuk zero accident dalam implementasinya. ""Dan tentunya juga kita selalu laksanakan Food Security sehingga kita minimalkan potensi terjadinya keracunan atau permasalahan yanh muncul karena masalah-masalah yang mungkin bisa terjadi. Kita harapkan kita bisa menekan sehingga terjadi Zero Tolerance dan masyarakat yang dapatkan manfaat betul-betul bisa mendapatkan kualitas terbaik,"" papar Sigit. Tak hanya itu, kegiatan ini turut dirangkaikan dengan pelaksanaan Bakti Kesehatan (Baktikes) Polri yang memberikan layanan kesehatan gratis kepada ratusan warga setempat. Polri memberikan bantuan berupa lima kursi roda kepada masyarakat yang membutuhkan, sebagai bentuk konkret dari semangat pelayanan dan empati. Sejak 1 Juni hingga 16 Juni 2025, Polri telah melaksanakan Baktikes dengan total 179.863 peserta. Di wilayah Polda Bali saja, kegiatan serupa telah menyentuh 6.359 warga, disertai penyaluran bantuan berupa 1.443 paket sembako, 25 kaca mata, 7 kursi roda, 2 tongkat kruk, dan 2 tongkat tuna netra. (Angkasa Yudhistira)",Puteranegara Batubara,https://img.okezone.com/content/2025/06/17/340/3148019/kapolri_komitmen_sukseskan_program_mbg_resmikan_sppg_polres_jembrana-mez5_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/06/17/340/3148019/kapolri-komitmen-sukseskan-program-mbg-resmikan-sppg-polres-jembrana?page=all,5cd56e9a596471900225629ee81fd537add49db345d2973ddd9858c9161cc861,2025-11-13 20:24:12.428 1183,pikiranrakyat,mbg,2025-09-23 11:45:00,"Puluhan Siswa Diduga Keracunan MBG, SMK Pembangunan Bandung Barat, Cipongkor Diliburkan","PIKIRAN RAKYAT- Sehari setelah peristiwa siswa diduga keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pembangunan Bandung Barat di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat diliburkan. Pantauan Tim Pikiran Rakyat pada Selasa 23 September 2025 pagi, kondisi sekolah itu lengang. ""Diliburkan dulu,"" kata Ahmad Saeful Banan (30), salah satu guru SMK tersebut. Ahmad mengungkapkan, jumlah siswa SMK PBB yang diduga mengalami keracunan MBG mencapai 45 orang. Mereka ada yang dibawa ke Puskesmas Cipongkor dan RSUD Cililin. Dari jumlah tersebut, kondisi sejumlah siswa telah berangsur-angsur membaik dan kembali ke rumah. Namun pada Selasa pagi, jumlah korban tersebut bertambah. ""Ayeuna enam orang dicandak(Ada enam siswa lain yang dibawa untuk menjalani perawatan),"" ucapnya. Sebelumnya, puluhan siswa sekolah di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat diduga mengalami keracunan setelah menyantap Makanan Bergizi Gratis (MBG), Senin, 22 September 2025. Peristiwa tersebut dikonfirmasi sejumlah guru sekolah-sekolah itu. Dua sekolah yang mengalami keracunan tersebut adalah Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Bandung Barat (SMK PBB) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) 3 Cipongkor. Peristiwa di SMK PBB dikonfirmasi Royani, salah satu guru sekolah tersebut. "" Muhun lereus. Tos pembagian makanan (Iya betul, sesudah menyantap MBG,"" kata Royani yang akrab dipanggil Aroy tersebut saat dihubungi tim Pikiran Rakyat pada Senin sore. Awalnya, para siswa SMK menyantap MBG pada Senin siang. Para murid mengalami sejumlah gejala seperti muntah-muntah usai menyantap MBG. Mereka dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat. Berita PilihanModus MBG, Warga Garut Gelapkan 1,35 Ton Beras di CiamisSahidin Soroti Dugaan SPPG Fiktif dalam Program MBG di KepriIstana Minta Maaf Banyak Keracunan Massal Akibat MBG, Janji Evaluasi PerbaikanBanyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan SementaraBanyaknya Kasus Keracunan MBG, Orang Tua Siswa di Kabupaten Bandung Barat WaswasJumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat Terus Bertambah Berita PilihanModus MBG, Warga Garut Gelapkan 1,35 Ton Beras di CiamisSahidin Soroti Dugaan SPPG Fiktif dalam Program MBG di KepriIstana Minta Maaf Banyak Keracunan Massal Akibat MBG, Janji Evaluasi PerbaikanBanyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan SementaraBanyaknya Kasus Keracunan MBG, Orang Tua Siswa di Kabupaten Bandung Barat WaswasJumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat Terus Bertambah Berita Pilihan Modus MBG, Warga Garut Gelapkan 1,35 Ton Beras di CiamisSahidin Soroti Dugaan SPPG Fiktif dalam Program MBG di KepriIstana Minta Maaf Banyak Keracunan Massal Akibat MBG, Janji Evaluasi PerbaikanBanyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan SementaraBanyaknya Kasus Keracunan MBG, Orang Tua Siswa di Kabupaten Bandung Barat WaswasJumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat Terus Bertambah Modus MBG, Warga Garut Gelapkan 1,35 Ton Beras di Ciamis Modus MBG, Warga Garut Gelapkan 1,35 Ton Beras di Ciamis Modus MBG, Warga Garut Gelapkan 1,35 Ton Beras di Ciamis Modus MBG, Warga Garut Gelapkan 1,35 Ton Beras di Ciamis Sahidin Soroti Dugaan SPPG Fiktif dalam Program MBG di Kepri Sahidin Soroti Dugaan SPPG Fiktif dalam Program MBG di Kepri Sahidin Soroti Dugaan SPPG Fiktif dalam Program MBG di Kepri Sahidin Soroti Dugaan SPPG Fiktif dalam Program MBG di Kepri Istana Minta Maaf Banyak Keracunan Massal Akibat MBG, Janji Evaluasi Perbaikan Istana Minta Maaf Banyak Keracunan Massal Akibat MBG, Janji Evaluasi Perbaikan Istana Minta Maaf Banyak Keracunan Massal Akibat MBG, Janji Evaluasi Perbaikan Istana Minta Maaf Banyak Keracunan Massal Akibat MBG, Janji Evaluasi Perbaikan Banyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan Sementara Banyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan Sementara Banyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan Sementara Banyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan Sementara Banyaknya Kasus Keracunan MBG, Orang Tua Siswa di Kabupaten Bandung Barat Waswas Banyaknya Kasus Keracunan MBG, Orang Tua Siswa di Kabupaten Bandung Barat Waswas Banyaknya Kasus Keracunan MBG, Orang Tua Siswa di Kabupaten Bandung Barat Waswas Banyaknya Kasus Keracunan MBG, Orang Tua Siswa di Kabupaten Bandung Barat Waswas Jumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat Terus Bertambah Jumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat Terus Bertambah Jumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat Terus Bertambah Jumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat Terus Bertambah",Bambang Arifianto,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/23/2178655268.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019666908/puluhan-siswa-diduga-keracunan-mbg-smk-pembangunan-bandung-barat-cipongkor-diliburkan?page=all,beade794fe29c7521f55760832b04aab1928f090a0312e918fd0d7c23110e14e,2025-11-13 20:24:17.698 1184,detik,mbg,2025-11-03 15:41:00,SPPG Polresta Banyumas Pastikan Keamanan dan Kualitas Menu MBG,"Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polresta Banyumas berkomitmen menjaga mutu dan keamanan Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk 2.211 penerima manfaat. Komitmen ini dilakukan sejak awal pembangunan SPPG. Hal itu diungkapkan Kapolresta Banyumas, Kombes Ari Wibowo. Dia menjelaskan pihaknya menyiapkan sarana dan prasarana dengan melibatkan instansi berkompeten guna memastikan seluruh standar terpenuhi. ""Kita concern mulai tahapan pembangunan dengan melibatkan pihak berkompeten, seperti Dinas Lingkungan Hidup untuk IPALL. Belajar dari pengalaman, ukuran bangunan kita 15x26 meter,"" ungkap Ari dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng, Senin (3/11/2025). Tak hanya itu, pihaknya juga mementingkan kenyamanan kerja bagi para karyawan dapur SPPG dengan berbagai fasilitas seperti memasang exhaust fan dan ventilator untuk menjaga sirkulasi udara tetap optimal. ""Alhamdulillah, sarana prasarana yang dipersyaratkan oleh BGN dan terkait kenyamanan karyawan bekerja menjadi konsentrasi kita. Dengan adanya exhaust fan dan ventilator, suhu ruangan tetap nyaman sehingga karyawan dapat bekerja maksimal,"" terangnya. Ari mengatakan dalam pengawasan kualitas atau quality control, Polresta Banyumas memastikan persepsi, dan langkah yang sama dalam semua tahapan produksi, mulai dari penyortiran bahan, pengolahan, hingga penyajian makanan. ""Kita samakan persepsi dan langkah untuk quality control, dari hulu sampai hilir,"" jelasnya. Guna menjamin keamanan pangan, Ari menjelaskan, seluruh karyawan dapur telah mengantongi sertifikasi penjamah makanan dari Asosiasi Profesi di bidang Gizi (APJI). ""Koki juga didampingi langsung oleh APJI, dan pendampingan ini akan terus dilakukan sampai mereka layak mendapatkan sertifikasi penuh,"" katanya. Adapun penerbitan izin Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) untuk SPPG tersebut tengah berlangsung melalui Dinas Kesehatan Banyumas. ""Prosesnya sudah berjalan, termasuk uji kelayakan yang dilakukan oleh Dinkes,"" kata dia. Tim SPPG Polresta Banyumas memeriksa keamanan makanan menggunakan alat indikator setiap harinya. Hal itu dilakukan untuk memastikan makanan yang bakal didistribusikan aman dan layak konsumsi. ""Sebelum distribusi, makanan kita periksa menggunakan alat indikator. Selain itu, waktu dan jarak tempuh juga menjadi perhatian agar makanan tetap layak sampai ke penerima,"" ungkapnya. Ari menegaskan Polresta Banyumas mendukung penuh program MBG untuk membangun generasi penerus bangsa yang sehat dan kuat. ""Kami dari Polresta Banyumas mendukung penuh program pemerintah melalui Makan Bergizi Gratis. Kami ingin anak-anak mendapatkan menu makanan bergizi agar tumbuh kembangnya optimal,"" tegasnya. ""Alhamdulillah, selama satu minggu berjalan, anak-anak dan wali murid terlihat semangat dan bahagia,"" pungkasnya.",Muhammad Iqbal Al Fardi -detikJateng,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/03/pengujian-sampel-menu-mbg-di-sppg-polresta-banyumas-1762159159682_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jateng/njagani-jateng/d-8191980/sppg-polresta-banyumas-pastikan-keamanan-dan-kualitas-menu-mbg,ea4b3a2b013c63c753135d0d79a4ac04725776635115524c4ef73e9cf6fedc04,2025-11-13 20:24:18.086 1185,kompas,mbg,2025-10-20 10:18:21,"1 Tahun Prabowo-Gibran, Menko Polkam Pamer 34 Juta Orang Terima MBG","JAKARTA, KOMPAS.com -Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Djamari Chaniago menyatakan, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah memberikan makan kepada sebanyak 34 juta orang melalui Badan Gizi Nasional (BGN) dalam program Makan Bergizi Gratis.Menurut Djamari, hal tersebut merupakan salah satu capaian positif dalam satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran.""BGN juga sudah memberikan makan sampai dengan 34 juta orang. Itu bukan persoalan sedikit, karena negara tertentu memerlukan angka yang cukup, memerlukan capaian angka yang seperti itu memerlukan berbelas tahun. Tapi kita bisa capai dalam waktu satu tahun,"" kata Djamari di Monumen Nasional, Jakarta, Senin (20/10/2025).Baca juga:Prabowo Sentil Pihak Nyinyir ke MBG: Selalu Mengejek, Besarkan Kasus KeracunanDjamari menyampaikan, pencapaian tersebut bisa diraih karena kolaborasi antara pemerintah dan seluruh elemen anak bangsa.Menurut dia, pemerintah tidak bekerja sendirian untuk memperoleh hasil positif tersebut.""Tidak ada pilihan lain, seperti saya sampaikan tadi, kita terpusatkan perhatian kita untuk mencapai itu,"" ungkap jenderal purnawirawan TNI itu.Baca juga:Prabowo Ungkap Rockefeller Institute Puji MBG: Program Ini Jadi Perhatian DuniaLebih jauh, Djamari mengeklaim bahwa cadangan pangan nasional berhasil dicapai oleh pemerintahan Prabowo-Gibran.Selain pangan, persoalan pendidikan juga dicarikan solusinya oleh pemerintah, dengan membangun 167 sekolah dalam satu tahun pemerintahan berjalan.""Kemudian perkembangan ekonomi juga sangat menjanjikan dengan tingkat pertumbuhan yang 5,12 persen dan inflasi yang stabil di antara 2-3 persen serta hal-hal lain,"" ujar Djamari.Baca juga:Legislator PDIP Apresiasi Program MBG di Setahun Prabowo-Gibran, tetapi Ingatkan Evaluasi Kualitas""Ini menjanjikan kita semua, mengharapkan betul-betul apa yang diharapkan oleh masyarakat setahap demi setahap akan dicapai oleh pemerintahan sekarang,"" imbuh dia.Adapun pemerintahan Prabowo-Gibran pada hari ini tepat satu tahun berjalan.Hal ini dihitung sejak Prabowo dan Gibran dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober 2024.Baca juga:Wajah Ekonomi Politik dan Remiliterisasi di Balik Proyek MBGSebelumnya, Prabowo mengeklaim bahwa programMakan Bergizi Gratis(MBG) berjalan dengan tingkat keberhasilan yang tinggi.Menurut Prabowo, tingkat keberhasilan MBG mencapai 99,99 persen berdasarkan perbandingan jumlah porsi yang telah dibagikan dengan jumlah kasus yang terjadi. 1,4 miliar porsi yang sudah dibagikan. Yang keracunan makan 8.000 kurang lebih, benar Pak Dadan (Kepala Badan Gizi Nasional)? Jadi kalau diambil statistik adalah 0,0007 atau 0,0008. Artinya program ini 99,99 persen berhasil, kata Prabowo dalam sidang senat pengukuhan mahasiswa baru dan wisuda sarjana Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), Bandung, Sabtu (18/10/2025).Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com -Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Djamari Chaniago menyatakan, pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka telah memberikan makan kepada sebanyak 34 juta orang melalui Badan Gizi Nasional (BGN) dalam program Makan Bergizi Gratis. Menurut Djamari, hal tersebut merupakan salah satu capaian positif dalam satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran. ""BGN juga sudah memberikan makan sampai dengan 34 juta orang. Itu bukan persoalan sedikit, karena negara tertentu memerlukan angka yang cukup, memerlukan capaian angka yang seperti itu memerlukan berbelas tahun. Tapi kita bisa capai dalam waktu satu tahun,"" kata Djamari di Monumen Nasional, Jakarta, Senin (20/10/2025). Baca juga:Prabowo Sentil Pihak Nyinyir ke MBG: Selalu Mengejek, Besarkan Kasus Keracunan Djamari menyampaikan, pencapaian tersebut bisa diraih karena kolaborasi antara pemerintah dan seluruh elemen anak bangsa. Menurut dia, pemerintah tidak bekerja sendirian untuk memperoleh hasil positif tersebut. ""Tidak ada pilihan lain, seperti saya sampaikan tadi, kita terpusatkan perhatian kita untuk mencapai itu,"" ungkap jenderal purnawirawan TNI itu. Baca juga:Prabowo Ungkap Rockefeller Institute Puji MBG: Program Ini Jadi Perhatian Dunia Lebih jauh, Djamari mengeklaim bahwa cadangan pangan nasional berhasil dicapai oleh pemerintahan Prabowo-Gibran. Selain pangan, persoalan pendidikan juga dicarikan solusinya oleh pemerintah, dengan membangun 167 sekolah dalam satu tahun pemerintahan berjalan. ""Kemudian perkembangan ekonomi juga sangat menjanjikan dengan tingkat pertumbuhan yang 5,12 persen dan inflasi yang stabil di antara 2-3 persen serta hal-hal lain,"" ujar Djamari. Baca juga:Legislator PDIP Apresiasi Program MBG di Setahun Prabowo-Gibran, tetapi Ingatkan Evaluasi Kualitas ""Ini menjanjikan kita semua, mengharapkan betul-betul apa yang diharapkan oleh masyarakat setahap demi setahap akan dicapai oleh pemerintahan sekarang,"" imbuh dia. Adapun pemerintahan Prabowo-Gibran pada hari ini tepat satu tahun berjalan. Hal ini dihitung sejak Prabowo dan Gibran dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober 2024. Baca juga:Wajah Ekonomi Politik dan Remiliterisasi di Balik Proyek MBG Sebelumnya, Prabowo mengeklaim bahwa programMakan Bergizi Gratis(MBG) berjalan dengan tingkat keberhasilan yang tinggi. Menurut Prabowo, tingkat keberhasilan MBG mencapai 99,99 persen berdasarkan perbandingan jumlah porsi yang telah dibagikan dengan jumlah kasus yang terjadi. 1,4 miliar porsi yang sudah dibagikan. Yang keracunan makan 8.000 kurang lebih, benar Pak Dadan (Kepala Badan Gizi Nasional)? Jadi kalau diambil statistik adalah 0,0007 atau 0,0008. Artinya program ini 99,99 persen berhasil, kata Prabowo dalam sidang senat pengukuhan mahasiswa baru dan wisuda sarjana Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), Bandung, Sabtu (18/10/2025).",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/DY3icRicU-f9nZKU5FGQFTpvzvo=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/20/68f5a64895a0c.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/20/10182161/1-tahun-prabowo-gibran-menko-polkam-pamer-34-juta-orang-terima-mbg,fe90e3e3447098e4539ea7da65b7612de0d66ed53f4f18118873043bb1b0be3e,2025-11-13 20:24:19.978 1186,okezone,mbg,2025-06-16 16:48:52,"Tinjau SPPG Polda Bali, Kapolri Pastikan Dukung Penuh Program MBG Pemerintah","JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan peninjauan langsung ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Bali, Senin (16/6/2025). Hal tersebut dilakukan sebagai komitmen Polri dalam mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. SPPG Polri sendiri merupakan wujud dukungan nyata terkait dengan program Makan Bergizi Gratis ( MBG ). ""Pada kesempatan ini, saya mengecek langsung seluruh kesiapan SPPG Polda Bali. Tentunya hal ini untuk mendukung program Asta Cita dari Bapak Presiden,"" kata Sigit. Dalam kesempatannya, Sigit beserta Forkopimda dan jajaran Polri meninjau sejumlah fasilitas SPPG Polda Bali. Di antaranya, sarana transportasi pengantaran makanan MBG. Lalu, ruang penerima bahan baku, gudang basah, gudang kering, ruang pendingin, tempat alat masak, ruang alat cuci, loker petugas SPPG dan dapur SPPG Polda Bali. Sigit juga memberikan 100 paket sembako ke petugas SPPG Polda Bali. Adapun total siswa Penerima manfaat MBG Polda Bali sebanyak 3.072 Siswa. Rincian sekolah yang menerima MBG adalah sebagai berikut: - TK Kemala Bhayangkari : 68 Siswa - TK/RA Darul Huda : 102 Siswa - SDN14 Dangin Puri : 207 Siswa - SDN 02 Sumerta : 162 Siswa - SDN 17 Dangin Puri : 178 Siswa - SDN 29 Dangin Puri : 374 Siswa - SMPN 3 Denpasar : 1.061 Siswa - SMAN 7 Denpasar : 920 Siswa JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan peninjauan langsung ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Bali, Senin (16/6/2025). Hal tersebut dilakukan sebagai komitmen Polri dalam mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. SPPG Polri sendiri merupakan wujud dukungan nyata terkait dengan program Makan Bergizi Gratis ( MBG ). ""Pada kesempatan ini, saya mengecek langsung seluruh kesiapan SPPG Polda Bali. Tentunya hal ini untuk mendukung program Asta Cita dari Bapak Presiden,"" kata Sigit. Dalam kesempatannya, Sigit beserta Forkopimda dan jajaran Polri meninjau sejumlah fasilitas SPPG Polda Bali. Di antaranya, sarana transportasi pengantaran makanan MBG. Lalu, ruang penerima bahan baku, gudang basah, gudang kering, ruang pendingin, tempat alat masak, ruang alat cuci, loker petugas SPPG dan dapur SPPG Polda Bali. Sigit juga memberikan 100 paket sembako ke petugas SPPG Polda Bali. Adapun total siswa Penerima manfaat MBG Polda Bali sebanyak 3.072 Siswa. Rincian sekolah yang menerima MBG adalah sebagai berikut: - TK Kemala Bhayangkari : 68 Siswa - TK/RA Darul Huda : 102 Siswa - SDN14 Dangin Puri : 207 Siswa - SDN 02 Sumerta : 162 Siswa - SDN 17 Dangin Puri : 178 Siswa - SDN 29 Dangin Puri : 374 Siswa - SMPN 3 Denpasar : 1.061 Siswa - SMAN 7 Denpasar : 920 Siswa (Angkasa Yudhistira)",Puteranegara Batubara,https://img.okezone.com/content/2025/06/16/244/3147817/tinjau_sppg_polda_bali_kapolri_pastikan_dukung_penuh_program_mbg_pemerintah-CImu_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/06/16/244/3147817/tinjau-sppg-polda-bali-kapolri-pastikan-dukung-penuh-program-mbg-pemerintah?page=all,2dbe83c177312cb5855ae2bf647e1dab873572dc7442ad5f56728bd9df497da5,2025-11-13 20:24:22.753 1187,detik,mbg,2025-11-03 15:31:00,"Inovasi SPPG Polda Kalsel, Menanam Pepaya untuk MBG di Lahan Sisa","Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Kalimantan Selatan membuat inovasi untuk program makan bergizi gratis (MBG) dengan memanfaatkan lahan kosong. Sisa lahan di samping gedung SPPG Polda Kalsel ditanami dengan pohon pepaya. Ada lebih dari 15 pohon buah pepaya yang ditanam. Nantinya setelah buah matang, pepaya akan dipetik dan menjadi hidangan pencuci mulut MBG. Kepala SPPG Polda Kalsel, Bayu, menyebut pemanfaatan lahan tersebut sebagai bentuk inovasi dari Polda Kalsel terhadap pemenuhan gizi anak. SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT ""Ini masih belum matang, nanti kalau sudah matang bisa digunakan untuk MBG,"" ucap Bayu sambil menunjukkan pohon pepaya yang sudah ditanam, Senin (3/11/2025). Bayu mengatakan bahwa pemanfaatan lahan itu terinspirasi dari Kapolda Kalimantan Selatan, Irjen Rosyanto Yudha Hermawan. Menurut Bayu, Yudha cukup handal dalam memanfaatkan lahan tak terpakai. Salah satunya dari inovasi lahan gambut yang dijadikan budidaya jagung. Pepaya dipilih sebagai buah hidangan pencuci mulut MBG, sebab buah ini punya segudang manfaat. Seperti bisa melancarkan pencernaan pada anak, serta kaya akan Vitamin A dan C yang mampu meningkatkan kekebalan tubuh. Selama ini, tim SPPG Polda Kalsel memang selalu menambahkan buah dalam menu MBG. Buah yang digunakan pun beragam mulai dari pisang, jeruk, anggur, juga buah lokal lainnya yang mudah didapatkan. ""Semoga saja nanti saat sudah panen, rasanya manis dan disukai anak-anak,"" harap Bayu.",Khairun Nisa -detikKalimantan,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/03/kepala-sppg-polda-kalsel-bayu-melihat-pohon-pepaya-yang-ada-di-samping-gedung-sppg-foto-khairun-nisadetikkalimantan-1762156179905_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/kalimantan/berita/d-8191895/inovasi-sppg-polda-kalsel-menanam-pepaya-untuk-mbg-di-lahan-sisa,b8e2702d6141c76a9dc16c18081f8a841d933021e2f2eb963a275acb93105a36,2025-11-13 20:24:28.602 1188,pikiranrakyat,mbg,2025-09-23 11:05:00,"Dinkes KBB Catat 342 Siswa Keracunan Massal, Pemkab Selidiki Dapur MBG di Cipongkor","PIKIRAN RAKYAT -Jumlah korban dugaan keracunan makanan bergizi gratis (MBG) di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat (KBB), melonjak drastis. Hingga Selasa pagi, 23 September 2025 pukul 08.00 WIB, tercatat 342 siswa dari berbagai sekolah di Desa Sirnagalih terpapar gejala keracunan. Plt Kepala Dinas Kesehatan KBB, dr. Hj. Lia N. Sukandar, mengatakan pihaknya terus melakukan penanganan sejak Senin malam. Posko utama didirikan di Puskesmas dan kantor kecamatan, sementara pasien dengan kondisi berat dirujuk ke RSUD Cililin serta RSIA Anugrah. Jumlah korban terus bertambah. Hingga pagi ini tercatat 342 siswa dengan gejala keracunan. Semua korban sedang ditangani sesuai tingkat keparahannya, jelas dr. Lia saat dikonfirmasi pada Selasa, 23 September 2025 pagi. Data Dinkes KBB per 23 September 2025 pukul 08.00 WIB: Baca Juga:Jumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat Terus Bertambah Gejala yang diderita siswa akibat MBG ""Sebagian besar korban mengalami gejala ringan hingga sedang, sementara sebagian lainnya harus mendapat perawatan intensif karena sesak napas dan kejang,"" ucapnya. Baca Juga:Banyaknya Kasus Keracunan MBG, Orang Tua Siswa di Kabupaten Bandung Barat Waswas Selain itu, Lia menjelaskan, seluruh tenaga medis dari Puskesmas, PSC 119, hingga rumah sakit siaga penuh selama 24 jam. Bahkan ia menyebut siap bermalam di posko untuk memastikan penanganan maksimal. Saya bermalam di posko, untuk memastikan agar setiap siswa dengan gejala harus langsung ditangani, apakah cukup rawat jalan atau perlu dirujuk ke rumah sakit, ujarnya. Terpisah, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan KBB, Dadang A. Sapardan, menyebut perkembangan kasus sempat masif pada malam hari. Namun, kondisi seluruh siswa berangsur membaik menjelang pagi. Kalau malam kemarin cukup masif, banyak siswa masuk ke posko kesehatan akibat gejala keracunan. Tapi pagi ini tinggal 7 siswa yang dirawat di GOR Cipongkor, dua di antaranya baru masuk karena gejala mencurigakan, ujar Plt Kadisdik KBB, Dadang saat dihubungi pada, Selasa, 23 September 2025 pagi. Dadang menjelaskan, dugaan keracunan juga dialami siswa tingkat PAUD, SD, hingga SMP. Meski demikian, jumlah korban terbanyak berasal dari SMK Cipongkor, karena populasi siswanya memang lebih banyak. Baca Juga:Di Tengah Lonjakan Kasus Pelajar Keracunan, Menteri Dikdasmen Tetap Dukung Program MBG Jalan Terus ""Korban keracunan mencapai sekitar 300 siswa lebih,"" katanya. Berdasarkan data Disdik KBB, total sasaran distribusi MBG mencapai 3.495 siswa dari berbagai sekolah, mulai dari PAUD, SD, SMP, MTs, MA, hingga SMK. Daftar sekolah penerima manfaat MBG di KBB diantaranya: 1. KOBER Manarul Huda : 30 orang2. KOBER Az Zahra Ceria : 89 orang3. KOBER Nur Hidayah : 23 orang4. SPS Taam Al-Irsya : 30 orang5. SPS Al-Mubtadiin : 41 orang6. PAUD Qu Nurul Gina : 7 orang7. Darul Ibtida : 25 orang8. Taam Al-Istiqomah : 31 orang9. SD IT Sirnagalih : 231 orang10. SDN Pasir Tarasi : 152 orang11. SD IT Al Istiqomah : 147 orang12. SDN Cijambu : 266 orang13. SDN Ciririp : 178 orang14. SDN Cipari : 234 orang15. SDN Sirnagalih : 420 orang16. SMP 45 Cipongkor : 91 orang17. SMPN 3 Cipongkor : 321 orang18. SMP IT Al Istiqomah : 175 orang19. MTSS Darul Fikri : 394 orang20. MAS Darul Fikri : 250 orang21. SMK Pembangunan Bandung Barat : 370 orang Sesuai arahan Wakil Bupati KBB, Asep Ismail, Disdik bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) KBB segera membuka posko darurat di GOR Cipongkor. Korban dengan gejala berat langsung dirujuk ke RSUD Cililin. Baca Juga:Cegah Keracunan dengan Perketat SOP MBG, BGN: Relawan Harus Cicipi Makanan Sekitar pukul 01.00 WIB dini hari, jumlah korban mulai menurun. Yang dirawat di RSUD Cililin juga kondisinya membaik, ucapnya. Selain itu, kata Dadang, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung Barat juga meminta 3.640 orang tua siswa aktif memantau kesehatan anak-anaknya, serta segera melapor ke posko jika ada gejala mencurigakan. ""Kita menghimbau ke seluruh orang tua siswa agar segera membawa anak-anaknya jika mengalami gejala mencurigakan dengan datang ke posko darurat Dinkes,"" ungkapnya. Menyangkut dugaan sumber keracunan, Dadang mengonfirmasi dapur penyedia makanan bergizi gratis di Cipongkor sedang dalam penyelidikan. Semalam, Pak Wakil Bupati sudah turun langsung mengecek dapur MBG. Ke depan, seluruh guru juga akan dilibatkan dalam pengawasan makanan. Jika ada yang bau atau mencurigakan, harus ditolak, tegasnya. Disdik bersama Dinkes KBB berkomitmen memperketat pengawasan MBG. Bahkan, setiap makanan wajib dicek sebelum disajikan kepada siswa. Intinya, kita tidak ingin lagi ada korban. Semua pihak, baik sekolah, orang tua, maupun tenaga kesehatan harus bersama-sama mengawasi MBG yang akan disajikan untuk siswa, pungkasnya. *** Berita PilihanSahidin Soroti Dugaan SPPG Fiktif dalam Program MBG di KepriIstana Minta Maaf Banyak Keracunan Massal Akibat MBG, Janji Evaluasi PerbaikanBanyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan SementaraSikapi Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Lakukan Investigasi Berita PilihanSahidin Soroti Dugaan SPPG Fiktif dalam Program MBG di KepriIstana Minta Maaf Banyak Keracunan Massal Akibat MBG, Janji Evaluasi PerbaikanBanyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan SementaraSikapi Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Lakukan Investigasi Berita Pilihan Sahidin Soroti Dugaan SPPG Fiktif dalam Program MBG di KepriIstana Minta Maaf Banyak Keracunan Massal Akibat MBG, Janji Evaluasi PerbaikanBanyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan SementaraSikapi Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Lakukan Investigasi Sahidin Soroti Dugaan SPPG Fiktif dalam Program MBG di Kepri Sahidin Soroti Dugaan SPPG Fiktif dalam Program MBG di Kepri Sahidin Soroti Dugaan SPPG Fiktif dalam Program MBG di Kepri Sahidin Soroti Dugaan SPPG Fiktif dalam Program MBG di Kepri Istana Minta Maaf Banyak Keracunan Massal Akibat MBG, Janji Evaluasi Perbaikan Istana Minta Maaf Banyak Keracunan Massal Akibat MBG, Janji Evaluasi Perbaikan Istana Minta Maaf Banyak Keracunan Massal Akibat MBG, Janji Evaluasi Perbaikan Istana Minta Maaf Banyak Keracunan Massal Akibat MBG, Janji Evaluasi Perbaikan Banyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan Sementara Banyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan Sementara Banyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan Sementara Banyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan Sementara Sikapi Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Lakukan Investigasi Sikapi Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Lakukan Investigasi Sikapi Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Lakukan Investigasi Sikapi Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Lakukan Investigasi",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/23/1635059154.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019666887/dinkes-kbb-catat-342-siswa-keracunan-massal-pemkab-selidiki-dapur-mbg-di-cipongkor?page=all,9ff2da4337e4cfa18e73a53e7c79ba5c5b3d837f94dfe96886bd57a572758676,2025-11-13 20:24:28.665 1189,kompas,mbg,2025-10-19 14:10:19,"Kesaksian Warga Saat Mobil MBG Tertabrak KA Mataram di Purworejo, Sempat Tabrak Pembatas Jalan","PURWOREJO, KOMPAS.com Kecelakaan tragis kembali terjadi di perlintasan tanpa palang pintu wilayah Desa Dewi, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Sabtu (19/10/2025) pagi.Sebuah mobil operasional makanan bergizi gratis (MBG) dilaporkan tertabrakKereta Api Mataramhingga terpental ke sungai.Satu orang di dalam mobil dilaporkan meninggal dunia di lokasi kejadian dan satu lainnya dalam kondisi kritis.Salah satu saksi, Sarmanto, yang berada di sekitar lokasi menuturkan, insiden terjadi sekitar pukul 10.30 WIB.Baca juga:Mobil MBG Tertabrak Kereta di Purworejo, 1 Orang Meninggal dan 1 KritisMobil MBGtersebut melaju melewati perlintasan kereta api tanpa palang pintu. Tiba-tiba mobil itu tertabrak kereta dan terpental ke bawah jembatan, masuk ke sungai, ujar Sarmanto saat ditemui di lokasi kejadian pada Minggu (19/10/2025).Menurutnya, mobil sempat menabrak beton jembatan sebelum akhirnya jatuh ke dasar sungai dengan jarak sekitar 50 meter dari titik tabrakan.""Evakuasinya lumayan sulit karena posisi mobil ada di dalam air,"" lanjutnya.Dua korban yang berada di dalam mobil masing-masing sopir dan kernet.Sopir meninggal dunia di tempat dan kernet kritis dilarikan ke RS Palang Biru Kutoarjo.KOMPAS.COM/BAYU APRILIANOKecelakaan tragis kembali terjadi di perlintasan tanpa palang pintu wilayah, Desa Dewi, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Sabtu (19/10/2025) pagi.Dari informasi sementara, mobil tersebut merupakan kendaraan operasional MBG dari Desa Botodaleman yang saat kejadian dalam kondisi kosong tanpa muatan makanan.""Enggak ada isinya, kosong itu mobil,"" kata Sarmanto.Petugas Polisi Lalu Lintas PolresPurworejobersama tim dari PT KAI langsung melakukan proses evakuasi kendaraan dan korban.Baca juga:Cerita Haru MBG, Siswa Pilih Tak Makan Telur, Dibawa untuk Ayah di RumahSementara itu, Kapolsek Bayan AKP Tulus Priyanto mengatakan, peristiwa nahas tersebut terjadi di perlintasan kereta api Desa Dewi, tepatnya di Km 482 +3 Daop 6 Yogyakarta.Mobil MBG tersebut tertabrak Kereta Api Mataram jurusan Solo-Pasar Senen.""Memang benar sekitar jam 10 terjadi lakalantas, melibatkan mobil MBG dan ada dua penumpangnya,"" kata AKP Tulus saat dikonfirmasi di lokasi kejadian pada Minggu (19/10/2025).Diketahui, mobil MBG yang terlibat dalam kecelakaan tersebut membawa dua orang penumpang.Kedua penumpang, salah satunya meninggal di lokasi kejadian dan dievakuasi ke RS Palang Biru Kutoarjo.""Kondisi korban diperkirakan yang satu sudah meninggal dunia,"" ujarnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang PURWOREJO, KOMPAS.com Kecelakaan tragis kembali terjadi di perlintasan tanpa palang pintu wilayah Desa Dewi, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Sabtu (19/10/2025) pagi. Sebuah mobil operasional makanan bergizi gratis (MBG) dilaporkan tertabrakKereta Api Mataramhingga terpental ke sungai. Satu orang di dalam mobil dilaporkan meninggal dunia di lokasi kejadian dan satu lainnya dalam kondisi kritis. Salah satu saksi, Sarmanto, yang berada di sekitar lokasi menuturkan, insiden terjadi sekitar pukul 10.30 WIB. Baca juga:Mobil MBG Tertabrak Kereta di Purworejo, 1 Orang Meninggal dan 1 Kritis Mobil MBGtersebut melaju melewati perlintasan kereta api tanpa palang pintu. Tiba-tiba mobil itu tertabrak kereta dan terpental ke bawah jembatan, masuk ke sungai, ujar Sarmanto saat ditemui di lokasi kejadian pada Minggu (19/10/2025). Menurutnya, mobil sempat menabrak beton jembatan sebelum akhirnya jatuh ke dasar sungai dengan jarak sekitar 50 meter dari titik tabrakan. ""Evakuasinya lumayan sulit karena posisi mobil ada di dalam air,"" lanjutnya. Dua korban yang berada di dalam mobil masing-masing sopir dan kernet. Sopir meninggal dunia di tempat dan kernet kritis dilarikan ke RS Palang Biru Kutoarjo. KOMPAS.COM/BAYU APRILIANOKecelakaan tragis kembali terjadi di perlintasan tanpa palang pintu wilayah, Desa Dewi, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Sabtu (19/10/2025) pagi. KOMPAS.COM/BAYU APRILIANOKecelakaan tragis kembali terjadi di perlintasan tanpa palang pintu wilayah, Desa Dewi, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Sabtu (19/10/2025) pagi. Dari informasi sementara, mobil tersebut merupakan kendaraan operasional MBG dari Desa Botodaleman yang saat kejadian dalam kondisi kosong tanpa muatan makanan. ""Enggak ada isinya, kosong itu mobil,"" kata Sarmanto. Petugas Polisi Lalu Lintas PolresPurworejobersama tim dari PT KAI langsung melakukan proses evakuasi kendaraan dan korban. Baca juga:Cerita Haru MBG, Siswa Pilih Tak Makan Telur, Dibawa untuk Ayah di Rumah Sementara itu, Kapolsek Bayan AKP Tulus Priyanto mengatakan, peristiwa nahas tersebut terjadi di perlintasan kereta api Desa Dewi, tepatnya di Km 482 +3 Daop 6 Yogyakarta. Mobil MBG tersebut tertabrak Kereta Api Mataram jurusan Solo-Pasar Senen. ""Memang benar sekitar jam 10 terjadi lakalantas, melibatkan mobil MBG dan ada dua penumpangnya,"" kata AKP Tulus saat dikonfirmasi di lokasi kejadian pada Minggu (19/10/2025). Diketahui, mobil MBG yang terlibat dalam kecelakaan tersebut membawa dua orang penumpang. Kedua penumpang, salah satunya meninggal di lokasi kejadian dan dievakuasi ke RS Palang Biru Kutoarjo. ""Kondisi korban diperkirakan yang satu sudah meninggal dunia,"" ujarnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/Xvz0WO6MubPx21MgsB-x6pDdRr0=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/19/68f48c3630f7d.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/19/141019478/kesaksian-warga-saat-mobil-mbg-tertabrak-ka-mataram-di-purworejo-sempat,ba4814ee091c149b10c1de484db3b26b715ce7bbf4519f5d13768c06b2fb603f,2025-11-13 20:24:30.384 1190,detik,mbg,2025-11-03 15:30:00,SPPG Polres Boyolali Awasi Ketat MBG-Pastikan Aman Dikonsumsi,"Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) Polres Boyolali mulai beroperasi hari ini, Senin (3/11/2025). Pengawasan ketat dilakukan sejak dari bahan baku hingga jadi menu Makan Bergizi Gratis (MBG), hal ini untuk memastikan agar MBG aman dikonsumsi oleh 2.221 siswa penerima manfaat. ""Ya, pada hari ini SPPG Polres Boyolali kita launching yang pertama kali untuk penerima manfaat,"" kata Kapolres AKBP Rosyid Hartanto didampingi Ibu Ketua Yayasan Kemala Bhayangkari Cabang Boyolali Lala Rosyid dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng , hari ini. Rosyid menegaskan, SPPG Polres Boyolali mengawasi ketat menu MBG. Pengawasan itu dilakukan mulai dari kedatangan bahan baku hingga sebelum pendistribusian ke sekolah. Tes sampel makanan mulai dari rasa hingga secara laboratorium juga dilakukan. Adapun tes tersebut meliputi tes sianida, formalin, nitrit, dan arsenik. SPPG Polres Boyolali juga berkomunikasi dengan sekolah penerima manfaat soal alergi para siswa. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tak diinginkan pada siswa. ""Jangan sampai nanti anak-anak yang punya alergi khusus, kemudian mengkonsumsi yang tidak sesuai dengan pantangannya. Nah, ini yang kita antisipasi,"" jelas Rosyid. Rosyid melanjutkan, bahan baku MBG diambil dari Boyolali. Pihaknya bekerja sama dengan para UMKM di Boyolali yang mengambil bahan dari wilayah tersebut. ""Bahan baku kami semua berasal dari Kabupaten Boyolali. Jadi tidak ada yang berasal dari luar (Boyolali). Baik itu daging ayam, sayur, buah, beras dan lainnya,"" sebutnya. ""Kami semua mengandalkan dari Kabupaten Boyolali. Karena tentunya program ini diharapkan juga oleh Bapak Bupati, bermanfaat juga untuk meningkatkan tentunya kesejahteraan masyarakat Boyolali sendiri,"" imbuhnya. Sementara itu Ahli Gizi SPPG Polres Boyolali, Cyntia Nur Fitria, menyebut menu MBG pada hari pertama berupa blue rice, ayam goreng lengkuas, sawi bakso, kering tempe kacang, dan buah pisang. ""Sebelum didistribusikan ke sekolah-sekolah, untuk makanannya sudah melalui proses pengecekan organoleptik dan kemudian diuji formalin, arsenik, nitrit dan juga sianida dari kesehatan. Setiap hari,"" kata Cyntia. MBG dimasak mulai pukul 00.00 WIB menggunakan air galon sesuai rekomendasi Badan Gizi Nasional (BGN). Kepala SPPG Polres Boyolali, Aga Yudi Prasetyo, menyebut terdapat 2.221 siswa penerima manfaat dari sekitar 20 sekolah. Nantinya, jumlah tersebut bisa bertambah hingga 3.000 penerima manfaat. Aga menyebut SPPG Polres Boyolali telah mengantongi Sertifikat Layak Higiene dan Sanitasi (SLHS). Semua persyaratan telah lengkap sehingga bisa berjalan mulai hari ini. Aga memerinci, bahan baku berupa sayuran dan daging masuk pada pukul 16.00 WIB dan langsung disortir. Selanjutnya, bahan-bahan tersebut dicuci dan dimasukkan ke lemari pendingin sehingga mulai dimasak pada dini hari. ""Untuk bahan baku yang segar sekali pengolahan atau sekali pemorsian. Kecuali bumbu-bumbu, beras, bisa kita tahan,"" terang Aga. Dia melanjutkan, dapur dan alat langsung dicuci di ruangan sendiri usai dipakai guna menjaga kebersihan. Pencucian alat dapur pun dilakukan dengan menggunakan air mengalir. Menu yang dimasak juga dilakukan mengalir. Menu yang dikirim lebih awal bakal dimasak lebih awal. ""Untuk didistribusi ke sekolah, yang paling jauh saat ini bisa kami tempuh dalam waktu sekitar 15 menit,"" tambahnya. Seorang siswa SDN 3 Boyolali, Rayhan Shakei, mengaku senang telah menerima MBG. Dia juga menghabiskan menu MBG tersebut. ""Enak banget, enak pol . Senang (dapat MBG),"" kata Rayhan. Kepala SDN 3 Boyolali, Prih Rahayu, berterima kasih atas program MBG tersebut. Dia menilai program tersebut dapat membantu para siswa lantaran makanan dibutuhkan oleh anak-anak agar dapat menerima pembelajaran dengan baik. ""Sehingga pembelajaran di SDN 3 Boyolali lebih maju lagi. Terima kasih sekali. Ada 201 siswa (di SDN 3 Boyolali),"" pungkasnya.",Muhammad Iqbal Al Fardi -detikJateng,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/03/distribusi-mbg-sppg-polres-boyolali-ke-sekolah-penerima-manfaat-senin-3112025-1762158268376_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jateng/njagani-jateng/d-8191950/sppg-polres-boyolali-awasi-ketat-mbg-pastikan-aman-dikonsumsi,14550801ceb31b52f38059cc0c6bf5e2af39c4067fd464d7b92f9232c5614f73,2025-11-13 20:24:39.381 1191,pikiranrakyat,mbg,2025-09-23 10:25:00,"Jumlah Siswa Diduga Keracunan MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat Terus Bertambah","PIKIRAN RAKYAT- Para siswa sekolah yang diduga mengalami keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat terus bertambah. Pada Selasa, 22 September 2025 atau selang sehari sehabis pembagian MBG, sejumlah siswa diantar menuju GOR Kecamatan Cipongkor yang menjadi salah satu tempat perawatan korban. Nita Amelia (14), salah satunya. Siswa kelas III SMP 45 di Cipongkor itu dibawa ke GOR Cipongkor oleh gurunya karena mengalami gejala keracunan. Ia dijemput di halaman SMK Pembangunan Bandung Barat, Desa Sirnagalih dan dibawa ke GOR. Nita mengungkapkan, menyantap MBG pada Senin, 22 September 2025 pagi. Namun, ia tak langsung merasakan gejala keracunan. Gejala baru dirasakannya pada Senin malam, pukul 23.00 WIB. ""Lieur, mual(Saya merasakan pusing dan mual),"" ucapnya. Gejala berlanjut pada Selasa, 23 September 2025 pukul 01.00 WIB, Nita muntah-muntah. Keesokan hari, ia akhirnya dibawa untuk menjalani perawatan. Seingat Nita, daging ayam di menu MBG yang disantapnya memang aneh rasanya. ""Jiga aya rasa basi(Dagingnya seperti basi),"" tuturnya. Namun, ia tetap menyantap daging itu.""Diemamda berpikir positif (Saya makan saja, karena berpikir positif dagingnya aman),"" ucapnya. Tak cuma Nita, siswa lain yang dibawa ke GOR Cipongkor pada Selasa pagi adalah Bakti Titan Pratama (13). Bakti merupakan siswa Madrasah Tsanawiyah Thariqul Falihin, Cipongkor. Dengan dipapah dan bercucuran air mata, Bakti tiba di lokasi itu. ""Muntahsareng(serta) nyeri perut,"" ujar Nunung (45), ibunda Bakti. Yang menarik, Bakti justru mengalami gejalan itu setelah menyantap MBG di sekolah pada Selasa pagi. Dengan demikian, pembagian MBG masih dilakukan di Cipongkor meskipun dugaan keracunan sudah terjadi sehari sebelumnya di beberapa sekolah. Sebelumnya, puluhan siswa sekolah di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat diduga mengalami keracunan setelah menyantap Makanan Bergizi Gratis (MBG), Senin, 22 September 2025. Peristiwa tersebut dikonfirmasi sejumlah guru sekolah-sekolah itu. Dua sekolah yang mengalami keracunan tersebut adalah Sekolah Menengah Kejuruan Pembangunan Bandung Barat (SMK PBB) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) 3 Cipongkor. Peristiwa di SMK PBB dikonfirmasi Royani, salah satu guru sekolah tersebut. "" Muhun lereus.Tos pembagian makanan (Iya betul, sesudah menyantap MBG,"" kata Royani yang akrab dipanggil Aroy tersebut saat dihubungi timPikiran-Rakyat.compada Senin sore. Awalnya, para siswa SMK menyantap MBG pada Senin siang. Para murid mengalami sejumlah gejala seperti muntah-muntah usai menyantap MBG. Mereka dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat.*** Berita PilihanBanyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan SementaraSikapi Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Lakukan InvestigasiMarak Kasus Keracunan Anak Diduga Karena MBG, KPAI: Ini Sudah Tidak Bisa Ditolerir LagiCegah Keracunan dengan Perketat SOP MBG, BGN: Relawan Harus Cicipi MakananDi Tengah Lonjakan Kasus Pelajar Keracunan, Menteri Dikdasmen Tetap Dukung Program MBG Jalan Terus Berita PilihanBanyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan SementaraSikapi Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Lakukan InvestigasiMarak Kasus Keracunan Anak Diduga Karena MBG, KPAI: Ini Sudah Tidak Bisa Ditolerir LagiCegah Keracunan dengan Perketat SOP MBG, BGN: Relawan Harus Cicipi MakananDi Tengah Lonjakan Kasus Pelajar Keracunan, Menteri Dikdasmen Tetap Dukung Program MBG Jalan Terus Berita Pilihan Banyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan SementaraSikapi Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Lakukan InvestigasiMarak Kasus Keracunan Anak Diduga Karena MBG, KPAI: Ini Sudah Tidak Bisa Ditolerir LagiCegah Keracunan dengan Perketat SOP MBG, BGN: Relawan Harus Cicipi MakananDi Tengah Lonjakan Kasus Pelajar Keracunan, Menteri Dikdasmen Tetap Dukung Program MBG Jalan Terus Banyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan Sementara Banyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan Sementara Banyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan Sementara Banyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan Sementara Sikapi Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Lakukan Investigasi Sikapi Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Lakukan Investigasi Sikapi Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Lakukan Investigasi Sikapi Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Lakukan Investigasi Marak Kasus Keracunan Anak Diduga Karena MBG, KPAI: Ini Sudah Tidak Bisa Ditolerir Lagi Marak Kasus Keracunan Anak Diduga Karena MBG, KPAI: Ini Sudah Tidak Bisa Ditolerir Lagi Marak Kasus Keracunan Anak Diduga Karena MBG, KPAI: Ini Sudah Tidak Bisa Ditolerir Lagi Marak Kasus Keracunan Anak Diduga Karena MBG, KPAI: Ini Sudah Tidak Bisa Ditolerir Lagi Cegah Keracunan dengan Perketat SOP MBG, BGN: Relawan Harus Cicipi Makanan Cegah Keracunan dengan Perketat SOP MBG, BGN: Relawan Harus Cicipi Makanan Cegah Keracunan dengan Perketat SOP MBG, BGN: Relawan Harus Cicipi Makanan Cegah Keracunan dengan Perketat SOP MBG, BGN: Relawan Harus Cicipi Makanan Di Tengah Lonjakan Kasus Pelajar Keracunan, Menteri Dikdasmen Tetap Dukung Program MBG Jalan Terus Di Tengah Lonjakan Kasus Pelajar Keracunan, Menteri Dikdasmen Tetap Dukung Program MBG Jalan Terus Di Tengah Lonjakan Kasus Pelajar Keracunan, Menteri Dikdasmen Tetap Dukung Program MBG Jalan Terus Di Tengah Lonjakan Kasus Pelajar Keracunan, Menteri Dikdasmen Tetap Dukung Program MBG Jalan Terus",Bambang Arifianto,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/23/2720882277.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019666813/jumlah-siswa-diduga-keracunan-mbg-di-cipongkor-kabupaten-bandung-barat-terus-bertambah?page=all,cb4e9df2221ec9c5a48d153f652985b9b8af4300fc7db98e3beae0f53c7edf98,2025-11-13 20:24:39.493 1192,kompas,mbg,2025-10-18 19:02:50,Ketua Umum Kadin Tinjau Dapur MBG dan Diskusi dengan Pelaku UMKM di Manokwari,"MANOKWARI, KOMPAS.com- Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie, melakukan kunjungan ke Manokwari, Papua Barat, Sabtu (18/10/2025).Dalam agenda kunjungannya, Anindya meninjau Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di kawasan Sowi Gunung dan bertemu dengan sejumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).Kunjungan ini diharapkan dapat memberikan harapan bagi para pelaku UMKM di Manokwari untuk mendapatkan fasilitas danakses modaldariKadin Indonesia.Yafet Valentinus Wainarisi, seorang peternak ayam petelur, mengungkapkan kesulitan yang dihadapinya dalam mengakses modal untuk mengembangkan usahanya.Baca juga:4.901 Warga Manokwari Periksa HIV, Ditemukan 269 Positif dengan 65 Ibu Hamil""Saya menyerahkan proposal bantuan ayam petelur, selama ini saya konsen di bidang usaha itu tapi belum bisa mengakses modal untuk kembangkan usaha peternak petelur,"" kata Yafet.Yafet optimistis setelah berdiskusi denganAnindya Bakriedan menyerahkan proposal pengajuan modal.""Kami pelaku usaha yang tergabung dalam binaan organisasi Kadin sangat optimis mendapat akses dan fasilitas, apalagi langsung kepada pimpinan Kadin pusat,"" tambahnya.Selain Yafet, Yorgen Sanadi, pelaku usaha di bidang perikanan, juga mengajukan proposal modal yang diterima langsung Anindya.""Saya di sini mengembangkan usaha di bidang perikanan terutama ikan tuna,"" ungkap Yorgen.Baca juga:Awalnya Ditolak, MBG di SD Negeri Kampung Wasay Manokwari Kini Diterima dengan BaikKetua Umum Kadin Papua Barat, Suryati, menjelaskan bahwa kunjungan Anindya ke Manokwari memiliki beberapa agenda, termasuk meninjau dapur MBG dan bertemu dengan pelaku UMKM.""Ada beberapa agenda, salah satunya meninjau Dapur MBG dan menemui pelaku UMKM di Manokwari,"" kata Suryati.Suryati memastikan akan mengawal setiap program pelaku UMKM di Manokwari dan enam kabupaten lainnya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Papua Barat.""Ketua Umum memberikan penegasan sekaligus menaruh harapan besar agar kita tetap berjalan membawa Kadin Papua Barat hingga 2029,"" ujarnya.Mengenai pengajuan proposal ke kementerian dan lembaga di Jakarta melalui Kadin Pusat, Suryati berkomitmen untuk terus mengawal usulan tersebut.""Saya akan tetap kawal teman-teman Kadin Papua Barat agar kedepan memajukan ekonomi Papua Barat lewat usaha mikro,"" tegasnya.Baca juga:Helmin Somalay Bergeser Jabat Ketua PN Sorong, Mantan Wakil PN Mataram Jadi Ketua di ManokwariSuryati juga menekankan pentingnya perubahan ekonomi yang dimulai dari usaha kecil.""Ketika keluarga bangkit, Manokwari ikut bergerak. Sebagai pengurus Kadin, saya percaya kolaborasi dan keberanian berinovasi adalah kunci membawa ekonomi keluarga dan daerah menuju masa depan yang lebih kuat,"" pungkasnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang MANOKWARI, KOMPAS.com- Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie, melakukan kunjungan ke Manokwari, Papua Barat, Sabtu (18/10/2025). Dalam agenda kunjungannya, Anindya meninjau Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di kawasan Sowi Gunung dan bertemu dengan sejumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Kunjungan ini diharapkan dapat memberikan harapan bagi para pelaku UMKM di Manokwari untuk mendapatkan fasilitas danakses modaldariKadin Indonesia. Yafet Valentinus Wainarisi, seorang peternak ayam petelur, mengungkapkan kesulitan yang dihadapinya dalam mengakses modal untuk mengembangkan usahanya. Baca juga:4.901 Warga Manokwari Periksa HIV, Ditemukan 269 Positif dengan 65 Ibu Hamil ""Saya menyerahkan proposal bantuan ayam petelur, selama ini saya konsen di bidang usaha itu tapi belum bisa mengakses modal untuk kembangkan usaha peternak petelur,"" kata Yafet. Yafet optimistis setelah berdiskusi denganAnindya Bakriedan menyerahkan proposal pengajuan modal. ""Kami pelaku usaha yang tergabung dalam binaan organisasi Kadin sangat optimis mendapat akses dan fasilitas, apalagi langsung kepada pimpinan Kadin pusat,"" tambahnya. Selain Yafet, Yorgen Sanadi, pelaku usaha di bidang perikanan, juga mengajukan proposal modal yang diterima langsung Anindya. ""Saya di sini mengembangkan usaha di bidang perikanan terutama ikan tuna,"" ungkap Yorgen. Baca juga:Awalnya Ditolak, MBG di SD Negeri Kampung Wasay Manokwari Kini Diterima dengan Baik Ketua Umum Kadin Papua Barat, Suryati, menjelaskan bahwa kunjungan Anindya ke Manokwari memiliki beberapa agenda, termasuk meninjau dapur MBG dan bertemu dengan pelaku UMKM. ""Ada beberapa agenda, salah satunya meninjau Dapur MBG dan menemui pelaku UMKM di Manokwari,"" kata Suryati. Suryati memastikan akan mengawal setiap program pelaku UMKM di Manokwari dan enam kabupaten lainnya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Papua Barat. ""Ketua Umum memberikan penegasan sekaligus menaruh harapan besar agar kita tetap berjalan membawa Kadin Papua Barat hingga 2029,"" ujarnya. Mengenai pengajuan proposal ke kementerian dan lembaga di Jakarta melalui Kadin Pusat, Suryati berkomitmen untuk terus mengawal usulan tersebut. ""Saya akan tetap kawal teman-teman Kadin Papua Barat agar kedepan memajukan ekonomi Papua Barat lewat usaha mikro,"" tegasnya. Baca juga:Helmin Somalay Bergeser Jabat Ketua PN Sorong, Mantan Wakil PN Mataram Jadi Ketua di Manokwari Suryati juga menekankan pentingnya perubahan ekonomi yang dimulai dari usaha kecil. ""Ketika keluarga bangkit, Manokwari ikut bergerak. Sebagai pengurus Kadin, saya percaya kolaborasi dan keberanian berinovasi adalah kunci membawa ekonomi keluarga dan daerah menuju masa depan yang lebih kuat,"" pungkasnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/IYrOn73RTxMmUabSvJlpt6km9E4=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/18/68f340f8755e1.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/18/190250378/ketua-umum-kadin-tinjau-dapur-mbg-dan-diskusi-dengan-pelaku-umkm-di,7634b5a85f6eaf3cfb827d9b51157de511a1137f005bc345b2bc742891a96ef5,2025-11-13 20:24:40.601 1193,okezone,mbg,2025-06-11 21:21:19,Wabup Bogor Sebut Program MBG Jadi Primadona Warga,"BOGOR - Wakil Bupati Bogor, Ade Ruhandi mengapresiasi keberhasilan program makan bergizi gratis (MBG), Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka. Pria yang akrab disapa Jaro Ade itu mengaku, jika program MBG ala Prabowo-Gibran, menjadi salah satu program primadona bagi warga Kabupaten Bogor. ""Program ini sangat membantu masyarakat Kabupaten Bogor, khususnya anak-anak dan ibu hamil dalam memenuhi asupan gizi mereka,"" kata Jaro Ade, Rabu (11/6/2025). Kata dia, meski program MBG belum terlaksana secara merata di Kabupaten Bogor, tetapi dampak yang diberikan dari program tersebut sangat luar biasa. ""Ini semua bukan omong kosong ya, saya setiap kali turun ke lapangan saya selalu tanya, saya selalu cek tentang program MBG, dan alhamdulillah 95 persen responsnya positif,"" sambungnya. Menurutnya, dirinya kerap diskusi soal program MBG bersama Bupati Bogor Rudy Susmanto, dan berharap kepada pemerintah pusat supaya adanya percepatan dalam merealisasikan program tersebut di masyarakat. ""Kami pemerintah daerah tentu sangat siap untuk bersinergi dan berkolaborasi, agar program MBG ini bisa dinikmati hingga warga yang ada di pelosok Kabupaten Bogor,"" ungkap Jaro Ade. Atas dasar hal itu, Jaro Ade dan Bupati Bogor Rudy Susmanto mengimbau kepada semua pihak untuk bersama bisa saling membahu mewujudkan program MBG secara massif. BOGOR - Wakil Bupati Bogor, Ade Ruhandi mengapresiasi keberhasilan program makan bergizi gratis (MBG), Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka. Pria yang akrab disapa Jaro Ade itu mengaku, jika program MBG ala Prabowo-Gibran, menjadi salah satu program primadona bagi warga Kabupaten Bogor. ""Program ini sangat membantu masyarakat Kabupaten Bogor, khususnya anak-anak dan ibu hamil dalam memenuhi asupan gizi mereka,"" kata Jaro Ade, Rabu (11/6/2025). Kata dia, meski program MBG belum terlaksana secara merata di Kabupaten Bogor, tetapi dampak yang diberikan dari program tersebut sangat luar biasa. ""Ini semua bukan omong kosong ya, saya setiap kali turun ke lapangan saya selalu tanya, saya selalu cek tentang program MBG, dan alhamdulillah 95 persen responsnya positif,"" sambungnya. Menurutnya, dirinya kerap diskusi soal program MBG bersama Bupati Bogor Rudy Susmanto, dan berharap kepada pemerintah pusat supaya adanya percepatan dalam merealisasikan program tersebut di masyarakat. ""Kami pemerintah daerah tentu sangat siap untuk bersinergi dan berkolaborasi, agar program MBG ini bisa dinikmati hingga warga yang ada di pelosok Kabupaten Bogor,"" ungkap Jaro Ade. Atas dasar hal itu, Jaro Ade dan Bupati Bogor Rudy Susmanto mengimbau kepada semua pihak untuk bersama bisa saling membahu mewujudkan program MBG secara massif. (Awaludin)",Putra Ramadhani Astyawan,https://img.okezone.com/content/2025/06/11/338/3146545/wakil_bupati_bogor_ade_ruhandi-1ZLx_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/06/11/338/3146545/wabup-bogor-sebut-program-mbg-jadi-primadona-warga?page=all,4c488218f734b920527cf74ff33eb03e39180dda8e69a6694ae6148127be4ebe,2025-11-13 20:24:43.714 1194,detik,mbg,2025-11-03 15:30:00,Kapolresta Sidoarjo Tinjau Langsung Program MBG di Porong,"Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol Christian Tobing memastikan pendistribusian program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Satgas Pangan Polri Group (SPPG) Polresta Sidoarjo di wilayah Porong berjalan dengan baik dan lancar. Dalam peninjauan langsung di SMP Negeri 3 Porong, Senin (3/11/2025), Tobing menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan pengawasan ketat mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan hingga distribusi makanan bergizi ke sekolah-sekolah. ""Kami dari Polresta Sidoarjo hari ini melaksanakan pengawasan terhadap pendistribusian MBG di wilayah Porong. Personel kami melakukan pendampingan dan pengecekan langsung di dapur. Tujuannya untuk memastikan seluruh proses berjalan baik dari awal sampai makanan diterima siswa,"" ujar Tobing di SMP Negeri 3 Porong, Senin (3/11/2025). Ia menambahkan, pendistribusian MBG dari SPPG Polri Polresta Sidoarjo hari ini mencakup sekitar 3.300 paket makanan yang disebar ke seluruh wilayah Kecamatan Porong. Dari jumlah itu, sebanyak 762 paket disalurkan ke siswa-siswi SMP Negeri 3 Porong. ""Program MBG ini merupakan gagasan Bapak Presiden Prabowo Subianto yang dilaksanakan juga oleh Bapak Kapolri. Kami di jajaran Polresta Sidoarjo akan terus melakukan pengawasan agar pelaksanaannya tepat sasaran dan berjalan setiap hari sesuai data yang telah ditentukan,"" tambahnya. Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Porong, Amalia, menyampaikan rasa terima kasih atas pelaksanaan program MBG yang dinilai sangat membantu para siswa. ""Program ini sangat bermanfaat bagi murid-murid kami. Setiap hari dikirim satu paket ompreng, dan tiga kali dalam seminggu diselingi susu. Siswa kami yang terdaftar sebanyak 672 anak, semuanya sudah ter-cover dalam program ini,"" ungkap Amalia. Menurutnya, para siswa sangat antusias menunggu pembagian MBG setiap pagi. ""Anak-anak bahkan banyak yang sengaja tidak sarapan karena menunggu MBG. Mereka senang sekali, bahkan bilang kalau uang sakunya bisa ditabung,"" tambahnya. Salah satu siswa kelas 9, Fania, juga mengaku senang dengan program ini. Dengan adanya MBG ini dirinya bisa menambah tabungannya. ""Enak banget, senang dapat MBG jadi uangnya saku dari ortu bisa ditabung. Cuma kalau bisa menunya lebih bervariasi, biar gak itu-itu aja,"" ujar Fania. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) ini merupakan salah satu program nasional yang digagas Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan gizi dan semangat belajar anak-anak sekolah di seluruh Indonesia. Di Sidoarjo, pelaksanaannya mendapat dukungan penuh dari Polresta Sidoarjo melalui pengawasan langsung di lapangan.",Suparno -detikJatim,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/03/kapolresta-sidoarjo-kombes-pol-christian-tobing-saat-memantau-mbg-di-smpn-3-porong-1762156092256_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jatim/jogo-jatim/d-8191907/kapolresta-sidoarjo-tinjau-langsung-program-mbg-di-porong,dc2617951d1407c24af9cd318971428ecbe93a5fb2f3dffdc599b25250f36234,2025-11-13 20:24:50.105 1195,pikiranrakyat,mbg,2025-09-22 16:08:27,"Banyaknya Kasus Keracunan MBG, Orang Tua Siswa di Kabupaten Bandung Barat Waswas","PIKIRAN RAKYAT -Banyaknya kasus keracunan Makanan Bergizi Gratis belakangan ini membuat sejumlah orang tua siswa di Kabupaten Bandung Barat waswas.Mereka risau anak-anaknya turut menjadi korban keracunan dari program pemerintahan Presiden Prabowo tersebut.Rasa waswas misalnya, menghinggapi Safitri (30), warga Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat, KBB. Pasalnya, anaknya yang duduk di kelas 2 sekolah dasar negeri di wilayah Sarimukti sudah pernah mengonsumsi MBG.Akibat kasus keracunan MBG mencuat, anaknya saat ini terkadang memilih tak memakan MBG. Sang anak juga memilih membawa MBG ke rumahnya.""Dicandak di bumi, di bumi kadang teu diemam(MBG yang dibagikan di sekolah dibawa pulang ke rumah, tetapi di rumah kadang tak dimakan,"" ucapnya kepada ""PR"" di Sarimukti, Senin (22/9/2025).Baca Juga:Banyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan SementaraIa berharap, pemerintah memastikan MBG yang dibagikan itu aman atau tak beracun.Hal senada dikemukakan Herman (40), orang tua murid asal Desa Kertamukti, Kecamatan Cipatat.Herman juga mengaku waswas setelah kasus keracunan MBG di berbagai wilayah merebak. Ia memiliki dua anak yang masing-masing bersekolah di SD dan SMA wilayah Kertamukti. ""Namanya orang tua, waswas,"" tuturnya.Dari sepengetahuannya, anak-anaknya masih sehat saja setelah mengonsumsi MBG. Namun, ia tetap khawatir dan berpesan kepada anak-anaknya untuk berdoa apabila mengonsumsi MBG.""Jangan lupa bacabismillahsupaya aman,"" ujarnya menirukan pesan tersebut.Ia memilih berserah kepada Tuhan karena tak bisa mengawasi anaknya di sekolah dan apa yang dikonsumsi. ""Allah yang tahu,"" ucapnya.Herman meminta pemerintah lebih mengawasi program makan gratis itu agar kasus keracunan tak berulang. ""Yang teliti saja, jangan sampai teledor,"" ujarnya.Kegagalan sistemikPengamat pendidikan asal KBB Darda Abdullah Sjam turut menyoroti kasus keracunan MBG.""Kasus keracunan massal yang terjadi di berbagai daerah menjadi penanda adanya kegagalan sistemik dalam tata kelola program,"" ucapnya saat dihubungi.Baca Juga:Istana Minta Maaf Banyak Keracunan Massal Akibat MBG, Janji Evaluasi PerbaikanIa menilai, terdapat empat dimensi kegagalan MBG yang saling berkaitan. Pertama, kecepatan pelaksanaan yang tergesa-gesa tanpa infrastruktur pengawasan memadai.Kedua, integritas kelembagaan yang dipertanyakan dengan temuan dapur fiktif dan indikasi penyimpangan.Ketiga, manajemen rantai pasok yang rapuh menyebabkan keterlambatan distribusi dan penurunan kualitas makanan.Keempat, krisis kepercayaan publik akibat penanganan insiden yang tidak transparan.Secara institusional, lanjutnya, Badan Gizi Nasional mengklaim telah menyiapkan standar operasional prosedur keamanan pangan yang ketat, termasuk pemisahan sampel makanan untuk uji laboratorium, pemantauan higienitas, dan mitigasi risiko.Namun, dalam praktiknya, Darda menilai standar itu tidak dijalankan secara konsisten. ""Pergantian pemasok bahan makanan tanpa verifikasi kualitas yang memadai memicu keracunan massal di beberapa daerah,"" ucapnya.*** PIKIRAN RAKYAT -Banyaknya kasus keracunan Makanan Bergizi Gratis belakangan ini membuat sejumlah orang tua siswa di Kabupaten Bandung Barat waswas. Mereka risau anak-anaknya turut menjadi korban keracunan dari program pemerintahan Presiden Prabowo tersebut. Rasa waswas misalnya, menghinggapi Safitri (30), warga Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat, KBB. Pasalnya, anaknya yang duduk di kelas 2 sekolah dasar negeri di wilayah Sarimukti sudah pernah mengonsumsi MBG. Akibat kasus keracunan MBG mencuat, anaknya saat ini terkadang memilih tak memakan MBG. Sang anak juga memilih membawa MBG ke rumahnya. ""Dicandak di bumi, di bumi kadang teu diemam(MBG yang dibagikan di sekolah dibawa pulang ke rumah, tetapi di rumah kadang tak dimakan,"" ucapnya kepada ""PR"" di Sarimukti, Senin (22/9/2025). Baca Juga:Banyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan Sementara Ia berharap, pemerintah memastikan MBG yang dibagikan itu aman atau tak beracun. Hal senada dikemukakan Herman (40), orang tua murid asal Desa Kertamukti, Kecamatan Cipatat. Herman juga mengaku waswas setelah kasus keracunan MBG di berbagai wilayah merebak. Ia memiliki dua anak yang masing-masing bersekolah di SD dan SMA wilayah Kertamukti. ""Namanya orang tua, waswas,"" tuturnya. Dari sepengetahuannya, anak-anaknya masih sehat saja setelah mengonsumsi MBG. Namun, ia tetap khawatir dan berpesan kepada anak-anaknya untuk berdoa apabila mengonsumsi MBG. ""Jangan lupa bacabismillahsupaya aman,"" ujarnya menirukan pesan tersebut. Ia memilih berserah kepada Tuhan karena tak bisa mengawasi anaknya di sekolah dan apa yang dikonsumsi. ""Allah yang tahu,"" ucapnya. Herman meminta pemerintah lebih mengawasi program makan gratis itu agar kasus keracunan tak berulang. ""Yang teliti saja, jangan sampai teledor,"" ujarnya. Pengamat pendidikan asal KBB Darda Abdullah Sjam turut menyoroti kasus keracunan MBG. ""Kasus keracunan massal yang terjadi di berbagai daerah menjadi penanda adanya kegagalan sistemik dalam tata kelola program,"" ucapnya saat dihubungi. Baca Juga:Istana Minta Maaf Banyak Keracunan Massal Akibat MBG, Janji Evaluasi Perbaikan Ia menilai, terdapat empat dimensi kegagalan MBG yang saling berkaitan. Pertama, kecepatan pelaksanaan yang tergesa-gesa tanpa infrastruktur pengawasan memadai. Kedua, integritas kelembagaan yang dipertanyakan dengan temuan dapur fiktif dan indikasi penyimpangan. Ketiga, manajemen rantai pasok yang rapuh menyebabkan keterlambatan distribusi dan penurunan kualitas makanan. Keempat, krisis kepercayaan publik akibat penanganan insiden yang tidak transparan. Secara institusional, lanjutnya, Badan Gizi Nasional mengklaim telah menyiapkan standar operasional prosedur keamanan pangan yang ketat, termasuk pemisahan sampel makanan untuk uji laboratorium, pemantauan higienitas, dan mitigasi risiko. Namun, dalam praktiknya, Darda menilai standar itu tidak dijalankan secara konsisten. ""Pergantian pemasok bahan makanan tanpa verifikasi kualitas yang memadai memicu keracunan massal di beberapa daerah,"" ucapnya.*** Berita PilihanSahidin Soroti Dugaan SPPG Fiktif dalam Program MBG di KepriIstana Minta Maaf Banyak Keracunan Massal Akibat MBG, Janji Evaluasi PerbaikanBanyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan SementaraSikapi Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Lakukan InvestigasiMarak Kasus Keracunan Anak Diduga Karena MBG, KPAI: Ini Sudah Tidak Bisa Ditolerir LagiCegah Keracunan dengan Perketat SOP MBG, BGN: Relawan Harus Cicipi MakananDi Tengah Lonjakan Kasus Pelajar Keracunan, Menteri Dikdasmen Tetap Dukung Program MBG Jalan Terus Berita PilihanSahidin Soroti Dugaan SPPG Fiktif dalam Program MBG di KepriIstana Minta Maaf Banyak Keracunan Massal Akibat MBG, Janji Evaluasi PerbaikanBanyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan SementaraSikapi Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Lakukan InvestigasiMarak Kasus Keracunan Anak Diduga Karena MBG, KPAI: Ini Sudah Tidak Bisa Ditolerir LagiCegah Keracunan dengan Perketat SOP MBG, BGN: Relawan Harus Cicipi MakananDi Tengah Lonjakan Kasus Pelajar Keracunan, Menteri Dikdasmen Tetap Dukung Program MBG Jalan Terus Berita Pilihan Sahidin Soroti Dugaan SPPG Fiktif dalam Program MBG di KepriIstana Minta Maaf Banyak Keracunan Massal Akibat MBG, Janji Evaluasi PerbaikanBanyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan SementaraSikapi Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Lakukan InvestigasiMarak Kasus Keracunan Anak Diduga Karena MBG, KPAI: Ini Sudah Tidak Bisa Ditolerir LagiCegah Keracunan dengan Perketat SOP MBG, BGN: Relawan Harus Cicipi MakananDi Tengah Lonjakan Kasus Pelajar Keracunan, Menteri Dikdasmen Tetap Dukung Program MBG Jalan Terus Sahidin Soroti Dugaan SPPG Fiktif dalam Program MBG di Kepri Sahidin Soroti Dugaan SPPG Fiktif dalam Program MBG di Kepri Sahidin Soroti Dugaan SPPG Fiktif dalam Program MBG di Kepri Sahidin Soroti Dugaan SPPG Fiktif dalam Program MBG di Kepri Istana Minta Maaf Banyak Keracunan Massal Akibat MBG, Janji Evaluasi Perbaikan Istana Minta Maaf Banyak Keracunan Massal Akibat MBG, Janji Evaluasi Perbaikan Istana Minta Maaf Banyak Keracunan Massal Akibat MBG, Janji Evaluasi Perbaikan Istana Minta Maaf Banyak Keracunan Massal Akibat MBG, Janji Evaluasi Perbaikan Banyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan Sementara Banyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan Sementara Banyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan Sementara Banyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan Sementara Sikapi Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Lakukan Investigasi Sikapi Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Lakukan Investigasi Sikapi Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Lakukan Investigasi Sikapi Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Lakukan Investigasi Marak Kasus Keracunan Anak Diduga Karena MBG, KPAI: Ini Sudah Tidak Bisa Ditolerir Lagi Marak Kasus Keracunan Anak Diduga Karena MBG, KPAI: Ini Sudah Tidak Bisa Ditolerir Lagi Marak Kasus Keracunan Anak Diduga Karena MBG, KPAI: Ini Sudah Tidak Bisa Ditolerir Lagi Marak Kasus Keracunan Anak Diduga Karena MBG, KPAI: Ini Sudah Tidak Bisa Ditolerir Lagi Cegah Keracunan dengan Perketat SOP MBG, BGN: Relawan Harus Cicipi Makanan Cegah Keracunan dengan Perketat SOP MBG, BGN: Relawan Harus Cicipi Makanan Cegah Keracunan dengan Perketat SOP MBG, BGN: Relawan Harus Cicipi Makanan Cegah Keracunan dengan Perketat SOP MBG, BGN: Relawan Harus Cicipi Makanan Di Tengah Lonjakan Kasus Pelajar Keracunan, Menteri Dikdasmen Tetap Dukung Program MBG Jalan Terus Di Tengah Lonjakan Kasus Pelajar Keracunan, Menteri Dikdasmen Tetap Dukung Program MBG Jalan Terus Di Tengah Lonjakan Kasus Pelajar Keracunan, Menteri Dikdasmen Tetap Dukung Program MBG Jalan Terus Di Tengah Lonjakan Kasus Pelajar Keracunan, Menteri Dikdasmen Tetap Dukung Program MBG Jalan Terus",Bambang Arifianto,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/19/2662643645.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019665211/banyaknya-kasus-keracunan-mbg-orang-tua-siswa-di-kabupaten-bandung-barat-waswas?page=all,3aee10f091ca794d8c11810c86f4a94f83470e99a8e34aa4193633f42daef077,2025-11-13 20:24:50.264 1196,kompas,mbg,2025-10-18 15:57:42,"Belatung di Makanan MBG Wonosobo, Dinkes: Tak Dikonsumsi Siswa, Hanya Jijik","WONOSOBO, KOMPAS.com Pemerintah Kabupaten Wonosobo memastikan bahwa makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang ditemukan berbelatung belum sempat dikonsumsi oleh siswa sekolah dasar.KepalaDinas KesehatanKabupatenWonosobo, Jaelan Sulat, menyatakan bahwa insiden ini terjadi diSD 2 Kalikarung, Kecamatan Kalibawang, dan langsung ditindaklanjuti setelah larva ditemukan dalam menu lauk tahu saat dilakukan uji organoleptik oleh tim keamanan pangan sekolah. Makanan itu belum sempat dimakan anak-anak, hanya membuat mereka jijik melihatnya. Setelah diketahui ada larva, pihak sekolah langsung menarik dan mengembalikan makanan ke SPPG untuk diganti, ujar Jaelan, Sabtu (18/10/2025).Tidak Ada Siswa yang KeracunanJaelan menambahkan bahwa tidak ada siswa yang mengalami keracunan atau gangguan kesehatan akibat peristiwa tersebut.Baca juga:Fakta di Balik Video Viral Tahu MBG Berbelatung di WonosoboIa menekankan bahwa reaksi yang muncul hanyalah karena rasa jijik setelah melihat isi lauk. Kasus ini bukan karena konsumsi makanan terkontaminasi, melainkan karena jijik setelah melihat isi lauknya, tambahnya.Sebelumnya, beredar video berdurasi 30 detik di media sosial yang menunjukkan tahu dalam menuMBGdipenuhi belatung.Video itu diunggah akun TikTok @yun e r dan YouTube @dinodoni1, dan telah ditonton lebih dari 1,2 juta kali, dengan 13,1 ribu suka dan 8.700 kali dibagikan.Dalam caption video disebutkan bahwa kejadian terjadi di empat sekolah dasar di Kecamatan Kalibawang. Namun, Jaelan membantah hal tersebut. Di SD 1 Kalikarung hasil uji organoleptik aman, tidak ditemukan apapun. Sedangkan di SD 2 Kalikarung memang ditemukan larva di satu jenis makanan, jelasnya.Upaya Mitigasi Risiko oleh Dinas KesehatanSejak berdirinya Sentra Pangan Program Gizi (SPPG) di Wonosobo pada 13 Januari 2025, Dinas Kesehatan telah menjalankan protokol ketat mitigasi keamanan pangan dalam pelaksanaan MBG.Langkah-langkah mitigasi tersebut mencakup:Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) terhadap dapur SPPG sebelum beroperasi.Pemeriksaan sampel air dan bahan makanan.Penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi dapur layak.Pelatihan penjamah pangan agar distribusi makanan sesuai standar.Pembentukan tim keamanan pangan di sekolah-sekolah. Kami bahkan bentuk tim keamanan pangan di sekolah-sekolah. Mereka dilatih melakukan uji organoleptik melihat, mencium, meraba, dan mencicipi makanan sebelum dibagikan, ujar Jaelan.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang WONOSOBO, KOMPAS.com Pemerintah Kabupaten Wonosobo memastikan bahwa makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang ditemukan berbelatung belum sempat dikonsumsi oleh siswa sekolah dasar. KepalaDinas KesehatanKabupatenWonosobo, Jaelan Sulat, menyatakan bahwa insiden ini terjadi diSD 2 Kalikarung, Kecamatan Kalibawang, dan langsung ditindaklanjuti setelah larva ditemukan dalam menu lauk tahu saat dilakukan uji organoleptik oleh tim keamanan pangan sekolah. Makanan itu belum sempat dimakan anak-anak, hanya membuat mereka jijik melihatnya. Setelah diketahui ada larva, pihak sekolah langsung menarik dan mengembalikan makanan ke SPPG untuk diganti, ujar Jaelan, Sabtu (18/10/2025). Jaelan menambahkan bahwa tidak ada siswa yang mengalami keracunan atau gangguan kesehatan akibat peristiwa tersebut. Baca juga:Fakta di Balik Video Viral Tahu MBG Berbelatung di Wonosobo Ia menekankan bahwa reaksi yang muncul hanyalah karena rasa jijik setelah melihat isi lauk. Kasus ini bukan karena konsumsi makanan terkontaminasi, melainkan karena jijik setelah melihat isi lauknya, tambahnya. Sebelumnya, beredar video berdurasi 30 detik di media sosial yang menunjukkan tahu dalam menuMBGdipenuhi belatung. Video itu diunggah akun TikTok @yun e r dan YouTube @dinodoni1, dan telah ditonton lebih dari 1,2 juta kali, dengan 13,1 ribu suka dan 8.700 kali dibagikan. Dalam caption video disebutkan bahwa kejadian terjadi di empat sekolah dasar di Kecamatan Kalibawang. Namun, Jaelan membantah hal tersebut. Di SD 1 Kalikarung hasil uji organoleptik aman, tidak ditemukan apapun. Sedangkan di SD 2 Kalikarung memang ditemukan larva di satu jenis makanan, jelasnya. Sejak berdirinya Sentra Pangan Program Gizi (SPPG) di Wonosobo pada 13 Januari 2025, Dinas Kesehatan telah menjalankan protokol ketat mitigasi keamanan pangan dalam pelaksanaan MBG. Langkah-langkah mitigasi tersebut mencakup: Kami bahkan bentuk tim keamanan pangan di sekolah-sekolah. Mereka dilatih melakukan uji organoleptik melihat, mencium, meraba, dan mencicipi makanan sebelum dibagikan, ujar Jaelan.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/qXgG2sLe_SU8UtpOl6l7fmBNHLQ=/82x0:1094x675/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/08/25/68ac3bd99a317.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/18/155742178/belatung-di-makanan-mbg-wonosobo-dinkes-tak-dikonsumsi-siswa-hanya-jijik,952ad3254ceccefe1c5f9e5a01827c3fe9b112f859b13482ceb91e6f810bc8fb,2025-11-13 20:24:51.065 1226,pikiranrakyat,mbg,2025-09-19 17:18:00,Sahidin Soroti Dugaan SPPG Fiktif dalam Program MBG di Kepri,"PIKIRAN RAKYAT- Anggota Komisi IX DPR RI, Sahidin, menyoroti sejumlah permasalahan dalam pelaksanaan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dikelola Badan Gizi Nasional (BGN) saat melakukan kunjungan kerja spesifik ke Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), hari Kamis (18/9/2025). Salah satu temuan utama adalah adanya indikasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) fiktif yang jumlahnya mencapai ribuan. BGN menyebut ada sekitar delapan ribuan SPPG yang ditetapkan. Namun, lima ribu di antaranya tidak jelas keberadaannya. Ada yang hanya membuka akun, tetapi lokasi fisiknya tidak ada. Informasi yang saya terima, termasuk di Batam, meskipun tidak sepenuhnya. Ini menimbulkan dugaan bahwa SPPG tersebut hanya untuk dijual, ungkap Sahidin. Ia mempertanyakan lemahnya pengawasan dari BGN terhadap keberadaan dan operasional SPPG di lapangan. Sahidin juga menyoroti informasi bahwa banyak SPPG dikuasai oleh segelintir pihak. Yang kita survei tadi masih banyak kekurangannya. Ini seperti apa pengawasan dari BGN? tegasnya. Selain masalah pengawasan, Sahidin menyoroti lemahnya koordinasi antara BGN dengan pemerintah daerah. Ia mengingatkan bahwa tanggung jawab pelaksanaan program MBG ada di tingkat pemerintahan, sehingga koordinasi menjadi kunci penting. Kami minta kepada BGN, baik pusat maupun daerah, agar menyelesaikan masalah ini, khususnya di Kepri. Jangan sampai program ini hanya sekadar booking , akunnya sudah terdaftar lalu dijual. Kalau seperti ini, kita khawatir program prioritas Presiden Prabowo Subianto justru bermasalah, jelasnya. Lebih jauh, Sahidin mengingatkan bahwa aspek keamanan pangan tidak boleh diabaikan. Ia menekankan pentingnya sistem pengawasan terpadu agar potensi insiden, seperti keracunan makanan, bisa diantisipasi sejak awal.***",Tim PRMN 06,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/19/212463438.png,https://www.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-019658865/sahidin-soroti-dugaan-sppg-fiktif-dalam-program-mbg-di-kepri?page=all,a2766ccd72bb5f31f2a1efbc38adab25299fa08ee3eb2e0b9d36b8f70c682378,2025-11-13 20:26:04.620 1197,okezone,mbg,2025-06-10 16:59:23,Siswa di Manggarai Protes Menu MBG Hanya Tempe dan Sayur,"MANGGARAI - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan di SDK Ruteng IV, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, memicu protes siswa, pada Selasa, 10 Juni 2025. Sejumlah siswa mempertanyakan menu hari itu yang hanya terdiri dari nasi putih, tempe goreng, dan sayur, tanpa lauk hewani seperti biasanya. Kepala SDK Ruteng IV, Fransiska Nurhaina menjelaskan, para siswa protes dengan makanan yang diterimanya hanya nasi, tempe, dan sayur. ""Ada siswa bertanya kepada guru, mengapa menunya hanya tempe dengan sayur saja, tidak seperti biasanya,"" kata Fransiska, Selasa (10/6/2025). Menanggapi keluhan tersebut, perwakilan dari Yayasan Komunitas Inovasi Rumpun Bambu (YKRIB) mendatangi sekolah. Menurut Fransiska, penyebab kekurangan lauk hewani adalah terkendala mutu dari pemasok, yang ternyata mengirim bahan makanan hewani dalam kondisi sudah basi. Sementara itu, pimpinan YKRIB, Yetri mengakui, MBG hari ini terjadi karena adanya kerusakan pada bahan makanan lauk hewani. ""Maka kami memutuskan untuk tidak mendistribusikannya, karena khawatir dengan kesehatan anak-anak sekolah,"" kata Yetri. Ia menambahkan, bahwa sebagai langkah pengganti, pihak yayasan hanya menyediakan karbohidrat, lauk nabati (tempe), sayur, dan buah. Waktu tidak memungkinkan untuk memasak ulang dengan bahan baru karena semua stok sudah digunakan. MANGGARAI - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan di SDK Ruteng IV, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, memicu protes siswa, pada Selasa, 10 Juni 2025. Sejumlah siswa mempertanyakan menu hari itu yang hanya terdiri dari nasi putih, tempe goreng, dan sayur, tanpa lauk hewani seperti biasanya. Kepala SDK Ruteng IV, Fransiska Nurhaina menjelaskan, para siswa protes dengan makanan yang diterimanya hanya nasi, tempe, dan sayur. ""Ada siswa bertanya kepada guru, mengapa menunya hanya tempe dengan sayur saja, tidak seperti biasanya,"" kata Fransiska, Selasa (10/6/2025). Menanggapi keluhan tersebut, perwakilan dari Yayasan Komunitas Inovasi Rumpun Bambu (YKRIB) mendatangi sekolah. Menurut Fransiska, penyebab kekurangan lauk hewani adalah terkendala mutu dari pemasok, yang ternyata mengirim bahan makanan hewani dalam kondisi sudah basi. Sementara itu, pimpinan YKRIB, Yetri mengakui, MBG hari ini terjadi karena adanya kerusakan pada bahan makanan lauk hewani. ""Maka kami memutuskan untuk tidak mendistribusikannya, karena khawatir dengan kesehatan anak-anak sekolah,"" kata Yetri. Ia menambahkan, bahwa sebagai langkah pengganti, pihak yayasan hanya menyediakan karbohidrat, lauk nabati (tempe), sayur, dan buah. Waktu tidak memungkinkan untuk memasak ulang dengan bahan baru karena semua stok sudah digunakan. (Awaludin)",Iren Leleng,https://img.okezone.com/content/2025/06/10/340/3146133/menu_mbg_siswa_di_manggarai_ntt_hanya_tempe_dan_sayur-GV9e_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/06/10/340/3146133/siswa-di-manggarai-protes-menu-mbg-hanya-tempe-dan-sayur?page=all,5303ee77cf4bf3629322cc5a5fd97e0cf9f208da565c7394b7a01882fc044677,2025-11-13 20:24:55.224 1198,detik,mbg,2025-11-03 15:30:00,Gedung SPPG Polres Musi Rawas Ditarget Rampung Akhir Tahun,"Pembangunan gedung Sentra Pelayanan Pangan Gizi (SPPG) milik Polres Musi Rawas terus menunjukkan kemajuan signifikan. Hingga awal November 2025, progres fisik proyek tersebut telah mencapai sekitar 60 persen dan ditargetkan rampung sepenuhnya pada akhir tahun 2025. Kabag Logistik Polres Musi Rawas AKP Ferry, mengungkapkan bahwa proses pembangunan berjalan lancar sesuai dengan perencanaan. Peletakan batu pertama dilakukan pada Agustus 2025 di Desa Muara Beliti Baru, Kecamatan Muara Beliti, Kabupaten Musi Rawas. ""Hasil pengecekan di lapangan menunjukkan progres pembangunan sudah mencapai sekitar 60 persen dan berjalan cukup baik serta lancar,"" katanya kepada wartawan, Senin (3/11/2025). Menurut Ferry, gedung SPPG tersebut dibangun di atas lahan seluas 15 x 35 meter persegi dan akan menjadi gedung SPPG pertama yang dimiliki Polres Musi Rawas. ""Kita menargetkan pembangunan bisa selesai antara akhir November hingga awal Desember 2025. Mudah-mudahan semua berjalan sesuai rencana,"" ungkapnya. Ferry menjelaskan bahwa selain fokus pada konstruksi bangunan, pihaknya juga mempersiapkan dengan matang sarana penunjang dan sistem pengelolaan di dalam gedung. Mulai dari peralatan dapur modern, prosedur pengolahan makanan bergizi (MBG) hingga pengawasan keamanan pangan (food security) yang mengutamakan higienitas dan kelayakan konsumsi. ""SPPG ini nantinya bukan hanya soal bangunan, tetapi juga soal pelayanan yang berkualitas. Kami sudah menyiapkan prosedur ketat, termasuk rapid test bagi petugas dan pengawasan keamanan pangan untuk memastikan gizi yang disajikan tetap terjaga,"" jelasnya. Ferry menambahkan, kehadiran SPPG ini diharapkan menjadi bagian penting dalam mendukung program sosial Polri, khususnya pemenuhan gizi masyarakat dan anak-anak di wilayah hukum Polres Musi Rawas. ""Harapan kami, keberadaan gedung SPPG ini bisa memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Selain menjadi sarana pendukung pelayanan kepolisian, SPPG juga berperan dalam meningkatkan perhatian terhadap kesehatan dan gizi masyarakat di Bumi Lan Serasan Sekentenan,"" tutupnya.",Sumatera Selatan,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/03/gedung-sppg-musi-rawas-dalam-proses-pembangunan-1762142727558_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/sumbagsel/berita/d-8191313/gedung-sppg-polres-musi-rawas-ditarget-rampung-akhir-tahun,cffd2adb31e1763d28487e877e38a13264992a016e68a12ab4508593c0ee93f7,2025-11-13 20:25:00.731 1199,pikiranrakyat,mbg,2025-09-22 15:44:21,"Di Tengah Lonjakan Kasus Pelajar Keracunan, Menteri Dikdasmen Tetap Dukung Program MBG Jalan Terus","PIKIRAN RAKYAT -Di tengah kasus keracunan pelajar akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di berbagai daerah di Indonesia, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI Prof. Abdul Mu'ti, M.Ed tetap mendukung keberlangsungan program tersebut. Kejadian yang muncul dapat menjadi evaluasi untuk pelaksanaan MBG ke depan. ""MBG itu kan kewenangan penyelenggaraannya ada pada Badan Gizi Nasional (BGN). Sehingga mungkin ya lebih tepat nanti ditanyakan soal keracunan kepada Bapak Kepala BGN, ujar Abdul Mu'ti usai kunjungan kerja ke SDN Cimahi Mandiri 1 Jalan Alun-alun Timur Kota Cimahi, Senin (22/9/2025). Program MBG yang digagas pemerintah terus menuai sorotan tajam, hingga September 2025, tercatat 5.626 kasus keracunan akibat konsumsi MBG terjadi di puluhan kota/kabupaten di 17 provinsi se-Indonesia. Lonjakan kasus yang signifikan menimbulkan desakan agar program dihentikan sementara untuk evaluasi menyeluruh, atau anggaran dialihkan ke sektor pendidikan. Baca Juga:Cakupan MBG di Kota Cimahi Terus Bertambah, 16 SPPG Sudah Berjalan Meski demikian, Abdul menekankan bahwa pihaknya mendukung keberlanjutan program tersebut. Tapi prinsipnya kami Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah sebagai penerima manfaat terbesar dari MBG senantiasa mendukung program MBG. Kalau misalnya ada beberapa kejadian luar biasa itu, mungkin itu bisa masuk bagian dari evaluasi. Tapi bagaimana nanti bentuk evaluasinya, yang lebih punya otoritas adalah Bapak Kepala BGN dan tentu juga Kementerian terkait yang lainnya, jelasnya. Terdapat dorongan agar program MBG dievaluasi hingga dihentikan, termasuk adanya aspirasi dari orangtua siswa maupun sekolah. Namun, Abdul Mu'ti menegaskan tidak memiliki kewenangan lebih luas terkait MBG. ""Otoritasnya bukan pada kami, karena kami sebagai penerima maupun bukan pelaksana. Soal keluhan orangtua terkait MBG mungkin teman-teman media lebih tahu soal itu karena saya bacanya juga dari media,"" ucapnya. Baca Juga:Cegah Keracunan dengan Perketat SOP MBG, BGN: Relawan Harus Cicipi Makanan Meski sejumlah persoalan muncul, program MBG tetap harus dijalankan. Tapi intinya MBG tetap jalan terus, tetap harus dilaksanakan karena itu program prioritas Bapak Presiden untuk membangun generasi Indonesia yang sehat dan kuat. Bahwa ada kekurangan dan dievaluasi nanti, yang punya otoritas adalah Kepala Badan Gizi Nasional dan tentu juga Bapak Presiden sendiri, pungkasnya.*** Berita PilihanBanyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan SementaraSikapi Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Lakukan InvestigasiMarak Kasus Keracunan Anak Diduga Karena MBG, KPAI: Ini Sudah Tidak Bisa Ditolerir LagiCegah Keracunan dengan Perketat SOP MBG, BGN: Relawan Harus Cicipi Makanan Berita PilihanBanyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan SementaraSikapi Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Lakukan InvestigasiMarak Kasus Keracunan Anak Diduga Karena MBG, KPAI: Ini Sudah Tidak Bisa Ditolerir LagiCegah Keracunan dengan Perketat SOP MBG, BGN: Relawan Harus Cicipi Makanan Berita Pilihan Banyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan SementaraSikapi Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Lakukan InvestigasiMarak Kasus Keracunan Anak Diduga Karena MBG, KPAI: Ini Sudah Tidak Bisa Ditolerir LagiCegah Keracunan dengan Perketat SOP MBG, BGN: Relawan Harus Cicipi Makanan Banyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan Sementara Banyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan Sementara Banyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan Sementara Banyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan Sementara Sikapi Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Lakukan Investigasi Sikapi Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Lakukan Investigasi Sikapi Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Lakukan Investigasi Sikapi Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Lakukan Investigasi Marak Kasus Keracunan Anak Diduga Karena MBG, KPAI: Ini Sudah Tidak Bisa Ditolerir Lagi Marak Kasus Keracunan Anak Diduga Karena MBG, KPAI: Ini Sudah Tidak Bisa Ditolerir Lagi Marak Kasus Keracunan Anak Diduga Karena MBG, KPAI: Ini Sudah Tidak Bisa Ditolerir Lagi Marak Kasus Keracunan Anak Diduga Karena MBG, KPAI: Ini Sudah Tidak Bisa Ditolerir Lagi Cegah Keracunan dengan Perketat SOP MBG, BGN: Relawan Harus Cicipi Makanan Cegah Keracunan dengan Perketat SOP MBG, BGN: Relawan Harus Cicipi Makanan Cegah Keracunan dengan Perketat SOP MBG, BGN: Relawan Harus Cicipi Makanan Cegah Keracunan dengan Perketat SOP MBG, BGN: Relawan Harus Cicipi Makanan",Ririn Nur Febriani,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/22/615269740.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019665147/di-tengah-lonjakan-kasus-pelajar-keracunan-menteri-dikdasmen-tetap-dukung-program-mbg-jalan-terus?page=all,971542f7259e38dc597a38871d4d81ae10d423d30616802c882280fe53f6d51a,2025-11-13 20:25:00.795 1200,kompas,mbg,2025-10-18 15:14:40,Prabowo Ungkap Rockefeller Institute Puji MBG: Program Ini Jadi Perhatian Dunia,"JAKARTA, KOMPAS.com- Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa sebuah lembaga pemikir kebijakan publik yang berafiliasi dengan State University of New York, Rockefeller Institute, memuji program Makan Bergizi Gratis (MBG)Saat menemui Prabowo sekitar seminggu yang lalu, lembaga tersebut menyebut bahwaMBGkini tengah menjadi sorotan dunia.Hal ini dikatakannya dalam prosesi sidang senat pengukuhan mahasiswa baru sekaligus wisuda sarjana di Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), Bandung, Sabtu (18/10/2025).""Seminggu yang lalu, saya menerima rombongan dariRockefeller Instituteyang sudah bekerja 100 tahun di bidang pangan, di bidang program anti kelaparan dan anti kemiskinan, dan dia mengatakan program yang sedang dijalankan oleh Indonesia ini menjadi perhatian seluruh dunia,"" kata Prabowo dari tayangan YouTube UKRI, Sabtu.Baca juga:Prabowo soal MBG: Kita Mau Zero Error, Walaupun Sangat SulitPerhatian itu tidak terlepas dari ambisi Indonesia menjalankan program tersebut, ketika Brasil membutuhkan waktu 11 tahun untuk mencapai 40 juta penerima.Indonesia kata Prabowo, menjadi salah satu yang paling cepat mencapai 36 juta penerima manfaat dalam waktu 1 tahun.""Brasil membutuhkan 11 tahun untuk mencapai 40 juta. Kita lakukan dalam satu tahun, ini suatu prestasi yang saya anggap harus kita akui. Dan untuk itu saya terima kasih, hadir di sini Kepala Badan Gizi Nasional Profesor Dadan Hindayana, Profesor dari IPB,"" ujar Prabowo.Prabowo menyebut, MBG telah mendistribusikan 1,4 miliar menu kepada 36,2 juta penerima.Setiap dapur umum pun memperkerjakan 50 orang dan menyerap bahan baku dari desa setempat, sehingga menciptakan 15 supplier makanan di wilayah masing-masing.Baca juga:Prabowo: Kalau Mau Belajar Menghadapi Kegagalan, Belajar dari PrabowoSaat awal pelaksanaan, baru sekitar 77 negara yang mampu membuat program serupa.""Waktu kita mulaiprogram MBG, ini baru 77 negara yang melaksanakan. Kita waktu itu kalau tidak salah negara ke-78 atau ke-79, sekarang sudah ada 112 negara dan sebagian besar ikut contoh kita,"" jelas Prabowo.Kendati demikian, ia ingin menyempurnakan program ini. Ia tidak ingin ada satupun anak-anak yang sakit dan keracunan akibat mengonsumsi MBG.Untuk itu, ia sudah memerintahkan semua dapur umum untuk memiliki alat-alat yang terbaik.Baca juga:Prabowo Sentil Pihak Nyinyir ke MBG: Selalu Mengejek, Besarkan Kasus KeracunanLalu, membersihkan dan mencuci tangan sebelum menyajikan sebagai upaya penyempurnaan program.""Anak-anak sebelum makan cuci tangan yang benar, kalau perlu harus diajarkan bagaimana makan pakai sendok untuk mencegah. Kalau virus bakteri bisa dari mana saja, ini saya highlight ini, karena ini sangat penting,"" ujar Prabowo.""Kita ini dianggap penjuru (dunia) dianggap contoh, selain berhasil India Indonesia dianggap yang paling berani dan kita sekarang dianggap ya salah satu yang paling cepat mencapai 36 juta penerima manfaat dalam waktu 1 tahun,"" sambung Kepala Negara.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa sebuah lembaga pemikir kebijakan publik yang berafiliasi dengan State University of New York, Rockefeller Institute, memuji program Makan Bergizi Gratis (MBG) Saat menemui Prabowo sekitar seminggu yang lalu, lembaga tersebut menyebut bahwaMBGkini tengah menjadi sorotan dunia. Hal ini dikatakannya dalam prosesi sidang senat pengukuhan mahasiswa baru sekaligus wisuda sarjana di Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI), Bandung, Sabtu (18/10/2025). ""Seminggu yang lalu, saya menerima rombongan dariRockefeller Instituteyang sudah bekerja 100 tahun di bidang pangan, di bidang program anti kelaparan dan anti kemiskinan, dan dia mengatakan program yang sedang dijalankan oleh Indonesia ini menjadi perhatian seluruh dunia,"" kata Prabowo dari tayangan YouTube UKRI, Sabtu. Baca juga:Prabowo soal MBG: Kita Mau Zero Error, Walaupun Sangat Sulit Perhatian itu tidak terlepas dari ambisi Indonesia menjalankan program tersebut, ketika Brasil membutuhkan waktu 11 tahun untuk mencapai 40 juta penerima. Indonesia kata Prabowo, menjadi salah satu yang paling cepat mencapai 36 juta penerima manfaat dalam waktu 1 tahun. ""Brasil membutuhkan 11 tahun untuk mencapai 40 juta. Kita lakukan dalam satu tahun, ini suatu prestasi yang saya anggap harus kita akui. Dan untuk itu saya terima kasih, hadir di sini Kepala Badan Gizi Nasional Profesor Dadan Hindayana, Profesor dari IPB,"" ujar Prabowo. Prabowo menyebut, MBG telah mendistribusikan 1,4 miliar menu kepada 36,2 juta penerima. Setiap dapur umum pun memperkerjakan 50 orang dan menyerap bahan baku dari desa setempat, sehingga menciptakan 15 supplier makanan di wilayah masing-masing. Baca juga:Prabowo: Kalau Mau Belajar Menghadapi Kegagalan, Belajar dari Prabowo Saat awal pelaksanaan, baru sekitar 77 negara yang mampu membuat program serupa. ""Waktu kita mulaiprogram MBG, ini baru 77 negara yang melaksanakan. Kita waktu itu kalau tidak salah negara ke-78 atau ke-79, sekarang sudah ada 112 negara dan sebagian besar ikut contoh kita,"" jelas Prabowo. Kendati demikian, ia ingin menyempurnakan program ini. Ia tidak ingin ada satupun anak-anak yang sakit dan keracunan akibat mengonsumsi MBG. Untuk itu, ia sudah memerintahkan semua dapur umum untuk memiliki alat-alat yang terbaik. Baca juga:Prabowo Sentil Pihak Nyinyir ke MBG: Selalu Mengejek, Besarkan Kasus Keracunan Lalu, membersihkan dan mencuci tangan sebelum menyajikan sebagai upaya penyempurnaan program. ""Anak-anak sebelum makan cuci tangan yang benar, kalau perlu harus diajarkan bagaimana makan pakai sendok untuk mencegah. Kalau virus bakteri bisa dari mana saja, ini saya highlight ini, karena ini sangat penting,"" ujar Prabowo. ""Kita ini dianggap penjuru (dunia) dianggap contoh, selain berhasil India Indonesia dianggap yang paling berani dan kita sekarang dianggap ya salah satu yang paling cepat mencapai 36 juta penerima manfaat dalam waktu 1 tahun,"" sambung Kepala Negara.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/GP--auSUBuzjaF_05yShCyqumXg=/207x39:964x543/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/18/68f326988457e.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/18/15144031/prabowo-ungkap-rockefeller-institute-puji-mbg-program-ini-jadi-perhatian,4f0cfb3a6c6b29c0ac4dedc0150a8eaaec6a79304ae210b651c9658ff2b4190a,2025-11-13 20:25:01.484 1201,okezone,mbg,2025-06-02 16:12:38,Kapolri Instruksikan Percepat Perluasan SPPG Polri se-Indonesia untuk Program MBG,"JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan mempercepat pembukaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri se-Indonesia. Keberadaan SPPG sebagai wujud dukungan nyata program Makanan Bergizi Gratis (MBG) Presiden Prabowo Subianto yang tertuang dalam Asta Cita. Dukungan penuh datang dari Kapolri dan jajaran yang menyatakan fokus pada kecepatan operasional, kualitas gizi, dan pemerataan layanan,"" kata Irwasum Polri Komjen Pol Dedi Prasetyo, Senin (2/6/2025). Dalam hal ini, Dedi melakukan inspeksi langsung di lokasi pembangunan SPPG Polri baru di Markas Brimob Kalapa Dua, Depok, Jawa Barat, pada hari ini. Bangunan seluas 15x26 meter ini telah 40 persen rampung dan ditargetkan beroperasi dalam 15 hari ke depan. Peralatan masak sedang dipastikan oleh ahli untuk memenuhi standar keamanan pangan. Masyarakat sudah dapat mengakses makanan bergizi gratis di tujuh lokasi SPPG Polri, termasuk di Pejaten dan Cipinang (Jakarta), Markas Polda Jawa Barat, serta titik strategis di Banten, Bali, Bengkulu, dan Polda Metro Jaya. Layanan ini telah menjangkau 21.000 penerima manfaat. Komitmen kualitas dan kecepatan pelayanan terus didorong oleh Irwasum Polri selaku Ketua gugus tugas Makanan Bergizi Gratis. ""SPPG Polri hadir untuk memastikan tidak ada lagi masyarakat yang kesulitan mengakses makanan bergizi. Kami bekerja dengan prinsip cepat, tepat, dan terukur. Dari 89 lokasi yang sedang kami siapkan, 7 sudah beroperasi, 22 dalam verifikasi, dan 60 lainnya dalam pembangunan. Ketika seluruhnya berjalan, diperkirakan 259.000 penerima manfaat akan terlayani,"" ujarnya. Ekspansi ke seluruh Indonesia Sebanyak 22 SPPG Polri tambahan sedang dalam tahap akhir persiapan, tersebar dari Aceh hingga Papua, termasuk DIY, Jambi, Jawa Tengah, dan Sumatera Utara. Polri membuka kesempatan bagi relawan untuk bergabung dalam distribusi makanan. Program ini merupakan bagian dari komitmen Polri menjembatani kebijakan Asta Cita dengan kebutuhan riil masyarakat, sekaligus menjamin akses pangan bergizi tanpa biaya. Saat ini, tujuh dapur SPPG telah beroperasi penuh yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia, sementara 22 lokasi baru sedang dipersiapkan untuk segera melayani masyarakat. SPPG POLRI yang sudah Operasional 7 SPPG; 1. SPPG Pejaten 2. SPPG Cipinang 3. SPPG Polda Jabar 4. SPPG Polda Banten 5. SPPG Polda Bengkulu 6. SPPG Polda Bali 7. SPPG Polda Metro Jaya Proses verifikasi 22 SPPG; 1. SPPG Polda Aceh 2. SPPG Polres Rejang Lebong Bengkulu 3. SPPG Polresta Bengkulu 4. SPPG Polda DIY 5. SPPG Polres Indramayu 6. SPPG Polda Jambi 7. SPPG Polda Jateng 8. SPPG Polda Jatim 9. SPPG Polda Kalbar 10. SPPG Polda NTT 11. SPPG Polda Riau 12. SPPG Polda Sulbar 13. SPPG Polda Sulsel 14. SPPG Polda Sultra 15. SPPG Polres Raja Ampat 16. SPPG Polres Kolaka 17. Sppg polres Sijunjung 18. SPPG Polda Sumut 19. SPPG Polrestabes Medan 20. SPPG polres Tanjung balai 21. SPPG polres Tapanuli Selatan 22. SPPG polres Serdang Bedagai JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menginstruksikan mempercepat pembukaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri se-Indonesia. Keberadaan SPPG sebagai wujud dukungan nyata program Makanan Bergizi Gratis (MBG) Presiden Prabowo Subianto yang tertuang dalam Asta Cita. Dukungan penuh datang dari Kapolri dan jajaran yang menyatakan fokus pada kecepatan operasional, kualitas gizi, dan pemerataan layanan,"" kata Irwasum Polri Komjen Pol Dedi Prasetyo, Senin (2/6/2025). Dalam hal ini, Dedi melakukan inspeksi langsung di lokasi pembangunan SPPG Polri baru di Markas Brimob Kalapa Dua, Depok, Jawa Barat, pada hari ini. Bangunan seluas 15x26 meter ini telah 40 persen rampung dan ditargetkan beroperasi dalam 15 hari ke depan. Peralatan masak sedang dipastikan oleh ahli untuk memenuhi standar keamanan pangan. Masyarakat sudah dapat mengakses makanan bergizi gratis di tujuh lokasi SPPG Polri, termasuk di Pejaten dan Cipinang (Jakarta), Markas Polda Jawa Barat, serta titik strategis di Banten, Bali, Bengkulu, dan Polda Metro Jaya. Layanan ini telah menjangkau 21.000 penerima manfaat. Komitmen kualitas dan kecepatan pelayanan terus didorong oleh Irwasum Polri selaku Ketua gugus tugas Makanan Bergizi Gratis. ""SPPG Polri hadir untuk memastikan tidak ada lagi masyarakat yang kesulitan mengakses makanan bergizi. Kami bekerja dengan prinsip cepat, tepat, dan terukur. Dari 89 lokasi yang sedang kami siapkan, 7 sudah beroperasi, 22 dalam verifikasi, dan 60 lainnya dalam pembangunan. Ketika seluruhnya berjalan, diperkirakan 259.000 penerima manfaat akan terlayani,"" ujarnya. Ekspansi ke seluruh Indonesia Sebanyak 22 SPPG Polri tambahan sedang dalam tahap akhir persiapan, tersebar dari Aceh hingga Papua, termasuk DIY, Jambi, Jawa Tengah, dan Sumatera Utara. Polri membuka kesempatan bagi relawan untuk bergabung dalam distribusi makanan. Program ini merupakan bagian dari komitmen Polri menjembatani kebijakan Asta Cita dengan kebutuhan riil masyarakat, sekaligus menjamin akses pangan bergizi tanpa biaya. Saat ini, tujuh dapur SPPG telah beroperasi penuh yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia, sementara 22 lokasi baru sedang dipersiapkan untuk segera melayani masyarakat. SPPG POLRI yang sudah Operasional 7 SPPG; 1. SPPG Pejaten 2. SPPG Cipinang 3. SPPG Polda Jabar 4. SPPG Polda Banten 5. SPPG Polda Bengkulu 6. SPPG Polda Bali 7. SPPG Polda Metro Jaya Proses verifikasi 22 SPPG; 1. SPPG Polda Aceh 2. SPPG Polres Rejang Lebong Bengkulu 3. SPPG Polresta Bengkulu 4. SPPG Polda DIY 5. SPPG Polres Indramayu 6. SPPG Polda Jambi 7. SPPG Polda Jateng 8. SPPG Polda Jatim 9. SPPG Polda Kalbar 10. SPPG Polda NTT 11. SPPG Polda Riau 12. SPPG Polda Sulbar 13. SPPG Polda Sulsel 14. SPPG Polda Sultra 15. SPPG Polres Raja Ampat 16. SPPG Polres Kolaka 17. Sppg polres Sijunjung 18. SPPG Polda Sumut 19. SPPG Polrestabes Medan 20. SPPG polres Tanjung balai 21. SPPG polres Tapanuli Selatan 22. SPPG polres Serdang Bedagai (Fetra Hariandja)",Puteranegara Batubara,https://img.okezone.com/content/2025/06/02/337/3144003/dedi-47fJ_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/06/02/337/3144003/kapolri-instruksikan-percepat-perluasan-sppg-polri-se-indonesia-untuk-program-mbg?page=all,63d2f18fcf5217b7a6a3e3404c1ad38bb30c1d0a62380a592b102420038ed503,2025-11-13 20:25:05.789 1202,detik,mbg,2025-11-03 15:21:00,SPPG Polres Kudus Kenalkan Kekayaan Kuliner Nusantara Lewat MBG,"Polres Kudus telah mengoperasikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk mendukung program Presiden Prabowo Subianto. Uniknya ada menu makanan nusantara yang disajikan untuk mengenalkan kekayaan kuliner kepada para siswa. SPPG ini berada di Desa Rendeng, Kecamatan Kota Kudus. SPPG ini telah beropasi sejak dua pekan. Setiap harinya ada 1.000 Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dibagikan kepada siswa-siswi. Hari ini, SPPG Polres Kudus menyajikan menu soto Kudus atau soto kerbau. Menu makanan ini dikenal dengan warisan toleransi dari Sunan Kudus. Kepala SPPG Polres Kudus, M Rafi' Projo Al Jito mengatakan setiap seminggu sekali ada menu makanan nusantara yang disajikan. Ke depan, kemungkinan akan ada menu nasi gandul khas Pati, ayam betutu khas Bali dan lainnya. ""Kita ada menu khas seluruh nusantara ya, setiap minggu ada menu makanan nusantara, seperti di daerah masing-masing. Seperti di Kudus yang kemarin kita laksanakan menu makanan soto Kudus,"" kata Projo ditemui di SPPG Polres Kudus, Senin (3/11/2025). ""Itu untuk memperkenalkan kepada siswa-siswi bahwa nusantara akan kaya kuliner,"" dia melanjutkan. Menurutnya soto Kudus memiliki kandungan gizi terutama protein. Karena soto ini berbahan daging kerbau. Sehingga diharapkan membantu pemenuhan gizi pada anak-anak. ""Untuk kandungan gizi terlebih dahulu itu ada banyak protein, itu seperti pada daging kerbau tinggi akan protein,"" jelasnya. Tak hanya kandungan gizi, menu makanan ini juga sebagai edukasi kepada siswa-siswi. Karena menu soto Kudus dikenal makanan khas Kota Kretek yang kayak dengan filosofi. ""Untuk filosofi lainnya untuk soto Kudus ini itu ada nilai toleransi. Dulu kenapa pakai daging kerbau karena untuk menghormati agama Hindu,"" ungkap dia. Dia mengatakan SPPG Kudus setiap hari mampu memproduksi 1.957 makan bergizi gratis. Jumlah tersebut dibagikan kepada 10 sekolah di Kudus, mulai dari TK, SD, dan SMP. ""Setiap hari hari produksi 1.957 untuk sementara. Itu dibagikan kepada 10 sekolah, mulai TK, SD, dan SMP,"" jelasnya. Untuk menjamin kesehatan, petugas melakukan pengecekan secara berkala. Mulai dari bahan makanan datang, diolah menjadi makanan, sampai ketika akan didistribusikan kepada penerima manfaat. 'Upaya kita dari awal kita pastikan kepada supliyer untuk menggunakan barang-barang yang bagus. Setelah dikirim juga kita mengecek keadaan barang seperti apa,"" jelasnya. ""Setelah itu prosesi kita menjalani keamanan pangan memastikan relawan menggunakan APD secara lengkap, setelah mau didistribusikan kita uji lagi. Antisipasi keracunan pada menu makanan,"" ungkap dia. Siswa SD Rendeng, Diana Silvia mengaku senang mendapatkan menu makanan dari SPPG Polres Kudus. Menurutnya menu yang dibagikan rasanya lezat, enak dan gurih. ""Soto kerbau enak mantap, lezat dan gurih. Semoga SPPG Polres Kudus selalu maju dan menunya tambah enak,"" kata Diana. Siswa lainnya, Yuda Septi mengaku sudah lima kali mendapatkan makan bergizi, gratis dari SPPG Polres Kudus. Menurutnya adanya program tersebut bisa menghemat uang saku. ""Enak lezat mantab, ya sering dapat makan gratis karena hemat uang saku,"" jelasnya.",Dian Utoro Aji -detikJateng,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/03/polres-kudus-mengoperasikan-satuan-pelayanan-pemenuhan-gizi-sppg-dengan-menghadirkan-menu-kuliner-nusantara-senin-3112025-1762157476929_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jateng/jawa-tengah-meriah/d-8191919/sppg-polres-kudus-kenalkan-kekayaan-kuliner-nusantara-lewat-mbg,f0bd7ef0f0b320c6f4a7a69c5bab7c0a4109c442550423a7503e859b065687d7,2025-11-13 20:25:11.248 1203,pikiranrakyat,mbg,2025-09-22 07:45:00,"Cegah Keracunan dengan Perketat SOP MBG, BGN: Relawan Harus Cicipi Makanan","PIKIRAN RAKYAT- Wakil Ketua Badan Gizi Nasional (BGN) Sony Sonjaya meminta Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) meningkatkan Standar Operasional Prosedur (SOP). Makanan yang diproduksi untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) diminta untuk dikonsumsi terlebih dulu oleh petugas untuk mengantisipasi keracunan. Saya diperintahkan untuk meyakinkan kepada masyarakat bahwa makanan yang diproduksi di SPPG ini aman, sehat dan bersih. Maka, diperintahkan seluruh ahli gizi dan perwakilan relawan, makan dulu (makanan yang dibuat di dapur SPPG) sebelum dibagikan, katanya, Minggu, 21 September 2025. Kegiatan makan makanan MBG sebelum dibagikan ke sekolah-sekolah dan lainnya itu pun diminta untuk direkam dalam bentuk video. Dengan demikian, Sony berharap video tersebut dapat meyakinkan para penerima manfaat program MBG untuk mengonsumsi makanan yang telah diproduksi di dapur SPPG. Selain itu, dia mendorong para relawan yang bekerja di dapur SPPG untuk mengikuti program pelatihan yang diadakan BGN. Dia mengakui itu sebagai salah satu persyaratan untuk mendapatkan Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi (SLHS). Agak sulit ketika dapur semuanya baru ada langsung semuanya punya sertifikat itu, pelatihannya juga bertahap. Persyaratan-persyaratan itu sudah ada hanya tinggal ditambah dengan pelatihan, sudah lengkap (mendapat SLHS), kata Sony. Dia menyampaikan itu saat berkunjung ke dapur SPPG Sempur di Kecamatan Plered Kabupaten Purwakarta. Kedatangannya diakui untuk mengecek fasilitas di dapur sekaligus berdiskusi secara langsung dengan relawan dan warga perwakilan penerima manfaat program MBG. Pada kesempatan itu, Sony mengajak warga ikut berkontribusi menyukseskan program MBG dengan menjadi pemasok bahan baku makanan yang dibutuhkan SPPG. Dengan demikian, program tersebut tak hanya bermanfaat untuk meningkatkan gizi anak-anak tapi juga menggerakkan ekonomi lokal. Lebih lanjut, dia juga memperingatkan agar pihak-pihak terkait tidak mempermainkan anggaran dari pemerintah pusat untuk membiayai program MBG. Menurutnya, BGN telah menetapkan standar yang ketat kepada pihak yayasan maupun SPPG untuk mengantisipasi kecurangan. Uang dari virtual account itu akan keluar apabila pihak yayasan dan SPPG sepakat harganya dan kualitasnya. Uangnya ke mana? langsung ditransfer kepada penyedia barang, kepada supplier, bukan diambil tunai jadi tidak akan ada uang yang diambil tunai untuk belanja bahan baku, tuturnya. Sementara itu, Camat Plered Heri Anwar menyebutkan jumlah penerima MBG di kecamatannya ditargetkan sebanyak 30.000 orang. Namun, sasaran yang telah terealisasi hingga saat ini diakui baru sekitar 22.000 orang. Makanan untuk para penerima MBG di Kecamatan Plered diproduksi dan didistribusikan oleh enam SPPG. Menurutnya, jumlah dapur MBG akan segera ditambah menjadi sembilan tempat pada Oktober 2025 sehingga dapat meningkatkan sasarannya menjadi 28.000 orang. Jumlah penerima manfaat program MBG di Plered adalah yang terbanyak di wilayah Kabupaten Purwakarta untuk saat ini. Pembukaan SPPG tak hanya memberikan makanan bagi anak-anak tapi juga memberikan lapangan pekerjaan bagi ratusan warga lokal, kata Heri. Sebelumnya, Komunitas Pena dan Lensa (Kopel) menggelar diskusi mengenai program MBG di Kabupaten Purwakarta. Peserta yang berasal dari kalangan pelajar, mahasiswa dan masyarakat umm menyampaikan sejumlah kritik terhadap pelaksanaan program tersebut. Sejumlah peserta diskusi dari kalangan pelajar asal Plered mengaku sempat trauma mengonsumsi MBG setelah terjadi keracunan di sekolahnya. Setelah kejadian itu, teman-teman jadi lebih teliti sebelum memakan makanan yang dibagikan, ujar salah seorang siswa. Selain masalah kebersihan makanan yang perlu ditingkatkan, para peserta diskusi juga menyoroti variasi dan porsi makanannya. Sejumlah siswa di wilayah perkotaan mengaku bosan dengan menu yang sama seperti telur rebus dan susu dengan rasa hambar.*** Berita PilihanBPOM Ungkap Tiga Penyebab Anak-Anak Keracunan MBG, dan Minta Dilibatkan BGNKepala BGN Bilang Konsumsi Susu 2 Liter Bikin Tinggi, Nyatanya Dokter Anak Bilang Tak Sesuai Kebutuhan AnakMenu Makan Bergizi Gratis Diganti Bahan Mentah dan Camilan, Begini Kata BGN Soal MBGMBG Serap 72 Ribu Lebih Tenaga Kerja, Stafsus BGN Janjikan 1,5 Juta Lapangan KerjaKepala BGN: 7.477 SPPG Telah Terbentuk, Tinggal Lima Kabupaten yang Belum PunyaKepala BGN: 8.018 SPPG Telah Beroperasi di Seluruh Indonesia, Anggaran BGN Meningkat Tahun Depan Berita PilihanBPOM Ungkap Tiga Penyebab Anak-Anak Keracunan MBG, dan Minta Dilibatkan BGNKepala BGN Bilang Konsumsi Susu 2 Liter Bikin Tinggi, Nyatanya Dokter Anak Bilang Tak Sesuai Kebutuhan AnakMenu Makan Bergizi Gratis Diganti Bahan Mentah dan Camilan, Begini Kata BGN Soal MBGMBG Serap 72 Ribu Lebih Tenaga Kerja, Stafsus BGN Janjikan 1,5 Juta Lapangan KerjaKepala BGN: 7.477 SPPG Telah Terbentuk, Tinggal Lima Kabupaten yang Belum PunyaKepala BGN: 8.018 SPPG Telah Beroperasi di Seluruh Indonesia, Anggaran BGN Meningkat Tahun Depan Berita Pilihan BPOM Ungkap Tiga Penyebab Anak-Anak Keracunan MBG, dan Minta Dilibatkan BGNKepala BGN Bilang Konsumsi Susu 2 Liter Bikin Tinggi, Nyatanya Dokter Anak Bilang Tak Sesuai Kebutuhan AnakMenu Makan Bergizi Gratis Diganti Bahan Mentah dan Camilan, Begini Kata BGN Soal MBGMBG Serap 72 Ribu Lebih Tenaga Kerja, Stafsus BGN Janjikan 1,5 Juta Lapangan KerjaKepala BGN: 7.477 SPPG Telah Terbentuk, Tinggal Lima Kabupaten yang Belum PunyaKepala BGN: 8.018 SPPG Telah Beroperasi di Seluruh Indonesia, Anggaran BGN Meningkat Tahun Depan BPOM Ungkap Tiga Penyebab Anak-Anak Keracunan MBG, dan Minta Dilibatkan BGN BPOM Ungkap Tiga Penyebab Anak-Anak Keracunan MBG, dan Minta Dilibatkan BGN BPOM Ungkap Tiga Penyebab Anak-Anak Keracunan MBG, dan Minta Dilibatkan BGN BPOM Ungkap Tiga Penyebab Anak-Anak Keracunan MBG, dan Minta Dilibatkan BGN Kepala BGN Bilang Konsumsi Susu 2 Liter Bikin Tinggi, Nyatanya Dokter Anak Bilang Tak Sesuai Kebutuhan Anak Kepala BGN Bilang Konsumsi Susu 2 Liter Bikin Tinggi, Nyatanya Dokter Anak Bilang Tak Sesuai Kebutuhan Anak Kepala BGN Bilang Konsumsi Susu 2 Liter Bikin Tinggi, Nyatanya Dokter Anak Bilang Tak Sesuai Kebutuhan Anak Kepala BGN Bilang Konsumsi Susu 2 Liter Bikin Tinggi, Nyatanya Dokter Anak Bilang Tak Sesuai Kebutuhan Anak Menu Makan Bergizi Gratis Diganti Bahan Mentah dan Camilan, Begini Kata BGN Soal MBG Menu Makan Bergizi Gratis Diganti Bahan Mentah dan Camilan, Begini Kata BGN Soal MBG Menu Makan Bergizi Gratis Diganti Bahan Mentah dan Camilan, Begini Kata BGN Soal MBG Menu Makan Bergizi Gratis Diganti Bahan Mentah dan Camilan, Begini Kata BGN Soal MBG MBG Serap 72 Ribu Lebih Tenaga Kerja, Stafsus BGN Janjikan 1,5 Juta Lapangan Kerja MBG Serap 72 Ribu Lebih Tenaga Kerja, Stafsus BGN Janjikan 1,5 Juta Lapangan Kerja MBG Serap 72 Ribu Lebih Tenaga Kerja, Stafsus BGN Janjikan 1,5 Juta Lapangan Kerja MBG Serap 72 Ribu Lebih Tenaga Kerja, Stafsus BGN Janjikan 1,5 Juta Lapangan Kerja Kepala BGN: 7.477 SPPG Telah Terbentuk, Tinggal Lima Kabupaten yang Belum Punya Kepala BGN: 7.477 SPPG Telah Terbentuk, Tinggal Lima Kabupaten yang Belum Punya Kepala BGN: 7.477 SPPG Telah Terbentuk, Tinggal Lima Kabupaten yang Belum Punya Kepala BGN: 7.477 SPPG Telah Terbentuk, Tinggal Lima Kabupaten yang Belum Punya Kepala BGN: 8.018 SPPG Telah Beroperasi di Seluruh Indonesia, Anggaran BGN Meningkat Tahun Depan Kepala BGN: 8.018 SPPG Telah Beroperasi di Seluruh Indonesia, Anggaran BGN Meningkat Tahun Depan Kepala BGN: 8.018 SPPG Telah Beroperasi di Seluruh Indonesia, Anggaran BGN Meningkat Tahun Depan Kepala BGN: 8.018 SPPG Telah Beroperasi di Seluruh Indonesia, Anggaran BGN Meningkat Tahun Depan",Hilmi Abdul Halim,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/22/3295550649.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019663845/cegah-keracunan-dengan-perketat-sop-mbg-bgn-relawan-harus-cicipi-makanan?page=all,70adf051f28e4922bc77b286abc5b984129d0f9785bd77ed86fee8e9f7ef8ba5,2025-11-13 20:25:11.568 1204,kompas,mbg,2025-10-18 12:35:02,"12 Siswa SD di Kediren Magetan Dilarikan ke Puskesmas, Diduga Keracunan Menu MBG","MAGETAN, KOMPAS.com Sebanyak 12 siswa SD Negeri 2 Kediren, Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan, menjalani perawatan di Puskesmas karena diduga mengalami keracunan menu MBG.Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes)Magetan, Rohmat Hidayat, mengatakan, ke-12 siswa datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri perut, mual, pusing, dan muntah. Kami menerima laporan dugaan keracunan yang menimpa siswa di SDN Kediren 2 di mana 12 siswa ada keluhan nyeri perut, mual, pusing, dan muntah, ujarnya melalui pesan singkat Jumat (17/10/2025) malam.Rohmat menambahkan, 9 dari 12 siswa menjalani perawatan diPuskesmas Lembeyankarena mengalami gejala ringan sudah dipulangkan.Baca juga:Dari Sampah Jadi Emas, Cerita Warga Magetan Nabung Masa Depan Lewat Bank Sampah RejoseriSementara 3 siswa lainnya sempat menjalani observasi lebih lama sebelum akhirnya juga dipulangkan.Dinkes Magetan juga mengamankan sisa makanan dan mengambil sampel untuk diuji di laboratorium Surabaya. Kami belum bisa memastikan apakah keluhan anak-anak ini murni akibat keracunan atau faktor lain. Kami sudah mengirim sampel makanan ke laboratorium di Surabaya, imbuhnya.Apa Isi Menu MBG yang Diduga Sebabkan Keracunan?Menu MBGyang disajikan kepada siswa, menurut Rohmat, adalah nasi goreng, telur ceplok, susu kemasan kecil, melon, dan kacang.Menurutnya, menu tersebut adalah menu standar umum.Meski demikian, pihaknya masih menunggu hasil laboratorium terkait penyebab pasti siswa mengalami keluhan nyeri perut, mual, pusing, dan muntah. Dapur SPP harus memenuhi syarat laik hygiene sanitasi (SLHS), dan para penjamah makanan wajib memiliki sertifikat. Ini penting untuk mencegah kejadian serupa, ucapnya.Baca juga:Hasil PKG di Magetan, Kondisi Kesehatan Masyarakat MemprihatinkanSementara melalui rilis resmi yang disampaikan,Bupati MagetanNanik Endang Rusminiarti mengatakan, Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan menegaskan komitmen untuk memastikan keamanan dan kualitas pangan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar tetap berjalan dan meminta masyarakat tetap tenang karena pemerintah terus melakukan evaluasi, monitoring, dan pengawasan ketat melalui Satgas MBG. Pengawasan yang berkesinambungan dengan mengerahkan Satgas Percepatan Penyelenggaraan Program MBG secara rutin melakukan monitoring dan evaluasi untuk memastikan seluruh aspek pelaksanaan program berjalan sesuai standar, ujarnya.Sebagai langkah lanjutan, Pemkab Magetan memperkuat pengawasan rutin terhadap penyelenggaraan program, mewajibkan penyedia makanan mematuhi SOP dan standar hygiene sanitasi, serta mempercepat penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).Dinas Pendidikan dan layanan kesehatan di tingkat dasar dan rujukan juga disiagakan untuk menjamin keamanan pangan dan penanganan cepat jika terjadi kejadian serupa. Mari ikut mengawasi pelaksanaan MBG dan melaporkan dugaan keracunan melalui PSC 119 Magetan di nomor 0351-8900119 atau 0852-8900-0119, ucapnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang MAGETAN, KOMPAS.com Sebanyak 12 siswa SD Negeri 2 Kediren, Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan, menjalani perawatan di Puskesmas karena diduga mengalami keracunan menu MBG. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes)Magetan, Rohmat Hidayat, mengatakan, ke-12 siswa datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri perut, mual, pusing, dan muntah. Kami menerima laporan dugaan keracunan yang menimpa siswa di SDN Kediren 2 di mana 12 siswa ada keluhan nyeri perut, mual, pusing, dan muntah, ujarnya melalui pesan singkat Jumat (17/10/2025) malam. Rohmat menambahkan, 9 dari 12 siswa menjalani perawatan diPuskesmas Lembeyankarena mengalami gejala ringan sudah dipulangkan. Baca juga:Dari Sampah Jadi Emas, Cerita Warga Magetan Nabung Masa Depan Lewat Bank Sampah Rejoseri Sementara 3 siswa lainnya sempat menjalani observasi lebih lama sebelum akhirnya juga dipulangkan. Dinkes Magetan juga mengamankan sisa makanan dan mengambil sampel untuk diuji di laboratorium Surabaya. Kami belum bisa memastikan apakah keluhan anak-anak ini murni akibat keracunan atau faktor lain. Kami sudah mengirim sampel makanan ke laboratorium di Surabaya, imbuhnya. Menu MBGyang disajikan kepada siswa, menurut Rohmat, adalah nasi goreng, telur ceplok, susu kemasan kecil, melon, dan kacang. Menurutnya, menu tersebut adalah menu standar umum. Meski demikian, pihaknya masih menunggu hasil laboratorium terkait penyebab pasti siswa mengalami keluhan nyeri perut, mual, pusing, dan muntah. Dapur SPP harus memenuhi syarat laik hygiene sanitasi (SLHS), dan para penjamah makanan wajib memiliki sertifikat. Ini penting untuk mencegah kejadian serupa, ucapnya. Baca juga:Hasil PKG di Magetan, Kondisi Kesehatan Masyarakat Memprihatinkan Sementara melalui rilis resmi yang disampaikan,Bupati MagetanNanik Endang Rusminiarti mengatakan, Pemerintah Daerah Kabupaten Magetan menegaskan komitmen untuk memastikan keamanan dan kualitas pangan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar tetap berjalan dan meminta masyarakat tetap tenang karena pemerintah terus melakukan evaluasi, monitoring, dan pengawasan ketat melalui Satgas MBG. Pengawasan yang berkesinambungan dengan mengerahkan Satgas Percepatan Penyelenggaraan Program MBG secara rutin melakukan monitoring dan evaluasi untuk memastikan seluruh aspek pelaksanaan program berjalan sesuai standar, ujarnya. Sebagai langkah lanjutan, Pemkab Magetan memperkuat pengawasan rutin terhadap penyelenggaraan program, mewajibkan penyedia makanan mematuhi SOP dan standar hygiene sanitasi, serta mempercepat penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Dinas Pendidikan dan layanan kesehatan di tingkat dasar dan rujukan juga disiagakan untuk menjamin keamanan pangan dan penanganan cepat jika terjadi kejadian serupa. Mari ikut mengawasi pelaksanaan MBG dan melaporkan dugaan keracunan melalui PSC 119 Magetan di nomor 0351-8900119 atau 0852-8900-0119, ucapnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/L6kQH5PSHor8Xdi4xGC20GbRtKo=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/18/68f2d0048337f.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/18/123502578/12-siswa-sd-di-kediren-magetan-dilarikan-ke-puskesmas-diduga-keracunan-menu,68a0b181aa4aab809b425e04ffb9bf0da9d2f3aa9414bd3e0c53df884b0faf84,2025-11-13 20:25:11.967 1205,okezone,mbg,2025-05-26 21:11:09,"Marak Keracunan MBG, Perindo Dorong Evaluasi Menyeluruh dan Perkuat Standar Keamanan Pangan","JAKARTA - Insiden keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di berbagai daerah di Indonesia mendapat atensi dan keprihatinan dari Partai Perindo. Meski, secara statistik jumlahnya kecil dibanding total penerima manfaat. Ketua DPP Partai Perindo Bidang Kesehatan Masyarakat, Sri Gusni Febriasari, menegaskan, keselamatan satu warga tidak boleh dikompromikan dalam program-program yang ada. Apalagi, program ini menyasar anak-anak sebagai kelompok rentan. Merujuk data yang disampaikan pemerintah, terdapat lebih dari 3 juta penerima manfaat MBG. Sebanyak 200 orang mengalami keracunan dari 17 Kejadian Luar Biasa di 10 provinsi. Sri Gusni menilai hal ini menunjukkan insiden tersebut bukan kasus tunggal, tetapi menandakan adanya celah dalam sistem pelaksanaan yang perlu segera diperbaiki. Insiden-insiden tersebut juga tidak boleh dianggap sebagai kegagalan teknis belaka. Pelaksanaan MBG yang termasuk program prioritas nasional ini pun harus dilakukan dengan standar keamanan dan profesionalisme tinggi. Ini bukan sekadar kelalaian teknis. Kita bicara soal nyawa dan kesehatan anak-anak. Program prioritas MBG tidak boleh dijalankan dengan pendekatan asal jalan, karena menyangkut masa depan generasi bangsa,"" tegas Sri Gusni. Untuk diketahui, Presiden RI Prabowo Subianto dalam Sidang Kabinet Paripurna pada 5 Mei 2025 menyampaikan lebih dari 3 juta penerima MBG, tercatat hanya di bawah 200 orang yang mengalami keracunan. Dari 3 koma sekian juta, kalau tidak salah di bawah 200 orang (yang keracunan) , ujarnya. Meski angka keberhasilan mencapai 99,99%, laporan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menunjukkan terjadi 17 Kejadian Luar Biasa yang tersebar di 10 provinsi sejak program ini dimulai pada 6 Januari 2025, dengan penyebab utama makanan basi atau kontaminasi mikroorganisme. Sri Gusni menegaskan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap seluruh rantai pasok pengelolaan makanan dalam program MBG. Evaluasi harus mencakup pemilihan dan pengawasan bahan baku, penyimpanan, distribusi, hingga penyajian di lapangan. Kompleksitas rantai pasok membutuhkan sistem kontrol yang terukur dan transparan, agar risiko kontaminasi dapat dicegah sedini mungkin. Setiap tahapan, dari dapur sampai ke meja makan anak-anak, harus dijamin keamanannya. Ini bukan sekadar urusan distribusi, ini soal perlindungan anak-anak kita, papar alumni S1 Fakultas Kesehatan Masyarakat dan S2 Intervensi Sosial, Psikologi Terapan Universitas Indonesia ini. Untuk itu, Partai Perindo yang dikenal dengan Partai Kita, mendorong penerapan sistem HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points) sebagai pendekatan wajib dalam pengelolaan makanan MBG. Sistem ini digunakan secara global untuk mengidentifikasi titik-titik kritis yang berpotensi menimbulkan bahaya biologis, kimia, maupun fisik dalam proses penyediaan makanan. Melalui HACCP, setiap proses pengolahan makanan dapat dikontrol, terdokumentasi, dan dimonitor secara berkelanjutan. Kita tidak bisa menunggu kejadian berikutnya untuk bergerak. Setiap tahapan, mulai dari dapur hingga meja makan, harus terjamin keamanannya. Kalau perlu, BPOM hadir di setiap rantai proses itu. Program MBG juga bukan sekadar soal distribusi makanan, ini tentang keselamatan anak-anak kita. Maka, penerapan HACCP adalah sebuah keharusan bukan pilihan, imbuh Sri Gusni. Langkah Cepat & Sinergi BPOM Partai Perindo juga mengapresiasi langkah cepat BPOM dalam mengidentifikasi penyebab keracunan serta komitmennya untuk memperkuat mitigasi risiko melalui kolaborasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN). Sinergi antar lembaga ini sangat penting untuk menjamin keamanan pangan secara nasional, tidak hanya untuk MBG tetapi juga program intervensi gizi lainnya. Program MBG merupakan bagian dari strategi jangka panjang pemerintah dalam percepatan penurunan stunting dan penguatan kualitas SDM. Oleh karena itu, Partai Perindo menilai pendekatan sektoral tidak lagi memadai. ""Dibutuhkan kolaborasi lintas sektor yang melibatkan pemerintah pusat dan daerah, penyedia layanan, fasilitas kesehatan, akademisi, media, dan masyarakat sipil,"" kata Sri Gusni. Tak hanya itu, intervensi yang menyeluruh juga dibutuhkan untuk program penambah gizi lainnya. Khususnya yang menyasar pada kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, dan ibu hamil. Kelompok ini merupakan prioritas utama dan agenda pembangunan kesehatan, karena memiliki kerentanan gizi yang tinggi dan dampak jangka panjang terhadap kualitas sumber daya manusia. Terlebih lagi, program MBG sejatinya tidak berdiri sendiri, melainkan bagian dari cakupan intervensi gizi nasional yang lebih luas. Karena itu, pendekatan yang dilakukan tidak bisa hanya bersifat sektoral atau jangka pendek. Apalagi, jika mengacu pada tujuan jangka pendek dari program ini adalah percepatan penurunan angka stunting nasional, maka perlu adanya sinergi dengan program lain seperti pemberian makanan tambahan (PMT), edukasi gizi berbasis keluarga (terutama ibu), hingga penguatan layanan kesehatan. Selain itu, komposisi gizi pada satu porsi menu MBG juga perlu diperhatikan secara ketat. Menu seimbang idealnya mencakup kebutuhan energi, makronutrien, vitamin, mineral, serat, serta air minum minimal 200-250 ml per anak per porsi. Komitmen terhadap kandungan gizi yang tepat akan memperkuat tujuan utama program ini dalam mendukung tumbuh kembang anak dan daya konsentrasi saat belajar. Sejak awal 2025, partai yang dipimpin Angela Tanoesoedibjo ini telah memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan program MBG sejalan dengan komitmen partai dalam memperjuangkan pemenuhan gizi masyarakat, khususnya anak-anak. Namun, insiden keracunan ini menjadi pengingat keras bahwa program-program pelayanan publik harus dibangun dengan fondasi profesionalisme, keahlian, dan berbasis bukti. Insiden ini harus jadi tolak ukur perubahan. Pengelolaan program prioritas harus lebih profesional dan mengutamakan keselamatan masyarakat, bukan sekadar mengejar target angka atau popularitas, ujar Sri Gusni. Perindo juga mendorong agar setiap program pelayanan publik memiliki evaluasi terbuka dan partisipatif. Program MBG harus terus diawasi dan ditingkatkan agar dapat benar-benar tepat sasaran, berkelanjutan, dan tidak menimbulkan risiko tambahan bagi masyarakat penerima manfaat. Harapan kami, insiden ini tidak berhenti sebagai evaluasi teknis semata, tapi menjadi pelajaran bersama untuk memastikan seluruh program berjalan lebih terukur, berbasis data, dan menempatkan keselamatan masyarakat sebagai prioritas bersama, pungkas Sri Gusni. JAKARTA - Insiden keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di berbagai daerah di Indonesia mendapat atensi dan keprihatinan dari Partai Perindo. Meski, secara statistik jumlahnya kecil dibanding total penerima manfaat. Ketua DPP Partai Perindo Bidang Kesehatan Masyarakat, Sri Gusni Febriasari, menegaskan, keselamatan satu warga tidak boleh dikompromikan dalam program-program yang ada. Apalagi, program ini menyasar anak-anak sebagai kelompok rentan. Merujuk data yang disampaikan pemerintah, terdapat lebih dari 3 juta penerima manfaat MBG. Sebanyak 200 orang mengalami keracunan dari 17 Kejadian Luar Biasa di 10 provinsi. Sri Gusni menilai hal ini menunjukkan insiden tersebut bukan kasus tunggal, tetapi menandakan adanya celah dalam sistem pelaksanaan yang perlu segera diperbaiki. Insiden-insiden tersebut juga tidak boleh dianggap sebagai kegagalan teknis belaka. Pelaksanaan MBG yang termasuk program prioritas nasional ini pun harus dilakukan dengan standar keamanan dan profesionalisme tinggi. Ini bukan sekadar kelalaian teknis. Kita bicara soal nyawa dan kesehatan anak-anak. Program prioritas MBG tidak boleh dijalankan dengan pendekatan asal jalan, karena menyangkut masa depan generasi bangsa,"" tegas Sri Gusni. Untuk diketahui, Presiden RI Prabowo Subianto dalam Sidang Kabinet Paripurna pada 5 Mei 2025 menyampaikan lebih dari 3 juta penerima MBG, tercatat hanya di bawah 200 orang yang mengalami keracunan. Dari 3 koma sekian juta, kalau tidak salah di bawah 200 orang (yang keracunan) , ujarnya. Meski angka keberhasilan mencapai 99,99%, laporan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menunjukkan terjadi 17 Kejadian Luar Biasa yang tersebar di 10 provinsi sejak program ini dimulai pada 6 Januari 2025, dengan penyebab utama makanan basi atau kontaminasi mikroorganisme. Sri Gusni menegaskan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap seluruh rantai pasok pengelolaan makanan dalam program MBG. Evaluasi harus mencakup pemilihan dan pengawasan bahan baku, penyimpanan, distribusi, hingga penyajian di lapangan. Kompleksitas rantai pasok membutuhkan sistem kontrol yang terukur dan transparan, agar risiko kontaminasi dapat dicegah sedini mungkin. Setiap tahapan, dari dapur sampai ke meja makan anak-anak, harus dijamin keamanannya. Ini bukan sekadar urusan distribusi, ini soal perlindungan anak-anak kita, papar alumni S1 Fakultas Kesehatan Masyarakat dan S2 Intervensi Sosial, Psikologi Terapan Universitas Indonesia ini. Untuk itu, Partai Perindo yang dikenal dengan Partai Kita, mendorong penerapan sistem HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Points) sebagai pendekatan wajib dalam pengelolaan makanan MBG. Sistem ini digunakan secara global untuk mengidentifikasi titik-titik kritis yang berpotensi menimbulkan bahaya biologis, kimia, maupun fisik dalam proses penyediaan makanan. Melalui HACCP, setiap proses pengolahan makanan dapat dikontrol, terdokumentasi, dan dimonitor secara berkelanjutan. Kita tidak bisa menunggu kejadian berikutnya untuk bergerak. Setiap tahapan, mulai dari dapur hingga meja makan, harus terjamin keamanannya. Kalau perlu, BPOM hadir di setiap rantai proses itu. Program MBG juga bukan sekadar soal distribusi makanan, ini tentang keselamatan anak-anak kita. Maka, penerapan HACCP adalah sebuah keharusan bukan pilihan, imbuh Sri Gusni. Partai Perindo juga mengapresiasi langkah cepat BPOM dalam mengidentifikasi penyebab keracunan serta komitmennya untuk memperkuat mitigasi risiko melalui kolaborasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN). Sinergi antar lembaga ini sangat penting untuk menjamin keamanan pangan secara nasional, tidak hanya untuk MBG tetapi juga program intervensi gizi lainnya. Program MBG merupakan bagian dari strategi jangka panjang pemerintah dalam percepatan penurunan stunting dan penguatan kualitas SDM. Oleh karena itu, Partai Perindo menilai pendekatan sektoral tidak lagi memadai. ""Dibutuhkan kolaborasi lintas sektor yang melibatkan pemerintah pusat dan daerah, penyedia layanan, fasilitas kesehatan, akademisi, media, dan masyarakat sipil,"" kata Sri Gusni. Tak hanya itu, intervensi yang menyeluruh juga dibutuhkan untuk program penambah gizi lainnya. Khususnya yang menyasar pada kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, dan ibu hamil. Kelompok ini merupakan prioritas utama dan agenda pembangunan kesehatan, karena memiliki kerentanan gizi yang tinggi dan dampak jangka panjang terhadap kualitas sumber daya manusia. Terlebih lagi, program MBG sejatinya tidak berdiri sendiri, melainkan bagian dari cakupan intervensi gizi nasional yang lebih luas. Karena itu, pendekatan yang dilakukan tidak bisa hanya bersifat sektoral atau jangka pendek. Apalagi, jika mengacu pada tujuan jangka pendek dari program ini adalah percepatan penurunan angka stunting nasional, maka perlu adanya sinergi dengan program lain seperti pemberian makanan tambahan (PMT), edukasi gizi berbasis keluarga (terutama ibu), hingga penguatan layanan kesehatan. Selain itu, komposisi gizi pada satu porsi menu MBG juga perlu diperhatikan secara ketat. Menu seimbang idealnya mencakup kebutuhan energi, makronutrien, vitamin, mineral, serat, serta air minum minimal 200-250 ml per anak per porsi. Komitmen terhadap kandungan gizi yang tepat akan memperkuat tujuan utama program ini dalam mendukung tumbuh kembang anak dan daya konsentrasi saat belajar. Sejak awal 2025, partai yang dipimpin Angela Tanoesoedibjo ini telah memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan program MBG sejalan dengan komitmen partai dalam memperjuangkan pemenuhan gizi masyarakat, khususnya anak-anak. Namun, insiden keracunan ini menjadi pengingat keras bahwa program-program pelayanan publik harus dibangun dengan fondasi profesionalisme, keahlian, dan berbasis bukti. Insiden ini harus jadi tolak ukur perubahan. Pengelolaan program prioritas harus lebih profesional dan mengutamakan keselamatan masyarakat, bukan sekadar mengejar target angka atau popularitas, ujar Sri Gusni. Perindo juga mendorong agar setiap program pelayanan publik memiliki evaluasi terbuka dan partisipatif. Program MBG harus terus diawasi dan ditingkatkan agar dapat benar-benar tepat sasaran, berkelanjutan, dan tidak menimbulkan risiko tambahan bagi masyarakat penerima manfaat. Harapan kami, insiden ini tidak berhenti sebagai evaluasi teknis semata, tapi menjadi pelajaran bersama untuk memastikan seluruh program berjalan lebih terukur, berbasis data, dan menempatkan keselamatan masyarakat sebagai prioritas bersama, pungkas Sri Gusni. (Arief Setyadi )",Tim Okezone,https://img.okezone.com/content/2025/05/26/1/3142192/perindo-mFgj_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/05/26/1/3142192/marak-keracunan-mbg-perindo-dorong-evaluasi-menyeluruh-dan-perkuat-standar-keamanan-pangan?page=all,31d1a368ba184554d9fc40e489f4808cbbd0db4a3b7e784e51e53bbb39704893,2025-11-13 20:25:17.031 1206,pikiranrakyat,mbg,2025-09-22 07:25:00,"Marak Kasus Keracunan Anak Diduga Karena MBG, KPAI: Ini Sudah Tidak Bisa Ditolerir Lagi","PIKIRAN RAKYAT -Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyoroti kembali kasus keracunan makanan yang menimpa anak-anak dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Setelah sebelumnya ratusan siswa di Kadungora, Garut, dilaporkan keracunan, kini peristiwa serupa juga menimpa anak-anak usia Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Kondisi ini membuat KPAI menyampaikan keprihatinan mendalam. Wakil Ketua KPAI, Jasra Putra, meminta pemerintah segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan MBG. Menurutnya, insiden keracunan yang terus berulang sudah tidak dapat ditoleransi. ""Peristiwa keracunan demi keracunan makanan yang dialami anak Indonesia dalam program MBG sepertinya sudah tidak bisa ditolerir lagi. Terakhir harus dialami anak-anak usia sangat belia, PAUD yang mana pertahanan tubuh anak sekecil itu sangat berbeda dengan orang dewasa, ujar Jasra dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 21 September 2025. Ia menjelaskan, anak-anak, terutama usia dini, belum mampu mengungkapkan kondisi kesehatannya secara jelas. Situasi semakin rumit jika mereka berasal dari keluarga yang kurang peka terhadap tanda-tanda sakit. KPAI mencatat, alih-alih menurun, kasus keracunan makanan dalam program MBG justru meningkat. Satu anak yang sakit saja sudah menjadi tanda bahaya, apalagi bila jumlah korban mencapai ratusan seperti di Garut. Atas kondisi tersebut, KPAI mengusulkan agar pelaksanaan program MBG dihentikan sementara hingga pedoman dan standar pengawasan benar-benar diterapkan dengan baik. Jasra bahkan mengibaratkan pelaksanaan MBG seperti mobil yang dipacu kencang tanpa melihat kaca depan. Ia menegaskan, target program tidak boleh mengorbankan keselamatan anak. Program ini harus ngerem sejenak, lihat kondisi, antisipasi, dan terlebih dahulu ditingkatkan pengawasannya serta jangan hanya mengejar kuantitas sampai akhir tahun, katanya. Kekhawatiran KPAI diperkuat dengan hasil survei bersama CISDI dan WVI bertajuk Suara Anak untuk Program MBG. Survei yang melibatkan 1.624 responden dari 12 provinsi, termasuk anak disabilitas, digelar pada 14 April 23 Agustus 2025. Salah satu temuan utama menunjukkan banyak anak menerima makanan MBG dalam kondisi rusak, bau, bahkan basi. Dari total responden, 583 anak mengaku pernah mendapatkan makanan tidak layak, dan 11 di antaranya tetap memakannya karena tidak ada pilihan lain. Anak-anak juga menyampaikan harapan agar makanan yang dibagikan lebih segar dan bersih. Kami ingin makanan yang tidak bau, tidak basi, dan disiapkan dengan bersih. Tolong juga perhatikan tempat makannya, ujar salah satu responden sebagaimana disampaikan Jasra. Menurut KPAI, para pelaksana MBG terlalu menekankan aspek ekonomi, sementara kebersihan, pemilihan bahan pangan, serta keamanan penyajian sering terabaikan. Jasra menekankan, edukasi mengenai gizi dan keamanan pangan harus diberikan tidak hanya pada anak, tetapi juga penyedia makanan dan orang tua. Lebih jauh, ia menegaskan pentingnya lima prinsip perlindungan anak diterapkan konsisten dalam MBG: non-diskriminasi, kepentingan terbaik anak, kelangsungan hidup dan tumbuh kembang, serta penghargaan terhadap pendapat anak. ""Pemerintah harus memastikan hak anak untuk memperoleh makanan bergizi yang aman dan berkualitas. Itu berarti mekanisme pengawasan, pelaporan, akuntabilitas, serta pemulihan atas kerugian akibat makanan tidak layak harus benar-benar berjalan, tutup Jasra.*** Berita PilihanPurbaya Soroti Program MBG yang Masih Jauh dari Target, Desak Monitoring Lebih TransparanTerdampak Program MBG, Pasokan Daging Ayam Berkurang dan Harganya MelejitSahidin Soroti Dugaan SPPG Fiktif dalam Program MBG di KepriIstana Minta Maaf Banyak Keracunan Massal Akibat MBG, Janji Evaluasi PerbaikanBanyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan SementaraSikapi Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Lakukan Investigasi Berita PilihanPurbaya Soroti Program MBG yang Masih Jauh dari Target, Desak Monitoring Lebih TransparanTerdampak Program MBG, Pasokan Daging Ayam Berkurang dan Harganya MelejitSahidin Soroti Dugaan SPPG Fiktif dalam Program MBG di KepriIstana Minta Maaf Banyak Keracunan Massal Akibat MBG, Janji Evaluasi PerbaikanBanyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan SementaraSikapi Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Lakukan Investigasi Berita Pilihan Purbaya Soroti Program MBG yang Masih Jauh dari Target, Desak Monitoring Lebih TransparanTerdampak Program MBG, Pasokan Daging Ayam Berkurang dan Harganya MelejitSahidin Soroti Dugaan SPPG Fiktif dalam Program MBG di KepriIstana Minta Maaf Banyak Keracunan Massal Akibat MBG, Janji Evaluasi PerbaikanBanyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan SementaraSikapi Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Lakukan Investigasi Purbaya Soroti Program MBG yang Masih Jauh dari Target, Desak Monitoring Lebih Transparan Purbaya Soroti Program MBG yang Masih Jauh dari Target, Desak Monitoring Lebih Transparan Purbaya Soroti Program MBG yang Masih Jauh dari Target, Desak Monitoring Lebih Transparan Purbaya Soroti Program MBG yang Masih Jauh dari Target, Desak Monitoring Lebih Transparan Terdampak Program MBG, Pasokan Daging Ayam Berkurang dan Harganya Melejit Terdampak Program MBG, Pasokan Daging Ayam Berkurang dan Harganya Melejit Terdampak Program MBG, Pasokan Daging Ayam Berkurang dan Harganya Melejit Terdampak Program MBG, Pasokan Daging Ayam Berkurang dan Harganya Melejit Sahidin Soroti Dugaan SPPG Fiktif dalam Program MBG di Kepri Sahidin Soroti Dugaan SPPG Fiktif dalam Program MBG di Kepri Sahidin Soroti Dugaan SPPG Fiktif dalam Program MBG di Kepri Sahidin Soroti Dugaan SPPG Fiktif dalam Program MBG di Kepri Istana Minta Maaf Banyak Keracunan Massal Akibat MBG, Janji Evaluasi Perbaikan Istana Minta Maaf Banyak Keracunan Massal Akibat MBG, Janji Evaluasi Perbaikan Istana Minta Maaf Banyak Keracunan Massal Akibat MBG, Janji Evaluasi Perbaikan Istana Minta Maaf Banyak Keracunan Massal Akibat MBG, Janji Evaluasi Perbaikan Banyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan Sementara Banyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan Sementara Banyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan Sementara Banyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan Sementara Sikapi Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Lakukan Investigasi Sikapi Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Lakukan Investigasi Sikapi Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Lakukan Investigasi Sikapi Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Lakukan Investigasi",Aep Hendy,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/15/2759231567.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019663801/marak-kasus-keracunan-anak-diduga-karena-mbg-kpai-ini-sudah-tidak-bisa-ditolerir-lagi?page=all,a1ceded3e4a776b074f77ee929022d03dd576ef31cb5805a5a5097b89fc01649,2025-11-13 20:25:22.022 1207,detik,mbg,2025-11-03 14:47:00,Antusiasme Siswa Menanti 'Nasi MBG Bahagia' Olahan SPPG Polres Sragen,"Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) Kemala Bhayangkari Polres Sragen mulai beroperasi dan mendistribusikan Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada para siswa di Kecamatan Sambungmacan. Para siswa pun antusias menunggu kedatangan 'Nasi MBG Bahagia' dari SPPG tersebut. SPPG Kemala Bhayangkari Polres Sragen didirikan pada 27 Oktober 2025 sebagai komitmen dalam mendukung MBG. Sebanyak 2.784 penerima manfaat mulai dari siswa PAUD hingga SMP yang mendapatkan MBG. Kapolres Sragen yang juga sebagai Pembina Yayasan Kemala Bhayangkari Polres Sragen, AKBP Dewiana Syamsu Indyasari, menegaskan SPPG tersebut tidak sekadar memproduksi makanan, tetapi juga menjadi simbol nyata kepedulian dan cinta Polri terhadap masa depan generasi bangsa. ""Melalui program ini, kami berharap, anak-anak tumbuh sehat, dengan gizi yang mencukupi, terlebih makanan yang disajikan selalu enak dan disukai anak-anak,"" ungkap Dewiana dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng , Senin (3/11/2025). SPPG tersebut melakukan serangkaian proses ketat sebelum mendistribusikan MBG. Adapun rangkaian prosesnya mulai dari pemilihan bahan baku segar hasil kerja sama dengan distributor lokal dan pengawasan ahli gizi untuk menjaga keseimbangan nutrisi. Selain itu, dalam pencucian dan sterilisasi ompreng menggunakan air panas dan sabun khusus. Pengemasan makanan pun berlangsung maksimal 4 jam dan harus langsung dikonsumsi. Hal itu dilakukan melalui standar keamanan pangan tinggi agar setiap menu yang disantap anak-anak benar-benar aman dan bergizi. Di balik keseriusan dalam menyiapkan MBG, aktivitas di SPPG setiap harinya diwarnai keceriaan. Terdengar tawa para petugas dan relawan. Para siswa juga semangat menunggu kedatangan 'Nasi MBG Bahagia'. Pada hari ini, PIC Polres Sragen ,Iptu Sriyadi mengawasi langsung distribusi MBG dari SPPG tersebut di SMPN II Sambungmacan. Kedatangan menu MBG pun langsung disambut para siswa. Seorang siswa pun berharap MBG pada hari ini bakal seenak yang kemarin. ""Semoga makanannya enak seperti kemarin. Wah makanan hari ini enak-enak seperti kemarin, ada anggur, ada ayam, ada sayur sop. Terima kasih Pak Prabowo, terima kasih Polres Sragen, "" ungkap seorang siswa dengan polos. Melihat kepolosan para siswa, Sariyadi pun tersenyum dan berkata ""ya, nanti disampaikan Ibu Kapolres Sragen ya."" Mendengar kisah tersebut, Dewiana merasa bahagia lantaran makanan telah sampai dan disukai para siswa. ""Setiap pesan dari anak-anak adalah energi bagi kami. Ada yang lucu, ada yang bikin terharu. Tapi semuanya menjadi pengingat bahwa apa yang kami lakukan benar-benar berarti,"" lanjut Kapolres Sragen. MBG dari SPPG tersebut tidak hanya menjadi bukti Polri dalam menjaga keamanan, tetapi juga turut menumbuhkan kesejahteraan dan masa depan bangsa. ""Kami berharap langkah kecil ini bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain. Dari dapur sederhana, kita bangun generasi emas Indonesia yang sehat, kuat, dan berkarakter,"" pungkas Dewiana.",Muhammad Iqbal Al Fardi -detikJateng,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/03/para-siswa-di-kecamatan-sambungmacan-saat-menyantap-mbg-dari-sppg-kemala-bhayangkari-polres-sragen-1762155807337_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jateng/jawa-tengah-meriah/d-8191820/antusiasme-siswa-menanti-nasi-mbg-bahagia-olahan-sppg-polres-sragen,fd83524e756171efc13557378a5d0896a581b4af83de734508e66df4df6fd5ae,2025-11-13 20:25:22.261 1209,okezone,mbg,2025-05-26 15:36:50,"Hasan Nasbi: Pemerintah Sudah Siapkan Dana MBG, bila Ada Bantuan Alhamdulillah","JAKARTA - Pemerintah telah menyiapkan dana program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini tetap berjalan meski tanpa dukungan dari negara lain. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, atau Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi mengatakan, pemerintah akan bersandar pada kekuatan sendiri. Pemerintah bahkan sudah menyediakan dana full agar target MBG tecapai. ""Kalau ada bantuan dari negara lain, Alhamdulillah. Kalau tidak ada bantuan, pemerintah akan jalan terus karena dananya sudah, sudah memadai dan sudah ada, kata Hasan di Kantor PCO, Jakarta, Senin (26/5/2025). Hasan menjelaskan, sejumlah negara telah memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan program MBG di Indonesia yang dinilai cepat dan berskala besar. Dalam jumlah yang cukup masif. Ini tentu membuat kekaguman dari banyak negara, ujarnya. Sejumlah negara dan pihak swasta internasional sempat menyatakan akan memberi dukungan, salah satunya China. Bahkan tokoh dunia seperti Bill Gates juga disebut berencana memberikan bantuan berupa suplemen dan makanan tambahan. Beberapa negara sempat menyampaikan akan memberikan bantuan seperti Tiongkok waktu itu, ada juga dari Bill Gates yang ingin memberikan pendampingan untuk suplemen, untuk makanan tambahan, tapi itu kan sifatnya bonus. Seandainya mereka ingin membantu, kita akan terima dengan tangan terbuka. Seandainya pun tidak, kita akan tetap berjalan dengan kekuatan kita sendiri, jelasnya. Namun demikian, lanjut Hasan, tindak lanjut atas komitmen bantuan dari pihak luar tersebut akan ditangani oleh kementerian dan lembaga yang berwenang. Nah, nanti komitmen-komitmen bantuan ini tentu akan di follow up oleh kementerian dan lembaga terkait, terutama Badan Gizi Nasional. Sampai di mana follow up-nya? Mungkin saya harus cari tahu dulu ke Badan Gizi Nasional. Kira-kira begitu, pungkasnya. JAKARTA - Pemerintah telah menyiapkan dana program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini tetap berjalan meski tanpa dukungan dari negara lain. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, atau Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi mengatakan, pemerintah akan bersandar pada kekuatan sendiri. Pemerintah bahkan sudah menyediakan dana full agar target MBG tecapai. ""Kalau ada bantuan dari negara lain, Alhamdulillah. Kalau tidak ada bantuan, pemerintah akan jalan terus karena dananya sudah, sudah memadai dan sudah ada, kata Hasan di Kantor PCO, Jakarta, Senin (26/5/2025). Hasan menjelaskan, sejumlah negara telah memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan program MBG di Indonesia yang dinilai cepat dan berskala besar. Dalam jumlah yang cukup masif. Ini tentu membuat kekaguman dari banyak negara, ujarnya. Sejumlah negara dan pihak swasta internasional sempat menyatakan akan memberi dukungan, salah satunya China. Bahkan tokoh dunia seperti Bill Gates juga disebut berencana memberikan bantuan berupa suplemen dan makanan tambahan. Beberapa negara sempat menyampaikan akan memberikan bantuan seperti Tiongkok waktu itu, ada juga dari Bill Gates yang ingin memberikan pendampingan untuk suplemen, untuk makanan tambahan, tapi itu kan sifatnya bonus. Seandainya mereka ingin membantu, kita akan terima dengan tangan terbuka. Seandainya pun tidak, kita akan tetap berjalan dengan kekuatan kita sendiri, jelasnya. Namun demikian, lanjut Hasan, tindak lanjut atas komitmen bantuan dari pihak luar tersebut akan ditangani oleh kementerian dan lembaga yang berwenang. Nah, nanti komitmen-komitmen bantuan ini tentu akan di follow up oleh kementerian dan lembaga terkait, terutama Badan Gizi Nasional. Sampai di mana follow up-nya? Mungkin saya harus cari tahu dulu ke Badan Gizi Nasional. Kira-kira begitu, pungkasnya. (Fetra Hariandja) (Fetra Hariandja)",Binti Mufarida,https://img.okezone.com/content/2025/05/26/337/3142085/hasan_nasbi-icr5_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/05/26/337/3142085/hasan-nasbi-pemerintah-sudah-siapkan-dana-mbg-bila-ada-bantuan-alhamdulillah?page=all,c864b1f231a8501da31866d3ef3e26dace4a273ee2bd967978b21d9ce932d22c,2025-11-13 20:25:27.765 1210,okezone,mbg,2025-05-12 21:42:32,Terkuak! Ini Penyebab Keracunan MBG Ratusan Siswa di Bogor,"BOGOR - Penyebab dugaan kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di Kota Bogor, Jawa Barat, akhirnya terkuak. Berdasarkan hasil uji laboratorium, terdapat bakteri E.coli dan Salmonella pada menu makanan yang dikonsumsi oleh para korban. ""Tadi pagi saya menerima hasil pemeriksaan dari Labkesda Kota Bogor, terkait beberapa sampel pemeriksaan. Antara lain, sisa makanan yang pada saat kejadian terjadinya keracunan itu masih tersisa, yang pertama ada dari nasi, kemudian ceplok telur, tahu dan juga toge tumis, serta beberapa bahan lainnya,"" kata Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim kepada wartawan, Senin (12/5/2025). ""Hasil dari pemeriksaan lab yang sudah kita lakukan kurang lebih 4 hari terakhir, karena menunggu proses pengayaan dari bakteri, hasilnya menunjukkan bahwa beberapa bahan itu ternyata mengandung bakteri E.coli dan Samonella,"" sambungnya. Bakteri E.coli dan Samonela ini didapat dari dua jenis makanan yang disajikan kepada siswa yang mengakibatkan lebih dari 200 siswa terdampak. Adapun menu tersebut yaitu menu telor ceplok dengan bumbu baberque dan tumis tahu serta toge. ""Dari ceplok telur yang memakai bumbu barbeque, yang menurut data yang kita peroleh, memasaknya itu kurang lebih di malam harinya, dan kemudian didistribusikannya di siang harinya. Mungkin ini ada masalah SOP, bisa juga mungkin kami kan tidak terlalu detail sampai ke siapa distributornya, bagaimana kondisi telurnya. Tetapi intinya bakteri ini datang dari ceplok telur yang dikasih bumbu barbeque. Kdua ada tumis tahu dan toge, yang juga terindikasi mengandung Samonela. Jadi ada dua Samonella dan bakteri E.coli ini kita peroleh dari dua jenis makanan yang kami periksa,"" bebernya. Selain itu, lanjut Dedie, juga masih menunggu hasil pemeriksaan tambahan lainnta seperti air. Termasuk pemeriksaan langsung dari tubuh siswa. ""Tetapi kesimpulan sementara, yang bisa kami sampaikan bahwa, telah terjadi pendistribusian makanan yang mengandung bakteri E.coli dan Samonella yang kami duga atau dari hasil lab itu samplenya kami peroleh dari SPPG bersangkutan. Jadi untuk itu Pemerintah Kota Bogor dimana siswa siswi ini kan berada di bawah pengampuan Pemerintah kota Bogor, tentu meminta ke depan peristiwa seperti ini tidak terjadi,"" ungkapnya. Selain itu, pihaknya juga meminta kepada pihak terkait untuk lebih memperketat lagi dalam proses masak dan lainnya. Jangan sampai karena permasalahan sepele menjadi besar seperti ini. ""Kami mengeluarkan Kejadian Luar Biasa pada hari Kamis, adalah bertujuan memastikan penanganan medis di rumah sakit seluruh Kota Bogor ini bisa ditangani APBD Kota Bogor,"" pungkasnya. Sebelumnya, ratusan penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) diduga mengalami keracunan dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bosowa Bina Insani, Kota Bogor sejak Rabu 7 Mei 2025. Para korban jumlahnya terus bertambah dan data terakhir mencapai 214 orang. BOGOR - Penyebab dugaan kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di Kota Bogor, Jawa Barat, akhirnya terkuak. Berdasarkan hasil uji laboratorium, terdapat bakteri E.coli dan Salmonella pada menu makanan yang dikonsumsi oleh para korban. ""Tadi pagi saya menerima hasil pemeriksaan dari Labkesda Kota Bogor, terkait beberapa sampel pemeriksaan. Antara lain, sisa makanan yang pada saat kejadian terjadinya keracunan itu masih tersisa, yang pertama ada dari nasi, kemudian ceplok telur, tahu dan juga toge tumis, serta beberapa bahan lainnya,"" kata Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim kepada wartawan, Senin (12/5/2025). ""Hasil dari pemeriksaan lab yang sudah kita lakukan kurang lebih 4 hari terakhir, karena menunggu proses pengayaan dari bakteri, hasilnya menunjukkan bahwa beberapa bahan itu ternyata mengandung bakteri E.coli dan Samonella,"" sambungnya. Bakteri E.coli dan Samonela ini didapat dari dua jenis makanan yang disajikan kepada siswa yang mengakibatkan lebih dari 200 siswa terdampak. Adapun menu tersebut yaitu menu telor ceplok dengan bumbu baberque dan tumis tahu serta toge. ""Dari ceplok telur yang memakai bumbu barbeque, yang menurut data yang kita peroleh, memasaknya itu kurang lebih di malam harinya, dan kemudian didistribusikannya di siang harinya. Mungkin ini ada masalah SOP, bisa juga mungkin kami kan tidak terlalu detail sampai ke siapa distributornya, bagaimana kondisi telurnya. Tetapi intinya bakteri ini datang dari ceplok telur yang dikasih bumbu barbeque. Kdua ada tumis tahu dan toge, yang juga terindikasi mengandung Samonela. Jadi ada dua Samonella dan bakteri E.coli ini kita peroleh dari dua jenis makanan yang kami periksa,"" bebernya. Selain itu, lanjut Dedie, juga masih menunggu hasil pemeriksaan tambahan lainnta seperti air. Termasuk pemeriksaan langsung dari tubuh siswa. ""Tetapi kesimpulan sementara, yang bisa kami sampaikan bahwa, telah terjadi pendistribusian makanan yang mengandung bakteri E.coli dan Samonella yang kami duga atau dari hasil lab itu samplenya kami peroleh dari SPPG bersangkutan. Jadi untuk itu Pemerintah Kota Bogor dimana siswa siswi ini kan berada di bawah pengampuan Pemerintah kota Bogor, tentu meminta ke depan peristiwa seperti ini tidak terjadi,"" ungkapnya. Selain itu, pihaknya juga meminta kepada pihak terkait untuk lebih memperketat lagi dalam proses masak dan lainnya. Jangan sampai karena permasalahan sepele menjadi besar seperti ini. ""Kami mengeluarkan Kejadian Luar Biasa pada hari Kamis, adalah bertujuan memastikan penanganan medis di rumah sakit seluruh Kota Bogor ini bisa ditangani APBD Kota Bogor,"" pungkasnya. Sebelumnya, ratusan penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) diduga mengalami keracunan dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bosowa Bina Insani, Kota Bogor sejak Rabu 7 Mei 2025. Para korban jumlahnya terus bertambah dan data terakhir mencapai 214 orang. (Awaludin)",Putra Ramadhani Astyawan,https://img.okezone.com/content/2025/05/12/338/3138452/siswa_di_bogor_keracunan_mbg-GlEi_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/05/12/338/3138452/terkuak-ini-penyebab-keracunan-mbg-ratusan-siswa-di-bogor?page=all,4411e64f7ffa5c12caf97498ae0c3dae3cd9bd25879663de0db2e098ee9ce4f5,2025-11-13 20:27:25.370 1211,pikiranrakyat,mbg,2025-09-08 19:20:40,"Diduga Mengandung Minyak Babi, BPJPH Harus Awasi Status Kehalalan Ompreng Program MBG","PIKIRAN RAKYAT Anggota Komisi VIII DPR RI Hidayat Nur Wahid meminta meminta Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) agar serius memastikan status kehalalan atau non halal dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Diketahui, beredar informasi, bahwa ompreng atau besek kecil berbahan seng yang digunakan untuk MBG belakangan meresahkan warga. Hal itu lantaran ompreng tersebut diduga diimpor dari China dan berbahan minyak babi. PIKIRAN RAKYAT Anggota Komisi VIII DPR RI Hidayat Nur Wahid meminta meminta Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) agar serius memastikan status kehalalan atau non halal dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Diketahui, beredar informasi, bahwa ompreng atau besek kecil berbahan seng yang digunakan untuk MBG belakangan meresahkan warga. Hal itu lantaran ompreng tersebut diduga diimpor dari China dan berbahan minyak babi. Karena itu, ia juga mendesak agar BPOM segera menyelesaikan pengujiannya terhadap dugaan ompreng tersebut. Meskipun demikian, ia tetap mendukung Program MBG untuk mengatasi masalah bangsa seperti stunting dan kecukupan kebutuhan gizi anak bangsa. Namun pada pelaksanaannya jangan sampai timbul masalah, apalagi yang fundamental terkait status kehalalannya. Karenanya BPJPH sebagai otoritas terkait kehalalan juga harus ikut mengawal dari mulai pengujian hingga mengomunikasikan hasil penelitian terkait status kehalalannya ke masyarakat, ujar pria yang kerap disapa HNW ini dalam keterangan yang dikutip Parlementaria, di Jakarta, Minggu (7/9/2025).HNW menjelaskan dirinya kerap kali mendapatkan laporan beberapa kasus bermasalah dalam pelaksanaan MBG, seperti siswa-siswa yang keracunan, makanan basi, anggaran paket makanan yang tidak sesuai dengan pagu yang ditetapkan, dan belakangan terkait ompreng MBG yang diduga mengandung minyak babi. Hal ini, tegasnya, tentu sangat meresahkan masyarakat umum yang mayoritas beragama Islam, baik yang menjadi penerima manfaat langsung dari MBG maupun tidak. Karena bila betul ompreng itu mengandung babi, maka jelas menghadirkan faktor yang diharamkan oleh Islam. Pada beberapa kunjungan Dapil, banyak juga warga yang menyampaikan keresahannya terkait fenomena ini. Apalagi MBG diberikan di sekolah yang jika rawan masalah, bahkan tidak halal, dikhawatirkan malah berdampak negatif pada anak-anak generasi penerus bangsa, ujar Anggota DPR-RI Dapil DKI Jakarta II ini.Politisi Fraksi PKS ini pun mengapresiasi Komisi IX DPR yang pada rapat terakhir dengan BPOM (3/9) sudah memastikan bahwa BPOM sedang melakukan pengujian terhadap ompreng MBG yang dipermasalahkan tersebut. HNW juga mengapresiasi BPOM yang meminta agar BGN tidak dulu menggunakan jenis/produk ompreng yang sedang dalam pengujian tersebut, sampai selesainya pengujian. Maka agar masalah ini segera selesai, BPOM mestinya menyegerakan kajiannya dan bersama BPJPH mengumumkan hasilnya ke publik.Dalam konteks kehalalannya, maka amanat UU Nomor 33 Tahun 2014 menegaskan bahwa BPJPH berwenang untuk melakukan pengawasan produk yang dikonsumsi warga Indonesia. Di Pasal 18 UU JPH tersebut jelas menyebutkan bahwa di antara yang diharamkan adalah produk dengan bahan yang berasal dari babi.Jika hasil pengujian BPOM menemukan bahwa ompreng MBG itu memang mengandung minyak babi, maka itu masuk kategori produk tidak halal, yang juga wajib dicantumkan keterangan tidak (non) halal pada produk itu sebagaimana ketentuan Pasal 26 ayat(2) UU JPH. Dan dengan status non halal maka ompreng itu tidak boleh digunakan pada penerima manfaat atau siswa yang muslim. Dan alangkah lebih baik dan produktif jika memang terbukti non halal, agar dihentikan penggunaannya, dan agar segera dicari penggantinya dari produk yang berbahan halal dan tidak melibatkan unsur yang haram, dan itu sangat banyak jenisnya dan mudah dicarinya. Itu semua selain untuk memenuhi hak asasi konsumen, juga agar segera dapat menghilangkan keresahan masyarakat yang bila terus dibiarkan akan bisa menghilangkan kepercayaan publik dan bisa berpotensi menggagalkan program Presiden Prabowo yang padahal bisa bermanfaat untuk rakyat, pungkasnya.*** Karena itu, ia juga mendesak agar BPOM segera menyelesaikan pengujiannya terhadap dugaan ompreng tersebut. Meskipun demikian, ia tetap mendukung Program MBG untuk mengatasi masalah bangsa seperti stunting dan kecukupan kebutuhan gizi anak bangsa. Namun pada pelaksanaannya jangan sampai timbul masalah, apalagi yang fundamental terkait status kehalalannya. Karenanya BPJPH sebagai otoritas terkait kehalalan juga harus ikut mengawal dari mulai pengujian hingga mengomunikasikan hasil penelitian terkait status kehalalannya ke masyarakat, ujar pria yang kerap disapa HNW ini dalam keterangan yang dikutip Parlementaria, di Jakarta, Minggu (7/9/2025).HNW menjelaskan dirinya kerap kali mendapatkan laporan beberapa kasus bermasalah dalam pelaksanaan MBG, seperti siswa-siswa yang keracunan, makanan basi, anggaran paket makanan yang tidak sesuai dengan pagu yang ditetapkan, dan belakangan terkait ompreng MBG yang diduga mengandung minyak babi. Hal ini, tegasnya, tentu sangat meresahkan masyarakat umum yang mayoritas beragama Islam, baik yang menjadi penerima manfaat langsung dari MBG maupun tidak. Karena bila betul ompreng itu mengandung babi, maka jelas menghadirkan faktor yang diharamkan oleh Islam. Pada beberapa kunjungan Dapil, banyak juga warga yang menyampaikan keresahannya terkait fenomena ini. Apalagi MBG diberikan di sekolah yang jika rawan masalah, bahkan tidak halal, dikhawatirkan malah berdampak negatif pada anak-anak generasi penerus bangsa, ujar Anggota DPR-RI Dapil DKI Jakarta II ini.Politisi Fraksi PKS ini pun mengapresiasi Komisi IX DPR yang pada rapat terakhir dengan BPOM (3/9) sudah memastikan bahwa BPOM sedang melakukan pengujian terhadap ompreng MBG yang dipermasalahkan tersebut. HNW juga mengapresiasi BPOM yang meminta agar BGN tidak dulu menggunakan jenis/produk ompreng yang sedang dalam pengujian tersebut, sampai selesainya pengujian. Maka agar masalah ini segera selesai, BPOM mestinya menyegerakan kajiannya dan bersama BPJPH mengumumkan hasilnya ke publik.Dalam konteks kehalalannya, maka amanat UU Nomor 33 Tahun 2014 menegaskan bahwa BPJPH berwenang untuk melakukan pengawasan produk yang dikonsumsi warga Indonesia. Di Pasal 18 UU JPH tersebut jelas menyebutkan bahwa di antara yang diharamkan adalah produk dengan bahan yang berasal dari babi.Jika hasil pengujian BPOM menemukan bahwa ompreng MBG itu memang mengandung minyak babi, maka itu masuk kategori produk tidak halal, yang juga wajib dicantumkan keterangan tidak (non) halal pada produk itu sebagaimana ketentuan Pasal 26 ayat(2) UU JPH. Dan dengan status non halal maka ompreng itu tidak boleh digunakan pada penerima manfaat atau siswa yang muslim. Dan alangkah lebih baik dan produktif jika memang terbukti non halal, agar dihentikan penggunaannya, dan agar segera dicari penggantinya dari produk yang berbahan halal dan tidak melibatkan unsur yang haram, dan itu sangat banyak jenisnya dan mudah dicarinya. Itu semua selain untuk memenuhi hak asasi konsumen, juga agar segera dapat menghilangkan keresahan masyarakat yang bila terus dibiarkan akan bisa menghilangkan kepercayaan publik dan bisa berpotensi menggagalkan program Presiden Prabowo yang padahal bisa bermanfaat untuk rakyat, pungkasnya.*** Karena itu, ia juga mendesak agar BPOM segera menyelesaikan pengujiannya terhadap dugaan ompreng tersebut. Meskipun demikian, ia tetap mendukung Program MBG untuk mengatasi masalah bangsa seperti stunting dan kecukupan kebutuhan gizi anak bangsa. Namun pada pelaksanaannya jangan sampai timbul masalah, apalagi yang fundamental terkait status kehalalannya. Karenanya BPJPH sebagai otoritas terkait kehalalan juga harus ikut mengawal dari mulai pengujian hingga mengomunikasikan hasil penelitian terkait status kehalalannya ke masyarakat, ujar pria yang kerap disapa HNW ini dalam keterangan yang dikutip Parlementaria, di Jakarta, Minggu (7/9/2025).HNW menjelaskan dirinya kerap kali mendapatkan laporan beberapa kasus bermasalah dalam pelaksanaan MBG, seperti siswa-siswa yang keracunan, makanan basi, anggaran paket makanan yang tidak sesuai dengan pagu yang ditetapkan, dan belakangan terkait ompreng MBG yang diduga mengandung minyak babi. Hal ini, tegasnya, tentu sangat meresahkan masyarakat umum yang mayoritas beragama Islam, baik yang menjadi penerima manfaat langsung dari MBG maupun tidak. Karena bila betul ompreng itu mengandung babi, maka jelas menghadirkan faktor yang diharamkan oleh Islam. Pada beberapa kunjungan Dapil, banyak juga warga yang menyampaikan keresahannya terkait fenomena ini. Apalagi MBG diberikan di sekolah yang jika rawan masalah, bahkan tidak halal, dikhawatirkan malah berdampak negatif pada anak-anak generasi penerus bangsa, ujar Anggota DPR-RI Dapil DKI Jakarta II ini.Politisi Fraksi PKS ini pun mengapresiasi Komisi IX DPR yang pada rapat terakhir dengan BPOM (3/9) sudah memastikan bahwa BPOM sedang melakukan pengujian terhadap ompreng MBG yang dipermasalahkan tersebut. HNW juga mengapresiasi BPOM yang meminta agar BGN tidak dulu menggunakan jenis/produk ompreng yang sedang dalam pengujian tersebut, sampai selesainya pengujian. Maka agar masalah ini segera selesai, BPOM mestinya menyegerakan kajiannya dan bersama BPJPH mengumumkan hasilnya ke publik.Dalam konteks kehalalannya, maka amanat UU Nomor 33 Tahun 2014 menegaskan bahwa BPJPH berwenang untuk melakukan pengawasan produk yang dikonsumsi warga Indonesia. Di Pasal 18 UU JPH tersebut jelas menyebutkan bahwa di antara yang diharamkan adalah produk dengan bahan yang berasal dari babi.Jika hasil pengujian BPOM menemukan bahwa ompreng MBG itu memang mengandung minyak babi, maka itu masuk kategori produk tidak halal, yang juga wajib dicantumkan keterangan tidak (non) halal pada produk itu sebagaimana ketentuan Pasal 26 ayat(2) UU JPH. Dan dengan status non halal maka ompreng itu tidak boleh digunakan pada penerima manfaat atau siswa yang muslim. Dan alangkah lebih baik dan produktif jika memang terbukti non halal, agar dihentikan penggunaannya, dan agar segera dicari penggantinya dari produk yang berbahan halal dan tidak melibatkan unsur yang haram, dan itu sangat banyak jenisnya dan mudah dicarinya. Itu semua selain untuk memenuhi hak asasi konsumen, juga agar segera dapat menghilangkan keresahan masyarakat yang bila terus dibiarkan akan bisa menghilangkan kepercayaan publik dan bisa berpotensi menggagalkan program Presiden Prabowo yang padahal bisa bermanfaat untuk rakyat, pungkasnya.*** Karena itu, ia juga mendesak agar BPOM segera menyelesaikan pengujiannya terhadap dugaan ompreng tersebut. Meskipun demikian, ia tetap mendukung Program MBG untuk mengatasi masalah bangsa seperti stunting dan kecukupan kebutuhan gizi anak bangsa. Namun pada pelaksanaannya jangan sampai timbul masalah, apalagi yang fundamental terkait status kehalalannya. Karenanya BPJPH sebagai otoritas terkait kehalalan juga harus ikut mengawal dari mulai pengujian hingga mengomunikasikan hasil penelitian terkait status kehalalannya ke masyarakat, ujar pria yang kerap disapa HNW ini dalam keterangan yang dikutip Parlementaria, di Jakarta, Minggu (7/9/2025).HNW menjelaskan dirinya kerap kali mendapatkan laporan beberapa kasus bermasalah dalam pelaksanaan MBG, seperti siswa-siswa yang keracunan, makanan basi, anggaran paket makanan yang tidak sesuai dengan pagu yang ditetapkan, dan belakangan terkait ompreng MBG yang diduga mengandung minyak babi. Hal ini, tegasnya, tentu sangat meresahkan masyarakat umum yang mayoritas beragama Islam, baik yang menjadi penerima manfaat langsung dari MBG maupun tidak. Karena bila betul ompreng itu mengandung babi, maka jelas menghadirkan faktor yang diharamkan oleh Islam. Pada beberapa kunjungan Dapil, banyak juga warga yang menyampaikan keresahannya terkait fenomena ini. Apalagi MBG diberikan di sekolah yang jika rawan masalah, bahkan tidak halal, dikhawatirkan malah berdampak negatif pada anak-anak generasi penerus bangsa, ujar Anggota DPR-RI Dapil DKI Jakarta II ini.Politisi Fraksi PKS ini pun mengapresiasi Komisi IX DPR yang pada rapat terakhir dengan BPOM (3/9) sudah memastikan bahwa BPOM sedang melakukan pengujian terhadap ompreng MBG yang dipermasalahkan tersebut. HNW juga mengapresiasi BPOM yang meminta agar BGN tidak dulu menggunakan jenis/produk ompreng yang sedang dalam pengujian tersebut, sampai selesainya pengujian. Maka agar masalah ini segera selesai, BPOM mestinya menyegerakan kajiannya dan bersama BPJPH mengumumkan hasilnya ke publik.Dalam konteks kehalalannya, maka amanat UU Nomor 33 Tahun 2014 menegaskan bahwa BPJPH berwenang untuk melakukan pengawasan produk yang dikonsumsi warga Indonesia. Di Pasal 18 UU JPH tersebut jelas menyebutkan bahwa di antara yang diharamkan adalah produk dengan bahan yang berasal dari babi.Jika hasil pengujian BPOM menemukan bahwa ompreng MBG itu memang mengandung minyak babi, maka itu masuk kategori produk tidak halal, yang juga wajib dicantumkan keterangan tidak (non) halal pada produk itu sebagaimana ketentuan Pasal 26 ayat(2) UU JPH. Dan dengan status non halal maka ompreng itu tidak boleh digunakan pada penerima manfaat atau siswa yang muslim. Dan alangkah lebih baik dan produktif jika memang terbukti non halal, agar dihentikan penggunaannya, dan agar segera dicari penggantinya dari produk yang berbahan halal dan tidak melibatkan unsur yang haram, dan itu sangat banyak jenisnya dan mudah dicarinya. Itu semua selain untuk memenuhi hak asasi konsumen, juga agar segera dapat menghilangkan keresahan masyarakat yang bila terus dibiarkan akan bisa menghilangkan kepercayaan publik dan bisa berpotensi menggagalkan program Presiden Prabowo yang padahal bisa bermanfaat untuk rakyat, pungkasnya.*** Karena itu, ia juga mendesak agar BPOM segera menyelesaikan pengujiannya terhadap dugaan ompreng tersebut. Meskipun demikian, ia tetap mendukung Program MBG untuk mengatasi masalah bangsa seperti stunting dan kecukupan kebutuhan gizi anak bangsa. Namun pada pelaksanaannya jangan sampai timbul masalah, apalagi yang fundamental terkait status kehalalannya. Karenanya BPJPH sebagai otoritas terkait kehalalan juga harus ikut mengawal dari mulai pengujian hingga mengomunikasikan hasil penelitian terkait status kehalalannya ke masyarakat, ujar pria yang kerap disapa HNW ini dalam keterangan yang dikutip Parlementaria, di Jakarta, Minggu (7/9/2025). HNW menjelaskan dirinya kerap kali mendapatkan laporan beberapa kasus bermasalah dalam pelaksanaan MBG, seperti siswa-siswa yang keracunan, makanan basi, anggaran paket makanan yang tidak sesuai dengan pagu yang ditetapkan, dan belakangan terkait ompreng MBG yang diduga mengandung minyak babi. Hal ini, tegasnya, tentu sangat meresahkan masyarakat umum yang mayoritas beragama Islam, baik yang menjadi penerima manfaat langsung dari MBG maupun tidak. Karena bila betul ompreng itu mengandung babi, maka jelas menghadirkan faktor yang diharamkan oleh Islam. Pada beberapa kunjungan Dapil, banyak juga warga yang menyampaikan keresahannya terkait fenomena ini. Apalagi MBG diberikan di sekolah yang jika rawan masalah, bahkan tidak halal, dikhawatirkan malah berdampak negatif pada anak-anak generasi penerus bangsa, ujar Anggota DPR-RI Dapil DKI Jakarta II ini. Politisi Fraksi PKS ini pun mengapresiasi Komisi IX DPR yang pada rapat terakhir dengan BPOM (3/9) sudah memastikan bahwa BPOM sedang melakukan pengujian terhadap ompreng MBG yang dipermasalahkan tersebut. HNW juga mengapresiasi BPOM yang meminta agar BGN tidak dulu menggunakan jenis/produk ompreng yang sedang dalam pengujian tersebut, sampai selesainya pengujian. Maka agar masalah ini segera selesai, BPOM mestinya menyegerakan kajiannya dan bersama BPJPH mengumumkan hasilnya ke publik. Dalam konteks kehalalannya, maka amanat UU Nomor 33 Tahun 2014 menegaskan bahwa BPJPH berwenang untuk melakukan pengawasan produk yang dikonsumsi warga Indonesia. Di Pasal 18 UU JPH tersebut jelas menyebutkan bahwa di antara yang diharamkan adalah produk dengan bahan yang berasal dari babi. Jika hasil pengujian BPOM menemukan bahwa ompreng MBG itu memang mengandung minyak babi, maka itu masuk kategori produk tidak halal, yang juga wajib dicantumkan keterangan tidak (non) halal pada produk itu sebagaimana ketentuan Pasal 26 ayat(2) UU JPH. Dan dengan status non halal maka ompreng itu tidak boleh digunakan pada penerima manfaat atau siswa yang muslim. Dan alangkah lebih baik dan produktif jika memang terbukti non halal, agar dihentikan penggunaannya, dan agar segera dicari penggantinya dari produk yang berbahan halal dan tidak melibatkan unsur yang haram, dan itu sangat banyak jenisnya dan mudah dicarinya. Itu semua selain untuk memenuhi hak asasi konsumen, juga agar segera dapat menghilangkan keresahan masyarakat yang bila terus dibiarkan akan bisa menghilangkan kepercayaan publik dan bisa berpotensi menggagalkan program Presiden Prabowo yang padahal bisa bermanfaat untuk rakyat, pungkasnya.***",Tim PRMN 06,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2024/02/09/3022291198.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-019632802/diduga-mengandung-minyak-babi-bpjph-harus-awasi-status-kehalalan-ompreng-program-mbg?page=all,fd14fbe02e396f98d99a398c6b9d2979f9b51a2121b9f3db12726cecfb7a0775,2025-11-13 20:27:32.815 1212,kompas,mbg,2025-10-15 11:51:00,Bupati Jeje Setop Dapur MBG yang Diduga Sumber Keracunan Ratusan Siswa di Cisarua Bandung Barat,"BANDUNG BARAT, KOMPAS.com- Operasional dapur penyedia Makan Bergizi Gratis (MBG) milik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Panyandaan di Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, resmi dihentikan.Dapur tersebut diduga menjadi sumberkeracunan massalsetelah menyiapkan dan mendistribusikan menu MBG kepada siswa sejumlah sekolah di wilayahCisaruapada Selasa (13/10/2025).Menu MBG yang berisi nasi, ayam blackpepper, capcay wortel brokoli, tahu goreng, dan potongan buah melon diduga menyebabkan ratusan siswa mengalami gejala keracunan.BupatiBandung Barat,Jeje Ritchie Ismail, mengatakan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap dapur MBG milik SPPG Panyandaan.Baca juga:Korban Keracunan MBG di SMPN 1 Cisarua Tembus 115 Siswa, Kelas Disulap Jadi Posko Darurat Sementara ini kegiatan produksi di dapur SPPG tersebut akan kami hentikan dulu, ujar Jeje saat ditemui di SMPN 1 Cisarua, Selasa (13/10/2025) malam.Sebagai langkah investigasi, Pemkab Bandung Barat akan memeriksa kebersihan dapur, termasuk kondisi bahan baku yang digunakan. Saya belum ke dapur SPPG-nya, nanti akan saya tinjau supaya tahu kondisi sebenarnya, tuturnya.Berdasarkan data yang dihimpun, SPPG Panyandaan memproduksi sekitar 3.649 paket MBG yang disalurkan ke delapan sekolah, yakni SMPN 1 Cisarua, SMKN 1 Cisarua, MA Bina Insani, MA Ponpes Al Furqon, MTs Ponpes Al Furqon, PAUD Al Muslimin, SDN 1 Garuda, dan SDN 1 Barukai.Baca juga:Gelombang Keracunan MBG di Cisarua Meluas, 182 Siswa SD dan SMK Jadi KorbanKejadian ke-4KOMPAS.com/BAGUS PUJI PANUNTUNSeorang siswi korban keracunan menu makan bergizi gratis (MBG) di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat dievakuasi ke ambulans, Rabu (15/10/2025).Kasus keracunan MBG di Kecamatan Cisarua ini merupakan kejadian keempat setelah tiga kasus serupa terjadi sebelumnya, dua di Kecamatan Cipongkor dan satu di Kecamatan Cihampelas. Tentunya kami dari pemerintah daerah Kabupaten Bandung Barat akan melakukan evaluasi mengenai MBG ini. Program ini sebenarnya sangat baik, tapi kalau tidak dievaluasi dengan tepat, kejadian seperti ini bisa terulang lagi, kata Jeje.Perketat PengawasanUntuk mencegah kejadian serupa, Pemkab Bandung Barat berkoordinasi denganBadan Gizi Nasional(BGN) untuk memperketat sistem pengawasan dan membentuk satuan tugas (satgas) di setiap wilayah. BGN sudah menginstruksikan agar dibentuk satgas di setiap Pemda dan Pemkot di seluruh provinsi. Evaluasi harus lebih ketat agar program MBG yang sangat baik ini tidak memberikan efek buruk di lapangan, ujarnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BANDUNG BARAT, KOMPAS.com- Operasional dapur penyedia Makan Bergizi Gratis (MBG) milik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Panyandaan di Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, resmi dihentikan. Dapur tersebut diduga menjadi sumberkeracunan massalsetelah menyiapkan dan mendistribusikan menu MBG kepada siswa sejumlah sekolah di wilayahCisaruapada Selasa (13/10/2025). Menu MBG yang berisi nasi, ayam blackpepper, capcay wortel brokoli, tahu goreng, dan potongan buah melon diduga menyebabkan ratusan siswa mengalami gejala keracunan. BupatiBandung Barat,Jeje Ritchie Ismail, mengatakan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap dapur MBG milik SPPG Panyandaan. Baca juga:Korban Keracunan MBG di SMPN 1 Cisarua Tembus 115 Siswa, Kelas Disulap Jadi Posko Darurat Sementara ini kegiatan produksi di dapur SPPG tersebut akan kami hentikan dulu, ujar Jeje saat ditemui di SMPN 1 Cisarua, Selasa (13/10/2025) malam. Sebagai langkah investigasi, Pemkab Bandung Barat akan memeriksa kebersihan dapur, termasuk kondisi bahan baku yang digunakan. Saya belum ke dapur SPPG-nya, nanti akan saya tinjau supaya tahu kondisi sebenarnya, tuturnya. Berdasarkan data yang dihimpun, SPPG Panyandaan memproduksi sekitar 3.649 paket MBG yang disalurkan ke delapan sekolah, yakni SMPN 1 Cisarua, SMKN 1 Cisarua, MA Bina Insani, MA Ponpes Al Furqon, MTs Ponpes Al Furqon, PAUD Al Muslimin, SDN 1 Garuda, dan SDN 1 Barukai. Baca juga:Gelombang Keracunan MBG di Cisarua Meluas, 182 Siswa SD dan SMK Jadi Korban KOMPAS.com/BAGUS PUJI PANUNTUNSeorang siswi korban keracunan menu makan bergizi gratis (MBG) di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat dievakuasi ke ambulans, Rabu (15/10/2025). KOMPAS.com/BAGUS PUJI PANUNTUNSeorang siswi korban keracunan menu makan bergizi gratis (MBG) di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat dievakuasi ke ambulans, Rabu (15/10/2025). Kasus keracunan MBG di Kecamatan Cisarua ini merupakan kejadian keempat setelah tiga kasus serupa terjadi sebelumnya, dua di Kecamatan Cipongkor dan satu di Kecamatan Cihampelas. Tentunya kami dari pemerintah daerah Kabupaten Bandung Barat akan melakukan evaluasi mengenai MBG ini. Program ini sebenarnya sangat baik, tapi kalau tidak dievaluasi dengan tepat, kejadian seperti ini bisa terulang lagi, kata Jeje. Untuk mencegah kejadian serupa, Pemkab Bandung Barat berkoordinasi denganBadan Gizi Nasional(BGN) untuk memperketat sistem pengawasan dan membentuk satuan tugas (satgas) di setiap wilayah. BGN sudah menginstruksikan agar dibentuk satgas di setiap Pemda dan Pemkot di seluruh provinsi. Evaluasi harus lebih ketat agar program MBG yang sangat baik ini tidak memberikan efek buruk di lapangan, ujarnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/jB0p1GQwU5m3rwej49WIdULuLAY=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/03/03/67c51abb8117a.jpg",https://bandung.kompas.com/read/2025/10/15/115100878/bupati-jeje-setop-dapur-mbg-yang-diduga-sumber-keracunan-ratusan-siswa-di,860c4982c4655ac5f5a460246ec39f96b2561d6613ef360bf3e8145b188f6822,2025-11-13 20:28:00.492 1213,pikiranrakyat,mbg,2025-09-22 06:29:09,"Sikapi Kasus Keracunan MBG, Badan Gizi Nasional Lakukan Investigasi","PIKIRANRAKYAT- Badan Gizi Nasional (BGN) melakukan investigasi internal terhadap munculnya kasus keracunan makanan yang mengakibatkan siswa sampai dirawat dan mendapat pertolongan. Langkah investigasi tersebut untuk mengetahui penyebab kasus tersebut terjadi. Selain investigasi pihak BGN mengambil keputusan untuk menghentikan sementara kegiatan SPPG dan juga melakukan evaluasi. Demikian disampaikan Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Sony Sonjaya yang dilantik Presiden Prabowo beberapa hari lalu dalam wawancara khusus dengan ""PR"" Minggu 21 September 2025 di Bandung. Belakangan ini muncul di berbagai daerah kasus keracunan dialami siswa setelah mengkosumsi makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) termasuk di Garut yang jumlah siswa terkena kasus tersebut cukup banyak. Kata Sony Sonjaya, pada setiap kejadian menonjol seperti yang terjadi pada beberapa daerah, BGN melakukan langkah diantaranya menugaskan jajaran Inspektorat dan Deputi Pemantauan dan Pengawasan untuk melakukan pengecekan mekanisme kegiatan dan kepatuhan terhadap SOP. Wakil Kepala BGN Sony Sonjaya (kanan) bersama Presiden Prabowo Subianto Wakil Kepala BGN Sony Sonjaya (kanan) bersama Presiden Prabowo Subianto Wakil Kepala BGN Sony Sonjaya (kanan) bersama Presiden Prabowo Subianto Langkah berikutnya BGN juga berkoordinasi dengan Polres dan Polda mendukung penyelidikan yang dilakukan. Selanjutnya kata Sony Sonjaya yang pernah menjabat Kapolres Bandung tahun 2011, BGN menghormati proses penyelidikan dan tentunya juga menunggu hasil uji laboratorium. ""Atas kasus yang muncul juga dilakukan investigasi internal oleh BGN dan oleh APH adalah untuk mengetahui letak kesalahan ada dimana, namun demikian secara proaktif BGN melakukan langkah menghentikan sementara kegiatan, melakukan evaluasi internal di dalam SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) ,"" ujar Sony yang pernah sebagai Waditreskrimum Polda Jabar.*** Berita PilihanFakta-fakta Badan Gizi Nasional yang Dibentuk Jokowi, demi Program Makan Gratis Prabowo?Menteri PANRB Dukung Penguatan Tata Kelola dan Digitalisasi Program Prioritas Badan Gizi NasionalKepala Badan Gizi Nasional Datangi KPK, Ada Apa? Berita PilihanFakta-fakta Badan Gizi Nasional yang Dibentuk Jokowi, demi Program Makan Gratis Prabowo?Menteri PANRB Dukung Penguatan Tata Kelola dan Digitalisasi Program Prioritas Badan Gizi NasionalKepala Badan Gizi Nasional Datangi KPK, Ada Apa? Berita Pilihan Fakta-fakta Badan Gizi Nasional yang Dibentuk Jokowi, demi Program Makan Gratis Prabowo?Menteri PANRB Dukung Penguatan Tata Kelola dan Digitalisasi Program Prioritas Badan Gizi NasionalKepala Badan Gizi Nasional Datangi KPK, Ada Apa? Fakta-fakta Badan Gizi Nasional yang Dibentuk Jokowi, demi Program Makan Gratis Prabowo? Fakta-fakta Badan Gizi Nasional yang Dibentuk Jokowi, demi Program Makan Gratis Prabowo? Fakta-fakta Badan Gizi Nasional yang Dibentuk Jokowi, demi Program Makan Gratis Prabowo? Fakta-fakta Badan Gizi Nasional yang Dibentuk Jokowi, demi Program Makan Gratis Prabowo? Menteri PANRB Dukung Penguatan Tata Kelola dan Digitalisasi Program Prioritas Badan Gizi Nasional Menteri PANRB Dukung Penguatan Tata Kelola dan Digitalisasi Program Prioritas Badan Gizi Nasional Menteri PANRB Dukung Penguatan Tata Kelola dan Digitalisasi Program Prioritas Badan Gizi Nasional Menteri PANRB Dukung Penguatan Tata Kelola dan Digitalisasi Program Prioritas Badan Gizi Nasional Kepala Badan Gizi Nasional Datangi KPK, Ada Apa? Kepala Badan Gizi Nasional Datangi KPK, Ada Apa? Kepala Badan Gizi Nasional Datangi KPK, Ada Apa? Kepala Badan Gizi Nasional Datangi KPK, Ada Apa?",Irwan Natsir,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/19/870706859.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019663731/sikapi-kasus-keracunan-mbg-badan-gizi-nasional-lakukan-investigasi?page=all,d85ce96971815b578193366e577a9ed8e563cae794fabb8d6cde7596ef46f360,2025-11-13 20:25:32.561 1214,detik,mbg,2025-11-03 14:31:00,"Intip Mesin Pencuci Ompreng Milik Polda Kalsel, Higienis dan Efisien","Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Kalimantan Selatan kini punya mesin pencuci ompreng. Mesin ini punya kemampuan yang cukup canggih, yakni dapat dengan cepat membersihkan sisa makanan. Dijelaskan oleh Kepala SPPG Polda Kalsel, Bayu, bahwa proses pencucian ompreng kini tak lagi memakan waktu lama dan memerlukan tenaga manusia yang banyak. Pencucian ompreng dipastikan lebih cepat, dalam waktu 30 detik untuk satu ompreng. ""Kalau satu ompreng itu dibersihkan bisa 30 detik selesai, kemudian ini juga mempersingkat waktu untuk membersihkan 3000 ompreng dalam sehari,"" ujar Bayu pada detikKalimantan, Senin (3/11/2025). SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT Tak cuma sekedar efisien, pencucian ompreng menggunakan mesin itu sudah dilengkapi dengan air panas yang akan mensterilkan ompreng. Sehingga ketika keluar dari mesin, ompreng sudah dalam kondisi bersih dan higenis. ""Apalagi tidak terpapar tangan manusia dalam proses pembersihannya, begitu keluar dia masih lembab. Tetapi didinginkan sebentar saja itu sudah kering,"" katanya. Cara pencucian ompreng menggunakan mesin ini pun tak sulit. Pertama, petugas membersihkan ompreng dengan mencelupkan sebentar ke wadah berisi air yang telah dicampur deterjen khusus dan cairan sanitizer. Kemudian ompreng dimasukkan ke mesin melewati proses pembersihan dengan air panas bersuhu 67 derajat Celsius dan mesin blower 87 derajat Celsius untuk pengeringnya. Diungkapkan Bayu, biasanya pencucian ompreng dilakukan mulai pukul 12.00 Wita, hingga sekitar pukul 20.00 Wita dengan tenaga manusia sebanyak 10-14 orang. Namun, usai ada mesin ini hanya membutuhkan 8 tenaga manusia dengan waktu yang singkat. ""Kalau dengan mesin ini dari pukul 12.00 Wita sampai 15.00 Wita. Itu yang bikin lama karena harus menunggu semua ompreng selesai diambil kembali,"" sebutnya. Dengan adanya mesin ini, Bayu mengungkap pihaknya bisa semakin mempersingkat waktu untuk mempersiapkan alat untuk makanan bergizi gratis (MBG) keesokan harinya.",Khairun Nisa -detikKalimantan,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/03/mesin-pencuci-ompreng-milik-polda-kalsel-foto-khairun-nisadetikkalimantan-1762153780702_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/kalimantan/berita/d-8191746/intip-mesin-pencuci-ompreng-milik-polda-kalsel-higienis-dan-efisien,c5f5be333a09387544e8978f14da16a1dd652ffee6b27d9aff317ca1d95cba3e,2025-11-13 20:25:32.832 1215,kompas,mbg,2025-10-17 22:23:24,"Diduga Keracunan MBG, 7 Siswa SDN Ciangsana 02 Bogor Mual dan Muntah","BOGOR, KOMPAS.com- Sebanyak tujuh siswa dari SDN Ciangsana 02, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, diduga mengalami keracunan makanan setelah menyantap hidangan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Kamis (16/10/2025).Insiden tersebut dilaporkan oleh Puskesmas Ciangsana setelah para siswa mengeluhkan gejalamual,muntah, pusing, dan sakit perut.KepalaDinas KesehatanKabupatenBogor, Fusia Meidiawaty menyebutkan, gejala mulai muncul sekitar pukul 11.15 WIB, dengan masa inkubasi sekitar 15 menit setelah makan siang.Baca juga:Warga Pekanbaru soal MBG Rp 10.000 Dapat Ayam dan Telur: Cuma Dapat Mi RebusMenu yang dikonsumsi para siswa terdiri dari nasi putih, ayam goreng tepung asam manis, tahu goreng, sayur campur, dan jeruk.""Dugaan keracunan dilaporkan oleh Puskesmas Ciangsana setelah tujuh siswa itu mengalami gejala mual, muntah, pusing, dan sakit perut usai menyantap makanan bergizi gratis,"" ujar Fusia dalam keterangannya pada Jumat (17/10/2025).Ketujuh siswa yang sempat menjalani perawatan di Puskesmas Ciangsana diperbolehkan pulang pada pukul 13.00 WIB di hari yang sama.Baca juga:10 Bulan MBG, 5,7 Juta Warga Jateng Terima Manfaat, 1.800 SPPG BeroperasiInvestigasi Penyedia MakananDari data Dinas Kesehatan, total terdapat 3.034 siswa dari 10 sekolah di wilayah Ciangsana yang menerima makanan dari ProgramMBGyang disalurkan oleh SPPH Ciangsana di bawah Yayasan Rumika Peduli Bangsa.Sebagai langkah lanjutan, Dinas Kesehatan telah menurunkan tim untuk melakukan investigasi di lokasi dapur penyedia makanan.Tim juga mengambil sampel hidangan untuk diuji di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kabupaten Bogor guna memastikan penyebab pasti dugaan keracunan tersebut.Meski situasi telah terkendali, Dinas Kesehatan mengimbau semua puskesmas di Kabupaten Bogor untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kasus serupa. Koordinasi lintas sektor penting agar penanganan cepat dilakukan bila gejala serupa muncul, kata Fusia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BOGOR, KOMPAS.com- Sebanyak tujuh siswa dari SDN Ciangsana 02, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, diduga mengalami keracunan makanan setelah menyantap hidangan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Kamis (16/10/2025). Insiden tersebut dilaporkan oleh Puskesmas Ciangsana setelah para siswa mengeluhkan gejalamual,muntah, pusing, dan sakit perut. KepalaDinas KesehatanKabupatenBogor, Fusia Meidiawaty menyebutkan, gejala mulai muncul sekitar pukul 11.15 WIB, dengan masa inkubasi sekitar 15 menit setelah makan siang. Baca juga:Warga Pekanbaru soal MBG Rp 10.000 Dapat Ayam dan Telur: Cuma Dapat Mi Rebus Menu yang dikonsumsi para siswa terdiri dari nasi putih, ayam goreng tepung asam manis, tahu goreng, sayur campur, dan jeruk. ""Dugaan keracunan dilaporkan oleh Puskesmas Ciangsana setelah tujuh siswa itu mengalami gejala mual, muntah, pusing, dan sakit perut usai menyantap makanan bergizi gratis,"" ujar Fusia dalam keterangannya pada Jumat (17/10/2025). Ketujuh siswa yang sempat menjalani perawatan di Puskesmas Ciangsana diperbolehkan pulang pada pukul 13.00 WIB di hari yang sama. Baca juga:10 Bulan MBG, 5,7 Juta Warga Jateng Terima Manfaat, 1.800 SPPG Beroperasi Dari data Dinas Kesehatan, total terdapat 3.034 siswa dari 10 sekolah di wilayah Ciangsana yang menerima makanan dari ProgramMBGyang disalurkan oleh SPPH Ciangsana di bawah Yayasan Rumika Peduli Bangsa. Sebagai langkah lanjutan, Dinas Kesehatan telah menurunkan tim untuk melakukan investigasi di lokasi dapur penyedia makanan. Tim juga mengambil sampel hidangan untuk diuji di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kabupaten Bogor guna memastikan penyebab pasti dugaan keracunan tersebut. Meski situasi telah terkendali, Dinas Kesehatan mengimbau semua puskesmas di Kabupaten Bogor untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kasus serupa. Koordinasi lintas sektor penting agar penanganan cepat dilakukan bila gejala serupa muncul, kata Fusia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/qXgG2sLe_SU8UtpOl6l7fmBNHLQ=/82x0:1094x675/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/08/25/68ac3bd99a317.jpg",https://bandung.kompas.com/read/2025/10/17/222324678/diduga-keracunan-mbg-7-siswa-sdn-ciangsana-02-bogor-mual-dan-muntah,d019ad68db4b69e0b6ee6c1b31a0159bc81635b00acae3baf232703999d46ffe,2025-11-13 20:25:32.997 1224,kompas,mbg,2025-10-17 18:37:59,"Ini Skor untuk 7 Program Prabowo Versi IndoStrategi, MBG Peringkat Berapa?","JAKARTA, KOMPAS.com- IndoStrategi merilis hasil riset dan survei terkait penilaian terhadap tujuh program dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.Penilaian terhadap tujuh program tersebut dalam rangka satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran yang jatuh pada 20 Oktober mendatang.IndoStrategi menggunakan metode penilaian dengan skala 0 sampai 5, dengan rincian 0- 2 (kinerja buruk), 2-4 (kinerja sedang), dan 4-5 (kinerja baik).Baca juga:Prabowo Ceritakan Latar Belakang Digagasnya MBG kepada Steve ForbesBerikut skor untuk tujuh program pemerintahan Prabowo-Gibran menurut IndoStrategi:Pemeriksaan Kesehatan Gratis, mendapatkan skor 3,42;Sekolah Rakyat, mendapatkan skor 3,13;Sekolah Unggul Garuda, mendapatkan skor 3,00;Lumbung Pangan Nasional (Food Estate), mendapatkan skor 2,94;Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, mendapatkan skor 2,77;3 Juta Rumah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah, mendapatkan skor 2,69;Makan Bergizi Gratis(MBG), mendapatkan skor 2,68.Direktur Riset IndoStrategi, Ali Noer Zaman menjelaskan bahwa program Pemeriksaan Kesehatan Gratis mendapatkan skor tertinggi karena dinilai relevan dengan kebutuhan masyarakat.""Dalam hal ini, pemerintah perlu meningkatkan sosialisasi yang menjangkau seluruh wilayah, termasuk daerah miskin dan terpencil,"" ujar Ali dalam rilis surveinya, Jumat (17/10/2025).Baca juga:Pimpinan Komisi X Usul Dapur MBG di Sekolah Dikhususkan untuk Daerah 3TAdapun MBG yang menjadi prioritas Prabowo justru mendapatkan skor terendah dari tujuh program pemerintah yang dinilai.Ali menjelaskan, hal tersebut dipengaruhi oleh kasus keracunan MBG yang terjadi di banyak daerah dan menimbulkan ribuan korban.Selain itu, dibandingkannya MBG dengan program serupa di negara lain juga menjadi faktor tingginya ekspektasi masyarakat.""Penilaian tersebut kemungkinan dipengaruhi oleh masifnya pemberitaan keracunan makanan di beberapa sekolah, dan upaya membandingkanprogram MBGdi Indonesia dengan program makan bergizi di negara-negara maju,"" ujar Ali.Baca juga:Prabowo Sampaikan Capaian 1 Tahun Pemerintahan, Ada MBG hingga Desa NelayanKendati demikian, responden tetap menilai bahwa MBG merupakan program yang baik dalam meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia.Untuk memperbaiki program tersebut, pemerintahan Prabowo perlu mengevaluasi tata kelola program, termasuk pelibatan sekolah dan masyarakat dalam penyediaan makanan.""Yang perlu diperbaiki adalah tata kelola, seperti melibatkan peran aktif sekolah dalam mempersiapkan makanan dan kontribusi masyarakat untuk mengurangi beban berat anggaran yang harus ditanggung oleh APBN,"" ujar Ali.Baca juga:Prabowo Optimistis Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Tercapai berkat MBGRiset IndoStrategi dilakukan pada awal September hingga 13 Oktober 2025 menggunakan metode purposive sampling dengan melibatkan 424 responden dari 34 provinsi.Para responden dipilih berdasarkan pendidikan minimal strata satu (S1) dan pekerjaan tetap seperti guru, dosen, aktivis, karyawan, atau pengusaha.Selain wawancara langsung, penelitian ini juga menganalisis sumber berita daring dan luring, dokumen resmi pemerintah, serta pandangan para pengamat dan akademisi.IndoStrategi juga melibatkan 10 ahli dari berbagai bidang dalam diskusi kelompok terpumpun (FGD) untuk memperkuat hasil analisis.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- IndoStrategi merilis hasil riset dan survei terkait penilaian terhadap tujuh program dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Penilaian terhadap tujuh program tersebut dalam rangka satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran yang jatuh pada 20 Oktober mendatang. IndoStrategi menggunakan metode penilaian dengan skala 0 sampai 5, dengan rincian 0- 2 (kinerja buruk), 2-4 (kinerja sedang), dan 4-5 (kinerja baik). Baca juga:Prabowo Ceritakan Latar Belakang Digagasnya MBG kepada Steve Forbes Berikut skor untuk tujuh program pemerintahan Prabowo-Gibran menurut IndoStrategi: Direktur Riset IndoStrategi, Ali Noer Zaman menjelaskan bahwa program Pemeriksaan Kesehatan Gratis mendapatkan skor tertinggi karena dinilai relevan dengan kebutuhan masyarakat. ""Dalam hal ini, pemerintah perlu meningkatkan sosialisasi yang menjangkau seluruh wilayah, termasuk daerah miskin dan terpencil,"" ujar Ali dalam rilis surveinya, Jumat (17/10/2025). Baca juga:Pimpinan Komisi X Usul Dapur MBG di Sekolah Dikhususkan untuk Daerah 3T Adapun MBG yang menjadi prioritas Prabowo justru mendapatkan skor terendah dari tujuh program pemerintah yang dinilai. Ali menjelaskan, hal tersebut dipengaruhi oleh kasus keracunan MBG yang terjadi di banyak daerah dan menimbulkan ribuan korban. Selain itu, dibandingkannya MBG dengan program serupa di negara lain juga menjadi faktor tingginya ekspektasi masyarakat. ""Penilaian tersebut kemungkinan dipengaruhi oleh masifnya pemberitaan keracunan makanan di beberapa sekolah, dan upaya membandingkanprogram MBGdi Indonesia dengan program makan bergizi di negara-negara maju,"" ujar Ali. Baca juga:Prabowo Sampaikan Capaian 1 Tahun Pemerintahan, Ada MBG hingga Desa Nelayan Kendati demikian, responden tetap menilai bahwa MBG merupakan program yang baik dalam meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia. Untuk memperbaiki program tersebut, pemerintahan Prabowo perlu mengevaluasi tata kelola program, termasuk pelibatan sekolah dan masyarakat dalam penyediaan makanan. ""Yang perlu diperbaiki adalah tata kelola, seperti melibatkan peran aktif sekolah dalam mempersiapkan makanan dan kontribusi masyarakat untuk mengurangi beban berat anggaran yang harus ditanggung oleh APBN,"" ujar Ali. Baca juga:Prabowo Optimistis Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Tercapai berkat MBG Riset IndoStrategi dilakukan pada awal September hingga 13 Oktober 2025 menggunakan metode purposive sampling dengan melibatkan 424 responden dari 34 provinsi. Para responden dipilih berdasarkan pendidikan minimal strata satu (S1) dan pekerjaan tetap seperti guru, dosen, aktivis, karyawan, atau pengusaha. Selain wawancara langsung, penelitian ini juga menganalisis sumber berita daring dan luring, dokumen resmi pemerintah, serta pandangan para pengamat dan akademisi. IndoStrategi juga melibatkan 10 ahli dari berbagai bidang dalam diskusi kelompok terpumpun (FGD) untuk memperkuat hasil analisis.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/x6TXtRkiySXnTmuV9djuCncfTzI=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/15/68eee727418d9.jpeg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/17/18375991/ini-skor-untuk-7-program-prabowo-versi-indostrategi-mbg-peringkat-berapa,2c9cb9a4954633d39fd31483c30244bbb335d9263532ceb3875eba4cd5289608,2025-11-13 20:25:54.512 1216,okezone,mbg,2025-05-23 17:41:23,"Realisasi Anggaran MBG Rp3 Triliun, Ini Daftar Penerimanya","JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengumumkan realisasi anggaran program Makan Bergizi Gratis ( MBG ) telah mencapai Rp3 triliun hingga 21 Mei 2025,. Sampai dengan 21 Mei, realisasi anggaran yang telah cair adalah Rp3 triliun rupiah. Kalau kita lihat, yang telah dijangkau mendapatkan Makan Bergizi Gratis ini ada 3.977.514 orang, terdiri dari siswa SD, SMP, SLTA dan sederajat, serta ibu hamil, kata Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara dalam paparan APBN Kita di Jakarta, Jumat (23/5/2025). 1. Program MBG Suahasil melanjut, program MBG saat ini dilayani oleh 1.386 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur umum yang tersebar di berbagai wilayah. Jumlah ini diproyeksikan meningkat drastis untuk mendukung target ekspansi program pada kuartal keempat tahun ini. 2. Target Awal Penerima MBG Menurutnya, target awal penerima MBG yang semula ditetapkan sebesar 17,9 juta orang untuk tahun 2025, kini ditingkatkan menjadi 82,9 juta penerima pada akhir tahun. Untuk mendukung hal itu, pemerintah akan menyiapkan sebanyak 32.000 SPPG di seluruh Indonesia. ""Di APBN kami tetap mensiagakan untuk kebutuhan tambahan anggaran seperti yang telah disampaikan, yaitu sebesar Rp100 triliun jika memang akan terlaksana 82,9 juta penerima selama Q4 2025,"" jelas Seperti diketahui, program Makan Bergizi Gratis menjadi salah satu simbol prioritas pembangunan sumber daya manusia dalam APBN 2025, seiring dengan fokus pemerintah meningkatkan kualitas gizi anak-anak dan mendukung tumbuh kembang generasi masa depan Indonesia. JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengumumkan realisasi anggaran program Makan Bergizi Gratis ( MBG ) telah mencapai Rp3 triliun hingga 21 Mei 2025,. Sampai dengan 21 Mei, realisasi anggaran yang telah cair adalah Rp3 triliun rupiah. Kalau kita lihat, yang telah dijangkau mendapatkan Makan Bergizi Gratis ini ada 3.977.514 orang, terdiri dari siswa SD, SMP, SLTA dan sederajat, serta ibu hamil, kata Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara dalam paparan APBN Kita di Jakarta, Jumat (23/5/2025). Suahasil melanjut, program MBG saat ini dilayani oleh 1.386 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur umum yang tersebar di berbagai wilayah. Jumlah ini diproyeksikan meningkat drastis untuk mendukung target ekspansi program pada kuartal keempat tahun ini. Menurutnya, target awal penerima MBG yang semula ditetapkan sebesar 17,9 juta orang untuk tahun 2025, kini ditingkatkan menjadi 82,9 juta penerima pada akhir tahun. Untuk mendukung hal itu, pemerintah akan menyiapkan sebanyak 32.000 SPPG di seluruh Indonesia. ""Di APBN kami tetap mensiagakan untuk kebutuhan tambahan anggaran seperti yang telah disampaikan, yaitu sebesar Rp100 triliun jika memang akan terlaksana 82,9 juta penerima selama Q4 2025,"" jelas Seperti diketahui, program Makan Bergizi Gratis menjadi salah satu simbol prioritas pembangunan sumber daya manusia dalam APBN 2025, seiring dengan fokus pemerintah meningkatkan kualitas gizi anak-anak dan mendukung tumbuh kembang generasi masa depan Indonesia. (Taufik Fajar)",Tangguh Yudha,https://img.okezone.com/content/2025/05/23/320/3141436/makan_bergizi_gratis-xJAl_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/05/23/320/3141436/realisasi-anggaran-mbg-rp3-triliun-ini-daftar-penerimanya?page=all,8ef0e5c76cfe74fb01d8064b3b4428b626430e0d8c361ac646035c36d74a13ad,2025-11-13 20:25:38.320 1217,pikiranrakyat,mbg,2025-09-21 19:30:12,"Banyak Kasus Keracunan, Komnas Perlindungan Anak Indonesia Minta Program MBG Dihentikan Sementara","PIKIRAN RAKYAT -Komnas Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai peristiwa keracunan demi keracunan makanan yang dialami anak Indonesia dalam program MBG, sudah tidak bisa ditolerir. Terakhir harus dialami anak-anak di umur sangat belia usia PAUD. Saya kira pertahanan anak sekecil itu, sangat berbeda dengan orang dewasa. Apalagi bila menghadapi keluarga yang kurang perhatian atau kurang peka kondisi anak, kata Jasra Putra, Wakil Ketua KPAI, kemarin. KPAI pun menyoroti berbagai peristiwa keracunan makanan yang terus meningkat. Baca Juga:Istana Minta Maaf Banyak Keracunan Massal Akibat MBG, Janji Evaluasi Perbaikan Kejadiannya bukan menurun ya. Satu kasus anak yang mengalami keracunan bagi KPAI sudah cukup banyak. Artinya pemerintah perlu evaluasi menyeluruh program MBG, kata Jasra. KPAI mengusulkan agar program MBG segera dihentikan sementara, sampai benar-benar instrumen panduan dan pengawasan yang sudah dibuat BGN benar-benar dilaksanakan dengan baik. Mungkin kita tidak terlalu tahu, apa yang terjadi didalam. Tetapi dari jumlah korban, data, dan peristiwa kita tahu ada yang tidak terkontrol. Ibarat mobil, punya target ingin cepat sampai, tetapi pandangan kita ke kaca depan mobil, tidak bisa mengawasi apa yang ada di depan, karena kecepatan yang terlalu tinggi, kata Jasra. Baca Juga:Diduga Keracunan MBG, Sembilan Siswa MTs Islamiyah Sayang Dilarikan ke RSUD Sayang Cianjur Jika program ini ingin terus dijalankan sampai akhir tahun dalam memenuhi target, KPAI khawatir akan semakin banyak kejadian yang tidak diinginkan, khususnya menimpa anak-anak. Sebelumnya KPAI, CISDI, WVI melaksanakan Survei Suara Anak Untuk Program Makan Bergizi Gratis yang dilaksanakan di 12 provinsi dengan 1.624 responden anak dan anak disabilitas. Yang berproses sejak 14 April hingga 23 Agustus 2025. Dari 1.624 responden anak, ada 583 anak menerima makanan MBG sudah rusak, bau dan basi. Bahkan 11 responden menyatakan meski sudah rusak, bau dan basi mereka tetap mengkonsumsinya karena berbagai sebab. Kemudian responden anak meminta adanya penyesuaian MBG. Beberapa anak meminta agar tim pelaksana lebih sering mengajak diskusi atau mendengarkan pendapat dari siswa. Baca Juga:Tindak Lanjut Dugaan Keracunan 12 Pelajar SDN Legokhayam Kabupaten Bandung, Sampel Diuji di Laboratorium Tujuannya, agar kualitas makanan dan programnya sesuai kebutuhan, makanan yang dikasih juga harus dijaga, waktu pemberian, supaya tetap enak dan sehat. Ada responden anak yang menulis, Tolong perbaiki kualitas makanan dan tempat makan MBG nya karena terkadang saya merasakan bau tidak sedap dari tempat makan MBG dan saya pernah beberapa kali mendapatkan buah/sayur yang ada ulatnya, terimakasih, tutur Jasra. Dalam temuan KPAI anak-anak meminta agar kualitas makanan tetap fresh tidak basi saat mau dimakan. Pasalnya, makanan yang sudah tidak fresh membuat anak-anak malas untuk menyantapnya. Baca Juga:Komisi IX DPR RI Soroti Pelaksanaan Program MBG, Perlu Ada Evaluasi Distribusi MBG Dari temuan tersebut, bisa disimpulkan ada beberapa poin penting. Pertama, pemahaman MBG yang masih berkutat pada dampak ekonomi, harus ditingkatkan. Karena ternyata unsur higienitas, pilihan asal bahan bahan dasar, proses memasak, penyajian menjadi efek yang lebih penting dipikirkan. Agar siswa, orangtua tidak hanya berkutat pada masalah ekonomi, dengan alasan hemat, mengurangi uang jajan dan lain lain, ungkapnya. Jasra menambahkan, sebenarnya responden anak, sangat senang adanya budaya makan bersama, namun kalau melihat aspek kualitas makanan dan ketepatan waktu serta penyajian makanan, tentu sangat disayangkan. Ketiga, aspek keamanan pangan, aspek penyajian yang memenuhi kebersihan masih menjadi persoalan serius. Temuan ini sejalan dengan temuan KPAI dan media tentang maraknya keracunan makanan dalam MBG. Baik yang dilaporkan di nasional maupun daerah ke BGN. Baca Juga:Purbaya Soroti Program MBG yang Masih Jauh dari Target, Desak Monitoring Lebih Transparan Jasra menegaskan, prinsip-prinsip perlindungan anak harus menjadi pedoman dalam semua aspek pengambilan kebijakan dan program MBG, yaitu prinsip non diskriminasi, prinsip kepentingan terbaik bagi anak, prinsip kelangsungan hidup dan perkembangan anak, serta prinsip penghargaan terhadap pendapat anak. Oleh sebab itu, pemerintah harus memastikan pemenuhan hak anak untuk memperoleh makan bergizi gratis yang aman dan berkualitas dengan mendorong mekanisme standar keamanan pangan dan pemenuhan gizi, pelaporan dan akuntabilitasnya, serta pemulihan atas kerugian yang ditimbulkan dari kasus tidak diinginkan seperti keracunan dan makanan yang tidak layak. (*) Berita PilihanMenyoal Keracunan MBG di SMPN 35 Bandung, Pakar: Perbaiki Kelemahannya, Bukan MenghentikannyaKeracunan dalam Program MBG Berulang, Pakar Keamanan Pangan Bilang Kuncinya di Sanitasi dan Pengendalian SuhuKasus Keracunan di Program MBG Berulang, Audit Keamanan Pangan BGN dan Kemenkes DisorotPuluhan Murid di Cidolog Sukabumi Diduga Keracunan MBGPuskesmas Cidaun Cianjur Tangani 12 Santri Diduga Keracunan, Hasil Uji Lab Masih DitungguBelasan Murid SD di Cilengkrang Kabupaten Bandung Diduga Keracunan, Alami Mual dan Muntah Setelah Makan MBG Berita PilihanMenyoal Keracunan MBG di SMPN 35 Bandung, Pakar: Perbaiki Kelemahannya, Bukan MenghentikannyaKeracunan dalam Program MBG Berulang, Pakar Keamanan Pangan Bilang Kuncinya di Sanitasi dan Pengendalian SuhuKasus Keracunan di Program MBG Berulang, Audit Keamanan Pangan BGN dan Kemenkes DisorotPuluhan Murid di Cidolog Sukabumi Diduga Keracunan MBGPuskesmas Cidaun Cianjur Tangani 12 Santri Diduga Keracunan, Hasil Uji Lab Masih DitungguBelasan Murid SD di Cilengkrang Kabupaten Bandung Diduga Keracunan, Alami Mual dan Muntah Setelah Makan MBG Berita Pilihan Menyoal Keracunan MBG di SMPN 35 Bandung, Pakar: Perbaiki Kelemahannya, Bukan MenghentikannyaKeracunan dalam Program MBG Berulang, Pakar Keamanan Pangan Bilang Kuncinya di Sanitasi dan Pengendalian SuhuKasus Keracunan di Program MBG Berulang, Audit Keamanan Pangan BGN dan Kemenkes DisorotPuluhan Murid di Cidolog Sukabumi Diduga Keracunan MBGPuskesmas Cidaun Cianjur Tangani 12 Santri Diduga Keracunan, Hasil Uji Lab Masih DitungguBelasan Murid SD di Cilengkrang Kabupaten Bandung Diduga Keracunan, Alami Mual dan Muntah Setelah Makan MBG Menyoal Keracunan MBG di SMPN 35 Bandung, Pakar: Perbaiki Kelemahannya, Bukan Menghentikannya Menyoal Keracunan MBG di SMPN 35 Bandung, Pakar: Perbaiki Kelemahannya, Bukan Menghentikannya Menyoal Keracunan MBG di SMPN 35 Bandung, Pakar: Perbaiki Kelemahannya, Bukan Menghentikannya Menyoal Keracunan MBG di SMPN 35 Bandung, Pakar: Perbaiki Kelemahannya, Bukan Menghentikannya Keracunan dalam Program MBG Berulang, Pakar Keamanan Pangan Bilang Kuncinya di Sanitasi dan Pengendalian Suhu Keracunan dalam Program MBG Berulang, Pakar Keamanan Pangan Bilang Kuncinya di Sanitasi dan Pengendalian Suhu Keracunan dalam Program MBG Berulang, Pakar Keamanan Pangan Bilang Kuncinya di Sanitasi dan Pengendalian Suhu Keracunan dalam Program MBG Berulang, Pakar Keamanan Pangan Bilang Kuncinya di Sanitasi dan Pengendalian Suhu Kasus Keracunan di Program MBG Berulang, Audit Keamanan Pangan BGN dan Kemenkes Disorot Kasus Keracunan di Program MBG Berulang, Audit Keamanan Pangan BGN dan Kemenkes Disorot Kasus Keracunan di Program MBG Berulang, Audit Keamanan Pangan BGN dan Kemenkes Disorot Kasus Keracunan di Program MBG Berulang, Audit Keamanan Pangan BGN dan Kemenkes Disorot Puluhan Murid di Cidolog Sukabumi Diduga Keracunan MBG Puluhan Murid di Cidolog Sukabumi Diduga Keracunan MBG Puluhan Murid di Cidolog Sukabumi Diduga Keracunan MBG Puluhan Murid di Cidolog Sukabumi Diduga Keracunan MBG Puskesmas Cidaun Cianjur Tangani 12 Santri Diduga Keracunan, Hasil Uji Lab Masih Ditunggu Puskesmas Cidaun Cianjur Tangani 12 Santri Diduga Keracunan, Hasil Uji Lab Masih Ditunggu Puskesmas Cidaun Cianjur Tangani 12 Santri Diduga Keracunan, Hasil Uji Lab Masih Ditunggu Puskesmas Cidaun Cianjur Tangani 12 Santri Diduga Keracunan, Hasil Uji Lab Masih Ditunggu Belasan Murid SD di Cilengkrang Kabupaten Bandung Diduga Keracunan, Alami Mual dan Muntah Setelah Makan MBG Belasan Murid SD di Cilengkrang Kabupaten Bandung Diduga Keracunan, Alami Mual dan Muntah Setelah Makan MBG Belasan Murid SD di Cilengkrang Kabupaten Bandung Diduga Keracunan, Alami Mual dan Muntah Setelah Makan MBG Belasan Murid SD di Cilengkrang Kabupaten Bandung Diduga Keracunan, Alami Mual dan Muntah Setelah Makan MBG",Dini Kamilani,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/17/3628632516.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019663204/banyak-kasus-keracunan-komnas-perlindungan-anak-indonesia-minta-program-mbg-dihentikan-sementara?page=all,8f7150c372b890fb65eeb8e44e4f1e91aadb0babe1b2986e7870ab2c1d2306c8,2025-11-13 20:25:43.398 1218,kompas,mbg,2025-10-17 20:03:02,"Puluhan Ribu Siswa di Kulon Progo Sudah Dapat MBG, tetapi SPPG Bersertifikat Masih Minim","KULON PROGO, KOMPAS.com Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) telah melayani lebih dari 59.000 siswa di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, namun sebagian besar Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) masih belum memenuhi standar sertifikasi yang diwajibkan.Hal ini diungkapkan oleh Satuan Tugas (Satgas) Percepatan MBGKulon Progo, yang baru saja dibentuk sebagai respons terhadap insiden kontaminasi makanan beberapa waktu lalu. Pemantauan dilakukan pada setiap tahapan, mulai dari proses pembuatan, penyajian, hingga konsumsimakanan bergizi gratisoleh siswa. Pemantauan dilakukan pada pemenuhan sertifikasi, kata Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kulon Progo, Nur Hadiyanto, melalui keterangan tertulis pada Jumat (17/10/2025).Baca juga:Soal Keracunan MBG di SMAN 1 Yogyakarta, Dinkes DIY Sebut Semua Makanan DicurigaiSaat ini, dari 26 SPPG yang ada, sebanyak 21 SPPG telah beroperasi penuh.Data terbaru menunjukkan bahwa lebih dari 59.000 siswa dari total sasaran 87.760 siswa telah menerima layanan MBG, yang mencakup seluruh jenjang pendidikan, mulai dari TK hingga SLB.Namun, hingga pertengahan Oktober 2025, capaian Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) hanya baru diperoleh oleh 6 SPPG, sementara pelatihan penjamah makanan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) hanya tercatat 23 SPPG, dan uji laboratorium air baru dilakukan pada 12 SPPG.Ironisnya, belum ada SPPG yang memiliki sertifikat halal.Distribusi layanan juga masih belum merata, dengan 7 SPPG yang melayani lebih dari 3.500 siswa.""Jumlah ini terlalu besar dan bisa memengaruhi kualitas layanan, ujar Nur, yang juga menjabat dalam Satgas MBG.Baca juga:Spesial, Hari Ini Siswa SMK Pekanbaru Nikmati MBG dengan Menu Favorit PrabowoNur menjelaskan bahwa salah satu faktor risiko terletak pada proses memasak dalam skala besar.""Potensi kontaminasi semakin besar dalam proses memasak skala besar, pembagian, hingga distribusi,"" tambahnya.Satgas dibentuk usai makanan terkontaminasiPembentukan Satgas MBG melalui SK Bupati Nomor 321/A/2025 dipicu oleh insiden kontaminasi makanan yang ditemukan pada akhir Juli 2025.Baca juga:Ratusan Siswa di Yogakarta Keracunan MBG, Wali Kota Hasto Telepon Kepala BGNHasil uji laboratorium dari BLKK Yogyakarta mengungkap adanya tiga jenis bakteri berbahaya dalam sampel makanan MBG saat itu.Oleh karena itu, Satgas MBG berkomitmen untuk mempercepat pemenuhan sertifikasi pada semua SPPG dan menyeimbangkan jumlah siswa yang dilayani agar tidak timpang. Fokus kami saat ini adalah mengejar ketertinggalan sertifikasi, terutama SLHS dan halal, serta memperbaiki distribusi siswa antar SPPG, tegas Nur.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KULON PROGO, KOMPAS.com Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) telah melayani lebih dari 59.000 siswa di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, namun sebagian besar Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) masih belum memenuhi standar sertifikasi yang diwajibkan. Hal ini diungkapkan oleh Satuan Tugas (Satgas) Percepatan MBGKulon Progo, yang baru saja dibentuk sebagai respons terhadap insiden kontaminasi makanan beberapa waktu lalu. Pemantauan dilakukan pada setiap tahapan, mulai dari proses pembuatan, penyajian, hingga konsumsimakanan bergizi gratisoleh siswa. Pemantauan dilakukan pada pemenuhan sertifikasi, kata Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kulon Progo, Nur Hadiyanto, melalui keterangan tertulis pada Jumat (17/10/2025). Baca juga:Soal Keracunan MBG di SMAN 1 Yogyakarta, Dinkes DIY Sebut Semua Makanan Dicurigai Saat ini, dari 26 SPPG yang ada, sebanyak 21 SPPG telah beroperasi penuh. Data terbaru menunjukkan bahwa lebih dari 59.000 siswa dari total sasaran 87.760 siswa telah menerima layanan MBG, yang mencakup seluruh jenjang pendidikan, mulai dari TK hingga SLB. Namun, hingga pertengahan Oktober 2025, capaian Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) hanya baru diperoleh oleh 6 SPPG, sementara pelatihan penjamah makanan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) hanya tercatat 23 SPPG, dan uji laboratorium air baru dilakukan pada 12 SPPG. Ironisnya, belum ada SPPG yang memiliki sertifikat halal. Distribusi layanan juga masih belum merata, dengan 7 SPPG yang melayani lebih dari 3.500 siswa. ""Jumlah ini terlalu besar dan bisa memengaruhi kualitas layanan, ujar Nur, yang juga menjabat dalam Satgas MBG. Baca juga:Spesial, Hari Ini Siswa SMK Pekanbaru Nikmati MBG dengan Menu Favorit Prabowo Nur menjelaskan bahwa salah satu faktor risiko terletak pada proses memasak dalam skala besar. ""Potensi kontaminasi semakin besar dalam proses memasak skala besar, pembagian, hingga distribusi,"" tambahnya. Pembentukan Satgas MBG melalui SK Bupati Nomor 321/A/2025 dipicu oleh insiden kontaminasi makanan yang ditemukan pada akhir Juli 2025. Baca juga:Ratusan Siswa di Yogakarta Keracunan MBG, Wali Kota Hasto Telepon Kepala BGN Hasil uji laboratorium dari BLKK Yogyakarta mengungkap adanya tiga jenis bakteri berbahaya dalam sampel makanan MBG saat itu. Oleh karena itu, Satgas MBG berkomitmen untuk mempercepat pemenuhan sertifikasi pada semua SPPG dan menyeimbangkan jumlah siswa yang dilayani agar tidak timpang. Fokus kami saat ini adalah mengejar ketertinggalan sertifikasi, terutama SLHS dan halal, serta memperbaiki distribusi siswa antar SPPG, tegas Nur.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/UdmmoXTPP_0jBN3N3nntzrf5noQ=/0x0:1000x667/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/01/07/677cd050d91fd.jpg",https://yogyakarta.kompas.com/read/2025/10/17/200302078/puluhan-ribu-siswa-di-kulon-progo-sudah-dapat-mbg-tetapi-sppg,d7f711aadc29de0f94c3edcc2d6adc447055b141f781ba115c6c20ccfe90b40c,2025-11-13 20:25:43.665 1219,detik,mbg,2025-11-03 14:08:00,Krista Exhibitions Kembali Gelar SIAL Interfood 2025 di JIExpo Kemayoran,"Industri MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition) sepanjang tahun 2025 menunjukkan kontribusi yang kuat terhadap perekonomian nasional. Menurut data dari Kementerian Pariwisata RI (Kemenpar), event-event yang mendapat dukungan Kemenpar berhasil memberikan dampak signifikan dengan menghadirkan 10,8 juta pengunjung, melibatkan 95.000 pekerja event, mengikutsertakan 14.800 UMKM serta menghasilkan perputaran ekonomi sebesar Rp 11,82 triliun. Keberhasilan ini mencerminkan besarnya potensi industri MICE sebagai penggerak ekonomi sekaligus wadah promosi lintas sektor, termasuk industri makanan dan minuman yang tengah tumbuh pesat. Pertumbuhan positif di industri makanan dan minuman yang melatarbelakangi Krista Exhibitions untuk kembali menyelenggarakan SIAL Interfood 2025. Pameran ini telah memasuki edisi ke-26 yang akan digelar di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran pada 12-15 November 2025. Chief Executive Officer (CEO) Krista Exhibitions, Daud D Salim menyampaikan memasuki penyelenggaraan tahun 2025, pihaknya terus bertransformasi menjadi platform global yang tidak hanya menampilkan beragam produk unggulan, tetapi juga memperkuat konektivitas antar pelaku industri dari seluruh dunia. ""Tahun ini, kami menghadirkan sinergi yang lebih erat antara pemerintah, asosiasi, dan pelaku usaha, guna memperkuat ekosistem industri makanan dan minuman Indonesia di pasar internasional. Program ini menjadi wujud nyata komitmen kami dalam mendukung kreativitas, kualitas, serta daya saing produk lokal di kancah global,"" ungkap Daud, dalam keterangan tertulis, Senin (3/11/2025). ""Kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih setingginya kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi. Semoga pameran ini menjadi momentum penting bagi kemajuan industri makanan dan minuman Indonesia menuju masa depan yang lebih berkelanjutan, inovatif dan berdaya saing tinggi"" sambungnya. SIAL Interfood 2025 menghadirkan beragam inovasi, inspirasi, serta peluang bisnis terkini di sektor makanan, minuman, jasa boga, hotel, restoran, kafe hingga bakery yang menegaskan peran penting sektor MICE dalam mendorong pertumbuhan dan daya saing industri makanan dan minuman Indonesia di pasar global. Sebagai pameran makanan dan minuman terbesar di Asia Tenggara, pameran ini siap menghadirkan lebih dari 1.500 peserta dari 26 negara, antara lain Thailand, Indonesia, Iran, Singapura, Arab Saudi, Malaysia, Vietnam, Mesir, Korea, Turki, Rusia, Jepang, Taiwan, Tiongkok, Amerika Serikat, Pakistan, Maroko, Hong Kong, Filipina, India, Jordania, Palestina, Dubai (UAE), Italia, Swiss dan Jerman, termasuk 100 UMKM unggulan Indonesia dengan produk inovatif dan siap ekspor. Selama empat hari penyelenggaraan, pameran ini menargetkan kehadiran lebih dari 90.000 pengunjung yang akan menikmati beragam peluang bisnis, inspirasi, dan tren terbaru industri makanan dan minuman global. Untuk lebih memeriahkan pameran tahun ini, Krista Exhibitions menghadirkan tiga ajang besar dalam pameran ini yaitu Seafood Show Asia Expo, INAShop Expo dan All Indonesia CoolTech Expo, yang bersama-sama menghadirkan pengalaman terpadu dari bahan baku, inovasi teknologi, hingga solusi bisnis ritel. Sebagai pameran tahunan yang terus berkembang, pameran ini tidak hanya berfungsi sebagai etalase inovasi produk dan teknologi terbaru, tetapi juga menjadi wadah strategis untuk memperkuat ketahanan pangan nasional. Melalui kolaborasi antara produsen, distributor, eksportir, importir, supplier, horeca, ajang ini diharapkan juga dapat mendorong efisiensi produksi, memperluas pasar ekspor dan meningkatkan daya saing industri makanan dan minuman Indonesia di kancah global. Krista Exhibitions selaku penyelenggara berperan aktif menghadirkan program business matching yang mempertemukan pelaku usaha lokal dengan pembeli dan mitra internasional. Selain itu, pameran ini menjadi sumber inspirasi bagi generasi muda dan wirausahawan baru yang ingin berinovasi dan berkontribusi dalam industri makanan dan minuman yang terus berkembang. Pameran ini menghadirkan inspirasi, inovasi serta peluang bisnis bagi para pelaku industri makanan dan minuman, diantaranya dukungan dari Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) serta Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) yang akan menampilkan UKM binaan dengan beragam produk unggulan siap ekspor. Dukungan datang dari The Indonesian Association of Culinary Professionals (ACP) selaku mitra Krista Exhibiitons melalui acara 'La Cuisine Cooking Competition 2025', suatu kompetisi bergengsi yang diikuti oleh hampir 1.000 chef dari dalam dan luar negeri dengan menampilkan kreativitas, keterampilan dan inovasi kuliner terbaik. Selain itu, Krista Exhibitions mendapatkan dukungan Dewan Kopi Indonesia, yang turut berperan dalam Indonesia Coffee Art Battle (ICAB) dan SIAL Roasting Competitions, yang mempertemukan para barista dan roaster terbaik dari berbagai daerah di Indonesia. Sebagai upaya meningkatkan kompetensi para pengusaha penyedia Makanan Bergizi Gratis (MBG), Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI) akan menyelenggarakan Pelatihan dan Uji Kompetensi Keamanan Pangan Siap Saji. Kegiatan ini bertujuan memperkuat kapasitas para pelaku usaha dalam menerapkan standar higienitas, kebersihan dan keamanan pangan, sehingga kualitas makanan yang disajikan senantiasa memenuhi ketentuan serta layak konsumsi. Melalui program ini, APJI berharap para penyedia makanan MBG dapat terus meningkatkan profesionalisme dan kesadaran akan pentingnya penerapan prinsip keamanan pangan dalam setiap tahapan proses pengolahan dan penyajian makanan. Pameran ini juga menyuguhkan beragam program inspiratif yaitu ajang bergengsi yang menampilkan produk kuliner paling inovatif untuk pasar global. Ragam kegiatan menarik turut melengkapi pameran, mulai dari talk show Artisan Tea-Harmony of Science and Art, Aussie Meat Academy-Lamb Butchery Workshop, hingga seminar IPF tentang Food Packaging Regulation Update in Indonesia. Sebagai puncak acara, pameran ini akan menggelar Innovation Night dan Awarding Night yang juga menjadi bagian dari rangkaian Business Matching, menampilkan berbagai produk inovatif dari UMKM unggulan yang berkompetisi secara prfesional. Malam istimewa ini akan dimeriahkan oleh Long Cake Collaboration-Innovation Night, kolaborasi spektakuler antar chef dalam menciptakan kreasi kue panjang sebagai simbol kreativitas dan sinergi industri kuliner. Acara di pameran ini akan ditutup dengan Awarding Night, yang menjadi ajang apresiasi bagi para peserta dan innovator. Kesuksesan pameran ini tidak terlepas dari dukungan penuh Kemenpar yang menaungi sektor MICE, Kementerian Ekonomi Kreatif RI (Ekraf), Kementerian Perdagangan RI (Kemendag), Kementerian Perindustrian RI (Kemenperin) dan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI (KKP), serta Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Penyelenggaraan ini juga mendapatkan dukungan dari berbagai kedutaan besar dan trade commission asing dari negara-negara sahabat, serta dukungan dari berbagai asosiasi terkemuka di industri terkait yang senantiasa berkolaborasi dalam mendorong pertumbuhan dan inovasi di sektor makanan dan minuman nasional. Jangan lewatkan kesempatan untuk menjadi bagian dari pameran makanan dan minuman internasional terbesar di Indonesia, tempat bertemunya inspirasi, inovasi dan peluang bisnis. Pendaftaran pengunjung dapat dilakukan melalui tautan resmi: https://register.kristaonline.com/visitor/sialinterfood. Tiket masuk dikenakan biaya sebesar Rp 200.000,- untuk akses selama empat hari penyelenggaraan pameran. Perlu diinformasikan SIAL InterFood 2025,merupakan pameran resmi yang sepenuhnya diselenggarakan oleh Krista Exhibitions. Tonton juga Video: Ragam Inovasi F&B Terdepan di SIAL Interfood 2024",Hana Nushratu -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/03/krista-exhibitions-1762167687353_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8191721/krista-exhibitions-kembali-gelar-sial-interfood-2025-di-jiexpo-kemayoran,8466c83fa941a2e869d9e0f9aa7436aa291f472aef3b59e43dc144e6a89ef38a,2025-11-13 20:25:43.904 1220,kompas,mbg,2025-10-15 14:42:32,BPJPH Bersama BGN Mulai Terapkan Sertifikasi Halal di Tiap Dapur MBG,"JAKARTA, KOMPAS.com- Badan Gizi Nasional (BGN) bersama Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) memulai penerapan sertifikasi halal pada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia.Tujuannya adalah untuk memastikan setiap produk, khususnya yang disediakan oleh SPPG pada program MBG, telah memenuhi standar halal. Koordinasi antara BPJPH dan BGN menghasilkan keputusan penting, yaitu bahwa pada setiap SPPG di seluruh Indonesia memiliki SDM penyelia halal yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Proses Produk Halal (PPH), kata Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan, dalam keterangan resmi, Rabu (15/10/2025).Dia mengatakan, dengan kebijakan ini, seluruh proses produksi, mulai dari pemerolehan bahan hingga penyajian makanan dalam program MBG, akan berada dalam pengawasan langsung penyelia halal yang memahami dan menerapkan prinsip Jaminan Produk Halal (JPH).Baca juga:Presiden Prabowo Disebut Minta Menu MBG Diisi 2 Jenis LaukSaat ini, BPJPH dan BGN tengah mempersiapkan pelatihan penyelia halal SPPG dengan melibatkan Lembaga Pelatihan JPH, baik dari lembaga pelatihan kerja (LPK) maupun perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Dengan adanya penyelia halal di setiap SPPG, maka prinsiptrustability,traceability, dantransparencybenar-benar bisa diterapkan dari hulu ke hilir, untuk menghasilkan produk yang sehat, aman, bergizi serta halal dan thoyyib, kata Ahmad Haikal.Pria yang akrab disapa Babe Haikal tersebut mengatakan, konsep halal sejatinya mencerminkan tiga prinsip utama, yaknitrustability,traceability, dantransparency.Babe Haikal juga mengungkapkan bahwa halal kini telah menjadi standar global yang dipakai oleh siapapun, bahkan di negara-negara non-Muslim. Kami akan memastikan seluruh mekanisme berjalan sesuai standar halal nasional. Implementasi halal di SPPG bukan sekadar kebijakan administratif, melainkan bagian integral dari tata kelola pangan publik yang berintegritas, lanjut dia.Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang menyebut, implementasisertifikasi halalini sebagai bagian dari visi besar negara dalam memastikan gizi dan kepercayaan publik.Baca juga:Di Hadapan Mahasiswa, Ketua Komisi III Ngaku Tak Pernah Temukan Warga Tolak MBG Kami ingin setiap makanan bergizi yang disajikan kepada masyarakat mencerminkan standar kualitas tertinggi, bersih, sehat, dan halal. Inilah bentuk tanggung jawab negara terhadap gizi dan kepercayaan publik, ujar Nanik.Ia memastikan, BGN tidak berhenti pada tataran kebijakan, melainkan juga pada pengawasan dan pendampingan langsung. Kami ingin setiap SPPG menjadi contoh nyata praktik halal yang mudah diterapkan dan menyatukan semua pihak tanpa sekat, tegas dia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Badan Gizi Nasional (BGN) bersama Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) memulai penerapan sertifikasi halal pada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia. Tujuannya adalah untuk memastikan setiap produk, khususnya yang disediakan oleh SPPG pada program MBG, telah memenuhi standar halal. Koordinasi antara BPJPH dan BGN menghasilkan keputusan penting, yaitu bahwa pada setiap SPPG di seluruh Indonesia memiliki SDM penyelia halal yang bertanggung jawab atas pelaksanaan Proses Produk Halal (PPH), kata Kepala BPJPH Ahmad Haikal Hasan, dalam keterangan resmi, Rabu (15/10/2025). Dia mengatakan, dengan kebijakan ini, seluruh proses produksi, mulai dari pemerolehan bahan hingga penyajian makanan dalam program MBG, akan berada dalam pengawasan langsung penyelia halal yang memahami dan menerapkan prinsip Jaminan Produk Halal (JPH). Baca juga:Presiden Prabowo Disebut Minta Menu MBG Diisi 2 Jenis Lauk Saat ini, BPJPH dan BGN tengah mempersiapkan pelatihan penyelia halal SPPG dengan melibatkan Lembaga Pelatihan JPH, baik dari lembaga pelatihan kerja (LPK) maupun perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Dengan adanya penyelia halal di setiap SPPG, maka prinsiptrustability,traceability, dantransparencybenar-benar bisa diterapkan dari hulu ke hilir, untuk menghasilkan produk yang sehat, aman, bergizi serta halal dan thoyyib, kata Ahmad Haikal. Pria yang akrab disapa Babe Haikal tersebut mengatakan, konsep halal sejatinya mencerminkan tiga prinsip utama, yaknitrustability,traceability, dantransparency. Babe Haikal juga mengungkapkan bahwa halal kini telah menjadi standar global yang dipakai oleh siapapun, bahkan di negara-negara non-Muslim. Kami akan memastikan seluruh mekanisme berjalan sesuai standar halal nasional. Implementasi halal di SPPG bukan sekadar kebijakan administratif, melainkan bagian integral dari tata kelola pangan publik yang berintegritas, lanjut dia. Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang menyebut, implementasisertifikasi halalini sebagai bagian dari visi besar negara dalam memastikan gizi dan kepercayaan publik. Baca juga:Di Hadapan Mahasiswa, Ketua Komisi III Ngaku Tak Pernah Temukan Warga Tolak MBG Kami ingin setiap makanan bergizi yang disajikan kepada masyarakat mencerminkan standar kualitas tertinggi, bersih, sehat, dan halal. Inilah bentuk tanggung jawab negara terhadap gizi dan kepercayaan publik, ujar Nanik. Ia memastikan, BGN tidak berhenti pada tataran kebijakan, melainkan juga pada pengawasan dan pendampingan langsung. Kami ingin setiap SPPG menjadi contoh nyata praktik halal yang mudah diterapkan dan menyatukan semua pihak tanpa sekat, tegas dia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/JbKwwMXhvA0wdOOi165t8G54xhY=/45x0:1395x900/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/09/68e7bafe8d9a7.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/15/14423221/bpjph-bersama-bgn-mulai-terapkan-sertifikasi-halal-di-tiap-dapur-mbg,cc3dbbc7d4b116a6864f26b466f8ac02414a8d91f76c5c49af753b8778f9be60,2025-11-13 20:27:29.303 1221,okezone,mbg,2025-05-22 21:40:11,Walikota Bogor Bidik Peluang Kebangkitan Ekonomi dari Program MBG dan Koperasi Merah Putih,"JAKARTA - Walikota Bogor, Dedie A. Rachim menyatakan Kota Bogor melihat banyak peluang besar di depan mata. Terutama dengan adanya kebangkitan ekonomi yang dipicu oleh implementasi program Makan Bergizi Gratis . 1. Akan Bawa Dampak Positif Berbicara di depan Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo, menurut Dedie program yang merupakan salah satu inisiatif nasional tersebut, diyakini akan membawa dampak positif yang signifikan bagi perekonomian lokal. ""Di Bogor saja akan kita bangun 82 titik SPPG atau dapur untuk melayani 120 ribu anak sekolah, dan 120 ribu ini per hari bukan per bulan, di mana bukan hanya anak tetapi juga ibu hamil dan balita ini akan kita layani nanti ke depan,"" ungkap Dedie saat menghadiri kolaborasi antara MNC Bank dan BPR Kota Bogor, Kamis (22/5/2025). Dedie menambahkan, 82 titik Sentra Pelayanan Pangan Gizi (SPPG) atau dapur ini ditargetkan akan direalisasikan hingga tahun 2027. Menurutnya, dari proses logistik penyediaan bahan baku untuk dapur-dapur tersebut saja, sudah berpotensi membangkitkan sektor ekonomi baru di Kota Bogor. ""Makanya, kalau Kota Bogor bisa mengambil kesempatan ini kemudian berkolaborasi dengan Badan Gizi Nasional sebetulnya ini kesempatan yang luar biasa,"" tegas Dedie. 2. Program Koperasi Merah Putih Dia menyoroti peran program Koperasi Merah Putih di Bogor yang saat ini mempersiapkan 68 koperasi. Masing-masing koperasi ini nantinya diharapkan dapat mendukung kebutuhan logistik dari program Makan Bergizi Gratis. Sinergi antara program pemerintah daerah dan nasional ini diharapkan dapat menciptakan rantai pasok yang kuat dan memberdayakan ekonomi kerakyatan di Kota Bogor. Adapun Dedie menyambut baik kerja sama PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) atau MNC Bank, anak usaha dari PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) yang merupakan bagian dari MNC Group, yang resmi menjalin kolaborasi strategis dengan Perumda BPR Bank Kota Bogor (BPR Bank Kota Bogor). JAKARTA - Walikota Bogor, Dedie A. Rachim menyatakan Kota Bogor melihat banyak peluang besar di depan mata. Terutama dengan adanya kebangkitan ekonomi yang dipicu oleh implementasi program Makan Bergizi Gratis . Berbicara di depan Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo, menurut Dedie program yang merupakan salah satu inisiatif nasional tersebut, diyakini akan membawa dampak positif yang signifikan bagi perekonomian lokal. ""Di Bogor saja akan kita bangun 82 titik SPPG atau dapur untuk melayani 120 ribu anak sekolah, dan 120 ribu ini per hari bukan per bulan, di mana bukan hanya anak tetapi juga ibu hamil dan balita ini akan kita layani nanti ke depan,"" ungkap Dedie saat menghadiri kolaborasi antara MNC Bank dan BPR Kota Bogor, Kamis (22/5/2025). Dedie menambahkan, 82 titik Sentra Pelayanan Pangan Gizi (SPPG) atau dapur ini ditargetkan akan direalisasikan hingga tahun 2027. Menurutnya, dari proses logistik penyediaan bahan baku untuk dapur-dapur tersebut saja, sudah berpotensi membangkitkan sektor ekonomi baru di Kota Bogor. ""Makanya, kalau Kota Bogor bisa mengambil kesempatan ini kemudian berkolaborasi dengan Badan Gizi Nasional sebetulnya ini kesempatan yang luar biasa,"" tegas Dedie. Dia menyoroti peran program Koperasi Merah Putih di Bogor yang saat ini mempersiapkan 68 koperasi. Masing-masing koperasi ini nantinya diharapkan dapat mendukung kebutuhan logistik dari program Makan Bergizi Gratis. Sinergi antara program pemerintah daerah dan nasional ini diharapkan dapat menciptakan rantai pasok yang kuat dan memberdayakan ekonomi kerakyatan di Kota Bogor. Adapun Dedie menyambut baik kerja sama PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) atau MNC Bank, anak usaha dari PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) yang merupakan bagian dari MNC Group, yang resmi menjalin kolaborasi strategis dengan Perumda BPR Bank Kota Bogor (BPR Bank Kota Bogor). (Taufik Fajar)",Anggie Ariesta,https://img.okezone.com/content/2025/05/22/320/3141208/walikota_bogor_dan_hary_tanoe-Ztap_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/05/22/320/3141208/walikota-bogor-bidik-peluang-kebangkitan-ekonomi-dari-program-mbg-dan-koperasi-merah-putih?page=all,146d6458e4b265a9dc6090942215cd7d8d58d63eede29b0b83daed24faa11357,2025-11-13 20:25:49.767 1222,pikiranrakyat,mbg,2025-09-20 09:27:00,"Istana Minta Maaf Banyak Keracunan Massal Akibat MBG, Janji Evaluasi Perbaikan","PIKIRAN RAKYAT -Istana melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan permohonan maaf atas serangkaian kasus keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di beberapa daerah. ""Atas nama pemerintah dan mewakili Badan Gizi Nasional, kami memohon maaf karena terjadi beberapa kali kasus (keracunan makanan) di sejumlah daerah,"" katanya. ""Itu bukan sesuatu yang diharapkan, apalagi disengaja,"" katanya saat konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, mengutip dari Antaranews. Baca Juga:Sahidin Soroti Dugaan SPPG Fiktif dalam Program MBG di Kepri Siswa di salah satu sekolah di Kota Cimahi menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Siswa di salah satu sekolah di Kota Cimahi menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Siswa di salah satu sekolah di Kota Cimahi menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Lebih lanjut, Prasetyo menegaskan pemerintah tengah menempuh berbagai langkah untuk merespons kasus keracunan makanan program MBG yang menimpa sejumlah penerima manfaat program gizi. Prasetyo, perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN), menyampaikan bahwa pihaknya bersama pemerintah daerah telah bergerak cepat memberikan penanganan terbaik bagi warga terdampak. Selain itu, pemerintah segera berkoordinasi dengan BGN dan pemerintah daerah guna melakukan evaluasi menyeluruh atas kejadian ini. Ini tentu menjadi catatan penting sekaligus bahan evaluasi. Saat ini upaya mitigasi dan perbaikan sedang dilakukan agar masalah serupa tidak terulang, ujar Prasetyo. Baca Juga:Modus MBG, Warga Garut Gelapkan 1,35 Ton Beras di Ciamis Sebagai bagian dari langkah perbaikan, BGN menargetkan ""zero incident"" atau nol kasus dalam pelayanan program gizi. Salah satu fokusnya adalah pembenahan dapur di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), agar kualitas distribusi gizi semakin terjamin.*** Berita PilihanTerdampak Program MBG, Pasokan Daging Ayam Berkurang dan Harganya MelejitKomisi IX DPR RI Soroti Pelaksanaan Program MBG, Perlu Ada Evaluasi Distribusi MBGCakupan MBG di Kota Cimahi Terus Bertambah, 16 SPPG Sudah Berjalan Berita PilihanTerdampak Program MBG, Pasokan Daging Ayam Berkurang dan Harganya MelejitKomisi IX DPR RI Soroti Pelaksanaan Program MBG, Perlu Ada Evaluasi Distribusi MBGCakupan MBG di Kota Cimahi Terus Bertambah, 16 SPPG Sudah Berjalan Berita Pilihan Terdampak Program MBG, Pasokan Daging Ayam Berkurang dan Harganya MelejitKomisi IX DPR RI Soroti Pelaksanaan Program MBG, Perlu Ada Evaluasi Distribusi MBGCakupan MBG di Kota Cimahi Terus Bertambah, 16 SPPG Sudah Berjalan Terdampak Program MBG, Pasokan Daging Ayam Berkurang dan Harganya Melejit Terdampak Program MBG, Pasokan Daging Ayam Berkurang dan Harganya Melejit Terdampak Program MBG, Pasokan Daging Ayam Berkurang dan Harganya Melejit Terdampak Program MBG, Pasokan Daging Ayam Berkurang dan Harganya Melejit Komisi IX DPR RI Soroti Pelaksanaan Program MBG, Perlu Ada Evaluasi Distribusi MBG Komisi IX DPR RI Soroti Pelaksanaan Program MBG, Perlu Ada Evaluasi Distribusi MBG Komisi IX DPR RI Soroti Pelaksanaan Program MBG, Perlu Ada Evaluasi Distribusi MBG Komisi IX DPR RI Soroti Pelaksanaan Program MBG, Perlu Ada Evaluasi Distribusi MBG Cakupan MBG di Kota Cimahi Terus Bertambah, 16 SPPG Sudah Berjalan Cakupan MBG di Kota Cimahi Terus Bertambah, 16 SPPG Sudah Berjalan Cakupan MBG di Kota Cimahi Terus Bertambah, 16 SPPG Sudah Berjalan Cakupan MBG di Kota Cimahi Terus Bertambah, 16 SPPG Sudah Berjalan",Ramadhan D Waluya,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/19/2662643645.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019660068/istana-minta-maaf-banyak-keracunan-massal-akibat-mbg-janji-evaluasi-perbaikan?page=all,85bd62a93693a6dc68c60d28195756ae2f6ffd77e6c924a5d8aa4fcc9a668be9,2025-11-13 20:25:54.088 1223,detik,mbg,2025-11-03 13:42:00,"Kapolres Dumai Kuliah Umum di Kampus, Bicara Green Policing hingga Dubalang","Kapolres Dumai AKBP Angga Febrian Herlambang menjadi keynote speaker pada kuliah umum di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Lancang Kuning, Dumai. AKBP Angga bicara soal Green Policing hingga Dubalang. Dalam sambutannya, Kapolres menekankan pentingnya sinergi antara kepolisian dan mahasiswa dalam menjaga keamanan, ketertiban, serta kelestarian lingkungan di wilayah Dumai. "" Green Policing adalah wujud komitmen kami untuk menjadikan perlindungan lingkungan sebagai bagian utama dari tugas kepolisian. Kami mengajak mahasiswa untuk turut serta dalam menjaga lingkungan sekitar, dimulai dari kampus hingga lingkungan tempat tinggal,"" ujar Angga, Senin (3/11/2025). Angga mengatakan mahasiswa memiliki peran penting dalam memastikan keberlangsungan lingkungan di Bumi Lancang Kuning ini. Ia pun mengajak para mahasiswa menjadi agen perubahan dalam mewujudkan Provinsi Riau yang lebih hijau. Pada kesempatan itu, AKBP Angga juga memperkenalkan program-program unggulan lainnya dari Polda Riau, antara lain Tim RAGA (Riau Anti Geng dan Anarkisme), yang bertujuan menciptakan keamanan dan ketertiban masyarakat. Tim RAGA adalah representasi Polri untuk terus hadir di tengah-tengah masyarakat dan memberikan rasa aman. ""Tugas Tim RAGA adalah berpatroli sebagai langkah upaya preemtif dan preventif dalam mencegah terjadinya gangguan kamtibmas,"" imbuhnya. Kapolres juga menyinggung JALUR (Jelajah Riau untuk Rakyat), sebuah program yang diinisiasi Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan dalam upaya meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat di pesisir yang kurang mendapatkan sentuhan dari pemerintah. Program JALUR hadir tidak hanya membantu perekonomian warga, tetapi juga memberikan pelayanan terhadap akses pendidikan hingga kesehatan masyarakat pesisir. ""Kami juga berharap mahasiswa dapat menjadi relawan yang membantu kami dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang membutuhkan dalam upaya mendukung program Jalur ini,"" tuturnya. Program lain yang tak kalah pentingnya di Polda Riau adalah 'Tabung harmoni Hijau', sebuah bank pohon yang menjadi pusat pembibitan berbagai jenis tanaman buah dan tanaman kayu. Tabung Harmoni Hijau juga menjadi prototipe yang nantinya akan terintegrasi dengan Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam mendukung program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG). Dalam upaya penegakan hukum terhadap pelaku perusakan lingkungan hidup, Polda Riau juga menggandeng Dubalang. Dubalang adalah pengamanan swakarsa masyarakat adat yang menjadi penjaga dan pelindung alam dari aktivitas penambangan ilegal. ""Kami mengajak mahasiswa untuk turut serta mengawasi dan melaporkan aktivitas ilegal yang dapat merusak lingkungan,"" lanjutnya. Kapolres AKBP Angga Febrian Herlambang berharap mahasiswa sebagai agen perubahan dapat turut serta dalam mengimplementasikan program-program ini di lingkungan kampus dan masyarakat. ""Mari kita bersama-sama menciptakan Dumai yang aman, nyaman, dan lestari,"" tuturnya. Acara ini dihadiri oleh Wakil Ketua I STIA Lancang Kuning, Fariza Aditya, para dosen, dan sekitar 200 mahasiswa. Fariza Aditya menyampaikan apresiasi atas kehadiran Kapolres Dumai dan berharap sosialisasi ini dapat membuka wawasan mahasiswa tentang peran kepolisian dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Di akhir, Kapolres memberikan bibit pohon kepada Ketua STIA Lancang Kuning Dumai sebagai simbol dalam pelestarian lingkungan. Simak juga Video: Pesan Kapolda Riau agar Mahasiswa UMRI Jadi Agen Perubahan Lingkungan",Mei Amelia R -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/03/kapolres-dumai-akbp-angga-febrian-herlambang-menjadi-keynote-speaker-dalam-kuliah-umum-di-kampus-stia-lancang-kuning-1762152024046_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/melindungi-tuah-marwah/d-8191666/kapolres-dumai-kuliah-umum-di-kampus-bicara-green-policing-hingga-dubalang,b56b182b0b94589889644a5e7580077d24e2bd2ec53d721e919600f4664aa9eb,2025-11-13 20:25:54.488 1227,kompas,mbg,2025-10-16 20:55:55,"Pemkab Banyumas Desak Perpres MBG Segera Terbit, Minta Wewenang Daerah Diperjelas","BANYUMAS, KOMPAS.com- Pemerintah Kabupaten Banyumas mendesak pemerintah pusat untuk segera menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) terkait Program Makan Bergizi Gratis (MBG).Langkah ini dianggap krusial agar pemerintah daerah memiliki dasar hukum yang jelas dalam pengawasan program tersebut.Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Banyumas, Nungky Harry Rachmat, menyatakan bahwa selama ini Pemkab Banyumas belum memiliki wewenang langsung untuk menindak penyelenggaraMBGyang bermasalah.Baca juga:Hasil Lab Ungkap Penyebab Keracunan MBG di Sebatik: Bakteri Bacillus Cereus""Contohnya, apakah pemerintah daerah boleh memberikan sanksi atau tidak terhadap pengelola MBG, ini belum jelas. Karena itu kami berharap Perpres segera diterbitkan agar bisa menjawab persoalan di lapangan,"" ujar Nungky dalam Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Program MBG di Banyumas bersama Tim Pemantauan Sekretariat Negara, Kamis (16/10/2025).Lebih lanjut, Nungky menekankan pentingnya harmonisasi antarinstansi untuk menghindari tumpang tindih dalam penentuan penerima manfaat MBG.""Harus ada mekanisme yang tegas supaya tidak terjadi perebutan data penerima antar lembaga,"" tambahnya.Baca juga:Operasional SPPG Wirobrajan Dihentikan Sementara usai Ratusan Siswa Yogyakarta Keracunan MBGANTARA FOTO/Novrian ArbiIlustrasi Makan Bergizi Gratis. Pekerja menyiapkan paket makanan bergizi gratis di Dapur Sehat Anak Bangsa di Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Senin (6/1/2025). ANTARA FOTO/Novrian ArbiIa juga menegaskan bahwa kehadiran petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) sangat diperlukan agar pelaksanaan MBG di daerah dapat berjalan sesuai dengan standar nasional.Nungky juga mendorong pemerintah pusat untuk segera membentuk perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN) di daerah agar koordinasi program dapat berjalan lebih efektif.""Koordinator MBG di daerah saat ini kesulitan karena tidak ada perwakilan resmi BGN,"" jelasnya.Saat ini, Pemkab Banyumas mencatat terdapat 80 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beroperasi di wilayahnya.Perpres sedang disusunPerwakilan Tim Pemantauan Sekretariat Negara, Benedicta Trixie, yang hadir dalam forum tersebut, mengungkapkan bahwa saat ini mereka sedang dalam tahap penyusunan Perpres.""Kunjungan kali ini untuk melihat langsung persoalan di lapangan sekaligus mengumpulkan masukan untuk penyusunan Perpres tersebut,"" katanya.Baca juga:Viral SMPN 3 Medan Tolak 350 MBG karena Aroma Tak Sedap, Ini PenyebabnyaDari hasil pemantauan, tim mencatat sejumlah temuan yang juga terjadi di berbagai daerah lain.""Banyak keluhan yang sama kami temui di lapangan, dan semua itu akan diakomodasi dalam Perpres yang sedang difinalisasi,"" tambah Benedicta.Rancangan Perpres tersebut nantinya akan mengatur secara jelas wewenang pemerintah daerah, termasuk mekanisme koordinasi, juklak, dan juknis, agar komunikasi lintas lembaga lebih mudah dan terstruktur.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BANYUMAS, KOMPAS.com- Pemerintah Kabupaten Banyumas mendesak pemerintah pusat untuk segera menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) terkait Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Langkah ini dianggap krusial agar pemerintah daerah memiliki dasar hukum yang jelas dalam pengawasan program tersebut. Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Banyumas, Nungky Harry Rachmat, menyatakan bahwa selama ini Pemkab Banyumas belum memiliki wewenang langsung untuk menindak penyelenggaraMBGyang bermasalah. Baca juga:Hasil Lab Ungkap Penyebab Keracunan MBG di Sebatik: Bakteri Bacillus Cereus ""Contohnya, apakah pemerintah daerah boleh memberikan sanksi atau tidak terhadap pengelola MBG, ini belum jelas. Karena itu kami berharap Perpres segera diterbitkan agar bisa menjawab persoalan di lapangan,"" ujar Nungky dalam Rapat Koordinasi Penyelenggaraan Program MBG di Banyumas bersama Tim Pemantauan Sekretariat Negara, Kamis (16/10/2025). Lebih lanjut, Nungky menekankan pentingnya harmonisasi antarinstansi untuk menghindari tumpang tindih dalam penentuan penerima manfaat MBG. ""Harus ada mekanisme yang tegas supaya tidak terjadi perebutan data penerima antar lembaga,"" tambahnya. Baca juga:Operasional SPPG Wirobrajan Dihentikan Sementara usai Ratusan Siswa Yogyakarta Keracunan MBG ANTARA FOTO/Novrian ArbiIlustrasi Makan Bergizi Gratis. Pekerja menyiapkan paket makanan bergizi gratis di Dapur Sehat Anak Bangsa di Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Senin (6/1/2025). ANTARA FOTO/Novrian ArbiIa juga menegaskan bahwa kehadiran petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) sangat diperlukan agar pelaksanaan MBG di daerah dapat berjalan sesuai dengan standar nasional. ANTARA FOTO/Novrian ArbiIlustrasi Makan Bergizi Gratis. Pekerja menyiapkan paket makanan bergizi gratis di Dapur Sehat Anak Bangsa di Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Senin (6/1/2025). ANTARA FOTO/Novrian Arbi Nungky juga mendorong pemerintah pusat untuk segera membentuk perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN) di daerah agar koordinasi program dapat berjalan lebih efektif. ""Koordinator MBG di daerah saat ini kesulitan karena tidak ada perwakilan resmi BGN,"" jelasnya. Saat ini, Pemkab Banyumas mencatat terdapat 80 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang beroperasi di wilayahnya. Perwakilan Tim Pemantauan Sekretariat Negara, Benedicta Trixie, yang hadir dalam forum tersebut, mengungkapkan bahwa saat ini mereka sedang dalam tahap penyusunan Perpres. ""Kunjungan kali ini untuk melihat langsung persoalan di lapangan sekaligus mengumpulkan masukan untuk penyusunan Perpres tersebut,"" katanya. Baca juga:Viral SMPN 3 Medan Tolak 350 MBG karena Aroma Tak Sedap, Ini Penyebabnya Dari hasil pemantauan, tim mencatat sejumlah temuan yang juga terjadi di berbagai daerah lain. ""Banyak keluhan yang sama kami temui di lapangan, dan semua itu akan diakomodasi dalam Perpres yang sedang difinalisasi,"" tambah Benedicta. Rancangan Perpres tersebut nantinya akan mengatur secara jelas wewenang pemerintah daerah, termasuk mekanisme koordinasi, juklak, dan juknis, agar komunikasi lintas lembaga lebih mudah dan terstruktur.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/DL7gqj2u8JQ4n054vfYK7nFrf9o=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/16/68f0f371e3218.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/16/205555378/pemkab-banyumas-desak-perpres-mbg-segera-terbit-minta-wewenang-daerah,074fc042ea788ce1af068fb2b0a42f126040294ad5505734f7d33c446c08d7e4,2025-11-13 20:26:04.951 1228,detik,mbg,2025-11-03 13:42:00,Ayam & Telur Ikut Sumbang Inflasi Oktober,"Daging ayam dan telur menjadi salah satu komoditas yang menyumbang utama pada inflasi Oktober 2025. Andil pada inflasi untuk daging ayam sebesar 0,02% dan telur ayam 0,04%. Sementara angka inflasi komoditas tersebut masing-masing sebesar 1,13% dan 4,43%. Inflasi pada kedua komoditas ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya karena meningkatnya permintaan. ""Komoditas yang menjadi penyumbang utama inflasi pada Oktober 2025, yakni inflasi yang terjadi pada komoditas telur ayam ras dan daging ayam ras dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah adanya kenaikan permintaan telur ayam dan daging ayam ras dari SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) yang berasal dari pasar atau juga dari pengecer dan juga pedagang besar,"" kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers, Senin (3/11/2025). Pendorong lainnya karena terjadi peningkatan harga biaya produksi ayam dan telur, mulai dari harga Day Old Chick (DOC), livebird, dan harga jagung sebagai bahan pakan ternak. ""Selain itu tentunya juga ini didorong oleh karena adanya peningkatan komponen biaya produksi daging ayam ras, seperti kenaikan harga doc, kemudian harga livebird atau ayam hidupnya dan juga kenaikan harga jagung pakan di beberapa wilayah,"" terangnya. Pudji menegaskan, inflasi spesifik untuk program MBG tidak dihitung dalam penghitungan inflasi BPS, sehingga wilayah yang mengalami inflasi karena program MBG ini juga tidak bisa terlihat. Dalam data Pusat Informasi Harga Pangan Strategi Nasional (PIHPS), harga daging ayam saat ini Rp 37.450/kilogram (kg). Angka tersebut masih berada di bawah Harga Acuan Pembelian (HAP) di tingkat konsumen Rp 40.000/kg. Kemudian harga telur ayam hari ini tercatat Rp 30.850/kg. Harga tersebut juga masih berada di bawah HAP tingkat konsumen Rp 40.000/kg. Tonton juga video ""Purbaya Ungkap Rahasia Soeharto Bertahan 32 Tahun: Harga Stabil"" di sini:",Aulia Damayanti -detikFinance,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2024/12/26/pedagang-telur-ayam_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-8191664/ayam-telur-ikut-sumbang-inflasi-oktober,27fba0414471677a4828810ebc2abff4d28d556642770db7396c7e10f7e4d650,2025-11-13 20:26:05.573 1229,okezone,mbg,2025-05-19 14:06:12,"Catat! Tak Ada Penolakan MBG di Papua, Prabowo Komitmen Ciptakan Generasi Unggul di Bumi Cendrawasih","PAPUA Presiden Prabowo Subianto dalam beberapa kesempatan, menjelaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya meningkatkan gizi anak-anak dan ibu hamil, tetapi juga menggerakkan roda perekonomian daerah. Salah satunya di Bumi Cendrawasih, Papua. Tokoh masyarakat Papua, Esau Tegai mengatakan pihaknya mendukung komitmen Prabowo Subianto dalam menjalankan program MBG di wilayah Papua. Dia juga menegaskan tidak ada penolakan MBG di Papua. Sebagai tokoh masyarakat Jayapura, kita berkomitmen untuk ikut mendukung dan mengatasi masalah gizi, sebagai langkah dasar untuk menciptakan generasi Papua sebagai generasi penerus yang kuat dan berpotensi menjadi pilar kemajuan di Papua,"" ujar Esau, Senin (19/5/2025). Menurutnya, Program MBG yang diterapkan Pemerintah di Wilayah Papua merupakan komitmen Prabowo untuk generasi penerus Papua agar dapat menciptakan generasi yang kuat, dan unggul demi kemajuan Papua dan kemajuan bangsa untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Dia juga mengapresiasi pemerintah dalam penerapan MBG di sejumlah wilayah di Papua karena bertujuan ingin memastikan pemenuhan gizi di Papua khususnya untuk anak - anak, ibu hamil dan ibu menyusui. Program ini juga menjadi bagian upaya untuk meningkatkan status masyarakat Papua. Dia menilai, program MBG di Papua dapat mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Papua di masa depan. MBG dapat membuat anak anak Papua semakin cerdasa dan berdaya saing global. Program MBG sangat positif bagi pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas di Indonesia dan khususnya di tanah Papua, menuju Indonesia emas di tahun 2045 serta menciptakan generasi yang berpotensi yang sehat dan cerdas dan bercahaya saing global, melalui kolaborasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat dan sektor swasta, ucapnya. Diharapkan semua sasaran program MBG dapat tercapai termasuk di Papua dan memberi dampak yang baik bagi pembangunan nasional, tutupnya. PAPUA Presiden Prabowo Subianto dalam beberapa kesempatan, menjelaskan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya meningkatkan gizi anak-anak dan ibu hamil, tetapi juga menggerakkan roda perekonomian daerah. Salah satunya di Bumi Cendrawasih, Papua. Tokoh masyarakat Papua, Esau Tegai mengatakan pihaknya mendukung komitmen Prabowo Subianto dalam menjalankan program MBG di wilayah Papua. Dia juga menegaskan tidak ada penolakan MBG di Papua. Sebagai tokoh masyarakat Jayapura, kita berkomitmen untuk ikut mendukung dan mengatasi masalah gizi, sebagai langkah dasar untuk menciptakan generasi Papua sebagai generasi penerus yang kuat dan berpotensi menjadi pilar kemajuan di Papua,"" ujar Esau, Senin (19/5/2025). Menurutnya, Program MBG yang diterapkan Pemerintah di Wilayah Papua merupakan komitmen Prabowo untuk generasi penerus Papua agar dapat menciptakan generasi yang kuat, dan unggul demi kemajuan Papua dan kemajuan bangsa untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. Dia juga mengapresiasi pemerintah dalam penerapan MBG di sejumlah wilayah di Papua karena bertujuan ingin memastikan pemenuhan gizi di Papua khususnya untuk anak - anak, ibu hamil dan ibu menyusui. Program ini juga menjadi bagian upaya untuk meningkatkan status masyarakat Papua. Dia menilai, program MBG di Papua dapat mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Papua di masa depan. MBG dapat membuat anak anak Papua semakin cerdasa dan berdaya saing global. Program MBG sangat positif bagi pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas di Indonesia dan khususnya di tanah Papua, menuju Indonesia emas di tahun 2045 serta menciptakan generasi yang berpotensi yang sehat dan cerdas dan bercahaya saing global, melalui kolaborasi yang kuat antara pemerintah, masyarakat dan sektor swasta, ucapnya. Diharapkan semua sasaran program MBG dapat tercapai termasuk di Papua dan memberi dampak yang baik bagi pembangunan nasional, tutupnya. (Fahmi Firdaus )",Fahmi Firdaus ,https://img.okezone.com/content/2025/05/19/340/3140147/papua-C9uR_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/05/19/340/3140147/catat-tak-ada-penolakan-mbg-di-papua-prabowo-komitmen-ciptakan-generasi-unggul-di-bumi-cendrawasih?page=all,2312b13f0a18524e79be4c7cd7bd37475bf0c192bd0c632e3627c9ffdca461d4,2025-11-13 20:26:10.775 1230,kompas,mbg,2025-10-16 17:22:35,Wali Kota Yogyakarta Duga Bakteri di MBG Jadi Penyebab Ratusan Siswa Sakit Perut,"YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menduga makanan yang dikonsumsi siswa SMA Negeri 1 Kota Yogyakarta terkontaminasi bakteri sehingga menyebabkan ratusan siswa mengalami diare, Saya sebagai dokter saya menganalisis kalau itu sebab makanan kalau itu ada toxic yang sifatnya non bacterial biasanya cepat, ucap Hasto saat ditemui di SMA Negeri 1 KotaYogyakarta, Kamis (16/10/2025).Hasto menjelaskan, jika makanan terpapar bakteri, gejalanya baru muncul 12 hingga 13 jam setelah dikonsumsi. Kalau ini jaraknya 12 sampai 13 jam dugaan saya maka itu bacterial butuh waktu 13 jam, kata Hasto.Baca juga:426 Siswa SMA 1 Yogyakarta Sakit Perut usai Santap MBGIa menyebut dari 426 siswa yang mengalami gejala diare, 32 di antaranya mengalami gejala cukup parah hingga tidak masuk sekolah. Yang sakitnya agak serius sebanyak 32 tidak masuk di SMA 1, ujarnya.Pemerintah Kota Yogyakarta segera mengambil langkah cepat dengan memeriksa sampel makanan yang disajikan pada siswa. Langkah cepat yang diambil adalah SPPG segera diperiksa untuk sisa sampel makanannya kemarin yang diberikan diperiksa ke lab, sudah dikirim ke lab untuk diperiksa, kata Hasto.Kronologi KejadianSebelumnya, sebanyak 426 siswaSMA Negeri 1 Yogyakartamengalami sakit perut usai mengonsumsi menuMakan Bergizi Gratis(MBG) pada Rabu (15/10/2025).Kepala Sekolah SMA N 1 Kota Yogyakarta, Ngadiya, mengatakan siswa mulai mengeluh sakit perut hingga diare pada Kamis (16/10/2025) dini hari sekitar pukul 01.00 hingga 03.00. Kemudian tadi pagi kroscek di seluruh kelas, yang mengalami sakit perut tadi malam sekitar jam 1 sampai jam 3 ada 426, ujar Ngadiya saat ditemui di sekolah, Kamis (14/10/2025).Baca juga:Komitmen Wali Kota Solo Usung Solo Zero Accident MBGDari jumlah itu, 33 siswa tercatat tidak masuk sekolah keesokan harinya. Cek lagi yang tidak masuk ada 33 siswa. Itu ada yang sakit ada juga yang alasan lain, imbuhnya.Diduga dari Menu AyamPenyedia makanan MBG di SMA N 1 Yogyakarta berasal dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Wirobrajan.Pihak SPPG telah mendatangi sekolah untuk memberikan klarifikasi terkait kejadian tersebut. Tadi pagi SPPG Wirobrajan sudah ke sini didampingi Puskesmas. Konfirmasi tadi dari SPPG mengakui kemungkinan ada keracunan dari MBG, kemungkinan dari ayamnya, ujar Ngadiya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menduga makanan yang dikonsumsi siswa SMA Negeri 1 Kota Yogyakarta terkontaminasi bakteri sehingga menyebabkan ratusan siswa mengalami diare, Saya sebagai dokter saya menganalisis kalau itu sebab makanan kalau itu ada toxic yang sifatnya non bacterial biasanya cepat, ucap Hasto saat ditemui di SMA Negeri 1 KotaYogyakarta, Kamis (16/10/2025). Hasto menjelaskan, jika makanan terpapar bakteri, gejalanya baru muncul 12 hingga 13 jam setelah dikonsumsi. Kalau ini jaraknya 12 sampai 13 jam dugaan saya maka itu bacterial butuh waktu 13 jam, kata Hasto. Baca juga:426 Siswa SMA 1 Yogyakarta Sakit Perut usai Santap MBG Ia menyebut dari 426 siswa yang mengalami gejala diare, 32 di antaranya mengalami gejala cukup parah hingga tidak masuk sekolah. Yang sakitnya agak serius sebanyak 32 tidak masuk di SMA 1, ujarnya. Pemerintah Kota Yogyakarta segera mengambil langkah cepat dengan memeriksa sampel makanan yang disajikan pada siswa. Langkah cepat yang diambil adalah SPPG segera diperiksa untuk sisa sampel makanannya kemarin yang diberikan diperiksa ke lab, sudah dikirim ke lab untuk diperiksa, kata Hasto. Sebelumnya, sebanyak 426 siswaSMA Negeri 1 Yogyakartamengalami sakit perut usai mengonsumsi menuMakan Bergizi Gratis(MBG) pada Rabu (15/10/2025). Kepala Sekolah SMA N 1 Kota Yogyakarta, Ngadiya, mengatakan siswa mulai mengeluh sakit perut hingga diare pada Kamis (16/10/2025) dini hari sekitar pukul 01.00 hingga 03.00. Kemudian tadi pagi kroscek di seluruh kelas, yang mengalami sakit perut tadi malam sekitar jam 1 sampai jam 3 ada 426, ujar Ngadiya saat ditemui di sekolah, Kamis (14/10/2025). Baca juga:Komitmen Wali Kota Solo Usung Solo Zero Accident MBG Dari jumlah itu, 33 siswa tercatat tidak masuk sekolah keesokan harinya. Cek lagi yang tidak masuk ada 33 siswa. Itu ada yang sakit ada juga yang alasan lain, imbuhnya. Penyedia makanan MBG di SMA N 1 Yogyakarta berasal dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Wirobrajan.Pihak SPPG telah mendatangi sekolah untuk memberikan klarifikasi terkait kejadian tersebut. Tadi pagi SPPG Wirobrajan sudah ke sini didampingi Puskesmas. Konfirmasi tadi dari SPPG mengakui kemungkinan ada keracunan dari MBG, kemungkinan dari ayamnya, ujar Ngadiya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/GS3RudjzGkNM4JTDWUtidmJK3uw=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/16/68f092f6d3be2.jpg",https://yogyakarta.kompas.com/read/2025/10/16/172235078/wali-kota-yogyakarta-duga-bakteri-di-mbg-jadi-penyebab-ratusan-siswa,c44b7b22be077eaa0c74835e4224a0cedab465303d3f670e60674cd12ac00341,2025-11-13 20:26:15.374 1231,detik,mbg,2025-11-03 13:30:00,Mengintip Ketatnya Pemeriksaan MBG di Dapur SPPG Ciamis,"Setiap pagi, petugas dari Seksi Kedokteran dan Kesehatan (Sidokkes) Polres Ciamis bersiaga di Dapur SPPG Kemala Bhayangkari Polres Ciamis. Bersama dengan ahli gizi, mereka dengan teliti memeriksa setiap bahan pangan yang akan diolah untuk program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh, mulai dari bahan mentah hingga makanan matang. Tujuannya memastikan makanan yang akan dikonsumsi oleh ribuan penerima manfaat benar-benar aman dan berkualitas. Pemeriksaan meliputi kandungan nitrit, arsen, sianida, boraks, hingga formalin. Bahan makanan diuji sebelum dimasak, lalu setelah matang juga cek kembali. Sedangkan untuk makanan kemasan juga sudah berizin resmi dari Depkes. Upaya ini dilakukan bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk tanggung jawab Polres Ciamis dalam menjaga kualitas MBG agar masyarakat merasa aman. Pemeriksaan pun tidak berhenti di dapur,Sidokkes juga bekerja sama dengan Dinas Kesehatan danLabkesdaCiamis untuk melakukan uji laboratorium. Hasilnya sejauh ini sampel dinyatakan bebas bakteri. Semua pegawai SPPG pun dicek kesehatannya setiap hari. Satu per satu pegawai diperiksa tekanan darah dan konsultasi oleh petugas Dokkes Polres Ciamis. Untuk memastikan pegawai yang siap bertugas dalam kondisi sehat. Kapolres Ciamis, AKBP Hidayatullah, turut memantau langsung proses pemeriksaan itu. Dalam inspeksi mendadak (sidak) yang digelar Senin (3/11/2025), ia menegaskan pentingnya menjaga standar kebersihan dan kesehatan baik bagi makanan maupun para pegawai dapur. ""Kita lakukan test food setiap hari. Kesehatan karyawan juga rutin diperiksa. Kalau ada yang kurang sehat, langsung diberi obat atau vitamin,"" ujar Kapolres. Menurutnya, menu MBG diatur agar bergizi seimbang dan bervariasi, dengan kandungan kalori antara 435 hingga 560 kalori per porsi. Menu hari ini yang disajikan adalah ayam saus tiram, salah satu menu favorit penerima manfaat. ""Tujuannya supaya anak-anak mendapatkan asupan sesuai standar pemerintah, demi mendukung pertumbuhan dan kualitas SDM bangsa,"" tambahnya. Selain menjamin keamanan pangan, SPPG Kemala Bhayangkari Polres Ciamis juga memberdayakan pelaku UMKM lokal. Beberapa usaha kecil ikut terlibat dalam penyediaan bahan baku seperti tahu, tempe, dan roti. Bahkan, sekolah kejuruan seperti SMKN 1 Ciamis turut berkolaborasi dalam penyediaan makanan. Menariknya, dapur SPPG juga membuka kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas. Salah satunya adalah Andi, warga setempat yang kini menjadi bagian dari tim dapur. ""Meski memiliki keterbatasan, Andi bekerja dengan baik dan bisa menyesuaikan diri dengan rekan-rekan lainnya,"" kata Kapolres. Andi sendiri yang memiliki keterbatasan pendengaran dan juga fisiknya, mengaku senang diterima bekerja di SPPG Polres Ciamis. Menurutnya, dengan gaji sebagai pekerja dapur MBG, ia mampu menghidupi istri dan anaknya. ""Terima kasih kepada Polres Ciamis yang memberikan kesempatan saya untuk bekerja. Tugasnya dari siang sampai malam, nyuci ompreng. Dulu kerja di kantin, penghasilannya tidak pasti. Sekarang sudah pasti dapat gaji,"" tuturnya. Program MBG Polres Ciamis saat ini melayani 3.727 penerima manfaat yang terdiri dari anak sekolah, ibu menyusui, dan balita. Dari hasil pemantauan, menu berbahan dasar ayam seperti ayam teriyaki dan ayam katsu menjadi favorit anak-anak. Ahli gizi SPPG Kemala Bhayangkari, Najwa Sofia Maura, menjelaskan bahwa variasi menu dibuat setiap minggu untuk mencegah rasa bosan. ""Selain menjaga selera makan, kami juga memastikan kandungan gizi tetap seimbang sesuai kebutuhan anak-anak. Menu yang paling disukai anak-anak berbahan dasar ayam seperti teriyaki dan ayam katsu,"" jelasnya. Program MBG yang dijalankan di bawah pengawasan Polres Ciamis ini sejalan dengan program nasional dalam mendukung generasi muda yang sehat, cerdas, dan berdaya saing. Hingga kini, seluruh penerima manfaat menyambut positif program tersebut tanpa keluhan berarti.",Dadang Hermansyah -detikJabar,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/03/proses-pemeriksaan-makanan-mbg-dan-pemeriksaan-pegawai-di-sppg-kemala-bhayangkari-polres-ciamis-1762144624803_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jabar/sepakbola/d-8191394/mengintip-ketatnya-pemeriksaan-mbg-di-dapur-sppg-ciamis,e92376f6a0e01c29f2cbca09491830306c202f56ebcfb5134144d4c740a1c3ff,2025-11-13 20:26:16.411 1232,okezone,mbg,2025-05-15 18:23:08,Curhat Kepala BPOM di DPR: Kami Tak Dilibatkan dalam Program MBG,"JAKARTA - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Taruna Ikrar mencurahkan keluhan kepada Komisi IX DPR RI lantaran pihaknya tak dilibatkan, dalam beberapa hal untuk ikut andil dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Padahal, kata dia, BPOM dan Badan Gizi Nasional (BGN) sebelumnya sudah mempunyai kesepakatan untuk menjalankan dan mengawasi MBG. Tercatat, ada 13 poin yang tercantum dalam memorendum of understanding (MoU). ""Namun kenyataannya, kami dari BPOM, dari 13 yang harus kami lakukan, sebetulnya ada beberapa kendala, contohnya tentang pelibatan kami. Itu kami tidak dilibatkan dalam hal-hal yang komitmen awalnya itu seharusnya BPOM dilibatkan,"" kata Ikrar dalam rapat yang digelar di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (15/5/2025). Taruna lantas mencontohkan hal yang konkret jika BPOM tidak dilibatkan dalam hal penyiapan pangan untuk program MBG ini. Padahal, kata dia, BPOM punya tenaga atau personel yang memiliki keahlian untuk itu. ""Selama ini dapur-dapur yang dilakukan untuk pelaksanaan MBG ini, kita tidak (dilibatkan) dalam hal ini sudah layak atau tidak dapurnya, sudah sesuai standar atau tidak, kami tidak dilibatkan dalam hal itu,"" ujarnya. Ia menyadari, BPOM tak punya kewenangan dalam menjalankan MBG, namun jika dilibatkan pasti akan turun tangan. ""Jadi bukan kami tidak mau bekerja untuk itu, tapi kami tidak dilibatkan dalam hal itu. Apa yang kami dilibatkan? Dilibatkan dalam pemberian modul-modul untuk pelatihan. Tetapi dalam hal yang sangat prinsip, menurut saya itu dapurnya itu kan harus dilibatkan seharusnya,"" tuturnya. Kemudian, ia menyinggung juga seharusnya BPOM dilibatkan dalam hal bahan-bahan atau raw material makanan yang akan dibagikan, namun kenyataannya tidak demikian. ""Sementara dalam program yang kami sudah usulkan ke Bappenas dan ke BGN ada 13 program yang seharusnya kami dilibatkan. Tapi kami tidak dilibatkan untuk itu,"" katanya. Di sisi lain, kata dia, BPOM justru baru dilibatkan oleh BGN ketika terjadi kejadian luar biasa seperti halnya kasus keracunan penerima manfaat. ""Maksudnya kami menjelaskan dengan transparan apa adanya supaya menggugah BGN supaya melibatkan kami. Karena tidak mungkin kami sekonyong-konyong menugaskan kami punya tim sementara tim kami tidak dibukakan pintu untuk itu,"" katanya. Ikrar mengatakan, jika BPOM sebenarnya bisa saja menggunakan kewenangannya dalam urusan MBG, hanya saja penanggungjawab utama urusan hal itu adalah milik BGN. ""Kami menghormati soal itu. Bukan soal berani atau takut. Keberanian kami adalah menjelaskan kepada BGN, ini dibutuhkan BPOM, bukan kami meminta tanggung jawab, tapi kami ingin melindungi anak-anak kita yang mendapatkan program MBG,"" pungkasnya. JAKARTA - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Taruna Ikrar mencurahkan keluhan kepada Komisi IX DPR RI lantaran pihaknya tak dilibatkan, dalam beberapa hal untuk ikut andil dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Padahal, kata dia, BPOM dan Badan Gizi Nasional (BGN) sebelumnya sudah mempunyai kesepakatan untuk menjalankan dan mengawasi MBG. Tercatat, ada 13 poin yang tercantum dalam memorendum of understanding (MoU). ""Namun kenyataannya, kami dari BPOM, dari 13 yang harus kami lakukan, sebetulnya ada beberapa kendala, contohnya tentang pelibatan kami. Itu kami tidak dilibatkan dalam hal-hal yang komitmen awalnya itu seharusnya BPOM dilibatkan,"" kata Ikrar dalam rapat yang digelar di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (15/5/2025). Taruna lantas mencontohkan hal yang konkret jika BPOM tidak dilibatkan dalam hal penyiapan pangan untuk program MBG ini. Padahal, kata dia, BPOM punya tenaga atau personel yang memiliki keahlian untuk itu. ""Selama ini dapur-dapur yang dilakukan untuk pelaksanaan MBG ini, kita tidak (dilibatkan) dalam hal ini sudah layak atau tidak dapurnya, sudah sesuai standar atau tidak, kami tidak dilibatkan dalam hal itu,"" ujarnya. Ia menyadari, BPOM tak punya kewenangan dalam menjalankan MBG, namun jika dilibatkan pasti akan turun tangan. ""Jadi bukan kami tidak mau bekerja untuk itu, tapi kami tidak dilibatkan dalam hal itu. Apa yang kami dilibatkan? Dilibatkan dalam pemberian modul-modul untuk pelatihan. Tetapi dalam hal yang sangat prinsip, menurut saya itu dapurnya itu kan harus dilibatkan seharusnya,"" tuturnya. Kemudian, ia menyinggung juga seharusnya BPOM dilibatkan dalam hal bahan-bahan atau raw material makanan yang akan dibagikan, namun kenyataannya tidak demikian. ""Sementara dalam program yang kami sudah usulkan ke Bappenas dan ke BGN ada 13 program yang seharusnya kami dilibatkan. Tapi kami tidak dilibatkan untuk itu,"" katanya. Di sisi lain, kata dia, BPOM justru baru dilibatkan oleh BGN ketika terjadi kejadian luar biasa seperti halnya kasus keracunan penerima manfaat. ""Maksudnya kami menjelaskan dengan transparan apa adanya supaya menggugah BGN supaya melibatkan kami. Karena tidak mungkin kami sekonyong-konyong menugaskan kami punya tim sementara tim kami tidak dibukakan pintu untuk itu,"" katanya. Ikrar mengatakan, jika BPOM sebenarnya bisa saja menggunakan kewenangannya dalam urusan MBG, hanya saja penanggungjawab utama urusan hal itu adalah milik BGN. ""Kami menghormati soal itu. Bukan soal berani atau takut. Keberanian kami adalah menjelaskan kepada BGN, ini dibutuhkan BPOM, bukan kami meminta tanggung jawab, tapi kami ingin melindungi anak-anak kita yang mendapatkan program MBG,"" pungkasnya. (Awaludin)",Felldy Utama,https://img.okezone.com/content/2025/05/15/337/3139274/bpom_saat_rapat_dengan_dpr_ri-PjiU_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/05/15/337/3139274/curhat-kepala-bpom-di-dpr-kami-tak-dilibatkan-dalam-program-mbg?page=all,f03b9b2e8c63faa400ff70aeb17a022664132466d88b0a1770af79eb7b30c693,2025-11-13 20:26:21.235 1233,kompas,mbg,2025-10-16 13:54:14,"Uji Lab Air Dapur MBG Dikebut, SPPG Sumenep: Semoga Hasilnya Layak Pakai","SUMENEP, KOMPAS.com Dinas Kesehatan P2KB Sumenep, Jawa Timur, mempercepat pemeriksaan sampel air yang digunakan di seluruh Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG).Targetnya, seluruh uji laboratorium selesai pada akhir Oktober, agar segera diketahui apakah air yang dipakai sehari-hari di masing-masing dapur MBG layak atau harus diganti dengan sumber lain.Baca juga:Keracunan MBG di Tulungagung, Emil Dardak: Sampel Makanan Dikirim ke BPOM, SPPG Ditutup SementaraSeksi Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja Olahraga (Kesling dan Kesjaor) Dinkes P2KB Sumenep, Mulyadi, mengatakan, air menjadi bagian penting dalam pelayanan MBG.Di setiap dapur, air dipakai untuk mencuci ompreng, sayur, buah, dan bahan makanan lainnya.Karena itu, hasil uji laboratorium sangat menentukan keamanan makanan yang disajikan bagi siswa.""Jika airnya terbukti tidak layak, Dinkes P2KB akan menyarankan pemanfaatan sumber air baru yang lebih aman,"" kata Mulyadi kepada Kompas.com di Sumenep, Kamis (16/10/2025).Baca juga:Ada Ulat Bergerak di Menu Bakso MBG BloraMulyadi jugamenjelaskan, pengambilan sampel air dilakukan bersamaan dengan pelatihan penjamah pangan di dapur MBG.Dengan cara ini, petugas tidak hanya memberi arahan soal kebersihan dapur, tetapi juga langsung membawa sampel untuk diuji di laboratorium di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumenep.Namun, lanjut Mulyadi, tidak semua dapur diambil sampelnya oleh Dinkes P2KB.Sebab beberapa Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sudah lebih dulu mengirim air ke laboratorium secara mandiri.""Kalau yang begitiu, dapur telah uji lab mamdiri, kami hanya meminta salinan hasil uji tanpa perlu menarik sampel ulang,"" tambah dia.Baca juga:Ada Ulat Bergerak di Menu Bakso MBG BloraKepala SPPG Aengdake, Kecamatan Bluto, Eka Putri Kurniasari, menyebut bahwa petugas sudah mengambil sampel air dari dapurnya.Namun, sampai sekarang belum ada informasi lanjutan mengenai hasil pemeriksaan.Air yang diuji, menurut Putri, adalah air yang dipakai setiap hari untuk mencuci perlengkapan makan para siswa dan membersihkan bahan masakan sebelum diolah. Kami berharap hasilnya baik, agar dapur tetap bisa berjalan tanpa gangguan, ucapnya.Putri menambahkan, hasil uji laboratorium ini penting bukan hanya soal teknis dapur, tetapi juga memberikan ketenangan bagi para pengelola MBG yang setiap hari bertanggung jawab atas kesehatan siswa.Dengan kepastian air yang aman, mereka bisa tetap fokus menyiapkan makanan bergizi tanpa rasa khawatir.""Mudah-mudahan hasil uji labnya baik. Kami jadi tidak perlu khawatir. Dan tentu saja aman untuk semua, terutama penerima manfaat seperti siswa,"" ungkapnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang SUMENEP, KOMPAS.com Dinas Kesehatan P2KB Sumenep, Jawa Timur, mempercepat pemeriksaan sampel air yang digunakan di seluruh Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG). Targetnya, seluruh uji laboratorium selesai pada akhir Oktober, agar segera diketahui apakah air yang dipakai sehari-hari di masing-masing dapur MBG layak atau harus diganti dengan sumber lain. Baca juga:Keracunan MBG di Tulungagung, Emil Dardak: Sampel Makanan Dikirim ke BPOM, SPPG Ditutup Sementara Seksi Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja Olahraga (Kesling dan Kesjaor) Dinkes P2KB Sumenep, Mulyadi, mengatakan, air menjadi bagian penting dalam pelayanan MBG. Di setiap dapur, air dipakai untuk mencuci ompreng, sayur, buah, dan bahan makanan lainnya. Karena itu, hasil uji laboratorium sangat menentukan keamanan makanan yang disajikan bagi siswa. ""Jika airnya terbukti tidak layak, Dinkes P2KB akan menyarankan pemanfaatan sumber air baru yang lebih aman,"" kata Mulyadi kepada Kompas.com di Sumenep, Kamis (16/10/2025). Baca juga:Ada Ulat Bergerak di Menu Bakso MBG Blora Mulyadi jugamenjelaskan, pengambilan sampel air dilakukan bersamaan dengan pelatihan penjamah pangan di dapur MBG. Dengan cara ini, petugas tidak hanya memberi arahan soal kebersihan dapur, tetapi juga langsung membawa sampel untuk diuji di laboratorium di Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumenep. Namun, lanjut Mulyadi, tidak semua dapur diambil sampelnya oleh Dinkes P2KB. Sebab beberapa Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sudah lebih dulu mengirim air ke laboratorium secara mandiri. ""Kalau yang begitiu, dapur telah uji lab mamdiri, kami hanya meminta salinan hasil uji tanpa perlu menarik sampel ulang,"" tambah dia. Baca juga:Ada Ulat Bergerak di Menu Bakso MBG Blora Kepala SPPG Aengdake, Kecamatan Bluto, Eka Putri Kurniasari, menyebut bahwa petugas sudah mengambil sampel air dari dapurnya. Namun, sampai sekarang belum ada informasi lanjutan mengenai hasil pemeriksaan. Air yang diuji, menurut Putri, adalah air yang dipakai setiap hari untuk mencuci perlengkapan makan para siswa dan membersihkan bahan masakan sebelum diolah. Kami berharap hasilnya baik, agar dapur tetap bisa berjalan tanpa gangguan, ucapnya. Putri menambahkan, hasil uji laboratorium ini penting bukan hanya soal teknis dapur, tetapi juga memberikan ketenangan bagi para pengelola MBG yang setiap hari bertanggung jawab atas kesehatan siswa. Dengan kepastian air yang aman, mereka bisa tetap fokus menyiapkan makanan bergizi tanpa rasa khawatir. ""Mudah-mudahan hasil uji labnya baik. Kami jadi tidak perlu khawatir. Dan tentu saja aman untuk semua, terutama penerima manfaat seperti siswa,"" ungkapnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/x2T6xeQSYzBq8BWgSP5JZZHbzSs=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/14/68edb1b02e88a.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/16/135414578/uji-lab-air-dapur-mbg-dikebut-sppg-sumenep-semoga-hasilnya-layak-pakai,63a0af8cd86d34636db8a279574d66066b8e09b4cf159243d685b924c5bb9a90,2025-11-13 20:26:26.130 1234,detik,mbg,2025-11-03 13:13:00,"Serap Tenaga Kerja Lokal, SPPG Polda Riau Pekerjakan Ratusan Relawan","Komitmen Kepolisian Daerah (Polda) Riau dalam mendukung kesejahteraan masyarakat diwujudkan melalui rekrutmen besar-besaran tenaga kerja lokal di Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Hingga saat ini, ratusan warga diberdayakan sebagai relawan di dapur-dapur SPPG Polda Riau dan polres jajaran. ""Untuk masing-masing SPPG ada 47 relawan, ditambah Kepala SPPG, ahli gizi, dan akuntan. Jadi total ada 50 orang,"" kata Kaposko MBG Polda Riau Kombes Bahtiar Alponso, kepada wartawan, Senin (3/11/2025). Alponso mengatakan jumlah relawan di tiap SPPG tersebut disesuaikan dengan penerima manfaat. Semakin banyak penerima manfaat, penyerapan relawan juga bertambah. ""SPPG yang baru berjalan untuk relawan secara bertahap, menyesuaikan jumlah penerima manfaat,"" imbuhnya. Polda Riau memiliki 15 Dapur SPPG yang tersebar di 12 kota dan kabupaten. Dari 15 tersebut, 9 di antaranya sudah beroperasi dan sisanya dalam tahap pembuatan virtual account. Alponso menambahkan penyerapan tenaga kerja lokal ini diharapkan membantu meningkatkan perekonomian warga, sekaligus menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi warga. ""Mereka yang memasak adalah ibu-ibu dan pemuda dari lingkungan itu sendiri, sehingga tercipta rasa memiliki dan kualitas gizi yang terjamin untuk anak-anak mereka,"" imbuhnya. Ia menambahkan, program Makan Bergizi Gratis ini harus memiliki manfaat ganda. Selain memenuhi asupan gizi, Polda Riau juga membuka lapangan pekerjaan bagi warga lokal. ""Ratusan relawan yang kami rekrut membuktikan bahwa SPPG menjadi mesin penggerak ekonomi kecil di tingkat kelurahan,"" imbuhnya. ""Sesuai arahan, kami berkomitmen maksimal 70% relawan di setiap dapur SPPG harus berasal dari lingkungan terdekat. Ini adalah cara kami memastikan bahwa program ini benar-benar menyentuh dan meningkatkan kesejahteraan warga setempat,"" tambahnay. Sementara itu, Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan menekankan standar gizi berkualitas dan aman di setiap Dapur SPPG yang ada di bawah pengelolaan polda dan polres jajaran. ""Keamanan pangan dari hulu ke hilir harus diperhatikan dengan baik, dimulai dari proses skema-skema yang sedang kita buat,"" ujar Irjen Herry Heryawan, Kamis (30/10). SPPG Polda Riau dan polres jajaran menerapkan standar pemenuhan gizi dengan rapid test pada makanan untuk memastikan apakah makanan yang dihasilkan di dapur tersebut aman dan layak dikonsumsi. Dalam proses pengolahan hingga distribusi MBG, SPPG Polda Riau menerapkan security food dan pengawasan yang ketat. Setiap menu yang dihasilkan dilakukan melalui rapid test untuk memastikan makanan itu aman, bebas dari bakteri dan racun. ""Sehingga, yang dihasilkan tidak hanya bergizi tetapi juga layak dikonsumsi dan menjamin kesehatan anak-anak kita penerima manfaat,"" imbuhnya. Tonton juga Video: Kapolda Riau Resmikan SPPG Rohul, Pastikan MBG Aman-Berkualitas",Mei Amelia R -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/10/01/proses-pengolahan-mbg-di-dapur-sppg-brimob-polda-riau-terjamin-steril-dan-higienis-1759313625699_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/melindungi-tuah-marwah/d-8191586/serap-tenaga-kerja-lokal-sppg-polda-riau-pekerjakan-ratusan-relawan,5f4309427b7d578c99f188e8e21ab6b954463922425de0bd6747e95a1f071808,2025-11-13 20:26:27.181 1235,pikiranrakyat,mbg,2025-09-19 14:40:29,"Semarak Hari Santri 2025, dari MBG, Cek Kesehatan Gratis, hingga Aksi Satu Santri Satu Pohon","PIKIRAN RAKYAT -Kementerian Agama akan mulai menggelar rangkaian Hari Santri 2025 pada pekan depan. Tahun ini, Hari Santri 2025 mengusung tema besar Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia , menandai satu dasawarsa pengakuan negara terhadap peran besar santri dalam perjalanan bangsa. Rangkaian perdana Hari Santri 2025 akan kita mulai denganithlaqataukick offdi Pesantren Tebuireng, Jombang, pada 22 September 2025, ujar Direktur Jenderal Pendidikan Islam Amin Suyitno di Jakarta, Jumat, 19 September 2025. Suyitno menegaskan bahwa peringatan Hari Santri 2025 bukan merupakan kegiatan serimonial belaka, tetapi ini juga langkah strategis untuk memperkuat peran santri dalam memberikan kontribusi kepada negara. Karenanya, kita akan memulai rangkaian ini dengan mengadakan halaqah (seminar) di Ma had Aly Hasyim Asyari di Jombang, tuturnya. Baca Juga:Alasan Beasiswa Santri Jabar Hanya Rp5 Miliar, Bappeda Singgung Kemenag dan Waktu Kemudian kita akan melakukan program yang digagas Presiden Prabowo, yaitu cek kesehatan gratis (CKG) dan makan bergizi gratis (MBG) di sejumlah pesantren di Jombang. Ini bukti bahwa pesantren siap memberi kontribusi nyata bagi bangsa, ujarSuyitno. Lebih lanjut, Suyitno menjelaskan bahwa selama ini pesantren telah menjadi benteng moral, intelektual, dan spiritual bangsa. Hari Santri adalah wujud nyata rekognisi negara atas jasa pesantren yang ikut mengawal kemerdekaan Indonesia, tuturnya. Menurut dia, sudah sepuluh tahun pemerintah memperingati Hari Santri, dan selama itu pula pesantren konsisten hadir mendukung agenda strategis nasional. Hari Santri tidak berdiri sendiri, tetapi menjadi bagian penting dalam mendukung cita-cita besar bangsa. Dari pesantren, kita rawat kebangsaan, bangun kemandirian, dan kuatkan masa depan Indonesia, ujarnya. Selain membuka ruang spiritual, Suyitno menekankan Hari Santri 2025 juga menjadi wadah kontribusi santri dalam isu-isu kontemporer. Melalui Gerakan Ekoteologi Satu Santri Satu Pohon , jutaan santri akan menanam pohon serentak di 34 provinsi. Baca Juga:Beasiswa Santri Jawa Barat Segera Cair! dari 3.000 Pendaftar Hanya 1.800 yang Menerima Program ini menunjukkan kepedulian pesantren terhadap lingkungan sebagai bagian dari iman. Sementara itu, melalui program CKG dan MBG, santri juga menghadirkan solusi konkret di bidang kesehatan dan gizi masyarakat. Santri tidak hanya bicara agama, tetapi juga memberi jawaban atas isu lingkungan, kesehatan, dan kemandirian bangsa, kata Suyitno. Sementara itu, Direktur Pesantren, Basnang Said, menambahkan bahwaexpodan penghargaan pesantren menjadi ajang pembuktian kemandirian ekonomi. Pesantren kini bukan lagi objek bantuan, tetapi subjek pembangunan. Santri siap menjadi pelaku usaha kreatif yang berdaya saing, ujarnya. Staf Khusus Menteri Agama, Ismail Cawidu, menegaskan bahwa eksistensi pesantren semakin penting di masa depan, terlebih Indonesia memiliki lebih dari 42.000 pesantren. Baca Juga:Bantuan Pesantren Dialihkan untuk Beasiswa Santri, DPRD Jabar Belum Puas dengan Angkanya Pesantren bukan hanya lembaga pendidikan, tetapi juga pusat peradaban dan motor penggerak wisata religi. Hari Santri menjadi momentum agar pesantren terus eksis, mengisi ruang publik, dan mempererat jejaring antar-pesantren, baik di tingkat nasional maupun global, katanya. Puncak peringatan akan digelar pada Malam Bakti Santri untuk Negeri di TMII Jakarta, 25 Oktober 2025. Presiden RI dijadwalkan hadir sekaligus memberikan dukungan keekonomian bagi pesantren sebagai kado sepuluh tahun Hari Santri. Hari Santri 2025 dikemas dalamastahasa, delapan agenda utama yang merangkum nilai perjuangan santri bagi bangsa. Rangkaian tersebut meliputi: 1. Ithlaq Hari Santri 22 September 2025, Tebuireng Jombang; 2. Halaqah Astalokha 22 September 20 Oktober 2025, di delapan titik strategis nasional; 3. MQK Internasional 1 7 Oktober 2025, Pesantren As adiyah, Sengkang, Sulawesi Selatan; Baca Juga:Peringatan Hari Santri 2024 di Cimahi: Dulu Angkat Senjata, Kini Angkat Pena 4. Gerakan Ekoteologi Satu Santri Satu Pohon 2 Oktober 2025, 100 titik di 34 provinsi; 5. Expo Kemandirian Pesantren 2 7 Oktober 2025, Sengkang Wajo & PTKIN seluruh Indonesia; 6. Pesantren Award 2025 20 Oktober 2025, Auditorium HM Rasjidi, Kemenag; 7. Doa Santri untuk Negeri 21 Oktober 2025, Masjid Istiqlal & daring serentak di 34 provinsi; dan 8. Malam Bakti Santri untuk Negeri Bersama Presiden RI 25 Oktober 2025, TMII Jakarta.*** Berita PilihanAturan Jam Masuk Sekolah Ternyata Mengancam Tradisi Santri Kalong di CipongkorGuru Ngaji di Tebet Diduga Cabuli 10 Santri, Korban Diintimidasi dan Diiming-imingi Rp10 RibuGaris Polisi Terpasang di Rumah Guru Ngaji yang Diduga Cabuli SantriGuru Ngaji yang Cabuli 10 Santri di Tebet Beraksi Sejak 2021, Kini Ditangkap PolisiKeluarga Santri di Ibun Kabupaten Bandung yang Tewas, Tuntut Keterbukaan Penegakan KeadilanTerdakwa Pembunuhan Santri Dituntut 15 Tahun Penjara, Keluarga Korban Tak TerimaBantuan Pesantren Dialihkan untuk Beasiswa Santri, DPRD Jabar Belum Puas dengan AngkanyaPuskesmas Cidaun Cianjur Tangani 12 Santri Diduga Keracunan, Hasil Uji Lab Masih DitungguBeasiswa Santri Jawa Barat Segera Cair! dari 3.000 Pendaftar Hanya 1.800 yang MenerimaAlasan Beasiswa Santri Jabar Hanya Rp5 Miliar, Bappeda Singgung Kemenag dan WaktuKemenag Umumkan Calon PPPK Paruh Waktu 2024, Ini Daftarnya Berita PilihanAturan Jam Masuk Sekolah Ternyata Mengancam Tradisi Santri Kalong di CipongkorGuru Ngaji di Tebet Diduga Cabuli 10 Santri, Korban Diintimidasi dan Diiming-imingi Rp10 RibuGaris Polisi Terpasang di Rumah Guru Ngaji yang Diduga Cabuli SantriGuru Ngaji yang Cabuli 10 Santri di Tebet Beraksi Sejak 2021, Kini Ditangkap PolisiKeluarga Santri di Ibun Kabupaten Bandung yang Tewas, Tuntut Keterbukaan Penegakan KeadilanTerdakwa Pembunuhan Santri Dituntut 15 Tahun Penjara, Keluarga Korban Tak TerimaBantuan Pesantren Dialihkan untuk Beasiswa Santri, DPRD Jabar Belum Puas dengan AngkanyaPuskesmas Cidaun Cianjur Tangani 12 Santri Diduga Keracunan, Hasil Uji Lab Masih DitungguBeasiswa Santri Jawa Barat Segera Cair! dari 3.000 Pendaftar Hanya 1.800 yang MenerimaAlasan Beasiswa Santri Jabar Hanya Rp5 Miliar, Bappeda Singgung Kemenag dan WaktuKemenag Umumkan Calon PPPK Paruh Waktu 2024, Ini Daftarnya Berita Pilihan Aturan Jam Masuk Sekolah Ternyata Mengancam Tradisi Santri Kalong di CipongkorGuru Ngaji di Tebet Diduga Cabuli 10 Santri, Korban Diintimidasi dan Diiming-imingi Rp10 RibuGaris Polisi Terpasang di Rumah Guru Ngaji yang Diduga Cabuli SantriGuru Ngaji yang Cabuli 10 Santri di Tebet Beraksi Sejak 2021, Kini Ditangkap PolisiKeluarga Santri di Ibun Kabupaten Bandung yang Tewas, Tuntut Keterbukaan Penegakan KeadilanTerdakwa Pembunuhan Santri Dituntut 15 Tahun Penjara, Keluarga Korban Tak TerimaBantuan Pesantren Dialihkan untuk Beasiswa Santri, DPRD Jabar Belum Puas dengan AngkanyaPuskesmas Cidaun Cianjur Tangani 12 Santri Diduga Keracunan, Hasil Uji Lab Masih DitungguBeasiswa Santri Jawa Barat Segera Cair! dari 3.000 Pendaftar Hanya 1.800 yang MenerimaAlasan Beasiswa Santri Jabar Hanya Rp5 Miliar, Bappeda Singgung Kemenag dan WaktuKemenag Umumkan Calon PPPK Paruh Waktu 2024, Ini Daftarnya Aturan Jam Masuk Sekolah Ternyata Mengancam Tradisi Santri Kalong di Cipongkor Aturan Jam Masuk Sekolah Ternyata Mengancam Tradisi Santri Kalong di Cipongkor Aturan Jam Masuk Sekolah Ternyata Mengancam Tradisi Santri Kalong di Cipongkor Aturan Jam Masuk Sekolah Ternyata Mengancam Tradisi Santri Kalong di Cipongkor Guru Ngaji di Tebet Diduga Cabuli 10 Santri, Korban Diintimidasi dan Diiming-imingi Rp10 Ribu Guru Ngaji di Tebet Diduga Cabuli 10 Santri, Korban Diintimidasi dan Diiming-imingi Rp10 Ribu Guru Ngaji di Tebet Diduga Cabuli 10 Santri, Korban Diintimidasi dan Diiming-imingi Rp10 Ribu Guru Ngaji di Tebet Diduga Cabuli 10 Santri, Korban Diintimidasi dan Diiming-imingi Rp10 Ribu Garis Polisi Terpasang di Rumah Guru Ngaji yang Diduga Cabuli Santri Garis Polisi Terpasang di Rumah Guru Ngaji yang Diduga Cabuli Santri Garis Polisi Terpasang di Rumah Guru Ngaji yang Diduga Cabuli Santri Garis Polisi Terpasang di Rumah Guru Ngaji yang Diduga Cabuli Santri Guru Ngaji yang Cabuli 10 Santri di Tebet Beraksi Sejak 2021, Kini Ditangkap Polisi Guru Ngaji yang Cabuli 10 Santri di Tebet Beraksi Sejak 2021, Kini Ditangkap Polisi Guru Ngaji yang Cabuli 10 Santri di Tebet Beraksi Sejak 2021, Kini Ditangkap Polisi Guru Ngaji yang Cabuli 10 Santri di Tebet Beraksi Sejak 2021, Kini Ditangkap Polisi Keluarga Santri di Ibun Kabupaten Bandung yang Tewas, Tuntut Keterbukaan Penegakan Keadilan Keluarga Santri di Ibun Kabupaten Bandung yang Tewas, Tuntut Keterbukaan Penegakan Keadilan Keluarga Santri di Ibun Kabupaten Bandung yang Tewas, Tuntut Keterbukaan Penegakan Keadilan Keluarga Santri di Ibun Kabupaten Bandung yang Tewas, Tuntut Keterbukaan Penegakan Keadilan Terdakwa Pembunuhan Santri Dituntut 15 Tahun Penjara, Keluarga Korban Tak Terima Terdakwa Pembunuhan Santri Dituntut 15 Tahun Penjara, Keluarga Korban Tak Terima Terdakwa Pembunuhan Santri Dituntut 15 Tahun Penjara, Keluarga Korban Tak Terima Terdakwa Pembunuhan Santri Dituntut 15 Tahun Penjara, Keluarga Korban Tak Terima Bantuan Pesantren Dialihkan untuk Beasiswa Santri, DPRD Jabar Belum Puas dengan Angkanya Bantuan Pesantren Dialihkan untuk Beasiswa Santri, DPRD Jabar Belum Puas dengan Angkanya Bantuan Pesantren Dialihkan untuk Beasiswa Santri, DPRD Jabar Belum Puas dengan Angkanya Bantuan Pesantren Dialihkan untuk Beasiswa Santri, DPRD Jabar Belum Puas dengan Angkanya Puskesmas Cidaun Cianjur Tangani 12 Santri Diduga Keracunan, Hasil Uji Lab Masih Ditunggu Puskesmas Cidaun Cianjur Tangani 12 Santri Diduga Keracunan, Hasil Uji Lab Masih Ditunggu Puskesmas Cidaun Cianjur Tangani 12 Santri Diduga Keracunan, Hasil Uji Lab Masih Ditunggu Puskesmas Cidaun Cianjur Tangani 12 Santri Diduga Keracunan, Hasil Uji Lab Masih Ditunggu Beasiswa Santri Jawa Barat Segera Cair! dari 3.000 Pendaftar Hanya 1.800 yang Menerima Beasiswa Santri Jawa Barat Segera Cair! dari 3.000 Pendaftar Hanya 1.800 yang Menerima Beasiswa Santri Jawa Barat Segera Cair! dari 3.000 Pendaftar Hanya 1.800 yang Menerima Beasiswa Santri Jawa Barat Segera Cair! dari 3.000 Pendaftar Hanya 1.800 yang Menerima Alasan Beasiswa Santri Jabar Hanya Rp5 Miliar, Bappeda Singgung Kemenag dan Waktu Alasan Beasiswa Santri Jabar Hanya Rp5 Miliar, Bappeda Singgung Kemenag dan Waktu Alasan Beasiswa Santri Jabar Hanya Rp5 Miliar, Bappeda Singgung Kemenag dan Waktu Alasan Beasiswa Santri Jabar Hanya Rp5 Miliar, Bappeda Singgung Kemenag dan Waktu Kemenag Umumkan Calon PPPK Paruh Waktu 2024, Ini Daftarnya Kemenag Umumkan Calon PPPK Paruh Waktu 2024, Ini Daftarnya Kemenag Umumkan Calon PPPK Paruh Waktu 2024, Ini Daftarnya Kemenag Umumkan Calon PPPK Paruh Waktu 2024, Ini Daftarnya",Eri Mulyani,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/19/1098746429.jpeg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019658483/semarak-hari-santri-2025-dari-mbg-cek-kesehatan-gratis-hingga-aksi-satu-santri-satu-pohon?page=all,61870c1cc0b85d74b6604c47f83cf1332479ccbdb39e15234943f01f76a6c01a,2025-11-13 20:26:27.545 1261,okezone,mbg,2025-05-08 16:32:15,"Jumlah Korban Kasus Dugaan Keracunan MBG di Kota Bogor Bertambah, Kini Jadi 171 Orang","BOGOR - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat penambahan korban diduga keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bosowa Bina Insani, Kota Bogor, Jawa Barat. Sampai hari ini, tercatat ada 171 orang yang diduga keracunan makanan tersebut. ""Korban baru yang terdata hari ini sebanyak 135 orang, sehingga total korban menjadi 171 orang,"" kata Kadinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno dalam keterangannya, Kamis (8/5/2025). Adapun rinciannya, 22 orang menjalani rawat inap, 29 orang menjalani rawat jalan, dan 120 orang mengalami keluhan ringan. Sebaran 22 korban yang menjalani rawat inap di RS Hermina 7 orang, RS Azra 4 orang, RS Islam 6 orang, RS EMC 1 orang, RS Graha Medika 2 orang, dan RS Salak 2 orang. Sementara, rincian sebaran kasus berdasarkan sekolah yang telah melaporkan kejadian, yaitu TK Bina Insani 18 orang, SD Bina Insani 2 orang, SMP Bina Insani 82 orang, SDN Kukupu 3 9 orang, SDN Kedung Jaya 1 16 orang, dan SDN Kedung Jaya 2 43 orang dari total 13 sekolah yang terdata. ""Saat ini tengah melakukan investigasi epidemiologis untuk mencari sumber kejadian, serta berkoordinasi dengan pihak sekolah dan instansi terkait dalam upaya penanganan, pengambilan sampel, dan edukasi kepada masyarakat,"" jelasnya. Berdasarkan hal itu, Dinkes Kota Bogor melakukan rencana tindak lanjut diantaranya pemantauan kasus keracunan sampai kasus tidak ditemukan kembali, melakukan pengobatan dan rujukan ke RS sesuai indikasi, pemeriksaan sampel muntahan dari rawat inap dan pengambilan sampel dari dapur MBG. ""Pengujian berbagai sampel yang telah didapatkan dilakukan secara mikrobiologi dilakukan di Labkesda Kota Bogor membutuhkan waktu 4 hari. Meliputi 4 tahap pengujian yaitu Pra pengayaan, Pengayaan Selektif, Plating Out dan Konfirmasi,"" bebernya. Lalu, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan sekolah-sekolah yang terpapar jika ada penambahan kasus dan koordinasi dengan Rumah Sakit untuk penanganan pasien dengan baik. Dinas Kesehatan terus menghimbau kepada masyarakat dalam mengkonsumsi makanan perlu memperhatikan mulai proses penyiapan sampai ke penyajian makan. ""Jika ada keluhan terjadi setelah mengkonsumsi makanan, maka dapat segera mengakses pelayanan kesehatan di Puskesmas terdekat atau Dinas Kesehatan melalui call center PSC 119,"" pungkasnya. BOGOR - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat penambahan korban diduga keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bosowa Bina Insani, Kota Bogor, Jawa Barat. Sampai hari ini, tercatat ada 171 orang yang diduga keracunan makanan tersebut. ""Korban baru yang terdata hari ini sebanyak 135 orang, sehingga total korban menjadi 171 orang,"" kata Kadinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno dalam keterangannya, Kamis (8/5/2025). Adapun rinciannya, 22 orang menjalani rawat inap, 29 orang menjalani rawat jalan, dan 120 orang mengalami keluhan ringan. Sebaran 22 korban yang menjalani rawat inap di RS Hermina 7 orang, RS Azra 4 orang, RS Islam 6 orang, RS EMC 1 orang, RS Graha Medika 2 orang, dan RS Salak 2 orang. Sementara, rincian sebaran kasus berdasarkan sekolah yang telah melaporkan kejadian, yaitu TK Bina Insani 18 orang, SD Bina Insani 2 orang, SMP Bina Insani 82 orang, SDN Kukupu 3 9 orang, SDN Kedung Jaya 1 16 orang, dan SDN Kedung Jaya 2 43 orang dari total 13 sekolah yang terdata. ""Saat ini tengah melakukan investigasi epidemiologis untuk mencari sumber kejadian, serta berkoordinasi dengan pihak sekolah dan instansi terkait dalam upaya penanganan, pengambilan sampel, dan edukasi kepada masyarakat,"" jelasnya. Berdasarkan hal itu, Dinkes Kota Bogor melakukan rencana tindak lanjut diantaranya pemantauan kasus keracunan sampai kasus tidak ditemukan kembali, melakukan pengobatan dan rujukan ke RS sesuai indikasi, pemeriksaan sampel muntahan dari rawat inap dan pengambilan sampel dari dapur MBG. ""Pengujian berbagai sampel yang telah didapatkan dilakukan secara mikrobiologi dilakukan di Labkesda Kota Bogor membutuhkan waktu 4 hari. Meliputi 4 tahap pengujian yaitu Pra pengayaan, Pengayaan Selektif, Plating Out dan Konfirmasi,"" bebernya. Lalu, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan sekolah-sekolah yang terpapar jika ada penambahan kasus dan koordinasi dengan Rumah Sakit untuk penanganan pasien dengan baik. Dinas Kesehatan terus menghimbau kepada masyarakat dalam mengkonsumsi makanan perlu memperhatikan mulai proses penyiapan sampai ke penyajian makan. ""Jika ada keluhan terjadi setelah mengkonsumsi makanan, maka dapat segera mengakses pelayanan kesehatan di Puskesmas terdekat atau Dinas Kesehatan melalui call center PSC 119,"" pungkasnya. (Awaludin)",Putra Ramadhani Astyawan,https://img.okezone.com/content/2025/05/08/338/3137415/kasus_keracunan-AXCH_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/05/08/338/3137415/jumlah-korban-kasus-dugaan-keracunan-mbg-di-kota-bogor-bertambah-kini-jadi-171-orang?page=all,b7e656a723480a7b41e5798706e37cc409418fd51dffedb7d04477c25eb5aae0,2025-11-13 20:27:46.978 1262,kompas,mbg,2025-10-15 11:53:24,Habiburokhman Anggap Pihak yang Suarakan Setop MBG Tak Tahu Kondisi Rakyat,"JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman menilai, pihak-pihak yang menyerukan penghentian program Makan Bergizi Gratis (MBG) buntut kasus keracunan massal, tidak memahami kondisi nyata masyarakat di lapangan.Dia mengatakan, berdasarkan pengalamannya berkeliling di daerah pemilihannya diJakarta Timur, masyarakat justru berharap program tersebut terus berlanjut karena dirasakan manfaatnya secara langsung. Saya keliling setiap malam selama reses, karena saya di Jakarta jadi bisa. Itu masyarakat soalMBG, sebagian besar bilang, Pak gimana? , bahkan enggak pernah saya menemui orang yang menolak MBG itu, ujarHabiburokhman, dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) bersama Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (15/10/2025).Baca juga:KPK Kaji Pelaksanaan Program MBG, Bantu Perbaikan Tata KelolaPolitikus Gerindra itu menyebutkan, banyak warga menanyakan realisasi program tersebut, karena di sejumlah titik belum terlaksana sepenuhnya.Sementara itu, bagi masyarakat yang sudah menerima manfaat MBG, tanggapannya sangat positif. Kalau yang sudah dapat, gimana MBG? Mereka bilang, wah lanjutkan, Pak. Itu sangat bermanfaat , ujar Habiburokhman. Itu rakyat,the realrakyat-rakyat beneran, bukan orang yang enggak ada kaitannya dengan masyarakat tiba-tiba seolah-olah tahu lalu bilang MBG ditolak atau dihentikan, sambung dia.Menurut Habiburokhman, kritik terhadap kebijakan pemerintah seharusnya dilakukan secara adil dan proporsional.Dia menilai, sikap kritis bukan berarti menolak semua program pemerintah tanpa mempertimbangkan manfaatnya bagi masyarakat.Baca juga:BGN ke Dapur MBG: Anggaran Jangan Di-Mark Up, Harus Ada Dua Lauk Sekarang kita harusfairkritis, bahkan super kritis. Tidak semua yang di kekuasaan itu tidak baik, banyak juga yang baik. Yang tidak baik kita perbaiki, yang sudah baik kita dukung. Ini namanyafair, kata dia.Habiburokhman menegaskan, dukungan terhadap program pemerintah seperti MBG bukan berarti membiarkan kebijakan tanpa evaluasi.Dia menekankan, pemerintah tetap memiliki tanggung jawab untuk melakukan perbaikan berkelanjutan agar program tersebut tepat sasaran. Kalau rakyat minta dilanjutkan karena merasa bermanfaat, ya tentu kita dukung. Tapi, kita juga ingin terus ada perbaikan. Pemerintah pasti juga menginginkan hal yang sama, pungkas dia.Pernyataan Habiburokhman itu disampaikan menanggapi dukungan dariAliansi Masyarakat Adat Nusantara(AMAN) terhadap sejumlah program pemerintahan Prabowo-Gibran, termasuk MBG dan inisiatif legalisasi tambang rakyat.Baca juga:BGN: Presiden Hitung Sendiri Menu MBG, Rp 10.000 Bisa Pakai Ayam dan TelurDalam forum itu, Mahasiswa Universitas Malikussaleh Muhammad Fadli mewakili AMAN menyampaikan apresiasi atas program-program yang menurutnya sudah menyentuh masyarakat. Seperti MBG, sekolah rakyat, kemudian sekarang sudah diinisiasi adanya legalisasi tambang rakyat sebagai penyetaraan ekonomi dan berbagi program lainnya, ucap Fadli.Dukungan itu menjadi pernyataan pembuka AMAN, sebelumnya memberikan masukan terhadap pembahasan Revisi Undang-Undang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RUU KUHAP) kepada Komisi III DPR RI.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman menilai, pihak-pihak yang menyerukan penghentian program Makan Bergizi Gratis (MBG) buntut kasus keracunan massal, tidak memahami kondisi nyata masyarakat di lapangan. Dia mengatakan, berdasarkan pengalamannya berkeliling di daerah pemilihannya diJakarta Timur, masyarakat justru berharap program tersebut terus berlanjut karena dirasakan manfaatnya secara langsung. Saya keliling setiap malam selama reses, karena saya di Jakarta jadi bisa. Itu masyarakat soalMBG, sebagian besar bilang, Pak gimana? , bahkan enggak pernah saya menemui orang yang menolak MBG itu, ujarHabiburokhman, dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) bersama Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (15/10/2025). Baca juga:KPK Kaji Pelaksanaan Program MBG, Bantu Perbaikan Tata Kelola Politikus Gerindra itu menyebutkan, banyak warga menanyakan realisasi program tersebut, karena di sejumlah titik belum terlaksana sepenuhnya. Sementara itu, bagi masyarakat yang sudah menerima manfaat MBG, tanggapannya sangat positif. Kalau yang sudah dapat, gimana MBG? Mereka bilang, wah lanjutkan, Pak. Itu sangat bermanfaat , ujar Habiburokhman. Itu rakyat,the realrakyat-rakyat beneran, bukan orang yang enggak ada kaitannya dengan masyarakat tiba-tiba seolah-olah tahu lalu bilang MBG ditolak atau dihentikan, sambung dia. Menurut Habiburokhman, kritik terhadap kebijakan pemerintah seharusnya dilakukan secara adil dan proporsional. Dia menilai, sikap kritis bukan berarti menolak semua program pemerintah tanpa mempertimbangkan manfaatnya bagi masyarakat. Baca juga:BGN ke Dapur MBG: Anggaran Jangan Di-Mark Up, Harus Ada Dua Lauk Sekarang kita harusfairkritis, bahkan super kritis. Tidak semua yang di kekuasaan itu tidak baik, banyak juga yang baik. Yang tidak baik kita perbaiki, yang sudah baik kita dukung. Ini namanyafair, kata dia. Habiburokhman menegaskan, dukungan terhadap program pemerintah seperti MBG bukan berarti membiarkan kebijakan tanpa evaluasi. Dia menekankan, pemerintah tetap memiliki tanggung jawab untuk melakukan perbaikan berkelanjutan agar program tersebut tepat sasaran. Kalau rakyat minta dilanjutkan karena merasa bermanfaat, ya tentu kita dukung. Tapi, kita juga ingin terus ada perbaikan. Pemerintah pasti juga menginginkan hal yang sama, pungkas dia. Pernyataan Habiburokhman itu disampaikan menanggapi dukungan dariAliansi Masyarakat Adat Nusantara(AMAN) terhadap sejumlah program pemerintahan Prabowo-Gibran, termasuk MBG dan inisiatif legalisasi tambang rakyat. Baca juga:BGN: Presiden Hitung Sendiri Menu MBG, Rp 10.000 Bisa Pakai Ayam dan Telur Dalam forum itu, Mahasiswa Universitas Malikussaleh Muhammad Fadli mewakili AMAN menyampaikan apresiasi atas program-program yang menurutnya sudah menyentuh masyarakat. Seperti MBG, sekolah rakyat, kemudian sekarang sudah diinisiasi adanya legalisasi tambang rakyat sebagai penyetaraan ekonomi dan berbagi program lainnya, ucap Fadli. Dukungan itu menjadi pernyataan pembuka AMAN, sebelumnya memberikan masukan terhadap pembahasan Revisi Undang-Undang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RUU KUHAP) kepada Komisi III DPR RI.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/vHwFSffPc20GqCq2yF-BpzRwWs0=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/08/21/68a6a8bf47181.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/15/11532451/habiburokhman-anggap-pihak-yang-suarakan-setop-mbg-tak-tahu-kondisi-rakyat,3c7f23bc22566a4a850ff61df78ad74b6977046da1a755ab6d3a426af3e3ea89,2025-11-13 20:27:50.074 1236,okezone,mbg,2025-05-15 17:44:25,"Kapolri Tinjau SPPG Polda Sulsel, Pastikan Kesiapan Dukung Program MBG","SULSEL - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) milik Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) di Makassar, pada Kamis (15/5/2025). Peninjauan tersebut dilakukan Kapolri untuk memastikan kesiapan SPPG Polda Sulsel untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. ""Tadi saya mengecek langsung kesiapan mulai dari tempat pencucian, kemudian penyimpanan, tempat memasak, sampai dengan packing dan terakhir persiapan untuk didistribusikan,"" kata Sigit. Sigit menjelaskan SPPG itu akan bertugas menyediakan makan bergizi bagi 3.376 siswa dari 16 sekolah yang ada di sekitar lokasi. Untuk menunjang penyediaan makan bergizi gratis, Kapolri menyebut pihaknya juga membangun kolam budidaya ikan di samping SPPG. Ia berharap dengan adanya budidaya itu juga akan membantu pemenuhan lauk untuk program MBG bagi siswa. ""Tadi ada tambahan di samping SPPG akan disiapkan budidaya ikan. Saya kira ini bisa menjadi pelengkap kebutuhan, terkait dengan masalah lauk yang menjadi variasi yang dibutuhkan SPPG,"" tuturnya. Dalam peninjauan tersebut, Kapolri juga berpesan kepada seluruh petugas agar melakukan evaluasi secara rutin dan memastikan keamanan makanan sebelum didistribusikan. ""Saya selalu pesankan lakukan evaluasi, termasuk tadi kita cek, sebelum ada distribusi disiapkan food security, karena itu penting dan tentunya lakukan terus perbaikan sehingga kemudian SPPG yang ini betul-betul bisa maksimal,"" jelasnya. Sigit menegaskan hal tersebut penting dilakukan agar para siswa penerima program MBG dapat betul-betul merasakan manfaatnya. ""Sehingga betul-betul bisa menjadi SDM yang unggul untuk mengisi kesiapan kita menuju Indonesia Maju, mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045,"" tuturnya. Lebih lanjut, Sigit mengatakan sampai saat ini Polri telah membangun kurang lebih 18 SPPG yang tersebar di seluruh wilayah sebagai bentuk dukungan terhadap program MBG. Selain itu, ia menyebut sebanyak 39 SPPG lainnya juga sedang dalam proses pembentukan. Sigit mengatakan rencananya Polri akan membangun total 100 SPPG hingga akhir tahun 2025 nanti. ""Tentunya harapan kita program yang kita laksanakan ini bisa mendukung apa yang menjadi kebijakan Bapak Presiden berkait dengan program makan bergizi gratis,"" tutupnya. SULSEL - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) milik Polda Sulawesi Selatan (Sulsel) di Makassar, pada Kamis (15/5/2025). Peninjauan tersebut dilakukan Kapolri untuk memastikan kesiapan SPPG Polda Sulsel untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto. ""Tadi saya mengecek langsung kesiapan mulai dari tempat pencucian, kemudian penyimpanan, tempat memasak, sampai dengan packing dan terakhir persiapan untuk didistribusikan,"" kata Sigit. Sigit menjelaskan SPPG itu akan bertugas menyediakan makan bergizi bagi 3.376 siswa dari 16 sekolah yang ada di sekitar lokasi. Untuk menunjang penyediaan makan bergizi gratis, Kapolri menyebut pihaknya juga membangun kolam budidaya ikan di samping SPPG. Ia berharap dengan adanya budidaya itu juga akan membantu pemenuhan lauk untuk program MBG bagi siswa. ""Tadi ada tambahan di samping SPPG akan disiapkan budidaya ikan. Saya kira ini bisa menjadi pelengkap kebutuhan, terkait dengan masalah lauk yang menjadi variasi yang dibutuhkan SPPG,"" tuturnya. Dalam peninjauan tersebut, Kapolri juga berpesan kepada seluruh petugas agar melakukan evaluasi secara rutin dan memastikan keamanan makanan sebelum didistribusikan. ""Saya selalu pesankan lakukan evaluasi, termasuk tadi kita cek, sebelum ada distribusi disiapkan food security, karena itu penting dan tentunya lakukan terus perbaikan sehingga kemudian SPPG yang ini betul-betul bisa maksimal,"" jelasnya. Sigit menegaskan hal tersebut penting dilakukan agar para siswa penerima program MBG dapat betul-betul merasakan manfaatnya. ""Sehingga betul-betul bisa menjadi SDM yang unggul untuk mengisi kesiapan kita menuju Indonesia Maju, mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045,"" tuturnya. Lebih lanjut, Sigit mengatakan sampai saat ini Polri telah membangun kurang lebih 18 SPPG yang tersebar di seluruh wilayah sebagai bentuk dukungan terhadap program MBG. Selain itu, ia menyebut sebanyak 39 SPPG lainnya juga sedang dalam proses pembentukan. Sigit mengatakan rencananya Polri akan membangun total 100 SPPG hingga akhir tahun 2025 nanti. ""Tentunya harapan kita program yang kita laksanakan ini bisa mendukung apa yang menjadi kebijakan Bapak Presiden berkait dengan program makan bergizi gratis,"" tutupnya. (Puteranegara Batubara)",Puteranegara Batubara,https://img.okezone.com/content/2025/05/15/337/3139259/kapolri_jenderal_listyo_sigit_prabowo-mnZQ_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/05/15/337/3139259/kapolri-tinjau-sppg-polda-sulsel-pastikan-kesiapan-dukung-program-mbg?page=all,2cf9d863a3f532a583ef491e1656500bd9694031e6eea7ac27f11f52e3dab3fd,2025-11-13 20:26:31.756 1237,kompas,mbg,2025-10-16 08:12:35,"8 Siswa SMKN 1 Tambakboyo Tuban Diduga Keracunan MBG, SPPG Putra Jaya Berhenti Beroperasi","TUBAN, KOMPAS.com Dapur penyedia program Makan Bergizi Gratis (MBG), SPPG Putra Jaya Kitchen di Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban, Jawa Timur (Jatim), untuk sementara berhenti beroperasi mulai Rabu (15/10/2025) ini.Penghentian ini dilakukan, setelah 8 siswi SMKN 1 Tambakboyo diduga mengalami keracunan usai menyantap menu MBG pada Selasa (14/10/2025) kemarin.Para siswi tersebut mengalami gejala pusing, sakit perut dan mual setelah menyantap menu MBG berupa nasi goreng yang disajikan lengkap dengan telur ceplok dan buah naga.Setelah mengalami gejala keracunan makanan, 8 siswi tersebut segera mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Tambakboyo. Dapur MBG tidak beroperasi sementara waktu, sambil menunggu hasil laboratorium terkait penyebab dugaan keracunan, ujar Danramil Koramil 0811/13 Tambakboyo, Kapten Arm Teguh Haribowo.Baca juga:Cerita Siswa Kurang Mampu di Pinggiran Sumbawa Belum Dapat MBG, di Rumah Tak Pernah SarapanSaat ini, 8 siswi yang sebelumnya dirawat sudah dipulangkan, dan menjalani proses pemulihan di rumah masing-masing.Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMKN 1 Tambakboyo, Mashuda, menyampaikan bahwa para siswi tersebut belum kembali masuk sekolah.Mashuda juga menambahkan, total penerima MBG di sekolahnya mencapai 1.204 siswa.Namun, karena siswa kelas XII sedang melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL), jumlah penerima aktif berkurang. Untuk hari ini tidak ada kiriman MBG ke sekolah kami, imbuhnya, memastikan bahwa pasokan makanan dihentikan penuh.Baca juga:1.700 Siswa dan Guru Jadi Korban Keracunan MBG di Bandung Barat dalam SebulanPihak berwenang saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium, untuk memastikan penyebab pasti dari dugaan keracunan massal tersebut. Sampel makanan telah diambil untuk diuji.Kasus dugaan keracunan ini menjadi perhatian serius, mengingat pentingnyaprogram MBGbagi siswa dan perlunya jaminan keamanan pangan.Semua pihak berharap, hasil uji laboratorium segera keluar untuk memberikan kejelasan dan mencegah insiden serupa terulang.Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul8 Siswi SMKN 1 Tambakboyo Tuban Diduga Keracunan MBG, Dapur Penyedia Berhenti Beroperasi.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang TUBAN, KOMPAS.com Dapur penyedia program Makan Bergizi Gratis (MBG), SPPG Putra Jaya Kitchen di Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban, Jawa Timur (Jatim), untuk sementara berhenti beroperasi mulai Rabu (15/10/2025) ini. Penghentian ini dilakukan, setelah 8 siswi SMKN 1 Tambakboyo diduga mengalami keracunan usai menyantap menu MBG pada Selasa (14/10/2025) kemarin. Para siswi tersebut mengalami gejala pusing, sakit perut dan mual setelah menyantap menu MBG berupa nasi goreng yang disajikan lengkap dengan telur ceplok dan buah naga. Setelah mengalami gejala keracunan makanan, 8 siswi tersebut segera mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Tambakboyo. Dapur MBG tidak beroperasi sementara waktu, sambil menunggu hasil laboratorium terkait penyebab dugaan keracunan, ujar Danramil Koramil 0811/13 Tambakboyo, Kapten Arm Teguh Haribowo. Baca juga:Cerita Siswa Kurang Mampu di Pinggiran Sumbawa Belum Dapat MBG, di Rumah Tak Pernah Sarapan Saat ini, 8 siswi yang sebelumnya dirawat sudah dipulangkan, dan menjalani proses pemulihan di rumah masing-masing. Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMKN 1 Tambakboyo, Mashuda, menyampaikan bahwa para siswi tersebut belum kembali masuk sekolah. Mashuda juga menambahkan, total penerima MBG di sekolahnya mencapai 1.204 siswa. Namun, karena siswa kelas XII sedang melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL), jumlah penerima aktif berkurang. Untuk hari ini tidak ada kiriman MBG ke sekolah kami, imbuhnya, memastikan bahwa pasokan makanan dihentikan penuh. Baca juga:1.700 Siswa dan Guru Jadi Korban Keracunan MBG di Bandung Barat dalam Sebulan Pihak berwenang saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium, untuk memastikan penyebab pasti dari dugaan keracunan massal tersebut. Sampel makanan telah diambil untuk diuji. Kasus dugaan keracunan ini menjadi perhatian serius, mengingat pentingnyaprogram MBGbagi siswa dan perlunya jaminan keamanan pangan. Semua pihak berharap, hasil uji laboratorium segera keluar untuk memberikan kejelasan dan mencegah insiden serupa terulang. Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul8 Siswi SMKN 1 Tambakboyo Tuban Diduga Keracunan MBG, Dapur Penyedia Berhenti Beroperasi.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/9r8QTP9N_T1IQWurMVjvtvMoA4E=/36x0:626x393/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/16/68f045a0b3422.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/16/081235578/8-siswa-smkn-1-tambakboyo-tuban-diduga-keracunan-mbg-sppg-putra-jaya,664246bbd68f6f0de70f17932d1c11d819f9535b495916424eb1a11c268b8193,2025-11-13 20:26:36.630 1238,detik,mbg,2025-11-03 12:57:00,Sapi Sapu Jagat Mojokerto Pecahkan Rekor Nasional di Expo Sapi Jember Cup,"Gelaran Bupati Jember Cup Season 2 ""Festival dan Expo Sapi"" resmi berakhir dengan penuh kebanggaan. Selama dua hari pelaksanaan, 1-2 November 2025 di Jember Sport Garden, ajang bergengsi bagi para peternak sapi terbaik se-Jawa Timur ini tidak hanya menampilkan keindahan dan kekuatan hewan ternak unggulan, tetapi juga mencetak sejarah baru di tingkat nasional. Dari berbagai kategori pertandingan, Sapi Sapu Jagat milik Faisal dari Mojokerto berhasil menyita perhatian publik sekaligus mengharumkan nama Jawa Timur. Dengan bobot mencapai 1.405 kilogram, Sapu Jagat dinobatkan sebagai juara kelas ekstrem bebas dan tercatat sebagai sapi ketiga terberat di dunia. Prestasi ini menjadi tonggak baru dalam dunia peternakan Indonesia yang menunjukkan kemampuan peternak lokal bersaing di kancah internasional. Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Jember, Jupriono, mewakili Bupati Jember, menyampaikan apresiasi mendalam kepada seluruh peserta dan panitia yang telah mensukseskan acara tersebut. ""Kita patut mengapresiasi kegiatan yang luar biasa ini. Dari asosiasi peternak dan penggemuk sapi indonesia (APPSI) dan TPD Jawa Timur, kami melihat semangat besar dari para peternak muda. Ini menjadi bukti bahwa Indonesia tengah bergerak menuju ketahanan pangan nasional, khususnya di sektor daging,"" ujar Jupriono dalam keterangan tertulis, Senin (3/11/2025). Ia menegaskan, Pemerintah Kabupaten Jember di bawah kepemimpinan Bupati sangat mendukung kegiatan yang mendorong kemajuan dunia peternakan. ""Ke depan, Pemkab Jember akan terus memfasilitasi kegiatan seperti ini agar lebih baik dan berkelanjutan. Bupati berpesan agar perhatian terhadap sektor pangan, terutama peternakan sapi, menjadi prioritas bersama,"" imbuhnya. Menurut Jupriono, pencapaian Sapi Sapu Jagat dengan bobot lebih dari satu ton, tepatnya 1.405 kilogram menjadi rekor nasional baru. ""Artinya, para peternak kita memiliki potensi yang luar biasa. Kelas kontes sapi dunia menempatkan kita di posisi nomor tiga, dan itu adalah kebanggaan tersendiri,"" tegasnya. Selain itu, Ketua Panitia H. Juned turut menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan penyelenggaraan event besar ini. ""Alhamdulillah, dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Jember, kami dari APPSI (Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi) dapat menyelenggarakan kontes Bupati Jember Cup Season 2 dengan lancar. Baru kali ini kontes APPSI mendapat dukungan penuh 100% dari Pemkab, dan hasilnya sungguh luar biasa,"" katanya. Sementara itu, sang juara utama pemilik Sapi Sapu Jagat dari Mojokerto, Faisal, menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya atas dukungan semua pihak. ""Alhamdulillah, kami bersyukur atas hasil ini. Terima kasih kepada Pemkab Jember, APPSI, dan seluruh panitia yang telah memberi wadah bagi kami untuk menunjukkan bahwa peternak Indonesia mampu menghasilkan sapi berkualitas dunia. Program dari Kementerian Pertahanan melalui MBG Pak Prabowo juga sangat membantu kami di lapangan. Semoga dukungan seperti ini terus berlanjut agar peternakan Indonesia semakin maju,"" tuturnya. Festival dan Expo ini tidak hanya menjadi ajang adu prestasi, tetapi juga ruang edukasi dan motivasi bagi para peternak muda untuk terus mengembangkan potensi ternak lokal. Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah, asosiasi peternak, dan berbagai pemangku kepentingan, Jember kembali menegaskan perannya sebagai pusat pengembangan peternakan unggulan di Jawa Timur.",Qonita -detikJatim,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/03/pemkab-jember-1762147786606_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jatim/berita/d-8191556/sapi-sapu-jagat-mojokerto-pecahkan-rekor-nasional-di-expo-sapi-jember-cup,34166e9842de0b5e2b2898d2e1d9e149cfd424167f21067ec0948f7082610b0f,2025-11-13 20:26:38.038 1239,okezone,mbg,2025-05-15 12:53:21,BPOM Ungkap Ada 17 Kasus Keracunan MBG di 10 Provinsi,"JAKARTA - Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) mencatat, bahwa telah ditemukan sebanyak 17 kejadian atau kasus keracunan pada produk pangan Makan Bergizi Gratis (MBG), yang terjadi di 10 Provinsi. Jumlah ini merujuk data yang dimutakhirkan per 6 Januari-12 Mei 2025 lalu. Hal ini dilaporkan oleh Kepala BPOM Taruna Ikrar saat memenuhi undangan rapat bersama Komisi IX DPR RI di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (15/5/2025). ""Kejadian luar biasa keracunan pangan pada program MBG 2025, menurut data yang kami miliki bahwa ada 17 kejadian luar biasa keracunan pangan terkait dengan MBG di 10 provinsi yang teridentifikasi,"" kata Ikrar dalam paparannya. Penyebab pertama yaitu adanya kontaminasi awal bahan pangan. Dia menjelaskan, ada sumber kontaminasi pada bahan mentah atau saat pengolahan serta penyimpanan makanan. ""Dengan sumber kontaminasi bahan mentah lingkungan pengelola, penjamin, dan kita belajar dari kondisi kejadian ini supaya berikutnya tidak terjadi lagi,"" ujarnya. Penyebab kedua yaitu pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri. Kondisi ini dipengaruhi dari suhu dan waktu penyimpanan serta saat pengolahan makanan. ""Contohnya ada beberapa makanan dimasak terlalu cepat sehingga lambat distribusikan. Sehingga menimbulkan kejadian luar biasa atau pada anak-anak kita,"" tuturnya. Penyebab ketiga yaitu adanya kegagalan pengendalian keamanan pangan. Hal ini berkaitan dengan sanitasi dan higienitas. Menurut Ikrar, hal itu perlu dijelaskan karena berkaitan dengan evaluasi dapur yang memproduksi pangan MBG. BPOM, kata dia, siap memberikan pendampingan berkaitan sistem yang tepat di dapur yang memproduksi MBG. ""Badan POM berkomitmen untuk memberikan pendampingan pada petugas khususnya yang berhubungan dengan dapur,"" pungkasnya. JAKARTA - Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) mencatat, bahwa telah ditemukan sebanyak 17 kejadian atau kasus keracunan pada produk pangan Makan Bergizi Gratis (MBG), yang terjadi di 10 Provinsi. Jumlah ini merujuk data yang dimutakhirkan per 6 Januari-12 Mei 2025 lalu. Hal ini dilaporkan oleh Kepala BPOM Taruna Ikrar saat memenuhi undangan rapat bersama Komisi IX DPR RI di Gedung Nusantara I, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (15/5/2025). ""Kejadian luar biasa keracunan pangan pada program MBG 2025, menurut data yang kami miliki bahwa ada 17 kejadian luar biasa keracunan pangan terkait dengan MBG di 10 provinsi yang teridentifikasi,"" kata Ikrar dalam paparannya. Penyebab pertama yaitu adanya kontaminasi awal bahan pangan. Dia menjelaskan, ada sumber kontaminasi pada bahan mentah atau saat pengolahan serta penyimpanan makanan. ""Dengan sumber kontaminasi bahan mentah lingkungan pengelola, penjamin, dan kita belajar dari kondisi kejadian ini supaya berikutnya tidak terjadi lagi,"" ujarnya. Penyebab kedua yaitu pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri. Kondisi ini dipengaruhi dari suhu dan waktu penyimpanan serta saat pengolahan makanan. ""Contohnya ada beberapa makanan dimasak terlalu cepat sehingga lambat distribusikan. Sehingga menimbulkan kejadian luar biasa atau pada anak-anak kita,"" tuturnya. Penyebab ketiga yaitu adanya kegagalan pengendalian keamanan pangan. Hal ini berkaitan dengan sanitasi dan higienitas. Menurut Ikrar, hal itu perlu dijelaskan karena berkaitan dengan evaluasi dapur yang memproduksi pangan MBG. BPOM, kata dia, siap memberikan pendampingan berkaitan sistem yang tepat di dapur yang memproduksi MBG. ""Badan POM berkomitmen untuk memberikan pendampingan pada petugas khususnya yang berhubungan dengan dapur,"" pungkasnya. (Awaludin)",Felldy Utama,https://img.okezone.com/content/2025/05/15/337/3139142/bpom_rapat_bersama_komisi_ix_dpr_ri_di_gedung_nusantara_i-wbc3_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/05/15/337/3139142/bpom-ungkap-ada-17-kasus-keracunan-mbg-di-10-provinsi-nbsp?page=all,b08b097ccfcde000049cca5e68182f3647f6767d65a9349cbf7fda29be3b9481,2025-11-13 20:26:43.300 1240,kompas,mbg,2025-10-15 20:20:44,"34 Siswa SMPN 1 Laguboti Toba Diduga Keracunan MBG, Mual hingga Nyeri Ulu Hati","MEDAN, KOMPAS.com- Sebanyak 34 siswa SMP Negeri 1 Laguboti di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi makanan bergizi gratis (MBG) pada Rabu (15/10/2025).Para siswa mengeluh mual hingga sakit di ulu hati dan terpaksa dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan.Kadis Kesehatan Toba, Freddi Seventry, mengatakan peristiwa ini bermula saat mereka disajikan menuMBGdari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pardomuan Nauli Laguboti.Baca juga:Kisah Dapur MBG Mitra Telaga Rangkasbitung: dari Berdayakan Emak-emak, Anak Muda, hingga UMKM LokalMenu yang didistribusikan berupa ikan mujair asam manis, tempe, sayur pokcoy, dan buah semangka.Namun, setelah menyantapnya, para siswa langsung sakit.""Diduga karena akibat mengonsumsimakanan bergizigratis, para siswa mengalami gejala mual, muntah, pusing, mulas, nyeri ulu hati, dan sesak, setelah menerima MBG dari SPPG Pardomuan Nauli Laguboti,"" ujar Freddi saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (15/10/2025) malam.Baca juga:Cerita Rahmat Melepas Karir Chef di Hotel untuk Jadi Koki MBG, Bangga Mengabdi ke NegaraSelanjutnya, para siswa langsung dirujuk ke Rumah Sakit HKBP dan RSUD Porsea untuk mendapatkan perawatan.""Sebagian siswa yang sudah stabil dipulangkan dan yang belum stabil masih diobservasi,"" katanya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang MEDAN, KOMPAS.com- Sebanyak 34 siswa SMP Negeri 1 Laguboti di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi makanan bergizi gratis (MBG) pada Rabu (15/10/2025). Para siswa mengeluh mual hingga sakit di ulu hati dan terpaksa dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan. Kadis Kesehatan Toba, Freddi Seventry, mengatakan peristiwa ini bermula saat mereka disajikan menuMBGdari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pardomuan Nauli Laguboti. Baca juga:Kisah Dapur MBG Mitra Telaga Rangkasbitung: dari Berdayakan Emak-emak, Anak Muda, hingga UMKM Lokal Menu yang didistribusikan berupa ikan mujair asam manis, tempe, sayur pokcoy, dan buah semangka. Namun, setelah menyantapnya, para siswa langsung sakit. ""Diduga karena akibat mengonsumsimakanan bergizigratis, para siswa mengalami gejala mual, muntah, pusing, mulas, nyeri ulu hati, dan sesak, setelah menerima MBG dari SPPG Pardomuan Nauli Laguboti,"" ujar Freddi saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (15/10/2025) malam. Baca juga:Cerita Rahmat Melepas Karir Chef di Hotel untuk Jadi Koki MBG, Bangga Mengabdi ke Negara Selanjutnya, para siswa langsung dirujuk ke Rumah Sakit HKBP dan RSUD Porsea untuk mendapatkan perawatan. ""Sebagian siswa yang sudah stabil dipulangkan dan yang belum stabil masih diobservasi,"" katanya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/X_NfEtZLuDFynPNmblFvv9Qr8Dg=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/15/68ef986448678.jpg",https://medan.kompas.com/read/2025/10/15/202044478/34-siswa-smpn-1-laguboti-toba-diduga-keracunan-mbg-mual-hingga-nyeri-ulu-hati,cfe417bfe68395d394b0503873cbdece803802fd8091052275f7f68f76b45495,2025-11-13 20:26:47.395 1241,detik,mbg,2025-11-03 12:53:00,Inovasi SPPG Polres Wonogiri Hadirkan Gizi Sehat untuk 3.597 Siswa Eromoko,"Polres Wonogiri mengoperasikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sebagai bentuk kepedulian terhadap generasi bangsa. SPPG Polres Wonogiri mendistribusikan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang bergizi sehat ke 3.597 siswa di Eromoko. SPPG tersebut telah beroperasi sejak Senin (13/10). Adapun penerima manfaatnya merupakan 3.597 siswa dari PAUD hingga SMA. Kapolres Wonogiri, AKBP Wahyu Sulistyo, mengatakan SPPG tersebut menjadi wujud nyata peran Polri di tengah masyarakat tidak hanya untuk menjaga keamanan, tetapi juga masa depan generasi bangsa. ""Polri tidak hanya bertugas menjaga keamanan dan ketertiban, tapi juga memastikan generasi muda kita tumbuh sehat, kuat, dan berkarakter. SPPG adalah wujud nyata Polri yang peduli dan melayani,"" jelas Wahyu Sulistyo dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng pada Senin (3/11/2025). Para siswa begitu antusias menyambut kedatangan MBG dari mobil logistik SPPG Polres Wonogiri. Mereka tampak senang saat menunggu giliran mendapatkan MBG. ""Terima kasih Pak Polisi, makanannya enak dan sehat. Sekarang saya semangat sekolah,"" ungkap seorang siswa SD di Eromoko, Enfira, dengan wajah gembira. Setiap harinya operasi dapur SPPG Polres Wonogiri di Eromoko menerapkan ritme kerja khas kepolisian, yakni dengan disiplin, presisi, dan penuh tanggung jawab. Adapun operasi SPPG tersebut berlangsung sejak dini hari. Tim SPPG mengecek bahan baku lokal yang berasal dari petani dan UMKM di Wonogiri. Ahli gizi pun menyusun menu MBG agar kandungan protein, karbohidrat, sayuran, dan buah seimbang. Dengan begitu, setiap porsi makanan dipastikan memiliki standar gizi, higienis, dan terbebas dari bahan pengawet. Ribuan porsi makanan disiapkan tim dapur dengan porsi seragam yang mencerminkan ketelitian dan kecepatan khas kepolisian, bekerja dengan target waktu ketat. Prosedur pemeriksaan makanan berlapis pun dilakukan agar menu MBG aman dikonsumsi para siswa setiap harinya. Bahan makan mentah diperiksa tim Dokkes Polres Wonogiri sebelum dimasukkan ke dapur. Selain itu, tim SPPG memantau kebersihan alat dan suhu masak untuk mencegah kontaminasi. Pengujian makanan siap saji pun dilakukan secara acak untuk memastikan standar safety food. Personel polsek dan bhabinkamtibmas mengawasi langsung distribusi MBG untuk memastikan pengirimannya bisa tepat waktu dan aman dikonsumsi. Melalui berbagai prosedur pemeriksaan itu, SPPG menargetkan nol keluhan dalam setiap tahapan distribusi. Selain fokus terhadap gizi anak, SPPG Polres Wonogiri turut mendukung ekonomi lokal dengan memprioritaskan bahan pangan dari Wonogiri. Kehadiran SPPG Polres Wonogiri pun mendapat sambutan positif dari pihak sekolah dan masyarakat. Para guru mengakui kehadiran MBG dari SPPG tersebut membuat siswa lebih bersemangat dalam belajar. SPPG Polres Wonogiri merupakan bukti Polri tidak hanya menjaga keamanan publik, tetapi juga memenuhi kebutuhan dasar masyarakat seperti gizi, kesehatan, dan kesejahteraan. Dengan begitu, kepercayaan publik pun tumbuh terhadap Polri sebagai lembaga yang hadir dengan empati dan solusi nyata.",Muhammad Iqbal Al Fardi -detikJateng,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/03/sppg-polres-wonogiri-1762148793090_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jateng/jawa-tengah-meriah/d-8191541/inovasi-sppg-polres-wonogiri-hadirkan-gizi-sehat-untuk-3-597-siswa-eromoko,38d0cdb7fd958423a805eb882240f172bb39a2e76b40f8455caa983a743e7165,2025-11-13 20:26:48.724 1242,pikiranrakyat,mbg,2025-09-16 18:32:56,"Komisi IX DPR RI Soroti Pelaksanaan Program MBG, Perlu Ada Evaluasi Distribusi MBG","PIKIRAN RAKYAT -Anggota Komisi IX DPR RI Achmad Ru yat menyoroti pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dinilai masih perlu evaluasi di lapangan. Ia mencontohkan laporan distribusi di Kabupaten Bandung Barat, tepatnya di Desa Batununggal, yang dilakukan hingga larut malam. Hal ini menyulitkan penerima manfaat, terutama ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Saya dapat informasi dan foto-fotonya, makanan untuk ibu hamil dan ibu menyusui sampai diterima jam 9 malam. Tentu saat itu mereka sudah terlelap tidur, ini harus jadi evaluasi agar program berjalan baik, ujar Achmad Ru yat dalam keterangannya, Selasa 16 September 2025. Baca Juga:Kepala BGN: 7.477 SPPG Telah Terbentuk, Tinggal Lima Kabupaten yang Belum Punya Menurutnya, tata kelola distribusi harus lebih tertib dan akuntabel. Ia mengusulkan agar pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menyusun menu mingguan atau bulanan yang jelas. Dengan begitu, masyarakat dapat mengetahui standar yang diberikan dan memastikan makanan bergizi sampai ke tangan penerima. Kalau perlu, ada foto makanan yang diterima siswa sebagai bentuk akuntabilitas. Dengan begitu, publik bisa menilai langsung dan tidak ada kekhawatiran soal kualitas maupun distribusi, katanya. Baca Juga:Terdampak Program MBG, Pasokan Daging Ayam Berkurang dan Harganya Melejit Ia menambahkan, keberhasilan MBG penting untuk mendukung cita-cita Presiden Prabowo Subianto. Tetapi, ia juga mengingatkan agar program ini tetap seimbang dengan kebutuhan anggaran negara dan tidak menggeser prioritas sektor lain, seperti pendidikan. Saya berulang kali sampaikan, maksudnya agar program ini sukses sekaligus menjaga keseimbangan APBN secara proporsional. Jangan sampai prioritas di bidang lain terganggu, sementara di lapangan masih banyak hal yang perlu dievaluasi, ujarnya. Anggota Komisi IX DPR RI Muh. Haris menyoroti aspek kualitas gizi dan prioritas intervensi 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Saat ini, alokasi untuk anak sekolah masih mendominasi 83,4%, sementara untuk ibu hamil, menyusui, dan balita hanya 10,1%. Baca Juga:Kasus Keracunan di Program MBG Berulang, Audit Keamanan Pangan BGN dan Kemenkes Disorot Padahal periode 1.000 HPK adalah kunci pencegahan stunting. BGN harus berani menaikkan porsinya menjadi minimal 12 15% agar dampaknya signifikan, katanya. Muh Haris juga menekankan pentingnya digitalisasi tata kelola MBG senilai Rp 5,89 triliun agar benar-benar memberi manfaat. Digitalisasi bukan sekadar proyek, tapi harus menjamin transparansi, integritas pembayaran, dan akuntabilitas. SLA pembayaran harus maksimal tujuh hari, fraud rate di bawah 0,2%, serta adanya dashboard publik real-time agar masyarakat bisa ikut mengawasi, ujarnya. Baca Juga:Komisi IX DPR RI Soroti Modus Dugaan Jual Beli Dapur dalam MBG yang Kian Marak di Berbagai Daerah Terkait kesiapan lapangan, Muh Haris meminta BGN memastikan kapasitas dapur umum, cold chain, dan SDM gizi benar-benar siap mendukung lonjakan 30.000 Sentra Penyedia Pangan Gizi (SPPG) hingga akhir 2025. Program ini jangan sampai terganjal bottleneck di lapangan. Keterlambatan distribusi atau lemahnya pengawasan bisa berakibat fatal, apalagi sudah ada kasus keracunan dan isu halal yang meruntuhkan kepercayaan publik, katanya. Ia juga mendorong akselerasi program Makan Bergizi Nasional sebagai investasi strategis untuk menurunkan stunting, meningkatkan konsentrasi belajar, dan memperkuat ekonomi lokal melalui kemitraan UMKM. Namun, dukungan tersebut tetap disertai pengawasan ketat. Baca Juga:Diduga Keracunan MBG, Sembilan Siswa MTs Islamiyah Sayang Dilarikan ke RSUD Sayang Cianjur Program makan bergizi gratis ini menyangkut masa depan anak-anak bangsa. Kami ingin memastikan program ini berjalan sehat, halal, higienis, adil, dan bermanfaat bagi rakyat kecil. Jangan sampai ada anak yang keracunan, jangan ada UMKM yang dirugikan karena keterlambatan pembayaran. Ini wujud nyata keberpihakan kita kepada rakyat, katanya. (*) Berita PilihanKepala BGN Bilang Konsumsi Susu 2 Liter Bikin Tinggi, Nyatanya Dokter Anak Bilang Tak Sesuai Kebutuhan AnakMBG Serap 72 Ribu Lebih Tenaga Kerja, Stafsus BGN Janjikan 1,5 Juta Lapangan KerjaBekerja Sama Dengan BPJS Ketenagakerjaan, BGN Memberikan Jaminan Sosial Bagi Para Pekerja di SPPGBelasan Murid SD di Cilengkrang Kabupaten Bandung Diduga Keracunan, Alami Mual dan Muntah Setelah Makan MBGPengamat Menilai, Program MBG Tetap Bebani Anggaran Pendidikan Meski Nilainya Sudah BerkurangIsu Omprengan Mengandung Babi Meresahkan, Penyedia MBG Majalengka Minta Uji Lab Berita PilihanKepala BGN Bilang Konsumsi Susu 2 Liter Bikin Tinggi, Nyatanya Dokter Anak Bilang Tak Sesuai Kebutuhan AnakMBG Serap 72 Ribu Lebih Tenaga Kerja, Stafsus BGN Janjikan 1,5 Juta Lapangan KerjaBekerja Sama Dengan BPJS Ketenagakerjaan, BGN Memberikan Jaminan Sosial Bagi Para Pekerja di SPPGBelasan Murid SD di Cilengkrang Kabupaten Bandung Diduga Keracunan, Alami Mual dan Muntah Setelah Makan MBGPengamat Menilai, Program MBG Tetap Bebani Anggaran Pendidikan Meski Nilainya Sudah BerkurangIsu Omprengan Mengandung Babi Meresahkan, Penyedia MBG Majalengka Minta Uji Lab Berita Pilihan Kepala BGN Bilang Konsumsi Susu 2 Liter Bikin Tinggi, Nyatanya Dokter Anak Bilang Tak Sesuai Kebutuhan AnakMBG Serap 72 Ribu Lebih Tenaga Kerja, Stafsus BGN Janjikan 1,5 Juta Lapangan KerjaBekerja Sama Dengan BPJS Ketenagakerjaan, BGN Memberikan Jaminan Sosial Bagi Para Pekerja di SPPGBelasan Murid SD di Cilengkrang Kabupaten Bandung Diduga Keracunan, Alami Mual dan Muntah Setelah Makan MBGPengamat Menilai, Program MBG Tetap Bebani Anggaran Pendidikan Meski Nilainya Sudah BerkurangIsu Omprengan Mengandung Babi Meresahkan, Penyedia MBG Majalengka Minta Uji Lab Kepala BGN Bilang Konsumsi Susu 2 Liter Bikin Tinggi, Nyatanya Dokter Anak Bilang Tak Sesuai Kebutuhan Anak Kepala BGN Bilang Konsumsi Susu 2 Liter Bikin Tinggi, Nyatanya Dokter Anak Bilang Tak Sesuai Kebutuhan Anak Kepala BGN Bilang Konsumsi Susu 2 Liter Bikin Tinggi, Nyatanya Dokter Anak Bilang Tak Sesuai Kebutuhan Anak Kepala BGN Bilang Konsumsi Susu 2 Liter Bikin Tinggi, Nyatanya Dokter Anak Bilang Tak Sesuai Kebutuhan Anak MBG Serap 72 Ribu Lebih Tenaga Kerja, Stafsus BGN Janjikan 1,5 Juta Lapangan Kerja MBG Serap 72 Ribu Lebih Tenaga Kerja, Stafsus BGN Janjikan 1,5 Juta Lapangan Kerja MBG Serap 72 Ribu Lebih Tenaga Kerja, Stafsus BGN Janjikan 1,5 Juta Lapangan Kerja MBG Serap 72 Ribu Lebih Tenaga Kerja, Stafsus BGN Janjikan 1,5 Juta Lapangan Kerja Bekerja Sama Dengan BPJS Ketenagakerjaan, BGN Memberikan Jaminan Sosial Bagi Para Pekerja di SPPG Bekerja Sama Dengan BPJS Ketenagakerjaan, BGN Memberikan Jaminan Sosial Bagi Para Pekerja di SPPG Bekerja Sama Dengan BPJS Ketenagakerjaan, BGN Memberikan Jaminan Sosial Bagi Para Pekerja di SPPG Bekerja Sama Dengan BPJS Ketenagakerjaan, BGN Memberikan Jaminan Sosial Bagi Para Pekerja di SPPG Belasan Murid SD di Cilengkrang Kabupaten Bandung Diduga Keracunan, Alami Mual dan Muntah Setelah Makan MBG Belasan Murid SD di Cilengkrang Kabupaten Bandung Diduga Keracunan, Alami Mual dan Muntah Setelah Makan MBG Belasan Murid SD di Cilengkrang Kabupaten Bandung Diduga Keracunan, Alami Mual dan Muntah Setelah Makan MBG Belasan Murid SD di Cilengkrang Kabupaten Bandung Diduga Keracunan, Alami Mual dan Muntah Setelah Makan MBG Pengamat Menilai, Program MBG Tetap Bebani Anggaran Pendidikan Meski Nilainya Sudah Berkurang Pengamat Menilai, Program MBG Tetap Bebani Anggaran Pendidikan Meski Nilainya Sudah Berkurang Pengamat Menilai, Program MBG Tetap Bebani Anggaran Pendidikan Meski Nilainya Sudah Berkurang Pengamat Menilai, Program MBG Tetap Bebani Anggaran Pendidikan Meski Nilainya Sudah Berkurang Isu Omprengan Mengandung Babi Meresahkan, Penyedia MBG Majalengka Minta Uji Lab Isu Omprengan Mengandung Babi Meresahkan, Penyedia MBG Majalengka Minta Uji Lab Isu Omprengan Mengandung Babi Meresahkan, Penyedia MBG Majalengka Minta Uji Lab Isu Omprengan Mengandung Babi Meresahkan, Penyedia MBG Majalengka Minta Uji Lab",Muhammad Ashari,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/08/25/1122910941.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019651674/komisi-ix-dpr-ri-soroti-pelaksanaan-program-mbg-perlu-ada-evaluasi-distribusi-mbg?page=all,58571dc9bc19269e0120e9445a8d5dda04f922a1815ff9def0da6c41761d87d7,2025-11-13 20:26:48.852 1278,kompas,mbg,2025-10-15 07:12:01,Keracunan MBG di Bima akibat Baru Dimakan Usai Lewati Batas Layak Konsumsi,"JAKARTA, KOMPAS.com -Badan Gizi Nasional menyebutkan bahwa kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Bima, Nusa Tenggara Barat, disebabkan makanan tersebut beru dikonsumsi setelah melewati batas waktu layak konsumsi.Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)Kota BimaMpunda Sadia 2, Yusuf, mengatakan bahwa berdasarkan hasil koordinasi dengan Puskesmas Mpunda, Dinas Kesehatan, dan Intelkam Polres, penyebab gangguan kesehatan diduga bukan berasal dari proses pengolahan di dapur SPPG. Hasil penelusuran menunjukkan bahwa makanan disimpan dan kemudian dikonsumsi lebih dari batas waktu aman konsumsi, bahkan sampai keesokan harinya sebelum dimakan, kata Yusuf, dikutip dari siaran pers BGN, Rabu (15/10/2025).Baca juga:Siswa yang Keracunan MBG di Boyolangu Tulungagung Mulai Pulang ke Rumah, Pengusutan BerlanjutAnalisis sementara menunjukkan bahwa terdapat keterlambatan konsumsi MBG yang melebihi waktu aman konsumsi (4-6 jam) sejak siap didistribusikan.Pihak SPPG memastikan akan meningkatkan pemahaman seluruh pihak agar menaati aturan terkait waktu konsumsi MBG.Yusuf juga meminta agar seluruh sekolah penerima manfaat MBG mengonsumsi hidangan itu di sekolah, dan tidak membawa pulang.Baca juga:Diduga Keracunan MBG, 8 Siswi SMK di Tuban Dilarikan ke Puskesmas Kami berusaha memperkuat pengawasan dan komitmen terhadap keamanan pangan MBG. Kesehatan penerima manfaat tetap menjadi prioritas utama, ujarnya.Kepala SekolahSDN 11 ManggemaciKota Bima, Hartuti, juga membantah kasuskeracunan MBGdi sekolah tersebut menelan korban belasan orang siswa dan guru. Tidak ada satu orang pun siswa dan guru yang mengalami keracunan program MBG, saat hidangan MBG dikonsumsi di sekolah-sekolah pada hari Rabu, 8 Oktober 2025, kata Hartuti dalam keterangan resmi, Rabu (15/10/2025).Berdasarkan penelusuran, keracunan dialami oleh Yunus (penjaga sekolah SDN 11) bersama 4 anggota keluarganya, usai menyantap MBG pada sore dan malam hari.Baca juga:Balita di Tasikmalaya Diduga Keracunan MBG, Orangtua: Pembagian Siang Dimakan Sore HariAkibatnya, ia bersama 4 anggota keluarganya dilarikan ke RSUD Kota Bima.Demikian juga dengan guru SDN 11 yang membawa MBG ke rumah, yang kemudian dikonsumsi oleh suaminya pada keesokan harinya.Gejala gangguan kesehatan berupa mual dan diare dialami oleh 2 anggota keluarganya keesokan harinya.Baca juga:Diduga Keracunan MBG, 6 Siswa SMPN 1 Cisarua Bandung Barat Dilarikan ke DokterHartuti menegaskan bahwa pasien yang dirawat di RSUD Kota Bima adalah petugas keamanan dan guru, bukan siswa SDN 11 Manggemaci. Pasien yang dirawat merupakan keluarga sekuriti dan guru, bukan siswa aktif, dan hingga saat itu belum ada laporan tambahan dari orang tua siswa lainnya, ujar Hartuti. Setelah dirawat, kedua belas orang itu telah dinyatakan pulih, lalu dipulangkan ke rumah masing-masing pada Senin (13/10/2025), imbuh dia.Baca juga:Siswa SMPN 1 Cisarua Bandung Barat Keracunan MBG Memburuk Dirujuk ke RS, 3 Kelas Jadi Ruang DaruratSementara itu, Kepala Biro Hukum dan Humas BGN Khairul Hidayati berharap semua komponen yang berkaitan erat dengan Program MBG bisa memahami dan menerapkan SOP yang ada.""BGN berusaha agar Program MBG di seluruh lokasi berjalan dengan baik danzero accident. Maka dari itu, kami berharap agar seluruh pihak bisa menerapkan SOP yang sudah ditetapkan,"" ujar dia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com -Badan Gizi Nasional menyebutkan bahwa kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Bima, Nusa Tenggara Barat, disebabkan makanan tersebut beru dikonsumsi setelah melewati batas waktu layak konsumsi. Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)Kota BimaMpunda Sadia 2, Yusuf, mengatakan bahwa berdasarkan hasil koordinasi dengan Puskesmas Mpunda, Dinas Kesehatan, dan Intelkam Polres, penyebab gangguan kesehatan diduga bukan berasal dari proses pengolahan di dapur SPPG. Hasil penelusuran menunjukkan bahwa makanan disimpan dan kemudian dikonsumsi lebih dari batas waktu aman konsumsi, bahkan sampai keesokan harinya sebelum dimakan, kata Yusuf, dikutip dari siaran pers BGN, Rabu (15/10/2025). Baca juga:Siswa yang Keracunan MBG di Boyolangu Tulungagung Mulai Pulang ke Rumah, Pengusutan Berlanjut Analisis sementara menunjukkan bahwa terdapat keterlambatan konsumsi MBG yang melebihi waktu aman konsumsi (4-6 jam) sejak siap didistribusikan. Pihak SPPG memastikan akan meningkatkan pemahaman seluruh pihak agar menaati aturan terkait waktu konsumsi MBG. Yusuf juga meminta agar seluruh sekolah penerima manfaat MBG mengonsumsi hidangan itu di sekolah, dan tidak membawa pulang. Baca juga:Diduga Keracunan MBG, 8 Siswi SMK di Tuban Dilarikan ke Puskesmas Kami berusaha memperkuat pengawasan dan komitmen terhadap keamanan pangan MBG. Kesehatan penerima manfaat tetap menjadi prioritas utama, ujarnya. Kepala SekolahSDN 11 ManggemaciKota Bima, Hartuti, juga membantah kasuskeracunan MBGdi sekolah tersebut menelan korban belasan orang siswa dan guru. Tidak ada satu orang pun siswa dan guru yang mengalami keracunan program MBG, saat hidangan MBG dikonsumsi di sekolah-sekolah pada hari Rabu, 8 Oktober 2025, kata Hartuti dalam keterangan resmi, Rabu (15/10/2025). Berdasarkan penelusuran, keracunan dialami oleh Yunus (penjaga sekolah SDN 11) bersama 4 anggota keluarganya, usai menyantap MBG pada sore dan malam hari. Baca juga:Balita di Tasikmalaya Diduga Keracunan MBG, Orangtua: Pembagian Siang Dimakan Sore Hari Akibatnya, ia bersama 4 anggota keluarganya dilarikan ke RSUD Kota Bima. Demikian juga dengan guru SDN 11 yang membawa MBG ke rumah, yang kemudian dikonsumsi oleh suaminya pada keesokan harinya. Gejala gangguan kesehatan berupa mual dan diare dialami oleh 2 anggota keluarganya keesokan harinya. Baca juga:Diduga Keracunan MBG, 6 Siswa SMPN 1 Cisarua Bandung Barat Dilarikan ke Dokter Hartuti menegaskan bahwa pasien yang dirawat di RSUD Kota Bima adalah petugas keamanan dan guru, bukan siswa SDN 11 Manggemaci. Pasien yang dirawat merupakan keluarga sekuriti dan guru, bukan siswa aktif, dan hingga saat itu belum ada laporan tambahan dari orang tua siswa lainnya, ujar Hartuti. Setelah dirawat, kedua belas orang itu telah dinyatakan pulih, lalu dipulangkan ke rumah masing-masing pada Senin (13/10/2025), imbuh dia. Baca juga:Siswa SMPN 1 Cisarua Bandung Barat Keracunan MBG Memburuk Dirujuk ke RS, 3 Kelas Jadi Ruang Darurat Sementara itu, Kepala Biro Hukum dan Humas BGN Khairul Hidayati berharap semua komponen yang berkaitan erat dengan Program MBG bisa memahami dan menerapkan SOP yang ada. ""BGN berusaha agar Program MBG di seluruh lokasi berjalan dengan baik danzero accident. Maka dari itu, kami berharap agar seluruh pihak bisa menerapkan SOP yang sudah ditetapkan,"" ujar dia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/rdaicC2ejhy7sIX-pyCCxwOTOig=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/14/68ee469d1aa83.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/15/07120181/keracunan-mbg-di-bima-akibat-baru-dimakan-usai-lewati-batas-layak-konsumsi,b54e8df4e9ac4628114ea01e80326fafc85b568fb9fb518b4c4a5ea72c893d20,2025-11-13 20:28:42.726 1243,okezone,mbg,2025-05-14 11:33:00,"Marak Keracunan MBG, BGN Akan Persingkat Waktu Penyajian","JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) mengambil langkah antisipatif merespons kasus keracunan makan bergizi gratis (MBG) di Kota Bogor, Jawa Barat. BGN bakal memangkas waktu penyajian dan pengiriman agar makanan bisa langsung dikonsumsi. Kepala BGN, Dadan Hindayana mengatakan, pengetatan prosedur ini dilakukan selain lebih selektif dalam memilih bahan baku. Hal ini untuk mencegah adanya kasus keracunan yang terulang. ""Kita ingin lebih selektif di dalam pemilihan bahan baku. Kemudian, kita akan memendekkan waktu processing antara penyiapan dan processing,"" ujar Dadan di Kantor Ombudsman RI, Jakarta Selatan, Rabu (14/5/2025). Dadan menuturkan, nantinya Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) akan dituntut untuk mempersingkat waktu memasak. Selanjutnya, mekanisme pengiriman menuju penerima manfaat juga akan diperketat. ""Beberapa SPPG karena yang baru-baru masih butuh waktu lama memasak, kita akan persingkat waktunya. Kemudian, pada saat pengiriman pun kita akan perketat mekanismenya,"" ujarnya. Tak hanya itu, mekanisme waktu konsumsi makanan pun akan diperketat. Ini artinya, makanan yang sudah tiba dari SPPG harus segera dikonsumsi. ""Karena ada kejadian, delivery-nya tepat waktu, tapi karena ada kegiatan di sekolah, makannya agak terlambat, sehingga makanan terlalu lama disimpan,"" jelas dia. Siswa yang kerap membawa makanan pulang pun akan diminta untuk segera makan. Dadan menekankan hal tersebut untuk menghindari keracunan lantaran makanan punya batas waktu konsumsi. ""Ini mungkin yang supaya kita harus perketat supaya tidak terjadi (keracunan) karena masakan ini kan ada batas waktu konsumsi,"" pungkasnya. JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) mengambil langkah antisipatif merespons kasus keracunan makan bergizi gratis (MBG) di Kota Bogor, Jawa Barat. BGN bakal memangkas waktu penyajian dan pengiriman agar makanan bisa langsung dikonsumsi. Kepala BGN, Dadan Hindayana mengatakan, pengetatan prosedur ini dilakukan selain lebih selektif dalam memilih bahan baku. Hal ini untuk mencegah adanya kasus keracunan yang terulang. ""Kita ingin lebih selektif di dalam pemilihan bahan baku. Kemudian, kita akan memendekkan waktu processing antara penyiapan dan processing,"" ujar Dadan di Kantor Ombudsman RI, Jakarta Selatan, Rabu (14/5/2025). Dadan menuturkan, nantinya Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) akan dituntut untuk mempersingkat waktu memasak. Selanjutnya, mekanisme pengiriman menuju penerima manfaat juga akan diperketat. ""Beberapa SPPG karena yang baru-baru masih butuh waktu lama memasak, kita akan persingkat waktunya. Kemudian, pada saat pengiriman pun kita akan perketat mekanismenya,"" ujarnya. Tak hanya itu, mekanisme waktu konsumsi makanan pun akan diperketat. Ini artinya, makanan yang sudah tiba dari SPPG harus segera dikonsumsi. ""Karena ada kejadian, delivery-nya tepat waktu, tapi karena ada kegiatan di sekolah, makannya agak terlambat, sehingga makanan terlalu lama disimpan,"" jelas dia. Siswa yang kerap membawa makanan pulang pun akan diminta untuk segera makan. Dadan menekankan hal tersebut untuk menghindari keracunan lantaran makanan punya batas waktu konsumsi. ""Ini mungkin yang supaya kita harus perketat supaya tidak terjadi (keracunan) karena masakan ini kan ada batas waktu konsumsi,"" pungkasnya. (Arief Setyadi )",Jonathan Simanjuntak,https://img.okezone.com/content/2025/05/14/337/3138812/bgn-Y85u_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/05/14/337/3138812/marak-keracunan-mbg-bgn-akan-persingkat-waktu-penyajian-nbsp?page=all,ffe1ff67ed89e71aad3a6bbdcfc3ab346e1af8c09c58ffe17db1635576e744f9,2025-11-13 20:26:53.704 1244,kompas,mbg,2025-10-15 18:45:00,"Jawa Barat Jadi Episentrum Kasus Keracunan MBG, JPPI Catat 4.125 Korban","KOMPAS.com- Jawa Barat menempati posisi pertama sebagai provinsi dengan jumlah kasus keracunan tertinggi dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sepanjang Januari hingga Oktober 2025.Berdasarkan dataJaringan Pemantau Pendidikan Indonesia(JPPI), tercatat sebanyak 4.125 korban berasal dari Jawa Barat.Disusul oleh Jawa Tengah dengan 1.666 korban, Daerah Istimewa Yogyakarta 1.053 korban, Jawa Timur 950 korban, dan Nusa Tenggara Timur sebanyak 800 korban.Koordinator Nasional JPPI, Ubaid Matraji, menjelaskan bahwa pihaknya bersama relawan terus melakukan pemantauan dan menerima laporan dari berbagai daerah terkait pelaksanaan Program MBG.Baca juga:Tak Hanya Ratusan Siswa, Guru pun Ikut Tumbang Akibat Keracunan MBG di CisaruaDalam periode 6 12 Oktober 2025 saja, tercatat ada 1.084 korban baru yang mengalami keracunan akibat konsumsi menu MBG. Dengan tambahan ini, total korban sejak awal tahun mencapai 11.566 anak.""Setiap pekan, ribuan anak tumbang karena MBG, tapi negara justru membiarkan dapur-dapur tetap beroperasi. Ini bukan sekadar kelalaian, ini adalah krisis tanggung jawab publik,"" kata Ubaid, Kamis (15/10/2025).Bagaimana Lonjakan Kasus Ini Bisa Terjadi?Lonjakan kasus yang terus meningkat setiap pekannya menunjukkan kegagalan pengendalian mutu di lapangan.Menurut Ubaid, situasi ini tidak hanya berdampak pada peserta didik, tetapi juga mulai meluas ke kalangan lain. JPPI menerima laporan bahwa sejumlah guru, balita, ibu hamil, hingga anggota keluarga ikut menjadi korban keracunan.Baca juga:Kasus Keracunan Massal di Cisarua, Kayaknya ke Depan Anak Saya Enggak Akan Makan MBG Lagi, Setop Aja Paket MBG yang dibawa pulang atau disalurkan ke posyandu menjadi penyebab meluasnya keracunan hingga ke rumah tangga. JPPI menilai, Badan Gizi Nasional (BGN) gagal menjalankan prinsip dasar tata kelola transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi publik. Anggaran ratusan triliun digelontorkan tanpa payung hukum yang jelas, sementara ribuan anak jadi korban percobaan kebijakan yang belum matang, ujar Ubaid.KOMPAS.com/BAGUS PUJI PANUNTUNSeorang siswi korban keracunan menu makan bergizi gratis (MBG) di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat dievakuasi ke ambulans, Rabu (15/10/2025).Apa yang Disoroti JPPI dalam Pengelolaan MBG?JPPI merekomendasikan agar pemerintah, khususnya BGN, memperkuat aspek transparansi, akuntabilitas, dan pelibatan publik dalam menjalankan Program MBG. Ubaid mengungkapkan bahwa hingga kini draf peraturan presiden (perpres) terkait program tersebut masih tertutup dari publik.""Draf peraturan presiden terkait MBG hingga kini masih tertutup rapat. Publik dan organisasi masyarakat sipil sama sekali belum tahu isi draf perpres ini. Kita sudah sangat kecolongan. Anggaran triliunan bisa ngacir tanpa dasar hukum yang jelas. Ini sangat berbahaya jika terus dibiarkan,"" katanya.Baca juga:Bupati Jeje Setop Dapur MBG yang Diduga Sumber Keracunan Ratusan Siswa di Cisarua Bandung BaratSelain itu, JPPI juga menyoroti adanya konflik kepentingan dalam pengelolaan dapur MBG. Ubaid menuding banyak dapur yang dikelola oleh pihak-pihak yang memiliki kedekatan dengan lembaga penegak hukum maupun militer.""Bagaimana mungkin Polri menindak dapur yang mereka kelola sendiri? DPR mengawasi proyek yang dikerjakan oleh timnya sendiri? Bahkan dapur-dapur di bawah BGN terafiliasi dengan TNI. Program publik tak bisa dikelola seperti bisnis keluarga kekuasaan,"" ujarnya. KOMPAS.com- Jawa Barat menempati posisi pertama sebagai provinsi dengan jumlah kasus keracunan tertinggi dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sepanjang Januari hingga Oktober 2025. Berdasarkan dataJaringan Pemantau Pendidikan Indonesia(JPPI), tercatat sebanyak 4.125 korban berasal dari Jawa Barat. Disusul oleh Jawa Tengah dengan 1.666 korban, Daerah Istimewa Yogyakarta 1.053 korban, Jawa Timur 950 korban, dan Nusa Tenggara Timur sebanyak 800 korban. Koordinator Nasional JPPI, Ubaid Matraji, menjelaskan bahwa pihaknya bersama relawan terus melakukan pemantauan dan menerima laporan dari berbagai daerah terkait pelaksanaan Program MBG. Baca juga:Tak Hanya Ratusan Siswa, Guru pun Ikut Tumbang Akibat Keracunan MBG di Cisarua Dalam periode 6 12 Oktober 2025 saja, tercatat ada 1.084 korban baru yang mengalami keracunan akibat konsumsi menu MBG. Dengan tambahan ini, total korban sejak awal tahun mencapai 11.566 anak. ""Setiap pekan, ribuan anak tumbang karena MBG, tapi negara justru membiarkan dapur-dapur tetap beroperasi. Ini bukan sekadar kelalaian, ini adalah krisis tanggung jawab publik,"" kata Ubaid, Kamis (15/10/2025). Lonjakan kasus yang terus meningkat setiap pekannya menunjukkan kegagalan pengendalian mutu di lapangan. Menurut Ubaid, situasi ini tidak hanya berdampak pada peserta didik, tetapi juga mulai meluas ke kalangan lain. JPPI menerima laporan bahwa sejumlah guru, balita, ibu hamil, hingga anggota keluarga ikut menjadi korban keracunan. Baca juga:Kasus Keracunan Massal di Cisarua, Kayaknya ke Depan Anak Saya Enggak Akan Makan MBG Lagi, Setop Aja Paket MBG yang dibawa pulang atau disalurkan ke posyandu menjadi penyebab meluasnya keracunan hingga ke rumah tangga. JPPI menilai, Badan Gizi Nasional (BGN) gagal menjalankan prinsip dasar tata kelola transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi publik. Anggaran ratusan triliun digelontorkan tanpa payung hukum yang jelas, sementara ribuan anak jadi korban percobaan kebijakan yang belum matang, ujar Ubaid. KOMPAS.com/BAGUS PUJI PANUNTUNSeorang siswi korban keracunan menu makan bergizi gratis (MBG) di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat dievakuasi ke ambulans, Rabu (15/10/2025). KOMPAS.com/BAGUS PUJI PANUNTUNSeorang siswi korban keracunan menu makan bergizi gratis (MBG) di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat dievakuasi ke ambulans, Rabu (15/10/2025). JPPI merekomendasikan agar pemerintah, khususnya BGN, memperkuat aspek transparansi, akuntabilitas, dan pelibatan publik dalam menjalankan Program MBG. U baid mengungkapkan bahwa hingga kini draf peraturan presiden (perpres) terkait program tersebut masih tertutup dari publik. ""Draf peraturan presiden terkait MBG hingga kini masih tertutup rapat. Publik dan organisasi masyarakat sipil sama sekali belum tahu isi draf perpres ini. Kita sudah sangat kecolongan. Anggaran triliunan bisa ngacir tanpa dasar hukum yang jelas. Ini sangat berbahaya jika terus dibiarkan,"" katanya. Baca juga:Bupati Jeje Setop Dapur MBG yang Diduga Sumber Keracunan Ratusan Siswa di Cisarua Bandung Barat Selain itu, JPPI juga menyoroti adanya konflik kepentingan dalam pengelolaan dapur MBG. Ubaid menuding banyak dapur yang dikelola oleh pihak-pihak yang memiliki kedekatan dengan lembaga penegak hukum maupun militer. ""Bagaimana mungkin Polri menindak dapur yang mereka kelola sendiri? DPR mengawasi proyek yang dikerjakan oleh timnya sendiri? Bahkan dapur-dapur di bawah BGN terafiliasi dengan TNI. Program publik tak bisa dikelola seperti bisnis keluarga kekuasaan,"" ujarnya.",Kompas Cyber Media,https://asset.kompas.com/crops/6wkryyS3fIkbdxPedsC6ddy97QQ=/0x0:0x0/780x390/data/photo/2025/10/14/68ee30d87e224.jpeg,https://www.kompas.com/jawa-barat/read/2025/10/15/184500088/jawa-barat-jadi-episentrum-kasus-keracunan-mbg-jppi-catat-4.125,7044946b6395479d5521791371b5eacd4c049df51633234aeff91fa5e7da5362,2025-11-13 20:26:57.856 1245,detik,mbg,2025-11-03 12:45:00,"Peternak Muda Bersinar di Jember Cup, Sapi Lokal Mojokerto Jadi Juara","Semangat generasi muda mulai menghidupkan kembali dunia peternakan Indonesia. Ajang Bupati Jember Cup 'Festival dan Expo Sapi' menjadi bukti bahwa peternak muda kini tampil di garda terdepan untuk membawa inovasi dan prestasi di sektor ternak. Festival yang berlangsung di Jember Sport Garden pada 1-2 November 2025 ini diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai daerah di Jawa Timur. Kegiatan kolaborasi antara Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi Indonesia (APPSI) dan Pemerintah Kabupaten Jember tersebut menjadi ajang kompetisi sekaligus wadah pembelajaran dan motivasi bagi peternak muda untuk terus mengembangkan potensi ternak lokal. Peternak muda asal Mojokerto, Faisal, berhasil menjuarai kategori kelas ekstrem bebas melalui sapi unggulannya bernama Sapu Jagat. Dengan bobot mencapai 1.405 kilogram, sapi tersebut bahkan tercatat sebagai yang ketiga terberat di dunia. ""Alhamdulillah, kami bersyukur atas hasil ini. Terima kasih kepada Pemkab Jember, APPSI, dan seluruh panitia yang telah memberi wadah bagi kami untuk menunjukkan bahwa peternak Indonesia mampu menghasilkan sapi berkualitas dunia. Program dari Kementerian Pertahanan melalui MBG Pak Prabowo juga sangat membantu kami di lapangan. Semoga dukungan seperti ini terus berlanjut agar peternakan Indonesia semakin maju,"" ungkapnya dalam keterangan tertulis, Senin (3/11/2025). Sementara itu, Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Jember, Jupriono, mengatakan pihaknya melihat semangat besar dari generasi muda di dunia peternakan. ""Kita patut mengapresiasi kegiatan yang luar biasa ini. Dari asosiasi peternak dan penggemuk sapi indonesia (APPSI) dan TPD Jawa Timur, kami melihat semangat besar dari para peternak muda. Ini menjadi bukti bahwa Indonesia tengah bergerak menuju ketahanan pangan nasional, khususnya di sektor daging,"" ujarnya. Menurutnya, pencapaian tersebut menjadi rekor nasional dan kebanggaan baru. ""Artinya, para peternak kita memiliki potensi yang luar biasa. Kelas kontes sapi dunia menempatkan kita di posisi nomor tiga, dan itu adalah kebanggaan tersendiri,"" tambahnya. Jupriono menegaskan, pihaknya di bawah kepemimpinan bupati berkomitmen untuk terus mendukung kemajuan dunia peternakan. ""Ke depan, Pemkab Jember akan terus memfasilitasi kegiatan seperti ini agar lebih baik dan berkelanjutan. Bupati berpesan agar perhatian terhadap sektor pangan, terutama peternakan sapi, menjadi prioritas bersama,"" ucapnya. Adapun Ketua Panitia, H. Juned, menyampaikan rasa syukurnya atas keberhasilan penyelenggaraan acara tahun ini. ""Alhamdulillah, dengan dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Jember, kami dari APPSI (Asosiasi Peternak dan Penggemuk Sapi) dapat menyelenggarakan kontes Bupati Jember Cup Season 2 dengan lancar. Baru kali ini kontes APPSI mendapat dukungan penuh 100% dari Pemkab, dan hasilnya sungguh luar biasa,"" pungkasnya. Melalui antusiasme dan kerja keras para peternak muda, Jember Cup menjadi simbol kebangkitan generasi baru di dunia peternakan. Dukungan pemerintah daerah, asosiasi, dan komunitas peternak diharapkan mampu menjaga semangat ini agar peternakan Indonesia terus tumbuh dan berdaya saing di level global.",Diffa Rezy -detikJatim,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/03/pemkab-jember-1762147786521_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jatim/berita/d-8191527/peternak-muda-bersinar-di-jember-cup-sapi-lokal-mojokerto-jadi-juara,3c6c32412e3b662bf34e0ce456e8a0c333dc4126f727b21aa3a145f83d7bad8f,2025-11-13 20:26:59.317 1246,pikiranrakyat,mbg,2025-09-15 14:14:06,"Terdampak Program MBG, Pasokan Daging Ayam Berkurang dan Harganya Melejit ","PIKIRAN RAKYAT -Harga daging ayam di pasar tradisional di Majalengka terus mengalami lonjakan harga hampir setiap pekan. Kini harganya mencapai Rp 48.000 per kilogram. Pasokan dari distributor ke pedagang pasar pun terus berkurang. Sejumlah pedagang yang biasanya mendapat pasokan lebih dari 60 kilogram sesuai jumlah permintaan pelanggan, kini turun drastis. Mereka hanya dipasok kurang dari 80% dari biasanya. Alasan distributor, barang dibagi-bagi untuk memenuhi semua permintaan konsumen. Pengurangan pasokan ke pedagang, dituding untuk memenuhi kebutuhan menu makan bergizi gratis (MBG). Apalagi, saat ini satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang menyediakan menu MBG di semua wilayah telah beroperasi. Baca Juga:Kenaikan Tertinggi, Harga Daging Ayam di Indramayu Tembus Rp 40.000 per Kilogram Titin, salah seorang pedagang daging ayam di Pasar Sindangkasih mengaku, setiap hari biasanya ia dipasok daging oleh distributor sebanyak 60 kilogram untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya. Namun, sejak sepekan terakhir, dia hanya mendapat pasokan 40 kilogram untuk berjualan di pasar. Akibatnya, tidak semua permintaan pelanggannya bisa terlayani. Pangaos teras nerelak,barang teras ngirangan. Kemis kamari pan pangaos masih Rp 45.000 sakilo,ayeuna tos naek deui, ujar Titin, Senin, 15 September 2025. Hal yang sama disampaikan Mimin, pedagang daging ayam lainnya. Biasanya ia mendapat pasokan daging ayam lebih dari 1 kuintal. Namun, kini berkurang drastis. Menurut Mimin, yang mengalami kenaikan harga hanya daging ayam ras, sedangkan daging ayam kampung masih tetap stabil, Rp 70.000 per kilogram. Kenaikan daging ayam kampung hanya terjadi di hari besar, seperti lebaran Idulfitri atau Iduladha dan tahun baru. Baca Juga:BPS: Jawa Barat Alami Deflasi, Tomat hingga Daging Ayam Ras Beri Andil Dominan Dia menyebutkan, kalau harga daging ayam ras selalu fluktuatif. Pada pekan ini harga naik. Beberapa hari kemudian bisa turun. Namun, sekarang susah (pasokan). Dua pekan terakhir harga daging ayam terus naik antara Rp 2.000 hingga Rp 3.000 per kilogramnya. Saurna mah eta gara-gara makan gratis(MBG),penyediana langsung dongkap ka bandar.Janten ka pasar ngirangan, tuturnya. Kenaikan harga tidak hanya terjadi pada daging ayam ras. Namun, juga terjadi pada telur yang kini harganya mencapai Rp 30.000 per kilogram untuk harga di tingkat pengecer dan Rp 29.000 di tingkat grosir. Kenaikan harga telur sebesar itu sudah terjadi sejak lima hari terakhir. Diduga, pemicunya adalah penyediaan MBG. Usman, grosir telur ayam di Pasar Sindangkasih menyebutkan, harga telur terus fluktuatif dan kondisi tersebut terus terjadi setiap dua minggu sekali. Tingginya harga telur mencapai harga yang sama terjadi pada akhir Agustus lalu, tepatnya 22 Agustus 2025. Baca Juga:Purbaya Soroti Program MBG yang Masih Jauh dari Target, Desak Monitoring Lebih Transparan Ayeuna tos tilu dinten naek deui wae(sekarang sudah tiga hari sudah kembali naik lagi), kata Usman. Pengelola Pasar Sindangkasih, Supriadi, membenarkan soal adanya penurunan pasokan daging ayam ke semua pedagang. Meskipun demikian, dia mengklaim bahwa kebutuhan konsumen tetap terpenuhi. Pasokan berkurang informasinya karena para peternak memenuhi kebutuhan MBG, sehingga pasokan ke pasar berkurang. Ini dialami hampir semua pedagang yang jumlahnya kurang lebih sebanyak 30 orang. Omsetnya berbeda-beda. Ada yang 50 kilogram. Ada yang lebih dari 1 kuintal, tapi sekarang memang semua mengaku pasokannya dikurangi, kata Supriadi. Menurut Supriadi, kenaikan harga terjadi juga untuk sejumlah komoditas sayuran dan cabai. Tomat, misalnya, naik menjadi Rp 10.000 per kilogram, mentimun Rp 12.000 per kilogram. Cabai merah keriting, cabai merah biasa, dan cabai rawit merah, rata-rata naik Rp 10.000 untuk setiap kilogramnya. Semua harga jualnya menjadi Rp 60.000 per kilogram.*** Berita PilihanRoundup: Pemerintah Gelontorkan Rp17,5 Triliun untuk Bansos Beras dan Daging Ayam hingga Juni 2024Diskanak Kuningan Gelar Pangan Asal Hewan Murah Guna Stabilkan Harga Telur dan Daging AyamJelang Ramadhan 2024, Harga Daging Ayam Broiler di Majalengka Merangkak NaikDijamin Enak, 4 Ide Menu Sahur dan Buka Puasa Ramadhan 2024 dari Olahan Daging AyamMulai Turun, Harga Daging Ayam di Ciamis Diprediksi Naik Lagi Jelang Lebaran 2024Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag Zulhas: Kasian Peternaknya Bisa TutupPuluhan Karung Daging Ayam Busuk Gegerkan Warga Lembang, Diduga Dibuang OTKBanyak Dijual Lebih Murah, Pedagang Daging Ayam Potong di Pasar Tradisional Kota Cimahi MenjeritBPS: Jawa Barat Alami Deflasi, Tomat hingga Daging Ayam Ras Beri Andil DominanKenaikan Tertinggi, Harga Daging Ayam di Indramayu Tembus Rp 40.000 per Kilogram Berita PilihanRoundup: Pemerintah Gelontorkan Rp17,5 Triliun untuk Bansos Beras dan Daging Ayam hingga Juni 2024Diskanak Kuningan Gelar Pangan Asal Hewan Murah Guna Stabilkan Harga Telur dan Daging AyamJelang Ramadhan 2024, Harga Daging Ayam Broiler di Majalengka Merangkak NaikDijamin Enak, 4 Ide Menu Sahur dan Buka Puasa Ramadhan 2024 dari Olahan Daging AyamMulai Turun, Harga Daging Ayam di Ciamis Diprediksi Naik Lagi Jelang Lebaran 2024Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag Zulhas: Kasian Peternaknya Bisa TutupPuluhan Karung Daging Ayam Busuk Gegerkan Warga Lembang, Diduga Dibuang OTKBanyak Dijual Lebih Murah, Pedagang Daging Ayam Potong di Pasar Tradisional Kota Cimahi MenjeritBPS: Jawa Barat Alami Deflasi, Tomat hingga Daging Ayam Ras Beri Andil DominanKenaikan Tertinggi, Harga Daging Ayam di Indramayu Tembus Rp 40.000 per Kilogram Berita Pilihan Roundup: Pemerintah Gelontorkan Rp17,5 Triliun untuk Bansos Beras dan Daging Ayam hingga Juni 2024Diskanak Kuningan Gelar Pangan Asal Hewan Murah Guna Stabilkan Harga Telur dan Daging AyamJelang Ramadhan 2024, Harga Daging Ayam Broiler di Majalengka Merangkak NaikDijamin Enak, 4 Ide Menu Sahur dan Buka Puasa Ramadhan 2024 dari Olahan Daging AyamMulai Turun, Harga Daging Ayam di Ciamis Diprediksi Naik Lagi Jelang Lebaran 2024Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag Zulhas: Kasian Peternaknya Bisa TutupPuluhan Karung Daging Ayam Busuk Gegerkan Warga Lembang, Diduga Dibuang OTKBanyak Dijual Lebih Murah, Pedagang Daging Ayam Potong di Pasar Tradisional Kota Cimahi MenjeritBPS: Jawa Barat Alami Deflasi, Tomat hingga Daging Ayam Ras Beri Andil DominanKenaikan Tertinggi, Harga Daging Ayam di Indramayu Tembus Rp 40.000 per Kilogram Roundup: Pemerintah Gelontorkan Rp17,5 Triliun untuk Bansos Beras dan Daging Ayam hingga Juni 2024 Roundup: Pemerintah Gelontorkan Rp17,5 Triliun untuk Bansos Beras dan Daging Ayam hingga Juni 2024 Roundup: Pemerintah Gelontorkan Rp17,5 Triliun untuk Bansos Beras dan Daging Ayam hingga Juni 2024 Roundup: Pemerintah Gelontorkan Rp17,5 Triliun untuk Bansos Beras dan Daging Ayam hingga Juni 2024 Diskanak Kuningan Gelar Pangan Asal Hewan Murah Guna Stabilkan Harga Telur dan Daging Ayam Diskanak Kuningan Gelar Pangan Asal Hewan Murah Guna Stabilkan Harga Telur dan Daging Ayam Diskanak Kuningan Gelar Pangan Asal Hewan Murah Guna Stabilkan Harga Telur dan Daging Ayam Diskanak Kuningan Gelar Pangan Asal Hewan Murah Guna Stabilkan Harga Telur dan Daging Ayam Jelang Ramadhan 2024, Harga Daging Ayam Broiler di Majalengka Merangkak Naik Jelang Ramadhan 2024, Harga Daging Ayam Broiler di Majalengka Merangkak Naik Jelang Ramadhan 2024, Harga Daging Ayam Broiler di Majalengka Merangkak Naik Jelang Ramadhan 2024, Harga Daging Ayam Broiler di Majalengka Merangkak Naik Dijamin Enak, 4 Ide Menu Sahur dan Buka Puasa Ramadhan 2024 dari Olahan Daging Ayam Dijamin Enak, 4 Ide Menu Sahur dan Buka Puasa Ramadhan 2024 dari Olahan Daging Ayam Dijamin Enak, 4 Ide Menu Sahur dan Buka Puasa Ramadhan 2024 dari Olahan Daging Ayam Dijamin Enak, 4 Ide Menu Sahur dan Buka Puasa Ramadhan 2024 dari Olahan Daging Ayam Mulai Turun, Harga Daging Ayam di Ciamis Diprediksi Naik Lagi Jelang Lebaran 2024 Mulai Turun, Harga Daging Ayam di Ciamis Diprediksi Naik Lagi Jelang Lebaran 2024 Mulai Turun, Harga Daging Ayam di Ciamis Diprediksi Naik Lagi Jelang Lebaran 2024 Mulai Turun, Harga Daging Ayam di Ciamis Diprediksi Naik Lagi Jelang Lebaran 2024 Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag Zulhas: Kasian Peternaknya Bisa Tutup Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag Zulhas: Kasian Peternaknya Bisa Tutup Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag Zulhas: Kasian Peternaknya Bisa Tutup Harga Daging Ayam di Bawah HET, Mendag Zulhas: Kasian Peternaknya Bisa Tutup Puluhan Karung Daging Ayam Busuk Gegerkan Warga Lembang, Diduga Dibuang OTK Puluhan Karung Daging Ayam Busuk Gegerkan Warga Lembang, Diduga Dibuang OTK Puluhan Karung Daging Ayam Busuk Gegerkan Warga Lembang, Diduga Dibuang OTK Puluhan Karung Daging Ayam Busuk Gegerkan Warga Lembang, Diduga Dibuang OTK Banyak Dijual Lebih Murah, Pedagang Daging Ayam Potong di Pasar Tradisional Kota Cimahi Menjerit Banyak Dijual Lebih Murah, Pedagang Daging Ayam Potong di Pasar Tradisional Kota Cimahi Menjerit Banyak Dijual Lebih Murah, Pedagang Daging Ayam Potong di Pasar Tradisional Kota Cimahi Menjerit Banyak Dijual Lebih Murah, Pedagang Daging Ayam Potong di Pasar Tradisional Kota Cimahi Menjerit BPS: Jawa Barat Alami Deflasi, Tomat hingga Daging Ayam Ras Beri Andil Dominan BPS: Jawa Barat Alami Deflasi, Tomat hingga Daging Ayam Ras Beri Andil Dominan BPS: Jawa Barat Alami Deflasi, Tomat hingga Daging Ayam Ras Beri Andil Dominan BPS: Jawa Barat Alami Deflasi, Tomat hingga Daging Ayam Ras Beri Andil Dominan Kenaikan Tertinggi, Harga Daging Ayam di Indramayu Tembus Rp 40.000 per Kilogram Kenaikan Tertinggi, Harga Daging Ayam di Indramayu Tembus Rp 40.000 per Kilogram Kenaikan Tertinggi, Harga Daging Ayam di Indramayu Tembus Rp 40.000 per Kilogram Kenaikan Tertinggi, Harga Daging Ayam di Indramayu Tembus Rp 40.000 per Kilogram",Tati Purnawati (Kabar Cirebon),https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/15/1197533125.jpeg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019648462/terdampak-program-mbg-pasokan-daging-ayam-berkurang-dan-harganya-melejit?page=all,7188bb09614a6304361204a78fa15d9c10a20b6380e19cb4d88363c57726e865,2025-11-13 20:27:00.375 1247,detik,mbg,2025-11-03 11:00:00,Program SPPG Polres Kediri Pastikan Gizi dan Keamanan Makanan Anak,"Polres Kediri terus memperluas program Sentra Pemberian Pangan Gizi (SPPG) sebagai bentuk dukungan terhadap program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi pelajar. Melalui program ini, Polres Kediri tidak hanya menyediakan makanan sehat dan bergizi, tetapi juga memastikan keamanan pangan melalui serangkaian uji laboratorium secara berkala. Kapolres Kediri AKBP Bramastyo Priaji menjelaskan, saat ini Polres Kediri telah mengoperasikan satu unit SPPG dan tengah membangun dua unit tambahan untuk memperluas jangkauan program. ""SPPG 1 sudah beroperasi sejak 22 Oktober 2025 di Mapolsek Plemahan. Sedangkan SPPG 2 dan SPPG 3 masih dalam proses pembangunan di Mapolsek Plemahan dan Mapolsek Kandat, yang nantinya akan melayani wilayah bagian selatan Kabupaten Kediri,"" jelas AKBP Bramastyo, Senin (3/11/2025). Sejak mulai beroperasi, SPPG 1 telah melayani 2.319 penerima manfaat setiap harinya, yang terdiri dari pelajar di 14 sekolah di wilayah Kecamatan Plemahan. Mulai jenjang SD hingga SMA. Program ini menjadi bagian dari upaya Polres Kediri dalam mendukung ketahanan pangan sekaligus meningkatkan gizi anak-anak sekolah. Kapolres menegaskan, seluruh proses pengolahan makanan dilakukan dengan standar higienitas yang ketat, mulai dari pemilihan bahan baku, proses memasak, hingga pembagian porsi dan distribusi ke sekolah-sekolah. ""Kami mengikuti petunjuk teknis dari Badan Gizi Nasional dan Satgas MBG Polri. Semua tahap kami lakukan sesuai prosedur agar kualitas gizi dan keamanan pangan benar-benar terjaga,"" jelas AKBP. Bramastyo. Selain memperhatikan kualitas bahan, tim Sid Dokkes Polres Kediri juga rutin melakukan tes laboratorium terhadap kandungan makanan, termasuk uji formalin, arsenik, sianida, dan nitrit. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan tidak ada bahan berbahaya atau zat beracun di setiap menu yang disajikan. ""Secara berkala kami lakukan tes kandungan makanan untuk menjamin keamanan konsumsi pelajar. Semua hasil sejauh ini negatif dari bahan berbahaya,"" imbuh AKBP Bramastyo. Menu yang disajikan pun tidak kalah menarik. Salah satu menu andalan di SPPG Polres Kediri adalah nasi pecel ayam kremes, makanan khas daerah Kediri yang disukai para pelajar. Menu ini dipilih karena mengandung unsur gizi seimbang dengan sayuran, karbohidrat, dan protein yang mudah diterima oleh anak-anak. Pemeriksaan kebersihan juga dilakukan terhadap dapur produksi dan personel pengolah makanan, mulai dari sanitasi alat masak, kebersihan lingkungan, hingga penggunaan alat pelindung diri seperti celemek, masker, dan penutup kepala. Langkah ini menjadi bagian dari upaya menjaga higienitas dapur SPPG. Polres Kediri juga menggandeng Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri dalam melakukan pemeriksaan acak (random sampling) terhadap bahan baku dan hasil olahan makanan di seluruh SPPG. ""Kami berkoordinasi dengan Dinkes untuk melakukan pemantauan rutin agar semua SPPG di wilayah Kediri tetap memenuhi standar kesehatan dan keamanan pangan,"" tambah AKBP Bramastyo. Kapasitas dapur SPPG 1 Polres Kediri saat ini mampu melayani sekitar 2.300 porsi per hari dan akan terus ditingkatkan seiring beroperasinya dua SPPG tambahan yang sedang dibangun. Polres Kediri berharap, program ini dapat membantu memenuhi kebutuhan gizi pelajar sekaligus menumbuhkan kebiasaan makan sehat di lingkungan sekolah. ""Kami ingin memastikan anak-anak sekolah di Kediri mendapatkan makanan yang sehat, aman, dan bergizi setiap hari. Ini adalah bentuk nyata kepedulian Polri terhadap generasi penerus bangsa,"" tutup AKBP Bramastyo. Sementara itu, Budi, salah satu siswa SD penerima manfaat program, mengaku senang dengan makanan yang diberikan. ""Enak banget, saya paling suka ayam kremes dan pecelnya. Nggak pedas, jadi teman-teman juga suka,"" ujar Budi sambil tersenyum.",Andhika Dwi -detikJatim,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/03/sppg-polres-kediri-1762140352105_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jatim/jogo-jatim/d-8191239/program-sppg-polres-kediri-pastikan-gizi-dan-keamanan-makanan-anak,5f12d7fe110f7825f2704da7abd77b5e03663512214932490e4722e2f91e94b6,2025-11-13 20:27:31.678 1248,okezone,mbg,2025-05-14 11:06:57,Terungkap! Keracunan Massal MBG di Bogor Akibat Bakteri Salmonella dan Ecoli,"JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) mengungkap penyebab ratusan siswa di Kota Bogor, Jawa Barat keracunan usai menyantap program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ternyata, makanan itu telah terkontaminasi bakteri. Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, mengatakan, pihaknya sudah mengecek sample makanan MBG dan diketahui terdapat bakteri Salmonella dan Ecoli. ""Kami sudah cek bahwa penyebabnya, ini sudah keluar dari lab bahwa ada istilahnya kontaminasi Salmonella dan Ecoli ya, dari bakteri,"" kataDadan Hindayana, di Kantor Ombudsman, Jakarta, Rabu (14/5/2025). Dadan mengatakan, bakteri-bakteri itu datang dari bahan baku makanan seperti telur dan sayuran. Namun makanan itu tidak dicurigai terkontaminasi saat pertama kali disajikan. ""(terkontaminasi) Itu dari air, ada di bahan baku, telur dan juga ada di sayuran. Saya bertanya juga kepada korbannya bahwa tidak ada hal yang mencurigakan terkait hal itu (makanan terkontaminasi),"" ujar Dadan. BGN juga akan memperpendek waktu penyajian makanan hingga bisa dikonsumsi oleh penerima manfaat. Artinya, makanan yang disajikan harus lebih cepat dikonsumsi. ""Kita mungkin sudah harus perketat supaya tidak terjadi lagi. Karena masakan ini kan ada batas waktunya untuk konsumsi,"" tutup Dadan. Sebagai informasi, hingga Selasa (13/5) Dinas Kesehatan Kota Bogor mencatat setidaknya terdapat 223 siswa yang keracunan diduga karena menyantap makanan dari program MBG. Rinciannya kasus keracunan makanan sejak 7-12 Mei 2025 secara kumulatif 45 orang menjalani rawat inap, 49 orang menjalani rawat jalan, dan 129 orang mengalami keluhan ringan. JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) mengungkap penyebab ratusan siswa di Kota Bogor, Jawa Barat keracunan usai menyantap program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ternyata, makanan itu telah terkontaminasi bakteri. Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, mengatakan, pihaknya sudah mengecek sample makanan MBG dan diketahui terdapat bakteri Salmonella dan Ecoli. ""Kami sudah cek bahwa penyebabnya, ini sudah keluar dari lab bahwa ada istilahnya kontaminasi Salmonella dan Ecoli ya, dari bakteri,"" kataDadan Hindayana, di Kantor Ombudsman, Jakarta, Rabu (14/5/2025). Dadan mengatakan, bakteri-bakteri itu datang dari bahan baku makanan seperti telur dan sayuran. Namun makanan itu tidak dicurigai terkontaminasi saat pertama kali disajikan. ""(terkontaminasi) Itu dari air, ada di bahan baku, telur dan juga ada di sayuran. Saya bertanya juga kepada korbannya bahwa tidak ada hal yang mencurigakan terkait hal itu (makanan terkontaminasi),"" ujar Dadan. BGN juga akan memperpendek waktu penyajian makanan hingga bisa dikonsumsi oleh penerima manfaat. Artinya, makanan yang disajikan harus lebih cepat dikonsumsi. ""Kita mungkin sudah harus perketat supaya tidak terjadi lagi. Karena masakan ini kan ada batas waktunya untuk konsumsi,"" tutup Dadan. Sebagai informasi, hingga Selasa (13/5) Dinas Kesehatan Kota Bogor mencatat setidaknya terdapat 223 siswa yang keracunan diduga karena menyantap makanan dari program MBG. Rinciannya kasus keracunan makanan sejak 7-12 Mei 2025 secara kumulatif 45 orang menjalani rawat inap, 49 orang menjalani rawat jalan, dan 129 orang mengalami keluhan ringan. (Fahmi Firdaus )",Jonathan Simanjuntak,https://img.okezone.com/content/2025/05/14/337/3138799/pemerintah-cg7B_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/05/14/337/3138799/terungkap-keracunan-massal-mbg-di-bogor-akibat-bakteri-salmonella-dan-ecoli?page=all,fc984efd4ec3762fa7b21bf85a40b9497a61a1cdb9df42c7dfd90e28b9feac6b,2025-11-13 20:27:04.528 1249,kompas,mbg,2025-10-15 16:12:49,"Kasus Baru Keracunan MBG di Padalarang, Lima Siswa Dilarikan ke Puskesmas","BANDUNG BARAT, KOMPAS.com- Kasus keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, meluas ke wilayah Padalarang.Sebanyak lima orang siswa dari dua sekolah di Desa Padalarang, Kecamatan Padalarang, mengalami keracunan setelah menyantap menuMBGpada Rabu (14/10/2025) pagi.""Koordinasi dengan pihakPuskesmas Jayamekar, bahwa betul ada indikasi itu adalah siswa yangkeracunan MBGdengan gejala mual, muntah, dan pusing,"" ujar Kepala Desa Jayamekar, Siti Khoeriyah, saat dikonfirmasi.Mereka dievakuasi ke Puskesmas Jayamekar setelah mengeluh gejala keracunan, seperti mual, muntah, dan pusing beberapa saat setelah mengonsumsi MBG.Baca juga:Korban Keracunan MBG di SMPN 1 Cisarua Tembus 115 Siswa, Kelas Disulap Jadi Posko DaruratDari data yang dihimpun Puskesmas Jayamekar, 5 siswa pertama itu terdiri dari 3 siswi SMP Karya Prestasi Mandiri dan 2 siswi SMK Widya Karya.""Kemungkinan jumlahnya bisa bertambah mengingat jumlah penerima MBG lebih banyak,"" kata Siti.Mereka diduga mendapat menu paket MBG yang diolah oleh dapur MBG milik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Padalarang dari Yayasan Lingga Sunda Nusantara di Kampung Kepuh RT 03 RW 10 Desa Padalarang.Baca juga:Tercium Bau Basi Menyengat, Ayam Kecap Diduga Sumber Keracunan MBG di SMPN 1 Cisarua Bandung BaratDapur tersebut mengolah dan mendistribusikan paket menu MBG sebanyak 3.363 porsi untuk 12 sekolah di Desa Padalarang.Siti menjelaskan, meski dirawat di Puskesmas Jayamekar, tidak ada satu sekolah pun di Desa Jayamekar yang menerima distribusi dari dapur tersebut.""Siswa yang keracunan semuanya adalah siswa yang sekolah di Desa Padalarang. Jadi, memang tidak ada sekolah di desa kami yang menerima. Hanya saja dievakuasi ke Puskesmas Jayamekar,"" ujarnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BANDUNG BARAT, KOMPAS.com- Kasus keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, meluas ke wilayah Padalarang. Sebanyak lima orang siswa dari dua sekolah di Desa Padalarang, Kecamatan Padalarang, mengalami keracunan setelah menyantap menuMBGpada Rabu (14/10/2025) pagi. ""Koordinasi dengan pihakPuskesmas Jayamekar, bahwa betul ada indikasi itu adalah siswa yangkeracunan MBGdengan gejala mual, muntah, dan pusing,"" ujar Kepala Desa Jayamekar, Siti Khoeriyah, saat dikonfirmasi. Mereka dievakuasi ke Puskesmas Jayamekar setelah mengeluh gejala keracunan, seperti mual, muntah, dan pusing beberapa saat setelah mengonsumsi MBG. Baca juga:Korban Keracunan MBG di SMPN 1 Cisarua Tembus 115 Siswa, Kelas Disulap Jadi Posko Darurat Dari data yang dihimpun Puskesmas Jayamekar, 5 siswa pertama itu terdiri dari 3 siswi SMP Karya Prestasi Mandiri dan 2 siswi SMK Widya Karya. ""Kemungkinan jumlahnya bisa bertambah mengingat jumlah penerima MBG lebih banyak,"" kata Siti. Mereka diduga mendapat menu paket MBG yang diolah oleh dapur MBG milik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Padalarang dari Yayasan Lingga Sunda Nusantara di Kampung Kepuh RT 03 RW 10 Desa Padalarang. Baca juga:Tercium Bau Basi Menyengat, Ayam Kecap Diduga Sumber Keracunan MBG di SMPN 1 Cisarua Bandung Barat Dapur tersebut mengolah dan mendistribusikan paket menu MBG sebanyak 3.363 porsi untuk 12 sekolah di Desa Padalarang. Siti menjelaskan, meski dirawat di Puskesmas Jayamekar, tidak ada satu sekolah pun di Desa Jayamekar yang menerima distribusi dari dapur tersebut. ""Siswa yang keracunan semuanya adalah siswa yang sekolah di Desa Padalarang. Jadi, memang tidak ada sekolah di desa kami yang menerima. Hanya saja dievakuasi ke Puskesmas Jayamekar,"" ujarnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/ayUWKc345Cn9Gk1oLVlzdBx_Rks=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/15/68ef6110d47db.jpeg",https://bandung.kompas.com/read/2025/10/15/161249778/kasus-baru-keracunan-mbg-di-padalarang-lima-siswa-dilarikan-ke-puskesmas,da3dbdb7ea1b394169f2862068bb5c74e43e934da2dd8e2b018e4bd1b62a5b67,2025-11-13 20:27:08.268 1298,pikiranrakyat,mbg,2025-08-16 20:26:32,"Ekonom CELIOS Kritik RAPBN 2026: Anggaran Pusat Gemuk, MBG Sebaiknya Dievaluasi Dulu","PIKIRAN RAKYAT- Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira merespons terkait Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2026. Bhima menyoroti berbagai anggaran pemerintah seperti belanja pemerintah pusat yang naik signifikan sementara daerah turun tajam hingga Program Makan Bergizi Gratis (MBG). ""Sentralisasi fiskal pada RAPBN 2026 makin menguat ditunjukkan oleh kenaikan belanja pemerintah pusat sebesar 16,1%, berbanding terbalik dengan penurunan tajam dana transfer daerah 29,3% dibanding APBN 2025,"" ujar Bhima dalam keterangan tertulis kepadaPikiran-rakyat.com, Sabtu, 16 Agustus 2025. Menurutnya, RAPBN 2026 itu selain bertentangan dengan semangat desentralisasi fiskal, efek dari sentralisasi anggaran membuat ruang fiskal Pemda makin sempit. Bhima mencontohkan kejadian di Pati, Jawa Tengah soal kenaikan pajak daerah berisiko meluas pada 2026.""Pemda pastinya bingung efek anggaran ditarik pusat, dan cara instan nya mereka akan lebih agresif naikan pajak dan retribusi daerah. Yang jadi korban adalah rumah tangga dan UMKM karena dikejar kenaikan tarif pajak,"" ujarnya. Bhima juga menyoroti efisiensi anggaran masih berlanjut yang artinya APBN di 2026 belum mampu jadi motor pertumbuhan ekonomi. ""Memang ada tekanan dari sisi utang jatuh tempo, kemudian beban belanja bunga yang naik 227% dalam kurun waktu 10 tahun terakhir pada 2026. Tapi solusinya bukan dengan efisiensi barbarisme seperti saat ini, melainkan renegosiasi utang dengan kreditur, hingga dorong penerimaan pajak yang lebih kreatif,"" ujar alumni Universitas Gadjah Mada itu. Menurut dia, efek efisiensi belanja selama dua kuartal pertama 2025, menghasilkan pertumbuhan belanja pemerintah yang negatif. Sementara itu, perhatian soal anggaran perlindungan lingkungan hidup di 2026 sangat kecil hanya Rp13,4 triliun atau turun -4,6% dalam 5 tahun terakhir. Hal ini kata Bhima, pemerintah belum menunjukkan perhatian pada aspek perlindungan lingkungan hidup ditengah krisis iklim. Bhima juga menyoroti ada anomali besarnya pos anggaran belanja lainnya Rp488,8 triliun atau naik 50,4% dibanding APBN 2025. Belanja lainnya bisa menjadi tantangan transparansi terutama untuk proyek ketahanan pangan, dan MBG. ""Pos belanja lainnya ini naik signifikan yang jadi pertanyaan, kenapa tidak dialokasikan dari awal di pos yang sudah ada, kenapa di belanja lainnya? Apa yang mau ditutupi oleh pemerintah sehingga publik kesulitan melacak pos belanja lainnya?,"" kata dia. Selain itu, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) naik menjadi Rp335 triliun naik 371,8% dibanding Rp71 T di 2025). Kenaikan ini kata Bhima, terjadi di tengah efisiensi anggaran. ""Artinya beban belanja MBG mengambil porsi dana transfer ke daerah atau penambahan utang baru. MBG sebaiknya di evaluasi dulu jangan terburu-buru menambah anggaran, masih ada kasus keracunan, nilai gizi yang tidak terstandarisasi, hingga kekhawatiran penyimpangan anggaran di level teknis,"" ujar dia. Bhima bilang, MBG juga berisiko menciptakan distorsi di anggaran pendidikan, padahal PR sektor pendidikan masih banyak termasuk kesejahteraan guru honorer, renovasi sekolah rusak, hingga penyediaan fasilitas pendukung kegiatan belajar mengajar. CELIOS juga menyoroti alokasi anggaran pertahanan melonjak 36,7% di 2026, melebihi pelayanan umum naik 8,6% dan perlindungan sosial yang tumbuh kecil 2,4%. ""Pertama, alokasi anggaran pertahanan membuat dampak APBN ke ekonomi lebih kecil misalnya dalam menciptakan lapangan usaha dan menaikkan daya saing industry,"" kata dia. Kedua, kata Bhima, alokasi anggaran menjadi tidak efektif dan rentan korupsi. Ketiga, upaya mendorong ekonomi tumbuh 5,4% di 2026 justru terhambat oleh alokasi anggaran pertahanan, karena yang dibutuhkan adalah dukungan ke industri padat karya, stimulus pemulihan daya beli masyarakat. Di sisi penerimaan pajak kata Bhima, naik signifikan di tengah basis pajak yang tidak berkembang. ""Artinya pemerintah masih akan berburu di kebun binatang pada 2026. Khawatir kontraproduktif dengan upaya memulihkan kinerja konsumsi kelompok menengah, bukan mendorong kreativitas perpajakan. Harusnya pemerintah punya inisiatif untuk mengimplementasikan pajak karbon, dan pajak kekayaan,"" ujarnya. Dengan target penerimaan pajak yang tinggi, tanpa inovasi baru selain Coretax khawatirshortfallpenerimaan tahun 2026 tetap besar. Rasio pajak sulit diatas 11% terhadap PDB.***",Julkifli Sinuhaji,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/07/19/245987755.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/ekonomi/pr-019578216/ekonom-celios-kritik-rapbn-2026-anggaran-pusat-gemuk-mbg-sebaiknya-dievaluasi-dulu?page=all,8f806479910faa3766e52e191a6c155e7b3f033861e539eebcd159d58a7984c6,2025-11-13 20:29:46.750 1299,detik,mbg,2025-11-02 09:00:00,"Viral Guru PAI Pak Viki Ajarkan Setrika-Cuci Piring Siswa Cowok, Antipatriarki!","Berangkat dari penerapan materi asmaul husna, guru pendidikan agama Islam (PAI) ini ajarkan pekerjaan domestik (rumah tangga) kepada siswanya, termasuk murid laki-laki. Aksi sang guru yang memperlihatkan murid-muridnya belajar menyetrika hingga mencuci piring itu pun viral melalui akun Piki Purba di jagat TikTok. Sosok guru PAI tersebut bernama asli Muchammad Viki Adi Purba, SPd. Pria dengan sapaan Viki itu sehari-hari mengajar PAI kelas 1 hingga 6 di SDN Kras 2, Kediri, Jawa Timur. Menariknya, pelajaran mengenai kegiatan domestik ini dihubungkan dengan salah satu sifat Allah dalam asmaul husna. Kegiatan tersebut juga memang dilakukan dalam sesi praktik pelajaran PAI untuk kelas-kelas besar (4, 5, 6). Menurut Viki, kegiatan praktik pelajaran PAI biasanya ada dua kali dalam satu semester. Viki menuturkan pelajaran mengenai tugas-tugas domestik ini merupakan elaborasi dari salah satu sifat Allah dalam asmaul husna, yakni Al Qayyum. ""Al Qayyum itu artinya Maha Kuat. Maha Kuat itu sendiri mencerminkan kemandirian seseorang. Nah, saya ambil dari contoh pekerjaan rumah tangga di mana menyetrika itu bagian dari tanggung jawab dan kemandirian setiap anak,"" jelasnya saat dihubungi detikEdu, ditulis Sabtu (1/11/2025). Ide penerapan keterampilan domestik dalam pembelajaran tersebut muncul ketika Viki menanyakan kepada para siswa siapa yang sudah terbiasa menyapu atau menyetrika seragam. Rupanya, hanya siswa perempuan yang mengaku mampu melakukannya, sementara siswa laki-laki belum pernah mencoba. Melihat ketimpangan itu, Viki pun memutuskan menjadikan keterampilan tersebut sebagai materi praktik pada kegiatan tengah semester. Praktik tugas-tugas rumah tangga akhirnya dilakukan sejak Januari 2025 dan dimulai di kelas 6. ""Memang terkhusus materi ini memang saya sajikan itu untuk anak-anak cowok sebenarnya, yang sebelumnya belum pernah pegang setrika sama sekali bahkan, menurut ceritanya dia,"" kata lulusan UIN Tulungagung itu. Viki menyampaikan praktik ini juga berangkat dari keinginannya membangun pola pikir yang tidak patriarkis. ""Sebagian daripada ini sih juga ya, saya kritik tentang patriarki,"" ungkap Viki. Sebagaimana juga ia tuliskan dalam unggahannya yang viral di TikTok, ""Menolak budaya patriarki, mari didik anak2 kita untuk mandiri sejak dini #gurupai #gurumuda #gurukreatif #fyp #gurusd."" Beragam aktivitas domestik yang ia ajarkan ternyata punya latar belakang tersendiri. Viki awalnya memperhatikan kebiasaan siswa membawa sendok dari rumah untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Namun, saat jam makan selesai, sendok-sendok itu dibawa pulang dalam keadaan kotor. ""Di sekolah kita kan sudah ada MBG. Bermula dari anak-anak bawa sendok sendiri dari rumah untuk mereka makan, lalu kok dibawa pulang? Kok nggak dicuci di sekolahan? Akhirnya, ternyata, apa namanya, sendok itu yang cuci orang tuanya. Padahal, mereka sendiri yang pakai di sekolahan,"" beber Viki. ""Di sekolahan kan ada sabun, ada spons, maksudnya untuk perlengkapan mencuci itu ada. Kenapa nggak difungsikan? Akhirnya, itulah anak-anak kami biasakan berangkat bersih, pulang bersih alat makannya,"" lanjutnya. ""Saya sedikit cerita, karena sebelumnya saya punya pengalaman pribadi di rumah. Saya sendiri itu sudah terbiasa melakukan pekerjaan rumah tangga itu sejak kelas empat SD,"" ungkapnya. ""Jadi, saya dibiasakan sama orang tua begitu. Dan makanya dari berbekal pengalaman pribadi saya, saya coba aplikasikan di sekolah tempat saya mengajar. Bisa nggak sih anak sekarang ini, kalau kita didik model pemahaman domestik. Mereka bisa nggak sih?"" lanjutnya. Praktik keterampilan domestik yang diterapkan Viki ternyata mendapat sambutan hangat dari para orang tua. Banyak yang merasa terbantu karena anak-anak mereka mulai terbiasa melakukan pekerjaan rumah secara mandiri. Para siswa pun perlahan menunjukkan perubahan, lebih sigap dan tidak canggung mengerjakan tugas-tugas tersebut. ""Alhamdulillah, sejauh ini responsnya positif semua. Dari stakeholder di sekolah ya, mulai dari kepala sekolah, dari guru, dan juga wali murid. Alhamdulillah semua responsnya positif,"" sebut Viki.",Novia Aisyah -detikEdu,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/01/guru-pai-viral-viki-purba-1761994156959_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/edu/sekolah/d-8189572/viral-guru-pai-pak-viki-ajarkan-setrika-cuci-piring-siswa-cowok-antipatriarki,8047b314ad18b9b9f661136ddb63e65fc7bf581f0ec51ddcc6b9ca3f930213f8,2025-11-13 20:29:52.902 1250,detik,mbg,2025-11-03 11:44:00,Polisi Gerebek Ruko di Ancol Diduga Jual Ompreng MBG Berlabel Halal Palsu,"Polres Metro Jakarta Utara menggerebek rumah toko (ruko) di daerah Ancol, Pademangan, Jakarta Utara (Jakut). Diduga ruko tersebut memproduksi ompreng atau nampan untuk program Makan Bergizi Gratis ( MBG ) dengan label halal palsu. ""Masih kita dalami info tersebut mendasari adanya aduan,"" kata Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Onkoseno, dilansir Antara, Senin (3/11/2025). Diduga food tray atau ompreng yang ditemukan di ruko tersebut merupakan barang impor dari China yang diberi label 'Made in Indonesia' palsu, label Standar Nasional Indonesia (SNI) palsu, serta pemakaian logo Badan Gizi Nasional (BGN) tanpa izin. Hingga kini, polisi masih mendalami keaslian produksi ompreng MBG tersebut, termasuk soal kabar nampan berasal dari China. ""Masih kami dalami ya,"" ucap Onkoseno. Polres Metro Jakarta Utara mendalami dugaan penukaran label SNI dan pemasangan label halal pada ompreng MBG di sebuah ruko di di Ancol, Pademangan. ""Polres Metro Jakarta Utara melalui Satuan Reskrim melakukan pengecekan di salah satu ruko di wilayah Ancol, Pademangan, pada hari Jumat (31/10),"" kata Pelaksana Tugas (Plt) Kasi Humas Polres Metro Jakarta Utara Ipda Maryati Jonggi. Dia mengatakan pengecekan itu untuk menindaklanjuti laporan informasi dari masyarakat terkait dugaan perdagangan penggunaan label SNI palsu dan logo halal yang diduga tidak sesuai ketentuan. ""Saat ini masih kami dalami lebih lanjut,"" kata dia. Dalam laporan tersebut dugaan ada penggantian label dari ""Made in China"" menjadi ""Made in Indonesia"" di barang-barang yang digunakan untuk Program MBG. Penyidik kepolisian masih mengecek dan mendalami kasus tersebut. Selain itu, ia menegaskan dalam pemeriksaan ini tidak ada yang ditahan atau barang-barang yang disita dari lokasi kejadian. ""Kami masih melakukan pengecekan awal dan mendalaminya,"" kata dia. Simak juga Video Komisi IX DPR Minta BGN Stop Impor Ompreng dari Cina",Antara -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/08/26/food-tray-stainless-steel-1756210314510_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/berita/d-8191405/polisi-gerebek-ruko-di-ancol-diduga-jual-ompreng-mbg-berlabel-halal-palsu,1e4e7def68bbbf3e366e2a50a398af9c71e073480d20794efa1636fbb4c40462,2025-11-13 20:27:10.578 1251,pikiranrakyat,mbg,2025-09-13 11:48:47,"Purbaya Soroti Program MBG yang Masih Jauh dari Target, Desak Monitoring Lebih Transparan","PIKIRAN RAKYAT- Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan akan memperketat pengawasan terhadap penyerapan anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini menyusul realisasi anggaran yang masih rendah, padahal Presiden Prabowo Subianto memberi perhatian besar pada program prioritas tersebut. Purbaya menyebut, pihaknya akan melakukan monitoring lebih ketat agar belanja negara benar-benar berjalan optimal. Di government side, saya akan pastikan belanja-belanja yang lambat berjalan dengan lebih baik lagi. Ada yang komplain, MBG penyerapannya rendah. Saya tanya sama teman-teman keuangan, bagaimana monitoringnya? Dia bilang bagus-bagus saja, tapi ternyata enggak, jelek, ujar Menkeu Purbaya dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Rabu 10 September 2025. Baca Juga:Dana Pemerintah Rp425 T Mengendap di BI, Purbaya: Makanya Orang Susah Cari Kerja Menurut Purbaya, selama ini belum ada tindak lanjut signifikan dari Kementerian Keuangan untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Oleh karena itu, ia mendorong transparansi lebih terbuka dengan meminta Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) menyampaikan laporan rutin ke publik. Nanti kalau penyerapannya jelek, dia suruh jelasin ke publik saya di sebelahnya, kata Purbaya. Data BGN menunjukkan, hingga awal September 2025, realisasi anggaran MBG baru mencapai Rp13,2 triliun atau setara 18,6 persen dari total pagu Rp71 triliun. Meski demikian, capaian tersebut sudah melewati target Agustus yang hanya sebesar Rp9,1 triliun. Kepala BGN, Dadan Hindayana, mengungkapkan bahwa hingga 8 September 2025 terdapat 22 juta penerima manfaat yang dilayani oleh 7.453 titik dapur atau satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG). Angka tersebut melampaui target 7.000 titik dapur. Baca Juga:Kenapa BSI hanya Dapat Jatah Rp10 Triliun dari Menkeu Purbaya? Terungkap Alasannya Setiap 1 SPPG operasional, maka di bulan itu 1 SPPG akan menyerap kurang lebih Rp1 miliar. Jadi kalau ada 7.000 SPPG itu artinya akan ada Rp7 triliun yang terserap di bulan itu. Jadi kalau ada 14.000 SPPG, maka akan ada Rp14 triliun di bulan bersangkutan akan terserap, jelas Dadan. BGN menargetkan peningkatan signifikan pada penyerapan anggaran hingga akhir tahun: Purbaya menegaskan, selain program MBG, Kemenkeu juga akan menyisir program pemerintah lain yang realisasi anggarannya rendah. Caranya gimana? Kalau mereka enggak bisa nyusun anggaran dalam menyusun program kerjanya atau pengajuan anggarannya, kami akan kirim orang ke sana supaya jalannya cepat, jelasnya. Dengan langkah ini, pemerintah berharap program MBG dapat berjalan sesuai arahan Presiden, sekaligus menjadi pendorong roda perekonomian melalui belanja negara yang lebih efektif.*** Berita PilihanProgram MBG Jangkau 20 Juta Penerima, Pemerintah Harus Serius Jawab Berbagai KeluhanDiduga Mengandung Minyak Babi, BPJPH Harus Awasi Status Kehalalan Ompreng Program MBGKomisi IX DPR RI Soroti Modus Dugaan Jual Beli Dapur dalam MBG yang Kian Marak di Berbagai DaerahLele Jadi Andalan Menu MBG di Rembang, Bawa Berkah untuk Peternak LokalPurbaya Taruh Duit Rp200 T ke Bank Umum, Ekonom: Sebatas Mindahin Nggak Banyak EfeknyaPurbaya Bongkar Rencana Baru RAPBN 2026 untuk Stabilkan Ekonomi, Bakal Sidak Kementerian yang Kerja Lambat Berita PilihanProgram MBG Jangkau 20 Juta Penerima, Pemerintah Harus Serius Jawab Berbagai KeluhanDiduga Mengandung Minyak Babi, BPJPH Harus Awasi Status Kehalalan Ompreng Program MBGKomisi IX DPR RI Soroti Modus Dugaan Jual Beli Dapur dalam MBG yang Kian Marak di Berbagai DaerahLele Jadi Andalan Menu MBG di Rembang, Bawa Berkah untuk Peternak LokalPurbaya Taruh Duit Rp200 T ke Bank Umum, Ekonom: Sebatas Mindahin Nggak Banyak EfeknyaPurbaya Bongkar Rencana Baru RAPBN 2026 untuk Stabilkan Ekonomi, Bakal Sidak Kementerian yang Kerja Lambat Berita Pilihan Program MBG Jangkau 20 Juta Penerima, Pemerintah Harus Serius Jawab Berbagai KeluhanDiduga Mengandung Minyak Babi, BPJPH Harus Awasi Status Kehalalan Ompreng Program MBGKomisi IX DPR RI Soroti Modus Dugaan Jual Beli Dapur dalam MBG yang Kian Marak di Berbagai DaerahLele Jadi Andalan Menu MBG di Rembang, Bawa Berkah untuk Peternak LokalPurbaya Taruh Duit Rp200 T ke Bank Umum, Ekonom: Sebatas Mindahin Nggak Banyak EfeknyaPurbaya Bongkar Rencana Baru RAPBN 2026 untuk Stabilkan Ekonomi, Bakal Sidak Kementerian yang Kerja Lambat Program MBG Jangkau 20 Juta Penerima, Pemerintah Harus Serius Jawab Berbagai Keluhan Program MBG Jangkau 20 Juta Penerima, Pemerintah Harus Serius Jawab Berbagai Keluhan Program MBG Jangkau 20 Juta Penerima, Pemerintah Harus Serius Jawab Berbagai Keluhan Program MBG Jangkau 20 Juta Penerima, Pemerintah Harus Serius Jawab Berbagai Keluhan Diduga Mengandung Minyak Babi, BPJPH Harus Awasi Status Kehalalan Ompreng Program MBG Diduga Mengandung Minyak Babi, BPJPH Harus Awasi Status Kehalalan Ompreng Program MBG Diduga Mengandung Minyak Babi, BPJPH Harus Awasi Status Kehalalan Ompreng Program MBG Diduga Mengandung Minyak Babi, BPJPH Harus Awasi Status Kehalalan Ompreng Program MBG Komisi IX DPR RI Soroti Modus Dugaan Jual Beli Dapur dalam MBG yang Kian Marak di Berbagai Daerah Komisi IX DPR RI Soroti Modus Dugaan Jual Beli Dapur dalam MBG yang Kian Marak di Berbagai Daerah Komisi IX DPR RI Soroti Modus Dugaan Jual Beli Dapur dalam MBG yang Kian Marak di Berbagai Daerah Komisi IX DPR RI Soroti Modus Dugaan Jual Beli Dapur dalam MBG yang Kian Marak di Berbagai Daerah Lele Jadi Andalan Menu MBG di Rembang, Bawa Berkah untuk Peternak Lokal Lele Jadi Andalan Menu MBG di Rembang, Bawa Berkah untuk Peternak Lokal Lele Jadi Andalan Menu MBG di Rembang, Bawa Berkah untuk Peternak Lokal Lele Jadi Andalan Menu MBG di Rembang, Bawa Berkah untuk Peternak Lokal Purbaya Taruh Duit Rp200 T ke Bank Umum, Ekonom: Sebatas Mindahin Nggak Banyak Efeknya Purbaya Taruh Duit Rp200 T ke Bank Umum, Ekonom: Sebatas Mindahin Nggak Banyak Efeknya Purbaya Taruh Duit Rp200 T ke Bank Umum, Ekonom: Sebatas Mindahin Nggak Banyak Efeknya Purbaya Taruh Duit Rp200 T ke Bank Umum, Ekonom: Sebatas Mindahin Nggak Banyak Efeknya Purbaya Bongkar Rencana Baru RAPBN 2026 untuk Stabilkan Ekonomi, Bakal Sidak Kementerian yang Kerja Lambat Purbaya Bongkar Rencana Baru RAPBN 2026 untuk Stabilkan Ekonomi, Bakal Sidak Kementerian yang Kerja Lambat Purbaya Bongkar Rencana Baru RAPBN 2026 untuk Stabilkan Ekonomi, Bakal Sidak Kementerian yang Kerja Lambat Purbaya Bongkar Rencana Baru RAPBN 2026 untuk Stabilkan Ekonomi, Bakal Sidak Kementerian yang Kerja Lambat",Vidia Elfa Safhira,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/01/19/3049679360.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019644001/purbaya-soroti-program-mbg-yang-masih-jauh-dari-target-desak-monitoring-lebih-transparan?page=all,13830d467873d24b5b00b66b5cfec74d7e2509051f75ae418e929d830cd783b9,2025-11-13 20:27:10.802 1252,okezone,mbg,2025-05-13 18:26:57,"Bangun 1.000 Dapur Umum MBG, Anindya Bakrie: Gotong Royong Kadin","JAKARTA - Kadin Indonesia akan membangun 1.000 dapur umum atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie mengatakan, Kadin akan menggandeng pihak terkait untuk merealisasikan target tersebut. 1. Dapur Umum MBG Dalam tahap awal, Kadin sudah membentuk satuan tugas (satgas) MBG Gotong Royong dengan menggandeng Tempo Scan yang diketuai oleh Handojo S. Mulyadi. Anindya memastikan, Kadin akan berkolaborasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN). Kadin itu mempunyai empat quick win, yang nomor satu adalah MBG, sehingga kita katakan MBG Gotong Royong Kadin"" ujar Anindya saat Peresmian Kantor Pusat Konsultasi dan Pendampingan Satgas MBG, Jakarta Selatan, Selasa (13/5/2025). Karena Kadin itu ada di seluruh Kabupaten Kota. Tapi semua itu tidaklah mungkin kalau kita tidak bekerjasama dengan Badan Gizi Nasional (BGN),"" paparnya. 2. Pakai Konsep Korporasi Pria yang kerap disapa Anin menilai MBG menjadi program penting, karena itu harus disukseskan oleh semua pihak. Dari strategi Kadin, lanjut dia, akan mengintegrasikan konsep korporasi yang detail dengan perhitungan biaya hingga konsep pemberdayaan daerah. ""MBG ini sangat penting. Kita ingin menggabungkan konsep korporasi yang detail dalam perhitungan biaya, dengan konsep pemberdayaan daerah, beber dia. Sementara, Waketum Kadin Indonesia sekaligus Sekjen DPP Perindo Andi Yuslim Patawari mengatakan, Satgas MBG Gotong Royong Kadin Indonesia mampu membantu pelaksanaan MBG. Pasalnya, Satgas juga melibatkan para pengusaha yang tergabung Kadin di level daerah. Targetnya, Kadin akan membangun 1.000 dapur umum atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk program MBG. Jadi Kadin itu akan melibatkan para pengusaha yang ada di Kadin, untuk membangun seribu titik (SPPG) yang ada di beberapa daerah. Saat ini sudah berjalan, ujar Andi. Yang pasti itu sekarang sudah MoU itu sudah dijalankan, nanti saya kirimkan MoU-nya juga biar lebih detail. Nah, substansinya Kantor Counseling atau tempat konsultasi dan untuk pengawasan program ini di Tempo Scan, paparnya. Ihwal Satgas MBG, Kadin bakal menyusun buku panduan operasional, menggelar pelatihan, dan sertifikasi bagi pengelola dapur SPPG di seluruh Indonesia. Pelatihan mencakup administrasi keuangan, perekrutan tenaga kerja, hingga keamanan pangan. Kadin juga menggandeng Kadin Institute dalam penyusunan kurikulum dan pelatihan. JAKARTA - Kadin Indonesia akan membangun 1.000 dapur umum atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie mengatakan, Kadin akan menggandeng pihak terkait untuk merealisasikan target tersebut. Dalam tahap awal, Kadin sudah membentuk satuan tugas (satgas) MBG Gotong Royong dengan menggandeng Tempo Scan yang diketuai oleh Handojo S. Mulyadi. Anindya memastikan, Kadin akan berkolaborasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN). Kadin itu mempunyai empat quick win, yang nomor satu adalah MBG, sehingga kita katakan MBG Gotong Royong Kadin"" ujar Anindya saat Peresmian Kantor Pusat Konsultasi dan Pendampingan Satgas MBG, Jakarta Selatan, Selasa (13/5/2025). Karena Kadin itu ada di seluruh Kabupaten Kota. Tapi semua itu tidaklah mungkin kalau kita tidak bekerjasama dengan Badan Gizi Nasional (BGN),"" paparnya. Pria yang kerap disapa Anin menilai MBG menjadi program penting, karena itu harus disukseskan oleh semua pihak. Dari strategi Kadin, lanjut dia, akan mengintegrasikan konsep korporasi yang detail dengan perhitungan biaya hingga konsep pemberdayaan daerah. ""MBG ini sangat penting. Kita ingin menggabungkan konsep korporasi yang detail dalam perhitungan biaya, dengan konsep pemberdayaan daerah, beber dia. Sementara, Waketum Kadin Indonesia sekaligus Sekjen DPP Perindo Andi Yuslim Patawari mengatakan, Satgas MBG Gotong Royong Kadin Indonesia mampu membantu pelaksanaan MBG. Pasalnya, Satgas juga melibatkan para pengusaha yang tergabung Kadin di level daerah. Targetnya, Kadin akan membangun 1.000 dapur umum atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk program MBG. Jadi Kadin itu akan melibatkan para pengusaha yang ada di Kadin, untuk membangun seribu titik (SPPG) yang ada di beberapa daerah. Saat ini sudah berjalan, ujar Andi. Yang pasti itu sekarang sudah MoU itu sudah dijalankan, nanti saya kirimkan MoU-nya juga biar lebih detail. Nah, substansinya Kantor Counseling atau tempat konsultasi dan untuk pengawasan program ini di Tempo Scan, paparnya. Ihwal Satgas MBG, Kadin bakal menyusun buku panduan operasional, menggelar pelatihan, dan sertifikasi bagi pengelola dapur SPPG di seluruh Indonesia. Pelatihan mencakup administrasi keuangan, perekrutan tenaga kerja, hingga keamanan pangan. Kadin juga menggandeng Kadin Institute dalam penyusunan kurikulum dan pelatihan. (Kurniasih Miftakhul Jannah)",Suparjo Ramalan,https://img.okezone.com/content/2025/05/13/320/3138664/kadin-p5qL_large.jpg,https://economy.okezone.com/read/2025/05/13/320/3138664/bangun-1-000-dapur-umum-mbg-anindya-bakrie-gotong-royong-kadin?page=all,fd764d139038a65a996130ce1d7480244718bac913786e078658ad10ea032b89,2025-11-13 20:27:14.970 1253,kompas,mbg,2025-10-15 15:15:00,"Tak Hanya Ratusan Siswa, Guru pun Ikut Tumbang Akibat Keracunan MBG di Cisarua","KOMPAS.com- Empat guru sekolah dasar (SD) di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, menjadi korban terbaru dalam kasus keracunan massal program Makan Bergizi Gratis (MBG).Para guru ini kini tengah mendapatkan perawatan di Posko Keracunan MBG di SMP Negeri 1 Cisarua, menyusul puluhan siswa dari berbagai sekolah yang sebelumnya mengalami gejala serupa.Dua guru berasal dari SD Negeri 1 Barukai dan dua lainnya dari SD Negeri 1 Garuda. Kepala SDN 1 Barukai, Supriatna, mengatakan bahwa dua guru di sekolahnya yang menjadi korban adalah Feni Shaila dan Bella Nurfadilah. Ada dua orang guru di kami, yang satu sudah dirujuk ke rumah sakit, yang dirujuk itu Ibu Feni, kata Supriatna di PoskoSMPN 1 Cisarua, Rabu (15/10/2025).Baca juga:Kasus Keracunan Massal di Cisarua, Kayaknya ke Depan Anak Saya Enggak Akan Makan MBG Lagi, Setop Aja Bagaimana Kronologi Guru Ikut Jadi Korban?Supriatna menjelaskan bahwa hanya salah satu guru, Feni, yang ikut mencicipi menu MBG pada Selasa (14/10/2025). Yang satu tidak tahu, karena sugesti atau memang lagi tidak enak badan, karena kemarin tidak mencicipi MBG. Tapi ada gejala, kita bawa saja ke sini biar ditangani, ujarnya.Sekolahnya, kata Supriatna, menerima sebanyak 471 paket makanan MBG. Menu yang disajikan berupa nasi putih, tahu goreng, daging ayam, sayur, dan sepotong buah melon.Baca juga:Bupati Jeje Setop Dapur MBG yang Diduga Sumber Keracunan Ratusan Siswa di Cisarua Bandung BaratSelain dua guru, terdapat enam murid yang juga mengalami gejala keracunan seperti mual dan pusing sehari setelah mengonsumsi makanan tersebut. Baru mulai ada gejala jam 9 atau jam 10 tadi, baru kelihatan ada indikasi gejala ke arah keracunan, jelas Supriatna.Menurutnya, salah satu guru sempat menolak dibawa ke rumah sakit meski merasakan pusing dan mual. Namun, melihat kondisinya yang memburuk, akhirnya guru tersebut bersedia dirujuk. Tadinya tidak mau dibawa ke rumah sakit. Melihat kondisinya, dipaksa mau juga, sekarang sudah dibawa, tambahnya.Baca juga:Sorot Keracunan MBG di SMPN 1 Cisarua, Wakil Ketua DPR: Mungkin Sudah Kena Bakteri...KOMPAS.com/BAGUS PUJI PANUNTUNSeorang siswi korban keracunan menu makan bergizi gratis (MBG) di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat dievakuasi ke ambulans, Rabu (15/10/2025).Apakah Kasus Keracunan MBG Semakin Meluas?Selain guru SD Barukai, Supriatna mengonfirmasi bahwa dua guru dari SD Negeri 1 Garuda juga dirawat di Posko Keracunan MBG. Betul tadi memang ada dua guru dari SD Garuda yang ditangani di sini, ujarnya.Gelombang keracunan akibat program MBG di wilayah Cisarua terus meluas. Setelah ratusan siswa SMPN 1 Cisarua tumbang, kini korban datang dari jenjang SD hingga SMK.Baca juga:Korban Keracunan MBG di SMPN 1 Cisarua Tembus 115 Siswa, Kelas Disulap Jadi Posko DaruratPantauan di Posko SMPN 1 Cisarua pada Rabu pagi menunjukkan sejumlah siswa berdatangan dengan keluhan mual, pusing, dan sakit perut. Ruang-ruang kelas di sekolah tersebut diubah menjadi ruang perawatan darurat. KOMPAS.com- Empat guru sekolah dasar (SD) di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, menjadi korban terbaru dalam kasus keracunan massal program Makan Bergizi Gratis (MBG). Para guru ini kini tengah mendapatkan perawatan di Posko Keracunan MBG di SMP Negeri 1 Cisarua, menyusul puluhan siswa dari berbagai sekolah yang sebelumnya mengalami gejala serupa. Dua guru berasal dari SD Negeri 1 Barukai dan dua lainnya dari SD Negeri 1 Garuda. Kepala SDN 1 Barukai, Supriatna, mengatakan bahwa dua guru di sekolahnya yang menjadi korban adalah Feni Shaila dan Bella Nurfadilah. Ada dua orang guru di kami, yang satu sudah dirujuk ke rumah sakit, yang dirujuk itu Ibu Feni, kata Supriatna di PoskoSMPN 1 Cisarua, Rabu (15/10/2025). Baca juga:Kasus Keracunan Massal di Cisarua, Kayaknya ke Depan Anak Saya Enggak Akan Makan MBG Lagi, Setop Aja Supriatna menjelaskan bahwa hanya salah satu guru, Feni, yang ikut mencicipi menu MBG pada Selasa (14/10/2025). Yang satu tidak tahu, karena sugesti atau memang lagi tidak enak badan, karena kemarin tidak mencicipi MBG. Tapi ada gejala, kita bawa saja ke sini biar ditangani, ujarnya. Sekolahnya, kata Supriatna, menerima sebanyak 471 paket makanan MBG. Menu yang disajikan berupa nasi putih, tahu goreng, daging ayam, sayur, dan sepotong buah melon. Baca juga:Bupati Jeje Setop Dapur MBG yang Diduga Sumber Keracunan Ratusan Siswa di Cisarua Bandung Barat Selain dua guru, terdapat enam murid yang juga mengalami gejala keracunan seperti mual dan pusing sehari setelah mengonsumsi makanan tersebut. Baru mulai ada gejala jam 9 atau jam 10 tadi, baru kelihatan ada indikasi gejala ke arah keracunan, jelas Supriatna. Menurutnya, salah satu guru sempat menolak dibawa ke rumah sakit meski merasakan pusing dan mual. Namun, melihat kondisinya yang memburuk, akhirnya guru tersebut bersedia dirujuk. Tadinya tidak mau dibawa ke rumah sakit. Melihat kondisinya, dipaksa mau juga, sekarang sudah dibawa, tambahnya. Baca juga:Sorot Keracunan MBG di SMPN 1 Cisarua, Wakil Ketua DPR: Mungkin Sudah Kena Bakteri... KOMPAS.com/BAGUS PUJI PANUNTUNSeorang siswi korban keracunan menu makan bergizi gratis (MBG) di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat dievakuasi ke ambulans, Rabu (15/10/2025). KOMPAS.com/BAGUS PUJI PANUNTUNSeorang siswi korban keracunan menu makan bergizi gratis (MBG) di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat dievakuasi ke ambulans, Rabu (15/10/2025). Selain guru SD Barukai, Supriatna mengonfirmasi bahwa dua guru dari SD Negeri 1 Garuda juga dirawat di Posko Keracunan MBG. Betul tadi memang ada dua guru dari SD Garuda yang ditangani di sini, ujarnya. Gelombang keracunan akibat program MBG di wilayah Cisarua terus meluas. Setelah ratusan siswa SMPN 1 Cisarua tumbang, kini korban datang dari jenjang SD hingga SMK. Baca juga:Korban Keracunan MBG di SMPN 1 Cisarua Tembus 115 Siswa, Kelas Disulap Jadi Posko Darurat Pantauan di Posko SMPN 1 Cisarua pada Rabu pagi menunjukkan sejumlah siswa berdatangan dengan keluhan mual, pusing, dan sakit perut. Ruang-ruang kelas di sekolah tersebut diubah menjadi ruang perawatan darurat.",Kompas Cyber Media,https://asset.kompas.com/crops/6wkryyS3fIkbdxPedsC6ddy97QQ=/0x0:0x0/780x390/data/photo/2025/10/14/68ee30d87e224.jpeg,https://www.kompas.com/jawa-barat/read/2025/10/15/151500488/tak-hanya-ratusan-siswa-guru-pun-ikut-tumbang-akibat-keracunan-mbg-di,3685a5640338e939ba4568d9d8b0b2a993412eeb9db052d1b76f2bddb1d435c6,2025-11-13 20:27:18.917 1254,detik,mbg,2025-11-03 11:34:00,BGN Apresiasi SPPG Polda Riau Dekati Standar Mutu Gizi Nasional,"Badan Gizi Nasional (BGN) Wilayah Provinsi Riau, Kepulauan Riau, dan Sumatera Barat, mengapresiasi langkah cepat Polda Riau dalam mendirikan Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Provinsi Riau. BGN menilai SPPG Polda Riau menjadi role model dalam pemenuhan gizi yang berstandar mutu nasional. ""Kami mengapresiasi peran dari Polda dan Polres yang bertindak cepat untuk pembangunan SPPG. Dari beberapa yang saya lihat, mereka bisa dikatakan sebagai role model, sudah hampir dekati standar juknis (petunjuk teknis) BGN. Memang ada beberapa yang perlu perbaikan, tetapi itu sudah hampir mendekati,"" kata Kepala Kantor Pelayanan Pemenuhan Gizi (KPPG) PWilayah Provinsi Riau, Kepri, dan Sumber, Syartiwidya, kepada wartawan, di Kota Pekanbaru, Senin (3/11/2025). Satriwidya mengatakan BGN terus berupaya meningkatkan kualitas SPPG dengan berbagai upaya. Salah satunya dengan menerbitkan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) , sertifikasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), hingga sertifikat halal. ""Di juknis terbaru revisi 3 nomor 244 yang baru ditanda tangan menyatakan setiap SPPG harus memiliki chef yang tersertifikat oleh badan resmi BNSP,"" katanya. Ia menambahkan BGN tidak hanya mengejar kualitas makanan, tetapi juga pemenuhan gizi dan keamanan sehingga MBG terdebut memberikan nilai manfaat tinggi kepada para penerima manfaat. Lebih lanjut, dalam upaya mendukung percepatan program MBG ini, BGN Wilayah Riau, Kepri dan Sumbar telah menargetkan 677 SPPG di Provinsi riau yang akan diselesaikan sampai akhir 2025 ini. Selain kategori aglomerasi, Pemprov Riau juga telah menargetkan penerima manfaat dari desa terpencil di 9 kabupaten/kota. Saat ini, kategori tersebut dalam proses validasi dari BGN pusat. ""Kita susulkan 9 kabupaten selain Siak, Kuansing, dan Meranti tadi, kita sudah majukan usul penerbitan SK 2, mungkin dalam waktu dekat ini mungkin akan dilakukan validasi oleh BGN pusat terhadap titik0titik tersebut karena ada syarat untuk SPPG terpencil ini, salah satunya jumlahnya di bawah 1.000 kemudian berjarak lebih dari 30 menit dari SPPG terdekat, kemudian ada penerima manfaatnya,"" katanya. Sebagai informasi, Polda Riau memiliki 15 Dapur SPPG yang tersebar di 12 polres jajaran. Sebanyak 9 Dapur SPPG di antaranya sudah beroperasi resmi dan sisanya tengah menunggu penerbitan virtual account. Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan menyampaikan pihaknya berkomitmen penuh mendukung program MBG tak hanya dalam pemenuhan gizi yang berkualitas, tetapi juga aman dikonsumsi. Oleh karena itu, SPPG Polda Riau menerapkan standar keamanan yang ketat dalam pelayanan SPPG ini. ""Sehingga, yang dihasilkan tidak hanya bergizi tetapi juga layak dikonsumsi dan menjamin kesehatan anak-anak kita penerima manfaat,"" kata Irjen Pol Herry Heryawan, Kamis (30/10). Dalam proses pengolahan hingga distribusi MBG, SPPG Polda Riau menerapkan security food dan pengawasan yang ketat. Setiap menu yang dihasilkan dilakukan melalui rapid test untuk memastikan makanan itu aman, bebas dari bakteri dan racun. ""Keamanan pangan dari hulu ke hilir harus diperhatikan dengan baik, dimulai dari proses skema-skema yang sedang kita buat,"" katanya. SPPG Polda Riau dan polres jajaran menerapkan standar pemenuhan gizi dengan rapid test pada makanan sebelum didistribusikan kepada penerima manfaat. Tujuannya, untuk memastikan apakah makanan yang dihasilkan di dapur tersebut aman dan layak dikonsumsi. Lihat juga Video: Kapolda Riau Resmikan SPPG Rohul, Pastikan MBG Aman-Berkualitas",Mei Amelia Rachmat -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/10/30/kapolda-riau-irjen-pol-herry-heryawan-meresmikan-sppg-polda-riau-tahap-2-di-kota-pekanbaru-1761798468422_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/melindungi-tuah-marwah/d-8191392/bgn-apresiasi-sppg-polda-riau-dekati-standar-mutu-gizi-nasional,2af57fb62ddf297c65d5a06ee1305636988dbef9e10d05f869fba7bd72ea6187,2025-11-13 20:27:21.051 1255,pikiranrakyat,mbg,2025-09-09 19:02:35,Komisi IX DPR RI Soroti Modus Dugaan Jual Beli Dapur dalam MBG yang Kian Marak di Berbagai Daerah,"PIKIRAN RAKYAT -Anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani Chaniago menyoroti dugaan praktik penyalahgunaan dalam penyelenggaraan Sentra Penyedia Pangan Gizi (SPPG) di berbagai daerah. Ia menyebut sejumlah oknum diduga memanfaatkan celah dengan mendaftarkan yayasan tanpa memiliki dapur, sehingga berpotensi menjadi modus jual beli dapur. Saya sampaikan terkait dengan ketersediaan dapur di seluruh kabupaten, kota, provinsi, mohon ditertibkan. Yang mendaftarkan diri untuk punya SPPG sebaiknya melampirkan juga gambar foto dapur. Jadi jangan hanya sekedar melampirkan yayasan, karena ini modus, kata Irma dalam keterangan tertulis, Selasa 9 September 2025. Baca Juga:DLH Kota Cimahi Lakukan Pembinaan Terhadap SPPG untuk Pengelolaan Sampah Program Makan Bergizi Gratis Ia menyebutkan, di daerah pemilihannya yang berada di Sumatera Selatan, seharusnya terdapat 38 dapur SPPG. Namun kenyataannya, hanya dua dapur yang benar-benar tersedia. Begitu masyarakat mau join, mau mendaftar, mental terus, katanya sudah penuh. Sementara dapurnya belum ada. Yang seperti ini tolong ditertibkan. Ini menurut saya modus untuk jual beli dapur, ujarnya. Selain ketiadaan dapur, Irma juga mengkritik standar operasional sejumlah SPPG yang dinilai belum sesuai. Ia menemukan masih banyak dapur yang tidak memenuhi standar menu dan kualitas makanan sebagaimana diatur BGN. Baca Juga:Terjadi Keracunan, BGN Tutup SPPG Bosowa Bina Insani Kalau sampai dua tiga kali tidak disiplin dengan menu ataupun standar yang sudah disampaikan BGN, saya kira juga harus diberi sanksi. Enggak boleh juga didiamkan karena ini merusak nama BGN, merusak nama pemerintah, katanya. Kasus makanan basi dan tidak layak konsumsi pun menjadi sorotannya, termasuk insiden di Bengkulu dan Empat Lawang, Sumatera Selatan. Irma mengaku tidak masuk akal jika masakan ayam gulai ditemukan belatung. Ternyata belatungnya di luar kotak. Yang begini-begini juga harus menjadi perhatian, jangan sampai nanti justru merusak, katanya. Baca Juga:1.861 SPPG untuk MBG Terbentuk hingga Juni 2025 Ia juga menekankan perlunya mekanisme penggantian makanan bermasalah. Kalau memang basi, harusnya ditarik dan diganti. Enggak boleh cukup ditarik tapi enggak melakukan penggantian. Harus diganti, katanya. Ia menilai pengelola dapur juga harus ikut bertanggung jawab jika terjadi keracunan makanan yang menimpa anak-anak. ""Kalau yang agak berat itu menurut saya SPPG-nya harus memberikan santunan juga kepada anak-anak yang mendapat masalah berat. Jangan hanya dibebankan ke BPJS, ungkapnya. Baca Juga:Polres Pangandaran Bangun Dapur SPPG, Serap Tenaga Kerja Lokal Irma berharap, BGN lebih memperketat verifikasi, tertib administrasi, hingga penerapan sanksi tegas. Baginya, langkah ini penting untuk menutup peluang penyalahgunaan sekaligus meningkatkan kualitas layanan pangan dan gizi bagi masyarakat. ""Saya kira ini juga harus menjadi masukan kepada BGN, agar tertib administrasi, sanksi, dan kualitas BGN semakin lama semakin baik, katanya. Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Charles Honoris menilai ada risiko dalam mekanisme distribusi program MBG. Rentang waktu panjang sejak makanan dimasak hingga dikonsumsi berpotensi menurunkan kualitas sekaligus memicu kontaminasi bakteri. Rata-rata dapur menyiapkan makanan sejak jam 11 malam, dimasak jam 3 4 pagi, didistribusikan jam 7 pagi, baru dimakan jam 11 siang. Jeda waktunya panjang sekali, sehingga risiko kontaminasi pasti ada. Rasanya juga pasti berubah, kata Charles. Ia juga menyinggung laporan media yang menemukan sampel makanan MBG mengandung bakteri. Menurutnya, hal ini menunjukkan perlunya evaluasi agar tujuan mulia Presiden dalam mengatasi gizi buruk benar-benar tercapai. Baca Juga:Sudah 7.558 SPPG Terealisasi, Kepala BGN Sebut Seluruhnya Bersumber dari Dana Mitra Meski mengapresiasi dapur yang sudah menjalankan standar operasional, Charles mengatakan, tidak semua penyedia sanggup memenuhinya. Saya tidak mengatakan yang sekarang buruk, tapi ternyata tidak semua menjalankan SOP sesuai aturan, ujarnya. Charles mengusulkan agar penyediaan makanan dikembalikan ke sekolah. Dengan begitu, makanan bisa dimasak tidak lama sebelum disajikan sehingga lebih segar dan sehat. Ia menambahkan, keterlibatan orang tua dalam sistem ini akan membantu menjaga kualitas. Baca Juga:Kepala BGN: 7.477 SPPG Telah Terbentuk, Tinggal Lima Kabupaten yang Belum Punya Kalau dibuat sistem seperti ini, orang tua murid pasti mau anaknya makan makanan yang lebih baik. Mereka tidak keberatan untuk ikut turun tangan, ucapnya. Selain itu, ia mendorong peran pemerintah daerah melalui puskesmas di tiap kecamatan untuk melakukan inspeksi dapur sekolah secara berkala. Charles menilai penyediaan makanan bagi ratusan murid di sekolah jauh lebih sederhana dibanding menyiapkan ribuan porsi sekaligus di dapur terpusat. (*) Berita PilihanBPOM Ungkap Tiga Penyebab Anak-Anak Keracunan MBG, dan Minta Dilibatkan BGNMBG Serap 72 Ribu Lebih Tenaga Kerja, Stafsus BGN Janjikan 1,5 Juta Lapangan KerjaMBG Diganti Jadi Makanan Mentah dan Camilan? BGN KlarifikasiKasus Keracunan di Program MBG Berulang, Audit Keamanan Pangan BGN dan Kemenkes Disorot Berita PilihanBPOM Ungkap Tiga Penyebab Anak-Anak Keracunan MBG, dan Minta Dilibatkan BGNMBG Serap 72 Ribu Lebih Tenaga Kerja, Stafsus BGN Janjikan 1,5 Juta Lapangan KerjaMBG Diganti Jadi Makanan Mentah dan Camilan? BGN KlarifikasiKasus Keracunan di Program MBG Berulang, Audit Keamanan Pangan BGN dan Kemenkes Disorot Berita Pilihan BPOM Ungkap Tiga Penyebab Anak-Anak Keracunan MBG, dan Minta Dilibatkan BGNMBG Serap 72 Ribu Lebih Tenaga Kerja, Stafsus BGN Janjikan 1,5 Juta Lapangan KerjaMBG Diganti Jadi Makanan Mentah dan Camilan? BGN KlarifikasiKasus Keracunan di Program MBG Berulang, Audit Keamanan Pangan BGN dan Kemenkes Disorot BPOM Ungkap Tiga Penyebab Anak-Anak Keracunan MBG, dan Minta Dilibatkan BGN BPOM Ungkap Tiga Penyebab Anak-Anak Keracunan MBG, dan Minta Dilibatkan BGN BPOM Ungkap Tiga Penyebab Anak-Anak Keracunan MBG, dan Minta Dilibatkan BGN BPOM Ungkap Tiga Penyebab Anak-Anak Keracunan MBG, dan Minta Dilibatkan BGN MBG Serap 72 Ribu Lebih Tenaga Kerja, Stafsus BGN Janjikan 1,5 Juta Lapangan Kerja MBG Serap 72 Ribu Lebih Tenaga Kerja, Stafsus BGN Janjikan 1,5 Juta Lapangan Kerja MBG Serap 72 Ribu Lebih Tenaga Kerja, Stafsus BGN Janjikan 1,5 Juta Lapangan Kerja MBG Serap 72 Ribu Lebih Tenaga Kerja, Stafsus BGN Janjikan 1,5 Juta Lapangan Kerja MBG Diganti Jadi Makanan Mentah dan Camilan? BGN Klarifikasi MBG Diganti Jadi Makanan Mentah dan Camilan? BGN Klarifikasi MBG Diganti Jadi Makanan Mentah dan Camilan? BGN Klarifikasi MBG Diganti Jadi Makanan Mentah dan Camilan? BGN Klarifikasi Kasus Keracunan di Program MBG Berulang, Audit Keamanan Pangan BGN dan Kemenkes Disorot Kasus Keracunan di Program MBG Berulang, Audit Keamanan Pangan BGN dan Kemenkes Disorot Kasus Keracunan di Program MBG Berulang, Audit Keamanan Pangan BGN dan Kemenkes Disorot Kasus Keracunan di Program MBG Berulang, Audit Keamanan Pangan BGN dan Kemenkes Disorot",Muhammad Ashari,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/15/679363780.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019635203/komisi-ix-dpr-ri-soroti-modus-dugaan-jual-beli-dapur-dalam-mbg-yang-kian-marak-di-berbagai-daerah?page=all,c1a25eb6b9ca735d1ba6bc2661d191e8864787f562058a03a19217ad2e408375,2025-11-13 20:27:22.302 1257,okezone,mbg,2025-05-11 14:43:00,"Jumlah Korban Diduga Keracunan MBG di Kota Bogor Kembali Bertambah, Kini Tembus 214 Orang","BOGOR - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor kembali mencatat penambahan jumlah pasien dalam kasus dugaan keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG), dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bosowa Bina Insani, Kota Bogor, Jawa Barat. Tercatat, jumlah korban terkini mencapai 214 orang. ""Kami sampaikan update penambahan kasus berdasarkan kegiatan PE di tanggal 10 Mei 2025. Korban yang terdata (penambahan) sebanyak 4 orang, sehingga total korban menjadi 214 orang,"" kata Kadinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno dalam keterangannya, Minggu (11/5/2025). Adapun rinciannya secara kumulatif terhitung mulai tanggal 7-10 Mei 2025 yakni 40 orang menjalani rawat inap, 45 orang menjalani rawat jalan, dan 129 orang lainnya mengalami keluhan ringan. Untuk sebarannya, 40 korban yang masih menjalani rawat inap yaitu berada di RS Hermina 11 orang, RS Azra 4 orang, RS Islam 8 orang, RS EMC 2 orang, RS Graha Medika 2 orang, RS Juliana 2 orang, RS Mayapada 5 orang, RS Salak 2 orang, RS Siloam 1 orang dan RSUD Kota Bogor 3 orang. ""Yang masih berada di rumah sakit sebagai pasien rawat inap sebanyak 34 orang,"" jelasnya. Selanjutnya, untuk sebaran kasus berdasarkan sekolah, berasal dari sembilan sekolah yang telah melaporkan kejadian yaitu TK Bina Insani 25 orang, SD Bina Insani 10 orang, SMP Bina Insani 94 orang, SMA Bina Insani 1 orang, SDN Kukupu 3 8 orang, SDN Kedung Waringin 7 orang, SDN Kedung Jaya 1 16 orang, SDN Kedung Jaya 2 45 orang, dan SMP Bina Graha 8 orang dari total 13 sekolah yang terdata. ""Dinas Kesehatan tengah melakukan investigasi epidemiologis untuk mencari sumber kejadian, serta berkoordinasi dengan pihak sekolah dan instansi terkait dalam upaya penanganan, pengambilan sampel, dan edukasi ke masyarakat,"" pungkasnya Sebelumnya, ratusan penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) diduga mengalami keracunan dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bosowa Bina Insani, Kota Bogor sejak Rabu 7 Mei 2025. Para korban jumlahnya terus bertambah dari awal yang hanya tercatat 36 orang. Belum diketahui pasti penyebab dari kejadian ini. Dinas Kesehatan Kota Bogor sudah mengambil sampel untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab dugaan keracunan ini. BOGOR - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor kembali mencatat penambahan jumlah pasien dalam kasus dugaan keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG), dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bosowa Bina Insani, Kota Bogor, Jawa Barat. Tercatat, jumlah korban terkini mencapai 214 orang. ""Kami sampaikan update penambahan kasus berdasarkan kegiatan PE di tanggal 10 Mei 2025. Korban yang terdata (penambahan) sebanyak 4 orang, sehingga total korban menjadi 214 orang,"" kata Kadinkes Kota Bogor, Sri Nowo Retno dalam keterangannya, Minggu (11/5/2025). Adapun rinciannya secara kumulatif terhitung mulai tanggal 7-10 Mei 2025 yakni 40 orang menjalani rawat inap, 45 orang menjalani rawat jalan, dan 129 orang lainnya mengalami keluhan ringan. Untuk sebarannya, 40 korban yang masih menjalani rawat inap yaitu berada di RS Hermina 11 orang, RS Azra 4 orang, RS Islam 8 orang, RS EMC 2 orang, RS Graha Medika 2 orang, RS Juliana 2 orang, RS Mayapada 5 orang, RS Salak 2 orang, RS Siloam 1 orang dan RSUD Kota Bogor 3 orang. ""Yang masih berada di rumah sakit sebagai pasien rawat inap sebanyak 34 orang,"" jelasnya. Selanjutnya, untuk sebaran kasus berdasarkan sekolah, berasal dari sembilan sekolah yang telah melaporkan kejadian yaitu TK Bina Insani 25 orang, SD Bina Insani 10 orang, SMP Bina Insani 94 orang, SMA Bina Insani 1 orang, SDN Kukupu 3 8 orang, SDN Kedung Waringin 7 orang, SDN Kedung Jaya 1 16 orang, SDN Kedung Jaya 2 45 orang, dan SMP Bina Graha 8 orang dari total 13 sekolah yang terdata. ""Dinas Kesehatan tengah melakukan investigasi epidemiologis untuk mencari sumber kejadian, serta berkoordinasi dengan pihak sekolah dan instansi terkait dalam upaya penanganan, pengambilan sampel, dan edukasi ke masyarakat,"" pungkasnya Sebelumnya, ratusan penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) diduga mengalami keracunan dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bosowa Bina Insani, Kota Bogor sejak Rabu 7 Mei 2025. Para korban jumlahnya terus bertambah dari awal yang hanya tercatat 36 orang. Belum diketahui pasti penyebab dari kejadian ini. Dinas Kesehatan Kota Bogor sudah mengambil sampel untuk dilakukan uji laboratorium guna memastikan penyebab dugaan keracunan ini. (Awaludin)",Putra Ramadhani Astyawan,https://img.okezone.com/content/2025/05/11/338/3138170/kasus_keracunan_mbg-jJ6l_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/05/11/338/3138170/jumlah-korban-diduga-keracunan-mbg-di-kota-bogor-kembali-bertambah-kini-tembus-214-orang?page=all,d5084ae6e6ad8843596cb4844f0d14e1faa19c4d3b8196d531cd0ca2b8838eca,2025-11-13 20:27:36.270 1258,kompas,mbg,2025-10-15 13:32:22,"Hasil Uji Makanan Program MBG di Klaten, Ditemukan Bakteri Penyebab Keracunan","KLATEN, KOMPAS.com Hasil pemeriksaan sampel makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diduga menyebabkan puluhan siswa SMPN 1 Wedi, Klaten, Jawa Tengah, sakit, menunjukkan adanya kontaminasi bakteri.Pemeriksaan dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).Ditemukan Dua Jenis BakteriKepala Dinas Kesehatan (Dinkes)Klaten, Anggit Budiarto, menjelaskan seluruh sampel makanan yang diperiksa, mulai dari nasi, ayam, sop, susu, hingga buah, diuji untuk mengetahui penyebab dugaan keracunan massal tersebut.Hasilnya, nasi yang diperiksa positif mengandung bakteri Bacillus cereus, sementara sayur sop mengandung Escherichia coli (E. coli).Sampel lainnya, seperti ayam, susu, dan buah, dinyatakan negatif. Kedua bakteri itu penyebab satu terjadinya gangguan mual, muntah dan diare, kata Anggit saat dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (15/10/2025).Baca juga:Mual dan Muntah, 13 Siswa SMP Klaten Diduga Keracunan MBGMenurut Anggit, gejala yang dialami para siswa sesuai dengan hasil pemeriksaan laboratorium. Jadi sesuai dengan gejala yang muncul dikaitkan dengan hasil lab yang ada kemungkinan besar disebabkan karena dua bahan tersebut, ujar dia.ANTARA FOTO/Novrian ArbiIlustrasi Makan Bergizi Gratis. Pekerja menyiapkan paket makanan bergizi gratis di Dapur Sehat Anak Bangsa di Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Senin (6/1/2025). ANTARA FOTO/Novrian Arbi48 Siswa Sempat DirawatBerdasarkan data Dinas Kesehatan, terdapat 48 siswa SMPN 1 Wedi yang mengalami gejala mual, muntah, dan diare setelah mengonsumsi makanan program MBG.Seluruh siswa sempat menjalani perawatan di RSUD Bagas Waras Klaten, namun kini seluruhnya telah dipulangkan. Jadi hari Sabtu atau Minggu kemarin yang mondok di RSUD Bagas Waras semua sudah pulang, ungkap Anggit.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KLATEN, KOMPAS.com Hasil pemeriksaan sampel makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diduga menyebabkan puluhan siswa SMPN 1 Wedi, Klaten, Jawa Tengah, sakit, menunjukkan adanya kontaminasi bakteri. Pemeriksaan dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes)Klaten, Anggit Budiarto, menjelaskan seluruh sampel makanan yang diperiksa, mulai dari nasi, ayam, sop, susu, hingga buah, diuji untuk mengetahui penyebab dugaan keracunan massal tersebut. Hasilnya, nasi yang diperiksa positif mengandung bakteri Bacillus cereus, sementara sayur sop mengandung Escherichia coli (E. coli). Sampel lainnya, seperti ayam, susu, dan buah, dinyatakan negatif. Kedua bakteri itu penyebab satu terjadinya gangguan mual, muntah dan diare, kata Anggit saat dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (15/10/2025). Baca juga:Mual dan Muntah, 13 Siswa SMP Klaten Diduga Keracunan MBG Menurut Anggit, gejala yang dialami para siswa sesuai dengan hasil pemeriksaan laboratorium. Jadi sesuai dengan gejala yang muncul dikaitkan dengan hasil lab yang ada kemungkinan besar disebabkan karena dua bahan tersebut, ujar dia. ANTARA FOTO/Novrian ArbiIlustrasi Makan Bergizi Gratis. Pekerja menyiapkan paket makanan bergizi gratis di Dapur Sehat Anak Bangsa di Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Senin (6/1/2025). ANTARA FOTO/Novrian Arbi ANTARA FOTO/Novrian ArbiIlustrasi Makan Bergizi Gratis. Pekerja menyiapkan paket makanan bergizi gratis di Dapur Sehat Anak Bangsa di Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Senin (6/1/2025). ANTARA FOTO/Novrian Arbi Berdasarkan data Dinas Kesehatan, terdapat 48 siswa SMPN 1 Wedi yang mengalami gejala mual, muntah, dan diare setelah mengonsumsi makanan program MBG. Seluruh siswa sempat menjalani perawatan di RSUD Bagas Waras Klaten, namun kini seluruhnya telah dipulangkan. Jadi hari Sabtu atau Minggu kemarin yang mondok di RSUD Bagas Waras semua sudah pulang, ungkap Anggit.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/l7cxdBLjpxxgIntLXoQK61GSOU8=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/15/68ef3e9680ccb.png",https://regional.kompas.com/read/2025/10/15/133222478/hasil-uji-makanan-program-mbg-di-klaten-ditemukan-bakteri-penyebab,a0b588204515c1cc5844b936d52a6e1f6b476564f0a690a26986c46da6ba564d,2025-11-13 20:27:39.702 1259,detik,mbg,2025-11-03 10:38:00,Pemprov Apresiasi Dapur SPPG Polda Riau: Patut Jadi Role Model,"Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau memberikan apresiasi kepada Kepolisian Daerah (Polda) Riau dalam pelaksanaan Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Pemprov menyebut Polda Riau patut dijadikan contoh dalam pelaksanaan Dapur SPPG. ""Kami apresiasi atas upaya yang dilakukan Polda Riau, sehingga bagi Pemprov dan BGN Polda Riau adalah role model dalam pelaksanaan SPPG,"" ujar Asisten II Sekretariat Daerah Provinsi Riau, Helmi D, kepada wartawan di Pekanbaru, Senin (3/11/2025). Ia menambahkan, pihaknya melakukan koordinasi dan komunikasi dengan Polda Riau dalam rangka percepatan program MBG di Provinsi Riau ini. ""Bulan lalu kami rapat di Dinas Kesehatan bagaimana kami akan membesarkan role model ini sehingga menjadi model di tingkat kabupaten/kota,"" katanya. Ia berharap Dapur SPPG lain dapat mencontoh dari Dapur SPPG Polda Riau dan polres jajaran. ""Apa yang dilakukan Polda malah menjadi perhatian kami, supaya SPPG lain dapat mencontoh mereka. Karena kami juga butuh dukungan di kabupaten dan kota,"" ungkapnya. Sebagai informasi, Polda Riau mendirikan sebanyak 15 Dapur SPPG. Saat ini 9 Dapur SPPG sudah beroperasi penuh, dan 6 lainnya dalam proses pembuatan virtual account . Helmi menyampaikan, dalam upaya menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) ini, Pemprov Riau mendukung pelaksanaan SPPG tidak hanya di tingkat polda. Dalam rangka percepatan program MBG ini, Satgas MBG Provinsi Riau menargetkan sebanyak 677 Dapur SPPG dengan total penerima manfaat mencapai 2 juta orang lebih. ""Maka sebulan yang lalu kita buat Satgas MBG Provinsi, bertujuan mempercepat koordinasi dan komunikasi, sehingga capaian-capaian yang menjadi target Pemprov Riau ada sebanyak 677 menjadi target di Provinsi Riau 2025 dengan target penerimaan sebesar 2.010.204 penerima manfaat,"" jelasnya. Hingga saat ini, sudah terbangun 50% dari target yang ditetapkan atau sebanyak 300 Dapur SPPG dengan total penerima manfaat sebanyak 700 ribu orang. ""Saat ini sudah terealisasi sebanyak 300 SPPG dan ada dalam on progress , penerima manfaat ada 763.863,"" katanya. Sementara itu, menindaklanjuti regulasi Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk mensukseskan MBG di wilayah terpencil, Pemprov Riau telah menetapkan 50 desa terpencil sebagai penerima manfaat pada tahap I. Dengan perincian, Kabupaten Siak 11 desa/kelurahan, Kuansing 7 desa, dan Kepulauan Meranti 36 desa. ""Kami juga dengan kabupaten/kota MBG dan Satgas mengusulkan sebanyak 84 desa/kelurahan. Artinya sampai saat ini, Provinsi Riau--desa terpencil--kita usulkan dan insyaallah akan terjadi penambahan, karena kami meyakini daerah terpencil itu sangat membutuhkan MBG,"" jelasnya. Lihat juga Video: Kapolda Riau Resmikan SPPG Rohul, Pastikan MBG Aman-Berkualitas",Mei Amelia R -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/10/14/dapur-sppg-polres-kampar-mulai-beroperasi-1760411731136_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/melindungi-tuah-marwah/d-8191264/pemprov-apresiasi-dapur-sppg-polda-riau-patut-jadi-role-model,6a8b84efd940e338b5064c54c2c436d8f13b512e54c2b5d8936d1dfcd39a6b2f,2025-11-13 20:27:42.446 1260,pikiranrakyat,mbg,2025-09-03 20:33:47,"Diduga Keracunan MBG, Sembilan Siswa MTs Islamiyah Sayang Dilarikan ke RSUD Sayang Cianjur","PIKIRAN RAKYAT -Sembilan siswa Ma drasah Tsanawiyah (MTs) Islamiyah Sayang Cianjur dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang, Kabupaten Cianjur. Mereka diduga mengalami keracun an setelah mengonsumsi menu makan bergizi gratis, Rabu, 3 September 2025. Mereka mengeluhkan mual dan muntah setelah menyantap hidangan yang disediakan. Kepala Instalasi Hubung an Masyarakat RSUD Sa yang Kabupaten Cianjur, Ra yasandi mengatakan, pihak nya menerima sembilan pa sien, terdiri dari 5 siswa pe rempuan dan 4 siswa laki-laki. Kami membenarkan ada nya dugaan keracunan dari MTS Islamiyah Sayang Cianjur, ujar Rayasandi, dikonfirmasi melalui sambungan telefon. Baca Juga:Tindak Lanjut Dugaan Keracunan 12 Pelajar SDN Legokhayam Kabupaten Bandung, Sampel Diuji di Laboratorium Namun, katanya, seluruh pa sien sudah dalam kondisi stabil dan diizinkan pulang setelah menjalani observasi selama kurang lebih 2-3 jam. Gejala yang mereka rasa kan hanya mual dan muntah saja, tidak ada yang lain. Alhamdulillah, mereka sudah membaik dan bisa kembali pulang, katanya. Untuk memastikan penyebab keracunan, menurut Ra yasandi, sampel ma kanan si sa yang disantap pa ra siswa telah diambil oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) dan pus kesmas setempat untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Sampel makanannya sudah diambil oleh Dinkes dan puskesmas, bukan oleh kami, katanya. Pihak RSUD Sayang terus berupaya memberikan pela yanan terbaik dan mela ku kan observasi serta tindakan kesehatan yang diperlukan untuk setiap pasien yang ma suk. Baca Juga:Ratusan Warga Tugubandungan Sukabumi Alami Keracunan Usai Hadiri Syukuran Pengajian Hingga berita ini diturunkan, seluruh murid yang sempat dirawat telah kembali ke rumah masing-masing dalam kondisi sehat. Assofa, salah satu siswi yang sempat mendapatkan penanganan medis di rumah sakit menceritakan bahwa ma kanan yang ia santap te rasa asam. Ada telur, sayur, nasi, su su, dan melon, kata Assofa. Ia mengaku langsung me rasakan pusing dan muntah setelah makan. Namun, setelah mendapatkan penangan an medis, kondisinya ber ang sur membaik. Sudah membaik, kata nya. Sementara itu, Kepala MTs Islamiyah Endang Sur yana mengatakan, kejadian tersebut terjadi setelah para siswa menyantap menu yang terdiri dari nasi, olahan telur, dan tumis labu. Namun saat memakan buah melon, siswa mengeluh jika rasanya ma sam. Baca Juga:Belasan Murid SD di Cilengkrang Kabupaten Bandung Diduga Keracunan, Alami Mual dan Muntah Setelah Makan MBG Ngeluhnya melon ti dak segar, sedikit masam. Sebagian tidak memakan, ta pi ada juga yang tetap dima kan, ucapnya. Dia mengatakan, para sis wa yang mengalami gejala keracunan pun langsung di bawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Ta di langsung dibawa ke rumah sakit, kata dia. Dia mengatakan, para guru juga langsung memeriksa kondisi kesehatan siswa lainnya, khawatir jumlah siswa yang mengalami gejala keracunan bertambah. Setelah dicek tidak ber tambah. Sis wa lainnya langsung dipulangkan, ucapnya. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur I Made Setiawan me ngatakan, pihaknya sudah menerjunkan tim untuk melakukan penanganan dan penelusuran terkait kejadian tersebut. Sudah dilakukan penanganan. Untuk sampel ma kanan dan muntahan juga sudah diambil, kata dia. Made mengaku belum bisa memastikan penyebab keracunan tersebut. Menunggu dulu hasil uji laboratorium, kata dia.*** Berita PilihanMenyoal Keracunan MBG di SMPN 35 Bandung, Pakar: Perbaiki Kelemahannya, Bukan MenghentikannyaKeracunan dalam Program MBG Berulang, Pakar Keamanan Pangan Bilang Kuncinya di Sanitasi dan Pengendalian SuhuGejalanya Mirip, Tapi Berbeda: Begini Cara Membedakan Gastro dan Keracunan MakananPemkot Kupang Pastikan Penanganan Medis Optimal untuk 140 Siswa Diduga Keracunan MakananKasus Keracunan di Program MBG Berulang, Audit Keamanan Pangan BGN dan Kemenkes DisorotPuluhan Murid di Cidolog Sukabumi Diduga Keracunan MBGPuskesmas Cidaun Cianjur Tangani 12 Santri Diduga Keracunan, Hasil Uji Lab Masih DitungguBelasan Murid SD di Cilengkrang Kabupaten Bandung Diduga Keracunan, Alami Mual dan Muntah Setelah Makan MBGRatusan Warga Tugubandungan Sukabumi Alami Keracunan Usai Hadiri Syukuran PengajianTindak Lanjut Dugaan Keracunan 12 Pelajar SDN Legokhayam Kabupaten Bandung, Sampel Diuji di Laboratorium Berita PilihanMenyoal Keracunan MBG di SMPN 35 Bandung, Pakar: Perbaiki Kelemahannya, Bukan MenghentikannyaKeracunan dalam Program MBG Berulang, Pakar Keamanan Pangan Bilang Kuncinya di Sanitasi dan Pengendalian SuhuGejalanya Mirip, Tapi Berbeda: Begini Cara Membedakan Gastro dan Keracunan MakananPemkot Kupang Pastikan Penanganan Medis Optimal untuk 140 Siswa Diduga Keracunan MakananKasus Keracunan di Program MBG Berulang, Audit Keamanan Pangan BGN dan Kemenkes DisorotPuluhan Murid di Cidolog Sukabumi Diduga Keracunan MBGPuskesmas Cidaun Cianjur Tangani 12 Santri Diduga Keracunan, Hasil Uji Lab Masih DitungguBelasan Murid SD di Cilengkrang Kabupaten Bandung Diduga Keracunan, Alami Mual dan Muntah Setelah Makan MBGRatusan Warga Tugubandungan Sukabumi Alami Keracunan Usai Hadiri Syukuran PengajianTindak Lanjut Dugaan Keracunan 12 Pelajar SDN Legokhayam Kabupaten Bandung, Sampel Diuji di Laboratorium Berita Pilihan Menyoal Keracunan MBG di SMPN 35 Bandung, Pakar: Perbaiki Kelemahannya, Bukan MenghentikannyaKeracunan dalam Program MBG Berulang, Pakar Keamanan Pangan Bilang Kuncinya di Sanitasi dan Pengendalian SuhuGejalanya Mirip, Tapi Berbeda: Begini Cara Membedakan Gastro dan Keracunan MakananPemkot Kupang Pastikan Penanganan Medis Optimal untuk 140 Siswa Diduga Keracunan MakananKasus Keracunan di Program MBG Berulang, Audit Keamanan Pangan BGN dan Kemenkes DisorotPuluhan Murid di Cidolog Sukabumi Diduga Keracunan MBGPuskesmas Cidaun Cianjur Tangani 12 Santri Diduga Keracunan, Hasil Uji Lab Masih DitungguBelasan Murid SD di Cilengkrang Kabupaten Bandung Diduga Keracunan, Alami Mual dan Muntah Setelah Makan MBGRatusan Warga Tugubandungan Sukabumi Alami Keracunan Usai Hadiri Syukuran PengajianTindak Lanjut Dugaan Keracunan 12 Pelajar SDN Legokhayam Kabupaten Bandung, Sampel Diuji di Laboratorium Menyoal Keracunan MBG di SMPN 35 Bandung, Pakar: Perbaiki Kelemahannya, Bukan Menghentikannya Menyoal Keracunan MBG di SMPN 35 Bandung, Pakar: Perbaiki Kelemahannya, Bukan Menghentikannya Menyoal Keracunan MBG di SMPN 35 Bandung, Pakar: Perbaiki Kelemahannya, Bukan Menghentikannya Menyoal Keracunan MBG di SMPN 35 Bandung, Pakar: Perbaiki Kelemahannya, Bukan Menghentikannya Keracunan dalam Program MBG Berulang, Pakar Keamanan Pangan Bilang Kuncinya di Sanitasi dan Pengendalian Suhu Keracunan dalam Program MBG Berulang, Pakar Keamanan Pangan Bilang Kuncinya di Sanitasi dan Pengendalian Suhu Keracunan dalam Program MBG Berulang, Pakar Keamanan Pangan Bilang Kuncinya di Sanitasi dan Pengendalian Suhu Keracunan dalam Program MBG Berulang, Pakar Keamanan Pangan Bilang Kuncinya di Sanitasi dan Pengendalian Suhu Gejalanya Mirip, Tapi Berbeda: Begini Cara Membedakan Gastro dan Keracunan Makanan Gejalanya Mirip, Tapi Berbeda: Begini Cara Membedakan Gastro dan Keracunan Makanan Gejalanya Mirip, Tapi Berbeda: Begini Cara Membedakan Gastro dan Keracunan Makanan Gejalanya Mirip, Tapi Berbeda: Begini Cara Membedakan Gastro dan Keracunan Makanan Pemkot Kupang Pastikan Penanganan Medis Optimal untuk 140 Siswa Diduga Keracunan Makanan Pemkot Kupang Pastikan Penanganan Medis Optimal untuk 140 Siswa Diduga Keracunan Makanan Pemkot Kupang Pastikan Penanganan Medis Optimal untuk 140 Siswa Diduga Keracunan Makanan Pemkot Kupang Pastikan Penanganan Medis Optimal untuk 140 Siswa Diduga Keracunan Makanan Kasus Keracunan di Program MBG Berulang, Audit Keamanan Pangan BGN dan Kemenkes Disorot Kasus Keracunan di Program MBG Berulang, Audit Keamanan Pangan BGN dan Kemenkes Disorot Kasus Keracunan di Program MBG Berulang, Audit Keamanan Pangan BGN dan Kemenkes Disorot Kasus Keracunan di Program MBG Berulang, Audit Keamanan Pangan BGN dan Kemenkes Disorot Puluhan Murid di Cidolog Sukabumi Diduga Keracunan MBG Puluhan Murid di Cidolog Sukabumi Diduga Keracunan MBG Puluhan Murid di Cidolog Sukabumi Diduga Keracunan MBG Puluhan Murid di Cidolog Sukabumi Diduga Keracunan MBG Puskesmas Cidaun Cianjur Tangani 12 Santri Diduga Keracunan, Hasil Uji Lab Masih Ditunggu Puskesmas Cidaun Cianjur Tangani 12 Santri Diduga Keracunan, Hasil Uji Lab Masih Ditunggu Puskesmas Cidaun Cianjur Tangani 12 Santri Diduga Keracunan, Hasil Uji Lab Masih Ditunggu Puskesmas Cidaun Cianjur Tangani 12 Santri Diduga Keracunan, Hasil Uji Lab Masih Ditunggu Belasan Murid SD di Cilengkrang Kabupaten Bandung Diduga Keracunan, Alami Mual dan Muntah Setelah Makan MBG Belasan Murid SD di Cilengkrang Kabupaten Bandung Diduga Keracunan, Alami Mual dan Muntah Setelah Makan MBG Belasan Murid SD di Cilengkrang Kabupaten Bandung Diduga Keracunan, Alami Mual dan Muntah Setelah Makan MBG Belasan Murid SD di Cilengkrang Kabupaten Bandung Diduga Keracunan, Alami Mual dan Muntah Setelah Makan MBG Ratusan Warga Tugubandungan Sukabumi Alami Keracunan Usai Hadiri Syukuran Pengajian Ratusan Warga Tugubandungan Sukabumi Alami Keracunan Usai Hadiri Syukuran Pengajian Ratusan Warga Tugubandungan Sukabumi Alami Keracunan Usai Hadiri Syukuran Pengajian Ratusan Warga Tugubandungan Sukabumi Alami Keracunan Usai Hadiri Syukuran Pengajian Tindak Lanjut Dugaan Keracunan 12 Pelajar SDN Legokhayam Kabupaten Bandung, Sampel Diuji di Laboratorium Tindak Lanjut Dugaan Keracunan 12 Pelajar SDN Legokhayam Kabupaten Bandung, Sampel Diuji di Laboratorium Tindak Lanjut Dugaan Keracunan 12 Pelajar SDN Legokhayam Kabupaten Bandung, Sampel Diuji di Laboratorium Tindak Lanjut Dugaan Keracunan 12 Pelajar SDN Legokhayam Kabupaten Bandung, Sampel Diuji di Laboratorium",Muhammad Ginanjar,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/03/1915329749.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019622125/diduga-keracunan-mbg-sembilan-siswa-mts-islamiyah-sayang-dilarikan-ke-rsud-sayang-cianjur?page=all,ca0ef9c0eac454dc87eaa1a6be9e8b9db1260f7a3888d990aaa816837bd096d8,2025-11-13 20:27:43.359 1263,detik,mbg,2025-11-03 10:24:00,Pengawasan Ketat SPPG Kemala Bhayangkari Karanganyar Jamin Kualitas MBG,"Polri melalui Yayasan Kemala Bhayangkari Karanganyar telah memiliki Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG). Hadirnya SPPG tersebut merupakan bentuk dukungan Polri terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk anak-anak sekolah. Dalam keterangan tertulis yang diterima detikJateng , Senin (3/10/2025), dijelaskan dapur SPPG tersebut terletak di Cangakan, tepatnya di belakang Masjid Agung, Karanganyar. SPPG tersebut telah beroperasi sejak September 2025. Setiap harinya, SPPG itu menyiapkan MBG untuk 3.552 penerima manfaat di 12 sekolah di Karanganyar. Sebelum mendistribusikan MBG, SPPG lebih dulu melakukan rangkaian ketat dalam memastikan kualitas dan kandungan gizi di setiap sajian. Pertama, bahan baku yang didapat dari para suplier terpilih lebih dulu dipilah. Pemilahan itu dilakukan dengan cermat sehingga bahan baku makanan memenuhi standar kebersihan, kesegaran, dan kelayakan konsumsi. Usai bahan baku terkumpul, tim SPPG berkoordinasi dengan ahli gizi guna memastikan komposisi nutrisi di setiap menu sesuai dengan kebutuhan penerima manfaat di berbagai kelompok usia. Kapolres Karanganyar selaku Pembina Yayasan Kemala Bhayangkari, AKBP Hadi Kristanto, mengapresiasi rangkaian ketat tersebut. Dia menuturkan, adanya SPPG tersebut merupakan bukti Polri dan Bhayangkari hadir tidak hanya untuk keamanan, tetapi juga kesejahteraan sosial. ""Melalui SPPG, kami ingin berkontribusi langsung dalam mencetak generasi muda yang sehat, kuat, dan siap menjadi penerus bangsa. Ini langkah kecil dengan dampak besar,"" tegas Hadi Kristanto. SPPG Kemala Bhayangkari Karanganyar kini siap untuk MBG yang diharapkan dapat menjadi inspirasi semua lembaga pendidikan untuk juga mewujudkan generasi emas Indonesia yang sehat dan cerdas.",Muhammad Iqbal Al Fardi -detikJateng,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/03/sppg-kemala-bhayangkari-karanganyar-1762139832374_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jateng/jawa-tengah-meriah/d-8191237/pengawasan-ketat-sppg-kemala-bhayangkari-karanganyar-jamin-kualitas-mbg,6a1236dd70357086695c6b75f4ea3404e98e999f9b7f893e0b7b36a4cc5395d7,2025-11-13 20:27:52.995 1264,pikiranrakyat,mbg,2025-09-03 17:55:44,Kekurangan Guru dan Program MBG Jadi Sorotan dalam Kunjungan Kerja Wamendikdasmen di Pangandaran,"PIKIRAN RAKYAT -Keluhan terkait keterbatasan jumlah guru mencuat dalam dialog antara Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) dengan ratusan kepala sekolah se-Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Dalam pertemuan yang berlangsung Sabtu 30 Agustus 2025 lalu ini, sejumlah kepala sekolah menekankan bahwa kekurangan guru ASN, khususnya di sekolah pinggiran, sudah sangat mendesak untuk segera diatasi pemerintah. Salah satu kepala sekolah mengungkapkan kondisi tenaga pengajar harus merangkap beberapa mata pelajaran akibat keterbatasan jumlah guru. Baca Juga:Jumlah Guru di Purwakarta Belum Ideal, Pembelajaran Semakin Tak Optimal karena Penambahan Rombel Pak Wamen, guru di sekolah kami sangat terbatas. Bahkan ada yang mengajar merangkap beberapa mata pelajaran. Bagaimana pemerintah bisa menjawab kekurangan ini? ujarnya di hadapan Wamendikdasmen, Atip Latipulhayat. Selain soal guru, para kepala sekolah juga menyampaikan persoalan keterbatasan tenaga kependidikan, seperti penjaga sekolah dan staf tata usaha. Kondisi ini kerap memaksa kepala sekolah turun tangan mengurus pekerjaan administratif, di luar tugas utama mereka untuk mengelola pendidikan. Wamendikdasmen Atip mengakui bahwa kekurangan guru merupakan tantangan besar yang masih dihadapi pemerintah. Ia mengatakan, langkah-langkah telah ditempuh melalui pembukaan formasi baru Aparatur Sipil Negara Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (ASN PPPK). Baca Juga:Jumlah Guru Honorer di Purwakarta Dinilai Melebihi Kebutuhan Pemerintah terus membuka formasi baru melalui seleksi ASN PPPK. Untuk tenaga kependidikan, kami sedang mencari mekanisme terbaik agar kebutuhan sekolah bisa dipenuhi tanpa membebani fiskal daerah, katanya dalam siaran pers, Rabu 3 September 2025. Atip menambahkan, solusi yang ditempuh pemerintah membutuhkan kerja sama erat antara pemerintah pusat dan daerah. ""Pendidikan hanya bisa maju jika pusat dan daerah berjalan seiring. Pemerintah hadir dengan program dan anggaran, tapi suara Bapak/Ibu di lapanganlah yang memastikan kebijakan benar-benar menjawab kebutuhan, ujarnya. Baca Juga:Wali Kota Bogor Dedie Rachim Bilang, Banyak yang Pensiun Bikin Kota Bogor Kekurangan Guru dan Tenaga Pendidik Bupati Pangandaran, Citra Pitriyami, yang hadir dalam forum tersebut, mengapresiasi langkah Kemendikdasmen membuka ruang dialog langsung dengan para kepala sekolah. Bapak Wamen tidak hanya memberi arahan, tapi juga mendengarkan keluhan langsung dari lapangan. Ini penting untuk mencari solusi nyata bersama, katanya. Selain masalah guru dan tenaga kependidikan, sejumlah peserta juga menyinggung keterlambatan pelaksanaan program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurut mereka, program tersebut sangat ditunggu oleh siswa dan orang tua, tetapi implementasinya di beberapa sekolah masih belum merata. Menanggapi hal itu, Atip mengatakan, evaluasi terus dilakukan untuk memastikan distribusi program berjalan lebih tepat waktu. Baca Juga:Bupati Ciamis: Kita Kekurangan Guru, Ratusan Sekolah Tak Punya Kepala Sekolah Program ini menyangkut masa depan anak-anak kita. Jika ada kendala di lapangan, tolong disampaikan dengan detail agar segera bisa kami koordinasikan dengan kementerian terkait, katanya. Dalam kesempatan tersebut, Atip juga mengingatkan pentingnya pengisian Data Pokok Pendidikan (Dapodik) secara akurat. Ia menekankan bahwa data yang valid menjadi dasar dalam menentukan prioritas kebijakan, termasuk revitalisasi sekolah rusak. Kalau ada sekolah rusak berat tapi tidak terdata dengan benar, sekolah itu tidak akan masuk prioritas revitalisasi. Jadi saya minta Bapak/Ibu kepala sekolah jujur dalam pengisian data, katanya. (*) Berita PilihanMajalengka Kekurangan Guru Agama Kristen, Hanya Ada 2 PNS, 10 Lainnya Relawan Berita PilihanMajalengka Kekurangan Guru Agama Kristen, Hanya Ada 2 PNS, 10 Lainnya Relawan Berita Pilihan Majalengka Kekurangan Guru Agama Kristen, Hanya Ada 2 PNS, 10 Lainnya Relawan Majalengka Kekurangan Guru Agama Kristen, Hanya Ada 2 PNS, 10 Lainnya Relawan Majalengka Kekurangan Guru Agama Kristen, Hanya Ada 2 PNS, 10 Lainnya Relawan Majalengka Kekurangan Guru Agama Kristen, Hanya Ada 2 PNS, 10 Lainnya Relawan Majalengka Kekurangan Guru Agama Kristen, Hanya Ada 2 PNS, 10 Lainnya Relawan",Muhammad Ashari,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/09/03/951323196.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-019621803/kekurangan-guru-dan-program-mbg-jadi-sorotan-dalam-kunjungan-kerja-wamendikdasmen-di-pangandaran?page=all,8de171674f072362f028107111a841d08debae1ed12211dd1ec42158c1ef21d3,2025-11-13 20:27:55.530 1265,okezone,mbg,2025-05-08 15:58:00,Siswa SDN Jati 03 Sambut Meriah Kunjungan Prabowo dan Bill Gates Tinjau Program MBG,"JAKARTA TIMUR Presiden Prabowo Subianto mengajak pendiri Microsoft dan tokoh filantropi dunia, Bill Gates, meninjau langsung pelaksanaan program unggulan Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Jati 03, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (7/5/2025). Kehadiran keduanya disambut sorak sorai dan antusiasme tinggi dari para siswa. Dalam kunjungannya, Presiden Prabowo memperkenalkan tumpukan kotak makan berbahan stainless steel yang akan dibagikan kepada seluruh siswa. Ia bahkan membuka salah satu kotak makan tersebut dan memperlihatkan menu makan siang bergizi yang disiapkan bagi para murid. Tak hanya meninjau pembagian makan siang di dua kelas, Prabowo dan Bill Gates juga melihat pelaksanaan layanan pemeriksaan kesehatan gratis di sekolah, termasuk pemeriksaan kebersihan mulut dan gigi siswa. Program MBG menjadi salah satu prioritas pemerintahan Prabowo, yang mendapat perhatian khusus dari Bill Gates dalam rangka kolaborasi potensial di bidang gizi dan kesehatan anak-anak Indonesia. (Dwinarto) JAKARTA TIMUR Presiden Prabowo Subianto mengajak pendiri Microsoft dan tokoh filantropi dunia, Bill Gates, meninjau langsung pelaksanaan program unggulan Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN Jati 03, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (7/5/2025). Kehadiran keduanya disambut sorak sorai dan antusiasme tinggi dari para siswa. Dalam kunjungannya, Presiden Prabowo memperkenalkan tumpukan kotak makan berbahan stainless steel yang akan dibagikan kepada seluruh siswa. Ia bahkan membuka salah satu kotak makan tersebut dan memperlihatkan menu makan siang bergizi yang disiapkan bagi para murid. Tak hanya meninjau pembagian makan siang di dua kelas, Prabowo dan Bill Gates juga melihat pelaksanaan layanan pemeriksaan kesehatan gratis di sekolah, termasuk pemeriksaan kebersihan mulut dan gigi siswa. Program MBG menjadi salah satu prioritas pemerintahan Prabowo, yang mendapat perhatian khusus dari Bill Gates dalam rangka kolaborasi potensial di bidang gizi dan kesehatan anak-anak Indonesia. (Dwinarto) (Tuty Ocktaviany) (Tuty Ocktaviany)",Tim iNews TV,https://img.okezone.com/content/2025/05/08/626/3137401/prabowo_subianto-z1fn_large.jpg,https://tvscope.okezone.com/read/2025/05/08/626/3137401/siswa-sdn-jati-03-sambut-meriah-kunjungan-prabowo-dan-bill-gates-tinjau-program-mbg?page=all,7dede7e49430a1626f181494027d24b8798c7cdff1d6dfca7b530b69bd2c5211,2025-11-13 20:27:58.147 1266,detik,mbg,2025-11-03 10:00:00,"Kisah Rohati, Ibu 7 Anak Biayai Keluarga dari Dapur SPPG Polres Garut","Hadirnya program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi berkah bagi banyak orang. Salah satunya bagi Rohati, ibu 7 anak yang turut mengais rezeki untuk keluarganya dari program ini. Sejak dua bulan terakhir, kehidupan wanita asli Garut ini mulai berbeda. Harapannya menjadi manusia yang sejahtera muncul kembali, usai mendapatkan pekerjaan yang layak. Berbincang dengan detikJabar Minggu, (2/11) malam, Rohati mengaku sangat bersyukur dengan hadirnya dapur MBG di desanya. ""Awalnya dikasih tahu teman, katanya Polres Garut akan membuka Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di sini. Akhirnya melamar menjadi relawan, dan diterima,"" kata Rohati. Rohati adalah satu dari lebih dari 40 orang relawan yang kini bekerja di SPPG Polres Garut, yang terletak di Kecamatan Sukawening, Garut. Rohati sendiri, ditugaskan untuk memasak di sana. Ada beragam masakan yang diraciknya. Mulai dari telur balado, hingga beragam olahan makanan lain yang diinstruksikan oleh pengelola. ""Tugasnya memang berat. Kita harus benar-benar teliti dan apik dalam memasak. Karena yang dibuat ribuan porsi dan dimakan oleh anak-anak sekolah,"" ucap Rohati. Bagi Rohati, hadirnya dapur MBG di kampungnya bukan sekadar pekerjaan. Lebih dari itu, pekerjaan ini merupakan ladang mengais rezeki untuk menopang ekonomi keluarga. Rohati mengaku memiliki kehidupan yang sulit. Suaminya, Entis, menganggur sejak terakhir kali bekerja sebagai sopir angkutan kota di Bandung, pada tahun 2016 silam. Di sisi lain, ada 7 orang anak yang harus dia besarkan, dengan dua anak di antaranya, yakni anak ke-6 dan ke-7 masih duduk di bangku sekolah. ""Sebelum kerja di SPPG, saya jualan makanan keliling. Tapi berhenti karena sering nombok dan banyak saingan, karena saya jualan jalan kaki, yang lain pakai motor,"" katanya. Untuk menutupi biaya sehari-hari, Rohati dan Entis berharap belas kasihan anak-anaknya yang sudah menikah. Meskipun Rohati sungkan, karena merepotkan mereka yang telah berkeluarga. Setiap malam, Rohati mengaku kerap berdoa kepada Tuhan, agar diberikan pekerjaan yang layak untuknya dan sang suami, agar bisa hidup yang layak. ""Makanya saya selalu terharu bisa bekerja di sini. Karena ini bagi saya sangat berarti untuk hidup keluarga,"" katanya. Dengan gaji Rp 1,1 juta yang diterimanya per dua minggu sekali, Rohati mengaku sangat tenang setiap bulan. Dia bisa memasak makanan enak di rumah, memberi jajan anak sekolah hingga membayar listrik. ""Banyak suka-dukanya. Sukanya dapat penghasilan, dan teman baru. Dukanya jam kerja tidak menentu. Tapi sangat saya syukuri karena ini syariat rezeki bagi saya dan keluarga,"" pungkas Rohati. Sejak pertama kali beroperasi di akhir bulan September 2025, SPPG Polres Garut sendiri saat ini melayani lebih dari 3.617 penerima manfaat. Menurut Kapolres Garut AKBP Yugi Bayu Hendarto, selain pelajar dari 47 sekolah di wilayah Sukawening dan sekitarnya, SPPG Polres Garut juga melayani ibu hamil, ibu mengusui dan balita. ""Kita menekankan kebermanfaatan bagi penerima manfaat, dan masyarakat sekitar. SPPG Polres Garut hadir untuk masyarakat,"" kata Yugi kepada detikJabar , Senin, (3/11/2025). Yugi menjelaskan, pihaknya menekankan agar SOP selalu diperhatikan oleh para relawan dan penanggungjawab SPPG. Hal tersebut untuk menjaga kualitas produk yang akan dikonsumsi oleh penerima manfaat. Yugi menuturkan, ada sejumlah perbedaan di antara SPPG Polres Garut dengan SPPG lainnya. ""Salah satunya, kami mengerahkan juga personel Sidokkes Polres Garut untuk melakukan double checking makanan sebelum dikirim ke penerima manfaat. Jadi, selain oleh ahli gizi, pengecekan juga dilakukan personel. Tujuannya untuk menjaga kualitas,"" katanya. Selain melalukan double checking, kata Yugi, SPPG Polres Garut juga konsen terhadap waktu. Di antara waktu masak makanan, distribusi dan waktu makan, diupayakan berjarak tidak terlalu lama. Personel Polsek Sukawening juga dikerahkan secara berkala untuk mengecek ke lapangan. ""Kami juga rutin turun ke lapangan untuk mendengar keluhan dan masukan dari penerima manfaat. Sejauh ini alhamdulillah baik responsnya. Anak-anak suka, bahkan ada yang sampai menulis surat ucapan terima kasih menggunakan kertas dan pensil kepada kami,"" ungkap Yugi. Di daerah, kata Yugi, program MBG sangat berarti. Banyak orang tua pelajar yang berterima kasih, karena teringankan beban ekonominya. ""Minimal orang tua tidak perlu pusing memikirkan siang ini anaknya harus makan apa,"" ucap Yugi. Selain bermanfaat bagi penerima manfaat, Yugi berharap agar SPPG Polres Garut juga dapat bermanfaat bagi masyarakat setempat. Seperti Ibu Rohati, yang mengais rezeki untuk keluarganya melalui jalur ini. ""Kami ingin ini bermanfaat bagi masyarakat Garut. Kami juga ke depan berharap seluruh bahan yang kami gunakan full dari UMKM lokal Garut. Saat ini hampir semua sudah dipasok UMKM lokal,"" pungkas Yugi.",Hakim Ghani -detikJabar,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/03/suasana-sppg-di-polres-garut-1762137291851_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jabar/berita/d-8191151/kisah-rohati-ibu-7-anak-biayai-keluarga-dari-dapur-sppg-polres-garut,d02968b01ab1841af91cd394b0f35bd9201b252c47fc7feb44c54f69942ea6b7,2025-11-13 20:28:04.102 1267,pikiranrakyat,mbg,2025-09-01 15:38:00,"Lele Jadi Andalan Menu MBG di Rembang, Bawa Berkah untuk Peternak Lokal","PIKIRAN RAKYAT- Enam bulan sudah Program Makan Bergizi Gratis (MBG) berjalan di Kabupaten Rembang. SDN 1 Soditan, Kecamatan Lasem, Rembang, Jawa Tengah termasuk salah satu sekolah yang sejak awal peluncuran langsung merasakan manfaat program nasional ini. Pada pertengahan Agustus lalu, pelaksanaan MBG di SDN 1 Soditan berlangsung tertib dan penuh keceriaan. Sejak pagi, siswa berkumpul di halaman sekolah mengikuti pengajian rutin sebelum sesi makan bersama dimulai.Tepat pukul 07.15 WIB, mobil boks milik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tiba membawa makanan yang sudah ditata di piringstainless steel. Para guru bergotong-royong menurunkan dan menyiapkan hidangan di gazebo sekolah. Usai pengajian, makanan mulai dibagikan, lalu seluruh siswa bersama guru berdoa sebelum menyantap sarapan. Menu hari itu terdiri dari nasi, tempe, ikan lele, buah anggur, mentimun, dan kol. Hadirnya lauk ikan lele menjadi warna baru dalam variasi menu MBG, hasil perjuangan Pemkab Rembang melalui Dinas Kelautan dan Perikanan agar program ini sekaligus mendukung pembudidaya lele lokal. Siswa dari kelas I hingga VI terlihat menikmati sajian dengan penuh semangat. Bahkan murid kelas I sudah terbiasa memisahkan duri ikan lele secara mandiri. Setelah selesai makan, mereka mengumpulkan piring ke tempat yang telah ditentukan, lalu mencuci tangan dan berkumur menggunakan sabun dan air bersih. Salah seorang siswa kelas II, Nabila, mengaku senang dengan menu yang diterimanya di hari itu. Senang makan bersama teman-teman. Tadi (menunya) ada anggur, lele, tempe, sama nasi. Suka lele, sering makan di rumah, ujarnya polos. Program MBG di SDN 1 Soditan tak hanya memberi asupan gizi bagi anak-anak, tetapi juga menumbuhkan kebiasaan makan sehat, kebersamaan, dan kemandirian sejak dini. Baca Juga:Ada Sekolah di Jakbar Sajikan Burger dalam MBG, PCO: Banyak yang Minta Dampak dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) turut mendorong peningkatan konsumsi produk olahan ikan lokal di Kabupaten Rembang. Dua jenis produk unggulan, yakni bandeng presto dan bakso ikan, kini menjadi bagian rutin untuk menu yang disajikan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Kepala Bidang Bina Usaha dan Peningkatan Daya Saing Dinas Kelautan dan Perikanan (Dinlutkan) Rembang, Nurida Andante menjelaskan bahwa produk-produk yang direkomendasikan berasal dari unit pengolahan bersertifikat yang telah memenuhi standar kelayakan. Kalau ada masalah, kami bisa langsung telusuri dengan cepat karena semua mitra sudah terstandardisasi dan berada dalam pengawasan kami, ujarnya. Tidak hanya bandeng presto dan bakso ikan, variasi menu lain yang juga sedang didorong oleh Pemkab Rembang yakni produk olahan lokal, lele fillet. Nurida menyampaikan dukungan dari para pembudidaya lele untuk program ini untuk menjamin ketersediaan pasokan bahan baku. Untuk satu SPPG saja, kebutuhan lele bisa mencapai 350 kilogram. Itu jumlah yang besar, ucap Dante kepada tim Rembang Today. Untuk menjamin kualitas dan keamanan produk, Kepala Dapur Sehat turut turun langsung ke lokasi pengolahan guna menyaksikan proses produksi mulai dari pemilihan bahan hingga tahap pengemasan, semuanya sesuai dengan SOP yang ketat. Distribusi produk dilakukan melalui Koperasi Mitra Mina Lestari, yang telah ditunjuk sebagai mitra resmi MBG di Rembang. Skema ini dinilai lebih aman dari segi hukum dan administrasi karena seluruh transaksi dilakukan melalui koperasi, bukan langsung ke pelaku usaha. Dengan model ini, legalitas dan pertanggungjawaban jelas. Pemesanan dan pembayaran dikelola koperasi, kata Kepala Bidang Bina Usaha dan Peningkatan Daya Saing Dinas Kelautan dan Perikanan (Dinlutkan) Rembang. Setiap minggu, koperasi ini mampu menyuplai lebih dari 200 kilogram bakso ikan dan sekitar 1.500 ekor bandeng presto ke dua SPPG. Meski masih terbatas, kapasitas ini perlahan ditingkatkan untuk memenuhi kebutuhan seluruh SPPG yang akan beroperasi. Pemesanan harus dilakukan satu minggu sebelumnya karena mereka perlu waktu untuk produksi sesuai pesanan, jelasnya. Nurida menambahkan, kehadiran program MBG tak hanya menyehatkan pelajar, tetapi juga membuka peluang pasar baru bagi pelaku usaha olahan ikan di Rembang. Lonjakan permintaan ini diharapkan mampu menggerakkan roda ekonomi lokal, khususnya di sektor perikanan. Baca Juga:Menteri Wihaji Bakal Awasi MBG yang Tak Tepat Sasaran, Minta Tim Pendamping Keluarga Turun Tangan Menariknya, apa yang terjadi di Rembang saat ini telah disorot oeh Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Hafid pada 6 Januari 2025 lalu. Ketika meninjau lokasi distribusi MBG di Depok, Meutya menyarankan agar menu MBG dapat memenuhi potensi olahan lokal masing-masing daerah. ""Jadi Indonesia ini ragam masakannya juga banyak. Dari Sabang sampai Merauke. Kita enggak mau paksakan satu rasa untuk seluruh anak di Indonesia. Jadi memang ini salah satu yang kita dorong. Hal ini untuk mendorong kearifan lokal di daerah sesuai,"" ucap Meutya saat meninjau program MBG. Meski begitu, ia memastikan bahwa anggaran untuk setiap anak tetap sama, namun yang disesuaikan hanya menunya saja. Termasuk juga lidah anak-anaknya mungkin beda ya di daerah apa. Mereka lebih suka makan apa dan lain-lain,"" sambungnya. Usulan ini dapat menjadiwin-win solutionbagi anak-anak di daerah agar nutrisinya tetap terjamin sesuai dengan asta cita Presiden Prabowo. Pengusaha pangan lokal pun juga bisa tumbuh.*** *Artikel ini adalah peliputan jaringan Pikiran Rakyat, Rembang Today Berita PilihanMBG Diganti Jadi Makanan Mentah dan Camilan? BGN Klarifikasi1.861 SPPG untuk MBG Terbentuk hingga Juni 2025Pemkab Bogor Pastikan Percepat Program MBGPemerintah Tak Punya Uang Gratiskan Sekolah Swasta, tapi Anggaran MBG Makin TinggiTruk Bermuatan Peralatan MBG Alami Rem Blong, Tabrak Mobil dan Motor di Kolonel Masturi Berita PilihanMBG Diganti Jadi Makanan Mentah dan Camilan? BGN Klarifikasi1.861 SPPG untuk MBG Terbentuk hingga Juni 2025Pemkab Bogor Pastikan Percepat Program MBGPemerintah Tak Punya Uang Gratiskan Sekolah Swasta, tapi Anggaran MBG Makin TinggiTruk Bermuatan Peralatan MBG Alami Rem Blong, Tabrak Mobil dan Motor di Kolonel Masturi Berita Pilihan MBG Diganti Jadi Makanan Mentah dan Camilan? BGN Klarifikasi1.861 SPPG untuk MBG Terbentuk hingga Juni 2025Pemkab Bogor Pastikan Percepat Program MBGPemerintah Tak Punya Uang Gratiskan Sekolah Swasta, tapi Anggaran MBG Makin TinggiTruk Bermuatan Peralatan MBG Alami Rem Blong, Tabrak Mobil dan Motor di Kolonel Masturi MBG Diganti Jadi Makanan Mentah dan Camilan? BGN Klarifikasi MBG Diganti Jadi Makanan Mentah dan Camilan? BGN Klarifikasi MBG Diganti Jadi Makanan Mentah dan Camilan? BGN Klarifikasi MBG Diganti Jadi Makanan Mentah dan Camilan? BGN Klarifikasi 1.861 SPPG untuk MBG Terbentuk hingga Juni 2025 1.861 SPPG untuk MBG Terbentuk hingga Juni 2025 1.861 SPPG untuk MBG Terbentuk hingga Juni 2025 1.861 SPPG untuk MBG Terbentuk hingga Juni 2025 Pemkab Bogor Pastikan Percepat Program MBG Pemkab Bogor Pastikan Percepat Program MBG Pemkab Bogor Pastikan Percepat Program MBG Pemkab Bogor Pastikan Percepat Program MBG Pemerintah Tak Punya Uang Gratiskan Sekolah Swasta, tapi Anggaran MBG Makin Tinggi Pemerintah Tak Punya Uang Gratiskan Sekolah Swasta, tapi Anggaran MBG Makin Tinggi Pemerintah Tak Punya Uang Gratiskan Sekolah Swasta, tapi Anggaran MBG Makin Tinggi Pemerintah Tak Punya Uang Gratiskan Sekolah Swasta, tapi Anggaran MBG Makin Tinggi Truk Bermuatan Peralatan MBG Alami Rem Blong, Tabrak Mobil dan Motor di Kolonel Masturi Truk Bermuatan Peralatan MBG Alami Rem Blong, Tabrak Mobil dan Motor di Kolonel Masturi Truk Bermuatan Peralatan MBG Alami Rem Blong, Tabrak Mobil dan Motor di Kolonel Masturi Truk Bermuatan Peralatan MBG Alami Rem Blong, Tabrak Mobil dan Motor di Kolonel Masturi",Tim PRMN 06,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/750x500/photo/2025/05/20/4183372456.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019639953/lele-jadi-andalan-menu-mbg-di-rembang-bawa-berkah-untuk-peternak-lokal?page=all,77b13f154e652af7f9f24591b40aca1cd92a2fab07c2e377831443c868e0ea7a,2025-11-13 20:28:06.314 1268,okezone,mbg,2025-05-07 21:09:03,36 Orang Diduga Keracunan MBG di Bina Insani Kota Bogor,"BOGOR - Sejumlah siswa dan guru diduga keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bosowa Bina Insani, Kota Bogor, Jawa Barat. Mereka sudah mendapatkan penanganan medis dan masih diselidiki penyebab utamanya. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan, dari hasil penelusuran Penyelidikan Epidemiologi (PE), kasus pertama terjadi sekira pukul 15.00 WIB pada Selasa 6 Mei 2025. ""Diduga disebabkan oleh makanan yang disajikan kemarin (Selasa),"" kata Retno dalam keterangan tertulisnya, Rabu (7/5/2025). Menindaklanjuti laporan tersebut, pihaknya melakukan PE untuk memastikan jumlah korban. Selain itu, melakukan pemeriksaan terhadap sampel makanan dan kondisi dapur penyedia makanan. ""Data sementara, tercatat 36 orang yang mengalami keluhan, sebagian besar diare ringan, gejala lainnya mual, muntah dan demam,"" jelasnya. Dari jumlah tersebut, 12 orang sempat mendapatkan perawatan rumah sakit. Namun, saat ini masih terdapat 5 orang yang dirawat inap dan 7 orang lainnya sudah mendapatkan pengobatan dan diperbolehkan pulang karena kondisinya membaik. ""Untuk 24 orang lainnya yang tidak mendapatkan perawatan rumah sakit, telah diberikan obat sesuai gejala oleh dokter jaga Unit Kesehatan Sekolah (UKS) di Sekolah Bina Insani,"" terangnya. Selanjutnya, melakukan pengambilan sampel makanan untuk diperiksa dilaboratorium. Hasil pemeriksaan laboratorium diperkirakan keluar dalam beberapa hari ke depan. ""Pemantauan juga dilakukan terhadap proses pengolahan makanan di dapur penyedia untuk memastikan keamanan pangan,"" ungkapnya. Dari dapur yang sama, menyediakan 2.977 porsi makanan yang didistribusikan ke 13 sekolah. Tetapi, hingga pukul 17.00 WIB belum ditemukan laporan adanya kasus serupa dari sekolah lain. ""Sesuai arahan Wali Kota Bogor, Dinas Kesehatan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan memantau 12 sekolah lainnya apabila terdapat kasus tambahan dan memastikan semua kasus ditangani dengan baik. Dinas Kesehatan terus berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk melakukan pendataan tambahan terhadap kemungkinan pasien baru,"" pungkasnya. BOGOR - Sejumlah siswa dan guru diduga keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bosowa Bina Insani, Kota Bogor, Jawa Barat. Mereka sudah mendapatkan penanganan medis dan masih diselidiki penyebab utamanya. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor Sri Nowo Retno mengatakan, dari hasil penelusuran Penyelidikan Epidemiologi (PE), kasus pertama terjadi sekira pukul 15.00 WIB pada Selasa 6 Mei 2025. ""Diduga disebabkan oleh makanan yang disajikan kemarin (Selasa),"" kata Retno dalam keterangan tertulisnya, Rabu (7/5/2025). Menindaklanjuti laporan tersebut, pihaknya melakukan PE untuk memastikan jumlah korban. Selain itu, melakukan pemeriksaan terhadap sampel makanan dan kondisi dapur penyedia makanan. ""Data sementara, tercatat 36 orang yang mengalami keluhan, sebagian besar diare ringan, gejala lainnya mual, muntah dan demam,"" jelasnya. Dari jumlah tersebut, 12 orang sempat mendapatkan perawatan rumah sakit. Namun, saat ini masih terdapat 5 orang yang dirawat inap dan 7 orang lainnya sudah mendapatkan pengobatan dan diperbolehkan pulang karena kondisinya membaik. ""Untuk 24 orang lainnya yang tidak mendapatkan perawatan rumah sakit, telah diberikan obat sesuai gejala oleh dokter jaga Unit Kesehatan Sekolah (UKS) di Sekolah Bina Insani,"" terangnya. Selanjutnya, melakukan pengambilan sampel makanan untuk diperiksa dilaboratorium. Hasil pemeriksaan laboratorium diperkirakan keluar dalam beberapa hari ke depan. ""Pemantauan juga dilakukan terhadap proses pengolahan makanan di dapur penyedia untuk memastikan keamanan pangan,"" ungkapnya. Dari dapur yang sama, menyediakan 2.977 porsi makanan yang didistribusikan ke 13 sekolah. Tetapi, hingga pukul 17.00 WIB belum ditemukan laporan adanya kasus serupa dari sekolah lain. ""Sesuai arahan Wali Kota Bogor, Dinas Kesehatan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan memantau 12 sekolah lainnya apabila terdapat kasus tambahan dan memastikan semua kasus ditangani dengan baik. Dinas Kesehatan terus berkoordinasi dengan pihak sekolah untuk melakukan pendataan tambahan terhadap kemungkinan pasien baru,"" pungkasnya. (Arief Setyadi )",Putra Ramadhani Astyawan,https://img.okezone.com/content/2025/05/07/338/3137184/makan_bergizi_gratis-cEBj_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/05/07/338/3137184/36-orang-diduga-keracunan-mbg-di-bina-insani-kota-bogor?page=all,9b7c2fe89723eea7c4278414a5cacb1abdce6b4484957b4b27364f8d09179ef3,2025-11-13 20:28:09.093 1269,kompas,mbg,2025-10-15 10:21:16,"""MBG"" di Singapura Mulai 2026, Sediakan Sekitar 90 Pilihan Menu Tiap Semester","KOMPAS.com- Mulai Januari 2026 sebanyak 13 sekolah terutama Sekolah Dasar di Singapura akan menerapkan model dapur terpusat untuk kantin sekolah mereka.Inisiatif ini merupakan kelanjutan dari uji coba tahun 2022 diSekolahMenengah Yusof Ishak, yang dikelola oleh perusahaan katering Sats.Kementerian PendidikanSingapura(MOE) mengatakan bahwa sebagian besar sekolah saat ini memiliki cukup kios kantin.Namun beberapa sekolah juga merasa semakin sulit untuk menarik minat pedagang untuk mengisi kios yang kosong, bahkan dengan harga sewa yang rendah.Baca juga:Tips Pertolongan Pertama Jika Siswa Keracunan MBG Menurut Gubes UGM Sekolah juga menghadapi persaingan untuk mendapatkan pedagang kaki lima dari pusat jajanan, pusat jajanan kaki lima, dan rumah makan umum lainnya, yang melayani basis pelanggan yang lebih besar, kata pihak MOE, dikutip dari CNA, Rabu (15/10/2025).Tiga perusahaan katering yakni Chang Cheng Holdings, Gourmetz dan Wilmar telah ditunjuk untuk menjadi pengelola dapur ini.MOE yang menetapkan pedoman batas harga makanan di sekolah. Dengan demikian, ketiga perusahaan katering mematok harga antara 1,80 sampai 4 dolar Singapura (Rp 23.000 hingga Rp 51.000) per porsi.Menu dapur terpusat di SingapuraMenu harian terdiri dari tujuh makanan lengkap, dua makanan ringan, dan dua camilan. Sekitar 90 pilihan menu tersedia setiap semester. Termasuk hidangan lokal seperti nasi lemak, internasional, hingga vegetarian.Menu yang disajikan berdasar pada pedoman Badan Promosi Kesehatan (HPB).Pengelola katering tidak boleh menyajikan makanan yang digoreng. Harus menggunakan nasi gandum utuh serta bahan-bahan pilihan yang lebih sehat.Makaroni dan spageti gandum utuh dapat digunakan. Makanan akan disajikan dalam nampan agar dapat digunakan kembali, dengan sekat bagian untuk karbohidrat, protein, dan 50 gram sayuran.Baca juga:Pakar UGM: Deteksi Kelayakan MBG Tidak Semestinya Dibebankan ke Guru atau SiswaDirektur Pelaksana Gourmetz, Desmond Chin mengatakan, nasi ayam tanpa tulang dan kulit akan menjadi makanan pokok sehari-hari. Karena ada beberapa anak yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan atau preferensi mereka, hanya makan nasi ayam.""Kami memikirkan jenis sayuran apa yang akan digunakan. Sebenarnya, banyak anak-anak tidak punya selera yang tinggi, malah, keakraban itu justru membuat nyaman,"" kata Bapak Desmond Chin, dilansir CNA.Untuk bento, akan berisi porsi biji-bijian utuh (wholegrains), sayuran, protein, dan buah. Kepala operasi Chang Cheng Holdings, Haw Kian Siong mengatakan seorang ahli gizi akan bekerja dengan para koki untuk menemukan cara membuat sayuran menarik bagi anak-anak. KOMPAS.com- Mulai Januari 2026 sebanyak 13 sekolah terutama Sekolah Dasar di Singapura akan menerapkan model dapur terpusat untuk kantin sekolah mereka. Inisiatif ini merupakan kelanjutan dari uji coba tahun 2022 diSekolahMenengah Yusof Ishak, yang dikelola oleh perusahaan katering Sats. Kementerian PendidikanSingapura(MOE) mengatakan bahwa sebagian besar sekolah saat ini memiliki cukup kios kantin. Namun beberapa sekolah juga merasa semakin sulit untuk menarik minat pedagang untuk mengisi kios yang kosong, bahkan dengan harga sewa yang rendah. Baca juga:Tips Pertolongan Pertama Jika Siswa Keracunan MBG Menurut Gubes UGM Sekolah juga menghadapi persaingan untuk mendapatkan pedagang kaki lima dari pusat jajanan, pusat jajanan kaki lima, dan rumah makan umum lainnya, yang melayani basis pelanggan yang lebih besar, kata pihak MOE, dikutip dari CNA, Rabu (15/10/2025). Tiga perusahaan katering yakni Chang Cheng Holdings, Gourmetz dan Wilmar telah ditunjuk untuk menjadi pengelola dapur ini. MOE yang menetapkan pedoman batas harga makanan di sekolah. Dengan demikian, ketiga perusahaan katering mematok harga antara 1,80 sampai 4 dolar Singapura (Rp 23.000 hingga Rp 51.000) per porsi. Menu dapur terpusat di Singapura Menu harian terdiri dari tujuh makanan lengkap, dua makanan ringan, dan dua camilan. Sekitar 90 pilihan menu tersedia setiap semester. Termasuk hidangan lokal seperti nasi lemak, internasional, hingga vegetarian. Menu yang disajikan berdasar pada pedoman Badan Promosi Kesehatan (HPB). Pengelola katering tidak boleh menyajikan makanan yang digoreng. Harus menggunakan nasi gandum utuh serta bahan-bahan pilihan yang lebih sehat. Makaroni dan spageti gandum utuh dapat digunakan. Makanan akan disajikan dalam nampan agar dapat digunakan kembali, dengan sekat bagian untuk karbohidrat, protein, dan 50 gram sayuran. Baca juga:Pakar UGM: Deteksi Kelayakan MBG Tidak Semestinya Dibebankan ke Guru atau Siswa Direktur Pelaksana Gourmetz, Desmond Chin mengatakan, nasi ayam tanpa tulang dan kulit akan menjadi makanan pokok sehari-hari. Karena ada beberapa anak yang disebabkan oleh pengaruh lingkungan atau preferensi mereka, hanya makan nasi ayam. ""Kami memikirkan jenis sayuran apa yang akan digunakan. Sebenarnya, banyak anak-anak tidak punya selera yang tinggi, malah, keakraban itu justru membuat nyaman,"" kata Bapak Desmond Chin, dilansir CNA. Untuk bento, akan berisi porsi biji-bijian utuh (wholegrains), sayuran, protein, dan buah. Kepala operasi Chang Cheng Holdings, Haw Kian Siong mengatakan seorang ahli gizi akan bekerja dengan para koki untuk menemukan cara membuat sayuran menarik bagi anak-anak.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/am2phhe23d0YCZ6eSHTcNllThh0=/381x191:1917x1215/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775dc18fcf.png,0,-0,1)/data/photo/2025/03/12/67d10bab6f0b8.jpg",https://www.kompas.com/edu/read/2025/10/15/102116871/mbg-di-singapura-mulai-2026-sediakan-sekitar-90-pilihan-menu-tiap-semester,56f719505ec096b2f0baa98555e656136f8f32f7b7c34981edc6045483faa401,2025-11-13 20:28:10.924 1300,kompas,mbg,2025-10-14 15:31:54,"Tiga Hari Naik Rp 3.000, Harga Telur di Kuningan Sentuh Rp 32.000 Per Kg Imbas MBG","KUNINGAN, KOMPAS.com- Harga telur ayam ras di Pasar Kepuh, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, melonjak tajam sejak awal pekan ini. Dalam hitungan hari, harga naik hingga Rp 3.000 per kilogram sehingga membuat pedagang dan warga harus menyesuaikan pola belanja mereka.PantauanKompas.comdi Pasar Kepuh,harga telurayam ras kini dijual antara Rp 31.000 hingga Rp 32.000 per kilogram. Padahal, akhir pekan lalu harga masih berada di kisaran Rp 28.000 Rp 29.000 per kilogram.Lonjakan harga dalam waktu singkat ini disebut terjadi akibat meningkatnya permintaan dari programMakan Bergizi Gratis(MBG) yang menggunakan telur sebagai menu utama.Sarki, salah satu pedagang telur dansembakodi Pasar Kepuh, mengatakan kenaikan harga terjadi mendadak sejak Sabtu hingga Selasa.""Harga sekarang Rp 32.000, Kamis-Jumat masih jual Rp 28.000 29.000 per kilogram. Tiga hari ini langsung naik, sebabnya dipakai orang untukngirimke sekolah (program MBG) kebanyakan itu sekarang,"" kata Sarki saat ditemui Kompas.com di Pasar Kepuh, Selasa (14/10/2025).Baca juga:Harga Telur Ayam Naik di 175 Kabupaten dan Kota, Tembus Rp 31.000 Per KgImbas MBGKompas.com/ MUHAMAD SYAHRI ROMDHONDede, Warga Kecamatan Kuningan Kabupaten Kuningan Jawa Barat membeli telur di warung Sarki, di Pasar Kepuh Pada Selasa (14/10/2025) siang. Dia membeli setengah kilogram karena harga yang sedang naik tinggi.Akibat permintaan tinggi dari program MBG, pasokan telur ke pedagang menurun. Biasanya pedagang menerima 50 hingga 75 kilogram per hari, kini hanya sekitar 30 kilogram. Kondisi itu membuat sejumlah lapak di Pasar Kepuh kekurangan stok.Di sisi lain, warga mulai mengeluhkan kenaikan harga yang terjadi dalam waktu singkat. Banyak yang kini membeli telur dalam jumlah lebih sedikit dari biasanya karena harga dinilai terlalu tinggi untuk kebutuhan rumah tangga.Dede, warga KecamatanKuningan, mengaku menurunkan pembelian telur dari 1 kilogram menjadi setengah kilogram.""Belanja, telur, minyak goreng dan kacang tanah lainnya, harga telur naik terus, mahal, saya biasa beli 1 kilogram, sekarang 1/2 kilogram saja, Rp 17.000-an,"" kata Dede saat ditemuiKompas.comdi warung Sarki, Selasa (14/10/2025).Baca juga:Harga Telur di Ambon Rp 3.000 Per Butir, Warga: Hidup Semakin Susah...Para pedagang mengaku terdampak karena kenaikan harga ini. Mereka harus menambah modal pembelian dari peternak atau pemasok, sementara pendapatan tidak ikut naik.Arisman, petugas Pasar Kepuh dari Dinas Perdagangan Kabupaten Kuningan, mencatat kenaikan harga telur terjadi merata di hampir seluruh warung dan kios. Kenaikan ini disebut sebagai lonjakan tertinggi selama beberapa bulan terakhir.""Harga telur merata di angka Rp 31.000 32.000, tidak ada yang di bawah Rp 30.000. Cukup tinggi di akhir-akhir ini, sebabnya karena banyak telur dibeli untuk program MBG karena kebutuhannya banyak,"" kata Aris saat ditemuiKompas.comdi pasar, Selasa (14/10/2025).Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KUNINGAN, KOMPAS.com- Harga telur ayam ras di Pasar Kepuh, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, melonjak tajam sejak awal pekan ini. Dalam hitungan hari, harga naik hingga Rp 3.000 per kilogram sehingga membuat pedagang dan warga harus menyesuaikan pola belanja mereka. PantauanKompas.comdi Pasar Kepuh,harga telurayam ras kini dijual antara Rp 31.000 hingga Rp 32.000 per kilogram. Padahal, akhir pekan lalu harga masih berada di kisaran Rp 28.000 Rp 29.000 per kilogram. Lonjakan harga dalam waktu singkat ini disebut terjadi akibat meningkatnya permintaan dari programMakan Bergizi Gratis(MBG) yang menggunakan telur sebagai menu utama. Sarki, salah satu pedagang telur dansembakodi Pasar Kepuh, mengatakan kenaikan harga terjadi mendadak sejak Sabtu hingga Selasa. ""Harga sekarang Rp 32.000, Kamis-Jumat masih jual Rp 28.000 29.000 per kilogram. Tiga hari ini langsung naik, sebabnya dipakai orang untukngirimke sekolah (program MBG) kebanyakan itu sekarang,"" kata Sarki saat ditemui Kompas.com di Pasar Kepuh, Selasa (14/10/2025). Baca juga:Harga Telur Ayam Naik di 175 Kabupaten dan Kota, Tembus Rp 31.000 Per Kg Kompas.com/ MUHAMAD SYAHRI ROMDHONDede, Warga Kecamatan Kuningan Kabupaten Kuningan Jawa Barat membeli telur di warung Sarki, di Pasar Kepuh Pada Selasa (14/10/2025) siang. Dia membeli setengah kilogram karena harga yang sedang naik tinggi. Kompas.com/ MUHAMAD SYAHRI ROMDHONDede, Warga Kecamatan Kuningan Kabupaten Kuningan Jawa Barat membeli telur di warung Sarki, di Pasar Kepuh Pada Selasa (14/10/2025) siang. Dia membeli setengah kilogram karena harga yang sedang naik tinggi. Akibat permintaan tinggi dari program MBG, pasokan telur ke pedagang menurun. Biasanya pedagang menerima 50 hingga 75 kilogram per hari, kini hanya sekitar 30 kilogram. Kondisi itu membuat sejumlah lapak di Pasar Kepuh kekurangan stok. Di sisi lain, warga mulai mengeluhkan kenaikan harga yang terjadi dalam waktu singkat. Banyak yang kini membeli telur dalam jumlah lebih sedikit dari biasanya karena harga dinilai terlalu tinggi untuk kebutuhan rumah tangga. Dede, warga KecamatanKuningan, mengaku menurunkan pembelian telur dari 1 kilogram menjadi setengah kilogram. ""Belanja, telur, minyak goreng dan kacang tanah lainnya, harga telur naik terus, mahal, saya biasa beli 1 kilogram, sekarang 1/2 kilogram saja, Rp 17.000-an,"" kata Dede saat ditemuiKompas.comdi warung Sarki, Selasa (14/10/2025). Baca juga:Harga Telur di Ambon Rp 3.000 Per Butir, Warga: Hidup Semakin Susah... Para pedagang mengaku terdampak karena kenaikan harga ini. Mereka harus menambah modal pembelian dari peternak atau pemasok, sementara pendapatan tidak ikut naik. Arisman, petugas Pasar Kepuh dari Dinas Perdagangan Kabupaten Kuningan, mencatat kenaikan harga telur terjadi merata di hampir seluruh warung dan kios. Kenaikan ini disebut sebagai lonjakan tertinggi selama beberapa bulan terakhir. ""Harga telur merata di angka Rp 31.000 32.000, tidak ada yang di bawah Rp 30.000. Cukup tinggi di akhir-akhir ini, sebabnya karena banyak telur dibeli untuk program MBG karena kebutuhannya banyak,"" kata Aris saat ditemuiKompas.comdi pasar, Selasa (14/10/2025).",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/K6-bLn23GP_i-dmwXFHIjBgvXPc=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/14/68ee01d26560f.jpg",https://bandung.kompas.com/read/2025/10/14/153154578/tiga-hari-naik-rp-3000-harga-telur-di-kuningan-sentuh-rp-32000-per-kg-imbas,f375139879e77399917bb679668e97e49d93c3e949cfec300f9b467efa804563,2025-11-13 20:29:56.767 1318,kompas,mbg,2025-10-13 16:59:11,Dapur MBG Palopo Jadi Harapan Baru Warga: Kami Bangga Bisa Melayani Anak Sekolah,"PALOPO, KOMPAS.com Saat kebanyakan warga masih terlelap, aroma masakan sudah mulai menyeruak dari sebuah dapur besar di kawasan Songka, Kecamatan Wara Selatan, Kota Palopo, Sulawesi Selatan.Di sinilahHadijah(40) dan rekan-rekannya memulai hari lebih awal dari siapa pun, menyiapkan ribuan porsi makanan untuk anak-anak sekolah. Awalnya kami mulai jam 03.00 dini hari. Dulu belum terlalu tahu situasinya, jadi sambil belajar. Sekarang sudah paham ritmenya. Alhamdulillah, kami bisa mulai jam 04.00, kadang kalau agak longgar, setengah 5, kata Hadijah, koordinator pemorsian dapurMBGSongka, sembari tersenyum lelah saat dikonfirmasi, Senin (13/10/2025).Bagi Hadijah dan timnya, pagi adalah waktu tersibuk.Mereka berpacu dengan waktu agar ribuan boks makanan siap diantar sebelum pukul delapan.Baca juga:Hasil Uji Lab Ungkap Makanan Program MBG di Banyumas Tercemar Bakteri E Coli Biasanya sebelum jam 8 atau jam 9 pagi kami sudah siap. Karena jam 8 itu sudah harus dikirim untuk anak-anak TK, PAUD, dan SD kelas 1 sampai 3. Itu porsi kecil, ucapnya.Di dapur itu, sebanyak 10 orang bertugas memorsikan makanan, dua orang pengikat, dan delapan pemorsi.Mereka bekerja di bawah koordinasi Hadijah, memastikan setiap kotak nasi tertata rapi, bersih, dan sesuai takaran. Alhamdulillah, dengan adanya MBG, terbuka lapangan pekerjaan untuk kami, para ibu-ibu. Di sini juga ada anak-anak kuliah yang ikut bantu. Yang tadinya menganggur, sekarang punya kerjaan, ucapnya.Banting Setir dari Kantor NotarisSebelum bergabung di MBG, Hadijah bekerja di kantor notaris. Namun, ia memutuskan berhenti setelah sang ayah sakit dan kemudian meninggal dunia. Saya sempat nganggur setahun, baru kemudian diterima di dapur MBG. Alhamdulillah, sekarang sudah ada penghasilan tetap. Hidup juga terasa lebih baik, ujarnya.Selain membantu ekonomi keluarga, pekerjaan ini juga membuat Hadijah bisa bekerja berdekatan dengan suaminya. Suami saya juga kerja di sini, sebagai distributor. Jadi aman, tenang, dan damai. Urusan keluarga tidak terganggu, ungkapnya.Pesan Lucu dalam Ompreng: Besok Burger, ya!Dari ribuan kotak nasi yang mereka siapkan, ternyata ada kisah-kisah kecil yang membuatdapur MBG Songkaselalu hangat dan penuh tawa.Hadijah menceritakan bagaimana para pekerja kerap menemukan pesan lucu di wadah bekas makanan yang dikembalikan dari sekolah.Baca juga:Setahun Program MBG di SDN 07 Pulogebang, Berat Badan Siswa Naik dan Lebih Aktif BelajarBGNPemandangan berbeda tampak terlihat di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pasir Putih, Sawangan, Depok, yang diresmikan pada Sabtu (11/10/2025). PALOPO, KOMPAS.com Saat kebanyakan warga masih terlelap, aroma masakan sudah mulai menyeruak dari sebuah dapur besar di kawasan Songka, Kecamatan Wara Selatan, Kota Palopo, Sulawesi Selatan. Di sinilahHadijah(40) dan rekan-rekannya memulai hari lebih awal dari siapa pun, menyiapkan ribuan porsi makanan untuk anak-anak sekolah. Awalnya kami mulai jam 03.00 dini hari. Dulu belum terlalu tahu situasinya, jadi sambil belajar. Sekarang sudah paham ritmenya. Alhamdulillah, kami bisa mulai jam 04.00, kadang kalau agak longgar, setengah 5, kata Hadijah, koordinator pemorsian dapurMBGSongka, sembari tersenyum lelah saat dikonfirmasi, Senin (13/10/2025). Bagi Hadijah dan timnya, pagi adalah waktu tersibuk. Mereka berpacu dengan waktu agar ribuan boks makanan siap diantar sebelum pukul delapan. Baca juga:Hasil Uji Lab Ungkap Makanan Program MBG di Banyumas Tercemar Bakteri E Coli Biasanya sebelum jam 8 atau jam 9 pagi kami sudah siap. Karena jam 8 itu sudah harus dikirim untuk anak-anak TK, PAUD, dan SD kelas 1 sampai 3. Itu porsi kecil, ucapnya. Di dapur itu, sebanyak 10 orang bertugas memorsikan makanan, dua orang pengikat, dan delapan pemorsi. Mereka bekerja di bawah koordinasi Hadijah, memastikan setiap kotak nasi tertata rapi, bersih, dan sesuai takaran. Alhamdulillah, dengan adanya MBG, terbuka lapangan pekerjaan untuk kami, para ibu-ibu. Di sini juga ada anak-anak kuliah yang ikut bantu. Yang tadinya menganggur, sekarang punya kerjaan, ucapnya. Sebelum bergabung di MBG, Hadijah bekerja di kantor notaris. Namun, ia memutuskan berhenti setelah sang ayah sakit dan kemudian meninggal dunia. Saya sempat nganggur setahun, baru kemudian diterima di dapur MBG. Alhamdulillah, sekarang sudah ada penghasilan tetap. Hidup juga terasa lebih baik, ujarnya. Selain membantu ekonomi keluarga, pekerjaan ini juga membuat Hadijah bisa bekerja berdekatan dengan suaminya. Suami saya juga kerja di sini, sebagai distributor. Jadi aman, tenang, dan damai. Urusan keluarga tidak terganggu, ungkapnya. Dari ribuan kotak nasi yang mereka siapkan, ternyata ada kisah-kisah kecil yang membuatdapur MBG Songkaselalu hangat dan penuh tawa. Hadijah menceritakan bagaimana para pekerja kerap menemukan pesan lucu di wadah bekas makanan yang dikembalikan dari sekolah. Baca juga:Setahun Program MBG di SDN 07 Pulogebang, Berat Badan Siswa Naik dan Lebih Aktif Belajar BGNPemandangan berbeda tampak terlihat di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pasir Putih, Sawangan, Depok, yang diresmikan pada Sabtu (11/10/2025). BGNPemandangan berbeda tampak terlihat di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pasir Putih, Sawangan, Depok, yang diresmikan pada Sabtu (11/10/2025).",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/XZhsLXk6-PI0dQaR_hzy3zWdwrw=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/13/68ecb7ab755a8.jpg",https://makassar.kompas.com/read/2025/10/13/165911978/dapur-mbg-palopo-jadi-harapan-baru-warga-kami-bangga-bisa-melayani-anak,531fdca81a8a7384860c128f1a5ca809eac221c7df482d830852c5b8a9cf179c,2025-11-13 20:31:20.432 1270,detik,mbg,2025-11-03 09:29:00,"Dorong Percepatan Program MBG, Polda Riau Kebut Operasional 15 Dapur SPPG","Kepolisian Daerah (Polda) Riau terus berkomitmen mendukung percepatan program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG). Hingga saat ini, Polda Riau telah memiliki sebanyak 15 Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), 9 di antaranya telah beroperasi penuh. ""Sampai saat ini kami memiliki 15 Dapur SPPG, Polda ada 2, ditambah Brimob 1 dan 12 di masing-masing polres. Jadi total ada 15 Dapur SPPG,"" ujar Penata Kebijakan Kapolri Madya (PKKM) Polda Riau selaku Kaposko MBG Polda Riau, Kombes Bahtiar Alponso, kepada wartawan di Kota Pekanbaru, Senin (3/11/2025). Tahap pertama, Polda Riau telah mendirikan Dapur SPPG Polda Riau I di Jalan Guru, Payung Sekaki, Kota Pekanbaru. Dapur SPPG Polda Riau I telah beroperasi dengan total penerima manfaat 3.000-4.000 siswa. Polda Riau juga baru-baru ini telah meresmikan Dapur SPPG Polda Riau II dan Dapur SPPG Satuan Brimob Polda Riau. Kemudian, 6 Dapur SPPG lainnya ada di 6 polres jajaran Polda Riau dan telah beroperasi penuh. ""Dari 15 ini sudah beroperasional 9 dapur. Dari 15 ini kita totalkan penerima manfaat 51.145 orang,"" katanya. Sasaran penerima manfaat Dapur SPPG ini mulai dari anak-anak di tingkat Playgroup/Kelompok Bermain, Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), balita, ibu-ibu menyusui dan ibu hamil. Kombes Bahtiar menyampaikan Polda Riau bekerja sama dengan Yayasan Kemala Bhayangkari dan sejumlah mitra dalam rangka percepatan program MBG ini. Kaposko MBG Polda Riau ini menyampaikan 6 Dapur SPPG lainnya segera beroperasi dan saat ini tengah pembuatan virtual account . ""Kami terus berkomitmen untuk ikut menyukseskan program ini dengan pendirian Dapur SPPG. Dari 15 ini ada 6 sedang pembuatan VA, insyaallah bulan depan operasional Dapur SPPG Polres Polres Inhu,"" pungkasnya. Lihat juga Video: Kapolda Riau Resmikan SPPG Rohul, Pastikan MBG Aman-Berkualitas",Mei Amelia R -detikNews,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/10/29/sppg-polda-riau-serap-warga-lokal-sebagai-tenaga-kerja-1761722340621_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://news.detik.com/melindungi-tuah-marwah/d-8191122/dorong-percepatan-program-mbg-polda-riau-kebut-operasional-15-dapur-sppg,a11f98d4e627b92dfd7ed7efe5773ce2a492db0c760622e8e8d32fd34f06b5c1,2025-11-13 20:28:14.821 1271,pikiranrakyat,mbg,2025-08-29 07:33:00,"Isu Omprengan Mengandung Babi Meresahkan, Penyedia MBG Majalengka Minta Uji Lab","PIKIRAN RAKYAT -Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Majalengka terganggu akibat isu tentang omprengan yang dikabarkan mengandung lemak babi, yang menimbulkan kekhawatiran di masyarakat. Oleh karena itu, pihak terkait seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) atau Kementerian Agama diminta untuk melakukan uji laboratorium terhadap omprengan atau wadah yang digunakan dalam penyediaan makan untuk program MBG. Galih Prasetya, salah seorang penyedia MBG di Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka, menyatakan bahwa pemberitaan yang tersebar di berbagai media dan media sosial cukup mengganggu dan meresahkan masyarakat. Mereka khawatir omprengan, wadah makanan berbahan stainless steel tersebut, menjadi tidak halal untuk digunakan, yang berdampak langsung pada penyedia MBG. Sekarang belum ada yang komplain, namun isu tersebut terus muncul di Masyarakat, ini sangat mengganggu, makanya kami harap omprengan bisa diuji lab oleh pihak berwenang, ungkap Galih. Menurut Galih, sebenarnya SPPG hanya diberikan petunjuk teknis terkait omprengan oleh Badan Gizi Nasional yang mengharuskan penggunaan stainless steel 304, yang sudah diterapkan oleh perusahaannya. Untuk makanan seperti tahu, memang harus ada izin dari BPOM yang menyatakan bahwa tahu tersebut halal untuk dikonsumsi. Baca Juga:Belasan Murid SD di Cilengkrang Kabupaten Bandung Diduga Keracunan, Alami Mual dan Muntah Setelah Makan MBG Perusahaannya menyediakan MBG di tiga desa/kelurahan, yaitu Cigasong, Tenjolayar, Simpeureum, dan Tajur. Hal serupa juga disampaikan oleh Waskana, penyedia MBG lainnya, yang berharap agar pemerintah memberikan penjelasan yang jelas mengenai isu omprengan yang dikabarkan mengandung lemak babi, agar dapat menenangkan masyarakat. Ini bisa liar dipolitisasi pihak tidak bertanggungjawab, ungkapnya. Asep Sukarno penyedia MBG di Kelurahan Majalengka Kulon mengatakan, omprengan mengandung lemak babi baru mengetahui dari siaran televisi. Hanya dia meyakini kalau omprtengan yang tersedia di perusahaan adalah halal, semua bahan sesuai petunjuk teknis dan yang disyaratkan oleh BGN.*** Berita PilihanAnggota Komisi X DPR RI Bilang, Anggaran Rp 335 Triliun untuk MBG dari Dana Pendidikan Perlu Ditinjau UlangJPPI: Alokasi Anggaran Pendidikan dalam RAPBN 2026 yang Berikan 44 Persen untuk MBG, Tabrak KonstitusiProgram MBG Jangkau 20 Juta Penerima, Pemerintah Harus Serius Jawab Berbagai Keluhan Berita PilihanAnggota Komisi X DPR RI Bilang, Anggaran Rp 335 Triliun untuk MBG dari Dana Pendidikan Perlu Ditinjau UlangJPPI: Alokasi Anggaran Pendidikan dalam RAPBN 2026 yang Berikan 44 Persen untuk MBG, Tabrak KonstitusiProgram MBG Jangkau 20 Juta Penerima, Pemerintah Harus Serius Jawab Berbagai Keluhan Berita Pilihan Anggota Komisi X DPR RI Bilang, Anggaran Rp 335 Triliun untuk MBG dari Dana Pendidikan Perlu Ditinjau UlangJPPI: Alokasi Anggaran Pendidikan dalam RAPBN 2026 yang Berikan 44 Persen untuk MBG, Tabrak KonstitusiProgram MBG Jangkau 20 Juta Penerima, Pemerintah Harus Serius Jawab Berbagai Keluhan Anggota Komisi X DPR RI Bilang, Anggaran Rp 335 Triliun untuk MBG dari Dana Pendidikan Perlu Ditinjau Ulang Anggota Komisi X DPR RI Bilang, Anggaran Rp 335 Triliun untuk MBG dari Dana Pendidikan Perlu Ditinjau Ulang Anggota Komisi X DPR RI Bilang, Anggaran Rp 335 Triliun untuk MBG dari Dana Pendidikan Perlu Ditinjau Ulang Anggota Komisi X DPR RI Bilang, Anggaran Rp 335 Triliun untuk MBG dari Dana Pendidikan Perlu Ditinjau Ulang JPPI: Alokasi Anggaran Pendidikan dalam RAPBN 2026 yang Berikan 44 Persen untuk MBG, Tabrak Konstitusi JPPI: Alokasi Anggaran Pendidikan dalam RAPBN 2026 yang Berikan 44 Persen untuk MBG, Tabrak Konstitusi JPPI: Alokasi Anggaran Pendidikan dalam RAPBN 2026 yang Berikan 44 Persen untuk MBG, Tabrak Konstitusi JPPI: Alokasi Anggaran Pendidikan dalam RAPBN 2026 yang Berikan 44 Persen untuk MBG, Tabrak Konstitusi Program MBG Jangkau 20 Juta Penerima, Pemerintah Harus Serius Jawab Berbagai Keluhan Program MBG Jangkau 20 Juta Penerima, Pemerintah Harus Serius Jawab Berbagai Keluhan Program MBG Jangkau 20 Juta Penerima, Pemerintah Harus Serius Jawab Berbagai Keluhan Program MBG Jangkau 20 Juta Penerima, Pemerintah Harus Serius Jawab Berbagai Keluhan",Tati Purnawati (Kabar Cirebon),https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/15/3816243735.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019607773/isu-omprengan-mengandung-babi-meresahkan-penyedia-mbg-majalengka-minta-uji-lab?page=all,2b28dc90e434027afe69535479d2f24d6fa6d52b09fa588a6e99bcce9c3b3bc9,2025-11-13 20:28:17.065 1272,okezone,mbg,2025-05-07 19:28:23,Kepala BGN Bilang Bill Gates Terkesan dengan Program MBG,"JAKARTA - Bill Gates yang merupakan tokoh filantropi dunia sekaligus pendiri Microsoft mengapresiasi dan terkesan dengan program Makan Bergizi Gratis ( MBG ). Hal itu setelah meninjau pelaksanaan Program di SDN 03 Jati, Pulogadung, Jakarta, Rabu (7/5/2025). ""Alhamdulillah hari ini presiden menerima kunjungan dari Bill Gates yang keliatannya ada beberapa agenda yang dilakukan terutama terkait dengan kesehatan dan sekalian meninjau program pelaksanaan mbg di SDN Jati 03 ini. Dan tadi Pak Bill Gates sangat apresiasi dan impress dengan apa yang dilakukan,"" kata Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana kepada awak media. Bill Gates menilai program MBG sangat penting. Dadan memberikan sedikit catatan agar program tersebut diprioritakan untuk ibu hamil dan anak balita serta anak dalam masa pertumbuhan. Iya menurut beliau ini program yang sangat penting, terutama beliau menekankan kepada 1.000 hari pertama yaitu ibu hamil, anak balita, serta juga anak anak yang masih butuh pertumbuhan, ujarnya. Dadan menyebut peninjauan ini hanya dilakukan ke satu sekolah. Usai peninjauan, Prabowo langsung mengantar Bill Gates ke Bandara. Hari ini cukup karena beliau akan mengantar langsung ke bandara Halim, ujarnya. Sementara, dari pantauan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu siang, kedatangan Prabowo dan Bill Gates di SD Jati 03 disambut para siswa di lokasi. Mereka sangat antusias hingga meneriaki Prabowo dan Bill Gates. ""Presiden Prabowo,"" teriak mereka. Tiba di lokasi, Prabowo dan Bill Gates meninjau ruangan katering tempat pembagian MBG. Setelah itu, keduanya masuk ke ruangan kelas untuk meninjau langsung program MBG. ""Selamat datang presiden Prabowo dan Mr Bill Gates,"" sambut siswa di ruang kelas. Tidak hanya meninjau program MBG, Prabowo dan Bill Gates juga meninjau program cek kesehatan gratis di ruang kelas lain. Prabowo tampak berinteraksi sedikit dengan murid di ruangan tersebut. Prabowo pun tampak selalu berbincang dengan Bill Gates selama peninjauan berlangsung seraya menjelaskan teknis program tersebut. Dalam peninjauan ini hadir juga Menkes Budii Gunadi Sadikin, Kepala BGN Dadan Hindayana, hingga Seskab Teddy Indra Wijaya. JAKARTA - Bill Gates yang merupakan tokoh filantropi dunia sekaligus pendiri Microsoft mengapresiasi dan terkesan dengan program Makan Bergizi Gratis ( MBG ). Hal itu setelah meninjau pelaksanaan Program di SDN 03 Jati, Pulogadung, Jakarta, Rabu (7/5/2025). ""Alhamdulillah hari ini presiden menerima kunjungan dari Bill Gates yang keliatannya ada beberapa agenda yang dilakukan terutama terkait dengan kesehatan dan sekalian meninjau program pelaksanaan mbg di SDN Jati 03 ini. Dan tadi Pak Bill Gates sangat apresiasi dan impress dengan apa yang dilakukan,"" kata Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana kepada awak media. Bill Gates menilai program MBG sangat penting. Dadan memberikan sedikit catatan agar program tersebut diprioritakan untuk ibu hamil dan anak balita serta anak dalam masa pertumbuhan. Iya menurut beliau ini program yang sangat penting, terutama beliau menekankan kepada 1.000 hari pertama yaitu ibu hamil, anak balita, serta juga anak anak yang masih butuh pertumbuhan, ujarnya. Dadan menyebut peninjauan ini hanya dilakukan ke satu sekolah. Usai peninjauan, Prabowo langsung mengantar Bill Gates ke Bandara. Hari ini cukup karena beliau akan mengantar langsung ke bandara Halim, ujarnya. Sementara, dari pantauan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu siang, kedatangan Prabowo dan Bill Gates di SD Jati 03 disambut para siswa di lokasi. Mereka sangat antusias hingga meneriaki Prabowo dan Bill Gates. ""Presiden Prabowo,"" teriak mereka. Tiba di lokasi, Prabowo dan Bill Gates meninjau ruangan katering tempat pembagian MBG. Setelah itu, keduanya masuk ke ruangan kelas untuk meninjau langsung program MBG. ""Selamat datang presiden Prabowo dan Mr Bill Gates,"" sambut siswa di ruang kelas. Tidak hanya meninjau program MBG, Prabowo dan Bill Gates juga meninjau program cek kesehatan gratis di ruang kelas lain. Prabowo tampak berinteraksi sedikit dengan murid di ruangan tersebut. Prabowo pun tampak selalu berbincang dengan Bill Gates selama peninjauan berlangsung seraya menjelaskan teknis program tersebut. Dalam peninjauan ini hadir juga Menkes Budii Gunadi Sadikin, Kepala BGN Dadan Hindayana, hingga Seskab Teddy Indra Wijaya. (Angkasa Yudhistira)",Binti Mufarida,https://img.okezone.com/content/2025/05/07/337/3137150/kepala_bgn_bilang_bill_gates_terkesan_dengan_program_mbg-WDXc_large.jpg,https://news.okezone.com/read/2025/05/07/337/3137150/kepala-bgn-bilang-bill-gates-terkesan-dengan-program-mbg?page=all,2b673bbd9771ff801f65afc907d365c6a04345e53c695a24f8281073b659a086,2025-11-13 20:28:19.521 1273,kompas,mbg,2025-10-15 08:14:33,"Sisi Lain MBG bagi SMPN 13 Surabaya, Olah Sisa Makanan Jadi Pakan Lele dan Pupuk Biopori","SURABAYA, KOMPAS.com- SMP Negeri 13 Surabaya memiliki cara unik tersendiri dalam mengolah sampah sisa makanan dari menu makan bergizi gratis (MBG) dengan menjadikannya pupuk biopori ataupun pakan lele.KepalaSMPN 13 Surabaya, Syamsul Hadiwiyono menyatakan ide tersebut pertama kali dicanangkan karena melihat semakin banyaknya sampah sisa makanan yang menumpuk. Kemudian kita berpikir bagaimana caranya agar sampah sisa makanan ini tidak terbuang sia-sia begitu saja, lalu karena disini kita juga ada lele akhirnya kita coba untuk jadi pakan lele, kata Syamsul saat ditemuiKompas.com, Selasa (14/10/2025).Baca juga:Setahun MBG di SMPN 13 Surabaya Jadi Penunjang Aktivitas Akademik hingga Meringankan Pengeluaran Ekonomi KeluargaIa menyebut sisa makanan tersebut biasanya berasal makanan MBG sisa yang tidak termakan oleh siswa. Biasanya seperti sayuran yang anak-anak gak suka akhirnya tidak termakan atau sisa-sisa nasi, itu kan sebenarnya bisa diolah kembali, tuturnya.Di kesempatan yang sama, Humas SMPN 13 Surabaya Karyadi menuturkan jika para siswa juga dilibatkan dalam proses pengolahan sisa makanan tersebut melalui kegiatan adiwiyata.Tidak hanya sebagai pakan lele, tetapi juga sampah tersebut dijadikan pupuk biopori.Baca juga:Di Balik Polemik dan Kasus Keracunan, Program MBG Hadirkan Manfaat di CianjurDiketahui, adiwiyata adalah program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang bertujuan untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan.Tujuannya, untuk mengedukasi dan menumbuhkan kesadaran kepada para siswa tentang cara memanfaatkan dan mengolah sampah menjadi lebih bermanfaat. Jadi dalam pelaksanannya sampai saat ini siswa didampingi guru diedukasi tentang bagaimana sampah itu diolah menjadi pupuk biopori dan pakan lele, ujarnya.Untuk proses pengolahan pupuk bipori, Karyadi menjelaskan pertama-tama sisa-sisa makanan tersebut dimasukkan ke dalam lubang yang berisi sampah-sampah organik. Kalau dulu itu dimasukin sama daun-daun kering yang jatuh, tapi karena sekarang ini ada sisa-sisa makanan ya akhirnya juga dimasukkan ke lubang-lubang biopori itu supaya nanti biar menjadi sampah organik, jelasnya.Baca juga:Kisah Dapur MBG Mitra Telaga Rangkasbitung: dari Berdayakan Emak-emak, Anak Muda, hingga UMKM LokalKemudian, sampah ganik tersebut dibiarkan untuk membusuk dan menghasilkan kompos sehingga dapat dipanen menjadi pupuk biopori. Kalau musim hujan itu cepat banget panennya, setiap hari bisa, tapi kalau musim kemarau seperti sekarang ini biasanya nunggu sekitar 10 hari, ucapnya.Sementara, olahan sisa makanan untuk pakan lele dapat langsung diberikan. SURABAYA, KOMPAS.com- SMP Negeri 13 Surabaya memiliki cara unik tersendiri dalam mengolah sampah sisa makanan dari menu makan bergizi gratis (MBG) dengan menjadikannya pupuk biopori ataupun pakan lele. KepalaSMPN 13 Surabaya, Syamsul Hadiwiyono menyatakan ide tersebut pertama kali dicanangkan karena melihat semakin banyaknya sampah sisa makanan yang menumpuk. Kemudian kita berpikir bagaimana caranya agar sampah sisa makanan ini tidak terbuang sia-sia begitu saja, lalu karena disini kita juga ada lele akhirnya kita coba untuk jadi pakan lele, kata Syamsul saat ditemuiKompas.com, Selasa (14/10/2025). Baca juga:Setahun MBG di SMPN 13 Surabaya Jadi Penunjang Aktivitas Akademik hingga Meringankan Pengeluaran Ekonomi Keluarga Ia menyebut sisa makanan tersebut biasanya berasal makanan MBG sisa yang tidak termakan oleh siswa. Biasanya seperti sayuran yang anak-anak gak suka akhirnya tidak termakan atau sisa-sisa nasi, itu kan sebenarnya bisa diolah kembali, tuturnya. Di kesempatan yang sama, Humas SMPN 13 Surabaya Karyadi menuturkan jika para siswa juga dilibatkan dalam proses pengolahan sisa makanan tersebut melalui kegiatan adiwiyata. Tidak hanya sebagai pakan lele, tetapi juga sampah tersebut dijadikan pupuk biopori. Baca juga:Di Balik Polemik dan Kasus Keracunan, Program MBG Hadirkan Manfaat di Cianjur Diketahui, adiwiyata adalah program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang bertujuan untuk mewujudkan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. Tujuannya, untuk mengedukasi dan menumbuhkan kesadaran kepada para siswa tentang cara memanfaatkan dan mengolah sampah menjadi lebih bermanfaat. Jadi dalam pelaksanannya sampai saat ini siswa didampingi guru diedukasi tentang bagaimana sampah itu diolah menjadi pupuk biopori dan pakan lele, ujarnya. Untuk proses pengolahan pupuk bipori, Karyadi menjelaskan pertama-tama sisa-sisa makanan tersebut dimasukkan ke dalam lubang yang berisi sampah-sampah organik. Kalau dulu itu dimasukin sama daun-daun kering yang jatuh, tapi karena sekarang ini ada sisa-sisa makanan ya akhirnya juga dimasukkan ke lubang-lubang biopori itu supaya nanti biar menjadi sampah organik, jelasnya. Baca juga:Kisah Dapur MBG Mitra Telaga Rangkasbitung: dari Berdayakan Emak-emak, Anak Muda, hingga UMKM Lokal Kemudian, sampah ganik tersebut dibiarkan untuk membusuk dan menghasilkan kompos sehingga dapat dipanen menjadi pupuk biopori. Kalau musim hujan itu cepat banget panennya, setiap hari bisa, tapi kalau musim kemarau seperti sekarang ini biasanya nunggu sekitar 10 hari, ucapnya. Sementara, olahan sisa makanan untuk pakan lele dapat langsung diberikan.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/ShEDVNAotreMETGULzx6B_4U5B4=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/15/68eee898b96d6.jpeg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/15/081433478/sisi-lain-mbg-bagi-smpn-13-surabaya-olah-sisa-makanan-jadi-pakan-lele-dan,8018f7877438446f845e39a076928828d64556129d68356512f81c10882970f6,2025-11-13 20:28:21.561 1274,detik,mbg,2025-11-03 06:00:00,Pakar Gizi Apresiasi Pelaksanaan MBG di SPPG Polda Bali,"Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi pemerintah mendapat perhatian dari kalangan akademisi dan pakar gizi. Salah satunya datang dari Pengampu Mata Kuliah Sistem Manajemen Pengawasan Mutu dan Penyelenggaraan Makanan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Denpasar, Ni Putu Agustini. Agustini mengunjungi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Bali di Jalan Plawa Nomor 20, Denpasar. Agustini dalam kunjungannya mengapresiasi sistem penyelenggaraan MBG di SPPG Polda Bali. Menurutnya, standar porsi yang diterapkan sudah sesuai dengan kebutuhan anak-anak di bawah maupun di atas enam tahun. ""Artinya, porsi yang disediakan sudah tepat. Dari segi keamanan pangan juga cukup baik karena menu yang disiapkan bukan termasuk kategori berisiko tinggi terhadap keamanan pangan,"" ujar Agustini. Agustini berharap penyelenggaraan MBG di SPPG Polda Bali dapat terus berjalan lancar, aman, dan mampu memenuhi kebutuhan gizi anak-anak sekolah. Sebagai informasi, SPPG Polda Bali mulai beroperasi sejak 5 Mei 2025. SPPG Polda Bali saat ini menyediakan 3.579 porsi MBG setiap hari untuk siswa di delapan sekolah, yaitu TK Kemala Bhayangkari Denpasar, TK Darul Huda Denpasar, SDN 2 Sumerta Denpasar, SDN 29 Dangin Puri Denpasar, SDN 14 Dangin Puri Denpasar, SDN 17 Dangin Puri Denpasar, SMPN 3 Denpasar, dan SMAN 7 Denpasar. Selain itu, layanan juga diberikan kepada ibu hamil dan ibu menyusui di Posyandu Aspol Kreneng Denpasar. Pelaksanaan program ini didukung oleh 50 relawan, terdiri atas tiga pegawai Badan Gizi Nasional (BGN) dan sejumlah relawan yang bertugas menyiapkan serta mendistribusikan menu MBG dari SPPG Polda Bali ke sekolah-sekolah sasaran.",Denpasar,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/02/dosen-pengampu-mata-kuliah-sistem-manajemen-pengawasan-mutu-dan-penyelenggaraan-makanan-poltekkes-kemenkes-denpasar-ni-putu-ag-1762092420412_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/bali/berita/d-8190877/pakar-gizi-apresiasi-pelaksanaan-mbg-di-sppg-polda-bali,e86d0387f200aa5c334c9ef58c3a22f582bed14ed417de90bbd06f9202ea3b99,2025-11-13 20:28:25.781 1275,pikiranrakyat,mbg,2025-08-26 18:22:57,"Pengamat Menilai, Program MBG Tetap Bebani Anggaran Pendidikan Meski Nilainya Sudah Berkurang","PIKIRAN RAKYAT -Menteri Keuangan Sri Mulyani merevisi dan menegaskan, alokasi anggaran pendidikan yang digunakan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah Rp 223,6 triliun, bukan Rp 335 triliun. Meski demikian, anggaran MBG ini dinilai tetap membebani anggaran pendidikan. Sebelumnya, dana program MBG dalam RAPBN 2026 mencapai Rp 335 triliun dan menyulut kritik dari berbagai kalangan. Nilai ini mencaplok anggaran pendidikan hingga 44 persen, atau hampir separuhnya. Baca Juga:Belasan Murid SD di Cilengkrang Kabupaten Bandung Diduga Keracunan, Alami Mual dan Muntah Setelah Makan MBG Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia menilai, meski angkanya turun, seharusnya anggaran pendidikan tidak boleh dibebani atau menanggung biaya MBG, sepeser pun. Soalnya, hal ini akan mempengaruhi akses dan kualitas pendidikan. Jika dihitung, porsi MBG ini masih sangat tergantung dengan dana pendidikan. Bila dana MBG yang bersumber dari dana pendidikan adalah Rp. 223,6 triliun, berarti mayoritas (67 persen) anggaran MBG masih tergantung pada anggaran pendidikan. Baca Juga:JPPI: Alokasi Anggaran Pendidikan dalam RAPBN 2026 yang Berikan 44 Persen untuk MBG, Tabrak Konstitusi Ini artinya, program MBG akan merusak kualitas pendidikan dan membelokkan peta jalan pendidikan nasional. Kita masih punya masalah banyak di dunia pendidikan, mulai dari jutaan anak yang masih tidak sekolah, kualitas guru yang masih buruk dan kesejahteraannya yang memperihatinkan, serta ketersediaan sekolah dan daya tampung yang masih kurang. Masalah ini sampai kapan akan dibiarkan atau memang sengaja dipelihara, kata Koordinator Nasional JPPI Ubaid Matraji, Selasa 26 Agustus 2025. Menurut dia, program MBG tidak boleh menggunakan anggaran pendidikan. Pertama, anggaran pendidikan sudah minim untuk kebutuhan pokok. Anggaran pendidikan 20% APBN selama ini masih belum dialokasikan dengan benar, yang menyebabkan masih kurang untuk membiayai kebutuhan dasar, ujar Ubaid. Baca Juga:Anggota Komisi X DPR RI Bilang, Anggaran Rp 335 Triliun untuk MBG dari Dana Pendidikan Perlu Ditinjau Ulang Jangan sampai seperti periode lalu, pemerintah mencanangkan Wajib Belajar 12 Tahun, program pun sudah berjalan lebih dari 10 tahun, tetapi capaian rata-rata lama sekolah anak Indonesia masih 9 tahun. Itu baru potret satu program, belum lagi masalah peningkatan kualitas dan kesejahteraaan guru, sarana-prasarana sekolah, dan peningkatan kualitas pembelajaran. Jika MBG membebani anggaran pendidikan, maka akan muncul konsekuensi penurunan kualitas dan akses pendidikan. Ini pasti akan terjadi secara otomatis. Soal akses misalnya, bagaimana nasib keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal sekolah tanpa dipungut biaya? Sampai hari ini masih terkatung-katung, tanpa ada keberpihakan dari anggaran pendidikan, kata Ubaid. Jika persoalan akses ini tidak diselesaikan, maka jutaan anak putus sekolah bisa terus bertambah. Soal kualitas, kita menghadapi problem serius tentang mutu guru yang masih di bawah standar dan juga kesenjangan mutu pendidikan antar wilayah semakin melebar. Baca Juga:P2G Kritik Anggaran MBG yang Diambil dari Dana Pendidikan Jadi menggunakan anggaran pendidikan untuk MBG justru dapat mengorbankan masa depan pendidikan anak-anak itu sendiri, ucap Ubaid. Anggaran pendidikan tidak seharusnya diperuntukkan bagi MBG yang jelas tidak masuk dalam fungsi pendidikan, melainkan fungsi kesehatan dan perlindungan sosial. Program MBG lebih tepat dikategorikan sebagai program gizi dan perlindungan sosial, bukan program inti pendidikan. MBG seharusnya dibiayai oleh pos anggaran kesehatan, perlindungan sosial, atau ketahanan pangan, katanya. Baca Juga:Ekonom CELIOS Kritik RAPBN 2026: Anggaran Pusat Gemuk, MBG Sebaiknya Dievaluasi Dulu Menggunakan anggaran pendidikan untuk MBG akan mengaburkan prioritas dan mandat konstitusional anggaran pendidikan yang ditujukan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Terpisah, Pengamat Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Cecep Darmawan, meminta agar program MBG tidak dibiayai dari anggaran pendidikan. Saya mendukung program MBG tapi jangan ngambil dari dana pendidikan, buat saja dana pos khusus MBG gitu. Tanpa ada MBG pun saat ini dana pendidikan masih kurang, ya, kata Cecep. Baca Juga:44,2 Persen atau Rp335 T Anggaran Pendidikan Dialokasikan untuk MBG Lebih lanjut, Cecep menyarankan agar program MBG bisa dikelola masing-masing orangtua siswa. Alhasil menu masakannya bisa sesuai dengan kebutuhan anak, dan juga mengurangi penggunaan kemasan sampah. (*) Berita PilihanProgram MBG Dikebut, Jabar Siap Luncurkan 5.000 Dapur BergiziKasus Keracunan di Program MBG Berulang, Audit Keamanan Pangan BGN dan Kemenkes DisorotPuluhan Murid di Cidolog Sukabumi Diduga Keracunan MBG8 Bulan Program MBG, Prabowo Klaim Prestasi Anak di Sekolah Naik dan 290 Ribu Lapangan Kerja TerciptaPerkuat Strategi Targeting Program MBG Melalui Pendekatan Berbasis Data Kantong Kemiskinan dan Daerah 3TEkonom Berikan Masukan untuk Pengelolaan MBG Usai Anggaran Naik Jadi Rp335 Triliun Berita PilihanProgram MBG Dikebut, Jabar Siap Luncurkan 5.000 Dapur BergiziKasus Keracunan di Program MBG Berulang, Audit Keamanan Pangan BGN dan Kemenkes DisorotPuluhan Murid di Cidolog Sukabumi Diduga Keracunan MBG8 Bulan Program MBG, Prabowo Klaim Prestasi Anak di Sekolah Naik dan 290 Ribu Lapangan Kerja TerciptaPerkuat Strategi Targeting Program MBG Melalui Pendekatan Berbasis Data Kantong Kemiskinan dan Daerah 3TEkonom Berikan Masukan untuk Pengelolaan MBG Usai Anggaran Naik Jadi Rp335 Triliun Berita Pilihan Program MBG Dikebut, Jabar Siap Luncurkan 5.000 Dapur BergiziKasus Keracunan di Program MBG Berulang, Audit Keamanan Pangan BGN dan Kemenkes DisorotPuluhan Murid di Cidolog Sukabumi Diduga Keracunan MBG8 Bulan Program MBG, Prabowo Klaim Prestasi Anak di Sekolah Naik dan 290 Ribu Lapangan Kerja TerciptaPerkuat Strategi Targeting Program MBG Melalui Pendekatan Berbasis Data Kantong Kemiskinan dan Daerah 3TEkonom Berikan Masukan untuk Pengelolaan MBG Usai Anggaran Naik Jadi Rp335 Triliun Program MBG Dikebut, Jabar Siap Luncurkan 5.000 Dapur Bergizi Program MBG Dikebut, Jabar Siap Luncurkan 5.000 Dapur Bergizi Program MBG Dikebut, Jabar Siap Luncurkan 5.000 Dapur Bergizi Program MBG Dikebut, Jabar Siap Luncurkan 5.000 Dapur Bergizi Kasus Keracunan di Program MBG Berulang, Audit Keamanan Pangan BGN dan Kemenkes Disorot Kasus Keracunan di Program MBG Berulang, Audit Keamanan Pangan BGN dan Kemenkes Disorot Kasus Keracunan di Program MBG Berulang, Audit Keamanan Pangan BGN dan Kemenkes Disorot Kasus Keracunan di Program MBG Berulang, Audit Keamanan Pangan BGN dan Kemenkes Disorot Puluhan Murid di Cidolog Sukabumi Diduga Keracunan MBG Puluhan Murid di Cidolog Sukabumi Diduga Keracunan MBG Puluhan Murid di Cidolog Sukabumi Diduga Keracunan MBG Puluhan Murid di Cidolog Sukabumi Diduga Keracunan MBG 8 Bulan Program MBG, Prabowo Klaim Prestasi Anak di Sekolah Naik dan 290 Ribu Lapangan Kerja Tercipta 8 Bulan Program MBG, Prabowo Klaim Prestasi Anak di Sekolah Naik dan 290 Ribu Lapangan Kerja Tercipta 8 Bulan Program MBG, Prabowo Klaim Prestasi Anak di Sekolah Naik dan 290 Ribu Lapangan Kerja Tercipta 8 Bulan Program MBG, Prabowo Klaim Prestasi Anak di Sekolah Naik dan 290 Ribu Lapangan Kerja Tercipta Perkuat Strategi Targeting Program MBG Melalui Pendekatan Berbasis Data Kantong Kemiskinan dan Daerah 3T Perkuat Strategi Targeting Program MBG Melalui Pendekatan Berbasis Data Kantong Kemiskinan dan Daerah 3T Perkuat Strategi Targeting Program MBG Melalui Pendekatan Berbasis Data Kantong Kemiskinan dan Daerah 3T Perkuat Strategi Targeting Program MBG Melalui Pendekatan Berbasis Data Kantong Kemiskinan dan Daerah 3T Ekonom Berikan Masukan untuk Pengelolaan MBG Usai Anggaran Naik Jadi Rp335 Triliun Ekonom Berikan Masukan untuk Pengelolaan MBG Usai Anggaran Naik Jadi Rp335 Triliun Ekonom Berikan Masukan untuk Pengelolaan MBG Usai Anggaran Naik Jadi Rp335 Triliun Ekonom Berikan Masukan untuk Pengelolaan MBG Usai Anggaran Naik Jadi Rp335 Triliun",Dini Kamilani,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/08/25/1122910941.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-019601917/pengamat-menilai-program-mbg-tetap-bebani-anggaran-pendidikan-meski-nilainya-sudah-berkurang?page=all,bc0cd28a0ca048491bf2e47ab7ee38fc9ebce62236082080c8539890bc5aca2c,2025-11-13 20:28:30.800 1276,kompas,mbg,2025-10-15 07:43:07,"Di Balik Polemik dan Kasus Keracunan, Program MBG Hadirkan Manfaat di Cianjur","CIANJUR, KOMPAS.com Kasus keracunan yang terkait dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terus berulang.Meskipun demikian, sejumlah warga mengaku mendapatkan manfaat dari program yang telah berjalan hampir setahun ini.Syafitri (35), seorang ibu rumah tangga asal Kelurahan Sayang,Cianjur, menyatakan bahwa program ini memberikan dampak positif terhadap kebutuhan dan pola makan anaknya.Sebelum adanya pasokan menuMBG, anaknya jarang sarapan sebelum berangkat sekolah.Baca juga:Kisah Dapur MBG Mitra Telaga Rangkasbitung: dari Berdayakan Emak-emak, Anak Muda, hingga UMKM Lokal Jarang sekali sarapan, alasannya ini lah, itu lah. Jadinya, suka jajan sembarangan. Namun, sejak ada MBG, katanya suka makan nasi di sekolah, jajannya jadi berkurang, ujar Syafitri kepada Kompas.com, Selasa (14/10/2025).Meskipun ada polemik dan kejadian-kejadian terkait program ini, Syafitri setuju dengan keberlanjutan program tersebut, asalkan dilakukan perbaikan menyeluruh. Setuju-setuju saja. Setidaknya ada program pemerintah yang terasa langsung dan dirasakan langsung, tambahnya.Ia berharap pengelolaan MBG dapat diperbaiki agar kasus dugaankeracunantidak terulang di masa depan. Kualitas menunya ditingkatkan, dan kualitas pengolahan hingga pendistribusiannya harus diawasi ketat, imbuhnya.Baca juga:Diduga Keracunan MBG, 8 Siswi SMK di Tuban Dilarikan ke PuskesmasWarga lainnya, Aom (48), juga merasakan manfaat dari program MBG yang membantu mengurangi beban belanja sehari-hari. Anak-anak kalau pulang sekolah jadi tidak makan lagi di rumah. Malah suka bawa dari sekolah. Jadinya, jatah makan di rumah berkurang, ujarnya berseloroh.Aom selalu mengingatkan anak-anaknya untuk teliti sebelum mengonsumsi menu MBG agar terhindar dari kejadian yang tidak diinginkan. Alhamdulillah sejauh ini, aman, tidak pernah ada kejadian (keracunan) di sekolahnya. Mudah-mudahan seterusnya, ya, ungkap Aom, seraya berharap program MBG berlanjut dengan peningkatan kualitas dan mutu pelayanan.Sertifikasi Dapur MBGKepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, I Made Setiawan mengungkapkan, saat ini pelaksanaan MBG dikelola oleh 115 dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).Namun sampai saat ini, baru empat SPPG yang telah mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Namun, sisanya sedang berproses, ya. Semoga di bulan ini semuanya sudah SLHS sebagaimana instruksi BGN, ujar Made saat dihubungi melalui telepon.Ia menegaskan, pemerintah daerah berkomitmen untuk melaksanakan fungsi pengawasan dan koordinasi bersama SPPG dan BGN sebagai mitra dalam program ini. Kami akan terus melakukan perbaikan-perbaikan sebagaimana fungsi masing-masing, imbuhnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang CIANJUR, KOMPAS.com Kasus keracunan yang terkait dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terus berulang. Meskipun demikian, sejumlah warga mengaku mendapatkan manfaat dari program yang telah berjalan hampir setahun ini. Syafitri (35), seorang ibu rumah tangga asal Kelurahan Sayang,Cianjur, menyatakan bahwa program ini memberikan dampak positif terhadap kebutuhan dan pola makan anaknya. Sebelum adanya pasokan menuMBG, anaknya jarang sarapan sebelum berangkat sekolah. Baca juga:Kisah Dapur MBG Mitra Telaga Rangkasbitung: dari Berdayakan Emak-emak, Anak Muda, hingga UMKM Lokal Jarang sekali sarapan, alasannya ini lah, itu lah. Jadinya, suka jajan sembarangan. Namun, sejak ada MBG, katanya suka makan nasi di sekolah, jajannya jadi berkurang, ujar Syafitri kepada Kompas.com, Selasa (14/10/2025). Meskipun ada polemik dan kejadian-kejadian terkait program ini, Syafitri setuju dengan keberlanjutan program tersebut, asalkan dilakukan perbaikan menyeluruh. Setuju-setuju saja. Setidaknya ada program pemerintah yang terasa langsung dan dirasakan langsung, tambahnya. Ia berharap pengelolaan MBG dapat diperbaiki agar kasus dugaankeracunantidak terulang di masa depan. Kualitas menunya ditingkatkan, dan kualitas pengolahan hingga pendistribusiannya harus diawasi ketat, imbuhnya. Baca juga:Diduga Keracunan MBG, 8 Siswi SMK di Tuban Dilarikan ke Puskesmas Warga lainnya, Aom (48), juga merasakan manfaat dari program MBG yang membantu mengurangi beban belanja sehari-hari. Anak-anak kalau pulang sekolah jadi tidak makan lagi di rumah. Malah suka bawa dari sekolah. Jadinya, jatah makan di rumah berkurang, ujarnya berseloroh. Aom selalu mengingatkan anak-anaknya untuk teliti sebelum mengonsumsi menu MBG agar terhindar dari kejadian yang tidak diinginkan. Alhamdulillah sejauh ini, aman, tidak pernah ada kejadian (keracunan) di sekolahnya. Mudah-mudahan seterusnya, ya, ungkap Aom, seraya berharap program MBG berlanjut dengan peningkatan kualitas dan mutu pelayanan. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, I Made Setiawan mengungkapkan, saat ini pelaksanaan MBG dikelola oleh 115 dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Namun sampai saat ini, baru empat SPPG yang telah mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Namun, sisanya sedang berproses, ya. Semoga di bulan ini semuanya sudah SLHS sebagaimana instruksi BGN, ujar Made saat dihubungi melalui telepon. Ia menegaskan, pemerintah daerah berkomitmen untuk melaksanakan fungsi pengawasan dan koordinasi bersama SPPG dan BGN sebagai mitra dalam program ini. Kami akan terus melakukan perbaikan-perbaikan sebagaimana fungsi masing-masing, imbuhnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/3YH2ogKLlJcD27uvhci9h1--aFI=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/14/68ee1ff64edce.jpg",https://bandung.kompas.com/read/2025/10/15/074307978/di-balik-polemik-dan-kasus-keracunan-program-mbg-hadirkan-manfaat-di-cianjur,5c8b077fa67ef814aea41633a8ca34c1510c7efcbe03496e1f4afd7243b614de,2025-11-13 20:28:32.016 1277,pikiranrakyat,mbg,2025-08-22 19:35:46,"Belasan Murid SD di Cilengkrang Kabupaten Bandung Diduga Keracunan, Alami Mual dan Muntah Setelah Makan MBG","PIKIRAN RAKYAT -Sebanyak 12 murid kelas III dan IV pada SDN Legokhayam, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung diduga keracunan makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), Kamis 21 Agustus 2025, kemarin. Pihak orangtua menduga hal itu setelah anak mengalami gejala, berupa mual, pusing, juga muntah. Orangtua dari salah seorang murid kelas IV SDN Legokhayam, Feri Sobur menuturkan, putranya muntah pada Kamis (21/8/2025) sekitar pukul 16.00. Ketika itu, Feri bersama putranya tengah di perjalanan dari sekolah ke rumah. Baca Juga:Puluhan Murid di Cidolog Sukabumi Diduga Keracunan MBG ""Pas menjemput anak, anak muntah semenjak di perjalanan. Setelah muntah, anak mengeluh mual dan pusing,"" ucap Feri, Jumat 22 Agustus 2025. Setelah sampai di rumah, Feri mengatakan, anaknya masih muntah-muntah. Khawatir akan kondisi tersebut, dia bersama istri membawa anak ke klinik terdekat dari kediamannya. Dia menuturkan, anaknya mengaku ke dokter di klinik, bahwa telah mengonsumsi makanan dari program MBG. Anaknya pun mengatakan, tak mengonsumsi makanan apa pun di luar MBG. Baca Juga:Menyoal Keracunan MBG di SMPN 35 Bandung, Pakar: Perbaiki Kelemahannya, Bukan Menghentikannya ""Menurut dokter, kemarin (Kamis) keracunan makanan. Setelah memeriksa, dokter memberikan obat buat anak saya,"" ucap Feri. Saat ini, ucap Feri, kondisi anak terus membaik. Akan tetapi, sepengamatannya, anaknya masih mengalami trauma. ""Kami berharap, ada evaluasi tentang pelaksanaan program,"" ucap Feri. Kepala SDN Legokhayam, Nendi Rohaendi menyampaikan, sejumlah anak yang diduga keracunan makanan itu merupakan murid kelas III dan IV. Pelajar kelas tersebut masuk sekolah siang. ""Pelajar yang masuk siang, mengonsumsi MBG sekitar pukul 13.00,"" ucap Nendi. SDN Legok Hayam terjangkau MBG semenjak Selasa (19/8/2025). Petugas dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) setempat mengantarkan 300 porsi MBG per hari, terdiri atas dua sif. Baca Juga:JPPI: Alokasi Anggaran Pendidikan dalam RAPBN 2026 yang Berikan 44 Persen untuk MBG, Tabrak Konstitusi Pengantaran MBG pada sif pagi, ucap Nendi, tiba pukul 8.00. Sementara itu, pengantan sif siang tiba pukul 11.00. ""Untuk yang masuk pagi, alhamdulillah, anak-anak baik-baik saja sejauh ini. Kami mengamati, 12 pelajar yang mengalami gejala (pada Kamis), itu masuk siang,"" ucap dia. Nendi mengatakan, sejumlah anak yang masuk siang membawa MBG ke rumah masing-masing. Pihaknya mendapatkan informasi dari pihak orangtua, ada bagian menu yang basi dari paket MBG itu. Baca Juga:Anggota Komisi X DPR RI Bilang, Anggaran Rp 335 Triliun untuk MBG dari Dana Pendidikan Perlu Ditinjau Ulang ""Menurut informasi, ada bagian menu yang basi saat dicicipi di rumah. Perihal itu, di luar kemampuan (pengawasan) kami. Pihak sekolah senantiasa berupaya menerapkan prosedur dalam program MBG,"" ucap Nendi. Sebanyak 12 siswa yang diduga keracunan, ucap dia, sudah dibawa ke klinik atau puskesmas terdekat. Pihaknya menginstruksikan wali kelas dari murid tersebut untuk mengontrol langsung. ""Tak ada yang sampai rawat inap,"" ucap Nendi. Baca Juga:Keracunan MBG Bogor Jadi KLB: Salmonella dan E. coli Ada di Air, Telur hingga Sayuran Nendi mengaku, telah meminta pihak SPPG untuk menindaklanjuti kejadian dugaan keracunan makanan pada sejumlah murid SDN Legokhayam. Hal itu termasuk evaluasi penyajian maupun pengemasan makanan. ""Alhamdulilah, pihak SPPG telah merespons dengan baik,"" ucap dia. Sementara itu, Kepala SPPG di wilayah setempat, Egi Irmawan menyebutkan, telah mengadakan pertemuan dengan para orangtua murid tersebut. Pihaknya menerima masukan dari para orangtua, kemudian menjadikan itu sebagai evaluasi untuk perbaikan maupun penerapan prosedur yang lebih ketat. ""Sejauh ini, kami senantiasa mengacu petunjuk teknis atau prosedur operasi standar. Dalam hal memasak, kebersihan (higiene sanitasi) sudah sesuai prosedur. Waktu memasak untuk pengiriman pagi, berbeda dengan yang siang. Juga, (tiap-tiap makanan) dalam pengawasan ahli gizi atas penunjukan Badan Gizi Nasional. Kendati demikian, kami siap melakukan perbaikan, memastikan kejadian serupa tak terulang,"" ucap Egi. Pihaknya mendistribusikan 300 porsi MBG per hari untuk pelajar di SDN Legokhayam. Sekitar 200 di antaranya didistribusikan siang. (*) Berita PilihanPrabowo Belum Minta Maaf Soal Keracunan MBG, Salahkan 'Sendok' dan Kebiasaan Makan SiswaKasus Siswa Keracunan MBG Makin Tinggi, MPR Pertegas Evaluasi Komprehensif Diperlukan44,2 Persen atau Rp335 T Anggaran Pendidikan Dialokasikan untuk MBGEkonom Berikan Masukan untuk Pengelolaan MBG Usai Anggaran Naik Jadi Rp335 TriliunP2G Kritik Anggaran MBG yang Diambil dari Dana Pendidikan Berita PilihanPrabowo Belum Minta Maaf Soal Keracunan MBG, Salahkan 'Sendok' dan Kebiasaan Makan SiswaKasus Siswa Keracunan MBG Makin Tinggi, MPR Pertegas Evaluasi Komprehensif Diperlukan44,2 Persen atau Rp335 T Anggaran Pendidikan Dialokasikan untuk MBGEkonom Berikan Masukan untuk Pengelolaan MBG Usai Anggaran Naik Jadi Rp335 TriliunP2G Kritik Anggaran MBG yang Diambil dari Dana Pendidikan Berita Pilihan Prabowo Belum Minta Maaf Soal Keracunan MBG, Salahkan 'Sendok' dan Kebiasaan Makan SiswaKasus Siswa Keracunan MBG Makin Tinggi, MPR Pertegas Evaluasi Komprehensif Diperlukan44,2 Persen atau Rp335 T Anggaran Pendidikan Dialokasikan untuk MBGEkonom Berikan Masukan untuk Pengelolaan MBG Usai Anggaran Naik Jadi Rp335 TriliunP2G Kritik Anggaran MBG yang Diambil dari Dana Pendidikan Prabowo Belum Minta Maaf Soal Keracunan MBG, Salahkan 'Sendok' dan Kebiasaan Makan Siswa Prabowo Belum Minta Maaf Soal Keracunan MBG, Salahkan 'Sendok' dan Kebiasaan Makan Siswa Prabowo Belum Minta Maaf Soal Keracunan MBG, Salahkan 'Sendok' dan Kebiasaan Makan Siswa Prabowo Belum Minta Maaf Soal Keracunan MBG, Salahkan 'Sendok' dan Kebiasaan Makan Siswa Kasus Siswa Keracunan MBG Makin Tinggi, MPR Pertegas Evaluasi Komprehensif Diperlukan Kasus Siswa Keracunan MBG Makin Tinggi, MPR Pertegas Evaluasi Komprehensif Diperlukan Kasus Siswa Keracunan MBG Makin Tinggi, MPR Pertegas Evaluasi Komprehensif Diperlukan Kasus Siswa Keracunan MBG Makin Tinggi, MPR Pertegas Evaluasi Komprehensif Diperlukan 44,2 Persen atau Rp335 T Anggaran Pendidikan Dialokasikan untuk MBG 44,2 Persen atau Rp335 T Anggaran Pendidikan Dialokasikan untuk MBG 44,2 Persen atau Rp335 T Anggaran Pendidikan Dialokasikan untuk MBG 44,2 Persen atau Rp335 T Anggaran Pendidikan Dialokasikan untuk MBG Ekonom Berikan Masukan untuk Pengelolaan MBG Usai Anggaran Naik Jadi Rp335 Triliun Ekonom Berikan Masukan untuk Pengelolaan MBG Usai Anggaran Naik Jadi Rp335 Triliun Ekonom Berikan Masukan untuk Pengelolaan MBG Usai Anggaran Naik Jadi Rp335 Triliun Ekonom Berikan Masukan untuk Pengelolaan MBG Usai Anggaran Naik Jadi Rp335 Triliun P2G Kritik Anggaran MBG yang Diambil dari Dana Pendidikan P2G Kritik Anggaran MBG yang Diambil dari Dana Pendidikan P2G Kritik Anggaran MBG yang Diambil dari Dana Pendidikan P2G Kritik Anggaran MBG yang Diambil dari Dana Pendidikan",Satira Yudatama,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/08/22/2495670739.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019592673/belasan-murid-sd-di-cilengkrang-kabupaten-bandung-diduga-keracunan-alami-mual-dan-muntah-setelah-makan-mbg?page=all,050e3c74053b73ee4c48dc8f8e74f75072f82580a38870f58047f12e829455b9,2025-11-13 20:28:41.942 1279,detik,mbg,2025-11-02 21:34:00,Dinkes Sebut Murid Diduga Keracunan MBG di Gunungkidul Pulang dari RS,"Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul menyebut satu murid yang menjalani rawat inap karena diduga keracunan makan bergizi gratis (MBG) sudah pulang. Dinkes juga memastikan tidak ada tambahan kasus baru pasca kejadian tersebut. ""Update per 2 November 2025, semua siswa yang dirawat sudah dipulangkan,"" kata Kepala Dinkes Gunungkidul, Ismono saat dihubungi wartawan, Minggu (2/11/2025). Ismono menambahkan, bahwa telah melakukan pelacakan terkait adanya murid yang mengalami dugaan gejala keracunan MBG. Hasilnya, hingga saat ini tidak ada penambahan kasus baru. ""Dan sampai saat ini tidak ada penambahan kasus baru,"" ujarnya. Diberitakan sebelumnya, Dinkes Gunungkidul menyebut satu murid menjalani perawatan medis di RSUD Saptosari. Selain itu, dua murid di SMPN 1 Saptosari ada yang mengeluh sakit perut. Kepala Dinkes Gunungkidul, Ismono mengatakan, bahwa sejak Rabu (29/10/2025) hingga Kamis (30/10) tercatat ada 45 murid yang menjalani perawatan di IGD RSUD Saptosari. Namun, sebagian besar sudah pulang dan menjalani rawat jalan. ""Dari 45 pasien itu 40 sudah pulang dan untuk yang rawat inap satu orang. Selain itu ada empat orang yang masih menjalani observasi dari RSUD Saptosari,"" katanya kepada detikJogja, Kamis (30/10/2025). Terkait satu orang murid tersebut, Ismono menyebut murid SMKN 1 Saptosari. Sedangkan alasan harus menjalani rawat inap karena memerlukan perawatan medis lebih lanjut. ""Satu pasien itu perlu perawatan medis lebih lanjut sehingga perlu opname (rawat inap),"" ujarnya.",Pradito Rida Pertana -detikJogja,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/09/30/ilustrasi-makan-siang-gratis-1759218011364_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jogja/berita/d-8190898/dinkes-sebut-murid-diduga-keracunan-mbg-di-gunungkidul-pulang-dari-rs,3663f27bf3de87ebd6f3ea142aee1d92809900e9a847478d373de2a9dfd65c41,2025-11-13 20:28:47.581 1280,pikiranrakyat,mbg,2025-08-20 21:18:49,"Program MBG Jangkau 20 Juta Penerima, Pemerintah Harus Serius Jawab Berbagai Keluhan","PIKIRAN RAKYAT- Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani menanggapi pidato Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Tahunan MPR 2025 terkait capaian Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Diketahui, dalam pidato tersebut, Presiden klaim bahwa Program MBG telah menjangkau 20 juta penerima, menciptakan 290.000 lapangan kerja baru, serta melibatkan 1 juta petani, nelayan, peternak, dan pelaku UMKM di seluruh provinsi. Menurut Netty, Program MBG harus menjadi langkah nyata dan terukur dalam membangun generasi emas Indonesia. Program yang bertujuan memberikan asupan gizi yang cukup kepada anak-anak, ibu hamil, dan menyusui adalah investasi jangka panjang yang akan menguatkan daya saing bangsa. Keberhasilan program MBG menjadi bukti keseriusan pemerintah dalam menyiapkan SDM unggul. Namun, meski tujuannya baik dan mulia, perlu keseriusan pula dalam menindaklanjuti berbagai keluhan masyarakat, termasuk kasus-kasus keracunan yang sempat terjadi di daerah, ujar Netty melalui rilis yang diterima Parlementaria, di Jakarta, Sabtu (16/8/2025). Oleh sebab itu, lanjut Netty, program ini harus dilaksanakan dengan benar, melibatkan banyak sektor dan kemauan politik yang kuat. Netty menilai, keberhasilan MBG tidak hanya berdampak pada peningkatan gizi, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah Dengan melibatkan petani, nelayan, peternak, dan UMKM lokal, program ini akan menjadi penggerak ekonomi rakyat yang memberikan manfaat berlapis. Masyarakat tidak hanya sehat, tetapi juga berdaya secara ekonomi, tambah perempuan yang kerap disapa Netty Aher ini. Terkait langkah pemerintah membentuk 80.000 Koperasi Desa dan Kelurahan Merah Putih, Netty menilai hal ini sebagai strategi penting untuk memperkuat ekonomi kerakyatan. Koperasi yang dikelola dengan baik akan membantu masyarakat mengakses kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, sekaligus menjadi wadah gotong royong ekonomi yang sudah menjadi identitas bangsa kita, ungkap Legislator Fraksi PKS itu. Netty juga menyambut rencana pemerintah untuk memperluas akses protein hewani seperti ikan dan daging dengan harga yang wajar. Ini adalah bagian penting dari upaya memenuhi gizi seimbang bagi seluruh rakyat Indonesia. Semoga implementasinya berjalan lancar dan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, termasuk di wilayah terpencil, kata Netty.***",Tim PRMN 06,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/15/2759231567.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019587672/program-mbg-jangkau-20-juta-penerima-pemerintah-harus-serius-jawab-berbagai-keluhan?page=all,2e352dafe042c55601b96ee7821676a648565c3cd8e2cd8298112c0bd80019c1,2025-11-13 20:28:53.656 1281,kompas,mbg,2025-10-15 06:50:50,"BGN: Presiden Hitung Sendiri Menu MBG, Rp 10.000 Bisa Pakai Ayam dan Telur","JAKARTA, KOMPAS.com -Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Deyang menegaskan, anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp 10.000 per porsi cukup untuk memasukkan telur dan ayam ke dalam menu MBG.Nanik mengeklaim, PresidenPrabowo Subiantosudah menghitung sendiri bahwa telur dan ayam dapat masuk kemenu MBGmeski satu porsi menu MBG dipatok dengan anggaran Rp 10.000. Pak Prabowo sampai menghitung sendiri menu itu, dan beliau berkesimpulan dengan Rp 10.000 itu masih bisa pakai ayam dan telur, kata Nanik dalam Rapat Koordinasi Kejadian Menonjol terkait Konsumsi MBG, Selasa (14/10/2025), dikutip dari siaran pers.Baca juga:Wakil Kepala BGN Peringatkan Dapur MBG: Program Ini Bukan BisnisNanik pun memperingatkan dapur-dapur MBG untuk tidak ada yang mengambil keuntungan berlebih dari bahan baku makanan.Ia juga menegaskan bahwa tidak boleh ada praktik-praktik mengurangi bahan baku. Jadi jangan di-mark up. Anggaran bahan baku itu harus penuh. Selain susu, harus ada dua lauk, bukan satu, kata Nanik.Nanik mengakui bahwa ada banyak kesalahan yang seharusnya tak terjadi selama jalannya program MBG.Baca juga:Cucun ke Pengelola Dapur MBG: Jangan Ganggu Anggaran yang Rp 10.000Dia menyoroti sejumlah dapur mitra MBG yang dinilai belum memenuhi standar kelayakan. Dari Kuningan sampai NTB, saya sudah melihat beberapa dapur yang tidak layak, kata Nanik. Saat awallaunching, dapur yang belum diepoksi tidak boleh jalan. Tapi sekarang, banyak dapur yang belum diepoksi tapi sudah beroperasi,"" ujar dia.Tanggung jawab bersamaNanik kemudian menekankan pentingnya tanggung jawab bersama antara BGN, mitra dapur, dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk memperbaiki kekurangan di lapangan.Baca juga:Dedi Mulyadi Perketat Program MBG Jabar: Guru Dilarang Cicipi hingga Porsi Minimal Rp 10.000 Kita harus akui ini kelalaian kita bersama. Ini salah BGN, mitra, dan SPPG yang harus kita perbaiki bersama, ujar Nanik.Nanik berpesan agar semua unsur pelaksana saling mengingatkan dan menjaga integritas pelaksanaan program. Tolong saling mengingatkan ahli gizi dan akuntan untuk mengawal menu ini, kata dia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com -Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Deyang menegaskan, anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp 10.000 per porsi cukup untuk memasukkan telur dan ayam ke dalam menu MBG. Nanik mengeklaim, PresidenPrabowo Subiantosudah menghitung sendiri bahwa telur dan ayam dapat masuk kemenu MBGmeski satu porsi menu MBG dipatok dengan anggaran Rp 10.000. Pak Prabowo sampai menghitung sendiri menu itu, dan beliau berkesimpulan dengan Rp 10.000 itu masih bisa pakai ayam dan telur, kata Nanik dalam Rapat Koordinasi Kejadian Menonjol terkait Konsumsi MBG, Selasa (14/10/2025), dikutip dari siaran pers. Baca juga:Wakil Kepala BGN Peringatkan Dapur MBG: Program Ini Bukan Bisnis Nanik pun memperingatkan dapur-dapur MBG untuk tidak ada yang mengambil keuntungan berlebih dari bahan baku makanan. Ia juga menegaskan bahwa tidak boleh ada praktik-praktik mengurangi bahan baku. Jadi jangan di-mark up. Anggaran bahan baku itu harus penuh. Selain susu, harus ada dua lauk, bukan satu, kata Nanik. Nanik mengakui bahwa ada banyak kesalahan yang seharusnya tak terjadi selama jalannya program MBG. Baca juga:Cucun ke Pengelola Dapur MBG: Jangan Ganggu Anggaran yang Rp 10.000 Dia menyoroti sejumlah dapur mitra MBG yang dinilai belum memenuhi standar kelayakan. Dari Kuningan sampai NTB, saya sudah melihat beberapa dapur yang tidak layak, kata Nanik. Saat awallaunching, dapur yang belum diepoksi tidak boleh jalan. Tapi sekarang, banyak dapur yang belum diepoksi tapi sudah beroperasi,"" ujar dia. Nanik kemudian menekankan pentingnya tanggung jawab bersama antara BGN, mitra dapur, dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk memperbaiki kekurangan di lapangan. Baca juga:Dedi Mulyadi Perketat Program MBG Jabar: Guru Dilarang Cicipi hingga Porsi Minimal Rp 10.000 Kita harus akui ini kelalaian kita bersama. Ini salah BGN, mitra, dan SPPG yang harus kita perbaiki bersama, ujar Nanik. Nanik berpesan agar semua unsur pelaksana saling mengingatkan dan menjaga integritas pelaksanaan program. Tolong saling mengingatkan ahli gizi dan akuntan untuk mengawal menu ini, kata dia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/yAulxHFCIkDv0GQC49E2VnZLcaY=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/14/68ee0074cf961.jpeg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/15/06505011/bgn-presiden-hitung-sendiri-menu-mbg-rp-10000-bisa-pakai-ayam-dan-telur,2a109aefc74100bda90f21c22bec0c8cf97ba6021d727e0d33f1b2376d5c10e8,2025-11-13 20:28:53.704 1282,detik,mbg,2025-11-02 16:00:00,"Kisah Pak Guru Viki Ajarkan Setrika-Cuci Piring, Termasuk ke Siswa Laki-laki","Seorang guru pendidikan agama Islam (PAI) viral karena mengajarkan pekerjaan rumah tangga kepada murid-muridnya, termasuk siswa laki-laki. Guru bernama Muhammad Viki Adi Purba tersebut mengaku terinspirasi dari asmaul husna. Dikutip dari detikEdu, dalam sebuah postingan di akun TikTok @pikipurba, terlihat Pak Viki sedang mengajarkan murid-muridnya menyetrika dan mencuci piring. Viki sendiri merupakan guru PAI di SDN Kras 2, Kediri, Jawa Timur. Ia mengajar siswa mulai kelas 1 hingga kelas 6 di sekolah tersebut. Ketika dihubungi detikEdu, Viki mengaku mengajarkan pekerjaan rumah tangga atau pekerjaan domestik itu karena berkaitan dengan salah satu sifat Allah dalam asmaul husna. Yakni Al Qayyum. SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT ""Al Qayyum itu artinya Maha Kuat. Maha Kuat itu sendiri mencerminkan kemandirian seseorang. Nah, saya ambil dari contoh pekerjaan rumah tangga di mana menyetrika itu bagian dari tanggung jawab dan kemandirian setiap anak,"" ujar Viki, Sabtu (1/11/2025). Pembelajaran setrika hingga cuci piring ini dilakukan dalam sesi praktik pelajaran PAI untuk kelas besar, yakni kelas 4, 5, dan 6. Viki mengatakan biasanya kegiatan praktik semacam ini diadakan dua kali dalam satu semester. Viki terpikir untuk mengadakan praktik pekerjaan domestik setelah ia bertanya pada siswa tentang siapa yang sudah terbiasa menyapu atau menyetrika seragam sendiri. Saat itu, hanya siswa perempuan yang menjawab siswa. Sementara siswa laki-laki mengaku belum pernah mencoba. Viki melihat ada ketimpangan kemampuan dalam pekerjaan domestik antara siswa perempuan dan laki-laki. Ia pun memutuskan menjadikan pekerjaan rumah tangga seperti mencuci dan menyetrika sebagai materi praktik pada kegiatan tengah semester. ""Memang terkhusus materi ini memang saya sajikan itu untuk anak-anak cowok sebenarnya, yang sebelumnya belum pernah pegang setrika sama sekali bahkan, menurut ceritanya dia,"" tuturnya. Praktik ini dilakukan sejak Januari 2025, awalnya dimulai dari kelas 6. Kemudiaan diterapkan juga pada adik-adik kelas. Viki mengatakan ia punya keinginan untuk membangun pola pikir yang tidak membebankan semua pekerjaan rumah tangga kepada perempuan. ""Sebagian daripada ini sih juga ya, saya kritik tentang patriarki,"" katanya. Soal budaya patriarki itu juga disebutkannya dalam postingan di TikTok. Viki menulis pada captionnya: ""Menolak budaya patriarki, mari didik anak-anak kita untuk mandiri sejak dini."" Kemudian untuk mencuci piring, Viki juga tergerak memberi pelajaran praktik karena melihat banyak siswa membawa pulang sendok dan garpu Makan Bergizi Gratis (MBG) dalam keadaan kotor. Ia pun mengajak agar para siswa terbiasa mencuci alat makannya terlebih dahulu sebelum pulang. ""Di sekolahan kan ada sabun, ada spons, maksudnya untuk perlengkapan mencuci itu ada. Kenapa nggak difungsikan? Akhirnya, itulah anak-anak kami biasakan berangkat bersih, pulang bersih alat makannya,"" jelasnya. Baca selengkapnya di sini .",Regional,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/01/guru-pai-viral-viki-purba-1761994686229_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/kalimantan/berita/d-8190461/kisah-pak-guru-viki-ajarkan-setrika-cuci-piring-termasuk-ke-siswa-laki-laki,f86853ce9cb9b64baedd80b78edaee62e5e08e82856e9e32aace329396149734,2025-11-13 20:28:59.298 1283,kompas,mbg,2025-10-15 05:14:25,"Kisah Dapur MBG Mitra Telaga Rangkasbitung: dari Berdayakan Emak-emak, Anak Muda, hingga UMKM Lokal","LEBAK, KOMPAS.com- Di sebuah bangunan berwarna putih di Kampung Telaga Biru, Kelurahan Cijoro Lebak, Kecamatan Rangkasbitung, belasan perempuan tampak sibuk berdiri di balik meja panjang berisi deretan wadah makanstainless.Dengan mengenakan celemek, sarung tangan biru, dan penutup kepala, mereka menata lauk pauk, sayuran, serta buah-buahan ke dalam ribuan ompreng logam.Aroma masakan bercampur suara logam beradu, menciptakan ritme tersendiri dari dapur yang kini menjadi sumber penghidupan baru bagi banyak warga.Salah satunya Renita (40), dia bekerja sebagai pencuci ompreng sejak dua minggu lalu, bersama 14 orang lainnya yang terbagi dalam dua shift kerja.""Kerja delapan jam sehari, Senin sampai Jumat. Alhamdulillah bisa bantu suami yang kerja di pangkas rambut. Anak-anak juga terbantu untuk biaya sekolah,"" kata Renita sambil menata ompreng yang sudah dilap bersih.Baca juga:Cerita IRT Jadi Tukang Cuci Ompreng MBG: Bantu Suami, Kasih ke Ibu, Bisa Nabung...Di dekatnya, ada Kulsum (48) yang tampak tengah mengeringkan wadah logam dengan gerakan cekatan.Meski usianya tak muda lagi, ia mengaku senang bisa tetap produktif.""Alhamdulillah, daripada di rumah. Sekarang bisa isi hari tua dengan mencuci ompreng diMBG. Awalnya capek, sempat mau pingsan, tetapi sekarang sudah terbiasa,"" ujar dia.Bekerja di dapur MBG menurut mereka merupakan kesempatan yang tidak boleh disia-siakan.Awalnya memang sempat ragu, tetapi kini bisa mendapat penghasilan tetap untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.Di antara para emak-emak itu juga ada wajah-wajah muda seperti Zahra (18) dan Rizky Mutia (17).Keduanya baru lulus sekolah dan memilih bergabung di dapur berbasiskomunitasini.""Lulus sekolah enggak harus cari kerja jauh-jauh. Di sini bisa kerja, uangnya ditabung buat kuliah,"" kata Zahra.Baca juga:Kisah Sinta Pencuci Ompreng MBG di SPPG Pelosok Barat Kabupaten Bogor, Bersyukur Bisa KerjaSementara Rizky mengaku bangga dengan gaji pertamanya.""Dapat Rp 660 ribu per minggu. Senang banget, orang-orang di sini juga baik,"" kata dia. LEBAK, KOMPAS.com- Di sebuah bangunan berwarna putih di Kampung Telaga Biru, Kelurahan Cijoro Lebak, Kecamatan Rangkasbitung, belasan perempuan tampak sibuk berdiri di balik meja panjang berisi deretan wadah makanstainless. Dengan mengenakan celemek, sarung tangan biru, dan penutup kepala, mereka menata lauk pauk, sayuran, serta buah-buahan ke dalam ribuan ompreng logam. Aroma masakan bercampur suara logam beradu, menciptakan ritme tersendiri dari dapur yang kini menjadi sumber penghidupan baru bagi banyak warga. Salah satunya Renita (40), dia bekerja sebagai pencuci ompreng sejak dua minggu lalu, bersama 14 orang lainnya yang terbagi dalam dua shift kerja. ""Kerja delapan jam sehari, Senin sampai Jumat. Alhamdulillah bisa bantu suami yang kerja di pangkas rambut. Anak-anak juga terbantu untuk biaya sekolah,"" kata Renita sambil menata ompreng yang sudah dilap bersih. Baca juga:Cerita IRT Jadi Tukang Cuci Ompreng MBG: Bantu Suami, Kasih ke Ibu, Bisa Nabung... Di dekatnya, ada Kulsum (48) yang tampak tengah mengeringkan wadah logam dengan gerakan cekatan. Meski usianya tak muda lagi, ia mengaku senang bisa tetap produktif. ""Alhamdulillah, daripada di rumah. Sekarang bisa isi hari tua dengan mencuci ompreng diMBG. Awalnya capek, sempat mau pingsan, tetapi sekarang sudah terbiasa,"" ujar dia. Bekerja di dapur MBG menurut mereka merupakan kesempatan yang tidak boleh disia-siakan. Awalnya memang sempat ragu, tetapi kini bisa mendapat penghasilan tetap untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Di antara para emak-emak itu juga ada wajah-wajah muda seperti Zahra (18) dan Rizky Mutia (17). Keduanya baru lulus sekolah dan memilih bergabung di dapur berbasiskomunitasini. ""Lulus sekolah enggak harus cari kerja jauh-jauh. Di sini bisa kerja, uangnya ditabung buat kuliah,"" kata Zahra. Baca juga:Kisah Sinta Pencuci Ompreng MBG di SPPG Pelosok Barat Kabupaten Bogor, Bersyukur Bisa Kerja Sementara Rizky mengaku bangga dengan gaji pertamanya. ""Dapat Rp 660 ribu per minggu. Senang banget, orang-orang di sini juga baik,"" kata dia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/rdaicC2ejhy7sIX-pyCCxwOTOig=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/14/68ee469d1aa83.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/15/051425778/kisah-dapur-mbg-mitra-telaga-rangkasbitung-dari-berdayakan-emak-emak-anak,4878032809e554b2c5ae4be45999bf07e40a1c7bf4603ee42dc24ee8ee7fa0e3,2025-11-13 20:29:04.130 1284,pikiranrakyat,mbg,2025-08-20 20:22:04,"JPPI: Alokasi Anggaran Pendidikan dalam RAPBN 2026 yang Berikan 44 Persen untuk MBG, Tabrak Konstitusi","PIKIRAN RAKYAT -Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) menyatakan keprihatinan yang mendalam atas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dan Nota Keuangannya, khususnya pada sektor pendidikan. JPPI menilai alokasi anggaran pendidikan telah menabrak konstitusi dengan mengalihkan hampir separuh anggarannya ini (44,2%) untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sementara kewajiban konstitusional untuk pendidikan tanpa dipungut biaya malah diabaikan. Berdasarkan RAPBN 2026, dari total Rp 757,8 triliun, sebanyak Rp 335 triliun atau 44,2 persen justru dialokasikan untuk program MBG. Baca Juga:Anggota Komisi X DPR RI Bilang, Anggaran Rp 335 Triliun untuk MBG dari Dana Pendidikan Perlu Ditinjau Ulang JPPI menilai, Presiden RI mengabaikan secara terang-terangan perintah Mahkamah Konstitusi (MK) terkait implementasi sekolah tanpa dipungut biaya. Perintah ini telah ditegaskan sebanyak dua kali, pada putusan perkara nomor 3/PUU-XXII/2024 (27/5/2025) dan kembali ditegaskan pada putusan perkara nomor 111/PUU-XXIII/2025 (15/8/2025). Penegasan berulang ini seharusnya menjadi sinyal penting dan mendesak, namun pemerintah justru memilih memprioritaskan program MBG yang bahkan tidak diamanatkan dalam konstitusi. Baca Juga:44,2 Persen atau Rp335 T Anggaran Pendidikan Dialokasikan untuk MBG ""Tidak ada perintah makan gratis dalam konstitusi kita. Tapi mengapa MBG ini sangat diprioritaskan, bahkan besaran dananya naik berlipat-lipat?"" tanya Ubaid Matraji, Koordinator Nasional JPPI. ""Padahal, Pasal 31 UUD 1945 secara jelas mengamanatkan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan dan pemerintah wajib membiayai pendidikan dasar. Konstitusi kita menekankan pembiayaan untuk pendidikan, bukan untuk makan gratis"" kata Ubaid, Rabu 20 Agustus 2025. Selain itu, JPPI juga mendesak adanya transparansi besaran anggaran terkait pembiayaan sekolah kedinasan yang juga kembali disisipkan dalam alokasi dana pendidikan pada RAPBN 2026. Baca Juga:P2G Kritik Anggaran MBG yang Diambil dari Dana Pendidikan ""Hal ini jelas melanggar UU Sisdiknas Pasal 49 yang mengamanatkan bahwa alokasi anggaran pendidikan wajib diprioritaskan untuk pemenuhan pendidikan dasar hingga menengah. Sementara sekolah kedinasan yang diselenggarakan oleh kementerian atau lembaga pemerintah non-kementerian harusnya memiliki pos anggaran tersendiri, bukan dari alokasi anggaran pendidikan yang 20 persen itu,"" katanya. Karena itu, JPPI mendesak Presiden RI untuk menghentikan alokasi anggaran pendidikan yang ngawur ini. Baca Juga:Makan Gratis Prabowo-Gibran Comot Anggaran Pendidikan, Ambil 20 Persen Penuhi Rp71 T Pemerintah harus meninjau ulang alokasi anggaran dan menempatkan prioritas sesuai amanat konstitusi, yaitu menyediakan pendidikan tanpa dipungut biaya dan berkualitas untuk semua anak, khususnya di pendidikan dasar (SD-SMP) di sekolah negeri dan swasta. Sudah saatnya pemerintah menyadari dan memahami, mana saja kewajiban konstitusional yang harus didahulukan untuk ditunaikan, mana pula janji-janji kampanye yang dipenuhi kemudian, tutur Ubaid. (*) Berita PilihanAnggaran Pendidikan Dipangkas, JPPI: Banyak Kejanggalan44,2 Persen atau Rp335 T Anggaran Pendidikan Dialokasikan untuk MBGEkonom CELIOS Kritik RAPBN 2026: Anggaran Pusat Gemuk, MBG Sebaiknya Dievaluasi DuluEkonom Berikan Masukan untuk Pengelolaan MBG Usai Anggaran Naik Jadi Rp335 Triliun Berita PilihanAnggaran Pendidikan Dipangkas, JPPI: Banyak Kejanggalan44,2 Persen atau Rp335 T Anggaran Pendidikan Dialokasikan untuk MBGEkonom CELIOS Kritik RAPBN 2026: Anggaran Pusat Gemuk, MBG Sebaiknya Dievaluasi DuluEkonom Berikan Masukan untuk Pengelolaan MBG Usai Anggaran Naik Jadi Rp335 Triliun Berita Pilihan Anggaran Pendidikan Dipangkas, JPPI: Banyak Kejanggalan44,2 Persen atau Rp335 T Anggaran Pendidikan Dialokasikan untuk MBGEkonom CELIOS Kritik RAPBN 2026: Anggaran Pusat Gemuk, MBG Sebaiknya Dievaluasi DuluEkonom Berikan Masukan untuk Pengelolaan MBG Usai Anggaran Naik Jadi Rp335 Triliun Anggaran Pendidikan Dipangkas, JPPI: Banyak Kejanggalan Anggaran Pendidikan Dipangkas, JPPI: Banyak Kejanggalan Anggaran Pendidikan Dipangkas, JPPI: Banyak Kejanggalan Anggaran Pendidikan Dipangkas, JPPI: Banyak Kejanggalan 44,2 Persen atau Rp335 T Anggaran Pendidikan Dialokasikan untuk MBG 44,2 Persen atau Rp335 T Anggaran Pendidikan Dialokasikan untuk MBG 44,2 Persen atau Rp335 T Anggaran Pendidikan Dialokasikan untuk MBG 44,2 Persen atau Rp335 T Anggaran Pendidikan Dialokasikan untuk MBG Ekonom CELIOS Kritik RAPBN 2026: Anggaran Pusat Gemuk, MBG Sebaiknya Dievaluasi Dulu Ekonom CELIOS Kritik RAPBN 2026: Anggaran Pusat Gemuk, MBG Sebaiknya Dievaluasi Dulu Ekonom CELIOS Kritik RAPBN 2026: Anggaran Pusat Gemuk, MBG Sebaiknya Dievaluasi Dulu Ekonom CELIOS Kritik RAPBN 2026: Anggaran Pusat Gemuk, MBG Sebaiknya Dievaluasi Dulu Ekonom Berikan Masukan untuk Pengelolaan MBG Usai Anggaran Naik Jadi Rp335 Triliun Ekonom Berikan Masukan untuk Pengelolaan MBG Usai Anggaran Naik Jadi Rp335 Triliun Ekonom Berikan Masukan untuk Pengelolaan MBG Usai Anggaran Naik Jadi Rp335 Triliun Ekonom Berikan Masukan untuk Pengelolaan MBG Usai Anggaran Naik Jadi Rp335 Triliun",Dini Kamilani,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/15/2032296106.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-019587564/jppi-alokasi-anggaran-pendidikan-dalam-rapbn-2026-yang-berikan-44-persen-untuk-mbg-tabrak-konstitusi?page=all,5b33506517ae267f00c394b28b8b656d0dc4831fc805a0f42d5367b820b27301,2025-11-13 20:29:04.402 1285,detik,mbg,2025-11-02 15:49:00,"Gibran Singgung soal Banjir Semarang, Sebut Kolam Retensi Jadi Solusi","Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, mengunjungi Kota Semarang. Ia pun memberi pesan kepada Gubernur Jawa Tengah dan Wali Kota Semarang soal banjir yang melanda hampir dua minggu ini. Hal itu dikatakan Gibran saat menghadiri pelantikan Gerakan Pemuda (GP) Ansor di kompleks Pondok Pesantren Asshodiqiyah, Kelurahan Kaligawe, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang. Gibran yang hadir mengenakan peci hitam, kemeja putih, dan celana hitam itu langsung disalami para kader GP Ansor Jateng masa khidmat 2025-2029 yang sudah tiba sejak siang ini. ""Saya titip Bapak Gubernur, Wali Kota, ini memang yang namanya banjir menjadi sorotan. Kita ingin terus bersinergi antara pemerintah pusat dan daerah,"" kata Gibran di Ponpes Asshodiqiyah, Minggu (2/11/2025). Ia menyebut bakal mencari solusi untuk banjir yang tak kunjung surut selama sepekan terakhir di Kota Semarang, khususnya Kaligawe tersebut. ""Terima kasih untuk kerja kerasnya Pak Gubernur, Bu Wali selama seminggu ini. Harapannya nanti setelah kita tengok (banjir), segera kita temukan solusi bersama,"" ujarnya. Ia berharap kolam retensi yang akan dibangun di kawasan tersebut bisa mengurangi banjir di Kota Semarang. ""Ini perlunya sinergi antara pusat dan daerah dan harapannya ke depan selain kolam retensi nanti juga bisa segera diselesaikan juga pembangunan Giant Sea Wall,"" lanjutnya. Selain itu, Gibran juga menitipkan beberapa program pemerintah pusat lainnya, mulai dari program makan bergizi gratis (MBG) hingga bantuan sosial (bansos) agar terlaksana dengan baik. ""Mohon dikawal juga program-program lain seperti MBG, cek kesehatan gratis, Sekolah Rakyat, Sekolah Garuda, bansos-bansos yang cair di akhir tahun ini, pastikan terdistribusi dengan baik,"" pintanya. ""Pastikan tepat sasaran dan pastikan juga penerima bansos bisa menggunakan dana-dana itu dengan baik. Jangan ada yang dibuat untuk judi online atau hal-hal yang tidak semestinya,"" lanjutnya.",Arina Zulfa Ul Haq -detikJateng,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/02/wakil-presiden-republik-indonesia-gibran-rakabuming-raka-di-pondok-pesantren-asshodiqiyah-kelurahan-kaligawe-kecamatan-gayamsa-1762071819581_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jateng/berita/d-8190545/gibran-singgung-soal-banjir-semarang-sebut-kolam-retensi-jadi-solusi,99800970d7e7ea5cee82a75aa67f851e4c2581ba795b01866de79af3743b59a2,2025-11-13 20:29:10.042 1286,kompas,mbg,2025-10-14 23:09:13,"Diduga Keracunan MBG, 8 Siswi SMK di Tuban Dilarikan ke Puskesmas","TUBAN, KOMPAS.com- Sebanyak delapan siswi SMK Negeri Tambakboyo, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, harus dilarikan ke puskesmas karena diduga mengalami keracunan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG).Para siswi tersebut merasakan perut mual dan muntah serta kepala pusing setelah menyantap menu MBG berupa nasi goreng, telur ceplok, dan irisan buah naga yang dibagikan di sekolahnya.Dewi Aprilia, siswi kelas 11 SMK Negeri Tambakboyo mengaku, jatah MBG berupa nasi goreng dari dapur SPPG Tambakboyo tersebut diterimanya sekira pukul 09.30 WIB.Baca juga:Mobil Rombongan Pengantin Kecelakaan di Tuban, 2 Orang MeninggalDua jam setelah memakan menu MBG tersebut, dirinya justru merasa pusing kepala, perutnya mual dan sesak napas.""Habis makan nasi goreng terus kepala merasa pusing, mual sampek napas saya sesak,"" kata Dewi Aprilia kepadaKompas.com.Baca juga:Jalur Kereta Api Jombang-Babat Lamongan-Tuban Masuk Daftar Rencana ReaktivasiGejala serupa juga dirasakan tujuh orang siswi lainnya, termasuk Difa, siswa kelas 10 jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) SMK Negeri Tambakboyo.Difa mengaku hanya memakan buah naga yang ada pada menu MBG yang diterimanya dan belum sempat memakan menu lainnya.Usai memakan buah naga tersebut, dirinya juga merasakan kepala pusing dan perut mual serasa mau muntah.""Tadi hanya makan buah naga tapi dapat separuh buahnya ada ulatnya, terus saya taruh dan enggak saya makan,"" kata Difa.Icha, teman sekelas Difa melihat, menu nasi goreng yang diterimanya sudah berlendir dan lengket dengan omprengnya.""Saya tadi hanya makan nasinya separuh, karena separuhnya sudah lengket dengan omprengnya, dan buahnya juga sudah bau,"" ujarnya.Rumini, orangtua Dewi Aprilia mengatakan, dirinya sempat kaget saat mendapatkan kabar anaknya dilarikan ke puskesmas usai makan menu MBG.""Saya kaget dan panik, saat disusul adikku dan dikasih tahu kalau anakku katanya keracunan sekarang di puskesmas,"" kata Rumini.Komandan Koramil Tambakboyo Kapten Arm. Teguh Hariwibowo menyampaikan terdapat 8 siswi SMK Negeri Tambakboyo yang dilarikan ke puskesmas untuk mendapatkan pertolongan medis usai memakan menu MBG.""Dari total delapan siswi, satu sudah pulang, dan saat ini tujuh siswi lainnya kondisinya sudah membaik dan diperkirakan malam ini semuanya diperbolehkan pulang,"" kata Kapten Arm. Teguh Hariwibowo, kepadaKompas.com, Selasa (14/10/2025). TUBAN, KOMPAS.com- Sebanyak delapan siswi SMK Negeri Tambakboyo, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, harus dilarikan ke puskesmas karena diduga mengalami keracunan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Para siswi tersebut merasakan perut mual dan muntah serta kepala pusing setelah menyantap menu MBG berupa nasi goreng, telur ceplok, dan irisan buah naga yang dibagikan di sekolahnya. Dewi Aprilia, siswi kelas 11 SMK Negeri Tambakboyo mengaku, jatah MBG berupa nasi goreng dari dapur SPPG Tambakboyo tersebut diterimanya sekira pukul 09.30 WIB. Baca juga:Mobil Rombongan Pengantin Kecelakaan di Tuban, 2 Orang Meninggal Dua jam setelah memakan menu MBG tersebut, dirinya justru merasa pusing kepala, perutnya mual dan sesak napas. ""Habis makan nasi goreng terus kepala merasa pusing, mual sampek napas saya sesak,"" kata Dewi Aprilia kepadaKompas.com. Baca juga:Jalur Kereta Api Jombang-Babat Lamongan-Tuban Masuk Daftar Rencana Reaktivasi Gejala serupa juga dirasakan tujuh orang siswi lainnya, termasuk Difa, siswa kelas 10 jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) SMK Negeri Tambakboyo. Difa mengaku hanya memakan buah naga yang ada pada menu MBG yang diterimanya dan belum sempat memakan menu lainnya. Usai memakan buah naga tersebut, dirinya juga merasakan kepala pusing dan perut mual serasa mau muntah. ""Tadi hanya makan buah naga tapi dapat separuh buahnya ada ulatnya, terus saya taruh dan enggak saya makan,"" kata Difa. Icha, teman sekelas Difa melihat, menu nasi goreng yang diterimanya sudah berlendir dan lengket dengan omprengnya. ""Saya tadi hanya makan nasinya separuh, karena separuhnya sudah lengket dengan omprengnya, dan buahnya juga sudah bau,"" ujarnya. Rumini, orangtua Dewi Aprilia mengatakan, dirinya sempat kaget saat mendapatkan kabar anaknya dilarikan ke puskesmas usai makan menu MBG. ""Saya kaget dan panik, saat disusul adikku dan dikasih tahu kalau anakku katanya keracunan sekarang di puskesmas,"" kata Rumini. Komandan Koramil Tambakboyo Kapten Arm. Teguh Hariwibowo menyampaikan terdapat 8 siswi SMK Negeri Tambakboyo yang dilarikan ke puskesmas untuk mendapatkan pertolongan medis usai memakan menu MBG. ""Dari total delapan siswi, satu sudah pulang, dan saat ini tujuh siswi lainnya kondisinya sudah membaik dan diperkirakan malam ini semuanya diperbolehkan pulang,"" kata Kapten Arm. Teguh Hariwibowo, kepadaKompas.com, Selasa (14/10/2025).",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/rSFIo6jJqnQqdWYtZ3CtvTjBw8U=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/14/68ee66a519f70.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/14/230913778/diduga-keracunan-mbg-8-siswi-smk-di-tuban-dilarikan-ke-puskesmas,b7adbdce9ca7794124308abacc8af3929584b90713c38246bf1001ee4d398ce6,2025-11-13 20:29:14.620 1287,pikiranrakyat,mbg,2025-08-20 19:05:55,"Anggota Komisi X DPR RI Bilang, Anggaran Rp 335 Triliun untuk MBG dari Dana Pendidikan Perlu Ditinjau Ulang","PIKIRAN RAKYAT -Anggota Komisi X DPR RI, Furtasan Ali Yusuf, menilai, alokasi anggaran untuk Makan Bergizi Gratis (MBG) dari dana pendidikan dalam RAPBN 2026 perlu ditinjau ulang. Ia menyebutkan bahwa Komisi X bersama pemerintah akan segera membahas lebih detail dalam rapat lanjutan terkait pengalokasian tersebut. Secara umum kami senang karena postur anggaran pendidikan sudah sesuai konstitusi. Tetapi setelah dianalisa, sekitar 40 persen lebih ternyata dialokasikan untuk MBG. Pertanyaannya, apakah ini benar-benar termasuk kategori dana pendidikan atau tidak? kata Furtasan, Rabu 20 Agustus 2025. Baca Juga:P2G Kritik Anggaran MBG yang Diambil dari Dana Pendidikan Menurutnya, meski sasaran program MBG adalah siswa, tetapi perlu dikaji lebih lanjut apakah bisa dimasukkan ke dalam kategori anggaran pendidikan. Kalau memang sasarannya jelas kepada anak-anak di sekolah, tentu masih masuk kategori pendidikan. Tetapi, kalau tidak, ini harus dikaji ulang,"" katanya. Furtasan juga menanggapi pernyataan Presiden Prabowo yang menyebut anggaran pendidikan tahun ini menjadi yang tertinggi dalam beberapa tahun belakangan. Baca Juga:Ekonom Berikan Masukan untuk Pengelolaan MBG Usai Anggaran Naik Jadi Rp335 Triliun Menurutnya, daripada membanding-bandingkan nominal anggaran, hal terpenting justru mengalokasikannya secara tepat sasaran. Terpenting adalah sasaran anggaran itu tepat guna, tidak sekadar besarannya, katanya. Ia mengaku, pada dasarnya mengapresiasi komitmen pemerintah dalam menjaga alokasi mandatory spending pendidikan sebesar 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebagaimana amanat konstitusi. Namun demikian, pengalihan anggaran pendidikan hingga 44 persen untuk pembiayaan program MBG perlu benar-benar dicermati. Baca Juga:Ekonom CELIOS Kritik RAPBN 2026: Anggaran Pusat Gemuk, MBG Sebaiknya Dievaluasi Dulu Terkait implementasi anggaran pendidikan tahun 2026, Furtasan menyebutkan bahwa dana tersebut sudah terbagi ke sejumlah program prioritas, antara lain tunjangan guru dan dosen, revitalisasi pendidikan, serta program beasiswa. ""Untuk PIP misalnya, sudah ditargetkan untuk 20 juta penerima, dan KIP sebanyak 1,2 juta penerima,"" katanya. Anggota DPR RI Fraksi Partai NasDem, Ratih Megasari Singkarru, mengatakan, fraksinya mendukung RAPBN 2026 yang dirancang pemerintahan Prabowo. Begitu juga dalam hal alokasi anggaran untuk MBG dari dana pendidikan. ""Dengan alokasi Rp 335 triliun, Fraksi Partai NasDem mendukung program MBG sebagai upaya peningkatan gizi siswa, tetapi menekankan pentingnya pengawasan ketat dan transparansi,"" katanya. Anggota DPR RI Fraksi PKS, Amin AK, mengatakan, Fraksi PKS mendukung MBG sebagai langkah strategis, tetapi mendorong pemerintah untuk memastikan tercapainya target pemenuhan gizi, menciptakan generasi unggul, serta memberdayakan UMKM dan ekonomi lokal. Baca Juga:44,2 Persen atau Rp335 T Anggaran Pendidikan Dialokasikan untuk MBG Fraksi PKS juga mendesak agar realisasi anggaran pendidikan 20 persen untuk meningkatkan layanan publik, kesejahteraan guru, sarana-prasarana sekolah, dan perluasan akses pendidikan. Sementara itu, Fraksi Gerindra menyatakan RAPBN 2026 merupakan instrumen kunci bagi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan delapan program prioritas (Asta Cita). Anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Danang Wicaksana Sulistya, mengatakan, RAPBN 2026 adalah RAPBN pertama pada masa Pemerintahan Prabowo dan menjadi kesempatan awal dalam mewujudkan visi Indonesia yang bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Baca Juga:8 Bulan Program MBG, Prabowo Klaim Prestasi Anak di Sekolah Naik dan 290 Ribu Lapangan Kerja Tercipta Dengan optimisme yang realistis, setiap rupiah APBN TA 2026 kami pastikan tepat sasaran untuk kesejahteraan rakyat dan lompatan menuju Indonesia Emas 2045, ujar Danang. Sebagaimana dipaparkan Prabowo Subianto, Asta Cita mencakup ketahanan pangan, ketahanan energi, pemberian makan bergizi gratis, penguatan sektor pendidikan dan kesehatan, pembangunan desa dan pemberdayaan UMKM, penguatan pertahanan semesta, serta akselerasi investasi dan perdagangan global. (*) Berita PilihanAlokasi Anggaran Pendidikan Capai Rp608,3 Triliun Tahun Depan, Buat Apa Saja?Makan Gratis Prabowo-Gibran Comot Anggaran Pendidikan, Ambil 20 Persen Penuhi Rp71 TAnggaran Pendidikan Dipangkas, JPPI: Banyak Kejanggalan44,2 Persen atau Rp335 T Anggaran Pendidikan Dialokasikan untuk MBG Berita PilihanAlokasi Anggaran Pendidikan Capai Rp608,3 Triliun Tahun Depan, Buat Apa Saja?Makan Gratis Prabowo-Gibran Comot Anggaran Pendidikan, Ambil 20 Persen Penuhi Rp71 TAnggaran Pendidikan Dipangkas, JPPI: Banyak Kejanggalan44,2 Persen atau Rp335 T Anggaran Pendidikan Dialokasikan untuk MBG Berita Pilihan Alokasi Anggaran Pendidikan Capai Rp608,3 Triliun Tahun Depan, Buat Apa Saja?Makan Gratis Prabowo-Gibran Comot Anggaran Pendidikan, Ambil 20 Persen Penuhi Rp71 TAnggaran Pendidikan Dipangkas, JPPI: Banyak Kejanggalan44,2 Persen atau Rp335 T Anggaran Pendidikan Dialokasikan untuk MBG Alokasi Anggaran Pendidikan Capai Rp608,3 Triliun Tahun Depan, Buat Apa Saja? Alokasi Anggaran Pendidikan Capai Rp608,3 Triliun Tahun Depan, Buat Apa Saja? Alokasi Anggaran Pendidikan Capai Rp608,3 Triliun Tahun Depan, Buat Apa Saja? Alokasi Anggaran Pendidikan Capai Rp608,3 Triliun Tahun Depan, Buat Apa Saja? Makan Gratis Prabowo-Gibran Comot Anggaran Pendidikan, Ambil 20 Persen Penuhi Rp71 T Makan Gratis Prabowo-Gibran Comot Anggaran Pendidikan, Ambil 20 Persen Penuhi Rp71 T Makan Gratis Prabowo-Gibran Comot Anggaran Pendidikan, Ambil 20 Persen Penuhi Rp71 T Makan Gratis Prabowo-Gibran Comot Anggaran Pendidikan, Ambil 20 Persen Penuhi Rp71 T Anggaran Pendidikan Dipangkas, JPPI: Banyak Kejanggalan Anggaran Pendidikan Dipangkas, JPPI: Banyak Kejanggalan Anggaran Pendidikan Dipangkas, JPPI: Banyak Kejanggalan Anggaran Pendidikan Dipangkas, JPPI: Banyak Kejanggalan 44,2 Persen atau Rp335 T Anggaran Pendidikan Dialokasikan untuk MBG 44,2 Persen atau Rp335 T Anggaran Pendidikan Dialokasikan untuk MBG 44,2 Persen atau Rp335 T Anggaran Pendidikan Dialokasikan untuk MBG 44,2 Persen atau Rp335 T Anggaran Pendidikan Dialokasikan untuk MBG",Muhammad Ashari,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/19/655026413.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-019587406/anggota-komisi-x-dpr-ri-bilang-anggaran-rp-335-triliun-untuk-mbg-dari-dana-pendidikan-perlu-ditinjau-ulang?page=all,9b7af53e61cac252acd81438495c3fda8c5ae2a079f936c9fa7023ea00e48b5c,2025-11-13 20:29:15.178 1342,pikiranrakyat,mbg,2025-06-22 16:30:39,"Anggota DPR RI Beri Catatan Program MBG, Harusnya Prioritas di Daerah 3T","PIKIRAN RAKYAT -Anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifa, memberikan beberapa catatan terhadap program Makan Bergizi Gratis berdasarkan hasil reses di beberapa sekolah di Kota Bandung dan Kota Cimahi. MBG dinilainya masih harus melakukan pendataan sesuai kebutuhan sekolah, utamanya kebutuhan latar belakang sosial-ekonomi siswa dan jumlah pengadaannya.Ledia mengatakan, ada sejumlah sekolah yang sebagian besar siswanya dari kalangan tidak mampu atau hampir semuanya tidak mampu. Ada siswa yang sulit untuk sarapan, tidak punya bekal, dan lain sebagainya. Maka sekolah ini seharusnya menjadi prioritas utama.Sementara ada sekolah yang mayoritas siswanya berasal dari keluarga mampu sehingga tidak begitu memerlukan program MBG. Mengingat pelaksanaan program ini membutuhkan dana sangat besar dan saat ini bahkan belum bisa menjangkau semua sekolah di seluruh Indonesia, maka diperlukan pendataan yang lebih jelas agar diperoleh informasi akurat mana-mana sekolah yang harus diprioritaskan menerima program MBG ini, kata Ledia dalam keterangan tertulis, Minggu (22/6/2025).Baca Juga:Keracunan dalam Program MBG Berulang, Pakar Keamanan Pangan Bilang Kuncinya di Sanitasi dan Pengendalian SuhuIa mengatakan, kebutuhan prioritas utama program MBG ini lebih nyata diperlukan pada daerah-daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T). Angka kurang gizi, stunting, itu banyak ditemukan pada daerah 3T, katanya.Oleh sebab itu, pemerintah perlu menempatkan prioritas program MBG ini utamanya pada daerah 3T disusul pada daerah lain dengan prioritas pemberian program bagi sekolah yang memiliki mayoritas siswa dari golongan masyarakat menengah ke bawah. Ini tentu memerlukan pendataan yang tepat agar program ini bisa benar-benar mendorong peningkatan gizi anak-anak Indonesia masa depan, katanya.Ledia juga menyoroti perlunya efisiensi jumlah paket makanan, dengan tidak menyamaratakan jumlah paket makanan setiap hari. Setiap sekolah umumnya sudah punya ukuran rata-rata berapa siswa yang tidak hadir di sekolah dalam satu hari. Ia mencontohkan, pada salah satu SMP yang dikunjungi, rata-rata ada 60 siswa yang tidak hadir setiap hari dari 800 siswa. Tetapi, selalu dikirim 800 paket makanan sesuai jumlah siswa sehingga ada kelebihan puluhan paket makanan setiap hari. Kalau sudah punya ukuran rata-rata ini, mungkin tidak harus dikirim 800 paket makanannya, bisa saja 750 cukup. Agar apa? Agar kita bisa melakukan efisiensi dan mencegah pemborosan. Efisiensi anggaran bisa terbukti dari sini. Bukan menyatakan efisiensi tetapi dengan cara dikurangi mutu atau kualitas produknya, katanya.Baca Juga:Wapres Gibran Kunjungi Indramayu untuk Pantau Harga, Cek Program CKG, MBG dan Tinjau Relokasi Kampung NelayanUrusan kelebihan makanan ini bukan perkara remeh. Soalnya, kelebihan hingga puluhan paket makanan setiap hari memiliki dampak anggaran yang cukup besar dalam hitungan bulan, semester hingga tahun. Karena di sini kita bicara program yang dibiayai oleh APBN, oleh dana dari pajak masyarakat juga, maka kasus kelebihan pengiriman makanan hingga berjumlah bukan sekedar satu dua tapi puluhan dan terjadi setiap hari tentu bertolak belakang dari semangat efisiensi, katanya.Menurut Ledia, upaya meminimalisir kelebihan pengiriman ini memungkinkan terjadi kalau antara pihak sekolah dan dapur MBG bisa melakukan koordinasi. Makanan itu kan diantar siang ya, diolah sejak pagi. Bagi yang dapurnya cukup dekat, masih dalam kisaran satu kecamatan, misalnya, sekitar jam 07.00 pagi kan sudah bisa dilaporkan, berapa siswa yang tidak hadir. Dari 800 siswa, yang tidak hadir 60 orang. Maka bisa dikirim 750 paket saja, masih ada lebih tapi tidak banyak, katanya.Hanya saja, hal seperti itu kerap dinilai merepotkan karena setiap hari jumlah makanan yang dikirim bisa berubah-ubah. Padahal lama-lama akan ketemu polanya, dan bisa diminimalisir kelebihan paket tidak lebih dari 10, misalnya. Pihak dapur yang terbiasa memegang beberapa sekolah tentu bisa mengatur hal ini, ujarnya.*** PIKIRAN RAKYAT -Anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifa, memberikan beberapa catatan terhadap program Makan Bergizi Gratis berdasarkan hasil reses di beberapa sekolah di Kota Bandung dan Kota Cimahi. MBG dinilainya masih harus melakukan pendataan sesuai kebutuhan sekolah, utamanya kebutuhan latar belakang sosial-ekonomi siswa dan jumlah pengadaannya. Ledia mengatakan, ada sejumlah sekolah yang sebagian besar siswanya dari kalangan tidak mampu atau hampir semuanya tidak mampu. Ada siswa yang sulit untuk sarapan, tidak punya bekal, dan lain sebagainya. Maka sekolah ini seharusnya menjadi prioritas utama. Sementara ada sekolah yang mayoritas siswanya berasal dari keluarga mampu sehingga tidak begitu memerlukan program MBG. Mengingat pelaksanaan program ini membutuhkan dana sangat besar dan saat ini bahkan belum bisa menjangkau semua sekolah di seluruh Indonesia, maka diperlukan pendataan yang lebih jelas agar diperoleh informasi akurat mana-mana sekolah yang harus diprioritaskan menerima program MBG ini, kata Ledia dalam keterangan tertulis, Minggu (22/6/2025). Baca Juga:Keracunan dalam Program MBG Berulang, Pakar Keamanan Pangan Bilang Kuncinya di Sanitasi dan Pengendalian Suhu Ia mengatakan, kebutuhan prioritas utama program MBG ini lebih nyata diperlukan pada daerah-daerah tertinggal, terdepan dan terluar (3T). Angka kurang gizi, stunting, itu banyak ditemukan pada daerah 3T, katanya. Oleh sebab itu, pemerintah perlu menempatkan prioritas program MBG ini utamanya pada daerah 3T disusul pada daerah lain dengan prioritas pemberian program bagi sekolah yang memiliki mayoritas siswa dari golongan masyarakat menengah ke bawah. Ini tentu memerlukan pendataan yang tepat agar program ini bisa benar-benar mendorong peningkatan gizi anak-anak Indonesia masa depan, katanya. Ledia juga menyoroti perlunya efisiensi jumlah paket makanan, dengan tidak menyamaratakan jumlah paket makanan setiap hari. Setiap sekolah umumnya sudah punya ukuran rata-rata berapa siswa yang tidak hadir di sekolah dalam satu hari. Ia mencontohkan, pada salah satu SMP yang dikunjungi, rata-rata ada 60 siswa yang tidak hadir setiap hari dari 800 siswa. Tetapi, selalu dikirim 800 paket makanan sesuai jumlah siswa sehingga ada kelebihan puluhan paket makanan setiap hari. Kalau sudah punya ukuran rata-rata ini, mungkin tidak harus dikirim 800 paket makanannya, bisa saja 750 cukup. Agar apa? Agar kita bisa melakukan efisiensi dan mencegah pemborosan. Efisiensi anggaran bisa terbukti dari sini. Bukan menyatakan efisiensi tetapi dengan cara dikurangi mutu atau kualitas produknya, katanya. Baca Juga:Wapres Gibran Kunjungi Indramayu untuk Pantau Harga, Cek Program CKG, MBG dan Tinjau Relokasi Kampung Nelayan Urusan kelebihan makanan ini bukan perkara remeh. Soalnya, kelebihan hingga puluhan paket makanan setiap hari memiliki dampak anggaran yang cukup besar dalam hitungan bulan, semester hingga tahun. Karena di sini kita bicara program yang dibiayai oleh APBN, oleh dana dari pajak masyarakat juga, maka kasus kelebihan pengiriman makanan hingga berjumlah bukan sekedar satu dua tapi puluhan dan terjadi setiap hari tentu bertolak belakang dari semangat efisiensi, katanya. Menurut Ledia, upaya meminimalisir kelebihan pengiriman ini memungkinkan terjadi kalau antara pihak sekolah dan dapur MBG bisa melakukan koordinasi. Makanan itu kan diantar siang ya, diolah sejak pagi. Bagi yang dapurnya cukup dekat, masih dalam kisaran satu kecamatan, misalnya, sekitar jam 07.00 pagi kan sudah bisa dilaporkan, berapa siswa yang tidak hadir. Dari 800 siswa, yang tidak hadir 60 orang. Maka bisa dikirim 750 paket saja, masih ada lebih tapi tidak banyak, katanya. Hanya saja, hal seperti itu kerap dinilai merepotkan karena setiap hari jumlah makanan yang dikirim bisa berubah-ubah. Padahal lama-lama akan ketemu polanya, dan bisa diminimalisir kelebihan paket tidak lebih dari 10, misalnya. Pihak dapur yang terbiasa memegang beberapa sekolah tentu bisa mengatur hal ini, ujarnya.*** Berita PilihanDPR RI dan BGN Sosialisasikan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Rawalumbu Bekasi Berita PilihanDPR RI dan BGN Sosialisasikan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Rawalumbu Bekasi Berita Pilihan DPR RI dan BGN Sosialisasikan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Rawalumbu Bekasi DPR RI dan BGN Sosialisasikan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Rawalumbu Bekasi DPR RI dan BGN Sosialisasikan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Rawalumbu Bekasi DPR RI dan BGN Sosialisasikan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Rawalumbu Bekasi DPR RI dan BGN Sosialisasikan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Rawalumbu Bekasi",Muhammad Ashari,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/19/2662643645.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019437577/anggota-dpr-ri-beri-catatan-program-mbg-harusnya-prioritas-di-daerah-3t?page=all,e2afa7875ecde0f8f4fc920ac2fa9489d686b498362770f8f5a3ea4152c507e8,2025-11-13 20:33:26.023 1288,detik,mbg,2025-11-02 14:30:00,Melihat Pengelolaan MBG di SPPG Polri Milik Polda Babel,"Polda Bangka Belitung (Babel) membangun tujuh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). Satu SPPG di antaranya telah beroperasi yakni di Kota Pangkalpinang. Dapur SPPG tersebut beroperasi sejak September 2025, lokasinya di Jalan Batin Tikal, Kecamatan Taman Sari, Pangkalpinang. Tiap harinya, SPPG ini menyiapkan 2.700 pack MBG untuk 5 sekolah di wilayah Pangkalpinang. SPPG Taman Sari memiliki sejumlah ruangan dan menerapkan standar operasional prosedur (SOP) dalam menyiapkan, menyajikan MBG hingga mendistribusikannya ke para penerima manfaat. Tujuannya, memastikan jaminan mutu kualitas dari makanan sebelum diterima dan dikonsumsi. Kepala SPPG Polri Polda Bangka Belitung Hafiz Tri mengungkapkan ada sejumlah tahapan yang dilakukan oleh SPPG sebelum makanan yang diolah sampai kepada penerima manfaatnya. Pertama, kata dia, setiap menerima bahan baku dari suplayer akan dilakukan pemilihan kualitas sesuai standar. Termasuk berkoordinasi dengan ahli gizi. ""Untuk bahan yang sudah melewati proses pemilihan kualitas yang baik dilakukan pembersihan. Salah satunya merendam bahan makanan dengan air garam untuk memastikan sterilisasi terjamin,"" kata Hafiz di Pangkalpinang, Minggu (2/11/2025). ""Setelah semua dipastikan steril, bahan baku langsung diterima oleh tim masak untuk diolah dengan teknik yang benar,"" tambahnya. Tahap selanjutnya, sambungnya, yakni memberikan hasil masakan kepada tim pemorsian yang dipandu oleh tim ahli gizi untuk menentukan porsi makanan yang akan diterima oleh penerima manfaat. Kemudian, pemorsian sendiri dibagi menjadi dua yakni porsi kecil bagi anak TK sampai siswa kelas 3 SD. Sedangkan porsi besar bagi anak kelas 4 SD sampai kelas 12 SMA/SMK. ""Jika sudah dilakukan pemorsian ini, tim pendistribusian segera mendistribusikan makanannya. Namun sebelum itu, diambil terlebih dahulu sampel makanannya oleh ahli gizi bersama tim Dokkes Polda untuk dilakukan pemeriksaan atau uji makanan guna memastikan kehigienisan dan kelayakan makanan sebelum diterima oleh penerima manfaat,"" jelasnya. Tak hanya mengenai kualitas makanan, pihak SPPG Polri Polda Babel juga memastikan bahwa SOP yang ada wajib diterapkan terutama bagi petugas yang menyiapkan hingga menyajikan makanan bergizi gratis itu. ""Setiap petugas baik dari penyiapan sampai pengelolaan bahan baku makanan wajib hukumnya menerapkan SOP di dapur SPPG. Mulai dari pemeriksaan sebelum masuk ke dapur hingga wajib menggunakan APD didalam lingkup dapur,"" ungkapnya. ""Tentunya sterilisasi ataupun kebersihan menjadi utama bagi kita disini (SPPG) baik dari segi tempatnya, bahan bakunya sampai ke petugasnya sendiri,"" lanjutnya.",Bangka Belitung,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/02/mbg-1762067939954_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/sumbagsel/berita/d-8190404/melihat-pengelolaan-mbg-di-sppg-polri-milik-polda-babel,24c55d976b6b7a81879cea0dea160c6ceb1e63cb07f26141f07d7fa590a93e64,2025-11-13 20:29:21.057 1289,kompas,mbg,2025-10-14 21:22:30,"46.000 Penerima MBG di Kulon Progo Sudah Terlayani, Sekda: Tapi Distribusi Belum Merata","KULON PROGO, KOMPAS.com Sebanyak 46.000 pelajar di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah menerima manfaat dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).Program ini dilayani oleh 21 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di berbagai titik di wilayah tersebut.Sekretaris DaerahKulon Progo,Triyono, mengungkapkan bahwa jumlah penerima manfaat tersebut masih jauh dari total pelajar di daerahnya.Saat ini, terdapat sekitar 63.000 siswa dari jenjang TK hingga SMP, dan jika ditambahkan pelajar tingkat SMA, totalnya bisa mencapai lebih dari 80.000 anak.Baca juga:Siswa yang Keracunan MBG di Boyolangu Tulungagung Mulai Pulang ke Rumah, Pengusutan Berlanjut""Awalnya kami mengacu pada data Dinas Pendidikan yang mencakup siswa TK, SD, dan SMP, sekitar 63.000. Namun dalam pelaksanaannya, program MBG juga menyasar siswa SLTA, sehingga jumlah total bisa lebih dari 80.000, ujar Triyono, yang juga menjabat sebagai Ketua Satuan Tugas Percepatan MBG Kulon Progo, pada Selasa (14/10/2025).Triyono menjelaskan bahwa pemerintah daerah menargetkan kehadiran 26 SPPG untuk melayani pelajar hingga tingkat SMP.Namun, dengan cakupan program yang diperluas hingga tingkat SMA, ia memperkirakan jumlah SPPG di Kulon Progo bisa mencapai 30 titik.Baca juga:Korban Keracunan MBG di SMPN 1 Cisarua Tembus 115 Siswa, Kelas Disulap Jadi Posko DaruratDistribusi penerima belum merataSalah satu persoalan yang muncul saat ini adalah ketidakmerataan distribusi penerima manfaat antar-SPPG.Beberapa SPPG menangani jumlah pelajar yang terlalu banyak, sementara yang lainnya justru kekurangan.Untuk mengatasi ketimpangan ini, Satuan Tugas Percepatan MBG mengambil langkah strategis, termasuk melakukan redistribusi.Misalnya, jika ada SPPG yang semula menangani 3.000 pelajar, sebagian dari jumlah tersebut akan dialihkan ke SPPG lain yang hanya melayani 1.000 siswa.""Redistribusi ini mempertimbangkan efisiensi dan efektivitas dari produksi, pengantaran, hingga konsumsi,"" tambah Triyono.Dalam upaya penataan sasaran, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo melibatkan TNI.Triyono menegaskan bahwa TNI tidak hanya bertugas mendampingi distribusi, tetapi juga membantu memastikan penerima manfaat ditata dengan adil dan merata.Baca juga:Sorot Keracunan MBG di SMPN 1 Cisarua, Wakil Ketua DPR: Mungkin Sudah Kena Bakteri... Kami minta TNI di garda depan untuk mengelola dan mengatur penerima manfaat agar lebih merata. Jangan sampai ada satu SPPG yang kelebihan, sementara yang lain minim, tegasnya.Program MBG di Kulon Progo merupakan bagian dari kebijakan nasional dalam percepatan penanganan gizi di daerah.Program ini didanai melalui APBN dan akan terus berjalan dengan evaluasi dan penyesuaian seiring pelaksanaannya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KULON PROGO, KOMPAS.com Sebanyak 46.000 pelajar di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah menerima manfaat dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini dilayani oleh 21 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di berbagai titik di wilayah tersebut. Sekretaris DaerahKulon Progo,Triyono, mengungkapkan bahwa jumlah penerima manfaat tersebut masih jauh dari total pelajar di daerahnya. Saat ini, terdapat sekitar 63.000 siswa dari jenjang TK hingga SMP, dan jika ditambahkan pelajar tingkat SMA, totalnya bisa mencapai lebih dari 80.000 anak. Baca juga:Siswa yang Keracunan MBG di Boyolangu Tulungagung Mulai Pulang ke Rumah, Pengusutan Berlanjut ""Awalnya kami mengacu pada data Dinas Pendidikan yang mencakup siswa TK, SD, dan SMP, sekitar 63.000. Namun dalam pelaksanaannya, program MBG juga menyasar siswa SLTA, sehingga jumlah total bisa lebih dari 80.000, ujar Triyono, yang juga menjabat sebagai Ketua Satuan Tugas Percepatan MBG Kulon Progo, pada Selasa (14/10/2025). Triyono menjelaskan bahwa pemerintah daerah menargetkan kehadiran 26 SPPG untuk melayani pelajar hingga tingkat SMP. Namun, dengan cakupan program yang diperluas hingga tingkat SMA, ia memperkirakan jumlah SPPG di Kulon Progo bisa mencapai 30 titik. Baca juga:Korban Keracunan MBG di SMPN 1 Cisarua Tembus 115 Siswa, Kelas Disulap Jadi Posko Darurat Salah satu persoalan yang muncul saat ini adalah ketidakmerataan distribusi penerima manfaat antar-SPPG. Beberapa SPPG menangani jumlah pelajar yang terlalu banyak, sementara yang lainnya justru kekurangan. Untuk mengatasi ketimpangan ini, Satuan Tugas Percepatan MBG mengambil langkah strategis, termasuk melakukan redistribusi. Misalnya, jika ada SPPG yang semula menangani 3.000 pelajar, sebagian dari jumlah tersebut akan dialihkan ke SPPG lain yang hanya melayani 1.000 siswa. ""Redistribusi ini mempertimbangkan efisiensi dan efektivitas dari produksi, pengantaran, hingga konsumsi,"" tambah Triyono. Dalam upaya penataan sasaran, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo melibatkan TNI. Triyono menegaskan bahwa TNI tidak hanya bertugas mendampingi distribusi, tetapi juga membantu memastikan penerima manfaat ditata dengan adil dan merata. Baca juga:Sorot Keracunan MBG di SMPN 1 Cisarua, Wakil Ketua DPR: Mungkin Sudah Kena Bakteri... Kami minta TNI di garda depan untuk mengelola dan mengatur penerima manfaat agar lebih merata. Jangan sampai ada satu SPPG yang kelebihan, sementara yang lain minim, tegasnya. Program MBG di Kulon Progo merupakan bagian dari kebijakan nasional dalam percepatan penanganan gizi di daerah. Program ini didanai melalui APBN dan akan terus berjalan dengan evaluasi dan penyesuaian seiring pelaksanaannya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/UdmmoXTPP_0jBN3N3nntzrf5noQ=/0x0:1000x667/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/01/07/677cd050d91fd.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/14/212230178/46000-penerima-mbg-di-kulon-progo-sudah-terlayani-sekda-tapi-distribusi,1307c8844de70749e9539f8300a0919324ca6fd3c80a26db9e99e8fec368e384,2025-11-13 20:29:24.883 1290,pikiranrakyat,mbg,2025-08-18 14:05:04,P2G Kritik Anggaran MBG yang Diambil dari Dana Pendidikan,"PIKIRAN RAKYAT -Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) mengkritik alokasi anggaran pendidikan dalam Rancangan Aggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 yang dinilai jomplang. Dari total Rp 757,8 triliun, sebanyak Rp 335 triliun atau 44,2% di antaranya justru dialokasikan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kami terkejut, hampir setengah anggaran pendidikan ternyata dipakai untuk MBG. Padahal, masih banyak persoalan mendasar pendidikan dan guru yang perlu segera dibenahi, kata Satriwan Salim, Koordinator Nasional P2G, Senin, 18 Agustus 2025. Baca Juga:Ekonom Berikan Masukan untuk Pengelolaan MBG Usai Anggaran Naik Jadi Rp335 Triliun Menurut P2G, katanya, penggunaan anggaran pendidikan untuk MBG tidak tepat sasaran. Mereka menilai, seharusnyamandatory spending20% APBN difokuskan untuk peningkatan mutu pendidikan dasar, menengah, dan PAUD, bukan program yang tidak disebut secara eksplisit dalam UUD 1945. Konstitusi jelas menyebut hak warga negara atas pendidikan. Anggaran pendidikan seharusnya diarahkan untuk memperkuat sekolah, guru, dan kualitas belajar, bukan untuk program MBG yang tidak diamanatkan secara langsung, ujar Satriwan. P2G menilai, alokasi yang timpang ini membuat Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah hanya mendapat Rp 33,5 triliun, atau sekitar 4,6% dari total anggaran pendidikan. Jumlah ini, katanya, dinilai terlalu kecil jika dibandingkan kebutuhan pembenahan sekolah dan peningkatan kompetensi guru. Baca Juga:Ekonom CELIOS Kritik RAPBN 2026: Anggaran Pusat Gemuk, MBG Sebaiknya Dievaluasi Dulu Selain itu, katanya, P2G menyoroti masih adanya tumpang tindih pengelolaan anggaran di berbagai kementerian. Bahkan, menurut mereka, 23 kementerian/lembaga ikut mengelola anggaran pendidikan, termasuk untuk sekolah ikatan dinas, yang nilainya lebih dari Rp 100 triliun. Ini ironis, guru dan sekolah dasar-menengah kekurangan anggaran. Sementara lembaga non-pendidikan justru mendapat porsi besar, kata Satriwan. Sementara itu, Iman Zanatul Haeri, Kabid Advokasi Guru P2G mengingatkan janji Presiden Prabowo-Gibran dalam Astacita untuk menetapkan standar upah minimum bagi guru non-ASN dan honorer. Pasalnya, katanya, kucuran dana untuk MBG kontras dengan minimnya perhatian pada kesejahteraan guru. Insentif Rp 300.000 per bulan bukan kado, tapi pemenuhan hak. Faktanya, masih banyak guru honorer dengan upah di bawah Rp 500.000, ujarnya. Baca Juga:44,2 Persen atau Rp335 T Anggaran Pendidikan Dialokasikan untuk MBG Menurut dia, keberadaan MBG yang menelan hampir separuh anggaran justru mengorbankan program strategis lain, seperti revitalisasi sekolah dan peningkatan mutu pembelajaran. Dalam RAPBN 2026, katanya, revitalisasi 12.560 sekolah dan madrasah hanya mendapat Rp 22,5 triliun, lebih kecil dibandingkan Rp 24,9 triliun untuk membangun 200 Sekolah Rakyat. Ketimpangan ini jelas. Jutaan murid di sekolah umum hanya dapat alokasi kecil. Sementara program-program baru, seperti MBG dan Sekolah Rakyat, mendapat porsi besar. Padahal, urgensi terbesar kita adalah kualitas pendidikan dasar dan menengah, kata Iman. Menurut dia, anggaran pendidikan yang besar seharusnya menjadi kesempatan untuk memperbaiki fondasi pendidikan, bukan justru terserap pada program populis. Kalau hampir separuh habis untuk MBG, lalu bagaimana nasib guru dan mutu pendidikan anak Indonesia? tuturnya. Baca Juga:Perkuat Strategi Targeting Program MBG Melalui Pendekatan Berbasis Data Kantong Kemiskinan dan Daerah 3T Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto mengklaim,mandatory spendingsebesar 20% dalam RAPBN 2026 merupakan yang terbesar dalam sejarah NKRI. ""Pemerintah berkomitmen memenuhi anggaran pendidikan 20%, yaitu sekitar Rp 757,8 triliun untuk tahun 2026, terbesar sepanjang sejarah NKRI,"" katanya dalam pidato kenegaraan di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jumat, 15 Agustus 2025. Adapun untuk anggaran MBG, dalam RAPBN 2026 dialokasikan sebesar Rp 335 triliun. ""MBG kami targetkan mampu menjangkau 82,9 juta siswa,"" kata Prabowo.*** Berita PilihanProgram MBG Dikebut, Jabar Siap Luncurkan 5.000 Dapur BergiziKasus Keracunan di Program MBG Berulang, Audit Keamanan Pangan BGN dan Kemenkes DisorotAda Sekolah di Jakbar Sajikan Burger dalam MBG, PCO: Banyak yang MintaPuluhan Murid di Cidolog Sukabumi Diduga Keracunan MBGWamen Stella: MBG Efektif Tingkatkan Kemampuan Bahasa Inggris dan Matematika Anak8 Bulan Program MBG, Prabowo Klaim Prestasi Anak di Sekolah Naik dan 290 Ribu Lapangan Kerja TerciptaPerkuat Strategi Targeting Program MBG Melalui Pendekatan Berbasis Data Kantong Kemiskinan dan Daerah 3T44,2 Persen atau Rp335 T Anggaran Pendidikan Dialokasikan untuk MBGEkonom CELIOS Kritik RAPBN 2026: Anggaran Pusat Gemuk, MBG Sebaiknya Dievaluasi DuluEkonom Berikan Masukan untuk Pengelolaan MBG Usai Anggaran Naik Jadi Rp335 Triliun Berita PilihanProgram MBG Dikebut, Jabar Siap Luncurkan 5.000 Dapur BergiziKasus Keracunan di Program MBG Berulang, Audit Keamanan Pangan BGN dan Kemenkes DisorotAda Sekolah di Jakbar Sajikan Burger dalam MBG, PCO: Banyak yang MintaPuluhan Murid di Cidolog Sukabumi Diduga Keracunan MBGWamen Stella: MBG Efektif Tingkatkan Kemampuan Bahasa Inggris dan Matematika Anak8 Bulan Program MBG, Prabowo Klaim Prestasi Anak di Sekolah Naik dan 290 Ribu Lapangan Kerja TerciptaPerkuat Strategi Targeting Program MBG Melalui Pendekatan Berbasis Data Kantong Kemiskinan dan Daerah 3T44,2 Persen atau Rp335 T Anggaran Pendidikan Dialokasikan untuk MBGEkonom CELIOS Kritik RAPBN 2026: Anggaran Pusat Gemuk, MBG Sebaiknya Dievaluasi DuluEkonom Berikan Masukan untuk Pengelolaan MBG Usai Anggaran Naik Jadi Rp335 Triliun Berita Pilihan Program MBG Dikebut, Jabar Siap Luncurkan 5.000 Dapur BergiziKasus Keracunan di Program MBG Berulang, Audit Keamanan Pangan BGN dan Kemenkes DisorotAda Sekolah di Jakbar Sajikan Burger dalam MBG, PCO: Banyak yang MintaPuluhan Murid di Cidolog Sukabumi Diduga Keracunan MBGWamen Stella: MBG Efektif Tingkatkan Kemampuan Bahasa Inggris dan Matematika Anak8 Bulan Program MBG, Prabowo Klaim Prestasi Anak di Sekolah Naik dan 290 Ribu Lapangan Kerja TerciptaPerkuat Strategi Targeting Program MBG Melalui Pendekatan Berbasis Data Kantong Kemiskinan dan Daerah 3T44,2 Persen atau Rp335 T Anggaran Pendidikan Dialokasikan untuk MBGEkonom CELIOS Kritik RAPBN 2026: Anggaran Pusat Gemuk, MBG Sebaiknya Dievaluasi DuluEkonom Berikan Masukan untuk Pengelolaan MBG Usai Anggaran Naik Jadi Rp335 Triliun Program MBG Dikebut, Jabar Siap Luncurkan 5.000 Dapur Bergizi Program MBG Dikebut, Jabar Siap Luncurkan 5.000 Dapur Bergizi Program MBG Dikebut, Jabar Siap Luncurkan 5.000 Dapur Bergizi Program MBG Dikebut, Jabar Siap Luncurkan 5.000 Dapur Bergizi Kasus Keracunan di Program MBG Berulang, Audit Keamanan Pangan BGN dan Kemenkes Disorot Kasus Keracunan di Program MBG Berulang, Audit Keamanan Pangan BGN dan Kemenkes Disorot Kasus Keracunan di Program MBG Berulang, Audit Keamanan Pangan BGN dan Kemenkes Disorot Kasus Keracunan di Program MBG Berulang, Audit Keamanan Pangan BGN dan Kemenkes Disorot Ada Sekolah di Jakbar Sajikan Burger dalam MBG, PCO: Banyak yang Minta Ada Sekolah di Jakbar Sajikan Burger dalam MBG, PCO: Banyak yang Minta Ada Sekolah di Jakbar Sajikan Burger dalam MBG, PCO: Banyak yang Minta Ada Sekolah di Jakbar Sajikan Burger dalam MBG, PCO: Banyak yang Minta Puluhan Murid di Cidolog Sukabumi Diduga Keracunan MBG Puluhan Murid di Cidolog Sukabumi Diduga Keracunan MBG Puluhan Murid di Cidolog Sukabumi Diduga Keracunan MBG Puluhan Murid di Cidolog Sukabumi Diduga Keracunan MBG Wamen Stella: MBG Efektif Tingkatkan Kemampuan Bahasa Inggris dan Matematika Anak Wamen Stella: MBG Efektif Tingkatkan Kemampuan Bahasa Inggris dan Matematika Anak Wamen Stella: MBG Efektif Tingkatkan Kemampuan Bahasa Inggris dan Matematika Anak Wamen Stella: MBG Efektif Tingkatkan Kemampuan Bahasa Inggris dan Matematika Anak 8 Bulan Program MBG, Prabowo Klaim Prestasi Anak di Sekolah Naik dan 290 Ribu Lapangan Kerja Tercipta 8 Bulan Program MBG, Prabowo Klaim Prestasi Anak di Sekolah Naik dan 290 Ribu Lapangan Kerja Tercipta 8 Bulan Program MBG, Prabowo Klaim Prestasi Anak di Sekolah Naik dan 290 Ribu Lapangan Kerja Tercipta 8 Bulan Program MBG, Prabowo Klaim Prestasi Anak di Sekolah Naik dan 290 Ribu Lapangan Kerja Tercipta Perkuat Strategi Targeting Program MBG Melalui Pendekatan Berbasis Data Kantong Kemiskinan dan Daerah 3T Perkuat Strategi Targeting Program MBG Melalui Pendekatan Berbasis Data Kantong Kemiskinan dan Daerah 3T Perkuat Strategi Targeting Program MBG Melalui Pendekatan Berbasis Data Kantong Kemiskinan dan Daerah 3T Perkuat Strategi Targeting Program MBG Melalui Pendekatan Berbasis Data Kantong Kemiskinan dan Daerah 3T 44,2 Persen atau Rp335 T Anggaran Pendidikan Dialokasikan untuk MBG 44,2 Persen atau Rp335 T Anggaran Pendidikan Dialokasikan untuk MBG 44,2 Persen atau Rp335 T Anggaran Pendidikan Dialokasikan untuk MBG 44,2 Persen atau Rp335 T Anggaran Pendidikan Dialokasikan untuk MBG Ekonom CELIOS Kritik RAPBN 2026: Anggaran Pusat Gemuk, MBG Sebaiknya Dievaluasi Dulu Ekonom CELIOS Kritik RAPBN 2026: Anggaran Pusat Gemuk, MBG Sebaiknya Dievaluasi Dulu Ekonom CELIOS Kritik RAPBN 2026: Anggaran Pusat Gemuk, MBG Sebaiknya Dievaluasi Dulu Ekonom CELIOS Kritik RAPBN 2026: Anggaran Pusat Gemuk, MBG Sebaiknya Dievaluasi Dulu Ekonom Berikan Masukan untuk Pengelolaan MBG Usai Anggaran Naik Jadi Rp335 Triliun Ekonom Berikan Masukan untuk Pengelolaan MBG Usai Anggaran Naik Jadi Rp335 Triliun Ekonom Berikan Masukan untuk Pengelolaan MBG Usai Anggaran Naik Jadi Rp335 Triliun Ekonom Berikan Masukan untuk Pengelolaan MBG Usai Anggaran Naik Jadi Rp335 Triliun",Muhammad Ashari,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/15/3816243735.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019581531/p2g-kritik-anggaran-mbg-yang-diambil-dari-dana-pendidikan?page=all,5703749f4e03407b669a87a99a0a57b972ffbccb8ae74454b1b9b5664ab76d7f,2025-11-13 20:29:25.666 1291,detik,mbg,2025-11-02 13:00:00,Keren! Guru PAI di Kediri Ajarkan Murid Cowok Cuci Piring-Setrika,"Tak hanya mengajarkan nilai-nilai agama, seorang guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Kediri punya cara unik menanamkan makna Asmaul Husna kepada siswanya. Ia memperkenalkan pekerjaan rumah tangga seperti menyapu, mencuci piring, hingga menyetrika, bahkan kepada murid laki-laki. Aksi kreatifnya pun viral di media sosial. Sosok guru itu adalah Muchammad Viki Adi Purba, SPd, yang akrab disapa Viki. Sehari-hari, ia mengajar PAI untuk kelas 1 hingga 6 di SDN Kras 2, Kediri, Jawa Timur. Video kegiatan murid-muridnya yang belajar tugas domestik ini diunggah melalui akun TikTok miliknya, Piki Purba, dan langsung menarik perhatian warganet. Menariknya, pelajaran praktik tersebut ia kaitkan dengan salah satu sifat Allah dalam Asmaul Husna. Kegiatan itu merupakan bagian dari pembelajaran PAI untuk kelas 4, 5, dan 6 yang biasanya digelar dua kali setiap semester. Viki menjelaskan, pembelajaran keterampilan domestik itu merupakan pengembangan dari salah satu sifat Allah, Al Qayyum. ""Al Qayyum itu artinya Maha Kuat. Maha Kuat itu sendiri mencerminkan kemandirian seseorang. Nah, saya ambil dari contoh pekerjaan rumah tangga di mana menyetrika itu bagian dari tanggung jawab dan kemandirian setiap anak,"" jelasnya dilansir dari detikEdu, Minggu (2/11/2025). Gagasan itu muncul ketika Viki menanyakan kepada siswanya siapa yang sudah terbiasa menyapu atau menyetrika seragam. Ternyata, hanya murid perempuan yang mengaku mampu, sementara murid laki-laki belum pernah melakukannya. Melihat hal itu, Viki menjadikan keterampilan rumah tangga sebagai materi praktik pada kegiatan tengah semester. Program ini dimulai sejak Januari 2025 dan pertama kali diterapkan di kelas 6. ""Memang terkhusus materi ini memang saya sajikan itu untuk anak-anak cowok sebenarnya, yang sebelumnya belum pernah pegang setrika sama sekali bahkan, menurut ceritanya dia,"" tutur lulusan UIN Tulungagung itu. Viki menegaskan, ide pembelajaran ini juga berangkat dari semangat untuk menumbuhkan pola pikir yang tidak patriarkis. ""Sebagian daripada ini sih juga ya, saya kritik tentang patriarki,"" ungkapnya. Dalam unggahan TikTok-nya yang viral, ia juga menulis pesan serupa: ""Menolak budaya patriarki, mari didik anak2 kita untuk mandiri sejak dini #gurupai #gurumuda #gurukreatif #fyp #gurusd."" Menurutnya, pelajaran sederhana ini sekaligus mengajarkan bahwa tanggung jawab domestik bukan hanya tugas perempuan. Semua anak, baik laki-laki maupun perempuan, perlu belajar mandiri sejak dini. Inspirasi kegiatan ini juga datang dari keseharian siswa di sekolah. Viki bercerita, awalnya ia melihat banyak murid membawa sendok sendiri untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG), tapi sendok-sendok itu dibawa pulang dalam keadaan kotor. ""Di sekolah kita kan sudah ada MBG. Bermula dari anak-anak bawa sendok sendiri dari rumah untuk mereka makan, lalu kok dibawa pulang? Kok nggak dicuci di sekolahan? Akhirnya, ternyata, apa namanya, sendok itu yang cuci orang tuanya. Padahal, mereka sendiri yang pakai di sekolahan,"" bebernya. ""Di sekolahan kan ada sabun, ada spons, maksudnya untuk perlengkapan mencuci itu ada. Kenapa nggak difungsikan? Akhirnya, itulah anak-anak kami biasakan berangkat bersih, pulang bersih alat makannya,"" lanjut Viki. Viki mengaku, semangat mengajarkan kemandirian itu tumbuh dari pengalaman pribadinya sejak kecil. ""Saya sedikit cerita, karena sebelumnya saya punya pengalaman pribadi di rumah. Saya sendiri itu sudah terbiasa melakukan pekerjaan rumah tangga itu sejak kelas empat SD,"" ungkapnya. ""Jadi, saya dibiasakan sama orang tua begitu. Dan makanya dari berbekal pengalaman pribadi saya, saya coba aplikasikan di sekolah tempat saya mengajar. Bisa nggak sih anak sekarang ini, kalau kita didik model pemahaman domestik. Mereka bisa nggak sih?"" lanjutnya. Langkah Viki ternyata mendapat dukungan luas dari pihak sekolah dan para orang tua. Mereka menilai kegiatan tersebut membantu anak-anak menjadi lebih mandiri dan bertanggung jawab. ""Alhamdulillah, sejauh ini responsnya positif semua. Dari stakeholder di sekolah ya, mulai dari kepala sekolah, dari guru, dan juga wali murid. Alhamdulillah semua responsnya positif,"" sebut Viki. Berita ini sudah tayang di detikEdu, baca berita selengkapnya di sini !",Kabar Edu,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/01/guru-pai-viral-viki-purba-1761994378567_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/jatim/berita/d-8190138/keren-guru-pai-di-kediri-ajarkan-murid-cowok-cuci-piring-setrika,cb541542cd7b5fe5424054a8eae732b383b8711ea9bfe6cb9b0e0402d550e496,2025-11-13 20:29:31.585 1292,kompas,mbg,2025-10-14 06:48:54,Serba-serbi MBG di SDN 07 Pulogebang: Berat Badan Siswa Naik hingga Bisa Nabung,"JAKARTA, KOMPAS.com -Program Makan Bergizi Gratis (MBG) membawa dampak positif bagi para siswa di SDN 07 Pulogebang, terutama dalam hal kesehatan dan konsentrasi belajar.Kepala Sekolah SD Negeri 07 Pulogebang, Jakarta Timur, Catharina Yenny, menjelaskan setelah hampir satu tahun berjalan, program yang digulirkan pemerintah tersebut telah menunjukkan perubahan nyata pada kondisi fisik dan perilaku belajar siswa.""Contohnya, berat badan anak itu memang sudah meningkat, kemudian juga lebih fokus belajar itu juga ada, ucap Catharina Yenny saat ditemui Kompas.com, Senin (13/10/2025).KOMPAS.com/Febryan KevinKepala Sekolah SDN 07 Pulogebang, Jakarta Timur, Catharina Yenny ketika memperlihatkan ompreng MBG, Senin (13/10/2025).Namun, dampak MBG yang sudah dikonsumsi dalam kurun waktu satu tahun ini bukan hanya itu saja, seperti mempererat hubungan sosial.Siswa Bisa MenabungSiswaSDN 07 Pulogebangmengaku senang dengan adanyaprogram MBGdi sekolah.Salah satunya, Fikri (9), siswa kelas 3B. Ia mengatakan bahwa dirinya kini bisa menabung karena tidak perlu sering jajan di sekolah.""Kalau uang saku enggak berkurang pas ada MBG, tapi kadang juga dikurangi sama mamah, biasanya kasih Rp 10.000. Itu enggak dihabisin, tapi buat menabung dan jajan,"" ucap FikriBaca juga:Puskesmas Periksa Menu MBG, Kepsek SDN 07 Pulogebang Pastikan Makanan Aman DikonsumsiFikri bercerita, ia sedang menabung untuk membeli mobil remot kontrol dari sisa uang sakunya.""Sebelum ada MBG sih kadang bekel kadang dikasih uang buat beli jajan (makan), nah ini lagi nabung buat beli mobil remot aja sih,"" jelasnya.Bangun kebersamaanSelain berdampak pada kesehatan, Catharina menilai program MBG turut mempererat hubungan sosial antara siswa dan guru di sekolah.""Mereka juga lebih interaksi. Untuk anak itu juga menjadi lebih akrab, kenapa? Karena mereka juga pas pada saat di kelas mau makan itu mereka berdoa bersama, terus mereka makannya makan bareng, tutur Catharina.Baca juga:Kepala Sekolah SDN 07 Pulogebang Pantau Program Makan Bergizi Gratis Secara DigitalIa menambahkan, sebelum adanya program MBG, kebiasaan makan bersama hampir tidak pernah terjadi di sekolah. Yang biasanya sebelum ada MBG kan mereka enggak bakal makan bareng-bareng kan ya. Makanya paling dua orang, tiga orang, terus yang lain menyebar ke mana-mana, ungkapnya.Catharina berharap program MBG dapat terus berjalan secara konsisten agar manfaatnya dapat dirasakan lebih luas oleh siswa, terutama mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu.Pantau Dampak MBG Melalui DigitalCatharina Yenny memiliki cara tersendiri untuk memastikan program MBG berjalan efektif di sekolahnya. JAKARTA, KOMPAS.com -Program Makan Bergizi Gratis (MBG) membawa dampak positif bagi para siswa di SDN 07 Pulogebang, terutama dalam hal kesehatan dan konsentrasi belajar. Kepala Sekolah SD Negeri 07 Pulogebang, Jakarta Timur, Catharina Yenny, menjelaskan setelah hampir satu tahun berjalan, program yang digulirkan pemerintah tersebut telah menunjukkan perubahan nyata pada kondisi fisik dan perilaku belajar siswa. ""Contohnya, berat badan anak itu memang sudah meningkat, kemudian juga lebih fokus belajar itu juga ada, ucap Catharina Yenny saat ditemui Kompas.com, Senin (13/10/2025). KOMPAS.com/Febryan KevinKepala Sekolah SDN 07 Pulogebang, Jakarta Timur, Catharina Yenny ketika memperlihatkan ompreng MBG, Senin (13/10/2025). KOMPAS.com/Febryan KevinKepala Sekolah SDN 07 Pulogebang, Jakarta Timur, Catharina Yenny ketika memperlihatkan ompreng MBG, Senin (13/10/2025). Namun, dampak MBG yang sudah dikonsumsi dalam kurun waktu satu tahun ini bukan hanya itu saja, seperti mempererat hubungan sosial. SiswaSDN 07 Pulogebangmengaku senang dengan adanyaprogram MBGdi sekolah. Salah satunya, Fikri (9), siswa kelas 3B. Ia mengatakan bahwa dirinya kini bisa menabung karena tidak perlu sering jajan di sekolah. ""Kalau uang saku enggak berkurang pas ada MBG, tapi kadang juga dikurangi sama mamah, biasanya kasih Rp 10.000. Itu enggak dihabisin, tapi buat menabung dan jajan,"" ucap Fikri Baca juga:Puskesmas Periksa Menu MBG, Kepsek SDN 07 Pulogebang Pastikan Makanan Aman Dikonsumsi Fikri bercerita, ia sedang menabung untuk membeli mobil remot kontrol dari sisa uang sakunya. ""Sebelum ada MBG sih kadang bekel kadang dikasih uang buat beli jajan (makan), nah ini lagi nabung buat beli mobil remot aja sih,"" jelasnya. Selain berdampak pada kesehatan, Catharina menilai program MBG turut mempererat hubungan sosial antara siswa dan guru di sekolah. ""Mereka juga lebih interaksi. Untuk anak itu juga menjadi lebih akrab, kenapa? Karena mereka juga pas pada saat di kelas mau makan itu mereka berdoa bersama, terus mereka makannya makan bareng, tutur Catharina. Baca juga:Kepala Sekolah SDN 07 Pulogebang Pantau Program Makan Bergizi Gratis Secara Digital Ia menambahkan, sebelum adanya program MBG, kebiasaan makan bersama hampir tidak pernah terjadi di sekolah. Yang biasanya sebelum ada MBG kan mereka enggak bakal makan bareng-bareng kan ya. Makanya paling dua orang, tiga orang, terus yang lain menyebar ke mana-mana, ungkapnya. Catharina berharap program MBG dapat terus berjalan secara konsisten agar manfaatnya dapat dirasakan lebih luas oleh siswa, terutama mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu. Catharina Yenny memiliki cara tersendiri untuk memastikan program MBG berjalan efektif di sekolahnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/mScWOYQIQY8TQpMrBgid3VrD2-4=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/13/68ece7b9239dd.jpg",https://megapolitan.kompas.com/read/2025/10/14/06485431/serba-serbi-mbg-di-sdn-07-pulogebang-berat-badan-siswa-naik-hingga-bisa,b861cb6c615ebb460d17bff4acd3f771688e84e7aacec76b0e10a203db22b41c,2025-11-13 20:30:27.949 1293,detik,mbg,2025-11-01 21:00:00,Zulhas Jadi Ketua Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program MBG,"Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi dibentuk oleh Presiden Prabowo. Hal tersebut ditandai dengan terbitnya Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 28 Tahun 2025 tentang pembentukan Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dilansir detikNews , tim tersebut diketuai oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau Zulhas. Berdasarkan aturan tersebut disebutkan bahwa Tim Koordinasi berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. ""Ketua Tim Koordinasi melaporkan pelaksanaan tugas Tim Koordinasi kepada Presiden paling sedikit 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan atau sewaktu-waktu jika diperlukan,"" tulis pasal 9, dikutip dari Keppres yang terbit pada 24 Oktober 2025, dikutip Sabtu (1/11/2025). Adapun tugas dari tim tersebut, yakni untuk mendukung penyelenggaraan program makan bergizi gratis melalui sinkronisasi, koordinasi, monitoring, evaluasi, dan pengendalian penyelenggaraan program makan bergizi gratis. Dalam pasal 4, dijelaskan bahwa terdapat lima fungsi dari Tim Koordinasi MBG, pertama, penyusunan kebijakan penyelenggaraan program makan bergizi gratis, kedua, sinkronisasi dan koordinasi dalam penyelenggaraan program makan bergizi gratis. Ketiga, monitoring dan evaluasi penyelenggaraan program makan bergizi gratis, keempat fasilitasi penyelesaian kendala dan hambatan dalam penyelenggaraan program makan bergizi gratis, dan kelima penyampaian rekomendasi kebijakan untuk segera ditindaklanjuti oleh kementerian/lembaga dan/atau pemerintah daerah dalam rangka mendukung penyelenggaraan program MBG. Sebelumnya, pembentukan Tim Koordinasi MBG ini telah diumumkan oleh Zulhas. Mantan Menteri Perdagangan itu mengatakan pembentukan tim koordinasi itu akan tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres). Ia memastikan aturan akan terbit Rabu (29/10). ""Kami baru saja menyelesaikan Keppres Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program MBG, yang diminta saya yang memimpin untuk koordinasi,"" kata Zulhas dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Selasa (28/10/2025). Zulhas mengatakan tim tersebut bertugas memantau pelaksanaan MBG. Di Kemenko Pangan juga akan dibentuk pelaksanaan harian. Jadi melalui tim tersebut pelaksanaan MBG akan dipantau secara harian. Ia juga meyakini evaluasi akan terus dilakukan demi mencapai target 82,9 juta penerima. ""Selepas itu nanti tim koordinasi sudah ada, kita akan membentuk besok pelaksanaan harian. Jadi di sini tiap hari nanti akan memonitor pelaksanaan MBG ini. Kalau belum mencapai 82,9 juta kenapa, kalau ada masalah gimana? Nanti harian kita akan terus melakukan evaluasi agar program yang paling penting di pemerintah kita ini, ini bisa terus sama dengan baik,"" tegasnya. Artikel ini telah tayang di detikFinance, baca selengkapnya di sini",Aulia Damayanti -detikSumut,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/06/16/menteri-koordinator-menko-bidang-pangan-zulkifli-hasan-1750048627873_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/sumut/berita/d-8189331/zulhas-jadi-ketua-tim-koordinasi-penyelenggaraan-program-mbg,2af782c095a43015326607067f98a5f2d2dbce1f58a46ebfe080c7c9a06fa154,2025-11-13 20:30:35.676 1294,kompas,mbg,2025-10-14 19:03:14,SPPG Tambun Utara Sebut Sayur Jadi Menu MBG yang Tak Dihabiskan Siswa,"BEKASI, KOMPAS.com -Asisten Lapangan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tambun Utara, Tiar, mengungkapkan, sayur menjadi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tidak disukai oleh siswa di wilayah Tambun Utara, Kabupaten Bekasi.Ketidaksukaan siswa terhadapsayurterlihat dari sisa makanan yang selalu tertinggal di ompreng setelah jam makan selesai.Baca juga:SPPG Tambun Utara Sebut Menu MBG Ayam Geprek Paling Banyak Direquest Siswa""Yang sering disisain itumixvegetablekayak kacang polong, jagung, dan wortel gitu. Cuman di situ aja sih,"" ujar Tiar ketika ditemui di lokasi, Selasa (14/10/2025).Tiar menjelaskan, makananMBGyang tersisa tidak langsung dibuang, melainkan dikumpulkan di wadah terpisah.Hal ini dilakukan pihak SPPG sebagai bahan evaluasi untuk menilai menu dan mencari tahu penyebab sayur kerap tidak habis dimakan.""Sejauh ini rata-rata sayur, karena memang belum terbiasa mungkin tapi kita tetap evaluasi itu, gimana nih biar anak-anak tuh lebih suka sayur,"" ucapnya.Ia menambahkan, pihaknya mengirimkan sekitar 3.000 porsi menu MBG setiap hari ke sekolah-sekolah dan posyandu di wilayah Tambun Utara.Sebelumnya, melalui akun Instagram @infotambun,SPPG Tambun Utaradisebut mampu menyesuaikan menu dengan permintaan siswa.Baca juga:Ironi Sekolah Rakyat Ancol: Dekat Istana Negara, Tapi Belum Tersentuh MBG""Mereka memenuhi pesanan mi ayam dari pelajar. Ah asyiknya. Tapi yang paling penting sajian makanan MBG di SPPG Tambun sudah pasti bersih, aman, bergizi dan enak,"" tertulis dalam keterangan .Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BEKASI, KOMPAS.com -Asisten Lapangan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tambun Utara, Tiar, mengungkapkan, sayur menjadi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tidak disukai oleh siswa di wilayah Tambun Utara, Kabupaten Bekasi. Ketidaksukaan siswa terhadapsayurterlihat dari sisa makanan yang selalu tertinggal di ompreng setelah jam makan selesai. Baca juga:SPPG Tambun Utara Sebut Menu MBG Ayam Geprek Paling Banyak Direquest Siswa ""Yang sering disisain itumixvegetablekayak kacang polong, jagung, dan wortel gitu. Cuman di situ aja sih,"" ujar Tiar ketika ditemui di lokasi, Selasa (14/10/2025). Tiar menjelaskan, makananMBGyang tersisa tidak langsung dibuang, melainkan dikumpulkan di wadah terpisah. Hal ini dilakukan pihak SPPG sebagai bahan evaluasi untuk menilai menu dan mencari tahu penyebab sayur kerap tidak habis dimakan. ""Sejauh ini rata-rata sayur, karena memang belum terbiasa mungkin tapi kita tetap evaluasi itu, gimana nih biar anak-anak tuh lebih suka sayur,"" ucapnya. Ia menambahkan, pihaknya mengirimkan sekitar 3.000 porsi menu MBG setiap hari ke sekolah-sekolah dan posyandu di wilayah Tambun Utara. Sebelumnya, melalui akun Instagram @infotambun,SPPG Tambun Utaradisebut mampu menyesuaikan menu dengan permintaan siswa. Baca juga:Ironi Sekolah Rakyat Ancol: Dekat Istana Negara, Tapi Belum Tersentuh MBG ""Mereka memenuhi pesanan mi ayam dari pelajar. Ah asyiknya. Tapi yang paling penting sajian makanan MBG di SPPG Tambun sudah pasti bersih, aman, bergizi dan enak,"" tertulis dalam keterangan .",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/-0Ra_FzBra1KMTYCQUYasYBFkcY=/0x103:1200x903/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/02/25/67bd458cacf90.jpg",https://megapolitan.kompas.com/read/2025/10/14/19031411/sppg-tambun-utara-sebut-sayur-jadi-menu-mbg-yang-tak-dihabiskan-siswa,72603738dcaf812647e3184cf5b9a9dd84f111f9700b12623c2271cfe29db85d,2025-11-13 20:29:35.704 1295,pikiranrakyat,mbg,2025-08-17 19:07:27,Ekonom Berikan Masukan untuk Pengelolaan MBG Usai Anggaran Naik Jadi Rp335 Triliun,"PIKIRAN RAKYAT-DirekturEksekutifCenter of Economic and Law Studies (Celios) BhimaYudhistiramengkritiklangkahpemerintahmenaikkananggaranMakanBergiziGratis (MBG)menjadiRp335triliundi 2026. BhimamengatakanmasihbanyakkasuskeracunandalampenerapanMBG. ""MBG naikmenjadiRp335triliun(naik 371,8%dibandingRp71 T di 2025)ditengahefisiensianggaran,artinyabebanbelanjaMBGmengambilporsidana transferkedaerahataupenambahanutangbaru. MBGsebaiknyadievaluasidulujanganterburu-burumenambahanggaran,masihadakasuskeracunan,""ujarBhimadalamketerangannyakepadaPikiran-rakyat.com,Minggu, 17Agustus2025. Selainitukatadia,nilaigizipada MBG yangtidakterstandarisasi,hinggakekhawatiranpenyimpangananggarandi levelteknis. Baca Juga:Resep Jalakotek dan Cara Membuatnya, Camilan Khas Majalengka yang Mirip Cireng Isi ""MBG jugaberisikomenciptakandistorsidianggaranpendidikan,padahalPRsektorpendidikanmasihbanyaktermasukkesejahteraanguruhonorer,renovasisekolahrusak,hinggapenyediaanfasilitaspendukungkegiatanbelajarmengajar,"" kata dia. Sebelumnya,PresidenRI PrabowoSubiantoberkomitmenmelanjutkanprogramMakanBergiziGratis (MBG)denganalokasianggaranmencapaiRp335triliundalamRancanganUndang-undang(RUU) APBN 2026. ""Kitabangungenerasiunggulanak-anakkitamelaluiMBG.Generasiunggullahirdaritubuhsehatdengangiziterpenuhi,"" kata PrabowodalampidatoRUU APBN 2026 di Gedung DPR RI,Senayan, Jakarta,Jumat, 15Agustus2025. AnggaranPendidikansebesar20persendariRancanganUndang-UndangAnggaranPendapatandanBelanjaNegara 2026 naikmenjadiRp 757,8triliun.JumlahininaikdaritahunlalusebesarRp 724,7triliun. Namun,daritotalanggaranitu,sebanyak44,2persendiantaranyaatauRp335triliundialokasikanuntukanggaranMakanBergiziGratis (MBG). Pendidikanadalahinstrumenuntukmemberantaskemiskinan.Pemerintahberkomitmenmemenuhianggaranpendidikan20persen,yaitusekitarRp757,8triliununtuktahun2026.TerbesarsepanjangsejarahNKRI, katanyadalamPenyampaianPengantar/KeteranganPemerintahatasRUUtentangAPBNTahunAnggaran2026besertaNotaKeuangannyadi Gedung Nusantara,KompleksParlemen,Senayan, Jakarta,Jumat, 15Agustus2025.*** Berita Pilihan44,2 Persen atau Rp335 T Anggaran Pendidikan Dialokasikan untuk MBGEkonom CELIOS Kritik RAPBN 2026: Anggaran Pusat Gemuk, MBG Sebaiknya Dievaluasi Dulu Berita Pilihan44,2 Persen atau Rp335 T Anggaran Pendidikan Dialokasikan untuk MBGEkonom CELIOS Kritik RAPBN 2026: Anggaran Pusat Gemuk, MBG Sebaiknya Dievaluasi Dulu Berita Pilihan 44,2 Persen atau Rp335 T Anggaran Pendidikan Dialokasikan untuk MBGEkonom CELIOS Kritik RAPBN 2026: Anggaran Pusat Gemuk, MBG Sebaiknya Dievaluasi Dulu 44,2 Persen atau Rp335 T Anggaran Pendidikan Dialokasikan untuk MBG 44,2 Persen atau Rp335 T Anggaran Pendidikan Dialokasikan untuk MBG 44,2 Persen atau Rp335 T Anggaran Pendidikan Dialokasikan untuk MBG 44,2 Persen atau Rp335 T Anggaran Pendidikan Dialokasikan untuk MBG Ekonom CELIOS Kritik RAPBN 2026: Anggaran Pusat Gemuk, MBG Sebaiknya Dievaluasi Dulu Ekonom CELIOS Kritik RAPBN 2026: Anggaran Pusat Gemuk, MBG Sebaiknya Dievaluasi Dulu Ekonom CELIOS Kritik RAPBN 2026: Anggaran Pusat Gemuk, MBG Sebaiknya Dievaluasi Dulu Ekonom CELIOS Kritik RAPBN 2026: Anggaran Pusat Gemuk, MBG Sebaiknya Dievaluasi Dulu",Julkifli Sinuhaji,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/08/08/2967577692.jpeg,https://www.pikiran-rakyat.com/ekonomi/pr-019579863/ekonom-berikan-masukan-untuk-pengelolaan-mbg-usai-anggaran-naik-jadi-rp335-triliun?page=all,cdb195d2a46a9584ea125c558533bb141e842b5f1e10f53eceb71bf7e97cf0f0,2025-11-13 20:29:36.201 1296,detik,mbg,2025-11-02 09:30:00,Kepala SPPG Polres Muara Enim 2 Ceritakan Perjuangan Relawan Siapkan MBG,"Kepala Satuan Pengendali Program Gizi (SPPG) Polres Muara Enim 2 Weni Suci tak kuasa menahan air mata saat menceritakan bagaimana perjuangan relawan menyiapkan ribuan kotak makanan Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk siswa di wilayah Muara Enim, Sumatera Selatan. Dengan suara bergetar, dia mengatakan banyak relawan yang harus begadang demi memastikan setiap porsi MBG tersaji dengan layak dan bergizi. ""Ibu-ibu di dapur bekerja tanpa mengenal waktu, bahkan sering tidak tidur malam hanya untuk memastikan anak-anak bangsa bisa menikmati makanan bergizi ini,"" kata Weni dengan mata berkaca-kaca. ""Kami semua berharap, makanan yang kalian makan bisa menambah semangat belajar dan menjadi energi untuk menggapai cita-cita,"" sambungnya. Namun, di balik kerja keras itu, Weni mengaku sedih karena masih banyak menemukan sisa makanan di wadah (ompreng) siswa, terutama lauk seperti tempe dan sayur. ""Saya lihat sendiri ketika kembali ke dapur, masih banyak makanan yang tidak dihabiskan. Padahal kandungan gizi sudah diatur sedemikian rupa. Tolong nak, hargai perjuangan para relawan dengan cara menghabiskan makanan kalian,"" harapnya. Kata Weni, jika ada menu yang mungkin kurang disukai, seperti tempe, setidaknya cobalah untuk memakannya sedikit karena di dalamnya terkandung gizi penting yang dibutuhkan tubuh. ""Rasa capek kami dan relawan hilang ketika anak-anak menghabiskan makanan MBG ini, kalau kalian kurang suka tempe, setidaknya cobalah untuk memakannya sedikit karena di dalamnya terkandung gizi penting yang dibutuhkan tubuh,""ucapnya. ""Semoga anak-anak memahami bahwa setiap butir nasi dan potongan tempe yang disajikan adalah hasil keringat dan cinta dari banyak orang yang ingin melihat mereka sukses,"" sambungnya. Salah satu siswi SMA Negeri 2 Muara Enim, Putri mengaku sangat bersyukur dengan adanya program MBG ini. Ia mengatakan, makanan yang disediakan selalu lezat dan bervariasi. ""Saya selalu menghabiskan MBG yang diberikan. Rasanya enak dan bergizi. Saya juga percaya dapur MBG Polres Muara Enim aman dan bersih, karena sudah pasti diawasi dengan baik,"" ujarnya. Saat tim detikSumbagsel berkunjung ke SPPG Polres Muara Enim 2 Jumat (31/10) pagi, terlihat kondisi SPPG sangat dijaga kebersihannya, mulai dari masuk semua orang tanpa terkecuali harus menggunakan OPD. Sementara itu, Kasi Humas Polres Muara Enim AKP RTM Situmorang mengatakan SPPG Polres Muara Enim 2 menyalurkan MBG sebanyak 3.100 porsi setiap hari. ""MBG ini sebagai bagian dari program pemerintah pusat yang digagas langsung oleh Presiden Republik Indonesia. Program ini bertujuan mendukung gizi seimbang bagi pelajar agar tumbuh sehat dan cerdas,""katanya. Dia memastikan bahwa seluruh proses penyediaan dan penyaluran MBG di SPPG Polres Muara Enim 2 dilakukan dengan pengawasan yang sangat ketat. ""Sebelum makanan disalurkan, dilakukan uji cepat (rapid test) untuk memastikan kualitas dan keamanan makanan. Kami pastikan MBG aman dikonsumsi,"" ungkapnya.",Sumatera Selatan,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/02/sppg-muara-enim-1762048877132_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/sumbagsel/berita/d-8189912/kepala-sppg-polres-muara-enim-2-ceritakan-perjuangan-relawan-siapkan-mbg,e78bb4cbb62990e64b3d40d44d66b0e87da9d21655d994dad55f49dadcb5ad7d,2025-11-13 20:29:42.256 1297,kompas,mbg,2025-10-14 17:33:31,"Puthul Jadi Lauk MBG Siswa Gunungkidul, Pakar UGM Ungkap Kandungan Gizinya","YOGYAKARTA, KOMPAS.com Video siswa sekolah di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang menyantap serangga puthul sebagai lauk makan bergizi gratis (MBG) viral di media sosial.Puthulmerupakan serangga bersayap yang biasanya muncul saat petang menjelang atau di awal musim hujan.Di Gunungkidul, puthul sudah lama dikenal sebagai lauk tradisional dan camilan khas musiman.Puthul Kaya Protein HewaniAhli Gizi dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Toto Sudargo, menjelaskan bahwa jenis serangga seperti puthul memang bersifat musiman dan biasanya dikonsumsi di daerah tertentu yang sudah memiliki kebiasaan kuliner tersebut. Habitnya masyarakat sana itu memang sudah mengenal puthul dan mereka sudah biasa mengonsumsi. Tubuhnya sudah menyesuaikan, sudah tahan sehingga tidak terjadi alergi, ujar Toto saat dihubungi, Selasa (14/10/2025).Baca juga:Puthul Jadi Lauk MBG, Serangga yang Jadi Camilan Kegemaran Warga GunungkidulMenurut Toto, puthul termasuk hewan halal untuk dikonsumsi dan biasanya dimasak dengan cara digoreng atau disangrai. Puthul, belalang, hingga jangkrik itu halal untuk dimakan, ujarnya.Lebih lanjut, Toto menjelaskan bahwa puthul memiliki kandungan protein hewani yang sangat tinggi. Tinggi sekali proteinnya, dan itu adalah protein hewani. Mungkin sekitar di atas 15 gram, ucapnya.Baca juga:Serangga Puthul Jadi Lauk MBG Siswa Gunungkidul, Ternyata Dibawa dari RumahSelain protein, puthul juga mengandung berbagai zat gizi penting lainnya seperti zat besi, asam folat, vitamin B kompleks, lemak tak jenuh, kalsium, dan kalium. Kalsium untuk pembentukan tulang, pertumbuhan, kecerdasan itu protein. Andai kata ada anak-anak Gunungkidul yang senang mengonsumsi itu, dibiasakan saja tidak apa-apa, tambahnya.Aman Dikonsumsi Asal Dimasak MatangMeski bergizi tinggi, Toto mengingatkan bahwa puthul harus diolah dengan benar agar aman dikonsumsi. Tidak berbahaya (dikonsumsi) asal masaknya itu sempurna, matang, karena di puthul kakinya itu biasanya banyak salmonella. Karena kan menginjak di daerah kotoran-kotoran, jelasnya.Ia menyarankan agar puthul dicuci bersih terlebih dahulu sebelum dimasak. Cuci dulu yang bersih, baru digoreng sampai matang, pungkas Toto.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang YOGYAKARTA, KOMPAS.com Video siswa sekolah di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang menyantap serangga puthul sebagai lauk makan bergizi gratis (MBG) viral di media sosial. Puthulmerupakan serangga bersayap yang biasanya muncul saat petang menjelang atau di awal musim hujan. Di Gunungkidul, puthul sudah lama dikenal sebagai lauk tradisional dan camilan khas musiman. Ahli Gizi dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) Universitas Gadjah Mada (UGM), Toto Sudargo, menjelaskan bahwa jenis serangga seperti puthul memang bersifat musiman dan biasanya dikonsumsi di daerah tertentu yang sudah memiliki kebiasaan kuliner tersebut. Habitnya masyarakat sana itu memang sudah mengenal puthul dan mereka sudah biasa mengonsumsi. Tubuhnya sudah menyesuaikan, sudah tahan sehingga tidak terjadi alergi, ujar Toto saat dihubungi, Selasa (14/10/2025). Baca juga:Puthul Jadi Lauk MBG, Serangga yang Jadi Camilan Kegemaran Warga Gunungkidul Menurut Toto, puthul termasuk hewan halal untuk dikonsumsi dan biasanya dimasak dengan cara digoreng atau disangrai. Puthul, belalang, hingga jangkrik itu halal untuk dimakan, ujarnya. Lebih lanjut, Toto menjelaskan bahwa puthul memiliki kandungan protein hewani yang sangat tinggi. Tinggi sekali proteinnya, dan itu adalah protein hewani. Mungkin sekitar di atas 15 gram, ucapnya. Baca juga:Serangga Puthul Jadi Lauk MBG Siswa Gunungkidul, Ternyata Dibawa dari Rumah Selain protein, puthul juga mengandung berbagai zat gizi penting lainnya seperti zat besi, asam folat, vitamin B kompleks, lemak tak jenuh, kalsium, dan kalium. Kalsium untuk pembentukan tulang, pertumbuhan, kecerdasan itu protein. Andai kata ada anak-anak Gunungkidul yang senang mengonsumsi itu, dibiasakan saja tidak apa-apa, tambahnya. Meski bergizi tinggi, Toto mengingatkan bahwa puthul harus diolah dengan benar agar aman dikonsumsi. Tidak berbahaya (dikonsumsi) asal masaknya itu sempurna, matang, karena di puthul kakinya itu biasanya banyak salmonella. Karena kan menginjak di daerah kotoran-kotoran, jelasnya. Ia menyarankan agar puthul dicuci bersih terlebih dahulu sebelum dimasak. Cuci dulu yang bersih, baru digoreng sampai matang, pungkas Toto.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/VLZs7FpLUhZ_zlaHupg03NPTBQI=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/13/68ec371c0befd.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/14/173331578/puthul-jadi-lauk-mbg-siswa-gunungkidul-pakar-ugm-ungkap-kandungan-gizinya,b0687455af3d6c3012b639e15f587eaae081e0881d78eb688e3c5a78ecd6c780,2025-11-13 20:29:46.044 1301,pikiranrakyat,mbg,2025-08-16 19:47:55,"44,2 Persen atau Rp335 T Anggaran Pendidikan Dialokasikan untuk MBG","PIKIRAN RAKYAT -Anggaran Pendidikan sebesar 20 persen dari Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2026 naik menjadi Rp 757,8 triliun. Jumlah ini naik dari tahun lalu sebesar Rp 724,7 triliun. Namun, dari total anggaran itu, sebanyak 44,2 persen di antaranya atau Rp335 triliun dialokasikan untuk anggaran Makan Bergizi Gratis (MBG) Pendidikan adalah instrumen untuk memberantas kemiskinan. Pemerintah berkomitmen memenuhi anggaran pendidikan 20 persen, yaitu sekitar Rp757,8 triliun untuk tahun 2026. Terbesar sepanjang sejarah NKRI, katanya dalam Penyampaian Pengantar/Keterangan Pemerintah atas RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2026 beserta Nota Keuangannya di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 15 Agustus 2025. Baca Juga:Anggaran Belanja Pemerintah Pusat Naik 16,11 Persen di 2026, Agenda Prioritas Ketahanan Pangan Pemerintah mengalokasikan sebanyak 401,5 triliun untuk siswa dan mahasiswa melalui berbagai program seperti Bidikmisi/Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah yang dialokasikan sebesar Rp17,2 triliun untuk 1,2 juta mahasiswa. Sementara penerima beasiswa LPDP sebesar Rp25 triliun untuk 4.000 mahasiswa, Program Indonesia Pintar (PIP) Rp15,6 triliun untuk 21,1 juta siswa dan Makan Bergizi Gratis (MBG) Rp335 triliun untuk 82,9 juta orang dan 30.000 SPPG. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menegaskan penambahan anggaran untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga Rp300 triliun pada 2026 tidak akan diperuntukkan untuk pembangunan infrastruktur dapur umum atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Dadan menerangkan pembangunan infrastruktur untuk mendukung pelaksanaan program MBG tersebut akan selesai pada tahun 2025 dengan menggunakan skema kemitraan.*** Berita Pilihan8 Bulan Program MBG, Prabowo Klaim Prestasi Anak di Sekolah Naik dan 290 Ribu Lapangan Kerja TerciptaPerkuat Strategi Targeting Program MBG Melalui Pendekatan Berbasis Data Kantong Kemiskinan dan Daerah 3T Berita Pilihan8 Bulan Program MBG, Prabowo Klaim Prestasi Anak di Sekolah Naik dan 290 Ribu Lapangan Kerja TerciptaPerkuat Strategi Targeting Program MBG Melalui Pendekatan Berbasis Data Kantong Kemiskinan dan Daerah 3T Berita Pilihan 8 Bulan Program MBG, Prabowo Klaim Prestasi Anak di Sekolah Naik dan 290 Ribu Lapangan Kerja TerciptaPerkuat Strategi Targeting Program MBG Melalui Pendekatan Berbasis Data Kantong Kemiskinan dan Daerah 3T 8 Bulan Program MBG, Prabowo Klaim Prestasi Anak di Sekolah Naik dan 290 Ribu Lapangan Kerja Tercipta 8 Bulan Program MBG, Prabowo Klaim Prestasi Anak di Sekolah Naik dan 290 Ribu Lapangan Kerja Tercipta 8 Bulan Program MBG, Prabowo Klaim Prestasi Anak di Sekolah Naik dan 290 Ribu Lapangan Kerja Tercipta 8 Bulan Program MBG, Prabowo Klaim Prestasi Anak di Sekolah Naik dan 290 Ribu Lapangan Kerja Tercipta Perkuat Strategi Targeting Program MBG Melalui Pendekatan Berbasis Data Kantong Kemiskinan dan Daerah 3T Perkuat Strategi Targeting Program MBG Melalui Pendekatan Berbasis Data Kantong Kemiskinan dan Daerah 3T Perkuat Strategi Targeting Program MBG Melalui Pendekatan Berbasis Data Kantong Kemiskinan dan Daerah 3T Perkuat Strategi Targeting Program MBG Melalui Pendekatan Berbasis Data Kantong Kemiskinan dan Daerah 3T",Julkifli Sinuhaji,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/15/3581350722.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/ekonomi/pr-019578134/442-persen-atau-rp335-t-anggaran-pendidikan-dialokasikan-untuk-mbg?page=all,fde746c06ecae6d0642faddd26143f97d82b8cd2a349f1ba8130172ee91a3421,2025-11-13 20:29:57.826 1302,pikiranrakyat,mbg,2025-08-10 13:05:18,Wamen Stella: MBG Efektif Tingkatkan Kemampuan Bahasa Inggris dan Matematika Anak,"PIKIRAN RAKYAT- Wakil Menteri Pendidikan, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie menilai Program Makan Bergizi Gratis (MBG) memiliki potensi besar untuk mendukung perkembangan keterampilan akademik anak, khususnya di bidang matematika dan bahasa Inggris. Menurutnya, manfaat tersebut dapat semakin optimal apabila program ini dirancang dengan pendekatan kreatif, seperti mengintegrasikan kegiatan belajar sambil makan di sekolah. Kunjungan Stella ke stan Badan Gizi Nasional (BGN) pada hari kedua Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 di Institut Teknologi Bandung, Jawa Barat, Jumat lalu, menjadi momen baginya untuk memberikan edukasi langsung mengenai potensi besar MBG. ""Setiap hari adalah kesempatan luar biasa bagi anak-anak untuk belajar. Dengan program MBG, anak-anak tidak hanya mendapatkan gizi yang baik, tetapi juga belajar menghitung dan mengenal bahasa Inggris melalui jenis-jenis makanan,"" ujar Stella dalam keterangan resminya di Jakarta. Ia menekankan, kegiatan sederhana seperti menghitung jumlah buah, mengukur porsi makanan, atau menyebutkan nama-nama makanan dalam bahasa Inggris dapat menjadi media pembelajaran yang menyenangkan. Menurutnya, konsep tersebut tidak hanya meningkatkan pemahaman akademik, tetapi juga memotivasi anak, mengasah daya ingat, serta menumbuhkan rasa ingin tahu. ""Berdasarkan bukti ilmiah, program ini dapat menjadi sarana motivasi dan pemicu untuk mengasah daya ingat serta pengetahuan anak-anak secara efektif,"" tambahnya. Dampak positif MBG juga terlihat dari sisi kehadiran siswa di sekolah. Kepala BGN Dadan Hindayana mengungkapkan bahwa tingkat kehadiran yang sebelumnya berada di kisaran 70 80 persen, kini meningkat hingga 95 persen sejak program ini berjalan. Ia bahkan membagikan kisah inspiratif dari Papua, di mana seorang cucu yang dulu harus dibangunkan oleh neneknya agar mau berangkat sekolah, kini justru membangunkan neneknya lebih pagi karena semangat ingin mendapatkan MBG. Tak hanya di Papua, di Warungkiara, Sukabumi, Jawa Barat, para siswa juga menunjukkan peningkatan konsentrasi dan semangat belajar setelah rutin menerima MBG. Menurut Dadan, manfaat program ini sangat terasa terutama di wilayah Indonesia Timur dan daerah terdepan, tertinggal, dan terluar (3T). Dengan kombinasi antara asupan gizi yang memadai dan strategi pembelajaran kreatif, Wamen Stella optimistis MBG dapat menjadi salah satu instrumen penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan, sekaligus membangun generasi muda yang sehat, cerdas, dan siap bersaing di masa depan.*** Berita PilihanJadi Salah Satu Sebab Stunting, Tokoh Agama Akan Dilibatkan untuk Ingatkan Tidak Lakukan Pernikahan DiniTekan Stunting di Daerah, Mendukbangga Wihaji Ungkap Dapat Masukan Agar Jangan Pakai Cara JakartaTNI AL dan BKKBN Gelar Serbuan Maritim di Muara Angke, Fokus Turunkan Stunting di Wilayah PesisirKampung KB Kokolaka Jatirejo Zero Stunting, Buktikan Program dari 'Akar Rumput' Ampuh Bangkitkan KesejahteraanMPASI Tanpa Drama: Cara Cegah GTM dan Stunting pada Bayi untuk New MomPR Berat Mengatasi Stunting di Kiaracondong Bandung Berita PilihanJadi Salah Satu Sebab Stunting, Tokoh Agama Akan Dilibatkan untuk Ingatkan Tidak Lakukan Pernikahan DiniTekan Stunting di Daerah, Mendukbangga Wihaji Ungkap Dapat Masukan Agar Jangan Pakai Cara JakartaTNI AL dan BKKBN Gelar Serbuan Maritim di Muara Angke, Fokus Turunkan Stunting di Wilayah PesisirKampung KB Kokolaka Jatirejo Zero Stunting, Buktikan Program dari 'Akar Rumput' Ampuh Bangkitkan KesejahteraanMPASI Tanpa Drama: Cara Cegah GTM dan Stunting pada Bayi untuk New MomPR Berat Mengatasi Stunting di Kiaracondong Bandung Berita Pilihan Jadi Salah Satu Sebab Stunting, Tokoh Agama Akan Dilibatkan untuk Ingatkan Tidak Lakukan Pernikahan DiniTekan Stunting di Daerah, Mendukbangga Wihaji Ungkap Dapat Masukan Agar Jangan Pakai Cara JakartaTNI AL dan BKKBN Gelar Serbuan Maritim di Muara Angke, Fokus Turunkan Stunting di Wilayah PesisirKampung KB Kokolaka Jatirejo Zero Stunting, Buktikan Program dari 'Akar Rumput' Ampuh Bangkitkan KesejahteraanMPASI Tanpa Drama: Cara Cegah GTM dan Stunting pada Bayi untuk New MomPR Berat Mengatasi Stunting di Kiaracondong Bandung Jadi Salah Satu Sebab Stunting, Tokoh Agama Akan Dilibatkan untuk Ingatkan Tidak Lakukan Pernikahan Dini Jadi Salah Satu Sebab Stunting, Tokoh Agama Akan Dilibatkan untuk Ingatkan Tidak Lakukan Pernikahan Dini Jadi Salah Satu Sebab Stunting, Tokoh Agama Akan Dilibatkan untuk Ingatkan Tidak Lakukan Pernikahan Dini Jadi Salah Satu Sebab Stunting, Tokoh Agama Akan Dilibatkan untuk Ingatkan Tidak Lakukan Pernikahan Dini Tekan Stunting di Daerah, Mendukbangga Wihaji Ungkap Dapat Masukan Agar Jangan Pakai Cara Jakarta Tekan Stunting di Daerah, Mendukbangga Wihaji Ungkap Dapat Masukan Agar Jangan Pakai Cara Jakarta Tekan Stunting di Daerah, Mendukbangga Wihaji Ungkap Dapat Masukan Agar Jangan Pakai Cara Jakarta Tekan Stunting di Daerah, Mendukbangga Wihaji Ungkap Dapat Masukan Agar Jangan Pakai Cara Jakarta TNI AL dan BKKBN Gelar Serbuan Maritim di Muara Angke, Fokus Turunkan Stunting di Wilayah Pesisir TNI AL dan BKKBN Gelar Serbuan Maritim di Muara Angke, Fokus Turunkan Stunting di Wilayah Pesisir TNI AL dan BKKBN Gelar Serbuan Maritim di Muara Angke, Fokus Turunkan Stunting di Wilayah Pesisir TNI AL dan BKKBN Gelar Serbuan Maritim di Muara Angke, Fokus Turunkan Stunting di Wilayah Pesisir Kampung KB Kokolaka Jatirejo Zero Stunting, Buktikan Program dari 'Akar Rumput' Ampuh Bangkitkan Kesejahteraan Kampung KB Kokolaka Jatirejo Zero Stunting, Buktikan Program dari 'Akar Rumput' Ampuh Bangkitkan Kesejahteraan Kampung KB Kokolaka Jatirejo Zero Stunting, Buktikan Program dari 'Akar Rumput' Ampuh Bangkitkan Kesejahteraan Kampung KB Kokolaka Jatirejo Zero Stunting, Buktikan Program dari 'Akar Rumput' Ampuh Bangkitkan Kesejahteraan MPASI Tanpa Drama: Cara Cegah GTM dan Stunting pada Bayi untuk New Mom MPASI Tanpa Drama: Cara Cegah GTM dan Stunting pada Bayi untuk New Mom MPASI Tanpa Drama: Cara Cegah GTM dan Stunting pada Bayi untuk New Mom MPASI Tanpa Drama: Cara Cegah GTM dan Stunting pada Bayi untuk New Mom PR Berat Mengatasi Stunting di Kiaracondong Bandung PR Berat Mengatasi Stunting di Kiaracondong Bandung PR Berat Mengatasi Stunting di Kiaracondong Bandung PR Berat Mengatasi Stunting di Kiaracondong Bandung",Vidia Elfa Safhira,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/15/2759231567.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019562078/wamen-stella-mbg-efektif-tingkatkan-kemampuan-bahasa-inggris-dan-matematika-anak?page=all,d5441d53a702b975d09fe66de70fcaab3ce57a5b09561eedc33ea81ab120fb6d,2025-11-13 20:30:31.484 1303,kompas,mbg,2025-10-13 19:28:19,"Uang Sakunya Cuma Rp 10.000, Siswa Sekolah Rakyat Ancol Berharap Dapat MBG","JAKARTA, KOMPAS.com Sejumlah siswa di Sekolah Rakyat Ancol, Jalan Ancol Barat, Pademangan, Jakarta Utara, berharap bisa segera merasakan manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah.Bagi mereka, program tersebut bukan sekadar tambahan makanan, melainkan bantuan penting agar dapat belajar dengan perut kenyang tanpa khawatir soal uang saku.Salah satu siswa kelas 9, Ryan (19), mengaku sangat ingin mendapat program MBG karena uang sakunya per hari hanya sekitar Rp 10.000.Baca juga:Orangtua Siswa Minta SPPG Perhatikan Kebersihan Bahan Makanan untuk MBG Saya jajannya Rp 10.000, ke sini naik Jaklingko gratis, tapi kalau pengin cepat saya naik ojekonlinedari duit itu, ucap Ryan saat diwawancaraiKompas.comdi lokasi, Senin (12/10/2025).Menurut Ryan, jika ia harus naik ojekonlineuntuk berangkat sekolah, uang sakunya sering kali habis dan tidak cukup untuk membeli makanan di sekolah.Beruntung, orangtuanya kadang masih sempat membekalinya nasi dan lauk dari rumah. Namun, Ryan enggan terus-menerus merepotkan orangtuanya. Pengin banget dapat MBG, tuturnya.Banyak siswa tak bawa bekalHarapan serupa disampaikan Gabriela, teman sekelas Ryan. Ia menilai banyak teman-temannya yang jarang membawa bekal atau memiliki uang jajan terbatas. Pengin sih, karena teman-teman jajannya kurang atau enggak bawa bekal, mereka juga lapar biar jadi kenyang, jelas Gabriela.GuruSekolah Rakyat Ancol, Anisa Khumaeroh (30), mengatakan sebagian besar siswanya memang berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi terbatas. Karena itu, banyak dari mereka datang ke sekolah tanpa sarapan.Baca juga:Bantuan Beras Dinilai Bisa Jadi Alternatif Program MBG Tapi, faktanya sekolah kami tuh anak-anaknya butuh MBG. Karena entah emang dari orang tuanya yang enggak terlaluawareatau bagaimana, banyak kejadian siswa pusing tiba-tiba. Pas ditanya kamu kenapa? Jawabnya belum makan dari pagi, ucap Nisa.Anisa menjelaskan, sekolahnya sebenarnya sudah pernah disurvei untuk menjadi penerima program MBG. Namun, hingga kini belum ada kepastian kapan program tersebut akan mulai dijalankan di Sekolah Rakyat Ancol. Sampai sekarang belum ada kabar lebih lanjut, ujarnya.Sekolah Rakyat Ancol merupakan lembaga pendidikan nonformal yang menampung anak-anak dari keluarga pekerja harian dan masyarakat prasejahtera di wilayah pesisir Jakarta Utara.Guru dan siswa berharap, pemerintah juga memperluas cakupan MBG agar menjangkau sekolah-sekolah rakyat dan komunitas pendidikan alternatif seperti mereka.ProgramMakan Bergizi Gratis(MBG) sendiri merupakan inisiatif nasional pemerintah untuk menyediakan makanan sehat dan bergizi setiap hari bagi pelajar, guna mendukung tumbuh kembang anak dan menekan angkastunting.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com Sejumlah siswa di Sekolah Rakyat Ancol, Jalan Ancol Barat, Pademangan, Jakarta Utara, berharap bisa segera merasakan manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah. Bagi mereka, program tersebut bukan sekadar tambahan makanan, melainkan bantuan penting agar dapat belajar dengan perut kenyang tanpa khawatir soal uang saku. Salah satu siswa kelas 9, Ryan (19), mengaku sangat ingin mendapat program MBG karena uang sakunya per hari hanya sekitar Rp 10.000. Baca juga:Orangtua Siswa Minta SPPG Perhatikan Kebersihan Bahan Makanan untuk MBG Saya jajannya Rp 10.000, ke sini naik Jaklingko gratis, tapi kalau pengin cepat saya naik ojekonlinedari duit itu, ucap Ryan saat diwawancaraiKompas.comdi lokasi, Senin (12/10/2025). Menurut Ryan, jika ia harus naik ojekonlineuntuk berangkat sekolah, uang sakunya sering kali habis dan tidak cukup untuk membeli makanan di sekolah. Beruntung, orangtuanya kadang masih sempat membekalinya nasi dan lauk dari rumah. Namun, Ryan enggan terus-menerus merepotkan orangtuanya. Pengin banget dapat MBG, tuturnya. Harapan serupa disampaikan Gabriela, teman sekelas Ryan. Ia menilai banyak teman-temannya yang jarang membawa bekal atau memiliki uang jajan terbatas. Pengin sih, karena teman-teman jajannya kurang atau enggak bawa bekal, mereka juga lapar biar jadi kenyang, jelas Gabriela. GuruSekolah Rakyat Ancol, Anisa Khumaeroh (30), mengatakan sebagian besar siswanya memang berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi terbatas. Karena itu, banyak dari mereka datang ke sekolah tanpa sarapan. Baca juga:Bantuan Beras Dinilai Bisa Jadi Alternatif Program MBG Tapi, faktanya sekolah kami tuh anak-anaknya butuh MBG. Karena entah emang dari orang tuanya yang enggak terlaluawareatau bagaimana, banyak kejadian siswa pusing tiba-tiba. Pas ditanya kamu kenapa? Jawabnya belum makan dari pagi, ucap Nisa. Anisa menjelaskan, sekolahnya sebenarnya sudah pernah disurvei untuk menjadi penerima program MBG. Namun, hingga kini belum ada kepastian kapan program tersebut akan mulai dijalankan di Sekolah Rakyat Ancol. Sampai sekarang belum ada kabar lebih lanjut, ujarnya. Sekolah Rakyat Ancol merupakan lembaga pendidikan nonformal yang menampung anak-anak dari keluarga pekerja harian dan masyarakat prasejahtera di wilayah pesisir Jakarta Utara. Guru dan siswa berharap, pemerintah juga memperluas cakupan MBG agar menjangkau sekolah-sekolah rakyat dan komunitas pendidikan alternatif seperti mereka. ProgramMakan Bergizi Gratis(MBG) sendiri merupakan inisiatif nasional pemerintah untuk menyediakan makanan sehat dan bergizi setiap hari bagi pelajar, guna mendukung tumbuh kembang anak dan menekan angkastunting.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/z8PeVflG0Oc3qsKTFKEbhaPDC00=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/13/68ecd7423ba46.jpg",https://megapolitan.kompas.com/read/2025/10/13/19281921/uang-sakunya-cuma-rp-10000-siswa-sekolah-rakyat-ancol-berharap-dapat-mbg,e7ac39a8a1eff0ace2c66e4297bfe2fdc028f99036237aef3991ebaffa6398c5,2025-11-13 20:30:38.548 1304,detik,mbg,2025-11-02 08:29:00,"Usulan Zulhas Agar Bansos Tak Selamanya Diberikan, Singgung Negara Maju","Menteri Koordinator Bidang Pangan Zukifli Hasan atau Zulhas mengusulkan agar penyaluran bantuan sosial (bansos) tidak selamanya menjadi program utama membantu masyarakat kurang mampu. Ia menilai, kunci menjadi negara maju yakni dengan meningkatkan produktivitas masyarakatnya. Hal ini disampaikan Mantan Menteri Perdagangan itu dalam Festival Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia & Indonesia Fintech Summit 2025 di JCC, Jakarta, Sabtu (1/11/2025). ""Kami meyakini negara itu akan maju, kalau dia produktif. Tidak mungkin bangsa itu maju kalau tidak produktif rakyatnya. Kami bukan tidak setuju bantuan sosial, tentu itu bagus. Tetap kalau bantuan sosial, orang susah kasih beras, orang susah kasih uang, berpuluh-puluh tahun, saya kira itu mesti dikaji,"" katanya, dikutip Minggu (2/11/2025). Saat ini Indonesia terus mengalami kemajuan. Pada era 1980-an, Zulhas bilang Indonesia menjadi negara yang disegani. Pada saat itu, Indonesia sudah punya perusahaan yang bisa membuat pesawat, pabrik pupuk, hingga manufaktur kapal. Zulhas meyakini bukan tidak mungkin Indonesia dapat mencapai ekonomi 7-8%. Karena pada zaman reformasi, pertumbuhan ekonomi Indonesia pernah mencapai 7,5% selama puluhan tahun. ""Pertumbuhan ekonomi Indonesia rata-rata 7,5% puluhan tahun, bukan satu tahun. Jadi, kalau kita punya target pertumbuhan 7-8%, dikatakan mustahil, kita pernah mengalami puluhan tahun,"" jelasnya. Namun, pekerjaan rumah (PR) Indonesia dalam meningkatkan perekonomian masih banyak tantangan. Kondisi perekonomian Indonesia diakui masih tertinggal dibandingkan China, Korea Selatan, bahkan Malaysia. Ia menuturkan, saat ini pendapatan perkapita Malaysia telah mencapai US$ 12.000, dan Thailand US$ 8.000. Melihat ketertinggalan itu, menurut Zulhas kuncinya ada di produktivitas SDM. ""Kita masih US$ 4.000 lebih. Kenapa? (Tertinggal) karena mereka produktif,"" tegasnya. Oleh sebab itu, saat ini pemerintah sudah punya program peningkatan produktivitas ketahanan pangan dan program makan bergizi gratis (MBG). ""Kenapa makanan bergizi? Kenapa kita kalah cepat sama negara lain? Tentu kuncinya sumber daya manusia. Tidak mungkin negara itu maju atau miskin, itu tergantung cara ngelolanya, tergantung produktivitasnya. Artinya tergantung kepada manusianya, tergantung kepada sumber daya manusianya,"" pungkasnya.",Aulia Damayanti -detikFinance,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/10/06/menko-pangan-zulkifli-hasan-dokdetikcom-1759729130949_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-8189700/usulan-zulhas-agar-bansos-tak-selamanya-diberikan-singgung-negara-maju,92b9beacd1da394f7ab2b8cc42cb9d8ae7786b32f0083dc94dd6b5448f951427,2025-11-13 20:30:03.878 1305,kompas,mbg,2025-10-14 14:36:10,"""Ompreng yang Mengubah Hidup"": Kisah Ibu 54 Tahun Kembali Punya Harapan Lewat MBG","INDRAMAYU, KOMPAS.com- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya berkontribusi pada pemenuhan gizi anak-anak sekolah, tetapi juga membuka peluang kerja bagi masyarakat setempat, termasuk bagi mereka yang berusia lanjut.Salah satu yang merasakan dampak positif dari program ini adalahSulfi(54), seorang ibu rumah tangga.Ia kini bekerja sebagai pencuci ompreng di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Desa Kenanga, Kecamatan Sindang, KabupatenIndramayu,Jawa Barat. Saya umur sudah 54 tahun, Mas, di mana coba ada tempat yang mau menerima pekerja di umur segini, makanya adanya programMBGsangat membantu sekali, ungkap Sulfi saat ditemui di sela-sela tugasnya pada Selasa (14/10/2025).Baca juga:Hanya 5 Dapur MBG di Sragen Kantongi SLHS, Ini PenyebabnyaSebelum bergabung dengan SPPG, Sulfi berjualan makanan kecil yang dipasok ke kantin sekolah.Kini, ia mendapatkan tambahan penghasilan sebesar Rp 120.000 per hari dari tugas mencuci ribuan ompreng yang digunakan dalam program MBG.Menurutnya, upah tersebut cukup besar, terutama karena anak bungsunya yang masih SMA membutuhkan biaya lebih. Saya UMKM, biasa masok jajan ke kantin sekolah yaalhamdulillahada penghasilan tambahan, malah lebih enak di sini, sangat membantu sekali lah untuk ekonomi, jelasnya.Baca juga:Pemkot Magelang Tidak Dilibatkan MBG, Wali Kota: Pendaftaran Dapur dari BGNSulfi mengaku mengetahuipeluang kerjadi dapur MBG melalui pemberitaan. Setelah mendengar bahwa dapur MBG akan dibangun di desanya, ia segera melamar pekerjaan. Kebetulan Pak Haji yang punyanya juga baik. Pas saya bilang mau ikut kerja,alhamdulillahlangsung diterima, tuturnya sambil tersenyum.3.900 Ompreng SehariKOMPAS.COM/M. Elgana MubarokahIlustrasi MBG.Setiap hari, Sulfi dan rekan-rekannya mencuci sekitar 3.900 ompreng kotor setelah penyaluran makanan ke sekolah-sekolah penerima manfaat MBG.Meskipun harus mencuci ribuan ompreng, ia mengaku tidak merasa lelah karena pekerjaan tersebut dilakukan secara bersama-sama dengan teman-temannya. Untuk mencuci ompreng, ada aturan atau tata cara khusus yang diajarkan agar bersih dan steril. Seperti membilas ompreng kotor pada air rendaman garam terlebih dahulu untuk merontokkan noda makanan, baru dicuci pakai air bersih dan sabun agar bersih sempurna, jelasnya.Setelah dicuci, ompreng dijemur di bawah terik matahari sebelum digunakan kembali keesokan harinya. INDRAMAYU, KOMPAS.com- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya berkontribusi pada pemenuhan gizi anak-anak sekolah, tetapi juga membuka peluang kerja bagi masyarakat setempat, termasuk bagi mereka yang berusia lanjut. Salah satu yang merasakan dampak positif dari program ini adalahSulfi(54), seorang ibu rumah tangga. Ia kini bekerja sebagai pencuci ompreng di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Desa Kenanga, Kecamatan Sindang, KabupatenIndramayu,Jawa Barat. Saya umur sudah 54 tahun, Mas, di mana coba ada tempat yang mau menerima pekerja di umur segini, makanya adanya programMBGsangat membantu sekali, ungkap Sulfi saat ditemui di sela-sela tugasnya pada Selasa (14/10/2025). Baca juga:Hanya 5 Dapur MBG di Sragen Kantongi SLHS, Ini Penyebabnya Sebelum bergabung dengan SPPG, Sulfi berjualan makanan kecil yang dipasok ke kantin sekolah. Kini, ia mendapatkan tambahan penghasilan sebesar Rp 120.000 per hari dari tugas mencuci ribuan ompreng yang digunakan dalam program MBG. Menurutnya, upah tersebut cukup besar, terutama karena anak bungsunya yang masih SMA membutuhkan biaya lebih. Saya UMKM, biasa masok jajan ke kantin sekolah yaalhamdulillahada penghasilan tambahan, malah lebih enak di sini, sangat membantu sekali lah untuk ekonomi, jelasnya. Baca juga:Pemkot Magelang Tidak Dilibatkan MBG, Wali Kota: Pendaftaran Dapur dari BGN Sulfi mengaku mengetahuipeluang kerjadi dapur MBG melalui pemberitaan. Setelah mendengar bahwa dapur MBG akan dibangun di desanya, ia segera melamar pekerjaan. Kebetulan Pak Haji yang punyanya juga baik. Pas saya bilang mau ikut kerja,alhamdulillahlangsung diterima, tuturnya sambil tersenyum. KOMPAS.COM/M. Elgana MubarokahIlustrasi MBG. KOMPAS.COM/M. Elgana MubarokahIlustrasi MBG. Setiap hari, Sulfi dan rekan-rekannya mencuci sekitar 3.900 ompreng kotor setelah penyaluran makanan ke sekolah-sekolah penerima manfaat MBG. Meskipun harus mencuci ribuan ompreng, ia mengaku tidak merasa lelah karena pekerjaan tersebut dilakukan secara bersama-sama dengan teman-temannya. Untuk mencuci ompreng, ada aturan atau tata cara khusus yang diajarkan agar bersih dan steril. Seperti membilas ompreng kotor pada air rendaman garam terlebih dahulu untuk merontokkan noda makanan, baru dicuci pakai air bersih dan sabun agar bersih sempurna, jelasnya. Setelah dicuci, ompreng dijemur di bawah terik matahari sebelum digunakan kembali keesokan harinya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/dWOYfHyuaUcaCIIpYL0mA8Hx2ZM=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/14/68edf3e61148f.jpeg",https://bandung.kompas.com/read/2025/10/14/143610378/ompreng-yang-mengubah-hidup-kisah-ibu-54-tahun-kembali-punya-harapan-lewat,901ebf952f58ff8cfd677537400afb18c7cf7ebbddc87f21ca023a2f3b60fc7b,2025-11-13 20:30:07.119 1306,pikiranrakyat,mbg,2025-08-16 16:02:11,Perkuat Strategi Targeting Program MBG Melalui Pendekatan Berbasis Data Kantong Kemiskinan dan Daerah 3T,"PIKIRAN RAKYAT -Merespons arahan Presiden Prabowo dalam pidatonya pada Sidang Tahunan MPR hari ini, Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko menegaskan komitmen penuh dalam mempercepat implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan pendekatan targeting yang tepat sasaran dan berbasis data komprehensif. ""Pascaarahan Bapak Presiden hari ini, BP Taskin siap mempercepat pelaksanaan program strategis ini dengan metodologi yang telah kami kembangkan secara cermat. Kami akan memfokuskan 1.000 titik SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) pada kantong-kantong kemiskinan dan daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) untuk memastikan dampak optimal bagi anak-anak yang paling membutuhkan,"" ujar Budiman. BP Taskin telah mengembangkan metodologi penentuan lokasi SPPG yang menggabungkan tiga indikator utama, yaitu tingkat kemiskinan kabupaten/kota berdasarkan data BPS 2024, identifikasi daerah 3T sesuai Peraturan Presiden Nomor 63 Tahun 2020, dan estimasi populasi siswa SD-SMA dari data Susenas 2024. Baca Juga:Jalin Kolaborasi, BP Taskin Buka Peluang Bantu Pendanaan Sekolah Rakyat Melalui CSR Swasta ""Metodologi kami menggunakan pendekatan berbasis permintaan(demand-based)dengan menghitung proporsi siswa di setiap wilayah terhadap total nasional. Kami telah mengidentifikasi 264 kabupaten/kota sebagai kantong kemiskinan, dengan 115 di antaranya memenuhi seluruh kriteria prioritas,"" ungkap Budiman. Untuk daerah 3T, katanya, BP Taskin telah memetakan 62 kabupaten/kota daerah tertinggal dan 11 kabupaten/kota yang memenuhi seluruh kriteria wilayah 3T, dengan total estimasi 392.000 siswa yang akan dilayani melalui 41 unit SPPG di 5 provinsi Indonesia bagian timur. Sistem alokasi BP Taskin menerapkan prinsip minimal satu titik SPPG per kabupaten/kota yang memenuhi kriteria, dengan distribusi tambahan berdasarkan proporsi jumlah siswa. Formula ini mencakupbuffercadangan 20% untuk mengantisipasi kebutuhan lapangan yang dinamis. Baca Juga:Bukan MBG, Efisiensi Anggaran Dilakukan untuk Investasi di Danantara? BP Taskin: Ada 15 Mega Proyek di 2025 ""Nusa Tenggara Timur menjadi prioritas tertinggi dengan 4 kabupaten target melayani 241.263 siswa, diikuti Maluku dengan 3 kabupaten untuk 63.988 siswa, serta Papua dan sekitarnya dengan 4 kabupaten melayani 50.050 siswa,"" ujar Budiman. Sebagai wujud komitmen serius, BP Taskin akan mengirimkan tim khusus ke Kabupaten Toraja Utara pada 20 Agustus 2025 untuk mempersiapkan implementasi 6 titik SPPG di 2 kecamatan terpencil. Misi ini merupakanpilotprojectuntuk menguji efektivitas metodologi di lapangan sebelum replikasi nasional. ""Toraja Utara dipilih karena karakteristiknya sebagai daerah dengan tantangan geografis dan aksesibilitas yang tinggi. Pengalaman di sana akan menjadi pembelajaran berharga untuk penyempurnaan strategi implementasi di seluruh Indonesia,"" jelas Budiman. BP Taskin mengintegrasikan program MBG dengan strategi pengentasan kemiskinan nasional yang lebih luas, menargetkan peningkatan indeks pembangunan manusia melalui intervensi gizi pada usia sekolah. Baca Juga:Berantas Kemiskinan, BP Taskin Budiman Sujatmiko Ingin Tiru China dan Brasil ""Program ini bukan sekadar pemberian makanan, tetapi investasi strategis dalam pembangunan SDM Indonesia. Dengantargetingberbasis data dan monitoringreal-time, kami optimis dapat mencapai dampak optimal dalam mengurangistuntingdan meningkatkan prestasi akademik anak-anak di daerah tertinggal,"" ujar Budiman. Dalam implementasi program MBG, BP Taskin menjalin koordinasi strategis dengan Badan Gizi Nasional (BGN) sebagaileading sectorpelaksanaan program. Sementara itu, Kementerian Dalam Negeri berperan vital dalam memastikan sinkronisasi dengan pemerintah daerah di seluruh target lokasi, memfasilitasi koordinasi lintas wilayah, penguatan kapasitas pemda, dan integrasi program MBG dengan agenda pembangunan daerah untuk memastikan sustainability dan efektivitas implementasi di tingkat regional. BP Taskin akan terus melakukan evaluasi berkala dan penyesuaian metodologi berdasarkan kondisi lapangan untuk memastikan keberlanjutan dan perluasan program MBG ke depan.*** Berita PilihanBP Taskin dan Kemensos Rapat Bersama, Sepakati Program Khusus untuk Masyarakat Rentan MiskinBerantas Kemiskinan, BP Taskin Budiman Sujatmiko Ingin Tiru China dan BrasilBukan MBG, Efisiensi Anggaran Dilakukan untuk Investasi di Danantara? BP Taskin: Ada 15 Mega Proyek di 2025Jalin Kolaborasi, BP Taskin Buka Peluang Bantu Pendanaan Sekolah Rakyat Melalui CSR Swasta Berita PilihanBP Taskin dan Kemensos Rapat Bersama, Sepakati Program Khusus untuk Masyarakat Rentan MiskinBerantas Kemiskinan, BP Taskin Budiman Sujatmiko Ingin Tiru China dan BrasilBukan MBG, Efisiensi Anggaran Dilakukan untuk Investasi di Danantara? BP Taskin: Ada 15 Mega Proyek di 2025Jalin Kolaborasi, BP Taskin Buka Peluang Bantu Pendanaan Sekolah Rakyat Melalui CSR Swasta Berita Pilihan BP Taskin dan Kemensos Rapat Bersama, Sepakati Program Khusus untuk Masyarakat Rentan MiskinBerantas Kemiskinan, BP Taskin Budiman Sujatmiko Ingin Tiru China dan BrasilBukan MBG, Efisiensi Anggaran Dilakukan untuk Investasi di Danantara? BP Taskin: Ada 15 Mega Proyek di 2025Jalin Kolaborasi, BP Taskin Buka Peluang Bantu Pendanaan Sekolah Rakyat Melalui CSR Swasta BP Taskin dan Kemensos Rapat Bersama, Sepakati Program Khusus untuk Masyarakat Rentan Miskin BP Taskin dan Kemensos Rapat Bersama, Sepakati Program Khusus untuk Masyarakat Rentan Miskin BP Taskin dan Kemensos Rapat Bersama, Sepakati Program Khusus untuk Masyarakat Rentan Miskin BP Taskin dan Kemensos Rapat Bersama, Sepakati Program Khusus untuk Masyarakat Rentan Miskin Berantas Kemiskinan, BP Taskin Budiman Sujatmiko Ingin Tiru China dan Brasil Berantas Kemiskinan, BP Taskin Budiman Sujatmiko Ingin Tiru China dan Brasil Berantas Kemiskinan, BP Taskin Budiman Sujatmiko Ingin Tiru China dan Brasil Berantas Kemiskinan, BP Taskin Budiman Sujatmiko Ingin Tiru China dan Brasil Bukan MBG, Efisiensi Anggaran Dilakukan untuk Investasi di Danantara? BP Taskin: Ada 15 Mega Proyek di 2025 Bukan MBG, Efisiensi Anggaran Dilakukan untuk Investasi di Danantara? BP Taskin: Ada 15 Mega Proyek di 2025 Bukan MBG, Efisiensi Anggaran Dilakukan untuk Investasi di Danantara? BP Taskin: Ada 15 Mega Proyek di 2025 Bukan MBG, Efisiensi Anggaran Dilakukan untuk Investasi di Danantara? BP Taskin: Ada 15 Mega Proyek di 2025 Jalin Kolaborasi, BP Taskin Buka Peluang Bantu Pendanaan Sekolah Rakyat Melalui CSR Swasta Jalin Kolaborasi, BP Taskin Buka Peluang Bantu Pendanaan Sekolah Rakyat Melalui CSR Swasta Jalin Kolaborasi, BP Taskin Buka Peluang Bantu Pendanaan Sekolah Rakyat Melalui CSR Swasta Jalin Kolaborasi, BP Taskin Buka Peluang Bantu Pendanaan Sekolah Rakyat Melalui CSR Swasta",Eri Mulyani,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/08/16/3395116235.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019577701/perkuat-strategi-targeting-program-mbg-melalui-pendekatan-berbasis-data-kantong-kemiskinan-dan-daerah-3t?page=all,82302ce1e254e74071db281091c3a80d3480e05790b116299e9c38db7f43dc1d,2025-11-13 20:30:08.853 1307,detik,mbg,2025-11-01 23:00:00,Zulhas Soal Harga Ayam-Telur Naik: Artinya MBG Berhasil,"Harga sejumlah bahan pangan di berbagai daerah mengalami kenaikan pada September 2025. Inflasi pada sektor pangan bergejolak (volatile foods) tercatat sebesar 6,44% secara tahunan (yoy). Salah satu faktor pendorongnya adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang memicu lonjakan permintaan. Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), menyatakan bahwa pemerintah kini tengah berupaya mempercepat pelaksanaan program MBG. Program ini menargetkan 82,9 juta penerima manfaat, yang menyebabkan kebutuhan bahan pangan seperti telur dan ayam meningkat tajam. ""Memang, karena ini kita mengejar makan bergizi (MBG) 'kan. Perlu jutaan telur, perlu jutaan ayam. Dampaknya memang agak-agak naik,"" ujar Zulhas saat ditemui di acara Festival Ekonomi dan Keuangan Digital Indonesia & Indonesia Fintech Summit 2025 di JCC, Jakarta, dilansir detikFinance, Sabtu (1/11/2025). Zulhas menambahkan, penurunan harga pangan tidak bisa dilakukan secara langsung. Karena tingginya kebutuhan saat ini, diperlukan waktu untuk menstabilkan kembali harga bahan pokok. ""Karena 'kan ayam ini tidak bisa kita paksakan menurun hari ini. Jadi, memang perlu waktu. Kita akan mengalami itu. Karena memberi makan banyak sekali penerima manfaat. Sehingga (harga) telur naik sedikit, ayam naik sedikit. Tentu dampaknya artinya program (MBG) ini berhasil,"" jelasnya. Sekadar informasi, tingkat inflasi harga pangan bergejolak yang mencapai 6,44% terbilang tinggi dan berada jauh di atas target inflasi umum yang ditetapkan sebesar 2,5% plus minus 1%.",Tim detikFinance -detikSumut,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/01/zulhas-1761970586924_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/sumut/berita/d-8189620/zulhas-soal-harga-ayam-telur-naik-artinya-mbg-berhasil,77fbdf37d223b0624633edb6c1ce62b675eed5446d636f38f8834cb1f947f55d,2025-11-13 20:30:14.392 1308,kompas,mbg,2025-10-14 13:13:38,"Diduga Keracunan MBG, 6 Siswa SMPN 1 Cisarua Bandung Barat Dilarikan ke Dokter","BANDUNG BARAT, KOMPAS.com- Kasus keracunan makanan bergizi gratis (MBG) kembali terjadi di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.Enam siswa dariSMP Negeri 1 Cisaruadilarikan ke pusat kesehatan untuk mendapatkan penanganan medis setelah mengonsumsi menuMBGdi sekolah.""Sejauh ini terlapor ada 6 siswa yang mengeluh pusing. Mereka sudah dibawa ke dokter,"" kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik)Bandung Barat, Dadang A Sapardan, saat dikonfirmasi pada Selasa (14/10/2025).Baca juga:Keracunan MBG di Tulungagung Bertambah Jadi 68 Siswa, Kadinkes: Dari Awal, Kami Sudah SiagaKeluhan yang dialami para siswa hampir seragam, yakni pusing dan mual. Gejala tersebut muncul beberapa saat setelah mereka menyantap menu MBG.Menurut informasi yang diperoleh, paket MBG mulai disantap siswa SMP Negeri 1 sekitar pukul 09.30 WIB.Beberapa jam kemudian, sekitar pukul 12.05 WIB, puluhan siswa mulai merasakan keluhan yang sama.""Untuk detail info lain seperti menu makanan dan jumlah penerima makanan kita masih mengumpulkan informasinya. Sementara ini kita fokus dulu pada penanganan,"" jelas Dadang.Baca juga:MBG Datang, Murid Senang, Waktu Istirahat Guru MelayangHingga saat ini, petugas medis dan pihak sekolah masih melakukan pemeriksaan terhadap ratusan siswa lainnya yang juga menyantap menu MBG.""Untuk siswa lainnya masih kita lakukan observasi di sekolah,"" tambahnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BANDUNG BARAT, KOMPAS.com- Kasus keracunan makanan bergizi gratis (MBG) kembali terjadi di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat. Enam siswa dariSMP Negeri 1 Cisaruadilarikan ke pusat kesehatan untuk mendapatkan penanganan medis setelah mengonsumsi menuMBGdi sekolah. ""Sejauh ini terlapor ada 6 siswa yang mengeluh pusing. Mereka sudah dibawa ke dokter,"" kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan (Disdik)Bandung Barat, Dadang A Sapardan, saat dikonfirmasi pada Selasa (14/10/2025). Baca juga:Keracunan MBG di Tulungagung Bertambah Jadi 68 Siswa, Kadinkes: Dari Awal, Kami Sudah Siaga Keluhan yang dialami para siswa hampir seragam, yakni pusing dan mual. Gejala tersebut muncul beberapa saat setelah mereka menyantap menu MBG. Menurut informasi yang diperoleh, paket MBG mulai disantap siswa SMP Negeri 1 sekitar pukul 09.30 WIB. Beberapa jam kemudian, sekitar pukul 12.05 WIB, puluhan siswa mulai merasakan keluhan yang sama. ""Untuk detail info lain seperti menu makanan dan jumlah penerima makanan kita masih mengumpulkan informasinya. Sementara ini kita fokus dulu pada penanganan,"" jelas Dadang. Baca juga:MBG Datang, Murid Senang, Waktu Istirahat Guru Melayang Hingga saat ini, petugas medis dan pihak sekolah masih melakukan pemeriksaan terhadap ratusan siswa lainnya yang juga menyantap menu MBG. ""Untuk siswa lainnya masih kita lakukan observasi di sekolah,"" tambahnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/uVUS-M1B99N8zYMBdjhnliUrFI4=/97x0:1109x675/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/08/25/68ac3bd99a317.jpg",https://bandung.kompas.com/read/2025/10/14/131338878/diduga-keracunan-mbg-6-siswa-smpn-1-cisarua-bandung-barat-dilarikan-ke,a8ff5bdb05052bbc95fc43976ac2e93a1a9b432d5029eb9a38e336ddc129c092,2025-11-13 20:30:17.586 1309,pikiranrakyat,mbg,2025-08-15 18:19:00,"8 Bulan Program MBG, Prabowo Klaim Prestasi Anak di Sekolah Naik dan 290 Ribu Lapangan Kerja Tercipta","PIKIRAN RAKYAT- Presiden Prabowo Subianto menyatakan, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai menunjukkan hasil nyata meski baru berjalan delapan bulan. Menurutnya, angka kehadiran anak di sekolah meningkat dan disertai peningkatan prestasi belajar. Hal tersebut disampaikan Prabowo dalam Pidato Kenegaraan di Sidang Tahunan MPR, DPR, dan DPD RI yang digelar di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat, 15 Agustus 2025. ""Walau baru berjalan 8 bulan, hasil dari Makan Bergizi Gratis mulai terasa: Angka kehadiran anak di sekolah meningkat. Prestasi anak-anak di sekolah meningkat,"" kata sang Presiden. Baca Juga:Wamen Stella: MBG Efektif Tingkatkan Kemampuan Bahasa Inggris dan Matematika Anak Prabowo mengatakan, MBG menyasar 82,9 juta anak Indonesia, termasuk anak sekolah, anak usia dini, ibu hamil, dan ibu menyusui. Hingga saat ini, 20 juta penerima manfaat telah mendapatkan makanan bergizi setiap hari. ""Dalam tujuh bulan, kita berhasil mencapai apa yang negara- negara lain butuh bertahun-tahun. Brazil butuh 11 tahun untuk capai 40 juta Makan Bergizi Gratis setiap hari, tutur Prabowo. Prabowo Subianto klaim program Makan Bergizi Gratis berhasil menciptakan 290.000 ribu lapangan kerja dalam 8 bulan pelaksanaan. Prabowo Subianto klaim program Makan Bergizi Gratis berhasil menciptakan 290.000 ribu lapangan kerja dalam 8 bulan pelaksanaan. Prabowo Subianto klaim program Makan Bergizi Gratis berhasil menciptakan 290.000 ribu lapangan kerja dalam 8 bulan pelaksanaan. Selain berdampak pada kualitas pendidikan dan kesehatan anak, program MBG juga berhasil menciptakan 290.000 lapangan kerja baru di dapur-dapur umum yang tersebar di seluruh Indonesia. Tak hanya itu, program ini juga melibatkan 1 juta petani, nelayan, peternak, dan pelaku UMKM, yang mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat desa. Kata Prabowo, saat ini telah terbentuk 5.800 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi di 38 provinsi di Indonesia. ""MBG telah menciptakan 290.000 lapangan kerja baru di dapur- dapur, dan melibatkan 1 juta petani, nelayan, peternak dan UMKM. MBG mendorong pertumbuhan ekonomi di desa-desa, katanya. Baca Juga:Kasus Keracunan di Program MBG Berulang, Audit Keamanan Pangan BGN dan Kemenkes Disorot Lebih lanjut, Prabowo mengapresiasi berbagai pihak yang telah terlibat dalam pelaksanaan program ini, termasuk Badan Gizi Nasional, TNI, POLRI, NU, Muhammadiyah, koperasi, ormas, serta berbagai yayasan dan komunitas lokal. ""Makan Bergizi Gratis bukan semata program sosial, melainkan fondasi untuk menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif. PBB mengatakan, MBG adalah investasi terbaik sebuah bangsa ,"" tutur Prabowo Subianto.*** Berita PilihanPrabowo Sebut Pemerintahannya Selamatkan Rp300 Triliun yang Rawan Diselewengkan dari APBNPrabowo Siap Tindak Pelindung Tambang Ilegal, termasuk Kader GerindraPengangguran Nasional Terendah Sejak 1998, Prabowo Puji Efek Hilirisasi dan Investasi SDA, Singgung DanantaraPrabowo Tegas Tindak Praktik Penimbunan yang Sebabkan Bahan Pokok Langka, Ancam Pelaku dengan Hukuman BeratPrabowo Peringatkan Junior TNI Soal Tambang Ilegal: Saya Senior, Jangan Macam-macam Berita PilihanPrabowo Sebut Pemerintahannya Selamatkan Rp300 Triliun yang Rawan Diselewengkan dari APBNPrabowo Siap Tindak Pelindung Tambang Ilegal, termasuk Kader GerindraPengangguran Nasional Terendah Sejak 1998, Prabowo Puji Efek Hilirisasi dan Investasi SDA, Singgung DanantaraPrabowo Tegas Tindak Praktik Penimbunan yang Sebabkan Bahan Pokok Langka, Ancam Pelaku dengan Hukuman BeratPrabowo Peringatkan Junior TNI Soal Tambang Ilegal: Saya Senior, Jangan Macam-macam Berita Pilihan Prabowo Sebut Pemerintahannya Selamatkan Rp300 Triliun yang Rawan Diselewengkan dari APBNPrabowo Siap Tindak Pelindung Tambang Ilegal, termasuk Kader GerindraPengangguran Nasional Terendah Sejak 1998, Prabowo Puji Efek Hilirisasi dan Investasi SDA, Singgung DanantaraPrabowo Tegas Tindak Praktik Penimbunan yang Sebabkan Bahan Pokok Langka, Ancam Pelaku dengan Hukuman BeratPrabowo Peringatkan Junior TNI Soal Tambang Ilegal: Saya Senior, Jangan Macam-macam Prabowo Sebut Pemerintahannya Selamatkan Rp300 Triliun yang Rawan Diselewengkan dari APBN Prabowo Sebut Pemerintahannya Selamatkan Rp300 Triliun yang Rawan Diselewengkan dari APBN Prabowo Sebut Pemerintahannya Selamatkan Rp300 Triliun yang Rawan Diselewengkan dari APBN Prabowo Sebut Pemerintahannya Selamatkan Rp300 Triliun yang Rawan Diselewengkan dari APBN Prabowo Siap Tindak Pelindung Tambang Ilegal, termasuk Kader Gerindra Prabowo Siap Tindak Pelindung Tambang Ilegal, termasuk Kader Gerindra Prabowo Siap Tindak Pelindung Tambang Ilegal, termasuk Kader Gerindra Prabowo Siap Tindak Pelindung Tambang Ilegal, termasuk Kader Gerindra Pengangguran Nasional Terendah Sejak 1998, Prabowo Puji Efek Hilirisasi dan Investasi SDA, Singgung Danantara Pengangguran Nasional Terendah Sejak 1998, Prabowo Puji Efek Hilirisasi dan Investasi SDA, Singgung Danantara Pengangguran Nasional Terendah Sejak 1998, Prabowo Puji Efek Hilirisasi dan Investasi SDA, Singgung Danantara Pengangguran Nasional Terendah Sejak 1998, Prabowo Puji Efek Hilirisasi dan Investasi SDA, Singgung Danantara Prabowo Tegas Tindak Praktik Penimbunan yang Sebabkan Bahan Pokok Langka, Ancam Pelaku dengan Hukuman Berat Prabowo Tegas Tindak Praktik Penimbunan yang Sebabkan Bahan Pokok Langka, Ancam Pelaku dengan Hukuman Berat Prabowo Tegas Tindak Praktik Penimbunan yang Sebabkan Bahan Pokok Langka, Ancam Pelaku dengan Hukuman Berat Prabowo Tegas Tindak Praktik Penimbunan yang Sebabkan Bahan Pokok Langka, Ancam Pelaku dengan Hukuman Berat Prabowo Peringatkan Junior TNI Soal Tambang Ilegal: Saya Senior, Jangan Macam-macam Prabowo Peringatkan Junior TNI Soal Tambang Ilegal: Saya Senior, Jangan Macam-macam Prabowo Peringatkan Junior TNI Soal Tambang Ilegal: Saya Senior, Jangan Macam-macam Prabowo Peringatkan Junior TNI Soal Tambang Ilegal: Saya Senior, Jangan Macam-macam",Asep Bidin Rosidin,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/15/2759231567.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019575427/8-bulan-program-mbg-prabowo-klaim-prestasi-anak-di-sekolah-naik-dan-290-ribu-lapangan-kerja-tercipta?page=all,0790afe91c4ace22ff3b37df52b76b7dcb28bb1f4727e9d25416e1bdc93d29b0,2025-11-13 20:30:20.744 1310,detik,mbg,2025-11-01 22:29:00,"Jamin MBG Aman, SPPG Polda Kalteng Uji Kompetensi Koki","Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Kalimantan Tengah (Kalteng) dan Polres jajaran melakukan uji kompetensi kepada 18 juru masak. Hal ini dilakukan untuk menjaga kualitas menu MBG. Acara tersebut digelar bekerja sama dengan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Pariwisata Gunadharma Utama, berupa praktik memasak dan ujian sertifikasi kompetensi. Ketua Bhayangkari Polda Kalteng, Maya Iwan Kurniawan mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan upaya dalam mewujudkan tata kelola Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT ""Saya berharap dengan adanya sertifikasi dan pelatihan ini, para koki nantinya dapat menyajikan MBG sesuai standar Badan Gizi Nasional (BGN) yang berkualitas, aman dan higienis,"" ujarnya di Mapolda Kalteng, pada Sabtu (1/11/2025). Maya juga menyebut bahwa program MBG ini merupakan salah satu upaya Bhayangkari dan Polri dalam Asta Cita Presiden dalam mengatasi masalah gizi buruk, stunting dan meningkatkan tumbuh kembang anak menuju Indonesia Emas 2045. ""Semoga dengan adanya juru masak yang kompeten dan bersertifikasi, diharapkan pelaksanaan program ini berjalan lebih efektif dan terukur. Sehingga dapat dirasakan oleh masyarakat penerima manfaat,"" harap Maya. Sementara itu, Asesor Sertifikasi LSP Pariwisata Gunadharma Utama, Joko Lelono menjelaskan bahwa para peserta yang menjalani uji sertifikasi akan mendapat sebanyak 17 pertanyaan. Pertanyaan itu terkait dengan pengetahuan dasar dalam memasak makanan yang bergizi dan melakukan praktik memasak. ""Mereka mengikuti dua sesi secara bergatian, antara lain kami melakukan wawancara dan penilaian terhadap hasil masakan peserta, guna memastikan hidangan itu memenuhi kriteria 4 sehat 5 sempurna yang mengacu pada rekomendasi BGN,"" ujarnya. Sistem ujian terbagi dalam dua kelompok yakni kelompok A dan B. Prosesnya dilakukan secara bergantian, memasak dan menjawab pertanyaan wawancara. ""Jadi ada tim A dan tim B. Untuk tim A kami persilakan praktik demo dulu. Kemudian tim B, kami persilakan untuk praktik asesmen dulu. Nah, nanti saling bergantian,"" terang Joko. Joko mengatakan, saat proses memasak para peserta juga akan melalui tahap pertanyaan observasi. Para penguji akan menghampiri peserta sambil menanyakan tentang apa saja yang mereka masak beserta alasannya. ""Nah pada saat sesi memasak, kami juga akan melakukan pertanyaan observasi juga. Kami datang satu-satu dan kami akan menanyakan tentang apa yang mereka masak dan standardisasinya seperti apa, untuk standar porsinya juga bagaimana,"" ujarnya. Adapun terkait menu, Joko memastikan agar para peserta mampu menyuguhkan menu yang termasuk dalam 4 sehat 5 sempurna. ""Nah untuk menunya harus ada nasi, lauk-pauk, dan bisa juga baik itu buah ataupun yoghurt, kemudian ada susu juga,"" terang Joko. Joko berharap melalui kegiatan tersebut para juru masak tidak hanya mampu menyajikan menu yang lezat. Tetapi juga bernilai gizi yang tinggi. ""Harapannya juga melalui pelatihan dan sertifikasi ini, para juru masak SPPG mampu menyajikan makanan yang tidak hanya lezat, tetapi juga bernilai gizi tinggi,"" pungkas Joko.",Ayuningtias Puji Lestari -detikKalimantan,https://akcdn.detik.net.id/api/wm/2025/11/01/untuk-menjamin-keamanan-mbg-sppg-polda-jateng-menggelar-uji-kompetensi-kepada-18-juru-masak-1762009999456_169.jpeg?wid=54&w=1200&v=1&t=jpeg,https://www.detik.com/kalimantan/berita/d-8189705/jamin-mbg-aman-sppg-polda-kalteng-uji-kompetensi-koki,30f43b9456cc8007eeb457b29dc9444c0ab83271d556f1354fd7b1d6f79f05e1,2025-11-13 20:30:24.995 1311,pikiranrakyat,mbg,2025-08-08 18:16:47,Puluhan Murid di Cidolog Sukabumi Diduga Keracunan MBG,"PIKIRAN RAKYAT -Puluhan murid di Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, diduga keracunan makanan dari menu Makan bergizi gratis (MBG).Berdasarkan data sementara, sebanyak 32 murid dari delapan kampung di Desa Cipamingkis, Kecamatan Cidolog, mengalami gejala mual, muntah, demam, hingga diare, sesaat setelah mengonsumsi menu MBG, Rabu, 6 Agustus 2025.Petugas Puskesmas Cidolog yang menerima laporan dugaan keracunan tersebut langsung bergerak cepat melakukan penyelidikan epidemiologi (PE).Kepala Puskesmas Cidolog Cepi Hermansyah mengungkapkan bahwa pihaknya langsung menurunkan tim ke lapangan setelah menerima laporan warga terkait keluhan kesehatan yang dialami sejumlah anak.keraBaca Juga:Kasus Keracunan di Program MBG Berulang, Audit Keamanan Pangan BGN dan Kemenkes Disorot""Setelah kami lakukan penyelidikan epidemiologi, tercatat data sementara ada 32 anak dari berbagai kampung mengalami gejala yang mengarah pada dugaan keracunan,"" ujar Cepi saat dikonfirmasi, Kamis, 7 Agustus 2025 malam.Adapun sebaran anak yang mengalami gejala tersebut, kata Cepi, berada dari Kampung Tugu sebanyak 11 anak, Kampung Cikadu 4 anak, Kampung Ciwaru 1 anak, Kampung Ciseupan 1 anak, Kampung Pasir Malang 4 anak, Kampung Ciawitali 9 anak, Kampung Citiis 1 anak, dan Kampung Cisuren 1 anak.""Saat ini semua korban sudah membaik, yang dirawat juga sudah pulang,"" katanya.Lebih lanjut Cepi mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, gejala yang dialami relatif sama, yakni mual, muntah, demam, diare, sakit perut, dan badan lemas.""Menghadapi kondisi ini, tim medis langsung melakukan tindakan awal, berupa pemeriksaan kondisi umum dan tanda-tanda vital (TTV), serta memberikan obat-obatan simptomatik untuk meringankan gejala,"" tuturnya.Baca Juga:Pemkot Kupang Pastikan Penanganan Medis Optimal untuk 140 Siswa Diduga Keracunan MakananSelain itu, kata Cepi, tim kesehatan juga telah melakukan edukasi dan penyuluhan kesehatan (penkes) kepada orangtua korban dan warga sekitar agar lebih waspada serta memperhatikan kebersihan makanan.Cepi menyebutkan, dalam penanganan kasus ini, pihaknya menggandeng berbagai unsur lintas sektor, di antaranya, Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Cidolog, Pemerintah Desa Cipamingkis, Posramil Cidolog, Polsek Sagaranten, serta elemen lainnya.""Koordinasi lintas sektor ini penting untuk memastikan penanganan cepat, serta memantau situasi agar tidak berkembang lebih luas,"" katanya.Pemeriksaan LaboratoriumSementara itu, sebagai langkah lanjutan, tim kesehatan akan terus melakukan observasi terhadap kondisi anak-anak yang terdampak. Sampel makanan yang dikonsumsi oleh para korban juga telah dikumpulkan untuk dikirim ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kabupaten Sukabumi.""Kami berharap hasil laboratorium bisa segera keluar, sehingga diketahui pasti penyebab dari gejala yang dialami anak-anak ini. Kami juga terus memantau perkembangan kesehatan mereka, kata Cepi.Atas kejadian tersebut, pihak dapur yang menyuplai menu MBG langsung terjun ke lapangan. Kepala Satuan Pelayanan dan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cidolog Juan Setiawan menuturkan, pihaknya belum bisa memastikan apakah dugaan keracunan makanan tersebut bersumber dari menu MBG atau bukan.Baca Juga:Gejalanya Mirip, Tapi Berbeda: Begini Cara Membedakan Gastro dan Keracunan Makanan""Saat ini, sampel makanan masih dilakukan uji laboratorum oleh Dinas Kesehatan. Jadi, kami belum bisa memastikannya,"" ujarnya.Dia menyebutkan, menu yang didistribusikan sudah dilakukan pengecekan terlebih dahulu dan dalam keadaan baik. Begitu pun untuk pendistribusian, sudah sesuai juknis, seperti jarak dan waktu tempuh ke sekolah tujuan.""Menu makan yang didistribusikan itu nasi kuning tanpa santan, orek tempe, telor dadar cincang, sayuran, dan buah-buahan. Jadi secara menu tidak ada masalah,"" tuturnya.Menurut data yang didapatnya, total siswa yang diduga mengalami keracunan hanya 15 orang dari total siswa penerima MBG 3.234 siswa dari 57 sekolah yang ada di Kecamatan Cidolog.""Jadi data di kami hanya 15 siswa dari 3 sekolah. Itu pun berdasarkan keterangan dari beberapa orangtua siswa. Ternyata sebelumnya memang ada yang sudah sakit sebelum menyantap menu MBG,"" kata Juan.*** PIKIRAN RAKYAT -Puluhan murid di Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi, diduga keracunan makanan dari menu Makan bergizi gratis (MBG). Berdasarkan data sementara, sebanyak 32 murid dari delapan kampung di Desa Cipamingkis, Kecamatan Cidolog, mengalami gejala mual, muntah, demam, hingga diare, sesaat setelah mengonsumsi menu MBG, Rabu, 6 Agustus 2025.Petugas Puskesmas Cidolog yang menerima laporan dugaan keracunan tersebut langsung bergerak cepat melakukan penyelidikan epidemiologi (PE). Petugas Puskesmas Cidolog yang menerima laporan dugaan keracunan tersebut langsung bergerak cepat melakukan penyelidikan epidemiologi (PE). Kepala Puskesmas Cidolog Cepi Hermansyah mengungkapkan bahwa pihaknya langsung menurunkan tim ke lapangan setelah menerima laporan warga terkait keluhan kesehatan yang dialami sejumlah anak. keraBaca Juga:Kasus Keracunan di Program MBG Berulang, Audit Keamanan Pangan BGN dan Kemenkes Disorot""Setelah kami lakukan penyelidikan epidemiologi, tercatat data sementara ada 32 anak dari berbagai kampung mengalami gejala yang mengarah pada dugaan keracunan,"" ujar Cepi saat dikonfirmasi, Kamis, 7 Agustus 2025 malam.Adapun sebaran anak yang mengalami gejala tersebut, kata Cepi, berada dari Kampung Tugu sebanyak 11 anak, Kampung Cikadu 4 anak, Kampung Ciwaru 1 anak, Kampung Ciseupan 1 anak, Kampung Pasir Malang 4 anak, Kampung Ciawitali 9 anak, Kampung Citiis 1 anak, dan Kampung Cisuren 1 anak. ""Setelah kami lakukan penyelidikan epidemiologi, tercatat data sementara ada 32 anak dari berbagai kampung mengalami gejala yang mengarah pada dugaan keracunan,"" ujar Cepi saat dikonfirmasi, Kamis, 7 Agustus 2025 malam. Adapun sebaran anak yang mengalami gejala tersebut, kata Cepi, berada dari Kampung Tugu sebanyak 11 anak, Kampung Cikadu 4 anak, Kampung Ciwaru 1 anak, Kampung Ciseupan 1 anak, Kampung Pasir Malang 4 anak, Kampung Ciawitali 9 anak, Kampung Citiis 1 anak, dan Kampung Cisuren 1 anak. ""Saat ini semua korban sudah membaik, yang dirawat juga sudah pulang,"" katanya.Lebih lanjut Cepi mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, gejala yang dialami relatif sama, yakni mual, muntah, demam, diare, sakit perut, dan badan lemas. Lebih lanjut Cepi mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan, gejala yang dialami relatif sama, yakni mual, muntah, demam, diare, sakit perut, dan badan lemas. ""Menghadapi kondisi ini, tim medis langsung melakukan tindakan awal, berupa pemeriksaan kondisi umum dan tanda-tanda vital (TTV), serta memberikan obat-obatan simptomatik untuk meringankan gejala,"" tuturnya. Baca Juga:Pemkot Kupang Pastikan Penanganan Medis Optimal untuk 140 Siswa Diduga Keracunan MakananSelain itu, kata Cepi, tim kesehatan juga telah melakukan edukasi dan penyuluhan kesehatan (penkes) kepada orangtua korban dan warga sekitar agar lebih waspada serta memperhatikan kebersihan makanan.Cepi menyebutkan, dalam penanganan kasus ini, pihaknya menggandeng berbagai unsur lintas sektor, di antaranya, Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Cidolog, Pemerintah Desa Cipamingkis, Posramil Cidolog, Polsek Sagaranten, serta elemen lainnya. Selain itu, kata Cepi, tim kesehatan juga telah melakukan edukasi dan penyuluhan kesehatan (penkes) kepada orangtua korban dan warga sekitar agar lebih waspada serta memperhatikan kebersihan makanan. Cepi menyebutkan, dalam penanganan kasus ini, pihaknya menggandeng berbagai unsur lintas sektor, di antaranya, Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Cidolog, Pemerintah Desa Cipamingkis, Posramil Cidolog, Polsek Sagaranten, serta elemen lainnya. ""Koordinasi lintas sektor ini penting untuk memastikan penanganan cepat, serta memantau situasi agar tidak berkembang lebih luas,"" katanya. Sementara itu, sebagai langkah lanjutan, tim kesehatan akan terus melakukan observasi terhadap kondisi anak-anak yang terdampak. Sampel makanan yang dikonsumsi oleh para korban juga telah dikumpulkan untuk dikirim ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kabupaten Sukabumi.""Kami berharap hasil laboratorium bisa segera keluar, sehingga diketahui pasti penyebab dari gejala yang dialami anak-anak ini. Kami juga terus memantau perkembangan kesehatan mereka, kata Cepi.Atas kejadian tersebut, pihak dapur yang menyuplai menu MBG langsung terjun ke lapangan. Kepala Satuan Pelayanan dan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cidolog Juan Setiawan menuturkan, pihaknya belum bisa memastikan apakah dugaan keracunan makanan tersebut bersumber dari menu MBG atau bukan. ""Kami berharap hasil laboratorium bisa segera keluar, sehingga diketahui pasti penyebab dari gejala yang dialami anak-anak ini. Kami juga terus memantau perkembangan kesehatan mereka, kata Cepi. Atas kejadian tersebut, pihak dapur yang menyuplai menu MBG langsung terjun ke lapangan. Kepala Satuan Pelayanan dan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cidolog Juan Setiawan menuturkan, pihaknya belum bisa memastikan apakah dugaan keracunan makanan tersebut bersumber dari menu MBG atau bukan. Baca Juga:Gejalanya Mirip, Tapi Berbeda: Begini Cara Membedakan Gastro dan Keracunan Makanan""Saat ini, sampel makanan masih dilakukan uji laboratorum oleh Dinas Kesehatan. Jadi, kami belum bisa memastikannya,"" ujarnya.Dia menyebutkan, menu yang didistribusikan sudah dilakukan pengecekan terlebih dahulu dan dalam keadaan baik. Begitu pun untuk pendistribusian, sudah sesuai juknis, seperti jarak dan waktu tempuh ke sekolah tujuan.""Menu makan yang didistribusikan itu nasi kuning tanpa santan, orek tempe, telor dadar cincang, sayuran, dan buah-buahan. Jadi secara menu tidak ada masalah,"" tuturnya.Menurut data yang didapatnya, total siswa yang diduga mengalami keracunan hanya 15 orang dari total siswa penerima MBG 3.234 siswa dari 57 sekolah yang ada di Kecamatan Cidolog.""Jadi data di kami hanya 15 siswa dari 3 sekolah. Itu pun berdasarkan keterangan dari beberapa orangtua siswa. Ternyata sebelumnya memang ada yang sudah sakit sebelum menyantap menu MBG,"" kata Juan.*** ""Saat ini, sampel makanan masih dilakukan uji laboratorum oleh Dinas Kesehatan. Jadi, kami belum bisa memastikannya,"" ujarnya. Dia menyebutkan, menu yang didistribusikan sudah dilakukan pengecekan terlebih dahulu dan dalam keadaan baik. Begitu pun untuk pendistribusian, sudah sesuai juknis, seperti jarak dan waktu tempuh ke sekolah tujuan. ""Menu makan yang didistribusikan itu nasi kuning tanpa santan, orek tempe, telor dadar cincang, sayuran, dan buah-buahan. Jadi secara menu tidak ada masalah,"" tuturnya. Menurut data yang didapatnya, total siswa yang diduga mengalami keracunan hanya 15 orang dari total siswa penerima MBG 3.234 siswa dari 57 sekolah yang ada di Kecamatan Cidolog. ""Jadi data di kami hanya 15 siswa dari 3 sekolah. Itu pun berdasarkan keterangan dari beberapa orangtua siswa. Ternyata sebelumnya memang ada yang sudah sakit sebelum menyantap menu MBG,"" kata Juan.*** Berita PilihanSaat 79 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo Pamer MBG Sukses Naikkan Ekonomi Desa72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas Ini8 Kasus Keracunan MBG, Ada Ulat hingga Bakteri dalam Menu Makanan SiswaPrabowo: Keracunan MBG Rawat Inap Cuma 5 Orang dari 3 Juta, Berhasil 99,99 PersenDaftar 10 Kasus Keracunan MBG, Prabowo Remehkan 1.044 Siswa yang Jadi Korban?Prabowo Belum Minta Maaf Soal Keracunan MBG, Salahkan 'Sendok' dan Kebiasaan Makan SiswaKasus Siswa Keracunan MBG Makin Tinggi, MPR Pertegas Evaluasi Komprehensif DiperlukanKeracunan MBG Bogor Jadi KLB: Salmonella dan E. coli Ada di Air, Telur hingga SayuranBPOM Ungkap Tiga Penyebab Anak-Anak Keracunan MBG, dan Minta Dilibatkan BGNMenyoal Keracunan MBG di SMPN 35 Bandung, Pakar: Perbaiki Kelemahannya, Bukan Menghentikannya Berita PilihanSaat 79 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo Pamer MBG Sukses Naikkan Ekonomi Desa72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas Ini8 Kasus Keracunan MBG, Ada Ulat hingga Bakteri dalam Menu Makanan SiswaPrabowo: Keracunan MBG Rawat Inap Cuma 5 Orang dari 3 Juta, Berhasil 99,99 PersenDaftar 10 Kasus Keracunan MBG, Prabowo Remehkan 1.044 Siswa yang Jadi Korban?Prabowo Belum Minta Maaf Soal Keracunan MBG, Salahkan 'Sendok' dan Kebiasaan Makan SiswaKasus Siswa Keracunan MBG Makin Tinggi, MPR Pertegas Evaluasi Komprehensif DiperlukanKeracunan MBG Bogor Jadi KLB: Salmonella dan E. coli Ada di Air, Telur hingga SayuranBPOM Ungkap Tiga Penyebab Anak-Anak Keracunan MBG, dan Minta Dilibatkan BGNMenyoal Keracunan MBG di SMPN 35 Bandung, Pakar: Perbaiki Kelemahannya, Bukan Menghentikannya Berita Pilihan Saat 79 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo Pamer MBG Sukses Naikkan Ekonomi Desa72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas Ini8 Kasus Keracunan MBG, Ada Ulat hingga Bakteri dalam Menu Makanan SiswaPrabowo: Keracunan MBG Rawat Inap Cuma 5 Orang dari 3 Juta, Berhasil 99,99 PersenDaftar 10 Kasus Keracunan MBG, Prabowo Remehkan 1.044 Siswa yang Jadi Korban?Prabowo Belum Minta Maaf Soal Keracunan MBG, Salahkan 'Sendok' dan Kebiasaan Makan SiswaKasus Siswa Keracunan MBG Makin Tinggi, MPR Pertegas Evaluasi Komprehensif DiperlukanKeracunan MBG Bogor Jadi KLB: Salmonella dan E. coli Ada di Air, Telur hingga SayuranBPOM Ungkap Tiga Penyebab Anak-Anak Keracunan MBG, dan Minta Dilibatkan BGNMenyoal Keracunan MBG di SMPN 35 Bandung, Pakar: Perbaiki Kelemahannya, Bukan Menghentikannya Saat 79 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo Pamer MBG Sukses Naikkan Ekonomi Desa Saat 79 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo Pamer MBG Sukses Naikkan Ekonomi Desa Saat 79 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo Pamer MBG Sukses Naikkan Ekonomi Desa Saat 79 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo Pamer MBG Sukses Naikkan Ekonomi Desa 72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas Ini 72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas Ini 72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas Ini 72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas Ini 8 Kasus Keracunan MBG, Ada Ulat hingga Bakteri dalam Menu Makanan Siswa 8 Kasus Keracunan MBG, Ada Ulat hingga Bakteri dalam Menu Makanan Siswa 8 Kasus Keracunan MBG, Ada Ulat hingga Bakteri dalam Menu Makanan Siswa 8 Kasus Keracunan MBG, Ada Ulat hingga Bakteri dalam Menu Makanan Siswa Prabowo: Keracunan MBG Rawat Inap Cuma 5 Orang dari 3 Juta, Berhasil 99,99 Persen Prabowo: Keracunan MBG Rawat Inap Cuma 5 Orang dari 3 Juta, Berhasil 99,99 Persen Prabowo: Keracunan MBG Rawat Inap Cuma 5 Orang dari 3 Juta, Berhasil 99,99 Persen Prabowo: Keracunan MBG Rawat Inap Cuma 5 Orang dari 3 Juta, Berhasil 99,99 Persen Daftar 10 Kasus Keracunan MBG, Prabowo Remehkan 1.044 Siswa yang Jadi Korban? Daftar 10 Kasus Keracunan MBG, Prabowo Remehkan 1.044 Siswa yang Jadi Korban? Daftar 10 Kasus Keracunan MBG, Prabowo Remehkan 1.044 Siswa yang Jadi Korban? Daftar 10 Kasus Keracunan MBG, Prabowo Remehkan 1.044 Siswa yang Jadi Korban? Prabowo Belum Minta Maaf Soal Keracunan MBG, Salahkan 'Sendok' dan Kebiasaan Makan Siswa Prabowo Belum Minta Maaf Soal Keracunan MBG, Salahkan 'Sendok' dan Kebiasaan Makan Siswa Prabowo Belum Minta Maaf Soal Keracunan MBG, Salahkan 'Sendok' dan Kebiasaan Makan Siswa Prabowo Belum Minta Maaf Soal Keracunan MBG, Salahkan 'Sendok' dan Kebiasaan Makan Siswa Kasus Siswa Keracunan MBG Makin Tinggi, MPR Pertegas Evaluasi Komprehensif Diperlukan Kasus Siswa Keracunan MBG Makin Tinggi, MPR Pertegas Evaluasi Komprehensif Diperlukan Kasus Siswa Keracunan MBG Makin Tinggi, MPR Pertegas Evaluasi Komprehensif Diperlukan Kasus Siswa Keracunan MBG Makin Tinggi, MPR Pertegas Evaluasi Komprehensif Diperlukan Keracunan MBG Bogor Jadi KLB: Salmonella dan E. coli Ada di Air, Telur hingga Sayuran Keracunan MBG Bogor Jadi KLB: Salmonella dan E. coli Ada di Air, Telur hingga Sayuran Keracunan MBG Bogor Jadi KLB: Salmonella dan E. coli Ada di Air, Telur hingga Sayuran Keracunan MBG Bogor Jadi KLB: Salmonella dan E. coli Ada di Air, Telur hingga Sayuran BPOM Ungkap Tiga Penyebab Anak-Anak Keracunan MBG, dan Minta Dilibatkan BGN BPOM Ungkap Tiga Penyebab Anak-Anak Keracunan MBG, dan Minta Dilibatkan BGN BPOM Ungkap Tiga Penyebab Anak-Anak Keracunan MBG, dan Minta Dilibatkan BGN BPOM Ungkap Tiga Penyebab Anak-Anak Keracunan MBG, dan Minta Dilibatkan BGN Menyoal Keracunan MBG di SMPN 35 Bandung, Pakar: Perbaiki Kelemahannya, Bukan Menghentikannya Menyoal Keracunan MBG di SMPN 35 Bandung, Pakar: Perbaiki Kelemahannya, Bukan Menghentikannya Menyoal Keracunan MBG di SMPN 35 Bandung, Pakar: Perbaiki Kelemahannya, Bukan Menghentikannya Menyoal Keracunan MBG di SMPN 35 Bandung, Pakar: Perbaiki Kelemahannya, Bukan Menghentikannya",Herlan Heryadie,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/08/08/2967577692.jpeg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019558457/puluhan-murid-di-cidolog-sukabumi-diduga-keracunan-mbg?page=all,b8b215c574accc801cba5930cea855cdbdbfab2ffdd8ac334db0fc244b312a1d,2025-11-13 20:30:42.258 1312,kompas,mbg,2025-10-13 18:37:30,Cerita Pilu Kepala SPPG di Riau Ditelepon Kepala Sekolah yang Butuh MBG: Banyak yang Tak Sarapan,"PEKANBARU, KOMPAS.com- Salah satu dapur program Makanan Bergizi Gratis (MBG) resmi dibuka di Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau, Senin (13/10/2025).Salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto itu dibutuhkan anak-anak sekolah untuk pemenuhan gizi.Seperti yang diceritakan Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) KecamatanTenayan Raya,Dermawansyah.Sepekan yang lalu, pria yang akrab disapa Mawan ini ditelepon oleh Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 173 Pekanbaru.Baca juga:Cerita IRT Jadi Tukang Cuci Ompreng MBG: Bantu Suami, Kasih ke Ibu, Bisa Nabung...""Kepala sekolah menelepon saya, dia bilang di sekolahnya belum dapatMBG. Sekolahnya ada di Kecamatan Tenayan Raya,"" ujar Mawan saat diwawancarai Kompas.com di Pekanbaru, Senin.Diceritakan Mawan, kepala sekolah tersebut meminta agar anak-anak muridnya mendapat bantuan MBG.Sebab, banyak anak murid yang sangat membutuhkan MBG tersebut, terutama anak-anak yang orangtuanya pekerja buruh pencetak batu bata.""Saya terenyuh mendengar cerita kepala sekolah itu. Keesokan harinya saya datang ke sekolah menemui kepala sekolah. Jadi, kepala sekolah bilang di sini banyak membutuhkan MBG,"" tuturnya.""Banyak yang tidak sarapan pergi sekolah. Orangtua mereka kerja buat batu bata. Saya sangat sedih mendengarnya, sampai mau menangis,"" ungkap Mawan dengan mata berkaca-kaca.Baca juga:Guru di Sukabumi soal MBG: Apresiasi Program hingga Minta Inovasi MenuSetelah mendengar cerita pilu itu, Mawan langsung meneken kerja sama untuk mendistribusikan MBG ke SDN 173.Namun, kata Mawan, pendistribusian MBG ke sekolah ini dilakukan secara bertahap.Hari pertamalaunchingdapur baru ini, sebanyak 968 porsi MBG didistribusikan ke tiga sekolah.""Nah, untuk SDN 173 itu, nanti pekan ketiga mulai kami distribusikan setelahlaunchingdapur ini,"" sebut Mawan.Dapur MBG Tenayan Raya bermitra dengan salah satu yayasan. Target pendistribusian adalah 3.000 penerima manfaat.Selain untuk anak sekolah TK hingga SMA, kata Mawan, juga ada untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, yang disebut 3 B. PEKANBARU, KOMPAS.com- Salah satu dapur program Makanan Bergizi Gratis (MBG) resmi dibuka di Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau, Senin (13/10/2025). Salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto itu dibutuhkan anak-anak sekolah untuk pemenuhan gizi. Seperti yang diceritakan Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) KecamatanTenayan Raya,Dermawansyah. Sepekan yang lalu, pria yang akrab disapa Mawan ini ditelepon oleh Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) 173 Pekanbaru. Baca juga:Cerita IRT Jadi Tukang Cuci Ompreng MBG: Bantu Suami, Kasih ke Ibu, Bisa Nabung... ""Kepala sekolah menelepon saya, dia bilang di sekolahnya belum dapatMBG. Sekolahnya ada di Kecamatan Tenayan Raya,"" ujar Mawan saat diwawancarai Kompas.com di Pekanbaru, Senin. Diceritakan Mawan, kepala sekolah tersebut meminta agar anak-anak muridnya mendapat bantuan MBG. Sebab, banyak anak murid yang sangat membutuhkan MBG tersebut, terutama anak-anak yang orangtuanya pekerja buruh pencetak batu bata. ""Saya terenyuh mendengar cerita kepala sekolah itu. Keesokan harinya saya datang ke sekolah menemui kepala sekolah. Jadi, kepala sekolah bilang di sini banyak membutuhkan MBG,"" tuturnya. ""Banyak yang tidak sarapan pergi sekolah. Orangtua mereka kerja buat batu bata. Saya sangat sedih mendengarnya, sampai mau menangis,"" ungkap Mawan dengan mata berkaca-kaca. Baca juga:Guru di Sukabumi soal MBG: Apresiasi Program hingga Minta Inovasi Menu Setelah mendengar cerita pilu itu, Mawan langsung meneken kerja sama untuk mendistribusikan MBG ke SDN 173. Namun, kata Mawan, pendistribusian MBG ke sekolah ini dilakukan secara bertahap. Hari pertamalaunchingdapur baru ini, sebanyak 968 porsi MBG didistribusikan ke tiga sekolah. ""Nah, untuk SDN 173 itu, nanti pekan ketiga mulai kami distribusikan setelahlaunchingdapur ini,"" sebut Mawan. Dapur MBG Tenayan Raya bermitra dengan salah satu yayasan. Target pendistribusian adalah 3.000 penerima manfaat. Selain untuk anak sekolah TK hingga SMA, kata Mawan, juga ada untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, yang disebut 3 B.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/xiNQA4pLakVdD3OXGMNeTG6qDvE=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/13/68ecde5fb4ad6.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/13/183730378/cerita-pilu-kepala-sppg-di-riau-ditelepon-kepala-sekolah-yang-butuh-mbg,e296b57d3edea6f551187b2cd2c7060b7cc7757395e62c6c5d709166abf4e969,2025-11-13 20:30:49.090 1313,pikiranrakyat,mbg,2025-08-08 10:25:00,"Ada Sekolah di Jakbar Sajikan Burger dalam MBG, PCO: Banyak yang Minta","PIKIRAN RAKYAT -Sebuah sekolah yang berlokasi di Jakarta Barat menyajikan burger sebagai menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan di sekolah mereka. Makanan yang cenderung dianggap junk food dan kurang sehat ini justru dijadikan pilihan utama dalam menjalankan program pemerintah agar kualitas gizi siswa meningkat. Akan tetapi, faktanya adalah penyajian menu ini justru merupakan strategi yang penuh inovasi dalam memenuhi kebutuhan gizi siswa sekaligus mengurangi angka food waste. Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) mengutarakan bahwa penyajian ini bukanlah tanpa alasan. Baca Juga:Kasus Keracunan di Program MBG Berulang, Audit Keamanan Pangan BGN dan Kemenkes Disorot Noudhy Valdryno, Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi PCO, mengungkapkan bahwa hal ini lahir dari permintaan langsung para siswa. Jadi ini memang dikabulkan oleh Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)-nya karena banyak siswa yang minta, ujar Ryno ketika diwawancarai oleh tim ANTARA, Kamis (7/8). Hal ini disambut baik oleh Ryno karena ia menganggap bahwa siswa berani menyampaikan hal yang mereka suka, asal sesuai dengan standar gizi yang seharusnya. Baginya, hal ini merupakan hal positif karena menunjukkan antusiasme keterlibatan siswa dalam perjalanan program. Baca Juga:Program MBG Dikebut, Jabar Siap Luncurkan 5.000 Dapur Bergizi Jadi ini kepala-kepala SPPG memang juga harus kreatif. Walaupun tidak mudah, tapi saya percaya dengan melihat anak-anak yang menerima MBG excited, mereka juga pasti semangat menjalankannya, kata Ryno menambahkan. Dalam konteks ini, burger dinilai sebagai makanan yang baik dan masuk dalam kategori makanan bergizi karena mengandung unsur yang lengkap dalam satu porsi, yaitu protein, karbohidrat dan sayuran. Itu kenapa Kepala SPPG ini mengusahakan karena beliau juga seorang anak muda yang terus berinovasi, tambahnya. Lebih lanjut, langkah ini ternyata juga berdampak terhadap pengurangan jumlah sisa makanan (food waste). Ryno menyatakan bahwa jumlah sisa makanan di sekolah yang menyajikan burger menurun drastis, dari yang semula di angka 40 persen menjadi 10 persen. Baca Juga:Menteri Wihaji Bakal Awasi MBG yang Tak Tepat Sasaran, Minta Tim Pendamping Keluarga Turun Tangan Kreativitas Kepala SPPG dalam pemilihan menu ini diapresiasi oleh PCO. Selain itu, Ryno juga mengutarakan bahwa adanya usulan agar Kepala SPPG didampingi dewan penasihat dari kalangan ibu-ibu agar variasi resep semakin menarik. Ini saran dari salah satu anggota kabinet dan merupakan ide bagus karena memang para ibu di Indonesia itu sangat kreatif dalam membuat resep. Telur satu saja bisa dimasak menjjadi 10 macam, ujarnya. Program MBG sendiri ditargetkan akan mencapai 20 juta penerima di seluruh Indonesia sebelum perayaan HUT-RI tahun ini. Dengan pendekatan yang semakin inovatif dan fleksibel seperti ini, pemerintah berharap program MBG mampu membangun kebiasaan makan anak menjadi lebih baik sehingga anak-anak tumbuh dan berkembang dengan sehat.***(Zikra Maulidya) Berita PilihanEnak dan Murah, Ini 5 Rekomendasi Restoran Tempat Makan Burger di BandungAkuisisi Eks Burger King di Bandung, Almaz Fried Chicken Resmikan Store ke-70 Hanya dalam 7 BulanFranchise Burger Bangor: Estimasi Biaya, Syarat, dan Keunggulannya Berita PilihanEnak dan Murah, Ini 5 Rekomendasi Restoran Tempat Makan Burger di BandungAkuisisi Eks Burger King di Bandung, Almaz Fried Chicken Resmikan Store ke-70 Hanya dalam 7 BulanFranchise Burger Bangor: Estimasi Biaya, Syarat, dan Keunggulannya Berita Pilihan Enak dan Murah, Ini 5 Rekomendasi Restoran Tempat Makan Burger di BandungAkuisisi Eks Burger King di Bandung, Almaz Fried Chicken Resmikan Store ke-70 Hanya dalam 7 BulanFranchise Burger Bangor: Estimasi Biaya, Syarat, dan Keunggulannya Enak dan Murah, Ini 5 Rekomendasi Restoran Tempat Makan Burger di Bandung Enak dan Murah, Ini 5 Rekomendasi Restoran Tempat Makan Burger di Bandung Enak dan Murah, Ini 5 Rekomendasi Restoran Tempat Makan Burger di Bandung Enak dan Murah, Ini 5 Rekomendasi Restoran Tempat Makan Burger di Bandung Akuisisi Eks Burger King di Bandung, Almaz Fried Chicken Resmikan Store ke-70 Hanya dalam 7 Bulan Akuisisi Eks Burger King di Bandung, Almaz Fried Chicken Resmikan Store ke-70 Hanya dalam 7 Bulan Akuisisi Eks Burger King di Bandung, Almaz Fried Chicken Resmikan Store ke-70 Hanya dalam 7 Bulan Akuisisi Eks Burger King di Bandung, Almaz Fried Chicken Resmikan Store ke-70 Hanya dalam 7 Bulan Franchise Burger Bangor: Estimasi Biaya, Syarat, dan Keunggulannya Franchise Burger Bangor: Estimasi Biaya, Syarat, dan Keunggulannya Franchise Burger Bangor: Estimasi Biaya, Syarat, dan Keunggulannya Franchise Burger Bangor: Estimasi Biaya, Syarat, dan Keunggulannya",Tim PRMN 12,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2022/11/07/4127069430.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019557121/ada-sekolah-di-jakbar-sajikan-burger-dalam-mbg-pco-banyak-yang-minta?page=all,6cb402bd0bb6b889abda5609bec099848531c7cea997e0f8c2462e55cec746b8,2025-11-13 20:30:52.743 1314,kompas,mbg,2025-10-13 17:55:21,Pedagang Kantin di SMPN 61 Jakarta Tetap Laris Meski Ada Program MBG,"JAKARTA, KOMPAS.com Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 61 Jakarta tidak banyak memengaruhi pendapatan para pedagang kantin maupun penjual makanan di sekitar sekolah.Meski siswa kini mendapat makan siang gratis dari pemerintah, omzet pedagang disebut tetap stabil.Rosul (55), pedagang kantin yang telah berjualan lebih dari 10 tahun di lingkungan SMPN 61 Jakarta, mengatakan pendapatannya tidak berubah sejak program MBG mulai berjalan pada November 2024.Baca juga:Soroti Kebersihan Ompreng MBG, Siswa di Bogor: Kadang Bau Gitu Kalau menurut saya sih sama aja, enggak ada perubahan. Dulu sebelum ada MBG juga menu utama saya nasi ayam geprek Rp 10.000, kata Rosul kepadaKompas.com,Senin (13/10/2025).Ia menjelaskan, siswa tetap membeli makanan di kantin pada pagi hari karena program MBG baru dibagikan menjelang siang. Sekarang juga masih banyak yang beli pagi-pagi sebelum sekolah karena MBG-nya baru dibagikan siang, lanjutnya.Sarapan pagi jadi peluang pedagangMenurut Rosul, kebiasaan siswa yang datang tanpa sarapan membuat dagangannya tetap laku. Dalam sehari, ia bisa menjual sekitar 100 porsi nasi serta aneka gorengan seperti donat, tahu isi, dan tempe mendoan. Anak-anak biasanya makan di sini dulu jam tujuh. Ada yang patungan beli nasi, ada juga yang beli minuman manis. Jadi masih jalan seperti biasa. Kalau siang, baru mereka makan dari program MBG, ujarnya.Pihak sekolah, kata dia, tidak pernah melarang pedagang kantin untuk tetap berjualan. Justru keberadaan kantin dianggap melengkapi program makan siang karena siswa tetap membutuhkan sarapan pagi.Baca juga:Siswa SD Pulogebang Jarang Sarapan Sebelum Ada Program MBG Sekolah enggak pernah larang. Katanya biar sama-sama jalan aja. Anak-anak juga masih butuh makan pagi. Jadialhamdulillah, masih bisa dapat penghasilan, tuturnya.Kadang, kata Rosul, ada siswa yang menukar makanan MBG yang tidak disukai dengan dagangannya, misalnya ketika menu ikan disajikan. Kadang anak-anak enggak suka ikan, terus tukar sama ayam saya. Enggak apa-apa, saya juga kasihan. Namanya anak sekolah, kadang uang jajannya pas-pasan, ujarnya.Rosul menuturkan, penghasilannya per hari masih berkisar antara Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta, bergantung pada tingkat keramaian sekolah. Kalau ramai bisa dua juta sehari, kalau sepi ya enggak sampai segitu. Tapialhamdulillahmasih cukup buat hidup, katanya.Hal senada dirasakan pedagang kaki lima di luar sekolah. Yati (46), penjual minuman dan makanan ringan di depan SMPN 61 Jakarta, mengaku penjualannya justru sedikit meningkat sejak program MBG berjalan. Kalau pagi-pagi agak sepi karena anak-anak langsung masuk kelas. Tapi jam dua atau jam tiga siang, banyak yang beli gorengan atau es teh. Mungkin karena makan siangnya dari program MBG, mereka tetap butuh jajan, kata Yati.Baca juga:Sudah Sebulan Berjalan, SMAN 7 Bogor Nilai Program MBG Seusai SOPProgram Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu program prioritas pemerintahan Prabowo Gibran yang mulai berjalan pada November 2024.Program ini bertujuan meningkatkan kualitas gizi siswa sekaligus menekan angkastuntingdengan menyediakan makanan bergizi setiap hari bagi pelajar di seluruh Indonesia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 61 Jakarta tidak banyak memengaruhi pendapatan para pedagang kantin maupun penjual makanan di sekitar sekolah. Meski siswa kini mendapat makan siang gratis dari pemerintah, omzet pedagang disebut tetap stabil. Rosul (55), pedagang kantin yang telah berjualan lebih dari 10 tahun di lingkungan SMPN 61 Jakarta, mengatakan pendapatannya tidak berubah sejak program MBG mulai berjalan pada November 2024. Baca juga:Soroti Kebersihan Ompreng MBG, Siswa di Bogor: Kadang Bau Gitu Kalau menurut saya sih sama aja, enggak ada perubahan. Dulu sebelum ada MBG juga menu utama saya nasi ayam geprek Rp 10.000, kata Rosul kepadaKompas.com,Senin (13/10/2025). Ia menjelaskan, siswa tetap membeli makanan di kantin pada pagi hari karena program MBG baru dibagikan menjelang siang. Sekarang juga masih banyak yang beli pagi-pagi sebelum sekolah karena MBG-nya baru dibagikan siang, lanjutnya. Menurut Rosul, kebiasaan siswa yang datang tanpa sarapan membuat dagangannya tetap laku. Dalam sehari, ia bisa menjual sekitar 100 porsi nasi serta aneka gorengan seperti donat, tahu isi, dan tempe mendoan. Anak-anak biasanya makan di sini dulu jam tujuh. Ada yang patungan beli nasi, ada juga yang beli minuman manis. Jadi masih jalan seperti biasa. Kalau siang, baru mereka makan dari program MBG, ujarnya. Pihak sekolah, kata dia, tidak pernah melarang pedagang kantin untuk tetap berjualan. Justru keberadaan kantin dianggap melengkapi program makan siang karena siswa tetap membutuhkan sarapan pagi. Baca juga:Siswa SD Pulogebang Jarang Sarapan Sebelum Ada Program MBG Sekolah enggak pernah larang. Katanya biar sama-sama jalan aja. Anak-anak juga masih butuh makan pagi. Jadialhamdulillah, masih bisa dapat penghasilan, tuturnya. Kadang, kata Rosul, ada siswa yang menukar makanan MBG yang tidak disukai dengan dagangannya, misalnya ketika menu ikan disajikan. Kadang anak-anak enggak suka ikan, terus tukar sama ayam saya. Enggak apa-apa, saya juga kasihan. Namanya anak sekolah, kadang uang jajannya pas-pasan, ujarnya. Rosul menuturkan, penghasilannya per hari masih berkisar antara Rp 1,5 juta hingga Rp 2 juta, bergantung pada tingkat keramaian sekolah. Kalau ramai bisa dua juta sehari, kalau sepi ya enggak sampai segitu. Tapialhamdulillahmasih cukup buat hidup, katanya. Hal senada dirasakan pedagang kaki lima di luar sekolah. Yati (46), penjual minuman dan makanan ringan di depan SMPN 61 Jakarta, mengaku penjualannya justru sedikit meningkat sejak program MBG berjalan. Kalau pagi-pagi agak sepi karena anak-anak langsung masuk kelas. Tapi jam dua atau jam tiga siang, banyak yang beli gorengan atau es teh. Mungkin karena makan siangnya dari program MBG, mereka tetap butuh jajan, kata Yati. Baca juga:Sudah Sebulan Berjalan, SMAN 7 Bogor Nilai Program MBG Seusai SOP Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu program prioritas pemerintahan Prabowo Gibran yang mulai berjalan pada November 2024. Program ini bertujuan meningkatkan kualitas gizi siswa sekaligus menekan angkastuntingdengan menyediakan makanan bergizi setiap hari bagi pelajar di seluruh Indonesia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/-eM8wUiXayHybovz-NIoCYlBinQ=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/13/68ecd00e36b14.jpeg",https://megapolitan.kompas.com/read/2025/10/13/17552111/pedagang-kantin-di-smpn-61-jakarta-tetap-laris-meski-ada-program-mbg,fa1c2b455c71eeb49874c6697453fe40a95146f9e53f2b7c9cb141a8840c9e74,2025-11-13 20:30:59.443 1315,pikiranrakyat,mbg,2025-08-06 12:27:00,"Kasus Keracunan di Program MBG Berulang, Audit Keamanan Pangan BGN dan Kemenkes Disorot","PIKIRAN RAKYAT- Dugaan keracunan menu Makan Bergizi Gratis masih terjadi di beberapa daerah. Wakil Ketua Komisi IX DPR RI, Yahya Zaini, mendesak Badan Gizi Nasional (BGN) bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melakukan audit menyeluruh terhadap insiden dugaan keracunan menu tersebut. Kasus dugaan keracunan menu MBG itu dilaporkan terjadi di SMPN 8 Kota Kupang. Sebanyak 186 siswa di sana dilaporkan menjadi korban dan harus dirawat di rumah sakit. Kemudian, 30 siswa dari SMP Muhammadiyah 2 Wates dan 50 siswa dari SMPN 3 Wates, Kulon Progo, Jawa Tengah, juga dilaporkan menjadi korban dugaan keracunan menu MBG. Para korban harus menjalani perawatan di puskesmas setempat. Selain itu, kasus dugaan keracunan makanan juga terjadi di SMAN 1 Kota Tambolaka, SMKN 2 Kota Tambolaka, dan SMK Don Bosco, Kabupaten Barat Daya. Kasus lainnya terjadi di SD 45 Arowi, Kabupaten Manokwari, Papua. Baca Juga:Pemkot Kupang Pastikan Penanganan Medis Optimal untuk 140 Siswa Diduga Keracunan Makanan Menanggapi kasus-kasus tersebut, Yahya mengatakan, pemerintah perlu melaksanakan audit keamanan menu MBG untuk memastikan menu MBG bebas dari kontaminan dan bahan berbahaya yang dapat mengancam kesehatan. BGN harus menerapkan sistem pengawasan yang lebih ketat dan terintegrasi sepanjang rantai distribusi makanan, khususnya di wilayah rawan, seperti NTT dan daerah-daerah terpencil lainnya. ""Kelemahan dalam pengelolaan distribusi sering kali menjadi celah munculnya risiko keracunan dan gangguan kesehatan lainnya,"" kata Yahya dalam keterangan tertulis. Pemerintah perlu mengintegrasikan audit, pengawasan, dan respons kesehatan secara holistik agar MBG dapat terus berjalan efektif, aman, dan memberi manfaat maksimal bagi anak-anak Indonesia. Keterlibatan tenaga kesehatan daerah juga diperlukan dalam proses pengawasan karena respon cepat bisa dilakukan apabila terjadi kasus keracunan atau gangguan kesehatan. ""Peran nakes sangat vital dalam mengidentifikasi penyebab masalah, memberikan pertolongan medis, dan melakukan edukasi kepada sekolah serta keluarga terkait pencegahan,"" ujar Yahya. Ia menambahkan, aspek kesehatan publik harus menjadi komponen utama dan prioritas dalam pelaksanaan MBG. ""Harus menjadi catatan, keberhasilan program bukan hanya soal kuantitas penerima manfaat, tapi lebih jauh pada jaminan keamanan dan kesehatan anak-anak,"" tuturnya. Siswa menyantap makan bergizi gratis (MBG) di SDN 101 Sukakarya, Kota Bandung, Kamis (15/5/2025). Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Adita Irawati, angkat bicara soal sejumlah laporan keracunan yang terjadi belakangan ini di berbagai wilayah. Menurutnya, pemerintah pusat tengah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program MBG.* Siswa menyantap makan bergizi gratis (MBG) di SDN 101 Sukakarya, Kota Bandung, Kamis (15/5/2025). Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Adita Irawati, angkat bicara soal sejumlah laporan keracunan yang terjadi belakangan ini di berbagai wilayah. Menurutnya, pemerintah pusat tengah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program MBG.* Siswa menyantap makan bergizi gratis (MBG) di SDN 101 Sukakarya, Kota Bandung, Kamis (15/5/2025). Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Adita Irawati, angkat bicara soal sejumlah laporan keracunan yang terjadi belakangan ini di berbagai wilayah. Menurutnya, pemerintah pusat tengah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan program MBG.* Pihak BGN dilaporkan telah memeriksa langsung ke SMP Negeri 8 Kota Kupang, Senin (4/8/2025). Deputi Sistem dan Tata Kelola BGN, Tigor Pangaribuan, menyatakan permintaan maaf terhadap kasus keracunan makanan massal tersebut. ""Saya mewakili kepala BGN mengucapkan permintaan maaf sebesar-besarnya kepada seluruh orang tua murid yang terdampak dari insiden keamanan pangan dari proses MBG ini, yang ada di SMPN 8 Kupang,"" katanya. Menurut Tigor, kedatangannya ke Kupang untuk mengevaluasi sistem dan pengelolaan makan pada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kelapa LIma 1 sebagai penyedia MBG di SMPN 8 Kupang. Baca Juga:Keracunan dalam Program MBG Berulang, Pakar Keamanan Pangan Bilang Kuncinya di Sanitasi dan Pengendalian Suhu Kesalahan yang menyebabkan keracunan massal dikatakannya akan diperbaiki agar peristiwa serupa tidak terulang. ""Kami lakukan introspeksi internal dahulu, kenapa bisa terjadi karena SPPG yang melakukan pelayanan itu sudah berjalan dari 17 Februari 2025,"" katanya. Menurutnya, BGN sebelumnya telah membuat petunjuk teknis soal penyediaan menu yang dijadikan pedoman oleh SPPG. Salah satu isinya adalah tentang penyediaan bahan pangan yang aman dan benar. Lalu, proses pengolahan bahan pangan hingga proses distribusi juga ada di dalamnya. Petunjuk teknis itu yang dijadikan pedoman BGN dalam mengevaluasi SPPG. Anggota Komisi IX DPR RI, Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, menekankan perlunya keterlibatan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam proses verifikasi kelayakan SPPG, sebagaimana lembaga tersebut mengawasi produk UMKM lewat izin Produksi Industri Rumah Tangga (PIRT). ""SPPG yang diberi kepercayaan menyelenggarakan MBG itu harus ada standar kelayakan dan saya setuju agar BPOM bisa hadir,"" katanya.*** Berita PilihanPemerintah Tak Punya Uang Gratiskan Sekolah Swasta, tapi Anggaran MBG Makin TinggiTruk Bermuatan Peralatan MBG Alami Rem Blong, Tabrak Mobil dan Motor di Kolonel MasturiPapua Tolak MBG Cuma Soal Manajemen, Menteri HAM: Gampang DibicarakanMenteri Wihaji Bakal Awasi MBG yang Tak Tepat Sasaran, Minta Tim Pendamping Keluarga Turun TanganProgram MBG Dikebut, Jabar Siap Luncurkan 5.000 Dapur Bergizi Berita PilihanPemerintah Tak Punya Uang Gratiskan Sekolah Swasta, tapi Anggaran MBG Makin TinggiTruk Bermuatan Peralatan MBG Alami Rem Blong, Tabrak Mobil dan Motor di Kolonel MasturiPapua Tolak MBG Cuma Soal Manajemen, Menteri HAM: Gampang DibicarakanMenteri Wihaji Bakal Awasi MBG yang Tak Tepat Sasaran, Minta Tim Pendamping Keluarga Turun TanganProgram MBG Dikebut, Jabar Siap Luncurkan 5.000 Dapur Bergizi Berita Pilihan Pemerintah Tak Punya Uang Gratiskan Sekolah Swasta, tapi Anggaran MBG Makin TinggiTruk Bermuatan Peralatan MBG Alami Rem Blong, Tabrak Mobil dan Motor di Kolonel MasturiPapua Tolak MBG Cuma Soal Manajemen, Menteri HAM: Gampang DibicarakanMenteri Wihaji Bakal Awasi MBG yang Tak Tepat Sasaran, Minta Tim Pendamping Keluarga Turun TanganProgram MBG Dikebut, Jabar Siap Luncurkan 5.000 Dapur Bergizi Pemerintah Tak Punya Uang Gratiskan Sekolah Swasta, tapi Anggaran MBG Makin Tinggi Pemerintah Tak Punya Uang Gratiskan Sekolah Swasta, tapi Anggaran MBG Makin Tinggi Pemerintah Tak Punya Uang Gratiskan Sekolah Swasta, tapi Anggaran MBG Makin Tinggi Pemerintah Tak Punya Uang Gratiskan Sekolah Swasta, tapi Anggaran MBG Makin Tinggi Truk Bermuatan Peralatan MBG Alami Rem Blong, Tabrak Mobil dan Motor di Kolonel Masturi Truk Bermuatan Peralatan MBG Alami Rem Blong, Tabrak Mobil dan Motor di Kolonel Masturi Truk Bermuatan Peralatan MBG Alami Rem Blong, Tabrak Mobil dan Motor di Kolonel Masturi Truk Bermuatan Peralatan MBG Alami Rem Blong, Tabrak Mobil dan Motor di Kolonel Masturi Papua Tolak MBG Cuma Soal Manajemen, Menteri HAM: Gampang Dibicarakan Papua Tolak MBG Cuma Soal Manajemen, Menteri HAM: Gampang Dibicarakan Papua Tolak MBG Cuma Soal Manajemen, Menteri HAM: Gampang Dibicarakan Papua Tolak MBG Cuma Soal Manajemen, Menteri HAM: Gampang Dibicarakan Menteri Wihaji Bakal Awasi MBG yang Tak Tepat Sasaran, Minta Tim Pendamping Keluarga Turun Tangan Menteri Wihaji Bakal Awasi MBG yang Tak Tepat Sasaran, Minta Tim Pendamping Keluarga Turun Tangan Menteri Wihaji Bakal Awasi MBG yang Tak Tepat Sasaran, Minta Tim Pendamping Keluarga Turun Tangan Menteri Wihaji Bakal Awasi MBG yang Tak Tepat Sasaran, Minta Tim Pendamping Keluarga Turun Tangan Program MBG Dikebut, Jabar Siap Luncurkan 5.000 Dapur Bergizi Program MBG Dikebut, Jabar Siap Luncurkan 5.000 Dapur Bergizi Program MBG Dikebut, Jabar Siap Luncurkan 5.000 Dapur Bergizi Program MBG Dikebut, Jabar Siap Luncurkan 5.000 Dapur Bergizi",Muhammad Ashari,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/15/3581350722.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019551885/kasus-keracunan-di-program-mbg-berulang-audit-keamanan-pangan-bgn-dan-kemenkes-disorot?page=all,9767cae9ae4e91ffb1d8fd0602a25e939df2ed4d57955a7c5a9d3d02b727057e,2025-11-13 20:31:04.263 1316,kompas,mbg,2025-10-13 17:41:13,"38 Siswa SMPN 1 di Temanggung Diduga Keracunan MBG, Korban Muntah dan Menggigil","TULUNGAGUNG, KOMPAS.com- Puluhan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Boyolangu Kabupaten Tulungagung Jawa Timur diduga keracunan menu Makan Bergizi Gratis (MBG), Senin (13/10/2025).Tim Inafis Satreskrim Polres Tulungagung serta pihak Dinas Kesehatan pun turun tangan. Mereka mendatangi lokasi kejadian di SMP Negeri 1 Boyolangu, juga Puskesmas Boyolangu, serta gedung SPPG Desa Tanggung Boyolangu untuk penyelidikan.Tak kurang dari 38 siswa yang menjadi korban dirawat di Puskesmas Boyolangu.Berdasarkan laporan awal, para siswa mengalami keluhan sakit perut, mual, dan muntah setelah menyantap paketMBG.Baca juga:16 Siswa SMPN 1 Colomadu Diduga Keracunan MBG, Ayam Katsu BerbauSelain itu, beberapa siswa bahkan dilaporkan menggigil dan mengalami nyeri perut sehingga kondisi kian lemas.""Korban di Puskesmas Boyolangu sementara ada 38 anak,"" kata Kepala Polsek Boyolangu AKP Tarmadi di Puskesmas Boyolangu Tulungagung Jawa Timur.Dia menambahkan, ada seorang siswa yang dirujuk ke Rumah Sakit dr. Karneni Campurdarat, karena kondisi yang sangat lemah.Paket menu MBG yang disantap para siswa terdiri dari nasi kuning, ayam kecap, buah salak dan irisan tomat, yang dipasok oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berlokasi di Desa Tanggung Kecamatan Campurdarat.""Pasien semakin bertambah karena kondisi anak masing-masing tidak sama. Setelah menyantap, mungkin yang kondisi tubuhnya kuat dia masih bertahan, tapi yang tidak kuat, mereka langsung mengalami keluhan,"" terang Tarmadi.Baca juga:Keracunan MBG di Karanganyar Terjadi Lagi, 16 Siswa SMP Colomadu Dilarikan Ke PuskesmasPihak Polisi, sekolah, dan Puskesmas juga terus berkoordinasi untuk mengidentifikasi penyebab keracunan.Petugas gabungan mengambil sampel makanan yang masih utuh maupun sisa setelah dimakan, bahkan muntahan pun diamankan untuk pemeriksaan laboratorium.""Makanan baik yang sudah sisa dimakan, makanan yang masih utuh dan sisa muntah. Ini sudah kita amankan. Mudah-mudahan kita tetap cepat mendapatkan hasil laboratoriumnya,"" terang Tarmadi.Hingga saat ini, belum ada laporan serupa dari sekolah lain. Padahal, penyaluran MBG ini mencakup beberapa sekolah lain, seperti Sekolah Dasar (SD) Negeri Tanggung 1, SD Negeri Tanggung 2, dan TK serta SMK Al-Ihsan Boyolangu.""Semoga tidak ada tambahan lagi,"" ungkap Tarmadi.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang TULUNGAGUNG, KOMPAS.com- Puluhan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Boyolangu Kabupaten Tulungagung Jawa Timur diduga keracunan menu Makan Bergizi Gratis (MBG), Senin (13/10/2025). Tim Inafis Satreskrim Polres Tulungagung serta pihak Dinas Kesehatan pun turun tangan. Mereka mendatangi lokasi kejadian di SMP Negeri 1 Boyolangu, juga Puskesmas Boyolangu, serta gedung SPPG Desa Tanggung Boyolangu untuk penyelidikan. Tak kurang dari 38 siswa yang menjadi korban dirawat di Puskesmas Boyolangu. Berdasarkan laporan awal, para siswa mengalami keluhan sakit perut, mual, dan muntah setelah menyantap paketMBG. Baca juga:16 Siswa SMPN 1 Colomadu Diduga Keracunan MBG, Ayam Katsu Berbau Selain itu, beberapa siswa bahkan dilaporkan menggigil dan mengalami nyeri perut sehingga kondisi kian lemas. ""Korban di Puskesmas Boyolangu sementara ada 38 anak,"" kata Kepala Polsek Boyolangu AKP Tarmadi di Puskesmas Boyolangu Tulungagung Jawa Timur. Dia menambahkan, ada seorang siswa yang dirujuk ke Rumah Sakit dr. Karneni Campurdarat, karena kondisi yang sangat lemah. Paket menu MBG yang disantap para siswa terdiri dari nasi kuning, ayam kecap, buah salak dan irisan tomat, yang dipasok oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berlokasi di Desa Tanggung Kecamatan Campurdarat. ""Pasien semakin bertambah karena kondisi anak masing-masing tidak sama. Setelah menyantap, mungkin yang kondisi tubuhnya kuat dia masih bertahan, tapi yang tidak kuat, mereka langsung mengalami keluhan,"" terang Tarmadi. Baca juga:Keracunan MBG di Karanganyar Terjadi Lagi, 16 Siswa SMP Colomadu Dilarikan Ke Puskesmas Pihak Polisi, sekolah, dan Puskesmas juga terus berkoordinasi untuk mengidentifikasi penyebab keracunan. Petugas gabungan mengambil sampel makanan yang masih utuh maupun sisa setelah dimakan, bahkan muntahan pun diamankan untuk pemeriksaan laboratorium. ""Makanan baik yang sudah sisa dimakan, makanan yang masih utuh dan sisa muntah. Ini sudah kita amankan. Mudah-mudahan kita tetap cepat mendapatkan hasil laboratoriumnya,"" terang Tarmadi. Hingga saat ini, belum ada laporan serupa dari sekolah lain. Padahal, penyaluran MBG ini mencakup beberapa sekolah lain, seperti Sekolah Dasar (SD) Negeri Tanggung 1, SD Negeri Tanggung 2, dan TK serta SMK Al-Ihsan Boyolangu. ""Semoga tidak ada tambahan lagi,"" ungkap Tarmadi.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/fDWaIzjNDOWaEj8An6nQUSefwRc=/83x0:1097x676/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/13/68ecd229407e0.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/13/174113078/38-siswa-smpn-1-di-temanggung-diduga-keracunan-mbg-korban-muntah-dan,1521b7afb1fd5a54847ef1070ea5fab76b9d2888e6a7d94fea11122e7049d8ee,2025-11-13 20:31:09.922 1317,pikiranrakyat,mbg,2025-08-01 06:57:00,"Program MBG Dikebut, Jabar Siap Luncurkan 5.000 Dapur Bergizi","PIKIRAN RAKYAT Pemerintah Provinsi Jawa Barat bersama 26 pemerintah kota dan kabupaten akan menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk membangun Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) hingga akhir tahun 2025. Program ini menjadi bagian dari upaya percepatan layanan Makan Bergizi Gratis (MBG) di seluruh wilayah Jabar. Saat ini, dari total proyeksi 5.000 SPPG di Jawa Barat, baru sekitar 600 yang telah beroperasi dan melayani program MBG. Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan, menyampaikan bahwa dari lebih dari 4.600 SPPG yang direncanakan, sekitar 4.000 di antaranya telah siap dibangun. Artinya, masih ada sekitar 637 SPPG yang perlu disiapkan. ""Insya Allah kami janjikan sesuai dengan jadwal, Oktober kita semua sudah ready termasuk dengan daerah 3T yang nanti akan kami bangun juga. Jadi kurang lebih sekitar 5.000 dapur yang ada di Jawa Barat ini,"" ujar Erwan usai menerima kunjungan Kepala BGN, Dadan Hindayana, di Gedung Sate, Kota Bandung, Kamis, 31 Juli 2025. Ia juga menyebutkan bahwa penandatanganan MoU bersama 26 kota/kabupaten akan dilakukan pekan depan. Hanya Kabupaten Bogor yang telah lebih dulu melakukan MoU dengan BGN. ""Kenapa Bogor yang pertama? Bogor ini adalah penduduk terbesar di Jawa Barat dan juga dekat dengan Jakarta jadi mudah untuk mengawasi dari pusat. Bogor sudah dan jadi bisa menjadi pilot project percontohan untuk kota kabupaten yang lain bukan hanya di Jawa Barat saja tapi juga secara nasional,"" ucapnya. Sementara itu, Kepala BGN Dadan Hindayana menjelaskan bahwa Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penerima manfaat terbesar, baik anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, maupun balita. Kabupaten Bogor menjadi wilayah strategis karena jumlah penerima manfaat yang sangat besar. ""Alhamdulillah hampir 4.000 lebih SPPG di Jawa Barat sudah dalam proses penyelesaian, 600 sudah jalan dan kami harus mengejar sisa 637 agar akhir Oktober seluruh infrastruktur dapat diselesaikan dan November seluruh penduduk yang harus menerima manfaat di Jawa Barat sudah dapat dilayani,"" ujarnya. Dadan menyampaikan bahwa serapan program MBG di Jabar saat ini baru mencapai sekitar 12 persen, namun dengan percepatan pembangunan SPPG, targetnya bisa mendekati 60 persen. ""Jadi kami tinggal menyelesaikan yang sisa dan tadi sudah komitmen dengan Pak Wakil Gubernur bahwa Oktober semuanya akan diselesaikan sehingga mencapai 100 persen dan kami nanti akan launching ketika sudah mencapai 90 persen,"" ucapnya. Ia juga mengungkapkan bahwa alokasi anggaran untuk program MBG di Jabar mencapai Rp50 triliun, jauh melebihi APBD Jawa Barat yang hanya Rp31 miliar. ""Jadi kita mengirimkan 19 triliun lebih besar dibandingkan yang dimiliki APBD-nya. Dan perlu diketahui bahwa ini untuk program 85 persen untuk membeli bahan baku dan bahan bakunya adalah produk pertanian. Jadi pertanian Jawa Barat sudah maju dengan program ini insya Allah akan makin maju dan kemudian masyarakat akan lebih produktif karena semua bahan baku hasil produksinya akan diserap oleh kebutuhan makan bergizi gratis,"" jelasnya. Secara nasional, hingga saat ini sudah terbentuk 2.522 SPPG yang melayani lebih dari 7,6 juta penerima manfaat. ""Nanti malam ini sudah pasti mencapai 7,7 juta,"" kata Dadan. Namun, angka tersebut baru setara 9 persen dari total target penerima manfaat sebanyak 82,9 juta orang. ""Bagi kami, bagi Indonesia itu baru 9 persen tapi kalau ini di Singapura, ini sudah memberi makan seluruh orang yang beraktifitas di Singapura penduduk Singapura hanya 4,2 juta residennya 1,8 juta, yang mereka yang bekerja, yang belajar. kemudian turis-turisnya sisanya itu mungkin lebih banyak yang kita kasih makan,"" katanya. ""Kalau ini di Selandia Baru, ini kita sudah bisa memberi makan 5,2 juta penduduk ditambah 2,4 juta domba karena sudah tidak ada manusia lagi di sana. Kalau di Eropa ini sudah seluruh penduduk Denmark, seluruh penduduk Finlandia jadi ini betapa besarnya penduduk Indonesia,"" ujarnya. Dadan menegaskan bahwa angka 9 persen itu bukan dari total populasi Indonesia, melainkan dari target penerima manfaat program MBG. ""Jadi penduduk kita itu besar sekali dan kita diberi tugas oleh presiden untuk mempercepat program ini dan insyaallah semua penerima manfaat akan kita kejar di akhir November atau awal Desember,"" pungkasnya.*** Berita PilihanKDM Soal Erwan dan Herman: Mereka Ini BestieErwan dan Herman Damai, Akhiri Konflik dengan Pelukan di Sidang DPRDSoroti Gadget di Hari Anak Nasional, Erwan Setiawan: Jangan Sampai Masa Kecilnya Hilang Terlalu CepatBantah Kebocoran Data 4,6 Juta Warga Jabar, Erwan: Manipulasi untuk Timbulkan KekacauanTak Ada Sistem Pemprov Jabar yang Dibobol, Erwan: Tidak Perlu Dievaluasi Berita PilihanKDM Soal Erwan dan Herman: Mereka Ini BestieErwan dan Herman Damai, Akhiri Konflik dengan Pelukan di Sidang DPRDSoroti Gadget di Hari Anak Nasional, Erwan Setiawan: Jangan Sampai Masa Kecilnya Hilang Terlalu CepatBantah Kebocoran Data 4,6 Juta Warga Jabar, Erwan: Manipulasi untuk Timbulkan KekacauanTak Ada Sistem Pemprov Jabar yang Dibobol, Erwan: Tidak Perlu Dievaluasi Berita Pilihan KDM Soal Erwan dan Herman: Mereka Ini BestieErwan dan Herman Damai, Akhiri Konflik dengan Pelukan di Sidang DPRDSoroti Gadget di Hari Anak Nasional, Erwan Setiawan: Jangan Sampai Masa Kecilnya Hilang Terlalu CepatBantah Kebocoran Data 4,6 Juta Warga Jabar, Erwan: Manipulasi untuk Timbulkan KekacauanTak Ada Sistem Pemprov Jabar yang Dibobol, Erwan: Tidak Perlu Dievaluasi KDM Soal Erwan dan Herman: Mereka Ini Bestie KDM Soal Erwan dan Herman: Mereka Ini Bestie KDM Soal Erwan dan Herman: Mereka Ini Bestie KDM Soal Erwan dan Herman: Mereka Ini Bestie Erwan dan Herman Damai, Akhiri Konflik dengan Pelukan di Sidang DPRD Erwan dan Herman Damai, Akhiri Konflik dengan Pelukan di Sidang DPRD Erwan dan Herman Damai, Akhiri Konflik dengan Pelukan di Sidang DPRD Erwan dan Herman Damai, Akhiri Konflik dengan Pelukan di Sidang DPRD Soroti Gadget di Hari Anak Nasional, Erwan Setiawan: Jangan Sampai Masa Kecilnya Hilang Terlalu Cepat Soroti Gadget di Hari Anak Nasional, Erwan Setiawan: Jangan Sampai Masa Kecilnya Hilang Terlalu Cepat Soroti Gadget di Hari Anak Nasional, Erwan Setiawan: Jangan Sampai Masa Kecilnya Hilang Terlalu Cepat Soroti Gadget di Hari Anak Nasional, Erwan Setiawan: Jangan Sampai Masa Kecilnya Hilang Terlalu Cepat Bantah Kebocoran Data 4,6 Juta Warga Jabar, Erwan: Manipulasi untuk Timbulkan Kekacauan Bantah Kebocoran Data 4,6 Juta Warga Jabar, Erwan: Manipulasi untuk Timbulkan Kekacauan Bantah Kebocoran Data 4,6 Juta Warga Jabar, Erwan: Manipulasi untuk Timbulkan Kekacauan Bantah Kebocoran Data 4,6 Juta Warga Jabar, Erwan: Manipulasi untuk Timbulkan Kekacauan Tak Ada Sistem Pemprov Jabar yang Dibobol, Erwan: Tidak Perlu Dievaluasi Tak Ada Sistem Pemprov Jabar yang Dibobol, Erwan: Tidak Perlu Dievaluasi Tak Ada Sistem Pemprov Jabar yang Dibobol, Erwan: Tidak Perlu Dievaluasi Tak Ada Sistem Pemprov Jabar yang Dibobol, Erwan: Tidak Perlu Dievaluasi",Novianti Nurulliah,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/08/01/3804746609.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019539425/program-mbg-dikebut-jabar-siap-luncurkan-5000-dapur-bergizi?page=all,4c459c9f23d87ec1012b7ccd034ccb268f75a883128c3441782ef95b296a3a7e,2025-11-13 20:31:16.010 1319,pikiranrakyat,mbg,2025-07-29 16:10:43,"Menteri Wihaji Bakal Awasi MBG yang Tak Tepat Sasaran, Minta Tim Pendamping Keluarga Turun Tangan","PIKIRAN RAKYAT -Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Wihaji meminta tim pendamping keluarga (TPK) memastikan makanan bergizi gratis (MBG) bisa sampai tepat sasaran.Sasaran yang dimaksud meliputi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak di bawah lima tahun (Balita) nonpendidikan anak usia dini (non-PAUD) yang menjadi mandat khusus Kemendukbangga/BKKBN.""Satu salah satu evaluasinya adalah khusus MBG ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD harus diawasi betul ketika makanan itu diterima oleh mereka. Jangan sampai yang makan bukan yang penerima manfaat,"" ucapnya saat mengunjungi Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) Camperenik di Kelurahan Isola, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung, pada Selasa pagi (29/7/2025).Baca Juga:Truk Bermuatan Peralatan MBG Alami Rem Blong, Tabrak Mobil dan Motor di Kolonel Masturi""Contoh untuk ibu hamil, ternyata suaminya lapar, sehingga yang makan suaminya. Nah, itu nanti dikontrol,"" ujar Wihaji melanjutkan.Contoh lainnya, makanan yang peruntukannya untuk anak balita non-PAUD mestinya untuk anak. Jangan sampai dimakan ibunya.""Nah, kira-kira begitu. Itu yang menjadi kontrol kita. Ini kan tidak seperti di sekolahan. Kalau sekolahan bisa diawasi. Mereka makan bersama di sekolah, sementara ini kan kita distribusikan. Karena itu, para TPK harus betul-betul mengedukasi bahwa ini adalah haknya mereka. Kalau enggak dikasih ke mereka, kita zalim,"" ujar Wihaji.Wihaji mengungkapkan, kedatangannya ke Kampung KB Camperenik bertujuan memastikan program yang diperintahkan Presiden Prabowo Subianto sudah dilaksanakan. Itulah alasan dirinya setiap ke daerah selalu berkunjung ke kampung KB.Capaian Sudah 2,6%Wihaji menjelaskan, sampai saat ini 2,6 persen dari 9,1 juta ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD yang menjadi sasaran MBG sudah mendapatkan manfaat secara langsung.Wihaji optimistis jumlahnya akan terus meningkat seiring koordinasi intensif antara Kemendukbangga/BKKBN dengan Badan Gizi Nasional (BGN) melalui para petugas lini lapangan dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah.Sebelumnya Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga)/Wakil Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka memastikan seluruh penyuluh keluarga berencana (PKB) dan petugas lapangan keluarga berencana (PLKB) siap menjadi garda terdepan dalam mengawal program prioritas pemerintahan.Baca Juga:Pemerintah Tak Punya Uang Gratiskan Sekolah Swasta, tapi Anggaran MBG Makin TinggiIsyana meminta para penyuluh KB untuk terus menjadi ujung tombak dalam menyukseskan program prioritas pemerintah. Dia secara khusus menggarisbawahi enam program prioritas pemerintah yang sudah diluncurkan secara bertahap oleh Presiden Prabowo Subianto.Keenam prioritas tersebut meliputi program Makan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Rakyat, Cek Kesehatan Gratis, Koperasi Merah Putih, Swasembada Pangan, dan Perumahan Terjangkau.*** PIKIRAN RAKYAT -Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Wihaji meminta tim pendamping keluarga (TPK) memastikan makanan bergizi gratis (MBG) bisa sampai tepat sasaran.Sasaran yang dimaksud meliputi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak di bawah lima tahun (Balita) nonpendidikan anak usia dini (non-PAUD) yang menjadi mandat khusus Kemendukbangga/BKKBN.""Satu salah satu evaluasinya adalah khusus MBG ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD harus diawasi betul ketika makanan itu diterima oleh mereka. Jangan sampai yang makan bukan yang penerima manfaat,"" ucapnya saat mengunjungi Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) Camperenik di Kelurahan Isola, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung, pada Selasa pagi (29/7/2025).Baca Juga:Truk Bermuatan Peralatan MBG Alami Rem Blong, Tabrak Mobil dan Motor di Kolonel Masturi""Contoh untuk ibu hamil, ternyata suaminya lapar, sehingga yang makan suaminya. Nah, itu nanti dikontrol,"" ujar Wihaji melanjutkan.Contoh lainnya, makanan yang peruntukannya untuk anak balita non-PAUD mestinya untuk anak. Jangan sampai dimakan ibunya.""Nah, kira-kira begitu. Itu yang menjadi kontrol kita. Ini kan tidak seperti di sekolahan. Kalau sekolahan bisa diawasi. Mereka makan bersama di sekolah, sementara ini kan kita distribusikan. Karena itu, para TPK harus betul-betul mengedukasi bahwa ini adalah haknya mereka. Kalau enggak dikasih ke mereka, kita zalim,"" ujar Wihaji.Wihaji mengungkapkan, kedatangannya ke Kampung KB Camperenik bertujuan memastikan program yang diperintahkan Presiden Prabowo Subianto sudah dilaksanakan. Itulah alasan dirinya setiap ke daerah selalu berkunjung ke kampung KB.Capaian Sudah 2,6%Wihaji menjelaskan, sampai saat ini 2,6 persen dari 9,1 juta ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD yang menjadi sasaran MBG sudah mendapatkan manfaat secara langsung.Wihaji optimistis jumlahnya akan terus meningkat seiring koordinasi intensif antara Kemendukbangga/BKKBN dengan Badan Gizi Nasional (BGN) melalui para petugas lini lapangan dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah.Sebelumnya Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga)/Wakil Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka memastikan seluruh penyuluh keluarga berencana (PKB) dan petugas lapangan keluarga berencana (PLKB) siap menjadi garda terdepan dalam mengawal program prioritas pemerintahan.Baca Juga:Pemerintah Tak Punya Uang Gratiskan Sekolah Swasta, tapi Anggaran MBG Makin TinggiIsyana meminta para penyuluh KB untuk terus menjadi ujung tombak dalam menyukseskan program prioritas pemerintah. Dia secara khusus menggarisbawahi enam program prioritas pemerintah yang sudah diluncurkan secara bertahap oleh Presiden Prabowo Subianto.Keenam prioritas tersebut meliputi program Makan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Rakyat, Cek Kesehatan Gratis, Koperasi Merah Putih, Swasembada Pangan, dan Perumahan Terjangkau.*** PIKIRAN RAKYAT -Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Wihaji meminta tim pendamping keluarga (TPK) memastikan makanan bergizi gratis (MBG) bisa sampai tepat sasaran.Sasaran yang dimaksud meliputi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak di bawah lima tahun (Balita) nonpendidikan anak usia dini (non-PAUD) yang menjadi mandat khusus Kemendukbangga/BKKBN.""Satu salah satu evaluasinya adalah khusus MBG ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD harus diawasi betul ketika makanan itu diterima oleh mereka. Jangan sampai yang makan bukan yang penerima manfaat,"" ucapnya saat mengunjungi Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) Camperenik di Kelurahan Isola, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung, pada Selasa pagi (29/7/2025).Baca Juga:Truk Bermuatan Peralatan MBG Alami Rem Blong, Tabrak Mobil dan Motor di Kolonel Masturi""Contoh untuk ibu hamil, ternyata suaminya lapar, sehingga yang makan suaminya. Nah, itu nanti dikontrol,"" ujar Wihaji melanjutkan.Contoh lainnya, makanan yang peruntukannya untuk anak balita non-PAUD mestinya untuk anak. Jangan sampai dimakan ibunya.""Nah, kira-kira begitu. Itu yang menjadi kontrol kita. Ini kan tidak seperti di sekolahan. Kalau sekolahan bisa diawasi. Mereka makan bersama di sekolah, sementara ini kan kita distribusikan. Karena itu, para TPK harus betul-betul mengedukasi bahwa ini adalah haknya mereka. Kalau enggak dikasih ke mereka, kita zalim,"" ujar Wihaji.Wihaji mengungkapkan, kedatangannya ke Kampung KB Camperenik bertujuan memastikan program yang diperintahkan Presiden Prabowo Subianto sudah dilaksanakan. Itulah alasan dirinya setiap ke daerah selalu berkunjung ke kampung KB.Capaian Sudah 2,6%Wihaji menjelaskan, sampai saat ini 2,6 persen dari 9,1 juta ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD yang menjadi sasaran MBG sudah mendapatkan manfaat secara langsung.Wihaji optimistis jumlahnya akan terus meningkat seiring koordinasi intensif antara Kemendukbangga/BKKBN dengan Badan Gizi Nasional (BGN) melalui para petugas lini lapangan dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah.Sebelumnya Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga)/Wakil Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka memastikan seluruh penyuluh keluarga berencana (PKB) dan petugas lapangan keluarga berencana (PLKB) siap menjadi garda terdepan dalam mengawal program prioritas pemerintahan.Baca Juga:Pemerintah Tak Punya Uang Gratiskan Sekolah Swasta, tapi Anggaran MBG Makin TinggiIsyana meminta para penyuluh KB untuk terus menjadi ujung tombak dalam menyukseskan program prioritas pemerintah. Dia secara khusus menggarisbawahi enam program prioritas pemerintah yang sudah diluncurkan secara bertahap oleh Presiden Prabowo Subianto.Keenam prioritas tersebut meliputi program Makan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Rakyat, Cek Kesehatan Gratis, Koperasi Merah Putih, Swasembada Pangan, dan Perumahan Terjangkau.*** PIKIRAN RAKYAT -Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Wihaji meminta tim pendamping keluarga (TPK) memastikan makanan bergizi gratis (MBG) bisa sampai tepat sasaran. Sasaran yang dimaksud meliputi ibu hamil, ibu menyusui, dan anak di bawah lima tahun (Balita) nonpendidikan anak usia dini (non-PAUD) yang menjadi mandat khusus Kemendukbangga/BKKBN. ""Satu salah satu evaluasinya adalah khusus MBG ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD harus diawasi betul ketika makanan itu diterima oleh mereka. Jangan sampai yang makan bukan yang penerima manfaat,"" ucapnya saat mengunjungi Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) Camperenik di Kelurahan Isola, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung, pada Selasa pagi (29/7/2025). Baca Juga:Truk Bermuatan Peralatan MBG Alami Rem Blong, Tabrak Mobil dan Motor di Kolonel Masturi ""Contoh untuk ibu hamil, ternyata suaminya lapar, sehingga yang makan suaminya. Nah, itu nanti dikontrol,"" ujar Wihaji melanjutkan. Contoh lainnya, makanan yang peruntukannya untuk anak balita non-PAUD mestinya untuk anak. Jangan sampai dimakan ibunya. ""Nah, kira-kira begitu. Itu yang menjadi kontrol kita. Ini kan tidak seperti di sekolahan. Kalau sekolahan bisa diawasi. Mereka makan bersama di sekolah, sementara ini kan kita distribusikan. Karena itu, para TPK harus betul-betul mengedukasi bahwa ini adalah haknya mereka. Kalau enggak dikasih ke mereka, kita zalim,"" ujar Wihaji. Wihaji mengungkapkan, kedatangannya ke Kampung KB Camperenik bertujuan memastikan program yang diperintahkan Presiden Prabowo Subianto sudah dilaksanakan. Itulah alasan dirinya setiap ke daerah selalu berkunjung ke kampung KB. Wihaji menjelaskan, sampai saat ini 2,6 persen dari 9,1 juta ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD yang menjadi sasaran MBG sudah mendapatkan manfaat secara langsung. Wihaji optimistis jumlahnya akan terus meningkat seiring koordinasi intensif antara Kemendukbangga/BKKBN dengan Badan Gizi Nasional (BGN) melalui para petugas lini lapangan dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah. Sebelumnya Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga)/Wakil Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka memastikan seluruh penyuluh keluarga berencana (PKB) dan petugas lapangan keluarga berencana (PLKB) siap menjadi garda terdepan dalam mengawal program prioritas pemerintahan. Baca Juga:Pemerintah Tak Punya Uang Gratiskan Sekolah Swasta, tapi Anggaran MBG Makin Tinggi Isyana meminta para penyuluh KB untuk terus menjadi ujung tombak dalam menyukseskan program prioritas pemerintah. Dia secara khusus menggarisbawahi enam program prioritas pemerintah yang sudah diluncurkan secara bertahap oleh Presiden Prabowo Subianto. Keenam prioritas tersebut meliputi program Makan Bergizi Gratis (MBG), Sekolah Rakyat, Cek Kesehatan Gratis, Koperasi Merah Putih, Swasembada Pangan, dan Perumahan Terjangkau.*** Berita Pilihan1.861 SPPG untuk MBG Terbentuk hingga Juni 2025Transparency International Indonesia: Ada Lima Risiko Korupsi Sistematis dalam Program MBGRealisasi Dana MBG di Jawa Barat Baru Menyentuh 8,3 Persen SekolahPemkab Bogor Pastikan Percepat Program MBG Berita Pilihan1.861 SPPG untuk MBG Terbentuk hingga Juni 2025Transparency International Indonesia: Ada Lima Risiko Korupsi Sistematis dalam Program MBGRealisasi Dana MBG di Jawa Barat Baru Menyentuh 8,3 Persen SekolahPemkab Bogor Pastikan Percepat Program MBG Berita Pilihan 1.861 SPPG untuk MBG Terbentuk hingga Juni 2025Transparency International Indonesia: Ada Lima Risiko Korupsi Sistematis dalam Program MBGRealisasi Dana MBG di Jawa Barat Baru Menyentuh 8,3 Persen SekolahPemkab Bogor Pastikan Percepat Program MBG 1.861 SPPG untuk MBG Terbentuk hingga Juni 2025 1.861 SPPG untuk MBG Terbentuk hingga Juni 2025 1.861 SPPG untuk MBG Terbentuk hingga Juni 2025 1.861 SPPG untuk MBG Terbentuk hingga Juni 2025 Transparency International Indonesia: Ada Lima Risiko Korupsi Sistematis dalam Program MBG Transparency International Indonesia: Ada Lima Risiko Korupsi Sistematis dalam Program MBG Transparency International Indonesia: Ada Lima Risiko Korupsi Sistematis dalam Program MBG Transparency International Indonesia: Ada Lima Risiko Korupsi Sistematis dalam Program MBG Realisasi Dana MBG di Jawa Barat Baru Menyentuh 8,3 Persen Sekolah Realisasi Dana MBG di Jawa Barat Baru Menyentuh 8,3 Persen Sekolah Realisasi Dana MBG di Jawa Barat Baru Menyentuh 8,3 Persen Sekolah Realisasi Dana MBG di Jawa Barat Baru Menyentuh 8,3 Persen Sekolah Pemkab Bogor Pastikan Percepat Program MBG Pemkab Bogor Pastikan Percepat Program MBG Pemkab Bogor Pastikan Percepat Program MBG Pemkab Bogor Pastikan Percepat Program MBG",Novianti Nurulliah,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/07/29/1513420271.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019532780/menteri-wihaji-bakal-awasi-mbg-yang-tak-tepat-sasaran-minta-tim-pendamping-keluarga-turun-tangan?page=all,30a55656ddd6afb89ab62cc8d22b5e669e3103eb7917996b42489cea996ae5c1,2025-11-13 20:31:26.484 1320,kompas,mbg,2025-10-13 16:30:25,"16 Siswa SMPN 1 Colomadu Diduga Keracunan MBG, Ayam Katsu Berbau","KARANGANYAR, KOMPAS.com -Sebanyak 16 siswa SMP N 1 Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng) dilarikam ke Puskesmas Colomadu 1 akibat mengalami gejala keracunan setelah mengkonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG), Senin (13/10/2025).Sejumlah siswa mengatakan, salah satu makanan dalam menu yang disajikan berbau kurang sedap dan terasa tidak enak.Baca juga:Keracunan MBG di Karanganyar Terjadi Lagi, 16 Siswa SMP Colomadu Dilarikan Ke PuskesmasSalah seorang korban dari Kelas 8, SF mengungkapkan bahwa ia mengalami gejala keracunan setelah menyantap menu MBG berupa nasi, ayam katsu, salad, dan kelengkeng.""Pertama sakit perut terus pusing gak bisa muntah. Tapi sekarang udah mendingan,"" jelas setelah mendapatkan perawatan di PuskesmasColomadu1.SF mengaku bahwa saat memakan menu tersebut, ayam katsu terasa kurang enak.""Yang gak enak itu ayam katsu,"" katanya.SF menerangkan, ia tiba di Puskesmas sekitar pukul 12.30 WIB dan langsung mendapatkan perawatan.Siswa lain dari kelas 8 berinisial N mengungkapkan hal senada. Menurutnya, ayam katsu yang berada dalam menu MBG itu berbau kurang sedap.""Yang bau yang daging,"" katanya setelah mendapatkan perawatan di Puskesmas Colomadu 1.Hal tersebut dibenarkan oleh salah seorang wali siswa dari salah satu sekolah di Colomadu yang juga menerima MBG.Ia menceritakan kepada Kompas.com melalui sambungan telepon bahwa ayam katsu mengeluarkan bau tidak sedap.Beruntungnya, makanan tersebut belum sempat dimakan oleh anaknya.""Baru saja saya periksa ayamnya memang bau. Tetapi enggak tahu kalau siang tadi saat dibagikan (apakah bau),"" tegas pria yang enggan disebutkan namanya itu.Baca juga:Siswa Korban Keracunan MBG Karanganyar Trauma Nasi Goreng, Sebut Rasanya Seperti SabunSementara itu, sejumlah sejumlah guru yang mendampingi para siswanya di Puskesmas Colomadu 1 enggan memberikan komentar.Begitu pula dengan kepala Puskesmas Colomadu 1, dan pejabat di Dinas Kesehatan (Dinkes) juga enggan memberikan komentar.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KARANGANYAR, KOMPAS.com -Sebanyak 16 siswa SMP N 1 Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng) dilarikam ke Puskesmas Colomadu 1 akibat mengalami gejala keracunan setelah mengkonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG), Senin (13/10/2025). Sejumlah siswa mengatakan, salah satu makanan dalam menu yang disajikan berbau kurang sedap dan terasa tidak enak. Baca juga:Keracunan MBG di Karanganyar Terjadi Lagi, 16 Siswa SMP Colomadu Dilarikan Ke Puskesmas Salah seorang korban dari Kelas 8, SF mengungkapkan bahwa ia mengalami gejala keracunan setelah menyantap menu MBG berupa nasi, ayam katsu, salad, dan kelengkeng. ""Pertama sakit perut terus pusing gak bisa muntah. Tapi sekarang udah mendingan,"" jelas setelah mendapatkan perawatan di PuskesmasColomadu1. SF mengaku bahwa saat memakan menu tersebut, ayam katsu terasa kurang enak. ""Yang gak enak itu ayam katsu,"" katanya. SF menerangkan, ia tiba di Puskesmas sekitar pukul 12.30 WIB dan langsung mendapatkan perawatan. Siswa lain dari kelas 8 berinisial N mengungkapkan hal senada. Menurutnya, ayam katsu yang berada dalam menu MBG itu berbau kurang sedap. ""Yang bau yang daging,"" katanya setelah mendapatkan perawatan di Puskesmas Colomadu 1. Hal tersebut dibenarkan oleh salah seorang wali siswa dari salah satu sekolah di Colomadu yang juga menerima MBG. Ia menceritakan kepada Kompas.com melalui sambungan telepon bahwa ayam katsu mengeluarkan bau tidak sedap. Beruntungnya, makanan tersebut belum sempat dimakan oleh anaknya. ""Baru saja saya periksa ayamnya memang bau. Tetapi enggak tahu kalau siang tadi saat dibagikan (apakah bau),"" tegas pria yang enggan disebutkan namanya itu. Baca juga:Siswa Korban Keracunan MBG Karanganyar Trauma Nasi Goreng, Sebut Rasanya Seperti Sabun Sementara itu, sejumlah sejumlah guru yang mendampingi para siswanya di Puskesmas Colomadu 1 enggan memberikan komentar. Begitu pula dengan kepala Puskesmas Colomadu 1, dan pejabat di Dinas Kesehatan (Dinkes) juga enggan memberikan komentar.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/652H7gH7-PW78D_Z2gpQClXty2Q=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/13/68ecc2de20f48.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/13/163025278/16-siswa-smpn-1-colomadu-diduga-keracunan-mbg-ayam-katsu-berbau,9a61297ce9d495c11045ebe53f8d54e69df0c0d7fbe094ecaea8559dad89e781,2025-11-13 20:31:30.918 1321,pikiranrakyat,mbg,2025-07-25 13:41:05,"Papua Tolak MBG Cuma Soal Manajemen, Menteri HAM: Gampang Dibicarakan","PIKIRAN RAKYAT- MenteriHakAsasiManusia(HAM)NataliusPigaimenanggapipenolakanterhadapprogramMakanBergiziGratis (MBG) di Papua.Menurutnya,penolakantersebutbukankarenasubstansiprogram,melainkanlebihpadaurusanteknisdilapangan,khususnyasoalmanajemenpemasakanmakanan. Pigaimengungkapkan,selamainimemangkerapmunculperdebatantentangsiapayangseharusnyamengolahmakananuntukprogram MBG di Papua. ""Ituselalumenjadiproblem.Entahnantidimasakoleh mama-mamapihakgerejaatauolehsiapa,itugampangdibicarakan,""ujarPigaidalamkonferensipersusaimenerimakunjunganWakilBupatiKabupatenMaybratdi Jakarta,Kamis, 24Juli2025. Iamenegaskan, yangterpentingadalahprogram MBGdapatsegeraberjalansecarabaikdantepatsasarandi Tanah Papua. Sejalandenganitu, WakilBupatiMaybratFerdinandoSolosamenyampaikanbahwapihaknyatelahmenginisiasiprogramDapurSehatgunamendukungpelaksanaanMBG diwilayahnya.Saatini,KabupatenMaybrattelahmemetakanempattitikDapurSehat. ""Dariempattitikini,duatitiksudahpelepasandanduatitiksedangkamikoordinasikan,""ujarFerdinando. Baca Juga:Pemerintah Tak Punya Uang Gratiskan Sekolah Swasta, tapi Anggaran MBG Makin Tinggi Keempatdapurtersebutakanmelayanidistribusimakananbergiziuntuk24kecamatanataudistrik, 259 kampung,sertasatukelurahan. Sementaraitu, BadanGiziNasional (BGN) jugaterusberupayamenyelesaikanpolemikyangmunculterkaitMBG di Papua. DirekturSistemPemenuhanGiziBGN,Nurjaeni,mengatakanbahwapihaknyaakanmenggandengpemerintahdaerahsertatokohmasyarakatdalammeresponsdinamikayangada. Menurutnya,sebagianpenolakanterhadapMBG jugaberkaitandenganaspirasisiswadi Papua yangmemintaperluasanaksespendidikangratis. ""Inimerupakanisuyangharusditanganisecaraserius,""ujarnyadi Jakarta,Senin, 24Februari2025. Iamenyatakanhaldemikianusaimenyaksikanpenandatangananbantuanhibahsenilai3,34jutadolarAS (sekitarRp54,4miliar)dariPemerintahJepangdan UNICEFuntukmendukungpeningkatankualitasgizidanpendidikandi Papua. Nurjaenimenambahkan, programpendidikangratis jugaakanmenjadibagianpentingdariagendapemerintah,berdampingandenganpelaksanaanMBG. *** Berita Pilihan1.861 SPPG untuk MBG Terbentuk hingga Juni 2025Transparency International Indonesia: Ada Lima Risiko Korupsi Sistematis dalam Program MBGRealisasi Dana MBG di Jawa Barat Baru Menyentuh 8,3 Persen SekolahPemkab Bogor Pastikan Percepat Program MBGTruk Bermuatan Peralatan MBG Alami Rem Blong, Tabrak Mobil dan Motor di Kolonel Masturi Berita Pilihan1.861 SPPG untuk MBG Terbentuk hingga Juni 2025Transparency International Indonesia: Ada Lima Risiko Korupsi Sistematis dalam Program MBGRealisasi Dana MBG di Jawa Barat Baru Menyentuh 8,3 Persen SekolahPemkab Bogor Pastikan Percepat Program MBGTruk Bermuatan Peralatan MBG Alami Rem Blong, Tabrak Mobil dan Motor di Kolonel Masturi Berita Pilihan 1.861 SPPG untuk MBG Terbentuk hingga Juni 2025Transparency International Indonesia: Ada Lima Risiko Korupsi Sistematis dalam Program MBGRealisasi Dana MBG di Jawa Barat Baru Menyentuh 8,3 Persen SekolahPemkab Bogor Pastikan Percepat Program MBGTruk Bermuatan Peralatan MBG Alami Rem Blong, Tabrak Mobil dan Motor di Kolonel Masturi 1.861 SPPG untuk MBG Terbentuk hingga Juni 2025 1.861 SPPG untuk MBG Terbentuk hingga Juni 2025 1.861 SPPG untuk MBG Terbentuk hingga Juni 2025 1.861 SPPG untuk MBG Terbentuk hingga Juni 2025 Transparency International Indonesia: Ada Lima Risiko Korupsi Sistematis dalam Program MBG Transparency International Indonesia: Ada Lima Risiko Korupsi Sistematis dalam Program MBG Transparency International Indonesia: Ada Lima Risiko Korupsi Sistematis dalam Program MBG Transparency International Indonesia: Ada Lima Risiko Korupsi Sistematis dalam Program MBG Realisasi Dana MBG di Jawa Barat Baru Menyentuh 8,3 Persen Sekolah Realisasi Dana MBG di Jawa Barat Baru Menyentuh 8,3 Persen Sekolah Realisasi Dana MBG di Jawa Barat Baru Menyentuh 8,3 Persen Sekolah Realisasi Dana MBG di Jawa Barat Baru Menyentuh 8,3 Persen Sekolah Pemkab Bogor Pastikan Percepat Program MBG Pemkab Bogor Pastikan Percepat Program MBG Pemkab Bogor Pastikan Percepat Program MBG Pemkab Bogor Pastikan Percepat Program MBG Truk Bermuatan Peralatan MBG Alami Rem Blong, Tabrak Mobil dan Motor di Kolonel Masturi Truk Bermuatan Peralatan MBG Alami Rem Blong, Tabrak Mobil dan Motor di Kolonel Masturi Truk Bermuatan Peralatan MBG Alami Rem Blong, Tabrak Mobil dan Motor di Kolonel Masturi Truk Bermuatan Peralatan MBG Alami Rem Blong, Tabrak Mobil dan Motor di Kolonel Masturi",Siti Aisah Nurhalida Musthafa,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/07/10/2426849015.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019523217/papua-tolak-mbg-cuma-soal-manajemen-menteri-ham-gampang-dibicarakan?page=all,192fcdc8b4caef9f3a9573a6d9718d4902c7399cc4e919d0aff36ef1a3fcdf83,2025-11-13 20:31:37.386 1322,kompas,mbg,2025-10-13 16:20:57,Bupati Aceh Timur Desak Dapur MBG Miliki Sertifikat Higien dan Libatkan Daerah,"ACEH UTARA, KOMPAS.com Bupati Aceh Timur, Provinsi Aceh, Iskandar Usmal Al-Farlaky, mendesak agar seluruh dapur dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) mengantongi Sertifikat Laik Higien dan Sanitasi (SLHS). Ia berencana memanggil seluruh pemilik dapur MBG untuk mempercepat proses sertifikasi tersebut. Sisi lain, saya minta dipastikan kualitas makanan yang diberikan kepada anak-anak harus benar-benar bagus. Tim SPPG dan SPPI benar-benar bertanggung jawab menyiapkan dan melakukan pemantauan saat makanan dan bahan makanan itu disiapkan, terangnya saat dihubungi, Senin (13/10/2025).Menurut politisi Partai Aceh itu, jangan sampai menu yang disiapkan, seperti sayur-mayur, beras, atau ikan, dalam kondisi tidak prima.Baca juga:IGI Aceh Utara: SPPG Jangan Intimidasi Sekolah dalam Program MBG Dampaknya pada kasus makanan basi, atau baunya tidak enak. Sehingga anak-anak tidak mau mengonsumsi, ujarnya.Al-Farlaky menegaskan seluruh teknis dapur MBG harus benar-benar bersih, mulai dari proses pencucian, pengolahan makanan, hingga penyajian. Pengawas dapur itu harus terbuka. Benar-benar bersih dapurnya, agar standar kualitasnya terjaga, katanya.Selain itu, ia memintaBGNmengkoreksi aturan dapur yang menyiapkan lebih dari 3.000 porsi makanan setiap hari. Menurutnya, beban kerja yang terlalu besar bisa memengaruhi kualitas makanan saat dikirim ke sekolah.Baca juga:Kadisdik Aceh Utara: BGN Harus Libatkan Daerah dalam Program MBG Apalagi kami ini luas wilayahnya tersebar ke pedalaman. Misalnya untuk wilayah tertentu, ditambah jumlah dapurnya. Jarak antar dapur ke sekolah berpengaruh pada kualitas makanan, jelasnya.Lebih lanjut, Al-Farlaky juga mendorong adanya regulasi yang mengatur keterlibatan pemerintah daerah dalam pelaksanaan program MBG. Misalnya disusun aturan bagaimana keterlibatan daerah, melibatkan kepala daerah. Karena kepala daerah yang tahu persis masalah masyarakatnya. Perlu aturan dari BGN tentang pelibatan kepala daerah ini, katanya.Ia menegaskan dukungannya terhadap program Presiden RI Prabowo Subianto itu dan berharap pelaksanaannya di lapangan semakin tertata. SPPG itu tidak berkoordinasi dengan kita di daerah. Selama ini, saya yang proaktif memanggil mereka. Untuk itu, ke depan harus dibenahi. Agar tujuan presiden tercapai, generasi emas dengan gizi yang cukup, ujarnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang ACEH UTARA, KOMPAS.com Bupati Aceh Timur, Provinsi Aceh, Iskandar Usmal Al-Farlaky, mendesak agar seluruh dapur dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) mengantongi Sertifikat Laik Higien dan Sanitasi (SLHS). Ia berencana memanggil seluruh pemilik dapur MBG untuk mempercepat proses sertifikasi tersebut. Sisi lain, saya minta dipastikan kualitas makanan yang diberikan kepada anak-anak harus benar-benar bagus. Tim SPPG dan SPPI benar-benar bertanggung jawab menyiapkan dan melakukan pemantauan saat makanan dan bahan makanan itu disiapkan, terangnya saat dihubungi, Senin (13/10/2025). Menurut politisi Partai Aceh itu, jangan sampai menu yang disiapkan, seperti sayur-mayur, beras, atau ikan, dalam kondisi tidak prima. Baca juga:IGI Aceh Utara: SPPG Jangan Intimidasi Sekolah dalam Program MBG Dampaknya pada kasus makanan basi, atau baunya tidak enak. Sehingga anak-anak tidak mau mengonsumsi, ujarnya. Al-Farlaky menegaskan seluruh teknis dapur MBG harus benar-benar bersih, mulai dari proses pencucian, pengolahan makanan, hingga penyajian. Pengawas dapur itu harus terbuka. Benar-benar bersih dapurnya, agar standar kualitasnya terjaga, katanya. Selain itu, ia memintaBGNmengkoreksi aturan dapur yang menyiapkan lebih dari 3.000 porsi makanan setiap hari. Menurutnya, beban kerja yang terlalu besar bisa memengaruhi kualitas makanan saat dikirim ke sekolah. Baca juga:Kadisdik Aceh Utara: BGN Harus Libatkan Daerah dalam Program MBG Apalagi kami ini luas wilayahnya tersebar ke pedalaman. Misalnya untuk wilayah tertentu, ditambah jumlah dapurnya. Jarak antar dapur ke sekolah berpengaruh pada kualitas makanan, jelasnya. Lebih lanjut, Al-Farlaky juga mendorong adanya regulasi yang mengatur keterlibatan pemerintah daerah dalam pelaksanaan program MBG. Misalnya disusun aturan bagaimana keterlibatan daerah, melibatkan kepala daerah. Karena kepala daerah yang tahu persis masalah masyarakatnya. Perlu aturan dari BGN tentang pelibatan kepala daerah ini, katanya. Ia menegaskan dukungannya terhadap program Presiden RI Prabowo Subianto itu dan berharap pelaksanaannya di lapangan semakin tertata. SPPG itu tidak berkoordinasi dengan kita di daerah. Selama ini, saya yang proaktif memanggil mereka. Untuk itu, ke depan harus dibenahi. Agar tujuan presiden tercapai, generasi emas dengan gizi yang cukup, ujarnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/A-HjCjMkOTlt6VKcD6V3yQ3ytKA=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/08/27/68ae8150befed.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/13/162057978/bupati-aceh-timur-desak-dapur-mbg-miliki-sertifikat-higien-dan-libatkan,96bdabf112f9f523162213f31aaeb7b4b91052fefeaab7c1e03544c0b7bc315d,2025-11-13 20:31:41.350 1323,pikiranrakyat,mbg,2025-07-22 21:06:20,"Truk Bermuatan Peralatan MBG Alami Rem Blong, Tabrak Mobil dan Motor di Kolonel Masturi","PIKIRAN RAKYAT Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Kolonel Masturi, tepatnya di wilayah Jambudipa, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat pada Selasa, 22 Juli 2025 sekitar pukul 18.30 WIB. Sebuah truk boks bermuatan peralatan dapur untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) mengalami rem blong dan terguling di jalanan menurun. Truk Hino tersebut menabrak sebuah mobil minibus Suzuki Ertiga dan satu unit sepeda motor yang saat itu sedang melintas di jalur yang sama. Akibat insiden ini, sejumlah orang mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke RSUD Cibabat, Kota Cimahi. Hingga kini belum ada konfirmasi resmi terkait jumlah pasti korban jiwa maupun luka berat. Informasi di lokasi menyebutkan, truk tersebut tengah dalam perjalanan dari arah Cisarua menuju gudang MBG di Jambudipa. Saat melintasi turunan tajam, truk diduga mengalami kerusakan pada sistem pengereman sehingga pengemudi kehilangan kendali dan kendaraan terguling menabrak kendaraan lain. Baca Juga:Rem Blong, Truk Tabrak Minibus dan Motor di Jalan Kolonel Masturi: 7 Orang Jadi Korban Saya lagi di rumah terdengar suara keras, seperti ledakan. Setelah dicek, ternyata ada truk terguling dan menabrak mobil serta motor. Di dalam mobil ada empat orang, dan di motor ada tiga orang yang katanya mau ke Indomaret, ujar Asep , warga yang tinggal tak jauh dari lokasi kejadian. Sejumlah warga langsung membantu mengevakuasi para korban sebelum petugas datang ke lokasi. Salah satu rekan sopir truk, Firdaus, menjelaskan bahwa truk tersebut adalah bagian dari konvoi tiga kendaraan yang berangkat dari Bekasi menuju gudang MBG. Kami berangkat bareng dari Bekasi, keluar di Tol Pasteur. Tapi truk yang satu lagi enggak kelihatan. Tiba-tiba saya dengar kabar ada kecelakaan, ternyata itu truk teman saya. Muatannya kira-kira lima ton peralatan dapur, kata Firdaus. Hingga berita ini diturunkan, petugas kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengatur lalu lintas. Posisi truk yang melintang di badan jalan menyebabkan akses Jalan Kolonel Masturi tertutup total. Baca Juga:Polres Purwakarta Berantas Truk ODOL tidak Hanya Lewat Razia, tetapi juga Ngajak Sopir Truk Ngopi Santai Pihak kepolisian mengimbau pengendara yang melintas di sekitar kawasan Jambudipa untuk mencari jalur alternatif hingga proses evakuasi dan pembersihan selesai dilakukan.*** Berita PilihanRem Blong, Truk Tabrak Minibus dan Motor di Jalan Kolonel Masturi: 7 Orang Jadi Korban Berita PilihanRem Blong, Truk Tabrak Minibus dan Motor di Jalan Kolonel Masturi: 7 Orang Jadi Korban Berita Pilihan Rem Blong, Truk Tabrak Minibus dan Motor di Jalan Kolonel Masturi: 7 Orang Jadi Korban Rem Blong, Truk Tabrak Minibus dan Motor di Jalan Kolonel Masturi: 7 Orang Jadi Korban Rem Blong, Truk Tabrak Minibus dan Motor di Jalan Kolonel Masturi: 7 Orang Jadi Korban Rem Blong, Truk Tabrak Minibus dan Motor di Jalan Kolonel Masturi: 7 Orang Jadi Korban Rem Blong, Truk Tabrak Minibus dan Motor di Jalan Kolonel Masturi: 7 Orang Jadi Korban",Deni Supriatna,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/07/22/222202212.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019516511/truk-bermuatan-peralatan-mbg-alami-rem-blong-tabrak-mobil-dan-motor-di-kolonel-masturi?page=all,51378542db2a0b8e5ef00aa17d9afc80da44b5aca973fc41e728d03665cd4081,2025-11-13 20:31:49.965 1324,kompas,mbg,2025-10-13 16:00:52,"Ada Kasus Keracunan MBG, Orangtua Pilih Bawakan Bekal untuk Anak ke Sekolah","DEPOK, KOMPAS.com -Sejumlah kasus siswa keracunan makan bergizi gratis (MBG) membuat beberapa orangtua di Depok memilih untuk membawakan bekal makanan bagi anaknya saat ke sekolah.Salah satunya Tita (34), orangtua dari siswa kelas 3 SD di Depok. Ia tetap menyiapkan bekal lengkap untuk anaknya meski programMBGsudah berjalan sebulan di sekolah sang anak. Ambil jalan aman jadi mending bawa bekal saja dari saya, kata Tita kepadaKompas.com, Senin (13/10/2025).Baca juga:Jelang 1 Tahun Prabowo-Gibran, Orangtua Siswa Minta Standarisasi Masak Menu MBGMenurut Tita, menu makanan buatannya terasa lebih aman untuk anaknya, terutama saat ada kejadian diduga serangga muncul di salah satu porsi murid kelas lain.Peristiwa itu menambah kekhawatirannya, di tengah sejumlah laporan kasus keracunan MBG di daerah lain. (Keluhan) tiap hari ada saja karena kan enggak ada rasa asin atau apa gitu jadi hambar, ujar Tita. Tapi namanya anak ya dimakan saja, toh bekal juga dibawain tetap sama dan komplit, dimulai dari nasi dengan sayur dan lauk, sampaisnack, sambungnya.Hal serupa disampaikan Rini (53), orangtua murid lainnya. Ia juga lebih memilih anaknya membawa bekal dari rumah atau membeli makanan di kantin sekolah. Mending pakai uang jajan saja buat beli makan. Tapi anak saya juga biasanya makan cuma di rumah, ungkap Rini.Baca juga:Setahun MBG di SMPN 61 Jakarta, Menyambung Asa Anak-Anak dari Keluarga Kurang MampuRini kerap mengingatkan anaknya agar tidak memaksakan diri menghabiskan menu MBG jika rasanya tidak cocok di lidah, berbau kurang sedap, atau tampilannya tidak menarik. Nah anak saya ini modelnya tuh dia enggak bakal makan ya. Jadi awal-awal doang dimakan sama dia, ujarnya.Meski demikian, Rini berharap program MBG tetap berjalan, dengan catatan pemerintah perlu memperhatikan kualitas penyajian makanan dan bahan yang digunakan. Jadi pas memasak tuh bukan cuma soal gizinya cukup, tapi gimana makanannya dimasak sesuai standar anak, ujar Rini. Bahan sayuran kayak tauge atau menu yang mudah basi disingkirkan. Inovasi menunya lewat konsultasi denganchefcontohnya, jelas Rini.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang DEPOK, KOMPAS.com -Sejumlah kasus siswa keracunan makan bergizi gratis (MBG) membuat beberapa orangtua di Depok memilih untuk membawakan bekal makanan bagi anaknya saat ke sekolah. Salah satunya Tita (34), orangtua dari siswa kelas 3 SD di Depok. Ia tetap menyiapkan bekal lengkap untuk anaknya meski programMBGsudah berjalan sebulan di sekolah sang anak. Ambil jalan aman jadi mending bawa bekal saja dari saya, kata Tita kepadaKompas.com, Senin (13/10/2025). Baca juga:Jelang 1 Tahun Prabowo-Gibran, Orangtua Siswa Minta Standarisasi Masak Menu MBG Menurut Tita, menu makanan buatannya terasa lebih aman untuk anaknya, terutama saat ada kejadian diduga serangga muncul di salah satu porsi murid kelas lain. Peristiwa itu menambah kekhawatirannya, di tengah sejumlah laporan kasus keracunan MBG di daerah lain. (Keluhan) tiap hari ada saja karena kan enggak ada rasa asin atau apa gitu jadi hambar, ujar Tita. Tapi namanya anak ya dimakan saja, toh bekal juga dibawain tetap sama dan komplit, dimulai dari nasi dengan sayur dan lauk, sampaisnack, sambungnya. Hal serupa disampaikan Rini (53), orangtua murid lainnya. Ia juga lebih memilih anaknya membawa bekal dari rumah atau membeli makanan di kantin sekolah. Mending pakai uang jajan saja buat beli makan. Tapi anak saya juga biasanya makan cuma di rumah, ungkap Rini. Baca juga:Setahun MBG di SMPN 61 Jakarta, Menyambung Asa Anak-Anak dari Keluarga Kurang Mampu Rini kerap mengingatkan anaknya agar tidak memaksakan diri menghabiskan menu MBG jika rasanya tidak cocok di lidah, berbau kurang sedap, atau tampilannya tidak menarik. Nah anak saya ini modelnya tuh dia enggak bakal makan ya. Jadi awal-awal doang dimakan sama dia, ujarnya. Meski demikian, Rini berharap program MBG tetap berjalan, dengan catatan pemerintah perlu memperhatikan kualitas penyajian makanan dan bahan yang digunakan. Jadi pas memasak tuh bukan cuma soal gizinya cukup, tapi gimana makanannya dimasak sesuai standar anak, ujar Rini. Bahan sayuran kayak tauge atau menu yang mudah basi disingkirkan. Inovasi menunya lewat konsultasi denganchefcontohnya, jelas Rini.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/Vtq4NIcQApRWibfBPIrt3oJc9Vg=/86x66:747x507/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2024/07/09/668d57062ff10.jpg",https://megapolitan.kompas.com/read/2025/10/13/16005241/ada-kasus-keracunan-mbg-orangtua-pilih-bawakan-bekal-untuk-anak-ke,25be64883bbcaf3fa784cda7b1e4eef9ef459a4c79f4e366948bcfde6d2a0d01,2025-11-13 20:31:51.759 1325,pikiranrakyat,mbg,2025-07-14 13:42:28,"Pemerintah Tak Punya Uang Gratiskan Sekolah Swasta, tapi Anggaran MBG Makin Tinggi","PIKIRAN RAKYAT Pemerintah dinilai tidak memiliki uang yang cukup untuk menggratiskan sekolah swasta. Hal ini seharusnya dilaksanakan mengingat Mahkamah Konstitusi (MK) sudah menetapkan putusan yang bersifat mengikat bagi semua. Pada saat yang sama, anggaran Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Badan Gizi Nasional (BGN) justru semakin meningkat. Anggaran lembaga itu bahkan dua kali lipat lebih tinggi daripada anggaran Kemendikdasmen. Pemerintah melalui Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendikdasmen, Suharti, menyatakan anggaran untuk menggratiskan sekolah swasta mencapai Rp183,4 triliun. Ini diperlukan untuk melaksanakan putusan MK terkait SD dan SMP swasta yang harusnya gratis. ""Usulan total ya, dari simulasi tersebut baik swasta maupun negeri Rp183,4 triliun, kami menghitung untuk swasta dengan pendekatan yang kami sampaikan sebelumnya. Jadi belum memungkinkan barangkali dengan kapasitas fiskal yang ada untuk membiayai keseluruhan kebutuhan sekolah baik negeri maupun swasta,"" ujar Suharti di Rapat Komisi X DPR pada Kamis 10 Juli 2025. Meski begitu, pihaknya akan melaksanakan putusan MK tersebut secara bertahap. Suharti juga menyebut pemerintah masih akan menarik biaya dari masyarakat di saat sekolah gratis itu akan diberikan kepada masyarakat miskin. ""Masyarakat masih dimungkinkan untuk memberikan kontribusi. Dan yang keenam, ini yang sudah disetujui juga oleh Komisi X di dalam RDP yang lalu, bahwa peserta didik dari keluarga miskin untuk dibebaskan dari semua pembiayaan pendidikan,"" katanya. Diketahui anggaran Kemendikdasmen tahun 2026 adalah Rp33,65 triliun. Dana ini jauh di bawah anggaran Badan Gizi Nasional (BGN) untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) tahun 2025 yang mencapai Rp71 triliun. Karena kurang anggaran, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah meminta tambahan anggaran senilai Rp71,11 triliun menjadi Rp104,76 triliun. Badan Gizi Nasional, yang sudah mendapat anggaran MBG Rp71 triliun, meminta penambahan anggaran sampai Rp335 triliun. Hal itu disampaikan Kepala BGN, Dadan Hindayana, kepada awak media, Kamis 10 Juli 2025. ""Nah sekarang kami sudah diberi anggaran indikatif Rp217 triliun, kalau basis pelaksanaannya kita sukses di akhir tahun dengan 82,9 juta penerima, maka 82,9 juta penerima sudah mulai dari Januari. Itu artinya, Rp25 miliar/bulan lebih, jadi Rp217 triliun itu akan habis terserap akhir Agustus (2025),"" jelasnya. Untuk tahun 2026, Dadan menyebut tambahan anggaran Rp118 triliun dibutuhkan untuk realisasi akhir tahun tersebut. Jika ditambah dengan pagu indikatif 2026 yakni Rp217 triliun, anggaran Makan Bergizi Gratis akan mencapai Rp335 triliun. ""Kita usulkan tambahan Rp118 triliun. September (2025), karena kita sudah melihat ada SPPG yang siap,kita perkirakan sudah akan melayani 40 juta (penerima), 40 juta ini artinya sudah akan menyerap (anggaran) Rp14 triliun satu bulan. Nanti kita akan tingkatkan lagi, minimal 50 juta (penerima) 60 juta,"" ujarnya. Demikian kabar yang menyebut pemerintah tidak punya uang untuk menggratiskan sekolah swasta. Pada saat yang sama, anggaran MBG justru semakin meningkat.*** Berita PilihanTransparency International Indonesia: Ada Lima Risiko Korupsi Sistematis dalam Program MBGDefisit APBN Semester I 2025 Tembus Rp197 Triliun, Sri Mulyani Ajukan Penggunaan SAL 2024Kemendikdasmen: dalam Pelaksanaan MPLS Sekolah, tak Boleh Ada Kekerasan dan PungutanTanggapi Putusan MK, Kemendikdasmen Susun Kriteria Sekolah Swasta yang Layak Dibantu APBN Berita PilihanTransparency International Indonesia: Ada Lima Risiko Korupsi Sistematis dalam Program MBGDefisit APBN Semester I 2025 Tembus Rp197 Triliun, Sri Mulyani Ajukan Penggunaan SAL 2024Kemendikdasmen: dalam Pelaksanaan MPLS Sekolah, tak Boleh Ada Kekerasan dan PungutanTanggapi Putusan MK, Kemendikdasmen Susun Kriteria Sekolah Swasta yang Layak Dibantu APBN Berita Pilihan Transparency International Indonesia: Ada Lima Risiko Korupsi Sistematis dalam Program MBGDefisit APBN Semester I 2025 Tembus Rp197 Triliun, Sri Mulyani Ajukan Penggunaan SAL 2024Kemendikdasmen: dalam Pelaksanaan MPLS Sekolah, tak Boleh Ada Kekerasan dan PungutanTanggapi Putusan MK, Kemendikdasmen Susun Kriteria Sekolah Swasta yang Layak Dibantu APBN Transparency International Indonesia: Ada Lima Risiko Korupsi Sistematis dalam Program MBG Transparency International Indonesia: Ada Lima Risiko Korupsi Sistematis dalam Program MBG Transparency International Indonesia: Ada Lima Risiko Korupsi Sistematis dalam Program MBG Transparency International Indonesia: Ada Lima Risiko Korupsi Sistematis dalam Program MBG Defisit APBN Semester I 2025 Tembus Rp197 Triliun, Sri Mulyani Ajukan Penggunaan SAL 2024 Defisit APBN Semester I 2025 Tembus Rp197 Triliun, Sri Mulyani Ajukan Penggunaan SAL 2024 Defisit APBN Semester I 2025 Tembus Rp197 Triliun, Sri Mulyani Ajukan Penggunaan SAL 2024 Defisit APBN Semester I 2025 Tembus Rp197 Triliun, Sri Mulyani Ajukan Penggunaan SAL 2024 Kemendikdasmen: dalam Pelaksanaan MPLS Sekolah, tak Boleh Ada Kekerasan dan Pungutan Kemendikdasmen: dalam Pelaksanaan MPLS Sekolah, tak Boleh Ada Kekerasan dan Pungutan Kemendikdasmen: dalam Pelaksanaan MPLS Sekolah, tak Boleh Ada Kekerasan dan Pungutan Kemendikdasmen: dalam Pelaksanaan MPLS Sekolah, tak Boleh Ada Kekerasan dan Pungutan Tanggapi Putusan MK, Kemendikdasmen Susun Kriteria Sekolah Swasta yang Layak Dibantu APBN Tanggapi Putusan MK, Kemendikdasmen Susun Kriteria Sekolah Swasta yang Layak Dibantu APBN Tanggapi Putusan MK, Kemendikdasmen Susun Kriteria Sekolah Swasta yang Layak Dibantu APBN Tanggapi Putusan MK, Kemendikdasmen Susun Kriteria Sekolah Swasta yang Layak Dibantu APBN",Akhmad Jauhari,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/15/3816243735.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019494244/pemerintah-tak-punya-uang-gratiskan-sekolah-swasta-tapi-anggaran-mbg-makin-tinggi?page=all,354f1eda9b47b069e16c8d1957a926d8f2552304e5fab4aef7023c25bf612d37,2025-11-13 20:32:00.440 1326,kompas,mbg,2025-10-13 15:59:36,"Lulus SMK Langsung Digaji Rp 3 Juta, Begini Cerita Rafian di Dapur MBG Bengkulu","BENGKULU, KOMPAS.com- Rafian dan Selvi, dua remaja bagian pemorsian di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Makan Bergizi Gratis (MBG) Kampung Melayu, Kota Bengkulu, sudah dua bulan terakhir terlatih bekerja sejak pukul 03.00 WIB dini hari.Keduanya menjadi relawanSPPGsejak dua bulan lalu dengan tugas mengemasi nasi dan menu MBG untuk didistribusikan ke ribuan siswa.Saat bekerja, kedua tangannya dibalut sarung plastik, mulut mengenakan masker, dan kepala memakai harinet. Mangkuk kecil ia penuhi dengan nasi lalu ditekan, kemudian nasi dalam mangkuk diletakkan ke dalam omprengan. Rekannya yang lain mengisi omprengan dengan sayurbaby corn, daging masak malbi, dan irisan buah semangka.""Tugas saya dan Selvi memorsikan nasi, rekan yang lain mengisi omprengan dengan sayur, daging dan buah,"" kata Rafian saat ditemui di dapur SPPG Kampung Melayu, KotaBengkulu, Senin (13/10/2025).Baca juga:Menelusuri Cara Kerja Dapur MBG di BengkuluSebanyak sepuluh rekan Rafian yang merupakan tamatan SMK Negeri 3 Kota Bengkulu, jurusan tata boga, diterima menjadi relawan SPPG. Mereka merasa beruntung bisa langsung bekerja setamat sekolah menyiapkan menu MBG.""Ada 10 orang teman-teman satu sekolah saya, setamat sekolah lalu diterima di sini. Jadi bekerjanya serasa di sekolah,"" ujarnya.Kesepuluh rekan Rafian terbagi menjadi tim pemorsi dan pengolah. Menurutnya, ia beruntung menjadirelawan MBGkarena sesuai dengan keilmuan yang ia pelajari.""Ada bagian pemorsian seperti saya, ada di bagian pengolahan,"" ujarnya.Rafian bekerja sejak pukul 03.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB, dengan libur setiap Sabtu dan Minggu.""Sabtu dan Minggu kami libur,"" katanya.Baca juga:BGN Cek Kebersihan Kuku Pengelola Dapur MBG di Bengkulu: Kuku Sarang KumanKetika ditanya berapa gaji yang diterima, Rafian menjawab berkisar Rp 3 juta per bulan.""Gaji per bulan sekitar Rp 3 juta,"" jawabnya pelan.Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)Makan Bergizi Gratis(MBG) Kampung Melayu, Kota Bengkulu, Agnesia F, mengatakan ada 47 relawan yang bekerja di SPPG Kampung Melayu, terdiri dari satu ahli gizi, satu staf akuntan, dan satu kepala SPPG.""Mayoritas relawan warga lokal dan siswa SMK lulusan jasa tata boga, juga siswa Bengkulu,"" ujarnya.Dalam sehari, SPPG Kampung Melayu menyiapkan 3.011 porsi MBG untuk tiga sekolah di Kota Bengkulu.Adapun bahan baku MBG meliputi daging, telur, ayam, sayur, dan buah-buahan.""Bahan baku tersebut kami olah dengan beragam menu agar siswa tidak bosan,"" ujarnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BENGKULU, KOMPAS.com- Rafian dan Selvi, dua remaja bagian pemorsian di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Makan Bergizi Gratis (MBG) Kampung Melayu, Kota Bengkulu, sudah dua bulan terakhir terlatih bekerja sejak pukul 03.00 WIB dini hari. Keduanya menjadi relawanSPPGsejak dua bulan lalu dengan tugas mengemasi nasi dan menu MBG untuk didistribusikan ke ribuan siswa. Saat bekerja, kedua tangannya dibalut sarung plastik, mulut mengenakan masker, dan kepala memakai harinet. Mangkuk kecil ia penuhi dengan nasi lalu ditekan, kemudian nasi dalam mangkuk diletakkan ke dalam omprengan. Rekannya yang lain mengisi omprengan dengan sayurbaby corn, daging masak malbi, dan irisan buah semangka. ""Tugas saya dan Selvi memorsikan nasi, rekan yang lain mengisi omprengan dengan sayur, daging dan buah,"" kata Rafian saat ditemui di dapur SPPG Kampung Melayu, KotaBengkulu, Senin (13/10/2025). Baca juga:Menelusuri Cara Kerja Dapur MBG di Bengkulu Sebanyak sepuluh rekan Rafian yang merupakan tamatan SMK Negeri 3 Kota Bengkulu, jurusan tata boga, diterima menjadi relawan SPPG. Mereka merasa beruntung bisa langsung bekerja setamat sekolah menyiapkan menu MBG. ""Ada 10 orang teman-teman satu sekolah saya, setamat sekolah lalu diterima di sini. Jadi bekerjanya serasa di sekolah,"" ujarnya. Kesepuluh rekan Rafian terbagi menjadi tim pemorsi dan pengolah. Menurutnya, ia beruntung menjadirelawan MBGkarena sesuai dengan keilmuan yang ia pelajari. ""Ada bagian pemorsian seperti saya, ada di bagian pengolahan,"" ujarnya. Rafian bekerja sejak pukul 03.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB, dengan libur setiap Sabtu dan Minggu. ""Sabtu dan Minggu kami libur,"" katanya. Baca juga:BGN Cek Kebersihan Kuku Pengelola Dapur MBG di Bengkulu: Kuku Sarang Kuman Ketika ditanya berapa gaji yang diterima, Rafian menjawab berkisar Rp 3 juta per bulan. ""Gaji per bulan sekitar Rp 3 juta,"" jawabnya pelan. Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)Makan Bergizi Gratis(MBG) Kampung Melayu, Kota Bengkulu, Agnesia F, mengatakan ada 47 relawan yang bekerja di SPPG Kampung Melayu, terdiri dari satu ahli gizi, satu staf akuntan, dan satu kepala SPPG. ""Mayoritas relawan warga lokal dan siswa SMK lulusan jasa tata boga, juga siswa Bengkulu,"" ujarnya. Dalam sehari, SPPG Kampung Melayu menyiapkan 3.011 porsi MBG untuk tiga sekolah di Kota Bengkulu. Adapun bahan baku MBG meliputi daging, telur, ayam, sayur, dan buah-buahan. ""Bahan baku tersebut kami olah dengan beragam menu agar siswa tidak bosan,"" ujarnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/OAKa_EeYJEgbc0GmntlOadBjLDs=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/13/68ec9452b8533.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/13/155936578/lulus-smk-langsung-digaji-rp-3-juta-begini-cerita-rafian-di-dapur-mbg,53ab7986898d7f69f23f8d6961708ba764834c01b80a27456ed5c405297e95cb,2025-11-13 20:32:02.167 1327,pikiranrakyat,mbg,2025-07-03 15:19:19,Pemkab Bogor Pastikan Percepat Program MBG ,"PIKIRAN RAKYAT -Untuk mengoptimalkan langkah strategis membangun sinergi percepatan penyediaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana melakukan kunjungan kerja perdana ke Kabupaten Bogor, Kamis, 3 Juli 2025. Ia diterima langsung oleh Bupati Bogor Rudy Susmanto, di Pendopo Bupati Bogor. Dadan menyebutkan, sebagai wilayah terluas di Jawa Barat, Kabupaten Bogor memiliki jumlah peserta didik terbanyak di Indonesia, yaitu hampir satu juta siswa. Kondisi tersebut menjadikan Kabupaten Bogor sebagai daerah krusial dan prioritas dalam pelaksanaan MBG secara nasional. Baca Juga:Realisasi Dana MBG di Jawa Barat Baru Menyentuh 8,3 Persen Sekolah Dalam pertemuan tersebut, dibahas berbagai langkah percepatan pelaksanaan program MBG, mulai dari pemetaan aset milik daerah, skema pembiayaan dari anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), hingga potensi keterlibatan pihak swasta dalam mendukung infrastruktur dapur sekolah. ""Terima kasih atas kehadiran Bapak Kepala BGN dan jajaran. Ini sebuah kehormatan besar bagi kami. Kabupaten Bogor siap menyukseskan MBG, baik secara materiel maupun moril. Dari sisi anggaran maupun infrastruktur,"" ujar Bupati Bogor Rudy Susmanto. Baca Juga:Transparency International Indonesia: Ada Lima Risiko Korupsi Sistematis dalam Program MBG Menurut dia, Pemerintah Kabupaten Bogor juga telah menginventaris sejumlah aset strategis yang bisa segera dioptimalkan sebagai dapur MBG, mulai dari bekas kantor kecamatan, puskesmas, dan aset gedung lainnya yang dimiliki Pemkab Bogor, yang bisa menjadi SPPG. Hal itu sebagai bentuk komitmen Pemkab Bogor terhadap instruksi presiden, dalam pemenuhan gizi anak bangsa. ""Program ini bukan hanya baik, tapi sangat baik. Kami ingin satu juta siswa di Kabupaten Bogor benar-benar merasakan manfaat dari program MBG. Gizi mereka harus terjamin, dan kami tidak mau setengah-setengah dalam urusan masa depan generasi kita,"" kata Rudy. Dadan pun menyambut baik semangat dan kesiapan Pemkab Bogor. Ia pun mengajak Pemkab Bogor untuk bersama-sama menyukseskan program MBG. ""Mari kita sukseskan, supaya seluruh SPPG yang ditargetkan di Kabupaten Bogor bisa tuntas,"" ucapnya.*** Berita PilihanTransparency International Indonesia: Ada Lima Risiko Korupsi Sistematis dalam Program MBGSertifikasi Halal, Jaminan Mutu Program MBGProgram MBG: Gak Cuma Bikin Sehat, Tapi Juga Bikin Dompet Rakyat Makin Kuat!Program Makan Bergizi Gratis (MBG): Gak Cuma Bikin Sehat, Tapi Juga Ngebut Ekonomi Warga!Polda NTB Tuai Apresiasi Nasional! Dapur MBG Jadi Model Ketahanan Gizi Berbasis KepolisianDPR Pertanyakan Aturan BGN yang Wajibkan Surat Izin saat akan Pantau Dapur MBG: Fungsi Pengawasan Ada DisituRealisasi Dana MBG di Jawa Barat Baru Menyentuh 8,3 Persen Sekolah Berita PilihanTransparency International Indonesia: Ada Lima Risiko Korupsi Sistematis dalam Program MBGSertifikasi Halal, Jaminan Mutu Program MBGProgram MBG: Gak Cuma Bikin Sehat, Tapi Juga Bikin Dompet Rakyat Makin Kuat!Program Makan Bergizi Gratis (MBG): Gak Cuma Bikin Sehat, Tapi Juga Ngebut Ekonomi Warga!Polda NTB Tuai Apresiasi Nasional! Dapur MBG Jadi Model Ketahanan Gizi Berbasis KepolisianDPR Pertanyakan Aturan BGN yang Wajibkan Surat Izin saat akan Pantau Dapur MBG: Fungsi Pengawasan Ada DisituRealisasi Dana MBG di Jawa Barat Baru Menyentuh 8,3 Persen Sekolah Berita Pilihan Transparency International Indonesia: Ada Lima Risiko Korupsi Sistematis dalam Program MBGSertifikasi Halal, Jaminan Mutu Program MBGProgram MBG: Gak Cuma Bikin Sehat, Tapi Juga Bikin Dompet Rakyat Makin Kuat!Program Makan Bergizi Gratis (MBG): Gak Cuma Bikin Sehat, Tapi Juga Ngebut Ekonomi Warga!Polda NTB Tuai Apresiasi Nasional! Dapur MBG Jadi Model Ketahanan Gizi Berbasis KepolisianDPR Pertanyakan Aturan BGN yang Wajibkan Surat Izin saat akan Pantau Dapur MBG: Fungsi Pengawasan Ada DisituRealisasi Dana MBG di Jawa Barat Baru Menyentuh 8,3 Persen Sekolah Transparency International Indonesia: Ada Lima Risiko Korupsi Sistematis dalam Program MBG Transparency International Indonesia: Ada Lima Risiko Korupsi Sistematis dalam Program MBG Transparency International Indonesia: Ada Lima Risiko Korupsi Sistematis dalam Program MBG Transparency International Indonesia: Ada Lima Risiko Korupsi Sistematis dalam Program MBG Sertifikasi Halal, Jaminan Mutu Program MBG Sertifikasi Halal, Jaminan Mutu Program MBG Sertifikasi Halal, Jaminan Mutu Program MBG Sertifikasi Halal, Jaminan Mutu Program MBG Program MBG: Gak Cuma Bikin Sehat, Tapi Juga Bikin Dompet Rakyat Makin Kuat! Program MBG: Gak Cuma Bikin Sehat, Tapi Juga Bikin Dompet Rakyat Makin Kuat! Program MBG: Gak Cuma Bikin Sehat, Tapi Juga Bikin Dompet Rakyat Makin Kuat! Program MBG: Gak Cuma Bikin Sehat, Tapi Juga Bikin Dompet Rakyat Makin Kuat! Program Makan Bergizi Gratis (MBG): Gak Cuma Bikin Sehat, Tapi Juga Ngebut Ekonomi Warga! Program Makan Bergizi Gratis (MBG): Gak Cuma Bikin Sehat, Tapi Juga Ngebut Ekonomi Warga! Program Makan Bergizi Gratis (MBG): Gak Cuma Bikin Sehat, Tapi Juga Ngebut Ekonomi Warga! Program Makan Bergizi Gratis (MBG): Gak Cuma Bikin Sehat, Tapi Juga Ngebut Ekonomi Warga! Polda NTB Tuai Apresiasi Nasional! Dapur MBG Jadi Model Ketahanan Gizi Berbasis Kepolisian Polda NTB Tuai Apresiasi Nasional! Dapur MBG Jadi Model Ketahanan Gizi Berbasis Kepolisian Polda NTB Tuai Apresiasi Nasional! Dapur MBG Jadi Model Ketahanan Gizi Berbasis Kepolisian Polda NTB Tuai Apresiasi Nasional! Dapur MBG Jadi Model Ketahanan Gizi Berbasis Kepolisian DPR Pertanyakan Aturan BGN yang Wajibkan Surat Izin saat akan Pantau Dapur MBG: Fungsi Pengawasan Ada Disitu DPR Pertanyakan Aturan BGN yang Wajibkan Surat Izin saat akan Pantau Dapur MBG: Fungsi Pengawasan Ada Disitu DPR Pertanyakan Aturan BGN yang Wajibkan Surat Izin saat akan Pantau Dapur MBG: Fungsi Pengawasan Ada Disitu DPR Pertanyakan Aturan BGN yang Wajibkan Surat Izin saat akan Pantau Dapur MBG: Fungsi Pengawasan Ada Disitu Realisasi Dana MBG di Jawa Barat Baru Menyentuh 8,3 Persen Sekolah Realisasi Dana MBG di Jawa Barat Baru Menyentuh 8,3 Persen Sekolah Realisasi Dana MBG di Jawa Barat Baru Menyentuh 8,3 Persen Sekolah Realisasi Dana MBG di Jawa Barat Baru Menyentuh 8,3 Persen Sekolah",Asep Syahmid,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/07/03/549724259.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019467592/pemkab-bogor-pastikan-percepat-program-mbg?page=all,a8dd5d8852a8607f44db05880c27fe7f8e92004213c607a97d7fe4d89ac5f4d9,2025-11-13 20:32:10.965 1328,kompas,mbg,2025-10-13 14:17:44,"Viral, Video Distribusi MBG di Banjar Martapura, BGN: SPPG Sudah Dihentikan Sejak KLB","JAKARTA, KOMPAS.com- Badan Gizi Nasional (BGN) menghentikan operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Banjar Martapura Tungkaran, Kalimantan Selatan, usai terjadi keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG), dan ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB).Namun, belakangan beredar sebuah video di media sosial yang menampilkan kegiatan distribusi MBG di wilayah tersebut.BGNmenegaskan, video tersebut bukan berasal dari SPPG BanjarMartapura Tungkaran, Kalimantan Selatan. Dapur SPPG tersebut telah dihentikan operasionalnya sejak Jumat, 10 Oktober 2025, sehari setelah terjadinyaKLBdi wilayah tersebut, kata Kepala Biro Hukum dan Humas BGN Khairul Hidayati, dalam keterangan resmi, Senin (13/10/2025).Baca juga:Ada Program MBG, Orangtua Tak Lagi Repot Siapkan Bekal untuk Anak Perlu kami luruskan, dapur SPPG Banjar Martapura Tungkaran sudah berhenti beroperasi sejak 10 Oktober, dan sampai hari ini belum ada aktivitas distribusi MBG dari lokasi tersebut, sambung dia.Hida menyebut, video yang viral itu sebenarnya menampilkan kegiatan dari SPPG Mutiara Kota Banjar, Jawa Barat, yang kebetulan memiliki nama hampir serupa dengan dapur SPPG Banjar Martapura Tungkaran, di Kalimantan Selatan.Kesamaan nama inilah yang kemudian memicu kesalahpahaman publik. SPPG Mutiara yang berlokasi di Kota Banjar, Jawa Barat, tidak memiliki hubungan operasional dengan SPPG Banjar Martapura Tungkaran di Kalimantan Selatan. Jadi, informasi bahwa dapur Martapura masih beroperasi dan mendistribusikan makanan adalah tidak benar, tegas Hida.Hida menyampaikan, BGN terus melakukan evaluasi dan investigasi menyeluruh terhadap insiden di Martapura bersama BPOM, Dinas Kesehatan, dan pihak terkait lainnya.Baca juga:Susu Jadi Komponen Utama MBG, BGN: Realisasi Konkret Janji Kampanye Prabowo-GibranIa juga menegaskan bahwa program nasional MBG tetap berjalan, dengan pengalihan sementara distribusi dari dapur lain yang telah memenuhi standar keamanan pangan. Kami memastikan setiap dapur MBG beroperasi sesuai standar higienitas dan kelayakan, kata dia. Evaluasi yang dilakukan saat ini bertujuan agar kejadian di Martapura tidak terulang dan pelayanan kepada masyarakat tetap optimal, tutup Hida.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Badan Gizi Nasional (BGN) menghentikan operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Banjar Martapura Tungkaran, Kalimantan Selatan, usai terjadi keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG), dan ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB). Namun, belakangan beredar sebuah video di media sosial yang menampilkan kegiatan distribusi MBG di wilayah tersebut. BGNmenegaskan, video tersebut bukan berasal dari SPPG BanjarMartapura Tungkaran, Kalimantan Selatan. Dapur SPPG tersebut telah dihentikan operasionalnya sejak Jumat, 10 Oktober 2025, sehari setelah terjadinyaKLBdi wilayah tersebut, kata Kepala Biro Hukum dan Humas BGN Khairul Hidayati, dalam keterangan resmi, Senin (13/10/2025). Baca juga:Ada Program MBG, Orangtua Tak Lagi Repot Siapkan Bekal untuk Anak Perlu kami luruskan, dapur SPPG Banjar Martapura Tungkaran sudah berhenti beroperasi sejak 10 Oktober, dan sampai hari ini belum ada aktivitas distribusi MBG dari lokasi tersebut, sambung dia. Hida menyebut, video yang viral itu sebenarnya menampilkan kegiatan dari SPPG Mutiara Kota Banjar, Jawa Barat, yang kebetulan memiliki nama hampir serupa dengan dapur SPPG Banjar Martapura Tungkaran, di Kalimantan Selatan. Kesamaan nama inilah yang kemudian memicu kesalahpahaman publik. SPPG Mutiara yang berlokasi di Kota Banjar, Jawa Barat, tidak memiliki hubungan operasional dengan SPPG Banjar Martapura Tungkaran di Kalimantan Selatan. Jadi, informasi bahwa dapur Martapura masih beroperasi dan mendistribusikan makanan adalah tidak benar, tegas Hida. Hida menyampaikan, BGN terus melakukan evaluasi dan investigasi menyeluruh terhadap insiden di Martapura bersama BPOM, Dinas Kesehatan, dan pihak terkait lainnya. Baca juga:Susu Jadi Komponen Utama MBG, BGN: Realisasi Konkret Janji Kampanye Prabowo-Gibran Ia juga menegaskan bahwa program nasional MBG tetap berjalan, dengan pengalihan sementara distribusi dari dapur lain yang telah memenuhi standar keamanan pangan. Kami memastikan setiap dapur MBG beroperasi sesuai standar higienitas dan kelayakan, kata dia. Evaluasi yang dilakukan saat ini bertujuan agar kejadian di Martapura tidak terulang dan pelayanan kepada masyarakat tetap optimal, tutup Hida.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/YSEdX29wjqoQhx-QS9vr08unc5o=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/10/68e8e831a653d.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/13/14174421/viral-video-distribusi-mbg-di-banjar-martapura-bgn-sppg-sudah-dihentikan,d5a8312a4bacfb8427105a9df823408f3da141330f44d7afd61a6d5a8d388e2d,2025-11-13 20:32:12.626 1329,pikiranrakyat,mbg,2025-07-02 19:00:00,"Realisasi Dana MBG di Jawa Barat Baru Menyentuh 8,3 Persen Sekolah","PIKIRAN RAKYAT- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan pemerintah pusat sudah berjalan di Provinsi Jawa Barat sejak Januari lalu. Namun, hingga akhir Juni 2025, realisasinya baru menjangkau 2.534 sekolah atau setara 8,3 persen dari total 30.179 sekolah yang ada di wilayah ini. Informasi mengenai pencapaian ini disampaikan langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Jawa Barat, Fahma Sari Fatma dalam konferensi pers pada Selasa, 2 Juli 2025. Ia menyebutkan bahwa program MBG tetap menjadi prioritas dalam belanja negara untuk meningkatkan kualitas gizi dan pendidikan anak-anak Indonesia. Berdasarkan data hingga 26 Juni 2025, dana MBG sudah disalurkan ke 2.534 sekolah di Jawa Barat dengan cakupan sekitar 504 ribu siswa, ujar Fahma. Baca Juga:Menu Makan Bergizi Gratis Diganti Bahan Mentah dan Camilan, Begini Kata BGN Soal MBG Selain menyasar anak-anak sekolah, program ini juga menyentuh layanan kesehatan dasar. Untuk ibu dan balita, MBG sudah direalisasikan melalui 529 posyandu yang tersebar di berbagai kabupaten dan kota, tambahnya. Meski sudah terealisasi, capaian 8,3 persen tersebut menunjukkan masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan oleh pemerintah daerah. Dengan total lebih dari 30 ribu sekolah di Jawa Barat, percepatan implementasi MBG menjadi tantangan yang memerlukan kolaborasi lintas sektor. Program MBG merupakan bagian dari prioritas belanja sosial pemerintah di tahun 2025 yang dibiayai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Di Jawa Barat, realisasi belanja bantuan sosial telah mencapai 40 persen dari pagu, termasuk di dalamnya program KIP Kuliah senilai Rp19,26 miliar dan Program Indonesia Pintar (PIP) Kemenag senilai Rp50 juta. Kami terus mendorong agar pemda aktif mengajukan penarikan anggaran, khususnya untuk program-program strategis seperti MBG, kata Fahma. Menurutnya, koordinasi dengan Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan daerah sangat penting untuk memperluas cakupan sasaran. Secara nasional, MBG diharapkan dapat menjadi solusi untuk mengatasi masalah stunting, kekurangan gizi, dan ketimpangan akses nutrisi di lingkungan pendidikan. Di Kota Bandung saja sebagai daerah metropolis pusat pemerintahan Jawa Barat, angka stunting mengalami kenaikan. Baca Juga:Telkom Perkenalkan StuntingHub, Platform Solusi Pantau Cegah Stunting Hal itu diungkap Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan dalam konferensi pers di sela acara peresmian jumantik Kota Bandung. ""Harus kita akui bahwa masalah sanitasi di Bandung ini cukup kompleks. Salah satu penyakit yang meningkat adalah stunting,"" ucap Farhan. Pemerintah pusat mendorong upaya Pemerintah daerah dengan menargetkan agar semua sekolah dasar dan menengah bisa terlayani MBG secara bertahap dalam lima tahun ke depan. Selain MBG, pemerintah juga menyalurkan dana ke berbagai sektor prioritas lain di Jawa Barat. Realisasi belanja modal untuk infrastruktur dasar seperti jalan, jaringan air, dan irigasi juga terus ditingkatkan, termasuk dukungan untuk sektor pendidikan dan kesehatan masyarakat. Program MBG tidak hanya menjadi strategi jangka pendek untuk meningkatkan kualitas gizi anak, tapi juga investasi jangka panjang untuk menciptakan generasi unggul dan sehat. Ke depan, DJPb Jawa Barat menargetkan peningkatan jumlah sekolah penerima MBG melalui percepatan penyaluran dan optimalisasi anggaran daerah.*** Berita PilihanAnggota DPR RI Beri Catatan Program MBG, Harusnya Prioritas di Daerah 3TMenu Makan Bergizi Gratis Diganti Bahan Mentah dan Camilan, Begini Kata BGN Soal MBGMBG Serap 72 Ribu Lebih Tenaga Kerja, Stafsus BGN Janjikan 1,5 Juta Lapangan KerjaMBG Diganti Jadi Makanan Mentah dan Camilan? BGN Klarifikasi1.861 SPPG untuk MBG Terbentuk hingga Juni 2025 Berita PilihanAnggota DPR RI Beri Catatan Program MBG, Harusnya Prioritas di Daerah 3TMenu Makan Bergizi Gratis Diganti Bahan Mentah dan Camilan, Begini Kata BGN Soal MBGMBG Serap 72 Ribu Lebih Tenaga Kerja, Stafsus BGN Janjikan 1,5 Juta Lapangan KerjaMBG Diganti Jadi Makanan Mentah dan Camilan? BGN Klarifikasi1.861 SPPG untuk MBG Terbentuk hingga Juni 2025 Berita Pilihan Anggota DPR RI Beri Catatan Program MBG, Harusnya Prioritas di Daerah 3TMenu Makan Bergizi Gratis Diganti Bahan Mentah dan Camilan, Begini Kata BGN Soal MBGMBG Serap 72 Ribu Lebih Tenaga Kerja, Stafsus BGN Janjikan 1,5 Juta Lapangan KerjaMBG Diganti Jadi Makanan Mentah dan Camilan? BGN Klarifikasi1.861 SPPG untuk MBG Terbentuk hingga Juni 2025 Anggota DPR RI Beri Catatan Program MBG, Harusnya Prioritas di Daerah 3T Anggota DPR RI Beri Catatan Program MBG, Harusnya Prioritas di Daerah 3T Anggota DPR RI Beri Catatan Program MBG, Harusnya Prioritas di Daerah 3T Anggota DPR RI Beri Catatan Program MBG, Harusnya Prioritas di Daerah 3T Menu Makan Bergizi Gratis Diganti Bahan Mentah dan Camilan, Begini Kata BGN Soal MBG Menu Makan Bergizi Gratis Diganti Bahan Mentah dan Camilan, Begini Kata BGN Soal MBG Menu Makan Bergizi Gratis Diganti Bahan Mentah dan Camilan, Begini Kata BGN Soal MBG Menu Makan Bergizi Gratis Diganti Bahan Mentah dan Camilan, Begini Kata BGN Soal MBG MBG Serap 72 Ribu Lebih Tenaga Kerja, Stafsus BGN Janjikan 1,5 Juta Lapangan Kerja MBG Serap 72 Ribu Lebih Tenaga Kerja, Stafsus BGN Janjikan 1,5 Juta Lapangan Kerja MBG Serap 72 Ribu Lebih Tenaga Kerja, Stafsus BGN Janjikan 1,5 Juta Lapangan Kerja MBG Serap 72 Ribu Lebih Tenaga Kerja, Stafsus BGN Janjikan 1,5 Juta Lapangan Kerja MBG Diganti Jadi Makanan Mentah dan Camilan? BGN Klarifikasi MBG Diganti Jadi Makanan Mentah dan Camilan? BGN Klarifikasi MBG Diganti Jadi Makanan Mentah dan Camilan? BGN Klarifikasi MBG Diganti Jadi Makanan Mentah dan Camilan? BGN Klarifikasi 1.861 SPPG untuk MBG Terbentuk hingga Juni 2025 1.861 SPPG untuk MBG Terbentuk hingga Juni 2025 1.861 SPPG untuk MBG Terbentuk hingga Juni 2025 1.861 SPPG untuk MBG Terbentuk hingga Juni 2025",M Bayu Pratama,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/04/24/3654534402.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/ekonomi/pr-019465220/realisasi-dana-mbg-di-jawa-barat-baru-menyentuh-83-persen-sekolah?page=all,c6f3fc4faa8b0a952c6e8945c9cd0ed3dcaac021a823ac2d313b6ee6857c6e45,2025-11-13 20:32:21.516 1330,kompas,mbg,2025-10-13 13:36:22,"Soal Program MBG, Orangtua Siswa: Anak Jadi Lebih Semangat ke Sekolah","BOGOR, KOMPAS.com Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mendapat sambutan hangat dari para orangtua siswa di Kota Bogor.Sejumlah wali murid mengaku senang dan merasakan manfaat nyata dari program tersebut, terutama bagi keluarga menengah ke bawah.Reni (40), orangtua murid SDN Baranangsiang 01 Bogor, mengatakan, sejak anaknya mendapatkan makan siang dari program MBG, semangat anaknya untuk berangkat sekolah meningkat. Ada sih pengaruhnya, jadi kan anak juga kalau mau sekolah kan jadinya dia lebih semangat ya. Karena ada makan siang, enggak terlalu lemes lah gitu,"" ujar Reni saat ditemui Kompas.com, Senin (13/10/2025).Baca juga:Jelang 1 Tahun Prabowo-Gibran, Orangtua Siswa Minta Standarisasi Masak Menu MBGIa menilai program MBG membantu meringankan beban para orangtua, terutama bagi yang memiliki lebih dari satu anak yang bersekolah. Kalau bagi saya ngebantu, ngebantu banget. Soalnya saya anak bukan cuma satu yang sekolah, jadi ngebantu banget kalau menurut saya, kata dia.Reni mengaku adanya program MBG benar-benar terasa manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam hal waktu dan tenaga yang biasanya habis untuk menyiapkan bekal anak-anak sebelum sekolah.""Biasanya kan kita (buat) bekal sendiri ya, kadang bawa, kadang enggak, karena repot kalau pagi kan. Jadi kan ada MBG, ngebantulah gitu, ngeringanin beban orangtua, ujar Reni.Sebelum adanya program MBG, Reni kerap menyiapkan bekal untuk anaknya sejak subuh. Kini, ia merasa lebih tenang dan tidak terlalu terbebani setiap pagi. Iya, aku bangun dari jam 4 harus masak nasi apa, kecuali kayak sarapan pagi. Kalau sarapan kan itu kan bisa kita roti kayak gitu-gitu, kan. Tapi kan kalau bekal sekolah itu kan enggak mungkin makan itu lagi. Harus nasi, kan. Makanya ini ada MBG, alhamdulillah, ngebantu gitu. Jadi lebih nyantai, lebih ringan juga, ucap dia.Menurut Reni, adanya program MBG juga membantu mengurangi kebiasaan anak untuk jajan di sekolah. Jadi kita enggak dobel gitu, enggak harus di sekolah jajan, di rumah jajan, jadi jajannya cukup di rumah aja, ujarnya.Reni juga mengatakan, anaknya tidak mengalami kesulitan beradaptasi dengan menu makanan yang disediakan dari program tersebut. Kalau anak-anak aku emang dari kecil diajarin makannya apa aja ya. Jadi enggak ada keluhan apa-apa sih, gitu. Paling kadang suka ada sisa di nasi, gitu. Kalau lauk, sayur, emang dimakan biasa. Ya, buah apa juga, gitu, ujar dia.Reni menilai program MBG jauh lebih baik dibandingkan membiarkan anak jajan di kantin sekolah. Ia pun berharap program ini bisa terus berlanjut. BOGOR, KOMPAS.com Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mendapat sambutan hangat dari para orangtua siswa di Kota Bogor. Sejumlah wali murid mengaku senang dan merasakan manfaat nyata dari program tersebut, terutama bagi keluarga menengah ke bawah. Reni (40), orangtua murid SDN Baranangsiang 01 Bogor, mengatakan, sejak anaknya mendapatkan makan siang dari program MBG, semangat anaknya untuk berangkat sekolah meningkat. Ada sih pengaruhnya, jadi kan anak juga kalau mau sekolah kan jadinya dia lebih semangat ya. Karena ada makan siang, enggak terlalu lemes lah gitu,"" ujar Reni saat ditemui Kompas.com, Senin (13/10/2025). Baca juga:Jelang 1 Tahun Prabowo-Gibran, Orangtua Siswa Minta Standarisasi Masak Menu MBG Ia menilai program MBG membantu meringankan beban para orangtua, terutama bagi yang memiliki lebih dari satu anak yang bersekolah. Kalau bagi saya ngebantu, ngebantu banget. Soalnya saya anak bukan cuma satu yang sekolah, jadi ngebantu banget kalau menurut saya, kata dia. Reni mengaku adanya program MBG benar-benar terasa manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam hal waktu dan tenaga yang biasanya habis untuk menyiapkan bekal anak-anak sebelum sekolah. ""Biasanya kan kita (buat) bekal sendiri ya, kadang bawa, kadang enggak, karena repot kalau pagi kan. Jadi kan ada MBG, ngebantulah gitu, ngeringanin beban orangtua, ujar Reni. Sebelum adanya program MBG, Reni kerap menyiapkan bekal untuk anaknya sejak subuh. Kini, ia merasa lebih tenang dan tidak terlalu terbebani setiap pagi. Iya, aku bangun dari jam 4 harus masak nasi apa, kecuali kayak sarapan pagi. Kalau sarapan kan itu kan bisa kita roti kayak gitu-gitu, kan. Tapi kan kalau bekal sekolah itu kan enggak mungkin makan itu lagi. Harus nasi, kan. Makanya ini ada MBG, alhamdulillah, ngebantu gitu. Jadi lebih nyantai, lebih ringan juga, ucap dia. Menurut Reni, adanya program MBG juga membantu mengurangi kebiasaan anak untuk jajan di sekolah. Jadi kita enggak dobel gitu, enggak harus di sekolah jajan, di rumah jajan, jadi jajannya cukup di rumah aja, ujarnya. Reni juga mengatakan, anaknya tidak mengalami kesulitan beradaptasi dengan menu makanan yang disediakan dari program tersebut. Kalau anak-anak aku emang dari kecil diajarin makannya apa aja ya. Jadi enggak ada keluhan apa-apa sih, gitu. Paling kadang suka ada sisa di nasi, gitu. Kalau lauk, sayur, emang dimakan biasa. Ya, buah apa juga, gitu, ujar dia. Reni menilai program MBG jauh lebih baik dibandingkan membiarkan anak jajan di kantin sekolah. Ia pun berharap program ini bisa terus berlanjut.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/Ig7kY07aaQlzV7FzhcMbcTOhD2E=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/13/68ec9a7f11e37.jpg",https://megapolitan.kompas.com/read/2025/10/13/13362201/soal-program-mbg-orangtua-siswa-anak-jadi-lebih-semangat-ke-sekolah,caaf38453883627306ed2fda90840aca32e69c84ebb70ba1f97ea1a5f80a8b92,2025-11-13 20:32:22.991 1331,pikiranrakyat,mbg,2025-07-01 20:43:30,Transparency International Indonesia: Ada Lima Risiko Korupsi Sistematis dalam Program MBG,"PIKIRAN RAKYAT -Transparency International Indonesia (TII) merilis laporan yang menyoroti risiko korupsi sistematis dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dalam laporannya itu, TII mengidentifikasi lima risiko korupsi sistematis dalam program MBG. Pertama, ketiadaan regulasi pelaksana. Hingga pertengahan 2025, MBG masih dijalankan hanya dengan petunjuk teknis internal. Tidak adanya Peraturan Presiden membuat pelaksanaan program tidak memiliki pijakan hukum yang cukup, serta mengaburkan mandat koordinasi lintas sektor. Baca Juga:1.861 SPPG untuk MBG Terbentuk hingga Juni 2025 Kedua, konflik kepentingan kronis. Penunjukan mitra pelaksana Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dilakukan tanpa mekanisme verifikasi terbuka. Berdasarkan laporan TII, beberapa yayasan pengelola diketahui memiliki afiliasi dengan aktor politik, institusi militer dan kepolisian, serta kelompok kekuasaan tertentu. Sebagai contoh, polisi lalu lintas yang seharusnya bertugas menjaga keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas justru terlibat dalam distribusi MBG. Hal ini menciptakan akses preferensial yang merusak prinsip meritokrasi dan netralitas layanan publik. Baca Juga:MBG Diganti Jadi Makanan Mentah dan Camilan? BGN Klarifikasi Ketiga, pengadaan barang dan jasa (PBJ) yang rawan manipulasi. TII mencatat bahwa PBJ dalam MBG tidak mengindahkan prinsip transparansi. Banyak aktivitas pengadaan dilakukan tanpa dokumentasi terbuka, dan tidak dilengkapi dengan sistem pengawasan berbasis data. Berdasarkan Survei Penilaian Integritas (SPI) KPK, sektor PBJ masih mendominasi kasus suap dan gratifikasi, dan MBG menunjukkan indikasi kuat mengarah ke sana. Keempat, lemahnya pengawasan. Hal ini bisa membuka celah bagi praktik mark-up harga, dengan penggunaan bahan pangan berkualitas rendah atau tidak layak konsumsi. Baca Juga:MBG Serap 72 Ribu Lebih Tenaga Kerja, Stafsus BGN Janjikan 1,5 Juta Lapangan Kerja Salah satu preseden implementasi MBG adalah siswa keracunan makan siang. Belum lagi, terkait pengawasan terhadap pengadaan barang dan jasa. Kelima, meningkatnya risiko kerugian keuangan negara. Dari hasil kajian Corruption Risk Assessment (CRA) program MBG yang menjangkau 82,9 juta penerima manfaat tanpa melakukan prioritas penerima manfaat, berisiko membebani anggaran negara. Kebijakan ini berpotensi mendorong pelebaran defisit anggaran hingga mencapai 3,6% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), yang berarti melampaui batas maksimal defisit 3% PDB sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Keuangan Negara. Kerugian keuangan negara ini ditaksir mencapai Rp 1,8 miliar per tahun di setiap SPPG. Baca Juga:Menu Makan Bergizi Gratis Diganti Bahan Mentah dan Camilan, Begini Kata BGN Soal MBG Peneliti TII, Agus Sarwono, mengatakan, MBG tampak menjanjikan di atas kertas, tetapi gagal memenuhi prasyarat tata kelola yang sehat. Tingginya kerentanan korupsi dalam program MBG menunjukkan program ini harus dimoratorium segera supaya tidak memperbesar kerugian negara, ujarnya, Senin, 30 Juni 2025. Menurut dia, tanpa koreksi struktural, pelaksanaan MBG dapat menjadi preseden buruk dalam penggunaan program sosial berskala nasional sebagai alat konsolidasi kekuasaan dan pemanfaatan politik anggaran. Baca Juga:Anggota DPR RI Beri Catatan Program MBG, Harusnya Prioritas di Daerah 3T Diperlukan audit berkala terhadap pelaksanaan program MBG, baik dari sisi kinerja maupun keuangan. Audit ini harus dilaporkan secara terbuka kepada publik, dan hasilnya dijadikan dasar perbaikan kebijakan secara periodik. (*) Berita PilihanBPOM Ungkap Tiga Penyebab Anak-Anak Keracunan MBG, dan Minta Dilibatkan BGNUnik, Dapur MBG di Kota Bandung Libatkan NarapidanaKeracunan dalam Program MBG Berulang, Pakar Keamanan Pangan Bilang Kuncinya di Sanitasi dan Pengendalian SuhuAnggota Banggar DPR RI Dorong MBG Jadi Daya Ungkit Perekonomian Nasional1.000 Dapur MBG di Pesantren Diluncurkan, Cak Imin: Bermanfaat untuk Tiga Juta Santri Berita PilihanBPOM Ungkap Tiga Penyebab Anak-Anak Keracunan MBG, dan Minta Dilibatkan BGNUnik, Dapur MBG di Kota Bandung Libatkan NarapidanaKeracunan dalam Program MBG Berulang, Pakar Keamanan Pangan Bilang Kuncinya di Sanitasi dan Pengendalian SuhuAnggota Banggar DPR RI Dorong MBG Jadi Daya Ungkit Perekonomian Nasional1.000 Dapur MBG di Pesantren Diluncurkan, Cak Imin: Bermanfaat untuk Tiga Juta Santri Berita Pilihan BPOM Ungkap Tiga Penyebab Anak-Anak Keracunan MBG, dan Minta Dilibatkan BGNUnik, Dapur MBG di Kota Bandung Libatkan NarapidanaKeracunan dalam Program MBG Berulang, Pakar Keamanan Pangan Bilang Kuncinya di Sanitasi dan Pengendalian SuhuAnggota Banggar DPR RI Dorong MBG Jadi Daya Ungkit Perekonomian Nasional1.000 Dapur MBG di Pesantren Diluncurkan, Cak Imin: Bermanfaat untuk Tiga Juta Santri BPOM Ungkap Tiga Penyebab Anak-Anak Keracunan MBG, dan Minta Dilibatkan BGN BPOM Ungkap Tiga Penyebab Anak-Anak Keracunan MBG, dan Minta Dilibatkan BGN BPOM Ungkap Tiga Penyebab Anak-Anak Keracunan MBG, dan Minta Dilibatkan BGN BPOM Ungkap Tiga Penyebab Anak-Anak Keracunan MBG, dan Minta Dilibatkan BGN Unik, Dapur MBG di Kota Bandung Libatkan Narapidana Unik, Dapur MBG di Kota Bandung Libatkan Narapidana Unik, Dapur MBG di Kota Bandung Libatkan Narapidana Unik, Dapur MBG di Kota Bandung Libatkan Narapidana Keracunan dalam Program MBG Berulang, Pakar Keamanan Pangan Bilang Kuncinya di Sanitasi dan Pengendalian Suhu Keracunan dalam Program MBG Berulang, Pakar Keamanan Pangan Bilang Kuncinya di Sanitasi dan Pengendalian Suhu Keracunan dalam Program MBG Berulang, Pakar Keamanan Pangan Bilang Kuncinya di Sanitasi dan Pengendalian Suhu Keracunan dalam Program MBG Berulang, Pakar Keamanan Pangan Bilang Kuncinya di Sanitasi dan Pengendalian Suhu Anggota Banggar DPR RI Dorong MBG Jadi Daya Ungkit Perekonomian Nasional Anggota Banggar DPR RI Dorong MBG Jadi Daya Ungkit Perekonomian Nasional Anggota Banggar DPR RI Dorong MBG Jadi Daya Ungkit Perekonomian Nasional Anggota Banggar DPR RI Dorong MBG Jadi Daya Ungkit Perekonomian Nasional 1.000 Dapur MBG di Pesantren Diluncurkan, Cak Imin: Bermanfaat untuk Tiga Juta Santri 1.000 Dapur MBG di Pesantren Diluncurkan, Cak Imin: Bermanfaat untuk Tiga Juta Santri 1.000 Dapur MBG di Pesantren Diluncurkan, Cak Imin: Bermanfaat untuk Tiga Juta Santri 1.000 Dapur MBG di Pesantren Diluncurkan, Cak Imin: Bermanfaat untuk Tiga Juta Santri",Muhammad Ashari,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/15/3816243735.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019462896/transparency-international-indonesia-ada-lima-risiko-korupsi-sistematis-dalam-program-mbg?page=all,f4ab13bb4e530827304bd04e757994b4e51381037fffae42ed5381905389f2f3,2025-11-13 20:32:32.409 1332,kompas,mbg,2025-10-13 10:50:07,"Dana BGN Belum Cair, MBG dari SPPG Wonosari 1 Berhenti Sementara","YOGYAKARTA, KOMPAS.com -Ribuan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, sementara tidak menerima makanan.Keterlambatan pencairan dana dari Badan Gizi Nasional (BGN) menjadi penyebab utama.Akhirnya siswa-siswi kembali membawa bekal dari rumah.Baca juga:Susu Jadi Komponen Utama MBG, BGN: Realisasi Konkret Janji Kampanye Prabowo-GibranSeorang guru SD Negeri 1 Wonosari, Pipit Dianita membenarkan bahwa hari ini, Senin (13/10/2025), tidak ada pengiriman MBG ke sekolah.Pihaknya menerima informasi tidak adanya pengiriman MBG pada Sabtu (11/10/2025) malam.""Kami dapat pesan WhatsApp dariSPPG Wonosari 1, menginfokan kemungkinan hari Senin belum ada pengiriman karena dana dari BGN itu belum cair sampai Sabtu malam. Tapi sampai kapan (tertundanya) juga belum diketahui, cuma diinformasikan bahwa kemungkinan hari Senin belum ada pengiriman,"" kata Pipit ditemui di sekolahnya, Senin (13/10/2025).Dia mengatakan, untuk SD N 1 Wonosari ada 508 siswa penerima manfaat.MBG dikirim ke sekolah tersebut antara pukul 9.00-10.00 WIB setiap harinya, saat makanan masih segar dan panas.""Orangtua banyak yang mengeluh karena harus kembali membuat bekal. Tapi mudah-mudahan hanya satu hari ini saja, dan ke depan bisa berjalan lagi. Semoga. Tapi sampai hari ini belum ada info lanjutan dari SPPG Wonosari 1,"" kata dia.""Orangtua mengirim bekal, ada yang dikirim ojol juga,"" kata Pipit.Salah seorang siswa kelas VI, Anur Marsya mengatakan, dirinya sudah memberitahukan kepada orang tua bahwa tidak ada MBG, dan orangtuanya akan mengirim makanan dari rumah.""Dikasih tahu, tetapi gak tau kalau alasannya tidak dikirim. Harapannya ada MBG lagi agar memudahkan orangtua,"" kata Marsya.Sementara Dilda, siswa kelas III SD N 1 Wonosari mengatakan, dirinya sudah membawa bekal dari orangtua.""Tadi bawa bekal dari rumah,"" kata dia.Dari pengamatan Kompas.com di SD N 1 Wonosari, sejumlah siswa membawa bekal. Para siswa tampak menikmati makanan bekal dari rumah. YOGYAKARTA, KOMPAS.com -Ribuan penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, sementara tidak menerima makanan. Keterlambatan pencairan dana dari Badan Gizi Nasional (BGN) menjadi penyebab utama. Akhirnya siswa-siswi kembali membawa bekal dari rumah. Baca juga:Susu Jadi Komponen Utama MBG, BGN: Realisasi Konkret Janji Kampanye Prabowo-Gibran Seorang guru SD Negeri 1 Wonosari, Pipit Dianita membenarkan bahwa hari ini, Senin (13/10/2025), tidak ada pengiriman MBG ke sekolah. Pihaknya menerima informasi tidak adanya pengiriman MBG pada Sabtu (11/10/2025) malam. ""Kami dapat pesan WhatsApp dariSPPG Wonosari 1, menginfokan kemungkinan hari Senin belum ada pengiriman karena dana dari BGN itu belum cair sampai Sabtu malam. Tapi sampai kapan (tertundanya) juga belum diketahui, cuma diinformasikan bahwa kemungkinan hari Senin belum ada pengiriman,"" kata Pipit ditemui di sekolahnya, Senin (13/10/2025). Dia mengatakan, untuk SD N 1 Wonosari ada 508 siswa penerima manfaat. MBG dikirim ke sekolah tersebut antara pukul 9.00-10.00 WIB setiap harinya, saat makanan masih segar dan panas. ""Orangtua banyak yang mengeluh karena harus kembali membuat bekal. Tapi mudah-mudahan hanya satu hari ini saja, dan ke depan bisa berjalan lagi. Semoga. Tapi sampai hari ini belum ada info lanjutan dari SPPG Wonosari 1,"" kata dia. ""Orangtua mengirim bekal, ada yang dikirim ojol juga,"" kata Pipit. Salah seorang siswa kelas VI, Anur Marsya mengatakan, dirinya sudah memberitahukan kepada orang tua bahwa tidak ada MBG, dan orangtuanya akan mengirim makanan dari rumah. ""Dikasih tahu, tetapi gak tau kalau alasannya tidak dikirim. Harapannya ada MBG lagi agar memudahkan orangtua,"" kata Marsya. Sementara Dilda, siswa kelas III SD N 1 Wonosari mengatakan, dirinya sudah membawa bekal dari orangtua. ""Tadi bawa bekal dari rumah,"" kata dia. Dari pengamatan Kompas.com di SD N 1 Wonosari, sejumlah siswa membawa bekal. Para siswa tampak menikmati makanan bekal dari rumah.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/KDQpmdTmZgkUtk-jHx4x8bsEt0E=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/13/68ec73d9925b1.jpg",https://yogyakarta.kompas.com/read/2025/10/13/105007078/dana-bgn-belum-cair-mbg-dari-sppg-wonosari-1-berhenti-sementara,a56ef5e4cd8d7744c82f0393010833e4c78a21a37c1826384e95275ac0e1c263,2025-11-13 20:32:42.913 1333,pikiranrakyat,mbg,2025-06-29 16:19:21,1.861 SPPG untuk MBG Terbentuk hingga Juni 2025,"PIKIRAN RAKYAT- Terdapat 1.861 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah terbentuk dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga Juni 2025. Dalam periode tersebut, tercatat penerima manfaat mencapai 5.566.648 orang. Hal tersebut tercatat dalam hasil Rapat Koordinasi Terbatas Tingkat Menteri/Pimpinan Lembaga yang digelar di Ruang Rapat Utama Kemenko Bidang Pangan, Gedung Graha Mandiri, Jakarta, Kamis, 26 Juni 2025. Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, mengatakan, target program MBG adalah menjangkau 82,9 juta penerima manfaat hingga akhir tahun. Anggaran yang sudah dialokasikan mencapai Rp 121 triliun hingga Desember 2025. Baca Juga:Bekerja Sama Dengan BPJS Ketenagakerjaan, BGN Memberikan Jaminan Sosial Bagi Para Pekerja di SPPG Penyelesaian Peraturan Presiden tentang MBG dikatakannya akan dipercepat untuk membenahi tata kelola program. Jelas arahan dari Bapak Presiden, melalui Mensesneg Prasetyo Hadi, kami disuruh percepat agar semakin banyak, semakin cepat, anak-anak kita yang menikmati MBG yang sangat diperlukan mereka untuk pertumbuhan atau gizi yang baik. Perpres mudah-mudahan minggu ini selesai, katanya. Ia menambahkan, pemerintah terus mendorong percepatan pelaksanaan program MBG untuk memperkuat pemenuhan gizi masyarakat, terutama anak-anak. Baca Juga:Terjadi Keracunan, BGN Tutup SPPG Bosowa Bina Insani Pada kesempatan terpisah, Staf Khusus Kepala BGN Bidang Komunikasi, Redy Hendra Gunawan, mengatakan, jumlah SPPG akan terus bertambah dalam beberapa bulan kedepan. Pada Agustus nanti, ditargetkan ada 7.000 SPPG. ""Jumlah SPPG ini akan bertambah di bulan Juli dan Agustus. Di bulan Agustus, kami menargetkan penambahan jumlah SPPG sejumlah 7.000 SPPG dan secara eksponensial akan bertambah sampai bulan November dengan target total 32.000 unit SPPG di seluruh Indonesia,"" katanya. Ia menambahkan, BGN mencatat sebanyak 72.521 orang telah bekerja dalam pelaksanaan operasional MBG di SPPG. Tak menutup kemungkinan bakal ada 1,5 juta tenaga kerja bakal terserap dari Program MBG. Baca Juga:MBG Diganti Jadi Makanan Mentah dan Camilan? BGN Klarifikasi ""Jadi, sampai 22 Juni 2025, BGN telah menyerap tenaga kerja dengan total 72.521 orang. Sampai nanti 32.000 (SPPG) terpenuhi, akan ada setidaknya 1,5 juta lapangan pekerjaan dari program ini,"" ucap Redy. Wakil Menteri Agama, Romo R. Muhammad Syafi'i, mengatakan, pesantren telah berkontribusi aktif dalam mendukung program MBG, khususnya dalam pengelolaan dapur. Tetapi, hingga saat ini belum ada nota kesepahaman dengan BGN. BGN tidak bisa berjalan sendiri, harus melibatkan banyak pihak dalam artian kerja sama yang resmi dengan Kementerian Agama. Karena Kementerian Agama dengan MBG sampai saat ini belum ada membuat MoU,"" katanya. Baca Juga:MBG Serap 72 Ribu Lebih Tenaga Kerja, Stafsus BGN Janjikan 1,5 Juta Lapangan Kerja Syafi'i menekankan pentingnya kerja sama resmi antara BGN dan Kementerian Agama agar pelaksanaan MBG di lingkungan madrasah dan pesantren lebih terkoordinasi. Kalau kita mau lihat di lapangan, sudah banyak istimewanya pesantren-pesantren yang dapurnya itu sudah kemudian di-up menjadi dapur MBG. Semuanya harus terlibat dan berperan serta menyukseskan program MBG ini, katanya. Sebelumnya, Anggota Komisi X DPR RI, Ledia Hanifa, memberikan beberapa catatan terhadap MBG berdasarkan hasil reses di beberapa sekolah di Kota Bandung dan Kota Cimahi. MBG dinilainya masih harus melakukan pendataan sesuai kebutuhan sekolah, utamanya kebutuhan latar belakang sosial-ekonomi siswa dan jumlah pendataannya. Baca Juga:1.000 Dapur MBG di Pesantren Diluncurkan, Cak Imin: Bermanfaat untuk Tiga Juta Santri Ledia mengatakan, ada sejumlah sekolah yang sebagian besar siswanya dari kalangan tidak mampu atau hampir semuanya tidak mampu. Ada siswa yang sulit untuk sarapan, tidak punya bekal, dan lain sebagainya. Maka sekolah ini seharusnya menjadi prioritas utama. Sementara ada sekolah yang mayoritas siswanya berasal dari keluarga mampu sehingga tidak begitu memerlukan program MBG. Mengingat pelaksanaan program ini membutuhkan dana sangat besar dan saat ini bahkan belum bisa menjangkau semua sekolah di seluruh Indonesia, maka diperlukan pendataan yang lebih jelas agar diperoleh informasi akurat mana-mana sekolah yang harus diprioritaskan menerima program MBG ini, katanya.*** Berita Pilihan1.000 Dapur MBG di Pesantren Diluncurkan, Cak Imin: Bermanfaat untuk Tiga Juta SantriLet s Ride the Wave: Mendorong Pangan Lokal Lewat Program MBGAnggota DPR RI Beri Catatan Program MBG, Harusnya Prioritas di Daerah 3TMenu Makan Bergizi Gratis Diganti Bahan Mentah dan Camilan, Begini Kata BGN Soal MBGMBG Serap 72 Ribu Lebih Tenaga Kerja, Stafsus BGN Janjikan 1,5 Juta Lapangan KerjaMBG Diganti Jadi Makanan Mentah dan Camilan? BGN Klarifikasi Berita Pilihan1.000 Dapur MBG di Pesantren Diluncurkan, Cak Imin: Bermanfaat untuk Tiga Juta SantriLet s Ride the Wave: Mendorong Pangan Lokal Lewat Program MBGAnggota DPR RI Beri Catatan Program MBG, Harusnya Prioritas di Daerah 3TMenu Makan Bergizi Gratis Diganti Bahan Mentah dan Camilan, Begini Kata BGN Soal MBGMBG Serap 72 Ribu Lebih Tenaga Kerja, Stafsus BGN Janjikan 1,5 Juta Lapangan KerjaMBG Diganti Jadi Makanan Mentah dan Camilan? BGN Klarifikasi Berita Pilihan 1.000 Dapur MBG di Pesantren Diluncurkan, Cak Imin: Bermanfaat untuk Tiga Juta SantriLet s Ride the Wave: Mendorong Pangan Lokal Lewat Program MBGAnggota DPR RI Beri Catatan Program MBG, Harusnya Prioritas di Daerah 3TMenu Makan Bergizi Gratis Diganti Bahan Mentah dan Camilan, Begini Kata BGN Soal MBGMBG Serap 72 Ribu Lebih Tenaga Kerja, Stafsus BGN Janjikan 1,5 Juta Lapangan KerjaMBG Diganti Jadi Makanan Mentah dan Camilan? BGN Klarifikasi 1.000 Dapur MBG di Pesantren Diluncurkan, Cak Imin: Bermanfaat untuk Tiga Juta Santri 1.000 Dapur MBG di Pesantren Diluncurkan, Cak Imin: Bermanfaat untuk Tiga Juta Santri 1.000 Dapur MBG di Pesantren Diluncurkan, Cak Imin: Bermanfaat untuk Tiga Juta Santri 1.000 Dapur MBG di Pesantren Diluncurkan, Cak Imin: Bermanfaat untuk Tiga Juta Santri Let s Ride the Wave: Mendorong Pangan Lokal Lewat Program MBG Let s Ride the Wave: Mendorong Pangan Lokal Lewat Program MBG Let s Ride the Wave: Mendorong Pangan Lokal Lewat Program MBG Let s Ride the Wave: Mendorong Pangan Lokal Lewat Program MBG Anggota DPR RI Beri Catatan Program MBG, Harusnya Prioritas di Daerah 3T Anggota DPR RI Beri Catatan Program MBG, Harusnya Prioritas di Daerah 3T Anggota DPR RI Beri Catatan Program MBG, Harusnya Prioritas di Daerah 3T Anggota DPR RI Beri Catatan Program MBG, Harusnya Prioritas di Daerah 3T Menu Makan Bergizi Gratis Diganti Bahan Mentah dan Camilan, Begini Kata BGN Soal MBG Menu Makan Bergizi Gratis Diganti Bahan Mentah dan Camilan, Begini Kata BGN Soal MBG Menu Makan Bergizi Gratis Diganti Bahan Mentah dan Camilan, Begini Kata BGN Soal MBG Menu Makan Bergizi Gratis Diganti Bahan Mentah dan Camilan, Begini Kata BGN Soal MBG MBG Serap 72 Ribu Lebih Tenaga Kerja, Stafsus BGN Janjikan 1,5 Juta Lapangan Kerja MBG Serap 72 Ribu Lebih Tenaga Kerja, Stafsus BGN Janjikan 1,5 Juta Lapangan Kerja MBG Serap 72 Ribu Lebih Tenaga Kerja, Stafsus BGN Janjikan 1,5 Juta Lapangan Kerja MBG Serap 72 Ribu Lebih Tenaga Kerja, Stafsus BGN Janjikan 1,5 Juta Lapangan Kerja MBG Diganti Jadi Makanan Mentah dan Camilan? BGN Klarifikasi MBG Diganti Jadi Makanan Mentah dan Camilan? BGN Klarifikasi MBG Diganti Jadi Makanan Mentah dan Camilan? BGN Klarifikasi MBG Diganti Jadi Makanan Mentah dan Camilan? BGN Klarifikasi",Muhammad Ashari,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/19/2662643645.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019456044/1861-sppg-untuk-mbg-terbentuk-hingga-juni-2025?page=all,507becf56b5eb6551a1f0c7d7ccfe72210b824e2a2de847df125229d3c8a025b,2025-11-13 20:32:43.184 1334,kompas,mbg,2025-10-13 07:36:09,"Menanti Sertifikat Laik Higiene di Seluruh Dapur MBG Jakarta, Bekasi, Tangerang","KOMPAS.com -Pemerintah tengah mempercepat sertifikasi laik higiene dan sanitasi bagi seluruh dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jakarta, Bekasi, dan Tangerang.Pasalnya, belum semua dapatMBGdi wilayah tersebut memiliki sertifikat laik higiene dan sanitasi.Padahal, sertifikasi ini menjadi syarat utama untuk menjaga keamanan makanan yang disajikan bagi penerima manfaat, terutama anak sekolah. Serta, guna mengantisipasi kasus keracunan MBG seperti yang terjadi di berbagai daerah.Lantas, sejauh mana sertifikasi laik higiene dan sanitasi diJakarta,Bekasi, danTangerangsaat ini?Baca juga:Dinkes DKI: 180 SPPG di Jakarta Belum Kantongi Sertifikat Laik HigieneUpaya Percepatan di JakartaPemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan seluruh dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki SLHS dalam dua minggu mendatang.Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, langkah percepatan dilakukan bekerja sama dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Kalau semuanya lancar, proses SLHS ditargetkan selesai dua minggu ke depan, ujar Ani Ruspitawati, Sabtu (4/10/2025).Ani menjelaskan, dari total 180 SPPG di Jakarta, seluruhnya masih berproses mendapatkan sertifikat laik higiene.Upaya ini juga disertai pelatihan bagi penanggung jawab SPPG dan penjamah makanan agar hidangan MBG aman dan layak konsumsi, terutama bagi anak-anak.Baca juga:Dapur MBG Jakarta Bakal Kantongi Sertifikat Higiene, Target Selesai Dua Minggu Targetnya sekitar 8.000 orang akan kami latih terus agar bisa mengelola tata laksana di SPPG-nya masing-masing dengan lebih baik, katanya.Selain sertifikasi, Dinkes DKI juga melakukan Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) secara masif di setiap dapur MBG. Kalau ada yang tidak sesuai, akan disesuaikan dengan ketentuan yang ada, supaya kami dapat memberikan sertifikat laik sehat secara cepat. Ini adalah proses percepatan dan sesudah itu akan ada pengawasan, ujar Ani.Langkah percepatan ini menjadi penting setelah tercatat 60 siswa di Jakarta mengalami keracunan akibat konsumsi makanan MBG.Hasil laboratorium menyebutkan sebagian besar kasus disebabkan oleh kontaminasi bakteri.Baca juga:Seluruh SPPG di Kota Bekasi Belum Punya Sertifikat Laik Higiene dan SanitasiProgres di BekasiKepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Satia Sriwijayanti Anggraini, menyampaikan bahwa hingga kini belum ada satu pun dari 43 SPPG di wilayahnya yang mengantongi SLHS. KOMPAS.com -Pemerintah tengah mempercepat sertifikasi laik higiene dan sanitasi bagi seluruh dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jakarta, Bekasi, dan Tangerang. Pasalnya, belum semua dapatMBGdi wilayah tersebut memiliki sertifikat laik higiene dan sanitasi. Padahal, sertifikasi ini menjadi syarat utama untuk menjaga keamanan makanan yang disajikan bagi penerima manfaat, terutama anak sekolah. Serta, guna mengantisipasi kasus keracunan MBG seperti yang terjadi di berbagai daerah. Lantas, sejauh mana sertifikasi laik higiene dan sanitasi diJakarta,Bekasi, danTangerangsaat ini? Baca juga:Dinkes DKI: 180 SPPG di Jakarta Belum Kantongi Sertifikat Laik Higiene Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menargetkan seluruh dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki SLHS dalam dua minggu mendatang. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, langkah percepatan dilakukan bekerja sama dengan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Kalau semuanya lancar, proses SLHS ditargetkan selesai dua minggu ke depan, ujar Ani Ruspitawati, Sabtu (4/10/2025). Ani menjelaskan, dari total 180 SPPG di Jakarta, seluruhnya masih berproses mendapatkan sertifikat laik higiene. Upaya ini juga disertai pelatihan bagi penanggung jawab SPPG dan penjamah makanan agar hidangan MBG aman dan layak konsumsi, terutama bagi anak-anak. Baca juga:Dapur MBG Jakarta Bakal Kantongi Sertifikat Higiene, Target Selesai Dua Minggu Targetnya sekitar 8.000 orang akan kami latih terus agar bisa mengelola tata laksana di SPPG-nya masing-masing dengan lebih baik, katanya. Selain sertifikasi, Dinkes DKI juga melakukan Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) secara masif di setiap dapur MBG. Kalau ada yang tidak sesuai, akan disesuaikan dengan ketentuan yang ada, supaya kami dapat memberikan sertifikat laik sehat secara cepat. Ini adalah proses percepatan dan sesudah itu akan ada pengawasan, ujar Ani. Langkah percepatan ini menjadi penting setelah tercatat 60 siswa di Jakarta mengalami keracunan akibat konsumsi makanan MBG. Hasil laboratorium menyebutkan sebagian besar kasus disebabkan oleh kontaminasi bakteri. Baca juga:Seluruh SPPG di Kota Bekasi Belum Punya Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Satia Sriwijayanti Anggraini, menyampaikan bahwa hingga kini belum ada satu pun dari 43 SPPG di wilayahnya yang mengantongi SLHS.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/U-NXH6sdourBY1YIrWlRGBVIdag=/0x96:4014x2773/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/01/05/677a790c4e150.jpeg",https://megapolitan.kompas.com/read/2025/10/13/07360971/menanti-sertifikat-laik-higiene-di-seluruh-dapur-mbg-jakarta-bekasi,eca87cbdaa52ca33c9adfd23f568ad67866bf8dbeea1668976592b88d9f20e98,2025-11-13 20:32:53.335 1335,pikiranrakyat,mbg,2025-06-23 12:21:50,MBG Diganti Jadi Makanan Mentah dan Camilan? BGN Klarifikasi,"PIKIRAN RAKYAT Program Makan Bergizi (MBG) yang dikelola oleh Badan Gizi Nasional (BGN) tengah menjadi sorotan setelah salah satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Tangerang Selatan, diketahui mengganti menu makan bergizi dengan bahan makanan mentah dan camilan. Menanggapi hal ini, Staf Khusus Kepala BGN Bidang Komunikasi, Redy Hendra Gunawan, menyampaikan bahwa langkah tersebut merupakan inisiatif lokal yang diambil menyesuaikan kondisi peserta didik yang sedang libur sekolah. ""Ya, jadi hari ini para siswa penerima manfaat itu sudah apa namanya menjalani libur sekolah begitu ya. Dan itu kemudian kami akan coba disainkan,"" kata Redy, dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu 22 Juni 2025. Redy menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada kebijakan khusus dari BGN terkait menu MBG selama masa libur sekolah. Namun, ia menyebut bahwa BGN sebelumnya sudah pernah melakukan uji coba tetap menyalurkan makan bergizi gratis selama masa libur. ""Sebetulnya Badan Gizi Nasional sudah melakukan uji coba ya, pada saat libur sekolah kami juga tetap memberikan makan bergizi gratis,"" ujarnya. Lebih lanjut, Redy menegaskan bahwa kelompok penerima manfaat lain seperti ibu hamil dan menyusui tidak terdampak perubahan menu tersebut. Pendistribusian makan bergizi tetap berjalan sesuai standar. Di sisi lain, program MBG yang dilaksanakan BGN juga membawa dampak ekonomi yang signifikan. Hingga 22 Juni 2025, tercatat sebanyak 72.521 tenaga kerja telah terserap melalui pengoperasian 1.837 SPPG yang tersebar hampir di seluruh provinsi Indonesia. ""Hingga per 22 Juni, per hari ini telah beroperasional 1.837 SPPG hampir di seluruh provinsi yang ada di Indonesia,"" kata Redy. Tenaga kerja tersebut mencakup beragam profesi, termasuk kepala SPPG, ahli gizi, akuntan, kepala lapangan, juru masak, chef, tenaga persiapan, pengemudi, petugas kebersihan, hingga tenaga keamanan. Redy menyebut, pihaknya menargetkan peningkatan jumlah SPPG menjadi 7.000 unit pada Agustus dan 32.000 unit pada November 2025. Dengan perluasan tersebut, program MBG diproyeksikan bisa menciptakan hingga 1,5 juta lapangan kerja di seluruh Indonesia. *** Berita PilihanAnggota Banggar DPR RI Dorong MBG Jadi Daya Ungkit Perekonomian Nasional1.000 Dapur MBG di Pesantren Diluncurkan, Cak Imin: Bermanfaat untuk Tiga Juta SantriLet s Ride the Wave: Mendorong Pangan Lokal Lewat Program MBGAnggota DPR RI Beri Catatan Program MBG, Harusnya Prioritas di Daerah 3TMenu Makan Bergizi Gratis Diganti Bahan Mentah dan Camilan, Begini Kata BGN Soal MBG Berita PilihanAnggota Banggar DPR RI Dorong MBG Jadi Daya Ungkit Perekonomian Nasional1.000 Dapur MBG di Pesantren Diluncurkan, Cak Imin: Bermanfaat untuk Tiga Juta SantriLet s Ride the Wave: Mendorong Pangan Lokal Lewat Program MBGAnggota DPR RI Beri Catatan Program MBG, Harusnya Prioritas di Daerah 3TMenu Makan Bergizi Gratis Diganti Bahan Mentah dan Camilan, Begini Kata BGN Soal MBG Berita Pilihan Anggota Banggar DPR RI Dorong MBG Jadi Daya Ungkit Perekonomian Nasional1.000 Dapur MBG di Pesantren Diluncurkan, Cak Imin: Bermanfaat untuk Tiga Juta SantriLet s Ride the Wave: Mendorong Pangan Lokal Lewat Program MBGAnggota DPR RI Beri Catatan Program MBG, Harusnya Prioritas di Daerah 3TMenu Makan Bergizi Gratis Diganti Bahan Mentah dan Camilan, Begini Kata BGN Soal MBG Anggota Banggar DPR RI Dorong MBG Jadi Daya Ungkit Perekonomian Nasional Anggota Banggar DPR RI Dorong MBG Jadi Daya Ungkit Perekonomian Nasional Anggota Banggar DPR RI Dorong MBG Jadi Daya Ungkit Perekonomian Nasional Anggota Banggar DPR RI Dorong MBG Jadi Daya Ungkit Perekonomian Nasional 1.000 Dapur MBG di Pesantren Diluncurkan, Cak Imin: Bermanfaat untuk Tiga Juta Santri 1.000 Dapur MBG di Pesantren Diluncurkan, Cak Imin: Bermanfaat untuk Tiga Juta Santri 1.000 Dapur MBG di Pesantren Diluncurkan, Cak Imin: Bermanfaat untuk Tiga Juta Santri 1.000 Dapur MBG di Pesantren Diluncurkan, Cak Imin: Bermanfaat untuk Tiga Juta Santri Let s Ride the Wave: Mendorong Pangan Lokal Lewat Program MBG Let s Ride the Wave: Mendorong Pangan Lokal Lewat Program MBG Let s Ride the Wave: Mendorong Pangan Lokal Lewat Program MBG Let s Ride the Wave: Mendorong Pangan Lokal Lewat Program MBG Anggota DPR RI Beri Catatan Program MBG, Harusnya Prioritas di Daerah 3T Anggota DPR RI Beri Catatan Program MBG, Harusnya Prioritas di Daerah 3T Anggota DPR RI Beri Catatan Program MBG, Harusnya Prioritas di Daerah 3T Anggota DPR RI Beri Catatan Program MBG, Harusnya Prioritas di Daerah 3T Menu Makan Bergizi Gratis Diganti Bahan Mentah dan Camilan, Begini Kata BGN Soal MBG Menu Makan Bergizi Gratis Diganti Bahan Mentah dan Camilan, Begini Kata BGN Soal MBG Menu Makan Bergizi Gratis Diganti Bahan Mentah dan Camilan, Begini Kata BGN Soal MBG Menu Makan Bergizi Gratis Diganti Bahan Mentah dan Camilan, Begini Kata BGN Soal MBG",Siti Aisah Nurhalida Musthafa,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/15/2759231567.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019439610/mbg-diganti-jadi-makanan-mentah-dan-camilan-bgn-klarifikasi?page=all,51f90d7170df43e8adb37a99af3c8d1fa3b979ddc91350156cd6275a660b294c,2025-11-13 20:32:53.735 1336,kompas,mbg,2025-11-13 15:12:54,"Soal Gaji Petugas MBG, Bos BGN: Paling Lambat Hari Minggu Sudah Masuk di Rekening","JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana memastikan pembayaran haji untuk petugas Makan Bergizi Gratis (MBG) termasuk Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) kelompok III, termasuk tenaga ahli gizi, dan ahli akuntan ditransfer paling lambat pekan ini.""Ini ada keterlambatan, tapi insya Allah paling lambat hari Minggu seluruh uang itu sudah akan masuk di rekening,"" kata KepalaBGNDadan Hindayana dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (13/11/2025), dikutip dariAntaranews.Sebelumnya, saat rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR RI, Dadan mengakui bahwa memang ada keterlambatan pembayaran gaji petugasMBG.Dalam rapat yang digelar pada Rabu, 12 November 2025, Dadan menjelaskan bahwa keterlambatan pembayaran itu terjadi karena ada penyesuaian administrasi dan pergeseran anggaran dari pos belanja Pegawai Pemerintah dalam Perjanjian Kerja (PPPK) ke pos pembayaran konsultan perorangan.Baca juga:BGN Ungkap Juknis Baru, SPPG Maksimal Layani 2.500 Penerima Manfaat MBGNamun, saat itu, Dadan memastikan seluruh proses tersebut sudah dalam tahap akhir dan akan diselesaikan dalam waktu dekat.""Terkait dengan gaji SPPI, ini yang jadi saya harus jelaskan, SPPI batch (Kelompok) I dan II itu statusnya sekarang sudah PPPK. Jadi, mereka tidak ada masalah dengan gaji dan bahkan mereka sudah menerima tunjangan kinerja, ujar Dadan.""SPPI batch III, tadinya kita rencanakan Computer Assisted Test (CAT)-nya bulan ini, sehingga sebetulnya pagu kami itu ada di pagu PPPK, di kode anggaran yang berbeda, katanya lagi.Namun, menurut dia, karena masih ada yang harus diselesaikan, maka untuk sementara SPPI Kelompok III termasuk ahli akuntan dan ahli gizi, masih harus digaji dengan sistem konsultan perorangan.""Jadi kami secara administrasi harus menggeser anggaran yang biasanya kami kerjakan tiap tanggal 6,"" ujarnya.Baca juga:Bos BGN Sebut Penerima MBG Capai 41,6 Juta Orang, Ada 11.640 Orang Alami KeracunanPastikan Tak TerulangLebih lanjut, Dadan menjelaskan bahwa keterlambatan pembayaran gaji yang terjadi pada SPPI Kelompok III bukan selama dua bulan seperti yang dilontarkan oleh jajaran anggota legislator, melainkan hanya enam hari.Kendati demikian, BGN memastikan pembayaran gaji untuk bulan-bulan berikutnya akan berjalan normal hingga akhir Desember 2025.""Untuk SPPI batch III hanya terlambat enam hari, yang ahli gizi dan akuntan. Tapi kami sekalian menyelesaikan untuk pekan ini. Kami sudah menggeser anggaran untuk tuntas sampai Desember, kata Dadan.""Jadi, bulan depan sudah tidak akan ada keterlambatan lagi. Mudah-mudahan tahun depan mereka sudah PPPK sehingga setiap tanggal 1 gaji mereka sudah rutin seperti ASN, ujarnya lagi.Selain itu seluruh tenaga SPPI Kelompok III, termasuk ahli gizi dan ahli akuntan, dijanjikan akan diangkat menjadi PPPK. Dengan status tersebut, mereka nantinya akan menerima tunjangan kinerja sebagaimana ASN lainnya.""Mereka (SPPI) batch III akan menjadi PPPK dan itu mereka akan menerima tunjangan kinerja,"" kata Dadan.Baca juga:BGN Janjikan Gaji Petugas MBG yang Telat Dibayar Cair Pekan IniDalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana memastikan pembayaran haji untuk petugas Makan Bergizi Gratis (MBG) termasuk Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) kelompok III, termasuk tenaga ahli gizi, dan ahli akuntan ditransfer paling lambat pekan ini. ""Ini ada keterlambatan, tapi insya Allah paling lambat hari Minggu seluruh uang itu sudah akan masuk di rekening,"" kata KepalaBGNDadan Hindayana dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (13/11/2025), dikutip dariAntaranews. Sebelumnya, saat rapat dengar pendapat dengan Komisi IX DPR RI, Dadan mengakui bahwa memang ada keterlambatan pembayaran gaji petugasMBG. Dalam rapat yang digelar pada Rabu, 12 November 2025, Dadan menjelaskan bahwa keterlambatan pembayaran itu terjadi karena ada penyesuaian administrasi dan pergeseran anggaran dari pos belanja Pegawai Pemerintah dalam Perjanjian Kerja (PPPK) ke pos pembayaran konsultan perorangan. Baca juga:BGN Ungkap Juknis Baru, SPPG Maksimal Layani 2.500 Penerima Manfaat MBG Namun, saat itu, Dadan memastikan seluruh proses tersebut sudah dalam tahap akhir dan akan diselesaikan dalam waktu dekat. ""Terkait dengan gaji SPPI, ini yang jadi saya harus jelaskan, SPPI batch (Kelompok) I dan II itu statusnya sekarang sudah PPPK. Jadi, mereka tidak ada masalah dengan gaji dan bahkan mereka sudah menerima tunjangan kinerja, ujar Dadan. ""SPPI batch III, tadinya kita rencanakan Computer Assisted Test (CAT)-nya bulan ini, sehingga sebetulnya pagu kami itu ada di pagu PPPK, di kode anggaran yang berbeda, katanya lagi. Namun, menurut dia, karena masih ada yang harus diselesaikan, maka untuk sementara SPPI Kelompok III termasuk ahli akuntan dan ahli gizi, masih harus digaji dengan sistem konsultan perorangan. ""Jadi kami secara administrasi harus menggeser anggaran yang biasanya kami kerjakan tiap tanggal 6,"" ujarnya. Baca juga:Bos BGN Sebut Penerima MBG Capai 41,6 Juta Orang, Ada 11.640 Orang Alami Keracunan Lebih lanjut, Dadan menjelaskan bahwa keterlambatan pembayaran gaji yang terjadi pada SPPI Kelompok III bukan selama dua bulan seperti yang dilontarkan oleh jajaran anggota legislator, melainkan hanya enam hari. Kendati demikian, BGN memastikan pembayaran gaji untuk bulan-bulan berikutnya akan berjalan normal hingga akhir Desember 2025. ""Untuk SPPI batch III hanya terlambat enam hari, yang ahli gizi dan akuntan. Tapi kami sekalian menyelesaikan untuk pekan ini. Kami sudah menggeser anggaran untuk tuntas sampai Desember, kata Dadan. ""Jadi, bulan depan sudah tidak akan ada keterlambatan lagi. Mudah-mudahan tahun depan mereka sudah PPPK sehingga setiap tanggal 1 gaji mereka sudah rutin seperti ASN, ujarnya lagi. Selain itu seluruh tenaga SPPI Kelompok III, termasuk ahli gizi dan ahli akuntan, dijanjikan akan diangkat menjadi PPPK. Dengan status tersebut, mereka nantinya akan menerima tunjangan kinerja sebagaimana ASN lainnya. ""Mereka (SPPI) batch III akan menjadi PPPK dan itu mereka akan menerima tunjangan kinerja,"" kata Dadan. Baca juga:BGN Janjikan Gaji Petugas MBG yang Telat Dibayar Cair Pekan Ini",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/0NkIUlTG5YDUjYnsBVDToxoeYys=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/12/69144809514eb.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/11/13/15125431/soal-gaji-petugas-mbg-bos-bgn-paling-lambat-hari-minggu-sudah-masuk-di,d672c450fff1936440288dd37bed2cd7e4488854712a0b1f54938ef19db84e25,2025-11-13 20:33:03.949 1337,pikiranrakyat,mbg,2025-06-23 11:39:35,"MBG Serap 72 Ribu Lebih Tenaga Kerja, Stafsus BGN Janjikan 1,5 Juta Lapangan Kerja","PIKIRAN RAKYAT Program Makan Bergizi (MBG) yang dijalankan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) diklaim telah menciptakan dampak besar dalam penyerapan tenaga kerja di berbagai wilayah Indonesia. Hingga 22 Juni 2025, tercatat sebanyak 72.521 tenaga kerja telah terserap melalui pengoperasian 1.837 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar hampir di seluruh provinsi. ""Hingga per 22 Juni, per hari ini telah beroperasional 1.837 SPPG hampir di seluruh provinsi yang ada di Indonesia,"" ujar Staf Khusus Kepala BGN Bidang Komunikasi, Redy Hendra Gunawan di Jakarta, Minggu, 22 Juni 2025. Redy menyebut, tenaga kerja tersebut terdiri dari beragam peran. Di antaranya adalah 1.837 kepala SPPG, 1.499 ahli gizi, 1.481 akuntan, 1.642 kepala lapangan, serta 1.525 juru masak dan 11.884 chef. Selain itu, BGN juga mencatat keterlibatan 10.120 tenaga persiapan, 16.027 tenaga pemorsian, 5.660 pengemudi, 17.083 petugas pencuci wadah makan, 2.390 petugas kebersihan, dan 1.375 petugas keamanan. ""Jadi, sampai hari ini, 22 Juni, BGN telah menyerap tenaga kerja dengan total 72.521 orang,"" ucap Redy. Baca Juga:Menu Makan Bergizi Gratis Diganti Bahan Mentah dan Camilan, Begini Kata BGN Soal MBG Baca Juga:Anggota DPR RI Beri Catatan Program MBG, Harusnya Prioritas di Daerah 3T Ke depan, BGN menargetkan peningkatan jumlah SPPG secara signifikan, yaitu menjadi 7.000 unit pada Agustus dan mencapai 32.000 unit hingga November 2025. Jika target ini tercapai, Redy memperkirakan program MBG akan membuka peluang kerja hingga 1,5 juta orang. ""Program MBG ini merupakan wujud komitmen kuat dari pemerintah, dari Presiden Prabowo terhadap peningkatan sumber daya manusia dalam upaya membuat generasi sehat,"" katanya. Menurut Redy, pembangunan SPPG terus dipercepat agar penyebarannya merata di seluruh Indonesia. Program MBG menyasar berbagai kalangan, termasuk peserta didik di jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, hingga sekolah keagamaan. Selain itu, sasaran lainnya adalah ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Pelaksanaan program ini, lanjut Redy, merupakan bentuk dukungan nyata pemerintah dalam memastikan pemenuhan gizi bagi kelompok-kelompok rentan sekaligus menciptakan lapangan kerja dalam skala besar. *** Berita PilihanWapres Gibran Kunjungi Indramayu untuk Pantau Harga, Cek Program CKG, MBG dan Tinjau Relokasi Kampung NelayanKeracunan dalam Program MBG Berulang, Pakar Keamanan Pangan Bilang Kuncinya di Sanitasi dan Pengendalian SuhuAnggota Banggar DPR RI Dorong MBG Jadi Daya Ungkit Perekonomian Nasional1.000 Dapur MBG di Pesantren Diluncurkan, Cak Imin: Bermanfaat untuk Tiga Juta SantriLet s Ride the Wave: Mendorong Pangan Lokal Lewat Program MBG Berita PilihanWapres Gibran Kunjungi Indramayu untuk Pantau Harga, Cek Program CKG, MBG dan Tinjau Relokasi Kampung NelayanKeracunan dalam Program MBG Berulang, Pakar Keamanan Pangan Bilang Kuncinya di Sanitasi dan Pengendalian SuhuAnggota Banggar DPR RI Dorong MBG Jadi Daya Ungkit Perekonomian Nasional1.000 Dapur MBG di Pesantren Diluncurkan, Cak Imin: Bermanfaat untuk Tiga Juta SantriLet s Ride the Wave: Mendorong Pangan Lokal Lewat Program MBG Berita Pilihan Wapres Gibran Kunjungi Indramayu untuk Pantau Harga, Cek Program CKG, MBG dan Tinjau Relokasi Kampung NelayanKeracunan dalam Program MBG Berulang, Pakar Keamanan Pangan Bilang Kuncinya di Sanitasi dan Pengendalian SuhuAnggota Banggar DPR RI Dorong MBG Jadi Daya Ungkit Perekonomian Nasional1.000 Dapur MBG di Pesantren Diluncurkan, Cak Imin: Bermanfaat untuk Tiga Juta SantriLet s Ride the Wave: Mendorong Pangan Lokal Lewat Program MBG Wapres Gibran Kunjungi Indramayu untuk Pantau Harga, Cek Program CKG, MBG dan Tinjau Relokasi Kampung Nelayan Wapres Gibran Kunjungi Indramayu untuk Pantau Harga, Cek Program CKG, MBG dan Tinjau Relokasi Kampung Nelayan Wapres Gibran Kunjungi Indramayu untuk Pantau Harga, Cek Program CKG, MBG dan Tinjau Relokasi Kampung Nelayan Wapres Gibran Kunjungi Indramayu untuk Pantau Harga, Cek Program CKG, MBG dan Tinjau Relokasi Kampung Nelayan Keracunan dalam Program MBG Berulang, Pakar Keamanan Pangan Bilang Kuncinya di Sanitasi dan Pengendalian Suhu Keracunan dalam Program MBG Berulang, Pakar Keamanan Pangan Bilang Kuncinya di Sanitasi dan Pengendalian Suhu Keracunan dalam Program MBG Berulang, Pakar Keamanan Pangan Bilang Kuncinya di Sanitasi dan Pengendalian Suhu Keracunan dalam Program MBG Berulang, Pakar Keamanan Pangan Bilang Kuncinya di Sanitasi dan Pengendalian Suhu Anggota Banggar DPR RI Dorong MBG Jadi Daya Ungkit Perekonomian Nasional Anggota Banggar DPR RI Dorong MBG Jadi Daya Ungkit Perekonomian Nasional Anggota Banggar DPR RI Dorong MBG Jadi Daya Ungkit Perekonomian Nasional Anggota Banggar DPR RI Dorong MBG Jadi Daya Ungkit Perekonomian Nasional 1.000 Dapur MBG di Pesantren Diluncurkan, Cak Imin: Bermanfaat untuk Tiga Juta Santri 1.000 Dapur MBG di Pesantren Diluncurkan, Cak Imin: Bermanfaat untuk Tiga Juta Santri 1.000 Dapur MBG di Pesantren Diluncurkan, Cak Imin: Bermanfaat untuk Tiga Juta Santri 1.000 Dapur MBG di Pesantren Diluncurkan, Cak Imin: Bermanfaat untuk Tiga Juta Santri Let s Ride the Wave: Mendorong Pangan Lokal Lewat Program MBG Let s Ride the Wave: Mendorong Pangan Lokal Lewat Program MBG Let s Ride the Wave: Mendorong Pangan Lokal Lewat Program MBG Let s Ride the Wave: Mendorong Pangan Lokal Lewat Program MBG",Siti Aisah Nurhalida Musthafa,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/19/2662643645.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019439498/mbg-serap-72-ribu-lebih-tenaga-kerja-stafsus-bgn-janjikan-15-juta-lapangan-kerja?page=all,9dfdf0656b65e2b88eb7e923348d9eef91bcbd77bcd486a58a39b61a4b275ac6,2025-11-13 20:33:04.367 1338,kompas,mbg,2025-11-12 12:57:20,TNI AD Ungkap Alasan Kelola Peternakan Ayam dan Lahan Pangan untuk MBG,"JAKARTA, KOMPAS.com- Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) menjelaskan penugasan pengelolaan peternakan ayam atau lahan pangan untuk mendukung program makan bergizi gratis (MBG) besutan Presiden Prabowo Subianto.Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Kolonel (Inf) Donny Pramono mengatakan, penugasan tersebut masih bersifat umum. Terkait pemberitaan mengenai rencana pelibatanTNI Angkatan Daratdalam pengelolaanpeternakan ayamatau lahan pangan untuk mendukung program makan bergizi (MBG), hingga saat ini sifatnya masih sebagai konsep umum yang akan terus dikaji bersama instansi terkait, kata Donny, saat dikonfirmasi, Rabu (12/11/2025).Baca juga:Prabowo Guyoni PM Australia: Intelijenmu Sangat Bagus, Tahu Saya Suka BagpipeDonny mengatakan, apabila sudah ada arahan atau kebijakan resmi dari pimpinan TNI AD, pihaknya akan menyampaikannya secara terbuka kepada publik.Sejak awal, kata Donny, TNI AD berkomitmen untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam menyukseskan program MBG sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya. Prinsipnya, setiap bentuk dukungan dari TNI AD akan selalu diarahkan untuk membantu pemerintah memperlancar pelaksanaan program demi kesejahteraan masyarakat, termasuk dalam menjaga ketahanan dan stabilitas pangan di wilayah, ujar dia.Dalam konteks pembinaan teritorial, TNI AD telah mengembangkan satuan-satuan di tingkat Komando Distrik Militer (Kodim) dengan menambah Kompi Produksi yang memiliki kemampuan di bidang pertanian, perikanan, peternakan, konstruksi, dan kesehatan.Baca juga:Prabowo Temui PM Albanese Usai Tiba di Australia, Langsung Pertemuan TertutupBatalyon Teritorial Pembangunan (YTP) yang saat ini tengah dikembangkan juga diarahkan memiliki peran serupa, yakni membantu pemerintah daerah dalam mendukung kemandirian pangan dan pembangunan wilayah. Pelibatan TNI AD dalam program-program pemerintah selalu berlandaskan pada tugas Operasi Militer Selain Perang (OMSP), yakni membantu pemerintah dalam mengatasi berbagai persoalan bangsa, termasuk upaya mencapai kedaulatan pangan sebagai bagian dari ketahanan nasional, ujar dia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) menjelaskan penugasan pengelolaan peternakan ayam atau lahan pangan untuk mendukung program makan bergizi gratis (MBG) besutan Presiden Prabowo Subianto. Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Kolonel (Inf) Donny Pramono mengatakan, penugasan tersebut masih bersifat umum. Terkait pemberitaan mengenai rencana pelibatanTNI Angkatan Daratdalam pengelolaanpeternakan ayamatau lahan pangan untuk mendukung program makan bergizi (MBG), hingga saat ini sifatnya masih sebagai konsep umum yang akan terus dikaji bersama instansi terkait, kata Donny, saat dikonfirmasi, Rabu (12/11/2025). Baca juga:Prabowo Guyoni PM Australia: Intelijenmu Sangat Bagus, Tahu Saya Suka Bagpipe Donny mengatakan, apabila sudah ada arahan atau kebijakan resmi dari pimpinan TNI AD, pihaknya akan menyampaikannya secara terbuka kepada publik. Sejak awal, kata Donny, TNI AD berkomitmen untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam menyukseskan program MBG sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya. Prinsipnya, setiap bentuk dukungan dari TNI AD akan selalu diarahkan untuk membantu pemerintah memperlancar pelaksanaan program demi kesejahteraan masyarakat, termasuk dalam menjaga ketahanan dan stabilitas pangan di wilayah, ujar dia. Dalam konteks pembinaan teritorial, TNI AD telah mengembangkan satuan-satuan di tingkat Komando Distrik Militer (Kodim) dengan menambah Kompi Produksi yang memiliki kemampuan di bidang pertanian, perikanan, peternakan, konstruksi, dan kesehatan. Baca juga:Prabowo Temui PM Albanese Usai Tiba di Australia, Langsung Pertemuan Tertutup Batalyon Teritorial Pembangunan (YTP) yang saat ini tengah dikembangkan juga diarahkan memiliki peran serupa, yakni membantu pemerintah daerah dalam mendukung kemandirian pangan dan pembangunan wilayah. Pelibatan TNI AD dalam program-program pemerintah selalu berlandaskan pada tugas Operasi Militer Selain Perang (OMSP), yakni membantu pemerintah dalam mengatasi berbagai persoalan bangsa, termasuk upaya mencapai kedaulatan pangan sebagai bagian dari ketahanan nasional, ujar dia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/in9S3T6WZntpUXztwd-9iKSCn1g=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/31/6904819911eb6.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/11/12/12572031/tni-ad-ungkap-alasan-kelola-peternakan-ayam-dan-lahan-pangan-untuk-mbg,470dc8e17f02dc0821053fb18254b7baf011847f4bd62dcee8ff5c1385c1cd2d,2025-11-13 20:33:14.262 1339,kompas,mbg,2025-11-07 14:30:56,"Perwira Siswa Akpol Bikin Layanan Pengaduan MBG, Sudah Ada 100 Siswa Sampaikan Keluhan","KENDAL, KOMPAS.com Maraknya keluhan siswa penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) mendorong Ipda John Anderson Batara Aryasena, Perwira Siswa (Pasis) Akpol, menciptakan layanan pengaduan bernama BhabinCare .Baru diluncurkan beberapa hari, sudah ada 100 siswa yang menyampaikan keluhan secara anonim terkait kualitasMBGyang mereka terima.Inovasi yang menjadi bagian dari penelitian tugas akhir Sarjana Terapan Ilmu Kepolisian tersebut mendapat dukungan dan langsung di-launching oleh KapolresKendal. Sistem laporannya sangat mudah dan alurnya jelas. Dari mulai dilaunching, Selasa 4 November kemarin, hingga kini sudah dari lebih dari 100 siswa yang melaporkan keluhannya, ungkap John, Jumat (7/11/2025).Baca juga:Gibran Kunjungi SMP Negeri 9 Salatiga, Gubernur Jateng : Memastikan MBG Tepat SasaranCara Kerja BhabinCareBhabinCare memiliki grup besar dan tautan khusus yang memuat laporan siswa secara real time. Siswa dapat melaporkan keluhannya secara anonim sehingga rahasia terjaga.Sistem ini terintegrasi antara Korwil BGN, SPPG, penerima manfaat, Bhabinkamtibmas, dan Kasat Binmas Polres.Firman, siswa kelas X SMAN 1 Kendal, mengaku terbantu karena siswa bisa menyampaikan keluhan dengan aman. Siswa tidak akan takut karena dijaga identitasnya, tetapi laporan siswa diketahui oleh semua yang masuk group BhabinCare. Jadi langsung ditindak lanjuti, terangnya.Baca juga:Kapolri Cek Proses Masak MBG hingga ke Sampai Tangan Siswa di KaranganyarJohn menegaskan, pengawasan akan terus dilakukan setelah laporan masuk. Yang ngecek ke sekolah, adalah Bhabin yang bertugas di wilayah tersebut, ujarnya.Dapat Apresiasi Kapolres KendalKapolres Kendal AKBP Hendry Susanto Sianipar mengapresiasi inovasi tersebut. Ia menilai BhabinCare memperkuat kehadiran Polri dalam mendampingi pelaksanaan MBG.Kami ingin memastikan setiap pelajar menerima manfaat program MBG secara layak, tanpa kendala, dan dengan pengawasan yang transparan, ungkap Hendry.Ketua Satgas MBG Kabupaten Kendal, yang juga Pj Sekda Kendal, Agus Dwi Lestari, menyebut BhabinCare penting untuk menampung keluhan agar kejadian tidak diinginkan dapat dicegah. Saya berharap semua dapat berkoordinasi dengan Satgas MBG yang telah dibentuk, untuk suksesnya Program MBG di Kabupaten Kendal, harapnya.Baca juga:SPPG Giyanti Temanggung Kembali Diizinkan Beroperasi usai 414 Siswa Keracunan MBGKorwil SPPG SPPI Kendal, M. Faris Maulana, juga menyambut baik kehadiran BhabinCare. Misalnya ada menu yang tidak sesuai, ompreng bau atau makanan terlambat datang, sistem BhabinCare langsung menghubungkan kami dengan dapur MBG untuk segera diperbaiki, jelasnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KENDAL, KOMPAS.com Maraknya keluhan siswa penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) mendorong Ipda John Anderson Batara Aryasena, Perwira Siswa (Pasis) Akpol, menciptakan layanan pengaduan bernama BhabinCare . Baru diluncurkan beberapa hari, sudah ada 100 siswa yang menyampaikan keluhan secara anonim terkait kualitasMBGyang mereka terima. Inovasi yang menjadi bagian dari penelitian tugas akhir Sarjana Terapan Ilmu Kepolisian tersebut mendapat dukungan dan langsung di-launching oleh KapolresKendal. Sistem laporannya sangat mudah dan alurnya jelas. Dari mulai dilaunching, Selasa 4 November kemarin, hingga kini sudah dari lebih dari 100 siswa yang melaporkan keluhannya, ungkap John, Jumat (7/11/2025). Baca juga:Gibran Kunjungi SMP Negeri 9 Salatiga, Gubernur Jateng : Memastikan MBG Tepat Sasaran BhabinCare memiliki grup besar dan tautan khusus yang memuat laporan siswa secara real time. Siswa dapat melaporkan keluhannya secara anonim sehingga rahasia terjaga. Sistem ini terintegrasi antara Korwil BGN, SPPG, penerima manfaat, Bhabinkamtibmas, dan Kasat Binmas Polres. Firman, siswa kelas X SMAN 1 Kendal, mengaku terbantu karena siswa bisa menyampaikan keluhan dengan aman. Siswa tidak akan takut karena dijaga identitasnya, tetapi laporan siswa diketahui oleh semua yang masuk group BhabinCare. Jadi langsung ditindak lanjuti, terangnya. Baca juga:Kapolri Cek Proses Masak MBG hingga ke Sampai Tangan Siswa di Karanganyar John menegaskan, pengawasan akan terus dilakukan setelah laporan masuk. Yang ngecek ke sekolah, adalah Bhabin yang bertugas di wilayah tersebut, ujarnya. Kapolres Kendal AKBP Hendry Susanto Sianipar mengapresiasi inovasi tersebut. Ia menilai BhabinCare memperkuat kehadiran Polri dalam mendampingi pelaksanaan MBG. Kami ingin memastikan setiap pelajar menerima manfaat program MBG secara layak, tanpa kendala, dan dengan pengawasan yang transparan, ungkap Hendry. Ketua Satgas MBG Kabupaten Kendal, yang juga Pj Sekda Kendal, Agus Dwi Lestari, menyebut BhabinCare penting untuk menampung keluhan agar kejadian tidak diinginkan dapat dicegah. Saya berharap semua dapat berkoordinasi dengan Satgas MBG yang telah dibentuk, untuk suksesnya Program MBG di Kabupaten Kendal, harapnya. Baca juga:SPPG Giyanti Temanggung Kembali Diizinkan Beroperasi usai 414 Siswa Keracunan MBG Korwil SPPG SPPI Kendal, M. Faris Maulana, juga menyambut baik kehadiran BhabinCare. Misalnya ada menu yang tidak sesuai, ompreng bau atau makanan terlambat datang, sistem BhabinCare langsung menghubungkan kami dengan dapur MBG untuk segera diperbaiki, jelasnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/2eYL3KAIwF1PvOGJA0GMAJ-lIOk=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/07/690d5b8e570f5.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/11/07/143056378/perwira-siswa-akpol-bikin-layanan-pengaduan-mbg-sudah-ada-100-siswa,5c4ded7c4cbdd7b6c884f01ac21c670147a59ccffd6e55454cad03839352927e,2025-11-13 20:34:29.075 1340,pikiranrakyat,mbg,2025-06-22 20:51:04,"Menu Makan Bergizi Gratis Diganti Bahan Mentah dan Camilan, Begini Kata BGN Soal MBG","PIKIRAN RAKYAT- Badan Gizi Nasional atau BGN merespons pengubahan menu makan bergizi gratis dengan bahan makanan mentah dan camilan untuk peserta didik di wilayah Tangerang Selatan. Staf Khusus Badan Gizi Nasional (BGN) Redy Hendra Gunawan mengatakan, perubahan menu MBG itu adalah inisiatif Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk siswa sekolah yang sudah memasuki masa liburan. ""Per hari ini para siswa penerima manfaat MBG sudah memasuki masa libur sekolah. BGN sendiri mencoba mendasainkan,"" kata Hendra dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu, 22 Juni 2025. Baca Juga:Prediksi Skor Man City vs Al-Ain 23 Juni 2025: Head to Head, Daftar Cedera, dan Susunan Pemain Sejauh ini, kata Hendra, memang belum ada kebijakan khusus terkait pemberian MBG selama masa liburan. Namun, pihaknya sudah sempat melakukan uji coba. ""BGN sudah melakukan uji coba, pada saat libur sekolah siswa/i tetap menerima MBG,"" ujarnya. Per hari ini, Minggu 22 Juni 2025, BGN mencatat 5.228.529 orang penerima manfaat. Baca Juga:Pemerintah Tambah Anggaran Makan Bergizi Gratis hingga Rp50 Triliun, Efisiensi Lagi? ""Total penerima manfaat MBG per hari ini, 22 Juni 2025 sudah menjangkau 5.208.939 penerima manfaat,"" kata Hendra. Program ini menyasar berbagai kategori peserta didik mulai tingkat PAUD, Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA), SLB hingga sekolah keagamaan. Program ini juga menyasar kelompok ibu hamil, ibu menyusui, dan balita usia 5 tahun ke bawah atau balita.*** Berita PilihanPrabowo Bangga pada Makan Bergizi Gratis: Uang yang Beredar di Desa Jadi Rp6 MiliarPola Makan Bergizi dapat Cegah Diabetes Selama KehamilanCek Fakta: Presiden Prabowo Dikabarkan Batalkan Program Makan Bergizi Gratis, Cek Faktanya di SiniPemerintah Tambah Anggaran Makan Bergizi Gratis hingga Rp50 Triliun, Efisiensi Lagi?Anggaran Makan Bergizi Gratis Capai Rp4,4 Triliun per Juni 2025, Ini Dampak Ekonomi dan Serapan Tenaga Kerja Berita PilihanPrabowo Bangga pada Makan Bergizi Gratis: Uang yang Beredar di Desa Jadi Rp6 MiliarPola Makan Bergizi dapat Cegah Diabetes Selama KehamilanCek Fakta: Presiden Prabowo Dikabarkan Batalkan Program Makan Bergizi Gratis, Cek Faktanya di SiniPemerintah Tambah Anggaran Makan Bergizi Gratis hingga Rp50 Triliun, Efisiensi Lagi?Anggaran Makan Bergizi Gratis Capai Rp4,4 Triliun per Juni 2025, Ini Dampak Ekonomi dan Serapan Tenaga Kerja Berita Pilihan Prabowo Bangga pada Makan Bergizi Gratis: Uang yang Beredar di Desa Jadi Rp6 MiliarPola Makan Bergizi dapat Cegah Diabetes Selama KehamilanCek Fakta: Presiden Prabowo Dikabarkan Batalkan Program Makan Bergizi Gratis, Cek Faktanya di SiniPemerintah Tambah Anggaran Makan Bergizi Gratis hingga Rp50 Triliun, Efisiensi Lagi?Anggaran Makan Bergizi Gratis Capai Rp4,4 Triliun per Juni 2025, Ini Dampak Ekonomi dan Serapan Tenaga Kerja Prabowo Bangga pada Makan Bergizi Gratis: Uang yang Beredar di Desa Jadi Rp6 Miliar Prabowo Bangga pada Makan Bergizi Gratis: Uang yang Beredar di Desa Jadi Rp6 Miliar Prabowo Bangga pada Makan Bergizi Gratis: Uang yang Beredar di Desa Jadi Rp6 Miliar Prabowo Bangga pada Makan Bergizi Gratis: Uang yang Beredar di Desa Jadi Rp6 Miliar Pola Makan Bergizi dapat Cegah Diabetes Selama Kehamilan Pola Makan Bergizi dapat Cegah Diabetes Selama Kehamilan Pola Makan Bergizi dapat Cegah Diabetes Selama Kehamilan Pola Makan Bergizi dapat Cegah Diabetes Selama Kehamilan Cek Fakta: Presiden Prabowo Dikabarkan Batalkan Program Makan Bergizi Gratis, Cek Faktanya di Sini Cek Fakta: Presiden Prabowo Dikabarkan Batalkan Program Makan Bergizi Gratis, Cek Faktanya di Sini Cek Fakta: Presiden Prabowo Dikabarkan Batalkan Program Makan Bergizi Gratis, Cek Faktanya di Sini Cek Fakta: Presiden Prabowo Dikabarkan Batalkan Program Makan Bergizi Gratis, Cek Faktanya di Sini Pemerintah Tambah Anggaran Makan Bergizi Gratis hingga Rp50 Triliun, Efisiensi Lagi? Pemerintah Tambah Anggaran Makan Bergizi Gratis hingga Rp50 Triliun, Efisiensi Lagi? Pemerintah Tambah Anggaran Makan Bergizi Gratis hingga Rp50 Triliun, Efisiensi Lagi? Pemerintah Tambah Anggaran Makan Bergizi Gratis hingga Rp50 Triliun, Efisiensi Lagi? Anggaran Makan Bergizi Gratis Capai Rp4,4 Triliun per Juni 2025, Ini Dampak Ekonomi dan Serapan Tenaga Kerja Anggaran Makan Bergizi Gratis Capai Rp4,4 Triliun per Juni 2025, Ini Dampak Ekonomi dan Serapan Tenaga Kerja Anggaran Makan Bergizi Gratis Capai Rp4,4 Triliun per Juni 2025, Ini Dampak Ekonomi dan Serapan Tenaga Kerja Anggaran Makan Bergizi Gratis Capai Rp4,4 Triliun per Juni 2025, Ini Dampak Ekonomi dan Serapan Tenaga Kerja",Filio Duan,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/15/3816243735.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019438046/menu-makan-bergizi-gratis-diganti-bahan-mentah-dan-camilan-begini-kata-bgn-soal-mbg?page=all,dd1647efb5ca50af5fc897f76ecc72980f7ff377d91db9d33eb89862aae228d1,2025-11-13 20:33:15.415 1341,kompas,mbg,2025-11-11 13:49:05,"Harga Pangan di Balikpapan Mahal, Sekda Anggap MBG Rp 12.000 per Porsi Tak Realistis","BALIKPAPAN, KOMPAS.com Pemerintah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, menilai harga satuan program Makanan Bergizi (MBG) sebesar Rp 12.000 per porsi tidak realistis untuk kondisi daerah.Tingginya biaya logistik dan ketergantungan pada pasokan pangan dari luar daerah menjadi penyebab utama.Sekretaris Daerah KotaBalikpapan, Muhaimin, mengatakan, rantai pasok pangan di Balikpapan masih sangat bergantung pada wilayah lain.Banyak bahan makanan seperti telur, daging, dan sayuran yang harus didatangkan dari luar kota, sehingga memengaruhi biaya produksi dan harga bahan baku. Rantai pasok bahan pangan di Balikpapan ini memang cukup mahal. Banyak komoditas kita datangkan dari luar daerah, mulai dari telur, sayur, daging, sampai ayam. Kondisi ini tentu berdampak pada harga dan bisa menimbulkan gejolak di pasaran, ujar Muhaimin dalam forum diskusi evaluasi programMBGdi Balai Kota Balikpapan, Selasa (11/11/2025).Baca juga:Harga Pangan di DIY Melonjak karena MBG, Sri Sultan: Otomatis BerpengaruhTidak RealistisMenurut Muhaimin, biaya tinggi tersebut juga berpengaruh terhadap pelaksanaan program MBG.Penyedia makanan harus tetap memenuhi standar gizi dengan harga terjangkau, sementara biaya operasional terus meningkat. Kalau kebutuhan pangan meningkat tapi pasokan terbatas, otomatis harga ikut naik. Ini yang kami khawatirkan. Apalagi harga satuan MBG yang ditetapkan Rp 12.000 per porsi bisa jadi tidak realistis untuk daerah seperti Balikpapan, jelasnya.Ia menuturkan, keterbatasan bahan baku juga kerap membuat penyedia kesulitan menjaga kualitas makanan.Baca juga:Warga Pekanbaru soal MBG Rp 10.000 Dapat Ayam dan Telur: Cuma Dapat Mi RebusDalam beberapa kasus, makanan bahkan bisa menurun mutunya akibat proses pengantaran yang terlalu lama. Masalah di lapangan ternyata tidak sesederhana yang dibayangkan. Banyak yang mengira makanan cukup dimasak lalu diantar ke sekolah, padahal dalam praktiknya tidak sesederhana itu. Di beberapa daerah lain, makanan justru menjadi basi karena proses pengantaran yang terlalu lama, kata Muhaimin.Usulan Penyesuaian HargaMuhaimin mengungkapkan, Satuan Tugas (Satgas) MBG Balikpapan telah mengusulkan kepada pemerintah pusat agar harga satuan MBG disesuaikan dengan karakteristik wilayah. Kami sudah sampaikan kepada pemerintah pusat agarharga MBGdisesuaikan dengan karakteristik wilayah. Kalau di Pulau Jawa mungkin cukup Rp 10.000 Rp 12.000, tapi di Balikpapan dengan kondisi logistik seperti ini tentu berbeda, ujarnya.Baca juga:Aceh Timur Warning Pengelola MBG, 1 Bulan ke Depan Wajib Kantongi Sertifikat Laik HigineIa berharap, pemerintah pusat dapat mempertimbangkan usulan tersebut agar pelaksanaan program MBG berjalan merata dan berkelanjutan. Program MBG ini memang masih banyak kekurangannya, tapi harus terus didorong. Dengan kerja sama dan komitmen semua pihak, pemenuhan gizi anak-anak sekolah di Balikpapan bisa tercapai lebih optimal, tutup Muhaimin.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BALIKPAPAN, KOMPAS.com Pemerintah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, menilai harga satuan program Makanan Bergizi (MBG) sebesar Rp 12.000 per porsi tidak realistis untuk kondisi daerah. Tingginya biaya logistik dan ketergantungan pada pasokan pangan dari luar daerah menjadi penyebab utama. Sekretaris Daerah KotaBalikpapan, Muhaimin, mengatakan, rantai pasok pangan di Balikpapan masih sangat bergantung pada wilayah lain. Banyak bahan makanan seperti telur, daging, dan sayuran yang harus didatangkan dari luar kota, sehingga memengaruhi biaya produksi dan harga bahan baku. Rantai pasok bahan pangan di Balikpapan ini memang cukup mahal. Banyak komoditas kita datangkan dari luar daerah, mulai dari telur, sayur, daging, sampai ayam. Kondisi ini tentu berdampak pada harga dan bisa menimbulkan gejolak di pasaran, ujar Muhaimin dalam forum diskusi evaluasi programMBGdi Balai Kota Balikpapan, Selasa (11/11/2025). Baca juga:Harga Pangan di DIY Melonjak karena MBG, Sri Sultan: Otomatis Berpengaruh Menurut Muhaimin, biaya tinggi tersebut juga berpengaruh terhadap pelaksanaan program MBG. Penyedia makanan harus tetap memenuhi standar gizi dengan harga terjangkau, sementara biaya operasional terus meningkat. Kalau kebutuhan pangan meningkat tapi pasokan terbatas, otomatis harga ikut naik. Ini yang kami khawatirkan. Apalagi harga satuan MBG yang ditetapkan Rp 12.000 per porsi bisa jadi tidak realistis untuk daerah seperti Balikpapan, jelasnya. Ia menuturkan, keterbatasan bahan baku juga kerap membuat penyedia kesulitan menjaga kualitas makanan. Baca juga:Warga Pekanbaru soal MBG Rp 10.000 Dapat Ayam dan Telur: Cuma Dapat Mi Rebus Dalam beberapa kasus, makanan bahkan bisa menurun mutunya akibat proses pengantaran yang terlalu lama. Masalah di lapangan ternyata tidak sesederhana yang dibayangkan. Banyak yang mengira makanan cukup dimasak lalu diantar ke sekolah, padahal dalam praktiknya tidak sesederhana itu. Di beberapa daerah lain, makanan justru menjadi basi karena proses pengantaran yang terlalu lama, kata Muhaimin. Muhaimin mengungkapkan, Satuan Tugas (Satgas) MBG Balikpapan telah mengusulkan kepada pemerintah pusat agar harga satuan MBG disesuaikan dengan karakteristik wilayah. Kami sudah sampaikan kepada pemerintah pusat agarharga MBGdisesuaikan dengan karakteristik wilayah. Kalau di Pulau Jawa mungkin cukup Rp 10.000 Rp 12.000, tapi di Balikpapan dengan kondisi logistik seperti ini tentu berbeda, ujarnya. Baca juga:Aceh Timur Warning Pengelola MBG, 1 Bulan ke Depan Wajib Kantongi Sertifikat Laik Higine Ia berharap, pemerintah pusat dapat mempertimbangkan usulan tersebut agar pelaksanaan program MBG berjalan merata dan berkelanjutan. Program MBG ini memang masih banyak kekurangannya, tapi harus terus didorong. Dengan kerja sama dan komitmen semua pihak, pemenuhan gizi anak-anak sekolah di Balikpapan bisa tercapai lebih optimal, tutup Muhaimin.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/C0XLNCUQgWshqPIRFKbtcJpopAw=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/11/6912d7fb4faf2.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/11/11/134905978/harga-pangan-di-balikpapan-mahal-sekda-anggap-mbg-rp-12000-per-porsi-tak,62e5256c8d5201564690d5119767c45e67aa52cce34a542766d3bc991baa6e32,2025-11-13 20:33:24.949 1343,kompas,mbg,2025-11-11 09:54:26,"Situs Eror Buat Pencairan Dana Telat, SPPG di Bangkalan Tak Produksi MBG","BANGKALAN, KOMPAS.com- Salah satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur tak beroperasi sejak Senin (10/11/2025) lalu. Hal itu diduga akibat situs mitra eror yang menyebabkan dana transfer dari Badan Gizi Nasional (BGN) mengalami kendala pencairan.Terhentinya produksi MBG tersebut juga terlampir dalam surat pemberitahuan yang dibuat oleh SPPG untuk 32 penerima.Dalam surat yang dibuat tanggal 9 November itu tertulis bahwa distribusi akan dihentikan sementara sejak tanggal 10 November sampai waktu yang tidak ditentukan.""Hal ini disebabkan oleh belum cairnya anggaran dari pemerintah kepada pihak SPPG Bangkalan Burneh,"" tulis SPPG tersebut.Baca juga:Ada Keracunan di Lembang, BGN Nyatakan Air dari 6 Dapur MBG Penuhi SyaratKepala Satuan Tugas (Satgas)Makan Bergizi Gratis(MBG) Kabupaten Bangkalan, Bambang Budi Mustika mengatakan kendala tersebut terjadi pada SPPG Burneh di bawah naungan Yayasan Laili Izzatul Faiqoh.""Sampai saat ini baru ada satu SPPG yang mengalami kendala tersebut,"" ujarnya, Selasa (11/11/2025).Dari laporan yang ia terima, kendala bermula saat pihak SPPG hendak mengajukan proposal menu ke situs mitra BGN.Namun, proposal yang harusnya masuk tanggal 29 Oktober itu mengalami kendala dan baru bisa terupload tanggal 3 November.""Jadi sistem MBG ini, tiap SPPG harus mengajukan menu ke BGN untuk 12 hari ke depan. Setelah proposal menu itu disetujui, dari BGN akan mentransfer uang, baru SPPG bisa memproduksi MBG. Jadi bukan sistem reimburse,"" ungkapnya.Baca juga:Lampung Catat Persentase Tertinggi Nasional dalam Operasional Dapur Gizi MBGAkibat kendala tersebut, SPPG belum menerima dana dari BGN dan masih menunggu verifikasi. Akibatnya, produksi MBG untuk 32 lembaga penerima tidak dapat dilakukan.""Makanya belum bisa produksi karena masih menunggu verifikasi,"" tuturnya.Diperkirakan, verifikasi dan proses pencairan dana tersebut membutuhkan waktu lebih dari sepekan.Sehingga, proses produksi MBG diperkirakan bisa kembali dilakukan pada akhir bulan November.""Menurut info yang kami terima, diperkirakan bisa produksi kembali minimal dua minggu lagi,"" jelasnya.Baca juga:Bukan karena Kualitas Air, Kadar Nitrit Jadi Penyebab Keracunan MBG di LembangSelain itu, kendala situs mitra BGN itu diduga tak hanya terjadi di Bangkalan.Namun juga beberapa wilayah lain mengalami kendala serupa.""Itu tidak hanya di Bangkalan. Beberapa wilayah ada juga. Namun untuk Bangkalan, sampai saat ini masih satu SPPG yang mengalami,"" pungkasnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BANGKALAN, KOMPAS.com- Salah satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur tak beroperasi sejak Senin (10/11/2025) lalu. Hal itu diduga akibat situs mitra eror yang menyebabkan dana transfer dari Badan Gizi Nasional (BGN) mengalami kendala pencairan. Terhentinya produksi MBG tersebut juga terlampir dalam surat pemberitahuan yang dibuat oleh SPPG untuk 32 penerima. Dalam surat yang dibuat tanggal 9 November itu tertulis bahwa distribusi akan dihentikan sementara sejak tanggal 10 November sampai waktu yang tidak ditentukan. ""Hal ini disebabkan oleh belum cairnya anggaran dari pemerintah kepada pihak SPPG Bangkalan Burneh,"" tulis SPPG tersebut. Baca juga:Ada Keracunan di Lembang, BGN Nyatakan Air dari 6 Dapur MBG Penuhi Syarat Kepala Satuan Tugas (Satgas)Makan Bergizi Gratis(MBG) Kabupaten Bangkalan, Bambang Budi Mustika mengatakan kendala tersebut terjadi pada SPPG Burneh di bawah naungan Yayasan Laili Izzatul Faiqoh. ""Sampai saat ini baru ada satu SPPG yang mengalami kendala tersebut,"" ujarnya, Selasa (11/11/2025). Dari laporan yang ia terima, kendala bermula saat pihak SPPG hendak mengajukan proposal menu ke situs mitra BGN. Namun, proposal yang harusnya masuk tanggal 29 Oktober itu mengalami kendala dan baru bisa terupload tanggal 3 November. ""Jadi sistem MBG ini, tiap SPPG harus mengajukan menu ke BGN untuk 12 hari ke depan. Setelah proposal menu itu disetujui, dari BGN akan mentransfer uang, baru SPPG bisa memproduksi MBG. Jadi bukan sistem reimburse,"" ungkapnya. Baca juga:Lampung Catat Persentase Tertinggi Nasional dalam Operasional Dapur Gizi MBG Akibat kendala tersebut, SPPG belum menerima dana dari BGN dan masih menunggu verifikasi. Akibatnya, produksi MBG untuk 32 lembaga penerima tidak dapat dilakukan. ""Makanya belum bisa produksi karena masih menunggu verifikasi,"" tuturnya. Diperkirakan, verifikasi dan proses pencairan dana tersebut membutuhkan waktu lebih dari sepekan. Sehingga, proses produksi MBG diperkirakan bisa kembali dilakukan pada akhir bulan November. ""Menurut info yang kami terima, diperkirakan bisa produksi kembali minimal dua minggu lagi,"" jelasnya. Baca juga:Bukan karena Kualitas Air, Kadar Nitrit Jadi Penyebab Keracunan MBG di Lembang Selain itu, kendala situs mitra BGN itu diduga tak hanya terjadi di Bangkalan. Namun juga beberapa wilayah lain mengalami kendala serupa. ""Itu tidak hanya di Bangkalan. Beberapa wilayah ada juga. Namun untuk Bangkalan, sampai saat ini masih satu SPPG yang mengalami,"" pungkasnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/Bl86IDmT4Abe3H6ammoMJSjBE84=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/11/6912a2da98491.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/11/11/095426678/situs-eror-buat-pencairan-dana-telat-sppg-di-bangkalan-tak-produksi-mbg,ea9b186b8ac066822320c7a236c85201f65404edf0882d27685476fcd473d443,2025-11-13 20:33:35.611 1344,pikiranrakyat,mbg,2025-06-17 17:14:34,Let’s Ride the Wave: Mendorong Pangan Lokal Lewat Program MBG,"Opini ini ditulis oleh Chitra Retna S., Direktur Article 33 Indonesia Lembaga Riset Kebijakan dan Ketua Ikatan Alumni Teknik Lingkungan ITB Let s ride the wave. Kalimat ini barangkali menggambarkan semangat dan peluang besar yang saat ini terbuka dalam sistem pangan kita, terutama dengan hadirnya Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan oleh Presiden Prabowo. Dengan alokasi anggaran yang fantastis, yakni Rp171 triliun pada tahun 2025, program ini menjadi gelombang besar yang sangat potensial untuk mengubah lanskap sistem pangan Indonesia khususnya di tingkat kota seperti Bandung. Tujuan utama MBG adalah memberikan akses makanan bergizi kepada kelompok rentan, terutama anak-anak usia sekolah. Dengan cakupan luas dan anggaran besar, program ini juga diarahkan untuk menurunkan angka stunting dan malnutrisi, serta mendukung pertumbuhan anak secara optimal. Namun, lebih dari itu, MBG bisa menjadi momentum strategis untuk membenahi dan memperkuat sistem pangan lokal, terutama di kota-kota besar seperti Bandung yang saat ini menghadapi berbagai tantangan dalam sistem pangannya. Baca Juga:Unik, Dapur MBG di Kota Bandung Libatkan Narapidana Bandung, yang dikenal sebagai kota kuliner, justru menyimpan berbagai paradoks dalam sistem pangannya. Setidaknya ada empat persoalan utama sistem pangan Bandung.Pertama,ketergantungan tinggi terhadap pasokan pangan dari luar daerah. Sebanyak 97% bahan pangan kota Bandung masih didatangkan dari kabupaten sekitar, bahkan dari provinsi lain. Ini menciptakan kerentanan dalam hal ketahanan pangan, terutama saat terjadi gangguan distribusi. Kedua,rantai pasok yang panjang. Pola distribusi pangan dari pemasok, pengepul, dan pedagang besar masuk ke pasar dengan rantai pasok yang panjang. Produk pertanian dari produsen lokal sering kali harus melewati banyak tangan sebelum sampai ke konsumen akhir. Panjangnya rantai pasok ini membuat inefisiensi kualitas bahan pangan, tingginya harga sampai ke konsumen, mengurangi margin keuntungan bagi petani, dan tingginya limbah pangan (Perdana, 2018). Ketiga,tingginya fluktuasi harga bahan pangan. Harga cabai, telur, dan sayuran bisa melonjak drastis dalam waktu singkat, menyebabkan ketidakstabilan yang menyulitkan konsumen, terutama kelompok masyarakat berpendapatan rendah. Keempat,tingginya limbah pangan. Sebagai kota wisata dan kuliner, 44,5% sampah Bandung adalah limbah makanan, baik dari rumah tangga maupun industri kuliner. Ini menunjukkan inefisiensi dalam pengelolaan konsumsi dan distribusi pangan. Baca Juga:Anggota Banggar DPR RI Dorong MBG Jadi Daya Ungkit Perekonomian Nasional Di tengah berbagai tantangan tersebut, MBG dapat menjadigame-changer. Untuk mendorong pangan lokal melalui program ini, setidaknya ada empat langkah strategis yang perlu dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandung. Pertama,mengintegrasikan MBG dengan sumber pangan lokal. Pemerintah kota bisa menjadikan petani lokal sebagai mitra penyedia bahan baku MBG. Misalnya dengan menetapkan kewajiban minimal penggunaan produk lokal dalam menu MBG, atau insentif bagi penyedia layanan makanan yang menggunakan bahan dari petani setempat. Ini akan menciptakan permintaan tetap (steady demand) bagi produk lokal, meningkatkan pendapatan petani, dan memperpendek rantai pasok. Program Buruan Sae pemerintah daerah dancommunity supported agriculturedapat dikembangkan untuk memenuhi economies of scale dan menjadi penyedia pangan lokal. Selain itu, pemerintah kota Bandung bisa mendorong contract farming, kontrak langsung antara dapur penyedia MBG dengan komunitas urban farming, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pengolah makanan, hingga startup logistik. Selain akan memperpendek rantai pasok pangan, pendekatan ini akan menciptakanmultiplier effectyang memperkuat ekonomi lokal secara lebih merata. Kedua,membangun Food Hub atau Distribution Centre (DC) yang menghubungkan komunitas produsen pangan lokal dalam rantai pasok pangan MBG. Dalam kerangka kelembagaan sistem penyangga, peran Distribution Center (DC) sangat penting dalam penyediaan, cadangan, distribusi pangan dan mengintegrasikan kota besar dengan wilayah penyangganya, dalam hal ini penyedia pangan lokal. Ketiga,memperkuat regulasi dan kebijakan pendukung. Terobosan di atas dapat dituangkan melalui pembuatan Peraturan Walikota (Perwal) Sistem Pangan Bandung sebagai implementasi Peraturan Daerah Kota Bandung No. 3 Tahun 2024 tentang pelayanan bidang pangan, pertanian, dan perikanan. Perwal ini bisa menjadi kerangka hukum untuk mengintegrasikan kebijakan pangan lokal dalam pelaksanaan MBG. Keempat,mengintegrasikan anak muda sebagai aktor penting sistem pangan. Berbagai terobosan di atas perlu melibatkan anak muda sebagai pilar utama, karena merekalah penopang evolusi dan revolusi sistem pangan di masa depan. Riding the waveberarti tidak sekadar menumpang momentum, tapi juga mengarahkan arah geraknya. Jika dikelola dengan serius, MBG bisa menjadi tonggak penting dalam membangun sistem pangan kota yang lebih berdaulat, berkelanjutan, dan inklusif. Bandung, dengan semangat inovatif dan komunitas warganya yang aktif, memiliki potensi besar untuk menjadi contoh sukses bagaimana program nasional bisa dijalankan dengan pendekatan lokal yang kontekstual. Lebih dari sekadar program penyediaan makan gratis, MBG bisa menjadi kendaraan untuk mendorong transformasi sistem pangan menuju keadilan sosial dan ketahanan ekologis.Let s ride the wave. Akan tetapi alih-alih hanya jadi penumpang, kita harus menjadi pengendali arah menuju sistem pangan lokal yang kuat dan berkeadilan. Bandung bisa menjadi pelopornya. Disclaimer: Kolom adalah komitmen Pikiran Rakyat memuat opini atas berbagai hal. Tulisan ini bukan produk jurnalistik, melainkan opini pribadi penulis.*** Berita PilihanBikin Ratusan Siswa Keracunan, Menu MBG di SMPN 35 Bandung Positif Bakteri dan JamurDukung Kebijakan Prabowo, Pemkot Berkomitmen Kontrol MBG di Kota BandungMenyoal Keracunan MBG di SMPN 35 Bandung, Pakar: Perbaiki Kelemahannya, Bukan MenghentikannyaWapres Gibran Kunjungi Indramayu untuk Pantau Harga, Cek Program CKG, MBG dan Tinjau Relokasi Kampung NelayanKeracunan dalam Program MBG Berulang, Pakar Keamanan Pangan Bilang Kuncinya di Sanitasi dan Pengendalian Suhu Berita PilihanBikin Ratusan Siswa Keracunan, Menu MBG di SMPN 35 Bandung Positif Bakteri dan JamurDukung Kebijakan Prabowo, Pemkot Berkomitmen Kontrol MBG di Kota BandungMenyoal Keracunan MBG di SMPN 35 Bandung, Pakar: Perbaiki Kelemahannya, Bukan MenghentikannyaWapres Gibran Kunjungi Indramayu untuk Pantau Harga, Cek Program CKG, MBG dan Tinjau Relokasi Kampung NelayanKeracunan dalam Program MBG Berulang, Pakar Keamanan Pangan Bilang Kuncinya di Sanitasi dan Pengendalian Suhu Berita Pilihan Bikin Ratusan Siswa Keracunan, Menu MBG di SMPN 35 Bandung Positif Bakteri dan JamurDukung Kebijakan Prabowo, Pemkot Berkomitmen Kontrol MBG di Kota BandungMenyoal Keracunan MBG di SMPN 35 Bandung, Pakar: Perbaiki Kelemahannya, Bukan MenghentikannyaWapres Gibran Kunjungi Indramayu untuk Pantau Harga, Cek Program CKG, MBG dan Tinjau Relokasi Kampung NelayanKeracunan dalam Program MBG Berulang, Pakar Keamanan Pangan Bilang Kuncinya di Sanitasi dan Pengendalian Suhu Bikin Ratusan Siswa Keracunan, Menu MBG di SMPN 35 Bandung Positif Bakteri dan Jamur Bikin Ratusan Siswa Keracunan, Menu MBG di SMPN 35 Bandung Positif Bakteri dan Jamur Bikin Ratusan Siswa Keracunan, Menu MBG di SMPN 35 Bandung Positif Bakteri dan Jamur Bikin Ratusan Siswa Keracunan, Menu MBG di SMPN 35 Bandung Positif Bakteri dan Jamur Dukung Kebijakan Prabowo, Pemkot Berkomitmen Kontrol MBG di Kota Bandung Dukung Kebijakan Prabowo, Pemkot Berkomitmen Kontrol MBG di Kota Bandung Dukung Kebijakan Prabowo, Pemkot Berkomitmen Kontrol MBG di Kota Bandung Dukung Kebijakan Prabowo, Pemkot Berkomitmen Kontrol MBG di Kota Bandung Menyoal Keracunan MBG di SMPN 35 Bandung, Pakar: Perbaiki Kelemahannya, Bukan Menghentikannya Menyoal Keracunan MBG di SMPN 35 Bandung, Pakar: Perbaiki Kelemahannya, Bukan Menghentikannya Menyoal Keracunan MBG di SMPN 35 Bandung, Pakar: Perbaiki Kelemahannya, Bukan Menghentikannya Menyoal Keracunan MBG di SMPN 35 Bandung, Pakar: Perbaiki Kelemahannya, Bukan Menghentikannya Wapres Gibran Kunjungi Indramayu untuk Pantau Harga, Cek Program CKG, MBG dan Tinjau Relokasi Kampung Nelayan Wapres Gibran Kunjungi Indramayu untuk Pantau Harga, Cek Program CKG, MBG dan Tinjau Relokasi Kampung Nelayan Wapres Gibran Kunjungi Indramayu untuk Pantau Harga, Cek Program CKG, MBG dan Tinjau Relokasi Kampung Nelayan Wapres Gibran Kunjungi Indramayu untuk Pantau Harga, Cek Program CKG, MBG dan Tinjau Relokasi Kampung Nelayan Keracunan dalam Program MBG Berulang, Pakar Keamanan Pangan Bilang Kuncinya di Sanitasi dan Pengendalian Suhu Keracunan dalam Program MBG Berulang, Pakar Keamanan Pangan Bilang Kuncinya di Sanitasi dan Pengendalian Suhu Keracunan dalam Program MBG Berulang, Pakar Keamanan Pangan Bilang Kuncinya di Sanitasi dan Pengendalian Suhu Keracunan dalam Program MBG Berulang, Pakar Keamanan Pangan Bilang Kuncinya di Sanitasi dan Pengendalian Suhu",Opini,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/19/2662643645.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/kolom/pr-019424749/lets-ride-the-wave-mendorong-pangan-lokal-lewat-program-mbg?page=all,21c3202e9f12cf713a2d174a76fb3f132bcea2a04dfbb44c8f017ddc2c7014e3,2025-11-13 20:33:36.784 1345,kompas,mbg,2025-11-10 20:56:59,"Ada Keracunan di Lembang, BGN Nyatakan Air dari 6 Dapur MBG Penuhi Syarat","JAKARTA, KOMPAS.com- Usai terjadi kasus keracunan di Lembang, Bandung Barat, Badan Gizi Nasional (BGN) menyampaikan bahwa enam dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) alias Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Bandung Barat telah memenuhi syarat kualitas air berdasarkan analisis yang dilakukan oleh Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) Kabupaten Bandung Barat.Meski begitu, Ketua Tim Investigasi IndependenBadan Gizi Nasional(BGN), Arie Karimah Muhammad, menuturkan bahwa memasak Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap menggunakan air galon.""BGN tetap mewajibkan seluruh SPPG untuk memasak hidangan MBG dengan air dari kemasan galon yang telah tersertifikasi,"" kata Arie dalam keterangan pers, dikutip Senin (10/11/2025).Baca juga:Kepala BGN: Masak MBG Harus Pakai Air GalonEnam SPPG di Bandung Barat tersebut adalah SPPG Cipongkor Cijambu, Cipongkor Neglasari, Cisarua Jambudipa, Cisarua Pasirlangu, Lembang Kayu Ambon, dan Lembang Cibodas 2.Hasil analisis fisik, kimia, dan mikrobiologi air yang digunakan di enam SPPG di Bandung Barat itu semuanya memenuhi syarat.""Jadi soalkualitas airbersih di enam SPPG itu sudahclear.Undebatable,"" kata Arie.Hasil penyelidikan sementara,keracunan MBGdi Lembag itu dikarenakan zat nitrit dalam menu sayuran hingga nasi.Baca juga:Bukan karena Kualitas Air, Kadar Nitrit Jadi Penyebab Keracunan MBG di LembangArie menuturkan bahwa kualitas air sering disebut-sebut sebagai penyebab terjadinya kasus insidenkeamanan panganpasca-konsumsi hidangan program MBG.Hal itu pula yang dicurigai ketika terjadi insiden keamanan pangan beruntun di Kabupaten Bandung Barat.Keracunan MBG di Bandung BaratDi Bandung Barat, terjadi kasus keracunan MBG. Tujuh SPPG diselidiki.""Di Bandung Barat, ada tujuhSatuan Pelayanan Pemenuhan Gizi(SPPG) yang ditengarai menjadi sumber kasus insiden keamanan pangan, setelah para siswa mengkonsumsi hidangan MBG selama bulan September dan Oktober,"" tutur dia.Baca juga:Soal Keracunan MBG Lembang, Nitrit Ditemukan di Pakcoy Tumis hingga NasiPuluhan hingga ratusan siswa terdampak dalam masing-masing kasus itu.Hidangan MBG berasal dari tiga SPPG, yakni SPPG Cipongkor Cijambu, SPPG Cipongkor Neglasari, dan SPPG Cihampelas.""Hasil investigasinya sudah dilaporkan pada tanggal 17 Oktober lalu, dengan penyebab tingginya cemarannitritpada melon dan lotek,"" ucapnya.Kasus insiden keamanan pangan selanjutnya melibatkan dua SPPG di Cisarua, yakni SPPG Cisarua Jambudipa pada 14 Oktober 2025, dan SPPG Cisarua Pasirlangu pada 15 Oktober 2025.""Dalam dua kasus ini, insiden tidak bisa dianalisis lebih lanjut karena tim investigasi independen tidak memperoleh data hasil uji laboratorium terhadap makanan yang disajikan,"" kata Arie.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Usai terjadi kasus keracunan di Lembang, Bandung Barat, Badan Gizi Nasional (BGN) menyampaikan bahwa enam dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) alias Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Bandung Barat telah memenuhi syarat kualitas air berdasarkan analisis yang dilakukan oleh Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) Kabupaten Bandung Barat. Meski begitu, Ketua Tim Investigasi IndependenBadan Gizi Nasional(BGN), Arie Karimah Muhammad, menuturkan bahwa memasak Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap menggunakan air galon. ""BGN tetap mewajibkan seluruh SPPG untuk memasak hidangan MBG dengan air dari kemasan galon yang telah tersertifikasi,"" kata Arie dalam keterangan pers, dikutip Senin (10/11/2025). Baca juga:Kepala BGN: Masak MBG Harus Pakai Air Galon Enam SPPG di Bandung Barat tersebut adalah SPPG Cipongkor Cijambu, Cipongkor Neglasari, Cisarua Jambudipa, Cisarua Pasirlangu, Lembang Kayu Ambon, dan Lembang Cibodas 2. Hasil analisis fisik, kimia, dan mikrobiologi air yang digunakan di enam SPPG di Bandung Barat itu semuanya memenuhi syarat. ""Jadi soalkualitas airbersih di enam SPPG itu sudahclear.Undebatable,"" kata Arie. Hasil penyelidikan sementara,keracunan MBGdi Lembag itu dikarenakan zat nitrit dalam menu sayuran hingga nasi. Baca juga:Bukan karena Kualitas Air, Kadar Nitrit Jadi Penyebab Keracunan MBG di Lembang Arie menuturkan bahwa kualitas air sering disebut-sebut sebagai penyebab terjadinya kasus insidenkeamanan panganpasca-konsumsi hidangan program MBG. Hal itu pula yang dicurigai ketika terjadi insiden keamanan pangan beruntun di Kabupaten Bandung Barat. Di Bandung Barat, terjadi kasus keracunan MBG. Tujuh SPPG diselidiki. ""Di Bandung Barat, ada tujuhSatuan Pelayanan Pemenuhan Gizi(SPPG) yang ditengarai menjadi sumber kasus insiden keamanan pangan, setelah para siswa mengkonsumsi hidangan MBG selama bulan September dan Oktober,"" tutur dia. Baca juga:Soal Keracunan MBG Lembang, Nitrit Ditemukan di Pakcoy Tumis hingga Nasi Puluhan hingga ratusan siswa terdampak dalam masing-masing kasus itu. Hidangan MBG berasal dari tiga SPPG, yakni SPPG Cipongkor Cijambu, SPPG Cipongkor Neglasari, dan SPPG Cihampelas. ""Hasil investigasinya sudah dilaporkan pada tanggal 17 Oktober lalu, dengan penyebab tingginya cemarannitritpada melon dan lotek,"" ucapnya. Kasus insiden keamanan pangan selanjutnya melibatkan dua SPPG di Cisarua, yakni SPPG Cisarua Jambudipa pada 14 Oktober 2025, dan SPPG Cisarua Pasirlangu pada 15 Oktober 2025. ""Dalam dua kasus ini, insiden tidak bisa dianalisis lebih lanjut karena tim investigasi independen tidak memperoleh data hasil uji laboratorium terhadap makanan yang disajikan,"" kata Arie.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/erZ_UIHX1qTGfwi1llRZ3P-MZMo=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/30/6902eff956751.jpeg",https://nasional.kompas.com/read/2025/11/10/20565951/ada-keracunan-di-lembang-bgn-nyatakan-air-dari-6-dapur-mbg-penuhi-syarat,6e2340991fbed558e6756a732629e0d7852547d869ef9e34d2feccdd91cc580d,2025-11-13 20:33:45.930 1346,pikiranrakyat,mbg,2025-05-26 19:06:13,"1.000 Dapur MBG di Pesantren Diluncurkan, Cak Imin: Bermanfaat untuk Tiga Juta Santri","PIKIRAN RAKYAT- Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Kemenko PM) meluncurkan 1.000 dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) pesantren, pada Senin 26 Mei 2025 di Pondok Pesantren Syaichona Muhammad Cholil, Kabupaten Bangkalan. Menko PM Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan MBG pesantren yang diluncurkan tersebut bisa melayani hingga 3 juta santri. Jika setiap dapur akan melayani 3.000 santri, maka 1.000 dapur MBG berbasis pesantren akan bisa melayani tiga juta santri. Hal tersebut ditegaskan Menko PM sebagai ekosistem pemberdayaan yang nyata bagi santri dan pesantren. ""Seribu dapur MBG ini manfaatnya luas sekali. Satu dapur akan melayani tiga ribu santri. Artinya seribu dapur MBG untuk tiga juta santri. Pesantren sudah sangat berpengalaman dalam mengelola produksi dan distribusi makanan, ini juga berarti menjadi wujud nyata keterlibatan pesantren dalam keberhasilan MBG,"" kata Cak Imin dalam keterangannya, Senin, 26 Mei 2025. Dia mengatakan bahwa seluruh Dapur MBG di Pesantren telah sesuai dengan standar Badan Gizi Nasional (BGN) dari sisi kualitas bangunan maupun kualitas makanan, sehingga bisa memastikan seluruh santri mendapatkan makanan yang benar-benar bergizi. Peluncuran program ini dihadiri oleh lebih dari 2.500 peserta yang terdiri dari santri, pimpinan pondok pesantren, pemerintah daerah, dan perwakilan kementerian/lembaga. Jawa Timur dipilih sebagai lokasi pertama mengingat posisinya sebagai provinsi dengan basis pesantren terbesar di Indonesia. Pesantren sudah secara mandiri memberdayakan masyarakat melalui pendidikan yang terbuka pada semua kalangan. Hari ini, negara turut hadir bersama pesantren untuk meningkatkan kualitas pemberdayaan kepada masyarakat,"" kata dia. ""Di dapur MBG pesantren ini bukan hanya nasi yang dimasak, tetapi kita juga sedang memasak masa depan santri-santri Indonesia menjadi sehat dan produktif. Dengan dapur MBG ini, maka pesantren bisa menjadi pusat pemberdayaan yang berdikari, katanya. Program MBG menjadi salah satu Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) dari Presiden Prabowo yang menargetkan 82,9 juta penerima manfaat, termasuk santri. Dalam skema ini, dapur MBG berbasis pesantren menjadi elemen penting untuk memastikan distribusi pangan bergizi dan keterlibatan komunitas lokal dalam rantai pasok makanan sehat. Melalui kolaborasi dengan Pusat Investasi Pemerintah Kemenkeu dan Badan Gizi Nasional (BGN), program ini tidak hanya menyasar pemenuhan gizi, tetapi juga membuka ruang pemberdayaan ekonomi melalui partisipasi langsung pesantren dalam ekosistem pangan nasional. Pesantren bukan hanya mencetak ulama dan pemimpin umat, tapi juga agen transformasi sosial dan ekonomi. Kita sedang menyaksikan peran strategis pesantren dalam pembangunan manusia Indonesia, katanya.*** Berita PilihanBGN Merapat ke DPR, Bahas Evaluasi Program MBGKepala BGN: 3 Juta Jiwa Sudah Terima Program MBGDaftar 10 Kasus Keracunan MBG, Prabowo Remehkan 1.044 Siswa yang Jadi Korban?Pertemuan Prabowo dan Bill Gates Bahas Isu Strategis, Singgung Bantuan MBGMenguntungkan, Puyuh Dorong Ketahanan Pangan dan Jadi Alternatif Program MBG Berita PilihanBGN Merapat ke DPR, Bahas Evaluasi Program MBGKepala BGN: 3 Juta Jiwa Sudah Terima Program MBGDaftar 10 Kasus Keracunan MBG, Prabowo Remehkan 1.044 Siswa yang Jadi Korban?Pertemuan Prabowo dan Bill Gates Bahas Isu Strategis, Singgung Bantuan MBGMenguntungkan, Puyuh Dorong Ketahanan Pangan dan Jadi Alternatif Program MBG Berita Pilihan BGN Merapat ke DPR, Bahas Evaluasi Program MBGKepala BGN: 3 Juta Jiwa Sudah Terima Program MBGDaftar 10 Kasus Keracunan MBG, Prabowo Remehkan 1.044 Siswa yang Jadi Korban?Pertemuan Prabowo dan Bill Gates Bahas Isu Strategis, Singgung Bantuan MBGMenguntungkan, Puyuh Dorong Ketahanan Pangan dan Jadi Alternatif Program MBG BGN Merapat ke DPR, Bahas Evaluasi Program MBG BGN Merapat ke DPR, Bahas Evaluasi Program MBG BGN Merapat ke DPR, Bahas Evaluasi Program MBG BGN Merapat ke DPR, Bahas Evaluasi Program MBG Kepala BGN: 3 Juta Jiwa Sudah Terima Program MBG Kepala BGN: 3 Juta Jiwa Sudah Terima Program MBG Kepala BGN: 3 Juta Jiwa Sudah Terima Program MBG Kepala BGN: 3 Juta Jiwa Sudah Terima Program MBG Daftar 10 Kasus Keracunan MBG, Prabowo Remehkan 1.044 Siswa yang Jadi Korban? Daftar 10 Kasus Keracunan MBG, Prabowo Remehkan 1.044 Siswa yang Jadi Korban? Daftar 10 Kasus Keracunan MBG, Prabowo Remehkan 1.044 Siswa yang Jadi Korban? Daftar 10 Kasus Keracunan MBG, Prabowo Remehkan 1.044 Siswa yang Jadi Korban? Pertemuan Prabowo dan Bill Gates Bahas Isu Strategis, Singgung Bantuan MBG Pertemuan Prabowo dan Bill Gates Bahas Isu Strategis, Singgung Bantuan MBG Pertemuan Prabowo dan Bill Gates Bahas Isu Strategis, Singgung Bantuan MBG Pertemuan Prabowo dan Bill Gates Bahas Isu Strategis, Singgung Bantuan MBG Menguntungkan, Puyuh Dorong Ketahanan Pangan dan Jadi Alternatif Program MBG Menguntungkan, Puyuh Dorong Ketahanan Pangan dan Jadi Alternatif Program MBG Menguntungkan, Puyuh Dorong Ketahanan Pangan dan Jadi Alternatif Program MBG Menguntungkan, Puyuh Dorong Ketahanan Pangan dan Jadi Alternatif Program MBG",Boy Darmawan,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/26/709316713.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019364360/1000-dapur-mbg-di-pesantren-diluncurkan-cak-imin-bermanfaat-untuk-tiga-juta-santri?page=all,c14c58f258ae6065a1f8a315509ba441af709dd0a569de9ea041d441ded68657,2025-11-13 20:33:47.542 1347,kompas,mbg,2025-11-10 14:43:43,"Bukan karena Kualitas Air, Kadar Nitrit Jadi Penyebab Keracunan MBG di Lembang","JAKARTA, KOMPAS.com- Badan Gizi Nasional (BGN) mengungkapkan, penyebab insiden keracunan pangan di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, pada Oktober lalu disebabkan tingginya kadar nitrit dalam makanan, bukan karena kualitas air.""Tim Investigasi menemukan kandungan nitrit pada hidangan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang berasal dariSPPG Kayu AmbondanSPPG Cibodas 2, Bandung Barat,"" ujar Ketua Tim Investigasi Independen BGN Arie Karimah Muhammad, dalam keterangan resmi, dikutip Senin (10/11/2025).Arie menyebut, kesimpulan tersebut diperoleh berdasarkan hasilrapid testdan uji air bersih dari Labkesmas Bandung Barat, serta penjelasan dari Kepala SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi).Baca juga:Guru di Lembang Turut Keracunan MBG, Dedi Mulyadi: SPPG-nya Sudah Diberhentikan""Di SPPG Kayu Ambon, nitrit positif terdeteksi pada menu tumis pakcoy yang merupakan sisa makanan di sekolah,"" tutur dia.Menu MBG tersebut terdiri dari nasi putih, ayam betutu Bali, tahu goreng, tumis pakcoy bawang putih, dan pisang.""Di SPPG Cibodas 2, nitrit positif ditemukan pada nasi putih, tumis wortel, jagung mini putren, dan kembang kol, baik pada bank sampel maupun sisa makanan di sekolah,"" ucap dia.Menu lengkap MBG terdiri dari nasi putih, ayam giling bola-bola, tumis wortel, jagung mini putren, dan kembang kol, serta buah lengkeng.""Hasil uji fisik, kimia, dan mikrobiologi air bersih di kedua SPPG tersebut semuanya memenuhi standar,"" tambah Arie.Baca juga:Soeharto Resmi Pahlawan Nasional, Golkar: Terima Kasih PrabowoMenurut Arie,kadar nitrityang terdeteksi diukur secara kualitatif menggunakanrapid test.""Hasilnya menunjukkan bahwa kandungan nitrit pada menu dari SPPG Cibodas 2 lebih tinggi dibandingkan SPPG Kayu Ambon,"" kata dia.Hal ini yang menyebabkan jumlah siswa yang mengalami gejala keracunan dari Cibodas 2 lebih banyak, yaitu 236 orang, dibandingkan 44 orang dari Kayu Ambon.Menu dari Cibodas 2 diketahui selesai dimasak sekitar pukul 02.00 dini hari dan baru dikirim ke sekolah pada pukul 06.30 WIB.""Jeda waktu tersebut dinilai sebagai pemicu peningkatan kadar nitrit di dalam sayuran, akibat proses perubahan alami nitrat menjadi nitrit pada suhu kamar,"" imbuh dia.Baca juga:Soeharto-Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional, Golkar: Prabowo Tunjukkan Sikap KenegarawananSecara alamiah, kata Arie, nitrit memang terdapat dalam tanaman, tanah, air, dan udara karena dibutuhkan dalam proses pertumbuhan.Namun, kadarnya bisa meningkat bila tanaman mendapat tambahan pupuk yang mengandung nitrit tinggi atau bahan pengawet.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Badan Gizi Nasional (BGN) mengungkapkan, penyebab insiden keracunan pangan di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, pada Oktober lalu disebabkan tingginya kadar nitrit dalam makanan, bukan karena kualitas air. ""Tim Investigasi menemukan kandungan nitrit pada hidangan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang berasal dariSPPG Kayu AmbondanSPPG Cibodas 2, Bandung Barat,"" ujar Ketua Tim Investigasi Independen BGN Arie Karimah Muhammad, dalam keterangan resmi, dikutip Senin (10/11/2025). Arie menyebut, kesimpulan tersebut diperoleh berdasarkan hasilrapid testdan uji air bersih dari Labkesmas Bandung Barat, serta penjelasan dari Kepala SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi). Baca juga:Guru di Lembang Turut Keracunan MBG, Dedi Mulyadi: SPPG-nya Sudah Diberhentikan ""Di SPPG Kayu Ambon, nitrit positif terdeteksi pada menu tumis pakcoy yang merupakan sisa makanan di sekolah,"" tutur dia. Menu MBG tersebut terdiri dari nasi putih, ayam betutu Bali, tahu goreng, tumis pakcoy bawang putih, dan pisang. ""Di SPPG Cibodas 2, nitrit positif ditemukan pada nasi putih, tumis wortel, jagung mini putren, dan kembang kol, baik pada bank sampel maupun sisa makanan di sekolah,"" ucap dia. Menu lengkap MBG terdiri dari nasi putih, ayam giling bola-bola, tumis wortel, jagung mini putren, dan kembang kol, serta buah lengkeng. ""Hasil uji fisik, kimia, dan mikrobiologi air bersih di kedua SPPG tersebut semuanya memenuhi standar,"" tambah Arie. Baca juga:Soeharto Resmi Pahlawan Nasional, Golkar: Terima Kasih Prabowo Menurut Arie,kadar nitrityang terdeteksi diukur secara kualitatif menggunakanrapid test. ""Hasilnya menunjukkan bahwa kandungan nitrit pada menu dari SPPG Cibodas 2 lebih tinggi dibandingkan SPPG Kayu Ambon,"" kata dia. Hal ini yang menyebabkan jumlah siswa yang mengalami gejala keracunan dari Cibodas 2 lebih banyak, yaitu 236 orang, dibandingkan 44 orang dari Kayu Ambon. Menu dari Cibodas 2 diketahui selesai dimasak sekitar pukul 02.00 dini hari dan baru dikirim ke sekolah pada pukul 06.30 WIB. ""Jeda waktu tersebut dinilai sebagai pemicu peningkatan kadar nitrit di dalam sayuran, akibat proses perubahan alami nitrat menjadi nitrit pada suhu kamar,"" imbuh dia. Baca juga:Soeharto-Gus Dur Jadi Pahlawan Nasional, Golkar: Prabowo Tunjukkan Sikap Kenegarawanan Secara alamiah, kata Arie, nitrit memang terdapat dalam tanaman, tanah, air, dan udara karena dibutuhkan dalam proses pertumbuhan. Namun, kadarnya bisa meningkat bila tanaman mendapat tambahan pupuk yang mengandung nitrit tinggi atau bahan pengawet.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/s3b9tzGgkIATRca6T42NaPuKWjE=/187x0:1200x675/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/08/25/68ac3bd99a317.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/11/10/14434371/bukan-karena-kualitas-air-kadar-nitrit-jadi-penyebab-keracunan-mbg-di,cdc4bcf2aef4a54c231171521412dc0d108bebb507545ee10a3548adee4152bd,2025-11-13 20:33:56.353 1348,pikiranrakyat,mbg,2025-05-24 08:54:59,Anggota Banggar DPR RI Dorong MBG Jadi Daya Ungkit Perekonomian Nasional,"PIKIRAN RAKYAT Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Kurniasih Mufidayati, mendorong agar Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang akan dijalankan pemerintah benar-benar mampu menjawab berbagai persoalan kesejahteraan yang masih dihadapi masyarakat. Dengan pagu anggaran yang sangat besar, Kurniasih menilai bahwa program ini harus dirancang dan dieksekusi secara matang agar memberikan dampak nyata dan jangka panjang. Dengan alokasi anggaran yang begitu besar, program Makan Bergizi Gratis harus memberikan dampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat secara luas, tegas Kurniasih kepada wartawan, Sabtu, 23 Mei 2025. Baca Juga:Keracunan dalam Program MBG Berulang, Pakar Keamanan Pangan Bilang Kuncinya di Sanitasi dan Pengendalian Suhu Kurniasih menyebut setidaknya ada tiga sasaran utama yang harus dicapai dari pelaksanaan program MBG. Pertama, program ini harus mampu mendorong penciptaan lapangan kerja baru di sektor penyediaan bahan pangan lokal, UMKM kuliner, logistik, dan distribusi makanan. Jika dikelola dengan pendekatan padat karya dan berbasis komunitas lokal, program ini bisa membuka peluang kerja baru di berbagai daerah, ungkapnya. Kedua, program MBG harus secara nyata menurunkan angka stunting yang masih tinggi di berbagai wilayah Indonesia. Kurniasih mengingatkan bahwa permasalahan stunting bukan hanya soal kekurangan makanan, tetapi juga soal kualitas gizi. Baca Juga:Dukung Kebijakan Prabowo, Pemkot Berkomitmen Kontrol MBG di Kota Bandung Makan bergizi artinya harus memenuhi standar kecukupan gizi anak-anak, bukan sekadar memberikan makanan gratis. Ini menyangkut masa depan generasi Indonesia, ujar Politisi Fraksi PKS ini. Ketiga, lanjutnya, program ini harus menjadi bagian dari strategi nasional dalam menciptakan generasi yang sehat, kuat, dan produktif. ""Jika kita ingin memiliki generasi emas di masa mendatang, maka pemenuhan gizi anak-anak harus menjadi prioritas nasional. MBG bisa menjadi fondasi penting menuju ke sana, asalkan implementasinya tepat sasaran dan berkelanjutan, tegasnya. Baca Juga:Bikin Ratusan Siswa Keracunan, Menu MBG di SMPN 35 Bandung Positif Bakteri dan Jamur Lebih jauh, Kurniasih mengingatkan bahwa seluruh perencanaan dan pelaksanaan program MBG harus terintegrasi dengan agenda besar pertumbuhan ekonomi nasional. Menurutnya, program ini dapat menjadi katalisator penguatan ekonomi rakyat jika diarahkan pada penguatan ekosistem pangan lokal, pemberdayaan petani dan nelayan, serta pelibatan koperasi dan UMKM. Jika seluruh rantai pasok program MBG dikelola oleh pelaku ekonomi lokal, maka efek domino positifnya bisa dirasakan secara luas. Kita tidak hanya memberi makan anak-anak, tetapi juga memberdayakan masyarakat sekitar mereka, ujarnya.*** Berita PilihanBina Insani Ganti Pemasok Bahan MBGBikin Ratusan Siswa Keracunan, Menu MBG di SMPN 35 Bandung Positif Bakteri dan JamurDukung Kebijakan Prabowo, Pemkot Berkomitmen Kontrol MBG di Kota BandungMenyoal Keracunan MBG di SMPN 35 Bandung, Pakar: Perbaiki Kelemahannya, Bukan MenghentikannyaWapres Gibran Kunjungi Indramayu untuk Pantau Harga, Cek Program CKG, MBG dan Tinjau Relokasi Kampung NelayanKeracunan dalam Program MBG Berulang, Pakar Keamanan Pangan Bilang Kuncinya di Sanitasi dan Pengendalian Suhu Berita PilihanBina Insani Ganti Pemasok Bahan MBGBikin Ratusan Siswa Keracunan, Menu MBG di SMPN 35 Bandung Positif Bakteri dan JamurDukung Kebijakan Prabowo, Pemkot Berkomitmen Kontrol MBG di Kota BandungMenyoal Keracunan MBG di SMPN 35 Bandung, Pakar: Perbaiki Kelemahannya, Bukan MenghentikannyaWapres Gibran Kunjungi Indramayu untuk Pantau Harga, Cek Program CKG, MBG dan Tinjau Relokasi Kampung NelayanKeracunan dalam Program MBG Berulang, Pakar Keamanan Pangan Bilang Kuncinya di Sanitasi dan Pengendalian Suhu Berita Pilihan Bina Insani Ganti Pemasok Bahan MBGBikin Ratusan Siswa Keracunan, Menu MBG di SMPN 35 Bandung Positif Bakteri dan JamurDukung Kebijakan Prabowo, Pemkot Berkomitmen Kontrol MBG di Kota BandungMenyoal Keracunan MBG di SMPN 35 Bandung, Pakar: Perbaiki Kelemahannya, Bukan MenghentikannyaWapres Gibran Kunjungi Indramayu untuk Pantau Harga, Cek Program CKG, MBG dan Tinjau Relokasi Kampung NelayanKeracunan dalam Program MBG Berulang, Pakar Keamanan Pangan Bilang Kuncinya di Sanitasi dan Pengendalian Suhu Bina Insani Ganti Pemasok Bahan MBG Bina Insani Ganti Pemasok Bahan MBG Bina Insani Ganti Pemasok Bahan MBG Bina Insani Ganti Pemasok Bahan MBG Bikin Ratusan Siswa Keracunan, Menu MBG di SMPN 35 Bandung Positif Bakteri dan Jamur Bikin Ratusan Siswa Keracunan, Menu MBG di SMPN 35 Bandung Positif Bakteri dan Jamur Bikin Ratusan Siswa Keracunan, Menu MBG di SMPN 35 Bandung Positif Bakteri dan Jamur Bikin Ratusan Siswa Keracunan, Menu MBG di SMPN 35 Bandung Positif Bakteri dan Jamur Dukung Kebijakan Prabowo, Pemkot Berkomitmen Kontrol MBG di Kota Bandung Dukung Kebijakan Prabowo, Pemkot Berkomitmen Kontrol MBG di Kota Bandung Dukung Kebijakan Prabowo, Pemkot Berkomitmen Kontrol MBG di Kota Bandung Dukung Kebijakan Prabowo, Pemkot Berkomitmen Kontrol MBG di Kota Bandung Menyoal Keracunan MBG di SMPN 35 Bandung, Pakar: Perbaiki Kelemahannya, Bukan Menghentikannya Menyoal Keracunan MBG di SMPN 35 Bandung, Pakar: Perbaiki Kelemahannya, Bukan Menghentikannya Menyoal Keracunan MBG di SMPN 35 Bandung, Pakar: Perbaiki Kelemahannya, Bukan Menghentikannya Menyoal Keracunan MBG di SMPN 35 Bandung, Pakar: Perbaiki Kelemahannya, Bukan Menghentikannya Wapres Gibran Kunjungi Indramayu untuk Pantau Harga, Cek Program CKG, MBG dan Tinjau Relokasi Kampung Nelayan Wapres Gibran Kunjungi Indramayu untuk Pantau Harga, Cek Program CKG, MBG dan Tinjau Relokasi Kampung Nelayan Wapres Gibran Kunjungi Indramayu untuk Pantau Harga, Cek Program CKG, MBG dan Tinjau Relokasi Kampung Nelayan Wapres Gibran Kunjungi Indramayu untuk Pantau Harga, Cek Program CKG, MBG dan Tinjau Relokasi Kampung Nelayan Keracunan dalam Program MBG Berulang, Pakar Keamanan Pangan Bilang Kuncinya di Sanitasi dan Pengendalian Suhu Keracunan dalam Program MBG Berulang, Pakar Keamanan Pangan Bilang Kuncinya di Sanitasi dan Pengendalian Suhu Keracunan dalam Program MBG Berulang, Pakar Keamanan Pangan Bilang Kuncinya di Sanitasi dan Pengendalian Suhu Keracunan dalam Program MBG Berulang, Pakar Keamanan Pangan Bilang Kuncinya di Sanitasi dan Pengendalian Suhu",Oktaviani,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/15/2759231567.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019357354/anggota-banggar-dpr-ri-dorong-mbg-jadi-daya-ungkit-perekonomian-nasional?page=all,1cff5ffa1e5e06535dadbdaa1679a5367278d14daaf6e301f04e3bf24aef7bf3,2025-11-13 20:33:59.729 1349,kompas,mbg,2025-11-07 18:23:44,Anggur Muscat MBG Sukoharjo Ditarik Polisi karena Diduga Ada Zat Berbahaya,"JAKARTA, KOMPAS.com- Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polres Sukoharjo menemukan indikasi adanya zat berbahaya dalam buah anggur jenis Muscat saat melakukan pemeriksaan rutin keamanan pangan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) Polri. Begitu ditemukan indikasi bahan berisiko, kami langsung menarik makanan tersebut,"" kata Kapolres Sukoharjo, AKBP Anggaito Hadi Prabowo, dalam keterangan yang disampaikan Humas Polri, Jumat (7/11/2025).Baca juga:Anggur Hijau untuk MBG di Sukoharjo Terindikasi Mengandung Sianida, Menu DigantiTemuan itu terjadi dalam uji cepat (food safety test) yang dilakukan pada Kamis (5/11/2025) pagi oleh tim Seksi Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes)Polres Sukoharjosebagai bagian dari prosedur standar pengawasan pangan.Dari hasil pemeriksaan, seluruh menu utama seperti nasi putih, telur puyuh asam manis, tempe goreng, sayur sop, dan buah kelengkeng dinyatakan aman dan memenuhi standar gizi seimbang.Baca juga:Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah LokalNamun, pada pemeriksaan menu hari berikutnya yang mencakup roti, susu, danbuah anggur Muscat, alat uji cepat mendeteksi adanya indikasi positif zat berbahaya.Mengetahui hasil tersebut, Polres Sukoharjo langsung menarik seluruh stok buah anggur Muscat dari dapur penyajian, memisahkannya dari bahan pangan lain, dan menggantinya dengan buah yang telah dinyatakan aman.Bahan yang terindikasi berisiko juga diamankan untuk pemeriksaan lanjutan.Kapolres Sukoharjo AKBP Anggaito Hadi Prabowo menegaskan langkah cepat itu merupakan bentuk komitmen Polri dalam menjaminkeamanan panganbagi penerima manfaat programMBG.""Agar tidak ada satu pun makanan yang mengandung bahan berbahaya boleh sampai ke penerima manfaat,"" kata AKBP Anggaito Hadi Prabowo.Ia menambahkan, distribusi makanan tetap berjalan dengan menu pengganti yang telah dipastikan aman dikonsumsi.Hasil uji cepat tersebut kemudian dikonfirmasi ke sejumlah lembaga.Pemeriksaan-pemeriksaan, ada beda hasilAhli gizi Dokkes Polres Sukoharjo mengonfirmasi temuan awal, sementara pihak Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyebut uji cepat merupakanscreening testyang perlu dikonfirmasi melalui pemeriksaan laboratorium.Perwakilan BPOM, Muhammad Fajar Arifin, menilai langkah Polres Sukoharjo menghentikan penyajian bahan yang terindikasi berisiko sudah tepat dan sesuai dengan prosedur keamanan pangan nasional.Sementara itu, pemeriksaan lanjutan oleh Bidlabfor Polda Jawa Tengah menunjukkan hasil negatif terhadap keberadaan zat berbahaya pada kulit, daging, dan buah anggur.Perbedaan hasil ini disebut disebabkan oleh perbedaan alat dan metode uji yang digunakan. JAKARTA, KOMPAS.com- Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polres Sukoharjo menemukan indikasi adanya zat berbahaya dalam buah anggur jenis Muscat saat melakukan pemeriksaan rutin keamanan pangan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) Polri. Begitu ditemukan indikasi bahan berisiko, kami langsung menarik makanan tersebut,"" kata Kapolres Sukoharjo, AKBP Anggaito Hadi Prabowo, dalam keterangan yang disampaikan Humas Polri, Jumat (7/11/2025). Baca juga:Anggur Hijau untuk MBG di Sukoharjo Terindikasi Mengandung Sianida, Menu Diganti Temuan itu terjadi dalam uji cepat (food safety test) yang dilakukan pada Kamis (5/11/2025) pagi oleh tim Seksi Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes)Polres Sukoharjosebagai bagian dari prosedur standar pengawasan pangan. Dari hasil pemeriksaan, seluruh menu utama seperti nasi putih, telur puyuh asam manis, tempe goreng, sayur sop, dan buah kelengkeng dinyatakan aman dan memenuhi standar gizi seimbang. Baca juga:Anggur Muscat dan Keberpihakan pada Buah Lokal Namun, pada pemeriksaan menu hari berikutnya yang mencakup roti, susu, danbuah anggur Muscat, alat uji cepat mendeteksi adanya indikasi positif zat berbahaya. Mengetahui hasil tersebut, Polres Sukoharjo langsung menarik seluruh stok buah anggur Muscat dari dapur penyajian, memisahkannya dari bahan pangan lain, dan menggantinya dengan buah yang telah dinyatakan aman. Bahan yang terindikasi berisiko juga diamankan untuk pemeriksaan lanjutan. Kapolres Sukoharjo AKBP Anggaito Hadi Prabowo menegaskan langkah cepat itu merupakan bentuk komitmen Polri dalam menjaminkeamanan panganbagi penerima manfaat programMBG. ""Agar tidak ada satu pun makanan yang mengandung bahan berbahaya boleh sampai ke penerima manfaat,"" kata AKBP Anggaito Hadi Prabowo. Ia menambahkan, distribusi makanan tetap berjalan dengan menu pengganti yang telah dipastikan aman dikonsumsi. Hasil uji cepat tersebut kemudian dikonfirmasi ke sejumlah lembaga. Ahli gizi Dokkes Polres Sukoharjo mengonfirmasi temuan awal, sementara pihak Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyebut uji cepat merupakanscreening testyang perlu dikonfirmasi melalui pemeriksaan laboratorium. Perwakilan BPOM, Muhammad Fajar Arifin, menilai langkah Polres Sukoharjo menghentikan penyajian bahan yang terindikasi berisiko sudah tepat dan sesuai dengan prosedur keamanan pangan nasional. Sementara itu, pemeriksaan lanjutan oleh Bidlabfor Polda Jawa Tengah menunjukkan hasil negatif terhadap keberadaan zat berbahaya pada kulit, daging, dan buah anggur. Perbedaan hasil ini disebut disebabkan oleh perbedaan alat dan metode uji yang digunakan.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/pnohMS1pkqloZQUC3VtflZhayMc=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/07/690dcb6e577e5.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/11/07/18234441/anggur-muscat-mbg-sukoharjo-ditarik-polisi-karena-diduga-ada-zat-berbahaya,a716adc2862d1005ab9dc77f8bed6c64eb6068874f68972c2f56e7a54b2870a9,2025-11-13 20:34:07.609 1350,pikiranrakyat,mbg,2025-05-23 20:34:23,"Keracunan dalam Program MBG Berulang, Pakar Keamanan Pangan Bilang Kuncinya di Sanitasi dan Pengendalian Suhu ","PIKIRAN RAKYAT -Kasus keracunan makanan massal dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) terus berulang dalam beberapa waktu terakhir sehingga menyita perhatian publik. Menanggapi kejadian ini, pakar keamanan pangan IPB University, Prof Ratih Dewanti-Hariyadi, memberikan pandangan ilmiahnya terkait kemungkinan penyebab dan upaya pencegahan insiden serupa di masa mendatang. Menurut dia, makanan siap saji yang dimasak dalam jumlah besar memiliki tingkat risiko tinggi terhadap kontaminasi, terutama oleh mikroorganisme patogen. ""Berdasarkan laporan yang ada, kelompok pangan siap saji memang merupakan penyebab utama kasus keracunan di Indonesia dan dunia. Makanan jenis ini dikonsumsi langsung setelah dimasak dan cenderung lebih rentan dibandingkan produk pangan olahan industri yang dikemas,"" ujarnya dalam siaran pers. Ratih menjelaskan, penyebab keracunan dapat berasal dari dua hal utama, yakni bahaya kimiawi dan bahaya mikrobiologis. Namun, dari data yang tersedia, penyebab terbesar lebih banyak berasal dari mikroorganisme seperti bakteri patogen. ""Bakteri bisa masuk ke makanan melalui bahan baku yang kurang higienis, alat masak yang tercemar, pekerja hingga proses penyimpanan yang tidak tepat,"" katanya. Pada makanan siap saji dalam skala besar, faktor penyimpanan makanan sangat krusial. Bila makanan tidak segera didinginkan setelah dimasak, spora bakteri bisa aktif kembali dan memproduksi racun. Ratih yang juga Guru Besar Ilmu Teknologi Pangan IPB University, mengatakan, bakteri pembentuk spora seperti Bacillus cereus atau Clostridium perfringens dapat bertahan terhadap suhu tinggi. Artinya, ketika makanan panas tidak segera didinginkan, spora ini dapat kembali aktif, tumbuh dan/atau memproduksi toksin yang berbahaya bagi konsumen. ""Kalau makanan disimpan terlalu lama dalam suhu ruang, misalnya lebih dari dua jam, risiko terjadinya kontaminasi sangat tinggi,"" tuturnya. Oleh karena itu, dalam konteks program MBG yang memasak dalam jumlah besar, proses pendinginan makanan harus menjadi perhatian utama. Ratih juga menyebut pentingnya penerapan standar kebersihan dasar dan pengendalian proses pangan secara konsisten. Ia menggarisbawahi dua aspek penting dalam pengolahan makanan skala besar yaitu sanitasi-higiene dan pengendalian tahapan produksi. Sanitasi-higiene dasar seperti kebersihan alat, ruang, dan personalia mutlak diterapkan. Selain itu, air yang digunakan harus memenuhi standar air minum. Tidak cukup hanya bersih, tetapi juga harus ada prosedur pembersihan yang dipantau dan dievaluasi secara rutin,"" ucapnya. Ia menerangkan, kurangnya penerapan sanitasi dan higiene memungkinkan patogen bukan pembentuk spora seperti Escherichia coli patogenik, Salmonella, Staphylococcus aureus mencemari pangan mentah, pangan yang kurang pemanasan atau menyebabkan kontaminasi pasca pemanasan. Ratih mencontohkan pentingnya menyimpan bahan baku dalam kondisi dan suhu yang sesuai, memastikan pemasakan mencapai suhu minimal 70 C, dan melakukan pendinginan segera setelah makanan matang. Pendinginan cepat, menurut dia, dapat dilakukan dengan pemorsian makanan dalam ukuran kecil, sehingga panasnya lebih cepat turun. ""Kalau dibiarkan dalam baskom besar, suhu makanan turun sangat lambat. Ini membuka peluang bagi spora untuk kembali aktif. Jadi solusinya adalah porsikan makanan segera dalam wadah kecil-kecil setelah dimasak, kata Ratih. Dalam situasi darurat seperti saat ini, menurut Ratih, setiap pelaksana program makanan skala besar seperti MBG harus memiliki SOP yang baku mengenai lokasi, bangunan, peralatan yang dapat mengacu pada Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko Sektor Kesehatan, khusunya bagi Jasaboga Golongan B, standar kebersihan, penyimpanan, pemasakan, dan pendinginan. Evaluasi dan monitoring penerapan SOP ini harus dilakukan secara berkala untuk memastikan keamanan pangan yang berkelanjutan. ""Tujuannya tidak hanya untuk menanggulangi kejadian keracunan, tapi lebih penting lagi adalah mencegahnya agar tidak terjadi di masa mendatang. Edukasi tentang keamanan pangan bagi seluruh pelaksana program juga harus ditingkatkan,"" ungkapnya. (*)",Kismi Dwi Astuti,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/15/3816243735.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019356326/keracunan-dalam-program-mbg-berulang-pakar-keamanan-pangan-bilang-kuncinya-di-sanitasi-dan-pengendalian-suhu?page=all,1690acfa9fc26acc0dd077eda451a839b317c865db95ee878425c5b12c4db1a8,2025-11-13 20:34:10.288 1351,kompas,mbg,2025-11-07 15:29:17,"Warga Salatiga Curhat Minta Singkong Jadi Menu MBG, Gibran Janji Sampaikan ke BGN","SALATIGA, KOMPAS.com- Di tengah kunjungan Wakil Presiden Gibran Rakabuming ke Kampung Singkong, Salatiga, Jawa Tengah, seorang warga bernama Nunung menyampaikan aspirasi agar menu olahan singkong masuk dalam menu makan bergizi gratis (MBG).Aspirasi ini disampaikanNunungyang mewakili ibu-ibu UMKM saat Gibran mendatangi desa wisataKampung SingkongArgotelo, pada Jumat (7/11/2025).""Jadi begini, terkait dengan program MBG, gimana caranya produk olahan kami yang dari singkong dan ubi-ubian, yang diproduksi oleh ibu-ibu ini, gimana caranya kami dilibatkan, Mas, untuk masuk di salah satu menu,"" ungkap Nunung, kepada Gibran.Dia mencontohkan, anaknya yang masih SD sering mendapat menu MBG berupa kreker buatan pabrik untuk dimakan setiap hari Sabtu.Baca juga:Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading Masuk Area Kompleks TNI ALPadahal, di Kampung Singkong juga memiliki produk kreker dari singkong.Oleh karenanya, ia meminta dukungan Gibran untuk memasukkan menu singkong ke dalam menu MBG.""Nah, istilahnya kalau dikasih kreker, kami sendiri juga bisa produksi kreker dari singkong. Di samping meningkatkan produktivitas kami, juga mengenalkan pada generasi sekarang terkait dengan singkong,"" ujar dia.Menanggapi aspirasi Nunung, Gibran menyambut baik aspirasi ibu tersebut.Terlebih, di dekat lokasi Kampung Singkong ada sekolah yang jaraknya sekitar tiga kilometer.Gibran pun berjanji akan menyampaikan aspirasi ini ke Badan Gizi Nasional (BGN).Baca juga:Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Gibran: Sudah Lewat Tahapan Panjang""Saya kira di sini inovasinya bagus, loh. Nanti kita sambungkan sama BGN,"" kata Gibran.Menurut Gibran, hal ini bisa diakomodasi oleh pihak BGN.Hanya saja, porsinya disesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran yang ada.""Tetapi mungkin nanti porsinya disesuaikan dengan porsinya anak-anak. Kan bujet-nya juga terbatas. Saya kira bisa, kok. Kan varian produknya macam-macam tadi. Ada yang basah, ada yang kering, ada yang frozen,"" tutur dia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang SALATIGA, KOMPAS.com- Di tengah kunjungan Wakil Presiden Gibran Rakabuming ke Kampung Singkong, Salatiga, Jawa Tengah, seorang warga bernama Nunung menyampaikan aspirasi agar menu olahan singkong masuk dalam menu makan bergizi gratis (MBG). Aspirasi ini disampaikanNunungyang mewakili ibu-ibu UMKM saat Gibran mendatangi desa wisataKampung SingkongArgotelo, pada Jumat (7/11/2025). ""Jadi begini, terkait dengan program MBG, gimana caranya produk olahan kami yang dari singkong dan ubi-ubian, yang diproduksi oleh ibu-ibu ini, gimana caranya kami dilibatkan, Mas, untuk masuk di salah satu menu,"" ungkap Nunung, kepada Gibran. Dia mencontohkan, anaknya yang masih SD sering mendapat menu MBG berupa kreker buatan pabrik untuk dimakan setiap hari Sabtu. Baca juga:Ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading Masuk Area Kompleks TNI AL Padahal, di Kampung Singkong juga memiliki produk kreker dari singkong. Oleh karenanya, ia meminta dukungan Gibran untuk memasukkan menu singkong ke dalam menu MBG. ""Nah, istilahnya kalau dikasih kreker, kami sendiri juga bisa produksi kreker dari singkong. Di samping meningkatkan produktivitas kami, juga mengenalkan pada generasi sekarang terkait dengan singkong,"" ujar dia. Menanggapi aspirasi Nunung, Gibran menyambut baik aspirasi ibu tersebut. Terlebih, di dekat lokasi Kampung Singkong ada sekolah yang jaraknya sekitar tiga kilometer. Gibran pun berjanji akan menyampaikan aspirasi ini ke Badan Gizi Nasional (BGN). Baca juga:Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, Gibran: Sudah Lewat Tahapan Panjang ""Saya kira di sini inovasinya bagus, loh. Nanti kita sambungkan sama BGN,"" kata Gibran. Menurut Gibran, hal ini bisa diakomodasi oleh pihak BGN. Hanya saja, porsinya disesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran yang ada. ""Tetapi mungkin nanti porsinya disesuaikan dengan porsinya anak-anak. Kan bujet-nya juga terbatas. Saya kira bisa, kok. Kan varian produknya macam-macam tadi. Ada yang basah, ada yang kering, ada yang frozen,"" tutur dia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/xErwjsc66_VQ7LRFclbqDSzYlao=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/07/690da52b15352.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/11/07/15291741/warga-salatiga-curhat-minta-singkong-jadi-menu-mbg-gibran-janji-sampaikan-ke,0d6e9cba3fb9f00b27f3b661703a6899d9ca16f82e5eed5b690fc14346f16d48,2025-11-13 20:34:18.717 1352,pikiranrakyat,mbg,2025-05-23 19:05:17,"Wapres Gibran Kunjungi Indramayu untuk Pantau Harga, Cek Program CKG, MBG dan Tinjau Relokasi Kampung Nelayan","PIKIRAN RAKYAT-Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka berkunjung ke sejumlah tempat di Kabupaten Indramayu, Jumat siang, 23 Mei 2025. Kunjungan dimulai dengan mengecek harga barang kebutuhan pokok menjelang Adul Adha di Pasar Baru Indramayu. Wapres Gibran didampingi Wakil Gubernur Jawa Barat, Erwan Setiawan,Bupati Indramayu, Lucky Hakim dan Wakil Bupati, Syaeudin. Masuk ke sejumlah lorong untuk bertemu para pedagang. Selama kunjungan ke Pasar Baru, Wapres Gibran sempat menanyakan harga-harga langsung kepada para pedagang. Dari mulai beras, sayuran, minyak, gula, telur hingga daging. Di Pasar Baru, wapres menyempatkan berbelanja sejumlah sayuran. ""Nanti saya masak di rumah,"" tutur Wapres Gibran. Sebelum ke Pasar Baru, Wapres Gibran yang datang ke Indramayu menggunakan helicopter dan mendarat di komleks perumahan karyawan Pertamina di Bumi Patra, meninjau terlebih dahulu Puskesmas Margadadi. Di Puskesmas ini, Wapres Gibran ingin memastikan sejauhmana efektifitas program Cek Kesehatan Gratis (CKG). Diperoleh keterangan, bahwa antusiasme warga untuk CKG masih sangat kurang. Responnya kurang antusias karena data untuk pemeriksaan kesehatan gratis sangat rendah. ""Perlu sosialisasi lagi. Sepertinya ada keengganan warga untuk CKG, mungkin karena belum terbiasa untuk memeriksakan Kesehatan, meski gratis,"" tutur Wapres Gibran. Dari Puskesmas Margadadi, Wapres Gibran menyempatkan berkunjung ke SMP Negeri 1 Indramayu. Disini, ia ingin melihat bagaimana pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MGB). Wapres Gibran menyempatkan memeriksa ruan kelas dan berbincang-bincang dengan para siswa dan guru. Menanyakan sikap mereka atas program MBG dan program pendidikan lainnya. Selain ke sejumlah tempat di Kota Indramayu, kunjungan dilanjutkan Kandanghaur. Wapres Gibran menyempatkan menunaikan sholat Jumat di Masjid Eretan Wetan. Usai sholat Jumat, Wapres Gibran melanjutkan mengunjungi kampung relokasi nelayan di Eretan Kulon. Kampung ini berupa perumahan ""Kampung Nelayan Sejahtera Bermartabat"" (KNSB) yang dibangun sebagai relokasi warga yang kampungnya sering diterjang banjir rob. Dari kampung nelayan, mengakhiri kunjungannya, Wapres Gibran mengunjungi perusahaan penggilingan padi milik CV Sandy Jaya di Jalan Raya Gabuswetan, Blok Kungkng, Desa Wirapanjunan, Kandanghaur. Wapres Gibran ingin memastikan bagaimana proses pengadaan padi menjadi beras yang menjadi perhatian karena masuk program prioritas untuk menciptakan ketahanan pangan. ""Pemerintah memberi perhatian khusus kepada produksi pertanian yang menjadi program penciptaan ketahanan pangan,"" tutur Wapres Gibran. Dari Kandanghaur, Wapres Gibran mengakhiri kunjungannya. Kembali ke Kota Indramayu, menuju Kompleks Perumahan Bumi Patra, dan Kembali ke Jakarta menggunakan helikopter.*** Berita PilihanWapres Gibran Rakabuming Raka Meriahkan Fun Football Peringati Milad ke-95 MuhammadiyahWapres Gibran Rakabuming Tinjau Program Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas Margadadi Berita PilihanWapres Gibran Rakabuming Raka Meriahkan Fun Football Peringati Milad ke-95 MuhammadiyahWapres Gibran Rakabuming Tinjau Program Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas Margadadi Berita Pilihan Wapres Gibran Rakabuming Raka Meriahkan Fun Football Peringati Milad ke-95 MuhammadiyahWapres Gibran Rakabuming Tinjau Program Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas Margadadi Wapres Gibran Rakabuming Raka Meriahkan Fun Football Peringati Milad ke-95 Muhammadiyah Wapres Gibran Rakabuming Raka Meriahkan Fun Football Peringati Milad ke-95 Muhammadiyah Wapres Gibran Rakabuming Raka Meriahkan Fun Football Peringati Milad ke-95 Muhammadiyah Wapres Gibran Rakabuming Raka Meriahkan Fun Football Peringati Milad ke-95 Muhammadiyah Wapres Gibran Rakabuming Tinjau Program Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas Margadadi Wapres Gibran Rakabuming Tinjau Program Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas Margadadi Wapres Gibran Rakabuming Tinjau Program Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas Margadadi Wapres Gibran Rakabuming Tinjau Program Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas Margadadi",Agung Nugroho,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/23/1634244407.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019356080/wapres-gibran-kunjungi-indramayu-untuk-pantau-harga-cek-program-ckg-mbg-dan-tinjau-relokasi-kampung-nelayan?page=all,4df2abb5a1bc19f0ea941dee617df73c3ee00cf0e7728e9edc5a175eb09fcfd3,2025-11-13 20:34:21.186 1353,pikiranrakyat,mbg,2025-05-23 18:48:00,"Menyoal Keracunan MBG di SMPN 35 Bandung, Pakar: Perbaiki Kelemahannya, Bukan Menghentikannya","PIKIRAN RAKYAT- Gejala keracunan makanan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dialami ratusan siswa SMP Negeri 35 Bandung mendapat sorotan publik. Pakar Kebijakan Publik Trubus Rahadiansyah menilai, kejadian tersebut sudah semestinya disikapi serius, tetapi juga secara proporsional. Menurutnya, hal tersebut perlu dilihat sebagai bahan evaluasi teknis, bukan alasan untuk menggeneralisasi kegagalan MBG. Program tersebut adalah terobosan penting dalam kebijakan publik, karena menyentuh langsung jutaan anak dan bertujuan membebaskan masalah kelaparan dan malnutrisi. ""Maka tugas kita adalah memperbaiki kelemahannya, bukan menghentikannya,"" tuturnya kepadaPikiran Rakyat, Jumat (23/5/2025). Baca Juga:Dukung Kebijakan Prabowo, Pemkot Berkomitmen Kontrol MBG di Kota Bandung Akademisi Universitas Trisakti Jakarta itu menerangkan, apa yang terjadi di SMP Negeri 35 Bandung tidak bisa serta-merta membuat kita menyalahkan dapur penyedia makanan. Karena faktanya, banyak sekolah lain yang dilayani dapur yang sama tidak mengalami masalah serupa. ""Perlu dipahami bahwa makanan bisa saja aman saat keluar dari dapur, tapi mengalami kontaminasi di titik distribusi atau saat disimpan di sekolah. Bisa jadi makanan dibiarkan terlalu lama di suhu ruang, atau tercemar oleh jajanan luar yang dikonsumsi bersamaan. Bahkan cara penyajian oleh petugas sekolah yang tidak higienis pun bisa menjadi titik lemah,"" tutur Ketua Umum Asosiasi Analis Kebijakan Indonesia (AAKI) itu menerangkan. Badan Gizi Nasional (BGN) sudah menetapkan standar operasional yang sangat ketat. Dari desain dapur hingga kendaraan distribusi. Baca Juga:Bikin Ratusan Siswa Keracunan, Menu MBG di SMPN 35 Bandung Positif Bakteri dan Jamur Masalah yang terjadi, menurut Trubus, bukan pada sistem, tetapi pada monitoring distribusi dan praktik penyimpanan makanan di ujung rantai pasok. Ada sejumlah langkah penting yang bisa dilaksanakan agar kejadian siswa keracunan makanan MBG tidak berulang. Pertama, kata Trubus, audit berkala seluruh rantai distribusi makanan, dari dapur ke sekolah, bukan hanya di titik awal. Selain itu, petugas penyaji di sekolah juga mesti mendapatkan pelatihan tentang sanitasi dan keamanan pangan. Lalu, partisipasi aktif dari Dinas Kesehatan daerah, sebagai garda depan pengawasan dan edukasi. Orangtua dan siswa juga mesti mendapatkan edukasi tentang kebersihan tangan, alat makan, dan jajanan luar sekolah. Trubus mengajak agarstakeholdermemperbaiki kelemahan teknis secara kolektif dengan pengetahuan, disiplin, dan kerja sama antaraktor, bukan dengan saling menyalahkan. ""Program ini adalah harapan besar. Jangan kita goyahkan dengan prasangka, tapi kita jaga dan sempurnakan bersama,"" ujarnya menegaskan. Sebelumnya, Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives melalui Policy Paper Series: Mengkaji Ulang Program Makan Bergizi Gratis menegaskan, perlu adanya mekanisme pelatihan dan supervisi yang terstruktur dan rutin untuk mengukur hasil dan kendala di lapangan. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Anhar Hadian menyebutkan, berdasarkan hasil investigasi ditemukan bakteriBacillusdan jamurCandidapada melon potong danmixed vegetablesdi menu MBG SMP Negeri 35 Bandung. Wakil Wali Kota Bandung H. Erwin pun berharap agar peristiwa yang bikin 342 siswa SMP Negeri 35 Bandung mengalami gejala keracunan makanan itu tak terjadi lagi. ""Kami akan kontrol mulai dari pembelanjaan sampai peracikan. Kita akan kontrol semua. Bagaimanapun ini menyangkut nasib ke depan anak didik kita,"" ujar dia seusai membuka acara Kreasi PIK Remaja Kota Bandung dan Launching PIK Remaja Berani SD YWKA di SD YWKA, Rajawali, Bandung, Jumat. Pemerintah Kota Bandung berkomitmen mengatasi berbagai permasalahan. Pelaksanaan MBG di Kota Bandung akan terus dilaksanakan mengikuti arahan pemerintah pusat. ""Kita harus taat dan patuh kepada pemimpin kita, ulil amri kita, Pak Prabowo Subianto. Kami akan terus mendukung kebijakan-kebijakan dari Pusat,"" ujar politisi PKB itu.*** Berita PilihanPengikisan Tanah Picu Longsor di Cicendo Kota BandungKecelakaan Maut di Kopo - Ketapang Bandung, Pengemudi Grand Max Tewas Dihantam Tangki Truk AirJalan Lintas Selatan Majalengka Segera DiperbaikiBanjir Bandang Terjang Pangandaran: Dua Kios Hancur, Rumah Warga Terendam Akibat Kaliwera MeluapEnam Hari Sejak Kena Longsor, Jalur Cipasung-Subang Kuningan Belum Normal Berita PilihanPengikisan Tanah Picu Longsor di Cicendo Kota BandungKecelakaan Maut di Kopo - Ketapang Bandung, Pengemudi Grand Max Tewas Dihantam Tangki Truk AirJalan Lintas Selatan Majalengka Segera DiperbaikiBanjir Bandang Terjang Pangandaran: Dua Kios Hancur, Rumah Warga Terendam Akibat Kaliwera MeluapEnam Hari Sejak Kena Longsor, Jalur Cipasung-Subang Kuningan Belum Normal Berita Pilihan Pengikisan Tanah Picu Longsor di Cicendo Kota BandungKecelakaan Maut di Kopo - Ketapang Bandung, Pengemudi Grand Max Tewas Dihantam Tangki Truk AirJalan Lintas Selatan Majalengka Segera DiperbaikiBanjir Bandang Terjang Pangandaran: Dua Kios Hancur, Rumah Warga Terendam Akibat Kaliwera MeluapEnam Hari Sejak Kena Longsor, Jalur Cipasung-Subang Kuningan Belum Normal Pengikisan Tanah Picu Longsor di Cicendo Kota Bandung Pengikisan Tanah Picu Longsor di Cicendo Kota Bandung Pengikisan Tanah Picu Longsor di Cicendo Kota Bandung Pengikisan Tanah Picu Longsor di Cicendo Kota Bandung Kecelakaan Maut di Kopo - Ketapang Bandung, Pengemudi Grand Max Tewas Dihantam Tangki Truk Air Kecelakaan Maut di Kopo - Ketapang Bandung, Pengemudi Grand Max Tewas Dihantam Tangki Truk Air Kecelakaan Maut di Kopo - Ketapang Bandung, Pengemudi Grand Max Tewas Dihantam Tangki Truk Air Kecelakaan Maut di Kopo - Ketapang Bandung, Pengemudi Grand Max Tewas Dihantam Tangki Truk Air Jalan Lintas Selatan Majalengka Segera Diperbaiki Jalan Lintas Selatan Majalengka Segera Diperbaiki Jalan Lintas Selatan Majalengka Segera Diperbaiki Jalan Lintas Selatan Majalengka Segera Diperbaiki Banjir Bandang Terjang Pangandaran: Dua Kios Hancur, Rumah Warga Terendam Akibat Kaliwera Meluap Banjir Bandang Terjang Pangandaran: Dua Kios Hancur, Rumah Warga Terendam Akibat Kaliwera Meluap Banjir Bandang Terjang Pangandaran: Dua Kios Hancur, Rumah Warga Terendam Akibat Kaliwera Meluap Banjir Bandang Terjang Pangandaran: Dua Kios Hancur, Rumah Warga Terendam Akibat Kaliwera Meluap Enam Hari Sejak Kena Longsor, Jalur Cipasung-Subang Kuningan Belum Normal Enam Hari Sejak Kena Longsor, Jalur Cipasung-Subang Kuningan Belum Normal Enam Hari Sejak Kena Longsor, Jalur Cipasung-Subang Kuningan Belum Normal Enam Hari Sejak Kena Longsor, Jalur Cipasung-Subang Kuningan Belum Normal",Irwan Suherman,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/19/655026413.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019356023/menyoal-keracunan-mbg-di-smpn-35-bandung-pakar-perbaiki-kelemahannya-bukan-menghentikannya?page=all,30a2cbfe2ee3d41ef8cc632d8c9f36f4de2bfba17b5acd1e864507e5dc53b2db,2025-11-13 20:34:31.758 1354,kompas,mbg,2025-11-07 10:48:09,"Gibran Diserbu Siswa di Salatiga Saat Cek MBG, Ada yang Tak Mau Cuci Tangan Usai Salaman","SALATIGA, KOMPAS.com- Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia Gibran Rakabuming Raka mendatangi SMP Negeri 9 Salatiga untuk meninjau pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG), Jumat (7/11/2025).Kehadirannya disambut antusias para siswa. Bahkan mereka sampai berebut bersalaman. Saking terkesannya, ada murid yang menyebut tidak akan mencuci tangannya setelah menjabat tangan wapres.Antusias itu di antaranya ditunjukkan oleh Windi Auliya dan Listiana Edlin, murid kelas VIIISMP Negeri 9 Salatiga, Jawa Tengah.Mereka terlihat melompat kegirangan sembari berangkulan sambil tertawa.Baca juga:Wapres Gibran Cek CKG dan Imunisasi Siswa SD di SalatigaBagi mereka, Jumat (7/11/2025) hari yang menyenangkan karena bisa melihat langsung dan bersalaman dengan Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka.Edlin mengatakan, butuh perjuangan untuk bisa bersalaman dengan Gibran.Dia mengaku harus berdesakan dengan teman-temannya yang juga ingin bersalaman.Momen tersebut terjadi usai Gibran meninjau menuMakan Bergizi Gratis(MBG) di SMP Negeri 9 Salatiga.Baca juga:Gibran Akui Program Pemerintah Masih Ada Kekurangan, Ajak Anak Muda Beri Masukan KonstruktifGibran setelah masuk ke kelas-kelas kemudian menuju lapangan di tengah sekolah untuk foto bersama.Sebelum meninggalkan sekolah, Gibran langsung dikerubuti para siswa.Petugas keamanan yang mengatur agar siswa berbaris rapi pun tak kuasa menahan antusiasme tersebut.""Saya senang sekali bisa salaman dengan Wakil Presiden meski tadi berdesakan dan sempat dorong-dorongan dengan teman,"" kata Edlin.Edlin menyampaikan terima kasih kepada Gibran atas program MBG yang saat ini bisa dinikmati pelajar di Indonesia.""Programnya bagus dan siswa-siswa bisa makan gratis, semoga semuanya tetap sehat,"" ungkapnya.Baca juga:Gibran Akui Banyak Tantangan di Satu Tahun Pemerintahan: Tetapi Pertumbuhan Ekonomi Cukup OkeSementara itu, Windi mengungkapkan tak akan mencuci tangannya selama satu hari ini.""Tidak dicuci dulu, masih senang banget karena salaman dengan Pak Gibran,"" ujarnya.Sementara itu, siswa kelas VII, Muhammad Fahmi, yang awalnya ikut berdesakan, akhirnya memilih mundur dan gagal salaman dengan Gibran.Baca juga:GKR Timoer Ungkap Pertemuan dengan Gibran, Tegaskan Keluarga Sepakat KGPAA Hamengkunegoro Jadi PB XIVMeski begitu, ia mengaku tidak kecewa dan tetap senang karena Gibran datang ke sekolahnya.""Terlalu ramai, pada berdesakan. Kalau kecewa tidak, tapi senang karena Pak Gibran datang ke sekolah saya,"" kata dia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang SALATIGA, KOMPAS.com- Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia Gibran Rakabuming Raka mendatangi SMP Negeri 9 Salatiga untuk meninjau pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG), Jumat (7/11/2025). Kehadirannya disambut antusias para siswa. Bahkan mereka sampai berebut bersalaman. Saking terkesannya, ada murid yang menyebut tidak akan mencuci tangannya setelah menjabat tangan wapres. Antusias itu di antaranya ditunjukkan oleh Windi Auliya dan Listiana Edlin, murid kelas VIIISMP Negeri 9 Salatiga, Jawa Tengah. Mereka terlihat melompat kegirangan sembari berangkulan sambil tertawa. Baca juga:Wapres Gibran Cek CKG dan Imunisasi Siswa SD di Salatiga Bagi mereka, Jumat (7/11/2025) hari yang menyenangkan karena bisa melihat langsung dan bersalaman dengan Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka. Edlin mengatakan, butuh perjuangan untuk bisa bersalaman dengan Gibran. Dia mengaku harus berdesakan dengan teman-temannya yang juga ingin bersalaman. Momen tersebut terjadi usai Gibran meninjau menuMakan Bergizi Gratis(MBG) di SMP Negeri 9 Salatiga. Baca juga:Gibran Akui Program Pemerintah Masih Ada Kekurangan, Ajak Anak Muda Beri Masukan Konstruktif Gibran setelah masuk ke kelas-kelas kemudian menuju lapangan di tengah sekolah untuk foto bersama. Sebelum meninggalkan sekolah, Gibran langsung dikerubuti para siswa. Petugas keamanan yang mengatur agar siswa berbaris rapi pun tak kuasa menahan antusiasme tersebut. ""Saya senang sekali bisa salaman dengan Wakil Presiden meski tadi berdesakan dan sempat dorong-dorongan dengan teman,"" kata Edlin. Edlin menyampaikan terima kasih kepada Gibran atas program MBG yang saat ini bisa dinikmati pelajar di Indonesia. ""Programnya bagus dan siswa-siswa bisa makan gratis, semoga semuanya tetap sehat,"" ungkapnya. Baca juga:Gibran Akui Banyak Tantangan di Satu Tahun Pemerintahan: Tetapi Pertumbuhan Ekonomi Cukup Oke Sementara itu, Windi mengungkapkan tak akan mencuci tangannya selama satu hari ini. ""Tidak dicuci dulu, masih senang banget karena salaman dengan Pak Gibran,"" ujarnya. Sementara itu, siswa kelas VII, Muhammad Fahmi, yang awalnya ikut berdesakan, akhirnya memilih mundur dan gagal salaman dengan Gibran. Baca juga:GKR Timoer Ungkap Pertemuan dengan Gibran, Tegaskan Keluarga Sepakat KGPAA Hamengkunegoro Jadi PB XIV Meski begitu, ia mengaku tidak kecewa dan tetap senang karena Gibran datang ke sekolahnya. ""Terlalu ramai, pada berdesakan. Kalau kecewa tidak, tapi senang karena Pak Gibran datang ke sekolah saya,"" kata dia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/yS9G6Gbj7a-Cut8Mbx4DTt-hzHA=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/07/690d64ff80d81.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/11/07/104809378/gibran-diserbu-siswa-di-salatiga-saat-cek-mbg-ada-yang-tak-mau-cuci-tangan,d0b2798a676cd4faf65792e4d0fb056aac61e2537e61bdba4b626eea3d6fe846,2025-11-13 20:34:39.767 1355,pikiranrakyat,mbg,2025-05-23 14:37:24,"Dukung Kebijakan Prabowo, Pemkot Berkomitmen Kontrol MBG di Kota Bandung","PIKIRAN RAKYAT -Musabab 342 siswa SMP Negeri 35 Bandung mengalami gejala keracunan makanan dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG) terkuak. Berdasarkan hasil investigasi melalui Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat ditemukan kalau makanan yang disajikan positif mengandung bakteri dan jamur. Pada Kamis, 22 Mei 2025, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Anhar Hadian mengungkapkan, berdasarkan hasil investigasi ditemukan bakteri Bacillus dan jamur Candida pada melon potong dan mixed vegetables. Saat kejadian, menu MBG terdiri dari tempe barbeque, kakap crispy, makaroni, melon potong, dan mixed vegetables. Wakil Wali Kota Bandung H. Erwin berharap agar kejadian serupa tak lagi terulang. Saat ini, tim puskesmas maupun Dinas Kesehatan pun ikut turun mengontrol pelaksanaan MBG. ""Kami akan kontrol mulai dari pembelanjaan sampai peracikan. Kita akan kontrol semua. Bagaimanapun ini menyangkut nasib ke depan anak didik kita,"" katanya seusai membuka acara Kreasi PIK Remaja Kota Bandung dan Launching PIK Remaja Berani SD YWKA di SD YWKA, Rajawali, Bandung, Jumat. ""Intinya semua perlu kontrol,"" ucapnya lagi. Erwin pun menegaskan, bersama Wali Kota Bandung Muhammad Farhan, berkomitmen untuk mengatasi berbagai permasalahan di Ibu Kota Provinsi Jawa Barat itu. Pelaksanaan MBG di Kota Bandung, seperti dikatakan Erwin, akan terus dilaksanakan mengikuti arahan dari pemerintah pusat. ""Kita harus taat dan patuh kepada pemimpin kita, ulil amri kita, Pak Prabowo Subianto. Kami akan terus mendukung kebijakan-kebijakan dari pusat,"" kata pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PKB Kota Bandung itu. Pakar Kebijakan Publik Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah mengungkapkan, apa yang terjadi di SMP Negeri 35 Bandung mesti disikapi serius. Perlu melihat peristiwa tersebut sebagai bahan evaluasi, bukan alasan untuk menggeneralisasi kegagalan konsep program MBG. Ada banyak faktor yang menurutnya bisa mengakibatkan makanan terkontaminasi. Sehingga, kita tidak bisa serta merta menyalahkan dapur penyedia makanan atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Ada sejumlah langkah penting yang bisa dilakukan agar kejadian serupa tidak berulang. Pertama, audit berkala terhadap rantai distribusi makanan, bukan cuma di titik awal. Selanjutnya adalah pelatihan wajib bagi petugas penyaji di sekolah, terutama pelatihan mengenai sanitasi dan keamanan pangan. ""Partisipasi aktif dari Dinas Kesehatan daerah, sebagai garda depan pengawasan dan edukasi,"" katanya kepada Pikiran Rakyat, Jumat. Trubus juga menyarankan agar orangtua dan siswa diberi edukasi tentang kebersihan tangan, alat makan, dan jajanan di luar sekolah. ""Program ini adalah harapan besar. Jangan kita goyahkan dengan prasangka, tapi kita jaga dan sempurnakan bersama,"" kata Trubus yang juga merupakan Ketua Umum Asosiasi Analis Kebijakan Indonesia (AAKI).*** Berita PilihanKasus Siswa Keracunan MBG Makin Tinggi, MPR Pertegas Evaluasi Komprehensif DiperlukanRentetan Kasus Keracunan Bayangi Program MBGMenguntungkan, Puyuh Dorong Ketahanan Pangan dan Jadi Alternatif Program MBGBahaya Bakteri Salmonella, Ditemukan dalam Menu MBG di BogorJangan Terulang, BGN Beri Teguran Keras pada Penyedia Menu MBG Berita PilihanKasus Siswa Keracunan MBG Makin Tinggi, MPR Pertegas Evaluasi Komprehensif DiperlukanRentetan Kasus Keracunan Bayangi Program MBGMenguntungkan, Puyuh Dorong Ketahanan Pangan dan Jadi Alternatif Program MBGBahaya Bakteri Salmonella, Ditemukan dalam Menu MBG di BogorJangan Terulang, BGN Beri Teguran Keras pada Penyedia Menu MBG Berita Pilihan Kasus Siswa Keracunan MBG Makin Tinggi, MPR Pertegas Evaluasi Komprehensif DiperlukanRentetan Kasus Keracunan Bayangi Program MBGMenguntungkan, Puyuh Dorong Ketahanan Pangan dan Jadi Alternatif Program MBGBahaya Bakteri Salmonella, Ditemukan dalam Menu MBG di BogorJangan Terulang, BGN Beri Teguran Keras pada Penyedia Menu MBG Kasus Siswa Keracunan MBG Makin Tinggi, MPR Pertegas Evaluasi Komprehensif Diperlukan Kasus Siswa Keracunan MBG Makin Tinggi, MPR Pertegas Evaluasi Komprehensif Diperlukan Kasus Siswa Keracunan MBG Makin Tinggi, MPR Pertegas Evaluasi Komprehensif Diperlukan Kasus Siswa Keracunan MBG Makin Tinggi, MPR Pertegas Evaluasi Komprehensif Diperlukan Rentetan Kasus Keracunan Bayangi Program MBG Rentetan Kasus Keracunan Bayangi Program MBG Rentetan Kasus Keracunan Bayangi Program MBG Rentetan Kasus Keracunan Bayangi Program MBG Menguntungkan, Puyuh Dorong Ketahanan Pangan dan Jadi Alternatif Program MBG Menguntungkan, Puyuh Dorong Ketahanan Pangan dan Jadi Alternatif Program MBG Menguntungkan, Puyuh Dorong Ketahanan Pangan dan Jadi Alternatif Program MBG Menguntungkan, Puyuh Dorong Ketahanan Pangan dan Jadi Alternatif Program MBG Bahaya Bakteri Salmonella, Ditemukan dalam Menu MBG di Bogor Bahaya Bakteri Salmonella, Ditemukan dalam Menu MBG di Bogor Bahaya Bakteri Salmonella, Ditemukan dalam Menu MBG di Bogor Bahaya Bakteri Salmonella, Ditemukan dalam Menu MBG di Bogor Jangan Terulang, BGN Beri Teguran Keras pada Penyedia Menu MBG Jangan Terulang, BGN Beri Teguran Keras pada Penyedia Menu MBG Jangan Terulang, BGN Beri Teguran Keras pada Penyedia Menu MBG Jangan Terulang, BGN Beri Teguran Keras pada Penyedia Menu MBG",Irwan Suherman,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/21/3058913219.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019355367/dukung-kebijakan-prabowo-pemkot-berkomitmen-kontrol-mbg-di-kota-bandung?page=all,3ff8188191ffd35bf1b10e895443f83a5748abd7d6d449ad2b4507975fbe8ea4,2025-11-13 20:34:43.283 1356,kompas,mbg,2025-11-05 14:44:26,"Tagihan Perawatan Korban Keracunan MBG di Bandung Barat Tembus Rp 400 Juta, Pemda Didesak Bertanggung Jawab","BANDUNG BARAT, KOMPAS.com- Total biaya perawatan korban keracunan massal akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) menembus lebih dari Rp 400 juta.Angka itu, menurut Wakil Ketua DPRDBandung BaratDadan Supardan, baru untuk tiga klaster kasus saja, dua di Kecamatan Cipongkor dan satu di Kecamatan Cihampelas.""Berdasarkan komunikasi dengan sejumlah fasilitas kesehatan, baik rumah sakit daerah maupun swasta, total tagihannya mencapai Rp 400 juta lebih. Itu belum termasuk biaya akomodasi dan BBM ambulans,"" ungkap Dadan saat dihubungi, Rabu (5/11/2025).Sebanyak 1.333 orang pelajar, guru, orangtua siswa, hingga ibu menyusui masuk daftar korban dari tiga wilayah itu.Mereka mengalami gejala yang hampir seragam: mual, pusing, muntah, bahkan sebagian harus dirawat intensif di rumah sakit.Baca juga:Dana MBG Raib Rp 1 Miliar, Kepala SPPG di Bandung Barat Diduga Kena Tipu, 53 Pekerja DirumahkanNamun, Dadan menegaskan jumlah tagihan tersebut masih bersifat sementara.Pendataan masih berjalan, sementara laporan baru terus berdatangan dari daerah lain.""Biaya keseluruhan masih dihimpun karena kasusnya terus muncul di beberapa wilayah,"" kata Dadan.Gelombang kasus tak berhenti di selatan. Menjelang pertengahan Oktober 2025, giliran wilayah utara Bandung Barat yang terdampak.Dua klaster di Cisarua, satu di Padalarang, dan dua di Lembang menambah daftar panjang korban.Polanya serupa: makanan dari program MBG diduga kuat sebagai sumber keracunan.Baca juga:Pekerja Hilang Penghasilan Usai Dana MBG Rp 1 Miliar Raib di Bandung Barat: Dapur Kini Sunyi...Dadan mendesak pemerintah daerah segera turun tangan, terutama dalam menanggungbiaya pengobatankorban.""Agar persoalan biaya ini segera diselesaikan, terutama bagi rumah sakit swasta yang turut menangani pasien,"" ujar Dadan.Dadan menilai koordinasi antara pemerintah daerah, Dinas Kesehatan, dan Badan Gizi Nasional (BGN) harus segera diperkuat.Terlebih lagi, masih banyak rumah sakit menanggung beban biaya tanpa kejelasan pembayaran. BANDUNG BARAT, KOMPAS.com- Total biaya perawatan korban keracunan massal akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat (KBB) menembus lebih dari Rp 400 juta. Angka itu, menurut Wakil Ketua DPRDBandung BaratDadan Supardan, baru untuk tiga klaster kasus saja, dua di Kecamatan Cipongkor dan satu di Kecamatan Cihampelas. ""Berdasarkan komunikasi dengan sejumlah fasilitas kesehatan, baik rumah sakit daerah maupun swasta, total tagihannya mencapai Rp 400 juta lebih. Itu belum termasuk biaya akomodasi dan BBM ambulans,"" ungkap Dadan saat dihubungi, Rabu (5/11/2025). Sebanyak 1.333 orang pelajar, guru, orangtua siswa, hingga ibu menyusui masuk daftar korban dari tiga wilayah itu. Mereka mengalami gejala yang hampir seragam: mual, pusing, muntah, bahkan sebagian harus dirawat intensif di rumah sakit. Baca juga:Dana MBG Raib Rp 1 Miliar, Kepala SPPG di Bandung Barat Diduga Kena Tipu, 53 Pekerja Dirumahkan Namun, Dadan menegaskan jumlah tagihan tersebut masih bersifat sementara. Pendataan masih berjalan, sementara laporan baru terus berdatangan dari daerah lain. ""Biaya keseluruhan masih dihimpun karena kasusnya terus muncul di beberapa wilayah,"" kata Dadan. Gelombang kasus tak berhenti di selatan. Menjelang pertengahan Oktober 2025, giliran wilayah utara Bandung Barat yang terdampak. Dua klaster di Cisarua, satu di Padalarang, dan dua di Lembang menambah daftar panjang korban. Polanya serupa: makanan dari program MBG diduga kuat sebagai sumber keracunan. Baca juga:Pekerja Hilang Penghasilan Usai Dana MBG Rp 1 Miliar Raib di Bandung Barat: Dapur Kini Sunyi... Dadan mendesak pemerintah daerah segera turun tangan, terutama dalam menanggungbiaya pengobatankorban. ""Agar persoalan biaya ini segera diselesaikan, terutama bagi rumah sakit swasta yang turut menangani pasien,"" ujar Dadan. Dadan menilai koordinasi antara pemerintah daerah, Dinas Kesehatan, dan Badan Gizi Nasional (BGN) harus segera diperkuat. Terlebih lagi, masih banyak rumah sakit menanggung beban biaya tanpa kejelasan pembayaran.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/fA-iakPVGaQJOKiDwP7liRCU2pM=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/29/6901ba794c840.jpeg",https://bandung.kompas.com/read/2025/11/05/144426478/tagihan-perawatan-korban-keracunan-mbg-di-bandung-barat-tembus-rp-400-juta,d1ec09eef228a77eaef1d778c82031417b132de0c0af06c7a32fd584e6dac403,2025-11-13 20:34:50.524 1357,pikiranrakyat,mbg,2025-05-22 12:31:56,"Bikin Ratusan Siswa Keracunan, Menu MBG di SMPN 35 Bandung Positif Bakteri dan Jamur","PIKIRAN RAKYAT -Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang seharusnya menjadi solusi untuk menekan angka stunting dan meningkatkan kualitas gizi pelajar, justru menjadi petaka di SMP Negeri 35 Bandung. Sebanyak 342 siswa mengalami keracunan massal usai menyantap makanan dari program pemerintah tersebut. Kejadian mengejutkan ini membuka borok dalam sistem distribusi dan higienitas makanan MBG, setelah hasil laboratorium menyatakan dua dari lima menu MBG yang disajikan pada 29 April 2025 terkontaminasi bakteri dan jamur. Investigasi dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, dengan menguji seluruh menu yang disajikan melalui Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat. Hasilnya mengejutkan: melon potong dan mixed vegetable dinyatakan positif mengandung Bakteri Bacillus dan Jamur Candida, dua mikroorganisme yang sangat mungkin menyebabkan gejala mual, diare, dan gangguan pencernaan lainnya. Ya, sudah keluar. Ada yang positif pada melon potong dan mixed vegetable. Ditemukan bakteri Bacillus dan jamur Candida, kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian, pada Rabu 22 Mei 2025. Menu MBG yang disajikan saat kejadian terdiri atas makaroni, kakap crispy, tempe barbecue, mixed vegetable, dan melon potong. Hanya dua yang dinyatakan terkontaminasi, namun cukup untuk memicu keracunan massal. Kasus bermula pada Selasa 29 April 2025, saat sekolah menerima kiriman makanan MBG dari pihak katering Yayasan Cahaya Solid Berkarya. Makanan kemudian dibagikan kepada para siswa. Sehari kemudian, Rabu 30 April 2025, siswa mulai mengeluh mual dan diare. Total 342 siswa SMPN 35 Bandung mengalami gejala keracunan. Meskipun tidak ada korban jiwa atau pasien yang dirawat serius di rumah sakit, sebagian besar siswa harus menjalani perawatan mandiri dan pemulihan total di rumah. Betul (ada keracunan). Kurang lebih segitu ya (yang keracunan) karena kami masih mendata, dan kemungkinan ada penambahan, ujar Anhar saat dihubungi wartawanPikiran RakyatHendro Susilo, Kamis 1 Mei 2025. Menurut Anhar, penyebab keracunan diduga kuat karena waktu masak yang terlalu dini dan distribusi yang terlalu lama. Makanan dimasak mulai pukul 01.00 WIB untuk mengejar jadwal konsumsi siswa SD pukul 09.00 WIB. Setelah itu, menu untuk SMP baru dibagikan pukul 11.00 WIB. Jadi makanan itu dibuatnya paralel, anak SMP ini diberikan jam 11.00 WIB, (makanan) itu sudah enggak enak sebetulnya, ucap Anhar. Makanan yang dibuat oleh pihak katering berjumlah 3.163 porsi dan didistribusikan ke empat sekolah: Namun, hanya SMPN 35 yang mengalami laporan keracunan. Hal ini diduga karena waktu konsumsi yang terlalu lama dari waktu produksi. Menu terakhir untuk SMA bahkan dilaporkan sudah berbau dan tidak dikonsumsi. Kalau yang buat SD jam 09.00 WIB masih fresh, jadi aman. Ketika anak SMP mulai makan tuh agak enggak enak, tapi belum parah. Terakhir anak SMA makan jam 13:30 WIB, itu sudah bau jadi enggak ada yang makan, tutur Anhar. Setelah kejadian, Dinkes Kota Bandung melakukan evaluasi menyeluruh terhadap dapur penyedia MBG. Perbaikan dilakukan di semua aspek mulai dari sanitasi, sistem penyimpanan makanan, hingga pengawasan distribusi. Kami memberikan saran kepada pengelola MBG untuk melakukan perbaikan, tutur Anhar. Terakhir kami melakukan penilaian pada 12 Mei. Kami nilai faktor risikonya sudah menurun signifikan, ujarnya. Akhirnya, pada 13 Mei 2025, program MBG kembali mendapat lampu hijau untuk beroperasi, dengan pengawasan lebih ketat dari Dinkes. Distribusi ke sekolah-sekolah di Kota Bandung pun kembali dilanjutkan.*** Berita PilihanRentetan Kasus Keracunan Bayangi Program MBGMenguntungkan, Puyuh Dorong Ketahanan Pangan dan Jadi Alternatif Program MBGBahaya Bakteri Salmonella, Ditemukan dalam Menu MBG di BogorJangan Terulang, BGN Beri Teguran Keras pada Penyedia Menu MBGKeracunan MBG Bogor Jadi KLB: Salmonella dan E. coli Ada di Air, Telur hingga Sayuran Berita PilihanRentetan Kasus Keracunan Bayangi Program MBGMenguntungkan, Puyuh Dorong Ketahanan Pangan dan Jadi Alternatif Program MBGBahaya Bakteri Salmonella, Ditemukan dalam Menu MBG di BogorJangan Terulang, BGN Beri Teguran Keras pada Penyedia Menu MBGKeracunan MBG Bogor Jadi KLB: Salmonella dan E. coli Ada di Air, Telur hingga Sayuran Berita Pilihan Rentetan Kasus Keracunan Bayangi Program MBGMenguntungkan, Puyuh Dorong Ketahanan Pangan dan Jadi Alternatif Program MBGBahaya Bakteri Salmonella, Ditemukan dalam Menu MBG di BogorJangan Terulang, BGN Beri Teguran Keras pada Penyedia Menu MBGKeracunan MBG Bogor Jadi KLB: Salmonella dan E. coli Ada di Air, Telur hingga Sayuran Rentetan Kasus Keracunan Bayangi Program MBG Rentetan Kasus Keracunan Bayangi Program MBG Rentetan Kasus Keracunan Bayangi Program MBG Rentetan Kasus Keracunan Bayangi Program MBG Menguntungkan, Puyuh Dorong Ketahanan Pangan dan Jadi Alternatif Program MBG Menguntungkan, Puyuh Dorong Ketahanan Pangan dan Jadi Alternatif Program MBG Menguntungkan, Puyuh Dorong Ketahanan Pangan dan Jadi Alternatif Program MBG Menguntungkan, Puyuh Dorong Ketahanan Pangan dan Jadi Alternatif Program MBG Bahaya Bakteri Salmonella, Ditemukan dalam Menu MBG di Bogor Bahaya Bakteri Salmonella, Ditemukan dalam Menu MBG di Bogor Bahaya Bakteri Salmonella, Ditemukan dalam Menu MBG di Bogor Bahaya Bakteri Salmonella, Ditemukan dalam Menu MBG di Bogor Jangan Terulang, BGN Beri Teguran Keras pada Penyedia Menu MBG Jangan Terulang, BGN Beri Teguran Keras pada Penyedia Menu MBG Jangan Terulang, BGN Beri Teguran Keras pada Penyedia Menu MBG Jangan Terulang, BGN Beri Teguran Keras pada Penyedia Menu MBG Keracunan MBG Bogor Jadi KLB: Salmonella dan E. coli Ada di Air, Telur hingga Sayuran Keracunan MBG Bogor Jadi KLB: Salmonella dan E. coli Ada di Air, Telur hingga Sayuran Keracunan MBG Bogor Jadi KLB: Salmonella dan E. coli Ada di Air, Telur hingga Sayuran Keracunan MBG Bogor Jadi KLB: Salmonella dan E. coli Ada di Air, Telur hingga Sayuran",Eka Alisa Putri,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/19/655026413.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019351771/bikin-ratusan-siswa-keracunan-menu-mbg-di-smpn-35-bandung-positif-bakteri-dan-jamur?page=all,6a14e7c80594d54fa37aece6006b969816302755054b2412a658f3df05b18a8d,2025-11-13 20:34:55.853 1358,kompas,mbg,2025-11-05 11:02:43,"Pastikan Dampak Nyata, Kementerian PANRB Terus Perkuat Tata Kelola Program MBG","KOMPAS.com Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) terus memperkuat tata kelola pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat.Melalui penyusunan Rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tata Kelola Penyelenggaraan ProgramMBGserta Rancangan Perpres Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Badan Gizi Nasional (BGN),Kementerian PANRBmemastikan sistem penyelenggaraan program prioritas nasional ini berjalan efektif, terintegrasi, dan berdampak nyata.Menteri PANRB Rini Widyantinimenegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah mempercepat implementasi kebijakan lintas kementerian agar program MBG dijalankan secara terukur dan kolaboratif. Kementerian PANRB memastikan tata kelola bisa dilaksanakan secara saksama. Karena dalam pelaksanaan MBG itu ada dua hal utama, yaitu pemberian makan bergizi gratisnya, dan bagaimana dukungan ekosistemnya dari kementerian serta lembaga, ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (5/11/2025).Baca juga:Usai Rapat Tim Koordinasi, MenPANRB Sebut 2 Hal Penting soal MBGPernyataan tersebut disampaikan Rini dalam Rapat Koordinasi Terbatas Program Makan Bergizi Gratis, di Kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pangan, Jakarta, Selasa (4/11/2025).Ia menuturkan, rancangan Perpres tentangTata Kelola MBGsedang disiapkan sebagai instrumen utama untuk mengatur keterpaduan antarinstansi dari perencanaan hingga pengawasan.Melalui rancangan tersebut, tata kelola MBG tidak hanya mengatur mekanisme pemberian makanan bergizi, tetapi juga memperkuat sistem pendukung, seperti infrastruktur, kemitraan, serta koordinasi lintas sektor.Kementerian PANRB juga mendorong penguatan BGN sebagai lembaga pelaksana yang memiliki mandat strategis dalam penyediaan dan distribusi makanan bergizi.Baca juga:BGN soal Ompreng MBG Berlabel Palsu di Jakarta Utara: Itu Kriminal MurniDok. Humas Kementerian PANRBPelaksanaan Rapat Koordinasi Terbatas Program Makan Bergizi Gratis di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Selasa (4/11/2025).Salah satu fokusnya adalah memperkuat Kantor Pelayanan Pemenuhan Gizi Nasional (KPPG) sebagai ujung tombak pelaksanaan program MBG di daerah. KPPG harus menjadi motor utama di daerah. Dengan memperkuat fungsi dan kapasitasnya, akuntabilitas bisa meningkat, layanan menjadi lebih dekat dengan masyarakat, proses pencairan anggaran lebih cepat, dan pengawasan semakin jelas, ungkap Rini.Ia menambahkan, penguatan kelembagaan juga dilakukan melalui penataan struktur organisasi BGN dan pembagian peran yang lebih terarah di setiap lini pelaksana.Desentralisasi pengelolaan keuangan dan penguatan unit pelaksana teknis di daerah diharapkan mempercepat layanan sekaligus meningkatkan transparansi.Baca juga:Desentralisasi MBG untuk Minimalkan Keracunan Pangan Penataan kelembagaan ini bukan sekadar restrukturisasi, tapi upaya agar setiap bagian bekerja lebih efektif. Kita ingin tata kelola yang adaptif, kolaboratif, dan mampu memastikan kebijakan gizi nasional benar-benar sampai kepada masyarakat, tegas Rini.Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor dalam pengawasan dan pelaksanaan program.Kepala BGN diminta memperkuat kerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam aspek pengawasan kesehatan serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam mutu dan keamanan pangan. KOMPAS.com Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) terus memperkuat tata kelola pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat. Melalui penyusunan Rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tata Kelola Penyelenggaraan ProgramMBGserta Rancangan Perpres Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Badan Gizi Nasional (BGN),Kementerian PANRBmemastikan sistem penyelenggaraan program prioritas nasional ini berjalan efektif, terintegrasi, dan berdampak nyata. Menteri PANRB Rini Widyantinimenegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah mempercepat implementasi kebijakan lintas kementerian agar program MBG dijalankan secara terukur dan kolaboratif. Kementerian PANRB memastikan tata kelola bisa dilaksanakan secara saksama. Karena dalam pelaksanaan MBG itu ada dua hal utama, yaitu pemberian makan bergizi gratisnya, dan bagaimana dukungan ekosistemnya dari kementerian serta lembaga, ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (5/11/2025). Baca juga:Usai Rapat Tim Koordinasi, MenPANRB Sebut 2 Hal Penting soal MBG Pernyataan tersebut disampaikan Rini dalam Rapat Koordinasi Terbatas Program Makan Bergizi Gratis, di Kantor Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Pangan, Jakarta, Selasa (4/11/2025). Ia menuturkan, rancangan Perpres tentangTata Kelola MBGsedang disiapkan sebagai instrumen utama untuk mengatur keterpaduan antarinstansi dari perencanaan hingga pengawasan. Melalui rancangan tersebut, tata kelola MBG tidak hanya mengatur mekanisme pemberian makanan bergizi, tetapi juga memperkuat sistem pendukung, seperti infrastruktur, kemitraan, serta koordinasi lintas sektor. Kementerian PANRB juga mendorong penguatan BGN sebagai lembaga pelaksana yang memiliki mandat strategis dalam penyediaan dan distribusi makanan bergizi. Baca juga:BGN soal Ompreng MBG Berlabel Palsu di Jakarta Utara: Itu Kriminal Murni Dok. Humas Kementerian PANRBPelaksanaan Rapat Koordinasi Terbatas Program Makan Bergizi Gratis di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Selasa (4/11/2025). Dok. Humas Kementerian PANRBPelaksanaan Rapat Koordinasi Terbatas Program Makan Bergizi Gratis di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, Selasa (4/11/2025). Salah satu fokusnya adalah memperkuat Kantor Pelayanan Pemenuhan Gizi Nasional (KPPG) sebagai ujung tombak pelaksanaan program MBG di daerah. KPPG harus menjadi motor utama di daerah. Dengan memperkuat fungsi dan kapasitasnya, akuntabilitas bisa meningkat, layanan menjadi lebih dekat dengan masyarakat, proses pencairan anggaran lebih cepat, dan pengawasan semakin jelas, ungkap Rini. Ia menambahkan, penguatan kelembagaan juga dilakukan melalui penataan struktur organisasi BGN dan pembagian peran yang lebih terarah di setiap lini pelaksana. Desentralisasi pengelolaan keuangan dan penguatan unit pelaksana teknis di daerah diharapkan mempercepat layanan sekaligus meningkatkan transparansi. Baca juga:Desentralisasi MBG untuk Minimalkan Keracunan Pangan Penataan kelembagaan ini bukan sekadar restrukturisasi, tapi upaya agar setiap bagian bekerja lebih efektif. Kita ingin tata kelola yang adaptif, kolaboratif, dan mampu memastikan kebijakan gizi nasional benar-benar sampai kepada masyarakat, tegas Rini. Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor dalam pengawasan dan pelaksanaan program. Kepala BGN diminta memperkuat kerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam aspek pengawasan kesehatan serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dalam mutu dan keamanan pangan.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/etUnYQkGXdBx1-860nn_rnMedyM=/0x0:1599x1066/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/05/690ac6dd76aae.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/11/05/11024371/pastikan-dampak-nyata-kementerian-panrb-terus-perkuat-tata-kelola-program,0a690562b491d29fb7c3cde24cd59be3b678dda7b6eafdabdd6d48c032d67ca8,2025-11-13 20:35:00.940 1359,kompas,mbg,2025-11-05 09:30:00,"Kronologi Lengkap Raibnya Dana Rp 1 Miliar SPPG Bandung Barat, Dapur MBG Terhenti Total","KOMPAS.com- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pangauban, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, mendadak terhenti total.Program yang menjadi salah satu andalan pemerintah dalam pemenuhan gizi anak sekolah ini harus berhenti karena dana operasional sebesar Rp1 miliar di rekening lembaga raib akibat dugaan penipuan digital atau phishing.Insiden bermula ketika Kepala SPPG Pangauban, berinisial MC, menerima notifikasi dari sistem BNI Direct yang meminta penggantian kata sandi pada Kamis (31/10/2025).Baca juga:Dana MBG Raib Rp 1 Miliar, Kepala SPPG di Bandung Barat Diduga Kena Tipu, 53 Pekerja DirumahkanTanpa menaruh curiga, MC menghubungi layanan chat yang dikira resmi milik BNI. Tidak lama kemudian, seseorang yang mengaku sebagai petugas bank menghubunginya dan memberikan tautan untuk mengganti kata sandi.Dalam proses tersebut, MC juga diminta untuk menyerahkan sejumlah data penting terkait rekening lembaga.Karena khawatir rekening diblokir, ia menuruti semua instruksi tanpa melakukan verifikasi lebih lanjut.Tak lama setelah itu, kontak orang yang mengaku sebagai petugas BNI tersebut tidak lagi bisa dihubungi.Baca juga:Baru Jalan 10 Hari, Dapur SPPG di Bandung Barat Berhenti Beroperasi karena Dana MBG Rp 1 Miliar HilangKetika MC memeriksa saldo melalui BNI Direct, dana yang semula mencapai Rp1 miliar hanya tersisa Rp12 juta. Benar kejadiannya seperti itu. Jadi kami tidak bisa beroperasi karena dana yang ada terkuras oleh penipu. Jelas ini kelalaian dari Kepala SPPG, ujar Pemilik SPPG Pangauban, Hendrik Irawan, Senin (3/11/2025).Hendrik menyebut, para pegawai sebenarnya sudah mengingatkan agar tidak menuruti instruksi melalui telepon tersebut karena berpotensi penipuan. Namun, peringatan itu diabaikan hingga dana benar-benar raib.Apa saja dampak kehilangan dana terhadap dapur MBG?Dampak hilangnya dana itu sangat besar. SPPG Pangauban yang baru beroperasi 10 hari kini tidak bisa lagi memproduksi ribuan porsi makanan bergizi untuk anak sekolah.Setidaknya 53 pekerja yang biasa menyiapkan menu untuk sekitar 3.500 penerima manfaat, mulai dari siswa SD hingga SMA/SMK, terpaksa dirumahkan sementara. Tentu kami kecewa karena tidak bisa beroperasi, harusnya hari ini kan belanja. Tapi karena dana habis terkuras oleh penipuan, semua berhenti, kata Hendrik.Baca juga:Kepala SPPG di Bandung Barat Tertipu Chat Palsu, Dana MBG Rp 1 Miliar Lenyap dalam SekejapIa menambahkan bahwa kondisi ini bukan hanya berdampak pada pekerja, tetapi juga pada ribuan siswa yang bergantung pada program makan bergizi setiap hari.Usai kejadian, pihak SPPG langsung melaporkan kasus ini kepada Badan Gizi Nasional (BGN) untuk meminta arahan. Laporan kemudian diteruskan ke Bareskrim Polri untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Sudah lapor juga ke BGN dan hari ini saya masih di Bareskrim Polri. Mudah-mudahan bisa segera ada solusi buat permasalahan ini, kata Hendrik.Baca juga:Dana Rp 1 Miliar MBG di Bandung Barat Hilang, SPPG Diduga Jadi Korban PhisingSaat ini, operasional dapur MBG Pangauban masih dihentikan total. Pihak pengelola berharap pemerintah melalui Badan Gizi Nasional dapat memberikan solusi pendanaan darurat agar kegiatan dapat kembali berjalan. Untuk sementara dapur tidak bisa beroperasi karena memang tidak ada dana lagi. Kami berharap ada bantuan agar kegiatan bisa dimulai kembali, ujar Hendrik.Sebagian artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul ""Saldo Rp 1 Miliar SPPG di Bandung Barat Lenyap, Operasional MBG Dihentikan"".Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KOMPAS.com- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pangauban, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, mendadak terhenti total. Program yang menjadi salah satu andalan pemerintah dalam pemenuhan gizi anak sekolah ini harus berhenti karena dana operasional sebesar Rp1 miliar di rekening lembaga raib akibat dugaan penipuan digital atau phishing. Insiden bermula ketika Kepala SPPG Pangauban, berinisial MC, menerima notifikasi dari sistem BNI Direct yang meminta penggantian kata sandi pada Kamis (31/10/2025). Baca juga:Dana MBG Raib Rp 1 Miliar, Kepala SPPG di Bandung Barat Diduga Kena Tipu, 53 Pekerja Dirumahkan Tanpa menaruh curiga, MC menghubungi layanan chat yang dikira resmi milik BNI. Tidak lama kemudian, seseorang yang mengaku sebagai petugas bank menghubunginya dan memberikan tautan untuk mengganti kata sandi. Dalam proses tersebut, MC juga diminta untuk menyerahkan sejumlah data penting terkait rekening lembaga. Karena khawatir rekening diblokir, ia menuruti semua instruksi tanpa melakukan verifikasi lebih lanjut. Tak lama setelah itu, kontak orang yang mengaku sebagai petugas BNI tersebut tidak lagi bisa dihubungi. Baca juga:Baru Jalan 10 Hari, Dapur SPPG di Bandung Barat Berhenti Beroperasi karena Dana MBG Rp 1 Miliar Hilang Ketika MC memeriksa saldo melalui BNI Direct, dana yang semula mencapai Rp1 miliar hanya tersisa Rp12 juta. Benar kejadiannya seperti itu. Jadi kami tidak bisa beroperasi karena dana yang ada terkuras oleh penipu. Jelas ini kelalaian dari Kepala SPPG, ujar Pemilik SPPG Pangauban, Hendrik Irawan, Senin (3/11/2025). Hendrik menyebut, para pegawai sebenarnya sudah mengingatkan agar tidak menuruti instruksi melalui telepon tersebut karena berpotensi penipuan. Namun, peringatan itu diabaikan hingga dana benar-benar raib. Dampak hilangnya dana itu sangat besar. SPPG Pangauban yang baru beroperasi 10 hari kini tidak bisa lagi memproduksi ribuan porsi makanan bergizi untuk anak sekolah. Setidaknya 53 pekerja yang biasa menyiapkan menu untuk sekitar 3.500 penerima manfaat, mulai dari siswa SD hingga SMA/SMK, terpaksa dirumahkan sementara. Tentu kami kecewa karena tidak bisa beroperasi, harusnya hari ini kan belanja. Tapi karena dana habis terkuras oleh penipuan, semua berhenti, kata Hendrik. Baca juga:Kepala SPPG di Bandung Barat Tertipu Chat Palsu, Dana MBG Rp 1 Miliar Lenyap dalam Sekejap Ia menambahkan bahwa kondisi ini bukan hanya berdampak pada pekerja, tetapi juga pada ribuan siswa yang bergantung pada program makan bergizi setiap hari. Usai kejadian, pihak SPPG langsung melaporkan kasus ini kepada Badan Gizi Nasional (BGN) untuk meminta arahan. Laporan kemudian diteruskan ke Bareskrim Polri untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Sudah lapor juga ke BGN dan hari ini saya masih di Bareskrim Polri. Mudah-mudahan bisa segera ada solusi buat permasalahan ini, kata Hendrik. Baca juga:Dana Rp 1 Miliar MBG di Bandung Barat Hilang, SPPG Diduga Jadi Korban Phising Saat ini, operasional dapur MBG Pangauban masih dihentikan total. Pihak pengelola berharap pemerintah melalui Badan Gizi Nasional dapat memberikan solusi pendanaan darurat agar kegiatan dapat kembali berjalan. Untuk sementara dapur tidak bisa beroperasi karena memang tidak ada dana lagi. Kami berharap ada bantuan agar kegiatan bisa dimulai kembali, ujar Hendrik. Sebagian artikel ini telah tayang diKompas.comdengan judul ""Saldo Rp 1 Miliar SPPG di Bandung Barat Lenyap, Operasional MBG Dihentikan"".",Kompas Cyber Media,https://asset.kompas.com/crops/qTbNrBxXD65ZLgUXStSuhetNQr4=/0x0:0x0/780x390/data/photo/2025/10/24/68fb019ad9417.jpg,https://www.kompas.com/jawa-barat/read/2025/11/05/093000388/kronologi-lengkap-raibnya-dana-rp-1-miliar-sppg-bandung-barat-dapur,c45237a99339ca454e984bcd23dfa5d3db42b8505109149a0e529767d3ecafbf,2025-11-13 20:35:12.033 1360,pikiranrakyat,mbg,2025-05-16 06:00:00,"Unik, Dapur MBG di Kota Bandung Libatkan Narapidana","PIKIRAN RAKYAT -Pemerintah Kota Bandung menerapkan pengawasan lintas sektor untuk memastikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) berjalan dengan baik dan kejadian keracunan tak terulang lagi. Tidak hanya menyangkut kualitas makanannya, tetapi juga dalam distribusinya. Wakil Wali Kota Bandung Erwin menyampaikan hal itu saat meninjau kegiatan MBG di Lapas Kelas 1 Sukamiskin, Kota Bandung, Kamis (15/5/2025). Lokasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Arcamanik tersebut membagikan MBG ke sejumlah sekolah, termasuk SDN 101 Sukakarya. Menurut Erwin, peningkatan pengawasan dalam program MBG di Kota Bandung turut melibatkan Dinas Kesehatan dan puskesmas setempat. Seluruh bahan makanan yang masuk ke dapur MBG, terang dia, dipastikan telah melalui proses pemeriksaan ketat dan uji kelayakan. ""Pengawasan ini kami lakukan secara menyeluruh, dari pemilihan bahan baku, proses pengolahan di dapur, hingga distribusi ke sekolah. Kami ingin pastikan tidak ada celah yang mengganggu kualitas dan keamanan makanan anak-anak kita,"" kata Erwin. Dia pun memastikan bahwa semua dapur MBG telah lolos uji kelayakan. Tidak hanya pada kandungan gizi yang optimal, tetapi juga pada kebersihan, higienitas, dan keamanan pangan yang didistribusikan untuk anak-anak sekolah. ""Kami pastikan makanan untuk anak-anak bukan hanya bergizi, tapi juga diproses di dapur yang bersih, sehat, dan higienis. Semua dapur MBG telah lolos uji kelayakan dan diawasi ketat, baik dari aspek kebersihan, keamanan, maupun kandungan gizinya,"" tutur Erwin. Program MBG di Kota Bandung, kata dia, juga dilaksanakan dengan kolaborasi berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat dan berbagai mitra. Salah satu contohnya ialah keterlibatan warga binaan di Lapas Sukamiskin buat menyiapkan bahan hingga memasak. Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan, Adita Irawati yang ikut memantau kegiatan MBG di SPPG Arcamanik menyebut keterlibatan narapidana sebagai hal yang unik. Dia pun mengapresiasi kerja sama berbagai pihak dalam pelaksanaan program MBG di Kota Bandung. ""Program MBG di Bandung bukan hanya meningkatkan gizi anak-anak, tapi juga memberdayakan lebih dari 47 warga binaan yang mengelola dapur MBG. Ini membuka peluang keterampilan baru bagi mereka setelah masa pembinaan,"" kata Adita. Menurut dia, dapur SPPG di Lapas Sukamiskin telah melayani lebih dari 3.550 penerima manfaat, yang tersebar di 12 sekolah serta posyandu untuk program MBG buat ibu hamil dan menyusui. Dia menilai, skema kolaborasi di SPPG Arcamanik patut menjadi percontohan. Terkait dengan insiden keracunan yang terjadi dalam program MBG di sejumlah daerah, Adita menyampaikan permohonan maaf. Pemerintah, kata dia, terus melakukan evaluasi dan perbaikan, termasuk mempercepat distribusi makanan untuk menghindari risiko kontaminasi. Di Kota Bandung sebelumnya juga terjadi kasus keracunan yang dialami ratusan siswa SMP Negeri 35 Bandung. Setidaknya ada 30 kelas di SMPN 35 yang mengalami keracunan pada Selasa (29/4/2025) lalu.*** Berita PilihanBPOM Ungkap Tiga Penyebab Anak-Anak Keracunan MBG, dan Minta Dilibatkan BGN Berita PilihanBPOM Ungkap Tiga Penyebab Anak-Anak Keracunan MBG, dan Minta Dilibatkan BGN Berita Pilihan BPOM Ungkap Tiga Penyebab Anak-Anak Keracunan MBG, dan Minta Dilibatkan BGN BPOM Ungkap Tiga Penyebab Anak-Anak Keracunan MBG, dan Minta Dilibatkan BGN BPOM Ungkap Tiga Penyebab Anak-Anak Keracunan MBG, dan Minta Dilibatkan BGN BPOM Ungkap Tiga Penyebab Anak-Anak Keracunan MBG, dan Minta Dilibatkan BGN BPOM Ungkap Tiga Penyebab Anak-Anak Keracunan MBG, dan Minta Dilibatkan BGN",Hendro Susilo Husodo,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/15/3327788095.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019332184/unik-dapur-mbg-di-kota-bandung-libatkan-narapidana?page=all,b4af7fa7ed55e630e5e76b2569620f200e6c0773a316780ac78402c0c31a834e,2025-11-13 20:35:18.585 1361,kompas,mbg,2025-11-04 17:43:49,"Tim Koordinasi MBG Telah Dibentuk, Menpan RB Sebut Perpres Tata Kelola Sedang Disiapkan","JAKARTA, KOMPAS.com- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Rini Widyantini menyampaikan, pihaknya kini sedang menyiapkan Rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Makan Bergizi Gratis.""Kami siapkan rencana Perpres tentang tata kelola bagaimana ekosistem untuk dukungan MBG-nya, termasuk juga bagaimana tata kelola di dalam MBG-nya sendiri,"" ucap Rini saat ditemui di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2025).Rini memastikan bahwa Perpres tersebut akan mengatur ketentuan penataan tata kelola dan kelembagaan MBG.""Jadi, nanti akan keluar rencana Perpres yang kaitannya dengan organisasi MBG-nya,"" ucapnya.Baca juga:Usai Rapat Tim Koordinasi, MenPANRB Sebut 2 Hal Penting soal MBGNamun, Rini belum mengungkap kapan beleid tersebut akan terbit.Kementerian PANRBbertugas melakukan penataan tata kelola dan kelembagaan UPT Kantor Pelayanan Pemenuhan Gizi Nasional (KPPG) dan SPPG serta pemenuhan sumber daya manusia (SDM).""Tentu kalau teknisnya dari BGN, dari Kementerian PAN-RB itu kami mendukung tata kelolanya saja,"" ucapnya.Diketahui, Presiden Prabowo Subianto resmi membentuk Tim Koordinasi Penyelenggaraan ProgramMakan Bergizi Gratis(MBG), yang tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 28 Tahun 2025.Tim Koordinasi Penyelenggaraan MBG ini beranggotakan unsur kementerian dan lembaga lintas sektor, yang diatur dalam Pasal 6 Keppres 28/2025.Baca juga:Tim Koordinasi MBG Bentukan Prabowo Rapat Perdana, Apa yang Dibahas?Keppres yang ditandatangani pada 24 Oktober 2025 oleh Prabowo ini mengatur pembentukan tim untuk memastikan program andalan Presiden tersebut berjalan efektif, terkoordinasi, dan tepat sasaran.""Tim Koordinasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 memiliki tugas mendukung penyelenggaraan program makan bergizi gratis melalui sinkronisasi, koordinasi, monitoring, evaluasi, dan pengendalian penyelenggaraan program makan bergizi gratis,"" bunyi Pasal 3 Keppres tersebut, diaksesKompas.compada Kamis (30/10/2025).Adapun fungsiTim Koordinasi MBGsebagaimana diatur dalam Pasal 4, meliputi penyusunan kebijakan penyelenggaraan program MBG.Lalu, melakukan sinkronisasi dan koordinasi dalam penyelenggaraan program di tingkat pusat dan daerah.Baca juga:Asosiasi Kepala Desa Temui Dasco, Minta Dilibatkan dalam MBG Agar Ada Perputaran UangSelain itu, fungsi Tim Koordinasi MBG juga mencakup monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program, menyelesaikan kendala dan hambatan dalam pelaksanaan program, serta merekomendasikan kebijakan kepada kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk mendukung efektivitas penyelenggaraan program.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Rini Widyantini menyampaikan, pihaknya kini sedang menyiapkan Rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Makan Bergizi Gratis. ""Kami siapkan rencana Perpres tentang tata kelola bagaimana ekosistem untuk dukungan MBG-nya, termasuk juga bagaimana tata kelola di dalam MBG-nya sendiri,"" ucap Rini saat ditemui di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2025). Rini memastikan bahwa Perpres tersebut akan mengatur ketentuan penataan tata kelola dan kelembagaan MBG. ""Jadi, nanti akan keluar rencana Perpres yang kaitannya dengan organisasi MBG-nya,"" ucapnya. Baca juga:Usai Rapat Tim Koordinasi, MenPANRB Sebut 2 Hal Penting soal MBG Namun, Rini belum mengungkap kapan beleid tersebut akan terbit. Kementerian PANRBbertugas melakukan penataan tata kelola dan kelembagaan UPT Kantor Pelayanan Pemenuhan Gizi Nasional (KPPG) dan SPPG serta pemenuhan sumber daya manusia (SDM). ""Tentu kalau teknisnya dari BGN, dari Kementerian PAN-RB itu kami mendukung tata kelolanya saja,"" ucapnya. Diketahui, Presiden Prabowo Subianto resmi membentuk Tim Koordinasi Penyelenggaraan ProgramMakan Bergizi Gratis(MBG), yang tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 28 Tahun 2025. Tim Koordinasi Penyelenggaraan MBG ini beranggotakan unsur kementerian dan lembaga lintas sektor, yang diatur dalam Pasal 6 Keppres 28/2025. Baca juga:Tim Koordinasi MBG Bentukan Prabowo Rapat Perdana, Apa yang Dibahas? Keppres yang ditandatangani pada 24 Oktober 2025 oleh Prabowo ini mengatur pembentukan tim untuk memastikan program andalan Presiden tersebut berjalan efektif, terkoordinasi, dan tepat sasaran. ""Tim Koordinasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 memiliki tugas mendukung penyelenggaraan program makan bergizi gratis melalui sinkronisasi, koordinasi, monitoring, evaluasi, dan pengendalian penyelenggaraan program makan bergizi gratis,"" bunyi Pasal 3 Keppres tersebut, diaksesKompas.compada Kamis (30/10/2025). Adapun fungsiTim Koordinasi MBGsebagaimana diatur dalam Pasal 4, meliputi penyusunan kebijakan penyelenggaraan program MBG. Lalu, melakukan sinkronisasi dan koordinasi dalam penyelenggaraan program di tingkat pusat dan daerah. Baca juga:Asosiasi Kepala Desa Temui Dasco, Minta Dilibatkan dalam MBG Agar Ada Perputaran Uang Selain itu, fungsi Tim Koordinasi MBG juga mencakup monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program, menyelesaikan kendala dan hambatan dalam pelaksanaan program, serta merekomendasikan kebijakan kepada kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk mendukung efektivitas penyelenggaraan program.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/URPVWRGG3drazlZhkiL-kxd3Qc0=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/04/6909be3010a0f.jpeg",https://nasional.kompas.com/read/2025/11/04/17434911/tim-koordinasi-mbg-telah-dibentuk-menpan-rb-sebut-perpres-tata-kelola-sedang,becc3b8bc8cd716c4114619608a88fbadbd63d922aff4d5b60de617c10ad2ab1,2025-11-13 20:35:22.467 1362,pikiranrakyat,mbg,2025-05-15 18:30:20,"BPOM Ungkap Tiga Penyebab Anak-Anak Keracunan MBG, dan Minta Dilibatkan BGN ","PIKIRAN RAKYAT -Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatakan, 3 penyebab keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG), yakni kontaminasi, pertumbuhan dan perkembangan bakteri, serta kegagalan pengendalian keamanan pangan, menjadi bahan evaluasi guna perbaikan program itu.Kepala BPOM Taruna Ikrar menyebutkan, pihaknya mengidentifikasi 17 kejadian luar biasa (KLB) keracunan yang berkaitan dengan program tersebut, dan kasus-kasus itu tersebar di 10 provinsi.""Dan dengan konteks tersebut, kontaminasi yang terlihat, yaitu ada kontaminasi awal pangan dengan sumber kontaminasi bahan mentah, lingkungan pengolah/penjamin,"" kata Taruna rapat bersama DPR di Jakarta, Kamis (15/5/2025).Adapun untuk pertumbuhan dan perkembangan bakteri, katanya, disebabkan suhu dan waktu, kondisi makanan, serta proses pengolahan. Dia mencontohkan, ada makanan yang dimasak terlalu cepat sehingga terlambat didistribusikan, sehingga anak-anak yang memakannya keracunan.""Kemudian ada hal yang perlu kita perhatikan betul tentang kegagalan pengendalian keamanan pangan yang hubungannya dengan hygiene-sanitasi. Nah ini perlu kami jelaskan karena sebagian mungkin dapurnya itu perlu dievaluasi, perlu diperbaiki,"" katanya.Ketiga penyebab keracunan itu, katanya, menunjukkan sejumlah isu yang dapat diperbaiki, yakni tidak lengkapnya data epidemiologi, ketidaksesuaian parameter uji, parameter uji yang tidak spesifik, penerapan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) yang belum optimal, serta penjaminan keamanan bahan baku.""Dengan konteks belajar dari kondisi ini, maka Badan Pengawas Obat berkomitmen akan semakin mempererat kerja sama kami dengan Badan Gizi (Nasional) supaya mencegah kejadian luar biasa yang bisa terjadi di masa-masa yang akan datang,"" dia menuturkan.Dia menyebutkan, pihaknya tentu berkomitmen untuk memberikan pendampingan kepada petugas yang khususnya berhubungan dengan dapur-dapur yang menyiapkan MBG tersebut.Dalam kesempatan itu, dia juga berharap pihaknya dilibatkan Badan Gizi Nasional BGN dalam pengawasan penyiapan makanan yang disajikan dalam program MBG. Taruna mengungkapkan, BPOM baru dilibatkan ketika sudah terjadi KLB.""Karena memang itu kenyataannya. Jadi maksudnya kami menjelaskan secara transparan apa adanya, supaya menggugah Badan Gizi untuk melibatkan kami,"" kata dia.Dia pun berharap DPR RI dapat membantu memfasilitasi sinkronisasi kinerja BPOM dan BGN dalam program nasional tersebut.Kompensasiuntuk yang keracunan MBGSebelumnya, Badan Gizi Nasional (BGN) mengungkapkan bahwa pemerintah tengah mencari mekanisme kompensasi keracunan akibat program MBG. Kami sedang mencari mekanisme bagaimana kompensasi untuk hal-hal yang seperti ini, ujar Kepala BGN Dadan Hindayana saat memberikan keterangan pers di Gedung Ombudsman RI, Jakarta, Rabu (14/5/2025).Dadan menjelaskan bahwa mekanisme tersebut baru dikaji karena pemerintah ingin nol kejadian selama program MBG berjalan, atau tidak pernah menginginkan terjadinya kejadian keracunan makanan. Tidak pernah terpikirkan karena kami kan tidak menginginkan hal ini terjadi. Kami inginkan nol kejadian, katanya.Sementara itu, dia mengatakan bahwa untuk kasus keracunan yang terjadi di sejumlah daerah, yakni Kota Bogor ataupun Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pemerintah telah turun tangan terkait biaya pengobatan korban.Selain itu, Dadan mengatakan bahwa dirinya turut membantu pengobatan korban keracunan MBG. Secara personal sudah dilakukan, cuma saya tidak enak lah mengungkapkannya. Jadi, ada beberapa pasien yang kami datangi, kemudian ya bukan dari BGN lah, sementara ini dari personal ya, ujarnya.Di pihak lain, terkait asuransi untuk penerima manfaat program MBG, lanjut Dadan, masih sebatas wacana. Terkait dengan asuransi untuk penerima manfaat, ini masih dalam wacana karena produknya pun belum ada di Indonesia, ujar Dadan dikutip Antara.*** PIKIRAN RAKYAT -Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatakan, 3 penyebab keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG), yakni kontaminasi, pertumbuhan dan perkembangan bakteri, serta kegagalan pengendalian keamanan pangan, menjadi bahan evaluasi guna perbaikan program itu. Kepala BPOM Taruna Ikrar menyebutkan, pihaknya mengidentifikasi 17 kejadian luar biasa (KLB) keracunan yang berkaitan dengan program tersebut, dan kasus-kasus itu tersebar di 10 provinsi.""Dan dengan konteks tersebut, kontaminasi yang terlihat, yaitu ada kontaminasi awal pangan dengan sumber kontaminasi bahan mentah, lingkungan pengolah/penjamin,"" kata Taruna rapat bersama DPR di Jakarta, Kamis (15/5/2025).Adapun untuk pertumbuhan dan perkembangan bakteri, katanya, disebabkan suhu dan waktu, kondisi makanan, serta proses pengolahan. Dia mencontohkan, ada makanan yang dimasak terlalu cepat sehingga terlambat didistribusikan, sehingga anak-anak yang memakannya keracunan.""Kemudian ada hal yang perlu kita perhatikan betul tentang kegagalan pengendalian keamanan pangan yang hubungannya dengan hygiene-sanitasi. Nah ini perlu kami jelaskan karena sebagian mungkin dapurnya itu perlu dievaluasi, perlu diperbaiki,"" katanya.Ketiga penyebab keracunan itu, katanya, menunjukkan sejumlah isu yang dapat diperbaiki, yakni tidak lengkapnya data epidemiologi, ketidaksesuaian parameter uji, parameter uji yang tidak spesifik, penerapan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) yang belum optimal, serta penjaminan keamanan bahan baku.""Dengan konteks belajar dari kondisi ini, maka Badan Pengawas Obat berkomitmen akan semakin mempererat kerja sama kami dengan Badan Gizi (Nasional) supaya mencegah kejadian luar biasa yang bisa terjadi di masa-masa yang akan datang,"" dia menuturkan.Dia menyebutkan, pihaknya tentu berkomitmen untuk memberikan pendampingan kepada petugas yang khususnya berhubungan dengan dapur-dapur yang menyiapkan MBG tersebut.Dalam kesempatan itu, dia juga berharap pihaknya dilibatkan Badan Gizi Nasional BGN dalam pengawasan penyiapan makanan yang disajikan dalam program MBG. Taruna mengungkapkan, BPOM baru dilibatkan ketika sudah terjadi KLB.""Karena memang itu kenyataannya. Jadi maksudnya kami menjelaskan secara transparan apa adanya, supaya menggugah Badan Gizi untuk melibatkan kami,"" kata dia.Dia pun berharap DPR RI dapat membantu memfasilitasi sinkronisasi kinerja BPOM dan BGN dalam program nasional tersebut.Kompensasiuntuk yang keracunan MBGSebelumnya, Badan Gizi Nasional (BGN) mengungkapkan bahwa pemerintah tengah mencari mekanisme kompensasi keracunan akibat program MBG. Kami sedang mencari mekanisme bagaimana kompensasi untuk hal-hal yang seperti ini, ujar Kepala BGN Dadan Hindayana saat memberikan keterangan pers di Gedung Ombudsman RI, Jakarta, Rabu (14/5/2025).Dadan menjelaskan bahwa mekanisme tersebut baru dikaji karena pemerintah ingin nol kejadian selama program MBG berjalan, atau tidak pernah menginginkan terjadinya kejadian keracunan makanan. Tidak pernah terpikirkan karena kami kan tidak menginginkan hal ini terjadi. Kami inginkan nol kejadian, katanya.Sementara itu, dia mengatakan bahwa untuk kasus keracunan yang terjadi di sejumlah daerah, yakni Kota Bogor ataupun Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pemerintah telah turun tangan terkait biaya pengobatan korban.Selain itu, Dadan mengatakan bahwa dirinya turut membantu pengobatan korban keracunan MBG. Secara personal sudah dilakukan, cuma saya tidak enak lah mengungkapkannya. Jadi, ada beberapa pasien yang kami datangi, kemudian ya bukan dari BGN lah, sementara ini dari personal ya, ujarnya.Di pihak lain, terkait asuransi untuk penerima manfaat program MBG, lanjut Dadan, masih sebatas wacana. Terkait dengan asuransi untuk penerima manfaat, ini masih dalam wacana karena produknya pun belum ada di Indonesia, ujar Dadan dikutip Antara.*** Kepala BPOM Taruna Ikrar menyebutkan, pihaknya mengidentifikasi 17 kejadian luar biasa (KLB) keracunan yang berkaitan dengan program tersebut, dan kasus-kasus itu tersebar di 10 provinsi.""Dan dengan konteks tersebut, kontaminasi yang terlihat, yaitu ada kontaminasi awal pangan dengan sumber kontaminasi bahan mentah, lingkungan pengolah/penjamin,"" kata Taruna rapat bersama DPR di Jakarta, Kamis (15/5/2025).Adapun untuk pertumbuhan dan perkembangan bakteri, katanya, disebabkan suhu dan waktu, kondisi makanan, serta proses pengolahan. Dia mencontohkan, ada makanan yang dimasak terlalu cepat sehingga terlambat didistribusikan, sehingga anak-anak yang memakannya keracunan.""Kemudian ada hal yang perlu kita perhatikan betul tentang kegagalan pengendalian keamanan pangan yang hubungannya dengan hygiene-sanitasi. Nah ini perlu kami jelaskan karena sebagian mungkin dapurnya itu perlu dievaluasi, perlu diperbaiki,"" katanya.Ketiga penyebab keracunan itu, katanya, menunjukkan sejumlah isu yang dapat diperbaiki, yakni tidak lengkapnya data epidemiologi, ketidaksesuaian parameter uji, parameter uji yang tidak spesifik, penerapan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) yang belum optimal, serta penjaminan keamanan bahan baku.""Dengan konteks belajar dari kondisi ini, maka Badan Pengawas Obat berkomitmen akan semakin mempererat kerja sama kami dengan Badan Gizi (Nasional) supaya mencegah kejadian luar biasa yang bisa terjadi di masa-masa yang akan datang,"" dia menuturkan.Dia menyebutkan, pihaknya tentu berkomitmen untuk memberikan pendampingan kepada petugas yang khususnya berhubungan dengan dapur-dapur yang menyiapkan MBG tersebut.Dalam kesempatan itu, dia juga berharap pihaknya dilibatkan Badan Gizi Nasional BGN dalam pengawasan penyiapan makanan yang disajikan dalam program MBG. Taruna mengungkapkan, BPOM baru dilibatkan ketika sudah terjadi KLB.""Karena memang itu kenyataannya. Jadi maksudnya kami menjelaskan secara transparan apa adanya, supaya menggugah Badan Gizi untuk melibatkan kami,"" kata dia.Dia pun berharap DPR RI dapat membantu memfasilitasi sinkronisasi kinerja BPOM dan BGN dalam program nasional tersebut.Kompensasiuntuk yang keracunan MBGSebelumnya, Badan Gizi Nasional (BGN) mengungkapkan bahwa pemerintah tengah mencari mekanisme kompensasi keracunan akibat program MBG. Kami sedang mencari mekanisme bagaimana kompensasi untuk hal-hal yang seperti ini, ujar Kepala BGN Dadan Hindayana saat memberikan keterangan pers di Gedung Ombudsman RI, Jakarta, Rabu (14/5/2025).Dadan menjelaskan bahwa mekanisme tersebut baru dikaji karena pemerintah ingin nol kejadian selama program MBG berjalan, atau tidak pernah menginginkan terjadinya kejadian keracunan makanan. Tidak pernah terpikirkan karena kami kan tidak menginginkan hal ini terjadi. Kami inginkan nol kejadian, katanya.Sementara itu, dia mengatakan bahwa untuk kasus keracunan yang terjadi di sejumlah daerah, yakni Kota Bogor ataupun Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pemerintah telah turun tangan terkait biaya pengobatan korban.Selain itu, Dadan mengatakan bahwa dirinya turut membantu pengobatan korban keracunan MBG. Secara personal sudah dilakukan, cuma saya tidak enak lah mengungkapkannya. Jadi, ada beberapa pasien yang kami datangi, kemudian ya bukan dari BGN lah, sementara ini dari personal ya, ujarnya.Di pihak lain, terkait asuransi untuk penerima manfaat program MBG, lanjut Dadan, masih sebatas wacana. Terkait dengan asuransi untuk penerima manfaat, ini masih dalam wacana karena produknya pun belum ada di Indonesia, ujar Dadan dikutip Antara.*** Kepala BPOM Taruna Ikrar menyebutkan, pihaknya mengidentifikasi 17 kejadian luar biasa (KLB) keracunan yang berkaitan dengan program tersebut, dan kasus-kasus itu tersebar di 10 provinsi.""Dan dengan konteks tersebut, kontaminasi yang terlihat, yaitu ada kontaminasi awal pangan dengan sumber kontaminasi bahan mentah, lingkungan pengolah/penjamin,"" kata Taruna rapat bersama DPR di Jakarta, Kamis (15/5/2025).Adapun untuk pertumbuhan dan perkembangan bakteri, katanya, disebabkan suhu dan waktu, kondisi makanan, serta proses pengolahan. Dia mencontohkan, ada makanan yang dimasak terlalu cepat sehingga terlambat didistribusikan, sehingga anak-anak yang memakannya keracunan.""Kemudian ada hal yang perlu kita perhatikan betul tentang kegagalan pengendalian keamanan pangan yang hubungannya dengan hygiene-sanitasi. Nah ini perlu kami jelaskan karena sebagian mungkin dapurnya itu perlu dievaluasi, perlu diperbaiki,"" katanya.Ketiga penyebab keracunan itu, katanya, menunjukkan sejumlah isu yang dapat diperbaiki, yakni tidak lengkapnya data epidemiologi, ketidaksesuaian parameter uji, parameter uji yang tidak spesifik, penerapan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) yang belum optimal, serta penjaminan keamanan bahan baku.""Dengan konteks belajar dari kondisi ini, maka Badan Pengawas Obat berkomitmen akan semakin mempererat kerja sama kami dengan Badan Gizi (Nasional) supaya mencegah kejadian luar biasa yang bisa terjadi di masa-masa yang akan datang,"" dia menuturkan.Dia menyebutkan, pihaknya tentu berkomitmen untuk memberikan pendampingan kepada petugas yang khususnya berhubungan dengan dapur-dapur yang menyiapkan MBG tersebut.Dalam kesempatan itu, dia juga berharap pihaknya dilibatkan Badan Gizi Nasional BGN dalam pengawasan penyiapan makanan yang disajikan dalam program MBG. Taruna mengungkapkan, BPOM baru dilibatkan ketika sudah terjadi KLB.""Karena memang itu kenyataannya. Jadi maksudnya kami menjelaskan secara transparan apa adanya, supaya menggugah Badan Gizi untuk melibatkan kami,"" kata dia.Dia pun berharap DPR RI dapat membantu memfasilitasi sinkronisasi kinerja BPOM dan BGN dalam program nasional tersebut.Kompensasiuntuk yang keracunan MBGSebelumnya, Badan Gizi Nasional (BGN) mengungkapkan bahwa pemerintah tengah mencari mekanisme kompensasi keracunan akibat program MBG. Kami sedang mencari mekanisme bagaimana kompensasi untuk hal-hal yang seperti ini, ujar Kepala BGN Dadan Hindayana saat memberikan keterangan pers di Gedung Ombudsman RI, Jakarta, Rabu (14/5/2025).Dadan menjelaskan bahwa mekanisme tersebut baru dikaji karena pemerintah ingin nol kejadian selama program MBG berjalan, atau tidak pernah menginginkan terjadinya kejadian keracunan makanan. Tidak pernah terpikirkan karena kami kan tidak menginginkan hal ini terjadi. Kami inginkan nol kejadian, katanya.Sementara itu, dia mengatakan bahwa untuk kasus keracunan yang terjadi di sejumlah daerah, yakni Kota Bogor ataupun Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pemerintah telah turun tangan terkait biaya pengobatan korban.Selain itu, Dadan mengatakan bahwa dirinya turut membantu pengobatan korban keracunan MBG. Secara personal sudah dilakukan, cuma saya tidak enak lah mengungkapkannya. Jadi, ada beberapa pasien yang kami datangi, kemudian ya bukan dari BGN lah, sementara ini dari personal ya, ujarnya.Di pihak lain, terkait asuransi untuk penerima manfaat program MBG, lanjut Dadan, masih sebatas wacana. Terkait dengan asuransi untuk penerima manfaat, ini masih dalam wacana karena produknya pun belum ada di Indonesia, ujar Dadan dikutip Antara.*** Kepala BPOM Taruna Ikrar menyebutkan, pihaknya mengidentifikasi 17 kejadian luar biasa (KLB) keracunan yang berkaitan dengan program tersebut, dan kasus-kasus itu tersebar di 10 provinsi.""Dan dengan konteks tersebut, kontaminasi yang terlihat, yaitu ada kontaminasi awal pangan dengan sumber kontaminasi bahan mentah, lingkungan pengolah/penjamin,"" kata Taruna rapat bersama DPR di Jakarta, Kamis (15/5/2025).Adapun untuk pertumbuhan dan perkembangan bakteri, katanya, disebabkan suhu dan waktu, kondisi makanan, serta proses pengolahan. Dia mencontohkan, ada makanan yang dimasak terlalu cepat sehingga terlambat didistribusikan, sehingga anak-anak yang memakannya keracunan.""Kemudian ada hal yang perlu kita perhatikan betul tentang kegagalan pengendalian keamanan pangan yang hubungannya dengan hygiene-sanitasi. Nah ini perlu kami jelaskan karena sebagian mungkin dapurnya itu perlu dievaluasi, perlu diperbaiki,"" katanya.Ketiga penyebab keracunan itu, katanya, menunjukkan sejumlah isu yang dapat diperbaiki, yakni tidak lengkapnya data epidemiologi, ketidaksesuaian parameter uji, parameter uji yang tidak spesifik, penerapan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) yang belum optimal, serta penjaminan keamanan bahan baku.""Dengan konteks belajar dari kondisi ini, maka Badan Pengawas Obat berkomitmen akan semakin mempererat kerja sama kami dengan Badan Gizi (Nasional) supaya mencegah kejadian luar biasa yang bisa terjadi di masa-masa yang akan datang,"" dia menuturkan.Dia menyebutkan, pihaknya tentu berkomitmen untuk memberikan pendampingan kepada petugas yang khususnya berhubungan dengan dapur-dapur yang menyiapkan MBG tersebut.Dalam kesempatan itu, dia juga berharap pihaknya dilibatkan Badan Gizi Nasional BGN dalam pengawasan penyiapan makanan yang disajikan dalam program MBG. Taruna mengungkapkan, BPOM baru dilibatkan ketika sudah terjadi KLB.""Karena memang itu kenyataannya. Jadi maksudnya kami menjelaskan secara transparan apa adanya, supaya menggugah Badan Gizi untuk melibatkan kami,"" kata dia.Dia pun berharap DPR RI dapat membantu memfasilitasi sinkronisasi kinerja BPOM dan BGN dalam program nasional tersebut.Kompensasiuntuk yang keracunan MBG Kepala BPOM Taruna Ikrar menyebutkan, pihaknya mengidentifikasi 17 kejadian luar biasa (KLB) keracunan yang berkaitan dengan program tersebut, dan kasus-kasus itu tersebar di 10 provinsi. ""Dan dengan konteks tersebut, kontaminasi yang terlihat, yaitu ada kontaminasi awal pangan dengan sumber kontaminasi bahan mentah, lingkungan pengolah/penjamin,"" kata Taruna rapat bersama DPR di Jakarta, Kamis (15/5/2025). Adapun untuk pertumbuhan dan perkembangan bakteri, katanya, disebabkan suhu dan waktu, kondisi makanan, serta proses pengolahan. Dia mencontohkan, ada makanan yang dimasak terlalu cepat sehingga terlambat didistribusikan, sehingga anak-anak yang memakannya keracunan. ""Kemudian ada hal yang perlu kita perhatikan betul tentang kegagalan pengendalian keamanan pangan yang hubungannya dengan hygiene-sanitasi. Nah ini perlu kami jelaskan karena sebagian mungkin dapurnya itu perlu dievaluasi, perlu diperbaiki,"" katanya. Ketiga penyebab keracunan itu, katanya, menunjukkan sejumlah isu yang dapat diperbaiki, yakni tidak lengkapnya data epidemiologi, ketidaksesuaian parameter uji, parameter uji yang tidak spesifik, penerapan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) yang belum optimal, serta penjaminan keamanan bahan baku. ""Dengan konteks belajar dari kondisi ini, maka Badan Pengawas Obat berkomitmen akan semakin mempererat kerja sama kami dengan Badan Gizi (Nasional) supaya mencegah kejadian luar biasa yang bisa terjadi di masa-masa yang akan datang,"" dia menuturkan. Dia menyebutkan, pihaknya tentu berkomitmen untuk memberikan pendampingan kepada petugas yang khususnya berhubungan dengan dapur-dapur yang menyiapkan MBG tersebut. Dalam kesempatan itu, dia juga berharap pihaknya dilibatkan Badan Gizi Nasional BGN dalam pengawasan penyiapan makanan yang disajikan dalam program MBG. Taruna mengungkapkan, BPOM baru dilibatkan ketika sudah terjadi KLB. ""Karena memang itu kenyataannya. Jadi maksudnya kami menjelaskan secara transparan apa adanya, supaya menggugah Badan Gizi untuk melibatkan kami,"" kata dia. Dia pun berharap DPR RI dapat membantu memfasilitasi sinkronisasi kinerja BPOM dan BGN dalam program nasional tersebut. Sebelumnya, Badan Gizi Nasional (BGN) mengungkapkan bahwa pemerintah tengah mencari mekanisme kompensasi keracunan akibat program MBG. Kami sedang mencari mekanisme bagaimana kompensasi untuk hal-hal yang seperti ini, ujar Kepala BGN Dadan Hindayana saat memberikan keterangan pers di Gedung Ombudsman RI, Jakarta, Rabu (14/5/2025).Dadan menjelaskan bahwa mekanisme tersebut baru dikaji karena pemerintah ingin nol kejadian selama program MBG berjalan, atau tidak pernah menginginkan terjadinya kejadian keracunan makanan. Tidak pernah terpikirkan karena kami kan tidak menginginkan hal ini terjadi. Kami inginkan nol kejadian, katanya.Sementara itu, dia mengatakan bahwa untuk kasus keracunan yang terjadi di sejumlah daerah, yakni Kota Bogor ataupun Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pemerintah telah turun tangan terkait biaya pengobatan korban.Selain itu, Dadan mengatakan bahwa dirinya turut membantu pengobatan korban keracunan MBG. Secara personal sudah dilakukan, cuma saya tidak enak lah mengungkapkannya. Jadi, ada beberapa pasien yang kami datangi, kemudian ya bukan dari BGN lah, sementara ini dari personal ya, ujarnya.Di pihak lain, terkait asuransi untuk penerima manfaat program MBG, lanjut Dadan, masih sebatas wacana. Terkait dengan asuransi untuk penerima manfaat, ini masih dalam wacana karena produknya pun belum ada di Indonesia, ujar Dadan dikutip Antara.*** Kami sedang mencari mekanisme bagaimana kompensasi untuk hal-hal yang seperti ini, ujar Kepala BGN Dadan Hindayana saat memberikan keterangan pers di Gedung Ombudsman RI, Jakarta, Rabu (14/5/2025). Dadan menjelaskan bahwa mekanisme tersebut baru dikaji karena pemerintah ingin nol kejadian selama program MBG berjalan, atau tidak pernah menginginkan terjadinya kejadian keracunan makanan. Tidak pernah terpikirkan karena kami kan tidak menginginkan hal ini terjadi. Kami inginkan nol kejadian, katanya. Sementara itu, dia mengatakan bahwa untuk kasus keracunan yang terjadi di sejumlah daerah, yakni Kota Bogor ataupun Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pemerintah telah turun tangan terkait biaya pengobatan korban. Selain itu, Dadan mengatakan bahwa dirinya turut membantu pengobatan korban keracunan MBG. Secara personal sudah dilakukan, cuma saya tidak enak lah mengungkapkannya. Jadi, ada beberapa pasien yang kami datangi, kemudian ya bukan dari BGN lah, sementara ini dari personal ya, ujarnya. Di pihak lain, terkait asuransi untuk penerima manfaat program MBG, lanjut Dadan, masih sebatas wacana. Terkait dengan asuransi untuk penerima manfaat, ini masih dalam wacana karena produknya pun belum ada di Indonesia, ujar Dadan dikutip Antara.*** Berita PilihanMengandung Bakteri, Korban Keracunan MBG di Kota Bogor 214 OrangKeracunan MBG Bogor Jadi KLB: Salmonella dan E. coli Ada di Air, Telur hingga SayuranSapi Kurban Prabowo Mendadak Mati Diduga Keracunan, Ini Kronologi dan Fakta-faktanya Berita PilihanMengandung Bakteri, Korban Keracunan MBG di Kota Bogor 214 OrangKeracunan MBG Bogor Jadi KLB: Salmonella dan E. coli Ada di Air, Telur hingga SayuranSapi Kurban Prabowo Mendadak Mati Diduga Keracunan, Ini Kronologi dan Fakta-faktanya Berita Pilihan Mengandung Bakteri, Korban Keracunan MBG di Kota Bogor 214 OrangKeracunan MBG Bogor Jadi KLB: Salmonella dan E. coli Ada di Air, Telur hingga SayuranSapi Kurban Prabowo Mendadak Mati Diduga Keracunan, Ini Kronologi dan Fakta-faktanya Mengandung Bakteri, Korban Keracunan MBG di Kota Bogor 214 Orang Mengandung Bakteri, Korban Keracunan MBG di Kota Bogor 214 Orang Mengandung Bakteri, Korban Keracunan MBG di Kota Bogor 214 Orang Mengandung Bakteri, Korban Keracunan MBG di Kota Bogor 214 Orang Keracunan MBG Bogor Jadi KLB: Salmonella dan E. coli Ada di Air, Telur hingga Sayuran Keracunan MBG Bogor Jadi KLB: Salmonella dan E. coli Ada di Air, Telur hingga Sayuran Keracunan MBG Bogor Jadi KLB: Salmonella dan E. coli Ada di Air, Telur hingga Sayuran Keracunan MBG Bogor Jadi KLB: Salmonella dan E. coli Ada di Air, Telur hingga Sayuran Sapi Kurban Prabowo Mendadak Mati Diduga Keracunan, Ini Kronologi dan Fakta-faktanya Sapi Kurban Prabowo Mendadak Mati Diduga Keracunan, Ini Kronologi dan Fakta-faktanya Sapi Kurban Prabowo Mendadak Mati Diduga Keracunan, Ini Kronologi dan Fakta-faktanya Sapi Kurban Prabowo Mendadak Mati Diduga Keracunan, Ini Kronologi dan Fakta-faktanya",Tim Pikiran Rakyat,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/04/22/2499443104.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019331858/bpom-ungkap-tiga-penyebab-anak-anak-keracunan-mbg-dan-minta-dilibatkan-bgn?page=all,86390eec97e1c0c5bb63cf2700e2ecbe17276d77cef792f2b4b53376f51a602b,2025-11-13 20:35:29.132 1363,kompas,mbg,2025-11-04 15:05:14,Sudinkes Jakbar Tunggu Hasil Lab Soal Dugaan Siswa SDN Meruya Keracunan MBG,"JAKARTA, KOMPAS.com Kepala Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat, Arum Ambarsari, menyebut belum bisa memastikan insiden dugaan keracunan makan bergizi gratis (MBG) di SDN 01 Meruya Selatan.Arum menyebut, hingga saat ini masih menungguhasil pemeriksaanlaboratorium.""Iya, belum (bisa dipastikan). Kami masih menunggu hasil pemeriksaannya,"" jelas Arum saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (4/11/2025).Baca juga:Sudin PPKUKM Telusuri UMKM Pembuat Puding MBG Sebabkan Siswa SDN Meruya KeracunanDia menjelaskan, untuk memastikan status keracunan, pihaknya harus menunggu hasil pemeriksaan terhadap sampel makanan yang dikonsumsi para siswa.""Untuk konfirmasinya, nanti menunggu dulu hasil laboratorium sampel makanannya ya,"" ucap Arum.SPPG Meruya Selatan DitutupKepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Meruya Selatan, Satria Jayaputra, menyebut sampel makanan tersebut telah diperiksa di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda).SPPG Meruya Selatan ditutup sementara operasionalnya sampai hasil uji di Labkesda keluar.""SPPG di Meruya Selatan diberikan surat oleh BGN pusat, itu ditutup sementara sampai hasil dari Lab Kesda ini keluar,"" ucap Satria saat ditemui Kompas.com, Senin (3/11/2025).Dia pun menceritakan bahwa dapurnya telah didatangi dan diinvestigasi oleh berbagai instansi sejak insiden tersebut.Baca juga:MBG di SDN 01 Meruya Selatan Disetop Usai 20 Siswa Diduga KeracunanMeski begitu, Satria mengeklaim bahwa hasil pemeriksaan terhadap tujuh siswa yang dibawa ke RSUD Kembangan tak menunjukkan adanya indikasi keracunan.""Sampai sana (RSUD) di-tensi, di cek darah, akhirnya hasilnya keluar, enggak ada indikasi dari dokter racun,"" ujar Satria.Namun, dia mengakui memang mencium aroma tidak sedap yang diduga merupakan bau gosong dari puding yang terindikasi menyebabkan keluhan berupa pusing, mual, dan muntah-muntah pada sejumlah siswa.Baca juga:20 Siswa SDN Meruya Selatan 01 Diduga Keracunan Usai Konsumsi MBGSebelumnya diberitakan, sebanyak 20 siswaSDN 01 Meruya Selatan01, Jakarta Barat, mengalami keluhan pusing dan mual setelah mengonsumsi makanan dari programMakan Bergizi(MBG) pada Rabu (29/10/2025) lalu.Wakil Kepala Sekolah SDN 01 Meruya Selatan, Nursyamsiyah, menyebut saat itu menu MBG yang disajikan merupakan mi, tahu, telur kecap, dan puding.Menurut Nur, makanan yang terindikasi menyebabkan keracunan adalah puding yang terdapat dalam paket MBG yang merupakan pengganti menu buah.Dalam sampel puding yang dibagikan ke siswa, beberapa di antaranya memiliki aroma yang tidak wajar.Baca juga:Puding Gosong Diduga Jadi Penyebab Keracunan Program MBG di SDN 01 Meruya SelatanSekitar 30 menit hingga satu jam setelah mengonsumsi MBG, sejumlah siswa dilaporkan mengalami pusing, mual, hingga muntah-muntah di sekolah.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com Kepala Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat, Arum Ambarsari, menyebut belum bisa memastikan insiden dugaan keracunan makan bergizi gratis (MBG) di SDN 01 Meruya Selatan. Arum menyebut, hingga saat ini masih menungguhasil pemeriksaanlaboratorium. ""Iya, belum (bisa dipastikan). Kami masih menunggu hasil pemeriksaannya,"" jelas Arum saat dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (4/11/2025). Baca juga:Sudin PPKUKM Telusuri UMKM Pembuat Puding MBG Sebabkan Siswa SDN Meruya Keracunan Dia menjelaskan, untuk memastikan status keracunan, pihaknya harus menunggu hasil pemeriksaan terhadap sampel makanan yang dikonsumsi para siswa. ""Untuk konfirmasinya, nanti menunggu dulu hasil laboratorium sampel makanannya ya,"" ucap Arum. Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Meruya Selatan, Satria Jayaputra, menyebut sampel makanan tersebut telah diperiksa di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda). SPPG Meruya Selatan ditutup sementara operasionalnya sampai hasil uji di Labkesda keluar. ""SPPG di Meruya Selatan diberikan surat oleh BGN pusat, itu ditutup sementara sampai hasil dari Lab Kesda ini keluar,"" ucap Satria saat ditemui Kompas.com, Senin (3/11/2025). Dia pun menceritakan bahwa dapurnya telah didatangi dan diinvestigasi oleh berbagai instansi sejak insiden tersebut. Baca juga:MBG di SDN 01 Meruya Selatan Disetop Usai 20 Siswa Diduga Keracunan Meski begitu, Satria mengeklaim bahwa hasil pemeriksaan terhadap tujuh siswa yang dibawa ke RSUD Kembangan tak menunjukkan adanya indikasi keracunan. ""Sampai sana (RSUD) di-tensi, di cek darah, akhirnya hasilnya keluar, enggak ada indikasi dari dokter racun,"" ujar Satria. Namun, dia mengakui memang mencium aroma tidak sedap yang diduga merupakan bau gosong dari puding yang terindikasi menyebabkan keluhan berupa pusing, mual, dan muntah-muntah pada sejumlah siswa. Baca juga:20 Siswa SDN Meruya Selatan 01 Diduga Keracunan Usai Konsumsi MBG Sebelumnya diberitakan, sebanyak 20 siswaSDN 01 Meruya Selatan01, Jakarta Barat, mengalami keluhan pusing dan mual setelah mengonsumsi makanan dari programMakan Bergizi(MBG) pada Rabu (29/10/2025) lalu. Wakil Kepala Sekolah SDN 01 Meruya Selatan, Nursyamsiyah, menyebut saat itu menu MBG yang disajikan merupakan mi, tahu, telur kecap, dan puding. Menurut Nur, makanan yang terindikasi menyebabkan keracunan adalah puding yang terdapat dalam paket MBG yang merupakan pengganti menu buah. Dalam sampel puding yang dibagikan ke siswa, beberapa di antaranya memiliki aroma yang tidak wajar. Baca juga:Puding Gosong Diduga Jadi Penyebab Keracunan Program MBG di SDN 01 Meruya Selatan Sekitar 30 menit hingga satu jam setelah mengonsumsi MBG, sejumlah siswa dilaporkan mengalami pusing, mual, hingga muntah-muntah di sekolah.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/ZiOrw5SDEug-u3amdqi3awHGhPA=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/03/690877489f194.jpg",https://megapolitan.kompas.com/read/2025/11/04/15051461/sudinkes-jakbar-tunggu-hasil-lab-soal-dugaan-siswa-sdn-meruya-keracunan,ea126671ff001749d76966c9bd2fe3c17bc964a4d144edca02e7e25e1d835e36,2025-11-13 20:35:32.888 1364,pikiranrakyat,mbg,2025-05-14 13:22:39,"Keracunan MBG Bogor Jadi KLB: Salmonella dan E. coli Ada di Air, Telur hingga Sayuran","PIKIRAN RAKYAT- Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayata, mengonfirmasi bahwa kasus keracunan massal pada ratusan siswa di Kota Bogor akibat konsumsi makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) disebabkan oleh kontaminasi bakteri Salmonella dan E. coli. Dalam konferensi pers, Rabu, 14 Mei 2025, ia menjelaskan bahwa bakteri itu sudah menyebar nyaris pada seluruh unsur MBG, dari mulai bahan baku hingga air yang digunakan. Kami sudah cek bahwa penyebabnya ini sudah keluar dari lab, bahwa ada istilahnya kontaminasi salmonella dan E. coli dari bakteri itu ada di air, ada di bahan baku, di telur dan juga ada di sayuran, kata Dadan. Menurutnya, para siswa tidak menunjukkan kecurigaan saat mengonsumsi makanan tersebut karena tidak ada tanda-tanda mencurigakan dari segi rasa maupun aroma. Jadi ini peringatan buat sesuatu yang harus kita perbaiki dan saya prihatin dengan kejadian ini karena Badan Gizi kan sudah menargetkan untuk nol kejadian, ujarnya. Dadan menjelaskan bahwa pola keracunan di Bogor memiliki perbedaan dibanding kasus serupa di wilayah lain. Biasanya, gejala muncul segera setelah makanan dikonsumsi, namun kali ini gejala baru muncul beberapa hari kemudian. Nah ini yang di Bogor ini agak slow reaksi, reaksi lambat. Jadi makannya hari Selasa, reaksinya baru diketahui hari Rabu dan peningkatan yang mengeluhnya justru terjadi di hari Kamis dan Jumat. Jadi ini sesuatu yang sangat berbeda sehingga pada hari Rabu, Kamis itu satuan pelayanan masih tetap berjalan, ucap Dadan. Ia mengaku terus memantau laporan secara berkala, hingga akhirnya Dinas Kesehatan Kota Bogor menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) karena jumlah korban terus bertambah. Jadi saya minta laporan setiap saat, tapi kemudian Dinkes akhirnya turun tangan dan melihat bahwa jumlah yang mengeluh itu semakin hari semakin besar dan sehingga Dinas Kesehatan Kota Bogor menetapkan KLB, kata dia melanjutkan. Sementara itu, data terbaru dari Dinas Kesehatan Kota Bogor hingga Selasa, 13 Mei 2025, mencatat total korban keracunan mencapai 223 siswa, dari jenjang TK hingga SMA. Penyelidikan epidemiologi dilakukan terhadap 13 sekolah. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno, menyebutkan bahwa masih ada tambahan sembilan korban pada hari Selasa. Korban yang terdata hari ini sebanyak 9 orang, sehingga total korban menjadi 223 orang, ujarnya. Dari jumlah tersebut, 18 siswa masih menjalani rawat inap, sementara 27 lainnya telah dinyatakan sembuh dan keluar dari rumah sakit. *** Berita PilihanPrabowo Belum Minta Maaf Soal Keracunan MBG, Salahkan 'Sendok' dan Kebiasaan Makan SiswaPertemuan Prabowo dan Bill Gates Bahas Isu Strategis, Singgung Bantuan MBGKasus Siswa Keracunan MBG Makin Tinggi, MPR Pertegas Evaluasi Komprehensif DiperlukanRentetan Kasus Keracunan Bayangi Program MBGMenguntungkan, Puyuh Dorong Ketahanan Pangan dan Jadi Alternatif Program MBG Berita PilihanPrabowo Belum Minta Maaf Soal Keracunan MBG, Salahkan 'Sendok' dan Kebiasaan Makan SiswaPertemuan Prabowo dan Bill Gates Bahas Isu Strategis, Singgung Bantuan MBGKasus Siswa Keracunan MBG Makin Tinggi, MPR Pertegas Evaluasi Komprehensif DiperlukanRentetan Kasus Keracunan Bayangi Program MBGMenguntungkan, Puyuh Dorong Ketahanan Pangan dan Jadi Alternatif Program MBG Berita Pilihan Prabowo Belum Minta Maaf Soal Keracunan MBG, Salahkan 'Sendok' dan Kebiasaan Makan SiswaPertemuan Prabowo dan Bill Gates Bahas Isu Strategis, Singgung Bantuan MBGKasus Siswa Keracunan MBG Makin Tinggi, MPR Pertegas Evaluasi Komprehensif DiperlukanRentetan Kasus Keracunan Bayangi Program MBGMenguntungkan, Puyuh Dorong Ketahanan Pangan dan Jadi Alternatif Program MBG Prabowo Belum Minta Maaf Soal Keracunan MBG, Salahkan 'Sendok' dan Kebiasaan Makan Siswa Prabowo Belum Minta Maaf Soal Keracunan MBG, Salahkan 'Sendok' dan Kebiasaan Makan Siswa Prabowo Belum Minta Maaf Soal Keracunan MBG, Salahkan 'Sendok' dan Kebiasaan Makan Siswa Prabowo Belum Minta Maaf Soal Keracunan MBG, Salahkan 'Sendok' dan Kebiasaan Makan Siswa Pertemuan Prabowo dan Bill Gates Bahas Isu Strategis, Singgung Bantuan MBG Pertemuan Prabowo dan Bill Gates Bahas Isu Strategis, Singgung Bantuan MBG Pertemuan Prabowo dan Bill Gates Bahas Isu Strategis, Singgung Bantuan MBG Pertemuan Prabowo dan Bill Gates Bahas Isu Strategis, Singgung Bantuan MBG Kasus Siswa Keracunan MBG Makin Tinggi, MPR Pertegas Evaluasi Komprehensif Diperlukan Kasus Siswa Keracunan MBG Makin Tinggi, MPR Pertegas Evaluasi Komprehensif Diperlukan Kasus Siswa Keracunan MBG Makin Tinggi, MPR Pertegas Evaluasi Komprehensif Diperlukan Kasus Siswa Keracunan MBG Makin Tinggi, MPR Pertegas Evaluasi Komprehensif Diperlukan Rentetan Kasus Keracunan Bayangi Program MBG Rentetan Kasus Keracunan Bayangi Program MBG Rentetan Kasus Keracunan Bayangi Program MBG Rentetan Kasus Keracunan Bayangi Program MBG Menguntungkan, Puyuh Dorong Ketahanan Pangan dan Jadi Alternatif Program MBG Menguntungkan, Puyuh Dorong Ketahanan Pangan dan Jadi Alternatif Program MBG Menguntungkan, Puyuh Dorong Ketahanan Pangan dan Jadi Alternatif Program MBG Menguntungkan, Puyuh Dorong Ketahanan Pangan dan Jadi Alternatif Program MBG",Siti Aisah Nurhalida Musthafa,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/01/1742399682.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019327851/keracunan-mbg-bogor-jadi-klb-salmonella-dan-e-coli-ada-di-air-telur-hingga-sayuran?page=all,06e74fd365b3e96f6e29941acca3bb3e599a1d9857a32e00b3da850db17e0c2f,2025-11-13 20:35:39.919 1365,kompas,mbg,2025-11-04 13:30:21,Sudin PPKUKM Telusuri UMKM Pembuat Puding MBG Sebabkan Siswa SDN Meruya Keracunan,"JAKARTA, KOMPAS.com Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Jakarta Barat menelusuri UMKM yang membuat puding diduga sebabkan keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 01 Meruya Selatan.Kasudin PPKUKM Jakbar, Iqbal Idham Ramid mengatakan pengecekan harus dilakukan terkait apakah UMKM tersebut sudah terkurasi dan memiliki sertifikasi.""Sebenarnya kalau terkait dengan MBG, kita harus cek dulu ya. Karena memang kalau terkait dengan UMKM ini apakah sudah terkurasi atau tidak,"" ucap Iqbal saat ditemui Kompas.com, Selasa (3/11/2025).Baca juga:MBG di SDN 01 Meruya Selatan Disetop Usai 20 Siswa Diduga KeracunanIqbal pun menjelaskan bahwa Sudin PPKUKM Jakarta Barat sebenarnya memiliki banyak UMKM binaan yang statusnya sudah terverifikasi dan memiliki sertifikasi.""Karena kalau misalnya dari kami ya (UMKM-nya), kami kan punya banyak binaan-binaan yang sebenarnya sudah terkurasi. Sudah memiliki sertifikasi halal, sertifikasi MD, apa segala macam,"" jelas dia.Menurut dia, apabila UMKM yang digandeng SPPG Meruya Selatan adalah mitra binaan Sudin, seharusnya kualitas makanan yang diproduksi bisa lebih terjamin.Alasannya, UMKM binaan Sudin sudah memiliki berbagai macam sertifikasi, termasuk izin edar dari Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM).Selama ini, kata Iqbal, belum ada mekanisme kerja sama antara Sudin PPKUKM dengan pihak SPPG dalam penyaringan mitra UMKM untuk keperluan MBG.Ia menduga pihak SPPG saat ini masih mencari mitra UMKM berdasarkan referensi pengelola SPPG sendiri.""Belum sih ya, belum ada komunikasi sejauh ini. Karena kalau misalnya dari kami ya, kami kan punya banyak binaan-binaan yang sebenarnya sudah terkurasi."" ucap Iqbal.Baca juga:SPPG Angkat Bicara soal Dugaan Keracunan Siswa SDN 01 Meruya SelatanKarenanya, ia berharap pihak SPPG dapat menghubungi Sudin PPKUKM apabila membutuhkan rekomendasi UMKM yang sudah terjamin dan terkurasi.Hal itu bertujuan agar kasus dugaan keracunan di wilayah Jakarta Barat tak terulang kembali.""Mungkin kalau SPPG-nya reach out ke kami, minta rekomendasi, misalkan mau UMKM apa gitu ya mintanya, nanti kami bisa kasih rekomendasi binaan,"" jelas dia.Puding GosongSebelumnya diberitakan, sebanyak 20 siswa SDN 01 Meruya Selatan 01, Jakarta Barat, mengalami keluhan pusing dan mual setelah mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi (MBG), Rabu (29/10/2025) lalu.Wakil Kepala Sekolah SDN 01 Meruya Selatan, Nursyamsiyah, menyebut saat itu menu MBG yang disajikan merupakan mi, tahu, telur kecap, dan puding. JAKARTA, KOMPAS.com Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Jakarta Barat menelusuri UMKM yang membuat puding diduga sebabkan keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 01 Meruya Selatan. Kasudin PPKUKM Jakbar, Iqbal Idham Ramid mengatakan pengecekan harus dilakukan terkait apakah UMKM tersebut sudah terkurasi dan memiliki sertifikasi. ""Sebenarnya kalau terkait dengan MBG, kita harus cek dulu ya. Karena memang kalau terkait dengan UMKM ini apakah sudah terkurasi atau tidak,"" ucap Iqbal saat ditemui Kompas.com, Selasa (3/11/2025). Baca juga:MBG di SDN 01 Meruya Selatan Disetop Usai 20 Siswa Diduga Keracunan Iqbal pun menjelaskan bahwa Sudin PPKUKM Jakarta Barat sebenarnya memiliki banyak UMKM binaan yang statusnya sudah terverifikasi dan memiliki sertifikasi. ""Karena kalau misalnya dari kami ya (UMKM-nya), kami kan punya banyak binaan-binaan yang sebenarnya sudah terkurasi. Sudah memiliki sertifikasi halal, sertifikasi MD, apa segala macam,"" jelas dia. Menurut dia, apabila UMKM yang digandeng SPPG Meruya Selatan adalah mitra binaan Sudin, seharusnya kualitas makanan yang diproduksi bisa lebih terjamin. Alasannya, UMKM binaan Sudin sudah memiliki berbagai macam sertifikasi, termasuk izin edar dari Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM). Selama ini, kata Iqbal, belum ada mekanisme kerja sama antara Sudin PPKUKM dengan pihak SPPG dalam penyaringan mitra UMKM untuk keperluan MBG. Ia menduga pihak SPPG saat ini masih mencari mitra UMKM berdasarkan referensi pengelola SPPG sendiri. ""Belum sih ya, belum ada komunikasi sejauh ini. Karena kalau misalnya dari kami ya, kami kan punya banyak binaan-binaan yang sebenarnya sudah terkurasi."" ucap Iqbal. Baca juga:SPPG Angkat Bicara soal Dugaan Keracunan Siswa SDN 01 Meruya Selatan Karenanya, ia berharap pihak SPPG dapat menghubungi Sudin PPKUKM apabila membutuhkan rekomendasi UMKM yang sudah terjamin dan terkurasi. Hal itu bertujuan agar kasus dugaan keracunan di wilayah Jakarta Barat tak terulang kembali. ""Mungkin kalau SPPG-nya reach out ke kami, minta rekomendasi, misalkan mau UMKM apa gitu ya mintanya, nanti kami bisa kasih rekomendasi binaan,"" jelas dia. Sebelumnya diberitakan, sebanyak 20 siswa SDN 01 Meruya Selatan 01, Jakarta Barat, mengalami keluhan pusing dan mual setelah mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi (MBG), Rabu (29/10/2025) lalu. Wakil Kepala Sekolah SDN 01 Meruya Selatan, Nursyamsiyah, menyebut saat itu menu MBG yang disajikan merupakan mi, tahu, telur kecap, dan puding.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/8HvuafiH-55PlpyoHTvW0_SIqjQ=/101x10:1099x675/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/08/25/68ac3bd99a317.jpg",https://megapolitan.kompas.com/read/2025/11/04/13302181/sudin-ppkukm-telusuri-umkm-pembuat-puding-mbg-sebabkan-siswa-sdn-meruya,d0539d7a4e787e2f582bc29d7ed4314b39fcc5ba5bf10c5db8402156adf8d4e1,2025-11-13 20:35:43.305 1366,pikiranrakyat,mbg,2025-05-13 23:46:25,"Jangan Terulang, BGN Beri Teguran Keras pada Penyedia Menu MBG","PIKIRAN RAKYAT -Kasus keracunan ratusan siswa usai menyantap menu makan bergizi gratis (MBG), menjadi perhatian serius Wali Kota Bogor Dedie A Rachim. Salain menetapkan status kejadian luar biasa (KLB), Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor juga mengambil langkah pencegahan agar insiden ini tidak kembali terulang. Langkah ini dilakukan Pemkot dengan menggandeng Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Me nurut Dedie, sinergitas ini harus dilakukan agar tidak ada lagi kasus keracunan me nu MBG, maupun ma kanan lainnya. Program ini program yang sangat baik, tapi kita juga ingin memastikan agar anak-anak dan orangtua tidak takut untuk menerima program ini, kata dia, Selasa, 13 Mei 2025. Baca Juga:Bahaya Bakteri Salmonella, Ditemukan dalam Menu MBG di Bogor Untuk memastikan itu, Pemkot sudah meminta kepada Badan Gizi Nasional (BGN) yang memegang kelola MBG untuk melakukan per baikan. Sementara itu, Kepala Ba lai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) I Made Bagus Gerametta menyampaikan, pihaknya mendu kung program pemerintah dalam hal pemberian MBG. Hanya saja, perlu ada perbaikan da lam prosesnya, seperti penyedia jasa, peng olah an ma kan an, transpor tasi, literasi, dan koordinasi. Ini harus sejalan, ucap dia. Terpisah, Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN Tigor Pangaribuan mengata kan, pihaknya akan memberikan teguran keras apabila hasil uji laboratorium menunjukkan keracunan massal terjadi karena kualitas ma kanan yang disajikan sa tuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG). Tidak hanya itu, BGN akan menghentikan pasokan bahan makanan MBG apabila penyebab keracunan dipastikan dari bahan ma kan an. BGN juga akan membe rikan pelatihan bagi SPPG untuk mencegah berulang nya kasus keracunan akibat MBG, kata dia dalam ke te rangan resminya, kemarin. Baca Juga:Tragedi Makanan Bergizi Gratis di Bogor, Lebih dari 200 Siswa Keracunan Pihaknya juga telah me la kukan uji laboratorium terhadap bahan dan makanan yang dimasak setelah kasus keracun an, meskipun Pem kot Bogor telah menyatakan bahwa pe nyebab keracunan akibat dua bakteri, yakni E.coli dan Salmonella. Tidak hanya itu, katanya, BGN memastikan akan ber tanggung ja wab terhadap se luruh biaya perawatan korban keracunan di Kota Bogor. Yang menjadi korban, diberikan asuransi untuk membayar biaya kesehatannya, ujar Tigor. Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kota Bogor mencatat, jumlah korban keracunan MBG di Kota Bogor mencapai 214 orang dari sembilan sekolah yang menerima menu paket MBG dari SPPG Bosowa Bina Insani. Sementara itu, saat hendak dikonfirmasi, pihak Ya yasan Bosowa Bina Insani ti dak bisa ditemui. Kontributor PR sudah mencoba men datanginya dua kali ke lo kasi, yaitu pada Sabtu, 10 Mei 2025 dan Selasa, 13 Mei 2025. Salah seorang petugas ke amanan sekolah tersebut me ngatakan, manajemen yang mengelola SPPG tidak berada di tempat.*** Berita PilihanTragedi di Balik Makan Gratis: Ratusan Siswa Bogor Keracunan, BGN Turun Tangan Beri Teguran KerasKeracunan Massal di Bogor: Bakteri Salmonella dan E. coli Ditemukan pada Makanan Program MBGApa Itu Salmonella, Bakteri Penyebab Keracunan Siswa Penerima MBG. Ini Gejala dan Cara Pengobatannya Berita PilihanTragedi di Balik Makan Gratis: Ratusan Siswa Bogor Keracunan, BGN Turun Tangan Beri Teguran KerasKeracunan Massal di Bogor: Bakteri Salmonella dan E. coli Ditemukan pada Makanan Program MBGApa Itu Salmonella, Bakteri Penyebab Keracunan Siswa Penerima MBG. Ini Gejala dan Cara Pengobatannya Berita Pilihan Tragedi di Balik Makan Gratis: Ratusan Siswa Bogor Keracunan, BGN Turun Tangan Beri Teguran KerasKeracunan Massal di Bogor: Bakteri Salmonella dan E. coli Ditemukan pada Makanan Program MBGApa Itu Salmonella, Bakteri Penyebab Keracunan Siswa Penerima MBG. Ini Gejala dan Cara Pengobatannya Tragedi di Balik Makan Gratis: Ratusan Siswa Bogor Keracunan, BGN Turun Tangan Beri Teguran Keras Tragedi di Balik Makan Gratis: Ratusan Siswa Bogor Keracunan, BGN Turun Tangan Beri Teguran Keras Tragedi di Balik Makan Gratis: Ratusan Siswa Bogor Keracunan, BGN Turun Tangan Beri Teguran Keras Tragedi di Balik Makan Gratis: Ratusan Siswa Bogor Keracunan, BGN Turun Tangan Beri Teguran Keras Keracunan Massal di Bogor: Bakteri Salmonella dan E. coli Ditemukan pada Makanan Program MBG Keracunan Massal di Bogor: Bakteri Salmonella dan E. coli Ditemukan pada Makanan Program MBG Keracunan Massal di Bogor: Bakteri Salmonella dan E. coli Ditemukan pada Makanan Program MBG Keracunan Massal di Bogor: Bakteri Salmonella dan E. coli Ditemukan pada Makanan Program MBG Apa Itu Salmonella, Bakteri Penyebab Keracunan Siswa Penerima MBG. Ini Gejala dan Cara Pengobatannya Apa Itu Salmonella, Bakteri Penyebab Keracunan Siswa Penerima MBG. Ini Gejala dan Cara Pengobatannya Apa Itu Salmonella, Bakteri Penyebab Keracunan Siswa Penerima MBG. Ini Gejala dan Cara Pengobatannya Apa Itu Salmonella, Bakteri Penyebab Keracunan Siswa Penerima MBG. Ini Gejala dan Cara Pengobatannya",Dicky Wahyudi,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/13/70117975.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019326480/jangan-terulang-bgn-beri-teguran-keras-pada-penyedia-menu-mbg?page=all,4ccd5798e0ad63d3eae20297af3361e1138c8a2c9802b969286dd6b5d4daa95a,2025-11-13 20:35:51.745 1367,kompas,mbg,2025-11-04 09:07:12,"Sediakan 2.700 Porsi Per Hari, Ini Cara SPPG Polda Babel Cegah Keracunan MBG","BANGKA, KOMPAS.com- Sebanyak 2.700 porsi makanan untuk lima sekolah diproduksi setiap hari oleh dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Bangka Belitung yang berlokasi di Taman Sari, Pangkalpinang.Untuk mencegah kasus keracunan,SPPGmenerapkan standar operasional prosedur (SOP) ketat sejak proses awal pengolahan hingga distribusi makanan.Kepala SPPGPolda Bangka Belitung, Hafiz Tri Adyta, mengatakan seluruh tahapan dilakukan secara terukur agar makanan yang dikirim ke sekolah benar-benar aman dikonsumsi. Sebelum sampai ke para siswa, dapur SPPG Polri ini telah menerapkan SOP dalam menyiapkan, menyajikan hingga mendistribusikannya, ujar Hafiz diPangkalpinang, Senin (3/11/2025).Baca juga:Kronologi Pesan Chat Palsu yang Bikin Dana MBG Rp 1 Miliar di Bandung Barat RaibHafiz menjelaskan, proses dimulai dari penerimaan bahan baku dari pemasok, kemudian dilakukan penimbangan dan pemilihan kualitas bahan sesuai standar. Tim persiapan juga berkoordinasi dengan ahli gizi terkait menu yang akan disiapkan. Untuk bahan yang sudah melewati proses pemilihan kualitas yang baik dilakukan pembersihan. Salah satunya merendam bahan makanan dengan air garam untuk memastikan sterilisasi terjamin, jelas Hafiz.Setelah bahan dipastikan steril, tim masak mengolahnya sesuai teknik yang telah ditentukan. Tahap berikutnya, hasil masakan diserahkan kepada tim pemorsian yang dipandu oleh ahli gizi untuk menentukan porsi makanan sesuai usia penerima manfaat.Pemorsian dibagi dua, yakni porsi kecil untuk anak TK hingga kelas tiga SD, dan porsi besar untuk siswa kelas empat SD hingga SMA/SMK. Jika sudah dilakukan pemorsian ini, tim pendistribusian segera mendistribusikan makanannya. Namun sebelum itu, diambil terlebih dahulu sampel makanannya oleh ahli gizi bersama Tim Dokkes Polda untuk dilakukan pemeriksaan atau uji makanan guna memastikan kehigienisan dan kelayakan makanan sebelum diterima oleh penerima manfaat, terang Hafiz.Selain memastikan kualitas makanan, Hafiz menegaskan setiap petugas yang bekerja di dapur wajib mengikuti SOP, termasuk penggunaan alat pelindung diri (APD) dan pemeriksaan kebersihan sebelum masuk area dapur. Setiap petugas baik dari penyiapan sampai pengelolaan bahan baku makanan wajib hukumnya menerapkan SOP di dapur SPPG. Mulai dari pemeriksaan sebelum masuk ke dapur hingga wajib menggunakan APD di dalam lingkup dapur, ungkapnya. Tentunya sterilisasi ataupun kebersihan menjadi utama bagi kita di sini, baik dari segi tempatnya, bahan bakunya, sampai ke petugas, tambah Hafiz.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BANGKA, KOMPAS.com- Sebanyak 2.700 porsi makanan untuk lima sekolah diproduksi setiap hari oleh dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polda Bangka Belitung yang berlokasi di Taman Sari, Pangkalpinang. Untuk mencegah kasus keracunan,SPPGmenerapkan standar operasional prosedur (SOP) ketat sejak proses awal pengolahan hingga distribusi makanan. Kepala SPPGPolda Bangka Belitung, Hafiz Tri Adyta, mengatakan seluruh tahapan dilakukan secara terukur agar makanan yang dikirim ke sekolah benar-benar aman dikonsumsi. Sebelum sampai ke para siswa, dapur SPPG Polri ini telah menerapkan SOP dalam menyiapkan, menyajikan hingga mendistribusikannya, ujar Hafiz diPangkalpinang, Senin (3/11/2025). Baca juga:Kronologi Pesan Chat Palsu yang Bikin Dana MBG Rp 1 Miliar di Bandung Barat Raib Hafiz menjelaskan, proses dimulai dari penerimaan bahan baku dari pemasok, kemudian dilakukan penimbangan dan pemilihan kualitas bahan sesuai standar. Tim persiapan juga berkoordinasi dengan ahli gizi terkait menu yang akan disiapkan. Untuk bahan yang sudah melewati proses pemilihan kualitas yang baik dilakukan pembersihan. Salah satunya merendam bahan makanan dengan air garam untuk memastikan sterilisasi terjamin, jelas Hafiz. Setelah bahan dipastikan steril, tim masak mengolahnya sesuai teknik yang telah ditentukan. Tahap berikutnya, hasil masakan diserahkan kepada tim pemorsian yang dipandu oleh ahli gizi untuk menentukan porsi makanan sesuai usia penerima manfaat. Pemorsian dibagi dua, yakni porsi kecil untuk anak TK hingga kelas tiga SD, dan porsi besar untuk siswa kelas empat SD hingga SMA/SMK. Jika sudah dilakukan pemorsian ini, tim pendistribusian segera mendistribusikan makanannya. Namun sebelum itu, diambil terlebih dahulu sampel makanannya oleh ahli gizi bersama Tim Dokkes Polda untuk dilakukan pemeriksaan atau uji makanan guna memastikan kehigienisan dan kelayakan makanan sebelum diterima oleh penerima manfaat, terang Hafiz. Selain memastikan kualitas makanan, Hafiz menegaskan setiap petugas yang bekerja di dapur wajib mengikuti SOP, termasuk penggunaan alat pelindung diri (APD) dan pemeriksaan kebersihan sebelum masuk area dapur. Setiap petugas baik dari penyiapan sampai pengelolaan bahan baku makanan wajib hukumnya menerapkan SOP di dapur SPPG. Mulai dari pemeriksaan sebelum masuk ke dapur hingga wajib menggunakan APD di dalam lingkup dapur, ungkapnya. Tentunya sterilisasi ataupun kebersihan menjadi utama bagi kita di sini, baik dari segi tempatnya, bahan bakunya, sampai ke petugas, tambah Hafiz.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/vRQbCq2J4_JvnfZsgwv2lxkmH90=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/03/690886de034fa.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/11/04/090712178/sediakan-2700-porsi-per-hari-ini-cara-sppg-polda-babel-cegah-keracunan-mbg,c7edd7e8b22fd29c40538b136a72bd65183a0bc4c7aaf92bae96ba3eaf86f51e,2025-11-13 20:35:53.696 1368,pikiranrakyat,mbg,2025-05-13 11:15:17,"Bahaya Bakteri Salmonella, Ditemukan dalam Menu MBG di Bogor","PIKIRAN RAKYAT -Sebuah program mulia yang seyogianya menjadi harapan kini tercoreng oleh insiden yang merenggut kesehatan ratusan siswa di Bogor. Program ""Makanan Bergizi Gratis (MBG)"" yang dirancang untuk memastikan asupan nutrisi anak-anak, justru berujung pada tragedi keracunan massal. Hasil pemeriksaan laboratorium yang dirilis Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim terungkap ada dua bakteri berbahaya, Escherichia coli (E.coli) dan Salmonella, yang ditemukan dalam menu makan bergizi gratis yang disajikan. Insiden ini bukan sekadar musibah, melainkan sebuah peringatan serius bagi seluruh pihak yang terlibat dalam penyediaan pangan, terutama untuk konsumsi publik, apalagi anak-anak. Baca Juga:8 Kasus Keracunan MBG, Ada Ulat hingga Bakteri dalam Menu Makanan Siswa ""Dari hasil uji laboratorium (Labkesda Kota Bogor), ditemukan bahwa dua jenis makanan tersebut mengandung bakteri E. coli dan Salmonella. Ini yang menjadi penyebab utama dari kasus keracunan yang terjadi,"" tegas Dedie dikutipPikiran-Rakyat.comdari Pembrita Bogor. Dua hidangan yang teridentifikasi menjadi sumber kontaminasi adalah menu telur ceplok berbumbu barbekyu dan tumis tahu toge. Kedua hidangan ini disediakan oleh penyedia makanan SPPG Bina Insani dan disajikan kepada para siswa. Terkuaknya jenis bakteri ini memicu pertanyaan mendalam tentang standar higienitas dan prosedur keamanan pangan yang diterapkan oleh penyedia. Wali Kota Dedie A. Rachim memberikan penjelasan yang menyoroti titik kritis kontaminasi ini. Baca Juga:Bakteri E. Coli di Burger McDonald's Tewaskan Warga AS, Wabah Tersebar di 10 Negara Bagian ""Telurnya dimasak malam hari, dan disajikan keesokan siangnya. Dalam waktu tersebut, kemungkinan besar terjadi kontaminasi karena penyimpanan yang tidak sesuai dengan standar higienis,"" jelasnya. Penemuan bakteri Salmonella dalam makanan merupakan alarm bahaya yang sangat keras. Bakteri ini adalah salah satu penyebab paling umum dari penyakit bawaan makanan di seluruh dunia dan dapat menimbulkan spektrum masalah kesehatan yang luas, mulai dari gangguan pencernaan ringan hingga komplikasi serius yang mengancam jiwa. Infeksi Salmonella, atau yang dikenal sebagai salmonellosis, umumnya menyerang saluran pencernaan. Gejala-gejala khas meliputi diare (yang bisa sangat parah), demam tinggi, mual, muntah, kram perut yang menyakitkan, dan sakit kepala. Baca Juga:Menguntungkan, Puyuh Dorong Ketahanan Pangan dan Jadi Alternatif Program MBG Bagi individu yang sehat, gejala ini mungkin mereda dalam beberapa hari dengan perawatan rumahan. Namun, pada kelompok rentan seperti anak-anak (terutama balita), lansia, atau orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah (misalnya penderita HIV/AIDS, pasien kanker, atau penerima transplantasi organ), infeksi Salmonella dapat berakibat fatal. Insiden keracunan di Bogor ini menggarisbawahi betapa pentingnya penerapan standar kebersihan dan keamanan pangan yang ketat. Pencegahan infeksi Salmonella dan E.coli bukanlah hal baru, tetapi sering kali disepelekan. Sebagian besar kasus infeksi Salmonella yang ringan dapat diatasi dengan perawatan rumahan, seperti istirahat cukup, minum banyak air putih untuk mencegah dehidrasi, dan mengonsumsi makanan yang mudah dicerna. WALI Kota Bogor Dedie A Rachim mengunjungi korban dugaan keracunan paket menu MBG, Sabtu (10/5/2025) malam. Dedie memastikan, pihaknya bersama Badan Gizi Nasional akan terus melakukan penyelidikan dan penanganan dugaan keracunan makanan bergizi gratis (MBG).* WALI Kota Bogor Dedie A Rachim mengunjungi korban dugaan keracunan paket menu MBG, Sabtu (10/5/2025) malam. Dedie memastikan, pihaknya bersama Badan Gizi Nasional akan terus melakukan penyelidikan dan penanganan dugaan keracunan makanan bergizi gratis (MBG).* WALI Kota Bogor Dedie A Rachim mengunjungi korban dugaan keracunan paket menu MBG, Sabtu (10/5/2025) malam. Dedie memastikan, pihaknya bersama Badan Gizi Nasional akan terus melakukan penyelidikan dan penanganan dugaan keracunan makanan bergizi gratis (MBG).* Namun, dalam kasus yang lebih serius, atau pada individu rentan, dokter mungkin akan memberikan antibiotik untuk mengobati infeksi. Penting bagi masyarakat untuk segera melakukan pemeriksaan dokter jika gejala infeksi Salmonella, seperti diare dan demam, tidak membaik setelah beberapa hari, atau jika muncul gejala lain seperti darah dalam tinja, muntah terus-menerus, demam tinggi, atau tanda-tanda dehidrasi berat. Menanggapi insiden yang memilukan ini, Wali Kota Dedie A. Rachim menegaskan bahwa peristiwa ini tidak bisa dianggap sebagai masalah sepele. Baca Juga:Rentetan Kasus Keracunan Bayangi Program MBG Ia meminta seluruh pihak yang terlibat dalam penyediaan makanan bagi anak-anak, khususnya dalam program pemerintah, untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam proses pengolahan dan distribusi makanan. ""Ini bukan hal sepele. Kami memandang kejadian ini sebagai peringatan serius bagi seluruh pihak agar tidak bermain-main dengan keamanan pangan, apalagi yang disalurkan kepada anak-anak,"" tegas Dedie. Ia juga menekankan komitmen Pemerintah Kota Bogor untuk terus terlibat dalam pemulihan kondisi para siswa yang menjadi korban. Insiden di Bogor ini harus menjadi wake-up call bagi seluruh daerah yang menjalankan program serupa. Keamanan pangan adalah hak dasar, dan tanggung jawab untuk memenuhinya harus diemban dengan integritas dan profesionalisme tertinggi. Baca Juga:Pertemuan Prabowo dan Bill Gates Bahas Isu Strategis, Singgung Bantuan MBG Evaluasi menyeluruh, penegakan standar higienitas yang ketat, dan pengawasan yang berkelanjutan adalah kunci untuk mencegah terulangnya tragedi semacam ini di masa mendatang, memastikan bahwa program mulia seperti ""Makanan Bergizi Gratis"" benar-benar membawa manfaat, bukan bahaya.*** Berita PilihanBGN Merapat ke DPR, Bahas Evaluasi Program MBGKepala BGN: 3 Juta Jiwa Sudah Terima Program MBGDaftar 10 Kasus Keracunan MBG, Prabowo Remehkan 1.044 Siswa yang Jadi Korban?Prabowo Belum Minta Maaf Soal Keracunan MBG, Salahkan 'Sendok' dan Kebiasaan Makan SiswaKasus Siswa Keracunan MBG Makin Tinggi, MPR Pertegas Evaluasi Komprehensif Diperlukan Berita PilihanBGN Merapat ke DPR, Bahas Evaluasi Program MBGKepala BGN: 3 Juta Jiwa Sudah Terima Program MBGDaftar 10 Kasus Keracunan MBG, Prabowo Remehkan 1.044 Siswa yang Jadi Korban?Prabowo Belum Minta Maaf Soal Keracunan MBG, Salahkan 'Sendok' dan Kebiasaan Makan SiswaKasus Siswa Keracunan MBG Makin Tinggi, MPR Pertegas Evaluasi Komprehensif Diperlukan Berita Pilihan BGN Merapat ke DPR, Bahas Evaluasi Program MBGKepala BGN: 3 Juta Jiwa Sudah Terima Program MBGDaftar 10 Kasus Keracunan MBG, Prabowo Remehkan 1.044 Siswa yang Jadi Korban?Prabowo Belum Minta Maaf Soal Keracunan MBG, Salahkan 'Sendok' dan Kebiasaan Makan SiswaKasus Siswa Keracunan MBG Makin Tinggi, MPR Pertegas Evaluasi Komprehensif Diperlukan BGN Merapat ke DPR, Bahas Evaluasi Program MBG BGN Merapat ke DPR, Bahas Evaluasi Program MBG BGN Merapat ke DPR, Bahas Evaluasi Program MBG BGN Merapat ke DPR, Bahas Evaluasi Program MBG Kepala BGN: 3 Juta Jiwa Sudah Terima Program MBG Kepala BGN: 3 Juta Jiwa Sudah Terima Program MBG Kepala BGN: 3 Juta Jiwa Sudah Terima Program MBG Kepala BGN: 3 Juta Jiwa Sudah Terima Program MBG Daftar 10 Kasus Keracunan MBG, Prabowo Remehkan 1.044 Siswa yang Jadi Korban? Daftar 10 Kasus Keracunan MBG, Prabowo Remehkan 1.044 Siswa yang Jadi Korban? Daftar 10 Kasus Keracunan MBG, Prabowo Remehkan 1.044 Siswa yang Jadi Korban? Daftar 10 Kasus Keracunan MBG, Prabowo Remehkan 1.044 Siswa yang Jadi Korban? Prabowo Belum Minta Maaf Soal Keracunan MBG, Salahkan 'Sendok' dan Kebiasaan Makan Siswa Prabowo Belum Minta Maaf Soal Keracunan MBG, Salahkan 'Sendok' dan Kebiasaan Makan Siswa Prabowo Belum Minta Maaf Soal Keracunan MBG, Salahkan 'Sendok' dan Kebiasaan Makan Siswa Prabowo Belum Minta Maaf Soal Keracunan MBG, Salahkan 'Sendok' dan Kebiasaan Makan Siswa Kasus Siswa Keracunan MBG Makin Tinggi, MPR Pertegas Evaluasi Komprehensif Diperlukan Kasus Siswa Keracunan MBG Makin Tinggi, MPR Pertegas Evaluasi Komprehensif Diperlukan Kasus Siswa Keracunan MBG Makin Tinggi, MPR Pertegas Evaluasi Komprehensif Diperlukan Kasus Siswa Keracunan MBG Makin Tinggi, MPR Pertegas Evaluasi Komprehensif Diperlukan",Tyas Siti Gantina,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2022/04/06/3297157454.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019324679/bahaya-bakteri-salmonella-ditemukan-dalam-menu-mbg-di-bogor?page=all,1bba7d7da177bb080704be1101eda193710007d38155c88dc69167b7e00ee7af,2025-11-13 20:36:02.367 1369,kompas,mbg,2025-11-04 08:36:11,"MBG India Jadi ""Role Model"" Indonesia meski Tak Diikuti Sama Persis","JAKARTA, KOMPAS.com- Indonesia menjadikan India sebagairole modeluntuk melaksanakan sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan program makan bergizi gratis (MBG).DiKTT ASEAN-India ke-22 di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (26/10/2025), Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono menyinggung soal capaian Indonesia meluncurkan Program MBG yang penerima manfaatnya sudah mencapai 37 juta.Indonesia menawarkanpertukaran pengalamanterkaitprogram makan bergizigratis dengan India yang juga memiliki program serupa MBG yang dinamai Pradan Mantri Poshan India.Sugiono melihat adanya potensi kedua negara saling bertukar pengalaman guna membangun generasi yang lebih sehat dan kuat.Baca juga:BGN Jadikan India Role Model Buat Tingkatkan Kualitas MBG""Kami melihat potensi yang kuat untuk berbagi pengalaman dengan program Pradan Mantri Poshan India guna membangun generasi yang lebih sehat, lebih kuat, dan lebih produktif di seluruh kawasan kita,"" ucap Sugiono.Menyikapi itu, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyebut, Indonesia meminta bantuan ke India untuk meningkatkankualitas pelayanan MBG.Dijadikan role modelIndonesia melihat India sebagairole modeluntuk melaksanakan MBG.Menurut Dadan, bimbingan teknis dari India akan membantu kelancaran MBG di Indonesia.""Ya kita kan, sebelum kita melaksanakan program makan bergizi, kita berkunjung ke India. Melihatrole modeldi India. Dan saya kira nanti bimbingan teknis dari India akan membantu untuk meningkatkan kualitas pelayanan MBG di Indonesia,"" kata Dadan, di Istana, Jakarta, Rabu (29/10/2025).Baca juga:Bisa Apa Saja Airbus A400M yang Dibeli Indonesia?Dadan mengatakan, BGN juga akan mempelajari bagaimana sistem pengawasan hingga peningkatan kualitas layanan MBG di India.""Lebih banyak mungkin nanti ke pengawasan, pengembangan institusi, peningkatan kualitas layanan, dan lain-lain,"" imbuh Dadan. JAKARTA, KOMPAS.com- Indonesia menjadikan India sebagairole modeluntuk melaksanakan sekaligus meningkatkan kualitas pelayanan program makan bergizi gratis (MBG). DiKTT ASEAN-India ke-22 di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (26/10/2025), Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Sugiono menyinggung soal capaian Indonesia meluncurkan Program MBG yang penerima manfaatnya sudah mencapai 37 juta. Indonesia menawarkanpertukaran pengalamanterkaitprogram makan bergizigratis dengan India yang juga memiliki program serupa MBG yang dinamai Pradan Mantri Poshan India. Sugiono melihat adanya potensi kedua negara saling bertukar pengalaman guna membangun generasi yang lebih sehat dan kuat. Baca juga:BGN Jadikan India Role Model Buat Tingkatkan Kualitas MBG ""Kami melihat potensi yang kuat untuk berbagi pengalaman dengan program Pradan Mantri Poshan India guna membangun generasi yang lebih sehat, lebih kuat, dan lebih produktif di seluruh kawasan kita,"" ucap Sugiono. Menyikapi itu, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyebut, Indonesia meminta bantuan ke India untuk meningkatkankualitas pelayanan MBG. Indonesia melihat India sebagairole modeluntuk melaksanakan MBG. Menurut Dadan, bimbingan teknis dari India akan membantu kelancaran MBG di Indonesia. ""Ya kita kan, sebelum kita melaksanakan program makan bergizi, kita berkunjung ke India. Melihatrole modeldi India. Dan saya kira nanti bimbingan teknis dari India akan membantu untuk meningkatkan kualitas pelayanan MBG di Indonesia,"" kata Dadan, di Istana, Jakarta, Rabu (29/10/2025). Baca juga:Bisa Apa Saja Airbus A400M yang Dibeli Indonesia? Dadan mengatakan, BGN juga akan mempelajari bagaimana sistem pengawasan hingga peningkatan kualitas layanan MBG di India. ""Lebih banyak mungkin nanti ke pengawasan, pengembangan institusi, peningkatan kualitas layanan, dan lain-lain,"" imbuh Dadan.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/-W8dpR94_h8BAuBfvzyUlkev1kA=/127x0:1140x675/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/08/25/68ac3bd99a317.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/11/04/08361151/mbg-india-jadi-role-model-indonesia-meski-tak-diikuti-sama-persis,a2a3cccfe102f0e18284f55806fb87497ad0fa7bc684d64e991734c09dcfa492,2025-11-13 20:36:04.018 1370,pikiranrakyat,mbg,2025-05-12 18:18:41,"Menguntungkan, Puyuh Dorong Ketahanan Pangan dan Jadi Alternatif Program MBG ","PIKIRAN RAKYAT Daging dan telur puyuh diyakini bisa menjadi alternatif sumber protein lokal untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pasalnya selain tinggi protein, telur puyuh juga mengandung kolin. Kolin sendiri merupakan nutrisi penting yang mendukung fungsi otak. Ini penting untuk perkembangan para siswa. Hal ini disampaikan Guru Besar Departemen Teknologi Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian IPB University Prof. Erliza Hambali yang juga komisaris PT Sukaharja Quail Indonesia (Sukaquail) dalam acara gathering kandang peternakan puyuh di Desa Sukaharja, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, akhir pekan lalu. Ketersediaan sumber protein hewani seperti telur dan daging puyuh memiliki peran penting dalam meningkatkan gizi anak-anak Indonesia, terutama dalam program makan gratis di sekolah,"" katanya. Selain itu, puyuh juga bisa menjadi salah satu upaya penguatan ketahanan pangan nasional. Apalagi, beternak puyuh dinilai lebih menjanjikan. Salah satu daya tarik utamanya adalah kecepatan produksi telur. Puyuh mulai bertelur hanya setelah 45 hari pemeliharaan, dan dapat terus memproduksi telur selama 18 bulan. Dengan siklus produksi yang cepat, para peternak bisa segera mendapatkan hasil dalam waktu yang relatif singkat, kata Prof. Erliza. Hal ini tentu menjadi keunggulan bagi para peternak, terutama dalam hal efisiensi biaya. Selain itu, biaya produksi per butir telur puyuh hanya sekitar Rp 300, sedangkan harga jual telur mencapai Rp 425 per butir di pasar. Perbandingan ini memberikan margin keuntungan yang cukup besar, bahkan stabil, bagi peternak. Selain keuntungan dari sisi ekonomi, beternak puyuh juga memiliki keunggulan lain, terutama dari segi efisiensi pengelolaan dan ketahanan hewan terhadap penyakit. Puyuh dikenal lebih tahan terhadap penyakit dibandingkan unggas lain seperti ayam atau bebek, ujar Prof. Erliza. Hal lainnya, seluruh teknologi yang digunakan dalam industri ini, mulai dari penyediaan grand parent stock (GPS), teknologi budidaya, teknologi pakan, hingga suplemen dan vitamin untuk puyuh, telah dikembangkan oleh para putra-putri bangsa. Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dalam industri puyuh sudah hampir mencapai 100%. Ini menunjukkan bahwa industri puyuh bukan hanya mandiri, tetapi juga menjadi bukti inovasi dan kemampuan bangsa kita dalam mengembangkan teknologi yang relevan dengan kebutuhan lokal, ungkapnya. Prof Erliza juga menegaskan pentingnya inovasi dan sinergi antar sektor dalam menciptakan ekosistem pangan yang inklusif dan berkelanjutan. Dalam gathering ini, Sukaquail juga memperkenalkan menu dari berbagai produk berbahan telur dan daging puyuh serta Angkringan Keliling konsep warung gerobak modern berbasis listrik hasil kerja sama dengan Gelis (Gerobak Listrik). Inisiatif ini merupakan angkringan keliling pertama di Indonesia yang tidak hanya menyajikan olahan produk puyuh berkualitas, enak dengan harga terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Sementara itu, Menteri Rahmat Pambudi menekankan pentingnya model-model kewirausahaan sosial seperti yang dijalankan Sukaquail dalam mendukung transformasi sistem pangan nasional. (*)",Kismi Dwi Astuti,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/12/4211554007.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/ekonomi/pr-019322965/menguntungkan-puyuh-dorong-ketahanan-pangan-dan-jadi-alternatif-program-mbg?page=all,606de2f67ec3d22fb268f79a6c2cab240b47b414bfcd77cb2c5ebde3830a6371,2025-11-13 20:36:12.893 1371,kompas,mbg,2025-11-01 17:15:00,"TNI AD Turun Tangan, Stabilkan Pasokan Bahan Pangan untuk Program MBG","KOMPAS.com -Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) menyiapkan ribuan hektare lahan untuk memperkuat pasokan bahan pangan bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai daerah.Hal itu dilakukanTNI ADuntuk mendukung ProgramMakan Bergizi Gratis(MBG), yang merupakan program unggulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto-Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.""Saya sudah memerintahkan para prajurit untuk menanam bahan pangan, sayuran dan buah-buahan di lahan-lahan milikTNIAD untuk menyukseskanprogram MBG,"" kata Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak dalam keterangan resmi, seperti dikutipAntara, Sabtu (1/11/2025).Baca juga:Dugaan Keracunan MBG di Gunungkidul Hampir 700 Orang, Ini yang Disoroti Sultan HB X Maruli menjelaskan, TNI AD melakukan langkah ini untuk mengantisipasi kenaikan harga pangan seiring meningkatnya permintaan daging, telur ayam, sayuran, dan buah-buahan akibat bertambahnya jumlahSPPGyang beroperasi di seluruh Indonesia.Sejumlah lahan TNI AD sudah mulai ditanami sejak beberapa bulan terakhir, antara lain:206 hektare di Gunung Hejo, Purwakarta;300 hektare di Takokak, Cianjur;100 hektare di Baturaja, Lampung;50 hektare di Pengalengan, Kabupaten Bandung;600 hektare di Ciemas, Sukabumi; serta60 hektare di Cibenda, Sukabumi.""Kami juga mendidik ratusan petani muda untuk mengelola lahan pertanian itu,"" ujar Maruli.Tak hanya menanam sayuran dan buah-buahan, KSAD juga memerintahkan prajurit untuk beternak ayam, khususnya ayam petelur, karena penanganannya lebih mudah dan panennya lebih cepat dibandingkan ayam pedaging.Baca juga:Usai Insiden Keracunan Massal, Dindikpora DIY Wajibkan Label Kedaluwarsa Makanan MBG""Saya juga sudah memerintahkan kepada Kodim-Kodim untuk beternak ayam,"" tambahnya.Sementara itu, Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S. Deyang, mengapresiasi langkah TNI AD yang turut memperkuat rantai pasokan bahan pangan untuk mendukung program MBG.""Kami sangat berterima kasih atas inisiatif TNI-AD dalam memperkuat pasokan bahan pangan untuk mendukung program MBG,"" ujar Nanik.Menurutnya, bertambahnya jumlah SPPG atau dapur MBG akan meningkatkan kebutuhan bahan pangan, sehingga pasokan yang mencukupi sangat penting agar harga tetap stabil.Nanik menyarankan agar prajurit TNI AD menanam juga buah-buahan, seperti pisang, karena mudah dibudidayakan, cepat dipanen, dan aman sebagai menu buah dalam program MBG.""Sebab, selain mudah dibudidayakan, pisang bisa dipanen dalam waktu yang relatif singkat dan menjadi salah satu menu buah MBG yang aman,"" tutur Nanik.Baca juga:Cek Dapur MBG, Wabup Pidie Jaya Tinju Kepala Dapur SPPG karena Nasi Dingin, Kini Minta MaafDalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KOMPAS.com -Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) menyiapkan ribuan hektare lahan untuk memperkuat pasokan bahan pangan bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai daerah. Hal itu dilakukanTNI ADuntuk mendukung ProgramMakan Bergizi Gratis(MBG), yang merupakan program unggulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto-Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. ""Saya sudah memerintahkan para prajurit untuk menanam bahan pangan, sayuran dan buah-buahan di lahan-lahan milikTNIAD untuk menyukseskanprogram MBG,"" kata Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak dalam keterangan resmi, seperti dikutipAntara, Sabtu (1/11/2025). Baca juga:Dugaan Keracunan MBG di Gunungkidul Hampir 700 Orang, Ini yang Disoroti Sultan HB X Maruli menjelaskan, TNI AD melakukan langkah ini untuk mengantisipasi kenaikan harga pangan seiring meningkatnya permintaan daging, telur ayam, sayuran, dan buah-buahan akibat bertambahnya jumlahSPPGyang beroperasi di seluruh Indonesia. Sejumlah lahan TNI AD sudah mulai ditanami sejak beberapa bulan terakhir, antara lain: ""Kami juga mendidik ratusan petani muda untuk mengelola lahan pertanian itu,"" ujar Maruli. Tak hanya menanam sayuran dan buah-buahan, KSAD juga memerintahkan prajurit untuk beternak ayam, khususnya ayam petelur, karena penanganannya lebih mudah dan panennya lebih cepat dibandingkan ayam pedaging. Baca juga:Usai Insiden Keracunan Massal, Dindikpora DIY Wajibkan Label Kedaluwarsa Makanan MBG ""Saya juga sudah memerintahkan kepada Kodim-Kodim untuk beternak ayam,"" tambahnya. Sementara itu, Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S. Deyang, mengapresiasi langkah TNI AD yang turut memperkuat rantai pasokan bahan pangan untuk mendukung program MBG. ""Kami sangat berterima kasih atas inisiatif TNI-AD dalam memperkuat pasokan bahan pangan untuk mendukung program MBG,"" ujar Nanik. Menurutnya, bertambahnya jumlah SPPG atau dapur MBG akan meningkatkan kebutuhan bahan pangan, sehingga pasokan yang mencukupi sangat penting agar harga tetap stabil. Nanik menyarankan agar prajurit TNI AD menanam juga buah-buahan, seperti pisang, karena mudah dibudidayakan, cepat dipanen, dan aman sebagai menu buah dalam program MBG. ""Sebab, selain mudah dibudidayakan, pisang bisa dipanen dalam waktu yang relatif singkat dan menjadi salah satu menu buah MBG yang aman,"" tutur Nanik. Baca juga:Cek Dapur MBG, Wabup Pidie Jaya Tinju Kepala Dapur SPPG karena Nasi Dingin, Kini Minta Maaf",Kompas Cyber Media,https://asset.kompas.com/crops/x7kJT9WVzBzlSWMqn6v8Ctm5sGg=/0x65:1102x800/780x390/data/photo/2025/11/01/6905d8356a8c1.jpg,https://www.kompas.com/lampung/read/2025/11/01/171500688/tni-ad-turun-tangan-stabilkan-pasokan-bahan-pangan-untuk-program-mbg,3395313a00842286ce64cce9c28ed6bf04ee847b57abff1ac3080cc92af54eb8,2025-11-13 20:36:14.267 1372,pikiranrakyat,mbg,2025-05-12 09:16:19,Rentetan Kasus Keracunan Bayangi Program MBG,"Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Indonesia menghadapi berbagai masalah serius, mulai dari kasus keracunan massal hingga terhentinya layanan di sejumlah daerah. Rentetan insiden, seperti temuan makanan berulat dan kontaminasi bakteri, menimbulkan kekhawatiran tentang keamanan dan kualitas pangan yang disajikan kepada siswa. Selain itu, persoalan keuangan dan pengelolaan turut memperparah situasi, menyebabkan dapur MBG di beberapa wilayah mandek beroperasi. Meskipun pemerintah menegaskan komitmen untuk melanjutkan program ini, pengawasan dan perbaikan standar keamanan pangan mendesak dilakukan agar insiden serupa tidak terulang.",Restu Hadi P,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/12/2327571999.png,https://www.pikiran-rakyat.com/infografis/pr-019321497/rentetan-kasus-keracunan-bayangi-program-mbg?page=all,19d9530d6de57324a36c4e110c9be2793ab282c75ccc0b7830ef707d92a59347,2025-11-13 20:36:23.626 1373,kompas,mbg,2025-11-01 14:58:51,"Ada Ulat pada MBG di Sidikalang Dairi, Ini Penjelasan BGN dan Satgas","SIDIKALANG, KOMPAS.com- Video yang beredar menunjukkan adanya ulat dalam menu makanan bergizi gratis yang disajikan kepada siswi di salah satu sekolah di Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.Dalam video berdurasi 16 detik tersebut, terlihat seekor ulat yang sudah mati terletak di dalam hidangan tahu sambal.Suara seorang siswi yang tampak jijik dengan penemuan tersebut juga terdengar dalam rekaman.""Iya itu ulat. Ihh,"" ujar siswi dalam video tersebut.Baca juga:Menu MBG di Bangkalan Ada Ulat, SPPG: Itu Jenis Ulat yang Bisa Dikonsumsi dan Tinggi ProteinMenanggapi insiden ini, KoordinatorBadan Gizi Nasional(BGN) Kabupaten Dairi, Pahlawan Nasution, memberikan penjelasan.Ia menyebutkan bahwa ulat tersebut kemungkinan berasal dari sayuran yang biasa digunakan dalam menu.""Kami sudah turun ke lokasi, dan sepertinya itu dari salah satu sayur. Kan biasanya itu sering ada ulat di sayurnya,"" kata Pahlawan pada Sabtu (1/11/2025).Baca juga:Ulat Ditemukan di Daun Singkong MBG Bangkalan, Kepsek: Wajar Ulat SayurPahlawan juga menegaskan bahwa pihaknya telah memperingatkan dapur MBG yang bertanggung jawab atas penyediaan makanan tersebut.Menurutnya, saat proses pengemasan, pihak dapur tidak memperhatikan dengan saksama sehingga ulat tersebut terlewatkan.""Tentu kita sangat menyayangkan kejadian ini. Seharusnya pihak dapur di bagian pengemasan makanan untuk memperhatikan secara detail hal-hal kecil seperti ini,"" tutupnya.InvestigasiSementara itu, Sekretaris Satgas MBG Dairi, Jonny Hutasoit, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menurunkan tim untuk menyelidiki penemuan tersebut.""Iya, sudah saya suruh tim untuk turun,"" kata Jonny.Baca juga:Ulat Sayur Ditemukan di MBG Bangkalan, Ahli Gizi UGM: Tidak Berbahaya tapi Tak Dianjurkan DikonsumsiIa menambahkan bahwa tim akan mengumpulkan informasi dan fakta di lapangan, serta melakukan pembahasan terkait penemuan tersebut.""Tim masih mengumpulkan bahan dan fakta di lapangan, lalu nanti dari Tim Dinkes akan melaporkan secara resmi kepada Satgas, dan Satgas akan membahasnya,"" tutup Jonny.Insiden ini menyoroti pentingnya pengawasan dalam penyediaan makanan bergizi bagi anak-anak, dan diharapkan langkah-langkah perbaikan segera diambil untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang SIDIKALANG, KOMPAS.com- Video yang beredar menunjukkan adanya ulat dalam menu makanan bergizi gratis yang disajikan kepada siswi di salah satu sekolah di Kecamatan Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Dalam video berdurasi 16 detik tersebut, terlihat seekor ulat yang sudah mati terletak di dalam hidangan tahu sambal. Suara seorang siswi yang tampak jijik dengan penemuan tersebut juga terdengar dalam rekaman. ""Iya itu ulat. Ihh,"" ujar siswi dalam video tersebut. Baca juga:Menu MBG di Bangkalan Ada Ulat, SPPG: Itu Jenis Ulat yang Bisa Dikonsumsi dan Tinggi Protein Menanggapi insiden ini, KoordinatorBadan Gizi Nasional(BGN) Kabupaten Dairi, Pahlawan Nasution, memberikan penjelasan. Ia menyebutkan bahwa ulat tersebut kemungkinan berasal dari sayuran yang biasa digunakan dalam menu. ""Kami sudah turun ke lokasi, dan sepertinya itu dari salah satu sayur. Kan biasanya itu sering ada ulat di sayurnya,"" kata Pahlawan pada Sabtu (1/11/2025). Baca juga:Ulat Ditemukan di Daun Singkong MBG Bangkalan, Kepsek: Wajar Ulat Sayur Pahlawan juga menegaskan bahwa pihaknya telah memperingatkan dapur MBG yang bertanggung jawab atas penyediaan makanan tersebut. Menurutnya, saat proses pengemasan, pihak dapur tidak memperhatikan dengan saksama sehingga ulat tersebut terlewatkan. ""Tentu kita sangat menyayangkan kejadian ini. Seharusnya pihak dapur di bagian pengemasan makanan untuk memperhatikan secara detail hal-hal kecil seperti ini,"" tutupnya. Sementara itu, Sekretaris Satgas MBG Dairi, Jonny Hutasoit, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menurunkan tim untuk menyelidiki penemuan tersebut. ""Iya, sudah saya suruh tim untuk turun,"" kata Jonny. Baca juga:Ulat Sayur Ditemukan di MBG Bangkalan, Ahli Gizi UGM: Tidak Berbahaya tapi Tak Dianjurkan Dikonsumsi Ia menambahkan bahwa tim akan mengumpulkan informasi dan fakta di lapangan, serta melakukan pembahasan terkait penemuan tersebut. ""Tim masih mengumpulkan bahan dan fakta di lapangan, lalu nanti dari Tim Dinkes akan melaporkan secara resmi kepada Satgas, dan Satgas akan membahasnya,"" tutup Jonny. Insiden ini menyoroti pentingnya pengawasan dalam penyediaan makanan bergizi bagi anak-anak, dan diharapkan langkah-langkah perbaikan segera diambil untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/MHdXmbXQpsqu6uoCcUyuQKBTfXk=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/01/6905baf44d321.jpg",https://medan.kompas.com/read/2025/11/01/145851978/ada-ulat-pada-mbg-di-sidikalang-dairi-ini-penjelasan-bgn-dan-satgas,ad43dd8f90f652be927aa9f6f4de053f3a77af2b98f6c0cd01c23ea5576471ce,2025-11-13 20:36:26.032 1374,pikiranrakyat,mbg,2025-05-10 14:00:44,"Kasus Siswa Keracunan MBG Makin Tinggi, MPR Pertegas Evaluasi Komprehensif Diperlukan","PIKIRAN RAKYAT- Kasus siswa yang keracunan akibat makanan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih tinggi. Terbaru, sebanyak 36 siswa SD dan SMP di Tanah Sareal, Kota Bogor mengalami keracunan usai mengonsumsi MBG yang diproduksi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bina Insani Tanah Sareal. Merespon hal itu, Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PAN Eddy Soeparno mendukung berbagai langkah mitigasi terhadap kasus ini dan yakin proses evaluasi dan perbaikan akan dilakukan. Dia mengatakan, insiden di beberapa daerah khususnya di Jawa Barat menjadi pengingat bagi semua bahwa upaya baik tersebut perlu terus dibarengi dengan penguatan sistem pelaksanaan di lapangan. Baca Juga:Pertemuan Prabowo dan Bill Gates Bahas Isu Strategis, Singgung Bantuan MBG Untuk itu secara khusus, Eddy memberikan perhatian penuh terhadap kasus ini karena terjadi di Kota Bogor dan Cianjur yang merupakan Daerah Pemilihan (Dapil)-nya. ""Saya memberikan perhatian penuh pada kasus ini karena terjadi di Dapil saya Kota Bogor dan Cianjur. Insya Allah saya siap membantu pemulihan para siswa agar bisa kembali sekolah dan agar ke depannya penyajian MBG memenuhi standar kesehatan yang sudah ditetapkan Badan Gizi Nasional (BGN),"" ujar Eddy dikutip dalam keterangan tertulis, Sabtu 10 Mei 2025.. Ia juga mendukung langkah cepat Walikota Bogor Dedie Rachim yang melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) lanjutan pada 13 sekolah bersama dengan puskesmas, serta berkoordinasi dengan rumah sakit (RS) tentang pengambilan sampel dari muntahan pasien yang dirawat inap. ""Evaluasi yang komprehensif diperlukan agar program MBG dapat berjalan semakin baik, dengan standar kesehatan, keamanan dan kualitas yang lebih baik dan nilai gizinya juga meningkat,"" jelasnya. Baca Juga:Prabowo Belum Minta Maaf Soal Keracunan MBG, Salahkan 'Sendok' dan Kebiasaan Makan Siswa Lebih lanjut, Wakil Ketua Umum PAN ini menekankan pentingnya peningkatan pengawasan dan penyempurnaan prosedur operasional, termasuk dalam aspek pengolahan, pengemasan, serta distribusi makanan. ""Dalam program sebesar MBG, semua aspek teknis, dari bahan pangan hingga penggunaan wadah makanan, perlu mendapat perhatian maksimal. Ini demi memastikan bahwa makanan yang diberikan kepada anak-anak tidak hanya bergizi, tetapi juga aman dikonsumsi,"" katanya. Anggota DPR RI Komisi XII ini juga menyoroti perlunya menjaga komunikasi yang terbuka dengan masyarakat, agar kepercayaan terhadap program-program pemerintah dapat terus terjaga. ""Keterbukaan informasi penting untuk memperkuat kepercayaan publik. Kita harus pastikan masyarakat mengetahui bahwa setiap masukan dan kejadian yang terjadi akan dijadikan dasar untuk memperbaiki layanan ke depan,"" ujarnya.*** Berita PilihanBGN Merapat ke DPR, Bahas Evaluasi Program MBGKepala BGN: 3 Juta Jiwa Sudah Terima Program MBGDaftar 10 Kasus Keracunan MBG, Prabowo Remehkan 1.044 Siswa yang Jadi Korban?Prabowo Belum Minta Maaf Soal Keracunan MBG, Salahkan 'Sendok' dan Kebiasaan Makan SiswaPertemuan Prabowo dan Bill Gates Bahas Isu Strategis, Singgung Bantuan MBG Berita PilihanBGN Merapat ke DPR, Bahas Evaluasi Program MBGKepala BGN: 3 Juta Jiwa Sudah Terima Program MBGDaftar 10 Kasus Keracunan MBG, Prabowo Remehkan 1.044 Siswa yang Jadi Korban?Prabowo Belum Minta Maaf Soal Keracunan MBG, Salahkan 'Sendok' dan Kebiasaan Makan SiswaPertemuan Prabowo dan Bill Gates Bahas Isu Strategis, Singgung Bantuan MBG Berita Pilihan BGN Merapat ke DPR, Bahas Evaluasi Program MBGKepala BGN: 3 Juta Jiwa Sudah Terima Program MBGDaftar 10 Kasus Keracunan MBG, Prabowo Remehkan 1.044 Siswa yang Jadi Korban?Prabowo Belum Minta Maaf Soal Keracunan MBG, Salahkan 'Sendok' dan Kebiasaan Makan SiswaPertemuan Prabowo dan Bill Gates Bahas Isu Strategis, Singgung Bantuan MBG BGN Merapat ke DPR, Bahas Evaluasi Program MBG BGN Merapat ke DPR, Bahas Evaluasi Program MBG BGN Merapat ke DPR, Bahas Evaluasi Program MBG BGN Merapat ke DPR, Bahas Evaluasi Program MBG Kepala BGN: 3 Juta Jiwa Sudah Terima Program MBG Kepala BGN: 3 Juta Jiwa Sudah Terima Program MBG Kepala BGN: 3 Juta Jiwa Sudah Terima Program MBG Kepala BGN: 3 Juta Jiwa Sudah Terima Program MBG Daftar 10 Kasus Keracunan MBG, Prabowo Remehkan 1.044 Siswa yang Jadi Korban? Daftar 10 Kasus Keracunan MBG, Prabowo Remehkan 1.044 Siswa yang Jadi Korban? Daftar 10 Kasus Keracunan MBG, Prabowo Remehkan 1.044 Siswa yang Jadi Korban? Daftar 10 Kasus Keracunan MBG, Prabowo Remehkan 1.044 Siswa yang Jadi Korban? Prabowo Belum Minta Maaf Soal Keracunan MBG, Salahkan 'Sendok' dan Kebiasaan Makan Siswa Prabowo Belum Minta Maaf Soal Keracunan MBG, Salahkan 'Sendok' dan Kebiasaan Makan Siswa Prabowo Belum Minta Maaf Soal Keracunan MBG, Salahkan 'Sendok' dan Kebiasaan Makan Siswa Prabowo Belum Minta Maaf Soal Keracunan MBG, Salahkan 'Sendok' dan Kebiasaan Makan Siswa Pertemuan Prabowo dan Bill Gates Bahas Isu Strategis, Singgung Bantuan MBG Pertemuan Prabowo dan Bill Gates Bahas Isu Strategis, Singgung Bantuan MBG Pertemuan Prabowo dan Bill Gates Bahas Isu Strategis, Singgung Bantuan MBG Pertemuan Prabowo dan Bill Gates Bahas Isu Strategis, Singgung Bantuan MBG",Oktaviani,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/01/1742399682.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019317458/kasus-siswa-keracunan-mbg-makin-tinggi-mpr-pertegas-evaluasi-komprehensif-diperlukan?page=all,c59dc90c6cd65f1feef6c7b3d601ab66b9cefb5be0a45e3e0cd7c589fc8f22e5,2025-11-13 20:36:34.129 1375,kompas,mbg,2025-10-30 13:31:03,"Update Dugaan Keracunan MBG di Gunungkidul, Masih Ada Pasien Masuk ke RSUD","YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Kasus dugaan keracunan makanan bergizi (MBG) yang menimpa ratusan siswa di Kapanewon Saptosari masih dalam penanganan tim kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.Hingga saat ini, satu pasien masih dirawat di RSUDSaptosari.KepalaDinas KesehatanKabupaten Gunungkidul, Ismono, menjelaskan bahwa per hari Kamis (30/10/2025), terdapat 45 pasien yang dirawat di RS Saptosari.Baca juga:Kepala Regional SPPG DIY Klaim Siswa Diduga Keracunan MBG di Gunungkidul Sudah StabilDari jumlah tersebut, 40 pasien dirawat jalan dan telah diperbolehkan pulang.Sementara itu, satu pasien harus dirawat inap dan kondisinya sudah membaik, diperkirakan bisa pulang hari ini atau besok setelah mendapatkan pemeriksaan dari dokter.""Empat pasien yang masuk malam tadi masih diobservasi karena mengalami gejala mual, pusing, dan diare,"" ungkap Ismono saat dihubungi wartawan melalui telepon.Ismono juga menambahkan bahwa saat ini tidak ada tambahan pasien baru, namun pihaknya masih melakukan observasi di lapangan bersama tim puskesmas.Baca juga:Kenapa BGN Optimistis Target 82,9 Juta Penerima MBG Tercapai di Sisa 2 Bulan?""Puskesmas Saptosari hingga pagi ini tidak ada tambahan pasien yang mendapatkan penanganan medis,"" ucapnya.20 anak belum masuk sekolahSementara itu, Kepala Sekolah SMP N 1 Saptosari, Emy Indarti, menyatakan bahwa saat ini ada sekitar 20 anak yang belum masuk sekolah.Namun, ia menekankan bahwa belum diketahui apakah ketidakhadiran tersebut disebabkan oleh efek dugaan keracunan atau sakit lainnya, terutama mengingat kondisi cuaca yang saat ini memasuki musim hujan.Baca juga:Korban Keracunan MBG di Lembang Tembus 230 Orang, Dirawat 10 Orang, Antisipasi Pasien Kambuh Datang Lagi""Ada 20an anak, tetapi belum dipastikan apakah karena efek kemarin atau sakit yang lain,"" jelas Emy.Sebelumnya, sebanyak 695 siswa dari SMK N 1 Saptosari dan SMP N 1 Saptosari dilaporkan mengalami gejala keracunan, dengan rincian 476 siswa mengalami gejala awal, diikuti 186 siswa, dan terakhir 33 siswa.Dari total tersebut, 18 siswa dilarikan ke RSUD Saptosari dan 34 siswa ke Puskesmas Saptosari untuk mendapatkan perawatan medis.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Kasus dugaan keracunan makanan bergizi (MBG) yang menimpa ratusan siswa di Kapanewon Saptosari masih dalam penanganan tim kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Hingga saat ini, satu pasien masih dirawat di RSUDSaptosari. KepalaDinas KesehatanKabupaten Gunungkidul, Ismono, menjelaskan bahwa per hari Kamis (30/10/2025), terdapat 45 pasien yang dirawat di RS Saptosari. Baca juga:Kepala Regional SPPG DIY Klaim Siswa Diduga Keracunan MBG di Gunungkidul Sudah Stabil Dari jumlah tersebut, 40 pasien dirawat jalan dan telah diperbolehkan pulang. Sementara itu, satu pasien harus dirawat inap dan kondisinya sudah membaik, diperkirakan bisa pulang hari ini atau besok setelah mendapatkan pemeriksaan dari dokter. ""Empat pasien yang masuk malam tadi masih diobservasi karena mengalami gejala mual, pusing, dan diare,"" ungkap Ismono saat dihubungi wartawan melalui telepon. Ismono juga menambahkan bahwa saat ini tidak ada tambahan pasien baru, namun pihaknya masih melakukan observasi di lapangan bersama tim puskesmas. Baca juga:Kenapa BGN Optimistis Target 82,9 Juta Penerima MBG Tercapai di Sisa 2 Bulan? ""Puskesmas Saptosari hingga pagi ini tidak ada tambahan pasien yang mendapatkan penanganan medis,"" ucapnya. Sementara itu, Kepala Sekolah SMP N 1 Saptosari, Emy Indarti, menyatakan bahwa saat ini ada sekitar 20 anak yang belum masuk sekolah. Namun, ia menekankan bahwa belum diketahui apakah ketidakhadiran tersebut disebabkan oleh efek dugaan keracunan atau sakit lainnya, terutama mengingat kondisi cuaca yang saat ini memasuki musim hujan. Baca juga:Korban Keracunan MBG di Lembang Tembus 230 Orang, Dirawat 10 Orang, Antisipasi Pasien Kambuh Datang Lagi ""Ada 20an anak, tetapi belum dipastikan apakah karena efek kemarin atau sakit yang lain,"" jelas Emy. Sebelumnya, sebanyak 695 siswa dari SMK N 1 Saptosari dan SMP N 1 Saptosari dilaporkan mengalami gejala keracunan, dengan rincian 476 siswa mengalami gejala awal, diikuti 186 siswa, dan terakhir 33 siswa. Dari total tersebut, 18 siswa dilarikan ke RSUD Saptosari dan 34 siswa ke Puskesmas Saptosari untuk mendapatkan perawatan medis.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/3dIY_xbWzhtVPAJ15wAlt4SMkHY=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/30/6902f6f5ba62b.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/30/133103578/update-dugaan-keracunan-mbg-di-gunungkidul-masih-ada-pasien-masuk-ke-rsud,c7679d8ebe262fc59ca9358266098b56f304a6018d9374cb90eda01bd80f74f8,2025-11-13 20:36:36.405 1376,pikiranrakyat,mbg,2025-05-07 13:20:00,"Pertemuan Prabowo dan Bill Gates Bahas Isu Strategis, Singgung Bantuan MBG","PIKIRAN RAKYAT- Bill Gates, salah satu pendiri Microsoft menemui Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka pada Rabu, 7 Mei 2025. Prabowo dan Bill Gates dalam pertemuan ini membahas banyak hal, termasuk pembangunan berkelanjutan. Pertemuan Prabowo dan Bill Gates dijadwalkan di Istana Merdeka. Mereka akan membahas inisiatif pembangunan berkelanjutan, khususnya isu kesehatan global, nutrisi, inklusi keuangan, dan infrastruktur digital publik, kata Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana di Jakarta, seperti dilansirPikiran-Rakyat.comdari Antara. Beberapa menteri turut mendampingi kepala negara dalam pertemuan dengan tokoh filantropi itu, di antaranya Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, dan Menteri Luar Negeri Sugiono. Baca Juga:Prabowo Dikunjungi Bill Gates Eks Orang Terkaya di Dunia Hari Ini, Mau Apa? Presiden Prabowo menuturkan bahwa Bill sangat mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Indonesia. ""Beliau minta untuk ketemu, termasuk mau memberikan dukungan dan penghargaan atas makan bergizi kita,"" kata Prabowo kepada jajaran menteri Kabinet Merah Putih saat sidang kabinet di Kantor Presiden, Istana Presiden Jakarta, Senin, 5 Mei 2025. Meski demikian, lebih lanjut Prabowo mengatakan dirinya tidak mengetahui bentuk penghargaan yang akan diberikan Bill Gates. Baca Juga:Harta Elon Musk hingga Bill Gates Lenyap Rp3.463 Triliun Akibat Tarif Trump ""Beliau mau membantu kita, namun saya tidak tahu seperti apa bantuannya. Hanya saya katakan bahwa 'kita diberi bantuan, tidak diberi bantuan, diberi penghargaan, tidak diberi penghargaan, katanya. Bill Gates yang bernama lengkap William Henry Gates III adalah salah satu pendiri Microsoft, perusahaan software terkemuka asal Amerika Serikat (AS). Pada 2014 lalu, Bill memutuskan keluar dari pengurus perusahaan yang berhasil menciptakan revolusi mikrokomputer pada rentang waktu 1970 sampai 1980-an itu. Kini, Bill Gates fokus dalam dunia filantropi dengan membangun yayasan filantropinya meninjau langsung beberapa inisiatif pembangunan berkelanjutan di berbagai negara. Pada Mei 2025, Forbes menempatkan Bill dalam daftar orang terkaya pada urutan ke-13 dengan nilai kekayaan mencapai 113 miliar dolar AS (sekira Rp1.869 triliun).*** Berita PilihanSiapa Djoko Purwoko? Usul Pengurangan Poin untuk Persib15 Acara di Jakarta 7-8 Mei 2025, Ada Ragam Acara MenarikPosisi Baru di KPK: Asep Guntur Jabat Plt Deputi Penindakan, Budi Prasetyo Jadi JubirHalte TransJakarta Tidak Ramah Difabel, Pramono Anung BereaksiAhmad Dhani Singgung Duda dan Janda: Demi Allah, 100 Persen Slip of Tongue Berita PilihanSiapa Djoko Purwoko? Usul Pengurangan Poin untuk Persib15 Acara di Jakarta 7-8 Mei 2025, Ada Ragam Acara MenarikPosisi Baru di KPK: Asep Guntur Jabat Plt Deputi Penindakan, Budi Prasetyo Jadi JubirHalte TransJakarta Tidak Ramah Difabel, Pramono Anung BereaksiAhmad Dhani Singgung Duda dan Janda: Demi Allah, 100 Persen Slip of Tongue Berita Pilihan Siapa Djoko Purwoko? Usul Pengurangan Poin untuk Persib15 Acara di Jakarta 7-8 Mei 2025, Ada Ragam Acara MenarikPosisi Baru di KPK: Asep Guntur Jabat Plt Deputi Penindakan, Budi Prasetyo Jadi JubirHalte TransJakarta Tidak Ramah Difabel, Pramono Anung BereaksiAhmad Dhani Singgung Duda dan Janda: Demi Allah, 100 Persen Slip of Tongue Siapa Djoko Purwoko? Usul Pengurangan Poin untuk Persib Siapa Djoko Purwoko? Usul Pengurangan Poin untuk Persib Siapa Djoko Purwoko? Usul Pengurangan Poin untuk Persib Siapa Djoko Purwoko? Usul Pengurangan Poin untuk Persib 15 Acara di Jakarta 7-8 Mei 2025, Ada Ragam Acara Menarik 15 Acara di Jakarta 7-8 Mei 2025, Ada Ragam Acara Menarik 15 Acara di Jakarta 7-8 Mei 2025, Ada Ragam Acara Menarik 15 Acara di Jakarta 7-8 Mei 2025, Ada Ragam Acara Menarik Posisi Baru di KPK: Asep Guntur Jabat Plt Deputi Penindakan, Budi Prasetyo Jadi Jubir Posisi Baru di KPK: Asep Guntur Jabat Plt Deputi Penindakan, Budi Prasetyo Jadi Jubir Posisi Baru di KPK: Asep Guntur Jabat Plt Deputi Penindakan, Budi Prasetyo Jadi Jubir Posisi Baru di KPK: Asep Guntur Jabat Plt Deputi Penindakan, Budi Prasetyo Jadi Jubir Halte TransJakarta Tidak Ramah Difabel, Pramono Anung Bereaksi Halte TransJakarta Tidak Ramah Difabel, Pramono Anung Bereaksi Halte TransJakarta Tidak Ramah Difabel, Pramono Anung Bereaksi Halte TransJakarta Tidak Ramah Difabel, Pramono Anung Bereaksi Ahmad Dhani Singgung Duda dan Janda: Demi Allah, 100 Persen Slip of Tongue Ahmad Dhani Singgung Duda dan Janda: Demi Allah, 100 Persen Slip of Tongue Ahmad Dhani Singgung Duda dan Janda: Demi Allah, 100 Persen Slip of Tongue Ahmad Dhani Singgung Duda dan Janda: Demi Allah, 100 Persen Slip of Tongue",Filio Duan,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/07/3531938621.jpeg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019308386/pertemuan-prabowo-dan-bill-gates-bahas-isu-strategis-singgung-bantuan-mbg?page=all,0e78558f2886097d40445a52b1cfae52604e5b4e417c9d9a7244b59a7b1a85e1,2025-11-13 20:36:44.701 1377,kompas,mbg,2025-10-30 11:45:00,"Sisa 2 Bulan, BGN Kejar Target Penerima Manfaat MBG 82,9 Juta","KOMPAS.com -Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyatakan, target 82,9 juta penerima manfaat Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di seluruh Indonesia berpotensi tercapai hingga akhir tahun 2025.Dilansir dariAntara, Rabu (29/10/2025), Dadan menjelaskan,BGNterus memperluas jangkauan layanan dengan menambah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) baru setiap hari. Kita usahakan, karena seperti diketahui, kita bisa menghasilkan SPPG baru setiap hari sekitar 200, dan itu berpotensi melayani 600.000 penerima manfaat setiap hari, ujar Dadan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.Baca juga:Air Tercemar Bakteri E. Coli Diduga Jadi Penyebab Ratusan Siswa Keracunan MBG di GunungkidulIa menambahkan, pemerintah akan memanfaatkan dua bulan terakhir tahun ini untuk mempercepat realisasi targetpenerima manfaat MBG. Kita akan kejar di dua bulan terakhir ini agar bisa tercapai 82,9 juta, katanya.Terkait respons Presiden Prabowo Subianto, Dadan menyampaikan bahwa presiden ke-8 Indonesia ini tetap mengapresiasi capaian yang signifikan, meskitarget penerima manfaat MBGbelum terpenuhi. Pak Presiden akan mengapresiasi itu, meskipun akan memaklumi kalau misalnya, katakanlah, 75 juta bisa tercapai, ujarnya.Baca juga:Bupati Gunungkidul Sidak Dapur MBG Usai 695 Siswa Keracunan, Temukan Banyak KejanggalanProgram MBGmenjadi salah satu program prioritas nasional yang bertujuan memperbaiki status gizi masyarakat sekaligus memperkuat ekosistem pangan lokal di seluruh Indonesia.Hingga saat ini, BGN mencatat terdapat 13.514 SPPG yang tersebar di 38 provinsi, 509 kabupaten, dan 7.022 kecamatan, dengan potensi melayani sekitar 39,5 juta penerima manfaat MBG.Dadan memperkirakan jumlah penerima manfaat MBG tersebut akan meningkat menjadi 40 juta pada akhir bulan ini.Dalam laporannya kepada Presiden, Dadan juga menyampaikan bahwa penyerapan anggaran Program MBG telah mencapai Rp 35,6 triliun, atau sekitar 50,1 persen dari target tahun berjalan.Baca juga:Keracunan Massal MBG di Gunungkidul, 695 Siswa Jadi Korban, Bupati Marah BesarDalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KOMPAS.com -Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyatakan, target 82,9 juta penerima manfaat Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di seluruh Indonesia berpotensi tercapai hingga akhir tahun 2025. Dilansir dariAntara, Rabu (29/10/2025), Dadan menjelaskan,BGNterus memperluas jangkauan layanan dengan menambah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) baru setiap hari. Kita usahakan, karena seperti diketahui, kita bisa menghasilkan SPPG baru setiap hari sekitar 200, dan itu berpotensi melayani 600.000 penerima manfaat setiap hari, ujar Dadan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu. Baca juga:Air Tercemar Bakteri E. Coli Diduga Jadi Penyebab Ratusan Siswa Keracunan MBG di Gunungkidul Ia menambahkan, pemerintah akan memanfaatkan dua bulan terakhir tahun ini untuk mempercepat realisasi targetpenerima manfaat MBG. Kita akan kejar di dua bulan terakhir ini agar bisa tercapai 82,9 juta, katanya. Terkait respons Presiden Prabowo Subianto, Dadan menyampaikan bahwa presiden ke-8 Indonesia ini tetap mengapresiasi capaian yang signifikan, meskitarget penerima manfaat MBGbelum terpenuhi. Pak Presiden akan mengapresiasi itu, meskipun akan memaklumi kalau misalnya, katakanlah, 75 juta bisa tercapai, ujarnya. Baca juga:Bupati Gunungkidul Sidak Dapur MBG Usai 695 Siswa Keracunan, Temukan Banyak Kejanggalan Program MBGmenjadi salah satu program prioritas nasional yang bertujuan memperbaiki status gizi masyarakat sekaligus memperkuat ekosistem pangan lokal di seluruh Indonesia. Hingga saat ini, BGN mencatat terdapat 13.514 SPPG yang tersebar di 38 provinsi, 509 kabupaten, dan 7.022 kecamatan, dengan potensi melayani sekitar 39,5 juta penerima manfaat MBG. Dadan memperkirakan jumlah penerima manfaat MBG tersebut akan meningkat menjadi 40 juta pada akhir bulan ini. Dalam laporannya kepada Presiden, Dadan juga menyampaikan bahwa penyerapan anggaran Program MBG telah mencapai Rp 35,6 triliun, atau sekitar 50,1 persen dari target tahun berjalan. Baca juga:Keracunan Massal MBG di Gunungkidul, 695 Siswa Jadi Korban, Bupati Marah Besar",Kompas Cyber Media,https://asset.kompas.com/crops/W2cPaKlhAHT41eHC9lE8M9-btuk=/0x0:4080x2720/780x390/data/photo/2025/10/29/6901d3fa79376.jpg,https://www.kompas.com/banten/read/2025/10/30/114500188/sisa-2-bulan-bgn-kejar-target-penerima-manfaat-mbg-82-9-juta,1aeafe172f1c7e9ab8e6bd60fc0e1cd026a98523e1a0531eec2b11e16f39d940,2025-11-13 20:36:46.804 1378,pikiranrakyat,mbg,2025-05-07 07:08:30,"Prabowo Belum Minta Maaf Soal Keracunan MBG, Salahkan 'Sendok' dan Kebiasaan Makan Siswa","PIKIRAN RAKYAT- Presiden RI Prabowo Subianto belum menyampaikan permintaan maaf atas insiden keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG), meski sebanyak 200 siswa mengalami gejala keracunan. Sebaliknya, ia menilai insiden itu sebagai bagian kecil dari keseluruhan pelaksanaan program yang dianggapnya sangat berhasil. ""Bisa dikatakan yang keracunan sejumlah 200 orang itu dari 3 (juta) sekian. Kalau tidak salah adalah 0,005. Berarti keberhasilannya adalah 99,99 persen,"" ujar Presiden Prabowo saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin, 5 Mei 2025. Sejak diluncurkan pada Januari 2025, program MBG telah melayani sekitar 3,4 juta penerima manfaat. Menurut Prabowo, keberhasilan program ini sudah mencapai tingkat 99,99 persen. Namun begitu, Presiden mengakui masih belum puas sepenuhnya dan menargetkan agar Badan Gizi Nasional bisa mencapai nol insiden keracunan hingga akhir tahun ini. Baca Juga:Daftar 10 Kasus Keracunan MBG, Prabowo Remehkan 1.044 Siswa yang Jadi Korban? Dalam penjelasannya, Prabowo menyebut bahwa tantangan pelaksanaan MBG tidak hanya soal distribusi dan kualitas makanan, tapi juga berkaitan dengan kebiasaan makan para siswa di berbagai daerah. ""Satu ruangan 30 anak, 20 (anak) pakai sendok, ada 10 (anak) tidak mau pake sendok, tidak salah dia, karena dia terbiasa makan tidak pakai sendok, tapi kita mendidik dia untuk cuci tangan. Jadi bisa saja yang keracunan adalah hal-hal seperti itu. Hal-hal sepele, tapi mendasar,"" kata Prabowo. Menurutnya, budaya makan dengan tangan yang tidak dibarengi dengan kebiasaan mencuci tangan menjadi salah satu faktor yang bisa memicu masalah kesehatan, meski bukan berasal langsung dari makanannya. Meski program ini sempat menuai kritik dari berbagai kalangan, Prabowo tetap memandang MBG sebagai prestasi besar pemerintah. ""Diperkirakan akhir Mei akan mencapai 4 juta dan di akhir Juni akan mencapai 6 juta. Di akhir Juli akan mencapai 22 juta, sehingga di akhir November 2025 akan mencapai 82,9 juta penerima manfaat,"" ucap dia. Presiden menegaskan bahwa MBG adalah wujud nyata dari upaya pemerintah untuk hadir dan bekerja demi rakyat, sekaligus membantah anggapan bahwa program tersebut sekadar janji kampanye. **** Berita PilihanPrabowo pada Petugas Dapur MBG: Jangan Lengah, Kau Akan Dibeli, Ditipu Manusia SerakahPrabowo: Keracunan MBG Rawat Inap Cuma 5 Orang dari 3 Juta, Berhasil 99,99 PersenMBG Bikin Keracunan Massal: 1.000 Siswa Jadi Korban, BGN Baru Bergerak?BGN Merapat ke DPR, Bahas Evaluasi Program MBGKepala BGN: 3 Juta Jiwa Sudah Terima Program MBG Berita PilihanPrabowo pada Petugas Dapur MBG: Jangan Lengah, Kau Akan Dibeli, Ditipu Manusia SerakahPrabowo: Keracunan MBG Rawat Inap Cuma 5 Orang dari 3 Juta, Berhasil 99,99 PersenMBG Bikin Keracunan Massal: 1.000 Siswa Jadi Korban, BGN Baru Bergerak?BGN Merapat ke DPR, Bahas Evaluasi Program MBGKepala BGN: 3 Juta Jiwa Sudah Terima Program MBG Berita Pilihan Prabowo pada Petugas Dapur MBG: Jangan Lengah, Kau Akan Dibeli, Ditipu Manusia SerakahPrabowo: Keracunan MBG Rawat Inap Cuma 5 Orang dari 3 Juta, Berhasil 99,99 PersenMBG Bikin Keracunan Massal: 1.000 Siswa Jadi Korban, BGN Baru Bergerak?BGN Merapat ke DPR, Bahas Evaluasi Program MBGKepala BGN: 3 Juta Jiwa Sudah Terima Program MBG Prabowo pada Petugas Dapur MBG: Jangan Lengah, Kau Akan Dibeli, Ditipu Manusia Serakah Prabowo pada Petugas Dapur MBG: Jangan Lengah, Kau Akan Dibeli, Ditipu Manusia Serakah Prabowo pada Petugas Dapur MBG: Jangan Lengah, Kau Akan Dibeli, Ditipu Manusia Serakah Prabowo pada Petugas Dapur MBG: Jangan Lengah, Kau Akan Dibeli, Ditipu Manusia Serakah Prabowo: Keracunan MBG Rawat Inap Cuma 5 Orang dari 3 Juta, Berhasil 99,99 Persen Prabowo: Keracunan MBG Rawat Inap Cuma 5 Orang dari 3 Juta, Berhasil 99,99 Persen Prabowo: Keracunan MBG Rawat Inap Cuma 5 Orang dari 3 Juta, Berhasil 99,99 Persen Prabowo: Keracunan MBG Rawat Inap Cuma 5 Orang dari 3 Juta, Berhasil 99,99 Persen MBG Bikin Keracunan Massal: 1.000 Siswa Jadi Korban, BGN Baru Bergerak? MBG Bikin Keracunan Massal: 1.000 Siswa Jadi Korban, BGN Baru Bergerak? MBG Bikin Keracunan Massal: 1.000 Siswa Jadi Korban, BGN Baru Bergerak? MBG Bikin Keracunan Massal: 1.000 Siswa Jadi Korban, BGN Baru Bergerak? BGN Merapat ke DPR, Bahas Evaluasi Program MBG BGN Merapat ke DPR, Bahas Evaluasi Program MBG BGN Merapat ke DPR, Bahas Evaluasi Program MBG BGN Merapat ke DPR, Bahas Evaluasi Program MBG Kepala BGN: 3 Juta Jiwa Sudah Terima Program MBG Kepala BGN: 3 Juta Jiwa Sudah Terima Program MBG Kepala BGN: 3 Juta Jiwa Sudah Terima Program MBG Kepala BGN: 3 Juta Jiwa Sudah Terima Program MBG",Tim PRMN 08,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/07/3059963259.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019307234/prabowo-belum-minta-maaf-soal-keracunan-mbg-salahkan-sendok-dan-kebiasaan-makan-siswa?page=all,019cefc028f583e3945f18c4e3b42b8ef4917d6c0ce7e32861ed897e251250d3,2025-11-13 20:36:55.199 1379,kompas,mbg,2025-10-29 20:35:12,Kata Kepala BGN Usai Prabowo Tunjuk Nanik Deyang Jadi Ketua Pelaksana Tim Koordinasi MBG,"JAKARTA, KOMPAS.com -Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana angkat bicara usai Presiden Prabowo Subianto menunjuk Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang menjadi Ketua Pelaksana Harian Tim Koordinasi Penyelenggara Program Makan Bergizi Gratis (MBG).Dadan menyampaikan, Kepala BGN bertugas menyelenggarakan program MBG.Namun, program MBG ini perlu melibatkan kementerian lain, sehingga dibutuhkan tim koordinasi.""Kalau KepalaBadan Gizi Nasionalbertugas menyelenggarakan program Makan Bergizi Gratis. Nah, untukprogram Makan Bergizi Gratisini kan melibatkan berbagai kementerian lain, instansi lain, lembaga lain untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis. Dan dibutuhkan Ketua Tim Koordinasi, yaitu Menko Pangan, dan ada Ketua Harian-nya, yaitu Wakil Kepala Badan Gizi Nasional, IbuNanik Deyang,"" ujar Dadan di Istana, Jakarta, Rabu (29/10/2025).Baca juga:Pedenya BGN Capai Target 82,9 Juta Penerima MBG di Akhir 2025Maka dari itu, Dadan menekankan, Kepala BGN dan Ketua Pelaksana Harian Tim Koordinasi MBG berbeda.Keduanya sama-sama memiliki kewajiban melapor langsung ke Presiden.""Ya kalau Tim Koordinasi laporannya ke Presiden. Kepala Badan Gizi juga laporannya ke Presiden sama. Ya, jadi beda, ada Tim Koordinasi untuk program MBG dengan Kepala Badan Gizi Nasional,"" jelasnya.Meski begitu, kata Dadan, Nanik juga tetap menjabat Wakil Kepala BGN.Sebelumnya, PresidenPrabowo Subiantomenetapkan Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik Sudaryati Deyang sebagai Ketua Pelaksana Harian Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).Baca juga:Prabowo Tunjuk Nanik S Deyang Jadi Ketua Pelaksana Harian Tim Koordinasi MBGPenetapan itu tertuang dalam Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 28 Tahun 2025 tentang Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program MBG.""Penunjukan ini merupakan mandat penting yang menegaskan komitmen penuh BGN untuk memastikan setiap porsi makanan memenuhi standar gizi terbaik, terkoordinasi secara efektif, dan berjalan tanpa hambatan di seluruh daerah, kata Nanik dalam keterangan resmi, Rabu (29/10/2025).Nantinya, Nanik akan memimpin pelaksanaan tugas harian Tim Koordinasi serta menyelenggarakan rapat rutin minimal dua kali sebulan, atau sewaktu-waktu bila diperlukan, sebagai bahan laporan Ketua Tim Koordinasi kepada Presiden.Nanik akan didampingi Deputi Bidang Koordinasi Keterjangkauan dan Keamanan Pangan Kemenko Bidang Pangan sebagai Wakil Ketua Pelaksana Harian.Keputusan ini didasari oleh pertimbangan akan pentingnya peningkatan pemenuhan gizi dan ketahanan pangan, peningkatan kualitas pendidikan, serta penguatan ekonomi lokal.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com -Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana angkat bicara usai Presiden Prabowo Subianto menunjuk Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang menjadi Ketua Pelaksana Harian Tim Koordinasi Penyelenggara Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dadan menyampaikan, Kepala BGN bertugas menyelenggarakan program MBG. Namun, program MBG ini perlu melibatkan kementerian lain, sehingga dibutuhkan tim koordinasi. ""Kalau KepalaBadan Gizi Nasionalbertugas menyelenggarakan program Makan Bergizi Gratis. Nah, untukprogram Makan Bergizi Gratisini kan melibatkan berbagai kementerian lain, instansi lain, lembaga lain untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis. Dan dibutuhkan Ketua Tim Koordinasi, yaitu Menko Pangan, dan ada Ketua Harian-nya, yaitu Wakil Kepala Badan Gizi Nasional, IbuNanik Deyang,"" ujar Dadan di Istana, Jakarta, Rabu (29/10/2025). Baca juga:Pedenya BGN Capai Target 82,9 Juta Penerima MBG di Akhir 2025 Maka dari itu, Dadan menekankan, Kepala BGN dan Ketua Pelaksana Harian Tim Koordinasi MBG berbeda. Keduanya sama-sama memiliki kewajiban melapor langsung ke Presiden. ""Ya kalau Tim Koordinasi laporannya ke Presiden. Kepala Badan Gizi juga laporannya ke Presiden sama. Ya, jadi beda, ada Tim Koordinasi untuk program MBG dengan Kepala Badan Gizi Nasional,"" jelasnya. Meski begitu, kata Dadan, Nanik juga tetap menjabat Wakil Kepala BGN. Sebelumnya, PresidenPrabowo Subiantomenetapkan Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik Sudaryati Deyang sebagai Ketua Pelaksana Harian Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Baca juga:Prabowo Tunjuk Nanik S Deyang Jadi Ketua Pelaksana Harian Tim Koordinasi MBG Penetapan itu tertuang dalam Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 28 Tahun 2025 tentang Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program MBG. ""Penunjukan ini merupakan mandat penting yang menegaskan komitmen penuh BGN untuk memastikan setiap porsi makanan memenuhi standar gizi terbaik, terkoordinasi secara efektif, dan berjalan tanpa hambatan di seluruh daerah, kata Nanik dalam keterangan resmi, Rabu (29/10/2025). Nantinya, Nanik akan memimpin pelaksanaan tugas harian Tim Koordinasi serta menyelenggarakan rapat rutin minimal dua kali sebulan, atau sewaktu-waktu bila diperlukan, sebagai bahan laporan Ketua Tim Koordinasi kepada Presiden. Nanik akan didampingi Deputi Bidang Koordinasi Keterjangkauan dan Keamanan Pangan Kemenko Bidang Pangan sebagai Wakil Ketua Pelaksana Harian. Keputusan ini didasari oleh pertimbangan akan pentingnya peningkatan pemenuhan gizi dan ketahanan pangan, peningkatan kualitas pendidikan, serta penguatan ekonomi lokal.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/jJTodDbCfwuWieAqs2xot4ujzbs=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/28/690099bd8de7f.jpeg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/29/20351261/kata-kepala-bgn-usai-prabowo-tunjuk-nanik-deyang-jadi-ketua-pelaksana-tim,9650ae411aa90696e929ae1806e63de2226b6115b827522eb149fa9a2a34afb8,2025-11-13 20:36:57.251 1380,pikiranrakyat,mbg,2025-05-06 15:09:18,"Daftar 10 Kasus Keracunan MBG, Prabowo Remehkan 1.044 Siswa yang Jadi Korban?","PIKIRAN RAKYAT Prabowo diduga meremehkan kasus keracunan MBG (Makan Bergizi Gratis) yang menimpa lebih dari 1.000 siswa, berikut daftar kasusnya. Program ini adalah program andalan sang presiden bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Diketahui, program Makan Bergizi Gratis sudah dimulai sejak 6 Januari 2025 sampai sekarang. Program ini dijalankan Badan Gizi Nasional yang dipimpin Dadan Hindayana dengan melibatkan banyak yayasan dari orang dekat presiden seperti Hashim Djojohadikusumo lewat Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional. Kasus keracunan MBG viral beberapa waktu belakangan setelah terjadi 10 kali sampai hari ini. Dalam sebuah pidato, Prabowo menyebut yang keracunan adalah 200 orang dari sekian juta siswa yang menerima manfaat program tersebut. ""Hari ini memang ada yang keracunan, yang keracunan sampai saat ini dari 3 koma sekian juta, kalau tidak salah di bawah 200 orang (yang keracunan),"" katanya dalam sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden, Kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin 5 Mei 2025. ""Yang rawat inap hanya 5 orang. Jadi bisa dikatakan yang keracunan atau yang perutnya nggak enak sejumlah 200 orang, itu 200 dari 3 koma sekian juta kalau tidak salah adalah 0,005 persen. Berarti keberhasilannya adalah 99,99 persen,"" ujarnya. Dosen UGM, Zainal Arifin Mochtar, menyayangkan tanggapan yang presiden yang menganggap kasus keracunan itu hanyalah angka, bukan semata nyawa anak-anak. Ia menyebut sang presiden sering kali keselip lidahnya. ""Awalnya saya kira hanya anak buah yang keselip lidah dengan menganggap manusia, keracunan dan nyawa ""hanya"" angka. Ternyata bapak ini juga sama, sebagai pemimpin ia setali tiga wang. Komunikasi dan pemahaman sama parahnya dengan timnya,"" ujarnya. ""Ada baiknya ia belajar dari penyusunan UU sebagai sebuah kebijakan, jangankan 0.1%, hanya 1 orang pemohon bisa dipakai sebagai alasan untuk membatalkan UU di MK. Apalagi hanya kebijakan sepihak pemerintah macam MBG. Ayolah pak elok dikit. Satu orang tetap adalah kemungkinan satu nyawa. Satu nyawa tetap berarti. Kecuali kalau isi kepala sudah tak peduli dengan itu,"" tulisnya lewat IG @zainalarifinmochtar. View this post on InstagramA post shared by Zainal Arifin Mochtar (@zainalarifinmochtar) View this post on Instagram View this post on Instagram A post shared by Zainal Arifin Mochtar (@zainalarifinmochtar) Berikut daftar lengkapnya: Total 1.044 orang 1 Nganjuk (2 Okt 2024)7 siswa SDN Banaran, Kertosono: muntah dan diare setelah makan menu MBG. 2 Nunukan (13 Jan 2025)> 30 siswa SDN 003 & SMAN 2 Nunukan Selatan: mual dan diare stlh makan ayam kecap MBG. 3 Sukoharjo https://t.co/z1Ob68RmkW Diketahui Prabowo terakhir kali lapor harta kekayaan yaitu periode 2023 pada 18 Oktober 2023 saat menjadi Capres 2024. Data harta periode 2024 belum ditemukan di website LHKPN KPK pada hari ini, 6 Mei 2025. Simak rinciannya: Total harta kekayaan: Rp2.042.682.732.691 Demikian daftar 10 kasus keracunan MBG yang merupakan program andalan Presiden Prabowo. Total siswa yang menjadi korban mencapai 1.044 orang sampai saat ini.*** Berita PilihanPrabowo pada Petugas Dapur MBG: Jangan Lengah, Kau Akan Dibeli, Ditipu Manusia SerakahPrabowo: Keracunan MBG Rawat Inap Cuma 5 Orang dari 3 Juta, Berhasil 99,99 PersenMBG Bikin Keracunan Massal: 1.000 Siswa Jadi Korban, BGN Baru Bergerak?Kepala BGN: 3 Juta Jiwa Sudah Terima Program MBGPresiden Prabowo Subianto Singgung Persoalan Ijazah Jokowi: Nanti Ijazah Saya Ditanya-tanya Berita PilihanPrabowo pada Petugas Dapur MBG: Jangan Lengah, Kau Akan Dibeli, Ditipu Manusia SerakahPrabowo: Keracunan MBG Rawat Inap Cuma 5 Orang dari 3 Juta, Berhasil 99,99 PersenMBG Bikin Keracunan Massal: 1.000 Siswa Jadi Korban, BGN Baru Bergerak?Kepala BGN: 3 Juta Jiwa Sudah Terima Program MBGPresiden Prabowo Subianto Singgung Persoalan Ijazah Jokowi: Nanti Ijazah Saya Ditanya-tanya Berita Pilihan Prabowo pada Petugas Dapur MBG: Jangan Lengah, Kau Akan Dibeli, Ditipu Manusia SerakahPrabowo: Keracunan MBG Rawat Inap Cuma 5 Orang dari 3 Juta, Berhasil 99,99 PersenMBG Bikin Keracunan Massal: 1.000 Siswa Jadi Korban, BGN Baru Bergerak?Kepala BGN: 3 Juta Jiwa Sudah Terima Program MBGPresiden Prabowo Subianto Singgung Persoalan Ijazah Jokowi: Nanti Ijazah Saya Ditanya-tanya Prabowo pada Petugas Dapur MBG: Jangan Lengah, Kau Akan Dibeli, Ditipu Manusia Serakah Prabowo pada Petugas Dapur MBG: Jangan Lengah, Kau Akan Dibeli, Ditipu Manusia Serakah Prabowo pada Petugas Dapur MBG: Jangan Lengah, Kau Akan Dibeli, Ditipu Manusia Serakah Prabowo pada Petugas Dapur MBG: Jangan Lengah, Kau Akan Dibeli, Ditipu Manusia Serakah Prabowo: Keracunan MBG Rawat Inap Cuma 5 Orang dari 3 Juta, Berhasil 99,99 Persen Prabowo: Keracunan MBG Rawat Inap Cuma 5 Orang dari 3 Juta, Berhasil 99,99 Persen Prabowo: Keracunan MBG Rawat Inap Cuma 5 Orang dari 3 Juta, Berhasil 99,99 Persen Prabowo: Keracunan MBG Rawat Inap Cuma 5 Orang dari 3 Juta, Berhasil 99,99 Persen MBG Bikin Keracunan Massal: 1.000 Siswa Jadi Korban, BGN Baru Bergerak? MBG Bikin Keracunan Massal: 1.000 Siswa Jadi Korban, BGN Baru Bergerak? MBG Bikin Keracunan Massal: 1.000 Siswa Jadi Korban, BGN Baru Bergerak? MBG Bikin Keracunan Massal: 1.000 Siswa Jadi Korban, BGN Baru Bergerak? Kepala BGN: 3 Juta Jiwa Sudah Terima Program MBG Kepala BGN: 3 Juta Jiwa Sudah Terima Program MBG Kepala BGN: 3 Juta Jiwa Sudah Terima Program MBG Kepala BGN: 3 Juta Jiwa Sudah Terima Program MBG Presiden Prabowo Subianto Singgung Persoalan Ijazah Jokowi: Nanti Ijazah Saya Ditanya-tanya Presiden Prabowo Subianto Singgung Persoalan Ijazah Jokowi: Nanti Ijazah Saya Ditanya-tanya Presiden Prabowo Subianto Singgung Persoalan Ijazah Jokowi: Nanti Ijazah Saya Ditanya-tanya Presiden Prabowo Subianto Singgung Persoalan Ijazah Jokowi: Nanti Ijazah Saya Ditanya-tanya",Akhmad Jauhari,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/06/4182346503.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019305651/daftar-10-kasus-keracunan-mbg-prabowo-remehkan-1044-siswa-yang-jadi-korban?page=all,7546a711e4e5074e401c720e5a6233819e96cb94b45e372e34a340624e7256f0,2025-11-13 20:37:06.381 1381,kompas,mbg,2025-10-28 19:00:00,"Jaga Mutu Program MBG, Mas Dhito Minta SPPG Kediri Komitmen terhadap Keamanan Pangan","KOMPAS.com Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menekankan pentingnya komitmen seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam menjaga keamanan pangan pada pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).Ia meminta agar seluruh pengelola dapurSPPGmemastikan kebersihan dan standar higienitas makanan tetap terjaga demi menjamin kualitas program.Kabupaten Kedirisecara keseluruhan mendapatkan kuota 150 SPPG. Dari jumlah tersebut, saat ini telah terbentuk 75 SPPG, di mana 64 di antaranya telah menerimaSertifikat Laik Higiene Sanitasi(SLHS) dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri.Dari total penerima sertifikat tersebut, 57 SPPG sejauh ini telah beroperasi dan melayani sekitar 136.000 penerimaprogram MBG. Ada tujuh yang belum beroperasi, tapi kita serahkan SLHS hari ini karena besok mereka sudah akan mulai beroperasi, ujar Mas Dhito, sapaan akrabnya, usai menyerahkan sertifikat secara simbolis di Gedung Bagawanta Bhari, Selasa (28/10/2025).Baca juga:BGN Aktifkan Lagi 12 SPPG yang Sempat Dihentikan karena Dugaan Keracunan MBGIa mengingatkan, pengelolaan dapur SPPG yang sudah berdiri dan beroperasi harus terus diperhatikan, terutama dalam menjaga kebersihan tempat produksi dan keamanan makanan yang dibagikan kepada penerima manfaat.Dalam kesempatan tersebut, semua SPPG yang telah beroperasi juga melakukan penandatanganan komitmen keamanan pangan. Penandatanganan itu disaksikan langsung oleh Mas Dhito bersama perwakilan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kediri.Mas Dhito bersyukur program MBG di Kabupaten Kediri sejauh ini berjalan lancar dan aman. Ia menyebut, dari ratusan ribu penerima MBG, tidak ada kasus yang tidak diinginkan seperti keracunan makanan.""Kami berharap ini bisa terus kami pertahankan,"" ungkapnya.Baca juga:BGN Aktifkan Lagi 12 SPPG yang Sempat Dihentikan karena Dugaan Keracunan MBGSementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Kediri Ahmad Khotib menambahkan bahwa pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap seluruh SPPG yang telah beroperasi, mulai dari penyimpanan bahan pangan, proses pengolahan, hingga pendistribusian.""Menu juga telah ditentukan. Untuk seluruh karyawan di SPPG juga kami berikan pelatihan penjamah makanan,"" tambahnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KOMPAS.com Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menekankan pentingnya komitmen seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam menjaga keamanan pangan pada pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia meminta agar seluruh pengelola dapurSPPGmemastikan kebersihan dan standar higienitas makanan tetap terjaga demi menjamin kualitas program. Kabupaten Kedirisecara keseluruhan mendapatkan kuota 150 SPPG. Dari jumlah tersebut, saat ini telah terbentuk 75 SPPG, di mana 64 di antaranya telah menerimaSertifikat Laik Higiene Sanitasi(SLHS) dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kediri. Dari total penerima sertifikat tersebut, 57 SPPG sejauh ini telah beroperasi dan melayani sekitar 136.000 penerimaprogram MBG. Ada tujuh yang belum beroperasi, tapi kita serahkan SLHS hari ini karena besok mereka sudah akan mulai beroperasi, ujar Mas Dhito, sapaan akrabnya, usai menyerahkan sertifikat secara simbolis di Gedung Bagawanta Bhari, Selasa (28/10/2025). Baca juga:BGN Aktifkan Lagi 12 SPPG yang Sempat Dihentikan karena Dugaan Keracunan MBG Ia mengingatkan, pengelolaan dapur SPPG yang sudah berdiri dan beroperasi harus terus diperhatikan, terutama dalam menjaga kebersihan tempat produksi dan keamanan makanan yang dibagikan kepada penerima manfaat. Dalam kesempatan tersebut, semua SPPG yang telah beroperasi juga melakukan penandatanganan komitmen keamanan pangan. Penandatanganan itu disaksikan langsung oleh Mas Dhito bersama perwakilan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kediri. Mas Dhito bersyukur program MBG di Kabupaten Kediri sejauh ini berjalan lancar dan aman. Ia menyebut, dari ratusan ribu penerima MBG, tidak ada kasus yang tidak diinginkan seperti keracunan makanan. ""Kami berharap ini bisa terus kami pertahankan,"" ungkapnya. Baca juga:BGN Aktifkan Lagi 12 SPPG yang Sempat Dihentikan karena Dugaan Keracunan MBG Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Kediri Ahmad Khotib menambahkan bahwa pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap seluruh SPPG yang telah beroperasi, mulai dari penyimpanan bahan pangan, proses pengolahan, hingga pendistribusian. ""Menu juga telah ditentukan. Untuk seluruh karyawan di SPPG juga kami berikan pelatihan penjamah makanan,"" tambahnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/Kxqh-EW2D6JLNJV5rtdZ55bQUxQ=/0x0:1280x853/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/28/6900a64f7bb05.jpeg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/28/190000478/jaga-mutu-program-mbg-mas-dhito-minta-sppg-kediri-komitmen-terhadap,cbddde7517d099ec0d0a3b67a5fdf9973ecbdb65d22311ee2c9c6077c5b424ef,2025-11-13 20:37:09.074 1382,pikiranrakyat,mbg,2025-05-06 12:55:42,Kepala BGN: 3 Juta Jiwa Sudah Terima Program MBG,"PIKIRAN RAKYAT- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyebut program Makan Bergizi Gratis (MBG) di 38 provinsi dan sudah melayani penerima manfaat 3.506.941 jiwa, 19 kelompok mulai dari Paud, busui, balita, termasuk ibu hamil. ""Jadi cakupannya sudah lengkap termasuk di dalamnya ada beberapa sekolah luar biasa yang sudah kami layani kurang lebih ada 87, demikian juga ponpes kurang lebjh sudah dilayani 108 pesantren,"" ucap Dadan dalam RDP bersama Komisi IX di DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa, 6 Mei 2025. Dadan menyampaikan bahwa BGN menargetkan di pertengahan Mei 2025 mencapai lebih dari 4 juta dan BGN memiliki keinginan di akhir mei kita sudah bisa melayani 6 juta. Baca Juga:BGN Merapat ke DPR, Bahas Evaluasi Program MBG ""Pada tanggal 14 Mei ada potensi penambahan SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) baru yang sedang kami verifikasi sebanyak 219 dengan estimasi total tambahan penerima manfaat kudang lebih 657ribu dengan demikian total SPPG yang nanti akan operasi pada tanggal 14 Mei kurang lebih 1.505 SPPG yang akan melayani kurang lebih 4.163.941,"" tuturnya Kemudian, lanjut Dadan, jumlah sppg pada mileston (merujuk pada pencapaian atau target) yang pertama ini akan bertahan sampai bulan Juli melayani 6 juta jiwa. Untuk itu dia optimis MBG akan sukses karena anggaran, kedua SDM, ketiga infrastruktur terealisasikan. Baca Juga:MBG Bikin Keracunan Massal: 1.000 Siswa Jadi Korban, BGN Baru Bergerak? ""Anggaran insya Allah sudah diselesaikan disiapkan oleh bapak Presiden meskipun untuk penambahannya belum dikonsultasikan dengan DPR tapi sudah disiapkan,"" ucapnya.*** Berita PilihanSerangga Bakal Jadi Menu Baru Makan Bergizi Gratis? Ini Kata Kepala BGNKepala BGN Tegaskan Efisiensi Anggaran Tak Pengaruhi Program Makan Bergizi GratisProgram Makan Bergizi Gratis Bakal Tetap Ada Selama Ramadhan 2025? Ini Jawaban Kepala BGNDadang Supriatna Sebut BGN Siapkan 361 SPPG di Kabupaten BandungPramono Ungkap Akan Bahas Program Sarapan Gratis Bareng Kepala BGNPramono Anung akan Bertemu Kepala BGN Hari Ini, Bahas Peluang Sarapan Gratis Siswa JakartaDugaan Penipuan hingga Rp975 Juta, Mitra Dapur BGN di Kalibata Laporkan Yayasan ke PolisiKomisi IX Bakal Panggil BGN Buntut Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan MBGMBG Bikin Keracunan Massal: 1.000 Siswa Jadi Korban, BGN Baru Bergerak?BGN Merapat ke DPR, Bahas Evaluasi Program MBG Berita PilihanSerangga Bakal Jadi Menu Baru Makan Bergizi Gratis? Ini Kata Kepala BGNKepala BGN Tegaskan Efisiensi Anggaran Tak Pengaruhi Program Makan Bergizi GratisProgram Makan Bergizi Gratis Bakal Tetap Ada Selama Ramadhan 2025? Ini Jawaban Kepala BGNDadang Supriatna Sebut BGN Siapkan 361 SPPG di Kabupaten BandungPramono Ungkap Akan Bahas Program Sarapan Gratis Bareng Kepala BGNPramono Anung akan Bertemu Kepala BGN Hari Ini, Bahas Peluang Sarapan Gratis Siswa JakartaDugaan Penipuan hingga Rp975 Juta, Mitra Dapur BGN di Kalibata Laporkan Yayasan ke PolisiKomisi IX Bakal Panggil BGN Buntut Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan MBGMBG Bikin Keracunan Massal: 1.000 Siswa Jadi Korban, BGN Baru Bergerak?BGN Merapat ke DPR, Bahas Evaluasi Program MBG Berita Pilihan Serangga Bakal Jadi Menu Baru Makan Bergizi Gratis? Ini Kata Kepala BGNKepala BGN Tegaskan Efisiensi Anggaran Tak Pengaruhi Program Makan Bergizi GratisProgram Makan Bergizi Gratis Bakal Tetap Ada Selama Ramadhan 2025? Ini Jawaban Kepala BGNDadang Supriatna Sebut BGN Siapkan 361 SPPG di Kabupaten BandungPramono Ungkap Akan Bahas Program Sarapan Gratis Bareng Kepala BGNPramono Anung akan Bertemu Kepala BGN Hari Ini, Bahas Peluang Sarapan Gratis Siswa JakartaDugaan Penipuan hingga Rp975 Juta, Mitra Dapur BGN di Kalibata Laporkan Yayasan ke PolisiKomisi IX Bakal Panggil BGN Buntut Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan MBGMBG Bikin Keracunan Massal: 1.000 Siswa Jadi Korban, BGN Baru Bergerak?BGN Merapat ke DPR, Bahas Evaluasi Program MBG Serangga Bakal Jadi Menu Baru Makan Bergizi Gratis? Ini Kata Kepala BGN Serangga Bakal Jadi Menu Baru Makan Bergizi Gratis? Ini Kata Kepala BGN Serangga Bakal Jadi Menu Baru Makan Bergizi Gratis? Ini Kata Kepala BGN Serangga Bakal Jadi Menu Baru Makan Bergizi Gratis? Ini Kata Kepala BGN Kepala BGN Tegaskan Efisiensi Anggaran Tak Pengaruhi Program Makan Bergizi Gratis Kepala BGN Tegaskan Efisiensi Anggaran Tak Pengaruhi Program Makan Bergizi Gratis Kepala BGN Tegaskan Efisiensi Anggaran Tak Pengaruhi Program Makan Bergizi Gratis Kepala BGN Tegaskan Efisiensi Anggaran Tak Pengaruhi Program Makan Bergizi Gratis Program Makan Bergizi Gratis Bakal Tetap Ada Selama Ramadhan 2025? Ini Jawaban Kepala BGN Program Makan Bergizi Gratis Bakal Tetap Ada Selama Ramadhan 2025? Ini Jawaban Kepala BGN Program Makan Bergizi Gratis Bakal Tetap Ada Selama Ramadhan 2025? Ini Jawaban Kepala BGN Program Makan Bergizi Gratis Bakal Tetap Ada Selama Ramadhan 2025? Ini Jawaban Kepala BGN Dadang Supriatna Sebut BGN Siapkan 361 SPPG di Kabupaten Bandung Dadang Supriatna Sebut BGN Siapkan 361 SPPG di Kabupaten Bandung Dadang Supriatna Sebut BGN Siapkan 361 SPPG di Kabupaten Bandung Dadang Supriatna Sebut BGN Siapkan 361 SPPG di Kabupaten Bandung Pramono Ungkap Akan Bahas Program Sarapan Gratis Bareng Kepala BGN Pramono Ungkap Akan Bahas Program Sarapan Gratis Bareng Kepala BGN Pramono Ungkap Akan Bahas Program Sarapan Gratis Bareng Kepala BGN Pramono Ungkap Akan Bahas Program Sarapan Gratis Bareng Kepala BGN Pramono Anung akan Bertemu Kepala BGN Hari Ini, Bahas Peluang Sarapan Gratis Siswa Jakarta Pramono Anung akan Bertemu Kepala BGN Hari Ini, Bahas Peluang Sarapan Gratis Siswa Jakarta Pramono Anung akan Bertemu Kepala BGN Hari Ini, Bahas Peluang Sarapan Gratis Siswa Jakarta Pramono Anung akan Bertemu Kepala BGN Hari Ini, Bahas Peluang Sarapan Gratis Siswa Jakarta Dugaan Penipuan hingga Rp975 Juta, Mitra Dapur BGN di Kalibata Laporkan Yayasan ke Polisi Dugaan Penipuan hingga Rp975 Juta, Mitra Dapur BGN di Kalibata Laporkan Yayasan ke Polisi Dugaan Penipuan hingga Rp975 Juta, Mitra Dapur BGN di Kalibata Laporkan Yayasan ke Polisi Dugaan Penipuan hingga Rp975 Juta, Mitra Dapur BGN di Kalibata Laporkan Yayasan ke Polisi Komisi IX Bakal Panggil BGN Buntut Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan MBG Komisi IX Bakal Panggil BGN Buntut Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan MBG Komisi IX Bakal Panggil BGN Buntut Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan MBG Komisi IX Bakal Panggil BGN Buntut Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan MBG MBG Bikin Keracunan Massal: 1.000 Siswa Jadi Korban, BGN Baru Bergerak? MBG Bikin Keracunan Massal: 1.000 Siswa Jadi Korban, BGN Baru Bergerak? MBG Bikin Keracunan Massal: 1.000 Siswa Jadi Korban, BGN Baru Bergerak? MBG Bikin Keracunan Massal: 1.000 Siswa Jadi Korban, BGN Baru Bergerak? BGN Merapat ke DPR, Bahas Evaluasi Program MBG BGN Merapat ke DPR, Bahas Evaluasi Program MBG BGN Merapat ke DPR, Bahas Evaluasi Program MBG BGN Merapat ke DPR, Bahas Evaluasi Program MBG",Oktaviani,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/01/1742399682.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019305258/kepala-bgn-3-juta-jiwa-sudah-terima-program-mbg?page=all,eee289c4b71fd4cdca440f9fba35eb9ec0ce4f7416dbff953093db24b3a830b5,2025-11-13 20:37:17.409 1383,kompas,mbg,2025-10-28 17:32:51,"Kepala BGN Pede Target 82,9 Juta Penerima MBG Akan Tercapai Tahun Ini","JAKARTA, KOMPAS.com -Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana yakin target 82,9 juta penerima Makan Bergizi Gratis (MBG) akan tercapai pada tahun ini.""82,9 juta akan kami kejar akhir tahun ini,"" ujar Dadan usai rapat finalisasi regulasi penyelenggaraan Program MBG di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Selasa (28/10/2025).Keyakinan ini berbeda dengan Menteri Koordinator Bidang PanganZulkifli Hasanyang menyebut 82,9 juta penerima MBG akan tercapai pada Maret 2026.Baca juga:Zulhas Sebut Target 82,9 Juta Penerima MBG Tak Bisa Ditawar, Akan Tercapai Maret 2026Menanggapi itu, Dadan menegaskan bahwa target BGN adalah tahun ini dengan bantuan percepatan pelolosan dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).""Kan kita maunya selesai tahun ini. Jadi sekarang sudah ada 13.347 (SPPG), dan kami setiap hari bisa meloloskan 200 SPPG,"" ujar dia.Dadan menyebutkan, BGN berencana membangun sampai 6.000 SPPG terpencil sehingga target tersebut optimis diraih pada akhir tahun ini.""Kami juga ingin membangun 5.000 sampai 6.000 SPPG terpencil. Jadi kami masih optimis bisa mengejar 82,9 juta akhir tahun ini,"" ucap dia.Baca juga:Zulhas Sebut Keppres Tim Koordinasi Penyelenggaraan MBG Keluar BesokTarget 82,9 juta penerima MBGSebelumnya, Menko Pangan Zulhas ini menyebutkan, target 82,9 juta penerima MBG akan tercapai pada Maret 2026 mendatang.""Awal tahun paling lambat bulan Maret, insya Allah ini sudah mulai terlihat sempurna dan 82,9 juta tidak boleh tawar-menawar, akan semua terlaksana,"" ujar Zulhas, Selasa.Menurut Zulhas, program BGN dapat memberikan dampak yang sangat besar terutama dalam pemberian makanan bergizi kepada anak-anak.Baca juga:BGN Klarifikasi, Insentif Rp 5 Juta untuk Konten Positif tentang MBG Hanya Guyonan""Bayangkan kalau 82,9 juta penerima manfaat, kita perlu telur satu hari satu, maka kita perlu telur 82,9 juta. Perlu potongan ayam 82,9 juta. Kalau ikan, perlu potongan ikan 82,9 juta. Belum sayur, belum buah, belum beras. Jadi ini akan memberikan dampak yang besar,"" ucapnya.Untuk mencapai target tersebut, pemerintah akan membentuk tim pelaksanaan harian mulai besok yang bertugas memonitor pelaksanaan MBG setiap harinya untuk evaluasi secara menyeluruh.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com -Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana yakin target 82,9 juta penerima Makan Bergizi Gratis (MBG) akan tercapai pada tahun ini. ""82,9 juta akan kami kejar akhir tahun ini,"" ujar Dadan usai rapat finalisasi regulasi penyelenggaraan Program MBG di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Selasa (28/10/2025). Keyakinan ini berbeda dengan Menteri Koordinator Bidang PanganZulkifli Hasanyang menyebut 82,9 juta penerima MBG akan tercapai pada Maret 2026. Baca juga:Zulhas Sebut Target 82,9 Juta Penerima MBG Tak Bisa Ditawar, Akan Tercapai Maret 2026 Menanggapi itu, Dadan menegaskan bahwa target BGN adalah tahun ini dengan bantuan percepatan pelolosan dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). ""Kan kita maunya selesai tahun ini. Jadi sekarang sudah ada 13.347 (SPPG), dan kami setiap hari bisa meloloskan 200 SPPG,"" ujar dia. Dadan menyebutkan, BGN berencana membangun sampai 6.000 SPPG terpencil sehingga target tersebut optimis diraih pada akhir tahun ini. ""Kami juga ingin membangun 5.000 sampai 6.000 SPPG terpencil. Jadi kami masih optimis bisa mengejar 82,9 juta akhir tahun ini,"" ucap dia. Baca juga:Zulhas Sebut Keppres Tim Koordinasi Penyelenggaraan MBG Keluar Besok Sebelumnya, Menko Pangan Zulhas ini menyebutkan, target 82,9 juta penerima MBG akan tercapai pada Maret 2026 mendatang. ""Awal tahun paling lambat bulan Maret, insya Allah ini sudah mulai terlihat sempurna dan 82,9 juta tidak boleh tawar-menawar, akan semua terlaksana,"" ujar Zulhas, Selasa. Menurut Zulhas, program BGN dapat memberikan dampak yang sangat besar terutama dalam pemberian makanan bergizi kepada anak-anak. Baca juga:BGN Klarifikasi, Insentif Rp 5 Juta untuk Konten Positif tentang MBG Hanya Guyonan ""Bayangkan kalau 82,9 juta penerima manfaat, kita perlu telur satu hari satu, maka kita perlu telur 82,9 juta. Perlu potongan ayam 82,9 juta. Kalau ikan, perlu potongan ikan 82,9 juta. Belum sayur, belum buah, belum beras. Jadi ini akan memberikan dampak yang besar,"" ucapnya. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah akan membentuk tim pelaksanaan harian mulai besok yang bertugas memonitor pelaksanaan MBG setiap harinya untuk evaluasi secara menyeluruh.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/jJTodDbCfwuWieAqs2xot4ujzbs=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/28/690099bd8de7f.jpeg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/28/17325111/kepala-bgn-pede-target-829-juta-penerima-mbg-akan-tercapai-tahun-ini,38ccc59e92b12fc6df3b4f8db0696289b4c3c4ed88d6774ba48a827590185e28,2025-11-13 20:37:19.527 1394,pikiranrakyat,mbg,2025-05-01 13:17:41,"Keracunan Massal di SMPN 35 Bandung, Dinkes Ambil Sampel Makanan MBG","PIKIRAN RAKYAT- Setelah mengonsumsi hidangan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Selasa 29 April 2025, 342 siswa SMP Negeri 35 Kota Bandung dilaporkan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mengalami gejala keracunan makanan. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Anhar Hadian, menyatakan bahwa pihaknya segera melakukan penyelidikan ke sekolah untuk mengambil sampel makanan dengan tujuan mengidentifikasi penyebab keracunan massal tersebut. Informasi yang didapatkan hingga kemarin sore menunjukkan angka 342 orang. Sementara itu, para wali kelas masih terus mengumpulkan data dan mencari informasi pelengkap. Baca Juga:8 Kasus Keracunan MBG, Ada Ulat hingga Bakteri dalam Menu Makanan Siswa Sementara data yang saya dapat kemarin sore itu ada 342 orang. Pihak wali kelas masih mendata, masih mencari informasi tambahan, ucapnya dikutipPikiran-Rakyat.comdari Antara pada 1 Mei 2025. Menurut Anhar, semua siswa yang mengalami gejala keracunan kini sudah berada di rumah dan kondisinya terus dipantau oleh petugas puskesmas. Alhamdulillah, tidak ada yang dirawat di rumah sakit. Kami juga terus memantau melalui puskesmas dan sekolah, kata dia. Baca Juga:Perputaran Uang MBG Rp6 Miliar di Desa, Prabowo Sering Dapat Surat dari Pemimpin Dunia Soal Kesuksesannya Anhar menjelaskan bahwa siswa-siswa tersebut menunjukkan gejala seperti diare, nyeri perut, muntah, pusing, dan demam. Kemunculan gejala ini bervariasi, mulai dari 30 menit hingga maksimal delapan jam setelah mereka makan. Saya sudah minta data dari rumah sakit dan puskesmas. Sejauh ini belum ada laporan dari RS Borromeus, maupun rumah sakit kecil, ujar Anhar. Dinas Kesehatan mengambil tindakan lebih lanjut dengan meminta dapur yang menyediakan makanan bagi program MBG di sekolah tersebut untuk menghentikan sementara produksi dan bersedia diperiksa secara menyeluruh. Terkait kebersihan makanan dan sanitasi dapur, Dinkes Kota Bandung melakukan inspeksi kesehatan lingkungan. Dinkes Kota Bandung juga berencana memberikan pembinaan kepada para pegawai dapur. Kami lakukan inspeksi kesehatan lingkungan terhadap higienitas makanan dan sanitasi dapur. Kami juga akan memberikan pembinaan kepada para pegawainya, ucap Anhar. Dia menekankan bahwa penyelidikan masih berjalan untuk mengidentifikasi penyebab pasti keracunan massal ini serta memastikan keamanan layanan Makan Bergizi Gratis di Kota Bandung terjamin untuk dikonsumsi. Saya sudah meminta seluruh puskesmas untuk turun kembali dan memeriksa dapur-dapur MBG karena ternyata setelah Lebaran jumlahnya bertambah, kata dia.*** Berita PilihanKronologi Dugaan Penggelapan Dana MBG, Presiden Prabowo Subianto Angkat Bicara72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas IniKetua DPR: MBG Punya Tujuan Baik, Tapi Perlu Dievaluasi Mendikdasmen Respons Karut-marut Program MBG: Mudah-mudahan DisempurnakanYayasan Rekanan Mitra Dapur MBG di Kalibata Klarifikasi Tuduhan Penyelewengan Dana Berita PilihanKronologi Dugaan Penggelapan Dana MBG, Presiden Prabowo Subianto Angkat Bicara72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas IniKetua DPR: MBG Punya Tujuan Baik, Tapi Perlu Dievaluasi Mendikdasmen Respons Karut-marut Program MBG: Mudah-mudahan DisempurnakanYayasan Rekanan Mitra Dapur MBG di Kalibata Klarifikasi Tuduhan Penyelewengan Dana Berita Pilihan Kronologi Dugaan Penggelapan Dana MBG, Presiden Prabowo Subianto Angkat Bicara72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas IniKetua DPR: MBG Punya Tujuan Baik, Tapi Perlu Dievaluasi Mendikdasmen Respons Karut-marut Program MBG: Mudah-mudahan DisempurnakanYayasan Rekanan Mitra Dapur MBG di Kalibata Klarifikasi Tuduhan Penyelewengan Dana Kronologi Dugaan Penggelapan Dana MBG, Presiden Prabowo Subianto Angkat Bicara Kronologi Dugaan Penggelapan Dana MBG, Presiden Prabowo Subianto Angkat Bicara Kronologi Dugaan Penggelapan Dana MBG, Presiden Prabowo Subianto Angkat Bicara Kronologi Dugaan Penggelapan Dana MBG, Presiden Prabowo Subianto Angkat Bicara 72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas Ini 72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas Ini 72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas Ini 72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas Ini Ketua DPR: MBG Punya Tujuan Baik, Tapi Perlu Dievaluasi Ketua DPR: MBG Punya Tujuan Baik, Tapi Perlu Dievaluasi Ketua DPR: MBG Punya Tujuan Baik, Tapi Perlu Dievaluasi Ketua DPR: MBG Punya Tujuan Baik, Tapi Perlu Dievaluasi Mendikdasmen Respons Karut-marut Program MBG: Mudah-mudahan Disempurnakan Mendikdasmen Respons Karut-marut Program MBG: Mudah-mudahan Disempurnakan Mendikdasmen Respons Karut-marut Program MBG: Mudah-mudahan Disempurnakan Mendikdasmen Respons Karut-marut Program MBG: Mudah-mudahan Disempurnakan Yayasan Rekanan Mitra Dapur MBG di Kalibata Klarifikasi Tuduhan Penyelewengan Dana Yayasan Rekanan Mitra Dapur MBG di Kalibata Klarifikasi Tuduhan Penyelewengan Dana Yayasan Rekanan Mitra Dapur MBG di Kalibata Klarifikasi Tuduhan Penyelewengan Dana Yayasan Rekanan Mitra Dapur MBG di Kalibata Klarifikasi Tuduhan Penyelewengan Dana",Shora Syafhira Ghassani,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/01/1742399682.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019291089/keracunan-massal-di-smpn-35-bandung-dinkes-ambil-sampel-makanan-mbg?page=all,eca33d20bde56c89eb2798e54e64d2d2f6150e88c1f47f19b7377b0df27c5552,2025-11-13 20:38:22.034 1430,pikiranrakyat,mbg,2025-04-15 18:47:03,Indonesia Dapat Kembangkan Produk Turunan Sawit Jadi Biodiesel hingga Suplemen MBG,"PIKIRAN RAKYAT -Ekspor sawit Indonesia ke Eropa, terutama ke Uni Eropa, menghadapi tantangan yang signifikan, termasuk kebijakan anti-deforestasi yang baru diberlakukan. Uni Eropa menjadi salah satu pasar utama minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) dari Indonesia. Namun, kebijakan seperti European Union Deforestation Regulation (EUDR) dan Renewable Energy Directive (RED) II, yang membatasi penggunaan biofuel sawit, telah memengaruhi ekspor CPO Indonesia ke Uni Eropa. Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Lamhot Sinaga menjelaskan, berdasarkan informasi yang diterimanya, ekspor CPO saat ini hanya tinggal 7 persen dari sebelumnya hampir menyentuh 80 persen. Adapun selebihnya, sudah diolah menjadi menjadi turunan sawit itu sendiri. Ia menambahkan, publik mengenal produk turunan sawit selama ini hanya untuk minyak goreng, deterjen, dan sebagainya. Padahal, sawit dapat menjadi turunan dalam bentuk biodiesel untuk memenuhi kebutuhan BBM. Sehingga, (hal itu dapat memenuhi kebutuhan energi) di tengah-tengah defisitnya kebutuhan BBM kita atau energi kita yang selama ini kita impor ya, jelas Lamhot kepada Parlementaria usai Komisi VII melakukan pertemuan dengan mitra kerja dan stakeholder terkait sawit, di Medan, Sumatera Utara, Kamis (11/4/2025). Ia menjelaskan kebutuhan energi, khususnya BBM, per hari ini adalah kurang lebih sekitar 2 juta barel per hari (barel per day/bpd). Sementara, lifting migas nasional hanya mampu penuhi di angka sekitar 600 ribu bpd, sehingga Indonesia harus impor antara 1,4-1,6 juta bpd. Nah, karena itu kita ingin mendorong industri sawit untuk memproduksi industri turunan untuk biodiesel untuk menutupi defisitnya BBM kita atau mengurangi angka importasi BBM kita. Kalau kemudian nanti semua industri sawit kita ini bisa memproduksi biodiesel sebagai hasil turunan daripada industri sawit, maka kemudian otomatis importasi kita terhadap BBM yang saat ini membebani APBN kita, itu tentu akan menurun jauh drastis, ujar Politisi Fraksi Partai Golkar ini. Diketahui, saat ini Indonesia harus mengeluarkan anggaran untuk subsidi BBM per tahun sekitar 300-400 triliun. Karena itu, jika sawit dapat menjadi produk turunan berupa biodiesel, maka subsidi yang besar tersebut dapat dialihkan untuk kebutuhan lain yang lebih urgen. Selain untuk kebutuhan biodiesel, produk turunan sawit yang juga tidak kalah penting adalah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi. Menurutnya, di beberapa negara Eropa, produk turunan sawit dapat digunakan sebagai suplemen nutrisi, khususnya untuk memenuhi kebutuhan gizi anak. Sehingga, hal ini dapat pula untuk menjadi suplemen makanan tambahan yang selaras dengan Program Pemerintah, yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG. MBG tujuannya adalah untuk anak-anak kita sekarang ini supaya mendapat asupan gizi yang cukup, sehingga mereka nanti menjadi sumber daya manusia yang unggul di tahun-tahun yang akan datang, ternyata sawit ini juga kan adalah sumber nutrisi sebagai pengganti suplemen dan ini sudah umum digunakan di negara-negara lain, tambahnya. Bahkan, Lamhot menilai, negara di Eropa seperti Belanda telah menggunakan suplemen turunan produk sawit tersebut sebagai pemenuhan nutrisi sehari-hari. Hanya itu saja yang dia pakai dan memang sudah terbukti bahwa ketika itu dikonsumsi itu long life-nya lebih tinggi karena udah tercukupi dengan gizinya, pungkasnya. Hadir dalam pertemuan itu, perwakilan Kemenperin RI, PTPN IV, TVRI, RRI Pusat, RRI Medan, BPDPK, Palm Co (PTPN IV), PT. KINRA (KI Nusantara), PPKS/PT RPN Sumut, Pimpinan dan jajaran PKS Adolina, Pimpinan PalmCo dan Koperasi Gerak Nusantara, GAPKI, GAPKI Cabang Sumut, RSI (Rumah Sawit Indonesia) Cab Sumut, GIMNI, APOLIN, APROBI, AIMMI, AEMJI, APMJI, GAPULIMGI, dan GAPPKES MIKEMINDO.***",Native,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2024/07/26/3872382346.jpeg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019242945/indonesia-dapat-kembangkan-produk-turunan-sawit-jadi-biodiesel-hingga-suplemen-mbg?page=all,7a5f2efba975fec292e190d6e64808d849525f7da2f74b97256be6ceee9e4748,2025-11-13 20:41:07.429 1384,pikiranrakyat,mbg,2025-05-06 11:53:13,"BGN Merapat ke DPR, Bahas Evaluasi Program MBG","PIKIRAN RAKYAT- Komisi IX DPR RI menggela Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) membahas evaluasi implementasi Program Makan Bergizi Gratis. ""Kehadiran anggota di rapat hari ini 14 anggota dan 7 fraksi dari 8 praktis sehingga dinyatakan forum ya jadi tentunya Kita bisa mulai rapat pada hari ini untuk itu selanjutnya saya meminta persetujuan agar agenda rapat kita pada hari ini dibuka,"" kata Wakil Ketua Komisi IX, Putih Sari sebagai pimpinan rapat di ruang Komisi IX, DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa 6 Mei 2025. Selain itu tambah Putih, nantinya juga membahas triwulan II tahun 2025 Membahas tantangan koordinasi Badan Gizi Nasional dengan berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah daerah. Baca Juga:MBG Bikin Sakit Massal: 1.000 Siswa Jadi Korban, BGN Baru Bergerak? ""Jadi sebelum mendengarkan eee paparan dari saudara Kepala Badan tim nasional Bapak Ibu sekalian kami tawarkan kembali ini ya agar paparan yang akan disampaikan selama kurang lebih 20 menit bisa disetujui bapak ibu semua,"" ujarnya. Dikabarkan sebelumnya, puluhan siswa MAN 1 di Cianjur yang mengalami gejala keracunan usai mengkonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG). Kejadian ini bukan insiden tunggal. Dalam kurun waktu empat bulan sejak program MBG diluncurkan secara nasional, tercatat setidaknya telah terjadi tiga masalah serupa di wilayah yang berbeda. Di Sukoharjo, Jawa Tengah, puluhan siswa SDN Dukuh 03 keracunan setelah mengonsumsi ayam krispi dari MBG. Kasus keracunan dari MBG juga terjadi di Nunukan Selatan, Kalimantan Utara. Lalu di Batang, Jawa Tengah.*** Berita PilihanKeracunan Massal di SMPN 35 Bandung, Dinkes Ambil Sampel Makanan MBGAda Kejadian Keracunan, Pemkot Bandung Tingkatkan Pengawasan Program MBGPrabowo pada Petugas Dapur MBG: Jangan Lengah, Kau Akan Dibeli, Ditipu Manusia SerakahPrabowo: Keracunan MBG Rawat Inap Cuma 5 Orang dari 3 Juta, Berhasil 99,99 PersenMBG Bikin Keracunan Massal: 1.000 Siswa Jadi Korban, BGN Baru Bergerak? Berita PilihanKeracunan Massal di SMPN 35 Bandung, Dinkes Ambil Sampel Makanan MBGAda Kejadian Keracunan, Pemkot Bandung Tingkatkan Pengawasan Program MBGPrabowo pada Petugas Dapur MBG: Jangan Lengah, Kau Akan Dibeli, Ditipu Manusia SerakahPrabowo: Keracunan MBG Rawat Inap Cuma 5 Orang dari 3 Juta, Berhasil 99,99 PersenMBG Bikin Keracunan Massal: 1.000 Siswa Jadi Korban, BGN Baru Bergerak? Berita Pilihan Keracunan Massal di SMPN 35 Bandung, Dinkes Ambil Sampel Makanan MBGAda Kejadian Keracunan, Pemkot Bandung Tingkatkan Pengawasan Program MBGPrabowo pada Petugas Dapur MBG: Jangan Lengah, Kau Akan Dibeli, Ditipu Manusia SerakahPrabowo: Keracunan MBG Rawat Inap Cuma 5 Orang dari 3 Juta, Berhasil 99,99 PersenMBG Bikin Keracunan Massal: 1.000 Siswa Jadi Korban, BGN Baru Bergerak? Keracunan Massal di SMPN 35 Bandung, Dinkes Ambil Sampel Makanan MBG Keracunan Massal di SMPN 35 Bandung, Dinkes Ambil Sampel Makanan MBG Keracunan Massal di SMPN 35 Bandung, Dinkes Ambil Sampel Makanan MBG Keracunan Massal di SMPN 35 Bandung, Dinkes Ambil Sampel Makanan MBG Ada Kejadian Keracunan, Pemkot Bandung Tingkatkan Pengawasan Program MBG Ada Kejadian Keracunan, Pemkot Bandung Tingkatkan Pengawasan Program MBG Ada Kejadian Keracunan, Pemkot Bandung Tingkatkan Pengawasan Program MBG Ada Kejadian Keracunan, Pemkot Bandung Tingkatkan Pengawasan Program MBG Prabowo pada Petugas Dapur MBG: Jangan Lengah, Kau Akan Dibeli, Ditipu Manusia Serakah Prabowo pada Petugas Dapur MBG: Jangan Lengah, Kau Akan Dibeli, Ditipu Manusia Serakah Prabowo pada Petugas Dapur MBG: Jangan Lengah, Kau Akan Dibeli, Ditipu Manusia Serakah Prabowo pada Petugas Dapur MBG: Jangan Lengah, Kau Akan Dibeli, Ditipu Manusia Serakah Prabowo: Keracunan MBG Rawat Inap Cuma 5 Orang dari 3 Juta, Berhasil 99,99 Persen Prabowo: Keracunan MBG Rawat Inap Cuma 5 Orang dari 3 Juta, Berhasil 99,99 Persen Prabowo: Keracunan MBG Rawat Inap Cuma 5 Orang dari 3 Juta, Berhasil 99,99 Persen Prabowo: Keracunan MBG Rawat Inap Cuma 5 Orang dari 3 Juta, Berhasil 99,99 Persen MBG Bikin Keracunan Massal: 1.000 Siswa Jadi Korban, BGN Baru Bergerak? MBG Bikin Keracunan Massal: 1.000 Siswa Jadi Korban, BGN Baru Bergerak? MBG Bikin Keracunan Massal: 1.000 Siswa Jadi Korban, BGN Baru Bergerak? MBG Bikin Keracunan Massal: 1.000 Siswa Jadi Korban, BGN Baru Bergerak?",Oktaviani,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/05/06/3624644477.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019305084/bgn-merapat-ke-dpr-bahas-evaluasi-program-mbg?page=all,6bbc1f32dfd1e0ae88ecd40690ba3876c2e783b2f6d8131e38f080dc0d6fbcf0,2025-11-13 20:37:28.196 1385,kompas,mbg,2025-10-26 18:35:00,Menu MBG Kare Ayam Diduga Jadi Penyebab Keracunan di 2 Sekolah Banyuwangi,"BANYUWANGI, KOMPAS.com- Menu makan bergizi gratis (MBG) berupa kare ayam diduga menjadi penyebab gejala keracunan yang menimpa siswa di dua sekolah di Banyuwangi, Jawa Timur, yaitu SMA NU Gombengsari dan SMPN 3 Kalipuro.MBGyang diterima Jumat (24/10/2025) tersebut menyebabkan 9 siswa SMA NU dilarikan ke Puskesmas Kelir, serta satu siswa dan satu guru dilarikan ke RSUD Blambangan.Sementara itu, di SMPN 3 Kalipuro, terdapat 20 siswa yang mengalami pusing dan mengeluh sakit usai mengkonsumsi MBG.Banyak dari mereka izin tidak masuk, sedangkan beberapa lainnya dirawat di unit kesehatan sekolah (UKS).Baca juga:Anggota DPRD Banyuwangi: Siswa Sempat Keluhkan Bau di Menu MBG Sebelum Insiden KeracunanGuru SMPN 3 Kalipuro, Mahmud Hamzah mengatakan, menu kare ayam adalah varian yang pertama kali diterima para siswa setelah MBG mulai disalurkan di sekolah tersebut sejak 29 September 2025.""Biasanya ayam goreng, bumbu merah atau ayam kecap. Paling sering telur, kalau kare baru pertama kali,"" kata Mahmud, Sabtu (25/10/2025).Saat makanan disalurkan, kata dia, murid dan guru sempat mencium bau basi dari menu ayam kare tersebut dan enggan memakannya. Namun, mungkin karena lapar, beberapa siswa tetap memakannya.Mahmud menduga, makanan kare ayam tersebut dimasak terlalu dini hingga melebihi batas toleransi waktu ketika disajikan kepada anak-anak.Apalagi, masakan bersantan memang tak tahan lama.Baca juga:Sidak Siswa Keracunan MBG, DPRD Banyuwangi: Sekolah Seolah-olah Ketakutan dan Sembunyikan InformasiIa mengatakan, sebetulnya pihak sekolah pun telah mengantisipasi MBG basi dengan menerapkan prosedur makan pagi pada jam setengah 07.30 WIB.""Takut masakan dimasak malam lalu saat agak siang menjadi basi,"" katanya.Mahmud berharap, insiden dugaankeracunan MBGtersebut dapat menjadi koreksi dalam pelaksanaan ke depan agar para siswa dapat tenang saat mengkonsumsi MBG.Sebab, ia menilai bahwa program yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto ini merupakan program yang baik, tetapi juga harus dibarengi dengan pelaksanaan yang baik.Sebelumnya, dugaan keracunan karena MBG juga terjadi di MAN 1Banyuwangi, diduga berasal dari menu MBG ayam bumbu merah.Kini, sampel makanan telah dikirim ke Labkesda Banyuwangi untuk diperiksa sebelum nantinya hasil akan diungkap oleh Dinas Kesehatan Banyuwangi.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BANYUWANGI, KOMPAS.com- Menu makan bergizi gratis (MBG) berupa kare ayam diduga menjadi penyebab gejala keracunan yang menimpa siswa di dua sekolah di Banyuwangi, Jawa Timur, yaitu SMA NU Gombengsari dan SMPN 3 Kalipuro. MBGyang diterima Jumat (24/10/2025) tersebut menyebabkan 9 siswa SMA NU dilarikan ke Puskesmas Kelir, serta satu siswa dan satu guru dilarikan ke RSUD Blambangan. Sementara itu, di SMPN 3 Kalipuro, terdapat 20 siswa yang mengalami pusing dan mengeluh sakit usai mengkonsumsi MBG. Banyak dari mereka izin tidak masuk, sedangkan beberapa lainnya dirawat di unit kesehatan sekolah (UKS). Baca juga:Anggota DPRD Banyuwangi: Siswa Sempat Keluhkan Bau di Menu MBG Sebelum Insiden Keracunan Guru SMPN 3 Kalipuro, Mahmud Hamzah mengatakan, menu kare ayam adalah varian yang pertama kali diterima para siswa setelah MBG mulai disalurkan di sekolah tersebut sejak 29 September 2025. ""Biasanya ayam goreng, bumbu merah atau ayam kecap. Paling sering telur, kalau kare baru pertama kali,"" kata Mahmud, Sabtu (25/10/2025). Saat makanan disalurkan, kata dia, murid dan guru sempat mencium bau basi dari menu ayam kare tersebut dan enggan memakannya. Namun, mungkin karena lapar, beberapa siswa tetap memakannya. Mahmud menduga, makanan kare ayam tersebut dimasak terlalu dini hingga melebihi batas toleransi waktu ketika disajikan kepada anak-anak. Apalagi, masakan bersantan memang tak tahan lama. Baca juga:Sidak Siswa Keracunan MBG, DPRD Banyuwangi: Sekolah Seolah-olah Ketakutan dan Sembunyikan Informasi Ia mengatakan, sebetulnya pihak sekolah pun telah mengantisipasi MBG basi dengan menerapkan prosedur makan pagi pada jam setengah 07.30 WIB. ""Takut masakan dimasak malam lalu saat agak siang menjadi basi,"" katanya. Mahmud berharap, insiden dugaankeracunan MBGtersebut dapat menjadi koreksi dalam pelaksanaan ke depan agar para siswa dapat tenang saat mengkonsumsi MBG. Sebab, ia menilai bahwa program yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto ini merupakan program yang baik, tetapi juga harus dibarengi dengan pelaksanaan yang baik. Sebelumnya, dugaan keracunan karena MBG juga terjadi di MAN 1Banyuwangi, diduga berasal dari menu MBG ayam bumbu merah. Kini, sampel makanan telah dikirim ke Labkesda Banyuwangi untuk diperiksa sebelum nantinya hasil akan diungkap oleh Dinas Kesehatan Banyuwangi.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/u2VF23trJT_hodlg6IJl8wlXlKw=/0x340:3990x3000/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/26/68fd7b251699b.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/26/183500878/menu-mbg-kare-ayam-diduga-jadi-penyebab-keracunan-di-2-sekolah-banyuwangi,1caf543071b92ecdbcdbde97bf71168ccaf84c373e2e41a3ec6b2373ae458c85,2025-11-13 20:37:30.621 1386,pikiranrakyat,mbg,2025-05-06 11:51:26,"MBG Bikin Keracunan Massal: 1.000 Siswa Jadi Korban, BGN Baru Bergerak?","PIKIRAN RAKYAT Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dirancang untuk meningkatkan asupan gizi siswa sekolah dasar dan menengah kini berada dalam sorotan tajam. Sepanjang 2025, setidaknya 1.036 siswa dilaporkan mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program tersebut. Dari laporan tersebut, Jawa Barat menjadi wilayah penyumbang kasus terbanyak. Menurut data resmi Badan Gizi Nasional (BGN), sedikitnya enam kasus keracunan massal tercatat terjadi di berbagai daerah, antara lain Bandung, Tasikmalaya, Cianjur, hingga Bombana, Sulawesi Tenggara. Bandung menjadi salah satu wilayah dengan dampak signifikan. Pada 29 April, sebanyak 342 siswa SMP Negeri 35 Bandung mengalami mual, muntah, dan diare setelah menyantap makanan dari program MBG. Dinas Kesehatan Kota Bandung langsung melakukan investigasi dan pengambilan sampel makanan untuk uji laboratorium. Tak kalah parah, di Tasikmalaya, sebanyak 400 siswa yang berada dalam naungan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Abu Bakar Ash-Shiddiq turut dilaporkan mengalami keracunan. Meski pihak yayasan menyatakan seluruh bahan pangan diperiksa dengan teliti sebelum proses pengolahan, insiden ini tetap terjadi dan kini tengah dalam penyelidikan BGN. Baca Juga:Prabowo: Keracunan MBG Rawat Inap Cuma 5 Orang dari 3 Juta, Berhasil 99,99 Persen Di Cianjur, total 176 orang, terdiri dari 78 siswa dari MAN 1 dan SMP PGRI 1 Cianjur serta 98 warga sekitar, mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program MBG. Sedangkan di wilayah timur Indonesia, tepatnya di Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara, 13 siswa SDN 33 Kasipute jatuh sakit usai menyantap ayam tepung yang diduga dalam kondisi tidak layak konsumsi. Di luar kejadian-kejadian tersebut di atas, insiden keracunan akibat program MBG juga dilaporkan terjadi di sejumlah wilayah lain, termasuk Nganjuk, Nunukan, Sukoharjo, Waingapu, Pandeglang, Takalar, dan Batang. Secara total, ribuan siswa tercatat mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program tersebut. Menanggapi maraknya kejadian tersebut, Kepala BGN Dadan Hindayana menegaskan bahwa pihaknya telah mengambil sejumlah langkah cepat dalam menyelidiki penyebab insiden dan mengevaluasi menyeluruh sistem distribusi MBG. ""Menyikapi munculnya kasus serupa di beberapa wilayah, kami menegaskan komitmen BGN untuk mengusut secara tuntas penyebabnya dan melakukan evaluasi menyeluruh guna mencegah kejadian serupa terulang,"" kata Dadan dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu 3 Mei 2025. Baca Juga:Komisi IX Bakal Panggil BGN Buntut Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan MBG Ia menambahkan bahwa keberhasilan program ini sangat ditentukan oleh koordinasi lintas sektor sehingga pengawasan intensif juga perlu dilakukan secara lintas sektor. Namun, BGN tetap memiliki komitmen terbesar untuk memastikan terlaksananya program MGB secara sempurna. ""Kami memastikan seluruh proses, baik pengolahan maupun distribusi telah sesuai dengan standar operasional. Namun investigasi mendalam tetap diperlukan untuk memastikan titik kritis masalah,"" ujar dia. Hasil uji awal dari laboratorium gizi menyebutkan bahwa makanan yang dikirim ke sekolah-sekolah dalam kondisi baik sebelum distribusi. Sehingga, BGN menekankan perlunya investigasi lebih lanjut dalam proses pengolahan maupun pengantaran. Meski sebagian besar siswa telah mendapatkan perawatan medis dan dinyatakan pulih, rentetan kasus keracunan ini menjadi alarm keras bagi pemerintah. Diperlukan pengawasan yang lebih ketat, transparansi distribusi, serta kontrol mutu yang tidak bisa ditawar.*** Berita PilihanYayasan Rekanan Mitra Dapur MBG di Kalibata Klarifikasi Tuduhan Penyelewengan Dana8 Kasus Keracunan MBG, Ada Ulat hingga Bakteri dalam Menu Makanan SiswaRatusan Siswa SMPN 35 Bandung Keracunan usai Konsumsi Makanan Program MBGKeracunan Massal di SMPN 35 Bandung, Dinkes Ambil Sampel Makanan MBGAda Kejadian Keracunan, Pemkot Bandung Tingkatkan Pengawasan Program MBG Berita PilihanYayasan Rekanan Mitra Dapur MBG di Kalibata Klarifikasi Tuduhan Penyelewengan Dana8 Kasus Keracunan MBG, Ada Ulat hingga Bakteri dalam Menu Makanan SiswaRatusan Siswa SMPN 35 Bandung Keracunan usai Konsumsi Makanan Program MBGKeracunan Massal di SMPN 35 Bandung, Dinkes Ambil Sampel Makanan MBGAda Kejadian Keracunan, Pemkot Bandung Tingkatkan Pengawasan Program MBG Berita Pilihan Yayasan Rekanan Mitra Dapur MBG di Kalibata Klarifikasi Tuduhan Penyelewengan Dana8 Kasus Keracunan MBG, Ada Ulat hingga Bakteri dalam Menu Makanan SiswaRatusan Siswa SMPN 35 Bandung Keracunan usai Konsumsi Makanan Program MBGKeracunan Massal di SMPN 35 Bandung, Dinkes Ambil Sampel Makanan MBGAda Kejadian Keracunan, Pemkot Bandung Tingkatkan Pengawasan Program MBG Yayasan Rekanan Mitra Dapur MBG di Kalibata Klarifikasi Tuduhan Penyelewengan Dana Yayasan Rekanan Mitra Dapur MBG di Kalibata Klarifikasi Tuduhan Penyelewengan Dana Yayasan Rekanan Mitra Dapur MBG di Kalibata Klarifikasi Tuduhan Penyelewengan Dana Yayasan Rekanan Mitra Dapur MBG di Kalibata Klarifikasi Tuduhan Penyelewengan Dana 8 Kasus Keracunan MBG, Ada Ulat hingga Bakteri dalam Menu Makanan Siswa 8 Kasus Keracunan MBG, Ada Ulat hingga Bakteri dalam Menu Makanan Siswa 8 Kasus Keracunan MBG, Ada Ulat hingga Bakteri dalam Menu Makanan Siswa 8 Kasus Keracunan MBG, Ada Ulat hingga Bakteri dalam Menu Makanan Siswa Ratusan Siswa SMPN 35 Bandung Keracunan usai Konsumsi Makanan Program MBG Ratusan Siswa SMPN 35 Bandung Keracunan usai Konsumsi Makanan Program MBG Ratusan Siswa SMPN 35 Bandung Keracunan usai Konsumsi Makanan Program MBG Ratusan Siswa SMPN 35 Bandung Keracunan usai Konsumsi Makanan Program MBG Keracunan Massal di SMPN 35 Bandung, Dinkes Ambil Sampel Makanan MBG Keracunan Massal di SMPN 35 Bandung, Dinkes Ambil Sampel Makanan MBG Keracunan Massal di SMPN 35 Bandung, Dinkes Ambil Sampel Makanan MBG Keracunan Massal di SMPN 35 Bandung, Dinkes Ambil Sampel Makanan MBG Ada Kejadian Keracunan, Pemkot Bandung Tingkatkan Pengawasan Program MBG Ada Kejadian Keracunan, Pemkot Bandung Tingkatkan Pengawasan Program MBG Ada Kejadian Keracunan, Pemkot Bandung Tingkatkan Pengawasan Program MBG Ada Kejadian Keracunan, Pemkot Bandung Tingkatkan Pengawasan Program MBG",Asahat Edi Rediko PS,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2024/07/24/235519948.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019305077/mbg-bikin-keracunan-massal-1000-siswa-jadi-korban-bgn-baru-bergerak?page=all,aad8a1b64f52b72d077808110ad9d819fa6e869cd854f2b38ab9e1e3b3894a21,2025-11-13 20:37:39.725 1387,kompas,mbg,2025-10-24 15:03:45,"Diduga Keracunan MBG, Sejumlah Siswa Tiga Sekolah di Sleman Dibawa ke Puskemas","YOGYAKARTA, KOMPAS.com Puluhan siswa dari tiga sekolah di wilayah Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, mengalami dugaan keracunan makanan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG).Sejumlah siswa dibawa kePuskesmas Mlati Idan satu di antaranya harus dirujuk ke Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM karena kondisinya lemas.Plt Panewu Mlati (Camat Mlati), Arifin, membenarkan bahwa siswa yang mengalami gejala keracunan berasal dari tiga sekolah berbeda.""MAN 3, SMP 2 Mlati dan SD Jombor Lor,"" ujar Arifin saat ditemui di Puskesmas Mlati I, Kabupaten Sleman, Jumat (24/10/2025).Baca juga:Viral Ayam Goreng MBG di Kebumen Ketinggalan: Sekolah Legowo, Dapur Minta MaafArifin menuturkan, seluruh siswa yang mengalami gejalakeracunan pangantelah dibawa ke Puskesmas Mlati I.""Semua kan dibawa ke sini, sudah dicek sebagian besar rawat jalan,"" ungkapnya.Lebih lanjut, Arifin menyebut bahwa programMakan Bergizi Gratis(MBG) di tiga sekolah tersebut disediakan oleh penyedia pangan (SPPG) yang sama. 'Namun, penyebab pasti dugaan keracunan belum dapat dipastikan.""Kita lihat apakah karena makan tadi pagi, atau yang kemarin. Bisa jadi kan kemarin, kalau SD kan makannya tadi pagi. Tapi tidak tahu apakah karena yang tadi pagi atau yang kemarin,"" ucapnya.Sementara itu, Kepala Puskesmas Mlati I, Isah Listiyani, menjelaskan, laporan pertama datang dari guru SMP 2 Mlati pada Jumat pagi.""Tadi sekitar jam 9 informasi dari guru SMP 2 Mlati, ada siswa yang diduga (mengalami keracunan pangan) karena mengonsumsi MBG kemarin,"" ujar Isah Listiyani saat ditemui di Puskesmas Mlati I.Setelah laporan tersebut, para siswa segera dibawa ke Puskesmas untuk mendapat perawatan. Tak lama kemudian, siswa dari MAN 3 dan SD Jombor Lor juga menyusul datang dengan gejala serupa.Isah menyampaikan bahwa rata-rata siswa mengeluhkan sakit perut, mual, dan mulas.""Tadi ada yang mengeluh sakit perut, mual mules,"" tuturnya.Menurut data sementara, sekitar 84 siswa dari ketiga sekolah dibawa ke Puskesmas Mlati I. YOGYAKARTA, KOMPAS.com Puluhan siswa dari tiga sekolah di wilayah Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, mengalami dugaan keracunan makanan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Sejumlah siswa dibawa kePuskesmas Mlati Idan satu di antaranya harus dirujuk ke Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM karena kondisinya lemas. Plt Panewu Mlati (Camat Mlati), Arifin, membenarkan bahwa siswa yang mengalami gejala keracunan berasal dari tiga sekolah berbeda. ""MAN 3, SMP 2 Mlati dan SD Jombor Lor,"" ujar Arifin saat ditemui di Puskesmas Mlati I, Kabupaten Sleman, Jumat (24/10/2025). Baca juga:Viral Ayam Goreng MBG di Kebumen Ketinggalan: Sekolah Legowo, Dapur Minta Maaf Arifin menuturkan, seluruh siswa yang mengalami gejalakeracunan pangantelah dibawa ke Puskesmas Mlati I. ""Semua kan dibawa ke sini, sudah dicek sebagian besar rawat jalan,"" ungkapnya. Lebih lanjut, Arifin menyebut bahwa programMakan Bergizi Gratis(MBG) di tiga sekolah tersebut disediakan oleh penyedia pangan (SPPG) yang sama. ' Namun, penyebab pasti dugaan keracunan belum dapat dipastikan. ""Kita lihat apakah karena makan tadi pagi, atau yang kemarin. Bisa jadi kan kemarin, kalau SD kan makannya tadi pagi. Tapi tidak tahu apakah karena yang tadi pagi atau yang kemarin,"" ucapnya. Sementara itu, Kepala Puskesmas Mlati I, Isah Listiyani, menjelaskan, laporan pertama datang dari guru SMP 2 Mlati pada Jumat pagi. ""Tadi sekitar jam 9 informasi dari guru SMP 2 Mlati, ada siswa yang diduga (mengalami keracunan pangan) karena mengonsumsi MBG kemarin,"" ujar Isah Listiyani saat ditemui di Puskesmas Mlati I. Setelah laporan tersebut, para siswa segera dibawa ke Puskesmas untuk mendapat perawatan. Tak lama kemudian, siswa dari MAN 3 dan SD Jombor Lor juga menyusul datang dengan gejala serupa. Isah menyampaikan bahwa rata-rata siswa mengeluhkan sakit perut, mual, dan mulas. ""Tadi ada yang mengeluh sakit perut, mual mules,"" tuturnya. Menurut data sementara, sekitar 84 siswa dari ketiga sekolah dibawa ke Puskesmas Mlati I.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/yYfKQkdPXMoyGqocdt8IGT9UEeY=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/24/68fb2a140692a.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/24/150345878/diduga-keracunan-mbg-sejumlah-siswa-tiga-sekolah-di-sleman-dibawa-ke,f4ef60f034b2848d32af823bd6c869a748bea22796fa3c61bd1b049e5b3799ba,2025-11-13 20:37:41.040 1388,pikiranrakyat,mbg,2025-05-06 07:28:57,"Prabowo: Keracunan MBG Rawat Inap Cuma 5 Orang dari 3 Juta, Berhasil 99,99 Persen","PIKIRAN RAKYAT- Presiden Prabowo Subianto menyebut program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan pemerintah menunjukkan hasil yang sangat memuaskan, meski sempat terjadi kasus keracunan makanan di sejumlah lokasi. Menurutnya, dari jutaan penerima manfaat, hanya sebagian kecil yang mengalami gangguan kesehatan. Hal itu diungkapnya saat sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Senin, 5 Mei 2025. Hari ini memang ada yang keracunan. Yang keracunan sampai hari ini dari 3 sekian juta, kalau tidak salah di bawah 200 orang. Yang nginep, yang rawat inap hanya 5 orang. Jadi, bisa dikatakan yang keracunan atau yang perutnya nggak enak, sejumlah 200 orang itu, 200 dari 3,3 sekian juta, kalau tidak salah adalah 0,005. Berarti, keberhasilannya adalah 99,99 persen, ujar dia. Ia menekankan bahwa angka keberhasilan ini menunjukkan signifikansi di tengah kompleksitas pelaksanaan program, yang sejauh ini telah menjangkau lebih dari 3,4 juta siswa di seluruh Indonesia. Saya juga sampaikan penghargaan saya. Bahwa kita mampu menggelar room out program Makan Bergizi Gratis kita. Tanggal 6 Januari di room out dan terus-menerus dilaksanakan dengan kehati-hatian tahap demi tahap, katanya. Baca Juga:8 Kasus Keracunan MBG, Ada Ulat hingga Bakteri dalam Menu Makanan Siswa Prabowo menjelaskan, program MBG telah tersebar di 1.286 titik dan akan terus berkembang. Ia memproyeksikan jumlah penerima manfaat akan terus meningkat, 4 juta orang pada akhir Mei, 6 juta pada akhir Juni, 22 juta pada akhir Agustus, dan 82,9 juta jiwa pada akhir November 2025. Ia membandingkan pelaksanaan MBG dengan jasa katering pernikahan yang jumlah tamunya hanya ribuan namun tetap bisa menimbulkan masalah. Karena kita selenggarakan katering untuk acara perkawinan yang tamunya 3 ribu orang saja, setengah mati itu katering, ujarnya. Meski puas dengan hasil sementara, Prabowo meminta agar seluruh jajaran tetap menjaga standar dan kualitas pelaksanaan. Ia menyebut Badan Gizi Nasional (BGN) telah menargetkan pelaksanaan tanpa kesalahan. Tapi saya hargai, karena Kepala Badan BGN dan seluruh jajarannya mengatakan, Pak sasaran kita adalahzero,adalahzeropenyimpangan,zerokesalahan. Dan kita mengerti, tidak gampang, ucapnya. Baca Juga:Prabowo pada Petugas Dapur MBG: Jangan Lengah, Kau Akan Dibeli, Ditipu Manusia Serakah Menurutnya, sebagian kasus keracunan kemungkinan dipengaruhi oleh faktor budaya dan kebiasaan makan anak-anak yang beragam. Dan kekurangannya itu juga karena, juga, adat istiadat budaya kita juga. Saya masuk satu ruangan, anak-anak 30 orang, yang 20 mau pakai sendok, ada 10 yang tidak mau pakai sendok. Tidak salah dia, dia terbiasa makan tidak pakai sendok, tapi kita mendidik dia, kita mengajarkan dia, cuci tangan, jadi bisa saja, yang keracunan adalah hal-hal seperti ini, hal-hal sepele tapi mendasar, kata Prabowo. Ia juga menyinggung kemungkinan keterlambatan distribusi sendok atau kelalaian pihak katering. Solusinya, menurut dia, bisa lewat sosialisasi atau penyediaan sendok murah. Jadi inisiatif orang tua, membekali sendok. Nah ini mungkin harus disosialisasikan, atau memang kita bisa cari sendok-sendok yang tidak terlalu mahal, katanya. Lebih lanjut, Prabowo juga mencontohkan kasus intoleransi terhadap susu yang bisa menyebabkan gangguan pencernaan di awal masa konsumsi. Sebagai contoh, ada yang pertama-tamanya kalau dikasih susu dia tidak cocok kasih susu, karena dia tidak pernah minum susu seumur hidupnya, itu namanya Lactose Intolerance ya. Tapi setelah berapa minggu, kalau pertama-tama, saya kira dua minggu, pertama dia akan, istilahnya akan apa, diare, ya kan. Dia tidak pernah minum susu, kita kasih susu, dia butuh waktu penyesuaian, tapi, on the whole makan bergizi ini adalah sesuatu yang, untuk saya, cukup membanggakan, tutur dia menandaskan. *** Berita PilihanPerputaran Uang MBG Rp6 Miliar di Desa, Prabowo Sering Dapat Surat dari Pemimpin Dunia Soal KesuksesannyaYayasan Rekanan Mitra Dapur MBG di Kalibata Klarifikasi Tuduhan Penyelewengan DanaRatusan Siswa SMPN 35 Bandung Keracunan usai Konsumsi Makanan Program MBGKeracunan Massal di SMPN 35 Bandung, Dinkes Ambil Sampel Makanan MBGAda Kejadian Keracunan, Pemkot Bandung Tingkatkan Pengawasan Program MBG Berita PilihanPerputaran Uang MBG Rp6 Miliar di Desa, Prabowo Sering Dapat Surat dari Pemimpin Dunia Soal KesuksesannyaYayasan Rekanan Mitra Dapur MBG di Kalibata Klarifikasi Tuduhan Penyelewengan DanaRatusan Siswa SMPN 35 Bandung Keracunan usai Konsumsi Makanan Program MBGKeracunan Massal di SMPN 35 Bandung, Dinkes Ambil Sampel Makanan MBGAda Kejadian Keracunan, Pemkot Bandung Tingkatkan Pengawasan Program MBG Berita Pilihan Perputaran Uang MBG Rp6 Miliar di Desa, Prabowo Sering Dapat Surat dari Pemimpin Dunia Soal KesuksesannyaYayasan Rekanan Mitra Dapur MBG di Kalibata Klarifikasi Tuduhan Penyelewengan DanaRatusan Siswa SMPN 35 Bandung Keracunan usai Konsumsi Makanan Program MBGKeracunan Massal di SMPN 35 Bandung, Dinkes Ambil Sampel Makanan MBGAda Kejadian Keracunan, Pemkot Bandung Tingkatkan Pengawasan Program MBG Perputaran Uang MBG Rp6 Miliar di Desa, Prabowo Sering Dapat Surat dari Pemimpin Dunia Soal Kesuksesannya Perputaran Uang MBG Rp6 Miliar di Desa, Prabowo Sering Dapat Surat dari Pemimpin Dunia Soal Kesuksesannya Perputaran Uang MBG Rp6 Miliar di Desa, Prabowo Sering Dapat Surat dari Pemimpin Dunia Soal Kesuksesannya Perputaran Uang MBG Rp6 Miliar di Desa, Prabowo Sering Dapat Surat dari Pemimpin Dunia Soal Kesuksesannya Yayasan Rekanan Mitra Dapur MBG di Kalibata Klarifikasi Tuduhan Penyelewengan Dana Yayasan Rekanan Mitra Dapur MBG di Kalibata Klarifikasi Tuduhan Penyelewengan Dana Yayasan Rekanan Mitra Dapur MBG di Kalibata Klarifikasi Tuduhan Penyelewengan Dana Yayasan Rekanan Mitra Dapur MBG di Kalibata Klarifikasi Tuduhan Penyelewengan Dana Ratusan Siswa SMPN 35 Bandung Keracunan usai Konsumsi Makanan Program MBG Ratusan Siswa SMPN 35 Bandung Keracunan usai Konsumsi Makanan Program MBG Ratusan Siswa SMPN 35 Bandung Keracunan usai Konsumsi Makanan Program MBG Ratusan Siswa SMPN 35 Bandung Keracunan usai Konsumsi Makanan Program MBG Keracunan Massal di SMPN 35 Bandung, Dinkes Ambil Sampel Makanan MBG Keracunan Massal di SMPN 35 Bandung, Dinkes Ambil Sampel Makanan MBG Keracunan Massal di SMPN 35 Bandung, Dinkes Ambil Sampel Makanan MBG Keracunan Massal di SMPN 35 Bandung, Dinkes Ambil Sampel Makanan MBG Ada Kejadian Keracunan, Pemkot Bandung Tingkatkan Pengawasan Program MBG Ada Kejadian Keracunan, Pemkot Bandung Tingkatkan Pengawasan Program MBG Ada Kejadian Keracunan, Pemkot Bandung Tingkatkan Pengawasan Program MBG Ada Kejadian Keracunan, Pemkot Bandung Tingkatkan Pengawasan Program MBG",Siti Aisah Nurhalida Musthafa,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/04/24/3175170622.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019304212/prabowo-keracunan-mbg-rawat-inap-cuma-5-orang-dari-3-juta-berhasil-9999-persen?page=all,b25ef1336dd494833aeefaab1af3bc04e7d21e0c800868318a4e16113edf0fc0,2025-11-13 20:37:50.259 1389,kompas,mbg,2025-10-24 14:42:00,SPPG Kebumen Kirim Menu MBG Pengganti untuk SD Muhammadiyah Usai Ayam Ketinggalan,"KEBUMEN, KOMPAS.com Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, segera menanggapi temuan ketidaksesuaian menu dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Muhammadiyah Pejagoan, Kecamatan Pejagoan.Insiden ini terjadi pada Kamis (16/10/2025) dan hanya melibatkan satu dari 23 sekolah penerima MBG di wilayah tersebut.Kepala SPPG,Rifqi Anggie, menjelaskan bahwa menu yang seharusnya didistribusikan pada hari itu adalah mi, telur dadar, lalapan, tempe keripik, dan buah melon.Namun, karena bahan baku di dapur habis, pihaknya terpaksa mengganti menu dengan nasi putih, ayam goreng, lalapan, kerupuk, dan jeruk.Baca juga:Pemkab Kebumen Bentuk Satgas MBG hingga Tingkat Kecamatan, Apa Tujuannya?""Menu yang seharusnya didistribusikan hari itu adalah mi, telur dadar, lalapan, tempe keripik, dan buah melon. Namun karena bahan baku di dapur habis, kami mengganti dengan nasi putih, ayam goreng, lalapan, kerupuk, dan jeruk,"" terang Rifqi dalam keterangan resminya pada Jumat, 24 Oktober 2025.Sayangnya, terjadi miskomunikasi antara tim produksi dan pemorsian di dapur, sehingga sebagian makanan sempat terdistribusi sebelum lauk ayam goreng dimasukkan.SPPG Minta maaf dan kirim penggantiANTARA FOTO/Novrian ArbiIlustrasi Makan Bergizi Gratis. Pekerja menyiapkan paket makanan bergizi gratis di Dapur Sehat Anak Bangsa di Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Senin (6/1/2025). ANTARA FOTO/Novrian ArbiMengetahui situasi tersebut, pihak SPPG langsung mendatangiSD Muhammadiyah Pejagoanuntuk melakukan klarifikasi dan menyampaikan permintaan maaf.Sebagai bentuk tanggung jawab, SPPG kemudian mengirimkan menu pengganti dan kompensasi pada Sabtu, 18 Oktober 2025.Menu tersebut terdiri dari ayam goreng, dua susu, dan apel bagi seluruh 57 penerima manfaat di sekolah tersebut.Baca juga:Tanah Longsor dan Cuaca Ekstrem Landa Kebumen, 15 Titik Terdampak""Kami langsung melakukan penggantian menu agar anak-anak tetap menerima asupan gizi sesuai standar. Ini juga menjadi bahan evaluasi bagi tim dapur agar lebih teliti ke depan,"" tegas Rifqi.Rifqi menambahkan bahwa SPPG tetap berkomitmen menjaga kualitas makanan dan memastikan seluruh penerima manfaat MBG di KabupatenKebumenmendapatkan sajian bergizi sesuai standar menu yang telah ditetapkan pemerintah.""Kami pastikan kejadian ini tidak terulang. Pengawasan dapur dan distribusi akan kami perketat agar pelayanan kepada anak-anak tetap optimal,"" ujarnya.Sekolah apresiasiSementara itu, Kepala SD Muhammadiyah Pejagoan, Haryatin, mengapresiasi langkah cepat pihak SPPG yang segera datang dan melakukan penggantian.""Dari sekolah dan orang tua tidak ada yang mempermasalahkan. Pihak dapur juga langsung datang, meminta maaf, dan mengganti menu. Kami anggap sudah selesai,"" ujarnya.Diberitakan sebelumnya, Sebuah Postingan viral di media sosial yang menyoroti menu dalam programMakan Bergizi Gratis(MBG) di SD Muhammadiyah Pejagoan, Kecamatan Pejagoan, Kabupaten Kebumen.Baca juga:Viral Ayam Goreng MBG di Kebumen Ketinggalan: Sekolah Legowo, Dapur Minta MaafDalam unggahan salah satu akun TikTok yakni @info kebumen tersebut, menu MBG yang dibagikan pada Kamis (16/10/2025) dinarasikan terdiri dari nasi, sayur tempe, kerupuk, timun, daun selada, dan jeruk.Warganet kemudian membandingkannya dengan menu seharusnya yang disebut berbeda dari sekolah lain di wilayah tersebut.""Ramai SPPG Tradha Rajasa Nagara Disebut Sediakan Menu MBG Tak Layak, Berisi Kerupuk dan Sayur Tempe,"" tulis akun tersebut.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KEBUMEN, KOMPAS.com Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, segera menanggapi temuan ketidaksesuaian menu dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Muhammadiyah Pejagoan, Kecamatan Pejagoan. Insiden ini terjadi pada Kamis (16/10/2025) dan hanya melibatkan satu dari 23 sekolah penerima MBG di wilayah tersebut. Kepala SPPG,Rifqi Anggie, menjelaskan bahwa menu yang seharusnya didistribusikan pada hari itu adalah mi, telur dadar, lalapan, tempe keripik, dan buah melon. Namun, karena bahan baku di dapur habis, pihaknya terpaksa mengganti menu dengan nasi putih, ayam goreng, lalapan, kerupuk, dan jeruk. Baca juga:Pemkab Kebumen Bentuk Satgas MBG hingga Tingkat Kecamatan, Apa Tujuannya? ""Menu yang seharusnya didistribusikan hari itu adalah mi, telur dadar, lalapan, tempe keripik, dan buah melon. Namun karena bahan baku di dapur habis, kami mengganti dengan nasi putih, ayam goreng, lalapan, kerupuk, dan jeruk,"" terang Rifqi dalam keterangan resminya pada Jumat, 24 Oktober 2025. Sayangnya, terjadi miskomunikasi antara tim produksi dan pemorsian di dapur, sehingga sebagian makanan sempat terdistribusi sebelum lauk ayam goreng dimasukkan. ANTARA FOTO/Novrian ArbiIlustrasi Makan Bergizi Gratis. Pekerja menyiapkan paket makanan bergizi gratis di Dapur Sehat Anak Bangsa di Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Senin (6/1/2025). ANTARA FOTO/Novrian ArbiMengetahui situasi tersebut, pihak SPPG langsung mendatangiSD Muhammadiyah Pejagoanuntuk melakukan klarifikasi dan menyampaikan permintaan maaf. ANTARA FOTO/Novrian ArbiIlustrasi Makan Bergizi Gratis. Pekerja menyiapkan paket makanan bergizi gratis di Dapur Sehat Anak Bangsa di Lanud Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Senin (6/1/2025). ANTARA FOTO/Novrian Arbi Sebagai bentuk tanggung jawab, SPPG kemudian mengirimkan menu pengganti dan kompensasi pada Sabtu, 18 Oktober 2025. Menu tersebut terdiri dari ayam goreng, dua susu, dan apel bagi seluruh 57 penerima manfaat di sekolah tersebut. Baca juga:Tanah Longsor dan Cuaca Ekstrem Landa Kebumen, 15 Titik Terdampak ""Kami langsung melakukan penggantian menu agar anak-anak tetap menerima asupan gizi sesuai standar. Ini juga menjadi bahan evaluasi bagi tim dapur agar lebih teliti ke depan,"" tegas Rifqi. Rifqi menambahkan bahwa SPPG tetap berkomitmen menjaga kualitas makanan dan memastikan seluruh penerima manfaat MBG di KabupatenKebumenmendapatkan sajian bergizi sesuai standar menu yang telah ditetapkan pemerintah. ""Kami pastikan kejadian ini tidak terulang. Pengawasan dapur dan distribusi akan kami perketat agar pelayanan kepada anak-anak tetap optimal,"" ujarnya. Sementara itu, Kepala SD Muhammadiyah Pejagoan, Haryatin, mengapresiasi langkah cepat pihak SPPG yang segera datang dan melakukan penggantian. ""Dari sekolah dan orang tua tidak ada yang mempermasalahkan. Pihak dapur juga langsung datang, meminta maaf, dan mengganti menu. Kami anggap sudah selesai,"" ujarnya. Diberitakan sebelumnya, Sebuah Postingan viral di media sosial yang menyoroti menu dalam programMakan Bergizi Gratis(MBG) di SD Muhammadiyah Pejagoan, Kecamatan Pejagoan, Kabupaten Kebumen. Baca juga:Viral Ayam Goreng MBG di Kebumen Ketinggalan: Sekolah Legowo, Dapur Minta Maaf Dalam unggahan salah satu akun TikTok yakni @info kebumen tersebut, menu MBG yang dibagikan pada Kamis (16/10/2025) dinarasikan terdiri dari nasi, sayur tempe, kerupuk, timun, daun selada, dan jeruk. Warganet kemudian membandingkannya dengan menu seharusnya yang disebut berbeda dari sekolah lain di wilayah tersebut. ""Ramai SPPG Tradha Rajasa Nagara Disebut Sediakan Menu MBG Tak Layak, Berisi Kerupuk dan Sayur Tempe,"" tulis akun tersebut.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/qGWPEpmtQmzOipmFzpNVGfRMb-A=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/24/68fb2823c9d63.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/24/144200678/sppg-kebumen-kirim-menu-mbg-pengganti-untuk-sd-muhammadiyah-usai-ayam,0f3afc1413ccd58dcaaee0f4763227240603037bd6addee824890e530ae75d1f,2025-11-13 20:37:51.441 1390,pikiranrakyat,mbg,2025-05-04 08:04:59,"Prabowo pada Petugas Dapur MBG: Jangan Lengah, Kau Akan Dibeli, Ditipu Manusia Serakah","PIKIRAN RAKYAT- Presiden Prabowo Subianto memberikan arahan langsung kepada ribuan petugas lapangan program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Sabtu, 3 Mei 2025, di Hambalang, Bogor. Dalam kesempatan itu, Prabowo menegaskan betapa pentingnya peran mereka dalam menjaga masa depan anak-anak Indonesia melalui program makan bergizi. Menurut Prabowo, setiap langkah yang dilakukan oleh petugas MBG, mulai dari pengecekan makanan hingga pengawasan distribusi, merupakan bagian dari misi nasional untuk menyelamatkan generasi penerus bangsa. ""Setiap kali kau periksa ompreng itu, setiap potongan ayam itu, setiap telur itu, setiap langkah pengawasanmu, setiap perencanaanmu, adalah bagian dari mengamankan bangsa dan negara. Mengamankan anak-anak bangsa,"" ujarnya. Prabowo pun mengingatkan para petugas agar selalu waspada, tidak malas, dan tidak bermain curang. Ia memperingatkan adanya potensi godaan dan ancaman dari pihak-pihak yang ingin merusak program ini demi keuntungan pribadi. ""Tidak boleh malas. Tidak boleh lengah. Tidak boleh kongkalikong. Kau akan berusaha dibeli, ditipu, dibohongi. Di mana ada gula, di situ ada semut. Ini akan menjadi sasaran manusia-manusia yang serakah dan jahat,"" ucap Prabowo. Baginya, tugas para petugas MBG adalah tugas mulia. ""Tugas suci. Tugas yang mulia,"" katanya. Ia juga berpesan agar para petugas terus menjaga kekompakan dan komunikasi dalam tim. Jika ada masalah di lapangan, harus segera dilaporkan dan diselesaikan bersama. ""Pelihara komunikasi dengan kawan. Komunikasi sangat penting. Terus tukar-menukar pandangan, unek-unek masing-masing. Pelihara moril. Ada kesulitan, langsung lapor,"" ucapnya. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menyampaikan bahwa Presiden Prabowo memberikan penekanan khusus pada ketelitian dalam menjalankan program MBG. Ia menyebut program ini sebagai investasi penting bagi masa depan sumber daya manusia Indonesia. ""Pak Presiden tadi mengarahkan kepada kami agar kami tetap semangat untuk berkarya, bekerja lebih teliti, lebih cermat. Karena ini adalah program strategik, program untuk investasi SDM masa depan dan ini sangat riskan dengan hal-hal yang akan terjadi di lapangan,"" kata Dadan. Menurut Dadan, hingga April 2025, target layanan kepada 3 juta penerima manfaat sudah tercapai. Mulai Mei hingga Agustus nanti, targetnya meningkat hingga 6 juta penerima manfaat. Dengan tambahan tenaga dari lulusan program Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI), layanan di lapangan akan semakin cepat dan luas. *** Berita Pilihan Mendikdasmen Respons Karut-marut Program MBG: Mudah-mudahan DisempurnakanPerputaran Uang MBG Rp6 Miliar di Desa, Prabowo Sering Dapat Surat dari Pemimpin Dunia Soal KesuksesannyaYayasan Rekanan Mitra Dapur MBG di Kalibata Klarifikasi Tuduhan Penyelewengan DanaRatusan Siswa SMPN 35 Bandung Keracunan usai Konsumsi Makanan Program MBGAda Kejadian Keracunan, Pemkot Bandung Tingkatkan Pengawasan Program MBG Berita Pilihan Mendikdasmen Respons Karut-marut Program MBG: Mudah-mudahan DisempurnakanPerputaran Uang MBG Rp6 Miliar di Desa, Prabowo Sering Dapat Surat dari Pemimpin Dunia Soal KesuksesannyaYayasan Rekanan Mitra Dapur MBG di Kalibata Klarifikasi Tuduhan Penyelewengan DanaRatusan Siswa SMPN 35 Bandung Keracunan usai Konsumsi Makanan Program MBGAda Kejadian Keracunan, Pemkot Bandung Tingkatkan Pengawasan Program MBG Berita Pilihan Mendikdasmen Respons Karut-marut Program MBG: Mudah-mudahan DisempurnakanPerputaran Uang MBG Rp6 Miliar di Desa, Prabowo Sering Dapat Surat dari Pemimpin Dunia Soal KesuksesannyaYayasan Rekanan Mitra Dapur MBG di Kalibata Klarifikasi Tuduhan Penyelewengan DanaRatusan Siswa SMPN 35 Bandung Keracunan usai Konsumsi Makanan Program MBGAda Kejadian Keracunan, Pemkot Bandung Tingkatkan Pengawasan Program MBG Mendikdasmen Respons Karut-marut Program MBG: Mudah-mudahan Disempurnakan Mendikdasmen Respons Karut-marut Program MBG: Mudah-mudahan Disempurnakan Mendikdasmen Respons Karut-marut Program MBG: Mudah-mudahan Disempurnakan Mendikdasmen Respons Karut-marut Program MBG: Mudah-mudahan Disempurnakan Perputaran Uang MBG Rp6 Miliar di Desa, Prabowo Sering Dapat Surat dari Pemimpin Dunia Soal Kesuksesannya Perputaran Uang MBG Rp6 Miliar di Desa, Prabowo Sering Dapat Surat dari Pemimpin Dunia Soal Kesuksesannya Perputaran Uang MBG Rp6 Miliar di Desa, Prabowo Sering Dapat Surat dari Pemimpin Dunia Soal Kesuksesannya Perputaran Uang MBG Rp6 Miliar di Desa, Prabowo Sering Dapat Surat dari Pemimpin Dunia Soal Kesuksesannya Yayasan Rekanan Mitra Dapur MBG di Kalibata Klarifikasi Tuduhan Penyelewengan Dana Yayasan Rekanan Mitra Dapur MBG di Kalibata Klarifikasi Tuduhan Penyelewengan Dana Yayasan Rekanan Mitra Dapur MBG di Kalibata Klarifikasi Tuduhan Penyelewengan Dana Yayasan Rekanan Mitra Dapur MBG di Kalibata Klarifikasi Tuduhan Penyelewengan Dana Ratusan Siswa SMPN 35 Bandung Keracunan usai Konsumsi Makanan Program MBG Ratusan Siswa SMPN 35 Bandung Keracunan usai Konsumsi Makanan Program MBG Ratusan Siswa SMPN 35 Bandung Keracunan usai Konsumsi Makanan Program MBG Ratusan Siswa SMPN 35 Bandung Keracunan usai Konsumsi Makanan Program MBG Ada Kejadian Keracunan, Pemkot Bandung Tingkatkan Pengawasan Program MBG Ada Kejadian Keracunan, Pemkot Bandung Tingkatkan Pengawasan Program MBG Ada Kejadian Keracunan, Pemkot Bandung Tingkatkan Pengawasan Program MBG Ada Kejadian Keracunan, Pemkot Bandung Tingkatkan Pengawasan Program MBG",Siti Aisah Nurhalida Musthafa,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/04/24/3175170622.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019298644/prabowo-pada-petugas-dapur-mbg-jangan-lengah-kau-akan-dibeli-ditipu-manusia-serakah?page=all,1896342fd0d284a061a4150b10279ddac1774ed0dc9f70a9a23db05d4a95b273,2025-11-13 20:38:00.870 1391,kompas,mbg,2025-10-24 12:27:36,"71 Dapur MBG Sudah Beroperasi di Kebumen, Layani 187 Ribu Siswa!","KEBUMEN, KOMPAS.com Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kebumen terus menunjukkan kemajuan pesat.Hingga 20 Oktober 2025, tercatat 71 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG telah beroperasi dan melayani 187.752 penerima manfaat di berbagai wilayah.Jumlah tersebut setara 65 hingga 67 persen dari total siswa yang menjadi target program nasional MBG di KabupatenKebumen.Hal ini menjadikan Kebumen salah satu kabupaten dengan progres terbaik dalam pelaksanaan MBG.Baca juga:Dapur MBG Kebumen Terapkan Standar Steril Total: Masak Pakai Air Galon, Ompreng Masuk Oven PengeringSekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kebumen,Edi Rianto, menyebut capaian ini merupakan hasil kerja keras berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah hingga petugas lapangan yang memastikan makanan bergizi sampai tepat waktu ke tangan siswa. Program MBGdi Kebumen sudah menjangkau lebih dari separuh target. Ini capaian yang membanggakan, tetapi kita tetap harus memastikan kualitas makanan tetap terjaga, ujar Edi pada Jumat (24/10/2025).Untuk memperkuat pengawasan dan menjamin standar mutu makanan, Pemkab Kebumen kini tengah menyiapkan satuan tugas (Satgas) MBG hingga ke tingkat kecamatan.Pembentukan satgas lintas instansi tersebut ditargetkan rampung pada November 2025.Satgas MBG akan melibatkan unsur pemerintah daerah, TNI, Polri, serta pemangku kepentingan terkait lainnya, yang bertugas melakukan pemantauan langsung terhadap proses pengolahan, distribusi, hingga penyajian makanan kepada peserta didik. Satgas ini dibentuk agar pelaksanaan MBG di lapangan benar-benar sesuai standar gizi, higienis, dan tidak ada penyimpangan dalam penyaluran, jelas Edi.Ia menegaskan, Pemkab Kebumen berkomitmen menjadikan daerahnya sebagai contoh penerapan program MBG yang transparan dan berkualitas di Jawa Tengah.Selain melalui pengawasan lintas instansi, pemerintah juga mendorong keterlibatan sekolah dan masyarakat untuk ikut memantau pelaksanaan program. Kita ingin memastikan bahwa anak-anak mendapatkan makanan yang bergizi, aman, dan layak konsumsi setiap hari. Ini bukan hanya soal bantuan, tapi investasi masa depan generasi Kebumen, tegasnya.ProgramMakan Bergizi Gratis(MBG) merupakan salah satu program unggulan nasional yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto, dengan tujuan meningkatkan asupan gizi anak-anak sekolah, menekan angka stunting, serta memperkuat kualitas sumber daya manusia Indonesia sejak dini.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KEBUMEN, KOMPAS.com Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kebumen terus menunjukkan kemajuan pesat. Hingga 20 Oktober 2025, tercatat 71 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG telah beroperasi dan melayani 187.752 penerima manfaat di berbagai wilayah. Jumlah tersebut setara 65 hingga 67 persen dari total siswa yang menjadi target program nasional MBG di KabupatenKebumen. Hal ini menjadikan Kebumen salah satu kabupaten dengan progres terbaik dalam pelaksanaan MBG. Baca juga:Dapur MBG Kebumen Terapkan Standar Steril Total: Masak Pakai Air Galon, Ompreng Masuk Oven Pengering Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kebumen,Edi Rianto, menyebut capaian ini merupakan hasil kerja keras berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah hingga petugas lapangan yang memastikan makanan bergizi sampai tepat waktu ke tangan siswa. Program MBGdi Kebumen sudah menjangkau lebih dari separuh target. Ini capaian yang membanggakan, tetapi kita tetap harus memastikan kualitas makanan tetap terjaga, ujar Edi pada Jumat (24/10/2025). Untuk memperkuat pengawasan dan menjamin standar mutu makanan, Pemkab Kebumen kini tengah menyiapkan satuan tugas (Satgas) MBG hingga ke tingkat kecamatan. Pembentukan satgas lintas instansi tersebut ditargetkan rampung pada November 2025. Satgas MBG akan melibatkan unsur pemerintah daerah, TNI, Polri, serta pemangku kepentingan terkait lainnya, yang bertugas melakukan pemantauan langsung terhadap proses pengolahan, distribusi, hingga penyajian makanan kepada peserta didik. Satgas ini dibentuk agar pelaksanaan MBG di lapangan benar-benar sesuai standar gizi, higienis, dan tidak ada penyimpangan dalam penyaluran, jelas Edi. Ia menegaskan, Pemkab Kebumen berkomitmen menjadikan daerahnya sebagai contoh penerapan program MBG yang transparan dan berkualitas di Jawa Tengah. Selain melalui pengawasan lintas instansi, pemerintah juga mendorong keterlibatan sekolah dan masyarakat untuk ikut memantau pelaksanaan program. Kita ingin memastikan bahwa anak-anak mendapatkan makanan yang bergizi, aman, dan layak konsumsi setiap hari. Ini bukan hanya soal bantuan, tapi investasi masa depan generasi Kebumen, tegasnya. ProgramMakan Bergizi Gratis(MBG) merupakan salah satu program unggulan nasional yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto, dengan tujuan meningkatkan asupan gizi anak-anak sekolah, menekan angka stunting, serta memperkuat kualitas sumber daya manusia Indonesia sejak dini.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/_EhqwKu-xq-83EXzlb4Zu8VcHNQ=/99x0:1111x675/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/08/25/68ac3bd99a317.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/24/122736978/71-dapur-mbg-sudah-beroperasi-di-kebumen-layani-187-ribu-siswa,328296fb945e4f1eed01a7558002cb57f9cb51f24bf939b5df1dbe93256e2b5c,2025-11-13 20:38:01.846 1392,pikiranrakyat,mbg,2025-05-02 15:38:44,"Ada Kejadian Keracunan, Pemkot Bandung Tingkatkan Pengawasan Program MBG","PIKIRAN RAKYAT- Pemerintah Kota Bandung meningkatkan pengawasan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dilaksanakan di sejumlah sekolah. Kejadian keracunan yang dialami ratusan siswa SMP Negeri 35 Bandung pun diharapkan tidak terulang lagi. ""Ada 30 kelas pelajar SMPN 35 Bandung keracunan. Saya langsung koordinasi dengan semua pihak dan mengecek kondisi pelajar,"" kata Wali Kota Bandung Muhammad Farhan di Pendopo Kota Bandung, Jumat, 2 Mei 2025. Dia mengaku prihatin dan menyesalkan adanya kejadian keracunan makanan dalam program MBG tersebut. Menurut dia, pembagian makanan yang mengakibatkan para siswa mengalami mual, muntah, diare, dan nyeri perut itu mesti jadi pelajaran bagi semua pihak. Baca Juga:Keracunan Massal di SMPN 35 Bandung, Dinkes Ambil Sampel Makanan MBG Farhan pun menegaskan komitmennya untuk memperkuat fungsi pengawasan, terutama dalam aspek pengawasan bahan makanan, kebersihan, dan operasional program MBG. Sekalipun, Pemkot Bandung tidak berwenang mengganti Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), ""Walau tidak punya kewenangan menindak, tapi Pemkot akan mengawasi lebih ketat, karena yang mengkonsumsi makanan adalah warga Kota Bandung, karena merupakan tugas Pemkot melindungi anak-anak pelajar,"" kata Farhan. Dalam kejadian keracunan makanan program MBG yang dibagikan pada Selasa, 29 April 2025 itu, sebut dia, para siswa SMAN 19 Bandung juga mendapat menu yang sama tetapi tidak dimakan karena sudah berbau. ""Ini juga jadi pelajaran penting,"" ujarnya. Baca Juga:Ratusan Siswa SMPN 35 Bandung Keracunan usai Konsumsi Makanan Program MBG Farhan menyatakan telah menginstruksikan jajarannya di Dinas Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, serta Dinas Perdagangan dan Perindustrian memperkuat pengawasan distribusi MBG. ""Saya lega karena para korban sudah pada pulih dan tidak ada yang dirawat inap,"" ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Dani Nurahman menjelaskan, pihaknya telah menjalankan koordinasi lintas instansi sejak awal pelaksanaan MBG. Termasuk dengan SPPG, Dinas Kesehatan, dan pihak sekolah. Baca Juga:8 Kasus Keracunan MBG, Ada Ulat hingga Bakteri dalam Menu Makanan Siswa Menurut laporan awal, terang dia, seorang guru wali kelas di SMPN 35 Bandung yang mencicipi makanan mengalami sakit perut dan diare. Keluhan serupa ternyata dilaporkan oleh ratusan siswa keesokan harinya, hingga tercatat 342 siswa dari 20 kelas mengalami gejala keracunan. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Anhar Hadian, menyebutkan, makanan untuk siswa SMPN 35 Bandung yang berasal dari salah satu dapur mitra program MBG juha melayani kebutuhan makanan untuk SDN 024 Coblong, SDN 189 Neglasari, dan SMAN 19 Bandung. ""Waktu konsumsi di tiap sekolah berbeda. Yang paling terdampak SMPN 35 Bandung, makanan (yang dibagikan kepada para siswa) sudah berbau meski tidak menyengat. Dugaan awal ada kontaminasi,"" kata Anhar. Baca Juga:Perputaran Uang MBG Rp6 Miliar di Desa, Prabowo Sering Dapat Surat dari Pemimpin Dunia Soal Kesuksesannya Dinas Kesehatan, lanjut dia, juga telah mengambil sampel menu makanan untuk diuji di Labkesda Jawa Barat, tetapi hasilnya memerlukan waktu beberapa hari ke depan. Dinas Kesehatan, kata dia, juga melakukan koordinasi dan memeriksa dapur penyedia makanan. Menurut dia, siswa yang mengalami gejala keracunan umumnya ditangani di Puskesmas Dago, Sekeloa, dan Puter, tapi tak ada yang sampai dirawat inap. ""Kami terus pantau kondisi para siswa, harapannya saat sekolah masuk kembali semuanya sudah pulih,"" katanya.*** Berita Pilihan Mendikdasmen Respons Karut-marut Program MBG: Mudah-mudahan DisempurnakanPerputaran Uang MBG Rp6 Miliar di Desa, Prabowo Sering Dapat Surat dari Pemimpin Dunia Soal KesuksesannyaYayasan Rekanan Mitra Dapur MBG di Kalibata Klarifikasi Tuduhan Penyelewengan Dana8 Kasus Keracunan MBG, Ada Ulat hingga Bakteri dalam Menu Makanan SiswaRatusan Siswa SMPN 35 Bandung Keracunan usai Konsumsi Makanan Program MBGKeracunan Massal di SMPN 35 Bandung, Dinkes Ambil Sampel Makanan MBG Berita Pilihan Mendikdasmen Respons Karut-marut Program MBG: Mudah-mudahan DisempurnakanPerputaran Uang MBG Rp6 Miliar di Desa, Prabowo Sering Dapat Surat dari Pemimpin Dunia Soal KesuksesannyaYayasan Rekanan Mitra Dapur MBG di Kalibata Klarifikasi Tuduhan Penyelewengan Dana8 Kasus Keracunan MBG, Ada Ulat hingga Bakteri dalam Menu Makanan SiswaRatusan Siswa SMPN 35 Bandung Keracunan usai Konsumsi Makanan Program MBGKeracunan Massal di SMPN 35 Bandung, Dinkes Ambil Sampel Makanan MBG Berita Pilihan Mendikdasmen Respons Karut-marut Program MBG: Mudah-mudahan DisempurnakanPerputaran Uang MBG Rp6 Miliar di Desa, Prabowo Sering Dapat Surat dari Pemimpin Dunia Soal KesuksesannyaYayasan Rekanan Mitra Dapur MBG di Kalibata Klarifikasi Tuduhan Penyelewengan Dana8 Kasus Keracunan MBG, Ada Ulat hingga Bakteri dalam Menu Makanan SiswaRatusan Siswa SMPN 35 Bandung Keracunan usai Konsumsi Makanan Program MBGKeracunan Massal di SMPN 35 Bandung, Dinkes Ambil Sampel Makanan MBG Mendikdasmen Respons Karut-marut Program MBG: Mudah-mudahan Disempurnakan Mendikdasmen Respons Karut-marut Program MBG: Mudah-mudahan Disempurnakan Mendikdasmen Respons Karut-marut Program MBG: Mudah-mudahan Disempurnakan Mendikdasmen Respons Karut-marut Program MBG: Mudah-mudahan Disempurnakan Perputaran Uang MBG Rp6 Miliar di Desa, Prabowo Sering Dapat Surat dari Pemimpin Dunia Soal Kesuksesannya Perputaran Uang MBG Rp6 Miliar di Desa, Prabowo Sering Dapat Surat dari Pemimpin Dunia Soal Kesuksesannya Perputaran Uang MBG Rp6 Miliar di Desa, Prabowo Sering Dapat Surat dari Pemimpin Dunia Soal Kesuksesannya Perputaran Uang MBG Rp6 Miliar di Desa, Prabowo Sering Dapat Surat dari Pemimpin Dunia Soal Kesuksesannya Yayasan Rekanan Mitra Dapur MBG di Kalibata Klarifikasi Tuduhan Penyelewengan Dana Yayasan Rekanan Mitra Dapur MBG di Kalibata Klarifikasi Tuduhan Penyelewengan Dana Yayasan Rekanan Mitra Dapur MBG di Kalibata Klarifikasi Tuduhan Penyelewengan Dana Yayasan Rekanan Mitra Dapur MBG di Kalibata Klarifikasi Tuduhan Penyelewengan Dana 8 Kasus Keracunan MBG, Ada Ulat hingga Bakteri dalam Menu Makanan Siswa 8 Kasus Keracunan MBG, Ada Ulat hingga Bakteri dalam Menu Makanan Siswa 8 Kasus Keracunan MBG, Ada Ulat hingga Bakteri dalam Menu Makanan Siswa 8 Kasus Keracunan MBG, Ada Ulat hingga Bakteri dalam Menu Makanan Siswa Ratusan Siswa SMPN 35 Bandung Keracunan usai Konsumsi Makanan Program MBG Ratusan Siswa SMPN 35 Bandung Keracunan usai Konsumsi Makanan Program MBG Ratusan Siswa SMPN 35 Bandung Keracunan usai Konsumsi Makanan Program MBG Ratusan Siswa SMPN 35 Bandung Keracunan usai Konsumsi Makanan Program MBG Keracunan Massal di SMPN 35 Bandung, Dinkes Ambil Sampel Makanan MBG Keracunan Massal di SMPN 35 Bandung, Dinkes Ambil Sampel Makanan MBG Keracunan Massal di SMPN 35 Bandung, Dinkes Ambil Sampel Makanan MBG Keracunan Massal di SMPN 35 Bandung, Dinkes Ambil Sampel Makanan MBG",Hendro Susilo Husodo,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/04/24/3792251494.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019294392/ada-kejadian-keracunan-pemkot-bandung-tingkatkan-pengawasan-program-mbg?page=all,6e60df419a39e2e5a2b506ca248339835557a3f129924b5cd06f3059c38c04c6,2025-11-13 20:38:11.413 1393,kompas,mbg,2025-10-24 07:38:44,Dapur MBG Wajib Unggah Foto dan Video Agar Bisa Diawasi BGN,"JAKARTA, KOMPAS.com- Badan Gizi Nasional (BGN) mengawasi ribuan dapur Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di seluruh Indonesia melalui sistem laporan foto dan video. Ini merupakan upaya untuk memperkuattransparansi dan akuntabilitaspelaksanaan program yang menjangkau lebih dari 82 juta penerima manfaat, kata Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, dalam keterangan resmi, Kamis (23/10/2025).Baca juga:BGN Bakal Atur Kapasitas Dapur MBG, Latihan Masak 1.000 Porsi Dulu Sebulan PertamaHida mengatakan bahwa kebijakan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Kepala BGN Nomor 63 Tahun 2025 tentang Perubahan Kedua atas Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Bantuan PemerintahProgram Makan Bergizi GratisTahun Anggaran 2025. Setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) diwajibkan mengunggah foto dan video kegiatan operasional ke sistem pelaporan digital milik BGN, ujarnya.Baca juga:Masak di Atas Jam 12 hingga Penggunaan Air Galon Bakal Masuk Perpres Tata Kelola MBGAdapun dokumentasi ini mencakup proses pengolahan makanan, pengemasan, pengiriman, hingga kegiatan makan bersama di sekolah dan pesantren. Kami menerapkan pengawasan berbasis bukti visual untuk memastikan seluruh kegiatan di dapur gizi benar-benar berjalan sesuai standar. Setiap laporan harus disertai foto dan video yang menunjukkan proses kegiatan secara nyata, ujar Hida.Hida menegaskan, laporan foto dan video bukan sekadar formalitas, tetapi alat kontrol langsung bagi pemerintah pusat dalam menilai kepatuhan yayasan pelaksana terhadap aturan dan standar keamanan pangan.Dengan sistem digital ini, BGN dapat memantau aktivitas di ribuan SPPG tanpa harus menunggu laporan manual dari daerah. Kami bisa melihat aktivitas di lapangan secarareal-time. Jika ada dapur gizi yang tidak aktif, tidak memasak, atau distribusi tidak sesuai waktu, akan langsung terdeteksi, jelasnya.Laporan foto dan video berkaitan dengan pencairan danaSistem pelaporan digital tersebut juga terintegrasi dengan data keuangan dan dokumen pertanggungjawaban yang diverifikasi oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).Setiap dua minggu, SPPG wajib mengunggah laporan lengkap yang berisi data penerima manfaat, nota pembelian bahan, dan bukti foto serta video kegiatan. Ini cara kami memastikan dana bantuan benar-benar digunakan sesuai peruntukan. Tanpa laporan visual, pencairan tahap berikutnya tidak bisa dilakukan, ujarnya.Baca juga:BGN Bakal Cek 12 SPPG yang Siap Beroperasi Kembali Usai Ditutup karena Langgar SOPHida berharap langkah digitalisasi ini dapat memperkuat sistem pengawasan SPPG, meningkatkan efisiensi, serta memberi jaminan kepada publik bahwa program MBG dijalankan secara transparan dan terukur. Dengan bukti visual, tidak ada ruang untuk laporan fiktif. Setiap piring yang disajikan, setiap dapur yang beroperasi, kini bisa diawasi langsung oleh BGN, tegas dia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Badan Gizi Nasional (BGN) mengawasi ribuan dapur Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di seluruh Indonesia melalui sistem laporan foto dan video. Ini merupakan upaya untuk memperkuattransparansi dan akuntabilitaspelaksanaan program yang menjangkau lebih dari 82 juta penerima manfaat, kata Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, dalam keterangan resmi, Kamis (23/10/2025). Baca juga:BGN Bakal Atur Kapasitas Dapur MBG, Latihan Masak 1.000 Porsi Dulu Sebulan Pertama Hida mengatakan bahwa kebijakan tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Kepala BGN Nomor 63 Tahun 2025 tentang Perubahan Kedua atas Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Bantuan PemerintahProgram Makan Bergizi GratisTahun Anggaran 2025. Setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) diwajibkan mengunggah foto dan video kegiatan operasional ke sistem pelaporan digital milik BGN, ujarnya. Baca juga:Masak di Atas Jam 12 hingga Penggunaan Air Galon Bakal Masuk Perpres Tata Kelola MBG Adapun dokumentasi ini mencakup proses pengolahan makanan, pengemasan, pengiriman, hingga kegiatan makan bersama di sekolah dan pesantren. Kami menerapkan pengawasan berbasis bukti visual untuk memastikan seluruh kegiatan di dapur gizi benar-benar berjalan sesuai standar. Setiap laporan harus disertai foto dan video yang menunjukkan proses kegiatan secara nyata, ujar Hida. Hida menegaskan, laporan foto dan video bukan sekadar formalitas, tetapi alat kontrol langsung bagi pemerintah pusat dalam menilai kepatuhan yayasan pelaksana terhadap aturan dan standar keamanan pangan. Dengan sistem digital ini, BGN dapat memantau aktivitas di ribuan SPPG tanpa harus menunggu laporan manual dari daerah. Kami bisa melihat aktivitas di lapangan secarareal-time. Jika ada dapur gizi yang tidak aktif, tidak memasak, atau distribusi tidak sesuai waktu, akan langsung terdeteksi, jelasnya. Sistem pelaporan digital tersebut juga terintegrasi dengan data keuangan dan dokumen pertanggungjawaban yang diverifikasi oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Setiap dua minggu, SPPG wajib mengunggah laporan lengkap yang berisi data penerima manfaat, nota pembelian bahan, dan bukti foto serta video kegiatan. Ini cara kami memastikan dana bantuan benar-benar digunakan sesuai peruntukan. Tanpa laporan visual, pencairan tahap berikutnya tidak bisa dilakukan, ujarnya. Baca juga:BGN Bakal Cek 12 SPPG yang Siap Beroperasi Kembali Usai Ditutup karena Langgar SOP Hida berharap langkah digitalisasi ini dapat memperkuat sistem pengawasan SPPG, meningkatkan efisiensi, serta memberi jaminan kepada publik bahwa program MBG dijalankan secara transparan dan terukur. Dengan bukti visual, tidak ada ruang untuk laporan fiktif. Setiap piring yang disajikan, setiap dapur yang beroperasi, kini bisa diawasi langsung oleh BGN, tegas dia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/DCRDBII8O4wwQotCFTZxWizTidI=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/18/68f32a4d8a377.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/24/07384411/dapur-mbg-wajib-unggah-foto-dan-video-agar-bisa-diawasi-bgn,ba60c016f48165b552a3d5b4703c42035b1b54f925a6b75c73eb885677ea9fb6,2025-11-13 20:38:12.281 1395,kompas,mbg,2025-10-24 07:30:00,TNI AU Turun Tangan Bangun Dapur MBG di Sekitar Lanud Adi Sutjipto,"KOMPAS.com TNI Angkatan Udara (TNI AU) membantu membangun dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Yogyakarta untuk mendukung kelancaran program makan bergizi gratis (MBG).Kepala Dinas PeneranganTNI AU(Kadispenau) Marsekal Pertama TNI I Nyoman Suadnyana mengatakan, pembangunan dapur dilakukan oleh jajaranLanud Adi Sutjipto. Saat ini pihak Lanud tengah memantau proses pembangunan dua dapur yakni dapur 3 yang berlokasi di Detasemen AU Gading telah mencapai 50 persen dan Dapur 4 di Wonosari yang pembangunannya baru mencapai 5 persen, ujar I Nyoman, seperti dikutipAntara, Kamis (23/10/2025).Baca juga:BGN Gandeng TNI AU, Misi untuk Sukseskan Program MBGMenurut I Nyoman, keduadapur MBGini akan memperkuat jaringan distribusi makanan bergizi yang dikelolaSPPGLanud Adi Sutjipto. Kedua dapur ini akan memperkuat jaringan distribusi makanan bergizi yang dikelola SPPG Lanud Adi Sutjipto, tambahnya.Ia memastikan pembangunan kedua dapur MBG akan rampung dalam waktu dekat.Setelah selesai, dapur-dapur tersebut akan memproduksi ribuan porsi MBG yang akan disalurkan ke sekolah-sekolah di sekitar Lanud.Baca juga:BGN Wajibkan SPPG Gunakan Air Galon untuk Masak Menu MBG, Ini AlasannyaDalam siaran pers resmi TNI AU, Danlanud Adi Sutjipto Marsma TNI Toto Ginanto memastikan pembangunan SPPG berjalan lancar.Ia berharap keberadaan dapur-dapur ini dapat membantu pemerintah pusat dalam menjalankanprogram MBGdi seluruh Indonesia. Melalui dapur-dapur ini, kami ingin berperan aktif dalam memastikan pemenuhan gizi yang sehat dan seimbang bagi generasi penerus bangsa, ujar Toto.Baca juga:Kisah di Balik Penyegelan SDN Tamberu 2 Pamekasan, dari Sengketa Lahan hingga MBG Dibagi di Luar PagarDalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KOMPAS.com TNI Angkatan Udara (TNI AU) membantu membangun dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Yogyakarta untuk mendukung kelancaran program makan bergizi gratis (MBG). Kepala Dinas PeneranganTNI AU(Kadispenau) Marsekal Pertama TNI I Nyoman Suadnyana mengatakan, pembangunan dapur dilakukan oleh jajaranLanud Adi Sutjipto. Saat ini pihak Lanud tengah memantau proses pembangunan dua dapur yakni dapur 3 yang berlokasi di Detasemen AU Gading telah mencapai 50 persen dan Dapur 4 di Wonosari yang pembangunannya baru mencapai 5 persen, ujar I Nyoman, seperti dikutipAntara, Kamis (23/10/2025). Baca juga:BGN Gandeng TNI AU, Misi untuk Sukseskan Program MBG Menurut I Nyoman, keduadapur MBGini akan memperkuat jaringan distribusi makanan bergizi yang dikelolaSPPGLanud Adi Sutjipto. Kedua dapur ini akan memperkuat jaringan distribusi makanan bergizi yang dikelola SPPG Lanud Adi Sutjipto, tambahnya. Ia memastikan pembangunan kedua dapur MBG akan rampung dalam waktu dekat. Setelah selesai, dapur-dapur tersebut akan memproduksi ribuan porsi MBG yang akan disalurkan ke sekolah-sekolah di sekitar Lanud. Baca juga:BGN Wajibkan SPPG Gunakan Air Galon untuk Masak Menu MBG, Ini Alasannya Dalam siaran pers resmi TNI AU, Danlanud Adi Sutjipto Marsma TNI Toto Ginanto memastikan pembangunan SPPG berjalan lancar. Ia berharap keberadaan dapur-dapur ini dapat membantu pemerintah pusat dalam menjalankanprogram MBGdi seluruh Indonesia. Melalui dapur-dapur ini, kami ingin berperan aktif dalam memastikan pemenuhan gizi yang sehat dan seimbang bagi generasi penerus bangsa, ujar Toto. Baca juga:Kisah di Balik Penyegelan SDN Tamberu 2 Pamekasan, dari Sengketa Lahan hingga MBG Dibagi di Luar Pagar",Kompas Cyber Media,https://asset.kompas.com/crops/--EioJxBl45HZSu2PyquXmp1Di4=/0x0:1200x800/780x390/data/photo/2025/10/24/68fac732e0a8c.jpg,https://www.kompas.com/jawa-tengah/read/2025/10/24/073000088/tni-au-turun-tangan-bangun-dapur-mbg-di-sekitar-lanud-adi-sutjipto,f1d8c82bf6547d3be3a663009d102c1b9883fe01004dc9b5634201a271c5f778,2025-11-13 20:38:22.692 1396,pikiranrakyat,mbg,2025-05-01 12:28:40,Ratusan Siswa SMPN 35 Bandung Keracunan usai Konsumsi Makanan Program MBG,"PIKIRAN RAKYAT -Pelaksanaan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 35 Bandung membuat ratusan siswa mengalami keracunan. Sebanyak 342 siswa mengalami gejala mual dan diare setelah menyantap makanan yang dibagikan dalam program MBG. Informasi yang dihimpun, kasus tersebut bermula saat pihak sekolah mendapat kiriman menu MBG pada Selasa, 29 April 2025, yang kemudian dibagikan kepada para siswa. Sehari berselang, Rabu, 30 April 2025, sejumlah siswa mengeluhkan mual dan diare. Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Anhar Hadian mengonfirmasinya. Dia mengaku masih melakukan pendataan terhadap jumlah siswa yang keracunan, tapi diperkirakan jumlah siswa yang mengalami gejala keracunan mencapai 342 siswa. Baca Juga:8 Kasus Keracunan MBG, Ada Ulat hingga Bakteri dalam Menu Makanan Siswa ""Betul (ada keracunan). Kurang lebih segitu ya (yang keracunan) karena kami masih mendata, dan kemungkinan ada penambahan karena saya belum cek lagi,"" kata Anhar, saat dihubungi, Kamis, 1 Mei 2025. Kronologinya, dia menjelaskan, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau pihak katering mulai memasak makanan program MBG pada pukul 01.00 WIB. ""Untuk mengejar konsumsi bagi anak-anak SD, karena yang SD itu (dibagikan) jam 09.00 WIB,"" katanya. Pihak katering, lanjut Anhar, langsung menyiapkan makanan program MBG untuk siswa SMP, setelah makanan untuk siswa SD selesai. ""Jadi makanan itu dibuatnya pararel, anak SMP ini diberikan jam 11.00 WIB, (makanan) itu sudah enggak enak sebetulnya,"" katanya. Total makanan yang dibuat oleh Yayasan Cahaya Solid Berkarya selaku pihak katering ialah 3.163 porsi untuk empat sekolah. Rinciannya 997 porsi di SMAN 19 Kota Bandung, 1.043 porsi di SMPN 35 Bandung, 724 porsi di SDN 024 Coblong, dan 399 porsi di SDN 189 Neglasari. Baca Juga:Saat 79 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo Pamer MBG Sukses Naikkan Ekonomi Desa Meski begitu, Anhar menyatakan bahwa laporan kasus keracunan hanya terjadi di SMPN 35 Bandung. Dari dugaan sementara, menurut dia, keracunan tersebut terjadi akibat makanan terlalu malam saat disiapkan, sehingga cukup basi saat dikonsumsi para siswa. ""Kalau (makanan) yang buat SD jam 09.00 WIB masih fresh, jadi aman. Ketika anak SMP mulai makan tuh agak enggak enak, tapi belum parah. Terakhir itu (makanan buat) anak SMA diberikannya jam 13:30 WIB, itu sudah bau jadi enggak ada yang makan,"" katanya. Menurut dia, semua siswa SMP yang dilaporkan mengalami keracunan makanan hanya melakukan pengobatan secara mandiri. Anhar menyatakan tidak ada korban keracunan yang kondisinya parah, hingga harus dirujuk ke rumah sakit (RS). ""Sebagian besar siswa itu berobat sendiri, ada yang ke puskesmas, ada yang ke dokter, tapi mereka datang sendiri. Ada satu orang yang berobat ke RS Salamun karena ayahnya kerja di RS Salamun, tapi tidak ada yang dirawat,"" kata Anhar. Kondisi terakhir, terang dia, sebagian siswa sudah mulai pulih, tetapi masih perlu istirahat total untuk pemulihan. ""Kami juga masih melakukan pengawasan, termasuk terhadap siswa-siswi yang mengalami keracunan,"" imbuhnya. (Hendro Husodo)*** Berita PilihanKomisi IX Bakal Panggil BGN Buntut Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan MBGHarta Kekayaan Presiden Prabowo, Program MBG Andalannya Bikin 72 Siswa Cianjur KeracunanSaat 79 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo Pamer MBG Sukses Naikkan Ekonomi Desa72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas Ini8 Kasus Keracunan MBG, Ada Ulat hingga Bakteri dalam Menu Makanan Siswa Berita PilihanKomisi IX Bakal Panggil BGN Buntut Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan MBGHarta Kekayaan Presiden Prabowo, Program MBG Andalannya Bikin 72 Siswa Cianjur KeracunanSaat 79 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo Pamer MBG Sukses Naikkan Ekonomi Desa72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas Ini8 Kasus Keracunan MBG, Ada Ulat hingga Bakteri dalam Menu Makanan Siswa Berita Pilihan Komisi IX Bakal Panggil BGN Buntut Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan MBGHarta Kekayaan Presiden Prabowo, Program MBG Andalannya Bikin 72 Siswa Cianjur KeracunanSaat 79 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo Pamer MBG Sukses Naikkan Ekonomi Desa72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas Ini8 Kasus Keracunan MBG, Ada Ulat hingga Bakteri dalam Menu Makanan Siswa Komisi IX Bakal Panggil BGN Buntut Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan MBG Komisi IX Bakal Panggil BGN Buntut Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan MBG Komisi IX Bakal Panggil BGN Buntut Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan MBG Komisi IX Bakal Panggil BGN Buntut Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan MBG Harta Kekayaan Presiden Prabowo, Program MBG Andalannya Bikin 72 Siswa Cianjur Keracunan Harta Kekayaan Presiden Prabowo, Program MBG Andalannya Bikin 72 Siswa Cianjur Keracunan Harta Kekayaan Presiden Prabowo, Program MBG Andalannya Bikin 72 Siswa Cianjur Keracunan Harta Kekayaan Presiden Prabowo, Program MBG Andalannya Bikin 72 Siswa Cianjur Keracunan Saat 79 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo Pamer MBG Sukses Naikkan Ekonomi Desa Saat 79 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo Pamer MBG Sukses Naikkan Ekonomi Desa Saat 79 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo Pamer MBG Sukses Naikkan Ekonomi Desa Saat 79 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo Pamer MBG Sukses Naikkan Ekonomi Desa 72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas Ini 72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas Ini 72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas Ini 72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas Ini 8 Kasus Keracunan MBG, Ada Ulat hingga Bakteri dalam Menu Makanan Siswa 8 Kasus Keracunan MBG, Ada Ulat hingga Bakteri dalam Menu Makanan Siswa 8 Kasus Keracunan MBG, Ada Ulat hingga Bakteri dalam Menu Makanan Siswa 8 Kasus Keracunan MBG, Ada Ulat hingga Bakteri dalam Menu Makanan Siswa",Hendro Susilo Husodo,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/04/24/3792251494.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/bandung-raya/pr-019290956/ratusan-siswa-smpn-35-bandung-keracunan-usai-konsumsi-makanan-program-mbg?page=all,c656bdee5a1dcaa1d4e6f2f62c34b6661e355053ebc3225e76281da7edcfb573,2025-11-13 20:38:32.582 1397,kompas,mbg,2025-10-23 20:06:02,"Air untuk Memasak Tak Penuhi Standar, Alasan 11 Dapur MBG Kendal Belum Kantongi SLHS","KENDAL, KOMPAS.com Sebanyak 11 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kendal belum memperoleh Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi (SLHS).Penyebabnya, air yang digunakan untuk kegiatan memasak di dapur-dapur tersebut belum memenuhi syarat kesehatan.Hal itu disampaikan BupatiKendalDyah Kartika Permanasari saat mendampingi kunjungan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) ProvinsiJawa Tengahdi SPPGMBGBugangin, Kecamatan Kendal, Kamis (23/10/2025).""Air yang digunakan untuk memasak, rata -rata belum mempunyai standar kesehatan,"" kata Diah.Baca juga:Seluruh SPPG di Kendal Belum Kantongi Izin Lingkungan, DLH: Persyaratannya MudahBupati yang akrab disapa Mbak Tika itu meminta agar SPPG MBG yang belum memenuhi syarat untuk segera memperbaiki kekurangan-kekurangannya. Kalau total SPPG di Kabupaten Kendal ada 42 titik, ujarnya.BPKP Tinjau Pelaksanaan Program MBGSementara itu, Kepala BPKP Jawa Tengah Buyung Wiromo Samudra mengatakan pihaknya meninjau dua titik dapur MBG di Kendal, yakni SPPG Bugangin, Kecamatan Kendal, dan SPPG Nolokerto, Kecamatan Kaliwungu.Kunjungan dilakukan untuk memastikan pelaksanaan programMakan Bergizi Gratisberjalan sesuai ketentuan dan memenuhi standar nasional. Tidak cuma melihat kesiapan administrasi, tetapi juga memastikan kualitas bahan makanan, kebersihan dapur, dan proses penyajian benar-benar sesuai standar kesehatan, kata Buyung.Baca juga:Hasil Lab Diungkap, Penyebab Keracunan 45 Siswa di Ngawi Bersumber dari Menu MBGMenurutnya, hasil peninjauan menunjukkan kondisi dapur secara umum sudah memadai, meski masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan agar pelayanan semakin optimal.Ia berharap pemerintah daerah turut membantu pemenuhan standar agar seluruh dapur MBG benar-benar memenuhi kriteria nasional. Saya meminta supaya Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal melakukan pengecekan lapangan secara berkala di seluruh SPPG, harapnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KENDAL, KOMPAS.com Sebanyak 11 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kendal belum memperoleh Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi (SLHS). Penyebabnya, air yang digunakan untuk kegiatan memasak di dapur-dapur tersebut belum memenuhi syarat kesehatan. Hal itu disampaikan BupatiKendalDyah Kartika Permanasari saat mendampingi kunjungan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) ProvinsiJawa Tengahdi SPPGMBGBugangin, Kecamatan Kendal, Kamis (23/10/2025). ""Air yang digunakan untuk memasak, rata -rata belum mempunyai standar kesehatan,"" kata Diah. Baca juga:Seluruh SPPG di Kendal Belum Kantongi Izin Lingkungan, DLH: Persyaratannya Mudah Bupati yang akrab disapa Mbak Tika itu meminta agar SPPG MBG yang belum memenuhi syarat untuk segera memperbaiki kekurangan-kekurangannya. Kalau total SPPG di Kabupaten Kendal ada 42 titik, ujarnya. Sementara itu, Kepala BPKP Jawa Tengah Buyung Wiromo Samudra mengatakan pihaknya meninjau dua titik dapur MBG di Kendal, yakni SPPG Bugangin, Kecamatan Kendal, dan SPPG Nolokerto, Kecamatan Kaliwungu. Kunjungan dilakukan untuk memastikan pelaksanaan programMakan Bergizi Gratisberjalan sesuai ketentuan dan memenuhi standar nasional. Tidak cuma melihat kesiapan administrasi, tetapi juga memastikan kualitas bahan makanan, kebersihan dapur, dan proses penyajian benar-benar sesuai standar kesehatan, kata Buyung. Baca juga:Hasil Lab Diungkap, Penyebab Keracunan 45 Siswa di Ngawi Bersumber dari Menu MBG Menurutnya, hasil peninjauan menunjukkan kondisi dapur secara umum sudah memadai, meski masih ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan agar pelayanan semakin optimal. Ia berharap pemerintah daerah turut membantu pemenuhan standar agar seluruh dapur MBG benar-benar memenuhi kriteria nasional. Saya meminta supaya Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal melakukan pengecekan lapangan secara berkala di seluruh SPPG, harapnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/RB3v6Ioaq1AW1yj2TL-jwCGTp8E=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/23/68fa22f21dea0.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/23/200602978/air-untuk-memasak-tak-penuhi-standar-alasan-11-dapur-mbg-kendal-belum,97c036140cd0e0d89edd5f9597f02a1e93a760d718a1479eebff4286fa7b3670,2025-11-13 20:38:33.369 1398,pikiranrakyat,mbg,2025-04-28 07:54:49,"8 Kasus Keracunan MBG, Ada Ulat hingga Bakteri dalam Menu Makanan Siswa","PIKIRAN RAKYAT Program Makan Bergizi Gratis (MBG) oleh pemerintah Presiden Prabowo Subianto terus menuai kontroversi sejak diluncurkan. Sepanjang Oktober 2024 hingga April 2025, sejumlah kasus dugaan keracunan makanan dari program ini mencuat di berbagai daerah. Insiden-insiden ini tidak hanya memunculkan kekhawatiran di kalangan orang tua dan masyarakat, tetapi juga mendorong perlunya evaluasi menyeluruh terhadap standar keamanan pangan dalam pelaksanaan MBG. Berikut rangkuman kasus-kasus keracunan yang tercatat: Sebanyak tujuh siswa SDN Banaran 1, Kecamatan Bagor, dilarikan ke puskesmas setelah mengalami mual, muntah, dan pusing usai mengonsumsi menu MBG. Menu yang diberikan saat itu terdiri dari nasi, ayam goreng, dan sayur sop. Pihak sekolah mengakui ada makanan yang sebelumnya sudah tampak mencurigakan namun tetap sempat tersaji. Setelah kejadian, Dinas Kesehatan Nganjuk melakukan investigasi dan mengambil sampel makanan untuk diuji laboratorium. Sebanyak 40 siswa SDN Dukuh 03, Kecamatan Baki, mengalami gejala mual dan muntah usai makan ayam krispi dari paket MBG. Sejumlah siswa langsung mendapatkan penanganan medis di puskesmas terdekat. Pemerintah Kabupaten Sukoharjo menyebut dugaan awal adalah kesalahan dalam proses penyimpanan makanan, karena suhu penyimpanan tidak sesuai standar keamanan pangan. Dinas Kesehatan juga menemukan adanya kontaminasi bakteri dari sampel makanan yang diuji. Lebih dari 30 siswa SMAN 2 Nunukan Selatan mengalami keracunan makanan dengan gejala mual, diare, dan sakit perut. Menu yang disajikan adalah ayam kecap dan nasi putih. Ironisnya, sehari setelah kejadian, pihak sekolah menemukan lauk ayam kecap yang disimpan di dapur sudah berulat. Pihak Dinas Kesehatan Nunukan segera melakukan sidak dan menemukan masalah pada higienitas pengolahan dan distribusi makanan. Sebanyak 28 siswa SDN Alaswangi 2, Kecamatan Menes, mengalami gejala mual, diare, dan muntah setelah menyantap makan siang dari program MBG. Seorang siswa sempat menjalani rawat inap di puskesmas. Investigasi awal menemukan bahwa makanan disimpan lebih dari 4 jam dalam suhu ruang sebelum dibagikan, sehingga memicu pertumbuhan bakteri. Dinas Kesehatan Pandeglang merekomendasikan evaluasi pada penyedia katering lokal. Sebanyak 29 siswa SDK Andaluri dilaporkan mengalami mual, muntah, dan sakit perut. Menu yang diberikan adalah nasi, ikan goreng, dan sayur kangkung. Pihak dapur MBG menyatakan bahwa kejadian tersebut merupakan reaksi alergi, bukan keracunan. Namun, hasil pemeriksaan Dinas Kesehatan tetap menemukan indikasi kerusakan makanan akibat pengolahan yang kurang higienis. Sebanyak 12 siswa dari tiga sekolah dasar di Kabupaten Takalar mengalami sakit perut dan pusing setelah menyantap makanan MBG yang terdiri dari nasi, ikan, tahu, dan pisang. Dinas Kesehatan setempat telah menerjunkan tim surveilans dan mengambil sampel makanan untuk diperiksa di laboratorium. Sekitar 60 siswa dari jenjang TK hingga SMP di Batang mengalami mual dan muntah usai makan mi goreng dengan telur putih goreng dari menu MBG. Beberapa siswa bahkan harus mendapat observasi lanjutan di puskesmas. Dinas Pendidikan Kabupaten Batang menduga insiden disebabkan kualitas bahan makanan yang tidak segar. Investigasi juga mengungkapkan kurangnya pengawasan dari pihak sekolah terhadap penyedia makanan. Puluhan siswa dari MAN 1 dan SMP PGRI 1 Cianjur mengalami gejala keracunan setelah menyantap menu MBG berupa ayam goreng dan sambal. Kasus ini viral di media sosial dan memicu kecaman dari berbagai pihak. Bupati Cianjur segera membentuk tim investigasi khusus dan menyatakan bahwa akan ada audit terhadap semua penyedia jasa katering yang terlibat dalam program MBG di wilayah tersebut. *** Berita Pilihan72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas IniKetua DPR: MBG Punya Tujuan Baik, Tapi Perlu Dievaluasi Mendikdasmen Respons Karut-marut Program MBG: Mudah-mudahan DisempurnakanPerputaran Uang MBG Rp6 Miliar di Desa, Prabowo Sering Dapat Surat dari Pemimpin Dunia Soal KesuksesannyaYayasan Rekanan Mitra Dapur MBG di Kalibata Klarifikasi Tuduhan Penyelewengan Dana Berita Pilihan72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas IniKetua DPR: MBG Punya Tujuan Baik, Tapi Perlu Dievaluasi Mendikdasmen Respons Karut-marut Program MBG: Mudah-mudahan DisempurnakanPerputaran Uang MBG Rp6 Miliar di Desa, Prabowo Sering Dapat Surat dari Pemimpin Dunia Soal KesuksesannyaYayasan Rekanan Mitra Dapur MBG di Kalibata Klarifikasi Tuduhan Penyelewengan Dana Berita Pilihan 72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas IniKetua DPR: MBG Punya Tujuan Baik, Tapi Perlu Dievaluasi Mendikdasmen Respons Karut-marut Program MBG: Mudah-mudahan DisempurnakanPerputaran Uang MBG Rp6 Miliar di Desa, Prabowo Sering Dapat Surat dari Pemimpin Dunia Soal KesuksesannyaYayasan Rekanan Mitra Dapur MBG di Kalibata Klarifikasi Tuduhan Penyelewengan Dana 72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas Ini 72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas Ini 72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas Ini 72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas Ini Ketua DPR: MBG Punya Tujuan Baik, Tapi Perlu Dievaluasi Ketua DPR: MBG Punya Tujuan Baik, Tapi Perlu Dievaluasi Ketua DPR: MBG Punya Tujuan Baik, Tapi Perlu Dievaluasi Ketua DPR: MBG Punya Tujuan Baik, Tapi Perlu Dievaluasi Mendikdasmen Respons Karut-marut Program MBG: Mudah-mudahan Disempurnakan Mendikdasmen Respons Karut-marut Program MBG: Mudah-mudahan Disempurnakan Mendikdasmen Respons Karut-marut Program MBG: Mudah-mudahan Disempurnakan Mendikdasmen Respons Karut-marut Program MBG: Mudah-mudahan Disempurnakan Perputaran Uang MBG Rp6 Miliar di Desa, Prabowo Sering Dapat Surat dari Pemimpin Dunia Soal Kesuksesannya Perputaran Uang MBG Rp6 Miliar di Desa, Prabowo Sering Dapat Surat dari Pemimpin Dunia Soal Kesuksesannya Perputaran Uang MBG Rp6 Miliar di Desa, Prabowo Sering Dapat Surat dari Pemimpin Dunia Soal Kesuksesannya Perputaran Uang MBG Rp6 Miliar di Desa, Prabowo Sering Dapat Surat dari Pemimpin Dunia Soal Kesuksesannya Yayasan Rekanan Mitra Dapur MBG di Kalibata Klarifikasi Tuduhan Penyelewengan Dana Yayasan Rekanan Mitra Dapur MBG di Kalibata Klarifikasi Tuduhan Penyelewengan Dana Yayasan Rekanan Mitra Dapur MBG di Kalibata Klarifikasi Tuduhan Penyelewengan Dana Yayasan Rekanan Mitra Dapur MBG di Kalibata Klarifikasi Tuduhan Penyelewengan Dana",Siti Aisah Nurhalida Musthafa,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/04/24/350740258.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019279613/8-kasus-keracunan-mbg-ada-ulat-hingga-bakteri-dalam-menu-makanan-siswa?page=all,edeb3ba1d523208c49c5f1da5d67ffa471af308f253da36e7f6e1247fea067aa,2025-11-13 20:38:43.338 1399,kompas,mbg,2025-10-22 18:55:51,"106 Dapur MBG Ditutup Sementara, Kepala BGN Sebut Jumlahnya Bisa Bertambah","JAKARTA, KOMPAS.com -Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyebut jumlah satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang ditutup sementara bisa bertambah.Sebelumnya, sudah ada 106 SPPG penyedia makanan dalam program makan bergizi gratis (MBG) yang ditutup akibat kasus keracunan massal. Ya pasti (ada tambahan dari 106). Setiap ada kejadian (keracunan) kita itu (melakukan penutupan sementara), ujar Dadan usai rapat di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (22/10/2025).Baca juga:Rencana Penutupan 8 Dapur MBG di Maluku Ditentang BGN, Kadinkes: Mereka Tidak Mau Ditutup SemuaIa menjelaskan, sebagian besar dari 106 dapur MBG yang ditutup sementara berada di Jawa Barat. Dari jumlah tersebut, 12 dapur akan segera dibuka kembali. 12 akan dibuka lagi, tuturnya.Dadan juga memaparkan perkembangan serapan anggaran program MBG. Hingga 22 Oktober 2025, total dana yang terserap mencapai Rp 30 triliun atau sekitar 42 persen dari pagu anggaran. Alhamdulillah hari ini kita sudah menyerap Rp 30 triliun. Itu sudah mencakup 42 persen dan akan meningkat terus sepanjang bulan. Jadi kita nanti akan kekurangan kurang lebih Rp 28 triliun di akhir tahun, jelasnya.Baca juga:20 Siswa MTS di Mamuju Diduga Keracunan MBG, 1 Balita Anak Guru Ikut Jadi KorbanMenurut Dadan, kekurangan dana tersebut akan ditambah oleh Presiden Prabowo Subianto pada akhir tahun.Tambahan ini tidak memperhitungkan anggaran MBG yang sebelumnya sudah dikembalikan ke negara.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com -Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyebut jumlah satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang ditutup sementara bisa bertambah. Sebelumnya, sudah ada 106 SPPG penyedia makanan dalam program makan bergizi gratis (MBG) yang ditutup akibat kasus keracunan massal. Ya pasti (ada tambahan dari 106). Setiap ada kejadian (keracunan) kita itu (melakukan penutupan sementara), ujar Dadan usai rapat di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (22/10/2025). Baca juga:Rencana Penutupan 8 Dapur MBG di Maluku Ditentang BGN, Kadinkes: Mereka Tidak Mau Ditutup Semua Ia menjelaskan, sebagian besar dari 106 dapur MBG yang ditutup sementara berada di Jawa Barat. Dari jumlah tersebut, 12 dapur akan segera dibuka kembali. 12 akan dibuka lagi, tuturnya. Dadan juga memaparkan perkembangan serapan anggaran program MBG. Hingga 22 Oktober 2025, total dana yang terserap mencapai Rp 30 triliun atau sekitar 42 persen dari pagu anggaran. Alhamdulillah hari ini kita sudah menyerap Rp 30 triliun. Itu sudah mencakup 42 persen dan akan meningkat terus sepanjang bulan. Jadi kita nanti akan kekurangan kurang lebih Rp 28 triliun di akhir tahun, jelasnya. Baca juga:20 Siswa MTS di Mamuju Diduga Keracunan MBG, 1 Balita Anak Guru Ikut Jadi Korban Menurut Dadan, kekurangan dana tersebut akan ditambah oleh Presiden Prabowo Subianto pada akhir tahun. Tambahan ini tidak memperhitungkan anggaran MBG yang sebelumnya sudah dikembalikan ke negara.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/XuBnQIl-AUxBuS6m3GlY4c97CJc=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775b1d85b4.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/20/68f5ee1b1e28a.jpg",https://money.kompas.com/read/2025/10/22/185551726/106-dapur-mbg-ditutup-sementara-kepala-bgn-sebut-jumlahnya-bisa-bertambah,efb11e901a9e7663504e71bf41312a5a7ac62fa1ebea7f404a22b4f3fdb3ae2e,2025-11-13 20:38:44.847 1400,tempo,mbg,2025-10-24 22:02:00,Deretan Kritik CISDI terhadap Program MBG dan Cek Kesehatan Gratis,"CENTER for Indonesia s Development Strategic Development Initiatives (CISDI) menilai selama satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran masih terdapat sejumlah program prioritas di bidang kesehatan yang memerlukan banyak evaluasi dan perbaikan. Di antaranya adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan program Cek Kesehatan Gratis (CKG). Kedua program unggulan Presiden Prabowo yang menyasar puluhan juta penerima manfaat tersebut menelan anggaran fantastis dalam kurun waktu satu tahun, namun hingga Oktober 2025 CISDI telah mencatat sebanyak 11.585 kasus keracunan akibat menu MBG terjadi di puluhan kabupaten/kota di 24 provinsi. Meski demikian, hingga saat ini pemerintah belum juga menerbitkan Peraturan Presiden untuk memperbaiki tata kelola MBG untuk mencegah berulangnya peristiwa keracunan. Program MBG dan CKG perlu target yang lebih realistis, dengan pendekatan bertahap dan menimbang keberagaman masyarakat Indonesia yang disebabkan faktor geografis, etnis, maupun tingkat sosial-ekonomi, serta keterbatasan fiskal. ujar Founder dan CEO CISDI, Diah Saminarsih, melalui keterangan pers pada hari Jumat, 24 Oktober 2025. Diah menegaskan, pelaksanaan program MBG masih belum memenuhi kualitas intervensi gizi dengan masifnya penggunaan pangan ultra-olahan (ultra-processed food). Hal ini bertentangan dengan program peningkatan gizi yang telah dijalankan Kementerian Kesehatan seperti pada program Pemberian Makanan Tambahan (PMT). Tidak terpenuhinya standar keamanan pangan dalam program MBG ini akan terus berdampak pada maraknya kasus keracunan. Diah juga menyoroti ketentuan baru Badan Gizi Nasional dalam pelibatan kader kesehatan dalam program MBG. Menurut Diah, kader kesehatan selama ini sudah diharuskan menguasai 25 keterampilan dasar, kini mereka juga diharuskan berpartisipasi dalam mendistribusikan paket makanan MBG dari posyandu kepada kelompok sasaran penerima manfaat, yaitu ibu hamil, ibu menyusui, dan balita tanpa pengaturan insentif yang jelas. Kami mendapati laporan di lapangan, kader kesehatan harus mengantarkan makanan kering yang tidak sesuai pedoman Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA). Selain itu, kader kesehatan tidak dibekali informasi tentang menu MBG yang dibagikan kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, ujar Diah. Sayangnya, kader kesehatan di Indonesia masih dilihat sebagai relawan, sebagian besar di antaranya dibayar rendah, namun terus diberi beban kerja dan persyaratan pemenuhan kompetensi. Sementara untuk program Cek Kesehatan Gratis (CKG), CISDI menilai program ini berpotensi meningkatkan jangkauan layanan kesehatan primer melakukan pencatatan dan pelaporan kasus penyakit menular. Skrining kesehatan melalui CKG akan menghasilkan bank data yang berharga. Karenanya, pemanfaatan data CKG antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus berlangsung transparan. CKG sebaiknya tidak hanya diposisikan sebagai pendekatan promotif dan preventif untuk mendeteksi dini penyakit tidak menular hingga tuberkulosis (TB) dengan memastikan keberlanjutan layanan atau perawatan penyakit berisiko (continuum of care), seperti layanan diabetes yang memerlukan perawatan yang panjang, ujar Diah. CISDI turut menyampaikan sejumlah rekomendasi dalam perbaikan program-program perioritas kesehatan, diantaranya untuk pemerintah agar dapat mengalokasikan setidaknya 1 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB), atau setara Rp 165 triliun untuk penguatan layanan kesehatan primer. Sebagian dari anggaran tersebut bisa digunakan untuk menutup defisit BPJS Kesehatan yang saat ini mencapai Rp 30 triliun. Menurut CISDI, sebagian anggaran tersebut tetap akan memberikan ruang fiskal yang cukup besar bagi program prioritas kesehatan pemerintahan saat ini, seperti MBG maupun CKG. CISDI menilai munculnya program hasil terbaik cepat (quick wins) malah berpotensi mendisrupsi program kesehatan yang selama ini cenderung berjalan dengan baik. Pilihan Editor: Cara Purbaya Mengoptimalkan Belanja Pemerintah","Aqila Izatul Rahman, RR Ariyani",https://statik.tempo.co/data/2025/10/15/id_1434991/1434991_720.jpg,https://www.tempo.co/ekonomi/deretan-kritik-cisdi-terhadap-program-mbg-dan-cek-kesehatan-gratis-2083021,06d390d33a30462b44bedc3b1630197b7c9cbc1f9f6784b48738d7970fc97ee1,2025-11-13 21:45:14.000 1401,pikiranrakyat,mbg,2025-04-25 17:26:00,Yayasan Rekanan Mitra Dapur MBG di Kalibata Klarifikasi Tuduhan Penyelewengan Dana,"PIKIRAN RAKYAT- Pihak kuasa hukum Yayasan Media Berkat Nusantara dari kantor hukum S&P Law, Timothy Ezra Simanjuntak membantah tuduhan adanya penyelewengan dana oleh mitra Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kalibata, Jakarta Selatan. Dia mengatakan bahwa tidak ada penyelewengan dana yang dilakukan pihak yayasan dan mengeklaim bahwa pembayaran dari pihak instansi sudah ada di dalam rekening bank dan nilainya tidak berubah. ""Sudah ada dan tidak sesuai dengan tuduhan penyelewengan dana, itu jauh,"" kata Ezra dalam konferensi pers di salah satu hotel di kawasan Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat, 25 April 2025. Baca Juga:Perputaran Uang MBG Rp6 Miliar di Desa, Prabowo Sering Dapat Surat dari Pemimpin Dunia Soal Kesuksesannya ""Bahwa pembayaran sudah diterima, sudah dikeep tidak dilakukan penyelewengan oleh Yayasan Media Berkat Nusantara,"" katanya lagi. Akan tetapi, Ezra menyebut bahwa memang ada terjadi perbedaan pendapat terkait selisih perhitungan antara yayasan dan mitra dapur MBG di Kalibata tersebut. Ezra bilang terkait hal ini pihak yayasan membutuhkan data transfer yang jelas serta data pendukung terkait pengelolaan program tersebut agar semuanya transparan dan dapat dipertanggungjawabkan bersama mitra dapur. Untuk itu, pihaknya akan duduk bersama dengan kuasa hukum mitra dapur pada pekan mendatang. Baca Juga: Mendikdasmen Respons Karut-marut Program MBG: Mudah-mudahan Disempurnakan ""Terkait pertanggungjawaban tersebut sedang dalam proses, kami melakukan undangan ke pihaklawyernya, kepada kuasa hukum Ibu Ira, beliau sampaikan juga maudireschedule,"" katanya. Perwakilan Yayasan Media Berkat Nusantara Mei Imaniar mengatakan bahwa pihak yayasan akan mencairkan pembayaran kepada mitra dapur Kalibata tersebut. Namun, Mei tidak bersedia mengungkap besaran pembayaran itu Ketika disinggung apakah nilainya mencapai hampir Rp1 miliar seperti yang diklaim mitra dapur Ira Mesra. ""Kami akan cairkan, dari yayasan akan mencairkan langsung ke rekening Ibu Ira, terkait ketentuan tentang transparansi pengeluaran yang uang negara itu, kami serahkan kepada pihak lain. Begitu arahan dari Kepala Badan Gizi Nasional,"" kata dia. ""(Sampai Rp1 miliar kan sesuai dengan klaim dari Ibu Irah) Saya tidak bisa bilang nominalnya, mohon maaf,"" kata Mei. Sebelumnya mitra dapur Makan Bergizi Gratis di Kalibata, Jakarta Selatan mengaku belum menerima pembayaran dari yayasan untuk menjalankan program MBG. Pihak kuasa hukum mitra dapur menyebut bahwa kejadian ini mengakibatkan kerugian senilai Rp975.375.000. Mereka melaporkan peristiwa ini ke Polres Jakarta Selatan. Adapun laporan itu telah teregistrasi dengan Nomor:LP/B/1160/IV/2025/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA tertanggal 10 April 2025. Kuasa hukum mitra dapur Kalibata, Danna Harly menjelaskan bahwa kerja sama antara pihak dapur dengan yayasan mulanya terjalin sejak bulan Februari sampai Maret 2025. Selama periode tersebut dikatakan Danna, mitra dapur telah memasak kurang lebih sebanyak 65.025 porsi ke sejumlah sekolah tujuan.*** Berita PilihanSiapa yang Berhak Mencopot Gibran sebagai Wapres? Bukan PrabowoFakta Kericuhan Sidang Hasto: Pernyataan Perintah Ibu hingga Rp1,5 Miliar Jadikan Harun Masiku Anggota DPR8 Usulan Forum Purnawirawan Prajurit TNI Salah Satunya Reshuffle Menteri, Prabowo Angkat BicaraPrabowo Dua Periode Dapat Dukungan di 2029, Golkar: Selama Bapak Butuh Kami Dukung5 Poin Hasil Negosiasi Sri Mulyani dan Menkeu AS, Proposal RI Diterima Trump Cs? Berita PilihanSiapa yang Berhak Mencopot Gibran sebagai Wapres? Bukan PrabowoFakta Kericuhan Sidang Hasto: Pernyataan Perintah Ibu hingga Rp1,5 Miliar Jadikan Harun Masiku Anggota DPR8 Usulan Forum Purnawirawan Prajurit TNI Salah Satunya Reshuffle Menteri, Prabowo Angkat BicaraPrabowo Dua Periode Dapat Dukungan di 2029, Golkar: Selama Bapak Butuh Kami Dukung5 Poin Hasil Negosiasi Sri Mulyani dan Menkeu AS, Proposal RI Diterima Trump Cs? Berita Pilihan Siapa yang Berhak Mencopot Gibran sebagai Wapres? Bukan PrabowoFakta Kericuhan Sidang Hasto: Pernyataan Perintah Ibu hingga Rp1,5 Miliar Jadikan Harun Masiku Anggota DPR8 Usulan Forum Purnawirawan Prajurit TNI Salah Satunya Reshuffle Menteri, Prabowo Angkat BicaraPrabowo Dua Periode Dapat Dukungan di 2029, Golkar: Selama Bapak Butuh Kami Dukung5 Poin Hasil Negosiasi Sri Mulyani dan Menkeu AS, Proposal RI Diterima Trump Cs? Siapa yang Berhak Mencopot Gibran sebagai Wapres? Bukan Prabowo Siapa yang Berhak Mencopot Gibran sebagai Wapres? Bukan Prabowo Siapa yang Berhak Mencopot Gibran sebagai Wapres? Bukan Prabowo Siapa yang Berhak Mencopot Gibran sebagai Wapres? Bukan Prabowo Fakta Kericuhan Sidang Hasto: Pernyataan Perintah Ibu hingga Rp1,5 Miliar Jadikan Harun Masiku Anggota DPR Fakta Kericuhan Sidang Hasto: Pernyataan Perintah Ibu hingga Rp1,5 Miliar Jadikan Harun Masiku Anggota DPR Fakta Kericuhan Sidang Hasto: Pernyataan Perintah Ibu hingga Rp1,5 Miliar Jadikan Harun Masiku Anggota DPR Fakta Kericuhan Sidang Hasto: Pernyataan Perintah Ibu hingga Rp1,5 Miliar Jadikan Harun Masiku Anggota DPR 8 Usulan Forum Purnawirawan Prajurit TNI Salah Satunya Reshuffle Menteri, Prabowo Angkat Bicara 8 Usulan Forum Purnawirawan Prajurit TNI Salah Satunya Reshuffle Menteri, Prabowo Angkat Bicara 8 Usulan Forum Purnawirawan Prajurit TNI Salah Satunya Reshuffle Menteri, Prabowo Angkat Bicara 8 Usulan Forum Purnawirawan Prajurit TNI Salah Satunya Reshuffle Menteri, Prabowo Angkat Bicara Prabowo Dua Periode Dapat Dukungan di 2029, Golkar: Selama Bapak Butuh Kami Dukung Prabowo Dua Periode Dapat Dukungan di 2029, Golkar: Selama Bapak Butuh Kami Dukung Prabowo Dua Periode Dapat Dukungan di 2029, Golkar: Selama Bapak Butuh Kami Dukung Prabowo Dua Periode Dapat Dukungan di 2029, Golkar: Selama Bapak Butuh Kami Dukung 5 Poin Hasil Negosiasi Sri Mulyani dan Menkeu AS, Proposal RI Diterima Trump Cs? 5 Poin Hasil Negosiasi Sri Mulyani dan Menkeu AS, Proposal RI Diterima Trump Cs? 5 Poin Hasil Negosiasi Sri Mulyani dan Menkeu AS, Proposal RI Diterima Trump Cs? 5 Poin Hasil Negosiasi Sri Mulyani dan Menkeu AS, Proposal RI Diterima Trump Cs?",Boy Darmawan,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/04/25/3634979643.jpeg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019272747/yayasan-rekanan-mitra-dapur-mbg-di-kalibata-klarifikasi-tuduhan-penyelewengan-dana?page=all,5bedd7de294bbc86c40354c6cff2ded255ad4f0af267b0717242b11791a05cb5,2025-11-13 20:38:54.847 1402,kompas,mbg,2025-10-22 17:15:08,"20 Siswa MTS di Mamuju Diduga Keracunan MBG, 1 Balita Anak Guru Ikut Jadi Korban","MAMUJU, KOMPAS.com Sebanyak 20 siswa Madrasah Tsanawiyah (MTS) Darus Qur an Nur Hadis Nahdatul Waton Gentungan di Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), diduga mengalami keracunan setelah menyantap makanan bergizi gratis (MBG) yang dibagikan di sekolah, Selasa (21/10/2025).Kasi Humas PolrestaMamuju, Ipda Herman Basir, mengatakan para siswa mengalami gejala pusing, mual, dan muntah setelah makan siang sekitar pukul 12.30 Wita. 11 orang sudah kembali (sembuh) jadi sisa 9 orang yang masih dilakukan perawatan. Jadi jam 12.30 Wita kemarin memang SPPG Lombang-Lombang mengantarkan makanan bergizi gratis di MTS Gentungan, kata Herman saat dihubungi Kompas.com, Rabu (22/10/2025).Baca juga:Ratusan Siswa Keracunan hingga Muntah Darah, Ternyata Semua Dapur MBG di Seram Bagian Barat Maluku Belum BersertifikasiHerman menjelaskan, gejala keracunan mulai dirasakan para siswa sekitar pukul 16.00 Wita, atau beberapa jam setelah menyantap makanan.Akibatnya, para siswa langsung dilarikan ke Puskesmas Tampa Padang untuk mendapatkan perawatan medis.Sebagian besar korban telah diperbolehkan pulang pada Rabu dini hari, namun sembilan siswa masih dirawat karena belum pulih sepenuhnya.Balita Ikut Jadi KorbanDari puluhan anak yang dirawat, satu di antaranya adalah balita berusia tiga tahun, anak dari salah satu guru MTS Gentungan.Menurut keterangan orang tuanya, balita tersebut turut menyantap makanan bergizi gratis yang dibagikan di sekolah.Baca juga:40 Siswa Banjarmasin Disebut Keracunan karena Jajan di Luar, Bukan karena MBGTidak lama setelah itu, anak tersebut mengalami gejala serupa seperti pusing dan mual, sehingga ikut dirawat di Puskesmas Tampa Padang. Tapi dia (ibu balita) tidak pastikan apakah akibat setelah mengonsumsi atau ada akibat yang lain, tapi menurut dia habis mengkonsumsi juga (MBG) sehingga gejala yang dialami seperti pusing dan mual sama seperti yang lain sehingga dilakukan perawatan di Puskesmas Tampa Padang, ujar Herman.Polisi Ambil Sampel MakananHerman mengatakan, polisi belum bisa memastikan apakah penyebab puluhan siswa tersebut murni karena keracunan makanan bergizi gratis.Saat ini, kepolisian masih menyelidiki penyebab pasti dan telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).Pihak kepolisian juga telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk orang tua korban, dan mengambil sampel makanan untuk diuji kandungannya di laboratorium. Kita belum bisa pastikan apakah dia dibawa ke puskesmas karena keracunan atau belum. Belum bisa kita pastikan. Jadi semua ada prosesnya. Sementara kita dalami dulu, tandas Herman.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang MAMUJU, KOMPAS.com Sebanyak 20 siswa Madrasah Tsanawiyah (MTS) Darus Qur an Nur Hadis Nahdatul Waton Gentungan di Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), diduga mengalami keracunan setelah menyantap makanan bergizi gratis (MBG) yang dibagikan di sekolah, Selasa (21/10/2025). Kasi Humas PolrestaMamuju, Ipda Herman Basir, mengatakan para siswa mengalami gejala pusing, mual, dan muntah setelah makan siang sekitar pukul 12.30 Wita. 11 orang sudah kembali (sembuh) jadi sisa 9 orang yang masih dilakukan perawatan. Jadi jam 12.30 Wita kemarin memang SPPG Lombang-Lombang mengantarkan makanan bergizi gratis di MTS Gentungan, kata Herman saat dihubungi Kompas.com, Rabu (22/10/2025). Baca juga:Ratusan Siswa Keracunan hingga Muntah Darah, Ternyata Semua Dapur MBG di Seram Bagian Barat Maluku Belum Bersertifikasi Herman menjelaskan, gejala keracunan mulai dirasakan para siswa sekitar pukul 16.00 Wita, atau beberapa jam setelah menyantap makanan. Akibatnya, para siswa langsung dilarikan ke Puskesmas Tampa Padang untuk mendapatkan perawatan medis. Sebagian besar korban telah diperbolehkan pulang pada Rabu dini hari, namun sembilan siswa masih dirawat karena belum pulih sepenuhnya. Dari puluhan anak yang dirawat, satu di antaranya adalah balita berusia tiga tahun, anak dari salah satu guru MTS Gentungan. Menurut keterangan orang tuanya, balita tersebut turut menyantap makanan bergizi gratis yang dibagikan di sekolah. Baca juga:40 Siswa Banjarmasin Disebut Keracunan karena Jajan di Luar, Bukan karena MBG Tidak lama setelah itu, anak tersebut mengalami gejala serupa seperti pusing dan mual, sehingga ikut dirawat di Puskesmas Tampa Padang. Tapi dia (ibu balita) tidak pastikan apakah akibat setelah mengonsumsi atau ada akibat yang lain, tapi menurut dia habis mengkonsumsi juga (MBG) sehingga gejala yang dialami seperti pusing dan mual sama seperti yang lain sehingga dilakukan perawatan di Puskesmas Tampa Padang, ujar Herman. Herman mengatakan, polisi belum bisa memastikan apakah penyebab puluhan siswa tersebut murni karena keracunan makanan bergizi gratis. Saat ini, kepolisian masih menyelidiki penyebab pasti dan telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Pihak kepolisian juga telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk orang tua korban, dan mengambil sampel makanan untuk diuji kandungannya di laboratorium. Kita belum bisa pastikan apakah dia dibawa ke puskesmas karena keracunan atau belum. Belum bisa kita pastikan. Jadi semua ada prosesnya. Sementara kita dalami dulu, tandas Herman.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/OqXtB_KEUsyPg77KLSXccOTEbEg=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/22/68f8abe93d90e.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/22/171508878/20-siswa-mts-di-mamuju-diduga-keracunan-mbg-1-balita-anak-guru-ikut-jadi,58ca548af2a21cc5e971e04550566c48a3140ec9770751b0dda94f909d5f7217,2025-11-13 20:38:55.260 1416,kompas,mbg,2025-10-21 09:49:33,"Setahun Prabowo-Gibran, MBG Telah Diterima Lebih dari 36,7 Juta Orang","JAKARTA, KOMPAS.com- Badan Gizi Nasional (BGN) mengatakan hingga 20 Oktober 2025, jumlah penerima Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menjangkau 36.773.520 orang.Berdasarkan siaran persBGN, Selasa (21/10/2025), penerimaMBGmencakup anak usia PAUD, siswa SD hingga SMA, serta ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.Kepala BGN, Dadan Hindayana mengatakan lebih dari 12.500 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG telah beroperasi di seluruh Indonesia. Pencapaian ini merupakan hasil kerja sama lintas sektor antara pemerintah pusat dan daerah dalam mempercepat pemerataan akses gizi di seluruh wilayah, kata Dadan dalam keterangan resmi.Baca juga:Tepis Anggapan MBG untuk Kalangan Mampu, BGN: Banyak Anak Baru Pertama Kali Minum SusuDia mengatakan, capaian lebih dari 12.500 SPPG aktif ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan MBG berjalan efektif dan merata. Setiap SPPG berperan penting sebagai dapur komunitas yang mengolah dan menyalurkan makanan bergizi dengan standar keamanan dan higienitas yang ketat,"" lanjut Dadan.Dadan menambahkan, perluasan SPPG terus dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan daerah, terutama wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar).""Kami memastikan seluruh daerah memiliki akses setara terhadap layanan gizi. Prinsipnya, tidak boleh ada yang tertinggal dalam hal pemenuhan gizi,"" katanya.Momentum satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran juga dinilai sebagai penanda konsistensi pemerintah dalam memperkuat fondasi kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan gizi nasional. Program MBG disebut sebagai salah satu inisiatif paling berdampak yang langsung menyentuh kebutuhan dasar masyarakat, terutama anak-anak dan kelompok rentan, kata dia.Menggerakkan ekonomiSelain meningkatkan kualitas gizi masyarakat, program yang dimulai sejak 6 Januari 2025 ini juga terbukti membuka lapangan kerja secara luas di berbagai daerah.Dadan menyebut, banyak tenaga kerja terserap langsung di dapur SPPG, mulai dari juru masak, petugas distribusi, tenaga administrasi, hingga tenaga kebersihan.Tak hanya itu, hadirnya ribuansupplierbahan pangan dan logistik di tingkat lokal turut melahirkan wirausahawan baru, terutama di sektor UMKM.Banyak pelaku usaha kecil kini menjadi bagian dari rantai pasok MBG mulai dari penyedia bahan pangan, bumbu, hingga pengemasan.""Program MBG menumbuhkan ekosistem kewirausahaan baru. Kita lihat tumbuhnya pelaku usaha lokal yang sebelumnya tidak terlibat dalam sektor pangan kini ikut berpartisipasi, baik sebagai supplier maupun penyedia jasa pendukung,"" jelas Dadan.Baca juga:Rosan Jelaskan Kenapa Rp 70 Triliun Anggaran MBG Dikembalikan BGN: Penurunan Budget JAKARTA, KOMPAS.com- Badan Gizi Nasional (BGN) mengatakan hingga 20 Oktober 2025, jumlah penerima Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menjangkau 36.773.520 orang. Berdasarkan siaran persBGN, Selasa (21/10/2025), penerimaMBGmencakup anak usia PAUD, siswa SD hingga SMA, serta ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Kepala BGN, Dadan Hindayana mengatakan lebih dari 12.500 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG telah beroperasi di seluruh Indonesia. Pencapaian ini merupakan hasil kerja sama lintas sektor antara pemerintah pusat dan daerah dalam mempercepat pemerataan akses gizi di seluruh wilayah, kata Dadan dalam keterangan resmi. Baca juga:Tepis Anggapan MBG untuk Kalangan Mampu, BGN: Banyak Anak Baru Pertama Kali Minum Susu Dia mengatakan, capaian lebih dari 12.500 SPPG aktif ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan MBG berjalan efektif dan merata. Setiap SPPG berperan penting sebagai dapur komunitas yang mengolah dan menyalurkan makanan bergizi dengan standar keamanan dan higienitas yang ketat,"" lanjut Dadan. Dadan menambahkan, perluasan SPPG terus dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan daerah, terutama wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). ""Kami memastikan seluruh daerah memiliki akses setara terhadap layanan gizi. Prinsipnya, tidak boleh ada yang tertinggal dalam hal pemenuhan gizi,"" katanya. Momentum satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran juga dinilai sebagai penanda konsistensi pemerintah dalam memperkuat fondasi kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan gizi nasional. Program MBG disebut sebagai salah satu inisiatif paling berdampak yang langsung menyentuh kebutuhan dasar masyarakat, terutama anak-anak dan kelompok rentan, kata dia. Selain meningkatkan kualitas gizi masyarakat, program yang dimulai sejak 6 Januari 2025 ini juga terbukti membuka lapangan kerja secara luas di berbagai daerah. Dadan menyebut, banyak tenaga kerja terserap langsung di dapur SPPG, mulai dari juru masak, petugas distribusi, tenaga administrasi, hingga tenaga kebersihan. Tak hanya itu, hadirnya ribuansupplierbahan pangan dan logistik di tingkat lokal turut melahirkan wirausahawan baru, terutama di sektor UMKM. Banyak pelaku usaha kecil kini menjadi bagian dari rantai pasok MBG mulai dari penyedia bahan pangan, bumbu, hingga pengemasan. ""Program MBG menumbuhkan ekosistem kewirausahaan baru. Kita lihat tumbuhnya pelaku usaha lokal yang sebelumnya tidak terlibat dalam sektor pangan kini ikut berpartisipasi, baik sebagai supplier maupun penyedia jasa pendukung,"" jelas Dadan. Baca juga:Rosan Jelaskan Kenapa Rp 70 Triliun Anggaran MBG Dikembalikan BGN: Penurunan Budget",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/eqY5z0cOSehZBHG2gJDN6T8TlV4=/0x0:5000x3333/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/18/68f3108c5ac73.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/21/09493341/setahun-prabowo-gibran-mbg-telah-diterima-lebih-dari-367-juta-orang,d4d778c49fcd01f92f49f4792043f2b18d55566e1ede533e41ba0d315c0fd8f0,2025-11-13 20:40:10.190 1417,pikiranrakyat,mbg,2025-04-23 19:22:04,"Kronologi Dugaan Penggelapan Dana MBG, Presiden Prabowo Subianto Angkat Bicara","PIKIRAN RAKYAT -Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan komitmennya menjaga integritas pengelolaan anggaran negara, salah satunya dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini disampaikannya merespons polemik Mitra Dapur di Kalibata, Jakarta Selatan, yang melaporkan Yayasan MBG berinisial MBN ke kepolisian soal dugaan penggelapan dana Rp975.375.000. Pasti diurus. Setiap sen uang rakyat akan kita jaga ya, ucap Presiden Prabowo Subianto usai bertemu Wakil Perdana Menteri Malaysia Dato Seri Dr. Ahmad Zahid bin Hamidi di Istana Merdeka, Jakarta pada Selasa, 22 April 2025. Baca Juga:Komisi IX Bakal Panggil BGN Buntut Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan MBG Presiden Prabowo sempat menanyakan secara detail laporan kasus pada salah satu wartawan yang melontarkan pertanyaan itu. Saya belum tahu soal itu. Nanti saya cek ya, lanjut Prabowo Subianto. Kasus dugaan penggelapan dana ini mencuat usai Ira Mesra Destiawati, pemilik Mitra Dapur secara resmi melaporkan Yayasan MBG berinisial MBN ke Polres Metro Jakarta Selatan. Baca Juga:Siswa MAN 1 Cianjur yang Keracunan MBG Capai 38 Orang, Apa yang Salah? Kuasa hukum Ira, Danna Harly mengaku pelaporan ini dilakukan sebagai bentuk ketegasan hukum pada indikasi penyimpangan dana publik dalam program prioritas Presiden. Menurutnya proses hukum akan terus berjalan tanpa adanya penyelesaian damai, sebagai pelajaran semua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan yayasan serupa di Indonesia agar tak melakukan hal yang sama. Pihaknya sudah menyerahkan bukti-bukti kuat dan menjawab puluhan pertanyaan dari penyidik dalam pemeriksaan pekan lalu. Ira diperiksa 28 pertanyaan dan kuasa hukumnya menjawab 21 pertanyaan. Rencananya pelapor akan menghadirkan 5 saksi dan 1 ahli pidana guna memperkuat laporan pekan ini. Baca Juga:Dobel Ironi Dana MBG: Diduga Gelapkan Hampir Rp1 Miliar, Yayasan Malah Tagih Mitra Rp400 Juta Mitra Dapur bekerja sama dengan Yayasan MBG dan SPPG Kalibata sejak Februari sampai Maret 2025 menyuplai sekitar 65.025 porsi makanan. Harga awalnya Rp15 ribu per porsi sesuai kontrak. Belakangan berubah sepihak jadi Rp13 ribu yang memicu konflik dan berujung pada pemutusan kemitraan. Namun, dapur MBG di Kalibata sudah kembali beroperasi secara terbatas menggunakan dana pribadi sejak 17 April 2025. Pihak Mitra Dapur berharap program bisa kembali berjalan normal pekan depan, sambil menunggu perkembangan penyidikan dugaan penggelapan dana itu.*** Berita PilihanIndonesia Dapat Kembangkan Produk Turunan Sawit Jadi Biodiesel hingga Suplemen MBGYayasan MBG Diduga Gelapkan Dana Hampir Rp1 Miliar: Ibu-Ibu Masak Ribuan Porsi, Tak Dibayar SepeserpunDobel Ironi Dana MBG: Diduga Gelapkan Hampir Rp1 Miliar, Yayasan Malah Tagih Mitra Rp400 JutaSiswa MAN 1 Cianjur yang Keracunan MBG Capai 38 Orang, Apa yang Salah?Komisi IX Bakal Panggil BGN Buntut Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan MBG Berita PilihanIndonesia Dapat Kembangkan Produk Turunan Sawit Jadi Biodiesel hingga Suplemen MBGYayasan MBG Diduga Gelapkan Dana Hampir Rp1 Miliar: Ibu-Ibu Masak Ribuan Porsi, Tak Dibayar SepeserpunDobel Ironi Dana MBG: Diduga Gelapkan Hampir Rp1 Miliar, Yayasan Malah Tagih Mitra Rp400 JutaSiswa MAN 1 Cianjur yang Keracunan MBG Capai 38 Orang, Apa yang Salah?Komisi IX Bakal Panggil BGN Buntut Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan MBG Berita Pilihan Indonesia Dapat Kembangkan Produk Turunan Sawit Jadi Biodiesel hingga Suplemen MBGYayasan MBG Diduga Gelapkan Dana Hampir Rp1 Miliar: Ibu-Ibu Masak Ribuan Porsi, Tak Dibayar SepeserpunDobel Ironi Dana MBG: Diduga Gelapkan Hampir Rp1 Miliar, Yayasan Malah Tagih Mitra Rp400 JutaSiswa MAN 1 Cianjur yang Keracunan MBG Capai 38 Orang, Apa yang Salah?Komisi IX Bakal Panggil BGN Buntut Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan MBG Indonesia Dapat Kembangkan Produk Turunan Sawit Jadi Biodiesel hingga Suplemen MBG Indonesia Dapat Kembangkan Produk Turunan Sawit Jadi Biodiesel hingga Suplemen MBG Indonesia Dapat Kembangkan Produk Turunan Sawit Jadi Biodiesel hingga Suplemen MBG Indonesia Dapat Kembangkan Produk Turunan Sawit Jadi Biodiesel hingga Suplemen MBG Yayasan MBG Diduga Gelapkan Dana Hampir Rp1 Miliar: Ibu-Ibu Masak Ribuan Porsi, Tak Dibayar Sepeserpun Yayasan MBG Diduga Gelapkan Dana Hampir Rp1 Miliar: Ibu-Ibu Masak Ribuan Porsi, Tak Dibayar Sepeserpun Yayasan MBG Diduga Gelapkan Dana Hampir Rp1 Miliar: Ibu-Ibu Masak Ribuan Porsi, Tak Dibayar Sepeserpun Yayasan MBG Diduga Gelapkan Dana Hampir Rp1 Miliar: Ibu-Ibu Masak Ribuan Porsi, Tak Dibayar Sepeserpun Dobel Ironi Dana MBG: Diduga Gelapkan Hampir Rp1 Miliar, Yayasan Malah Tagih Mitra Rp400 Juta Dobel Ironi Dana MBG: Diduga Gelapkan Hampir Rp1 Miliar, Yayasan Malah Tagih Mitra Rp400 Juta Dobel Ironi Dana MBG: Diduga Gelapkan Hampir Rp1 Miliar, Yayasan Malah Tagih Mitra Rp400 Juta Dobel Ironi Dana MBG: Diduga Gelapkan Hampir Rp1 Miliar, Yayasan Malah Tagih Mitra Rp400 Juta Siswa MAN 1 Cianjur yang Keracunan MBG Capai 38 Orang, Apa yang Salah? Siswa MAN 1 Cianjur yang Keracunan MBG Capai 38 Orang, Apa yang Salah? Siswa MAN 1 Cianjur yang Keracunan MBG Capai 38 Orang, Apa yang Salah? Siswa MAN 1 Cianjur yang Keracunan MBG Capai 38 Orang, Apa yang Salah? Komisi IX Bakal Panggil BGN Buntut Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan MBG Komisi IX Bakal Panggil BGN Buntut Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan MBG Komisi IX Bakal Panggil BGN Buntut Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan MBG Komisi IX Bakal Panggil BGN Buntut Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan MBG",Intan Yunisa Sriastini,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/03/12/2823606471.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019266760/kronologi-dugaan-penggelapan-dana-mbg-presiden-prabowo-subianto-angkat-bicara?page=all,e58f903aba15e4ca76b7e9a6c1b4935c07051ac5869384928640a50ff00bb8a2,2025-11-13 20:40:12.244 1403,kompas,mbg,2025-10-22 15:51:42,"Sejak Lebaran hingga MBG, Harga Telur di Bengkulu Melambung, Ini Penyebabnya","BENGKULU, KOMPAS.com- Harga telur di Provinsi Bengkulu merangkak naik sejak berlangsungnya program Makan Bergizi Gratis (MBG) beberapa bulan terakhir.Kenaikan harga telurakibat tingginya permintaan untuk program MBG dibenarkan oleh Faisal, distributor telur di Pasar Panorama, Kota Bengkulu.""Kenaikan harga telur sudah terjadi sejak hari raya Idul Fitri lalu, kemudian harga terus naik saat program MBG berjalan. Setelah itu, tidak pernah ada penurunan harga,"" ucap Faisal, ditemui di lokasi, Rabu (22/10/2025).Naiknya harga dipicu oleh peternak yang lebih banyak memenuhi pasokan untuk MBG di Pulau Jawa. Bengkulu, kebanyakan menyuplai telur dari Provinsi Sumatera Barat.Baca juga:Harga Telur di Kota Yogyakarta Tembus Rp 30.000 Per Kilogram,Kebiasaan di Bengkulu, harga telur ditentukan berdasarkan ukuran besar, sedang, dan kecil.Telur ukuran besar saat Lebaran dan sebelum program MBG per karpet dihargai Rp 60 ribu, sekarang naik menjadi Rp 65 ribu.Telur ukuran sedang sebelum Lebaran dan program MBG dihargai Rp 50 ribu hingga Rp 55 ribu. Sekarang, naik menjadi Rp 60 ribu per karpet.Telur ukuran kecil sebelumnya Rp 45 ribu, sekarang naik menjadi Rp 50 ribu per karpet.""Khusus telur ukuran kecil sekarang langka karena peternak lebih menyukai menjual untuk ke Pulau Jawa karena lebih menguntungkan. Di Jawa, telur dijual per kilogram, secara kuantitas, telur ukuran kecil banyak permintaan,"" ucap Faisal.Ibu rumah tangga, Eli Suparti, membenarkan kenaikan harga telur di pasar dalam beberapa bulan terakhir.Di warung, harga telur ukuran kecil dijual dengan harga Rp 2 ribu per butir.Baca juga:MBG Bikin Harga Telur Naik, di Gunungkidul Tembus Rp 30.000 per Kg""Di warung, harga telur per butir Rp 2 ribu untuk ukurannya kecil. Kalau di warung, telur ukuran sedang dan besar tidak ada karena pedagang warung menjaga harga tetap Rp 2 ribu per butir,"" ungkapnya.Eli Suparti mengharapkan harga telur di pasaran terjangkau oleh masyarakat.""Program MBG bagus, tetapi jangan sampai harga telur menjadi naik akibat tingginya permintaan,"" tuturnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BENGKULU, KOMPAS.com- Harga telur di Provinsi Bengkulu merangkak naik sejak berlangsungnya program Makan Bergizi Gratis (MBG) beberapa bulan terakhir. Kenaikan harga telurakibat tingginya permintaan untuk program MBG dibenarkan oleh Faisal, distributor telur di Pasar Panorama, Kota Bengkulu. ""Kenaikan harga telur sudah terjadi sejak hari raya Idul Fitri lalu, kemudian harga terus naik saat program MBG berjalan. Setelah itu, tidak pernah ada penurunan harga,"" ucap Faisal, ditemui di lokasi, Rabu (22/10/2025). Naiknya harga dipicu oleh peternak yang lebih banyak memenuhi pasokan untuk MBG di Pulau Jawa. Bengkulu, kebanyakan menyuplai telur dari Provinsi Sumatera Barat. Baca juga:Harga Telur di Kota Yogyakarta Tembus Rp 30.000 Per Kilogram, Kebiasaan di Bengkulu, harga telur ditentukan berdasarkan ukuran besar, sedang, dan kecil. Telur ukuran besar saat Lebaran dan sebelum program MBG per karpet dihargai Rp 60 ribu, sekarang naik menjadi Rp 65 ribu. Telur ukuran sedang sebelum Lebaran dan program MBG dihargai Rp 50 ribu hingga Rp 55 ribu. Sekarang, naik menjadi Rp 60 ribu per karpet. Telur ukuran kecil sebelumnya Rp 45 ribu, sekarang naik menjadi Rp 50 ribu per karpet. ""Khusus telur ukuran kecil sekarang langka karena peternak lebih menyukai menjual untuk ke Pulau Jawa karena lebih menguntungkan. Di Jawa, telur dijual per kilogram, secara kuantitas, telur ukuran kecil banyak permintaan,"" ucap Faisal. Ibu rumah tangga, Eli Suparti, membenarkan kenaikan harga telur di pasar dalam beberapa bulan terakhir. Di warung, harga telur ukuran kecil dijual dengan harga Rp 2 ribu per butir. Baca juga:MBG Bikin Harga Telur Naik, di Gunungkidul Tembus Rp 30.000 per Kg ""Di warung, harga telur per butir Rp 2 ribu untuk ukurannya kecil. Kalau di warung, telur ukuran sedang dan besar tidak ada karena pedagang warung menjaga harga tetap Rp 2 ribu per butir,"" ungkapnya. Eli Suparti mengharapkan harga telur di pasaran terjangkau oleh masyarakat. ""Program MBG bagus, tetapi jangan sampai harga telur menjadi naik akibat tingginya permintaan,"" tuturnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/hts6Y1zIGrFfTiLeX7QlswisaTg=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/22/68f83d442f668.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/22/155142178/sejak-lebaran-hingga-mbg-harga-telur-di-bengkulu-melambung-ini-penyebabnya,510f6a869c6a86eb4f7445d8223300344b2aad321c973b56fe6439df53c335fa,2025-11-13 20:39:05.629 1404,pikiranrakyat,mbg,2025-04-25 06:55:12,"Perputaran Uang MBG Rp6 Miliar di Desa, Prabowo Sering Dapat Surat dari Pemimpin Dunia Soal Kesuksesannya","PIKIRAN RAKYAT- Presiden RI Prabowo Subianto mengaku perputaran uang akibat pertumbuhan ekonomi di desa usai pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) capai Rp6 miliar dalam kurun waktu 1 tahun. Prabowo Subianto mengatakan, perputaran uang di desa sebelum pelaksanaan MBG hanya berkisar rata-rata Rp1 miliar per tahun. Ia mengatakannya dalam sambutan saat meluncurkan program Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatra Selatan pada Rabu, 23 April 2025. Baca Juga:Ketua DPR: MBG Punya Tujuan Baik, Tapi Perlu Dievaluasi ""Dengan program Makan Bergizi, uang yang beredar di tiap desa itu ditambah (jadi) Rp6 miliar satu tahun. Minimal (Rp) 5 (miliar), 6, ada yang 7, ada yang 8 miliar. Yang tadinya hanya 1 miliar beredar di desa menjadi 6 miliar satu desa,"" ucap Prabowo lewat YouTube Sekretariat Presiden seperti dikutip dari Antara. Menurut Presiden Prabowo, pesatnya peningkatan peredaran uang di desa karena Badan Gizi Nasional (BGN) selaku pelaksana MBG menyerap dan membeli komoditas pertanian daerah sebagai bahan baku menu MBG. Setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di tiap desa yang menjadi dapur MBG akan menyerap berbagai komoditas sayuran dan protein yang diolah jadi menu, sehingga perekonomian di desa tumbuh signifikan. Baca Juga:Harta Kekayaan Presiden Prabowo, Program MBG Andalannya Bikin 72 Siswa Cianjur Keracunan ""Karena tiap hari untuk memberi makan anak-anak, Badan Gizi Nasional butuh beli telur, beli ayam, beli ikan, beli sayur, beli tomat, beli wortel, beli timun. Ini ekonomi desa, ekonomi kecamatan, hidup,"" lanjutnya. Prabowo mengaku pemerintah menargetkan jumlah penerima manfaat MBG tahun pertama diluncurkan telah menyasar 82,9 juta anak dan ibu hamil akhir 2025. Menurutnya tak ada program pemberian makan gratis di dunia yang membuat ibu hamil juga menerima manfaatnya. Baca Juga:Kronologi Dugaan Penggelapan Dana MBG, Presiden Prabowo Subianto Angkat Bicara ""Program MBG itu mulai dari ibu hamil, mungkin satu-satunya negara di dunia. Di mana ada program ibu hamil, tiap hari makan diantar ke rumahnya. Coba kasih lihat di mana ada negara sekarang,"" lanjutnya. Pihaknya mengaku pelaksanaan MBG pada ibu hamil dilakukan dengan mengantarkan makanan langsung ke rumah penerima manfaat. Ia menceritakan sering mendapatkan surat dari para pemimpin dunia soal kesuksesan pelaksanaan MBG yang diluncurkan sejak Januari 2025.*** Berita PilihanKronologi Dugaan Penggelapan Dana MBG, Presiden Prabowo Subianto Angkat BicaraHarta Kekayaan Presiden Prabowo, Program MBG Andalannya Bikin 72 Siswa Cianjur KeracunanSaat 79 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo Pamer MBG Sukses Naikkan Ekonomi Desa72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas IniKetua DPR: MBG Punya Tujuan Baik, Tapi Perlu Dievaluasi Mendikdasmen Respons Karut-marut Program MBG: Mudah-mudahan Disempurnakan Berita PilihanKronologi Dugaan Penggelapan Dana MBG, Presiden Prabowo Subianto Angkat BicaraHarta Kekayaan Presiden Prabowo, Program MBG Andalannya Bikin 72 Siswa Cianjur KeracunanSaat 79 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo Pamer MBG Sukses Naikkan Ekonomi Desa72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas IniKetua DPR: MBG Punya Tujuan Baik, Tapi Perlu Dievaluasi Mendikdasmen Respons Karut-marut Program MBG: Mudah-mudahan Disempurnakan Berita Pilihan Kronologi Dugaan Penggelapan Dana MBG, Presiden Prabowo Subianto Angkat BicaraHarta Kekayaan Presiden Prabowo, Program MBG Andalannya Bikin 72 Siswa Cianjur KeracunanSaat 79 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo Pamer MBG Sukses Naikkan Ekonomi Desa72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas IniKetua DPR: MBG Punya Tujuan Baik, Tapi Perlu Dievaluasi Mendikdasmen Respons Karut-marut Program MBG: Mudah-mudahan Disempurnakan Kronologi Dugaan Penggelapan Dana MBG, Presiden Prabowo Subianto Angkat Bicara Kronologi Dugaan Penggelapan Dana MBG, Presiden Prabowo Subianto Angkat Bicara Kronologi Dugaan Penggelapan Dana MBG, Presiden Prabowo Subianto Angkat Bicara Kronologi Dugaan Penggelapan Dana MBG, Presiden Prabowo Subianto Angkat Bicara Harta Kekayaan Presiden Prabowo, Program MBG Andalannya Bikin 72 Siswa Cianjur Keracunan Harta Kekayaan Presiden Prabowo, Program MBG Andalannya Bikin 72 Siswa Cianjur Keracunan Harta Kekayaan Presiden Prabowo, Program MBG Andalannya Bikin 72 Siswa Cianjur Keracunan Harta Kekayaan Presiden Prabowo, Program MBG Andalannya Bikin 72 Siswa Cianjur Keracunan Saat 79 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo Pamer MBG Sukses Naikkan Ekonomi Desa Saat 79 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo Pamer MBG Sukses Naikkan Ekonomi Desa Saat 79 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo Pamer MBG Sukses Naikkan Ekonomi Desa Saat 79 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo Pamer MBG Sukses Naikkan Ekonomi Desa 72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas Ini 72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas Ini 72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas Ini 72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas Ini Ketua DPR: MBG Punya Tujuan Baik, Tapi Perlu Dievaluasi Ketua DPR: MBG Punya Tujuan Baik, Tapi Perlu Dievaluasi Ketua DPR: MBG Punya Tujuan Baik, Tapi Perlu Dievaluasi Ketua DPR: MBG Punya Tujuan Baik, Tapi Perlu Dievaluasi Mendikdasmen Respons Karut-marut Program MBG: Mudah-mudahan Disempurnakan Mendikdasmen Respons Karut-marut Program MBG: Mudah-mudahan Disempurnakan Mendikdasmen Respons Karut-marut Program MBG: Mudah-mudahan Disempurnakan Mendikdasmen Respons Karut-marut Program MBG: Mudah-mudahan Disempurnakan",Intan Yunisa Sriastini,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/04/24/3250534320.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019270821/perputaran-uang-mbg-rp6-miliar-di-desa-prabowo-sering-dapat-surat-dari-pemimpin-dunia-soal-kesuksesannya?page=all,77d3c14b714050e5566347f9cac15d8ada18923d19ecb7fb3d109dc27d7a1d84,2025-11-13 20:39:05.757 1405,kompas,mbg,2025-10-21 19:09:38,"40 Siswa Banjarmasin Disebut Keracunan karena Jajan di Luar, Bukan karena MBG","BANJARMASIN, KOMPAS.com Dinas Pendidikan (Disdik) bersama Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin melakukan investigasi terkait kasus 40 siswa SMP yang mengalami gejala keracunan pada Selasa (21/10/2025).Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, dugaan kuat menunjukkan bahwa penyebab keracunan bukan berasal dari programMakan Bergizi Gratis(MBG).Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan KotaBanjarmasin, Ryan Utama, mengatakan sebagian besar siswa sudah menunjukkan gejala keracunan sebelum menu MBG dibagikan. Memang sempat diduga keracunan, tapi belum bisa dipastikan. Ada beberapa anak yang sudah merasa mual sebelum makanan dibagikan, ujar Ryan kepada wartawan, Selasa (21/10/2025).Baca juga:30 Siswa di Banjarmasin Diduga Keracunan Usai Konsumsi MBG, Dilarikan ke PuskemasSiswa Diduga Jajan di Luar SekolahKepala SMP Negeri 33 Banjarmasin, Sumiyati, membenarkan bahwa sebagian siswa sudah sakit sebelum sempat menerima menu MBG hari itu.Menurutnya, makanan program MBG belum sempat dibagikan, sementara sejumlah siswa sudah lebih dulu mengalami gejala seperti mual dan pusing. Menu MBG pada hari Selasa belum dibagikan, sementara beberapa anak sudah mengeluh mual, jelas Sumiyati.Ia menduga, sumber keracunan berasal dari jajanan di luar sekolah yang dikonsumsi para siswa sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai. Jadi ini hanya kebetulan saja. Ada yang makan nasi goreng, ada yang jajan di luar, jadi bukan dari sekolah, tegasnya.Baca juga:Kunjungi Siswa di Puskesmas, Wali Kota Banjarmasin: Belum Tentu Keracunan Makan Bergizi GratisKlarifikasi untuk Hindari KesalahpahamanSumiyati juga menegaskan bahwa pihak sekolah ingin meluruskan pemberitaan yang sempat menyebut kasus tersebut terkait dengan MBG. Jadi kita luruskan. Anak-anak yang katanya keracunan itu tidak benar. Tidak ada yang keracunan karena MBG, ujarnya.Menurutnya, seluruh siswa yang sebelumnya dirawat di Puskesmas Basirih Baru kini sudah berangsur pulih dan sebagian besar telah kembali bersekolah.Meski hasil sementara menunjukkan indikasi bukan dari MBG, Disdik dan Dinkes Banjarmasin masih melakukan investigasi lanjutan dengan memeriksa sampel makanan serta jajanan yang dikonsumsi siswa. Pemeriksaan sampel makanan dan hasil uji laboratorium masih kami tunggu untuk memastikan penyebab pastinya, ujar Ryan.Baca juga:Sampel Makanan Bakal Diperiksa usai 30 Siswa di Banjarmasin Diduga Keracunan MBGSebelumnya diberitakan, puluhan siswa SMP di Banjarmasin mengalami gejala keracunan setelah makan pada Senin (20/10/2025). Mereka kemudian mendapat perawatan medis di Puskesmas Basirih Baru.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BANJARMASIN, KOMPAS.com Dinas Pendidikan (Disdik) bersama Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin melakukan investigasi terkait kasus 40 siswa SMP yang mengalami gejala keracunan pada Selasa (21/10/2025). Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, dugaan kuat menunjukkan bahwa penyebab keracunan bukan berasal dari programMakan Bergizi Gratis(MBG). Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan KotaBanjarmasin, Ryan Utama, mengatakan sebagian besar siswa sudah menunjukkan gejala keracunan sebelum menu MBG dibagikan. Memang sempat diduga keracunan, tapi belum bisa dipastikan. Ada beberapa anak yang sudah merasa mual sebelum makanan dibagikan, ujar Ryan kepada wartawan, Selasa (21/10/2025). Baca juga:30 Siswa di Banjarmasin Diduga Keracunan Usai Konsumsi MBG, Dilarikan ke Puskemas Kepala SMP Negeri 33 Banjarmasin, Sumiyati, membenarkan bahwa sebagian siswa sudah sakit sebelum sempat menerima menu MBG hari itu. Menurutnya, makanan program MBG belum sempat dibagikan, sementara sejumlah siswa sudah lebih dulu mengalami gejala seperti mual dan pusing. Menu MBG pada hari Selasa belum dibagikan, sementara beberapa anak sudah mengeluh mual, jelas Sumiyati. Ia menduga, sumber keracunan berasal dari jajanan di luar sekolah yang dikonsumsi para siswa sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai. Jadi ini hanya kebetulan saja. Ada yang makan nasi goreng, ada yang jajan di luar, jadi bukan dari sekolah, tegasnya. Baca juga:Kunjungi Siswa di Puskesmas, Wali Kota Banjarmasin: Belum Tentu Keracunan Makan Bergizi Gratis Sumiyati juga menegaskan bahwa pihak sekolah ingin meluruskan pemberitaan yang sempat menyebut kasus tersebut terkait dengan MBG. Jadi kita luruskan. Anak-anak yang katanya keracunan itu tidak benar. Tidak ada yang keracunan karena MBG, ujarnya. Menurutnya, seluruh siswa yang sebelumnya dirawat di Puskesmas Basirih Baru kini sudah berangsur pulih dan sebagian besar telah kembali bersekolah. Meski hasil sementara menunjukkan indikasi bukan dari MBG, Disdik dan Dinkes Banjarmasin masih melakukan investigasi lanjutan dengan memeriksa sampel makanan serta jajanan yang dikonsumsi siswa. Pemeriksaan sampel makanan dan hasil uji laboratorium masih kami tunggu untuk memastikan penyebab pastinya, ujar Ryan. Baca juga:Sampel Makanan Bakal Diperiksa usai 30 Siswa di Banjarmasin Diduga Keracunan MBG Sebelumnya diberitakan, puluhan siswa SMP di Banjarmasin mengalami gejala keracunan setelah makan pada Senin (20/10/2025). Mereka kemudian mendapat perawatan medis di Puskesmas Basirih Baru.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/Y7f_LxUjc19H_s9q9TWzLhY9zCM=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/21/68f74a7957881.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/21/190938978/40-siswa-banjarmasin-disebut-keracunan-karena-jajan-di-luar-bukan-karena,b97968e9b2c3050343b9f065ab54f8ac57aa3d125f62cfbda2d4fc57f5406bc1,2025-11-13 20:39:16.787 1406,pikiranrakyat,mbg,2025-04-24 20:15:18,​​Mendikdasmen Respons Karut-marut Program MBG: Mudah-mudahan Disempurnakan,"PIKIRAN RAKYAT Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu ti, merespons karut-marut pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Indonesia. Dalam keterangan terbaru, ia hanya meminta agar pelaksanaan MBG dievaluasi menyusul munculnya berbagai masalah, termasuk kasus keracunan massal di sejumlah sekolah. Mudah-mudahan ini bisa menjadi evaluasi dari pihak-pihak yang terkait. Mudah-mudahan ke depan dapat tetap disempurnakan dan terlaksana sebaik-baiknya, kata Abdul Mu ti di Gedung C1 KPK, Jakarta, Kamis, 24 April 2025. Mu ti menegaskan, tanggung jawab pelaksanaan MBG ada di tangan Badan Gizi Nasional (BGN). Namun, kementeriannya tetap mendukung penuh karena program ini merupakan salah satu prioritas Presiden Prabowo Subianto. Kami mendukung sepenuhnya program Makan Bergizi Gratis ini sebagai program prioritas Pak Presiden dan kalau ada masalah tentu itu bagian dari evaluasi kita bersama-sama, ujarnya. Baca Juga:72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas Ini Sejak diluncurkan pada awal tahun 2025, Program Makan Bergizi Gratis telah berjalan hampir empat bulan. Namun, sepanjang perjalanan itu, sejumlah masalah serius mulai bermunculan: Masalah paling menonjol adalah keracunan massal yang dialami para siswa penerima makanan MBG. Kasus pertama terjadi pada Januari 2025, hanya beberapa pekan setelah program diluncurkan. Sebanyak 40 siswa di SDN Dukuh 03, Sukoharjo, Jawa Tengah, mengalami keracunan setelah menyantap makanan dari program tersebut. Belakangan, kasus serupa terjadi lagi di Cianjur, Jawa Barat, menimpa 79 siswa dari dua sekolah, yaitu MAN I Cianjur dan SMP PGRI I Cianjur. Para korban sempat dirawat di RSUD Sayang dan RS Bhayangkara Cianjur. Total 79 siswa terdiri atas siswa MAN I sebanyak 60 orang dan SMP PGRI I sebanyak 19 orang. Saat ini, seluruhnya sudah pulang ke rumah masing-masing dan tetap mendapat pengawasan dari tenaga kesehatan dari puskesmas terdekat, ujar Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Cianjur, Frida Laila Yahya. Menurut Frida, pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium untuk memastikan penyebab keracunan. Kasus di Cianjur bahkan ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB). Selain di Jawa Tengah dan Jawa Barat, kasus serupa juga muncul di Bombana, Sulawesi Tenggara, di mana siswa mengalami muntah dan sakit perut diduga akibat menyantap ayam yang basi. Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyatakan semua insiden tersebut menjadi bahan evaluasi pihaknya. Kejadian ini sebagai pembelajaran besar untuk perbaikan sistem (pelaksanaan MBG) ke depan, katanya. Masalah lain muncul dari sisi mitra penyedia makanan. Salah satu mitra dapur MBG di Kalibata, Jakarta Selatan, mengaku tidak dibayar oleh Yayasan MBG, hingga akhirnya tutup dan berhenti beroperasi. Kuasa hukum mitra dapur, Danna Harly, menyebut kliennya, Ira, telah mengeluarkan dana hampir Rp975 juta untuk memasak 65.025 porsi makanan pada Februari Maret 2025, tapi tidak menerima pembayaran sepeser pun. Kami selaku kuasa hukum menyesalkan tindakan MBN yang tidak membayarkan sepeserpun hak dari Ibu Ira, selaku mitra dapur Makan Bergizi Gratis di Kalibata, ujar Danna. Ia menjelaskan bahwa dalam kontrak, harga per porsi ditetapkan Rp15.000, tapi kemudian diturunkan menjadi Rp13.000 dan masih dipotong lagi Rp2.500 per porsi. Merasa dirugikan, kliennya melapor ke polisi. Saya sudah somasi, sudah ajukan hak tagih dan sudah ke BGN juga untuk mengonfirmasi ini dan sampai sekarang belum ada. Maka dari itu kami sudah siapkan untuk langkah hukum baik gugatan maupun laporan polisi, katanya. Laporan ke Polda Metro Jaya sudah diterima dengan nomor: LP/B/1160/IV/2025/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA, pada Kamis, 10 April 2025. *** Berita PilihanKronologi Dugaan Penggelapan Dana MBG, Presiden Prabowo Subianto Angkat BicaraHarta Kekayaan Presiden Prabowo, Program MBG Andalannya Bikin 72 Siswa Cianjur KeracunanSaat 79 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo Pamer MBG Sukses Naikkan Ekonomi Desa72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas IniKetua DPR: MBG Punya Tujuan Baik, Tapi Perlu Dievaluasi Berita PilihanKronologi Dugaan Penggelapan Dana MBG, Presiden Prabowo Subianto Angkat BicaraHarta Kekayaan Presiden Prabowo, Program MBG Andalannya Bikin 72 Siswa Cianjur KeracunanSaat 79 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo Pamer MBG Sukses Naikkan Ekonomi Desa72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas IniKetua DPR: MBG Punya Tujuan Baik, Tapi Perlu Dievaluasi Berita Pilihan Kronologi Dugaan Penggelapan Dana MBG, Presiden Prabowo Subianto Angkat BicaraHarta Kekayaan Presiden Prabowo, Program MBG Andalannya Bikin 72 Siswa Cianjur KeracunanSaat 79 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo Pamer MBG Sukses Naikkan Ekonomi Desa72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas IniKetua DPR: MBG Punya Tujuan Baik, Tapi Perlu Dievaluasi Kronologi Dugaan Penggelapan Dana MBG, Presiden Prabowo Subianto Angkat Bicara Kronologi Dugaan Penggelapan Dana MBG, Presiden Prabowo Subianto Angkat Bicara Kronologi Dugaan Penggelapan Dana MBG, Presiden Prabowo Subianto Angkat Bicara Kronologi Dugaan Penggelapan Dana MBG, Presiden Prabowo Subianto Angkat Bicara Harta Kekayaan Presiden Prabowo, Program MBG Andalannya Bikin 72 Siswa Cianjur Keracunan Harta Kekayaan Presiden Prabowo, Program MBG Andalannya Bikin 72 Siswa Cianjur Keracunan Harta Kekayaan Presiden Prabowo, Program MBG Andalannya Bikin 72 Siswa Cianjur Keracunan Harta Kekayaan Presiden Prabowo, Program MBG Andalannya Bikin 72 Siswa Cianjur Keracunan Saat 79 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo Pamer MBG Sukses Naikkan Ekonomi Desa Saat 79 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo Pamer MBG Sukses Naikkan Ekonomi Desa Saat 79 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo Pamer MBG Sukses Naikkan Ekonomi Desa Saat 79 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo Pamer MBG Sukses Naikkan Ekonomi Desa 72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas Ini 72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas Ini 72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas Ini 72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas Ini Ketua DPR: MBG Punya Tujuan Baik, Tapi Perlu Dievaluasi Ketua DPR: MBG Punya Tujuan Baik, Tapi Perlu Dievaluasi Ketua DPR: MBG Punya Tujuan Baik, Tapi Perlu Dievaluasi Ketua DPR: MBG Punya Tujuan Baik, Tapi Perlu Dievaluasi",Siti Aisah Nurhalida Musthafa,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/04/24/3654534402.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019270059/mendikdasmen-respons-karut-marut-program-mbg-mudah-mudahan-disempurnakan?page=all,08911a67dbe5c6b99431b5548413b1c9a3cad21133605b3d01a455df413ee1c8,2025-11-13 20:39:17.252 1407,kompas,mbg,2025-10-21 18:15:00,"112 Dapur Program MBG Ditutup, BGN Temukan Pelanggaran SOP dan Risiko Keamanan Pangan","KOMPAS.com Badan Gizi Nasional (BGN) menutup sebanyak 112 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang terlibat dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) karena melanggar standar operasional prosedur (SOP).Pelanggaran tersebut dinilai berisiko menimbulkan insidenkeamanan panganbagi para penerima manfaat program.Wakil KepalaBGN, Nanik S. Deyang, mengatakan penutupan dilakukan setelah tim menemukan sejumlah pelanggaran yang bisa mengancam keselamatan dan kesehatan anak penerima MBG. Ada 112 yang sudah ditutup per hari ini. Dari 112 itu, yang menyatakan siap dibuka lagi 13, tapi nanti kita mau cek lagi, ujar Nanik seusai acara Satu Tahun Capaian Kementerian Koordinator Bidang Pangan di Jakarta, Selasa (21/10/2025).Baca juga:Ratusan Siswa di Seram Barat Maluku Alami Keracunan, Semua Dapur MBG Ditutup SementaraMenurut Nanik, SPPG yang sebelumnya ditutup hanya dapat kembali beroperasi setelah memenuhi seluruh persyaratan sertifikasi keamanan pangan sesuai ketentuan BGN. Kalau yang ditutup ini kemarin bermasalah, kemudian dikasih izin lagi untuk buka, tentu dengan syarat dia sudah punya sertifikasi yang telah ditetapkan, katanya.Tiga Sertifikasi Wajib untuk Dapur MBGNanik menjelaskan, setiap dapur penyelenggaraMakan Bergizi Gratis(MBG) wajib memiliki tiga sertifikasi utama, yaitu:1. Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS),2. Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP), dan3. Sertifikasi halal.Selain itu, setiap SPPG juga harus memiliki sertifikasi air bersih dan memenuhi ketentuan teknis dapur aman. Dapurnya juga harus sesuai dengan petunjuk teknis, karena masih banyak dapur yang ruang untuk pemorsiannya itu belum pakai pendingin. Sekarang harus berpendingin, karena kalau tidak, itu berpotensi membuat makanan cepat basi, tutur Nanik.Baca juga:1 Dapur MBG Tutup, Satgas Lumajang: Itu Kewenangan BGNIa menambahkan, sebelumnya hanya 35 dapur SPPG yang sudah memiliki SLHS karena berasal dari restoran atau rumah makan yang memang sudah beroperasi dengan sertifikasi tersebut.12.510 SPPG Harus Disertifikasi UlangNanik mengungkapkan, saat ini terdapat 12.510 SPPG di seluruh Indonesia. Sebelumnya, BGN belum mewajibkan sertifikasi SLHS karena sudah memiliki standar internal sendiri. Namun, setelah insidenkeracunan makananMBG di sejumlah daerah, aturan itu kini diperketat. Kalau dulu memang tidak mengharuskan SLHS, karena BGN punya standardisasi sendiri. Tetapi sekarang, setelah ada kejadian (keracunan) itu, harus ada SLHS, ujar Nanik. KOMPAS.com Badan Gizi Nasional (BGN) menutup sebanyak 112 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang terlibat dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) karena melanggar standar operasional prosedur (SOP). Pelanggaran tersebut dinilai berisiko menimbulkan insidenkeamanan panganbagi para penerima manfaat program. Wakil KepalaBGN, Nanik S. Deyang, mengatakan penutupan dilakukan setelah tim menemukan sejumlah pelanggaran yang bisa mengancam keselamatan dan kesehatan anak penerima MBG. Ada 112 yang sudah ditutup per hari ini. Dari 112 itu, yang menyatakan siap dibuka lagi 13, tapi nanti kita mau cek lagi, ujar Nanik seusai acara Satu Tahun Capaian Kementerian Koordinator Bidang Pangan di Jakarta, Selasa (21/10/2025). Baca juga:Ratusan Siswa di Seram Barat Maluku Alami Keracunan, Semua Dapur MBG Ditutup Sementara Menurut Nanik, SPPG yang sebelumnya ditutup hanya dapat kembali beroperasi setelah memenuhi seluruh persyaratan sertifikasi keamanan pangan sesuai ketentuan BGN. Kalau yang ditutup ini kemarin bermasalah, kemudian dikasih izin lagi untuk buka, tentu dengan syarat dia sudah punya sertifikasi yang telah ditetapkan, katanya. Nanik menjelaskan, setiap dapur penyelenggaraMakan Bergizi Gratis(MBG) wajib memiliki tiga sertifikasi utama, yaitu: 1. Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), 2. Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP), dan 3. Sertifikasi halal. Selain itu, setiap SPPG juga harus memiliki sertifikasi air bersih dan memenuhi ketentuan teknis dapur aman. Dapurnya juga harus sesuai dengan petunjuk teknis, karena masih banyak dapur yang ruang untuk pemorsiannya itu belum pakai pendingin. Sekarang harus berpendingin, karena kalau tidak, itu berpotensi membuat makanan cepat basi, tutur Nanik. Baca juga:1 Dapur MBG Tutup, Satgas Lumajang: Itu Kewenangan BGN Ia menambahkan, sebelumnya hanya 35 dapur SPPG yang sudah memiliki SLHS karena berasal dari restoran atau rumah makan yang memang sudah beroperasi dengan sertifikasi tersebut. Nanik mengungkapkan, saat ini terdapat 12.510 SPPG di seluruh Indonesia. Sebelumnya, BGN belum mewajibkan sertifikasi SLHS karena sudah memiliki standar internal sendiri. Namun, setelah insidenkeracunan makananMBG di sejumlah daerah, aturan itu kini diperketat. Kalau dulu memang tidak mengharuskan SLHS, karena BGN punya standardisasi sendiri. Tetapi sekarang, setelah ada kejadian (keracunan) itu, harus ada SLHS, ujar Nanik.",Kompas Cyber Media,https://asset.kompas.com/crops/SIZJUcR634M9KzROnf84jjaFO6w=/0x0:0x0/780x390/data/photo/2025/10/17/68f1d5fb149a6.jpg,https://www.kompas.com/jawa-timur/read/2025/10/21/181500088/112-dapur-program-mbg-ditutup-bgn-temukan-pelanggaran-sop-dan-risiko,0b295d0f8b2d7ee678e65e1b88f865b238422ca727ce16c7fe93fbb2b8341a92,2025-11-13 20:39:27.146 1408,pikiranrakyat,mbg,2025-04-24 12:01:52,"Ketua DPR: MBG Punya Tujuan Baik, Tapi Perlu Dievaluasi","PIKIRAN RAKYAT -Ketua DPR RI Puan Maharani mendorong Pemerintah untuk terus melakukan evaluasi dan perbaikan sehingga program Makan Bergizi Gratis (MBG). ini dapat betul-betul bermanfaat bagi rakyat, khususnya anak-anak sekolah. Hal itu dikatakan buntut ramai diberitakan adanya sejumlah kasus keracunan siswa usai mengonsumsi menu MBG. Kita memahami program ini masih baru sehingga masih banyak yang harus disempurnakan dan dievaluasi ke depan, kata Puan Maharani, Rabu 23 April 2024. Seperti diketahui, belakangan Terbaru, kasus keracunan makanan MBG terjadi di Cianjur, Jawa Barat. Puan pun meyakini Pemerintah akan terus berbenah dan mengupayakan agar kejadian serupa tidak kembali terjadi. Jadi mari kita beri kesempatan kepada Pemerintah untuk menyempurnakan program ini, karena MBG pada dasarnya memiliki tujuan yang baik, khususnya bagi anak-anak kita, ungkapnya. Puan juga mendorong agar Badan Gizi Nasional (BGN) melakukan evaluasi mendalam mulai dari sisi standar mutu, keamanan pangan, dan kehigienisan dalam proses penyajian menu MBG yang menjadi program andalan Presiden Prabowo Subianto tersebut. Perlu dilakukan evaluasi mana-mana saja yang masih kurang. Program yang baik, maka pelaksanaannya pun juga harus baik, tutur Puan. Puan menyambut baik niat Presiden Prabowo yang akan melakukan evaluasi dan menyelidiki kasus dugaan penggelapan dana program MBG oleh yayasan berinisial MBN yang dilaporkan oleh mitra dapur di Kalibata, Jakarta Selatan (Jaksel). Puan mendukung langkah Presiden Prabowo Subianto yang siap mengusut persoalan ini. ""Kami sepakat bahwa uang yang dipergunakan untuk rakyat harus tersalurkan dengan baik,"" ujarnya. Puan mengatakan evaluasi penting agar program MBG benar-benar bisa bermanfaat bagi masyarakat, khususnya anak-anak. Ia memastikan DPR akan terus mengawal dan mengawasi pelaksanaan MBG agar tujuan mulia dari program itu dapat tercapai. ""Kami di DPR akan terus melakukan pengawalan agar Pemerintah melakukan evaluasi, sehingga nantinya program MBG betul-betul bermanfaat bagi masyarakat terutama untuk anak-anak sehingga dapat pertumbuh sebagai SDM unggul, sebutnya. Berita PilihanDobel Ironi Dana MBG: Diduga Gelapkan Hampir Rp1 Miliar, Yayasan Malah Tagih Mitra Rp400 JutaSiswa MAN 1 Cianjur yang Keracunan MBG Capai 38 Orang, Apa yang Salah?Komisi IX Bakal Panggil BGN Buntut Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan MBGKronologi Dugaan Penggelapan Dana MBG, Presiden Prabowo Subianto Angkat BicaraHarta Kekayaan Presiden Prabowo, Program MBG Andalannya Bikin 72 Siswa Cianjur Keracunan Berita PilihanDobel Ironi Dana MBG: Diduga Gelapkan Hampir Rp1 Miliar, Yayasan Malah Tagih Mitra Rp400 JutaSiswa MAN 1 Cianjur yang Keracunan MBG Capai 38 Orang, Apa yang Salah?Komisi IX Bakal Panggil BGN Buntut Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan MBGKronologi Dugaan Penggelapan Dana MBG, Presiden Prabowo Subianto Angkat BicaraHarta Kekayaan Presiden Prabowo, Program MBG Andalannya Bikin 72 Siswa Cianjur Keracunan Berita Pilihan Dobel Ironi Dana MBG: Diduga Gelapkan Hampir Rp1 Miliar, Yayasan Malah Tagih Mitra Rp400 JutaSiswa MAN 1 Cianjur yang Keracunan MBG Capai 38 Orang, Apa yang Salah?Komisi IX Bakal Panggil BGN Buntut Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan MBGKronologi Dugaan Penggelapan Dana MBG, Presiden Prabowo Subianto Angkat BicaraHarta Kekayaan Presiden Prabowo, Program MBG Andalannya Bikin 72 Siswa Cianjur Keracunan Dobel Ironi Dana MBG: Diduga Gelapkan Hampir Rp1 Miliar, Yayasan Malah Tagih Mitra Rp400 Juta Dobel Ironi Dana MBG: Diduga Gelapkan Hampir Rp1 Miliar, Yayasan Malah Tagih Mitra Rp400 Juta Dobel Ironi Dana MBG: Diduga Gelapkan Hampir Rp1 Miliar, Yayasan Malah Tagih Mitra Rp400 Juta Dobel Ironi Dana MBG: Diduga Gelapkan Hampir Rp1 Miliar, Yayasan Malah Tagih Mitra Rp400 Juta Siswa MAN 1 Cianjur yang Keracunan MBG Capai 38 Orang, Apa yang Salah? Siswa MAN 1 Cianjur yang Keracunan MBG Capai 38 Orang, Apa yang Salah? Siswa MAN 1 Cianjur yang Keracunan MBG Capai 38 Orang, Apa yang Salah? Siswa MAN 1 Cianjur yang Keracunan MBG Capai 38 Orang, Apa yang Salah? Komisi IX Bakal Panggil BGN Buntut Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan MBG Komisi IX Bakal Panggil BGN Buntut Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan MBG Komisi IX Bakal Panggil BGN Buntut Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan MBG Komisi IX Bakal Panggil BGN Buntut Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan MBG Kronologi Dugaan Penggelapan Dana MBG, Presiden Prabowo Subianto Angkat Bicara Kronologi Dugaan Penggelapan Dana MBG, Presiden Prabowo Subianto Angkat Bicara Kronologi Dugaan Penggelapan Dana MBG, Presiden Prabowo Subianto Angkat Bicara Kronologi Dugaan Penggelapan Dana MBG, Presiden Prabowo Subianto Angkat Bicara Harta Kekayaan Presiden Prabowo, Program MBG Andalannya Bikin 72 Siswa Cianjur Keracunan Harta Kekayaan Presiden Prabowo, Program MBG Andalannya Bikin 72 Siswa Cianjur Keracunan Harta Kekayaan Presiden Prabowo, Program MBG Andalannya Bikin 72 Siswa Cianjur Keracunan Harta Kekayaan Presiden Prabowo, Program MBG Andalannya Bikin 72 Siswa Cianjur Keracunan",Oktaviani,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/04/20/3597107739.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019268721/ketua-dpr-mbg-punya-tujuan-baik-tapi-perlu-dievaluasi?page=all,3253d3d44fc236cf6fab1d841ca4ff32aedef8db20b4cbf6593a479c34ceb955,2025-11-13 20:39:28.719 1409,kompas,mbg,2025-10-21 18:12:13,"Upaya Pemerintah Evaluasi MBG, Wakil Kepala BGN: SOP, SLHS, dan Ahli Sanitasi Tinggal Praktik di Lapangan","BANDUNG, KOMPAS.com- Pemerintah pusat terus berupaya mengurangi insiden keracunan akibat konsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG).Berbagai upaya agar programMBGzero insiden terus digalakkan.Terbaru, pemerintah pusat disibukkan dengan implementasi sertifikat laik higenis sanitasi (SLHS) untuk dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia.Tak sampai di situ, penerapan petunjuk pelaksanaan dan teknis (juklak juknis) untuk penguatan kontrol didapur SPPGpun terus disosialisasikan.""Kalau SOP sudah banyak. SOP sudah banyak ya tinggal implementasi di lapangan. Juknis juga terus dilakukan perbaikan ya. Jadi kan adaversioningya. Ya, jadi ada juknis lakukan perbaikan lagi, ada perkembangan, lakukan perbaikan lagi,"" kata Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Brigjen Pol Sony Sanjaya, ditemui di kantor Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bandung, Selasa (21/10/2025).Baca juga:Puas Santap MBG, Siswa di Bangkalan Selipkan Surat dan Uang di dalam Ompreng SPPGPihaknya menyebut diskusi dengan berbagai kementerian dan lembaga terkait dilakukan guna menemukan formula terbaik agar zero insiden bisa terwujud.Penguatan melalui SOP dan juklak juknis, kata Sony, datang dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes).""Ya ada juknis, ada soal ahli sanitasi, semuanya kami tempuh, yang pasti kesempurnaan itu tidak terjadi otomatis. Kesempurnaan itu adalah berproses,gituya,"" terangnya.Sony mengungkapkan, jika dalam rumah tangga, masyarakat sudah mampu untuk mengelola limbahnya, semisal memilikiseptic tank, maka dapat dikatakan masyarakat sudah sadar akan kesehatan pribadi.Melihat itu, sambung dia, dapur SPPG mesti mampu menjamin kesehatan baik untuk internal, khususnya bagi penerima manfaat.Baca juga:Setahun Prabowo-Gibran, Mahasiswa Bandung Tagih 19 Juta Lapangan Kerja, Ingatkan MBG""Nah, SPPG juga demikian, ya. Jadi gerakan barusan itu adalah gerakan yang menjaditrigger. Apabila SPPG ya, yang beroperasi mengolah makanan yang jelas-jelas ada sampah makanan, ternyata tidak menimbulkan isu lingkungan, ya, tidak ada bau sampah, kemudian air yang dikeluarkan dari SPPG juga tidak bau, bersih, anggap itu adalah SPPG adalahpilot projectrumah,"" ujar dia.Penyerapan Tenaga Kerja dan ManfaatSony mengatakan saat ini dapur SPPG di Indonesia yang sudah terbangun sebanyak 12.639, dari jumlah itu sebanyak 10.591 unit sudah mulai beroperasi.Selain itu, sebanyak 434.707 masyarakat sudah bekerja di dapur SPPG.""Jadi, pemerintah tidak perlu berkampanye program kami adalah menyerap tenaga kerja. Ternyata dengan adanya SPPG sudah ada 434 ribu orang,"" ujarnya.Penyerapan tenaga kerja, kata dia, tidak hanya pasca terbangun dan telah beroperasinya dapur SPPG, namun penyerapan tenaga kerja juga terjadi ketika proses pembangunan gedung dan renovasi. BANDUNG, KOMPAS.com- Pemerintah pusat terus berupaya mengurangi insiden keracunan akibat konsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG). Berbagai upaya agar programMBGzero insiden terus digalakkan. Terbaru, pemerintah pusat disibukkan dengan implementasi sertifikat laik higenis sanitasi (SLHS) untuk dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia. Tak sampai di situ, penerapan petunjuk pelaksanaan dan teknis (juklak juknis) untuk penguatan kontrol didapur SPPGpun terus disosialisasikan. ""Kalau SOP sudah banyak. SOP sudah banyak ya tinggal implementasi di lapangan. Juknis juga terus dilakukan perbaikan ya. Jadi kan adaversioningya. Ya, jadi ada juknis lakukan perbaikan lagi, ada perkembangan, lakukan perbaikan lagi,"" kata Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Brigjen Pol Sony Sanjaya, ditemui di kantor Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Bandung, Selasa (21/10/2025). Baca juga:Puas Santap MBG, Siswa di Bangkalan Selipkan Surat dan Uang di dalam Ompreng SPPG Pihaknya menyebut diskusi dengan berbagai kementerian dan lembaga terkait dilakukan guna menemukan formula terbaik agar zero insiden bisa terwujud. Penguatan melalui SOP dan juklak juknis, kata Sony, datang dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes). ""Ya ada juknis, ada soal ahli sanitasi, semuanya kami tempuh, yang pasti kesempurnaan itu tidak terjadi otomatis. Kesempurnaan itu adalah berproses,gituya,"" terangnya. Sony mengungkapkan, jika dalam rumah tangga, masyarakat sudah mampu untuk mengelola limbahnya, semisal memilikiseptic tank, maka dapat dikatakan masyarakat sudah sadar akan kesehatan pribadi. Melihat itu, sambung dia, dapur SPPG mesti mampu menjamin kesehatan baik untuk internal, khususnya bagi penerima manfaat. Baca juga:Setahun Prabowo-Gibran, Mahasiswa Bandung Tagih 19 Juta Lapangan Kerja, Ingatkan MBG ""Nah, SPPG juga demikian, ya. Jadi gerakan barusan itu adalah gerakan yang menjaditrigger. Apabila SPPG ya, yang beroperasi mengolah makanan yang jelas-jelas ada sampah makanan, ternyata tidak menimbulkan isu lingkungan, ya, tidak ada bau sampah, kemudian air yang dikeluarkan dari SPPG juga tidak bau, bersih, anggap itu adalah SPPG adalahpilot projectrumah,"" ujar dia. Sony mengatakan saat ini dapur SPPG di Indonesia yang sudah terbangun sebanyak 12.639, dari jumlah itu sebanyak 10.591 unit sudah mulai beroperasi. Selain itu, sebanyak 434.707 masyarakat sudah bekerja di dapur SPPG. ""Jadi, pemerintah tidak perlu berkampanye program kami adalah menyerap tenaga kerja. Ternyata dengan adanya SPPG sudah ada 434 ribu orang,"" ujarnya. Penyerapan tenaga kerja, kata dia, tidak hanya pasca terbangun dan telah beroperasinya dapur SPPG, namun penyerapan tenaga kerja juga terjadi ketika proses pembangunan gedung dan renovasi.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/tSo6JfM3SMbvnJMKsXh-17V8wxc=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/21/68f74461a37d8.jpg",https://bandung.kompas.com/read/2025/10/21/181213178/upaya-pemerintah-evaluasi-mbg-wakil-kepala-bgn-sop-slhs-dan-ahli-sanitasi,dfdfe85fa0b9e5fa4acaa0f90158bdd768212322f39b80dfc5642ef5e21a9b9b,2025-11-13 20:39:38.033 1410,pikiranrakyat,mbg,2025-04-24 10:03:24,"72 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo dan Gibran Kemana? IG nya Malah Bahas Ini","PIKIRAN RAKYAT Program MBG (Makan Bergizi Gratis) disebut menyebabkan keracunan terhadap 72 siswa di Cianjur pada Senin 21 April 2025, Prabowo dan Gibran kemana. Kabar tentang kasus ini dijelaskan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, bahwa kasusnya sudah ditangani dengan baik. ""Semuanya telah ditangani dengan baik, setiap anak mendapatkan pelayanan dan observasi terbaik dari rumah sakit. Setiap hari SPPG Cianjur memproduksi antara 2.071 hingga 3.470 porsi Makan Bergizi Gratis untuk sembilan sekolah,"" katanya. Program ini merupakan andalan Prabowo dan Gibran sejak kampanye Pilpres 2024. Sang presiden mengeklaim ini akan membantu mengurangi stunting karena bukan hanya akan diberikan pada siswa, tetapi juga pada ibu hamil. Polres Cianjur menyelidiki kasus keracunan program MBG dengan meminta keterangan dari 10 orang. Di antaranya adalah dua kurir yang mengantarkan makanan ke sekolah tempat insiden keracunan tersebut yaitu MAN 1 Cianjur dan SMP PGRI 1 Cianjur. ""Kami sudah meminta klarifikasi dan keterangan dari 10 orang mulai dari penanggungjawab CV, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kecamatan Cianjur, Ahli Gizi SPPG, tiga orang staf, tim pengemas, dan dua orang kurir pengantar makanan. Kami tunggu hasil pemeriksaan laboratorium keluar guna memastikan penyebab keracunan dan segera kami informasikan kembali kalau sudah ada hasil pemeriksaan,"" ujar Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto pada Rabu, 23 April 2025. Kasus ini terjadi setelah sebelumnya program ini digelar mulai awal Januari 2025. Kepala Dinkes Yusman Faisal menyebut ada lebih dari 72 alias terdapat 79 siswa yang mengalami keracunan akibat program MBG andalan Prabowo dan Gibran tersebut. ""Kami bentuk tim khusus dari dinas dan tenaga kesehatan di puskesmas, guna mendatangi rumah siswa yang mengalami keracunan guna memastikan kondisi kesehatan mereka sudah pulih seperti semula selama beberapa hari ke depan. Petugas gabungan nanti akan memastikan kondisi kesehatan puluhan siswa yang mengalami keracunan langsung ke rumah-rumah, sehingga dipastikan kondisi kesehatan terus membaik sehingga dapat beraktivitas seperti semula,"" ucapnya. Siswa MAN 1 Cianjur keracunan MBG, Prabowo dan Gibran masih bungkam. Antara/Ahmad Fikri Siswa MAN 1 Cianjur keracunan MBG, Prabowo dan Gibran masih bungkam. Antara/Ahmad Fikri Siswa MAN 1 Cianjur keracunan MBG, Prabowo dan Gibran masih bungkam. Antara/Ahmad Fikri Pada hari yang sama dengan pernyataan Polres Cianjur, Prabowo pada Senin 23 April 2025 memamerkan kesuksesan MBG secara ekonomi. Pernyataannya itu muncul dua hari sejak kasus keracunan terjadi pada Senin, 21 April 2025 di Jawa Barat. Prabowo mengeklaim perputaran uang di desa akibat program Makan Bergizi Gratis dari Rp1 miliar bisa menjadi Rp6 miliar dalam satu desa. Ia tidak menjelaskan tentang kasus yang menyebabkan puluhan siswa di Cianjur harus menjalani perawatan di rumah sakit akibat program andalannya dengan Wakil Presiden Gibran. Hingga saat ini, tidak ada pemberitaan di media massa nasional yang menjelaskan tanggapannya secara langsung mengenai hal tersebut. ""Dengan program Makan Bergizi, uang yang beredar di tiap desa itu ditambah (menjadi) Rp6 miliar satu tahun. Minimal (Rp) 5 (miliar), 6 (miliar) ada yang 7 (miliar), ada yang 8 miliar. Yang tadinya hanya (Rp) 1 miliar beredar di desa menjadi (Rp) 6 miliar satu desa. Karena tiap hari untuk memberi makan anak-anak, Badan Gizi Nasional butuh beli telur, beli ayam, beli ikan, beli sayur, beli tomat, beli wortel, beli timun. Ini ekonomi desa, ekonomi kecamatan, hidup,"" ujarnya. Menurut penelusuranPikiran-rakyat.comdi akun Instagram pribadi sang presiden, @prabowo, dan Instagram presiden, @presidenrepublikindonesia hari ini, Kamis 24 April 2025 pukul 9.45 WIB, tidak ada penjelasan tentang kasus keracunan tersebut. Unggahan-unggahan terakhirnya adalah tentang Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Kabupaten Banyuasin yang diunggah pada 23 April 2025. Ada juga pertemuan dengan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Dato Seri Dr. Ahmad Zahid bin Hamidi, pada 22 April 2025. ""Dalam kesempatan tersebut, Presiden turut menyampaikan harapannya agar persahabatan antara Indonesia dan Malaysia semakin erat, dilandasi oleh semangat saling menghormati dan kerja sama yang kuat untuk kemajuan dan kesejahteraan rakyat kedua negara. Istana Merdeka, Jakarta, 22 April 2025,"" demikian unggahan terakhir sang presiden. View this post on InstagramA post shared by Presiden Republik Indonesia (@presidenrepublikindonesia) View this post on Instagram View this post on Instagram A post shared by Presiden Republik Indonesia (@presidenrepublikindonesia) Setali tiga uang, akun Instagram Wakil Presiden Gibran Rakabuming juga tidak menjelaskan apapun tentang kasus keracunan di Cianjur. Padahal, beberapa waktu sebelumnya, ia sering mendatangi sekolah tempat uji coba program MBG tersebut seperti SMPN 174 Jakarta dan SMAN 58 Jakarta pada 19 Februari 2025. Unggahan terakhir putra eks Presiden Jokowi adalah kunjungan ke Sinarmas World Academy (SWA) untuk bertemu peraih juara lomba robot di Turki pada 2024. Ada pula unggahan tentang konten YouTube di akun pribadinya tentang Timnas Indonesia U17, momen istrinya yakni Selvi Ananda berpidato di Hari Kartini 2025, serta kunjungan Wakil Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Dr. Ahmad Zahid Bin Hamidi pada 21 April 2025. Terkait konten YouTube, ia mengunggah video pada 22 April 2025 tentang aksi Timnas Indonesia U17 dan Timnas senior yang sedang menapaki jalan menuju Piala Dunia 2026. Banyak warganet yang justru mengecam video itu. ""Kosongnya natural,"" kata akun YouTube @muh*** ""Anda jangan pernah sekali kali berpikir bahwa video anda ini keren atau menginspirasi,"" tulis akun @rsy*** ""Salut sama editornya kuat ngedit video ini sambil liat muka doi selama berjam jam,"" ujar akun @aud*** Demikian penjelasan kasus 72 siswa Cianjur yang keracunan MBG. Prabowo maupun Gibran belum menyampaikan tanggapan apapun, hal ini diketahui lewat unggahan Instagram keduanya, maupun lewat pemberitaan nasional yang beredar.*** Berita PilihanInsiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGNKasus Keracunan MBG di Sukoharjo, Istana Sebut BGN Perketat SOP: Jangan Ditebak-tebakUstaz Abdul Somad Kritik MBG: Tugas Negara Kasih Kerjaan Ayah, Bukan Kasih Makan AnakMBG Lebih Penting daripada Lapangan Pekerjaan, Ucap Menteri PPNAda 1.994 Kepala Dapur MBG Belum Digaji sejak 3 Bulan, Dadan Hindayana Buka SuaraDobel Ironi Dana MBG: Diduga Gelapkan Hampir Rp1 Miliar, Yayasan Malah Tagih Mitra Rp400 JutaKronologi Dugaan Penggelapan Dana MBG, Presiden Prabowo Subianto Angkat Bicara Berita PilihanInsiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGNKasus Keracunan MBG di Sukoharjo, Istana Sebut BGN Perketat SOP: Jangan Ditebak-tebakUstaz Abdul Somad Kritik MBG: Tugas Negara Kasih Kerjaan Ayah, Bukan Kasih Makan AnakMBG Lebih Penting daripada Lapangan Pekerjaan, Ucap Menteri PPNAda 1.994 Kepala Dapur MBG Belum Digaji sejak 3 Bulan, Dadan Hindayana Buka SuaraDobel Ironi Dana MBG: Diduga Gelapkan Hampir Rp1 Miliar, Yayasan Malah Tagih Mitra Rp400 JutaKronologi Dugaan Penggelapan Dana MBG, Presiden Prabowo Subianto Angkat Bicara Berita Pilihan Insiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGNKasus Keracunan MBG di Sukoharjo, Istana Sebut BGN Perketat SOP: Jangan Ditebak-tebakUstaz Abdul Somad Kritik MBG: Tugas Negara Kasih Kerjaan Ayah, Bukan Kasih Makan AnakMBG Lebih Penting daripada Lapangan Pekerjaan, Ucap Menteri PPNAda 1.994 Kepala Dapur MBG Belum Digaji sejak 3 Bulan, Dadan Hindayana Buka SuaraDobel Ironi Dana MBG: Diduga Gelapkan Hampir Rp1 Miliar, Yayasan Malah Tagih Mitra Rp400 JutaKronologi Dugaan Penggelapan Dana MBG, Presiden Prabowo Subianto Angkat Bicara Insiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGN Insiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGN Insiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGN Insiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGN Kasus Keracunan MBG di Sukoharjo, Istana Sebut BGN Perketat SOP: Jangan Ditebak-tebak Kasus Keracunan MBG di Sukoharjo, Istana Sebut BGN Perketat SOP: Jangan Ditebak-tebak Kasus Keracunan MBG di Sukoharjo, Istana Sebut BGN Perketat SOP: Jangan Ditebak-tebak Kasus Keracunan MBG di Sukoharjo, Istana Sebut BGN Perketat SOP: Jangan Ditebak-tebak Ustaz Abdul Somad Kritik MBG: Tugas Negara Kasih Kerjaan Ayah, Bukan Kasih Makan Anak Ustaz Abdul Somad Kritik MBG: Tugas Negara Kasih Kerjaan Ayah, Bukan Kasih Makan Anak Ustaz Abdul Somad Kritik MBG: Tugas Negara Kasih Kerjaan Ayah, Bukan Kasih Makan Anak Ustaz Abdul Somad Kritik MBG: Tugas Negara Kasih Kerjaan Ayah, Bukan Kasih Makan Anak MBG Lebih Penting daripada Lapangan Pekerjaan, Ucap Menteri PPN MBG Lebih Penting daripada Lapangan Pekerjaan, Ucap Menteri PPN MBG Lebih Penting daripada Lapangan Pekerjaan, Ucap Menteri PPN MBG Lebih Penting daripada Lapangan Pekerjaan, Ucap Menteri PPN Ada 1.994 Kepala Dapur MBG Belum Digaji sejak 3 Bulan, Dadan Hindayana Buka Suara Ada 1.994 Kepala Dapur MBG Belum Digaji sejak 3 Bulan, Dadan Hindayana Buka Suara Ada 1.994 Kepala Dapur MBG Belum Digaji sejak 3 Bulan, Dadan Hindayana Buka Suara Ada 1.994 Kepala Dapur MBG Belum Digaji sejak 3 Bulan, Dadan Hindayana Buka Suara Dobel Ironi Dana MBG: Diduga Gelapkan Hampir Rp1 Miliar, Yayasan Malah Tagih Mitra Rp400 Juta Dobel Ironi Dana MBG: Diduga Gelapkan Hampir Rp1 Miliar, Yayasan Malah Tagih Mitra Rp400 Juta Dobel Ironi Dana MBG: Diduga Gelapkan Hampir Rp1 Miliar, Yayasan Malah Tagih Mitra Rp400 Juta Dobel Ironi Dana MBG: Diduga Gelapkan Hampir Rp1 Miliar, Yayasan Malah Tagih Mitra Rp400 Juta Kronologi Dugaan Penggelapan Dana MBG, Presiden Prabowo Subianto Angkat Bicara Kronologi Dugaan Penggelapan Dana MBG, Presiden Prabowo Subianto Angkat Bicara Kronologi Dugaan Penggelapan Dana MBG, Presiden Prabowo Subianto Angkat Bicara Kronologi Dugaan Penggelapan Dana MBG, Presiden Prabowo Subianto Angkat Bicara",Akhmad Jauhari,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/04/24/2688439609.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019268327/72-siswa-cianjur-keracunan-mbg-prabowo-dan-gibran-kemana-ig-nya-malah-bahas-ini?page=all,744e8f2093f13fa67e204e1c720967a5a3e6e273e7a1bd76e3479f9d5ee3a150,2025-11-13 20:39:39.221 1411,kompas,mbg,2025-10-21 13:53:53,"MBG di Gombong Kebumen Jadi Primadona Pencari Kerja, dari 500 Pelamar Hanya 50 yang Diterima","KEBUMEN, KOMPAS.com Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan oleh Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) Manunggal Jaya di bawah naungan Badan Gizi Nasional (BGN) tidak hanya memberikan manfaat bagi pemenuhan gizi anak, tetapi juga membuka peluang kerja baru bagi warga sekitar.Sejak mulai beroperasi pada 13 Oktober 2025, program ini menarik minat luar biasa dari masyarakat.Tercatat, ada sekitar 500 pelamar yang mendaftar untuk menjadi bagian dari tim penyedia makanan bergizi di wilayahGombongdan sekitarnya.Namun, setelah melalui seleksi ketat, hanya 50 orang yang akhirnya diterima bekerja.Baca juga:Sampel Makanan Bakal Diperiksa usai 30 Siswa di Banjarmasin Diduga Keracunan MBG500 Pelamar, 50 yang Diterima Kami seleksi berdasarkan kemampuan, kedisiplinan, dan pemahaman soal higienitas makanan. Dari 500 yang melamar, hanya 50 yang kami terima, ujar Herwin Kunadi, perwakilan Yayasan Intan Persada Bercahaya, lembaga yang menaungi SPPG Manunggal Jaya dalam keterangan resmi yang diterima Selasa, 21 Oktober 2025.Mereka yang lolos kini mengisi berbagai posisi, mulai dari dapur, juru masak, pencucian peralatan, hingga tim distribusi.Semua karyawan dilatih sesuai standar higienitas makanan anak sekolah. Kami ingin memastikan makanan yang sampai ke anak-anak benar-benar sehat, bergizi, dan aman dikonsumsi. Karena itu, proses produksinya dilakukan oleh tenaga terlatih di dapur yang sudah memenuhi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), lanjut Herwin.ProgramMBGini melayani sekitar 3.000 penerima manfaat setiap hari, meliputi siswa PAUD, TK, SD, SLTP, hingga SMA di wilayah Gombong dan sekitarnya.Proses distribusi dimulai pukul 07.00 pagi menggunakan dua mobil box, agar makanan tiba tepat waktu dan tetap segar.Selain membantu pemenuhan gizi anak, keberadaan SPPG Manunggal Jaya juga menjadi bentuk nyata pemberdayaan ekonomi lokal. Banyak dari tenaga kami sebelumnya belum punya pekerjaan tetap. Sekarang mereka bisa bekerja setiap hari dengan penghasilan yang layak, sekaligus ikut berkontribusi untuk anak-anak, tutur Herwin.Baca juga:Jalan Sulit Diakses, Motor Pengantar Paket MBG di Gowa Nyaris Jatuh ke JurangSementara itu, Kepala MI Muhammadiyah Klopogodo, Mohamad Nurwahid menyambut baik kehadiran program tersebut.Selain menyehatkan anak didiknya, program MBG juga membawa manfaat ekonomi yang langsung dirasakan oleh warga sekitar. Ini program yang luar biasa. Anak-anak senang karena dapat makanan sehat, masyarakat pun terbantu dengan adanya lapangan kerja baru, ujarnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KEBUMEN, KOMPAS.com Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan oleh Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) Manunggal Jaya di bawah naungan Badan Gizi Nasional (BGN) tidak hanya memberikan manfaat bagi pemenuhan gizi anak, tetapi juga membuka peluang kerja baru bagi warga sekitar. Sejak mulai beroperasi pada 13 Oktober 2025, program ini menarik minat luar biasa dari masyarakat. Tercatat, ada sekitar 500 pelamar yang mendaftar untuk menjadi bagian dari tim penyedia makanan bergizi di wilayahGombongdan sekitarnya. Namun, setelah melalui seleksi ketat, hanya 50 orang yang akhirnya diterima bekerja. Baca juga:Sampel Makanan Bakal Diperiksa usai 30 Siswa di Banjarmasin Diduga Keracunan MBG Kami seleksi berdasarkan kemampuan, kedisiplinan, dan pemahaman soal higienitas makanan. Dari 500 yang melamar, hanya 50 yang kami terima, ujar Herwin Kunadi, perwakilan Yayasan Intan Persada Bercahaya, lembaga yang menaungi SPPG Manunggal Jaya dalam keterangan resmi yang diterima Selasa, 21 Oktober 2025. Mereka yang lolos kini mengisi berbagai posisi, mulai dari dapur, juru masak, pencucian peralatan, hingga tim distribusi. Semua karyawan dilatih sesuai standar higienitas makanan anak sekolah. Kami ingin memastikan makanan yang sampai ke anak-anak benar-benar sehat, bergizi, dan aman dikonsumsi. Karena itu, proses produksinya dilakukan oleh tenaga terlatih di dapur yang sudah memenuhi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), lanjut Herwin. ProgramMBGini melayani sekitar 3.000 penerima manfaat setiap hari, meliputi siswa PAUD, TK, SD, SLTP, hingga SMA di wilayah Gombong dan sekitarnya. Proses distribusi dimulai pukul 07.00 pagi menggunakan dua mobil box, agar makanan tiba tepat waktu dan tetap segar. Selain membantu pemenuhan gizi anak, keberadaan SPPG Manunggal Jaya juga menjadi bentuk nyata pemberdayaan ekonomi lokal. Banyak dari tenaga kami sebelumnya belum punya pekerjaan tetap. Sekarang mereka bisa bekerja setiap hari dengan penghasilan yang layak, sekaligus ikut berkontribusi untuk anak-anak, tutur Herwin. Baca juga:Jalan Sulit Diakses, Motor Pengantar Paket MBG di Gowa Nyaris Jatuh ke Jurang Sementara itu, Kepala MI Muhammadiyah Klopogodo, Mohamad Nurwahid menyambut baik kehadiran program tersebut. Selain menyehatkan anak didiknya, program MBG juga membawa manfaat ekonomi yang langsung dirasakan oleh warga sekitar. Ini program yang luar biasa. Anak-anak senang karena dapat makanan sehat, masyarakat pun terbantu dengan adanya lapangan kerja baru, ujarnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/3552MZOQ4u6Ap_yKmMRxMhGYcLM=/185x0:1265x720/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/21/68f72707ad11c.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/21/135353578/mbg-di-gombong-kebumen-jadi-primadona-pencari-kerja-dari-500-pelamar-hanya,cd6ce1e04695e3b401ee1256a2f6caf6ecf217060e778e6d06e36966da509f25,2025-11-13 20:39:49.228 1412,pikiranrakyat,mbg,2025-04-24 09:00:02,"Saat 79 Siswa Cianjur Keracunan MBG, Prabowo Pamer MBG Sukses Naikkan Ekonomi Desa","PIKIRAN RAKYAT Total 79 siswa Cianjur keracunan MBG atau Makan Bergizi Gratis. Itu merupakan program andalan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sejak kampanye Pilpres 2025. Keracunan MBG akibat program Prabowo-Gibran ini menjadi pembicaraan publik dan bahkan viral di sejumlah media sosial. Publik menantikan solusi atau bahkan mendesak agar program yang menyedot anggaran Rp71 triliun tahun 2025 ini lebih baik dibatalkan saja. ""Coba dipikir, ini bukan cuma masalah orang keracunan. Berapa banyak yang sia-sia:1. Anak-anak yang mestinya belajar di sekolah, harus masuk RS, waktu belajarnya berkurang.2. Orangtua yang mestinya kerja, harus ribet ngurusin anaknya yang sakit.3. RS yang mestinya lowong, jadi penuh.4. Duit yang keluar buat biaya RS, ongkos ortu dllSia-sia semuanya cuma gara-gara NGEYEL,"" kata akun X @barengwarga. ""Kebelet FOMO ngikut MBG nya negara2 maju tapi ga mau ngaca kenapa programnya mereka lebih sukses ; minim impor, hire ahli gizi, kebersihan dapur terjaga. Si gembrot kan anti saintik, makanya bagian ahli gizi nya diskip,"" ujar akun X lainnya, @yus*** ""Ini beneran kagak ada yang turun pihak atas? Minimal speak up lah. Setan emang. Udah banyak kasus nggak beres soal MBG tapi masih aja lanjut gas! Oy! Itu anak-anak yang keracunan! Katanya ingin mencerdaskan kehidupan bangsa, lah penerus bangsanya aja pada sakit karena negara, fak,"" kata akun @Spa*** Kasus keracunan MBG di Cianjur terhadap 79 siswa, Presiden Prabowo justru pamer program itu menaikkan ekonomi desa. Kolase foto ANTARA/HO-Badan Gizi Nasional dan ANTARA/Ahmad Fikri Kasus keracunan MBG di Cianjur terhadap 79 siswa, Presiden Prabowo justru pamer program itu menaikkan ekonomi desa. Kolase foto ANTARA/HO-Badan Gizi Nasional dan ANTARA/Ahmad Fikri Kasus keracunan MBG di Cianjur terhadap 79 siswa, Presiden Prabowo justru pamer program itu menaikkan ekonomi desa. Kolase foto ANTARA/HO-Badan Gizi Nasional dan ANTARA/Ahmad Fikri Kasus keracunan 79 siswa Cianjur ini dikonfirmasi Dinas Kesehatan setempat, para siswa mengalami pusing, mual, muntah, dan diare pada Senin, 21 April 2025. Kepala Dinkes Yusman Faisal menyebut pihaknya membentuk tim khusus, bahkan menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) terkait kasus tersebut. ""Kami bentuk tim khusus dari dinas dan tenaga kesehatan di puskesmas, guna mendatangi rumah siswa yang mengalami keracunan guna memastikan kondisi kesehatan mereka sudah pulih seperti semula selama beberapa hari ke depan. Petugas gabungan nanti akan memastikan kondisi kesehatan puluhan siswa yang mengalami keracunan langsung ke rumah-rumah, sehingga dipastikan kondisi kesehatan terus membaik sehingga dapat beraktivitas seperti semula,"" katanya. Dilansir dari laman ANTARA, korban keracunan MBG program andalan Prabowo ini sudah tidak dirawat di rumah sakit karena sudah membaik. Mereka yang menjadi korban adalah siswa MAN 1 Cianjur dan SMP PGRI 1 Cianjur. Dinkes Cianjur meminta penyedia makanan di program Makan Bergizi Gratis harus memperhatikan kebersihan dan kelaikannya. Penyelidikan masih berlangsung terkait sampel makanan secara menyeluruh di laboratorium. ""Kami berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jabar, melakukan pemeriksaan sampel makanan secara menyeluruh guna memastikan tidak ada kasus keracunan massal yang disebabkan MBG di Cianjur,"" ujarnya. Program MBG Prabowo-Gibran bikin 79 siswa Cianjur keracunan, sang presiden justru pamer program itu menaikkan ekonomi desa. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/YU Program MBG Prabowo-Gibran bikin 79 siswa Cianjur keracunan, sang presiden justru pamer program itu menaikkan ekonomi desa. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/YU Program MBG Prabowo-Gibran bikin 79 siswa Cianjur keracunan, sang presiden justru pamer program itu menaikkan ekonomi desa. ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/YU Saat 79 siswa Cianjur keracunan MBG pada 21 April 2025, dua hari berselang yakni 23 April 2025, Presiden Prabowo memamerkan kesuksesan program itu dalam menaikkan ekonomi desa. Hal itu disampaikan saat meluncurkan program Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatra Selatan. ""Dengan program Makan Bergizi, uang yang beredar di tiap desa itu ditambah (menjadi) Rp6 miliar satu tahun. Minimal (Rp) 5 (miliar), 6 (miliar) ada yang 7 (miliar), ada yang 8 miliar. Yang tadinya hanya (Rp) 1 miliar beredar di desa menjadi (Rp) 6 miliar satu desa,"" ujarnya. Pria 73 tahun itu menyebut alasan perputaran ekonomi itu sukses karena Badan Gizi Nasional, pengelola MBG, berhasil menyerap komoditas pertanian daerah untuk bahan bakunya. Ia mengeklaim dapur setiap daerah pasti menyerap sayuran dan protein dari wilayah setempat. ""Karena tiap hari untuk memberi makan anak-anak, Badan Gizi Nasional butuh beli telur, beli ayam, beli ikan, beli sayur, beli tomat, beli wortel, beli timun. Ini ekonomi desa, ekonomi kecamatan, hidup,"" tuturnya. Tak hanya itu, Presiden Prabowo juga memamerkan program MBG membuat ibu hamil menerima manfaatnya. Ia mengeklaim ibu yang sedang mengandung mendapat kiriman makanan dari program tersebut. ""Program MBG itu mulai dari ibu hamil, mungkin satu-satunya negara di dunia. Di mana ada program ibu hamil, tiap hari makan diantar ke rumahnya. Coba kasih lihat di mana ada negara sekarang,"" ujarnya, dilansir dari laman ANTARA. Demikian kasus 79 siswa Cianjur keracunan MBG. Presiden Prabowo, setelah kasus itu muncul, justru menyatakan ada kesuksesan dampak ekonomi akibat program Makan Bergizi Gratis tersebut.*** Berita PilihanAntisipasi Keracunan pada Program MBG, Dinkes Bandung Siapkan Bank Sampel Menu MakananInsiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGNKasus Keracunan MBG di Sukoharjo, Istana Sebut BGN Perketat SOP: Jangan Ditebak-tebakPelajar Papua Tolak Makan Bergizi Gratis karena Ingin Pendidikan, Menhan Bilang Begini3 Fakta Yayasan Rockefeller yang Siap Bantu Sukseskan Makan Bergizi GratisPak Prabowo, Program Makan Bergizi Gratis Harus Rasional, Salah Langkah Bisa Jadi Bencana Fiskal Berita PilihanAntisipasi Keracunan pada Program MBG, Dinkes Bandung Siapkan Bank Sampel Menu MakananInsiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGNKasus Keracunan MBG di Sukoharjo, Istana Sebut BGN Perketat SOP: Jangan Ditebak-tebakPelajar Papua Tolak Makan Bergizi Gratis karena Ingin Pendidikan, Menhan Bilang Begini3 Fakta Yayasan Rockefeller yang Siap Bantu Sukseskan Makan Bergizi GratisPak Prabowo, Program Makan Bergizi Gratis Harus Rasional, Salah Langkah Bisa Jadi Bencana Fiskal Berita Pilihan Antisipasi Keracunan pada Program MBG, Dinkes Bandung Siapkan Bank Sampel Menu MakananInsiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGNKasus Keracunan MBG di Sukoharjo, Istana Sebut BGN Perketat SOP: Jangan Ditebak-tebakPelajar Papua Tolak Makan Bergizi Gratis karena Ingin Pendidikan, Menhan Bilang Begini3 Fakta Yayasan Rockefeller yang Siap Bantu Sukseskan Makan Bergizi GratisPak Prabowo, Program Makan Bergizi Gratis Harus Rasional, Salah Langkah Bisa Jadi Bencana Fiskal Antisipasi Keracunan pada Program MBG, Dinkes Bandung Siapkan Bank Sampel Menu Makanan Antisipasi Keracunan pada Program MBG, Dinkes Bandung Siapkan Bank Sampel Menu Makanan Antisipasi Keracunan pada Program MBG, Dinkes Bandung Siapkan Bank Sampel Menu Makanan Antisipasi Keracunan pada Program MBG, Dinkes Bandung Siapkan Bank Sampel Menu Makanan Insiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGN Insiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGN Insiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGN Insiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGN Kasus Keracunan MBG di Sukoharjo, Istana Sebut BGN Perketat SOP: Jangan Ditebak-tebak Kasus Keracunan MBG di Sukoharjo, Istana Sebut BGN Perketat SOP: Jangan Ditebak-tebak Kasus Keracunan MBG di Sukoharjo, Istana Sebut BGN Perketat SOP: Jangan Ditebak-tebak Kasus Keracunan MBG di Sukoharjo, Istana Sebut BGN Perketat SOP: Jangan Ditebak-tebak Pelajar Papua Tolak Makan Bergizi Gratis karena Ingin Pendidikan, Menhan Bilang Begini Pelajar Papua Tolak Makan Bergizi Gratis karena Ingin Pendidikan, Menhan Bilang Begini Pelajar Papua Tolak Makan Bergizi Gratis karena Ingin Pendidikan, Menhan Bilang Begini Pelajar Papua Tolak Makan Bergizi Gratis karena Ingin Pendidikan, Menhan Bilang Begini 3 Fakta Yayasan Rockefeller yang Siap Bantu Sukseskan Makan Bergizi Gratis 3 Fakta Yayasan Rockefeller yang Siap Bantu Sukseskan Makan Bergizi Gratis 3 Fakta Yayasan Rockefeller yang Siap Bantu Sukseskan Makan Bergizi Gratis 3 Fakta Yayasan Rockefeller yang Siap Bantu Sukseskan Makan Bergizi Gratis Pak Prabowo, Program Makan Bergizi Gratis Harus Rasional, Salah Langkah Bisa Jadi Bencana Fiskal Pak Prabowo, Program Makan Bergizi Gratis Harus Rasional, Salah Langkah Bisa Jadi Bencana Fiskal Pak Prabowo, Program Makan Bergizi Gratis Harus Rasional, Salah Langkah Bisa Jadi Bencana Fiskal Pak Prabowo, Program Makan Bergizi Gratis Harus Rasional, Salah Langkah Bisa Jadi Bencana Fiskal",Akhmad Jauhari,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/04/24/3175170622.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019268068/saat-79-siswa-cianjur-keracunan-mbg-prabowo-pamer-mbg-sukses-naikkan-ekonomi-desa?page=all,d4e1c5c96dd8a381ef272889b4122819d4a7ce6d6f7e5fdf343d2f1398f17d49,2025-11-13 20:39:49.703 1413,pikiranrakyat,mbg,2025-02-19 09:43:49,"Bagikan MBG bagi Ibu Hamil dan Menyusui, Menteri BKKBN Tinjau Langsung Simulasi Pendistribusian","PIKIRAN RAKYAT- Pemberian makanan bergizi gratis (MBG) pada ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan lansia mulai berjalan di Kabupaten Bandung. Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sekaligus Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Wihaji membagikan MBG ke sejumlah ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan lansia di Desa Sarang Mekar, Kecamatan Ciparay, Kabupaten Bandung, Selasa, 18 Februari 2025. Wihaji menyampaikan, program MBG tak hanya untuk pelajar. Perlu juga berjalan program MBG bagi ibu hamil, dan ibu menyusui. ""Tahapan berikutnya (MBG untuk ibu hamil, dan ibu menyusui). Anak-anak penerus bangsa lahir dari ibu yang tengah mengandung saat ini. Makanannya mesti diperhatikan. Saat ini, disimulasikan (pendistribusian MBG bagi ibu hamil, ibu menyusui, balita,"" ucap Wihaji pada sela-sela pembagian MBG di Ciparay, Selasa, 18 Februari 2025. Baca Juga:3.500 Paket Makanan Bergizi Gratis per Hari, Dapur MBG Bojongsoang Bandung Beroperasi Menurut Wihaji, negara hadir untuk memberikan asupan gizi masyarakat. Harapannya, akan lahir generasi hebat untuk masa depan bangsa. Perihal distribusi MBG bagi ibu hamil maupun ibu menyusui, menurut dia, mesti turun ke lapangan atau secara langsung ke penerima manfaat. Berkenaan akan hal itu, tak memungkinkan bagi ibu hamil maupun ibu menyusui berkumpul di suatu tempat. ""Berbeda dengan pelajar yang berkumpul di sekolah, ibu hamil maupun ibu menyusui tak memungkinkan berkumpul di suatu tempat. Ini masih simulasi-simulasi (pendistribusian MBG). Nanti, (berlaku) se-Indonesia secara bertahap,"" ucap dia. Baca Juga:Sambangi SDN Pasirkaliki Mandiri 2 Cimahi, Panglima TNI Tinjau Program MBG hingga Bagi-bagi Bingkisan Makanan Pihaknya telah mempunyai tim pendamping keluarga untuk pendistribusian MBG ke tiap-tiap rumah penerima manfaat. Tiap-tiap wilayah maupun daerah mesti mampu mendata ibu hamil maupun yang menyusui dengan baik. Pendistribusian secara langsung ke ibu hamil dan menyusui, ucap Wihaji, bentuk upaya agar program betul-betul tepat sasaran. ""Misal, jangan sampai dimakan suami atau bapak. Itu (MBG) khusus bagi ibu hamil maupun yang menyusui,"" ucap dia. Wihaji mengungkapkan menu MBG bagi ibu hamil maupun yang menyusui berbeda dengan anak-anak di sekolah. Pihaknya menjamin, kandungan MBG sesuai dengan kebutuhan gizi penerima manfaat. ""Tentu, menunya disesuaikan. Ada rumusnya (pemenuhan gizi). Beriringan dengan hal itu, ahli gizi yang menyiapkan menu,"" ucap dia. Baca Juga:Program MBG Tahap Kedua Dilaksanakan di Kota Bandung, Jangkau 21 Ribu Siswa Menteri ikut memberikan MBG secara langsung kepada penerima manfaat. Sebagian penerima manfaat beroleh MBG di kantor desa. Para penerima manfaat menampakkan ekspresi gemberi saat menerima MBG. Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama Badan Gizi Nasional (BGN), Nyoto Suwigyo menambahkan, ibu hamil dan menyusui termasuk target dari program MBG. Pihaknya menugaskan tim untuk memastikan dan melakukan pengecekan data ibu hamil maupun yang menyusui. ""Kami menugaskan sarjana penggerak pembangunan Indonesia, ada yang Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), pegawai BGN untuk memastikan data dari BKKBN kepada kami. Tim mengecek secara langsung di lapangan, dengan bantuan Pak Dandim (Letkol Inf Tinton Amin Putra),"" ucap Nyoto. Nyoto menyampaikan, saat ini dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kecamatan Ciparay menyediakan sekitar 3.500 porsi makanan per hari. Jumlah tersebut didistibusikan ke 14 sekolah di wilayah Ciparay. Untuk pendistribusian ke 14 sekolah, dia menyampaikan, 3.300 porsi makanan. Pada tahap awal, pihaknya menargetkan sekitar 200 porsi MBG untuk ibu hamil maupun yang menyusui. Pihaknya turut menyampaikan, rencananya program tersebut dilaksanakan pada April, Agustus, serta akhir 2025. ""Rencananya, April sekian juta (penerima manfaat), Agustus sekian juta, akhir tahun selesai. Harapan Pak Presiden seperti itu,"" ucap Nyoto.*** Berita PilihanDemo Pelajar di Papua Tuntut Sekolah Gratis Bukan Makan Bergizi Gratis Dibubarkan Polisi, Dalih Tak Ada IzinWamenkomdigi Sebut Iklan Makan Bergizi Gratis Hasil Kolaborasi AI dengan SDMIndonesia Jadi Anggota School Meal Coalition karena Makan Bergizi Gratis, Ini Profil dari Koalisi Tersebut3.500 Paket Makanan Bergizi Gratis per Hari, Dapur MBG Bojongsoang Bandung BeroperasiPelajar Akui Disuruh Demo Tolak Makan Bergizi Gratis, Polresta Jayapura Kota Ungkap Pihak Terduga Berita PilihanDemo Pelajar di Papua Tuntut Sekolah Gratis Bukan Makan Bergizi Gratis Dibubarkan Polisi, Dalih Tak Ada IzinWamenkomdigi Sebut Iklan Makan Bergizi Gratis Hasil Kolaborasi AI dengan SDMIndonesia Jadi Anggota School Meal Coalition karena Makan Bergizi Gratis, Ini Profil dari Koalisi Tersebut3.500 Paket Makanan Bergizi Gratis per Hari, Dapur MBG Bojongsoang Bandung BeroperasiPelajar Akui Disuruh Demo Tolak Makan Bergizi Gratis, Polresta Jayapura Kota Ungkap Pihak Terduga Berita Pilihan Demo Pelajar di Papua Tuntut Sekolah Gratis Bukan Makan Bergizi Gratis Dibubarkan Polisi, Dalih Tak Ada IzinWamenkomdigi Sebut Iklan Makan Bergizi Gratis Hasil Kolaborasi AI dengan SDMIndonesia Jadi Anggota School Meal Coalition karena Makan Bergizi Gratis, Ini Profil dari Koalisi Tersebut3.500 Paket Makanan Bergizi Gratis per Hari, Dapur MBG Bojongsoang Bandung BeroperasiPelajar Akui Disuruh Demo Tolak Makan Bergizi Gratis, Polresta Jayapura Kota Ungkap Pihak Terduga Demo Pelajar di Papua Tuntut Sekolah Gratis Bukan Makan Bergizi Gratis Dibubarkan Polisi, Dalih Tak Ada Izin Demo Pelajar di Papua Tuntut Sekolah Gratis Bukan Makan Bergizi Gratis Dibubarkan Polisi, Dalih Tak Ada Izin Demo Pelajar di Papua Tuntut Sekolah Gratis Bukan Makan Bergizi Gratis Dibubarkan Polisi, Dalih Tak Ada Izin Demo Pelajar di Papua Tuntut Sekolah Gratis Bukan Makan Bergizi Gratis Dibubarkan Polisi, Dalih Tak Ada Izin Wamenkomdigi Sebut Iklan Makan Bergizi Gratis Hasil Kolaborasi AI dengan SDM Wamenkomdigi Sebut Iklan Makan Bergizi Gratis Hasil Kolaborasi AI dengan SDM Wamenkomdigi Sebut Iklan Makan Bergizi Gratis Hasil Kolaborasi AI dengan SDM Wamenkomdigi Sebut Iklan Makan Bergizi Gratis Hasil Kolaborasi AI dengan SDM Indonesia Jadi Anggota School Meal Coalition karena Makan Bergizi Gratis, Ini Profil dari Koalisi Tersebut Indonesia Jadi Anggota School Meal Coalition karena Makan Bergizi Gratis, Ini Profil dari Koalisi Tersebut Indonesia Jadi Anggota School Meal Coalition karena Makan Bergizi Gratis, Ini Profil dari Koalisi Tersebut Indonesia Jadi Anggota School Meal Coalition karena Makan Bergizi Gratis, Ini Profil dari Koalisi Tersebut 3.500 Paket Makanan Bergizi Gratis per Hari, Dapur MBG Bojongsoang Bandung Beroperasi 3.500 Paket Makanan Bergizi Gratis per Hari, Dapur MBG Bojongsoang Bandung Beroperasi 3.500 Paket Makanan Bergizi Gratis per Hari, Dapur MBG Bojongsoang Bandung Beroperasi 3.500 Paket Makanan Bergizi Gratis per Hari, Dapur MBG Bojongsoang Bandung Beroperasi Pelajar Akui Disuruh Demo Tolak Makan Bergizi Gratis, Polresta Jayapura Kota Ungkap Pihak Terduga Pelajar Akui Disuruh Demo Tolak Makan Bergizi Gratis, Polresta Jayapura Kota Ungkap Pihak Terduga Pelajar Akui Disuruh Demo Tolak Makan Bergizi Gratis, Polresta Jayapura Kota Ungkap Pihak Terduga Pelajar Akui Disuruh Demo Tolak Makan Bergizi Gratis, Polresta Jayapura Kota Ungkap Pihak Terduga",Satira Yudatama,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/02/19/1313215847.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019078076/bagikan-mbg-bagi-ibu-hamil-dan-menyusui-menteri-bkkbn-tinjau-langsung-simulasi-pendistribusian?page=all,f69dfd75bc7f4bc1dde2f139bd4785aa22134383b14173fc8d2f638644b43f08,2025-11-13 20:43:20.321 1414,kompas,mbg,2025-10-21 12:59:47,"Jalan Sulit Diakses, Motor Pengantar Paket MBG di Gowa Nyaris Jatuh ke Jurang","GOWA, KOMPAS.com Sepeda motor yang mengantar paket Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, nyaris terperosok ke jurang akibat kondisi jalan yang sulit diakses dan hanya dapat dilalui sepeda motor.Peristiwa itu terjadi pada Selasa (21/10/2025) pukul 09.21 saatNawir(21), petugas pengantarpaket MBG, membawa 88 paket ke SD Inpres Moncongang dan SMP Negeri 2 Bungaya Satap Moncongang.Saat mendaki Jalan Mangempang, Kecamatan Bungaya, sepeda motor Nawir terjatuh.Beruntung ia berhasil mengendalikan setir sehingga motor tidak terperosok ke jurang.Meski mengalami luka lecet, Nawir tetap melanjutkan pengantaran MBG ke puluhan siswa.""Saya terjatuh pas tanjakan dan luka lecet,"" kata Nawir saat dikonfirmasiKompas.commelalui telepon.Baca juga:30 Siswa di Banjarmasin Diduga Keracunan Usai Konsumsi MBG, Dilarikan ke PuskemasInformasi yang dihimpunKompas.commenyebutkan Nawir telah menjadi petugas pengantar paket MBG selama dua bulan terakhir dengan upah Rp 100 ribu per hari.Dapur MBG yang berlokasi di Kelurahan Sapaya, Kecamatan Bungaya, berjarak sekitar 17 kilometer ke Dusun Moncongang, Desa Bontomanai.Jalan menuju lokasi rusak parah akibat longsor yang melanda KabupatenGowapada 2019.""Jaraknya memang lumayan jauh dan akses kesana agak susah apalagi sepeda motor. Memang harus dilintasi dengan ekstra hati-hati karena akses jalan yang rusak bahkan ada jembatan yang tak memiliki pembatas dan rawan dilintasi jika musim penghujan,"" jelas Andi Muhammad Rizky Junianto Abhe, Camat Bungaya, kepada Kompas.com saat ditemui di Kecamatan Manuju.Menghadapi musim penghujan yang semakin menyulitkan akses jalan, petugas pengantar MBG tengah mencari teknik pengantaran baru agar paket makanan bisa sampai ke lokasi dengan aman.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang GOWA, KOMPAS.com Sepeda motor yang mengantar paket Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, nyaris terperosok ke jurang akibat kondisi jalan yang sulit diakses dan hanya dapat dilalui sepeda motor. Peristiwa itu terjadi pada Selasa (21/10/2025) pukul 09.21 saatNawir(21), petugas pengantarpaket MBG, membawa 88 paket ke SD Inpres Moncongang dan SMP Negeri 2 Bungaya Satap Moncongang. Saat mendaki Jalan Mangempang, Kecamatan Bungaya, sepeda motor Nawir terjatuh. Beruntung ia berhasil mengendalikan setir sehingga motor tidak terperosok ke jurang. Meski mengalami luka lecet, Nawir tetap melanjutkan pengantaran MBG ke puluhan siswa. ""Saya terjatuh pas tanjakan dan luka lecet,"" kata Nawir saat dikonfirmasiKompas.commelalui telepon. Baca juga:30 Siswa di Banjarmasin Diduga Keracunan Usai Konsumsi MBG, Dilarikan ke Puskemas Informasi yang dihimpunKompas.commenyebutkan Nawir telah menjadi petugas pengantar paket MBG selama dua bulan terakhir dengan upah Rp 100 ribu per hari. Dapur MBG yang berlokasi di Kelurahan Sapaya, Kecamatan Bungaya, berjarak sekitar 17 kilometer ke Dusun Moncongang, Desa Bontomanai. Jalan menuju lokasi rusak parah akibat longsor yang melanda KabupatenGowapada 2019. ""Jaraknya memang lumayan jauh dan akses kesana agak susah apalagi sepeda motor. Memang harus dilintasi dengan ekstra hati-hati karena akses jalan yang rusak bahkan ada jembatan yang tak memiliki pembatas dan rawan dilintasi jika musim penghujan,"" jelas Andi Muhammad Rizky Junianto Abhe, Camat Bungaya, kepada Kompas.com saat ditemui di Kecamatan Manuju. Menghadapi musim penghujan yang semakin menyulitkan akses jalan, petugas pengantar MBG tengah mencari teknik pengantaran baru agar paket makanan bisa sampai ke lokasi dengan aman.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/HkYyJ0MHLoc0ihCcyeoIL-FdbL8=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/21/68f71f4737810.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/21/125947878/jalan-sulit-diakses-motor-pengantar-paket-mbg-di-gowa-nyaris-jatuh-ke,4dc242faa3e7a778a11b82a61bf19c08c6cb132485bebaf66ef03eed15f26610,2025-11-13 20:39:59.852 1415,pikiranrakyat,mbg,2025-04-24 08:09:17,"Harta Kekayaan Presiden Prabowo, Program MBG Andalannya Bikin 72 Siswa Cianjur Keracunan","PIKIRAN RAKYAT Program andalan Presiden Prabowo, MBG (Makan Bergizi Gratis), menyebabkan keracunan pada ratusan siswa, berikut harta kekayaan sang presiden. Siswa yang mengalami hal tersebut diklaim mencapai hampir 80 orang orang. Program Makan Bergizi Gratis diketahui merupakan program andalan sang presiden sejak kampanye Pilpres 2025 bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Hingga kini, belum ada tanggapan dari Prabowo maupun sang Wapres mengenai kasus tersebut. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), yang menaungi program tersebut, menyatakan 72 siswa Cianjur mengalami keracunan berasal dari MAN 1 Cianjur (52 orang) dan SMP PGRI 1 Cianjur (20 orang). Ia mengeklaim kasus itu sudah ditangani dengan baik. ""Semuanya telah ditangani dengan baik, setiap anak mendapatkan pelayanan dan observasi terbaik dari rumah sakit.Setiap hari SPPG Cianjur memproduksi antara 2.071 hingga 3.470 porsi Makan Bergizi Gratis untuk sembilan sekolah,"" ujarnya. Dilansir dari laman ANTARA, Dinkes Cianjur membentuk tim khusus untuk memantau kasus keracunan tersebut. Hal ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan setempat, Yusman Faisal, yang menyatakan bahkan terdapat 79 anak yang mengalami hal itu. ""Kami bentuk tim khusus dari dinas dan tenaga kesehatan di puskesmas, guna mendatangi rumah siswa yang mengalami keracunan guna memastikan kondisi kesehatan mereka sudah pulih seperti semula selama beberapa hari ke depan,"" ucapnya. Kasus keracunan di Cianjur akibat pelaksanaan program MBG (Makan Bergizi Gratis) dari Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran. Kolase foto ANTARA/HO-Badan Gizi Nasional dan ANTARA/Ahmad Fikri Kasus keracunan di Cianjur akibat pelaksanaan program MBG (Makan Bergizi Gratis) dari Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran. Kolase foto ANTARA/HO-Badan Gizi Nasional dan ANTARA/Ahmad Fikri Kasus keracunan di Cianjur akibat pelaksanaan program MBG (Makan Bergizi Gratis) dari Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran. Kolase foto ANTARA/HO-Badan Gizi Nasional dan ANTARA/Ahmad Fikri ""Petugas gabungan nanti akan memastikan kondisi kesehatan puluhan siswa yang mengalami keracunan langsung ke rumah-rumah, sehingga dipastikan kondisi kesehatan terus membaik sehingga dapat beraktivitas seperti semula,"" ujarnya melanjutkan. Polres Cianjur melalui Kasat Reskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto menyatakan pihaknya sedang meminta klarifikasi dari 10 orang. Salah satunya adalah Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi. Hasil uji laboratorium sedang dilakukan. ""Kami sudah meminta klarifikasi dan keterangan dari 10 orang mulai dari penanggungjawab CV, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kecamatan Cianjur, Ahli Gizi SPPG, tiga orang staf, tim pengemas, dan dua orang kurir pengantar makanan. Kami tunggu hasil pemeriksaan laboratorium keluar guna memastikan penyebab keracunan dan segera kami informasikan kembali kalau sudah ada hasil pemeriksaan,"" ucapnya. Diketahui, belum lama ini, Presiden Prabowo mengeklaim program MBG tersebut menciptakan perputaran uang di desa mencapai Rp6 miliar. Hal itu disampaikannya saat meluncurkan program Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatra Selatan, Rabu 23 April 2025. ""Dengan program Makan Bergizi, uang yang beredar di tiap desa itu ditambah (menjadi) Rp6 miliar satu tahun. Minimal (Rp) 5 (miliar), 6 (miliar) ada yang 7 (miliar), ada yang 8 miliar. Yang tadinya hanya (Rp) 1 miliar beredar di desa menjadi (Rp) 6 miliar satu desa,"" ucap pria 73 tahun itu. ""Karena tiap hari untuk memberi makan anak-anak, Badan Gizi Nasional butuh beli telur, beli ayam, beli ikan, beli sayur, beli tomat, beli wortel, beli timun. Ini ekonomi desa, ekonomi kecamatan, hidup,"" tuturnya. Presiden Prabowo terakhir kali melaporkan harta kekayaan pada 18 Oktober 2023 saat menjadi capres di Pilpres 2025. Sedangkan data harta periode 2024 tidak ditemukan di laman resmi e-LHKPN KPK berdasarkan penelusuran Pikiran-rakyat.com hari ini, Kamis 24 April 2025. Berikut rincian hartanya pada 18 Oktober 2023: Total tanah dan bangunan: Rp275.320.450.000 Total kendaraan: Rp1.258.500.000 Total harta kekayaan: Rp2.042.682.732.691 Demikian harta kekayaan Presiden Prabowo, program andalannya yakni MBG membuat puluhan siswa di Cianjur mengalami keracunan. Kini, kasusnya sedang ditangani pihak medis.*** Berita PilihanInsiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGNKasus Keracunan MBG di Sukoharjo, Istana Sebut BGN Perketat SOP: Jangan Ditebak-tebakKeracunan Massal di Klaten Ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa, 110 Warga Jadi KorbanIndonesia Dapat Kembangkan Produk Turunan Sawit Jadi Biodiesel hingga Suplemen MBGYayasan MBG Diduga Gelapkan Dana Hampir Rp1 Miliar: Ibu-Ibu Masak Ribuan Porsi, Tak Dibayar Sepeserpun Berita PilihanInsiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGNKasus Keracunan MBG di Sukoharjo, Istana Sebut BGN Perketat SOP: Jangan Ditebak-tebakKeracunan Massal di Klaten Ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa, 110 Warga Jadi KorbanIndonesia Dapat Kembangkan Produk Turunan Sawit Jadi Biodiesel hingga Suplemen MBGYayasan MBG Diduga Gelapkan Dana Hampir Rp1 Miliar: Ibu-Ibu Masak Ribuan Porsi, Tak Dibayar Sepeserpun Berita Pilihan Insiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGNKasus Keracunan MBG di Sukoharjo, Istana Sebut BGN Perketat SOP: Jangan Ditebak-tebakKeracunan Massal di Klaten Ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa, 110 Warga Jadi KorbanIndonesia Dapat Kembangkan Produk Turunan Sawit Jadi Biodiesel hingga Suplemen MBGYayasan MBG Diduga Gelapkan Dana Hampir Rp1 Miliar: Ibu-Ibu Masak Ribuan Porsi, Tak Dibayar Sepeserpun Insiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGN Insiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGN Insiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGN Insiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGN Kasus Keracunan MBG di Sukoharjo, Istana Sebut BGN Perketat SOP: Jangan Ditebak-tebak Kasus Keracunan MBG di Sukoharjo, Istana Sebut BGN Perketat SOP: Jangan Ditebak-tebak Kasus Keracunan MBG di Sukoharjo, Istana Sebut BGN Perketat SOP: Jangan Ditebak-tebak Kasus Keracunan MBG di Sukoharjo, Istana Sebut BGN Perketat SOP: Jangan Ditebak-tebak Keracunan Massal di Klaten Ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa, 110 Warga Jadi Korban Keracunan Massal di Klaten Ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa, 110 Warga Jadi Korban Keracunan Massal di Klaten Ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa, 110 Warga Jadi Korban Keracunan Massal di Klaten Ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa, 110 Warga Jadi Korban Indonesia Dapat Kembangkan Produk Turunan Sawit Jadi Biodiesel hingga Suplemen MBG Indonesia Dapat Kembangkan Produk Turunan Sawit Jadi Biodiesel hingga Suplemen MBG Indonesia Dapat Kembangkan Produk Turunan Sawit Jadi Biodiesel hingga Suplemen MBG Indonesia Dapat Kembangkan Produk Turunan Sawit Jadi Biodiesel hingga Suplemen MBG Yayasan MBG Diduga Gelapkan Dana Hampir Rp1 Miliar: Ibu-Ibu Masak Ribuan Porsi, Tak Dibayar Sepeserpun Yayasan MBG Diduga Gelapkan Dana Hampir Rp1 Miliar: Ibu-Ibu Masak Ribuan Porsi, Tak Dibayar Sepeserpun Yayasan MBG Diduga Gelapkan Dana Hampir Rp1 Miliar: Ibu-Ibu Masak Ribuan Porsi, Tak Dibayar Sepeserpun Yayasan MBG Diduga Gelapkan Dana Hampir Rp1 Miliar: Ibu-Ibu Masak Ribuan Porsi, Tak Dibayar Sepeserpun",Akhmad Jauhari,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/04/24/3250534320.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019267904/harta-kekayaan-presiden-prabowo-program-mbg-andalannya-bikin-72-siswa-cianjur-keracunan?page=all,25c194e731ff1109126912d27e5fac568fe3cdb0c1df5a80ea81efc0ac8c1fc8,2025-11-13 20:40:01.245 1418,kompas,mbg,2025-10-21 09:05:18,"Puluhan Siswa Korban Keracunan MBG di Maluku Masih Dirawat di Tenda, Dinkes: Terlalu Banyak Pasien","AMBON, KOMPAS.com- Puluhan siswa korban keracunan makan bergizi gratis (MBG) di tiga sekolah di Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, telah dipulangkan usai menjalani perawatan di dua puskesmas pada Selasa (21/10/2025).Puluhan siswa ini dipulangkan keluarganya setelah kondisi mereka dinyatakan telah pulih kembali usai menjalani perawatan di Puskesmas Waimital dan Puskemas Kairatu.Meski sebagian besar dari para siswa telah dipulangkan, namun ada puluhan siswa lainnya yang hingga kini masih menjalani perawatan.Kepala Dinas Kesehatan KabupatenSeram Bagian BaratGariman Kurniawan mengakui sejak ratusan siswa mengalami keracunan dan dibawa ke puskesmas, pihaknya langsung melakukan penangan kepada para korban.Baca juga:Kondisi Membaik, Puluhan Siswa Korban Keracunan MBG di Maluku Dipulangkan Semuanya telah ditangani dan sebagian besar sudah dipulangkan ke rumah, kata Gariman kepadaKompas.comvia telepon, Selasa.Ia mengaku, banyaknya siswa korban keracunan yang dibawa ke puskesmas membuat petugas kesehatan harus bekerja ekstra untuk menangani para pasien.""Semua ditangani dengan baik dan kondisi para pasien saat ini aman dan terkendali, ujarnya.Baca juga:Korban Keracunan MBG di Kairatu Maluku Lebih dari 140 Siswa, Puskesmas KewalahanSaat ini, masih ada sebagian paisen yang menjalani perawatan di tenda yang dibangun di lokasi Puskesmas Kairatu.Menurut Gariman, pembangunan tenda darurat untuk melayani siswa korban keracunan MBG tersebut merupakan inisiasi dari Kodim 1513 Seram Bagian Barat.Tenda tersebut dibangun lantaran bangsal dan ruangan perawatan di puskesmas tidak bisa lagi menampung para pasien. Untuk tenda itu inisiasi dari Kodim 1513 untuk membantu. Iya terlalu banyak pasien jadi dibangun tenda, jadi yang sudah pulih dipindahkan ke tenda, ujarnya.Sebelumnya, lebih dari 140 siswa di tiga sekolah yakni SD Inpres Talaga Ratu, Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Seram Bagian Barat dan Taman Kanak-kanak Talaga Ratu di Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat,Malukumengalami keracunan usai menyantap hidangan MBG pada Senin (20/10/2025).Adapun hidangan yang disajikan bagi ratusan siswa di tiga sekolah tersebut yakni nasi putih, telur, tahu dan sayur.Usai menyantap hidangan tersebut, ratusan siswa kemudian mengalami gejala mual dan muntah serta diare dan pusing kepala. Ada dari sejumlah siswa yang mengalami muntah darah hingga mengeluarkan busa putih dari mulutnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang AMBON, KOMPAS.com- Puluhan siswa korban keracunan makan bergizi gratis (MBG) di tiga sekolah di Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, telah dipulangkan usai menjalani perawatan di dua puskesmas pada Selasa (21/10/2025). Puluhan siswa ini dipulangkan keluarganya setelah kondisi mereka dinyatakan telah pulih kembali usai menjalani perawatan di Puskesmas Waimital dan Puskemas Kairatu. Meski sebagian besar dari para siswa telah dipulangkan, namun ada puluhan siswa lainnya yang hingga kini masih menjalani perawatan. Kepala Dinas Kesehatan KabupatenSeram Bagian BaratGariman Kurniawan mengakui sejak ratusan siswa mengalami keracunan dan dibawa ke puskesmas, pihaknya langsung melakukan penangan kepada para korban. Baca juga:Kondisi Membaik, Puluhan Siswa Korban Keracunan MBG di Maluku Dipulangkan Semuanya telah ditangani dan sebagian besar sudah dipulangkan ke rumah, kata Gariman kepadaKompas.comvia telepon, Selasa. Ia mengaku, banyaknya siswa korban keracunan yang dibawa ke puskesmas membuat petugas kesehatan harus bekerja ekstra untuk menangani para pasien. ""Semua ditangani dengan baik dan kondisi para pasien saat ini aman dan terkendali, ujarnya. Baca juga:Korban Keracunan MBG di Kairatu Maluku Lebih dari 140 Siswa, Puskesmas Kewalahan Saat ini, masih ada sebagian paisen yang menjalani perawatan di tenda yang dibangun di lokasi Puskesmas Kairatu. Menurut Gariman, pembangunan tenda darurat untuk melayani siswa korban keracunan MBG tersebut merupakan inisiasi dari Kodim 1513 Seram Bagian Barat. Tenda tersebut dibangun lantaran bangsal dan ruangan perawatan di puskesmas tidak bisa lagi menampung para pasien. Untuk tenda itu inisiasi dari Kodim 1513 untuk membantu. Iya terlalu banyak pasien jadi dibangun tenda, jadi yang sudah pulih dipindahkan ke tenda, ujarnya. Sebelumnya, lebih dari 140 siswa di tiga sekolah yakni SD Inpres Talaga Ratu, Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Seram Bagian Barat dan Taman Kanak-kanak Talaga Ratu di Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat,Malukumengalami keracunan usai menyantap hidangan MBG pada Senin (20/10/2025). Adapun hidangan yang disajikan bagi ratusan siswa di tiga sekolah tersebut yakni nasi putih, telur, tahu dan sayur. Usai menyantap hidangan tersebut, ratusan siswa kemudian mengalami gejala mual dan muntah serta diare dan pusing kepala. Ada dari sejumlah siswa yang mengalami muntah darah hingga mengeluarkan busa putih dari mulutnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/78USKhndQxORVuptrm_EJaHwi2I=/100x86:1048x718/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/20/68f65a6820eda.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/21/090518678/puluhan-siswa-korban-keracunan-mbg-di-maluku-masih-dirawat-di-tenda-dinkes,4d04d7de530d86db4b9df7c7f00a1fb4ca09e35b012277a7571ee9e4fe1eebe4,2025-11-13 20:40:20.816 1419,pikiranrakyat,mbg,2025-04-23 15:34:30,Komisi IX Bakal Panggil BGN Buntut Puluhan Siswa di Cianjur Keracunan MBG,"PIKIRANRAKYAT -Anggota Komisi IX DPR Nurhadi menyampaikan keprihatinan atas peristiwa yang menimpa puluhan siswa MAN 1 di Cianjur yang mengalami gejala keracunan usai mengkonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurut Nurhadi, kejadian yang berulang-ulang itu menandakan ada persoalan serius dalam pelaksanaan program MBG di lapangan. ""Ini adalah kejadian yang sangat memprihatinkan, terlebih karena program MBG sejatinya bertujuan mulia yaitu meningkatkan gizi anak-anak sekolah dan menekan angka stunting,"" kata Nurhadi, Rabu 23April 2025. Nurhadi menuturkan kejadian keracunan siswa usai menyantap MBG yang terjadi secara terus menerus justru menyebabkan gangguan kesehatan. Tentu ini menjadi alarm keras bagi semua pihak, terutama Badan Pangan Nasional (BGN) dan seluruh instansi yang terlibat, tuturnya. Baca Juga:Siswa MAN 1 Cianjur yang Keracunan MBG Capai 38 Orang, Apa yang Salah? Apalagi kejadian ini juga bukan yang pertama, dan ini menandakan perlunya evaluasi menyeluruh, baik dari sisi penyediaan bahan baku, distribusi, hingga pengawasan keamanan pangan, lanjutnya. Kejadian ini bukan insiden tunggal. Dalam kurun waktu empat bulan sejak program MBG diluncurkan secara nasional, tercatat setidaknya telah terjadi tiga masalah serupa di wilayah yang berbeda. Di Sukoharjo, Jawa Tengah, puluhan siswa SDN Dukuh 03 keracunan setelah mengonsumsi ayam krispi dari MBG. Kasus keracunan dari MBG juga terjadi di Nunukan Selatan, Kalimantan Utara. Lalu di Batang, Jawa Tengah. Dia menilai serangkaian kejadian tersebut menunjukkan bahwa keracunan bukanlah kasus insidental, melainkan gejala sistemik dari persoalan mendasar dalam tata kelola program. Baca Juga:Dobel Ironi Dana MBG: Diduga Gelapkan Hampir Rp1 Miliar, Yayasan Malah Tagih Mitra Rp400 Juta Oleh karena itu, Nurhadi menegaskan Komisi IX DPR yang membidangi urusan kesehatan itu akan segera meminta penjelasan resmi dari pihak terkait, terutama kepada BGN yang merupakan mitra kerja Komisi IX. ""Kami akan dorong agar ada audit menyeluruh terhadap vendor penyedia MBG di berbagai daerah, termasuk penguatan standar higiene dan sanitasi pangan. Jika ditemukan kelalaian atau pelanggaran prosedur, maka harus ada sanksi tegas dan transparan,"" katanya. Nurhadi menambahkan, Komiai IX pun mendorong agar pemerintah daerah dan dinas kesehatan setempat lebih aktif dalam melakukan pengawasan berkala serta pelatihan bagi para penyedia makanan di sekolah-sekolah. ""Kami di Komisi IX tetap berkomitmen agar program-program peningkatan gizi tetap berjalan, namun harus dengan pelaksanaan yang aman dan bertanggung jawab,"" ujarnya.*** Berita PilihanPrabowo ke Majalengka, Siswa Sekolah Berharap Pemerataan Program MBG Segera TerwujudIndonesia Dapat Kembangkan Produk Turunan Sawit Jadi Biodiesel hingga Suplemen MBGYayasan MBG Diduga Gelapkan Dana Hampir Rp1 Miliar: Ibu-Ibu Masak Ribuan Porsi, Tak Dibayar SepeserpunDobel Ironi Dana MBG: Diduga Gelapkan Hampir Rp1 Miliar, Yayasan Malah Tagih Mitra Rp400 JutaSiswa MAN 1 Cianjur yang Keracunan MBG Capai 38 Orang, Apa yang Salah? Berita PilihanPrabowo ke Majalengka, Siswa Sekolah Berharap Pemerataan Program MBG Segera TerwujudIndonesia Dapat Kembangkan Produk Turunan Sawit Jadi Biodiesel hingga Suplemen MBGYayasan MBG Diduga Gelapkan Dana Hampir Rp1 Miliar: Ibu-Ibu Masak Ribuan Porsi, Tak Dibayar SepeserpunDobel Ironi Dana MBG: Diduga Gelapkan Hampir Rp1 Miliar, Yayasan Malah Tagih Mitra Rp400 JutaSiswa MAN 1 Cianjur yang Keracunan MBG Capai 38 Orang, Apa yang Salah? Berita Pilihan Prabowo ke Majalengka, Siswa Sekolah Berharap Pemerataan Program MBG Segera TerwujudIndonesia Dapat Kembangkan Produk Turunan Sawit Jadi Biodiesel hingga Suplemen MBGYayasan MBG Diduga Gelapkan Dana Hampir Rp1 Miliar: Ibu-Ibu Masak Ribuan Porsi, Tak Dibayar SepeserpunDobel Ironi Dana MBG: Diduga Gelapkan Hampir Rp1 Miliar, Yayasan Malah Tagih Mitra Rp400 JutaSiswa MAN 1 Cianjur yang Keracunan MBG Capai 38 Orang, Apa yang Salah? Prabowo ke Majalengka, Siswa Sekolah Berharap Pemerataan Program MBG Segera Terwujud Prabowo ke Majalengka, Siswa Sekolah Berharap Pemerataan Program MBG Segera Terwujud Prabowo ke Majalengka, Siswa Sekolah Berharap Pemerataan Program MBG Segera Terwujud Prabowo ke Majalengka, Siswa Sekolah Berharap Pemerataan Program MBG Segera Terwujud Indonesia Dapat Kembangkan Produk Turunan Sawit Jadi Biodiesel hingga Suplemen MBG Indonesia Dapat Kembangkan Produk Turunan Sawit Jadi Biodiesel hingga Suplemen MBG Indonesia Dapat Kembangkan Produk Turunan Sawit Jadi Biodiesel hingga Suplemen MBG Indonesia Dapat Kembangkan Produk Turunan Sawit Jadi Biodiesel hingga Suplemen MBG Yayasan MBG Diduga Gelapkan Dana Hampir Rp1 Miliar: Ibu-Ibu Masak Ribuan Porsi, Tak Dibayar Sepeserpun Yayasan MBG Diduga Gelapkan Dana Hampir Rp1 Miliar: Ibu-Ibu Masak Ribuan Porsi, Tak Dibayar Sepeserpun Yayasan MBG Diduga Gelapkan Dana Hampir Rp1 Miliar: Ibu-Ibu Masak Ribuan Porsi, Tak Dibayar Sepeserpun Yayasan MBG Diduga Gelapkan Dana Hampir Rp1 Miliar: Ibu-Ibu Masak Ribuan Porsi, Tak Dibayar Sepeserpun Dobel Ironi Dana MBG: Diduga Gelapkan Hampir Rp1 Miliar, Yayasan Malah Tagih Mitra Rp400 Juta Dobel Ironi Dana MBG: Diduga Gelapkan Hampir Rp1 Miliar, Yayasan Malah Tagih Mitra Rp400 Juta Dobel Ironi Dana MBG: Diduga Gelapkan Hampir Rp1 Miliar, Yayasan Malah Tagih Mitra Rp400 Juta Dobel Ironi Dana MBG: Diduga Gelapkan Hampir Rp1 Miliar, Yayasan Malah Tagih Mitra Rp400 Juta Siswa MAN 1 Cianjur yang Keracunan MBG Capai 38 Orang, Apa yang Salah? Siswa MAN 1 Cianjur yang Keracunan MBG Capai 38 Orang, Apa yang Salah? Siswa MAN 1 Cianjur yang Keracunan MBG Capai 38 Orang, Apa yang Salah? Siswa MAN 1 Cianjur yang Keracunan MBG Capai 38 Orang, Apa yang Salah?",Oktaviani,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/04/22/2499443104.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019266089/komisi-ix-bakal-panggil-bgn-buntut-puluhan-siswa-di-cianjur-keracunan-mbg?page=all,7532955f7ac19efab266134ccdcc9c62e1d534d3ea6eee0784a008057b50d9ed,2025-11-13 20:40:24.770 1420,kompas,mbg,2025-10-20 22:53:03,"Keluh Petani Semangka di Sikka: Panen Melimpah tetapi Sepi Pembeli, Berharap pada MBG","SIKKA, KOMPAS.com- Sejumlah petani semangka di Desa Reroroja, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka Nusa Tenggara Timur (NTT) mengeluh dengan kondisi harga yang tidak stabil dan kesulitan pemasaran.Kondisi tersebut membuat parapetanikhawatir akan keberlanjutan usaha mereka.""Sebenarnya masih mau lanjut kerja. Masalahnya yang pembelinya ini yang agak susah,"" kata Dominikus Dosi, petani di Dusun Kolisoro, Desa Reroroja, saat ditemui, Senin (20/10/2025).Dominikus bercerita, awalnya para petani senang ketika ribuan buahsemangkadi wilayah itu dibeli oleh seorang supplier dari salah satu dapur makan bergizi gratis (MBG) di Kota Maumere.Baca juga:Jebakan Tikus Telan Korban di Indramayu, Dua Petani Ditemukan Tewas Tersengat ListrikBuah semangka dibanderol dengan harga Rp 6.000 hingga Rp 6.500 per kilogram. Setiap buah bobotnya berkisar 3 hingga 11 kilogram.""Kami bersyukur bisa dapat keuntungan sedikit,"" ujarnya.Namun, Dominikus mengungkapkan, dalam kurun waktu sebulan terkahir, para petani mulai mengalami kesulitan menjual hasil panen.Supplier yang bisanya jadi langganan tak lagi muncul. Hal ini menyebabkan kerugian bagi petani karena stok semangka yang menumpuk tidak terserap pasar.""Kami terpaksa jual di pinggir jalan, kadang laku. Tetapi lebih banyak tidak laku,"" ucapnya.Dominkus berharap, ada solusi yang dapat membantu mengatasi kesulitan pemasaran dan menjaga keberlangsungan usaha mereka.Seorang supplier bernama Maksi mengungkapkan bahwa biasanya ia menjual hingga 2 ton semangka setiap minggunya ke salah satu dapur MBG.Baca juga:Pergoki Pencuri, Wanita Penjual Semangka di Kupang Tewas DitikamNamun, dalam tiga minggu terakhir, ia mengaku sama sekali tidak membeli semangka dari petani.""Biasanya lancar, dua minggu, satu minggu biasanya satu ton lebih, dua ton. Sekarang sudah tiga minggu tidak ada penyerapan. Sekarang stok semangka yang ada sekitar 4 ton,"" ujarnya.Ia menduga, rendahnya permintaan buah semangka dari petani lokal karena adanya suplai dari luar daerah.Kepala Desa Reroroja, Florida Yosefina Ndena mencatat, luas lahan semangka di wilayahnya sekitar belasan hektare, dengan produksi mencapai ribuan ton setiap kali panen.Ia mengakui bahwa harga yang tidak menentu dan kesulitan pemasaran menjadi faktor utama.Yosefina mengharapkan kehadiran program MBG dapat mendongkrak pendapatan petani di wilayah itu.""Kami berharap pemerintah daerah bisa memperhatikan kondisi petani kami, apalagi sudah ada program MBG. Program ini harus dirasakan oleh petani kita,"" ujarnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang SIKKA, KOMPAS.com- Sejumlah petani semangka di Desa Reroroja, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Sikka Nusa Tenggara Timur (NTT) mengeluh dengan kondisi harga yang tidak stabil dan kesulitan pemasaran. Kondisi tersebut membuat parapetanikhawatir akan keberlanjutan usaha mereka. ""Sebenarnya masih mau lanjut kerja. Masalahnya yang pembelinya ini yang agak susah,"" kata Dominikus Dosi, petani di Dusun Kolisoro, Desa Reroroja, saat ditemui, Senin (20/10/2025). Dominikus bercerita, awalnya para petani senang ketika ribuan buahsemangkadi wilayah itu dibeli oleh seorang supplier dari salah satu dapur makan bergizi gratis (MBG) di Kota Maumere. Baca juga:Jebakan Tikus Telan Korban di Indramayu, Dua Petani Ditemukan Tewas Tersengat Listrik Buah semangka dibanderol dengan harga Rp 6.000 hingga Rp 6.500 per kilogram. Setiap buah bobotnya berkisar 3 hingga 11 kilogram. ""Kami bersyukur bisa dapat keuntungan sedikit,"" ujarnya. Namun, Dominikus mengungkapkan, dalam kurun waktu sebulan terkahir, para petani mulai mengalami kesulitan menjual hasil panen. Supplier yang bisanya jadi langganan tak lagi muncul. Hal ini menyebabkan kerugian bagi petani karena stok semangka yang menumpuk tidak terserap pasar. ""Kami terpaksa jual di pinggir jalan, kadang laku. Tetapi lebih banyak tidak laku,"" ucapnya. Dominkus berharap, ada solusi yang dapat membantu mengatasi kesulitan pemasaran dan menjaga keberlangsungan usaha mereka. Seorang supplier bernama Maksi mengungkapkan bahwa biasanya ia menjual hingga 2 ton semangka setiap minggunya ke salah satu dapur MBG. Baca juga:Pergoki Pencuri, Wanita Penjual Semangka di Kupang Tewas Ditikam Namun, dalam tiga minggu terakhir, ia mengaku sama sekali tidak membeli semangka dari petani. ""Biasanya lancar, dua minggu, satu minggu biasanya satu ton lebih, dua ton. Sekarang sudah tiga minggu tidak ada penyerapan. Sekarang stok semangka yang ada sekitar 4 ton,"" ujarnya. Ia menduga, rendahnya permintaan buah semangka dari petani lokal karena adanya suplai dari luar daerah. Kepala Desa Reroroja, Florida Yosefina Ndena mencatat, luas lahan semangka di wilayahnya sekitar belasan hektare, dengan produksi mencapai ribuan ton setiap kali panen. Ia mengakui bahwa harga yang tidak menentu dan kesulitan pemasaran menjadi faktor utama. Yosefina mengharapkan kehadiran program MBG dapat mendongkrak pendapatan petani di wilayah itu. ""Kami berharap pemerintah daerah bisa memperhatikan kondisi petani kami, apalagi sudah ada program MBG. Program ini harus dirasakan oleh petani kita,"" ujarnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/UerpwzEMSgSCFqCtmkuLudxXUtk=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/20/68f5f96865cfa.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/20/225303578/keluh-petani-semangka-di-sikka-panen-melimpah-tetapi-sepi-pembeli-berharap,1885185a440705515dc6aff2b61d7f8643ea2fbd7be4b3f8cf1e3a8464882554,2025-11-13 20:40:31.257 1421,pikiranrakyat,mbg,2025-04-22 12:48:57,"Siswa MAN 1 Cianjur yang Keracunan MBG Capai 38 Orang, Apa yang Salah?","PIKIRAN RAKYAT -Puluhan siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Cianjur, Jawa Barat, mengalami gejala keracunan setelah menyantap makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disajikan di sekolah mereka pada Senin 21 April 2025. Hingga Senin malam, jumlah korban yang mengalami pusing, mual, dan muntah terus bertambah dan tercatat sudah mencapai 38 orang. Gejala tersebut muncul beberapa jam setelah makan siang bersama yang diberikan kepada sekitar 800 siswa, dan dugaan awal mengarah pada salah satu menu lauk berupa ayam suwir yang berbau tidak sedap. Baca Juga:Dobel Ironi Dana MBG: Diduga Gelapkan Hampir Rp1 Miliar, Yayasan Malah Tagih Mitra Rp400 Juta Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Cianjur, Frida Laila Yahya, mengungkapkan bahwa hingga malam hari pihaknya telah mencatat 38 siswa mengalami gejala keracunan. Sebagian besar korban dirawat di RSUD Sayang Cianjur dan RS Bhayangkara, sementara lainnya menjalani perawatan di rumah dan puskesmas. ""Baru 21 orang yang dilaporkan dibawa ke rumah sakit, sehingga kami masih melakukan pendataan karena seluruh siswa menyantap hidangan MBG pada hari ini, informasinya seluruh siswa MAN Cianjur sekitar 800,"" tutur Frida. Frida menambahkan, pihaknya telah mengamankan sampel makanan yang diduga menjadi penyebab dan akan segera dikirim ke laboratorium di Bandung untuk diperiksa lebih lanjut. ""Kami akan mengambil sampel makanan atau sisa makanan guna memastikan penyebab keracunan yang menimpa puluhan siswa MAN I Cianjur,"" ujarnya. Baca Juga:Yayasan MBG Diduga Gelapkan Dana Hampir Rp1 Miliar: Ibu-Ibu Masak Ribuan Porsi, Tak Dibayar Sepeserpun Salah satu siswa yang mengalami keracunan, M. Raihan (16 tahun), mengaku mencium bau tidak sedap dari makanan yang disajikan. Dia merasa gejala mulai muncul beberapa jam setelah menyantapnya. ""Satu kelas 36 orang mendapat jatah MBG pada siang hari. Saya sempat mencium bau tidak sedap dari ayam suwir yang menjadi lauk. Selang beberapa jam setelah menyantap makanan tersebut, saya merasa pusing, mual, dan muntah,"" katanya. Kepala MAN 1 Cianjur, Erma Sopiah juga membenarkan bahwa para siswa mengeluhkan gejala yang mirip dan sebagian dirawat di Unit Kesehatan Sekolah (UKS) sebelum akhirnya dijemput oleh orang tua masing-masing. ""Menjelang petang sekitar sembilan siswa mengeluhkan pusing, mual, dan muntah, menjalani perawatan di UKS sebelum akhirnya dijemput orang tua. Hingga Senin malam, sekitar 21 orang mendapat penanganan medis di dua rumah sakit,"" tuturnya. Menurutnya, pendataan masih berlangsung karena banyak siswa yang langsung pulang dan memilih berobat mandiri. Bupati Cianjur, Wahyu Ferdian, langsung turun tangan setelah mendengar laporan adanya kasus keracunan massal ini. Dia menyampaikan keprihatinannya dan berharap para siswa segera pulih. ""Sedih dan kaget. Anak-anak kita harusnya sekolah, malah dapat musibah seperti ini,"" kata Wahyu saat menjenguk korban di IGD RSUD Sayang Cianjur. Dia menegaskan bahwa penyebab pasti masih belum dapat dipastikan dan harus menunggu hasil laboratorium yang sedang meneliti sampel makanan dan muntahan korban. ""Sampel makanan dan juga sampel muntahan akan diteliti untuk mendapatkan penyebab atau sumber keracunan secara objektif,"" ujar Wahyu. Pemerintah daerah juga telah menginstruksikan seluruh puskesmas di sekitar lokasi untuk siaga serta berkoordinasi langsung dengan pihak sekolah agar proses penanganan dan pendataan korban berjalan cepat dan akurat. ""Kita juga sudah minta pihak sekolah untuk melakukan pendataan,"" ucap Wahyu. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan bagian dari upaya peningkatan gizi dan kesehatan pelajar, namun peristiwa ini menimbulkan pertanyaan serius tentang standar keamanan pangan, proses distribusi makanan, dan pengawasan dapur penyedia. Dalam kasus ini, sumber makanan berasal dari dapur umum yang belum disebutkan identitasnya secara resmi. Dinas Kesehatan kini sedang melakukan pemeriksaan menyeluruh ke lokasi dapur tersebut, termasuk memeriksa prosedur penyimpanan, pemanasan ulang makanan, hingga pengemasan sebelum didistribusikan ke sekolah.*** Berita PilihanKorban Keracunan Jamur Liar di Subang Terus Bertambah, Satu Keluarga Mual hingga Hampir Tak Sadarkan Diri46 Warga Ponorogo Keracunan Nasi Hajatan, 1 Meninggal6 Warga Cianjur Keracunan Makan Jamur Tangkil, Dirujuk ke RSUD Usai Kondisi Memburuk di PuskesmasRawan Keracunan AC Mobil saat Mudik, Perhatikan Kondisi Sperpart Ini Supaya Aman di JalanKeracunan Massal di Klaten Ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa, 110 Warga Jadi Korban Berita PilihanKorban Keracunan Jamur Liar di Subang Terus Bertambah, Satu Keluarga Mual hingga Hampir Tak Sadarkan Diri46 Warga Ponorogo Keracunan Nasi Hajatan, 1 Meninggal6 Warga Cianjur Keracunan Makan Jamur Tangkil, Dirujuk ke RSUD Usai Kondisi Memburuk di PuskesmasRawan Keracunan AC Mobil saat Mudik, Perhatikan Kondisi Sperpart Ini Supaya Aman di JalanKeracunan Massal di Klaten Ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa, 110 Warga Jadi Korban Berita Pilihan Korban Keracunan Jamur Liar di Subang Terus Bertambah, Satu Keluarga Mual hingga Hampir Tak Sadarkan Diri46 Warga Ponorogo Keracunan Nasi Hajatan, 1 Meninggal6 Warga Cianjur Keracunan Makan Jamur Tangkil, Dirujuk ke RSUD Usai Kondisi Memburuk di PuskesmasRawan Keracunan AC Mobil saat Mudik, Perhatikan Kondisi Sperpart Ini Supaya Aman di JalanKeracunan Massal di Klaten Ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa, 110 Warga Jadi Korban Korban Keracunan Jamur Liar di Subang Terus Bertambah, Satu Keluarga Mual hingga Hampir Tak Sadarkan Diri Korban Keracunan Jamur Liar di Subang Terus Bertambah, Satu Keluarga Mual hingga Hampir Tak Sadarkan Diri Korban Keracunan Jamur Liar di Subang Terus Bertambah, Satu Keluarga Mual hingga Hampir Tak Sadarkan Diri Korban Keracunan Jamur Liar di Subang Terus Bertambah, Satu Keluarga Mual hingga Hampir Tak Sadarkan Diri 46 Warga Ponorogo Keracunan Nasi Hajatan, 1 Meninggal 46 Warga Ponorogo Keracunan Nasi Hajatan, 1 Meninggal 46 Warga Ponorogo Keracunan Nasi Hajatan, 1 Meninggal 46 Warga Ponorogo Keracunan Nasi Hajatan, 1 Meninggal 6 Warga Cianjur Keracunan Makan Jamur Tangkil, Dirujuk ke RSUD Usai Kondisi Memburuk di Puskesmas 6 Warga Cianjur Keracunan Makan Jamur Tangkil, Dirujuk ke RSUD Usai Kondisi Memburuk di Puskesmas 6 Warga Cianjur Keracunan Makan Jamur Tangkil, Dirujuk ke RSUD Usai Kondisi Memburuk di Puskesmas 6 Warga Cianjur Keracunan Makan Jamur Tangkil, Dirujuk ke RSUD Usai Kondisi Memburuk di Puskesmas Rawan Keracunan AC Mobil saat Mudik, Perhatikan Kondisi Sperpart Ini Supaya Aman di Jalan Rawan Keracunan AC Mobil saat Mudik, Perhatikan Kondisi Sperpart Ini Supaya Aman di Jalan Rawan Keracunan AC Mobil saat Mudik, Perhatikan Kondisi Sperpart Ini Supaya Aman di Jalan Rawan Keracunan AC Mobil saat Mudik, Perhatikan Kondisi Sperpart Ini Supaya Aman di Jalan Keracunan Massal di Klaten Ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa, 110 Warga Jadi Korban Keracunan Massal di Klaten Ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa, 110 Warga Jadi Korban Keracunan Massal di Klaten Ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa, 110 Warga Jadi Korban Keracunan Massal di Klaten Ditetapkan sebagai Kejadian Luar Biasa, 110 Warga Jadi Korban",Eka Alisa Putri,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/04/22/2499443104.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019262231/siswa-man-1-cianjur-yang-keracunan-mbg-capai-38-orang-apa-yang-salah?page=all,184d843599bad4813ab142dc50cb136dfd18c423d030b7d01ee6db2812f0c2ba,2025-11-13 20:40:35.222 1422,kompas,mbg,2025-10-20 17:53:14,"MBG Bikin Harga Telur Naik, di Gunungkidul Tembus Rp 30.000 per Kg","GUNUNGKIDUL, KOMPAS.com- Harga telur ayam di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Gunungkidul mengalami kenaikan signifikan sejak awal pekan ini.Berdasarkan pantauan di lapangan,harga telurkini menyentuh Rp 30.000 per kilogram, naik dari harga normal Rp 27.000 per kilogram.Kepala Bidang Perdagangan Dinas PerdaganganGunungkidul, Ris Heriyani, mengatakan kenaikan harga ini terjadi akibat meningkatnya permintaan dari berbagai sektor, salah satunya kebutuhan program pemerintah, yakni Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mulai berjalan di sejumlah sekolah. Permintaan telur naik memang cukup tinggi, itu sejak awal Oktober. Salah satu faktornya yang mempengaruhi karena ada tambahan kebutuhan dari program pemerintah yaitu MBG. Hal ini berdampak langsung pada harga, tuturnya dilansir dari Tribunnews.com, Senin (20/10/2025).Baca juga:Kata Ibu-ibu di Jambi Soal Menu MBG Rp 10.000 Bisa Pakai Ayam dan Telur...Ia menambahkan, lonjakan permintaan akhirnya mendorong kenaikan harga dari tingkat produsen sebelum harga bergerak di pasar eceran. Begitu permintaan naik tajam, terutama untuk kebutuhan program pemerintah, produsen merespons dengan penyesuaian harga. Ini mekanisme pasar yang terjadi secara alami, ujarnya.Selain telur, Ris menyebut beberapa komoditas lain juga ikut mengalami kenaikan, seperti daging ayam, cabai merah, bawang merah, bawang putih, hingga tomat. Kenaikan harga komoditas ini juga tidak jauh berbeda karena pengaruh dari permintaan program MBG, terutama ayam yang biasanya Rp 36.000 sekarang menjadi Rp 40.000, terangnya.Baca juga:MBG Disebut Sebabkan Harga Telur Naik Jadi Rp 30.000 per Kg, Ini Kata BGNMeski begitu, pihaknya memastikan stok telur di Gunungkidul masih aman.Dinas menyatakan akan memantau distribusi agar tidak terjadi kelangkaan dan menjaga agar harga tidak terus merangkak naik. Kami akan lakukan pengawasan dan berkoordinasi dengan distributor agar pasar tetap stabil. Yang penting tidak ada panic buying, tambahnya.Pengakuan Pedagang TelurSementara itu, Siti (42), pedagang telur di Pasar Argosari Wonosari, mengatakan kenaikan harga sudah terasa sejak pasokan dari pemasok datang dengan harga baru. Dari bakul besar sudah ambil di harga Rp 29 ribu. Katanya karena banyak permintaan, produsen langsung menaikkan harga. Jadi kami hanya mengikuti, ujarnya.Menurut Siti, sebagian besar pembelinya kini berasal dari penyedia katering dan lembaga yang menangani program MBG, sehingga stok cepat berkurang. Biasanya saya kulakan tiga peti cukup untuk dua hari, sekarang sehari saja sudah habis. Banyak yang beli sehingga produsen merasa barang cepat keluar dan langsung naikkan harga, katanya.Baca juga:Setahun Prabowo-Gibran, Mahasiswa Bandung Tagih 19 Juta Lapangan Kerja, Ingatkan MBGIa menambahkan, tingginya permintaan membuat pembeli eceran kesulitan mendapatkan harga lama. Ada pelanggan yang kaget karena biasanya beli dua kilo, sekarang cuma mampu satu kilo. Tapi karena kebutuhan rumah tangga, mau tidak mau tetap beli, tutur Siti.Siti berharap pemerintah dapat mengatur pola distribusi agar kebutuhan program besar tidak langsung membebani harga di tingkat pasar rakyat. Kalau bisa harga bisa kembali stabil karena kalau harganya terus naik seperti ini, kami juga bingung karena modalnya pun jadi besar, ujarnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang GUNUNGKIDUL, KOMPAS.com- Harga telur ayam di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Gunungkidul mengalami kenaikan signifikan sejak awal pekan ini. Berdasarkan pantauan di lapangan,harga telurkini menyentuh Rp 30.000 per kilogram, naik dari harga normal Rp 27.000 per kilogram. Kepala Bidang Perdagangan Dinas PerdaganganGunungkidul, Ris Heriyani, mengatakan kenaikan harga ini terjadi akibat meningkatnya permintaan dari berbagai sektor, salah satunya kebutuhan program pemerintah, yakni Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mulai berjalan di sejumlah sekolah. Permintaan telur naik memang cukup tinggi, itu sejak awal Oktober. Salah satu faktornya yang mempengaruhi karena ada tambahan kebutuhan dari program pemerintah yaitu MBG. Hal ini berdampak langsung pada harga, tuturnya dilansir dari Tribunnews.com, Senin (20/10/2025). Baca juga:Kata Ibu-ibu di Jambi Soal Menu MBG Rp 10.000 Bisa Pakai Ayam dan Telur... Ia menambahkan, lonjakan permintaan akhirnya mendorong kenaikan harga dari tingkat produsen sebelum harga bergerak di pasar eceran. Begitu permintaan naik tajam, terutama untuk kebutuhan program pemerintah, produsen merespons dengan penyesuaian harga. Ini mekanisme pasar yang terjadi secara alami, ujarnya. Selain telur, Ris menyebut beberapa komoditas lain juga ikut mengalami kenaikan, seperti daging ayam, cabai merah, bawang merah, bawang putih, hingga tomat. Kenaikan harga komoditas ini juga tidak jauh berbeda karena pengaruh dari permintaan program MBG, terutama ayam yang biasanya Rp 36.000 sekarang menjadi Rp 40.000, terangnya. Baca juga:MBG Disebut Sebabkan Harga Telur Naik Jadi Rp 30.000 per Kg, Ini Kata BGN Meski begitu, pihaknya memastikan stok telur di Gunungkidul masih aman. Dinas menyatakan akan memantau distribusi agar tidak terjadi kelangkaan dan menjaga agar harga tidak terus merangkak naik. Kami akan lakukan pengawasan dan berkoordinasi dengan distributor agar pasar tetap stabil. Yang penting tidak ada panic buying, tambahnya. Sementara itu, Siti (42), pedagang telur di Pasar Argosari Wonosari, mengatakan kenaikan harga sudah terasa sejak pasokan dari pemasok datang dengan harga baru. Dari bakul besar sudah ambil di harga Rp 29 ribu. Katanya karena banyak permintaan, produsen langsung menaikkan harga. Jadi kami hanya mengikuti, ujarnya. Menurut Siti, sebagian besar pembelinya kini berasal dari penyedia katering dan lembaga yang menangani program MBG, sehingga stok cepat berkurang. Biasanya saya kulakan tiga peti cukup untuk dua hari, sekarang sehari saja sudah habis. Banyak yang beli sehingga produsen merasa barang cepat keluar dan langsung naikkan harga, katanya. Baca juga:Setahun Prabowo-Gibran, Mahasiswa Bandung Tagih 19 Juta Lapangan Kerja, Ingatkan MBG Ia menambahkan, tingginya permintaan membuat pembeli eceran kesulitan mendapatkan harga lama. Ada pelanggan yang kaget karena biasanya beli dua kilo, sekarang cuma mampu satu kilo. Tapi karena kebutuhan rumah tangga, mau tidak mau tetap beli, tutur Siti. Siti berharap pemerintah dapat mengatur pola distribusi agar kebutuhan program besar tidak langsung membebani harga di tingkat pasar rakyat. Kalau bisa harga bisa kembali stabil karena kalau harganya terus naik seperti ini, kami juga bingung karena modalnya pun jadi besar, ujarnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/o2Odl9zm134IMLmqIk9DYbBDN6w=/0x0:900x600/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/17/68f22311dd10c.jpg",https://yogyakarta.kompas.com/read/2025/10/20/175314278/mbg-bikin-harga-telur-naik-di-gunungkidul-tembus-rp-30000-per-kg,65b84a1e89c02e85222d2c4670abdd357bb8263b5ec4ea0aa6b819eb665af191,2025-11-13 20:40:42.173 1423,pikiranrakyat,mbg,2025-04-18 14:24:00,"Dobel Ironi Dana MBG: Diduga Gelapkan Hampir Rp1 Miliar, Yayasan Malah Tagih Mitra Rp400 Juta","PIKIRAN RAKYAT -Kasus dugaan penggelapan dana yang menyeret Yayasan Makan Bergizi Gratis (MBG) kian mencuat. Alih-alih menyelesaikan kewajiban pembayaran kepada mitra dapur, yayasan justru menagih balik dana ratusan juta rupiah kepada mitranya sendiri. Kasus ini mencuat setelah mitra dapur, Ibu Ira, melaporkan dugaan penggelapan dana sebesar Rp975.375.000 ke Polres Metro Jakarta Selatan. Baca Juga:Yayasan MBG Diduga Gelapkan Dana Hampir Rp1 Miliar: Ibu-Ibu Masak Ribuan Porsi, Tak Dibayar Sepeserpun Kuasa hukum Ibu Ira, Danna Harly menyampaikan bahwa alih-alih mendapatkan pembayaran atas jasa memasak lebih dari 65 ribu porsi makanan selama dua bulan, kliennya justru ditagih oleh pihak yayasan sebesar Rp400 juta. ""Jadi kemarin ada komunikasi, saya dengan pihak yayasan, lucunya mereka malah menagih Ibu Ira sebesar Rp400 juta,"" katanya kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat 18 April 2024. Lebih lanjut, Danna Harly menyebutkan bahwa yayasan juga mengklaim tagihan pembelian ompreng (wadah makanan) yang telah dibayar oleh Ibu Ira sebesar Rp200 juta dan dimasukkan sebagai tanggungan MBG. ""Jadi Ibu Ira beli ompreng, kemarin Rp12.000, sudah dibayar Rp200 juta. Nah, itu ditagihkan ke dalam mekanisme di MBG ini. Jadi dua hal yang berbeda dicampuradukkan, jadi kacau semua ini,"" tuturnya. Baca Juga:Ekonomi Indonesia di Ujung Tanduk: Rupiah Melemah dan IHSG Anjlok, MBG dan Danantara Biang Keroknya? Ibu Ira mulai bermitra dengan Yayasan MBG dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kalibata sejak Februari hingga Maret 2025. Ia dipercaya memasak sekitar 65.025 porsi makanan bergizi untuk anak-anak PAUD, TK, RA, dan SD. Dalam kontrak awal, harga yang disepakati adalah Rp15.000 per porsi. Namun, menurut Danna, di tengah pelaksanaan, terjadi perubahan sepihak dari yayasan menjadi Rp13.000 per porsi, dan dari kedua harga itu masih dipotong lagi sebesar Rp2.500 per porsi. ""Setelah ada pengurangan, hak kami sebagai mitra dapur masih dipotong sebesar Rp2.500. Jadi dari Rp15 ribu dipotong Rp2.500 menjadi Rp12.500 dan dari Rp13 ribu dipotong pula Rp2.500 setiap porsinya,"" ujar Danna. Lebih parah lagi, seluruh dana operasional ditanggung oleh Ibu Ira. Dari pembelian bahan makanan, sewa tempat, biaya listrik, kendaraan, hingga upah juru masak semuanya dikeluarkan dari kantong pribadi. ""Itu semua Ibu Ira yang membiayai,"" ucap Danna. Ketika Ibu Ira hendak menagih pembayaran tahap kedua, bukan hanya tidak dibayarkan, pihak yayasan justru mengklaim bahwa mitranya masih kekurangan bayar sebesar Rp45.314.249, dengan alasan kebutuhan tambahan di lapangan. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, membenarkan bahwa pihaknya ikut memfasilitasi mediasi antara mitra dan yayasan MBG. ""Betul, kami memfasilitasi mediasi antara mitra dan yayasan,"" kata Dadan. Namun, Dadan menegaskan bahwa masalah ini merupakan urusan internal antara mitra dan yayasan, karena dana sudah disalurkan BGN kepada pihak yayasan sebesar Rp386.500.000. ""Uang kan sudah ada di antara mereka. Tinggal pengaturan di antara mereka,"" ucapnya. Merasa dirugikan, Ibu Ira akhirnya menempuh jalur hukum. Laporan polisi sudah terdaftar dengan Nomor: LP/B/1160/IV/2025/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA sejak 10 April 2025. Pihak kepolisian pun telah menerima bukti kuitansi senilai Rp975.375.000 sebagai bukti awal dugaan penggelapan. ""Barang bukti kuitansi senilai Rp900 jutaan kerja sama antara kedua belah pihak yang diserahkan ke Polres Metro Jakarta Selatan,"" ujar Kasi Humas Polres Metro Jaksel, Kompol Nurma Dewi. Saat ini, kasus masih dalam tahap penyelidikan dan pemeriksaan saksi, baik dari pihak yayasan berinisial MBN maupun Ibu Ira. ""Pelapor dan korban diperiksa hari ini di Polres Jaksel,"" ucap Danna Harly saat mendampingi kliennya. Kompol Nurma juga menegaskan bahwa laporan belum dicabut dan proses hukum terus berjalan. ""Belum dicabut, untuk saat ini belum, masih berjalan,"" kata Nurma. Atas perbuatannya, pihak yayasan MBG disangkakan dengan dugaan tindak pidana penipuan dan penggelapan, sebagaimana diatur dalam: Kedua pasal tersebut merupakan bagian dari UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP dan dapat berujung pada hukuman penjara jika terbukti bersalah.*** Berita PilihanDaftar 8 Pengusaha Besar yang Bertemu Prabowo, Bahas Berbagai Hal Termasuk MBGKPK Terima Laporan Pengurangan Makanan Program MBG: Harusnya Senilai Rp10.000, Hanya Diterima Rp8.000MBG Lebih Penting daripada Lapangan Pekerjaan, Ucap Menteri PPNAda 1.994 Kepala Dapur MBG Belum Digaji sejak 3 Bulan, Dadan Hindayana Buka SuaraDugaan Penipuan hingga Rp975 Juta, Mitra Dapur BGN di Kalibata Laporkan Yayasan ke Polisi Berita PilihanDaftar 8 Pengusaha Besar yang Bertemu Prabowo, Bahas Berbagai Hal Termasuk MBGKPK Terima Laporan Pengurangan Makanan Program MBG: Harusnya Senilai Rp10.000, Hanya Diterima Rp8.000MBG Lebih Penting daripada Lapangan Pekerjaan, Ucap Menteri PPNAda 1.994 Kepala Dapur MBG Belum Digaji sejak 3 Bulan, Dadan Hindayana Buka SuaraDugaan Penipuan hingga Rp975 Juta, Mitra Dapur BGN di Kalibata Laporkan Yayasan ke Polisi Berita Pilihan Daftar 8 Pengusaha Besar yang Bertemu Prabowo, Bahas Berbagai Hal Termasuk MBGKPK Terima Laporan Pengurangan Makanan Program MBG: Harusnya Senilai Rp10.000, Hanya Diterima Rp8.000MBG Lebih Penting daripada Lapangan Pekerjaan, Ucap Menteri PPNAda 1.994 Kepala Dapur MBG Belum Digaji sejak 3 Bulan, Dadan Hindayana Buka SuaraDugaan Penipuan hingga Rp975 Juta, Mitra Dapur BGN di Kalibata Laporkan Yayasan ke Polisi Daftar 8 Pengusaha Besar yang Bertemu Prabowo, Bahas Berbagai Hal Termasuk MBG Daftar 8 Pengusaha Besar yang Bertemu Prabowo, Bahas Berbagai Hal Termasuk MBG Daftar 8 Pengusaha Besar yang Bertemu Prabowo, Bahas Berbagai Hal Termasuk MBG Daftar 8 Pengusaha Besar yang Bertemu Prabowo, Bahas Berbagai Hal Termasuk MBG KPK Terima Laporan Pengurangan Makanan Program MBG: Harusnya Senilai Rp10.000, Hanya Diterima Rp8.000 KPK Terima Laporan Pengurangan Makanan Program MBG: Harusnya Senilai Rp10.000, Hanya Diterima Rp8.000 KPK Terima Laporan Pengurangan Makanan Program MBG: Harusnya Senilai Rp10.000, Hanya Diterima Rp8.000 KPK Terima Laporan Pengurangan Makanan Program MBG: Harusnya Senilai Rp10.000, Hanya Diterima Rp8.000 MBG Lebih Penting daripada Lapangan Pekerjaan, Ucap Menteri PPN MBG Lebih Penting daripada Lapangan Pekerjaan, Ucap Menteri PPN MBG Lebih Penting daripada Lapangan Pekerjaan, Ucap Menteri PPN MBG Lebih Penting daripada Lapangan Pekerjaan, Ucap Menteri PPN Ada 1.994 Kepala Dapur MBG Belum Digaji sejak 3 Bulan, Dadan Hindayana Buka Suara Ada 1.994 Kepala Dapur MBG Belum Digaji sejak 3 Bulan, Dadan Hindayana Buka Suara Ada 1.994 Kepala Dapur MBG Belum Digaji sejak 3 Bulan, Dadan Hindayana Buka Suara Ada 1.994 Kepala Dapur MBG Belum Digaji sejak 3 Bulan, Dadan Hindayana Buka Suara Dugaan Penipuan hingga Rp975 Juta, Mitra Dapur BGN di Kalibata Laporkan Yayasan ke Polisi Dugaan Penipuan hingga Rp975 Juta, Mitra Dapur BGN di Kalibata Laporkan Yayasan ke Polisi Dugaan Penipuan hingga Rp975 Juta, Mitra Dapur BGN di Kalibata Laporkan Yayasan ke Polisi Dugaan Penipuan hingga Rp975 Juta, Mitra Dapur BGN di Kalibata Laporkan Yayasan ke Polisi",Eka Alisa Putri,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/04/15/2357448665.jpeg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019251319/dobel-ironi-dana-mbg-diduga-gelapkan-hampir-rp1-miliar-yayasan-malah-tagih-mitra-rp400-juta?page=all,0c7bce5b887569df0ccd2f6c6d3f98084fed3600dd6befd82502b8d3927c731e,2025-11-13 20:40:45.988 1424,kompas,mbg,2025-10-20 13:17:25,Bupati Semarang: MBG Jadi Pengganti Pemberian Makanan Tambahan untuk Penanganan Stunting,"UNGARAN, KOMPAS.com- Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, menegaskan pentingnya program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai pengganti Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dalam upaya penanganan stunting di wilayahnya.""Saat ini di Kabupaten Semarang, stunting mencapai 3,2 persen dan itu terendah ketiga di Jawa Tengah,"" ungkap Ngesti saat peresmianSatuan Pelayanan Pemenuhan Gizi(SPPG) Siwal di Kecamatan Kaliwungu, Senin (20/10/2025).Ngesti menambahkan bahwa seluruh SPPG di Kabupaten Semarang harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN).Baca juga:Ada 1.835 Orang Jadi Korban Keracunan MBG, Pemkab Bandung Barat Akan Gelar Trauma Healing""Karena persyaratan itu kan untuk running pelayanan, sertifikasi, dan syarat-syarat yang lain harus dipenuhi SPPG,"" ujarnya.Menurut Ngesti, saat ini dilakukan pengetatan terkait pelaksanaan MBG.""Kemarin kan ada MBG yang kurang bagus, karena itu sekarang diperketat. Mulai dari syarat sertifikasi, laboratorium air bersih, tempat yang bersih dan higienis. Jadi SOP harus dilaksanakan,"" tuturnya.Dia juga menekankan bahwa salah satu tujuan dari MBG adalah untuk menekan angka stunting hingga mencapai zero stunting di Kabupaten Semarang.""Sehingga anak-anak menjadi sehat dan pintar,"" jelas Ngesti.Saat ini, di Kabupaten Semarang telah beroperasi 34 SPPG, dengan delapan di antaranya mengurus percepatan operasional.Baca juga:Ada 1.835 Orang Jadi Korban Keracunan MBG, Pemkab Bandung Barat Akan Gelar Trauma HealingNgesti berharap seluruh SPPG dapat beroperasi tepat waktu, karena program ini memberikan banyak manfaat bagi masyarakat.""Ini kan tidak hanya sekadar pemenuhan gizi atau kesehatan, tapi juga menggerakkan perekonomian dan mengurangi pengangguran karena membuka lapangan pekerjaan,"" katanya.Antre SLHSKristian Adi Nugroho, Kepala SPPG Siwal Kaliwungu, menyatakan bahwa pihaknya telah memenuhi semua persyaratan sertifikasi yang ditentukan oleh BGN.""Syarat sehat hepatitis A dan B, penjamah makanan, lab air, Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL), sudah semua,"" ujarnya.Adi juga menjelaskan bahwa Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) telah diajukan, namun masih dalam antrean.""Sementara sertifikasi halal, nanti kalau produknya sudah keluar,"" tambahnya.Baca juga:Cegah Keracunan Berulang, BGN Gelar Bimtek Penjamah Pangan untuk 500 Relawan MBG di KebumenSPPG Siwal melayani 3.427 penerima manfaat dari 17 sekolah di Kecamatan Kaliwungu dan sekitarnya.Salah satu mitra MBG untuk SPPG Siwal, Marsono, mengungkapkan bahwa bangunan dan peralatan yang digunakan telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan.""Saat proses pembangunan, dari plafon dan lantai beberapa kali dibongkar untuk memenuhi ketentuan dari konsultan,"" ujarnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang UNGARAN, KOMPAS.com- Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, menegaskan pentingnya program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai pengganti Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dalam upaya penanganan stunting di wilayahnya. ""Saat ini di Kabupaten Semarang, stunting mencapai 3,2 persen dan itu terendah ketiga di Jawa Tengah,"" ungkap Ngesti saat peresmianSatuan Pelayanan Pemenuhan Gizi(SPPG) Siwal di Kecamatan Kaliwungu, Senin (20/10/2025). Ngesti menambahkan bahwa seluruh SPPG di Kabupaten Semarang harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Baca juga:Ada 1.835 Orang Jadi Korban Keracunan MBG, Pemkab Bandung Barat Akan Gelar Trauma Healing ""Karena persyaratan itu kan untuk running pelayanan, sertifikasi, dan syarat-syarat yang lain harus dipenuhi SPPG,"" ujarnya. Menurut Ngesti, saat ini dilakukan pengetatan terkait pelaksanaan MBG. ""Kemarin kan ada MBG yang kurang bagus, karena itu sekarang diperketat. Mulai dari syarat sertifikasi, laboratorium air bersih, tempat yang bersih dan higienis. Jadi SOP harus dilaksanakan,"" tuturnya. Dia juga menekankan bahwa salah satu tujuan dari MBG adalah untuk menekan angka stunting hingga mencapai zero stunting di Kabupaten Semarang. ""Sehingga anak-anak menjadi sehat dan pintar,"" jelas Ngesti. Saat ini, di Kabupaten Semarang telah beroperasi 34 SPPG, dengan delapan di antaranya mengurus percepatan operasional. Baca juga:Ada 1.835 Orang Jadi Korban Keracunan MBG, Pemkab Bandung Barat Akan Gelar Trauma Healing Ngesti berharap seluruh SPPG dapat beroperasi tepat waktu, karena program ini memberikan banyak manfaat bagi masyarakat. ""Ini kan tidak hanya sekadar pemenuhan gizi atau kesehatan, tapi juga menggerakkan perekonomian dan mengurangi pengangguran karena membuka lapangan pekerjaan,"" katanya. Kristian Adi Nugroho, Kepala SPPG Siwal Kaliwungu, menyatakan bahwa pihaknya telah memenuhi semua persyaratan sertifikasi yang ditentukan oleh BGN. ""Syarat sehat hepatitis A dan B, penjamah makanan, lab air, Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL), sudah semua,"" ujarnya. Adi juga menjelaskan bahwa Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) telah diajukan, namun masih dalam antrean. ""Sementara sertifikasi halal, nanti kalau produknya sudah keluar,"" tambahnya. Baca juga:Cegah Keracunan Berulang, BGN Gelar Bimtek Penjamah Pangan untuk 500 Relawan MBG di Kebumen SPPG Siwal melayani 3.427 penerima manfaat dari 17 sekolah di Kecamatan Kaliwungu dan sekitarnya. Salah satu mitra MBG untuk SPPG Siwal, Marsono, mengungkapkan bahwa bangunan dan peralatan yang digunakan telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan. ""Saat proses pembangunan, dari plafon dan lantai beberapa kali dibongkar untuk memenuhi ketentuan dari konsultan,"" ujarnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/T9uue5E2oFYz3BwYXieS478EMv0=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/20/68f5c9a12ab97.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/20/131725478/bupati-semarang-mbg-jadi-pengganti-pemberian-makanan-tambahan-untuk,089579b106cfb863693fce9d0ed0bca40eb64845997eb3b44e8b95af16cb20c6,2025-11-13 20:40:52.793 1425,pikiranrakyat,mbg,2025-04-16 12:30:00,"Yayasan MBG Diduga Gelapkan Dana Hampir Rp1 Miliar: Ibu-Ibu Masak Ribuan Porsi, Tak Dibayar Sepeserpun","PIKIRAN RAKYAT -Salah satu Yayasan Makan Bergizi Gratis (MBG) berinisial MBN dilaporkan ke Polisi terkait dugaan penggelapan dana mencapai hampir Rp1 miliar. Mitra dapur di Kalibata mengungkapkan, penggelepana dana yang diduga dilakukan yayasan MBG itu mencapai Rp975.375.000. Kuasa hukum korban, Danna Harly mengatakan bahwa laporan itu tertuang dalam Nomor: LP/B/1160/IV/2025/SPKT/POLRES METRO JAKSEL/POLDA METRO JAYA pada Kamis 10 April 2025 pukul 14.11 WIB. ""Kami selaku kuasa hukum menyesalkan tindakan MBN yang tidak membayarkan sepeserpun hak dari Ibu Ira, selaku mitra dapur Makan Bergizi Gratis di Kalibata,"" ujarnya kepada wartawan di Jakarta, Selasa 15 April 2025. Danna Harly menjelaskan bahwa pada awalnya Ira telah bekerjasama dengan pihak yayasan dan SPPG Kalibata sejak bulan Februari sampai Maret 2025. Pihaknya sudah memasak kurang lebih sebanyak 65.025 porsi yang terbagi dalam dua tahap. ""Perselisihan ini terjadi pada Senin (24 Maret 2025), di mana Ibu Ira mengetahui ternyata terdapat perbedaan anggaran untuk siswa-siswi PAUD, TK, RA atau SD,"" ucapnya. Baca Juga:Ekonomi Indonesia di Ujung Tanduk: Rupiah Melemah dan IHSG Anjlok, MBG dan Danantara Biang Keroknya? Dalam kontraknya, perjanjian dengan yayasan dicantumkan harga Rp15 ribu per porsi. Namun, di tengah jalan sebagian diubah menjadi Rp13 ribu. Dinyatakan bahwa pihak yayasan telah mengetahui adanya perbedaan anggaran ini sebelum tanda tangan kontrak, yakni pada Desember 2024. ""Setelah ada pengurangan, hak kami sebagai mitra dapur masih dipotong sebesar Rp2.500. Jadi dari Rp15 ribu dipotong 2.500 menjadi Rp12.500 dan dari Rp13 ribu dipotong pula Rp2.500 setiap porsinya,"" tutur Danna Harly. Terlebih, diketahui dari Badan Gizi Nasional (BGN) telah melakukan pembayaran kepada pihak yayasan sebesar Rp386.500.000. Ketika Ira hendak menagih haknya kepada pihak yayasan, pihak yayasan malah berkata bahwa Ibu Ira kekurangan bayar sebesar Rp45.314.249 dengan dalil kebutuhan di lapangan. Fakta di lapangannya, seluruh dana operasional dikeluarkan oleh Ibu Ira, mulai dari bahan pangan, sewa tempat, kendaraan, listrik, peralatan dapur dan juru masak. ""Itu semua Ibu Ira yang membiayai,"" ucap Danna Harly. Pada saat ditagih untuk pencairan tahap dua, pihaknya mengaku tidak dibayarkan sama sekali oleh pihak yayasan. Pihaknya juga menyesalkan tindakan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tidak ada keterbukaan informasi. Hingga akhirnya, pihaknya sepakat untuk mengakhiri menjadi mitra Program MBG di Kalibata dan melaporkan yayasan ke Kepolisian. ""Saya sudah somasi, sudah ajukan hak tagih dan sudah ke BGN untuk mengonfirmasi ini dan sampai sekarang belum ada. Maka dari itu kami sudah siapkan untuk langkah hukum baik gugatan maupun laporan polisi,"" kata Danna Harly. Atas perbuatannya, MBN disangkakan dugaan tindak pidana penipuan/perbuatan curang berdasarkan UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 378 KUHP Dan Atau 372 KUHP.*** Berita PilihanBeda sama MBG, Rano Karno Tinjau Sarapan Gratis di JakartaDaftar 8 Pengusaha Besar yang Bertemu Prabowo, Bahas Berbagai Hal Termasuk MBGKPK Terima Laporan Pengurangan Makanan Program MBG: Harusnya Senilai Rp10.000, Hanya Diterima Rp8.000MBG Lebih Penting daripada Lapangan Pekerjaan, Ucap Menteri PPNAda 1.994 Kepala Dapur MBG Belum Digaji sejak 3 Bulan, Dadan Hindayana Buka Suara Berita PilihanBeda sama MBG, Rano Karno Tinjau Sarapan Gratis di JakartaDaftar 8 Pengusaha Besar yang Bertemu Prabowo, Bahas Berbagai Hal Termasuk MBGKPK Terima Laporan Pengurangan Makanan Program MBG: Harusnya Senilai Rp10.000, Hanya Diterima Rp8.000MBG Lebih Penting daripada Lapangan Pekerjaan, Ucap Menteri PPNAda 1.994 Kepala Dapur MBG Belum Digaji sejak 3 Bulan, Dadan Hindayana Buka Suara Berita Pilihan Beda sama MBG, Rano Karno Tinjau Sarapan Gratis di JakartaDaftar 8 Pengusaha Besar yang Bertemu Prabowo, Bahas Berbagai Hal Termasuk MBGKPK Terima Laporan Pengurangan Makanan Program MBG: Harusnya Senilai Rp10.000, Hanya Diterima Rp8.000MBG Lebih Penting daripada Lapangan Pekerjaan, Ucap Menteri PPNAda 1.994 Kepala Dapur MBG Belum Digaji sejak 3 Bulan, Dadan Hindayana Buka Suara Beda sama MBG, Rano Karno Tinjau Sarapan Gratis di Jakarta Beda sama MBG, Rano Karno Tinjau Sarapan Gratis di Jakarta Beda sama MBG, Rano Karno Tinjau Sarapan Gratis di Jakarta Beda sama MBG, Rano Karno Tinjau Sarapan Gratis di Jakarta Daftar 8 Pengusaha Besar yang Bertemu Prabowo, Bahas Berbagai Hal Termasuk MBG Daftar 8 Pengusaha Besar yang Bertemu Prabowo, Bahas Berbagai Hal Termasuk MBG Daftar 8 Pengusaha Besar yang Bertemu Prabowo, Bahas Berbagai Hal Termasuk MBG Daftar 8 Pengusaha Besar yang Bertemu Prabowo, Bahas Berbagai Hal Termasuk MBG KPK Terima Laporan Pengurangan Makanan Program MBG: Harusnya Senilai Rp10.000, Hanya Diterima Rp8.000 KPK Terima Laporan Pengurangan Makanan Program MBG: Harusnya Senilai Rp10.000, Hanya Diterima Rp8.000 KPK Terima Laporan Pengurangan Makanan Program MBG: Harusnya Senilai Rp10.000, Hanya Diterima Rp8.000 KPK Terima Laporan Pengurangan Makanan Program MBG: Harusnya Senilai Rp10.000, Hanya Diterima Rp8.000 MBG Lebih Penting daripada Lapangan Pekerjaan, Ucap Menteri PPN MBG Lebih Penting daripada Lapangan Pekerjaan, Ucap Menteri PPN MBG Lebih Penting daripada Lapangan Pekerjaan, Ucap Menteri PPN MBG Lebih Penting daripada Lapangan Pekerjaan, Ucap Menteri PPN Ada 1.994 Kepala Dapur MBG Belum Digaji sejak 3 Bulan, Dadan Hindayana Buka Suara Ada 1.994 Kepala Dapur MBG Belum Digaji sejak 3 Bulan, Dadan Hindayana Buka Suara Ada 1.994 Kepala Dapur MBG Belum Digaji sejak 3 Bulan, Dadan Hindayana Buka Suara Ada 1.994 Kepala Dapur MBG Belum Digaji sejak 3 Bulan, Dadan Hindayana Buka Suara",Eka Alisa Putri,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x89:1280x733/1200x675/photo/2021/10/11/637024111.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019245259/yayasan-mbg-diduga-gelapkan-dana-hampir-rp1-miliar-ibu-ibu-masak-ribuan-porsi-tak-dibayar-sepeserpun?page=all,96bc055dfff2e41eb3adccc44930316ed9febce00712cd50825d3b717f17f85f,2025-11-13 20:40:56.468 1426,kompas,mbg,2025-10-17 17:31:59,"Riset IndoStrategi: Cek Kesehatan Gratis Dapat Ranking 1, MBG Peringkat 7","JAKARTA, KOMPAS.com- Menurut riset IndoStrategi, program Makan Bergizi Gratis (MBG) tercatat sebagai program unggulan dengan peringkat terendah dari tujuh program lain. Ranking 1 ditempati program cek kesehatan gratis atau CKG.Penilaian itu berdasarkan hasil riset yang dilakukan lembagaIndoStrategitentang kinerja satu tahun pemerintahan Prabowo bersama Gibran. Program Makan Bergizi Gratis mendapatkan skor sedang sebanyak 2,68, ujar Direktur Riset IndoStrategi, Ali Noer Zaman dalam paparan hasil riset yang dipublikasikan, Jumat (17/10/2025).Baca juga:1 Tahun Prabowo-Gibran, Kemendikdasmen dan Kemlu Terbaik Versi IndoStrategiDalam riset kali ini, kata Ali, IndoStrategi menggunakan metode penilaian skala 0 hingga 5. Secara terperinci, 0- 2 untuk kinerja buruk, 2-4 kinerja sedang, dan 4-5 kinerja baik.Skor 2,68 untukMBGtergolong sedang, namun dibanding program-program lain yang disurvei oleh IndoStrategi, skor tersebut masih tergolong rendah.Kasus keracunan MBG pengaruhi penilaianAli menilai, rendahnya skor tersebut dipengaruhi oleh masifnya informasi soal kasus keracunan massal pelajar usai menyantap MBG di sejumlah daerah.Selain itu, lanjut Ali, publik juga kerap membandingkan pelaksanaan program tersebut dengan program serupa di negara-negara maju. Penilaian tersebut kemungkinan dipengaruhi oleh masifnya pemberitaan keracunan makanan di beberapa sekolah, dan upaya membandingkan program MBG di Indonesia dengan program makan bergizi di negara-negara maju, ungkap Ali.Baca juga:BGN Bantah Ada 9 Balita di Tasikmalaya Keracunan MBGPerbandingan tersebut, lanjut Ali, telah mendorong ekspektasi tinggi masyarakat terhadap hasil program MBG selama ini. Padahal program tersebut masih dalam tahap awal pembangunan kelembagaan dan tata kelola.Meski begitu, Ali menyampaikan bahwa MBG tetap dinilai sejumlah responden sebagai program yang baik. MBG dianggap dapat meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia, terutama bagi keluarga miskin dan tidak mampu. Program Makan Bergizi Gratis pada dasarnya merupakan program yang baik untuk meningkatkan kualitas gizi makanan bagi anak Indonesia dan sangat membantu keluarga miskin dan tidak mampu, kata Ali.Baca juga:Ada Menu Spesial MBG di Hari Ulang Tahun Prabowo, Apa Isinya?Ali menambahkan, sejumlah negara maju seperti Jepang dan Perancis juga menjalankan program serupa.Bahkan, ketika pandemi Covid-19 melanda, pemerintah Perancis tidak menghentikan program makan bergizi gratis karena khawatir hal itu akan berdampak pada kualitas generasi muda.Oleh karena itu, lanjut Ali, hal yang perlu diperhatikan pemerintah ke depan adalah perbaikan tata kelola program, termasuk pelibatan sekolah dan masyarakat dalam penyediaan makanan. Yang perlu diperbaiki adalah tata kelola, seperti melibatkan peran aktif sekolah dalam mempersiapkan makanan dan kontribusi masyarakat untuk mengurangi beban berat anggaran yang harus ditanggung oleh APBN, jelas Ali.Baca juga:Prabowo: MBG Lahir dari Pengalaman Kampanye Bertahun-tahun JAKARTA, KOMPAS.com- Menurut riset IndoStrategi, program Makan Bergizi Gratis (MBG) tercatat sebagai program unggulan dengan peringkat terendah dari tujuh program lain. Ranking 1 ditempati program cek kesehatan gratis atau CKG. Penilaian itu berdasarkan hasil riset yang dilakukan lembagaIndoStrategitentang kinerja satu tahun pemerintahan Prabowo bersama Gibran. Program Makan Bergizi Gratis mendapatkan skor sedang sebanyak 2,68, ujar Direktur Riset IndoStrategi, Ali Noer Zaman dalam paparan hasil riset yang dipublikasikan, Jumat (17/10/2025). Baca juga:1 Tahun Prabowo-Gibran, Kemendikdasmen dan Kemlu Terbaik Versi IndoStrategi Dalam riset kali ini, kata Ali, IndoStrategi menggunakan metode penilaian skala 0 hingga 5. Secara terperinci, 0- 2 untuk kinerja buruk, 2-4 kinerja sedang, dan 4-5 kinerja baik. Skor 2,68 untukMBGtergolong sedang, namun dibanding program-program lain yang disurvei oleh IndoStrategi, skor tersebut masih tergolong rendah. Ali menilai, rendahnya skor tersebut dipengaruhi oleh masifnya informasi soal kasus keracunan massal pelajar usai menyantap MBG di sejumlah daerah. Selain itu, lanjut Ali, publik juga kerap membandingkan pelaksanaan program tersebut dengan program serupa di negara-negara maju. Penilaian tersebut kemungkinan dipengaruhi oleh masifnya pemberitaan keracunan makanan di beberapa sekolah, dan upaya membandingkan program MBG di Indonesia dengan program makan bergizi di negara-negara maju, ungkap Ali. Baca juga:BGN Bantah Ada 9 Balita di Tasikmalaya Keracunan MBG Perbandingan tersebut, lanjut Ali, telah mendorong ekspektasi tinggi masyarakat terhadap hasil program MBG selama ini. Padahal program tersebut masih dalam tahap awal pembangunan kelembagaan dan tata kelola. Meski begitu, Ali menyampaikan bahwa MBG tetap dinilai sejumlah responden sebagai program yang baik. MBG dianggap dapat meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia, terutama bagi keluarga miskin dan tidak mampu. Program Makan Bergizi Gratis pada dasarnya merupakan program yang baik untuk meningkatkan kualitas gizi makanan bagi anak Indonesia dan sangat membantu keluarga miskin dan tidak mampu, kata Ali. Baca juga:Ada Menu Spesial MBG di Hari Ulang Tahun Prabowo, Apa Isinya? Ali menambahkan, sejumlah negara maju seperti Jepang dan Perancis juga menjalankan program serupa. Bahkan, ketika pandemi Covid-19 melanda, pemerintah Perancis tidak menghentikan program makan bergizi gratis karena khawatir hal itu akan berdampak pada kualitas generasi muda. Oleh karena itu, lanjut Ali, hal yang perlu diperhatikan pemerintah ke depan adalah perbaikan tata kelola program, termasuk pelibatan sekolah dan masyarakat dalam penyediaan makanan. Yang perlu diperbaiki adalah tata kelola, seperti melibatkan peran aktif sekolah dalam mempersiapkan makanan dan kontribusi masyarakat untuk mengurangi beban berat anggaran yang harus ditanggung oleh APBN, jelas Ali. Baca juga:Prabowo: MBG Lahir dari Pengalaman Kampanye Bertahun-tahun",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/TmB5ISa1H8JkuY2BReGWyZWba-U=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/17/68f1fadbaac77.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/17/17315961/riset-indostrategi-cek-kesehatan-gratis-dapat-ranking-1-mbg-peringkat-7,f2342b2bca5e04e112cec98e56ebcb83419fcc849e4c7a292065ade753460e69,2025-11-13 20:43:00.031 1427,kompas,mbg,2025-10-17 11:49:14,"Hari Ini Ultah Prabowo, Siswa SD Palopo Dapat Menu MBG Spesial: Rasanya Enak","PALOPO, KOMPAS.com Memasuki satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, sekaligus bertepatan dengan ulang tahun Presiden RI Prabowo Subianto ke-74, suasana syukur dan kegembiraan tampak di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 43 Takkalala, Kecamatan Wara Selatan, Kota Palopo, Sulawesi Selatan.Para siswa di sekolah tersebut turut menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Republik Indonesia atas programMakan Bergizi Gratis(MBG) yang kini telah berjalan di berbagai daerah, termasuk di KotaPalopo.Salah satu siswa kelas VI, All Dila Attaya, mengungkapkan rasa senangnya usai menerima menu makan bergizi yang dibagikan pada Kamis (17/10/2025). Hari ini kami dapat dua menu, yang satu menu spesial dalam bingkisan berisi susu, biskuit, jeruk, dan telur rebus. Rasanya enak, terutama biskuitnya, kata All Dila dengan senyum semringah.Baca juga:Setahun Prabowo-Gibran, Waktu Distribusi dan Selera Siswa Jadi Tantangan Pelaksanaan MBG di Palangka RayaSelain menu spesial tersebut, lanjut Dila, siswa juga mendapatkan menu rutin MBG seperti biasanya. Makanan basahnya ada bakso, tahu goreng, kentang, kol, pisang, dan susu. Semuanya enak, ucapnya.Kepsek: MBG Bikin Anak-anak Lebih Semangat Datang ke SekolahProgram Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu program unggulan Presiden Prabowo-Gibran yang mulai diterapkan secara bertahap di seluruh Indonesia sejak awal masa pemerintahan mereka.Tujuannya adalah untuk mengatasi masalah gizi buruk, mencegah stunting, serta meningkatkan konsentrasi belajar anak di sekolah.KepalaSDN 43 Takkalala, Nasirah, yang turut hadir saat pembagian makanan, mengatakan bahwa program ini sangat bermanfaat bagi para siswa, terutama yang berasal dari keluarga kurang mampu. Dengan adanya program MBG ini, anak-anak lebih bersemangat datang ke sekolah. Mereka tidak hanya belajar dengan nyaman, tapi juga mendapatkan asupan gizi yang seimbang setiap harinya, ujarnya.Baca juga:BGN Ungkap Kepastian Anggaran MBG 2026 Usai Kembalikan Dana ke KemenkeuDi momen setahun pemerintahan Presiden Prabowo-Gibran ini, semangat dan antusiasme siswa menjadi bukti bahwa kebijakan tersebut mulai dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat di daerah. Semoga program ini bisa terus berjalan dan semakin baik, supaya semua anak Indonesia bisa tumbuh sehat dan cerdas, tutur Dewiyanti, guru Wali Kelas 6.Program Makan Bergizi Gratis juga menjadi bagian dari komitmen pemerintah untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, dengan memastikan generasi muda tumbuh dalam kondisi sehat, kuat, dan berdaya saing tinggi.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang PALOPO, KOMPAS.com Memasuki satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, sekaligus bertepatan dengan ulang tahun Presiden RI Prabowo Subianto ke-74, suasana syukur dan kegembiraan tampak di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 43 Takkalala, Kecamatan Wara Selatan, Kota Palopo, Sulawesi Selatan. Para siswa di sekolah tersebut turut menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Republik Indonesia atas programMakan Bergizi Gratis(MBG) yang kini telah berjalan di berbagai daerah, termasuk di KotaPalopo. Salah satu siswa kelas VI, All Dila Attaya, mengungkapkan rasa senangnya usai menerima menu makan bergizi yang dibagikan pada Kamis (17/10/2025). Hari ini kami dapat dua menu, yang satu menu spesial dalam bingkisan berisi susu, biskuit, jeruk, dan telur rebus. Rasanya enak, terutama biskuitnya, kata All Dila dengan senyum semringah. Baca juga:Setahun Prabowo-Gibran, Waktu Distribusi dan Selera Siswa Jadi Tantangan Pelaksanaan MBG di Palangka Raya Selain menu spesial tersebut, lanjut Dila, siswa juga mendapatkan menu rutin MBG seperti biasanya. Makanan basahnya ada bakso, tahu goreng, kentang, kol, pisang, dan susu. Semuanya enak, ucapnya. Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu program unggulan Presiden Prabowo-Gibran yang mulai diterapkan secara bertahap di seluruh Indonesia sejak awal masa pemerintahan mereka. Tujuannya adalah untuk mengatasi masalah gizi buruk, mencegah stunting, serta meningkatkan konsentrasi belajar anak di sekolah. KepalaSDN 43 Takkalala, Nasirah, yang turut hadir saat pembagian makanan, mengatakan bahwa program ini sangat bermanfaat bagi para siswa, terutama yang berasal dari keluarga kurang mampu. Dengan adanya program MBG ini, anak-anak lebih bersemangat datang ke sekolah. Mereka tidak hanya belajar dengan nyaman, tapi juga mendapatkan asupan gizi yang seimbang setiap harinya, ujarnya. Baca juga:BGN Ungkap Kepastian Anggaran MBG 2026 Usai Kembalikan Dana ke Kemenkeu Di momen setahun pemerintahan Presiden Prabowo-Gibran ini, semangat dan antusiasme siswa menjadi bukti bahwa kebijakan tersebut mulai dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat di daerah. Semoga program ini bisa terus berjalan dan semakin baik, supaya semua anak Indonesia bisa tumbuh sehat dan cerdas, tutur Dewiyanti, guru Wali Kelas 6. Program Makan Bergizi Gratis juga menjadi bagian dari komitmen pemerintah untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, dengan memastikan generasi muda tumbuh dalam kondisi sehat, kuat, dan berdaya saing tinggi.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/q4TKfAugk5IY3EFzcmSUp0gg2i0=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/17/68f1bb00e80d3.jpg",https://makassar.kompas.com/read/2025/10/17/114914778/hari-ini-ultah-prabowo-siswa-sd-palopo-dapat-menu-mbg-spesial-rasanya-enak,842e4faa4a2d217d971492c5b22f7a34fc9996fbd948fde913678f514ec40c8e,2025-11-13 20:43:20.945 1428,kompas,mbg,2025-10-16 17:42:23,"426 Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan MBG, Diduga karena Ayam Dimasak Terlalu Dini","KOMPAS.com Sebanyak 426 siswa SMA Negeri 1 Kota Yogyakarta dilaporkan mengalami keracunan makanan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disuplai ke sekolah mereka pada Rabu (15/10/2025).Ratusan pelajar itu mengeluhkan sakit perut, diare, hingga demam setelah mengonsumsi lauk ayam barbekyu dalam paketMBGyang diduga dimasak terlalu dini.Baca juga:Jawa Barat Jadi Episentrum Kasus Keracunan MBG, JPPI Catat 4.125 KorbanRatusan Siswa Sakit Perut dan DiareKepalaSMAN 1 Yogyakarta, Ngadiya, mengatakan laporan pertama diterima pada Kamis (16/10/2025) dini hari sekitar pukul 01.00 03.00 WIB. Tadi pagi ada laporan dari siswa kami bahwa tadi dini hari banyak siswa kami yang sakit perut. Ada yang diare sampai dua kali, tiga kali, tapi juga ada yang hanya sakit perut, ujar Ngadiya, Kamis siang, dikutip dariKOMPAS.id.Berdasarkan pendataan, dari 972 siswa di sekolah itu, 426 orang atau sekitar 43,82 persen mengalami sakit perut.Sebagian di antaranya dibawa ke puskesmas, sementara yang lain dirawat di UKS sekolah dan diberikan obat. Cek lagi yang tidak masuk ada 33 siswa. Itu ada yang sakit ada juga yang alasan lain, tambahnya.SPPG Akui Dugaan Keracunan Berasal dari Lauk AyamMenurut Ngadiya, pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Wirobrajan, yang menyuplai makanan MBG, telah mendatangi sekolah untuk memberikan klarifikasi. Tadi dari SPPG mengakui bahwa kemungkinan ada keracunan dari MBG, yaitu dari ayamnya, katanya.Ia menambahkan, hasil komunikasi dengan SPPG menunjukkan bahwa ayam dalam menu MBG kemungkinan dimasak terlalu awal sebelum waktu pengiriman. Selama ini makanan dikirim ke sekolah sekitar pukul 11.00 WIB, dan baru dikonsumsi siswa saat istirahat kedua, pukul 11.45 12.30 WIB. Diduga karena dimasak terlalu dini, kualitas ayamnya menurun ketika disantap, jelasnya.Ngadiya memastikan bahwa sejak program MBG mulai berjalan pada Agustus 2025, kejadian ini merupakan kasus keracunan pertama di SMAN 1 Yogyakarta.Ia juga menyebut pihak SPPG sudah menyatakan siap bertanggung jawab menanggung biaya pengobatan seluruh siswa yang terdampak.KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWOSUmartoyo saat ditemui di SMA NEegeri 1 Yogyakarta, Kamis (16/10/2025)Siswa Alami Trauma, Enggan Konsumsi MBGMeski program MBG tetap berjalan keesokan harinya, sebagian siswa memilih tidak mengambil jatah makanan karena masih trauma. Trauma dan enggak mau ngambil lagi, kata Veda (17), siswi kelas XII yang turut menjadi korban. KOMPAS.com Sebanyak 426 siswa SMA Negeri 1 Kota Yogyakarta dilaporkan mengalami keracunan makanan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disuplai ke sekolah mereka pada Rabu (15/10/2025). Ratusan pelajar itu mengeluhkan sakit perut, diare, hingga demam setelah mengonsumsi lauk ayam barbekyu dalam paketMBGyang diduga dimasak terlalu dini. Baca juga:Jawa Barat Jadi Episentrum Kasus Keracunan MBG, JPPI Catat 4.125 Korban KepalaSMAN 1 Yogyakarta, Ngadiya, mengatakan laporan pertama diterima pada Kamis (16/10/2025) dini hari sekitar pukul 01.00 03.00 WIB. Tadi pagi ada laporan dari siswa kami bahwa tadi dini hari banyak siswa kami yang sakit perut. Ada yang diare sampai dua kali, tiga kali, tapi juga ada yang hanya sakit perut, ujar Ngadiya, Kamis siang, dikutip dariKOMPAS.id. Berdasarkan pendataan, dari 972 siswa di sekolah itu, 426 orang atau sekitar 43,82 persen mengalami sakit perut. Sebagian di antaranya dibawa ke puskesmas, sementara yang lain dirawat di UKS sekolah dan diberikan obat. Cek lagi yang tidak masuk ada 33 siswa. Itu ada yang sakit ada juga yang alasan lain, tambahnya. Menurut Ngadiya, pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Wirobrajan, yang menyuplai makanan MBG, telah mendatangi sekolah untuk memberikan klarifikasi. Tadi dari SPPG mengakui bahwa kemungkinan ada keracunan dari MBG, yaitu dari ayamnya, katanya. Ia menambahkan, hasil komunikasi dengan SPPG menunjukkan bahwa ayam dalam menu MBG kemungkinan dimasak terlalu awal sebelum waktu pengiriman. Selama ini makanan dikirim ke sekolah sekitar pukul 11.00 WIB, dan baru dikonsumsi siswa saat istirahat kedua, pukul 11.45 12.30 WIB. Diduga karena dimasak terlalu dini, kualitas ayamnya menurun ketika disantap, jelasnya. Ngadiya memastikan bahwa sejak program MBG mulai berjalan pada Agustus 2025, kejadian ini merupakan kasus keracunan pertama di SMAN 1 Yogyakarta. Ia juga menyebut pihak SPPG sudah menyatakan siap bertanggung jawab menanggung biaya pengobatan seluruh siswa yang terdampak. KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWOSUmartoyo saat ditemui di SMA NEegeri 1 Yogyakarta, Kamis (16/10/2025) KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWOSUmartoyo saat ditemui di SMA NEegeri 1 Yogyakarta, Kamis (16/10/2025) Meski program MBG tetap berjalan keesokan harinya, sebagian siswa memilih tidak mengambil jatah makanan karena masih trauma. Trauma dan enggak mau ngambil lagi, kata Veda (17), siswi kelas XII yang turut menjadi korban.",Kompas Cyber Media,https://asset.kompas.com/crops/PjbBBPJ2rJHBywz-huHtuGdErZ8=/0x0:0x0/780x390/data/photo/2025/10/16/68f092f6d3be2.jpg,https://www.kompas.com/jawa-tengah/read/2025/10/16/174223588/426-siswa-sman-1-yogyakarta-keracunan-mbg-diduga-karena-ayam-dimasak,968fea84605c7e0c72d4514c0df5f93fe4d2ff3926c86c9cf573c4dc14e66658,2025-11-13 20:43:31.320 1429,kompas,mbg,2025-10-20 08:45:00,"MBG Disebut Sebabkan Harga Telur Naik Jadi Rp 30.000 per Kg, Ini Kata BGN","KOMPAS.com- Harga telur hari ini, Minggu (19/10/2025) di sejumlah daerah naik hingga menyentuh Rp 30.000 per kilogram (kg).Dikutip dari lamanBadan Pangan Nasional, harga telur secara nasional tembus Rp 30.447 per kg.Sejumlah warganet berspekulasi, kenaikanharga telur hari inidisebabkan karena tingginya permintaan telur untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).DiberitakanKompas.com, Jumat (17/10/2025), ada momen Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) secara serentak menyediakan menu nasi goreng dan telur ceplok dalam rangka ulang tahun Presiden Prabowo Subianto.Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindaya mengatakan, menu nasi goreng dan telur ceplok merupakan makanan favorit Prabowo.""Seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di 38 Provinsi, di 509 Kabupaten, dan 7.022 Kecamatan, secara serempak menyajikan menu seragam, yaitu menu favorit Bapak Presiden, nasi goreng dengan telur ceplok,"" kata dia.Lantas, benarkah permintaan telur untuk MBG yang melonjak membuat harga pangan pokok naik?Baca juga:Benarkah Telur dengan Bagian Bawah Runcing Rasanya Lebih Enak? Ini Penjelasan Ahli Gizi UGMPenjelasan BGNDadan menjelaskan, pada perayaan ulang tahun Prabowo yang jatuh pada Jumat (17/10/2025), menu MBG diinstruksikan berupa nasi goreng dan telur ceplok.Dia menjelaskan, untuk memenuhi arahan tersebut, setiap SPPG diperkirakan membutuhkan 200 kg telur.""Pada tanggal 17 Oktober itu diperkirakan dibutuhkan 2.300-an ton telur khusus untuk menu yang dianjurkan,"" kata Dadan, saat dihubungiKompas.com,Minggu (19/10/2025).Kendati demikian, terkait dengan apakah tingginya kebutuhan telur itu menyebabkan kenaikan harga, Dadan masih perlu meninjau di lapangan.""Kalau hal ini harus informasi dari lapangan,"" ucapnya.Baca juga:Berapa Banyak Telur yang Boleh Dikonsumsi dalam Sehari? Ini Kata Ahli GiziPenyebab harga telur naikDirektur Ekonomi Celios, Nailul Huda, mengatakan kenaikan harga telur hari ini disebabkan karena faktor permintaan dan penawaran.Dari sisi permintaan, Huda menilai, kenaikan harga telur termasuk dipengaruhi oleh program MBG.""Memang ada faktor kenaikan permintaan dari MBG,"" kata dia, saat dihubungiKompas.com,Minggu. KOMPAS.com- Harga telur hari ini, Minggu (19/10/2025) di sejumlah daerah naik hingga menyentuh Rp 30.000 per kilogram (kg). Dikutip dari lamanBadan Pangan Nasional, harga telur secara nasional tembus Rp 30.447 per kg. Sejumlah warganet berspekulasi, kenaikanharga telur hari inidisebabkan karena tingginya permintaan telur untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). DiberitakanKompas.com, Jumat (17/10/2025), ada momen Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) secara serentak menyediakan menu nasi goreng dan telur ceplok dalam rangka ulang tahun Presiden Prabowo Subianto. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindaya mengatakan, menu nasi goreng dan telur ceplok merupakan makanan favorit Prabowo. ""Seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di 38 Provinsi, di 509 Kabupaten, dan 7.022 Kecamatan, secara serempak menyajikan menu seragam, yaitu menu favorit Bapak Presiden, nasi goreng dengan telur ceplok,"" kata dia. Lantas, benarkah permintaan telur untuk MBG yang melonjak membuat harga pangan pokok naik? Baca juga:Benarkah Telur dengan Bagian Bawah Runcing Rasanya Lebih Enak? Ini Penjelasan Ahli Gizi UGM Dadan menjelaskan, pada perayaan ulang tahun Prabowo yang jatuh pada Jumat (17/10/2025), menu MBG diinstruksikan berupa nasi goreng dan telur ceplok. Dia menjelaskan, untuk memenuhi arahan tersebut, setiap SPPG diperkirakan membutuhkan 200 kg telur. ""Pada tanggal 17 Oktober itu diperkirakan dibutuhkan 2.300-an ton telur khusus untuk menu yang dianjurkan,"" kata Dadan, saat dihubungiKompas.com,Minggu (19/10/2025). Kendati demikian, terkait dengan apakah tingginya kebutuhan telur itu menyebabkan kenaikan harga, Dadan masih perlu meninjau di lapangan. ""Kalau hal ini harus informasi dari lapangan,"" ucapnya. Baca juga:Berapa Banyak Telur yang Boleh Dikonsumsi dalam Sehari? Ini Kata Ahli Gizi Direktur Ekonomi Celios, Nailul Huda, mengatakan kenaikan harga telur hari ini disebabkan karena faktor permintaan dan penawaran. Dari sisi permintaan, Huda menilai, kenaikan harga telur termasuk dipengaruhi oleh program MBG. ""Memang ada faktor kenaikan permintaan dari MBG,"" kata dia, saat dihubungiKompas.com,Minggu.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/ZjGvkQ0llkun2yxlr5w-kLLs3xw=/0x0:900x600/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775d554370.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/17/68f22311dd10c.jpg",https://www.kompas.com/tren/read/2025/10/20/084500965/mbg-disebut-sebabkan-harga-telur-naik-jadi-rp-30.000-per-kg-ini-kata-bgn,ce9e9b585e6574bbfbe9560f79de219098b295f68f04938f1c3d4d7225ba77fe,2025-11-13 20:41:03.161 1431,kompas,mbg,2025-10-19 23:11:24,"Ada 1.835 Orang Jadi Korban Keracunan MBG, Pemkab Bandung Barat Akan Gelar Trauma Healing","BANDUNG BARAT, KOMPAS.com- Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung Barat (KBB) akan menggelar trauma healing terhadap siswa yang terdampak keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG).Penyelenggaraan trauma healing MBG akan melibatkan instansi terkait termasuk Dinas Kesehatan (Dinkes).""Kita akan lakukan trauma healing terhadap warga yang terdampak, kita akan kerjasama dengan beberapa pihak,"" kata Plt KepalaDisdik Bandung Barat, Dadang A Supardan, Minggu (19/20/2025).Baca juga:2 Kasus Keracunan MBG di Kabupaten Bogor, Dinkes Temukan Kontaminasi Salmonella dan E ColiKeracunan massal MBG di Bandung Barat terjadi di Cipongkor dan Cihampelas, dengan total korban mencapai 1.333 orang hingga 25 September 2025.Data terbaru dari 15 Oktober 2025 mencatat 502 korban keracunan di Cisarua yang berasal dari tiga sekolah berbeda (SMPN 1 Cisarua, SDN 1 Garuda, dan SMKN 1 Cisarua).Dengan demikian, dalam 2 bulan sudah ada 3 kasuskeracunan MBGdi Bandung Barat dengan jumlah korban 1.835 orang.Selain trauma healing, pemkab juga akan mengedukasi terhadap sajian MBG akan diperkuat agar siswa bisa mengidentifikasi makanan higenis dan layak konsumsi.""Itu nanti dari pihak puskesmas kesehatan untuk masuk ke sekolah sekolah memberikan edukasi terkait dengan makanan yang akan konsumsi,"" ungkapnya.Baca juga:Pemkab Bogor Bergerak Cepat Tangani Dugaan Keracunan MBG di SDN CiangsanaDadang mengungkapkan, rapat lintas instansi terus digencarkan pasca kasus-kasus keracunan MBG di Bandung Barat.Langkah-langkah strategis tengah disusun agar pengawasan terhadap MBG bisa dilakukan secara lebih ketat dan sistematis untuk menghindari kejadian serupa di kemudian hari.""Ada, pada rapat rakor dapur itu punya jaringan khusus untuk menyampaikan informasi tentang dinamika yang terjadi di sekolah. Di tingkat kecamatan juga ada,"" ujarnya.Di sisi lain, Dadang menegaskan bahwa MBG merupakan program yang baik dan dibutuhkan oleh masyarakat.Baca juga:95 Siswa di Toba Diduga Keracunan MBG, 12 Masih DirawatSelain secara teori, hal itu ditemukan langsung oleh Dadang saat menjenguk korban MBG di Kecamatan Cipongkor dan Cihampelas.""Saya begitu terenyuh, dengan anak terdampak saya katakan, tau tidak ada yang berbeda dari makan, mereka bilang tahu, terus kenapa di makan, saya lapar pak,"" ujar Dadang.Dadang menambahkan, kasus-kasus keracunan MBG di Bandung Barat memang memerlukan perhatian serius dengan melakukan evaluasi secara menyeluruh.""Ada beberapa kekurangan, itu memang harus dievaluasi,"" tandasnya.Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judulBuntut 1.835 Orang jadi Korban Keracunan MBG, Pemkab Bandung Barat akan Gelar Trauma Healing.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BANDUNG BARAT, KOMPAS.com- Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung Barat (KBB) akan menggelar trauma healing terhadap siswa yang terdampak keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG). Penyelenggaraan trauma healing MBG akan melibatkan instansi terkait termasuk Dinas Kesehatan (Dinkes). ""Kita akan lakukan trauma healing terhadap warga yang terdampak, kita akan kerjasama dengan beberapa pihak,"" kata Plt KepalaDisdik Bandung Barat, Dadang A Supardan, Minggu (19/20/2025). Baca juga:2 Kasus Keracunan MBG di Kabupaten Bogor, Dinkes Temukan Kontaminasi Salmonella dan E Coli Keracunan massal MBG di Bandung Barat terjadi di Cipongkor dan Cihampelas, dengan total korban mencapai 1.333 orang hingga 25 September 2025. Data terbaru dari 15 Oktober 2025 mencatat 502 korban keracunan di Cisarua yang berasal dari tiga sekolah berbeda (SMPN 1 Cisarua, SDN 1 Garuda, dan SMKN 1 Cisarua). Dengan demikian, dalam 2 bulan sudah ada 3 kasuskeracunan MBGdi Bandung Barat dengan jumlah korban 1.835 orang. Selain trauma healing, pemkab juga akan mengedukasi terhadap sajian MBG akan diperkuat agar siswa bisa mengidentifikasi makanan higenis dan layak konsumsi. ""Itu nanti dari pihak puskesmas kesehatan untuk masuk ke sekolah sekolah memberikan edukasi terkait dengan makanan yang akan konsumsi,"" ungkapnya. Baca juga:Pemkab Bogor Bergerak Cepat Tangani Dugaan Keracunan MBG di SDN Ciangsana Dadang mengungkapkan, rapat lintas instansi terus digencarkan pasca kasus-kasus keracunan MBG di Bandung Barat. Langkah-langkah strategis tengah disusun agar pengawasan terhadap MBG bisa dilakukan secara lebih ketat dan sistematis untuk menghindari kejadian serupa di kemudian hari. ""Ada, pada rapat rakor dapur itu punya jaringan khusus untuk menyampaikan informasi tentang dinamika yang terjadi di sekolah. Di tingkat kecamatan juga ada,"" ujarnya. Di sisi lain, Dadang menegaskan bahwa MBG merupakan program yang baik dan dibutuhkan oleh masyarakat. Baca juga:95 Siswa di Toba Diduga Keracunan MBG, 12 Masih Dirawat Selain secara teori, hal itu ditemukan langsung oleh Dadang saat menjenguk korban MBG di Kecamatan Cipongkor dan Cihampelas. ""Saya begitu terenyuh, dengan anak terdampak saya katakan, tau tidak ada yang berbeda dari makan, mereka bilang tahu, terus kenapa di makan, saya lapar pak,"" ujar Dadang. Dadang menambahkan, kasus-kasus keracunan MBG di Bandung Barat memang memerlukan perhatian serius dengan melakukan evaluasi secara menyeluruh. ""Ada beberapa kekurangan, itu memang harus dievaluasi,"" tandasnya. Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judulBuntut 1.835 Orang jadi Korban Keracunan MBG, Pemkab Bandung Barat akan Gelar Trauma Healing.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/I821qeaxaN2pakn1tGjTvjx9bqc=/21x14:5000x3333/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/18/68f30e0fefc4c.jpg",https://bandung.kompas.com/read/2025/10/19/231124678/ada-1835-orang-jadi-korban-keracunan-mbg-pemkab-bandung-barat-akan-gelar,3eec825c7c27f260971bf96cc241aff41067fb3bf1bdb3cc304a0ae1a1e070a8,2025-11-13 20:41:13.597 1432,pikiranrakyat,mbg,2025-04-07 19:13:38,"Prabowo ke Majalengka, Siswa Sekolah Berharap Pemerataan Program MBG Segera Terwujud","PIKIRAN RAKYAT- Kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Desa Randegan Wetan, Kecamatan atitujuh, Kabupaten Majalenga disambut dengan antusiasme tinggi, terutama dari kalangan siswa sekolah dasar dan menengah atas. Kedatangan Presiden Prabowo yang dikenal dengan program unggulannya, Makan Bergizi Gratis (MBG), ini memicu harapan besar akan peningkatan kualitas gizi dan pendidikan di wilayah tersebut. Ratusan siswa dari berbagai sekolah di sekitar Majalengka tampak memadati sepanjang jalan yang dilalui rombongan Presiden Prabowo. Baca Juga:Beda Alasan Aspri Prabowo vs Gubernur Bengkulu soal Dijemput Pesawat RI 1 Mereka membawa bendera Merah Putih kecil. Sorak sorai dan yel-yel dukungan menggema saat iring-iringan kendaraan yang membawa Prabowo melintas. Sandi Ardiansyah, berharap Program Makan Bergizi Gratis segera merata. Sandi Ardiansyah, berharap Program Makan Bergizi Gratis segera merata. Sandi Ardiansyah, berharap Program Makan Bergizi Gratis segera merata. Kedatangan Presiden Prabowo ke Majalengka tentunya disambut antusias oleh para siswa sekolah menengah atas dan kejuruan, salah satunya Sandi Ardiansyah, siswa SMK Perjuangan Bangsa. Ia dan rekan-rekannya dating ke lokasi sejak pukul 8.00 WIB. Kedangan orang nomor 1 di Indonesia tersebut membawa harapan untuk para siswa di wilayah Ligung, Majalengka. ""Harapannya ya semoga di daerah ligung lebih maju, untuk di bidang Pendidikan pinginnya lebih maju lagi khususnya di Majalengka,"" ungkapnya. Tak hanya itu, Sandi pun menyinggung soal program unggulan Presiden Prabowo yaitu Program Makan Gratis (MBG) yang masih belum merata di Majalengka. Baca Juga:Rekam Jejak Agung Surahman, Aspri Prabowo yang Dijemput Pakai Pesawat Presiden di Bengkulu ""Untuk makan gratis, khususnya di Kecamatan Ligung harus dapetlah biar merata. Seelah adanya kunjungan ke Kabupaten Majalengka Pak Prabowo semoga MBG bisa segera terealisasi,"" katanya. Tentunya, kedatangan Presiden Prabowo ke Majalengka dalam rangka Panen Raya Nasional tak hanya memberi harapan bagi kalangan petani, namun juga untuk para siswa yang berharap setelah kunjungan ke Majalengka sekolahnya segera bisa merasakan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).*** Berita PilihanMenu MBG di Jambi Bakal Dievaluasi Agar Tak Ada Makanan yang TerbuangBeda sama MBG, Rano Karno Tinjau Sarapan Gratis di JakartaDaftar 8 Pengusaha Besar yang Bertemu Prabowo, Bahas Berbagai Hal Termasuk MBGKPK Terima Laporan Pengurangan Makanan Program MBG: Harusnya Senilai Rp10.000, Hanya Diterima Rp8.000MBG Lebih Penting daripada Lapangan Pekerjaan, Ucap Menteri PPN Berita PilihanMenu MBG di Jambi Bakal Dievaluasi Agar Tak Ada Makanan yang TerbuangBeda sama MBG, Rano Karno Tinjau Sarapan Gratis di JakartaDaftar 8 Pengusaha Besar yang Bertemu Prabowo, Bahas Berbagai Hal Termasuk MBGKPK Terima Laporan Pengurangan Makanan Program MBG: Harusnya Senilai Rp10.000, Hanya Diterima Rp8.000MBG Lebih Penting daripada Lapangan Pekerjaan, Ucap Menteri PPN Berita Pilihan Menu MBG di Jambi Bakal Dievaluasi Agar Tak Ada Makanan yang TerbuangBeda sama MBG, Rano Karno Tinjau Sarapan Gratis di JakartaDaftar 8 Pengusaha Besar yang Bertemu Prabowo, Bahas Berbagai Hal Termasuk MBGKPK Terima Laporan Pengurangan Makanan Program MBG: Harusnya Senilai Rp10.000, Hanya Diterima Rp8.000MBG Lebih Penting daripada Lapangan Pekerjaan, Ucap Menteri PPN Menu MBG di Jambi Bakal Dievaluasi Agar Tak Ada Makanan yang Terbuang Menu MBG di Jambi Bakal Dievaluasi Agar Tak Ada Makanan yang Terbuang Menu MBG di Jambi Bakal Dievaluasi Agar Tak Ada Makanan yang Terbuang Menu MBG di Jambi Bakal Dievaluasi Agar Tak Ada Makanan yang Terbuang Beda sama MBG, Rano Karno Tinjau Sarapan Gratis di Jakarta Beda sama MBG, Rano Karno Tinjau Sarapan Gratis di Jakarta Beda sama MBG, Rano Karno Tinjau Sarapan Gratis di Jakarta Beda sama MBG, Rano Karno Tinjau Sarapan Gratis di Jakarta Daftar 8 Pengusaha Besar yang Bertemu Prabowo, Bahas Berbagai Hal Termasuk MBG Daftar 8 Pengusaha Besar yang Bertemu Prabowo, Bahas Berbagai Hal Termasuk MBG Daftar 8 Pengusaha Besar yang Bertemu Prabowo, Bahas Berbagai Hal Termasuk MBG Daftar 8 Pengusaha Besar yang Bertemu Prabowo, Bahas Berbagai Hal Termasuk MBG KPK Terima Laporan Pengurangan Makanan Program MBG: Harusnya Senilai Rp10.000, Hanya Diterima Rp8.000 KPK Terima Laporan Pengurangan Makanan Program MBG: Harusnya Senilai Rp10.000, Hanya Diterima Rp8.000 KPK Terima Laporan Pengurangan Makanan Program MBG: Harusnya Senilai Rp10.000, Hanya Diterima Rp8.000 KPK Terima Laporan Pengurangan Makanan Program MBG: Harusnya Senilai Rp10.000, Hanya Diterima Rp8.000 MBG Lebih Penting daripada Lapangan Pekerjaan, Ucap Menteri PPN MBG Lebih Penting daripada Lapangan Pekerjaan, Ucap Menteri PPN MBG Lebih Penting daripada Lapangan Pekerjaan, Ucap Menteri PPN MBG Lebih Penting daripada Lapangan Pekerjaan, Ucap Menteri PPN",Thytha Surya Swastika,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/04/07/1813830662.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019219804/prabowo-ke-majalengka-siswa-sekolah-berharap-pemerataan-program-mbg-segera-terwujud?page=all,117564065cb786baa06bfa849df5384f7ae0e33cced9e4e048ba3b44b916900d,2025-11-13 20:41:18.225 1433,kompas,mbg,2025-10-19 21:48:57,"2 Kasus Keracunan MBG di Kabupaten Bogor, Dinkes Temukan Kontaminasi Salmonella dan E Coli","BOGOR, KOMPAS.com- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor mencatat, 2 kasus keracunan pangan dalam program makan bergizi gratis atau MBG sepanjang September hingga Oktober 2025.Hasil uji laboratorium mengonfirmasi adanya bakteri berbahaya Salmonella dan E.coli pada sejumlah sampel makanan yang dikonsumsi para siswa.Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Fusia Meidiawaty, menjelaskan bahwa kasus pertama terjadi di SMPN 1 Jonggol pada 23 September 2025.Sebanyak tujuh siswa mengalami gejala mual, muntah, dan diare setelah mengonsumsi makanan MBG di sekolah tersebut.""Dari hasil pemeriksaan laboratorium yang keluar pada 2 Oktober 2025, ditemukan Salmonella sp pada telur ceplok serta E. coli dan coliform pada makanan lain yang diperiksa,"" kata Fusia dalam keterangannya, Sabtu (19/10/2025).Baca juga:Pemkab Bogor Bergerak Cepat Tangani Dugaan Keracunan MBG di SDN CiangsanaKasus serupa kembali terjadi pada awal Oktober 2025 di SDN Pasir Angin 2 dan SDN Gadog 1, Kecamatan Megamendung, Puncak Bogor.Sebanyak lima siswa mengalami mual, muntah, pusing, lemas, dan nyeri ulu hati setelah menyantap makanan MBG. 4 anak sempat dirujuk dan dirawat di RSUD Ciawi, sedangkan satu anak lainnya diperbolehkan pulang setelah mendapatkan perawatan, ujar Fusia.Baca juga:Dugaan Keracunan MBG di SDN Ciangsana Bogor, 7 Siswa Sudah BaikHasil pemeriksaan UPT Laboratorium Kesehatan Kelas A Kabupaten Bogor yang keluar pada 8 Oktober 2025 juga menunjukkan temuan serupa. Ditemukan E. coli dan Salmonella pada tahu teriyaki, mix salad positif Salmonella, dan makaroni positif E. coli serta Salmonella, tutur Fusia.Sebagai langkah antisipasi, Pemkab Bogor melalui Dinas Kesehatan telah menginstruksikan seluruh puskesmas di Kabupaten Bogor untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kasus keracunan di sekolah-sekolah penerima program MBG.Baca juga:12 Siswa SD di Kediren Magetan Dilarikan ke Puskesmas, Diduga Keracunan Menu MBGMantan Direktur RSUD Ciawi ini menegaskan agar koordinasi lintas sektor juga diperkuat agar penanganan cepat dilakukan bila gejala muncul pada siswa.""Kami sudah menginformasikan ke seluruh kepala puskesmas untuk meningkatkan kewaspadaan. Jika ada laporan dari sekolah dengan tanda-tanda keracunan, penanganan bisa segera dilakukan,"" kata Fusia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BOGOR, KOMPAS.com- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor mencatat, 2 kasus keracunan pangan dalam program makan bergizi gratis atau MBG sepanjang September hingga Oktober 2025. Hasil uji laboratorium mengonfirmasi adanya bakteri berbahaya Salmonella dan E.coli pada sejumlah sampel makanan yang dikonsumsi para siswa. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Fusia Meidiawaty, menjelaskan bahwa kasus pertama terjadi di SMPN 1 Jonggol pada 23 September 2025. Sebanyak tujuh siswa mengalami gejala mual, muntah, dan diare setelah mengonsumsi makanan MBG di sekolah tersebut. ""Dari hasil pemeriksaan laboratorium yang keluar pada 2 Oktober 2025, ditemukan Salmonella sp pada telur ceplok serta E. coli dan coliform pada makanan lain yang diperiksa,"" kata Fusia dalam keterangannya, Sabtu (19/10/2025). Baca juga:Pemkab Bogor Bergerak Cepat Tangani Dugaan Keracunan MBG di SDN Ciangsana Kasus serupa kembali terjadi pada awal Oktober 2025 di SDN Pasir Angin 2 dan SDN Gadog 1, Kecamatan Megamendung, Puncak Bogor. Sebanyak lima siswa mengalami mual, muntah, pusing, lemas, dan nyeri ulu hati setelah menyantap makanan MBG. 4 anak sempat dirujuk dan dirawat di RSUD Ciawi, sedangkan satu anak lainnya diperbolehkan pulang setelah mendapatkan perawatan, ujar Fusia. Baca juga:Dugaan Keracunan MBG di SDN Ciangsana Bogor, 7 Siswa Sudah Baik Hasil pemeriksaan UPT Laboratorium Kesehatan Kelas A Kabupaten Bogor yang keluar pada 8 Oktober 2025 juga menunjukkan temuan serupa. Ditemukan E. coli dan Salmonella pada tahu teriyaki, mix salad positif Salmonella, dan makaroni positif E. coli serta Salmonella, tutur Fusia. Sebagai langkah antisipasi, Pemkab Bogor melalui Dinas Kesehatan telah menginstruksikan seluruh puskesmas di Kabupaten Bogor untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kasus keracunan di sekolah-sekolah penerima program MBG. Baca juga:12 Siswa SD di Kediren Magetan Dilarikan ke Puskesmas, Diduga Keracunan Menu MBG Mantan Direktur RSUD Ciawi ini menegaskan agar koordinasi lintas sektor juga diperkuat agar penanganan cepat dilakukan bila gejala muncul pada siswa. ""Kami sudah menginformasikan ke seluruh kepala puskesmas untuk meningkatkan kewaspadaan. Jika ada laporan dari sekolah dengan tanda-tanda keracunan, penanganan bisa segera dilakukan,"" kata Fusia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/SeC2nbXqCFI6Cl9CFV3x8kLomPc=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/25/68d4950e28c35.jpg",https://bandung.kompas.com/read/2025/10/19/214857278/2-kasus-keracunan-mbg-di-kabupaten-bogor-dinkes-temukan-kontaminasi,d16a7130254cca40be05eb8a41dcdb722c0798b7ac96213e50c6bdac72ef99f0,2025-11-13 20:41:24.043 1434,pikiranrakyat,mbg,2025-03-28 17:30:00,"Ekonomi Indonesia di Ujung Tanduk: Rupiah Melemah dan IHSG Anjlok, MBG dan Danantara Biang Keroknya?","PIKIRAN RAKYAT -Nilai tukar rupiah yang terus melemah hingga mendekati level terendah sejak krisis moneter 1998 disebut bakal membuat ruang fiskal Indonesia ""compang-camping"", menurut sejumlah pengamat ekonomi. Mereka menilai Indonesia rentan tergelincir pada krisis jika tidak ada kebijakan yang bisa mengembalikan kepercayaan investor dan menstabilkan anggaran. Pada Kamis 27 Maret 2025 pagi, nilai tukar rupiah terpantau bertengger di angka Rp16.600 per dolar AS atau turun 18 poin (minus 0,11%). Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia, Solikin M. Juhro, menyebut kondisi saat ini berbeda dengan situasi 1998. ""Pelemahan rupiah yang sekarang terjadi secara bertahap dan tidak seperti krisis 1998 ketika rupiah anjlok tajam dalam waktu singkat,"" ucapnya. Namun, pengamat ekonomi dari Center of Economic and Law Studies (Celios), Media Wahyudi Askar, menilai kondisi ini tetap mengkhawatirkan karena dapat mempengaruhi stabilitas ekonomi secara keseluruhan. ""Makan Bergizi Gratis saja sampai ratusan triliun, jadi ada ketidakpastian mengenai kesehatan fiskal Indonesia,"" katanya. Baca Juga:Apa Dampak IHSG Anjlok untuk Karyawan Biasa dan Masyarakat? Alarm Bahaya Ekonomi Indonesia! Para pengamat ekonomi menuturkan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sebetulnya sudah berlangsung dalam beberapa bulan terakhir. Namun, situasinya memburuk pada saat periode awal pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Pada bulan November 2024 hingga Januari 2025, rupiah bergerak di rentang Rp15.826-Rp16.355. Kemudian rupiah sempat menguat kembali, tetapi sebulan setelahnya ambruk sampai menyentuh angka Rp16.430. Puncaknya pada perdagangan Selasa 25 Maret 2025, rupiah ditutup di level Rp16.622, nyaris menyentuh level terendah dalam sejarah yaitu Rp16.900 pada 17 Juni 1998. Sementara itu, kondisi serupa juga terjadi pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Ketika Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka terpilih sebagai presiden dan wakil presiden, IHSG mengalami kontraksi signifikan. Pada Oktober 2024, IHSG masih berada di level 7.772, namun terus mengalami penurunan hingga 19,48% dalam lima bulan terakhir. Pada Selasa 18 Maret 2025, IHSG anjlok 6,12% hingga ke posisi 6.076, yang menyebabkan Bursa Efek Indonesia (BEI) harus menghentikan sementara perdagangan saham atau trading halt selama 30 menit. Direktur Riset Bright Institute, Muhammad Andri Perdana, menilai bahwa kebijakan fiskal yang diambil pemerintah tidak cukup untuk meredakan kekhawatiran investor. ""Yang terjadi sekarang adalah ketika tidak ada guncangan eksternal sekalipun, kita sudah melukai diri sendiri. Kita sudah di tahap sakit kronis, kalau bisa disebut begitu,"" tuturnya. Menurut Media Wahyudi Askar, Direktur Kebijakan Publik Center of Economic and Law Studies (Celios), ada beberapa faktor utama yang menyebabkan pelemahan rupiah dan IHSG, di antaranya: Baca Juga:Pasar Modal Terjungkal, Kebijakan Ekonomi Tidak Ramah Pasar Muhammad Andri Perdana, Direktur Riset Bright Institute, memprediksi rupiah akan mencapai keseimbangan baru di angka Rp16.500 per dolar AS. Namun, pelemahan rupiah ini berisiko membebani fiskal negara karena meningkatkan biaya pembayaran utang dalam dolar AS. ""Dengan tingkat depresiasi sekarang, bisa dibilang keuangan negara sudah cukup compang-camping. Ekonomi Indonesia tidak resilient sama sekali seperti yang dikatakan pejabat,"" katanya. Jika situasi tidak segera diperbaiki, Indonesia bisa mengarah pada krisis yang lebih dalam, terutama jika terjadi guncangan eksternal besar. Menurut Andri Perdana, dampak melemahnya nilai tukar rupiah akan segera dirasakan oleh masyarakat. ""Sektor manufaktur yang mengandalkan bahan baku impor pasti akan terpukul. Seperti industri makanan berbahan dasar kedelai impor yang harga produksinya membengkak,"" ucapnya. Aip Syarifuddin, Ketua Umum Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo), menegaskan bahwa harga kedelai impor sudah naik drastis. ""Jadi kenaikannya sudah lebih dari 10%. Kami para perajin tempe dan tahu sudah mengurangi produksi sejak awal bulan ini karena harga bahan baku yang terus naik,"" ujarnya. Dampak lain dari pelemahan rupiah adalah meningkatnya risiko PHK. Perusahaan yang mengandalkan bahan baku impor kemungkinan besar akan mengurangi produksi dan merumahkan pekerja. Ekonom Media Askar menyarankan pemerintah untuk memperbaiki sentimen terhadap investor dengan menstabilkan keuangan negara. ""Enggak bisa pemangkasan anggaran dilakukan sementara penerimaan negara turun drastis. Kita butuh regulasi yang lebih jelas dan tidak menghambat investasi asing,"" tuturnya. Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa harga pangan lebih penting dibandingkan anjloknya IHSG. ""Pangan adalah yang paling utama. Harga saham boleh naik turun, yang penting pangan aman, negara aman,"" ucapnya dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat 21 Maret 2025. Namun, para ekonom berpendapat bahwa narasi yang dikemukakan pemerintah saat ini bertolak belakang dengan kenyataan. ""Makanya yang pertama harus disadari, ekonomi kita sangat terbatas. Apa yang disampaikan Presiden Prabowo seakan-akan ekonomi kita semakin baik dan membawa rasa optimistis, tapi tidak sesuai kenyataan,"" kata Andri Perdana, dikutipPikiran-Rakyat.comdari BBC. Pemerintah kini dihadapkan pada tantangan besar untuk mengembalikan kepercayaan investor, memperbaiki kebijakan fiskal, serta mengurangi ketergantungan pada impor guna menghindari krisis yang lebih dalam.*** Berita PilihanHemat Besar-besaran! Prabowo Pangkas APBN 2025 Rp306 TriliunPresiden Setujui Dana APBN Senilai Rp48,8 Triliun untuk Bangun IKN, Basuki Ungkap Target Tahap 2Sri Mulyani Terlambat Rilis APBN KiTa Januari 2025, Ada Masalah Apa Bu?Isi APBN KiTa Februari 2025 yang Dihapus Kemenkeu: Anggaran Defisit Rp31,2 triliun, Penerimaan Negara Anjlok!Daftar Lengkap Pengurus Danantara: Tim Elite yang akan Menerbangkan Ekonomi Indonesia Berita PilihanHemat Besar-besaran! Prabowo Pangkas APBN 2025 Rp306 TriliunPresiden Setujui Dana APBN Senilai Rp48,8 Triliun untuk Bangun IKN, Basuki Ungkap Target Tahap 2Sri Mulyani Terlambat Rilis APBN KiTa Januari 2025, Ada Masalah Apa Bu?Isi APBN KiTa Februari 2025 yang Dihapus Kemenkeu: Anggaran Defisit Rp31,2 triliun, Penerimaan Negara Anjlok!Daftar Lengkap Pengurus Danantara: Tim Elite yang akan Menerbangkan Ekonomi Indonesia Berita Pilihan Hemat Besar-besaran! Prabowo Pangkas APBN 2025 Rp306 TriliunPresiden Setujui Dana APBN Senilai Rp48,8 Triliun untuk Bangun IKN, Basuki Ungkap Target Tahap 2Sri Mulyani Terlambat Rilis APBN KiTa Januari 2025, Ada Masalah Apa Bu?Isi APBN KiTa Februari 2025 yang Dihapus Kemenkeu: Anggaran Defisit Rp31,2 triliun, Penerimaan Negara Anjlok!Daftar Lengkap Pengurus Danantara: Tim Elite yang akan Menerbangkan Ekonomi Indonesia Hemat Besar-besaran! Prabowo Pangkas APBN 2025 Rp306 Triliun Hemat Besar-besaran! Prabowo Pangkas APBN 2025 Rp306 Triliun Hemat Besar-besaran! Prabowo Pangkas APBN 2025 Rp306 Triliun Hemat Besar-besaran! Prabowo Pangkas APBN 2025 Rp306 Triliun Presiden Setujui Dana APBN Senilai Rp48,8 Triliun untuk Bangun IKN, Basuki Ungkap Target Tahap 2 Presiden Setujui Dana APBN Senilai Rp48,8 Triliun untuk Bangun IKN, Basuki Ungkap Target Tahap 2 Presiden Setujui Dana APBN Senilai Rp48,8 Triliun untuk Bangun IKN, Basuki Ungkap Target Tahap 2 Presiden Setujui Dana APBN Senilai Rp48,8 Triliun untuk Bangun IKN, Basuki Ungkap Target Tahap 2 Sri Mulyani Terlambat Rilis APBN KiTa Januari 2025, Ada Masalah Apa Bu? Sri Mulyani Terlambat Rilis APBN KiTa Januari 2025, Ada Masalah Apa Bu? Sri Mulyani Terlambat Rilis APBN KiTa Januari 2025, Ada Masalah Apa Bu? Sri Mulyani Terlambat Rilis APBN KiTa Januari 2025, Ada Masalah Apa Bu? Isi APBN KiTa Februari 2025 yang Dihapus Kemenkeu: Anggaran Defisit Rp31,2 triliun, Penerimaan Negara Anjlok! Isi APBN KiTa Februari 2025 yang Dihapus Kemenkeu: Anggaran Defisit Rp31,2 triliun, Penerimaan Negara Anjlok! Isi APBN KiTa Februari 2025 yang Dihapus Kemenkeu: Anggaran Defisit Rp31,2 triliun, Penerimaan Negara Anjlok! Isi APBN KiTa Februari 2025 yang Dihapus Kemenkeu: Anggaran Defisit Rp31,2 triliun, Penerimaan Negara Anjlok! Daftar Lengkap Pengurus Danantara: Tim Elite yang akan Menerbangkan Ekonomi Indonesia Daftar Lengkap Pengurus Danantara: Tim Elite yang akan Menerbangkan Ekonomi Indonesia Daftar Lengkap Pengurus Danantara: Tim Elite yang akan Menerbangkan Ekonomi Indonesia Daftar Lengkap Pengurus Danantara: Tim Elite yang akan Menerbangkan Ekonomi Indonesia",Eka Alisa Putri,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/03/28/422073512.png,https://www.pikiran-rakyat.com/ekonomi/pr-019196921/ekonomi-indonesia-di-ujung-tanduk-rupiah-melemah-dan-ihsg-anjlok-mbg-dan-danantara-biang-keroknya?page=all,16c9aab1f4417f0c7de4e579649d59e8962b0ee40124182b916d42b0a51fa78a,2025-11-13 20:41:29.079 1435,kompas,mbg,2025-10-19 16:47:33,"Legislator PDIP Apresiasi Program MBG di Setahun Prabowo-Gibran, tetapi Ingatkan Evaluasi Kualitas","JAKARTA, KOMPAS.com- Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI-P, Edy Wuryanto, berharap program makan bergizi gratis (MBG) dapat ditingkatkan kualitasnya.Dia pun berharap momentum satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka turut mengevaluasi total pelaksanaan program tersebut. MBG adalah program ambisius yang patut diapresiasi, tetapi pelaksanaannya belum sepenuhnya aman dan efektif. Banyak pelajaran dari tahun pertama yang harus dibenahi, ujar Edy dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Minggu (19/10/2025).Baca juga:Satu Tahun Prabowo-Gibran, PDIP: Presiden Angkat Kembali Kepemimpinan Indonesia di DuniaPolitikus PDI-P itu mengakui bahwaprogram MBGtelah berhasil menjangkau banyak masyarakat, yakni mencapai 35 juta penerima manfaat walaupun belum setahun penuh berjalan.Namun, kata Edy, persoalan keracunan massal, lemahnya pengawasan keamanan pangan, dan belum adanya dasar hukum yang kuat masih membayangi pelaksanaannya.Berdasarkan laporan Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) hingga 13 Oktober, kata Edy, sebanyak 11.566 anak mengalami keracunan setelah mengonsumsi MBG.Sebagian besar korban mengalami gejala mual, muntah, hingga diare.Menurut Edy, fakta tersebut menunjukkan lemahnya sistem keamanan pangan di lapangan dan belum tuntasnya regulasi tata kelola program.Baca juga:Prabowo Larang Alih Fungsi Sawah buat Investasi, Anggota DPR: RI Tak Bisa Impor Beras Selamanya Pemerintah memang menyebut rancangan Peraturan Presiden tentang MBG sedang dalam proses harmonisasi. Tapi program ini sudah berjalan hampir setahun tanpa payung hukum yang jelas. Akibatnya, pelaksanaan di lapangan cenderung semrawut, tutur politisi PDI-P itu.Secara ekonomi, Edy mengakui MBG mulai bisa menggerakkan sektor pangan lokal seperti UMKM, petani, dan nelayan.Meski begitu, dia menilai indikator dampak ekonomi program tersebut masih perlu diuji lebih lanjut dengan data konkret. Pembentukan SPPG di daerah 3T masih belum merata. Artinya, manfaat ekonomi MBG belum dirasakan secara setara. Kita perlu evaluasi lebih lanjut agar tidak terjadi ketimpangan, kata Edy.Selain itu, Edy juga menyoroti hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 yang melaporkan bahwa angka stunting nasional menurun dari 21,5 persen menjadi 19,8 persen.Baca juga:Satu Tahun Prabowo-Gibran, Istana Akui Masih Banyak yang Harus DiperbaikiMenurut Edy, dampak MBG terhadap penurunan angka stunting belum bisa disimpulkan, karena program ini baru berjalan kurang dari setahun. Menurunkan stunting tidak bisa diukur dalam satu tahun. Intervensi gizi harus dilakukan sejak remaja, calon pengantin, ibu hamil, hingga anak usia dua tahun. MBG hanya salah satu bagian dari rantai panjang itu, ucapnya.Untuk memastikan efektivitas program, Edy mendorong Kementerian Kesehatan dan BGN melakukan survei gizi tahunan terhadap kelompok sasaran MBG. Kita perlu tahu apakah MBG benar-benar berdampak terhadap status gizi anak-anak, tegasnya.Untuk diketahui, pemerintahan Prabowo Subianto Gibran Rakabuming Raka akan genap berusia satu tahun pada 20 Oktober 2025.Selama periode tersebut, sejumlah capaian telah diraih oleh pemerintah, meski masih dihadapkan pada berbagai tantangan, baik di bidang ekonomi, sosial, maupun politik.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PDI-P, Edy Wuryanto, berharap program makan bergizi gratis (MBG) dapat ditingkatkan kualitasnya. Dia pun berharap momentum satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka turut mengevaluasi total pelaksanaan program tersebut. MBG adalah program ambisius yang patut diapresiasi, tetapi pelaksanaannya belum sepenuhnya aman dan efektif. Banyak pelajaran dari tahun pertama yang harus dibenahi, ujar Edy dalam keterangan tertulisnya kepada Kompas.com, Minggu (19/10/2025). Baca juga:Satu Tahun Prabowo-Gibran, PDIP: Presiden Angkat Kembali Kepemimpinan Indonesia di Dunia Politikus PDI-P itu mengakui bahwaprogram MBGtelah berhasil menjangkau banyak masyarakat, yakni mencapai 35 juta penerima manfaat walaupun belum setahun penuh berjalan. Namun, kata Edy, persoalan keracunan massal, lemahnya pengawasan keamanan pangan, dan belum adanya dasar hukum yang kuat masih membayangi pelaksanaannya. Berdasarkan laporan Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) hingga 13 Oktober, kata Edy, sebanyak 11.566 anak mengalami keracunan setelah mengonsumsi MBG. Sebagian besar korban mengalami gejala mual, muntah, hingga diare. Menurut Edy, fakta tersebut menunjukkan lemahnya sistem keamanan pangan di lapangan dan belum tuntasnya regulasi tata kelola program. Baca juga:Prabowo Larang Alih Fungsi Sawah buat Investasi, Anggota DPR: RI Tak Bisa Impor Beras Selamanya Pemerintah memang menyebut rancangan Peraturan Presiden tentang MBG sedang dalam proses harmonisasi. Tapi program ini sudah berjalan hampir setahun tanpa payung hukum yang jelas. Akibatnya, pelaksanaan di lapangan cenderung semrawut, tutur politisi PDI-P itu. Secara ekonomi, Edy mengakui MBG mulai bisa menggerakkan sektor pangan lokal seperti UMKM, petani, dan nelayan. Meski begitu, dia menilai indikator dampak ekonomi program tersebut masih perlu diuji lebih lanjut dengan data konkret. Pembentukan SPPG di daerah 3T masih belum merata. Artinya, manfaat ekonomi MBG belum dirasakan secara setara. Kita perlu evaluasi lebih lanjut agar tidak terjadi ketimpangan, kata Edy. Selain itu, Edy juga menyoroti hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024 yang melaporkan bahwa angka stunting nasional menurun dari 21,5 persen menjadi 19,8 persen. Baca juga:Satu Tahun Prabowo-Gibran, Istana Akui Masih Banyak yang Harus Diperbaiki Menurut Edy, dampak MBG terhadap penurunan angka stunting belum bisa disimpulkan, karena program ini baru berjalan kurang dari setahun. Menurunkan stunting tidak bisa diukur dalam satu tahun. Intervensi gizi harus dilakukan sejak remaja, calon pengantin, ibu hamil, hingga anak usia dua tahun. MBG hanya salah satu bagian dari rantai panjang itu, ucapnya. Untuk memastikan efektivitas program, Edy mendorong Kementerian Kesehatan dan BGN melakukan survei gizi tahunan terhadap kelompok sasaran MBG. Kita perlu tahu apakah MBG benar-benar berdampak terhadap status gizi anak-anak, tegasnya. Untuk diketahui, pemerintahan Prabowo Subianto Gibran Rakabuming Raka akan genap berusia satu tahun pada 20 Oktober 2025. Selama periode tersebut, sejumlah capaian telah diraih oleh pemerintah, meski masih dihadapkan pada berbagai tantangan, baik di bidang ekonomi, sosial, maupun politik.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/wJKr-008UKvgVk550B6YVR0oq1g=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/12/68c3df615477c.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/19/16473371/legislator-pdip-apresiasi-program-mbg-di-setahun-prabowo-gibran-tetapi,80f0b36fff864696aaa62670b084b3da59d86b4540ba7139c51506c30d2d2142,2025-11-13 20:41:34.750 1436,pikiranrakyat,mbg,2025-03-24 10:30:07,"Ada 1.994 Kepala Dapur MBG Belum Digaji sejak 3 Bulan, Dadan Hindayana Buka Suara","PIKIRAN RAKYAT Nama Dadan Hindayana sedang disorot. Ia merupakan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) yang dilantik saat era Presiden Jokowi dan bekerja menyelenggarakan Makan Bergizi Gratis (MBG) era Presiden Prabowo Subianto. Program Makan Bergizi Gratis sebelumnya sudah dimulai sejak 6 Januari 2025 secara bertahap. Lembaga yang dipimpin Dadan melaksanakannya melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di seluruh Indonesia. Anggaran awalnya adalah Rp71 triliun dari APBN 2025. Dadan Hindayana mengonfirmasi belum membayar gaji kepala dapur program MBG. Padahal mereka mengaku sudah bekerja selama 3 bulan lebih bahkan sejak persiapan pelaksanaan pada Desember 2024 lalu. Menurut Dadan, ada 1.994 orang Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) yang menjabat kepala SPPG, ahli gizi, dan akuntan pendamping. Ia berjanji akan melunasi gaji tersebut sebelum Lebaran 2025. Kemudian terkait dengan isu gaji ya, Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia yang tiga bulan (belum dibayar), baru akan kita bayarkan minggu depan. Alhamdulillah sudah selesai, insyallah minggu depan semuanya selesai sebelum Lebaran, katanya. Dadan menyampaikan hal itu di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta pada Sabtu, 22 Maret 2025. Ia menilai keterlambatan itu adalah karena masalah administrasi, para pekerja itu seharusnya tercatat sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Solusinya adalah mengambil dana dari kas negara melalui skema Surat Perintah Membayar Langsung (SPML) dengan pos belanja jasa lainnya. Menteri PPN yakni Rachmat Pambudy menyebut program MBG andalan Prabowo-Gibran lebih penting daripada menyediakan pekerjaan. Menurutya, program itu lebih mendesak karena masalah kekurangan gizi, demikian penjelasan menteri yang tidak punya latar belakang kesehatan tersebut. ""Jadi Ibu dan Bapak sekalian, kalau ada orang mengatakan, udah, kenapa mesti ngasih makan? kenapa tidak dikasih pekerjaan saja? tidak akan cepat tercapai untuk mengatasi persoalan ini, ujar Rachmat. Berikut profil Dadan yang merupakan Kepala Badan Gizi Nasional: Demikian penjelasan Dadan Hindayana soal ribuan atau 1.994 orang pekerja di program MBG yang belum digaji sejak 3 bulan lalu. Dadan mengaku masalah itu akan tuntas sebelum Lebaran 2025.*** Berita PilihanPuan Maharani Respons Mitra MBG Mundur karena Tak Dibayar, Minta Pemerintah Lakukan EvaluasiSri Mulyani Naikkan Anggaran MBG Rp171 T Saat Dana Kementerian/Lembaga Dipangkas?BEM UI Tolak Efisiensi Prabowo: Evaluasi MBG, Cairkan Tukin Dosen!Prabowo Gas Efisiensi Anggaran Sampai Rp750 Triliun, Rp390 Triliunnya 'Terpaksa' Dipakai MBGSlongsong Peluru di Demo MBG Siswa, Polda Papua Bantah Tegas Berita PilihanPuan Maharani Respons Mitra MBG Mundur karena Tak Dibayar, Minta Pemerintah Lakukan EvaluasiSri Mulyani Naikkan Anggaran MBG Rp171 T Saat Dana Kementerian/Lembaga Dipangkas?BEM UI Tolak Efisiensi Prabowo: Evaluasi MBG, Cairkan Tukin Dosen!Prabowo Gas Efisiensi Anggaran Sampai Rp750 Triliun, Rp390 Triliunnya 'Terpaksa' Dipakai MBGSlongsong Peluru di Demo MBG Siswa, Polda Papua Bantah Tegas Berita Pilihan Puan Maharani Respons Mitra MBG Mundur karena Tak Dibayar, Minta Pemerintah Lakukan EvaluasiSri Mulyani Naikkan Anggaran MBG Rp171 T Saat Dana Kementerian/Lembaga Dipangkas?BEM UI Tolak Efisiensi Prabowo: Evaluasi MBG, Cairkan Tukin Dosen!Prabowo Gas Efisiensi Anggaran Sampai Rp750 Triliun, Rp390 Triliunnya 'Terpaksa' Dipakai MBGSlongsong Peluru di Demo MBG Siswa, Polda Papua Bantah Tegas Puan Maharani Respons Mitra MBG Mundur karena Tak Dibayar, Minta Pemerintah Lakukan Evaluasi Puan Maharani Respons Mitra MBG Mundur karena Tak Dibayar, Minta Pemerintah Lakukan Evaluasi Puan Maharani Respons Mitra MBG Mundur karena Tak Dibayar, Minta Pemerintah Lakukan Evaluasi Puan Maharani Respons Mitra MBG Mundur karena Tak Dibayar, Minta Pemerintah Lakukan Evaluasi Sri Mulyani Naikkan Anggaran MBG Rp171 T Saat Dana Kementerian/Lembaga Dipangkas? Sri Mulyani Naikkan Anggaran MBG Rp171 T Saat Dana Kementerian/Lembaga Dipangkas? Sri Mulyani Naikkan Anggaran MBG Rp171 T Saat Dana Kementerian/Lembaga Dipangkas? Sri Mulyani Naikkan Anggaran MBG Rp171 T Saat Dana Kementerian/Lembaga Dipangkas? BEM UI Tolak Efisiensi Prabowo: Evaluasi MBG, Cairkan Tukin Dosen! BEM UI Tolak Efisiensi Prabowo: Evaluasi MBG, Cairkan Tukin Dosen! BEM UI Tolak Efisiensi Prabowo: Evaluasi MBG, Cairkan Tukin Dosen! BEM UI Tolak Efisiensi Prabowo: Evaluasi MBG, Cairkan Tukin Dosen! Prabowo Gas Efisiensi Anggaran Sampai Rp750 Triliun, Rp390 Triliunnya 'Terpaksa' Dipakai MBG Prabowo Gas Efisiensi Anggaran Sampai Rp750 Triliun, Rp390 Triliunnya 'Terpaksa' Dipakai MBG Prabowo Gas Efisiensi Anggaran Sampai Rp750 Triliun, Rp390 Triliunnya 'Terpaksa' Dipakai MBG Prabowo Gas Efisiensi Anggaran Sampai Rp750 Triliun, Rp390 Triliunnya 'Terpaksa' Dipakai MBG Slongsong Peluru di Demo MBG Siswa, Polda Papua Bantah Tegas Slongsong Peluru di Demo MBG Siswa, Polda Papua Bantah Tegas Slongsong Peluru di Demo MBG Siswa, Polda Papua Bantah Tegas Slongsong Peluru di Demo MBG Siswa, Polda Papua Bantah Tegas",Akhmad Jauhari,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/02/25/3733654238.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019184399/ada-1994-kepala-dapur-mbg-belum-digaji-sejak-3-bulan-dadan-hindayana-buka-suara?page=all,b9d8f30b47625c8545341b7e2ac8a80559ef98801c68e9acf0c1d52c07efe9da,2025-11-13 20:41:39.694 1437,kompas,mbg,2025-10-19 16:03:54,"Sempat Dirawat Usai Santap Menu MBG Nasi Goreng, 12 Siswa SDN di Magetan Telah Pulang","MAGETAN, KOMPAS.com Pemerintah Kabupaten Magetan, Jawa Timur memastikan 12 siswa SD Negeri 2 Kediren yang menjalani perawatan di Puskesmas usai diduga mengalami keracunan menu MBG telah dipulangkan.Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Magetan, Rohmat Hidayat,mengatakan, 12 siswa datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri perut, mual, pusing, dan muntah. 12 siswa yang menjalani perawatan di Puskesmas Lembeyan sudah dipulangkan. 3 siswa sempat menjalani observasi lebih lama sebelum akhirnya juga dipulangkan,"" kata Rohmat, Sabtu (18/10/2025).Baca juga:Begini Penampakan Mobil MBG Ringsek Usai Tertabrak KA di PurworejoRohmat menambahkan, pihaknya telah mengamankan sisa makanan dan mengambil sampel untuk diuji di laboratorium Surabaya. Kami belum bisa memastikan apakah keluhan anak-anak ini murni akibat keracunan atau faktor lain. Kami sudah mengirim sampel makanan ke laboratprium di Surabaya, imbuhnya.Menu MBG yang disajikan kepada siswa adalah menu menu standar umum terdiri dari nasi goreng, telur ceplok, susu kemasan kecil, melon, dan kacang.Menurut Rohmat, dapur SPP harus memenuhi syarat laik hygiene sanitasi (SLHS), dan para penjamah makanan wajib memiliki sertifikat. Ini penting untuk mencegah kejadian serupa, ucapnya.Baca juga:Kronologi Mobil Operasional MBG Tertabrak KA di Bayan, Jatuh ke Genangan Air Usai Benturan KerasTerpisah,Bupati MagetanNanik Endang Rusminiarti menegaskan komitmen untuk memastikan keamanan dan kualitas pangan dalam ProgramMakan Bergizi Gratis(MBG).Hal ini agar tetap berjalan dan meminta masyarakat tetap tenang karena pemerintah terus melakukan evaluasi, monitoring, dan pengawasan ketat melalui Satgas MBG. Pengawasan yang berkesinambungan dengan mengerahkan Satgas Percepatan Penyelenggaraan Program MBG secara rutin melakukan monitoring dan evaluasi untuk memastikan seluruh aspek pelaksanaan program berjalan sesuai standar, ujar Nanik.Baca juga:MBG Harus Aman dan Higienis, BGN Latih 2.750 Penjamah Makanan di BaliSebagai langkah lanjutan, Pemkab Magetan memperkuat pengawasan rutin terhadap penyelenggaraan program, mewajibkan penyedia makanan mematuhi SOP dan standar higiene sanitasi, serta mempercepat penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS).Dinas Pendidikan dan layanan kesehatan di tingkat dasar dan rujukan juga disiagakan untuk menjamin keamanan pangan dan penanganan cepat jika terjadi kejadian serupa. Mari ikut mengawasi pelaksanaan MBG dan melaporkan dugaan keracunan melalui PSC 119 Magetan di nomor 0351-8900119 atau 0852-8900-0119, kata dia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang MAGETAN, KOMPAS.com Pemerintah Kabupaten Magetan, Jawa Timur memastikan 12 siswa SD Negeri 2 Kediren yang menjalani perawatan di Puskesmas usai diduga mengalami keracunan menu MBG telah dipulangkan. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Magetan, Rohmat Hidayat,mengatakan, 12 siswa datang ke Puskesmas dengan keluhan nyeri perut, mual, pusing, dan muntah. 12 siswa yang menjalani perawatan di Puskesmas Lembeyan sudah dipulangkan. 3 siswa sempat menjalani observasi lebih lama sebelum akhirnya juga dipulangkan,"" kata Rohmat, Sabtu (18/10/2025). Baca juga:Begini Penampakan Mobil MBG Ringsek Usai Tertabrak KA di Purworejo Rohmat menambahkan, pihaknya telah mengamankan sisa makanan dan mengambil sampel untuk diuji di laboratorium Surabaya. Kami belum bisa memastikan apakah keluhan anak-anak ini murni akibat keracunan atau faktor lain. Kami sudah mengirim sampel makanan ke laboratprium di Surabaya, imbuhnya. Menu MBG yang disajikan kepada siswa adalah menu menu standar umum terdiri dari nasi goreng, telur ceplok, susu kemasan kecil, melon, dan kacang. Menurut Rohmat, dapur SPP harus memenuhi syarat laik hygiene sanitasi (SLHS), dan para penjamah makanan wajib memiliki sertifikat. Ini penting untuk mencegah kejadian serupa, ucapnya. Baca juga:Kronologi Mobil Operasional MBG Tertabrak KA di Bayan, Jatuh ke Genangan Air Usai Benturan Keras Terpisah,Bupati MagetanNanik Endang Rusminiarti menegaskan komitmen untuk memastikan keamanan dan kualitas pangan dalam ProgramMakan Bergizi Gratis(MBG). Hal ini agar tetap berjalan dan meminta masyarakat tetap tenang karena pemerintah terus melakukan evaluasi, monitoring, dan pengawasan ketat melalui Satgas MBG. Pengawasan yang berkesinambungan dengan mengerahkan Satgas Percepatan Penyelenggaraan Program MBG secara rutin melakukan monitoring dan evaluasi untuk memastikan seluruh aspek pelaksanaan program berjalan sesuai standar, ujar Nanik. Baca juga:MBG Harus Aman dan Higienis, BGN Latih 2.750 Penjamah Makanan di Bali Sebagai langkah lanjutan, Pemkab Magetan memperkuat pengawasan rutin terhadap penyelenggaraan program, mewajibkan penyedia makanan mematuhi SOP dan standar higiene sanitasi, serta mempercepat penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Dinas Pendidikan dan layanan kesehatan di tingkat dasar dan rujukan juga disiagakan untuk menjamin keamanan pangan dan penanganan cepat jika terjadi kejadian serupa. Mari ikut mengawasi pelaksanaan MBG dan melaporkan dugaan keracunan melalui PSC 119 Magetan di nomor 0351-8900119 atau 0852-8900-0119, kata dia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/ehjrODSM7c4_nNie1fb1_XCQVW8=/182x1:1192x675/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/18/68f3381ee88d3.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/19/160354278/sempat-dirawat-usai-santap-menu-mbg-nasi-goreng-12-siswa-sdn-di-magetan,6a2ed9016904084f85e663d8f0d768523ddad1ddb3335dbb861ab928b8b4748f,2025-11-13 20:41:46.638 1438,pikiranrakyat,mbg,2025-03-24 09:13:31,"MBG Lebih Penting daripada Lapangan Pekerjaan, Ucap Menteri PPN","PIKIRAN RAKYAT Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dinilai lebih penting daripada lapangan pekerjaan menurut Menteri PPN (Perencanaan Pembangunan Nasional), Rachmat Pambudy. Hal itu disampaikannya saat memberikan sambutan di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Jakarta. Pernyataannya pada Sabtu, 22 Maret 2025 tersebut menjadi kontroversi karena dinilai tidak tepat. Publik menilai harusnya lapangan pekerjaan yang diutamakan karena sangat dibutuhkan masyarakat Indonesia dan bukan sebaliknya. Menteri PPN Rachmat Pambudy menilai program MBG andalan Prabowo-Gibran lebih penting daripada menyediakan pekerjaan. Alasannya adalah terkait masalah kekurangan gizi menurut pria yang tidak berlatarbelakang kesehatan tersebut. ""Jadi Ibu dan Bapak sekalian, kalau ada orang mengatakan, udah, kenapa mesti ngasih makan? kenapa tidak dikasih pekerjaan saja? tidak akan cepat tercapai untuk mengatasi persoalan ini, ujar Rachmat. Berdasarkan data yang dimiliknya, Rachmat Pambudy menyebut ada 180 juta orang Indonesia yang tidak memiliki gizi yang cukup. Hal ini menyebabkan kondisi tertentu termasuk kematian sehingga harus ditangani dengan segera. Penjelasan sang menteri dikecam publik di media sosial Instagram (IG). Ilustrasi program MBG (Makan Bergizi Gratis) untuk siswa, program ini dinilai lebih penting daripada lapangan pekerjaan menurut Menteri PPN Rachmat Pambudy. Pikiran Rakyat/Herlan Heryadie Ilustrasi program MBG (Makan Bergizi Gratis) untuk siswa, program ini dinilai lebih penting daripada lapangan pekerjaan menurut Menteri PPN Rachmat Pambudy. Pikiran Rakyat/Herlan Heryadie Ilustrasi program MBG (Makan Bergizi Gratis) untuk siswa, program ini dinilai lebih penting daripada lapangan pekerjaan menurut Menteri PPN Rachmat Pambudy. Pikiran Rakyat/Herlan Heryadie ""Ya itu banyak yg ga bergizi karena kepala keluarganya ga punya pekerjaan layak. Kalo MBG cuma ngasih makan anaknya, tapi kasih lapangan kerja bisa ngasih makan sekeluarga,"" kata akun IG @ary*** ""Give a man a fish, you will feed him for a day. Teach him how to fish, you feed him for entire life,"" tulis akun lainnya, @arn*** ""MBG 1x sehari buat anak. Bapak ibunya ga punya kerjaan. Ga bs makan seharian. Otaknya dimana sih pejabat2 ini?"" ujar akun @iva*** ""Dibikin tolol, dibikin miskin, dikasih makan yang ga seberapa kenyang biar ketergantungan,"" ujar akun @qom*** Demikian penjelasan alasan MBG lebih penting daripada lapangan pekerjaan menurut Rachmat Pambudy, Menteri PPN yang tidak mempunyai latar belakang pendidikan kesehatan. Alasan Makan Bergizi Gratis lebih mendesak adalah terkait kekurangan gizi yang harus ditangani dengan segera.*** Berita PilihanBEM UI Tolak Efisiensi Prabowo: Evaluasi MBG, Cairkan Tukin Dosen!Viral! Oknum Diduga Pejabat Dinas Pendidikan Tendang Siswa yang Protes MBG di PapuaSlongsong Peluru di Demo MBG Siswa, Polda Papua Bantah TegasDaftar 8 Pengusaha Besar yang Bertemu Prabowo, Bahas Berbagai Hal Termasuk MBG Berita PilihanBEM UI Tolak Efisiensi Prabowo: Evaluasi MBG, Cairkan Tukin Dosen!Viral! Oknum Diduga Pejabat Dinas Pendidikan Tendang Siswa yang Protes MBG di PapuaSlongsong Peluru di Demo MBG Siswa, Polda Papua Bantah TegasDaftar 8 Pengusaha Besar yang Bertemu Prabowo, Bahas Berbagai Hal Termasuk MBG Berita Pilihan BEM UI Tolak Efisiensi Prabowo: Evaluasi MBG, Cairkan Tukin Dosen!Viral! Oknum Diduga Pejabat Dinas Pendidikan Tendang Siswa yang Protes MBG di PapuaSlongsong Peluru di Demo MBG Siswa, Polda Papua Bantah TegasDaftar 8 Pengusaha Besar yang Bertemu Prabowo, Bahas Berbagai Hal Termasuk MBG BEM UI Tolak Efisiensi Prabowo: Evaluasi MBG, Cairkan Tukin Dosen! BEM UI Tolak Efisiensi Prabowo: Evaluasi MBG, Cairkan Tukin Dosen! BEM UI Tolak Efisiensi Prabowo: Evaluasi MBG, Cairkan Tukin Dosen! BEM UI Tolak Efisiensi Prabowo: Evaluasi MBG, Cairkan Tukin Dosen! Viral! Oknum Diduga Pejabat Dinas Pendidikan Tendang Siswa yang Protes MBG di Papua Viral! Oknum Diduga Pejabat Dinas Pendidikan Tendang Siswa yang Protes MBG di Papua Viral! Oknum Diduga Pejabat Dinas Pendidikan Tendang Siswa yang Protes MBG di Papua Viral! Oknum Diduga Pejabat Dinas Pendidikan Tendang Siswa yang Protes MBG di Papua Slongsong Peluru di Demo MBG Siswa, Polda Papua Bantah Tegas Slongsong Peluru di Demo MBG Siswa, Polda Papua Bantah Tegas Slongsong Peluru di Demo MBG Siswa, Polda Papua Bantah Tegas Slongsong Peluru di Demo MBG Siswa, Polda Papua Bantah Tegas Daftar 8 Pengusaha Besar yang Bertemu Prabowo, Bahas Berbagai Hal Termasuk MBG Daftar 8 Pengusaha Besar yang Bertemu Prabowo, Bahas Berbagai Hal Termasuk MBG Daftar 8 Pengusaha Besar yang Bertemu Prabowo, Bahas Berbagai Hal Termasuk MBG Daftar 8 Pengusaha Besar yang Bertemu Prabowo, Bahas Berbagai Hal Termasuk MBG",Akhmad Jauhari,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/02/25/230165071.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019184187/mbg-lebih-penting-daripada-lapangan-pekerjaan-ucap-menteri-ppn?page=all,4d1bd9c68d2773f99868174ba02d648f85142577176234ce4e2a608aa1cbd8a1,2025-11-13 20:41:51.916 1439,kompas,mbg,2025-10-17 13:53:39,Standar Higienis MBG di SPPG Purworejo: dari Tray Steril Oven hingga Uji Organoleptik,"PURWOREJO, KOMPAS.com Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kebongunung di Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, menerapkan prosedur kebersihan ketat demi menjamin kualitas dan keamanan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) bagi ribuan siswa di 17 sekolah.KepalaSPPG Kebon Gunung, Andi Syahputro Yogyo Prayogo menjelaskan bahwa setiap peralatan makan, seperti tray dan wadah, tidak hanya dicuci berulang kali, tetapi juga harus dikeringkan di dalam oven khusus agar benar-benar steril sebelum didistribusikan.Selain itu, SPPG ini juga melakukanuji organoleptiksetiap pagi.Baca juga:SPPG Kebongunung Purworejo: Dapur Gizi Mulai Mulai Dini Hari, Buka Peluang Kerja Warga SekitarPembersihan Alat SPPGDi SPPG ini, setiap peralatan makan harus melewati proses panjang sebelum digunakan kembali.Tak sekadar dicuci biasa, setiap tray dan wadah makanan bahkan dicuci dua kali dan dikeringkan di dalam oven khusus agar benar-benar higienis.Langkah itu menjadi bagian dari komitmen SPPG Kebongunung untuk menjamin kualitas dan keamanan makanan bagi ribuan siswa sekolah penerima program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan progam unggulan Presiden Prabowo.Kepala SPPG Kebon Gunung, Andi Syahputro Yogyo Prayogo, menjelaskan bahwa proses pembersihan dilakukan dengan sangat ketat untuk memastikan tidak ada sisa minyak, bau, atau bakteri yang tertinggal. Tray dibersihkan berulang kali, terakhir setelah pencucian akhir, kami masukkan ke dalam lemari pengering agar steril dan siap digunakan untuk distribusi besok, ujar Andi saat ditemui, Jumat (17/10/2025).Menurut Andi, proses tersebut memakan waktu lama dan membutuhkan ketelitian. Namun, itu menjadi prosedur wajib yang tidak boleh dilewati oleh tim dapur.KOMPAS.COM/BAYU APRILIANOProses menyiapkan makanan di SPPG Kebongunung Lonao Purworejo pada Kamis (17/10/2025).Uji Organolepti Setiap HariSelain menjaga kebersihan alat makan, SPPG Kebon Gunung juga melakukan uji organoleptik atau uji rasa dan tampilan makanan setiap hari sebelum makanan dikirim ke sekolah-sekolah penerima. Setiap pagi sebelum distribusi, kami melakukan uji organoleptik untuk memastikan rasa, aroma, warna, dan tekstur makanan sesuai standar. Yang melakukan adalah ahli gizi bersama relawan dapur, jelasnya.Langkah pengujian ini, lanjut Andi, menjadi bentuk pengawasan ganda agar makanan yang dikirim ke sekolah benar-benar layak konsumsi.Dengan begitu, para siswa dapat menikmati makanan bergizi tanpa kekhawatiran akan kualitas dan kebersihannya.Baca juga:SPPG Telat Distribusikan Menu MBG ke Sekolah di Pamekasan, Wali Murid ProtesSPPG Kebon Gunung sendiri telah beroperasi sejak 6 Oktober 2021 dan kini melayani sekitar 3.149 penerima manfaat dari 17 sekolah di Kecamatan Loano. Setiap hari, dapur ini menyiapkan ribuan porsi makanan dengan menu yang disusun oleh ahli gizi profesional. Kami berusaha menjaga agar makanan yang dikirim bukan hanya bergizi, tetapi juga enak dan aman. Semua itu kami lakukan demi kesehatan anak-anak, ujar Andi.Andi menegaskan, seluruh proses ini merupakan bagian dari tanggung jawab moral dan sosial tim SPPG terhadap masa depan anak-anakPurworejo. Kami sadar, yang kami siapkan bukan sekadar makanan. Tapi bagian dari upaya membentuk generasi yang sehat dan cerdas. Karena itu, kebersihan dan kualitas jadi prioritas utama, pungkasnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang PURWOREJO, KOMPAS.com Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kebongunung di Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, menerapkan prosedur kebersihan ketat demi menjamin kualitas dan keamanan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) bagi ribuan siswa di 17 sekolah. KepalaSPPG Kebon Gunung, Andi Syahputro Yogyo Prayogo menjelaskan bahwa setiap peralatan makan, seperti tray dan wadah, tidak hanya dicuci berulang kali, tetapi juga harus dikeringkan di dalam oven khusus agar benar-benar steril sebelum didistribusikan. Selain itu, SPPG ini juga melakukanuji organoleptiksetiap pagi. Baca juga:SPPG Kebongunung Purworejo: Dapur Gizi Mulai Mulai Dini Hari, Buka Peluang Kerja Warga Sekitar Di SPPG ini, setiap peralatan makan harus melewati proses panjang sebelum digunakan kembali. Tak sekadar dicuci biasa, setiap tray dan wadah makanan bahkan dicuci dua kali dan dikeringkan di dalam oven khusus agar benar-benar higienis. Langkah itu menjadi bagian dari komitmen SPPG Kebongunung untuk menjamin kualitas dan keamanan makanan bagi ribuan siswa sekolah penerima program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan progam unggulan Presiden Prabowo. Kepala SPPG Kebon Gunung, Andi Syahputro Yogyo Prayogo, menjelaskan bahwa proses pembersihan dilakukan dengan sangat ketat untuk memastikan tidak ada sisa minyak, bau, atau bakteri yang tertinggal. Tray dibersihkan berulang kali, terakhir setelah pencucian akhir, kami masukkan ke dalam lemari pengering agar steril dan siap digunakan untuk distribusi besok, ujar Andi saat ditemui, Jumat (17/10/2025). Menurut Andi, proses tersebut memakan waktu lama dan membutuhkan ketelitian. Namun, itu menjadi prosedur wajib yang tidak boleh dilewati oleh tim dapur. KOMPAS.COM/BAYU APRILIANOProses menyiapkan makanan di SPPG Kebongunung Lonao Purworejo pada Kamis (17/10/2025). KOMPAS.COM/BAYU APRILIANOProses menyiapkan makanan di SPPG Kebongunung Lonao Purworejo pada Kamis (17/10/2025). Selain menjaga kebersihan alat makan, SPPG Kebon Gunung juga melakukan uji organoleptik atau uji rasa dan tampilan makanan setiap hari sebelum makanan dikirim ke sekolah-sekolah penerima. Setiap pagi sebelum distribusi, kami melakukan uji organoleptik untuk memastikan rasa, aroma, warna, dan tekstur makanan sesuai standar. Yang melakukan adalah ahli gizi bersama relawan dapur, jelasnya. Langkah pengujian ini, lanjut Andi, menjadi bentuk pengawasan ganda agar makanan yang dikirim ke sekolah benar-benar layak konsumsi. Dengan begitu, para siswa dapat menikmati makanan bergizi tanpa kekhawatiran akan kualitas dan kebersihannya. Baca juga:SPPG Telat Distribusikan Menu MBG ke Sekolah di Pamekasan, Wali Murid Protes SPPG Kebon Gunung sendiri telah beroperasi sejak 6 Oktober 2021 dan kini melayani sekitar 3.149 penerima manfaat dari 17 sekolah di Kecamatan Loano. Setiap hari, dapur ini menyiapkan ribuan porsi makanan dengan menu yang disusun oleh ahli gizi profesional. Kami berusaha menjaga agar makanan yang dikirim bukan hanya bergizi, tetapi juga enak dan aman. Semua itu kami lakukan demi kesehatan anak-anak, ujar Andi. Andi menegaskan, seluruh proses ini merupakan bagian dari tanggung jawab moral dan sosial tim SPPG terhadap masa depan anak-anakPurworejo. Kami sadar, yang kami siapkan bukan sekadar makanan. Tapi bagian dari upaya membentuk generasi yang sehat dan cerdas. Karena itu, kebersihan dan kualitas jadi prioritas utama, pungkasnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/bIcckLbyuui4AxOibaJTjERRNS0=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/17/68f1d5fb149a6.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/17/135339678/standar-higienis-mbg-di-sppg-purworejo-dari-tray-steril-oven-hingga-uji,4993dd3e9ffa135cefb3151541d828347930c797cf336c8a4dc3e1c4006cf7de,2025-11-13 20:43:10.386 1440,pikiranrakyat,mbg,2025-02-18 15:59:34,"Bukan MBG, Efisiensi Anggaran Dilakukan untuk Investasi di Danantara? BP Taskin: Ada 15 Mega Proyek di 2025","PIKIRAN RAKYAT Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) menegaskan bahwa efisiensi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 tidak dialokasikan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Wakil Kepala BP Taskin, Nanik Sudaryati Deyang, menyebut bahwa alih-alih untuk MBG, efisiensi itu dilakukan untuk investasi melalui Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Lanjutnya, ada kesalahpahaman di masyarakat terkait efisiensi anggaran yang dilakukan Presiden Prabowo. ""Banyak yang salah persepsi dengan efisiensi yang dilakukan oleh Pak Prabowo, seolah-olah Rp300 triliun sekian untuk Makan Bergizi Gratis. Salah, MBG sudah ada dananya. MBG sudah ada alokasi dananya tersendiri,"" katanya. Baca Juga:BPI Danantara Kebal Audit BPK? Proyek Besar Prabowo Bebas Kelola Aset BUMN Ia menjelaskan bahwa dari hasil efisiensi anggaran kementerian dan lembaga, hanya Rp24 triliun yang dialokasikan untuk MBG. Selebihnya, dana tersebut akan diinvestasikan melalui Danantara. Selain itu, Nanik juga mengungkapkan bahwa pada tahun 2025, Danantara akan menjalankan 15 proyek besar. ""Dimana untuk tahun 2025 saja akan dibangun 15 mega proyek, jadi untuk investasi, bukan untuk Makan Bergizi Gratis,"" ia menambahkan. Baca Juga:Nama-nama Ini Disebut akan Jadi Kepala Danantara, Benarkah Muliaman Hadad Diganti? Danantara, diperkirakan akan mengelola aset senilai lebih dari 900 miliar dolar AS. Proyeksi dana awal untuk Danantara mencapai 20 miliar dolar AS. Ada 7 BUMN yang dikelola Danantara termasuk Bank Mandiri, BRI, BNI, Pertamina, PLN, Telkom, dan MIND ID. Dana yang dikelola oleh Danantara akan digunakan untuk membiayai proyek-proyek berkelanjutan dan berdampak tinggi di berbagai sektor, seperti energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, dan produksi pangan. Baca Juga:Apa Itu Danantara? Simak Penjelasan, Modal, Total Aset, Tujuan, hingga Pengelola di Baliknya Prabowo juga mengharapkan agar pengelolaan dana di Danantara diawasi oleh banyak pihak, termasuk para mantan presiden dan pimpinan organisasi keagamaan. Danantara adalah kekuatan energi masa depan dan ini harus kita jaga bersama. Karena itu, saya minta semua presiden sebelum saya berkenan ikut menjadi pengawas di dana ini. Saya juga berpikir kalau perlu pimpinan NU, pimpinan Muhammadiyah, pimpinan mungkin dari KWI dan sebagian lain-lain ikut juga membantu mengawasi,"" katanya.*** Berita PilihanProgram Makan Bergizi Gratis dan Masa Depan Ekonomi SDM IndonesiaPrabowo: Makan Bergizi Gatis Akan Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi DaerahDemo Pelajar di Papua Tuntut Sekolah Gratis Bukan Makan Bergizi Gratis Dibubarkan Polisi, Dalih Tak Ada IzinWamenkomdigi Sebut Iklan Makan Bergizi Gratis Hasil Kolaborasi AI dengan SDMIndonesia Jadi Anggota School Meal Coalition karena Makan Bergizi Gratis, Ini Profil dari Koalisi Tersebut Berita PilihanProgram Makan Bergizi Gratis dan Masa Depan Ekonomi SDM IndonesiaPrabowo: Makan Bergizi Gatis Akan Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi DaerahDemo Pelajar di Papua Tuntut Sekolah Gratis Bukan Makan Bergizi Gratis Dibubarkan Polisi, Dalih Tak Ada IzinWamenkomdigi Sebut Iklan Makan Bergizi Gratis Hasil Kolaborasi AI dengan SDMIndonesia Jadi Anggota School Meal Coalition karena Makan Bergizi Gratis, Ini Profil dari Koalisi Tersebut Berita Pilihan Program Makan Bergizi Gratis dan Masa Depan Ekonomi SDM IndonesiaPrabowo: Makan Bergizi Gatis Akan Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi DaerahDemo Pelajar di Papua Tuntut Sekolah Gratis Bukan Makan Bergizi Gratis Dibubarkan Polisi, Dalih Tak Ada IzinWamenkomdigi Sebut Iklan Makan Bergizi Gratis Hasil Kolaborasi AI dengan SDMIndonesia Jadi Anggota School Meal Coalition karena Makan Bergizi Gratis, Ini Profil dari Koalisi Tersebut Program Makan Bergizi Gratis dan Masa Depan Ekonomi SDM Indonesia Program Makan Bergizi Gratis dan Masa Depan Ekonomi SDM Indonesia Program Makan Bergizi Gratis dan Masa Depan Ekonomi SDM Indonesia Program Makan Bergizi Gratis dan Masa Depan Ekonomi SDM Indonesia Prabowo: Makan Bergizi Gatis Akan Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi Daerah Prabowo: Makan Bergizi Gatis Akan Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi Daerah Prabowo: Makan Bergizi Gatis Akan Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi Daerah Prabowo: Makan Bergizi Gatis Akan Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi Daerah Demo Pelajar di Papua Tuntut Sekolah Gratis Bukan Makan Bergizi Gratis Dibubarkan Polisi, Dalih Tak Ada Izin Demo Pelajar di Papua Tuntut Sekolah Gratis Bukan Makan Bergizi Gratis Dibubarkan Polisi, Dalih Tak Ada Izin Demo Pelajar di Papua Tuntut Sekolah Gratis Bukan Makan Bergizi Gratis Dibubarkan Polisi, Dalih Tak Ada Izin Demo Pelajar di Papua Tuntut Sekolah Gratis Bukan Makan Bergizi Gratis Dibubarkan Polisi, Dalih Tak Ada Izin Wamenkomdigi Sebut Iklan Makan Bergizi Gratis Hasil Kolaborasi AI dengan SDM Wamenkomdigi Sebut Iklan Makan Bergizi Gratis Hasil Kolaborasi AI dengan SDM Wamenkomdigi Sebut Iklan Makan Bergizi Gratis Hasil Kolaborasi AI dengan SDM Wamenkomdigi Sebut Iklan Makan Bergizi Gratis Hasil Kolaborasi AI dengan SDM Indonesia Jadi Anggota School Meal Coalition karena Makan Bergizi Gratis, Ini Profil dari Koalisi Tersebut Indonesia Jadi Anggota School Meal Coalition karena Makan Bergizi Gratis, Ini Profil dari Koalisi Tersebut Indonesia Jadi Anggota School Meal Coalition karena Makan Bergizi Gratis, Ini Profil dari Koalisi Tersebut Indonesia Jadi Anggota School Meal Coalition karena Makan Bergizi Gratis, Ini Profil dari Koalisi Tersebut",Linda Agnesia,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/02/18/2424987823.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019076002/bukan-mbg-efisiensi-anggaran-dilakukan-untuk-investasi-di-danantara-bp-taskin-ada-15-mega-proyek-di-2025?page=all,c8ddfc695b662fef0cd69045b140805ca435e9e7c916097ab6fc5c151a8a27ca,2025-11-13 20:43:31.050 1441,kompas,mbg,2025-10-19 13:53:30,"Mobil MBG Tertabrak Kereta di Purworejo, 1 Orang Meninggal dan 1 Kritis","PURWOREJO, KOMPAS.com -Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi melibatkan sebuah mobil operasional Makan Bergizi Gratis (MBG) dan kereta api di Desa Dewi, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah pada Minggu (19/10/2025).Kejadian ini terjadi sekitar pukul 10.00 WIB.Akibat kejadian ini, satu orang dilaporkan meninggal dunia dan satu lainnya kritis.Baca juga:Mobil Boks Es Krim Ringsek Tertabrak Kereta Api Majapahit di IndramayuKapolsek Bayan AKP Tulus Priyanto mengatakan, peristiwa nahas tersebut terjadi di perlintasan kereta api Desa Dewi tepatnya di KM 482 +3 Daop 6 Purwokerto.Mobil MBG tersebuttertabrak keretaapi Mataram jurusan Solo-Pasar Senen.""Memang benar sekitar jam 10 terjadi lakalantas, melibatkan mobil MBG dan ada 2 penumpangnya,"" kata AKP Tulus saat dikonfirmasi di lokasi kejadian pada Minggu (19/10/2025).Mobil MBG Ditumpangi 2 OrangDiketahui, Mobil MBG yang terlibat dalam kecelakaan tersebut membawa dua orang penumpang.Kedua penumpang salah satunya meninggal di lokasi kejadian dan dievakuasi ke RS Palang Biru Kutoarjo.""Kondisi korban diperkirakan yang satu sudah meninggal dunia,"" ujarnya.Korban meninggal dunia kemudian dibawa ke Rumah Sakit Palang Biru Kutoarjo. Sementara itu, belum diketahui secara pasti tujuan dari mobil MPB tersebut.""Tujuannya kita enggak tahu, ya"" tambahnya.Baca juga:Pria Tewas Tertabrak Kereta di Sukabumi, Diduga Bunuh DiriDampak dari kecelakaan ini menyebabkan mobil terpental hingga sekitar 10 meter ke saluran air.Pasca kejadian, berbagai pihak langsung turun tangan. Di lokasi kejadian tampak hadir Babinsa, Inafis dari PolresPurworejo, perangkat desa setempat, dan warga sekitar.Unit Laka juga telah berada di lokasi untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang PURWOREJO, KOMPAS.com -Kecelakaan lalu lintas kembali terjadi melibatkan sebuah mobil operasional Makan Bergizi Gratis (MBG) dan kereta api di Desa Dewi, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah pada Minggu (19/10/2025). Kejadian ini terjadi sekitar pukul 10.00 WIB. Akibat kejadian ini, satu orang dilaporkan meninggal dunia dan satu lainnya kritis. Baca juga:Mobil Boks Es Krim Ringsek Tertabrak Kereta Api Majapahit di Indramayu Kapolsek Bayan AKP Tulus Priyanto mengatakan, peristiwa nahas tersebut terjadi di perlintasan kereta api Desa Dewi tepatnya di KM 482 +3 Daop 6 Purwokerto. Mobil MBG tersebuttertabrak keretaapi Mataram jurusan Solo-Pasar Senen. ""Memang benar sekitar jam 10 terjadi lakalantas, melibatkan mobil MBG dan ada 2 penumpangnya,"" kata AKP Tulus saat dikonfirmasi di lokasi kejadian pada Minggu (19/10/2025). Diketahui, Mobil MBG yang terlibat dalam kecelakaan tersebut membawa dua orang penumpang. Kedua penumpang salah satunya meninggal di lokasi kejadian dan dievakuasi ke RS Palang Biru Kutoarjo. ""Kondisi korban diperkirakan yang satu sudah meninggal dunia,"" ujarnya. Korban meninggal dunia kemudian dibawa ke Rumah Sakit Palang Biru Kutoarjo. Sementara itu, belum diketahui secara pasti tujuan dari mobil MPB tersebut. ""Tujuannya kita enggak tahu, ya"" tambahnya. Baca juga:Pria Tewas Tertabrak Kereta di Sukabumi, Diduga Bunuh Diri Dampak dari kecelakaan ini menyebabkan mobil terpental hingga sekitar 10 meter ke saluran air. Pasca kejadian, berbagai pihak langsung turun tangan. Di lokasi kejadian tampak hadir Babinsa, Inafis dari PolresPurworejo, perangkat desa setempat, dan warga sekitar. Unit Laka juga telah berada di lokasi untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/ooAR7frK0wwU_MvPt3ILo7lY2VI=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/19/68f4882802479.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/19/135330578/mobil-mbg-tertabrak-kereta-di-purworejo-1-orang-meninggal-dan-1-kritis,16d2861228f609b5c5ca18da65d71278edc0d9acb647b94ed9501137feee320b,2025-11-13 20:41:57.265 1442,pikiranrakyat,mbg,2025-03-07 17:47:43,"KPK Terima Laporan Pengurangan Makanan Program MBG: Harusnya Senilai Rp10.000, Hanya Diterima Rp8.000","PIKIRAN RAKYAT- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan bakal ikut mengawasi pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui pencegahan dan monitoring. Hal tersebut disampaikan Ketua KPK Setyo Budiyanto saat menggelar pertemuan dengan jajaran Badan Gizi Nasional (BGN) di Gedung Merah Putih KPK, Rabu, 5 Maret 2025. Setyo mengatakan, pengawasan penting dilakukan karena anggaran yang dikeluarkan untuk program makan bergizi gratis sangat besar. Ia pun menyoroti potensi penyimpangan dan menekankan perlunya tata kelola keuangan yang transparan dan akuntabel. Saya ingatkan ada empat hal yang perlu dicermati dalam melaksanakan Program MBG ini. Pertama, potensi fraud-nya pasti ada. Semua terpusat di BGN, tentu tidak bisa diawasi sampai ke daerah dan wilayah, kata Setyo dalam keterangan pers yang disampaikan Humas KPK, Kamis, 6 Maret 2025. Baca Juga:Daftar 8 Pengusaha Besar yang Bertemu Prabowo, Bahas Berbagai Hal Termasuk MBG Selain potensi kecurangan, Setyo juga menyoroti eksklusivitas dalam penentuan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Terlebih, ada berita sumir beredar soal adanya perlakuan khusus dalam penentuan SPPG atau pihak-pihak yang menjadi dapur, termasuk pembangunan fisiknya dan bahan bakunya. Ini tentu menjadi perhatian untuk bisa ditertibkan, ucap Setyo. Baca Juga:Menu MBG di Jambi Bakal Dievaluasi Agar Tak Ada Makanan yang Terbuang Lebih lanjut, Setyo mengingatkan pentingnya pemilihan lokasi SPPG yang strategis agar makanan tetap dalam kondisi layak konsumsi saat diberikan kepada penerima manfaat. Selain itu, juga menyoroti pemberian susu dalam MBG. Menurut kajian KPK, diungkapkan Setyo, program pemerintah sebelumnya yang memberikan susu dan biskuit tidak efektif dalam menurunkan angka stunting karena lebih banyak biskuit yang diterima masyarakat dibanding susu. Sehingga dari tahun ke tahun penurunan stunting tidak banyak. Oleh karena itu saya harap ini benar-benar diperhatikan agar tidak terjadi lagi, ujar Setyo. Baca Juga:Bukan MBG, Efisiensi Anggaran Dilakukan untuk Investasi di Danantara? BP Taskin: Ada 15 Mega Proyek di 2025 Pastikan kandungan makanan betul-betul dikaji dan disesuaikan sehingga makanan yang sampai ke anak-anak dan ibu hamil benar-benar berkualitas, ucapnya melanjutkan. Terkait anggaran, Setyo mengingatkan agar distribusi dana yang terpusat di BGN tidak menimbulkan penyimpangan di tingkat daerah. Ia menyebut KPK telah menerima laporan mengenai adanya pengurangan makanan yang seharusnya diterima senilai Rp10.000, tetapi hanya Rp8.000. Yang menjadi kekhawatiran, karena posisi anggaran di pusat, jangan sampai begitu sampai di daerah seperti es batu (yang mencair) tutur Setyo. Baca Juga:Viral! Oknum Diduga Pejabat Dinas Pendidikan Tendang Siswa yang Protes MBG di Papua Kami sudah menerima laporan adanya pengurangan makanan yang seharusnya diterima senilai Rp10.000, tetapi yang diterima hanya Rp8.000. Ini harus jadi perhatian karena berimbas pada kualitas makanan, katanya melanjutkan. Setyo menekankan pentingnya tata kelola keuangan yang transparan. Ia mendorong keterlibatan masyarakat dan penggunaan teknologi dalam pengawasan. Harapannya transparan dan melibatkan masyarakat, bisa dari NGO independen untuk pengawasan penggunaan anggaran, dan tentu saja memanfaatkan teknologi, ujarnya. Baca Juga:Pengamat Nilai MBG Harus Jadi Investasi Emas, Prabowo Ingatkan SPPI Dukung Programnya dengan Tepat Setyo menggaris bawahi soal pentingnya pemberdayaan kearifan lokal. Menurutnya, bahan baku, sumber daya, dan aspek lain terkait MBG harus memanfaatkan masyarakat lokal. Wakil Ketua KPK Ibnu Basuki Widodo dan Fitroh Rohcahyanto yang turut hadir dalam pertemuan ini juga menegaskan pentingnya pengawasan agar program berjalan tepat sasaran, serta mengingatkan BGN agar berhati-hati dalam penggunaan anggaran. Sementara itu, Ketua BGN Dadan Hindayana menyampaikan bahwa lembaganya mengelola anggaran sebesar Rp70 triliun pada 2025. Dengan kemungkinan ada tambahan Rp100 triliun pada triwulan ketiga sehingga total dana MBG bisa mencapai Rp170 triliun. Dadan menegaskan, pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai lembaga pengawas, termasuk BPKP, BPK, dan Kejaksaan Agung, untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan program. Kami hadir hari ini di KPK untuk mendapatkan pencerahan terkait pengelolaan dana yang besar. Tahun depan kemungkinan besar anggaran akan mencapai Rp400 triliun. Kami mohon dibantu untuk pengawasan, ujar Dadan.*** Berita PilihanDaftar 11 Mobil Mewah Ketua PP Japto Soerjosoemarno yang Disita KPK, Ada yang Tembus Miliaran RupiahKubu Hasto Protes Keras, KPK Dinilai Abaikan Hak TersangkaKepala Badan Gizi Nasional Datangi KPK, Ada Apa?Anak Menkum Supratman Andi Agtas Dilaporkan ke KPK Terkait Dugaan Suap Pemilihan Pimpinan MPR dari Unsur DPDKPK Periksa Eks Pejabat Pajak Haniv, Terima Gratifikasi Rp804 Juta Demi Fashion Show Anaknya108 Ribu Pejabat Belum Lapor LHKPN, KPK Ingatkan Batas Waktu Berita PilihanDaftar 11 Mobil Mewah Ketua PP Japto Soerjosoemarno yang Disita KPK, Ada yang Tembus Miliaran RupiahKubu Hasto Protes Keras, KPK Dinilai Abaikan Hak TersangkaKepala Badan Gizi Nasional Datangi KPK, Ada Apa?Anak Menkum Supratman Andi Agtas Dilaporkan ke KPK Terkait Dugaan Suap Pemilihan Pimpinan MPR dari Unsur DPDKPK Periksa Eks Pejabat Pajak Haniv, Terima Gratifikasi Rp804 Juta Demi Fashion Show Anaknya108 Ribu Pejabat Belum Lapor LHKPN, KPK Ingatkan Batas Waktu Berita Pilihan Daftar 11 Mobil Mewah Ketua PP Japto Soerjosoemarno yang Disita KPK, Ada yang Tembus Miliaran RupiahKubu Hasto Protes Keras, KPK Dinilai Abaikan Hak TersangkaKepala Badan Gizi Nasional Datangi KPK, Ada Apa?Anak Menkum Supratman Andi Agtas Dilaporkan ke KPK Terkait Dugaan Suap Pemilihan Pimpinan MPR dari Unsur DPDKPK Periksa Eks Pejabat Pajak Haniv, Terima Gratifikasi Rp804 Juta Demi Fashion Show Anaknya108 Ribu Pejabat Belum Lapor LHKPN, KPK Ingatkan Batas Waktu Daftar 11 Mobil Mewah Ketua PP Japto Soerjosoemarno yang Disita KPK, Ada yang Tembus Miliaran Rupiah Daftar 11 Mobil Mewah Ketua PP Japto Soerjosoemarno yang Disita KPK, Ada yang Tembus Miliaran Rupiah Daftar 11 Mobil Mewah Ketua PP Japto Soerjosoemarno yang Disita KPK, Ada yang Tembus Miliaran Rupiah Daftar 11 Mobil Mewah Ketua PP Japto Soerjosoemarno yang Disita KPK, Ada yang Tembus Miliaran Rupiah Kubu Hasto Protes Keras, KPK Dinilai Abaikan Hak Tersangka Kubu Hasto Protes Keras, KPK Dinilai Abaikan Hak Tersangka Kubu Hasto Protes Keras, KPK Dinilai Abaikan Hak Tersangka Kubu Hasto Protes Keras, KPK Dinilai Abaikan Hak Tersangka Kepala Badan Gizi Nasional Datangi KPK, Ada Apa? Kepala Badan Gizi Nasional Datangi KPK, Ada Apa? Kepala Badan Gizi Nasional Datangi KPK, Ada Apa? Kepala Badan Gizi Nasional Datangi KPK, Ada Apa? Anak Menkum Supratman Andi Agtas Dilaporkan ke KPK Terkait Dugaan Suap Pemilihan Pimpinan MPR dari Unsur DPD Anak Menkum Supratman Andi Agtas Dilaporkan ke KPK Terkait Dugaan Suap Pemilihan Pimpinan MPR dari Unsur DPD Anak Menkum Supratman Andi Agtas Dilaporkan ke KPK Terkait Dugaan Suap Pemilihan Pimpinan MPR dari Unsur DPD Anak Menkum Supratman Andi Agtas Dilaporkan ke KPK Terkait Dugaan Suap Pemilihan Pimpinan MPR dari Unsur DPD KPK Periksa Eks Pejabat Pajak Haniv, Terima Gratifikasi Rp804 Juta Demi Fashion Show Anaknya KPK Periksa Eks Pejabat Pajak Haniv, Terima Gratifikasi Rp804 Juta Demi Fashion Show Anaknya KPK Periksa Eks Pejabat Pajak Haniv, Terima Gratifikasi Rp804 Juta Demi Fashion Show Anaknya KPK Periksa Eks Pejabat Pajak Haniv, Terima Gratifikasi Rp804 Juta Demi Fashion Show Anaknya 108 Ribu Pejabat Belum Lapor LHKPN, KPK Ingatkan Batas Waktu 108 Ribu Pejabat Belum Lapor LHKPN, KPK Ingatkan Batas Waktu 108 Ribu Pejabat Belum Lapor LHKPN, KPK Ingatkan Batas Waktu 108 Ribu Pejabat Belum Lapor LHKPN, KPK Ingatkan Batas Waktu",Asep Bidin Rosidin,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/01/06/2103352123.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019133050/kpk-terima-laporan-pengurangan-makanan-program-mbg-harusnya-senilai-rp10000-hanya-diterima-rp8000?page=all,3beee5b232c7f60339ae7791a00fc5989594bd993a8aec1a12390749b1ba6f5d,2025-11-13 20:42:03.775 1443,kompas,mbg,2025-10-19 09:00:00,"Prabowo Sebut Penerima MBG Capai 36,2 Juta, Setara 7 Kali Populasi Singapura","KOMPAS.com- Presiden Prabowo Subianto menyebut 36,2 juta anak Indonesia sudah menjadi penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga hari ini.Hal tersebut disampaikan PresidenPrabowodalam prosesi sidang senat pengukuhan mahasiswa baru sekaligus wisuda sarjana di Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (18/10/2025). Hari ini makan bergizi sudah mencapai 36,2 juta penerima manfaat. Artinya bangsa Indonesia, artinya negaramu, pemerintahmu sekarang mampu memberi makan kepada 7 Singapura, katanya.Menurut Worldometers, penduduk Singapura mencapai 5,8 juta jiwa.Prabowo juga menjelaskan, tiap hari ada 36,2 juta penerima manfaat dan 12.205 dapur yang masing-masing dapur mempekerjakan 50 orang.""Masing-masing dapur menimbulkan 15 supplier makanan di desa itu, masing-masing supplier mempekerjakan 5 sampai 10 pekerja, petani dan sebagainya,"" tuturnya.Prabowo: MBG dibicarakan di duniaMenurutnya, hal ini prestasi yang tidak sedikit dan dia mengklaimMBGdibicarakan di dunia internasional.Prabowo lebih lanjut mengutarakan, dirinya baru-baru ini menerima rombongan dari Rockefeller Institute yang disebutnya memiliki fokus di bidang pangan dan punya program antikelaparan dan kemiskinan. Dia mengatakan, program yang sedang dijalankan oleh Indonesia ini, menjadi perhatian seluruh dunia. Waktu kita memulai program ini, program MBG ini, baru 77 negara yang melaksanakan, kita waktu itu, kalau tidak salah, negara ke-78 atau ke-79. Sekarang sudah ada 112 negara dan sebagian besar ikut contoh kita, ucapnya.Di sisi lain, dia mengkritisi pihak-pihak yang dianggapnya nyinyir terhadap program MBG. Ada beberapa orang pintar, beberapa saja, orang pintar atau orang yang menganggap dirinya pintar atau mengangkat dirinya orang paling pintar di Indonesia, yang selalu nyinyir, mengejek program ini dan selalu mengangkat-angkat kesulitan atau kesalahan, kata Prabowo. Memang program ini tidak sempurna, karena pelaksanaan sampai sekarang ada beberapa ribu anak yang sakit perut,keracunanmakan, tapi yang dibesarkan adalah keracunan, seolah-olah program ini harus dihentikan. Padahal, menurut Prabowo, hingga hari ini sudah ada 36,2 juta penerima manfaat dengan total distribusi 1,4 miliar porsi MBG. 1,4 miliar porsi yang sudah dibagikan. Yang keracunan makan 8.000 kurang lebih, benar Pak Dadan (Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana)? Jadi kalau diambil statistik adalah 0,0007 atau 0,0008. Artinya program ini 99,99 persen berhasil, ujarnya. KOMPAS.com- Presiden Prabowo Subianto menyebut 36,2 juta anak Indonesia sudah menjadi penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga hari ini. Hal tersebut disampaikan PresidenPrabowodalam prosesi sidang senat pengukuhan mahasiswa baru sekaligus wisuda sarjana di Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (18/10/2025). Hari ini makan bergizi sudah mencapai 36,2 juta penerima manfaat. Artinya bangsa Indonesia, artinya negaramu, pemerintahmu sekarang mampu memberi makan kepada 7 Singapura, katanya. Menurut Worldometers, penduduk Singapura mencapai 5,8 juta jiwa. Prabowo juga menjelaskan, tiap hari ada 36,2 juta penerima manfaat dan 12.205 dapur yang masing-masing dapur mempekerjakan 50 orang. ""Masing-masing dapur menimbulkan 15 supplier makanan di desa itu, masing-masing supplier mempekerjakan 5 sampai 10 pekerja, petani dan sebagainya,"" tuturnya. Menurutnya, hal ini prestasi yang tidak sedikit dan dia mengklaimMBGdibicarakan di dunia internasional. Prabowo lebih lanjut mengutarakan, dirinya baru-baru ini menerima rombongan dari Rockefeller Institute yang disebutnya memiliki fokus di bidang pangan dan punya program antikelaparan dan kemiskinan. Dia mengatakan, program yang sedang dijalankan oleh Indonesia ini, menjadi perhatian seluruh dunia. Waktu kita memulai program ini, program MBG ini, baru 77 negara yang melaksanakan, kita waktu itu, kalau tidak salah, negara ke-78 atau ke-79. Sekarang sudah ada 112 negara dan sebagian besar ikut contoh kita, ucapnya. Di sisi lain, dia mengkritisi pihak-pihak yang dianggapnya nyinyir terhadap program MBG. Ada beberapa orang pintar, beberapa saja, orang pintar atau orang yang menganggap dirinya pintar atau mengangkat dirinya orang paling pintar di Indonesia, yang selalu nyinyir, mengejek program ini dan selalu mengangkat-angkat kesulitan atau kesalahan, kata Prabowo. Memang program ini tidak sempurna, karena pelaksanaan sampai sekarang ada beberapa ribu anak yang sakit perut,keracunanmakan, tapi yang dibesarkan adalah keracunan, seolah-olah program ini harus dihentikan. Padahal, menurut Prabowo, hingga hari ini sudah ada 36,2 juta penerima manfaat dengan total distribusi 1,4 miliar porsi MBG. 1,4 miliar porsi yang sudah dibagikan. Yang keracunan makan 8.000 kurang lebih, benar Pak Dadan (Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana)? Jadi kalau diambil statistik adalah 0,0007 atau 0,0008. Artinya program ini 99,99 persen berhasil, ujarnya.",Kompas Cyber Media,https://asset.kompas.com/crops/fE3M5wgXT-bM4ZvcGPVbldG7dLo=/207x39:964x543/780x390/data/photo/2025/10/18/68f326988457e.jpg,https://www.kompas.com/banten/read/2025/10/19/090000488/prabowo-sebut-penerima-mbg-capai-362-juta-setara-7-kali-populasi,67abde046a7e4b5d0010491b0f331855c7c60bdd8e49b225ab1305047d22cb59,2025-11-13 20:42:07.917 1444,pikiranrakyat,mbg,2025-03-07 10:52:36,"Daftar 8 Pengusaha Besar yang Bertemu Prabowo, Bahas Berbagai Hal Termasuk MBG","PIKIRAN RAKYAT -Diskusi antara pemerintah dan pengusaha terjadi pada Kamis, 6 Maret 2025. Bertempat di Istana Kepresidenan Jakarta, Presiden Prabowo Subianto menerima kehadiran delapan pengusaha besar. Prabowo didampingi Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Adapun tujuan diadakannya pertemuan tersebut membahas berbagai hal terutama perkembangan ekonomi nasional serta program utama pemerintah yang saat ini dijalankan. Para pengusaha yang hadir dalam pertemuan tersebut memiliki latar belakang bisnis yang berbeda-beda. Ada yang berbisnis di sektor pangan, properti, energi, keuangan, hingga manufaktur. Berikut daftar 8 pengusaha yang menghadiri pertemuan dengan Prabowo: Baca Juga:PAN Komit Tetap di Jalur Prabowo: Yang Harus Ditanyakan Partai-partai yang Lain Sebagaimana dilaporkan laman resmi Presiden, Prabowo turut membahas salah satu kebijakan yaitu Makan Bergizi Gratis (MBG). Juga, Prabowo membahas pembangunan infrastruktur, penguatan industri tekstil, hingga upaya swasembada pangan dan energi. Selain itu, industrialisasi dan pengelolaan investasi melalui Badan Pengelola Investasi Danantara juga menjadi topik utama dalam perbincangan, demikian pernyataan resmi laman Kepresidenan. Baca Juga:Tokoh Dunia Gabung Jokowi-SBY Jadi Dewan Pengawas Danantara, Ide Prabowo Prabowo juga menyampaikan apresiasi kepada para pengusaha yang telah mendukung berbagai program yang dijalankan oleh pemerintah. Terutama kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat. Pertemuan ini mencerminkan upaya pemerintah dalam membangun komunikasi yang erat dengan dunia usaha, guna memastikan stabilitas ekonomi nasional serta menarik investasi yang dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan daya saing industri dalam negeri, lanjut pernyataan tersebut. Ke depan, sinergi antara pemerintah dan sektor swasta diharapkan semakin kuat dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai negara maju dengan ekonomi yang mandiri dan berdaya saing tinggi sesuai asta cita Presiden Prabowo, . Baca Juga:Rahayu Saraswati Siapa? Ponakan Prabowo Ajak Anak Muda Jangan Minta Loker ke Pemerintah Beberapa hari sebelumnya, Prabowo juga mengadakan rapat terbatas dengan jajaran kabinet Merah Putih di Halaman Istana Kepresidenan Jakarta. Sejumlah hal dibahas dalam pertemuan itu, antara lain peningkatan akses pendidikan, penguatan ekonomi desa, serta komitmen dalam pemberantasan korupsi. Kepala Negara turut menegaskan bahwa program-program prioritas pemerintah harus berjalan tanpa keraguan. Kritik yang ada merupakan bagian dari upaya memperbaiki kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Presiden juga menegaskan komitmennya dalam memberantas korupsi dengan mendorong penegakan hukum yang lebih tegas terhadap para pelaku, demikian pernyataan Kepresidenan.*** Berita PilihanRosyanto Yudha Siapa? Kapolda Kalsel Ultahnya Mewah saat Prabowo Gencarkan EfisiensiHadiri Retret Kepala Daerah, Puan Maharani Sampaikan Pesan Megawati Ini untuk PrabowoPresiden Prabowo Ucapkan Selamat Menjalankan Puasa, Ajak Masyarakat Memperkuat Kebersamaan2 Petinggi Danantara Bocorkan Masa Depan Megaproyek Prabowo di BNI Investor DailyPrabowo 2011: Saya Dukung Hukuman Mati Bagi Koruptor Berita PilihanRosyanto Yudha Siapa? Kapolda Kalsel Ultahnya Mewah saat Prabowo Gencarkan EfisiensiHadiri Retret Kepala Daerah, Puan Maharani Sampaikan Pesan Megawati Ini untuk PrabowoPresiden Prabowo Ucapkan Selamat Menjalankan Puasa, Ajak Masyarakat Memperkuat Kebersamaan2 Petinggi Danantara Bocorkan Masa Depan Megaproyek Prabowo di BNI Investor DailyPrabowo 2011: Saya Dukung Hukuman Mati Bagi Koruptor Berita Pilihan Rosyanto Yudha Siapa? Kapolda Kalsel Ultahnya Mewah saat Prabowo Gencarkan EfisiensiHadiri Retret Kepala Daerah, Puan Maharani Sampaikan Pesan Megawati Ini untuk PrabowoPresiden Prabowo Ucapkan Selamat Menjalankan Puasa, Ajak Masyarakat Memperkuat Kebersamaan2 Petinggi Danantara Bocorkan Masa Depan Megaproyek Prabowo di BNI Investor DailyPrabowo 2011: Saya Dukung Hukuman Mati Bagi Koruptor Rosyanto Yudha Siapa? Kapolda Kalsel Ultahnya Mewah saat Prabowo Gencarkan Efisiensi Rosyanto Yudha Siapa? Kapolda Kalsel Ultahnya Mewah saat Prabowo Gencarkan Efisiensi Rosyanto Yudha Siapa? Kapolda Kalsel Ultahnya Mewah saat Prabowo Gencarkan Efisiensi Rosyanto Yudha Siapa? Kapolda Kalsel Ultahnya Mewah saat Prabowo Gencarkan Efisiensi Hadiri Retret Kepala Daerah, Puan Maharani Sampaikan Pesan Megawati Ini untuk Prabowo Hadiri Retret Kepala Daerah, Puan Maharani Sampaikan Pesan Megawati Ini untuk Prabowo Hadiri Retret Kepala Daerah, Puan Maharani Sampaikan Pesan Megawati Ini untuk Prabowo Hadiri Retret Kepala Daerah, Puan Maharani Sampaikan Pesan Megawati Ini untuk Prabowo Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Menjalankan Puasa, Ajak Masyarakat Memperkuat Kebersamaan Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Menjalankan Puasa, Ajak Masyarakat Memperkuat Kebersamaan Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Menjalankan Puasa, Ajak Masyarakat Memperkuat Kebersamaan Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Menjalankan Puasa, Ajak Masyarakat Memperkuat Kebersamaan 2 Petinggi Danantara Bocorkan Masa Depan Megaproyek Prabowo di BNI Investor Daily 2 Petinggi Danantara Bocorkan Masa Depan Megaproyek Prabowo di BNI Investor Daily 2 Petinggi Danantara Bocorkan Masa Depan Megaproyek Prabowo di BNI Investor Daily 2 Petinggi Danantara Bocorkan Masa Depan Megaproyek Prabowo di BNI Investor Daily Prabowo 2011: Saya Dukung Hukuman Mati Bagi Koruptor Prabowo 2011: Saya Dukung Hukuman Mati Bagi Koruptor Prabowo 2011: Saya Dukung Hukuman Mati Bagi Koruptor Prabowo 2011: Saya Dukung Hukuman Mati Bagi Koruptor",Abdul Muhaemin,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/03/07/650831012.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019131755/daftar-8-pengusaha-besar-yang-bertemu-prabowo-bahas-berbagai-hal-termasuk-mbg?page=all,2c8638044fa7c5b1498800e8c6e9106adae4e45c0f82785093ef1ae965bbcc52,2025-11-13 20:42:14.299 1445,kompas,mbg,2025-10-18 14:04:18,BGN Sebut Rollback untuk Saring Mitra Tak Serius Bangun Dapur MBG,"JAKARTA, KOMPAS.com -Badan Gizi Nasional (BGN) menyebut penerapan rollback untuk menyaring calon mitra yang tidak serius membangun Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur makan bergizi gratis (MBG).Wakil Kepala BGNSony Sonjayamenjelaskan bahwa rollback adalah mekanisme untuk menurunkan status atau mereset tahapan.Rollback dilakukan agar dapat memisahkan antara calon mitra yang serius membangun SPPG dengan oknum yang hanya mendaftar namun tidak melakukan pembangunan SPPG. Jika (tidak dilakukan rollback), akan menghambat calon-calon mitra yang serius mendukung program MBG. Calon mitra harus mencermati keterangan pada dashboard pendaftaran, kata Sony dalam keterangan resmi, Sabtu (18/20/2025).Baca juga:Tanggapi Isu 5.000 Dapur MBG Fiktif, Kepala BGN: Ada 6.018 Kena RollbackSony mengatakan, ketika mitra baru mendapatkan verifikasi pengajuan, mitra dilarang melakukan proses pembangunan ataupun persiapan dapur sebelum pengajuan titik lokasi disetujui oleh verifikator dariBadan Gizi Nasional. Artinya sebelum diverifikasi, jangan dulu membangun, jelas Sony.Sony juga menekankan bahwa mitra baru dipersilahkan membangun ketika sudah memasuki proses persiapan atau tahap kedua.Dia mengatakan, dalam proses persiapan atau tahap kedua, mitra sudah boleh melakukan pembangunan atau renovasi bangunan.Di bulan Agustus, yang memasuki tahap ini sudah mencapai 13.000, namun setelah dilakukan monitoring, tidak ada pergerakan. Di dalam tahap persiapan banyak sekali mitra yang tidak berprogress, padahal kita memberi jangka waktu 45 hari, jelas dia.Baca juga:326 Dapur MBG Dapat Sertifikat Higienis, Target 10.700 SPPG Hal ini menyebabkan mitra lain tidak dapat mendaftar karena kuota penuh. Maka kemudian kita rollback yang tidak berprogress, imbuhnya.Pada prosesrollback SPPG, terdapat kemungkinan calon mitra tidak mengisi progress pembangunan SPPG pada portal.Indikasi lain yang mengakibatkan progress 0 persen adalah calon mitra melakukan pendaftaran namun tidak melakukan pembangunan SPPG, yang kemudian banyak disebut titik fiktif namun disalahartikan sebagai SPPG fiktif.Setiap tahapan proses persiapan yang dilakukan, mitra harus melampirkan video bukti persiapan mulai dari melengkapi peralatan hingga menyediakan relawan SPPG.Keseluruhan proses tersebut memiliki nilai prosentase yang diakumulasikan. JAKARTA, KOMPAS.com -Badan Gizi Nasional (BGN) menyebut penerapan rollback untuk menyaring calon mitra yang tidak serius membangun Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur makan bergizi gratis (MBG). Wakil Kepala BGNSony Sonjayamenjelaskan bahwa rollback adalah mekanisme untuk menurunkan status atau mereset tahapan. Rollback dilakukan agar dapat memisahkan antara calon mitra yang serius membangun SPPG dengan oknum yang hanya mendaftar namun tidak melakukan pembangunan SPPG. Jika (tidak dilakukan rollback), akan menghambat calon-calon mitra yang serius mendukung program MBG. Calon mitra harus mencermati keterangan pada dashboard pendaftaran, kata Sony dalam keterangan resmi, Sabtu (18/20/2025). Baca juga:Tanggapi Isu 5.000 Dapur MBG Fiktif, Kepala BGN: Ada 6.018 Kena Rollback Sony mengatakan, ketika mitra baru mendapatkan verifikasi pengajuan, mitra dilarang melakukan proses pembangunan ataupun persiapan dapur sebelum pengajuan titik lokasi disetujui oleh verifikator dariBadan Gizi Nasional. Artinya sebelum diverifikasi, jangan dulu membangun, jelas Sony. Sony juga menekankan bahwa mitra baru dipersilahkan membangun ketika sudah memasuki proses persiapan atau tahap kedua. Dia mengatakan, dalam proses persiapan atau tahap kedua, mitra sudah boleh melakukan pembangunan atau renovasi bangunan. Di bulan Agustus, yang memasuki tahap ini sudah mencapai 13.000, namun setelah dilakukan monitoring, tidak ada pergerakan. Di dalam tahap persiapan banyak sekali mitra yang tidak berprogress, padahal kita memberi jangka waktu 45 hari, jelas dia. Baca juga:326 Dapur MBG Dapat Sertifikat Higienis, Target 10.700 SPPG Hal ini menyebabkan mitra lain tidak dapat mendaftar karena kuota penuh. Maka kemudian kita rollback yang tidak berprogress, imbuhnya. Pada prosesrollback SPPG, terdapat kemungkinan calon mitra tidak mengisi progress pembangunan SPPG pada portal. Indikasi lain yang mengakibatkan progress 0 persen adalah calon mitra melakukan pendaftaran namun tidak melakukan pembangunan SPPG, yang kemudian banyak disebut titik fiktif namun disalahartikan sebagai SPPG fiktif. Setiap tahapan proses persiapan yang dilakukan, mitra harus melampirkan video bukti persiapan mulai dari melengkapi peralatan hingga menyediakan relawan SPPG. Keseluruhan proses tersebut memiliki nilai prosentase yang diakumulasikan.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/EdeN8fW18Yb_SgmuInyI3sLRJ7Q=/0x303:4160x3076/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/25/68d510a771b82.jpeg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/18/14041821/bgn-sebut-rollback-untuk-saring-mitra-tak-serius-bangun-dapur-mbg,ac2d8ea325b45ce49d8af339a62cb7845e9d6455615374890930dbe3c4f8b9bf,2025-11-13 20:42:18.251 1446,pikiranrakyat,mbg,2025-02-26 12:01:01,"Beda sama MBG, Rano Karno Tinjau Sarapan Gratis di Jakarta","PIKIRAN RAKYAT- Dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, meninjau langsung pelaksanaan program sarapan bergizi gratis bagi ibu hamil, menyusui, serta balita di Jakarta Pusat pada Rabu, 26 Februari 2025. Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan gizi masyarakat, khususnya bagi kelompok rentan seperti ibu hamil dan anak-anak. Menurut Rano, program ini dirancang untuk memastikan asupan gizi yang cukup bagi balita dan ibu hamil guna mendukung tumbuh kembang anak serta kesehatan ibu. Ia juga menegaskan bahwa program ini berbeda dengan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto. Program ini khusus untuk ibu hamil dan balita, sementara MBG diperuntukkan bagi anak sekolah, ucapnya menjelaskan. Selain menyediakan makanan bergizi, dalam program ini pemerintah juga memberikan susu gratis bagi ibu hamil dan balita. Rano menekankan pentingnya konsumsi susu dalam menunjang pertumbuhan anak dan menjaga kesehatan ibu hamil. Namun, ia juga mengakui bahwa tidak semua anak menyukai susu, sehingga perlu ada pendekatan yang lebih menarik agar mereka terbiasa mengonsumsinya. Karena belum tentu, maaf, mungkin nggak semua keluarga kita anak-anaknya bisa (minum) susu. Tapi karakter anak zaman sekarang nggak pada suka susu. Itu yang harus kita latih, ujarnya. Berbeda dengan program MBG yang lebih berfokus pada makan siang bagi pelajar, program sarapan bergizi ini juga menyediakan susu hangat, bukan susu kemasan. Selain itu, program ini dikelola langsung oleh kantin sekolah untuk memastikan penyajian makanan yang higienis dan sesuai dengan kebutuhan gizi penerima manfaat. Rano, yang akrab disapa Bang Doel, juga menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta terbuka terhadap masukan dari masyarakat dalam menjalankan program ini. Ia mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam menyukseskan program sarapan bergizi gratis ini agar manfaatnya dapat dirasakan secara luas. Program ini merupakan langkah nyata Pemprov DKI Jakarta dalam menekan angka kekurangan gizi di ibu hamil dan balita serta mendukung upaya nasional dalam meningkatkan kesehatan generasi mendatang. Sebelumnya dalam ajang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024 lalu, dalam kampanyenya Pramono Anung mengusulkan program sarapan gratis bagi siswa jika terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta. Program ini dirancang sebagai bentuk sinergi dengan Program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan pemerintah pusat. Kalau Pak Prabowo membuat yang namanya Makan Siang Gratis, maka untuk Jakarta, bagi anak-anak kita, kami akan menyediakan sarapan gratis, ujar Pramono di Jakarta. Pramono menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus sejalan dengan program pemerintah pusat agar kebijakan nasional dapat diterapkan dengan optimal di Jakarta. Program sarapan gratis ini nantinya akan menjadi pelapis bagi Program Makan Bergizi Gratis. Jadi program ini bersinergi dengan apa yang menjadi gagasan, ide dari pemerintah pusat, katanya. Selain itu, Pramono juga berencana melibatkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam penyediaan sarapan gratis bagi siswa. Menurutnya, Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jakarta mencukupi untuk mendukung implementasi program ini.*** Berita PilihanPramono Anung dan Rano Karno Ditantang Selesaikan Masalah Polusi Udara JakartaMomen Pramono Anung-Rano Karno Tiba di Balai Kota Jakarta Usai Dilantik, Disambut Tanjidor hingga Ondel-ondelRusun Jadi Solusi Atasi Kekumuhan Jakarta? Ini Kata Rano KarnoRetret Kepala Daerah PDIP: Pramono Absen, Rano Karno Ungkap Kemungkinan Gelombang KeduaPenjelasan Wagub Rano Karno Soal Ketersediaan Pangan di Jakarta Selama Ramadan 2025 Berita PilihanPramono Anung dan Rano Karno Ditantang Selesaikan Masalah Polusi Udara JakartaMomen Pramono Anung-Rano Karno Tiba di Balai Kota Jakarta Usai Dilantik, Disambut Tanjidor hingga Ondel-ondelRusun Jadi Solusi Atasi Kekumuhan Jakarta? Ini Kata Rano KarnoRetret Kepala Daerah PDIP: Pramono Absen, Rano Karno Ungkap Kemungkinan Gelombang KeduaPenjelasan Wagub Rano Karno Soal Ketersediaan Pangan di Jakarta Selama Ramadan 2025 Berita Pilihan Pramono Anung dan Rano Karno Ditantang Selesaikan Masalah Polusi Udara JakartaMomen Pramono Anung-Rano Karno Tiba di Balai Kota Jakarta Usai Dilantik, Disambut Tanjidor hingga Ondel-ondelRusun Jadi Solusi Atasi Kekumuhan Jakarta? Ini Kata Rano KarnoRetret Kepala Daerah PDIP: Pramono Absen, Rano Karno Ungkap Kemungkinan Gelombang KeduaPenjelasan Wagub Rano Karno Soal Ketersediaan Pangan di Jakarta Selama Ramadan 2025 Pramono Anung dan Rano Karno Ditantang Selesaikan Masalah Polusi Udara Jakarta Pramono Anung dan Rano Karno Ditantang Selesaikan Masalah Polusi Udara Jakarta Pramono Anung dan Rano Karno Ditantang Selesaikan Masalah Polusi Udara Jakarta Pramono Anung dan Rano Karno Ditantang Selesaikan Masalah Polusi Udara Jakarta Momen Pramono Anung-Rano Karno Tiba di Balai Kota Jakarta Usai Dilantik, Disambut Tanjidor hingga Ondel-ondel Momen Pramono Anung-Rano Karno Tiba di Balai Kota Jakarta Usai Dilantik, Disambut Tanjidor hingga Ondel-ondel Momen Pramono Anung-Rano Karno Tiba di Balai Kota Jakarta Usai Dilantik, Disambut Tanjidor hingga Ondel-ondel Momen Pramono Anung-Rano Karno Tiba di Balai Kota Jakarta Usai Dilantik, Disambut Tanjidor hingga Ondel-ondel Rusun Jadi Solusi Atasi Kekumuhan Jakarta? Ini Kata Rano Karno Rusun Jadi Solusi Atasi Kekumuhan Jakarta? Ini Kata Rano Karno Rusun Jadi Solusi Atasi Kekumuhan Jakarta? Ini Kata Rano Karno Rusun Jadi Solusi Atasi Kekumuhan Jakarta? Ini Kata Rano Karno Retret Kepala Daerah PDIP: Pramono Absen, Rano Karno Ungkap Kemungkinan Gelombang Kedua Retret Kepala Daerah PDIP: Pramono Absen, Rano Karno Ungkap Kemungkinan Gelombang Kedua Retret Kepala Daerah PDIP: Pramono Absen, Rano Karno Ungkap Kemungkinan Gelombang Kedua Retret Kepala Daerah PDIP: Pramono Absen, Rano Karno Ungkap Kemungkinan Gelombang Kedua Penjelasan Wagub Rano Karno Soal Ketersediaan Pangan di Jakarta Selama Ramadan 2025 Penjelasan Wagub Rano Karno Soal Ketersediaan Pangan di Jakarta Selama Ramadan 2025 Penjelasan Wagub Rano Karno Soal Ketersediaan Pangan di Jakarta Selama Ramadan 2025 Penjelasan Wagub Rano Karno Soal Ketersediaan Pangan di Jakarta Selama Ramadan 2025",Rahmi Nurfajriani,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/02/22/139195161.jpeg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019100499/beda-sama-mbg-rano-karno-tinjau-sarapan-gratis-di-jakarta?page=all,9ba585bf184e6d781c2c343e1b20445f83e9cd585a4c03ea4716318c97cd227a,2025-11-13 20:42:25.860 1447,kompas,mbg,2025-10-18 07:54:13,Kata Ibu-ibu di Jambi Soal Menu MBG Rp 10.000 Bisa Pakai Ayam dan Telur...,"JAMBI, KOMPAS.COM- Sejumlah ibu rumah tangga di Kota Jambi menyebut uang Rp10 ribu tidak cukup untuk memenuhi ayam dan telur di menu Makan Bergizi Gratis (MBG) seperti yang diungkapkan Presiden Prabowo Subianto.Melalui Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S. Deyang, Prabowo mengeklaim sudah menghitung secara langsung dan menyebut uang Rp10 ribu per porsi dapat digunakan untuk memasukkan telur dan ayam di MBG.Menanggapi hal itu, Yuli, seorang IRT di Kota Jambi, menyebut hal tersebut tidak masuk akal.Sebagai ibu yang memiliki satu anak dan terbiasa mengelola dapur, untuk memenuhi menu satu kali makan (per porsi), minimal diperlukan Rp15 ribu.""Ya gak masuk akal lah itu, kalau cuman ayam dan telur saja mungkin iya. Tetapi kalau mau lengkap, ada nasi, sayur, sambal, apalagi harus ada buah, ya gak cukup,"" kata Yuli saat diwawancarai di kediamannya, Jumat (17/10/2025).Baca juga:Menu MBG Rp 10.000 Disebut Cukup, Begini Realita Jika Beli di Warteg di BandungBahkan, kata Yuli, itu belum termasuk dengan bumbu-bumbu lainnya.""Jadi kalau Rp10 ribu, kayanya gak mungkin. Karena kita harus hitung bumbu dan lainnya,"" tambahnya.Perhitungan dari Harga Ayam PotongHal serupa juga diungkapkan oleh Santi, seorang ibu rumah tangga sekaligus pemilik warung makan yang berada di kawasan Mayang, Kota Jambi.Menurutnya, dengan harga ayam yang saat ini mencapai Rp40 ribu per kilogram, tidak memungkinkan uang Rp10 ribu bisa digunakan untuk memasukkan ayam dan telur dalam menu MBG.Santi merinci bahwa satu kilogram ayam, jika dalam porsi potongan normal, hanya bisa diolah menjadi 12 potong.""Gak mungkin itu, ayam saja sekarang sudah Rp40 ribu. Kalau dipotong-potong, cuman bisa 12 potong (bagian) saja,"" tambahnya.Baca juga:Apakah Uang Rp 10.000 Bisa Makan Nasi Padang dan Warteg di Jakarta?Bagi Santi, yang setiap hari memasak untuk orang banyak, uang Rp10 ribu hanya bisa diolah untuk menu telur dadar dan ditambah sambal.""Kalau untuk telur dadar tambah sambal seuprit (secuil/sedikit), uang Rp10 ribu mungkin cukup,"" tambahnya.Namun, kata Santi, uang Rp10 ribu bisa saja digunakan untuk ayam dan telur, tetapi ukurannya yang diperkecil dan diolah dengan cara yang berbeda.""Mungkin kalau kita potong kecil, tetapi kecil sekali ya, kemudian diolah jadi ayam krispi, terus telurnya separuh saja, bisa. Tetapi itu sangat minim sekali,"" tambahnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAMBI, KOMPAS.COM- Sejumlah ibu rumah tangga di Kota Jambi menyebut uang Rp10 ribu tidak cukup untuk memenuhi ayam dan telur di menu Makan Bergizi Gratis (MBG) seperti yang diungkapkan Presiden Prabowo Subianto. Melalui Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S. Deyang, Prabowo mengeklaim sudah menghitung secara langsung dan menyebut uang Rp10 ribu per porsi dapat digunakan untuk memasukkan telur dan ayam di MBG. Menanggapi hal itu, Yuli, seorang IRT di Kota Jambi, menyebut hal tersebut tidak masuk akal. Sebagai ibu yang memiliki satu anak dan terbiasa mengelola dapur, untuk memenuhi menu satu kali makan (per porsi), minimal diperlukan Rp15 ribu. ""Ya gak masuk akal lah itu, kalau cuman ayam dan telur saja mungkin iya. Tetapi kalau mau lengkap, ada nasi, sayur, sambal, apalagi harus ada buah, ya gak cukup,"" kata Yuli saat diwawancarai di kediamannya, Jumat (17/10/2025). Baca juga:Menu MBG Rp 10.000 Disebut Cukup, Begini Realita Jika Beli di Warteg di Bandung Bahkan, kata Yuli, itu belum termasuk dengan bumbu-bumbu lainnya. ""Jadi kalau Rp10 ribu, kayanya gak mungkin. Karena kita harus hitung bumbu dan lainnya,"" tambahnya. Hal serupa juga diungkapkan oleh Santi, seorang ibu rumah tangga sekaligus pemilik warung makan yang berada di kawasan Mayang, Kota Jambi. Menurutnya, dengan harga ayam yang saat ini mencapai Rp40 ribu per kilogram, tidak memungkinkan uang Rp10 ribu bisa digunakan untuk memasukkan ayam dan telur dalam menu MBG. Santi merinci bahwa satu kilogram ayam, jika dalam porsi potongan normal, hanya bisa diolah menjadi 12 potong. ""Gak mungkin itu, ayam saja sekarang sudah Rp40 ribu. Kalau dipotong-potong, cuman bisa 12 potong (bagian) saja,"" tambahnya. Baca juga:Apakah Uang Rp 10.000 Bisa Makan Nasi Padang dan Warteg di Jakarta? Bagi Santi, yang setiap hari memasak untuk orang banyak, uang Rp10 ribu hanya bisa diolah untuk menu telur dadar dan ditambah sambal. ""Kalau untuk telur dadar tambah sambal seuprit (secuil/sedikit), uang Rp10 ribu mungkin cukup,"" tambahnya. Namun, kata Santi, uang Rp10 ribu bisa saja digunakan untuk ayam dan telur, tetapi ukurannya yang diperkecil dan diolah dengan cara yang berbeda. ""Mungkin kalau kita potong kecil, tetapi kecil sekali ya, kemudian diolah jadi ayam krispi, terus telurnya separuh saja, bisa. Tetapi itu sangat minim sekali,"" tambahnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/TmB5ISa1H8JkuY2BReGWyZWba-U=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/17/68f1fadbaac77.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/18/075413178/kata-ibu-ibu-di-jambi-soal-menu-mbg-rp-10000-bisa-pakai-ayam-dan-telur,f493820143643b0eaf4c627beb99eb6263e51ac023b84067acac7f30ae4dfbce,2025-11-13 20:42:28.605 1448,pikiranrakyat,mbg,2025-02-25 13:09:55,Menu MBG di Jambi Bakal Dievaluasi Agar Tak Ada Makanan yang Terbuang,"PIKIRAN RAKYAT -Dijalankan sejak 17 Februari 2025, program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Jambi menuai reaksi beragam. Banyak siswa yang antusias dengan program tersebut, tapi tak sedikit menuai respons kurang baik dari siswa. Hal ini terkait dengan menu yang tersaji dalam MBG, terutama ketika menu tersebut mengandung sayuran. Ternyata tak semua siswa menikmati menu di MBG terlebih ketika menu sayuran. Seperti yang terjadi pada Senin, 24 Februari 2025 ketika MBG dilakukan di SMP Negeri 17 Kota Jambi. Wakil Wali Kota Jambi, Diza Aljosha Hazrin yang turut hadir dan memantau telah melihat sejumlah siswa yang enggan menyantap makanan. Baca Juga:Ustaz Abdul Somad Kritik MBG: Tugas Negara Kasih Kerjaan Ayah, Bukan Kasih Makan Anak Para siswa yang enggan menyantap makanan dalam program MBG tersebut lantaran tidak menyukai sayuran. Nayla, siswa di sekolah tersebut mengatakan tak terbiasa memakan sayur seperti kacang serta wortel yang disajikan. ""Saya memang tidak biasa makan sayur seperti ini, jadi kurang suka,"" ujar Nayla. Soal keluhan sejumlah siswa yang enggan mengonsumsi menu dalam program MBG, Diza Aljosha Hazrin mengatakan bakal melakukan evaluasi agar lebih efektif. Hal ini juga agar makanan yang diberikan kepada siswa tidak terbuang sia-sia. Baca Juga:Pengamat Nilai MBG Harus Jadi Investasi Emas, Prabowo Ingatkan SPPI Dukung Programnya dengan Tepat ""Kami akan mengevaluasi menu yang disajikan agar lebih sesuai dengan selera siswa, tanpa mengurangi nilai gizi yang dibutuhkan. Jangan sampai ada makanan yang terbuang karena anak-anak tidak menyukainya,"" ucap Diza. Sementara, terkait program MBG ini, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengatakan mengatakan program tersebut sudah berjalan di 38 provinsi sejak diluncurkan 6 Januari 2025. Berdasarkan laporan kepada Presiden Prabowo dalam rapat terbatas, diketahui juga bahwa sejak berjalan 1,5 bulan lalu program ini telah dilaksanakan di 693 satuan pelayanan. Baca Juga:Bagikan MBG bagi Ibu Hamil dan Menyusui, Menteri BKKBN Tinjau Langsung Simulasi Pendistribusian Pada pekan ini, jumlah penerima MBG juga bertambah menjadi lebih dari 2 juta penerima manfaat di 38 provinsi sejak diluncurkan. ""Minggu ini Insyaallah sudah bisa melayani lebih dari dua juta penerima manfaat,"" kata Dadan dilaporkan Antara. Presiden Prabowo Subianto menargetkan 6 juta siswa di seluruh wilayah Indonesia sudah menerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada akhir Juli 2025.*** Disclaimer:Artikel ini telah tayang sebelumnya diJambian.iddengan judul:Siswa Enggan Makan Sayur, Program MBG Kota Jambi Dievaluasi Berita PilihanKapal Tongkang Batu Bara Tabrak Jembatan Muara Tembesi Jambi, Nakhoda Jadi TersangkaDaftar Wali Kota dan Bupati di Provinsi Jambi yang Dilantik 20 Februari, Ada 11 PasanganDitangkap, Pria di Jambi yang Diduga Cabuli Anak Kandung dan Keponakan Tak Akui PerbuatanDengar Suara Minta Tolong, Anggota Brimob Polda Jambi Ditusuk Saat Mau Melerai Keributan1 Bupati-Wakil Bupati Terpilih di Jambi Batal Dilantik 20 Februari 2025 Berita PilihanKapal Tongkang Batu Bara Tabrak Jembatan Muara Tembesi Jambi, Nakhoda Jadi TersangkaDaftar Wali Kota dan Bupati di Provinsi Jambi yang Dilantik 20 Februari, Ada 11 PasanganDitangkap, Pria di Jambi yang Diduga Cabuli Anak Kandung dan Keponakan Tak Akui PerbuatanDengar Suara Minta Tolong, Anggota Brimob Polda Jambi Ditusuk Saat Mau Melerai Keributan1 Bupati-Wakil Bupati Terpilih di Jambi Batal Dilantik 20 Februari 2025 Berita Pilihan Kapal Tongkang Batu Bara Tabrak Jembatan Muara Tembesi Jambi, Nakhoda Jadi TersangkaDaftar Wali Kota dan Bupati di Provinsi Jambi yang Dilantik 20 Februari, Ada 11 PasanganDitangkap, Pria di Jambi yang Diduga Cabuli Anak Kandung dan Keponakan Tak Akui PerbuatanDengar Suara Minta Tolong, Anggota Brimob Polda Jambi Ditusuk Saat Mau Melerai Keributan1 Bupati-Wakil Bupati Terpilih di Jambi Batal Dilantik 20 Februari 2025 Kapal Tongkang Batu Bara Tabrak Jembatan Muara Tembesi Jambi, Nakhoda Jadi Tersangka Kapal Tongkang Batu Bara Tabrak Jembatan Muara Tembesi Jambi, Nakhoda Jadi Tersangka Kapal Tongkang Batu Bara Tabrak Jembatan Muara Tembesi Jambi, Nakhoda Jadi Tersangka Kapal Tongkang Batu Bara Tabrak Jembatan Muara Tembesi Jambi, Nakhoda Jadi Tersangka Daftar Wali Kota dan Bupati di Provinsi Jambi yang Dilantik 20 Februari, Ada 11 Pasangan Daftar Wali Kota dan Bupati di Provinsi Jambi yang Dilantik 20 Februari, Ada 11 Pasangan Daftar Wali Kota dan Bupati di Provinsi Jambi yang Dilantik 20 Februari, Ada 11 Pasangan Daftar Wali Kota dan Bupati di Provinsi Jambi yang Dilantik 20 Februari, Ada 11 Pasangan Ditangkap, Pria di Jambi yang Diduga Cabuli Anak Kandung dan Keponakan Tak Akui Perbuatan Ditangkap, Pria di Jambi yang Diduga Cabuli Anak Kandung dan Keponakan Tak Akui Perbuatan Ditangkap, Pria di Jambi yang Diduga Cabuli Anak Kandung dan Keponakan Tak Akui Perbuatan Ditangkap, Pria di Jambi yang Diduga Cabuli Anak Kandung dan Keponakan Tak Akui Perbuatan Dengar Suara Minta Tolong, Anggota Brimob Polda Jambi Ditusuk Saat Mau Melerai Keributan Dengar Suara Minta Tolong, Anggota Brimob Polda Jambi Ditusuk Saat Mau Melerai Keributan Dengar Suara Minta Tolong, Anggota Brimob Polda Jambi Ditusuk Saat Mau Melerai Keributan Dengar Suara Minta Tolong, Anggota Brimob Polda Jambi Ditusuk Saat Mau Melerai Keributan 1 Bupati-Wakil Bupati Terpilih di Jambi Batal Dilantik 20 Februari 2025 1 Bupati-Wakil Bupati Terpilih di Jambi Batal Dilantik 20 Februari 2025 1 Bupati-Wakil Bupati Terpilih di Jambi Batal Dilantik 20 Februari 2025 1 Bupati-Wakil Bupati Terpilih di Jambi Batal Dilantik 20 Februari 2025",Abdul Muhaemin,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/02/25/2862437507.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019097395/menu-mbg-di-jambi-bakal-dievaluasi-agar-tak-ada-makanan-yang-terbuang?page=all,528ba54f90c7726a1fca60708016328913a65fd9ddd5b9cac6964dbb756db3be,2025-11-13 20:42:37.132 1449,kompas,mbg,2025-10-17 22:00:09,Warga Pekanbaru soal MBG Rp 10.000 Dapat Ayam dan Telur: Cuma Dapat Mi Rebus,"PEKANBARU, KOMPAS.com- Presiden Prabowo Subianto mengeklaim bahwa dengan uang Rp 10.000, masyarakat dapat menikmati menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mencakup ayam dan telur.Pernyataan tersebut disampaikan oleh Wakil Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S Deyang, yang menegaskan bahwa satu porsimenu MBGdipatok denganharga Rp 10.000.Nanik menjelaskan, Prabowo menghitung sendiri biaya porsi MBG dan menyimpulkan bahwa dengan anggaran Rp 10.000, masyarakat bisa mendapatkan lauk berupa ayam dan telur.Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan hal yang berbeda.Di Kota Pekanbaru, Riau, warga mengungkapkan bahwa uang Rp 10.000 tidak cukup untuk membeli ayam satu potong dan telur satu butir.Baca juga:10 Bulan MBG, 5,7 Juta Warga Jateng Terima Manfaat, 1.800 SPPG BeroperasiTak Cukupi Kebutuhan GiziBustami menambahkan, dengan anggaran Rp 10.000, mungkin saja bisa mendapatkan satu porsi, tetapi isinya harus dikurangi, sehingga tidak mencukupi kebutuhan gizi.""Ya, paling isinya cuma ayam satu potong yang harga Rp 8.000 dan satu butir telur Rp 2.000. Sayur tidak bisa masuk, tak lengkap gizinya jadinya kan. Belum lagi susunya,"" ujarnya.Di Pekanbaru, terdapat beberapa warung nasi yang menawarkan porsi seharga Rp 10.000.Namun, dalam porsi tersebut hanya terdapat nasi, sepotong ayam, kuah, cabai, dan sayur daun singkong atau kangkung.""Ada warung makan ampera Rp 10.000. Tapi potongan ayam atau ikan ukurannya kecil. Kalau makan di rumah makan tidak dapat, karena satu porsi itu ada yang Rp 15.000 hingga Rp 22.000 per porsi,"" sebut Bustami.Baca juga:Tahu MBG Berbelatung di Wonosobo, Dinas Kesehatan: Hanya Terjadi di Satu SekolahIbu rumah tangga di Pekanbaru, Linda (38), juga menyoroti masalah ini. Uang Rp 10.000 ketika dibawa ke pasar sama saja tidak ada harga.""Biasanya, saya belanja ke pasar membawa uang minimal Rp 100.000. Kalau Rp 10.000 dapat apa ya. Paling sayur sama tempe. Ayam satu kilo rata-rata Rp 30.000. Belum lagi beli cabai, bawang, dan bahan lainnya,"" kata Linda saat ditemui Kompas.com di Pekanbaru, Jumat.Linda mengungkapkan, untuk biaya sekali makan, ia biasanya menghabiskan uang sebesar Rp 20.000.""Kalau makan di luar, kadang cari warung makan yang harga Rp 15.000. Itu dapat lauk satu potong kecil, ada tempe orak-arik dan sayur. Biasanya saya makan pakai es teh harga Rp 5.000. Agak susah juga cari warung makan harga Rp 10.000 per porsi,"" tutup Linda.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang PEKANBARU, KOMPAS.com- Presiden Prabowo Subianto mengeklaim bahwa dengan uang Rp 10.000, masyarakat dapat menikmati menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mencakup ayam dan telur. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Wakil Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S Deyang, yang menegaskan bahwa satu porsimenu MBGdipatok denganharga Rp 10.000. Nanik menjelaskan, Prabowo menghitung sendiri biaya porsi MBG dan menyimpulkan bahwa dengan anggaran Rp 10.000, masyarakat bisa mendapatkan lauk berupa ayam dan telur. Namun, kenyataan di lapangan menunjukkan hal yang berbeda. Di Kota Pekanbaru, Riau, warga mengungkapkan bahwa uang Rp 10.000 tidak cukup untuk membeli ayam satu potong dan telur satu butir. Baca juga:10 Bulan MBG, 5,7 Juta Warga Jateng Terima Manfaat, 1.800 SPPG Beroperasi Bustami menambahkan, dengan anggaran Rp 10.000, mungkin saja bisa mendapatkan satu porsi, tetapi isinya harus dikurangi, sehingga tidak mencukupi kebutuhan gizi. ""Ya, paling isinya cuma ayam satu potong yang harga Rp 8.000 dan satu butir telur Rp 2.000. Sayur tidak bisa masuk, tak lengkap gizinya jadinya kan. Belum lagi susunya,"" ujarnya. Di Pekanbaru, terdapat beberapa warung nasi yang menawarkan porsi seharga Rp 10.000. Namun, dalam porsi tersebut hanya terdapat nasi, sepotong ayam, kuah, cabai, dan sayur daun singkong atau kangkung. ""Ada warung makan ampera Rp 10.000. Tapi potongan ayam atau ikan ukurannya kecil. Kalau makan di rumah makan tidak dapat, karena satu porsi itu ada yang Rp 15.000 hingga Rp 22.000 per porsi,"" sebut Bustami. Baca juga:Tahu MBG Berbelatung di Wonosobo, Dinas Kesehatan: Hanya Terjadi di Satu Sekolah Ibu rumah tangga di Pekanbaru, Linda (38), juga menyoroti masalah ini. Uang Rp 10.000 ketika dibawa ke pasar sama saja tidak ada harga. ""Biasanya, saya belanja ke pasar membawa uang minimal Rp 100.000. Kalau Rp 10.000 dapat apa ya. Paling sayur sama tempe. Ayam satu kilo rata-rata Rp 30.000. Belum lagi beli cabai, bawang, dan bahan lainnya,"" kata Linda saat ditemui Kompas.com di Pekanbaru, Jumat. Linda mengungkapkan, untuk biaya sekali makan, ia biasanya menghabiskan uang sebesar Rp 20.000. ""Kalau makan di luar, kadang cari warung makan yang harga Rp 15.000. Itu dapat lauk satu potong kecil, ada tempe orak-arik dan sayur. Biasanya saya makan pakai es teh harga Rp 5.000. Agak susah juga cari warung makan harga Rp 10.000 per porsi,"" tutup Linda.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/sQFlisX5LmSvTSaN8--afnmyTp8=/0x0:1920x1280/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/02/14/67af03f9450e1.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/17/220009878/warga-pekanbaru-soal-mbg-rp-10000-dapat-ayam-dan-telur-cuma-dapat-mi-rebus,3209a738fa7dd6df152675750e2ddc6953ddbd6689910d0a0f6fd6f7697645ac,2025-11-13 20:42:39.148 1450,pikiranrakyat,mbg,2025-02-23 09:41:09,"Ustaz Abdul Somad Kritik MBG: Tugas Negara Kasih Kerjaan Ayah, Bukan Kasih Makan Anak","PIKIRAN RAKYAT Kritik Ustaz Abdul Somad (UAS) terhadap Makan Bergizi Gratis (MBG) viral di media sosial TikTok. Akun dengan nama @sahabatuaschannel mengabadikan video saat sang pendakwah menyampaikan hal tersebut. Diketahui MBG merupakan program andalan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka saat kampanye Pilpres 2024. Setelah terpilih, keduanya menjalankan program tersebut secara bertahap mulai 6 Januari 2025. Menurut UAS, negara seharusnya tidak bertugas memberikan makan kepada anak-anak. Hal ini terungkap dalam video singkat 34 detik yang diunggah akun TikTok @sahabatuaschannel dalam unggahan pada kemarin, Sabtu 22 Februari 2025. Tugas negara itu bukan ngasih makan anak, tugas negara itu ngasih kerja pada bapaknya. Anaknya ya diurus bapaknya, ucapnya di depan jemaahnya. Alasan Ustaz Abdul Somad mengatakan hal itu adalah negara seharusnya menyediakan lapangan pekerjaan agar seorang ayah bisa memiliki pendapatan. Pendapatan itu yang akan membuat si ayah bisa memberi makan anaknya. Bapaknya punya gaji, ngasih makan anaknya bergizi, begitu konsepnya. Bagaimana anak dikasih makan dari APBN, sementara ayahnya dibiarkan tidak punya pekerjaan, ujarnya melanjutkan. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyebut program Makan Bergizi Gratis mulai Februari 2025 tidak lagi memakai sistem reimburse. Sebelumnya, sistem ini berlaku saat program itu mulai dijalankan pada awal Januari 2025. Kami sedang mengusahakan mulai Februari, bukan lagi reimburse, tetapi uang negara ada di rekening mitra, katanya di sela-sela acara Rampinas PIRA di Jakarta, Sabtu 22 Februari 2025, dilansir dari laman ANTARA. Sementara itu pada Januari 2025, penyedia makanan harus memakai dana pribadi dulu, lalu dana itu diganti pemerintah dengan sistem reimburse. Dadan mengeklaim saat periode tersebut, proses reimburse-nya sudah dilakukan. Program andalan Prabowo-Gibran ini diklaim sudah dijalankan di 31 provinsi seluruh Indonesia. Pada Januari-April 2025, ditargetkan ada 3 juta penerima, sedangkan 6 juta penerima menjadi target pelaksanaan April-Agustus 2025. Program ini ditolak sejumlah pelajar Papua yang lebih menginginkan pendidikan gratis, daripada Makan Bergizi Gratis. Demikian kritik Ustaz Abdul Somad terhadap program MBG andalan Prabowo. Program itu dinilai keliru karena seharusnya negara menyediakan pekerjaan kepada ayah, ayah tersebut yang akan memberi makan bergizi kepada anaknya.*** Berita PilihanBEM UI Tolak Efisiensi Prabowo: Evaluasi MBG, Cairkan Tukin Dosen!Viral! Oknum Diduga Pejabat Dinas Pendidikan Tendang Siswa yang Protes MBG di Papua Berita PilihanBEM UI Tolak Efisiensi Prabowo: Evaluasi MBG, Cairkan Tukin Dosen!Viral! Oknum Diduga Pejabat Dinas Pendidikan Tendang Siswa yang Protes MBG di Papua Berita Pilihan BEM UI Tolak Efisiensi Prabowo: Evaluasi MBG, Cairkan Tukin Dosen!Viral! Oknum Diduga Pejabat Dinas Pendidikan Tendang Siswa yang Protes MBG di Papua BEM UI Tolak Efisiensi Prabowo: Evaluasi MBG, Cairkan Tukin Dosen! BEM UI Tolak Efisiensi Prabowo: Evaluasi MBG, Cairkan Tukin Dosen! BEM UI Tolak Efisiensi Prabowo: Evaluasi MBG, Cairkan Tukin Dosen! BEM UI Tolak Efisiensi Prabowo: Evaluasi MBG, Cairkan Tukin Dosen! Viral! Oknum Diduga Pejabat Dinas Pendidikan Tendang Siswa yang Protes MBG di Papua Viral! Oknum Diduga Pejabat Dinas Pendidikan Tendang Siswa yang Protes MBG di Papua Viral! Oknum Diduga Pejabat Dinas Pendidikan Tendang Siswa yang Protes MBG di Papua Viral! Oknum Diduga Pejabat Dinas Pendidikan Tendang Siswa yang Protes MBG di Papua",Akhmad Jauhari,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/01/06/2103352123.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019090671/ustaz-abdul-somad-kritik-mbg-tugas-negara-kasih-kerjaan-ayah-bukan-kasih-makan-anak?page=all,845d3db8d51893e051ac82867781234589f5fcf8c50d3930460f03a06cd8e7d2,2025-11-13 20:42:47.677 1451,kompas,mbg,2025-10-17 21:40:07,"10 Bulan MBG, 5,7 Juta Warga Jateng Terima Manfaat, 1.800 SPPG Beroperasi","SEMARANG, KOMPAS.com- Sebanyak 5.750.525 warga Jawa Tengah telah menerima manfaat dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) secara bertahap hingga 16 Oktober 2025.Penerima manfaat program ini mencakup siswa dari TK hingga SMA/SMK, santri pondok pesantren, serta kelompok ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.Saat ini, jumlah Stasiun Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) diJawa Tengahtelah mencapai 1.836 unit, yang terdiri dari SPPG Mitra,SPPG Polri, SPPG TNI, dan SPPG Ponpes.Program MBG sudah berlangsung selama 10 bulan setelah diluncurkan pada 6 Januari 2025.Hal iu diungkap Gubernur Jawa Tengah,Ahmad Luthfisaat mendampingi Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo meresmikan SPPG Polrestabes Semarang di kompleks Asrama Polisi Gedawang, Banyumanik, Kota Semarang, pada Jumat (17/10/2025).Baca juga:Puluhan Ribu Siswa di Kulon Progo Sudah Dapat MBG, tetapi SPPP Bersertifikat Masih MinimDalam acara tersebut, Kapolri juga meluncurkan operasional 35 unit SPPG dan melakukan groundbreaking untuk sekitar 27 SPPG.Dengan demikian, total SPPG Polri di wilayah Jawa Tengah kini mencapai 100 unit.Kapolri berharap bahwa SPPG yang dibangun di Jawa Tengah dapat memberikan manfaat kepada 400.000 orang penerima dan menciptakan lapangan pekerjaan untuk sekitar 5.000 orang.""Saat ini kami terus melakukan pembangunan, kita masuk ke 672 SPPG dan terus akan kita laksanakan untuk bisa mencapai target 1.000 lebih SPPG (se-Indonesia),"" kata Sigit dalam keterangan tertulis.Ia juga meminta kepada seluruh SPPG Polri untuk menerapkan standar operasional prosedur (SOP) yang ketat terkait higienitas dan kualitas makanan.Selain itu, personel diminta untuk mengawal proses distribusi hingga pasca makan.""Pantauan harus dilakukan setiap hari untuk mengontrol kualitas makanan,"" tegasnya.Baca juga:Tahu MBG Berbelatung di Wonosobo, Dinas Kesehatan: Hanya Terjadi di Satu SekolahPercepat pembangunan SPPGGubernur Jateng, Ahmad Luthfi, menambahkan bahwa MBG merupakan program pemerintah pusat yang perlu didukung dan dipercepat.Hal ini termasuk pembentukan Satgas MBG untuk mempercepat pembangunan SPPG dan mendirikan posko aduan masalah MBG di kabupaten/kota yang beroperasi selama 24 jam.Untuk meningkatkan pengawasan keamanan pangan, Luthfi mendorong percepatan penerbitan sertifikat laik higiene dan sanitasi (SLHS) bagi seluruh SPPG yang beroperasi.""Ini sudah kita sosialisasikan dan ini kita masifkan di seluruh kabupaten/kota,"" tuturnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang SEMARANG, KOMPAS.com- Sebanyak 5.750.525 warga Jawa Tengah telah menerima manfaat dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) secara bertahap hingga 16 Oktober 2025. Penerima manfaat program ini mencakup siswa dari TK hingga SMA/SMK, santri pondok pesantren, serta kelompok ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Saat ini, jumlah Stasiun Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) diJawa Tengahtelah mencapai 1.836 unit, yang terdiri dari SPPG Mitra,SPPG Polri, SPPG TNI, dan SPPG Ponpes. Program MBG sudah berlangsung selama 10 bulan setelah diluncurkan pada 6 Januari 2025. Hal iu diungkap Gubernur Jawa Tengah,Ahmad Luthfisaat mendampingi Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo meresmikan SPPG Polrestabes Semarang di kompleks Asrama Polisi Gedawang, Banyumanik, Kota Semarang, pada Jumat (17/10/2025). Baca juga:Puluhan Ribu Siswa di Kulon Progo Sudah Dapat MBG, tetapi SPPP Bersertifikat Masih Minim Dalam acara tersebut, Kapolri juga meluncurkan operasional 35 unit SPPG dan melakukan groundbreaking untuk sekitar 27 SPPG. Dengan demikian, total SPPG Polri di wilayah Jawa Tengah kini mencapai 100 unit. Kapolri berharap bahwa SPPG yang dibangun di Jawa Tengah dapat memberikan manfaat kepada 400.000 orang penerima dan menciptakan lapangan pekerjaan untuk sekitar 5.000 orang. ""Saat ini kami terus melakukan pembangunan, kita masuk ke 672 SPPG dan terus akan kita laksanakan untuk bisa mencapai target 1.000 lebih SPPG (se-Indonesia),"" kata Sigit dalam keterangan tertulis. Ia juga meminta kepada seluruh SPPG Polri untuk menerapkan standar operasional prosedur (SOP) yang ketat terkait higienitas dan kualitas makanan. Selain itu, personel diminta untuk mengawal proses distribusi hingga pasca makan. ""Pantauan harus dilakukan setiap hari untuk mengontrol kualitas makanan,"" tegasnya. Baca juga:Tahu MBG Berbelatung di Wonosobo, Dinas Kesehatan: Hanya Terjadi di Satu Sekolah Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi, menambahkan bahwa MBG merupakan program pemerintah pusat yang perlu didukung dan dipercepat. Hal ini termasuk pembentukan Satgas MBG untuk mempercepat pembangunan SPPG dan mendirikan posko aduan masalah MBG di kabupaten/kota yang beroperasi selama 24 jam. Untuk meningkatkan pengawasan keamanan pangan, Luthfi mendorong percepatan penerbitan sertifikat laik higiene dan sanitasi (SLHS) bagi seluruh SPPG yang beroperasi. ""Ini sudah kita sosialisasikan dan ini kita masifkan di seluruh kabupaten/kota,"" tuturnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/PH0uqQouzKOJWOrP5yJWzfWRfb8=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/17/68f2514857fe7.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/17/214007178/10-bulan-mbg-57-juta-warga-jateng-terima-manfaat-1800-sppg-beroperasi,4e415b6ab66d535bca8ab4b4a9313ec30b3ab23a251b0a8b9c89c0cb04d20bf8,2025-11-13 20:42:49.562 1452,pikiranrakyat,mbg,2025-02-19 19:58:38,"Pengamat Nilai MBG Harus Jadi Investasi Emas, Prabowo Ingatkan SPPI Dukung Programnya dengan Tepat","PIKIRAN RAKYAT -Direktur Eksekutif Pusat Telaah dan Informasi Regional (Pattiro) Fitria Muslih mengatakan bahwa program Makan Siang Gratis (MBG) yang sudah dimulai sejak awal Januari 2025 ini seharusnya dijadikan sebagai investasi masa depan untuk mencapai Indonesia Emas. Seharusnya, pemerintah jika ingin memposisikan MBG ini sebagai prioritas, harus dilihat sebagai investasi untuk mencapai Indonesia Emas, bukan sekadar menempatkan MBG sebagai janji politik, ujar Fitria melalui konferensi video daring pada Selasa, 18 Februari 2025, di Jakarta. Fitria meminta pemerintah untuk tidak hanya sekadar menjalankan program MBG sebagai janji politik, melainkan sebagai investasi jangka panjang untuk masa depan. Dengan dana yang tidak sedikit, Fitria mengimbau pemerintah untuk mempersiapkan program ini dengan matang demi mencapai tujuan yaitu meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu aspek yang perlu diperhatikan adalah indikator capaian dari program ini. Program itu harus dilihat sebagai investasi jangka panjang, Tidak hanya sekadar menghabiskan (dana), kemudian tidak jelas output-nya, indikator capaiannya seperti apa dan sebagainya, tuturnya. Sebelumnya, pada World Governments Summit 2025 yang digelar Jumat, 14 Februari 2025, Presiden Prabowo Subianto sempat memberikan pidatonya melalui video daring. Pada kesempatan ini, ia membahas tujuan program MBG yang ia inisiasikan. Prabowo mengungkapkan bahwa MBG memang tergolong ke dalam program Indonesia Emas 2045. Ia menilai program ini sebagai investasi yang signifikan untuk bangsa Indonesia di masa depan. Menyediakan makanan bergizi setiap hari mungkin tampak sederhana, tetapi ketika diterapkan di ratusan ribu sekolah, tepatnya 330 ribu sekolah, dari desa-desa terpencil hingga pusat kota yang ramai, hal itu menjadi investasi yang signifikan bagi masa depan kita, ujar Prabowo. Adapun berkaitan dengan keberlanjutan program MBG, Prabowo mengadakan pertemuan secara daring dengan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) pada hari ini, Rabu 19 Februari 2025. Prabowo memastikan pelaksanaan dan pendistribusian program MBG berjalan dengan lancar di berbagai daerah di Indonesia. Ia berdialog dengan perwakilan-perwakilan dari berbagai daerah, termasuk Adhian Mahri dari Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatra Utara. Untuk sampai dengan saat ini Bapak, semuanya keadaan lancar Bapak, terkendali Bapak. Dan harapan kita semua anak-anak di Asahan Bapak, untuk percepatan semua dapat menerima manfaat seperti itu Bapak, lapor Adhian. Selain Adhian, perwakilan dari Kalimantan Barat, Irman turut melaporkan pelaksanaan program MBG di daerahnya. Ia menyampaikan bahwa kebersihan dalam mengimplementasikan program ini perlu ditingkatkan lagi di daerah tempat tinggalnya. Menanggapi hal ini, Prabowo meminta SPPI untuk meningkatkan kinerjanya demi memastikan keberhasilan program MBG dapat meningkatkan kualitas gizi masyarakat Indonesia. Hal ini guna mencapai generasi emas di masa yang akan datang. Saya titip benar-benar, jaga pelaksanaan yang baik. Setiap peser, setiap sen, setiap rupiah harus saudara jaga. Ini adalah untuk makanan anak-anak Indonesia dan ibu-ibu hamil, ini untuk masa depan Indonesia, tegas Prabowo.***(Talitha Azalia Nakhwah_UNPAD)",Tim PRMN 12,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2024/10/28/1343882069.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019080104/pengamat-nilai-mbg-harus-jadi-investasi-emas-prabowo-ingatkan-sppi-dukung-programnya-dengan-tepat?page=all,33c420179acd301b7b1e424bb2c105b95562f9b5fcf7037d769468eaf8fb53e8,2025-11-13 20:42:59.191 1453,pikiranrakyat,mbg,2025-02-19 16:03:00,"Slongsong Peluru di Demo MBG Siswa, Polda Papua Bantah Tegas","PIKIRAN RAKYAT- Polda Papua membantah dengan tegas tudingan penggunaan senjata api oleh anggotanya saat mengamankan aksi demonstrasi terkait program makan bergizi gratis (MBG) di wilayahnya. Kabar mengenai penggunaan senjata api ini sebelumnya beredar di media sosial X. Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ignatius Benny Ady, menjelaskan bahwa informasi yang beredar di media sosial tersebut adalah hoaks dan disebarkan dengan tujuan untuk menjelekkan citra Polri. ""Itu hoaks. Itu isu sengaja diangkat kelompok KNPB/KKP untuk menyudutkan Polri (pemerintah),"" tegas Kombes Pol Benny pada hari Selasa, 18 Februari 2025. Baca Juga:Viral! Oknum Diduga Pejabat Dinas Pendidikan Tendang Siswa yang Protes MBG di Papua Kombes Pol Benny menjelaskan lebih lanjut bahwa pada saat aksi demo MBG yang terjadi pada hari Senin, 17 Februari 2025, memang sempat terjadi tindakan anarkis dari beberapa peserta unjuk rasa. Mereka melempari petugas kepolisian dengan batu. Meskipun demikian, aparat kepolisian yang bertugas pada saat itu tidak mengeluarkan tembakan atau peluru tajam sama sekali. ""Karena massa demo mereka anarkis melempar aparat dengan batu,"" ungkap Kombes Pol Benny. Polda Papua memastikan bahwa dalam pengamanan demonstrasi tersebut, anggotanya tidak ada yang menggunakan senjata api. Mereka tetap mengedepankan pendekatan persuasif dan humanis dalam mengendalikan massa. Baca Juga:Siswa di Papua Kabarnya Dipukul Saat Demo, JPPI Kecam Tindakan Aparat Sebelumnya tersiar di media sosial X, melalui akun @Mulalt_ menunjukan sebuah jepretan gambar yang memperlihatkan selongsong peluru. Selain gambar ia juga mengunggah video kerusuhan yang diduga terjadi saat aksi protes yang dilakukan oleh siswa di Papua terkai program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dalam unggahannya akun milik Ambrosius Mulalt itu menuliskan kejadian itu terjadi pada tanggal 17 Februari 2025 di daerah Kabupaten Yalimo, Papua Barat. ""Aparat Militer Indonesia Gunakan Peluruh nembak, membubarkan peserta aksi Siswa/Siswi yang Nenolak Program Makan Bergizi Gratis Rezim @prabowo di Kab Yalimo West Papua,"" ucapnya melalui akun X @Mulalt_ pada 17 Februari 2025. Aparat Militer Indonesia Gunakan Peluruh nembak, membubarkan peserta aksi Siswa/Siswi yang Nenolak Program Makan Bergizi Gratis Rezim@prabowodi Kab Yalimo West Papua. Foto slonsong peluru & Video Tampak Bunyi Tembakan. Kronologis lengkap Susul;https://t.co/ZP5OsUcXpSpic.twitter.com/yCTuIrcI5e ""Foto slonsong peluru & Video Tampak Bunyi Tembakan,"" katanya lagi. Dalam unggahan lainnya, ia menjelaskan belum bisa memastikan apakah ada siswa yang menjadi korban dari aksi pihak berseragam itu. Unggahan tersebut mendapatkan banyak perhatian dari netizen, menyayangkan tindakan pihak kepolisian kepada para siswa yang bahkan masih berseragam sekolah dasar.*** Berita PilihanBesaran Biaya Sertifikat Tanah Gratis di 5 Kategori Wilayah, Papua Paling BesarDaftar Bupati di Provinsi Papua yang Dilantik 20 Februari 2025, 2 Masih Sengketa di MKDaftar Gubernur dan Bupati di Provinsi Papua Barat yang Dilantik 20 Februari 2025Komunitas Madura vs Papua di Yogyakarta, Sultan HB X Bertindak TegasDemo Pelajar di Papua Tuntut Sekolah Gratis Bukan Makan Bergizi Gratis Dibubarkan Polisi, Dalih Tak Ada Izin Berita PilihanBesaran Biaya Sertifikat Tanah Gratis di 5 Kategori Wilayah, Papua Paling BesarDaftar Bupati di Provinsi Papua yang Dilantik 20 Februari 2025, 2 Masih Sengketa di MKDaftar Gubernur dan Bupati di Provinsi Papua Barat yang Dilantik 20 Februari 2025Komunitas Madura vs Papua di Yogyakarta, Sultan HB X Bertindak TegasDemo Pelajar di Papua Tuntut Sekolah Gratis Bukan Makan Bergizi Gratis Dibubarkan Polisi, Dalih Tak Ada Izin Berita Pilihan Besaran Biaya Sertifikat Tanah Gratis di 5 Kategori Wilayah, Papua Paling BesarDaftar Bupati di Provinsi Papua yang Dilantik 20 Februari 2025, 2 Masih Sengketa di MKDaftar Gubernur dan Bupati di Provinsi Papua Barat yang Dilantik 20 Februari 2025Komunitas Madura vs Papua di Yogyakarta, Sultan HB X Bertindak TegasDemo Pelajar di Papua Tuntut Sekolah Gratis Bukan Makan Bergizi Gratis Dibubarkan Polisi, Dalih Tak Ada Izin Besaran Biaya Sertifikat Tanah Gratis di 5 Kategori Wilayah, Papua Paling Besar Besaran Biaya Sertifikat Tanah Gratis di 5 Kategori Wilayah, Papua Paling Besar Besaran Biaya Sertifikat Tanah Gratis di 5 Kategori Wilayah, Papua Paling Besar Besaran Biaya Sertifikat Tanah Gratis di 5 Kategori Wilayah, Papua Paling Besar Daftar Bupati di Provinsi Papua yang Dilantik 20 Februari 2025, 2 Masih Sengketa di MK Daftar Bupati di Provinsi Papua yang Dilantik 20 Februari 2025, 2 Masih Sengketa di MK Daftar Bupati di Provinsi Papua yang Dilantik 20 Februari 2025, 2 Masih Sengketa di MK Daftar Bupati di Provinsi Papua yang Dilantik 20 Februari 2025, 2 Masih Sengketa di MK Daftar Gubernur dan Bupati di Provinsi Papua Barat yang Dilantik 20 Februari 2025 Daftar Gubernur dan Bupati di Provinsi Papua Barat yang Dilantik 20 Februari 2025 Daftar Gubernur dan Bupati di Provinsi Papua Barat yang Dilantik 20 Februari 2025 Daftar Gubernur dan Bupati di Provinsi Papua Barat yang Dilantik 20 Februari 2025 Komunitas Madura vs Papua di Yogyakarta, Sultan HB X Bertindak Tegas Komunitas Madura vs Papua di Yogyakarta, Sultan HB X Bertindak Tegas Komunitas Madura vs Papua di Yogyakarta, Sultan HB X Bertindak Tegas Komunitas Madura vs Papua di Yogyakarta, Sultan HB X Bertindak Tegas Demo Pelajar di Papua Tuntut Sekolah Gratis Bukan Makan Bergizi Gratis Dibubarkan Polisi, Dalih Tak Ada Izin Demo Pelajar di Papua Tuntut Sekolah Gratis Bukan Makan Bergizi Gratis Dibubarkan Polisi, Dalih Tak Ada Izin Demo Pelajar di Papua Tuntut Sekolah Gratis Bukan Makan Bergizi Gratis Dibubarkan Polisi, Dalih Tak Ada Izin Demo Pelajar di Papua Tuntut Sekolah Gratis Bukan Makan Bergizi Gratis Dibubarkan Polisi, Dalih Tak Ada Izin",Rahmi Nurfajriani,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/02/19/3600075317.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019079386/slongsong-peluru-di-demo-mbg-siswa-polda-papua-bantah-tegas?page=all,8a5def6262847660e850612e10a8fad2c9119603b27c810cae74b1a76fed8cc5,2025-11-13 20:43:09.793 1454,kompas,mbg,2025-10-16 15:00:00,"7 Poin Dialog Prabowo dan Steve Forbes, dari MBG hingga Reformasi BUMN","KOMPAS.com- Presiden Prabowo Subianto menyampaikan capaian ekonomi dan programnya Indonesia dalam dialog denganChairmandanEditor-in-ChiefForbes Media, Steve Forbes, di acaraForbes Global CEO Conference 2025di Jakarta.Dalam forum yang dihadiri lebih dari 400 pemimpin perusahaan dunia itu, Prabowo menjabarkan tujuh hal pokok yang dianggap mewakili arah baru ekonomi Indonesia.Baca juga:Peringkat Orang Terkaya di Indonesia Akhir Juni 2025 Versi Forbes, Ini JuaranyaDialog tersebut tidak hanya menyoroti angka pertumbuhan. Prabowo juga menjabarkan bagaimana program-program pemerintahannya berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja dan penguatan ekonomi rakyat.Forbes menilai gaya kepemimpinan Prabowo sebagai tegas dan visioner, terutama dalam mendorong reformasi dan hilirisasi ekonomi.Lantas, apa saja poin-poin dari obrolan Prabowo dengan Steve Forbes?Pertumbuhan ekonomi 5 persen dan target 8 persenPrabowo Subiantomenyebut ekonomi Indonesia masih tumbuh stabil di tengah perlambatan global.""Bahkan sekarang kami tumbuh lima persen per tahun. Maksud saya, banyak negara lain bahkan tidak tumbuh sama sekali,"" kata Prabowo, dikutip dariKompas.com, Kamis (16/10/2025).Ia menilai pertumbuhan tersebut didukung hilirisasi mineral seperti nikel dan bauksit. Target berikutnya ialah mencapai pertumbuhan 8 persen melalui peningkatan konsumsi domestik dan investasi baru.""Saya pikir ada banyak ruang untuk investasi dan saya pikir Indonesia pasti akan menarik banyak minat untuk (investasi) masuk karena, saya rasa, tidak banyak negara di dunia saat ini yang menikmatinya (kekayaan alam),"" imbuhnya.Prabowo menegaskan bahwa hilirisasi mineral menjadi kunci kemandirian ekonomi nasional. Ia menyebut pengelolaan sumber daya harus disertai tata kelola yang baik agar manfaatnya langsung dirasakan masyarakat.Baca juga:Menkeu Baru Diminta Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Ekonom: Bukan Hal MudahProgram Makan Bergizi Gratis dorong lapangan kerjaDalam obrolan tersebut, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu agenda utama yang disorot.""Saya dengan bangga mengatakan, sebagaimana (data) beberapa jam yang lalu, saat ini kami punya 11.900 dapur (MBG), dan kami hari ini telah memberi makan 35,4 juta orang,"" ujar Prabowo.Program ini tidak hanya menyasar ketahanan gizi anak, tetapi juga membuka 1,5 juta lapangan kerja baru. Ia menegaskan standar keamanan pangan diperketat setelah kasus keracunan mencapai 0,0017 persen. Pemerintah menambah filter air, peralatan uji, dan sistem sterilisasi makanan di setiap dapur.Menurut Prabowo, setiap dapur MBG juga menghidupkan rantai pasok lokal. Petani, peternak, dan pedagang di sekitar dapur menjadi penyedia bahan baku yang memperkuat ekonomi wilayah.Baca juga:Prabowo Minta Semua Dapur MBG Menyediakan Test Kit, Apa Itu?Desa nelayan tingkatkan penghasilan 100 persenDalam sektor perikanan, Prabowo menyoroti Desa Nelayan sebagai contoh sukses pemberdayaan ekonomi lokal. KOMPAS.com- Presiden Prabowo Subianto menyampaikan capaian ekonomi dan programnya Indonesia dalam dialog denganChairmandanEditor-in-ChiefForbes Media, Steve Forbes, di acaraForbes Global CEO Conference 2025di Jakarta. Dalam forum yang dihadiri lebih dari 400 pemimpin perusahaan dunia itu, Prabowo menjabarkan tujuh hal pokok yang dianggap mewakili arah baru ekonomi Indonesia. Baca juga:Peringkat Orang Terkaya di Indonesia Akhir Juni 2025 Versi Forbes, Ini Juaranya Dialog tersebut tidak hanya menyoroti angka pertumbuhan. Prabowo juga menjabarkan bagaimana program-program pemerintahannya berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja dan penguatan ekonomi rakyat. Forbes menilai gaya kepemimpinan Prabowo sebagai tegas dan visioner, terutama dalam mendorong reformasi dan hilirisasi ekonomi. Lantas, apa saja poin-poin dari obrolan Prabowo dengan Steve Forbes? Prabowo Subiantomenyebut ekonomi Indonesia masih tumbuh stabil di tengah perlambatan global. ""Bahkan sekarang kami tumbuh lima persen per tahun. Maksud saya, banyak negara lain bahkan tidak tumbuh sama sekali,"" kata Prabowo, dikutip dariKompas.com, Kamis (16/10/2025). Ia menilai pertumbuhan tersebut didukung hilirisasi mineral seperti nikel dan bauksit. Target berikutnya ialah mencapai pertumbuhan 8 persen melalui peningkatan konsumsi domestik dan investasi baru. ""Saya pikir ada banyak ruang untuk investasi dan saya pikir Indonesia pasti akan menarik banyak minat untuk (investasi) masuk karena, saya rasa, tidak banyak negara di dunia saat ini yang menikmatinya (kekayaan alam),"" imbuhnya. Prabowo menegaskan bahwa hilirisasi mineral menjadi kunci kemandirian ekonomi nasional. Ia menyebut pengelolaan sumber daya harus disertai tata kelola yang baik agar manfaatnya langsung dirasakan masyarakat. Baca juga:Menkeu Baru Diminta Capai Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Ekonom: Bukan Hal Mudah Dalam obrolan tersebut, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu agenda utama yang disorot. ""Saya dengan bangga mengatakan, sebagaimana (data) beberapa jam yang lalu, saat ini kami punya 11.900 dapur (MBG), dan kami hari ini telah memberi makan 35,4 juta orang,"" ujar Prabowo. Program ini tidak hanya menyasar ketahanan gizi anak, tetapi juga membuka 1,5 juta lapangan kerja baru. Ia menegaskan standar keamanan pangan diperketat setelah kasus keracunan mencapai 0,0017 persen. Pemerintah menambah filter air, peralatan uji, dan sistem sterilisasi makanan di setiap dapur. Menurut Prabowo, setiap dapur MBG juga menghidupkan rantai pasok lokal. Petani, peternak, dan pedagang di sekitar dapur menjadi penyedia bahan baku yang memperkuat ekonomi wilayah. Baca juga:Prabowo Minta Semua Dapur MBG Menyediakan Test Kit, Apa Itu? Dalam sektor perikanan, Prabowo menyoroti Desa Nelayan sebagai contoh sukses pemberdayaan ekonomi lokal.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/h0N6TBo6uqD9I013f3u-u-7MRqs=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775d554370.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/15/68efb90937cb5.jpg",https://www.kompas.com/tren/read/2025/10/16/150000865/7-poin-dialog-prabowo-dan-steve-forbes-dari-mbg-hingga-reformasi-bumn,638a8decac8b72ae502bdb5554fff448cdad61e204ceee04d993f04fdce3539f,2025-11-13 20:43:41.953 1455,pikiranrakyat,mbg,2025-02-18 13:38:00,Viral! Oknum Diduga Pejabat Dinas Pendidikan Tendang Siswa yang Protes MBG di Papua,"PIKIRAN RAKYAT- Ramai di media sosial aksi tak terpuji dilakukan oleh oknum pejabat Dinas Pendidikan Nabire, Papua Tengah dalam menghadapi para siswa yang melakukan protes program Makan Bergizi Gratis (MBG). Video yang dibagikan oleh akun X @AntoniusCDN itu menunjukan aksi kekerasan yang diduga dilakukan oleh pria bernama Victor Tebai, Sekretaris Dinas Pendidikan. Diunggah pada Selasa, 18 Februari 2025 itu sudah ditonton lebih dari 163.000 pengguna X lainnya. Pemilik akun yang bernama Cristianto itu mengungkapkan kekecewaannya atas sikap yang dilakukan oleh oknum tersebut. ""Tak Beradab...Mereka hanya pelajar yang menuntut MBG diganti pendidikan gratis kenapa diperlakukan bagai KKB Papua yang harus ditendang segala,"" tuturnya dalam unggahan tersebut. Dalam video yang terunggah, terlihat Victor menanyakan sesuatu yang tidak terdengar jelas, lalu ada seorang siswa yang mengangkat tangannya. Terlihat penuh dengan emosi dengan perkataan dan intonasi yang cukup kuat, Victor tampak menendang siswa tersebut. Tak hanya Victor beberapa orang di sana juga terlihat menunjuk para siswa untuk diam bahkan salah satunya berseragam polisi. Informasi yang disampaikan dalam video menyebutkan 'Victor Tebai, Sekretaris Kepala Dinas Pendidikan, Nabire, Papua Tengah melakukan aksi tak terpuji dan kekerasan fisik terhadap siswa yang melakukan aksi tolak program MBG, Senin, 17 Februari 2025'. Video itupun mendapatkan kecaman dari banyak pengguna X, menyangsikan sikap tak terpuji dari pihak yang seharusnya mengayomi. Sebelumnya dikabarkan, ratusan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Jayapura menggelar unjuk rasa pada Senin pagi, 17 Februari 2025, menuntut pendidikan gratis dan menolak program Makan Bergizi Gratis 1 (MBG) yang dicanangkan oleh pemerintah. Aksi ini berujung pada pembubaran oleh pihak kepolisian dengan alasan tidak berizin, serta penahanan terhadap sejumlah siswa. Para siswa tersebut berencana menyampaikan aspirasi mereka di sekitar Expo Waena sekitar pukul 7.00 WIT. Namun, sebelum sempat menyampaikan tuntutan mereka, pihak kepolisian langsung bertindak membubarkan aksi tersebut. Yayasan LBH Indonesia mencatat 15 siswa ditahan di Polsek Heram, Waena, Jayapura. Meskipun demikian, mereka kini telah didampingi oleh pengacara publik dari LBH Papua. ""Kami mengecam penahanan massa aksi. Mereka harus segera dibebaskan!"" tegas Yayasan LBH Indonesia dalam akun X mereka. LBH Indonesia juga melaporkan bahwa dua siswa mengalami pemukulan oleh polisi, salah satunya di bagian kepala. Seorang siswa lainnya dikabarkan mengalami luka-luka dan berdarah. Para siswa yang ditahan akhirnya dipulangkan setelah dimintai keterangan oleh polisi. Mereka menyampaikan orasi yang menolak program MBG dan menuntut pendidikan gratis sebagai gantinya. Tuntutan ini mencerminkan aspirasi siswa terhadap pendidikan yang lebih terjangkau dan berkualitas. Aksi unjuk rasa ini menjadi sorotan terkait dengan penanganan demonstrasi oleh pihak kepolisian. LBH Indonesia menyayangkan tindakan represif terhadap siswa yang menyampaikan aspirasi mereka. Kasus ini juga menyoroti pentingnya dialog antara pemerintah dan masyarakat terkait dengan program-program yang berdampak pada sektor pendidikan.*** Berita PilihanPuan Maharani Respons Mitra MBG Mundur karena Tak Dibayar, Minta Pemerintah Lakukan EvaluasiSri Mulyani Naikkan Anggaran MBG Rp171 T Saat Dana Kementerian/Lembaga Dipangkas?Penambahan Anggaran untuk MBG Disetujui Sebesar Rp100 Triliun? Menkeu Sri Mulyani Singgung Prioritas ProgramDukung Program MBG agar Lebih Masif, Pemkot Mataram Siap Gunakan Dana BTTKomunitas Madura vs Papua di Yogyakarta, Sultan HB X Bertindak TegasDemo Pelajar di Papua Tuntut Sekolah Gratis Bukan Makan Bergizi Gratis Dibubarkan Polisi, Dalih Tak Ada Izin Berita PilihanPuan Maharani Respons Mitra MBG Mundur karena Tak Dibayar, Minta Pemerintah Lakukan EvaluasiSri Mulyani Naikkan Anggaran MBG Rp171 T Saat Dana Kementerian/Lembaga Dipangkas?Penambahan Anggaran untuk MBG Disetujui Sebesar Rp100 Triliun? Menkeu Sri Mulyani Singgung Prioritas ProgramDukung Program MBG agar Lebih Masif, Pemkot Mataram Siap Gunakan Dana BTTKomunitas Madura vs Papua di Yogyakarta, Sultan HB X Bertindak TegasDemo Pelajar di Papua Tuntut Sekolah Gratis Bukan Makan Bergizi Gratis Dibubarkan Polisi, Dalih Tak Ada Izin Berita Pilihan Puan Maharani Respons Mitra MBG Mundur karena Tak Dibayar, Minta Pemerintah Lakukan EvaluasiSri Mulyani Naikkan Anggaran MBG Rp171 T Saat Dana Kementerian/Lembaga Dipangkas?Penambahan Anggaran untuk MBG Disetujui Sebesar Rp100 Triliun? Menkeu Sri Mulyani Singgung Prioritas ProgramDukung Program MBG agar Lebih Masif, Pemkot Mataram Siap Gunakan Dana BTTKomunitas Madura vs Papua di Yogyakarta, Sultan HB X Bertindak TegasDemo Pelajar di Papua Tuntut Sekolah Gratis Bukan Makan Bergizi Gratis Dibubarkan Polisi, Dalih Tak Ada Izin Puan Maharani Respons Mitra MBG Mundur karena Tak Dibayar, Minta Pemerintah Lakukan Evaluasi Puan Maharani Respons Mitra MBG Mundur karena Tak Dibayar, Minta Pemerintah Lakukan Evaluasi Puan Maharani Respons Mitra MBG Mundur karena Tak Dibayar, Minta Pemerintah Lakukan Evaluasi Puan Maharani Respons Mitra MBG Mundur karena Tak Dibayar, Minta Pemerintah Lakukan Evaluasi Sri Mulyani Naikkan Anggaran MBG Rp171 T Saat Dana Kementerian/Lembaga Dipangkas? Sri Mulyani Naikkan Anggaran MBG Rp171 T Saat Dana Kementerian/Lembaga Dipangkas? Sri Mulyani Naikkan Anggaran MBG Rp171 T Saat Dana Kementerian/Lembaga Dipangkas? Sri Mulyani Naikkan Anggaran MBG Rp171 T Saat Dana Kementerian/Lembaga Dipangkas? Penambahan Anggaran untuk MBG Disetujui Sebesar Rp100 Triliun? Menkeu Sri Mulyani Singgung Prioritas Program Penambahan Anggaran untuk MBG Disetujui Sebesar Rp100 Triliun? Menkeu Sri Mulyani Singgung Prioritas Program Penambahan Anggaran untuk MBG Disetujui Sebesar Rp100 Triliun? Menkeu Sri Mulyani Singgung Prioritas Program Penambahan Anggaran untuk MBG Disetujui Sebesar Rp100 Triliun? Menkeu Sri Mulyani Singgung Prioritas Program Dukung Program MBG agar Lebih Masif, Pemkot Mataram Siap Gunakan Dana BTT Dukung Program MBG agar Lebih Masif, Pemkot Mataram Siap Gunakan Dana BTT Dukung Program MBG agar Lebih Masif, Pemkot Mataram Siap Gunakan Dana BTT Dukung Program MBG agar Lebih Masif, Pemkot Mataram Siap Gunakan Dana BTT Komunitas Madura vs Papua di Yogyakarta, Sultan HB X Bertindak Tegas Komunitas Madura vs Papua di Yogyakarta, Sultan HB X Bertindak Tegas Komunitas Madura vs Papua di Yogyakarta, Sultan HB X Bertindak Tegas Komunitas Madura vs Papua di Yogyakarta, Sultan HB X Bertindak Tegas Demo Pelajar di Papua Tuntut Sekolah Gratis Bukan Makan Bergizi Gratis Dibubarkan Polisi, Dalih Tak Ada Izin Demo Pelajar di Papua Tuntut Sekolah Gratis Bukan Makan Bergizi Gratis Dibubarkan Polisi, Dalih Tak Ada Izin Demo Pelajar di Papua Tuntut Sekolah Gratis Bukan Makan Bergizi Gratis Dibubarkan Polisi, Dalih Tak Ada Izin Demo Pelajar di Papua Tuntut Sekolah Gratis Bukan Makan Bergizi Gratis Dibubarkan Polisi, Dalih Tak Ada Izin",Rahmi Nurfajriani,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/02/18/2709117995.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019075598/viral-oknum-diduga-pejabat-dinas-pendidikan-tendang-siswa-yang-protes-mbg-di-papua?page=all,d94818c8ce35d5ad2c5dd50fab68493755acc06fb3c73cf83da8abeca221b379,2025-11-13 20:43:43.076 1456,kompas,mbg,2025-10-16 13:55:46,"Korban Keracunan MBG di Bandung Barat Tembus 518 Korban, 50 Siswa Masih Dirawat","BANDUNG BARAT, KOMPAS.com- Kasus keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, mulai mereda.Meskipun sebelumnyakeracunan massalmeledak di tiga titik selama dua hari berturut-turut, pada Selasa (14/10/2025) di Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, dengan kasus terbesar diSMPN 1 Cisarua, hari berikutnya, Rabu (15/10/2025), terjadi di Desa Pasir Langu dan di Desa Padalarang, Kecamatan Padalarang.Dinas Kesehatan (Dinkes)Bandung Baratmencatat jumlah korban keracunan massal di Bandung Barat menginjak angka 518 korban yang tersebar di tiga titik kasus.Rinciannya, 502 korban berasal dari klaster Desa Jambudipa atau SMPN 1 Cisarua, 11 siswa dari dua sekolah di klaster Desa Pasir Langu, dan 5 siswa dari dua sekolah di Desa Padalarang.Baca juga:Viral Keributan Rentenir Vs Warga Berujung Korban Meninggal Dunia di Bandung BaratBupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail, mengatakan seiring perkembangannya, kondisi para korban berangsur pulih perlahan.""Angka kesembuhan para siswa menunjukkan perkembangan yang baik. Hingga pagi ini, hanya tersisa 50 siswa yang masih menjalani perawatan di fasilitas kesehatan,"" ungkap Jeje melalui keterangan resminya, Kamis (16/10/2025).Sebanyak 50 siswa itu dirawat menyebar di 6 fasilitas kesehatan: 7 siswa di Posko SMPN 1 Cisarua, 16 siswa di RSUD Lembang, 7 siswa di RS Jiwa Cisarua, 10 siswa di Klinik Advent, 9 siswa di RS Dustira Cimahi, dan 1 di Puskesmas Jayagiri.""Semoga kondisi mereka terus membaik dan seluruh pasien dapat segera pulih serta kembali ke rumah masing-masing,"" ucapnya.Baca juga:Bupati Jeje Setop Dapur MBG yang Diduga Sumber Keracunan Ratusan Siswa di Cisarua Bandung BaratSampai saat ini, Pemkab Bandung Barat masih melakukan penelusuran terkait sumber keracunan.Sampel muntahan dan makanan sisa sudah dibawa untuk diperiksa kandungan bakteri apa yang menyebabkan siswa keracunan.Sebelumnya, Jeje juga berjanji akan melakukan evaluasi terhadap dapur-dapur yang mengolah menu MBG hingga timbul kasus keracunan.""Tentunya kami dari pemerintah daerah Kabupaten Bandung Barat akan melakukan evaluasi mengenai MBG ini. Program ini sebenarnya sangat baik, tetapi kalau tidak dievaluasi dengan tepat, kejadian seperti ini bisa terulang lagi,"" kata Jeje.Agar kasus keracunan ini tidak terulang, Pemkab Bandung Barat berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) akan memperketat sistem pengawasan dan membentuk satuan tugas (satgas) di setiap wilayah.""BGN sudah menginstruksikan agar dibentuk satgas di setiap pemda dan pemkot di seluruh provinsi. Evaluasi harus lebih ketat agar program MBG yang sangat baik ini tidak memberikan efek buruk di lapangan,"" ucapnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BANDUNG BARAT, KOMPAS.com- Kasus keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, mulai mereda. Meskipun sebelumnyakeracunan massalmeledak di tiga titik selama dua hari berturut-turut, pada Selasa (14/10/2025) di Desa Jambudipa, Kecamatan Cisarua, dengan kasus terbesar diSMPN 1 Cisarua, hari berikutnya, Rabu (15/10/2025), terjadi di Desa Pasir Langu dan di Desa Padalarang, Kecamatan Padalarang. Dinas Kesehatan (Dinkes)Bandung Baratmencatat jumlah korban keracunan massal di Bandung Barat menginjak angka 518 korban yang tersebar di tiga titik kasus. Rinciannya, 502 korban berasal dari klaster Desa Jambudipa atau SMPN 1 Cisarua, 11 siswa dari dua sekolah di klaster Desa Pasir Langu, dan 5 siswa dari dua sekolah di Desa Padalarang. Baca juga:Viral Keributan Rentenir Vs Warga Berujung Korban Meninggal Dunia di Bandung Barat Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail, mengatakan seiring perkembangannya, kondisi para korban berangsur pulih perlahan. ""Angka kesembuhan para siswa menunjukkan perkembangan yang baik. Hingga pagi ini, hanya tersisa 50 siswa yang masih menjalani perawatan di fasilitas kesehatan,"" ungkap Jeje melalui keterangan resminya, Kamis (16/10/2025). Sebanyak 50 siswa itu dirawat menyebar di 6 fasilitas kesehatan: 7 siswa di Posko SMPN 1 Cisarua, 16 siswa di RSUD Lembang, 7 siswa di RS Jiwa Cisarua, 10 siswa di Klinik Advent, 9 siswa di RS Dustira Cimahi, dan 1 di Puskesmas Jayagiri. ""Semoga kondisi mereka terus membaik dan seluruh pasien dapat segera pulih serta kembali ke rumah masing-masing,"" ucapnya. Baca juga:Bupati Jeje Setop Dapur MBG yang Diduga Sumber Keracunan Ratusan Siswa di Cisarua Bandung Barat Sampai saat ini, Pemkab Bandung Barat masih melakukan penelusuran terkait sumber keracunan. Sampel muntahan dan makanan sisa sudah dibawa untuk diperiksa kandungan bakteri apa yang menyebabkan siswa keracunan. Sebelumnya, Jeje juga berjanji akan melakukan evaluasi terhadap dapur-dapur yang mengolah menu MBG hingga timbul kasus keracunan. ""Tentunya kami dari pemerintah daerah Kabupaten Bandung Barat akan melakukan evaluasi mengenai MBG ini. Program ini sebenarnya sangat baik, tetapi kalau tidak dievaluasi dengan tepat, kejadian seperti ini bisa terulang lagi,"" kata Jeje. Agar kasus keracunan ini tidak terulang, Pemkab Bandung Barat berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) akan memperketat sistem pengawasan dan membentuk satuan tugas (satgas) di setiap wilayah. ""BGN sudah menginstruksikan agar dibentuk satgas di setiap pemda dan pemkot di seluruh provinsi. Evaluasi harus lebih ketat agar program MBG yang sangat baik ini tidak memberikan efek buruk di lapangan,"" ucapnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/c0-4vAJg8GWsLWkxIgbd1VB5JwA=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/14/68ee30d87e224.jpeg",https://bandung.kompas.com/read/2025/10/16/135546578/korban-keracunan-mbg-di-bandung-barat-tembus-518-korban-50-siswa-masih,af66fa4fa27f0c73cf58722ce7cea1148f4edffd80e0bcbe25ef4a6ab8dfbb6d,2025-11-13 20:43:52.179 1457,pikiranrakyat,mbg,2025-02-18 12:33:27,"3.500 Paket Makanan Bergizi Gratis per Hari, Dapur MBG Bojongsoang Bandung Beroperasi","PIKIRAN RAKYAT- Dapur makanan bergizi gratis (MBG) di Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, diresmikan pada Senin (17/2/2025). Pemerintah Kabupaten Bandung menyambut baik peresmian dapur ini sebagai bagian dari dukungan terhadap program MBG. Wakil Bupati Bandung terpilih Ali Syakieb, Ketua DPRD Jawa Barat Buky Wibawa, dan Ketua Yayasan Dangiang Galuh Pajajaran Boni Anggara meresmikan dapur MBG tersebut. Dapur ini memiliki kapasitas produksi 3.500 paket makanan per hari. KETUA DPRD Jawa Barat Buky Wibawa (kedua kiri), Wakil Bupati Bandung terpilih (ketiga kiri) Ali Syakieb memantau pembagian MBG di salah satu sekolah, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Senin (17/2/2025). KETUA DPRD Jawa Barat Buky Wibawa (kedua kiri), Wakil Bupati Bandung terpilih (ketiga kiri) Ali Syakieb memantau pembagian MBG di salah satu sekolah, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Senin (17/2/2025). KETUA DPRD Jawa Barat Buky Wibawa (kedua kiri), Wakil Bupati Bandung terpilih (ketiga kiri) Ali Syakieb memantau pembagian MBG di salah satu sekolah, Kecamatan Bojongsoang, Kabupaten Bandung, Senin (17/2/2025). Baca Juga:Indonesia Jadi Anggota School Meal Coalition karena Makan Bergizi Gratis, Ini Profil dari Koalisi Tersebut Ali Syakieb menyatakan bahwa keberadaan dapur MBG di Bojongsoang merupakan bukti nyata janji politik Presiden Prabowo Subianto. Pemkab Bandung mendukung penuh program ini. ""Pak Presiden sangat perhatian terhadap anak-anak di seluruh Indonesia. Secara bertahap, seluruh wilayah Indonesia, termasuk Kabupaten Bandung, akan beroleh MBG. Kami berharap program MBG tepat sasaran sebagaimana arahan Pak Presiden. Dengan demikian, MBG memberikan gizi seimbang terbaik bagi anak-anak Indonesia untuk menyongsong Indonesia Emas 2045,"" ujar Ali, Senin (17/2/2025). Ketua DPRD Jawa Barat Buky Wibawa mengapresiasi pendirian dapur MBG di Bojongsoang. Ia menilai persiapan program ini sudah optimal sehingga kebutuhan gizi anak-anak sekolah dapat segera terpenuhi. ""Itu merupakan salah satu langkah terbaik dan membutuhkan anggaran yang tidak sedikit. Untuk Jawa Barat, berdasarkan penghitungan Badan Gizi Nasional, sekitar Rp41 triliun,"" kata Buky. Baca Juga:Prabowo: Makan Bergizi Gatis Akan Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi Daerah Ia menambahkan, sudah ada dua dapur umum yang beroperasi. Pihaknya bersama Badan Gizi Nasional dan tim ahli akan terus memantau pelaksanaan MBG. Berdasarkan pengamatan, makanan yang disediakan sudah memenuhi standar gizi, termasuk kandungan protein dan unsur penting lainnya. Sementara itu, Ketua Yayasan Dangiang Galuh Pajajaran, Boni Anggara, selaku pengelola dapur MBG di Bojongsoang, menyebut kapasitas produksi saat ini mencapai 3.500 paket per hari. Setelah Idulfitri 2025, kapasitas ditargetkan meningkat menjadi 7.000 paket per hari. ""Dengan kapasitas sementara 3.500 paket per hari, kami belum bisa menjangkau seluruh pelajar, serta ibu hamil dan menyusui di Kecamatan Bojongsoang. Kami berupaya meningkatkan kapasitas secara bertahap,"" jelasnya. Baca Juga:Makan Bergizi Gratis di Indonesia Terinspirasi Jepang, Upaya Agar Stunting Hilang Sebagai penyedia, Boni berkomitmen memberikan layanan terbaik dan menjamin kandungan gizi seimbang dalam setiap makanan. ""Selain nasi, insyaallah akan selalu ada sayuran, buah-buahan, daging, dan susu. Kami siap memberikan yang terbaik,"" katanya. Polsek bersama Forkopimcam Banjaran melakukan monitoring distribusi MBG melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi di Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung. Kapolsek Banjaran, Kompol Sudi Hartono, melaporkan bahwa ada 2.735 penerima manfaat MBG di wilayah tersebut. ""Kehadiran Babinsa dan Bhabinkamtibmas dalam kegiatan itu menunjukkan komitmen TNI serta Polri dalam mendukung program pemerintah di bidang pendidikan dan kesehatan. Selain itu, kegiatan itu menjadi bukti sinergisitas yang baik di antara aparat keamanan dengan masyarakat,"" ujarnya.*** Berita PilihanProfesor Asal Jepang Akui Program Makan Bergizi Gratis Luar Biasa, Karena Hal IniProgram Makan Bergizi Gratis Raih Pengakuan Internasional, Masuk School Meals Coalition PBBProgram Makan Bergizi Gratis dan Masa Depan Ekonomi SDM IndonesiaDemo Pelajar di Papua Tuntut Sekolah Gratis Bukan Makan Bergizi Gratis Dibubarkan Polisi, Dalih Tak Ada IzinWamenkomdigi Sebut Iklan Makan Bergizi Gratis Hasil Kolaborasi AI dengan SDM Berita PilihanProfesor Asal Jepang Akui Program Makan Bergizi Gratis Luar Biasa, Karena Hal IniProgram Makan Bergizi Gratis Raih Pengakuan Internasional, Masuk School Meals Coalition PBBProgram Makan Bergizi Gratis dan Masa Depan Ekonomi SDM IndonesiaDemo Pelajar di Papua Tuntut Sekolah Gratis Bukan Makan Bergizi Gratis Dibubarkan Polisi, Dalih Tak Ada IzinWamenkomdigi Sebut Iklan Makan Bergizi Gratis Hasil Kolaborasi AI dengan SDM Berita Pilihan Profesor Asal Jepang Akui Program Makan Bergizi Gratis Luar Biasa, Karena Hal IniProgram Makan Bergizi Gratis Raih Pengakuan Internasional, Masuk School Meals Coalition PBBProgram Makan Bergizi Gratis dan Masa Depan Ekonomi SDM IndonesiaDemo Pelajar di Papua Tuntut Sekolah Gratis Bukan Makan Bergizi Gratis Dibubarkan Polisi, Dalih Tak Ada IzinWamenkomdigi Sebut Iklan Makan Bergizi Gratis Hasil Kolaborasi AI dengan SDM Profesor Asal Jepang Akui Program Makan Bergizi Gratis Luar Biasa, Karena Hal Ini Profesor Asal Jepang Akui Program Makan Bergizi Gratis Luar Biasa, Karena Hal Ini Profesor Asal Jepang Akui Program Makan Bergizi Gratis Luar Biasa, Karena Hal Ini Profesor Asal Jepang Akui Program Makan Bergizi Gratis Luar Biasa, Karena Hal Ini Program Makan Bergizi Gratis Raih Pengakuan Internasional, Masuk School Meals Coalition PBB Program Makan Bergizi Gratis Raih Pengakuan Internasional, Masuk School Meals Coalition PBB Program Makan Bergizi Gratis Raih Pengakuan Internasional, Masuk School Meals Coalition PBB Program Makan Bergizi Gratis Raih Pengakuan Internasional, Masuk School Meals Coalition PBB Program Makan Bergizi Gratis dan Masa Depan Ekonomi SDM Indonesia Program Makan Bergizi Gratis dan Masa Depan Ekonomi SDM Indonesia Program Makan Bergizi Gratis dan Masa Depan Ekonomi SDM Indonesia Program Makan Bergizi Gratis dan Masa Depan Ekonomi SDM Indonesia Demo Pelajar di Papua Tuntut Sekolah Gratis Bukan Makan Bergizi Gratis Dibubarkan Polisi, Dalih Tak Ada Izin Demo Pelajar di Papua Tuntut Sekolah Gratis Bukan Makan Bergizi Gratis Dibubarkan Polisi, Dalih Tak Ada Izin Demo Pelajar di Papua Tuntut Sekolah Gratis Bukan Makan Bergizi Gratis Dibubarkan Polisi, Dalih Tak Ada Izin Demo Pelajar di Papua Tuntut Sekolah Gratis Bukan Makan Bergizi Gratis Dibubarkan Polisi, Dalih Tak Ada Izin Wamenkomdigi Sebut Iklan Makan Bergizi Gratis Hasil Kolaborasi AI dengan SDM Wamenkomdigi Sebut Iklan Makan Bergizi Gratis Hasil Kolaborasi AI dengan SDM Wamenkomdigi Sebut Iklan Makan Bergizi Gratis Hasil Kolaborasi AI dengan SDM Wamenkomdigi Sebut Iklan Makan Bergizi Gratis Hasil Kolaborasi AI dengan SDM",Satira Yudatama,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/02/18/41350837.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019075378/3500-paket-makanan-bergizi-gratis-per-hari-dapur-mbg-bojongsoang-bandung-beroperasi?page=all,9cb9edd577b77f16f0fa5b608fc6f5cea59bd7d812b167945e420be88d8fd47c,2025-11-13 20:43:55.258 1458,kompas,mbg,2025-10-16 13:43:50,"Sreeya Sewu Siapkan Pabrik Baru, Bidik Kebutuhan MBG di Timur Indonesia","JAKARTA, KOMPAS.com- PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk. (SIPD) tengah menyiapkan langkah besar untuk menangkap peluang pasar, termasuk kebutuhan program Makan Bergizi Gratis (MBG), lewat pembangunan pabrik makanan olahan baru di Jawa Timur (Jatim).DirekturSreeya Sewu Indonesia, Natanael Yuyun Suryadi, mengatakan kapasitas terpasang pabrik baru di Jatim sekitar 2.400 ton per bulan. Saat ini utilisasinya masih jauh di bawah angka. Nah pabrik baru di Jawa Timur itu punya kapasitas yang mungkin masih bisa memenuhi kebutuhan produksi kita sampai 2-3 tahun ke depan. Jadi untuk pertumbuhan masih sangat memungkinkan, ujar Natanael saat ditemui di Sequis Center,JakartaSelatan, Kamis (16/10/2025). Kapasitas terpasangnya itu sekitar 2.400 ton per bulan. Dari 400 saat ini, utilisasinya masih jauh di bawah itu karena kan kita masih produksi baik di pabrik jonggol, pabrik existing, maupun pabrik baru, paparnya.Baca juga:Resmi, Eddy Tamboto Jadi Direktur Utama Sreeya Sewu IndonesiaKendati begitu, ia memastikan ke depan pabrik baru mampu menopang pertumbuhan permintaan makanan olahan, khususnya di wilayah Indonesia Timur dan Jawa Timur. Jadi harapan kita nanti pertumbuhan yang datang dari area Indonesia Timur, Jawa Timur ke sana, itu di cover dari pabrik yang baru, beber Natanael.Produk utama yang diproduksi di pabrik Jawa Timur adalah sosis, sementara nugget masih diproduksi di fasilitas lama di Jonggol. Namun, dengan tingkat efisiensi yang jauh lebih tinggi, pabrik baru berpotensi menjadi tulang punggung produksi makanan olahan Sreeya. Produk untuk pabrik baru sekarang ini masih fokus di sosis. Kalau Nugget sebagian besar masih diproduksi di Jonggol. Tapi kita nggak menutup kemungkinan karena kita lihat bahwa sebetulnya efisiensi di pabrik baru itu tinggi karena pabrik kita di Jonggol itu kapasitas produksi maupun fasilitasnya itu cukup lama, katanya.Baca juga:Sreeya Sewu Indonesia (SIPD) Cetak Laba Bersih Rp 3,3 Miliar pada 2024Dukungan Sreeya terhadap program MBG tidak hanya berasal dari sisi produksi makanan olahan, tetapi juga dari hulu, yakni rantai pasok perunggasan nasional.Menurutnya, program MBG akan mendorong konsumsi ayam dan telur dalam jumlah besar, sehingga Sreeya memastikan ketersediaan pasokan dari peternak lokal tetap stabil.Kontribusi utama Sreeya adalah memastikan para peternak, terutama peternak telur skala UMKM, mendapatkan pakan ternak berkualitas dengan harga terjangkau. Upaya ini diharapkan mampu memperkuat kapasitas produksi telur nasional.Selain itu, untuk sektor ayam pedaging, Sreeya memperluas kemitraan dengan peternak lokal, terutama di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, yang dinilai memiliki pertumbuhan permintaan paling tinggi.Hingga kini, Sreeya telah bermitra dengan sekitar 30 peternak, sebagian besar di Jawa Barat, dan sedang mengembangkan jaringan baru di Jawa Timur.Natanael menyebut, kontribusi produksi ayam hidup dari peternak mitra kini mencapai sekitar 60 persen dari total produksi perusahaan, menunjukkan bahwa sistem kemitraan menjadi pilar utama strategi bisnis Sreeya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- PT Sreeya Sewu Indonesia Tbk. (SIPD) tengah menyiapkan langkah besar untuk menangkap peluang pasar, termasuk kebutuhan program Makan Bergizi Gratis (MBG), lewat pembangunan pabrik makanan olahan baru di Jawa Timur (Jatim). DirekturSreeya Sewu Indonesia, Natanael Yuyun Suryadi, mengatakan kapasitas terpasang pabrik baru di Jatim sekitar 2.400 ton per bulan. Saat ini utilisasinya masih jauh di bawah angka. Nah pabrik baru di Jawa Timur itu punya kapasitas yang mungkin masih bisa memenuhi kebutuhan produksi kita sampai 2-3 tahun ke depan. Jadi untuk pertumbuhan masih sangat memungkinkan, ujar Natanael saat ditemui di Sequis Center,JakartaSelatan, Kamis (16/10/2025). Kapasitas terpasangnya itu sekitar 2.400 ton per bulan. Dari 400 saat ini, utilisasinya masih jauh di bawah itu karena kan kita masih produksi baik di pabrik jonggol, pabrik existing, maupun pabrik baru, paparnya. Baca juga:Resmi, Eddy Tamboto Jadi Direktur Utama Sreeya Sewu Indonesia Kendati begitu, ia memastikan ke depan pabrik baru mampu menopang pertumbuhan permintaan makanan olahan, khususnya di wilayah Indonesia Timur dan Jawa Timur. Jadi harapan kita nanti pertumbuhan yang datang dari area Indonesia Timur, Jawa Timur ke sana, itu di cover dari pabrik yang baru, beber Natanael. Produk utama yang diproduksi di pabrik Jawa Timur adalah sosis, sementara nugget masih diproduksi di fasilitas lama di Jonggol. Namun, dengan tingkat efisiensi yang jauh lebih tinggi, pabrik baru berpotensi menjadi tulang punggung produksi makanan olahan Sreeya. Produk untuk pabrik baru sekarang ini masih fokus di sosis. Kalau Nugget sebagian besar masih diproduksi di Jonggol. Tapi kita nggak menutup kemungkinan karena kita lihat bahwa sebetulnya efisiensi di pabrik baru itu tinggi karena pabrik kita di Jonggol itu kapasitas produksi maupun fasilitasnya itu cukup lama, katanya. Baca juga:Sreeya Sewu Indonesia (SIPD) Cetak Laba Bersih Rp 3,3 Miliar pada 2024 Dukungan Sreeya terhadap program MBG tidak hanya berasal dari sisi produksi makanan olahan, tetapi juga dari hulu, yakni rantai pasok perunggasan nasional. Menurutnya, program MBG akan mendorong konsumsi ayam dan telur dalam jumlah besar, sehingga Sreeya memastikan ketersediaan pasokan dari peternak lokal tetap stabil. Kontribusi utama Sreeya adalah memastikan para peternak, terutama peternak telur skala UMKM, mendapatkan pakan ternak berkualitas dengan harga terjangkau. Upaya ini diharapkan mampu memperkuat kapasitas produksi telur nasional. Selain itu, untuk sektor ayam pedaging, Sreeya memperluas kemitraan dengan peternak lokal, terutama di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur, yang dinilai memiliki pertumbuhan permintaan paling tinggi. Hingga kini, Sreeya telah bermitra dengan sekitar 30 peternak, sebagian besar di Jawa Barat, dan sedang mengembangkan jaringan baru di Jawa Timur. Natanael menyebut, kontribusi produksi ayam hidup dari peternak mitra kini mencapai sekitar 60 persen dari total produksi perusahaan, menunjukkan bahwa sistem kemitraan menjadi pilar utama strategi bisnis Sreeya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/tiOZ2GgJ5e6exKVW1abTdr8WK0I=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775b1d85b4.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/16/68f08cdde7f81.jpeg",https://money.kompas.com/read/2025/10/16/134350026/sreeya-sewu-siapkan-pabrik-baru-bidik-kebutuhan-mbg-di-timur-indonesia,5cca79cd0d228ddb7c11816c0b4700092b1cddedee4a3c58ef817aedbba6e42d,2025-11-13 20:44:02.661 1459,pikiranrakyat,mbg,2025-02-16 15:05:00,"Prabowo Gas Efisiensi Anggaran Sampai Rp750 Triliun, Rp390 Triliunnya 'Terpaksa' Dipakai MBG","PIKIRAN RAKYAT -Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan rencana penghematan alias efisiensi Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) akan dilakukan hingga Rp750 triliun. Namun, langkah itu akan dilakukan dalam beberapa tahapan. Dia menyampaikan, penghematan anggaran untuk seluruh Kementerian/Lembaga dilakukan dalam tiga tahap. Penghematan penggunaan anggaran ini sebagaimana tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) No. 1 Tahun 2025. ""Penghematan putaran pertama mencapai Rp300 triliun, sementara putaran kedua Rp308 triliun. Jadi, totalnya kita punya anggaran Rp750 triliun,"" kata Prabowo Subianto dalam pidato perayaan HUT ke-17 Partai Gerindra di SICC, Bogor, Sabtu 15 Februari 2025. Baca Juga:Kontradiksi Prabowo: Anggaran Dipangkas tapi Kabinet Gemoy dan Stafsus Nambah Terus Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa skema efisiensi anggaran untuk tahap kedua adalah dengan melakukan penyisiran anggaran Kementerian/Lembaga yang kurang efisien dengan target Rp308 triliun. Akan tetapi, sebanyak Rp58 triliun dikembalikan ke beberapa instansi. Sehingga, efisiensi anggaran berjumlah Rp250 triliun. Sementara itu, untuk efisiensi tahap ketiga akan dilakukan melalui BUMN dengan target dividen Rp300 triliun. Namun, pada tahap ketiga ini, sebanyak Rp100 triliun akan dikembalikan ke BUMN, sementara sisanya sebanyak Rp200 triliun diperuntukkan bagi negara. Dari efisiensi anggaran ini, terdapat 24 miliar dolar AS atau setara Rp390,24 triliun yang digunakan untuk alokasi program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal tersebut, ditegaskan Kepala Negara, untuk memberikan pemerataan MBG ke seluruh anak-anak Indonesia. ""Sebanyak 24 (miliar USD) terpaksa saya pakai untuk makan bergizi. Rakyat kita, anak-anak kita, tidak boleh kelaparan,"" tutur Prabowo Subianto. Baca Juga:Daftar Kementerian dan Lembaga yang Sudah Tuntas Pangkas Anggaran, Totalnya Capai Rp158,12 triliun Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberi sinyal akan mengabulkan permintaan tambahan anggaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp100 triliun. Sri Mulyani berharap Program Makan Bergizi Gratis menimbulkan efek berganda bagi usaha kecil dan menengah di seluruh Indonesia dalam acara BRI Microfinance Outlook 2025 di Tangerang, Banten pada Kamis, 30 Januari 2025. Apabila Program Makan Bergizi Gratis ini akan ditingkatkan, dari Rp71 triliun ditambahkan Rp100 triliun, bukan naik ke Rp100 triliun tapi jadi Rp171 triliun, maka jumlah sentra akan meningkat dan saya harap ini bisa menimbulkan efek berganda yang luar biasa bagi usaha kecil dan menengah di seluruh Indonesia, ucap Sri Mulyani. Menurutnya, pemerintah melakukan efisiensi anggaran guna mengoptimalkan alokasi belanja negara tahun anggaran 2025 sebesar Rp3.621,3 triliun. Tujuannya memastikan manfaat APBN dirasakan langsung masyarakat. Pos belanja yang tak berdampak langsung ke masyarakat diminta untuk dipangkas. Program dan proyek yang bersentuhan langsung akan diprioritaskan, termasuk MBG yang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto. Tujuan dari program ini adalah untuk menjamin anak-anak Indonesia yang sekolah mendapatkan asupan gizi yang cukup, sehingga mereka mampu melakukan kegiatan belajar dengan baik, lanjutnya. Sri Mulyani mengatakan, Program Makan Bergizi Gratis adalah investasi jangka panjang yang membutuhkan anggaran besar.*** Berita PilihanEfisiensi Anggaran 2025: Hemat Boleh, Asal Jangan Bikin Rugi RakyatGaji ASN Selamat dari Efisiensi Anggaran, Prabowo: Narasi Itu Dipotong Tidak BenarBeasiswa LPDP Aman Tak Kena Efisiensi Anggaran, Sri Mulyani: Berjalan Sesuai KontrakEfisiensi Anggaran 2025, Pemerintah Pastikan Beasiswa dan Layanan Pendidikan Tetap Jadi Prioritas10 Rencana Kebijakan BKN untuk Efisiensi Anggaran, Kapan Jadwal WFO 3 Hari untuk PNS Dimulai? Berita PilihanEfisiensi Anggaran 2025: Hemat Boleh, Asal Jangan Bikin Rugi RakyatGaji ASN Selamat dari Efisiensi Anggaran, Prabowo: Narasi Itu Dipotong Tidak BenarBeasiswa LPDP Aman Tak Kena Efisiensi Anggaran, Sri Mulyani: Berjalan Sesuai KontrakEfisiensi Anggaran 2025, Pemerintah Pastikan Beasiswa dan Layanan Pendidikan Tetap Jadi Prioritas10 Rencana Kebijakan BKN untuk Efisiensi Anggaran, Kapan Jadwal WFO 3 Hari untuk PNS Dimulai? Berita Pilihan Efisiensi Anggaran 2025: Hemat Boleh, Asal Jangan Bikin Rugi RakyatGaji ASN Selamat dari Efisiensi Anggaran, Prabowo: Narasi Itu Dipotong Tidak BenarBeasiswa LPDP Aman Tak Kena Efisiensi Anggaran, Sri Mulyani: Berjalan Sesuai KontrakEfisiensi Anggaran 2025, Pemerintah Pastikan Beasiswa dan Layanan Pendidikan Tetap Jadi Prioritas10 Rencana Kebijakan BKN untuk Efisiensi Anggaran, Kapan Jadwal WFO 3 Hari untuk PNS Dimulai? Efisiensi Anggaran 2025: Hemat Boleh, Asal Jangan Bikin Rugi Rakyat Efisiensi Anggaran 2025: Hemat Boleh, Asal Jangan Bikin Rugi Rakyat Efisiensi Anggaran 2025: Hemat Boleh, Asal Jangan Bikin Rugi Rakyat Efisiensi Anggaran 2025: Hemat Boleh, Asal Jangan Bikin Rugi Rakyat Gaji ASN Selamat dari Efisiensi Anggaran, Prabowo: Narasi Itu Dipotong Tidak Benar Gaji ASN Selamat dari Efisiensi Anggaran, Prabowo: Narasi Itu Dipotong Tidak Benar Gaji ASN Selamat dari Efisiensi Anggaran, Prabowo: Narasi Itu Dipotong Tidak Benar Gaji ASN Selamat dari Efisiensi Anggaran, Prabowo: Narasi Itu Dipotong Tidak Benar Beasiswa LPDP Aman Tak Kena Efisiensi Anggaran, Sri Mulyani: Berjalan Sesuai Kontrak Beasiswa LPDP Aman Tak Kena Efisiensi Anggaran, Sri Mulyani: Berjalan Sesuai Kontrak Beasiswa LPDP Aman Tak Kena Efisiensi Anggaran, Sri Mulyani: Berjalan Sesuai Kontrak Beasiswa LPDP Aman Tak Kena Efisiensi Anggaran, Sri Mulyani: Berjalan Sesuai Kontrak Efisiensi Anggaran 2025, Pemerintah Pastikan Beasiswa dan Layanan Pendidikan Tetap Jadi Prioritas Efisiensi Anggaran 2025, Pemerintah Pastikan Beasiswa dan Layanan Pendidikan Tetap Jadi Prioritas Efisiensi Anggaran 2025, Pemerintah Pastikan Beasiswa dan Layanan Pendidikan Tetap Jadi Prioritas Efisiensi Anggaran 2025, Pemerintah Pastikan Beasiswa dan Layanan Pendidikan Tetap Jadi Prioritas 10 Rencana Kebijakan BKN untuk Efisiensi Anggaran, Kapan Jadwal WFO 3 Hari untuk PNS Dimulai? 10 Rencana Kebijakan BKN untuk Efisiensi Anggaran, Kapan Jadwal WFO 3 Hari untuk PNS Dimulai? 10 Rencana Kebijakan BKN untuk Efisiensi Anggaran, Kapan Jadwal WFO 3 Hari untuk PNS Dimulai? 10 Rencana Kebijakan BKN untuk Efisiensi Anggaran, Kapan Jadwal WFO 3 Hari untuk PNS Dimulai?",Eka Alisa Putri,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/240x73:1200x712/1200x675/photo/2024/12/12/925052683.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019069413/prabowo-gas-efisiensi-anggaran-sampai-rp750-triliun-rp390-triliunnya-terpaksa-dipakai-mbg?page=all,63a013736fd15ed99c00a6cbaeca9461dcb92d7757d85893a48a15267ac5ab36,2025-11-13 20:44:05.828 1460,kompas,mbg,2025-10-16 06:00:17,"Cerita Guru di Makassar Soal Program MBG di Sekolah Kurang Mampu, Buat Murid Semangat Sekolah","MAKASSAR, KOMPAS.com -Menjelang satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, sejumlah masyarakat mulai merasakan dampak dari program unggulan mereka, salah satunya Makan Bergizi Gratis (MBG).Meski sempat menuai polemik akibat beberapa kasus keracunan, programMBGjustru mendapat apresiasi dari sejumlah sekolah, terutama yang siswanya berasal dari kalangan kurang mampu.Salah satunya adalah Kepala Sekolah SD Al-Quran Wahdah Islamiyah 02 Makassar, Muhammad Arif.Ia menilaiprogram MBGsangat bermanfaat bagi siswanya yang sebagian besar berasal dari keluarga tidak mampu.""Kami juga berterima kasih kepada pemerintah, semoga tetap istiqomah, dan program ini terus berlanjut untuk menyehatkan anak Indonesia,"" kata Muhammad Arif kepadaKompas.com, Kamis (16/10/2025).Baca juga:Prabowo Klaim MBG Ciptakan 1,5 Juta Lapangan KerjaSekolah tersebut memiliki sekitar 221 siswa yang menjadi penerima manfaat MBG. Arif berharap program ini tetap dipertahankan meski diterpa isu negatif.""Harapan saya meski banyak guncangan dalam program ini, semoga pemerintah tetap bertahan,"" lanjutnya.Meski mendukung, ia juga menekankan pentingnya pengawasan dan distribusi yang tepat sasaran agar manfaat MBG benar-benar dirasakan oleh siswa yang membutuhkan.""Cuma tetap pengontrolan (dijaga), sehingga terserap ke seluruh rakyat khususnya murid-murid kurang mampu,"" ujar Arif.Senada dengan Arif, Kepala TK Islam Impian Makassar, Herna, juga menyampaikan bahwa program MBG membawa dampak positif bagi murid-muridnya.""Alhamdulillah bagus, untuk kami sekolah yang latar belakangnya dari anak pemulung, masya Allah itu pasti membuat semangat murid, karena ini bagus,"" beber Herna.Di sekolah tersebut, tercatat ada 58 siswa yang menerima manfaat dari program MBG.Hingga kini, belum pernah ditemukan keluhan atau masalah terkait distribusi makanan di sekolah tersebut.""Saya berharap tidak ada lagi isu yang negatif soal MBG, supaya ini betul-betul tertuju kepada yang dibutuhkan anak-anak. Terus ini saya lihat merata ya, semoga ini bisa diutamakan untuk sekolah yang berlatar belakang kurang mampu,"" jelas dia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang MAKASSAR, KOMPAS.com -Menjelang satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, sejumlah masyarakat mulai merasakan dampak dari program unggulan mereka, salah satunya Makan Bergizi Gratis (MBG). Meski sempat menuai polemik akibat beberapa kasus keracunan, programMBGjustru mendapat apresiasi dari sejumlah sekolah, terutama yang siswanya berasal dari kalangan kurang mampu. Salah satunya adalah Kepala Sekolah SD Al-Quran Wahdah Islamiyah 02 Makassar, Muhammad Arif. Ia menilaiprogram MBGsangat bermanfaat bagi siswanya yang sebagian besar berasal dari keluarga tidak mampu. ""Kami juga berterima kasih kepada pemerintah, semoga tetap istiqomah, dan program ini terus berlanjut untuk menyehatkan anak Indonesia,"" kata Muhammad Arif kepadaKompas.com, Kamis (16/10/2025). Baca juga:Prabowo Klaim MBG Ciptakan 1,5 Juta Lapangan Kerja Sekolah tersebut memiliki sekitar 221 siswa yang menjadi penerima manfaat MBG. Arif berharap program ini tetap dipertahankan meski diterpa isu negatif. ""Harapan saya meski banyak guncangan dalam program ini, semoga pemerintah tetap bertahan,"" lanjutnya. Meski mendukung, ia juga menekankan pentingnya pengawasan dan distribusi yang tepat sasaran agar manfaat MBG benar-benar dirasakan oleh siswa yang membutuhkan. ""Cuma tetap pengontrolan (dijaga), sehingga terserap ke seluruh rakyat khususnya murid-murid kurang mampu,"" ujar Arif. Senada dengan Arif, Kepala TK Islam Impian Makassar, Herna, juga menyampaikan bahwa program MBG membawa dampak positif bagi murid-muridnya. ""Alhamdulillah bagus, untuk kami sekolah yang latar belakangnya dari anak pemulung, masya Allah itu pasti membuat semangat murid, karena ini bagus,"" beber Herna. Di sekolah tersebut, tercatat ada 58 siswa yang menerima manfaat dari program MBG. Hingga kini, belum pernah ditemukan keluhan atau masalah terkait distribusi makanan di sekolah tersebut. ""Saya berharap tidak ada lagi isu yang negatif soal MBG, supaya ini betul-betul tertuju kepada yang dibutuhkan anak-anak. Terus ini saya lihat merata ya, semoga ini bisa diutamakan untuk sekolah yang berlatar belakang kurang mampu,"" jelas dia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/kv9Y2rVF1ODn2JwxycvGNaifBVU=/0x0:1013x675/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/08/25/68ac3bd99a317.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/16/060017378/cerita-guru-di-makassar-soal-program-mbg-di-sekolah-kurang-mampu-buat-murid,6c826bc26be99fb0115afd06d7ed50903b6f03cb5354fcbdb0ac6fabf39953e0,2025-11-13 20:44:13.332 1461,pikiranrakyat,mbg,2025-02-15 17:13:54,"BEM UI Tolak Efisiensi Prabowo: Evaluasi MBG, Cairkan Tukin Dosen!","PIKIRAN RAKYAT Kebijakan Prabowo tentang efisiensi anggaran ditolak sejumlah pihak termasuk BEM UI (Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia). Pernyataan sikap pun dikeluarkan organisasi kemahasiswaan tersebut pada hari ini, Sabtu 15 Februari 2025. BEM kampus di Jakarta itu mengunggah video pendek dengan poster Darurat Pendidikan dan Indonesia Gelap sebagai wujud kekecewaan terhadap kebijakan Prabowo. Efisiensi memang sedang menjadi perbincangan usai presiden mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025. ""PERNYATAAN SIKAP MAHASISWA UI: MENOLAK EFISIENSI ANGGARAN YANG MENGANCAM KESEJAHTERAAN PUBLIK. Hari ini, kami, mahasiswa UI merasa resah dengan kondisi bangsa akhir-akhir ini. Begitu banyak kebijakan ugal-ugalan nirsubstansi yang menyebabkan penderitaan rakyat terus berlanjut, kata BEM UI. Berikut selengkapnya, dilansir dari akun Instagram resminya, @bemui_official: View this post on InstagramA post shared by BEM UI (@bemui_official) View this post on Instagram View this post on Instagram A post shared by BEM UI (@bemui_official) Saat Tukin Deddy Rp27 Juta per Bulan, Dosen Harus Demo karena Tukin 5 Tahun Belum Dibayar 5 Fakta Tukin Dosen ASN Belum Cair, Pemerintah Sudah Janji tapi Tak Menepati Di saat BEM UI mengeluarkan pernyataan sikap soal efisiensi Prabowo, Aliansi Dosen ASN Kemdiktisaintek Seluruh Indonesia (Adaksi Pusat) terkait pernyataan Sri Mulyani mengenai tunjangan kinerja (tukin). Tunjangan untuk dosen itu adalah salah satu yang juga menjadi fokus sikap BEM Universitas Indonesia. View this post on InstagramA post shared by @dosen_kemdikti_cerita View this post on Instagram View this post on Instagram A post shared by @dosen_kemdikti_cerita Berikut 3 tuntutan Adaksi kepada Prabowo dan Sri Mulyani, dalam unggahan akun Instagram @ tukin_dosen_asn: Demikian tuntutan BEM UI soal efisiensi Prabowo, salah satu tuntutannya sejalan dengan apa yang diinginkan aliansi dosen ASN Kemdiktisaintek. Di antaranya adalah ingin agar tukin dosen sejak 2020 sampai 2024 segera dibayarkan.*** Berita PilihanKronologi IG Pejuang Tukin Dosen Diretas, gegara Perjuangkan Tunjangan Kinerja?Saat Tukin Dosen Indonesia Tak Cair, Dosen Timor Leste Digaji Rp48 Juta per BulanTukin Dosen Rp2,5 Triliun Direstui Kemenkeu, Kapan Pencairannya?Efisiensi Anggaran 2025: Hemat Boleh, Asal Jangan Bikin Rugi RakyatGaji ASN Selamat dari Efisiensi Anggaran, Prabowo: Narasi Itu Dipotong Tidak Benar Berita PilihanKronologi IG Pejuang Tukin Dosen Diretas, gegara Perjuangkan Tunjangan Kinerja?Saat Tukin Dosen Indonesia Tak Cair, Dosen Timor Leste Digaji Rp48 Juta per BulanTukin Dosen Rp2,5 Triliun Direstui Kemenkeu, Kapan Pencairannya?Efisiensi Anggaran 2025: Hemat Boleh, Asal Jangan Bikin Rugi RakyatGaji ASN Selamat dari Efisiensi Anggaran, Prabowo: Narasi Itu Dipotong Tidak Benar Berita Pilihan Kronologi IG Pejuang Tukin Dosen Diretas, gegara Perjuangkan Tunjangan Kinerja?Saat Tukin Dosen Indonesia Tak Cair, Dosen Timor Leste Digaji Rp48 Juta per BulanTukin Dosen Rp2,5 Triliun Direstui Kemenkeu, Kapan Pencairannya?Efisiensi Anggaran 2025: Hemat Boleh, Asal Jangan Bikin Rugi RakyatGaji ASN Selamat dari Efisiensi Anggaran, Prabowo: Narasi Itu Dipotong Tidak Benar Kronologi IG Pejuang Tukin Dosen Diretas, gegara Perjuangkan Tunjangan Kinerja? Kronologi IG Pejuang Tukin Dosen Diretas, gegara Perjuangkan Tunjangan Kinerja? Kronologi IG Pejuang Tukin Dosen Diretas, gegara Perjuangkan Tunjangan Kinerja? Kronologi IG Pejuang Tukin Dosen Diretas, gegara Perjuangkan Tunjangan Kinerja? Saat Tukin Dosen Indonesia Tak Cair, Dosen Timor Leste Digaji Rp48 Juta per Bulan Saat Tukin Dosen Indonesia Tak Cair, Dosen Timor Leste Digaji Rp48 Juta per Bulan Saat Tukin Dosen Indonesia Tak Cair, Dosen Timor Leste Digaji Rp48 Juta per Bulan Saat Tukin Dosen Indonesia Tak Cair, Dosen Timor Leste Digaji Rp48 Juta per Bulan Tukin Dosen Rp2,5 Triliun Direstui Kemenkeu, Kapan Pencairannya? Tukin Dosen Rp2,5 Triliun Direstui Kemenkeu, Kapan Pencairannya? Tukin Dosen Rp2,5 Triliun Direstui Kemenkeu, Kapan Pencairannya? Tukin Dosen Rp2,5 Triliun Direstui Kemenkeu, Kapan Pencairannya? Efisiensi Anggaran 2025: Hemat Boleh, Asal Jangan Bikin Rugi Rakyat Efisiensi Anggaran 2025: Hemat Boleh, Asal Jangan Bikin Rugi Rakyat Efisiensi Anggaran 2025: Hemat Boleh, Asal Jangan Bikin Rugi Rakyat Efisiensi Anggaran 2025: Hemat Boleh, Asal Jangan Bikin Rugi Rakyat Gaji ASN Selamat dari Efisiensi Anggaran, Prabowo: Narasi Itu Dipotong Tidak Benar Gaji ASN Selamat dari Efisiensi Anggaran, Prabowo: Narasi Itu Dipotong Tidak Benar Gaji ASN Selamat dari Efisiensi Anggaran, Prabowo: Narasi Itu Dipotong Tidak Benar Gaji ASN Selamat dari Efisiensi Anggaran, Prabowo: Narasi Itu Dipotong Tidak Benar",Akhmad Jauhari,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/02/15/67087380.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019067516/bem-ui-tolak-efisiensi-prabowo-evaluasi-mbg-cairkan-tukin-dosen?page=all,c194edd39414fb3a0959c5f7fe037cf2a1ffe107b7742ad507e07676a03fe303,2025-11-13 20:44:16.349 1462,kompas,mbg,2025-10-15 21:20:57,Update Keracunan MBG di SMPN 1 Laguboti: 84 Korban dan 47 Dirawat di RS,"MEDAN, KOMPAS.com- Dinas Kesehatan Kabupaten Toba meng-updatedata korban yang mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan bergizi gratis (MBG) di SMP Negeri 1 Laguboti, Toba, Sumatera Utara, Rabu (15/10/2025).Jumlah korban bertambah dari sebelumnya 34 siswa menjadi 84 siswa.""Update84 orang (yang diduga korban keracunanMBG),"" ujar Kadis Kesehatan Toba, Freddi Seventry, saat dikonfirmasi Kompas.com melalui telepon seluler, Rabu (15/10/2025).Baca juga:34 Siswa SMPN 1 Laguboti Toba Diduga Keracunan MBG, Mual hingga Nyeri Ulu HatiFreddi mengatakan, saat keracunan, para siswa mengalami gejala mual, muntah, pusing, mulas, nyeri ulu hati, dan sesak.Mereka kini dirawat di Rumah Sakit HKBP dan RSUD Porsea.Sebagian dari mereka sudah diperbolehkan pulang ke rumah.""(Yang masih dirawat) di RSUD Porsea 28 orang, RS HKBP Balige 19 orang. Sebagian siswa yang sudah stabil dipulangkan, dan yang belum stabil masih diobservasi,"" ujarnya.Sebelumnya, Freddi mengatakan peristiwa bermula saat para siswa disajikan menumakanan bergizi gratisdari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pardomuan Nauli Laguboti.Baca juga:Menjaga Amanah supaya MBG Tetap Berkualitas di Tangan SiswaMenu yang didistribusikan berupa ikan mujair asam manis, tempe, sayur pokcoy, dan buah semangka.Namun, setelah menyantapnya, para siswa langsung sakit.""Diduga akibat mengonsumsi makanan bergizi gratis, para siswa mengalami gejala mual, muntah, pusing, mulas, nyeri ulu hati, dan sesak, setelah menerima MBG dari SPPG Pardomuan Nauli Laguboti,"" ujar Freddi.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang MEDAN, KOMPAS.com- Dinas Kesehatan Kabupaten Toba meng-updatedata korban yang mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan bergizi gratis (MBG) di SMP Negeri 1 Laguboti, Toba, Sumatera Utara, Rabu (15/10/2025). Jumlah korban bertambah dari sebelumnya 34 siswa menjadi 84 siswa. ""Update84 orang (yang diduga korban keracunanMBG),"" ujar Kadis Kesehatan Toba, Freddi Seventry, saat dikonfirmasi Kompas.com melalui telepon seluler, Rabu (15/10/2025). Baca juga:34 Siswa SMPN 1 Laguboti Toba Diduga Keracunan MBG, Mual hingga Nyeri Ulu Hati Freddi mengatakan, saat keracunan, para siswa mengalami gejala mual, muntah, pusing, mulas, nyeri ulu hati, dan sesak. Mereka kini dirawat di Rumah Sakit HKBP dan RSUD Porsea. Sebagian dari mereka sudah diperbolehkan pulang ke rumah. ""(Yang masih dirawat) di RSUD Porsea 28 orang, RS HKBP Balige 19 orang. Sebagian siswa yang sudah stabil dipulangkan, dan yang belum stabil masih diobservasi,"" ujarnya. Sebelumnya, Freddi mengatakan peristiwa bermula saat para siswa disajikan menumakanan bergizi gratisdari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pardomuan Nauli Laguboti. Baca juga:Menjaga Amanah supaya MBG Tetap Berkualitas di Tangan Siswa Menu yang didistribusikan berupa ikan mujair asam manis, tempe, sayur pokcoy, dan buah semangka. Namun, setelah menyantapnya, para siswa langsung sakit. ""Diduga akibat mengonsumsi makanan bergizi gratis, para siswa mengalami gejala mual, muntah, pusing, mulas, nyeri ulu hati, dan sesak, setelah menerima MBG dari SPPG Pardomuan Nauli Laguboti,"" ujar Freddi.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/3gZje-6fZqmje0CmI5Ussw9meMQ=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/15/68efa8b3d8d83.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/15/212057978/update-keracunan-mbg-di-smpn-1-laguboti-84-korban-dan-47-dirawat-di-rs,eb2b354f93f03c1827b73a0543441b693c17da765b595e79e8a0c0c7020c8936,2025-11-13 20:44:23.740 1463,pikiranrakyat,mbg,2025-02-06 16:18:54,"Sambangi SDN Pasirkaliki Mandiri 2 Cimahi, Panglima TNI Tinjau Program MBG hingga Bagi-bagi Bingkisan Makanan","PIKIRAN RAKYAT- Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto bersama jajaran memantau pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di SDN Pasirkaliki Mandiri 2 Kota Cimahi Jalan Babakan Loa Kota Cimahi, Kamis, 6 Februari 2025. Pemantauan dilakukan untuk melihat sejauhmana pelaksanaan program unggulan Presiden Prabowo Subianto-Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka tersebut. Kedatangan Panglima didampingi Danrem 062/Tarumanegara Kolonel Inf Nurul Yakin, Dandim 0609/Cimahi Letnan Kolonel Inf Raden Aldi Wibisono dan Pj. Walikota Cimahi Benny Bachtiar disambut ratusan siswa yang bernyanyi sambil mengibarkan bendera merah putih. Rombongan juga disuguhi tarian tradisional jaipongan dan atraksi pencak silat dari para siswa berprestasi. Panglima turut menyapa para siswa yang sedang mengkonsumsi paket MBG. Dia menanyakan rasa makanan kepada anak-anak. ""Bagaimana makanannya? Sudah dapat makanan setiap hari kan ya. Ini juga sudah lengkap dikasih buah dan susu, jangan lupa diminum supaya jadi anak yang sehat dan pintar,"" ujarnya. Baca Juga:Penambahan Anggaran untuk MBG Disetujui Sebesar Rp100 Triliun? Menkeu Sri Mulyani Singgung Prioritas Program Panglima juga memberikan bingkisan makanan untuk para siswa. ""Ini ada sedikit bingkisan makanan untuk dibawa pulang, semua dibagi ya,"" ungkapnya. Acara ditutup dengan foto bersama rombongan dan para siswa. Setelah, Panglima dan rombongan meninggalkan tempat. Salah satu siswa yang mendapat paket MBG bernama Citra (10) mengatakan, dirinya sudah mendapat program tersebut selama sebulan terakhir. ""Menu hari ini ikan pakai tepung, sayur tumis toge wortel, dan buah naga. Ada juga susu putih. Rasanya enak,"" ujarnya. Sejak mendapat paket MBG, dirinya sudah tidak membawa bekal dari rumah. ""Makan dari yang dikasih aja sudah kenyang. Jadi enggak jajan lagi,"" katanya. Kedatangan Panglima menambah deretan pejabat negara yang memantau pelaksanaan program MBG di Kota Cimahi. Sejak diluncurkan pada 6 Januari 2025, kegiatan program MBG Kota Cimahi mendapat peninjauan oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo dan Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Wamenpora RI) Taufik Hidayat hinggaKepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana. Pj. Walikota Cimahi Benny Bachtiar mengatakan, kedatangan Panglima TNI menunjukkan besarnya perhatian TNI untuk mensukseskan program MBG. ""Program MBG merupakan bagian dari program nasional. Kedatangan Pak Panglima memantau MBG di Kota Cimahi menunjukkan beliau sangat concern pada program ini, apalagi TNI juga ditugaskan untuk ikut mengawal. Beliau ingin melihat sejauhmana implementasi di lapangan, makanya meninjau agar tahu apa saja yang perlu ditingkatkan untuk dibahas di rapat pimpinan tingkat pusat,"" ujarnya. Pemkot Cimahi memastikan dukungan untuk program tersebut. ""Kami Pemkot Cimahi sangat menyambut baik perhatian dari pemerintah dengan peninjauan program MBG di Kota Cimahi. Untuk anggaran khusus MBG tidak ada karena sesuai instruksi presiden maupun kementrian, daerah tidak perlu menyiapkan apa-apa dan pembiayaan semua dari pusat. Bentuk support kami seperti pendampingan oleh Dinas Kesehatan soal kelayakan standar kesehatan dapur umum, dan lainnya. Tinggal bagaimana mengkolaborasikan supaya tepat sasaran. Data sasaran tentu ada di kami selaku pemerintah daerah, tinggal disampaikan ke pemerintah pusat,"" ungkapnya. Untuk Kota Cimahi, baru SPPG Yayasan Arara Visi Hijau yang beroperasi memproduksi paket MBG dengan kapasitas 3.400-3.500 porsi perhari. Cakupan pelayanan mulai dari siswa PAUD/TK, SD, SMP, SMA hingga posyandu di wilayah Kelurahan Pasirkaliki. Secara keseluruhan, warga sasaran MBG Kota Cimahi mencapai sekitar 146.000 jiwa meliputi pelajar PAUD/TK-SD-SMP-SMA-Pesantren, balita, ibu hamil dan ibu menyusui. ""Baru warga Pasirkaliki yang terlayani sesuai radius pelayanan, untuk SPPG di Kodim mudah-mudahan dalam waktu dekat segera. Kami optimis semua warga sasaran di wilayah di Kota Cimahi dapat terlayani, tinggal sejauhmana pemerintah pusat dalam penyiapannya,"" jelasnya. Arahan dari Panglima dan Kepala BGN, lanjut Benny, terutama agar segera melakukan percepatan pemenuhan kebutuhan. ""Intinya percepatan akselerasi kepada penyedia dan kodim setempat, agar melaporkan apa yang dibutuhkan supaya dilengkapi agar layanan MBG bisa segera massif dilakukan di Kota Cimahi,"" tuturnya.*** Berita PilihanBukan Human Error, Panglima TNI Ungkap Dugaan Penyebab Ledakan Gudang AmunisiMisa Paus Fransiskus di GBK Akan Dihadiri 87.000 Umat Katolik, Panglima TNI-Kapolri Pastikan Persiapan OptimalPanglima TNI Pastikan Kompleks Stadion GBK Steril Saat Misa Akbar Paus Fransiskus168.000 Tentara Akan Diturunkan Jaga Pilkada 2024, Panglima TNI Titip Pesan PentingPanglima TNI: Kalau TNI Terbukti Menembak Bos Rental, akan Dipecat dan Dipenjara Berita PilihanBukan Human Error, Panglima TNI Ungkap Dugaan Penyebab Ledakan Gudang AmunisiMisa Paus Fransiskus di GBK Akan Dihadiri 87.000 Umat Katolik, Panglima TNI-Kapolri Pastikan Persiapan OptimalPanglima TNI Pastikan Kompleks Stadion GBK Steril Saat Misa Akbar Paus Fransiskus168.000 Tentara Akan Diturunkan Jaga Pilkada 2024, Panglima TNI Titip Pesan PentingPanglima TNI: Kalau TNI Terbukti Menembak Bos Rental, akan Dipecat dan Dipenjara Berita Pilihan Bukan Human Error, Panglima TNI Ungkap Dugaan Penyebab Ledakan Gudang AmunisiMisa Paus Fransiskus di GBK Akan Dihadiri 87.000 Umat Katolik, Panglima TNI-Kapolri Pastikan Persiapan OptimalPanglima TNI Pastikan Kompleks Stadion GBK Steril Saat Misa Akbar Paus Fransiskus168.000 Tentara Akan Diturunkan Jaga Pilkada 2024, Panglima TNI Titip Pesan PentingPanglima TNI: Kalau TNI Terbukti Menembak Bos Rental, akan Dipecat dan Dipenjara Bukan Human Error, Panglima TNI Ungkap Dugaan Penyebab Ledakan Gudang Amunisi Bukan Human Error, Panglima TNI Ungkap Dugaan Penyebab Ledakan Gudang Amunisi Bukan Human Error, Panglima TNI Ungkap Dugaan Penyebab Ledakan Gudang Amunisi Bukan Human Error, Panglima TNI Ungkap Dugaan Penyebab Ledakan Gudang Amunisi Misa Paus Fransiskus di GBK Akan Dihadiri 87.000 Umat Katolik, Panglima TNI-Kapolri Pastikan Persiapan Optimal Misa Paus Fransiskus di GBK Akan Dihadiri 87.000 Umat Katolik, Panglima TNI-Kapolri Pastikan Persiapan Optimal Misa Paus Fransiskus di GBK Akan Dihadiri 87.000 Umat Katolik, Panglima TNI-Kapolri Pastikan Persiapan Optimal Misa Paus Fransiskus di GBK Akan Dihadiri 87.000 Umat Katolik, Panglima TNI-Kapolri Pastikan Persiapan Optimal Panglima TNI Pastikan Kompleks Stadion GBK Steril Saat Misa Akbar Paus Fransiskus Panglima TNI Pastikan Kompleks Stadion GBK Steril Saat Misa Akbar Paus Fransiskus Panglima TNI Pastikan Kompleks Stadion GBK Steril Saat Misa Akbar Paus Fransiskus Panglima TNI Pastikan Kompleks Stadion GBK Steril Saat Misa Akbar Paus Fransiskus 168.000 Tentara Akan Diturunkan Jaga Pilkada 2024, Panglima TNI Titip Pesan Penting 168.000 Tentara Akan Diturunkan Jaga Pilkada 2024, Panglima TNI Titip Pesan Penting 168.000 Tentara Akan Diturunkan Jaga Pilkada 2024, Panglima TNI Titip Pesan Penting 168.000 Tentara Akan Diturunkan Jaga Pilkada 2024, Panglima TNI Titip Pesan Penting Panglima TNI: Kalau TNI Terbukti Menembak Bos Rental, akan Dipecat dan Dipenjara Panglima TNI: Kalau TNI Terbukti Menembak Bos Rental, akan Dipecat dan Dipenjara Panglima TNI: Kalau TNI Terbukti Menembak Bos Rental, akan Dipecat dan Dipenjara Panglima TNI: Kalau TNI Terbukti Menembak Bos Rental, akan Dipecat dan Dipenjara",Ririn Nur Febriani,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/02/06/2378404010.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019039484/sambangi-sdn-pasirkaliki-mandiri-2-cimahi-panglima-tni-tinjau-program-mbg-hingga-bagi-bagi-bingkisan-makanan?page=all,75e807850e1796ea71a404678802960767416175a3850a4b9ed53422969fffa6,2025-11-13 20:44:26.919 1464,kompas,mbg,2025-10-15 20:09:46,"Cerita Rahmat Melepas Karir Chef di Hotel untuk Jadi Koki MBG, Bangga Mengabdi ke Negara","MAKASSAR, KOMPAS.com- Rahmat (38) adalah seorang koki profesional yang kini menempuh perjalanan baru dalam kariernya sebagai kepala koki di Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).Sebelumnya, dia mengukir namanya di berbagai restoran dan hotel ternama.Sekarang, dengan tanggung jawab yang lebih besar, dia mengelola dan mengawasi belasan petugas dapur diSPPGBangkala III, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan.Memulai karirnya di industri kuliner pada tahun 2004,Rahmatmenghabiskan hampir dua dekade bekerja di sektor swasta.""Sebelumnya saya bekerja di beberapa rumah makan, hotel, kafe, restoran. Sebagai chef di tempat-tempat itu. Saya kerja di swasta itu sejak 2004, yah 20 tahunan,"" ungkapnya saat diwawancarai Kompas.com pada Rabu, 15 Oktober 2025.Mencari Pengalaman Baru di Bidang GiziRahmat memilih untuk bergabung dengan dapur SPPG karena ingin mendapatkan pengalaman baru dalam pengolahan masakan.""Saya di sini selain cari pengalaman, di sini juga jam kerjanya tetap. Kita juga lebih banyak tahu tentanggizi. Berbeda dengan tempat restoran tempat saya dulu, misalnya kalau di sana merujuk pada tampilan dan rasa,"" paparnya.Baca juga:Kasus Baru Keracunan MBG di Padalarang, Lima Siswa Dilarikan ke PuskesmasMeskipun telah mengantongi banyak pengalaman di dunia masak-memasak, Rahmat mengaku menghadapi tantangan tersendiri dalam menyajikan masakan di SPPG.""Kalau di sini (dapur SPPG) dipentingkan dulu rasa masakannya, dan diutamakan gizi,"" tambahnya.Kebanggaan Mengabdi kepada NegaraKeputusan Rahmat untuk berkontribusi kepada masyarakat melalui dapur SPPG juga membuatnya merasa bangga.""Yah salah satunya itu (mengabdi ke negara) membantu kan untuk anak-anak,"" ujarnya.Baca juga:Saat Guru dan Orangtua di Makassar Saksikan Langsung Proses Masak MBGTerkait dengan penghasilannya, Rahmat berbagi tentang perbedaan yang ia rasakan.""Yah di sini kita dapat gaji pokok, tapi bedanya kan misalnya di swasta kemarin di restoran tinggi insentif yah, ada tunjangan itu mungkin membedakan. Tapi itu tidak ada masalah untuk saya,"" jelasnya.Menyiapkan 3.000 Porsi Setiap HariMenjadi kepala koki di dapur SPPG juga berarti menghadapi tantangan besar, terutama dalam menyiapkan 3.000 porsi makanan setiap harinya.""Di sini juga tantangannya kita harus siapkan 3000 porsi per hari, itu jadi motivasi saya. InsyaAllah bisa tercapai. Kalau di restoran kan itu kadang rumit juga karena menunya kadang berbeda,"" imbuh Rahmat.Di tengah kesibukan dan tantangan tersebut, Rahmat tetap optimis mengenai kelanjutanprogram MBGyang dirasa penting bagi masyarakat.Baca juga:Cerita Citra, Ibu Dua Anak yang Bangkit Lewat Dapur MBG di Banyuwangi""Saya maunya jangka panjang, mudah-mudahan presiden-presiden selanjutnya tetap menerapkan program ini. Saya juga berharap banyak juga untuk dapur-dapur lain untuk mengedepankan kualitas. Karena satu dapur bermasalah pasti kita juga kena dampaknya,"" tutupnya.Dengan semangat dan dedikasi yang dimilikinya, Rahmat menunjukkan bahwa kontribusi kecil pun bisa memberikan dampak besar bagi masyarakat luas.Sebuah harapan bagi kesinambungan program yang berfokus pada kualitas gizi dan kesehatan generasi mendatang.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang MAKASSAR, KOMPAS.com- Rahmat (38) adalah seorang koki profesional yang kini menempuh perjalanan baru dalam kariernya sebagai kepala koki di Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Sebelumnya, dia mengukir namanya di berbagai restoran dan hotel ternama. Sekarang, dengan tanggung jawab yang lebih besar, dia mengelola dan mengawasi belasan petugas dapur diSPPGBangkala III, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Memulai karirnya di industri kuliner pada tahun 2004,Rahmatmenghabiskan hampir dua dekade bekerja di sektor swasta. ""Sebelumnya saya bekerja di beberapa rumah makan, hotel, kafe, restoran. Sebagai chef di tempat-tempat itu. Saya kerja di swasta itu sejak 2004, yah 20 tahunan,"" ungkapnya saat diwawancarai Kompas.com pada Rabu, 15 Oktober 2025. Rahmat memilih untuk bergabung dengan dapur SPPG karena ingin mendapatkan pengalaman baru dalam pengolahan masakan. ""Saya di sini selain cari pengalaman, di sini juga jam kerjanya tetap. Kita juga lebih banyak tahu tentanggizi. Berbeda dengan tempat restoran tempat saya dulu, misalnya kalau di sana merujuk pada tampilan dan rasa,"" paparnya. Baca juga:Kasus Baru Keracunan MBG di Padalarang, Lima Siswa Dilarikan ke Puskesmas Meskipun telah mengantongi banyak pengalaman di dunia masak-memasak, Rahmat mengaku menghadapi tantangan tersendiri dalam menyajikan masakan di SPPG. ""Kalau di sini (dapur SPPG) dipentingkan dulu rasa masakannya, dan diutamakan gizi,"" tambahnya. Keputusan Rahmat untuk berkontribusi kepada masyarakat melalui dapur SPPG juga membuatnya merasa bangga. ""Yah salah satunya itu (mengabdi ke negara) membantu kan untuk anak-anak,"" ujarnya. Baca juga:Saat Guru dan Orangtua di Makassar Saksikan Langsung Proses Masak MBG Terkait dengan penghasilannya, Rahmat berbagi tentang perbedaan yang ia rasakan. ""Yah di sini kita dapat gaji pokok, tapi bedanya kan misalnya di swasta kemarin di restoran tinggi insentif yah, ada tunjangan itu mungkin membedakan. Tapi itu tidak ada masalah untuk saya,"" jelasnya. Menjadi kepala koki di dapur SPPG juga berarti menghadapi tantangan besar, terutama dalam menyiapkan 3.000 porsi makanan setiap harinya. ""Di sini juga tantangannya kita harus siapkan 3000 porsi per hari, itu jadi motivasi saya. InsyaAllah bisa tercapai. Kalau di restoran kan itu kadang rumit juga karena menunya kadang berbeda,"" imbuh Rahmat. Di tengah kesibukan dan tantangan tersebut, Rahmat tetap optimis mengenai kelanjutanprogram MBGyang dirasa penting bagi masyarakat. Baca juga:Cerita Citra, Ibu Dua Anak yang Bangkit Lewat Dapur MBG di Banyuwangi ""Saya maunya jangka panjang, mudah-mudahan presiden-presiden selanjutnya tetap menerapkan program ini. Saya juga berharap banyak juga untuk dapur-dapur lain untuk mengedepankan kualitas. Karena satu dapur bermasalah pasti kita juga kena dampaknya,"" tutupnya. Dengan semangat dan dedikasi yang dimilikinya, Rahmat menunjukkan bahwa kontribusi kecil pun bisa memberikan dampak besar bagi masyarakat luas. Sebuah harapan bagi kesinambungan program yang berfokus pada kualitas gizi dan kesehatan generasi mendatang.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/Mp-km4UN-zn3dlOIh8vAeJh8qGs=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/15/68ef95a9d6854.jpg",https://makassar.kompas.com/read/2025/10/15/200946878/cerita-rahmat-melepas-karir-chef-di-hotel-untuk-jadi-koki-mbg-bangga,7f50bb6d8545b2725e0568d6059a4be0d74b12a60a169940faa6d5d81d6e7d5b,2025-11-13 20:44:34.146 1465,pikiranrakyat,mbg,2025-02-01 11:00:46,"UMKM Mitra MBG Bisa Dapat Rp500 Juta, Ini Syarat yang Harus Dipenuhi","PIKIRAN RAKYAT- 30 ribu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) daftar menjadi mitra Makan Bergizi Gratis (MBG), program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Menteri UMKM Maman Abdurrahman mengatakan bahwa minat partisipasi UMKM dalam program MBG menunjukkan antusiasme yang luar biasa. Sepengetahuan saya yang terakhir, pembicaraan saya seminggu yang lalu, kurang lebih sudah ada 30-an ribu yang mendaftar, ucap Maman usai Perayaan Hari Ulang Tahun ke-73 Apindo di Jakarta pada Jumat, 31 Januari 2025 seperti dikutip dari Antara. Menurutnya, pemerintah telah menyiapkan mekanisme pendaftaran lewat sistem daring. Para pendaftar akan diverifikasi dan dikurasi kembali Badan Gizi Nasional (BGN). UMKM yang mendaftar sebagai mitra Program Makan Bergizi Gratis harus memenuhi sejumlah indikator, termasuk kapasitas produksi serta operasional bisnis. Pemerintah menargetkan pengadaan 30.000 titik penyedia makanan bergizi tersebar di seluruh Indonesia, sebagaimana diinstruksikan Presiden Prabowo. Nanti kalau misalkan sudah di-oke-kan dengan BGN, kita akan cek apakah UMKM ini memiliki kemampuan finansial untuk modal usaha awal. Kalau yang tidak mampu atau yang memang tidak punya kekuatan, nanti kita support melalui bank Himbara melalui program KUR. Dan itu sudah kita siapkan semuanya. Selain nanti anggarannya dari Kemenkeu, katanya. Kementerian UMKM berkoordinasi dengan 46 bank mitra, termasuk 4 bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), memastikan skema pendanaan memadai untuk mitra MBG. Menurut Kementerian UMKM, bank menyediakan modal awal sampai Rp500 juta, membantu mereka membeli bahan baku dengan syarat mengantongi surat penunjukan dari BGN. Sudah oke. Saya sudah bicara dengan bank Himbara, mereka setuju. Mereka siap, ujar Maman. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberi sinyal mengabulkan permintaan tambahan anggaran Makan Bergizi Gratis Rp100 triliun sehingga totalnya Rp171 triliun. Menkeu Sri Mulyani mengungkapkannya ketika menghadiri acara BRI Microfinance Outlook 2025 di Tangerang pada Kamis, 30 Januari 2025. Sri Mulyani berharap tambahan anggaran program MBG menimbulkan efek berganda yang luar biasa untuk usaha kecil dan menengah di seluruh Indonesia.*** Berita PilihanUsulan Dana Zakat untuk MBG, Pengamat Sebut Tidak Sesuai UUGandeng Bank Himbara, Pemerintah Rancang Skema Khusus Pemberian Modal untuk UMKM yang Terlibat MBGDeddy Corbuzier Kritik Anak-anak yang Mengeluh Soal MBG, Anggota DPR: Dapat Dihukum Disiplin MiliterKomisi VII DPR Dukung UMKM Mitra MBG Dapat Modal hingga Rp500 Juta, Ini SyaratnyaPuan Maharani Respons Mitra MBG Mundur karena Tak Dibayar, Minta Pemerintah Lakukan Evaluasi Berita PilihanUsulan Dana Zakat untuk MBG, Pengamat Sebut Tidak Sesuai UUGandeng Bank Himbara, Pemerintah Rancang Skema Khusus Pemberian Modal untuk UMKM yang Terlibat MBGDeddy Corbuzier Kritik Anak-anak yang Mengeluh Soal MBG, Anggota DPR: Dapat Dihukum Disiplin MiliterKomisi VII DPR Dukung UMKM Mitra MBG Dapat Modal hingga Rp500 Juta, Ini SyaratnyaPuan Maharani Respons Mitra MBG Mundur karena Tak Dibayar, Minta Pemerintah Lakukan Evaluasi Berita Pilihan Usulan Dana Zakat untuk MBG, Pengamat Sebut Tidak Sesuai UUGandeng Bank Himbara, Pemerintah Rancang Skema Khusus Pemberian Modal untuk UMKM yang Terlibat MBGDeddy Corbuzier Kritik Anak-anak yang Mengeluh Soal MBG, Anggota DPR: Dapat Dihukum Disiplin MiliterKomisi VII DPR Dukung UMKM Mitra MBG Dapat Modal hingga Rp500 Juta, Ini SyaratnyaPuan Maharani Respons Mitra MBG Mundur karena Tak Dibayar, Minta Pemerintah Lakukan Evaluasi Usulan Dana Zakat untuk MBG, Pengamat Sebut Tidak Sesuai UU Usulan Dana Zakat untuk MBG, Pengamat Sebut Tidak Sesuai UU Usulan Dana Zakat untuk MBG, Pengamat Sebut Tidak Sesuai UU Usulan Dana Zakat untuk MBG, Pengamat Sebut Tidak Sesuai UU Gandeng Bank Himbara, Pemerintah Rancang Skema Khusus Pemberian Modal untuk UMKM yang Terlibat MBG Gandeng Bank Himbara, Pemerintah Rancang Skema Khusus Pemberian Modal untuk UMKM yang Terlibat MBG Gandeng Bank Himbara, Pemerintah Rancang Skema Khusus Pemberian Modal untuk UMKM yang Terlibat MBG Gandeng Bank Himbara, Pemerintah Rancang Skema Khusus Pemberian Modal untuk UMKM yang Terlibat MBG Deddy Corbuzier Kritik Anak-anak yang Mengeluh Soal MBG, Anggota DPR: Dapat Dihukum Disiplin Militer Deddy Corbuzier Kritik Anak-anak yang Mengeluh Soal MBG, Anggota DPR: Dapat Dihukum Disiplin Militer Deddy Corbuzier Kritik Anak-anak yang Mengeluh Soal MBG, Anggota DPR: Dapat Dihukum Disiplin Militer Deddy Corbuzier Kritik Anak-anak yang Mengeluh Soal MBG, Anggota DPR: Dapat Dihukum Disiplin Militer Komisi VII DPR Dukung UMKM Mitra MBG Dapat Modal hingga Rp500 Juta, Ini Syaratnya Komisi VII DPR Dukung UMKM Mitra MBG Dapat Modal hingga Rp500 Juta, Ini Syaratnya Komisi VII DPR Dukung UMKM Mitra MBG Dapat Modal hingga Rp500 Juta, Ini Syaratnya Komisi VII DPR Dukung UMKM Mitra MBG Dapat Modal hingga Rp500 Juta, Ini Syaratnya Puan Maharani Respons Mitra MBG Mundur karena Tak Dibayar, Minta Pemerintah Lakukan Evaluasi Puan Maharani Respons Mitra MBG Mundur karena Tak Dibayar, Minta Pemerintah Lakukan Evaluasi Puan Maharani Respons Mitra MBG Mundur karena Tak Dibayar, Minta Pemerintah Lakukan Evaluasi Puan Maharani Respons Mitra MBG Mundur karena Tak Dibayar, Minta Pemerintah Lakukan Evaluasi",Intan Yunisa Sriastini,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/01/06/2103352123.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019023730/umkm-mitra-mbg-bisa-dapat-rp500-juta-ini-syarat-yang-harus-dipenuhi?page=all,07a114f8143df24dc836ca72b16c3f4944e8f7e49f52741ed54459c6c11762ae,2025-11-13 20:44:37.518 1466,kompas,mbg,2025-10-15 17:38:21,Saat Guru dan Orangtua di Makassar Saksikan Langsung Proses Masak MBG,"MAKASSAR, KOMPAS.com Puluhan guru dan orangtua murid dari jenjang TK hingga SD di Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menyaksikan langsung proses pengolahan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bangkala III, Rabu (15/10/2025).Kegiatan ini digelar untuk memberikan transparansi dan edukasi kepada masyarakat, terutama tenaga pendidik, mengenai standar kebersihan dan kelayakan menuMBG program unggulan Presiden Prabowo Subianto.Guru dan Orangtua Saksikan Proses Dapur MBGDari pantauan Kompas.com, sebelum memasuki ruang dapur utama, para guru terlebih dahulu mengenakan pakaian pelindung dan masker.Mereka kemudian diajak menyaksikan proses pencucian bahan makanan, mulai dari buah hingga daging. Jadi sesuai standar Badan Gizi Nasional (BGN), ada dua tempat pencucian, pertama pencucian daging, kedua buah. Di sini dicuci sesuai dengan standar, jelas Muh Haikal, petugas dapur SPPG, di hadapan para guru.Baca juga:Setahun MBG di SMPN 13 Surabaya: Bikin Siswa Antusias, Apalagi Ada Jumat BerkahSetelah dicuci, bahan makanan disimpan dalam ruang pendingin sebelum dimasak di dapur khusus oleh tim koki berpengalaman. Ini ruangan khusus memasak, di sini makanan diolah oleh petugas dengan koki yang sudah punya pengalaman sebelumnya. Kebersihan juga dijaga, ujarnya.Setelah dimasak, makanan siap saji masuk ke ruang pengelolaan gizi untuk dihitung kandungan nutrisinya oleh ahli gizi dari BGN.Bentuk Transparansi Pasca Kasus KeracunanKepala SPPG Bangkala III, Hairul Qalam Hakim, mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk keterbukaan kepada publik agar guru dan orangtua mengetahui bahwa proses MBG dilakukan sesuai prosedur yang ketat. Hari ini kita berkegiatan untuk pengenalan dapur SPPG, kami menerangkan bahwa menu yang kami sediakan seperti ini (sesuai SOP), ujarnya.Baca juga:Kasus Baru Keracunan MBG di Padalarang, Lima Siswa Dilarikan ke PuskesmasIa mengaku langkah tersebut juga dilakukan menyusul maraknya kasus dugaan keracunan MBG di sejumlah daerah. Tujuannya agar guru-guru dan kepala sekolah lebih yakin bahwa MBG ini siap dikonsumsikan oleh siswa dan sudah sesuai SOP dari Badan Gizi Nasional, tambah Hairul.Kompas.com/Reza RifaldiSejumlah guru dan orang tua siswa mencicipi dan melihat langsung proses pengolahan MBG di dapur SPPG Bangkala III, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulsel, Rabu (15/10/2025).Hairul menyebut saat ini SPPG Bangkala III sudah melayani 16 sekolah di Kecamatan Manggala dengan target 3.200 siswa TK dan SD sebagai penerima manfaat. Sejauh ini target kita ada 16 sekolah, rencana totalnya kurang lebih 3.200 siswa. Saat ini kami masih menyalurkan ke 600 penerima manfaat, ujarnya.Guru dan orangtua Puas Setelah Melihat LangsungSelain menyaksikan proses pengolahan, guru dan orangtua juga mencicipi langsung menu MBG yang akan dibagikan ke siswa. MAKASSAR, KOMPAS.com Puluhan guru dan orangtua murid dari jenjang TK hingga SD di Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, menyaksikan langsung proses pengolahan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bangkala III, Rabu (15/10/2025). Kegiatan ini digelar untuk memberikan transparansi dan edukasi kepada masyarakat, terutama tenaga pendidik, mengenai standar kebersihan dan kelayakan menuMBG program unggulan Presiden Prabowo Subianto. Dari pantauan Kompas.com, sebelum memasuki ruang dapur utama, para guru terlebih dahulu mengenakan pakaian pelindung dan masker. Mereka kemudian diajak menyaksikan proses pencucian bahan makanan, mulai dari buah hingga daging. Jadi sesuai standar Badan Gizi Nasional (BGN), ada dua tempat pencucian, pertama pencucian daging, kedua buah. Di sini dicuci sesuai dengan standar, jelas Muh Haikal, petugas dapur SPPG, di hadapan para guru. Baca juga:Setahun MBG di SMPN 13 Surabaya: Bikin Siswa Antusias, Apalagi Ada Jumat Berkah Setelah dicuci, bahan makanan disimpan dalam ruang pendingin sebelum dimasak di dapur khusus oleh tim koki berpengalaman. Ini ruangan khusus memasak, di sini makanan diolah oleh petugas dengan koki yang sudah punya pengalaman sebelumnya. Kebersihan juga dijaga, ujarnya. Setelah dimasak, makanan siap saji masuk ke ruang pengelolaan gizi untuk dihitung kandungan nutrisinya oleh ahli gizi dari BGN. Kepala SPPG Bangkala III, Hairul Qalam Hakim, mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk keterbukaan kepada publik agar guru dan orangtua mengetahui bahwa proses MBG dilakukan sesuai prosedur yang ketat. Hari ini kita berkegiatan untuk pengenalan dapur SPPG, kami menerangkan bahwa menu yang kami sediakan seperti ini (sesuai SOP), ujarnya. Baca juga:Kasus Baru Keracunan MBG di Padalarang, Lima Siswa Dilarikan ke Puskesmas Ia mengaku langkah tersebut juga dilakukan menyusul maraknya kasus dugaan keracunan MBG di sejumlah daerah. Tujuannya agar guru-guru dan kepala sekolah lebih yakin bahwa MBG ini siap dikonsumsikan oleh siswa dan sudah sesuai SOP dari Badan Gizi Nasional, tambah Hairul. Kompas.com/Reza RifaldiSejumlah guru dan orang tua siswa mencicipi dan melihat langsung proses pengolahan MBG di dapur SPPG Bangkala III, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulsel, Rabu (15/10/2025). Kompas.com/Reza RifaldiSejumlah guru dan orang tua siswa mencicipi dan melihat langsung proses pengolahan MBG di dapur SPPG Bangkala III, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulsel, Rabu (15/10/2025). Hairul menyebut saat ini SPPG Bangkala III sudah melayani 16 sekolah di Kecamatan Manggala dengan target 3.200 siswa TK dan SD sebagai penerima manfaat. Sejauh ini target kita ada 16 sekolah, rencana totalnya kurang lebih 3.200 siswa. Saat ini kami masih menyalurkan ke 600 penerima manfaat, ujarnya. Selain menyaksikan proses pengolahan, guru dan orangtua juga mencicipi langsung menu MBG yang akan dibagikan ke siswa.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/WZ0PDSk0BWgHV9799IDLouRHQq4=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/15/68ef6fd066b3e.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/15/173821978/saat-guru-dan-orangtua-di-makassar-saksikan-langsung-proses-masak-mbg,665f9270d2e69c389e0dbef5791c7b99a324ce0b4fa5607b6317799ea3d0d2de,2025-11-13 20:44:44.515 1467,pikiranrakyat,mbg,2025-01-30 18:12:56,"Dukung Program MBG agar Lebih Masif, Pemkot Mataram Siap Gunakan Dana BTT","PIKIRAN RAKYAT Wali Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat H Mohan Roliskana menyatakan kesiapan untuk menggunakan dana Belanja Tidak Terduga (BTT) sebagai upaya mendukung program strategis nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Mataram.Data Pemerintah Kota Mataram menyebutkan dana BTT yang dialokasikan tahun 2025 sekitar Rp7 miliar. ""Saat ini kami masih menghitung-hitung kebutuhan pembiayaan pelaksanaan MBG sebagai gambaran,"" kata Wali Kota Mataram di Mataram pada Selasa, 28 Januari 2025. Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara. Kemudian, melihat anggaran pelaksanaan program MBG yang relatif besar, Pemerintah Kota Mataram telah berkoordinasi dengan legislatif untuk melakukan penyesuaian anggaran atau refocusing dengan skala prioritas.""Ada kegiatan-kegiatan fisik atau lainnya yang bisa ditunda dengan skala prioritas,"" katanya.Saat ini, di Kota Mataram pelaksanaan MBG belum menyeluruh. Dari enam kecamatan, baru di tiga kecamatan yang sudah terlaksana, yakni Kecamatan Selaparang, Sekarbela dan Mataram.Dari tiga kecamatan yang sudah terlaksana tersebut, baru di Kecamatan Selaparang yang sudah dijalankan MBG dengan cukup baik, menyasar 3.115 siswa. Sedangkan jumlah siswa TK, SD, dan SMP yang berada di bawah Dinas Pendidikan Kota Mataram mencapai sekitar 69.000 siswa.Mohan melanjutkan, terkait MBG di Kota Mataram ini perlu dibahas mengenai anggaran, sebab anggaran yang digunakan masih murni dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).""Sementara hingga kini belum ada petunjuk teknis terkait penggunaan dana dari APBD. Kami siap sharing anggaran, meskipun konsekuensi ada pergeseran atau penyesuaian anggaran,"" ujarnya.Sharing anggaran dari APBD tersebut sebagai bentuk Komitmen Pemerintah Kota Mataram untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) agar pelaksanaannya bisa lebih masif dan berjalan dengan baik sesuai harapan Presiden Prabowo Subianto.""Tapi sekarang kami masih menunggu petunjuk teknis pelaksanaan MBG dari pemerintah pusat sebagai acuan untuk penggunaan dana dari APBD,"" katanya.***(Sri Wulandari_UIN Sunan Gunung Djati)",Tim PRMN 12,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/01/08/1771877291.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019017640/dukung-program-mbg-agar-lebih-masif-pemkot-mataram-siap-gunakan-dana-btt?page=all,59130c108d2af997036b9c2bdf82c6f420ac350584af6138efad9a018152921c,2025-11-13 20:44:48.029 1501,pikiranrakyat,mbg,2025-01-17 09:48:06,"Sarankan Cukai Rokok, Anggota DPR Tak Setuju Dana Zakat untuk Biayai MBG: Usulan Kontroversial","PIKIRAN RAKYAT Beberapa pihak turut menyarankan pembiayaan implementasi program Makan Bergizi Gratis atau MBG. Anggota Komisi IX DPR RI, Irma Suryani, mengajukan usulan terbaru. Ia menyarankan agar dana cukai rokok dialokasikan untuk membiayai sepenuhnya program ini. ""Untuk Makan Bergizi Gratis, saya usul ambil dari cukai rokok saja. Sudah, selesai. Cukai rokok per tahun Rp150 triliun,"" tegas Irma dalam pernyataan resminya. Usulan ini muncul sebagai tanggapan atas wacana sebelumnya yang mengusulkan penggunaan dana zakat untuk membiayai MBG. Irma dengan tegas menolak ide tersebut, dengan alasan bahwa penggunaan dana zakat memiliki aturan peruntukan yang sangat spesifik dalam agama. ""Zakat itu kan fungsinya untuk kemaslahatan umat, ya fungsikan saja untuk itu. Bantuan ke fakir miskin,"" jelasnya. Baca Juga:Program MBG Tahap Kedua Dilaksanakan di Kota Bandung, Jangkau 21 Ribu Siswa Lebih lanjut, Irma khawatir jika isu penggunaan dana zakat untuk MBG akan memicu kontroversi yang tidak perlu dan justru dapat mencederai program itu sendiri. ""Jangan bikin oknum-oknum pembenci pemerintah menggoreng-goreng program ini dengan usulan-usulan kontroversial,"" imbuhnya. Sebelumnya, Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina, telah mengusulkan pendekatan yang lebih komprehensif. Selly menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, lembaga swasta, dan masyarakat untuk menciptakan sumber pendanaan yang berkelanjutan bagi MBG. ""Kami percaya bahwa solusi terbaik adalah mengoptimalkan sinergi antara pemerintah, lembaga swasta, dan masyarakat untuk menciptakan pendanaan yang berkelanjutan tanpa mengorbankan prinsip syariat dan ketentuan hukum yang berlaku,"" ujar Selly. Menurut Selly, MBG merupakan tanggung jawab bersama yang seharusnya dibiayai melalui anggaran negara, dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), atau sumber-sumber lain yang lebih fleksibel. Penggunaan dana zakat, menurutnya, sebaiknya tetap difokuskan pada tujuan aslinya sesuai dengan ajaran agama. Baca Juga:Belum Ada Arahan Tanggal Pelaksanaan Secara Utuh, Pemkab Bandung Terus Kuatkan Persiapan MBG Sementara itu, Ketua DPD RI, Sultan B. Najamudin, telah mengajukan usulan yang berbeda. Ia melihat potensi besar dari dana zakat, infak, dan sedekah (ZIS) untuk mendukung pembiayaan MBG. ""Saya sih melihat ada DNA dari negara kita, DNA dari masyarakat Indonesia itu 'kan dermawan, gotong royong. Nah, kenapa enggak ini justru kita manfaatkan juga?"" ungkap Sultan. Sultan berpendapat bahwa dengan melibatkan masyarakat melalui ZIS, program MBG akan mendapatkan dukungan yang lebih luas dan berkelanjutan.*** Berita PilihanOmzet Pedagang Kantin Menurun karena Makan Bergizi Gratis? BGN Ikut BereaksiProgram Makan Bergizi Gratis di Pangandaran, Sekda Kusdiana Singgung Soal Peningkatan GiziMakan Bergizi Gratis di Indramayu Didukung 90 Dapur Sehat: Atasi Stunting dan Gizi BurukDugaan Penipuan Program Makan Bergizi Gratis, UMKM di Ciamis Rugi Belasan Juta RupiahPesan Luhut untuk Pengkritik Makan Bergizi Gratis: Sok Tahu, Jadi Pejabat, Maling Juga Berita PilihanOmzet Pedagang Kantin Menurun karena Makan Bergizi Gratis? BGN Ikut BereaksiProgram Makan Bergizi Gratis di Pangandaran, Sekda Kusdiana Singgung Soal Peningkatan GiziMakan Bergizi Gratis di Indramayu Didukung 90 Dapur Sehat: Atasi Stunting dan Gizi BurukDugaan Penipuan Program Makan Bergizi Gratis, UMKM di Ciamis Rugi Belasan Juta RupiahPesan Luhut untuk Pengkritik Makan Bergizi Gratis: Sok Tahu, Jadi Pejabat, Maling Juga Berita Pilihan Omzet Pedagang Kantin Menurun karena Makan Bergizi Gratis? BGN Ikut BereaksiProgram Makan Bergizi Gratis di Pangandaran, Sekda Kusdiana Singgung Soal Peningkatan GiziMakan Bergizi Gratis di Indramayu Didukung 90 Dapur Sehat: Atasi Stunting dan Gizi BurukDugaan Penipuan Program Makan Bergizi Gratis, UMKM di Ciamis Rugi Belasan Juta RupiahPesan Luhut untuk Pengkritik Makan Bergizi Gratis: Sok Tahu, Jadi Pejabat, Maling Juga Omzet Pedagang Kantin Menurun karena Makan Bergizi Gratis? BGN Ikut Bereaksi Omzet Pedagang Kantin Menurun karena Makan Bergizi Gratis? BGN Ikut Bereaksi Omzet Pedagang Kantin Menurun karena Makan Bergizi Gratis? BGN Ikut Bereaksi Omzet Pedagang Kantin Menurun karena Makan Bergizi Gratis? BGN Ikut Bereaksi Program Makan Bergizi Gratis di Pangandaran, Sekda Kusdiana Singgung Soal Peningkatan Gizi Program Makan Bergizi Gratis di Pangandaran, Sekda Kusdiana Singgung Soal Peningkatan Gizi Program Makan Bergizi Gratis di Pangandaran, Sekda Kusdiana Singgung Soal Peningkatan Gizi Program Makan Bergizi Gratis di Pangandaran, Sekda Kusdiana Singgung Soal Peningkatan Gizi Makan Bergizi Gratis di Indramayu Didukung 90 Dapur Sehat: Atasi Stunting dan Gizi Buruk Makan Bergizi Gratis di Indramayu Didukung 90 Dapur Sehat: Atasi Stunting dan Gizi Buruk Makan Bergizi Gratis di Indramayu Didukung 90 Dapur Sehat: Atasi Stunting dan Gizi Buruk Makan Bergizi Gratis di Indramayu Didukung 90 Dapur Sehat: Atasi Stunting dan Gizi Buruk Dugaan Penipuan Program Makan Bergizi Gratis, UMKM di Ciamis Rugi Belasan Juta Rupiah Dugaan Penipuan Program Makan Bergizi Gratis, UMKM di Ciamis Rugi Belasan Juta Rupiah Dugaan Penipuan Program Makan Bergizi Gratis, UMKM di Ciamis Rugi Belasan Juta Rupiah Dugaan Penipuan Program Makan Bergizi Gratis, UMKM di Ciamis Rugi Belasan Juta Rupiah Pesan Luhut untuk Pengkritik Makan Bergizi Gratis: Sok Tahu, Jadi Pejabat, Maling Juga Pesan Luhut untuk Pengkritik Makan Bergizi Gratis: Sok Tahu, Jadi Pejabat, Maling Juga Pesan Luhut untuk Pengkritik Makan Bergizi Gratis: Sok Tahu, Jadi Pejabat, Maling Juga Pesan Luhut untuk Pengkritik Makan Bergizi Gratis: Sok Tahu, Jadi Pejabat, Maling Juga",Linda Agnesia,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/01/06/2103352123.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-018977768/sarankan-cukai-rokok-anggota-dpr-tak-setuju-dana-zakat-untuk-biayai-mbg-usulan-kontroversial?page=all,e4cd48db447ca86dedce2085379f913a09da74d76011b1cfbd5b678b0d77212c,2025-11-13 20:47:38.290 1468,kompas,mbg,2025-10-15 14:28:00,INFOGRAFIK: Hoaks Jurnalis CNN Indonesia Dapat Supercar dari Presiden Usai Tanya MBG,"KOMPAS.com- JurnalisCNN IndonesiaDiana Valencia menjadi perhatian publik ketika kartu identitas atau ID peliputan Istana Kepresidenan miliknya dicabut oleh Biro Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden.Pencabutan dilakukan setelah Diana bertanya kepada Presiden Prabowo Subianto mengenai kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis yang dialami sejumlah anak.ID Istana Kepresidenan milik Diana kini sudah dikembalikan. Namun, masih ada informasi keliru yang beredar terkait pencabutan ID tersebut.Salah satu narasi yang beredar adalah Diana mendapat hadiahsupercardari Presiden Prabowo usai bertanya soalMBG.Narasi itu dipastikan sebagai konten hoaks. Unggahan menampilkan tangkap layar dari sebuah artikel yang judulnya telah dimanipulasi.Tangkap layar berasal dari unggahan di akunBangka Pospada 29 September 2025. Kemudian, tangkap layar itu diubah sehingga menghasilkan judul yang tidak sesuai aslinya.Di media sosial, cara ini dikenal dengan sebutan timpa teks.Simak penjelasannya dalaminfografikberikut ini:View this post on InstagramA post shared by Cek Fakta Kompascom (@cekfakta.kompascom)Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KOMPAS.com- JurnalisCNN IndonesiaDiana Valencia menjadi perhatian publik ketika kartu identitas atau ID peliputan Istana Kepresidenan miliknya dicabut oleh Biro Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden. Pencabutan dilakukan setelah Diana bertanya kepada Presiden Prabowo Subianto mengenai kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis yang dialami sejumlah anak. ID Istana Kepresidenan milik Diana kini sudah dikembalikan. Namun, masih ada informasi keliru yang beredar terkait pencabutan ID tersebut. Salah satu narasi yang beredar adalah Diana mendapat hadiahsupercardari Presiden Prabowo usai bertanya soalMBG. Narasi itu dipastikan sebagai konten hoaks. Unggahan menampilkan tangkap layar dari sebuah artikel yang judulnya telah dimanipulasi. Tangkap layar berasal dari unggahan di akunBangka Pospada 29 September 2025. Kemudian, tangkap layar itu diubah sehingga menghasilkan judul yang tidak sesuai aslinya. Di media sosial, cara ini dikenal dengan sebutan timpa teks. Simak penjelasannya dalaminfografikberikut ini: View this post on InstagramA post shared by Cek Fakta Kompascom (@cekfakta.kompascom) View this post on Instagram View this post on Instagram A post shared by Cek Fakta Kompascom (@cekfakta.kompascom)",Kompas Cyber Media,https://asset.kompas.com/crops/GlHyeHcw-bq2QCmeaX7Q2vJLZcM=/134x30:1219x753/780x390/data/photo/2025/10/06/68e381db1eed1.png,https://www.kompas.com/cekfakta/read/2025/10/15/142800282/infografik--hoaks-jurnalis-cnn-indonesia-dapat-supercar-dari-presiden,5e33b1db6f00da895704c344c6e8f8ac2d18867f506e5ba260b01afebb818fa9,2025-11-13 20:44:55.012 1469,pikiranrakyat,mbg,2025-01-30 14:56:08,Penambahan Anggaran untuk MBG Disetujui Sebesar Rp100 Triliun? Menkeu Sri Mulyani Singgung Prioritas Program,"PIKIRAN RAKYAT Target penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG) sebanyak 82,9 juta diharapkan Presiden Prabowo untuk bisa dipercepat. Atas permintaan tersebut, kenaikan anggaran menjadi suatu hal yang tidak bisa dihindari. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengisyaratkan persetujuan atas permintaan penambahan anggaran sebesar Rp100 triliun untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini disampaikan oleh Sri Mulyani dalam acara BRI Microfinance Outlook 2025 di Tangerang, Banten, pada hari Kamis, 30 Januari 2025. Sri Mulyani menjelaskan bahwa jika program MBG ditingkatkan anggarannya dari Rp71 triliun menjadi Rp171 triliun (ditambah Rp100 triliun), maka jumlah sentra program akan bertambah. Saya harap ini bisa menimbulkan efek berganda yang luar biasa bagi usaha kecil dan menengah di seluruh Indonesia, katanya. Baca Juga:Sri Mulyani Naikkan Anggaran MBG Rp171 T Saat Dana Kementerian/Lembaga Dipangkas Menkeu menyatakan bahwa pemerintah telah memutuskan untuk melakukan efisiensi anggaran sebesar Rp3.621,3 triliun pada tahun anggaran 2025, yang bertujuan untuk memastikan bahwa manfaat dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Sebagai bagian dari efisiensi tersebut, pos belanja yang tidak berdampak langsung pada masyarakat akan dipangkas. Sementara itu, program dan proyek yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, termasuk MBG yang merupakan program prioritas Presiden Prabowo Subianto, akan diprioritaskan. Baca Juga:Puan Maharani Respons Mitra MBG Mundur karena Tak Dibayar, Minta Pemerintah Lakukan Evaluasi Tujuan dari program ini adalah untuk menjamin anak-anak Indonesia yang sekolah mendapatkan asupan gizi yang cukup, sehingga mereka mampu melakukan kegiatan belajar dengan baik, ujar Sri Mulyani. Menteri Keuangan juga menyebutkan bahwa program MBG merupakan investasi jangka panjang yang membutuhkan anggaran besar. Sri Mulyani telah menginstruksikan kepada Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), termasuk Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI), untuk mendorong lembaga keuangan agar turut mendukung keberhasilan program MBG. Baca Juga:Sayangkan Anggaran Transportasi Umum Dipangkas untuk MBG, Pengamat: Salah Satu Penentu Tingkat Inflasi Diharapkan lembaga keuangan dapat memberikan akses kredit kepada perusahaan yang terlibat dalam pelaksanaan program MBG. Hal ini bertujuan agar perusahaan dapat memenuhi kebutuhan modal kerja maupun produksi dengan baik. Kami akan terus mendukung, mulai dari Badan Gizi Nasional (BGN) maupun kementerian/lembaga lain, untuk terus menyesuaikan programnya guna menjamin MBG berjalan dengan baik, menciptakan pemerataan, dan tata kelolanya kuat, tandasnya.*** Berita PilihanGandeng Bank Himbara, Pemerintah Rancang Skema Khusus Pemberian Modal untuk UMKM yang Terlibat MBGDeddy Corbuzier Kritik Anak-anak yang Mengeluh Soal MBG, Anggota DPR: Dapat Dihukum Disiplin MiliterKomisi VII DPR Dukung UMKM Mitra MBG Dapat Modal hingga Rp500 Juta, Ini SyaratnyaPuan Maharani Respons Mitra MBG Mundur karena Tak Dibayar, Minta Pemerintah Lakukan EvaluasiSri Mulyani Naikkan Anggaran MBG Rp171 T Saat Dana Kementerian/Lembaga Dipangkas? Berita PilihanGandeng Bank Himbara, Pemerintah Rancang Skema Khusus Pemberian Modal untuk UMKM yang Terlibat MBGDeddy Corbuzier Kritik Anak-anak yang Mengeluh Soal MBG, Anggota DPR: Dapat Dihukum Disiplin MiliterKomisi VII DPR Dukung UMKM Mitra MBG Dapat Modal hingga Rp500 Juta, Ini SyaratnyaPuan Maharani Respons Mitra MBG Mundur karena Tak Dibayar, Minta Pemerintah Lakukan EvaluasiSri Mulyani Naikkan Anggaran MBG Rp171 T Saat Dana Kementerian/Lembaga Dipangkas? Berita Pilihan Gandeng Bank Himbara, Pemerintah Rancang Skema Khusus Pemberian Modal untuk UMKM yang Terlibat MBGDeddy Corbuzier Kritik Anak-anak yang Mengeluh Soal MBG, Anggota DPR: Dapat Dihukum Disiplin MiliterKomisi VII DPR Dukung UMKM Mitra MBG Dapat Modal hingga Rp500 Juta, Ini SyaratnyaPuan Maharani Respons Mitra MBG Mundur karena Tak Dibayar, Minta Pemerintah Lakukan EvaluasiSri Mulyani Naikkan Anggaran MBG Rp171 T Saat Dana Kementerian/Lembaga Dipangkas? Gandeng Bank Himbara, Pemerintah Rancang Skema Khusus Pemberian Modal untuk UMKM yang Terlibat MBG Gandeng Bank Himbara, Pemerintah Rancang Skema Khusus Pemberian Modal untuk UMKM yang Terlibat MBG Gandeng Bank Himbara, Pemerintah Rancang Skema Khusus Pemberian Modal untuk UMKM yang Terlibat MBG Gandeng Bank Himbara, Pemerintah Rancang Skema Khusus Pemberian Modal untuk UMKM yang Terlibat MBG Deddy Corbuzier Kritik Anak-anak yang Mengeluh Soal MBG, Anggota DPR: Dapat Dihukum Disiplin Militer Deddy Corbuzier Kritik Anak-anak yang Mengeluh Soal MBG, Anggota DPR: Dapat Dihukum Disiplin Militer Deddy Corbuzier Kritik Anak-anak yang Mengeluh Soal MBG, Anggota DPR: Dapat Dihukum Disiplin Militer Deddy Corbuzier Kritik Anak-anak yang Mengeluh Soal MBG, Anggota DPR: Dapat Dihukum Disiplin Militer Komisi VII DPR Dukung UMKM Mitra MBG Dapat Modal hingga Rp500 Juta, Ini Syaratnya Komisi VII DPR Dukung UMKM Mitra MBG Dapat Modal hingga Rp500 Juta, Ini Syaratnya Komisi VII DPR Dukung UMKM Mitra MBG Dapat Modal hingga Rp500 Juta, Ini Syaratnya Komisi VII DPR Dukung UMKM Mitra MBG Dapat Modal hingga Rp500 Juta, Ini Syaratnya Puan Maharani Respons Mitra MBG Mundur karena Tak Dibayar, Minta Pemerintah Lakukan Evaluasi Puan Maharani Respons Mitra MBG Mundur karena Tak Dibayar, Minta Pemerintah Lakukan Evaluasi Puan Maharani Respons Mitra MBG Mundur karena Tak Dibayar, Minta Pemerintah Lakukan Evaluasi Puan Maharani Respons Mitra MBG Mundur karena Tak Dibayar, Minta Pemerintah Lakukan Evaluasi Sri Mulyani Naikkan Anggaran MBG Rp171 T Saat Dana Kementerian/Lembaga Dipangkas? Sri Mulyani Naikkan Anggaran MBG Rp171 T Saat Dana Kementerian/Lembaga Dipangkas? Sri Mulyani Naikkan Anggaran MBG Rp171 T Saat Dana Kementerian/Lembaga Dipangkas? Sri Mulyani Naikkan Anggaran MBG Rp171 T Saat Dana Kementerian/Lembaga Dipangkas?",Linda Agnesia,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/01/06/2103352123.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019017080/penambahan-anggaran-untuk-mbg-disetujui-sebesar-rp100-triliun-menkeu-sri-mulyani-singgung-prioritas-program?page=all,9bba3c45d272891abc4793ade790134d3544c23a0a69743e1950b30857c1625a,2025-11-13 20:44:58.577 1470,kompas,mbg,2025-10-15 14:11:58,"Di Hadapan Mahasiswa, Ketua Komisi III Ngaku Tak Pernah Temukan Warga Tolak MBG","JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman mengaku tidak pernah menemukan warga yang menolak program Makan Bergizi Gratis (MBG) ketika turun langsung ke masyarakat di daerah pemilihannya di Jakarta Timur.Hal itu dia sampaikan dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) Komisi III DPR denganAliansi Mahasiswa Nusantara(AMAN) terkait Revisi Undang-Undang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RUU KUHAP) di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (15/10/2025). Saya keliling setiap malam selama reses, karena saya di Jakarta jadi bisa. Itu masyarakat soal MBG, sebagian besar bilang, Pak gimana? Bahkan enggak pernah saya menemui orang yang menolak MBG itu, ujarHabiburokhman, di hadapan peserta rapat, Rabu.Politikus Partai Gerindra itu menyebut, sebagian besar warga justru meminta agar program MBG dimaksimalkan dan dilanjutkan, terutama di wilayah yang pelaksanaannya belum merata.Baca juga:Habiburokhman Anggap Pihak yang Suarakan Setop MBG Tak Tahu Kondisi Rakyat Mereka bilang, Pak, MBG di sini dimaksimalkan, Pak. Kapan realisasinya? Karena ada beberapa titik yang memang belum terealisasi. Kalau yang sudah dapat, gimana MBG? Mereka bilang, wah lanjutkan, Pak, itu sangat bermanfaat, kata Habiburokhman.Dia menegaskan, suara masyarakat yang ditemuinya di lapangan berbeda dengan sebagian kalangan yang menyerukan agar program tersebut dihentikan.Habiburokhman pun berpandangan, pihak yang menolak MBG kemungkinan tidak memahami kondisi masyarakat secara langsung. Itu rakyat,the realrakyat-rakyat beneran, bukan orang yang enggak ada kaitannya dengan masyarakat tiba-tiba seolah-olah tahu lalu bilang MBG ditolak, dihentikan, ucap dia.Habiburokhman meyakini, program MBG terbukti membawa manfaat besar, terutama bagi keluarga dengan anak-anak usia sekolah.Baca juga:Sjafrie Sjamsoeddin: Jet Tempur Chengdu J-10 Sebentar Lagi Terbang di JakartaDia mengaku mendengar langsung dari para ibu rumah tangga yang merasa terbantu dengan adanya program tersebut. Bukan teori saya ngomong, ini dinyatakan langsung oleh emak-emak yang tiap malam saya temui. Mereka bilang, program MBG sangat membantu, manfaatnya luar biasa. Kebutuhan pemenuhan gizi anak bisa terbantu dengan program ini, tutur dia.Habiburokhman menilai wajar jika dalam pelaksanaannya program sebesar MBG masih menemui kendala.Dia mencontohkan, kegiatan kecil seperti hajatan pun tidak lepas dari masalah teknis. Kita bikin hajatan saja pasti ada masalah. Misalnya hilang sendok atau makanannya enggak sesuai jumlah tamu. Apalagi, ini hajatan nasional dan setiap hari. Kalau mau nikah aja pusing, apalagi program seperti ini, ujar dia.Oleh karena itu, Habiburokhman meminta masyarakat untuk bersikap adil dan objektif dalam menilai kebijakan pemerintah. JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman mengaku tidak pernah menemukan warga yang menolak program Makan Bergizi Gratis (MBG) ketika turun langsung ke masyarakat di daerah pemilihannya di Jakarta Timur. Hal itu dia sampaikan dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) Komisi III DPR denganAliansi Mahasiswa Nusantara(AMAN) terkait Revisi Undang-Undang Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RUU KUHAP) di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (15/10/2025). Saya keliling setiap malam selama reses, karena saya di Jakarta jadi bisa. Itu masyarakat soal MBG, sebagian besar bilang, Pak gimana? Bahkan enggak pernah saya menemui orang yang menolak MBG itu, ujarHabiburokhman, di hadapan peserta rapat, Rabu. Politikus Partai Gerindra itu menyebut, sebagian besar warga justru meminta agar program MBG dimaksimalkan dan dilanjutkan, terutama di wilayah yang pelaksanaannya belum merata. Baca juga:Habiburokhman Anggap Pihak yang Suarakan Setop MBG Tak Tahu Kondisi Rakyat Mereka bilang, Pak, MBG di sini dimaksimalkan, Pak. Kapan realisasinya? Karena ada beberapa titik yang memang belum terealisasi. Kalau yang sudah dapat, gimana MBG? Mereka bilang, wah lanjutkan, Pak, itu sangat bermanfaat, kata Habiburokhman. Dia menegaskan, suara masyarakat yang ditemuinya di lapangan berbeda dengan sebagian kalangan yang menyerukan agar program tersebut dihentikan. Habiburokhman pun berpandangan, pihak yang menolak MBG kemungkinan tidak memahami kondisi masyarakat secara langsung. Itu rakyat,the realrakyat-rakyat beneran, bukan orang yang enggak ada kaitannya dengan masyarakat tiba-tiba seolah-olah tahu lalu bilang MBG ditolak, dihentikan, ucap dia. Habiburokhman meyakini, program MBG terbukti membawa manfaat besar, terutama bagi keluarga dengan anak-anak usia sekolah. Baca juga:Sjafrie Sjamsoeddin: Jet Tempur Chengdu J-10 Sebentar Lagi Terbang di Jakarta Dia mengaku mendengar langsung dari para ibu rumah tangga yang merasa terbantu dengan adanya program tersebut. Bukan teori saya ngomong, ini dinyatakan langsung oleh emak-emak yang tiap malam saya temui. Mereka bilang, program MBG sangat membantu, manfaatnya luar biasa. Kebutuhan pemenuhan gizi anak bisa terbantu dengan program ini, tutur dia. Habiburokhman menilai wajar jika dalam pelaksanaannya program sebesar MBG masih menemui kendala. Dia mencontohkan, kegiatan kecil seperti hajatan pun tidak lepas dari masalah teknis. Kita bikin hajatan saja pasti ada masalah. Misalnya hilang sendok atau makanannya enggak sesuai jumlah tamu. Apalagi, ini hajatan nasional dan setiap hari. Kalau mau nikah aja pusing, apalagi program seperti ini, ujar dia. Oleh karena itu, Habiburokhman meminta masyarakat untuk bersikap adil dan objektif dalam menilai kebijakan pemerintah.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/vHwFSffPc20GqCq2yF-BpzRwWs0=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/08/21/68a6a8bf47181.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/15/14115821/di-hadapan-mahasiswa-ketua-komisi-iii-ngaku-tak-pernah-temukan-warga-tolak,a9b42cef6bf9a440858c1d0bc17c7abe999e2021dafb5f3cce595cbb76d2bd31,2025-11-13 20:45:05.417 1471,pikiranrakyat,mbg,2025-01-30 14:50:26,Sri Mulyani Naikkan Anggaran MBG Rp171 T Saat Dana Kementerian/Lembaga Dipangkas?,"PIKIRAN RAKYAT- Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati merencanakan penambahan anggaran Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp100 triliun. Sri Mulyani memberikan sinyal akan menyetujui kenaikan anggaran hingga Rp171 triliun. Menkeu Sri Mulyani mengungkapkan, pemerintah berniat melakukan efisiensi anggaran untuk mengoptimalkan alokasi belanja negara pada tahun anggaran 2025 yang sebesar Rp3.621,3 triliun. Apabila Program Makan Bergizi Gratis ini akan ditingkatkan, dari Rp71 triliun ditambahkan Rp100 triliun, bukan naik ke Rp100 triliun tapi jadi Rp171 triliun, maka jumlah sentra akan meningkat dan saya harap ini bisa menimbulkan efek berganda yang luar biasa bagi usaha kecil dan menengah di seluruh Indonesia,"" kata dia, dikutip Kamis, 30 Januari 2025. Efisiensi ini, imbuhnya, bertujuan untuk memastikan bahwa manfaat dari APBN dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Dengan demikian anggaran untuk pos belanja yang tidak berdampak langsung kepada masyarakat akan dipangkas. Sementara itu, Sri Mulyani menegaskan bahwa program-program dan proyek-proyek yang langsung berhubungan dengan masyarakat, seperti MBG, akan diprioritaskan, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto. Tujuan dari program ini adalah untuk menjamin anak-anak Indonesia yang sekolah mendapatkan asupan gizi yang cukup, sehingga mereka mampu melakukan kegiatan belajar dengan baik,"" kata Sri Mulyani. Sri Mulyani juga menegaskan, penambahan anggaran tersebut dilatarbelakangi oleh keinginan Presiden Prabowo untuk mempercepat pencapaian target penerima manfaat yang jumlahnya mencapai 82,9 juta orang. Awalnya, target tersebut direncanakan tercapai pada akhir tahun 2025, namun Presiden Prabowo meminta agar target tersebut dipercepat menjadi pada September 2025. Sri Mulyani telah memberikan arahan kepada Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), yang juga mencakup Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI), untuk mendukung kesuksesan program MBG. Kami akan terus mendukung, mulai dari Badan Gizi Nasional (BGN) maupun kementerian/lembaga lain, untuk terus menyesuaikan programnya guna menjamin MBG berjalan dengan baik, menciptakan pemerataan, dan tata kelolanya kuat,"" tutur Sri Mulyani menambahkan. Anggaran Kemenkeu (Kementerian Keuangan) tahun 2026 tengah menjadi pembicaraan. Hal ini kaitannya dengan Makan Bergizi Gratis yang merupakan program andalan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran. Beredar foto diduga seminar yang menyinggung rencana anggaran Kemenkeu pimpinan Sri Mulyani untuk tahun 2026. Dikabarkan program makan gratis masuk prioritas utama bersama sektor lain dan sektor itu bukanlah pendidikan dan kesehatan. Sebuah foto diunggah akun X @now*** pada Rabu 29 Januari 2025 yang menunjukkan arah kebijakan tahun 2026. Di situ tertulis bukan pendidikan dan kesehatan yang menjadi prioritas utama pemerintahan Prabowo-Gibran nanti. Logo Kemenkeu muncul di pojok kanan atas dari layar acara diduga seminar tersebut. Arah Kebijakan BPP Tahun Anggaran 2026 mendukung program-program prioritas Presiden, demikian judul slide tersebut. Adapun program yang dimaksud adalah sebagai berikut: Kemudian, Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengumumkan pemangkasan anggaran sebesar Rp256,1 triliun dari belanja Kementerian/Lembaga (K/L) sebagai bagian dari kebijakan efisiensi APBN 2025, tindak lanjut dari Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD 2025. Berikut adalah 16 pos anggaran yang mengalami pemangkasan dengan persentase efisiensi yang bervariasi: Berita PilihanUsulan Dana Zakat untuk MBG, Pengamat Sebut Tidak Sesuai UUGandeng Bank Himbara, Pemerintah Rancang Skema Khusus Pemberian Modal untuk UMKM yang Terlibat MBGDeddy Corbuzier Kritik Anak-anak yang Mengeluh Soal MBG, Anggota DPR: Dapat Dihukum Disiplin MiliterKomisi VII DPR Dukung UMKM Mitra MBG Dapat Modal hingga Rp500 Juta, Ini SyaratnyaPuan Maharani Respons Mitra MBG Mundur karena Tak Dibayar, Minta Pemerintah Lakukan Evaluasi Berita PilihanUsulan Dana Zakat untuk MBG, Pengamat Sebut Tidak Sesuai UUGandeng Bank Himbara, Pemerintah Rancang Skema Khusus Pemberian Modal untuk UMKM yang Terlibat MBGDeddy Corbuzier Kritik Anak-anak yang Mengeluh Soal MBG, Anggota DPR: Dapat Dihukum Disiplin MiliterKomisi VII DPR Dukung UMKM Mitra MBG Dapat Modal hingga Rp500 Juta, Ini SyaratnyaPuan Maharani Respons Mitra MBG Mundur karena Tak Dibayar, Minta Pemerintah Lakukan Evaluasi Berita Pilihan Usulan Dana Zakat untuk MBG, Pengamat Sebut Tidak Sesuai UUGandeng Bank Himbara, Pemerintah Rancang Skema Khusus Pemberian Modal untuk UMKM yang Terlibat MBGDeddy Corbuzier Kritik Anak-anak yang Mengeluh Soal MBG, Anggota DPR: Dapat Dihukum Disiplin MiliterKomisi VII DPR Dukung UMKM Mitra MBG Dapat Modal hingga Rp500 Juta, Ini SyaratnyaPuan Maharani Respons Mitra MBG Mundur karena Tak Dibayar, Minta Pemerintah Lakukan Evaluasi Usulan Dana Zakat untuk MBG, Pengamat Sebut Tidak Sesuai UU Usulan Dana Zakat untuk MBG, Pengamat Sebut Tidak Sesuai UU Usulan Dana Zakat untuk MBG, Pengamat Sebut Tidak Sesuai UU Usulan Dana Zakat untuk MBG, Pengamat Sebut Tidak Sesuai UU Gandeng Bank Himbara, Pemerintah Rancang Skema Khusus Pemberian Modal untuk UMKM yang Terlibat MBG Gandeng Bank Himbara, Pemerintah Rancang Skema Khusus Pemberian Modal untuk UMKM yang Terlibat MBG Gandeng Bank Himbara, Pemerintah Rancang Skema Khusus Pemberian Modal untuk UMKM yang Terlibat MBG Gandeng Bank Himbara, Pemerintah Rancang Skema Khusus Pemberian Modal untuk UMKM yang Terlibat MBG Deddy Corbuzier Kritik Anak-anak yang Mengeluh Soal MBG, Anggota DPR: Dapat Dihukum Disiplin Militer Deddy Corbuzier Kritik Anak-anak yang Mengeluh Soal MBG, Anggota DPR: Dapat Dihukum Disiplin Militer Deddy Corbuzier Kritik Anak-anak yang Mengeluh Soal MBG, Anggota DPR: Dapat Dihukum Disiplin Militer Deddy Corbuzier Kritik Anak-anak yang Mengeluh Soal MBG, Anggota DPR: Dapat Dihukum Disiplin Militer Komisi VII DPR Dukung UMKM Mitra MBG Dapat Modal hingga Rp500 Juta, Ini Syaratnya Komisi VII DPR Dukung UMKM Mitra MBG Dapat Modal hingga Rp500 Juta, Ini Syaratnya Komisi VII DPR Dukung UMKM Mitra MBG Dapat Modal hingga Rp500 Juta, Ini Syaratnya Komisi VII DPR Dukung UMKM Mitra MBG Dapat Modal hingga Rp500 Juta, Ini Syaratnya Puan Maharani Respons Mitra MBG Mundur karena Tak Dibayar, Minta Pemerintah Lakukan Evaluasi Puan Maharani Respons Mitra MBG Mundur karena Tak Dibayar, Minta Pemerintah Lakukan Evaluasi Puan Maharani Respons Mitra MBG Mundur karena Tak Dibayar, Minta Pemerintah Lakukan Evaluasi Puan Maharani Respons Mitra MBG Mundur karena Tak Dibayar, Minta Pemerintah Lakukan Evaluasi",Siti Aisah Nurhalida Musthafa,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/01/30/660941622.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019017051/sri-mulyani-naikkan-anggaran-mbg-rp171-t-saat-dana-kementerianlembaga-dipangkas?page=all,dd4fb485c000e2f39720448ccc86c644bb1b400ce77c47a82b6e776fdec9fe15,2025-11-13 20:45:09.098 1472,kompas,mbg,2025-10-15 13:51:24,"Harga Selada dan Wortel Tembus Rp 25.000 di Indramayu, Diskopdagin: Efek MBG","INDRAMAYU, KOMPAS.com- Harga sejumlah bahan pangan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, seperti telur ayam dan sayuran, mengalami kenaikan dalam beberapa waktu terakhir. Kenaikan ini diduga akibat terserapnya pasokan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG).Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan, dan Industri (Diskopdagin)Indramayutelah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar IndukJatibarangpada Senin (13/10/2025) untuk memantau langsung kondisi harga dan stok pangan.Kegiatan tersebut dipimpin Pelaksana Tugas (Plt) KepalaDiskopdagin Indramayu, Ali Fikri, yang turut didampingi Kepala Pasar Jatibarang, Samsuri, serta sejumlah perwakilan organisasi pedagang. Kelihatannya harga-harga seperti kacang panjang, wortel, bawang naik. Harga selada juga naik sekarang sudah tembus sampai Rp 25.000 per kilogram, kata Ali menceritakan hasil sidak, Rabu (15/10/2025).Baca juga:Tiga Hari Naik Rp 3.000, Harga Telur di Kuningan Sentuh Rp 32.000 Per Kg Imbas MBGMenurut Ali, harga selada sebelumnya hanya sekitar Rp 8.000 per kilogram, sementara wortel naik dari Rp 8.000 menjadi Rp 15.000 per kilogram.Ia menduga lonjakan harga ini berkaitan dengan meningkatnya permintaan untuk programMBG. Tadi dari pedagang juga menerangkan demikian (MBG), katanya pasokan barangnya gak ada, jadi harga naik, ujarnya.Termasuk hargatelur ayamyang kini mencapai Rp 33.000 per kilogram, naik dari harga sebelumnya sekitar Rp 30.000 per kilogram.Ali menyebut pihaknya akan mengambil langkah untuk menekan lonjakan harga, salah satunya dengan memasok kebutuhan dari luar daerah. Karena kebutuhan kita di sini tidak bisa diisi dari petani lokal, dari daerah luar nanti akan saya coba hubungi untuk bisa pula memasok ke Jatibarang. Jika perlu, kami akan menurunkan tim ke daerah pemasok untuk memastikan pasokan tidak terputus, katanya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang INDRAMAYU, KOMPAS.com- Harga sejumlah bahan pangan di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, seperti telur ayam dan sayuran, mengalami kenaikan dalam beberapa waktu terakhir. Kenaikan ini diduga akibat terserapnya pasokan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan, dan Industri (Diskopdagin)Indramayutelah melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar IndukJatibarangpada Senin (13/10/2025) untuk memantau langsung kondisi harga dan stok pangan. Kegiatan tersebut dipimpin Pelaksana Tugas (Plt) KepalaDiskopdagin Indramayu, Ali Fikri, yang turut didampingi Kepala Pasar Jatibarang, Samsuri, serta sejumlah perwakilan organisasi pedagang. Kelihatannya harga-harga seperti kacang panjang, wortel, bawang naik. Harga selada juga naik sekarang sudah tembus sampai Rp 25.000 per kilogram, kata Ali menceritakan hasil sidak, Rabu (15/10/2025). Baca juga:Tiga Hari Naik Rp 3.000, Harga Telur di Kuningan Sentuh Rp 32.000 Per Kg Imbas MBG Menurut Ali, harga selada sebelumnya hanya sekitar Rp 8.000 per kilogram, sementara wortel naik dari Rp 8.000 menjadi Rp 15.000 per kilogram. Ia menduga lonjakan harga ini berkaitan dengan meningkatnya permintaan untuk programMBG. Tadi dari pedagang juga menerangkan demikian (MBG), katanya pasokan barangnya gak ada, jadi harga naik, ujarnya. Termasuk hargatelur ayamyang kini mencapai Rp 33.000 per kilogram, naik dari harga sebelumnya sekitar Rp 30.000 per kilogram. Ali menyebut pihaknya akan mengambil langkah untuk menekan lonjakan harga, salah satunya dengan memasok kebutuhan dari luar daerah. Karena kebutuhan kita di sini tidak bisa diisi dari petani lokal, dari daerah luar nanti akan saya coba hubungi untuk bisa pula memasok ke Jatibarang. Jika perlu, kami akan menurunkan tim ke daerah pemasok untuk memastikan pasokan tidak terputus, katanya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/IEI_-pwqJcoQ3td2BV4CYmXMO2Y=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/15/68ef3a0811b49.jpeg",https://bandung.kompas.com/read/2025/10/15/135124878/harga-selada-dan-wortel-tembus-rp-25000-di-indramayu-diskopdagin-efek-mbg,cda95084a5ec2e76871ae18370c78eb3cbd9620db0be09ea494fdde8ceb0ea24,2025-11-13 20:45:15.777 1473,pikiranrakyat,mbg,2025-01-17 10:19:03,"Insiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGN","PIKIRAN RAKYAT- Hampir dua pekan sejak mulai dilaksanakan pada 6 Januari 2025, program Makan Bergizi Gratis (MBG) menghadapi sejumlah polemik. Salah satunya adalah kasus keracunan MBG di Sukoharjo, Jawa Tengah, yang menyebabkan siswa Sekolah Dasar (SD) mual hingga pusing. Menanggapi kasus keracunan MBG di Sukoharjo tersebut, Kepala Komunikasi Presiden, Hasan Nasbi angkat bicara. Ia menegaskan telah berkoordinasi dengan pihak Badan Gizi Nasional (BGN). Kejadian ini, kata Hasan Nasbi, menjadi evaluasi penting bagi BGN untuk memperketat Prosedur Operasi Standar (SOP) pelaksanaan program MBG, terutama dalam memastikan kualitas dan kehigienisan makanan. Baca Juga:Benarkah Dana Zakat Akan Dipakai untuk Biaya Makan Bergizi Gratis? Setelah berkoordinasi dengan BGN saya bisa jelaskan sebagai berikut: 1. Ada kejadian di salah satu sekolah yang dilayani oleh SPPG di Sukoharjo. 40 anak yang memakan ayam yang dimarinasi mengalami mual dan muntah-muntah. Anak-anak ini sudah ditangani dan diobati di puskesmas terdekat dan keadaannya sudah kembali membaik. 2. SOP yang diterapkan dalam MBG ini adalah sekolah melaporkan kepada SPPG dan Puskesmas jika ada kejadian yang tidak diinginkan. Makanan langsung ditarik oleh SPPG dan kemudian diganti dengan menu lain. 3. SOP lainnya yang diterapkan oleh BGN adalah bahwa di setiap SPPG harus menyimpan sampel makanan selama 2x24 jam. Sehingga kalau ada kejadian yang tidak diinginkan, seperti yang terjadi di Sukoharjo, penyebabnya bisa dilacak dengan cermat. Saat ini sampel makanan yang disiapkan di SPPG tersebut sedang diperiksa oleh Dinas Kesehatan. 4. Kejadian semacam ini akan menjadi evaluasi yang amat penting bagi BGN untuk memperketat pelaksanaan SOP dalam setiap rantai proses penyiapan MBG. Sehingga kualitas dan kehigienisan makanan bisa terjamin, ujarnya. Baca Juga:Dugaan Penipuan Program Makan Bergizi Gratis, UMKM di Ciamis Rugi Belasan Juta Rupiah Para guru menarik kembali makanan yang tersisa di SDN Dukuh 03 Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (16/1/2025). Para guru menarik kembali makanan yang tersisa di SDN Dukuh 03 Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (16/1/2025). Para guru menarik kembali makanan yang tersisa di SDN Dukuh 03 Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (16/1/2025). Sejumlah siswa di SDN Dukuh 03 Sukoharjo mengalami keracunan usai makan menu program Makan Bergizi Gratis (MBG). Melansir Antara, Kamis, 16 Januari 2025, Kepala SDN Dukuh 03, Lilik Kurniasih di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah membeberkan kronologi kejadiannya. Ia menyebut peristiwa tersebut terjadi sekira pukul 9.30 WIB. Menu MBG tiba di sekolah pada pukul 9.00 WIB, kemudian disantap oleh para siswa. Namun, beberapa siswa mengeluhkan pusing dan mual setelah makan. ""Ada yang merasa mual, pusing, dan ada satu anak yang muntah,"" tuturnya, Kamis, 16 Januari 2025. Dari total 200 siswa SDN Dukuh 03, ada sekira sepuluh anak dari kelas 1-6 yang mengeluhkan pusing dan mual setelah makan Mereka mengaku mencium bau basi dari ayam tepung yang menjadi lauk MBG hari itu. Selain ayam tepung, menu MBG hari itu ada nasi putih, sayur ca wortel tahu, buah naga, dan susu. Usai kejadian tersebut, makanan yang masih tersisa langsung ditarik oleh para guru. Setelah kejadian itu, pihak sekolah langsung menghubungi tim Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) terkait dan petugas kesehatan dari Puskesmas Sukoharjo Kota.*** Berita PilihanProgram Makan Bergizi Gratis di Pangandaran, Sekda Kusdiana Singgung Soal Peningkatan GiziMakan Bergizi Gratis di Indramayu Didukung 90 Dapur Sehat: Atasi Stunting dan Gizi BurukDugaan Penipuan Program Makan Bergizi Gratis, UMKM di Ciamis Rugi Belasan Juta RupiahPesan Luhut untuk Pengkritik Makan Bergizi Gratis: Sok Tahu, Jadi Pejabat, Maling JugaBenarkah Dana Zakat Akan Dipakai untuk Biaya Makan Bergizi Gratis? Berita PilihanProgram Makan Bergizi Gratis di Pangandaran, Sekda Kusdiana Singgung Soal Peningkatan GiziMakan Bergizi Gratis di Indramayu Didukung 90 Dapur Sehat: Atasi Stunting dan Gizi BurukDugaan Penipuan Program Makan Bergizi Gratis, UMKM di Ciamis Rugi Belasan Juta RupiahPesan Luhut untuk Pengkritik Makan Bergizi Gratis: Sok Tahu, Jadi Pejabat, Maling JugaBenarkah Dana Zakat Akan Dipakai untuk Biaya Makan Bergizi Gratis? Berita Pilihan Program Makan Bergizi Gratis di Pangandaran, Sekda Kusdiana Singgung Soal Peningkatan GiziMakan Bergizi Gratis di Indramayu Didukung 90 Dapur Sehat: Atasi Stunting dan Gizi BurukDugaan Penipuan Program Makan Bergizi Gratis, UMKM di Ciamis Rugi Belasan Juta RupiahPesan Luhut untuk Pengkritik Makan Bergizi Gratis: Sok Tahu, Jadi Pejabat, Maling JugaBenarkah Dana Zakat Akan Dipakai untuk Biaya Makan Bergizi Gratis? Program Makan Bergizi Gratis di Pangandaran, Sekda Kusdiana Singgung Soal Peningkatan Gizi Program Makan Bergizi Gratis di Pangandaran, Sekda Kusdiana Singgung Soal Peningkatan Gizi Program Makan Bergizi Gratis di Pangandaran, Sekda Kusdiana Singgung Soal Peningkatan Gizi Program Makan Bergizi Gratis di Pangandaran, Sekda Kusdiana Singgung Soal Peningkatan Gizi Makan Bergizi Gratis di Indramayu Didukung 90 Dapur Sehat: Atasi Stunting dan Gizi Buruk Makan Bergizi Gratis di Indramayu Didukung 90 Dapur Sehat: Atasi Stunting dan Gizi Buruk Makan Bergizi Gratis di Indramayu Didukung 90 Dapur Sehat: Atasi Stunting dan Gizi Buruk Makan Bergizi Gratis di Indramayu Didukung 90 Dapur Sehat: Atasi Stunting dan Gizi Buruk Dugaan Penipuan Program Makan Bergizi Gratis, UMKM di Ciamis Rugi Belasan Juta Rupiah Dugaan Penipuan Program Makan Bergizi Gratis, UMKM di Ciamis Rugi Belasan Juta Rupiah Dugaan Penipuan Program Makan Bergizi Gratis, UMKM di Ciamis Rugi Belasan Juta Rupiah Dugaan Penipuan Program Makan Bergizi Gratis, UMKM di Ciamis Rugi Belasan Juta Rupiah Pesan Luhut untuk Pengkritik Makan Bergizi Gratis: Sok Tahu, Jadi Pejabat, Maling Juga Pesan Luhut untuk Pengkritik Makan Bergizi Gratis: Sok Tahu, Jadi Pejabat, Maling Juga Pesan Luhut untuk Pengkritik Makan Bergizi Gratis: Sok Tahu, Jadi Pejabat, Maling Juga Pesan Luhut untuk Pengkritik Makan Bergizi Gratis: Sok Tahu, Jadi Pejabat, Maling Juga Benarkah Dana Zakat Akan Dipakai untuk Biaya Makan Bergizi Gratis? Benarkah Dana Zakat Akan Dipakai untuk Biaya Makan Bergizi Gratis? Benarkah Dana Zakat Akan Dipakai untuk Biaya Makan Bergizi Gratis? Benarkah Dana Zakat Akan Dipakai untuk Biaya Makan Bergizi Gratis?",Puput Akad Ningtyas Pratiwi,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2024/08/22/689673819.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-018977867/insiden-keracunan-mbg-di-sukoharjo-hasan-nasbi-evaluasi-penting-bagi-bgn?page=all,861319804c29327385e56c6ed5ccdbe6454164c4256b6cadc5d1d28498eea4e5,2025-11-13 20:47:27.699 1474,kompas,mbg,2025-10-13 19:28:17,Melihat Dapur SPPG di Pelosok Barat Kabupaten Bogor Siapkan MBG Fresh bagi Siswa,"BOGOR, KOMPAS.com- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dibuat sejak awal pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka terus bergulir.Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) perlahan terus dibangun untuk melayani penerima manfaat di berbagai pelosok di Indonesia.Salah satunya adalah dapurSPPG Cibitung Tengah II, Kecamatan Tenjolaya, KabupatenBogor.Dapur ini baru saja dibangun untuk melayani ribuan siswa agar mendapatkan programMBGdi pelosok wilayah barat Kabupaten Bogor ini.Baca juga:Cerita Pilu Kepala SPPG di Riau Ditelepon Kepala Sekolah yang Butuh MBG: Banyak yang Tak SarapanPemilik SPPG Cibitung Tengah II, Wiwit Subagyo, mengatakan bahwa pada tahap awal ini dapurnya akan melayani 2.000 dari target sekitar 4.000 penerima manfaat di wilayah Kecamatan Tenjolaya.Untuk penyaluran saat ini, terdapat 15 sekolah mulai dari tingkat PAUD, SD, SMP, hingga Madrasah.""Jadi, kami hanya mengirim di lingkungan Tenjolaya saja, terutama Desa Cibitung Tengah. Apabila memang sudah habis, kami bergeser ke desa yang lain, tetapi di lingkungan Tenjolaya,"" kata Wiwit saat ditemui Kompas.com, Senin (13/10/2025).Untuk bahan baku yang disiapkan, SPPG ini bekerja sama dengan koperasi dan beberapasupplierdari sekitar lingkungan dapur, seperti sayuran dan lainnya.Kualitas bahan baku juga dikontrol dengan ketat demi menjaga kesegaran yang nantinya dijadikan menu variatif sesuai dengan takaran dan standar ahli gizi.Baca juga:Guru di Sukabumi soal MBG: Apresiasi Program hingga Minta Inovasi Menu""Kami masak berdasarkan dari yang sudah dibuat ahli gizi. Menu variatif sesuai kadar gramnya mengikuti dari menu yang dibuat ahli gizi,"" jelasnya.Cara Hindari KeracunanWiwit menambahkan, untuk mengantisipasi keracunan makanan MBG seperti yang terjadi di beberapa daerah lain belakangan ini, SPPG Cibitung Tengah II memiliki cara tersendiri.Salah satunya dengan mengolah masakan di pagi hari agar rentang waktu sejak makanan dibuat sampai pendistribusian tidak terlampau jauh.""Dimasak sekitar pukul 03.00 WIB, jadi kami distribusikan rentangnya tidak lama sehingga makanan kami fresh dan meminimalisasi keracunan makanan pada penerima manfaat,"" tambah Wiwit.Peralatan yang digunakan juga tak luput dari perhatian sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN).Selain itu, untuk mengantisipasi keracunan makanan yang akan didistribusikan, juga akan dicicipi terlebih dahulu oleh petugas dapur sehingga kesegaran dan kualitas makanan tetap terjaga sampai ke tangan penerima manfaat.Baca juga:Bupati Aceh Timur Desak Dapur MBG Miliki Sertifikat Higien dan Libatkan Daerah BOGOR, KOMPAS.com- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dibuat sejak awal pemerintahan Presiden RI Prabowo Subianto dan Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka terus bergulir. Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) perlahan terus dibangun untuk melayani penerima manfaat di berbagai pelosok di Indonesia. Salah satunya adalah dapurSPPG Cibitung Tengah II, Kecamatan Tenjolaya, KabupatenBogor. Dapur ini baru saja dibangun untuk melayani ribuan siswa agar mendapatkan programMBGdi pelosok wilayah barat Kabupaten Bogor ini. Baca juga:Cerita Pilu Kepala SPPG di Riau Ditelepon Kepala Sekolah yang Butuh MBG: Banyak yang Tak Sarapan Pemilik SPPG Cibitung Tengah II, Wiwit Subagyo, mengatakan bahwa pada tahap awal ini dapurnya akan melayani 2.000 dari target sekitar 4.000 penerima manfaat di wilayah Kecamatan Tenjolaya. Untuk penyaluran saat ini, terdapat 15 sekolah mulai dari tingkat PAUD, SD, SMP, hingga Madrasah. ""Jadi, kami hanya mengirim di lingkungan Tenjolaya saja, terutama Desa Cibitung Tengah. Apabila memang sudah habis, kami bergeser ke desa yang lain, tetapi di lingkungan Tenjolaya,"" kata Wiwit saat ditemui Kompas.com, Senin (13/10/2025). Untuk bahan baku yang disiapkan, SPPG ini bekerja sama dengan koperasi dan beberapasupplierdari sekitar lingkungan dapur, seperti sayuran dan lainnya. Kualitas bahan baku juga dikontrol dengan ketat demi menjaga kesegaran yang nantinya dijadikan menu variatif sesuai dengan takaran dan standar ahli gizi. Baca juga:Guru di Sukabumi soal MBG: Apresiasi Program hingga Minta Inovasi Menu ""Kami masak berdasarkan dari yang sudah dibuat ahli gizi. Menu variatif sesuai kadar gramnya mengikuti dari menu yang dibuat ahli gizi,"" jelasnya. Wiwit menambahkan, untuk mengantisipasi keracunan makanan MBG seperti yang terjadi di beberapa daerah lain belakangan ini, SPPG Cibitung Tengah II memiliki cara tersendiri. Salah satunya dengan mengolah masakan di pagi hari agar rentang waktu sejak makanan dibuat sampai pendistribusian tidak terlampau jauh. ""Dimasak sekitar pukul 03.00 WIB, jadi kami distribusikan rentangnya tidak lama sehingga makanan kami fresh dan meminimalisasi keracunan makanan pada penerima manfaat,"" tambah Wiwit. Peralatan yang digunakan juga tak luput dari perhatian sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Selain itu, untuk mengantisipasi keracunan makanan yang akan didistribusikan, juga akan dicicipi terlebih dahulu oleh petugas dapur sehingga kesegaran dan kualitas makanan tetap terjaga sampai ke tangan penerima manfaat. Baca juga:Bupati Aceh Timur Desak Dapur MBG Miliki Sertifikat Higien dan Libatkan Daerah",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/BJ4wyx_FdAH1Q_fx0TvCkHsvgFQ=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/13/68ecec624fdc8.jpg",https://bandung.kompas.com/read/2025/10/13/192817078/melihat-dapur-sppg-di-pelosok-barat-kabupaten-bogor-siapkan-mbg-fresh-bagi,93dba60b66e0b9c5a1cd0b6293a5606dd1cd15d96cec4e55cc6a7be1f5e644ae,2025-11-13 20:47:31.319 1502,kompas,mbg,2025-10-13 16:56:30,Hasil Uji Lab Ungkap Makanan Program MBG di Banyumas Tercemar Bakteri E Coli,"BANYUMAS, KOMPAS.com- Penyebab kasus keracunan massal program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa ratusan siswa di Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, akhirnya terungkap.Berdasarkan hasil uji laboratorium Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah, makanan yang dikonsumsi para siswa dinyatakan tercemar bakteri.""Saya menerima laporan hasil uji lab kemarin. Hasilnya, dari sampel makanan yang diambil dinyatakan tidak steril,"" ungkap Wakil BupatiBanyumassekaligus Ketua Satgas MBG Banyumas, Dwi Asih Lintarti, kepada wartawan, Senin (13/10/2025).Baca juga:Siswa yang Diduga Keracunan Spageti MBG di Banyumas Bertambah Jadi 94Lintarti menjelaskan, dari hasil pemeriksaan laboratorium ditemukan adanyabakteri E Colipada makanan, sementara air yang digunakan untuk memasak mengandung bakteri Coliform. Penyebab tidak sterilnya itu banyak faktornya, bisa karena proses penyajian, kondisi dapur, atau dari pekerjanya. Itu nanti akan dianalisis lagi dengan Satgas, ujar Lintarti.Jadi Evaluasi Satgas MBGLintarti menegaskan, peristiwa keracunan massal tersebut akan menjadi bahan evaluasi bagi Satgas MBG Banyumas, agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Peristiwa tersebut kan terjadi juga di daerah lain, penyebabnya pun rata-rata sama. Pemkab tentu akan terus melakukan evaluasi dan pengawasan, kata Lintarti.Baca juga:Ada Kasus Keracunan MBG, Orangtua Pilih Bawakan Bekal untuk Anak ke SekolahSementara itu, terkait dugaan keracunan siswa di sejumlah sekolah di Desa Sudagaran, Kecamatan Banyumas, Lintarti menyebut hasil uji laboratorium masih belum keluar.Ratusan Siswa Jadi KorbanBerdasarkan data Dinkes Banyumas, total terdapat 638 siswa yang mengalami gejala keracunan.Rinciannya, 395 siswa di Kecamatan Karanglewas dan 243 siswa di Kecamatan Banyumas.Program MBG di dua wilayah tersebut dipasok oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Karanglewas Kidul dan SPPG Sudagaran.Baca juga:16 Siswa SMPN 1 Colomadu Diduga Keracunan MBG, Ayam Katsu BerbauSebelumnya, gejala keracunan seperti mual, muntah, dan sakit tenggorokan mulai dialami para siswa di Kecamatan Karanglewas pada Selasa (23/9/2025) dan Rabu (24/9/2025).Kasus serupa kembali terjadi di Sudagaran, Kecamatan Banyumas, pada Jumat (26/9/2025). Para siswa dilaporkan mengalami muntah dan diare usai mengonsumsi spageti pada pagi hari.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BANYUMAS, KOMPAS.com- Penyebab kasus keracunan massal program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimpa ratusan siswa di Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, akhirnya terungkap. Berdasarkan hasil uji laboratorium Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah, makanan yang dikonsumsi para siswa dinyatakan tercemar bakteri. ""Saya menerima laporan hasil uji lab kemarin. Hasilnya, dari sampel makanan yang diambil dinyatakan tidak steril,"" ungkap Wakil BupatiBanyumassekaligus Ketua Satgas MBG Banyumas, Dwi Asih Lintarti, kepada wartawan, Senin (13/10/2025). Baca juga:Siswa yang Diduga Keracunan Spageti MBG di Banyumas Bertambah Jadi 94 Lintarti menjelaskan, dari hasil pemeriksaan laboratorium ditemukan adanyabakteri E Colipada makanan, sementara air yang digunakan untuk memasak mengandung bakteri Coliform. Penyebab tidak sterilnya itu banyak faktornya, bisa karena proses penyajian, kondisi dapur, atau dari pekerjanya. Itu nanti akan dianalisis lagi dengan Satgas, ujar Lintarti. Lintarti menegaskan, peristiwa keracunan massal tersebut akan menjadi bahan evaluasi bagi Satgas MBG Banyumas, agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Peristiwa tersebut kan terjadi juga di daerah lain, penyebabnya pun rata-rata sama. Pemkab tentu akan terus melakukan evaluasi dan pengawasan, kata Lintarti. Baca juga:Ada Kasus Keracunan MBG, Orangtua Pilih Bawakan Bekal untuk Anak ke Sekolah Sementara itu, terkait dugaan keracunan siswa di sejumlah sekolah di Desa Sudagaran, Kecamatan Banyumas, Lintarti menyebut hasil uji laboratorium masih belum keluar. Berdasarkan data Dinkes Banyumas, total terdapat 638 siswa yang mengalami gejala keracunan. Rinciannya, 395 siswa di Kecamatan Karanglewas dan 243 siswa di Kecamatan Banyumas. Program MBG di dua wilayah tersebut dipasok oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Karanglewas Kidul dan SPPG Sudagaran. Baca juga:16 Siswa SMPN 1 Colomadu Diduga Keracunan MBG, Ayam Katsu Berbau Sebelumnya, gejala keracunan seperti mual, muntah, dan sakit tenggorokan mulai dialami para siswa di Kecamatan Karanglewas pada Selasa (23/9/2025) dan Rabu (24/9/2025). Kasus serupa kembali terjadi di Sudagaran, Kecamatan Banyumas, pada Jumat (26/9/2025). Para siswa dilaporkan mengalami muntah dan diare usai mengonsumsi spageti pada pagi hari.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/9aRuylJa73Hkgy-kalTsT_Fnqfw=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/13/68ecc33b81943.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/13/165630078/hasil-uji-lab-ungkap-makanan-program-mbg-di-banyumas-tercemar-bakteri-e,6481026a5fec04bddfba49f659ba1e09ee9bc0fccdf0c4d2da93016f9fa600b1,2025-11-13 20:47:41.974 1503,pikiranrakyat,mbg,2025-01-13 17:09:40,"Program MBG Tahap Kedua Dilaksanakan di Kota Bandung, Jangkau 21 Ribu Siswa","PIKIRAN RAKYAT- Dimulai pada pekan lalu, program makan bergizi gratis (MBG) tahap kedua dilaksanakan di Kota Bandung, Senin, 13 Januari 2025. Program itu kini menjangkau 21.271 siswa atau 8% dari sekitar 310.000 siswa yang ditargetkan jadi penerima program MBG di Kota Bandung. Penjabat Wali Kota Bandung A Koswara mengatakan, saat ini sudah ada delapan delapan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang memproduksi makanan untuk program tersebut. Selain bermitra dengan Lanud Husein Sastranegara, ada juga dapur SPPG dari swasta. ""Ada enam mitra swasta di tujuh kecamatan, berarti ada satu kecamatan yang dua (dapur SPPG). Ini melingkupi 30 SD, 1 TK, dan 9 SMP totalnya, secara keseluruhan di Kota Bandung ini sekarang sudah 21.271 siswa (penerima program MBG),"" kata Koswara, di SDN 140 Arcamanik. Program MBG di Kota Bandung, terang dia, sudah dilaksanakan di tujuh kecamatan yang meliputi Cicendo, Sukajadi, Arcamanik, Antapani, Andir, Bandung Kidul dan Coblong. Koswara menilai, anak-anak senang mendapatkan makanan gratis. Dia memastikan nilai gizi pada makanan yang dibagikan terpantau oleh ahli gizi, demikian pula dengan keamanan makanannya. ""Hari ini dari Dinas Kesehatan juga ada di sini, kemudian di tiap dapur juga ada pengawasnya, ada quality control mulai dari bahan dan produk akhir dilihat,"" ujarnya. Koswara menambahkan, Pemkot Bandung akan mendorong pelibatan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai penyuplai bahan baku untuk makanan di program MBG. Demikian pula dengan para pekerja yang membuat makanan. ""Kemarin ada 30 orang (di Lanud Husein Sastranegara), untuk yang di Arcamanik ada 10-12 orang, bahkan ada kecenderungan untuk menambah pelibatan warga sekitar. Soapnya, cakupan produksinya di satu dapur itu antara 3.000 sampai 3.500 porsi setiap hari,"" katanya. Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung Tantan Satana mengatakan, program MBG tahap dua dilaksanakan di 26 sekolah di lima kecamatan. Berbeda dengan tahap pertama, kata dia, di tahap kedua ada TK yang dibagikan makanan bergizi gratis. ""Di tahap kedua ini ada satu sekolah yang baru, yaitu TK. Di TK ini tidak banyak, ada 113 siswa di daerah Arcamanik, ini baru pertama (TK mendapat program MBG). Alhamdulillah, di tahap kedua kuotanya ada 14.325 siswa, yang bersekolah di 1 TK, 21 SD, dan 4 SMP,"" katanya. Tantan mengatakan, program MBG akan dikembangkan di kecamatan lain, hingga memenuhi target 20% siswa di Kota Bandung mendapatkan makanan bergizi gratis pada tahun ini. Dari total sekitar 310.000 siswa SD dan SMP di Kota Bandung, maka target 20% itu ialah sekitar 60.000 siswa. ""Mudah-mudahan pada 2025 bisa tercover bertahap. Hari ini baru 21.231 siswa. Sekokah di Kota Bandung kan banyak, SD-SMP itu kurang lebih ada 600 sekolah, yang negeri dan swasta. Semoga program MBG ini bisa terus berkembang, kalau bisa 100% alhamdulillah,"" katanya. Menurut dia, dari evaluasi pelaksanaan program MBG tahap pertama makanan yang dibagikan relatif dihabiskan oleh para siswa. Hal itu, kata dia, cukup meringankan beban orang tua siswa, apalagi makanan yang dibagikan terjamin gizi dan kebersihannya. ""Alhamdulillah juga memang sisa makan tidak ada sisa, karena langsung dibawa oleh pihak penyedia. Walau demikian, nanti Dinas Lingkungan Hidup akan berkoordinasi dengan SPPG, jangan sampai sampahnya dibuang di tempat yang tidak memenuhi syarat,"" katanya. Seorang siswa SDN 140 Arcamanik, Dario mengaku senang menerima paket makanan bergizi gratis, apalagi ditambah dengan susu dan buah yang jadi kesukaannya. ""Tempat makanannya juga bagus, jadi saya lebih banyak makannya,"" ucapnya.*** Berita PilihanSekretaris BPKAD Kabupaten Bogor Tegaskan Anggaran MBG Bisa Mencapai Rp70 MiliarPj Gubernur Jabar Pantau MBG di Sukabumi, 60 Siswa AlergiPemprov Jabar Alokasikan Rp1 Triliun untuk Program MBG, Dari Mana Uangnya?Belum Ada Arahan Tanggal Pelaksanaan Secara Utuh, Pemkab Bandung Terus Kuatkan Persiapan MBGSiswa Bogor Minta Maaf ke Gerindra usai Bocorkan Menu MBG, Okky: Haknya DirampasMBG untuk Ibu Hamil dan Menyusui Masih dalam Tahap Uji Coba Berita PilihanSekretaris BPKAD Kabupaten Bogor Tegaskan Anggaran MBG Bisa Mencapai Rp70 MiliarPj Gubernur Jabar Pantau MBG di Sukabumi, 60 Siswa AlergiPemprov Jabar Alokasikan Rp1 Triliun untuk Program MBG, Dari Mana Uangnya?Belum Ada Arahan Tanggal Pelaksanaan Secara Utuh, Pemkab Bandung Terus Kuatkan Persiapan MBGSiswa Bogor Minta Maaf ke Gerindra usai Bocorkan Menu MBG, Okky: Haknya DirampasMBG untuk Ibu Hamil dan Menyusui Masih dalam Tahap Uji Coba Berita Pilihan Sekretaris BPKAD Kabupaten Bogor Tegaskan Anggaran MBG Bisa Mencapai Rp70 MiliarPj Gubernur Jabar Pantau MBG di Sukabumi, 60 Siswa AlergiPemprov Jabar Alokasikan Rp1 Triliun untuk Program MBG, Dari Mana Uangnya?Belum Ada Arahan Tanggal Pelaksanaan Secara Utuh, Pemkab Bandung Terus Kuatkan Persiapan MBGSiswa Bogor Minta Maaf ke Gerindra usai Bocorkan Menu MBG, Okky: Haknya DirampasMBG untuk Ibu Hamil dan Menyusui Masih dalam Tahap Uji Coba Sekretaris BPKAD Kabupaten Bogor Tegaskan Anggaran MBG Bisa Mencapai Rp70 Miliar Sekretaris BPKAD Kabupaten Bogor Tegaskan Anggaran MBG Bisa Mencapai Rp70 Miliar Sekretaris BPKAD Kabupaten Bogor Tegaskan Anggaran MBG Bisa Mencapai Rp70 Miliar Sekretaris BPKAD Kabupaten Bogor Tegaskan Anggaran MBG Bisa Mencapai Rp70 Miliar Pj Gubernur Jabar Pantau MBG di Sukabumi, 60 Siswa Alergi Pj Gubernur Jabar Pantau MBG di Sukabumi, 60 Siswa Alergi Pj Gubernur Jabar Pantau MBG di Sukabumi, 60 Siswa Alergi Pj Gubernur Jabar Pantau MBG di Sukabumi, 60 Siswa Alergi Pemprov Jabar Alokasikan Rp1 Triliun untuk Program MBG, Dari Mana Uangnya? Pemprov Jabar Alokasikan Rp1 Triliun untuk Program MBG, Dari Mana Uangnya? Pemprov Jabar Alokasikan Rp1 Triliun untuk Program MBG, Dari Mana Uangnya? Pemprov Jabar Alokasikan Rp1 Triliun untuk Program MBG, Dari Mana Uangnya? Belum Ada Arahan Tanggal Pelaksanaan Secara Utuh, Pemkab Bandung Terus Kuatkan Persiapan MBG Belum Ada Arahan Tanggal Pelaksanaan Secara Utuh, Pemkab Bandung Terus Kuatkan Persiapan MBG Belum Ada Arahan Tanggal Pelaksanaan Secara Utuh, Pemkab Bandung Terus Kuatkan Persiapan MBG Belum Ada Arahan Tanggal Pelaksanaan Secara Utuh, Pemkab Bandung Terus Kuatkan Persiapan MBG Siswa Bogor Minta Maaf ke Gerindra usai Bocorkan Menu MBG, Okky: Haknya Dirampas Siswa Bogor Minta Maaf ke Gerindra usai Bocorkan Menu MBG, Okky: Haknya Dirampas Siswa Bogor Minta Maaf ke Gerindra usai Bocorkan Menu MBG, Okky: Haknya Dirampas Siswa Bogor Minta Maaf ke Gerindra usai Bocorkan Menu MBG, Okky: Haknya Dirampas MBG untuk Ibu Hamil dan Menyusui Masih dalam Tahap Uji Coba MBG untuk Ibu Hamil dan Menyusui Masih dalam Tahap Uji Coba MBG untuk Ibu Hamil dan Menyusui Masih dalam Tahap Uji Coba MBG untuk Ibu Hamil dan Menyusui Masih dalam Tahap Uji Coba",Hendro Susilo Husodo,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/01/06/2103352123.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-018965977/program-mbg-tahap-kedua-dilaksanakan-di-kota-bandung-jangkau-21-ribu-siswa?page=all,7b897e463bc7f29b45ef388fc4e394f1898196c95bbcd98147add9311531c50a,2025-11-13 20:47:48.921 1504,kompas,mbg,2025-10-13 16:29:19,"Setahun Program MBG di SDN 07 Pulogebang, Berat Badan Siswa Naik dan Lebih Aktif Belajar","JAKARTA, KOMPAS.com Kepala Sekolah SD Negeri 07 Pulogebang, Jakarta Timur, Catharina Yenny, menilai Program Makan Bergizi Gratis (MBG) membawa dampak positif bagi para siswanya, terutama dalam hal kesehatan dan konsentrasi belajar.Menurut Catharina, setelah hampir satu tahun berjalan, program yang digulirkan pemerintah tersebut telah menunjukkan perubahan nyata pada kondisi fisik dan perilaku belajar siswa.""Contohnya, berat badan anak itu memang sudah meningkat, kemudian juga lebih fokus belajar itu juga ada, ucapCatharina Yennysaat ditemuiKompas.com, Senin (13/10/2025).Baca juga:Setahun Program MBG, Banyak Siswa SMPN 61 Jakarta Tak Suka Sayur dan IkanCatharina menjelaskan, temuan tersebut diperoleh dari pengamatan langsung dan pengumpulan data melaluiGoogle Formyang diisi oleh para guru kelas. Karena saya juga minta data dari guru-guru, yang menyatakan memang anak-anak itu bisa lebih untuk berkonsentrasi dibandingkan sebelumnya, kata Catharina.Ia menambahkan, banyak siswanya yang sebelumnya berangkat sekolah tanpa sarapan kini bisa menikmati makanan bergizi setiap hari melalui program MBG. Mereka itu enggak pernah sarapan. Ini bisa dapat makan, terus anak-anak itu yang dia enggak pernah bawa bekal, itu juga sampai mereka juga bilang mereka senang dengan adanya program ini, jelasnya.Bangun kebersamaan di sekolahSelain berdampak pada kesehatan, Catharina menilai program MBG turut mempererat hubungan sosial antara siswa dan guru di sekolah.""Mereka juga lebih interaksi. Untuk anak itu juga menjadi lebih akrab, kenapa? Karena mereka juga pas pada saat di kelas mau makan itu mereka berdoa bersama, terus mereka makannya makan bareng, tuturnya.Baca juga:Siswa SMPN 61 Jakarta Minta Menu MBG Lebih Variatif Biar Tidak BosanIa menambahkan, sebelum adanya program MBG, kebiasaan makan bersama hampir tidak pernah terjadi di sekolah. Yang biasanya sebelum ada MBG kan mereka enggak bakal makan bareng-bareng kan ya. Makanya paling dua orang, tiga orang, terus yang lain nyebar ke mana-mana, ungkapnya.Catharina berharap program MBG dapat terus berjalan secara konsisten agar manfaatnya dapat dirasakan lebih luas oleh siswa, terutama mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com Kepala Sekolah SD Negeri 07 Pulogebang, Jakarta Timur, Catharina Yenny, menilai Program Makan Bergizi Gratis (MBG) membawa dampak positif bagi para siswanya, terutama dalam hal kesehatan dan konsentrasi belajar. Menurut Catharina, setelah hampir satu tahun berjalan, program yang digulirkan pemerintah tersebut telah menunjukkan perubahan nyata pada kondisi fisik dan perilaku belajar siswa. ""Contohnya, berat badan anak itu memang sudah meningkat, kemudian juga lebih fokus belajar itu juga ada, ucapCatharina Yennysaat ditemuiKompas.com, Senin (13/10/2025). Baca juga:Setahun Program MBG, Banyak Siswa SMPN 61 Jakarta Tak Suka Sayur dan Ikan Catharina menjelaskan, temuan tersebut diperoleh dari pengamatan langsung dan pengumpulan data melaluiGoogle Formyang diisi oleh para guru kelas. Karena saya juga minta data dari guru-guru, yang menyatakan memang anak-anak itu bisa lebih untuk berkonsentrasi dibandingkan sebelumnya, kata Catharina. Ia menambahkan, banyak siswanya yang sebelumnya berangkat sekolah tanpa sarapan kini bisa menikmati makanan bergizi setiap hari melalui program MBG. Mereka itu enggak pernah sarapan. Ini bisa dapat makan, terus anak-anak itu yang dia enggak pernah bawa bekal, itu juga sampai mereka juga bilang mereka senang dengan adanya program ini, jelasnya. Selain berdampak pada kesehatan, Catharina menilai program MBG turut mempererat hubungan sosial antara siswa dan guru di sekolah. ""Mereka juga lebih interaksi. Untuk anak itu juga menjadi lebih akrab, kenapa? Karena mereka juga pas pada saat di kelas mau makan itu mereka berdoa bersama, terus mereka makannya makan bareng, tuturnya. Baca juga:Siswa SMPN 61 Jakarta Minta Menu MBG Lebih Variatif Biar Tidak Bosan Ia menambahkan, sebelum adanya program MBG, kebiasaan makan bersama hampir tidak pernah terjadi di sekolah. Yang biasanya sebelum ada MBG kan mereka enggak bakal makan bareng-bareng kan ya. Makanya paling dua orang, tiga orang, terus yang lain nyebar ke mana-mana, ungkapnya. Catharina berharap program MBG dapat terus berjalan secara konsisten agar manfaatnya dapat dirasakan lebih luas oleh siswa, terutama mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/KcYD5tVUOsqc--ZItx5vJf3Gr74=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/13/68ecb941b29f4.jpg",https://megapolitan.kompas.com/read/2025/10/13/16291991/setahun-program-mbg-di-sdn-07-pulogebang-berat-badan-siswa-naik-dan-lebih,fa02c5d968f79874ebc33f73b35f816f9c76ea7abe58b0b29e519379eca1d2cd,2025-11-13 20:47:53.511 1475,pikiranrakyat,mbg,2025-01-30 14:46:30,"Puan Maharani Respons Mitra MBG Mundur karena Tak Dibayar, Minta Pemerintah Lakukan Evaluasi","PIKIRAN RAKYAT- Ketua DPR RI, Puan Maharani menanggapi kabar beberapa mitra program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mundur karena tak dibayar oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Puan memaklumi hal tersebut terjadi lantaran program BGN masih terlihat baru. Untuk itu, dia memberi kesempatan kepada Pemerintah melakukan evaluasi secara maksimal. ""Ya program ini kan memang masih baru. Jadi kita kasih kesempatan kepada pemerintah untuk mengevaluasi dan menyempurnakan,"" ujar Puan di DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis, 30 Januari 2025. Baca Juga:Komisi VII DPR Dukung UMKM Mitra MBG Dapat Modal hingga Rp500 Juta, Ini Syaratnya Lebih lanjut, Puan juga menilai, program BGN ini perlu banyak hal yang dilakukan dalam teknis-teknis di lapangannya. Oleh karenanya, DPR bersiap mengawal Pemerintah untuk melakukan evaluasi. ""Sehingga nantinya akan memang betul-betul bermanfaat bagi masyarakat, khususnya anak-anak,"" tuturnya. Sebelumnya, Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan para mitra yang ikut menjalankan program MBG akan diberikan uang secara langsung untuk pengadaannya mulai Februari 2025. Baca Juga:Deddy Corbuzier Kritik Anak-anak yang Mengeluh Soal MBG, Anggota DPR: Dapat Dihukum Disiplin Militer Dadan menyebut, selama ini para mitra harus mengeluarkan uang mereka terlebih dahulu dalam menjalankan program MBG, yang kemudian pengeluarannya di-reimburseoleh negara. ""Kami sedang mengusahakan mulai Februari bukan lagireimburse, tapi uang negara ada di rekening mitra,"" ujar Dadan di Hotel Bidakara, Jakarta Pusat, Sabtu, 25 Januari 2025.*** Berita PilihanMinta Maaf pada Anak dan Orang Tua yang Belum Terima Program MBG, Prabowo: Secara Fisik Tidak MudahUsulan Dana Zakat untuk MBG, Pengamat Sebut Tidak Sesuai UUGandeng Bank Himbara, Pemerintah Rancang Skema Khusus Pemberian Modal untuk UMKM yang Terlibat MBGDeddy Corbuzier Kritik Anak-anak yang Mengeluh Soal MBG, Anggota DPR: Dapat Dihukum Disiplin MiliterKomisi VII DPR Dukung UMKM Mitra MBG Dapat Modal hingga Rp500 Juta, Ini Syaratnya Berita PilihanMinta Maaf pada Anak dan Orang Tua yang Belum Terima Program MBG, Prabowo: Secara Fisik Tidak MudahUsulan Dana Zakat untuk MBG, Pengamat Sebut Tidak Sesuai UUGandeng Bank Himbara, Pemerintah Rancang Skema Khusus Pemberian Modal untuk UMKM yang Terlibat MBGDeddy Corbuzier Kritik Anak-anak yang Mengeluh Soal MBG, Anggota DPR: Dapat Dihukum Disiplin MiliterKomisi VII DPR Dukung UMKM Mitra MBG Dapat Modal hingga Rp500 Juta, Ini Syaratnya Berita Pilihan Minta Maaf pada Anak dan Orang Tua yang Belum Terima Program MBG, Prabowo: Secara Fisik Tidak MudahUsulan Dana Zakat untuk MBG, Pengamat Sebut Tidak Sesuai UUGandeng Bank Himbara, Pemerintah Rancang Skema Khusus Pemberian Modal untuk UMKM yang Terlibat MBGDeddy Corbuzier Kritik Anak-anak yang Mengeluh Soal MBG, Anggota DPR: Dapat Dihukum Disiplin MiliterKomisi VII DPR Dukung UMKM Mitra MBG Dapat Modal hingga Rp500 Juta, Ini Syaratnya Minta Maaf pada Anak dan Orang Tua yang Belum Terima Program MBG, Prabowo: Secara Fisik Tidak Mudah Minta Maaf pada Anak dan Orang Tua yang Belum Terima Program MBG, Prabowo: Secara Fisik Tidak Mudah Minta Maaf pada Anak dan Orang Tua yang Belum Terima Program MBG, Prabowo: Secara Fisik Tidak Mudah Minta Maaf pada Anak dan Orang Tua yang Belum Terima Program MBG, Prabowo: Secara Fisik Tidak Mudah Usulan Dana Zakat untuk MBG, Pengamat Sebut Tidak Sesuai UU Usulan Dana Zakat untuk MBG, Pengamat Sebut Tidak Sesuai UU Usulan Dana Zakat untuk MBG, Pengamat Sebut Tidak Sesuai UU Usulan Dana Zakat untuk MBG, Pengamat Sebut Tidak Sesuai UU Gandeng Bank Himbara, Pemerintah Rancang Skema Khusus Pemberian Modal untuk UMKM yang Terlibat MBG Gandeng Bank Himbara, Pemerintah Rancang Skema Khusus Pemberian Modal untuk UMKM yang Terlibat MBG Gandeng Bank Himbara, Pemerintah Rancang Skema Khusus Pemberian Modal untuk UMKM yang Terlibat MBG Gandeng Bank Himbara, Pemerintah Rancang Skema Khusus Pemberian Modal untuk UMKM yang Terlibat MBG Deddy Corbuzier Kritik Anak-anak yang Mengeluh Soal MBG, Anggota DPR: Dapat Dihukum Disiplin Militer Deddy Corbuzier Kritik Anak-anak yang Mengeluh Soal MBG, Anggota DPR: Dapat Dihukum Disiplin Militer Deddy Corbuzier Kritik Anak-anak yang Mengeluh Soal MBG, Anggota DPR: Dapat Dihukum Disiplin Militer Deddy Corbuzier Kritik Anak-anak yang Mengeluh Soal MBG, Anggota DPR: Dapat Dihukum Disiplin Militer Komisi VII DPR Dukung UMKM Mitra MBG Dapat Modal hingga Rp500 Juta, Ini Syaratnya Komisi VII DPR Dukung UMKM Mitra MBG Dapat Modal hingga Rp500 Juta, Ini Syaratnya Komisi VII DPR Dukung UMKM Mitra MBG Dapat Modal hingga Rp500 Juta, Ini Syaratnya Komisi VII DPR Dukung UMKM Mitra MBG Dapat Modal hingga Rp500 Juta, Ini Syaratnya",Oktaviani,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/01/08/1771877291.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019017036/puan-maharani-respons-mitra-mbg-mundur-karena-tak-dibayar-minta-pemerintah-lakukan-evaluasi?page=all,58decaa9778fdb985a9ddcf0e1e2d8b4b0099236a9617d87bbbe49d465c69aee,2025-11-13 20:45:19.683 1476,kompas,mbg,2025-10-15 12:18:06,"Wakil Kepala BGN: MBG Bukan Bisnis, Ini Wujud Kecintaan Prabowo pada Anak Indonesia","JAKARTA, KOMPAS.com- Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S. Deyang menegaskan kepada mitra dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukan bisnis.Nanik mengingatkan bahwa programMBGadalah bentuk kepedulian dan kecintaan PresidenPrabowoSubianto kepada seluruh anak Indonesia.Hal ini disampaikan Nanik dalam Rapat Koordinasi Kejadian Menonjol terkait Konsumsi MBG, yang digelar di Royal Kuningan Hotel, Jakarta, Selasa (14/10/2025). MBG adalah wujud nyata kepedulian dan kecintaanPresiden PrabowoSubianto terhadap anak-anak Indonesia.Program MBGini bukan bisnis, kata Nanik di hadapan para peserta rapat yang terdiri dari mitra dapur penyelenggara MBG yang sebelumnya sempat bermasalah.Baca juga:KPK Kaji Pelaksanaan Program MBG, Bantu Perbaikan Tata KelolaUntuk itu, Nanik mengingatkan agar jangan ada mitra dapur atau SPPG yang memotong anggaran untuk bahan baku MBG. Jangan sampai ada yang mengurangi bahan baku. Pak Prabowo sampai menghitung sendiri menu itu, dan beliau berkesimpulan dengan Rp 10.000 itu masih bisa pakai ayam dan telur, ujarnya. Jadi jangan di-markup. Anggaran bahan baku itu harus penuh. Selain susu, harus ada dua lauk, bukan satu, kata Nanik menegaskan.Kemudian, dia menyoroti sejumlah dapur mitra MBG yang dinilai belum memenuhi standar kelayakan. Dari Kuningan sampai NTB, saya sudah melihat beberapa dapur yang tidak layak. Saat awal launching, dapur yang belum diepoksi tidak boleh jalan. Tapi sekarang, banyak dapur yang belum diepoksi tapi sudah beroperasi,"" ujarnya.Baca juga:BGN ke Dapur MBG: Anggaran Jangan Di-Mark Up, Harus Ada Dua LaukNanik lalu menekankan kembali pentingnya tanggung jawab bersama antaraBGN, mitra dapur atau SPPG untuk memperbaiki kekurangan di lapangan. Kita harus akui ini kelalaian kita bersama. Ini salah BGN, mitra, dan SPPG yang harus kita perbaiki bersama, ujar Nanik.Dalam kesempatan itu, Nanik juga menceritakan awal mula lahirnya gagasan program MBG dari pengalaman pribadi Presiden Prabowo lebih dari satu dekade. Dulu di tahun 2012, saya melaporkan kepada Pak Prabowo setelah bertemu ibu-ibu yang memisahkan makanan pabrik. Mereka pisahkan yang kotor dan yang bersih, katanya. Setelah diikuti, ternyata ibu-ibu itu memberi makan anaknya dengan makanan sisa buruh pabrik. Di sana, Pak Prabowo merasa geram dan bilang, Saat saya menjadi Presiden nanti, semua anak Indonesia akan saya beri makan tiap hari . Itulah asal mula kenapa MBG dimulai, ujar Nanik melanjutkan.Baca juga:Habiburokhman soal MBG: Kita Bikin Hajatan Saja Pusing, Apalagi IniKasus Keracunan MBGDiketahui, pelaksanaan program MBG sempat menjadi sorotan karena telah mengakibatkan ribuan orang terdampak keracunan. JAKARTA, KOMPAS.com- Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S. Deyang menegaskan kepada mitra dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukan bisnis. Nanik mengingatkan bahwa programMBGadalah bentuk kepedulian dan kecintaan PresidenPrabowoSubianto kepada seluruh anak Indonesia. Hal ini disampaikan Nanik dalam Rapat Koordinasi Kejadian Menonjol terkait Konsumsi MBG, yang digelar di Royal Kuningan Hotel, Jakarta, Selasa (14/10/2025). MBG adalah wujud nyata kepedulian dan kecintaanPresiden PrabowoSubianto terhadap anak-anak Indonesia.Program MBGini bukan bisnis, kata Nanik di hadapan para peserta rapat yang terdiri dari mitra dapur penyelenggara MBG yang sebelumnya sempat bermasalah. Baca juga:KPK Kaji Pelaksanaan Program MBG, Bantu Perbaikan Tata Kelola Untuk itu, Nanik mengingatkan agar jangan ada mitra dapur atau SPPG yang memotong anggaran untuk bahan baku MBG. Jangan sampai ada yang mengurangi bahan baku. Pak Prabowo sampai menghitung sendiri menu itu, dan beliau berkesimpulan dengan Rp 10.000 itu masih bisa pakai ayam dan telur, ujarnya. Jadi jangan di-markup. Anggaran bahan baku itu harus penuh. Selain susu, harus ada dua lauk, bukan satu, kata Nanik menegaskan. Kemudian, dia menyoroti sejumlah dapur mitra MBG yang dinilai belum memenuhi standar kelayakan. Dari Kuningan sampai NTB, saya sudah melihat beberapa dapur yang tidak layak. Saat awal launching, dapur yang belum diepoksi tidak boleh jalan. Tapi sekarang, banyak dapur yang belum diepoksi tapi sudah beroperasi,"" ujarnya. Baca juga:BGN ke Dapur MBG: Anggaran Jangan Di-Mark Up, Harus Ada Dua Lauk Nanik lalu menekankan kembali pentingnya tanggung jawab bersama antaraBGN, mitra dapur atau SPPG untuk memperbaiki kekurangan di lapangan. Kita harus akui ini kelalaian kita bersama. Ini salah BGN, mitra, dan SPPG yang harus kita perbaiki bersama, ujar Nanik. Dalam kesempatan itu, Nanik juga menceritakan awal mula lahirnya gagasan program MBG dari pengalaman pribadi Presiden Prabowo lebih dari satu dekade. Dulu di tahun 2012, saya melaporkan kepada Pak Prabowo setelah bertemu ibu-ibu yang memisahkan makanan pabrik. Mereka pisahkan yang kotor dan yang bersih, katanya. Setelah diikuti, ternyata ibu-ibu itu memberi makan anaknya dengan makanan sisa buruh pabrik. Di sana, Pak Prabowo merasa geram dan bilang, Saat saya menjadi Presiden nanti, semua anak Indonesia akan saya beri makan tiap hari . Itulah asal mula kenapa MBG dimulai, ujar Nanik melanjutkan. Baca juga:Habiburokhman soal MBG: Kita Bikin Hajatan Saja Pusing, Apalagi Ini Diketahui, pelaksanaan program MBG sempat menjadi sorotan karena telah mengakibatkan ribuan orang terdampak keracunan.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/-1zTdG3yc6Hns_r19SsQ403IPR0=/201x213:1480x1066/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/26/68d673fdddff1.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/15/12180601/wakil-kepala-bgn-mbg-bukan-bisnis-ini-wujud-kecintaan-prabowo-pada-anak,572d15abcd1fa8c97d33b963c978b7291996987b8e5d16b3cf67ca29d0daf01a,2025-11-13 20:45:26.218 1477,pikiranrakyat,mbg,2025-01-27 16:34:38,"Komisi VII DPR Dukung UMKM Mitra MBG Dapat Modal hingga Rp500 Juta, Ini Syaratnya","PIKIRAN RAKYAT- Ketua Komisi VII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay mendukung rencana pemerintah untuk membantu UMKM mitra program Makan Bergizi Gratis (MBG) dalam mendapatkan modal usaha hingga Rp500 juta. Saleh menilai, hal Ini sebagai bentuk konkret afirmasi dan keberpihakan pemerintah kepada pebisnis UMKM. Dengan begitu, vendor MBG ini nantinya tidak hanya dikerjakan oleh perusahaan-perusahaan besar. ""Anggaran untuk pelaksanaan MBG ini sangat besar. Karena itu, manfaatnya harus dirasakan semua pihak. Termasuk dalam memberdayakan ekonomi kecil dan menengah,"" kata Saleh dikutip dalam keterangan tertulis, Senin, 27 Januari 2025. Baca Juga:Deddy Corbuzier Kritik Anak-anak yang Mengeluh Soal MBG, Anggota DPR: Dapat Dihukum Disiplin Militer ""Kalau UMKM berdaya, diharapkan dapat membuka lapangan pekerjaan di sekitarnya. Peredaran uang terdistribusi secara merata. Semua memiliki akses yang sama dalam berusaha dan bekerja,"" ujarnya menambahkan. Kendati demikian, Saleh mengimbau kepada seluruh UMKM yang ingin terlibat harus memenuhi ketentuan dan kriteria yang ditetapkan pemerintah. ""Makanan yang diproduksi harus berkualitas, mampu memproduksi sesuai kebutuhan, bisa mendistribusikan tepat waktu, dan usahanya benar-benar layak dan perlu dibantu,"" katanya. Baca Juga:Gandeng Bank Himbara, Pemerintah Rancang Skema Khusus Pemberian Modal untuk UMKM yang Terlibat MBG Selain itu, Saleh meminta masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengawasi seluruh UMKM yang terlibat. Karena makanannya dibagi ke anak-anak sekolah, orangtua, dan wali murid diharapkan dapat mengawasi. ""Jika ada yang dinilai kurang, dapat menyampaikan ke pihak pemerintah atau langsung kepada pihak UMKM-nya. Pengawasan hendaklah didasarkan pada niat baik untuk peningkatan kualitas. Saran dan masukan konstruktif sangat diperlukan,"" ujarnya.*** Berita PilihanKasus Keracunan MBG di Sukoharjo, Istana Sebut BGN Perketat SOP: Jangan Ditebak-tebakSayangkan Anggaran Transportasi Umum Dipangkas untuk MBG, Pengamat: Salah Satu Penentu Tingkat InflasiMinta Maaf pada Anak dan Orang Tua yang Belum Terima Program MBG, Prabowo: Secara Fisik Tidak MudahGandeng Bank Himbara, Pemerintah Rancang Skema Khusus Pemberian Modal untuk UMKM yang Terlibat MBGDeddy Corbuzier Kritik Anak-anak yang Mengeluh Soal MBG, Anggota DPR: Dapat Dihukum Disiplin Militer Berita PilihanKasus Keracunan MBG di Sukoharjo, Istana Sebut BGN Perketat SOP: Jangan Ditebak-tebakSayangkan Anggaran Transportasi Umum Dipangkas untuk MBG, Pengamat: Salah Satu Penentu Tingkat InflasiMinta Maaf pada Anak dan Orang Tua yang Belum Terima Program MBG, Prabowo: Secara Fisik Tidak MudahGandeng Bank Himbara, Pemerintah Rancang Skema Khusus Pemberian Modal untuk UMKM yang Terlibat MBGDeddy Corbuzier Kritik Anak-anak yang Mengeluh Soal MBG, Anggota DPR: Dapat Dihukum Disiplin Militer Berita Pilihan Kasus Keracunan MBG di Sukoharjo, Istana Sebut BGN Perketat SOP: Jangan Ditebak-tebakSayangkan Anggaran Transportasi Umum Dipangkas untuk MBG, Pengamat: Salah Satu Penentu Tingkat InflasiMinta Maaf pada Anak dan Orang Tua yang Belum Terima Program MBG, Prabowo: Secara Fisik Tidak MudahGandeng Bank Himbara, Pemerintah Rancang Skema Khusus Pemberian Modal untuk UMKM yang Terlibat MBGDeddy Corbuzier Kritik Anak-anak yang Mengeluh Soal MBG, Anggota DPR: Dapat Dihukum Disiplin Militer Kasus Keracunan MBG di Sukoharjo, Istana Sebut BGN Perketat SOP: Jangan Ditebak-tebak Kasus Keracunan MBG di Sukoharjo, Istana Sebut BGN Perketat SOP: Jangan Ditebak-tebak Kasus Keracunan MBG di Sukoharjo, Istana Sebut BGN Perketat SOP: Jangan Ditebak-tebak Kasus Keracunan MBG di Sukoharjo, Istana Sebut BGN Perketat SOP: Jangan Ditebak-tebak Sayangkan Anggaran Transportasi Umum Dipangkas untuk MBG, Pengamat: Salah Satu Penentu Tingkat Inflasi Sayangkan Anggaran Transportasi Umum Dipangkas untuk MBG, Pengamat: Salah Satu Penentu Tingkat Inflasi Sayangkan Anggaran Transportasi Umum Dipangkas untuk MBG, Pengamat: Salah Satu Penentu Tingkat Inflasi Sayangkan Anggaran Transportasi Umum Dipangkas untuk MBG, Pengamat: Salah Satu Penentu Tingkat Inflasi Minta Maaf pada Anak dan Orang Tua yang Belum Terima Program MBG, Prabowo: Secara Fisik Tidak Mudah Minta Maaf pada Anak dan Orang Tua yang Belum Terima Program MBG, Prabowo: Secara Fisik Tidak Mudah Minta Maaf pada Anak dan Orang Tua yang Belum Terima Program MBG, Prabowo: Secara Fisik Tidak Mudah Minta Maaf pada Anak dan Orang Tua yang Belum Terima Program MBG, Prabowo: Secara Fisik Tidak Mudah Gandeng Bank Himbara, Pemerintah Rancang Skema Khusus Pemberian Modal untuk UMKM yang Terlibat MBG Gandeng Bank Himbara, Pemerintah Rancang Skema Khusus Pemberian Modal untuk UMKM yang Terlibat MBG Gandeng Bank Himbara, Pemerintah Rancang Skema Khusus Pemberian Modal untuk UMKM yang Terlibat MBG Gandeng Bank Himbara, Pemerintah Rancang Skema Khusus Pemberian Modal untuk UMKM yang Terlibat MBG Deddy Corbuzier Kritik Anak-anak yang Mengeluh Soal MBG, Anggota DPR: Dapat Dihukum Disiplin Militer Deddy Corbuzier Kritik Anak-anak yang Mengeluh Soal MBG, Anggota DPR: Dapat Dihukum Disiplin Militer Deddy Corbuzier Kritik Anak-anak yang Mengeluh Soal MBG, Anggota DPR: Dapat Dihukum Disiplin Militer Deddy Corbuzier Kritik Anak-anak yang Mengeluh Soal MBG, Anggota DPR: Dapat Dihukum Disiplin Militer",Oktaviani,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/01/06/2103352123.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019008444/komisi-vii-dpr-dukung-umkm-mitra-mbg-dapat-modal-hingga-rp500-juta-ini-syaratnya?page=all,c09c73d68927275cb280b6b7b73d22d008716e82ce6db041bc6b2e74b500ffe8,2025-11-13 20:45:30.483 1478,kompas,mbg,2025-10-15 12:12:17,"Program MBG di Pulau Sepudi Sumenep Tak Rata, Sekolah Cuma Bisa Berharap","SUMENEP, KOMPAS.com Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bergulir pertama kali pada Januari 2025 lalu. Rangkaian program ini berlanjut hingga menjangkau banyak wilayah di Tanah Air.DiPulau Sepudi, KabupatenSumenep, Jawa Timur, salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto ini baru berjalan hampir satu bulan, namun belum merata di semua wilayahnya.Sejumlah sekolah dasar (SD) dan lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) di Kecamatan Gayam misalnya, masih harus menunggu giliran menerima paket makanan bergizi tersebut.Kondisi ini memunculkan pertanyaan dari para kepala sekolah yang merasa belum tersentuh program.Baca juga:Bupati Jeje Setop Dapur MBG yang Diduga Sumber Keracunan Ratusan Siswa di Cisarua Bandung Barat""Setiap hari ada saja yang tanya, kapan sekolah mereka terima MBG,"" kata Sekretaris KKKS Kecamatan Gayam, Moh. Rusdi, di Sumenep, Rabu (15/10/2025).Rusdi menyebut, sedikitnya ada lima SD dan tak kurang dari tujuh PAUD di Kecamatan Gayam yang belum menerima distribusi MBG.Mayoritas sekolah lainnya sudah berjalan, namun sebagian masih belum mendapat manfaat dari program Pemerintah itu.""Mereka melihat sekolah lain sudah menerima, wajar kalau berharap segera merata,"" tambah Rusdi.Baca juga:Gelombang Keracunan MBG di Cisarua Meluas, 182 Siswa SD dan SMK Jadi KorbanKeterbatasan dapur MBGKeterlambatan ini, menurut Rusdi, dipicu keterbatasan kapasitas dapur MBG di bawah SPPG Kecamatan Gayam.Dalam satu hari, dapur hanya mampu menyiapkan sekitar 2.600 porsi, sementara jumlah siswa di Kecamatan Gayam lebih dari 3.000.""Katanya porsinya memang tidak cukup untuk menjangkau semua sekaligus,"" sambung dia.Rusdi berharap, jika pembangunan dapur baru belum memungkinkan, SPPG yang ada bisa menambah jumlah porsi agar seluruh siswa dapat merasakan manfaat MBG.Menurut dia, keadilan distribusi menjadi harapan besar bagi sekolah-sekolah yang belum tersentuh.Baca juga:Program MBG di Sikka Baru Menjangkau 26.764 OrangBerbeda dengan SD dan PAUD, layanan MBG untuk jenjang SMP, MTs, SMA, dan MA di Pulau Sepudi dilaporkan sudah berjalan penuh tanpa kendala.""Untuk yang SMP dan SMA sederajat, sudah menerima semua,"" ungkap Rusdi.Sementara itu, Kepala SPPG Kecamatan Gayam, Zainul Mujib menyatakan, saat ini masih dalam proses pengajuan ke BGN agar seluruh siswa bisa terlayani.Pengajuan tersebut meliputi penambahan porsi harian dan pengadaan ompreng (wadah makan) sebagai pendukung distribusi.Targetnya, pada akhir Oktober, semua siswa di Kecamatan Gayam sudah bisa menerima MBG.""Sudah pengajuan. Termasuk pengadaan omprengnya. InsyaAllah akhir bulan ini realisasi. Tanggal 27 Oktober,"" ungkap Inok -sapaan akrab Zainul Mujib.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang SUMENEP, KOMPAS.com Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bergulir pertama kali pada Januari 2025 lalu. Rangkaian program ini berlanjut hingga menjangkau banyak wilayah di Tanah Air. DiPulau Sepudi, KabupatenSumenep, Jawa Timur, salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto ini baru berjalan hampir satu bulan, namun belum merata di semua wilayahnya. Sejumlah sekolah dasar (SD) dan lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) di Kecamatan Gayam misalnya, masih harus menunggu giliran menerima paket makanan bergizi tersebut. Kondisi ini memunculkan pertanyaan dari para kepala sekolah yang merasa belum tersentuh program. Baca juga:Bupati Jeje Setop Dapur MBG yang Diduga Sumber Keracunan Ratusan Siswa di Cisarua Bandung Barat ""Setiap hari ada saja yang tanya, kapan sekolah mereka terima MBG,"" kata Sekretaris KKKS Kecamatan Gayam, Moh. Rusdi, di Sumenep, Rabu (15/10/2025). Rusdi menyebut, sedikitnya ada lima SD dan tak kurang dari tujuh PAUD di Kecamatan Gayam yang belum menerima distribusi MBG. Mayoritas sekolah lainnya sudah berjalan, namun sebagian masih belum mendapat manfaat dari program Pemerintah itu. ""Mereka melihat sekolah lain sudah menerima, wajar kalau berharap segera merata,"" tambah Rusdi. Baca juga:Gelombang Keracunan MBG di Cisarua Meluas, 182 Siswa SD dan SMK Jadi Korban Keterlambatan ini, menurut Rusdi, dipicu keterbatasan kapasitas dapur MBG di bawah SPPG Kecamatan Gayam. Dalam satu hari, dapur hanya mampu menyiapkan sekitar 2.600 porsi, sementara jumlah siswa di Kecamatan Gayam lebih dari 3.000. ""Katanya porsinya memang tidak cukup untuk menjangkau semua sekaligus,"" sambung dia. Rusdi berharap, jika pembangunan dapur baru belum memungkinkan, SPPG yang ada bisa menambah jumlah porsi agar seluruh siswa dapat merasakan manfaat MBG. Menurut dia, keadilan distribusi menjadi harapan besar bagi sekolah-sekolah yang belum tersentuh. Baca juga:Program MBG di Sikka Baru Menjangkau 26.764 Orang Berbeda dengan SD dan PAUD, layanan MBG untuk jenjang SMP, MTs, SMA, dan MA di Pulau Sepudi dilaporkan sudah berjalan penuh tanpa kendala. ""Untuk yang SMP dan SMA sederajat, sudah menerima semua,"" ungkap Rusdi. Sementara itu, Kepala SPPG Kecamatan Gayam, Zainul Mujib menyatakan, saat ini masih dalam proses pengajuan ke BGN agar seluruh siswa bisa terlayani. Pengajuan tersebut meliputi penambahan porsi harian dan pengadaan ompreng (wadah makan) sebagai pendukung distribusi. Targetnya, pada akhir Oktober, semua siswa di Kecamatan Gayam sudah bisa menerima MBG. ""Sudah pengajuan. Termasuk pengadaan omprengnya. InsyaAllah akhir bulan ini realisasi. Tanggal 27 Oktober,"" ungkap Inok -sapaan akrab Zainul Mujib.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/beNa06EjbZ0nEac_9PcBVTC4cc0=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/15/68ef28f338ece.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/15/121217778/program-mbg-di-pulau-sepudi-sumenep-tak-rata-sekolah-cuma-bisa-berharap,6bf6519718a2cfda58d168dd6509e19742a30f39935b37f185cc035f5af2b3a7,2025-11-13 20:45:36.601 1479,pikiranrakyat,mbg,2025-01-26 17:45:22,"Deddy Corbuzier Kritik Anak-anak yang Mengeluh Soal MBG, Anggota DPR: Dapat Dihukum Disiplin Militer","PIKIRAN RAKYAT Anggota Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin, menyoroti pernyataan Deddy Corbuzier terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hasanuddin, yang melihat Deddy sebagai seorang militer aktif dengan pangkat Letkol Tituler, menilai bahwa komentar Deddy telah melanggar aturan disiplin militer. Dalam pandangan Hasanuddin, setiap anggota TNI, termasuk perwira tituler, wajib menjaga martabat dan nama baik institusi. Ia menilai bahwa pernyataan Deddy terkait keluhan anak-anak mengenai kualitas makanan dalam program MBG dianggapnya sebagai pelanggaran terhadap etika seorang prajurit. ""Sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku, prajurit tituler dapat dikenakan hukum disiplin militer, bahkan berlaku padanya hukum pidana militer,"" tegas Hasanuddin. Baca Juga:Deddy Corbuzier Marah Siswa Bilang Ayam MBG Gak Enak: Sekaya Apa Ente Komplain? Hasanuddin juga mengacu pada delapan kewajiban dasar seorang prajurit TNI. Salah satunya adalah bersikap ramah terhadap rakyat dan menghindari tindakan yang dapat menyakiti hati rakyat. Ia berpendapat bahwa pernyataan Deddy telah melanggar prinsip-prinsip tersebut. ""Ucapan dan sikap saudara Deddy sudah dapat dikategorikan sebagai pelanggaran disiplin tentara. Padanya sudah dapat diberikan hukuman disiplin oleh ankum (atasan yang berhak menghukum) sesuai prosedur yang berlaku,"" katanya. Baca Juga:Usulan Dana Zakat untuk MBG, Pengamat Sebut Tidak Sesuai UU Sebelumnya, pada 17 Januari 2025, Deddy Corbuzier melalui media sosialnya mengungkapkan kritik terhadap keluhan anak-anak mengenai program MBG. Ia berpendapat bahwa anak-anak seharusnya bersyukur mendapatkan makanan gratis dan memberikan contoh cara mendidik anak. Sikap Deddy ini kemudian menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). KPAI menilai bahwa keluhan anak-anak merupakan bentuk partisipasi dan masukan yang berharga untuk perbaikan program MBG. Mengabaikan keluhan anak-anak dapat berdampak negatif pada perkembangan psikologis mereka. KPAI menegaskan bahwa semua pihak harus memahami pentingnya empati terhadap perasaan anak. Keluhan yang disampaikan anak-anak bukan sekadar keluhan, tetapi juga merupakan bentuk pengawasan terhadap program pemerintah.*** Berita PilihanKenapa Gus Miftah Bisa Terkenal? Begini Perjalanan Kariernya hingga Campur Tangan Deddy CorbuzierDeddy Corbuzier Pilih Jalur Pribadi, Ungkap Alasan Tak Tegur Gus Miftah di SosmedDeddy Corbuzier Setuju Gus Miftah Mundur, Akui Guru Spiritualnya Memang Nyablak saat DakwahPotret Cantik Fanny Ghassani, Jadi Bintang Tamu Acara YouTube Deddy CorbuzierDeddy Corbuzier Marah Siswa Bilang Ayam MBG Gak Enak: Sekaya Apa Ente Komplain? Berita PilihanKenapa Gus Miftah Bisa Terkenal? Begini Perjalanan Kariernya hingga Campur Tangan Deddy CorbuzierDeddy Corbuzier Pilih Jalur Pribadi, Ungkap Alasan Tak Tegur Gus Miftah di SosmedDeddy Corbuzier Setuju Gus Miftah Mundur, Akui Guru Spiritualnya Memang Nyablak saat DakwahPotret Cantik Fanny Ghassani, Jadi Bintang Tamu Acara YouTube Deddy CorbuzierDeddy Corbuzier Marah Siswa Bilang Ayam MBG Gak Enak: Sekaya Apa Ente Komplain? Berita Pilihan Kenapa Gus Miftah Bisa Terkenal? Begini Perjalanan Kariernya hingga Campur Tangan Deddy CorbuzierDeddy Corbuzier Pilih Jalur Pribadi, Ungkap Alasan Tak Tegur Gus Miftah di SosmedDeddy Corbuzier Setuju Gus Miftah Mundur, Akui Guru Spiritualnya Memang Nyablak saat DakwahPotret Cantik Fanny Ghassani, Jadi Bintang Tamu Acara YouTube Deddy CorbuzierDeddy Corbuzier Marah Siswa Bilang Ayam MBG Gak Enak: Sekaya Apa Ente Komplain? Kenapa Gus Miftah Bisa Terkenal? Begini Perjalanan Kariernya hingga Campur Tangan Deddy Corbuzier Kenapa Gus Miftah Bisa Terkenal? Begini Perjalanan Kariernya hingga Campur Tangan Deddy Corbuzier Kenapa Gus Miftah Bisa Terkenal? Begini Perjalanan Kariernya hingga Campur Tangan Deddy Corbuzier Kenapa Gus Miftah Bisa Terkenal? Begini Perjalanan Kariernya hingga Campur Tangan Deddy Corbuzier Deddy Corbuzier Pilih Jalur Pribadi, Ungkap Alasan Tak Tegur Gus Miftah di Sosmed Deddy Corbuzier Pilih Jalur Pribadi, Ungkap Alasan Tak Tegur Gus Miftah di Sosmed Deddy Corbuzier Pilih Jalur Pribadi, Ungkap Alasan Tak Tegur Gus Miftah di Sosmed Deddy Corbuzier Pilih Jalur Pribadi, Ungkap Alasan Tak Tegur Gus Miftah di Sosmed Deddy Corbuzier Setuju Gus Miftah Mundur, Akui Guru Spiritualnya Memang Nyablak saat Dakwah Deddy Corbuzier Setuju Gus Miftah Mundur, Akui Guru Spiritualnya Memang Nyablak saat Dakwah Deddy Corbuzier Setuju Gus Miftah Mundur, Akui Guru Spiritualnya Memang Nyablak saat Dakwah Deddy Corbuzier Setuju Gus Miftah Mundur, Akui Guru Spiritualnya Memang Nyablak saat Dakwah Potret Cantik Fanny Ghassani, Jadi Bintang Tamu Acara YouTube Deddy Corbuzier Potret Cantik Fanny Ghassani, Jadi Bintang Tamu Acara YouTube Deddy Corbuzier Potret Cantik Fanny Ghassani, Jadi Bintang Tamu Acara YouTube Deddy Corbuzier Potret Cantik Fanny Ghassani, Jadi Bintang Tamu Acara YouTube Deddy Corbuzier Deddy Corbuzier Marah Siswa Bilang Ayam MBG Gak Enak: Sekaya Apa Ente Komplain? Deddy Corbuzier Marah Siswa Bilang Ayam MBG Gak Enak: Sekaya Apa Ente Komplain? Deddy Corbuzier Marah Siswa Bilang Ayam MBG Gak Enak: Sekaya Apa Ente Komplain? Deddy Corbuzier Marah Siswa Bilang Ayam MBG Gak Enak: Sekaya Apa Ente Komplain?",Linda Agnesia,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2021/02/17/2477274788.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019005924/deddy-corbuzier-kritik-anak-anak-yang-mengeluh-soal-mbg-anggota-dpr-dapat-dihukum-disiplin-militer?page=all,cc94bba40418c366b42af1f55e03bee58fa6b5c30952e3a7bd001ecd7d764172,2025-11-13 20:45:41.324 1480,kompas,mbg,2025-10-15 11:26:48,"Gelombang Keracunan MBG di Cisarua Meluas, 182 Siswa SD dan SMK Jadi Korban","BANDUNG BARAT, KOMPAS.com- Gelombang keracunan massal akibat konsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, terus meluas.Setelah sebelumnya menimpa ratusan siswa SMPN 1Cisarua, kini sejumlah siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) juga mulai mengalami gejala serupa.Pantauan di Posko SMPN 1 Cisarua pada Rabu (15/10/2025) pagi menunjukkan, sejumlah siswa dari berbagai sekolah berdatangan dengan keluhan mual, pusing, dan sakit perut.Ruang-ruang kelas di SMPN 1 Cisarua disulap menjadi tempat perawatan darurat bagi para korban yang terus bertambah.Baca juga:Siswa SMPN 1 Cisarua Bandung Barat Keracunan MBG Memburuk Dirujuk ke RS, 3 Kelas Jadi Ruang DaruratSalah satunya, Athafaris (7), siswa SDN Garuda, menjadi korban terbaru setelah mengonsumsi menu MBG dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Panyandaan, Desa Jambudipa. Kemarin makannya habis katanya dan enggakngerasa. Baru tadi pas olahragangeluhpusing sama sakit perut, saya ditelepon gurunya kalau anak saya udah dibawa ke SMPN 1, ujar Nanda Warlina (24), ibu Athafaris, saat ditemui di SMPN 1 Cisarua.Menu yang dikonsumsi Athafaris sama dengan menu MBG yang sebelumnya disajikan di SMPN 1 Cisarua, terdiri dari ayamblackpepper, tahu goreng, capcay dengan isian wortel dan brokoli, serta potongan melon.Menurut Nanda, dirinya sempat khawatir sejak mendengar kabarkeracunan massalsehari sebelumnya. Ia menyaksikan ambulans berlalu-lalang di depan sekolah sedari siang hingga malam. Alhamdulillah kemarin enggak apa-apa, ternyata baru kerasa pagi tadi. Kayaknya ke depan anak saya enggak akan makan MBG lagi, setop aja, kata Nanda.Baca juga:Dapur MBG Panyandaan Diduga Sumber Keracunan Siswa SMPN 1 Cisarua, Suplai ke 8 SekolahKepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)Bandung Barat, Asep Sehabudin, membenarkan bahwa gejala keracunan pada sejumlah siswa baru muncul pagi ini.Asep menyebut lonjakan pasien terjadi karena sebagian besar siswa baru merasakan reaksi setelah 12 hingga 24 jam mengonsumsi makanan tersebut. Hari ini agak meningkat, siswa semalam yang belum merasakan ada mual sakit perut pusing tadi pagi baru merasakan dan berdatangan ke SMPN 1. Kita siapkan beberapa ruangan lagi, sebut Asep.Data terakhir yang dihimpun hingga pukul 09.00 WIB mencatat sekitar 182 siswa mengalami gejala keracunan. Sebagian sudah diperbolehkan pulang setelah menjalani perawatan, sementara sisanya masih ditangani di posko kesehatan SMPN 1 Cisarua.Petugas kesehatan bersama BPBD dan pihak sekolah terus berjaga di posko untuk mengantisipasi kemungkinan adanya tambahan korban.Hingga siang ini, distribusi menu MBG dari SPPG Panyandaan dilaporkan telah dihentikan sementara menunggu hasil pemeriksaan laboratorium dariDinas Kesehatan KBB.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BANDUNG BARAT, KOMPAS.com- Gelombang keracunan massal akibat konsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, terus meluas. Setelah sebelumnya menimpa ratusan siswa SMPN 1Cisarua, kini sejumlah siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) juga mulai mengalami gejala serupa. Pantauan di Posko SMPN 1 Cisarua pada Rabu (15/10/2025) pagi menunjukkan, sejumlah siswa dari berbagai sekolah berdatangan dengan keluhan mual, pusing, dan sakit perut. Ruang-ruang kelas di SMPN 1 Cisarua disulap menjadi tempat perawatan darurat bagi para korban yang terus bertambah. Baca juga:Siswa SMPN 1 Cisarua Bandung Barat Keracunan MBG Memburuk Dirujuk ke RS, 3 Kelas Jadi Ruang Darurat Salah satunya, Athafaris (7), siswa SDN Garuda, menjadi korban terbaru setelah mengonsumsi menu MBG dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Panyandaan, Desa Jambudipa. Kemarin makannya habis katanya dan enggakngerasa. Baru tadi pas olahragangeluhpusing sama sakit perut, saya ditelepon gurunya kalau anak saya udah dibawa ke SMPN 1, ujar Nanda Warlina (24), ibu Athafaris, saat ditemui di SMPN 1 Cisarua. Menu yang dikonsumsi Athafaris sama dengan menu MBG yang sebelumnya disajikan di SMPN 1 Cisarua, terdiri dari ayamblackpepper, tahu goreng, capcay dengan isian wortel dan brokoli, serta potongan melon. Menurut Nanda, dirinya sempat khawatir sejak mendengar kabarkeracunan massalsehari sebelumnya. Ia menyaksikan ambulans berlalu-lalang di depan sekolah sedari siang hingga malam. Alhamdulillah kemarin enggak apa-apa, ternyata baru kerasa pagi tadi. Kayaknya ke depan anak saya enggak akan makan MBG lagi, setop aja, kata Nanda. Baca juga:Dapur MBG Panyandaan Diduga Sumber Keracunan Siswa SMPN 1 Cisarua, Suplai ke 8 Sekolah Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)Bandung Barat, Asep Sehabudin, membenarkan bahwa gejala keracunan pada sejumlah siswa baru muncul pagi ini. Asep menyebut lonjakan pasien terjadi karena sebagian besar siswa baru merasakan reaksi setelah 12 hingga 24 jam mengonsumsi makanan tersebut. Hari ini agak meningkat, siswa semalam yang belum merasakan ada mual sakit perut pusing tadi pagi baru merasakan dan berdatangan ke SMPN 1. Kita siapkan beberapa ruangan lagi, sebut Asep. Data terakhir yang dihimpun hingga pukul 09.00 WIB mencatat sekitar 182 siswa mengalami gejala keracunan. Sebagian sudah diperbolehkan pulang setelah menjalani perawatan, sementara sisanya masih ditangani di posko kesehatan SMPN 1 Cisarua. Petugas kesehatan bersama BPBD dan pihak sekolah terus berjaga di posko untuk mengantisipasi kemungkinan adanya tambahan korban. Hingga siang ini, distribusi menu MBG dari SPPG Panyandaan dilaporkan telah dihentikan sementara menunggu hasil pemeriksaan laboratorium dariDinas Kesehatan KBB.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/vfpVjHBRpPo2GmqZY2tBCJdSxJo=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/15/68ef1a7da6cd8.jpeg",https://bandung.kompas.com/read/2025/10/15/112648778/gelombang-keracunan-mbg-di-cisarua-meluas-182-siswa-sd-dan-smk-jadi-korban,ec0471519900c44ed34bd6cc768ef0693e33514b73607efac7c84cd4e3f138b2,2025-11-13 20:45:46.889 1481,pikiranrakyat,mbg,2025-01-25 15:23:28,"Gandeng Bank Himbara, Pemerintah Rancang Skema Khusus Pemberian Modal untuk UMKM yang Terlibat MBG","PIKIRAN RAKYAT Pemerintah melalui Kementerian Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tengah merancang skema khusus untuk memberikan kemudahan akses modal bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terlibat dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini disampaikan oleh Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, saat ditemui di acara Rampinas PIRA di Jakarta. Dia mengungkapkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Bank Himbara terkait skema tersebut, yang bertujuan untuk memberikan keringanan seperti diberikan pembiayaan awal. Skema ini melibatkan empat bank Himbara yang akan menyalurkan dana kepada UMKM yang telah mendapatkan Surat Perjanjian Kerja (SPK) dari Badan Gizi Nasional (BGN). Baca Juga:Syarat jadi Mitra Program Makan Bergizi Gratis: Peluang Besar bagi UMKM hingga Koperasi Dengan demikian, diharapkan UMKM dapat langsung menggunakan dana tersebut untuk memenuhi kebutuhan produksi makanan bergizi. ""Misalnya mereka sudah mendapatkan SPK dari BGN (Badan Gizi Nasional), nanti langsung dari bank terkait men-top up ke rekeningnya masing-masing untuk bisa belanja atau pun membeli permodalan untuk kebutuhan makan bergizi,"" jelasnya. Menteri UMKM berharap, dengan adanya fasilitas modal ini, beban para pelaku UMKM dalam menjalankan program MBG dapat berkurang. Baca Juga:Mengupas Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2024: Langkah Strategis dalam Penghapusan Piutang Macet UMKM Selain itu, pemerintah juga akan terus memantau kualitas produk yang dihasilkan oleh UMKM. Untuk mewujudkannya, Kementerian UMKM bersama dengan BGN mengundang keempat Bank Himbara untuk merundingkan pemberian fasilitas berupa modal. ""Ini semua full di bawah Badan Gizi Nasional. Kami Kementerian UMKM sifatnya supporting dan dalam hal tadi membantu akses pembiayaan. Lalu yang kedua melakukan monitoring dan fasilitator untuk menjaga kualitas produk dan pelatihan-pelatihan kepada UMKM,"" tambah Maman. Meskipun demikian, syarat-syarat detail untuk menjadi mitra dalam program MBG belum dirinci. Namun, Maman menegaskan bahwa kualitas produk makanan yang dihasilkan akan menjadi prioritas utama. ""Ada, pasti ini kan nanti dari BGN menyiapkan syarat-prasyaratnya. Kata kuncinya kan ingin menghasilkan sebuah kualitas produk yang bagus. Dan tidak membebankan juga kepada UMKM,"" tegasnya. Baca Juga:Dugaan Penipuan Program Makan Bergizi Gratis, UMKM di Ciamis Rugi Belasan Juta Rupiah Sebelumnya, Maman juga mengungkapkan bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) memiliki potensi besar untuk menggerakkan roda perekonomian di tingkat desa. ""Dengan adanya program Makan Bergizi Gratis ini, akan ada kurang lebih sekitar Rp7 8 miliar dana berputar di desa kita di seluruh Indonesia,"" ucap Maman dalam acara Rapimnas PIRA di Jakarta, Sabtu. Angka ini terbilang signifikan jika dibandingkan dengan kondisi sebelumnya. Menurut Maman, biasanya dalam setahun, dana yang berputar di desa hanya sekitar Rp1 2 miliar, dan sebagian besar dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur. Dengan adanya tambahan dana dari program MBG, Maman optimis bahwa hal ini dapat menciptakan ekosistem usaha baru di kalangan masyarakat desa. *** Berita PilihanDana Zakat Dialokasikan untuk MBG? Ini Tanggapan PAN dan MuhammadiyahKamera Wartawan Dirampas Saat Liput MBG di Lombok Timur, PWI Akan Lapor PresidenSayangkan Anggaran Transportasi Umum Dipangkas untuk MBG, Pengamat: Salah Satu Penentu Tingkat InflasiMinta Maaf pada Anak dan Orang Tua yang Belum Terima Program MBG, Prabowo: Secara Fisik Tidak MudahUsulan Dana Zakat untuk MBG, Pengamat Sebut Tidak Sesuai UU Berita PilihanDana Zakat Dialokasikan untuk MBG? Ini Tanggapan PAN dan MuhammadiyahKamera Wartawan Dirampas Saat Liput MBG di Lombok Timur, PWI Akan Lapor PresidenSayangkan Anggaran Transportasi Umum Dipangkas untuk MBG, Pengamat: Salah Satu Penentu Tingkat InflasiMinta Maaf pada Anak dan Orang Tua yang Belum Terima Program MBG, Prabowo: Secara Fisik Tidak MudahUsulan Dana Zakat untuk MBG, Pengamat Sebut Tidak Sesuai UU Berita Pilihan Dana Zakat Dialokasikan untuk MBG? Ini Tanggapan PAN dan MuhammadiyahKamera Wartawan Dirampas Saat Liput MBG di Lombok Timur, PWI Akan Lapor PresidenSayangkan Anggaran Transportasi Umum Dipangkas untuk MBG, Pengamat: Salah Satu Penentu Tingkat InflasiMinta Maaf pada Anak dan Orang Tua yang Belum Terima Program MBG, Prabowo: Secara Fisik Tidak MudahUsulan Dana Zakat untuk MBG, Pengamat Sebut Tidak Sesuai UU Dana Zakat Dialokasikan untuk MBG? Ini Tanggapan PAN dan Muhammadiyah Dana Zakat Dialokasikan untuk MBG? Ini Tanggapan PAN dan Muhammadiyah Dana Zakat Dialokasikan untuk MBG? Ini Tanggapan PAN dan Muhammadiyah Dana Zakat Dialokasikan untuk MBG? Ini Tanggapan PAN dan Muhammadiyah Kamera Wartawan Dirampas Saat Liput MBG di Lombok Timur, PWI Akan Lapor Presiden Kamera Wartawan Dirampas Saat Liput MBG di Lombok Timur, PWI Akan Lapor Presiden Kamera Wartawan Dirampas Saat Liput MBG di Lombok Timur, PWI Akan Lapor Presiden Kamera Wartawan Dirampas Saat Liput MBG di Lombok Timur, PWI Akan Lapor Presiden Sayangkan Anggaran Transportasi Umum Dipangkas untuk MBG, Pengamat: Salah Satu Penentu Tingkat Inflasi Sayangkan Anggaran Transportasi Umum Dipangkas untuk MBG, Pengamat: Salah Satu Penentu Tingkat Inflasi Sayangkan Anggaran Transportasi Umum Dipangkas untuk MBG, Pengamat: Salah Satu Penentu Tingkat Inflasi Sayangkan Anggaran Transportasi Umum Dipangkas untuk MBG, Pengamat: Salah Satu Penentu Tingkat Inflasi Minta Maaf pada Anak dan Orang Tua yang Belum Terima Program MBG, Prabowo: Secara Fisik Tidak Mudah Minta Maaf pada Anak dan Orang Tua yang Belum Terima Program MBG, Prabowo: Secara Fisik Tidak Mudah Minta Maaf pada Anak dan Orang Tua yang Belum Terima Program MBG, Prabowo: Secara Fisik Tidak Mudah Minta Maaf pada Anak dan Orang Tua yang Belum Terima Program MBG, Prabowo: Secara Fisik Tidak Mudah Usulan Dana Zakat untuk MBG, Pengamat Sebut Tidak Sesuai UU Usulan Dana Zakat untuk MBG, Pengamat Sebut Tidak Sesuai UU Usulan Dana Zakat untuk MBG, Pengamat Sebut Tidak Sesuai UU Usulan Dana Zakat untuk MBG, Pengamat Sebut Tidak Sesuai UU",Linda Agnesia,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/01/06/2103352123.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-019003273/gandeng-bank-himbara-pemerintah-rancang-skema-khusus-pemberian-modal-untuk-umkm-yang-terlibat-mbg?page=all,a6c80ce79802d67b15ebddb2976cc3b5c748b5d8117b99860f0785e9419ff7fb,2025-11-13 20:45:51.954 1482,kompas,mbg,2025-10-14 23:06:39,"PWNU Jateng Ungkap Pesantren Siap Kelola MBG, Sebut Menu Rp 10.000 Cukup","JAKARTA, KOMPAS.com- Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah menyatakan kesiapan pondok pesantren dalam mengelola program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah.Ketua PWNU Jateng,KH Abdul Ghaffar Rozin, mengungkapkan bahwa pesantren telah memiliki pengalaman dalam menyediakan makanan untuk ribuan santri setiap harinya.""Pesantren jauh lebih siap. Karena sebelum ada MBG pun, dapur pesantren itu masak ribuan kali, tiga kali dalam sehari. MBG itu kan cuma sehari,"" kata Gus Rozin dikutip dari Antara, Selasa (14/10/2025).Baca juga:Saat MBG Telat Datang 1 Jam dan Ganggu Jam Belajar SiswaMenurutnya, pesantren memiliki kapasitas yang lebih baik dalam mengelola program ini dibandingkan dengan pihak lain yang belum berpengalaman dalam katering.Gus Rozin juga mengapresiasi jikaprogram MBGdapat dikelola oleh pesantren tanpa mengubah standar yang ditetapkan, termasuk aturan mengenai dapur, gizi, dan akuntansi, mengingat program ini didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).""Dan selama ini, kalau kami melihat, MBG pesantren di Jawa Tengah ini belum banyak. Baru sekitar 11 atau 12 MBG berbasis pesantren. Saya kira itu bisa menjadi pertimbangan BGN (Badan Gizi Nasional) dalam hal ini,"" kata Gus Rozin, sapaan akrabnya.Terkait standar gizi, Pengasuh Pesantren Maslakul Huda Kajen ini memastikan bahwa pihaknya siap menyajikan menu MBG dengan anggaran Rp 10.000 per menu untuk sekali makan.Baca juga:Cerita Sunyi dari Balik Dapur MBG""Anak-anak pesantren itu biasanya di tempat saya itu misalnya satu kali makan itu maksimal Rp 3.400. Nah dengan budget Rp 10.000 ini sudah sangat bagus untuk mendukung santri karena selama ini kan santri itu cukup independen,"" katanya.Menanggapi kapasitas MBG di pesantren, Gus Rozin menegaskan tidak ada masalah terkait pengelolaan katering, karena pesantren telah berpengalaman dalam hal ini.Ia memberikan contoh pesantren di Sarang, Kabupaten Rembang, dan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, yang mampu menjadi empat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).""Sarang itu satu kompleks bisa sampai berapa itu, 20.000 atau 15.000 santri di satu pesantren, itu empat MBG (SPPG, red.) sendiri di situ untuk satu pesantren, Tegalrejo juga bisa 15.000 dalam satu pesantren. Selama ini tanpa MBG gak ada yang keracunan, gak ada yang terluka juga,"" tutup Gus Rozin.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah menyatakan kesiapan pondok pesantren dalam mengelola program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah. Ketua PWNU Jateng,KH Abdul Ghaffar Rozin, mengungkapkan bahwa pesantren telah memiliki pengalaman dalam menyediakan makanan untuk ribuan santri setiap harinya. ""Pesantren jauh lebih siap. Karena sebelum ada MBG pun, dapur pesantren itu masak ribuan kali, tiga kali dalam sehari. MBG itu kan cuma sehari,"" kata Gus Rozin dikutip dari Antara, Selasa (14/10/2025). Baca juga:Saat MBG Telat Datang 1 Jam dan Ganggu Jam Belajar Siswa Menurutnya, pesantren memiliki kapasitas yang lebih baik dalam mengelola program ini dibandingkan dengan pihak lain yang belum berpengalaman dalam katering. Gus Rozin juga mengapresiasi jikaprogram MBGdapat dikelola oleh pesantren tanpa mengubah standar yang ditetapkan, termasuk aturan mengenai dapur, gizi, dan akuntansi, mengingat program ini didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). ""Dan selama ini, kalau kami melihat, MBG pesantren di Jawa Tengah ini belum banyak. Baru sekitar 11 atau 12 MBG berbasis pesantren. Saya kira itu bisa menjadi pertimbangan BGN (Badan Gizi Nasional) dalam hal ini,"" kata Gus Rozin, sapaan akrabnya. Terkait standar gizi, Pengasuh Pesantren Maslakul Huda Kajen ini memastikan bahwa pihaknya siap menyajikan menu MBG dengan anggaran Rp 10.000 per menu untuk sekali makan. Baca juga:Cerita Sunyi dari Balik Dapur MBG ""Anak-anak pesantren itu biasanya di tempat saya itu misalnya satu kali makan itu maksimal Rp 3.400. Nah dengan budget Rp 10.000 ini sudah sangat bagus untuk mendukung santri karena selama ini kan santri itu cukup independen,"" katanya. Menanggapi kapasitas MBG di pesantren, Gus Rozin menegaskan tidak ada masalah terkait pengelolaan katering, karena pesantren telah berpengalaman dalam hal ini. Ia memberikan contoh pesantren di Sarang, Kabupaten Rembang, dan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, yang mampu menjadi empat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). ""Sarang itu satu kompleks bisa sampai berapa itu, 20.000 atau 15.000 santri di satu pesantren, itu empat MBG (SPPG, red.) sendiri di situ untuk satu pesantren, Tegalrejo juga bisa 15.000 dalam satu pesantren. Selama ini tanpa MBG gak ada yang keracunan, gak ada yang terluka juga,"" tutup Gus Rozin.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/UdmmoXTPP_0jBN3N3nntzrf5noQ=/0x0:1000x667/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/01/07/677cd050d91fd.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/14/230639978/pwnu-jateng-ungkap-pesantren-siap-kelola-mbg-sebut-menu-rp-10000-cukup,d1072729f613ff901eb5dae8cc00730a53b436cbc333a37bebf97251be78e21c,2025-11-13 20:45:57.249 1483,pikiranrakyat,mbg,2025-01-20 17:28:23,"Usulan Dana Zakat untuk MBG, Pengamat Sebut Tidak Sesuai UU","PIKIRAN RAKYAT Pengamat hukum dan Pembangunan Hardjuno memandang usulan dana zakat dialokasikan untuk membiayai program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak sesuai dengan Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Zakat.Dia menegaskan, dalam aturan tersebut zakat mempunyai fungsi untuk kemaslahatan umat, yang sudah diatur ketentuan penerimanya, sehingga tidak bisa digunakan untuk program itu. ""Cukup diawasi pelaksanaannya. Jangan dipakai untuk hal-hal di luar ketentuan yang sudah diatur dan baku, ucap Hardjuno dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara. Baca Juga:Minta Maaf pada Anak dan Orang Tua yang Belum Terima Program MBG, Prabowo: Secara Fisik Tidak Mudah Sebelumnya, usulan menggunakan dana zakat untuk membiayai program MBG datang dari Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Sultan B. Najamuddin. Sultan mendorong keterlibatan masyarakat dalam biaya pelaksanaan program MBG, salah satunya melalui zakat. Hardjuno menilai, wacana penggunaan dana zakat untuk program tersebut menunjukkan pimpinan DPD tidak peka terhadap kondisi dan situasi bernegara pemerintahan baru yang sedang membenahi banyak hal sesuai jalur.Tambah Hardjuno, dirinya berharap saran dana zakat untuk program MBG tidak berlanjut karena usulan itu bukan soal kreatif atau tidak, tetapi lebih pada keberpihakan terhadap prinsip tata kelola keuangan negara yang bertanggung jawab dan transparan.Dia juga menjelaskan dana zakat memiliki aturan penggunaan tersendiri yang sudah diatur dalam syariat Islam, sehingga ketika dialihkan ke program lain seperti MBG berpotensi menuai pro kontra di tengah masyarakat. Baca Juga:Sayangkan Anggaran Transportasi Umum Dipangkas untuk MBG, Pengamat: Salah Satu Penentu Tingkat InflasiMaka dari itu, dia mengingatkan agar DPD berfokus pada kebijakan yang sesuai dengan prinsip keadilan dan akuntabilitas. Kita tidak bisa terus membebani publik dengan berbagai ide yang tidak matang dan tidak mematuhi prinsip tata kelola keuangan,"" tuturnya. Sementara, Kepala Staf Kepresidenan AM Putranto juga menilai saran dana zakat masyarakat untuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak selaras dengan tujuan zakat dan bahkan jika diterapkan memalukan. Baca Juga:Kamera Wartawan Dirampas Saat Liput MBG di Lombok Timur, PWI Akan Lapor Presiden""Sampai saat ini saya belum mendengar usulan itu ya. Semua itu keputusan ada di Presiden. Jadi, sabar ya,"" ujar AM Putranto saat dimintai tanggapan, di Kantor Staf Kepresidenan Jakarta, Rabu, 15 Januari 2025. Ketika Putranto ditanya pendapatnya terkait penggunaan dana zakat untuk Program MBG, dia menekankan bahwa dana zakat memiliki peruntukan yang berbeda.""Ya, apa ya seperti itu? Ya enggak kan? Gunanya zakat kan bukan untuk itu,"" katanya. Dia mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto sudah menyediakan anggaran khusus untuk program tersebut sebesar Rp71 triliun yang ditujukan untuk siswa, ibu hamil, dan pesantren.***(Siti Riyani Novrianti_UIN Sunan Gunung Djati Bandung)",Tim PRMN 12,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/01/14/1522296590.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-018987680/usulan-dana-zakat-untuk-mbg-pengamat-sebut-tidak-sesuai-uu?page=all,8755d21512c1b083e00dab8afc84b35f7deeef9de8a3ee43df0ea7a24d29ac1f,2025-11-13 20:46:02.616 1484,kompas,mbg,2025-10-14 20:11:21,"Siswa yang Keracunan MBG di Boyolangu Tulungagung Mulai Pulang ke Rumah, Pengusutan Berlanjut","TULUNGAGUNG, KOMPAS.com- Kasus dugaan keracunan Makan Bergisi Gratis (MBG) yang dialami siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Boyolangu Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur menunjukkan perkembangan positif.Berdasarkan informasi terbaru, jumlah siswa yang masih menjalani perawatan di Puskesmas Boyolangu maupun rumah sakit dr Karneni CampurdaratTulungagungmasing-masing tinggal empat orang. Kondisi mereka membaik, Selasa (14/10/2025).Akibat kasus ini, 68 pasien dirawat di puskesmas dan rumah sakit.Berdasarkan data terbaru dari Dinas Kesehatan Tulungagung Jawa Timur, per hari Selasa, dari jumlah total 68 tersebut, 63 pasien dirawat di Puskesmas Boyolangu Tulungagung dan 58 di antaranya telah dinyatakan pulih dan diperbolehkan pulang.Baca juga:Dapur MBG Panyandaan Diduga Sumber Keracunan Siswa SMPN 1 Cisarua, Suplai ke 8 SekolahSementara itu, dari lima pasien yang dirawat di rumah sakit, empat di antaranya masih menjalani perawatan untuk menyelesaikan pengobatan.Plt Kepala Dinas Kesehatan Nanna Sapti Saripah menyampaikan, saat ini terdapat empat pasien di Puskesmas Boyolangu dan satu pasien di Puskesmas Beji yang masih dalam perawatan.Terkait dengan pembiayaan para korban, pihak puskesmas berkoordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk memastikan pembiayaan pasien ditanggung oleh Badan Gizi Nasional (BGN).Pihak Puskesmas juga belum dapat memberikan rincian total biaya yang dikeluarkan untuk penanganan kasus dugaan keracunan setelah mengonsumsiMBGtersebut. Kami belum bisa menjawab berapa jumlah tagihannya, ujar Anna.Perkembangan terkini menunjukkan bahwa tidak ada penambahan pasien baru. Pihak Puskesmas berharap kasus ini tidak akan bertambah lagi. Mudah-mudahan kalau dilihat perkembangannya, pasien terakhir yang diterima adalah di Puskesmas Boyolangu. Sampai dengan hari ini sudah tidak ada lagi penambahan, mudah-mudahan selesai sampai di sini, tidak ada penambahan pasien lagi, kata Anna.Baca juga:Siswa SMPN 1 Cisarua Bandung Barat Keracunan MBG Memburuk Dirujuk ke RS, 3 Kelas Jadi Ruang DaruratProses penyelidikan epidemiologi masih terus dilakukan. Pihak terkait masih mengumpulkan dan melengkapi data, termasuk pengambilan sampel makanan, sampel dari penjamah makanan, dan pengelola makanan untuk pemeriksaan laboratorium. Hasil penyelidikan epidemiologinya, kami masih mengumpulkan data, melengkapi data, masih nyambung hari ini kami akan kembali ke SMP Negeri 1 Boyolangu untuk mengambil data terkait dengan kejadian ini. Data sampel untuk laboratorium sudah kami ambil, baik sampel makanan maupun sampel dari penjamahnya, yaitu melalui rectal swab, ujar Anna.Sampel dikirim ke Rumah Sakit Umum Daerah dr Iskak Tulungagung dan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya. Selain itu, tim dari Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga turut mengambil sampel.Bupati Tulungagung juga telah memberikan instruksi kepada Satgas percepatan MBG dan puskesmas terkait penanganan kasus tersebut.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang TULUNGAGUNG, KOMPAS.com- Kasus dugaan keracunan Makan Bergisi Gratis (MBG) yang dialami siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Boyolangu Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur menunjukkan perkembangan positif. Berdasarkan informasi terbaru, jumlah siswa yang masih menjalani perawatan di Puskesmas Boyolangu maupun rumah sakit dr Karneni CampurdaratTulungagungmasing-masing tinggal empat orang. Kondisi mereka membaik, Selasa (14/10/2025). Akibat kasus ini, 68 pasien dirawat di puskesmas dan rumah sakit. Berdasarkan data terbaru dari Dinas Kesehatan Tulungagung Jawa Timur, per hari Selasa, dari jumlah total 68 tersebut, 63 pasien dirawat di Puskesmas Boyolangu Tulungagung dan 58 di antaranya telah dinyatakan pulih dan diperbolehkan pulang. Baca juga:Dapur MBG Panyandaan Diduga Sumber Keracunan Siswa SMPN 1 Cisarua, Suplai ke 8 Sekolah Sementara itu, dari lima pasien yang dirawat di rumah sakit, empat di antaranya masih menjalani perawatan untuk menyelesaikan pengobatan. Plt Kepala Dinas Kesehatan Nanna Sapti Saripah menyampaikan, saat ini terdapat empat pasien di Puskesmas Boyolangu dan satu pasien di Puskesmas Beji yang masih dalam perawatan. Terkait dengan pembiayaan para korban, pihak puskesmas berkoordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk memastikan pembiayaan pasien ditanggung oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Pihak Puskesmas juga belum dapat memberikan rincian total biaya yang dikeluarkan untuk penanganan kasus dugaan keracunan setelah mengonsumsiMBGtersebut. Kami belum bisa menjawab berapa jumlah tagihannya, ujar Anna. Perkembangan terkini menunjukkan bahwa tidak ada penambahan pasien baru. Pihak Puskesmas berharap kasus ini tidak akan bertambah lagi. Mudah-mudahan kalau dilihat perkembangannya, pasien terakhir yang diterima adalah di Puskesmas Boyolangu. Sampai dengan hari ini sudah tidak ada lagi penambahan, mudah-mudahan selesai sampai di sini, tidak ada penambahan pasien lagi, kata Anna. Baca juga:Siswa SMPN 1 Cisarua Bandung Barat Keracunan MBG Memburuk Dirujuk ke RS, 3 Kelas Jadi Ruang Darurat Proses penyelidikan epidemiologi masih terus dilakukan. Pihak terkait masih mengumpulkan dan melengkapi data, termasuk pengambilan sampel makanan, sampel dari penjamah makanan, dan pengelola makanan untuk pemeriksaan laboratorium. Hasil penyelidikan epidemiologinya, kami masih mengumpulkan data, melengkapi data, masih nyambung hari ini kami akan kembali ke SMP Negeri 1 Boyolangu untuk mengambil data terkait dengan kejadian ini. Data sampel untuk laboratorium sudah kami ambil, baik sampel makanan maupun sampel dari penjamahnya, yaitu melalui rectal swab, ujar Anna. Sampel dikirim ke Rumah Sakit Umum Daerah dr Iskak Tulungagung dan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya. Selain itu, tim dari Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) juga turut mengambil sampel. Bupati Tulungagung juga telah memberikan instruksi kepada Satgas percepatan MBG dan puskesmas terkait penanganan kasus tersebut.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/3pSj8xkQHOLrA6hctmjJfsQiMdk=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/14/68edf1ec9f769.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/14/201121178/siswa-yang-keracunan-mbg-di-boyolangu-tulungagung-mulai-pulang-ke-rumah,921fd5187a63702b719305a0e7a993df7851964302ad2c1ae9e53a850c561352,2025-11-13 20:46:07.730 1485,pikiranrakyat,mbg,2025-01-20 14:47:00,"Minta Maaf pada Anak dan Orang Tua yang Belum Terima Program MBG, Prabowo: Secara Fisik Tidak Mudah","PIKIRAN RAKYAT Dalam kesempatan acara peresmian PLTA Jatigede di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Senin, 20 Januari 2025, Presiden Prabowo Subianto buka suara terkait program Makan Bergizi Gratis atau MBG yang sudah dilaksanakan sejak 6 Januari lalu. Presiden mengutarakan permintaan maafnya pada orang tua dan anak yang belum menerima manfaat dari program MBG. ""Makan bergizi ini secara fisik tidak mudah untuk segera ke seluruh rakyat. Untuk itu, saya Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia, saya minta maaf kepada semua orang tua, kemudian semua anak-anak yang belum menerima (MBG),"" ujarnya. Prabowo mengatakan bahwa MBG membutuhkan waktu untuk menjangkau seluruh anak di Indonesia, utamanya secara fisik dan administratif, sehingga program tersebut tidak bisa dilakukan langsung secara instan. Baca Juga:Diplomasi Prabowo Berbuah, Indonesia Menangkan Gugatan Sawit di WTO Selain itu, Presiden Prabowo juga memastikan bahwa dana untuk MBG tersedia serta digunakan sesuai dengan kebutuhan. Ia menekankan proses pentingnya pengamanan dana untuk program tersebut. Lanjutnya, dana tersebut harus digunakan secara tepat sasaran dan tidak ada penyimpangan apapun. Baca Juga:Prabowo Subianto: Kita Harus Hilangkan Kemiskinan dari Bumi Indonesia ""Proses mengamankan supaya uang yang dikirim tidak hilang, itu ada proses yang harus kita laksanakan, dan untuk itu membutuhkan waktu. Tapi saya beri penekanan, diupayakan cari cara yang terbaik, tercepat supaya semua anak-anak kita bisa merasakan,"" jelasnya. Ia menjamin bahwa dana tersebut akan digunakan bagi makanan seluruh anak Indonesia. Dan yang sudah tidak perlu makan ya tidak apa-apa. Beri jatahnya kepada yang perlu,"" ucap Prabowo. Baca Juga:Pengusaha Bersatu, Presiden Prabowo Akan Libatkan Lebih Besar Peran Swasta Presiden juga mengungkapkan targetnya terkait program MBG. Ia optimis bahwa pada akhir tahun ini, seluruh anak Indonesia dapat menikmati program MBG. ""Saya yakini bahwa tahun 2025, akhir 2025 Semua anak Indonesia akan dapat makan bergizi,"" tandasnya. Program MBG sejauh ini telah berhasil diimplementasikan di 31 provinsi di seluruh Indonesia. Hingga saat ini, terdapat 238 dapur umum atau yang disebut Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah beroperasi secara aktif untuk menyediakan makanan bergizi bagi masyarakat. Dalam tahap awal pelaksanaan program pada periode Januari hingga April 2025, pemerintah menargetkan sebanyak 3 juta individu akan menerima manfaat dari program ini. Pada tahap selanjutnya, yaitu periode April hingga Agustus 2025, target penerima manfaat akan ditingkatkan menjadi dua kali lipat, yakni mencapai 6 juta orang. *** Berita PilihanCerita Prabowo Berkali-kali Disogok tapi Teguh Menolak, sang Adik Singgung Kuasa TuhanPrabowo Rencanakan Makan Bergizi Gratis Sejak 18 Tahun Lalu, Ini Alasan 'Ngotot' Programnya Harus JalanPengusaha Bersatu, Presiden Prabowo Akan Libatkan Lebih Besar Peran SwastaPrabowo Subianto: Kita Harus Hilangkan Kemiskinan dari Bumi IndonesiaDiplomasi Prabowo Berbuah, Indonesia Menangkan Gugatan Sawit di WTO Berita PilihanCerita Prabowo Berkali-kali Disogok tapi Teguh Menolak, sang Adik Singgung Kuasa TuhanPrabowo Rencanakan Makan Bergizi Gratis Sejak 18 Tahun Lalu, Ini Alasan 'Ngotot' Programnya Harus JalanPengusaha Bersatu, Presiden Prabowo Akan Libatkan Lebih Besar Peran SwastaPrabowo Subianto: Kita Harus Hilangkan Kemiskinan dari Bumi IndonesiaDiplomasi Prabowo Berbuah, Indonesia Menangkan Gugatan Sawit di WTO Berita Pilihan Cerita Prabowo Berkali-kali Disogok tapi Teguh Menolak, sang Adik Singgung Kuasa TuhanPrabowo Rencanakan Makan Bergizi Gratis Sejak 18 Tahun Lalu, Ini Alasan 'Ngotot' Programnya Harus JalanPengusaha Bersatu, Presiden Prabowo Akan Libatkan Lebih Besar Peran SwastaPrabowo Subianto: Kita Harus Hilangkan Kemiskinan dari Bumi IndonesiaDiplomasi Prabowo Berbuah, Indonesia Menangkan Gugatan Sawit di WTO Cerita Prabowo Berkali-kali Disogok tapi Teguh Menolak, sang Adik Singgung Kuasa Tuhan Cerita Prabowo Berkali-kali Disogok tapi Teguh Menolak, sang Adik Singgung Kuasa Tuhan Cerita Prabowo Berkali-kali Disogok tapi Teguh Menolak, sang Adik Singgung Kuasa Tuhan Cerita Prabowo Berkali-kali Disogok tapi Teguh Menolak, sang Adik Singgung Kuasa Tuhan Prabowo Rencanakan Makan Bergizi Gratis Sejak 18 Tahun Lalu, Ini Alasan 'Ngotot' Programnya Harus Jalan Prabowo Rencanakan Makan Bergizi Gratis Sejak 18 Tahun Lalu, Ini Alasan 'Ngotot' Programnya Harus Jalan Prabowo Rencanakan Makan Bergizi Gratis Sejak 18 Tahun Lalu, Ini Alasan 'Ngotot' Programnya Harus Jalan Prabowo Rencanakan Makan Bergizi Gratis Sejak 18 Tahun Lalu, Ini Alasan 'Ngotot' Programnya Harus Jalan Pengusaha Bersatu, Presiden Prabowo Akan Libatkan Lebih Besar Peran Swasta Pengusaha Bersatu, Presiden Prabowo Akan Libatkan Lebih Besar Peran Swasta Pengusaha Bersatu, Presiden Prabowo Akan Libatkan Lebih Besar Peran Swasta Pengusaha Bersatu, Presiden Prabowo Akan Libatkan Lebih Besar Peran Swasta Prabowo Subianto: Kita Harus Hilangkan Kemiskinan dari Bumi Indonesia Prabowo Subianto: Kita Harus Hilangkan Kemiskinan dari Bumi Indonesia Prabowo Subianto: Kita Harus Hilangkan Kemiskinan dari Bumi Indonesia Prabowo Subianto: Kita Harus Hilangkan Kemiskinan dari Bumi Indonesia Diplomasi Prabowo Berbuah, Indonesia Menangkan Gugatan Sawit di WTO Diplomasi Prabowo Berbuah, Indonesia Menangkan Gugatan Sawit di WTO Diplomasi Prabowo Berbuah, Indonesia Menangkan Gugatan Sawit di WTO Diplomasi Prabowo Berbuah, Indonesia Menangkan Gugatan Sawit di WTO",Linda Agnesia,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/01/05/3074587101.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-018987178/minta-maaf-pada-anak-dan-orang-tua-yang-belum-terima-program-mbg-prabowo-secara-fisik-tidak-mudah?page=all,44daf38045d24c44046b3c71f657ae25ff60cc7b3ade56fb21d73dff3d63433e,2025-11-13 20:46:13.494 1486,kompas,mbg,2025-10-14 19:54:08,"Dapur MBG Panyandaan Diduga Sumber Keracunan Siswa SMPN 1 Cisarua, Suplai ke 8 Sekolah","BANDUNG BARAT, KOMPAS.com- Dugaan keracunan massal siswa SMPN 1 Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, diduga bersumber dari dapur penyedia Makan Bergizi Gratis (MBG) milik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Panyandaan di Desa Jambudipa.DapurSPPG Panyandaanini diketahui menyalurkan ribuan paket makanan ke delapan sekolah di wilayah tersebut.Pelaksana Tugas (Plt) Camat Cisarua, Herman Permadi, mengungkapkan hasil penelusuran sementara menunjukkan bahwa kasus dugaan keracunan baru ditemukan diSMPN 1 Cisarua.Sementara tujuh sekolah lain yang menerima pasokan dari dapur yang sama belum melaporkan kejadian serupa.Baca juga:Siswa SMPN 1 Cisarua Bandung Barat Keracunan MBG Memburuk Dirujuk ke RS, 3 Kelas Jadi Ruang Darurat""Dari sekolah lain belum ada laporan. Yang baru ada informasi (dugaan keracunan) di SMPN 1 Cisarua. Yang lain sedang kami pantau, kami observasi, kamistandbyterus, ungkap Herman di lokasi, Senin (14/10/2025).Dari data yang dihimpun Herman, SPPG Panyandaan memproduksi sekitar 3.649 paket MBG yang disalurkan ke delapan sekolah, yakni SMPN 1 Cisarua, SMKN 1 Cisarua, MA Bina Insani, MA Ponpes Al Furqon, MTs Ponpes Al Furqon, PAUD Al Muslimin, SDN 1 Garuda, dan SDN 1 Barukai.Menu yang dikonsumsi siswa pada hari kejadian terdiri dari nasi putih, ayamblackpepper, tahu goreng, tumis wortel dan brokoli, serta potongan melon.Menu tersebut kini menjadi fokus pemeriksaan karena sebagian siswa SMPN 1 Cisarua mengalami gejala mual dan muntah setelah menyantapnya.Baca juga:Tercium Bau Basi Menyengat, Ayam Kecap Diduga Sumber Keracunan MBG di SMPN 1 Cisarua Bandung Barat""Tadi informasi dari guru sekolah disinyalir ada bau kurang enak dari makannya,"" kata Herman.Herman menambahkan, sebelum insiden ini terjadi, pihaknya bersama puskesmas setempat telah melakukan pembinaan terhadap dapur SPPG dalam rangka pemenuhan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) untuk memastikan keamanan pangan.""Kami sudah pembinaan dalam rangka pemenuhan SLHS dan sebagainya dengan puskesmas. Kalau hasil survei sudah terpenuhi sanitasinya, tapi kalau bahan baku kan beda lagi,"" ujar Herman.Pemerintah kecamatan, kata Herman, telah memberikan peringatan agar semua penyedia MBG memperhatikan aspek kebersihan dan penyimpanan bahan pangan.""Yang kami tekankan juga agar antisipasi kaitan dengan secara pengolahan, kemudianpacking. Kemudian juga penyimpanan bahan baku dan kemudian bakunya sudah kami ingatkan. Itu menjadi perhatian kami juga,"" tutur Herman.Baca juga:Diduga Keracunan MBG, 6 Siswa SMPN 1 Cisarua Bandung Barat Dilarikan ke DokterHingga kini, pemerintah masih melakukan pemantauan terhadap seluruh sekolah yang menerima pasokan makanan dari dapur Panyandaan.Dinas Kesehatan dan Puskesmas setempat juga telah mengambil sampel makanan untuk diperiksa di laboratorium guna memastikan sumber keracunan.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BANDUNG BARAT, KOMPAS.com- Dugaan keracunan massal siswa SMPN 1 Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, diduga bersumber dari dapur penyedia Makan Bergizi Gratis (MBG) milik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Panyandaan di Desa Jambudipa. DapurSPPG Panyandaanini diketahui menyalurkan ribuan paket makanan ke delapan sekolah di wilayah tersebut. Pelaksana Tugas (Plt) Camat Cisarua, Herman Permadi, mengungkapkan hasil penelusuran sementara menunjukkan bahwa kasus dugaan keracunan baru ditemukan diSMPN 1 Cisarua. Sementara tujuh sekolah lain yang menerima pasokan dari dapur yang sama belum melaporkan kejadian serupa. Baca juga:Siswa SMPN 1 Cisarua Bandung Barat Keracunan MBG Memburuk Dirujuk ke RS, 3 Kelas Jadi Ruang Darurat ""Dari sekolah lain belum ada laporan. Yang baru ada informasi (dugaan keracunan) di SMPN 1 Cisarua. Yang lain sedang kami pantau, kami observasi, kamistandbyterus, ungkap Herman di lokasi, Senin (14/10/2025). Dari data yang dihimpun Herman, SPPG Panyandaan memproduksi sekitar 3.649 paket MBG yang disalurkan ke delapan sekolah, yakni SMPN 1 Cisarua, SMKN 1 Cisarua, MA Bina Insani, MA Ponpes Al Furqon, MTs Ponpes Al Furqon, PAUD Al Muslimin, SDN 1 Garuda, dan SDN 1 Barukai. Menu yang dikonsumsi siswa pada hari kejadian terdiri dari nasi putih, ayamblackpepper, tahu goreng, tumis wortel dan brokoli, serta potongan melon. Menu tersebut kini menjadi fokus pemeriksaan karena sebagian siswa SMPN 1 Cisarua mengalami gejala mual dan muntah setelah menyantapnya. Baca juga:Tercium Bau Basi Menyengat, Ayam Kecap Diduga Sumber Keracunan MBG di SMPN 1 Cisarua Bandung Barat ""Tadi informasi dari guru sekolah disinyalir ada bau kurang enak dari makannya,"" kata Herman. Herman menambahkan, sebelum insiden ini terjadi, pihaknya bersama puskesmas setempat telah melakukan pembinaan terhadap dapur SPPG dalam rangka pemenuhan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) untuk memastikan keamanan pangan. ""Kami sudah pembinaan dalam rangka pemenuhan SLHS dan sebagainya dengan puskesmas. Kalau hasil survei sudah terpenuhi sanitasinya, tapi kalau bahan baku kan beda lagi,"" ujar Herman. Pemerintah kecamatan, kata Herman, telah memberikan peringatan agar semua penyedia MBG memperhatikan aspek kebersihan dan penyimpanan bahan pangan. ""Yang kami tekankan juga agar antisipasi kaitan dengan secara pengolahan, kemudianpacking. Kemudian juga penyimpanan bahan baku dan kemudian bakunya sudah kami ingatkan. Itu menjadi perhatian kami juga,"" tutur Herman. Baca juga:Diduga Keracunan MBG, 6 Siswa SMPN 1 Cisarua Bandung Barat Dilarikan ke Dokter Hingga kini, pemerintah masih melakukan pemantauan terhadap seluruh sekolah yang menerima pasokan makanan dari dapur Panyandaan. Dinas Kesehatan dan Puskesmas setempat juga telah mengambil sampel makanan untuk diperiksa di laboratorium guna memastikan sumber keracunan.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/kxamnEWuvjrIzJcjsRjZKjYMneQ=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/14/68ee433d21694.jpeg",https://bandung.kompas.com/read/2025/10/14/195408478/dapur-mbg-panyandaan-diduga-sumber-keracunan-siswa-smpn-1-cisarua-suplai-ke,a4cef8216722517765ba50f8724d316ff24deb6409a51338967ee2576659dd9d,2025-11-13 20:46:18.344 1487,tempo,mbg,2025-10-24 18:22:01,Muhammadiyah Luncurkan 275 Dapur MBG denga Lima Model,"PIMPINAN Pusat Muhammadiyah akan meluncurkan total 275 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur untuk mendukung program makan bergizi gratis (MBG) pada Oktober-November 2025 ini. Pembentukan dapur MBG itu setelah Muhammadiyah menandatangani kerja sama dengan Badan Gizi Nasional RI. ""Untuk 125 SPPG yang telah siap akan di-launching 24 Oktober di Universitas Muhammadiyah Surakarta dan 150 SPPG yang masih dalam proses penyelesaian pembangunan akan diresmikan November 2025,"" kata M. Nurul Yamin, Ketua Koordinator Nasional Makan Bergizi Muhammadiyah di Yogyakarta, Kamis 23 Oktober 2025. Yamin mengatakan Muhammadiyah mendukung pelaksanaan MBG sebagai program strategis Presiden Prabowo Subianto. Muhammadiyah menilai program MBG itu sejalan dengan spirit dakwah Muhammadiyah sebagaimana tercantum di dalam Al-Qur an Surat Al-Maun. Dalam pelaksanaan MBG ini, Muhammadiyah lebih menekankan pada kualitas dan tata kelola yang baik, dengan terus mengakselerasi dan meningkatkan jumlah SPPG atau dapur secara signifikan, kata Yamin. Dalam praktik program MBG ini, Muhammadiyah mengembangkan lima model SPPG atau dapur. Model ini berbasis pada sekolah yang mampu mendirikan SPPG dan tidak hanya melayani siswa-siswi sekolah yang bersangkutan, tetapi juga sekolah di sekitarnya. Model ini memperpendek jarak distribusi dan juga mendapat pengawasan langsung dari sekolah. Beberapa sekolah Muhammadiyah, terlebih yang memiliki jurusan Tata Boga telah menetapkan model SPPG/Dapur berbasis sekolah. 2. Model Dapur/SPPG Pesantren Yamin mengatakan Model SPPG Pesantren dikembangkan karena pesantren telah memiliki jumlah santri yang mencukupi untuk dilakukan pelayanan melalui SPPG. ""SPPG Pesantren ini juga melayani masyarakat sekitar penerima manfaat lainnya seperti ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Pengelola pesantren terlibat dalam pengawasan SPPG untuk bisa berjalan dengan baik,"" kata dia. Beberapa pesantren Muhammadiyah sudah menjalankan program MBG berbasis pesantren. 3. Model Dapur/SPPG Panti Asuhan Yamin mengungkap SPPG Panti Asuhan merupakan salah satu alternatif bentuk SPPG yang dikembangkan oleh Muhammadiyah dengan harapan program MBG ini dapat menjangkau semua kalangan, termasuk anak-anak panti asuhan. Beberapa panti Asuhan Muhammadiyah menjadi model penyelenggaraan program MBG berbasis panti asuhan. 4. Model Dapur/SPPG Kampus SPPG Model Kampus merupakan bentuk kepedulian perguruan tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah mensukseskan program MBG dengan melibatkan sumberdaya kampus yang terintegrasi dengan kegiatan catur dharma perguruan tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah 5. Model Dapur/SPPG Umum Model SPPG Umum ini sebagaimana model SPPG yang dikembangkan oleh BGN. Hanya saja model SPPG yang dikelola Muhammadiyah ini dikelola oleh Pimpinan Persyarikatan Muhammadiyah dan Aisyiyah, maupun organisasi otonom di berbagai level organisasi. Model SPPG ini melayani sekolah atau pesantren serta penerima manfaat lainnya seperti ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Dalam pelaksanaan program MBG ini, Yamin menekankan tiga pilar program Makan Bergizi Muhammadiyah Pilar pertama, kata dia, adalah keamanan pangan. ""Keamanan pangan ini harus menjadi pegangan utama dengan zero tolerance terhadap kesalahan baik dalam menjaga kualitas bahan baku, kualitas peralatan dan lingkungan, proses memasak, dan distribusi,"" ujar dia. Adapun pilar kedua adalah profesional dan amanah. Program MBG ini harus dilaksanakan dengan tata kelola yang profesional dan amanah sebagai wujud pengabdian pada bangsa dan agama, dan melayani dengan sepenuh hati,"" ujar Yamin. Menurut Yamin, pilar ini untuk menghindari perbuatan tercela dalam pengelolaan yang bertentangan dengan akuntabilitas, termasuk dalam pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan. Pilar terakhir adalah ekosistem terintegrasi dan berkelanjutan. Menurut dia program MBG ini bukan kegiatan jangka pendek dan singkat, tetapi memiliki jangka waktu cukup panjang dan melibatkan banyak pihak. Untuk itu harus dijaga keberlanjutannya dengan baik, memperkuat koordinasi, konsolidasi, dan sinergi para pihak baik internal persyarikatan maupun eksternal persyarikatan, kata Yamin. Pilihan Editor: Makan Bergizi Gratis Menggerus Anggaran Pendidikan","Pribadi Wicaksono (Kontributor), Juli Hantoro",https://statik.tempo.co/data/2024/11/17/id_1354155/1354155_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/muhammadiyah-luncurkan-275-dapur-mbg-denga-lima-model-2082950,096b5352b185f6d81e83f910c226a3e1eebc3ca7cfe8fedfa536c5bc83f862b6,2025-11-13 21:45:25.005 1488,pikiranrakyat,mbg,2025-01-20 13:49:05,"Sayangkan Anggaran Transportasi Umum Dipangkas untuk MBG, Pengamat: Salah Satu Penentu Tingkat Inflasi","PIKIRAN RAKYAT- Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno menyayangkan pemangkasan anggaran yang dilakukan untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang berimbas isu lain, termasuk anggaran transportasi umum. ""Sungguh ironis di tengah upaya pemerintah menginginkan Indonesia Maju dengan semangat menuju Indonesia Emas 2045, namun untuk urusan angkutan umum saja diabaikan,"" ucap Djoko dikutip dalam keterangan tertulisnya Minggu, 19 Januari 2025. Menurut Djoko, transportasi umum adalah satu indikator kota layak huni. Sebab keberadaan angkutan umum, dapat membantu mengendalikan tingkat inflasi di daerah. ""Angkutan umum salah satu penentu tingkat inflasi. Maka dari itu, daerah yang tidak memiliki angkutan umum, tingkat inflasinya tinggi,"" tuturnya. Untuk itu, ia menyarankan agar jangan kurangi anggaran subsidi angkutan umum. Jika perlu ditambah supaya tujuan mewujudkan Indonesia Emas 2045 bukan hanya mimpi namun akan menjadi kenyataan. ""Program makan gratis silahkan jalan tapi program-program yang menyangkut pelayanan publik dasar termasuk transportasi, kesehatan, pendidikan, infrastruktur jalan jangan dikorbankan,"" ujarnya. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menetapkan anggaran subsidi Bus Buy The Service (BTS) atau angkutan massal bus perkotaan tahun 2025 sebesar Rp177,49 miliar. Angka ini jauh lebih kecil dibandingkan alokasi 2024 sebesar Rp437,89 miliar.*** Berita PilihanPrabowo Rencanakan Makan Bergizi Gratis Sejak 18 Tahun Lalu, Ini Alasan 'Ngotot' Programnya Harus JalanMendagri: Pemda Antusias Patungan Rp5 Triliun Bantu Makan Bergizi GratisDPR Usul Cukai Rokok untuk Pendanaan Makan Bergizi Gratis, Pakar: Itu Akan Memunculkan MasalahKemarin Rupa-rupa Sumber Dana Makan Bergizi Gratis: Zakat, Cukai Rokok, Rp5 T Iuran PemdaMengkalkulasi Dana Makan Bergizi Gratis: Analisis Awal dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Berita PilihanPrabowo Rencanakan Makan Bergizi Gratis Sejak 18 Tahun Lalu, Ini Alasan 'Ngotot' Programnya Harus JalanMendagri: Pemda Antusias Patungan Rp5 Triliun Bantu Makan Bergizi GratisDPR Usul Cukai Rokok untuk Pendanaan Makan Bergizi Gratis, Pakar: Itu Akan Memunculkan MasalahKemarin Rupa-rupa Sumber Dana Makan Bergizi Gratis: Zakat, Cukai Rokok, Rp5 T Iuran PemdaMengkalkulasi Dana Makan Bergizi Gratis: Analisis Awal dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Berita Pilihan Prabowo Rencanakan Makan Bergizi Gratis Sejak 18 Tahun Lalu, Ini Alasan 'Ngotot' Programnya Harus JalanMendagri: Pemda Antusias Patungan Rp5 Triliun Bantu Makan Bergizi GratisDPR Usul Cukai Rokok untuk Pendanaan Makan Bergizi Gratis, Pakar: Itu Akan Memunculkan MasalahKemarin Rupa-rupa Sumber Dana Makan Bergizi Gratis: Zakat, Cukai Rokok, Rp5 T Iuran PemdaMengkalkulasi Dana Makan Bergizi Gratis: Analisis Awal dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Prabowo Rencanakan Makan Bergizi Gratis Sejak 18 Tahun Lalu, Ini Alasan 'Ngotot' Programnya Harus Jalan Prabowo Rencanakan Makan Bergizi Gratis Sejak 18 Tahun Lalu, Ini Alasan 'Ngotot' Programnya Harus Jalan Prabowo Rencanakan Makan Bergizi Gratis Sejak 18 Tahun Lalu, Ini Alasan 'Ngotot' Programnya Harus Jalan Prabowo Rencanakan Makan Bergizi Gratis Sejak 18 Tahun Lalu, Ini Alasan 'Ngotot' Programnya Harus Jalan Mendagri: Pemda Antusias Patungan Rp5 Triliun Bantu Makan Bergizi Gratis Mendagri: Pemda Antusias Patungan Rp5 Triliun Bantu Makan Bergizi Gratis Mendagri: Pemda Antusias Patungan Rp5 Triliun Bantu Makan Bergizi Gratis Mendagri: Pemda Antusias Patungan Rp5 Triliun Bantu Makan Bergizi Gratis DPR Usul Cukai Rokok untuk Pendanaan Makan Bergizi Gratis, Pakar: Itu Akan Memunculkan Masalah DPR Usul Cukai Rokok untuk Pendanaan Makan Bergizi Gratis, Pakar: Itu Akan Memunculkan Masalah DPR Usul Cukai Rokok untuk Pendanaan Makan Bergizi Gratis, Pakar: Itu Akan Memunculkan Masalah DPR Usul Cukai Rokok untuk Pendanaan Makan Bergizi Gratis, Pakar: Itu Akan Memunculkan Masalah Kemarin Rupa-rupa Sumber Dana Makan Bergizi Gratis: Zakat, Cukai Rokok, Rp5 T Iuran Pemda Kemarin Rupa-rupa Sumber Dana Makan Bergizi Gratis: Zakat, Cukai Rokok, Rp5 T Iuran Pemda Kemarin Rupa-rupa Sumber Dana Makan Bergizi Gratis: Zakat, Cukai Rokok, Rp5 T Iuran Pemda Kemarin Rupa-rupa Sumber Dana Makan Bergizi Gratis: Zakat, Cukai Rokok, Rp5 T Iuran Pemda Mengkalkulasi Dana Makan Bergizi Gratis: Analisis Awal dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Mengkalkulasi Dana Makan Bergizi Gratis: Analisis Awal dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Mengkalkulasi Dana Makan Bergizi Gratis: Analisis Awal dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Mengkalkulasi Dana Makan Bergizi Gratis: Analisis Awal dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan",Oktaviani,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2024/09/12/556495653.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-018986985/sayangkan-anggaran-transportasi-umum-dipangkas-untuk-mbg-pengamat-salah-satu-penentu-tingkat-inflasi?page=all,fc2f92c3112c6fd8f1e0eaa73b576032eded4aea7ac05a71bfe87370c2c290ff,2025-11-13 20:46:24.054 1489,kompas,mbg,2025-10-14 13:42:08,"Pemkot Magelang Tidak Dilibatkan MBG, Wali Kota: Pendaftaran Dapur dari BGN","MAGELANG, KOMPAS.com -Wali Kota Magelang Damar Prasetyono mengakui pemerintahannya tidak dilibatkan dalam tata pelaksanaan makan bergizi gratis (MBG).""Hal tersebut memang (tidak dilibatkan). Tapi, kami memberikan kemudahan (untuk jalannyaMBG),"" ucapnya di sela kegiatan peninjauan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sanden, Selasa (14/10/2025).Dalam hal pendiriandapur MBGatau SPPG, misalnya, Damar membenarkan tidak adanya komunikasi dengan instansi terkait.""Pendaftaran dapur-dapur ini langsung keBGN(Badan Gizi Nasional).""Baca juga:Usai Siswanya Keracunan, SD di Banyumas Akan Tanya ke Wali Murid Mau Program MBG Lanjut atau TidakKendati demikian, dia tidak mempermasalahkan ketiadaan aturan hukum soal tata kelola MBG yang melibatkan pemerintah daerah.Sembari menunggu keluarnya Peraturan Presiden mengenai aturan tersebut, Pemerintah KotaMagelangterus memastikan dapur MBG atau SPPG memenuhi persyaratan operasional dari BGN.Damar, berikut anak buahnya dari sejumlah instansi daerah, meninjau empat SPPG di Kota Magelang.Dari empat dapur MBG, dua di antaranya sudah memproduksi dan mendistribusikan makanan ke penerima manfaat.Dua dapur lain, yakni di Potrobangsan dan Sanden, masih tahap persiapan.Di SPPG Potrobangsan, misalnya, letaknya persis di tepi Jalan Pahlawan yang ramai kendaraan.Sedangkan, SPPG Sanden berada di dekat tempat penampungan sampah sementara. Untuk ke dapur ini juga harus menyeberangi selokan yang airnya keruh.Baca juga:Hanya 5 Dapur MBG di Sragen Kantongi SLHS, Ini PenyebabnyaDamar menyoroti aspek higienitas di dua SPPG yang belum beroperasi itu, meski tidak disampaikan secara detail.""Kami kembalikan ke prosedur penyesuaian dari BGN. Karena yang akan memeriksa langsung dari pusat,"" cetusnya.Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang Istikomah mengungkapkan SPPG Potrobangsan dan Sanden sudah memenuhi syarat soal aspek kesehatan lingkungan.""Syarat minimal kesehatan lingkungan 80. Mereka sudah di atas itu,"" ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (14/10/2025).Baca juga:Diduga Keracunan MBG, 6 Siswa SMPN 1 Cisarua Bandung Barat Dilarikan ke DokterIstikomah hanya mewanti-wanti agar kedua dapur ini memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) sebelum mendistribusikan MBG ke penerima manfaat.""Sehingga, jangan sampai ada yang keracunan atau mengalami gangguan kesehatan dari program ini,"" jelasnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang MAGELANG, KOMPAS.com -Wali Kota Magelang Damar Prasetyono mengakui pemerintahannya tidak dilibatkan dalam tata pelaksanaan makan bergizi gratis (MBG). ""Hal tersebut memang (tidak dilibatkan). Tapi, kami memberikan kemudahan (untuk jalannyaMBG),"" ucapnya di sela kegiatan peninjauan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sanden, Selasa (14/10/2025). Dalam hal pendiriandapur MBGatau SPPG, misalnya, Damar membenarkan tidak adanya komunikasi dengan instansi terkait. ""Pendaftaran dapur-dapur ini langsung keBGN(Badan Gizi Nasional)."" Baca juga:Usai Siswanya Keracunan, SD di Banyumas Akan Tanya ke Wali Murid Mau Program MBG Lanjut atau Tidak Kendati demikian, dia tidak mempermasalahkan ketiadaan aturan hukum soal tata kelola MBG yang melibatkan pemerintah daerah. Sembari menunggu keluarnya Peraturan Presiden mengenai aturan tersebut, Pemerintah KotaMagelangterus memastikan dapur MBG atau SPPG memenuhi persyaratan operasional dari BGN. Damar, berikut anak buahnya dari sejumlah instansi daerah, meninjau empat SPPG di Kota Magelang. Dari empat dapur MBG, dua di antaranya sudah memproduksi dan mendistribusikan makanan ke penerima manfaat. Dua dapur lain, yakni di Potrobangsan dan Sanden, masih tahap persiapan. Di SPPG Potrobangsan, misalnya, letaknya persis di tepi Jalan Pahlawan yang ramai kendaraan. Sedangkan, SPPG Sanden berada di dekat tempat penampungan sampah sementara. Untuk ke dapur ini juga harus menyeberangi selokan yang airnya keruh. Baca juga:Hanya 5 Dapur MBG di Sragen Kantongi SLHS, Ini Penyebabnya Damar menyoroti aspek higienitas di dua SPPG yang belum beroperasi itu, meski tidak disampaikan secara detail. ""Kami kembalikan ke prosedur penyesuaian dari BGN. Karena yang akan memeriksa langsung dari pusat,"" cetusnya. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Magelang Istikomah mengungkapkan SPPG Potrobangsan dan Sanden sudah memenuhi syarat soal aspek kesehatan lingkungan. ""Syarat minimal kesehatan lingkungan 80. Mereka sudah di atas itu,"" ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (14/10/2025). Baca juga:Diduga Keracunan MBG, 6 Siswa SMPN 1 Cisarua Bandung Barat Dilarikan ke Dokter Istikomah hanya mewanti-wanti agar kedua dapur ini memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) sebelum mendistribusikan MBG ke penerima manfaat. ""Sehingga, jangan sampai ada yang keracunan atau mengalami gangguan kesehatan dari program ini,"" jelasnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/rysFpcP9PiFAuMCGBxuaGO2_7CU=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/14/68edeac397edf.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/14/134208578/pemkot-magelang-tidak-dilibatkan-mbg-wali-kota-pendaftaran-dapur-dari-bgn,c5d9b92cb0df446d5b3406a8df5afafa354f6194d35d586ac1b10356dce417b8,2025-11-13 20:46:28.728 1490,pikiranrakyat,mbg,2025-01-20 10:32:46,"Kamera Wartawan Dirampas Saat Liput MBG di Lombok Timur, PWI Akan Lapor Presiden","PIKIRAN RAKYAT Salah seorang wartawan Selaparang TV Lombok Timur Bq Silawati mendapatkan intimidasi saat meliput uji coba program Makan Bergizi Gratis di Unit Dapur MBG Desa Rumbuk, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Oknum Satuan Petugas Pelayanan Gizi Makan Bergizi Gratis (SPPG MBG) melakukan perampasan kamera dan penghapusan hasil liputan. Merespon kejadian ini, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Lombok Timur akan mengambil langkah melaporkan kepada Presiden RI dan Menteri terkait. ""Keputusan pengurus, menyikapi perlakuan arogan oknum Satuan Petugas Pelayanan Gizi Makan Bergizi Gratis (SPPG MBG) di Lombok Timur (Lotim), kami akan bersurat kepada Presiden RI dan menteri yang menangani,"" kata Ketua PWI Kabupaten Lombok Timur Muludin di Lombok Timur, Minggu, 19 Januari 2026. Menurutnya, kejadian itu dinilai sebagai permasalahan serius atas perilaku yang tidak layak diterima salah seorang anggota PWI Lotim. ""Bila perlu, kasus ini kami bawa ke ranah hukum,"" ujarnya seraya mendapat dukungan dari anggota lainnya. Muludin memandang kasus ini adalah suatu pelanggaran karena perampasan kamera dan menghapus hasil karya jurnalistik tidak boleh dilakukan termasuk oleh presiden sekalipun. ""Jangankan seorang petugas dapur MBG, seorang presiden pun tidak boleh melakukan intimidasi dan arogansi terhadap wartawan yang sedang melakukan kerja jurnalistik. Jadi, kami sangat mengutuk tindakan oknum tersebut,"" tegasnya. Tambah Muludin, pihaknya menyesalkan oknum yang bersangkutan tidak ada itikad baik untuk meminta maaf kepada wartawan yang diintimidasi maupun kepada pengurus PWI tempat Bq Sila menjadi anggota. ""Kami mendukung program MBG yang sedang diuji coba tersebut. Sebagai bentuk dukungan insan pers, program tersebut harus disosialisasikan kepada masyarakat,"" ucapnya. Pengurus PWI Lombok Timur memprotes kepada oknum yang mencederai tugas wartawan serta tidak ada kaitanya dengan pondok pesantren tempat uji coba program MBG di Lombok Timur. Pondok pesantren sudah berperan maksimal melayani dengan harapan bisa menyukseskan program presiden. Muludin mengungkapkan bahwa program MBG sangat bagus, semua masyarakat Indonesia harus mendukung dan pers mempunyai peran untuk menyosialisasikan. Namun, ketika pers melakukan peran itu, justru anggota PWI Lotim mendapatkan perbuatan tidak pantas. ""Tindakan intimidasi pengambilan kamera secara paksa dan penghapusan hasil liputan itu yang kami tidak terima. Sangat wajar bila semua komunitas jurnalis berteriak dengan persoalan ini,"" ujarnya lagi. Pengurus PWI Lombok Timur berharap oknum petugas yang arogan itu dicopot dari MBG. ""Ini jadi pelajaran untuk semua agar tidak terulang lagi. Siapa pun tidak boleh melakukan intimidasi terhadap wartawan yang sedang melaksanakan tugas. Kami bekerja dilindungi UU,"" katanya.***(Siti Riyani Novrianti) Berita PilihanInsiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGNKasus Keracunan MBG di Sukoharjo, Istana Sebut BGN Perketat SOP: Jangan Ditebak-tebakAlokasi Dana Zakat untuk Program MBG? Pengamat Sebut Tepat, Ini AlasannyaDeddy Corbuzier Marah Siswa Bilang Ayam MBG Gak Enak: Sekaya Apa Ente Komplain?Dana Zakat Dialokasikan untuk MBG? Ini Tanggapan PAN dan Muhammadiyah Berita PilihanInsiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGNKasus Keracunan MBG di Sukoharjo, Istana Sebut BGN Perketat SOP: Jangan Ditebak-tebakAlokasi Dana Zakat untuk Program MBG? Pengamat Sebut Tepat, Ini AlasannyaDeddy Corbuzier Marah Siswa Bilang Ayam MBG Gak Enak: Sekaya Apa Ente Komplain?Dana Zakat Dialokasikan untuk MBG? Ini Tanggapan PAN dan Muhammadiyah Berita Pilihan Insiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGNKasus Keracunan MBG di Sukoharjo, Istana Sebut BGN Perketat SOP: Jangan Ditebak-tebakAlokasi Dana Zakat untuk Program MBG? Pengamat Sebut Tepat, Ini AlasannyaDeddy Corbuzier Marah Siswa Bilang Ayam MBG Gak Enak: Sekaya Apa Ente Komplain?Dana Zakat Dialokasikan untuk MBG? Ini Tanggapan PAN dan Muhammadiyah Insiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGN Insiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGN Insiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGN Insiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGN Kasus Keracunan MBG di Sukoharjo, Istana Sebut BGN Perketat SOP: Jangan Ditebak-tebak Kasus Keracunan MBG di Sukoharjo, Istana Sebut BGN Perketat SOP: Jangan Ditebak-tebak Kasus Keracunan MBG di Sukoharjo, Istana Sebut BGN Perketat SOP: Jangan Ditebak-tebak Kasus Keracunan MBG di Sukoharjo, Istana Sebut BGN Perketat SOP: Jangan Ditebak-tebak Alokasi Dana Zakat untuk Program MBG? Pengamat Sebut Tepat, Ini Alasannya Alokasi Dana Zakat untuk Program MBG? Pengamat Sebut Tepat, Ini Alasannya Alokasi Dana Zakat untuk Program MBG? Pengamat Sebut Tepat, Ini Alasannya Alokasi Dana Zakat untuk Program MBG? Pengamat Sebut Tepat, Ini Alasannya Deddy Corbuzier Marah Siswa Bilang Ayam MBG Gak Enak: Sekaya Apa Ente Komplain? Deddy Corbuzier Marah Siswa Bilang Ayam MBG Gak Enak: Sekaya Apa Ente Komplain? Deddy Corbuzier Marah Siswa Bilang Ayam MBG Gak Enak: Sekaya Apa Ente Komplain? Deddy Corbuzier Marah Siswa Bilang Ayam MBG Gak Enak: Sekaya Apa Ente Komplain? Dana Zakat Dialokasikan untuk MBG? Ini Tanggapan PAN dan Muhammadiyah Dana Zakat Dialokasikan untuk MBG? Ini Tanggapan PAN dan Muhammadiyah Dana Zakat Dialokasikan untuk MBG? Ini Tanggapan PAN dan Muhammadiyah Dana Zakat Dialokasikan untuk MBG? Ini Tanggapan PAN dan Muhammadiyah",Tim PRMN 12,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2024/08/11/65964083.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-018986415/kamera-wartawan-dirampas-saat-liput-mbg-di-lombok-timur-pwi-akan-lapor-presiden?page=all,252947cf32101c419733a866459bd5816635d7f61cf18446a766b716fba1055a,2025-11-13 20:46:34.853 1491,kompas,mbg,2025-10-14 06:25:03,Dari Blora untuk Nasional: Program MBG Butuh Evaluasi Distribusi Ahli Gizi,"BLORA, KOMPAS.com -Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sidomulyo di Desa Sidomulyo, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, sempat menjadi sorotan publik karena disebut tidak memiliki ahli gizi.Isu ini mengemuka dalam rapat koordinasi (rakor) program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digelar di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, Senin (13/10/2025).Dalam rakor tersebut, Satgas MBG memberikan klarifikasi terkait permasalahan yang terjadi.Baca juga:Angga Dibully hingga Tewas, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Geyer Buka SuaraAwalnya,dapur SPPG Sidomulyoyang mulai beroperasi sejak 18 September 2025 sudah merekrutahli gizi. Namun, kondisi berubah ketika tenaga ahli gizi yang sudah direkrut mengundurkan diri.Untuk mengatasi kekosongan tersebut, dapur SPPG Sidomulyo mendapatkan bantuan tenaga ahli gizi dari dapur lain di bawah yayasan yang sama, sambil terus melakukan pencarian pengganti.Upaya ini akhirnya membuahkan hasil pada Jumat (10/10/2025), saat mereka berhasil mendapatkan tenaga ahli gizi baru.Masukan dari Mitra Dapur SPPG SidomulyoDalam forum tersebut, Jalal Umaruddin, mitra dari dapur SPPG Sidomulyo, memberikan masukan kepada pemerintah terkait tantangan di lapangan dalam hal pemenuhan tenaga ahli gizi.""Jadi gini. Program MBG ini kan program baru, baru 2025. Apakah pemerintah sudah menghitung betul lulusan seluruh ahli gizi itu cukup atau tidak untuk membackup berdirinya dapur-dapur baru di seluruh Indonesia?"" kata Jalal.Menurutnya, permasalahan yang dialami dapur di Sidomulyo adalah refleksi dari tantangan nasional, di mana kebutuhan tenaga ahli gizi tidak sebanding dengan ketersediaan yang ada di daerah.""Itu harus jadi koreksi juga untuk pemerintah. Jadi kalau enggak betul, berarti pemerintah harus memberikan solusi juga kayak gitu,"" tambahnya.Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas keluhan masyarakat terhadap pelayanan dapur mereka.""Mohon maaf kalau kemarin ada kesalahan yang kurang berkenan, tapi kami dari pihak SPPG Sidomulyo akan terus berbenah dan juga untuk melengkapi semua persyaratan yang ada,"" ujarnya.Tanggapan Satgas MBG BloraKetua Satgas MBGKabupaten Blora, Sri Setyorini atau akrab disapa Budhe Rini, turut memberikan penjelasan terkait masukan dari mitra dapur.Ia menyampaikan bahwa Satgas MBG Blora baru dibentuk satu bulan terakhir, sementara program MBG sendiri sudah berjalan sejak awal tahun 2025. Oleh karena itu, koordinasi dan adaptasi di lapangan masih terus dilakukan.""Jadi sekali lagi Mas Mitra saya jelaskan bahwa kami ini ingin menyelamatkan anak bangsa dengan adanya program MBG,"" tegas Budhe Rini.Ia juga menyarankan agar masukan tersebut disampaikan kepada Koordinator Wilayah (Korwil) SPPG Kabupaten, yang merupakan perpanjangan tangan dari Badan Gizi Nasional (BGN).""Sebetulnya yang punya program ini Mbak Artika sebagai Korwil Kabupaten Blora. Jadi Mbak Artika sekali lagi apa yang diberikan masukan oleh Mas Mitra tadi menjadi masukan panjenengan dan ini harus disampaikan kepada Ketua BGN. Karena masukannya juga benar. Apakah ahli gizi di seluruh Indonesia ini mencakup jumlahnya, seperti itu,"" jelasnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BLORA, KOMPAS.com -Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sidomulyo di Desa Sidomulyo, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, sempat menjadi sorotan publik karena disebut tidak memiliki ahli gizi. Isu ini mengemuka dalam rapat koordinasi (rakor) program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digelar di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, Senin (13/10/2025). Dalam rakor tersebut, Satgas MBG memberikan klarifikasi terkait permasalahan yang terjadi. Baca juga:Angga Dibully hingga Tewas, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Geyer Buka Suara Awalnya,dapur SPPG Sidomulyoyang mulai beroperasi sejak 18 September 2025 sudah merekrutahli gizi. Namun, kondisi berubah ketika tenaga ahli gizi yang sudah direkrut mengundurkan diri. Untuk mengatasi kekosongan tersebut, dapur SPPG Sidomulyo mendapatkan bantuan tenaga ahli gizi dari dapur lain di bawah yayasan yang sama, sambil terus melakukan pencarian pengganti. Upaya ini akhirnya membuahkan hasil pada Jumat (10/10/2025), saat mereka berhasil mendapatkan tenaga ahli gizi baru. Dalam forum tersebut, Jalal Umaruddin, mitra dari dapur SPPG Sidomulyo, memberikan masukan kepada pemerintah terkait tantangan di lapangan dalam hal pemenuhan tenaga ahli gizi. ""Jadi gini. Program MBG ini kan program baru, baru 2025. Apakah pemerintah sudah menghitung betul lulusan seluruh ahli gizi itu cukup atau tidak untuk membackup berdirinya dapur-dapur baru di seluruh Indonesia?"" kata Jalal. Menurutnya, permasalahan yang dialami dapur di Sidomulyo adalah refleksi dari tantangan nasional, di mana kebutuhan tenaga ahli gizi tidak sebanding dengan ketersediaan yang ada di daerah. ""Itu harus jadi koreksi juga untuk pemerintah. Jadi kalau enggak betul, berarti pemerintah harus memberikan solusi juga kayak gitu,"" tambahnya. Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas keluhan masyarakat terhadap pelayanan dapur mereka. ""Mohon maaf kalau kemarin ada kesalahan yang kurang berkenan, tapi kami dari pihak SPPG Sidomulyo akan terus berbenah dan juga untuk melengkapi semua persyaratan yang ada,"" ujarnya. Ketua Satgas MBGKabupaten Blora, Sri Setyorini atau akrab disapa Budhe Rini, turut memberikan penjelasan terkait masukan dari mitra dapur. Ia menyampaikan bahwa Satgas MBG Blora baru dibentuk satu bulan terakhir, sementara program MBG sendiri sudah berjalan sejak awal tahun 2025. Oleh karena itu, koordinasi dan adaptasi di lapangan masih terus dilakukan. ""Jadi sekali lagi Mas Mitra saya jelaskan bahwa kami ini ingin menyelamatkan anak bangsa dengan adanya program MBG,"" tegas Budhe Rini. Ia juga menyarankan agar masukan tersebut disampaikan kepada Koordinator Wilayah (Korwil) SPPG Kabupaten, yang merupakan perpanjangan tangan dari Badan Gizi Nasional (BGN). ""Sebetulnya yang punya program ini Mbak Artika sebagai Korwil Kabupaten Blora. Jadi Mbak Artika sekali lagi apa yang diberikan masukan oleh Mas Mitra tadi menjadi masukan panjenengan dan ini harus disampaikan kepada Ketua BGN. Karena masukannya juga benar. Apakah ahli gizi di seluruh Indonesia ini mencakup jumlahnya, seperti itu,"" jelasnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/uVUS-M1B99N8zYMBdjhnliUrFI4=/97x0:1109x675/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/08/25/68ac3bd99a317.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/14/062503778/dari-blora-untuk-nasional-program-mbg-butuh-evaluasi-distribusi-ahli-gizi,37504baad3f3edd509f9bc35fa8ffc42e838c8c93fdf60c511c83f9f2dc4c40e,2025-11-13 20:46:39.189 1492,pikiranrakyat,mbg,2025-01-18 07:05:05, Dana Zakat Dialokasikan untuk MBG? Ini Tanggapan PAN dan Muhammadiyah,"PIKIRAN RAKYAT Wakil Ketua Umum DPP PAN Saleh Partaonan Daulay menanggapi usulan dana zakat dialokasikan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG), dia mengatakan membutuhkan kajian terlebih dahulu dan pendapat dari para ulama dalam memandang hukumnya dari sudut pandang agama. Dia menilai persoalan zakat masuk dalam ranah keagamaan yang berada di wilayah kekuasaan para ulama, sehingga para ulama lebih berhak berpendapat mengenai hal ini.""Jangan terburu-buru. Tanya dulu para ulama di NU, Muhammadiyah, MUI, Persis, Al-Washliyyah, dan lain-lain. Yang dibahas, ya itu apa hukumnya mengalokasikan dana zakat untuk mendukung program pemerintah,"" kata Saleh dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis. Dia menyatakan mungkin salah satu pembahasan yang akan diperdalam yaitu terkait kategorisasi siswa penerima program MBG yang bisa menerima zakat. Pasalnya, di antara para siswa ada yang tidak masuk dalam kategori penerima zakat, seperti berasal dari keluarga berada dan agama mereka juga beragam. ""Ada sih teman yang bilang, mungkin mereka bisa dikategorikan sebagai fi sabilillah. Mereka menuntut ilmu. Nantinya mereka akan menjadi mujahid untuk membangun Indonesia. Tapi apa bisa dianologikan seperti itu?"" kata dia. Lebih lanjut, Saleh mengungkapkan bahwa dulu pemerintah pernah membuat regulasi pengurangan pajak bisa diajukan dari pembayaran zakat. Mungkin hal itu dapat dijadikan jalan pembuka terkait usulan tersebut. ""Silakan dipelajari lagi agar tidak salah dari sisi regulasi dan ajaran agama,"" kata Ketua Komisi VII DPR RI itu. Sementara, Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir juga angkat bicara mengenai usulan menggunakan zakat untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih butuh pengkajian lebih dalam.""Sebaiknya dibicarakan dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), kemudian lembaga-lembaga zakat yang dikelola oleh organisasi kemasyarakatan (ormas),"" katanya saat ditemui usai menghadiri Tanwir 1 Aisyiyah di Jakarta, Rabu. Dia mengungkapkan sebenarnya tidak masalah jika memang dana zakat untuk MBG diperlukan demi kemajuan bangsa, tetapi tetap harus dibicarakan terkait pengelolaannya karena berhubungan dengan dana umat. ""Kalau untuk bangsa enggak masalah, tetapi manajemen dan capaiannya yang harus dibicarakan, sebab Baznas punya regulasi sendiri untuk dana yang digunakan, karena menyangkut pertanggungjawaban dana umat,"" ujar dia. Dia memandang usulan zakat untuk program MBG tidak cukup sekedar ide kemudian dilaksanakan tanpa sebelumnya dilakukan kajian komprehensif. ""Perlu dibicarakan, apakah ormas-ormas kita yang mempunyai kompetensi mampu mengelolanya dengan baik,"" ucapnya. Lebih jauh, dia menjelaskan bahwa MBG sebagai program unggulan Presiden Prabowo Subianto memiliki target-target yang harus diperhatikan, yakni mendorong pertumbuhan anak-anak Indonesia lebih sehat, bergizi tinggi, dan lebih dari itu saling berkesinambungan dengan program-program yang bersifat membangun pendidikan dan kesehatan bangsa.""Selain itu, menumbuhkan kedaulatan pangan, jadi harus ke hulu. Indonesia pernah berjaya dalam hal swasembada pangan, sekarang sudah saatnya program Makan Bergizi Gratis ini menumbuhkan kedaulatan tersebut,"" tuturnya. Sebelumnya, Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin mengajukan usulan supaya pemerintah membuka kesempatan pembiayaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui zakat, infak, dan sedekah (ZIS) karena mengingat masyarakat Indonesia memiliki nilai DNA (rantai molekul berisi materi genetik) bersifat gotong royong. ""Saya sih melihat ada DNA dari negara kita, DNA dari masyarakat Indonesia itu 'kan dermawan, gotong royong. Nah, kenapa enggak ini justru kita manfaatkan juga?"" kata Sultan usai menghadiri Sidang Paripurna Ke-10 DPD RI Masa Sidang III Tahun 2024 2025 di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 14 Januari 2025. Sultan lantas melanjutkan, ""Contoh, bagaimana kita menstimulus agar masyarakat umum pun terlibat dalam program Makan Bergizi Gratis ini, di antaranya saya kemarin juga berpikir kenapa enggak ya zakat kita yang luar biasa besarnya juga kita mau libatkan ke sana (program MBG).""***(Siti Riyani Novrianti_UIN Sunan Gunung Djati Bandung)",Tim PRMN 12,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2024/06/20/3810048153.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-018980291/dana-zakat-dialokasikan-untuk-mbg-ini-tanggapan-pan-dan-muhammadiyah?page=all,b971d397e1ff2101d2c664930b4a59e844b1f8ebcd3d16f4f9e36f268d61519f,2025-11-13 20:46:45.330 1493,kompas,mbg,2025-10-14 05:30:00,"Kisah Sinta Pencuci Ompreng MBG di SPPG Pelosok Barat Kabupaten Bogor, Bersyukur Bisa Kerja","BOGOR, KOMPAS.com- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) oleh pemerintah tak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan gizi masyarakat, terutama anak-anak sekolah dan kelompok rentan.Namun, di balik itu semua, ada masyarakat yang diberdayakan untuk bekerja di setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).Seperti yang dirasakan oleh salah satu ibu rumah tangga (IRT) bernama Sinta, yang kini bekerja sebagai pencuciomprengMBGdiSPPG Cibitung Tengah II, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor.Sinta merupakanleaderpencuci ompreng MBGyang membawahi 14 pekerja di SPPG tersebut.Baca juga:Melihat Dapur SPPG di Pelosok Barat Kabupaten Bogor Siapkan MBG Fresh bagi Siswa""Yang cuci ompreng itu ada 14 orang. Ada ibu rumah tangga, bapak rumah tangga, yang asalnya pengangguran sekarang jadi pekerja,"" kata Sinta kepada Kompas.com, Senin (13/10/2025).Sebelum bekerja, Sinta dan rekan-rekan pekerja lainnya melampirkan identitas diri ke SPPG.Setelah itu, mereka akan mendapatkan pelatihan sesuai keahlian atau masing-masing bidang.Untuk mencuci ompreng, ada aturan atau tata cara khusus yang diajarkan agar bersih dan steril.Bukan seperti mencuci peralatan dapur pada umumnya, salah satunya memperhatikan bak pencucian.Baca juga:Cerita IRT Jadi Tukang Cuci Ompreng MBG: Bantu Suami, Kasih ke Ibu, Bisa Nabung...""Ada (tekniknya), jadi enggak sembarang kaminyuci. Kami di-trainingharus higienis,"" ungkapnya.Dalam sehari, timnya mencuci kurang lebih 2.000 ompreng MBG yang disalurkan dari SPPG tersebut kepada penerima manfaat, yakni para siswa dari mulai tingkat PAUD, SD, SMP, hingga Madrasah.Pekerjaan itu dilakukan sejak siang hingga malam hari setelah ompreng diambil tim pendistribusian dari sekolah-sekolah.Meskipun cukup melelahkan, pekerjaan itu dilakukan Sinta dan timnya dengan sepenuh hati dan penuh tanggung jawab.Sinta mengatakan, terkait bayaran yang didapat untuk mencuci ompreng kurang lebih Rp 100 ribu per hari.Sebagai IRT, rasa syukur pun diucapkannya karena mempunyai penghasilan dari SPPG.""Alhamdulillah, MBG ini ya membantu semua masyarakat di sini untuk ibu-ibu, sama halnya ibu-ibu yang lain, mereka sangat terbantu dengan MBG ini membuka lowongan kerja,"" tuturnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BOGOR, KOMPAS.com- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) oleh pemerintah tak hanya bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan gizi masyarakat, terutama anak-anak sekolah dan kelompok rentan. Namun, di balik itu semua, ada masyarakat yang diberdayakan untuk bekerja di setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Seperti yang dirasakan oleh salah satu ibu rumah tangga (IRT) bernama Sinta, yang kini bekerja sebagai pencuciomprengMBGdiSPPG Cibitung Tengah II, Kecamatan Tenjolaya, Kabupaten Bogor. Sinta merupakanleaderpencuci ompreng MBGyang membawahi 14 pekerja di SPPG tersebut. Baca juga:Melihat Dapur SPPG di Pelosok Barat Kabupaten Bogor Siapkan MBG Fresh bagi Siswa ""Yang cuci ompreng itu ada 14 orang. Ada ibu rumah tangga, bapak rumah tangga, yang asalnya pengangguran sekarang jadi pekerja,"" kata Sinta kepada Kompas.com, Senin (13/10/2025). Sebelum bekerja, Sinta dan rekan-rekan pekerja lainnya melampirkan identitas diri ke SPPG. Setelah itu, mereka akan mendapatkan pelatihan sesuai keahlian atau masing-masing bidang. Untuk mencuci ompreng, ada aturan atau tata cara khusus yang diajarkan agar bersih dan steril. Bukan seperti mencuci peralatan dapur pada umumnya, salah satunya memperhatikan bak pencucian. Baca juga:Cerita IRT Jadi Tukang Cuci Ompreng MBG: Bantu Suami, Kasih ke Ibu, Bisa Nabung... ""Ada (tekniknya), jadi enggak sembarang kaminyuci. Kami di-trainingharus higienis,"" ungkapnya. Dalam sehari, timnya mencuci kurang lebih 2.000 ompreng MBG yang disalurkan dari SPPG tersebut kepada penerima manfaat, yakni para siswa dari mulai tingkat PAUD, SD, SMP, hingga Madrasah. Pekerjaan itu dilakukan sejak siang hingga malam hari setelah ompreng diambil tim pendistribusian dari sekolah-sekolah. Meskipun cukup melelahkan, pekerjaan itu dilakukan Sinta dan timnya dengan sepenuh hati dan penuh tanggung jawab. Sinta mengatakan, terkait bayaran yang didapat untuk mencuci ompreng kurang lebih Rp 100 ribu per hari. Sebagai IRT, rasa syukur pun diucapkannya karena mempunyai penghasilan dari SPPG. ""Alhamdulillah, MBG ini ya membantu semua masyarakat di sini untuk ibu-ibu, sama halnya ibu-ibu yang lain, mereka sangat terbantu dengan MBG ini membuka lowongan kerja,"" tuturnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/BJ4wyx_FdAH1Q_fx0TvCkHsvgFQ=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/13/68ecec624fdc8.jpg",https://bandung.kompas.com/read/2025/10/14/053000978/kisah-sinta-pencuci-ompreng-mbg-di-sppg-pelosok-barat-kabupaten-bogor,11104d559e415aab55f1e9ec8547bcd9e1ba969cfed91b79abf55a270f399f76,2025-11-13 20:46:49.665 1494,pikiranrakyat,mbg,2025-01-17 17:50:04,Deddy Corbuzier Marah Siswa Bilang Ayam MBG Gak Enak: Sekaya Apa Ente Komplain?,"PIKIRAN RAKYAT -Deddy Corbuzier mengungkapkan kekesalannya usai melihat video seorang siswa yang menyebut jika ayam dalam menu Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak enak. Ia pun membandingkannya dengan sang anak, Azka Corbuzier, yang tidak pernah komplain saat hanya diberi nasi box jika ikut dirinya syuting. Deddy Corbuzier juga mengaku tidak segan akan memberikan pelajaran kepada anak semata wayangnya tersebut jika ia menyebut nasi box di lokasi syuting tidak enak. ""Gua gak kuat pengen marah-marah, jadi masalah makan siang bergizi gratis buat anak-anak, ada satu video yang guat liat ada anak ngomong 'ayamnya kurang enak, kurang enak,'. Kurang enak pala lu pea kurang enak ayamnya makan siang bergizi gratis. Baca Juga:Di Balik Isu Dana Zakat Biayai Makan Bergizi Gratis, Istana Menolak Keras? ""Anak gua, Azka dari dulu ikut syuting dimana-mana yang gua kasih makan adalah makanan box yang ada di sana yang buat semua orang, dan kalau dia ngomong sama gua 'Pah, gak enak, aku mau yang lain', gua tabok,"" ungkapnya. Mantan suami Kalina Ocktaranny itu bahkan menantang netizen untuk membuktikan ucapannya, jika Azka hingga saat ini, jika sedang syuting, akan mencari nasi box. ""Gak pernah komplain, enak gak enak, enak gak enak, dimakan sama dia. Nah ente komplain? Sekaya apa ente? Gila!,"" lanjutnya. Kemudian, Deddy Corbuzier mengarahkan kamera ponselnya kepada sang istri, Sabrina Chairunnisa untuk menanggapi adanya siswa yang menyebut menu ayam makan bergizi gratis tidak enak. Baca Juga:Benarkah Dana Zakat Akan Dipakai untuk Biaya Makan Bergizi Gratis? Dalam ucapannya, wanita berambut panjang itu membahas soal pernyataan yang menyebut jika makan bergizi gratis tidak penting. Ia kemudian membandingkan saat dirinya kecil dahulu. ""Aku dulu jajan cuma seribu, sedangkan beli makan siang tuh mesti Rp2.500 sampai Rp3.000, jadi yang aku bisa beli cuma J***y D***k karena Rp750 harganya, buat apa? Nunda laper buat yang relate. Kalau nggak relate, mending diem,"" ujarnya. Dalam unggahan tersebut, Deddy Corbuzier menyebut jika seharusnya yang disebut tidak enak adalah masuk sekolah pagi, bukan ayam di menu makan bergizi gratis (MBG). ""Yg ga enak bukan ayam...tapi masuk sekolah pagi2..Ada yg nangis bisa makan Gratis...Bahagia... Ada yg Komplain... Ayam nya kurang enak...You see... Rejeki tidak merubah manusia... Rejeki menunjukkan karakter manusia sebenarnya,""tulisnya. Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Deddy Corbuzier, Ph.D (@mastercorbuzier) Lihat postingan ini di Instagram Lihat postingan ini di Instagram Sebuah kiriman dibagikan oleh Deddy Corbuzier, Ph.D (@mastercorbuzier) Sejumlah netizen pun ramai-ramai mengomentari ucapan Deddy Corbuzier. Ada yang kurang setuju dengan pernyataan tersebut, lantaran siswa yang dimaksud hanya menyampaikan jawaban dari pertanyaan. ""tolong dibedakan antara KOMPLAIN dan MENJAWAB pertanyaan !!! kan anak itu ditanyain gimna pendapatnya trs apa salah klo anak itu menjawab apa adanya, kecuali stlah makan anak itu dg sengaja dan kesadaran bikin video berisi ketidak puasan thd makanan tsb baru itu yg dinamakan KOMPLAIN...maaf klo salah,""tulis akun @abraham25ibrahim. ""Lah namanya juga anak2 hanya menjawab apa adanya om lagian ga smua anak itu Azka bukan,""tulis akun @hallo_sensen. Baca Juga:Kasus Keracunan MBG di Sukoharjo, Istana Sebut BGN Perketat SOP: Jangan Ditebak-tebak Namun, ada pula yang mengaku setuju dengan pernyataan mantan kekasih Agnez Mo tersebut. Mereka menilai jika para siswa kurang bersyukur dengan program tersebut. ""Makanya miris, anak skolah skrang dikasih makan bukannya bersyukur malah berlomba2 dijadiin konten. Ga tau diri emang,""tulis akun @tamaradai. ""Bukan rasa ayamnya yng kurang enak, mungkin rasa kurang bersyukurnya yng bikin ngga enak,""tulis akun @ad_sndy. ""Bener diksh hati minta jantung... Org ga bersyukur,""tulis akun @hello_kat09. Baca Juga:Alokasi Dana Zakat untuk Program MBG? Pengamat Sebut Tepat, Ini Alasannya Sebelumnya, Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan juga menyentil pihak-pihak yang mengkritik makan bergizi gratis (MBG) yang disalurkan sejak awal tahun 2025 ini. ""Jadi pikiran Presiden Prabowo untuk bikin makan bergizi itu, kalau ada yang kritik-kritik, sebenarnya jangan cepat-cepat kritik, tunggu lihat dulu. Kita ini kadang-kadang sok tahu, padahal waktu dia pejabat, dia juga maling juga. Jadi, kita tunggu saja lihat, ucapnya. Menurutnya, program makan bergizi dianggap bisa menciptakan perputaran uang di desa, dananya dikalim bisa mencapai Rp8 miliar hingga Rp9 miliar per tahun.*** Berita PilihanSiswa Bogor Minta Maaf ke Gerindra usai Bocorkan Menu MBG, Okky: Haknya DirampasMBG untuk Ibu Hamil dan Menyusui Masih dalam Tahap Uji CobaProgram MBG Tahap Kedua Dilaksanakan di Kota Bandung, Jangkau 21 Ribu SiswaSarankan Cukai Rokok, Anggota DPR Tak Setuju Dana Zakat untuk Biayai MBG: Usulan KontroversialInsiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGN Berita PilihanSiswa Bogor Minta Maaf ke Gerindra usai Bocorkan Menu MBG, Okky: Haknya DirampasMBG untuk Ibu Hamil dan Menyusui Masih dalam Tahap Uji CobaProgram MBG Tahap Kedua Dilaksanakan di Kota Bandung, Jangkau 21 Ribu SiswaSarankan Cukai Rokok, Anggota DPR Tak Setuju Dana Zakat untuk Biayai MBG: Usulan KontroversialInsiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGN Berita Pilihan Siswa Bogor Minta Maaf ke Gerindra usai Bocorkan Menu MBG, Okky: Haknya DirampasMBG untuk Ibu Hamil dan Menyusui Masih dalam Tahap Uji CobaProgram MBG Tahap Kedua Dilaksanakan di Kota Bandung, Jangkau 21 Ribu SiswaSarankan Cukai Rokok, Anggota DPR Tak Setuju Dana Zakat untuk Biayai MBG: Usulan KontroversialInsiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGN Siswa Bogor Minta Maaf ke Gerindra usai Bocorkan Menu MBG, Okky: Haknya Dirampas Siswa Bogor Minta Maaf ke Gerindra usai Bocorkan Menu MBG, Okky: Haknya Dirampas Siswa Bogor Minta Maaf ke Gerindra usai Bocorkan Menu MBG, Okky: Haknya Dirampas Siswa Bogor Minta Maaf ke Gerindra usai Bocorkan Menu MBG, Okky: Haknya Dirampas MBG untuk Ibu Hamil dan Menyusui Masih dalam Tahap Uji Coba MBG untuk Ibu Hamil dan Menyusui Masih dalam Tahap Uji Coba MBG untuk Ibu Hamil dan Menyusui Masih dalam Tahap Uji Coba MBG untuk Ibu Hamil dan Menyusui Masih dalam Tahap Uji Coba Program MBG Tahap Kedua Dilaksanakan di Kota Bandung, Jangkau 21 Ribu Siswa Program MBG Tahap Kedua Dilaksanakan di Kota Bandung, Jangkau 21 Ribu Siswa Program MBG Tahap Kedua Dilaksanakan di Kota Bandung, Jangkau 21 Ribu Siswa Program MBG Tahap Kedua Dilaksanakan di Kota Bandung, Jangkau 21 Ribu Siswa Sarankan Cukai Rokok, Anggota DPR Tak Setuju Dana Zakat untuk Biayai MBG: Usulan Kontroversial Sarankan Cukai Rokok, Anggota DPR Tak Setuju Dana Zakat untuk Biayai MBG: Usulan Kontroversial Sarankan Cukai Rokok, Anggota DPR Tak Setuju Dana Zakat untuk Biayai MBG: Usulan Kontroversial Sarankan Cukai Rokok, Anggota DPR Tak Setuju Dana Zakat untuk Biayai MBG: Usulan Kontroversial Insiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGN Insiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGN Insiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGN Insiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGN",Tyas Siti Gantina,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/20x0:699x363/1200x675/photo/2021/02/13/582351172.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-018979154/deddy-corbuzier-marah-siswa-bilang-ayam-mbg-gak-enak-sekaya-apa-ente-komplain?page=all,544dccf8a5d2e890c1d17ef48ecb1768735b3f0498f86874dcf06a6237712001,2025-11-13 20:46:55.859 1495,kompas,mbg,2025-10-14 05:20:00,"Jaga Kualitas MBG, BGN Wajibkan Rapid Test Bahan Pangan di Seluruh SPPG","BOGOR, KOMPAS.com- Badan Gizi Nasional (BGN) akan mewajibkan seluruh dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Indonesia untuk melakukanrapid testbahan pangan sebagai bagian dari pengawasan mutu kebersihan dan keamanan Makan Bergizi Gratis (MBG).KepalaBGNDadan Hindayana mengatakan, langkah ini merupakan tindak lanjut dari perintah PresidenPrabowo Subiantoagar setiap penyelenggaraMBGmemastikan bahan pangan yang diolah aman dikonsumsi.""Rapid testini bagian utama yang harus ada di setiap SPPG. Perintah Presiden, dalam waktu dekat, semua dapur MBG sudah harus memiliki alat tersebut,"" ujar Dadan usai konsolidasi regional bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Senin (13/10/2025).Baca juga:5.000 Chef Profesional Akan Dampingi SPPG, Kepala BGN: Total Anggaran MBG Rp 335 TriliunKonsolidasi kepala daerah ini bertujuan untuk meningkatkan tata kelola makan bergizi gratis di tiga daerah tersebut.Menurut Dadan, uji cepat (rapid test) tersebut akan digunakan untuk memastikan bahan makanan yang digunakan aman sebelum dimasak dan dikirim ke penerima manfaat.Penerapan uji cepat ini juga telah melalui tahap uji coba di 10 dapur SPPG pada pekan lalu.Hasilnya,rapid testdinilai efektif membantu mendeteksi bahan pangan yang berpotensi berbahaya sebelum diolah dan didistribusikan.BGN telah mengedarkan daftar kontak vendor kepada seluruh pengelola SPPG untuk mempercepat proses pemesanan.Dengan alat uji ini, setiap dapur MBG akan memiliki sistem kontrol mutu yang lebih ketat terhadap bahan makanan yang masuk.Baca juga:Cerita IRT Jadi Tukang Cuci Ompreng MBG: Bantu Suami, Kasih ke Ibu, Bisa Nabung...Di SPPG yang dijalankan Polri tersebut,rapid testsudah diterapkan sejak awal dan hasilnya baik.Oleh karena itu, BGN akan memperluas ke seluruh dapur MBG agar kualitas pangan terjamin di semua daerah.""Minggu ini kami lakukan pengadaan tambahan, dan mitra akan memesan langsung ke vendor yang sudah kami siapkan. Ada sekitar 10 sampai 15 vendor resmi yang bisa menyediakan alat tersebut,"" kata dia.Siapkan Juru MasakSelain menerapkanrapid test, BGN juga akan menurunkan 5.000 juru masak profesional dari International Chef Association untuk mendampingi pengelolaan dapur MBG di lapangan.Para juru masak akan membantu memastikan proses pemilihan bahan, pengolahan, hingga penyajian makanan dilakukan sesuai standar gizi dankeamanan pangan.""Mereka akan mendampingi minimal lima hari di setiap SPPG, dan bisa diperpanjang bila dibutuhkan. Tujuannya supaya semua proses benar-benar dikontrol oleh tenaga yang terlatih, ujar Dadan.Dadan menambahkan, dengan pengawasan berlapis melaluirapid testdan pendampingan profesional, BGN menargetkan seluruh makanan bergizi gratis yang disalurkan kepada anak-anak Indonesia tidak hanya sehat, tetapi juga aman dikonsumsi setiap hari.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BOGOR, KOMPAS.com- Badan Gizi Nasional (BGN) akan mewajibkan seluruh dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Indonesia untuk melakukanrapid testbahan pangan sebagai bagian dari pengawasan mutu kebersihan dan keamanan Makan Bergizi Gratis (MBG). KepalaBGNDadan Hindayana mengatakan, langkah ini merupakan tindak lanjut dari perintah PresidenPrabowo Subiantoagar setiap penyelenggaraMBGmemastikan bahan pangan yang diolah aman dikonsumsi. ""Rapid testini bagian utama yang harus ada di setiap SPPG. Perintah Presiden, dalam waktu dekat, semua dapur MBG sudah harus memiliki alat tersebut,"" ujar Dadan usai konsolidasi regional bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Senin (13/10/2025). Baca juga:5.000 Chef Profesional Akan Dampingi SPPG, Kepala BGN: Total Anggaran MBG Rp 335 Triliun Konsolidasi kepala daerah ini bertujuan untuk meningkatkan tata kelola makan bergizi gratis di tiga daerah tersebut. Menurut Dadan, uji cepat (rapid test) tersebut akan digunakan untuk memastikan bahan makanan yang digunakan aman sebelum dimasak dan dikirim ke penerima manfaat. Penerapan uji cepat ini juga telah melalui tahap uji coba di 10 dapur SPPG pada pekan lalu. Hasilnya,rapid testdinilai efektif membantu mendeteksi bahan pangan yang berpotensi berbahaya sebelum diolah dan didistribusikan. BGN telah mengedarkan daftar kontak vendor kepada seluruh pengelola SPPG untuk mempercepat proses pemesanan. Dengan alat uji ini, setiap dapur MBG akan memiliki sistem kontrol mutu yang lebih ketat terhadap bahan makanan yang masuk. Baca juga:Cerita IRT Jadi Tukang Cuci Ompreng MBG: Bantu Suami, Kasih ke Ibu, Bisa Nabung... Di SPPG yang dijalankan Polri tersebut,rapid testsudah diterapkan sejak awal dan hasilnya baik. Oleh karena itu, BGN akan memperluas ke seluruh dapur MBG agar kualitas pangan terjamin di semua daerah. ""Minggu ini kami lakukan pengadaan tambahan, dan mitra akan memesan langsung ke vendor yang sudah kami siapkan. Ada sekitar 10 sampai 15 vendor resmi yang bisa menyediakan alat tersebut,"" kata dia. Selain menerapkanrapid test, BGN juga akan menurunkan 5.000 juru masak profesional dari International Chef Association untuk mendampingi pengelolaan dapur MBG di lapangan. Para juru masak akan membantu memastikan proses pemilihan bahan, pengolahan, hingga penyajian makanan dilakukan sesuai standar gizi dankeamanan pangan. ""Mereka akan mendampingi minimal lima hari di setiap SPPG, dan bisa diperpanjang bila dibutuhkan. Tujuannya supaya semua proses benar-benar dikontrol oleh tenaga yang terlatih, ujar Dadan. Dadan menambahkan, dengan pengawasan berlapis melaluirapid testdan pendampingan profesional, BGN menargetkan seluruh makanan bergizi gratis yang disalurkan kepada anak-anak Indonesia tidak hanya sehat, tetapi juga aman dikonsumsi setiap hari.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/1FgWxkKHkPZxdfC4d2Q0d-mXMOU=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/13/68ecf402cb6a0.jpg",https://bandung.kompas.com/read/2025/10/14/052000978/jaga-kualitas-mbg-bgn-wajibkan-rapid-test-bahan-pangan-di-seluruh-sppg,577558b88e01dfe0b9401b782632945bc591a30d400f0d87a512275b89bf76f5,2025-11-13 20:47:00.049 1496,pikiranrakyat,mbg,2025-01-17 15:24:56,"Alokasi Dana Zakat untuk Program MBG? Pengamat Sebut Tepat, Ini Alasannya","PIKIRAN RAKYAT Analis Komunikasi Politik dari Lembaga Survei KedaiKOPI Hendri Satrio (Hensa) menanggapi usulan dari Ketua DPR RI Sultan Najamuddin yang menyatakan mengalokasikan dana zakat untuk biaya program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah ide yang tepat. Hensa berpendapat demikian karena memandang masyarakat Indonesia memiliki budaya gotong royong yang tinggi dan bersifat dermawan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Survei KedaiKOPI, masyarakat Indonesia mempunyai tingkat kedermawanan tinggi sehingga diyakini bisa mendukung jalannya program yang dicanangkan pemerintah tersebut. Menurut hasil survei KedaiKOPI, kedermawanan Indonesia, rakyat Indonesia tuh tinggi banget. Dan menurut World Giving Index terakhir tahun 2024 juga Indonesia tinggi banget kedermawanannya, kata Hensa pada Jumat, 17 Januari 2025, sebagaimana dikutip dari Antara. Menurut Hensa, guna menarik minat masyarakat mendukung program MBG lewat pembayaran zakat, pemerintah bisa memberikanrewardseperti keringanan pajak dan lainnya. Tambah Hensa, hal itu bisa dijalankan dengan menggerakkan Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan yang berperan merangkul masyarakat untuk mendukung program MBG. ""Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan tuh ya, Budiman Sudjatmiko tuh harus bisa merangkul masyarakat untuk program ini. Misalnya kerja sama dengan Baznas,"" kata dia. Sebelumnya, Sultan Najamudin mengajukan usulan supaya pemerintah membuka pembiayaan program MBG melalui zakat, infak dan sedekah (ZIS) karena masyarakat Indonesia mempunyai DNA (rantai molekul berisi materi genetik) gotong royong. ""Saya sih melihat ada DNA dari negara kita, DNA dari masyarakat Indonesia itu 'kan dermawan, gotong royong. Nah, kenapa enggak ini justru kita manfaatkan juga?"" kata Sultan usai menghadiri Sidang Paripurna Ke-10 DPD RI Masa Sidang III Tahun 2024 2025 di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 14 Januari 2025. Selain itu, dia juga berpandangan dengan pemanfaatan dana zakat untuk pembiayaan program MBG bisa membantu menutupi besaran anggaran program tersebut. ""Saya melihat begini, memang negara pasti di bawah Pak Prabowo-mas Gibran ini betul-betul ingin program Makan Bergizi Gratis ini maksimal. Hanya saja 'kan kita tahu semua bahwa anggaran kita juga tidak akan semua dipakai untuk makan gizi gratis,"" ujarnya. Dia menyebutkan bahwa dirinya juga pernah menyampaikan program MBG kepada beberapa duta besar negara lain dengan maksud menggalang bantuan anggaran pelaksanaan program ini. ""Saya sampaikan tolong dong negara kami punya program andalan yang namanya Makan Bergizi Gratis. Tolong juga kalau negara-negara luar juga ingin berkontribusi. Nah, ternyata kemarin juga kita senang Jepang sudah mulai ikut support kita,"" tuturnya. Dia harap parlemen bisa melaksanakan fungsi legislasi, anggaran, dan pengawasan dengan baik dalam menyukseskan terlaksananya program MBG. ""Memastikan agar program ini juga betul-betul berjalan dengan maksimal, bukan hanya dari anggaran APBN yang ada karena pasti sangat terbatas,"" kata dia.***(Siti Riyani Novrianti) Berita PilihanMBG untuk Ibu Hamil dan Menyusui Masih dalam Tahap Uji CobaProgram MBG Tahap Kedua Dilaksanakan di Kota Bandung, Jangkau 21 Ribu SiswaSarankan Cukai Rokok, Anggota DPR Tak Setuju Dana Zakat untuk Biayai MBG: Usulan KontroversialInsiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGNDi Balik Isu Dana Zakat Biayai Makan Bergizi Gratis, Istana Menolak Keras?Kasus Keracunan MBG di Sukoharjo, Istana Sebut BGN Perketat SOP: Jangan Ditebak-tebak Berita PilihanMBG untuk Ibu Hamil dan Menyusui Masih dalam Tahap Uji CobaProgram MBG Tahap Kedua Dilaksanakan di Kota Bandung, Jangkau 21 Ribu SiswaSarankan Cukai Rokok, Anggota DPR Tak Setuju Dana Zakat untuk Biayai MBG: Usulan KontroversialInsiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGNDi Balik Isu Dana Zakat Biayai Makan Bergizi Gratis, Istana Menolak Keras?Kasus Keracunan MBG di Sukoharjo, Istana Sebut BGN Perketat SOP: Jangan Ditebak-tebak Berita Pilihan MBG untuk Ibu Hamil dan Menyusui Masih dalam Tahap Uji CobaProgram MBG Tahap Kedua Dilaksanakan di Kota Bandung, Jangkau 21 Ribu SiswaSarankan Cukai Rokok, Anggota DPR Tak Setuju Dana Zakat untuk Biayai MBG: Usulan KontroversialInsiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGNDi Balik Isu Dana Zakat Biayai Makan Bergizi Gratis, Istana Menolak Keras?Kasus Keracunan MBG di Sukoharjo, Istana Sebut BGN Perketat SOP: Jangan Ditebak-tebak MBG untuk Ibu Hamil dan Menyusui Masih dalam Tahap Uji Coba MBG untuk Ibu Hamil dan Menyusui Masih dalam Tahap Uji Coba MBG untuk Ibu Hamil dan Menyusui Masih dalam Tahap Uji Coba MBG untuk Ibu Hamil dan Menyusui Masih dalam Tahap Uji Coba Program MBG Tahap Kedua Dilaksanakan di Kota Bandung, Jangkau 21 Ribu Siswa Program MBG Tahap Kedua Dilaksanakan di Kota Bandung, Jangkau 21 Ribu Siswa Program MBG Tahap Kedua Dilaksanakan di Kota Bandung, Jangkau 21 Ribu Siswa Program MBG Tahap Kedua Dilaksanakan di Kota Bandung, Jangkau 21 Ribu Siswa Sarankan Cukai Rokok, Anggota DPR Tak Setuju Dana Zakat untuk Biayai MBG: Usulan Kontroversial Sarankan Cukai Rokok, Anggota DPR Tak Setuju Dana Zakat untuk Biayai MBG: Usulan Kontroversial Sarankan Cukai Rokok, Anggota DPR Tak Setuju Dana Zakat untuk Biayai MBG: Usulan Kontroversial Sarankan Cukai Rokok, Anggota DPR Tak Setuju Dana Zakat untuk Biayai MBG: Usulan Kontroversial Insiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGN Insiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGN Insiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGN Insiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGN Di Balik Isu Dana Zakat Biayai Makan Bergizi Gratis, Istana Menolak Keras? Di Balik Isu Dana Zakat Biayai Makan Bergizi Gratis, Istana Menolak Keras? Di Balik Isu Dana Zakat Biayai Makan Bergizi Gratis, Istana Menolak Keras? Di Balik Isu Dana Zakat Biayai Makan Bergizi Gratis, Istana Menolak Keras? Kasus Keracunan MBG di Sukoharjo, Istana Sebut BGN Perketat SOP: Jangan Ditebak-tebak Kasus Keracunan MBG di Sukoharjo, Istana Sebut BGN Perketat SOP: Jangan Ditebak-tebak Kasus Keracunan MBG di Sukoharjo, Istana Sebut BGN Perketat SOP: Jangan Ditebak-tebak Kasus Keracunan MBG di Sukoharjo, Istana Sebut BGN Perketat SOP: Jangan Ditebak-tebak",Tim PRMN 12,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2021/11/21/3780024224.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-018978741/alokasi-dana-zakat-untuk-program-mbg-pengamat-sebut-tepat-ini-alasannya?page=all,21ca8d577d6c92e51db30195772077e872dd35f3768a81c2d4c7845d7d55f6e1,2025-11-13 20:47:06.371 1497,kompas,mbg,2025-10-13 21:12:11,"MBG, Kebijakan Besar yang Butuh Langkah Tepat: Refleksi 1 Tahun Prabowo-Gibran","JAKARTA, KOMPAS.com- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu tonggak kebijakan terbesar era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.Mengusung misi mulia melawan stunting dan meningkatkan kualitas generasi muda, program ini membawa harapan besar sekaligus tantangan besar.Ombudsman RI menilai, agar cita-cita besar ini tak berhenti di tataran slogan, dibutuhkan langkah tepat, tata kelola yang bersih, dan pengawasan yang tak boleh kendur.Baca juga:Ada Program Makan Bahagia Gratis, Kemenko Perekonomian Sebut Bukan Saingan MBG PrabowoTujuan MBG dan tantangannyaANTARAFOTO/Maulana SuryaPekerja menyiapkan paket makanan untuk program makan bergizi gratis (MBG) di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Jebres yang sudah memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), Solo, Jawa Tengah, Rabu (8/10/2025). Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/C.I/4202/2025 tentang Percepatan Penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) untuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) pada Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bahwa setiap SPPG wajib memiliki SLHS sebagai bentuk kepatuhan terhadap standar higiene dan sanitasi.MBGdiluncurkan pemerintah pada awal 2025 dengan tujuan menghadirkan gizi layak dan seimbang bagi anak-anak, ibu hamil, serta generasi penerus yang akan menentukan masa depan Indonesia. Seperti pesan seorang tokoh pendidikan, anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri, pendidik hanya dapat menuntun tumbuhnya kodrat itu.Program MBGadalah wujud nyata tuntutan negara agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh sehat, cerdas, dan kuat sesuai dengan kodratnya, ujar Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika, saat konferensi pers Selasa (30/9/2025).Persoalan gizi, lanjutnya, adalah masalah serius yang masih dihadapi bangsa ini.Data resmi menunjukkan angka stunting pada tahun 2022 masih berada di level 21,6 persen, jauh dari target nasional di bawah 14 persen.Baca juga:Bantah MBG Buang-buang Anggaran, Menkeu Purbaya: Itu Pemerataan Pembangunan...Ini berarti jutaan anak-anak dalam kondisi kurang tumbuh bukan karena tidak berpotensi, melainkan karena tak mendapatkan asupan gizi yang memadai.Dengan semangat menuntaskan persoalan tersebut, pemerintah berani mengalokasikan anggaran sebesar Rp 71 triliun pada tahun ini. JAKARTA, KOMPAS.com- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu tonggak kebijakan terbesar era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Mengusung misi mulia melawan stunting dan meningkatkan kualitas generasi muda, program ini membawa harapan besar sekaligus tantangan besar. Ombudsman RI menilai, agar cita-cita besar ini tak berhenti di tataran slogan, dibutuhkan langkah tepat, tata kelola yang bersih, dan pengawasan yang tak boleh kendur. Baca juga:Ada Program Makan Bahagia Gratis, Kemenko Perekonomian Sebut Bukan Saingan MBG Prabowo ANTARAFOTO/Maulana SuryaPekerja menyiapkan paket makanan untuk program makan bergizi gratis (MBG) di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Jebres yang sudah memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), Solo, Jawa Tengah, Rabu (8/10/2025). Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/C.I/4202/2025 tentang Percepatan Penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) untuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) pada Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bahwa setiap SPPG wajib memiliki SLHS sebagai bentuk kepatuhan terhadap standar higiene dan sanitasi.MBGdiluncurkan pemerintah pada awal 2025 dengan tujuan menghadirkan gizi layak dan seimbang bagi anak-anak, ibu hamil, serta generasi penerus yang akan menentukan masa depan Indonesia. ANTARAFOTO/Maulana SuryaPekerja menyiapkan paket makanan untuk program makan bergizi gratis (MBG) di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Jebres yang sudah memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), Solo, Jawa Tengah, Rabu (8/10/2025). Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/C.I/4202/2025 tentang Percepatan Penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) untuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) pada Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bahwa setiap SPPG wajib memiliki SLHS sebagai bentuk kepatuhan terhadap standar higiene dan sanitasi. Seperti pesan seorang tokoh pendidikan, anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri, pendidik hanya dapat menuntun tumbuhnya kodrat itu.Program MBGadalah wujud nyata tuntutan negara agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh sehat, cerdas, dan kuat sesuai dengan kodratnya, ujar Anggota Ombudsman RI, Yeka Hendra Fatika, saat konferensi pers Selasa (30/9/2025). Persoalan gizi, lanjutnya, adalah masalah serius yang masih dihadapi bangsa ini. Data resmi menunjukkan angka stunting pada tahun 2022 masih berada di level 21,6 persen, jauh dari target nasional di bawah 14 persen. Baca juga:Bantah MBG Buang-buang Anggaran, Menkeu Purbaya: Itu Pemerataan Pembangunan... Ini berarti jutaan anak-anak dalam kondisi kurang tumbuh bukan karena tidak berpotensi, melainkan karena tak mendapatkan asupan gizi yang memadai. Dengan semangat menuntaskan persoalan tersebut, pemerintah berani mengalokasikan anggaran sebesar Rp 71 triliun pada tahun ini.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/yFsa-iCKWU4UQUHYt8yE1lreN9c=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775b1d85b4.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/09/68e76d238efda.jpg",https://money.kompas.com/read/2025/10/13/211211626/mbg-kebijakan-besar-yang-butuh-langkah-tepat-refleksi-1-tahun-prabowo-gibran,fba6b966d6839ac29f672c43afa77e75c0446899f1bc4150a640968c19961376,2025-11-13 20:47:10.436 1498,pikiranrakyat,mbg,2025-01-17 13:03:03,"Kasus Keracunan MBG di Sukoharjo, Istana Sebut BGN Perketat SOP: Jangan Ditebak-tebak","PIKIRAN RAKYAT Usai adanya kasus keracunan makanan yang menimpa puluhan siswa di Sukoharjo, Badan Gizi Nasional (BGN) kini tengah memperketat standar operasional prosedur (SOP) pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini disampaikan oleh Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi. Setelah kejadian di Sukoharjo, ia menyebut, sampel makanan diambil untuk diperiksa, sehingga diketahui persis penyebabnya. Jadi, jangan ditebak-tebak. Kejadian hanya 40-an kasus dan sudah ditangani dengan baik. Mereka juga sudah ceria kembali dan kita lihat, SOP akan diperketat,"" tegas Hasan saat berada di Sleman, Yogyakarta. Baca Juga:Insiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGN Menurut Hasan, upaya memperketat SOP ini bertujuan untuk memastikan kebersihan dan keamanan makanan yang disajikan dalam program MBG. Pihaknya akan mengevaluasi semua aspek, mulai dari proses pengadaan bahan makanan hingga penyajiannya. ""Mereka suka makanannya, dan dari sisi higeinis juga terjaga,"" kata Hasan. Selain itu, Hasan juga menyoroti kapasitas pelayanan SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi). Ia menyebutkan bahwa idealnya, satu SPPG mampu melayani hingga 4.000 anak. Namun, di kasus Sukoharjo, jumlah siswa yang dilayani relatif lebih sedikit, yakni 2.000 siswa. Baca Juga:Sarankan Cukai Rokok, Anggota DPR Tak Setuju Dana Zakat untuk Biayai MBG: Usulan Kontroversial Hasil investigasi sementara menunjukkan adanya beberapa kesalahan teknis yang menjadi penyebab terjadinya keracunan makanan di Sukoharjo. Namun, Hasan menegaskan bahwa pihak terkait telah bertindak cepat dengan menarik makanan yang terkontaminasi dan menggantinya dengan menu baru yang aman. Menu baru aman, dan korban tidak ada tambahan,"" ungkapnya. Sebelumnya, Kepala BGN Dadan Hindayana, telah mengkonfirmasi bahwa insiden keracunan makanan yang menimpa puluhan siswa di Sukoharjo, Jawa Tengah, diduga disebabkan oleh kesalahan dalam pengolahan menu ayam. Baca Juga:Sinetron Asmara Gen Z Pindah Jam Tayang Lagi Mulai 17 Januari 2024, Ini Jadwal Terbarunya ""Sebanyak 40 orang makan ayam yang dimarinasi, setelah tahu ada yang mual, semua ayam ditarik dan diganti telur,"" ungkap Dadan. Menurut Dadan, siswa yang mengalami keracunan menunjukkan gejala mual setelah mengonsumsi makanan tersebut. Pihak sekolah pun segera bertindak cepat dengan memberikan penanganan medis yang diperlukan. ""Yang mual-mual ditangani petugas dan diobati dan sudah ceria kembali,"" katanya. Baca Juga:Cara Mengajari Anak Membaca tanpa Mengeja, Ada Solusi Cepat dan Lebih Mudah Sebagai langkah pencegahan, seluruh hidangan ayam yang telah disajikan, termasuk ayam krispi, ditarik dan diganti dengan telur rebus. Ketika ditanya mengenai penyebab pasti dari kejadian ini, Dadan mengakui adanya kesalahan teknis dalam proses pengolahan makanan.*** Berita PilihanSiswa Bogor Minta Maaf ke Gerindra usai Bocorkan Menu MBG, Okky: Haknya DirampasMBG untuk Ibu Hamil dan Menyusui Masih dalam Tahap Uji CobaProgram MBG Tahap Kedua Dilaksanakan di Kota Bandung, Jangkau 21 Ribu SiswaSarankan Cukai Rokok, Anggota DPR Tak Setuju Dana Zakat untuk Biayai MBG: Usulan KontroversialInsiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGN Berita PilihanSiswa Bogor Minta Maaf ke Gerindra usai Bocorkan Menu MBG, Okky: Haknya DirampasMBG untuk Ibu Hamil dan Menyusui Masih dalam Tahap Uji CobaProgram MBG Tahap Kedua Dilaksanakan di Kota Bandung, Jangkau 21 Ribu SiswaSarankan Cukai Rokok, Anggota DPR Tak Setuju Dana Zakat untuk Biayai MBG: Usulan KontroversialInsiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGN Berita Pilihan Siswa Bogor Minta Maaf ke Gerindra usai Bocorkan Menu MBG, Okky: Haknya DirampasMBG untuk Ibu Hamil dan Menyusui Masih dalam Tahap Uji CobaProgram MBG Tahap Kedua Dilaksanakan di Kota Bandung, Jangkau 21 Ribu SiswaSarankan Cukai Rokok, Anggota DPR Tak Setuju Dana Zakat untuk Biayai MBG: Usulan KontroversialInsiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGN Siswa Bogor Minta Maaf ke Gerindra usai Bocorkan Menu MBG, Okky: Haknya Dirampas Siswa Bogor Minta Maaf ke Gerindra usai Bocorkan Menu MBG, Okky: Haknya Dirampas Siswa Bogor Minta Maaf ke Gerindra usai Bocorkan Menu MBG, Okky: Haknya Dirampas Siswa Bogor Minta Maaf ke Gerindra usai Bocorkan Menu MBG, Okky: Haknya Dirampas MBG untuk Ibu Hamil dan Menyusui Masih dalam Tahap Uji Coba MBG untuk Ibu Hamil dan Menyusui Masih dalam Tahap Uji Coba MBG untuk Ibu Hamil dan Menyusui Masih dalam Tahap Uji Coba MBG untuk Ibu Hamil dan Menyusui Masih dalam Tahap Uji Coba Program MBG Tahap Kedua Dilaksanakan di Kota Bandung, Jangkau 21 Ribu Siswa Program MBG Tahap Kedua Dilaksanakan di Kota Bandung, Jangkau 21 Ribu Siswa Program MBG Tahap Kedua Dilaksanakan di Kota Bandung, Jangkau 21 Ribu Siswa Program MBG Tahap Kedua Dilaksanakan di Kota Bandung, Jangkau 21 Ribu Siswa Sarankan Cukai Rokok, Anggota DPR Tak Setuju Dana Zakat untuk Biayai MBG: Usulan Kontroversial Sarankan Cukai Rokok, Anggota DPR Tak Setuju Dana Zakat untuk Biayai MBG: Usulan Kontroversial Sarankan Cukai Rokok, Anggota DPR Tak Setuju Dana Zakat untuk Biayai MBG: Usulan Kontroversial Sarankan Cukai Rokok, Anggota DPR Tak Setuju Dana Zakat untuk Biayai MBG: Usulan Kontroversial Insiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGN Insiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGN Insiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGN Insiden Keracunan MBG di Sukoharjo, Hasan Nasbi: Evaluasi Penting bagi BGN",Linda Agnesia,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/01/07/2189835443.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-018978290/kasus-keracunan-mbg-di-sukoharjo-istana-sebut-bgn-perketat-sop-jangan-ditebak-tebak?page=all,a87026ba16f66549d36b60efc5a4a14bc000cc4594d77616d57dbf625ec65970,2025-11-13 20:47:16.825 1499,kompas,mbg,2025-10-13 20:12:49,"Butuh 70.000 Ton Ikan untuk MBG, Zulhas Akan Bangun Tambak Besar-Besaran di Jateng","SEMARANG, KOMPAS.com Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkirakan kebutuhan ikan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Pulau Jawa mencapai 70.000 ton per tahun.""Ya, sangat besar (potensinya). Ya, kira-kira sekitar 70.000-an ton,"" kata Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono saat memberikan keterangan di Hotel Padma, Semarang, pada Senin (13/10/2025).Dalam upaya memenuhi potensi tersebut, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, berencana untuk membuka tambak ikan guna meningkatkan produksi ikan diJawa Tengah.Rencana ini sejalan dengan targetswasembada panganyang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.Baca juga:Cerita Pilu Kepala SPPG di Riau Ditelepon Kepala Sekolah yang Butuh MBG: Banyak yang Tak Sarapan Swasembada pangan ini pelopor untuk (meningkatkan) protein, potensi ikan, ayam, sapi. Di Jawa Tengah ini akan dibangun besar-besaran tambak ikan ya, ujar Zulkifli Hasan setelah menghadiri acara Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) I DPW PAN Jawa Tengah 2025.30.000 ton leleSementara itu, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Tengah menyatakan bahwa program MBG yang dijalankan melalui sekitar 1.500 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) berpotensi menyerap hampir 30.000 ton lele setiap tahun.Endi menambahkan bahwa potensi serapan lele tersebut baru merupakan gambaran dari satu jenis ikan, belum termasuk jenis ikan lainnya.Untuk mengoptimalkan potensi ini, DKP mendorong peningkatan produksi di sektor perikanan setiap tahun.Baca juga:Diduga Keracunan MBG, 17 Siswa SMPN Colomadu Karanganyar Diperbolehkan Pulang Ini hanya ilustrasi. Potensinya sangat luar biasa untuk kebutuhan MBG. Sebelum kita ngomong MBG saja, kebutuhan untuk ikan air tawar seperti lele, bandeng, dan nila itu luar biasa. Bahkan untuk lele saja sampai 29.000 ton per tahunnya, lanjutnya.Selain lele, DKP juga merencanakan peningkatan produksi nila salin dan bandeng.Salah satu strategi yang dilakukan adalah memanfaatkan tambak-tambak idle yang tidak aktif. Jawa Tengah ini sedang melakukan upaya meningkatkan produktivitas lele dengan memanfaatkan tambak-tambak idle untuk memproduksi nila salin. Dan nila salin ini akan meningkatkan produktivitas ikan nila di Jawa Tengah, jelasnya.Produksi ikan nila Jawa TengahPada tahun 2024, Jawa Tengah memproduksi 11.000 ton nila salin dengan luas lahan 4,41 hektar.Tahun ini, DKP menargetkan produksi sebanyak 11.100 ton dengan luas lahan yang kurang lebih sama.Namun, pada tahun 2026, luas lahan ditargetkan bertambah menjadi 7,29 hektar dengan produksi 18.200 ton nila.Baca juga:Melihat Dapur SPPG di Pelosok Barat Kabupaten Bogor Siapkan MBG Fresh bagi SiswaPada tahun 2027, luas lahan dipatok 13,4 hektar dengan produksi 33.500 ton.Sementara itu, pada tahun 2028 dan 2029, dengan kisaran 19 hektar, diharapkan dapat memproduksi 48.700 ton nila salin. Tahun depan kami akan mengusulkan terutama kawasan nila salin yang di Pati ini untuk bisa dijadikan kampung budidaya. Kalau sekarang ini yang diprogramkan oleh pusat ada beberapa kampung tematik untuk komoditas lele, bandeng, dan nila salin, tutup Endi Faiz Effendi.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang SEMARANG, KOMPAS.com Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memperkirakan kebutuhan ikan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Pulau Jawa mencapai 70.000 ton per tahun. ""Ya, sangat besar (potensinya). Ya, kira-kira sekitar 70.000-an ton,"" kata Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono saat memberikan keterangan di Hotel Padma, Semarang, pada Senin (13/10/2025). Dalam upaya memenuhi potensi tersebut, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, berencana untuk membuka tambak ikan guna meningkatkan produksi ikan diJawa Tengah. Rencana ini sejalan dengan targetswasembada panganyang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Baca juga:Cerita Pilu Kepala SPPG di Riau Ditelepon Kepala Sekolah yang Butuh MBG: Banyak yang Tak Sarapan Swasembada pangan ini pelopor untuk (meningkatkan) protein, potensi ikan, ayam, sapi. Di Jawa Tengah ini akan dibangun besar-besaran tambak ikan ya, ujar Zulkifli Hasan setelah menghadiri acara Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) I DPW PAN Jawa Tengah 2025. Sementara itu, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jawa Tengah menyatakan bahwa program MBG yang dijalankan melalui sekitar 1.500 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) berpotensi menyerap hampir 30.000 ton lele setiap tahun. Endi menambahkan bahwa potensi serapan lele tersebut baru merupakan gambaran dari satu jenis ikan, belum termasuk jenis ikan lainnya. Untuk mengoptimalkan potensi ini, DKP mendorong peningkatan produksi di sektor perikanan setiap tahun. Baca juga:Diduga Keracunan MBG, 17 Siswa SMPN Colomadu Karanganyar Diperbolehkan Pulang Ini hanya ilustrasi. Potensinya sangat luar biasa untuk kebutuhan MBG. Sebelum kita ngomong MBG saja, kebutuhan untuk ikan air tawar seperti lele, bandeng, dan nila itu luar biasa. Bahkan untuk lele saja sampai 29.000 ton per tahunnya, lanjutnya. Selain lele, DKP juga merencanakan peningkatan produksi nila salin dan bandeng. Salah satu strategi yang dilakukan adalah memanfaatkan tambak-tambak idle yang tidak aktif. Jawa Tengah ini sedang melakukan upaya meningkatkan produktivitas lele dengan memanfaatkan tambak-tambak idle untuk memproduksi nila salin. Dan nila salin ini akan meningkatkan produktivitas ikan nila di Jawa Tengah, jelasnya. Pada tahun 2024, Jawa Tengah memproduksi 11.000 ton nila salin dengan luas lahan 4,41 hektar. Tahun ini, DKP menargetkan produksi sebanyak 11.100 ton dengan luas lahan yang kurang lebih sama. Namun, pada tahun 2026, luas lahan ditargetkan bertambah menjadi 7,29 hektar dengan produksi 18.200 ton nila. Baca juga:Melihat Dapur SPPG di Pelosok Barat Kabupaten Bogor Siapkan MBG Fresh bagi Siswa Pada tahun 2027, luas lahan dipatok 13,4 hektar dengan produksi 33.500 ton. Sementara itu, pada tahun 2028 dan 2029, dengan kisaran 19 hektar, diharapkan dapat memproduksi 48.700 ton nila salin. Tahun depan kami akan mengusulkan terutama kawasan nila salin yang di Pati ini untuk bisa dijadikan kampung budidaya. Kalau sekarang ini yang diprogramkan oleh pusat ada beberapa kampung tematik untuk komoditas lele, bandeng, dan nila salin, tutup Endi Faiz Effendi.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/gx1mZFyU2K45BStRH785KTE_0vM=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/28/68d95272dab6e.jpeg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/13/201249478/butuh-70000-ton-ikan-untuk-mbg-zulhas-akan-bangun-tambak-besar-besaran-di,b4b1d05e4ceed3750ad4921f7596863f1f5fb559e404755fb06df6fb0e54ab9c,2025-11-13 20:47:20.831 1500,pikiranrakyat,mbg,2025-01-08 18:18:01,"Pj Gubernur Jabar Pantau MBG di Sukabumi, 60 Siswa Alergi","PIKIRAN RAKYAT- Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin melakukan peninjauan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 12 dan SMAN 5 Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi, Rabu, 8 Januari 2025. Diketahui, pada tahap awal ini di Kota Sukabumi, ada 3.025 pelajar yang menerima MBG berasal dari empat SD, satu SMP, dan satu SMA. Bey menyebutkan, dari hasil pantauannya, makanan yang disajikan telah dirancang oleh ahli gizi dengan menu seperti ayam kecap, sayuran, buah, dan susu. Diketahui, pada 6-7 Januari 2025, penerima MBG di Kota Sukabumi berjumlah 1.686 orang dari SDN Loasari, SDN Cibungur, SDIT Al Amin, SDN Rancakadu, dan SMPN 12. Pada hari ketiga, penyaluran merambah ke SMAN 5 sehingga total menjadi 3.025 penerima. Di Kota Sukabumi, saya memantau Program Makan Bergizi Gratis untuk 3025 siswa. Untuk SMA Negeri 5 ini hari pertama, jadi kemarin ada beberapa sekolah yang telah menyelenggarakan. Saya lihat cukup baik, di sini ada inovasi, ada aturan untuk memilah sampah dari awal. Target se-Jawa Barat bertahap, kata Bey usai meninjau ke kelas-kelas. Lebih lanjut, Bey menyebutkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menyiapkan anggaran sebesar Rp1 triliun di tahun 2025 untuk program MBG. Hingga saat ini pihaknya masih menunggu petunjuk pelaksanaan (juklak) dan petunjuk teknis (juknis) pelaksanaan termasuk penggunaan anggarannya. Untuk jaminan gizi yang diberikan ke peserta didik, masih dalam pengawasan Badan Gizi Nasional (BGN). Kami menganggarkan Rp1 triliun untuk program ini. Tapi masih menunggu arahan lebih lanjut dikerjasamakan atau bagaimana. Jadi, selama ini masih menggunakan anggaran dari BGN. Rp1 triliun itu untuk satu tahun. Mungkin pemerintah kota/kabupaten juga menyiapkan. Tinggal menunggu petunjuk lebih lanjut, ungkap Bey. Penjabat Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji akan menyiapkan anggaran di kisaran Rp2-3 miliar untuk program MBG ini. Di sisi lain, Kusmana berharap anggaran dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat segera turun, lalu digabungkan dengan anggaran yang disiapkan oleh Pemerintah Kota Sukabumi. Sama seperti Bey, Kusmana juga masih menunggu petunjuk teknis penggunaan anggaran untuk program MBG ini, kemudian diselaraskan dengan kemampuan anggaran di daerah. Anggaran nanti menyesuaikan. Belum ada petunjuk secara resmi hanya untuk beberapa peran kabupaten/kota itu juga sudah diarahkan. Karena memang ini program pusat, ada beberapa hal yang perlu kita sinergikan. Dan kita sekarang butuh dapur karena satu dapur kelihatannya harus mengakomodir sebanyak 3.000-3.500 porsi. Sambil tetap berkoordinasi dengan BGN. Mudah-mudahan kita cukup satu kecamatan satu dapur, jelasnya. Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) Humas SMAN 5 sekaligus penanggungjawab program MBG, Budi Setia Baskara menyebutkan, ada 1334 siswa yang mendapat MBG, terdiri dari 612 laki-laki dan 722 perempuan. Dari jumlah tersebut, pihak sekolah mencatat ada 60 siswa yang memiliki riwayat alergi olahan makanan laut. Pihak sekolah telah melakukan antisipasi hal tersebut dan bakal menyiapkan menu berbeda. Ada 60 siswa yang mengaku alergi, jadi yang 60 orang ini kita pisahkan. Kebanyakan itu alergi olahan makanan laut. Di tahap awal ini sedang diujicobakan menu yang pas, kalau kurang cocok langsung disesuaikan menunya. Untuk yang sekarang aman, menunya itu nasi putih, ayam, sayur dan buah jeruk, plus susu kotak. Menu sesuai analisa BGN, kata Budi. Sementara itu, salah seorang siswi kelas XI, Salwa Azizah (16) mengaku cukup puas dengan menu yang disediakan. Dia juga dianjurkan membawa tumbler atau wadah minum sendiri dan sendok-garpu untuk makan. Soal menu, Salwa dan beberapa temannya sudah meminta menu khusus lantaran dia mengaku alergi dengan olahan makanan laut. Enak di sekolah karena makannya bareng-bareng. Masukannya, dagingnya terlalu keras terus sayurnya kalau misalkan pakai kuah itu jadi asem, tadi saya cobain tapi nggak dilanjut soalnya asam. Saya alergi makanan laut kayak udang, cumi, kepiting. Kecuali kalau ikan mas masih bisa. Bisa gatal-gatal dan panas juga. Kalau mau sembuh itu bisa 2-3 hari. Sudah ngisi di google form soal makanan yang bikin alergi, kata Salwa.*** Berita PilihanMBG Tahap Pertama Sukabumi untuk Anak, Tak Setiap Hari Dapat SusuGubernur Lemhanas: Jika Ada Keluhan Terkait MBG Bisa Melapor ke Ahli Gizi atau Kepala DapurDisdik Kabupaten Bandung Masih Tunggu Juklak dan Juknis Ihwal Pelaksanaan MBGDapur Umum MBG Ditargetkan Capai 5.000 Unit, Hasan Nasbi: 1.000-an SPPG ReadyAntisipasi Keracunan pada Program MBG, Dinkes Bandung Siapkan Bank Sampel Menu MakananSekretaris BPKAD Kabupaten Bogor Tegaskan Anggaran MBG Bisa Mencapai Rp70 Miliar Berita PilihanMBG Tahap Pertama Sukabumi untuk Anak, Tak Setiap Hari Dapat SusuGubernur Lemhanas: Jika Ada Keluhan Terkait MBG Bisa Melapor ke Ahli Gizi atau Kepala DapurDisdik Kabupaten Bandung Masih Tunggu Juklak dan Juknis Ihwal Pelaksanaan MBGDapur Umum MBG Ditargetkan Capai 5.000 Unit, Hasan Nasbi: 1.000-an SPPG ReadyAntisipasi Keracunan pada Program MBG, Dinkes Bandung Siapkan Bank Sampel Menu MakananSekretaris BPKAD Kabupaten Bogor Tegaskan Anggaran MBG Bisa Mencapai Rp70 Miliar Berita Pilihan MBG Tahap Pertama Sukabumi untuk Anak, Tak Setiap Hari Dapat SusuGubernur Lemhanas: Jika Ada Keluhan Terkait MBG Bisa Melapor ke Ahli Gizi atau Kepala DapurDisdik Kabupaten Bandung Masih Tunggu Juklak dan Juknis Ihwal Pelaksanaan MBGDapur Umum MBG Ditargetkan Capai 5.000 Unit, Hasan Nasbi: 1.000-an SPPG ReadyAntisipasi Keracunan pada Program MBG, Dinkes Bandung Siapkan Bank Sampel Menu MakananSekretaris BPKAD Kabupaten Bogor Tegaskan Anggaran MBG Bisa Mencapai Rp70 Miliar MBG Tahap Pertama Sukabumi untuk Anak, Tak Setiap Hari Dapat Susu MBG Tahap Pertama Sukabumi untuk Anak, Tak Setiap Hari Dapat Susu MBG Tahap Pertama Sukabumi untuk Anak, Tak Setiap Hari Dapat Susu MBG Tahap Pertama Sukabumi untuk Anak, Tak Setiap Hari Dapat Susu Gubernur Lemhanas: Jika Ada Keluhan Terkait MBG Bisa Melapor ke Ahli Gizi atau Kepala Dapur Gubernur Lemhanas: Jika Ada Keluhan Terkait MBG Bisa Melapor ke Ahli Gizi atau Kepala Dapur Gubernur Lemhanas: Jika Ada Keluhan Terkait MBG Bisa Melapor ke Ahli Gizi atau Kepala Dapur Gubernur Lemhanas: Jika Ada Keluhan Terkait MBG Bisa Melapor ke Ahli Gizi atau Kepala Dapur Disdik Kabupaten Bandung Masih Tunggu Juklak dan Juknis Ihwal Pelaksanaan MBG Disdik Kabupaten Bandung Masih Tunggu Juklak dan Juknis Ihwal Pelaksanaan MBG Disdik Kabupaten Bandung Masih Tunggu Juklak dan Juknis Ihwal Pelaksanaan MBG Disdik Kabupaten Bandung Masih Tunggu Juklak dan Juknis Ihwal Pelaksanaan MBG Dapur Umum MBG Ditargetkan Capai 5.000 Unit, Hasan Nasbi: 1.000-an SPPG Ready Dapur Umum MBG Ditargetkan Capai 5.000 Unit, Hasan Nasbi: 1.000-an SPPG Ready Dapur Umum MBG Ditargetkan Capai 5.000 Unit, Hasan Nasbi: 1.000-an SPPG Ready Dapur Umum MBG Ditargetkan Capai 5.000 Unit, Hasan Nasbi: 1.000-an SPPG Ready Antisipasi Keracunan pada Program MBG, Dinkes Bandung Siapkan Bank Sampel Menu Makanan Antisipasi Keracunan pada Program MBG, Dinkes Bandung Siapkan Bank Sampel Menu Makanan Antisipasi Keracunan pada Program MBG, Dinkes Bandung Siapkan Bank Sampel Menu Makanan Antisipasi Keracunan pada Program MBG, Dinkes Bandung Siapkan Bank Sampel Menu Makanan Sekretaris BPKAD Kabupaten Bogor Tegaskan Anggaran MBG Bisa Mencapai Rp70 Miliar Sekretaris BPKAD Kabupaten Bogor Tegaskan Anggaran MBG Bisa Mencapai Rp70 Miliar Sekretaris BPKAD Kabupaten Bogor Tegaskan Anggaran MBG Bisa Mencapai Rp70 Miliar Sekretaris BPKAD Kabupaten Bogor Tegaskan Anggaran MBG Bisa Mencapai Rp70 Miliar",Herlan Heryadie,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/01/08/1871501464.jpeg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-018950592/pj-gubernur-jabar-pantau-mbg-di-sukabumi-60-siswa-alergi?page=all,517b5819827f07a56249af84617b041832e2c994c8c756803cb9a00eb10de9e4,2025-11-13 20:48:42.172 1505,pikiranrakyat,mbg,2025-01-13 16:02:06,MBG untuk Ibu Hamil dan Menyusui Masih dalam Tahap Uji Coba,"PIKIRAN RAKYAT- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk kelompok ibu hamil, menyusui, dan balita untuk saat ini masih dalam tahap uji coba. Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga/BKKBN) Wihaji mengatakan program itu akan mulai berjalan pada 20 Februari 2025. Wihaji mengatakan bahwa Kemendukbangga baru akan meneken MoU dengan Badan Gizi Nasional (BGN). ""Kemarin-kemarin masih uji coba, nanti tanggal 20 Januari kita mulai MoU antara kita dengan BGN. Pendataan itu dari kita, kemudian lapangan nanti insyaAllah juga bersama kita tetapi kan anggarannya nanti dari BGN,"" kata Wihaji di Kantor Kemendukbangga, Jakarta Timur, Senin, 13 Januari 2025. Dia mengatakan untuk saat ini masih dilakukan pendataan terkait jumlah penerima yang menjadi sasaran MBG bagi kelompok tersebut. Termasuk juga jangkauan wilayah yang disasar dalam program ini. ""Nanti dilihat tanggal 20 ya, karena pendataannya lagi dimulai, ada berapa titik nanti belum diputuskan,"" kata dia. Terkait makanannya apakah akan diberikan setiap hari, Wihaji mengatakan teknisnya akan dikoordinasikan dengan BGN. Meski begitu mengenai penyalurannya akan melibatkan tim seperti Tim Pendamping Keluarga yang khusus untuk memberikan makanan pada ibu hamil. ""Ada beberapa skema, salah satunya untuk mempermudah itu, dari posyandu, sekaligus sama-sama. Kedua kita punya TPK, tim pendamping keluarga, khususnya untuk ibu hamil-ibu hamil itu,"" kata Wihaji. Di sisi lain, Wihaji mengakui bahwa ada beberapa catatan untuk menyempurnakan MBG yang sebelumnya telah diujicobakan pada ibu hamil. ""Mulai dari bagaimana distribusinya, kan enggak mungkin tiap hari ibu hamil kumpul kan, nah nanti seperti apa nanti sudah kita rumuskan, kemudian berapa kali itu sudah kita rumuskan,"" kata dia.*** Berita PilihanSekretaris BPKAD Kabupaten Bogor Tegaskan Anggaran MBG Bisa Mencapai Rp70 MiliarPj Gubernur Jabar Pantau MBG di Sukabumi, 60 Siswa AlergiPemprov Jabar Alokasikan Rp1 Triliun untuk Program MBG, Dari Mana Uangnya?Belum Ada Arahan Tanggal Pelaksanaan Secara Utuh, Pemkab Bandung Terus Kuatkan Persiapan MBGSiswa Bogor Minta Maaf ke Gerindra usai Bocorkan Menu MBG, Okky: Haknya Dirampas Berita PilihanSekretaris BPKAD Kabupaten Bogor Tegaskan Anggaran MBG Bisa Mencapai Rp70 MiliarPj Gubernur Jabar Pantau MBG di Sukabumi, 60 Siswa AlergiPemprov Jabar Alokasikan Rp1 Triliun untuk Program MBG, Dari Mana Uangnya?Belum Ada Arahan Tanggal Pelaksanaan Secara Utuh, Pemkab Bandung Terus Kuatkan Persiapan MBGSiswa Bogor Minta Maaf ke Gerindra usai Bocorkan Menu MBG, Okky: Haknya Dirampas Berita Pilihan Sekretaris BPKAD Kabupaten Bogor Tegaskan Anggaran MBG Bisa Mencapai Rp70 MiliarPj Gubernur Jabar Pantau MBG di Sukabumi, 60 Siswa AlergiPemprov Jabar Alokasikan Rp1 Triliun untuk Program MBG, Dari Mana Uangnya?Belum Ada Arahan Tanggal Pelaksanaan Secara Utuh, Pemkab Bandung Terus Kuatkan Persiapan MBGSiswa Bogor Minta Maaf ke Gerindra usai Bocorkan Menu MBG, Okky: Haknya Dirampas Sekretaris BPKAD Kabupaten Bogor Tegaskan Anggaran MBG Bisa Mencapai Rp70 Miliar Sekretaris BPKAD Kabupaten Bogor Tegaskan Anggaran MBG Bisa Mencapai Rp70 Miliar Sekretaris BPKAD Kabupaten Bogor Tegaskan Anggaran MBG Bisa Mencapai Rp70 Miliar Sekretaris BPKAD Kabupaten Bogor Tegaskan Anggaran MBG Bisa Mencapai Rp70 Miliar Pj Gubernur Jabar Pantau MBG di Sukabumi, 60 Siswa Alergi Pj Gubernur Jabar Pantau MBG di Sukabumi, 60 Siswa Alergi Pj Gubernur Jabar Pantau MBG di Sukabumi, 60 Siswa Alergi Pj Gubernur Jabar Pantau MBG di Sukabumi, 60 Siswa Alergi Pemprov Jabar Alokasikan Rp1 Triliun untuk Program MBG, Dari Mana Uangnya? Pemprov Jabar Alokasikan Rp1 Triliun untuk Program MBG, Dari Mana Uangnya? Pemprov Jabar Alokasikan Rp1 Triliun untuk Program MBG, Dari Mana Uangnya? Pemprov Jabar Alokasikan Rp1 Triliun untuk Program MBG, Dari Mana Uangnya? Belum Ada Arahan Tanggal Pelaksanaan Secara Utuh, Pemkab Bandung Terus Kuatkan Persiapan MBG Belum Ada Arahan Tanggal Pelaksanaan Secara Utuh, Pemkab Bandung Terus Kuatkan Persiapan MBG Belum Ada Arahan Tanggal Pelaksanaan Secara Utuh, Pemkab Bandung Terus Kuatkan Persiapan MBG Belum Ada Arahan Tanggal Pelaksanaan Secara Utuh, Pemkab Bandung Terus Kuatkan Persiapan MBG Siswa Bogor Minta Maaf ke Gerindra usai Bocorkan Menu MBG, Okky: Haknya Dirampas Siswa Bogor Minta Maaf ke Gerindra usai Bocorkan Menu MBG, Okky: Haknya Dirampas Siswa Bogor Minta Maaf ke Gerindra usai Bocorkan Menu MBG, Okky: Haknya Dirampas Siswa Bogor Minta Maaf ke Gerindra usai Bocorkan Menu MBG, Okky: Haknya Dirampas",Boy Darmawan,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2024/10/28/4065796304.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-018965782/mbg-untuk-ibu-hamil-dan-menyusui-masih-dalam-tahap-uji-coba?page=all,1939a04b94a3668e0843bde055a04b9bacbaf296f6befb536fe519fae45f7d87,2025-11-13 20:47:59.396 1506,kompas,mbg,2025-10-13 15:39:04,"Keracunan MBG di Karanganyar Terjadi Lagi, 16 Siswa SMP Colomadu Dilarikan Ke Puskesmas","KARANGANYAR, KOMPAS.com -Keracunan akibat menu Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali terjadi di Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng), Senin (13/10/2025) siang.Berdasarkan informasi yang dihimpun, total ada 16 siswa SMP N 1 Colomadu yang harus dilarikan ke Puskesmas karena mengalami gejala keracunan.Baca juga:105 Siswa Keracunan MBG, SPPG Tawangmangu Dihentikan SementaraSalah seorang wali siswa dari kelas 8 yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, jika putrinya sudah diizinkan untuk pulang setelah mendapat perawatan.""Ini sudah membaik. Tadi saya jemput ke sekolah. Kalau tidak diberitahu temannya saya gak tahu,"" ujar wanita berhijab itu.Ayam Katsu Terasa Tidak EnakSF selaku korban mengungkapkan bahwa ia mengalami gejala keracunan setelah menyantap menu MBG berupa nasi, ayam katsu, salad, dan klengkeng.Ia mengaku, saat memakan menu tersebut, ayam katsu terasa kurang enak.""Pertama sakit perut terus pusing gak bisa muntah. Tapi sekarang udah mendingan. Yang gak enak itu ayam katsu,"" katanya.SF bercerita, ia tiba di Puskesmas 1 Colomadu sekitar pukul 12.30 WIB dan langsung mendapat perawatan oleh petugas Puskesmas.Baca juga:Cara Melaporkan Dugaan Keracunan MBG di Jateng: Nomor Hotline dan ProsedurnyaPantauan di lapangan sekitar pukul 14.30 WIB, sejumlah siswa diperbolehkan untuk pulang ke rumah. Beberapa lainnya masih mendapatkan perawatan.Sementara itu, layanan pendaftaran periksa di Puskesmas mendadak tutup setelah peristiwa keracunan tersebut.2 Kasus Keracunan MBG di Karanganyar LainnyaSebelumnya telah terjadi dua kasuskeracunan MBGdi KabupatenKaranganyar, Jawa Tengah.Kasus keracunan massal pertama akibat MBG terjadi pada Jumat (3/10/2025) dengan total korban, sedikitnya 168 siswa.Imbasnya, SPPG Popongan 2 yang menyediakan menu MBG diberhentikan sementara.Kemudian pada Kamis (9/10/2025), tercatat 105 siswa di Tawangmangu mengalami keracunan usai menyantap menu MBG. 10 anak di antaranya harus menjalani rawat inap di RSUD Karanganyar.Buntut kejadian ini, SPPG Tawangma9ngu juga diberhentikan sementara, Senin (13/10/2025).Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KARANGANYAR, KOMPAS.com -Keracunan akibat menu Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali terjadi di Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng), Senin (13/10/2025) siang. Berdasarkan informasi yang dihimpun, total ada 16 siswa SMP N 1 Colomadu yang harus dilarikan ke Puskesmas karena mengalami gejala keracunan. Baca juga:105 Siswa Keracunan MBG, SPPG Tawangmangu Dihentikan Sementara Salah seorang wali siswa dari kelas 8 yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, jika putrinya sudah diizinkan untuk pulang setelah mendapat perawatan. ""Ini sudah membaik. Tadi saya jemput ke sekolah. Kalau tidak diberitahu temannya saya gak tahu,"" ujar wanita berhijab itu. SF selaku korban mengungkapkan bahwa ia mengalami gejala keracunan setelah menyantap menu MBG berupa nasi, ayam katsu, salad, dan klengkeng. Ia mengaku, saat memakan menu tersebut, ayam katsu terasa kurang enak. ""Pertama sakit perut terus pusing gak bisa muntah. Tapi sekarang udah mendingan. Yang gak enak itu ayam katsu,"" katanya. SF bercerita, ia tiba di Puskesmas 1 Colomadu sekitar pukul 12.30 WIB dan langsung mendapat perawatan oleh petugas Puskesmas. Baca juga:Cara Melaporkan Dugaan Keracunan MBG di Jateng: Nomor Hotline dan Prosedurnya Pantauan di lapangan sekitar pukul 14.30 WIB, sejumlah siswa diperbolehkan untuk pulang ke rumah. Beberapa lainnya masih mendapatkan perawatan. Sementara itu, layanan pendaftaran periksa di Puskesmas mendadak tutup setelah peristiwa keracunan tersebut. Sebelumnya telah terjadi dua kasuskeracunan MBGdi KabupatenKaranganyar, Jawa Tengah. Kasus keracunan massal pertama akibat MBG terjadi pada Jumat (3/10/2025) dengan total korban, sedikitnya 168 siswa. Imbasnya, SPPG Popongan 2 yang menyediakan menu MBG diberhentikan sementara. Kemudian pada Kamis (9/10/2025), tercatat 105 siswa di Tawangmangu mengalami keracunan usai menyantap menu MBG. 10 anak di antaranya harus menjalani rawat inap di RSUD Karanganyar. Buntut kejadian ini, SPPG Tawangma9ngu juga diberhentikan sementara, Senin (13/10/2025).",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/SuF5x8ewK9tykWBkyTB0i_oCUM8=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/13/68ecb44b63bd0.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/13/153904778/keracunan-mbg-di-karanganyar-terjadi-lagi-16-siswa-smp-colomadu-dilarikan,77944e66cb71e00c484842d4168c245b92e92aa1262953957ad5f6a76aa2a9e5,2025-11-13 20:48:03.741 1507,pikiranrakyat,mbg,2025-01-10 14:12:46,"Siswa Bogor Minta Maaf ke Gerindra usai Bocorkan Menu MBG, Okky: Haknya Dirampas","PIKIRAN RAKYAT Muncul video siswa SMK di Bogor yang minta maaf ke Gerindra usai membocorkan menu Makan Bergizi Gratis di sekolahnya. Hal ini ditanggapi pengamat sekaligus sastrawan, Okky Madasari, melalui akun X (Twitter) pribadinya. Sebelumnya, program makan gratis andalan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran ini pertama kali digelar pada 6 Januari 2025. Bogor menjadi salah satu lokasi dimulainya program yang menyedot APBN 2025 sebanyak Rp71 triliun tersebut. Video viral 54 detik menampilkan siswa SMK yang membocorkan menu Makan Bergizi Gratis di sekolahnya. Detik-detik pertama menunjukkan menu tersebut, salah satu siswa yang mendapat menu itu justru ditertawakan. Dalam video tersebut, terdapat teman saya yang mendapat makan gratis, tetapi porsinya tidak sesuai dengan teman-teman lainnya. Di sini, saya ingin meminta maaf atas kejadian tersebut, di mana kejadian tersebut (menunya) telah diganti oleh pihak panitia penyelenggaranya dengan porsi yang sesuai, ujarnya. Saya juga ingin meminta maaf kepada pihak yang merasa dirugikan terutama kepada Partai Gerindra, saya minta maaf yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak tersebut, katanya melanjutkan. Pengamat dan sastrawan Okky Madasari menganggap makanan yang diberikan kepada siswa memang gratis. Hanya saja, hal itu justru membuat hak siswa tersebut dirampas karena tidak bisa menyampaikan pendapat. ""Diberi makan siang gratis, tapi dirampas haknya untuk berpikir, menilai, menyampaikan pendapat. Terbungkam dan hidup dalam ketakutan? ujarnya. Video yang diunggah akun X @Abd*** pada Rabu 8 Januari 2025 sudah dilihat 1,5 juta kali oleh warganet. Banyak warganet yang mengomentari video itu dengan menyayangkan mengapa siswa itu harus minta maaf. ""Gak kebayang ini dia di sekolah pasti ditegur habis-habisan sm pihak guru, sekolahnya jg dinotice 'vendor' krna kecolongan upload video tsb,"" kata akun X @buk*** ""Tanpa berpikir kritis maka tidak akan menjadi kreatif. begitukah kelak generasi muda negeri?"" ujar akun lainnya, @wad*** ""Heran kalo sekolahnya yg nyuruh siswanya sendiri bikin video klarifikasi. Bukannya diajarin buat hidup demokrasi tapi malah ditakut2i buat dibungkam,"" tulis akun @app** ""Gw nggak nyangka aja sih, di usia gw yg masuk early 30s ini akhirnya gw menyaksikan sendiri anak sekolah harus minta maaf ke pemerintah dan dianggap mendiskreditkan program pemerintah cuma karena speak up the truth, berasa kaya dibawah rezim Kim Jong Un njir,"" ujar akun @AZH*** Demikian kabar siswa Bogor minta maaf ke Gerindra usai membocorkan menu Makan Bergizi Gratis, program andalan Prabowo dan Gibran. Okky Madasari menyebut hak para siswa untuk menyampaikan pendapat justru dibungkam oleh makan gratis itu.*** Berita PilihanJangan Hanya di Perkotaan, Makan Bergizi Gratis Harus Jangkau Sekolah Terpencil di Kabupaten Bandung BaratAwal Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di Kota Cimahi Belum Menyentuh Semua SasaranBangun Generasi Cerdas dengan Makan Bergizi Gratis, Bisakah Terwujud? Berita PilihanJangan Hanya di Perkotaan, Makan Bergizi Gratis Harus Jangkau Sekolah Terpencil di Kabupaten Bandung BaratAwal Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di Kota Cimahi Belum Menyentuh Semua SasaranBangun Generasi Cerdas dengan Makan Bergizi Gratis, Bisakah Terwujud? Berita Pilihan Jangan Hanya di Perkotaan, Makan Bergizi Gratis Harus Jangkau Sekolah Terpencil di Kabupaten Bandung BaratAwal Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di Kota Cimahi Belum Menyentuh Semua SasaranBangun Generasi Cerdas dengan Makan Bergizi Gratis, Bisakah Terwujud? Jangan Hanya di Perkotaan, Makan Bergizi Gratis Harus Jangkau Sekolah Terpencil di Kabupaten Bandung Barat Jangan Hanya di Perkotaan, Makan Bergizi Gratis Harus Jangkau Sekolah Terpencil di Kabupaten Bandung Barat Jangan Hanya di Perkotaan, Makan Bergizi Gratis Harus Jangkau Sekolah Terpencil di Kabupaten Bandung Barat Jangan Hanya di Perkotaan, Makan Bergizi Gratis Harus Jangkau Sekolah Terpencil di Kabupaten Bandung Barat Awal Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di Kota Cimahi Belum Menyentuh Semua Sasaran Awal Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di Kota Cimahi Belum Menyentuh Semua Sasaran Awal Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di Kota Cimahi Belum Menyentuh Semua Sasaran Awal Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di Kota Cimahi Belum Menyentuh Semua Sasaran Bangun Generasi Cerdas dengan Makan Bergizi Gratis, Bisakah Terwujud? Bangun Generasi Cerdas dengan Makan Bergizi Gratis, Bisakah Terwujud? Bangun Generasi Cerdas dengan Makan Bergizi Gratis, Bisakah Terwujud? Bangun Generasi Cerdas dengan Makan Bergizi Gratis, Bisakah Terwujud?",Akhmad Jauhari,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/01/10/3176961266.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-018956378/siswa-bogor-minta-maaf-ke-gerindra-usai-bocorkan-menu-mbg-okky-haknya-dirampas?page=all,b8af88310528668a85da89c9285de284da7357764509d4d72716ca0d09d5d385,2025-11-13 20:48:09.864 1508,kompas,mbg,2025-10-13 15:39:02,"Setahun MBG di SMPN 61 Jakarta, Menyambung Asa Anak-Anak dari Keluarga Kurang Mampu","JAKARTA, KOMPAS.com Program Makan Bergizi (MBG) yang digulirkan pemerintah di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran sejak akhir 2024 telah berjalan hampir satu tahun di SMP Negeri 61 Jakarta, Palmerah, Jakarta Barat.Bagi sebagian besar siswa di sekolah ini, MBG bukan sekadar program makan siang gratis, melainkan penopang kebutuhan dasar yang kerap tak terpenuhi di rumah.Sejak pertama kali dijalankan pada 18 November 2024, antusiasme siswa terhadap program ini tak pernah surut.Baca juga:Saat MBG di Bogor Bikin Orangtua Tak Lagi Khawatir Bekal AnakWakil Kepala Sekolah Bidang KesiswaanSMPN 61 JakartaSukmi Purwaningtias menyebutkan, MBG menjadi berkah bagi banyak keluarga yang kesulitan memenuhi kebutuhan gizi anak-anaknya. Anak-anak sangat antusias. Banyak di antara mereka yang datang ke sekolah tanpa sarapan. Jadi MBG ini betul-betul membantu, ujar Sukmi saat ditemuiKompas.com,Senin (13/10/2025).Sukmi menuturkan, tidak sedikit siswa yang datang kembali ke ruang makan setelah jam istirahat untuk meminta tambahan makanan. Ada yang bilang, Bu, masih ada MBG enggak? Saya masih lapar. Kalau masih ada sisa, ya kami kasih, kadang dari jatah guru juga, tuturnya.Menurut dia, bagi banyak siswa, makanan bergizi gratis ini bukan hanya mengenyangkan, tetapi juga meringankan beban keluarga di rumah. Sebagian siswa bahkan membawa pulang sisa makanan untuk anggota keluarga lain. Kami ajarkan anak-anak membawa tempat makan supaya bisa bawa pulang kalau tidak habis. Itu juga jadi pelajaran supaya mereka tidak bergantung terus, kata Sukmi.Baca juga:Orangtua Sebut Pengeluaran Jajan Anak Berkurang Sejak Ada Program MBGPerubahan fisik dan kesehatan siswaGuru Informatika SMPN 61 Jakarta, Luluk Ul Badriyah, turut merasakan perubahan positif pada para siswanya, terutama dalam hal kesehatan dan semangat belajar. Sekarang anak-anak kelihatan lebih kuat dan jarang mengeluh sakit perut atau lemas di kelas. Kalau dulu, banyak yang ngantuk karena belum sarapan, ujar Luluk.Meski demikian, Luluk menilai dampak akademisnya belum terlihat signifikan. Untuk pelajaran yang butuh logika seperticoding, belum terlihat peningkatan besar. Tapi dari segi fisik, jelas lebih baik, lanjutnya.Selama hampir setahun, sekolah ini menerima pasokan makanan setiap hari dari Satuan Pengelola Program Gizi (SPPG) Palmerah.Menu yang disajikan bervariasi, mulai dari ayam, ikan, daging, hingga telur. Namun, kejenuhan mulai dirasakan sebagian siswa. Anak-anak mulai bosan karena rasanya mirip setiap hari. Mereka lebih suka ayam goreng kering atau chicken katsu, tapi kalau ikan lele, banyak yang enggak mau, ungkap Luluk.Baca juga:Ada Program MBG, Orangtua Tak Lagi Repot Siapkan Bekal untuk Anak JAKARTA, KOMPAS.com Program Makan Bergizi (MBG) yang digulirkan pemerintah di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran sejak akhir 2024 telah berjalan hampir satu tahun di SMP Negeri 61 Jakarta, Palmerah, Jakarta Barat. Bagi sebagian besar siswa di sekolah ini, MBG bukan sekadar program makan siang gratis, melainkan penopang kebutuhan dasar yang kerap tak terpenuhi di rumah. Sejak pertama kali dijalankan pada 18 November 2024, antusiasme siswa terhadap program ini tak pernah surut. Baca juga:Saat MBG di Bogor Bikin Orangtua Tak Lagi Khawatir Bekal Anak Wakil Kepala Sekolah Bidang KesiswaanSMPN 61 JakartaSukmi Purwaningtias menyebutkan, MBG menjadi berkah bagi banyak keluarga yang kesulitan memenuhi kebutuhan gizi anak-anaknya. Anak-anak sangat antusias. Banyak di antara mereka yang datang ke sekolah tanpa sarapan. Jadi MBG ini betul-betul membantu, ujar Sukmi saat ditemuiKompas.com,Senin (13/10/2025). Sukmi menuturkan, tidak sedikit siswa yang datang kembali ke ruang makan setelah jam istirahat untuk meminta tambahan makanan. Ada yang bilang, Bu, masih ada MBG enggak? Saya masih lapar. Kalau masih ada sisa, ya kami kasih, kadang dari jatah guru juga, tuturnya. Menurut dia, bagi banyak siswa, makanan bergizi gratis ini bukan hanya mengenyangkan, tetapi juga meringankan beban keluarga di rumah. Sebagian siswa bahkan membawa pulang sisa makanan untuk anggota keluarga lain. Kami ajarkan anak-anak membawa tempat makan supaya bisa bawa pulang kalau tidak habis. Itu juga jadi pelajaran supaya mereka tidak bergantung terus, kata Sukmi. Baca juga:Orangtua Sebut Pengeluaran Jajan Anak Berkurang Sejak Ada Program MBG Guru Informatika SMPN 61 Jakarta, Luluk Ul Badriyah, turut merasakan perubahan positif pada para siswanya, terutama dalam hal kesehatan dan semangat belajar. Sekarang anak-anak kelihatan lebih kuat dan jarang mengeluh sakit perut atau lemas di kelas. Kalau dulu, banyak yang ngantuk karena belum sarapan, ujar Luluk. Meski demikian, Luluk menilai dampak akademisnya belum terlihat signifikan. Untuk pelajaran yang butuh logika seperticoding, belum terlihat peningkatan besar. Tapi dari segi fisik, jelas lebih baik, lanjutnya. Menu yang disajikan bervariasi, mulai dari ayam, ikan, daging, hingga telur. Namun, kejenuhan mulai dirasakan sebagian siswa. Anak-anak mulai bosan karena rasanya mirip setiap hari. Mereka lebih suka ayam goreng kering atau chicken katsu, tapi kalau ikan lele, banyak yang enggak mau, ungkap Luluk. Baca juga:Ada Program MBG, Orangtua Tak Lagi Repot Siapkan Bekal untuk Anak",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/ZIbWNrVXLy1U_IYWXEv7RqWrVRk=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/13/68ecb6f4bebcb.jpeg",https://megapolitan.kompas.com/read/2025/10/13/15390291/setahun-mbg-di-smpn-61-jakarta-menyambung-asa-anak-anak-dari-keluarga,e74e9291d7e23133f1dcc940d57226cb038830e56193f52cfec84802decd5848,2025-11-13 20:48:14.127 1509,pikiranrakyat,mbg,2025-01-09 18:20:10,"Belum Ada Arahan Tanggal Pelaksanaan Secara Utuh, Pemkab Bandung Terus Kuatkan Persiapan MBG","PIKIRAN RAKYAT- Belum ada arahan ihwal tanggal pelaksanaan secara utuh makan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Bandung. Kendati demikian, Pemerintah Kabupaten Bandung terus menguatkan persiapan. Demikian ucap Bupati Bandung Dadang Supriatna di Kompleks Pemkab Bandung, Kamis, 9 Januari 2025. Bupati mengatakan, masih menunggu petunjuk pelaksanaan maupun petunjuk teknis yang lengkap dan menyeluruh. ""Untuk informasi-informasi sekilas, sudah ada. Selain itu, saya beroleh bocoran dari Komisi IX DPR yang membidangi program MBG,"" ucap Dadang Supriatna. Perihal kabar pelaksanaan secara utuh MBG di Kabupaten Bandung mulai 13 Januari 2025, Dadang mengatakan, belum ada keputusan. Demikian pula perihal jumlah spesifik penerima manfaat, serta lokus program. Dadang menyebutkan, sejauh ini baru ada beberapa percontohan untuk MBG, tersebar di lima kecamatan. Sebanyak lima kecamatan itu, yakni Bojongsoang, Nagreg, Cicalengka, Ciparay, dan Rancaekek. Prinsipnya, ujar Dadang, Pemkab Bandung siap menyukseskan program Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. ""Menyukseskan program Pak Presiden merupakan kewajiban. Hal yang pasti, kami terus memantangkan persiapan selagi menunggu juklak dan juknis yang lengkap,"" ucap Dadang. Sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Kabupaten Bandung, Marlan maupun Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung Enjang Wahyudin menyampaikan hal sama, masih menunggu juklak dan juknis. Lantaran hal itu, Pemkab Bandung pun belum mengalokasikan anggaran dukungan dari APBD untuk MBG. Disdik Kabupaten Bandung telah menyiapkan data jumlah siswa untuk menjadi penerima manfaat program MBG. Merujuk data Dapodik, sekitar 582 ribu pelajar akan menjadi penerima manfaat terdiri atas peserta didik PAUD, SD, SMP, serta Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) tingkat dasar. Adapun perinciannya, sekitar 67 ribu PAUD, 356 ribu SD, 134 ribu SMP, dan 23 ribu PKBM. Pelajar SMA maupun sederajat di Kabupaten Bandung pun termasuk sasaran program pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka itu. Namun, menurut Kepala Disdik Kabupaten Bandung Enjang Wahyudin, pendataan pelajar SMA maupun sederajat dilaksanakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.*** Berita PilihanDapur Umum MBG Ditargetkan Capai 5.000 Unit, Hasan Nasbi: 1.000-an SPPG ReadyAntisipasi Keracunan pada Program MBG, Dinkes Bandung Siapkan Bank Sampel Menu MakananSekretaris BPKAD Kabupaten Bogor Tegaskan Anggaran MBG Bisa Mencapai Rp70 MiliarPj Gubernur Jabar Pantau MBG di Sukabumi, 60 Siswa AlergiPemprov Jabar Alokasikan Rp1 Triliun untuk Program MBG, Dari Mana Uangnya? Berita PilihanDapur Umum MBG Ditargetkan Capai 5.000 Unit, Hasan Nasbi: 1.000-an SPPG ReadyAntisipasi Keracunan pada Program MBG, Dinkes Bandung Siapkan Bank Sampel Menu MakananSekretaris BPKAD Kabupaten Bogor Tegaskan Anggaran MBG Bisa Mencapai Rp70 MiliarPj Gubernur Jabar Pantau MBG di Sukabumi, 60 Siswa AlergiPemprov Jabar Alokasikan Rp1 Triliun untuk Program MBG, Dari Mana Uangnya? Berita Pilihan Dapur Umum MBG Ditargetkan Capai 5.000 Unit, Hasan Nasbi: 1.000-an SPPG ReadyAntisipasi Keracunan pada Program MBG, Dinkes Bandung Siapkan Bank Sampel Menu MakananSekretaris BPKAD Kabupaten Bogor Tegaskan Anggaran MBG Bisa Mencapai Rp70 MiliarPj Gubernur Jabar Pantau MBG di Sukabumi, 60 Siswa AlergiPemprov Jabar Alokasikan Rp1 Triliun untuk Program MBG, Dari Mana Uangnya? Dapur Umum MBG Ditargetkan Capai 5.000 Unit, Hasan Nasbi: 1.000-an SPPG Ready Dapur Umum MBG Ditargetkan Capai 5.000 Unit, Hasan Nasbi: 1.000-an SPPG Ready Dapur Umum MBG Ditargetkan Capai 5.000 Unit, Hasan Nasbi: 1.000-an SPPG Ready Dapur Umum MBG Ditargetkan Capai 5.000 Unit, Hasan Nasbi: 1.000-an SPPG Ready Antisipasi Keracunan pada Program MBG, Dinkes Bandung Siapkan Bank Sampel Menu Makanan Antisipasi Keracunan pada Program MBG, Dinkes Bandung Siapkan Bank Sampel Menu Makanan Antisipasi Keracunan pada Program MBG, Dinkes Bandung Siapkan Bank Sampel Menu Makanan Antisipasi Keracunan pada Program MBG, Dinkes Bandung Siapkan Bank Sampel Menu Makanan Sekretaris BPKAD Kabupaten Bogor Tegaskan Anggaran MBG Bisa Mencapai Rp70 Miliar Sekretaris BPKAD Kabupaten Bogor Tegaskan Anggaran MBG Bisa Mencapai Rp70 Miliar Sekretaris BPKAD Kabupaten Bogor Tegaskan Anggaran MBG Bisa Mencapai Rp70 Miliar Sekretaris BPKAD Kabupaten Bogor Tegaskan Anggaran MBG Bisa Mencapai Rp70 Miliar Pj Gubernur Jabar Pantau MBG di Sukabumi, 60 Siswa Alergi Pj Gubernur Jabar Pantau MBG di Sukabumi, 60 Siswa Alergi Pj Gubernur Jabar Pantau MBG di Sukabumi, 60 Siswa Alergi Pj Gubernur Jabar Pantau MBG di Sukabumi, 60 Siswa Alergi Pemprov Jabar Alokasikan Rp1 Triliun untuk Program MBG, Dari Mana Uangnya? Pemprov Jabar Alokasikan Rp1 Triliun untuk Program MBG, Dari Mana Uangnya? Pemprov Jabar Alokasikan Rp1 Triliun untuk Program MBG, Dari Mana Uangnya? Pemprov Jabar Alokasikan Rp1 Triliun untuk Program MBG, Dari Mana Uangnya?",Satira Yudatama,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/01/08/1871501464.jpeg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-018953938/belum-ada-arahan-tanggal-pelaksanaan-secara-utuh-pemkab-bandung-terus-kuatkan-persiapan-mbg?page=all,928fb751b08c50f20e2b9c9e6026cac4922455e0f17924431a25bcc2e396c5f1,2025-11-13 20:48:20.444 1510,kompas,mbg,2025-10-13 14:15:00,"Viral Siswa Gunungkidul Makan Serangga di Program MBG, Puthul Jadi Simbol Kearifan Lokal","KOMPAS.com- Serangga musiman bernama puthul tengah menjadi perbincangan hangat di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.Fenomena ini muncul setelah beredarnya sejumlah video warga, termasuk siswa sekolah, yang menyantap puthul sebagai lauk dalam programmakan bergizi gratis(MBG).Video tersebut viral di media sosial dan menjadi trending, membuat banyak orang penasaran denganseranggaunik ini.Baca juga:Soal Program MBG, Orangtua Siswa: Anak Jadi Lebih Semangat ke SekolahPuthul adalah serangga bersayap yang biasanya muncul pada sore hingga malam hari, terutama di awal musim hujan.Serangga ini mudah ditemukan menempel di dedaunan, batang pohon, hingga tanah. Bagi masyarakat Gunungkidul, kemunculan puthul menandai datangnya musim baru sekaligus kesempatan menikmati lauk khas musiman yang lezat dan bergizi.Seperti Apa Tradisi Berburu Puthul di Gunungkidul?Tradisi berburu puthul telah lama menjadi bagian dari kehidupan warga Gunungkidul. Biasanya, kegiatan ini dilakukan saat malam hari menggunakan penerangan seadanya.Putri (25), warga Semanu, menceritakan pengalamannya saat mencari puthul di sekitar permukiman.""Kemarin saya ikut mencari puthul satu jam, sampai tersesat di kuburan,"" ujarnya sambil tertawa saat ditemui di Wonosari, Minggu (12/10/2025) petang.Baca juga:Kader Posyandu di Tasikmalaya Pungut Rp 5.000 dari Penerima MBG, Langsung Dihentikan BGNIa menjelaskan, puthul sangat mudah ditemukan menempel di dedaunan atau tanah, cukup menggunakan wadah dari rumah seperti botol plastik.Menurut Putri, harga puthul di pasaran mencapai Rp25.000 per botol air mineral ukuran sedang. Banyak warga memanfaatkan momen ini untuk menjual hasil tangkapan mereka karena permintaan yang tinggi.Sementara itu, Sulis Mustika (28), warga Bendorejo, Semanu, mengaku berburu puthul menjadi kegiatan menyenangkan di awal musim hujan. Asyik mencari puthul waktu malam. Awal musim seperti ini banyak yang mencari, tapi kalau sudah semingguan biasanya mulai berkurang, katanya.Ia menambahkan, puthul paling banyak ditemukan di daun pisang, pohon jambu, dan tali kacu.Baca juga:Tips Pertolongan Pertama Jika Siswa Keracunan MBG Menurut Gubes UGMBagaimana Cara Mengolah Puthul agar Aman Dikonsumsi?Setelah dikumpulkan, puthul harus dibersihkan terlebih dahulu. Proses ini meliputi pelepasan sayap, pencucian hingga bersih, lalu perebusan untuk menghilangkan kotoran dan bau tanah. Setelah itu, serangga ini bisa diolah sesuai selera.Sulis menjelaskan, olahan puthul bisa dibuat dengan berbagai cara, mulai dari digoreng biasa dengan bawang putih dan garam, hingga dibacem dengan bumbu manis. KOMPAS.com- Serangga musiman bernama puthul tengah menjadi perbincangan hangat di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Fenomena ini muncul setelah beredarnya sejumlah video warga, termasuk siswa sekolah, yang menyantap puthul sebagai lauk dalam programmakan bergizi gratis(MBG). Video tersebut viral di media sosial dan menjadi trending, membuat banyak orang penasaran denganseranggaunik ini. Baca juga:Soal Program MBG, Orangtua Siswa: Anak Jadi Lebih Semangat ke Sekolah Puthul adalah serangga bersayap yang biasanya muncul pada sore hingga malam hari, terutama di awal musim hujan. Serangga ini mudah ditemukan menempel di dedaunan, batang pohon, hingga tanah. Bagi masyarakat Gunungkidul, kemunculan puthul menandai datangnya musim baru sekaligus kesempatan menikmati lauk khas musiman yang lezat dan bergizi. Tradisi berburu puthul telah lama menjadi bagian dari kehidupan warga Gunungkidul. Biasanya, kegiatan ini dilakukan saat malam hari menggunakan penerangan seadanya. Putri (25), warga Semanu, menceritakan pengalamannya saat mencari puthul di sekitar permukiman. ""Kemarin saya ikut mencari puthul satu jam, sampai tersesat di kuburan,"" ujarnya sambil tertawa saat ditemui di Wonosari, Minggu (12/10/2025) petang. Baca juga:Kader Posyandu di Tasikmalaya Pungut Rp 5.000 dari Penerima MBG, Langsung Dihentikan BGN Ia menjelaskan, puthul sangat mudah ditemukan menempel di dedaunan atau tanah, cukup menggunakan wadah dari rumah seperti botol plastik. Menurut Putri, harga puthul di pasaran mencapai Rp25.000 per botol air mineral ukuran sedang. Banyak warga memanfaatkan momen ini untuk menjual hasil tangkapan mereka karena permintaan yang tinggi. Sementara itu, Sulis Mustika (28), warga Bendorejo, Semanu, mengaku berburu puthul menjadi kegiatan menyenangkan di awal musim hujan. Asyik mencari puthul waktu malam. Awal musim seperti ini banyak yang mencari, tapi kalau sudah semingguan biasanya mulai berkurang, katanya. Ia menambahkan, puthul paling banyak ditemukan di daun pisang, pohon jambu, dan tali kacu. Baca juga:Tips Pertolongan Pertama Jika Siswa Keracunan MBG Menurut Gubes UGM Setelah dikumpulkan, puthul harus dibersihkan terlebih dahulu. Proses ini meliputi pelepasan sayap, pencucian hingga bersih, lalu perebusan untuk menghilangkan kotoran dan bau tanah. Setelah itu, serangga ini bisa diolah sesuai selera. Sulis menjelaskan, olahan puthul bisa dibuat dengan berbagai cara, mulai dari digoreng biasa dengan bawang putih dan garam, hingga dibacem dengan bumbu manis.",Kompas Cyber Media,https://asset.kompas.com/crops/1sb9z21lptBdJghwdHzv7dM7y90=/0x0:0x0/780x390/data/photo/2025/10/13/68ec371c0befd.jpg,https://www.kompas.com/jawa-tengah/read/2025/10/13/141500688/viral-siswa-gunungkidul-makan-serangga-di-program-mbg-puthul-jadi,cc22b0d9482dc6826e8d111dee2ded703e8b9fb2338b404423591ab5b55101e8,2025-11-13 20:48:24.552 1511,pikiranrakyat,mbg,2025-01-09 06:50:00,"Pemprov Jabar Alokasikan Rp1 Triliun untuk Program MBG, Dari Mana Uangnya?","PIKIRAN RAKYAT Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah mengalokasikan dana sebesar Rp1 triliun untuk membiayai program makan siang gratis bagi siswa di seluruh wilayah Jawa Barat selama satu tahun penuh. Ditemui usai meninjau pelaksanaan MBG di Kota Sukabumi, Rabu 8 Januari 2025, Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, menjelaskan bahwa pelaksanaan program makan siang gratis ini dilakukan secara bertahap sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional. Anggarannya sebesar Rp1 triliun untuk melaksanakan program MBG selama satu tahun,"" katanya. Dia juga menyebutkan bahwa dana Rp1 triliun tersebut belum bisa langsung digunakan karena masih menunggu petunjuk teknis lebih lanjut mengenai mekanisme pelaksanaan program, termasuk kemungkinan kerja sama dengan pihak ketiga. Baca Juga:Pj Gubernur Jabar Pantau MBG di Sukabumi, 60 Siswa Alergi Bey Machmudin menambahkan bahwa tahap awal pelaksanaan program makan siang gratis di beberapa sekolah di Jawa Barat sepenuhnya dibiayai oleh Badan Gizi Nasional. ""Oleh karena itu, Program MBG tahap awal yang dilaksanakan di beberapa sekolah yang ada di kota dan kabupaten di Jabar anggarannya murni dari BGN,"" tandasnya. Untuk memastikan kualitas makanan yang disajikan sesuai dengan standar gizi yang telah ditetapkan, pemerintah Jawa Barat melakukan peninjauan langsung ke beberapa sekolah yang telah melaksanakan program makan siang gratis. Salah satu sekolah yang dikunjungi adalah SMPN 12 dan SMAN 5 Kota Sukabumi. Berdasarkan hasil peninjauan, Penjabat Gubernur Jawa Barat menyatakan bahwa pelaksanaan program makan siang gratis di Kota Sukabumi berjalan dengan baik. Menu makanan yang disajikan, seperti ayam kecap, sayuran, buah-buahan, dan susu, telah dinilai oleh ahli gizi dan dinyatakan memenuhi syarat. Baca Juga:Sekretaris BPKAD Kabupaten Bogor Tegaskan Anggaran MBG Bisa Mencapai Rp70 Miliar Pj. Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartjadi, memberikan informasi lebih detail mengenai pelaksanaan program makan siang gratis di Kota Sukabumi. Dia menyebutkan bahwa saat ini baru enam sekolah yang mendapatkan program ini, dengan total penerima manfaat sebanyak 3.025 siswa. Sekolah-sekolah tersebut adalah SDN Cibungur dengan 323 siswa, SDIT Al-Amien dengan 383 siswa, SDN Loasari dengan 101 siswa, SDN Rancakadu dengan 203 siswa, SMPN 12 dengan 681 siswa, dan SMAN 5 dengan jumlah siswa terbanyak yaitu 1.334 siswa. Kusmana Hartjadi juga menjelaskan bahwa untuk menyediakan makanan bagi siswa, Kota Sukabumi telah memiliki satu dapur umum yang mampu memproduksi 3.000-3.500 porsi makanan setiap hari. Pemerintah Kota Sukabumi sendiri telah menganggarkan dana sebesar Rp3 miliar untuk mendukung program ini pada tahun 2025.*** Berita PilihanDisdik Kabupaten Bandung Masih Tunggu Juklak dan Juknis Ihwal Pelaksanaan MBGDapur Umum MBG Ditargetkan Capai 5.000 Unit, Hasan Nasbi: 1.000-an SPPG ReadyAntisipasi Keracunan pada Program MBG, Dinkes Bandung Siapkan Bank Sampel Menu MakananSekretaris BPKAD Kabupaten Bogor Tegaskan Anggaran MBG Bisa Mencapai Rp70 MiliarPj Gubernur Jabar Pantau MBG di Sukabumi, 60 Siswa Alergi Berita PilihanDisdik Kabupaten Bandung Masih Tunggu Juklak dan Juknis Ihwal Pelaksanaan MBGDapur Umum MBG Ditargetkan Capai 5.000 Unit, Hasan Nasbi: 1.000-an SPPG ReadyAntisipasi Keracunan pada Program MBG, Dinkes Bandung Siapkan Bank Sampel Menu MakananSekretaris BPKAD Kabupaten Bogor Tegaskan Anggaran MBG Bisa Mencapai Rp70 MiliarPj Gubernur Jabar Pantau MBG di Sukabumi, 60 Siswa Alergi Berita Pilihan Disdik Kabupaten Bandung Masih Tunggu Juklak dan Juknis Ihwal Pelaksanaan MBGDapur Umum MBG Ditargetkan Capai 5.000 Unit, Hasan Nasbi: 1.000-an SPPG ReadyAntisipasi Keracunan pada Program MBG, Dinkes Bandung Siapkan Bank Sampel Menu MakananSekretaris BPKAD Kabupaten Bogor Tegaskan Anggaran MBG Bisa Mencapai Rp70 MiliarPj Gubernur Jabar Pantau MBG di Sukabumi, 60 Siswa Alergi Disdik Kabupaten Bandung Masih Tunggu Juklak dan Juknis Ihwal Pelaksanaan MBG Disdik Kabupaten Bandung Masih Tunggu Juklak dan Juknis Ihwal Pelaksanaan MBG Disdik Kabupaten Bandung Masih Tunggu Juklak dan Juknis Ihwal Pelaksanaan MBG Disdik Kabupaten Bandung Masih Tunggu Juklak dan Juknis Ihwal Pelaksanaan MBG Dapur Umum MBG Ditargetkan Capai 5.000 Unit, Hasan Nasbi: 1.000-an SPPG Ready Dapur Umum MBG Ditargetkan Capai 5.000 Unit, Hasan Nasbi: 1.000-an SPPG Ready Dapur Umum MBG Ditargetkan Capai 5.000 Unit, Hasan Nasbi: 1.000-an SPPG Ready Dapur Umum MBG Ditargetkan Capai 5.000 Unit, Hasan Nasbi: 1.000-an SPPG Ready Antisipasi Keracunan pada Program MBG, Dinkes Bandung Siapkan Bank Sampel Menu Makanan Antisipasi Keracunan pada Program MBG, Dinkes Bandung Siapkan Bank Sampel Menu Makanan Antisipasi Keracunan pada Program MBG, Dinkes Bandung Siapkan Bank Sampel Menu Makanan Antisipasi Keracunan pada Program MBG, Dinkes Bandung Siapkan Bank Sampel Menu Makanan Sekretaris BPKAD Kabupaten Bogor Tegaskan Anggaran MBG Bisa Mencapai Rp70 Miliar Sekretaris BPKAD Kabupaten Bogor Tegaskan Anggaran MBG Bisa Mencapai Rp70 Miliar Sekretaris BPKAD Kabupaten Bogor Tegaskan Anggaran MBG Bisa Mencapai Rp70 Miliar Sekretaris BPKAD Kabupaten Bogor Tegaskan Anggaran MBG Bisa Mencapai Rp70 Miliar Pj Gubernur Jabar Pantau MBG di Sukabumi, 60 Siswa Alergi Pj Gubernur Jabar Pantau MBG di Sukabumi, 60 Siswa Alergi Pj Gubernur Jabar Pantau MBG di Sukabumi, 60 Siswa Alergi Pj Gubernur Jabar Pantau MBG di Sukabumi, 60 Siswa Alergi",Linda Agnesia,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/01/08/1871501464.jpeg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-018951526/pemprov-jabar-alokasikan-rp1-triliun-untuk-program-mbg-dari-mana-uangnya?page=all,d90f4000d50840382c23e95a9f8332200aa7c1532e10c540c0e8ecead239fead,2025-11-13 20:48:31.638 1512,kompas,mbg,2025-10-13 14:02:41,"BKKBN Tegaskan Tak Ada Alasan Pungutan “Sukarela” dalam Program MBG, Kasus Tasikmalaya Jadi Pelajaran","TASIKMALAYA, KOMPAS.com- Pemerintah memastikan program Makanan Bergizi untuk Bumil (MBG B3) berjalan tanpa pungutan apa pun setelah muncul kasus iuran sukarela yang dilakukan sejumlah kader posyandu di Tasikmalaya, Jawa Barat.Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBNProvinsiJawa Barat, Dadi Ahmad Roswandi, menegaskan pendistribusianMBGharus bebas dari pungutan dengan alasan apa pun. Pendistribusian MBG harus bebas dari pungutan apa pun motifnya, karena sudah ada biaya distribusi dari setiap SPPG untuk para kader. Yang lebih penting, manfaat MBG harus benar-benar dirasakan masyarakat dalam upaya menurunkan angkastunting, jelas dia lewat keterangan tertulis yang diterimaKompas.com, Senin (13/10/2025).Sejalan dengan arahan tersebut, para kader menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan distribusi MBG gratis.Kader Posyandu Kelurahan Tanjung, Kecamatan Kawalu, KotaTasikmalaya, Teti, menegaskan komitmennya untuk menjalankan program sesuai aturan.Baca juga:Dianggap Sukarela, Iuran MBG Ibu Hamil Rp 5.000 di Tasikmalaya Justru Langgar Aturan Kami berkomitmen dan mendukung penuh program MBG B3 gratis tanpa iuran, sesuai dengan SOP hasil sosialisasi Kemendukbangga dan perintah Wali Kota. Saya juga akan mensosialisasikan kepada kader lainnya, katanya.Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Jawa Barat pun bergerak cepat bersama Pemerintah Kota Tasikmalaya dan Forkopimda setelah mengetahui informasi yang viral di media sosial.Dalam dialog bersama para kader, terungkap bahwa distribusi MBG B3 di Kelurahan Tanjung baru berjalan satu bulan. Skema penyaluran masih dalam tahap penyesuaian, di mana sebanyak 572 paket MBG dikirim oleh pihak SPPG ke satu titik pengantaran di kantor kelurahan. Selanjutnya, para kader mendistribusikannya ke 11 posyandu yang tersebar di sembilan RW.Dari hasil evaluasi lapangan, disepakati bahwa ke depan tidak akan ada lagi iuran sukarela atau kencleng dalam proses distribusi MBG.Baca juga:Menelusuri Cara Kerja Dapur MBG di BengkuluWali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi menegaskan bahwa pemerintah tidak pernah menginstruksikan adanya pungutan dalam pelaksanaan program tersebut. MBG itu sudah jelas, gratis. Jadi tidak ada istilah iuran sukarela atau pungutan apa pun. Semua sudah diatur dalam insentif distribusi yang diberikan kepada kader, ujar Viman.Ia menambahkan, aturan tentang biaya distribusi baru diterbitkan pada 29 September 2025, sehingga kemungkinan terjadi miskomunikasi di tingkat pelaksana. Sekarang sudah ada SOP baru yang mengatur insentif kader, termasuk biaya distribusi. Jadi tidak perlu ada tambahan uang dari warga. Kita sudah luruskan dan tertibkan semuanya, katanya.Karenanya penting melakukan klarifikasi sebelum mempercayai isu di media sosial. Tidak semua rumor di medsos itu benar. Kita harus tabayun menyikapinya. Yang penting, ke depan kita benahi bersama agar distribusi MBG berjalan lebih baik, ujarnya.Sebagai tindak lanjut, BGN membentuk layanan pengaduan (help desk) MBG B3 di setiap Balai Penyuluhan KB di seluruh kabupaten/kota se-Jawa Barat.Pihak SPPG juga berkomitmen memberikan insentif bagi kader sebagai biaya distribusi serta menambah titik pengantaran dari satu menjadi tiga titik agar proses penyaluran lebih efisien.Selain itu, evaluasi berkala akan dilakukan bersama Dinas PPKBP3A Kota Tasikmalaya, PKB, SPPG, TPK, kader, dan pihak terkait lainnya dengan supervisi dari Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Jawa Barat. Langkah ini diharapkan memperkuat koordinasi dan memastikan pendistribusian MBG berjalan transparan serta tepat sasaran.Menurut data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, angka prevalensi stunting di Kota Tasikmalaya masih berada di angka 19,6 persen, lebih tinggi dibanding rata-rata Jawa Barat yang mencapai 15,9 persen.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang TASIKMALAYA, KOMPAS.com- Pemerintah memastikan program Makanan Bergizi untuk Bumil (MBG B3) berjalan tanpa pungutan apa pun setelah muncul kasus iuran sukarela yang dilakukan sejumlah kader posyandu di Tasikmalaya, Jawa Barat. Kepala Perwakilan Kemendukbangga/BKKBNProvinsiJawa Barat, Dadi Ahmad Roswandi, menegaskan pendistribusianMBGharus bebas dari pungutan dengan alasan apa pun. Pendistribusian MBG harus bebas dari pungutan apa pun motifnya, karena sudah ada biaya distribusi dari setiap SPPG untuk para kader. Yang lebih penting, manfaat MBG harus benar-benar dirasakan masyarakat dalam upaya menurunkan angkastunting, jelas dia lewat keterangan tertulis yang diterimaKompas.com, Senin (13/10/2025). Sejalan dengan arahan tersebut, para kader menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan distribusi MBG gratis. Kader Posyandu Kelurahan Tanjung, Kecamatan Kawalu, KotaTasikmalaya, Teti, menegaskan komitmennya untuk menjalankan program sesuai aturan. Baca juga:Dianggap Sukarela, Iuran MBG Ibu Hamil Rp 5.000 di Tasikmalaya Justru Langgar Aturan Kami berkomitmen dan mendukung penuh program MBG B3 gratis tanpa iuran, sesuai dengan SOP hasil sosialisasi Kemendukbangga dan perintah Wali Kota. Saya juga akan mensosialisasikan kepada kader lainnya, katanya. Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Provinsi Jawa Barat pun bergerak cepat bersama Pemerintah Kota Tasikmalaya dan Forkopimda setelah mengetahui informasi yang viral di media sosial. Dalam dialog bersama para kader, terungkap bahwa distribusi MBG B3 di Kelurahan Tanjung baru berjalan satu bulan. Skema penyaluran masih dalam tahap penyesuaian, di mana sebanyak 572 paket MBG dikirim oleh pihak SPPG ke satu titik pengantaran di kantor kelurahan. Selanjutnya, para kader mendistribusikannya ke 11 posyandu yang tersebar di sembilan RW. Dari hasil evaluasi lapangan, disepakati bahwa ke depan tidak akan ada lagi iuran sukarela atau kencleng dalam proses distribusi MBG. Baca juga:Menelusuri Cara Kerja Dapur MBG di Bengkulu Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi menegaskan bahwa pemerintah tidak pernah menginstruksikan adanya pungutan dalam pelaksanaan program tersebut. MBG itu sudah jelas, gratis. Jadi tidak ada istilah iuran sukarela atau pungutan apa pun. Semua sudah diatur dalam insentif distribusi yang diberikan kepada kader, ujar Viman. Ia menambahkan, aturan tentang biaya distribusi baru diterbitkan pada 29 September 2025, sehingga kemungkinan terjadi miskomunikasi di tingkat pelaksana. Sekarang sudah ada SOP baru yang mengatur insentif kader, termasuk biaya distribusi. Jadi tidak perlu ada tambahan uang dari warga. Kita sudah luruskan dan tertibkan semuanya, katanya. Karenanya penting melakukan klarifikasi sebelum mempercayai isu di media sosial. Tidak semua rumor di medsos itu benar. Kita harus tabayun menyikapinya. Yang penting, ke depan kita benahi bersama agar distribusi MBG berjalan lebih baik, ujarnya. Sebagai tindak lanjut, BGN membentuk layanan pengaduan (help desk) MBG B3 di setiap Balai Penyuluhan KB di seluruh kabupaten/kota se-Jawa Barat. Pihak SPPG juga berkomitmen memberikan insentif bagi kader sebagai biaya distribusi serta menambah titik pengantaran dari satu menjadi tiga titik agar proses penyaluran lebih efisien. Selain itu, evaluasi berkala akan dilakukan bersama Dinas PPKBP3A Kota Tasikmalaya, PKB, SPPG, TPK, kader, dan pihak terkait lainnya dengan supervisi dari Perwakilan Kemendukbangga/BKKBN Jawa Barat. Langkah ini diharapkan memperkuat koordinasi dan memastikan pendistribusian MBG berjalan transparan serta tepat sasaran. Menurut data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, angka prevalensi stunting di Kota Tasikmalaya masih berada di angka 19,6 persen, lebih tinggi dibanding rata-rata Jawa Barat yang mencapai 15,9 persen.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/QIUrcHbB0qxqYD9FLJlm6qcvPtc=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/13/68ec899ead3cf.jpg",https://bandung.kompas.com/read/2025/10/13/140241078/bkkbn-tegaskan-tak-ada-alasan-pungutan-sukarela-dalam-program-mbg-kasus,4a9aa0f7cd6cd7ad5f6386e54b32d170c58993da4225425805f9b7f7378cc8d6,2025-11-13 20:48:34.927 1513,kompas,mbg,2025-10-13 13:16:04,"Dianggap Sukarela, Iuran MBG Ibu Hamil Rp 5.000 di Tasikmalaya Justru Langgar Aturan","TASIKMALAYA, KOMPAS.com- Badan Gizi Nasional (BGN) menghentikan pungutan Rp 5.000 dari tiap penerima Makanan Bergizi Gratis (MBG) untuk ibu hamil yang dilakukan sejumlah kader Posyandu di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, mulai Senin (13/10/2025).ProgramMBGdipastikan gratis tanpa pungutan karena seluruh anggarannya telah disiapkan negara sebagai salah satu program unggulan Presiden RI Prabowo Subianto.Keputusan penghentian pungutan itu diambil setelah seluruh kader Posyandu mendapat pengarahan dari Satgas MBG ProvinsiJawa Baratbersama Wali KotaTasikmalaya, Viman Alfarizi, dan pengurus SPPG di Aula Kelurahan Tanjung, Minggu (12/10/2025).Baca juga:Marak Keracunan MBG, Orangtua Murid di Tasikmalaya Ini Kasihan ke Prabowo Ini program baru, baru sebulan berjalan di Kelurahan Tanjung. Ada beberapa kader yang belum memahami aturan, terutama soal distribusi dan kemasan makanan. Jadi ada yang membungkus ulang pembagian MBG dan pungutan itu diberlakukan.""""Sudah dihentikan meski berdalih sukarela, itu gak dibolehkan. Program MBG gratis bagi seluruh masyarakat penerima, jelas PerwakilanBKKBNProvinsi Jawa Barat, Dery Ahmad Suwandi, usai menelusuri kasus tersebut di Tasikmalaya, Senin siang.Dery menjelaskan, pungutan terjadi karena sebagian kader melakukan pengemasan ulang makanan (repacking) menggunakan wadah plastik yang seharusnya tidak diperlukan. Selama ini ada yang repot membuka omprengan lalu memindahkan ke wadah lain, padahal itu memakan waktu, biaya, dan menurunkan higienitas. Karena itu kami tekankan, MBG ini sudah termasuk biaya distribusi dari pemerintah. Tidak boleh ada pungutan tambahan dalam bentuk apa pun, tegas Dery.Baca juga:Seluruh Dapur MBG Beroperasi Tanpa Sertifikat, SPPG: Masih Kami UrusIa menegaskan, para kader tidak boleh membebani penerima MBG dengan alasan apapun, termasuk berdalih anjuran dari pemerintah. Saya tekankan semuanya sudah dibayar oleh pemerintah kepada para petugas. Tak boleh lagi dengan alasan yang tak jelas meminta lagi uang atau santunan, atau apa pun berdalih MBG ke masyarakat, ungkap dia.Pungutan Rp 5.000 dari penerima MBG sebelumnya dikeluhkan masyarakat karena dianggap memberatkan dan tidak sesuai janji Presiden Prabowo Subianto. Warga bahkan menilai pungutan itu bersifat liar hingga viral di media sosial. Iya awalnya mah bayar seikhlasnya. Ada yang kasih dua ribu sampai tiga ribu. Tapi dari tanggal 4 Oktober 2025 jadi dipatok lima ribu, kata salah satu penerima MBG yang namanya tak ingin disebutkan.Sementara itu, salah satu kader Posyandu di Kelurahan Tanjung, Euis, berdalih uang yang diberikan warga bukan pungutan wajib, melainkan sumbangan sukarela. Nggak ada target Rp 5.000 seperti yang viral. Ada yang ngasih lima ratus perak, ada juga seribu, itu pun seikhlasnya. Uangnya dipakai untuk beli kantong plastik dan bantu ongkosnganter, ujar Euis di Aula Kantor Kelurahan Tanjung, Minggu (12/10/2025).Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang TASIKMALAYA, KOMPAS.com- Badan Gizi Nasional (BGN) menghentikan pungutan Rp 5.000 dari tiap penerima Makanan Bergizi Gratis (MBG) untuk ibu hamil yang dilakukan sejumlah kader Posyandu di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, mulai Senin (13/10/2025). ProgramMBGdipastikan gratis tanpa pungutan karena seluruh anggarannya telah disiapkan negara sebagai salah satu program unggulan Presiden RI Prabowo Subianto. Keputusan penghentian pungutan itu diambil setelah seluruh kader Posyandu mendapat pengarahan dari Satgas MBG ProvinsiJawa Baratbersama Wali KotaTasikmalaya, Viman Alfarizi, dan pengurus SPPG di Aula Kelurahan Tanjung, Minggu (12/10/2025). Baca juga:Marak Keracunan MBG, Orangtua Murid di Tasikmalaya Ini Kasihan ke Prabowo Ini program baru, baru sebulan berjalan di Kelurahan Tanjung. Ada beberapa kader yang belum memahami aturan, terutama soal distribusi dan kemasan makanan. Jadi ada yang membungkus ulang pembagian MBG dan pungutan itu diberlakukan."" ""Sudah dihentikan meski berdalih sukarela, itu gak dibolehkan. Program MBG gratis bagi seluruh masyarakat penerima, jelas PerwakilanBKKBNProvinsi Jawa Barat, Dery Ahmad Suwandi, usai menelusuri kasus tersebut di Tasikmalaya, Senin siang. Dery menjelaskan, pungutan terjadi karena sebagian kader melakukan pengemasan ulang makanan (repacking) menggunakan wadah plastik yang seharusnya tidak diperlukan. Selama ini ada yang repot membuka omprengan lalu memindahkan ke wadah lain, padahal itu memakan waktu, biaya, dan menurunkan higienitas. Karena itu kami tekankan, MBG ini sudah termasuk biaya distribusi dari pemerintah. Tidak boleh ada pungutan tambahan dalam bentuk apa pun, tegas Dery. Baca juga:Seluruh Dapur MBG Beroperasi Tanpa Sertifikat, SPPG: Masih Kami Urus Ia menegaskan, para kader tidak boleh membebani penerima MBG dengan alasan apapun, termasuk berdalih anjuran dari pemerintah. Saya tekankan semuanya sudah dibayar oleh pemerintah kepada para petugas. Tak boleh lagi dengan alasan yang tak jelas meminta lagi uang atau santunan, atau apa pun berdalih MBG ke masyarakat, ungkap dia. Pungutan Rp 5.000 dari penerima MBG sebelumnya dikeluhkan masyarakat karena dianggap memberatkan dan tidak sesuai janji Presiden Prabowo Subianto. Warga bahkan menilai pungutan itu bersifat liar hingga viral di media sosial. Iya awalnya mah bayar seikhlasnya. Ada yang kasih dua ribu sampai tiga ribu. Tapi dari tanggal 4 Oktober 2025 jadi dipatok lima ribu, kata salah satu penerima MBG yang namanya tak ingin disebutkan. Sementara itu, salah satu kader Posyandu di Kelurahan Tanjung, Euis, berdalih uang yang diberikan warga bukan pungutan wajib, melainkan sumbangan sukarela. Nggak ada target Rp 5.000 seperti yang viral. Ada yang ngasih lima ratus perak, ada juga seribu, itu pun seikhlasnya. Uangnya dipakai untuk beli kantong plastik dan bantu ongkosnganter, ujar Euis di Aula Kantor Kelurahan Tanjung, Minggu (12/10/2025).",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/ZokaGVLHzfNqRakb4NL9tw8zyko=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/13/68ec899fdfb3a.jpg",https://bandung.kompas.com/read/2025/10/13/131604178/dianggap-sukarela-iuran-mbg-ibu-hamil-rp-5000-di-tasikmalaya-justru-langgar,38b4ac06cd91616a3593a618740c18d16e3bd80608edcb46def04bbbb6188aea,2025-11-13 20:48:45.232 1514,pikiranrakyat,mbg,2025-01-08 15:57:59,Sekretaris BPKAD Kabupaten Bogor Tegaskan Anggaran MBG Bisa Mencapai Rp70 Miliar,"PIKIRAN RAKYAT- Salah satu upaya mendukung program Pemerintahan Prabowo Subianto dalam pemberian Malan Bergizi Gratis (MBG) Pemerintah Kabupaten Bogor siap menggelontorkan dana sebanyak Rp70 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Sekretaris Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bogor, Achmad Wildan mengatakan bahwa anggaran itu akan digunakan untuk membantu kelancaran makan bergizi gratis pada 2025. Menurut Wildan, uang puluhan miliar itu berasal dari anggaran atau dana cadangan Belanja Tidak Terduga (BTT) pada APBD 2025. Adapun, anggaran BTT di 2025 tersebut senilai 100 miliar. ""Angkanya kisaran 50 sampai dengan 70 miliar,"" ujar Achmad Wildan, Rabu, 8 Januari 2025. Wildan menuturkan, anggaran tersebut masih bersifat global dan belum ditentukan untuk total sekolah serta siswa yang akan menerima makan bergizi gratis dari Pemkab Bogor. Lebih lanjut, saat ini Pemkab Bogor masih menunggu petunjuk teknis dan pelaksanaan anggaran APBD daerah dalam membantu program tersebut. ""Belum ada petunjuk atau regulasinya, kita masih menunggu juklak dan juknis dari pusat,"" tutupnya. Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Bogor sudah dilakukan pada Senin, 6 Januari 2025 dengan terdapat 3 dapur SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) di Kabupaten Bogor dengan lokasi di Kecamatan Cibinong, Babakan Madang, dan Caringin. Program Makan Bergizi Gratis di wilayah Kecamatan Babakan Madang mampu mengakomodir 2.780 dari 17 sekolah, sedangkan di Kecamatan Cibinong 2.916 anak dari 8 sekolah dan Caringin sebanyak 2.971 anak dari 14 sekolah.*** Berita PilihanProgram Makan Bergizi Gratis, Netty Minta Diapresiasi Dulu Sekaligus DiawasiMenu Makan Siang Gratis Sekolah Percontohan di Tasikmalaya, Apa Saja?Ada Program Makan Siang Gratis, Kantin Tetap Buka di SekolahJangan Hanya di Perkotaan, Makan Bergizi Gratis Harus Jangkau Sekolah Terpencil di Kabupaten Bandung BaratAwal Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di Kota Cimahi Belum Menyentuh Semua Sasaran Berita PilihanProgram Makan Bergizi Gratis, Netty Minta Diapresiasi Dulu Sekaligus DiawasiMenu Makan Siang Gratis Sekolah Percontohan di Tasikmalaya, Apa Saja?Ada Program Makan Siang Gratis, Kantin Tetap Buka di SekolahJangan Hanya di Perkotaan, Makan Bergizi Gratis Harus Jangkau Sekolah Terpencil di Kabupaten Bandung BaratAwal Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di Kota Cimahi Belum Menyentuh Semua Sasaran Berita Pilihan Program Makan Bergizi Gratis, Netty Minta Diapresiasi Dulu Sekaligus DiawasiMenu Makan Siang Gratis Sekolah Percontohan di Tasikmalaya, Apa Saja?Ada Program Makan Siang Gratis, Kantin Tetap Buka di SekolahJangan Hanya di Perkotaan, Makan Bergizi Gratis Harus Jangkau Sekolah Terpencil di Kabupaten Bandung BaratAwal Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di Kota Cimahi Belum Menyentuh Semua Sasaran Program Makan Bergizi Gratis, Netty Minta Diapresiasi Dulu Sekaligus Diawasi Program Makan Bergizi Gratis, Netty Minta Diapresiasi Dulu Sekaligus Diawasi Program Makan Bergizi Gratis, Netty Minta Diapresiasi Dulu Sekaligus Diawasi Program Makan Bergizi Gratis, Netty Minta Diapresiasi Dulu Sekaligus Diawasi Menu Makan Siang Gratis Sekolah Percontohan di Tasikmalaya, Apa Saja? Menu Makan Siang Gratis Sekolah Percontohan di Tasikmalaya, Apa Saja? Menu Makan Siang Gratis Sekolah Percontohan di Tasikmalaya, Apa Saja? Menu Makan Siang Gratis Sekolah Percontohan di Tasikmalaya, Apa Saja? Ada Program Makan Siang Gratis, Kantin Tetap Buka di Sekolah Ada Program Makan Siang Gratis, Kantin Tetap Buka di Sekolah Ada Program Makan Siang Gratis, Kantin Tetap Buka di Sekolah Ada Program Makan Siang Gratis, Kantin Tetap Buka di Sekolah Jangan Hanya di Perkotaan, Makan Bergizi Gratis Harus Jangkau Sekolah Terpencil di Kabupaten Bandung Barat Jangan Hanya di Perkotaan, Makan Bergizi Gratis Harus Jangkau Sekolah Terpencil di Kabupaten Bandung Barat Jangan Hanya di Perkotaan, Makan Bergizi Gratis Harus Jangkau Sekolah Terpencil di Kabupaten Bandung Barat Jangan Hanya di Perkotaan, Makan Bergizi Gratis Harus Jangkau Sekolah Terpencil di Kabupaten Bandung Barat Awal Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di Kota Cimahi Belum Menyentuh Semua Sasaran Awal Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di Kota Cimahi Belum Menyentuh Semua Sasaran Awal Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di Kota Cimahi Belum Menyentuh Semua Sasaran Awal Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis di Kota Cimahi Belum Menyentuh Semua Sasaran",Asep Syahmid,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/01/08/1771877291.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-018950189/sekretaris-bpkad-kabupaten-bogor-tegaskan-anggaran-mbg-bisa-mencapai-rp70-miliar?page=all,907042d17a5537ab341a3583b7bb427acaa48648fa8690e13161e096ed6d5d40,2025-11-13 20:48:52.687 1515,kompas,mbg,2025-10-13 07:01:27,"Puthul Jadi Lauk MBG, Serangga yang Jadi Camilan Kegemaran Warga Gunungkidul","YOGYAKARTA, KOMPAS.com Serangga musiman bernama puthul tengah menjadi perbincangan hangat di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.Video warga dan siswa sekolah yang menyantapputhulsebagai laukmakan bergizi gratis(MBG) bahkan sempat viral dan menjaditrendingdi media sosial.Puthul adalahseranggabersayap yang biasanya muncul saat petang menjelang atau di awal musim hujan.Serangga ini mudah ditemukan menempel di dedaunan, tanah, atau batang pohon. Warga pun memanfaatkannya sebagai lauk tradisional dan camilan khas musiman.Baca juga:Pancaroba Tiba, Dispar Gunungkidul Minta Pengelola Wisata Siaga Mitigasi Bencana""Kemarin saya ikut mencari puthul 1 jam, sampai tersesat di kuburan,"" kata Putri (25), salah satu warga Semanu, saat ditemui di Wonosari, Minggu (12/10/2025) petang.Harga puthul capai Rp 25.000 per botol, diminati warga GunungkidulPutri mengatakan, puthul yang ditemukan di dedaunan atau tanah sangat mudah ditangkap dan hanya membutuhkan wadah khusus dari rumah.""Sebentar saja langsung dapat banyak, karena sekarang baru musim. Ada yang jual juga Rp 25.000 per botol air mineral tanggung,"" jelasnya.Sulis Mustika (28), warga Bendorejo, Semanu, juga mengaku berburu puthul menjadi kegiatan malam yang menyenangkan di awal musim hujan.Puthul kemudian disimpan dalam botol air mineral yang diberi lubang kecil agar serangga tetap hidup sementara.""Asyik mencari puthul kegiatan waktu malam, awal musim seperti ini banyak yang mencari, kalau sudah satu mingguan mulai berkurang,"" ujarnya.""Harus jeli, kebanyakan kalau di sini di... apa ya, namanya tali kacu, kemudian daun pisang, pohon jambu, dan lainnya,"" tambah Sulis.Cara mengolah puthul: direbus, digoreng, dan dijadikan laukSetelah dikumpulkan, puthul harus dibersihkan dari sayapnya, dicuci bersih, lalu direbus sebelum dimasak.Olahannya bisa disesuaikan dengan selera, mulai dari bumbu bacem (manis) hingga bawang putih dan garam sederhana.""Digorengnya harus api sedang, jangan terlalu gede. Biasanya untuk lauk dan camilan. Tapi untuk yang tidak kuat ya biduran, mirip makan belalang gitu,"" jelas Sulis.Bagi wargaGunungkidul, puthul bukanlah hal baru. Bahkan, sudah menjadi bagian dari tradisi kuliner turun-temurun.""Sudah lama, warga di sini mengonsumsi puthul untuk lauk,"" kata Samini (56), warga setempat.Video viral: siswa makan puthul saat program MBGPopularitas puthul semakin naik usai beredarnya video dari akun TikTok bernama @titikvunny yang memperlihatkan seorang siswa sedang menikmati puthul saat program makan bergizi gratis (MBG) di sekolah.Video berdurasi 1 menit 6 detik itu telah ditonton lebih dari 900.000 kali dan disukai oleh 19.500 pengguna, hingga memicu beragam komentarnetizenyang penasaran hingga tertarik mencoba puthul.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang YOGYAKARTA, KOMPAS.com Serangga musiman bernama puthul tengah menjadi perbincangan hangat di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Video warga dan siswa sekolah yang menyantapputhulsebagai laukmakan bergizi gratis(MBG) bahkan sempat viral dan menjaditrendingdi media sosial. Puthul adalahseranggabersayap yang biasanya muncul saat petang menjelang atau di awal musim hujan. Serangga ini mudah ditemukan menempel di dedaunan, tanah, atau batang pohon. Warga pun memanfaatkannya sebagai lauk tradisional dan camilan khas musiman. Baca juga:Pancaroba Tiba, Dispar Gunungkidul Minta Pengelola Wisata Siaga Mitigasi Bencana ""Kemarin saya ikut mencari puthul 1 jam, sampai tersesat di kuburan,"" kata Putri (25), salah satu warga Semanu, saat ditemui di Wonosari, Minggu (12/10/2025) petang. Putri mengatakan, puthul yang ditemukan di dedaunan atau tanah sangat mudah ditangkap dan hanya membutuhkan wadah khusus dari rumah. ""Sebentar saja langsung dapat banyak, karena sekarang baru musim. Ada yang jual juga Rp 25.000 per botol air mineral tanggung,"" jelasnya. Sulis Mustika (28), warga Bendorejo, Semanu, juga mengaku berburu puthul menjadi kegiatan malam yang menyenangkan di awal musim hujan. Puthul kemudian disimpan dalam botol air mineral yang diberi lubang kecil agar serangga tetap hidup sementara. ""Asyik mencari puthul kegiatan waktu malam, awal musim seperti ini banyak yang mencari, kalau sudah satu mingguan mulai berkurang,"" ujarnya. ""Harus jeli, kebanyakan kalau di sini di... apa ya, namanya tali kacu, kemudian daun pisang, pohon jambu, dan lainnya,"" tambah Sulis. Setelah dikumpulkan, puthul harus dibersihkan dari sayapnya, dicuci bersih, lalu direbus sebelum dimasak. Olahannya bisa disesuaikan dengan selera, mulai dari bumbu bacem (manis) hingga bawang putih dan garam sederhana. ""Digorengnya harus api sedang, jangan terlalu gede. Biasanya untuk lauk dan camilan. Tapi untuk yang tidak kuat ya biduran, mirip makan belalang gitu,"" jelas Sulis. Bagi wargaGunungkidul, puthul bukanlah hal baru. Bahkan, sudah menjadi bagian dari tradisi kuliner turun-temurun. ""Sudah lama, warga di sini mengonsumsi puthul untuk lauk,"" kata Samini (56), warga setempat. Popularitas puthul semakin naik usai beredarnya video dari akun TikTok bernama @titikvunny yang memperlihatkan seorang siswa sedang menikmati puthul saat program makan bergizi gratis (MBG) di sekolah. Video berdurasi 1 menit 6 detik itu telah ditonton lebih dari 900.000 kali dan disukai oleh 19.500 pengguna, hingga memicu beragam komentarnetizenyang penasaran hingga tertarik mencoba puthul.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/VLZs7FpLUhZ_zlaHupg03NPTBQI=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/13/68ec371c0befd.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/13/070127978/puthul-jadi-lauk-mbg-serangga-yang-jadi-camilan-kegemaran-wargagunungkidul,fb6a28fd9fd4f3c3a2f1b65a38276087c6d137c6719d0b710f6fafd776caa3da,2025-11-13 20:48:55.737 1516,pikiranrakyat,mbg,2025-01-07 14:42:22,"Antisipasi Keracunan pada Program MBG, Dinkes Bandung Siapkan Bank Sampel Menu Makanan","PIKIRAN RAKYAT- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung menyiapkan bank sampel menu makanan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Bank sampel tersebut ditujukan untuk antisipasi bila terjadi keracunan atau masalah lain terkait dengan makanan yang dibagikan. ""Jadi ketika misalnya amit-amit terjadi keracunan makanan dan sebagainya, kami melakukan pemeriksaan terhadap makanan yang di lokasi (sekolah) dan dari sampel itu,"" kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Anhar Hadian, Selasa, 7 Januari 2025. Dia menjelaskan, di bank sampel menu makanan tersebut makanan yang jadi menu program MBG disimpan di dalam lemari pendingin. Hal itu untuk mempermudah pemeriksaan makanan ketika ada kasus keracunan atau dampak lain dari makanan yang dibagikan. Anhar mengatakan, Dinkes juga akan melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program MBG, termasuk buat pekembangan gizi anak sekolah. ""Biasanya kita per tiga bulan melalui UKS (unit kesehatan sekolah),"" ujarnya. Sesuai arahan pemerintah pusat, kata dia, Dinkes Kota Bandung juga ikut serta melakukan pemantauan higienitas dapur yang membuat MBG. Dengan demikian, bagaimana gizi dari makanan, kondisi makanannya, hingga sanitasi dapur terjamin kebersihannya. Anhar mengatakan, pengawasan terhadap pelaksanaan program MBG harus tetap dilakukan secara ketat, meski vendor yang dikerjasamakan sudah profesional. ""Kami akan langsung mengadakan pelatihan, jadi secara resmi nanti mereka harus punya sertifikat,"" tuturnya. Secara umum, dia menilai pembuatan makanan dalam program MBG di Kota Bandung sudah dilakukan dengan baik. Termasuk di antaranya dengan memasak makanan sejak subuh tetapi makanan yang dibagikan masih layak konsumsi saat dibagikan kepada siswa di jam istirahat. ""Apabila (makanan yang dibagikan) dikonsumsinya di luar jam sekolah juga, pasti bakal lebih cepat untuk perbaikan status gizinya. Namun, untuk status gizi siswa yang sudah bagus ya akan lebih stabil,"" kata Anhar. Program MBG di Kota Bandung mulai didistribusikan kepara para siswa di 14 sekolah pada Senin (7/1/2025). Sebanyak 7 sekolah mendapatkan makanan dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Lanud Husein Sastranegara, sedangkan 7 sekolah dari SPPG Sukajadi.*** Berita PilihanBudiman Sudjatmiko Tinjau Pembagian MBG di Karawang, Target 82 Juta Warga TerbagiMBG Tahap Pertama Sukabumi untuk Anak, Tak Setiap Hari Dapat SusuGubernur Lemhanas: Jika Ada Keluhan Terkait MBG Bisa Melapor ke Ahli Gizi atau Kepala DapurDisdik Kabupaten Bandung Masih Tunggu Juklak dan Juknis Ihwal Pelaksanaan MBGDapur Umum MBG Ditargetkan Capai 5.000 Unit, Hasan Nasbi: 1.000-an SPPG Ready Berita PilihanBudiman Sudjatmiko Tinjau Pembagian MBG di Karawang, Target 82 Juta Warga TerbagiMBG Tahap Pertama Sukabumi untuk Anak, Tak Setiap Hari Dapat SusuGubernur Lemhanas: Jika Ada Keluhan Terkait MBG Bisa Melapor ke Ahli Gizi atau Kepala DapurDisdik Kabupaten Bandung Masih Tunggu Juklak dan Juknis Ihwal Pelaksanaan MBGDapur Umum MBG Ditargetkan Capai 5.000 Unit, Hasan Nasbi: 1.000-an SPPG Ready Berita Pilihan Budiman Sudjatmiko Tinjau Pembagian MBG di Karawang, Target 82 Juta Warga TerbagiMBG Tahap Pertama Sukabumi untuk Anak, Tak Setiap Hari Dapat SusuGubernur Lemhanas: Jika Ada Keluhan Terkait MBG Bisa Melapor ke Ahli Gizi atau Kepala DapurDisdik Kabupaten Bandung Masih Tunggu Juklak dan Juknis Ihwal Pelaksanaan MBGDapur Umum MBG Ditargetkan Capai 5.000 Unit, Hasan Nasbi: 1.000-an SPPG Ready Budiman Sudjatmiko Tinjau Pembagian MBG di Karawang, Target 82 Juta Warga Terbagi Budiman Sudjatmiko Tinjau Pembagian MBG di Karawang, Target 82 Juta Warga Terbagi Budiman Sudjatmiko Tinjau Pembagian MBG di Karawang, Target 82 Juta Warga Terbagi Budiman Sudjatmiko Tinjau Pembagian MBG di Karawang, Target 82 Juta Warga Terbagi MBG Tahap Pertama Sukabumi untuk Anak, Tak Setiap Hari Dapat Susu MBG Tahap Pertama Sukabumi untuk Anak, Tak Setiap Hari Dapat Susu MBG Tahap Pertama Sukabumi untuk Anak, Tak Setiap Hari Dapat Susu MBG Tahap Pertama Sukabumi untuk Anak, Tak Setiap Hari Dapat Susu Gubernur Lemhanas: Jika Ada Keluhan Terkait MBG Bisa Melapor ke Ahli Gizi atau Kepala Dapur Gubernur Lemhanas: Jika Ada Keluhan Terkait MBG Bisa Melapor ke Ahli Gizi atau Kepala Dapur Gubernur Lemhanas: Jika Ada Keluhan Terkait MBG Bisa Melapor ke Ahli Gizi atau Kepala Dapur Gubernur Lemhanas: Jika Ada Keluhan Terkait MBG Bisa Melapor ke Ahli Gizi atau Kepala Dapur Disdik Kabupaten Bandung Masih Tunggu Juklak dan Juknis Ihwal Pelaksanaan MBG Disdik Kabupaten Bandung Masih Tunggu Juklak dan Juknis Ihwal Pelaksanaan MBG Disdik Kabupaten Bandung Masih Tunggu Juklak dan Juknis Ihwal Pelaksanaan MBG Disdik Kabupaten Bandung Masih Tunggu Juklak dan Juknis Ihwal Pelaksanaan MBG Dapur Umum MBG Ditargetkan Capai 5.000 Unit, Hasan Nasbi: 1.000-an SPPG Ready Dapur Umum MBG Ditargetkan Capai 5.000 Unit, Hasan Nasbi: 1.000-an SPPG Ready Dapur Umum MBG Ditargetkan Capai 5.000 Unit, Hasan Nasbi: 1.000-an SPPG Ready Dapur Umum MBG Ditargetkan Capai 5.000 Unit, Hasan Nasbi: 1.000-an SPPG Ready",Hendro Susilo Husodo,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2024/12/30/180770543.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-018946563/antisipasi-keracunan-pada-program-mbg-dinkes-bandung-siapkan-bank-sampel-menu-makanan?page=all,a7245420a857d0df8484ef832a55457a82511e29a2ec416bc36f2756b0e5ddd2,2025-11-13 20:49:03.180 1517,kompas,mbg,2025-11-12 18:02:48,"Bos BGN Curhat Sulit Cari Ahli Gizi, Bidik Profesi Lain untuk Kerja di Dapur MBG","JAKARTA, KOMPAS.com -Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan bahwa BGN mulai kesulitan mencari ahli gizi untuk direktur, padahal sebelumnnya ahli gizi merupakan profesi yang sulit mencari pekerjaan.""Tadinyaahli giziagak sulit mencari pekerjaan, sekarang menjadi salah satu profesi yang langka. Sehingga tadi Komisi IX memberikan saran agar BGN mencari jalan keluar atas kelangkaan tersebut,"" kata Dadan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (12/11/2025).Dadan menuturkan, ahli gizi penting direkrut untuk bekerja diSatuan Pelayanan Pemenuhan Gizi(SPPG) atau dapur programMakan Bergizi Gratis(MBG).Baca juga:Ahli Gizi Terbatas, Baru 7 SPPG Kantongi SLHS: Dinkes Balikpapan Perketat Pengawasan MBGSebab, ahli gizi berperan dalam memanfaatkan potensi sumber daya lokal yang akan diolah menjadi menu MBG.Namun, saat ini, keberadaan ahli gizi mulai langka sehingga BGN sulit untuk merekrut mereka.""Ya begini, prinsip dasar dari program Makan Bergizi Gratis memanfaatkan potensi sumber daya lokal dan kesukaan masyarakat lokal. Sebab itu, di setiap SPPG kita tempatkan ahli gizi yang sekarang mulai langka,"" ujar Dadan.Baca juga:BGN Janjikan Gaji Petugas MBG yang Telat Dibayar Cair Pekan IniSebagai solusinya, BGN akan membidik profesi terkait lainnya untuk menggantikan ahli gizi di dapur-dapur MBG.Saat ini, BGN mencari orang-orang lulusan program studi kesehatan masyarakat hingga teknologi pangan untuk bekerja di dapur MBG.""Dan mungkin kita sudah akan mengarah kepada profesi lain, atau keilmuan lain yang masih terkait, contohnya (lulusan) kesehatan masyarakat dan juga teknologi pangan atau pengolahan pangan,"" kata Dadan.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com -Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan bahwa BGN mulai kesulitan mencari ahli gizi untuk direktur, padahal sebelumnnya ahli gizi merupakan profesi yang sulit mencari pekerjaan. ""Tadinyaahli giziagak sulit mencari pekerjaan, sekarang menjadi salah satu profesi yang langka. Sehingga tadi Komisi IX memberikan saran agar BGN mencari jalan keluar atas kelangkaan tersebut,"" kata Dadan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (12/11/2025). Dadan menuturkan, ahli gizi penting direkrut untuk bekerja diSatuan Pelayanan Pemenuhan Gizi(SPPG) atau dapur programMakan Bergizi Gratis(MBG). Baca juga:Ahli Gizi Terbatas, Baru 7 SPPG Kantongi SLHS: Dinkes Balikpapan Perketat Pengawasan MBG Sebab, ahli gizi berperan dalam memanfaatkan potensi sumber daya lokal yang akan diolah menjadi menu MBG. Namun, saat ini, keberadaan ahli gizi mulai langka sehingga BGN sulit untuk merekrut mereka. ""Ya begini, prinsip dasar dari program Makan Bergizi Gratis memanfaatkan potensi sumber daya lokal dan kesukaan masyarakat lokal. Sebab itu, di setiap SPPG kita tempatkan ahli gizi yang sekarang mulai langka,"" ujar Dadan. Baca juga:BGN Janjikan Gaji Petugas MBG yang Telat Dibayar Cair Pekan Ini Sebagai solusinya, BGN akan membidik profesi terkait lainnya untuk menggantikan ahli gizi di dapur-dapur MBG. Saat ini, BGN mencari orang-orang lulusan program studi kesehatan masyarakat hingga teknologi pangan untuk bekerja di dapur MBG. ""Dan mungkin kita sudah akan mengarah kepada profesi lain, atau keilmuan lain yang masih terkait, contohnya (lulusan) kesehatan masyarakat dan juga teknologi pangan atau pengolahan pangan,"" kata Dadan.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/6nvAAzi5A9sZDiZk9MQfAeh1D-8=/286x0:3256x1980/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/28/690099bd8de7f.jpeg",https://nasional.kompas.com/read/2025/11/12/18024871/bos-bgn-curhat-sulit-cari-ahli-gizi-bidik-profesi-lain-untuk-kerja-di-dapur,12c697203f7f8dcb2ccc6350bf6ccde91509140e08bc2f04d3d946623ee7d12f,2025-11-13 20:49:06.376 1518,pikiranrakyat,mbg,2025-01-07 07:45:06,"Dapur Umum MBG Ditargetkan Capai 5.000 Unit, Hasan Nasbi: 1.000-an SPPG Ready","PIKIRAN RAKYAT- Negara menargetkan 5.000 kepala satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) untuk memimpin tata kelola dan operasional dapur-dapur umum makan bergizi gratis (MBG) di pertengahan 2025. Artinya sejumlah itu pula dapur makan gratis yang direncanakan hendak dibangun. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi mengungkap bahwa sejauh ini, Badan Gizi Nasional (BGN) sudah rampung mempersiapkan 1.000 kepala SPPG. Ia menjamin, seluruh pemimpin itu telah menerima pendidikan dan pembekalan di Universitas Pertahanan (Unhan) sebelum diturunkan ke lapangan. ""Kepala SPPG yang sudah selesai itu mungkin sudah ada 1.000-an SPPG yang ready (siap, red.), yang sudah dididik di Unhan. Nanti penempatan mereka berdasarkan kesiapan dapur-dapur. Ada dapur-dapur yang ready, nanti SPPG-nya ditempatkan di sana,"" kata Hasan Nasbidi Jakarta, Senin, 6 Januari 2025. Kepala SPPG yang mengelola dapur makan bergizi gratis ditunjuk langsung oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Dalam mengelola dapurnya, seorang kepala SPPG bekerja sama dengan ahli gizi dan seorang akuntan untuk memastikan kelancaran distribusi makanan sekaligus mengawasi secara ketat kualitas makanan dan standar gizi yang disalurkan kepada anak-anak dan ibu hamil. ""Nah, nanti pertengahan tahun itu BGN merencanakan ready (menyiapkan, red.) 5.000 orang SPPG untuk memimpin 5.000 dapur makan bergizi gratis. Sepanjang tahun 2025 target dapur MBG-nya sebanyak 5.000. Nanti kepala dapurnya wajib SPPG. Jadi, SPPG yang dibutuhkan juga 5.000,"" kata Hasan Nasbi. Baca Juga:CDC China: Virus HMPV Rentan Menyerang Lansia dan Anak-anak Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang merupakan salah satu prioritas dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, secara resmi dimulai hari ini di sekolah-sekolah dan posyandu di 26 provinsi di Indonesia. Sekitar 190 SPPG atau dapur MBG mulai beroperasi untuk menyediakan makanan bergizi bagi anak-anak sekolah dan ibu hamil pada hari pertama, 6 Januari 2025. Dapur-dapur MBG tersebut tersebar di 26 provinsi, yakni Aceh, Bali, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, dan Gorontalo. Selanjutnya, program ini juga menjangkau provinsi lainnya seperti Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Maluku, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Papua Barat, dan Papua Selatan. Berikut syarat utama mendaftar mintra Program makan bergizi gratis menurut Kepala BGN, Dadan Hindayana. Calon mitra mempunyai status hukum yang sah, seperti berbadan hukum atau dilengkapi rekomendasi resmi dari lembaga terpercaya. Legalitas menjadi dasar kepercayaan dan keberlanjutan program. Mitra diharapkan memberi kontribusi konsisten, berupa pendanaan, fasilitas atau sumber daya manusia untuk mendukung operasional program. Para mitra mempunyai visi dan misi sejalan dengan BGN, yakni menciptakan masyarakat sehat lewat peningkatan gizi. Mitra menyediakan informasi terperinci soal lokasi dan kelompok sasaran seperti sekolah, panti sosial atau komunitas tertentu penerima manfaat program. Peran mitra sangat penting dalam mendukung keberhasilan program makan bergizi gratis, yang terbuka bagi berbagai elemen masyarakat seperti pelaku usaha, pemerintah daerah sampai komunitas lokal.*** Berita PilihanProgram Makan Bergizi Gratis: Syarat dan Cara Mendaftar Jadi Mitra MBG Secara OnlineBudiman Sudjatmiko Tinjau Pembagian MBG di Karawang, Target 82 Juta Warga TerbagiMBG Tahap Pertama Sukabumi untuk Anak, Tak Setiap Hari Dapat SusuGubernur Lemhanas: Jika Ada Keluhan Terkait MBG Bisa Melapor ke Ahli Gizi atau Kepala DapurDisdik Kabupaten Bandung Masih Tunggu Juklak dan Juknis Ihwal Pelaksanaan MBG Berita PilihanProgram Makan Bergizi Gratis: Syarat dan Cara Mendaftar Jadi Mitra MBG Secara OnlineBudiman Sudjatmiko Tinjau Pembagian MBG di Karawang, Target 82 Juta Warga TerbagiMBG Tahap Pertama Sukabumi untuk Anak, Tak Setiap Hari Dapat SusuGubernur Lemhanas: Jika Ada Keluhan Terkait MBG Bisa Melapor ke Ahli Gizi atau Kepala DapurDisdik Kabupaten Bandung Masih Tunggu Juklak dan Juknis Ihwal Pelaksanaan MBG Berita Pilihan Program Makan Bergizi Gratis: Syarat dan Cara Mendaftar Jadi Mitra MBG Secara OnlineBudiman Sudjatmiko Tinjau Pembagian MBG di Karawang, Target 82 Juta Warga TerbagiMBG Tahap Pertama Sukabumi untuk Anak, Tak Setiap Hari Dapat SusuGubernur Lemhanas: Jika Ada Keluhan Terkait MBG Bisa Melapor ke Ahli Gizi atau Kepala DapurDisdik Kabupaten Bandung Masih Tunggu Juklak dan Juknis Ihwal Pelaksanaan MBG Program Makan Bergizi Gratis: Syarat dan Cara Mendaftar Jadi Mitra MBG Secara Online Program Makan Bergizi Gratis: Syarat dan Cara Mendaftar Jadi Mitra MBG Secara Online Program Makan Bergizi Gratis: Syarat dan Cara Mendaftar Jadi Mitra MBG Secara Online Program Makan Bergizi Gratis: Syarat dan Cara Mendaftar Jadi Mitra MBG Secara Online Budiman Sudjatmiko Tinjau Pembagian MBG di Karawang, Target 82 Juta Warga Terbagi Budiman Sudjatmiko Tinjau Pembagian MBG di Karawang, Target 82 Juta Warga Terbagi Budiman Sudjatmiko Tinjau Pembagian MBG di Karawang, Target 82 Juta Warga Terbagi Budiman Sudjatmiko Tinjau Pembagian MBG di Karawang, Target 82 Juta Warga Terbagi MBG Tahap Pertama Sukabumi untuk Anak, Tak Setiap Hari Dapat Susu MBG Tahap Pertama Sukabumi untuk Anak, Tak Setiap Hari Dapat Susu MBG Tahap Pertama Sukabumi untuk Anak, Tak Setiap Hari Dapat Susu MBG Tahap Pertama Sukabumi untuk Anak, Tak Setiap Hari Dapat Susu Gubernur Lemhanas: Jika Ada Keluhan Terkait MBG Bisa Melapor ke Ahli Gizi atau Kepala Dapur Gubernur Lemhanas: Jika Ada Keluhan Terkait MBG Bisa Melapor ke Ahli Gizi atau Kepala Dapur Gubernur Lemhanas: Jika Ada Keluhan Terkait MBG Bisa Melapor ke Ahli Gizi atau Kepala Dapur Gubernur Lemhanas: Jika Ada Keluhan Terkait MBG Bisa Melapor ke Ahli Gizi atau Kepala Dapur Disdik Kabupaten Bandung Masih Tunggu Juklak dan Juknis Ihwal Pelaksanaan MBG Disdik Kabupaten Bandung Masih Tunggu Juklak dan Juknis Ihwal Pelaksanaan MBG Disdik Kabupaten Bandung Masih Tunggu Juklak dan Juknis Ihwal Pelaksanaan MBG Disdik Kabupaten Bandung Masih Tunggu Juklak dan Juknis Ihwal Pelaksanaan MBG",Siti Aisah Nurhalida Musthafa,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2024/12/09/3790466074.jpeg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-018945012/dapur-umum-mbg-ditargetkan-capai-5000-unit-hasan-nasbi-1000-an-sppg-ready?page=all,26a8fa3f0a5f14d66bf06c604256336ae613f5ab11ca1d99235609561a0d109c,2025-11-13 20:49:13.649 1519,kompas,mbg,2025-11-12 17:51:43,"BGN Ungkap Juknis Baru, SPPG Maksimal Layani 2.500 Penerima Manfaat MBG","JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana mengungkapkan bahwa setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang baru berdiri kini maksimal melayani 2.500 penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG).Menurut Dadan, hal itu diatur dalam petunjuk teknis (Juknis) terbaru yang dikeluarkanBGNterkait pelaksanaan programMBG.""Kalau selama iniSPPGmelayani 3-4 ribu, dengan Juknis baru, BGN memaksimalkan rata-rata 2.500, kata Dadan dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (12/11/2025), dikutip dariAntaranews. Di mana 2.000 untuk anak sekolah, dan tiap SPPG minimal melayani 500 ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, ujarnya melanjutkan.Baca juga:BGN: MBG Sumbang 48 Persen Keracunan Pangan di IndonesiaNamun, Dadan menyebut, SPPG baru tersebut bisa melayani hingga 3.000 penerima manfaat jika telah memiliki juru masak yang terampil.""Tidak boleh ada penerima manfaat yang ditinggalkan karena Juknis baru ini, kata Dadan.Lebih lanjut, dia mengungkapkan, ada beberapa aturan yang harus dipatuhi SPPG dalam juknis tersebut guna memperbaiki tata kelola pelaksanaan MBG.Di antaranya adalah kewajiban menggunakan rapid test untuk mencegah terjadinya keracunan makanan, menggunakanfood traydan air bersih bersertifikat.""Seluruh SPPG diwajibkan menggunakan alat sterilisasi ompreng ataufood tray, serta menggunakan air bersertifikat atau filter air untuk memastikan air bersih dalam proses memasak dan mencuci alat makan,"" ujar Dadan.Baca juga:Kenapa Kepala BGN Sebut MBG Sumbang 48 Persen Kejadian Keracunan Pangan di Indonesia?Selain itu, menurut dia, setiap SPPG memiliki kewajiban untuk memberikan pelatihan dan bimbingan teknis secara berkala pada penjamah makanan agar memahami prinsip-prinsip higienitas, sanitasi, dan keamanan pangan.Kemudian, setiap SPPG segera mempercepat Sertifikasi Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS), Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP), dan sertifikasi halal.41,6 Juta Penerima ManfaatDalam kesempatan itu, Dadan juga memaparkan sebanyak 41,6 juta orang sudah menerima manfaat MBG hingga 11 November 2025.Selanjutnya, sebanyak 14.773 SPPG sudah terbentuk dan tersebar di seluruh Indonesia.Dadan juga mengungkapkan, BGN telah merealisasikan anggaran sebesar Rp 43,4 triliun atau setara 61,23 persen dari total pagu untuk MBG di tahun 2025 sebesar Rp 71 triliun.Baca juga:BGN Janjikan Gaji Petugas MBG yang Telat Dibayar Cair Pekan IniDalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana mengungkapkan bahwa setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang baru berdiri kini maksimal melayani 2.500 penerima manfaat Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurut Dadan, hal itu diatur dalam petunjuk teknis (Juknis) terbaru yang dikeluarkanBGNterkait pelaksanaan programMBG. ""Kalau selama iniSPPGmelayani 3-4 ribu, dengan Juknis baru, BGN memaksimalkan rata-rata 2.500, kata Dadan dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI, Rabu (12/11/2025), dikutip dariAntaranews. Di mana 2.000 untuk anak sekolah, dan tiap SPPG minimal melayani 500 ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, ujarnya melanjutkan. Baca juga:BGN: MBG Sumbang 48 Persen Keracunan Pangan di Indonesia Namun, Dadan menyebut, SPPG baru tersebut bisa melayani hingga 3.000 penerima manfaat jika telah memiliki juru masak yang terampil. ""Tidak boleh ada penerima manfaat yang ditinggalkan karena Juknis baru ini, kata Dadan. Lebih lanjut, dia mengungkapkan, ada beberapa aturan yang harus dipatuhi SPPG dalam juknis tersebut guna memperbaiki tata kelola pelaksanaan MBG. Di antaranya adalah kewajiban menggunakan rapid test untuk mencegah terjadinya keracunan makanan, menggunakanfood traydan air bersih bersertifikat. ""Seluruh SPPG diwajibkan menggunakan alat sterilisasi ompreng ataufood tray, serta menggunakan air bersertifikat atau filter air untuk memastikan air bersih dalam proses memasak dan mencuci alat makan,"" ujar Dadan. Baca juga:Kenapa Kepala BGN Sebut MBG Sumbang 48 Persen Kejadian Keracunan Pangan di Indonesia? Selain itu, menurut dia, setiap SPPG memiliki kewajiban untuk memberikan pelatihan dan bimbingan teknis secara berkala pada penjamah makanan agar memahami prinsip-prinsip higienitas, sanitasi, dan keamanan pangan. Kemudian, setiap SPPG segera mempercepat Sertifikasi Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS), Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP), dan sertifikasi halal. Dalam kesempatan itu, Dadan juga memaparkan sebanyak 41,6 juta orang sudah menerima manfaat MBG hingga 11 November 2025. Selanjutnya, sebanyak 14.773 SPPG sudah terbentuk dan tersebar di seluruh Indonesia. Dadan juga mengungkapkan, BGN telah merealisasikan anggaran sebesar Rp 43,4 triliun atau setara 61,23 persen dari total pagu untuk MBG di tahun 2025 sebesar Rp 71 triliun. Baca juga:BGN Janjikan Gaji Petugas MBG yang Telat Dibayar Cair Pekan Ini",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/hi83iuPhJrnsYnzu3uAzelO_Q9w=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/12/691413ef77684.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/11/12/17514381/bgn-ungkap-juknis-baru-sppg-maksimal-layani-2500-penerima-manfaat-mbg,9c1103dc0c409a3a59f128f9d831524461c69e27eb4000b7288a5b9cfe1d6cca,2025-11-13 20:49:16.662 1520,pikiranrakyat,mbg,2025-01-06 20:06:28,Disdik Kabupaten Bandung Masih Tunggu Juklak dan Juknis Ihwal Pelaksanaan MBG,"PIKIRAN RAKYAT- Sekitar 582 ribu sekolah pendidikan dasar negeri maupun swasta di Kabupaten Bandung menjadi sasaran penerima manfaat program makan bergizi gratis (MBG). Pelajar SMA maupun sederajat di Kabupaten Bandung pun termasuk sasaran program pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka itu, tapi pendataannya dilaksanakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Enjang Wahyudin memaparkan, sekitar 582 ribu sekolah penerima manfaat terdiri atas PAUD, SD, SMP, serta Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) tingkat dasar. Adapun perinciannya, sekitar 67 ribu PAUD, 356 ribu SD, 134 ribu SMP, dan 23 ribu PKBM. ""Kewenangan kami (Disdik tingkat kabupaten maupun kota) dalam program MBG, di antaranya, menyiapkan jumlah siswa yang menjadi penerima manfaat, pemetaan letak sekolah berikut Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), pembentukan tim pengawasan,"" tutur Enjang, Senin, 6 Januari 2025. Sepengetahuan Enjang, sejumlah sekolah di Kabupaten Bandung melaksanakan simulasi MBG pada Senin, 6 Januari 2025. Pihaknya terus berkoordinasi dengan para pemangku kepentingan lainnya. ""Tanggung jawab pelaksanaan MBG tak sepenuhnya berada di Dinas Pendidikan. Kami terus berkomunikasi dengan pemangku kepentingan lainnya,"" ucap Enjang yang dilantik sebagai Kepala Disdik Kabupaten Bandung pada Jumat (27/12/2024). Enjang turut menyampaikan, petunjuk pelaksanaan maupun petunjuk teknis MBG masih dalam pembahasan di DPR. Lantaran mesti mengacu juklak dan juknis tersebut, pihaknya belum bisa menyampaikan teknis penyaluran makanan bergizi ke tiap-tiap penerima manfaat. Terdapat sejumlah pelaku usaha jasa boga untuk MBG di Kabupaten Bandung. Salah seorang di antaranya menyampaikan, mulai membuat makanan untuk pelaksanaan pada 13 Januari 2024. Dalam hal standar pengawasan keamanan pangan olahan siap saji pada program MBG, Kementerian Kesehatan telah menyebarkan arahan. Ihwal kebijakan, Badan Gizi Nasional berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk menetapkan standar gizi dan standar makanan, menetapkan standar keamanan pangan, memberikan informasi ketersediaan tenaga gizi, memberikan informasi data sasaran MBG di komunitas, orientasi atau pelatihan tenaga kesehatan. Badan Gizi Nasional memiliki perwakilan di tingkat provinsi, serta kabupaten dan kota. Perwakilan di tingkat daerah tersebut berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan provinsi, serta kabupaten dan kota, melakukan pembinaan dan bimbingan, mengidentifikasi perkembangan dan kendala, monitoring pelaksanaan program di daerah, mengumpulkan data dan evaluasi untuk perbaikan program. Satuan Pelayanan Makanan Bergizi Gratis di bawah perwakilan Badan Gizi Nasional di daerah berkoordinasi dalam hal teknis pelaksanaan dengan puskesmas dan pustu. Adapun poin-poin koordinasi itu, memberikan informasi data sasaran, pelayanan kesehatan dan gizi di komunitas dan sekolah, mengadakan rapat rutin perkembangan maupun kendala, monitoring standar gizi dan standar keamanan pangan, membantu pelatihan pengukuran status gizi kepada guru, membantu skrining, monitoring dan evaluasi status gizi berkala dengan dibantu kader dan guru, mengumpulkan data dan evaluasi untuk perbaikan program.*** Berita Pilihan3.009 Paket Makan Bergizi Gratis Mulai Didistribusikan ke Sejumlah Sekolah di PangandaranPemberian Susu dalam Program Makan Bergizi Diprioritaskan untuk Wilayah Miliki Sapi Perah, Ini AlasannyaAnggaran Makan Bergizi Gratis di Sejumlah Daerah Masih Pakai Duit Pribadi PrabowoKegiatan Belajar Terhambat Akibat Distribusi Makan Bergizi Gratis TerlambatProgram Makan Bergizi Gratis di Batujajar Bandung Barat Belum Terealisasi, Apa Kendalanya? Berita Pilihan3.009 Paket Makan Bergizi Gratis Mulai Didistribusikan ke Sejumlah Sekolah di PangandaranPemberian Susu dalam Program Makan Bergizi Diprioritaskan untuk Wilayah Miliki Sapi Perah, Ini AlasannyaAnggaran Makan Bergizi Gratis di Sejumlah Daerah Masih Pakai Duit Pribadi PrabowoKegiatan Belajar Terhambat Akibat Distribusi Makan Bergizi Gratis TerlambatProgram Makan Bergizi Gratis di Batujajar Bandung Barat Belum Terealisasi, Apa Kendalanya? Berita Pilihan 3.009 Paket Makan Bergizi Gratis Mulai Didistribusikan ke Sejumlah Sekolah di PangandaranPemberian Susu dalam Program Makan Bergizi Diprioritaskan untuk Wilayah Miliki Sapi Perah, Ini AlasannyaAnggaran Makan Bergizi Gratis di Sejumlah Daerah Masih Pakai Duit Pribadi PrabowoKegiatan Belajar Terhambat Akibat Distribusi Makan Bergizi Gratis TerlambatProgram Makan Bergizi Gratis di Batujajar Bandung Barat Belum Terealisasi, Apa Kendalanya? 3.009 Paket Makan Bergizi Gratis Mulai Didistribusikan ke Sejumlah Sekolah di Pangandaran 3.009 Paket Makan Bergizi Gratis Mulai Didistribusikan ke Sejumlah Sekolah di Pangandaran 3.009 Paket Makan Bergizi Gratis Mulai Didistribusikan ke Sejumlah Sekolah di Pangandaran 3.009 Paket Makan Bergizi Gratis Mulai Didistribusikan ke Sejumlah Sekolah di Pangandaran Pemberian Susu dalam Program Makan Bergizi Diprioritaskan untuk Wilayah Miliki Sapi Perah, Ini Alasannya Pemberian Susu dalam Program Makan Bergizi Diprioritaskan untuk Wilayah Miliki Sapi Perah, Ini Alasannya Pemberian Susu dalam Program Makan Bergizi Diprioritaskan untuk Wilayah Miliki Sapi Perah, Ini Alasannya Pemberian Susu dalam Program Makan Bergizi Diprioritaskan untuk Wilayah Miliki Sapi Perah, Ini Alasannya Anggaran Makan Bergizi Gratis di Sejumlah Daerah Masih Pakai Duit Pribadi Prabowo Anggaran Makan Bergizi Gratis di Sejumlah Daerah Masih Pakai Duit Pribadi Prabowo Anggaran Makan Bergizi Gratis di Sejumlah Daerah Masih Pakai Duit Pribadi Prabowo Anggaran Makan Bergizi Gratis di Sejumlah Daerah Masih Pakai Duit Pribadi Prabowo Kegiatan Belajar Terhambat Akibat Distribusi Makan Bergizi Gratis Terlambat Kegiatan Belajar Terhambat Akibat Distribusi Makan Bergizi Gratis Terlambat Kegiatan Belajar Terhambat Akibat Distribusi Makan Bergizi Gratis Terlambat Kegiatan Belajar Terhambat Akibat Distribusi Makan Bergizi Gratis Terlambat Program Makan Bergizi Gratis di Batujajar Bandung Barat Belum Terealisasi, Apa Kendalanya? Program Makan Bergizi Gratis di Batujajar Bandung Barat Belum Terealisasi, Apa Kendalanya? Program Makan Bergizi Gratis di Batujajar Bandung Barat Belum Terealisasi, Apa Kendalanya? Program Makan Bergizi Gratis di Batujajar Bandung Barat Belum Terealisasi, Apa Kendalanya?",Satira Yudatama,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2024/12/31/4126543031.jpeg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-018944185/disdik-kabupaten-bandung-masih-tunggu-juklak-dan-juknis-ihwal-pelaksanaan-mbg?page=all,bbc5d5ce039ce185e5841cf63e0c404801ce32f0cb8b7be5ef6c40b2c99ca85d,2025-11-13 20:49:24.466 1521,kompas,mbg,2025-11-12 15:55:46,BGN Janjikan Gaji Petugas MBG yang Telat Dibayar Cair Pekan Ini,"JAKARTA, KOMPAS.com -Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menjanjikan gaji petugas Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telat dibayar bakal cair dalam pekan ini.Dadan tidak menampik adaketerlambatan gajipada Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) batch 3, ahli gizi (AG), dan akuntan (AK) akibat persoalan administrasi.""Kami secara administrasi harus menggeser anggaran, yang biasanya kami kerjakan tanggal 6, ini ada keterlambatan, tapi insya Allah paling lambat hari Minggu seluruh uang itu sudah akan masuk di rekening,"" kata Dadan dalam rapat bersama Komisi IX DPR, Rabu (12/11/2025).Baca juga:Ramai Petugas MBG Tagih Gaji, BGN: Murni Masalah AdministratifDadan menuturkan, keterlambatan ini hanya dialami oleh SPPI batch 3, ahli gizi, dan akuntan, sedangkan penggajian SPPI batch pertama dan kedua tidak terlambat karena mereka sudah berstatus pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).Sementara, SPPI batch 3 baru mengikuti tes untuk menjadi PPPK pada bulan ini sehingga terdapat persoalan administrasi yang harus diselesaikan.""SPPI batch 3, tadinya kita rencanakan CAT-nya ataucomputer assist test-nya bulan ini, kemarin, sehingga sebetulnya pagu kami itu ada di pagu PPPK di kode anggaran yang berbeda. Tapi karena masih ada hal yang harus diselesaikan, maka sementara ini SPPI batch 3 ini dan juga AG dan AK masih harus digaji dengan sistem istilahnya konsultan perorangan,"" ujar Dadan.Baca juga:Kenapa Kepala BGN Sebut MBG Sumbang 48 Persen Kejadian Keracunan Pangan di Indonesia?Penjelasan Dadan ini sempat dipotong oleh anggota DPR yang mempertanyakan mengapa keterlambatan gaji bisa terjadi sampai berbulan-bulan.Dadan pun membantah hal tersebut dan mengeklaim bahwa gaji hanya telat dibayar selama 6 hari.""Kenapa sampai berbulan-bulan?"" tanya anggota DPR.""Tidak bulan, Bu, hanya tanggal 6 ke ini. Untuk SPPI batch 3 hanya telat 6 hari. Yang AG, AK mungkin itu. Ahli gizi dan ahli akuntan,"" ucap Dadan.Dadan menyatakan, BGN akan menyelesaikan persoalan keterlambatan pembayarangaji petugas MBGpada pekan ini.Baca juga:BGN Bakal Tutup Permanen Dapur MBG Jika Terjadi Keracunan BerulangDia berjanji tidak akan ada keterlambatan pembayaran gaji lagi pada bulan depan.""Itu rata-rata akuntan dan ahli gizi. Tapi kami sekalian untuk menyelesaikan minggu ini, kami sudah geser anggaran untuk tuntas sampai Desember. Jadi bulan depan sudah tidak akan ada keterlambatan lagi, mudah-mudahan tahun depan mereka sudah PPPK. Sehingga tiap tanggal 1 mereka sudah rutin seperti ASN,"" kata Dadan.""Tadi ada pertanyaan, SPPI batch 3 termasuk AG dan AK masa depannya seperti apa, mereka akan menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian khusus, atau PPPK menjadi ASN, dan mereka akan menerima tunjangan kinerja,"" imbuh dia.Diketahui, akun Instagram BGN, @badangizinasional.ri, diserbu oleh warganet yang mengeluhkan keterlambatan pembayaran gajipetugas MBG.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com -Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menjanjikan gaji petugas Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telat dibayar bakal cair dalam pekan ini. Dadan tidak menampik adaketerlambatan gajipada Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) batch 3, ahli gizi (AG), dan akuntan (AK) akibat persoalan administrasi. ""Kami secara administrasi harus menggeser anggaran, yang biasanya kami kerjakan tanggal 6, ini ada keterlambatan, tapi insya Allah paling lambat hari Minggu seluruh uang itu sudah akan masuk di rekening,"" kata Dadan dalam rapat bersama Komisi IX DPR, Rabu (12/11/2025). Baca juga:Ramai Petugas MBG Tagih Gaji, BGN: Murni Masalah Administratif Dadan menuturkan, keterlambatan ini hanya dialami oleh SPPI batch 3, ahli gizi, dan akuntan, sedangkan penggajian SPPI batch pertama dan kedua tidak terlambat karena mereka sudah berstatus pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Sementara, SPPI batch 3 baru mengikuti tes untuk menjadi PPPK pada bulan ini sehingga terdapat persoalan administrasi yang harus diselesaikan. ""SPPI batch 3, tadinya kita rencanakan CAT-nya ataucomputer assist test-nya bulan ini, kemarin, sehingga sebetulnya pagu kami itu ada di pagu PPPK di kode anggaran yang berbeda. Tapi karena masih ada hal yang harus diselesaikan, maka sementara ini SPPI batch 3 ini dan juga AG dan AK masih harus digaji dengan sistem istilahnya konsultan perorangan,"" ujar Dadan. Baca juga:Kenapa Kepala BGN Sebut MBG Sumbang 48 Persen Kejadian Keracunan Pangan di Indonesia? Penjelasan Dadan ini sempat dipotong oleh anggota DPR yang mempertanyakan mengapa keterlambatan gaji bisa terjadi sampai berbulan-bulan. Dadan pun membantah hal tersebut dan mengeklaim bahwa gaji hanya telat dibayar selama 6 hari. ""Kenapa sampai berbulan-bulan?"" tanya anggota DPR. ""Tidak bulan, Bu, hanya tanggal 6 ke ini. Untuk SPPI batch 3 hanya telat 6 hari. Yang AG, AK mungkin itu. Ahli gizi dan ahli akuntan,"" ucap Dadan. Dadan menyatakan, BGN akan menyelesaikan persoalan keterlambatan pembayarangaji petugas MBGpada pekan ini. Baca juga:BGN Bakal Tutup Permanen Dapur MBG Jika Terjadi Keracunan Berulang Dia berjanji tidak akan ada keterlambatan pembayaran gaji lagi pada bulan depan. ""Itu rata-rata akuntan dan ahli gizi. Tapi kami sekalian untuk menyelesaikan minggu ini, kami sudah geser anggaran untuk tuntas sampai Desember. Jadi bulan depan sudah tidak akan ada keterlambatan lagi, mudah-mudahan tahun depan mereka sudah PPPK. Sehingga tiap tanggal 1 mereka sudah rutin seperti ASN,"" kata Dadan. ""Tadi ada pertanyaan, SPPI batch 3 termasuk AG dan AK masa depannya seperti apa, mereka akan menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian khusus, atau PPPK menjadi ASN, dan mereka akan menerima tunjangan kinerja,"" imbuh dia. Diketahui, akun Instagram BGN, @badangizinasional.ri, diserbu oleh warganet yang mengeluhkan keterlambatan pembayaran gajipetugas MBG.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/940O3jLMF-DQx4Cwc4IoVgsUzIs=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/12/6914367edd8a2.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/11/12/15554651/bgn-janjikan-gaji-petugas-mbg-yang-telat-dibayar-cair-pekan-ini,ebbbb0695c7832ab96b89d9c5d7b324d5773bd8e3bee41733c34f4ff6707813c,2025-11-13 20:49:27.149 1522,pikiranrakyat,mbg,2025-01-06 19:51:05,Gubernur Lemhanas: Jika Ada Keluhan Terkait MBG Bisa Melapor ke Ahli Gizi atau Kepala Dapur,"PIKIRAN RAKYAT- Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) RI Tubagus Ace Hasan Syadzily mengatakan, program makan siang bergizi gratis (MBG) merupakan investasi negara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) menyongsong Indonesia Emas 2045. Program ini juga kata dia merupakan bentuk komitmen sangat kuat Presiden Prabowo Subianto agar kualitas SDM Indonesia tangguh, cerdas, sehat, dan berdaya saing. Pernyatan itu disampaikan Gubernur Lemhanas RI saat meninjau dapur sehat program makan siang bergizi gratis di Kampung Kebayunan, Kelurahan Tapos, Kecamatan Tapos, Kota Depok, Senin, 6 Januari 2025. ""Tentu program ini sangat-sangat positif sebagai bentuk tanggung jawab negara. Hari ini, hari yang sangat bersejarah di mana negara hadir memberikan salah satu investasi bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia menuju Indonesia Emas 2045,"" kata pria yang juga menjabat Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar dan Ketua DPD Partai Golkar Jabar ini. Ace juga menuturkan, dengan mulai diberlakukannya program makan bergizi gratis di seluruh Indonesia hari ini, menunjukkan satu bentuk komitmen yang sangat kuat dari Presiden Prabowo Subianto agar kualitas SDM, terutama anak-anak meningkat dengan mengonsumsi makanan bergizi. ""Makanan bergizi adalah fondasi bagi tumbuh kembang anak. Menjadi anak yang kuat, memiliki kecerdasan, dan tentu anak-anak Indonesia bisa fokus belajar. Tidak ada lagi rasa lapar saat mengikuti pelajaran,"" ujarnya. ""Ini bentuk komitmen sangat kuat dari Presiden Prabowo dalam rangka memastikan program peningkatan kualitas SDM Indonesia betul-betul bisa terwujud,"" katanya. Sebagai Gubernur Lemhanas RI, tutur Ace, penguatan SDM adalah kunci dari ketahanan nasional. Jika SDM Indonesia kuat, bangsa Indonesia akan memiliki daya tahan yang sangat kuat dan bisa bersaing dengan negara lain. ""Program makan bergizi gratis yang dicanangkan Presiden-Wakil Presiden Prabowo-Gibran ini harus kita sukseskan bersama. Ini berlangsung di seluruh Indonesia, di 26 provinsi secara bertahap. Mudah-mudahan pada saatnya seusai target dapat memenuhi semua kebutuhan anak-anak Indonesia,"" katanya. Ace juga mengatakan, terdapat lima dapur sehat program makan siang bergizi gratis di Kampung Kebayunan, Kelurahan Tapos, Kota Depok. Setiap dapur memproduksi 3.000 porsi makanan bergizi untuk anak-anak sekolah, baik PAUD, SD, SMP, maupun SMA. ""Dilihat dari menu yang disediakan di dapur ini, sangat terjaga, higienis, bersih, dan memenuhi standard yang telah tetapkan oleh Badan Gizi Nasional (BGN),"" ucap Ace. Setiap dapur, ujar Ace, terdapat ahli gizi yang bertugas memeriksa kandungan setiap porsi makanan yang akan dibagikan kepada anak-anak. Setiap porsi makanan yang diberikan berbeda, tetapi kandungan gizi sama. Untuk anak SD, nasi hanya 100 gram. SMP 150 gram, dan SMA 200 gram. Jadi porsi yang diberikan bergantung kepada kebutuhan kecukupan gizi bagi setiap usia anak-anak yang diberikan dalam program makan bergizi gratis ini. ""Perlu disampaikan bahwa tadi saya tanya kepada pengelola (dapur sehat), makan bergizi ini bukan hanya untuk anak-anak, tapi juga untuk ibu-ibu hamil, menyusui, dan bagi para balita,"" ujarnya. Ditanya tentang budget Rp10.000 per porsi, Ace menuturkan, dilihat dari menu yang disajikan, telah memenuhi harga. Seperti, nasi, ayam, tempe orek, dan sayur-sayuran. ""Di dapur kedua, saya melihat ada yang isinya tempe, telur, sayur-sayuran, dan jeruk. Jadi jika dilihat dari itemnya, telah memenuhi harga Rp10.000 itu,"" tutur Ace. Disinggung tentang menu susu segar dalam program makan bergizi, Ace menyatakan, pada saatnya harus ada karena itu bagian dari upaya meningkatkan kualitas gizi anak-anak. Dapur sehat di Kampung Kebayunan, Kelurahan Tapos, mendistribusikan makanan bergizi untuk 39 sekolah baik PAUD, SD, SMP, maupun SMA dalam radius 3 kilometer (km). Setiap dapur sehat memproduksi 3.000 porsi makanan bergizi. Pendistribusian ke setiap sekolah tergantung jumlah siswa. Jika ada keluhan terkait makanan, tutur Ace, masyarakat bisa melapor ke ahli gizi, kepala dapur. Namun dipastikan kualitas makanan yang dhasilkan oleh dapur sehat, terjamin baik. Yang pasti, setiap dapur mempekerjakan 46 warga lokal. ""Artinya, dengan program makanan bergizi gratis ini kami harapkan juga mendorong dan menggerakan ekonomi lokal, termasuk penyerapan tenaga kerja di mana lokasi dapur sehat itu berada,"" katanya.*** Berita Pilihan3.009 Paket Makan Bergizi Gratis Mulai Didistribusikan ke Sejumlah Sekolah di PangandaranPemberian Susu dalam Program Makan Bergizi Diprioritaskan untuk Wilayah Miliki Sapi Perah, Ini AlasannyaAnggaran Makan Bergizi Gratis di Sejumlah Daerah Masih Pakai Duit Pribadi PrabowoKegiatan Belajar Terhambat Akibat Distribusi Makan Bergizi Gratis TerlambatProgram Makan Bergizi Gratis di Batujajar Bandung Barat Belum Terealisasi, Apa Kendalanya? Berita Pilihan3.009 Paket Makan Bergizi Gratis Mulai Didistribusikan ke Sejumlah Sekolah di PangandaranPemberian Susu dalam Program Makan Bergizi Diprioritaskan untuk Wilayah Miliki Sapi Perah, Ini AlasannyaAnggaran Makan Bergizi Gratis di Sejumlah Daerah Masih Pakai Duit Pribadi PrabowoKegiatan Belajar Terhambat Akibat Distribusi Makan Bergizi Gratis TerlambatProgram Makan Bergizi Gratis di Batujajar Bandung Barat Belum Terealisasi, Apa Kendalanya? Berita Pilihan 3.009 Paket Makan Bergizi Gratis Mulai Didistribusikan ke Sejumlah Sekolah di PangandaranPemberian Susu dalam Program Makan Bergizi Diprioritaskan untuk Wilayah Miliki Sapi Perah, Ini AlasannyaAnggaran Makan Bergizi Gratis di Sejumlah Daerah Masih Pakai Duit Pribadi PrabowoKegiatan Belajar Terhambat Akibat Distribusi Makan Bergizi Gratis TerlambatProgram Makan Bergizi Gratis di Batujajar Bandung Barat Belum Terealisasi, Apa Kendalanya? 3.009 Paket Makan Bergizi Gratis Mulai Didistribusikan ke Sejumlah Sekolah di Pangandaran 3.009 Paket Makan Bergizi Gratis Mulai Didistribusikan ke Sejumlah Sekolah di Pangandaran 3.009 Paket Makan Bergizi Gratis Mulai Didistribusikan ke Sejumlah Sekolah di Pangandaran 3.009 Paket Makan Bergizi Gratis Mulai Didistribusikan ke Sejumlah Sekolah di Pangandaran Pemberian Susu dalam Program Makan Bergizi Diprioritaskan untuk Wilayah Miliki Sapi Perah, Ini Alasannya Pemberian Susu dalam Program Makan Bergizi Diprioritaskan untuk Wilayah Miliki Sapi Perah, Ini Alasannya Pemberian Susu dalam Program Makan Bergizi Diprioritaskan untuk Wilayah Miliki Sapi Perah, Ini Alasannya Pemberian Susu dalam Program Makan Bergizi Diprioritaskan untuk Wilayah Miliki Sapi Perah, Ini Alasannya Anggaran Makan Bergizi Gratis di Sejumlah Daerah Masih Pakai Duit Pribadi Prabowo Anggaran Makan Bergizi Gratis di Sejumlah Daerah Masih Pakai Duit Pribadi Prabowo Anggaran Makan Bergizi Gratis di Sejumlah Daerah Masih Pakai Duit Pribadi Prabowo Anggaran Makan Bergizi Gratis di Sejumlah Daerah Masih Pakai Duit Pribadi Prabowo Kegiatan Belajar Terhambat Akibat Distribusi Makan Bergizi Gratis Terlambat Kegiatan Belajar Terhambat Akibat Distribusi Makan Bergizi Gratis Terlambat Kegiatan Belajar Terhambat Akibat Distribusi Makan Bergizi Gratis Terlambat Kegiatan Belajar Terhambat Akibat Distribusi Makan Bergizi Gratis Terlambat Program Makan Bergizi Gratis di Batujajar Bandung Barat Belum Terealisasi, Apa Kendalanya? Program Makan Bergizi Gratis di Batujajar Bandung Barat Belum Terealisasi, Apa Kendalanya? Program Makan Bergizi Gratis di Batujajar Bandung Barat Belum Terealisasi, Apa Kendalanya? Program Makan Bergizi Gratis di Batujajar Bandung Barat Belum Terealisasi, Apa Kendalanya?",Mochammad Iqbal Maulud,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/01/06/2943308519.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-018944148/gubernur-lemhanas-jika-ada-keluhan-terkait-mbg-bisa-melapor-ke-ahli-gizi-atau-kepala-dapur?page=all,d387e3b44d9de53df10c3047ae04b555da3ec57c5b45c3c27edef9c262fa77bf,2025-11-13 20:49:35.071 1523,kompas,mbg,2025-11-10 16:44:27,"Soal Keracunan MBG Lembang, Nitrit Ditemukan di Pakcoy Tumis hingga Nasi","JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Tim Investigasi Independen Badan Gizi Nasional (BGN), Arie Karimah Muhammad, menyampaikan bahwa kadar nitrit pemicu keracunan dalam menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Lembang, Jawa Barat, ditemukan di pakcoi tumis hingga nasi.Kadar nitrit dari menu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cibodas 2 lebih tinggi dibandingkan SPPG Kayu Ambon.Arie mengatakan, kadar nitrit tersebut terdeteksi setelah diukur secara kualitatif menggunakanrapid test.""Hasilnya menunjukkan bahwa kandungan nitrit pada menu dariSPPG Cibodas 2lebih tinggi dibandingkan SPPG Kayu Ambon,"" kata Arie dalam keterangan resmi, dikutip Senin (10/11/2025).Baca juga:Bukan karena Kualitas Air, Kadar Nitrit Jadi Penyebab Keracunan MBG di LembangArie mengatakan, kadar nitrit tersebut yang menyebabkan jumlah siswa yang mengalami gejala keracunan dari Cibodas 2 lebih banyak, yaitu 236 orang, dibandingkan 44 orang dari Kayu Ambon.Menu dari Cibodas 2 diketahui selesai dimasak sekitar pukul 02.00 dini hari dan baru dikirim ke sekolah pada pukul 06.30 WIB.""Jeda waktu tersebut dinilai sebagai pemicu peningkatan kadar nitrit di dalam sayuran, akibat proses perubahan alami nitrat menjadi nitrit pada suhu kamar,"" imbuhnya.Baca juga:Apa Itu Nitrit? Senyawa yang Disebut BGN Jadi Biang Keladi Keracunan Massal MBG Bandung BaratSecara alamiah, kata Arie, nitrit memang terdapat dalam tanaman, tanah, air, dan udara karena dibutuhkan dalam proses pertumbuhan.""Kadarnya bisa meningkat bila tanaman mendapat tambahan pupuk yang mengandung nitrit tinggi atau bahan pengawet,"" tuturnya.Nitrit di pakcoy tumis hingga nasiAdapun di SPPG Kayu Ambon, nitrit positif terdeteksi pada menu pakcoy tumis.Menu MBG tersebut terdiri dari nasi putih, ayam betutu Bali, tahu goreng, tumis pakcoy bawang putih, dan pisang.Sementara di SPPG Cibodas 2, nitrit positif ditemukan pada nasi putih, tumis wortel, jagung mini putren, dan kembang kol, baik pada bank sampel maupun sisa makanan di sekolah.Menu lengkap MBG dari SPPG Cibodas 2 terdiri dari nasi putih, ayam giling bola-bola, tumis wortel, jagung mini putren, dan kembang kol, serta buah lengkeng.Dengan demikian, penyebab insidenkeracunan pangandi Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, pada Oktober lalu disebabkan tingginya kadar nitrit dalam makanan, bukan karena kualitas air.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Tim Investigasi Independen Badan Gizi Nasional (BGN), Arie Karimah Muhammad, menyampaikan bahwa kadar nitrit pemicu keracunan dalam menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Lembang, Jawa Barat, ditemukan di pakcoi tumis hingga nasi. Kadar nitrit dari menu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cibodas 2 lebih tinggi dibandingkan SPPG Kayu Ambon. Arie mengatakan, kadar nitrit tersebut terdeteksi setelah diukur secara kualitatif menggunakanrapid test. ""Hasilnya menunjukkan bahwa kandungan nitrit pada menu dariSPPG Cibodas 2lebih tinggi dibandingkan SPPG Kayu Ambon,"" kata Arie dalam keterangan resmi, dikutip Senin (10/11/2025). Baca juga:Bukan karena Kualitas Air, Kadar Nitrit Jadi Penyebab Keracunan MBG di Lembang Arie mengatakan, kadar nitrit tersebut yang menyebabkan jumlah siswa yang mengalami gejala keracunan dari Cibodas 2 lebih banyak, yaitu 236 orang, dibandingkan 44 orang dari Kayu Ambon. Menu dari Cibodas 2 diketahui selesai dimasak sekitar pukul 02.00 dini hari dan baru dikirim ke sekolah pada pukul 06.30 WIB. ""Jeda waktu tersebut dinilai sebagai pemicu peningkatan kadar nitrit di dalam sayuran, akibat proses perubahan alami nitrat menjadi nitrit pada suhu kamar,"" imbuhnya. Baca juga:Apa Itu Nitrit? Senyawa yang Disebut BGN Jadi Biang Keladi Keracunan Massal MBG Bandung Barat Secara alamiah, kata Arie, nitrit memang terdapat dalam tanaman, tanah, air, dan udara karena dibutuhkan dalam proses pertumbuhan. ""Kadarnya bisa meningkat bila tanaman mendapat tambahan pupuk yang mengandung nitrit tinggi atau bahan pengawet,"" tuturnya. Adapun di SPPG Kayu Ambon, nitrit positif terdeteksi pada menu pakcoy tumis. Menu MBG tersebut terdiri dari nasi putih, ayam betutu Bali, tahu goreng, tumis pakcoy bawang putih, dan pisang. Sementara di SPPG Cibodas 2, nitrit positif ditemukan pada nasi putih, tumis wortel, jagung mini putren, dan kembang kol, baik pada bank sampel maupun sisa makanan di sekolah. Menu lengkap MBG dari SPPG Cibodas 2 terdiri dari nasi putih, ayam giling bola-bola, tumis wortel, jagung mini putren, dan kembang kol, serta buah lengkeng. Dengan demikian, penyebab insidenkeracunan pangandi Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, pada Oktober lalu disebabkan tingginya kadar nitrit dalam makanan, bukan karena kualitas air.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/erZ_UIHX1qTGfwi1llRZ3P-MZMo=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/30/6902eff956751.jpeg",https://nasional.kompas.com/read/2025/11/10/16442701/soal-keracunan-mbg-lembang-nitrit-ditemukan-di-pakcoy-tumis-hingga-nasi,1d3dcdaac93c33ccd611af2e25eb46892e1e2ee1fe61c2b923c7fa14602bf521,2025-11-13 20:49:37.559 1524,pikiranrakyat,mbg,2025-01-06 18:37:35,"MBG Tahap Pertama Sukabumi untuk Anak, Tak Setiap Hari Dapat Susu","PIKIRAN RAKYAT- Sebanyak 1.686 pelajar menerima makan bergizi gratis (MBG) tahap pertama di Kota Sukabumi pada Senin, 6 Januari 2025. Pelajar tersebut tersebar di Kecamatan Cibeureum yakni SDN Loasari, SDN Cibungur, SDIT Al-Amin, SDN Rancakadu dan SMPN 12. Wilayah Kecamatan Cibeureum menjadi prioritas mengingat angka stunting lebih tinggi dibandingkan kecamatan lainnya di Kota Sukabumi. Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartajdi menjelaskan program MBG ini dilaksanakan secara bertahap sehingga kedepannya akan diperluas ke sekolah lainnya hingga tingkat SMA. Kusmana mengungkapkan Cibeureum menjadi kecamatan prioritas dalam penurunan angka stunting. Karenanya, selain anak sekolah, ibu hamil juga merupakan penerima program MBG ini. Sementara anak-anak SD dulu. Nanti beralih ke SMP dan SMA. Karena target kita di Kecamatan Cibeureum ini sesuai dengan SK yang serempak di semua kabupaten/kota se-Indonesia. Kita di Kota Sukabumi, memang yang pertama ini di Kecamatan Cibeureum. Untuk tahap pertama ini jumlahnya 1686 siswa, kata Kusmana saat meninjau pemberian MBG di SDN Loasari Cibeureum. Kusmana menyebutkan para siswa-siswi menerima MBG dari Senin sampai Jumat. Sementara untuk ibu hamil akan ada ketentuan lebih lanjut. Pihaknya juga akan melakukan pengecekan dan evaluasi menu MBG yang diberikan secara berkala kepada anak-anak, dengan melibatkan ahli gizi. Untuk saat ini kata Kusmana, baru ada satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur yaitu rumah makan Rinjani yang bisa melayani hingga 3.000 orang. Kiita juga ada tugas khusus sesuai dengan SK yang beredar, pemerintah harus ikut terlibat membantu pengecekan menu. Kita sudah ada ahli gizi yang dilibatkan langsung dalam penentuan menu sesuai dengan ketetapan dan nanti akan kita evaluasi juga akan memberikan masukan ke pemerintah pusat. Dari jumlah kasus stunting diproritaskan berkurang. Mudah-mudahan ada perubahan yang signifikan dengan program ini, jelas Kusmana. Mudah-mudahan nanti dengan adanya makan bergizi seperti ini, nanti gizinya seimbang. Tujuan dari program ini kan untuk agar gizi seimbang dan juga tumbuh sehat dan cerdas bagi mereka para penerus bangsa. Untuk pembagian susu, disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan, ungkap Kusmana. Terpisah, Bupati Sukabumi Marwan Hamami bersama Dandim 0622/Kabupaten Sukabumi Letkol Kav Andhi Ardana memantau dapur yang dipersiapkan untuk pembagian MBG di Desa Ujung Genteng, Kecamatan Ciracap. Peninjauan dilakukan untuk melihat sejauh mana kesiapan pihak yang ditunjuk untuk memberikan MBG. Satu dapur yang ditunjuk direncanakan melayani 3.000 sampai 3.500 orang. Mudah-mudahan kesiapan yang kita monitor hari ini kita menguatkan, memotivasi mereka untuk melakukan pembenahan terutama mulai dari posisi fasilitas, untuk bisa meyakinkan bahwa program pemerintah pusat sampai di daerah berjalan secara baik. Di Ciracap ini baru hari ini dipantau, kami meyakini bahwa tempat, atau dapur yang dipakai pembikinan makanan bergizi ini sudah siap, kata Marwan.*** Berita PilihanSiswa SMAN 3 Cimahi Sumringah Konsumsi Paket Makan Bergizi Gratis, Bisa Dapat Makanan Sehat Sekaligus HematMakan Bergizi Gratis di Kabupaten Bekasi Dimulai di Pebayuran, Siswa Senang Biaya Jajan BerkurangMekanisme Program Makan Bergizi Gratis di 26 Provinsi yang Dimulai Hari Ini, Termasuk Ada Dapur Umum3.009 Paket Makan Bergizi Gratis Mulai Didistribusikan ke Sejumlah Sekolah di PangandaranPemberian Susu dalam Program Makan Bergizi Diprioritaskan untuk Wilayah Miliki Sapi Perah, Ini AlasannyaAnggaran Makan Bergizi Gratis di Sejumlah Daerah Masih Pakai Duit Pribadi Prabowo Berita PilihanSiswa SMAN 3 Cimahi Sumringah Konsumsi Paket Makan Bergizi Gratis, Bisa Dapat Makanan Sehat Sekaligus HematMakan Bergizi Gratis di Kabupaten Bekasi Dimulai di Pebayuran, Siswa Senang Biaya Jajan BerkurangMekanisme Program Makan Bergizi Gratis di 26 Provinsi yang Dimulai Hari Ini, Termasuk Ada Dapur Umum3.009 Paket Makan Bergizi Gratis Mulai Didistribusikan ke Sejumlah Sekolah di PangandaranPemberian Susu dalam Program Makan Bergizi Diprioritaskan untuk Wilayah Miliki Sapi Perah, Ini AlasannyaAnggaran Makan Bergizi Gratis di Sejumlah Daerah Masih Pakai Duit Pribadi Prabowo Berita Pilihan Siswa SMAN 3 Cimahi Sumringah Konsumsi Paket Makan Bergizi Gratis, Bisa Dapat Makanan Sehat Sekaligus HematMakan Bergizi Gratis di Kabupaten Bekasi Dimulai di Pebayuran, Siswa Senang Biaya Jajan BerkurangMekanisme Program Makan Bergizi Gratis di 26 Provinsi yang Dimulai Hari Ini, Termasuk Ada Dapur Umum3.009 Paket Makan Bergizi Gratis Mulai Didistribusikan ke Sejumlah Sekolah di PangandaranPemberian Susu dalam Program Makan Bergizi Diprioritaskan untuk Wilayah Miliki Sapi Perah, Ini AlasannyaAnggaran Makan Bergizi Gratis di Sejumlah Daerah Masih Pakai Duit Pribadi Prabowo Siswa SMAN 3 Cimahi Sumringah Konsumsi Paket Makan Bergizi Gratis, Bisa Dapat Makanan Sehat Sekaligus Hemat Siswa SMAN 3 Cimahi Sumringah Konsumsi Paket Makan Bergizi Gratis, Bisa Dapat Makanan Sehat Sekaligus Hemat Siswa SMAN 3 Cimahi Sumringah Konsumsi Paket Makan Bergizi Gratis, Bisa Dapat Makanan Sehat Sekaligus Hemat Siswa SMAN 3 Cimahi Sumringah Konsumsi Paket Makan Bergizi Gratis, Bisa Dapat Makanan Sehat Sekaligus Hemat Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Bekasi Dimulai di Pebayuran, Siswa Senang Biaya Jajan Berkurang Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Bekasi Dimulai di Pebayuran, Siswa Senang Biaya Jajan Berkurang Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Bekasi Dimulai di Pebayuran, Siswa Senang Biaya Jajan Berkurang Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Bekasi Dimulai di Pebayuran, Siswa Senang Biaya Jajan Berkurang Mekanisme Program Makan Bergizi Gratis di 26 Provinsi yang Dimulai Hari Ini, Termasuk Ada Dapur Umum Mekanisme Program Makan Bergizi Gratis di 26 Provinsi yang Dimulai Hari Ini, Termasuk Ada Dapur Umum Mekanisme Program Makan Bergizi Gratis di 26 Provinsi yang Dimulai Hari Ini, Termasuk Ada Dapur Umum Mekanisme Program Makan Bergizi Gratis di 26 Provinsi yang Dimulai Hari Ini, Termasuk Ada Dapur Umum 3.009 Paket Makan Bergizi Gratis Mulai Didistribusikan ke Sejumlah Sekolah di Pangandaran 3.009 Paket Makan Bergizi Gratis Mulai Didistribusikan ke Sejumlah Sekolah di Pangandaran 3.009 Paket Makan Bergizi Gratis Mulai Didistribusikan ke Sejumlah Sekolah di Pangandaran 3.009 Paket Makan Bergizi Gratis Mulai Didistribusikan ke Sejumlah Sekolah di Pangandaran Pemberian Susu dalam Program Makan Bergizi Diprioritaskan untuk Wilayah Miliki Sapi Perah, Ini Alasannya Pemberian Susu dalam Program Makan Bergizi Diprioritaskan untuk Wilayah Miliki Sapi Perah, Ini Alasannya Pemberian Susu dalam Program Makan Bergizi Diprioritaskan untuk Wilayah Miliki Sapi Perah, Ini Alasannya Pemberian Susu dalam Program Makan Bergizi Diprioritaskan untuk Wilayah Miliki Sapi Perah, Ini Alasannya Anggaran Makan Bergizi Gratis di Sejumlah Daerah Masih Pakai Duit Pribadi Prabowo Anggaran Makan Bergizi Gratis di Sejumlah Daerah Masih Pakai Duit Pribadi Prabowo Anggaran Makan Bergizi Gratis di Sejumlah Daerah Masih Pakai Duit Pribadi Prabowo Anggaran Makan Bergizi Gratis di Sejumlah Daerah Masih Pakai Duit Pribadi Prabowo",Herlan Heryadie,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/01/06/1307907850.jpeg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-018943948/mbg-tahap-pertama-sukabumi-untuk-anak-tak-setiap-hari-dapat-susu?page=all,4455795999a9650e0e7108bb5ddbf6ef7130a77b7c72fde7450bfdcb2d79938d,2025-11-13 20:49:46.648 1525,kompas,mbg,2025-11-08 10:03:34,"110 Dapur MBG Beroperasi di Bali, Koster Minta Manfaatkan Produk Lokal","DENPASAR, KOMPAS.com Sudah ada 110 dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang beroperasional di Bali.Dengan jumlah tersebut, Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional (BGN) Tigor Pangaribuan mengungkap, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Bali dapat dikatakan sudah mencapai 30 persen.Laporan itu disampaikan Tigor Pangaribuan kepadaGubernur Bali, IWayan KosterdiDenpasar, pada Jumat (7/11/2025) kemarin.Baca juga:Dana TKD untuk Bali Dipotong Rp 1,7 Triliun, Koster Minta Bupati Tetap Jalankan ProgramSelain itu, Percepatan Program SPPG di Klungkung juga telah dilakukan. Tercatat ada empat dapur dalam pembangunan, satu dapur masih dalam proses survei, dan 110 dapur sudah beroperasional di Bali.""Dari target 1.049.967 penerima manfaat, baru tercapai 275.127 orang. Targetnya seluruh dapur beroperasi penuh pada Februari 2026,"" kata Tigor Pangaribuan.Baca juga:Koster Ingatkan ASN di Bali Kendalikan Diri, Berkaca dari Kasus OTT Kepala DaerahMenanggapi laporan ini, Koster meminta kepada Tigor Pangaribuan agar selama pelaksanaan Program SPPG, juga harus mempertimbangkan cara antisipasi ketika terjadinya kekurangan bahan pangan.BGN juga diminta agar meningkatan serapan pangan lokal dengan memanfaatkan sayur mayur, telor, ikan, ayam, serta buah-buahan produk lokal Bali sebagai bahan utama dalam program ini.""Hasil pertanian kita di Bali sangat cukup untuk program Makan Bergizi Gratis. Jadi serapan pangan lokal Bali harus ditingkatkan dalam program ini,"" kata Koster.Sebelumnya, BGN melatih 2.750 Petugas Penjamah Makan SPPG di Bali, pada Sabtu (18/10/2025) lalu.Baca juga:Soal Lift di Pantai Kelingking, Koster: Kalau Ada Pelanggaran, Tutup, Kita Harus BeraniSetiap petugas diharuskan mampu menghidangkan sajian MBG dengan aman, higienis, dan sesuai standar yang berlaku.Pelatihan tersebut dilakukan di empat lokasi. Tercatat 1.000 peserta mengikuti pelatihan di Kabupaten Tabanan, 600 peserta di Kabupaten Badung, lalu 400 orang di Kabupaten Gianyar. Sementara untuk wilayah Kota Denpasar, diikuti oleh 750 peserta.Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah III Badan Gizi Nasional, Ranto, SP MAP, dalam keterangan tertulis yang diterimaKompas.commenyampaikan, pelatihan ini menjadi bagian dari penguatan pelaksanaan teknis MBG di lapangan.Baca juga:Gubernur Koster Akui Kelemahan Pengawasan Tata Ruang Bali, Umumkan Langkah Bersih-bersih Pelatihan penjamahan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan di dalam pemilahan dan penyajian makanan.""""Sehingga makanan dapat ditangani dengan aman, higienis, sesuai standar yang berlaku,"" jelas Ranto.Dia menekankan, setiap personel yang bertugas di SPPG agar dapat melaksanakan praktek-praktek penanganan makanan dengan benar.Dengan begitu, implementasi MBG dapat dilakukan dengan sistematis, berbasis data gizi, higienitas dapur, dan kepatuhan terhadap standar pelayanan yang telah ditetapkan.Baca juga:Apa Dampak Pemotongan Dana TKS untuk Bali? Koster: Kondisi Fiskal Kita Kurang SehatDalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang DENPASAR, KOMPAS.com Sudah ada 110 dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang beroperasional di Bali. Dengan jumlah tersebut, Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional (BGN) Tigor Pangaribuan mengungkap, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Bali dapat dikatakan sudah mencapai 30 persen. Laporan itu disampaikan Tigor Pangaribuan kepadaGubernur Bali, IWayan KosterdiDenpasar, pada Jumat (7/11/2025) kemarin. Baca juga:Dana TKD untuk Bali Dipotong Rp 1,7 Triliun, Koster Minta Bupati Tetap Jalankan Program Selain itu, Percepatan Program SPPG di Klungkung juga telah dilakukan. Tercatat ada empat dapur dalam pembangunan, satu dapur masih dalam proses survei, dan 110 dapur sudah beroperasional di Bali. ""Dari target 1.049.967 penerima manfaat, baru tercapai 275.127 orang. Targetnya seluruh dapur beroperasi penuh pada Februari 2026,"" kata Tigor Pangaribuan. Baca juga:Koster Ingatkan ASN di Bali Kendalikan Diri, Berkaca dari Kasus OTT Kepala Daerah Menanggapi laporan ini, Koster meminta kepada Tigor Pangaribuan agar selama pelaksanaan Program SPPG, juga harus mempertimbangkan cara antisipasi ketika terjadinya kekurangan bahan pangan. BGN juga diminta agar meningkatan serapan pangan lokal dengan memanfaatkan sayur mayur, telor, ikan, ayam, serta buah-buahan produk lokal Bali sebagai bahan utama dalam program ini. ""Hasil pertanian kita di Bali sangat cukup untuk program Makan Bergizi Gratis. Jadi serapan pangan lokal Bali harus ditingkatkan dalam program ini,"" kata Koster. Sebelumnya, BGN melatih 2.750 Petugas Penjamah Makan SPPG di Bali, pada Sabtu (18/10/2025) lalu. Baca juga:Soal Lift di Pantai Kelingking, Koster: Kalau Ada Pelanggaran, Tutup, Kita Harus Berani Setiap petugas diharuskan mampu menghidangkan sajian MBG dengan aman, higienis, dan sesuai standar yang berlaku. Pelatihan tersebut dilakukan di empat lokasi. Tercatat 1.000 peserta mengikuti pelatihan di Kabupaten Tabanan, 600 peserta di Kabupaten Badung, lalu 400 orang di Kabupaten Gianyar. Sementara untuk wilayah Kota Denpasar, diikuti oleh 750 peserta. Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah III Badan Gizi Nasional, Ranto, SP MAP, dalam keterangan tertulis yang diterimaKompas.commenyampaikan, pelatihan ini menjadi bagian dari penguatan pelaksanaan teknis MBG di lapangan. Baca juga:Gubernur Koster Akui Kelemahan Pengawasan Tata Ruang Bali, Umumkan Langkah Bersih-bersih Pelatihan penjamahan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan di dalam pemilahan dan penyajian makanan."" ""Sehingga makanan dapat ditangani dengan aman, higienis, sesuai standar yang berlaku,"" jelas Ranto. Dia menekankan, setiap personel yang bertugas di SPPG agar dapat melaksanakan praktek-praktek penanganan makanan dengan benar. Dengan begitu, implementasi MBG dapat dilakukan dengan sistematis, berbasis data gizi, higienitas dapur, dan kepatuhan terhadap standar pelayanan yang telah ditetapkan. Baca juga:Apa Dampak Pemotongan Dana TKS untuk Bali? Koster: Kondisi Fiskal Kita Kurang Sehat",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/-GlVDbjd_Y1v9my5Uot3CwCJes8=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/02/690761b012034.jpg",https://denpasar.kompas.com/read/2025/11/08/100334678/110-dapur-mbg-beroperasi-di-bali-koster-minta-manfaatkan-produk-lokal,e58319c641a46484cc989e84d80f7dd434c980ea0b0451a14495ae6d18ce0111,2025-11-13 20:49:48.359 1526,pikiranrakyat,mbg,2025-01-06 15:00:50,"Budiman Sudjatmiko Tinjau Pembagian MBG di Karawang, Target 82 Juta Warga Terbagi","PIKIRAN RAKYAT- Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan, Budiman Sudjatmiko, meninjau langsung pelaksanaan pembagian makan bergizi gratis (MBG) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Bhineka, Karawang yang berlokasi Jalan Kertabumi, Kelurahan Karawang Kulon, Kecamatan Karawang Barat, Senin, 6 Januari 2025. Di sekolah tersebut dibagikan 916 paket MBG yang disajikan dalam baki stainless. Pada tahap awal pembagian MBG di Karawang dilaksanakan di dua sekolah. Beberapa jam sebelumnya MBG dibagikan kepada para siswa SDN Karawang Kulon II sebanyak 1464 paket yang berisi nasi, ayam kecap, tumis buncis, dan pisang. Dalam kesempatan itu, Budiman Sudjatmiko menjelaskan, pembagian MBG merupakan bagian dari program perpercepatan penuntasan kemiskinan. ""Kami datang ke sini untuk menyaksikan aktivasi program makan bergizi gratis dari pemerintah. Program ini merupakan inisiatif dari Bapak Prabowo Subianto,"" katanya. Menurutnya, program semacam itu di beberapa negara pernah dan masih dijalankan. Namun dalam skala sebesar baru ada Indonesia. ""Di Indonesia nantinya akan ada 82 juta orang tiap hari diberi makan gratis. Bukan hanya cuma-cuma, makanan yang dibagi dari senin hingga jumat itu dipastikan bergizi,"" kata Budiman. Budiman meyakinkan, pembagian MBG diyakini akan melahirkan anak-anak yang cerdas. Generasi ini diharapkan bisa membawa Indonesia sebagai negara maju dan bebas korupsi. Dijelaskan Budiman, pembagian MBG selain akan melahirkan generasi muda yang cerdas juga akan menghidupkan ekonomi lokal. Sebab, lanjut dia, melalui program MBG akan banyak produk pertanian dan peternakan rakyat yang terserap oleh penyedia MBG. ""Para peternak sapi, ayam pedaging dan petelur juga petani buncis, kacang panjang, dan cabe yang diproduksi petani lokal Karawang akan dibeli oleh penyedia MBG,"" ujar Budiman. Dia meyakini, setelah program MBG jalan sepenuhnya akan bakal ada peternak-peternak dan petani-petani baru di semua desa. Disebutkan, jika di Indonesia ada 75000 desa, maka harus tersedia 30 hektare sawah dan lahan kebun baru guna memenuhi kebutuhan pokok bahan MBG. Selain itu, bakal dibuat 60.000 kandang sapi dan ayam baru yang bisa menyerap tenaga kerja sebanyak 500.000 orang. Belum lagi akan dibangun 2000 lumbung pangan di setiap kecamatan di Indonesia. ""Dampak MBG akan sangat luar biasa. Selain tercapai swasembada akan muncul sumber daya manusia yang berkualitas dan menurunkan angka pengangguran. Paling tidak akan beredar uang sebesar Rp 8 miliar per tahun di setiap desa,"" ucapnya. Masih kata Budiman, jika program MBG berjalan lancar, anggaran negara bisa hemat Rp460 triliun per tahun. Dan jika bahan pokok MBG bisa dipenuhi oleh industri lokal, maka penghematan uang negara ditambah lagi sebanyak Rp200 triliun. Sementara itu, Pejabat Kantor Komunikasi Kepresidenan, Ricky Tamba menyebutkan, program pemberian MBG mulai dilaksanakan serentak di indonesia. Namun untuk sementara baru bisa dilakukan di 190 titik, termasuk 2 titik di Karawang. ""Tujuan pembagian MBG bukan hanya untuk memenuhi janji kampanye, tapi lebih dari itu untuk menciptakan generasi muda yang cerdas dan sehat demi mewujudkan indonesia emas tajun 2045,"" katanya. Disebutkan pula, MBG bukan hanya langkah mencerdaskan anak bangsa, tapi bagaimana ekonomi pasar terus bergerak dan perputaran uang berjalan signifikan. Sebab, para penyedia MBG dipastikan setiap hari akan berbelanja produk-produk pertanian dan peternakan.*** Berita PilihanBudi Arie Tinjau Makan Bergizi Gratis di SD Lanud Halim, Koperasi Bantu Pasokan Bahan MakananMelihat Menu Makan Bergizi Gratis di Cimahi yang Ditinjau Langsung Menpora Dito AriotedjoJam dan Pola Makan yang Baik bagi Penderita Asam Lambung, Awas Jangan Asal!Mau Jadi Mitra Makan Bergizi Gratis 2025? Ini Syarat dan Cara MendaftarnyaProgram Makan Bergizi Gratis: Syarat dan Cara Mendaftar Jadi Mitra MBG Secara OnlineSiswa SMAN 3 Cimahi Sumringah Konsumsi Paket Makan Bergizi Gratis, Bisa Dapat Makanan Sehat Sekaligus Hemat Berita PilihanBudi Arie Tinjau Makan Bergizi Gratis di SD Lanud Halim, Koperasi Bantu Pasokan Bahan MakananMelihat Menu Makan Bergizi Gratis di Cimahi yang Ditinjau Langsung Menpora Dito AriotedjoJam dan Pola Makan yang Baik bagi Penderita Asam Lambung, Awas Jangan Asal!Mau Jadi Mitra Makan Bergizi Gratis 2025? Ini Syarat dan Cara MendaftarnyaProgram Makan Bergizi Gratis: Syarat dan Cara Mendaftar Jadi Mitra MBG Secara OnlineSiswa SMAN 3 Cimahi Sumringah Konsumsi Paket Makan Bergizi Gratis, Bisa Dapat Makanan Sehat Sekaligus Hemat Berita Pilihan Budi Arie Tinjau Makan Bergizi Gratis di SD Lanud Halim, Koperasi Bantu Pasokan Bahan MakananMelihat Menu Makan Bergizi Gratis di Cimahi yang Ditinjau Langsung Menpora Dito AriotedjoJam dan Pola Makan yang Baik bagi Penderita Asam Lambung, Awas Jangan Asal!Mau Jadi Mitra Makan Bergizi Gratis 2025? Ini Syarat dan Cara MendaftarnyaProgram Makan Bergizi Gratis: Syarat dan Cara Mendaftar Jadi Mitra MBG Secara OnlineSiswa SMAN 3 Cimahi Sumringah Konsumsi Paket Makan Bergizi Gratis, Bisa Dapat Makanan Sehat Sekaligus Hemat Budi Arie Tinjau Makan Bergizi Gratis di SD Lanud Halim, Koperasi Bantu Pasokan Bahan Makanan Budi Arie Tinjau Makan Bergizi Gratis di SD Lanud Halim, Koperasi Bantu Pasokan Bahan Makanan Budi Arie Tinjau Makan Bergizi Gratis di SD Lanud Halim, Koperasi Bantu Pasokan Bahan Makanan Budi Arie Tinjau Makan Bergizi Gratis di SD Lanud Halim, Koperasi Bantu Pasokan Bahan Makanan Melihat Menu Makan Bergizi Gratis di Cimahi yang Ditinjau Langsung Menpora Dito Ariotedjo Melihat Menu Makan Bergizi Gratis di Cimahi yang Ditinjau Langsung Menpora Dito Ariotedjo Melihat Menu Makan Bergizi Gratis di Cimahi yang Ditinjau Langsung Menpora Dito Ariotedjo Melihat Menu Makan Bergizi Gratis di Cimahi yang Ditinjau Langsung Menpora Dito Ariotedjo Jam dan Pola Makan yang Baik bagi Penderita Asam Lambung, Awas Jangan Asal! Jam dan Pola Makan yang Baik bagi Penderita Asam Lambung, Awas Jangan Asal! Jam dan Pola Makan yang Baik bagi Penderita Asam Lambung, Awas Jangan Asal! Jam dan Pola Makan yang Baik bagi Penderita Asam Lambung, Awas Jangan Asal! Mau Jadi Mitra Makan Bergizi Gratis 2025? Ini Syarat dan Cara Mendaftarnya Mau Jadi Mitra Makan Bergizi Gratis 2025? Ini Syarat dan Cara Mendaftarnya Mau Jadi Mitra Makan Bergizi Gratis 2025? Ini Syarat dan Cara Mendaftarnya Mau Jadi Mitra Makan Bergizi Gratis 2025? Ini Syarat dan Cara Mendaftarnya Program Makan Bergizi Gratis: Syarat dan Cara Mendaftar Jadi Mitra MBG Secara Online Program Makan Bergizi Gratis: Syarat dan Cara Mendaftar Jadi Mitra MBG Secara Online Program Makan Bergizi Gratis: Syarat dan Cara Mendaftar Jadi Mitra MBG Secara Online Program Makan Bergizi Gratis: Syarat dan Cara Mendaftar Jadi Mitra MBG Secara Online Siswa SMAN 3 Cimahi Sumringah Konsumsi Paket Makan Bergizi Gratis, Bisa Dapat Makanan Sehat Sekaligus Hemat Siswa SMAN 3 Cimahi Sumringah Konsumsi Paket Makan Bergizi Gratis, Bisa Dapat Makanan Sehat Sekaligus Hemat Siswa SMAN 3 Cimahi Sumringah Konsumsi Paket Makan Bergizi Gratis, Bisa Dapat Makanan Sehat Sekaligus Hemat Siswa SMAN 3 Cimahi Sumringah Konsumsi Paket Makan Bergizi Gratis, Bisa Dapat Makanan Sehat Sekaligus Hemat",Dodo Rihanto,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/01/06/616726212.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-018943302/budiman-sudjatmiko-tinjau-pembagian-mbg-di-karawang-target-82-juta-warga-terbagi?page=all,de52c7fbc855c3e15c4cc7cdf0c5419c9cc04ce601de81e749ac5cf8d582cb8f,2025-11-13 20:49:57.149 1527,kompas,mbg,2025-11-07 22:55:28,"Anggur untuk MBG di Sukoharjo Mengandung Sianida, Ini Dugaan Penyebabnya Menurut Dinas Pangan","JAKARTA, KOMPAS.com- Dinas Pangan Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, sedang menelusuri adanya kandungan sianida pada anggur dalam menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di kabupaten tersebut.Kepala Dinas Pangan Kabupaten Sukoharjo, Endang Tien, mendugaanggurtersebut kontaminasi dalam proses penanaman yang menggunakan pestisida, serta kemungkinan dari penyimpanan di gudang yang disemprot anti-hama.Namun, dia belum dapat memastikan karena belum ada pengujian laboratorium terhadap anggur tersebut.Baca juga:Anggur Muscat MBG Sukoharjo Ditarik Polisi karena Diduga Ada Zat Berbahaya""Ini masih dalam tahap penelusuran dan penelitian,"" kata Endang, Jumat (7/11/2025).Endang menambahkan, anggur hijau impor akan diperiksa di laboratorium milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang berada di Kartasura.""Kami perlu uji laboratorium untuk memastikan kadar dan sebarannya,"" ujar dia.Anggur sianida, menu ditarikSebelumnya, diberitakan, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polres Sukoharjo menemukan anggur hijau impor untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) terindikasi mengandung zat kimia berbahaya berupa sianida (CN).Kapolres Sukoharjo, AKBP Anggaito Hadi Prabowo, mengatakan kandungan sianida pada anggur hijau yang diperiksa sekitar 30 miligram.""Jumlah tersebut jika dikonsumsi tentu sangat berbahaya,"" kata Anggaito.Baca juga:Anggur Hijau untuk MBG di Sukoharjo Terindikasi Mengandung Sianida, Menu DigantiAnggaito menjelaskan, indikasi kandungan sianida ditemukan saat pemeriksaan rutin, melalui pengecekan fisik dan organoleptik serta metode kimia menggunakan alat rapid test.Setelah diketahui ada indikasi kandungan sianida, pihaknya langsung berkoordinasi dengan BPOM, Dinas Pangan Sukoharjo, dan instansi terkait lainnya.""Menu buah anggur diganti dengan buah jeruk yang telah melalui proses pemeriksaan dan dinyatakan aman untuk dikonsumsi,"" ungkap dia.(Penulis, Kontributor Solo, Labib Zamani)Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Dinas Pangan Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, sedang menelusuri adanya kandungan sianida pada anggur dalam menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di kabupaten tersebut. Kepala Dinas Pangan Kabupaten Sukoharjo, Endang Tien, mendugaanggurtersebut kontaminasi dalam proses penanaman yang menggunakan pestisida, serta kemungkinan dari penyimpanan di gudang yang disemprot anti-hama. Namun, dia belum dapat memastikan karena belum ada pengujian laboratorium terhadap anggur tersebut. Baca juga:Anggur Muscat MBG Sukoharjo Ditarik Polisi karena Diduga Ada Zat Berbahaya ""Ini masih dalam tahap penelusuran dan penelitian,"" kata Endang, Jumat (7/11/2025). Endang menambahkan, anggur hijau impor akan diperiksa di laboratorium milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang berada di Kartasura. ""Kami perlu uji laboratorium untuk memastikan kadar dan sebarannya,"" ujar dia. Sebelumnya, diberitakan, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polres Sukoharjo menemukan anggur hijau impor untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) terindikasi mengandung zat kimia berbahaya berupa sianida (CN). Kapolres Sukoharjo, AKBP Anggaito Hadi Prabowo, mengatakan kandungan sianida pada anggur hijau yang diperiksa sekitar 30 miligram. ""Jumlah tersebut jika dikonsumsi tentu sangat berbahaya,"" kata Anggaito. Baca juga:Anggur Hijau untuk MBG di Sukoharjo Terindikasi Mengandung Sianida, Menu Diganti Anggaito menjelaskan, indikasi kandungan sianida ditemukan saat pemeriksaan rutin, melalui pengecekan fisik dan organoleptik serta metode kimia menggunakan alat rapid test. Setelah diketahui ada indikasi kandungan sianida, pihaknya langsung berkoordinasi dengan BPOM, Dinas Pangan Sukoharjo, dan instansi terkait lainnya. ""Menu buah anggur diganti dengan buah jeruk yang telah melalui proses pemeriksaan dan dinyatakan aman untuk dikonsumsi,"" ungkap dia. (Penulis, Kontributor Solo, Labib Zamani)",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/pnohMS1pkqloZQUC3VtflZhayMc=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/07/690dcb6e577e5.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/11/07/225528978/anggur-untuk-mbg-di-sukoharjo-mengandung-sianida-ini-dugaan-penyebabnya,898caffee436aee47282e36bd3b546361ef0374c6c0e4e60a98afaa1642ebb0c,2025-11-13 20:49:58.718 1528,kompas,mbg,2025-11-07 16:15:00,"Cerita Kota Madiun Zero Kasus Keracunan MBG, Wali Kota Keliling hingga Dorong SPPG Urus SLHS","MADIUN, KOMPAS.com -Suasana halaman Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Madiun siang itu tidak seperti biasanya.Ratusan siswa-siswi sudah berdiri di halaman setelah mengikuti upacara Hari Santri Nasional, Rabu (22/10/2025). Bukan tanpa tujuan. Rupanya para siswa menanti distribusi makan bergizi gratis (MBG) yang sudah beberapa hari diterima sekolah itu sejak Senin (20/10/2025).Antusias para siswa menanti kedatangan MBG ke sekolah bukan tanpa alasan. Selain menghemat uang saku yang diberikan orangtua, para siswa juga mendapatkan asupan makanan bergizi dari MBG yang menjadi program prioritas Presiden Prabowo Subianto.Sesaat setelah mobil distribusi MBG tiba dihalaman sekolah, para siswa langsung masuk ke dalam kelas. Mereka bertepuk tangan kegirangan lantaran ompreng MBG yang ditunggu-tunggu di sekolah akhirnya datang juga.Baca juga:Berkah Program MBG, Mitra dan Petani Lokal Purbalingga: Permintaan Sayur Meningkat, Harga StabilSetelah dibuka, menu yang disajikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mojorejo sesuai dengan harapan para siswa. Dalam ompreng itu terdapat nasi putih, ayam mix platter, kedelai rebus, dan anggur hijau.Tak sekedar mendapatkan menu yang lezat, siswa pun diberi kesempatan menulis komentar dan permintaan menu pada secarik kertas untuk disampaikan kepada pengelola program.Salah satu siswi MAN 2 KotaMadiun, Aone Funnysya, mengaku senang bisa menikmati menu MBG yang disajikan SPPG Mojerejo. Selain menunya bervariasi, makanan yang disajikan benar-benar bergizi. Senang banget dapat MBG. Hari pertama kemarin ada chicken kats. Semua (menu) enak. Semoga nanti menunya lebih bervariasi lagi, jangan ayam terus. (Kami) request-nya sih spaghetti, kata Aone, Rabu.Baca juga:Senangnya Pekerja SPPG di Indramayu Cek Ompreng MBG Habis Tak Bersisa Disantap SiswaSiswa kelas 12 MAN 2 Kota Madiun lainnya, Muhammad Daffa Ega Maulana, bersyukur lantaran kehadiran program MBG dapat menghemat uang sakunya. Daffa mengaku, menu MBG yang disajikan sudah sesuai dengan harapan para siswa sehingga langsung habis dimakan. Enak banget menunya. Saya bersyukur bisa menghemat uang saku. Kalau boleh request, penginnya ada mie ayam, tutur Daffa.Kepala SPPG Mojorejo Kevin Bagus Prasdita mengaku senang terhadap antusias siswa-siswi penerima MBG yang cukup tinggi. Respons positif itu menjadi motivasi bagi SPPG yang ia naungi untuk terus menjaga kualitas makanan yang diolah dan disajikan, baik kualitas bahan pangan, gizi, hingga kebersihannya. Alhamdulillah kami ikut senang melihat antusias anak-anak. Tentu, ini jadi motivasi untuk terus berkomitmen memberikan MBG terbaik bagi mereka, kata Kevin.Lebih lanjut Kevin mengatakan, SPPG Mojorejo mencakup delapan satuan pendidikan, mulai Kelompok Belajar (KB), SD/MI SMP/MTs, hingga SMA/SMK/MA sederajat. Total jumlah penerima manfaat adalah 3.278 siswa.Cerita dari SPPG Oro-Oro OmboCerita lain soal program MBG dating dari SPPG Oro-Oro Ombo. Meski direnovasi dari bekas gedung pasar ikan, SPPG satu ini tampil sebagai salah satu dapur penyedia MBG di Kota Madiun yang sehat. Seluruh bangunan dicat ulang baru berwarna biru muda.KOMPAS.com/MUHLIS AL ALAWIPara siswi MAN 2 Kota Madiun membantu membawa MBG dari mobil SPPG ke dalam kelas.Tak hanya itu, peralatan memasak, mencuci hingga ompreng sebagai tempat sajian menu MBG menggunakan alat standar yang sudah diatur oleh Badan Gizi Nasional (BGN). MADIUN, KOMPAS.com -Suasana halaman Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Kota Madiun siang itu tidak seperti biasanya. Ratusan siswa-siswi sudah berdiri di halaman setelah mengikuti upacara Hari Santri Nasional, Rabu (22/10/2025). Bukan tanpa tujuan. Rupanya para siswa menanti distribusi makan bergizi gratis (MBG) yang sudah beberapa hari diterima sekolah itu sejak Senin (20/10/2025). Antusias para siswa menanti kedatangan MBG ke sekolah bukan tanpa alasan. Selain menghemat uang saku yang diberikan orangtua, para siswa juga mendapatkan asupan makanan bergizi dari MBG yang menjadi program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Sesaat setelah mobil distribusi MBG tiba dihalaman sekolah, para siswa langsung masuk ke dalam kelas. Mereka bertepuk tangan kegirangan lantaran ompreng MBG yang ditunggu-tunggu di sekolah akhirnya datang juga. Baca juga:Berkah Program MBG, Mitra dan Petani Lokal Purbalingga: Permintaan Sayur Meningkat, Harga Stabil Setelah dibuka, menu yang disajikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mojorejo sesuai dengan harapan para siswa. Dalam ompreng itu terdapat nasi putih, ayam mix platter, kedelai rebus, dan anggur hijau. Tak sekedar mendapatkan menu yang lezat, siswa pun diberi kesempatan menulis komentar dan permintaan menu pada secarik kertas untuk disampaikan kepada pengelola program. Salah satu siswi MAN 2 KotaMadiun, Aone Funnysya, mengaku senang bisa menikmati menu MBG yang disajikan SPPG Mojerejo. Selain menunya bervariasi, makanan yang disajikan benar-benar bergizi. Senang banget dapat MBG. Hari pertama kemarin ada chicken kats. Semua (menu) enak. Semoga nanti menunya lebih bervariasi lagi, jangan ayam terus. (Kami) request-nya sih spaghetti, kata Aone, Rabu. Baca juga:Senangnya Pekerja SPPG di Indramayu Cek Ompreng MBG Habis Tak Bersisa Disantap Siswa Siswa kelas 12 MAN 2 Kota Madiun lainnya, Muhammad Daffa Ega Maulana, bersyukur lantaran kehadiran program MBG dapat menghemat uang sakunya. Daffa mengaku, menu MBG yang disajikan sudah sesuai dengan harapan para siswa sehingga langsung habis dimakan. Enak banget menunya. Saya bersyukur bisa menghemat uang saku. Kalau boleh request, penginnya ada mie ayam, tutur Daffa. Kepala SPPG Mojorejo Kevin Bagus Prasdita mengaku senang terhadap antusias siswa-siswi penerima MBG yang cukup tinggi. Respons positif itu menjadi motivasi bagi SPPG yang ia naungi untuk terus menjaga kualitas makanan yang diolah dan disajikan, baik kualitas bahan pangan, gizi, hingga kebersihannya. Alhamdulillah kami ikut senang melihat antusias anak-anak. Tentu, ini jadi motivasi untuk terus berkomitmen memberikan MBG terbaik bagi mereka, kata Kevin. Lebih lanjut Kevin mengatakan, SPPG Mojorejo mencakup delapan satuan pendidikan, mulai Kelompok Belajar (KB), SD/MI SMP/MTs, hingga SMA/SMK/MA sederajat. Total jumlah penerima manfaat adalah 3.278 siswa. Cerita lain soal program MBG dating dari SPPG Oro-Oro Ombo. Meski direnovasi dari bekas gedung pasar ikan, SPPG satu ini tampil sebagai salah satu dapur penyedia MBG di Kota Madiun yang sehat. Seluruh bangunan dicat ulang baru berwarna biru muda. KOMPAS.com/MUHLIS AL ALAWIPara siswi MAN 2 Kota Madiun membantu membawa MBG dari mobil SPPG ke dalam kelas. KOMPAS.com/MUHLIS AL ALAWIPara siswi MAN 2 Kota Madiun membantu membawa MBG dari mobil SPPG ke dalam kelas. Tak hanya itu, peralatan memasak, mencuci hingga ompreng sebagai tempat sajian menu MBG menggunakan alat standar yang sudah diatur oleh Badan Gizi Nasional (BGN).",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/tgc8x6izkRtkwyHoKO7vACpo2qY=/0x2:1600x1069/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/07/690db53e4569b.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/11/07/16150011/cerita-kota-madiun-zero-kasus-keracunan-mbg-wali-kota-keliling-hingga-dorong,3ce2df2f53020573fbc296e569733412a4387269a54e94edfe60e312b3ac6be0,2025-11-13 20:50:09.059 1529,pikiranrakyat,mbg,2025-01-06 13:41:17,Program Makan Bergizi Gratis: Syarat dan Cara Mendaftar Jadi Mitra MBG Secara Online,"PIKIRAN RAKYAT- Program makan bergizi gratis (MBG) digagas Badan Gizi Nasional (BGN), membuka kesempatan luas bagi sejumlah pihak untuk menjadi mitra. Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan, ide-ide kreatif dari mitra sangat diharapkan demi memperluas jangkauan program makan siang gratis ke sejumlah wilayah di Indonesia. BGN menyambut semua inisiatif inovatif yang dapat membantu meningkatkan kualitas gizi masyarakat, khususnya bagi mereka yang membutuhkan, kata Dadan. Berikut syarat dan cara mendaftar mitra program makan bergizi gratis via online secara mandiri seperti dilansir dari laman fahum.umsu.ac.id. Berikut syarat utama mendaftar mintra Program makan bergizi gratis menurut Kepala BGN, Dadan Hindayana. Calon mitra mempunyai status hukum yang sah, seperti berbadan hukum atau dilengkapi rekomendasi resmi dari lembaga terpercaya. Legalitas menjadi dasar kepercayaan dan keberlanjutan program. Mitra diharapkan memberi kontribusi konsisten, berupa pendanaan, fasilitas atau sumber daya manusia untuk mendukung operasional program. Para mitra mempunyai visi dan misi sejalan dengan BGN, yakni menciptakan masyarakat sehat lewat peningkatan gizi. Mitra menyediakan informasi terperinci soal lokasi dan kelompok sasaran seperti sekolah, panti sosial atau komunitas tertentu penerima manfaat program. 1. Proses pendaftaran dilakukan secara online lewat situs resmi BGN di mitra.bgn.go.id. 2. Buka situs web resmi BGN dan buat akun menggunakan email yang baru didaftarkan. 3. Akses informasi lengkap soal panduan teknis dan formulir pendaftaran. 4. Lengkapi data yang diperlukan, termasuk dokumen pendukung sesuai dengan persyaratan. Peran mitra sangat penting dalam mendukung keberhasilan program makan bergizi gratis, yang terbuka bagi berbagai elemen masyarakat seperti pelaku usaha, pemerintah daerah sampai komunitas lokal.*** Berita PilihanProgram Makan Bergizi Gratis Mulai Hari Ini, Berikut Jadwal Kunjungan Para Menteri ke Sekolah dan Dapur UmumSyarat dan Cara Daftar Mitra Makan Bergizi Gratis, Klik Link Berikut IniApa Itu Program Makan Bergizi Gratis? Kapan Dimulai dan Bagaimana Mekanismenya?Budi Arie Tinjau Makan Bergizi Gratis di SD Lanud Halim, Koperasi Bantu Pasokan Bahan MakananMelihat Menu Makan Bergizi Gratis di Cimahi yang Ditinjau Langsung Menpora Dito AriotedjoMau Jadi Mitra Makan Bergizi Gratis 2025? Ini Syarat dan Cara Mendaftarnya Berita PilihanProgram Makan Bergizi Gratis Mulai Hari Ini, Berikut Jadwal Kunjungan Para Menteri ke Sekolah dan Dapur UmumSyarat dan Cara Daftar Mitra Makan Bergizi Gratis, Klik Link Berikut IniApa Itu Program Makan Bergizi Gratis? Kapan Dimulai dan Bagaimana Mekanismenya?Budi Arie Tinjau Makan Bergizi Gratis di SD Lanud Halim, Koperasi Bantu Pasokan Bahan MakananMelihat Menu Makan Bergizi Gratis di Cimahi yang Ditinjau Langsung Menpora Dito AriotedjoMau Jadi Mitra Makan Bergizi Gratis 2025? Ini Syarat dan Cara Mendaftarnya Berita Pilihan Program Makan Bergizi Gratis Mulai Hari Ini, Berikut Jadwal Kunjungan Para Menteri ke Sekolah dan Dapur UmumSyarat dan Cara Daftar Mitra Makan Bergizi Gratis, Klik Link Berikut IniApa Itu Program Makan Bergizi Gratis? Kapan Dimulai dan Bagaimana Mekanismenya?Budi Arie Tinjau Makan Bergizi Gratis di SD Lanud Halim, Koperasi Bantu Pasokan Bahan MakananMelihat Menu Makan Bergizi Gratis di Cimahi yang Ditinjau Langsung Menpora Dito AriotedjoMau Jadi Mitra Makan Bergizi Gratis 2025? Ini Syarat dan Cara Mendaftarnya Program Makan Bergizi Gratis Mulai Hari Ini, Berikut Jadwal Kunjungan Para Menteri ke Sekolah dan Dapur Umum Program Makan Bergizi Gratis Mulai Hari Ini, Berikut Jadwal Kunjungan Para Menteri ke Sekolah dan Dapur Umum Program Makan Bergizi Gratis Mulai Hari Ini, Berikut Jadwal Kunjungan Para Menteri ke Sekolah dan Dapur Umum Program Makan Bergizi Gratis Mulai Hari Ini, Berikut Jadwal Kunjungan Para Menteri ke Sekolah dan Dapur Umum Syarat dan Cara Daftar Mitra Makan Bergizi Gratis, Klik Link Berikut Ini Syarat dan Cara Daftar Mitra Makan Bergizi Gratis, Klik Link Berikut Ini Syarat dan Cara Daftar Mitra Makan Bergizi Gratis, Klik Link Berikut Ini Syarat dan Cara Daftar Mitra Makan Bergizi Gratis, Klik Link Berikut Ini Apa Itu Program Makan Bergizi Gratis? Kapan Dimulai dan Bagaimana Mekanismenya? Apa Itu Program Makan Bergizi Gratis? Kapan Dimulai dan Bagaimana Mekanismenya? Apa Itu Program Makan Bergizi Gratis? Kapan Dimulai dan Bagaimana Mekanismenya? Apa Itu Program Makan Bergizi Gratis? Kapan Dimulai dan Bagaimana Mekanismenya? Budi Arie Tinjau Makan Bergizi Gratis di SD Lanud Halim, Koperasi Bantu Pasokan Bahan Makanan Budi Arie Tinjau Makan Bergizi Gratis di SD Lanud Halim, Koperasi Bantu Pasokan Bahan Makanan Budi Arie Tinjau Makan Bergizi Gratis di SD Lanud Halim, Koperasi Bantu Pasokan Bahan Makanan Budi Arie Tinjau Makan Bergizi Gratis di SD Lanud Halim, Koperasi Bantu Pasokan Bahan Makanan Melihat Menu Makan Bergizi Gratis di Cimahi yang Ditinjau Langsung Menpora Dito Ariotedjo Melihat Menu Makan Bergizi Gratis di Cimahi yang Ditinjau Langsung Menpora Dito Ariotedjo Melihat Menu Makan Bergizi Gratis di Cimahi yang Ditinjau Langsung Menpora Dito Ariotedjo Melihat Menu Makan Bergizi Gratis di Cimahi yang Ditinjau Langsung Menpora Dito Ariotedjo Mau Jadi Mitra Makan Bergizi Gratis 2025? Ini Syarat dan Cara Mendaftarnya Mau Jadi Mitra Makan Bergizi Gratis 2025? Ini Syarat dan Cara Mendaftarnya Mau Jadi Mitra Makan Bergizi Gratis 2025? Ini Syarat dan Cara Mendaftarnya Mau Jadi Mitra Makan Bergizi Gratis 2025? Ini Syarat dan Cara Mendaftarnya",Intan Yunisa Sriastini,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2025/01/03/3728590019.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-018943024/program-makan-bergizi-gratis-syarat-dan-cara-mendaftar-jadi-mitra-mbg-secara-online?page=all,d78b89708598e716ce310768362aac4d5e204101cc544fb281b872c619c0c6b6,2025-11-13 20:50:09.712 1530,kompas,mbg,2025-11-07 12:56:33,Kapolri Cek Proses Masak MBG hingga ke Sampai Tangan Siswa di Karanganyar,"JAKARTA, KOMPAS.com- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memantau langsung proses penyediaan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sentra Penyedia Pangan Gizi (SPPG) Yayasan Kemala Bhayangkari (YKB) Polres Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (7/11/2025).Kapolri meninjau seluruh tahapan pengolahan makanan, mulai dari pemilihan bahan, proses memasak, pengecekan higienitas, hingga pendistribusian makanan yang akhirnya tiba di tangan siswa-siswi penerima manfaat program MBG di sejumlah sekolah.Kegiatan itu dilakukan bersama Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto dan Ketua Pembina YKB Juliati Sigit Prabowo.""Kegiatan ini menjadi bentuk nyata dukungan Polri terhadap programMakan Bergizi Gratis(MBG) yang menjadi prioritas pemerintah Presiden Prabowo Subianto,"" tulis keterangan Humas Mabes Polri, Jumat.Baca juga:Kelayakan Lokasi dan Fasilitas 8.471 Calon Dapur MBG Akan Diverifikasi Ketat BGNDalam kunjungan itu, Kapolri memeriksa langsung dapur produksi di SPPG, termasuk tahap pengolahan bahan pangan dan pengecekan sampel makanan.Ia juga memastikan sistem pengelolaan limbah atau IPAL di lokasi berfungsi baik agar kegiatan dapur tidak mencemari lingkungan.""Dalam kesempatan yang sama, Kapolri secara simbolis menyerahkan bantuan sosial kepada warga Karanganyar berupa beras 5 kg, gula 2 kg, teh 1 pak, minyak goreng 1 liter, biskuit, dan 5 mi instan,"" tulis Humas Polri.Sementara itu, Kapolda Jawa Tengah Irjen Ribut Hari Wibowo menjelaskan bahwa pengelolaan MBG di SPPGPolres Karanganyartelah memenuhi standar operasional prosedur (SOP) yang ditetapkan.Baca juga:Cek MBG di SMPN Salatiga, Gibran Jadi Rebutan Siswa Minta SalamanDiketahui, SPPG Karanganyar yang berada di bawah pengawasan Kapolres Karanganyar AKBP Hadi Kristanto ini melayani kebutuhan makan bergizi bagi sekitar 4.000 siswa di 16 sekolah, mulai dari PAUD hingga SMA.""Uji coba operasional SPPG telah dilakukan sejak 30 September dengan melayani 500 porsi, kemudian berlanjut pada 3 dan 8 Oktober dengan peningkatan hingga 1.750 porsi,"" tulis Humas Polri.Polri memastikan proses penyediaan makanan di SPPG tersebut dilakukan dengan standar ketat.Misalnya, pemilihan serta pembelian bahan mentah diawasi langsung oleh Pengurus Bhayangkari Karanganyar, termasuk pengecekan ulang terhadap kuantitas dan kualitas bahan agar sesuai dengan kriteria gizi dan kelayakan konsumsi.Baca juga:Menteri Koperasi Kucurkan Ratusan Miliar untuk Penyediaan Bahan Pangan MBG""Kebersihan area pengolahan dan penyajian makanan turut diawasi oleh tenaga ahli gizi, sementara proses distribusi ke sekolah-sekolah dipantau ketat oleh pengawas SPPG,"" tulis Humas Polri.""Setibanya di sekolah, makanan terlebih dahulu dicicipi oleh guru untuk memastikan dalam kondisi baik dan aman dikonsumsi siswa,"" lanjutnya.Selain itu, limbah hasil produksi makanan pun diolah melalui sistem pengelolaan air limbah agar tidak mencemari lingkungan.Hal itu sebagai bentuk komitmen Polri terhadap kelestarian dan kesehatan lingkungan sekitar.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memantau langsung proses penyediaan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sentra Penyedia Pangan Gizi (SPPG) Yayasan Kemala Bhayangkari (YKB) Polres Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (7/11/2025). Kapolri meninjau seluruh tahapan pengolahan makanan, mulai dari pemilihan bahan, proses memasak, pengecekan higienitas, hingga pendistribusian makanan yang akhirnya tiba di tangan siswa-siswi penerima manfaat program MBG di sejumlah sekolah. Kegiatan itu dilakukan bersama Ketua Komisi IV DPR Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto dan Ketua Pembina YKB Juliati Sigit Prabowo. ""Kegiatan ini menjadi bentuk nyata dukungan Polri terhadap programMakan Bergizi Gratis(MBG) yang menjadi prioritas pemerintah Presiden Prabowo Subianto,"" tulis keterangan Humas Mabes Polri, Jumat. Baca juga:Kelayakan Lokasi dan Fasilitas 8.471 Calon Dapur MBG Akan Diverifikasi Ketat BGN Dalam kunjungan itu, Kapolri memeriksa langsung dapur produksi di SPPG, termasuk tahap pengolahan bahan pangan dan pengecekan sampel makanan. Ia juga memastikan sistem pengelolaan limbah atau IPAL di lokasi berfungsi baik agar kegiatan dapur tidak mencemari lingkungan. ""Dalam kesempatan yang sama, Kapolri secara simbolis menyerahkan bantuan sosial kepada warga Karanganyar berupa beras 5 kg, gula 2 kg, teh 1 pak, minyak goreng 1 liter, biskuit, dan 5 mi instan,"" tulis Humas Polri. Sementara itu, Kapolda Jawa Tengah Irjen Ribut Hari Wibowo menjelaskan bahwa pengelolaan MBG di SPPGPolres Karanganyartelah memenuhi standar operasional prosedur (SOP) yang ditetapkan. Baca juga:Cek MBG di SMPN Salatiga, Gibran Jadi Rebutan Siswa Minta Salaman Diketahui, SPPG Karanganyar yang berada di bawah pengawasan Kapolres Karanganyar AKBP Hadi Kristanto ini melayani kebutuhan makan bergizi bagi sekitar 4.000 siswa di 16 sekolah, mulai dari PAUD hingga SMA. ""Uji coba operasional SPPG telah dilakukan sejak 30 September dengan melayani 500 porsi, kemudian berlanjut pada 3 dan 8 Oktober dengan peningkatan hingga 1.750 porsi,"" tulis Humas Polri. Polri memastikan proses penyediaan makanan di SPPG tersebut dilakukan dengan standar ketat. Misalnya, pemilihan serta pembelian bahan mentah diawasi langsung oleh Pengurus Bhayangkari Karanganyar, termasuk pengecekan ulang terhadap kuantitas dan kualitas bahan agar sesuai dengan kriteria gizi dan kelayakan konsumsi. Baca juga:Menteri Koperasi Kucurkan Ratusan Miliar untuk Penyediaan Bahan Pangan MBG ""Kebersihan area pengolahan dan penyajian makanan turut diawasi oleh tenaga ahli gizi, sementara proses distribusi ke sekolah-sekolah dipantau ketat oleh pengawas SPPG,"" tulis Humas Polri. ""Setibanya di sekolah, makanan terlebih dahulu dicicipi oleh guru untuk memastikan dalam kondisi baik dan aman dikonsumsi siswa,"" lanjutnya. Selain itu, limbah hasil produksi makanan pun diolah melalui sistem pengelolaan air limbah agar tidak mencemari lingkungan. Hal itu sebagai bentuk komitmen Polri terhadap kelestarian dan kesehatan lingkungan sekitar.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/gt29qwVrmod_RyQc2ePMY_hUxaE=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/07/690d886486db1.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/11/07/12563371/kapolri-cek-proses-masak-mbg-hingga-ke-sampai-tangan-siswa-di-karanganyar,00859cf2f35212efed1a6e3f1ea8d27b1e154c67441e4cb54b344f7aff34c226,2025-11-13 20:50:19.504 1531,pikiranrakyat,mbg,2024-11-30 20:26:03,"Tinjau Simulasi MBG bagi Santri, Menag: Tidak Ada Beda, Semua Dapat Makan Gratis","PIKIRAN RAKYAT -Menteri Agama (Menag) RI, Nasaruddin Umar meninjau pelaksanan simulasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Pondok Pesantren Nahdlatul Ummat, Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Sulbar), Sabtu, 30 November 2024. Menag melihat langsung proses simulasi pemberian makan siang gratis bagi sekitar 200 santri. Hadir mendampingi, Penjabat (Pj) Gubernur Sulbar, Bahtiar Baharuddin dan Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulbar, Adnan Nota. Menag mengatakan bahwa MBG merupakan program Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran yang tidak membedakan jenis sekolahnya, baik pesantren, madrasah, maupun sekolah umum. ""Tidak ada bedanya dengan sekolah umum, sama-sama menikmati hasil pembangunan yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo. Semua makan gratis,"" ucap Menag. Menag pun mengungkapkan bahwa lembaga pendidikan binaan Kemenag juga siap menjalankan program ini. ""Ya bisa dilihat tadi, ini kan program pemerintah sekarang ini. Jadi tidak akan kita beda-bedakan satu sama lain. Semuanya sama dan siap,"" ungkapnya. Usai meninjau simulasi, Menag bersama para pejabat lainnya melakukan penanaman pohon bersama di area ponpes. Ia mengatakan, Kemenag juga berkomitmen dalam melakukan penghijauan. ""Tadi kita juga saksikan penanaman pohon. Kita akan melakukan penghijauan sesuai dengan Deklarasi Istiqlal untuk lintas agama ya,"" katanya. Menag pun berharap, semua Satker Kemenag juga bisa mengikuti kegiatan penghijauan dan penanaman pohon, minimal di area kantornya masing-masing. Kepala Kanwil Kemenag Sulbar, Adnan Nota menjelaskan pelaksanaan MBG ini digelar Pj Gubernur Provinsi Sulbar, bekerja sama dengan Kanwil Kemenag. Hal tersebut menunjukkan komitmen pemerintah daerah bahwa MBG bukan hanya untuk sekolah umum, tetapi juga madrasah dan pesantren. ""Seperti yang diungkapkan Pak Menteri, jadi tidak hanya diperuntukkan untuk sekolah yang dalam tanda kutip sekolah umum, tetapi sampai ke madrasah dan pesantren,"" ucapnya. Ia pun mengungkapkan bahwa MBG pada dasarnya sudah diterapkan lama di pesantren meski belum terstandardisasi. ""Nah hari ini, 4 sehat 5 sempurnanya itu Insyaallah akan terstandardisasi. Mudah-mudahan ini bukan hanya simulasi tapi ini bisa diwujudkan dalam waktu yang singkat,"" tukasnya.***",Eri Mulyani,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2024/11/30/3456525037.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/news/pr-018830971/tinjau-simulasi-mbg-bagi-santri-menag-tidak-ada-beda-semua-dapat-makan-gratis?page=all,5888cdcce70e6096b848404dad65fcbe472d6095a207f333f0eef5863a5577b5,2025-11-13 20:50:20.223 1532,kompas,mbg,2025-11-06 19:40:15,Lonjakan Permintaan Daging dan Telur Ayam untuk MBG Picu Inflasi di Jateng,"SEMARANG, KOMPAS.com Meningkatnya permintaan telur ayam ras dan daging ayam ras untuk memenuhi program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu faktor utama penyebab inflasi di Jawa Tengah pada Oktober 2025.Bank Indonesia mencatat inflasi Jateng sebesar 0,40 persen (month-to-month) pada bulan tersebut, meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat 0,21 persen (mtm).Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, menjelaskan bahwa kenaikan harga bahan pangan menjadi penyumbang utama inflasi di kelompok makanan, minuman, dan tembakau.Baca juga:Inflasi Tertinggi Nasional, Pemprov Sumut Gelar Pasar Murah di 524 Titik Komoditas penyumbang inflasi antara lain telur ayam ras dandaging ayamras yang disebabkan kenaikan permintaan sejalan dengan pelaksanaan program MBG,"" ungkap Rahmat dalam keterangan tertulis, Kamis (6/10/2025).Dia juga menambahkan bahwa inflasi pada cabai merah terjadi seiring dengan masa puncak panen yang telah berlalu.Baca juga:Deli Serdang Kabupaten dengan Inflasi Tertinggi Nasional, Bupati: Karena CabaiSementara itu, tekanan harga komoditas bawang merah relatif rendah karena masih memasuki masa panen di sejumlah sentra, termasuk di Kabupaten Brebes.Di luar komoditas pangan, kenaikan harga emas dunia akibat ketidakpastian global yang mencapai rekor tertinggi pada Oktober 2025 juga turut mendorong inflasi di Jateng.Berdasarkan data Trading Economics, harga emas dunia pada bulan itu naik hingga 19,98 persen dibandingkan bulan sebelumnya dan 60,66 persen dibandingkan tahun lalu. Inflasi pada kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya mencatat andil sebesar 0,21 persen (mtm), didorong oleh kenaikan harga emas perhiasan yang memberikan andil 0,19 persen (mtm), lanjut Rahmat.Baca juga:Inflasi di Penyangga IKN Balikpapan Terkendali, Ditopang Emas PerhiasanMenurut Rahmat, peningkataninflasi Jawa Tengahmasih berada dalam rentang sasaran nasional yaitu 2,5 plus minus satu persen, dengan inflasi tahunan mencapai 2,86 persen (year-on-year).Sebagai langkah antisipasi, Bank Indonesia bersama para pemangku kepentingan di daerah yang tergabung dalam Forum Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jateng akan terus bekerja sama menggalakkan berbagai program pengendalian inflasi.""Program pengendalian inflasi tersebut ditujukan untuk menjaga kecukupan pasokan dan kelancaran distribusi barang/komoditas di Jawa Tengah sehingga inflasi dapat terjaga,"" ujarnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang SEMARANG, KOMPAS.com Meningkatnya permintaan telur ayam ras dan daging ayam ras untuk memenuhi program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu faktor utama penyebab inflasi di Jawa Tengah pada Oktober 2025. Bank Indonesia mencatat inflasi Jateng sebesar 0,40 persen (month-to-month) pada bulan tersebut, meningkat dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat 0,21 persen (mtm). Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, menjelaskan bahwa kenaikan harga bahan pangan menjadi penyumbang utama inflasi di kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Baca juga:Inflasi Tertinggi Nasional, Pemprov Sumut Gelar Pasar Murah di 524 Titik Komoditas penyumbang inflasi antara lain telur ayam ras dandaging ayamras yang disebabkan kenaikan permintaan sejalan dengan pelaksanaan program MBG,"" ungkap Rahmat dalam keterangan tertulis, Kamis (6/10/2025). Dia juga menambahkan bahwa inflasi pada cabai merah terjadi seiring dengan masa puncak panen yang telah berlalu. Baca juga:Deli Serdang Kabupaten dengan Inflasi Tertinggi Nasional, Bupati: Karena Cabai Sementara itu, tekanan harga komoditas bawang merah relatif rendah karena masih memasuki masa panen di sejumlah sentra, termasuk di Kabupaten Brebes. Di luar komoditas pangan, kenaikan harga emas dunia akibat ketidakpastian global yang mencapai rekor tertinggi pada Oktober 2025 juga turut mendorong inflasi di Jateng. Berdasarkan data Trading Economics, harga emas dunia pada bulan itu naik hingga 19,98 persen dibandingkan bulan sebelumnya dan 60,66 persen dibandingkan tahun lalu. Inflasi pada kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya mencatat andil sebesar 0,21 persen (mtm), didorong oleh kenaikan harga emas perhiasan yang memberikan andil 0,19 persen (mtm), lanjut Rahmat. Baca juga:Inflasi di Penyangga IKN Balikpapan Terkendali, Ditopang Emas Perhiasan Menurut Rahmat, peningkataninflasi Jawa Tengahmasih berada dalam rentang sasaran nasional yaitu 2,5 plus minus satu persen, dengan inflasi tahunan mencapai 2,86 persen (year-on-year). Sebagai langkah antisipasi, Bank Indonesia bersama para pemangku kepentingan di daerah yang tergabung dalam Forum Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jateng akan terus bekerja sama menggalakkan berbagai program pengendalian inflasi. ""Program pengendalian inflasi tersebut ditujukan untuk menjaga kecukupan pasokan dan kelancaran distribusi barang/komoditas di Jawa Tengah sehingga inflasi dapat terjaga,"" ujarnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/1sqgbpubwoFz4EomknERCCl-2-w=/194x2:1189x665/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/11/68c2c70d82696.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/11/06/194015478/lonjakan-permintaan-daging-dan-telur-ayam-untuk-mbg-picu-inflasi-di-jateng,5bda95ca9bb35e0ea72021de4ace684fdcc672cfdf89b03977bcbbb1185a8212,2025-11-13 20:50:29.974 1533,kompas,mbg,2025-11-02 16:48:55,"Heboh Siswa SD di Nias Utara Disebut Keracunan MBG, BGN: Dipicu Durian","MEDAN, KOMPAS.com- Sebuah video viral menyebut siswa SD diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi makanan bergizi gratis (MBG).Badan Gizi Nasional (BGN) Regional Sumatera Utara (Sumut) membantah hal tersebut. Peristiwa ini disebut karena dipicu durian.Peristiwa ini, terjadi diSD Onozitoli Sawo, Kecamatan Sawo, Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara, pada Jumat (31/10/2025).Video itu diunggah oleh salah satu akunFacebook. Dalam akun itu, ada beberapa video yang diunggah, salah satunya menampilkan kepanikan siswa yang menangis dan para guru yang menggendong siswa yang diduga keracunan ke mobil ambulans untuk dibawa ke puskesmas.Baca juga:Guru di Lembang Turut Keracunan MBG, Dedi Mulyadi: SPPG-nya Sudah DiberhentikanSelain itu, dalam video lainnya, juga tampak sejumlah siswa dirawat di Puskesmas Sawo, dan sebagian tangan para siswa tampak diinfus.Kepala BGN Regional Sumut, Agung Kurniawan, membenarkan adanya dugaan keracunan yang dialami para siswa tersebut.""Ada kejadian itu,"" ujar Agung saat dihubungiKompas.commelalui telepon, Minggu (2/11/2025).Namun, Agung membantah kalau penyebabnya dikarenakanMBG.Baca juga:6 Siswa SD di Surabaya Keracunan Susu Kemasan Harga Promosi, Eri Cahyadi Cari PenyebabnyaDisebut Karena Makan DurianAgung Kurniawan menjelaskan, peristiwa itu diawali dari salah seorang siswa yang memakan durian sebelum berangkat sekolah.Setelah itu, siswa tersebut makan semangka dan minum susu. Sehingga terjadilah reaksi muntah. Siswa itu kemudian dirujuk ke puskesmas terdekat.""Jadi itu bukan keracunan (MBG), jadi ada siswa diNias Utarayang sarapan paginya makan durian, kemudian dia makan semangka dan minum susu (MBG), jadi terjadi reaksi (muntah), sehingga (siswa itu) dirujuk ke puskesmas terdekat,"" ungkapnya.Ia mengatakan, karena melihat ada siswa yang muntah, siswa lain tiba-tiba juga ikut muntah. Agung menyebutkan, totalnya ada 15 orang. Mereka juga dirujuk ke puskesmas.Baca juga:Dugaan Keracunan MBG di Gunungkidul Hampir 700 Orang, Ini yang Disoroti Sultan HB X ""(Jadi) bukan puluhan siswa (yang diduga keracunan), ada 15 orang yang dirujuk ke puskesmas dan jam 14.00 sudah pulang. Jadi karena melihat kawannya muntah, satu kelas muntah juga,"" jelasnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang MEDAN, KOMPAS.com- Sebuah video viral menyebut siswa SD diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi makanan bergizi gratis (MBG). Badan Gizi Nasional (BGN) Regional Sumatera Utara (Sumut) membantah hal tersebut. Peristiwa ini disebut karena dipicu durian. Peristiwa ini, terjadi diSD Onozitoli Sawo, Kecamatan Sawo, Kabupaten Nias Utara, Sumatera Utara, pada Jumat (31/10/2025). Video itu diunggah oleh salah satu akunFacebook. Dalam akun itu, ada beberapa video yang diunggah, salah satunya menampilkan kepanikan siswa yang menangis dan para guru yang menggendong siswa yang diduga keracunan ke mobil ambulans untuk dibawa ke puskesmas. Baca juga:Guru di Lembang Turut Keracunan MBG, Dedi Mulyadi: SPPG-nya Sudah Diberhentikan Selain itu, dalam video lainnya, juga tampak sejumlah siswa dirawat di Puskesmas Sawo, dan sebagian tangan para siswa tampak diinfus. Kepala BGN Regional Sumut, Agung Kurniawan, membenarkan adanya dugaan keracunan yang dialami para siswa tersebut. ""Ada kejadian itu,"" ujar Agung saat dihubungiKompas.commelalui telepon, Minggu (2/11/2025). Namun, Agung membantah kalau penyebabnya dikarenakanMBG. Baca juga:6 Siswa SD di Surabaya Keracunan Susu Kemasan Harga Promosi, Eri Cahyadi Cari Penyebabnya Agung Kurniawan menjelaskan, peristiwa itu diawali dari salah seorang siswa yang memakan durian sebelum berangkat sekolah. Setelah itu, siswa tersebut makan semangka dan minum susu. Sehingga terjadilah reaksi muntah. Siswa itu kemudian dirujuk ke puskesmas terdekat. ""Jadi itu bukan keracunan (MBG), jadi ada siswa diNias Utarayang sarapan paginya makan durian, kemudian dia makan semangka dan minum susu (MBG), jadi terjadi reaksi (muntah), sehingga (siswa itu) dirujuk ke puskesmas terdekat,"" ungkapnya. Ia mengatakan, karena melihat ada siswa yang muntah, siswa lain tiba-tiba juga ikut muntah. Agung menyebutkan, totalnya ada 15 orang. Mereka juga dirujuk ke puskesmas. Baca juga:Dugaan Keracunan MBG di Gunungkidul Hampir 700 Orang, Ini yang Disoroti Sultan HB X ""(Jadi) bukan puluhan siswa (yang diduga keracunan), ada 15 orang yang dirujuk ke puskesmas dan jam 14.00 sudah pulang. Jadi karena melihat kawannya muntah, satu kelas muntah juga,"" jelasnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/fq7e3sgKH2wCPQFuk2Q7KDlXptc=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/02/690720eae1660.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/11/02/164855478/heboh-siswa-sd-di-nias-utara-disebut-keracunan-mbg-bgn-dipicu-durian,a88e6592afa1873543803d5c7d9cfbd5e4c9ec998f106cfab20829c09b9bf50e,2025-11-13 20:52:59.017 1534,kompas,mbg,2025-11-02 10:01:17,"Minta Anak Muda Beternak Sapi, Ketua MPR: Bisa Bantu Program MBG","JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua MPR Ahmad Muzani mengatakan betapa pentingnya semangat anak muda untuk kembali mencintai dunia peternakan, baik di sektor sapi penggemuk maupun sapi perah.Menurut Muzani, langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto.Hal tersebut Muzani sampaikan saat membuka acara Festival dan Expo Asosiasi Peternak dan PenggemukSapiIndonesia (APPSI) di Jember,Jawa Timur, Sabtu (1/11/2025). Anak-anak muda kita harus makin semangat beternak. Karena apa? Karena beternak sapi itu sangat menguntungkan menghasilkan yang besar. Dan ini bermanfaat untuk membantu pemerintah mensukseskan program makan bergizi gratis. Karena hasil dari ternak sapi pedaging atau sapi perah bisa membantu kebutuhan pemerintah dalam program Makan Bergizi Gratis. Kita ingin pemerintah sukses meningkatkan SDM dan kecerdasan anak-anak kita melalui program MBG, ujar Muzani dalam keterangannya, Minggu (2/11/2025).""Kehadiran PakMentandalam kontes sapi ini sebagai wujud komitmen pemerintah untuk mensejahterakan para peternak, petani, dan masyarakat Indonesia,"" sambungnya.Baca juga:Harga Pangan Jakarta Hari Ini Turun, dari Cabai hingga Beras PremiumMuzani menyampaikan, semangat para peternak menjadi bukti nyata bahwaketahanan pangannasional dimulai dari desa.Dia pun berterima kasih kepada para peternak dan penyuluh yang terus bekerja keras.""Juga kepada Pak Menteri Pertanian yang saking cintanya kepada peternak, rela datang ke Jember di hari Sabtu yang harusnya menjadi waktu libur bersama keluarga. Ini juga menjadi komitmen Pak Mentan dan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani kita, tutur Muzani.Lalu, Muzani mengenang bagaimana Amran turun langsung membantu peternak saat wabah PMK melanda. Pak Mentan sangat responsif. Saat itu (wabah PMK melanda) para peternak langsung mendapat vaksin gratis dari Kementan. Atas nama APPSI dan para peternak sapi di Indonesia, kami sampaikan terima kasih, ucap Muzani.Baca juga:3 Menteri Prabowo Dinilai Sukses Kawal Swasembada PanganSementara itu, Amran menegaskan bahwa dukungan kepada peternak ini merupakan bagian dari amanat Prabowo.Amran memberi bantuan berupa bibit jagung, tebu, irigasi, hingga bantuan hewan ternak kepada masyarakat Jember dalam kategori miskin ekstrim. Ini adalah bantuan dari Presiden atas perintah Pak KetuaMPR. Mudah-mudahan dengan bantuan ini, kita tidak lagi dengar ada kemiskinan ekstrim di Jember, jelas Amran.Baca juga:Dompet Dhuafa Siap Kirimkan 100 Ton Bantuan Pangan untuk Warga PalestinaAmran juga menyampaikan komitmen pemerintah untuk memperkuat kedaulatan pangan sekaligus kepedulian kemanusiaan Indonesia. Kita dukung pangan Indonesia berdaulat. Kita juga dukung Palestina merdeka, sambil menunggu kita kirim beras 10 ribu ton, ungkap Amran.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua MPR Ahmad Muzani mengatakan betapa pentingnya semangat anak muda untuk kembali mencintai dunia peternakan, baik di sektor sapi penggemuk maupun sapi perah. Menurut Muzani, langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto. Hal tersebut Muzani sampaikan saat membuka acara Festival dan Expo Asosiasi Peternak dan PenggemukSapiIndonesia (APPSI) di Jember,Jawa Timur, Sabtu (1/11/2025). Anak-anak muda kita harus makin semangat beternak. Karena apa? Karena beternak sapi itu sangat menguntungkan menghasilkan yang besar. Dan ini bermanfaat untuk membantu pemerintah mensukseskan program makan bergizi gratis. Karena hasil dari ternak sapi pedaging atau sapi perah bisa membantu kebutuhan pemerintah dalam program Makan Bergizi Gratis. Kita ingin pemerintah sukses meningkatkan SDM dan kecerdasan anak-anak kita melalui program MBG, ujar Muzani dalam keterangannya, Minggu (2/11/2025). ""Kehadiran PakMentandalam kontes sapi ini sebagai wujud komitmen pemerintah untuk mensejahterakan para peternak, petani, dan masyarakat Indonesia,"" sambungnya. Baca juga:Harga Pangan Jakarta Hari Ini Turun, dari Cabai hingga Beras Premium Muzani menyampaikan, semangat para peternak menjadi bukti nyata bahwaketahanan pangannasional dimulai dari desa. Dia pun berterima kasih kepada para peternak dan penyuluh yang terus bekerja keras. ""Juga kepada Pak Menteri Pertanian yang saking cintanya kepada peternak, rela datang ke Jember di hari Sabtu yang harusnya menjadi waktu libur bersama keluarga. Ini juga menjadi komitmen Pak Mentan dan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan petani kita, tutur Muzani. Lalu, Muzani mengenang bagaimana Amran turun langsung membantu peternak saat wabah PMK melanda. Pak Mentan sangat responsif. Saat itu (wabah PMK melanda) para peternak langsung mendapat vaksin gratis dari Kementan. Atas nama APPSI dan para peternak sapi di Indonesia, kami sampaikan terima kasih, ucap Muzani. Baca juga:3 Menteri Prabowo Dinilai Sukses Kawal Swasembada Pangan Sementara itu, Amran menegaskan bahwa dukungan kepada peternak ini merupakan bagian dari amanat Prabowo. Amran memberi bantuan berupa bibit jagung, tebu, irigasi, hingga bantuan hewan ternak kepada masyarakat Jember dalam kategori miskin ekstrim. Ini adalah bantuan dari Presiden atas perintah Pak KetuaMPR. Mudah-mudahan dengan bantuan ini, kita tidak lagi dengar ada kemiskinan ekstrim di Jember, jelas Amran. Baca juga:Dompet Dhuafa Siap Kirimkan 100 Ton Bantuan Pangan untuk Warga Palestina Amran juga menyampaikan komitmen pemerintah untuk memperkuat kedaulatan pangan sekaligus kepedulian kemanusiaan Indonesia. Kita dukung pangan Indonesia berdaulat. Kita juga dukung Palestina merdeka, sambil menunggu kita kirim beras 10 ribu ton, ungkap Amran.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/UdTA6g9AXrph4aT4BDDlZDdCw5k=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/01/6905c7db3d96b.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/11/02/10011751/minta-anak-muda-beternak-sapi-ketua-mpr-bisa-bantu-program-mbg,3be8eaf26c168ff1eb85f496f62c79477fafedf252c60528afd1ba4695234c43,2025-11-13 20:53:09.488 1535,pikiranrakyat,mbg,2024-10-18 07:20:30,"21 Arti Kemiskinan kata Anak Sekolah, MBG Prabowo Gibran Bukan Satu-satunya Solusi","PIKIRAN RAKYAT Kata kemiskinan dimaknai anak sekolah dengan penjelasan-penjelasan tertentu. Hal ini bisa dijadikan referensi utamanya bagi Prabowo Gibran, pasangan presiden dan wakil presiden terpilih yang akan dilantik pada 20 Oktober 2024 mendatang. Prabowo Gibran sebelumnya mengeluarkan program andalan makan gratis, lalu diubah menjadi makan bergizi gratis (MBG). Program itu diklaim akan menyejahterakan anak sekolah, juga diklaim berkontribusi pada kecerdasan siswa ke depannya. Riset tentang kemiskinan ini dilakukan lembaga penelitian The Smeru Research Institute. Riset itu diungkap dalam Instagram resminya, @smeru.institute, dengan judul Melihat Kemiskinan Multidimensi dari Sudut Pandang Anak . Ilustrasi makan bergizi gratis dari Prabowo Gibran. Pexels/Ryutaro Tsukata Ilustrasi makan bergizi gratis dari Prabowo Gibran. Pexels/Ryutaro Tsukata Ilustrasi makan bergizi gratis dari Prabowo Gibran. Pexels/Ryutaro Tsukata ""The SMERU Research Institute menggunakan momen Hari Pengentasan Kemiskinan Internasional pada 17 Oktober mendatang untuk menyampaikan beberapa publikasi kami terkait kemiskinan yang kami sajikan menurut siklus hidup manusia,"" katanya. ""Pada tema pertama, kami akan menyoroti kemiskinan multidimensi pada anak. Kemiskinan multidimensi adalah pengukuran kemiskinan yang tidak melihat kemiskinan dari segi moneter, melainkan dari berbagai aspek kehidupan,"" ujarnya melanjutkan. Berikut selengkapnya: Demikian 21 arti kata kemiskinan menurut anak sekolah berdasarkan riset The SMERU Research Institute. Pemerintahan mendatang pimpinan Prabowo Gibran perlu solusi lebih dari sekadar makan bergizi gratis untuk menuntaskan masalah-masalah di atas.*** Berita PilihanMakan Bergizi Gratis Prabowo Gibran Efektif Atasi Stunting Anak Sekolah? Ahli Justru Pesimistis34 Janji Prabowo Gibran soal Pendidikan, Gaji Guru Naik, Sekolah Direnovasi, Beasiswa Santri5 Janji Prabowo Gibran untuk Guru: Gaji Naik, Guru Honorer Diangkat ASN Secepatnya7 Hari jelang Pelantikan, Prabowo Gibran Punya 4 Tugas Berat, Makan Bergizi Gratis Bukan Solusi Berita PilihanMakan Bergizi Gratis Prabowo Gibran Efektif Atasi Stunting Anak Sekolah? Ahli Justru Pesimistis34 Janji Prabowo Gibran soal Pendidikan, Gaji Guru Naik, Sekolah Direnovasi, Beasiswa Santri5 Janji Prabowo Gibran untuk Guru: Gaji Naik, Guru Honorer Diangkat ASN Secepatnya7 Hari jelang Pelantikan, Prabowo Gibran Punya 4 Tugas Berat, Makan Bergizi Gratis Bukan Solusi Berita Pilihan Makan Bergizi Gratis Prabowo Gibran Efektif Atasi Stunting Anak Sekolah? Ahli Justru Pesimistis34 Janji Prabowo Gibran soal Pendidikan, Gaji Guru Naik, Sekolah Direnovasi, Beasiswa Santri5 Janji Prabowo Gibran untuk Guru: Gaji Naik, Guru Honorer Diangkat ASN Secepatnya7 Hari jelang Pelantikan, Prabowo Gibran Punya 4 Tugas Berat, Makan Bergizi Gratis Bukan Solusi Makan Bergizi Gratis Prabowo Gibran Efektif Atasi Stunting Anak Sekolah? Ahli Justru Pesimistis Makan Bergizi Gratis Prabowo Gibran Efektif Atasi Stunting Anak Sekolah? Ahli Justru Pesimistis Makan Bergizi Gratis Prabowo Gibran Efektif Atasi Stunting Anak Sekolah? Ahli Justru Pesimistis Makan Bergizi Gratis Prabowo Gibran Efektif Atasi Stunting Anak Sekolah? Ahli Justru Pesimistis 34 Janji Prabowo Gibran soal Pendidikan, Gaji Guru Naik, Sekolah Direnovasi, Beasiswa Santri 34 Janji Prabowo Gibran soal Pendidikan, Gaji Guru Naik, Sekolah Direnovasi, Beasiswa Santri 34 Janji Prabowo Gibran soal Pendidikan, Gaji Guru Naik, Sekolah Direnovasi, Beasiswa Santri 34 Janji Prabowo Gibran soal Pendidikan, Gaji Guru Naik, Sekolah Direnovasi, Beasiswa Santri 5 Janji Prabowo Gibran untuk Guru: Gaji Naik, Guru Honorer Diangkat ASN Secepatnya 5 Janji Prabowo Gibran untuk Guru: Gaji Naik, Guru Honorer Diangkat ASN Secepatnya 5 Janji Prabowo Gibran untuk Guru: Gaji Naik, Guru Honorer Diangkat ASN Secepatnya 5 Janji Prabowo Gibran untuk Guru: Gaji Naik, Guru Honorer Diangkat ASN Secepatnya 7 Hari jelang Pelantikan, Prabowo Gibran Punya 4 Tugas Berat, Makan Bergizi Gratis Bukan Solusi 7 Hari jelang Pelantikan, Prabowo Gibran Punya 4 Tugas Berat, Makan Bergizi Gratis Bukan Solusi 7 Hari jelang Pelantikan, Prabowo Gibran Punya 4 Tugas Berat, Makan Bergizi Gratis Bukan Solusi 7 Hari jelang Pelantikan, Prabowo Gibran Punya 4 Tugas Berat, Makan Bergizi Gratis Bukan Solusi",Akhmad Jauhari,https://assets.pikiran-rakyat.com/crop/0x0:0x0/1200x675/photo/2024/07/23/188241277.jpg,https://www.pikiran-rakyat.com/pendidikan/pr-018683028/21-arti-kemiskinan-kata-anak-sekolah-mbg-prabowo-gibran-bukan-satu-satunya-solusi?page=all,8f2e3eed18cba615695973f2c8feaab9b2aae4b1f5c9159ae91f8a7f3107485d,2025-11-13 20:50:30.725 1536,kompas,mbg,2025-11-06 18:21:54,"Kisah Maryam, Ibu Dua Anak yang Tiap Subuh Siapkan Ribuan Porsi MBG di Palopo","PALOPO, KOMPAS.com Saat jarum baru menunjukkan pukul 03.00 Wita, Maryam (35) sudah berjalan meninggalkan rumahnya di Kecamatan Bara, Kota Palopo, Sulawesi Selatan.Di saat banyak orang masih terlelap, ia memulai rutinitas sebagai pekerja dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dikelola Yayasan Anak Indonesia Cerdas. Jam tiga berangkat dari rumah, sampai sini langsung siap-siap. Ayam diangkat ke meja, didinginkan dulu kalau masih panas. Setengah empat mulai packing, katanya saat ditemui di dapur MBG Bara, Kamis (6/11/2025).Baca juga:Kronologi Lengkap Raibnya Dana Rp 1 Miliar SPPG Bandung Barat, Dapur MBG Terhenti TotalDi dapur yang dipenuhi aktivitas pagi buta, Maryam bersama 11 rekannya menyiapkan ratusan porsi makanan setiap hari. Satu ompreng berisi nasi, ayam, sayur, tahu, dan lauk lain sesuai standar gizi. Kalau SMA dapat dua potong ayam, kalau SD, SMP, dan PAUD satu potong. Porsinya beda-beda, ucapnya.Dari Jual Siomai ke Dapur MBGMaryam baru beberapa bulan bergabung di MBG setelah sebelumnya berjualan siomai di rumah. Penghasilannya kini lebih stabil. Kalau dibanding jual siomai, lebih banyak di sini. Sekarang per sepuluh hari kami dapat Rp 1,2 juta, ujarnya.Upah itu digunakannya untuk memenuhi kebutuhan dua anaknya yang duduk di kelas 1 SMK Negeri 2Palopodan kelas 4 SD Negeri 20 Palopo. Alhamdulillah, gaji bisa dipakai buat anak sekolah. Anak saya senang juga karena dapat makan MBG di sekolah, uang jajannya bisa ditabung, tutur Maryam.Baca juga:Tagihan Perawatan Korban Keracunan MBG di Bandung Barat Tembus Rp 400 Juta, Pemda Didesak Bertanggung JawabLokasi dapur yang dekat dari rumah membuatnya tak kesulitan berangkat subuh. Enggak ada hambatan, rumah dekat, jadi jam tiga jalan kaki sedikit sudah sampai, katanya.Meski bekerja sejak dini hari, Maryam merasa nyaman karena suasana di dapur hangat dan akrab. Biasa kami dengar musik sambil kerja. Tapi enggak boleh banyak bercanda, nanti lupa isi lauk. Pernah ayamnya lupa dimasukin, jadi buka lagi, ungkapnya sambil tertawa.Libatkan 47 Relawan, Produksi Ribuan Porsi per HariMUH. AMRAN AMIRTenaga pemorsian di dapur MBG Kecamatan Bara, Kota Palopo, Sulawesi Selatan menyiapkan menu untuk didistribusi ke sekolah, Kamis (6/11/2025)Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bara, Syahrani Dwi, menjelaskan dapur MBG melibatkan 47 relawan dalam lima divisi: persiapan, pengolahan, pemorsian dan pengemasan, distribusi, serta administrasi/logistik. Divisi yang paling awal mulai bekerja itu bagian persiapan, karena mereka mulai sore untuk terima bahan, mencuci, dan memotong bahan. Kalau tim utama yang masak mulai datang jam dua belas malam untuk bersih-bersih bahan, lalu memasak sampai jam delapan atau sembilan pagi, ujarnya. PALOPO, KOMPAS.com Saat jarum baru menunjukkan pukul 03.00 Wita, Maryam (35) sudah berjalan meninggalkan rumahnya di Kecamatan Bara, Kota Palopo, Sulawesi Selatan. Di saat banyak orang masih terlelap, ia memulai rutinitas sebagai pekerja dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang dikelola Yayasan Anak Indonesia Cerdas. Jam tiga berangkat dari rumah, sampai sini langsung siap-siap. Ayam diangkat ke meja, didinginkan dulu kalau masih panas. Setengah empat mulai packing, katanya saat ditemui di dapur MBG Bara, Kamis (6/11/2025). Baca juga:Kronologi Lengkap Raibnya Dana Rp 1 Miliar SPPG Bandung Barat, Dapur MBG Terhenti Total Di dapur yang dipenuhi aktivitas pagi buta, Maryam bersama 11 rekannya menyiapkan ratusan porsi makanan setiap hari. Satu ompreng berisi nasi, ayam, sayur, tahu, dan lauk lain sesuai standar gizi. Kalau SMA dapat dua potong ayam, kalau SD, SMP, dan PAUD satu potong. Porsinya beda-beda, ucapnya. Maryam baru beberapa bulan bergabung di MBG setelah sebelumnya berjualan siomai di rumah. Penghasilannya kini lebih stabil. Kalau dibanding jual siomai, lebih banyak di sini. Sekarang per sepuluh hari kami dapat Rp 1,2 juta, ujarnya. Upah itu digunakannya untuk memenuhi kebutuhan dua anaknya yang duduk di kelas 1 SMK Negeri 2Palopodan kelas 4 SD Negeri 20 Palopo. Alhamdulillah, gaji bisa dipakai buat anak sekolah. Anak saya senang juga karena dapat makan MBG di sekolah, uang jajannya bisa ditabung, tutur Maryam. Baca juga:Tagihan Perawatan Korban Keracunan MBG di Bandung Barat Tembus Rp 400 Juta, Pemda Didesak Bertanggung Jawab Lokasi dapur yang dekat dari rumah membuatnya tak kesulitan berangkat subuh. Enggak ada hambatan, rumah dekat, jadi jam tiga jalan kaki sedikit sudah sampai, katanya. Meski bekerja sejak dini hari, Maryam merasa nyaman karena suasana di dapur hangat dan akrab. Biasa kami dengar musik sambil kerja. Tapi enggak boleh banyak bercanda, nanti lupa isi lauk. Pernah ayamnya lupa dimasukin, jadi buka lagi, ungkapnya sambil tertawa. MUH. AMRAN AMIRTenaga pemorsian di dapur MBG Kecamatan Bara, Kota Palopo, Sulawesi Selatan menyiapkan menu untuk didistribusi ke sekolah, Kamis (6/11/2025) MUH. AMRAN AMIRTenaga pemorsian di dapur MBG Kecamatan Bara, Kota Palopo, Sulawesi Selatan menyiapkan menu untuk didistribusi ke sekolah, Kamis (6/11/2025) Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bara, Syahrani Dwi, menjelaskan dapur MBG melibatkan 47 relawan dalam lima divisi: persiapan, pengolahan, pemorsian dan pengemasan, distribusi, serta administrasi/logistik. Divisi yang paling awal mulai bekerja itu bagian persiapan, karena mereka mulai sore untuk terima bahan, mencuci, dan memotong bahan. Kalau tim utama yang masak mulai datang jam dua belas malam untuk bersih-bersih bahan, lalu memasak sampai jam delapan atau sembilan pagi, ujarnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/Q6WhENifivkrgsR46pBVXNYSrk8=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/06/690c429da4900.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/11/06/182154878/kisah-maryam-ibu-dua-anak-yang-tiap-subuh-siapkan-ribuan-porsi-mbg-di,bdc3c96920a8d67541784f7171c11f739cac85c0f15dbc5d5b7c7fbb65df74dd,2025-11-13 20:50:40.643 1759,tribunnews,mbg,2025-11-13 04:55:34,Satgas MBG Maluku Dibentuk: Langsung Tunjukan Gerak Cepat Progres Kerja,"AMBON, TRIBUNAMBON.COM -Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Pelayanan MBG pada wilayah terpencil di Maluku telah dibentuk berdasarkan SK Gubernur Maluku Nomor 2145, tanggal 20 Oktober 2025. Belum genap satu bulan dibentuk, Satgas dibawah kepemimpinan Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Provnsi Maluku, Soulisa Nurlita ini langsung menunjukkan gerakan cepat dalam progres kerjanya. Soulisa Nurlita mengatakan, sesuai arahan Gubernur Hendrik Lewerissa, pihaknya telah melakukan langkah-langkah awal percepatan pembangunan dapur MBG di wilayah terpencil. Kita sudah kerja. Dan langkah awal yang dilakukan saat ini ialah, membuat skedul kerja, lalu membuat juklak-juknis pelaksanaan secara internal eksternal untuk pelaksanaan tugas dan fungsi tanggung jawab Satgas, terangnya, Selasa (11/11/2025) lalu. Selain itu, lanjut Nurlita, pihaknya juga akan melakukan melakukan survey, pengawasan dan monitoring terhadap pelaksanaan percepatan pembangunan Dapur MBG di wilayah terpencil. Agar tugas yang diberikan Gubernur dapat terealisasi pada waktunya. Bahkan sesuai petunjuk Pak Gubernur, kita akan melakukan koordinasi dan konsultasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) di Jakarta serta kepala pelayanan wilayah Maluku, tandasnya. Baca juga:Ditreskrimum Polda Maluku Berhasil Kembalikan 3 Motor Curian kepada Pemilik Baca juga:Diduga Setubuhi Anak di Bawah Umur hingga Hamil, Pria 20 Tahun Ditangkap Polres Tanimbar Gubernur Tunjuk Figur yang Tepat Ditunjuknya Soulisa Nurlita sebagai Ketua Satgas Percepatan Pelayanan MBG di wilayah terpencil di Maluku, sempat memantik perhatian publik. Tak sedikit yang memberikan respon positif terhadap keputusan Gubernur. Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa dinilai sangat tepat dalam mengambil keputusan dengan menunjuk Soulisa Nurlita sebagai Ketua Satgas Percepatan Pelayanan MBG di wilayah terpencil di Maluku. Hal ini diungkapkan Said Bahrum, Aktivis Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Maluku. Ia mengatakan, Soulisa Nurlita adalah figur tepat yang ditunjuk Gubernur. Bagaimana tidak, dengan latar belakang pendidikan dan keahlian teknis, serta aktif dalam kegiatan pemerintahan dan program terkait perumahan di Maluku, dirinya yakin Nurlita mampu jalankan tugas tersebut dengan baik. Beliau juga kan kalau tidak salah mendapat penugasan dari Gubernur untuk bantuan pembangunan 3000 rumah subsidi dari pemerintah pusat di Maluku. Jadi saya rasa beliau ini bukan orang yang diragukan lagi kemampuannya, ujarnya. Bukan saja itu, sebagai sosok yang lama berkiprah di Bappeda tentu Soulisa Nurlita sangat paham dengan perencanaan-perencanaan di wilayah Maluku. Makanya sejak awal saya katakan, Pak Gubernur menunjuk figur tepat sebagai ketuaSatgas MBG, tutupnya. (*)",Maula Pelu,https://asset.tribunnews.com/HwZhA09A9trJA0OE5hVdnsM-WEg=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/ambon/foto/bank/originals/MBG-Ilustrasi.jpg,https://ambon.tribunnews.com/ambon/95135/satgas-mbg-maluku-dibentuk-langsung-tunjukan-gerak-cepat-progres-kerja?page=all,9f7fa5f169ad21e6fced865f66949dd13f20943a1507feb09f2f2bd74dfd30ae,2025-11-13 21:40:57.820 1537,kompas,mbg,2025-11-06 17:06:07,"Pemda DIY Minta Kejelasan Status Relawan Dapur MBG, BGN: Tak Perlu Dipermasalahkan","YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meminta Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk memberikan kejelasan mengenai status relawan yang membantu di dapur SPPG.Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti, dalam pernyataannya pada Kamis (6/11/2025).Made menjelaskan bahwaPemerintah DIYmelalui Satgas Percepatan Makan Bergizi Gratis (MBG) DIY menyarankan agar SPPG atau Badan Gizi Nasional (BGN) memberikan kejelasan mengenai status pekerjaan relawan.Baca juga:BGN Minta Dinkes Tak Asal Terbitkan SLHS, SPPG Bersertifikat Bisa Dituntut jika Ada Kasus Keracunan""Kami juga menyarankan ini sebagai salah satu keputusan kami dari Satgas DIY, tenaga kerja juga perlu adajaminan ketenagakerjaan,"" ujarnya.Menurut Made, jika relawan memiliki kontrak yang jelas, mereka akan lebih senang untuk mengikuti sertifikasi penjamah makanan.Sebaliknya, relawan yang tidak memiliki kejelasan kontrak akan mengalami kesulitan.""Tenaga kerja perlu ada jaminan ketenagakerjaan, penting bagi mereka untuk memperhatikan (SPPG dan BGN), tidak hanya sekadar melengkapi kegiatan mereka saja,"" tambahnya.Made juga mengungkapkan bahwa sebelumnya ada protes dari relawan yang merasa hanya digunakan sekali tanpa adanya kepastian hukum.Baca juga:2 Dapur MBG di Karanganyar Hentikan Operasional karena Dana BGN Belum Cair""Kemarin kan ada yang protes juga, hanya dipakai sekali sempat protes juga tapi kan tidak ada kekuatan (hukum),"" katanya.Ia menjelaskan bahwa di setiap SPPG, hanya ada tiga orang yang memiliki kontrak resmi, yaitu ketua SPPG, ahli gizi, dan bagian administrasi.""Selain itu, dibilang relawan itu sekitar 40-an. Ada yang masak, cuci piring,"" kata dia.Relawan di dapur SPPG dibayar per hari dengan nominal kurang lebih Rp 100.000.Respons BGN: Tak Perlu DiperdebatkanKOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWODeputi BGN Dadang saat ditemui di Balai Kota Yogyakarta, Kamis (6/11/2025)Sementara itu, Deputi Bidang Pemantauan dan Pengawasan BGN, Dadang Hendrayudha, meminta agar status relawan ini tidak perlu diperdebatkan.""Tujuan dari SPPG ini kan padat karya membuka lapangan kerja. Per hari ini ada 14 ribu sekian (SPPG) tenaga kerja yang diambil, 776.000 masyarakat Indonesia mendapatkan lapangan pekerjaan,"" jelasnya.Baca juga:Menu MBG Diperiksa Ketat, SPPG di Kebumen Terapkan Uji Formalin hingga SianidaDadang menambahkan bahwa ke depan, pihaknya akan memberikanpelatihan penjamah makanankepada relawan yang terlibat untuk meningkatkan keterampilan mereka.""Kita ini bantu masyarakat yang tidak punya pekerjaan. Tidak perlu dipermasalahkan, justru program ini dampaknya luar biasa dalam membuka lapangan pekerjaan di sekitar dapur. Tidak perlu skill, tidak perlu S1 atau S2. Tapi jabatan tertentu harus dipenuhi, seperti ahli gizi, akuntansi, dan koki yang harus bersertifikat. Lainnya bisa kita latih,"" pungkasnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meminta Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk memberikan kejelasan mengenai status relawan yang membantu di dapur SPPG. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti, dalam pernyataannya pada Kamis (6/11/2025). Made menjelaskan bahwaPemerintah DIYmelalui Satgas Percepatan Makan Bergizi Gratis (MBG) DIY menyarankan agar SPPG atau Badan Gizi Nasional (BGN) memberikan kejelasan mengenai status pekerjaan relawan. Baca juga:BGN Minta Dinkes Tak Asal Terbitkan SLHS, SPPG Bersertifikat Bisa Dituntut jika Ada Kasus Keracunan ""Kami juga menyarankan ini sebagai salah satu keputusan kami dari Satgas DIY, tenaga kerja juga perlu adajaminan ketenagakerjaan,"" ujarnya. Menurut Made, jika relawan memiliki kontrak yang jelas, mereka akan lebih senang untuk mengikuti sertifikasi penjamah makanan. Sebaliknya, relawan yang tidak memiliki kejelasan kontrak akan mengalami kesulitan. ""Tenaga kerja perlu ada jaminan ketenagakerjaan, penting bagi mereka untuk memperhatikan (SPPG dan BGN), tidak hanya sekadar melengkapi kegiatan mereka saja,"" tambahnya. Made juga mengungkapkan bahwa sebelumnya ada protes dari relawan yang merasa hanya digunakan sekali tanpa adanya kepastian hukum. Baca juga:2 Dapur MBG di Karanganyar Hentikan Operasional karena Dana BGN Belum Cair ""Kemarin kan ada yang protes juga, hanya dipakai sekali sempat protes juga tapi kan tidak ada kekuatan (hukum),"" katanya. Ia menjelaskan bahwa di setiap SPPG, hanya ada tiga orang yang memiliki kontrak resmi, yaitu ketua SPPG, ahli gizi, dan bagian administrasi. ""Selain itu, dibilang relawan itu sekitar 40-an. Ada yang masak, cuci piring,"" kata dia. Relawan di dapur SPPG dibayar per hari dengan nominal kurang lebih Rp 100.000. KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWODeputi BGN Dadang saat ditemui di Balai Kota Yogyakarta, Kamis (6/11/2025)Sementara itu, Deputi Bidang Pemantauan dan Pengawasan BGN, Dadang Hendrayudha, meminta agar status relawan ini tidak perlu diperdebatkan. KOMPAS.COM/WISANG SETO PANGARIBOWODeputi BGN Dadang saat ditemui di Balai Kota Yogyakarta, Kamis (6/11/2025) ""Tujuan dari SPPG ini kan padat karya membuka lapangan kerja. Per hari ini ada 14 ribu sekian (SPPG) tenaga kerja yang diambil, 776.000 masyarakat Indonesia mendapatkan lapangan pekerjaan,"" jelasnya. Baca juga:Menu MBG Diperiksa Ketat, SPPG di Kebumen Terapkan Uji Formalin hingga Sianida Dadang menambahkan bahwa ke depan, pihaknya akan memberikanpelatihan penjamah makanankepada relawan yang terlibat untuk meningkatkan keterampilan mereka. ""Kita ini bantu masyarakat yang tidak punya pekerjaan. Tidak perlu dipermasalahkan, justru program ini dampaknya luar biasa dalam membuka lapangan pekerjaan di sekitar dapur. Tidak perlu skill, tidak perlu S1 atau S2. Tapi jabatan tertentu harus dipenuhi, seperti ahli gizi, akuntansi, dan koki yang harus bersertifikat. Lainnya bisa kita latih,"" pungkasnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/dyB_ALC6VWJ-Hui7igo-IRqVl1w=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/26/68d638457d255.jpg",https://yogyakarta.kompas.com/read/2025/11/06/170607578/pemda-diy-minta-kejelasan-status-relawan-dapur-mbg-bgn-tak-perlu,11ff1788c3499715656b95130fadeb55c42cd8204d906c6e06882a706a36d643,2025-11-13 20:50:51.272 1538,kompas,mbg,2025-11-06 10:29:30,"Menu MBG Diperiksa Ketat, SPPG di Kebumen Terapkan Uji Formalin hingga Sianida","KEBUMEN, KOMPAS.com Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kebumen Kemala Bhayangkari Polres Kebumen menerapkan prosedur ketat sebelum menu Makan Bergizi Gratis (MBG) dibagikan ke murid.Di dapur yang terletak di Desa Winong, Kecamatan Mirit ini, terdapat tahapan untuk menguji keamanan makanan.Polres Kebumenmenerapkan standar ketat. Sebelum disajikan kepada anak-anak, setiap menu wajib melewati uji cepat (rapid test) kelayakan dan komposisi gizi oleh tim kesehatan Polres.Kapolres Kebumen AKBP Eka Baasith Syamsuri meninjau langsung proses pemeriksaan tersebut. Kami ingin memastikan setiap makanan yang diterima anak-anak benar-benar aman dan bergizi, ujar AKBP Eka Baasith dalam keterangan resminya pada Kamis (6/11/2025).Baca juga:3 Tahun Warga Akses Terputus, Jembatan Weton Kulon di Kebumen Akhirnya Rampung DibangunMenurutnya, pemeriksaan itu bukan sekadar formalitas. Proses dimulai dari uji organoleptik, yaitu pemeriksaan menggunakan pancaindra terhadap warna, aroma, rasa, dan tekstur makanan.Dari uji ini, petugas dapat mendeteksi tanda-tanda awal kerusakan seperti bau asam, rasa tidak normal, atau tekstur lembek yang menandakan kontaminasi.Setelah lolos uji organoleptik, makanan diuji lagi secara kimia sederhana untuk memastikan tidak mengandung bahan berbahaya seperti formalin, sianida, arsenik, dan nitrit.Formalin, misalnya, kerap disalahgunakan sebagai pengawet tahu atau ikan agar tahan lama.Padahal, bahan ini berisiko tinggi bagi kesehatan.Begitu pula dengan sianida yang merupakan racun akut, serta arsenik yang bisa mencemari bahan pangan melalui air atau tanah.Baca juga:BNPB Ingatkan Warga Kebumen Waspadai Gempa dan Tsunami, Tekankan KesiapsiagaanNitrit berlebih juga bisa berubah menjadi senyawa nitrosamin, penyebab kanker. Tes ini penting untuk menjamin bahwa makanan yang dikirim ke sekolah-sekolah benar-benar bebas dari bahan kimia berbahaya, tegas Kapolres.Ia menambahkan, pengawasan mutu menjadi bagian dari komitmen Polres Kebumen dalam mendukung programMBG.Baca juga:Curhatan Murid di Kebumen, Sering Ngempet Jajan Sebelum Ada MBGMelalui dapurSPPGyang dikelola Polres Kebumen, setiap porsi makanan dipastikan memenuhi standar gizi, higienis, dan aman untuk dikonsumsi.""Dengan langkah ketat ini, Polres Kebumen berharap setiap suapan yang diterima anak-anak bukan hanya mengenyangkan, tetapi juga menyehatkan dan memberikan jaminankeamanan panganbagi generasi penerus bangsa menuju Indonesia Emas 2045,"" ujarnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KEBUMEN, KOMPAS.com Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kebumen Kemala Bhayangkari Polres Kebumen menerapkan prosedur ketat sebelum menu Makan Bergizi Gratis (MBG) dibagikan ke murid. Di dapur yang terletak di Desa Winong, Kecamatan Mirit ini, terdapat tahapan untuk menguji keamanan makanan. Polres Kebumenmenerapkan standar ketat. Sebelum disajikan kepada anak-anak, setiap menu wajib melewati uji cepat (rapid test) kelayakan dan komposisi gizi oleh tim kesehatan Polres. Kapolres Kebumen AKBP Eka Baasith Syamsuri meninjau langsung proses pemeriksaan tersebut. Kami ingin memastikan setiap makanan yang diterima anak-anak benar-benar aman dan bergizi, ujar AKBP Eka Baasith dalam keterangan resminya pada Kamis (6/11/2025). Baca juga:3 Tahun Warga Akses Terputus, Jembatan Weton Kulon di Kebumen Akhirnya Rampung Dibangun Menurutnya, pemeriksaan itu bukan sekadar formalitas. Proses dimulai dari uji organoleptik, yaitu pemeriksaan menggunakan pancaindra terhadap warna, aroma, rasa, dan tekstur makanan. Dari uji ini, petugas dapat mendeteksi tanda-tanda awal kerusakan seperti bau asam, rasa tidak normal, atau tekstur lembek yang menandakan kontaminasi. Setelah lolos uji organoleptik, makanan diuji lagi secara kimia sederhana untuk memastikan tidak mengandung bahan berbahaya seperti formalin, sianida, arsenik, dan nitrit. Formalin, misalnya, kerap disalahgunakan sebagai pengawet tahu atau ikan agar tahan lama. Padahal, bahan ini berisiko tinggi bagi kesehatan. Begitu pula dengan sianida yang merupakan racun akut, serta arsenik yang bisa mencemari bahan pangan melalui air atau tanah. Baca juga:BNPB Ingatkan Warga Kebumen Waspadai Gempa dan Tsunami, Tekankan Kesiapsiagaan Nitrit berlebih juga bisa berubah menjadi senyawa nitrosamin, penyebab kanker. Tes ini penting untuk menjamin bahwa makanan yang dikirim ke sekolah-sekolah benar-benar bebas dari bahan kimia berbahaya, tegas Kapolres. Ia menambahkan, pengawasan mutu menjadi bagian dari komitmen Polres Kebumen dalam mendukung programMBG. Baca juga:Curhatan Murid di Kebumen, Sering Ngempet Jajan Sebelum Ada MBG Melalui dapurSPPGyang dikelola Polres Kebumen, setiap porsi makanan dipastikan memenuhi standar gizi, higienis, dan aman untuk dikonsumsi. ""Dengan langkah ketat ini, Polres Kebumen berharap setiap suapan yang diterima anak-anak bukan hanya mengenyangkan, tetapi juga menyehatkan dan memberikan jaminankeamanan panganbagi generasi penerus bangsa menuju Indonesia Emas 2045,"" ujarnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/LgFmvHFOTtedZxGpGZwT1bugYCU=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/06/690c126b20959.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/11/06/102930778/menu-mbg-diperiksa-ketat-sppg-di-kebumen-terapkan-uji-formalin-hingga,c4d4973fda90851b0a2ce90e65a9a1e479266d283b2ee7916f0d8a8d43b6cb36,2025-11-13 20:51:01.719 1539,kompas,mbg,2025-11-06 05:51:13,"Geliatkan Ekonomi Lokal, Pemerintah Larang Impor Apa Pun untuk Program MBG","BANDUNG, KOMPAS.com- Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) A Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menegaskan pemerintah akan melarang penggunaan barang impor dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan kegiatan Badan Gizi Nasional (BGN).Cak Iminmengatakan, kebijakan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menggerakkanekonomi lokalserta memperkuat kemandirian nasional di tengah tekanan ekonomi global dan ketergantungan terhadap produk luar negeri. Di tengah berbagai tantangan yang tidak mudah, terutama pengaruh ekonomi global, persaingan antarnegara, ini persaingan yang nyata-nyata dihadapi kita. Kita sangat bergantung pada barang, produk-produk dari China, ujar Cak Imin, di Bandung, Rabu (5/11/2025).Ia mengatakan, ketergantungan terhadap bahan baku impor menjadi salah satu hambatan utama dalam memperkuat fondasi ekonomi nasional.Baca juga:Pastikan Dampak Nyata, Kementerian PANRB Terus Perkuat Tata Kelola Program MBG Kita sangat bergantung pada berbagai bahan baku, tepung, dan berbagai proses ekonomi kita yang masih bergantung dari negara lain, di tengah upaya kita memenuhi kebutuhan sendiri, di tengah perintah dan harapan kita semua dari Pak Presiden agar kita mandiri di atas kaki sendiri, kata dia.Sebagai salah satu pengawas BGN yang baru saja ditunjuk Presiden, Cak Imin menyampaikan komitmen untuk memastikan seluruh kebutuhanprogram MBGbersumber dari produksi dalam negeri. Saya minta BGN tidak lagi ada satu item pun barang yang impor, tegas dia.Ia menekankan, seluruh kebutuhan dalam program MBG dan kegiatan BGN, baik bahan pangan maupun peralatan pendukung, harus mengandalkan produk dalam negeri. Semua kebutuhan BGN dan MBG hendaknya betul-betul mengandalkan produksi dalam negeri, ujar dia.Cak Imin menyebut, pada tahap selanjutnya, pemerintah akan memastikan seluruh pasokan kebutuhan MBG berasal dari pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Karena itu, terutama semua aspek baik peralatan maupun produksi pangan, nanti tahap yang kedua, seluruh kebutuhan dipasok dari UMKM, tutur Cak Imin. BANDUNG, KOMPAS.com- Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) A Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menegaskan pemerintah akan melarang penggunaan barang impor dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan kegiatan Badan Gizi Nasional (BGN). Cak Iminmengatakan, kebijakan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menggerakkanekonomi lokalserta memperkuat kemandirian nasional di tengah tekanan ekonomi global dan ketergantungan terhadap produk luar negeri. Di tengah berbagai tantangan yang tidak mudah, terutama pengaruh ekonomi global, persaingan antarnegara, ini persaingan yang nyata-nyata dihadapi kita. Kita sangat bergantung pada barang, produk-produk dari China, ujar Cak Imin, di Bandung, Rabu (5/11/2025). Ia mengatakan, ketergantungan terhadap bahan baku impor menjadi salah satu hambatan utama dalam memperkuat fondasi ekonomi nasional. Baca juga:Pastikan Dampak Nyata, Kementerian PANRB Terus Perkuat Tata Kelola Program MBG Kita sangat bergantung pada berbagai bahan baku, tepung, dan berbagai proses ekonomi kita yang masih bergantung dari negara lain, di tengah upaya kita memenuhi kebutuhan sendiri, di tengah perintah dan harapan kita semua dari Pak Presiden agar kita mandiri di atas kaki sendiri, kata dia. Sebagai salah satu pengawas BGN yang baru saja ditunjuk Presiden, Cak Imin menyampaikan komitmen untuk memastikan seluruh kebutuhanprogram MBGbersumber dari produksi dalam negeri. Saya minta BGN tidak lagi ada satu item pun barang yang impor, tegas dia. Ia menekankan, seluruh kebutuhan dalam program MBG dan kegiatan BGN, baik bahan pangan maupun peralatan pendukung, harus mengandalkan produk dalam negeri. Semua kebutuhan BGN dan MBG hendaknya betul-betul mengandalkan produksi dalam negeri, ujar dia. Cak Imin menyebut, pada tahap selanjutnya, pemerintah akan memastikan seluruh pasokan kebutuhan MBG berasal dari pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Karena itu, terutama semua aspek baik peralatan maupun produksi pangan, nanti tahap yang kedua, seluruh kebutuhan dipasok dari UMKM, tutur Cak Imin.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/VZgy1dyIhDBsciyA1IPR9mS_s9A=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/05/690b073e92f4c.jpeg",https://nasional.kompas.com/read/2025/11/06/05511311/geliatkan-ekonomi-lokal-pemerintah-larang-impor-apa-pun-untuk-program-mbg,732f2531745050812debff5f13ed6978d5b968d0ff852dcadff79137e33c517e,2025-11-13 20:51:12.707 1540,kompas,mbg,2025-11-05 21:58:26,"Pastikan Distribusi MBG Tidak Basi, Pemkot Madiun Pasang CCTV di Seluruh SPPG","MADIUN, KOMPAS.com- Pemerintah Kota Madiun akan memasang CCTV di seluruh satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) penyedia makanan bergizi gratis yang beroperasi di Kota Madiun.Hal itu dilakukan untuk memastikan makanan yang didistribusikan kepada siswa dan masyarakat tidak basi.Wali Kota Madiun, Maidi mengatakan pemasangan cctv dilakukan agar dirinya bisa memantau langsung proses pemasakan bahan makanan di SPPG.Pasalnya bila bahan makanan dimasak terlalu awal akan berpotensi makanan menjadi basi.""Kalau masaknya dimulai sore nanti bisa basi maka saya telepon (untuk diingatkan),"" kata Maidi.Baca juga:Tagihan Perawatan Korban Keracunan MBG di Bandung Barat Tembus Rp 400 Juta, Pemda Didesak Bertanggung JawabMaidi mengatakan selain CCTV dirinya sudah menyiapkan perangkat khusus untuk memantau jalan proses pemasakan MBG di SPPG.Bagi Maidi, apa yang dilakukan sebagai bentuk pengawasan untuk penyempurnaan pelaksanaanprogram MBGdi daerah.Tak hanya pengawasan, Pemkot Madiun juga siap memberikan aset-aset yang tidak terpakai untuk didirikan dapur MBG.Baca juga:Polisi Akan Periksa SPPG Pembuat Soto Ayam yang Diduga Picu Gejala Keracunan MBGSalah satu contohnya, gedung bekas pasar Ikan Joyo yang disewa untuk dijadikan SPPG.""Semua aset pemerintah yang mau dijadikan dapur mbg saya serahkan baik untuk TNI, Polri dan masyarakat. Dan dari penggunaan aset itu ada pemasukan untuk daerah. Untuk bekas pasar ikan yang dijadikan SPPG memberikan masukan pendapatan daerah setiap tahunnya Rp 128 juta,"" kata Maidi.Maidi menambahkan pentingnya pengelolaan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.Untuk itu pengelolaan IPAL semua harus berjalan sesuai standar, bukan asal-asalan belaka.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang MADIUN, KOMPAS.com- Pemerintah Kota Madiun akan memasang CCTV di seluruh satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) penyedia makanan bergizi gratis yang beroperasi di Kota Madiun. Hal itu dilakukan untuk memastikan makanan yang didistribusikan kepada siswa dan masyarakat tidak basi. Wali Kota Madiun, Maidi mengatakan pemasangan cctv dilakukan agar dirinya bisa memantau langsung proses pemasakan bahan makanan di SPPG. Pasalnya bila bahan makanan dimasak terlalu awal akan berpotensi makanan menjadi basi. ""Kalau masaknya dimulai sore nanti bisa basi maka saya telepon (untuk diingatkan),"" kata Maidi. Baca juga:Tagihan Perawatan Korban Keracunan MBG di Bandung Barat Tembus Rp 400 Juta, Pemda Didesak Bertanggung Jawab Maidi mengatakan selain CCTV dirinya sudah menyiapkan perangkat khusus untuk memantau jalan proses pemasakan MBG di SPPG. Bagi Maidi, apa yang dilakukan sebagai bentuk pengawasan untuk penyempurnaan pelaksanaanprogram MBGdi daerah. Tak hanya pengawasan, Pemkot Madiun juga siap memberikan aset-aset yang tidak terpakai untuk didirikan dapur MBG. Baca juga:Polisi Akan Periksa SPPG Pembuat Soto Ayam yang Diduga Picu Gejala Keracunan MBG Salah satu contohnya, gedung bekas pasar Ikan Joyo yang disewa untuk dijadikan SPPG. ""Semua aset pemerintah yang mau dijadikan dapur mbg saya serahkan baik untuk TNI, Polri dan masyarakat. Dan dari penggunaan aset itu ada pemasukan untuk daerah. Untuk bekas pasar ikan yang dijadikan SPPG memberikan masukan pendapatan daerah setiap tahunnya Rp 128 juta,"" kata Maidi. Maidi menambahkan pentingnya pengelolaan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan. Untuk itu pengelolaan IPAL semua harus berjalan sesuai standar, bukan asal-asalan belaka.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/hEJwr8P7KBnaokgCH4PmgZg2xfs=/0x107:1280x960/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/05/690b5eb48cd71.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/11/05/215826678/pastikan-distribusi-mbg-tidak-basi-pemkot-madiun-pasang-cctv-di-seluruh,43c825095f2d4e7dff4871e36dc616c4e648b8860870f87af7c41860d5dad0d5,2025-11-13 20:51:24.201 1541,kompas,mbg,2025-11-04 21:45:00,7 Fakta Program MBG di Bandung Barat Lumpuh karena Dana Rp 1 Miliar Raib,"KOMPAS.com Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dikelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pangauban di Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, mendadak berhenti total.Pasalnya, dana operasional lembaga tersebut sebesar Rp 1 miliar raib setelah diduga menjadi korbanpenipuan digitalatau phishing yang menjerat kepala SPPG saat mengakses aplikasi perbankan milik bank BUMN.Akibat kejadian itu, aktivitas dapur yang biasanya menyiapkan ribuan porsi makanan bergizi untuk siswa SD hingga SMA di Batujajar kini lumpuh.Sebanyak 53 pekerja dapur terpaksa dirumahkan sementara, dan ribuan penerima manfaat kehilangan jatah makan harian.Baca juga:Angin Puting Beliung Terjang Ujungberung Bandung, Sejumlah Rumah dan Gerobak RusakBerikut 7 fakta lengkap di balik hilangnya dana Rp 1 miliar dan terhentinya program makan bergizi di Batujajar:1. Dana Rp 1 Miliar Raib karena Dugaan PhishingKejadian bermula pada Kamis (31/10/2025) saat Kepala SPPG Pangauban berinisial MC menerima notifikasi dari aplikasi perbankan yang meminta pergantian kata sandi (password).Tanpa curiga, MC menindaklanjuti pesan tersebut dan menghubungi layanan chat yang ia yakini merupakan situs resmi bank.Dalam percakapan itu, seseorang yang mengaku petugas bank mengirimkan tautan penggantian kata sandi dan meminta data penting rekening lembaga. MC pun mengikuti instruksi tanpa melakukan verifikasi lebih lanjut.Tak lama setelahnya, rekening SPPG terkuras habis. Benar kejadiannya seperti itu. Jadi kami tidak bisa beroperasi karena dana yang ada terkuras oleh penipu. Jelas ini kelalaian dari Kepala SPPG, ujar Pemilik SPPG Pangauban, Hendrik Irawan, saat dikonfirmasi, Senin (3/11/2025).Baca juga:BGN soal Ompreng MBG Berlabel Palsu di Jakarta Utara: Itu Kriminal Murni2. Saldo Habis, Tersisa Rp 12 JutaUsai transaksi mencurigakan, nomor pihak yang mengaku petugas bank tak bisa dihubungi lagi.Ketika MC memeriksa saldo, dana Rp 1 miliar di rekening telah raib, dan hanya tersisa Rp 12 juta.Padahal, dana tersebut merupakan modal utama operasional programMakan Bergizi Gratisyang baru berjalan sekitar 10 hari. Harusnya hari ini kami belanja bahan makanan, tapi karena dana habis terkuras, kami tidak bisa melanjutkan kegiatan, tutur Hendrik.3. Peringatan Pegawai Tak DiindahkanMenurut Hendrik, sejumlah pegawai sudah mengingatkan MC agar berhati-hati terhadap telepon dan pesan mencurigakan yang meminta data rahasia perbankan.Namun, peringatan itu tak diindahkan. KOMPAS.com Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dikelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pangauban di Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, mendadak berhenti total. Pasalnya, dana operasional lembaga tersebut sebesar Rp 1 miliar raib setelah diduga menjadi korbanpenipuan digitalatau phishing yang menjerat kepala SPPG saat mengakses aplikasi perbankan milik bank BUMN. Akibat kejadian itu, aktivitas dapur yang biasanya menyiapkan ribuan porsi makanan bergizi untuk siswa SD hingga SMA di Batujajar kini lumpuh. Sebanyak 53 pekerja dapur terpaksa dirumahkan sementara, dan ribuan penerima manfaat kehilangan jatah makan harian. Baca juga:Angin Puting Beliung Terjang Ujungberung Bandung, Sejumlah Rumah dan Gerobak Rusak Berikut 7 fakta lengkap di balik hilangnya dana Rp 1 miliar dan terhentinya program makan bergizi di Batujajar: Kejadian bermula pada Kamis (31/10/2025) saat Kepala SPPG Pangauban berinisial MC menerima notifikasi dari aplikasi perbankan yang meminta pergantian kata sandi (password). Tanpa curiga, MC menindaklanjuti pesan tersebut dan menghubungi layanan chat yang ia yakini merupakan situs resmi bank. Dalam percakapan itu, seseorang yang mengaku petugas bank mengirimkan tautan penggantian kata sandi dan meminta data penting rekening lembaga. MC pun mengikuti instruksi tanpa melakukan verifikasi lebih lanjut. Tak lama setelahnya, rekening SPPG terkuras habis. Benar kejadiannya seperti itu. Jadi kami tidak bisa beroperasi karena dana yang ada terkuras oleh penipu. Jelas ini kelalaian dari Kepala SPPG, ujar Pemilik SPPG Pangauban, Hendrik Irawan, saat dikonfirmasi, Senin (3/11/2025). Baca juga:BGN soal Ompreng MBG Berlabel Palsu di Jakarta Utara: Itu Kriminal Murni Usai transaksi mencurigakan, nomor pihak yang mengaku petugas bank tak bisa dihubungi lagi.Ketika MC memeriksa saldo, dana Rp 1 miliar di rekening telah raib, dan hanya tersisa Rp 12 juta. Padahal, dana tersebut merupakan modal utama operasional programMakan Bergizi Gratisyang baru berjalan sekitar 10 hari. Harusnya hari ini kami belanja bahan makanan, tapi karena dana habis terkuras, kami tidak bisa melanjutkan kegiatan, tutur Hendrik. Menurut Hendrik, sejumlah pegawai sudah mengingatkan MC agar berhati-hati terhadap telepon dan pesan mencurigakan yang meminta data rahasia perbankan. Namun, peringatan itu tak diindahkan.",Kompas Cyber Media,https://asset.kompas.com/crops/jgPdNppo1PhGBSRtS538cwqGfDc=/0x0:3784x2523/780x390/data/photo/2025/10/14/68ee3ca82b49a.jpeg,https://www.kompas.com/jawa-barat/read/2025/11/04/214500388/7-fakta-program-mbg-di-bandung-barat-lumpuh-karena-dana-rp-1-miliar,784452f79879b841f9571581ae88b9baca55a7228e8984ed01fa4e1c88b789b0,2025-11-13 20:51:34.715 1542,kompas,mbg,2025-11-04 19:13:48,BGN soal Ompreng MBG Berlabel Palsu di Jakarta Utara: Itu Kriminal Murni,"JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyebut temuan ompreng ataufood traydiduga dari China tapi berlabel palsu di Jakarta Utara merupakan bentuk kejahatan.""BGNtidak pernah meminta seseorang atau perusahaan untuk mengecaptrayitu, bahkan tidak ada penggunaan logo dalam berdagang. Nah itu adalah kriminal murni,"" kata Dadan di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (3/11/2025).Baca juga:BGN Ungkap Modus Ompreng MBG dari China: Dilabeli Made in Indonesia dan SNIFood traydari China itu memuat logomade in Indonesia, Standar Nasional Indonesia (SNI), dan mencatut logo BGN.Menurut Dadan, peristiwa kriminalitas itu bukan menjadi kewenangan BGN untuk menindak.""Ya itu kan bukan ranahnya BGN. Kan itu pengusaha yang berusaha ingin menjual produknya agar percaya bahwa itu produk BGN,"" ujar Dadan.Dadan menjelaskan, BGN tidak pernah meminta seseorang untuk mengecapfood traydengan logo BGN.Temuan polisiSebelumnya diberitakan, Polres MetroJakarta Utaramelakukan inspeksi mendadak ke sebuah ruko di wilayah Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.Berdasarkan informasi yang diterima Kompas.com, ruko tersebut diduga digunakan untuk memalsukan label dan logo pada perlengkapan makan program MBG.Baca juga:Kala Label SNI Nampan MBG Diduga Dipalsukan di Jakut Di sana, polisi menemukan sejumlah barang impor yang diberi label made in Indonesia palsu, label SNI palsu, serta logo BGN tanpa izin.Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Kompol Onkoseno menyatakan, saat ini polisi tengah mendalami aduan yang diterima dari masyarakat mengenai hal tersebut.Berdasarkan informasi, barang-barang tersebut berupa alat dapur dan food tray atau ompreng yang digunakan dalam program MBG.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyebut temuan ompreng ataufood traydiduga dari China tapi berlabel palsu di Jakarta Utara merupakan bentuk kejahatan. ""BGNtidak pernah meminta seseorang atau perusahaan untuk mengecaptrayitu, bahkan tidak ada penggunaan logo dalam berdagang. Nah itu adalah kriminal murni,"" kata Dadan di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (3/11/2025). Baca juga:BGN Ungkap Modus Ompreng MBG dari China: Dilabeli Made in Indonesia dan SNI Food traydari China itu memuat logomade in Indonesia, Standar Nasional Indonesia (SNI), dan mencatut logo BGN. Menurut Dadan, peristiwa kriminalitas itu bukan menjadi kewenangan BGN untuk menindak. ""Ya itu kan bukan ranahnya BGN. Kan itu pengusaha yang berusaha ingin menjual produknya agar percaya bahwa itu produk BGN,"" ujar Dadan. Dadan menjelaskan, BGN tidak pernah meminta seseorang untuk mengecapfood traydengan logo BGN. Sebelumnya diberitakan, Polres MetroJakarta Utaramelakukan inspeksi mendadak ke sebuah ruko di wilayah Ancol, Pademangan, Jakarta Utara. Berdasarkan informasi yang diterima Kompas.com, ruko tersebut diduga digunakan untuk memalsukan label dan logo pada perlengkapan makan program MBG. Baca juga:Kala Label SNI Nampan MBG Diduga Dipalsukan di Jakut Di sana, polisi menemukan sejumlah barang impor yang diberi label made in Indonesia palsu, label SNI palsu, serta logo BGN tanpa izin. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Kompol Onkoseno menyatakan, saat ini polisi tengah mendalami aduan yang diterima dari masyarakat mengenai hal tersebut. Berdasarkan informasi, barang-barang tersebut berupa alat dapur dan food tray atau ompreng yang digunakan dalam program MBG.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/pzdBqZeJF23o5KhBGNo6-YnyLzE=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/03/6908854a1a0b9.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/11/04/19134831/bgn-soal-ompreng-mbg-berlabel-palsu-di-jakarta-utara-itu-kriminal-murni,940c70b32d6091b0a988ef60be75112de3e47f414d97ad2b0324eae3bea29861,2025-11-13 20:51:45.120 1563,kompas,mbg,2025-10-24 14:57:33,"Ibu Negara Brasil Ajak Indonesia ke COP 30, Pelajari Teknologi untuk MBG","JAKARTA, KOMPAS.com -Ibu Negara Brasil, Janja Lula da Silva, mengundang Indonesia untuk berpartisipasi dalam Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP 30) yang akan digelar di Bel m, Brasil, pada bulan November mendatang.Deputi Bidang Koordinasi Keterjangkauan dan Keamanan Pangan Kementerian Koordinator Bidang Pangan Nani Hendiarti mengatakan, Silva mendorong Indonesia untuk mempelajari penerapanteknologi ramah lingkunganyang digunakan dalam program makan bergizi di negaranya. Kita tadi sudah banyak masukannya. Nanti kita akan pelajari dan juga kita bisa ikuti yang baik-baik. Tapi beliau, Ibu Negara tadi, mengundang karena akan adaCOP 30di Bel m, Brasil, ujar Nani, didampingi pejabat lain, usai meninjau SPPG di Halim, Jakarta Timur, bersama dengan Silva, Jumat (24/10/2025).Baca juga:Berbagi Pengalaman, Ibu Negara Brasil Kunjungi SPPG di Halim dan SD Angkasa 5 HalimMenurut Nani, Silva ingin Indonesia meninjau langsung berbagai fasilitas dan program pangan bergizi yang telah dijalankan Brasil selama puluhan tahun. Beliau mengundang kita untuk melihat, meninjau fasilitas dan program yang mereka sudah jalankan sekian tahun. Sudah lama, dan cukup berhasil, kata Nani.Staf Khusus Bidang Kebijakan Strategis Menko Pangan Meizani Irmadhiany menambahkan, Brasil memiliki sejumlah inovasi teknologi ramah lingkungan yang dapat menjadi inspirasi bagi Indonesia, terutama dalam mendukung programMakan Bergizi Gratis(MBG).Baca juga:Ibu Negara Brasil Terkesan dengan Program MBG RI Teknologi-teknologi yang mereka kembangkan juga sangat menarik, seperti biodigester untuk mengembangkan energi terbarukan yang digunakan dalam proses memasak, ujar Meizani.Ia menuturkan, pendekatan tersebut tidak hanya menekan emisi karbon, tetapi juga menciptakan ekosistem inovasi baru di sekitar program makanan bergizi di sekolah. Jadi, school meal program atau program makanan di sekolah ini juga bisa membangkitkan teknologi dan ekosistem baru. Bukan hanya untuk kebutuhan langsung, tetapi juga untuk masa depan terutama terkait teknologi hijau dan perubahan iklim, kata Meizani.Baca juga:Serba-serbi Kunjungan Presiden Brasil: Bikin Bahasa Portugis Masuk Kurikulum, Curhat soal Masa JabatanMenurut Meizani, pengalaman Brasil menunjukkan bahwa program pangan nasional dapat terintegrasi dengan agenda global keberlanjutan dan inovasi energi bersih. Jadi itu sangat menarik sekali, karena benar-benar green. Mereka mengaitkan program makan bergizi dengan transisi energi dan ketahanan iklim. Ini hal yang bisa kita pelajari dan adaptasi di Indonesia, kata dia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com -Ibu Negara Brasil, Janja Lula da Silva, mengundang Indonesia untuk berpartisipasi dalam Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (COP 30) yang akan digelar di Bel m, Brasil, pada bulan November mendatang. Deputi Bidang Koordinasi Keterjangkauan dan Keamanan Pangan Kementerian Koordinator Bidang Pangan Nani Hendiarti mengatakan, Silva mendorong Indonesia untuk mempelajari penerapanteknologi ramah lingkunganyang digunakan dalam program makan bergizi di negaranya. Kita tadi sudah banyak masukannya. Nanti kita akan pelajari dan juga kita bisa ikuti yang baik-baik. Tapi beliau, Ibu Negara tadi, mengundang karena akan adaCOP 30di Bel m, Brasil, ujar Nani, didampingi pejabat lain, usai meninjau SPPG di Halim, Jakarta Timur, bersama dengan Silva, Jumat (24/10/2025). Baca juga:Berbagi Pengalaman, Ibu Negara Brasil Kunjungi SPPG di Halim dan SD Angkasa 5 Halim Menurut Nani, Silva ingin Indonesia meninjau langsung berbagai fasilitas dan program pangan bergizi yang telah dijalankan Brasil selama puluhan tahun. Beliau mengundang kita untuk melihat, meninjau fasilitas dan program yang mereka sudah jalankan sekian tahun. Sudah lama, dan cukup berhasil, kata Nani. Staf Khusus Bidang Kebijakan Strategis Menko Pangan Meizani Irmadhiany menambahkan, Brasil memiliki sejumlah inovasi teknologi ramah lingkungan yang dapat menjadi inspirasi bagi Indonesia, terutama dalam mendukung programMakan Bergizi Gratis(MBG). Baca juga:Ibu Negara Brasil Terkesan dengan Program MBG RI Teknologi-teknologi yang mereka kembangkan juga sangat menarik, seperti biodigester untuk mengembangkan energi terbarukan yang digunakan dalam proses memasak, ujar Meizani. Ia menuturkan, pendekatan tersebut tidak hanya menekan emisi karbon, tetapi juga menciptakan ekosistem inovasi baru di sekitar program makanan bergizi di sekolah. Jadi, school meal program atau program makanan di sekolah ini juga bisa membangkitkan teknologi dan ekosistem baru. Bukan hanya untuk kebutuhan langsung, tetapi juga untuk masa depan terutama terkait teknologi hijau dan perubahan iklim, kata Meizani. Baca juga:Serba-serbi Kunjungan Presiden Brasil: Bikin Bahasa Portugis Masuk Kurikulum, Curhat soal Masa Jabatan Menurut Meizani, pengalaman Brasil menunjukkan bahwa program pangan nasional dapat terintegrasi dengan agenda global keberlanjutan dan inovasi energi bersih. Jadi itu sangat menarik sekali, karena benar-benar green. Mereka mengaitkan program makan bergizi dengan transisi energi dan ketahanan iklim. Ini hal yang bisa kita pelajari dan adaptasi di Indonesia, kata dia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/aEnPUJQ8jiN0DcAxyApMgHOWb1I=/160x173:1440x1027/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/24/68fb23deb9760.jpeg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/24/14573331/ibu-negara-brasil-ajak-indonesia-ke-cop-30-pelajari-teknologi-untuk-mbg,67f7d4253c0729fc9e4b1ba7d34733acb387f06f233413d92e7b992784140660,2025-11-13 20:55:46.401 1543,kompas,mbg,2025-11-04 17:36:26,"Usai Rapat Tim Koordinasi, MenPANRB Sebut 2 Hal Penting soal MBG","JAKARTA, KOMPAS.com- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB) Rini Widyantini mengatakan ada dua hal penting yang perlu terjamin dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG).""Pelaksanaan MBG itu ada dua hal, pemberian MBG-nya, makanan bergizi gratisnya juga. Satu lagi, bagaimana dukungan ekosistemnya dari kementerian dan lembaga,"" ucapnya di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2025).Hal ini diucapkan Rini usai menghadiri rapat Koordinasi Tingkat Menteri terkait Penyelenggaraan Program MBG menyusul dibentuknya Tim Koordinasi Penyelenggaraan MBG.""Ini kan hari ini rapat tentang tim koordinasi untuk percepatan tentang pelaksanaan MBG. Tentunya Kementerian PANRB untuk memastikan tata kelola bisa dilaksanakan secara saksama,"" kata Rini.Baca juga:Tim Koordinasi MBG Bentukan Prabowo Rapat Perdana, Apa yang Dibahas?Tim siapkan Perpres MBGPresiden Prabowo Subianto resmi membentuk Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program MBG, yang tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 28 Tahun 2025.Tim Koordinasi Penyelenggaraan MBG ini beranggotakan unsur kementerian dan lembaga lintas sektor, yang diatur dalam Pasal 6 Keppres 28/2025.Rini menyebut, pihaknya kini sedang menyiapkan rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tata Kelola PenyelenggaraanMakan Bergizi Gratis.""Kami siapkan rencana Perpres tentang tata kelola bagaimana ekosistem untuk dukungan MBG-nya, termasuk juga bagaimana tata kelola di dalam MBG-nya sendiri,"" ucapnya.Baca juga:Kepala BGN: Perpres MBG Sudah Beres, Tinggal DibagikanRini memastikan Perpres akan mengatur ketentuan penataan tata kelola dan kelembagaan MBG.""Jadi, nanti akan keluar rencana Perpres yang kaitannya dengan organisasi MBG-nya,"" ucapnya.Namun, Rini belum mengungkapkan kapan Perpres tata kelola tersebut akan terbit.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB) Rini Widyantini mengatakan ada dua hal penting yang perlu terjamin dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). ""Pelaksanaan MBG itu ada dua hal, pemberian MBG-nya, makanan bergizi gratisnya juga. Satu lagi, bagaimana dukungan ekosistemnya dari kementerian dan lembaga,"" ucapnya di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2025). Hal ini diucapkan Rini usai menghadiri rapat Koordinasi Tingkat Menteri terkait Penyelenggaraan Program MBG menyusul dibentuknya Tim Koordinasi Penyelenggaraan MBG. ""Ini kan hari ini rapat tentang tim koordinasi untuk percepatan tentang pelaksanaan MBG. Tentunya Kementerian PANRB untuk memastikan tata kelola bisa dilaksanakan secara saksama,"" kata Rini. Baca juga:Tim Koordinasi MBG Bentukan Prabowo Rapat Perdana, Apa yang Dibahas? Presiden Prabowo Subianto resmi membentuk Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program MBG, yang tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 28 Tahun 2025. Tim Koordinasi Penyelenggaraan MBG ini beranggotakan unsur kementerian dan lembaga lintas sektor, yang diatur dalam Pasal 6 Keppres 28/2025. Rini menyebut, pihaknya kini sedang menyiapkan rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tata Kelola PenyelenggaraanMakan Bergizi Gratis. ""Kami siapkan rencana Perpres tentang tata kelola bagaimana ekosistem untuk dukungan MBG-nya, termasuk juga bagaimana tata kelola di dalam MBG-nya sendiri,"" ucapnya. Baca juga:Kepala BGN: Perpres MBG Sudah Beres, Tinggal Dibagikan Rini memastikan Perpres akan mengatur ketentuan penataan tata kelola dan kelembagaan MBG. ""Jadi, nanti akan keluar rencana Perpres yang kaitannya dengan organisasi MBG-nya,"" ucapnya. Namun, Rini belum mengungkapkan kapan Perpres tata kelola tersebut akan terbit.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/FCioQxcB_aLhAp5Xc0IA49jYBDE=/0x0:1599x1066/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/12/68eb8b8aef8c0.jpeg",https://nasional.kompas.com/read/2025/11/04/17362661/usai-rapat-tim-koordinasi-menpanrb-sebut-2-hal-penting-soal-mbg,841f67d7199ad88ddd3f1d9457ca4e117f46b74d68722e5413246f31f34ac55d,2025-11-13 20:51:55.597 1544,kompas,mbg,2025-11-04 16:56:45,20 Siswa SDN 2 Setu Wetan Cirebon Diduga Keracunan Soto MBG,"CIREBON, KOMPAS.com Sebanyak 20 pelajar dari SDN 2 Setu Wetan, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, diduga keracunan setelah menyantap Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada Selasa (4/11/2025) siang.Ke-20 siswa tersebut langsung dibawa ke Puskesmas untuk mendapatkan penanganan medis.Pantauan Kompas.com diPuskesmas Pleredpada Selasa siang menunjukkan, tujuh pelajar masih menjalani perawatan.Mereka mengalami gejala mual, pusing, dan muntah setelah mengonsumsi hidangan MBG berupa soto ayam.Baca juga:Sediakan 2.700 Porsi Per Hari, Ini Cara SPPG Polda Babel Cegah Keracunan MBGPara siswa tampak lemas dan sebagian masih terpasang infus untuk mempercepat proses pemulihan.Selain tujuh siswa yang masih dirawat, 13 siswa lainnya telah mendapatkan penanganan lebih awal dan dinyatakan dalam kondisi membaik sebelum dipulangkan.Yuni, salah satu orang tua dari siswi kelas IV yang terdampak, mengungkapkan keresahannya. Ia khawatir anaknya mengalami hal yang lebih serius karena terus mengeluhkan mual.""Iya panik, tadi makan pas di sekolah, jam setengah sepuluhan. Dia coba makan ayam sama kuahnya soto, rasanya beda, langsung setop. Tapi langsung pusing, mual. Dari tampilannya biasa aja, tapi ayamnya kaya basi,"" ujar Yuni saat ditemui di Puskesmas Plered.Baca juga:71 Santri dan Siswa di Sumbawa Barat Diduga Keracunan MBG, Dapur SPPG Ditutup SementaraKadinkes Sidak SPPGKepala Dinas Kesehatan KabupatenCirebon, Eny Suhaeni, mengonfirmasi bahwa 20 pelajar diduga mengalami keracunan pasca menyantap MBG.Sebanyak 13 pelajar sudah diperbolehkan pulang setelah mendapatkan perawatan, sementara tujuh siswa lainnya masih dalam pemeriksaan.Tim medis mencatat bahwa semua pelajar mengalami mual, pusing, dan muntah-muntah setelah mengonsumsi menu MBG berupa soto yang terdiri dari kol, toge, ayam, dan bahan lainnya.Eny Suhaeni tidak hanya mengunjungi Puskesmas, tetapi juga melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kantor SPPG bersama petugas TNI dan Kepolisian.Mereka memeriksa kondisi dapur yang digunakan untuk memasak serta makanan yang disajikan kepada penerima manfaat.""SPPG menunjukkan sertifikat laik hygiene sanitasi (SLHS) yang dimiliki dan sejumlah perangkat prosedur yang ditetapkan BGN. Kami sidak bersama-sama, dan tadi sudah ditunjukan SLHS, SOP syarat keluar SLHS juga dipenuhi, lihat kondisi dapur, bagus dan bersih. Kami juga coba cicipi makanan yang hari ini disajikan,"" kata Eny saat ditemui di kantor SPPG.Meski demikian, Eny menyatakan, pihaknya akan mengambil sampel makanan untuk mengkaji kandungan soto yang diduga menjadi penyebab keracunan tersebut.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang CIREBON, KOMPAS.com Sebanyak 20 pelajar dari SDN 2 Setu Wetan, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, diduga keracunan setelah menyantap Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada Selasa (4/11/2025) siang. Ke-20 siswa tersebut langsung dibawa ke Puskesmas untuk mendapatkan penanganan medis. Pantauan Kompas.com diPuskesmas Pleredpada Selasa siang menunjukkan, tujuh pelajar masih menjalani perawatan. Mereka mengalami gejala mual, pusing, dan muntah setelah mengonsumsi hidangan MBG berupa soto ayam. Baca juga:Sediakan 2.700 Porsi Per Hari, Ini Cara SPPG Polda Babel Cegah Keracunan MBG Para siswa tampak lemas dan sebagian masih terpasang infus untuk mempercepat proses pemulihan. Selain tujuh siswa yang masih dirawat, 13 siswa lainnya telah mendapatkan penanganan lebih awal dan dinyatakan dalam kondisi membaik sebelum dipulangkan. Yuni, salah satu orang tua dari siswi kelas IV yang terdampak, mengungkapkan keresahannya. Ia khawatir anaknya mengalami hal yang lebih serius karena terus mengeluhkan mual. ""Iya panik, tadi makan pas di sekolah, jam setengah sepuluhan. Dia coba makan ayam sama kuahnya soto, rasanya beda, langsung setop. Tapi langsung pusing, mual. Dari tampilannya biasa aja, tapi ayamnya kaya basi,"" ujar Yuni saat ditemui di Puskesmas Plered. Baca juga:71 Santri dan Siswa di Sumbawa Barat Diduga Keracunan MBG, Dapur SPPG Ditutup Sementara Kepala Dinas Kesehatan KabupatenCirebon, Eny Suhaeni, mengonfirmasi bahwa 20 pelajar diduga mengalami keracunan pasca menyantap MBG. Sebanyak 13 pelajar sudah diperbolehkan pulang setelah mendapatkan perawatan, sementara tujuh siswa lainnya masih dalam pemeriksaan. Tim medis mencatat bahwa semua pelajar mengalami mual, pusing, dan muntah-muntah setelah mengonsumsi menu MBG berupa soto yang terdiri dari kol, toge, ayam, dan bahan lainnya. Eny Suhaeni tidak hanya mengunjungi Puskesmas, tetapi juga melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kantor SPPG bersama petugas TNI dan Kepolisian. Mereka memeriksa kondisi dapur yang digunakan untuk memasak serta makanan yang disajikan kepada penerima manfaat. ""SPPG menunjukkan sertifikat laik hygiene sanitasi (SLHS) yang dimiliki dan sejumlah perangkat prosedur yang ditetapkan BGN. Kami sidak bersama-sama, dan tadi sudah ditunjukan SLHS, SOP syarat keluar SLHS juga dipenuhi, lihat kondisi dapur, bagus dan bersih. Kami juga coba cicipi makanan yang hari ini disajikan,"" kata Eny saat ditemui di kantor SPPG. Meski demikian, Eny menyatakan, pihaknya akan mengambil sampel makanan untuk mengkaji kandungan soto yang diduga menjadi penyebab keracunan tersebut.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/yjtOphdTEKEUSEq6gmc216MbJlI=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/04/6909c9ee20ac1.jpg",https://bandung.kompas.com/read/2025/11/04/165645678/20-siswa-sdn-2-setu-wetan-cirebon-diduga-keracunan-soto-mbg,4735e20eb683822a33649721b1e1590088ca5f58a7e583a46d3ab7eb9e55a83f,2025-11-13 20:52:06.098 1545,kompas,mbg,2025-11-04 12:45:00,"Dana Rp 1 Miliar MBG di Bandung Barat Hilang, SPPG Diduga Jadi Korban Phising","KOMPAS.com Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pangauban di Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, terpaksa berhenti beroperasi.Penyebabnya, dana operasional sekitar Rp 1 miliar yang tersimpan di rekening lembaga hilang akibat dugaanpenipuandigital atau phising yang memanipulasi data perbankan.Dana tersebut semula digunakan untuk kebutuhan dapurMBG, salah satu program pemerintah dalam pemenuhan gizi anak sekolah. Namun kini, kegiatan dapur terhenti karena tidak ada lagi dana untuk membeli bahan makanan. Benar kejadiannya seperti itu. Jadi kami tidak bisa beroperasi karena dana yang ada terkuras oleh penipu. Jelas ini kelalaian dari Kepala SPPG, kata Pemilik SPPG Pangauban, Hendrik Irawan, saat dikonfirmasi Senin (3/11/2025).Awal Mula Dana HilangPeristiwa ini bermula pada Kamis (31/10/2025) ketika Kepala SPPG Pangauban, berinisial MC, menerima notifikasi dari sistem BNI Direct yang meminta penggantian kata sandi.Baca juga:Sediakan 2.700 Porsi Per Hari, Ini Cara SPPG Polda Babel Cegah Keracunan MBGMC kemudian mencoba mengonfirmasi melalui layanan chat resmi BNI di sebuah situs yang diyakini asli. Tak lama kemudian, seseorang yang mengaku sebagai petugas BNI menghubunginya dan mengirimkan tautan untuk mengganti kata sandi.Dalam percakapan tersebut, MC diminta menyerahkan sejumlah data penting terkait rekening lembaga. Karena khawatir dana dibekukan, MC mengikuti seluruh instruksi tanpa melakukan verifikasi lebih lanjut.Beberapa saat kemudian, nomor pihak yang mengaku dari BNI itu tak bisa lagi dihubungi. Saat MC memeriksa saldo melalui BNI Direct, dana yang sebelumnya mencapai Rp 1 miliar kini hanya tersisa Rp 12 juta. Jadi kata akuntan, ahli gizi, dan pegawai lainnya itu sudah mengingatkan telepon itu jangan langsung dipercaya, khawatir penipuan. Tapi tidak didengarkan, akhirnya kejadian seperti ini, ujar Hendrik.Program MBG Terhenti TotalHilangnya dana membuat seluruh aktivitas dapur MBG di Pangauban berhenti total. Ribuan porsi makanan yang biasanya diproduksi setiap hari untuk anak-anak sekolah kini tidak lagi disalurkan.SPPG Pangauban yang selama ini menjadi pelaksana program gizi di daerah tersebut praktis tidak bisa beroperasi karena kehabisan dana operasional.Langkah Laporan ke BGN dan PolisiBaca juga:Saldo Rp 1 Miliar SPPG di Bandung Barat Lenyap, Operasional MBG DihentikanHendrik menuturkan, pihaknya telah melaporkan kasus tersebut ke Badan Gizi Nasional (BGN). Lembaga itu kemudian mengarahkan SPPG untuk membuat laporan resmi ke Bareskrim Polri agar dilakukan penyelidikan lebih lanjut.Proses klarifikasi masih berjalan, termasuk pemeriksaan terhadap pihak-pihak terkait di internal lembaga. Jadi kami sudah melapor ke BGN dan meminta solusi baiknya bagaimana. Kami masih menunggu solusinya, untuk dapur tidak beroperasi karena tidak ada dana lagi, tutup Hendrik.Artikel ini tayang di Kompas.com dengan judul Saldo Rp 1 Miliar SPPG di Bandung Barat Lenyap, Operasional MBG DihentikanDalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KOMPAS.com Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pangauban di Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, terpaksa berhenti beroperasi. Penyebabnya, dana operasional sekitar Rp 1 miliar yang tersimpan di rekening lembaga hilang akibat dugaanpenipuandigital atau phising yang memanipulasi data perbankan. Dana tersebut semula digunakan untuk kebutuhan dapurMBG, salah satu program pemerintah dalam pemenuhan gizi anak sekolah. Namun kini, kegiatan dapur terhenti karena tidak ada lagi dana untuk membeli bahan makanan. Benar kejadiannya seperti itu. Jadi kami tidak bisa beroperasi karena dana yang ada terkuras oleh penipu. Jelas ini kelalaian dari Kepala SPPG, kata Pemilik SPPG Pangauban, Hendrik Irawan, saat dikonfirmasi Senin (3/11/2025). Peristiwa ini bermula pada Kamis (31/10/2025) ketika Kepala SPPG Pangauban, berinisial MC, menerima notifikasi dari sistem BNI Direct yang meminta penggantian kata sandi. Baca juga:Sediakan 2.700 Porsi Per Hari, Ini Cara SPPG Polda Babel Cegah Keracunan MBG MC kemudian mencoba mengonfirmasi melalui layanan chat resmi BNI di sebuah situs yang diyakini asli. Tak lama kemudian, seseorang yang mengaku sebagai petugas BNI menghubunginya dan mengirimkan tautan untuk mengganti kata sandi. Dalam percakapan tersebut, MC diminta menyerahkan sejumlah data penting terkait rekening lembaga. Karena khawatir dana dibekukan, MC mengikuti seluruh instruksi tanpa melakukan verifikasi lebih lanjut. Beberapa saat kemudian, nomor pihak yang mengaku dari BNI itu tak bisa lagi dihubungi. Saat MC memeriksa saldo melalui BNI Direct, dana yang sebelumnya mencapai Rp 1 miliar kini hanya tersisa Rp 12 juta. Jadi kata akuntan, ahli gizi, dan pegawai lainnya itu sudah mengingatkan telepon itu jangan langsung dipercaya, khawatir penipuan. Tapi tidak didengarkan, akhirnya kejadian seperti ini, ujar Hendrik. Hilangnya dana membuat seluruh aktivitas dapur MBG di Pangauban berhenti total. Ribuan porsi makanan yang biasanya diproduksi setiap hari untuk anak-anak sekolah kini tidak lagi disalurkan. SPPG Pangauban yang selama ini menjadi pelaksana program gizi di daerah tersebut praktis tidak bisa beroperasi karena kehabisan dana operasional. Langkah Laporan ke BGN dan Polisi Baca juga:Saldo Rp 1 Miliar SPPG di Bandung Barat Lenyap, Operasional MBG Dihentikan Hendrik menuturkan, pihaknya telah melaporkan kasus tersebut ke Badan Gizi Nasional (BGN). Lembaga itu kemudian mengarahkan SPPG untuk membuat laporan resmi ke Bareskrim Polri agar dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Proses klarifikasi masih berjalan, termasuk pemeriksaan terhadap pihak-pihak terkait di internal lembaga. Jadi kami sudah melapor ke BGN dan meminta solusi baiknya bagaimana. Kami masih menunggu solusinya, untuk dapur tidak beroperasi karena tidak ada dana lagi, tutup Hendrik. Artikel ini tayang di Kompas.com dengan judul Saldo Rp 1 Miliar SPPG di Bandung Barat Lenyap, Operasional MBG Dihentikan",Kompas Cyber Media,https://asset.kompas.com/crops/-oFkvGfaPdXklMEEzrk8E5ArjH4=/159x699:1428x1546/780x390/data/photo/2025/10/28/6900b2402e404.png,https://www.kompas.com/jawa-barat/read/2025/11/04/124500888/dana-rp-1-miliar-mbg-di-bandung-barat-hilang-sppg-diduga-jadi-korban,794d8f6ec9ccca35b1d61fc5e04a9bc990351d8009872060778abd71d0449aa3,2025-11-13 20:52:16.579 1546,kompas,mbg,2025-11-04 10:50:00,"Kronologi Raibnya Dana MBG Hampir Rp 1 Miliar di Bandung Barat, Bermula dari Pesan Chat","KOMPAS.com- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dikelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pangauban di Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, terpaksa dihentikan.Sebab, dana operasional hampir sebesar Rp 1 miliar mendadak hilang dari rekening lembagaSPPG. Di mana danaMBGsemula mencapai Rp 1 miliar hanya tersisa Rp 12 juta.Raibnya dana untuk kebutuhan dapur MBG tersebut diduga karena penipuan digital melalui manipulasi data perbankan.""Jadi kami tidak bisa beroperasi karena dana yang ada terkuras oleh penipu. Jelas ini kelalaian dari Kepala SPPG,"" ungkap Pemilik SPPG Pangauban, Hendrik Irawan, saat dikonfirmasi pada Senin (3/11/2025), dikutip dariKompas.com.Baca juga:Kasus Nampan MBG Palsu di Jakut, BGN: Ompreng Harus Terbut dari Stainless Steel 304Kronologi Hilangnya Dana MBG Hampir Rp 1 MiliarKejadian ini bermula ketika Kepala SPPG Pangauban yang berinisial MC menerima notifikasi pesan dari sistem BNI Direct yang meminta untuk mengganti kata sandi pada Kamis (31/10/2025).Kemudian, MC menghubungi layanan chat resmi BNI melalui situs yang diyakini benar.Tak lama setelah itu, seseorang yang mengaku sebagai petugas BNI menghubungi MC dan mengirimkan tautan untuk mengganti kata sandi.Dalam komunikasi tersebut, MC juga dimintai sejumlah data penting terkait rekening institusi.Karena khawatir dana dibekukan, MC mengikuti instruksi tersebut tanpa melakukan verifikasi lebih lanjut.Baca juga:Sediakan 2.700 Porsi Per Hari, Ini Cara SPPG Polda Babel Cegah Keracunan MBGNahasnya, setelah itu, nomor pihak yang mengaku dari BNI tidak dapat dihubungi kembali.Selanjutnya, saat MC memeriksa saldo melalui akun BNI Direct, dana di rekening yang semula mencapai Rp 1 miliar kini hanya tersisa Rp 12 juta.""Jadi kata akuntan, ahli gizi, dan pegawai lainnya itu sudah mengingatkan telepon itu jangan langsung dipercaya, khawatir penipuan. Tapi tidak didengarkan, akhirnya kejadian seperti ini,"" jelas Hendrik.Sudah Lapor BGN dan KepolisianHendrik menyebutkan, pihaknya telah melaporkan kasus ini ke Badan Gizi Nasional (BGN) dan diarahkan untuk membuat laporan resmi ke Bareskrim Polri.Baca juga:MBG India Jadi Role Model Indonesia meski Tak Diikuti Sama PersisProses klarifikasi terhadap kasus ini sedang berlangsung, termasuk pemeriksaan terhadap pihak-pihak yang terlibat.""Jadi kami sudah melapor ke BGN dan meminta solusi baiknya bagaimana. Kami masih menunggu solusinya, untuk dapur tidak beroperasi karena tidak ada dana lagi, tutup Hendrik.Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Saldo Rp 1 Miliar SPPG di Bandung Barat Lenyap, Operasional MBG Dihentikan""Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KOMPAS.com- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dikelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pangauban di Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, terpaksa dihentikan. Sebab, dana operasional hampir sebesar Rp 1 miliar mendadak hilang dari rekening lembagaSPPG. Di mana danaMBGsemula mencapai Rp 1 miliar hanya tersisa Rp 12 juta. Raibnya dana untuk kebutuhan dapur MBG tersebut diduga karena penipuan digital melalui manipulasi data perbankan. ""Jadi kami tidak bisa beroperasi karena dana yang ada terkuras oleh penipu. Jelas ini kelalaian dari Kepala SPPG,"" ungkap Pemilik SPPG Pangauban, Hendrik Irawan, saat dikonfirmasi pada Senin (3/11/2025), dikutip dariKompas.com. Baca juga:Kasus Nampan MBG Palsu di Jakut, BGN: Ompreng Harus Terbut dari Stainless Steel 304 Kejadian ini bermula ketika Kepala SPPG Pangauban yang berinisial MC menerima notifikasi pesan dari sistem BNI Direct yang meminta untuk mengganti kata sandi pada Kamis (31/10/2025). Kemudian, MC menghubungi layanan chat resmi BNI melalui situs yang diyakini benar. Tak lama setelah itu, seseorang yang mengaku sebagai petugas BNI menghubungi MC dan mengirimkan tautan untuk mengganti kata sandi. Dalam komunikasi tersebut, MC juga dimintai sejumlah data penting terkait rekening institusi. Karena khawatir dana dibekukan, MC mengikuti instruksi tersebut tanpa melakukan verifikasi lebih lanjut. Baca juga:Sediakan 2.700 Porsi Per Hari, Ini Cara SPPG Polda Babel Cegah Keracunan MBG Nahasnya, setelah itu, nomor pihak yang mengaku dari BNI tidak dapat dihubungi kembali. Selanjutnya, saat MC memeriksa saldo melalui akun BNI Direct, dana di rekening yang semula mencapai Rp 1 miliar kini hanya tersisa Rp 12 juta. ""Jadi kata akuntan, ahli gizi, dan pegawai lainnya itu sudah mengingatkan telepon itu jangan langsung dipercaya, khawatir penipuan. Tapi tidak didengarkan, akhirnya kejadian seperti ini,"" jelas Hendrik. Hendrik menyebutkan, pihaknya telah melaporkan kasus ini ke Badan Gizi Nasional (BGN) dan diarahkan untuk membuat laporan resmi ke Bareskrim Polri. Baca juga:MBG India Jadi Role Model Indonesia meski Tak Diikuti Sama Persis Proses klarifikasi terhadap kasus ini sedang berlangsung, termasuk pemeriksaan terhadap pihak-pihak yang terlibat. ""Jadi kami sudah melapor ke BGN dan meminta solusi baiknya bagaimana. Kami masih menunggu solusinya, untuk dapur tidak beroperasi karena tidak ada dana lagi, tutup Hendrik. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Saldo Rp 1 Miliar SPPG di Bandung Barat Lenyap, Operasional MBG Dihentikan""",Kompas Cyber Media,https://asset.kompas.com/crops/a-aL5YLpFtdVJqeLuQANfea7bLg=/127x0:1140x675/780x390/data/photo/2025/08/25/68ac3bd99a317.jpg,https://www.kompas.com/jawa-barat/read/2025/11/04/105000488/kronologi-raibnya-dana-mbg-hampir-rp-1-miliar-di-bandung-barat,66b054f41c9047560fa89ea56c99f9bacbe922d2a4204e0e1a91bb102c7bd984,2025-11-13 20:52:27.142 1547,kompas,mbg,2025-11-03 19:30:39,MBG di SDN 01 Meruya Selatan Disetop Usai 20 Siswa Diduga Keracunan,"JAKARTA, KOMPAS.com Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 01 Meruya Selatan, Jakarta Barat, dihentikan sementara buntut dari insiden 20 siswa diduga keracunan pada Rabu (29/10/2025).Wakil Kepala Sekolah SDN Meruya Selatan 01, Nursyamsiyah mengataka, program MBG disetop selama kurang lebih 10 hari sambil menunggu hasil penyelidikan.""Untuk sementara itu (program MBG) memang diberhentikan kurang lebih 10 hari, sambil kita menunggu keputusan penyelidikan,"" kata Nursyamsiyah saat ditemui Kompas.com di sekolah, Senin (3/11/2025).Baca juga:20 Siswa SDN Meruya Selatan 01 Diduga Keracunan Usai Konsumsi MBGNamun, hingga saat ini, pihak sekolah belum bisa menyimpulkan bahwa kejadian ini murni keracunan, karena hasil uji laboratorium belum diterima.""Kita kan dalam proses penyelidikan, jadi sampai saat ini kita juga tidak bisa memvonis itu keracunan atau tidak, karena memang hasil belum kami terima sampai hari ini,"" ujar dia.Ia juga menambahkan, tidak ada laporan insiden serupa di tiga sekolah lain yang dilayani oleh SPPG Meruya Selatan.""Total empat sekolah, enggak ada sih, yang lain aman,"" ucap dia.Saat insiden dugaan keracunan terjadi,SDN 01 Meruya Selatanbaru saja menerima program MBG selama tiga hari.""Kita tuh baru mulai dapat MBG hari Senin. Kejadian itu hari Rabu, jadi baru tiga hari lah,"" sambung dia.Nur mengungkapkan, awalnya penerimaan program MBG oleh pihak sekolah didasari oleh respons positif dari sebagian besar orangtua yang merasa terbantu.Salah satunya, untuk mengurangi uang saku anak-anak saat sekolah.Namun, Nur menyebut sekolah akan melakukan evaluasi setelah adanya insiden dugaan keracunan. ""Kita tetap akan mengkaji kembali dan kami evaluasi juga,"" kata dia.Salah satu caranya adalah dengan melakukanpollingatau jajak pendapat kepada orang tua murid.""Mungkin akan membuat polling ke orang tua nanti, seperti itu. Apakah akan kita lanjutkan atau tidak,"" ucap dia.Baca juga:Ada Siswa Diduga Keracuna MBG, SPPG Meruya Selatan Ditutup SementaraNur berharap, jika program MBG di sekolahnya akan tetap dilanjutkan, pihak SPPG dapat memperketat proses pemeriksaan kualitas makanan. JAKARTA, KOMPAS.com Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 01 Meruya Selatan, Jakarta Barat, dihentikan sementara buntut dari insiden 20 siswa diduga keracunan pada Rabu (29/10/2025). Wakil Kepala Sekolah SDN Meruya Selatan 01, Nursyamsiyah mengataka, program MBG disetop selama kurang lebih 10 hari sambil menunggu hasil penyelidikan. ""Untuk sementara itu (program MBG) memang diberhentikan kurang lebih 10 hari, sambil kita menunggu keputusan penyelidikan,"" kata Nursyamsiyah saat ditemui Kompas.com di sekolah, Senin (3/11/2025). Baca juga:20 Siswa SDN Meruya Selatan 01 Diduga Keracunan Usai Konsumsi MBG Namun, hingga saat ini, pihak sekolah belum bisa menyimpulkan bahwa kejadian ini murni keracunan, karena hasil uji laboratorium belum diterima. ""Kita kan dalam proses penyelidikan, jadi sampai saat ini kita juga tidak bisa memvonis itu keracunan atau tidak, karena memang hasil belum kami terima sampai hari ini,"" ujar dia. Ia juga menambahkan, tidak ada laporan insiden serupa di tiga sekolah lain yang dilayani oleh SPPG Meruya Selatan. ""Total empat sekolah, enggak ada sih, yang lain aman,"" ucap dia. Saat insiden dugaan keracunan terjadi,SDN 01 Meruya Selatanbaru saja menerima program MBG selama tiga hari. ""Kita tuh baru mulai dapat MBG hari Senin. Kejadian itu hari Rabu, jadi baru tiga hari lah,"" sambung dia. Nur mengungkapkan, awalnya penerimaan program MBG oleh pihak sekolah didasari oleh respons positif dari sebagian besar orangtua yang merasa terbantu. Salah satunya, untuk mengurangi uang saku anak-anak saat sekolah. Namun, Nur menyebut sekolah akan melakukan evaluasi setelah adanya insiden dugaan keracunan. ""Kita tetap akan mengkaji kembali dan kami evaluasi juga,"" kata dia. Salah satu caranya adalah dengan melakukanpollingatau jajak pendapat kepada orang tua murid. ""Mungkin akan membuat polling ke orang tua nanti, seperti itu. Apakah akan kita lanjutkan atau tidak,"" ucap dia. Baca juga:Ada Siswa Diduga Keracuna MBG, SPPG Meruya Selatan Ditutup Sementara Nur berharap, jika program MBG di sekolahnya akan tetap dilanjutkan, pihak SPPG dapat memperketat proses pemeriksaan kualitas makanan.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/O6DQqrIi6I35_2cvgpwJa0Uhmao=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/03/690877a5c5cfb.jpg",https://megapolitan.kompas.com/read/2025/11/03/19303961/mbg-di-sdn-01-meruya-selatan-disetop-usai-20-siswa-diduga-keracunan,292dd8867f13b3e4ceacd3383634490b4ef6cf4910a8b2aed034c97d71ba16c9,2025-11-13 20:52:37.626 1548,kompas,mbg,2025-11-03 07:42:25,"71 Santri dan Siswa di Sumbawa Barat Diduga Keracunan MBG, Dapur SPPG Ditutup Sementara","SUMBAWA, KOMPAS.com Sebanyak 71 santri dan siswa di Kecamatan Brang Rea, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), NTB, diduga mengalami keracunan setelah menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG).Akibat kejadian ini,dapur SPPG ditutupsementara.Kepala Sub Bagian Humas Polres KSB, IPTU Ardiyatmaja, mengonfirmasi peristiwa tersebut pada Senin (3/11/2025).""Benar. Ada laporan dugaan keracunan setelah menyantap MBG yang terjadi pada Jumat (31/10/2025) di Pondok Pesantren Himatul Ummah dan SMPN 4 Brang Rea,"" ujarnya.Berdasarkan laporan Kapolsek Brang Rea, IPTU I Wayan Deny Suprapto, gejala keracunan mulai dirasakan para santri dan siswa setelah mereka mengonsumsi MBG pada Kamis (30/10/2025).Baca juga:Heboh Siswa SD di Nias Utara Disebut Keracunan MBG, BGN: Dipicu DurianPada hari berikutnya, Jumat (31/10/2025), para siswa mulai menunjukkan gejala keracunan.Ardiyatmaja menjelaskan bahwa pihak kepolisian telah mengambil langkah-langkah penyelidikan.""Kami melakukan pemeriksaan terhadap santri, siswa, serta pihak SPPG di Kecamatan Brang Rea, pimpinan Pondok Pesantren Himatul Ummah, dan Kepala SMPN 4 Brang Rea,"" katanya.Sebagai langkah penanganan dan pencegahan, kepolisian mengeluarkan sejumlah rekomendasi terhadap kegiatan penyaluran MBG yang dikelola Dapur UD NE.""Rekomendasi itu di antaranya adalah menghentikan sementara penyaluran MBG oleh Dapur UD NE mulai 1 November 2025, hingga waktu yang belum ditentukan,"" jelasnya.Baca juga:Kala Label SNI Nampan MBG Diduga Dipalsukan di Jakut Dinas Kesehatan KSB juga telah mengambil sampel MBG dari UD NE untuk diuji di rumah sakit provinsi guna pengecekan lebih lanjut.Informasi yang dihimpun di lapangan menunjukkan bahwa di SMPN 4 Brang Rea, 14 siswa mengalami mual dan muntah.Tujuh di antaranya dirawat di Puskesmas Brang Rea, sementara tujuh lainnya dirawat di rumah.Di Pondok Pesantren Himatul Ummah, sebanyak 57 santri mengalami gejala serupa. 37 santri dibawa ke puskesmas dan 20 lainnya ditangani langsung oleh petugas di pondok.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang SUMBAWA, KOMPAS.com Sebanyak 71 santri dan siswa di Kecamatan Brang Rea, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), NTB, diduga mengalami keracunan setelah menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Akibat kejadian ini,dapur SPPG ditutupsementara. Kepala Sub Bagian Humas Polres KSB, IPTU Ardiyatmaja, mengonfirmasi peristiwa tersebut pada Senin (3/11/2025). ""Benar. Ada laporan dugaan keracunan setelah menyantap MBG yang terjadi pada Jumat (31/10/2025) di Pondok Pesantren Himatul Ummah dan SMPN 4 Brang Rea,"" ujarnya. Berdasarkan laporan Kapolsek Brang Rea, IPTU I Wayan Deny Suprapto, gejala keracunan mulai dirasakan para santri dan siswa setelah mereka mengonsumsi MBG pada Kamis (30/10/2025). Baca juga:Heboh Siswa SD di Nias Utara Disebut Keracunan MBG, BGN: Dipicu Durian Pada hari berikutnya, Jumat (31/10/2025), para siswa mulai menunjukkan gejala keracunan. Ardiyatmaja menjelaskan bahwa pihak kepolisian telah mengambil langkah-langkah penyelidikan. ""Kami melakukan pemeriksaan terhadap santri, siswa, serta pihak SPPG di Kecamatan Brang Rea, pimpinan Pondok Pesantren Himatul Ummah, dan Kepala SMPN 4 Brang Rea,"" katanya. Sebagai langkah penanganan dan pencegahan, kepolisian mengeluarkan sejumlah rekomendasi terhadap kegiatan penyaluran MBG yang dikelola Dapur UD NE. ""Rekomendasi itu di antaranya adalah menghentikan sementara penyaluran MBG oleh Dapur UD NE mulai 1 November 2025, hingga waktu yang belum ditentukan,"" jelasnya. Baca juga:Kala Label SNI Nampan MBG Diduga Dipalsukan di Jakut Dinas Kesehatan KSB juga telah mengambil sampel MBG dari UD NE untuk diuji di rumah sakit provinsi guna pengecekan lebih lanjut. Informasi yang dihimpun di lapangan menunjukkan bahwa di SMPN 4 Brang Rea, 14 siswa mengalami mual dan muntah. Tujuh di antaranya dirawat di Puskesmas Brang Rea, sementara tujuh lainnya dirawat di rumah. Di Pondok Pesantren Himatul Ummah, sebanyak 57 santri mengalami gejala serupa. 37 santri dibawa ke puskesmas dan 20 lainnya ditangani langsung oleh petugas di pondok.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/VLBc8tJQLOxbPJdODBo7M-k7aWg=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/03/6907f907368ca.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/11/03/074225978/71-santri-dan-siswa-di-sumbawa-baratdiduga-keracunan-mbg-dapur-sppg-ditutup,4ad69bda2f922869051cc78c9c2f8530789d33fec265684b0eb2b0ca00c287af,2025-11-13 20:52:48.303 1549,kompas,mbg,2025-10-31 13:15:00,"Usai Insiden Keracunan Massal, Dindikpora DIY Wajibkan Label Kedaluwarsa Makanan MBG","KOMPAS.com -Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dindikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mewajibkan setiap penyedia program Makan Bergizi Gratis (MBG) mencantumkan label kedaluwarsa pada makanan yang dibagikan kepada siswa.Kebijakan ini diambil sebagai langkah antisipatif pascakasuskeracunan massaldi Gunungkidul, yang membuat puluhan siswa harus mendapat perawatan medis.Kepala DindikporaDIY, Suhirman, menyatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan sekolah dan penyedia makanan bergizi untuk memperketat pengawasan distribusi.Baca juga:Cek Dapur MBG, Wabup Pidie Jaya Tinju Kepala Dapur SPPG karena Nasi Dingin, Kini Minta Maaf Beberapa sudah dilakukan. Kemarin saya lihat di SMAN 1Yogyakartaitu sudah berlabel, ujar Suhirman, seperti yang dikutipTribun Jogja, Kamis (30/10/2025).Suhirman menambahkan, Disdikpora DIY kini menggelar koordinasi rutin setiap minggu dengan kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di tiap kabupaten dan kota.Rapat ini bertujuan memantau pelaksanaan programMBGsekaligus memastikan seluruh proses distribusi makanan berlangsung sesuai standar keamanan pangan. Kami sudah sampaikan ke sekolah, begitu diantar langsung dimakan saja. Ini baru diuji lab terkait penyebabnya, tambah Suhirman.Baca juga:Gara-gara Nasi Dingin, Wabup Pidie Jaya Diduga Pukul Kepala SPPG-MBGKasus keracunan massal di GunungkidulKOMPAS.COM/MARKUS YUWONOBupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih (masker merah putih) mengunjungi pasien diduga keracunan MBG di RSUD Saptosari, Rabu (29/10/2025)Kasus dugaan keracunan terjadi pada Selasa (28/10/2025), di mana ratusan siswa dari SMP Negeri 1 Saptosari dan SMK Saptosari, Kapanewon Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, melaporkan gejala mual, muntah, dan pusing setelah menyantap menu makanan MBG.Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, menilai lemahnya pengawasan teknis di dapur menjadi salah satu faktor penyebab insiden dugaankeracunan MBG. Oh iya, soal keracunan itu saya tidak tahu pasti penyebabnya. Apakah karena masaknya terlalu pagi atau malam, saya tidak tahu persis, tutur Sri Sultan HB X, seperti dikutipTribun Jogja, Kamis (30/10/2025). Tapi selalu saya katakan, kalau memang jumlahnya terlalu banyak di luar kemampuan yang memasak, mestinya kan membutuhkan es batu atau freezer, imbuhnya.Menurut Sultan, makanan yang disiapkan dalam jumlah besar harus mendapat perlakuan khusus, termasuk pengawetan bahan, seperti daging dan sayur agar tetap aman. Kalau tidak didinginkan, lima jam saja bisa berubah warna jadi kebiruan. Kalau kemudian digoreng, ya bisa bikin mabuk, bisa menimbulkan keracunan. Itu logika sederhana, tidak perlu dokter pun bisa paham, tegasnya.Baca juga:Wakil Bupati Pidie Jaya Diduga Aniaya SPPG MBG, Ini KronologinyaGuru juga jadi korban makanan MBGBupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, mengatakan tidak hanya siswa, sejumlah guru juga mengalami gejala keracunan saat mencicipi hidangan MBG sebelum dibagikan. KOMPAS.com -Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dindikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mewajibkan setiap penyedia program Makan Bergizi Gratis (MBG) mencantumkan label kedaluwarsa pada makanan yang dibagikan kepada siswa. Kebijakan ini diambil sebagai langkah antisipatif pascakasuskeracunan massaldi Gunungkidul, yang membuat puluhan siswa harus mendapat perawatan medis. Kepala DindikporaDIY, Suhirman, menyatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan sekolah dan penyedia makanan bergizi untuk memperketat pengawasan distribusi. Baca juga:Cek Dapur MBG, Wabup Pidie Jaya Tinju Kepala Dapur SPPG karena Nasi Dingin, Kini Minta Maaf Beberapa sudah dilakukan. Kemarin saya lihat di SMAN 1Yogyakartaitu sudah berlabel, ujar Suhirman, seperti yang dikutipTribun Jogja, Kamis (30/10/2025). Suhirman menambahkan, Disdikpora DIY kini menggelar koordinasi rutin setiap minggu dengan kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di tiap kabupaten dan kota. Rapat ini bertujuan memantau pelaksanaan programMBGsekaligus memastikan seluruh proses distribusi makanan berlangsung sesuai standar keamanan pangan. Kami sudah sampaikan ke sekolah, begitu diantar langsung dimakan saja. Ini baru diuji lab terkait penyebabnya, tambah Suhirman. Baca juga:Gara-gara Nasi Dingin, Wabup Pidie Jaya Diduga Pukul Kepala SPPG-MBG KOMPAS.COM/MARKUS YUWONOBupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih (masker merah putih) mengunjungi pasien diduga keracunan MBG di RSUD Saptosari, Rabu (29/10/2025) KOMPAS.COM/MARKUS YUWONOBupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih (masker merah putih) mengunjungi pasien diduga keracunan MBG di RSUD Saptosari, Rabu (29/10/2025) Kasus dugaan keracunan terjadi pada Selasa (28/10/2025), di mana ratusan siswa dari SMP Negeri 1 Saptosari dan SMK Saptosari, Kapanewon Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, melaporkan gejala mual, muntah, dan pusing setelah menyantap menu makanan MBG. Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, menilai lemahnya pengawasan teknis di dapur menjadi salah satu faktor penyebab insiden dugaankeracunan MBG. Oh iya, soal keracunan itu saya tidak tahu pasti penyebabnya. Apakah karena masaknya terlalu pagi atau malam, saya tidak tahu persis, tutur Sri Sultan HB X, seperti dikutipTribun Jogja, Kamis (30/10/2025). Tapi selalu saya katakan, kalau memang jumlahnya terlalu banyak di luar kemampuan yang memasak, mestinya kan membutuhkan es batu atau freezer, imbuhnya. Menurut Sultan, makanan yang disiapkan dalam jumlah besar harus mendapat perlakuan khusus, termasuk pengawetan bahan, seperti daging dan sayur agar tetap aman. Kalau tidak didinginkan, lima jam saja bisa berubah warna jadi kebiruan. Kalau kemudian digoreng, ya bisa bikin mabuk, bisa menimbulkan keracunan. Itu logika sederhana, tidak perlu dokter pun bisa paham, tegasnya. Baca juga:Wakil Bupati Pidie Jaya Diduga Aniaya SPPG MBG, Ini Kronologinya Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, mengatakan tidak hanya siswa, sejumlah guru juga mengalami gejala keracunan saat mencicipi hidangan MBG sebelum dibagikan.",Kompas Cyber Media,https://asset.kompas.com/crops/c8EezsjKHMApbIjyooPx_tNZE9k=/5x0:595x393/780x390/data/photo/2025/10/31/69044de2ab016.jpg,https://www.kompas.com/jawa-tengah/read/2025/10/31/131500888/usai-insiden-keracunan-massal-dindikpora-diy-wajibkan-label,3ecb164ee10d55c56cb7cefac07bce11841ac53962710090fcadf0c2bbe0006a,2025-11-13 20:53:20.006 1550,kompas,mbg,2025-10-31 11:25:30,Ribuan Hektar Lahan Milik TNI AD akan Disulap Jadi Dapur MBG,"JAKARTA, KOMPAS.com- Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) menyiapkan ribuan hektar lahan untuk dibangun menjadi dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai wilayah. Saya sudah memerintahkan para prajurit untuk menanambahan pangan, sayuran, dan buah-buahan di lahan-lahan milikTNI AD, untuk menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (BGN), kata Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak dalam keterangan resmi BGN, Jumat (31/10/2025).Baca juga:Istana Jelaskan Ketua Harian Tim Koordinasi MBG Bukan Bagian dari BGNWakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik Sudaryati Deyang mengatakan, dengan bertambahnya jumlah dapurMBG, maka kebutuhan bahan pangan pun akan meningkat, sehingga bisa memicu kenaikan harga.Sementara, dengan pasokan yang mencukupi, harga pangan akan stabil. Kami sangat berterima kasih atas inisiatif TNI AD dalam memperkuat pasokan bahan pangan untuk mendukung program MBG, ujar Nanik.Baca juga:Buntut Dugaan Penganiayaan Kepala SPPG, BGN Laporkan Wabup Pidie Jaya ke PolisiUntuk tangkal kenaikan harga daging dan telur ayamMenurut Maruli, sejak tiga bulan lalu, dirinya sudah memperkirakan bahwa harga pangan akan beranjak naik akibat meningkatnya permintaan daging dan telur ayam, serta sayuran dan buah-buahan seiring dengan pertambahan jumlahSPPGyang beroperasi di seluruh Indonesia.Karena itu, ia segera menyerukan jajarannya untuk menanami lahan milik TNI AD dengan berbagai tanaman pangan, sayuran, dan buah-buahan.Sejumlah lahan milik TNI sudah mulai diusahakan sejak beberapa bulan terakhir.Di antaranya, lahan seluas 206 hektar di Gunung Hejo, Purwakarta; 300 hektar lahan di Takokak, Cianjur; 100 hektar di Puslatpur Baturaja, Lampung; 50 hektar di Pengalengan, Kabupaten Bandung; 600 hektar di Ciemas, Sukabumi; serta 60 hektar tanah di Cibenda, Sukabumi. Kami juga mendidik ratusan petani muda untuk mengelola lahan pertanian itu, kata Maruli.Baca juga:Mimpi Prabowo dan Politik Sepiring MBGNanik kemudian menyarankan agar, selain bahan makanan pokok dan sayuran, para prajurit TNI AD juga menanam lahan itu dengan tanaman buah yang dibutuhkan dapur-dapur MBG, misalnya pisang. Sebab, selain mudah dibudidayakan, pisang bisa dipanen dalam waktu yang relatif singkat, dan menjadi salah satu menu buah MBG yang aman, ujarnya.Tak hanya sekadar menanam tanaman pangan, sayuran, dan buah-buahan, KSAD pun telah memerintahkan para prajuritnya untuk beternak ayam, terutama ayam petelur.Sebab, penanganannya dinilai lebih mudah dibandingkan dengan ayam pedaging, dan lebih cepat dipanen. Saya juga sudah memerintahkan kepada Kodim-Kodim untuk beternak ayam, tegas Maruli.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) menyiapkan ribuan hektar lahan untuk dibangun menjadi dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai wilayah. Saya sudah memerintahkan para prajurit untuk menanambahan pangan, sayuran, dan buah-buahan di lahan-lahan milikTNI AD, untuk menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (BGN), kata Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak dalam keterangan resmi BGN, Jumat (31/10/2025). Baca juga:Istana Jelaskan Ketua Harian Tim Koordinasi MBG Bukan Bagian dari BGN Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik Sudaryati Deyang mengatakan, dengan bertambahnya jumlah dapurMBG, maka kebutuhan bahan pangan pun akan meningkat, sehingga bisa memicu kenaikan harga. Sementara, dengan pasokan yang mencukupi, harga pangan akan stabil. Kami sangat berterima kasih atas inisiatif TNI AD dalam memperkuat pasokan bahan pangan untuk mendukung program MBG, ujar Nanik. Baca juga:Buntut Dugaan Penganiayaan Kepala SPPG, BGN Laporkan Wabup Pidie Jaya ke Polisi Menurut Maruli, sejak tiga bulan lalu, dirinya sudah memperkirakan bahwa harga pangan akan beranjak naik akibat meningkatnya permintaan daging dan telur ayam, serta sayuran dan buah-buahan seiring dengan pertambahan jumlahSPPGyang beroperasi di seluruh Indonesia. Karena itu, ia segera menyerukan jajarannya untuk menanami lahan milik TNI AD dengan berbagai tanaman pangan, sayuran, dan buah-buahan. Sejumlah lahan milik TNI sudah mulai diusahakan sejak beberapa bulan terakhir. Di antaranya, lahan seluas 206 hektar di Gunung Hejo, Purwakarta; 300 hektar lahan di Takokak, Cianjur; 100 hektar di Puslatpur Baturaja, Lampung; 50 hektar di Pengalengan, Kabupaten Bandung; 600 hektar di Ciemas, Sukabumi; serta 60 hektar tanah di Cibenda, Sukabumi. Kami juga mendidik ratusan petani muda untuk mengelola lahan pertanian itu, kata Maruli. Baca juga:Mimpi Prabowo dan Politik Sepiring MBG Nanik kemudian menyarankan agar, selain bahan makanan pokok dan sayuran, para prajurit TNI AD juga menanam lahan itu dengan tanaman buah yang dibutuhkan dapur-dapur MBG, misalnya pisang. Sebab, selain mudah dibudidayakan, pisang bisa dipanen dalam waktu yang relatif singkat, dan menjadi salah satu menu buah MBG yang aman, ujarnya. Tak hanya sekadar menanam tanaman pangan, sayuran, dan buah-buahan, KSAD pun telah memerintahkan para prajuritnya untuk beternak ayam, terutama ayam petelur. Sebab, penanganannya dinilai lebih mudah dibandingkan dengan ayam pedaging, dan lebih cepat dipanen. Saya juga sudah memerintahkan kepada Kodim-Kodim untuk beternak ayam, tegas Maruli.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/c1KYH8KmH-vjdPJ1qR2IDpZG2lI=/238x4:1960x1152/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/31/690438c79c23c.jpeg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/31/11253091/ribuan-hektar-lahan-milik-tni-ad-akan-disulap-jadi-dapur-mbg,dd12ef95ae06f8ae8cda4ecddc3cf946e8a39ad91d696fcca2dd3990c509c938,2025-11-13 20:53:30.446 1551,kompas,mbg,2025-10-30 21:19:11,"Tak Ada Beras di Rumah, Anak Penjual Sapu di Polewali Mandar Berbagi MBG Bersama Keluarga","POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com Seorang siswi anak penjual sapu di Polewali Mandar, Sulawesi Barat memilih membawa pulang Menu Makan Bergizi Gratis (MBG).Biasanya, ia membagi makanan tersebut bersama ibu dan adiknya, sebagai santapan siang atau malam hari.Siswi itu bernama Nur Azizah, murid kelas I SD Negeri 021 Bunga-Bunga.Ia bersama keluarganya tinggal menumpang di rumah warga. Sehari-hari, sang ibu berjualan sapu lidi keliling kampung.Menu MBG itu selalu dibagikan di sekolah setiap hari. Namun, saat teman-temannya menikmati makanan, Nur Azizah justru memilih menunda makan.Baca juga:Pelaksanaan MBG Diawasi Ketat, Kapolda Riau: Kita Tidak Ingin Terjadi KerancuanBukan tidak suka, namun karena untuk dimakan bersama ibu dan seorang adiknya di rumah. Saya bawa pulang untuk makan bersama adekku. Ibu di rumah tidak masak karena tidak ada beras, ujarnya.Dalam kesehariannya, Nur Azizah hidup dalam serba keterbatasan. Ia dan keluarganya hanya menumpang di sebuah rumah milik warga yang sudah lama kosong, sejak gubuk mereka ambruk beberapa tahun lalu.Ibunya yang sakit-sakitan karena menderita penyakit diabetes berusaha memenuhi kebutuhan hidup keluarga dengan membuat dan menjual sapu lidi.Baca juga:Lebih dari 600 Siswa Keracunan MBG di Gunungkidul, Sultan Soroti Kompetensi Pengawas SPPGHarga Sapu Rp 2 ribu, Sehari Laku 10Setiap hari, sapu buatannya itu dijual seharga dua ribu rupiah per buah. Namun, dalam sehari, rata-rata hanya laku sepuluh sapu lidi.Uang yang jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya itu digunakan untuk membeli beras dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Saya hanya jualan sapu lidi. Kadang laku, kadang tidak. Hasil jualan sapu lidi itu saya gunakan untuk beli beras atau kebutuhan lainnya, jelas Ratna, orang tua Nur Azizah.Baca juga:BPKP Sidak Dapur hingga Buntuti Distribusi MBG di Brebes, Ini TujuannyaMelihat ketulusan dan keprihatinan hidup keluarga Nur Azizah, para guru di sekolah turut tergerak hati.Setiap hari,makanan MBGmilik Azizah selalu dibungkuskan oleh guru untuk dibawa pulang.Bahkan, makanan milik siswa yang tidak hadir di sekolah pun kerap ditambahkan untuk diberikan kepadanya.Baca juga:Cerita Kepala Sekolah di Gunungkidul Saksikan Murid Keluar Masuk Toilet usai Diduga Keracunan MBGBukan hanya Nur Azizah, ada empat siswa lain dari keluarga miskin yang juga mendapat perhatian serupa dari para guru. Nur Azizah itu adalah salah satu siswa yang rajin di sekolah, hanya saja ia termasuk siswa yang kerap minder bergaul dengan teman-temannya, jelas Muhajar, Kepala Sekolah SDN 021 Bunga-Bunga.Meski hidup dalam serba kekurangan, Nur Azizah tetap bersemangat bersekolah dan bercita-cita menjadi seorang dokter. Ia berharap suatu hari nanti, cita-citanya itu bisa terwujud.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com Seorang siswi anak penjual sapu di Polewali Mandar, Sulawesi Barat memilih membawa pulang Menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Biasanya, ia membagi makanan tersebut bersama ibu dan adiknya, sebagai santapan siang atau malam hari. Siswi itu bernama Nur Azizah, murid kelas I SD Negeri 021 Bunga-Bunga. Ia bersama keluarganya tinggal menumpang di rumah warga. Sehari-hari, sang ibu berjualan sapu lidi keliling kampung. Menu MBG itu selalu dibagikan di sekolah setiap hari. Namun, saat teman-temannya menikmati makanan, Nur Azizah justru memilih menunda makan. Baca juga:Pelaksanaan MBG Diawasi Ketat, Kapolda Riau: Kita Tidak Ingin Terjadi Kerancuan Bukan tidak suka, namun karena untuk dimakan bersama ibu dan seorang adiknya di rumah. Saya bawa pulang untuk makan bersama adekku. Ibu di rumah tidak masak karena tidak ada beras, ujarnya. Dalam kesehariannya, Nur Azizah hidup dalam serba keterbatasan. Ia dan keluarganya hanya menumpang di sebuah rumah milik warga yang sudah lama kosong, sejak gubuk mereka ambruk beberapa tahun lalu. Ibunya yang sakit-sakitan karena menderita penyakit diabetes berusaha memenuhi kebutuhan hidup keluarga dengan membuat dan menjual sapu lidi. Baca juga:Lebih dari 600 Siswa Keracunan MBG di Gunungkidul, Sultan Soroti Kompetensi Pengawas SPPG Setiap hari, sapu buatannya itu dijual seharga dua ribu rupiah per buah. Namun, dalam sehari, rata-rata hanya laku sepuluh sapu lidi. Uang yang jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya itu digunakan untuk membeli beras dan kebutuhan sehari-hari lainnya. Saya hanya jualan sapu lidi. Kadang laku, kadang tidak. Hasil jualan sapu lidi itu saya gunakan untuk beli beras atau kebutuhan lainnya, jelas Ratna, orang tua Nur Azizah. Baca juga:BPKP Sidak Dapur hingga Buntuti Distribusi MBG di Brebes, Ini Tujuannya Melihat ketulusan dan keprihatinan hidup keluarga Nur Azizah, para guru di sekolah turut tergerak hati. Setiap hari,makanan MBGmilik Azizah selalu dibungkuskan oleh guru untuk dibawa pulang. Bahkan, makanan milik siswa yang tidak hadir di sekolah pun kerap ditambahkan untuk diberikan kepadanya. Baca juga:Cerita Kepala Sekolah di Gunungkidul Saksikan Murid Keluar Masuk Toilet usai Diduga Keracunan MBG Bukan hanya Nur Azizah, ada empat siswa lain dari keluarga miskin yang juga mendapat perhatian serupa dari para guru. Nur Azizah itu adalah salah satu siswa yang rajin di sekolah, hanya saja ia termasuk siswa yang kerap minder bergaul dengan teman-temannya, jelas Muhajar, Kepala Sekolah SDN 021 Bunga-Bunga. Meski hidup dalam serba kekurangan, Nur Azizah tetap bersemangat bersekolah dan bercita-cita menjadi seorang dokter. Ia berharap suatu hari nanti, cita-citanya itu bisa terwujud.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/gcslJJwXj4qe3CYgNNqBy32MJ_E=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/30/69036c7f52a18.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/30/211911078/tak-ada-beras-di-rumah-anak-penjual-sapu-di-polewali-mandar-berbagi-mbg,b4830e7c818250a37229ddba813969a1d18065d47fdff0a11ca597a49c86855d,2025-11-13 20:53:40.813 1564,kompas,mbg,2025-10-24 14:18:04,"Pemkab Magelang Minta Dapur MBG Gunakan Pangan Lokal, dari Salak Srumbung sampai Sayur Ngablak","MAGELANG, KOMPAS.com -Pemerintah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menginginkan satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) menggunakan bahan pangan lokal dalam membuat menu makan bergizi gratis (MBG).Asisten Perekonomian dan Pembangunan KabupatenMagelangNanda Cahyadi Pribadi mengatakan bahwa Bupati Magelang Grengseng Pamuji menginginkan komoditas pertanian dan peternakan di wilayahnya turut diolah dapurMBG.Baca juga:Viral Ayam Goreng MBG di Kebumen Ketinggalan: Sekolah Legowo, Dapur Minta Maaf""Arah ke depan kelompok tani atau peternak memasoknya melalui bumdes atau koperasi,"" ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (24/10/2025).Nanda mencontohkan, produk hortikultura yang bisa menjadi menu MBG meliputi salak yang banyak ditanam di Kecamatan Srumbung dan sayur-sayuran dari Kecamatan Ngablak, Pakis, dan Windusari.Untuk produk peternakan, dia bilang, SPPG bisa memasok susu sapi atau kambing guna memenuhi kebutuhan protein dalam MBG.Mengutip data perhitungan dari Badan Gizi Nasional, Nanda mengungkapkan, ada potensi uang beredar hingga Rp 1,2 triliun per tahun untuk belanja bahanpanganapabila 118 SPPG beroperasi di Kabupaten Magelang. Saat ini baru 30 dapur MBG yang sudah berjalan.""Ini (uang yang beredar) bukan untuk perusahaan, pemodal besar. Tetapi, untuk kelompok tani, peternak, dan masyarakat sekitar,"" cetusnya.Baca juga:Menteri Wihaji Tinjau Program MBG dan Tamasya di Kepri, Tegaskan Komitmen Bangun Keluarga SejahteraAgar permintaan untuk menyerappangan lokaldipenuhi setiap SPPG, Nanda menambahkan, nantinya terdapat ketentuan formal.""Entah nanti perda [peraturan daerah] atau peraturan bupati yang mendorong pemanfaatan bahan baku yang berasal dari produk lokal,"" pungkas dia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang MAGELANG, KOMPAS.com -Pemerintah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menginginkan satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) menggunakan bahan pangan lokal dalam membuat menu makan bergizi gratis (MBG). Asisten Perekonomian dan Pembangunan KabupatenMagelangNanda Cahyadi Pribadi mengatakan bahwa Bupati Magelang Grengseng Pamuji menginginkan komoditas pertanian dan peternakan di wilayahnya turut diolah dapurMBG. Baca juga:Viral Ayam Goreng MBG di Kebumen Ketinggalan: Sekolah Legowo, Dapur Minta Maaf ""Arah ke depan kelompok tani atau peternak memasoknya melalui bumdes atau koperasi,"" ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (24/10/2025). Nanda mencontohkan, produk hortikultura yang bisa menjadi menu MBG meliputi salak yang banyak ditanam di Kecamatan Srumbung dan sayur-sayuran dari Kecamatan Ngablak, Pakis, dan Windusari. Untuk produk peternakan, dia bilang, SPPG bisa memasok susu sapi atau kambing guna memenuhi kebutuhan protein dalam MBG. Mengutip data perhitungan dari Badan Gizi Nasional, Nanda mengungkapkan, ada potensi uang beredar hingga Rp 1,2 triliun per tahun untuk belanja bahanpanganapabila 118 SPPG beroperasi di Kabupaten Magelang. Saat ini baru 30 dapur MBG yang sudah berjalan. ""Ini (uang yang beredar) bukan untuk perusahaan, pemodal besar. Tetapi, untuk kelompok tani, peternak, dan masyarakat sekitar,"" cetusnya. Baca juga:Menteri Wihaji Tinjau Program MBG dan Tamasya di Kepri, Tegaskan Komitmen Bangun Keluarga Sejahtera Agar permintaan untuk menyerappangan lokaldipenuhi setiap SPPG, Nanda menambahkan, nantinya terdapat ketentuan formal. ""Entah nanti perda [peraturan daerah] atau peraturan bupati yang mendorong pemanfaatan bahan baku yang berasal dari produk lokal,"" pungkas dia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/vb1ehXRj1osauK3-QWrnFL_lSBo=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/24/68fb260a6076a.jpg",https://yogyakarta.kompas.com/read/2025/10/24/141804278/pemkab-magelang-minta-dapur-mbg-gunakan-pangan-lokal-dari-salak-srumbung,8a6d2151a51e37fc84967439fd11150570c8ea039ef6f9dc5da7bab81d33c69b,2025-11-13 20:55:57.042 1552,kompas,mbg,2025-10-30 16:40:49,"Pelaksanaan MBG Diawasi Ketat, Kapolda Riau: Kita Tidak Ingin Terjadi Kerancuan","PEKANBARU, KOMPAS.com- Kepolisian Daerah (Polda) Riau meresmikan satu lagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam program makan bergizi gratis (MBG), Kamis (30/10/2025).SPPG ke sembilan ini berlokasi di Jalan WR Supratman, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Sail,Pekanbaru.KapoldaRiau, Irjen Herry Heryawan, mengatakan saat ini terdapat lima belas titik SPPG di bawah Polda Riau yang tersebar di sejumlah wilayah. Hari ini kita resmikan SPPG yang ke sembilan, besok pagi yang ke sepuluh dari total lima belas titik. Untuk yang lima lagi segera dioperasionalkan, kata Herry saat diwawancaraiKompas.comusai peresmian.Baca juga:Korban Keracunan MBG di Lembang Tembus 230 Orang, Dirawat 10 Orang, Antisipasi Pasien Kambuh Datang LagiHerry menegaskan, pelaksanaan program makan bergizi gratis yang merupakan program Presiden Prabowo Subianto itu diawasi secara ketat untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Pelaksanaan program ini juga awasi bersama-sama. Kita tidak ingin terjadi keracunan atau ada yang sakit, ujar Herry.Menurutnya, seluruh prosesMBGdikontrol ketat mulai dari pemilihan bahan pokok, pengolahan, hingga pendistribusian. Bahkan pada proses pendistribusian MBG ke sekolah-sekolah, didampingi Bhabinkamtibmas, ucapnya.Ia menambahkan, dapur MBG juga dilengkapi kamera pengawas (CCTV) dan sistem *security food* untuk memantau seluruh aktivitas pengolahan makanan.Herry mengatakan, total penerima manfaat dari program MBG Polda Riau mencapai tiga ribu pelajar dan jumlah tersebut akan terus bertambah. Jumlah ini akan terus bertambah untuk mendukung program pemerintah pusat dalam memenuhi kebutuhan gizi anak, tutur Herry.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang PEKANBARU, KOMPAS.com- Kepolisian Daerah (Polda) Riau meresmikan satu lagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam program makan bergizi gratis (MBG), Kamis (30/10/2025). SPPG ke sembilan ini berlokasi di Jalan WR Supratman, Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Sail,Pekanbaru. KapoldaRiau, Irjen Herry Heryawan, mengatakan saat ini terdapat lima belas titik SPPG di bawah Polda Riau yang tersebar di sejumlah wilayah. Hari ini kita resmikan SPPG yang ke sembilan, besok pagi yang ke sepuluh dari total lima belas titik. Untuk yang lima lagi segera dioperasionalkan, kata Herry saat diwawancaraiKompas.comusai peresmian. Baca juga:Korban Keracunan MBG di Lembang Tembus 230 Orang, Dirawat 10 Orang, Antisipasi Pasien Kambuh Datang Lagi Herry menegaskan, pelaksanaan program makan bergizi gratis yang merupakan program Presiden Prabowo Subianto itu diawasi secara ketat untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Pelaksanaan program ini juga awasi bersama-sama. Kita tidak ingin terjadi keracunan atau ada yang sakit, ujar Herry. Menurutnya, seluruh prosesMBGdikontrol ketat mulai dari pemilihan bahan pokok, pengolahan, hingga pendistribusian. Bahkan pada proses pendistribusian MBG ke sekolah-sekolah, didampingi Bhabinkamtibmas, ucapnya. Ia menambahkan, dapur MBG juga dilengkapi kamera pengawas (CCTV) dan sistem *security food* untuk memantau seluruh aktivitas pengolahan makanan. Herry mengatakan, total penerima manfaat dari program MBG Polda Riau mencapai tiga ribu pelajar dan jumlah tersebut akan terus bertambah. Jumlah ini akan terus bertambah untuk mendukung program pemerintah pusat dalam memenuhi kebutuhan gizi anak, tutur Herry.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/Kwds6kIq6ifikROuHXCPNwuscMQ=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/30/6903193b9fc4c.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/30/164049478/pelaksanaan-mbg-diawasi-ketat-kapolda-riau-kita-tidak-ingin-terjadi,9834cad785bb90a85e40fd41e58527335552c4610f05fef92ad8dd33d196ad16,2025-11-13 20:53:51.235 1553,kompas,mbg,2025-10-30 16:27:29,"Lebih dari 600 Siswa Keracunan MBG di Gunungkidul, Sultan Soroti Kompetensi Pengawas SPPG","YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X kembali menyoroti insiden keracunan yang diduga karena menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG).Peristiwa terbaru terjadi di KabupatenGunungkidul, di mana lebih dari 600 murid dilaporkan mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan tersebut.Sultan mempertanyakan kompetensi pengawas di setiap dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh kabupaten di DIY.Baca juga:Bupati Gunungkidul Endah Segera Undang Seluruh Kepala Dapur SPPG""Kalau yang ngawasi bapak-bapak enggak pernah ke dapur ya ora ngerti (tidak tahu). Biarpun dokter urung karuan ning dapur (belum tentu ke dapur),"" ujarnya pada Kamis (30/10/2025).Sultan juga menekankan pentingnya perhatian terhadap proses memasak dan penyimpanan bahan baku makanan.Ia mengingatkan agar SPPG mengurangi jumlah porsi makanan yang disiapkan untuk menghindari masalah dalam penyimpanan.""Selalu saya katakan kalau memang itu terlalu banyak di luar kemampuan yang masak, dimakan jam 8 atau jam 10 khususnya sayur atau daging yang memang makan itu orang banyak mestinya membutuhkan es batu atau freezer,"" jelasnya.Baca juga:Kapal Tergulung Ombak, Seorang Nelayan Hilang di Pantai Nglolang GunungkidulSultan menekankan pentingnya menghindari penyimpanan bahan makanan terlalu lama untuk mencegah terjadinya keracunan.SPPG diinspeksi Bupati GunungkidulSebelumnya, Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, melakukan inspeksi terhadap dapur SPPG di Planjan, Saptosari pada Rabu (29/10/2025).Langkah ini diambil setelah lebih dari 600 siswa dari SMKN 1 Saptosari dan SMPN 1 Saptosari mengalami keluhan sakit perut dan muntah setelah menyantap MBG pada Selasa (28/10/2025).Gejala keracunan tersebut tidak muncul secara bersamaan.Dalam inspeksi tersebut, Endah memeriksa bahan baku makanan dan tempat pencucian piring.KOMPAS.COM/MARKUS YUWONOSMP N 1 Saptosari, Gunungkidul, Kamis (30/10/2025)Baca juga:Cerita Kepala Sekolah di Gunungkidul Saksikan Murid Keluar Masuk Toilet usai Diduga Keracunan MBG""Seperti yang kita lihat bersama, kita mengecek bahan bakunya, baik yang basah maupun kering, kemudian tempat untuk masak, dan pencuci piringnya,"" kata Endah di SPPG Planjan.Ia juga mengungkapkan kekhawatirannya mengenai makanan yang ditutup dalam keadaan panas, yang dapat menyebabkan masalah karena uap menjadi satu.Selain itu, ia menyebutkan bahwa air di lokasi tersebut telah diperiksa sebelumnya dan terindikasi mengandung bakteri E Coli.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X kembali menyoroti insiden keracunan yang diduga karena menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Peristiwa terbaru terjadi di KabupatenGunungkidul, di mana lebih dari 600 murid dilaporkan mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan tersebut. Sultan mempertanyakan kompetensi pengawas di setiap dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh kabupaten di DIY. Baca juga:Bupati Gunungkidul Endah Segera Undang Seluruh Kepala Dapur SPPG ""Kalau yang ngawasi bapak-bapak enggak pernah ke dapur ya ora ngerti (tidak tahu). Biarpun dokter urung karuan ning dapur (belum tentu ke dapur),"" ujarnya pada Kamis (30/10/2025). Sultan juga menekankan pentingnya perhatian terhadap proses memasak dan penyimpanan bahan baku makanan. Ia mengingatkan agar SPPG mengurangi jumlah porsi makanan yang disiapkan untuk menghindari masalah dalam penyimpanan. ""Selalu saya katakan kalau memang itu terlalu banyak di luar kemampuan yang masak, dimakan jam 8 atau jam 10 khususnya sayur atau daging yang memang makan itu orang banyak mestinya membutuhkan es batu atau freezer,"" jelasnya. Baca juga:Kapal Tergulung Ombak, Seorang Nelayan Hilang di Pantai Nglolang Gunungkidul Sultan menekankan pentingnya menghindari penyimpanan bahan makanan terlalu lama untuk mencegah terjadinya keracunan. Sebelumnya, Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, melakukan inspeksi terhadap dapur SPPG di Planjan, Saptosari pada Rabu (29/10/2025). Langkah ini diambil setelah lebih dari 600 siswa dari SMKN 1 Saptosari dan SMPN 1 Saptosari mengalami keluhan sakit perut dan muntah setelah menyantap MBG pada Selasa (28/10/2025). Gejala keracunan tersebut tidak muncul secara bersamaan. Dalam inspeksi tersebut, Endah memeriksa bahan baku makanan dan tempat pencucian piring. KOMPAS.COM/MARKUS YUWONOSMP N 1 Saptosari, Gunungkidul, Kamis (30/10/2025)Baca juga:Cerita Kepala Sekolah di Gunungkidul Saksikan Murid Keluar Masuk Toilet usai Diduga Keracunan MBG KOMPAS.COM/MARKUS YUWONOSMP N 1 Saptosari, Gunungkidul, Kamis (30/10/2025) ""Seperti yang kita lihat bersama, kita mengecek bahan bakunya, baik yang basah maupun kering, kemudian tempat untuk masak, dan pencuci piringnya,"" kata Endah di SPPG Planjan. Ia juga mengungkapkan kekhawatirannya mengenai makanan yang ditutup dalam keadaan panas, yang dapat menyebabkan masalah karena uap menjadi satu. Selain itu, ia menyebutkan bahwa air di lokasi tersebut telah diperiksa sebelumnya dan terindikasi mengandung bakteri E Coli.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/VMU756alVCt_4zDMQf_Rym21ez0=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/07/24/6881b5fda4d97.jpg",https://yogyakarta.kompas.com/read/2025/10/30/162729478/lebih-dari-600-siswa-keracunan-mbg-di-gunungkidul-sultan-soroti,4fcaac5c4a53a8003b0e8166dcddf2a98253935af3745d6cb03c82163eaeedc0,2025-11-13 20:54:01.657 1554,kompas,mbg,2025-10-30 15:45:00,"Daftar 18 Pejabat yang Masuk Tim Koordinasi MBG Bentukan Prabowo, Ada Menteri dan Kepala Badan","KOMPAS.com- Presiden Prabowo Subianto resmi membentuk Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).Ketentuannya tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 28 Tahun 2025 yang ditandatangani Prabowo pada 24 Oktober 2025.Tim Koordinasi Penyelenggaraan MBG beranggotakan 18 orang yang berasal dari unsur kementerian dan lembaga lintas sektor.Baca juga:Kisah di Balik Video Viral Distribusi MBG di Samigaluh, Antar Makanan Pakai Motor di Medan TerjalBerikut susunan Tim Koordinasi Penyelenggaraan MBG bentukan Prabowo:Ketua: Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli HasanWakil Ketua I: Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) PratiknoWakil Ketua II: Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat (PM) Abdul Muhaimin IskandarSekretaris: Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Pangan KasanKetua Pelaksana Harian: Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Deyang.Baca juga:Seberapa Efektif Test Kit untuk Mengatasi Kasus Keracunan MBG?Anggota Tim Koordinasi Penyelenggaraan MBG:Menteri Sekretaris Negara Prasetyo HadiMenteri Dalam Negeri Tito KarnavianMenteri Keuangan Purbaya Yudhi SadewaMenteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Rachmat PambudyMenteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Rini WidyantiniMenteri Kesehatan Budi Gunadi SadikinMenteri Agama Nasaruddin UmarMenteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu tiMenteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN WihajiMenteri Koperasi Ferry JuliantonoKepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Muhammad Yusuf AtehKepala Staf Kepresidenan (KSP) M QodariKepala Badan Komunikasi Pemerintah Angga Raka Prabowo.Baca juga:Pencucian Nampan MBG di SPPG Cipatat Tidak Higienis, BGN: Ada Masalah IPAL, Air Sumur KeruhPembentukantim koordinasi MBGmerupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi masalah keracunan.Sebelumnya, Presiden Prabowo telah berencana menyempurnakan program tersebut sehingga kedepan tidak ada lagi kasus keracunan akibat mengkonsumsi MBG.Apa Tugas Tim Koordinasi MBG?ANTARA FOTO/Galih PradiptaSiswa makan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 13 Depok, Jawa Barat, Senin (6/10/2025). SPPG Cinere melibatkan puskesmas dan usaha kesehatan sekolah (UKS) untuk memantau secara berkala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG guna memastikan pemenuhan gizi serta antisipasi kasus keracunan.Mengacu pada Pasal 3 Keppres Nomor 28 Tahun 2025 tugas utama dari Tim Koordinasi MBG adalah untuk memastikan program tersebut berjalan efektif, terkoordinasi, dan tepat sasaran.""Tim Koordinasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 memiliki tugas mendukung penyelenggaraan program makan bergizi gratis melalui sinkronisasi, koordinasi, monitoring, evaluasi, dan pengendalian penyelenggaraan program makan bergizi gratis,"" bunyi Pasal 3 Keppres tersebut, diaksesKompas.compada Kamis (30/10/2025).Baca juga:Ahli Hukum Beberkan Celah MBG, Siapa yang Lindungi Korban Keracunan?Adapun fungsi Tim Koordinasi MBG sebagaimana diatur dalam Pasal 4, antara lain:Penyusunan kebijakan penyelenggaraan program MBGMelakukan sinkronisasi dan koordinasi dalam penyelenggaraan program di tingkat pusat dan daerahMonitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan programMenyelesaikan kendala dan hambatan dalam pelaksanaan programMerekomendasikan kebijakan kepada kementerian/lembaga dan pemerintah daerah untuk mendukung efektivitas penyelenggaraan program.Baca juga:Idealnya Apa Saja Isi Satu Porsi Menu MBG? Ini Saran Ahli GiziSelain membentuk tim koordinasi, Prabowo juga telah memerintahkan agar semua dapur yang menyediakan program MBG untuk memiliki alat test kit.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KOMPAS.com- Presiden Prabowo Subianto resmi membentuk Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ketentuannya tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 28 Tahun 2025 yang ditandatangani Prabowo pada 24 Oktober 2025. Tim Koordinasi Penyelenggaraan MBG beranggotakan 18 orang yang berasal dari unsur kementerian dan lembaga lintas sektor. Baca juga:Kisah di Balik Video Viral Distribusi MBG di Samigaluh, Antar Makanan Pakai Motor di Medan Terjal Berikut susunan Tim Koordinasi Penyelenggaraan MBG bentukan Prabowo: Baca juga:Seberapa Efektif Test Kit untuk Mengatasi Kasus Keracunan MBG? Anggota Tim Koordinasi Penyelenggaraan MBG: Baca juga:Pencucian Nampan MBG di SPPG Cipatat Tidak Higienis, BGN: Ada Masalah IPAL, Air Sumur Keruh Pembentukantim koordinasi MBGmerupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengatasi masalah keracunan. Sebelumnya, Presiden Prabowo telah berencana menyempurnakan program tersebut sehingga kedepan tidak ada lagi kasus keracunan akibat mengkonsumsi MBG. ANTARA FOTO/Galih PradiptaSiswa makan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 13 Depok, Jawa Barat, Senin (6/10/2025). SPPG Cinere melibatkan puskesmas dan usaha kesehatan sekolah (UKS) untuk memantau secara berkala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG guna memastikan pemenuhan gizi serta antisipasi kasus keracunan. ANTARA FOTO/Galih PradiptaSiswa makan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 13 Depok, Jawa Barat, Senin (6/10/2025). SPPG Cinere melibatkan puskesmas dan usaha kesehatan sekolah (UKS) untuk memantau secara berkala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG guna memastikan pemenuhan gizi serta antisipasi kasus keracunan. Mengacu pada Pasal 3 Keppres Nomor 28 Tahun 2025 tugas utama dari Tim Koordinasi MBG adalah untuk memastikan program tersebut berjalan efektif, terkoordinasi, dan tepat sasaran. ""Tim Koordinasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 memiliki tugas mendukung penyelenggaraan program makan bergizi gratis melalui sinkronisasi, koordinasi, monitoring, evaluasi, dan pengendalian penyelenggaraan program makan bergizi gratis,"" bunyi Pasal 3 Keppres tersebut, diaksesKompas.compada Kamis (30/10/2025). Baca juga:Ahli Hukum Beberkan Celah MBG, Siapa yang Lindungi Korban Keracunan? Adapun fungsi Tim Koordinasi MBG sebagaimana diatur dalam Pasal 4, antara lain: Baca juga:Idealnya Apa Saja Isi Satu Porsi Menu MBG? Ini Saran Ahli Gizi Selain membentuk tim koordinasi, Prabowo juga telah memerintahkan agar semua dapur yang menyediakan program MBG untuk memiliki alat test kit.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/itvEOzxH87SS-ECB-9gNe-Gt4P4=/0x49:1599x1115/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775d554370.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/20/68f638a5aadfb.jpg",https://www.kompas.com/tren/read/2025/10/30/154500465/daftar-18-pejabat-yang-masuk-tim-koordinasi-mbg-bentukan-prabowo-ada,7049ab8b7e052aaaf9a81b90eaff3b581e3e5ff981b74b38fd56400137f94c00,2025-11-13 20:54:12.065 1555,kompas,mbg,2025-10-30 09:53:56,"Kenapa BGN Optimistis Target 82,9 Juta Penerima MBG Tercapai di Sisa 2 Bulan?","JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana meyakini bahwa target 82,9 juta penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan tercapai pada akhir 2025, yang menyisakan dua bulan lagi.""Kita kejar terus target sampai akhir tahun mudah-mudahan 82,9 juta (penerima manfaat) bisa kita layani di akhir tahun, ujar Dadan usai menghadap PresidenPrabowodi kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (29/10/2025).Padahal, Dadan sendiri mengatakan, hingga akhir Oktober 2025, penerima manfaat MBG diproyeksi baru mencapai 39,5 juta dengan sudah berdirinya 13.514 mitra dapur umum atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).""Hari ini sudah ada 13.514 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di 38 provinsi, 509 kabupaten, dan 7.022 kecamatan, dan berpotensi melayani 39,5 juta. Akhir bulan ini, mungkin kita sudah akan melayani 40 juta, kata Dadan.Baca juga:BGN Sebut Penerima MBG Berpotensi Capai 40 Juta pada Akhir Oktober 2025Kemudian, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengungkapkan bahwa target82,9 juta penerimaprogram MBG harus tercapai pada Maret 2026.""Awal tahun, paling lambat bulan Maret, insya Allah ini sudah mulai terlihat sempurna dan 82,9 juta tidak boleh tawar-menawar, akan semua terlaksana,"" kata Zulhas, di kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat pada Selasa, 28 Oktober 2025.Bahkan, menurut Dadan, Presiden Prabowo Subianto memaklumi jika target 82,9 juta penerima MBG tidak tercapai pada akhir 2025.""Kita akan kejar di dua bulan terakhir ini agar bisa tercapai 82,9 juta. Dan Pak Presiden akan mengapresiasi itu meskipun akan memaklumi kalau misalnya katakanlah 75 juta bisa tercapai, ujar Dadan.Baca juga:BGN: Prabowo Akan Maklum Kalau Target 82 Juta Penerima MBG Tak TercapaiKenapa BGN Optimis Target 82,9 Juta Tercapai?Dadan mengaku bahwa dirinya optimis target 82,9 juta penerima MBG tercapai karena jumlah SPPG terus bertambah setiap harinya, sebagaimana berdasarkan program di lapangan.""Seperti diketahui kita bisa menghasilkan SPPG baru setiap hari sekitar 200 dan itu berpotensi melayani 600 ribu penerima manfaat setiap hari. Kita akan kejar di dua bulan terakhir ini agar bisa tercapai 82,9 juta, katanya.Sebagai bukti, Dadan mengungkapkan data sudah ada 13.514 SPPG yang tersebar di 38 provinsi, 509 kabupaten dan 7022 kecamatan dan berpotensi melayani 39,5 juta orang.Sebelumnya, Dadan menyebut bahwaBGNjuga berencana membangun sampai 6.000 SPPG di daerah terpencil sehingga target 82,9 juta tersebut optimis diraih pada akhir tahun ini.""Kami juga ingin membangun 5.000 sampai 6.000 SPPG terpencil. Jadi kami masih optimis bisa mengejar 82,9 juta akhir tahun ini, ujar Dadan usai rapat di Kantor Kemenko Pangan.Baca juga:Pedenya BGN Capai Target 82,9 Juta Penerima MBG di Akhir 2025Prabowo Ingatkan BGN Ojo Ngoyo""Presiden Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta pada 20 Oktober 2025, meminta Kepala BGN tidak memaksakan untuk memenuhi target 82,9 juta penerima manfaat MBG pada 2025.""Memang Kepala BGN bekerja keras supaya pada hari ini mencapai 40 juta, tapi saya sampaikan 'jangan dipaksakan,ojo ngoyo, yang penting baik pelaksanaannya'"" kata Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna.Prabowo menegaskan bahwa yang terpenting adalah pelaksanaan program MBG berjalan lancar dan tidak terjadi kesalahan atau kasus insiden pangan.Program MBG merupakan salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto, yang ditujukan untuk meningkatkan kecukupan gizi anak-anak Indonesia, terutama di jenjang pendidikan dasar.Baca juga:BGN: Prabowo Akan Maklum Kalau Target 82 Juta Penerima MBG Tak TercapaiDalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana meyakini bahwa target 82,9 juta penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan tercapai pada akhir 2025, yang menyisakan dua bulan lagi. ""Kita kejar terus target sampai akhir tahun mudah-mudahan 82,9 juta (penerima manfaat) bisa kita layani di akhir tahun, ujar Dadan usai menghadap PresidenPrabowodi kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (29/10/2025). Padahal, Dadan sendiri mengatakan, hingga akhir Oktober 2025, penerima manfaat MBG diproyeksi baru mencapai 39,5 juta dengan sudah berdirinya 13.514 mitra dapur umum atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). ""Hari ini sudah ada 13.514 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tersebar di 38 provinsi, 509 kabupaten, dan 7.022 kecamatan, dan berpotensi melayani 39,5 juta. Akhir bulan ini, mungkin kita sudah akan melayani 40 juta, kata Dadan. Baca juga:BGN Sebut Penerima MBG Berpotensi Capai 40 Juta pada Akhir Oktober 2025 Kemudian, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengungkapkan bahwa target82,9 juta penerimaprogram MBG harus tercapai pada Maret 2026. ""Awal tahun, paling lambat bulan Maret, insya Allah ini sudah mulai terlihat sempurna dan 82,9 juta tidak boleh tawar-menawar, akan semua terlaksana,"" kata Zulhas, di kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat pada Selasa, 28 Oktober 2025. Bahkan, menurut Dadan, Presiden Prabowo Subianto memaklumi jika target 82,9 juta penerima MBG tidak tercapai pada akhir 2025. ""Kita akan kejar di dua bulan terakhir ini agar bisa tercapai 82,9 juta. Dan Pak Presiden akan mengapresiasi itu meskipun akan memaklumi kalau misalnya katakanlah 75 juta bisa tercapai, ujar Dadan. Baca juga:BGN: Prabowo Akan Maklum Kalau Target 82 Juta Penerima MBG Tak Tercapai Dadan mengaku bahwa dirinya optimis target 82,9 juta penerima MBG tercapai karena jumlah SPPG terus bertambah setiap harinya, sebagaimana berdasarkan program di lapangan. ""Seperti diketahui kita bisa menghasilkan SPPG baru setiap hari sekitar 200 dan itu berpotensi melayani 600 ribu penerima manfaat setiap hari. Kita akan kejar di dua bulan terakhir ini agar bisa tercapai 82,9 juta, katanya. Sebagai bukti, Dadan mengungkapkan data sudah ada 13.514 SPPG yang tersebar di 38 provinsi, 509 kabupaten dan 7022 kecamatan dan berpotensi melayani 39,5 juta orang. Sebelumnya, Dadan menyebut bahwaBGNjuga berencana membangun sampai 6.000 SPPG di daerah terpencil sehingga target 82,9 juta tersebut optimis diraih pada akhir tahun ini. ""Kami juga ingin membangun 5.000 sampai 6.000 SPPG terpencil. Jadi kami masih optimis bisa mengejar 82,9 juta akhir tahun ini, ujar Dadan usai rapat di Kantor Kemenko Pangan. Baca juga:Pedenya BGN Capai Target 82,9 Juta Penerima MBG di Akhir 2025 Presiden Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta pada 20 Oktober 2025, meminta Kepala BGN tidak memaksakan untuk memenuhi target 82,9 juta penerima manfaat MBG pada 2025. ""Memang Kepala BGN bekerja keras supaya pada hari ini mencapai 40 juta, tapi saya sampaikan 'jangan dipaksakan,ojo ngoyo, yang penting baik pelaksanaannya'"" kata Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna. Prabowo menegaskan bahwa yang terpenting adalah pelaksanaan program MBG berjalan lancar dan tidak terjadi kesalahan atau kasus insiden pangan. Program MBG merupakan salah satu program unggulan Presiden Prabowo Subianto, yang ditujukan untuk meningkatkan kecukupan gizi anak-anak Indonesia, terutama di jenjang pendidikan dasar. Baca juga:BGN: Prabowo Akan Maklum Kalau Target 82 Juta Penerima MBG Tak Tercapai",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/Hj-iIANXBla-aX-zKGiAro1q1io=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/20/68f5ee1b1e28a.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/30/09535691/kenapa-bgn-optimistis-target-829-juta-penerima-mbg-tercapai-di-sisa-2-bulan,2180a7059d35a2237c6516ff4f3573afc359a2fe9df5e30365c10ec05b50cd84,2025-11-13 20:54:22.412 1556,kompas,mbg,2025-10-30 07:02:33,BGN: Prabowo Akan Maklum Kalau Target 82 Juta Penerima MBG Tak Tercapai,"JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyebut Presiden RI Prabowo Subianto akan memaklumi apabila target 82 juta penerima Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak tercapai sepenuhnya di akhir tahun ini.""Kita akan kejar di dua bulan terakhir ini agar bisa tercapai 82,9 juta. Dan Pak Presiden akan mengapresiasi itu meskipun akan memaklumi kalau misalnya katakanlah 75 juta bisa tercapai, kata Dadan, Rabu (29/10/2025) malam.Baca juga:Target MBG Naik Drastis Mulai September: Penerima 82,9 Juta, Anggaran Rp 25 Triliun Per BulanDia berbicara usai mengikuti rapat terbatas bersama sejumlah menteri soal MBG yang dipimpin Presiden Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta.Rapat tersebut membahas perkembangan pelaksanaanprogram prioritas nasionaldi berbagai bidang, sekaligus menjadi forum bagi Presiden untuk memantau langsung capaian dan progres dari program yang berjalan. Hari ini beberapa menteri, Menko, Gubernur BI, dan Kepala OJK diundang oleh Pak Presiden untuk berdiskusi terkait dengan bidangnya masing-masing. Dan Pak Presiden ingin memonitor dan langsung juga ingin mendapatkan laporan progres terkait bidang masing-masing, ujarDadan Hindayana.Baca juga:BGN Batasi Tiap Dapur MBG Maksimal Hasilkan 3.000 Porsi Per HariDadan menjelaskan, dirinya melaporkan kepada Prabowo mengenai perkembangan program MBG.Dadan menyampaikan bahwa hingga saat ini, tercatat sebanyak 13.514 dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah tersebar di sejumlah daerah di Tanah Air. Alhamdulillah hari ini kita sudah laporkan ada 13.514 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi yang tersebar di 38 provinsi, 509 kabupaten, dan 7.022 kecamatan dan berpotensi melayani 39,5 juta. Insyaallah akhir bulan ini mungkin kita sudah akan melayani 40 juta, jelasnya.Baca juga:Banyak Keracunan, Prabowo Tak Paksakan Target 82 Juta Penerima MBGPenyerapan anggaran Rp 35,6 triliunLalu, untuk penyerapan anggaran program MBG, telah mencapai setengah dari anggaran yang diberikan, yakni Rp 35,6 triliun. Hari ini penyerapan makan bergizi sudah mencapai Rp 35,6 triliun, sudah mencakup 50,1 persen, kata Dadan.Baca juga:Pedenya BGN Capai Target 82,9 Juta Penerima MBG di Akhir 2025Optimis capai targetDadan pun menyampaikan optimismenya terhadap capaian target penerima manfaat program MBG hingga akhir tahun.""Kita kejar terus target sampai akhir tahun, mudah-mudahan 82,9 juta (penerima manfaat) bisa kita layani di akhir tahun,"" ucapnya.Sementara itu, Dadan menyampaikan bahwa keyakinan ini berdasarkan pada pelaksanaan program di lapangan, seperti peningkatan jumlah SPPG yang terus bertambah setiap harinya. Seperti diketahui, kita bisa menghasilkan SPPG baru setiap hari sekitar 200 dan itu berpotensi melayani 600 ribu penerima manfaat setiap hari,"" kata Dadan.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyebut Presiden RI Prabowo Subianto akan memaklumi apabila target 82 juta penerima Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak tercapai sepenuhnya di akhir tahun ini. ""Kita akan kejar di dua bulan terakhir ini agar bisa tercapai 82,9 juta. Dan Pak Presiden akan mengapresiasi itu meskipun akan memaklumi kalau misalnya katakanlah 75 juta bisa tercapai, kata Dadan, Rabu (29/10/2025) malam. Baca juga:Target MBG Naik Drastis Mulai September: Penerima 82,9 Juta, Anggaran Rp 25 Triliun Per Bulan Dia berbicara usai mengikuti rapat terbatas bersama sejumlah menteri soal MBG yang dipimpin Presiden Prabowo di Istana Merdeka, Jakarta. Rapat tersebut membahas perkembangan pelaksanaanprogram prioritas nasionaldi berbagai bidang, sekaligus menjadi forum bagi Presiden untuk memantau langsung capaian dan progres dari program yang berjalan. Hari ini beberapa menteri, Menko, Gubernur BI, dan Kepala OJK diundang oleh Pak Presiden untuk berdiskusi terkait dengan bidangnya masing-masing. Dan Pak Presiden ingin memonitor dan langsung juga ingin mendapatkan laporan progres terkait bidang masing-masing, ujarDadan Hindayana. Baca juga:BGN Batasi Tiap Dapur MBG Maksimal Hasilkan 3.000 Porsi Per Hari Dadan menjelaskan, dirinya melaporkan kepada Prabowo mengenai perkembangan program MBG. Dadan menyampaikan bahwa hingga saat ini, tercatat sebanyak 13.514 dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah tersebar di sejumlah daerah di Tanah Air. Alhamdulillah hari ini kita sudah laporkan ada 13.514 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi yang tersebar di 38 provinsi, 509 kabupaten, dan 7.022 kecamatan dan berpotensi melayani 39,5 juta. Insyaallah akhir bulan ini mungkin kita sudah akan melayani 40 juta, jelasnya. Baca juga:Banyak Keracunan, Prabowo Tak Paksakan Target 82 Juta Penerima MBG Lalu, untuk penyerapan anggaran program MBG, telah mencapai setengah dari anggaran yang diberikan, yakni Rp 35,6 triliun. Hari ini penyerapan makan bergizi sudah mencapai Rp 35,6 triliun, sudah mencakup 50,1 persen, kata Dadan. Baca juga:Pedenya BGN Capai Target 82,9 Juta Penerima MBG di Akhir 2025 Dadan pun menyampaikan optimismenya terhadap capaian target penerima manfaat program MBG hingga akhir tahun. ""Kita kejar terus target sampai akhir tahun, mudah-mudahan 82,9 juta (penerima manfaat) bisa kita layani di akhir tahun,"" ucapnya. Sementara itu, Dadan menyampaikan bahwa keyakinan ini berdasarkan pada pelaksanaan program di lapangan, seperti peningkatan jumlah SPPG yang terus bertambah setiap harinya. Seperti diketahui, kita bisa menghasilkan SPPG baru setiap hari sekitar 200 dan itu berpotensi melayani 600 ribu penerima manfaat setiap hari,"" kata Dadan.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/xTQbFVTiUodEYp5T_5qzL6iA0cQ=/230x23:1436x827/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/21/68f6f3153ab7f.jpeg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/30/07023361/bgn-prabowo-akan-maklum-kalau-target-82-juta-penerima-mbg-tak-tercapai,54e0bd9e33cec9c202624fd9d47c925ebb7ee314f142997447221f9602c0195f,2025-11-13 20:54:32.822 1557,kompas,mbg,2025-10-28 11:00:00,Indef: Tujuan MBG untuk Perbaiki Kualitas Anak dan SDM Masa Depan,"JAKARTA, KOMPAS.com- Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mencatat Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak bisa dinilai hanya dari angka pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB). Ukuran keberhasilannya harus dilihat dari peningkatan gizi anak, konsentrasi belajar, dan kualitas pendidikan.Wakil DirekturIndef, Eko Listiyanto, mengatakan tujuan utamaMBGuntuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia (SDM). Ia menekankan pengukuran program melalui PDB semata tidak tepat karena MBG bukan proyek infrastruktur. Kalau dibilang fair atau gak tergantung tujuannya apa dulu gitu ya, karena tujuannya memang adalah untuk kesehatan, perbaikan kualitas SDM gitu, sehingga konteksnya itu harus dilihat gitu, ujar Eko dalam programFilonomics Kompas.com, disiarkan Senin (27/10/2025).Baca juga:Indef: Program Makan Bergizi Gratis Dorong Gizi Anak dan Lapangan Kerja BaruMBG bukan sekadar urusan pembagian makanan, melainkan strategi meningkatkan kesehatan dan kualitas sumber daya manusia. Indikator keberhasilannya tidak bisa dinilai secara sederhana.Hal yang justru diperhatikan apakah MBG benar-benar berdampak pada peningkatan gizi anak-anak, tingkat konsentrasi mereka di sekolah meningkat setelah mendapatkan sarapan, dan nilai belajar mereka membaik.Indef menilai, ukuran-ukuran seperti itu jauh lebih penting karena sejalan dengan tujuan utama MBG, yakni menciptakan generasi yang lebih sehat dan cerdas. Perbandingan dengan proyek lain seperti pembangunan infrastruktur dianggap tidak relevan, sebab keduanya memiliki konteks dan manfaat yang berbeda. Dan nanti mungkin ya suatu saat memang harus ada ukuran-ukuran, ini agak lebih rumit ya karena kita bicaranya apakah gizi memang naik sebelum dan setelah dapat MBG. Apakah memang tingkat konsentrasinya meningkat gak nih karena udah sarapan ya ketika belajar gitu ya nilainya lebih bagus atau tidak gitu, paparnya.Baca juga:Pemerintah Diminta Prioritaskan Program MBG di Daerah dengan Stunting TinggiEko juga menilai pelaksanaan MBG saat ini belum optimal sehingga efek ekonominya belum terasa. Masih banyak kekurangan di lapangan, mulai dari kasus keracunan makanan hingga implementasi yang pragmatis, hanya menekankan ketersediaan makanan tanpa memperhatikan kualitas. Menurut saya sih belum optimal ya. Pelaksanaanya masih banyak kekurangan disana-sini, begitu itu ya belum akan bisa menciptakan efek yang besar, karena efek ekonomi ini sebetulnya yang diharapkan dari MBG ini lebih jangka panjang, bebernya.Selain itu, ia menekankan pentingnya pelibatan ekosistem ekonomi lokal dalam MBG. Mulai dari bahan baku, pengolahan, hingga peralatan seperti wadah makanan sebaiknya dipenuhi oleh pelaku usaha dalam negeri. Hal ini untuk menghindari lonjakan impor yang bisa terjadi jika pasokan tidak tersedia di dalam negeri.Baca juga:FILONOMICS: MBG, Nilai Tambah, dan PR Pembenahan yang Tak Bisa DitundaDalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mencatat Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak bisa dinilai hanya dari angka pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB). Ukuran keberhasilannya harus dilihat dari peningkatan gizi anak, konsentrasi belajar, dan kualitas pendidikan. Wakil DirekturIndef, Eko Listiyanto, mengatakan tujuan utamaMBGuntuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia (SDM). Ia menekankan pengukuran program melalui PDB semata tidak tepat karena MBG bukan proyek infrastruktur. Kalau dibilang fair atau gak tergantung tujuannya apa dulu gitu ya, karena tujuannya memang adalah untuk kesehatan, perbaikan kualitas SDM gitu, sehingga konteksnya itu harus dilihat gitu, ujar Eko dalam programFilonomics Kompas.com, disiarkan Senin (27/10/2025). Baca juga:Indef: Program Makan Bergizi Gratis Dorong Gizi Anak dan Lapangan Kerja Baru MBG bukan sekadar urusan pembagian makanan, melainkan strategi meningkatkan kesehatan dan kualitas sumber daya manusia. Indikator keberhasilannya tidak bisa dinilai secara sederhana. Hal yang justru diperhatikan apakah MBG benar-benar berdampak pada peningkatan gizi anak-anak, tingkat konsentrasi mereka di sekolah meningkat setelah mendapatkan sarapan, dan nilai belajar mereka membaik. Indef menilai, ukuran-ukuran seperti itu jauh lebih penting karena sejalan dengan tujuan utama MBG, yakni menciptakan generasi yang lebih sehat dan cerdas. Perbandingan dengan proyek lain seperti pembangunan infrastruktur dianggap tidak relevan, sebab keduanya memiliki konteks dan manfaat yang berbeda. Dan nanti mungkin ya suatu saat memang harus ada ukuran-ukuran, ini agak lebih rumit ya karena kita bicaranya apakah gizi memang naik sebelum dan setelah dapat MBG. Apakah memang tingkat konsentrasinya meningkat gak nih karena udah sarapan ya ketika belajar gitu ya nilainya lebih bagus atau tidak gitu, paparnya. Baca juga:Pemerintah Diminta Prioritaskan Program MBG di Daerah dengan Stunting Tinggi Eko juga menilai pelaksanaan MBG saat ini belum optimal sehingga efek ekonominya belum terasa. Masih banyak kekurangan di lapangan, mulai dari kasus keracunan makanan hingga implementasi yang pragmatis, hanya menekankan ketersediaan makanan tanpa memperhatikan kualitas. Menurut saya sih belum optimal ya. Pelaksanaanya masih banyak kekurangan disana-sini, begitu itu ya belum akan bisa menciptakan efek yang besar, karena efek ekonomi ini sebetulnya yang diharapkan dari MBG ini lebih jangka panjang, bebernya. Selain itu, ia menekankan pentingnya pelibatan ekosistem ekonomi lokal dalam MBG. Mulai dari bahan baku, pengolahan, hingga peralatan seperti wadah makanan sebaiknya dipenuhi oleh pelaku usaha dalam negeri. Hal ini untuk menghindari lonjakan impor yang bisa terjadi jika pasokan tidak tersedia di dalam negeri. Baca juga:FILONOMICS: MBG, Nilai Tambah, dan PR Pembenahan yang Tak Bisa Ditunda",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/9zRU22OdqyCK7z7f9qAgikCiU6I=/0x104:1200x904/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775b1d85b4.png,0,-0,1)/data/photo/2025/01/21/678f6f80586fb.jpg",https://money.kompas.com/read/2025/10/28/110000026/indef--tujuan-mbg-untuk-perbaiki-kualitas-anak-dan-sdm-masa-depan,4af7a8ba1b9c50e20420f2599d0f62f69cda21143658b9a730e720c08ed54adc,2025-11-13 20:54:43.934 1558,kompas,mbg,2025-10-27 17:15:09,Siswa dan Guru SMPN 2 Mlati Sudah Sehat Pasca Diduga Keracunan MBG,"YOGYAKARTA, KOMPAS.com Sejumlah siswa dan tujuh guru SMP Negeri 2 Mlati, Kabupaten Sleman, yang diduga mengalami gejala keracunan makan bergizi gratis (MBG) kini sudah sehat.Pada Senin (27/10/2025) hari ini, mereka kembali mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah.KepalaSMP Negeri 2 Mlati, Isnan Abadi, memastikan kondisi semua siswa dan guru sudah aman.""Alhamdulillah semuanya sudah aman terkendali. (Guru) sudah sehat semuanya,"" ujar Isnan Abadi saat dihubungi, Senin (27/10/2025).Baca juga:Jokowi Pastikan Tidak Menempati Rumah Pensiun di Colomadu, Apa Alasannya?Satu siswa yang sempat dirujuk ke Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM juga sudah diperbolehkan pulang.""Kegiatan belajar mengajar sudah normal semuanya,"" ungkapnya.MBG Dihentikan SementaraIsnan Abadi menyampaikan bahwa MBG yang dikirim pada 24 Oktober 2025 ke SMP Negeri 2 Mlati ditarik kembali setelah beberapa siswa dan guru diduga mengalami gejala keracunan.""(MBG) Untuk hari ini dihentikan, masih menunggu kebijakan dari yang berwenang. Sementara sebelum ada MBG lagi, kembali seperti semula anak-anak membawa bekal dari rumah,"" urainya.Peristiwa dugaankeracunan MBGsebelumnya juga pernah terjadi diKabupaten Sleman. Pada 24 Oktober 2025, siswa dari tiga sekolah di Kapanewon Mlati dibawa ke Puskesmas setelah mengalami gejala keracunan.Bupati Sleman, Harda Kiswaya, menanggapi insiden tersebut.""Saya sudah sering ngomong berkaitan dengan ini, harus ada punishment dan sebagainya. Tapi itu kan bukan wewenangnya pemda, kan nggak bisa melakukan aktivitas apapun,"" ujar Harda Kiswaya.Harda menekankan langkah yang bisa dilakukan pemerintah kabupaten adalah menangani siswa dan guru yang terkena keracunan agar bisa segera kembali ke sekolah.""Kami hanya berusaha bagaimana yang kena keracunan itu harus segera sembuh, biar segera sekolah lagi. Pikirane wong pemda hanya gitu sekarang itu,"" ucapnya.Selain itu, pemerintah kabupaten juga meminta Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk introspeksi dan meningkatkan kontrol dalam penyediaan MBG agar kejadian serupa tidak terulang.""Harusnya para pengelola makan bergizi, introspeksi. Sehingga kontrol terus ditingkatkan, jangan hanya mendengar ada keracunan terus nggak ada efek apapun. Itu pembelajaran harusnya,"" ucap Harda Kiswaya. YOGYAKARTA, KOMPAS.com Sejumlah siswa dan tujuh guru SMP Negeri 2 Mlati, Kabupaten Sleman, yang diduga mengalami gejala keracunan makan bergizi gratis (MBG) kini sudah sehat. Pada Senin (27/10/2025) hari ini, mereka kembali mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah. KepalaSMP Negeri 2 Mlati, Isnan Abadi, memastikan kondisi semua siswa dan guru sudah aman. ""Alhamdulillah semuanya sudah aman terkendali. (Guru) sudah sehat semuanya,"" ujar Isnan Abadi saat dihubungi, Senin (27/10/2025). Baca juga:Jokowi Pastikan Tidak Menempati Rumah Pensiun di Colomadu, Apa Alasannya? Satu siswa yang sempat dirujuk ke Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM juga sudah diperbolehkan pulang. ""Kegiatan belajar mengajar sudah normal semuanya,"" ungkapnya. Isnan Abadi menyampaikan bahwa MBG yang dikirim pada 24 Oktober 2025 ke SMP Negeri 2 Mlati ditarik kembali setelah beberapa siswa dan guru diduga mengalami gejala keracunan. ""(MBG) Untuk hari ini dihentikan, masih menunggu kebijakan dari yang berwenang. Sementara sebelum ada MBG lagi, kembali seperti semula anak-anak membawa bekal dari rumah,"" urainya. Peristiwa dugaankeracunan MBGsebelumnya juga pernah terjadi diKabupaten Sleman. Pada 24 Oktober 2025, siswa dari tiga sekolah di Kapanewon Mlati dibawa ke Puskesmas setelah mengalami gejala keracunan. Bupati Sleman, Harda Kiswaya, menanggapi insiden tersebut. ""Saya sudah sering ngomong berkaitan dengan ini, harus ada punishment dan sebagainya. Tapi itu kan bukan wewenangnya pemda, kan nggak bisa melakukan aktivitas apapun,"" ujar Harda Kiswaya. Harda menekankan langkah yang bisa dilakukan pemerintah kabupaten adalah menangani siswa dan guru yang terkena keracunan agar bisa segera kembali ke sekolah. ""Kami hanya berusaha bagaimana yang kena keracunan itu harus segera sembuh, biar segera sekolah lagi. Pikirane wong pemda hanya gitu sekarang itu,"" ucapnya. Selain itu, pemerintah kabupaten juga meminta Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk introspeksi dan meningkatkan kontrol dalam penyediaan MBG agar kejadian serupa tidak terulang. ""Harusnya para pengelola makan bergizi, introspeksi. Sehingga kontrol terus ditingkatkan, jangan hanya mendengar ada keracunan terus nggak ada efek apapun. Itu pembelajaran harusnya,"" ucap Harda Kiswaya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/Io_6lSmC8k_5McCDZk-dPstX_84=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/21/68f6bae76b2f4.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/27/171509978/siswa-dan-guru-smpn-2-mlati-sudah-sehat-pasca-diduga-keracunan-mbg,968d341e75c3fee8fc354a8b0f8d6daf8cb0e5fd966a7510a14a6c56dac9be37,2025-11-13 20:54:54.311 1559,kompas,mbg,2025-10-26 08:56:27,Anggota DPRD Banyuwangi: Siswa Sempat Keluhkan Bau di Menu MBG Sebelum Insiden Keracunan,"BANYUWANGI, KOMPAS.com- Anggota Komisi IV DPRD Banyuwangi, Zamroni mengungkap siswa SMA NU Gombengsari sempat mengeluhkan bau di menu makan bergizi gratis (MBG) sebelum insiden keracunan, Jumat, (24/10/2025).Informasi tersebut didapatkan anggota dewan saat melakukan sidak di sekolah itu, di mana pihak sekolah mengatakan bahwa akibat insiden tersebut, 9 siswa dilarikan ke puskesmas terdekat, sementara satu siswa dan satu guru dilarikan ke RSUD Blambangan.Hal yang sama juga terjadi di SMPN 3 Kalipuro, di mana sebanyak 20 siswa dan dua guru mengalami gejala keracunan seperti mulas dan diare.Namun diobati secara mandiri dan tidak ada yang dirujuk ke fasilitas kesehatan.""Di SMA NU Gombengsari, siswa sempat menulis bahwa ayamnya bau. Kalau di SMPN 3 Kalipuro, gurunya mengatakan ayam bumbu karenya bau,"" kata Zamroni.Baca juga:Sidak Siswa Keracunan MBG, DPRD Banyuwangi: Sekolah Seolah-olah Ketakutan dan Sembunyikan InformasiDikonfirmasi, guru SMPN 3 Kalipuro membenarkan bahwa anak didiknya sempat mengeluhkan bau basi yang ada di menu MBG kare ayam.Guru sekolah juga sempat mencium adanya bau tersebut. Dan oleh karenanya, sebagian anak enggan memakan MBG yang diberikan.""Anak mengeluh ada makanan yang basi, tapi beberapa anak mungkin karena lapar, makanannya tetap dimakan,"" kata wali kelas 7A, Mahmud Hamzah.Baca juga:Merasakan Haru dan Mistisnya Meras Gandrung BanyuwangiIa menduga, makanan kare ayam tersebut dimasak terlalu dini hingga melebihi batas toleransi waktu ketika disajikan kepada anak-anak, sebab masakan bersantan memang disebutnya tak tahan lama.Sekolah pun telah mengantisipasi hal tersebut dengan memberikan MBG setiap sebelum jam pelajaran dimulai, yaitu sekitar pukul 07.30 WIB untuk mengantisipasi menu MBG dimasak malam.""Kita dapat MBG hampir satu bulan. Selama ini biasanya menunya ayam goreng, bumbu merah atau bumbu kecap, paling sering telur. Ini baru pertama kali menu bersantan,"" urainya.Atas keluhan bau tersebut, pihak sekolah telah berkomunikasi dengan petugas distribusi MBG yang mengatakan bahwa pihak dari satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) akan ke sekolah tersebut pada hari Senin (27/10/2025).Baca juga:Temuan Baru Kasus Keracunan di 2 Sekolah di Banyuwangi, Diduga karena MBGKepala SPPG, Mahmud berharap agar penanggungjawab bisa memahami bahwa menu tersebut adalah menu masakan yang tidak banyak disukai anak-anak.""Masak juga harus steril dan masak jangan terlalu lama jedanya atau jangan terlalu malam agar tidak basi ketika sampai ke siswa,"" pesannya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BANYUWANGI, KOMPAS.com- Anggota Komisi IV DPRD Banyuwangi, Zamroni mengungkap siswa SMA NU Gombengsari sempat mengeluhkan bau di menu makan bergizi gratis (MBG) sebelum insiden keracunan, Jumat, (24/10/2025). Informasi tersebut didapatkan anggota dewan saat melakukan sidak di sekolah itu, di mana pihak sekolah mengatakan bahwa akibat insiden tersebut, 9 siswa dilarikan ke puskesmas terdekat, sementara satu siswa dan satu guru dilarikan ke RSUD Blambangan. Hal yang sama juga terjadi di SMPN 3 Kalipuro, di mana sebanyak 20 siswa dan dua guru mengalami gejala keracunan seperti mulas dan diare. Namun diobati secara mandiri dan tidak ada yang dirujuk ke fasilitas kesehatan. ""Di SMA NU Gombengsari, siswa sempat menulis bahwa ayamnya bau. Kalau di SMPN 3 Kalipuro, gurunya mengatakan ayam bumbu karenya bau,"" kata Zamroni. Baca juga:Sidak Siswa Keracunan MBG, DPRD Banyuwangi: Sekolah Seolah-olah Ketakutan dan Sembunyikan Informasi Dikonfirmasi, guru SMPN 3 Kalipuro membenarkan bahwa anak didiknya sempat mengeluhkan bau basi yang ada di menu MBG kare ayam. Guru sekolah juga sempat mencium adanya bau tersebut. Dan oleh karenanya, sebagian anak enggan memakan MBG yang diberikan. ""Anak mengeluh ada makanan yang basi, tapi beberapa anak mungkin karena lapar, makanannya tetap dimakan,"" kata wali kelas 7A, Mahmud Hamzah. Baca juga:Merasakan Haru dan Mistisnya Meras Gandrung Banyuwangi Ia menduga, makanan kare ayam tersebut dimasak terlalu dini hingga melebihi batas toleransi waktu ketika disajikan kepada anak-anak, sebab masakan bersantan memang disebutnya tak tahan lama. Sekolah pun telah mengantisipasi hal tersebut dengan memberikan MBG setiap sebelum jam pelajaran dimulai, yaitu sekitar pukul 07.30 WIB untuk mengantisipasi menu MBG dimasak malam. ""Kita dapat MBG hampir satu bulan. Selama ini biasanya menunya ayam goreng, bumbu merah atau bumbu kecap, paling sering telur. Ini baru pertama kali menu bersantan,"" urainya. Atas keluhan bau tersebut, pihak sekolah telah berkomunikasi dengan petugas distribusi MBG yang mengatakan bahwa pihak dari satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) akan ke sekolah tersebut pada hari Senin (27/10/2025). Baca juga:Temuan Baru Kasus Keracunan di 2 Sekolah di Banyuwangi, Diduga karena MBG Kepala SPPG, Mahmud berharap agar penanggungjawab bisa memahami bahwa menu tersebut adalah menu masakan yang tidak banyak disukai anak-anak. ""Masak juga harus steril dan masak jangan terlalu lama jedanya atau jangan terlalu malam agar tidak basi ketika sampai ke siswa,"" pesannya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/u2VF23trJT_hodlg6IJl8wlXlKw=/0x340:3990x3000/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/26/68fd7b251699b.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/26/085627378/anggota-dprd-banyuwangi-siswa-sempat-keluhkan-bau-di-menu-mbg-sebelum,72bcbea317c5d51cc77c001a18958c7e0104524ecd6829c1d68b96b37663b210,2025-11-13 20:55:04.707 1560,kompas,mbg,2025-10-25 21:05:05,"Temuan Baru Kasus Keracunan di 2 Sekolah di Banyuwangi, Diduga karena MBG","BANYUWANGI, KOMPAS.com- DPRD Banyuwangi mengungkap temuan baru dugaan keracunan disebabkan konsumsi makan bergizi gratis (MBG) di dua sekolah yang ada di Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Timur.Hal tersebut diungkapkan anggota Komisi IV DPRDBanyuwangi, Zamroni usai melakukan inspeksi mendadak di dua sekolah yang diduga menjadi lokasi insiden keracunan, yaitu di SMA NU Gombengsari dan SMPN 3 Kalipuro.""Tadi mendadak ditelepon oleh ketua komisi mendengar informasi tersebut. Kita langsung merapat (ke sekolah) dan ternyata benar ada dugaan keracunan setelah makan MBG,"" kata Zamroni, Sabtu (25/10/2025).Baca juga:Ketua Komisi IV DPRD Minta Teknis MBG Dibenahi Usai Insiden Keracunan di MAN 1 BanyuwangiZamroni bersama anggota Komisi IV DPRD Banyuwangi lainnya mendapatkan informasi bahwa para siswa mengalami gejala sakit perut hingga diare usai mengonsumsi MBG pada Jumat (24/10/2025).Zamroni mengurai, terdapat 11 korban dari SMA NU Gombengsari, terdiri 10 siswa dan satu guru. Sembilan di antaranya dilarikan ke Puskesmas Kelir, sementara satu siswa dan satu guru dilarikan ke RSUD Blambangan.""Sementara info dari Puskesmas kelir, siswa SMPN 3 Kalipuro banyak yang sakit perut, namun tidak teridentifikasi karena pulang sendiri-sendiri dan tidak dibawa ke Puskesmas,"" ungkap dia.Setelah upaya konfirmasi, Ketua Fraksi Partai Nasdem itu mengatakan, menurut keterangan dari guru SMPN 3 Kalipuro terdapat 20 siswa yang mengalami gejala keracunan.Baca juga:BGN Tutup SPPG Mangunrejo Menyusul Peristiwa Keracunan Siswa MTs Al-Khalifah MalangJuga, ada dua guru, yang menyantap MBG jatah murid yang tidak masuk, lalu turut keracunan dan mengalami sakit perut.""Setelah sakit,Alhamdulillahbisa ngantor kembali. Tapi dia (salah satu guru) takut karena masih menyusui,"" ujar Zamroni.Zamroni menyebut, insidenkeracunan MBGdapat menjadi atensi serius untuk pihak-pihak terkait agar memperbaiki teknis pelayanan MBG, sehingga tidak lagi timbul korban lainnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BANYUWANGI, KOMPAS.com- DPRD Banyuwangi mengungkap temuan baru dugaan keracunan disebabkan konsumsi makan bergizi gratis (MBG) di dua sekolah yang ada di Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Jawa Timur. Hal tersebut diungkapkan anggota Komisi IV DPRDBanyuwangi, Zamroni usai melakukan inspeksi mendadak di dua sekolah yang diduga menjadi lokasi insiden keracunan, yaitu di SMA NU Gombengsari dan SMPN 3 Kalipuro. ""Tadi mendadak ditelepon oleh ketua komisi mendengar informasi tersebut. Kita langsung merapat (ke sekolah) dan ternyata benar ada dugaan keracunan setelah makan MBG,"" kata Zamroni, Sabtu (25/10/2025). Baca juga:Ketua Komisi IV DPRD Minta Teknis MBG Dibenahi Usai Insiden Keracunan di MAN 1 Banyuwangi Zamroni bersama anggota Komisi IV DPRD Banyuwangi lainnya mendapatkan informasi bahwa para siswa mengalami gejala sakit perut hingga diare usai mengonsumsi MBG pada Jumat (24/10/2025). Zamroni mengurai, terdapat 11 korban dari SMA NU Gombengsari, terdiri 10 siswa dan satu guru. Sembilan di antaranya dilarikan ke Puskesmas Kelir, sementara satu siswa dan satu guru dilarikan ke RSUD Blambangan. ""Sementara info dari Puskesmas kelir, siswa SMPN 3 Kalipuro banyak yang sakit perut, namun tidak teridentifikasi karena pulang sendiri-sendiri dan tidak dibawa ke Puskesmas,"" ungkap dia. Setelah upaya konfirmasi, Ketua Fraksi Partai Nasdem itu mengatakan, menurut keterangan dari guru SMPN 3 Kalipuro terdapat 20 siswa yang mengalami gejala keracunan. Baca juga:BGN Tutup SPPG Mangunrejo Menyusul Peristiwa Keracunan Siswa MTs Al-Khalifah Malang Juga, ada dua guru, yang menyantap MBG jatah murid yang tidak masuk, lalu turut keracunan dan mengalami sakit perut. ""Setelah sakit,Alhamdulillahbisa ngantor kembali. Tapi dia (salah satu guru) takut karena masih menyusui,"" ujar Zamroni. Zamroni menyebut, insidenkeracunan MBGdapat menjadi atensi serius untuk pihak-pihak terkait agar memperbaiki teknis pelayanan MBG, sehingga tidak lagi timbul korban lainnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/GKw6T0KI773ctipKstDlpaU1xtk=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/25/68fcd64c92c81.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/25/210505878/temuan-baru-kasus-keracunan-di-2-sekolah-di-banyuwangi-diduga-karena-mbg,791c248c87a3a9296b0eb1dfc88fc8df53aaaac3d6f6e1eb4e41bfefd733c3c3,2025-11-13 20:55:15.163 1561,kompas,mbg,2025-10-24 17:16:33,"Serap 1.034 Tenaga Kerja, MBG Diklaim Jadi Motor Penggerak Ekonomi Baru di Gunungkidul","YOGYAKARTA, KOMPAS.com-Program Makan Bergizi Gratis (MBG) diklaim memberikan dampak positif signifikan terhadap perekonomian masyarakat di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.Program ini dilaporkan telah berhasil menyerap lebih dari seributenaga kerjaproduktif dari wilayah setempat.Baca juga:Kasus Keracunan SMA 1 Yogyakarta: Hasil Uji Lab MBG Belum Keluar, SPPG DihentikanKomandan Kodim 0730/GunungkidulLetkol Inf Roni Hermawan menyampaikan, saat ini sudah ada 22 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) melibatkan sebanyak 1.034 karyawan yang terlibat.Jika kedepan seluruh 58 dapur produksi yang sudah direncanakan beroperasi, jumlah tenaga kerja akan melonjak menjadi sekitar 2.726 orang.""Masing-masing dapur menyiapkan 47 karyawan seluruhnya direkrut dari wilayah setempat,"" kata Roni saat dihubungi wartawan melalui telepon Jumat (24/10/2025)Roni mengatakan, pihaknya tidak begitu mengetahui mengenai upah yang diterima. Hanya saja kemungkinan sesuai dengan porsi kerja.Dia berharap dengan penyerapan tenaga kerja yang mencapai ribuan orang mampu meningkatkan perekonomian warga sekitar. Sebab, tidak hanya pekerja tetapi juga bahan yang digunakan.""Akan memperkuat ekosistem ekonomi lokal melalui rantai pasok bahan baku dan logistik,"" kata dia.Pendamping SPPG ini juga menyebut adanyaMBGmenjadi motor penggerak ekonomi baru di Gunungkidul, terutama dalam memperluas lapangan kerja dan meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat desa.SPPG Wonosari I Kembali BeroperasiRoni menyebut, SPPG Wonosari I yang sempat terhenti karena terkendala dana transfer dari BGN juga sudah kembali beroperasi.Ketua Satgas MBG Gunungkidul, Sri Suhartanto menyebut pentingnya standar kebersihan dan pengawasan mutu gizi dalam pelaksanaan di setiap dapur. Ini untuk mengantisipasi hal tidak diinginkan. Yang penting seluruh dapur penyedia segera melengkapi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dan menyiapkan strategi dapur halal, kata dia.SPPG Diminta Jaga KualitasWakil Bupati Gunungkidul Joko Parwoto mengingatkan pengelola SPPG untuk memiliki standar kualitas dalam menyajikan. Harapannya tidak ada lagi kasus keracunan.""Dalam penyelenggaraan pelayanan gizi, terutama dalam program seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) harus sangat berhati-hati. Jangan sampai terjadi keracunan massal akibat lemahnya pengawasan,"" kata Joko.Baca juga:Rp 10.000 Dapat Makan Apa di Samarinda? Penjual Warung Nasi: Sekarang Cuma NasiJoko menyebut penyelenggaraan makan secara massal, risiko penyimpangan kualitas gizi sangat besar apabila tidak ada kontrol ketat terhadap bahan baku, proses memasak hingga penyajian.""Untuk itu, saya menegaskan pentingnya standar kebersihan, sanitasi dan pengawasan mutu gizi diterapkan secara disiplin agar program baik ini benar- benar membawa manfaat dan tidak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat, kata dia dalam rilis.Pemkab Gunungkidul mendukung program pemerintah pusat ini, MBG diharapkan dapat mendukung upaya penurunan stunting, peningkatan ketahanan pangan serta perbaikan layanan gizi masyarakat.Perlu diketahui,MBG di Gunungkiduldimulai Februari 2025 lalu.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang YOGYAKARTA, KOMPAS.com-Program Makan Bergizi Gratis (MBG) diklaim memberikan dampak positif signifikan terhadap perekonomian masyarakat di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Program ini dilaporkan telah berhasil menyerap lebih dari seributenaga kerjaproduktif dari wilayah setempat. Baca juga:Kasus Keracunan SMA 1 Yogyakarta: Hasil Uji Lab MBG Belum Keluar, SPPG Dihentikan Komandan Kodim 0730/GunungkidulLetkol Inf Roni Hermawan menyampaikan, saat ini sudah ada 22 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) melibatkan sebanyak 1.034 karyawan yang terlibat. Jika kedepan seluruh 58 dapur produksi yang sudah direncanakan beroperasi, jumlah tenaga kerja akan melonjak menjadi sekitar 2.726 orang. ""Masing-masing dapur menyiapkan 47 karyawan seluruhnya direkrut dari wilayah setempat,"" kata Roni saat dihubungi wartawan melalui telepon Jumat (24/10/2025) Roni mengatakan, pihaknya tidak begitu mengetahui mengenai upah yang diterima. Hanya saja kemungkinan sesuai dengan porsi kerja. Dia berharap dengan penyerapan tenaga kerja yang mencapai ribuan orang mampu meningkatkan perekonomian warga sekitar. Sebab, tidak hanya pekerja tetapi juga bahan yang digunakan. ""Akan memperkuat ekosistem ekonomi lokal melalui rantai pasok bahan baku dan logistik,"" kata dia. Pendamping SPPG ini juga menyebut adanyaMBGmenjadi motor penggerak ekonomi baru di Gunungkidul, terutama dalam memperluas lapangan kerja dan meningkatkan kemandirian ekonomi masyarakat desa. Roni menyebut, SPPG Wonosari I yang sempat terhenti karena terkendala dana transfer dari BGN juga sudah kembali beroperasi. Ketua Satgas MBG Gunungkidul, Sri Suhartanto menyebut pentingnya standar kebersihan dan pengawasan mutu gizi dalam pelaksanaan di setiap dapur. Ini untuk mengantisipasi hal tidak diinginkan. Yang penting seluruh dapur penyedia segera melengkapi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dan menyiapkan strategi dapur halal, kata dia. Wakil Bupati Gunungkidul Joko Parwoto mengingatkan pengelola SPPG untuk memiliki standar kualitas dalam menyajikan. Harapannya tidak ada lagi kasus keracunan. ""Dalam penyelenggaraan pelayanan gizi, terutama dalam program seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) harus sangat berhati-hati. Jangan sampai terjadi keracunan massal akibat lemahnya pengawasan,"" kata Joko. Baca juga:Rp 10.000 Dapat Makan Apa di Samarinda? Penjual Warung Nasi: Sekarang Cuma Nasi Joko menyebut penyelenggaraan makan secara massal, risiko penyimpangan kualitas gizi sangat besar apabila tidak ada kontrol ketat terhadap bahan baku, proses memasak hingga penyajian. ""Untuk itu, saya menegaskan pentingnya standar kebersihan, sanitasi dan pengawasan mutu gizi diterapkan secara disiplin agar program baik ini benar- benar membawa manfaat dan tidak menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat, kata dia dalam rilis. Pemkab Gunungkidul mendukung program pemerintah pusat ini, MBG diharapkan dapat mendukung upaya penurunan stunting, peningkatan ketahanan pangan serta perbaikan layanan gizi masyarakat. Perlu diketahui,MBG di Gunungkiduldimulai Februari 2025 lalu.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/KgbvRIqQyl0dAqrY0b7UwesQhDQ=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/07/68e49c0e31313.jpg",https://yogyakarta.kompas.com/read/2025/10/24/171633778/serap-1034-tenaga-kerja-mbg-diklaim-jadi-motor-penggerak-ekonomi-baru-di,578dae44596b834f2c9059d74ac6954e54417f042417d76c5f46c2b02bc8bf03,2025-11-13 20:55:25.587 1562,kompas,mbg,2025-10-24 15:41:59,"SPPG Lanud Halim Lakukan Tes E-coli, Salmonella, hingga Histamine Sebelum MBG Dibagikan","JAKARTA, KOMPAS.com Sentra Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, disebut menerapkan standar ketat keamanan pangan sebelum mendistribusikan makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) ke sekolah-sekolah di sekitar wilayah operasionalnya.Juru Bicara Badan Gizi Nasional (BGN) Dian Fatwa mengatakan bahwaDapur Sehat Anak Bangsa(DSAB) di Halim memastikan setiap menu yang dikirim telah melewati serangkaianuji laboratorium. Soalfood safety, jadi sebelum makanan ini kita distribusikan ke sekolah-sekolah, di dapur di Halim, kita pastikan akan ada tes terhadap E-coli, Salmonella, dan histamine, ujar Dian di Halim, Jakarta Timur, Jumat (24/10/2025).Baca juga:BGN Bakal Nonaktifkan Kepala SPPG Bekasi yang Diduga Lecehkan PegawaiMenurutnya, uji laboratorium ini menjadi bagian penting dalam memastikan bahwa makanan yang diterima para siswa benar-benar aman dikonsumsi. Sehingga murid, anak-anak yang akan memakan dari MBG ini, menerima dalam kondisi aman dan juga cukup sehat, karena jarak tempuh dari dapur untuk sampai ke sekolah tidak lebih dari 15 menit dan langsung dikonsumsi, jelasnya.Selain pengujian, sistem pengadaan bahan baku juga mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan yang mewajibkan penggunaan bahan pangan lokal. Sebetulnya, karena ada kewajiban untuk membeli bahan-bahan secara lokal, seperti beras dan sayur. Ini membantu agar bahan sampai di dapur dalam kondisi segar, tutur Dian.Baca juga:BGN Sebut SPPG di Daerah 3T Akan Dibangun di Area SekolahIa menjelaskan, dapur MBG di Halim memiliki jarak sangat dekat dengan sekolah penerima manfaat, hanya sekitar 4 5 menit perjalanan. Ini untuk memastikan makanan sampai dalam kondisi masih hangat dan tidak basi. Jadi, food safety-nya benar-benar dijaga, ujarnya.Dian menambahkan, dapur DSAB Lanud Halim juga telah memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) serta sertifikasi halal. Sudah ada SLHS, ada juga halal certificate, dan semua petugas food safety-nya harus bersertifikat. Ini yang sedang terus kita benahi bersama, supaya anak-anak kita benar-benar menerima makanan dalam kondisi aman dan sehat, tegasnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com Sentra Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, disebut menerapkan standar ketat keamanan pangan sebelum mendistribusikan makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) ke sekolah-sekolah di sekitar wilayah operasionalnya. Juru Bicara Badan Gizi Nasional (BGN) Dian Fatwa mengatakan bahwaDapur Sehat Anak Bangsa(DSAB) di Halim memastikan setiap menu yang dikirim telah melewati serangkaianuji laboratorium. Soalfood safety, jadi sebelum makanan ini kita distribusikan ke sekolah-sekolah, di dapur di Halim, kita pastikan akan ada tes terhadap E-coli, Salmonella, dan histamine, ujar Dian di Halim, Jakarta Timur, Jumat (24/10/2025). Baca juga:BGN Bakal Nonaktifkan Kepala SPPG Bekasi yang Diduga Lecehkan Pegawai Menurutnya, uji laboratorium ini menjadi bagian penting dalam memastikan bahwa makanan yang diterima para siswa benar-benar aman dikonsumsi. Sehingga murid, anak-anak yang akan memakan dari MBG ini, menerima dalam kondisi aman dan juga cukup sehat, karena jarak tempuh dari dapur untuk sampai ke sekolah tidak lebih dari 15 menit dan langsung dikonsumsi, jelasnya. Selain pengujian, sistem pengadaan bahan baku juga mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan yang mewajibkan penggunaan bahan pangan lokal. Sebetulnya, karena ada kewajiban untuk membeli bahan-bahan secara lokal, seperti beras dan sayur. Ini membantu agar bahan sampai di dapur dalam kondisi segar, tutur Dian. Baca juga:BGN Sebut SPPG di Daerah 3T Akan Dibangun di Area Sekolah Ia menjelaskan, dapur MBG di Halim memiliki jarak sangat dekat dengan sekolah penerima manfaat, hanya sekitar 4 5 menit perjalanan. Ini untuk memastikan makanan sampai dalam kondisi masih hangat dan tidak basi. Jadi, food safety-nya benar-benar dijaga, ujarnya. Dian menambahkan, dapur DSAB Lanud Halim juga telah memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) serta sertifikasi halal. Sudah ada SLHS, ada juga halal certificate, dan semua petugas food safety-nya harus bersertifikat. Ini yang sedang terus kita benahi bersama, supaya anak-anak kita benar-benar menerima makanan dalam kondisi aman dan sehat, tegasnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/H9fWlAZhKaC5q1lwH2ljZ676U54=/160x173:1440x1027/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/24/68fb243161762.jpeg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/24/15415941/sppg-lanud-halim-lakukan-tes-e-coli-salmonella-hingga-histamine-sebelum-mbg,82c91c7de73f7c4574438ceeec911a306dd17d796eff5542a3bde31ceef96a6a,2025-11-13 20:55:35.993 1584,kompas,mbg,2025-10-21 06:10:00,"Kewalahan Tangani Keracunan MBG, Puskesmas di Seram Bagian Barat Bangun Tenda Darurat","KOMPAS.com- Keracunan makanan bergizi gratis (MBG) yang terjadi di tiga sekolah di Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, terus mempengaruhi banyak siswa.Hingga Senin (20/10/2025) malam, lebih dari 140 siswa dilaporkan tengah dirawat akibat keracunan tersebut.""Sampai malam ini data yang kami terima ada sebanyak 143 siswa yang sedang dirawat akibat keracunanMBG,"" ungkap Anggota Komisi II DPRDSeram Bagian Barat, La Ode Anwar Tiha, melalui telepon kepada Kompas.com.Baca juga:Rosan Jelaskan Kenapa Rp 70 Triliun Anggaran MBG Dikembalikan BGN: Penurunan BudgetPenyebaran Keracunan di Dua PuskesmasRatusan siswa yang menjadi korban keracunan ini saat ini sedang menjalani perawatan di duapuskesmassetempat, yakni Puskesmas Waimital dan Puskesmas Kairatu.""Sampai malam ini ada banyak siswa yang terus dibawa keluarganya ke puskesmas untuk menjalani perawatan,"" tambah Anwar.Keracunan terjadi setelah para siswa mengonsumsi hidangan yang terdiri dari nasi putih, telur, tahu, dan sayur, yang disediakan dalam program MBG.Setelah makan, sejumlah siswa langsung merasakan mual, muntah, diare, serta pusing kepala. Beberapa siswa bahkan mengalami muntah darah dan mengeluarkan busa putih dari mulut mereka.Baca juga:Perbaikan Tata Kelola MBG, Zulhas: BGN Penyelenggara, Pengawasan di Kemenkes dan KemendagriKewalahan Menangani Banyaknya PasienPuskesmas Kairatu menghadapi kesulitan dalam menangani ratusan pasien karena ruang inap telah penuh. Ruangan sudah penuh sampai puskesmas bangun tenda, dan para siswa terpaksa dirawat di tenda, kata Karim, seorang warga, kepada Kompas.com.Meskipun dirawat di tenda, para pasien tetap mendapatkan penanganan medis yang sama, dengan dokter dan perawat yang terus memantau kondisi mereka.Baca juga:Kepala BGN: Masak MBG Harus Pakai Air GalonGejala yang Dialami Para SiswaSelain gejala umum seperti mual dan muntah, beberapa siswa mengalami perubahan warna kulit wajah yang menjadi biru. Kepala Dusun Talaga Ratu, Kasrurdin, mengungkapkan, banyak dari para siswa yang diduga keracunan ini berasal dari wilayah dusunnya.""Paling banyak yang keracunan itu dari dusun kami karena sekolahnya ada di dusun kami, lalu ada juga dari Desa Gemba,"" ujarnya.Baca juga:BGN Undur Target 82,9 Juta Penerima MBG ke Februari 2026Siswa yang Terkapar Setelah Menyantap MBGKeracunan ini terjadi setelah para siswa dari SD Inpres Telaga Ratu, Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Seram Bagian Barat, dan Taman Kanak-kanak Telaga Ratu menyantap hidangan MBG yang disediakan pada Senin siang.Beberapa dari mereka langsung dilarikan ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis. Sebagian besar siswa mengalami gejala seperti mual, muntah, diare, dan pusing.Pihak berwenang masih terus menyelidiki penyebab pasti keracunan ini, namun kejadian tersebut menyoroti pentingnya pengawasan dalam distribusi makanan bergizi gratis di sekolah-sekolah.Sebagian artikel telah tayang di Kompas.com dengan judul:Korban-keracunan-mbg-di-kairatu-maluku-lebih-dari-140-siswa-puskesmasdankorban-keracunan-mbg-di-kairatu-maluku-bertambah-ada-yang-muntah-darah.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KOMPAS.com- Keracunan makanan bergizi gratis (MBG) yang terjadi di tiga sekolah di Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, terus mempengaruhi banyak siswa. Hingga Senin (20/10/2025) malam, lebih dari 140 siswa dilaporkan tengah dirawat akibat keracunan tersebut. ""Sampai malam ini data yang kami terima ada sebanyak 143 siswa yang sedang dirawat akibat keracunanMBG,"" ungkap Anggota Komisi II DPRDSeram Bagian Barat, La Ode Anwar Tiha, melalui telepon kepada Kompas.com. Baca juga:Rosan Jelaskan Kenapa Rp 70 Triliun Anggaran MBG Dikembalikan BGN: Penurunan Budget Ratusan siswa yang menjadi korban keracunan ini saat ini sedang menjalani perawatan di duapuskesmassetempat, yakni Puskesmas Waimital dan Puskesmas Kairatu. ""Sampai malam ini ada banyak siswa yang terus dibawa keluarganya ke puskesmas untuk menjalani perawatan,"" tambah Anwar. Keracunan terjadi setelah para siswa mengonsumsi hidangan yang terdiri dari nasi putih, telur, tahu, dan sayur, yang disediakan dalam program MBG. Setelah makan, sejumlah siswa langsung merasakan mual, muntah, diare, serta pusing kepala. Beberapa siswa bahkan mengalami muntah darah dan mengeluarkan busa putih dari mulut mereka. Baca juga:Perbaikan Tata Kelola MBG, Zulhas: BGN Penyelenggara, Pengawasan di Kemenkes dan Kemendagri Puskesmas Kairatu menghadapi kesulitan dalam menangani ratusan pasien karena ruang inap telah penuh. Ruangan sudah penuh sampai puskesmas bangun tenda, dan para siswa terpaksa dirawat di tenda, kata Karim, seorang warga, kepada Kompas.com. Meskipun dirawat di tenda, para pasien tetap mendapatkan penanganan medis yang sama, dengan dokter dan perawat yang terus memantau kondisi mereka. Baca juga:Kepala BGN: Masak MBG Harus Pakai Air Galon Selain gejala umum seperti mual dan muntah, beberapa siswa mengalami perubahan warna kulit wajah yang menjadi biru. Kepala Dusun Talaga Ratu, Kasrurdin, mengungkapkan, banyak dari para siswa yang diduga keracunan ini berasal dari wilayah dusunnya. ""Paling banyak yang keracunan itu dari dusun kami karena sekolahnya ada di dusun kami, lalu ada juga dari Desa Gemba,"" ujarnya. Baca juga:BGN Undur Target 82,9 Juta Penerima MBG ke Februari 2026 Keracunan ini terjadi setelah para siswa dari SD Inpres Telaga Ratu, Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Seram Bagian Barat, dan Taman Kanak-kanak Telaga Ratu menyantap hidangan MBG yang disediakan pada Senin siang. Beberapa dari mereka langsung dilarikan ke puskesmas untuk mendapatkan perawatan medis. Sebagian besar siswa mengalami gejala seperti mual, muntah, diare, dan pusing. Pihak berwenang masih terus menyelidiki penyebab pasti keracunan ini, namun kejadian tersebut menyoroti pentingnya pengawasan dalam distribusi makanan bergizi gratis di sekolah-sekolah. Sebagian artikel telah tayang di Kompas.com dengan judul:Korban-keracunan-mbg-di-kairatu-maluku-lebih-dari-140-siswa-puskesmasdankorban-keracunan-mbg-di-kairatu-maluku-bertambah-ada-yang-muntah-darah.",Kompas Cyber Media,https://asset.kompas.com/crops/-wayyEWv6QWaBEfBdKrOBZjaubk=/0x0:0x0/780x390/data/photo/2025/10/20/68f65a6820eda.jpg,https://www.kompas.com/sulawesi-selatan/read/2025/10/21/061000588/kewalahan-tangani-keracunan-mbg-puskesmas-di-seram-bagian-barat,08923eb3831c6e86cd6e230e71b81bbfca93ce19cbdeac5597663795c838de12,2025-11-13 20:59:15.934 1565,kompas,mbg,2025-10-23 17:00:20,Masak di Atas Jam 12 hingga Penggunaan Air Galon Bakal Masuk Perpres Tata Kelola MBG,"JAKARTA, KOMPAS.com- Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Deyang menyampaikan sejumlah aturan baru yang akan masuk dalam Peraturan Presiden (Perpres) tentang tata kelola penyelenggaraan makan bergizi gratis.Nanik mengatakan, proses masak dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di atas jam 12 malam bakal tertuang dalam aturan Keppres Tata Kelola MBG.""Nanti ini akan masuk dalam Keppres bagian dari tata kelola bahwa tidak boleh memasak makanan di bawah jam 12,"" kata Nanik, dalam agenda Upaya Meningkatkan Kualitas Gizi Bangsa melalui MBG, di ANTARA Heritage Center, Jakarta Pusat, Kamis (23/10/2025).Kemudian, soal sanitasi,BGNakan mewajibkan SPPG memasak dengan menggunakan air mineral dalam kemasan galon.Baca juga:BGN Akui Program Makan Bergizi Gratis Belum Sempurna, Janji Perbaiki agar KLB Tak Terulang""Kami wajibkan sekarang harus memakai air galon, sementara sebelum mereka mempunyai air yang dipastikan mempunyai kualitas (yang baik),"" ucap dia.Nanik mengakui, ada SPPG yang belum memiliki kualitas air yang layak, sehingga perlu dilakukan langkah antisipasi dengan aturan penggunaan air galon itu.Sebab, sejumlah kasus keracunan MBG, beberapa di antaranya dipicu oleh kualitas air yang digunakan dalam proses masak.""Jadi berbagai cara, langkah, kami lakukan mudah-mudahan itu bisa mengurangi (kasus keracunan MBG),"" ucap dia.Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan memperkirakan bahwa target 82,9 juta penerima MBG bakal tercapai pada bulan Maret 2026.Sebab, menurut Menko yang karib disapa Zulhas ini, pemerintah perlu waktu untuk melakukan reformasi dan penataan ulang penyelenggaraan MBG.Baca juga:Presiden Brasil Tiba di Istana, Disambut Prabowo dan Akan Tinjau MBG Kemungkinan untuk mencapai 82,9 (juta) itu tentu perlu waktu tambahan. Saya perkirakan sampai Maret tahun depan, kata Zulhas, dalam program diskusi ""Laporan Khusus Satu Tahun Prabowo-Gibran di Kompas TV, pada Senin (20/10/2025) malam.Zulhas juga menyinggung perihal keluarnya Peraturan Presiden (Perpres) tentang tata kelola penyelenggaraan MBG.Menko yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini menjelaskan, nantinya bakal ada pembagian tata kelola penyelenggaraan MBG sehingga tidak berpusat pada BGN.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Deyang menyampaikan sejumlah aturan baru yang akan masuk dalam Peraturan Presiden (Perpres) tentang tata kelola penyelenggaraan makan bergizi gratis. Nanik mengatakan, proses masak dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di atas jam 12 malam bakal tertuang dalam aturan Keppres Tata Kelola MBG. ""Nanti ini akan masuk dalam Keppres bagian dari tata kelola bahwa tidak boleh memasak makanan di bawah jam 12,"" kata Nanik, dalam agenda Upaya Meningkatkan Kualitas Gizi Bangsa melalui MBG, di ANTARA Heritage Center, Jakarta Pusat, Kamis (23/10/2025). Kemudian, soal sanitasi,BGNakan mewajibkan SPPG memasak dengan menggunakan air mineral dalam kemasan galon. Baca juga:BGN Akui Program Makan Bergizi Gratis Belum Sempurna, Janji Perbaiki agar KLB Tak Terulang ""Kami wajibkan sekarang harus memakai air galon, sementara sebelum mereka mempunyai air yang dipastikan mempunyai kualitas (yang baik),"" ucap dia. Nanik mengakui, ada SPPG yang belum memiliki kualitas air yang layak, sehingga perlu dilakukan langkah antisipasi dengan aturan penggunaan air galon itu. Sebab, sejumlah kasus keracunan MBG, beberapa di antaranya dipicu oleh kualitas air yang digunakan dalam proses masak. ""Jadi berbagai cara, langkah, kami lakukan mudah-mudahan itu bisa mengurangi (kasus keracunan MBG),"" ucap dia. Sebelumnya diberitakan, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan memperkirakan bahwa target 82,9 juta penerima MBG bakal tercapai pada bulan Maret 2026. Sebab, menurut Menko yang karib disapa Zulhas ini, pemerintah perlu waktu untuk melakukan reformasi dan penataan ulang penyelenggaraan MBG. Baca juga:Presiden Brasil Tiba di Istana, Disambut Prabowo dan Akan Tinjau MBG Kemungkinan untuk mencapai 82,9 (juta) itu tentu perlu waktu tambahan. Saya perkirakan sampai Maret tahun depan, kata Zulhas, dalam program diskusi ""Laporan Khusus Satu Tahun Prabowo-Gibran di Kompas TV, pada Senin (20/10/2025) malam. Zulhas juga menyinggung perihal keluarnya Peraturan Presiden (Perpres) tentang tata kelola penyelenggaraan MBG. Menko yang juga Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini menjelaskan, nantinya bakal ada pembagian tata kelola penyelenggaraan MBG sehingga tidak berpusat pada BGN.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/-1zTdG3yc6Hns_r19SsQ403IPR0=/201x213:1480x1066/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/26/68d673fdddff1.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/23/17002021/masak-di-atas-jam-12-hingga-penggunaan-air-galon-bakal-masuk-perpres-tata,f7fedc1fa71e8cfe645e98ef8b6d862fb9be627ba7c04a4f448782908a89240c,2025-11-13 20:56:07.404 1566,kompas,mbg,2025-10-23 15:52:34,"Cegah Keracunan MBG, Sultan HB X Minta SPPG Bentuk Sub Bagian dan Perhatikan Kualitas Pangan","YOGYAKARTA, KOMPAS.com -Menanggapi evaluasi Badan Gizi Nasional (BGN) terkait pengurangan jumlah porsi Makan Bergizi Gratis (MBG) dari 3.000 menjadi lebih sedikit per Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengajukan solusi tambahan untuk mencegah keracunan.Sultan mengatakan, selain pengurangan porsi, perlu adanya pembentukan sub bagian di tiap-tiap SPPG agar beban memasak per unit dapat diperkecil dan mencegah risiko keracunan makanan.Baca juga:Puluhan SPPG di Bangkalan Tak Daftarkan Karyawan Jadi Peserta BPJS KetenagakerjaanBadan Gizi Nasional (BGN) melakukan evaluasi salah satunya adalah soal pengurangan jumlah porsi yang awalnya di tiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menyediakan 3.000 porsi menjadi lebih sedikit.Sub Bagian SPPG, Memperkecil Risiko KeracunanMenanggapi keputusan dari BGN ini, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan selain pengurangan jumlah porsi di setiap SPPG perlu adanya pembentukan sub bagian di tiap-tiap SPPG. Kalau saya, 3.000 atau 2.000 porsi dalam satu unit, satu titik (SPPG) itu dibagi dalam beberapa sub bagian untuk menyediakan (sejumlah) porsi makanan, kata Sultan, Kamis (23/10/2025).Dia mencontohkan, apabila setiap SPPG memiliki sub bagian untuk memasak, dapat memperkecil jumlah porsi yang dibebankan dalam satu SPPG.Misalnya, lanjut Sultan, apabila dalam satu SPPG harus menyediakan 2.000 porsi dan memiliki 10 sub bagian, maka 2.000 porsi itu dapat dibagi pada 10 sub bagian SPPG.Dari jumlah tersebut sehingga satu sub bagian hanya memasak sebanyak 200 porsi.Menurut dia, dengan memperkecil jumlah porsi yang dimasak dengan menggunakan sub bagian ini dapat mencegah siswa-siswa keracunan mengingat pemasak yang dilibatkan bukan tukang masak yang benar-benar porfesional. Belum terkonsolidasi seperti rumah makan atau restoran kan gitu. Jadi punya keterbatasan, hindarilah masak itu jauh waktunya untuk matang sama untuk makannya, kata dia.Kualitas Bahan Makanan dan PenyimpananSelain itu, menurut Sultan yang perlu diperhatikan untuk mencegahkeracunan MBGadalah memperhatikan kualitas bahan makanan serta menyediakan tempat penyimpanan seperti pendingin.Pendingin ini lanjut Sultan dibutuhkan untuk menyimpan bahan makanan protein hewani seperti daging sapi, atau daging ayam. DIharapkan dengan memiliki lemari pendingin bahan-bahan dalam jumlah besar dapat tetap aman saat dimasak dan dikonsumsi. Begitu jangkanya panjang dagingnya juga belinya karena dua ribu (porsi) apa disimpan di freezer apa dia punya, ujar dia. Karena banyak hanya dikasih plastik dikasih meja bukan di dalam freezer begitu dua hari digoreng ya bisa kalau dilihat bukan merah, tapi sudah kebiru-biruan dimakan ya mesti beracun, ujar dia.Baca juga:Kepala BGN: Masak MBG Harus Pakai Air GalonSebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan, air yang dipakai untuk memasak Makan Bergizi Gratis (MBG) harus air galon atau air yang melalui proses sertifikasi.Hal ini dimaksudkan guna mencegah potensi terjadinya pencemaran terhadap menu masakan yang akan dikonsumsi anak sekolah. YOGYAKARTA, KOMPAS.com -Menanggapi evaluasi Badan Gizi Nasional (BGN) terkait pengurangan jumlah porsi Makan Bergizi Gratis (MBG) dari 3.000 menjadi lebih sedikit per Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengajukan solusi tambahan untuk mencegah keracunan. Sultan mengatakan, selain pengurangan porsi, perlu adanya pembentukan sub bagian di tiap-tiap SPPG agar beban memasak per unit dapat diperkecil dan mencegah risiko keracunan makanan. Baca juga:Puluhan SPPG di Bangkalan Tak Daftarkan Karyawan Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan Badan Gizi Nasional (BGN) melakukan evaluasi salah satunya adalah soal pengurangan jumlah porsi yang awalnya di tiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menyediakan 3.000 porsi menjadi lebih sedikit. Menanggapi keputusan dari BGN ini, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan selain pengurangan jumlah porsi di setiap SPPG perlu adanya pembentukan sub bagian di tiap-tiap SPPG. Kalau saya, 3.000 atau 2.000 porsi dalam satu unit, satu titik (SPPG) itu dibagi dalam beberapa sub bagian untuk menyediakan (sejumlah) porsi makanan, kata Sultan, Kamis (23/10/2025). Dia mencontohkan, apabila setiap SPPG memiliki sub bagian untuk memasak, dapat memperkecil jumlah porsi yang dibebankan dalam satu SPPG. Misalnya, lanjut Sultan, apabila dalam satu SPPG harus menyediakan 2.000 porsi dan memiliki 10 sub bagian, maka 2.000 porsi itu dapat dibagi pada 10 sub bagian SPPG. Dari jumlah tersebut sehingga satu sub bagian hanya memasak sebanyak 200 porsi. Belum terkonsolidasi seperti rumah makan atau restoran kan gitu. Jadi punya keterbatasan, hindarilah masak itu jauh waktunya untuk matang sama untuk makannya, kata dia. Selain itu, menurut Sultan yang perlu diperhatikan untuk mencegahkeracunan MBGadalah memperhatikan kualitas bahan makanan serta menyediakan tempat penyimpanan seperti pendingin. Pendingin ini lanjut Sultan dibutuhkan untuk menyimpan bahan makanan protein hewani seperti daging sapi, atau daging ayam. DIharapkan dengan memiliki lemari pendingin bahan-bahan dalam jumlah besar dapat tetap aman saat dimasak dan dikonsumsi. Begitu jangkanya panjang dagingnya juga belinya karena dua ribu (porsi) apa disimpan di freezer apa dia punya, ujar dia. Karena banyak hanya dikasih plastik dikasih meja bukan di dalam freezer begitu dua hari digoreng ya bisa kalau dilihat bukan merah, tapi sudah kebiru-biruan dimakan ya mesti beracun, ujar dia. Baca juga:Kepala BGN: Masak MBG Harus Pakai Air Galon Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan, air yang dipakai untuk memasak Makan Bergizi Gratis (MBG) harus air galon atau air yang melalui proses sertifikasi. Hal ini dimaksudkan guna mencegah potensi terjadinya pencemaran terhadap menu masakan yang akan dikonsumsi anak sekolah.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/WqPbNveRBFNzomDkDSmzJpjbe_k=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/08/31/68b4793adff07.jpg",https://yogyakarta.kompas.com/read/2025/10/23/155234878/cegah-keracunan-mbg-sultan-hb-x-minta-sppg-bentuk-sub-bagian-dan,a6a7e7c467d320382331c7071b39177b87e3ab671c2c6e150da2d1996ee675e3,2025-11-13 20:56:17.874 1567,kompas,mbg,2025-10-23 15:27:30,"Harga Pangan di DIY Melonjak karena MBG, Sri Sultan: Otomatis Berpengaruh","YOGYAKARTA, KOMPAS.com Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengakui banyaknya porsi program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disediakan bagi penerima manfaat akan memengaruhi harga kebutuhan pokok sehari-hari.Tingginya permintaan akibat programMBGmembuat harga pangan melonjak. Akan berpengaruh, otomatis, ujar Sultan saat ditemui di Kantor GubernurDIY, Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Kamis (23/10/2025).Baca juga:MBG Bikin Harga Telur Naik, di Gunungkidul Tembus Rp 30.000 per KgDorong Lumbung Mataram Jadi PemasokUntuk mencegah kenaikan harga kebutuhan pokok, Sultan berharap Lumbung Mataram, salah satu Koperasi Merah Putih di DIY, dapat menjadi pemasok bahan pokok bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).Sultan menjelaskan, Lumbung Mataram diharapkan dapat menanam kebutuhan sayur-sayuran seperti kangkung dan bayam.Hasil panen sayuran ini diharapkan dibeli oleh SPPG, sehingga harga bahan pokok di pasar tidak melonjak akibat kebutuhan MBG.Baca juga:Pemilik Warung Makan di Madiun: Tidak Mungkin Harga Nasi Ayam dan Telur Bisa Dijual Rp 10.000Ia menambahkan, masyarakat di tingkat padukuhan akan dilibatkan sebagai petani sayur-sayuran.Setelah panen, hasilnya dibeli oleh Koperasi Merah Putih, lalu dijual kembali ke SPPG sebagai bagian dari rantai pasok MBG. Masyarakat padukuhan yang kurang beruntung kita sediakan tanah untuk tanam sebagai tambahan penghasilan dia. Yang tanam diambil Koperasi Merah Putih, Koperasi Merah Putih ini koordinasi dengan dinas untuk bebankan dibeli unit-unit yang mengerjakan makanan gratis, ujar dia.Harapan Ekonomi Desa TumbuhNgarsa Dalem mengatakan, jika rantai pasok ini terbentuk, masyarakat desa yang kurang mampu bisa mendapatkan tambahan penghasilan. Untuk produk dari desa itu harapan saya masyarakat desa menikmati uang cash dari program ini, kata dia.Baca juga:Tersiram Kuah Panas, Karyawan Dapur MBG di Polewali Mandar Dilarikan ke RSSebelumnya, kenaikan harga daging ayam di pasar diperkirakan meningkat karena adanya program MBG.Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana tidak memungkiri hal tersebut.""Saya kira ini ada benarnya (ada kenaikan harga ayam) karena setiap kali masak ayam untuk 3.000 orang, itu butuh sekitar 340 ayam. Kalau satu kilogram satu ayam, maka butuh 340 kilogram atau 340 ayam,"" kata Dadan.Dadan menambahkan, jika kegiatan ini dilakukan dua kali seminggu, maka kebutuhan ayam mencapai sekitar 700 ekor, dan dalam sebulan sekitar 2.800 ekor ayam.""Kebutuhan ayam memang meningkat di satu SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi). Kalau dikalikan dengan sejumlah SPPG saja, nanti kami lihat kebutuhan ayam kami akan meningkat,"" imbuh dia.Menurut Dadan, peningkatan kebutuhan ini perlu diimbangi dengan pasokan baru dari peternak ayam.""Jika tidak diikuti dengan peternak-peternak ayam baru, saya kira kita akan kekurangan pasokan ayam dan juga telur,"" terang dia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang YOGYAKARTA, KOMPAS.com Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengakui banyaknya porsi program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disediakan bagi penerima manfaat akan memengaruhi harga kebutuhan pokok sehari-hari. Tingginya permintaan akibat programMBGmembuat harga pangan melonjak. Akan berpengaruh, otomatis, ujar Sultan saat ditemui di Kantor GubernurDIY, Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, Kamis (23/10/2025). Baca juga:MBG Bikin Harga Telur Naik, di Gunungkidul Tembus Rp 30.000 per Kg Untuk mencegah kenaikan harga kebutuhan pokok, Sultan berharap Lumbung Mataram, salah satu Koperasi Merah Putih di DIY, dapat menjadi pemasok bahan pokok bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Sultan menjelaskan, Lumbung Mataram diharapkan dapat menanam kebutuhan sayur-sayuran seperti kangkung dan bayam. Hasil panen sayuran ini diharapkan dibeli oleh SPPG, sehingga harga bahan pokok di pasar tidak melonjak akibat kebutuhan MBG. Baca juga:Pemilik Warung Makan di Madiun: Tidak Mungkin Harga Nasi Ayam dan Telur Bisa Dijual Rp 10.000 Ia menambahkan, masyarakat di tingkat padukuhan akan dilibatkan sebagai petani sayur-sayuran. Setelah panen, hasilnya dibeli oleh Koperasi Merah Putih, lalu dijual kembali ke SPPG sebagai bagian dari rantai pasok MBG. Masyarakat padukuhan yang kurang beruntung kita sediakan tanah untuk tanam sebagai tambahan penghasilan dia. Yang tanam diambil Koperasi Merah Putih, Koperasi Merah Putih ini koordinasi dengan dinas untuk bebankan dibeli unit-unit yang mengerjakan makanan gratis, ujar dia. Ngarsa Dalem mengatakan, jika rantai pasok ini terbentuk, masyarakat desa yang kurang mampu bisa mendapatkan tambahan penghasilan. Untuk produk dari desa itu harapan saya masyarakat desa menikmati uang cash dari program ini, kata dia. Baca juga:Tersiram Kuah Panas, Karyawan Dapur MBG di Polewali Mandar Dilarikan ke RS Sebelumnya, kenaikan harga daging ayam di pasar diperkirakan meningkat karena adanya program MBG. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana tidak memungkiri hal tersebut. ""Saya kira ini ada benarnya (ada kenaikan harga ayam) karena setiap kali masak ayam untuk 3.000 orang, itu butuh sekitar 340 ayam. Kalau satu kilogram satu ayam, maka butuh 340 kilogram atau 340 ayam,"" kata Dadan. Dadan menambahkan, jika kegiatan ini dilakukan dua kali seminggu, maka kebutuhan ayam mencapai sekitar 700 ekor, dan dalam sebulan sekitar 2.800 ekor ayam. ""Kebutuhan ayam memang meningkat di satu SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi). Kalau dikalikan dengan sejumlah SPPG saja, nanti kami lihat kebutuhan ayam kami akan meningkat,"" imbuh dia. Menurut Dadan, peningkatan kebutuhan ini perlu diimbangi dengan pasokan baru dari peternak ayam. ""Jika tidak diikuti dengan peternak-peternak ayam baru, saya kira kita akan kekurangan pasokan ayam dan juga telur,"" terang dia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/VMU756alVCt_4zDMQf_Rym21ez0=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/07/24/6881b5fda4d97.jpg",https://yogyakarta.kompas.com/read/2025/10/23/152730978/harga-pangan-di-diy-melonjak-karena-mbg-sri-sultan-otomatis-berpengaruh,e16978bd998db1ac582c859c2fc31e8eb78dadc3bbaabbf012d2d2704e4e6a09,2025-11-13 20:56:28.285 1568,kompas,mbg,2025-10-23 10:26:40,"Presiden Brasil Tiba di Istana, Disambut Prabowo dan Akan Tinjau MBG","JAKARTA, KOMPAS.com- Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva telah tiba di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (23/10/2025).PantauanKompas.comdi lokasi, Lula tampak datang dengan menggunakan mobil limusin berwarna hitam.Baca juga:Presiden Brasil Kunjungi Indonesia, Bakal Hadiri Forum Bisnis Usai Bertemu PrabowoMobil yang ditumpangi Lula tampak dikawal oleh motor patwal hingga pasukan berkuda.Adapun sebelum masuk ke Istana, Lula diajak berkeliling Monas, Jakarta, terlebih dahulu.Begitu mobil tiba di pintu Istana, Presiden RIPrabowo Subiantotampak langsung menyambut Lula.Baca juga:Kunjungan Presiden Brasil, Ada Rekayasa Lalu Lintas ibu Kota Hari IniPrabowo pun menyalami Lula dan sang istri.Lalu, Prabowo dan Lula masuk ke Istana sebentar.Dok YouTube Sekretariat PresidenPresiden Brasil Lula, Presiden RI Prabowo, dan Ibu Negara Brasil. (Dok YouTube Sekretariat Presiden)Selanjutnya, keduanya kembali keluar dan melakukan inspeksi pasukan.Keduanya pun turut menyapa anak-anak SD yang membawa bendera Merah Putih dan Brasil di Istana.Sejumlah pejabat turut mendampingi Prabowo, di antaranya Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas), Mendikti Saintek Brian Yuliarto, Menlu Sugiono, Menhut Raja Juli Antoni, Mensesneg Prasetyo Hadi, Mentan Andi Amran Sulaiman, dan Menhan Sjafrie Sjamsoeddin.Baca juga:Presiden Brasil Kunjungi Jakarta, Ini Daftar Jalan yang DilaluiTampak juga Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Mendag Budi Santoso, Menteri LH Hanif Faisol, dan CIO Danantara Pandu Sjahrir.Diketahui, Lula berkunjung ke Indonesia dalam rangka kunjungan balasan Prabowo yang telah ke Brasil lebih dulu pada Juli 2025 lalu.Selain itu, Lula juga akan meninjau programMakan Bergizi Gratis(MBG) di Indonesia, serta menghadiri forum bisnis.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva telah tiba di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (23/10/2025). PantauanKompas.comdi lokasi, Lula tampak datang dengan menggunakan mobil limusin berwarna hitam. Baca juga:Presiden Brasil Kunjungi Indonesia, Bakal Hadiri Forum Bisnis Usai Bertemu Prabowo Mobil yang ditumpangi Lula tampak dikawal oleh motor patwal hingga pasukan berkuda. Adapun sebelum masuk ke Istana, Lula diajak berkeliling Monas, Jakarta, terlebih dahulu. Begitu mobil tiba di pintu Istana, Presiden RIPrabowo Subiantotampak langsung menyambut Lula. Baca juga:Kunjungan Presiden Brasil, Ada Rekayasa Lalu Lintas ibu Kota Hari Ini Prabowo pun menyalami Lula dan sang istri. Lalu, Prabowo dan Lula masuk ke Istana sebentar. Dok YouTube Sekretariat PresidenPresiden Brasil Lula, Presiden RI Prabowo, dan Ibu Negara Brasil. (Dok YouTube Sekretariat Presiden) Dok YouTube Sekretariat PresidenPresiden Brasil Lula, Presiden RI Prabowo, dan Ibu Negara Brasil. (Dok YouTube Sekretariat Presiden) Selanjutnya, keduanya kembali keluar dan melakukan inspeksi pasukan. Keduanya pun turut menyapa anak-anak SD yang membawa bendera Merah Putih dan Brasil di Istana. Sejumlah pejabat turut mendampingi Prabowo, di antaranya Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas), Mendikti Saintek Brian Yuliarto, Menlu Sugiono, Menhut Raja Juli Antoni, Mensesneg Prasetyo Hadi, Mentan Andi Amran Sulaiman, dan Menhan Sjafrie Sjamsoeddin. Baca juga:Presiden Brasil Kunjungi Jakarta, Ini Daftar Jalan yang Dilalui Tampak juga Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Mendag Budi Santoso, Menteri LH Hanif Faisol, dan CIO Danantara Pandu Sjahrir. Diketahui, Lula berkunjung ke Indonesia dalam rangka kunjungan balasan Prabowo yang telah ke Brasil lebih dulu pada Juli 2025 lalu. Selain itu, Lula juga akan meninjau programMakan Bergizi Gratis(MBG) di Indonesia, serta menghadiri forum bisnis.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/-ntbOwiVEU0GqLweo3iG-V7TVXE=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/23/68f99eb570d92.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/23/10264051/presiden-brasil-tiba-di-istana-disambut-prabowo-dan-akan-tinjau-mbg,994cafa91658866a3ecc11daa7a9a2fcedca454d73eb6aa15a0d27ea608e711a,2025-11-13 20:56:38.732 1569,kompas,mbg,2025-10-23 09:04:50,"Anggaran Minim dan Cuaca Buruk Hambat Sertifikasi Karyawan MBG Sumenep, Dilatih Daring","SUMENEP, KOMPAS.com- Pelatihan sertifikasi penjamah pangan bagi karyawan Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah kepulauan Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, hanya bisa dilakukan secara daring.Seksi Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja Olahraga (Kesling dan Kesjaor) Dinas Kesehatan, P2KB Sumenep, Mulyadi menjelaskan, pelatihan dilakukan daring karena terkendala anggaran dan kondisi cuaca di perairan Sumenep.Menurut dia, Dinkes P2KB tidak memiliki anggaran untuk pelatihan penjamah pangan maupun monitoring penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Kalaupun ada anggaran, tidak bisa terealisasi tahun ini, kata Mulyadi kepadaKompas.com, Kamis (23/10/2025).Baca juga:Rasa MBG Dikeluhkan, Gubernur Riau: Boleh Sampaikan Keluhan, tetapi Jangan ke MedsosMulyadi menyebut, program MBG lebih dulu berjalan daripada penyiapan sumber daya manusianya, sehingga pelatihan harus menyesuaikan kondisi di lapangan.Beberapa hari lalu, Dinkes P2KB baru saja melaksanakan pelatihan daring untuk karyawan MBG yang beroperasi di Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean.Pelatihan itu dilakukan bersamaan dengan pelatihan tatap muka di Aula Dinkes P2KB Sumenep. Kemarin yang sudah dilakukan di Arjasa itu viaZoom, ujar Mulyadi.Secara teknis, Dinkes P2KB mengirimkan tautanZoomkepada tim sanitarian di Puskesmas Arjasa, dan peserta pelatihan dari dapur MBG dikumpulkan di sana.Baca juga:20 Siswa MTS di Mamuju Diduga Keracunan MBG, 1 Balita Anak Guru Ikut Jadi Korban Kebetulan di daratan ada pelatihan, jadi penjamah pangan di Arjasa dikumpulkan di puskesmas, cuma narasumbernya saja viaZoom, ujar dia lagi.Sebanyak 27 orang mengikuti pelatihan tatap muka di Aula Dinkes P2KB Sumenep, sementara sekitar 25 peserta di Kecamatan Arjasa mengikuti secara daring dengan pendampingan tim sanitarian puskesmas setempat.""Meski dilakukan secara daring, seluruh tahapan pelatihan, mulaipre-test, post-test, hingga penyampaian materi tetap didampingi tenaga sanitarian,"" jelas Mulyadi.Hingga kini, menurut Mulyadi, baru satu SPPG di wilayah kepulauan yang menggelar pelatihan sertifikasi penjamah pangan bagi karyawan MBG.Baca juga:MBG Siswa SD di Samarinda Utara Hanya Snack, Koordinator SPPG: Tetap Cukup GiziSementara itu, SPPG lain seperti di Kecamatan Gayam, Pulau Sepudi, belum mengajukan permohonan pelatihan, meski dapur MBG di sana sudah beroperasi lebih dari sebulan.Dinkes P2KB berencana menggelar pelatihan tatap muka di kepulauan setelah kegiatan di wilayah daratan selesai. Namun, rencana itu akan disesuaikan dengan kondisi anggaran dan cuaca laut.""Kalau nanti di daratan selesai semua, mungkin akan dilakukan tatap muka untuk wilayah kepulauan, tapi perlu penyesuaian,"" kata Mulyadi.Selain itu, untuk pemeriksaan kualitas air, Dinkes P2KB hanya bisa mengerahkan tim sanitarian puskesmas di kepulauan.Pengiriman sampel air tetap diupayakan sesuai standar, yakni pemeriksaan bakteriologi dikirim dalamcoolboxbersuhu dingin maksimal 2x24 jam, sedangkan pemeriksaan kimia cukup menggunakan botol biasa.""Nanti tenaga sanitarian puskesmas di sana (kepualaun) yang akan membantu,"" tutur dia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang SUMENEP, KOMPAS.com- Pelatihan sertifikasi penjamah pangan bagi karyawan Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah kepulauan Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, hanya bisa dilakukan secara daring. Seksi Kesehatan Lingkungan dan Kesehatan Kerja Olahraga (Kesling dan Kesjaor) Dinas Kesehatan, P2KB Sumenep, Mulyadi menjelaskan, pelatihan dilakukan daring karena terkendala anggaran dan kondisi cuaca di perairan Sumenep. Menurut dia, Dinkes P2KB tidak memiliki anggaran untuk pelatihan penjamah pangan maupun monitoring penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Kalaupun ada anggaran, tidak bisa terealisasi tahun ini, kata Mulyadi kepadaKompas.com, Kamis (23/10/2025). Baca juga:Rasa MBG Dikeluhkan, Gubernur Riau: Boleh Sampaikan Keluhan, tetapi Jangan ke Medsos Mulyadi menyebut, program MBG lebih dulu berjalan daripada penyiapan sumber daya manusianya, sehingga pelatihan harus menyesuaikan kondisi di lapangan. Beberapa hari lalu, Dinkes P2KB baru saja melaksanakan pelatihan daring untuk karyawan MBG yang beroperasi di Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean. Pelatihan itu dilakukan bersamaan dengan pelatihan tatap muka di Aula Dinkes P2KB Sumenep. Kemarin yang sudah dilakukan di Arjasa itu viaZoom, ujar Mulyadi. Secara teknis, Dinkes P2KB mengirimkan tautanZoomkepada tim sanitarian di Puskesmas Arjasa, dan peserta pelatihan dari dapur MBG dikumpulkan di sana. Baca juga:20 Siswa MTS di Mamuju Diduga Keracunan MBG, 1 Balita Anak Guru Ikut Jadi Korban Kebetulan di daratan ada pelatihan, jadi penjamah pangan di Arjasa dikumpulkan di puskesmas, cuma narasumbernya saja viaZoom, ujar dia lagi. Sebanyak 27 orang mengikuti pelatihan tatap muka di Aula Dinkes P2KB Sumenep, sementara sekitar 25 peserta di Kecamatan Arjasa mengikuti secara daring dengan pendampingan tim sanitarian puskesmas setempat. ""Meski dilakukan secara daring, seluruh tahapan pelatihan, mulaipre-test, post-test, hingga penyampaian materi tetap didampingi tenaga sanitarian,"" jelas Mulyadi. Hingga kini, menurut Mulyadi, baru satu SPPG di wilayah kepulauan yang menggelar pelatihan sertifikasi penjamah pangan bagi karyawan MBG. Baca juga:MBG Siswa SD di Samarinda Utara Hanya Snack, Koordinator SPPG: Tetap Cukup Gizi Sementara itu, SPPG lain seperti di Kecamatan Gayam, Pulau Sepudi, belum mengajukan permohonan pelatihan, meski dapur MBG di sana sudah beroperasi lebih dari sebulan. Dinkes P2KB berencana menggelar pelatihan tatap muka di kepulauan setelah kegiatan di wilayah daratan selesai. Namun, rencana itu akan disesuaikan dengan kondisi anggaran dan cuaca laut. ""Kalau nanti di daratan selesai semua, mungkin akan dilakukan tatap muka untuk wilayah kepulauan, tapi perlu penyesuaian,"" kata Mulyadi. Selain itu, untuk pemeriksaan kualitas air, Dinkes P2KB hanya bisa mengerahkan tim sanitarian puskesmas di kepulauan. Pengiriman sampel air tetap diupayakan sesuai standar, yakni pemeriksaan bakteriologi dikirim dalamcoolboxbersuhu dingin maksimal 2x24 jam, sedangkan pemeriksaan kimia cukup menggunakan botol biasa. ""Nanti tenaga sanitarian puskesmas di sana (kepualaun) yang akan membantu,"" tutur dia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/j7UUoTDkO5hkanPQAT22eWt3KCM=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/23/68f98935e6025.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/23/090450678/anggaran-minim-dan-cuaca-buruk-hambat-sertifikasi-karyawan-mbg-sumenep,41d9b8433869d728414b2b34ae4365a758593de1256c988158d63d87c9fd6149,2025-11-13 20:56:49.145 1570,kompas,mbg,2025-10-22 15:47:21,"Hasil Uji Lab Menu MBG SMAN 1 Yogyakarta Belum Keluar, Dinkes DIY Tunggu Seminggu","YOGYAKARTA, KOMPAS.com -Hasil uji laboratorium sampel menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diduga menjadi penyebab keracunan dan menyebabkan ratusan siswa SMA Negeri 1 Kota Yogyakarta mengalami diare, hingga kini masih belum keluar.Plt Kepala Dinas Kesehatan DIY Akhmad Akhadi mengonfirmasi bahwa sampel makanan yang diuji di Labkesda milik Pemerintah DIY memerlukan waktu sekitar satu minggu untuk mendapatkan hasil.Baca juga:426 Siswa SMA 1 Yogyakarta Sakit Perut usai Santap MBGSampel makanan itu diuji di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) milik Pemerintah DIY. Nanti hasilnya itu dikirimkan ke pemohon, mungkin ke Dinas Kesehatan kota (Yogyakarta), katanya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu (22/10/2025).Akhadi menambahkan Kamis (16/10/2025) dilakukan penelitian epidemiologi oleh sanitarian Kota Yogyakarta dan petugas dari provinsi. Kemudian pada saat penyelidikan epidemiologi dilakukan pengiriman sampel kalau masih ada sampelnya. Kalau tidak ya muntahan (dicek laboratorium) kalau ada muntahannya, ujar dia.Ia menjelaskan sampel diambil kurang lebih 3 item dari makanan, karena apabila ditemukan satu item makanan yang terkontaminasi belum bisa disimpulkan hasilnya. Lebih dari satu (terkontaminasi) nanti disebutkan sampelnya apa. Deskripsi itu nanti dilakukan untuk trianggulasi ketika hasil laboratoriumnya ada, kata dia.Dugaan Penyebab Diare SiswaSebelumnya, Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menduga makanan yang dikonsumsi siswa SMA Negeri 1 Kota Yogyakarta terkontaminasi bakteri sehingga menyebabkan ratusan siswa mengalami diare. Saya sebagai dokter, saya menganalisis kalau itu makanan ada toxic yang sifatnya non bacterial biasanya cepat, ucap Hasto saat ditemui di SMA Negeri 1 Kota Yogyakarta, Kamis (16/10/2025).Hasto menjelaskan, jika makanan terpapar bakteri, gejalanya baru muncul 12 hingga 13 jam setelah dikonsumsi. Kalau ini jaraknya 12 sampai 13 jam dugaan saya maka itu bacterial butuh waktu 13 jam, kata Hasto.Baca juga:Soal Keracunan MBG di SMAN 1 Yogyakarta, Dinkes DIY Sebut Semua Makanan DicurigaiIa menyebut dari 426 siswa yang mengalami gejala diare, 32 di antaranya mengalami gejala cukup parah hingga tidak masuk sekolah. Yang sakitnya agak serius sebanyak 32 tidak masuk di SMA 1, ujarnya.Pemerintah Kota Yogyakarta segera mengambil langkah cepat dengan memeriksa sampel makanan yang disajikan pada siswa. Langkah cepat yang diambil adalah SPPG segera diperiksa untuk sisa sampel makanannya kemarin yang diberikan diperiksa ke lab, sudah dikirim ke lab untuk diperiksa, kata Hasto.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang YOGYAKARTA, KOMPAS.com -Hasil uji laboratorium sampel menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diduga menjadi penyebab keracunan dan menyebabkan ratusan siswa SMA Negeri 1 Kota Yogyakarta mengalami diare, hingga kini masih belum keluar. Plt Kepala Dinas Kesehatan DIY Akhmad Akhadi mengonfirmasi bahwa sampel makanan yang diuji di Labkesda milik Pemerintah DIY memerlukan waktu sekitar satu minggu untuk mendapatkan hasil. Baca juga:426 Siswa SMA 1 Yogyakarta Sakit Perut usai Santap MBG Sampel makanan itu diuji di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) milik Pemerintah DIY. Nanti hasilnya itu dikirimkan ke pemohon, mungkin ke Dinas Kesehatan kota (Yogyakarta), katanya saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Rabu (22/10/2025). Akhadi menambahkan Kamis (16/10/2025) dilakukan penelitian epidemiologi oleh sanitarian Kota Yogyakarta dan petugas dari provinsi. Kemudian pada saat penyelidikan epidemiologi dilakukan pengiriman sampel kalau masih ada sampelnya. Kalau tidak ya muntahan (dicek laboratorium) kalau ada muntahannya, ujar dia. Ia menjelaskan sampel diambil kurang lebih 3 item dari makanan, karena apabila ditemukan satu item makanan yang terkontaminasi belum bisa disimpulkan hasilnya. Lebih dari satu (terkontaminasi) nanti disebutkan sampelnya apa. Deskripsi itu nanti dilakukan untuk trianggulasi ketika hasil laboratoriumnya ada, kata dia. Sebelumnya, Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menduga makanan yang dikonsumsi siswa SMA Negeri 1 Kota Yogyakarta terkontaminasi bakteri sehingga menyebabkan ratusan siswa mengalami diare. Saya sebagai dokter, saya menganalisis kalau itu makanan ada toxic yang sifatnya non bacterial biasanya cepat, ucap Hasto saat ditemui di SMA Negeri 1 Kota Yogyakarta, Kamis (16/10/2025). Hasto menjelaskan, jika makanan terpapar bakteri, gejalanya baru muncul 12 hingga 13 jam setelah dikonsumsi. Kalau ini jaraknya 12 sampai 13 jam dugaan saya maka itu bacterial butuh waktu 13 jam, kata Hasto. Baca juga:Soal Keracunan MBG di SMAN 1 Yogyakarta, Dinkes DIY Sebut Semua Makanan Dicurigai Ia menyebut dari 426 siswa yang mengalami gejala diare, 32 di antaranya mengalami gejala cukup parah hingga tidak masuk sekolah. Yang sakitnya agak serius sebanyak 32 tidak masuk di SMA 1, ujarnya. Pemerintah Kota Yogyakarta segera mengambil langkah cepat dengan memeriksa sampel makanan yang disajikan pada siswa. Langkah cepat yang diambil adalah SPPG segera diperiksa untuk sisa sampel makanannya kemarin yang diberikan diperiksa ke lab, sudah dikirim ke lab untuk diperiksa, kata Hasto.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/GS3RudjzGkNM4JTDWUtidmJK3uw=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/16/68f092f6d3be2.jpg",https://yogyakarta.kompas.com/read/2025/10/22/154721278/hasil-uji-lab-menu-mbg-sman-1-yogyakarta-belum-keluar-dinkes-diy-tunggu,a7e9b898bd9c9ebdc2e761fc0e344196d5e2aa041b8ab6620286fed90023f616,2025-11-13 20:56:59.520 1571,kompas,mbg,2025-10-22 15:38:08,"Rencana Penutupan 8 Dapur MBG di Maluku Ditentang BGN, Kadinkes: Mereka Tidak Mau Ditutup Semua","AMBON, KOMPAS.com- Upaya Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat menutup semua dapur pengelola Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Seram bagian Barat, Maluku ditolak Badan Gizi Nasional (BGN) Provinsi Maluku.Rencana penutupan semuadapur MBGdi wilayah tersebut dilakukan menyusul insiden keracunan massal yang menimpa 232 siswa sejumlah sekolah usai menyantap hidangan MBG di sekolah pada Senin (20/10/2025). Kita sudah koordinasi dan sudah menyurati mereka (BGN) untuk menutup semua dapur MBG tapi mereka menolak semua ditutup, maunya hanya dapur yang bermasalah yang ditutup, kata Kepala Dinas Kesehatan Seram Bagian Barat, Gariman Kurniawan, Rabu (22/10/2025).Baca juga:Ratusan Siswa Keracunan hingga Muntah Darah, Ternyata Semua Dapur MBG di Seram Bagian Barat Maluku Belum BersertifikasiIa mengaku terkait penolakan tersebut, pihaknya telah melayangkan surat resmi ke BGN Provinsi Maluku untuk menanyakan alasan penolakan tersebut.Dalam surat tersebut, dinas kesehatan juga menekankan bahwa alasan pemkab Seram Bagian Barat mengambil langkah untuk menutup sementara semua dapur MBG dilakukan hingga semua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah itu memiliki Sertifikat Laik Higienis Sanitasi (SLHS).Menurut Gariman semua dapur MBG di wialyah tersebut belum memiliki SLHS sebagai syarat operasional dapur MBG. Kita sudah surati BGN untuk rencana penutupan sementara dan kita meminta penjelasan dari BGN alasannya kenapa kita tidak bisa menutup sementara sampai semua SPPG memiliki sertifikasi layak sehat, ujar dia.Baca juga:232 Siswa Diduga Keracunan MBG di Kairatu Maluku, Dinkes: Sisa 3 Orang yang Dirawat Tapi dari BGN tidak mau, mereka mau hanya yang bermasalah saja yang ditutup. Kenapa kita mau tutup semua karena kita mau mereka punya syarat terpenuhi dulu cuma dari BGN kan tidak mau, sambungnya.Ia menambahkan sesuai ketentuan yang berlaku setiap SPPG yang mengelola dapur MBG harusnya meiliki sertifikat higienis seabai syarat untuk mengelola MBG. Seharusnya begitu (sayart) tapi mereka beralasan semua dapur MBG sementara on proses, tapi kan yang baru berproses hanya tiga, sebutnya.Sementara Kepala BGN Provinsi Maluku Rosita yang dimintai dihubungi berulang kali tidak merespons dan membalas pesan WahatsApp yang dilayangkanKompas.com.Baca juga:Ratusan Siswa di Kairatu Maluku Keracunan MBG hingga Muntah Darah, Gubernur: Sudah DitanganiSebelumnya, ratusan siswa di sejumlah sekolah di Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku mengalami keracunan usai menyantap hidangan MBG pada Senin (20/10/2025).Adapun hidangan yang disajikan bagi ratusan siswa tersebut yakni nasi putih, telur, tahu dan sayur.Usai menyantap hidangan tersebut, ratusan siswa kemudian mengalami gejala mual dan muntah serta diare dan pusing kepala.Buntut dari kejadian itu, pemerintah kabupaten Seram Bagian Barat langsung menutup sementara operasional seluruh dapur MBG di wilayah itu.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang AMBON, KOMPAS.com- Upaya Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat menutup semua dapur pengelola Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Seram bagian Barat, Maluku ditolak Badan Gizi Nasional (BGN) Provinsi Maluku. Rencana penutupan semuadapur MBGdi wilayah tersebut dilakukan menyusul insiden keracunan massal yang menimpa 232 siswa sejumlah sekolah usai menyantap hidangan MBG di sekolah pada Senin (20/10/2025). Kita sudah koordinasi dan sudah menyurati mereka (BGN) untuk menutup semua dapur MBG tapi mereka menolak semua ditutup, maunya hanya dapur yang bermasalah yang ditutup, kata Kepala Dinas Kesehatan Seram Bagian Barat, Gariman Kurniawan, Rabu (22/10/2025). Baca juga:Ratusan Siswa Keracunan hingga Muntah Darah, Ternyata Semua Dapur MBG di Seram Bagian Barat Maluku Belum Bersertifikasi Ia mengaku terkait penolakan tersebut, pihaknya telah melayangkan surat resmi ke BGN Provinsi Maluku untuk menanyakan alasan penolakan tersebut. Dalam surat tersebut, dinas kesehatan juga menekankan bahwa alasan pemkab Seram Bagian Barat mengambil langkah untuk menutup sementara semua dapur MBG dilakukan hingga semua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah itu memiliki Sertifikat Laik Higienis Sanitasi (SLHS). Menurut Gariman semua dapur MBG di wialyah tersebut belum memiliki SLHS sebagai syarat operasional dapur MBG. Kita sudah surati BGN untuk rencana penutupan sementara dan kita meminta penjelasan dari BGN alasannya kenapa kita tidak bisa menutup sementara sampai semua SPPG memiliki sertifikasi layak sehat, ujar dia. Baca juga:232 Siswa Diduga Keracunan MBG di Kairatu Maluku, Dinkes: Sisa 3 Orang yang Dirawat Tapi dari BGN tidak mau, mereka mau hanya yang bermasalah saja yang ditutup. Kenapa kita mau tutup semua karena kita mau mereka punya syarat terpenuhi dulu cuma dari BGN kan tidak mau, sambungnya. Ia menambahkan sesuai ketentuan yang berlaku setiap SPPG yang mengelola dapur MBG harusnya meiliki sertifikat higienis seabai syarat untuk mengelola MBG. Seharusnya begitu (sayart) tapi mereka beralasan semua dapur MBG sementara on proses, tapi kan yang baru berproses hanya tiga, sebutnya. Sementara Kepala BGN Provinsi Maluku Rosita yang dimintai dihubungi berulang kali tidak merespons dan membalas pesan WahatsApp yang dilayangkanKompas.com. Baca juga:Ratusan Siswa di Kairatu Maluku Keracunan MBG hingga Muntah Darah, Gubernur: Sudah Ditangani Sebelumnya, ratusan siswa di sejumlah sekolah di Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku mengalami keracunan usai menyantap hidangan MBG pada Senin (20/10/2025). Adapun hidangan yang disajikan bagi ratusan siswa tersebut yakni nasi putih, telur, tahu dan sayur. Usai menyantap hidangan tersebut, ratusan siswa kemudian mengalami gejala mual dan muntah serta diare dan pusing kepala. Buntut dari kejadian itu, pemerintah kabupaten Seram Bagian Barat langsung menutup sementara operasional seluruh dapur MBG di wilayah itu.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/1px3gJFyU8sVe--8MC_6b0ec-BQ=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/22/68f8957d189ac.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/22/153808978/rencana-penutupan-8-dapur-mbg-di-maluku-ditentang-bgn-kadinkes-mereka-tidak,40e1a9e874b294e54f399f57f44d85a5b40ea7a3803f49da9b285c6b77ff67fd,2025-11-13 20:57:09.945 1572,kompas,mbg,2025-10-21 19:19:27,"Viral Ulat di Menu MBG, BGN Pastikan Nol Kasus Keracunan di Jambi","JAMBI, KOMPAS.com- Badan Gizi Nasional (BGN) memastikan tidak ada kasus kejadian luar biasa (KLB) keracunan di Jambi setelah viral temuan ulat dalam menu makan bergizi gratis (MBG) di SMK Negeri 2 Kota Jambi, beberapa waktu lalu.Tenaga Ahli Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN, Alfariza, mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi saat peluncuran programMBGdiJambipada 22 September 2025. Temuan ulat hanya terdapat pada satu wadah makanan dari total 1.600 porsi yang dibagikan. Tidak ada kasus dapur umum ditutup. Jambi aman, kalau di daerah lain ada, kata Alfariza usai memberikan materi pada kegiatan sosialisasi kebijakan dan tata kelola program MBG di Hotel Aston, Selasa (21/10/2025).Meski Jambi dinilai aman, kata dia, beberapa dapur MBG di daerah lain sempat ditutup sementara karena terjadi kasus keracunan.Baca juga:Kata Ibu-ibu di Jambi Soal Menu MBG Rp 10.000 Bisa Pakai Ayam dan Telur...Hasil pengujian laboratorium menunjukkan penyebabnya adalah pengelola dapur yang tidak mengikuti standar operasional prosedur (SOP).Ia mencontohkan, menu makanan seharusnya dimasak sekitar pukul 02.00 atau 02.30 dini hari. Namun, ada dapur yang memasak sejak pukul 21.00 malam, sehingga makanan terlalu lama disimpan dan berpotensi menimbulkan keracunan.Selain itu, cemaran bakteri juga dapat berasal dari air yang digunakan untuk memasak atau dari kandungan logam berat. Oleh karena itu, BGN mendorong seluruh dapur pelaksana MBG memiliki Sertifikat Laik Higienis Sanitasi (SLHS) dan sertifikasi halal. Kita akan fasilitasi proses sertifikasi dan menyediakan alat rapid test kit untuk mendeteksi cemaran pestisida dan formalin pada bahan pangan, ujarnya.Target Nol KasusMenurut Alfariza, Jambi menjadi salah satu daerah yang berhasil menjaga keamanan pangan tanpa adanya kasus keracunan. Kita targetkan ke depan sudah nol kasus keracunan. Zero incident, itu yang kita usahakan, katanya.Ia menjelaskan, tujuan sosialisasi yang berlangsung selama tiga hari ini adalah menyamakan persepsi antarpihak dalam pengelolaan program MBG, termasuk memperkuat standar keamanan pangan di dapur Satuan Pelaksana Pemenuhan Gizi (SPPG). Seluruh yayasan dan mitra harus memahami dengan jelas standar dan tujuan ProgramMakan Bergizi Gratis. Kualitas makanan adalah prioritas, ujarnya.Pelaksanaan MBG, lanjutnya, harus dijalankan secara menyeluruh, mulai dari penerimaan bahan pangan, penyimpanan (dry storagedancold storage), proses pengolahan, pengiriman ke sekolah, hingga pencucian peralatan.Baca juga:Perpres Tata Kelola MBG: SPPG Dilarang Masak Sebelum Pukul 12 Malam Kami menekankan pentingnya mengantisipasi titik-titik kritis dalam setiap tahapan. Dengan pengawasan ketat, risiko di lapangan dapat ditekan seminimal mungkin, tegasnya.Alfariza menambahkan, Presiden RI Prabowo Subianto memberi perhatian besar terhadap keberlanjutan program MBG. Presiden menekankan bahwa tahun ini seluruh penerima manfaat harus benar-benar terlayani. Beliau sangat konsisten terhadap MBG, katanya.BGN berharap seluruh mitra dan pelaksana di Jambi menjalankan program sesuai SOP agar anak-anak penerima manfaat mendapatkan makanan yang aman, bergizi, dan layak konsumsi.Tujuan akhirnya, kata dia, adalah meningkatkan kecukupan gizi masyarakat.Kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh yayasan, mitra, kepala SPPG, akuntan, dan asisten gizi. BGN berharap seluruh pihak dapat memahami kebijakan, tata kelola, serta standar pelaksanaan MBG agar implementasinya di lapangan berjalan efektif dan memberi manfaat maksimal bagi masyarakat.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAMBI, KOMPAS.com- Badan Gizi Nasional (BGN) memastikan tidak ada kasus kejadian luar biasa (KLB) keracunan di Jambi setelah viral temuan ulat dalam menu makan bergizi gratis (MBG) di SMK Negeri 2 Kota Jambi, beberapa waktu lalu. Tenaga Ahli Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN, Alfariza, mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi saat peluncuran programMBGdiJambipada 22 September 2025. Temuan ulat hanya terdapat pada satu wadah makanan dari total 1.600 porsi yang dibagikan. Tidak ada kasus dapur umum ditutup. Jambi aman, kalau di daerah lain ada, kata Alfariza usai memberikan materi pada kegiatan sosialisasi kebijakan dan tata kelola program MBG di Hotel Aston, Selasa (21/10/2025). Meski Jambi dinilai aman, kata dia, beberapa dapur MBG di daerah lain sempat ditutup sementara karena terjadi kasus keracunan. Baca juga:Kata Ibu-ibu di Jambi Soal Menu MBG Rp 10.000 Bisa Pakai Ayam dan Telur... Hasil pengujian laboratorium menunjukkan penyebabnya adalah pengelola dapur yang tidak mengikuti standar operasional prosedur (SOP). Ia mencontohkan, menu makanan seharusnya dimasak sekitar pukul 02.00 atau 02.30 dini hari. Namun, ada dapur yang memasak sejak pukul 21.00 malam, sehingga makanan terlalu lama disimpan dan berpotensi menimbulkan keracunan. Selain itu, cemaran bakteri juga dapat berasal dari air yang digunakan untuk memasak atau dari kandungan logam berat. Oleh karena itu, BGN mendorong seluruh dapur pelaksana MBG memiliki Sertifikat Laik Higienis Sanitasi (SLHS) dan sertifikasi halal. Kita akan fasilitasi proses sertifikasi dan menyediakan alat rapid test kit untuk mendeteksi cemaran pestisida dan formalin pada bahan pangan, ujarnya. Menurut Alfariza, Jambi menjadi salah satu daerah yang berhasil menjaga keamanan pangan tanpa adanya kasus keracunan. Kita targetkan ke depan sudah nol kasus keracunan. Zero incident, itu yang kita usahakan, katanya. Ia menjelaskan, tujuan sosialisasi yang berlangsung selama tiga hari ini adalah menyamakan persepsi antarpihak dalam pengelolaan program MBG, termasuk memperkuat standar keamanan pangan di dapur Satuan Pelaksana Pemenuhan Gizi (SPPG). Seluruh yayasan dan mitra harus memahami dengan jelas standar dan tujuan ProgramMakan Bergizi Gratis. Kualitas makanan adalah prioritas, ujarnya. Pelaksanaan MBG, lanjutnya, harus dijalankan secara menyeluruh, mulai dari penerimaan bahan pangan, penyimpanan (dry storagedancold storage), proses pengolahan, pengiriman ke sekolah, hingga pencucian peralatan. Baca juga:Perpres Tata Kelola MBG: SPPG Dilarang Masak Sebelum Pukul 12 Malam Kami menekankan pentingnya mengantisipasi titik-titik kritis dalam setiap tahapan. Dengan pengawasan ketat, risiko di lapangan dapat ditekan seminimal mungkin, tegasnya. Alfariza menambahkan, Presiden RI Prabowo Subianto memberi perhatian besar terhadap keberlanjutan program MBG. Presiden menekankan bahwa tahun ini seluruh penerima manfaat harus benar-benar terlayani. Beliau sangat konsisten terhadap MBG, katanya. BGN berharap seluruh mitra dan pelaksana di Jambi menjalankan program sesuai SOP agar anak-anak penerima manfaat mendapatkan makanan yang aman, bergizi, dan layak konsumsi. Tujuan akhirnya, kata dia, adalah meningkatkan kecukupan gizi masyarakat. Kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh yayasan, mitra, kepala SPPG, akuntan, dan asisten gizi. BGN berharap seluruh pihak dapat memahami kebijakan, tata kelola, serta standar pelaksanaan MBG agar implementasinya di lapangan berjalan efektif dan memberi manfaat maksimal bagi masyarakat.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/HvKL3qySfjVivuEfAkWv6cMoyqQ=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/21/68f773fa992d8.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/21/191927878/viral-ulat-di-menu-mbg-bgn-pastikan-nol-kasus-keracunan-di-jambi,e1c916bd8fa9e0f5a90d4b6bf885fb312bbec792f6bfff03410efbaa5ce154d1,2025-11-13 20:57:20.350 1573,kompas,mbg,2025-10-21 18:01:31,Masinton Targetkan Bangun 40 SPPG untuk Masak MBG bagi 120.000 Orang,"TAPTENG, KOMPAS.com Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) menargetkan pembangunan 40 dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk memasak menu bagi 120.000 orang penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG).Hal itu disampaikan BupatiTapanuli TengahMasinton Pasaribuusai mendampingi kunjungan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di SPPG Pandan Aek Tolang 01, Kecamatan Pandan, Kelurahan Aek Tolang, Selasa (21/10/2025). Ada target 120.000 penerima, karena itu kami di Tapanuli Tengah menargetkan ada SPPG berkisar 40 dapur, ujar Masinton.Baca juga:Cak Imin Sebut Program MBG Jadi Prestasi Satu Tahun Kepemimpinan Prabowo-GibranMenurutnya, saat ini sudah ada sekitar 18dapur SPPGyang sedang dalam proses pengajuan dan pengusulan.Dari jumlah itu, 8 dapur sudah beroperasi, sementara 11 lainnya masih berproses untuk segera difungsikan. Tadi salah satu dapur yang sudah beroperasi juga telah dikunjungi langsung oleh Pak Menko Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar, tambahnya.Baca juga:Cak Imin Sebut MBG Program Raksasa, Anggaran Besar, Penerima Manfaat BesarMasinton menjelaskan, pihaknya terus berupaya meningkatkan manajemen pengelolaan dapurMBG, agar makanan yang disajikan terjaga kualitas dan higienitasnya. Kami berharap proses manajemen pengelolaandapur MBGini terus ditingkatkan, agar anak-anak memperoleh makanan bergizi dan terhindar dari kontaminasi bakteri atau hal-hal lain yang bisa membahayakan, tuturnya.KOMPAS.COM /KIKI SAFITRIMenteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak IminSebagian dibangun pemerintah pusatMasinton juga menyebutkan bahwa sebagian dapur MBG dibangun langsung oleh pemerintah pusat. Nah, ini sekarang beberapa dibangun oleh pemerintah. Ada tiga dapur, kemudian ada beberapa dapur lagi yang sedang dalam proses pengajuan, khususnya untuk daerah tertinggal, ujarnya.Lebih lanjut, Masinton mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) serta memastikan standar operasional di lapangan dijalankan dengan baik. Pertama kami intens berkoordinasi dengan perwakilan BGN di sini, kemudian standar-standarnya harus dijunjung tinggi. Semua harus dikoordinasikan dengan pemerintah daerah, khususnya Dinas Pendidikan, agar anak-anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita bisa terlayani dengan baik, tegas dia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang TAPTENG, KOMPAS.com Pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) menargetkan pembangunan 40 dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk memasak menu bagi 120.000 orang penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal itu disampaikan BupatiTapanuli TengahMasinton Pasaribuusai mendampingi kunjungan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) di SPPG Pandan Aek Tolang 01, Kecamatan Pandan, Kelurahan Aek Tolang, Selasa (21/10/2025). Ada target 120.000 penerima, karena itu kami di Tapanuli Tengah menargetkan ada SPPG berkisar 40 dapur, ujar Masinton. Baca juga:Cak Imin Sebut Program MBG Jadi Prestasi Satu Tahun Kepemimpinan Prabowo-Gibran Menurutnya, saat ini sudah ada sekitar 18dapur SPPGyang sedang dalam proses pengajuan dan pengusulan. Dari jumlah itu, 8 dapur sudah beroperasi, sementara 11 lainnya masih berproses untuk segera difungsikan. Tadi salah satu dapur yang sudah beroperasi juga telah dikunjungi langsung oleh Pak Menko Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar, tambahnya. Baca juga:Cak Imin Sebut MBG Program Raksasa, Anggaran Besar, Penerima Manfaat Besar Masinton menjelaskan, pihaknya terus berupaya meningkatkan manajemen pengelolaan dapurMBG, agar makanan yang disajikan terjaga kualitas dan higienitasnya. Kami berharap proses manajemen pengelolaandapur MBGini terus ditingkatkan, agar anak-anak memperoleh makanan bergizi dan terhindar dari kontaminasi bakteri atau hal-hal lain yang bisa membahayakan, tuturnya. KOMPAS.COM /KIKI SAFITRIMenteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin KOMPAS.COM /KIKI SAFITRIMenteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin Masinton juga menyebutkan bahwa sebagian dapur MBG dibangun langsung oleh pemerintah pusat. Nah, ini sekarang beberapa dibangun oleh pemerintah. Ada tiga dapur, kemudian ada beberapa dapur lagi yang sedang dalam proses pengajuan, khususnya untuk daerah tertinggal, ujarnya. Lebih lanjut, Masinton mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) serta memastikan standar operasional di lapangan dijalankan dengan baik. Pertama kami intens berkoordinasi dengan perwakilan BGN di sini, kemudian standar-standarnya harus dijunjung tinggi. Semua harus dikoordinasikan dengan pemerintah daerah, khususnya Dinas Pendidikan, agar anak-anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita bisa terlayani dengan baik, tegas dia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/Mp1PHA0ndjFhE_GDrouYVT6g2Ic=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/21/68f76342b2674.jpeg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/21/18013151/masinton-targetkan-bangun-40-sppg-untuk-masak-mbg-bagi-120000-orang,c6f8efd74163beac901f4ff08e253dfe61a1d29e8a27101cc450eb1c0b8ef276,2025-11-13 20:57:30.721 1574,kompas,mbg,2025-10-21 17:40:01,Cak Imin Sebut Program MBG Jadi Prestasi Satu Tahun Kepemimpinan Prabowo-Gibran,"TAPTENG, KOMPAS.com -Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan, program makan bergizi gratis (MBG) merupakan salah satu prestasi dalam satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming. Hari ini sudah sampai puluhan juta dan itu merupakan prestasi, kataCak Iminusai meninjau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Pandan Aek Tolang 01, Kecamatan Pandan, Kelurahan Aek Tolang, KabupatenTapanuli Tengah, Selasa (21/10/2025).Ia mengatakan, hingga saat ini program MBG telah menjangkau puluhan jutapenerima manfaat, yang dinilai sebagai capaian besar dalam satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. MBG adalah program raksasa, di mana anggarannya sangat besar, penerima manfaatnya sangat besar, lanjut Cak Imin.Baca juga:Cak Imin Sebut MBG Program Raksasa, Anggaran Besar, Penerima Manfaat BesarMeski demikian, program andalan ini tidak lepas dari tantangan.Sebelumnya, sempat terjadi kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) kepada ribuan siswa penerima MBG. Sedangkan kalau ada kekurangan, itu karena ada penyelewengan, lanjut Cak Imin.Dia mengatakan, potensi penyimpangan di lapangan harus dikontrol secara ketat. Penyelewengan itulah yang harus dikontrol, ujarnya.Menurutnya, kepala SPPG dan kepala dapur memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan standar mutu dan kedisiplinan dijaga. Kepala SPPG, kepala dapur harus benar-benar disiplin. Harus keras, tegas, ambil alih tanggung jawab, lanjut dia.Baca juga:Cak Imin: MBG Basi karena Dapur SPPG Mau Cari Enaknya Saja Kasus-kasus keracunan, rata-rata karena basi, rata-rata karena problem-problem manajemen. Itu yang harus kita benahi. Insya Allah standar mutu ini harus dijaga terus, tegas Cak Imin.Jangkauan MBGBadan Gizi Nasional (BGN) mengatakan hingga 20 Oktober 2025, jumlah penerima Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menjangkau 36.773.520 orang.Berdasarkan siaran pers BGN, Selasa (21/10/2025), penerima MBG mencakup anak usia PAUD, siswa SD hingga SMA, serta ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.Kepala BGN, Dadan Hindayana mengatakan lebih dari 12.500 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG telah beroperasi di seluruh Indonesia. Pencapaian ini merupakan hasil kerja sama lintas sektor antara pemerintah pusat dan daerah dalam mempercepat pemerataan akses gizi di seluruh wilayah, kata Dadan dalam keterangan resmi.Baca juga:Cak Imin Sebut SPPG di Tapanuli Tengah Ini Layak Dicontoh, Punya Strategi agar MBG Tak BasiDia mengatakan, capaian lebih dari 12.500 SPPG aktif ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan MBG berjalan efektif dan merata. Setiap SPPG berperan penting sebagai dapur komunitas yang mengolah dan menyalurkan makanan bergizi dengan standar keamanan dan higienitas yang ketat,"" lanjut Dadan.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang TAPTENG, KOMPAS.com -Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan, program makan bergizi gratis (MBG) merupakan salah satu prestasi dalam satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming. Hari ini sudah sampai puluhan juta dan itu merupakan prestasi, kataCak Iminusai meninjau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Pandan Aek Tolang 01, Kecamatan Pandan, Kelurahan Aek Tolang, KabupatenTapanuli Tengah, Selasa (21/10/2025). Ia mengatakan, hingga saat ini program MBG telah menjangkau puluhan jutapenerima manfaat, yang dinilai sebagai capaian besar dalam satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. MBG adalah program raksasa, di mana anggarannya sangat besar, penerima manfaatnya sangat besar, lanjut Cak Imin. Baca juga:Cak Imin Sebut MBG Program Raksasa, Anggaran Besar, Penerima Manfaat Besar Meski demikian, program andalan ini tidak lepas dari tantangan. Sebelumnya, sempat terjadi kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) kepada ribuan siswa penerima MBG. Sedangkan kalau ada kekurangan, itu karena ada penyelewengan, lanjut Cak Imin. Dia mengatakan, potensi penyimpangan di lapangan harus dikontrol secara ketat. Penyelewengan itulah yang harus dikontrol, ujarnya. Menurutnya, kepala SPPG dan kepala dapur memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan standar mutu dan kedisiplinan dijaga. Kepala SPPG, kepala dapur harus benar-benar disiplin. Harus keras, tegas, ambil alih tanggung jawab, lanjut dia. Baca juga:Cak Imin: MBG Basi karena Dapur SPPG Mau Cari Enaknya Saja Kasus-kasus keracunan, rata-rata karena basi, rata-rata karena problem-problem manajemen. Itu yang harus kita benahi. Insya Allah standar mutu ini harus dijaga terus, tegas Cak Imin. Badan Gizi Nasional (BGN) mengatakan hingga 20 Oktober 2025, jumlah penerima Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menjangkau 36.773.520 orang. Berdasarkan siaran pers BGN, Selasa (21/10/2025), penerima MBG mencakup anak usia PAUD, siswa SD hingga SMA, serta ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Kepala BGN, Dadan Hindayana mengatakan lebih dari 12.500 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG telah beroperasi di seluruh Indonesia. Pencapaian ini merupakan hasil kerja sama lintas sektor antara pemerintah pusat dan daerah dalam mempercepat pemerataan akses gizi di seluruh wilayah, kata Dadan dalam keterangan resmi. Baca juga:Cak Imin Sebut SPPG di Tapanuli Tengah Ini Layak Dicontoh, Punya Strategi agar MBG Tak Basi Dia mengatakan, capaian lebih dari 12.500 SPPG aktif ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan MBG berjalan efektif dan merata. Setiap SPPG berperan penting sebagai dapur komunitas yang mengolah dan menyalurkan makanan bergizi dengan standar keamanan dan higienitas yang ketat,"" lanjut Dadan.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/uYRBNtba9byP18LUVoQKt8RrIZQ=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/16/68f085e59aa4c.jpeg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/21/17400151/cak-imin-sebut-program-mbg-jadi-prestasi-satu-tahun-kepemimpinan-prabowo,d85cc2bb366982dcf05b5f96d434979247e64fc35c5daf8a12b68e400737aaa5,2025-11-13 20:57:41.860 1575,kompas,mbg,2025-10-21 17:11:14,Cak Imin: MBG Basi karena Dapur SPPG Mau Cari Enaknya Saja,"JAKARTA, KOMPAS.com- Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan bahwa Makan Bergizi Gratis (MBG) yang cepat basi disebabkan oleh dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tidak bekerja optimal. Banyak SPPG yang makanannya jadi basi karena masaknya lebih awal, mau cari enaknya, kataCak Iminusai meninjau SPPG Tapanuli Tengah (Tapteng) di Pandan Aek Tolang 01, Kecamatan Pandan, Kelurahan Aek Tolang, Selasa (21/10/2025).Baca juga:Cak Imin Sebut SPPG di Tapanuli Tengah Ini Layak Dicontoh, Punya Strategi agar MBG Tak BasiCak Imin menyebutkan bahwa SPPG yang menyajikan makanan basi berarti gagal menjaga kualitas makanan karena waktu memasak yang tidak tepat.Dia mengatakan bahwa SPPG Tapanuli Tengah yang dia kunjungi saat ini layak menjadi contoh nasional dalam pengelolaan dapur untuk program MBG. Saya menyatakan bahwa SPPG ini layak dicontoh. Karena satu, standar proses produksinya tepat waktu, lanjut Cak Imin.Baca juga:Ratusan Siswa di Seram Barat Maluku Alami Keracunan, Semua Dapur MBG Ditutup SementaraMenurutnya, salah satu hal yang membuatSPPG Taptengistimewa adalah kedisiplinan dalam standar proses produksi makanan.Cak Imin menambahkan bahwa pengelolaan MBG di SPPG Tapteng dilakukan dengan disiplin tinggi agar makanan tetap segar hingga waktu distribusi. Nah di sini tepat waktu, mulai jam 1 malam (dini hari) mulai masak, sehingga disajikan jam 10 (pagi) masih segar, katanya.Cak Imin menilaipola manajemenseperti ini perlu dijadikan standar nasional untuk dapur gotong royong serupa di berbagai daerah.Ia menambahkan bahwa SPPG Tapteng melayani sekitar 3.500 penerima manfaat, termasuk siswa, ibu hamil, wanita, dan ibu menyusui. Itulah contoh yang patut secara disiplin digunakan untuk pola manajemen masa. 3.500 penerima manfaatan anak, tegas dia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan bahwa Makan Bergizi Gratis (MBG) yang cepat basi disebabkan oleh dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tidak bekerja optimal. Banyak SPPG yang makanannya jadi basi karena masaknya lebih awal, mau cari enaknya, kataCak Iminusai meninjau SPPG Tapanuli Tengah (Tapteng) di Pandan Aek Tolang 01, Kecamatan Pandan, Kelurahan Aek Tolang, Selasa (21/10/2025). Baca juga:Cak Imin Sebut SPPG di Tapanuli Tengah Ini Layak Dicontoh, Punya Strategi agar MBG Tak Basi Cak Imin menyebutkan bahwa SPPG yang menyajikan makanan basi berarti gagal menjaga kualitas makanan karena waktu memasak yang tidak tepat. Dia mengatakan bahwa SPPG Tapanuli Tengah yang dia kunjungi saat ini layak menjadi contoh nasional dalam pengelolaan dapur untuk program MBG. Saya menyatakan bahwa SPPG ini layak dicontoh. Karena satu, standar proses produksinya tepat waktu, lanjut Cak Imin. Baca juga:Ratusan Siswa di Seram Barat Maluku Alami Keracunan, Semua Dapur MBG Ditutup Sementara Menurutnya, salah satu hal yang membuatSPPG Taptengistimewa adalah kedisiplinan dalam standar proses produksi makanan. Cak Imin menambahkan bahwa pengelolaan MBG di SPPG Tapteng dilakukan dengan disiplin tinggi agar makanan tetap segar hingga waktu distribusi. Nah di sini tepat waktu, mulai jam 1 malam (dini hari) mulai masak, sehingga disajikan jam 10 (pagi) masih segar, katanya. Cak Imin menilaipola manajemenseperti ini perlu dijadikan standar nasional untuk dapur gotong royong serupa di berbagai daerah. Ia menambahkan bahwa SPPG Tapteng melayani sekitar 3.500 penerima manfaat, termasuk siswa, ibu hamil, wanita, dan ibu menyusui. Itulah contoh yang patut secara disiplin digunakan untuk pola manajemen masa. 3.500 penerima manfaatan anak, tegas dia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/tmIg7DvrEHY0xwderoQAY-JJ6C8=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/21/68f756149b129.jpeg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/21/17111491/cak-imin-mbg-basi-karena-dapur-sppg-mau-cari-enaknya-saja,cca0b0162dcd32985f0c68aaa79ef451fd274c27e1fafde6983f2d3e1abaa152,2025-11-13 20:57:52.206 1576,kompas,mbg,2025-10-21 14:30:00,"Penyelidikan Keracunan MBG di Seram Bagian Barat, Dinkes Kirim Sampel Makanan ke Laboratorium","KOMPAS.com- Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, sedang menyelidiki penyebab keracunan massal yang menimpa ratusan siswa setelah mengikuti program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada 20 Oktober 2025.Sampel makanan yang diduga menyebabkan keracunan telah dikirim untuk diuji di beberapalaboratorium.Pengiriman Sampel untuk PengujianKepala Dinas Kesehatan KabupatenSeram Bagian Barat, Gariman Kurniawan, mengonfirmasi bahwa sampel makanan yang disajikan kepada siswa telah dikirim ke Balai Pangan Obat dan Makanan (BPOM) di Kota Ambon dan Laboratorium Kesehatan ProvinsiMalukuuntuk diuji. Sampel kita sudah bawah ke BPOM di Ambon untuk diuji, ujar Gariman dalam wawancara dengan Kompas.com pada Selasa, (21/10/ 2025).Baca juga:Jalan Sulit Diakses, Motor Pengantar Paket MBG di Gowa Nyaris Jatuh ke JurangPenutupan Dapur MBG SementaraSetelah kejadian ini, pihak Dinas Kesehatan segera menghentikan operasional seluruh dapur penyediaMBGdi wilayah tersebut.""Untuk masalah investigasi itu bukan kewenangan kita. Tapi untuk antisipasi, sementara ini kita sudah keluarkan surat untuk menghentikan sementara kegiatan MBG di semua dapur MBG, jelas Gariman.Dinas Kesehatan juga akan segera melakukan inspeksi ke dapur-dapur penyedia MBG di wilayah tersebut untuk memastikan bahwa standar kebersihan dan keamanan makanan diterapkan sesuai aturan yang berlaku.""Mulai Jumat besok kita akan lakukan inspeksi ke semua dapur MBG,"" tambahnya.Baca juga:30 Siswa di Banjarmasin Diduga Keracunan Usai Konsumsi MBG, Dilarikan ke PuskemasGejala Keracunan pada SiswaKeracunan massal ini menimpa siswa di empat sekolah di Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, yaitu SD Inpres Talaga Ratu, Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Seram Bagian Barat, SMA Negeri 1 Kairatu, dan Taman Kanak-Kanak Talaga Ratu.Usai menyantap hidangan MBG yang terdiri dari nasi putih, telur, tahu, dan sayur, ratusan siswa mengalami gejala mual, muntah, diare, dan pusing.Beberapa siswa bahkan mengeluarkan muntahan darah dan busa putih dari mulutnya.Baca juga:Target 82,9 Juta Penerima MBG Molor, Zulhas: Terealisasi Maret 2025Tuntutan Investigasi oleh Anggota DPRDAnggota Komisi II DPRD Kabupaten Seram Bagian Barat, La Ode Anwar Tiha, mendesak pemerintah daerah dan aparat berwenang untuk segera melakukan investigasi mendalam terkait insiden ini. Kami menuntut agar Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat dan aparat penegak hukum segera turun tangan melakukan investigasi untuk mencari tahu apa penyebab masalah ini, ujar Anwar kepada Kompas.com.Anwar menegaskan bahwa insiden ini bukanlah masalah sepele, mengingat dampaknya yang serius terhadap keselamatan ratusan siswa. Ini bukan masalah sepele, ini kasus sangat serius yang harus diusut tuntas, mengapa kejadian ini bisa sampai terjadi, tegasnya.Baca juga:Cerita Bos BGN Siapkan Kado 40 Juta Penerima MBG untuk 1 Tahun Prabowo-Gibran KOMPAS.com- Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, sedang menyelidiki penyebab keracunan massal yang menimpa ratusan siswa setelah mengikuti program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada 20 Oktober 2025. Sampel makanan yang diduga menyebabkan keracunan telah dikirim untuk diuji di beberapalaboratorium. Kepala Dinas Kesehatan KabupatenSeram Bagian Barat, Gariman Kurniawan, mengonfirmasi bahwa sampel makanan yang disajikan kepada siswa telah dikirim ke Balai Pangan Obat dan Makanan (BPOM) di Kota Ambon dan Laboratorium Kesehatan ProvinsiMalukuuntuk diuji. Sampel kita sudah bawah ke BPOM di Ambon untuk diuji, ujar Gariman dalam wawancara dengan Kompas.com pada Selasa, (21/10/ 2025). Baca juga:Jalan Sulit Diakses, Motor Pengantar Paket MBG di Gowa Nyaris Jatuh ke Jurang Setelah kejadian ini, pihak Dinas Kesehatan segera menghentikan operasional seluruh dapur penyediaMBGdi wilayah tersebut. ""Untuk masalah investigasi itu bukan kewenangan kita. Tapi untuk antisipasi, sementara ini kita sudah keluarkan surat untuk menghentikan sementara kegiatan MBG di semua dapur MBG, jelas Gariman. Dinas Kesehatan juga akan segera melakukan inspeksi ke dapur-dapur penyedia MBG di wilayah tersebut untuk memastikan bahwa standar kebersihan dan keamanan makanan diterapkan sesuai aturan yang berlaku. ""Mulai Jumat besok kita akan lakukan inspeksi ke semua dapur MBG,"" tambahnya. Baca juga:30 Siswa di Banjarmasin Diduga Keracunan Usai Konsumsi MBG, Dilarikan ke Puskemas Keracunan massal ini menimpa siswa di empat sekolah di Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, yaitu SD Inpres Talaga Ratu, Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Seram Bagian Barat, SMA Negeri 1 Kairatu, dan Taman Kanak-Kanak Talaga Ratu. Usai menyantap hidangan MBG yang terdiri dari nasi putih, telur, tahu, dan sayur, ratusan siswa mengalami gejala mual, muntah, diare, dan pusing. Beberapa siswa bahkan mengeluarkan muntahan darah dan busa putih dari mulutnya. Baca juga:Target 82,9 Juta Penerima MBG Molor, Zulhas: Terealisasi Maret 2025 Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Seram Bagian Barat, La Ode Anwar Tiha, mendesak pemerintah daerah dan aparat berwenang untuk segera melakukan investigasi mendalam terkait insiden ini. Kami menuntut agar Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat dan aparat penegak hukum segera turun tangan melakukan investigasi untuk mencari tahu apa penyebab masalah ini, ujar Anwar kepada Kompas.com. Anwar menegaskan bahwa insiden ini bukanlah masalah sepele, mengingat dampaknya yang serius terhadap keselamatan ratusan siswa. Ini bukan masalah sepele, ini kasus sangat serius yang harus diusut tuntas, mengapa kejadian ini bisa sampai terjadi, tegasnya. Baca juga:Cerita Bos BGN Siapkan Kado 40 Juta Penerima MBG untuk 1 Tahun Prabowo-Gibran",Kompas Cyber Media,https://asset.kompas.com/crops/Ywq8PoH_krQePByIEAQkJVvLS6E=/109x106:1036x724/780x390/data/photo/2025/10/20/68f65a6820eda.jpg,https://www.kompas.com/sulawesi-selatan/read/2025/10/21/143000988/penyelidikan-keracunan-mbg-di-seram-bagian-barat-dinkes-kirim,73b5cc7abac79da6226ed1f0a9c8dbd7339553659f5b99cbd6191c06c0e9d341,2025-11-13 20:58:02.637 1577,kompas,mbg,2025-10-21 13:52:01,"Dari 42 SPPG MBG di Kendal, Baru 31 yang Memenuhi Syarat Untuk Mendapat SLHS","KENDAL, KOMPAS.com -Sebanyak 31 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kendal akan mendapat Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dari Dinas Kesehatan.Sebab, dari hasil survei dan pemeriksaan laboratorium, 31 SPPG tersebut sudah memenuhi syarat untuk mendapatkan SLHS.Menurut Plt. KepalaDinas Kesehatan, Ferinando Rad Boney, jumlahSPPG MBGdi KabupatenKendalada 42 titik.Setelah dilakukan survei dan pemeriksaan, 11 SPPG MBG belum memenuhi syarat untuk mendapatkan SLHS. Masih ada yang perlu diperbaiki, supaya bisa mendapatkan SLHS. Untuk yang 31 SPPG akan kami terbitkan SLHS-nya, kata Feri.Baca juga:Sampel Makanan Bakal Diperiksa usai 30 Siswa di Banjarmasin Diduga Keracunan MBGFeri berharap SPPG MBG yang nantinya sudah mendapat SLHS dapat mempertahankan kebersihan dan kelayakannya.Hal ini dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Kami akan tetap melakukan pantauan kepada SPPG MBG, meskipun sudah mempunyai SLHS, supaya kejadian seperti keracunan dan lainnya tidak terjadi di Kendal, tegasnya.Ketua Satgas MBG Kabupaten Kendal, Agus Dwi Lestari, meminta agar SPPG yang belum memenuhi syarat untuk mendapat SLHS segera dipenuhi persyaratannya. Saya minta secepatnya memperbaiki kekurangan-kekurangan yang menyebabkan belum bisa diterbitkannya SLHS, harap Agus, yang juga menjabat sebagai Pj. Sekda Kendal.Sementara itu, Koordinator Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) MBG Kendal, M. Faris Maulana, berharap agar SPPG yang belum memenuhi syarat untuk mendapatkan SLHS segera dipenuhi persyaratannya. Saya minta segera untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan dan memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan oleh Satgas MBG maupun Dinas Kesehatan supaya bisa mendapat SLHS, ujarnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KENDAL, KOMPAS.com -Sebanyak 31 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kendal akan mendapat Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dari Dinas Kesehatan. Sebab, dari hasil survei dan pemeriksaan laboratorium, 31 SPPG tersebut sudah memenuhi syarat untuk mendapatkan SLHS. Menurut Plt. KepalaDinas Kesehatan, Ferinando Rad Boney, jumlahSPPG MBGdi KabupatenKendalada 42 titik. Setelah dilakukan survei dan pemeriksaan, 11 SPPG MBG belum memenuhi syarat untuk mendapatkan SLHS. Masih ada yang perlu diperbaiki, supaya bisa mendapatkan SLHS. Untuk yang 31 SPPG akan kami terbitkan SLHS-nya, kata Feri. Baca juga:Sampel Makanan Bakal Diperiksa usai 30 Siswa di Banjarmasin Diduga Keracunan MBG Feri berharap SPPG MBG yang nantinya sudah mendapat SLHS dapat mempertahankan kebersihan dan kelayakannya. Hal ini dilakukan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Kami akan tetap melakukan pantauan kepada SPPG MBG, meskipun sudah mempunyai SLHS, supaya kejadian seperti keracunan dan lainnya tidak terjadi di Kendal, tegasnya. Ketua Satgas MBG Kabupaten Kendal, Agus Dwi Lestari, meminta agar SPPG yang belum memenuhi syarat untuk mendapat SLHS segera dipenuhi persyaratannya. Saya minta secepatnya memperbaiki kekurangan-kekurangan yang menyebabkan belum bisa diterbitkannya SLHS, harap Agus, yang juga menjabat sebagai Pj. Sekda Kendal. Sementara itu, Koordinator Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) MBG Kendal, M. Faris Maulana, berharap agar SPPG yang belum memenuhi syarat untuk mendapatkan SLHS segera dipenuhi persyaratannya. Saya minta segera untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan dan memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan oleh Satgas MBG maupun Dinas Kesehatan supaya bisa mendapat SLHS, ujarnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/XgTRQSrK6k71yUvyuuomulP1vAQ=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/21/68f72a0037d96.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/21/135201078/dari-42-sppg-mbg-di-kendal-baru-31-yang-memenuhi-syarat-untuk-mendapat-slhs,39a5b7ffece8742dec6e2fee59f55fbdf1536c209827ac3f2121eda4d3870518,2025-11-13 20:58:13.298 1578,kompas,mbg,2025-10-21 12:52:55,"30 Siswa di Banjarmasin Diduga Keracunan Usai Konsumsi MBG, Dilarikan ke Puskemas","BANJARMASIN, KOMPAS.com -Sebanyak 30 siswa dari salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) diduga keracunan usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG).Para siswa tersebut harus dilarikan kePuskesmas Basirih Barupada Selasa (21/10/2025) setelah mengeluhkan sakit perut, mual, bahkan muntah.Kepala Puskesmas Basirih Baru, Sismiyati, mengatakan pihaknya kini menangani seluruh siswa yang diduga mengalami keracunan.""Sampai saat ini sudah ada 39 siswa yang mengeluhkan sakit. Tapi kami belum bisa menyebutkan keracunannya karena apa,"" ujar Sismiyati kepada wartawan, Selasa.Baca juga:Sekolah Masih Disegel, Siswa SD di Pamekasan Datang Hanya untuk Ambil MBGSeluruh siswa yang datang ke Puskesmas Basirih Baru masih berseragam sekolah.Diduga mereka keracunan saat mengonsumsi MBG pada Senin (20/10/2025).""Mereka ini kebanyakan mengeluhkan sakit perut, diare, sama pusing,"" ungkap Sismiyati.Untuk mengetahui penyebab 30 siswa mengalami keracunan, Puskesmas Basirih Baru, kata Sismiyati, bersama Dinas Kesehatan KotaBanjarmasinakan mengambil sampel makanan yang dikonsumsi siswa.""Kalau untuk dugaan keracunan masih belum diketahui karena tim kita bersama Dinas lebih terdahulu mengambil sampel,"" jelasnya.Sementara itu, salah satu siswa berinisial A mengatakan sudah mengalami gejala keracunan pada malam hari.Ia awalnya enggan ke sekolah karena merasa pusing, mual, dan beberapa kali buang air besar.Namun, karena tak ingin ketinggalan pelajaran, A tetap memaksakan diri ke sekolah.""Ternyata di sekolah banyak kawan saya yang mengalami seperti saya. Lalu, teman saya melapor kepada salah satu guru, dan kita dibawa ke puskesmas,"" beber A kepada wartawan.Setelah mendapat perawatan, A mengaku gejala keracunan yang dialaminya sudah berangsur membaik meski masih merasakan lemas.""Tadi sempat diberikan obat supaya tidak ada gejala lagi,"" pungkasnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BANJARMASIN, KOMPAS.com -Sebanyak 30 siswa dari salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel) diduga keracunan usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG). Para siswa tersebut harus dilarikan kePuskesmas Basirih Barupada Selasa (21/10/2025) setelah mengeluhkan sakit perut, mual, bahkan muntah. Kepala Puskesmas Basirih Baru, Sismiyati, mengatakan pihaknya kini menangani seluruh siswa yang diduga mengalami keracunan. ""Sampai saat ini sudah ada 39 siswa yang mengeluhkan sakit. Tapi kami belum bisa menyebutkan keracunannya karena apa,"" ujar Sismiyati kepada wartawan, Selasa. Baca juga:Sekolah Masih Disegel, Siswa SD di Pamekasan Datang Hanya untuk Ambil MBG Seluruh siswa yang datang ke Puskesmas Basirih Baru masih berseragam sekolah. Diduga mereka keracunan saat mengonsumsi MBG pada Senin (20/10/2025). ""Mereka ini kebanyakan mengeluhkan sakit perut, diare, sama pusing,"" ungkap Sismiyati. Untuk mengetahui penyebab 30 siswa mengalami keracunan, Puskesmas Basirih Baru, kata Sismiyati, bersama Dinas Kesehatan KotaBanjarmasinakan mengambil sampel makanan yang dikonsumsi siswa. ""Kalau untuk dugaan keracunan masih belum diketahui karena tim kita bersama Dinas lebih terdahulu mengambil sampel,"" jelasnya. Sementara itu, salah satu siswa berinisial A mengatakan sudah mengalami gejala keracunan pada malam hari. Ia awalnya enggan ke sekolah karena merasa pusing, mual, dan beberapa kali buang air besar. Namun, karena tak ingin ketinggalan pelajaran, A tetap memaksakan diri ke sekolah. ""Ternyata di sekolah banyak kawan saya yang mengalami seperti saya. Lalu, teman saya melapor kepada salah satu guru, dan kita dibawa ke puskesmas,"" beber A kepada wartawan. Setelah mendapat perawatan, A mengaku gejala keracunan yang dialaminya sudah berangsur membaik meski masih merasakan lemas. ""Tadi sempat diberikan obat supaya tidak ada gejala lagi,"" pungkasnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/bAANDBowVaBt2vyVFkJRx7zOqKk=/107x0:1120x675/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/08/25/68ac3bd99a317.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/21/125255778/30-siswa-di-banjarmasin-diduga-keracunan-usai-konsumsi-mbg-dilarikan-ke,bc59d3164551fdb896dbbeb2db486bc74ba39d0d3e5f97ae773fd423b6c167f2,2025-11-13 20:58:23.801 1579,kompas,mbg,2025-10-21 11:19:45,"Kasus Keracunan MBG di Kairatu Maluku, Dinkes Kirim Sampel Makanan ke Ambon","AMBON, KOMPAS.com- Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku telah mengirim sampel makanan yang diduga sebagai penyebab keracunan massal dalam program makan bergizi gratis (MBG) di 4 sekolah di wilayah tersebut.Pengiriman sampel menu MBG yang disantap para siswa itu dilakukan untuk memastikan penyebab keracunan pada makanan tersebut.Baca juga:Ratusan Siswa di Kairatu Maluku Keracunan MBG hingga Muntah Darah, Anggota DPRD Desak InvestigasiKepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Gariman Kurniawan mengatakan usai terjadi keracunan pihaknya langsung segera mengirim sampel menu makanan tersebut ke Balai Pangan Obat dan Makanan (BPOM) di Kota Ambon. Sampel kita sudah bawah ke BPOM di Ambon duntuk diuji, kata Gariman kepadaKompas.com, Selasa (21/10/2025).Selain ke Balai POM, Gariman mengaku pihaknya juga telah membawa sampel MBG yang disantap ratusan siswa di empat sekolah di wilayah itu ke Laboratorium Kesehatan Maluku untuk diuji. Kita juga bawa sampelnya ke Labkes (Laboratorium Kesehatan) Provinsi Maluku, jadi kita bawa ke dua tempat, ke Balai POM dan Labkes, ujarnya.Baca juga:Ratusan Siswa di Seram Barat Maluku Alami Keracunan, Semua Dapur MBG Ditutup SementaraKarena baru saja di bawa ke Ambon, sampel menu MBG tersebut baru mulai diuji di Balai POM dan Laboratorium Kesehatan. Masih dilakukan uji sampel, hasilnya belum keluar, katanya.Sebelumnya ratusan siswa di empat sekolah yakni SD Inpres Talaga Ratu, Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Seram Bagian Barat, SMA Negeri 1 Kairatu dan Taman Kanak-kanak Talaga Ratu di Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku mengalami keracunan usai menyantap hidangan MBG pada Senin (20/10/2025).Adapun hidangan yang disajikan bagi ratusan siswa di tiga sekolah tersebut yakni nasi putih, telur, tahu dan sayur.Baca juga:Keracunan MBG Kembali Terjadi di Kairatu Maluku, Kini 30 Siswa SMA yang Dilarikan ke PuskesmasUsai menyantap hidangan tersebut, ratusan siswa kemudian mengalami gejala mual dan muntah serta diare dan pusing kepala.Buntut dari kejadian itu, pemerintah kabupaten Seram Bagian Barat langsung menutup sementara operasional seluruh dapur MBG di wilayah itu.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang AMBON, KOMPAS.com- Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku telah mengirim sampel makanan yang diduga sebagai penyebab keracunan massal dalam program makan bergizi gratis (MBG) di 4 sekolah di wilayah tersebut. Pengiriman sampel menu MBG yang disantap para siswa itu dilakukan untuk memastikan penyebab keracunan pada makanan tersebut. Baca juga:Ratusan Siswa di Kairatu Maluku Keracunan MBG hingga Muntah Darah, Anggota DPRD Desak Investigasi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Barat Gariman Kurniawan mengatakan usai terjadi keracunan pihaknya langsung segera mengirim sampel menu makanan tersebut ke Balai Pangan Obat dan Makanan (BPOM) di Kota Ambon. Sampel kita sudah bawah ke BPOM di Ambon duntuk diuji, kata Gariman kepadaKompas.com, Selasa (21/10/2025). Selain ke Balai POM, Gariman mengaku pihaknya juga telah membawa sampel MBG yang disantap ratusan siswa di empat sekolah di wilayah itu ke Laboratorium Kesehatan Maluku untuk diuji. Kita juga bawa sampelnya ke Labkes (Laboratorium Kesehatan) Provinsi Maluku, jadi kita bawa ke dua tempat, ke Balai POM dan Labkes, ujarnya. Baca juga:Ratusan Siswa di Seram Barat Maluku Alami Keracunan, Semua Dapur MBG Ditutup Sementara Karena baru saja di bawa ke Ambon, sampel menu MBG tersebut baru mulai diuji di Balai POM dan Laboratorium Kesehatan. Masih dilakukan uji sampel, hasilnya belum keluar, katanya. Sebelumnya ratusan siswa di empat sekolah yakni SD Inpres Talaga Ratu, Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Seram Bagian Barat, SMA Negeri 1 Kairatu dan Taman Kanak-kanak Talaga Ratu di Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku mengalami keracunan usai menyantap hidangan MBG pada Senin (20/10/2025). Adapun hidangan yang disajikan bagi ratusan siswa di tiga sekolah tersebut yakni nasi putih, telur, tahu dan sayur. Baca juga:Keracunan MBG Kembali Terjadi di Kairatu Maluku, Kini 30 Siswa SMA yang Dilarikan ke Puskesmas Usai menyantap hidangan tersebut, ratusan siswa kemudian mengalami gejala mual dan muntah serta diare dan pusing kepala. Buntut dari kejadian itu, pemerintah kabupaten Seram Bagian Barat langsung menutup sementara operasional seluruh dapur MBG di wilayah itu.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/Vs5YEeOkb5OJ9m8xkVfP64j2Mkk=/89x105:1061x752/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/20/68f65a66e5292.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/21/111945878/kasus-keracunan-mbg-di-kairatu-maluku-dinkes-kirim-sampel-makanan-ke-ambon,504c5b870350ed8fa11171b52e02b8051e920b1fc8b87c0c46af166bf6c3bdfe,2025-11-13 20:58:34.245 1580,kompas,mbg,2025-10-21 09:58:17,"Ratusan Siswa di Seram Barat Maluku Alami Keracunan, Semua Dapur MBG Ditutup Sementara","AMBON, KOMPAS.com- Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, mengambil kebijakan untuk menutup sementara operasional semua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) pengelola dapur makan bergizi gratis (MBG) di wilayah tersebut.Penutupan itu dilakukan sebagai buntut dari kasus keracunan massal yang dialami ratusan siswa di empat sekolah di Kecamatan Kairatu pada Senin (20/10/2025).Kepala Dinas Kesehatan KabupatenSeram Bagian BaratGariman Kurniawan menegaskan, penutupan sementara semua dapurMBGdi wilayah tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan kasus serupa kembali terjadi.Baca juga:MBG di Cijulang Pangandaran Setop Beroperasi karena Dana Pusat Belum Cair Untuk langkah antisipasi, sementara ini kita sudah keluarkan surat untuk menghentikan sementara kegiatan MBG di semua dapur MBG, kata Gariman kepadaKompas.comvia telepon, Selasa (21/10/2025).Gariman tidak merinci berapa banyak jumlah SPPG pengelola dapur MBG yang ditutup sementara akibat adanya kasus keracunan massal itu.Baca juga:Keracunan MBG Kembali Terjadi di Kairatu Maluku, Kini 30 Siswa SMA yang Dilarikan ke PuskesmasIa hanya memastikan operasional semua dapur MBG di Kabupaten Seram Bagian Barat saat ini dihentikan sementara. Semua dapur MBG dihentikan sementara, tegasnya.Ia menambahkan, selama penutupan sementara dilakukan, pihaknya akan mendatangi setiap dapur yang mengelola MBG untuk melihat langsung kondisi dapur MBG di wilayah tersebut. Nanti mulai Jumat besok kita akan lakukan inspeksi ke semua dapur MBG, kita akan cek semuanya, katanya.Sebelumnya, ratusan siswa di empat sekolah, yakni SD Inpres Talaga Ratu, Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Seram Bagian Barat, SMA Negeri 1 Kairatu dan Taman Kanak-kanak Talaga Ratu di Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat,Maluku, mengalami keracunan usai menyantap hidangan MBG pada Senin (20/10/2025).Adapun hidangan yang disajikan bagi ratusan siswa di tiga sekolah tersebut yakni nasi putih, telur, tahu dan sayur.Usai menyantap hidangan tersebut, ratusan siswa kemudian mengalami gejala mual dan muntah serta diare dan pusing kepala. Ada dari sejumlah siswa yang mengalami muntah darah hingga mengeluarkan busa putih dari mulutnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang AMBON, KOMPAS.com- Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, mengambil kebijakan untuk menutup sementara operasional semua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) pengelola dapur makan bergizi gratis (MBG) di wilayah tersebut. Penutupan itu dilakukan sebagai buntut dari kasus keracunan massal yang dialami ratusan siswa di empat sekolah di Kecamatan Kairatu pada Senin (20/10/2025). Kepala Dinas Kesehatan KabupatenSeram Bagian BaratGariman Kurniawan menegaskan, penutupan sementara semua dapurMBGdi wilayah tersebut dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan kasus serupa kembali terjadi. Baca juga:MBG di Cijulang Pangandaran Setop Beroperasi karena Dana Pusat Belum Cair Untuk langkah antisipasi, sementara ini kita sudah keluarkan surat untuk menghentikan sementara kegiatan MBG di semua dapur MBG, kata Gariman kepadaKompas.comvia telepon, Selasa (21/10/2025). Gariman tidak merinci berapa banyak jumlah SPPG pengelola dapur MBG yang ditutup sementara akibat adanya kasus keracunan massal itu. Baca juga:Keracunan MBG Kembali Terjadi di Kairatu Maluku, Kini 30 Siswa SMA yang Dilarikan ke Puskesmas Ia hanya memastikan operasional semua dapur MBG di Kabupaten Seram Bagian Barat saat ini dihentikan sementara. Semua dapur MBG dihentikan sementara, tegasnya. Ia menambahkan, selama penutupan sementara dilakukan, pihaknya akan mendatangi setiap dapur yang mengelola MBG untuk melihat langsung kondisi dapur MBG di wilayah tersebut. Nanti mulai Jumat besok kita akan lakukan inspeksi ke semua dapur MBG, kita akan cek semuanya, katanya. Sebelumnya, ratusan siswa di empat sekolah, yakni SD Inpres Talaga Ratu, Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Seram Bagian Barat, SMA Negeri 1 Kairatu dan Taman Kanak-kanak Talaga Ratu di Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat,Maluku, mengalami keracunan usai menyantap hidangan MBG pada Senin (20/10/2025). Adapun hidangan yang disajikan bagi ratusan siswa di tiga sekolah tersebut yakni nasi putih, telur, tahu dan sayur. Usai menyantap hidangan tersebut, ratusan siswa kemudian mengalami gejala mual dan muntah serta diare dan pusing kepala. Ada dari sejumlah siswa yang mengalami muntah darah hingga mengeluarkan busa putih dari mulutnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/78USKhndQxORVuptrm_EJaHwi2I=/100x86:1048x718/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/20/68f65a6820eda.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/21/095817678/ratusan-siswa-di-seram-barat-maluku-alami-keracunan-semua-dapur-mbg-ditutup,7e7b202b90c83235aad97160d1eea044f1f248ee50479c975dad5d6a3de9aa89,2025-11-13 20:58:44.659 1581,kompas,mbg,2025-10-17 19:06:46,"Ratusan Siswa di Yogakarta Keracunan MBG, Wali Kota Hasto Telepon Kepala BGN","YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menghubungi Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana setelah terjadinya dugaan keracunan makanan akibat konsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMA Negeri 1 Yogyakarta.Keracunan juga melanda SMA Muhammadiyah 7 yang lokasinya berdekatan dengan SMAN 1. Di sekolah tersebut, 65 siswa mengalami gejala keracunan.Menu yang dipasok ke dua sekolah tersebut dari dapur yang sama.Hasto menyampaikan bahwa setelah melapor ke BGN pusat, ia mendapatkan arahan untuk melakukan evaluasi terhadap SPPG Wirobrajan yang menyediakan MBG di sembilan sekolah di wilayah tersebut. Arahan supaya ini dievaluasi dulu karena simpel makan yang dikirim ke labkesda, di labkesda butuh waktu dua pekan sehingga kita tunggu hasil evaluasi berhenti sejenak lah, kata Hasto saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (17/10/2025).Baca juga:426 Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan MBG, Sultan Singgung Dapur: Biasa Bikin 50, Jadi 3.000 PorsiIa menambahkan bahwa untuk sementara waktu, SPPG Wirobrajan akan menghentikan pelayanan di sembilan sekolah tersebut.Hasto juga mengungkapkan bahwa ke depan, jumlah porsi yang dilayani oleh satu SPPG akan dikurangi.Ia menjelaskan bahwa SPPG Wirobrajan saat ini melayani sekitar 3.400 penerima manfaat. Dikurangi tidak lagi 3.200 di Wirobrajan 3.400 terlalu banyak ke depan akan dikurangi dibatasi 2.000 atau lebih rendah lagi, ujarnya.Lebih lanjut, Hasto berharap agar SPPG di Kota Yogyakarta lebih berhati-hati dalam memasak untuk jumlah besar.Ia menekankan pentingnya kehati-hatian dalam menyimpan protein hewani, karena jika tidak disimpan dengan benar, dapat dengan mudah terkontaminasi.Baca juga:420 Siswa SMAN 1 Yogyakarta Tolak Ambil MBG, Trauma usai Keracunan Massal Kedua secara umum menjaga kontak dari yang tidak steril itu penting, petugas itu tertib betul saya bayangkan cuci piring 3 ribu manual harus ekstra hati-hati. Dibilas tidak sentuh lagi, imbuhnya.Hasto juga mengingatkan agar proses pengiriman makanan diperhatikan agar tidak terlalu lama antara selesai memasak dan pengantaran. Transport yang anak-anak SD, SMP tidak keracunan SMA keracunan. Jarak sampai ngantar paling delay, sehingga ada kemungkinan inkubasi di situ tumbuh bakteri yang meracuni, ujar dia.Kata Sultan Hamengkubuwono XPeristiwa keracunan ini juga mendapat perhatian dariGubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X. YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo, menghubungi Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana setelah terjadinya dugaan keracunan makanan akibat konsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMA Negeri 1 Yogyakarta. Keracunan juga melanda SMA Muhammadiyah 7 yang lokasinya berdekatan dengan SMAN 1. Di sekolah tersebut, 65 siswa mengalami gejala keracunan. Menu yang dipasok ke dua sekolah tersebut dari dapur yang sama. Hasto menyampaikan bahwa setelah melapor ke BGN pusat, ia mendapatkan arahan untuk melakukan evaluasi terhadap SPPG Wirobrajan yang menyediakan MBG di sembilan sekolah di wilayah tersebut. Arahan supaya ini dievaluasi dulu karena simpel makan yang dikirim ke labkesda, di labkesda butuh waktu dua pekan sehingga kita tunggu hasil evaluasi berhenti sejenak lah, kata Hasto saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (17/10/2025). Baca juga:426 Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan MBG, Sultan Singgung Dapur: Biasa Bikin 50, Jadi 3.000 Porsi Ia menambahkan bahwa untuk sementara waktu, SPPG Wirobrajan akan menghentikan pelayanan di sembilan sekolah tersebut. Hasto juga mengungkapkan bahwa ke depan, jumlah porsi yang dilayani oleh satu SPPG akan dikurangi. Ia menjelaskan bahwa SPPG Wirobrajan saat ini melayani sekitar 3.400 penerima manfaat. Dikurangi tidak lagi 3.200 di Wirobrajan 3.400 terlalu banyak ke depan akan dikurangi dibatasi 2.000 atau lebih rendah lagi, ujarnya. Lebih lanjut, Hasto berharap agar SPPG di Kota Yogyakarta lebih berhati-hati dalam memasak untuk jumlah besar. Ia menekankan pentingnya kehati-hatian dalam menyimpan protein hewani, karena jika tidak disimpan dengan benar, dapat dengan mudah terkontaminasi. Baca juga:420 Siswa SMAN 1 Yogyakarta Tolak Ambil MBG, Trauma usai Keracunan Massal Kedua secara umum menjaga kontak dari yang tidak steril itu penting, petugas itu tertib betul saya bayangkan cuci piring 3 ribu manual harus ekstra hati-hati. Dibilas tidak sentuh lagi, imbuhnya. Hasto juga mengingatkan agar proses pengiriman makanan diperhatikan agar tidak terlalu lama antara selesai memasak dan pengantaran. Transport yang anak-anak SD, SMP tidak keracunan SMA keracunan. Jarak sampai ngantar paling delay, sehingga ada kemungkinan inkubasi di situ tumbuh bakteri yang meracuni, ujar dia. Peristiwa keracunan ini juga mendapat perhatian dariGubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/18oB37JYnLMPniKu7RcNjjAOnjE=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/07/68e4ad9e259da.jpg",https://yogyakarta.kompas.com/read/2025/10/17/190646878/ratusan-siswa-di-yogakarta-keracunan-mbg-wali-kota-hasto-telepon-kepala,c9b8eba5f4f43fae1cea7ed619a710d22dafd4222782d9a10219510e1c514446,2025-11-13 21:01:13.761 1582,kompas,mbg,2025-10-21 09:47:48,MBG di Cijulang Pangandaran Setop Beroperasi karena Dana Pusat Belum Cair,"PANGANDARAN, KOMPAS.com -Salah satu dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menyediakan makan bergizi gratis (MBG) di Desa Margacinta, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, berhenti beroperasi pada Senin (20/10/2025) hingga Selasa (21/10/2025).Penghentian sementara terjadi karenadana operasionalSPPG dari pusat belum cair.PIC MBG SMKN 1 Cijulang, Danang Ari Wibowo, membenarkan hal itu.Namun, dari informasi yang dia dapat, SPPG akan kembali beroperasi pada Rabu (22/10/2025).Baca juga:Puluhan Peserta Pemecah Rekor MURI di Purwakarta Keracunan Usai Santap Nasi Kotak Sabtu ada pengumuman SPPG terhenti sementara hingga waktu yang belum ditentukan karena dana dari pusat belum cair. Namun kemarin (Senin), ada pengumuman lagi dapur kembali beraktivitas mulai Rabu (besok), kata Danang saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa.Karena dapur SPPG baru akan beroperasi kembali Rabu, siswa belum mendapat MBG hari ini.Baca juga:Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Buktikan Rp 4,1 T Dana Pemprov Jabar Mengendap di Bank Senin dan Selasa tidak mendapat MBG, ujarnya.Salah seorang wali murid yang anaknya bersekolah di Cijulang, Annisa, membenarkan bahwa anaknya tidak mendapatkan MBG pada Senin siang.Dia mendapatkan informasi hal itu terjadi karena kendala keuangan.""Operasional belum dibayar,"" ujarnya.Baca juga:Seperti Dedi Mulyadi, Pemprov Babel Bantah Purbaya soal Rp 2,1 T Mengendap di BankOrangtua siswa lainnya, yang meminta namanya tidak disebutkan, mengatakan, awalnya ia menerima informasi penghentian sementara MBG dari PAUD An Nahar.Namun, ternyata sejumlah sekolah lain di wilayah Cijulang juga tidak menerima MBG. SPPG-nya di Desa Margacinta, Kecamatan Cijulang, jelasnya.Dia mendapat informasi alasan penghentian sementara MBG karena dana operasional belum dibayar. Ini kan program Presiden Prabowo, kenapa berhenti? ujarnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang PANGANDARAN, KOMPAS.com -Salah satu dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menyediakan makan bergizi gratis (MBG) di Desa Margacinta, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, berhenti beroperasi pada Senin (20/10/2025) hingga Selasa (21/10/2025). Penghentian sementara terjadi karenadana operasionalSPPG dari pusat belum cair. PIC MBG SMKN 1 Cijulang, Danang Ari Wibowo, membenarkan hal itu. Namun, dari informasi yang dia dapat, SPPG akan kembali beroperasi pada Rabu (22/10/2025). Baca juga:Puluhan Peserta Pemecah Rekor MURI di Purwakarta Keracunan Usai Santap Nasi Kotak Sabtu ada pengumuman SPPG terhenti sementara hingga waktu yang belum ditentukan karena dana dari pusat belum cair. Namun kemarin (Senin), ada pengumuman lagi dapur kembali beraktivitas mulai Rabu (besok), kata Danang saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Selasa. Karena dapur SPPG baru akan beroperasi kembali Rabu, siswa belum mendapat MBG hari ini. Baca juga:Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Buktikan Rp 4,1 T Dana Pemprov Jabar Mengendap di Bank Senin dan Selasa tidak mendapat MBG, ujarnya. Salah seorang wali murid yang anaknya bersekolah di Cijulang, Annisa, membenarkan bahwa anaknya tidak mendapatkan MBG pada Senin siang. Dia mendapatkan informasi hal itu terjadi karena kendala keuangan. ""Operasional belum dibayar,"" ujarnya. Baca juga:Seperti Dedi Mulyadi, Pemprov Babel Bantah Purbaya soal Rp 2,1 T Mengendap di Bank Orangtua siswa lainnya, yang meminta namanya tidak disebutkan, mengatakan, awalnya ia menerima informasi penghentian sementara MBG dari PAUD An Nahar. Namun, ternyata sejumlah sekolah lain di wilayah Cijulang juga tidak menerima MBG. SPPG-nya di Desa Margacinta, Kecamatan Cijulang, jelasnya. Dia mendapat informasi alasan penghentian sementara MBG karena dana operasional belum dibayar. Ini kan program Presiden Prabowo, kenapa berhenti? ujarnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/-0Ra_FzBra1KMTYCQUYasYBFkcY=/0x103:1200x903/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/02/25/67bd458cacf90.jpg",https://bandung.kompas.com/read/2025/10/21/094748578/mbg-di-cijulang-pangandaran-setop-beroperasi-karena-dana-pusat-belum-cair,c54a57e580a9c7d5fc0713b2f78744295c99d511b9fd326b7860e2f4a65b4a8c,2025-11-13 20:58:55.164 1583,kompas,mbg,2025-10-21 06:22:19,"Tepis Anggapan MBG untuk Kalangan Mampu, BGN: Banyak Anak Baru Pertama Kali Minum Susu","JAKARTA, KOMPAS.com -Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyatakan bahwa 60 persen penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak memiliki akses untuk mendapatkan makanan bergizi setiap hari, bahkan keluarganya tak mampu membeli susu.Hal ini disampaikan Dadan menanggapi anggapan bahwa MBG banyak dinikmati kalangan mampu.""60 persen dari mereka (penerima MBG) itu tidak punya akses terhadap menu dengan gizi seimbang. Dan mereka juga tidak mampu beli susu. Karena tidak minum susu, tidak mampu beli susu,"" kata Dadan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (20/10/2025).Baca juga:Zulhas Perkirakan Target 82,9 Juta Penerima MBG Tercapai pada Maret 2026""Jadi banyak anak-anak yang kita intervensi (dengan MBG), itu baru pertama kali minum susu,"" imbuh dia.Dadan menyampaikan bahwa kekurangan gizi ini terjadi karena banyaknyamasyarakat miskindi tiga provinsi besar seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.Anak-anak dari kalangan tersebut biasanya mengalami stunting.Dilihat dari rata-rata pendidikan orang tuanya, mayoritas hanya lulusan sekolah dasar (SD).Baca juga:Prabowo: Sebanyak 1,4 Miliar Porsi MBG Sudah Dibagikan Sejak 6 Januari 2025""Kenapa begitu? Karena banyak anak lahir di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dari orang tua yang pendidikannya rata-rata 9 tahun. Jawa Barat itu lama pendidikannya hanya 8,8 tahun. Jawa Tengah itu 8,01 tahun. Jawa Timur itu 8,1 tahun. Itu artinya anak-anak ini lahir dari orang tua yang rata-rata lulusan SD,"" tutur Dadan.Sampai saat ini, MBG telah menyentuh 36,7 juta penerima di 38 provinsi, 509 kabupaten/kota, dan 7.022 kecamatan.Total itu baru sebesar 40 persen dari target sasaran.Baca juga:Buntut Keracunan MBG, Prabowo Usulkan BGN Bagikan Sendok ke MuridSementara, jumlah SPPG yang telah terbangun dan beroperasi mencapai 12.508 titik.""Sekarang program makan bergizi baru menyentuh kurang lebih 40 persen. Jadi masih 60 persen hak anak yang tadi harus mendapatkan akses, menu gizi seimbang harus segera kita penuhi. Dan kita akan kejar sampai akhir tahun,"" tandas Dadan.Sebagai informasi, Center of Economic and Law Studies (Celios) menyebut MBG terlalu membebani anggaran negara dan berpotensi menciptakan krisis fiskal baru.Letak masalahnya ialah skema dari pemerintah yang mengalokasikan MBG untuk semua anak di Indonesia.Baca juga:Prabowo Ingatkan BGN soal Target Penerima MBG: Ojo Ngoyo...Direktur Kebijakan Publik Celios Media Wahyudi Askar berpendapat, alih-alih semuanya, pemerintah cukup menjalankan program MBG untuk masyarakat yang membutuhkan saja.Sebab, jika diberikan secara menyeluruh, ada sekitar Rp 50,72 triliun yang akan dinikmati oleh anak-anak dari keluarga mampu.""Ada total Rp 50 triliun (anggaran) MBG itu, yang justru malah dinikmati oleh anak-anak dari keluarga kaya. Sekarang kondisinya begini, masyarakat kaya juga bilang di studi CELIOS bahwa mereka tidak perlu MBG, mereka lebih memilih MBG disalurkan ke masyarakat yang lebih membutuhkan,"" kata Media.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com -Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyatakan bahwa 60 persen penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak memiliki akses untuk mendapatkan makanan bergizi setiap hari, bahkan keluarganya tak mampu membeli susu. Hal ini disampaikan Dadan menanggapi anggapan bahwa MBG banyak dinikmati kalangan mampu. ""60 persen dari mereka (penerima MBG) itu tidak punya akses terhadap menu dengan gizi seimbang. Dan mereka juga tidak mampu beli susu. Karena tidak minum susu, tidak mampu beli susu,"" kata Dadan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (20/10/2025). Baca juga:Zulhas Perkirakan Target 82,9 Juta Penerima MBG Tercapai pada Maret 2026 ""Jadi banyak anak-anak yang kita intervensi (dengan MBG), itu baru pertama kali minum susu,"" imbuh dia. Dadan menyampaikan bahwa kekurangan gizi ini terjadi karena banyaknyamasyarakat miskindi tiga provinsi besar seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Anak-anak dari kalangan tersebut biasanya mengalami stunting. Dilihat dari rata-rata pendidikan orang tuanya, mayoritas hanya lulusan sekolah dasar (SD). Baca juga:Prabowo: Sebanyak 1,4 Miliar Porsi MBG Sudah Dibagikan Sejak 6 Januari 2025 ""Kenapa begitu? Karena banyak anak lahir di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur dari orang tua yang pendidikannya rata-rata 9 tahun. Jawa Barat itu lama pendidikannya hanya 8,8 tahun. Jawa Tengah itu 8,01 tahun. Jawa Timur itu 8,1 tahun. Itu artinya anak-anak ini lahir dari orang tua yang rata-rata lulusan SD,"" tutur Dadan. Sampai saat ini, MBG telah menyentuh 36,7 juta penerima di 38 provinsi, 509 kabupaten/kota, dan 7.022 kecamatan. Total itu baru sebesar 40 persen dari target sasaran. Baca juga:Buntut Keracunan MBG, Prabowo Usulkan BGN Bagikan Sendok ke Murid Sementara, jumlah SPPG yang telah terbangun dan beroperasi mencapai 12.508 titik. ""Sekarang program makan bergizi baru menyentuh kurang lebih 40 persen. Jadi masih 60 persen hak anak yang tadi harus mendapatkan akses, menu gizi seimbang harus segera kita penuhi. Dan kita akan kejar sampai akhir tahun,"" tandas Dadan. Sebagai informasi, Center of Economic and Law Studies (Celios) menyebut MBG terlalu membebani anggaran negara dan berpotensi menciptakan krisis fiskal baru. Letak masalahnya ialah skema dari pemerintah yang mengalokasikan MBG untuk semua anak di Indonesia. Baca juga:Prabowo Ingatkan BGN soal Target Penerima MBG: Ojo Ngoyo... Direktur Kebijakan Publik Celios Media Wahyudi Askar berpendapat, alih-alih semuanya, pemerintah cukup menjalankan program MBG untuk masyarakat yang membutuhkan saja. Sebab, jika diberikan secara menyeluruh, ada sekitar Rp 50,72 triliun yang akan dinikmati oleh anak-anak dari keluarga mampu. ""Ada total Rp 50 triliun (anggaran) MBG itu, yang justru malah dinikmati oleh anak-anak dari keluarga kaya. Sekarang kondisinya begini, masyarakat kaya juga bilang di studi CELIOS bahwa mereka tidak perlu MBG, mereka lebih memilih MBG disalurkan ke masyarakat yang lebih membutuhkan,"" kata Media.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/AhHHUhSPUEwdQj59HrhdQt3S5_c=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/08/68e62f48cae11.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/21/06221981/tepis-anggapan-mbg-untuk-kalangan-mampu-bgn-banyak-anak-baru-pertama-kali,ee7658166175d028e7aad53ae53020be954f08858b2f68c4c486f209f9445a48,2025-11-13 20:59:05.538 1585,kompas,mbg,2025-10-21 05:43:00,Rosan Jelaskan Kenapa Rp 70 Triliun Anggaran MBG Dikembalikan BGN: Penurunan Budget,"JAKARTA, KOMPAS.com- Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani menjelaskan kenapa anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp 70 triliun dikembalikan Badan Gizi Nasional (BGN) ke Presiden Prabowo Subianto.Rosan mengatakan, itu terjadi karena penurunan bugdet lantarancapital expenditure (capex)atau belanja modal yang di awal dianggarkanBGNtidak terpakai.Kepala Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara tersebut mengatakan, belanja modal tersebut tidak terpakai karena pengusaha di daerah ikut terlibat dalam programMBG.""Itucapexyang di awal itu sekarang oleh kita ingin menggerakkan dunia usaha nih di daerah jadi terjadilah penurunan budget itu. Itu yang menerangkan kenapa bukan bugdet tidak terserap, justru kita menggerakkan pengusaha-pengusaha di daerah untuk ikut semua di MBG, kata Rosan dalam program diskusi ""Laporan Khusus Satu Tahun Prabowo-Gibran di Kompas TV pada Senin (20/10/2025) malam.Baca juga:Zulhas Sebut Terima Keppres Jadi Ketua Tim Koordinasi Penyelenggaraan MBGRosan menyebutkan, pengusaha di daerah membangun sendiri dapur umum atau Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) sehingga anggaran yang sudah dialokasikan BGN tidak terpakai. MBG ini awalnya itu semuanya dapurnyalah saya bilang itu mau dibangun oleh Badan Gizi Nasional. Tapi, kemudian dalam perjalanannya kita menyampaikan bahwa kalau ini dibangun semuanya oleh BGN, ketikutsertaan dari dunia usaha itu kan jadi tidak berjalan, ujarnya.""Oleh sebab itu, dapur-dapur ini banyak justru dibikin oleh dunia usaha. Salah satunya banyak oleh UMKM, banyak oleh pengusaha-pengusaha daerah. Saya tahu banget karena saya dapat laporan dari Kadin, saya dapat laporan dari teman-teman Apindo, katanya lagi.Padahal, Rosan mengatakan, anggaran yang dialokasikan untuk membangun satu dapur umum termasuk bangunannya lebih kurang Rp 2-3 miliar.Baca juga:BGN Kembalikan Anggaran MBG Rp 70 Triliun ke Presiden, Ini Penjelasan PurbayaOleh karena itu, menurut dia, anggaran Rp 70 triliun yang dikembalikan BGN bukan tidak terserap, melainkan dilihat sebagai keberhasilan program MBG menggerakkan para pengusaha di daerah. Justru dengan adanya MBG ini, dunia usaha di daerah harus hidup ya pengusahanya, kemudian ibu-ibunya, kemudian para pengusaha dan peternaknya, ujar Rosan.Penjelasan Menkeu PurbayaSebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan bahwa anggaran Rp 70 triliun yang dipulangkan BGN sebenarnya belum dialokasikan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025.Sebab, anggaran itu masuk dalam alokasi anggaran sebesar Rp 100 triliun yang sebelumnya diminta sebagai anggaran tambahan tahun ini.""Enggak, yang saya tahu dia balikin Rp 100 triliun dari anggaran yang dia sempat minta, tapi itu belum dianggarkan betul, jadi sebetulnya uangnya belum ada, kata Purbaya di kantornya, Jakarta, pada 14 Oktober 2025.Baca juga:BGN Kembalikan Rp 70 Triliun Dana MBG ke Pemerintah, Menkeu Purbaya: Uangnya Belum AdaMenurut Purbaya, anggaran untuk program MBG yang masuk di APBN 2025 hanya sebesar Rp 71 triliun.Namun, Purbaya memastikan akan terus mengawasi penyerapananggaran MBGhingga akhir Oktober ini. Sebab, realisasi anggaran program prioritas pemerintah ini masih minim. JAKARTA, KOMPAS.com- Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani menjelaskan kenapa anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp 70 triliun dikembalikan Badan Gizi Nasional (BGN) ke Presiden Prabowo Subianto. Rosan mengatakan, itu terjadi karena penurunan bugdet lantarancapital expenditure (capex)atau belanja modal yang di awal dianggarkanBGNtidak terpakai. Kepala Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara tersebut mengatakan, belanja modal tersebut tidak terpakai karena pengusaha di daerah ikut terlibat dalam programMBG. ""Itucapexyang di awal itu sekarang oleh kita ingin menggerakkan dunia usaha nih di daerah jadi terjadilah penurunan budget itu. Itu yang menerangkan kenapa bukan bugdet tidak terserap, justru kita menggerakkan pengusaha-pengusaha di daerah untuk ikut semua di MBG, kata Rosan dalam program diskusi ""Laporan Khusus Satu Tahun Prabowo-Gibran di Kompas TV pada Senin (20/10/2025) malam. Baca juga:Zulhas Sebut Terima Keppres Jadi Ketua Tim Koordinasi Penyelenggaraan MBG Rosan menyebutkan, pengusaha di daerah membangun sendiri dapur umum atau Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) sehingga anggaran yang sudah dialokasikan BGN tidak terpakai. MBG ini awalnya itu semuanya dapurnyalah saya bilang itu mau dibangun oleh Badan Gizi Nasional. Tapi, kemudian dalam perjalanannya kita menyampaikan bahwa kalau ini dibangun semuanya oleh BGN, ketikutsertaan dari dunia usaha itu kan jadi tidak berjalan, ujarnya. ""Oleh sebab itu, dapur-dapur ini banyak justru dibikin oleh dunia usaha. Salah satunya banyak oleh UMKM, banyak oleh pengusaha-pengusaha daerah. Saya tahu banget karena saya dapat laporan dari Kadin, saya dapat laporan dari teman-teman Apindo, katanya lagi. Padahal, Rosan mengatakan, anggaran yang dialokasikan untuk membangun satu dapur umum termasuk bangunannya lebih kurang Rp 2-3 miliar. Baca juga:BGN Kembalikan Anggaran MBG Rp 70 Triliun ke Presiden, Ini Penjelasan Purbaya Oleh karena itu, menurut dia, anggaran Rp 70 triliun yang dikembalikan BGN bukan tidak terserap, melainkan dilihat sebagai keberhasilan program MBG menggerakkan para pengusaha di daerah. Justru dengan adanya MBG ini, dunia usaha di daerah harus hidup ya pengusahanya, kemudian ibu-ibunya, kemudian para pengusaha dan peternaknya, ujar Rosan. Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan bahwa anggaran Rp 70 triliun yang dipulangkan BGN sebenarnya belum dialokasikan di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. Sebab, anggaran itu masuk dalam alokasi anggaran sebesar Rp 100 triliun yang sebelumnya diminta sebagai anggaran tambahan tahun ini. ""Enggak, yang saya tahu dia balikin Rp 100 triliun dari anggaran yang dia sempat minta, tapi itu belum dianggarkan betul, jadi sebetulnya uangnya belum ada, kata Purbaya di kantornya, Jakarta, pada 14 Oktober 2025. Baca juga:BGN Kembalikan Rp 70 Triliun Dana MBG ke Pemerintah, Menkeu Purbaya: Uangnya Belum Ada Menurut Purbaya, anggaran untuk program MBG yang masuk di APBN 2025 hanya sebesar Rp 71 triliun. Namun, Purbaya memastikan akan terus mengawasi penyerapananggaran MBGhingga akhir Oktober ini. Sebab, realisasi anggaran program prioritas pemerintah ini masih minim.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/k1UA3hjwoTYwzYS1LEqa0OFBmNA=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/15/68c7f5579c5a6.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/21/05430041/rosan-jelaskan-kenapa-rp-70-triliun-anggaran-mbg-dikembalikan-bgn-penurunan,300dd86f6936ad2c0331ad09a2806e3b4ad03b699cdc4eea3fca4a81ed781d8b,2025-11-13 20:59:26.309 1586,kompas,mbg,2025-10-20 17:42:25,"Setahun Prabowo-Gibran, Mahasiswa Bandung Tagih 19 Juta Lapangan Kerja, Ingatkan MBG","BANDUNG, KOMPAS.com- Sejumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Bandung Raya menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (20/10/2025) sore.Mereka menuntut realisasi janji kampanye PresidenPrabowo Subiantodan Wakil PresidenGibran Rakabuming Rakayang berkomitmen menciptakan 19 juta lapangan pekerjaan.Mahasiswa Bandungmenilai, berbagai kebijakan yang dijalankan oleh Prabowo-Gibran hingga sekarang belum memberi dampak nyata bagi masyarakat.""Satu tahun pemerintahan ini yang katanya melalui efisiensi yang dilakukan menggemukkan menteri-menteri yang ada, tetapi kinerjanya nihil, terhadap rakyat-rakyat yang di bawah,"" kata Koordinator Aksi dari BEM Unisba, Aleh Rapi, saat ditemui di lokasi.Baca juga:Dana Daerah Dipangkas, Pemkab Bandung Tak Akan Terapkan WFH bagi ASNAleh menyinggung janji kampanye Wakil Presiden Gibran yang menyebut akan membuka 19 juta lapangan kerja baru.Namun, sampai saat ini, masih banyak yang sulit mendapatkan pekerjaan.""Salah satunya 19 juta lapangan kerja, kita ketahui yang adajob fairdi Bekasi itu, itu menandakan bahwa masih banyak sulitnya pekerjaan yang susah didapatkan rakyat kelas menengah,"" ujarnya.Selain itu, mahasiswa Bandung juga menyoroti pelaksanaan programMakan Bergizi Gratis(MBG).Program tersebut menuai kritik setelah muncul sejumlah ratusan kasus keracunan yang menimpa pelajar di beberapa daerah.""MBG sudah berjalan, tetapi masih banyak memakan korban. Dalam skala angka sudah terlaksana ada yang lancar, tetapi ada juga yang gagal dan itu memusnahkan serta merugikan orang-orang yang tidak tahu apa-apa,"" tutur Aleh.Baca juga:Ada 1.835 Orang Jadi Korban Keracunan MBG, Pemkab Bandung Barat Akan Gelar Trauma HealingAleh menegaskan perlunya evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang.""Tuntutan kami banyak, mungkin salah satunya MBG ini kan membuka lapangan kerja juga. Makanya, tidak mungkin juga diberhentikan. Tapi, kami berharap adanya aksi ini, kami akan mengevaluasi besar-besaran untuk MBG yang lebih baik,"" tuturnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BANDUNG, KOMPAS.com- Sejumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Bandung Raya menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Senin (20/10/2025) sore. Mereka menuntut realisasi janji kampanye PresidenPrabowo Subiantodan Wakil PresidenGibran Rakabuming Rakayang berkomitmen menciptakan 19 juta lapangan pekerjaan. Mahasiswa Bandungmenilai, berbagai kebijakan yang dijalankan oleh Prabowo-Gibran hingga sekarang belum memberi dampak nyata bagi masyarakat. ""Satu tahun pemerintahan ini yang katanya melalui efisiensi yang dilakukan menggemukkan menteri-menteri yang ada, tetapi kinerjanya nihil, terhadap rakyat-rakyat yang di bawah,"" kata Koordinator Aksi dari BEM Unisba, Aleh Rapi, saat ditemui di lokasi. Baca juga:Dana Daerah Dipangkas, Pemkab Bandung Tak Akan Terapkan WFH bagi ASN Aleh menyinggung janji kampanye Wakil Presiden Gibran yang menyebut akan membuka 19 juta lapangan kerja baru. Namun, sampai saat ini, masih banyak yang sulit mendapatkan pekerjaan. ""Salah satunya 19 juta lapangan kerja, kita ketahui yang adajob fairdi Bekasi itu, itu menandakan bahwa masih banyak sulitnya pekerjaan yang susah didapatkan rakyat kelas menengah,"" ujarnya. Selain itu, mahasiswa Bandung juga menyoroti pelaksanaan programMakan Bergizi Gratis(MBG). Program tersebut menuai kritik setelah muncul sejumlah ratusan kasus keracunan yang menimpa pelajar di beberapa daerah. ""MBG sudah berjalan, tetapi masih banyak memakan korban. Dalam skala angka sudah terlaksana ada yang lancar, tetapi ada juga yang gagal dan itu memusnahkan serta merugikan orang-orang yang tidak tahu apa-apa,"" tutur Aleh. Baca juga:Ada 1.835 Orang Jadi Korban Keracunan MBG, Pemkab Bandung Barat Akan Gelar Trauma Healing Aleh menegaskan perlunya evaluasi agar kejadian serupa tidak terulang. ""Tuntutan kami banyak, mungkin salah satunya MBG ini kan membuka lapangan kerja juga. Makanya, tidak mungkin juga diberhentikan. Tapi, kami berharap adanya aksi ini, kami akan mengevaluasi besar-besaran untuk MBG yang lebih baik,"" tuturnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/jVgnvXEgBrTaiOhhzvBFvvHgzjc=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/20/68f60e68bf1fa.jpg",https://bandung.kompas.com/read/2025/10/20/174225578/setahun-prabowo-gibran-mahasiswa-bandung-tagih-19-juta-lapangan-kerja,5094b6828a65374ebf289ccc8ecc48dd1b3785ea2b45951f94ae748f7d998fe2,2025-11-13 20:59:36.702 1587,kompas,mbg,2025-10-20 17:06:33,"BGN Hanya Ada di Pusat, Pelaporan Kejadian Menonjol MBG di Daerah Dievaluasi","UNGARAN, KOMPAS.com -Badan Gizi Nasional (BGN) mengakui saat ini BGN hanya beroperasi di tingkat pusat.Saat iniBGNmengaku terus melakukan evaluasi untuk membuat sistem pelaporan yang mudah dan simpel terkait kejadian menonjol selama proses produksi hingga distribusi program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang saat ini telah bergulir.Baca juga:Buntut Keracunan MBG, Prabowo Usulkan BGN Bagikan Sendok ke Murid""BGN belum ada di wilayah, karena itu kita evaluasi untuk proses pelaporan yang mudah, kepalaSPPGyang menjadi ujung tombaknya,"" ujar Deputi Promosi dan Kerjasama BGN, Ari Yulianto usai acara Sosialisi Makan Bergizi Gratis (MBG) di Banyumili Resto Kecamatan TuntangKabupaten Semarang, Minggu (19/10/2025).Ari mengatakan, meski ada kendala di lapangan, program MBG tetap dilanjutkan.""Tetap, ini kan juga bagian dari edukasi karena MBG ini penting untuk anak-anak dan masyarakat. Selain menunjang gizi juga membuka lapangan kerja baru, sehingga menurunkan angka kemiskinan,"" ungkap Ari.KOMPAS.com/Dian Ade PermanaKoordinator Presidium Majelis Daerah KAHMI Kabupaten Semarang Nafis MunandarMBG Perlu Pengawasan Semua PihakSementara Koordinator Presidium Majelis Daerah KAHMI Kabupaten Semarang Nafis Munandar mengatakan program MBG perlu pengawasan semua pihak, terutama guru, wali murid, dan murid selaku penerima langsung manfaat MBG.""Dari identifikasi awal, masalah MBG itu adalah porsi dan kualitasnya yang kurang,"" ujarnya.Nafis mengatakan, MBG dapat dilaporkan melalui portallapor.kawalmbg.org.""Dengan adanya portal tersebut, pemda juga memiliki input yang jelas, ini kan menyangkut kejadian maka dimana, kapan, dan seperti apa harus dilaporkan,"" paparnya.""Dengan demikian ada langkah mitigasi risiko, tidak hanya sekadar menyampaikan yang terjadi. Portal tersebut saat ini melayani Kabupaten Semarang, Kota Semarang, dan Kota Salatiga, semua bisa dilaporkan secara day to day,"" kata Nafis.Baca juga:Mahasiswa Makassar Demo 1 Tahun Prabowo-Gibran, Kritik Masalah MBG hingga BBMMenurut Nafis, dengan diluncurkannya portal tersebut maka masyarakat tak perlu takut lagi melaporkan segala sesuatu terkait MBG.""Ini kan program yang bagus, harus kita dukung tapi jangan melupakan pengawasan sebagai bagian dari kontrol,"" ujarnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang UNGARAN, KOMPAS.com -Badan Gizi Nasional (BGN) mengakui saat ini BGN hanya beroperasi di tingkat pusat. Saat iniBGNmengaku terus melakukan evaluasi untuk membuat sistem pelaporan yang mudah dan simpel terkait kejadian menonjol selama proses produksi hingga distribusi program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang saat ini telah bergulir. Baca juga:Buntut Keracunan MBG, Prabowo Usulkan BGN Bagikan Sendok ke Murid ""BGN belum ada di wilayah, karena itu kita evaluasi untuk proses pelaporan yang mudah, kepalaSPPGyang menjadi ujung tombaknya,"" ujar Deputi Promosi dan Kerjasama BGN, Ari Yulianto usai acara Sosialisi Makan Bergizi Gratis (MBG) di Banyumili Resto Kecamatan TuntangKabupaten Semarang, Minggu (19/10/2025). Ari mengatakan, meski ada kendala di lapangan, program MBG tetap dilanjutkan. ""Tetap, ini kan juga bagian dari edukasi karena MBG ini penting untuk anak-anak dan masyarakat. Selain menunjang gizi juga membuka lapangan kerja baru, sehingga menurunkan angka kemiskinan,"" ungkap Ari. KOMPAS.com/Dian Ade PermanaKoordinator Presidium Majelis Daerah KAHMI Kabupaten Semarang Nafis Munandar KOMPAS.com/Dian Ade PermanaKoordinator Presidium Majelis Daerah KAHMI Kabupaten Semarang Nafis Munandar Sementara Koordinator Presidium Majelis Daerah KAHMI Kabupaten Semarang Nafis Munandar mengatakan program MBG perlu pengawasan semua pihak, terutama guru, wali murid, dan murid selaku penerima langsung manfaat MBG. ""Dari identifikasi awal, masalah MBG itu adalah porsi dan kualitasnya yang kurang,"" ujarnya. Nafis mengatakan, MBG dapat dilaporkan melalui portallapor.kawalmbg.org. ""Dengan adanya portal tersebut, pemda juga memiliki input yang jelas, ini kan menyangkut kejadian maka dimana, kapan, dan seperti apa harus dilaporkan,"" paparnya. ""Dengan demikian ada langkah mitigasi risiko, tidak hanya sekadar menyampaikan yang terjadi. Portal tersebut saat ini melayani Kabupaten Semarang, Kota Semarang, dan Kota Salatiga, semua bisa dilaporkan secara day to day,"" kata Nafis. Baca juga:Mahasiswa Makassar Demo 1 Tahun Prabowo-Gibran, Kritik Masalah MBG hingga BBM Menurut Nafis, dengan diluncurkannya portal tersebut maka masyarakat tak perlu takut lagi melaporkan segala sesuatu terkait MBG. ""Ini kan program yang bagus, harus kita dukung tapi jangan melupakan pengawasan sebagai bagian dari kontrol,"" ujarnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/0k-ndyiLNWLDHMJPdEkhKfrYlto=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/18/68f36ff07f57b.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/20/170633278/bgn-hanya-ada-di-pusat-pelaporan-kejadian-menonjol-mbg-di-daerah-dievaluasi,c2cc9fee30064bc5bde86ba60eca6bded067db91d2f01aa46a521f575bdd2305,2025-11-13 20:59:47.109 1588,kompas,mbg,2025-10-20 16:43:27,"Mahasiswa Makassar Demo 1 Tahun Prabowo-Gibran, Kritik Masalah MBG hingga BBM","MAKASSAR, KOMPAS.com- Puluhan mahasiswa dari berbagai aliansi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), menggelar unjuk rasa memperingati satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran, Senin (20/10/2025).Aksi digelar di dua titik, yakni di pertigaan Jalan A P Pettarani dan Jalan Sultan Alauddin, Kecamatan Tamalate.Berdasarkan pantauan Kompas.com, aksi unjuk rasa dimulai sekitar pukul 15.30 Wita.Para mahasiswa membakar ban bekas dan memblokade jalan lintas provinsi menggunakan truk kontainer, menyebabkan kemacetan panjang hingga dua kilometer.Sementara itu, aparat kepolisian tampak berjaga dan mengatur lalu lintas di lokasi aksi untuk mencegah kemacetan semakin parah.Baca juga:Prabowo di 1 Tahun Pemerintahan: Pengangguran Terbuka 4,67 Persen, Terendah Sejak Krisis 1998Soroti MBG hingga BBMDalam orasinya, mahasiswa menyoroti berbagai persoalan selama masa pemerintahanPrabowo-Gibran.Salah satunya adalah programMakan Bergizi Gratis(MBG) yang mereka nilai tidak efisien karena pengelolaannya dinilai buruk dan berpotensi menjadi ladang korupsi. Kita lihat program MBG sudah banyak memakan korban keracunan, para korban merupakan anak-anak penerus bangsa. Kami yakin program ini menjadi lahan hanya untuk mengambil keuntungan tanpa memikirkan utamanya kesehatan, ucap salah satu orator melalui pengeras suara.Selain itu, para mahasiswa juga menyinggung persoalan distribusi bahan bakar minyak (BBM) yang disebut sarat praktik mafia dan penimbunan. Di sektor bahan bakar kita lihat pemerintahan Prabowo-Gibran seolah-olah tutup mata dengan banyaknya kasus kelangkaan dan dugaan penimbunan BBM. Ini tidak ada kejelasan, ungkapnya.Belum Pro Sektor PendidikanJenderal Lapangan (Jendlap) PMII UIN Alauddin Makassar, Awal Nugraha, mengatakan pemerintahan Prabowo-Gibran belum menunjukkan keberpihakan terhadap sektor pendidikan. Sekarang pendidikan itu dijadikan sebagai kebutuhan yang sekunder. Nah tentu kita berharap besar bagaimana rezim Prabowo-Gibran ini benar-benar memperhatikan pendidikan dan menentukan kesejahteraan guru, ujar Awal.Baca juga:MBG di 1 Tahun Prabowo-Gibran: Dirasakan 36,7 Juta Orang, 12.508 Dapur Umum TerbentukIa juga menyoroti banyaknya kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang belum dituntaskan. Kita juga mengangkat banyaknya kasus kriminalisasi terhadap aktivis dan jurnalis. Itu yang kita tuntut kepada rezim Prabowo-Gibran. Semoga bisa menyelesaikan baik dari pelanggaran HAM masa lalu sampai dengan isu pelanggaran HAM yang beberapa bulan kemudian terjadi, katanya.Mereka menuntut agar pemerintahan segera melakukan evaluasi besar-besaran agar program yang dijalankan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Kami meminta presiden dan wakilnya melakukan evaluasi besar-besaran di berbagai sektor. Paling penting, utamakan pendidikan, bukan MBG, ujar salah satu peserta aksi.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang MAKASSAR, KOMPAS.com- Puluhan mahasiswa dari berbagai aliansi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), menggelar unjuk rasa memperingati satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran, Senin (20/10/2025). Aksi digelar di dua titik, yakni di pertigaan Jalan A P Pettarani dan Jalan Sultan Alauddin, Kecamatan Tamalate. Berdasarkan pantauan Kompas.com, aksi unjuk rasa dimulai sekitar pukul 15.30 Wita. Para mahasiswa membakar ban bekas dan memblokade jalan lintas provinsi menggunakan truk kontainer, menyebabkan kemacetan panjang hingga dua kilometer. Sementara itu, aparat kepolisian tampak berjaga dan mengatur lalu lintas di lokasi aksi untuk mencegah kemacetan semakin parah. Baca juga:Prabowo di 1 Tahun Pemerintahan: Pengangguran Terbuka 4,67 Persen, Terendah Sejak Krisis 1998 Dalam orasinya, mahasiswa menyoroti berbagai persoalan selama masa pemerintahanPrabowo-Gibran. Salah satunya adalah programMakan Bergizi Gratis(MBG) yang mereka nilai tidak efisien karena pengelolaannya dinilai buruk dan berpotensi menjadi ladang korupsi. Kita lihat program MBG sudah banyak memakan korban keracunan, para korban merupakan anak-anak penerus bangsa. Kami yakin program ini menjadi lahan hanya untuk mengambil keuntungan tanpa memikirkan utamanya kesehatan, ucap salah satu orator melalui pengeras suara. Selain itu, para mahasiswa juga menyinggung persoalan distribusi bahan bakar minyak (BBM) yang disebut sarat praktik mafia dan penimbunan. Di sektor bahan bakar kita lihat pemerintahan Prabowo-Gibran seolah-olah tutup mata dengan banyaknya kasus kelangkaan dan dugaan penimbunan BBM. Ini tidak ada kejelasan, ungkapnya. Jenderal Lapangan (Jendlap) PMII UIN Alauddin Makassar, Awal Nugraha, mengatakan pemerintahan Prabowo-Gibran belum menunjukkan keberpihakan terhadap sektor pendidikan. Sekarang pendidikan itu dijadikan sebagai kebutuhan yang sekunder. Nah tentu kita berharap besar bagaimana rezim Prabowo-Gibran ini benar-benar memperhatikan pendidikan dan menentukan kesejahteraan guru, ujar Awal. Baca juga:MBG di 1 Tahun Prabowo-Gibran: Dirasakan 36,7 Juta Orang, 12.508 Dapur Umum Terbentuk Ia juga menyoroti banyaknya kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) yang belum dituntaskan. Kita juga mengangkat banyaknya kasus kriminalisasi terhadap aktivis dan jurnalis. Itu yang kita tuntut kepada rezim Prabowo-Gibran. Semoga bisa menyelesaikan baik dari pelanggaran HAM masa lalu sampai dengan isu pelanggaran HAM yang beberapa bulan kemudian terjadi, katanya. Mereka menuntut agar pemerintahan segera melakukan evaluasi besar-besaran agar program yang dijalankan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Kami meminta presiden dan wakilnya melakukan evaluasi besar-besaran di berbagai sektor. Paling penting, utamakan pendidikan, bukan MBG, ujar salah satu peserta aksi.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/41shO3l2OVmUuoB7SOpioDmOatM=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/20/68f5fad8cf33e.jpg",https://makassar.kompas.com/read/2025/10/20/164327978/mahasiswa-makassar-demo-1-tahun-prabowo-gibran-kritik-masalah-mbg-hingga,0749bd56aa1b61b17c8b07fcf40f96e229841d14ce445556013b7e4997f4fdc1,2025-11-13 20:59:59.254 1589,kompas,mbg,2025-10-20 11:41:26,"Cegah Keracunan Berulang, BGN Gelar Bimtek Penjamah Pangan untuk 500 Relawan MBG di Kebumen","KEBUMEN, KOMPAS.com Dalam upaya menjaga kualitas makanan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG), Badan Gizi Nasional (BGN) wilayah Kabupaten Kebumen menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penjamah Makanan bagi para relawan MBG.Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, dari 18 hingga 19 Oktober 2025, di dua lokasi berbeda, yaitu Hotel Mexolie dan Trio Azana, melibatkan 10 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG).Selain diKebumen, Bimtek serupa juga dilaksanakan secara serentak di 34 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, dengan total sasaran mencapai 30.000 penjamah pangan.Baca juga:2 Kasus Keracunan MBG di Kabupaten Bogor, Dinkes Temukan Kontaminasi Salmonella dan E ColiKoordinator Wilayah BGN Kebumen, Nur Cholis Hidayatul Haq, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh makanan, mulai dari dapur hingga ke penerima manfaat, memiliki kualitas yang baik dan aman untuk dikonsumsi. Harapannya, para relawan bisa menjaga kualitas makanan agar program MBG ini semakin baik. Mengingat beberapa waktu lalu banyak terjadi kasus kejadian luar biasa (KLB) di sejumlah daerah, termasuk Kebumen, ungkap Nur Cholis dalam rilis resminya pada Senin (20/10/2025).Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, BGN menghadirkan narasumber dari berbagai instansi, termasuk Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kesehatan, BPOM, serta Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi).Baru 10 dari 70 SPPGNur Cholis menambahkan bahwa untuk tahap awal, baru 10 dari 70 SPPG di Kebumen yang mengikuti bimtek.Kegiatan ini akan dilaksanakan secara bertahap hingga mencakup seluruh SPPG di wilayah tersebut. Selama dua hari ini, kami membekali 500 relawan dari 10 SPPG. Mereka nantinya akan mendapatkan Sertifikat Penjamah Pangan sebagai bukti kompetensi, jelasnya.Baca juga:Ada 1.835 Orang Jadi Korban Keracunan MBG, Pemkab Bandung Barat Akan Gelar Trauma HealingIa juga menekankan bahwa bimtek ini merupakan langkah strategis BGN dalam memperkuat kompetensi tenaga pelaksana gizi di daerah, serta memastikan seluruh proses penyediaan makanan berjalan dengan aman, higienis, dan sesuai dengan standar nasional. Melalui bimtek ini, kami ingin memastikan setiap penjamah makanan memiliki keterampilan memadai dalam seluruh tahapan penyediaan makanan bergizi mulai dari pemilihan bahan, pengolahan, hingga distribusi kepada penerima manfaat, imbuhnya.BGN juga menargetkan agar seluruh layanan SPPG ke depan bebas dari kasus kontaminasi atau kerusakan pangan, dengan prinsip zero case terhadap insiden makanan basi maupun berisiko kesehatan.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KEBUMEN, KOMPAS.com Dalam upaya menjaga kualitas makanan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG), Badan Gizi Nasional (BGN) wilayah Kabupaten Kebumen menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penjamah Makanan bagi para relawan MBG. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, dari 18 hingga 19 Oktober 2025, di dua lokasi berbeda, yaitu Hotel Mexolie dan Trio Azana, melibatkan 10 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG). Selain diKebumen, Bimtek serupa juga dilaksanakan secara serentak di 34 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, dengan total sasaran mencapai 30.000 penjamah pangan. Baca juga:2 Kasus Keracunan MBG di Kabupaten Bogor, Dinkes Temukan Kontaminasi Salmonella dan E Coli Koordinator Wilayah BGN Kebumen, Nur Cholis Hidayatul Haq, menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh makanan, mulai dari dapur hingga ke penerima manfaat, memiliki kualitas yang baik dan aman untuk dikonsumsi. Harapannya, para relawan bisa menjaga kualitas makanan agar program MBG ini semakin baik. Mengingat beberapa waktu lalu banyak terjadi kasus kejadian luar biasa (KLB) di sejumlah daerah, termasuk Kebumen, ungkap Nur Cholis dalam rilis resminya pada Senin (20/10/2025). Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, BGN menghadirkan narasumber dari berbagai instansi, termasuk Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Kesehatan, BPOM, serta Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi). Nur Cholis menambahkan bahwa untuk tahap awal, baru 10 dari 70 SPPG di Kebumen yang mengikuti bimtek. Kegiatan ini akan dilaksanakan secara bertahap hingga mencakup seluruh SPPG di wilayah tersebut. Selama dua hari ini, kami membekali 500 relawan dari 10 SPPG. Mereka nantinya akan mendapatkan Sertifikat Penjamah Pangan sebagai bukti kompetensi, jelasnya. Baca juga:Ada 1.835 Orang Jadi Korban Keracunan MBG, Pemkab Bandung Barat Akan Gelar Trauma Healing Ia juga menekankan bahwa bimtek ini merupakan langkah strategis BGN dalam memperkuat kompetensi tenaga pelaksana gizi di daerah, serta memastikan seluruh proses penyediaan makanan berjalan dengan aman, higienis, dan sesuai dengan standar nasional. Melalui bimtek ini, kami ingin memastikan setiap penjamah makanan memiliki keterampilan memadai dalam seluruh tahapan penyediaan makanan bergizi mulai dari pemilihan bahan, pengolahan, hingga distribusi kepada penerima manfaat, imbuhnya. BGN juga menargetkan agar seluruh layanan SPPG ke depan bebas dari kasus kontaminasi atau kerusakan pangan, dengan prinsip zero case terhadap insiden makanan basi maupun berisiko kesehatan.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/j7TKpIKpNKVLrFSRsXsGGv9x5A0=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/20/68f5b6b36c452.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/20/114126878/cegah-keracunan-berulang-bgn-gelar-bimtek-penjamah-pangan-untuk-500-relawan,e174b91663c0b63630fb77cf7ecc6ae59dd4cefee8ac647e747687b3f237310c,2025-11-13 21:00:09.769 1590,kompas,mbg,2025-10-19 18:20:22,Warga Purworejo Minta Palang Dibangun Usai Mobil MBG Tertabrak KA Tewaskan 2 Orang: Sudah Beberapa Kali,"PURWOREJO, KOMPAS.com Warga Desa Dewi, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, mendesak pemerintah segera membangun palang pintu di perlintasan sebidang yang kerap memakan korban.Desakan itu muncul setelah sebuah mobil operasional program Makan Bergizi Gratis (MBG) tertabrakKA Mataram, Minggu (19/10/2025) pagi.Akibatnya, dua orang tewas akibat kejadian tersebut.Perlintasan tanpapalang pintudi jalur Jenar Kutoarjo itu selama ini menjadi akses penting warga antar-desa.Namun, kondisi tanpa penjaga dan minim rambu keselamatan membuat warga resah.Baca juga:Korban Tabrakan Mobil MBG dan KA Mataram di Purworejo Bertambah, 2 Orang Tewas""Sudah beberapa kali kejadian di sini, baik disengaja maupun tidak. Harapannya segera dibuat palang pintu atauunderpasskarena ini jalan kabupaten dan ramai dilalui warga, ujar Abdul Wahab Setiawan (37), wargaDesa Dewi, kepada Kompas.com, Minggu siang.Menurut Abdul, pagi itu warga semula beraktivitas seperti biasa ketika tiba-tiba terdengar suara benturan keras dari arah rel.Saat dicek, terlihatmobil MBGsudahnyemplungke kolam di sisi utara rel dalam kondisi ringsek parah.""Warga langsung menolong, dua orang di dalam mobil sudah kami evakuasi. Satu masih bergerak, satu lagi sudah tidak bereaksi. Kami bawa ke RS Palang Biru Kutoarjo,"" katanya.Baca juga:Kesaksian Warga Saat Mobil MBG Tertabrak KA Mataram di Purworejo, Sempat Tabrak Pembatas JalanAbdul menyebut perlintasan tersebut menjadi jalur alternatif yang menghubungkan beberapa desa, seperti Tanjungrejo, Krandegan, dan Jono, menuju pusat kecamatan.Ia khawatir tanpa pengamanan yang memadai, kejadian serupa akan terus berulang.""Setiap 15 menit sekali kereta lewat sini, jadi risikonya besar kalau tidak segera ada palang pintu,"" tambahnya.Kapolsek Bayan AKP Tulus membenarkan kecelakaan tersebut dan mengatakan dua orang di dalam mobil menjadi korban.""Satu korban meninggal dunia di tempat, satu lagi dibawa ke RS Palang Biru Kutoarjo,"" kata Tulus.Sementara itu, Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, menyampaikan permohonan maaf atas gangguan perjalanan yang sempat terjadi.Kereta KA 75 Mataram sempat berhenti di Stasiun Kutoarjo untuk pengecekan dan penggantian lokomotif sebelum melanjutkan perjalanan pukul 12.38 WIB.""KAI sangat menyayangkan kejadian ini dan mengimbau masyarakat agar selalu berhati-hati, mematuhi rambu-rambu, serta hanya melintas di perlintasan resmi,"" ujarnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang PURWOREJO, KOMPAS.com Warga Desa Dewi, Kecamatan Bayan, Kabupaten Purworejo, mendesak pemerintah segera membangun palang pintu di perlintasan sebidang yang kerap memakan korban. Desakan itu muncul setelah sebuah mobil operasional program Makan Bergizi Gratis (MBG) tertabrakKA Mataram, Minggu (19/10/2025) pagi. Akibatnya, dua orang tewas akibat kejadian tersebut. Perlintasan tanpapalang pintudi jalur Jenar Kutoarjo itu selama ini menjadi akses penting warga antar-desa. Namun, kondisi tanpa penjaga dan minim rambu keselamatan membuat warga resah. Baca juga:Korban Tabrakan Mobil MBG dan KA Mataram di Purworejo Bertambah, 2 Orang Tewas ""Sudah beberapa kali kejadian di sini, baik disengaja maupun tidak. Harapannya segera dibuat palang pintu atauunderpasskarena ini jalan kabupaten dan ramai dilalui warga, ujar Abdul Wahab Setiawan (37), wargaDesa Dewi, kepada Kompas.com, Minggu siang. Menurut Abdul, pagi itu warga semula beraktivitas seperti biasa ketika tiba-tiba terdengar suara benturan keras dari arah rel. Saat dicek, terlihatmobil MBGsudahnyemplungke kolam di sisi utara rel dalam kondisi ringsek parah. ""Warga langsung menolong, dua orang di dalam mobil sudah kami evakuasi. Satu masih bergerak, satu lagi sudah tidak bereaksi. Kami bawa ke RS Palang Biru Kutoarjo,"" katanya. Baca juga:Kesaksian Warga Saat Mobil MBG Tertabrak KA Mataram di Purworejo, Sempat Tabrak Pembatas Jalan Abdul menyebut perlintasan tersebut menjadi jalur alternatif yang menghubungkan beberapa desa, seperti Tanjungrejo, Krandegan, dan Jono, menuju pusat kecamatan. Ia khawatir tanpa pengamanan yang memadai, kejadian serupa akan terus berulang. ""Setiap 15 menit sekali kereta lewat sini, jadi risikonya besar kalau tidak segera ada palang pintu,"" tambahnya. Kapolsek Bayan AKP Tulus membenarkan kecelakaan tersebut dan mengatakan dua orang di dalam mobil menjadi korban. ""Satu korban meninggal dunia di tempat, satu lagi dibawa ke RS Palang Biru Kutoarjo,"" kata Tulus. Sementara itu, Manajer Humas KAI Daop 6 Yogyakarta, Feni Novida Saragih, menyampaikan permohonan maaf atas gangguan perjalanan yang sempat terjadi. Kereta KA 75 Mataram sempat berhenti di Stasiun Kutoarjo untuk pengecekan dan penggantian lokomotif sebelum melanjutkan perjalanan pukul 12.38 WIB. ""KAI sangat menyayangkan kejadian ini dan mengimbau masyarakat agar selalu berhati-hati, mematuhi rambu-rambu, serta hanya melintas di perlintasan resmi,"" ujarnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/DbO5PE3uBNZx143QpuyXNA4rvmQ=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/19/68f4beffca7dc.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/19/182022678/warga-purworejo-minta-palang-dibangun-usai-mobil-mbg-tertabrak-ka-tewaskan,e9e731b424f1910831193367fb3608c6f74ae24ac776028990f33154a4687540,2025-11-13 21:00:20.189 1591,kompas,mbg,2025-10-18 16:30:00,Kasus 502 Siswa Keracunan MBG di Cisarua: Dapur Penuh Lalat dan Tak Higienis,"KOMPAS.com Badan Gizi Nasional (BGN) menemukan sejumlah fakta mencengangkan terkait Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Cisarua, Jawa Barat.Ketua Tim Investigasi BGN di lapangan, Karimah Muhammad, mengungkapkan bahwa pihaknya telah meninjau dua dapur penyedia makanan MBG, yakni Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)CisaruaJambudipa 1 dan SPPG Cisarua Pasirlangu, pada Kamis (16/10/2025). Untuk penyebab pasti dari insiden keamanan pangan ini masih harus menunggu hasil dari uji laboratorium di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) setempat, kata Karimah di Jakarta, Sabtu (18/10/2025).Temuan Lapangan: Dapur Kotor, Banyak Lalat, dan Air PDAMTim BGN mendapati adanya kontaminasi silang dari bahan pangan yang digunakan di kedua dapur tersebut. Selain itu, distribusi makanan dari SPPG Cisarua Jambudipa 1 juga terlambat dihentikan meski laporan KLB telah diterima sejak pukul 10.00 WIB.Investigasi juga menemukan bahwa kondisi kebersihan dapur dan lingkungan sekitar sangat tidak memenuhi standar. Infrastruktur dapur, peralatan memasak, hingga pengelolaan bahan makanan masih jauh dari ketentuan keamanan pangan.Baca juga:Kesaksian Guru SD soal Detik-detik Keracunan MBG di Cisarua Bandung BaratFakta lain yang terungkap,dapur SPPGCisarua Pasirlangu terletak berdekatan dengan kebun warga dan ditemukan banyak lalat di area dapur. Selain itu, kedua dapur diketahui masih menggunakan air baku dari PDAM untuk mencuci bahan makanan dan memasak.Sebagai catatan, program MBG merupakan salah satu program pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang mulai berjalan bertahap sejak 6 Januari 2025. Program ini menargetkan siswa PAUD hingga SMA/SMK serta ibu hamil dan menyusui untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan gizi masyarakat.Dua Dapur MBG Dihentikan OperasionalnyaAtas berbagai temuan tersebut, BGN memutuskan untuk menghentikan sementara operasional kedua dapur MBG di Cisarua.Keduanya diwajibkan segera memperbaiki infrastruktur, meningkatkan higienitas dapur, memperbaiki sistem sanitasi, serta melakukan pembenahan dalam manajemen distribusi. Selain itu, mereka juga harus mengantongi Sertifikasi Laik Higiene Sanitasi (SLHS) sebelum kembali beroperasi.Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menegaskan bahwa pihaknya langsung bergerak cepat menelusuri sumber kejadian dan memastikan penanganan korban. Kami sangat menyesalkan insiden ini. Kami telah mengirim tim investigasi untuk memastikan penyebabnya dan memastikan seluruh penerima manfaat mendapatkan penanganan yang layak, ujar Nanik.Baca juga:Sorot Keracunan MBG di SMPN 1 Cisarua, Wakil Ketua DPR: Mungkin Sudah Kena Bakteri...Ia menambahkan, pengawasan terhadap keamanan pangan dalam program MBG akan diperketat di semua tahapan, mulai dari pengadaan bahan baku, proses pengolahan, hingga distribusi makanan. Kami pastikan standar kebersihan dan keamanan pangan diterapkan secara ketat agar kejadian serupa tidak terulang, katanya.Kronologi Keracunan MBG di CisaruaKasus keracunan bermula pada Selasa (14/10/2025), ketika 115 siswa SMP Negeri 1 Cisarua mengalami gejala pusing, mual, dan muntah usai menyantap menu MBG dari SPPG Cisarua Jambudipa 1.Menu yang disajikan hari itu adalah ayam black pepper, tahu goreng, tumis wortel brokoli, dan buah melon.Keesokan harinya, Rabu (15/10/2025), tujuh siswa lainnya juga melaporkan gejala serupa. Tiga di antaranya merupakan penerima makanan dari SPPG Cisarua Jambudipa 1, sementara empat lainnya berasal dari SPPG Cisarua Pasirlangu yang menyajikan menu ayam yakiniku, edamame, tempura jamur tiram, dan semangka.Baca juga:Tercium Bau Basi Menyengat, Ayam Kecap Diduga Sumber Keracunan MBG di SMPN 1 Cisarua Bandung BaratHingga Rabu malam (15/10/2025) pukul 23.41 WIB, total siswa terdampak keracunan mencapai 502 orang. Dari jumlah tersebut, 452 siswa sudah dipulangkan untuk rawat jalan, sementara 50 siswa lainnya harus menjalani perawatan di rumah sakit.Pada Kamis (16/10/2025), jumlah siswa yang masih dirawat inap tersisa enam orang di RSUD Lembang.Artikel ini tayang di Tribunnews.com dengan judul 502 Siswa di Cisarua Keracunan MBG, Temuan Tim Investigasi BGN: Banyak Lalat di Dapur SPPGDalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KOMPAS.com Badan Gizi Nasional (BGN) menemukan sejumlah fakta mencengangkan terkait Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Cisarua, Jawa Barat. Ketua Tim Investigasi BGN di lapangan, Karimah Muhammad, mengungkapkan bahwa pihaknya telah meninjau dua dapur penyedia makanan MBG, yakni Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)CisaruaJambudipa 1 dan SPPG Cisarua Pasirlangu, pada Kamis (16/10/2025). Untuk penyebab pasti dari insiden keamanan pangan ini masih harus menunggu hasil dari uji laboratorium di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) setempat, kata Karimah di Jakarta, Sabtu (18/10/2025). Tim BGN mendapati adanya kontaminasi silang dari bahan pangan yang digunakan di kedua dapur tersebut. Selain itu, distribusi makanan dari SPPG Cisarua Jambudipa 1 juga terlambat dihentikan meski laporan KLB telah diterima sejak pukul 10.00 WIB. Investigasi juga menemukan bahwa kondisi kebersihan dapur dan lingkungan sekitar sangat tidak memenuhi standar. Infrastruktur dapur, peralatan memasak, hingga pengelolaan bahan makanan masih jauh dari ketentuan keamanan pangan. Baca juga:Kesaksian Guru SD soal Detik-detik Keracunan MBG di Cisarua Bandung Barat Fakta lain yang terungkap,dapur SPPGCisarua Pasirlangu terletak berdekatan dengan kebun warga dan ditemukan banyak lalat di area dapur. Selain itu, kedua dapur diketahui masih menggunakan air baku dari PDAM untuk mencuci bahan makanan dan memasak. Sebagai catatan, program MBG merupakan salah satu program pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang mulai berjalan bertahap sejak 6 Januari 2025. Program ini menargetkan siswa PAUD hingga SMA/SMK serta ibu hamil dan menyusui untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan gizi masyarakat. Atas berbagai temuan tersebut, BGN memutuskan untuk menghentikan sementara operasional kedua dapur MBG di Cisarua. Keduanya diwajibkan segera memperbaiki infrastruktur, meningkatkan higienitas dapur, memperbaiki sistem sanitasi, serta melakukan pembenahan dalam manajemen distribusi. Selain itu, mereka juga harus mengantongi Sertifikasi Laik Higiene Sanitasi (SLHS) sebelum kembali beroperasi. Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menegaskan bahwa pihaknya langsung bergerak cepat menelusuri sumber kejadian dan memastikan penanganan korban. Kami sangat menyesalkan insiden ini. Kami telah mengirim tim investigasi untuk memastikan penyebabnya dan memastikan seluruh penerima manfaat mendapatkan penanganan yang layak, ujar Nanik. Baca juga:Sorot Keracunan MBG di SMPN 1 Cisarua, Wakil Ketua DPR: Mungkin Sudah Kena Bakteri... Ia menambahkan, pengawasan terhadap keamanan pangan dalam program MBG akan diperketat di semua tahapan, mulai dari pengadaan bahan baku, proses pengolahan, hingga distribusi makanan. Kami pastikan standar kebersihan dan keamanan pangan diterapkan secara ketat agar kejadian serupa tidak terulang, katanya. Kasus keracunan bermula pada Selasa (14/10/2025), ketika 115 siswa SMP Negeri 1 Cisarua mengalami gejala pusing, mual, dan muntah usai menyantap menu MBG dari SPPG Cisarua Jambudipa 1. Menu yang disajikan hari itu adalah ayam black pepper, tahu goreng, tumis wortel brokoli, dan buah melon. Keesokan harinya, Rabu (15/10/2025), tujuh siswa lainnya juga melaporkan gejala serupa. Tiga di antaranya merupakan penerima makanan dari SPPG Cisarua Jambudipa 1, sementara empat lainnya berasal dari SPPG Cisarua Pasirlangu yang menyajikan menu ayam yakiniku, edamame, tempura jamur tiram, dan semangka. Baca juga:Tercium Bau Basi Menyengat, Ayam Kecap Diduga Sumber Keracunan MBG di SMPN 1 Cisarua Bandung Barat Hingga Rabu malam (15/10/2025) pukul 23.41 WIB, total siswa terdampak keracunan mencapai 502 orang. Dari jumlah tersebut, 452 siswa sudah dipulangkan untuk rawat jalan, sementara 50 siswa lainnya harus menjalani perawatan di rumah sakit. Pada Kamis (16/10/2025), jumlah siswa yang masih dirawat inap tersisa enam orang di RSUD Lembang. Artikel ini tayang di Tribunnews.com dengan judul 502 Siswa di Cisarua Keracunan MBG, Temuan Tim Investigasi BGN: Banyak Lalat di Dapur SPPG",Kompas Cyber Media,https://asset.kompas.com/crops/xrZxAlwjhcjfHnwOfD1nmAuqvvw=/0x0:0x0/780x390/data/photo/2025/10/16/68f083463656c.jpeg,https://www.kompas.com/jawa-barat/read/2025/10/18/163000688/kasus-502-siswa-keracunan-mbg-di-cisarua--dapur-penuh-lalat-dan-tak,95dfdbf5ae62b13bf35451a49e0378d67c1e6c295003d858ac4f2676c8a0272a,2025-11-13 21:00:30.606 1592,kompas,mbg,2025-10-18 14:08:44,"Prabowo Sentil Pihak Nyinyir ke MBG: Selalu Mengejek, Besarkan Kasus Keracunan","JAKARTA, KOMPAS.com -Presiden Prabowo Subianto menyentil pihak-pihak yang menyinyiri program prioritasnya, Makan Bergizi Gratis (MBG), yang menurutnya merasa pintar sehingga selalu mengejek dan mengangkat kesalahan MBG.Hal ini ia sampaikan dalam prosesi sidang senat pengukuhan mahasiswa baru sekaligus wisuda sarjana diUniversitas Kebangsaan Republik Indonesia(UKRI), Bandung, Sabtu (18/10/2025).""Ada beberapa orang pintar, beberapa saja orang pintar atau orang yang menganggap dirinya pintar ya kan? Atau menganggap dirinya orang paling pintar di Indonesia, yang selalu nyinyir, selalu mengejek program ini. Dan selalu mengangkat-angkat kesulitan atau kesalahan,"" kata Prabowo, Sabtu, dikutip dariYouTubeUKRI.Baca juga:Satu Tahun Jabat Presiden, Prabowo: Saya Berani Berdiri dengan Percaya DiriMenurut Prabowo, salah satu masalah yang paling dibesar-besarkan adalah kasus keracunan MBG sehingga muncul desakan agar program tersebut dihentikan.Prabowo tidak memungkiri bahwa program MBG belum sempurna, tetapi ia mengingatkan bahwa ada banyak pihak yang bergantung terhadap MBG, termasuk anak-anak sekolah.""Memang program ini tidak sempurna. Dalam pelaksanaan sampai sekarang ada beberapa ribu anak yang sakit perut keracunan makan. Tapi yang dibesarkan adalah keracunan seolah-olah program ini harus dihentikan,"" ucap dia.Baca juga:Prabowo: Kalau Mau Belajar Menghadapi Kegagalan, Belajar dari PrabowoSejauh ini, kata Prabowo, MBG telah menciptakan lapangan pekerjaan dan mendongkrak ekonomi desa.Anak-anak yang biasanya tidak makan pun mampu mendapat makan siang bergizi.Ia memerinci, MBG telah mendistribusikan menu kepada 36,2 juta penerima.Setiap dapur umum MBG memperkerjakan 50 orang dan menyerap bahan baku dari desa setempat, sehingga menciptakan 15pemasok makanan di wilayah masing-masing.Baca juga:BGN Sebut Rollback untuk Saring Mitra Tak Serius Bangun Dapur MBG""Itu masing-masingsuppliermempekerjakan 5 sampai 10 pekerja, petani, dan sebagainya. Saudara-saudara ini prestasi yang tidak sedikit, tidak kecil, dan ini kita dibicarakan di dunia internasional,"" kata Prabowo.Lebih lanjut ia menjabarkan, ada sekitar 1,4 miliar porsi yang dibagikan kepada puluhan juta penerima itu, sedangkan jumlah keracunan jauh lebih sedikit.""1,4 miliar porsi yang sudah dibagikan. Yang keracunan makan 8.000 kurang lebih, benar Pak Dadan (Kepala Badan Gizi Nasional)?. Jadi kalau diambil statistik adalah 0,0007 atau 0,0008. Artinya program ini 99,99 persen berhasil,"" kata Prabowo.Baca juga:Kata Ibu-ibu di Jambi Soal Menu MBG Rp 10.000 Bisa Pakai Ayam dan Telur...Terlepas dari jumlah itu, Kepala Negara menegaskan bahwa ia tidak ingin melanggengkan keracunan.Ia sudah memerintahkan semua dapur umum untuk memiliki alat-alat yang terbaik.Lalu, membersihkan dan mencuci tangan sebelum menyajikan sebagai upaya penyempurnaan program.Baca juga:Wajah Ekonomi Politik dan Remiliterisasi di Balik Proyek MBG""Anak-anak sebelum makan cuci tangan yang benar, kalau perlu harus diajarkan bagaimana makan pakai sendok untuk mencegah. Kalau virus bakteri bisa dari mana saja, ini saya highlight ini, karena ini sangat penting,"" kata Prabowo.""Kita ini dianggap penjuru (dunia) dianggap contoh, selain berhasil India, Indonesia dianggap yang paling berani dan kita sekarang dianggap ya salah satu yang paling cepat mencapai 36 juta penerima manfaat dalam waktu 1 tahun,"" ujar dia.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com -Presiden Prabowo Subianto menyentil pihak-pihak yang menyinyiri program prioritasnya, Makan Bergizi Gratis (MBG), yang menurutnya merasa pintar sehingga selalu mengejek dan mengangkat kesalahan MBG. Hal ini ia sampaikan dalam prosesi sidang senat pengukuhan mahasiswa baru sekaligus wisuda sarjana diUniversitas Kebangsaan Republik Indonesia(UKRI), Bandung, Sabtu (18/10/2025). ""Ada beberapa orang pintar, beberapa saja orang pintar atau orang yang menganggap dirinya pintar ya kan? Atau menganggap dirinya orang paling pintar di Indonesia, yang selalu nyinyir, selalu mengejek program ini. Dan selalu mengangkat-angkat kesulitan atau kesalahan,"" kata Prabowo, Sabtu, dikutip dariYouTubeUKRI. Baca juga:Satu Tahun Jabat Presiden, Prabowo: Saya Berani Berdiri dengan Percaya Diri Menurut Prabowo, salah satu masalah yang paling dibesar-besarkan adalah kasus keracunan MBG sehingga muncul desakan agar program tersebut dihentikan. Prabowo tidak memungkiri bahwa program MBG belum sempurna, tetapi ia mengingatkan bahwa ada banyak pihak yang bergantung terhadap MBG, termasuk anak-anak sekolah. ""Memang program ini tidak sempurna. Dalam pelaksanaan sampai sekarang ada beberapa ribu anak yang sakit perut keracunan makan. Tapi yang dibesarkan adalah keracunan seolah-olah program ini harus dihentikan,"" ucap dia. Baca juga:Prabowo: Kalau Mau Belajar Menghadapi Kegagalan, Belajar dari Prabowo Sejauh ini, kata Prabowo, MBG telah menciptakan lapangan pekerjaan dan mendongkrak ekonomi desa. Anak-anak yang biasanya tidak makan pun mampu mendapat makan siang bergizi. Ia memerinci, MBG telah mendistribusikan menu kepada 36,2 juta penerima. Setiap dapur umum MBG memperkerjakan 50 orang dan menyerap bahan baku dari desa setempat, sehingga menciptakan 15pemasok makanan di wilayah masing-masing. Baca juga:BGN Sebut Rollback untuk Saring Mitra Tak Serius Bangun Dapur MBG ""Itu masing-masingsuppliermempekerjakan 5 sampai 10 pekerja, petani, dan sebagainya. Saudara-saudara ini prestasi yang tidak sedikit, tidak kecil, dan ini kita dibicarakan di dunia internasional,"" kata Prabowo. Lebih lanjut ia menjabarkan, ada sekitar 1,4 miliar porsi yang dibagikan kepada puluhan juta penerima itu, sedangkan jumlah keracunan jauh lebih sedikit. ""1,4 miliar porsi yang sudah dibagikan. Yang keracunan makan 8.000 kurang lebih, benar Pak Dadan (Kepala Badan Gizi Nasional)?. Jadi kalau diambil statistik adalah 0,0007 atau 0,0008. Artinya program ini 99,99 persen berhasil,"" kata Prabowo. Baca juga:Kata Ibu-ibu di Jambi Soal Menu MBG Rp 10.000 Bisa Pakai Ayam dan Telur... Terlepas dari jumlah itu, Kepala Negara menegaskan bahwa ia tidak ingin melanggengkan keracunan. Ia sudah memerintahkan semua dapur umum untuk memiliki alat-alat yang terbaik. Lalu, membersihkan dan mencuci tangan sebelum menyajikan sebagai upaya penyempurnaan program. Baca juga:Wajah Ekonomi Politik dan Remiliterisasi di Balik Proyek MBG ""Anak-anak sebelum makan cuci tangan yang benar, kalau perlu harus diajarkan bagaimana makan pakai sendok untuk mencegah. Kalau virus bakteri bisa dari mana saja, ini saya highlight ini, karena ini sangat penting,"" kata Prabowo. ""Kita ini dianggap penjuru (dunia) dianggap contoh, selain berhasil India, Indonesia dianggap yang paling berani dan kita sekarang dianggap ya salah satu yang paling cepat mencapai 36 juta penerima manfaat dalam waktu 1 tahun,"" ujar dia.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/VAVpp32oGAV_BvpOoWD3v4-PJy0=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/18/68f33a163d42a.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/18/14084471/prabowo-sentil-pihak-nyinyir-ke-mbg-selalu-mengejek-besarkan-kasus-keracunan,065461f347732a13ade4abd4f0eef03cb81ed824cb73af30747daec844b06932,2025-11-13 21:00:41.019 1593,kompas,mbg,2025-10-17 20:23:29,"Ratusan Siswa di Purworejo Alergi Udang hingga Nasi, Dapur MBG Dipaksa Kreatif","PURWOREJO, KOMPAS.com Tidak semua anak bisa menikmati lauk pauk yang sama. Sebagian di antaranya bahkan alergi terhadap makanan tertentu seperti udang atau telur.Kondisi itu menjadi tantangan tersendiri bagi tim dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kebon Gunung, Kecamatan Loano, KabupatenPurworejo,Jawa Tengah.Dari ribuan siswa penerima manfaat program Makanan Bergizi Gratis (MBG), terdapat lebih dari 120 anak yang alergi udang dan sekitar 10 siswa alergi nasi.Namun, alih-alih menjadi kendala, situasi ini justru mendorong tim SPPG untuk lebih kreatif menyusun menu yang tetap bergizi dan aman bagi semua anak.Baca juga:MBG Bikin Siswa Purworejo Semangat Sekolah, Adelia Ingin Menu Lebih BervariasiKepalaSPPG Kebon Gunung, Andi Syahputro Yogyo Prayogo, mengatakan data siswa dengan alergi makanan diperbarui secara berkala melalui laporan sekolah. Setiap sekolah rutin memberikan laporan ke kami. Saat ini yang alergi udang ada sekitar 120 anak, dan ada juga sekitar 10 siswa yang alergi nasi, ujar Andi saat ditemui, Jumat (17/10/2025).Makanan Pengganti dengan Gizi SetaraUntuk anak-anak yang alergi udang atau seafood, tim dapur mengganti menu dengan sumber protein lain seperti ayam, telur, tahu, atau tempe.Sedangkan bagi yang alergi nasi, disiapkan pengganti karbohidrat dengan kalori seimbang. Untuk yang alergi nasi, kami ganti dengan makanan seperti roti atau kentang, disesuaikan dengan kebutuhan kalorinya agar tetap seimbang, jelas Andi.Baca juga:Tak Kuat Bayar Sekolah, Siswa SMK di Purworejo Dipaksa Mengundurkan DiriIa menambahkan, permintaan khusus dari siswa kini menjadi bagian dari layanan personal SPPG Kebon Gunung.Setiap hari, tim menerima pesan dari sekolah terkait penyesuaian menu. Request datang hampir setiap hari. Kami berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi, karena tujuan utama program MBG ini adalah memastikan semua anak mendapatkan gizi seimbang tanpa terkecuali, katanya.SPPG Kebon Gunung yang mulai beroperasi sejak 6 Oktober 2021 kini melayani 3.149 penerima manfaat dari 17 sekolah dasar di Kecamatan Loano.Program MBG ini menjadi bagian dari upaya pemerintah menekan angka stunting dan membangun kebiasaan makan sehat di kalangan siswa. Kami ingin semua anak bisa makan enak, aman, dan bergizi. Tidak ada yang tertinggal hanya karena alergi makanan, tutur Andi.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang PURWOREJO, KOMPAS.com Tidak semua anak bisa menikmati lauk pauk yang sama. Sebagian di antaranya bahkan alergi terhadap makanan tertentu seperti udang atau telur. Kondisi itu menjadi tantangan tersendiri bagi tim dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kebon Gunung, Kecamatan Loano, KabupatenPurworejo,Jawa Tengah. Dari ribuan siswa penerima manfaat program Makanan Bergizi Gratis (MBG), terdapat lebih dari 120 anak yang alergi udang dan sekitar 10 siswa alergi nasi. Namun, alih-alih menjadi kendala, situasi ini justru mendorong tim SPPG untuk lebih kreatif menyusun menu yang tetap bergizi dan aman bagi semua anak. Baca juga:MBG Bikin Siswa Purworejo Semangat Sekolah, Adelia Ingin Menu Lebih Bervariasi KepalaSPPG Kebon Gunung, Andi Syahputro Yogyo Prayogo, mengatakan data siswa dengan alergi makanan diperbarui secara berkala melalui laporan sekolah. Setiap sekolah rutin memberikan laporan ke kami. Saat ini yang alergi udang ada sekitar 120 anak, dan ada juga sekitar 10 siswa yang alergi nasi, ujar Andi saat ditemui, Jumat (17/10/2025). Untuk anak-anak yang alergi udang atau seafood, tim dapur mengganti menu dengan sumber protein lain seperti ayam, telur, tahu, atau tempe. Sedangkan bagi yang alergi nasi, disiapkan pengganti karbohidrat dengan kalori seimbang. Untuk yang alergi nasi, kami ganti dengan makanan seperti roti atau kentang, disesuaikan dengan kebutuhan kalorinya agar tetap seimbang, jelas Andi. Baca juga:Tak Kuat Bayar Sekolah, Siswa SMK di Purworejo Dipaksa Mengundurkan Diri Ia menambahkan, permintaan khusus dari siswa kini menjadi bagian dari layanan personal SPPG Kebon Gunung. Setiap hari, tim menerima pesan dari sekolah terkait penyesuaian menu. Request datang hampir setiap hari. Kami berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi, karena tujuan utama program MBG ini adalah memastikan semua anak mendapatkan gizi seimbang tanpa terkecuali, katanya. SPPG Kebon Gunung yang mulai beroperasi sejak 6 Oktober 2021 kini melayani 3.149 penerima manfaat dari 17 sekolah dasar di Kecamatan Loano. Program MBG ini menjadi bagian dari upaya pemerintah menekan angka stunting dan membangun kebiasaan makan sehat di kalangan siswa. Kami ingin semua anak bisa makan enak, aman, dan bergizi. Tidak ada yang tertinggal hanya karena alergi makanan, tutur Andi.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/sB5iCpXkJViOTN8HjqnnIVrS4eo=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/17/68f22e5583c81.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/17/202329778/ratusan-siswa-di-purworejo-alergi-udang-hingga-nasi-dapur-mbg-dipaksa,59d018a007b7ba8fc29b3300ae795a2589e22de465b6669160edc1a2bc282d2a,2025-11-13 21:00:51.401 1594,kompas,mbg,2025-10-17 18:20:54,"Soal Keracunan MBG di SMAN 1 Yogyakarta, Dinkes DIY Sebut Semua Makanan Dicurigai","YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Dinas Kesehatan (Dinkes) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memberikan penjelasan terkait dugaan keracunan yang dialami siswa-siswi SMA Negeri 1 Yogyakarta setelah mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG).Plt KepalaDinkes DIY, Akhmad Akhadi, menyatakan bahwa semua makanan yang disajikan patut diduga menjadi penyebab keracunan jika terjadi insiden tersebut. Prinsipnya, kalau ada kejadian keracunan itu semua makanan yang disajikan patut diduga menjadi penyebab, ujarnya saat dihubungi pada Jumat (17/10/2025).Baca juga:420 Siswa SMAN 1 Yogyakarta Tolak Ambil MBG, Trauma usai Keracunan MassalAkhmad menambahkan bahwa pihaknya telah mengambil sampel sisa makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan untuk diuji di laboratorium. Kami baru bisa menyimpulkan bahan makanan mana yang menjadi penyebab utama atau tambahan, nanti setelah hasil pemeriksaan laboratorium kami peroleh, jelasnya.Ia juga menginformasikan bahwa hasil laboratorium dapat diketahui dalam waktu paling cepat tujuh hari.Baca juga:MBG di SMAN 1 Yogyakarta Dihentikan Sementara, 2 Korban Dugaan Keracunan Belum Masuk SekolahDinkes DIY mengungkapkan bahwa sebenarnya sudah ada protokol dalam menyajikan makanan, termasuk uji organoleptik yang harus dilakukan oleh petugas dari SPPG maupun di sekolah.Akhmad menjelaskan bahwa pemeriksaan organoleptik mencakup pemeriksaan bentuk, warna, penampakan, serta bau dan rasa makanan untuk memastikan kelayakannya. Pemeriksaan organoleptik, dalam protokol MBG itu penanggung jawab di sekolah dari beberapa sediaan yang ada itu harus dibuka untuk dilihat sebagai materi pemeriksaan organoleptik. Nah itu tidak tahu dilakukan atau tidak, tambahnya.426 Siswa SMAN 1 Yogyakarta keracunanSebelumnya, dampak dari dugaan keracunan MBG ini dirasakan oleh 426 siswa diSMA Negeri 1 Yogyakarta.Hingga Jumat (17/10/2025), masih ada dua siswa yang tidak masuk sekolah karena merasa tidak enak badan.Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Yogyakarta, Ngadiya, mengungkapkan bahwa penyajian MBG dihentikan mulai hari ini dan akan dilakukan evaluasi selama 1-2 minggu ke depan sambil menunggu hasil laboratorium.Pada Kamis (16/10/2025), sebanyak 426 siswa mengalami gejala diare dan sakit perut setelah diduga mengonsumsi menu MBG pada Rabu (15/10/2025).Dari jumlah tersebut, 32 siswa tidak masuk sekolah pada hari Kamis.Baca juga:426 Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan MBG, Sultan Singgung Dapur: Biasa Bikin 50, Jadi 3.000 PorsiPada pagi hari Jumat, dilakukan pengecekan kembali, dan ditemukan masih ada empat siswa yang tidak masuk.Menurut Ngadiya, dua di antaranya masih merasa tidak enak badan setelah mengonsumsi MBG, sementara dua lainnya tidak masuk karena alasan lain yang tidak terkait dengan MBG.Ia juga meminta guru Bimbingan Konseling (BK) untuk mendatangi rumah siswa-siswa tersebut.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Dinas Kesehatan (Dinkes) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) memberikan penjelasan terkait dugaan keracunan yang dialami siswa-siswi SMA Negeri 1 Yogyakarta setelah mengonsumsi Makanan Bergizi Gratis (MBG). Plt KepalaDinkes DIY, Akhmad Akhadi, menyatakan bahwa semua makanan yang disajikan patut diduga menjadi penyebab keracunan jika terjadi insiden tersebut. Prinsipnya, kalau ada kejadian keracunan itu semua makanan yang disajikan patut diduga menjadi penyebab, ujarnya saat dihubungi pada Jumat (17/10/2025). Baca juga:420 Siswa SMAN 1 Yogyakarta Tolak Ambil MBG, Trauma usai Keracunan Massal Akhmad menambahkan bahwa pihaknya telah mengambil sampel sisa makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan untuk diuji di laboratorium. Kami baru bisa menyimpulkan bahan makanan mana yang menjadi penyebab utama atau tambahan, nanti setelah hasil pemeriksaan laboratorium kami peroleh, jelasnya. Ia juga menginformasikan bahwa hasil laboratorium dapat diketahui dalam waktu paling cepat tujuh hari. Baca juga:MBG di SMAN 1 Yogyakarta Dihentikan Sementara, 2 Korban Dugaan Keracunan Belum Masuk Sekolah Dinkes DIY mengungkapkan bahwa sebenarnya sudah ada protokol dalam menyajikan makanan, termasuk uji organoleptik yang harus dilakukan oleh petugas dari SPPG maupun di sekolah. Akhmad menjelaskan bahwa pemeriksaan organoleptik mencakup pemeriksaan bentuk, warna, penampakan, serta bau dan rasa makanan untuk memastikan kelayakannya. Pemeriksaan organoleptik, dalam protokol MBG itu penanggung jawab di sekolah dari beberapa sediaan yang ada itu harus dibuka untuk dilihat sebagai materi pemeriksaan organoleptik. Nah itu tidak tahu dilakukan atau tidak, tambahnya. Sebelumnya, dampak dari dugaan keracunan MBG ini dirasakan oleh 426 siswa diSMA Negeri 1 Yogyakarta. Hingga Jumat (17/10/2025), masih ada dua siswa yang tidak masuk sekolah karena merasa tidak enak badan. Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Yogyakarta, Ngadiya, mengungkapkan bahwa penyajian MBG dihentikan mulai hari ini dan akan dilakukan evaluasi selama 1-2 minggu ke depan sambil menunggu hasil laboratorium. Pada Kamis (16/10/2025), sebanyak 426 siswa mengalami gejala diare dan sakit perut setelah diduga mengonsumsi menu MBG pada Rabu (15/10/2025). Dari jumlah tersebut, 32 siswa tidak masuk sekolah pada hari Kamis. Baca juga:426 Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan MBG, Sultan Singgung Dapur: Biasa Bikin 50, Jadi 3.000 Porsi Pada pagi hari Jumat, dilakukan pengecekan kembali, dan ditemukan masih ada empat siswa yang tidak masuk. Menurut Ngadiya, dua di antaranya masih merasa tidak enak badan setelah mengonsumsi MBG, sementara dua lainnya tidak masuk karena alasan lain yang tidak terkait dengan MBG. Ia juga meminta guru Bimbingan Konseling (BK) untuk mendatangi rumah siswa-siswa tersebut.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/GS3RudjzGkNM4JTDWUtidmJK3uw=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/16/68f092f6d3be2.jpg",https://yogyakarta.kompas.com/read/2025/10/17/182054278/soal-keracunan-mbg-di-sman-1-yogyakarta-dinkes-diy-sebut-semua-makanan,2418d10077d5a801eb1a72c55631739bd640ceb10b982bb4e4436b434fa19f5e,2025-11-13 21:01:34.085 1595,kompas,mbg,2025-10-17 17:11:33,"426 Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan MBG, Sultan Singgung Dapur: Biasa Bikin 50, Jadi 3.000 Porsi","YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X memberikan tanggapan terkait dugaan keracunan yang dialami oleh ratusan siswa di SMA Negeri 1 Yogyakarta setelah mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG).Sultan menilai bahwa proses memasak 3.000 porsi makanan dalam sehari tidak mungkin dilakukan dengan baik. Saya sudah mengatakan, ya gimana kalau mau bikin 3.000 porsi ya tidak bisa. Biasanya bikin 50 terus 3.000, ujar Sultan saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, pada Jumat (17/10/2025).Baca juga:426 Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan MBG, Komite: Sudah Diminta Makan Secepatnya, Jangan Ditunda...Sultan menjelaskan, untuk mengelola daging sapi atau ayam dalam jumlah besar seperti itu, bahan makanan seharusnya dibeli pada sore hari dan segera diolah pada pagi harinya.Jika ingin menyimpan bahan makanan, dibutuhkan fasilitas pendingin yang memadai. Emang punyafreezerdan memungkinkan? Kalau tidak dikasihkanfreezerkan sudah biru.Lhadigoreng, hayomabok(keracunan), tambahnya.Menurut Sultan, pemahaman yang kurang mengenai hal-hal tersebut di kalangan petugas dapur dapat berakibat fatal. Hal-hal seperti itu kalau tidak dipahami mereka yang berada di dapur. Ha mbok sampai kapan pun yang keracunan masih ada, imbuhnya.Baca juga:MBG di SMAN 1 Yogyakarta Dihentikan Sementara, 2 Korban Dugaan Keracunan Belum Masuk SekolahSultan menekankan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap manajemen di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).Ia mencontohkan bahwa dalam satu kelompok memasak seharusnya terdapat lebih banyak koki jika harus memasak untuk 3.000 porsi. La nek telungewu(Kalau 3.000) dibagi berapa porsi gitu aja. Itu lebih logis daripada satu unit suruh 3.000. Tidak akan bisa, jelasnya.Ratusan siswa SMAN 1 Tolak MBGSementara itu, ratusan siswa diSMA Negeri 1 Yogyakartamenolak untuk mengambil jatah MBG karena trauma akibat insiden keracunan yang dialami sebelumnya.Pada Rabu (15/10/2025), sebanyak 426 siswa mengalami sakit perut setelah menyantap menu MBG, dan efeknya baru dirasakan pada Kamis (16/10/2025) dini hari.Meski demikian, menu MBG tetap dibagikan pada hari yang sama.Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Yogyakarta, Ngadiya, mengungkapkan bahwa sebanyak 420 siswa memilih untuk tidak mengambil jatah makan mereka. YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X memberikan tanggapan terkait dugaan keracunan yang dialami oleh ratusan siswa di SMA Negeri 1 Yogyakarta setelah mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG). Sultan menilai bahwa proses memasak 3.000 porsi makanan dalam sehari tidak mungkin dilakukan dengan baik. Saya sudah mengatakan, ya gimana kalau mau bikin 3.000 porsi ya tidak bisa. Biasanya bikin 50 terus 3.000, ujar Sultan saat ditemui di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta, pada Jumat (17/10/2025). Baca juga:426 Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan MBG, Komite: Sudah Diminta Makan Secepatnya, Jangan Ditunda... Sultan menjelaskan, untuk mengelola daging sapi atau ayam dalam jumlah besar seperti itu, bahan makanan seharusnya dibeli pada sore hari dan segera diolah pada pagi harinya. Jika ingin menyimpan bahan makanan, dibutuhkan fasilitas pendingin yang memadai. Emang punyafreezerdan memungkinkan? Kalau tidak dikasihkanfreezerkan sudah biru.Lhadigoreng, hayomabok(keracunan), tambahnya. Menurut Sultan, pemahaman yang kurang mengenai hal-hal tersebut di kalangan petugas dapur dapat berakibat fatal. Hal-hal seperti itu kalau tidak dipahami mereka yang berada di dapur. Ha mbok sampai kapan pun yang keracunan masih ada, imbuhnya. Baca juga:MBG di SMAN 1 Yogyakarta Dihentikan Sementara, 2 Korban Dugaan Keracunan Belum Masuk Sekolah Sultan menekankan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap manajemen di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Ia mencontohkan bahwa dalam satu kelompok memasak seharusnya terdapat lebih banyak koki jika harus memasak untuk 3.000 porsi. La nek telungewu(Kalau 3.000) dibagi berapa porsi gitu aja. Itu lebih logis daripada satu unit suruh 3.000. Tidak akan bisa, jelasnya. Sementara itu, ratusan siswa diSMA Negeri 1 Yogyakartamenolak untuk mengambil jatah MBG karena trauma akibat insiden keracunan yang dialami sebelumnya. Pada Rabu (15/10/2025), sebanyak 426 siswa mengalami sakit perut setelah menyantap menu MBG, dan efeknya baru dirasakan pada Kamis (16/10/2025) dini hari. Meski demikian, menu MBG tetap dibagikan pada hari yang sama. Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Yogyakarta, Ngadiya, mengungkapkan bahwa sebanyak 420 siswa memilih untuk tidak mengambil jatah makan mereka.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/VMU756alVCt_4zDMQf_Rym21ez0=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/07/24/6881b5fda4d97.jpg",https://yogyakarta.kompas.com/read/2025/10/17/171133378/426-siswa-sman-1-yogyakarta-keracunan-mbg-sultan-singgung-dapur-biasa,0fb51400bec40c485f820ad2f26b0c23a68c852e04a171c43632d0ad03ca378a,2025-11-13 21:01:44.891 1596,kompas,mbg,2025-10-17 14:18:25,"420 Siswa SMAN 1 Yogyakarta Tolak Ambil MBG, Trauma usai Keracunan Massal","YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Ratusan siswa SMA Negeri 1 Yogyakarta menolak mengambil jatah Makan Bergizi Gratis (MBG) karena trauma setelah sebelumnya 426 siswa mengalami sakit perut usai menyantap menu MBG.MBGdikonsumsi pada Rabu (15/10/2025) siang, sementara efeknya baru dirasakan pada Kamis (16/10/2025) dini hari. Meski demikian, menu MBG masih tetap dibagikan pada hari yang sama.Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Yogyakarta, Ngadiya, mencatat sebanyak 420 siswa memilih tidak mengambil jatah makan karena takut dan trauma dengan kejadian sebelumnya. Ada kemarin hari Kamis 420 tidak ambil MBG, sama Pak Kepala Dinas disuruh ngembaliin ke SPPG, ya sudah saya kembalikan, ujarnya saat dihubungi, Jumat (17/10/2025). Kemarin kan ada satu kelas itu hanya ngambil 5 sampai 10 padahal satu kelas 36 siswa. Saya tanya, masih ragu-ragu, masih trauma, lanjutnya.Baca juga:426 Siswa SMA 1 Yogyakarta Sakit Perut usai Santap MBGMulai Jumat (17/10/2025), program MBG di sekolah tersebut resmi dihentikan sementara waktu. Iya, berhenti. Dihentikan mulai hari ini sampai dua minggu ke depan, tergantung hasil lab-nya gimana. Setelah hasil evaluasi selesai dan perbaikan dilakukan, mungkin bisa dilanjut lagi, pungkas Ngadiya.426 Siswa KeracunanSebelumnya, 426 siswa SMA Negeri 1 Yogyakarta dilaporkan mengalami gejala sakit perut dan diare usai mengonsumsi MBG pada Rabu (15/10/2025). Dari hasil kroscek di seluruh kelas, yang mengalami sakit perut tadi malam sekitar jam 1 sampai jam 3 ada 426, kata Ngadiya saat ditemui di sekolah, Kamis (16/10/2025).Dari jumlah tersebut, sebanyak 33 siswa tidak masuk sekolah keesokan harinya. Cek lagi yang tidak masuk ada 33 siswa. Itu ada yang sakit, ada juga yang alasan lain, imbuhnya.Baca juga:MBG di SMAN 1 Yogyakarta Dihentikan Sementara, 2 Korban Dugaan Keracunan Belum Masuk SekolahPenyedia MBG di SMA Negeri 1 Yogyakarta berasal dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Wirobrajan.Pihak dapur pun mengakui kemungkinan siswa keracunan karena ayam yang dimasak terlalu dini. SPPG Wirobrajan sudah ke sini didampingi Puskesmas. Konfirmasi tadi dari SPPG mengakui kemungkinan ada keracunan dari MBG, kemungkinan dari ayamnya, ungkap Ngadiya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Ratusan siswa SMA Negeri 1 Yogyakarta menolak mengambil jatah Makan Bergizi Gratis (MBG) karena trauma setelah sebelumnya 426 siswa mengalami sakit perut usai menyantap menu MBG. MBGdikonsumsi pada Rabu (15/10/2025) siang, sementara efeknya baru dirasakan pada Kamis (16/10/2025) dini hari. Meski demikian, menu MBG masih tetap dibagikan pada hari yang sama. Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Yogyakarta, Ngadiya, mencatat sebanyak 420 siswa memilih tidak mengambil jatah makan karena takut dan trauma dengan kejadian sebelumnya. Ada kemarin hari Kamis 420 tidak ambil MBG, sama Pak Kepala Dinas disuruh ngembaliin ke SPPG, ya sudah saya kembalikan, ujarnya saat dihubungi, Jumat (17/10/2025). Kemarin kan ada satu kelas itu hanya ngambil 5 sampai 10 padahal satu kelas 36 siswa. Saya tanya, masih ragu-ragu, masih trauma, lanjutnya. Baca juga:426 Siswa SMA 1 Yogyakarta Sakit Perut usai Santap MBG Mulai Jumat (17/10/2025), program MBG di sekolah tersebut resmi dihentikan sementara waktu. Iya, berhenti. Dihentikan mulai hari ini sampai dua minggu ke depan, tergantung hasil lab-nya gimana. Setelah hasil evaluasi selesai dan perbaikan dilakukan, mungkin bisa dilanjut lagi, pungkas Ngadiya. Sebelumnya, 426 siswa SMA Negeri 1 Yogyakarta dilaporkan mengalami gejala sakit perut dan diare usai mengonsumsi MBG pada Rabu (15/10/2025). Dari hasil kroscek di seluruh kelas, yang mengalami sakit perut tadi malam sekitar jam 1 sampai jam 3 ada 426, kata Ngadiya saat ditemui di sekolah, Kamis (16/10/2025). Dari jumlah tersebut, sebanyak 33 siswa tidak masuk sekolah keesokan harinya. Cek lagi yang tidak masuk ada 33 siswa. Itu ada yang sakit, ada juga yang alasan lain, imbuhnya. Baca juga:MBG di SMAN 1 Yogyakarta Dihentikan Sementara, 2 Korban Dugaan Keracunan Belum Masuk Sekolah Penyedia MBG di SMA Negeri 1 Yogyakarta berasal dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Wirobrajan. Pihak dapur pun mengakui kemungkinan siswa keracunan karena ayam yang dimasak terlalu dini. SPPG Wirobrajan sudah ke sini didampingi Puskesmas. Konfirmasi tadi dari SPPG mengakui kemungkinan ada keracunan dari MBG, kemungkinan dari ayamnya, ungkap Ngadiya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/GS3RudjzGkNM4JTDWUtidmJK3uw=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/16/68f092f6d3be2.jpg",https://yogyakarta.kompas.com/read/2025/10/17/141825878/420-siswa-sman-1-yogyakarta-tolak-ambil-mbg-trauma-usai-keracunan-massal,a09d74f9834d0c62e27cd7dc7f11efbf0e21384b56aff659b6eb163ad9834e73,2025-11-13 21:01:55.261 1630,kompas,mbg,2025-11-03 16:50:56,SPPG di Purworejo Ini Gunakan 20 Galon Air Per Hari untuk Masak Menu MBG,"PURWOREJO, KOMPAS.com Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri Polres Purworejo, Satria Bagas, mengatakan bahwa SPPG ini setiap hari menggunakan sekitar 20 galon air untuk mendukung seluruh aktivitas operasional, terutama proses memasak makanan program makan bergizi gratis (MBG).Satria Bagas menjelaskan bahwa air menjadi faktor penting dalam menjaga kebersihan dan mutu gizi makanan yang dihasilkan.Selain itu, penggunaan air galon menjadi standar operasional untuk menjaga higienitas masakan.""Ya betul, kami setiap hari menggunakan air galon untuk memasak, kurang lebih 20 galon setiap harinya,"" kata Satria saat ditemui di dapur MBG pada Senin (3/11/2025).Baca juga:Jaga MBG Tetap Higienis, SPPG Polda Sumsel Gunakan Air Galon dan Pengering OmprengSPPG ini berlokasi di Jalan W.R Soepratman No. 98 94, Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, dan menjadi salah satu dari sedikit fasilitas serupa di jajaran Polda Jawa Tengah yang sudah menerapkan standar higienitas tinggi dalam proses produksi dan penyajian makanan bergizi.Menurut Satria, setiap tahapan memasak menu MBG dilakukan secara ketat agar tidak ada kontaminasi yang bisa menurunkan kualitas hasil olahan.Prosedur itu sekaligus menjadi bentuk komitmen SPPG terhadap keamanan pangan dalam program nasional ini. Kami juga menerapkan sistem pencucian berlapis. Semua peralatan dicuci dengan air mengalir, kemudian dibilas menggunakan air dingin, dan terakhir disterilisasi dengan air panas, jelas Satria.Diawasi Petugas Pengendalian Mutu dari PolresKeberadaan SPPGPolres Purworejodi bawah naunganYayasan Kemala Bhayangkarimerupakan bagian dari program nasional yang digagas Badan Gizi Nasional untuk meningkatkan ketahanan gizi pada anak sekolah.Tercatat SPPG ini melayani sekitar 3.000 siswa dari SD hingga tingkat SMA.Baca juga:Kepala BGN: Masak MBG Harus Pakai Air GalonKOMPAS.COM/BAYU APRILIANOPolres Purworejo sedang memantau MBG di hari pertama pendistribusian di SMK Kartika Cendekia PurworejoDari pantauan di lokasi, seluruh area SPPG didominasi warna biru muda dengan desain bersih dan terang.Terdapat area tunggu berpendingin udara, ruang produksi, serta dapur higienis yang dilengkapi pintu steril berbahan PVC transparan untuk membatasi area bersih dan area luar.Setiap pekerja diwajibkan mengenakan alat pelindung diri (APD) seperti masker, sarung tangan, dan penutup kepala saat bertugas.Seluruh aktivitas juga berada di bawah pengawasan petugas pengendalian mutu dari Polres Purworejo.""Setiap karyawan yang bekerja kami wajibkan memakai APD dari masker, sandal hingga penutup kepala,"" kata Satria. PURWOREJO, KOMPAS.com Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri Polres Purworejo, Satria Bagas, mengatakan bahwa SPPG ini setiap hari menggunakan sekitar 20 galon air untuk mendukung seluruh aktivitas operasional, terutama proses memasak makanan program makan bergizi gratis (MBG). Satria Bagas menjelaskan bahwa air menjadi faktor penting dalam menjaga kebersihan dan mutu gizi makanan yang dihasilkan. Selain itu, penggunaan air galon menjadi standar operasional untuk menjaga higienitas masakan. ""Ya betul, kami setiap hari menggunakan air galon untuk memasak, kurang lebih 20 galon setiap harinya,"" kata Satria saat ditemui di dapur MBG pada Senin (3/11/2025). Baca juga:Jaga MBG Tetap Higienis, SPPG Polda Sumsel Gunakan Air Galon dan Pengering Ompreng SPPG ini berlokasi di Jalan W.R Soepratman No. 98 94, Kelurahan Tambakrejo, Kecamatan Purworejo, Kabupaten Purworejo, dan menjadi salah satu dari sedikit fasilitas serupa di jajaran Polda Jawa Tengah yang sudah menerapkan standar higienitas tinggi dalam proses produksi dan penyajian makanan bergizi. Menurut Satria, setiap tahapan memasak menu MBG dilakukan secara ketat agar tidak ada kontaminasi yang bisa menurunkan kualitas hasil olahan. Prosedur itu sekaligus menjadi bentuk komitmen SPPG terhadap keamanan pangan dalam program nasional ini. Kami juga menerapkan sistem pencucian berlapis. Semua peralatan dicuci dengan air mengalir, kemudian dibilas menggunakan air dingin, dan terakhir disterilisasi dengan air panas, jelas Satria. Keberadaan SPPGPolres Purworejodi bawah naunganYayasan Kemala Bhayangkarimerupakan bagian dari program nasional yang digagas Badan Gizi Nasional untuk meningkatkan ketahanan gizi pada anak sekolah. Tercatat SPPG ini melayani sekitar 3.000 siswa dari SD hingga tingkat SMA. Baca juga:Kepala BGN: Masak MBG Harus Pakai Air Galon KOMPAS.COM/BAYU APRILIANOPolres Purworejo sedang memantau MBG di hari pertama pendistribusian di SMK Kartika Cendekia Purworejo KOMPAS.COM/BAYU APRILIANOPolres Purworejo sedang memantau MBG di hari pertama pendistribusian di SMK Kartika Cendekia Purworejo Dari pantauan di lokasi, seluruh area SPPG didominasi warna biru muda dengan desain bersih dan terang. Terdapat area tunggu berpendingin udara, ruang produksi, serta dapur higienis yang dilengkapi pintu steril berbahan PVC transparan untuk membatasi area bersih dan area luar. Setiap pekerja diwajibkan mengenakan alat pelindung diri (APD) seperti masker, sarung tangan, dan penutup kepala saat bertugas. Seluruh aktivitas juga berada di bawah pengawasan petugas pengendalian mutu dari Polres Purworejo. ""Setiap karyawan yang bekerja kami wajibkan memakai APD dari masker, sandal hingga penutup kepala,"" kata Satria.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/B0rDNM20p6JJnkQajZZuD7tar4g=/0x0:1280x853/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/21/68f7900cce179.jpeg",https://regional.kompas.com/read/2025/11/03/165056378/sppg-di-purworejo-ini-gunakan-20-galon-air-per-hari-untuk-masak-menu-mbg,7326728f880fa0962095777a81b6d3b1de43d5ebb2aa28146d5ca2c65b977299,2025-11-13 21:07:48.001 1631,kompas,mbg,2025-11-03 16:10:32,20 Siswa SDN Meruya Selatan 01 Diduga Keracunan Usai Konsumsi MBG,"JAKARTA, KOMPAS.com -Sebanyak 20 siswa SDN Meruya Selatan 01, Jakarta Barat, mengalami keluhan pusing dan mual setelah mengonsumsi menu makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu (29/10/2025) lalu.Dugaan keracunan makanan ini bermula sesaat setelah para siswa menyantap menu MBG yang dibagikan sekitar pukul 09.00 WIB.""Awal ada dugaan itu, ketika kita selesai membagikan dan anak-anak mengonsumsi makanan tersebut, ada beberapa siswa yang mengeluh, pusing dan mual,"" kata Wakil Kepala SekolahSDN Meruya Selatan 01, Nursyamsiyah, saat ditemuiKompas.comdi lokasi, Senin (3/11/2025).Baca juga:Kala Label SNI Nampan MBG Diduga Dipalsukan di Jakut Nursyamsiyah menyampaikan, menu MBG yang tersaji saat itu terdiri dari mi, tahu, telur kecap, dan puding.Menurut dia, makanan yang diduga menjadi penyebab keluhan yang dialami puluhan siswanya adalah puding yang diberikan sebagai pengganti menu buah.Beberapa puding yang dibagikan ke siswa memiliki aroma yang tidak wajar.""Kebetulan sih ada puding sampel, tapi tidak semua puding ya. Jadi pudingnya puding cokelat, tapi kebetulan ada yang berbau seperti gosong, mungkin bau asap, bau gosong, tapi yang lain sih normal,"" jelasnya.Sekitar 30 menit hingga satu jam setelah mengonsumsi MBG, sejumlah siswa dilaporkan mengalami pusing, mual, hingga muntah-muntah di sekolah.Menghadapi situasi tersebut, pihak sekolah segera bertindak sesuai arahan dengan melaporkan kejadian ke pihak Satuan Pelaksana Pendidikan Gizi (SPPG) Meruya Selatan.Baca juga:Polisi: Onad Pakai Narkoba karena Ada Masalah Pribadi""Akhirnya mereka langsung datang kemari, bagian BGN-nya juga kemari, terus mereka yang langsung menghubungi puskesmas,"" ujar Nursyamsiyah.Awalnya, ada tujuh siswa yang diduga keracunan dan segera dibawa ke RSUD Kembangan karena Puskesmas Meruya Selatan tengah penuh pasien.""Awal itu kan kita ada tujuh siswa ya, itu kan karena kita menunggu puskesmas juga belum datang ke sekolah. Akhirnya kan disarankan bawa ke RSUD,"" ucap dia.Setelah tim SPPG tiba di sekolah, barulah dokter dari puskesmas datang untuk memeriksa 13 siswa lainnya.Beruntung, gejala yang dialami para siswa tidak parah. Setelah mendapat perawatan dan obat dari RSUD, mereka pulih dan bisa kembali bersekolah keesokan harinya.""Alhamdulillah anak-anak sudah baik, dan besok harinya sudah masuk semua anak-anak, langsung belajar,"" tambahnya.Baca juga:Rano Karno Ingin Tiru Bali, Punya Pecalang untuk Jaga Keamanan Warga JAKARTA, KOMPAS.com -Sebanyak 20 siswa SDN Meruya Selatan 01, Jakarta Barat, mengalami keluhan pusing dan mual setelah mengonsumsi menu makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Rabu (29/10/2025) lalu. Dugaan keracunan makanan ini bermula sesaat setelah para siswa menyantap menu MBG yang dibagikan sekitar pukul 09.00 WIB. ""Awal ada dugaan itu, ketika kita selesai membagikan dan anak-anak mengonsumsi makanan tersebut, ada beberapa siswa yang mengeluh, pusing dan mual,"" kata Wakil Kepala SekolahSDN Meruya Selatan 01, Nursyamsiyah, saat ditemuiKompas.comdi lokasi, Senin (3/11/2025). Baca juga:Kala Label SNI Nampan MBG Diduga Dipalsukan di Jakut Nursyamsiyah menyampaikan, menu MBG yang tersaji saat itu terdiri dari mi, tahu, telur kecap, dan puding. Menurut dia, makanan yang diduga menjadi penyebab keluhan yang dialami puluhan siswanya adalah puding yang diberikan sebagai pengganti menu buah. Beberapa puding yang dibagikan ke siswa memiliki aroma yang tidak wajar. ""Kebetulan sih ada puding sampel, tapi tidak semua puding ya. Jadi pudingnya puding cokelat, tapi kebetulan ada yang berbau seperti gosong, mungkin bau asap, bau gosong, tapi yang lain sih normal,"" jelasnya. Sekitar 30 menit hingga satu jam setelah mengonsumsi MBG, sejumlah siswa dilaporkan mengalami pusing, mual, hingga muntah-muntah di sekolah. Menghadapi situasi tersebut, pihak sekolah segera bertindak sesuai arahan dengan melaporkan kejadian ke pihak Satuan Pelaksana Pendidikan Gizi (SPPG) Meruya Selatan. Baca juga:Polisi: Onad Pakai Narkoba karena Ada Masalah Pribadi ""Akhirnya mereka langsung datang kemari, bagian BGN-nya juga kemari, terus mereka yang langsung menghubungi puskesmas,"" ujar Nursyamsiyah. Awalnya, ada tujuh siswa yang diduga keracunan dan segera dibawa ke RSUD Kembangan karena Puskesmas Meruya Selatan tengah penuh pasien. ""Awal itu kan kita ada tujuh siswa ya, itu kan karena kita menunggu puskesmas juga belum datang ke sekolah. Akhirnya kan disarankan bawa ke RSUD,"" ucap dia. Setelah tim SPPG tiba di sekolah, barulah dokter dari puskesmas datang untuk memeriksa 13 siswa lainnya. Beruntung, gejala yang dialami para siswa tidak parah. Setelah mendapat perawatan dan obat dari RSUD, mereka pulih dan bisa kembali bersekolah keesokan harinya. ""Alhamdulillah anak-anak sudah baik, dan besok harinya sudah masuk semua anak-anak, langsung belajar,"" tambahnya. Baca juga:Rano Karno Ingin Tiru Bali, Punya Pecalang untuk Jaga Keamanan Warga",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/j9VWyesrLAoBm7xR1w81auvW33I=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/03/690865edd7ee0.jpg",https://megapolitan.kompas.com/read/2025/11/03/16103201/20-siswa-sdn-meruya-selatan-01-diduga-keracunan-usai-konsumsi-mbg,03fb90a32340e2a128e74022854a667be492071d1c82e83f7e31e82d5546a1de,2025-11-13 21:07:58.857 1597,kompas,mbg,2025-10-17 13:07:54,"SPPG Telat Distribusikan Menu MBG ke Sekolah di Pamekasan, Wali Murid Protes","PAMEKASAN, KOMPAS.com- Ratusan siswa harus menunggu menu Makan Bergizi Gratis (MBG) akibat keterlambatan distribusi dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) ke SDN 1 Kangenan Pamekasan, Jumat (17/10/2025).Pantauan kompas.com, mobil SPPG Dapur Kangenan baru tiba di sekolah sekitar pukul 10.30. Sehingga distribusi menu MBG selesai pukul 10.50.Sementara jadwal pulang siswa pukul 10.00. SPPG baru mendistribusikan makanan setengah jam setelah jadwal siswa pulang.Selain terlambat, SPPG Dapur Kangenan juga mendistribusikan dua menu sekaligus untuk hari jumat dan hari sabtu.Baca juga:MBG Bikin Siswa Purworejo Semangat Sekolah, Adelia Ingin Menu Lebih BervariasiSiswa kelas III, IV, V dan kelas VI yang menunggu mendapatkan dua bingkisan menu MBG dibawa pulang ke rumah.Menu MBG terbungkus paper bag atau kantong kertas warna coklat. Satu kantong berisi susu, roti, kacang dan air minum kemasan gelas.Satu kantong lagi berisi jasuke, roti, kelengkeng dan telur rebus.Saat mobil Dapur Kangenan tiba di sekolah siswa sudah menumpuk menunggu giliran pembangian kantong kertas berisi menu MBG.Bahkan guru-guru SDN Kangenan 1 pun membantu mendistribusikan kepada siswa.Baca juga:Hari Ini Ultah Prabowo, Siswa SD Palopo Dapat Menu MBG Spesial: Rasanya EnakSementara wali murid sudah menunggu lama di depan pagar sekolah. Merekapun melakukan mengeluh akibat lambatnya menu MBG tiba di sekolah.""Dengan kejadian ini kami kecewa terhadap dapur MBH nya. Anak-anak seharusnya sudah pulang,"" kata Ahmad, salah satu wali murid.Dia mengatakan dapur MBG terkesan tidak siap. Padahal yang didistribusikan menu kering.Akibatnya, siswa lambat pulang, wali murid pun lama menunggu di depan sekolah.""Kami berharap keterlambatan ini tidak terulang,"" katanya.Baca juga:Aktivis Yogyakarta Dorong Korban MBG Ajukan Gugatan HukumSementara Kepala SPPG Dapur Kangenan Tholib Ifan Jailani mengakui adanya keterlambatan. PAMEKASAN, KOMPAS.com- Ratusan siswa harus menunggu menu Makan Bergizi Gratis (MBG) akibat keterlambatan distribusi dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) ke SDN 1 Kangenan Pamekasan, Jumat (17/10/2025). Pantauan kompas.com, mobil SPPG Dapur Kangenan baru tiba di sekolah sekitar pukul 10.30. Sehingga distribusi menu MBG selesai pukul 10.50. Sementara jadwal pulang siswa pukul 10.00. SPPG baru mendistribusikan makanan setengah jam setelah jadwal siswa pulang. Selain terlambat, SPPG Dapur Kangenan juga mendistribusikan dua menu sekaligus untuk hari jumat dan hari sabtu. Baca juga:MBG Bikin Siswa Purworejo Semangat Sekolah, Adelia Ingin Menu Lebih Bervariasi Siswa kelas III, IV, V dan kelas VI yang menunggu mendapatkan dua bingkisan menu MBG dibawa pulang ke rumah. Menu MBG terbungkus paper bag atau kantong kertas warna coklat. Satu kantong berisi susu, roti, kacang dan air minum kemasan gelas. Satu kantong lagi berisi jasuke, roti, kelengkeng dan telur rebus. Saat mobil Dapur Kangenan tiba di sekolah siswa sudah menumpuk menunggu giliran pembangian kantong kertas berisi menu MBG. Bahkan guru-guru SDN Kangenan 1 pun membantu mendistribusikan kepada siswa. Baca juga:Hari Ini Ultah Prabowo, Siswa SD Palopo Dapat Menu MBG Spesial: Rasanya Enak Sementara wali murid sudah menunggu lama di depan pagar sekolah. Merekapun melakukan mengeluh akibat lambatnya menu MBG tiba di sekolah. ""Dengan kejadian ini kami kecewa terhadap dapur MBH nya. Anak-anak seharusnya sudah pulang,"" kata Ahmad, salah satu wali murid. Dia mengatakan dapur MBG terkesan tidak siap. Padahal yang didistribusikan menu kering. Akibatnya, siswa lambat pulang, wali murid pun lama menunggu di depan sekolah. ""Kami berharap keterlambatan ini tidak terulang,"" katanya. Baca juga:Aktivis Yogyakarta Dorong Korban MBG Ajukan Gugatan Hukum Sementara Kepala SPPG Dapur Kangenan Tholib Ifan Jailani mengakui adanya keterlambatan.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/KdUo2KYh7toBHBxT9O242pw6o-o=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/09/68e7a6af1b543.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/17/130754978/sppg-telat-distribusikan-menu-mbg-ke-sekolah-di-pamekasan-wali-murid-protes,f7ff2e9780b01bfacd8dff9e9e8170cc6e95550e20a55f0d3f95565ccb2b43c3,2025-11-13 21:02:06.300 1598,kompas,mbg,2025-10-17 12:09:39,"MBG Bikin Siswa Purworejo Semangat Sekolah, Adelia Ingin Menu Lebih Bervariasi","PURWOREJO, KOMPAS.com -Program unggulan Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto dilaporkan membawa dampak positif signifikan, terbukti meningkatkan semangat siswa-siswi di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, untuk bersekolah setiap hari.Banyak siswa yang minta progam ini terus dilaksanakan disetiap sekolah yang ada.Bagi mereka, menuMBGseperti kejutan setiap harinya. Mereja menantikan menu yang berbeda-beda dari MBG.Baca juga:Hari Ini Ultah Prabowo, Siswa SD Palopo Dapat Menu MBG Spesial: Rasanya EnakSalah satu siswi SDN Sendangsari, Adelia Faranesa Asni, mengungkapkan rasa senangnya dan manfaat yang ia rasakan.""Aku senang sekali karena aku bisa makan yang lezat dan penuh gizi dan makanannya tuh bermacam-macam, apalagi enak,"" ujar Adel dengan antusias Jumat (17/10/2025).Adel mengaku makanan favoritnya adalah ayam geprek dan sayur buncis. Ia juga menambahkan bahwa ia sangat menyukai sambal pada ayam geprek tersebut.Bahkan, Adel pernah menyampaikan keinginannya kepada pihak penyelenggara MBK untuk menyediakan es atau teh botol, yang akhirnya dikabulkan.""Aku pernah tulis di kertas itu, terus aku masukin ke wadah MBG nya itu, aku tulis ayam geprek, dan akhirnya dikabulin. Aku suka banget,"" ungkap Adel.Lebih lanjut, Adel merasakan peningkatan semangat belajar setelah adanya program MBK.""Semangat. Terus, kalau hari Sabtu, aku enggak semangat karena soalnya enggak ada MBG. Jadinya kalau sampai siang lapar,"" jelasnya.Adel juga menyampaikan harapannya agar program MBG terus dilanjutkan. Ia berharap menu makanan yang disajikan lebih bervariasi.""Pengennya kayak gimana? Aku pengen MBG terus dilanjutkan karena aku kepengen MBG-nya itu kayak bermacam-macam gitu, loh,"" tuturnya.Baca juga:Setahun Prabowo-Gibran, Waktu Distribusi dan Selera Siswa Jadi Tantangan Pelaksanaan MBG di Palangka RayaAdel juga menegaskan bahwa ia selalu menghabiskan makanan yang diterimanya dari program MBK.""Dihabisin. Aku enggak pernah dimasukin ke wadah bekal ataupun apa, enggak pernah. Itu langsung habis,"" pungkasnya.Sementara itu siswa lainnya, Pradana mengungkapkan hal serupa, ia sangat senang saat mendapatkan MBG. Meskipun, ia saat ini tidak suka nasi. Saat makan nasi rasanya pahit.""Biasanya diganti dengan kentang atau bihun. Tapi tetap senang saja,"" kata PradanaDalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang PURWOREJO, KOMPAS.com -Program unggulan Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto dilaporkan membawa dampak positif signifikan, terbukti meningkatkan semangat siswa-siswi di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, untuk bersekolah setiap hari. Banyak siswa yang minta progam ini terus dilaksanakan disetiap sekolah yang ada. Bagi mereka, menuMBGseperti kejutan setiap harinya. Mereja menantikan menu yang berbeda-beda dari MBG. Baca juga:Hari Ini Ultah Prabowo, Siswa SD Palopo Dapat Menu MBG Spesial: Rasanya Enak Salah satu siswi SDN Sendangsari, Adelia Faranesa Asni, mengungkapkan rasa senangnya dan manfaat yang ia rasakan. ""Aku senang sekali karena aku bisa makan yang lezat dan penuh gizi dan makanannya tuh bermacam-macam, apalagi enak,"" ujar Adel dengan antusias Jumat (17/10/2025). Adel mengaku makanan favoritnya adalah ayam geprek dan sayur buncis. Ia juga menambahkan bahwa ia sangat menyukai sambal pada ayam geprek tersebut. Bahkan, Adel pernah menyampaikan keinginannya kepada pihak penyelenggara MBK untuk menyediakan es atau teh botol, yang akhirnya dikabulkan. ""Aku pernah tulis di kertas itu, terus aku masukin ke wadah MBG nya itu, aku tulis ayam geprek, dan akhirnya dikabulin. Aku suka banget,"" ungkap Adel. Lebih lanjut, Adel merasakan peningkatan semangat belajar setelah adanya program MBK. ""Semangat. Terus, kalau hari Sabtu, aku enggak semangat karena soalnya enggak ada MBG. Jadinya kalau sampai siang lapar,"" jelasnya. Adel juga menyampaikan harapannya agar program MBG terus dilanjutkan. Ia berharap menu makanan yang disajikan lebih bervariasi. ""Pengennya kayak gimana? Aku pengen MBG terus dilanjutkan karena aku kepengen MBG-nya itu kayak bermacam-macam gitu, loh,"" tuturnya. Baca juga:Setahun Prabowo-Gibran, Waktu Distribusi dan Selera Siswa Jadi Tantangan Pelaksanaan MBG di Palangka Raya Adel juga menegaskan bahwa ia selalu menghabiskan makanan yang diterimanya dari program MBK. ""Dihabisin. Aku enggak pernah dimasukin ke wadah bekal ataupun apa, enggak pernah. Itu langsung habis,"" pungkasnya. Sementara itu siswa lainnya, Pradana mengungkapkan hal serupa, ia sangat senang saat mendapatkan MBG. Meskipun, ia saat ini tidak suka nasi. Saat makan nasi rasanya pahit. ""Biasanya diganti dengan kentang atau bihun. Tapi tetap senang saja,"" kata Pradana",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/jGZ1AAvOXcFARRXWtO7_vb5tSj8=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/17/68f1c2f021406.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/17/120939978/mbg-bikin-siswa-purworejo-semangat-sekolah-adelia-ingin-menu-lebih,90e4905c44df43f38ab1331925aaf2a171b6e1b7879103cbbaf28df5ee3ca551,2025-11-13 21:02:18.457 1599,kompas,mbg,2025-10-17 06:49:51,"426 Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan, Operasional Dapur MBG Dihentikan Sementara","JAKARTA, KOMPAS.com -Badan Gizi Nasional (BGN) menghentikan sementara operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang melayani SMAN 1 Yogyakarta.Langkah ini disambil setelah BGN menerima laporan 426 siswaSMAN 1 Yogyakartamengalami diare dan sakit perut pada Kamis (16/10/2025) dini hari.""Sebagai langkah tanggap cepat, BGN menginstruksikan penghentian sementara operasional SPPG yang melayani sekolah itu,"" kata Kepala Biro Hukum dan Humas BGN Khairul Hidayati dalam keterangan resmi, Jumat (17/10/2025).Baca juga:Ayam Dimasak Terlalu Pagi Diduga Picu Keracunan Ratusan Siswa di Yogyakarta""Langkah ini diambil untuk memberi ruang evaluasi menyeluruh terhadap proses pengolahan, penyimpanan, dan distribusi makanan guna memastikankeamanan pangandi lingkungan sekolah,"" lanjut dia.Hida menegaskan, bagi BGN, keamanan pangan merupakan prioritas utama dalam setiap layanan gizi masyarakat. Keamanan pangan bukan hanya soal higienitas, tetapi juga kepercayaan publik terhadap sistem gizi nasional,"" ujar Hida.""Karena itu, setiap temuan sekecil apa pun akan kami tindaklanjuti dengan serius, imbuh dia.Baca juga:Operasional SPPG Wirobrajan Dihentikan Sementara usai Ratusan Siswa Yogyakarta Keracunan MBGKepala SMAN 1 Yogyakarta, Ngadiya, menjelaskan bahwa pihak sekolah baru menerima laporan dari para siswa pada Kamis pagi, dan langsung menyebarkan kuesioner untuk mengecek kondisi para siswa di seluruh kelas.""Dari kuesioner itu didapatkan data bahwa dari 972 siswa SMAN 1 Yogyakarta, sebanyak 426 mengaku mengalami diare antara pukul 1 hingga 3 dini hari. Pada hari itu, ada 32 orang siswa yang tidak masuk, namun tidak diketahui alasannya,"" kata Ngadiya.Meskipun dalam kuesioner 426 siswa mengaku mengalami diare pada dini hari, tidak ada seorang siswa dilarikan ke fasilitas kesehatan saat kegiatan belajar mengajar berlangsung pada pagi hingga siang hari.Baca juga:Wali Kota Yogyakarta Duga Bakteri di MBG Jadi Penyebab Ratusan Siswa Sakit Perut""Proses kegiatan belajar mengajar berjalan normal. Tidak ada siswa yang dipulangkan lebih awal,"" lanjut Ngadiya.Kepala Kantor Pemenuhan Gizi (KPPG) Sleman Harsono menambahkan, setelah menerima laporan tentang dugaan insiden keamanan pangan di SMAN 1 Yogyakarta, tim gabungan langsung turun ke lapangan untuk mengambil sampel makanan dan memeriksanya di laboratorium. Kami bersama Dinas Kesehatan Provinsi DIY dan Kota Yogyakarta menelusuri secara cermat sumber dugaan penyebabnya. Masyarakat kami imbau tetap tenang sambil menunggu hasil resmi, kata Harsono.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com -Badan Gizi Nasional (BGN) menghentikan sementara operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang melayani SMAN 1 Yogyakarta. Langkah ini disambil setelah BGN menerima laporan 426 siswaSMAN 1 Yogyakartamengalami diare dan sakit perut pada Kamis (16/10/2025) dini hari. ""Sebagai langkah tanggap cepat, BGN menginstruksikan penghentian sementara operasional SPPG yang melayani sekolah itu,"" kata Kepala Biro Hukum dan Humas BGN Khairul Hidayati dalam keterangan resmi, Jumat (17/10/2025). Baca juga:Ayam Dimasak Terlalu Pagi Diduga Picu Keracunan Ratusan Siswa di Yogyakarta ""Langkah ini diambil untuk memberi ruang evaluasi menyeluruh terhadap proses pengolahan, penyimpanan, dan distribusi makanan guna memastikankeamanan pangandi lingkungan sekolah,"" lanjut dia. Hida menegaskan, bagi BGN, keamanan pangan merupakan prioritas utama dalam setiap layanan gizi masyarakat. Keamanan pangan bukan hanya soal higienitas, tetapi juga kepercayaan publik terhadap sistem gizi nasional,"" ujar Hida. ""Karena itu, setiap temuan sekecil apa pun akan kami tindaklanjuti dengan serius, imbuh dia. Baca juga:Operasional SPPG Wirobrajan Dihentikan Sementara usai Ratusan Siswa Yogyakarta Keracunan MBG Kepala SMAN 1 Yogyakarta, Ngadiya, menjelaskan bahwa pihak sekolah baru menerima laporan dari para siswa pada Kamis pagi, dan langsung menyebarkan kuesioner untuk mengecek kondisi para siswa di seluruh kelas. ""Dari kuesioner itu didapatkan data bahwa dari 972 siswa SMAN 1 Yogyakarta, sebanyak 426 mengaku mengalami diare antara pukul 1 hingga 3 dini hari. Pada hari itu, ada 32 orang siswa yang tidak masuk, namun tidak diketahui alasannya,"" kata Ngadiya. Meskipun dalam kuesioner 426 siswa mengaku mengalami diare pada dini hari, tidak ada seorang siswa dilarikan ke fasilitas kesehatan saat kegiatan belajar mengajar berlangsung pada pagi hingga siang hari. Baca juga:Wali Kota Yogyakarta Duga Bakteri di MBG Jadi Penyebab Ratusan Siswa Sakit Perut ""Proses kegiatan belajar mengajar berjalan normal. Tidak ada siswa yang dipulangkan lebih awal,"" lanjut Ngadiya. Kepala Kantor Pemenuhan Gizi (KPPG) Sleman Harsono menambahkan, setelah menerima laporan tentang dugaan insiden keamanan pangan di SMAN 1 Yogyakarta, tim gabungan langsung turun ke lapangan untuk mengambil sampel makanan dan memeriksanya di laboratorium. Kami bersama Dinas Kesehatan Provinsi DIY dan Kota Yogyakarta menelusuri secara cermat sumber dugaan penyebabnya. Masyarakat kami imbau tetap tenang sambil menunggu hasil resmi, kata Harsono.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/GS3RudjzGkNM4JTDWUtidmJK3uw=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/16/68f092f6d3be2.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/17/06495161/426-siswa-sman-1-yogyakarta-keracunan-operasional-dapur-mbg-dihentikan,2359eac2e323069c36c4e745d25c0973e53bb40fa9e4f9c97b3e78ff71285358,2025-11-13 21:02:31.908 1600,kompas,mbg,2025-10-16 19:15:39,BGN Ungkap Kepastian Anggaran MBG 2026 Usai Kembalikan Dana ke Kemenkeu,"JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana memastikan anggaran program makan bergizi gratis (MBG) untuk 2026 sudah aman.Ia menjelaskan hal itu setelahBGNmengembalikan danaMBGyang tidak terserap tahun ini ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Tahun depan itu kami sudah mendapatkan pagu anggaran Rp 268 triliun. Dengan cadangan 97 triliun sehingga total Rp 335 triliun, kata Dadan usai menghadiri acara 1 Tahun Pemerintahan Prabowo Gibran di Jakarta, Kamis (16/10/2025).Baca juga:BGN Kembalikan Anggaran MBG Rp 70 Triliun ke Presiden, Ini Penjelasan PurbayaDadan menambahkan, alokasi anggaran BGN untuk 2025 mencapai Rp 71 triliun. Presiden Prabowo Subianto kemudian menambah Rp 100 triliun untuk memperkuat program tersebut. Jadi yang 100 triliun disiapkan oleh Pak Presiden itu tidak kami gunakan dan itu digunakan untuk yang lain, ujarnya.Ia menjelaskan, realisasi penyerapan anggaran BGN tahun ini sebesar Rp 99 triliun.Sebelumnya, BGN dikabarkan mengembalikan anggaran program MBG sebesar Rp 70 triliun karena tidak terserap optimal.Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan, BGN sebenarnya mengembalikan Rp 100 triliun yang sebelumnya diminta sebagai tambahan anggaran tahun ini.Menurutnya, dana itu belum masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. Enggak, yang saya tahu dia balikin Rp 100 triliun dari anggaran yang dia sempat minta, tapi itu belum dianggarkan betul, jadi sebetulnya uangnya belum ada, kata Purbaya di kantornya, Jakarta, Selasa (14/10/2025).Baca juga:Sreeya Sewu Siapkan Pabrik Baru, Bidik Kebutuhan MBG di Timur IndonesiaIa memastikan anggaran MBG yang tercantum di APBN 2025 tetap sebesar Rp 71 triliun.Purbaya juga menyatakan akan terus memantau penyerapan anggaran MBG hingga akhir Oktober karena realisasinya masih rendah.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana memastikan anggaran program makan bergizi gratis (MBG) untuk 2026 sudah aman. Ia menjelaskan hal itu setelahBGNmengembalikan danaMBGyang tidak terserap tahun ini ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Tahun depan itu kami sudah mendapatkan pagu anggaran Rp 268 triliun. Dengan cadangan 97 triliun sehingga total Rp 335 triliun, kata Dadan usai menghadiri acara 1 Tahun Pemerintahan Prabowo Gibran di Jakarta, Kamis (16/10/2025). Baca juga:BGN Kembalikan Anggaran MBG Rp 70 Triliun ke Presiden, Ini Penjelasan Purbaya Dadan menambahkan, alokasi anggaran BGN untuk 2025 mencapai Rp 71 triliun. Presiden Prabowo Subianto kemudian menambah Rp 100 triliun untuk memperkuat program tersebut. Jadi yang 100 triliun disiapkan oleh Pak Presiden itu tidak kami gunakan dan itu digunakan untuk yang lain, ujarnya. Ia menjelaskan, realisasi penyerapan anggaran BGN tahun ini sebesar Rp 99 triliun. Sebelumnya, BGN dikabarkan mengembalikan anggaran program MBG sebesar Rp 70 triliun karena tidak terserap optimal. Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan, BGN sebenarnya mengembalikan Rp 100 triliun yang sebelumnya diminta sebagai tambahan anggaran tahun ini. Menurutnya, dana itu belum masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025. Enggak, yang saya tahu dia balikin Rp 100 triliun dari anggaran yang dia sempat minta, tapi itu belum dianggarkan betul, jadi sebetulnya uangnya belum ada, kata Purbaya di kantornya, Jakarta, Selasa (14/10/2025). Baca juga:Sreeya Sewu Siapkan Pabrik Baru, Bidik Kebutuhan MBG di Timur Indonesia Ia memastikan anggaran MBG yang tercantum di APBN 2025 tetap sebesar Rp 71 triliun. Purbaya juga menyatakan akan terus memantau penyerapan anggaran MBG hingga akhir Oktober karena realisasinya masih rendah.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/WIHXCRFqbnfzm56a-_tZZBAyuwM=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775b1d85b4.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/16/68f0e12ab0060.jpg",https://money.kompas.com/read/2025/10/16/191539126/bgn-ungkap-kepastian-anggaran-mbg-2026-usai-kembalikan-dana-ke-kemenkeu,f5735d790ae68d0fbd261597e68f9c8adf0f2ce8f6b6471b7073925e957808c7,2025-11-13 21:02:46.651 1601,kompas,mbg,2025-10-14 21:14:30,"Sorot Keracunan MBG di SMPN 1 Cisarua, Wakil Ketua DPR: Mungkin Sudah Kena Bakteri...","BANDUNG KOMPAS.com- Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal kembali menyoroti kasus keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), pada Selasa (14/10/2025) tadi.Sebanyak 115 siswa tercatat mengalami gejala keracunan, 56 di antaranya dibawa ke Puskesmas, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibabat, dan RSUD Lembang.Cucun mengatakan, dirinya sudah mewanti-wanti bahwa jika dapurSatuan Pelayanan Pemenuhan Gizi(SPPG) di semua wilayah, termasuk KBB, melanggar SOP, akan ada dampak.""Nah, saya punya tugas untuk kembali mengecek ini dan mengimbau kepada seluruh SPPG,"" katanya saat ditemui di Hotel SunShine, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.Baca juga:Korban Keracunan MBG di SMPN 1 Cisarua Tembus 115 Siswa, Kelas Disulap Jadi Posko DaruratBahkan, kata Cucun, pihaknya sudah meminta Badan Gizi Nasional (BGN) untuk memastikan SOP, higienis, sanitasi, dan perangkat lainnya agar berjalan dengan baik, terutama persoalan bahan baku.Koordinasi dari mulai pusat ke kabupaten/kota, lanjut dia, harus terus terjalin.Dia mendorong agar BGN menyiapkan sebuah aplikasi untuk mengecek bahan baku yang akan dimasak untuk dikonsumsi penerima manfaat.""Kalau bisa bikin satu aplikasi untuk mengecek bahan-bahan baku yang mau dimasak, ini harus sudah di-upload di aplikasi yang disiapkan oleh BGN. Berapa jam kuatnya, misalkan ini bahan baku yang basah seperti daging, ikan, segala macam. Dia beli dalam masa waktu rentang berapa jam,"" terangnya.Baca juga:Dapur MBG Panyandaan Diduga Sumber Keracunan Siswa SMPN 1 Cisarua, Suplai ke 8 SekolahCucun menduga kasus keracunan massal baru di Kecamatan Cisarua KBB, Jawa Barat, itu akibat makanan yang sudah terkena bakteri.""Mungkin sudah kena bakteri karena apa? Karena lama penyajiannya,"" ujarnya.Selain akan melakukan pengecekan ulang di Kecamatan Cisarua, Cucun mengaku jika ditemukan kelalaian dapur SPPG pada kasus terbaru, pihaknya akan merekomendasikan untuk segera dilakukan penutupan.""Ya, kalau sudah kejadian kayak demikian, bukan hanya ini, harus segera. BGN tutup itu dulu, perbaiki. Kalau mau dibuka, lakukan verifikasi dan fakta integritas ulang dengan dapur-dapur yang ada di seluruh Indonesia ini. Kalau mau menjalankan SOP dengan baik, jalankan. Kalau tidak, sudah. Ganti dengan yang baik, yang baru,"" ungkapnya.Cucun menilai di setiap perangkat dapur SPPG sudah tersedia sumber daya manusia (SDM) yang cukup profesional, mulai dari Ahli Gizi, Kepala SPPG hingga akuntan.Seharusnya, dengan adanya perangkat tersebut, kejadian seperti keracunan massal bisa diantisipasi sejak awal.""Ya, ini revolusi total terkait apa perangkat yang disiapkan oleh BGN. Di sana ada ahli gizi, di sana ada kepala SPPG, di sana ada akuntannya. Ini akuntan ini kan pasti dia tahu alur barang masuk. Kemudian dengan ahli gizi, SOP-nya sudah ada di 10 SOP itu, memastikan bahan makanannya itu betul-betul sudah layak untuk dimasak dalam rentang waktu berapa jam,"" ujar Cucun.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BANDUNG KOMPAS.com- Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal kembali menyoroti kasus keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB), pada Selasa (14/10/2025) tadi. Sebanyak 115 siswa tercatat mengalami gejala keracunan, 56 di antaranya dibawa ke Puskesmas, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibabat, dan RSUD Lembang. Cucun mengatakan, dirinya sudah mewanti-wanti bahwa jika dapurSatuan Pelayanan Pemenuhan Gizi(SPPG) di semua wilayah, termasuk KBB, melanggar SOP, akan ada dampak. ""Nah, saya punya tugas untuk kembali mengecek ini dan mengimbau kepada seluruh SPPG,"" katanya saat ditemui di Hotel SunShine, Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Baca juga:Korban Keracunan MBG di SMPN 1 Cisarua Tembus 115 Siswa, Kelas Disulap Jadi Posko Darurat Bahkan, kata Cucun, pihaknya sudah meminta Badan Gizi Nasional (BGN) untuk memastikan SOP, higienis, sanitasi, dan perangkat lainnya agar berjalan dengan baik, terutama persoalan bahan baku. Koordinasi dari mulai pusat ke kabupaten/kota, lanjut dia, harus terus terjalin. Dia mendorong agar BGN menyiapkan sebuah aplikasi untuk mengecek bahan baku yang akan dimasak untuk dikonsumsi penerima manfaat. ""Kalau bisa bikin satu aplikasi untuk mengecek bahan-bahan baku yang mau dimasak, ini harus sudah di-upload di aplikasi yang disiapkan oleh BGN. Berapa jam kuatnya, misalkan ini bahan baku yang basah seperti daging, ikan, segala macam. Dia beli dalam masa waktu rentang berapa jam,"" terangnya. Baca juga:Dapur MBG Panyandaan Diduga Sumber Keracunan Siswa SMPN 1 Cisarua, Suplai ke 8 Sekolah Cucun menduga kasus keracunan massal baru di Kecamatan Cisarua KBB, Jawa Barat, itu akibat makanan yang sudah terkena bakteri. ""Mungkin sudah kena bakteri karena apa? Karena lama penyajiannya,"" ujarnya. Selain akan melakukan pengecekan ulang di Kecamatan Cisarua, Cucun mengaku jika ditemukan kelalaian dapur SPPG pada kasus terbaru, pihaknya akan merekomendasikan untuk segera dilakukan penutupan. ""Ya, kalau sudah kejadian kayak demikian, bukan hanya ini, harus segera. BGN tutup itu dulu, perbaiki. Kalau mau dibuka, lakukan verifikasi dan fakta integritas ulang dengan dapur-dapur yang ada di seluruh Indonesia ini. Kalau mau menjalankan SOP dengan baik, jalankan. Kalau tidak, sudah. Ganti dengan yang baik, yang baru,"" ungkapnya. Cucun menilai di setiap perangkat dapur SPPG sudah tersedia sumber daya manusia (SDM) yang cukup profesional, mulai dari Ahli Gizi, Kepala SPPG hingga akuntan. Seharusnya, dengan adanya perangkat tersebut, kejadian seperti keracunan massal bisa diantisipasi sejak awal. ""Ya, ini revolusi total terkait apa perangkat yang disiapkan oleh BGN. Di sana ada ahli gizi, di sana ada kepala SPPG, di sana ada akuntannya. Ini akuntan ini kan pasti dia tahu alur barang masuk. Kemudian dengan ahli gizi, SOP-nya sudah ada di 10 SOP itu, memastikan bahan makanannya itu betul-betul sudah layak untuk dimasak dalam rentang waktu berapa jam,"" ujar Cucun.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/yAulxHFCIkDv0GQC49E2VnZLcaY=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/14/68ee0074cf961.jpeg",https://bandung.kompas.com/read/2025/10/14/211430678/sorot-keracunan-mbg-di-smpn-1-cisarua-wakil-ketua-dpr-mungkin-sudah-kena,eba9956796fe39f4b9752a848ca9f30e2ad7c07657b417870bd892279eb07207,2025-11-13 21:04:11.076 1602,kompas,mbg,2025-10-14 16:30:00,"Siswa Bandung Barat Kembali Alami Gejala Keracunan, Menu Ayam di MBG Diduga Jadi Pemicu","KOMPAS.com- Kasus keracunan makanan bergizi gratis (MBG) kembali mengguncang dunia pendidikan di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.Enam siswa dari SMP Negeri 1 Cisarua dilaporkan mengalami gejala pusing dan mual setelah menyantap menu MBG yang dibagikan pada Selasa (14/10/2025).Kasus ini menambah daftar panjang insiden serupa yang sebelumnya juga terjadi di beberapa daerah lain di Jawa Barat.Baca juga:Tiga Hari Naik Rp 3.000, Harga Telur di Kuningan Sentuh Rp 32.000 Per Kg Imbas MBGBagaimana Kronologi Keracunan Terjadi?Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Bandung Barat, Dadang A Sapardan, membenarkan adanya laporan sejumlah siswa yang harus mendapatkan perawatan medis. Sejauh ini terlapor ada enam siswa yang mengeluh pusing. Mereka sudah dibawa ke dokter, ujar Dadang saat dikonfirmasi.Menurut laporan yang dihimpun, paket MBG dibagikan kepada seluruh siswa sekitar pukul 09.30 WIB.Baca juga:Apa Itu Nitrit? Senyawa yang Disebut BGN Jadi Biang Keladi Keracunan Massal MBG Bandung BaratMenu hari itu terdiri atas nasi, sayur capcay, ayam kecap, dan sepotong buah melon. Namun, sekitar pukul 12.00 WIB, beberapa siswa mulai mengeluh pusing dan mual. Keluhan ini kemudian disusul oleh siswa-siswa lain yang mengalami gejala serupa. Untuk detail info lain seperti menu makanan dan jumlah penerima makanan kita masih mengumpulkan informasinya. Sementara ini kita fokus dulu pada penanganan, jelas Dadang.Ia menegaskan bahwa petugas kesehatan bersama pihak sekolah sedang melakukan observasi terhadap ratusan siswa lain yang juga mengonsumsi menu MBG hari itu.Apa Dugaan Penyebab Keracunan?Guru SMPN 1 Cisarua, Fahmi Nurdiansyah, menduga sumber masalah berasal dari olahan ayam kecap yang menjadi lauk utama dalam paket MBG tersebut. Di dalam menu itu ada sayur, melon, dagingnya ayam, nasi. Ada dugaan keracunannya dari bahan makanan menu ayam, ungkap Fahmi.Baca juga:Penyebab Keracunan MBG Bandung Barat: Nitrit di Melon dan LotekIa menambahkan bahwa sempat tercium bau makanan basi dari lauk ayam saat paket dibuka. Ada bau dari menu ayam. Waktu awal kami curiga, kami juga sudah berusaha menyetop tetapi keburu dibagikan ke anak-anak, kata Fahmi. Dugaan sementara, ayam tersebut mungkin sudah tidak dalam kondisi segar atau terkontaminasi sebelum dimasak.Kecurigaan serupa juga muncul dari siswa yang ikut menjadi korban. Denis M Risky (15), salah satu siswa yang mengalami pusing dan sakit perut, mengaku tidak merasakan keanehan saat pertama kali menyantap makanan. Tadi makan semua. Nasi, sayur, ayam, sama melon. Awalnya sih ngerasa aman saja pas makan, enggak ada curiga, ujar Denis.Baca juga:Nitrit di Melon dan Lotek Jadi Biang Kerok Keracunan MBG di Bandung Barat KOMPAS.com- Kasus keracunan makanan bergizi gratis (MBG) kembali mengguncang dunia pendidikan di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat. Enam siswa dari SMP Negeri 1 Cisarua dilaporkan mengalami gejala pusing dan mual setelah menyantap menu MBG yang dibagikan pada Selasa (14/10/2025). Kasus ini menambah daftar panjang insiden serupa yang sebelumnya juga terjadi di beberapa daerah lain di Jawa Barat. Baca juga:Tiga Hari Naik Rp 3.000, Harga Telur di Kuningan Sentuh Rp 32.000 Per Kg Imbas MBG Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Bandung Barat, Dadang A Sapardan, membenarkan adanya laporan sejumlah siswa yang harus mendapatkan perawatan medis. Sejauh ini terlapor ada enam siswa yang mengeluh pusing. Mereka sudah dibawa ke dokter, ujar Dadang saat dikonfirmasi. Menurut laporan yang dihimpun, paket MBG dibagikan kepada seluruh siswa sekitar pukul 09.30 WIB. Baca juga:Apa Itu Nitrit? Senyawa yang Disebut BGN Jadi Biang Keladi Keracunan Massal MBG Bandung Barat Menu hari itu terdiri atas nasi, sayur capcay, ayam kecap, dan sepotong buah melon. Namun, sekitar pukul 12.00 WIB, beberapa siswa mulai mengeluh pusing dan mual. Keluhan ini kemudian disusul oleh siswa-siswa lain yang mengalami gejala serupa. Untuk detail info lain seperti menu makanan dan jumlah penerima makanan kita masih mengumpulkan informasinya. Sementara ini kita fokus dulu pada penanganan, jelas Dadang. Ia menegaskan bahwa petugas kesehatan bersama pihak sekolah sedang melakukan observasi terhadap ratusan siswa lain yang juga mengonsumsi menu MBG hari itu. Guru SMPN 1 Cisarua, Fahmi Nurdiansyah, menduga sumber masalah berasal dari olahan ayam kecap yang menjadi lauk utama dalam paket MBG tersebut. Di dalam menu itu ada sayur, melon, dagingnya ayam, nasi. Ada dugaan keracunannya dari bahan makanan menu ayam, ungkap Fahmi. Baca juga:Penyebab Keracunan MBG Bandung Barat: Nitrit di Melon dan Lotek Ia menambahkan bahwa sempat tercium bau makanan basi dari lauk ayam saat paket dibuka. Ada bau dari menu ayam. Waktu awal kami curiga, kami juga sudah berusaha menyetop tetapi keburu dibagikan ke anak-anak, kata Fahmi. Dugaan sementara, ayam tersebut mungkin sudah tidak dalam kondisi segar atau terkontaminasi sebelum dimasak. Kecurigaan serupa juga muncul dari siswa yang ikut menjadi korban. Denis M Risky (15), salah satu siswa yang mengalami pusing dan sakit perut, mengaku tidak merasakan keanehan saat pertama kali menyantap makanan. Tadi makan semua. Nasi, sayur, ayam, sama melon. Awalnya sih ngerasa aman saja pas makan, enggak ada curiga, ujar Denis. Baca juga:Nitrit di Melon dan Lotek Jadi Biang Kerok Keracunan MBG di Bandung Barat",Kompas Cyber Media,https://asset.kompas.com/crops/ynvbtDxjmWrYFqcGl3qUN4oy_hg=/0x0:0x0/780x390/data/photo/2025/10/14/68ee0074cf961.jpeg,https://www.kompas.com/jawa-barat/read/2025/10/14/163000488/siswa-bandung-barat-kembali-alami-gejala-keracunan-menu-ayam-di-mbg,8c3e5c273ae90a8c9d21aa09f3a576bd0e190ff44982cb02390aec362a59d08d,2025-11-13 21:04:21.485 1603,tempo,mbg,2025-10-06 12:56:28,Pakar Dorong BGN Ungkap Asal Nitrit Pemicu Keracunan MBG,"TEMUAN tim investigasi independen Badan Gizi Nasional (BGN) soal nitrit jadi penyebab keracunan program makan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Bandung Barat memunculkan sejumlah pertanyaan baru. Pakar kesehatan Tjandra Yoga Aditama menilai pemerintah perlu memberikan penjelasan lebih rinci mengenai sumber pencemaran dan perbedaan hasil uji laboratorium. Informasi ini penting agar masalah serupa tidak terjadi lagi di masa mendatang, baik di lokasi yang sama maupun menjadi pembelajaran bagi daerah lain, ujar Tjandra dalam keterangan tertulis dikutip pada Senin, 6 Oktober 2025. Dalam temuannya, tim investigasi BGN mendeteksi kadar nitrit pada sampel buah melon dan lotek dari sisa MBG sangat tinggi. Kadar nitrit tercatat mencapai 3,91 dan 3,54 mg/L, jauh melebihi ambang batas aman. Sebagai perbandingan, Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA) menetapkan batas maksimum nitrit dalam minuman sebesar 1 mg/L, sementara otoritas kesehatan Kanada membatasi hingga 3 mg/L. Semua pihak sepakat bahwa kadar nitrit tinggi dapat menimbulkan gangguan kesehatan, kata mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara itu. Namun, akan lebih baik jika tim investigasi juga menjelaskan mengapa kadar nitrit setinggi itu bisa muncul pada makanan. Menurut dia, tim seharusnya telah memeriksa rantai pasokan bahan makanan secara menyeluruh, mulai dari sumber bahan, proses distribusi, hingga pengolahan di Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG). Penjelasan mengenai titik awal pencemaran, ujar Tjandra, penting untuk menghindari spekulasi dan mencegah kejadian serupa. Selain soal sumber nitrit, muncul pula perbedaan hasil uji laboratorium antara tim BGN dan Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat. Tim BGN tidak menemukan bakteri patogen seperti Escherichia coli, Staphylococcus aureus, maupun Bacillus cereus. Padahal, beberapa hari sebelumnya Labkesda Jabar menyebut Salmonella dan Bacillus cereus sebagai penyebab keracunan MBG. Perbedaan ini menarik untuk dikaji. Bisa jadi sumber sampelnya berbeda atau metodenya tidak sama. Karena itu perlu dijelaskan ke masyarakat supaya duduk persoalan menjadi terang, ujarnya. Tjandra menekankan, kejelasan sumber pencemaran dan metodologi pengujian sangat penting sebagai bahan evaluasi program MBG. Ini bukan sekadar soal teknis laboratorium. Ini menyangkut kepercayaan publik terhadap keamanan pangan dalam program pemerintah, katanya. Kasus keracunan MBG di Bandung Barat terjadi sejak 24 September 2025, menimpa ribuan siswa di berbagai sekolah. Sejumlah daerah lain juga telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan pangan akibat program tersebut. Pilihan Editor: Dilema Penetapan KLB Keracunan Makan Bergizi Gratis","Dinda Shabrina, Amirullah",https://statik.tempo.co/data/2025/09/25/id_1430368/1430368_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/pakar-dorong-bgn-ungkap-asal-nitrit-pemicu-keracunan-mbg-2076732,3949bd5317501c7d06ecf2a5f20747080da457821a0f08b159ba0d62620c535f,2025-11-13 22:00:03.370 1632,kompas,mbg,2025-11-02 10:00:00,"Wamenkop: Kopdes Merah Putih Bisa Dukung Program MBG, 80 Titik Disiapkan","KOMPAS.com- Pemerintah berencana untuk menjadikan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih pendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG).Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Farida Farichah menegaskan peran strategis Kopdes dalam menyukseskanprogram MBGdi seluruh Indonesia.Baca juga:Koperasi Kini Bisa Kelola Tambang Batu Bara dan Mineral, Ini Penjelasan Menkop FerryDalam kunjungan kerja ke Kabupaten Buru, Maluku, Minggu (1/11), Farida menyebut koperasi dapat menjadi pelaksana utama dalam penyediaan makanan bergizi bagi pelajar, santri, dan masyarakat desa.Lantas, bagaimanaKopdes Merah Putihdapat mendukung MBG?Kopdes jadi pelaksana utama progamFarida menjelaskan koperasi desa akan berperan langsung dalam pelaksanaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).""Koperasi Desa bisa sebagai pelaksana Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Bahkan, koperasi yang sudah eksisting seperti koperasi nelayan dan koperasi perempuan atau ibu-ibu PKK, bisa mendirikan dapur MBG,"" kata Wamenkop dalam keterangan yang diterimaKompas.com, Sabtu (1/11/2025).Selain sebagai pelaksana, koperasi juga dapat menjadi penyedia bahan baku pangan bagi dapur MBG di wilayah masing-masing.""Harus segera dikonsolidasikan untuk bermitra bagi calon dapur yang akan dibangun, agar program MBG bisa berjalan,"" terangnya.Baca juga:Gantikan Budi Arie, Menteri Koperasi Ferry Juliantono Fokus Percepat Kopdes Merah PutihGroundbreakingKopdes di Buru jadi langkah awalKabupaten Buru menjadi salah satu daerah pertama yang memulai pembangunan fasilitas Kopdes Merah Putih untuk mendukung program MBG.Dua koperasi di wilayah tersebut telah melakukangroundbreakingatau peletakan batu pertama.Hal ini menandai dimulainya pembangunan dapur, gudang, dan gerai koperasi yang akan berfungsi sebagai pusat pengolahan dan distribusi bahan pangan bergizi.""Sudah ada dua Kopdes Merah Putih di Buru yang sudah melakukangroundbreaking, dan menyusul 82 titik lagi,"" papar Farida.Langkah ini juga menjadi implementasi langsung Instruksi Presiden Nomor 17 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan Fisik Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.Instruksi menargetkan percepatan pembangunan koperasi di seluruh Indonesia, termasuk di daerah kepulauan seperti Buru.Wamenkop menekankan pentingnya pembangunan fasilitas fisik agar koperasi dapat berfungsi optimal sebagai pelaksana SPPG sekaligus motor ekonomi desa.Baca juga:Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie KOMPAS.com- Pemerintah berencana untuk menjadikan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih pendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Farida Farichah menegaskan peran strategis Kopdes dalam menyukseskanprogram MBGdi seluruh Indonesia. Baca juga:Koperasi Kini Bisa Kelola Tambang Batu Bara dan Mineral, Ini Penjelasan Menkop Ferry Dalam kunjungan kerja ke Kabupaten Buru, Maluku, Minggu (1/11), Farida menyebut koperasi dapat menjadi pelaksana utama dalam penyediaan makanan bergizi bagi pelajar, santri, dan masyarakat desa. Lantas, bagaimanaKopdes Merah Putihdapat mendukung MBG? Farida menjelaskan koperasi desa akan berperan langsung dalam pelaksanaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). ""Koperasi Desa bisa sebagai pelaksana Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Bahkan, koperasi yang sudah eksisting seperti koperasi nelayan dan koperasi perempuan atau ibu-ibu PKK, bisa mendirikan dapur MBG,"" kata Wamenkop dalam keterangan yang diterimaKompas.com, Sabtu (1/11/2025). Selain sebagai pelaksana, koperasi juga dapat menjadi penyedia bahan baku pangan bagi dapur MBG di wilayah masing-masing. ""Harus segera dikonsolidasikan untuk bermitra bagi calon dapur yang akan dibangun, agar program MBG bisa berjalan,"" terangnya. Baca juga:Gantikan Budi Arie, Menteri Koperasi Ferry Juliantono Fokus Percepat Kopdes Merah Putih Kabupaten Buru menjadi salah satu daerah pertama yang memulai pembangunan fasilitas Kopdes Merah Putih untuk mendukung program MBG. Dua koperasi di wilayah tersebut telah melakukangroundbreakingatau peletakan batu pertama. Hal ini menandai dimulainya pembangunan dapur, gudang, dan gerai koperasi yang akan berfungsi sebagai pusat pengolahan dan distribusi bahan pangan bergizi. ""Sudah ada dua Kopdes Merah Putih di Buru yang sudah melakukangroundbreaking, dan menyusul 82 titik lagi,"" papar Farida. Langkah ini juga menjadi implementasi langsung Instruksi Presiden Nomor 17 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan Fisik Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Instruksi menargetkan percepatan pembangunan koperasi di seluruh Indonesia, termasuk di daerah kepulauan seperti Buru. Wamenkop menekankan pentingnya pembangunan fasilitas fisik agar koperasi dapat berfungsi optimal sebagai pelaksana SPPG sekaligus motor ekonomi desa. Baca juga:Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/-XLq2qqLL9HH5GGyktWi9-cpEF8=/43x0:733x460/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775d554370.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/17/68ca90ed4f325.jpg",https://www.kompas.com/tren/read/2025/11/02/100000665/wamenkop--kopdes-merah-putih-bisa-dukung-program-mbg-80-titik-disiapkan,1e28669a635542ad93f5954a0abd3a671bd2ea3cbe33cbb99823eb3867c16085,2025-11-13 21:08:09.365 1633,kompas,mbg,2025-11-01 18:00:00,"Temuan Belatung dalam Menu MBG di Bangkalan, Kepala Pusat Studi Pangan dan Gizi UGM Ingatkan Risikonya","KOMPAS.com- Belatung ditemukan dalam ompreng Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.Kepala Satuan Tugas (Satgas)MBG, Bambang Budi Mustika menyebut, temuan itu terjadi di salah satu Madrasah Aliyah Negeri (MAN) yang ada di Bangkalan.Dia juga menyampaikan bahwa menu MBG tersebut telah diterima oleh siswa, namun belum sempat dikonsumsi.Berdasarkan klarifikasi pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mlajah, hal itu terjadi karena kelalaian petugas yang menyiapkan menu tersebut.""Jadi, pada saat penyajian itu, stok sawi telah menipis dan stok sayur juga telah menipis. Mereka lalu beli timun ke pasar untuk mengisi ompreng tersebut,"" kata Bambang dikutip dariKompas.com, Jumat (31/10/2025).""Diduga, petugas tidak melakukan quality control dan tidak sempat menyortir sayuran itu karena diburu waktu,"" sambungnya.Baca juga:Temuan Ulat dalam Menu MBG di Bangkalan Disebut Bisa Dimakan, Ini Kata Pakar Serangga IPBTanggapan Kepala Pusat Studi Pangan dan Gizi UGMKepala Pusat Studi Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. Ir. Sri Raharjo, M.Sc angkat bicara dalam menanggapi temuanbelatungdi MBG Bangkalan itu.Menurutnya, makanan yang sudah muncul belatung tidak aman dan sangat tidak disarankan dikonsumsi.Ada beberapa alasannya, salah satunya terkait kontaminasi bakteri yang dibawa oleh belatung itu sendiri. Belatung memakan jaringan yang sudah membusuk, yang penuh dengan bakteri pembusuk sepertiE. coli, Salmonella, Listeria, kata Sri kepada Kompas.com, Jumat (31/10/2025). Jalur yang mereka buat di dalam sayuran maupun buah menjadi jalan masuk bagi bakteri tersebut untuk mencemari bagian yang mungkin masih terlihat segar, sambungnya.Baca juga:Prabowo Minta Semua Dapur MBG Menyediakan Test Kit, Apa Itu?Kemudian, risiko kesehatan yang muncul akibat kontaminasi belatung maupun bakteri tersebut adalah keracunan makanan dengan gejala mual, muntah, diare, dan kram perut.Selain itu, Sri menyampaikan munculnya belatung juga menjadi indikator yang jelas bahwa kualitas bahan pangan telah menurun. Kehadiran belatung adalah tanda nyata bahwa makanan tersebut sudah dalam tahap pembusukan lanjut dan kualitas gizinya sudah jauh menurun, tuturnya.Oleh karena itu, seharusnya saat berbelanja maupun setelahnya, selalu mengecek atau memeriksa sayur dan buah yang telah dibeli.Baca juga:Idealnya Apa Saja Isi Satu Porsi Menu MBG? Ini Saran Ahli Gizi KOMPAS.com- Belatung ditemukan dalam ompreng Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur. Kepala Satuan Tugas (Satgas)MBG, Bambang Budi Mustika menyebut, temuan itu terjadi di salah satu Madrasah Aliyah Negeri (MAN) yang ada di Bangkalan. Dia juga menyampaikan bahwa menu MBG tersebut telah diterima oleh siswa, namun belum sempat dikonsumsi. Berdasarkan klarifikasi pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mlajah, hal itu terjadi karena kelalaian petugas yang menyiapkan menu tersebut. ""Jadi, pada saat penyajian itu, stok sawi telah menipis dan stok sayur juga telah menipis. Mereka lalu beli timun ke pasar untuk mengisi ompreng tersebut,"" kata Bambang dikutip dariKompas.com, Jumat (31/10/2025). ""Diduga, petugas tidak melakukan quality control dan tidak sempat menyortir sayuran itu karena diburu waktu,"" sambungnya. Baca juga:Temuan Ulat dalam Menu MBG di Bangkalan Disebut Bisa Dimakan, Ini Kata Pakar Serangga IPB Kepala Pusat Studi Pangan dan Gizi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof. Dr. Ir. Sri Raharjo, M.Sc angkat bicara dalam menanggapi temuanbelatungdi MBG Bangkalan itu. Menurutnya, makanan yang sudah muncul belatung tidak aman dan sangat tidak disarankan dikonsumsi. Ada beberapa alasannya, salah satunya terkait kontaminasi bakteri yang dibawa oleh belatung itu sendiri. Belatung memakan jaringan yang sudah membusuk, yang penuh dengan bakteri pembusuk sepertiE. coli, Salmonella, Listeria, kata Sri kepada Kompas.com, Jumat (31/10/2025). Jalur yang mereka buat di dalam sayuran maupun buah menjadi jalan masuk bagi bakteri tersebut untuk mencemari bagian yang mungkin masih terlihat segar, sambungnya. Baca juga:Prabowo Minta Semua Dapur MBG Menyediakan Test Kit, Apa Itu? Kemudian, risiko kesehatan yang muncul akibat kontaminasi belatung maupun bakteri tersebut adalah keracunan makanan dengan gejala mual, muntah, diare, dan kram perut. Selain itu, Sri menyampaikan munculnya belatung juga menjadi indikator yang jelas bahwa kualitas bahan pangan telah menurun. Kehadiran belatung adalah tanda nyata bahwa makanan tersebut sudah dalam tahap pembusukan lanjut dan kualitas gizinya sudah jauh menurun, tuturnya. Oleh karena itu, seharusnya saat berbelanja maupun setelahnya, selalu mengecek atau memeriksa sayur dan buah yang telah dibeli. Baca juga:Idealnya Apa Saja Isi Satu Porsi Menu MBG? Ini Saran Ahli Gizi",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/abXDPacW4ZOxZ7Da0Fh3deKFYwM=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775d554370.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/31/69042beb3f0ff.jpg",https://www.kompas.com/tren/read/2025/11/01/180000665/temuan-belatung-dalam-menu-mbg-di-bangkalan-kepala-pusat-studi-pangan-dan,008f4b96684f021fd2eb78ad264af2c4b97c375221634ff21977f0e19b486b2c,2025-11-13 21:08:19.838 1634,kompas,mbg,2025-10-31 15:45:00,"Dugaan Keracunan MBG di Gunungkidul Hampir 700 Orang, Ini yang Disoroti Sultan HB X…","KOMPAS.com -Kasus dugaan keracunan akibat mengonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), kali ini terjadi di Kabupaten Gunungkidul.Ada sebanyak 695 siswa di Kapanewon Saptosari, KabupatenGunungkidul, mengalami gejala keracunan setelah makan menuMBGdari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Planjan Saptosari, Selasa (28/10/2025).Anak-anak yang menjadi korban keracunan makanan merupakan murid dari SMP Negeri 1 Saptosari dan SMK Saptosari.Baca juga:Usai Insiden Keracunan Massal, Dindikpora DIY Wajibkan Label Kedaluwarsa Makanan MBGRatusan murid yang hampir berjumlah 700 orang itu melaporkan mengalami mual, muntah, dan pusing beberapa jam setelah mengonsumsimenu MBG.Sri Sultan HB X menyoroti pengawasan teknis di dapur MBGKOMPAS.COM/MARKUS YUWONOBupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih saat sidak di SPPG Planjan, Kapanewon Saptosari, Rabu (29/10/2025)Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, menilai lemahnya pengawasan teknis di dapur menjadi salah satu faktor utama insiden tersebut.Menurut Sultan HB X, pelaksana di lapangan sering mengabaikan hal-hal mendasar seperti suhu penyimpanan daging dan waktu pengolahan makanan. Oh iya, soal keracunan itu saya tidak tahu pasti penyebabnya. Apakah karena masaknya terlalu pagi atau malam, saya tidak tahu persis, ujar Sultan, seperti yang dikutipTribun Jogja, Kamis (30/10/2025). Tapi selalu saya katakan, kalau memang jumlahnya terlalu banyak di luar kemampuan yang memasak, misalnya dimakan jam 08.00 atau jam 10.00, khususnya untuk sayur atau daging yang dimasak untuk banyak orang, mestinya kan membutuhkan es batu atau freezer, ungkapnya.Baca juga:Cek Dapur MBG, Wabup Pidie Jaya Tinju Kepala Dapur SPPG karena Nasi Dingin, Kini Minta MaafIa menekankan bahwa makanan yang disiapkan dalam jumlah besar membutuhkan perlakuan khusus agar tetap aman dikonsumsi. Kalau untuk 40-50 orang, berarti berapa kilo daging atau sayur? Itu harus disimpan di tempat dingin, terangnya. Kalau tidak didinginkan, lima jam saja bisa berubah warna jadi kebiruan. Kalau kemudian digoreng, ya bisa bikin mabuk, bisa menimbulkan keracunan. Itu logika sederhana, tidak perlu dokter pun bisa paham, tandasnya.Sultan HB X juga menekankan bahwa pengawasan administratif tidak cukup tanpa pemahaman teknis di lapangan. Sekarang masalahnya tinggal di pelaksanaan di lapangan. Bapak-bapak atau ibu-ibu, kan saya ngawasi bapak-bapak orangnya tahu di dapur siapa? Meskipun dokter, orang tidak tahu apa yang terjadi di dapur, ucapnya. Mungkin (mereka) tidak paham hal-hal seperti itu. Tapi kalau ibu-ibu, kan mungkin lebih mengerti. Jadi, harus telaten untuk mengawasi itu saja, bebernya.Baca juga:Gara-gara Nasi Dingin, Wabup Pidie Jaya Diduga Pukul Kepala SPPG-MBG KOMPAS.com -Kasus dugaan keracunan akibat mengonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), kali ini terjadi di Kabupaten Gunungkidul. Ada sebanyak 695 siswa di Kapanewon Saptosari, KabupatenGunungkidul, mengalami gejala keracunan setelah makan menuMBGdari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Planjan Saptosari, Selasa (28/10/2025). Anak-anak yang menjadi korban keracunan makanan merupakan murid dari SMP Negeri 1 Saptosari dan SMK Saptosari. Baca juga:Usai Insiden Keracunan Massal, Dindikpora DIY Wajibkan Label Kedaluwarsa Makanan MBG Ratusan murid yang hampir berjumlah 700 orang itu melaporkan mengalami mual, muntah, dan pusing beberapa jam setelah mengonsumsimenu MBG. KOMPAS.COM/MARKUS YUWONOBupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih saat sidak di SPPG Planjan, Kapanewon Saptosari, Rabu (29/10/2025) KOMPAS.COM/MARKUS YUWONOBupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih saat sidak di SPPG Planjan, Kapanewon Saptosari, Rabu (29/10/2025) Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, menilai lemahnya pengawasan teknis di dapur menjadi salah satu faktor utama insiden tersebut. Menurut Sultan HB X, pelaksana di lapangan sering mengabaikan hal-hal mendasar seperti suhu penyimpanan daging dan waktu pengolahan makanan. Oh iya, soal keracunan itu saya tidak tahu pasti penyebabnya. Apakah karena masaknya terlalu pagi atau malam, saya tidak tahu persis, ujar Sultan, seperti yang dikutipTribun Jogja, Kamis (30/10/2025). Tapi selalu saya katakan, kalau memang jumlahnya terlalu banyak di luar kemampuan yang memasak, misalnya dimakan jam 08.00 atau jam 10.00, khususnya untuk sayur atau daging yang dimasak untuk banyak orang, mestinya kan membutuhkan es batu atau freezer, ungkapnya. Baca juga:Cek Dapur MBG, Wabup Pidie Jaya Tinju Kepala Dapur SPPG karena Nasi Dingin, Kini Minta Maaf Ia menekankan bahwa makanan yang disiapkan dalam jumlah besar membutuhkan perlakuan khusus agar tetap aman dikonsumsi. Kalau untuk 40-50 orang, berarti berapa kilo daging atau sayur? Itu harus disimpan di tempat dingin, terangnya. Kalau tidak didinginkan, lima jam saja bisa berubah warna jadi kebiruan. Kalau kemudian digoreng, ya bisa bikin mabuk, bisa menimbulkan keracunan. Itu logika sederhana, tidak perlu dokter pun bisa paham, tandasnya. Sultan HB X juga menekankan bahwa pengawasan administratif tidak cukup tanpa pemahaman teknis di lapangan. Sekarang masalahnya tinggal di pelaksanaan di lapangan. Bapak-bapak atau ibu-ibu, kan saya ngawasi bapak-bapak orangnya tahu di dapur siapa? Meskipun dokter, orang tidak tahu apa yang terjadi di dapur, ucapnya. Mungkin (mereka) tidak paham hal-hal seperti itu. Tapi kalau ibu-ibu, kan mungkin lebih mengerti. Jadi, harus telaten untuk mengawasi itu saja, bebernya. Baca juga:Gara-gara Nasi Dingin, Wabup Pidie Jaya Diduga Pukul Kepala SPPG-MBG",Kompas Cyber Media,https://asset.kompas.com/crops/taoiIyaYKD-43VlECJrvIm1mLaE=/0x0:1200x800/780x390/data/photo/2025/07/24/6881b5fda4d97.jpg,https://www.kompas.com/jawa-tengah/read/2025/10/31/154500088/dugaan-keracunan-mbg-di-gunungkidul-hampir-700-orang-ini-yang,e30bea7cc217bc41d9190f994bb97fdd3480a72a379b26d7f9a77503a5f0c3ef,2025-11-13 21:08:30.443 1604,kompas,mbg,2025-10-16 13:40:55,"Keracunan MBG di Tulungagung, Emil Dardak: Sampel Makanan Dikirim ke BPOM, SPPG Ditutup Sementara","SURABAYA, KOMPAS.com- Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak menyebut sampel masakan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Tulungagung diperiksa di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).""Sampel MBG sudah dibawa ke BPOM, dan untuk sementara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) penyalurnya tidak beroperasi atau ditutup,"" katanya kepada wartawan, Kamis (16/10/2025).Baca juga:Ada Ulat Bergerak di Menu Bakso MBG BloraSPPG akan kembali beroperasi dan dibuka setelah ada proses yang menyatakan bahwa MBG yang diproduksi aman untuk dikonsumsi.""Setelah ada keyakinan bahwa produknya aman, maka SPPG akan dibuka dan beroperasi kembali,"" jelasnya.Baca juga:84 Siswa SMP di Toba Diduga Keracunan MBG, Dinkes Jemput Korban yang Sempat Pulang ke RumahSebelumnya, puluhan siswa mengalami gejala keracunan setelah menyantap menu MBG dari SPPG di Dusun Kendit, Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat.SPPG ini melayani 21 sekolah, terdiri 17 sekolah tingkat PAUD dan TK, 6 sekolah setingkat SD/MI, SMAN 1 Campurdarat, MA Darussalam Ngentrong, SMPN 1 Boyolangu dan MTs Darussalam Ngentrong.Hingga Selasa (14/10/2025) siang, tercatat jumlah siswa yang mengalamikeracunan MBGmenjadi 68 siswa, 5 di antaranya dirujuk ke rumah sakit.Sebanyak 67 siswa yang mengalami keracunan berasal dari SMPN 1 Boyolangu, dan 1 siswa dari SDN 01 Tanggung Kecamatan Campurdarat.Seluruh biaya pengobatan para siswa ditanggung oleh Badan Gizi Nasional (BGN).Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang SURABAYA, KOMPAS.com- Wakil Gubernur Jatim Emil Elistianto Dardak menyebut sampel masakan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Tulungagung diperiksa di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). ""Sampel MBG sudah dibawa ke BPOM, dan untuk sementara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) penyalurnya tidak beroperasi atau ditutup,"" katanya kepada wartawan, Kamis (16/10/2025). Baca juga:Ada Ulat Bergerak di Menu Bakso MBG Blora SPPG akan kembali beroperasi dan dibuka setelah ada proses yang menyatakan bahwa MBG yang diproduksi aman untuk dikonsumsi. ""Setelah ada keyakinan bahwa produknya aman, maka SPPG akan dibuka dan beroperasi kembali,"" jelasnya. Baca juga:84 Siswa SMP di Toba Diduga Keracunan MBG, Dinkes Jemput Korban yang Sempat Pulang ke Rumah Sebelumnya, puluhan siswa mengalami gejala keracunan setelah menyantap menu MBG dari SPPG di Dusun Kendit, Desa Tanggung, Kecamatan Campurdarat. SPPG ini melayani 21 sekolah, terdiri 17 sekolah tingkat PAUD dan TK, 6 sekolah setingkat SD/MI, SMAN 1 Campurdarat, MA Darussalam Ngentrong, SMPN 1 Boyolangu dan MTs Darussalam Ngentrong. Hingga Selasa (14/10/2025) siang, tercatat jumlah siswa yang mengalamikeracunan MBGmenjadi 68 siswa, 5 di antaranya dirujuk ke rumah sakit. Sebanyak 67 siswa yang mengalami keracunan berasal dari SMPN 1 Boyolangu, dan 1 siswa dari SDN 01 Tanggung Kecamatan Campurdarat. Seluruh biaya pengobatan para siswa ditanggung oleh Badan Gizi Nasional (BGN).",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/FZ0LTMQDTHfHoKTf1A1UW4L59FU=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/16/68f08904c2976.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/16/134055578/keracunan-mbg-di-tulungagung-emil-dardak-sampel-makanan-dikirim-ke-bpom,8d129facd938b50d8822c0e128743e4f3437b64beac303df0ca5dfc3f1ee6c55,2025-11-13 21:02:57.069 1605,kompas,mbg,2025-10-16 11:18:43,"84 Siswa SMP di Toba Diduga Keracunan MBG, Dinkes Jemput Korban yang Sempat Pulang ke Rumah","MEDAN, KOMPAS.com- Sebanyak 84 siswa SMP Negeri 1 Laguboti, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, diduga mengalami keracunan setelah menyantap makanan bergizi gratis (MBG) dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pardomuan Nauli Laguboti, Rabu (15/10/2025).Para siswa mengalami gejala mual, muntah, pusing, nyeri ulu hati, hingga sesak napas.Kepala Dinas KesehatanToba,Freddi Seventry, mengatakan awalnya hanya 34 siswa yang dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulans. Namun, tim kesehatan kemudian menjemput siswa lain yang sempat pulang ke rumah. Tim kesehatan dengan ambulans melakukan penjemputan ke rumah siswa yang sempat pulang, ujar Freddi saat dihubungiKompas.commelalui telepon seluler, Kamis (16/10/2025) malam.Baca juga:34 Siswa SMPN 1 Laguboti Toba Diduga Keracunan MBG, Mual hingga Nyeri Ulu HatiSetelah penjemputan dilakukan, total terdapat 84 siswa yang diduga terdampak keracunan MBG. Mereka dirawat diRSUD PorseadanRS HKBP Balige. (Yang masih dirawat) di RSUD Porsea siswa 28 orang, RS HKBP Balige 19 orang. Sebagian siswa yang sudah stabil dipulangkan dan yang belum stabil masih diobservasi, kata Freddi.Menindaklanjuti kejadian ini, Badan Gizi Nasional (BGN) menutup sementara kegiatan operasional dapur SPPG Pardomuan Nauli.Freddi menjelaskan, pihaknya bersama BGN tengah menyelidiki penyebab pasti keracunan tersebut. Sampel makanan telah diambil untuk diuji di laboratorium. Dari laporan tim yang mengambil sampel ditemukan makanan diduga buah semangka agak berlendir, ujarnya.Harus DiujiMeski demikian, Freddi belum bisa memastikan apakah semangka menjadi penyebab keracunan karena masih ada menu lain yang juga harus diuji, seperti ikan mujair asam manis, tempe, dan sayur pakcoy. Saat ini sampel makanan sudah diambil oleh tenaga analis didampingi tim dari LokaBPOM Toba, kata Freddi.Sebelumnya, peristiwa bermula saat para siswa menyantap menu MBG berupa ikan mujair asam manis, tempe, sayur pakcoy, dan semangka. Tak lama setelah makan, puluhan siswa mengeluhkan gejala keracunan dan dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang MEDAN, KOMPAS.com- Sebanyak 84 siswa SMP Negeri 1 Laguboti, Kabupaten Toba, Sumatera Utara, diduga mengalami keracunan setelah menyantap makanan bergizi gratis (MBG) dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pardomuan Nauli Laguboti, Rabu (15/10/2025). Para siswa mengalami gejala mual, muntah, pusing, nyeri ulu hati, hingga sesak napas. Kepala Dinas KesehatanToba,Freddi Seventry, mengatakan awalnya hanya 34 siswa yang dibawa ke rumah sakit menggunakan ambulans. Namun, tim kesehatan kemudian menjemput siswa lain yang sempat pulang ke rumah. Tim kesehatan dengan ambulans melakukan penjemputan ke rumah siswa yang sempat pulang, ujar Freddi saat dihubungiKompas.commelalui telepon seluler, Kamis (16/10/2025) malam. Baca juga:34 Siswa SMPN 1 Laguboti Toba Diduga Keracunan MBG, Mual hingga Nyeri Ulu Hati Setelah penjemputan dilakukan, total terdapat 84 siswa yang diduga terdampak keracunan MBG. Mereka dirawat diRSUD PorseadanRS HKBP Balige. (Yang masih dirawat) di RSUD Porsea siswa 28 orang, RS HKBP Balige 19 orang. Sebagian siswa yang sudah stabil dipulangkan dan yang belum stabil masih diobservasi, kata Freddi. Menindaklanjuti kejadian ini, Badan Gizi Nasional (BGN) menutup sementara kegiatan operasional dapur SPPG Pardomuan Nauli. Freddi menjelaskan, pihaknya bersama BGN tengah menyelidiki penyebab pasti keracunan tersebut. Sampel makanan telah diambil untuk diuji di laboratorium. Dari laporan tim yang mengambil sampel ditemukan makanan diduga buah semangka agak berlendir, ujarnya. Meski demikian, Freddi belum bisa memastikan apakah semangka menjadi penyebab keracunan karena masih ada menu lain yang juga harus diuji, seperti ikan mujair asam manis, tempe, dan sayur pakcoy. Saat ini sampel makanan sudah diambil oleh tenaga analis didampingi tim dari LokaBPOM Toba, kata Freddi. Sebelumnya, peristiwa bermula saat para siswa menyantap menu MBG berupa ikan mujair asam manis, tempe, sayur pakcoy, dan semangka. Tak lama setelah makan, puluhan siswa mengeluhkan gejala keracunan dan dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/3gZje-6fZqmje0CmI5Ussw9meMQ=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/15/68efa8b3d8d83.jpg",https://medan.kompas.com/read/2025/10/16/111843878/84-siswa-smp-di-toba-diduga-keracunan-mbg-dinkes-jemput-korban-yang-sempat,7a27f48900b2c663663a51436d9f488908cf2cd6413cc1449462276597a06bb0,2025-11-13 21:03:07.780 1606,kompas,mbg,2025-10-16 05:03:00,"Prabowo Sebut Penerima MBG Capai 35,4 Juta Orang: 7 Kali Populasi Singapura","JAKARTA, KOMPAS.com- Presiden Prabowo Subianto menyebut, penerima manfaat dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah mencapai 35,4 juta orang sejak dimulai pada Januari sampai 15 Oktober 2025.Hal itu disampaikanPrabowodi hadapan 400 lebih CEO global di acaraForbes Global CEO Conference2025 di Hotel St Regis, Jakarta pusat, Rabu (15/10/2025) malam.Menurut Kepala Negara, jumlah itu cukup banyak karena hampir tujuh kali dari total populasi Singapura.""Saya dengan bangga mengatakan, sebagaimana (data) beberapa jam yang lalu, saat ini kami punya 11.900 dapur (MBG), dan kami hari ini telah memberi makan 35,4 juta orang, kata Prabowo dalam sesi dialog bersama Chairman dan Editor in Chief Forbes, Malcolm Stevenson Jr (Steve Forbes).""Jadi, 35,4 juta dan ya itu (hampir) tujuh kali (populasi) Singapura. Jadi, kami memberi makan sebanyak tujuh kali Singapura setiap hari, ujarnya melanjutkan.Baca juga:Prabowo Ibaratkan Korupsi Seperti Kanker Stadium 4Dalam kesempatan itu, Prabowo juga sempat menceritakan soal lahirnyaprogram MBG, yakni berangkat dari keperihatinannya saat melihat kondisi sejumlah anak dalam kunjungannya ke daerah selama lima kali mengikuti pemilihan presiden (pilpres).Oleh karena itu, dia bercita-cita memberikan makan gratis yang bergizi kepada anak-anak Indonesia.Ditambah lagi, Prabowo menyebut banyak negara sudah memulai program makan siang gratis untuk anak-anak sekolah sejak lama. Di antaranya adalah India dan Brasil.Padahal, menurut Prabowo, pendapatan per kapita India lebih rendah ketimbang Indonesia.Atas dasar itu, Program MBG itu pun menjadi salah satu janji kampanye Prabowo pada Pilpres 2024. Dengan target penerima manfaat hingga akhir 2025 mencapai 82,9 juta anak-anak sekolah, anak-anak balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.""Jadi, ketika saya maju untuk (membuat program MBG) ini, saya kira itu tahun 2023, dan saat itu ada 77 negara yang telah menjalankan program makan siang gratis, dan saya mengatakan Indonesia harus menjadi negara ke-78 atau ke-79. Kami pun mulai merancang itu dan menjadikannya salah satu janji kampanye, dan kami merancang itu,"" katanya.Baca juga:Prabowo Cerita Masa Kecil: Pindah-pindah Negara, Sekolah di Swiss dan InggrisProgram MBG pun berjalan setelah Prabowo Subianto mengucap sumpah sebagai Presiden RI. Namun, Kepala Negara mengakui bahwa ada tantangan dan hambatan dalam pelaksanaan program tersebut.Salah satu permasalahan yang disebut Prabowo di hadapan para CEO adalah kasus keracunan makanan.Namun, menurut Prabowo, jumlah kasus keracunan MBG tersebut sangat kecil dibandingkan 35,4 juta penerima, yakni 0,0007 persen.Kepala Negara lalu menyebut, pemerintah tetap melanjutkan program MBG dengan sejumlah catatan perbaikan terkait SOP, proses pengetesan makanan, dan penggunaan peralatan yang modern. JAKARTA, KOMPAS.com- Presiden Prabowo Subianto menyebut, penerima manfaat dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah mencapai 35,4 juta orang sejak dimulai pada Januari sampai 15 Oktober 2025. Hal itu disampaikanPrabowodi hadapan 400 lebih CEO global di acaraForbes Global CEO Conference2025 di Hotel St Regis, Jakarta pusat, Rabu (15/10/2025) malam. Menurut Kepala Negara, jumlah itu cukup banyak karena hampir tujuh kali dari total populasi Singapura. ""Saya dengan bangga mengatakan, sebagaimana (data) beberapa jam yang lalu, saat ini kami punya 11.900 dapur (MBG), dan kami hari ini telah memberi makan 35,4 juta orang, kata Prabowo dalam sesi dialog bersama Chairman dan Editor in Chief Forbes, Malcolm Stevenson Jr (Steve Forbes). ""Jadi, 35,4 juta dan ya itu (hampir) tujuh kali (populasi) Singapura. Jadi, kami memberi makan sebanyak tujuh kali Singapura setiap hari, ujarnya melanjutkan. Baca juga:Prabowo Ibaratkan Korupsi Seperti Kanker Stadium 4 Dalam kesempatan itu, Prabowo juga sempat menceritakan soal lahirnyaprogram MBG, yakni berangkat dari keperihatinannya saat melihat kondisi sejumlah anak dalam kunjungannya ke daerah selama lima kali mengikuti pemilihan presiden (pilpres). Oleh karena itu, dia bercita-cita memberikan makan gratis yang bergizi kepada anak-anak Indonesia. Ditambah lagi, Prabowo menyebut banyak negara sudah memulai program makan siang gratis untuk anak-anak sekolah sejak lama. Di antaranya adalah India dan Brasil. Padahal, menurut Prabowo, pendapatan per kapita India lebih rendah ketimbang Indonesia. Atas dasar itu, Program MBG itu pun menjadi salah satu janji kampanye Prabowo pada Pilpres 2024. Dengan target penerima manfaat hingga akhir 2025 mencapai 82,9 juta anak-anak sekolah, anak-anak balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. ""Jadi, ketika saya maju untuk (membuat program MBG) ini, saya kira itu tahun 2023, dan saat itu ada 77 negara yang telah menjalankan program makan siang gratis, dan saya mengatakan Indonesia harus menjadi negara ke-78 atau ke-79. Kami pun mulai merancang itu dan menjadikannya salah satu janji kampanye, dan kami merancang itu,"" katanya. Baca juga:Prabowo Cerita Masa Kecil: Pindah-pindah Negara, Sekolah di Swiss dan Inggris Program MBG pun berjalan setelah Prabowo Subianto mengucap sumpah sebagai Presiden RI. Namun, Kepala Negara mengakui bahwa ada tantangan dan hambatan dalam pelaksanaan program tersebut. Salah satu permasalahan yang disebut Prabowo di hadapan para CEO adalah kasus keracunan makanan. Namun, menurut Prabowo, jumlah kasus keracunan MBG tersebut sangat kecil dibandingkan 35,4 juta penerima, yakni 0,0007 persen. Kepala Negara lalu menyebut, pemerintah tetap melanjutkan program MBG dengan sejumlah catatan perbaikan terkait SOP, proses pengetesan makanan, dan penggunaan peralatan yang modern.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/Iz0aKj67tmsbZUjtbB34ddTpm20=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/15/68efbda784a46.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/16/05030091/prabowo-sebut-penerima-mbg-capai-35-4-juta-orang--7-kali-populasi-singapura,36a4f7587719ad96d8142ea60a625b7a198ea3fcde98baad8072853ddb323017,2025-11-13 21:03:18.091 1607,kompas,mbg,2025-10-15 21:12:59,"Kecipratan Berkah Program MBG, Omzet UMKM di Banyuwangi Naik 50 Persen","BANYUWANGI, KOMPAS.com- Program makan bergizi gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming menggerakkan roda perekonomian masyarakat, termasuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).Seperti yang dirasakan Susi Susanti, warga Kelurahan Kebalenan, KecamatanBanyuwangi, Jawa Timur, yang omzetnya naik hingga 50 persen dibandingkan dengan sebelum menjalin kerja sama dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).""Sekarang SPPG yang kerja sama ada dua. SPPG Kelurahan Kepiting dan Kelurahan Brawijaya,"" kata Susi, Rabu (15/10/2025).Baca juga:Menjaga Amanah supaya MBG Tetap Berkualitas di Tangan SiswaSebelumnya, penghasilan bersih dirinya berkisar di angka Rp 6 juta per bulan, kini bisa mencapai Rp 9 juta karena order dari SPPG yang bisa dua sampai tiga kali per minggu.Susi menyebutkan, dua SPPG tersebut biasanya membeli lauk seperti cumi dan udang, serta buah impor seperti anggur, kelengkeng dan jeruk.""Dengan peningkatan pendapatan yang lumayan meningkat, ekonomi cukup terbantu,"" tuturnya.Baca juga:Cerita Rahmat Melepas Karir Chef di Hotel untuk Jadi Koki MBG, Bangga Mengabdi ke NegaraSekali pengambilan, satu SPPG bisa membeli 70 kilogram buah, bahkan pernah mencapai 120 kilogram buah. Buah anggur merah dan kelengkeng yang paling diminati.Sebelumnya, Susi sering mempromosikan usahanya, Ajeng Fruits, di media sosial.Jumlah penonton pun meningkat karena gambar yang bagus dan promosi yang menarik serta meningkatkan kepercayaan calon konsumen untuk memilih produknya.""Kita promosi di media sosial untuk menarik pembeli. SPPG juga menghubungi kami dulu karena melihat di TikTok,"" tuturnya.Menurut Susi, SPPG memiliki syarat yang ketat untuk pembelian lauk dan buah, di antaranya meminta bahan makananfreshdan akan dicek saat Susi mengantarkan barangnya ke SPPG.Ia harus rela produknya ditolak apabila pemeriksa menemukan produk tak sesuai ketentuan atau kurang memenuhi standar.Sebagai penjual, Susi berupaya memenuhi segala persyaratan dan memberikan produk terbaiknya.""Dengan adanya MBG, sebagai UMKM, kami bahagia bisa menjalin kerja sama dengan SPPG karena sangat membantu perekonomian UMKM kecil seperti saya. Semoga MBG jalan terus,"" harapnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BANYUWANGI, KOMPAS.com- Program makan bergizi gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming menggerakkan roda perekonomian masyarakat, termasuk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Seperti yang dirasakan Susi Susanti, warga Kelurahan Kebalenan, KecamatanBanyuwangi, Jawa Timur, yang omzetnya naik hingga 50 persen dibandingkan dengan sebelum menjalin kerja sama dengan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). ""Sekarang SPPG yang kerja sama ada dua. SPPG Kelurahan Kepiting dan Kelurahan Brawijaya,"" kata Susi, Rabu (15/10/2025). Baca juga:Menjaga Amanah supaya MBG Tetap Berkualitas di Tangan Siswa Sebelumnya, penghasilan bersih dirinya berkisar di angka Rp 6 juta per bulan, kini bisa mencapai Rp 9 juta karena order dari SPPG yang bisa dua sampai tiga kali per minggu. Susi menyebutkan, dua SPPG tersebut biasanya membeli lauk seperti cumi dan udang, serta buah impor seperti anggur, kelengkeng dan jeruk. ""Dengan peningkatan pendapatan yang lumayan meningkat, ekonomi cukup terbantu,"" tuturnya. Baca juga:Cerita Rahmat Melepas Karir Chef di Hotel untuk Jadi Koki MBG, Bangga Mengabdi ke Negara Sekali pengambilan, satu SPPG bisa membeli 70 kilogram buah, bahkan pernah mencapai 120 kilogram buah. Buah anggur merah dan kelengkeng yang paling diminati. Sebelumnya, Susi sering mempromosikan usahanya, Ajeng Fruits, di media sosial. Jumlah penonton pun meningkat karena gambar yang bagus dan promosi yang menarik serta meningkatkan kepercayaan calon konsumen untuk memilih produknya. ""Kita promosi di media sosial untuk menarik pembeli. SPPG juga menghubungi kami dulu karena melihat di TikTok,"" tuturnya. Menurut Susi, SPPG memiliki syarat yang ketat untuk pembelian lauk dan buah, di antaranya meminta bahan makananfreshdan akan dicek saat Susi mengantarkan barangnya ke SPPG. Ia harus rela produknya ditolak apabila pemeriksa menemukan produk tak sesuai ketentuan atau kurang memenuhi standar. Sebagai penjual, Susi berupaya memenuhi segala persyaratan dan memberikan produk terbaiknya. ""Dengan adanya MBG, sebagai UMKM, kami bahagia bisa menjalin kerja sama dengan SPPG karena sangat membantu perekonomian UMKM kecil seperti saya. Semoga MBG jalan terus,"" harapnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/u1A2xz6Geo5VXXGCsEwduK34nxc=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/15/68efa86c87350.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/15/211259978/kecipratan-berkah-program-mbg-omzet-umkm-di-banyuwangi-naik-50-persen,41f5f426cfee0bd793e56f16bab613a7c5b0151432ee379cebfd0476e8a98e83,2025-11-13 21:03:28.543 1608,kompas,mbg,2025-10-15 10:22:43,"Pemotongan TKD hingga Rp 157 Miliar, Pemkab Magetan Lirik Peluang dari Program MBG","MAGETAN, KOMPAS.com Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan, Jawa Timur mendapat pemangkasan Dana Transfer ke Daerah (TKD) tahun 2026 mendatang sebesar Rp 157 miliar.Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kabupaten Magetan, Muhtar Wahid, yang juga merupakan Kepala Dinas PUPR Kabupaten Magetan tersebut mengaku berharap dari sektor lain seperti perputaran ekonomi dari program makan bergizi gratis (MBG).PelaksanaanProgram MBGmenurutnya memiliki peluang ekonomi melalui peredaran uang di daerah.Ia menilai program nasional tersebut dapat menjadi peluang baru untuk menggerakkan ekonomi lokal. Jika terdapat 140.000 penerima manfaat dan masing-masing mendapatkan Rp 10.000 per hari, maka potensi peredaran uang di Magetan bisa mencapai lebih dari Rp 300 miliar per tahun, kata Muhtar, Rabu (15/10/2025).Baca juga:DPRD DIY Minta Menkeu Purbaya Kaji Ulang Pemotongan Dana Transfer DaerahUntuk meringankan pembiayaan akibat pemotongan TKD oleh pemerintah pusat di Magetan, Muhtar juga mengusulkan agar gaji PPPK di masa mendatang dibayar oleh pemerintah pusat.Usulan ini diajukan untuk mencegah persentase belanja pegawai di APBD daerah semakin membesar. Jika dana transfer dikurangi kemudian gaji PPPK tetap menjadi tanggungan daerah maka prosentase belanja pegawai semakin besar, katanya.Baca juga:Dana Transfer Pusat Dipotong, Emil Dardak Khawatirkan Daerah yang Kemandirian Fiskalnya RendahPendapatan Asli Daerah (PAD) Magetan masih tergolong rendah yakni sekitar 16 persen atau Rp 300 miliar dari total APBD menurutnya juga harus digenjot melalui sejumlah aset yang belum maksimal. Pemkab Magetanakan fokus mengoptimalkan aset-aset daerah yang belum produktif, meningkatkan sektor pariwisata, serta menggali potensi retribusi dari sektor pertambangan sebagai langkah strategis memperkuat keuangan daerah, pungkasnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang MAGETAN, KOMPAS.com Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magetan, Jawa Timur mendapat pemangkasan Dana Transfer ke Daerah (TKD) tahun 2026 mendatang sebesar Rp 157 miliar. Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kabupaten Magetan, Muhtar Wahid, yang juga merupakan Kepala Dinas PUPR Kabupaten Magetan tersebut mengaku berharap dari sektor lain seperti perputaran ekonomi dari program makan bergizi gratis (MBG). PelaksanaanProgram MBGmenurutnya memiliki peluang ekonomi melalui peredaran uang di daerah. Ia menilai program nasional tersebut dapat menjadi peluang baru untuk menggerakkan ekonomi lokal. Jika terdapat 140.000 penerima manfaat dan masing-masing mendapatkan Rp 10.000 per hari, maka potensi peredaran uang di Magetan bisa mencapai lebih dari Rp 300 miliar per tahun, kata Muhtar, Rabu (15/10/2025). Baca juga:DPRD DIY Minta Menkeu Purbaya Kaji Ulang Pemotongan Dana Transfer Daerah Untuk meringankan pembiayaan akibat pemotongan TKD oleh pemerintah pusat di Magetan, Muhtar juga mengusulkan agar gaji PPPK di masa mendatang dibayar oleh pemerintah pusat. Usulan ini diajukan untuk mencegah persentase belanja pegawai di APBD daerah semakin membesar. Jika dana transfer dikurangi kemudian gaji PPPK tetap menjadi tanggungan daerah maka prosentase belanja pegawai semakin besar, katanya. Baca juga:Dana Transfer Pusat Dipotong, Emil Dardak Khawatirkan Daerah yang Kemandirian Fiskalnya Rendah Pendapatan Asli Daerah (PAD) Magetan masih tergolong rendah yakni sekitar 16 persen atau Rp 300 miliar dari total APBD menurutnya juga harus digenjot melalui sejumlah aset yang belum maksimal. Pemkab Magetanakan fokus mengoptimalkan aset-aset daerah yang belum produktif, meningkatkan sektor pariwisata, serta menggali potensi retribusi dari sektor pertambangan sebagai langkah strategis memperkuat keuangan daerah, pungkasnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/TylsrKutVhSJxIuqP62hy6ILvCk=/98x1:1108x675/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/15/68eefb902f855.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/15/102243578/pemotongan-tkd-hingga-rp-157-miliar-pemkab-magetan-lirik-peluang-dari,89e553335c0470f8edd17cea97a9bf2fe1db03be1fc5996553b38398b0e87285,2025-11-13 21:03:39.064 1609,kompas,mbg,2025-10-15 08:40:08,"Program MBG di Sumbawa, Tantangan Perbaikan Gizi Bagi Siswa yang Tak Suka Makan Ikan","SUMBAWA, KOMPAS.com- Satu per satu siswa mulai datang mengambil ompreng Menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang berada di samping lorong masuk SMPN 1 Sumbawa, NTB.Lorong yang berada di samping ruang guru itu dipenuhi dengan piala prestasi siswa.Sementara para guru sudah menanti siswa yang mengambil MBG dengan suka cita.Siswa tampak bersemangat membawa alat makan yang sudah diikat rapi menggunakan tali rapiah.Meski menaiki tangga di lantai dua, anak-anak tersebut ringan menenteng alat makan MBG.Baca juga:Setahun MBG di SMPN 13 Surabaya Jadi Penunjang Aktivitas Akademik hingga Meringankan Pengeluaran Ekonomi KeluargaSetibanya di dalam kelas, siswa yang bertugas membagikan kotak makan kepada satu per satu siswa.Guru tampak mengawasi siswa agar semua dapat jatah makanan yang sama.Saat waktu menunjukan pukul 10.00 Wita, para siswa dipersilahkan menyantap MBG.Kebetulan hari ini menunya ikan kuah kuning, tempe, tumis terong dan pisang.Program Makan Bergizi (MBG) yang bertujuan meningkatkan asupan nutrisi siswa di SMPN 1 Sumbawa menghadapi tantangan tak terduga.Ternyata menu ikan, yang diharapkan menjadi sumber protein utama, justru kurang diminati sebagian besar siswa.""Awalnya kami senang adaprogram MBGini, tapi lama-lama bosan karena sering menunya ikan,"" keluh Ghea, seorang siswi kelas VIII SMPN 1 Sumbawa saat ditemui Selasa (14/10/2025).""Pokoknya semua jenis ikan dimasak apapun saya tidak suka, jadi saya tidak makan ikannya, terus kasih aja ke teman yang suka,"" imbuh Gea.Susi Gustiana KOMPAS.comSiswa Santap Menu MBG tapi Tak Suka Makan Ikan di SMPN 1 SumbawaKeluhan serupa juga datang dari siswa lainnya. Saya tidak suka ikan yang dimasak kuah, kalau digoreng saya makan. Jadi, saya juga berikan ke teman, kata Anisa, teman sekelas Gea. SUMBAWA, KOMPAS.com- Satu per satu siswa mulai datang mengambil ompreng Menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang berada di samping lorong masuk SMPN 1 Sumbawa, NTB. Lorong yang berada di samping ruang guru itu dipenuhi dengan piala prestasi siswa. Sementara para guru sudah menanti siswa yang mengambil MBG dengan suka cita. Siswa tampak bersemangat membawa alat makan yang sudah diikat rapi menggunakan tali rapiah. Meski menaiki tangga di lantai dua, anak-anak tersebut ringan menenteng alat makan MBG. Baca juga:Setahun MBG di SMPN 13 Surabaya Jadi Penunjang Aktivitas Akademik hingga Meringankan Pengeluaran Ekonomi Keluarga Setibanya di dalam kelas, siswa yang bertugas membagikan kotak makan kepada satu per satu siswa. Guru tampak mengawasi siswa agar semua dapat jatah makanan yang sama. Saat waktu menunjukan pukul 10.00 Wita, para siswa dipersilahkan menyantap MBG. Kebetulan hari ini menunya ikan kuah kuning, tempe, tumis terong dan pisang. Program Makan Bergizi (MBG) yang bertujuan meningkatkan asupan nutrisi siswa di SMPN 1 Sumbawa menghadapi tantangan tak terduga. Ternyata menu ikan, yang diharapkan menjadi sumber protein utama, justru kurang diminati sebagian besar siswa. ""Awalnya kami senang adaprogram MBGini, tapi lama-lama bosan karena sering menunya ikan,"" keluh Ghea, seorang siswi kelas VIII SMPN 1 Sumbawa saat ditemui Selasa (14/10/2025). ""Pokoknya semua jenis ikan dimasak apapun saya tidak suka, jadi saya tidak makan ikannya, terus kasih aja ke teman yang suka,"" imbuh Gea. Susi Gustiana KOMPAS.comSiswa Santap Menu MBG tapi Tak Suka Makan Ikan di SMPN 1 Sumbawa Susi Gustiana KOMPAS.comSiswa Santap Menu MBG tapi Tak Suka Makan Ikan di SMPN 1 Sumbawa Keluhan serupa juga datang dari siswa lainnya. Saya tidak suka ikan yang dimasak kuah, kalau digoreng saya makan. Jadi, saya juga berikan ke teman, kata Anisa, teman sekelas Gea.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/2mwZDNUORyD6i_FxP3mUzZw_FE4=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/15/68eee4ab1b29a.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/15/084008878/program-mbg-di-sumbawa-tantangan-perbaikan-gizi-bagi-siswa-yang-tak-suka,531a9695300177e65c65f5e8be7dcb85ff09653737c09cd24d089a40654f6e91,2025-11-13 21:03:49.494 1610,kompas,mbg,2025-10-14 21:37:17,Saat MBG Telat Datang 1 Jam dan Ganggu Jam Belajar Siswa,"SEMARANG, KOMPAS.com Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) terlambat mengirim Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP IT Al-Fateeh Tahfidz dan Entrepreneur, Kota Semarang.Paket yang mestinya datang pada pukul 12.00 WIB pada Selasa (14/10/2025) justru baru tiba di sekolah pukul 13.00 WIB.Padahal waktu istirahat kedua 12.00-13.00 yang dijadwalkan untuk menyantap menuMBGsudah habis. Sebanyak 132 siswa baru memakan jatah MBG di jam pelajaran kedua. Ya gimana lagi, pembelajaran jadi terlambat, tutur Hima, guru mata pelajaran entrepreneurship di kelas VIII B saat ditemui di sela kegiatan MBG.Baca juga:46.000 Penerima MBG di Kulon Progo Sudah Terlayani, Sekda: Tapi Masih Belum MerataGuru yang semula diwajibkan mencicipi menu MBG sebelum dibagikan ke siswa pun tak sempat mengecek makanan lantaran seluruh paket MBG datang terlambat.Akhirnya MBG langsung dibagikan ke siswa mengingat waktu istirahat telah habis dan kini memasuki jam pelajaran.PantauanKompas.com, para siswa mengambil jatah MBG masing-masing di depan ruang guru. Mereka sudah menantikan mobil SPPG tiba sejak sejam lalu.Sebagian yang tak tahan lapar memilih untuk membeli jajanan di kantin sekolah baik gorengan maupun mie instan.Saat ditanya langsung, sopir SPPG yang bertugas mengantar MBG ke sekolah itu mengaku keterlambatan disebabkan menu yang dimasak lebih sulit dari biasanya.Menu siang tadi terdiri dari nasi putih, ayam tumis kecap, tahu goreng, semangka, dan sup dalam mangkuk kecil. Jadwalnya (pengantaran) enggak mesti, tergantung masakan, kadang jam 11 kadang jam 12, tapi paling cepet nganter jam 11, tutur sopir SPPG yang enggan disebut namanya tersebut.Sopir juga menyebut pengantaran tak memiliki jadwal pasti, tergantung kesiapan dari dapur. Bahkan ini bukan pertama kalinya SPPG itu terlambat mengantar jatah MBG ke sekolah tersebut. Padahal program MBG baru berjalan sebulan.Baca juga:Siswa yang Keracunan MBG di Boyolangu Tulungagung Mulai Pulang ke Rumah, Pengusutan BerlanjutSiswa tahan laparKOMPAS.COM/Titis Anis FauziyahSiswa di SMP IT Al-Fateeh menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) di Tlogomulyo, Pedurungan, Kota Semarang, Selasa (14/10/2025).Sementara sejumlah siswa mengaku sebelumnya keterlambatan terjadi juga saat jatah MBG datang sekitar pukul 14.00 WIB di tengah jadwal ujian.Akhirnya mereka harus menahan lapar karena MBG yang mestinya dimakan sebagai bekal ujian tak kunjung datang. Malah pernah juga day one di-PHP MBG, hari pertama ditungguin ternyata zonk, MBG-nya enggak dateng, beber salah satu siswi saat menceritakan pengalamannya. SEMARANG, KOMPAS.com Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) terlambat mengirim Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP IT Al-Fateeh Tahfidz dan Entrepreneur, Kota Semarang. Paket yang mestinya datang pada pukul 12.00 WIB pada Selasa (14/10/2025) justru baru tiba di sekolah pukul 13.00 WIB. Padahal waktu istirahat kedua 12.00-13.00 yang dijadwalkan untuk menyantap menuMBGsudah habis. Sebanyak 132 siswa baru memakan jatah MBG di jam pelajaran kedua. Ya gimana lagi, pembelajaran jadi terlambat, tutur Hima, guru mata pelajaran entrepreneurship di kelas VIII B saat ditemui di sela kegiatan MBG. Baca juga:46.000 Penerima MBG di Kulon Progo Sudah Terlayani, Sekda: Tapi Masih Belum Merata Guru yang semula diwajibkan mencicipi menu MBG sebelum dibagikan ke siswa pun tak sempat mengecek makanan lantaran seluruh paket MBG datang terlambat. Akhirnya MBG langsung dibagikan ke siswa mengingat waktu istirahat telah habis dan kini memasuki jam pelajaran. PantauanKompas.com, para siswa mengambil jatah MBG masing-masing di depan ruang guru. Mereka sudah menantikan mobil SPPG tiba sejak sejam lalu. Sebagian yang tak tahan lapar memilih untuk membeli jajanan di kantin sekolah baik gorengan maupun mie instan. Saat ditanya langsung, sopir SPPG yang bertugas mengantar MBG ke sekolah itu mengaku keterlambatan disebabkan menu yang dimasak lebih sulit dari biasanya. Menu siang tadi terdiri dari nasi putih, ayam tumis kecap, tahu goreng, semangka, dan sup dalam mangkuk kecil. Jadwalnya (pengantaran) enggak mesti, tergantung masakan, kadang jam 11 kadang jam 12, tapi paling cepet nganter jam 11, tutur sopir SPPG yang enggan disebut namanya tersebut. Sopir juga menyebut pengantaran tak memiliki jadwal pasti, tergantung kesiapan dari dapur. Bahkan ini bukan pertama kalinya SPPG itu terlambat mengantar jatah MBG ke sekolah tersebut. Padahal program MBG baru berjalan sebulan. Baca juga:Siswa yang Keracunan MBG di Boyolangu Tulungagung Mulai Pulang ke Rumah, Pengusutan Berlanjut KOMPAS.COM/Titis Anis FauziyahSiswa di SMP IT Al-Fateeh menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) di Tlogomulyo, Pedurungan, Kota Semarang, Selasa (14/10/2025).Sementara sejumlah siswa mengaku sebelumnya keterlambatan terjadi juga saat jatah MBG datang sekitar pukul 14.00 WIB di tengah jadwal ujian. KOMPAS.COM/Titis Anis FauziyahSiswa di SMP IT Al-Fateeh menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) di Tlogomulyo, Pedurungan, Kota Semarang, Selasa (14/10/2025). Akhirnya mereka harus menahan lapar karena MBG yang mestinya dimakan sebagai bekal ujian tak kunjung datang. Malah pernah juga day one di-PHP MBG, hari pertama ditungguin ternyata zonk, MBG-nya enggak dateng, beber salah satu siswi saat menceritakan pengalamannya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/u29jPPO_gAPjhrsSV_8Solte1TY=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/14/68ee59d244705.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/14/213717778/saat-mbg-telat-datang-1-jam-dan-ganggu-jam-belajar-siswa,d71296d905cb33657e3073b2afaa81cb398c9c57a264fa60ed00962e16e9f6ee,2025-11-13 21:04:00.103 1611,kompas,mbg,2025-10-14 15:13:00,"Tercium Bau Basi Menyengat, Ayam Kecap Diduga Sumber Keracunan MBG di SMPN 1 Cisarua Bandung Barat","BANDUNG BARAT, KOMPAS.com- Penyebab keracunan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menumbangkan sejumlah siswa di SMPN 1 Cisarua diduga berasal dari olahan ayam sayur dalam paket yang dibagikan pada Selasa (14/10/2025) pagi.Dalam paketMBGyang disantap hari ini, siswa mendapat menu nasi, sayur capcay,ayam kecap, dan sepotong buah melon.Paket itu dibagikan dan disantap oleh ribuan siswa saat jam istirahat pertama sekitar pukul 09.30 WIB.Beberapa jam setelahnya, satu per satu siswa mengeluhkan sakit perut dan pusing.Baca juga:Diduga Keracunan MBG, 6 Siswa SMPN 1 Cisarua Bandung Barat Dilarikan ke Dokter""Di dalam menu itu ada sayur, melon, dagingnya ayam, nasi. Ada dugaan keracunannya dari bahan makanan menu ayam,"" ungkap guruSMPN 1 Cisarua, Fahmi Nurdiansyah, saat ditemui di sekolah.Kecurigaan itu berangkat dari adanya bau makanan basi yang menyengat berasal dari ayam kecap saat ompreng dibuka.""Ada bau dari menu ayam. Waktu awal kami curiga, kami juga sudah berusaha menyetop tetapi keburu dibagikan ke anak-anak,"" kata Fahmi.Denis M Risky (15), salah satu siswa yang terbaring lemas di ruang kelas, mengaku sempat menghabiskan menu MBG yang dibagikan hari ini.""Tadi makan semua. Nasi, sayur, ayam, sama melon. Awalnya sihngerasaaman saja pas makan, enggak ada curiga,"" kata Denis.Baca juga:Geruduk Kantor Bupati dan DPRD Bandung Barat, Massa Tuntut Bersih-Bersih Mafia AnggaranSiswa sama sekali tak pernah menaruh curiga tentang menu makanan yang biasa dibagikan setiap hari.Setidaknya, Denis sudah lebih dari satu bulan menyantap menu MBG di sekolahnya.""Selama itu enak-enak saja. Baru sekarang merasa sakit perut sama pusing,"" ucap Denis.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BANDUNG BARAT, KOMPAS.com- Penyebab keracunan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menumbangkan sejumlah siswa di SMPN 1 Cisarua diduga berasal dari olahan ayam sayur dalam paket yang dibagikan pada Selasa (14/10/2025) pagi. Dalam paketMBGyang disantap hari ini, siswa mendapat menu nasi, sayur capcay,ayam kecap, dan sepotong buah melon. Paket itu dibagikan dan disantap oleh ribuan siswa saat jam istirahat pertama sekitar pukul 09.30 WIB. Beberapa jam setelahnya, satu per satu siswa mengeluhkan sakit perut dan pusing. Baca juga:Diduga Keracunan MBG, 6 Siswa SMPN 1 Cisarua Bandung Barat Dilarikan ke Dokter ""Di dalam menu itu ada sayur, melon, dagingnya ayam, nasi. Ada dugaan keracunannya dari bahan makanan menu ayam,"" ungkap guruSMPN 1 Cisarua, Fahmi Nurdiansyah, saat ditemui di sekolah. Kecurigaan itu berangkat dari adanya bau makanan basi yang menyengat berasal dari ayam kecap saat ompreng dibuka. ""Ada bau dari menu ayam. Waktu awal kami curiga, kami juga sudah berusaha menyetop tetapi keburu dibagikan ke anak-anak,"" kata Fahmi. Denis M Risky (15), salah satu siswa yang terbaring lemas di ruang kelas, mengaku sempat menghabiskan menu MBG yang dibagikan hari ini. ""Tadi makan semua. Nasi, sayur, ayam, sama melon. Awalnya sihngerasaaman saja pas makan, enggak ada curiga,"" kata Denis. Baca juga:Geruduk Kantor Bupati dan DPRD Bandung Barat, Massa Tuntut Bersih-Bersih Mafia Anggaran Siswa sama sekali tak pernah menaruh curiga tentang menu makanan yang biasa dibagikan setiap hari. Setidaknya, Denis sudah lebih dari satu bulan menyantap menu MBG di sekolahnya. ""Selama itu enak-enak saja. Baru sekarang merasa sakit perut sama pusing,"" ucap Denis.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/yAulxHFCIkDv0GQC49E2VnZLcaY=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/14/68ee0074cf961.jpeg",https://bandung.kompas.com/read/2025/10/14/151300378/tercium-bau-basi-menyengat-ayam-kecap-diduga-sumber-keracunan-mbg-di-smpn-1,9936550d671e53a2b729141051374b9e3ec89b74097f59d24e07586e91529ab0,2025-11-13 21:04:32.001 1612,kompas,mbg,2025-10-13 16:41:21,Kritik Tajam Wabup Blora soal Menu MBG: Jangan Sampai Jerumuskan Masa Depan Anak!,"BLORA, KOMPAS.com- Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Kabupaten Blora melaksanakan rapat koordinasi (rakor) program MBG di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, Jawa Tengah, pada Senin (13/10/2025).Dalam rakor tersebut, Satgas mengundang para kapolsek, danramil, camat, hingga para ahli gizi untuk menjadi peserta.Wakil BupatiBlorayang juga Ketua Satgas MBG Kabupaten Blora,Sri Setyorini, menjelaskan pihaknya menerima banyak aduan masyarakat terkait pelaksanaan program prioritas Presiden Prabowo Subianto tersebut.Pihaknya meminta kepada para ahli gizi di masing-masing dapur satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) untuk bersikap tegas terkait porsi menu makanan yang bakal disajikan kepada para penerima manfaat.Baca juga:Satgas MBG Blora Temukan Satu Dapur Sudah Dapat Anggaran tapi Belum Punya Sasaran""Ahli gizipiye iki?Panjenengan harus berani ya? Siap loh, ya? (Ahli gizi bagaimana ini, kalian harus berani ya, siap lho ya?),"" ucap Sri Setyorini saat memberikan penjelasan di hadapan para peserta rakor yang hadir.Wabup Blora Sebut Banyak Keluhan Masyarakat soal MBGSri merasa sedih dengan banyaknya keluhan dari masyarakat perihal pelaksanaan program tersebut.""Saya melihat aduan-aduan yang ada di Blora bersama Forkompimda (forum komunikasi pimpinan daerah) ini, sedih mosok menyajikan pisang aja sampai busuk,"" terang dia.Perempuan yang akrab disapa Budhe Rini mengakui pisang yang dibagikan kepada para penerima manfaat kulitnya berwarna hitam.""Ada pisang, ada titik-titik hitam pada kulitnya, itu artinya apa? Sebetulnya sudah tidak boleh dimakan. Setiap kali pisang sudah menunjukkan ada titik-titik hitamnya, itu tidak boleh dimakan,"" kata dia.Selain itu, pihaknya juga menyoroti adanya pemberian susu kemasan yang hampir dibagikan setiap hari kepada anak-anak.Baca juga:Tanggapi Kritik Dapur MBG, Bupati Blora: Sudah Diberi Surat PeringatanANTARA FOTO/ADENG BUSTOMIPersonel Inafis dan Tipidter mengambil sampel Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Negeri 1 Sindangsari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat (3/10/2025). Polres Ciamis telah melakukan penanganan dugaan keracunan Makan Bergizi Gratis dengan menu makan berisi roti tawar, keju slice, bubur kacang, santan, dan puding buah, yang mengakibatkan 16 siswa mengalami keracunan. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/YUDirinya khawatir hal tersebut akan berdampak buruk bagi kesehatan mereka di masa mendatang.""Setiap pagi anak dikasih sususing reganeRp 3.500.Panjenengan wong-wongahli gizi, semestinya tahu apa kandungan yang ada di situ.Nek iku mbok jejelno bocah-bocahsetiap pagi, apakah itu persiapan untuk regenerasi, generasi yang akan datang? Justruengkopuskesmassing ngerti bocah-bocah gedhe tukule loro gula.Nek wis tuwa do cucidarah kabeh,wis apa iku jenenge?Dadisaya tolong betul-betul saya titipkan kepada ahli gizi,"" jelas dia.Tak hanyapisang busukdan susu kemasan, pihaknya juga menyayangkan pemberian telur tiap hari bagi para penerima manfaat.Menurutnya, menu makanan sebaiknya dapat berubah-ubah setiap harinya.Bahkan, dirinya mengaku melihat ikan yang sudah tidak layak konsumsi tapi tetap dimasak oleh dapur SPPG. BLORA, KOMPAS.com- Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Kabupaten Blora melaksanakan rapat koordinasi (rakor) program MBG di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, Jawa Tengah, pada Senin (13/10/2025). Dalam rakor tersebut, Satgas mengundang para kapolsek, danramil, camat, hingga para ahli gizi untuk menjadi peserta. Wakil BupatiBlorayang juga Ketua Satgas MBG Kabupaten Blora,Sri Setyorini, menjelaskan pihaknya menerima banyak aduan masyarakat terkait pelaksanaan program prioritas Presiden Prabowo Subianto tersebut. Pihaknya meminta kepada para ahli gizi di masing-masing dapur satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) untuk bersikap tegas terkait porsi menu makanan yang bakal disajikan kepada para penerima manfaat. Baca juga:Satgas MBG Blora Temukan Satu Dapur Sudah Dapat Anggaran tapi Belum Punya Sasaran ""Ahli gizipiye iki?Panjenengan harus berani ya? Siap loh, ya? (Ahli gizi bagaimana ini, kalian harus berani ya, siap lho ya?),"" ucap Sri Setyorini saat memberikan penjelasan di hadapan para peserta rakor yang hadir. Sri merasa sedih dengan banyaknya keluhan dari masyarakat perihal pelaksanaan program tersebut. ""Saya melihat aduan-aduan yang ada di Blora bersama Forkompimda (forum komunikasi pimpinan daerah) ini, sedih mosok menyajikan pisang aja sampai busuk,"" terang dia. Perempuan yang akrab disapa Budhe Rini mengakui pisang yang dibagikan kepada para penerima manfaat kulitnya berwarna hitam. ""Ada pisang, ada titik-titik hitam pada kulitnya, itu artinya apa? Sebetulnya sudah tidak boleh dimakan. Setiap kali pisang sudah menunjukkan ada titik-titik hitamnya, itu tidak boleh dimakan,"" kata dia. Selain itu, pihaknya juga menyoroti adanya pemberian susu kemasan yang hampir dibagikan setiap hari kepada anak-anak. Baca juga:Tanggapi Kritik Dapur MBG, Bupati Blora: Sudah Diberi Surat Peringatan ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMIPersonel Inafis dan Tipidter mengambil sampel Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Negeri 1 Sindangsari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat (3/10/2025). Polres Ciamis telah melakukan penanganan dugaan keracunan Makan Bergizi Gratis dengan menu makan berisi roti tawar, keju slice, bubur kacang, santan, dan puding buah, yang mengakibatkan 16 siswa mengalami keracunan. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/YU ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMIPersonel Inafis dan Tipidter mengambil sampel Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Negeri 1 Sindangsari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Jumat (3/10/2025). Polres Ciamis telah melakukan penanganan dugaan keracunan Makan Bergizi Gratis dengan menu makan berisi roti tawar, keju slice, bubur kacang, santan, dan puding buah, yang mengakibatkan 16 siswa mengalami keracunan. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/YU Dirinya khawatir hal tersebut akan berdampak buruk bagi kesehatan mereka di masa mendatang. ""Setiap pagi anak dikasih sususing reganeRp 3.500.Panjenengan wong-wongahli gizi, semestinya tahu apa kandungan yang ada di situ.Nek iku mbok jejelno bocah-bocahsetiap pagi, apakah itu persiapan untuk regenerasi, generasi yang akan datang? Justruengkopuskesmassing ngerti bocah-bocah gedhe tukule loro gula.Nek wis tuwa do cucidarah kabeh,wis apa iku jenenge?Dadisaya tolong betul-betul saya titipkan kepada ahli gizi,"" jelas dia. Tak hanyapisang busukdan susu kemasan, pihaknya juga menyayangkan pemberian telur tiap hari bagi para penerima manfaat. Menurutnya, menu makanan sebaiknya dapat berubah-ubah setiap harinya. Bahkan, dirinya mengaku melihat ikan yang sudah tidak layak konsumsi tapi tetap dimasak oleh dapur SPPG.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/S0GAphC_ioK3bUea5Mr0-Yvl5xA=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/13/68ecc5333d1fb.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/13/164121478/kritik-tajam-wabup-blora-soal-menu-mbg-jangan-sampai-jerumuskan-masa-depan,b89db69dc9fd7f3ef793137180fceaf6a93a629dfb3ee98de4b84b8099f12908,2025-11-13 21:04:42.438 1613,kompas,mbg,2025-10-13 16:37:12,Orangtua Ungkap Alasan Tetap Beri Uang Saku meski Anak Terima MBG,"JAKARTA, KOMPAS.com -Sejumlah orangtua siswa SMP Negeri 61 Jakarta, Palmerah, Jakarta Barat mengaku tetap memberikan uang saku kepada anak-anak mereka, meskipun sekolah sudah menyalurkan makan bergizi gratis (MBG) setiap hari.Alasannya, anak-anak belum tentu menyukai seluruh menu yang disediakan, terutama sayur dan ikan. Saya tetap kasihuang saku, biasanya Rp5.000 per hari. Soalnya kalau menu MBG-nya sayur atau ikan, anak saya suka sisain, ujar Rudi (45), orang tua siswa kelas VIII, saat ditemuiKompas.com, Senin (13/10/2025).Baca juga:Setahun Program MBG di SDN 07 Pulogebang, Berat Badan Siswa Naik dan Lebih Aktif BelajarRudi menilaiprogram MBGsangat membantu keluarga dari sisi ekonomi karena anaknya mendapat makanan lengkap tanpa perlu menyiapkan sarapan di rumah.Namun, ia juga memahami bahwa selera anak berbeda-beda terhadap menu MBG yang disajikan. Awalnya kan menunya unik, ada nasi, sayur, lauk, buah, susu. Tapi lama-lama ada juga yang diganti, kayak nasi diganti spaghetti, kata Rudi. Nah, kalau burger atau spaghetti, anak saya doyan banget. Tapi kalau sayur atau ikan lele, biasanya disisihin, lanjutnya.Baca juga:Ada Kasus Keracunan MBG, Orangtua Pilih Bawakan Bekal untuk Anak ke SekolahRudi sempat mencicipi makanan MBG yang dibawa pulang anaknya.Dari situ, ia memahami mengapa anak-anak lebih menyukai menu modern ketimbang sayuran. Saya pernah coba, ternyata sayurnya hambar. Nggak ada rasanya, nggak asin, nggak manis juga. Jadi wajar kalau anak-anak nggak suka, tuturnya.Meski begitu, ia tetap mengapresiasi kualitas pengawasan makanan dari Satuan Pengelola Program Gizi (SPPG) Palmerah yang menyalurkan MBG ke sekolah. Saya nggak khawatir soal kebersihan, karena prosesnya diawasi. Tiap boks juga ada nama pengantar dan penerimanya, jadi jelas, tambahnya.Hal serupa disampaikan Aminah (42), orang tua siswa kelas VII. Ia tetap memberi anaknya uang jajan setiap hari, bukan karena tidak percaya dengan kualitas makanan MBG, tetapi untuk berjaga kalau anaknya tidak cocok dengan menu hari itu. Kadang anaknya bilang, Bu, sayurnya nggak enak , jadi tetap saya kasih uang saku Rp 10.000 biar bisa beli minum atau jajanan. Enggak tiap hari juga, tapi seringnya gitu, ujarnya.Baca juga:Saat MBG di Bogor Bikin Orangtua Tak Lagi Khawatir Bekal AnakAminah mengaku anaknya lebih semangat makan saat menu MBG berupa burger atau ayam goreng. JAKARTA, KOMPAS.com -Sejumlah orangtua siswa SMP Negeri 61 Jakarta, Palmerah, Jakarta Barat mengaku tetap memberikan uang saku kepada anak-anak mereka, meskipun sekolah sudah menyalurkan makan bergizi gratis (MBG) setiap hari. Alasannya, anak-anak belum tentu menyukai seluruh menu yang disediakan, terutama sayur dan ikan. Saya tetap kasihuang saku, biasanya Rp5.000 per hari. Soalnya kalau menu MBG-nya sayur atau ikan, anak saya suka sisain, ujar Rudi (45), orang tua siswa kelas VIII, saat ditemuiKompas.com, Senin (13/10/2025). Baca juga:Setahun Program MBG di SDN 07 Pulogebang, Berat Badan Siswa Naik dan Lebih Aktif Belajar Rudi menilaiprogram MBGsangat membantu keluarga dari sisi ekonomi karena anaknya mendapat makanan lengkap tanpa perlu menyiapkan sarapan di rumah. Namun, ia juga memahami bahwa selera anak berbeda-beda terhadap menu MBG yang disajikan. Awalnya kan menunya unik, ada nasi, sayur, lauk, buah, susu. Tapi lama-lama ada juga yang diganti, kayak nasi diganti spaghetti, kata Rudi. Nah, kalau burger atau spaghetti, anak saya doyan banget. Tapi kalau sayur atau ikan lele, biasanya disisihin, lanjutnya. Baca juga:Ada Kasus Keracunan MBG, Orangtua Pilih Bawakan Bekal untuk Anak ke Sekolah Rudi sempat mencicipi makanan MBG yang dibawa pulang anaknya. Dari situ, ia memahami mengapa anak-anak lebih menyukai menu modern ketimbang sayuran. Saya pernah coba, ternyata sayurnya hambar. Nggak ada rasanya, nggak asin, nggak manis juga. Jadi wajar kalau anak-anak nggak suka, tuturnya. Meski begitu, ia tetap mengapresiasi kualitas pengawasan makanan dari Satuan Pengelola Program Gizi (SPPG) Palmerah yang menyalurkan MBG ke sekolah. Saya nggak khawatir soal kebersihan, karena prosesnya diawasi. Tiap boks juga ada nama pengantar dan penerimanya, jadi jelas, tambahnya. Hal serupa disampaikan Aminah (42), orang tua siswa kelas VII. Ia tetap memberi anaknya uang jajan setiap hari, bukan karena tidak percaya dengan kualitas makanan MBG, tetapi untuk berjaga kalau anaknya tidak cocok dengan menu hari itu. Kadang anaknya bilang, Bu, sayurnya nggak enak , jadi tetap saya kasih uang saku Rp 10.000 biar bisa beli minum atau jajanan. Enggak tiap hari juga, tapi seringnya gitu, ujarnya. Baca juga:Saat MBG di Bogor Bikin Orangtua Tak Lagi Khawatir Bekal Anak Aminah mengaku anaknya lebih semangat makan saat menu MBG berupa burger atau ayam goreng.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/zi4p5xuRrlkhD2xuKiLYVlfkXBs=/23x367:4009x3024/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/13/68ecb076a1edc.jpeg",https://megapolitan.kompas.com/read/2025/10/13/16371221/orangtua-ungkap-alasan-tetap-beri-uang-saku-meski-anak-terima-mbg,6bb374e263d4270269ca588ad6959a07a906f5b0b8046151e0901071e73c7ce0,2025-11-13 21:04:53.568 1614,kompas,mbg,2025-10-13 16:20:11,"Cerita IRT Jadi Tukang Cuci Ompreng MBG: Bantu Suami, Kasih ke Ibu, Bisa Nabung...","PEKANBARU, KOMPAS.com- Program makanan bergizi gratis (MBG) membawa berkah bagi ibu rumah tangga (IRT) di Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau.Mereka diberdayakan untuk bekerja di bagian dapur.Salah seorangibu rumah tangga, Pitri (31), mendapat bagian bekerja sebagai tukang cuci ompreng, wadah tempat makananMBG.Hari ini adalah hari pertama Pitri bekerja sebagai pencuci ompreng di salah satu dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)Kecamatan Tenayan Raya, Senin (13/10/2025).Dapur MBG tersebut baru hari ini dimulai ataulaunching.Baca juga:Kadisdik Aceh Utara: BGN Harus Libatkan Daerah dalam Program MBGJam menunjukkan pukul 12.00 WIB, Pitri berangkat kerja.Ia akan mencuci ompreng sehabis digunakan anak sekolah menyantap MBG.Sebelum berangkat kerja, ia sudah menyiapkan hidangan makan siang untuk suami tercinta, Hendra Bakti Nainggolan (42).""Sebelum berangkat kerja, saya masak dulu buat suami. Biar suami enggak marah nanti. Jangan sampai kewajiban untuk suami terabaikan dengan pekerjaan ini,"" ujar Pitri seraya tertawa saat diwawancarai Kompas.com, Senin.Dia berkata, sebelum memutuskan bekerja di dapur MBG, sudah minta izin kepada suaminya.Pitri ingin bekerja untuk membantu keuangan keluarga.Kebetulan, dia juga belum memiliki anak.Baca juga:Lulus SMK Langsung Digaji Rp 3 Juta, Begini Cerita Rafian di Dapur MBG Bengkulu""Suami kerja swasta. Jadi, buat bantu biaya kebutuhan di rumah, makanya saya mau kerja. Lagi pula kerjanya tidak terlalu berat. Suami juga mengizinkan,"" kata Pitri.Dari pekerjaan itu, Pitri mendapat upah Rp 100.000 per hari.Gaji akan diterima sekali dalam 10 hari kerja. Baginya, gaji sebanyak itu cukup untuk menambah keuangan keluarga dan bisa menabung. PEKANBARU, KOMPAS.com- Program makanan bergizi gratis (MBG) membawa berkah bagi ibu rumah tangga (IRT) di Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau. Mereka diberdayakan untuk bekerja di bagian dapur. Salah seorangibu rumah tangga, Pitri (31), mendapat bagian bekerja sebagai tukang cuci ompreng, wadah tempat makananMBG. Hari ini adalah hari pertama Pitri bekerja sebagai pencuci ompreng di salah satu dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG)Kecamatan Tenayan Raya, Senin (13/10/2025). Dapur MBG tersebut baru hari ini dimulai ataulaunching. Baca juga:Kadisdik Aceh Utara: BGN Harus Libatkan Daerah dalam Program MBG Jam menunjukkan pukul 12.00 WIB, Pitri berangkat kerja. Ia akan mencuci ompreng sehabis digunakan anak sekolah menyantap MBG. Sebelum berangkat kerja, ia sudah menyiapkan hidangan makan siang untuk suami tercinta, Hendra Bakti Nainggolan (42). ""Sebelum berangkat kerja, saya masak dulu buat suami. Biar suami enggak marah nanti. Jangan sampai kewajiban untuk suami terabaikan dengan pekerjaan ini,"" ujar Pitri seraya tertawa saat diwawancarai Kompas.com, Senin. Dia berkata, sebelum memutuskan bekerja di dapur MBG, sudah minta izin kepada suaminya. Pitri ingin bekerja untuk membantu keuangan keluarga. Kebetulan, dia juga belum memiliki anak. Baca juga:Lulus SMK Langsung Digaji Rp 3 Juta, Begini Cerita Rafian di Dapur MBG Bengkulu ""Suami kerja swasta. Jadi, buat bantu biaya kebutuhan di rumah, makanya saya mau kerja. Lagi pula kerjanya tidak terlalu berat. Suami juga mengizinkan,"" kata Pitri. Dari pekerjaan itu, Pitri mendapat upah Rp 100.000 per hari. Gaji akan diterima sekali dalam 10 hari kerja. Baginya, gaji sebanyak itu cukup untuk menambah keuangan keluarga dan bisa menabung.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/DwUUPMY5VFHzxGJn0kGpHYyrRfA=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/13/68ecbb6e3849e.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/13/162011478/cerita-irt-jadi-tukang-cuci-ompreng-mbg-bantu-suami-kasih-ke-ibu-bisa,f94185f2362b6507002a3eee748afa708a50eae60a1ec5ef712cca2947291400,2025-11-13 21:05:04.017 1615,kompas,mbg,2025-10-13 16:19:13,"Setahun Program MBG, Banyak Siswa SMPN 61 Jakarta Tak Suka Sayur dan Ikan","JAKARTA, KOMPAS.com -Program makan bergizi gratis (MBG) dinilai berhasil membantu meningkatkan asupan gizi anak, namun belum sepenuhnya mengubah kebiasaan makan siswa.DiSMP Negeri 61 Jakarta, banyak siswa mengaku tidak menyukai sayur dan ikan, dua menu utama dalam paket makanan bergizi tersebut.Program MBGdi sekolah ini telah berjalan sejak November 2024. Setiap hari, 666 siswa menerima makanan dari Satuan Pengelola Program Gizi (SPPG) Palmerah, Jakarta Barat.Baca juga:Ada Kasus Keracunan MBG, Orangtua Pilih Bawakan Bekal untuk Anak ke SekolahNamun, selera anak terhadap makanan sehat rupanya masih menjadi tantangan.Beberapa siswa SMPN 61 Jakarta mengaku senang dengan program MBG karena bisa makan siang gratis di sekolah, tetapi mereka kerap tidak menghabiskan makanan yang disediakan karena tidak menyukai sayur atau ikan.Hira (bukan nama sebenarnya) (14), siswi kelas IX, mengatakan hanya makan menu tertentu. Aku suka ayam goreng atau chicken katsu, tapi kalau ikan lele atau ikan kuah aku kurang suka. Sayur sop juga sering aku tinggal karena nggak suka wortel sama jagung, ujarnya kepada Kompas.com, Senin (13/10/2025).Siswa lain, Rafa (bukan nama sebenarnya) (13), menyebut lebih senang kalau lauknya berupa ayam goreng atau nuget. Kalau ada ayam goreng, rame banget yang minta tambah. Tapi kalau sayur asem atau ikan, banyak yang nggak habis makannya, kata Rafa.Baca juga:Siswa SMPN 61 Jakarta Minta Menu MBG Lebih Variatif Biar Tidak BosanSementara Nadia (bukan nama sebenarnya) (14), siswi kelas VIII, menuturkan sering membawa pulang makanan MBG yang tidak ia habiskan di sekolah. Kadang aku bawa pulang buat adik di rumah. Soalnya kalau ikan kuah aku nggak doyan, tapi sayang juga kalau dibuang, katanya.Senada dengan itu, Fahmi (14) mengaku lebih sering hanya makan nasinya saja. Kadang lauknya enggak cocok, jadi aku makan nasi atau buahnya saja. Tapi kalau menunya ayam goreng, pasti habis, ujarnya.Guru Informatika SMPN 61 Jakarta, Luluk Ul Badriyah, mengatakankebiasaan makan anak-anak di rumah sangat memengaruhi selera mereka terhadap menu MBG. Banyak siswa yang di rumah jarang makan sayur dan ikan, jadi waktu dapat menu seperti itu di sekolah, mereka kurang suka. Pola makan mereka memang masih dipengaruhi kebiasaan keluarga, jelasnya.Baca juga:Saat MBG di Bogor Bikin Orangtua Tak Lagi Khawatir Bekal Anak JAKARTA, KOMPAS.com -Program makan bergizi gratis (MBG) dinilai berhasil membantu meningkatkan asupan gizi anak, namun belum sepenuhnya mengubah kebiasaan makan siswa. DiSMP Negeri 61 Jakarta, banyak siswa mengaku tidak menyukai sayur dan ikan, dua menu utama dalam paket makanan bergizi tersebut. Program MBGdi sekolah ini telah berjalan sejak November 2024. Setiap hari, 666 siswa menerima makanan dari Satuan Pengelola Program Gizi (SPPG) Palmerah, Jakarta Barat. Baca juga:Ada Kasus Keracunan MBG, Orangtua Pilih Bawakan Bekal untuk Anak ke Sekolah Namun, selera anak terhadap makanan sehat rupanya masih menjadi tantangan. Beberapa siswa SMPN 61 Jakarta mengaku senang dengan program MBG karena bisa makan siang gratis di sekolah, tetapi mereka kerap tidak menghabiskan makanan yang disediakan karena tidak menyukai sayur atau ikan. Hira (bukan nama sebenarnya) (14), siswi kelas IX, mengatakan hanya makan menu tertentu. Aku suka ayam goreng atau chicken katsu, tapi kalau ikan lele atau ikan kuah aku kurang suka. Sayur sop juga sering aku tinggal karena nggak suka wortel sama jagung, ujarnya kepada Kompas.com, Senin (13/10/2025). Siswa lain, Rafa (bukan nama sebenarnya) (13), menyebut lebih senang kalau lauknya berupa ayam goreng atau nuget. Kalau ada ayam goreng, rame banget yang minta tambah. Tapi kalau sayur asem atau ikan, banyak yang nggak habis makannya, kata Rafa. Baca juga:Siswa SMPN 61 Jakarta Minta Menu MBG Lebih Variatif Biar Tidak Bosan Sementara Nadia (bukan nama sebenarnya) (14), siswi kelas VIII, menuturkan sering membawa pulang makanan MBG yang tidak ia habiskan di sekolah. Kadang aku bawa pulang buat adik di rumah. Soalnya kalau ikan kuah aku nggak doyan, tapi sayang juga kalau dibuang, katanya. Senada dengan itu, Fahmi (14) mengaku lebih sering hanya makan nasinya saja. Kadang lauknya enggak cocok, jadi aku makan nasi atau buahnya saja. Tapi kalau menunya ayam goreng, pasti habis, ujarnya. Guru Informatika SMPN 61 Jakarta, Luluk Ul Badriyah, mengatakankebiasaan makan anak-anak di rumah sangat memengaruhi selera mereka terhadap menu MBG. Banyak siswa yang di rumah jarang makan sayur dan ikan, jadi waktu dapat menu seperti itu di sekolah, mereka kurang suka. Pola makan mereka memang masih dipengaruhi kebiasaan keluarga, jelasnya. Baca juga:Saat MBG di Bogor Bikin Orangtua Tak Lagi Khawatir Bekal Anak",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/w7apGrogP0NZmOG_sceodiElieM=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/13/68ecb076a1edc.jpeg",https://megapolitan.kompas.com/read/2025/10/13/16191351/setahun-program-mbg-banyak-siswa-smpn-61-jakarta-tak-suka-sayur-dan-ikan,47457bf99cf399916fecd0c85068bf2171c7804f9c00ebc0c10a2bf9f95f7e08,2025-11-13 21:05:14.574 1616,kompas,mbg,2025-11-12 17:33:07,"Langkah SPPG Polri Pejaten Pastikan Keamanan Menu MBG, Lakukan 4 Uji Kimiawi","JAKARTA, KOMPAS.com -Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) Polri Pejaten menerapkan empat tahap uji kimiawi pada menu makan bergizi gratis (MBG) sebelum didistribusikan kepada para siswa.Empat tahap tersebut meliputi uji kandungan sianida, arsenida, nitrit, dan formalin.KepalaSPPGPolri Pejaten Muhammad Iqbal mengatakan, uji kimiawi dilakukan setiap hari oleh dokter dari Pusat Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Pusdokkes Polri).Baca juga:50 Persen Keracunan MBG Akibat E. coli, SPPG Diwajibkan Masak Pakai Air Kemasan""Sebelum didistribusikan sudah diuji sampel dulu. Setelah dinyatakan aman, baru kami akan edarkan makanan-nya,"" ujar Iqbal saat dijumpaiKompas.comdi lokasi SPPG, Kamis (30/11/2025).Iqbal menjelaskan, uji sampel dilakukan dengan cara dokter mengambil makanan yang sudah matang, kemudian menghancurkannya hingga halus.Sampel makanan tersebut lalu dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditetesi reagen sesuai masing-masing senyawa kimia yang diuji.""Setelah ditambahkan reagen ditunggu sekitar dua menit. Baru nanti dilihat warnanya ada perubahan atau tidak,"" kata Iqbal.""Semakin gelap dan pekat (perubahan warna) berarti semakin tidak bagus karena mengandung salah satu senyawa kimia (berdasarkan masing-masing tes dari empat reagen),"" jelasnya.Jika tidak ada perubahan warga, menu makan MBG sudah siap untuk didistribusikan.Uji kimia sejak pukul 05.30 WIBIqbal mengungkapkan, setiap hari SPPG Polri Pasar Minggu sudah mulai memasakmenu MBGsejak pukul 03.00 WIB.Baca juga:Bukan Sekadar Tempat Kumpul Sampah, Ini Peran TPS 3R di Rawa Badak UtaraMenu yang dibuat terdiri dari nasi, sayuran, protein hewani dan protein nabati.Pada pukul 04.00 WIB, satu per satu masakan sudah matang lalu didinginkan.""Tapi kan kita masaknya bertahap ya. Lalu mulai di-tes reagen di sini sekitar 05.30 WIB,"" kata Iqbal.Jika hasil uji kimiawi menunjukkan hasil baik, makanan mulai didistribusikan sekitar pukul 06.30 WIB. Distribusi dilakukan bertahap untuk siswa TK, SD, SMP, SMA, hingga ibu menyusui.Distribusi untuk TK dan SD dilakukan lebih pagi, sementara SMP, SMA, dan ibu hamil di posyandu dilakukan setelahnya, menyesuaikan waktu makan di tiap satuan pendidikan. JAKARTA, KOMPAS.com -Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) Polri Pejaten menerapkan empat tahap uji kimiawi pada menu makan bergizi gratis (MBG) sebelum didistribusikan kepada para siswa. Empat tahap tersebut meliputi uji kandungan sianida, arsenida, nitrit, dan formalin. KepalaSPPGPolri Pejaten Muhammad Iqbal mengatakan, uji kimiawi dilakukan setiap hari oleh dokter dari Pusat Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Pusdokkes Polri). Baca juga:50 Persen Keracunan MBG Akibat E. coli, SPPG Diwajibkan Masak Pakai Air Kemasan ""Sebelum didistribusikan sudah diuji sampel dulu. Setelah dinyatakan aman, baru kami akan edarkan makanan-nya,"" ujar Iqbal saat dijumpaiKompas.comdi lokasi SPPG, Kamis (30/11/2025). Iqbal menjelaskan, uji sampel dilakukan dengan cara dokter mengambil makanan yang sudah matang, kemudian menghancurkannya hingga halus. Sampel makanan tersebut lalu dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan ditetesi reagen sesuai masing-masing senyawa kimia yang diuji. ""Setelah ditambahkan reagen ditunggu sekitar dua menit. Baru nanti dilihat warnanya ada perubahan atau tidak,"" kata Iqbal. ""Semakin gelap dan pekat (perubahan warna) berarti semakin tidak bagus karena mengandung salah satu senyawa kimia (berdasarkan masing-masing tes dari empat reagen),"" jelasnya. Jika tidak ada perubahan warga, menu makan MBG sudah siap untuk didistribusikan. Iqbal mengungkapkan, setiap hari SPPG Polri Pasar Minggu sudah mulai memasakmenu MBGsejak pukul 03.00 WIB. Baca juga:Bukan Sekadar Tempat Kumpul Sampah, Ini Peran TPS 3R di Rawa Badak Utara Menu yang dibuat terdiri dari nasi, sayuran, protein hewani dan protein nabati. Pada pukul 04.00 WIB, satu per satu masakan sudah matang lalu didinginkan. ""Tapi kan kita masaknya bertahap ya. Lalu mulai di-tes reagen di sini sekitar 05.30 WIB,"" kata Iqbal. Jika hasil uji kimiawi menunjukkan hasil baik, makanan mulai didistribusikan sekitar pukul 06.30 WIB. Distribusi dilakukan bertahap untuk siswa TK, SD, SMP, SMA, hingga ibu menyusui. Distribusi untuk TK dan SD dilakukan lebih pagi, sementara SMP, SMA, dan ibu hamil di posyandu dilakukan setelahnya, menyesuaikan waktu makan di tiap satuan pendidikan.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/gDsCXMGKlZB27mfzWr6ld4ASuQY=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/12/6913d0faec6c2.jpg",https://megapolitan.kompas.com/read/2025/11/12/17330741/langkah-sppg-polri-pejaten-pastikan-keamanan-menu-mbg-lakukan-4-uji,eb99499a222a49ca3ade1787f0abf49dc3ae82e46002ee5fa72a66d1f30d5326,2025-11-13 21:05:25.133 1617,kompas,mbg,2025-11-10 12:26:51,"Aceh Timur ""Warning"" Pengelola MBG, 1 Bulan ke Depan Wajib Kantongi Sertifikat Laik Higine","ACEH TIMUR, KOMPAS.com- Pemerintah Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, mewajibkan seluruh pengelola program Makan Bergizi Gratis (MBG) di daerah itu memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dalam satu bulan ke depan.Penegasan tersebut disampaikan BupatiAcehTimur,Iskandar Usman Al-Farlaky, dalam rapat dengan Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG).""Sertifikat laik higine penting untuk memastikan tidak ada kejadian luar biasa diAceh Timur. Kita ingin, program presiden ini tepat sasaran dana man dikonsumsi,"" terang Iskandar, Senin (10/11/2025).Dalam rapat itu, disepakati seluruh SPPG memberikan data kepada pemerintah daerah sebagai pengawas. Selama ini dinilai masih banyak laporan yang belum sesuai dengan kondisi lapangan.Baca juga:Baru 408 dari 2.100 SPPG di Jabar yang Kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi""Karena itu, pendataan penerima manfaat, bahan makanan, serta jumlah produksi harian harus benar-benar jelas dan dapat dipertanggungjawabkan,"" ujar Al-Farlaky.Ia juga meminta SPPG berkomunikasi dengan forum pimpinan daerah dan tetap melakukan evaluasi secara berkala. Selain itu, bahan makanan seperti sayur, beras, ikan, dan telur diprioritaskan dari hasil produksi lokal.""Kalau bisa beli di daerah sendiri, jangan ambil dari luar. Biar ekonomi masyarakat juga berputar,"" tegasnya.""Laporan secara berjenjang harus dikirimkan, ketua satuan tugas di tingkat kabupaten itu bupati,"" lanjutnya.Menutup rapat, Iskandar mengingatkan agar para pengelola dapur dan tim pelaksana menjalankan tugas dengan baik.""Berkarirlah dengan baik, jalankan amanah ini dengan benar. Semoga Aceh Timur menjadi contoh daerah yang sukses melaksanakan programmakan bergizi gratistanpa kendala dan tanpa masalah higienitas,"" pungkasnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang ACEH TIMUR, KOMPAS.com- Pemerintah Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, mewajibkan seluruh pengelola program Makan Bergizi Gratis (MBG) di daerah itu memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dalam satu bulan ke depan. Penegasan tersebut disampaikan BupatiAcehTimur,Iskandar Usman Al-Farlaky, dalam rapat dengan Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG). ""Sertifikat laik higine penting untuk memastikan tidak ada kejadian luar biasa diAceh Timur. Kita ingin, program presiden ini tepat sasaran dana man dikonsumsi,"" terang Iskandar, Senin (10/11/2025). Dalam rapat itu, disepakati seluruh SPPG memberikan data kepada pemerintah daerah sebagai pengawas. Selama ini dinilai masih banyak laporan yang belum sesuai dengan kondisi lapangan. Baca juga:Baru 408 dari 2.100 SPPG di Jabar yang Kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi ""Karena itu, pendataan penerima manfaat, bahan makanan, serta jumlah produksi harian harus benar-benar jelas dan dapat dipertanggungjawabkan,"" ujar Al-Farlaky. Ia juga meminta SPPG berkomunikasi dengan forum pimpinan daerah dan tetap melakukan evaluasi secara berkala. Selain itu, bahan makanan seperti sayur, beras, ikan, dan telur diprioritaskan dari hasil produksi lokal. ""Kalau bisa beli di daerah sendiri, jangan ambil dari luar. Biar ekonomi masyarakat juga berputar,"" tegasnya. ""Laporan secara berjenjang harus dikirimkan, ketua satuan tugas di tingkat kabupaten itu bupati,"" lanjutnya. Menutup rapat, Iskandar mengingatkan agar para pengelola dapur dan tim pelaksana menjalankan tugas dengan baik. ""Berkarirlah dengan baik, jalankan amanah ini dengan benar. Semoga Aceh Timur menjadi contoh daerah yang sukses melaksanakan programmakan bergizi gratistanpa kendala dan tanpa masalah higienitas,"" pungkasnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/Nt5wICK2TLG1w-VkpY5wAadXB5M=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/10/691171390b5b6.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/11/10/122651078/aceh-timur-warning-pengelola-mbg-1-bulan-ke-depan-wajib-kantongi-sertifikat,26d0c4beb2f87b3a0d2262d66dc38cbf136a9af542e0889ea747f3eee00ec046,2025-11-13 21:05:36.229 1618,kompas,mbg,2025-11-07 13:31:24,SPPG Giyanti Temanggung Kembali Diizinkan Beroperasi usai 414 Siswa Keracunan MBG,"TEMANGGUNG, KOMPAS.com Badan Gizi Nasional (BGN) mencabut penghentian sementara operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Giyanti di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.Sebelumnya, aktivitas dapur penyedia menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) tersebut dihentikan setelah ratusan siswa mengalami gejala keracunan usai menyantap makanan yang didistribusikan.Melalui surat BGN Nomor 657/D.TWS/10/2025 tanggal 17 Oktober 2025, SPPG Giyanti dinyatakan layak beroperasi kembali setelah memenuhi dua syarat utama.Pertama, SPPG Giyanti telah berhasil memperoleh dan/atau memperbarui Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) yang valid.Kedua, SPPG Giyanti telah melaksanakan seluruh rekomendasi perbaikan dari Deputi Bidang Pemantauan dan Pengawasan serta dinyatakan lulus verifikasi.Baca juga:414 Siswa Keracunan MBG, Operasional SPPG Giyanti Temanggung Dihentikan SementaraKepala SPPG Giyanti, Hasto Purnomo, membenarkan bahwa dapurnya dapat kembali beroperasi atas izin BGN. Sudah keluar izinnya dan layak operasional dari BGN, ucapnya kepada Kompas.com, Jumat (7/11/2025).Ia menambahkan, distribusi menu MBG akan dimulai kembali pada Senin (10/11/2025) untuk 14 sekolah penerima manfaat.Terkait hasil uji sampel menu MBG yang mengakibatkan ratusan siswa mengalami gejala keracunan pada 30 September 2025, Hasto enggan memberikan penjelasan. Itu untuk internal kami. Sekolah Konfirmasi Distribusi UlangKepada Kompas.com, Kepala SMA Negeri 2TemanggungBudi Hartono dan Kepala SD Muhammadiyah Temanggung Triana Widiastuti membenarkan distribusi MBG dari SPPG Giyanti akan kembali berjalan pada 10 November. Sudah ada kabar MBG akan dimulai lagi hari Senin, 10 November 2025, ucap Budi.Triana menyatakan sekolahnya tetap mendukung program MBG, namun mengingatkan perlunya peningkatan kualitas makanan. Kalau masih seperti kemarin, kami tentu mengevaluasi MoU-nya. Kontraknya, kan, per satu tahun, ujarnya.Baca juga:Gibran Diserbu Siswa di Salatiga Saat Cek MBG, Ada yang Tak Mau Cuci Tangan Usai Salaman414 Siswa Alami Gejala KeracunanBerdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung, sebanyak 414 siswa mengeluhkan gejala pusing, mual, dan diare setelah menyantap menu MBG yang didistribusikan SPPG Giyanti pada Selasa (30/9/2025).Mereka terdiri dari 259 siswa SMA Negeri 2 Temanggung dan 155 siswa SMA Negeri 3 Temanggung. Keluhan yang muncul kurang lebih 60 menit setelah santap MBG, bunyi laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung.SPPG Giyanti, yang berlokasi di RT 03 RW 01 Kelurahan Giyanti, Kecamatan Temanggung, menghentikan produksi dan distribusi makanan sejak 6 Oktober 2025.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang TEMANGGUNG, KOMPAS.com Badan Gizi Nasional (BGN) mencabut penghentian sementara operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Giyanti di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Sebelumnya, aktivitas dapur penyedia menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) tersebut dihentikan setelah ratusan siswa mengalami gejala keracunan usai menyantap makanan yang didistribusikan. Melalui surat BGN Nomor 657/D.TWS/10/2025 tanggal 17 Oktober 2025, SPPG Giyanti dinyatakan layak beroperasi kembali setelah memenuhi dua syarat utama. Pertama, SPPG Giyanti telah berhasil memperoleh dan/atau memperbarui Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) yang valid. Kedua, SPPG Giyanti telah melaksanakan seluruh rekomendasi perbaikan dari Deputi Bidang Pemantauan dan Pengawasan serta dinyatakan lulus verifikasi. Baca juga:414 Siswa Keracunan MBG, Operasional SPPG Giyanti Temanggung Dihentikan Sementara Kepala SPPG Giyanti, Hasto Purnomo, membenarkan bahwa dapurnya dapat kembali beroperasi atas izin BGN. Sudah keluar izinnya dan layak operasional dari BGN, ucapnya kepada Kompas.com, Jumat (7/11/2025). Ia menambahkan, distribusi menu MBG akan dimulai kembali pada Senin (10/11/2025) untuk 14 sekolah penerima manfaat. Terkait hasil uji sampel menu MBG yang mengakibatkan ratusan siswa mengalami gejala keracunan pada 30 September 2025, Hasto enggan memberikan penjelasan. Itu untuk internal kami. Kepada Kompas.com, Kepala SMA Negeri 2TemanggungBudi Hartono dan Kepala SD Muhammadiyah Temanggung Triana Widiastuti membenarkan distribusi MBG dari SPPG Giyanti akan kembali berjalan pada 10 November. Sudah ada kabar MBG akan dimulai lagi hari Senin, 10 November 2025, ucap Budi. Triana menyatakan sekolahnya tetap mendukung program MBG, namun mengingatkan perlunya peningkatan kualitas makanan. Kalau masih seperti kemarin, kami tentu mengevaluasi MoU-nya. Kontraknya, kan, per satu tahun, ujarnya. Baca juga:Gibran Diserbu Siswa di Salatiga Saat Cek MBG, Ada yang Tak Mau Cuci Tangan Usai Salaman Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung, sebanyak 414 siswa mengeluhkan gejala pusing, mual, dan diare setelah menyantap menu MBG yang didistribusikan SPPG Giyanti pada Selasa (30/9/2025). Mereka terdiri dari 259 siswa SMA Negeri 2 Temanggung dan 155 siswa SMA Negeri 3 Temanggung. Keluhan yang muncul kurang lebih 60 menit setelah santap MBG, bunyi laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung. SPPG Giyanti, yang berlokasi di RT 03 RW 01 Kelurahan Giyanti, Kecamatan Temanggung, menghentikan produksi dan distribusi makanan sejak 6 Oktober 2025.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/KBV6g3BtMQBwqkNJMcSHnboAOIE=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/07/690d8d07b4b14.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/11/07/133124878/sppg-giyanti-temanggung-kembali-diizinkan-beroperasi-usai-414-siswa,7d2c732eea9f320de79f773954393565b8aee1c61da122fcf305f827f334a49d,2025-11-13 21:05:47.246 1619,kompas,mbg,2025-11-03 17:55:50,"Saldo Rp 1 Miliar SPPG di Bandung Barat Lenyap, Operasional MBG Dihentikan","BANDUNG BARAT, KOMPAS.com- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dikelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pangauban di Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, terpaksa dihentikan total.Hal ini disebabkan hilangnya dana operasional sebesar Rp1 miliar dari rekening lembaga, yang didugapenipuan digitalmelalui manipulasi data perbankan.Saldo yang raib tersebut sebelumnya dialokasikan untuk kebutuhan dapurMBG, sebuah program unggulan pemerintah dalam penanganan gizi anak sekolah.Baca juga:SPPG di Purworejo Ini Gunakan 20 Galon Air Per Hari untuk Masak Menu MBGKini, dapur SPPGPangaubantidak dapat beroperasi karena tidak memiliki dana untuk membeli bahan baku makanan. Benar kejadiannya seperti itu. Jadi kami tidak bisa beroperasi karena dana yang ada terkuras oleh penipu. Jelas ini kelalaian dari Kepala SPPG, ungkap Pemilik SPPG Pangauban, Hendrik Irawan, saat dikonfirmasi pada Senin (3/11/2025).Kronologi KejadianKejadian ini bermula ketikaKepala SPPG Pangaubanyang berinisial MC menerima notifikasi dari sistem BNI Direct yang meminta penggantian kata sandi pada Kamis (31/10/2025).MC kemudian menghubungi layananchatresmi BNI melalui situs yang diyakini benar.Tidak lama setelah itu, seseorang yang mengaku sebagai petugas BNI menghubungi MC dan mengirimkan tautan untuk mengganti kata sandi.Dalam komunikasi tersebut, MC juga diminta untuk memberikan sejumlah data penting terkait rekening institusi.Karena khawatir dana dibekukan, MC mengikuti instruksi tersebut tanpa melakukan verifikasi lebih lanjut. Setelah itu, nomor pihak yang mengaku dari BNI tidak dapat dihubungi kembali.Baca juga:Baru 408 dari 2.100 SPPG di Jabar yang Kantongi Sertifikat Laik Higiene SanitasiSaat MC memeriksa saldo melalui akun BNI Direct, dana di rekening yang semula mencapai Rp1 miliar kini hanya tersisa Rp12 juta. Jadi kata akuntan, ahli gizi, dan pegawai lainnya itu sudah mengingatkan telepon itu jangan langsung dipercaya, khawatir penipuan. Tapi tidak didengarkan, akhirnya kejadian seperti ini, kata Hendrik.Kehilangan saldo ini mengakibatkan seluruh kegiatan dapur MBG di Pangauban terhenti.Ribuan porsi makanan yang biasanya disalurkan setiap hari tidak lagi bisa diproduksi akibat lenyapnya anggaran operasional.Hendrik menyebutkan, pihaknya telah melaporkan kasus ini ke Badan Gizi Nasional (BGN) dan diarahkan untuk membuat laporan resmi ke Bareskrim Polri.Proses klarifikasi terhadap kasus ini sedang berlangsung, termasuk pemeriksaan terhadap pihak-pihak yang terlibat. Jadi kami sudah melapor ke BGN dan meminta solusi baiknya bagaimana. Kami masih menunggu solusinya, untuk dapur tidak beroperasi karena tidak ada dana lagi, tutup Hendrik.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BANDUNG BARAT, KOMPAS.com- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dikelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pangauban di Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, terpaksa dihentikan total. Hal ini disebabkan hilangnya dana operasional sebesar Rp1 miliar dari rekening lembaga, yang didugapenipuan digitalmelalui manipulasi data perbankan. Saldo yang raib tersebut sebelumnya dialokasikan untuk kebutuhan dapurMBG, sebuah program unggulan pemerintah dalam penanganan gizi anak sekolah. Baca juga:SPPG di Purworejo Ini Gunakan 20 Galon Air Per Hari untuk Masak Menu MBG Kini, dapur SPPGPangaubantidak dapat beroperasi karena tidak memiliki dana untuk membeli bahan baku makanan. Benar kejadiannya seperti itu. Jadi kami tidak bisa beroperasi karena dana yang ada terkuras oleh penipu. Jelas ini kelalaian dari Kepala SPPG, ungkap Pemilik SPPG Pangauban, Hendrik Irawan, saat dikonfirmasi pada Senin (3/11/2025). Kejadian ini bermula ketikaKepala SPPG Pangaubanyang berinisial MC menerima notifikasi dari sistem BNI Direct yang meminta penggantian kata sandi pada Kamis (31/10/2025). MC kemudian menghubungi layananchatresmi BNI melalui situs yang diyakini benar. Tidak lama setelah itu, seseorang yang mengaku sebagai petugas BNI menghubungi MC dan mengirimkan tautan untuk mengganti kata sandi. Dalam komunikasi tersebut, MC juga diminta untuk memberikan sejumlah data penting terkait rekening institusi. Karena khawatir dana dibekukan, MC mengikuti instruksi tersebut tanpa melakukan verifikasi lebih lanjut. Setelah itu, nomor pihak yang mengaku dari BNI tidak dapat dihubungi kembali. Baca juga:Baru 408 dari 2.100 SPPG di Jabar yang Kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi Saat MC memeriksa saldo melalui akun BNI Direct, dana di rekening yang semula mencapai Rp1 miliar kini hanya tersisa Rp12 juta. Jadi kata akuntan, ahli gizi, dan pegawai lainnya itu sudah mengingatkan telepon itu jangan langsung dipercaya, khawatir penipuan. Tapi tidak didengarkan, akhirnya kejadian seperti ini, kata Hendrik. Kehilangan saldo ini mengakibatkan seluruh kegiatan dapur MBG di Pangauban terhenti. Ribuan porsi makanan yang biasanya disalurkan setiap hari tidak lagi bisa diproduksi akibat lenyapnya anggaran operasional. Hendrik menyebutkan, pihaknya telah melaporkan kasus ini ke Badan Gizi Nasional (BGN) dan diarahkan untuk membuat laporan resmi ke Bareskrim Polri. Proses klarifikasi terhadap kasus ini sedang berlangsung, termasuk pemeriksaan terhadap pihak-pihak yang terlibat. Jadi kami sudah melapor ke BGN dan meminta solusi baiknya bagaimana. Kami masih menunggu solusinya, untuk dapur tidak beroperasi karena tidak ada dana lagi, tutup Hendrik.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/Plv_QJTAQNcwbbJZCSMIBcCtmDo=/0x0:989x660/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/22/68d0a676239cb.jpg",https://bandung.kompas.com/read/2025/11/03/175550078/saldo-rp-1-miliar-sppg-di-bandung-barat-lenyap-operasional-mbg-dihentikan,47579aeb148321efc05ab25beaba06dcd99ab5383efb4e0895e15c950ddb1ad5,2025-11-13 21:07:37.433 1620,kompas,mbg,2025-11-07 10:39:00,"Cek MBG di SMPN Salatiga, Gibran Jadi Rebutan Siswa Minta Salaman","SALATIGA, KOMPAS.com- Wakil Presiden (RI) Gibran Rakabuming Raka melakukan peninjauan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SPMN 9 Salatiga, Jawa Tengah, Jumat (7/11/2025).Pantauan Kompas.com, Gibran datang bersama jajaran pejabat daerah setempat.Ia pun langsung berkeliling sekolah.Ketika Gibran datang, para murid sedang menyantap MBG di ruang kelas masing-masing.Baca juga:Wapres Gibran Cek CKG dan Imunisasi Siswa SD di SalatigaOrang nomor dua di Indonesia ini pun memasuki satu per satu ruang kelas untuk mengecek pelaksanaan MBG sekaligus menanyakan tanggapansiswasoal program tersebut.Setiap kali Gibran masuk dan keluar kelas, para murid mengucapkan salam kepada Gibran.""Ya sudah lanjut makan,"" ucap Gibran, dalam salah satu ruang kelas, Jumat.Salah satu siswa kelas VIII, Faisal, mengatakan, ditanya soal rasa makanan oleh Gibran.""Makanannya enak,"" ungkap murid tersebut.Menu MBG yang disajikan adalah nasi putih, sayur buncis, daging ayam, tahu goreng, dan buah anggur.Usai meninjau sejumlah kelas di sekolah, Gibran menyempatkan diri untuk berfoto bersama para siswi dan siswa.Setelah sesi foto selesai, para murid langsung mengerumuni Gibran untuk mengajaknya bersalaman.Baca juga:Gibran Akui Banyak Tantangan di Satu Tahun Pemerintahan: Tetapi Pertumbuhan Ekonomi Cukup OkeSelepas Gibran meninggalkan kelasnya, anak tersebut berharap agar MBG selalu ada di sekolahnya setiap hari.Faisal mengaku MBG sangat bermanfaat bagi dirinya.""Terus menu MBG tiap hari menunya gimana,"" ucap Faisal, ke awak media. SALATIGA, KOMPAS.com- Wakil Presiden (RI) Gibran Rakabuming Raka melakukan peninjauan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SPMN 9 Salatiga, Jawa Tengah, Jumat (7/11/2025). Pantauan Kompas.com, Gibran datang bersama jajaran pejabat daerah setempat. Ia pun langsung berkeliling sekolah. Ketika Gibran datang, para murid sedang menyantap MBG di ruang kelas masing-masing. Baca juga:Wapres Gibran Cek CKG dan Imunisasi Siswa SD di Salatiga Orang nomor dua di Indonesia ini pun memasuki satu per satu ruang kelas untuk mengecek pelaksanaan MBG sekaligus menanyakan tanggapansiswasoal program tersebut. Setiap kali Gibran masuk dan keluar kelas, para murid mengucapkan salam kepada Gibran. ""Ya sudah lanjut makan,"" ucap Gibran, dalam salah satu ruang kelas, Jumat. Salah satu siswa kelas VIII, Faisal, mengatakan, ditanya soal rasa makanan oleh Gibran. ""Makanannya enak,"" ungkap murid tersebut. Menu MBG yang disajikan adalah nasi putih, sayur buncis, daging ayam, tahu goreng, dan buah anggur. Usai meninjau sejumlah kelas di sekolah, Gibran menyempatkan diri untuk berfoto bersama para siswi dan siswa. Setelah sesi foto selesai, para murid langsung mengerumuni Gibran untuk mengajaknya bersalaman. Baca juga:Gibran Akui Banyak Tantangan di Satu Tahun Pemerintahan: Tetapi Pertumbuhan Ekonomi Cukup Oke Selepas Gibran meninggalkan kelasnya, anak tersebut berharap agar MBG selalu ada di sekolahnya setiap hari. Faisal mengaku MBG sangat bermanfaat bagi dirinya. ""Terus menu MBG tiap hari menunya gimana,"" ucap Faisal, ke awak media.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/Y0K6twYznKnikCR5n9SWRRQhTWQ=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/07/690d62378ccd5.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/11/07/10390001/cek-mbg-di-smpn-salatiga-gibran-jadi-rebutan-siswa-minta-salaman,53c09dac848d7ffa8fa81cf15fb47dc010cc9eb7499c9f783fa2f8b48293b762,2025-11-13 21:05:57.673 1621,kompas,mbg,2025-11-06 14:18:48,Hasil Uji Lab Menu MBG di SMAN 1 Yogyakarta: Sayur dan Buah Tercemar E.coli,"YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Hasil uji laboratorium terhadap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMAN 1 Yogyakarta menunjukkan adanya bakteri E.coli.Sebelumnya, sebanyak 426 siswa SMAN 1 Yogyakarta mengalami sakit perut usai mengonsumsi menuMBGpada Rabu (15/10/2025).Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo mengatakan, setelah dilakukan uji laboratorium pada sampel makanan yang diambil di SMAN 1 Yogyakarta, diketahui bahwa ada beberapa makanan yang tercemar bakteri E.coli. Kita temukan E.coli ada di buah, ada di sayur. Saya curiga nyuci buah dan sayur pakai air terkontaminasi, kata Hasto saat ditemui di Balai Kota Yogyakarta, Kamis (6/11/2025).Pemkot Yogyakartatelah melakukan rapat bersama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) di Balai Kota Yogyakarta. Dalam rapat tersebut, BGN menyarankan agar menggunakan air galon untuk memasak.Baca juga:Hasil Uji Lab Menu MBG SMAN 1 Yogyakarta Belum Keluar, Dinkes DIY Tunggu Seminggu Sarannya Pak Deputi, air yang dipakai yang terkonsumsi pakai galon yang bebas dari E.coli, kata Hasto.Apabila tidak menggunakan galon, Pemkot Yogyakarta menyarankan agar Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menggunakan air PDAM atau memasang filter air jika akan menggunakan air sumur. Bisa pakai air dari perpipaan PDAM, kalau sumur risikonya terkontaminasi, ujar Hasto.Ke depan, Hasto bakal meminta Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta untuk melakukan pengecekan ke SPPG Wirobrajan terkait temuan E.coli. Dinkes, sebelum operasional (SPPG Wirobrajan) cek dulu terkontaminasi tidak di tempat itu. Terbukti temuan kitaE. Coli, kata dia.Baca juga:Soal Keracunan MBG di SMAN 1 Yogyakarta, Dinkes DIY Sebut Semua Makanan DicurigaiSementara itu, Deputi Bidang Pemantauan dan Pengawasan BGN Dadang Hendrayudha mengatakan, pihaknya telah melakukan evaluasi pasca-temuan keracunan di beberapa tempat dan telah meminta SPPG ditutup. Yang ada kejadian langsung kita tutup. Kita tutup kemudian kita lakukan evaluasi secara menyeluruh tentang tata kelola dan proses bisnis, katanya. Kita sarankan beli galon khusus makanan. Iya di Jogja karena air, kita masih tutup (SPPG), imbuhnya.Sebelumnya, sebanyak 426 siswa SMAN 1 Yogyakarta mengalami sakit perut usai mengonsumsi menu MBG pada Rabu (15/10/2025).Kepala Sekolah SMA N 1 Kota Yogyakarta, Ngadiya, mengatakan pihaknya menerima laporan bahwa para siswa mulai mengalami gejala sakit perut hingga diare pada Kamis (16/10/2025) dini hari sekitar pukul 01.00 hingga 03.00.Baca juga:426 Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan MBG, Sultan Singgung Dapur: Biasa Bikin 50, Jadi 3.000 Porsi Kemudian tadi pagi kroscek di seluruh kelas, yang mengalami sakit perut tadi malam sekitar jam 1 sampai jam 3 ada 426, ujar Ngadiya saat ditemui di sekolah, Kamis (14/10/2025). Cek lagi yang tidak masuk ada 33 siswa. Itu ada yang sakit, ada juga yang alasan lain, imbuhnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Hasil uji laboratorium terhadap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMAN 1 Yogyakarta menunjukkan adanya bakteri E.coli. Sebelumnya, sebanyak 426 siswa SMAN 1 Yogyakarta mengalami sakit perut usai mengonsumsi menuMBGpada Rabu (15/10/2025). Wali Kota Yogyakarta, Hasto Wardoyo mengatakan, setelah dilakukan uji laboratorium pada sampel makanan yang diambil di SMAN 1 Yogyakarta, diketahui bahwa ada beberapa makanan yang tercemar bakteri E.coli. Kita temukan E.coli ada di buah, ada di sayur. Saya curiga nyuci buah dan sayur pakai air terkontaminasi, kata Hasto saat ditemui di Balai Kota Yogyakarta, Kamis (6/11/2025). Pemkot Yogyakartatelah melakukan rapat bersama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) di Balai Kota Yogyakarta. Dalam rapat tersebut, BGN menyarankan agar menggunakan air galon untuk memasak. Baca juga:Hasil Uji Lab Menu MBG SMAN 1 Yogyakarta Belum Keluar, Dinkes DIY Tunggu Seminggu Sarannya Pak Deputi, air yang dipakai yang terkonsumsi pakai galon yang bebas dari E.coli, kata Hasto. Apabila tidak menggunakan galon, Pemkot Yogyakarta menyarankan agar Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menggunakan air PDAM atau memasang filter air jika akan menggunakan air sumur. Bisa pakai air dari perpipaan PDAM, kalau sumur risikonya terkontaminasi, ujar Hasto. Ke depan, Hasto bakal meminta Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta untuk melakukan pengecekan ke SPPG Wirobrajan terkait temuan E.coli. Dinkes, sebelum operasional (SPPG Wirobrajan) cek dulu terkontaminasi tidak di tempat itu. Terbukti temuan kitaE. Coli, kata dia. Baca juga:Soal Keracunan MBG di SMAN 1 Yogyakarta, Dinkes DIY Sebut Semua Makanan Dicurigai Sementara itu, Deputi Bidang Pemantauan dan Pengawasan BGN Dadang Hendrayudha mengatakan, pihaknya telah melakukan evaluasi pasca-temuan keracunan di beberapa tempat dan telah meminta SPPG ditutup. Yang ada kejadian langsung kita tutup. Kita tutup kemudian kita lakukan evaluasi secara menyeluruh tentang tata kelola dan proses bisnis, katanya. Kita sarankan beli galon khusus makanan. Iya di Jogja karena air, kita masih tutup (SPPG), imbuhnya. Sebelumnya, sebanyak 426 siswa SMAN 1 Yogyakarta mengalami sakit perut usai mengonsumsi menu MBG pada Rabu (15/10/2025). Kepala Sekolah SMA N 1 Kota Yogyakarta, Ngadiya, mengatakan pihaknya menerima laporan bahwa para siswa mulai mengalami gejala sakit perut hingga diare pada Kamis (16/10/2025) dini hari sekitar pukul 01.00 hingga 03.00. Baca juga:426 Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan MBG, Sultan Singgung Dapur: Biasa Bikin 50, Jadi 3.000 Porsi Kemudian tadi pagi kroscek di seluruh kelas, yang mengalami sakit perut tadi malam sekitar jam 1 sampai jam 3 ada 426, ujar Ngadiya saat ditemui di sekolah, Kamis (14/10/2025). Cek lagi yang tidak masuk ada 33 siswa. Itu ada yang sakit, ada juga yang alasan lain, imbuhnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/GS3RudjzGkNM4JTDWUtidmJK3uw=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/16/68f092f6d3be2.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/11/06/141848078/hasil-uji-lab-menu-mbg-di-sman-1-yogyakarta-sayur-dan-buah-tercemar-ecoli,24d59dad0df4b85543650618e86734981eb4b62b4d89f1620f59553905fc99e2,2025-11-13 21:06:08.720 1622,kompas,mbg,2025-11-05 06:41:35,Polisi Akan Periksa SPPG Pembuat Soto Ayam yang Diduga Picu Gejala Keracunan MBG,"CIREBON, KOMPAS.com- Polresta Cirebon, Jawa Barat, melakukan inspeksi mendadak (sidak) setelah 20 pelajar SDN 2 Setu Wetan diduga mengalami keracunan usai menyantap menu program Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada Selasa (4/11/2025) siang. Polisi mengambil sampel sisa makanan dan akan memeriksa tim dapur yang mengolah menu MBG tersebut.KapolrestaCirebonKombes Sumarni mengatakan pihaknya telah mengambil sejumlah sampel soto ayam untuk dilakukan uji laboratorium. Pemeriksaan dilakukan guna memastikan kandungan makanan yang diduga menjadi pemicu keracunan. Kami sudah ambil sampelnya melalui inafis kami untuk diuji di laboratorium, memastikan ada kandungan apa di soto ayam itu. Kami mohon waktu ya, kata Sumarni saat ditemui Kompas.com di Kantor SPPG usai sidak.Sumarni menjelaskan, pihaknya juga akan meminta keterangan dari sejumlah pihak terkait untuk menelusuri proses awal produksi hingga distribusi makanan sesuai standar Badan Gizi Nasional (BGN).Baca juga:20 Siswa SDN 2 Setu Wetan Cirebon Diduga Keracunan Soto MBG Yang akan diperiksa antara lain SPPI, pengelola SPPG, penjamah makanan, supplier, serta anak-anak yang diduga mengalami gejala keracunan, ujarnya.Diketahui, SPPG Setu Wetan telah menyalurkan menuMBGsejak beberapa hari lalu kepada 3.300 siswa-siswi di delapan sekolah setiap harinya.Sebelumnya diberitakan, sebanyak 20 pelajarSDN 2 Setu Wetan, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, diduga mengalami keracunan setelah menyantap menu MBG berupa soto ayam. Para siswa kemudian dilarikan ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.Pantauan Kompas.com di Puskesmas Plered pada Selasa siang menunjukkan tujuh siswa masih menjalani penanganan medis karena mengalami mual, pusing, dan muntah-muntah.Mereka tampak lemas dan sebagian masih terpasang infus untuk mempercepat pemulihan.Sementara itu, 13 siswa lainnya yang sempat mengalami gejala serupa telah membaik dan dipulangkan ke rumah masing-masing.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang CIREBON, KOMPAS.com- Polresta Cirebon, Jawa Barat, melakukan inspeksi mendadak (sidak) setelah 20 pelajar SDN 2 Setu Wetan diduga mengalami keracunan usai menyantap menu program Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada Selasa (4/11/2025) siang. Polisi mengambil sampel sisa makanan dan akan memeriksa tim dapur yang mengolah menu MBG tersebut. KapolrestaCirebonKombes Sumarni mengatakan pihaknya telah mengambil sejumlah sampel soto ayam untuk dilakukan uji laboratorium. Pemeriksaan dilakukan guna memastikan kandungan makanan yang diduga menjadi pemicu keracunan. Kami sudah ambil sampelnya melalui inafis kami untuk diuji di laboratorium, memastikan ada kandungan apa di soto ayam itu. Kami mohon waktu ya, kata Sumarni saat ditemui Kompas.com di Kantor SPPG usai sidak. Sumarni menjelaskan, pihaknya juga akan meminta keterangan dari sejumlah pihak terkait untuk menelusuri proses awal produksi hingga distribusi makanan sesuai standar Badan Gizi Nasional (BGN). Baca juga:20 Siswa SDN 2 Setu Wetan Cirebon Diduga Keracunan Soto MBG Yang akan diperiksa antara lain SPPI, pengelola SPPG, penjamah makanan, supplier, serta anak-anak yang diduga mengalami gejala keracunan, ujarnya. Diketahui, SPPG Setu Wetan telah menyalurkan menuMBGsejak beberapa hari lalu kepada 3.300 siswa-siswi di delapan sekolah setiap harinya. Sebelumnya diberitakan, sebanyak 20 pelajarSDN 2 Setu Wetan, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, diduga mengalami keracunan setelah menyantap menu MBG berupa soto ayam. Para siswa kemudian dilarikan ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. Pantauan Kompas.com di Puskesmas Plered pada Selasa siang menunjukkan tujuh siswa masih menjalani penanganan medis karena mengalami mual, pusing, dan muntah-muntah. Mereka tampak lemas dan sebagian masih terpasang infus untuk mempercepat pemulihan. Sementara itu, 13 siswa lainnya yang sempat mengalami gejala serupa telah membaik dan dipulangkan ke rumah masing-masing.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/KW_S33vveFrGkSClf_itUCy5aWk=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/04/6909ed2e18404.jpg",https://bandung.kompas.com/read/2025/11/05/064135078/polisi-akan-periksa-sppg-pembuat-soto-ayam-yang-diduga-picu-gejala-keracunan,4354e0caf8de16663b9164ccb8d17ac6773032996ab0a4b8754c65ad3c9654c2,2025-11-13 21:06:21.501 1623,kompas,mbg,2025-11-04 15:00:00,"Kepala SPPG di Bandung Barat Tertipu Chat Palsu, Dana MBG Rp 1 Miliar Lenyap dalam Sekejap","KOMPAS.com Harapan ribuan anak sekolah untuk tetap mendapatkan asupan makanan sehat melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terpaksa terhenti mendadak.Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pangauban di Kecamatan Batujajar, KabupatenBandung Barat, kini tak lagi mengepul.Bukan karena kekurangan bahan pangan, melainkan akibat dana operasional senilai Rp 1 miliar raib dari rekening lembaga.Baca juga:Baru Jalan 10 Hari, Dapur SPPG di Bandung Barat Berhenti Beroperasi karena Dana MBG Rp 1 Miliar HilangUang tersebut diduga kuat hilang akibat penipuan digital dengan modus manipulasi data perbankan. Benar kejadiannya seperti itu. Jadi kami tidak bisa beroperasi karena dana yang ada terkuras oleh penipu. Jelas ini kelalaian dari Kepala SPPG, ungkap Pemilik SPPG Pangauban, Hendrik Irawan, saat dikonfirmasi pada Senin (3/11/2025).Kronologi: Penipuan Dimulai dari Chat PalsuKasus ini bermula pada Kamis (31/10/2025), ketika MC, Kepala SPPG Pangauban, menerima notifikasi dari sistem BNI Direct yang meminta penggantian kata sandi akun lembaga.Merasa perlu menindaklanjuti, MC kemudian menghubungi layanan chat resmi BNI melalui situs yang diyakini benar.Tak lama berselang, seseorang yang mengaku sebagai petugas BNI menelepon dan mengirimkan tautan khusus untuk mengganti kata sandi.Dalam percakapan tersebut, MC juga diminta menyerahkan data penting rekening lembaga dengan alasan keamanan sistem.Karena takut dana dibekukan, MC mengikuti seluruh instruksi tanpa verifikasi lebih lanjut.Setelah beberapa menit, nomor pihak yang mengaku dari BNI tidak dapat dihubungi kembali.Saat MC mengecek saldo melalui BNI Direct, jumlah dana yang semula Rp 1 miliar tersisa hanya Rp 12 juta. Jadi kata akuntan, ahli gizi, dan pegawai lainnya itu sudah mengingatkan telepon itu jangan langsung dipercaya, khawatir penipuan. Tapi tidak didengarkan, akhirnya kejadian seperti ini, kata Hendrik.dok. Shutterstock/DJSPIDA FOTOIlustrasi penipuan keuangan.Dapur MBG Terhenti, Ribuan Anak TerdampakKehilangan dana tersebut membuat seluruh kegiatan dapur MBG di Pangauban terhenti total. Ribuan porsi makanan yang biasa disalurkan setiap hari kini tak lagi bisa diproduksi.Dana operasional yang hilang sebelumnya digunakan untuk membeli bahan baku, gaji tenaga dapur, dan biaya logistik program pemerintah ini yang ditujukan meningkatkan asupan gizi anak sekolah. KOMPAS.com Harapan ribuan anak sekolah untuk tetap mendapatkan asupan makanan sehat melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG) terpaksa terhenti mendadak. Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pangauban di Kecamatan Batujajar, KabupatenBandung Barat, kini tak lagi mengepul. Bukan karena kekurangan bahan pangan, melainkan akibat dana operasional senilai Rp 1 miliar raib dari rekening lembaga. Baca juga:Baru Jalan 10 Hari, Dapur SPPG di Bandung Barat Berhenti Beroperasi karena Dana MBG Rp 1 Miliar Hilang Uang tersebut diduga kuat hilang akibat penipuan digital dengan modus manipulasi data perbankan. Benar kejadiannya seperti itu. Jadi kami tidak bisa beroperasi karena dana yang ada terkuras oleh penipu. Jelas ini kelalaian dari Kepala SPPG, ungkap Pemilik SPPG Pangauban, Hendrik Irawan, saat dikonfirmasi pada Senin (3/11/2025). Kasus ini bermula pada Kamis (31/10/2025), ketika MC, Kepala SPPG Pangauban, menerima notifikasi dari sistem BNI Direct yang meminta penggantian kata sandi akun lembaga. Merasa perlu menindaklanjuti, MC kemudian menghubungi layanan chat resmi BNI melalui situs yang diyakini benar. Tak lama berselang, seseorang yang mengaku sebagai petugas BNI menelepon dan mengirimkan tautan khusus untuk mengganti kata sandi. Dalam percakapan tersebut, MC juga diminta menyerahkan data penting rekening lembaga dengan alasan keamanan sistem. Karena takut dana dibekukan, MC mengikuti seluruh instruksi tanpa verifikasi lebih lanjut. Setelah beberapa menit, nomor pihak yang mengaku dari BNI tidak dapat dihubungi kembali. Saat MC mengecek saldo melalui BNI Direct, jumlah dana yang semula Rp 1 miliar tersisa hanya Rp 12 juta. Jadi kata akuntan, ahli gizi, dan pegawai lainnya itu sudah mengingatkan telepon itu jangan langsung dipercaya, khawatir penipuan. Tapi tidak didengarkan, akhirnya kejadian seperti ini, kata Hendrik. dok. Shutterstock/DJSPIDA FOTOIlustrasi penipuan keuangan. dok. Shutterstock/DJSPIDA FOTOIlustrasi penipuan keuangan. Kehilangan dana tersebut membuat seluruh kegiatan dapur MBG di Pangauban terhenti total. Ribuan porsi makanan yang biasa disalurkan setiap hari kini tak lagi bisa diproduksi. Dana operasional yang hilang sebelumnya digunakan untuk membeli bahan baku, gaji tenaga dapur, dan biaya logistik program pemerintah ini yang ditujukan meningkatkan asupan gizi anak sekolah.",Kompas Cyber Media,https://asset.kompas.com/crops/a-aL5YLpFtdVJqeLuQANfea7bLg=/127x0:1140x675/780x390/data/photo/2025/08/25/68ac3bd99a317.jpg,https://www.kompas.com/jawa-barat/read/2025/11/04/150000988/kepala-sppg-di-bandung-barat-tertipu-chat-palsu-dana-mbg-rp-1-miliar,ead17bf81205208222eddb7bd789d7f4eebad460e407adb9e20aeef9d20a3441,2025-11-13 21:06:32.293 1624,kompas,mbg,2025-11-04 14:35:52,BGN Ungkap Modus Ompreng MBG dari China: Dilabeli Made in Indonesia dan SNI,"JAKARTA, KOMPAS.com- Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik Sudaryati Deyang menuturkan bahwa modus pemalsuan ompreng atau nampan makan bergizi gratis (MBG) dijalankan lewat impor produk Republik Rakyat China kemudian diberi labelmade in Indonesia.""Barang-barang itu diimpor dari China. Setelah tiba di Indonesia, produk-produk itu kemudian diberi labelmade in Indonesiasehingga seolah-olah diproduksi secara lokal,"" kata Nanik dalam keterangan pers, Selasa (4/11/2025).Baca juga:Kasus Nampan MBG Palsu di Jakut, BGN: Ompreng Harus Terbut dari Stainless Steel 304Para oknum yang tidak bertanggung jawab itu juga memalsukan label Standar Nasional Indonesia (SNI) pada ompreng-ompreng tersebut.Padahal, label SNI adalah jaminan kualitas dan keamanan produk yang sangat penting bagi konsumen.""Pemalsuan label ini dapat menyesatkan masyarakat dan berpotensi membahayakan kesehatan, terutama jika bahan yang digunakan tidak memenuhi standar,"" kata Nanik.Baca juga:Polisi Sidak Ruko yang Diduga Palsukan Nampan MBGBukan cuma labelmade in Indonesia, pelaku juga menempelkan logoBadan Gizi Nasional(BGN) tanpa izin pada produk-produk omprengitu.Hal ini diduga menjadi bagian dari upaya pemalsuan.Sebab, penempelan logo BGN ini dapat menimbulkan kesan bahwa produk ompreng palsu itu resmi dan bisa dipercaya.""Padahalompreng MBGitu ditempeli logo tanpa izin,"" kata Nanik.Baca juga:Polisi Selidiki Dugaan Pemalsuan Label SNI dan Halal pada Nampan MBG di JakutTemuan polisiSebelumnya diberitakan, Polres Metro Jakarta Utara melakukan inspeksi mendadak ke sebuah ruko di wilayah Ancol, Pademangan, Jakarta Utara.Berdasarkan informasi yang diterimaKompas.com, ruko tersebut diduga digunakan untuk memalsukan label dan logo pada perlengkapan makan program MBG.Baca juga:Kala Label SNI Nampan MBG Diduga Dipalsukan di Jakut Di sana, polisi menemukan sejumlah barang impor yang diberi labelmade in Indonesiapalsu,label SNI palsu, serta logo Badan Gizi Nasional (BGN) tanpa izin.Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Kompol Onkoseno menyatakan, saat ini polisi tengah mendalami aduan yang diterima dari masyarakat mengenai hal tersebut.""Masih kami dalami informasi tersebut mendasari adanya aduan,"" kata Onkoseno saat dikonfirmasi, Sabtu (1/11/2025).Berdasarkan informasi, barang-barang tersebut berupa alat dapur danfood trayatau ompreng yang digunakan dalam program MBG.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik Sudaryati Deyang menuturkan bahwa modus pemalsuan ompreng atau nampan makan bergizi gratis (MBG) dijalankan lewat impor produk Republik Rakyat China kemudian diberi labelmade in Indonesia. ""Barang-barang itu diimpor dari China. Setelah tiba di Indonesia, produk-produk itu kemudian diberi labelmade in Indonesiasehingga seolah-olah diproduksi secara lokal,"" kata Nanik dalam keterangan pers, Selasa (4/11/2025). Baca juga:Kasus Nampan MBG Palsu di Jakut, BGN: Ompreng Harus Terbut dari Stainless Steel 304 Para oknum yang tidak bertanggung jawab itu juga memalsukan label Standar Nasional Indonesia (SNI) pada ompreng-ompreng tersebut. Padahal, label SNI adalah jaminan kualitas dan keamanan produk yang sangat penting bagi konsumen. ""Pemalsuan label ini dapat menyesatkan masyarakat dan berpotensi membahayakan kesehatan, terutama jika bahan yang digunakan tidak memenuhi standar,"" kata Nanik. Baca juga:Polisi Sidak Ruko yang Diduga Palsukan Nampan MBG Bukan cuma labelmade in Indonesia, pelaku juga menempelkan logoBadan Gizi Nasional(BGN) tanpa izin pada produk-produk omprengitu. Hal ini diduga menjadi bagian dari upaya pemalsuan. Sebab, penempelan logo BGN ini dapat menimbulkan kesan bahwa produk ompreng palsu itu resmi dan bisa dipercaya. ""Padahalompreng MBGitu ditempeli logo tanpa izin,"" kata Nanik. Baca juga:Polisi Selidiki Dugaan Pemalsuan Label SNI dan Halal pada Nampan MBG di Jakut Sebelumnya diberitakan, Polres Metro Jakarta Utara melakukan inspeksi mendadak ke sebuah ruko di wilayah Ancol, Pademangan, Jakarta Utara. Berdasarkan informasi yang diterimaKompas.com, ruko tersebut diduga digunakan untuk memalsukan label dan logo pada perlengkapan makan program MBG. Baca juga:Kala Label SNI Nampan MBG Diduga Dipalsukan di Jakut Di sana, polisi menemukan sejumlah barang impor yang diberi labelmade in Indonesiapalsu,label SNI palsu, serta logo Badan Gizi Nasional (BGN) tanpa izin. Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara Kompol Onkoseno menyatakan, saat ini polisi tengah mendalami aduan yang diterima dari masyarakat mengenai hal tersebut. ""Masih kami dalami informasi tersebut mendasari adanya aduan,"" kata Onkoseno saat dikonfirmasi, Sabtu (1/11/2025). Berdasarkan informasi, barang-barang tersebut berupa alat dapur danfood trayatau ompreng yang digunakan dalam program MBG.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/UtJ4quZJKMYc7mMxyjqMPoOsGRo=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/01/69058cde3597e.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/11/04/14355271/bgn-ungkap-modus-ompreng-mbg-dari-china-dilabeli-made-in-indonesia-dan-sni,657c0eecd374c2978b0dbd92e106117cf63ee0980aa5afb6e668b672669c095d,2025-11-13 21:06:42.939 1625,kompas,mbg,2025-11-04 14:22:59,SPPG Meruya Selatan Disebut Tak Koordinasi untuk Gandeng UMKM Sediakan Menu MBG,"JAKARTA, KOMPAS.com Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Jakarta Barat mengungkapkan, tak pernah ada koordinasi terkait pelibatan UMKM dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG).Kepala Sudin PPKUKM Jakarta Barat, Iqbal Idham Ramid mengatakan, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) selama ini belum pernah berkoordinasi dengan pihaknya terkait penyediaan menu MBG dari UMKM.Termasuk,SPPG Meruya Selatanyang menu pudingnya dipasok dari UMKM dan diduga menjadi penyebab keracunan siswaSDN 01 Meruya Selatan.Baca juga:Sudin PPKUKM Telusuri UMKM Pembuat Puding MBG Sebabkan Siswa SDN Meruya Keracunan""Belum sih ya, belum ada komunikasi sejauh ini,"" kata Iqbal saat ditemui Kompas.com, Selasa (4/11/2025).Iqbal menduga, pihak SPPG selama ini mencari mitra berdasarkan referensi mereka sendiri, tanpa melibatkan Sudin PPKUKM yang membina dan memiliki data UMKM yang sudah terkurasi.Padahal, Sudin PPKUKM memiliki banyak UMKM binaan yang statusnya sudah terverifikasi dan memiliki sertifikasi yang jelas.""Kami memiliki binaan yang sudah memiliki sertifikasi halal, apa segala macam. Kami punya sertifikasi MD dan lain-lain,"" ucap dia.Menurut Iqbal, jika SPPG mengambil UMKM dari daftar rekomendasi Sudin PPKUKM, mitra yang digandeng seharusnya bisa lebih terjamin kualitas dan keamanannya.""Harusnya kalau memang yang sudah rekomendasi dari Sudin PPKUKM, harusnya bisa lebihverifiedya,"" sambung dia.Karena tidak adanya koordinasi, Sudin PPKUKM tidak bisa memantau UMKM mana yang akhirnya digandeng oleh SPPG.Namun, Iqbal menyampaikan akan segera melakukan pengecekan.""Kita harus cek dulu ya. Karena memang kalau terkait dengan UMKM ini, apakah sudah terkurasi atau tidak,"" ujar dia.Ke depannya, Iqbal menyarankan agar SPPG berkomunikasi dengan Sudin PPKUKM untuk meminta rekomendasi daftar UMKM yang sudah terjamin.""Mungkin kalau SPPG-nya reach out ke kami, minta rekomendasi, misalkan mau UMKM apa gitu ya mintanya, nanti kami bisa kasih rekomendasi binaan,"" ucap dia.Dia juga meyakini pemberdayaan UMKM dalam program MBG yang memiliki skala besar sebenarnya merupakan hal yang positif. JAKARTA, KOMPAS.com Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Jakarta Barat mengungkapkan, tak pernah ada koordinasi terkait pelibatan UMKM dalam program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Kepala Sudin PPKUKM Jakarta Barat, Iqbal Idham Ramid mengatakan, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) selama ini belum pernah berkoordinasi dengan pihaknya terkait penyediaan menu MBG dari UMKM. Termasuk,SPPG Meruya Selatanyang menu pudingnya dipasok dari UMKM dan diduga menjadi penyebab keracunan siswaSDN 01 Meruya Selatan. Baca juga:Sudin PPKUKM Telusuri UMKM Pembuat Puding MBG Sebabkan Siswa SDN Meruya Keracunan ""Belum sih ya, belum ada komunikasi sejauh ini,"" kata Iqbal saat ditemui Kompas.com, Selasa (4/11/2025). Iqbal menduga, pihak SPPG selama ini mencari mitra berdasarkan referensi mereka sendiri, tanpa melibatkan Sudin PPKUKM yang membina dan memiliki data UMKM yang sudah terkurasi. Padahal, Sudin PPKUKM memiliki banyak UMKM binaan yang statusnya sudah terverifikasi dan memiliki sertifikasi yang jelas. ""Kami memiliki binaan yang sudah memiliki sertifikasi halal, apa segala macam. Kami punya sertifikasi MD dan lain-lain,"" ucap dia. Menurut Iqbal, jika SPPG mengambil UMKM dari daftar rekomendasi Sudin PPKUKM, mitra yang digandeng seharusnya bisa lebih terjamin kualitas dan keamanannya. ""Harusnya kalau memang yang sudah rekomendasi dari Sudin PPKUKM, harusnya bisa lebihverifiedya,"" sambung dia. Karena tidak adanya koordinasi, Sudin PPKUKM tidak bisa memantau UMKM mana yang akhirnya digandeng oleh SPPG. Namun, Iqbal menyampaikan akan segera melakukan pengecekan. ""Kita harus cek dulu ya. Karena memang kalau terkait dengan UMKM ini, apakah sudah terkurasi atau tidak,"" ujar dia. Ke depannya, Iqbal menyarankan agar SPPG berkomunikasi dengan Sudin PPKUKM untuk meminta rekomendasi daftar UMKM yang sudah terjamin. ""Mungkin kalau SPPG-nya reach out ke kami, minta rekomendasi, misalkan mau UMKM apa gitu ya mintanya, nanti kami bisa kasih rekomendasi binaan,"" ucap dia. Dia juga meyakini pemberdayaan UMKM dalam program MBG yang memiliki skala besar sebenarnya merupakan hal yang positif.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/MikxVWeMw3ZFhsYOQ_QmJMI_zKc=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/11/04/69098ec0d7cb4.jpg",https://megapolitan.kompas.com/read/2025/11/04/14225971/sppg-meruya-selatan-disebut-tak-koordinasi-untuk-gandeng-umkm-sediakan,42e2dd73587482e9aa4dd9b59d53a8de823b94cc1c020986282f7a9026029122,2025-11-13 21:06:53.495 1626,kompas,mbg,2025-11-04 12:57:58,Pekerja Hilang Penghasilan Usai Dana MBG Rp 1 Miliar Raib di Bandung Barat: Dapur Kini Sunyi...,"BANDUNG BARAT, KOMPAS.com- Deru suara wajan besar dan aroma masakan bergizi kini lenyap dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pangauban, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat.Dapur yang semula sibuk menyiapkan ribuan porsi makanan untuk siswa itu kini sunyi, hanya menyisakan bayangan pekerja yang harus pulang lebih awal, bukan karena pekerjaan selesai, melainkan karena nasib belum berpihak.Sedikitnya, 53 pekerja dapurMakan Bergizi Gratis(MBG) harus dirumahkan sementara.Mereka kehilangan penghasilan setelah dana operasional sebesarRp 1 miliarmilikSPPG Pangaubanraib, diduga akibatpenipuan digitalatauphishing.Baca juga:Dana MBG Raib Rp 1 Miliar, Kepala SPPG di Bandung Barat Diduga Kena Tipu, 53 Pekerja Dirumahkan""Alhamdulillah, program MBG ini sangat membantu ibu-ibu di sini. Sekarang kami kehilangan penghasilan. Saya biasa dapat Rp 130 ribu per hari, dibayar mingguan,"" kata Meli (39), salah satu pekerja dapur yang juga Ketua RW 08 di Desa Pangauban saat ditemui, Selasa (4/11/2025).Meli menuturkan, sebelumnya ia dan semua pekerja dikumpulkan dan diberi penjelasan bahwa operasional dapur dihentikan sementara sampai masalah keuangan terselesaikan.""Kami diminta sabar, katanya sedang diurus,"" ucap Meli.Sebelum insiden itu, dapur yang baru beroperasi sekitar sepuluh hari itu sudah memproduksi 3.500 porsi makanan bergizi untuk delapan sekolah di Batujajar, mulai dari SDN Cibodas hingga SMK Kespam.Para ibu pekerja dapur, sebagian besar warga sekitar, menjalankan tugas mereka dengan bangga karena merasa ikut memberi makan anak-anak negeri.Namun, kebanggaan itu kini berubah menjadi kecemasan, di lokasi dapur di Kampung Cibodas, hanya tampak beberapa pekerja tengah memperbaiki bagian dapur.Baca juga:Kronologi Pesan Chat Palsu yang Bikin Dana MBG Rp 1 Miliar di Bandung Barat Raib""Sebelumnya, setiap pagi ramai, ibu-ibu datang jam lima subuh. Sekarang sepi,"" kata Meli.Para pekerja terpaksa dirumahkan. Atasan Meli menyebut operasional SPPG dihentikan sementara selama tiga bulan untuk pemulihan keuangan.Bagi para pekerja, tiga bulan bukan waktu sebentar.Itu berarti tiga bulan tanpa penghasilan, tanpa aroma masakan di dapur, tanpa tawa rekan kerja.""Mudah-mudahan cepat selesai karena kegiatan ini membantu ekonomi warga,"" harap Meli. BANDUNG BARAT, KOMPAS.com- Deru suara wajan besar dan aroma masakan bergizi kini lenyap dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pangauban, Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat. Dapur yang semula sibuk menyiapkan ribuan porsi makanan untuk siswa itu kini sunyi, hanya menyisakan bayangan pekerja yang harus pulang lebih awal, bukan karena pekerjaan selesai, melainkan karena nasib belum berpihak. Sedikitnya, 53 pekerja dapurMakan Bergizi Gratis(MBG) harus dirumahkan sementara. Mereka kehilangan penghasilan setelah dana operasional sebesarRp 1 miliarmilikSPPG Pangaubanraib, diduga akibatpenipuan digitalatauphishing. Baca juga:Dana MBG Raib Rp 1 Miliar, Kepala SPPG di Bandung Barat Diduga Kena Tipu, 53 Pekerja Dirumahkan ""Alhamdulillah, program MBG ini sangat membantu ibu-ibu di sini. Sekarang kami kehilangan penghasilan. Saya biasa dapat Rp 130 ribu per hari, dibayar mingguan,"" kata Meli (39), salah satu pekerja dapur yang juga Ketua RW 08 di Desa Pangauban saat ditemui, Selasa (4/11/2025). Meli menuturkan, sebelumnya ia dan semua pekerja dikumpulkan dan diberi penjelasan bahwa operasional dapur dihentikan sementara sampai masalah keuangan terselesaikan. ""Kami diminta sabar, katanya sedang diurus,"" ucap Meli. Sebelum insiden itu, dapur yang baru beroperasi sekitar sepuluh hari itu sudah memproduksi 3.500 porsi makanan bergizi untuk delapan sekolah di Batujajar, mulai dari SDN Cibodas hingga SMK Kespam. Para ibu pekerja dapur, sebagian besar warga sekitar, menjalankan tugas mereka dengan bangga karena merasa ikut memberi makan anak-anak negeri. Namun, kebanggaan itu kini berubah menjadi kecemasan, di lokasi dapur di Kampung Cibodas, hanya tampak beberapa pekerja tengah memperbaiki bagian dapur. Baca juga:Kronologi Pesan Chat Palsu yang Bikin Dana MBG Rp 1 Miliar di Bandung Barat Raib ""Sebelumnya, setiap pagi ramai, ibu-ibu datang jam lima subuh. Sekarang sepi,"" kata Meli. Para pekerja terpaksa dirumahkan. Atasan Meli menyebut operasional SPPG dihentikan sementara selama tiga bulan untuk pemulihan keuangan. Bagi para pekerja, tiga bulan bukan waktu sebentar. Itu berarti tiga bulan tanpa penghasilan, tanpa aroma masakan di dapur, tanpa tawa rekan kerja. ""Mudah-mudahan cepat selesai karena kegiatan ini membantu ekonomi warga,"" harap Meli.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/uEywUcA5WrEn_lbjHV0VhaYUHY8=/0x0:3784x2523/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/14/68ee3ca82b49a.jpeg",https://bandung.kompas.com/read/2025/11/04/125758178/pekerja-hilang-penghasilan-usai-dana-mbg-rp-1-miliar-raib-di-bandung-barat,73f3e091d11d1dfa72ede0accc17b01cd78705f49ce25c1cd233a08575d72941,2025-11-13 21:07:04.547 1627,kompas,mbg,2025-11-03 22:35:11,Ketua PGRI Jateng Kritik Rencana Pemberian MBG untuk Guru Non-ASN: Sasar Saja Seluruh Guru,"SEMARANG, KOMPAS.com- Ketua PGRI Jawa Tengah yang juga Senator DPD RI asal Jawa Tengah, Muhdi, mengkritik wacana pemberian Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk guru non-aparatur sipil negara (ASN) di sekolah negeri.Menurutnya, kebijakan tersebut tidak tepat sasaran, mengingat saat ini tidak ada lagi tenaga honorer disekolah negeri.Pernyataan tersebut disampaikanMuhdisebagai tanggapan atas rencana Direktur Sistem Pemenuhan Gizi Badan Gizi Nasional (BGN), Enny Indarti, yang mengungkapkan sedang diatur MBG bagi guru non-ASN saat berkunjung ke Semarang pada Jumat (31/10/2025).Enny menjelaskan bahwa tenaga kependidikan non-ASN berperan dalam penyaluran MBG.Baca juga:Saldo Rp 1 Miliar SPPG di Bandung Barat Lenyap, Operasional MBG DihentikanMuhdi menegaskan bahwa seharusnya semua guru, baik ASN maupun non ASN, mendapatkan MBG agar mereka dapat makan bersama anak-anak serta mengecek kualitas makanan.""Apabila MBG hendak menyasarguru non ASN, maka yang dimaksud seharusnya ialah guru swasta,"" ungkapnya.Ia juga meminta BGN untuk mempertimbangkan rencana tersebut dan memastikan semua guru disertakan sebagai penerima MBG.""Makanya untuk itu (aturan) sasar saja seluruh guru dan tenaga pendidikan. Kalau yang non ASN dimaksudkan adalah yang bukan ASN adanya di sekolah swasta, maka jangan sampai salah nanti BGN memahaminya, keliru kalau yang disebut non ASN tetapi arahnya di sekolah negeri karena sudah tidak ada tenaga honorer,"" lanjut Muhdi.Baca juga:SPPG di Purworejo Ini Gunakan 20 Galon Air Per Hari untuk Masak Menu MBGSelain itu, Muhdi menyoroti pelaksanaan MBG yang belum merata di sekolah-sekolah di daerah pinggiran, yang justru paling membutuhkan.""Sekarang faktanya, dalam pengawasan kami, sekolah-sekolah di kota yang kadang orang tuanya sudah mampu justru mendapat lebih awal. Sementara masyarakat di pinggiran yang membutuhkan belum mendapat akses, bebernya.Dia menjelaskan bahwa ketimpangan ini terjadi karena mitra penyedia MBG lebih memilih bekerja sama dengan sekolah yang memiliki jumlah siswa besar demi efisiensi distribusi.""Contoh di kota Semarang, satu SMA bisa 1.000 siswa, cukup dua SMA sudah selesai. Tapi di desa, satu SD siswanya tidak sampai 100, mitra (SPPG) harus mengantar di 30 lokasi maka akan kesusahan, padahal mereka yang lebih membutuhkan, tambahnya.Baca juga:Dana MBG Raib Rp 1 Miliar, Kepala SPPG di Bandung Barat Diduga Kena Tipu, 53 Pekerja DirumahkanMuhdi sepakat dengan usulan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, untuk mendesentralisasikan jangkauan MBG.Ia mendorong pemerintah dan BGN agar memprioritaskan pemerataan akses serta memperkuat pengawasan di lapangan.""Saya mendukung usulan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah agar sekolah-sekolah dimungkinkan menjadi penyelenggara sendiri. Kalau didesentralisasi, jangan terlalu besar. Misalnya satu dapur cukup untuk melayani sekitar 500 siswa di beberapa desa agar jangkauannya lebih dekat, imbuhnya.Dikutip dariAntara, Enny menuturkan, saat ini, tengah direvisi peraturan, agar tenaga pendidik dan kependidikan non-PNS dapat menjadi penerima manfaat MBG.Pemberian ini sedang dalam kajian agar agar tidak terjadi tumpang tindih penerimaan manfaat dengan PNS yang sudah memperoleh tunjangan makan.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang SEMARANG, KOMPAS.com- Ketua PGRI Jawa Tengah yang juga Senator DPD RI asal Jawa Tengah, Muhdi, mengkritik wacana pemberian Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk guru non-aparatur sipil negara (ASN) di sekolah negeri. Menurutnya, kebijakan tersebut tidak tepat sasaran, mengingat saat ini tidak ada lagi tenaga honorer disekolah negeri. Pernyataan tersebut disampaikanMuhdisebagai tanggapan atas rencana Direktur Sistem Pemenuhan Gizi Badan Gizi Nasional (BGN), Enny Indarti, yang mengungkapkan sedang diatur MBG bagi guru non-ASN saat berkunjung ke Semarang pada Jumat (31/10/2025). Enny menjelaskan bahwa tenaga kependidikan non-ASN berperan dalam penyaluran MBG. Baca juga:Saldo Rp 1 Miliar SPPG di Bandung Barat Lenyap, Operasional MBG Dihentikan Muhdi menegaskan bahwa seharusnya semua guru, baik ASN maupun non ASN, mendapatkan MBG agar mereka dapat makan bersama anak-anak serta mengecek kualitas makanan. ""Apabila MBG hendak menyasarguru non ASN, maka yang dimaksud seharusnya ialah guru swasta,"" ungkapnya. Ia juga meminta BGN untuk mempertimbangkan rencana tersebut dan memastikan semua guru disertakan sebagai penerima MBG. ""Makanya untuk itu (aturan) sasar saja seluruh guru dan tenaga pendidikan. Kalau yang non ASN dimaksudkan adalah yang bukan ASN adanya di sekolah swasta, maka jangan sampai salah nanti BGN memahaminya, keliru kalau yang disebut non ASN tetapi arahnya di sekolah negeri karena sudah tidak ada tenaga honorer,"" lanjut Muhdi. Baca juga:SPPG di Purworejo Ini Gunakan 20 Galon Air Per Hari untuk Masak Menu MBG Selain itu, Muhdi menyoroti pelaksanaan MBG yang belum merata di sekolah-sekolah di daerah pinggiran, yang justru paling membutuhkan. ""Sekarang faktanya, dalam pengawasan kami, sekolah-sekolah di kota yang kadang orang tuanya sudah mampu justru mendapat lebih awal. Sementara masyarakat di pinggiran yang membutuhkan belum mendapat akses, bebernya. Dia menjelaskan bahwa ketimpangan ini terjadi karena mitra penyedia MBG lebih memilih bekerja sama dengan sekolah yang memiliki jumlah siswa besar demi efisiensi distribusi. ""Contoh di kota Semarang, satu SMA bisa 1.000 siswa, cukup dua SMA sudah selesai. Tapi di desa, satu SD siswanya tidak sampai 100, mitra (SPPG) harus mengantar di 30 lokasi maka akan kesusahan, padahal mereka yang lebih membutuhkan, tambahnya. Baca juga:Dana MBG Raib Rp 1 Miliar, Kepala SPPG di Bandung Barat Diduga Kena Tipu, 53 Pekerja Dirumahkan Muhdi sepakat dengan usulan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, untuk mendesentralisasikan jangkauan MBG. Ia mendorong pemerintah dan BGN agar memprioritaskan pemerataan akses serta memperkuat pengawasan di lapangan. ""Saya mendukung usulan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah agar sekolah-sekolah dimungkinkan menjadi penyelenggara sendiri. Kalau didesentralisasi, jangan terlalu besar. Misalnya satu dapur cukup untuk melayani sekitar 500 siswa di beberapa desa agar jangkauannya lebih dekat, imbuhnya. Dikutip dariAntara, Enny menuturkan, saat ini, tengah direvisi peraturan, agar tenaga pendidik dan kependidikan non-PNS dapat menjadi penerima manfaat MBG. Pemberian ini sedang dalam kajian agar agar tidak terjadi tumpang tindih penerimaan manfaat dengan PNS yang sudah memperoleh tunjangan makan.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/7u254pR1bAsWBUPHAHpRBop4YDE=/186x0:1146x640/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/01/68b4865ee6b4c.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/11/03/223511278/ketua-pgri-jateng-kritik-rencana-pemberian-mbg-untuk-guru-non-asn-sasar,d99631900c1486748e7eee8166c15c8fc5f7ffef731b94c7c4a8aaeca8bbe0ec,2025-11-13 21:07:15.049 1628,kompas,mbg,2025-11-03 18:09:00,"Inflasi Telur dan Daging Ayam Ras Melonjak, BPS Sebut Karena Permintaan Tinggi untuk Program MBG","JAKARTA, KOMPAS.com- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat komoditas telur dan daging ayam ras menjadi penyumbang utama inflasi Oktober 2025 yang sebesar 0,28 persen.Tercatat, komoditastelur ayam rasmengalami inflasi sebesar 4,43 persen dandaging ayam rasmengalami inflasi 1,13 persen pada periode ini.Masing-masing memberikan andil keinflasi Oktober 2025sebesar 0,04 persen dan 0,02 persen.Deputi Bidang Statistik Distribusi dan JasaBPS, Pudji Ismartini, mengatakan inflasi telur dan daging ayam ras salah satunya disebabkan oleh tingginya permintaan dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) program makan bergizi gratis (MBG).Baca juga:Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah""Pelaksanaan program MBG yang telah berlangsung selama beberapa bulan turut mendorong terjadinya lonjakan permintaan terhadap telur ayam ras dan daging ayam ras yang menjadi bagian dari menu program MBG tersebut,"" ujarnya dalam konferensi pers pada Senin (3/11/2025).""Adanya kenaikan permintaan telur ayam dan daging ayam ras dari SPPG yang berasal dari pasar atau juga dari pengecer dan juga pedagang besar. Jadi diduga ini menjadi salah satu indikasi naiknya permintaan telur dan daging ayam ras,"" tambahnya.Namun, Pudji tidak dapat mengungkapkan lebih lanjut terkait rincian inflasi di tiap daerah yang diakibatkan oleh program MBG. ""Besaran inflasi spesifik untuk program MBG tidak dihitung dalam penghitungan inflasi BPS. Sehingga wilayah yang mengalami inflasi karena program MBG ini juga tidak bisa secara spesifik terlihat,"" jelasnya.Selain itu, inflasi kedua komoditas pangan itu juga disebabkan oleh adanya kenaikan biaya produksi, seperti harga Day Old Chicks (DOC) alias anak ayam yang baru berumur satu hari, ayam hidup atau live bird, maupun harga pakan jagung di sejumlah wilayah. ""Tentunya juga ini didorong oleh karena adanya peningkatan komponen biaya produksi daging ayam ras,"" tukasnya.Sebagai informasi, penyumbang inflasi Oktober 2025 yang tertinggi berasal dari kelompok pengeluaran perawatan pribadi dan jasa lainnya yang mengalami inflasi sebesar 3,05 persen (mtm). Kelompok ini memberi andil 0,21 persen terhadap inflasi nasional.Komoditas utama yang mendorong inflasi pada kelompok ini adalah emas perhiasan yang memberikan andil inflasi sebesar 0,21 persen.Kemudian, komoditas lain yang juga memberikan andil inflasi ialah cabai merah sebesar 0,06 persen, telur ayam ras sebesar 0,04 persen, dan daging ayam ras sebesar 0,02 persen.Baca juga:Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang MenyusutDalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat komoditas telur dan daging ayam ras menjadi penyumbang utama inflasi Oktober 2025 yang sebesar 0,28 persen. Tercatat, komoditastelur ayam rasmengalami inflasi sebesar 4,43 persen dandaging ayam rasmengalami inflasi 1,13 persen pada periode ini. Masing-masing memberikan andil keinflasi Oktober 2025sebesar 0,04 persen dan 0,02 persen. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan JasaBPS, Pudji Ismartini, mengatakan inflasi telur dan daging ayam ras salah satunya disebabkan oleh tingginya permintaan dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) program makan bergizi gratis (MBG). Baca juga:Inflasi Oktober 2025 Capai 0,28 Persen, Disumbang Emas Perhiasan dan Cabai Merah ""Pelaksanaan program MBG yang telah berlangsung selama beberapa bulan turut mendorong terjadinya lonjakan permintaan terhadap telur ayam ras dan daging ayam ras yang menjadi bagian dari menu program MBG tersebut,"" ujarnya dalam konferensi pers pada Senin (3/11/2025). ""Adanya kenaikan permintaan telur ayam dan daging ayam ras dari SPPG yang berasal dari pasar atau juga dari pengecer dan juga pedagang besar. Jadi diduga ini menjadi salah satu indikasi naiknya permintaan telur dan daging ayam ras,"" tambahnya. Namun, Pudji tidak dapat mengungkapkan lebih lanjut terkait rincian inflasi di tiap daerah yang diakibatkan oleh program MBG. ""Besaran inflasi spesifik untuk program MBG tidak dihitung dalam penghitungan inflasi BPS. Sehingga wilayah yang mengalami inflasi karena program MBG ini juga tidak bisa secara spesifik terlihat,"" jelasnya. Selain itu, inflasi kedua komoditas pangan itu juga disebabkan oleh adanya kenaikan biaya produksi, seperti harga Day Old Chicks (DOC) alias anak ayam yang baru berumur satu hari, ayam hidup atau live bird, maupun harga pakan jagung di sejumlah wilayah. ""Tentunya juga ini didorong oleh karena adanya peningkatan komponen biaya produksi daging ayam ras,"" tukasnya. Sebagai informasi, penyumbang inflasi Oktober 2025 yang tertinggi berasal dari kelompok pengeluaran perawatan pribadi dan jasa lainnya yang mengalami inflasi sebesar 3,05 persen (mtm). Kelompok ini memberi andil 0,21 persen terhadap inflasi nasional. Komoditas utama yang mendorong inflasi pada kelompok ini adalah emas perhiasan yang memberikan andil inflasi sebesar 0,21 persen. Kemudian, komoditas lain yang juga memberikan andil inflasi ialah cabai merah sebesar 0,06 persen, telur ayam ras sebesar 0,04 persen, dan daging ayam ras sebesar 0,02 persen. Baca juga:Rupiah Melemah di Awal Pekan, Dihantui Kenaikan Inflasi dan Surplus Dagang Menyusut",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/zJngm2VtX5oHrSTgzoi69MARwA4=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775b1d85b4.png,0,-0,1)/data/photo/2025/05/28/6836c7f180b69.jpeg",https://money.kompas.com/read/2025/11/03/180900026/inflasi-telur-dan-daging-ayam-ras-melonjak-bps-sebut-karena-permintaan-tinggi,23f914eae790432680d96e00b3320f3f762bdc5e5f1f004f6c827217621f41ce,2025-11-13 21:07:26.856 1629,tempo,mbg,2025-11-12 18:04:52,Survei KPAI Temukan Potensi MBG jadi Bentuk Kekerasan pada Anak,"KOMISI Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI menilai program makan bergizi gratis berpotensi bisa menjadi bentuk kekerasan baru karena mengancam kesehatan fisik dan psikologi anak-anak. Temuan itu muncul dalam hasil survei yang digelar oleh KPAI bersama Wahana Visi Indonesia dan Center for Indonesia s Strategic Development Initiatives atau CISDI, pada 11 Juli-1 Agustus 2025. Berdasarkan laporan penelitian, tata kelola MBG yang bermasalah dianggap bisa memunculkan celah pelanggaran terhadap hak-hak anak. Permasalahan utama yang disorot adalah tingginya kasus keracunan massal akibat menyantap menu MBG. CISDI mencatat 12.820 kasus keracunan akibat MBG terjadi sepanjang Januari-31 Oktober 2025. Para peneliti menilai pangkal masalah keracunan itu adalah buruknya tata kelola MBG. Pengelola MBG, baik itu Badan Gizi Nasional maupun satuan penyelenggara pemenuhan gizi atau SPPG dinilai melakukan kelalaian dalam melaksanakan tugas. MBG berpotensi menjadi bentuk kekerasan terhadap anak itu sendiri dikarenakan terpenuhinya unsur kelalaian dan intimidasi, demikian dikutip dari materi presentasi yang disiarkan dalam diskusi daring pada Rabu, 12 November 2025. Dari 1.624 responden anak yang mengikuti jajak pendapat, 583 di antaranya mengaku pernah menerima makanan basi, rusak maupun memiliki bau tak sedap. KPAI lantas menyoroti temuan berikutnya yang melaporkan bahwa 11 dari 583 anak itu tetap memakan MBG yang tak laik. Alasannya adalah karena mereka merasa harus bersyukur dan tidak boleh membiarkan makanan terbuang atau mubazir. Selanjutnya, Wakil Ketua KPAI Jasra Putra menjelaskan bagaimana MBG juga bisa memberikan tekanan psikologis bagi anak-anak. Jasra menceritakan bahwa dalam salah satu kunjungan ke daerah dengan kasus keracunan MBG, ia mendapati ada upaya intimidasi dari aparat terhadap siswa yang diwawancarai oleh wartawan. Jasra mengatakan peristiwa itu mendatangkan trauma pada sang anak. Pada akhirnya anak ini juga didatangi oleh aparat, di mana saya kira tidak semua keluarga siap dengan situasi itu. Jadi ini sangat kita sayangkan, kata dia. Kasus lain yang dilaporkan dalam penelitian ialah adanya upaya intimidasi oleh kepala SPPG terhadap siswa yang memviralkan menu MBG. Kepala dapur itu disebut mengancam anak karena merekam dan melaporkan sajian menu MBG yang tak layak. KPAI lantas mengkategorikan itu sebagai bentuk kekerasan dengan merujuk Pasal 1 ayat 15a Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Beleid itu mendefinisikan kekerasan terhadap anak adalah setiap perbuatan terhadap anak yang mengakibatkan kesengsaraan secara fisik, psikis, seksual, penelantaran atau termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan. Selain itu, KPAI juga berpedoman pada UNICEF yang mengartikan kekerasan terhadap anak berarti segala bentuk kekerasan fisik, mental, penganiayaan, penelantaran, perlakuan lalai, perlakuan buruk, eksploitasi hingga kekerasan seksual. Dengan demikian, KPAI menyimpulkan bahwa temuan keracunan memenuhi unsur kelalaian dan ancaman terhadap siswa merupakan tindakan intimidasi. Kedua hal itu diyakini bisa menurunkan kondisi fisik maupun mental dari anak yang menjadi korban. Jasra lantas mengatakan, KPAI merekomendasikan penyelenggara MBG untuk memahami isu-isu tentang perlindungan anak. Dia menekankan bahwa yang harus memberikan rasa aman kepada siswa bukan hanya sekolah, tetapi juga dapur pengelola MBG. Alih-alih reaktif, Ia mendorong agar SPPG menerima kritikan siswa terhadap MBG sebagai bahan evaluasi. Bisa saja ini introspeksi atau feedback ya, yang dilihat baik, yang harusnya kemudian dikembangkan menjadi perbaikan untuk programnya sendiri, ujar Jasra. Dalam penelitian ini, KPAI, CISDI dan WVI menggabungkan dua metode penelitian dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif dicapai dengan menyebar survei ke 1.624 siswa yang duduk di bangku sekolah dasar hingga sekolah menengah atas. Sementara metode kualitatif ditempuh dengan penelitian yang dipimpin oleh peneliti anak atau child led research. Sebanyak 31 anak dari Kota Palu, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Landak, dan Kabupaten Jayapura dilibatkan dalam diskusi kelompok terarah tentang makan bergizi gratis.","Dian Rahma Fika, Juli Hantoro",https://statik.tempo.co/data/2025/11/07/id_1439854/1439854_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/survei-kpai-temukan-potensi-mbg-jadi-bentuk-kekerasan-pada-anak-2088939,aa23d5df7b1b9c7f1e08b54ebd37163091bfa9c3594f7144e0c6a556ace65a3f,2025-11-13 21:35:06.341 1635,kompas,mbg,2025-10-31 14:15:00,"Temuan Ulat dalam Menu MBG di Bangkalan Disebut Bisa Dimakan, Ini Kata Pakar Serangga IPB","KOMPAS.com- Kasus temuan ulat sayur dalam menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Bangkalan, Jawa Timur mendapat banyak atensi publik.Namun ketika dikonfirmasi tentang kasus tersebut, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Gili Timur, Kecamatan Kamal, Bangkalan, Jawa Timur, Diandra Dieva Pertiwi menyebut ulat jenisSamia cynthia ricinibisa dikonsumsi.Untuk diketahui, ulatSamia cynthia ricinitersebut hanya ditemukan di dalam satu ompreng dan belum sempat dikonsumsi. Ulat itu berada di sayur daun singkong.""Itu merupakan ulat yang biasa hidup di batang atau area daun singkong dan menurut penelitian yang ada sebenarnya ulat jenisSamia Cynthia Riciniini bisa dikonsumsi dan tinggi protein, hanya saja memang tidak seharusnya terjadi,"" kata Diandra kepadaKompas.com, Rabu (29/10/2025).Lantas, benarkah ulatSamia cynthia ricinibisa dikonsumsi?Baca juga:Seberapa Efektif Test Kit untuk Mengatasi Kasus Keracunan MBG?Pakar serangga IPB benarkan ulat sayur aman dikonsumsiPakar serangga atau entomolog Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Ir. Purnama Hidayat, M.Sc membenarkan bahwa ulatSamia cynthia ricinibisa dikonsumsi. Ya benar, telah dikonsumsi dan populer di beberapa daerah di India, Thailand, dan China bagian selatan, kata Purnama kepada Kompas.com, Jumat (31/10/2025).Purnama mengungkapkan bahwa ulat jenis itu memiliki kandungan protein tinggi, sebesar 49 persen dari berat kering.Selain itu,Samia cynthia ricinijuga mengandung asam amino esensial lengkap, termasuk lisin dan metionin yang penting untuk pertumbuhan anak.Kemudian, ulat tersebut memiliki 20-25 persen kandungan lemak, terutama asam lemak tak jenuh berupa oleat dan linoleat. Juga mengandung mineral seperti zat besi, kalsium, magnesium, zinc, dan fosfor, tutur Purnama. Mengandung vitamin B kompleks dan sedikit vitamin E, sambungnya.Tak hanya itu,Samia cynthia ricinijuga mengandung serat kitin dan kitosan yang baik untuk kesehatan tubuh.Baca juga:Kepala BGN Sebut Prabowo Ingin Telur MBG Hanya Boleh Direbus dan Dimasak Ceplok, Apa Alasannya?Tetap berpotensi bikin anak traumaMeski ulat yang ditemukan dalam menuMBGdi Bangkalan tersebut memang bisa dikonsumsi, bukan tidak mungkin kasus ini bisa memicu trauma pada anak.Purnama menilai, hal tersebut dikarenakan bentuk ulat yang memanjang besar dan terlihat seperti berbulu hingga menimbulkan reaksi jijik atau takut. KOMPAS.com- Kasus temuan ulat sayur dalam menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di Bangkalan, Jawa Timur mendapat banyak atensi publik. Namun ketika dikonfirmasi tentang kasus tersebut, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Gili Timur, Kecamatan Kamal, Bangkalan, Jawa Timur, Diandra Dieva Pertiwi menyebut ulat jenisSamia cynthia ricinibisa dikonsumsi. Untuk diketahui, ulatSamia cynthia ricinitersebut hanya ditemukan di dalam satu ompreng dan belum sempat dikonsumsi. Ulat itu berada di sayur daun singkong. ""Itu merupakan ulat yang biasa hidup di batang atau area daun singkong dan menurut penelitian yang ada sebenarnya ulat jenisSamia Cynthia Riciniini bisa dikonsumsi dan tinggi protein, hanya saja memang tidak seharusnya terjadi,"" kata Diandra kepadaKompas.com, Rabu (29/10/2025). Lantas, benarkah ulatSamia cynthia ricinibisa dikonsumsi? Baca juga:Seberapa Efektif Test Kit untuk Mengatasi Kasus Keracunan MBG? Pakar serangga atau entomolog Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Ir. Purnama Hidayat, M.Sc membenarkan bahwa ulatSamia cynthia ricinibisa dikonsumsi. Ya benar, telah dikonsumsi dan populer di beberapa daerah di India, Thailand, dan China bagian selatan, kata Purnama kepada Kompas.com, Jumat (31/10/2025). Purnama mengungkapkan bahwa ulat jenis itu memiliki kandungan protein tinggi, sebesar 49 persen dari berat kering. Selain itu,Samia cynthia ricinijuga mengandung asam amino esensial lengkap, termasuk lisin dan metionin yang penting untuk pertumbuhan anak. Kemudian, ulat tersebut memiliki 20-25 persen kandungan lemak, terutama asam lemak tak jenuh berupa oleat dan linoleat. Juga mengandung mineral seperti zat besi, kalsium, magnesium, zinc, dan fosfor, tutur Purnama. Mengandung vitamin B kompleks dan sedikit vitamin E, sambungnya. Tak hanya itu,Samia cynthia ricinijuga mengandung serat kitin dan kitosan yang baik untuk kesehatan tubuh. Baca juga:Kepala BGN Sebut Prabowo Ingin Telur MBG Hanya Boleh Direbus dan Dimasak Ceplok, Apa Alasannya? Meski ulat yang ditemukan dalam menuMBGdi Bangkalan tersebut memang bisa dikonsumsi, bukan tidak mungkin kasus ini bisa memicu trauma pada anak. Purnama menilai, hal tersebut dikarenakan bentuk ulat yang memanjang besar dan terlihat seperti berbulu hingga menimbulkan reaksi jijik atau takut.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/xVlZNB9h2-m9-i8oiCOb8H-6uMk=/127x0:1140x675/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775d554370.png,0,-0,1)/data/photo/2025/08/25/68ac3bd99a317.jpg",https://www.kompas.com/tren/read/2025/10/31/141500865/temuan-ulat-dalam-menu-mbg-di-bangkalan-disebut-bisa-dimakan-ini-kata-pakar,994de15b3377cd4f633e736bef8b2b2a1bc9f5516d0cb28c9ccaa02e86e2e73b,2025-11-13 21:08:41.393 1636,kompas,mbg,2025-10-31 05:45:00,"Gara-gara Nasi Dingin, Wabup Pidie Jaya Diduga Pukul Kepala SPPG-MBG","KOMPAS.com- Wakil Bupati (Wabup) Pidie Jaya, Hasan Basri, diduga melakukan tindak kekerasan terhadap seorang petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Makan Bergizi Gratis (SPPG-MBG) di Gampong Sagoe, Kecamatan Trienggadeng, pada Kamis (30/10/2025) sekitar pukul 08.05 WIB.Korban dalam peristiwa ini adalah Kepala SPPG-MBG Kecamatan Trienggadeng, Muhammad Reza (27), warga Gampong Mesjid, Trienggadeng, Pidie Jaya. Akibat pemukulan tersebut, Reza harus mendapat perawatan dan menjalani visum di Puskesmas Trienggadeng.Kronologi KejadianInformasi yang dihimpun Serambinews.com menyebutkan, insiden berawal ketika WabupHasan Basrimelakukan inspeksi ke dapur SPPG-MBG di Gampong Sagoe. Ia masuk ke dapur untuk memantau proses penyiapan menu program Makan Bergizi Gratis (MBG).Namun, setelah melihat menu yang disiapkan, Hasan Basri tampak kecewa. Ia kemudian keluar dari dapur dan bertemu dengan sejumlah petugas SPPG-MBG di halaman bangunan. Di lokasi itu sempat terjadi adu mulut antara Wabup dan beberapa anggota SPPG-MBG.Baca juga:Wakil Bupati Pidie Jaya Tinju Kepala SPPG, Tuding Nasi MBG DinginTak lama berselang, Muhammad Reza tiba di lokasi dengan mengendarai sepeda motor. Setelah memarkir kendaraannya, Wabup Hasan Basri langsung menghampiri Reza. Pertengkaran pun kembali terjadi hingga berujung pada pemukulan. Warga sekitar yang melihat kejadian itu segera melerai keduanya.Penuturan Kepala SPPGKepala Dapur SPPB MBG Trienggadeng, Muhammad Reza, menuturkan bahwa sebelum dirinya dipukul, Hasan Basri sudah lebih dulu mengacak-acak nasi MBG dan membentak petugas dapur.Menurut Reza, Wabup datang menggunakan mobil dinas untuk memeriksa dapur MBG. Saat itu ia sendiri belum berada di tempat, hanya ada sejumlah petugas perempuan yang sedang mempersiapkan makanan bergizi gratis program prioritas Presiden Prabowo.Saat melihat nasi yang disiapkan, Hasan Basri menuduh makanan tersebut basi karena terasa dingin. Padahal, kata Reza, sesuai petunjuk teknis, nasi yang baru dimasak memang harus didinginkan terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam wadah agar tidak cepat basi akibat penguapan. Seolah-olah kami menyediakan nasi basi. Aturannya jelas, nasi yang baru siap dimasak memang harus didinginkan lebih dahulu, baru dimasukkan ke ompreng. Kalau dalam keadaan masih panas langsung dimasukkan ke ompreng otomatis pasti basi karena penguapan, jelas Reza.Baca juga: Saya Mohon Maaf! , Wakil Bupati Pidie Jaya Akui Kesilapan Tinju Kepala Dapur SPPGReza menambahkan, Hasan Basri juga sempat memaki dan mengancam akan memukul petugas perempuan hingga beberapa relawan menangis ketakutan.Beberapa menit kemudian, Reza tiba di lokasi dan bermaksud menyapa Wabup. Namun, ia justru menjadi sasaran amarah. Saat saya tiba, rencana saya mau menyalamiWabup Pidie Jaya. Hasan Basri menanyakan siapa pimpinan SPPG. Saya pun menjawab, saya pak. Selanjutnya, Wabup Pidie Jaya langsung meninju saya di bagian kepala seraya menyebut kasih nasi basi buat anak kami, ujarnya.Penjelasan Wabup Hasan BasriDihubungi secara terpisah, Wabup Pidie Jaya Hasan Basri mengakui adanya insiden tersebut. Ia menyebut kejadian itu berawal dari inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan karena sebelumnya sempat menemukan makanan MBG disajikan dengan pisang dan kacang busuk. Saat saya cek, ternyata nasi sudah keras dan telah dingin. Yang saya kecewa, Kepala dapur SPPB MBG Trienggadeng tidak berada di tempat. Seharusnya kepala dapur harus mengawasi petugas masak, ujarnya.Hasan Basri mengatakan, ia bertemu dengan Kepala Dapur MBG saat hendak meninggalkan lokasi. Dalam situasi itu, ia sempat melontarkan kalimat bernada kecewa dan mengakui telah melakukan penamparan. Saya sempat lontarkan kalimat tidak tanggung jawab, sehingga saya sempat tanyakan pada kepala dapur, seharusnya kamu mengawasinya agar nasi MBG itu memenuhi standar. Saat itu, saya menampar dua kali Kepala Dapur SPPB MBG Trienggadeng, jelasnya.Artikel ini tayang di Serambinews.com dengan judul Gegara Temukan Nasi Dingin di Dapur, Wabup Pidie Jaya Hajar Kepala SPPG-MBGDalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KOMPAS.com- Wakil Bupati (Wabup) Pidie Jaya, Hasan Basri, diduga melakukan tindak kekerasan terhadap seorang petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Makan Bergizi Gratis (SPPG-MBG) di Gampong Sagoe, Kecamatan Trienggadeng, pada Kamis (30/10/2025) sekitar pukul 08.05 WIB. Korban dalam peristiwa ini adalah Kepala SPPG-MBG Kecamatan Trienggadeng, Muhammad Reza (27), warga Gampong Mesjid, Trienggadeng, Pidie Jaya. Akibat pemukulan tersebut, Reza harus mendapat perawatan dan menjalani visum di Puskesmas Trienggadeng. Informasi yang dihimpun Serambinews.com menyebutkan, insiden berawal ketika WabupHasan Basrimelakukan inspeksi ke dapur SPPG-MBG di Gampong Sagoe. Ia masuk ke dapur untuk memantau proses penyiapan menu program Makan Bergizi Gratis (MBG). Namun, setelah melihat menu yang disiapkan, Hasan Basri tampak kecewa. Ia kemudian keluar dari dapur dan bertemu dengan sejumlah petugas SPPG-MBG di halaman bangunan. Di lokasi itu sempat terjadi adu mulut antara Wabup dan beberapa anggota SPPG-MBG. Baca juga:Wakil Bupati Pidie Jaya Tinju Kepala SPPG, Tuding Nasi MBG Dingin Tak lama berselang, Muhammad Reza tiba di lokasi dengan mengendarai sepeda motor. Setelah memarkir kendaraannya, Wabup Hasan Basri langsung menghampiri Reza. Pertengkaran pun kembali terjadi hingga berujung pada pemukulan. Warga sekitar yang melihat kejadian itu segera melerai keduanya. Kepala Dapur SPPB MBG Trienggadeng, Muhammad Reza, menuturkan bahwa sebelum dirinya dipukul, Hasan Basri sudah lebih dulu mengacak-acak nasi MBG dan membentak petugas dapur. Menurut Reza, Wabup datang menggunakan mobil dinas untuk memeriksa dapur MBG. Saat itu ia sendiri belum berada di tempat, hanya ada sejumlah petugas perempuan yang sedang mempersiapkan makanan bergizi gratis program prioritas Presiden Prabowo. Saat melihat nasi yang disiapkan, Hasan Basri menuduh makanan tersebut basi karena terasa dingin. Padahal, kata Reza, sesuai petunjuk teknis, nasi yang baru dimasak memang harus didinginkan terlebih dahulu sebelum dimasukkan ke dalam wadah agar tidak cepat basi akibat penguapan. Seolah-olah kami menyediakan nasi basi. Aturannya jelas, nasi yang baru siap dimasak memang harus didinginkan lebih dahulu, baru dimasukkan ke ompreng. Kalau dalam keadaan masih panas langsung dimasukkan ke ompreng otomatis pasti basi karena penguapan, jelas Reza. Baca juga: Saya Mohon Maaf! , Wakil Bupati Pidie Jaya Akui Kesilapan Tinju Kepala Dapur SPPG Reza menambahkan, Hasan Basri juga sempat memaki dan mengancam akan memukul petugas perempuan hingga beberapa relawan menangis ketakutan. Beberapa menit kemudian, Reza tiba di lokasi dan bermaksud menyapa Wabup. Namun, ia justru menjadi sasaran amarah. Saat saya tiba, rencana saya mau menyalamiWabup Pidie Jaya. Hasan Basri menanyakan siapa pimpinan SPPG. Saya pun menjawab, saya pak. Selanjutnya, Wabup Pidie Jaya langsung meninju saya di bagian kepala seraya menyebut kasih nasi basi buat anak kami, ujarnya. Dihubungi secara terpisah, Wabup Pidie Jaya Hasan Basri mengakui adanya insiden tersebut. Ia menyebut kejadian itu berawal dari inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan karena sebelumnya sempat menemukan makanan MBG disajikan dengan pisang dan kacang busuk. Saat saya cek, ternyata nasi sudah keras dan telah dingin. Yang saya kecewa, Kepala dapur SPPB MBG Trienggadeng tidak berada di tempat. Seharusnya kepala dapur harus mengawasi petugas masak, ujarnya. Hasan Basri mengatakan, ia bertemu dengan Kepala Dapur MBG saat hendak meninggalkan lokasi. Dalam situasi itu, ia sempat melontarkan kalimat bernada kecewa dan mengakui telah melakukan penamparan. Saya sempat lontarkan kalimat tidak tanggung jawab, sehingga saya sempat tanyakan pada kepala dapur, seharusnya kamu mengawasinya agar nasi MBG itu memenuhi standar. Saat itu, saya menampar dua kali Kepala Dapur SPPB MBG Trienggadeng, jelasnya. Artikel ini tayang di Serambinews.com dengan judul Gegara Temukan Nasi Dingin di Dapur, Wabup Pidie Jaya Hajar Kepala SPPG-MBG",Kompas Cyber Media,https://asset.kompas.com/crops/a-aL5YLpFtdVJqeLuQANfea7bLg=/127x0:1140x675/780x390/data/photo/2025/08/25/68ac3bd99a317.jpg,https://www.kompas.com/sumatera-utara/read/2025/10/31/054500888/gara-gara-nasi-dingin-wabup-pidie-jaya-diduga-pukul-kepala-sppg,eb720ad6668d30568215bb60957cc069ceacfbea1ac6974b7c2e9aaa033b0058,2025-11-13 21:08:51.964 1637,kompas,mbg,2025-10-30 15:48:34,Cerita Kepala Sekolah di Gunungkidul Saksikan Murid Keluar Masuk Toilet usai Diduga Keracunan MBG,"YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Saat gejala dugaan keracunan dirasakan murid SMP N 1 Saptosari, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, ratusan murid bergantian masuk toilet pada Rabu (29/10/2025).""Kemarin ada 16 anak semua di Rumah Sakit (RSUD Saptosari) karena puskesmas sudah penuh siswa SMK (N 1 Saptosari),"" kata Kepala SekolahSMP N 1 Saptosari, Emy Indarti, saat ditemui di SMP N 1 Saptosari, Kamis (30/10/2025).""Tadi malam ada 3 anak yang periksa lagi tetapi sudah pulang semua. Tadi 2 anak pulang karena sakit perut,"" ucap dia.Dia mengatakan masih ada sekitar 20 anak yang belum masuk sekolah.Baca juga:Ulat Sayur Ditemukan di MBG Bangkalan, Ahli Gizi UGM: Tidak Berbahaya tapi Tak Dianjurkan DikonsumsiNamun demikian, apakah karena efek dugaan keracunan MBG atau yang lain, pihaknya belum bisa memastikan.Emy menduga anak-anak masih lemas karena sulit makan.""Hari ini yang tidak masuk sekitar 20 orang, tapi ya setiap hari pasti ada yang tidak masuk. Karena itu, belum bisa dipastikan mereka tidak masuk karena itu,"" kata dia.Para siswa pada hari Rabu (29/10/2025) kemarin, dari 478 anak penerima manfaat MBG, ada 191 anak yang mengalami keluhan mual, muntah, dan buang air besar.Baca juga:Korban Keracunan MBG di Lembang Tembus 230 Orang, Dirawat 10 Orang, Antisipasi Pasien Kambuh Datang LagiDari ratusan yang merasakan, ada 16 anak yang dilarikan ke RSUD Saptosari.Sementara sisanya dirawat di sekolah.""Yang lemas dibawa ke RSUD Saptosari, semuanya akhirnya harus dipulangkan,"" kata dia.Kebanyakan yang Alami Diare adalah PerempuanEmy mengatakan saat di sekolah banyak siswa yang antre toilet.""Antre toilet kemarin itu, keluar masuk gitu dan kebanyakan murid perempuan yang mengalami diare, kebanyakan perempuan,"" kata dia.Disinggung mengenai menu, Emy menyebut ada nasi, gulai ayam, buah, dan sayur.Untuk MBG sudah dilaksanakan sejak 22 September 2025 lalu.""Programnya bagus, wong sering gonta-ganti lauknya,"" kata Emy.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Saat gejala dugaan keracunan dirasakan murid SMP N 1 Saptosari, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, ratusan murid bergantian masuk toilet pada Rabu (29/10/2025). ""Kemarin ada 16 anak semua di Rumah Sakit (RSUD Saptosari) karena puskesmas sudah penuh siswa SMK (N 1 Saptosari),"" kata Kepala SekolahSMP N 1 Saptosari, Emy Indarti, saat ditemui di SMP N 1 Saptosari, Kamis (30/10/2025). ""Tadi malam ada 3 anak yang periksa lagi tetapi sudah pulang semua. Tadi 2 anak pulang karena sakit perut,"" ucap dia. Dia mengatakan masih ada sekitar 20 anak yang belum masuk sekolah. Baca juga:Ulat Sayur Ditemukan di MBG Bangkalan, Ahli Gizi UGM: Tidak Berbahaya tapi Tak Dianjurkan Dikonsumsi Namun demikian, apakah karena efek dugaan keracunan MBG atau yang lain, pihaknya belum bisa memastikan. Emy menduga anak-anak masih lemas karena sulit makan. ""Hari ini yang tidak masuk sekitar 20 orang, tapi ya setiap hari pasti ada yang tidak masuk. Karena itu, belum bisa dipastikan mereka tidak masuk karena itu,"" kata dia. Para siswa pada hari Rabu (29/10/2025) kemarin, dari 478 anak penerima manfaat MBG, ada 191 anak yang mengalami keluhan mual, muntah, dan buang air besar. Baca juga:Korban Keracunan MBG di Lembang Tembus 230 Orang, Dirawat 10 Orang, Antisipasi Pasien Kambuh Datang Lagi Dari ratusan yang merasakan, ada 16 anak yang dilarikan ke RSUD Saptosari. Sementara sisanya dirawat di sekolah. ""Yang lemas dibawa ke RSUD Saptosari, semuanya akhirnya harus dipulangkan,"" kata dia. Emy mengatakan saat di sekolah banyak siswa yang antre toilet. ""Antre toilet kemarin itu, keluar masuk gitu dan kebanyakan murid perempuan yang mengalami diare, kebanyakan perempuan,"" kata dia. Disinggung mengenai menu, Emy menyebut ada nasi, gulai ayam, buah, dan sayur. Untuk MBG sudah dilaksanakan sejak 22 September 2025 lalu. ""Programnya bagus, wong sering gonta-ganti lauknya,"" kata Emy.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/3dIY_xbWzhtVPAJ15wAlt4SMkHY=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/30/6902f6f5ba62b.jpg",https://yogyakarta.kompas.com/read/2025/10/30/154834578/cerita-kepala-sekolah-di-gunungkidul-saksikan-murid-keluar-masuk-toilet,ab24568e51ca2290343f1940593a66393d53889b632a8c2f813e46ddd3ba4226,2025-11-13 21:09:02.975 1638,kompas,mbg,2025-10-30 15:00:00,"Tangkap Peluang MBG Rp 50 Triliun, Bank BJB Salurkan Pembiayaan untuk SPPG","BANDUNG, KOMPAS.com- Direktur Utama bank bjb Yusuf Saadudin mengatakan, potensi program Makan Bergizi Gratis (MBG) mencapai Rp 50 triiliun. Ia menilai, momen dan peluang tersebut harus ditangkap.Untuk itubank bjbikut aktif dalamMBGmelalui penyaluran pembiayaan, salah satunya kepadaSPPG.Dalam satu bulan, pihaknya sudah menyalurkan Rp 45 miliar di 50 titik yang tersebar di Jawa Barat, Banten, dan luar Jawa. Ini merupakan salah satu program yang kami prioritaskan, tutur Yusuf dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (30/10/2025).Baca juga:Bank BJB (BJBR) Catat Laba Rp 1,37 TriliunYusuf melihat, program MBG memiliki multiplier effect untuk para pelaku UMKM. Setidaknya dalam satu SPPG terdapat 10-15 pelaku UMKM yang merupakan supplier. Ada penyalur beras, telur, susu, rempah-rempah, dan lainnya. Potensi yang harus kita manfaatkan. Apalagi kalau dipadankan lagi dengan Koperasi Merah Putih, tutur dia dalam Public Expose.Pembiayaan tersebut menjadi salah satu fokus bank bjb. Sebab selain ekspansi pada kredit konsumer yang merupakan captive market bank bjb, pihaknya akan tumbuh dengan fokus pada rantai nilai ekosistem daerah, BUMD, serta program prioritas pemerintah seperti MBG.Baca juga:Bank BJB Minta Purbaya Tempatkan Dana Seperti Himbara, Kemenkeu Bakal Lakukan Asesmen KetatMengenai kinerja, Yusuf mengungkapkan, secara konsolidasi, total aset bank bjb tumbuh 2,8 persen menjadi Rp215,9 triliun.Dari sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) secara konsolidasi tercatat Rp160,2 triliun dan penyaluran kredit termasuk pembiayaan meningkat 3,5 persen menjadi Rp142,9 triliun.Rasio LDR terjaga di angka 85,3 persen, menunjukkan keseimbangan yang sehat antara likuiditas dan penyaluran kredit.Baca juga:Bossman Mardigu Jadi Komisaris BJB, Ditunjuk Langsung Dedi MulyadiBerita sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengatakan, berkurangnya dana transfer daerah tidak otomatis memperlambat laju ekonomi provinsi. Sebab, ada Rp 50 triliun yang beredar melalui programMakan Bergizi Gratis(MBG).Menurut dia, dana Rp 50 triliun dari MBG berbeda sifatnya dengan APBD. Dana itu langsung beredar di masyarakat dan bisa menggerakkan roda ekonomi rakyat, terutama jika dikelola dengan baik.""Kalau yang Rp 50 triliun kan dana yang beredar di Jawa Barat karena berkah dari program MBG jika dikelola dengan baik, membangun sistem ekonomi kerakyatan, produktivitas pertanian terserap, lapangan kerja terbuka, anak-anak sekolah produktif,"" kata Dedi.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BANDUNG, KOMPAS.com- Direktur Utama bank bjb Yusuf Saadudin mengatakan, potensi program Makan Bergizi Gratis (MBG) mencapai Rp 50 triiliun. Ia menilai, momen dan peluang tersebut harus ditangkap. Untuk itubank bjbikut aktif dalamMBGmelalui penyaluran pembiayaan, salah satunya kepadaSPPG. Dalam satu bulan, pihaknya sudah menyalurkan Rp 45 miliar di 50 titik yang tersebar di Jawa Barat, Banten, dan luar Jawa. Ini merupakan salah satu program yang kami prioritaskan, tutur Yusuf dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (30/10/2025). Baca juga:Bank BJB (BJBR) Catat Laba Rp 1,37 Triliun Yusuf melihat, program MBG memiliki multiplier effect untuk para pelaku UMKM. Setidaknya dalam satu SPPG terdapat 10-15 pelaku UMKM yang merupakan supplier. Ada penyalur beras, telur, susu, rempah-rempah, dan lainnya. Potensi yang harus kita manfaatkan. Apalagi kalau dipadankan lagi dengan Koperasi Merah Putih, tutur dia dalam Public Expose. Pembiayaan tersebut menjadi salah satu fokus bank bjb. Sebab selain ekspansi pada kredit konsumer yang merupakan captive market bank bjb, pihaknya akan tumbuh dengan fokus pada rantai nilai ekosistem daerah, BUMD, serta program prioritas pemerintah seperti MBG. Baca juga:Bank BJB Minta Purbaya Tempatkan Dana Seperti Himbara, Kemenkeu Bakal Lakukan Asesmen Ketat Mengenai kinerja, Yusuf mengungkapkan, secara konsolidasi, total aset bank bjb tumbuh 2,8 persen menjadi Rp215,9 triliun. Dari sisi pendanaan, Dana Pihak Ketiga (DPK) secara konsolidasi tercatat Rp160,2 triliun dan penyaluran kredit termasuk pembiayaan meningkat 3,5 persen menjadi Rp142,9 triliun. Rasio LDR terjaga di angka 85,3 persen, menunjukkan keseimbangan yang sehat antara likuiditas dan penyaluran kredit. Baca juga:Bossman Mardigu Jadi Komisaris BJB, Ditunjuk Langsung Dedi Mulyadi Berita sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi mengatakan, berkurangnya dana transfer daerah tidak otomatis memperlambat laju ekonomi provinsi. Sebab, ada Rp 50 triliun yang beredar melalui programMakan Bergizi Gratis(MBG). Menurut dia, dana Rp 50 triliun dari MBG berbeda sifatnya dengan APBD. Dana itu langsung beredar di masyarakat dan bisa menggerakkan roda ekonomi rakyat, terutama jika dikelola dengan baik. ""Kalau yang Rp 50 triliun kan dana yang beredar di Jawa Barat karena berkah dari program MBG jika dikelola dengan baik, membangun sistem ekonomi kerakyatan, produktivitas pertanian terserap, lapangan kerja terbuka, anak-anak sekolah produktif,"" kata Dedi.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/G2A3489eEsT22RodS2iayvSXG8E=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775b1d85b4.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/30/690314726b536.jpeg",https://money.kompas.com/read/2025/10/30/150000326/tangkap-peluang-mbg-rp-50-triliun-bank-bjb-salurkan-pembiayaan-untuk-sppg,02762997728d77a863da6f8e35598e877542ccfb63ba0eca7315c838fb614943,2025-11-13 21:09:13.616 1639,kompas,mbg,2025-10-30 07:57:00,Kata Kepala BGN soal Guyon Rp 5 Juta untuk Konten Positif MBG,"JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menegaskan dirinya tidak pernah mengeluarkan kebijakan pemberian Rp 5 juta kepada pelaksana yang bisa membuat konten positif mengenai program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi viral di media sosial (medsos), sebagaimana guyon di rapat BGN sebelumnya.""Ah, itu bukan ranah saya, karena saya juga tidak mengeluarkan kebijakan itu,"" ujar Dadan di Istana, Jakarta, Rabu (29/10/2025) malam.Baca juga:BGN Klarifikasi, Insentif Rp 5 Juta untuk Konten Positif tentang MBG Hanya GuyonanMeski demikian, Dadan tidak menampik bahwa setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapurMBGdiwajibkan membuat akun media sosialnya sendiri.Para SPPG itu, kata Dadan, diminta untuk aktif membuat konten-konten mengenai MBG.""Terutama melaporkan menu, minimal menu hari itu yang dimuat, sekaligus juga untuk pengawasan publik. Itu saja. Jadi tidak ada hal yang lain. Cuma kita minta untuk lebih aktif saja,"" imbuhnya.Baca juga:Dapur MBG Wajib Unggah Foto dan Video Agar Bisa Diawasi BGNSoal guyon Rp 5 juta untuk konten viralSebelumnya, Wakil KepalaBGN, Nanik Sudaryati Deyang, berjanji akan memberikan insentif bagi pelaksana MBG di daerah yang berhasil membuatkonten positifMBG danviraldi media sosial.""Sebagai bentuk apresiasi terhadap kreativitas pelaksana daerah, (ada) insentif pribadi sebesar Rp 5 juta bagi konten daerah yang berhasil viral secara positif di media sosial, kata Nanik dalam keterangan resmi, Selasa (28/10/2025).Belakangan, BGN mengklarifikasi bahwa itu hanya guyon.""Pernyataan tersebut disampaikan dalam suasana santai dan bersifat guyonan saat acara Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Teknis PelaksanaanProgram Makan Bergizi Gratispada Senin, 27 Oktober 2025, di Jakarta,"" kata Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, dalam keterangan resmi, Selasa (28/10/2025) siang.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menegaskan dirinya tidak pernah mengeluarkan kebijakan pemberian Rp 5 juta kepada pelaksana yang bisa membuat konten positif mengenai program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi viral di media sosial (medsos), sebagaimana guyon di rapat BGN sebelumnya. ""Ah, itu bukan ranah saya, karena saya juga tidak mengeluarkan kebijakan itu,"" ujar Dadan di Istana, Jakarta, Rabu (29/10/2025) malam. Baca juga:BGN Klarifikasi, Insentif Rp 5 Juta untuk Konten Positif tentang MBG Hanya Guyonan Meski demikian, Dadan tidak menampik bahwa setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapurMBGdiwajibkan membuat akun media sosialnya sendiri. Para SPPG itu, kata Dadan, diminta untuk aktif membuat konten-konten mengenai MBG. ""Terutama melaporkan menu, minimal menu hari itu yang dimuat, sekaligus juga untuk pengawasan publik. Itu saja. Jadi tidak ada hal yang lain. Cuma kita minta untuk lebih aktif saja,"" imbuhnya. Baca juga:Dapur MBG Wajib Unggah Foto dan Video Agar Bisa Diawasi BGN Sebelumnya, Wakil KepalaBGN, Nanik Sudaryati Deyang, berjanji akan memberikan insentif bagi pelaksana MBG di daerah yang berhasil membuatkonten positifMBG danviraldi media sosial. ""Sebagai bentuk apresiasi terhadap kreativitas pelaksana daerah, (ada) insentif pribadi sebesar Rp 5 juta bagi konten daerah yang berhasil viral secara positif di media sosial, kata Nanik dalam keterangan resmi, Selasa (28/10/2025). Belakangan, BGN mengklarifikasi bahwa itu hanya guyon. ""Pernyataan tersebut disampaikan dalam suasana santai dan bersifat guyonan saat acara Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Teknis PelaksanaanProgram Makan Bergizi Gratispada Senin, 27 Oktober 2025, di Jakarta,"" kata Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, dalam keterangan resmi, Selasa (28/10/2025) siang.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/jJTodDbCfwuWieAqs2xot4ujzbs=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/28/690099bd8de7f.jpeg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/30/07570071/kata-kepala-bgn-soal-guyon-rp-5-juta-untuk-konten-positif-mbg,d9a70f1feef12c25c98c8c748084cada9144c9d95ffca35361a7d388565fff56,2025-11-13 21:09:24.984 1640,kompas,mbg,2025-10-30 06:13:07,BGN Batasi Tiap Dapur MBG Maksimal Hasilkan 3.000 Porsi Per Hari,"JAKARTA, KOMPAS.com- Badan Gizi Nasional (BGN) menetapkan batas maksimal porsi Makan Bergizi Gratis (MBG) sebanyak 3.000 porsi per dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).Hal ini diatur dalam Keputusan Kepala BGN Nomor 244 Tahun 2025 tentang Perubahan Ketiga atas Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Bantuan Pemerintah untuk ProgramMakan Bergizi GratisTahun Anggaran 2025. Standar 2.500 porsi per hari dibuat agar setiapSPPGdapat menjaga kualitas pelayanan, mulai dari proses pengolahan, penyajian, hingga distribusi makanan kepada penerima manfaat, kata Nanik dalam keterangan resmi, Rabu (29/10/2025). Namun, apabila SPPG memiliki tenaga juru masak yang kompeten dan bersertifikat dari BNSP, kapasitasnya dapat ditingkatkan hingga maksimal 3.000 porsi per hari, tambah Nanik.Baca juga:Prabowo Bentuk Tim Koordinasi MBG: Zulhas Ketua, Purbaya hingga Menag AnggotaNanik mengatakan, peningkatan kuota hingga 3.000 porsi ini hanya dapat dilakukan apabila SPPG telah memenuhi persyaratan khusus sumber daya manusia, termasuk keberadaan juru masak bersertifikat melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).Dalam keputusan itu dijelaskan bahwa setiap SPPG secara standar dirancang untuk melayani hingga 2.500 porsi makanan bergizi per hari, dengan rincian maksimal 2.000 porsi untuk peserta didik (anak sekolah) dan 500 porsi untuk kelompok non-peserta didik atau kelompok 3B, yaitu ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita.Dalam skema ini, komposisi maksimalnya tetap 2.500 porsi untuk rincian 2.000 porsi untuk peserta didik dan 500 porsi untuk kelompok 3B.Agar kualitas tak dikorbankanDia menegaskan, kebijakan ini bukan sekadar batas angka, tetapi juga mekanisme pengendalian agar setiap dapur layananMBGtetap beroperasi sesuai kemampuan fasilitas dan tenaga yang tersedia. Kami ingin memastikan bahwa peningkatan kapasitas tidak mengorbankankualitas gizi dan keamananpangan. Karena prinsip utama program ini adalah memberi makanan bergizi, aman, dan tepat sasaran, tegas Nanik.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Badan Gizi Nasional (BGN) menetapkan batas maksimal porsi Makan Bergizi Gratis (MBG) sebanyak 3.000 porsi per dapur atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Hal ini diatur dalam Keputusan Kepala BGN Nomor 244 Tahun 2025 tentang Perubahan Ketiga atas Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Bantuan Pemerintah untuk ProgramMakan Bergizi GratisTahun Anggaran 2025. Standar 2.500 porsi per hari dibuat agar setiapSPPGdapat menjaga kualitas pelayanan, mulai dari proses pengolahan, penyajian, hingga distribusi makanan kepada penerima manfaat, kata Nanik dalam keterangan resmi, Rabu (29/10/2025). Namun, apabila SPPG memiliki tenaga juru masak yang kompeten dan bersertifikat dari BNSP, kapasitasnya dapat ditingkatkan hingga maksimal 3.000 porsi per hari, tambah Nanik. Baca juga:Prabowo Bentuk Tim Koordinasi MBG: Zulhas Ketua, Purbaya hingga Menag Anggota Nanik mengatakan, peningkatan kuota hingga 3.000 porsi ini hanya dapat dilakukan apabila SPPG telah memenuhi persyaratan khusus sumber daya manusia, termasuk keberadaan juru masak bersertifikat melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Dalam keputusan itu dijelaskan bahwa setiap SPPG secara standar dirancang untuk melayani hingga 2.500 porsi makanan bergizi per hari, dengan rincian maksimal 2.000 porsi untuk peserta didik (anak sekolah) dan 500 porsi untuk kelompok non-peserta didik atau kelompok 3B, yaitu ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita. Dalam skema ini, komposisi maksimalnya tetap 2.500 porsi untuk rincian 2.000 porsi untuk peserta didik dan 500 porsi untuk kelompok 3B. Dia menegaskan, kebijakan ini bukan sekadar batas angka, tetapi juga mekanisme pengendalian agar setiap dapur layananMBGtetap beroperasi sesuai kemampuan fasilitas dan tenaga yang tersedia. Kami ingin memastikan bahwa peningkatan kapasitas tidak mengorbankankualitas gizi dan keamananpangan. Karena prinsip utama program ini adalah memberi makanan bergizi, aman, dan tepat sasaran, tegas Nanik.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/ZFDoLEzQ-bYlt6h22ip9WAGk9qA=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/24/68fb019ad9417.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/30/06130781/bgn-batasi-tiap-dapur-mbg-maksimal-hasilkan-3000-porsi-per-hari,c0648d00487f20c818af45964bab39eb26b3360dd3c9f8c4be182d3981dcb583,2025-11-13 21:09:35.711 1641,kompas,mbg,2025-10-29 20:26:20,Kepala Regional SPPG DIY Klaim Siswa Diduga Keracunan MBG di Gunungkidul Sudah Stabil,"YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Lebih dari 600 siswa di Gunungkidul diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi menu Makanan Bergizi Gratis (MBG). Seluruh siswa saat ini dilaporkan sudah membaik.Kepala Regional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Gagat Widyatmoko, mengatakan berdasarkan data sementara terdapat 36 siswa yang dirawat di Puskesmas Saptosari.Sementara itu, RSUD Saptosari menangani 18 siswa dengan gejala ringan. Seluruh siswa yang dirawat dilaporkan dalam kondisi stabil dan telah mendapatkanpenanganan medisyang memadai, ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (29/10/2025).Baca juga:Air Tercemar Bakteri E. Coli Diduga Jadi Penyebab Ratusan Siswa Keracunan MBG di GunungkidulDia menambahkan hasil pendataan awal melalui kuesioner di sekolah, mencatat jumlah siswa sebanyak 476 di SMK N 1 Saptosari dan 186 di SMP N 1 Saptosari. Atau jika ditotal sejumlah 662 siswa.Namun, dia tidak menjelaskan apakah ratusan siswa tersebut mengalami gejala diare atau tidak. Data pasti jumlah siswa terdampak masih dalam proses pendataan oleh Puskesmas dan Dinas Kesehatan setempat, ujar dia. Untuk jumlah pasti terdampak dan bergejala, kami masih menunggu hasil Tracing Surveillance oleh Dinkes untuk mengetahui jumlah pasti selaku yang berwenang untuk mendalami jumlah terdampak, imbuhnya.Baca juga:Pemerintah Gunungkidul Siapkan Rp100 Juta untuk Pengobatan 695 Siswa Diduga Keracunan MBGBGN Segera Ambil LangkahIa menambahkan, sebagai bentuk tanggung jawab, BGN segera mengambil langkah.Pertama, melakukan koordinasi langsung dengan Puskesmas, RSUD, dan Dinas Kesehatan KabupatenGunungkiduluntuk menelusuri penyebab kejadian.Selain itu, juga akan mengirimkan tim monitoring untuk mendampingi investigasi di lapangan.Pendampingan komunikasi dengan pihak sekolah dan orang tua siswa juga akan dilakukan agar informasi tersampaikan secara akurat.Operasional SPPG Planjan-Saptosari juga akan diberhentikan sementara untuk kepentingan investigasi dan evaluasi menyeluruh terhadap proses pengolahan serta distribusi makanan. Kami memastikan seluruh peserta didik yang terdampak telah mendapatkan penanganan medis yang memadai, dan sebagian besar sudah membaik, ucapnya.Baca juga:Bupati Gunungkidul Sidak Dapur MBG Usai 695 Siswa Keracunan, Temukan Banyak Kejanggalan Keputusan penghentian sementara operasional ini dilakukan sebagai langkah kehati-hatian serta bentuk komitmen BGN untuk menjamin keamanan pangan, kata Gagat.Sebelumnya, Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, mengungkapkan bahwa lebih dari 600 siswa mengalami dugaan keracunan setelah mengonsumsiMakanan Bergizi Gratis(MBG) di Kapanewon Saptosari.""Hari ini sudah kita hitung 695 anak terdampak diduga keracunan MBG,"" kata Endah saat ditemui di RSUD Saptosari pada Rabu (29/10/2025).Dari total tersebut, siswa yang terdampak terdiri dari SMK N 1 Saptosari dan SMP N 1 Saptosari. Mereka telah menjalani pemeriksaan di Puskesmas Saptosari dan RSUD Saptosari.""Populasi SMK N 1 Saptosari sebanyak 1.154 anak, yang keracunan 476 anak, termasuk 10 guru. Dari 33 siswa yang hari ini izin tidak masuk, belum terkonfirmasi apakah keracunan atau tidak,"" jelasnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Lebih dari 600 siswa di Gunungkidul diduga mengalami keracunan setelah mengonsumsi menu Makanan Bergizi Gratis (MBG). Seluruh siswa saat ini dilaporkan sudah membaik. Kepala Regional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Gagat Widyatmoko, mengatakan berdasarkan data sementara terdapat 36 siswa yang dirawat di Puskesmas Saptosari. Sementara itu, RSUD Saptosari menangani 18 siswa dengan gejala ringan. Seluruh siswa yang dirawat dilaporkan dalam kondisi stabil dan telah mendapatkanpenanganan medisyang memadai, ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (29/10/2025). Baca juga:Air Tercemar Bakteri E. Coli Diduga Jadi Penyebab Ratusan Siswa Keracunan MBG di Gunungkidul Dia menambahkan hasil pendataan awal melalui kuesioner di sekolah, mencatat jumlah siswa sebanyak 476 di SMK N 1 Saptosari dan 186 di SMP N 1 Saptosari. Atau jika ditotal sejumlah 662 siswa. Namun, dia tidak menjelaskan apakah ratusan siswa tersebut mengalami gejala diare atau tidak. Data pasti jumlah siswa terdampak masih dalam proses pendataan oleh Puskesmas dan Dinas Kesehatan setempat, ujar dia. Untuk jumlah pasti terdampak dan bergejala, kami masih menunggu hasil Tracing Surveillance oleh Dinkes untuk mengetahui jumlah pasti selaku yang berwenang untuk mendalami jumlah terdampak, imbuhnya. Baca juga:Pemerintah Gunungkidul Siapkan Rp100 Juta untuk Pengobatan 695 Siswa Diduga Keracunan MBG Ia menambahkan, sebagai bentuk tanggung jawab, BGN segera mengambil langkah. Pertama, melakukan koordinasi langsung dengan Puskesmas, RSUD, dan Dinas Kesehatan KabupatenGunungkiduluntuk menelusuri penyebab kejadian. Selain itu, juga akan mengirimkan tim monitoring untuk mendampingi investigasi di lapangan. Pendampingan komunikasi dengan pihak sekolah dan orang tua siswa juga akan dilakukan agar informasi tersampaikan secara akurat. Operasional SPPG Planjan-Saptosari juga akan diberhentikan sementara untuk kepentingan investigasi dan evaluasi menyeluruh terhadap proses pengolahan serta distribusi makanan. Kami memastikan seluruh peserta didik yang terdampak telah mendapatkan penanganan medis yang memadai, dan sebagian besar sudah membaik, ucapnya. Baca juga:Bupati Gunungkidul Sidak Dapur MBG Usai 695 Siswa Keracunan, Temukan Banyak Kejanggalan Keputusan penghentian sementara operasional ini dilakukan sebagai langkah kehati-hatian serta bentuk komitmen BGN untuk menjamin keamanan pangan, kata Gagat. Sebelumnya, Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih, mengungkapkan bahwa lebih dari 600 siswa mengalami dugaan keracunan setelah mengonsumsiMakanan Bergizi Gratis(MBG) di Kapanewon Saptosari. ""Hari ini sudah kita hitung 695 anak terdampak diduga keracunan MBG,"" kata Endah saat ditemui di RSUD Saptosari pada Rabu (29/10/2025). Dari total tersebut, siswa yang terdampak terdiri dari SMK N 1 Saptosari dan SMP N 1 Saptosari. Mereka telah menjalani pemeriksaan di Puskesmas Saptosari dan RSUD Saptosari. ""Populasi SMK N 1 Saptosari sebanyak 1.154 anak, yang keracunan 476 anak, termasuk 10 guru. Dari 33 siswa yang hari ini izin tidak masuk, belum terkonfirmasi apakah keracunan atau tidak,"" jelasnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/n070eSb8YbiLNkW2VaqcqC_oiCU=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/29/6901c67f775ac.jpg",https://regional.kompas.com/read/2025/10/29/202620878/kepala-regional-sppg-diy-klaim-siswa-diduga-keracunan-mbg-di-gunungkidul,d628d9d946aac1823364805773c6197f70ee6a420f152f5feba648775dcb6864,2025-11-13 21:09:46.057 1642,kompas,mbg,2025-10-29 18:00:00,"Bupati Gunungkidul Sidak Dapur MBG Usai 695 Siswa Keracunan, Temukan Banyak Kejanggalan","KOMPAS.com- Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih menemukan banyak kejanggalan saat melakukan sidak ke dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Planjan di Saptosari, pada Rabu (29/10/2025), seusai terjadinya keracunan massal Makan Bergizi Gratis (MBG) di daerahnya.Sebanyak 695 siswa dari dua sekolah di Kapanewon Saptosari dilaporkan mengalami gejala mual, muntah, dan diare usai menyantap menuMBGpada Selasa (28/10/2025).Baca juga:Baznas Ingin Libatkan Ponpes dan UMKM Binaan untuk Pasok Bahan Pangan MBGPara siswa yang terdampak berasal dari SMKN 1 Saptosari dan SMPN 1 Saptosari.Gejala muncul secara bertahap, beberapa jam setelah makan, dan tidak terjadi serentak di antara siswa.Bupati Endah Cek Dapur MBGMengetahui laporan tersebut, BupatiGunungkidulEndah Subekti Kuntariningsih langsung turun tangan dengan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Planjan di Saptosari, Rabu (29/10/2025).Endah memeriksa satu per satu bahan baku makanan, tempat pengolahan, hingga area pencucian peralatan masak. Seperti yang kita lihat bersama, kita mengecek bahan bakunya, baik yang basah maupun kering, kemudian tempat untuk masak, dan pencuci piringnya, kata Endah di lokasi sidak.Bupati Marah, Tegur Petugas Dapur yang LalaiDalam sidak tersebut, Endah tampak marah besar kepada petugas dapur MBG yang dinilai tidak tanggap terhadap situasi darurat. Saya marah, kalau saya marah beneran. Ini urusannya nyawa banyak orang, tahu tidak yang muntah-muntah dan diare, tegasnya dengan nada tinggi.Bupati menilai, banyak kejanggalan dalam pengelolaan dapur MBG, mulai dari kebersihan tempat masak, pengolahan bahan, hingga manajemen distribusi makanan ke sekolah.Ia meminta agar seluruh pegawai lebih berhati-hati dan memastikan kualitas makanan benar-benar aman dikonsumsi siswa.Air Diduga Terkontaminasi Bakteri E. ColiSalah satu hal yang menjadi perhatian utama dalam sidak tersebut adalah kualitas air yang digunakan di dapur MBG.Menurut Endah, hasil pemeriksaan beberapa waktu lalu menunjukkan adanya indikasi bakteri E. Coli pada air yang digunakan untuk memasak. Tadi diindikasikan air dan sebagainya mengandung bakteri E. Coli. Katanya, beberapa waktu lalu sudah dites. Bakteri itu yang sering menyebabkan anak-anak kita diare, kata Endah.Pemerintah daerah akan melakukan uji laboratorium terhadap sampel makanan dan air galon yang digunakan dalam penyajian menu MBG. KOMPAS.com- Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih menemukan banyak kejanggalan saat melakukan sidak ke dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Planjan di Saptosari, pada Rabu (29/10/2025), seusai terjadinya keracunan massal Makan Bergizi Gratis (MBG) di daerahnya. Sebanyak 695 siswa dari dua sekolah di Kapanewon Saptosari dilaporkan mengalami gejala mual, muntah, dan diare usai menyantap menuMBGpada Selasa (28/10/2025). Baca juga:Baznas Ingin Libatkan Ponpes dan UMKM Binaan untuk Pasok Bahan Pangan MBG Para siswa yang terdampak berasal dari SMKN 1 Saptosari dan SMPN 1 Saptosari. Gejala muncul secara bertahap, beberapa jam setelah makan, dan tidak terjadi serentak di antara siswa. Mengetahui laporan tersebut, BupatiGunungkidulEndah Subekti Kuntariningsih langsung turun tangan dengan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Planjan di Saptosari, Rabu (29/10/2025). Endah memeriksa satu per satu bahan baku makanan, tempat pengolahan, hingga area pencucian peralatan masak. Seperti yang kita lihat bersama, kita mengecek bahan bakunya, baik yang basah maupun kering, kemudian tempat untuk masak, dan pencuci piringnya, kata Endah di lokasi sidak. Dalam sidak tersebut, Endah tampak marah besar kepada petugas dapur MBG yang dinilai tidak tanggap terhadap situasi darurat. Saya marah, kalau saya marah beneran. Ini urusannya nyawa banyak orang, tahu tidak yang muntah-muntah dan diare, tegasnya dengan nada tinggi. Bupati menilai, banyak kejanggalan dalam pengelolaan dapur MBG, mulai dari kebersihan tempat masak, pengolahan bahan, hingga manajemen distribusi makanan ke sekolah. Ia meminta agar seluruh pegawai lebih berhati-hati dan memastikan kualitas makanan benar-benar aman dikonsumsi siswa. Salah satu hal yang menjadi perhatian utama dalam sidak tersebut adalah kualitas air yang digunakan di dapur MBG. Menurut Endah, hasil pemeriksaan beberapa waktu lalu menunjukkan adanya indikasi bakteri E. Coli pada air yang digunakan untuk memasak. Tadi diindikasikan air dan sebagainya mengandung bakteri E. Coli. Katanya, beberapa waktu lalu sudah dites. Bakteri itu yang sering menyebabkan anak-anak kita diare, kata Endah. Pemerintah daerah akan melakukan uji laboratorium terhadap sampel makanan dan air galon yang digunakan dalam penyajian menu MBG.",Kompas Cyber Media,https://asset.kompas.com/crops/snezfgZerCDLEmyucSaO6YMpslg=/0x0:0x0/780x390/data/photo/2025/10/29/6901d2ad41301.jpg,https://www.kompas.com/jawa-tengah/read/2025/10/29/180000088/bupati-gunungkidul-sidak-dapur-mbg-usai-695-siswa-keracunan-temukan,75024b5a4af4f46a8d20f3c7dbe91f2d0a1d822bad7a166cf90dc06f6bdc1200,2025-11-13 21:09:56.632 1643,kompas,mbg,2025-10-29 17:30:00,"Keracunan Massal MBG di Gunungkidul, 695 Siswa Jadi Korban, Bupati Marah Besar","KOMPAS.com- Kasus dugaan keracunan massal kembali mengguncang Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.Sebanyak 695 siswa dari dua sekolah di Kapanewon Saptosari dilaporkan mengalami gejala mual, muntah, dan diare setelah menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Selasa (28/10/2025).Para siswa yang terdampak berasal dari SMKN 1 Saptosari dan SMPN 1 Saptosari.Baca juga:Baznas Ingin Libatkan Ponpes dan UMKM Binaan untuk Pasok Bahan Pangan MBGGejala keracunan mulai muncul beberapa jam setelah makan, meski tidak serentak pada waktu yang sama.Bupati Gunungkidul Sidak dan Tegur Petugas Dapur MBGMenanggapi laporan tersebut, Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Planjan, Rabu (29/10/2025).Dalam sidaknya, Endah memeriksa seluruh area dapur, mulai dari bahan baku makanan, tempat memasak, hingga tempat mencuci piring. Seperti yang kita lihat bersama, kita mengecek bahan bakunya, baik yang basah maupun kering, kemudian tempat untuk masak, dan pencuci piringnya, kata Endah di SPPG Planjan, Saptosari.Endah tampak geram dengan kelalaian petugas dapur yang dinilai tidak tanggap dalam menangani dugaan keracunan makanan. Saya marah, kalau saya marah beneran. Ini urusannya nyawa banyak orang, tahu tidak yang muntah-muntah dan diare, tegasnya.Air Dapur Diduga Terkontaminasi Bakteri E. ColiDalam sidak tersebut, Bupati juga menyoroti kondisi air di dapur SPPG Planjan yang menurut hasil pemeriksaan sebelumnya terindikasi mengandung bakteri E. Coli. Tadi diindikasikan air dan sebagainya mengandung bakteri E. Coli. Katanya, beberapa waktu lalu sudah dites. Bakteri itu yang sering menyebabkan anak-anak kita diare, ujar Endah.Pemerintah daerah akan segera mengambil sampel makanan dan air galon yang digunakan oleh dapur MBG untuk diuji di laboratorium. Termasuk nanti mau dites sampel makanan sama galonnya ini, jangan-jangan galon diisi kran dibawa ke sini. Nanti dilihat perusahaan seperti apa, kata Endah menambahkan.Ratusan Siswa Alami Mual dan DiareKepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono, menyebut ratusan siswa mengalami gejala mual, pusing, sakit perut, dan diare setelah menyantap menu MBG. Yang ke RSUD Saptosari ada 18 dan di Puskesmas ada 34, sudah tertangani semua. Masih dalam pantauan tim gerak cepat, kata Ismono di SPPG Planjan, Rabu (29/10/2025). KOMPAS.com- Kasus dugaan keracunan massal kembali mengguncang Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Sebanyak 695 siswa dari dua sekolah di Kapanewon Saptosari dilaporkan mengalami gejala mual, muntah, dan diare setelah menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Selasa (28/10/2025). Para siswa yang terdampak berasal dari SMKN 1 Saptosari dan SMPN 1 Saptosari. Baca juga:Baznas Ingin Libatkan Ponpes dan UMKM Binaan untuk Pasok Bahan Pangan MBG Gejala keracunan mulai muncul beberapa jam setelah makan, meski tidak serentak pada waktu yang sama. Menanggapi laporan tersebut, Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Planjan, Rabu (29/10/2025). Dalam sidaknya, Endah memeriksa seluruh area dapur, mulai dari bahan baku makanan, tempat memasak, hingga tempat mencuci piring. Seperti yang kita lihat bersama, kita mengecek bahan bakunya, baik yang basah maupun kering, kemudian tempat untuk masak, dan pencuci piringnya, kata Endah di SPPG Planjan, Saptosari. Endah tampak geram dengan kelalaian petugas dapur yang dinilai tidak tanggap dalam menangani dugaan keracunan makanan. Saya marah, kalau saya marah beneran. Ini urusannya nyawa banyak orang, tahu tidak yang muntah-muntah dan diare, tegasnya. Dalam sidak tersebut, Bupati juga menyoroti kondisi air di dapur SPPG Planjan yang menurut hasil pemeriksaan sebelumnya terindikasi mengandung bakteri E. Coli. Tadi diindikasikan air dan sebagainya mengandung bakteri E. Coli. Katanya, beberapa waktu lalu sudah dites. Bakteri itu yang sering menyebabkan anak-anak kita diare, ujar Endah. Pemerintah daerah akan segera mengambil sampel makanan dan air galon yang digunakan oleh dapur MBG untuk diuji di laboratorium. Termasuk nanti mau dites sampel makanan sama galonnya ini, jangan-jangan galon diisi kran dibawa ke sini. Nanti dilihat perusahaan seperti apa, kata Endah menambahkan. Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Ismono, menyebut ratusan siswa mengalami gejala mual, pusing, sakit perut, dan diare setelah menyantap menu MBG. Yang ke RSUD Saptosari ada 18 dan di Puskesmas ada 34, sudah tertangani semua. Masih dalam pantauan tim gerak cepat, kata Ismono di SPPG Planjan, Rabu (29/10/2025).",Kompas Cyber Media,https://asset.kompas.com/crops/_r5THN9uWUWWCc3uSDLUzaVEgpw=/0x0:0x0/780x390/data/photo/2025/10/29/6901c67f775ac.jpg,https://www.kompas.com/jawa-tengah/read/2025/10/29/173000888/keracunan-massal-mbg-di-gunungkidul-695-siswa-jadi-korban-bupati,c6bc04411664f3d35dd5a1cf90bce48f2884e5014a7a64c0521117b539434ace,2025-11-13 21:10:07.362 1644,kompas,mbg,2025-10-29 16:55:54,Prabowo Tunjuk Nanik S Deyang Jadi Ketua Pelaksana Harian Tim Koordinasi MBG,"JAKARTA, KOMPAS.com -Presiden Prabowo Subianto menetapkan Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik Sudaryati Deyang sebagai Ketua Pelaksana Harian Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).Penetapan itu tertuang dalam Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 28 Tahun 2025 tentang Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program MBG.""Penunjukan ini merupakan mandat penting yang menegaskan komitmen penuh BGN untuk memastikan setiap porsi makanan memenuhi standar gizi terbaik, terkoordinasi secara efektif, dan berjalan tanpa hambatan di seluruh daerah, kata Nanik dalam keterangan resmi, Rabu (29/10/2025).Baca juga:Zulhas Sebut Terima Keppres Jadi Ketua Tim Koordinasi Penyelenggaraan MBGNantinya, Nanik akan memimpin pelaksanaan tugas harian Tim Koordinasi serta menyelenggarakan rapat rutin minimal dua kali sebulan, atau sewaktu-waktu bila diperlukan, sebagai bahan laporan Ketua Tim Koordinasi kepada Presiden.Nanik akan didampingi Deputi Bidang Koordinasi Keterjangkauan dan Keamanan Pangan Kemenko Bidang Pangan sebagai Wakil Ketua Pelaksana Harian.Keputusan ini didasari oleh pertimbangan akan pentingnya peningkatan pemenuhan gizi dan ketahanan pangan, peningkatan kualitas pendidikan, serta penguatan ekonomi lokal.Baca juga:Zulhas Sebut Keppres Tim Koordinasi Penyelenggaraan MBG Keluar BesokPenunjukan ini dimaksudkan untuk mencapai tujuan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.Oleh karena itu, perlu langkah strategis, terpadu, dan terkoordinasi antar kementerian/lembaga serta pemerintah daerah.Keppres ini menyebutkan,Tim Koordinasi Penyelenggaraan MBGdibentuk untuk menyelaraskan kebijakan dan menyelesaikan permasalahan yang bersifat lintas sektoral antar kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, guna penyelenggaraan program MBG yang tepat sasaran, merata, dan berkelanjutan.Baca juga:Nanik S Deyang: Tidak Benar BGN Minta Rahasiakan Keracunan MBGKeppres juga mengatur bahwa nantinya Tim Koordinasi akan berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Tim Koordinasi memiliki tugas mendukung penyelenggaraan ProgramMakan Bergizi Gratismelalui sinkronisasi, koordinasi, monitoring, evaluasi, dan pengendalian penyelenggaraan program makan bergizi gratis, demikian bunyi keppres tersebut.Tim Koordinasi dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan didampingi Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) sebagai Wakil Ketua I, dan Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat sebagai Wakil Ketua II.Ketua Tim Koordinasi wajib melaporkan pelaksanaan tugas kepada Presiden sedikitnya satu kali setiap tiga bulan, atau sewaktu-waktu jika diperlukan.Baca juga:Wakil Kepala BGN Peringatkan Dapur MBG: Program Ini Bukan BisnisAnggota tim meliputi 13 menteri/kepala embaga, yaitu Menteri Sekretaris Negara, Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Menteri Kesehatan, dan Menteri Agama.Kemudian, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Mendukbangga/Kepala BKKBN), Menteri Koperasi, Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Kepala Staf Kepresidenan, dan Kepala Badan Komunikasi Pemerintah juga menjadi anggota tim ini.Sementara, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Pangan menjadi Sekretaris.Tim Koordinasi ini mulai bertugas sejak Kepres No. 28/2025 ditetapkan, yakni pada 24 Oktober 2025.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com -Presiden Prabowo Subianto menetapkan Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik Sudaryati Deyang sebagai Ketua Pelaksana Harian Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Penetapan itu tertuang dalam Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 28 Tahun 2025 tentang Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program MBG. ""Penunjukan ini merupakan mandat penting yang menegaskan komitmen penuh BGN untuk memastikan setiap porsi makanan memenuhi standar gizi terbaik, terkoordinasi secara efektif, dan berjalan tanpa hambatan di seluruh daerah, kata Nanik dalam keterangan resmi, Rabu (29/10/2025). Baca juga:Zulhas Sebut Terima Keppres Jadi Ketua Tim Koordinasi Penyelenggaraan MBG Nantinya, Nanik akan memimpin pelaksanaan tugas harian Tim Koordinasi serta menyelenggarakan rapat rutin minimal dua kali sebulan, atau sewaktu-waktu bila diperlukan, sebagai bahan laporan Ketua Tim Koordinasi kepada Presiden. Nanik akan didampingi Deputi Bidang Koordinasi Keterjangkauan dan Keamanan Pangan Kemenko Bidang Pangan sebagai Wakil Ketua Pelaksana Harian. Keputusan ini didasari oleh pertimbangan akan pentingnya peningkatan pemenuhan gizi dan ketahanan pangan, peningkatan kualitas pendidikan, serta penguatan ekonomi lokal. Baca juga:Zulhas Sebut Keppres Tim Koordinasi Penyelenggaraan MBG Keluar Besok Penunjukan ini dimaksudkan untuk mencapai tujuan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Oleh karena itu, perlu langkah strategis, terpadu, dan terkoordinasi antar kementerian/lembaga serta pemerintah daerah. Keppres ini menyebutkan,Tim Koordinasi Penyelenggaraan MBGdibentuk untuk menyelaraskan kebijakan dan menyelesaikan permasalahan yang bersifat lintas sektoral antar kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, guna penyelenggaraan program MBG yang tepat sasaran, merata, dan berkelanjutan. Baca juga:Nanik S Deyang: Tidak Benar BGN Minta Rahasiakan Keracunan MBG Keppres juga mengatur bahwa nantinya Tim Koordinasi akan berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden. Tim Koordinasi memiliki tugas mendukung penyelenggaraan ProgramMakan Bergizi Gratismelalui sinkronisasi, koordinasi, monitoring, evaluasi, dan pengendalian penyelenggaraan program makan bergizi gratis, demikian bunyi keppres tersebut. Tim Koordinasi dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan didampingi Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) sebagai Wakil Ketua I, dan Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat sebagai Wakil Ketua II. Ketua Tim Koordinasi wajib melaporkan pelaksanaan tugas kepada Presiden sedikitnya satu kali setiap tiga bulan, atau sewaktu-waktu jika diperlukan. Baca juga:Wakil Kepala BGN Peringatkan Dapur MBG: Program Ini Bukan Bisnis Anggota tim meliputi 13 menteri/kepala embaga, yaitu Menteri Sekretaris Negara, Menteri Dalam Negeri, Menteri Keuangan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Menteri Kesehatan, dan Menteri Agama. Kemudian, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Mendukbangga/Kepala BKKBN), Menteri Koperasi, Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), Kepala Staf Kepresidenan, dan Kepala Badan Komunikasi Pemerintah juga menjadi anggota tim ini. Sementara, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Pangan menjadi Sekretaris. Tim Koordinasi ini mulai bertugas sejak Kepres No. 28/2025 ditetapkan, yakni pada 24 Oktober 2025.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/-1zTdG3yc6Hns_r19SsQ403IPR0=/201x213:1480x1066/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/26/68d673fdddff1.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/29/16555431/prabowo-tunjuk-nanik-s-deyang-jadi-ketua-pelaksana-harian-tim-koordinasi-mbg,0c56209fbbd3084d7307fdefd7aca6d53fdd4985f49f0e4213f9946922a390bb,2025-11-13 21:10:17.910 1681,tempo,mbg,2025-11-12 11:00:00,"Gaji Kepala Dapur MBG Belum Dibayar, BGN Janji Tuntaskan Pekan Ini","Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana menargetkan pencairan gaji kepala satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) atau dapur makan bergizi gratis (MBG) rampung pekan ini. Pembayaran gaji kepada Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia atau SPPI itu mengalami keterlambatan karena masalah administrasi. Dadan menyatakan BGN telah mengusulkan pencairan gaji itu kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara untuk menindaklanjutinya. Minggu ini tuntas. Usulan sudah disampaikan ke KPPN, kata dia saat dihubungi pada Rabu, 12 November 2025.","TV TEMPO, Zulfikar Epriyadi",https://statik.tempo.co/data/2025/11/12/id_1440702/1440702_720.jpg,https://www.tempo.co/arsip/gaji-kepala-dapur-mbg-belum-dibayar-bgn-janji-tuntaskan-pekan-ini-2088807,9714aaffd53b4c436ea7cc51fbda26434be544b1e97230a92bb383e109c1c34c,2025-11-13 21:35:28.718 1645,kompas,mbg,2025-10-29 15:55:18,"Sidak SPPG Planjan soal Keracunan MBG, Bupati Gunungkidul: Saya Marah, Ini Urusannya Nyawa Banyak Orang","YOGYAKARTA, KOMPAS.com Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih melakukan sidak mendadak ke Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Planjan di Kapanewon Saptosari menyusul laporan puluhan siswa mengalami mual dan diare akibat dugaan keracunan makanan.Dalam sidak tersebut, Bupati Endah sempat menegur salah seorang pegawai SPPG karena dianggap tidak tanggap dalam menanganidugaan keracunan. Saya marah, kalau saya marah beneran. Ini urusannya nyawa banyak orang, tahu tidak yang muntah-muntah dan diare, ucap Endah saat memeriksa dapur.Puluhan Siswa Alami DiareEndah menyebut jumlah siswa yang terdampak cukup banyak, yaitu 476 siswa SMK N 1 Saptosari dan 186 siswa SMP N1 Saptosari.Baca juga:Hampir 700 anak dari 2 Sekolah Diduga Keracunan MBG di GunungkidulIa menekankan pentingnya penanganan cepat dan pengawasan ketat di dapur yang menyajikan makanan bagi siswa. Kalau mencurigakan jangan diberikan kalau beresiko. Masak itu pakai hati, ujar Endah.Selain menegur pegawai, Bupati Endah juga memeriksa alat masak, lokasi cuci piring, dan proses distribusi makanan.Ia menekankan agar seluruh pegawai lebih responsif dan sigap dalam menghadapi kasus keracunan makanan, karena keselamatan siswa menjadi prioritas utama.Petugas SPPG yang diperiksa tidak bersedia memberikan konfirmasi terkait insiden tersebut.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang YOGYAKARTA, KOMPAS.com Bupati Gunungkidul Endah Subekti Kuntariningsih melakukan sidak mendadak ke Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Planjan di Kapanewon Saptosari menyusul laporan puluhan siswa mengalami mual dan diare akibat dugaan keracunan makanan. Dalam sidak tersebut, Bupati Endah sempat menegur salah seorang pegawai SPPG karena dianggap tidak tanggap dalam menanganidugaan keracunan. Saya marah, kalau saya marah beneran. Ini urusannya nyawa banyak orang, tahu tidak yang muntah-muntah dan diare, ucap Endah saat memeriksa dapur. Endah menyebut jumlah siswa yang terdampak cukup banyak, yaitu 476 siswa SMK N 1 Saptosari dan 186 siswa SMP N1 Saptosari. Baca juga:Hampir 700 anak dari 2 Sekolah Diduga Keracunan MBG di Gunungkidul Ia menekankan pentingnya penanganan cepat dan pengawasan ketat di dapur yang menyajikan makanan bagi siswa. Kalau mencurigakan jangan diberikan kalau beresiko. Masak itu pakai hati, ujar Endah. Selain menegur pegawai, Bupati Endah juga memeriksa alat masak, lokasi cuci piring, dan proses distribusi makanan. Ia menekankan agar seluruh pegawai lebih responsif dan sigap dalam menghadapi kasus keracunan makanan, karena keselamatan siswa menjadi prioritas utama. Petugas SPPG yang diperiksa tidak bersedia memberikan konfirmasi terkait insiden tersebut.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/zd7P5zRHkQezwEV1upMqXxWmpaY=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/29/6901d2ad41301.jpg",https://yogyakarta.kompas.com/read/2025/10/29/155518478/sidak-sppg-planjan-soal-keracunan-mbg-bupati-gunungkidul-saya-marah-ini,198cf5933504381fb153d2370a3306453eea7724863dbf163964ba3e16c42c48,2025-11-13 21:10:28.333 1646,kompas,mbg,2025-10-29 08:50:44,Kementerian PANRB Perkuat Kelembagaan BGN untuk Program MBG yang Semakin Kolaboratif,"KOMPAS.com Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) berperan aktif dalam menyukseskan program prioritas Presiden Prabowo Subianto, salah satunya program Makan Bergizi Gratis (MBG).Peningkatan gizi anak Indonesia tidak dapat dilakukan hanya oleh satu atau dua instansi, melainkan memerlukan kolaborasi lintas lembaga dan sektor.Hal tersebut disampaikanMenteri PANRB Rini Widyantinisaat Rapat Koordinasi Terbatas Tim Koordinasi Penyelenggaraan ProgramMakan Bergizi Gratisdi Jakarta, Selasa (28/10/2025). Kementerian PANRBterus mendukung upaya menyukseskan target 82 juta penerima manfaat. Oleh karena itu, perlu ditindaklanjuti dengan penataan dan penguatan Unit Pelaksana TeknisBadan Gizi Nasional(KPPG) yang melaksanakan kegiatan operasional penyediaan dan distribusi makanan bergizi, ujarnya dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Rabu (29/10/2025).Kementerian PANRB memiliki peran penting dalam penataan tata kelola dan kelembagaan UPT Kantor Pelayanan Pemenuhan Gizi Nasional (KPPG) serta Satuan Pelaksana Pemenuhan Gizi (SPPG), termasuk pemenuhan sumber daya manusia (SDM)-nya.Baca juga:Tujuh SPPG Beroperasi di Kota Madiun, Baru Dua yang Dapat SLHSSelain itu, Kementerian PANRB juga mendorong percepatan transformasi digital dan keterpaduan layanan digital untuk mendukung efektivitas pelaksanaan program MBG.Rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Program MBG secara umum mengatur tata kelola agar program dapat berjalan efektif, efisien, dan berkelanjutan.Ruang lingkup pengaturan mencakup lima aspek, yaitu perencanaan; anggaran; manajemen kinerja dan ASN; pengawasan dan pengendalian; serta pengadaan barang/jasa. Kesimpulannya, kami memutuskan agar ada tim dari kementerian terkait yang mengisi bahan untuk merumuskan Perpres atau Instruksi Presiden (Inpres) tersebut, imbuh Rini.Untuk mengoptimalkan implementasi perpres tersebut, Kementerian PANRB sesuai kewenangannya telah melakukan pemetaan peran kementerian, lembaga, dan daerah (K/L/D) melalui peta proses bisnis dan peta keterkaitan antarinstansi.Baca juga:Digitalisasi Layanan Kesehatan, Anak Usaha TLKM Kembangkan AI Telehealth GatewayDari sisi digitalisasi, pemerintah juga tengah menyiapkan arsitektur pemerintah digital yang mencakup proses bisnis, layanan, data dan informasi, serta manajemen SDM Aparatur Badan Gizi Nasional (BGN).Perpres kelembagaan BGN segera rampungDOK. Kementerian PANRBRapat Koordinasi Terbatas Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis di Jakarta, Selasa (28/10/2025).Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan menyampaikan perkembangan penyusunan Perpres tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) atau Kelembagaan BGN.Ia menyebut, perpres tersebut kini memasuki tahap akhir perumusan dan ditargetkan rampung dalam waktu dekat. Perpres tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Badan Gizi Nasional sudah hampir selesai, hanya tinggal finalisasi beberapa hari ke depan, ujarnya. KOMPAS.com Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) berperan aktif dalam menyukseskan program prioritas Presiden Prabowo Subianto, salah satunya program Makan Bergizi Gratis (MBG). Peningkatan gizi anak Indonesia tidak dapat dilakukan hanya oleh satu atau dua instansi, melainkan memerlukan kolaborasi lintas lembaga dan sektor. Hal tersebut disampaikanMenteri PANRB Rini Widyantinisaat Rapat Koordinasi Terbatas Tim Koordinasi Penyelenggaraan ProgramMakan Bergizi Gratisdi Jakarta, Selasa (28/10/2025). Kementerian PANRBterus mendukung upaya menyukseskan target 82 juta penerima manfaat. Oleh karena itu, perlu ditindaklanjuti dengan penataan dan penguatan Unit Pelaksana TeknisBadan Gizi Nasional(KPPG) yang melaksanakan kegiatan operasional penyediaan dan distribusi makanan bergizi, ujarnya dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Rabu (29/10/2025). Kementerian PANRB memiliki peran penting dalam penataan tata kelola dan kelembagaan UPT Kantor Pelayanan Pemenuhan Gizi Nasional (KPPG) serta Satuan Pelaksana Pemenuhan Gizi (SPPG), termasuk pemenuhan sumber daya manusia (SDM)-nya. Baca juga:Tujuh SPPG Beroperasi di Kota Madiun, Baru Dua yang Dapat SLHS Selain itu, Kementerian PANRB juga mendorong percepatan transformasi digital dan keterpaduan layanan digital untuk mendukung efektivitas pelaksanaan program MBG. Rancangan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Program MBG secara umum mengatur tata kelola agar program dapat berjalan efektif, efisien, dan berkelanjutan. Ruang lingkup pengaturan mencakup lima aspek, yaitu perencanaan; anggaran; manajemen kinerja dan ASN; pengawasan dan pengendalian; serta pengadaan barang/jasa. Kesimpulannya, kami memutuskan agar ada tim dari kementerian terkait yang mengisi bahan untuk merumuskan Perpres atau Instruksi Presiden (Inpres) tersebut, imbuh Rini. Untuk mengoptimalkan implementasi perpres tersebut, Kementerian PANRB sesuai kewenangannya telah melakukan pemetaan peran kementerian, lembaga, dan daerah (K/L/D) melalui peta proses bisnis dan peta keterkaitan antarinstansi. Baca juga:Digitalisasi Layanan Kesehatan, Anak Usaha TLKM Kembangkan AI Telehealth Gateway Dari sisi digitalisasi, pemerintah juga tengah menyiapkan arsitektur pemerintah digital yang mencakup proses bisnis, layanan, data dan informasi, serta manajemen SDM Aparatur Badan Gizi Nasional (BGN). DOK. Kementerian PANRBRapat Koordinasi Terbatas Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis di Jakarta, Selasa (28/10/2025). DOK. Kementerian PANRBRapat Koordinasi Terbatas Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program Makan Bergizi Gratis di Jakarta, Selasa (28/10/2025). Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan menyampaikan perkembangan penyusunan Perpres tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) atau Kelembagaan BGN. Ia menyebut, perpres tersebut kini memasuki tahap akhir perumusan dan ditargetkan rampung dalam waktu dekat. Perpres tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Badan Gizi Nasional sudah hampir selesai, hanya tinggal finalisasi beberapa hari ke depan, ujarnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/LKc3tUO4SvG9QqiUSfDKDzXPk84=/0x0:1600x1067/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/29/69016fa1b7b0a.jpeg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/29/08504421/kementerian-panrb-perkuat-kelembagaan-bgn-untuk-program-mbg-yang-semakin,e005a235b05a59af7e7a1683d7d6950c323c3c9517defef5dbf20783fb1dc5ec,2025-11-13 21:10:39.441 1647,kompas,mbg,2025-10-29 08:26:30,"Korban Keracunan MBG di Lembang Tembus 124 Orang, Guru Pun Jadi Korban","BANDUNG BARAT, KOMPAS.com- Jumlah korban keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, terus bertambah.Hingga Rabu (29/10/2025) pagi, total korban mencapai 124 orang, termasuk sejumlah guru yang turut mencicipi makanan bergizi tersebut.Kasus ini bermula pada Selasa (28/10/2025) siang ketika para siswa dari empat sekolah di wilayah Cibodas, Lembang, mengalami gejala mual dan muntah setelah menyantap menu MBG.Mereka berasal dari SDN 2 Cibodas, SDN Buahbatu, SMPN 4 Lembang, dan SMK Putra Nasional Cibodas.Baca juga:Kasus Keracunan MBG Terulang di Lembang, 39 Pelajar Dilarikan ke RSPelaksana Tugas KepalaDinas KesehatanKBB, Lia Nurliana Sukandar, membenarkan bahwa jumlah korban terus bertambah hingga subuh tadi.""Total yang terdata sampai dini hari tadi ada 124 korban diduga keracunan, ungkap Lia saat dikonfirmasi, Rabu (29/10/2025).Korban pertama kali terdeteksi sekitar pukul 14.00 WIB, ketika tujuh siswa dilarikan ke Puskesmas Cibodas.Dalam hitungan jam, jumlahnya melonjak drastis karena banyak siswa mengalami gejala serupa.Sebagian besar korban dirawat di Puskesmas Cibodas, sementara mereka yang kondisinya lebih berat dirujuk ke fasilitas kesehatan lain, seperti Klinik Sespim dan RSUD Lembang.Baca juga:24 Pelajar SMP Lembang Mual dan Pusing Usai Santap Menu MBG""Sampai pukul 01.00 WIB, masih ada yang dirawat di RSUD Lembang 18 orang, Klinik Sespim 8 orang, dan Puskesmas Cibodas 2 orang. Sisanya sudah pulang,"" kata Lia.Dinas KesehatanBandung Baratjuga mencatat bahwa bukan hanya siswa yang terdampak, tetapi juga beberapa guru yang turut mencicipi hidangan MBG.Mereka sempat menjalani perawatan medis di posko darurat Desa Cibodas dan fasilitas kesehatan setempat.Untuk memastikan penyebab keracunan, tim Kesehatan Lingkungan (Kesling) Dinas Kesehatan Bandung Barat telah mengambil sejumlah sampel makanan MBG yang disajikan hari itu.Menu terdiri dari nasi putih, bola-bola ayam, tempe goreng, dan tumis sayuran berisi wortel, kembang kol, serta jagung semi.Baca juga:Banjir Terjang Lembang, Jalan Utama Lumpuh, Kendaraan Tak Bisa Melintas""Petugas sudah mengambil sampel makanan untuk diperiksa di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat,"" kata Lia.Hidangan tersebut diketahui berasal dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cibodas 2, Kecamatan Lembang.Dugaan sementara, bahan makanan atau proses pengolahan menjadi sumber kontaminasi yang memicukeracunan massalini.Pemeriksaan laboratorium tengah dilakukan untuk memastikan sumber pencemaran, sementara petugas kesehatan masih memantau kondisi para korban yang menjalani perawatan lanjutan di sejumlah fasilitas kesehatan.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BANDUNG BARAT, KOMPAS.com- Jumlah korban keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, terus bertambah. Hingga Rabu (29/10/2025) pagi, total korban mencapai 124 orang, termasuk sejumlah guru yang turut mencicipi makanan bergizi tersebut. Kasus ini bermula pada Selasa (28/10/2025) siang ketika para siswa dari empat sekolah di wilayah Cibodas, Lembang, mengalami gejala mual dan muntah setelah menyantap menu MBG. Mereka berasal dari SDN 2 Cibodas, SDN Buahbatu, SMPN 4 Lembang, dan SMK Putra Nasional Cibodas. Baca juga:Kasus Keracunan MBG Terulang di Lembang, 39 Pelajar Dilarikan ke RS Pelaksana Tugas KepalaDinas KesehatanKBB, Lia Nurliana Sukandar, membenarkan bahwa jumlah korban terus bertambah hingga subuh tadi. ""Total yang terdata sampai dini hari tadi ada 124 korban diduga keracunan, ungkap Lia saat dikonfirmasi, Rabu (29/10/2025). Korban pertama kali terdeteksi sekitar pukul 14.00 WIB, ketika tujuh siswa dilarikan ke Puskesmas Cibodas. Dalam hitungan jam, jumlahnya melonjak drastis karena banyak siswa mengalami gejala serupa. Sebagian besar korban dirawat di Puskesmas Cibodas, sementara mereka yang kondisinya lebih berat dirujuk ke fasilitas kesehatan lain, seperti Klinik Sespim dan RSUD Lembang. Baca juga:24 Pelajar SMP Lembang Mual dan Pusing Usai Santap Menu MBG ""Sampai pukul 01.00 WIB, masih ada yang dirawat di RSUD Lembang 18 orang, Klinik Sespim 8 orang, dan Puskesmas Cibodas 2 orang. Sisanya sudah pulang,"" kata Lia. Dinas KesehatanBandung Baratjuga mencatat bahwa bukan hanya siswa yang terdampak, tetapi juga beberapa guru yang turut mencicipi hidangan MBG. Mereka sempat menjalani perawatan medis di posko darurat Desa Cibodas dan fasilitas kesehatan setempat. Untuk memastikan penyebab keracunan, tim Kesehatan Lingkungan (Kesling) Dinas Kesehatan Bandung Barat telah mengambil sejumlah sampel makanan MBG yang disajikan hari itu. Menu terdiri dari nasi putih, bola-bola ayam, tempe goreng, dan tumis sayuran berisi wortel, kembang kol, serta jagung semi. Baca juga:Banjir Terjang Lembang, Jalan Utama Lumpuh, Kendaraan Tak Bisa Melintas ""Petugas sudah mengambil sampel makanan untuk diperiksa di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat,"" kata Lia. Hidangan tersebut diketahui berasal dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Cibodas 2, Kecamatan Lembang. Dugaan sementara, bahan makanan atau proses pengolahan menjadi sumber kontaminasi yang memicukeracunan massalini. Pemeriksaan laboratorium tengah dilakukan untuk memastikan sumber pencemaran, sementara petugas kesehatan masih memantau kondisi para korban yang menjalani perawatan lanjutan di sejumlah fasilitas kesehatan.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/Abet9GoIhpuXEz0wG2J5e13rnLc=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/28/6900cc2d0d14c.jpeg",https://bandung.kompas.com/read/2025/10/29/082630178/korban-keracunan-mbg-di-lembang-tembus-124-orang-guru-pun-jadi-korban,f8fd32d0743a447227905ff7ae325cf4bb25d47e3d8d72281d46270c7bbff19d,2025-11-13 21:10:49.915 1648,kompas,mbg,2025-10-28 15:10:00,Baznas Ajak Pesantren dan UMKM Binaan Memasok Bahan Pangan untuk Program MBG,"KOMPAS.com Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI mendorong pondok pesantren dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan untuk berpartisipasi dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan memasok bahan pangan yang dibutuhkan.Deputi II Bidang Pendistribusian dan PendayagunaanBaznasRI, Imdadun Rahmat, mengatakan pihaknya berkomitmen menjadikan para mustahik serta pelakuUMKMdampingan zakat produktif sebagai bagian dari rantai pasok pangan halal yang sehat dan bergizi, mulai dari produksi bahan baku hingga distribusi kepada penerima manfaat. Titik temu antara zakat dan kebijakanMBGterletak pada semangat keberpihakan terhadap kelompok rentan, ujar Imdadun dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (28/10/2025), dilansir dariAntara.Baca juga:Ketua Baznas: Apakah 10 Persen Orang Terkaya di Indonesia Bayar Zakat?Sinergi Zakat dan Program Makan Bergizi GratisMenurut Imdadun, program MBG merupakan bentuk nyata keberpihakan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto terhadap masyarakat miskin.Ia menilai program tersebut sejalan dengan misi Baznas dalam membantu kaum duafa dan fakir miskin.Baznas juga berkomitmen memperluas kolaborasi dengan pondokpesantrenyang memiliki peran penting, bukan hanya sebagai lembaga pendidikan dan dakwah, tetapi juga sebagai pusat pemberdayaan ekonomi dan sosial.Imdadun menegaskan, Undang-Undang Pesantren menetapkan tiga fungsi utama lembaga tersebut, yakni pendidikan, dakwah, serta pemberdayaan ekonomi dan sosial. Karena itu, sangat relevan jika pesantren menjadi mitra strategis dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis, katanya.Baca juga:Kemenag dan Baznas Jadikan Masjid Benteng Cegah Pinjol dan JudolPerkuat Ketahanan Gizi Nasional Berbasis PesantrenImdadun menyoroti pentingnya sinergi antara Badan Gizi Nasional (BGN), Baznas, dan Kementerian Agama dalam membentuk ekosistem pangan berkelanjutan.Sinergi tersebut diharapkan memperkuat ketahanan gizi nasional serta menghadirkan model kemandirian pangan berbasis pesantren sebagai wujud nyata dari nilai-nilai Astacita. Program MBG ini akan menggerakkan roda perekonomian nasional. Sudah selayaknya para mustahik dampingan Baznas ikut berperan dan memperoleh manfaat dari perputaran ekonomi yang digerakkan program ini, tutur Imdadun.Baznas Jadi Katalisator Ekonomi UmatMenanggapi hal itu, Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama BGN, Nyoto Suwignyo, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas lembaga, termasuk dengan Baznas, untuk memperkuat pelaksanaan Program MBG.Menurutnya, peran Baznas sangat strategis dalam membangun ekosistem gizi nasional berbasis umat. Baznas diharapkan menjadi katalisator ekonomi umat dalam ekosistem MBG melalui penyaluran zakat produktif, pemberdayaan UMKM, dan kerja sama dengan pesantren, ujar Nyoto.Baca juga:Kemenag Umumkan 141 Nama Lolos Seleksi Administrasi Calon Anggota Baznas 2025 2030Ia menambahkan, sinergi ini akan menciptakan lingkaran kebaikan di masyarakat.Anak-anak akan mendapatkan asupan gizi layak, pondok pesantren dan UMKM binaan Baznas memperoleh pasar berkelanjutan, dan dana zakat memberikan dampak ekonomi nyata bagi masyarakat.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KOMPAS.com Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI mendorong pondok pesantren dan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan untuk berpartisipasi dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan memasok bahan pangan yang dibutuhkan. Deputi II Bidang Pendistribusian dan PendayagunaanBaznasRI, Imdadun Rahmat, mengatakan pihaknya berkomitmen menjadikan para mustahik serta pelakuUMKMdampingan zakat produktif sebagai bagian dari rantai pasok pangan halal yang sehat dan bergizi, mulai dari produksi bahan baku hingga distribusi kepada penerima manfaat. Titik temu antara zakat dan kebijakanMBGterletak pada semangat keberpihakan terhadap kelompok rentan, ujar Imdadun dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (28/10/2025), dilansir dariAntara. Baca juga:Ketua Baznas: Apakah 10 Persen Orang Terkaya di Indonesia Bayar Zakat? Menurut Imdadun, program MBG merupakan bentuk nyata keberpihakan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto terhadap masyarakat miskin. Ia menilai program tersebut sejalan dengan misi Baznas dalam membantu kaum duafa dan fakir miskin. Baznas juga berkomitmen memperluas kolaborasi dengan pondokpesantrenyang memiliki peran penting, bukan hanya sebagai lembaga pendidikan dan dakwah, tetapi juga sebagai pusat pemberdayaan ekonomi dan sosial. Imdadun menegaskan, Undang-Undang Pesantren menetapkan tiga fungsi utama lembaga tersebut, yakni pendidikan, dakwah, serta pemberdayaan ekonomi dan sosial. Karena itu, sangat relevan jika pesantren menjadi mitra strategis dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis, katanya. Baca juga:Kemenag dan Baznas Jadikan Masjid Benteng Cegah Pinjol dan Judol Imdadun menyoroti pentingnya sinergi antara Badan Gizi Nasional (BGN), Baznas, dan Kementerian Agama dalam membentuk ekosistem pangan berkelanjutan. Sinergi tersebut diharapkan memperkuat ketahanan gizi nasional serta menghadirkan model kemandirian pangan berbasis pesantren sebagai wujud nyata dari nilai-nilai Astacita. Program MBG ini akan menggerakkan roda perekonomian nasional. Sudah selayaknya para mustahik dampingan Baznas ikut berperan dan memperoleh manfaat dari perputaran ekonomi yang digerakkan program ini, tutur Imdadun. Menanggapi hal itu, Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama BGN, Nyoto Suwignyo, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas lembaga, termasuk dengan Baznas, untuk memperkuat pelaksanaan Program MBG. Menurutnya, peran Baznas sangat strategis dalam membangun ekosistem gizi nasional berbasis umat. Baznas diharapkan menjadi katalisator ekonomi umat dalam ekosistem MBG melalui penyaluran zakat produktif, pemberdayaan UMKM, dan kerja sama dengan pesantren, ujar Nyoto. Baca juga:Kemenag Umumkan 141 Nama Lolos Seleksi Administrasi Calon Anggota Baznas 2025 2030 Ia menambahkan, sinergi ini akan menciptakan lingkaran kebaikan di masyarakat. Anak-anak akan mendapatkan asupan gizi layak, pondok pesantren dan UMKM binaan Baznas memperoleh pasar berkelanjutan, dan dana zakat memberikan dampak ekonomi nyata bagi masyarakat.",Kompas Cyber Media,https://asset.kompas.com/crops/XTzAOLiJPsNicws1-DwhfmfKN_g=/0x0:1173x782/780x390/data/photo/2025/10/28/690067835e046.jpg,https://cahaya.kompas.com/aktual/25J28151000690/baznas-ajak-pesantren-dan-umkm-binaan-memasok-bahan-pangan-untuk-program-mbg,efe4d544649ff7f2ea0753b1d3ded0a4d6f4a0fda801de3a35e14dba49d5c465,2025-11-13 21:11:01.062 1649,kompas,mbg,2025-10-28 14:30:00,Baznas Ingin Libatkan Ponpes dan UMKM Binaan untuk Pasok Bahan Pangan MBG,"KOMPAS.com -Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mendorong pondok pesantren (ponpes) dan UMKM binaan untuk berperan aktif dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan memasok kebutuhan bahan pangan.Deputi II Bidang Pendistribusian dan PendayagunaanBaznasRI,Imdadun Rahmatmenekankan titik temu antara zakat dan kebijakan MBG ada pada semangat keberpihakan terhadap kelompok rentan. Baznas berkomitmen menjadikan para mustahik binaan serta pelaku UMKM dampingan program zakat produktif sebagai bagian dari rantai pasok pangan halal yang sehat dan bergizi, ujar Imdadun di Jakarta, seperti yang dikutipAntara, Selasa (28/10/2025).Baca juga:Ada Duit Rp 5 Juta dari BGN untuk Pembuat Konten Positif MBG, Apa Syaratnya? Mulai dari proses produksi bahan baku hingga distribusi kepada penerima manfaat, lanjutnya.Menurutnya, MBG merupakan bentuk nyata dukungan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto terhadap masyarakat miskin, sejalan dengan misi Baznas membantu kaum duafa dan fakir miskin.Ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi denganpondok pesantren, yang tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan dan dakwah, tetapi juga sebagai pusat pemberdayaan ekonomi dan sosial. Undang-undang yang membahas terkait pesantren telah menetapkan tiga fungsi utama pesantren, yakni pendidikan, dakwah, serta pemberdayaan ekonomi dan sosial, sebutnya. Karena itu, sangat relevan jika pesantren menjadi mitra strategis dalam pelaksanaan MBG, imbuhnya.Baca juga:TNI AU Turun Tangan Bangun Dapur MBG di Sekitar Lanud Adi SutjiptoSelain itu, ia menekankan perlunya sinergi antara Badan Gizi Nasional (BGN), Baznas, dan Kementerian Agama untuk membentuk ekosistem pangan berkelanjutan, memperkuat ketahanan gizi nasional, dan menghadirkan model kemandirian pangan berbasis pesantren. Program MBGini akan menggerakkan roda perekonomian nasional. Karena itu, sudah selayaknya para mustahik dampingan Baznas turut mengambil bagian dan memperoleh manfaat dari perputaran ekonomi yang digerakkan oleh program ini, ucap Imdadun.Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama BGN, Nyoto Suwignyo, menegaskan sinergi lintas lembaga, termasuk Baznas, sangat penting untuk memperkuat pelaksanaan MBG. Peran Baznas pada Program MBG sangat strategis, khususnya dalam memperkuat ekosistem gizi nasional berbasis umat, ucapnya.Menurutnya, Baznas bisa menjadi katalisator ekonomi umat dalam ekosistem MBG, melalui penyaluran zakat produktif, pemberdayaan UMKM, dan kolaborasi dengan pondok pesantren. Sinergi ini akan menciptakan lingkaran kebaikan: anak-anak mendapat gizi layak, pondok pesantren dan UMKM binaan Baznas memiliki pasar berkelanjutan, dan zakat memberikan dampak ekonomi nyata bagi masyarakat, ujarnya.Baca juga:BGN Gandeng TNI AU, Misi untuk Sukseskan Program MBGDalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang KOMPAS.com -Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) mendorong pondok pesantren (ponpes) dan UMKM binaan untuk berperan aktif dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dengan memasok kebutuhan bahan pangan. Deputi II Bidang Pendistribusian dan PendayagunaanBaznasRI,Imdadun Rahmatmenekankan titik temu antara zakat dan kebijakan MBG ada pada semangat keberpihakan terhadap kelompok rentan. Baznas berkomitmen menjadikan para mustahik binaan serta pelaku UMKM dampingan program zakat produktif sebagai bagian dari rantai pasok pangan halal yang sehat dan bergizi, ujar Imdadun di Jakarta, seperti yang dikutipAntara, Selasa (28/10/2025). Baca juga:Ada Duit Rp 5 Juta dari BGN untuk Pembuat Konten Positif MBG, Apa Syaratnya? Mulai dari proses produksi bahan baku hingga distribusi kepada penerima manfaat, lanjutnya. Menurutnya, MBG merupakan bentuk nyata dukungan pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto terhadap masyarakat miskin, sejalan dengan misi Baznas membantu kaum duafa dan fakir miskin. Ia juga menegaskan pentingnya kolaborasi denganpondok pesantren, yang tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan dan dakwah, tetapi juga sebagai pusat pemberdayaan ekonomi dan sosial. Undang-undang yang membahas terkait pesantren telah menetapkan tiga fungsi utama pesantren, yakni pendidikan, dakwah, serta pemberdayaan ekonomi dan sosial, sebutnya. Karena itu, sangat relevan jika pesantren menjadi mitra strategis dalam pelaksanaan MBG, imbuhnya. Baca juga:TNI AU Turun Tangan Bangun Dapur MBG di Sekitar Lanud Adi Sutjipto Selain itu, ia menekankan perlunya sinergi antara Badan Gizi Nasional (BGN), Baznas, dan Kementerian Agama untuk membentuk ekosistem pangan berkelanjutan, memperkuat ketahanan gizi nasional, dan menghadirkan model kemandirian pangan berbasis pesantren. Program MBGini akan menggerakkan roda perekonomian nasional. Karena itu, sudah selayaknya para mustahik dampingan Baznas turut mengambil bagian dan memperoleh manfaat dari perputaran ekonomi yang digerakkan oleh program ini, ucap Imdadun. Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama BGN, Nyoto Suwignyo, menegaskan sinergi lintas lembaga, termasuk Baznas, sangat penting untuk memperkuat pelaksanaan MBG. Peran Baznas pada Program MBG sangat strategis, khususnya dalam memperkuat ekosistem gizi nasional berbasis umat, ucapnya. Menurutnya, Baznas bisa menjadi katalisator ekonomi umat dalam ekosistem MBG, melalui penyaluran zakat produktif, pemberdayaan UMKM, dan kolaborasi dengan pondok pesantren. Sinergi ini akan menciptakan lingkaran kebaikan: anak-anak mendapat gizi layak, pondok pesantren dan UMKM binaan Baznas memiliki pasar berkelanjutan, dan zakat memberikan dampak ekonomi nyata bagi masyarakat, ujarnya. Baca juga:BGN Gandeng TNI AU, Misi untuk Sukseskan Program MBG",Kompas Cyber Media,https://asset.kompas.com/crops/XTzAOLiJPsNicws1-DwhfmfKN_g=/0x0:1173x782/780x390/data/photo/2025/10/28/690067835e046.jpg,https://www.kompas.com/jawa-tengah/read/2025/10/28/143000688/baznas-ingin-libatkan-ponpes-dan-umkm-binaan-untuk-pasok-bahan,a81e4e941b7aaa1b7f5d2be91a649150f5709617d2d89cd67372046a85ddcfd6,2025-11-13 21:11:11.597 1650,kompas,mbg,2025-10-28 07:02:42,BGN Janjikan Rp 5 Juta untuk Konten Positif MBG yang Viral di Medsos,"JAKARTA, KOMPAS.com- Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik Sudaryati Deyang, berjanji akan memberikan insentif bagi pelaksana Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di daerah yang berhasil membuat konten positif MBG dan viral di media sosial.""Sebagai bentuk apresiasi terhadap kreativitas pelaksana daerah, (ada) insentif pribadi sebesar Rp 5 juta bagi konten daerah yang berhasilviralsecara positif di media sosial, kata Nanik dalam keterangan resmi, Selasa (28/10/2025).Baca juga:Badan Gizi Perintahkan Koordinator Daerah MBG Lawan Hoaks dan Berita MiringAdapun konten tersebut diharapkan dapat menangkal kabar tidak benar atau hoaks terkait dengan ProgramMBGdi media sosial.Dia mengatakan, saat ini ada banyak konten negatif yang tidak benar muncul di media sosial dan menyebabkan menurunnya kepercayaan publik. Kita tidak boleh kalah cepat dari hoaks. Koordinator Regional (Kareg) dan Koordinator Wilayah (Korwil) harus jadi sumber informasi resmi, dan cepat mengklarifikasi isu di lapangan, kata Nanik. Banyaknya berita miring dan disinformasi tentang MBG di media sosial muncul karena lemahnya respons cepat dari pelaksana daerah, ujarnya.Baca juga:Rakor dengan Sekda Se-Indonesia, Mendagri Bahas Harga Telur Naik Imbas MBGNanik mendorong setiap daerah untuk membangun akun media sosial resmi dan akun pendukung yang difokuskan untuk menyebarkan informasi positif seputar program.Konten apa yang diharapkan?Konten seperti aktivitas dapur, menu makanan, dan kisah perubahan ekonomi petugas MBG ataupun ekonomi masyarakat akibat program MBG dinilai efektif untuk membangun kepercayaan publik serta menampilkan wajahBGNyang transparan, inspiratif, dan responsif. Kita ingin setiap Kareg dan Korwil bukan hanya menjalankan tugas administratif, tapi juga mampu mengemas pesan gizi menjadi narasi yang menggerakkan dan membangun optimisme publik, tegas Nanik.Klarifikasi BGN: Cuma GuyonBelakangan, BGN menyampaikan klarifikasi perihal insentif Rp 5 juta bagi pihak koordinator MBG yang berhasil membuatkonten viralbernada positif.BGN menyatakan insentif Rp 5 juta itu hanyalah candaan dalam pertemuan BGN pada Senin (27/10/2025) kemarin.""Pernyataan tersebut disampaikan dalam suasana santai dan bersifat guyonan saat acara Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Teknis PelaksanaanProgram Makan BergiziGratis pada Senin, 27 Oktober 2025, di Jakarta,"" kata Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, dalam keterangan resmi, Selasa (28/10/2025) siang.Baca juga:BGN Aktifkan Lagi 12 SPPG yang Sempat Dihentikan karena Dugaan Keracunan MBGHida mengatakan, pernyataan soal insentif Rp5 juta itu bukan keputusan resmi, melainkan hanya candaan yang disampaikan untuk memotivasi para peserta agar lebih kreatif dalam menyebarkan informasi positif tentang program MBG.Hida menambahkan, tidak ada kebijakan ataupun program resmi dari BGN terkait pemberian insentif pribadi bagi konten viral. Hida bilang, semangat yang ingin disampaikan dalam forum tersebut adalah dorongan agar pelaksana daerah aktif membangun komunikasi publik yang sehat dan cepat dalam menangkal hoaks seputar program MBG. BGN tetap berkomitmen menjalankan seluruh kebijakan sesuai ketentuan dan mekanisme anggaran negara,"" ujarnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com- Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik Sudaryati Deyang, berjanji akan memberikan insentif bagi pelaksana Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di daerah yang berhasil membuat konten positif MBG dan viral di media sosial. ""Sebagai bentuk apresiasi terhadap kreativitas pelaksana daerah, (ada) insentif pribadi sebesar Rp 5 juta bagi konten daerah yang berhasilviralsecara positif di media sosial, kata Nanik dalam keterangan resmi, Selasa (28/10/2025). Baca juga:Badan Gizi Perintahkan Koordinator Daerah MBG Lawan Hoaks dan Berita Miring Adapun konten tersebut diharapkan dapat menangkal kabar tidak benar atau hoaks terkait dengan ProgramMBGdi media sosial. Dia mengatakan, saat ini ada banyak konten negatif yang tidak benar muncul di media sosial dan menyebabkan menurunnya kepercayaan publik. Kita tidak boleh kalah cepat dari hoaks. Koordinator Regional (Kareg) dan Koordinator Wilayah (Korwil) harus jadi sumber informasi resmi, dan cepat mengklarifikasi isu di lapangan, kata Nanik. Banyaknya berita miring dan disinformasi tentang MBG di media sosial muncul karena lemahnya respons cepat dari pelaksana daerah, ujarnya. Baca juga:Rakor dengan Sekda Se-Indonesia, Mendagri Bahas Harga Telur Naik Imbas MBG Nanik mendorong setiap daerah untuk membangun akun media sosial resmi dan akun pendukung yang difokuskan untuk menyebarkan informasi positif seputar program. Konten seperti aktivitas dapur, menu makanan, dan kisah perubahan ekonomi petugas MBG ataupun ekonomi masyarakat akibat program MBG dinilai efektif untuk membangun kepercayaan publik serta menampilkan wajahBGNyang transparan, inspiratif, dan responsif. Kita ingin setiap Kareg dan Korwil bukan hanya menjalankan tugas administratif, tapi juga mampu mengemas pesan gizi menjadi narasi yang menggerakkan dan membangun optimisme publik, tegas Nanik. Belakangan, BGN menyampaikan klarifikasi perihal insentif Rp 5 juta bagi pihak koordinator MBG yang berhasil membuatkonten viralbernada positif. BGN menyatakan insentif Rp 5 juta itu hanyalah candaan dalam pertemuan BGN pada Senin (27/10/2025) kemarin. ""Pernyataan tersebut disampaikan dalam suasana santai dan bersifat guyonan saat acara Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Teknis PelaksanaanProgram Makan BergiziGratis pada Senin, 27 Oktober 2025, di Jakarta,"" kata Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, dalam keterangan resmi, Selasa (28/10/2025) siang. Baca juga:BGN Aktifkan Lagi 12 SPPG yang Sempat Dihentikan karena Dugaan Keracunan MBG Hida mengatakan, pernyataan soal insentif Rp5 juta itu bukan keputusan resmi, melainkan hanya candaan yang disampaikan untuk memotivasi para peserta agar lebih kreatif dalam menyebarkan informasi positif tentang program MBG. Hida menambahkan, tidak ada kebijakan ataupun program resmi dari BGN terkait pemberian insentif pribadi bagi konten viral. Hida bilang, semangat yang ingin disampaikan dalam forum tersebut adalah dorongan agar pelaksana daerah aktif membangun komunikasi publik yang sehat dan cepat dalam menangkal hoaks seputar program MBG. BGN tetap berkomitmen menjalankan seluruh kebijakan sesuai ketentuan dan mekanisme anggaran negara,"" ujarnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/-1zTdG3yc6Hns_r19SsQ403IPR0=/201x213:1480x1066/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/26/68d673fdddff1.jpg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/28/07024241/bgn-janjikan-rp-5-juta-untuk-konten-positif-mbg-yang-viral-di-medsos,4c0930a4cbcba4b5a31f9b8d2c3a0812cf99033e2cdcc867c1176705a975beb2,2025-11-13 21:11:21.993 1651,kompas,mbg,2025-10-27 20:07:56,"FILONOMICS: MBG, Nilai Tambah, dan PR Pembenahan yang Tak Bisa Ditunda","JAKARTA, KOMPAS.com Program Makan Bergizi Gratis alias MBG menjadi salah satu program ""mercusuar"" pemerintahan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka karena biayanya mencapai Rp 71 triliun pada 2025.Namun Direktur Institute for Development Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menilai program yang sudah berjalan sepuluh bulan ini masih belum berjalan seperti yang diharapkan. Terutama dalam konteks bagaimana mitigasi kalau terjadi hal-hal yang tidak diingikan seperti kasus keracunan yang cukup besar, walaupun mungkin dalam konteks persentase terhadap total jumlah menerima manfaatnya bisa dikatakan kecil, ujar Eko dalam porgram Filonomics, Senin (27/10/2025).Baca juga:FILONOMICS: 1 Tahun Prabowo Gibran, RI Stop Impor Beras, Sejarah Baru Tercipta?KOMPAS.com/Yoga SukmanaFILONOMICS: MBG dan PR Pembenahan yang Tak Bisa DitundaDia pun memberikan catatan agar ProgramMBGbisa berjalan optimal yakni pertama dengan memastikan program ini bisa menyentuh daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T). Hal ini diharapkan agar secara tidak langsungProgram MBGbisa mengentaskan kemiskinan.Kedua, mengenai anggaran, dipastikan anggaran jumbo yang digelontorkan bisa diserap dengan baik. Hal itu mengingat ada banyak program lain yang anggarannya dipotong demi Program MBG.Baca juga:FILONOMICS: Bisakah Indonesia Pimpin Ekonomi Syariah Dunia?Kemudian, pemerintah juga harus memastikan penyerapan tenaga kerja dalam program ini bisa benar-benar efektif dan membuka banyak lapangan pekerjaan.Berdasarkan hasil riset Indef, program MBG dinilai bisa mendorong penciptaan lapangan kerja sebesar 0,9 persen atau sekitar 290.000-an orang yang terserap dari program ini.Lalu apalagi yang menjadi catatan khusus dalam Program MBG ini? ulasan dan jawabannya bisa disaksikan di Youtube Kompas.com dalam porgram Filonomics: MBG, Nilai Tambah, dan PR Pembenahan yang Tak Bisa Ditunda. Link videoKLIK DI SINI.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang JAKARTA, KOMPAS.com Program Makan Bergizi Gratis alias MBG menjadi salah satu program ""mercusuar"" pemerintahan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka karena biayanya mencapai Rp 71 triliun pada 2025. Namun Direktur Institute for Development Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto menilai program yang sudah berjalan sepuluh bulan ini masih belum berjalan seperti yang diharapkan. Terutama dalam konteks bagaimana mitigasi kalau terjadi hal-hal yang tidak diingikan seperti kasus keracunan yang cukup besar, walaupun mungkin dalam konteks persentase terhadap total jumlah menerima manfaatnya bisa dikatakan kecil, ujar Eko dalam porgram Filonomics, Senin (27/10/2025). Baca juga:FILONOMICS: 1 Tahun Prabowo Gibran, RI Stop Impor Beras, Sejarah Baru Tercipta? KOMPAS.com/Yoga SukmanaFILONOMICS: MBG dan PR Pembenahan yang Tak Bisa Ditunda KOMPAS.com/Yoga SukmanaFILONOMICS: MBG dan PR Pembenahan yang Tak Bisa Ditunda Dia pun memberikan catatan agar ProgramMBGbisa berjalan optimal yakni pertama dengan memastikan program ini bisa menyentuh daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T). Hal ini diharapkan agar secara tidak langsungProgram MBGbisa mengentaskan kemiskinan. Kedua, mengenai anggaran, dipastikan anggaran jumbo yang digelontorkan bisa diserap dengan baik. Hal itu mengingat ada banyak program lain yang anggarannya dipotong demi Program MBG. Baca juga:FILONOMICS: Bisakah Indonesia Pimpin Ekonomi Syariah Dunia? Kemudian, pemerintah juga harus memastikan penyerapan tenaga kerja dalam program ini bisa benar-benar efektif dan membuka banyak lapangan pekerjaan. Berdasarkan hasil riset Indef, program MBG dinilai bisa mendorong penciptaan lapangan kerja sebesar 0,9 persen atau sekitar 290.000-an orang yang terserap dari program ini. Lalu apalagi yang menjadi catatan khusus dalam Program MBG ini? ulasan dan jawabannya bisa disaksikan di Youtube Kompas.com dalam porgram Filonomics: MBG, Nilai Tambah, dan PR Pembenahan yang Tak Bisa Ditunda. Link videoKLIK DI SINI.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/qT84RG4SdmjmUwEQS7m-WfNYOzk=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775b1d85b4.png,0,-0,1)/data/photo/2025/09/30/68db32e956007.jpg",https://money.kompas.com/read/2025/10/27/200756326/filonomics-mbg-nilai-tambah-dan-pr-pembenahan-yang-tak-bisa-ditunda,48464adf549803f7a2968ddc570928ee4c5ce0a3f9b11e2af6bcb06f0edd6f07,2025-11-13 21:11:32.684 1652,kompas,mbg,2025-10-27 17:34:24,Tumbuhnya Bakteri di 2 Menu MBG Jadi Penyebab Keracunan di MAN 1 Banyuwangi,"BANYUWANGI, KOMPAS.com- Keracunan makanan yang terjadi di MAN 1 Banyuwangi pada Kamis (23/10/2025) disebabkan tumbuhnya bakteri di dua menu makan bergizi gratis, yaitu ayam bumbu merah dan tumis sawi putih wortel.Hal ini diungkapkan KepalaDinas KesehatanBanyuwangi, Amir Hidayat, yang merinci hasil pemeriksaan sampel makanan di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Banyuwangi.""Ada bakteri tumbuh di bumbu ayam merah yaitu Streptococcus Porcinus. Lalu yang tumis sawi putih dan wortel, tumbuh bakteri Glypsela oxytoca. Nah ini yang menyebabkan sakit perut atau gastroenteritis,"" kata Amir pada Senin (27/10/2025).Dari hasil pemeriksaan laboratorium, bakteri patogen seperti Salmonella, Staphylococcus aureus, Bacillus cereus, hingga Listeria Monocytogenes yang dapat memicu keracunan lebih parah, menunjukkan hasil negatif.Baca juga:Anggota DPRD Banyuwangi Dicuekin SPPG saat Sidak untuk Tindaklanjuti Keracunan MBG di MAN 1Pengujian terhadap sampel air juga tidak menemukan tanda kontaminasi bakteri E coli, sehingga air dianggap aman.Meski demikian, dinas kesehatan tetap mengirim sampel tambahan ke dua laboratorium lain untuk memastikan hasil yang lebih akurat, yakni ke Laboratorium Balai Karantina Kesehatan dan Laboratorium Forensik Polda Jawa Timur. Hasil yang keluar baru dari Labkesda. Untuk dua laboratorium lainnya kami masih menunggu, tambahnya.Analisis sementara oleh Dinas Kesehatan Banyuwangi menunjukkan bahwa kerusakan bahan makanan terjadi sebelum proses memasak, yang kemudian memicu proses toksinasi dan perkembangan bakteri penyebab gejala keracunan.KOMPAS.COM/Fitri AnggiawatiTidak ada aktivitas di SPPG Kepiting usai diterbitkannya surat penghentian operasi sementara.Sebagai langkah evaluasi, dinas kesehatan telah mengeluarkan sejumlah rekomendasi kepada pengelola dapur MBG, termasuk mewajibkan pemeriksaan ketat terhadap bahan makanan sebelum produksi dan melarang penyimpanan bumbu dalam jumlah besar untuk waktu lama.""Bumbunya harus dibuat seperlunya saja. Jangan menimbun bumbu di lemari es karena itu dapat memicu toksinasi,"" tegas Amir.Sehubungan dengan temuan bakteri tersebut, Badan Gizi Nasional (BGN) telah menutup sementara operasi satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) Kepiting yang melayani MBG diMAN 1 Banyuwangi.Baca juga:Menu MBG Ayam Bumbu Merah Diduga Jadi Penyebab Keracunan 112 Siswa MAN 1 BanyuwangiPenghentian produksi yang berlaku sejak Sabtu (25/10/2025) akan dicabut setelah seluruh catatan perbaikan dinyatakan tuntas. Produksi akan kembali diizinkan setelah ditinjau ulang dan dinyatakan laik, tandasnya.Sebelumnya, sebanyak 112 siswa MAN 1 Banyuwangi mengalami gejala keracunan setelah menyantap makanan dari MBG yang disalurkan pada Rabu (22/10/2025).Para siswa mengeluhkan sakit perut, mual, demam, hingga diare.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BANYUWANGI, KOMPAS.com- Keracunan makanan yang terjadi di MAN 1 Banyuwangi pada Kamis (23/10/2025) disebabkan tumbuhnya bakteri di dua menu makan bergizi gratis, yaitu ayam bumbu merah dan tumis sawi putih wortel. Hal ini diungkapkan KepalaDinas KesehatanBanyuwangi, Amir Hidayat, yang merinci hasil pemeriksaan sampel makanan di Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Banyuwangi. ""Ada bakteri tumbuh di bumbu ayam merah yaitu Streptococcus Porcinus. Lalu yang tumis sawi putih dan wortel, tumbuh bakteri Glypsela oxytoca. Nah ini yang menyebabkan sakit perut atau gastroenteritis,"" kata Amir pada Senin (27/10/2025). Dari hasil pemeriksaan laboratorium, bakteri patogen seperti Salmonella, Staphylococcus aureus, Bacillus cereus, hingga Listeria Monocytogenes yang dapat memicu keracunan lebih parah, menunjukkan hasil negatif. Baca juga:Anggota DPRD Banyuwangi Dicuekin SPPG saat Sidak untuk Tindaklanjuti Keracunan MBG di MAN 1 Pengujian terhadap sampel air juga tidak menemukan tanda kontaminasi bakteri E coli, sehingga air dianggap aman. Meski demikian, dinas kesehatan tetap mengirim sampel tambahan ke dua laboratorium lain untuk memastikan hasil yang lebih akurat, yakni ke Laboratorium Balai Karantina Kesehatan dan Laboratorium Forensik Polda Jawa Timur. Hasil yang keluar baru dari Labkesda. Untuk dua laboratorium lainnya kami masih menunggu, tambahnya. Analisis sementara oleh Dinas Kesehatan Banyuwangi menunjukkan bahwa kerusakan bahan makanan terjadi sebelum proses memasak, yang kemudian memicu proses toksinasi dan perkembangan bakteri penyebab gejala keracunan. KOMPAS.COM/Fitri AnggiawatiTidak ada aktivitas di SPPG Kepiting usai diterbitkannya surat penghentian operasi sementara. KOMPAS.COM/Fitri AnggiawatiTidak ada aktivitas di SPPG Kepiting usai diterbitkannya surat penghentian operasi sementara. Sebagai langkah evaluasi, dinas kesehatan telah mengeluarkan sejumlah rekomendasi kepada pengelola dapur MBG, termasuk mewajibkan pemeriksaan ketat terhadap bahan makanan sebelum produksi dan melarang penyimpanan bumbu dalam jumlah besar untuk waktu lama. ""Bumbunya harus dibuat seperlunya saja. Jangan menimbun bumbu di lemari es karena itu dapat memicu toksinasi,"" tegas Amir. Sehubungan dengan temuan bakteri tersebut, Badan Gizi Nasional (BGN) telah menutup sementara operasi satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) Kepiting yang melayani MBG diMAN 1 Banyuwangi. Baca juga:Menu MBG Ayam Bumbu Merah Diduga Jadi Penyebab Keracunan 112 Siswa MAN 1 Banyuwangi Penghentian produksi yang berlaku sejak Sabtu (25/10/2025) akan dicabut setelah seluruh catatan perbaikan dinyatakan tuntas. Produksi akan kembali diizinkan setelah ditinjau ulang dan dinyatakan laik, tandasnya. Sebelumnya, sebanyak 112 siswa MAN 1 Banyuwangi mengalami gejala keracunan setelah menyantap makanan dari MBG yang disalurkan pada Rabu (22/10/2025). Para siswa mengeluhkan sakit perut, mual, demam, hingga diare.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/xTm2zL04rmMiaiibnHjHVnNNw2Y=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/27/68ff460f776d9.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/27/173424678/tumbuhnya-bakteri-di-2-menu-mbg-jadi-penyebab-keracunan-di-man-1-banyuwangi,f101bbb4abb8b68ef19d796e86b98373191ef5c78d94ff82ce103e94630d760c,2025-11-13 21:11:44.670 1653,kompas,mbg,2025-10-27 14:58:36,MBG dan Hajatan Pernikahan Picu Kenaikan Harga Telur Naik di Yogyakarta,"YOGYAKARTA, KOMPAS.com Kenaikan harga sejumlah bahan pokok, terutama telur ayam, di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) disebabkan oleh meningkatnya permintaan untuk memenuhi program Makan Bergizi Gratis (MBG).Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Perdagangan DIY, Yuna Pancawati, saat dihubungi melalui pesan singkat, Senin (27/10/2025). Info dari peternak, kenaikan harga pakan tidak mempengaruhi harga telur, tetapi murni permintaan yang akhir-akhir ini naik akibat permintaanMBG, kata Yuna.Baca juga:Di KTT ASEAN, Indonesia Ajak India Tukar Pengalaman Terkait Program MBGPermintaan MBG dan Hajatan Dorong Harga Telur NaikYuna menjelaskan,kenaikan harga telurayam tidak hanya karena olehpermintaan tinggidari program MBG.Selain itu, kenaikan harga telur dipicu banyaknya hajatan pernikahan yang digelar masyarakat pada periode September Oktober 2025. Kenaikan harga akibat adanya peningkatan permintaan, termasuk dalam momen-momen tertentu seperti masyarakat yang banyak hajatan pernikahan pada September Oktober dan program MBG, ujarnya.Menurut Yuna, kenaikan harga telur ayam terjadi karena tingginya permintaan tidak diimbangi dengan peningkatan produksi secara cepat. Yang mendorong permintaan telur naik sementara pasokan tidak bisa langsung naik, katanya.Berdasarkan analisisharga bahan pokokoleh Dinas Perdagangan DIY, beberapa komoditas masih stabil seperti beras, gula pasir, daging sapi, cabai rawit, dan bawang merah.Sementara itu, harga daging ayam dan cabai merah mengalami penurunan, sedangkan telur ayam dan minyak goreng naik. Pada minggu kedua (Oktober), Minyakita menunjukkan sedikit kenaikan bertahap dari Rp 15.500 menjadi Rp 15.700 per liter dan stabil di harga Rp 15.700 sepanjang minggu ketiga dan keempat, jelas Yuna.Untuk telur ayam ras, pada 21 Oktober 2025 harga mencapai Rp 31.000 per kilogram, lalu turun menjadi Rp 30.500 pada 22 Oktober dan stabil di Rp 30.000 per kilogram hingga 24 Oktober. Telur ayam kampung tidak mengalami pergerakan harga, bertahan di angka Rp 55.000/kg. Jika dibandingkan dengan minggu pertama September. Kondisi ini menegaskan bahwa pasar telur ayam di DIY menunjukkan konsistensi harga dengan sedikit fluktuasi, ujar Yuna.Harga Daging Ayam Turun di Pertengahan OktoberSelain telur, harga daging ayam ras karkas di DIY juga mengalami penurunan pada pertengahan Oktober 2025. Harga daging ayam ras karkas yang pada awal bulan Oktober Rp36.000 per kilogram menurun ke Rp34.500 di minggu kedua lalu tetap stabil di Rp34.500 per kilogram hingga minggu keempat, kata Yuna.Sementara itu, salah satu pedagang telur di Pasar Kranggan, Kota Yogyakarta, bernama Sur, mengatakan harga telur ayam sudah naik sejak satu minggu terakhir. Sekarang mahal, Rp30.000 per kilo, sudah satu minggu yang lalu (kenaikannya), ujar Sur saat ditemui di kiosnya, Rabu (22/10/2025).Menurut informasi yang diterima Sur, kenaikan harga telur ayam juga dipengaruhi oleh harga pakan ayam petelur yang meningkat karena nilai tukar dolar Amerika Serikat naik. Pakan untuk ayam petelur naik karena harga dolar naik. Katanya bahan-bahannya masih impor, ujarnya.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang YOGYAKARTA, KOMPAS.com Kenaikan harga sejumlah bahan pokok, terutama telur ayam, di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) disebabkan oleh meningkatnya permintaan untuk memenuhi program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Perdagangan DIY, Yuna Pancawati, saat dihubungi melalui pesan singkat, Senin (27/10/2025). Info dari peternak, kenaikan harga pakan tidak mempengaruhi harga telur, tetapi murni permintaan yang akhir-akhir ini naik akibat permintaanMBG, kata Yuna. Baca juga:Di KTT ASEAN, Indonesia Ajak India Tukar Pengalaman Terkait Program MBG Yuna menjelaskan,kenaikan harga telurayam tidak hanya karena olehpermintaan tinggidari program MBG. Selain itu, kenaikan harga telur dipicu banyaknya hajatan pernikahan yang digelar masyarakat pada periode September Oktober 2025. Kenaikan harga akibat adanya peningkatan permintaan, termasuk dalam momen-momen tertentu seperti masyarakat yang banyak hajatan pernikahan pada September Oktober dan program MBG, ujarnya. Menurut Yuna, kenaikan harga telur ayam terjadi karena tingginya permintaan tidak diimbangi dengan peningkatan produksi secara cepat. Yang mendorong permintaan telur naik sementara pasokan tidak bisa langsung naik, katanya. Berdasarkan analisisharga bahan pokokoleh Dinas Perdagangan DIY, beberapa komoditas masih stabil seperti beras, gula pasir, daging sapi, cabai rawit, dan bawang merah. Sementara itu, harga daging ayam dan cabai merah mengalami penurunan, sedangkan telur ayam dan minyak goreng naik. Pada minggu kedua (Oktober), Minyakita menunjukkan sedikit kenaikan bertahap dari Rp 15.500 menjadi Rp 15.700 per liter dan stabil di harga Rp 15.700 sepanjang minggu ketiga dan keempat, jelas Yuna. Untuk telur ayam ras, pada 21 Oktober 2025 harga mencapai Rp 31.000 per kilogram, lalu turun menjadi Rp 30.500 pada 22 Oktober dan stabil di Rp 30.000 per kilogram hingga 24 Oktober. Telur ayam kampung tidak mengalami pergerakan harga, bertahan di angka Rp 55.000/kg. Jika dibandingkan dengan minggu pertama September. Kondisi ini menegaskan bahwa pasar telur ayam di DIY menunjukkan konsistensi harga dengan sedikit fluktuasi, ujar Yuna. Selain telur, harga daging ayam ras karkas di DIY juga mengalami penurunan pada pertengahan Oktober 2025. Harga daging ayam ras karkas yang pada awal bulan Oktober Rp36.000 per kilogram menurun ke Rp34.500 di minggu kedua lalu tetap stabil di Rp34.500 per kilogram hingga minggu keempat, kata Yuna. Sementara itu, salah satu pedagang telur di Pasar Kranggan, Kota Yogyakarta, bernama Sur, mengatakan harga telur ayam sudah naik sejak satu minggu terakhir. Sekarang mahal, Rp30.000 per kilo, sudah satu minggu yang lalu (kenaikannya), ujar Sur saat ditemui di kiosnya, Rabu (22/10/2025). Menurut informasi yang diterima Sur, kenaikan harga telur ayam juga dipengaruhi oleh harga pakan ayam petelur yang meningkat karena nilai tukar dolar Amerika Serikat naik. Pakan untuk ayam petelur naik karena harga dolar naik. Katanya bahan-bahannya masih impor, ujarnya.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/sQFlisX5LmSvTSaN8--afnmyTp8=/0x0:1920x1280/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/02/14/67af03f9450e1.jpg",https://yogyakarta.kompas.com/read/2025/10/27/145836678/mbg-dan-hajatan-pernikahan-picu-kenaikan-harga-telur-naik-di-yogyakarta,92a343d7c71236acaeefd3a12d4d95cdfac958ef8cf0c8950f45c486008202ec,2025-11-13 21:11:55.069 1654,republika,mbg,2025-11-08 20:39:26,"Klaim Biaya Pengobatan, Dinkes KBB Kirim Data Korban Keracunan MBG ke BGN","REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat (KBB) sudah mengajukan klaim biaya pengobatan korban keracunan massal usai mengkonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG). Klaim, telah dilakukan sesuai arahan rapat pimpinan yang menyatakan bahwa seluruh biaya pengobatan korban dapat diklaim ke BGN. ""Untuk kasus di Cipongkor dan Cihampelas, klaim sudah kami kirim ke BGN. Dinas Kesehatan mengumpulkan seluruh data pasien dan langsung mengirimkannya ke Jakarta untuk diverifikasi,"" ujar Kepala Dinkes KBB Lia S Sukandar saat dikonfirmasi, Sabtu (8/11/2025). Baca Juga Tiga Batu Besar Menggelinding dari Gunung Batu Lembang, Penyebabnya Masih Misterius Longsor Terjadi di Garut dan Ciamis, Jembatan Gantung Penghubung Desa Hancur Kondisi Terkini Fenomena La Nina di Bandung Raya, Begini Dampaknya Baca Juga Dari dua wilayah tersebut saja, kata Lia, tercatat 1.315 pasien yang menjalani perawatan di berbagai fasilitas kesehatan, mulai dari Puskesmas, RSUD, hingga klinik swasta. Dinas Kesehatan, memprioritaskan pengajuan klaim bagi fasilitas kesehatan yang sudah lebih dulu menanggung biaya pasien. ""Pembiayaan setiap fasilitas berbeda-beda karena menyesuaikan dengan tarif masing-masing. Di RSUD kami menggunakan tarif kelas 3, sementara rumah sakit swasta memiliki perhitungan sendiri berdasarkan peraturan direktur (perdir). Untuk rumah sakit pemerintah, acuannya menggunakan peraturan daerah,"" kata dia. Sejak beberapa bulan terakhir, kasus keracunan massal akibat program MBG tercatat terjadi di delapan klaster, masing-masing di Kecamatan Cipongkor (2 kasus), Cihampelas (1 kasus), Cisarua (2 kasus), Padalarang (1 kasus), dan Lembang (2 kasus). Total lebih dari 2.110 orang menjadi korban, terdiri atas pelajar, guru, dan orang tua murid. Lia menambahkan, untuk wilayah Cisarua dan Lembang, proses pendataan dan pengajuan klaim juga tengah disiapkan agar fasilitas kesehatan yang menangani korban dapat segera menerima penggantian biaya. ""Kami berupaya agar seluruh fasilitas kesehatan, baik milik pemerintah maupun swasta, mendapatkan penggantian. Karena mereka sudah mengeluarkan biaya operasional untuk obat-obatan, jasa tenaga medis, dan perawatan pasien,"" kata Lia. Dinkes berharap, setelah proses verifikasi selesai, BGN dapat segera merealisasikan pembayaran agar tidak mengganggu operasional layanan kesehatan di lapangan. ""Yang terpenting sekarang, kami pastikan semua data valid dan sesuai prosedur supaya pembayaran bisa segera ditindaklanjuti,"" katanya. Sementara untuk mencegah kejadian keracunan terulang usai mengkonsumsi MBG, pihaknya bakal mempercepat penerbitan Laik Higiene Sanitasi (SLHS) untuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) namun tetap dilakukan secara teliti. Lia menyebutkan baru 36 SPPG di wilayahnya yang sudah mengantongi sertifikat SLHS hingga akhir Oktober 2025. ""Jadi saat ini dari 122 yang mengajukan, yang baru keluar 36 sertifikat SLHS, 8 lagi mau progres,"" kata dia. Advertisement",Arie Lukihardianti,https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/bupati-bandung-barat-jeje-ritchie-ismail-meninjau-siswa-smpn_251015100757-811.jpg,https://republika.co.id/berita//t5etxq512/klaim-biaya-pengobatan-dinkes-kbb-kirim-data-korban-keracunan-mbg-ke-bgn,a4da2d0a659f3009e4d9a09736a025292b2c794d6ef8f937d1ca82bc9dd04bd5,2025-11-13 21:36:09.112 1655,kompas,mbg,2025-10-24 18:54:43,Ketua Komisi IV DPRD Minta Teknis MBG Dibenahi Usai Insiden Keracunan di MAN 1 Banyuwangi,"BANYUWANGI, KOMPAS.com- Ketua Komisi IV DPRD Banyuwangi, Patemo mengatakan program makan bergizi gratis (MBG) perlu dievaluasi dari sisi teknis.Hal tersebut diungkapkan usai Patemo melakukan inspeksi mendadak di satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) Tukangkayu, menindaklanjuti insiden keracunan yang menimpa 112 siswaMAN 1 Banyuwangi, Kamis (23/10/2025).""Program MBG sebenarnya baik, namun harus dievaluasi dari sisi teknis, terutama pada proses produksi dan pendistribusian makanan,"" kata Patemo, Jumat (24/10/2025).Baca juga:BGN Tutup SPPG Mangunrejo Menyusul Peristiwa Keracunan Siswa MTs Al-KhalifahMenurutnya, makanan siap saji memiliki potensi kerawanan lebih tinggi jika standar higienitas, peralatan, hingga distribusinya tidak betul-betul memenuhi prosedur ketat.Sehingga ia berharap pengetatan standarisasi diterapkan agar tidak menimbulkan kerugian bagi para penerima manfaat.""Programnya bagus, hanya teknisnya yang harus dibenahi. SPPG jangan sampai produksi jalan kalau dinyatakan belum laik. Buat apa program bagus, kalau pada akhirnya membuat anak-anak sakit,"" tegasnya.Baca juga:Kasus Keracunan SMA 1 Yogyakarta: Hasil Uji Lab MBG Belum Keluar, SPPG DihentikanPatemo tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya sebab saat sidak di SPPG yang berlokasi Jalan Kepiting, Kelurahan Tukangkayu, Kecamatan Banyuwangi tersebut, para anggota dewan tak ditemui oleh Kepala SPPG Tukangkayu dengan alasan yang bersangkutan sedang sibuk.Anggota dewan juga tidak diizinkan memeriksa area dapur dengan alasan proses produksi sedang berlangsung. Mereka kemudian hanya dipersilakan duduk di ruang tamu tanpa dapat melakukan pengecekan menyeluruh.""Kami kecewa dengan perlakuan pengelola SPPG. Kepala SPPG tidak menemui kami, sehingga kami tidak bisa mengecek secara keseluruhan,"" ujarnya.Baca juga:Tak Hanya Siswa, 7 Guru SMPN 2 Mlati Sleman Turut Keracunan MBGTidak diberikannya akses pengecekan membuat Komisi IV meminta klarifikasi langsung kepada Dinas Kesehatan Banyuwangi.Dan berdasarkan keterangan yang diterimanya, SPPG Tukangkayu sebelumnya memang dinilai kurang memenuhi sejumlah kelayakan sanitasi.Dari keterangan Kadinkes Banyuwangi, ada beberapa catatan seperti ventilasi yang masih terbuka sehingga memungkinkan lalat masuk, serta tidak adanya wastafel khusus yang ada hanya kran biasa.Namun karena para anggota Komisi IV DPRD Banyuwangi tersebut tidak boleh masuk, mereka pun tidak tahu apakah catatan itu sudah dibenahi atau belum.""Pelayanan SPPG ini kurang baik. Jangan melihat kami dari sisi personalnya. Kami ini wakil rakyat, tugas kami mengawasi dan mengontrol. Kalau akses saja ditutup, bagaimana publik bisa percaya,"" bebernya.Baca juga:Anggota DPRD Banyuwangi Dicuekin SPPG saat Sidak untuk Tindaklanjuti Keracunan MBG di MAN 1Sebelumnya, 112 siswa MAN 1 Banyuwangi mengalami gejala keracunan setelah menyantap MBG. Para siswa mengalami demam, mual hingga diarea yang dirasakan siswa sejak Rabu (22/10/2025).Tim dari Labkesda telah melakukan surveilens terhadap MBG yang dikonsumsi siswa kemarin. Tim juga melakukan pemeriksaaan rectal swap, tes usap terhadap peralatan yang ada di SPPG tempat MBG di MAN 1 Banyuwangi ini berasal.""Sampel sudah dikirim ke laboratorium untuk diperiksa, hasilnya akan kami umumkan satu hingga dia hari ke depan,"" kata Kepala Dinas Kesehatan, Amir Hidayat.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BANYUWANGI, KOMPAS.com- Ketua Komisi IV DPRD Banyuwangi, Patemo mengatakan program makan bergizi gratis (MBG) perlu dievaluasi dari sisi teknis. Hal tersebut diungkapkan usai Patemo melakukan inspeksi mendadak di satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) Tukangkayu, menindaklanjuti insiden keracunan yang menimpa 112 siswaMAN 1 Banyuwangi, Kamis (23/10/2025). ""Program MBG sebenarnya baik, namun harus dievaluasi dari sisi teknis, terutama pada proses produksi dan pendistribusian makanan,"" kata Patemo, Jumat (24/10/2025). Baca juga:BGN Tutup SPPG Mangunrejo Menyusul Peristiwa Keracunan Siswa MTs Al-Khalifah Menurutnya, makanan siap saji memiliki potensi kerawanan lebih tinggi jika standar higienitas, peralatan, hingga distribusinya tidak betul-betul memenuhi prosedur ketat. Sehingga ia berharap pengetatan standarisasi diterapkan agar tidak menimbulkan kerugian bagi para penerima manfaat. ""Programnya bagus, hanya teknisnya yang harus dibenahi. SPPG jangan sampai produksi jalan kalau dinyatakan belum laik. Buat apa program bagus, kalau pada akhirnya membuat anak-anak sakit,"" tegasnya. Baca juga:Kasus Keracunan SMA 1 Yogyakarta: Hasil Uji Lab MBG Belum Keluar, SPPG Dihentikan Patemo tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya sebab saat sidak di SPPG yang berlokasi Jalan Kepiting, Kelurahan Tukangkayu, Kecamatan Banyuwangi tersebut, para anggota dewan tak ditemui oleh Kepala SPPG Tukangkayu dengan alasan yang bersangkutan sedang sibuk. Anggota dewan juga tidak diizinkan memeriksa area dapur dengan alasan proses produksi sedang berlangsung. Mereka kemudian hanya dipersilakan duduk di ruang tamu tanpa dapat melakukan pengecekan menyeluruh. ""Kami kecewa dengan perlakuan pengelola SPPG. Kepala SPPG tidak menemui kami, sehingga kami tidak bisa mengecek secara keseluruhan,"" ujarnya. Baca juga:Tak Hanya Siswa, 7 Guru SMPN 2 Mlati Sleman Turut Keracunan MBG Tidak diberikannya akses pengecekan membuat Komisi IV meminta klarifikasi langsung kepada Dinas Kesehatan Banyuwangi. Dan berdasarkan keterangan yang diterimanya, SPPG Tukangkayu sebelumnya memang dinilai kurang memenuhi sejumlah kelayakan sanitasi. Dari keterangan Kadinkes Banyuwangi, ada beberapa catatan seperti ventilasi yang masih terbuka sehingga memungkinkan lalat masuk, serta tidak adanya wastafel khusus yang ada hanya kran biasa. Namun karena para anggota Komisi IV DPRD Banyuwangi tersebut tidak boleh masuk, mereka pun tidak tahu apakah catatan itu sudah dibenahi atau belum. ""Pelayanan SPPG ini kurang baik. Jangan melihat kami dari sisi personalnya. Kami ini wakil rakyat, tugas kami mengawasi dan mengontrol. Kalau akses saja ditutup, bagaimana publik bisa percaya,"" bebernya. Baca juga:Anggota DPRD Banyuwangi Dicuekin SPPG saat Sidak untuk Tindaklanjuti Keracunan MBG di MAN 1 Sebelumnya, 112 siswa MAN 1 Banyuwangi mengalami gejala keracunan setelah menyantap MBG. Para siswa mengalami demam, mual hingga diarea yang dirasakan siswa sejak Rabu (22/10/2025). Tim dari Labkesda telah melakukan surveilens terhadap MBG yang dikonsumsi siswa kemarin. Tim juga melakukan pemeriksaaan rectal swap, tes usap terhadap peralatan yang ada di SPPG tempat MBG di MAN 1 Banyuwangi ini berasal. ""Sampel sudah dikirim ke laboratorium untuk diperiksa, hasilnya akan kami umumkan satu hingga dia hari ke depan,"" kata Kepala Dinas Kesehatan, Amir Hidayat.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/JPOBSiUlbnjmlTVVAhuAZ1e1uuU=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/24/68fb65bcb2e48.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/24/185443278/ketua-komisi-iv-dprd-minta-teknis-mbg-dibenahi-usai-insiden-keracunan-di,3da7be51d4163a3ecfde619af8423ec6037121a663a23bf6ee715186b3b5e17f,2025-11-13 21:12:05.477 1682,tribunnews,mbg,2025-11-13 12:15:31,"Menkeu Purbaya Lagi-lagi Diberondong Karangan Bunga, Bentuk Protes Food Tray Impor di Program MBG","TRIBUNNEWSMAKER.COM -Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa kembali menerimakarangan bungaprotes dari produsen lokal food tray. Mereka menyoroti dominasi produk impor di program Makan Bergizi Gratis (MBG), meski kapasitas industri lokal siap bersaing. Dugaan pemalsuan label halal dan SNI membuat kontroversi ini makin panas di tengah perhatian publik. Baca juga:4 Sumber Kekayaan Andre Taulany yang Kini Resmi Cerai dari Rien Wartia Trigina, Tajir Melintir Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mendapatkan kirimankarangan bungadari para produsen lokal dan industri food tray atau peralatan makan. Mereka menaruh harapan ke Purbaya yang juga menjadi anggota Tim Koordinasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menyampaikan aspirasi, keluhan dan masukan ke Presiden Prabowo Subianto dan stakeholder terkait agar melibatkan produsen atau industri lokal dalam pelaksanaan programMBGtermasuk food tray. Mereka mengaku kecewa karena anggaran negara atau APBN untuk program makan bergizi gratis (MBG) yang dikelola oleh Badan Gizi Nasional (BGN) lebih menghidupkan para produsen diChinadibandingkan produsen lokal. Pasalnya, food tray untuk programMBGmasih didominasi oleh produk-produk impor khususnya dariChina. Padahal, produsen lokal yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Wadah Makanan Indonesia (APMAKI) sudah mampu memproduksi 11 juta food tray perbulan dengan standar halal dan SNI yang terjamin. Terlihat Gedung Juanda 1, Kementerian Keuangan, Jakarta, adakarangan bungayang hanya berisikan protes atau kritikan tanpa disertai nama. Namun, ada jugakarangan bungayang berisikan kritikan, protes dan harapan disertai nama orang tertentu. ""Selamat food tray China Berjaya, produsen Food Tray lokal jadi penonton,"" tulis seorang atas nama Rudi Santoso di papan bunga-nya, Kamis (13/11/2025). Sindiran keras juga datang dari Rizky Ramadhan yang mengungkapkan, 'Hati kami produsen Food Tray lokal terluka, merasa asing di tanah kelahiran sendiri'. Begitu juga dengan Siti Aminah yang meluapkan kekecewaannya dikarangan bungadengan tulisan, 'Selamat menikmati food tray import, kami produsen lokal sedang gulung tikar'. Karangan bunga-karangan bunga tersebut berisikan rangkaian protes, kekecewaan, kritikan, masukan sekaligus harapan para produsen Food Tray lokal agar dilibatkan secara aktif dalam programMBG. Pasalnya praktek di lapangan, diduga kuat food tray masih menggunakan impor khususnya dariChina. Padahal, produsen Food Tray lokal sudah siap secara kualitas dan kapasitas. Rangkaian protes lainnya dari para produsen lokal sebagaimana terpampang dikarangan bunga, antara lain, 'APBN untuk beli food trayChina, produsen lokal mati suri'. 'Negara gagal lindungi produsen Food Tray lokal, malah lebih senang food trayChina(Farhan Rizki).' 'MBG program mulia tapi pabrik food tray gak kebagian ordernya', 'kami produsen lokal, tapi di negeri sendiri kami dianggap tamu' dan 'jika pemerintah tak percaya terhadap produk lokal, untuk apa semboyan nasionalisme?'. Ada juga yang berharap Presiden Prabowo Subianto segera bertindak untuk memastikan program MBG benar-benar memberdayakan produsen lokal atau dalam negeri. Mereka juga berharapMenkeu Purbayayang juga merupakan anggota tim sinkronisasiMBGbisa menyampaikan aspirasi tersebut langsung ke Presiden Prabowo Subianto dan stakeholder terkait lainnya agar benar-benar melibatkan produsen lokal dalam pelaksanaan programMBG. 'Tolong Pak Presiden, katanya mau memberdayakan produk lokal tapi kokMBGpakai Food Tray Impor' tulis salah seorang produsen dikarangan bunganya. Keluhan lain disampaikan juga dengan bahasa, 'Terapkan pasal konstitusi, lindungi pabrik food tray lokal', 'Berhenti memanjakan produk food tray impor di atas penderitaan kami', 'Turut berduka cita atas meninggalnya pabrik food tray lokal', dan 'BGN lebih senang pakai food trayChina'. Sejumlah pejabat negara dan juga pihak Badan Gizi Nasional (BGN) selalu mengatakan programMBGmenggunakan produk-produk lokal termasuk food tray. Hanya saja, implementasi dan pelaksanaannya belum maksimal, sehingga masih banyak produsen dan industri lokal food tray tak dilibatkan dalam programMBGkarena dominasi produk impor food tray. Bahkan, terbaru, pihak kepolisian berhasil menggerebek salah satu gudang di Jakarta Utara yang berisikan food tray untukMBGyang diduga impor dariChina. Dari hasil pengecekan awal kepolisian, terdapat 5 fakta dugaan pemalsuan food trayMBGtersebut, yakni : - Pemalsuan label Standar Nasional Indonesia (SNI), - Pemalsuan logo halal - Pergantian label asal produk (dari Made inChinake Made in Indonesia), Penyalahgunaan logo BGN, dan - Potensi kerugian negara karena diduga pelaku tidak membayar pajak dengan pemalsuan tersebut. Sepanjang setahun pelaksanaanMBG, tercatat 1,4 miliar porsi makanan telah dimasak dan dibagikan dari 12.508 SPPG untuk 36,7 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia. Sebanyak 625,4 ribu lapangan kerja baru pun tercipta dari dapur SPPG. Sementara, 18.895 UMKM, koperasi, dan BUMDEs telah menjadi bagian ekosistem ekonomiMBG. (TribunNewsmaker.com/WartaKotalive.com)",Eri Ariyanto,https://asset.tribunnews.com/Tt7fIeV5bJfW8-_9oHIVP2CeIIw=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/newsmaker/foto/bank/originals/Produsen-lokal-geram-Food-tray-impor-masih-dominan-di-MBG.jpg,https://newsmaker.tribunnews.com/news/170902/menkeu-purbaya-lagi-lagi-diberondong-karangan-bunga-bentuk-protes-food-tray-impor-di-program-mbg?page=all,74a5726293ce295f62d4fa8e61256d15e37a85d2dfc1ef59be54957f8f2e12ef,2025-11-13 21:36:03.796 1683,tempo,mbg,2025-11-10 18:15:14,Keliru: Foto Bahlil Sambut Ahli Gizi MBG Asal India,"SEBUAH tangkapan layar yang menampilkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menerima ahli gizi asal India untuk program Makan Bergizi Gratis beredar di X [arsip], TikTok, Facebook dan YouTube [arsip]. Foto itu memperlihatkan Bahlil bersalaman dengan seorang pria berkemeja hijau toska. Pria tersebut diklaim sebagai ahli gizi dari India yang didatangkan pemerintah Indonesia untuk membantu meningkatkan kualitas program Makan Bergizi Gratis (MBG). Namun, benarkah Menteri Bahlil menyambut kedatangan ahli gizi asal India? Tempo memverifikasi gambar tersebut melalui analisis manual, penelusuran di sejumlah situs kredibel, dan pemeriksaan dengan pendeteksi gambar berbasis akal imitasi (AI). Hasilnya, meski Indonesia memang berencana merekrut konsultan gizi dari India, foto yang beredar merupakan hasil buatan akal imitasi. Berdasarkan analisis manual, Tempo menemukan sejumlah kejanggalan pada foto tersebut. Pertama, beberapa kameramen dan fotografer tampak membelakangi objek, hal yang tidak lazim dalam peliputan karena jurnalis biasanya mengambil posisi di depan. Kedua, pencahayaan pada wajah Bahlil terlihat jauh lebih terang dibanding pria di sampingnya. Ketiga, poster dalam foto itu mencantumkan sumber dari situs www.fantasyworld.com yang tidak dapat diakses. Keempat, Kementerian ESDM bukan pelaksana program Makan Bergizi Gratis. Program prioritas Presiden Prabowo itu dijalankan oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Setelah analisis manual, Tempo memeriksa foto tersebut dengan tiga alat pendeteksi akal imitasi. Hasilnya berbeda-beda secara persentase, namun seluruhnya menunjukkan adanya kemungkinan kuat keterlibatan akal imitasi dalam pembuatan gambar. Alat deteksi AI or NOT menunjukkan kemungkinan pelibatan AI sebesar 38 persen. Sedangkan alat deteksi Decopy.ai, menyatakan kemungkinan 99 persen. Alat deteksi ketiga yakni reversely.ai menghasilkan kemungkinan AI sebesar 87,82 persen. Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan pihaknya akan meminta bimbingan teknis dari India untuk meningkatkan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis. Sebelum proyek itu dijalankan, menurut Dadan, tim BGN telah berkunjung ke India untuk mempelajari program serupa. Saya kira nanti bimbingan teknis dari India akan membantu meningkatkan kualitas pelayanan MBG di Indonesia, ujar Dadan di Istana Kepresidenan, Jakarta, 30 Oktober 2025. Bimbingan tersebut akan difokuskan pada pengawasan, peningkatan mutu layanan, dan pengembangan institusi. Dadan belum merinci bentuk pelaksanaan bimbingan maupun pihak dari India yang akan terlibat. Pilihan editor: India akan Beri Bimbingan Teknis Makan Bergizi Gratis kepada Indonesia Verifikasi Tempo menyimpulkan bahwa narasi yang mengatakan gambar yang beredar memperlihatkan penyambutan ahli gizi India oleh Bahlil Lahadalia, untuk melakukan bimbingan teknis proyek MBG adalah klaim keliru. TIM CEK FAKTA TEMPO **Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id",Artika Rachmi Farmita,https://statik.tempo.co/data/2025/11/10/id_1440383/1440383_720.jpg,https://www.tempo.co/cekfakta/keliru-foto-bahlil-sambut-ahli-gizi-mbg-asal-india-2088237,b941f7bf55821b1be64cfbb125d5cfe9b45ca1226069a80e7ff4de3ebb867e74,2025-11-13 21:36:27.667 1656,kompas,mbg,2025-10-24 16:09:42,"Tak Hanya Siswa, 7 Guru SMPN 2 Mlati Sleman Turut Keracunan MBG","YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Gejala keracunan yang diduga akibat konsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya dialami oleh siswa SMP Negeri 2 Mlati.Tujuh orang guru di sekolah tersebut juga mengalami gejala serupa.Hal ini disampaikan oleh KepalaSMP Negeri 2 Mlati, Isnan Abadi, saat ditemui di Puskesmas Mlati I pada Jumat (24/10/2025).""Tidak hanya satu, ada tujuh (guru yang mengalamigejala keracunan),"" ujar Isnan.Baca juga:Anggota DPRD Banyuwangi Dicuekin SPPG saat Sidak untuk Tindaklanjuti Keracunan MBG di MAN 1Dari tujuh guru tersebut, tiga di antaranya datang ke Puskesmas Mlati I untuk berobat sekaligus mendampingi siswa yang juga mengalami gejala keracunan.""Berobat sambil mendampingi, intinya dia (tiga guru) sudah nyaman (kondisinya),"" tambahnya.Isnan menjelaskan bahwa ketujuh guru tersebut sempat mengonsumsi MBG yang tidak dimakan oleh siswa.Menu MBG pada Kamis (23/10/2025) terdiri dari opor ayam, tahu balado, nasi, acar, dan buah anggur.""Kalau ada siswa yang tidak makan, ya itu yok dimakan. Tidak semua (yang dimakan), misal hari ini sisa berapa ya itu (yang dimakan guru),"" jelasnya.Di SMP Negeri 2 Mlati, terdapat sekitar 470 siswa, dan sekitar 200 di antaranya mengalami gejala keracunan.Baca juga:SPPG Kebumen Kirim Menu MBG Pengganti untuk SD Muhammadiyah Usai Ayam KetinggalanSiswa yang tidak mengalami gejala keracunan adalah mereka yang tidak mengonsumsi MBG atau memiliki kondisi tubuh yang baik.""(Siswa yang mengalami gejala) ada 200 an. (Yang tidak mengalami gejala karena) ada yang nggak makan karena alasan habis shalat tidak sempat makan, ada yang kondisinya bagus,"" ucapnya.Isnan menambahkan bahwa siswa yang dirawat di Puskesmas Mlati I diperbolehkan pulang setelah mendapatkan perawatan, sedangkan siswa yang tidak mengalami gejala tetap mengikuti pelajaran di sekolah.""Yang dari Puskesmas boleh pulang, tapi yang tidak (mengalami gejala mengikuti pelajaran) sampai jam 2,"" urainya.Koordinator SPPG Mlati, Bagas, mengonfirmasi bahwa MBG untuk tiga sekolah tersebut berasal dari satu SPPG yang sama. YOGYAKARTA, KOMPAS.com- Gejala keracunan yang diduga akibat konsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya dialami oleh siswa SMP Negeri 2 Mlati. Tujuh orang guru di sekolah tersebut juga mengalami gejala serupa. Hal ini disampaikan oleh KepalaSMP Negeri 2 Mlati, Isnan Abadi, saat ditemui di Puskesmas Mlati I pada Jumat (24/10/2025). ""Tidak hanya satu, ada tujuh (guru yang mengalamigejala keracunan),"" ujar Isnan. Baca juga:Anggota DPRD Banyuwangi Dicuekin SPPG saat Sidak untuk Tindaklanjuti Keracunan MBG di MAN 1 Dari tujuh guru tersebut, tiga di antaranya datang ke Puskesmas Mlati I untuk berobat sekaligus mendampingi siswa yang juga mengalami gejala keracunan. ""Berobat sambil mendampingi, intinya dia (tiga guru) sudah nyaman (kondisinya),"" tambahnya. Isnan menjelaskan bahwa ketujuh guru tersebut sempat mengonsumsi MBG yang tidak dimakan oleh siswa. Menu MBG pada Kamis (23/10/2025) terdiri dari opor ayam, tahu balado, nasi, acar, dan buah anggur. ""Kalau ada siswa yang tidak makan, ya itu yok dimakan. Tidak semua (yang dimakan), misal hari ini sisa berapa ya itu (yang dimakan guru),"" jelasnya. Di SMP Negeri 2 Mlati, terdapat sekitar 470 siswa, dan sekitar 200 di antaranya mengalami gejala keracunan. Baca juga:SPPG Kebumen Kirim Menu MBG Pengganti untuk SD Muhammadiyah Usai Ayam Ketinggalan Siswa yang tidak mengalami gejala keracunan adalah mereka yang tidak mengonsumsi MBG atau memiliki kondisi tubuh yang baik. ""(Siswa yang mengalami gejala) ada 200 an. (Yang tidak mengalami gejala karena) ada yang nggak makan karena alasan habis shalat tidak sempat makan, ada yang kondisinya bagus,"" ucapnya. Isnan menambahkan bahwa siswa yang dirawat di Puskesmas Mlati I diperbolehkan pulang setelah mendapatkan perawatan, sedangkan siswa yang tidak mengalami gejala tetap mengikuti pelajaran di sekolah. ""Yang dari Puskesmas boleh pulang, tapi yang tidak (mengalami gejala mengikuti pelajaran) sampai jam 2,"" urainya. Koordinator SPPG Mlati, Bagas, mengonfirmasi bahwa MBG untuk tiga sekolah tersebut berasal dari satu SPPG yang sama.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/yYfKQkdPXMoyGqocdt8IGT9UEeY=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/24/68fb2a140692a.jpg",https://yogyakarta.kompas.com/read/2025/10/24/160942278/tak-hanya-siswa-7-guru-smpn-2-mlati-sleman-turut-keracunan-mbg,3426ee7ca8bb22f25c7ebd0a6aa37dddb02f256d7e7030e838a6f303cca41da3,2025-11-13 21:12:15.881 1657,kompas,mbg,2025-10-24 15:39:22,Anggota DPRD Banyuwangi Dicuekin SPPG saat Sidak untuk Tindaklanjuti Keracunan MBG di MAN 1,"BANYUWANGI, KOMPAS.com- Komisi IV DPRD Banyuwangi, Jawa Timur, menindaklanjuti kasus keracunan diduga disebabkan menu makan bergizi gratis (MBG) di MAN 1 Banyuwangi, Kamis (23/10/2025).DPRD Banyuwangimelakukaninspeksi mendadak(sidak) di satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang berada di Jalan Kepiting, Kelurahan Tukangkayu, Kecamatan Banyuwangi.Sayangnya, kunjungan DPRD Banyuwangi tersebut menuai kekecewaan sebab mereka tak ditemui Kepala SPPG Tukangkayu. Aalasannya, yang bersangkutan sedang sibuk.Baca juga:Kasus Keracunan MBG di MAN 1 Banyuwangi, SPPG Belum Kantongi SLHSAnggota dewan juga tidak diizinkan memeriksa area dapur dengan alasan proses produksi sedang berlangsung.Mereka kemudian hanya dipersilakan duduk di ruang tamu tanpa dapat melakukan pengecekan menyeluruh.""Kami kecewa dengan perlakuan pengelola SPPG. Kepala SPPG tidak menemui kami sehingga kami tidak bisa mengecek secara keseluruhan,"" kata Ketua Komisi IV DPRD Banyuwangi, Patemo.Tidak diberikannya akses pengecekan membuat Komisi IV meminta klarifikasi langsung kepada Dinas Kesehatan Banyuwangi.Baca juga:Menu MBG Ayam Bumbu Merah Diduga Jadi Penyebab Keracunan 112 Siswa MAN 1 BanyuwangiApalagi berdasarkan keterangan yang diterimanya, SPPG Tukangkayu memang dinilai kurang memenuhi sejumlah kelayakan sanitasi.Dari keterangan Kadinkes Banyuwangi, ada beberapa catatan seperti ventilasi yang masih terbuka sehingga memungkinkan lalat masuk, serta tidak adanya wastafel khusus yang ada hanya kran biasa.Namun karena para anggota Komisi IV DPRD Banyuwangi tersebut tidak boleh masuk, mereka pun tidak tahu apakah catatan itu sudah dibenahi atau belum.KOMPAS.COM/Fitri AnggiawatiTampak depan MAN 1 Banyuwangi.""Pelayanan SPPG ini kurang baik. Jangan melihat kami dari sisi personalnya. Kami ini wakil rakyat, tugas kami mengawasi dan mengontrol. Kalau akses saja ditutup, bagaimana publik bisa percaya,"" bebernya.Selain sidak ke SPPG, Komisi IV juga mendatangi pihak sekolah untuk menelusuri kronologi lengkap sebelum para siswa mengalami gejala keracunan.Hingga kini, dugaan penyebab belum dapat dipastikan karena sampel makanan masih diperiksa Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda).""Jadi kita menunggu hasil laboratorium terlebih dahulu,"" ungkap Patemo.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BANYUWANGI, KOMPAS.com- Komisi IV DPRD Banyuwangi, Jawa Timur, menindaklanjuti kasus keracunan diduga disebabkan menu makan bergizi gratis (MBG) di MAN 1 Banyuwangi, Kamis (23/10/2025). DPRD Banyuwangimelakukaninspeksi mendadak(sidak) di satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang berada di Jalan Kepiting, Kelurahan Tukangkayu, Kecamatan Banyuwangi. Sayangnya, kunjungan DPRD Banyuwangi tersebut menuai kekecewaan sebab mereka tak ditemui Kepala SPPG Tukangkayu. Aalasannya, yang bersangkutan sedang sibuk. Baca juga:Kasus Keracunan MBG di MAN 1 Banyuwangi, SPPG Belum Kantongi SLHS Anggota dewan juga tidak diizinkan memeriksa area dapur dengan alasan proses produksi sedang berlangsung. Mereka kemudian hanya dipersilakan duduk di ruang tamu tanpa dapat melakukan pengecekan menyeluruh. ""Kami kecewa dengan perlakuan pengelola SPPG. Kepala SPPG tidak menemui kami sehingga kami tidak bisa mengecek secara keseluruhan,"" kata Ketua Komisi IV DPRD Banyuwangi, Patemo. Tidak diberikannya akses pengecekan membuat Komisi IV meminta klarifikasi langsung kepada Dinas Kesehatan Banyuwangi. Baca juga:Menu MBG Ayam Bumbu Merah Diduga Jadi Penyebab Keracunan 112 Siswa MAN 1 Banyuwangi Apalagi berdasarkan keterangan yang diterimanya, SPPG Tukangkayu memang dinilai kurang memenuhi sejumlah kelayakan sanitasi. Dari keterangan Kadinkes Banyuwangi, ada beberapa catatan seperti ventilasi yang masih terbuka sehingga memungkinkan lalat masuk, serta tidak adanya wastafel khusus yang ada hanya kran biasa. Namun karena para anggota Komisi IV DPRD Banyuwangi tersebut tidak boleh masuk, mereka pun tidak tahu apakah catatan itu sudah dibenahi atau belum. KOMPAS.COM/Fitri AnggiawatiTampak depan MAN 1 Banyuwangi. KOMPAS.COM/Fitri AnggiawatiTampak depan MAN 1 Banyuwangi. ""Pelayanan SPPG ini kurang baik. Jangan melihat kami dari sisi personalnya. Kami ini wakil rakyat, tugas kami mengawasi dan mengontrol. Kalau akses saja ditutup, bagaimana publik bisa percaya,"" bebernya. Selain sidak ke SPPG, Komisi IV juga mendatangi pihak sekolah untuk menelusuri kronologi lengkap sebelum para siswa mengalami gejala keracunan. Hingga kini, dugaan penyebab belum dapat dipastikan karena sampel makanan masih diperiksa Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda). ""Jadi kita menunggu hasil laboratorium terlebih dahulu,"" ungkap Patemo.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/QfOqz3W4kV9VaiHwAch0wAbsIAI=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/24/68fb34773a2e7.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/24/153922878/anggota-dprd-banyuwangi-dicuekin-sppg-saat-sidak-untuk-tindaklanjuti,55192ffff104d97ecacef6f7ce5a0c36bf0db54e547cde92f05e327daf7e79ee,2025-11-13 21:12:26.249 1658,kompas,mbg,2025-10-24 13:15:08,"Menteri Wihaji Tinjau Program MBG dan Tamasya di Kepri, Tegaskan Komitmen Bangun Keluarga Sejahtera","KOMPAS.com- Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Wihaji menegaskan komitmennya untuk memperkuat pembangunan keluarga sejahtera di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).Komitmen tersebut disampaikan Wihaji saat melakukan kunjungan kerja ke Kepri, Kamis (23/10/2025). Kunjungan ini bertujuan untuk memantau pelaksanaan sejumlah program prioritas Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN, sepertiquick wins,Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), serta pemberian Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi ibu hamil dan ibu menyusui.Dalam kunjungan tersebut, Menteri Wihaji meninjau pelayanan Keluarga Berencana (KB) gratis di Puskesmas Batu X Tanjungpinang, didampingi Gubernur Kepri Ansar Ahmad, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Kepri Dewi Kumalasari Ansar, Kepala Perwakilan BKKBN Kepri Rohina, dan Kepala Dinas Kesehatan Kepri Moh Bisri.Kunjungan tersebut menjadi bukti nyata perhatian pemerintah pusat terhadap peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan program keluarga berencana di daerah. Kehadiran Wihaji di Tanjungpinang bertujuan memastikan layanan kesehatan, terutama program keluarga berencana, berjalan optimal dan berdampak langsung bagi masyarakat.Baca juga:BKKBN Tegaskan Tak Ada Alasan Pungutan Sukarela dalam Program MBG, Kasus Tasikmalaya Jadi PelajaranHal ini sejalan dengan upaya pemerintah memperkuat pembangunan keluarga berkualitas serta mewujudkan keluarga sehat dan sejahtera. Saya berharap kunjungan seperti ini dapat memacu kinerja pemerintah daerah untuk terus meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan KB demi kesejahteraan masyarakat, ujar Wihaji dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Jumat (24/10/2025).Salah satu fokus Wihaji adalah pengendalian penduduk melalui kampanye 4 Terlalu bagi pasangan usia subur, yakni terlalu muda menikah (di bawah 21 tahun bagi wanita), terlalu dekat jarak kelahiran (kurang dari 3 tahun), terlalu banyak anak (lebih dari dua), dan terlalu tua hamil (di atas 35 tahun).Kunjungan ke TamasyaKegiatan lapangan berlanjut ke Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya) Tempat Penitipan Anak (TPA) Asri di Jalan Kuantan, Tanjungpinang. Di lokasi ini, Wihaji meninjau langsung kegiatan pengasuhan anak terpadu.Program Tamasya merupakan salah satuquick winBKKBN dalam membangun ketahanan keluarga sejak usia dini.Program tersebut hadir sebagai solusi atas kebutuhan masyarakat perkotaan, khususnya pekerja perempuan.Melalui program Tamasya, orangtua kini lebih tenang bekerja karena anak-anak dapat dititipkan di TPA berbasis Tamasya.Baca juga:Young Health Summit 2025, BKKBN Tekankan Pentingnya Remaja Sehat Mental dan FisikSaat ini terdapat 3.202 unit Tamasya yang tersebar di seluruh Indonesia, baik yang diinisiasi pemerintah pusat dan daerah maupun dikelola pihak swasta.Dalam kesempatan tersebut, Menteri Wihaji turut menyerahkan bantuan berupa BKB Kit dan Alat Permainan Edukatif (APE) kepada pengelola TPA Tamasya Asri sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap kegiatan pengasuhan anak.Kunjungan ke SPPG dan Program MBG KOMPAS.com- Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Wihaji menegaskan komitmennya untuk memperkuat pembangunan keluarga sejahtera di seluruh wilayah Indonesia, termasuk di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Komitmen tersebut disampaikan Wihaji saat melakukan kunjungan kerja ke Kepri, Kamis (23/10/2025). Kunjungan ini bertujuan untuk memantau pelaksanaan sejumlah program prioritas Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN, sepertiquick wins,Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), serta pemberian Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi ibu hamil dan ibu menyusui. Dalam kunjungan tersebut, Menteri Wihaji meninjau pelayanan Keluarga Berencana (KB) gratis di Puskesmas Batu X Tanjungpinang, didampingi Gubernur Kepri Ansar Ahmad, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Kepri Dewi Kumalasari Ansar, Kepala Perwakilan BKKBN Kepri Rohina, dan Kepala Dinas Kesehatan Kepri Moh Bisri. Kunjungan tersebut menjadi bukti nyata perhatian pemerintah pusat terhadap peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan program keluarga berencana di daerah. Kehadiran Wihaji di Tanjungpinang bertujuan memastikan layanan kesehatan, terutama program keluarga berencana, berjalan optimal dan berdampak langsung bagi masyarakat. Baca juga:BKKBN Tegaskan Tak Ada Alasan Pungutan Sukarela dalam Program MBG, Kasus Tasikmalaya Jadi Pelajaran Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah memperkuat pembangunan keluarga berkualitas serta mewujudkan keluarga sehat dan sejahtera. Saya berharap kunjungan seperti ini dapat memacu kinerja pemerintah daerah untuk terus meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan KB demi kesejahteraan masyarakat, ujar Wihaji dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Jumat (24/10/2025). Salah satu fokus Wihaji adalah pengendalian penduduk melalui kampanye 4 Terlalu bagi pasangan usia subur, yakni terlalu muda menikah (di bawah 21 tahun bagi wanita), terlalu dekat jarak kelahiran (kurang dari 3 tahun), terlalu banyak anak (lebih dari dua), dan terlalu tua hamil (di atas 35 tahun). Kunjungan ke Tamasya Kegiatan lapangan berlanjut ke Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya) Tempat Penitipan Anak (TPA) Asri di Jalan Kuantan, Tanjungpinang. Di lokasi ini, Wihaji meninjau langsung kegiatan pengasuhan anak terpadu. Program Tamasya merupakan salah satuquick winBKKBN dalam membangun ketahanan keluarga sejak usia dini. Program tersebut hadir sebagai solusi atas kebutuhan masyarakat perkotaan, khususnya pekerja perempuan. Melalui program Tamasya, orangtua kini lebih tenang bekerja karena anak-anak dapat dititipkan di TPA berbasis Tamasya. Baca juga:Young Health Summit 2025, BKKBN Tekankan Pentingnya Remaja Sehat Mental dan Fisik Saat ini terdapat 3.202 unit Tamasya yang tersebar di seluruh Indonesia, baik yang diinisiasi pemerintah pusat dan daerah maupun dikelola pihak swasta. Dalam kesempatan tersebut, Menteri Wihaji turut menyerahkan bantuan berupa BKB Kit dan Alat Permainan Edukatif (APE) kepada pengelola TPA Tamasya Asri sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap kegiatan pengasuhan anak. Kunjungan ke SPPG dan Program MBG",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/7wFZ7dysbpozv1g_sFyHguk5cZU=/183x12:1212x697/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/24/68fb177a05699.jpeg",https://nasional.kompas.com/read/2025/10/24/13150871/menteri-wihaji-tinjau-program-mbg-dan-tamasya-di-kepri-tegaskan-komitmen,39c5aadc9560dd8f822ea353cab39faf19e64b9d058adc4dc202c4c540c07f52,2025-11-13 21:12:36.606 1659,kompas,mbg,2025-10-23 19:56:01,"112 Siswa MAN 1 Banyuwangi Diduga Keracunan MBG, Alami Gejala Infeksi Bakteri","BANYUWANGI, KOMPAS.com- Sebanyak 112 siswa MAN 1 Banyuwangi, Jawa Timur mengalami gejala infeksi bakteri seperti pusing, mual, demam, dan diare setelah menyantap menu makan bergizi gratis (MBG).Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat mengatakan, ada 83 siswa yang mengalami gejala diare, sedangkan 29 lainnya mengalami pusing, mual, dan demam.Semuanya dirawat di sekolah oleh tenaga kesehatan Puskesmas Sobo yang dibantu Dinas Kesehatan Banyuwangi. Tidak ada siswa yang dirujuk ke rumah sakit.""Sudah diperiksa dan diobati semua. Sampai sore tadi masih ada yang dirawat (di sekolah), setelah pulih bisa pulang,"" kata Amir, Kamis (23/10/2025).Baca juga:Hasil Lab Diungkap, Penyebab Keracunan 45 Siswa di Ngawi Bersumber dari Menu MBGAmir mengatakan, gejala keracunan yang dirasakan para siswa diduga berasal dariMBGyang dikonsumsi siswa sehari sebelumnya.Sebab, gejala tersebut baru dirasakan beberapa jam setelah makanan dikonsumsi. Gejala tersebut juga dirasakan oleh para siswa yang tak masuk sekolah pada hari ini.""Biasanya tandainfeksi bakteriintersep (baru dirasakan) adalah 6-8 jam,"" ujar Amir.Dinas Kesehatan Banyuwangi telah mengambil sampel semua makanan, alat makanan, dan air bersih sertarectal swabsiswa untuk diperiksa di laboratorium kesehatan daerah Banyuwangi.""Saat ini sudah ada di Labkesda hasilnya akan diumumkan 1-2 hari,"" kata dia.Sementara itu, KepalaMAN 1 BanyuwangiSugeng Maryono mengatakan, program MBG di sekolah tersebut telah berjalan 33 hari.Setelah kasus keracunan, program MBG di MAN Banyuwangi tetap berjalan.Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com.Download sekarang BANYUWANGI, KOMPAS.com- Sebanyak 112 siswa MAN 1 Banyuwangi, Jawa Timur mengalami gejala infeksi bakteri seperti pusing, mual, demam, dan diare setelah menyantap menu makan bergizi gratis (MBG). Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat mengatakan, ada 83 siswa yang mengalami gejala diare, sedangkan 29 lainnya mengalami pusing, mual, dan demam. Semuanya dirawat di sekolah oleh tenaga kesehatan Puskesmas Sobo yang dibantu Dinas Kesehatan Banyuwangi. Tidak ada siswa yang dirujuk ke rumah sakit. ""Sudah diperiksa dan diobati semua. Sampai sore tadi masih ada yang dirawat (di sekolah), setelah pulih bisa pulang,"" kata Amir, Kamis (23/10/2025). Baca juga:Hasil Lab Diungkap, Penyebab Keracunan 45 Siswa di Ngawi Bersumber dari Menu MBG Amir mengatakan, gejala keracunan yang dirasakan para siswa diduga berasal dariMBGyang dikonsumsi siswa sehari sebelumnya. Sebab, gejala tersebut baru dirasakan beberapa jam setelah makanan dikonsumsi. Gejala tersebut juga dirasakan oleh para siswa yang tak masuk sekolah pada hari ini. ""Biasanya tandainfeksi bakteriintersep (baru dirasakan) adalah 6-8 jam,"" ujar Amir. Dinas Kesehatan Banyuwangi telah mengambil sampel semua makanan, alat makanan, dan air bersih sertarectal swabsiswa untuk diperiksa di laboratorium kesehatan daerah Banyuwangi. ""Saat ini sudah ada di Labkesda hasilnya akan diumumkan 1-2 hari,"" kata dia. Sementara itu, KepalaMAN 1 BanyuwangiSugeng Maryono mengatakan, program MBG di sekolah tersebut telah berjalan 33 hari. Setelah kasus keracunan, program MBG di MAN Banyuwangi tetap berjalan.",Kompas Cyber Media,"https://asset.kompas.com/crops/C-_mHfccA_yKPwLImoCwPY9OVnM=/0x0:0x0/780x390/filters:watermark(data/photo/2020/03/10/5e6775ae18c31.png,0,-0,1)/data/photo/2025/10/23/68fa242bc7d4a.jpg",https://surabaya.kompas.com/read/2025/10/23/195601478/112-siswa-man-1-banyuwangi-diduga-keracunan-mbg-alami-gejala-infeksi,ab1559e410b590158f93bd1136b39d26ee8eb628302bfefb89b327c3d14cd240,2025-11-13 21:12:47.056 1660,sindonews,mbg,2025-11-13 20:23:00,Program MBG Jadi Penggerak Ekonomi dan Ketahanan Pangan Nasional,"JAKARTA JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) (MBG) yang dijalankan pemerintah menjadi penggerak ekonomi penggerak ekonomi kerakyatan dan ketahanan pangan. ketahanan pangan. Hal itu dapat tercapai dengan perencanaan yang matang dan berbasis bahan pangan lokal. Program Makan Bergizi Gratis tentu membawa dampak positif, terutama dalam meningkatkan gizi anak-anak dan membuka lapangan kerja baru di sektor pangan. Tetapi di sisi lain, bila kebutuhan bahan makanannya tidak dipenuhi dari dalam negeri, program ini bisa mendorong impor pangan, ujar pengamat ekonomi Esther Sri Astuti di Jakarta, Kamis (13/11/2025). Baca juga: BGN Siapkan Dana Rp29 Triliun untuk Program MBG hingga Akhir 2025 BGN Siapkan Dana Rp29 Triliun untuk Program MBG hingga Akhir 2025 Ia menjelaskan, keberhasilan program MBG sangat bergantung pada rantai pasok domestik. Jika bahan pangan seperti susu, telur, tepung, dan sumber karbohidrat lainnya diserap dari petani dan produsen lokal, maka akan terjadi efek berganda (multiplier effect) bagi ekonomi daerah. Dampaknya bisa sangat baik bila pemerintah memastikan pasokan berasal dari dalam negeri. Misalnya, di Papua bisa menggunakan sagu, di Nusa Tenggara Timur memakai tepung lokal, atau di Madura memanfaatkan jagung. Pendekatan berbasis pangan lokal bukan hanya memperkuat ekonomi rakyat, tetapi juga menumbuhkan kemandirian pangan nasional, jelasnya. Namun, Esther mengingatkan bahwa pelaksanaan MBG juga memiliki sejumlah tantangan logistik dan potensi risiko teknis, terutama dalam hal distribusi makanan ke sekolah-sekolah. Distribusi makanan ini harus dikelola secara profesional. Kalau pengiriman terlambat, bahan makanan bisa basi, dan risikonya bukan hanya kerugian ekonomi tapi juga keselamatan anak-anak. Kasus keracunan bisa saja terjadi bila sistemnya tidak rapi, kata Esther. Baca juga: Titiek Soeharto Apresiasi Komitmen Polri Dukung Pendidikan dan Program MBG Titiek Soeharto Apresiasi Komitmen Polri Dukung Pendidikan dan Program MBG Untuk mengantisipasi hal tersebut, ia menyarankan agar pemerintah menggandeng komite sekolah dan dapur umum lokal, seperti model yang diterapkan di Jepang. Menurutnya, pendekatan berbasis komunitas akan mempermudah kontrol kualitas dan memperkuat rasa tanggung jawab sosial. Di Jepang, dapur umum dikelola bersama komite sekolah, sehingga menu dan bahan makanan bisa dikontrol dengan baik. Ini jauh lebih efektif ketimbang menyerahkan semuanya ke pihak ketiga tanpa pengawasan langsung, tuturnya. Selain aspek logistik, Esther juga menyoroti dampak fiskal dari program ini. Menurutnya, MBG merupakan kebijakan konsumtif yang membutuhkan dana besar dan berkelanjutan, sehingga harus diimbangi dengan evaluasi ketat agar tidak mengorbankan program produktif lainnya. Lebih jauh, Esther menegaskan bahwa keberhasilan MBG tidak semata diukur dari seberapa banyak anak yang menerima makanan gratis, tetapi dari sejauh mana program ini mendorong tumbuhnya ekonomi lokal dan memperkuat ketahanan pangan nasional. Kalau pelaksanaannya baik, MBG bisa menggerakkan ekonomi desa, memperkuat industri pangan lokal, dan menambah lapangan kerja, pungkasnya. (shf) (shf)",Sunu Hastoro Fahrurozi,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/11/13/15/1643897/program-mbg-jadi-penggerak-ekonomi-dan-ketahanan-pangan-nasional-odf.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1643897/15/program-mbg-jadi-penggerak-ekonomi-dan-ketahanan-pangan-nasional-1763039489?showpage=all,cae37737d55f4c527819a26b42839a52a3003e18e8ae3feb83956a9dae21b48a,2025-11-13 21:34:20.421 1661,republika,mbg,2025-11-13 20:12:11,Aksi Power Rangers Antarkan Paket MBG untuk Siswa SD di Kediri,"REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Sejumlah petugas berkostum Power Rangers mengantar Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Negeri Tempurejo 1, Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis (13/11/2025). Petugas dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tempurejo tersebut mengenakan kostum unik sebagai upaya menghibur pelajar sekaligus sosialisasi pentingnya asupan gizi melalui MBG agar tubuh sehat dan kuat. sumber : Antara Foto Advertisement",Edwin Dwi Putranto,https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/023301600-1763036521-830-556.jpg,https://republika.co.id/berita//t5o20b375/aksi-power-rangers-antarkan-paket-mbg-untuk-siswa-sd-di-kediri,712a094a21c2ba665da42f1b8a31d8fea23a9e1c3b8279e7c2ae50dcf4ba973f,2025-11-13 21:34:22.492 1662,tribunnews,mbg,2025-11-13 18:02:04,Paradoksial MBG: Antara Peningkatan Status Gizi Masyarakat dan Fenomena Keracunan ,"Oleh:Adi RianghepatWarga Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur POS-KUPANG.COM -Tulisan ini tidak bermaksud membumihanguskan semangat dan upaya pemerintah, menjalankan salah satu program prioritasnya itu. Namun sebagai warga negara, dimaknai sebagai bagian penting menakar reaksi sosial terhadap pelaksanaannya. Sekadar menggugah kesadaran kita semua,Makan Bergizi Gratis(MBG) yang mulai bergulir pada Januari 2025 silam. MBG menyasar anak sekolah mulai level PAUD hingga siswa SMA/SMK, ibu hamil dan menyusui dengan tujuan meningkatkan status gizi masyarakat, mengurangi stunting, serta meningkatkan kualitas pendidikan dengan memastikan anak mendapatkan nutrisi yang cukup. Baca juga:BREAKING NEWS: 80 Anak SMA Manda Elu Sumba Barat Daya Dilarikan ke RS, Diduga Keracunan MBG Meskipun belum disebut gagal, namun fakta lapangan menunjukan gambaran paradoksialnya. Ini tentu menimbulkan sejumlah narasi pesimistis sebagian kalangan. Apakah program yang tujuannya indah dan luhur itu bisa terwujud di tengah kasus keracunan makanan yang terus terjadi? Penting saya jelaskan, secara etimologis, kata paradoksial berasal dari bahasa Yunani para-doxos. Kata para berarti berlawanan atau menyimpang dari , sedangkan doxos berarti pendapat atau keyakinan . Dengan demikian, paradoksial berarti bertentangan dengan harapan umum suatu keadaan di mana dua hal yang saling bertolak belakang muncul secara bersamaan. Dalam konteks kebijakan publik, istilah paradoksial menggambarkan situasi ketika sebuah program yang dirancang untuk memperbaiki keadaan justru menimbulkan masalah baru. Inilah yang kini tampak pada pelaksanaanprogram MBG. KepalaBadan Gizi Nasional(BGN)Dadan Hindayanamenyebut terdapat 11.640 orang telah menjadi korbankeracunan MBG(versi BGN). Sedangkan versi Kementerian Kesehatan korban keracunan akibat MBG berjumlah 13.371 orang. Memang jumlah ini belum sebanyak jumlah penerima manfaat yang telah mencapai 41,6 juta orang (hingga 11 November 2025). Namun begitu, nyata timbul kondisi yang disebut discrepantia: terdapat ketidaksesuaian antara harapan atau tujuan dan kenyataan. Pada konteksnya, MBG menjadi instrumen sosial yang memerangi kekurangan gizi, namun pada sisi lain, ia malah menjadi sumber penyakit baru. Inilah wujud paradoksial yang sesungguhnya. Fenomena paradoksial dalam pelaksanaan ProgramMakan Bergizi Gratis(MBG) tidak hanya dapat dilihat sebagai kegagalan teknis atau administratif, tetapi juga merupakan gejala sosial yang mencerminkan ketegangan antara idealisme kebijakan dan realitas sosial di lapangan. Untuk memahami paradoks ini secara lebih komprehensif, kita dapat menggunakan tiga perspektif teori sosial besar, masing-masing Teori Konflik (Karl Marx), Fakta Sosial (Emile Durkheim), dan Konstruksi Sosial (Peter L. Berger & Thomas Luckmann). Karl Marx memandang masyarakat sebagai arena pertarungan antara kelompok yang memiliki dan menguasai sumber daya dengan kelompok yang tidak memiliki kekuasaan ekonomi maupun politik. Dalam kerangka ini, kebijakan publik seperti MBG tidak berdiri di ruang hampa, melainkan menjadi bagian dari relasi kekuasaan dan distribusi sumber daya yang tidak merata. Program MBG, dengan anggaran puluhan triliun rupiah dan jaringan pelaksana yang kompleks, membuka ruang bagi berbagai aktor: kementerian, lembaga penyedia pangan, pemerintah daerah, penyedia jasa katering, dan pengawas di lapangan. Di titik inilah ketimpangan kepentingan muncul. Alih-alih seluruh pihak bekerja demi kualitas gizi penerima, sebagian mungkin terdorong oleh motif ekonomi dan politis, seperti proyek pengadaan bahan makanan, kontrak distribusi, atau kepentingan citra pemerintah. Dalam kondisi seperti ini, pengawasan terhadap mutu pangan sering terpinggirkan karena perhatian lebih banyak tersedot pada aspek administrasi dan serapan anggaran. Paradoks MBG menurut perspektif konflik muncul karena tujuan ideal (peningkatan gizi) berhadapan langsung dengan logika kapitalistik (keuntungan, efisiensi biaya, dan proyek politik). Akibatnya, risiko seperti penurunan standar kualitas makanan dan terjadinya keracunan massal bukan semata kecelakaan, tetapi konsekuensi dari struktur relasi kekuasaan yang timpang di balik pelaksanaan program. Durkheim memperkenalkan konsep fakta sosial sebagai norma, nilai, dan struktur yang memengaruhi individu dari luar dirinya. Ia menegaskan bahwa setiap institusi sosial memiliki fungsi tertentu untuk menjaga keseimbangan masyarakat. Namun, ketika fungsi itu tidak berjalan sebagaimana mestinya, yang muncul adalah disfungsi sosial. Dalam konteks MBG, institusi pemerintah dirancang untuk menjalankan fungsi pemenuhan gizi masyarakat. Tetapi, ketika rantai implementasi mulai dari dapur penyedia, distribusi, hingga pengawasan higienitas tidak bekerja dengan baik, maka institusi tersebut kehilangan fungsinya dan justru menimbulkan gejala disfungsi. Fenomena keracunan massal yang terjadi di banyak daerah adalah contoh konkret disfungsi institusi negara dalam menjaga kesehatan masyarakat. Durkheim menyebut hal ini sebagai bentuk anomi institusional , yaitu ketika aturan dan sistem pengawasan tidak lagi mampu menuntun perilaku kolektif menuju tujuan sosial yang diharapkan. Paradoks MBG, dalam kacamata Durkheimian, adalah paradoks fungsional: kebijakan yang seharusnya menyehatkan masyarakat justru menimbulkan penyakit. Ini bukan sekadar kesalahan teknis, tetapi indikasi lemahnya solidaritas organik antar lembaga negara yang seharusnya bekerja saling melengkapi bukan berjalan sendiri-sendiri. Berger dan Luckmann menekankan bahwa realitas sosial tidak bersifat objektif, melainkan hasil proses konstruksi sosial melalui interaksi dan pengalaman bersama. Artinya,program MBGtidak hanya dinilai dari keberhasilannya secara administratif, tetapi juga dari bagaimana masyarakat memaknai dan mengalaminya. Pada awal peluncurannya, MBG dipersepsikan sebagai simbol kepedulian negara terhadap kesehatan rakyat. Namun, ketika berulang kali muncul kasus keracunan, makna itu mulai bergeser. Di banyak daerah, masyarakat mulai memandang MBG bukan sebagai program penyelamat gizi, melainkan program berisiko, bahkan menjadi bahan sindiran sosial di media dan ruang publik. Inilah bentuk krisis legitimasi simbolik. Sebuah kebijakan yang awalnya dianggap bermakna positif kini kehilangan kredibilitas karena pengalaman empiris masyarakat berlawanan dengan pesan yang dikampanyekan pemerintah. Dalam perspektif konstruksionis, paradoks MBG terjadi karena realitas yang dikonstruksi secara politis ( makan bergizi untuk semua ) tidak sejalan dengan realitas yang dialami masyarakat ( makan bergizi yang malah menimbulkan sakit ). Krisis makna ini berpotensi melemahkan partisipasi publik dan kepercayaan sosial terhadap program lain dari negara di masa depan, terutama yang berkaitan dengan pelayanan sosial atau pangan. Membaca ketiga teori tadi, maka akan memberi pemahaman yang setidaknya utuh, bahwa Teori Konflik menyoroti akar struktural paradoks, yakni perebutan kepentingan dan kekuasaan di balik kebijakan. Teori Fakta Sosial menjelaskan bagaimana disfungsi lembaga dan lemahnya pengawasan menciptakan kegagalan sistemik. Sementara Teori Konstruksi Sosial menyoroti konsekuensi simbolik dan kulturalnya hilangnya kepercayaan masyarakat akibat realitas yang berlawanan dengan narasi resmi. Paradoks MBG bukan sekadar persoalan gizi dan sanitasi, tetapi cermin dari kompleksitas sosial-politik kebijakan publik di Indonesia: ketika idealisme bertemu dengan birokrasi, dan janji kesejahteraan berbenturan dengan praktik di lapangan. Paradoksial MBG harus menjadi bahan refleksi nasional. Program sebesar ini tidak boleh berhenti pada niat baik, tetapi harus terus dikawal pada aspek mutu, pengawasan dan tanggung jawab sosial. Setidaknya, penulis mencoba menyajikan beberapa langkah perbaikan yang dapat dipertimbangkan. Pertama, harus dilakukan penguatan sistem keamanan pangan di setiap dapur dan penyedia MBG, termasuk sertifikasi dan audit higienitas. Kedua, transparansi data kasus keracunan agar masyarakat mendapatkan informasi yang jujur dan dapat menilai objektivitas pemerintah. Ketiga, reformasi sistem pengawasan lintas sektor, melibatkan dinas kesehatan, lembaga pendidikan, dan lembaga independen. Keempat, pendidikan gizi dan keamanan pangan kepada masyarakat agar penerima juga menjadi pengawas sosial. Program MBG adalah kebijakan besar yang mengandung nilai kemanusiaan tinggi. Namun, tanpa evaluasi dan tanggung jawab yang berkelanjutan akan terus menjadi paradoks antara makanan bergizi dan makanan berisiko . Seperti dikatakan Durkheim, Masyarakat tidak akan sehat bila institusinya sakit. Maka, memperbaiki paradoks MBG berarti memperbaiki cara kita mengelola kebijakan publik itu sendiri. (*) Simak terus artikel POS-KUPANG.COM diGoogle News",Dion DB Putra,https://asset.tribunnews.com/OpsUwRKVwmIY7pZJv3c6PTcjRJY=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Adi-Rianghepat.jpg,https://kupang.tribunnews.com/editorial/940079/paradoksial-mbg-antara-peningkatan-status-gizi-masyarakat-dan-fenomena-keracunan?page=all,c4e4251ba9a93eed30a06f8be7ab7c6856cb07ac1393a087d6dfd7b3aaf3d296,2025-11-13 21:35:07.371 1714,republika,mbg,2025-11-02 23:46:02,Ahli Sebut MBG Bisa Tingkatkan Gizi Anak Tapi Perlu Terus Dievaluasi,"REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dinilai memiliki potensi besar sebagai instrumen vital dalam upaya meningkatkan status gizi dan kesehatan anak-anak Indonesia. Namun implementasinya memerlukan evaluasi berkelanjutan agar manfaatnya dapat tercapai secara optimal. Menurut ahli gizi Mochammad Rizal, program ini bukan sekadar bantuan konsumsi harian, melainkan sebuah investasi jangka panjang yang sangat krusial dalam mencetak generasi berkualitas, khususnya dalam menyongsong visi besar Indonesia Emas 2045. ""Dalam jangka pendek yang bisa kita saksikan adalah peningkatan status gizi dan kesehatan anak akan meningkat, seperti misalnya penurunan angka anemia. Anak-anak yang tumbuh sehat hari ini, kelak akan melahirkan generasi yang bebas stunting,"" ujar Rizal di Jakarta pada Ahad (2/10/2025). Baca Juga Tingkatkan Keterampilan, 18 Juru Masak MBG di Ciamis Ikuti Pelatihan Sekitar 800 Siswa SMK Kandeman Batang Keracunan Usai Santap Menu MBG Sobekan Kertas untuk Presiden: Terima Kasih, Pak Prabowo, Nasi MBG-nya Enak Baca Juga Selain peningkatan taraf kesehatan dan status gizi, hal lain yang menjadi harapan dari MBG adalah dapat memotivasi anak untuk semangat datang ke sekolah. Dengan perut terisi makanan bergizi, konsentrasi belajar diharapkan meningkat. Tidak berhenti sampai di sana, program tersebut juga diharapkan mampu mendongkrak produktivitas rantai pasok pangan lokal, seperti petani, nelayan, dan katering lokal. Meski begitu, implementasi MBG di lapangan tidak lepas dari berbagai tantangan yang kompleks. Kebiasaan makan anak sekarang yang terbiasa mengonsumsi Ultra Processed Food (UPF) seperti snack, permen, serta makanan tinggi gula, garam, dan lemak menjadi tantangan. ""Menu MBG yang ideal justru berisiko tinggi tidak dihabiskan (food waste). Sebaliknya, memberikan menu berbasis UPF seperti nugget ataupun sosis, agar makanan habis, justru mengalihkan tujuan utama pemenuhan gizi dari program ini. Perlu strategi bertahap untuk mengubah perilaku makan siswa saat ini,"" kata pria yang tengah menempuh studi PhD di bidang International Nutrition, Cornell University, New York, Amerika Serikat itu. Untuk mengukur adanya perubahan perilaku pola makan sehat di sekolah, perlu dilakukan evaluasi makanan yang habis atau tidak habis dikonsumsi secara berkala. Selain itu sekolah juga diharapkan mengumpulkan data jumlah makanan tidak layak konsumsi, hingga pelaporan jumlah kejadian tak terduga, termasuk insiden keamanan pangan yang terjadi di sekolah. Panduan evaluasi ini tertuang dalam Panduan Implementasi Program MBG di Satuan Pendidikan yang disusun Kemendikdasmen. Selain itu, dalam upaya mengukur dampak MBG, sekolah diimbau untuk melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, serta indeks massa tubuh siswa setiap enam bulan sekali. Tidak hanya itu, sekolah juga diwajibkan mengukur perubahan perilaku siswa tentang gizi dan perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah. Melalui panduan tersebut, harapannya pengumpulan data yang komprehensif seperti data jumlah penerima manfaat, data menu MBG, data food waste, dan status gizi sebelum dan setelah MBG berjalan menjadi basis data sangat penting untuk evaluasi kebijakan. Peran ahli gizi dalam program itu pun menjadi sangat krusial, baik untuk memastikan gizi seimbang maupun keamanan pangan terimplementasi dengan baik. Namun, beban kerja yang tidak ideal menjadi tantangan yang perlu segera diperbaiki. ""Sejauh yang saya dengar dengan rasio satu ahli gizi untuk memantau 3.000-4.000 porsi itu sangat berat. Beban ini berpeluang membuat terjadinya insiden keamanan pangan. Namun regulasi baru yang saya dengar telah membatasi produksi maksimal 2.000 porsi pada Satuan Penyediaan Pangan Bergizi (SPPG). Ini adalah langkah perbaikan yang baik, karena bisa mengurangi beban kerja dan risiko keamanan pangan,"" ujar Rizal. Tidak hanya itu, MBG perlu diintegrasikan dengan edukasi gizi kepada anak dan keluarga. Di luar menyiapkan menu MBG, peran ahli gizi untuk mengedukasi siswa menjadi penting. Dengan begitu pemahaman yang baik tentang pola makan dan gizi seimbang bisa terbangun ""Ini program baru sehingga masih banyak tantangan yang perlu dibenahi, termasuk memberikan masukan yang baik sangat dibutuhkan,"" kata Rizal. Advertisement",Qommarria Rostanti,https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/052408800-1752490443-830-556.jpg,https://republika.co.id/berita//t53ykq425/ahli-sebut-mbg-bisa-tingkatkan-gizi-anak-tapi-perlu-terus-dievaluasi,f1309284d763282bc5a39b4d7b221e9daa86c171a2b481840cf88f24231e5008,2025-11-13 21:37:44.569 1715,tribunnews,mbg,2025-11-13 15:11:40,"Dana Belum Turun, Enam Dapur SPPG di Pandeglang Hentikan Sementara Penyaluran MBG","Laporan Wartawan TribunBanten.com, Misbahudin TRIBUNBANTEN.COM, PANDEGLANG- Sebanyak enam Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) di KabupatenPandeglang, Provinsi Banten, dihentikan sementara. Penghentian penyaluran MBG tersebut dikarenakan anggaran atau dana SPPG belum turun. Enam SPPG tersebut di antaranya SPPG Labuan Banyubiru, SPPG Kabayan 1, SPPG Majasari Sukaratu 3, SPPG Majasari Sukaratu, SPPG Saketi Kaduampit 2, dan SPPG Menes. Baca juga:Sejumlah SPPG Setop Sementara Penyaluran MBG, Regional BGN Banten Akui Kendala Administrasi Koordinator SPPG KabupatenPandeglang, Rofiatul Mufasiroh, mengatakan penghentian sementara pembayaran SPPG disebabkan adanya pergantian regulasi dari Badan Gizi Nasional (BGN). Keputusan itu tertuang dalam Nomor 244 Tahun 2025 tentang perubahan ketiga atas petunjuk teknis bantuan pemerintah tahun anggaran 2025. Kami menunggu perubahan regulasi secara bertahap, menyesuaikan dengan pengelolaan di setiap SPPG yang ada, katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (13/11/2025). Rofiatul menjelaskan, regulasi baru yang tengah diterapkan antara lain penyetaraan penerima manfaat di setiap kecamatan, pemberian insentif bagi PIC sekolah, dan pembatasan bahwa satu dapur hanya dapat melayani 2.500 penerima manfaat. Sementara, SPPG yang memiliki chef bersertifikat diperbolehkan melayani hingga 3.000 penerima manfaat. Sedangkan pada kebijakan sebelumnya maksimal 4.000 penerima. Masih banyak lagi perubahan regulasi baru yang tidak mungkin saya sebutkan satu per satu, jelasnya. Rofiatul juga mengklaim sebagian anggaran SPPG telah dicairkan. Alhamdulillah, anggaran sudah turun sebagian kemarin dan kemungkinan akan secepatnya mendistribusikan MBG kembali, ujarnya. Saat ditanya dari enam SPPG yang sempat berhenti akibat anggaran, berapa yang sudah dibayarkan, Rofiatul tidak memberikan jawaban. Sebagaimana diketahui, siswa sekolah dasar (SD) di wilayah Kecamatan Menes, KabupatenPandeglang, tidak mendapat kiriman Makan Bergizi Gratis (MBG) dari SPPG pada Selasa (11/11/2025). Alasan penyaluran MBG dihentikan sementara ke sejumlah sekolah karena pihak SPPG atau dapur terkendala anggaran. Sebelumnya, penanggung jawab MBG di SD Negeri 1 Menes, Neng, mengungkapkan bahwa dapur yang biasa mengirimkan MBG terkendala dana. Iya, karena MBG hari ini ada kendala. Informasinya dari pihak dapur ada masalah dana, ujarnya melalui sambungan telepon. Menurutnya, tidak hanya SD Negeri 1 Menes yang tidak menerima MBG, tetapi juga sejumlah sekolah lain di wilayah Menes. Bukan di sekolah saya saja, sekolah lain juga banyak yang hari ini tidak menerima MBG, ucapnya. Neng mengaku mengetahui informasi penghentian sementara MBG melalui pesan di grup WhatsApp. Penyampaiannya lewat grup WhatsApp. Kalau soal sampai kapan, saya tidak tahu. Mungkin sampai waktu yang ditentukan pihak MBG, ujarnya. Terpisah, Camat Menes Usep Sudarmana membenarkan bahwa sebagian sekolah di wilayahnya hari itu tidak mendapat kiriman MBG. Kendati demikian, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pengelola SPPG Umi Kaisar terkait masalah tersebut. Iya, saya juga sudah menanyakan hal itu. Alasannya dari pihak dapur karena anggaran dari Badan Gizi Nasional (BGN) belum turun, bebernya. Kepala SPPG menyatakan dananya belum cair dari BGN. Sehingga hari ini distribusi MBG dari dapur Umi Kaisar dihentikan sementara, sambungnya.",Misbahudin,https://asset.tribunnews.com/byPRxrN54JAqKln_9W1c9CH6oVo=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banten/foto/bank/originals/SPPG-di-Pandeglang-hentikan-sementara-penyalura-MBG.jpg,https://banten.tribunnews.com/pandeglang/145705/dana-belum-turun-enam-dapur-sppg-di-pandeglang-hentikan-sementara-penyaluran-mbg?page=all,9c973ba5ca342dc364eafb4cb84d4ea6edc08f4de9cb416c637012dc35818e86,2025-11-13 21:37:50.629 1663,tempo,mbg,2025-11-13 20:27:15,Menu MBG untuk Lansia dan Disabilitas Dibagikan Dua Porsi Setiap Hari,"MENTERI Sosial Saifullah Yusuf mengatakan kelompok lanjut usia atau lansia dan penyandang disabilitas akan menerima makan bergizi gratis dua porsi sehari dari Kementerian Sosial (Kemensos). Saifullah mengatakan program makan bergizi gratis ini berbeda dengan MBG yang dikelola oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi atau SPPG di bawah Badan Gizi Nasional. Ini makan bergizi gratis sehari dua kali. Pagi dan siang, tetapi diantarkan setiap pagi. Siapa yang melayani? adalah pokmas, kelompok masyarakat setempat, kata menteri yang akrab disapa Gus Ipul ini saat ditemui di Jakarta Selatan, Kamis, 13 November 2025. Gus Ipul mengatakan MBG lansia dan penyandang disabilitas akan memakai anggaran dari Kemensos. Sebab program ini merupakan transformasi dari program makanan gratis kepada lansia dan penyandang disabilitas yang telah dilakukan Kemensos sebelumnya. Per menu Rp 15.000. Per menu Rp 15.000 dua kali, berarti Rp 30.000, ujarnya. Yang membedakan dari makan gratis Kemensos sebelumnya adalah peningkatan menu dan pamakaian nampan makanan atau food tray seperti MBG oleh Badan Gizi Nasional. Adapun program MBG ini akan diprioritaskan untuk penyandang difabel yang membutuhkan dan lansia berusia 75 tahun yang terlantar dan tinggal sendirian. Menu-menunya juga akan diperbarui sesuai dengan standar MBG. Ini MBG khusus lansia dan penyandang disabilitas, katanya. Tentu ada juga menu-menu yang akan kita titipkan supaya lebih beragam. Nanti ada tambahan-tambahan lah. Pada saatnya nanti akan kami sampaikan. Kami masih menyusun terlebih dulu. Gus Ipul mengatakan Kemensos mengatakan MBG ini akan menyasar 100 ribu lansia dan 30 ribu penyandang disabilitas. Rencananya, program makan bergizi gratis ini akan dimulai tahun depan. Pilihan Editor:","Eka Yudha Saputra, Sukma N Loppies",https://statik.tempo.co/data/2025/11/12/id_1440912/1440912_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/menu-mbg-untuk-lansia-dan-disabilitas-dibagikan-dua-porsi-setiap-hari-2089332,fc1edca3ecd7346599ee1dce312f19a35dfc2060ce6f6c08125ad2b74c3fd8d9,2025-11-13 21:34:23.001 1665,republika,mbg,2025-11-13 11:39:40,KPAI Nilai MBG Perlu Libatkan 'Suara' Anak,"REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama ini, program gizi sering kali diukur dari piring dan sendok orang dewasa. Namun, apakah makanan itu benar-benar habis di meja anak? Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kini ""menantang"" paradigma tersebut. Melalui hasil kajian ""Kajian Suara Anak: Mengedepankan Perspektif Anak dalam Program Makan Bergizi Gratis,"" KPAI menegaskan bahwa keberhasilan program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak terletak pada seberapa banyak makanan disajikan, melainkan pada suara si penerima manfaat, anak-anak itu sendiri. Baca Juga Terulang Lagi, Keracunan Usai Konsumsi MBG Terjadi di Bandung Barat Bagaimana Dampak MBG Terhadap Pola Makan Anak? Ini Kata Pakar Selebgram Asal Tuban Dikecam Seusai Ngonten Pacaran dengan Anak SMP Baca Juga Hasil ""Kajian Suara Anak: Mengedepankan Perspektif Anak dalam Program Makan Bergizi Gratis"" tersebut disusun dengan dukungan dari Center for Indonesia s Strategic Development Initiatives (CISDI) dan Wahana Visi Indonesia (WVI). ""Selama ini, kita lebih sering mendengar perspektif dari orang dewasa mengenai MBG. Melalui kajian ini, kami ingin mendengar apa yang disuarakan anak. Kami berharap peluncuran kajian yang disampaikan hari ini bisa menjadi masukan bagi perbaikan pelaksanaan program MBG ke depan,"" ujar Ketua KPAI Margaret Aliyatul Maimunah dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (12/11/2025). KPAI meminta setiap pemangku kepentingan yang terkait dengan Program MBG agar mendengarkan suara anak. Kajian ini juga menemukan kasus intimidasi oleh kepala dapur terhadap anak yang merekam dan melaporkan makanan yang tidak layak di sekolah. ""KPAI memandang temuan intimidasi terhadap anak yang melaporkan makan tidak layak sebagai bentuk pelanggaran serius terhadap hak anak untuk menyampaikan pendapat tanpa rasa takut,"" ujar Margaret. Ia mengatakan, pemerintah perlu segera melakukan evaluasi menyeluruh dan memastikan mekanisme pengawasan yang berpihak pada keselamatan dan martabat anak. ""Tidak boleh ada pembiaran atas kelalaian yang berpotensi menimbulkan kekerasan baru,"" ujarnya. Loading... Advertisement Chief of Research and Policy CISDI Olivia Herlinda menyampaikan pentingnya tim Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mengajak diskusi para penerima manfaat, utamanya siswa. ""Selama ini, kami menilai pelibatan anak masih sangat terbatas sebagai objek dalam Program MBG. Tidak seperti praktik di negara lain, anak-anak di Indonesia belum dilibatkan dalam penentuan menu, edukasi gizi, hingga evaluasi program di sekolah mereka,"" kata Olivia. Meski begitu, dalam kajian tersebut, mayoritas responden mengapresiasi dimensi sosial ekonomi dari pelaksanaan MBG. Berdasarkan pengalaman mereka setelah mendapatkan MBG, muncul kebiasaan makan bersama teman, menghemat uang jajan, dan membantu keluarga yang kurang mampu. ""Temuan awal ini menunjukkan MBG diperlukan di wilayah dengan masyarakat dari kelompok sosial-ekonomi menengah ke bawah,"" ujar Olivia. Studi itu juga menemukan 583 responden (35,9 persen) pernah menerima makanan rusak, basi, atau mentah. Temuan tersebut berkaitan erat dengan maraknya kasus keracunan makanan MBG yang menurut pemantauan CISDI mencapai 12.820 kasus hingga 30 Oktober 2025. ""Kasus keracunan tentu mempengaruhi kesehatan anak. Dalam jangka pendek, mereka mengeluhkan gangguan pencernaan, penurunan nafsu makan, hingga diare. Dalam derajat keparahan tertentu, infeksi bakteri berulang dapat memicu peradangan kronis, hingga kerusakan sel darah merah, yang pemulihannya tidak dapat diselesaikan dalam satu kali perawatan,"" ujarnya. Child Protection and Participation Manager WVI Satrio Dwi Raharjo menekankan pentingnya menjaga kualitas makanan dan mendengarkan pendapat siswa dalam MBG. ""Anak-anak adalah masa depan dan harapan bangsa. Karena itu, kami turut mendukung kajian ini sebagai komitmen untuk memahami kebutuhan anak, termasuk dalam mendapatkan hak dasarnya atas gizi yang cukup guna mendukung pertumbuhannya,"" ujar dia. Kajian tersebut menggunakan pendekatan Child-Led Research (CLR) atau penelitian yang dipimpin oleh anak. Semua proses mulai dari penyusunan instrumen, pemetaan responden, pengumpulan data melalui diskusi terarah, dan pengolahan data dilakukan oleh peneliti anak.",Qommarria Rostanti,https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/013885600-1759129981-830-556.jpg,https://republika.co.id/berita//t5nea4425/kpai-nilai-mbg-perlu-libatkan-suara-anak,e43b1707ae140f71bd97ba0e1ae53b3c3fbb59d705947a3584810b7a3efe6b94,2025-11-13 21:34:33.068 1666,tempo,mbg,2025-11-13 10:05:00,BGN Klaim Ahli Gizi Jadi Profesi Langka Setelah MBG Berjalan,"BADAN Gizi Nasional atau BGN mengklaim ahli gizi menjadi profesi langka usai dijalankannya program makan bergizi gratis (MBG) oleh pemerintahan Prabowo Subianto sejak 6 Januari lalu. Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan, ahli gizi yang sebelumnya kerap mengalami kesulitan dalam mencari lapangan pekerjaan, kini berbalik dicari. ""Komisi IX memberikan saran agar BGN mencari jalan keluar dari kelangkaan profesi ahli gizi tersebut,"" kata dia usai rapat dengar pendapat bersama Komisi IX DPR, Rabu, 12 November 2025. Dia melanjutkan, alternatif yang akan dilakukan BGN dalam mengatasi kekurangan profesi ahli gizi, yaitu dengan mencari lulusan atau sarjana yang memiliki rumpun keilmuan serupa. ""Misalnya lulusan kesehatan masyarakat, teknologi pangan, atau processing pangan,"" ujar Guru besar IPB University itu. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik atau BPS pada 2024, jumlah ahli gizi di seluruh Indonesia adalah 34.553. Jumlah ini mengalami penuruan sekitar 5 persen dari tahun 2023 yang mencatatkan jumlah ahli gizi sebanyak 36.400. Turunnya jumlah ahli gizi di Indonesia, salah satunya disebabkan oleh kebijakan Kementerian Kesehatan yang mewajibkan lulusan sarjana kesehatan yang bekerja di bidang yang bersinggungan langsung dengan masyarakat harus memiliki surat tanda registrasi atau STR. Faktor tersebut diperkuat dengan gugatan uji materi Pasal 212 ayat (2) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan di Makhamah Konstitusi. Gugatan ini dimohonkan oleh seorang lulusan tenaga kesehatan bidang gizi Julita Langgu pada perkara Nomor 50/PUU-XXII/2024. Dalam dalil permohonannya, pemohon menyatakan kebijakan Kemeneterian Kesehatan yang mewajibkan kepemilikan STR menyebabkan para lulusan tenaga kesehatan kesulitan memperoleh pekerjaan di bidang yang bersinggungan langsung dengan masayarakat, salah satunya ahli gizi. Pemohon mengatakan, sejak lulus dari universitas, ia telah beberapa kali mencoba melamar pekerjaan di bidang yang bersinggungan langsung dengan masyarakat, misalnya puskesmas, klinik, dan industri olahan makanan. Namun, upaya tersebut kerap tak membuahkan hasil lantaran adanya persyaratan wajib kepemilikan STR. ""Sepemahaman saya, setelah lulus strata 1 gizi bisa langsung mendaftar uji kompetensi sebagai syarat memperoleh STR. Namun, saat ini, saya tidak tahu jika untuk mendaftar uji kompetensi harus memiliki STR lebih dulu sebagai syaratnya seperti diatur dalam UU 17/2023,"" kata Junita dalam persidangan, 22 Agustus 2024 lalu. Pilihan Editor: Apa Isi Perpres Tata Kelola MBG untuk Mencegah Keracunan","Andi Adam Faturahman, Ninis Chairunnisa",https://statik.tempo.co/data/2025/11/12/id_1440771/1440771_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/bgn-klaim-ahli-gizi-jadi-profesi-langka-setelah-mbg-berjalan-2089099,deb18e74c2e9f507dbd7877b4dbe4382b05eeaa51fee10bb70217770aa5e8519,2025-11-13 21:34:33.796 1667,tribunnews,mbg,2025-11-13 07:40:27,"Alasan Gaji Petugas MBG Telat Dibayar, Kepala BGN Singgung Masalah Administrasi","Akun resmi Instagram resmi Badan Gizi Nasional (BGN) digeruduk netizen soal gaji pegawaiMBGyang belum dibayar.BGN pun memastikan, bakal menyalurkan gaji petugas Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telat dibayar pekan ini.Keterlambatan ini hanya dialami oleh SPPI batch 3, ahli gizi, dan akuntan. TRIBUNNEWS.COM -Kepala Badan Gizi Nasional (BGN),Dadan Hindayana, menegaskan bakal menyalurkan gaji petugas Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telat dibayar pekan ini. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan usaha pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui penguatan gizi bagi anak sekolah. ProgramMBGini, telah bergulir di berbagai sekolah di Indonesia sejak awal Januari 2025. Baru-baru ini, permasalahan gaji petugasMBGyang telah dibayar tengah menjadi perbincangan di media sosial. Penelusuran Tribunnews, akun resmi Instagram resmi BGN bahkan digeruduk soal gaji pegawai satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG). Dalam unggahan BGN terkait kabar penyaluranMBGpada Selasa (11/11/2025), turut dibanjiri komentar netizen yang menagih gaji petugasMBG. Terkini,Kepala BGNDadan Hindayanamenyampaikan, persoalan keterlambatan gaji pada Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) batch 3, ahli gizi (AG), dan akuntan (AK) karena administrasi. Dadan berjanji, bakal menuntaskan permasalahan gaji petugasMBGpekan ini. Hal tersebut, disampaikan Dadan dalam rapat bersama Komisi IX DPR, Rabu (12/11/2025). ""Kami secara administrasi harus menggeser anggaran, yang biasanya kami kerjakan tanggal 6, ini ada keterlambatan, tapiinsya Allahpaling lambat hari Minggu seluruh uang itu sudah akan masuk di rekening,"" ucapnya. Dadan menegaskan, keterlambatan ini hanya dialami oleh SPPI batch 3, ahli gizi, dan akuntan. Baca juga:BGN Ungkap Penyebab Maraknya Kasus Keracunan MBG di Jabar dan Sleman, Diduga Akibat Infeksi Nitrit Sementara itu, penggajian SPPI batch pertama dan kedua tidak terlambat karena mereka sudah berstatus pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Dadan menambahkan, SPPI batch 3 baru mengikuti tes untuk menjadi PPPK pada bulan ini, sehingga terdapat persoalan administrasi yang harus diselesaikan. ""SPPI batch 3, tadinya kita rencanakan CAT-nya atau computer assist test-nya bulan ini, kemarin, sehingga sebetulnya pagu kami itu ada di pagu PPPK di kode anggaran yang berbeda."" ""Tapi karena masih ada hal yang harus diselesaikan, maka sementara ini SPPI batch 3 ini dan juga AG dan AK masih harus digaji dengan sistem istilahnya konsultan perorangan,"" ucap pria kelahiran Garut, Jawa Barat ini. Lebih lanjut, Dadan juga berkomitmen bahwa tak akan ada keterlambatan pembayaran gaji lagi pada bulan depan. ""Itu rata-rata akuntan dan ahli gizi. Tapi kami sekalian untuk menyelesaikan minggu ini, kami sudah geser anggaran untuk tuntas sampai Desember."" ""Jadi bulan depan sudah tidak akan ada keterlambatan lagi, mudah-mudahan tahun depan mereka sudah PPPK. Sehingga tiap tanggal 1 mereka sudah rutin seperti ASN,"" lanjutnya. Keterlambatan gaji petugasMBGini, sebelumnya juga ditanggapi WakilKepala BGN, Nanik Sudaryati Deyang. Nanik menyampaikan, keterlambatan gaji yang muncul bukan disebabkan oleh tidak adanya ketersediaan anggaran, namun persoalan teknis administratif. Ini murni masalah teknis administratif. Jumlah petugas yang harus kami verifikasi sangat besar dan beberapa di antaranya membutuhkan penyesuaian status administrasi."" ""Kami memastikan proses ini segera tuntas, kata Nanik di Jakarta, Selasa. Menurut Nanik, jumlah petugas yang terlibat dalam programMBGsangat besar, terdiri dari sekitar 30.000 SPPI, serta petugas Akuntan (AK) dan Ahli Gizi (AG) yang jumlahnya menyesuaikan kebutuhan lapangan. Banyak data dan administrasi yang harus diselesaikan pun menjadi salah satu faktor teknis dalam penyesuaian dan sinkronisasi ulang. Nanik menegaskan, proses administrasi masih berlangsung, khususnya untuk SPPI Batch III yang belum berstatus PPPK, serta sebagian petugas AG dan AK. Adapun untuk SPPI Batch I dan II yang sudah berstatus PPPK, pembayaran gaji tidak mengalami hambatan. BGN memastikan, seluruh petugas akan menerima haknya secara penuh. Baca juga:Kepala BGN Buka Peluang Bentuk SPPG untuk Program MBG di Wilayah Adat Baduy Lebih lanjut, Nanik menjelaskan, pembayaran gaji yang belum terproses dalam beberapa minggu terakhir akan dirapel dan diprioritaskan penyelesaiannya pada pekan ini. BGN pun telah mengarahkan seluruh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang terlibat agar bekerja lebih proaktif dan memastikan tidak ada keterlambatan terulang. BGN juga menunjuk kedeputian terkait sebagai leading sector penggajian dan menginstruksikan seluruh unit teknis. Kami mengawal penuh setiap tahapan. Kami ingin memastikan seluruh petugas (SPPI, AG, dan AK) mendapatkan haknya tepat waktu, tanpa ada isu berulang di kemudian hari, ungkapnya. (Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Rina Ayu Panca Rini)",Suci Bangun Dwi Setyaningsih,https://asset-2.tribunnews.com/tribunnews/foto/bank/originals/Wawancara-Khusus-Tribun-Network-dengan-Kepala-BGN_20251021_190833.jpg,https://www.tribunnews.com/nasional/7754097/alasan-gaji-petugas-mbg-telat-dibayar-kepala-bgn-singgung-masalah-administrasi?page=all,64bdf222f0eb2b553a12c2bba8101c2ef335451bb45f30de389954ea845c4126,2025-11-13 21:34:34.305 1668,republika,mbg,2025-11-11 20:29:40,"Terulang Lagi, Keracunan Usai Konsumsi MBG Terjadi di Bandung Barat","REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Gejala keracunan usai mengkonsumsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali terjadi di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat. Belasan siswa dari SMP Bina Karya di Desa Cimanggu, Kecamatan Ngamprah dilaporkan mengeluhkan gejala mengeluhkan nyeri pada perut, mual, pusing, hingga muntah-muntah pada Selasa (11/11/2025). ""Siswa SMP Bina Karya di Ngamprah. Informasi sementara sudah ada 13 siswa yang mengalami gejala (keracunan),"" ujar Kepala Bidang SMP pada Dinas Pendidikan Bandung Barat, Edy Saprudin saat dikonfirmasi. Baca Juga Pemprov Jabar akan Bongkar Bangunan di Daerah Aliran Sungai, Dedi Mulyadi: Ada Perumahan Mewah Nasdem Jabar Angkat Bicara Soal Kasus Dugaan Korupsi di Pemkot Bandung Gerindra Depok Apresiasi Program RSSG yang Diinisiasi Wali Kota Supian Suri Baca Juga Belasan siswa yang mengalami gejala keracunan itu langsung mendapatkan penanganan medis di sekolah. Sementara dari 13 siswa, kabarnya satu orang dirujuk ke rumah sakit. ""Penanganan dipusatkan dulu di sekolah seperti yang sebelum-sebelumnya. Kemudian informasinya satu orang dirujuk ke RS Cahya Kawaluyan,"" kata Edy. Menurut Edy, pihaknya menyebut masih memantau kondisi siswa lain yang saat ini belum merasakan gejala keracunan MBG. Jumlah siswa yang keracunan disinyalir bisa bertambah seiring waktu. ""Kita masih pantau, ada waktu tunggu sampai gejala timbul dirasakan siswa. Kita lakukan penanganan di sekolah,"" kata Edy. Kekinian, Camat Ngamprah Agnes Virganty mengatakan 13 orang pelajar yang sebelumnya dilaporkan mengalami gejala keracunan sudah diperbolehkan pulang. Namun petugas gabungan tetap menyiapkan posko. ""Sudah sembuh semua alhamdulillah 13 orang yang sebelumnya dilaporkan. Tapi kita tetap standby membuka posko,"" kata dia. Advertisement",Arie Lukihardianti,https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/074652700-1760439538-830-556.jpg,https://republika.co.id/berita//t5kdhg512/terulang-lagi-keracunan-usai-konsumsi-mbg-terjadi-di-bandung-barat,1b2f970a088a304dcecc1d0898f2fad0ea6f64cc22a9cd9386bd9a767a909bf8,2025-11-13 21:34:43.561 1669,tempo,mbg,2025-11-11 13:55:58,BGN Ancam Tutup SPPG yang Belum Punya Sertifikat Laik Higiene Sanitasi,"BADAN Gizi Nasional atau BGN meminta semua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Indonesia segera memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Kami memberi waktu satu bulan kepada mitra atau yayasan di semua SPPG agar mereka mendaftarkan diri ke Dinas Kesehatan, kata Wakil Ketua BGN Bidang Investigasi dan Komunikasi Publik Nanik Sudaryati Deyang, di Jakarta, Selasa, 11 November 2025. Kepemilikan SLHS pada setiap SPPG yang menyedikan makan bergizi gratis atau MBG sangat penting. Sebab, persoalan higiene dan sanitasi menjadi isu sensitif di tengah masyarakat. BGN menekankan, kepemilikan SLHS pada setiap SPPG juga menjadi perhatian Presiden Prabowo Subianto. Karena itu, Nanik mengimbau para kepala SPPG berikut mitra atau yayasan pengelola untuk peduli tentang pentingnya SLHS. Kalau ada SPPG yang tidak segera mendaftar dalam 30 hari ke depan, dapurnya akan kami tutup sementara, kata Ketua Harian Tim Koordinasi antar Kementerian dan Lembaga untuk Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) itu. SLHS adalah dokumen resmi yang diterbitkan Dinas Kesehatan setempat untuk menyatakan bahwa suatu usaha yang berkaitan dengan makanan, minuman, serta fasilitas umum telah memenuhi standar higiene dan sanitasi. Sertifikat ini wajib dimiliki oleh usaha itu, karena menjadi bukti bahwa usaha itu memenuhi standar kebersihan dan kesehatan. Menurut ketentuannya, sertifikat berlaku satu tahun dan harus diperpanjang agar usaha tetap legal. Sejak program MBG diterapkan Pemerintah Presiden Prabowo Subianto, pada 6 Januari 2025 lalu, setiap SPPG yang menjadi pelaksana program MBG di lapangan, juga diwajibkan untuk memiliki SLHS. Pengurusan SLHS dimulai dari kelengkapan dokumen, pemeriksaan lapangan, hingga pengujian laboratorium. Setiap SPPG harus memiliki SLHS, karena menjadi bukti bahwa SPPG itu telah memenuhi standar kebersihan dan Kesehatan, kata Nanik. Sementara, dalam rapat Tim Koordinasi Lintas Kementerian/Lembaga untuk Pelaksanaaan Program MBG, Jumat akhir pekan lalu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan bahwa dari sekitar 14 ribu lebih SPPG yang sudah beoperasi, baru sekitar 4.000 yang mendaftarkan SLHS ke Dinas Kesehatan setempat. Dari jumlah itu, baru 1.287 SPPG yang memperoleh SLHS, dan ada 10 ribuan SPPG yang belum mendaftar, kata Nanik. Atas laporan Kementerian Kesehatan itu, BGN kemudian memerintahkan kepada para Kepala SPPG di seluruh Indonesia untuk segera mengurus pendaftaran SLHS bersama Mitra/Yayasan. Para Kepala SPPG harus menginformasikan, menghimbau, dan mendorong Mitra/Yayasan yang belum mendaftarkan SLHS untuk SPPG-nya sesegera mungkin mengurus ke Dinas Kesehatan Kab/Kota setempat, kata Wakil Kepala BGN Bidang Operasional Pemenuhan Gizi Sony Sonjaya. Regulasi SLHS diatur melalui Permenkes No. 1096/Menkes/Per/VI/2011 dalam Permenkes No. 2 Tahun 2023. Peraturan ini mengatur standar higiene sanitasi pada jasa boga, termasuk kewajiban usaha makanan untuk memenuhi persyaratan kesehatan. Selain peraturan tingkat nasional, pemerintah daerah juga berwenang dalam menetapkan aturan tambahan melalui Perda. Perda mengatur prosedur teknis pengajuan SLHS, biaya retribusi, hingga detail pemeriksaan yang dilakukan. Pilihan Editor: Alasan Bansos Berfokus pada Lansia dan Difabel","Dinda Shabrina, Juli Hantoro",https://statik.tempo.co/data/2025/09/26/id_1430867/1430867_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/bgn-ancam-tutup-sppg-yang-belum-punya-sertifikat-laik-higiene-sanitasi-2088472,b66954960331bd739f51770b1a54b4058d891759dc3d766b00e223aef166054f,2025-11-13 21:36:16.488 1670,tempo,mbg,2025-11-12 20:52:07,Temuan Tim Investigasi BGN dalam Kasus Keracunan Massal MBG di Lembang,"BADAN Gizi Nasional atau BGN menjelaskan ihwal kasus keracunan massal di sejumlah sekolah di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat setelah siswa menyantap menu makan bergizi gratis pada Oktober lalu. Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan, berdasarkan hasil investigasi mereka, keracunan itu disebabkan oleh murid-murid sekolah yang mengkonsumsi buah melon dalam hidangan MBG, sehingga mengalami gangguan pencernaan. ""Setelah dicek, ternyata kandungan nitrit berlebih. Terlalu banyak kandungan nitrogen dalam tanaman,"" kata Dadan usai mengikuti rapat dengar pendapat bersama Komisi IX DPR, di Kompleks DPR, Rabu, 12 November 2025. Nitrit merupakan senyawa kimia yang mengandung kadar oksigen dan nitrogen. Umumnya, nitrit digunakan untuk pengawet daging olahan dan mencegah pertumbuhan bakteri berbahaya seperti Clostridium botulinum. Menurut Dadan, dari hasil investigasi BGN yang dilakukan di Bandung Barat, terdapat hubungan antara pola budidaya pertanian dengan pola konsumsi masyarakat, di mana masyarakat cenderung menggunakan nitrit dalam budidaya tanaman. ""Kan hampir tidak pernah terdengar orang mengkonsumsi melon kemudian mengalami gangguan pencernaan. Jadi, penggunaan nitrit yang berlebihan bukan optimal,"" ujar Guru besar IPB University itu. Adapun, kasus keracunan murid sekolah di Lembang terjadi pada 28 Oktober lalu. Kala itu, jumlah korban yang mengalami keracunan usai mengkonsumsi menu MBG mencapai 201 orang. Ketua Tim Investigasi Independen BGN, Arie Karimah Muhammad, menuturkan mereka menemukan adanya kandungan nitrit pada menu MBG yang berasal dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kayu Ambon dan SPPG Cibodas 2. Di menu MBG SPPG Kayu Ambon, kata dia, tim menemukan kandungan nitrit terdeteksi positif pada menu tumis pakcoy. Sementara di SPPG 2 Cibodas, kandungan positif nitrit ditemukan pada nasi putih, tumis wortel, jagung mini putren, dan kembang kol. ""Kesimpulan ini kami peroleh berdasarkan hasil rapid test dan uji air bersih dari Laboratorium Kesehatan Masyarakat Bandung Barat, serta penjelasan dari Kepala SPPG,"" kata Arie pada Senin, 10 November 2025. Pilihan Editor: Ragam Istilah untuk Menutupi Masalah MBG","Andi Adam Faturahman, Juli Hantoro",https://statik.tempo.co/data/2025/11/12/id_1440771/1440771_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/temuan-tim-investigasi-bgn-dalam-kasus-keracunan-massal-mbg-di-lembang-2089001,d2f372e6f1bf139bad1784290b13002f9501336de77635f2a55b1e6d6f7e91aa,2025-11-13 21:34:44.455 1716,tempo,mbg,2025-11-08 11:30:15,"Usulan Perluasan Penerima MBG, Legislator PKB Ingatkan Kasus Keracunan Masih Marak","ANGGOTA Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Arzeti Bilbina mengingatkan isu perluasan penerima makan bergizi gratis (MBG) sebaiknya tidak buru-buru dibahas mengingat masih maraknya kasus keracunan. Menurut Arzeti, pemerintah sebaiknya mengoptimalkan tata kelola program MBG terlebih dahulu untuk menekan angka keracunan. ""Kami meminta program yang saat ini sedang berjalan dengan sasaran peserta didik dan ibu hamil dioptimalkan, termasuk meminimalkan potensi keracunan dan makan basi yang banyak terjadi di berbagai daerah, ujar Arzeti Bilbina dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Sabtu, 8 November 2025. Usulan perluasan penerima MBG disampaikan oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf kepada Presiden Prabowo Subianto. Menteri Sosial ingin agar MBG juga didistribusikan kepada 100.000 lanjut usia (lansia) dan lebih dari 30.000 penyandang disabilitas. Arzeti tak mempermasalahkan usulan tersebut. Namun dia menegaskan, saat ini kasus keracunan masih menjadi salah satu permasalahan utama yang disorot dari MBG. Selain itu, temuan makanan basi bahkan membuat sejumlah wali murid menolak pemberian MBG untuk anak-anak mereka. Kasus-kasus inilah yang harusnya jadi fokus perbaikan program. Jangan kemudian muncul usulan perluasan sasaran lebih dulu, kata politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu. Menurut dia, kasus keracunan itu mencederai program pemerintahan Prabowo yang menginginkan anak-anak Indonesia mendapat asupan bergizi. Arzeti berharap pemerintah menyelesaikan sederet masalah MBG dulu sebelum penerima manfaatnya diperluas ke lansia atau penyandang disabilitas. Kami tidak ingin lagi ada kejadian yang merugikan tidak hanya anak-anak, tetapi juga lansia dan penyandang disabilitas. Kami minta seluruh proses pengelolaan berjalan aman dan tertib, ujar Arzeti. Menteri Saifullah mengusulkan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan MBG kepada kelompok lanjut usia dan penyandang disabilitas. Usulan itu disampaikan Saifullah Yusuf dalam rapat terbatas membahas pemberdayaan penerima bansos di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa, 4 November 2025. Insya Allah, kalau nanti semuanya lancar ke depan, tahun depan akan ada juga makan bergizi gratis untuk lansia dan penyandang disabilitas, kata pria yang disapa Gus Ipul ini. Gus Ipul mengatakan makan bergizi gratis untuk untuk lansia dan penyandang disabilitas ini merupakan transformasi program makan gratis Kemensos sebelumnya. MBG merupakan program andalan Presiden Prabowo. Namun program ini baru menyasar siswa sekolah dan ibu hamil atau ibu menyusui. Hingga 29 Oktober 2025, tercatat sebanyak 13.514 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) telah tersebar di sejumlah daerah di tanah Air. Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengatakan 13.514 SPPG ini tersebar di 38 provinsi, 509 kabupaten dan 7022 kecamatan dan berpotensi melayani 39,5 juta. Jaringan Pemantau Pendidikan melaporkan korban keracunan program makan bergizi gratis mencapai 16.109 orang. Angka itu terhitung sejak pertama kali MBG diluncurkan pada 6 Januari hingga 31 Oktober 2025. ""Angka ini menjadikan kasus keracunan MBG sebagai tragedi pangan terbesar di sektor pendidikan tahun ini,"" ujar Koordinator JPPI Ubaid Matraji melalui keterangan resmi pada Selasa, 4 November 2025. Pilihan Editor:","Dian Rahma Fika, Sukma N Loppies",https://statik.tempo.co/data/2024/11/21/id_1355437/1355437_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/usulan-perluasan-penerima-mbg-legislator-pkb-ingatkan-kasus-keracunan-masih-marak-2087586,7bc3a884a93859bf357e03f0045476763ffe14b5405805a0b38a7ccaaee3ea1b,2025-11-13 21:37:54.760 1672,republika,mbg,2025-11-11 18:51:06,Capaian 50 Persen Penerima Manfaat MBG Harus Menstimulasi Kemandirian Pangan Daerah,"REPUBLIKA.CO.ID, BANTAENG -- Wakil Ketua DPD RI Tamsil Linrung, menilai capaian 50 persen penerima manfaat Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan batu loncatan monumental dalam sejarah pelaksanaan program prioritas nasional di bidang pemenuhan gizi. Ia menyebut capaian ini harus mampu mendorong kemandirian pangan daerah. Ia menyampaikan hal tersebut saat berdialog dengan mitra dan pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Selasa (11/11/2025). Tamsil juga menegaskan pentingnya memastikan nilai gizi seimbang dalam setiap menu MBG. Keberhasilan program tak semata diukur dari jumlah penerima manfaat yang kini mencapai 41,2 juta jiwa, juga dari kualitas makanan sebagai instrumen keberlanjutan layanan. Program ini harus direspons sebagai upaya membangun kemandirian daerah. Kabupaten seperti Bantaeng memiliki potensi besar menjadi model pelaksanaan MBG yang terintegrasi dari hulu ke hilir, bertumpu pada potensi daerah, ujar Tamsil. Menurutnya, Bantaeng dapat menjadi contoh daerah mandiri pangan yang mampu memasok kebutuhan dapur berbasis produksi lokal. Ia mengajak seluruh unsur daerah bergerak dalam satu orkestra pembangunan, guna mewujudkan cita-cita besar Presiden dalam memperkuat kualitas sumber daya manusia dan menggerakkan ekonomi rakyat. Dalam kunjungannya, Tamsil juga meninjau langsung SPPG yang berlokasi di Jalan Gagak, Bantaeng. Ia meninjau area dapur dan gudang penyimpanan bahan pangan, berdialog dengan pengelola SPPG dan relawan dapur. Ia didampingi Wakil Bupati Bantaeng, H Sahabuddin, yang juga menjabat Ketua Satgas MBG Kabupaten Bantaeng. Kepada pengelola dapur, Tamsil mengingatkan pentingnya penerapan sertifikasi laik higienis dan sanitasi di setiap fasilitas SPPG agar kepercayaan publik terhadap program MBG terus terjaga. Wakil Bupati Sahabuddin menuturkan, pelaksanaan MBG di Kabupaten Bantaeng terus menunjukkan kemajuan signifikan. Pemda berkomitmen menjaga ketat kualitas bahan pangan, standar higienitas dapur, serta keterlibatan petani dan pelaku UMKM lokal sebagai penyedia bahan makanan. Semua SPPG yang di Bantaeng sudah memiliki SLHS. Arahan Bapak Tamsil menjadi dorongan kuat bagi kami untuk menjaga konsistensi kualitas seluruh dapur MBG, ujar Sahabuddin. Kunjungan ini turut dihadiri perwakilan Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, serta unsur TP PKK Kabupaten Bantaeng. Diskusi yang berlangsung menyoroti pentingnya integrasi data penerima manfaat serta peningkatan kolaborasi antar-OPD agar penyaluran gizi berjalan tepat sasaran, efisien, dan berkelanjutan. Menutup kunjungan kerjanya, Tamsil menegaskan komitmen DPD untuk terus memperkuat fungsi pengawasan terhadap pembangunan SPPG di seluruh Indonesia. Ia berharap Bantaeng dapat menjadi model sinergi efektif antara pemerintah daerah dan pusat dalam mempercepat pemenuhan gizi rakyat sekaligus mendorong kemandirian pangan lokal. Advertisement",Ferry kisihandi,https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/wakil-ketua-dpd-tamsil-linrung-meninjau-sppg-dalam-rangkaian_251111184931-409.jpeg,https://republika.co.id/berita//t5k8x6472/capaian-50-persen-penerima-manfaat-mbg-harus-menstimulasi-kemandirian-pangan-daerah,77ae05776810549f4afde74819a3b8b626415ac32eae29ba91fd7965df530d20,2025-11-13 21:34:53.998 1673,tempo,mbg,2025-11-12 18:07:25,BGN Keluarkan Insentif Untuk Cegah Penyerobotan Penerima Manfaat oleh SPPG,"KEPALA Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan lembaganya bakal mengeluarkan insentif dasar kepada masing-masing Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur makan bergizi gratis (MBG). Pemberian insentif tersebut guna mencegah kasus penyerobotan penerima manfaat. Menurut dia, sejumlah kasus penyerobotan penerima manfaat antar SPPG, salah satunya karena kecilnya jumlah penerima manfaat, yakni kurang dari 3.000.Faktor itulah yang membuat mitra khawatir tak mampu memenuhi biaya operasional. ""Dengan dikeluarkanya insentif dasar, mudah-mudahan tidak ada lagi yang namanya rebutan penerima manfaat,"" ujar Dadan seusai rapat dengar pendapat bersama Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Rabu, 12 November 2025. Dia menjelaskan, sumber dana insentif dasar yang akan diberikan kepada SPPG diperoleh dari anggaran bantuan pemerintah yang dimodifikasi, sehingga tak menggangggu anggaran proyek makan bergizi gratis (MBG) yang telah ditetapkan. Dadan menuturkan, hingga saat ini ada 14.863 calon penerima insentif yang telah terverifikasi. Pertimbangan berupa penilaian kontribusi maksimal atau mengeluarkan ongkos operasional rata-rata Rp 2 miliar. Karena itu, dia menjelaskan, pemerintah berupaya menjamin bahwa investasi yang mereka gelontorkan akan kembali. Pemberian insentif dasar ini juga merupakan bentuk terima kasih pemerintah terhadap para investor. ""Ini bentuk sebagai upaya menggaransi kepada mitra yang sudah berjuang,"" ujar guru besar IPB University itu. Pemberian insentif tertuang dalam Keputusan Kepala BGN Nomor 244 Tahun 2025 tentang Perubahan Ketiga atas Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Bantuan Pemerintah untuk Program Makan Bergizi Gratis. Dalam regulasi tersebut diatur setiap SPPG akan mendapatkan insentif Rp 6 juta per hari. Dadan mengatakan, insentif dasar sebesar Rp 6 juta per hari itu akan diberikan selama 2 tahun kepada SPPG yang memenuhi kualifikasi. ""Nanti, kan, ada SPPG yang unggul, baik sekali, baik, dan itu akan membedakan insentif untuk dasar pemberian,"" katanya. Dalam rapat tersebut, sebelumnya, Wakil Ketua Komisi IX DPR, Yahya Zaini, menilai kehadiran SPPG yang dikelola oleh kepolisian ditengarai telah menimbulkan masalah dalam implementasi proyek MBG. Dari beberapa laporan yang disampaikan masyarakat, menurut dia, SPPG yang dikelola kepolisian seringkali mengangkangi SPPG yang dikelola oleh masyarakat. Misalnya, bergerilya ke sekolah-sekolah untuk memperoleh kuota penerima manfaat. ""Jadi, SPPG yang sudah bekerja sama dengan sekolah kemudian diminta oleh kepolisian untuk pindah. Ini tidak boleh dibiarkan,"" kata Yahya dalam rapat dengar pendapat bersama BGN di Kompleks DPR/MPR, Jakarta, pada Rabu, 12 November 2025. Menurut politikus Partai Golkar ini, praktik yang diduga dilakukan kepolisian terhadap masyarakat sipil yang mengelola SPPG sudah banyak terjadi. Contohnya, dia menyebutkan, laporan konstituen dari Kabupaten Grobogan dan Brebes. Yahya alhasil meminta agar BGN menertibkan agar kasus seperti ini tak lagi terjadi di kemudian hari. Dia menegaskan, kasus seperti ini harus segera dihentikan agar implementasi proyek MBG dapat berjalan baik. Pilihan Editor:","Andi Adam Faturahman, Sukma N Loppies",https://statik.tempo.co/data/2025/11/12/id_1440772/1440772_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/bgn-keluarkan-insentif-untuk-cegah-penyerobotan-penerima-manfaat-oleh-sppg-2088943,2940479abea8a944c0eb97c386f41b22c95afe8f5698b773c94c395c9e5cf9b6,2025-11-13 21:34:55.193 1674,tribunnews,mbg,2025-11-13 14:18:45,"Mentan Sidak ke Pasar Legi Solo Pastikan Harga Beras Stabil, Respati Sebut MBG Tak Mempengaruhi","TRIBUNJATENG.COM, SOLO- Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman melakukan sidak kePasar Legi Solo, Kamis (13/11/2025). Amran sidak ke pasar induk di Solo tersebut untuk memastikan harga beras stabil bahkan harga berada di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET). Kedatangan Amran didampingi Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Kepala Bulog Ahmad Rizal Ramdhani, Wali Kota SoloRespati Ardidan jajaran pemerintah daerah. ""Alhamdulillah harga baik, stabil, itu kata pedagang di sini tadi. Namun ada beberapa pemberitaan yang menyatakan harga naik. Untuk itu hari ini kami turun ke lapangan bersama Pak Wamentan dan Bulog. Ada tadi beras SPHP harganya Rp12.000 per kilogram, ada juga premium Rp13.000. HET kita untuk premium Rp14.900 dan untuk medium Rp13.500. Artinya sesuai, bahkan di bawah HET,"" ujar Amran Amran mengingatkan agar isu harga pangan tidak dijadikan alat politik. Baca juga:Buntut Panjang Guru Dipecat Gegara Uang Rp 20 Ribu, Kapolda Terjunkan Propam Periksa Penyidik Polres Ia menyebut isu-isu soal harga beras dapat mempengaruhi kesejahteraan petani. ""Jadi tolong untuk lebih berhati-hati memberikan pernyataan terkait harga. Kita harus jaga ini karena ini untuk rakyat kecil. Boleh berpolitik, tapi jangan dipolitisasi untuk sektor pangan,"" tegasnya. Wali Kota Solo,Respati Ardiyang turut mendampingi sidak menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Solo memiliki tim pengendali inflasi daerah yang aktif memantau harga kebutuhan pokok setiap hari. ""Kami ada tim inflasi daerah, jadi kalau ada harga yang sedikit naik pasti akan diintervensi dan langsung kami koordinasikan dengan Kementan dan Bulog. Tapi hari ini situasinya sangat baik. Kalau ada harga yang tidak sesuai HET, silakan dilaporkan,"" ungkapnya. Respati menyebut program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak mempengaruhi harga sembako. Justru dengan program MBG, harga sembako lebih stabil karena harga seporsi MBG sudah ditetapkan, ujarnya. Kementerian Pertanian memastikan akan terus turun langsung ke lapangan untuk memantau harga dan pasokan pangan agar tidak ada celah bagi oknum yang mencoba memanipulasi data dan opini publik. Stabilitas harga beras, kata Mentan Amran, bukan hasil kebetulan, tetapi kerja sama konkret antara pusat dan daerah serta dukungan penuh Presiden Prabowo Subianto untuk menjaga ketahanan pangan nasional. ""Beras adalah kebutuhan dasar rakyat. Tugas kami memastikan harganya stabil, petani untung, rakyat senang. Itu baru politik pangan yang sesungguhnya,"" tutup Mentan Amran. Sementara itu, Kepala Bulog Ahmad Rizal Ramdhani memastikan pasokan beras selama natal dan tahun baru selalu aman. Beras selama natal dan tahun baru tetap aman, jika ada kenaikan harga mungkin diperkirakan 15 persen, ujarnya. Sementara itu, Sri seorang pedagang beras di Pasar Legi mengatakan harga beras untuk saat ini sangat stabil. Penjual dan pembeli sama-sama senang karena harga beras stabil di pasar, katanya. (waw)",Ardianti WS,https://asset.tribunnews.com/64mS5mR7D6u1I9BGW4FDIo4Q7wg=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251113_Amran-Sulaiman.jpg,https://jateng.tribunnews.com/solo/1231320/mentan-sidak-ke-pasar-legi-solo-pastikan-harga-beras-stabil-respati-sebut-mbg-tak-mempengaruhi?page=all,3f1fa4373246253818be27b73b853fa7fc56a253e48cd53dcc79dffb63ea69d3,2025-11-13 21:34:55.678 1675,republika,mbg,2025-11-11 17:41:59,"Cegah Kasus Keracunan, Pemda DIY Perketat Sistem Pengawasan MBG dengan Empat Pilar","REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Daerah Istimewa Yogyakarta terus menjadi sorotan usai terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan makanan di beberapa sekolah dalam kurun waktu dua bulan terakhir. Menanggapi hal ini, Pemerintah Daerah DIY menegaskan, kejadian serupa tidak boleh terulang lagi. Sebagai langkah konkret, Pemda DIY mulai memperkuat pelaksanaan program melalui empat pilar utama yang menjadi dasar sistem pengawasan dan keamanan pangan di sekolah. Sekretaris Daerah DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti, menjelaskan empat pilar tersebut antara lain jaminan keamanan dan higienitas, pengawasan berkelanjutan, pemberdayaan ekonomi lokal, serta perlindungan tenaga kerja. Isu utama yang mengemuka bukan hanya soal kelalaian teknis, melainkan juga lemahnya rantai pengawasan dan manajemen risiko di lapangan. Ni Made menilai, MBG bukan sekadar program bagi-bagi makanan gratis, melainkan instrumen penting pembentukan ketahanan gizi dan ekonomi masyarakat yang berkelanjutan. ""Dalam upaya menjamin keamanan dan higienitas makanan yang diperoleh anak-anak kita ini, kami melakukan penerapan Sertifikat Laik Higienis dan Sanitasi (SLHS) yang ketat. Hal ini berlaku pada seluruh proses penyediaan makanan. Karena jika berbicara soal penanganan KLB, artinya kita bicara soal kualitas bahan baku, pemrosesan, packaging , sampai mobilisasi,"" ujarnya, Jumat (7/11/2025). KLB yang sempat terjadi harus menjadi peringatan bahwa sistem pengawasan MBG selama ini belum berjalan optimal. Karena itu, Pemda DIY melakukan monitoring intensif dan terstruktur antara pemerintah daerah dengan Satgas MBG di kabupaten/kota. Ni Made menyebut koordinasi mingguan digelar secara rutin untuk memastikan tidak ada lagi titik lemah di rantai produksi hingga distribusi makanan. ""Pemberdayaan ekonomi lokal pun terus kami dorong untuk dilakukan pada program MBG ini. Bukan kami mau intervensi, tapi kami butuh tahu asal komoditas bahan baku dan bagaimana proses distribusinya. Kami pun bisa memberi masukan sumber-sumber komoditas bahan baku mana saja yang terjamin kualitasnya,"" ungkapnya. Sebagai Ketua Satgas MBG DIY, Made menilai, pengawasan tidak bisa berjalan efektif jika rantai pasok tidak transparan. Setiap penyedia makanan (SPPG) wajib membuka informasi asal bahan dan proses penyediaan makanan. Langkah ini tidak hanya menjamin keamanan pangan, tetapi juga memastikan keterhubungan MBG dengan ekonomi desa melalui program Koperasi Desa Merah Putih. ""Dengan optimalisasi produk lokal dan sinergi rantai pasok desa, program MBG tak hanya memberi manfaat gizi, tapi juga memperkuat perekonomian desa,"" ucapnya. Sementara itu, dua pilar terakhir berfokus pada pelibatan sekolah dan perlindungan tenaga kerja. Dalam praktiknya, sekolah akan berperan aktif memastikan distribusi makanan diterima siswa dengan aman dan tepat waktu. Ni Made menjelaskan, perlindungan tenaga kerja juga harus menjadi perhatian penting. Banyak tenaga dapur, sopir, dan pengemas yang selama ini belum mendapat jaminan kerja layak. ""Upaya perlindungan tenaga kerja mencakup kepatuhan terhadap norma kerja, upah layak, waktu kerja, serta waktu istirahat dan jaminan sosial para pekerja yang terlibat dalam Program MBG,"" ujarnya. Ia menegaskan, MBG harus dimaknai sebagai gerakan bersama antara masyarakat, pemerintah daerah, dan pusat dalam membentuk generasi bangsa yang sehat dan berdaya saing. ""Kami sepakat MBG adalah program yang bagus. Program MBG bukan sekadar makan gratis, namun program yang melibatkan seluruh komponen masyarakat maupun pemerintah pusat dan daerah untuk mewujudkan generasi bangsa yang berdaya saing. Jadi mari kita tunjukkan, MBG di DIY tidak lagi ada kasus keracunan,"" katanya. Di sisi lain, Deputi Bidang Pemantauan dan Pengawasan Badan Gizi Nasional (BGN), Dadang Hendrayudha, menyampaikan kebijakan tegas terhadap SPPG yang lalai dalam menjalankan standar keamanan pangan. Pasca banyaknya kejadian KLB, seluruh SPPG yang terlibat wajib menghentikan operasional sementara, dan baru bisa beroperasi kembali setelah melakukan perbaikan infrastruktur sesuai petunjuk teknis dari BGN. ""Kami kembali menegaskan SPPG wajib mempunyai SLHS dari Dinas Kesehatan kabupaten/kota, sertifikat air layak pakai, serta sertifikat juru masak. Kalau ada kejadian (keracunan) lagi, (SPPG) akan ditutup permanen karena itu kelalaian,"" ujarnya. Advertisement",Karta Raharja Ucu,https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/sekretaris-daerah-diy-ni-made-dwipanti_251111174018-887.jpeg,https://republika.co.id/berita//t5k5pz282/cegah-kasus-keracunan-pemda-diy-perketat-sistem-pengawasan-mbg-dengan-empat-pilar,4c03fd2f8132934f35e518091a409a87da4967a93ac19b45500569f5a4007c1a,2025-11-13 21:35:04.380 1676,republika,mbg,2025-11-10 19:13:49,"Khawatir Ganggu Kenyamanan, Warga di Batununggal Bandung Tolak Dapur MBG ","REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang berada di RT 4 RW 2, Kelurahan Batununggal, Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung ditolak warga setempat. Mereka khawatir aktivitas dapur MBG menganggu kenyamanan dan lingkungan. Para warga membuat spanduk bertuliskan dukungan terhadap program MBG. Namun, menolak keberadaan dapur MBG di wilayah tersebut sebab akan banyak melahirkan dampak negatif. Spanduk terpasang pada portal yang menutup akses jalan ke pemukiman. Baca Juga Fakta Baru, Densus 88: Terduka Pelaku Peledakan SMAN 72 Jakarta Suka Berkunjung ke Situs Darkweb Pradi Supriatna: Semangat Hari Pahlawan Harus Jadi Inspirasi Pembangunan Bangsa Ini Kondisi Terkini Siswa SMAN 72 Jakarta yang Masih Dirawat di RSIJ Cempaka Putih Baca Juga Ketua RW 02 Badri Furqan mengatakan warga heboh dengan rencana pembangunan dapur MBG saat pertama kali mencuat. Ia menyebut warga pun tidak mendapatkan sosialisasi rencana pembangunan dapur MBG dari pengelola. Ia mengatakan warga dan pengelola dapur MBG berdialog di gedung Serbaguna RW 2 Kelurahan Batununggal. Hasilnya, warga menolak keberadaan dapur sebab karena dapat menganggu lingkungan masyarakat. ""Eksistensi keberadaan dapur MBG yang memungkinkan ke depannya menjadi warga terganggu,"" ujar Badri, Senin (10/11/2025). Ia menyebut keluhan warga yaitu ke depan suara bising dari aktivitas dapur yang beroperasi pada malam hari hingga sampah. Badri mengatakan warga menginginkan agar dapur MBG tidak berada di lokasi tersebut. ""Jadi tidak menghendaki adanya dapur MBG. Kalau mau (di daerah sini) nanti ada tanah kosong besar di belakang komplek,"" kata dia. Sekretaris Yayasan Pengelola Dapur MBG di Parakan Batununggal, Baban mengatakan dapur MBG belum beroperasi karena harus mengikuti rangkaian pengecekan agar disetujui oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Ia menyebut kekhawatiran warga pun sudah dijelaskan terkait bising, sampah dan pagar. ""Soal pengolahan sampah, justru kehadiran kita berusaha ada manfaat,"" kata dia. Wali Kota Bandung M Farhan memastikan dapur MBG di Kota Bandung dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu, pihaknya akan mencoba berdialog dengan warga di wilayah Jalan Parakan Asri, Batununggal tersebut. ""Kita akan komunikasi dengan warga dan semoga bisa diselesaikan seperti yang terjadi di Turangga,"" kata dia. Advertisement",Arie Lukihardianti,https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/010469200-1762182981-830-556.jpg,https://republika.co.id/berita//t5ifb1512/khawatir-ganggu-kenyamanan-warga-di-batununggal-bandung%c2%a0tolak-dapur-mbg,7edfbb1d6c770f672b03cf3ec7fd057237e0d5e4bb0fc88eefec7a709d26409d,2025-11-13 21:35:15.124 1677,tempo,mbg,2025-11-12 16:00:26,BGN Siapkan Rp 29 Triliun untuk Proyek MBG Hingga Akhir 2025,"BADAN Gizi Nasional (BGN) menyiapkan anggaran Rp 29 triliun untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Anggaran tersebut disediakan hingga akhir 2025. BGN memaparkan progres penyerapan dana proyek MBG sejak pertama kali diluncurkan pada 6 Januari lalu sampai November hari ini. Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan, instansinya telah menyerap Rp 43,4 triliun dari Rp 71 triliun atau 61,2 persen untuk proyek pemerintahan Prabowo Subianto ini. ""Pekan ini akan bertambah karena kami sedang proses beberapa tagihan,"" ujar Dadan dalam rapat evaluasi dan penyerapan anggaran bersama Komisi IX DPR, Rabu, 12 November 2025. Dia mengatakan, pada akhir November ini proyek MBG juga akan menyerap dana Rp 8,5 triliun, lalu bertambah Rp 10 triliun di medio Desember; serta Rp 11 triliun pada akhir Desember. ""Pada penghujung tahun ini kami bakal membutuhkan kurang lebih dana yang diserap Rp 29 triliun untuk MBG,"" ujar Dadan. Menurut dia, sejak pertama kali diluncurkan, MBG diragukan mampu menyerap anggaran sebesar Rp 71 triliun. Sebab, dalam bulan pertama beroperasi, dana yang mampu diserap proyek ini hanya Rp 52 miliar. Angka tersebut, juga tak begitu signifikan pada beberapa bulan setelahnya. Misalnya, Rp 1,1 triliun di Februari; Rp 1,8 triliun di Maret; dan Rp 2,5 triliun di April. Namun, kata Dadan, angka tersebut terus mengalami peningkatam seiring waktu. Dia melanjutkan, BGN juga tengah mengembangkan pembangunan 8.000 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG di daerah-daerah terpencil di Indonesia. SPPG tersebut akan dibangun dengan skema kerja sama bersama pemerintah daerah untuk menentukan titik yang berbasis kebutuhan wilayah. ""SPPG ini kami berikan kesempatan kepada pemerintah daerah untuk menentukan titik, termasuk calon investornya,"" ucap guru besar IPB University itu. Pilihan Editor:","Andi Adam Faturahman, Sukma N Loppies",https://statik.tempo.co/data/2025/11/12/id_1440772/1440772_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/bgn-siapkan-rp-29-triliun-untuk-proyek-mbg-hingga-akhir-2025-2088886,7e4c1b0d6096607dc6bb3b3c5d75db36c51e0a89bee5bda4a483325939b1722d,2025-11-13 21:35:17.370 1678,tribunnews,mbg,2025-11-13 16:27:04,Pemkab Batang Surati Badan Gizi Nasional Usai Temukan Bakteri E Coli di Dalam MBG,"TRIBUNJATENG.COM,BATANG- Pemerintah Kabupaten Batang bergerak cepat setelah laboratorium Dinas Kesehatan menemukan bakteri Escherichia coli pada sampel makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di salah satu sekolah. Baca juga:Viral Lomba Mewarnai di Batang yang Bagus Justru Tak Juara, Panitia: Pasti Dibantu Orang Tua BupatiBatang, M.Faiz Kurniawan, menegaskan pihaknya langsung menindaklanjuti temuan tersebut dengan langkah resmi. Faiz menyampaikan, Pemkab akan segera mengirimkan surat kepada Kepala Badan Gizi Nasional (BGN). Surat itu berisi laporan insiden beserta hasil uji laboratorium sebagai bukti otentik. Pemerintah daerah akan bersurat langsung kepada KepalaBGN, melaporkan adanya kejadian di salah satu sekolah di KabupatenBatang, ujar Faiz, Kamis (13/11/2025). Dalam surat tersebut, PemkabBatangmerekomendasikan agarBGNmelakukan audit menyeluruh sekaligus meninjau ulang izin operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang terlibat. Faiz menyebut, Pemkab tidak memiliki kewenangan untuk menghentikan operasional maupun memberi sanksi langsung, sehingga penindakan harus melaluiBGNsebagai pemegang otoritas izin. Selain temuan bakteri, Faiz juga menyoroti fakta bahwa dari 17 SPPG yang beroperasi diBatang, baru enam penyedia yang memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Untuk itu, PemkabBatangmenginstruksikan Dinas Kesehatan memanggil seluruh penyedia jasa makanan. Pemanggilan ini bertujuan memberikan sosialisasi sekaligus mendesak percepatan pengurusan izin kebersihan. Baca juga:Hari Kesehatan Nasional, Pemkab Batang Beri Penghargaan Perusahaan Swasta Peduli Jaminan Kesehatan Kami sudah meminta Dinkes segera melakukan pemanggilan kepada semua SPPG. Intinya, kami ingin zero accident di KabupatenBatang, tegasnya. Terkait penyedia yang belum berizin lengkap namun tetap beroperasi, Faiz menyebut akan mengecek regulasi diBGNapakah hal tersebut diperbolehkan sembari proses administrasi berjalan. Namun ia menekankan, keselamatan siswa tetap menjadi prioritas utama. Bagi kami, yang paling penting adalah keselamatan anak-anak. Pemerintah daerah punya tanggung jawab untuk mengawasi sekaligus menyukseskan programMBG, pungkasnya.(din)",dina indriani,https://asset.tribunnews.com/TQqCrdju403aX7fPzOAcgQ1i3jQ=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251113_Bakteri-E-Coli-ditemukan-dalam-MBG-di-Batang_1.jpg,https://jateng.tribunnews.com/mbangun-batang/1231337/pemkab-batang-surati-badan-gizi-nasional-usai-temukan-bakteri-e-coli-di-dalam-mbg?page=all,c4b99ecf3242457c75bdc9379bbdae5361102143d693a4bed8e92c22ab2e1cce,2025-11-13 21:35:18.079 1679,republika,mbg,2025-11-10 17:54:50,Terungkap Penyebab Ribuan Siswa di Jateng Keracunan MBG,"REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) Yunita Dyah Suminar mengungkapkan, serangkaian kasus dugaan keracunan dalam pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jateng disebabkan beberapa faktor, yakni bahan baku, cara pengolahan, dan waktu penyajian. Pada awal Oktober 2025, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mengungkap terdapat hampir 2.700 siswa di 15 kabupaten/kota di Jateng yang menjadi korban dugaan keracunan MBG. ""Macam-macam, tapi pada prinsipnya, yang namanya terjadi seperti itu (dugaan keracunan) pasti penyebabnya adalah bahan makanannya, cara mengolahnya, kemudian waktu penyajiannya,"" kata Yunita ketika ditanya soal evaluasi pelaksanaan MBG dan penyebab kasus dugaan keracunan MBG di Jateng selama 2025, Senin (10/11/2025). Dia menambahkan, pengujian sampel makanan dari serangkaian kasus dugaan keracunan MBG di Jateng selama 2025 sudah dilakukan. Namun Yunita mengeklaim tidak ditemukan hal yang ""aneh-aneh"". Yunita menekankan bahwa dugaan keracunan disebabkan teknis pengolahan dan penyajian makanan. ""Bahwa waktu memasak, cara memasak, kemudian antara memasak dan menyajikan, itu saja. Tidak ada yang lain-lain,"" ujarnya. Dia mengungkapkan, setelah serangkaian kasus dugaan keracunan di Jateng, semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan MBG melakukan evaluasi. Inspeksi terhadap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) turut dilakukan. ""Kemudian pemenuhan terhadap SLHS (Sertifikat Laik Higiene Sanitasi) juga dilakukan,"" ucap Yunita. Yunita mengatakan, saat ini jumlah SPPG di Jateng sekitar 1.800-an. Ketika ditanya berapa jumlah SPPG di Jateng yang sudah memiliki SlHS, Yunita mengaku belum melihat data terbaru. ""Saya cek dulu ya; jumlahnya berapa, yang sudah dapat (SLHS) berapa, nanti saya cek sekali lagi,"" ujarnya. Namun dia memastikan proses penerbitan SLHS melalui prosedur yang ketat. ""Jadi tidak serta merta (SPPG) mengajukan kemudian diobral. Kita semua harus mengamankan kebijakan dengan prosedur yang benar,"" ucapnya. Saat mendampingi kunjungan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana ke Kota Semarang pada awal Oktober 2025 lalu, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi mengungkap jumlah siswa di Jateng yang diduga menjadi korban dugaan keracunan MBG. ""Dari 35 kabupaten, sudah 15 kabupaten yang kemarin tidak baik-baik saja. Hampir 2.700 anak-anak kita yang menjadi sasaran terkontaminasi,"" kata Luthfi saat memberikan keterangan kepada awak media di GOR Jatidiri, 4 Oktober 2025 lalu. Menurut Luthfi, hal itu menjadi bahan evaluasi besar-besaran pelaksanaan MBG di Jateng. Dia turut menginstruksikan seluruh kepala daerah di Jateng untuk aktif mengawasi pelaksanaan MBG di wilayahnya masing-masing, termasuk terkait standar kehigienisan. Advertisement",Karta Raharja Ucu,https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/010469200-1762182981-830-556.jpg,https://republika.co.id/berita//t5ibne282/terungkap-penyebab-ribuan-siswa-di-jateng-keracunan-mbg,9d9773eef2184d090a090461af1e344c700968e068cfef37ec55eb960d44b3a5,2025-11-13 21:35:25.999 1680,tribunnews,mbg,2025-11-13 16:33:48,"Komisi IX DPR Nilai SPPG Polri Bisa Jadi Contoh SOP Program MBG, Jaga Mutu Makanan","TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Wakil KetuaKomisi IX DPRRI, MYahya Zainimenilai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri bisa menjadi contoh penerapan SOP program Makan Bergizi Gratis (MBG). Yahya Zaini pun mengapresiasi kinerja dan keterlibatan Polri dalam melaksanakan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Baca juga:Kepala BGN: Insentif Rp6 Juta per Hari untuk SPPG Bentuk Apresiasi Pemerintah kepada Mitra Politisi Golkar itu melihat keterlibatan Polri sebagai bentuk nyata dukungan terhadap program prioritas Presiden Prabowo Subianto yang berfokus pada peningkatan gizi anak Indonesia dalam rangka menuju Indonesia Emas. Dalam peninjauan ke lapangan, khususnya ke Balikpapan, Yahya mengatakan fasilitasMBGyang dibangun dan dikelola oleh Polri dinilai lebih baik jika dibandingkan dengan yang lain. Fasilitas tersebut berupa bangunan baru yang bersifat permanen, memiliki standar konstruksi yang kokoh, serta dilengkapi dengan sarana-prasarana penunjang yang memadai dan layak. Saya memberikan apresiasi atas keterlibatan Polri dalam membangun SPPG. Ini merupakan bentuk partisipasi nyata Polri terhadap program unggulan Presiden Prabowo, ujarYahya Zainidikutip, Kamis (13/11/2025). Hasil kunjungan ke Balikpapan, Yahya mengungkapkan SPPG yang dibangun Polri menunjukkan kualitas yang sangat baik, baik dari segi bangunan, peralatan, maupun sistem distribusi. Bangunannya bagus dan permanen, peralatannya lengkap, termasuk punya kendaraan distribusi sendiri. Selain bangunan yang permanen dan representatif, SPPG Polri juga dilengkapi dengan peralatan dapur yang lengkap serta kendaraan distribusi sendiri. Hal ini menunjukkan kesiapan Polri tidak hanya dalam aspek pembangunan fisik, tetapi juga dalam memastikan kelancaran operasional program secara menyeluruh. Salah satu percontohan terbaik, katanya. Lebih jauh, SPPG Polri juga mendapatkan penilaian positif karena tidak pernah mengalami kasus keracunan makanan. Baca juga:Komisi IX DPR Apresiasi Komitmen BGN Tutup Permanen SPPG yang Sebabkan KLB Keracunan MBG Hal ini disebabkan penerapan Standard Operating Procedure (SOP) yang disiplin dan konsisten di setiap tahapan produksi, proses dan distribusinya. Keberhasilan tersebut mencerminkan profesionalitas dan kompetensi Polri dalam menjaga standar keamanan pangan dan keselamatan penerima manfaat program. SPPG Polri menjadi contoh yang sangat baik dalam penerapan SOP. Tidak ada laporan keracunan atau masalah-masalah lain sehingga dapat disimpulkan Polri sangat serius menjaga mutu serta keamanan makanan yang diberikan kepada anak-anak sekolah tersebut. SOP diterapkan sebagaimana mestinya. Ini merupakan prestasi yang patut diacungi jempol,"" tuturYahya Zaini. Menurut Yahya, dengan mutu dan keandalannya, wajar bila banyak sekolah yang berminat menjadi bermitra dengan SPPG Polri. Namun, ia menyebutkan bahwa tingginya minat dari berbagai pihak bukan berarti Polri mengambil alih mitra dari SPPG lain. Hal ini semata-mata karena SPPG Polri menunjukkan kinerja yang baik, sehingga wajar jika banyak pihak yang ingin bekerja sama, ujarnya. Ia juga menegaskan, sebagai bentuk klarifikasi dan permohonan maaf kepada institusi Polri atas pernyataan sebelumnya yang sempat menimbulkan kesalahpahaman. Yahya menegaskan bahwa setelah melihat langsung kondisi di lapangan, SPPG Polri justru layak dijadikan model praktik terbaik bagi pelaksanaan programMBGdi seluruh Indonesia. Pernyataan saya di rapat Komisi IX pada RDP bersama BGN sebelumnya saya luruskan. Saya memohon maaf kepada Polri atas kekeliruan tersebut. SPPG Polri terbukti memiliki standar yang baik dan menjadi mitra yang dapat diandalkan. Kinerja Polri dalam pelaksanaan programMBGdiharapkan dapat menjadi contoh bagi instansi lain dalam membangun sistem pelayanan publik yang profesional, efisien, dan berorientasi pada hasil nyata bagi masyarakat, katanya.",Ferdinand Waskita,https://asset-2.tribunnews.com/tribunnews/foto/bank/originals/yahya-zaini-mbg-sppg.jpg,https://www.tribunnews.com/nasional/7754374/komisi-ix-dpr-nilai-sppg-polri-bisa-jadi-contoh-sop-program-mbg-jaga-mutu-makanan?page=all,160db5ecbc2cbb680052f1142457faddba86c8b015aba83ac628aa33ac7f39e1,2025-11-13 21:35:28.707 1717,republika,mbg,2025-10-31 19:46:10,Wakapolri Dedi Prasetyo: Cita Rasa Lokal Kunci Keberhasilan Program Gizi Anak,"REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi Dedi Prasetyo menekankan pentingnya inovasi menu bergizi lokal yang disesuaikan dengan selera anak-anak penerima manfaat. Menurut Dedi, kandungan gizi yang tinggi akan lebih bermakna jika diolah dengan rasa yang disukai anak-anak. Cita rasa, lanjutnya, menjadi jembatan penting agar anak-anak tidak hanya makan karena kebutuhan, tetapi juga karena menikmati dan menyukai makanannya. Oleh karena itu, inovasi menu lokal tidak hanya menjaga keberagaman kuliner Indonesia, tetapi juga memastikan anak-anak makan dengan senang hati setiap hari. Baca Juga Tanggul Baswedan Jebol, Jati Padang Diterjang Banjir Besar VinFast Segera Produksi Massal di Indonesia, VF3 Jadi Andalan Rupiah Menguat Tipis ke Level Rp16.631, Terdampak Pemangkasan Suku Bunga The Fed Baca Juga Dalam kunjungannya ke Sentra Pelayanan Pemberian Gizi (SPPG) Polda Bali di Denpasar, Wakapolri menegaskan bahwa setiap SPPG Polri harus memiliki menu khas daerah sebagai identitas dan simbol inovasi. Dengan demikian, setiap dapur bergizi Polri tidak hanya berfungsi sebagai pusat distribusi pangan sehat, tetapi juga sebagai ruang edukasi tentang pentingnya gizi seimbang yang dikemas dengan cita rasa lokal. Selama peninjauan, Dedi memeriksa langsung kondisi dapur, peralatan, ruang penyimpanan, serta mekanisme distribusi makanan ke sekolah-sekolah penerima manfaat, dan berdialog dengan relawan untuk memastikan standar keamanan pangan dan higienitas dijalankan dengan ketat. Kekhasan SPPG Polri terletak pada sistem keamanan pangan yang terintegrasi dan diawasi secara berlapis, mulai dari pemilihan bahan baku hingga distribusi, semua melalui pengawasan ahli gizi dan inspeksi rutin. Polri juga menanamkan nilai akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan anggaran serta perbaikan sarana prasarana. Hingga 30 Oktober 2025, Polri telah mengoperasikan 233 SPPG dari 692 unit yang dibangun secara nasional. Di Bali sendiri, terdapat 10 unit SPPG di bawah pembinaan Polda Bali. Wakapolri menegaskan bahwa program ini bukan sekadar menyediakan makanan, tetapi tentang membangun generasi muda yang sehat dan berkarakter, menghadirkan wajah humanis institusi dalam menjaga keamanan sekaligus menyehatkan bangsa. sumber : Antara Advertisement",Erdy Nasrul,https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/_250908224945-236.png,https://republika.co.id/berita//t4zy4y451/wakapolri-dedi-prasetyo-cita-rasa-lokal-kunci-keberhasilan-program-gizi-anak,8a8ece17919956bd637688ef5ecef480d62a64227e3bd0076a734d5b8eedbd92,2025-11-13 21:37:55.227 1684,republika,mbg,2025-11-10 15:35:31,"Dapur MBG Ditolak Sejumlah Warga di Batununggal Bandung, Ini Alasannya","REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang berada di RT 4 RW 2, Kelurahan Batununggal, Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung ditolak warga setempat. Mereka khawatir aktivitas dapur MBG menganggu kenyamanan dan lingkungan. Para warga membuat spanduk bertuliskan dukungan terhadap program MBG. Akan tetapi, menolak keberadaan dapur MBG di wilayah tersebut sebab memicu sejumlah dampak negatif seperti kebisisingan. Baca Juga Densus 88 Temukan Tujuh Peledak di SMAN 72, Empat di Antaranya Masih Aktif Kondisi Korban Ledakan SMAN 72 Membaik, Siswa Jalani Trauma Healing Daring Fadli Zon: Gelar Pahlawan Soeharto Lalui Proses, tak Ada Masalah Hukum Baca Juga Ketua RW 02 Badri Furqan mengatakan warga heboh dengan rencana pembangunan dapur MBG saat pertama kali mencuat. Ia menyebut warga pun tidak mendapatkan sosialisasi rencana pembangunan dapur MBG dari pengelola. Ia mengatakan warga dan pengelola dapur MBG berdialog di gedung Serbaguna RW 2 Kelurahan Batununggal. Hasilnya, warga menolak keberadaan dapur sebab karena dapat menganggu lingkungan masyarakat. ""Eksistensi keberadaan dapur MBG yang memungkinkan ke depannya menjadi warga terganggu,"" ucap dia, Senin (10/11/2025). Loading... Advertisement Ia menyebut keluhan warga yaitu ke depan suara bising dari aktivitas dapur yang beroperasi pada malam hari hingga sampah. Badri mengatakan warga menginginkan agar dapur MBG tidak berada di lokasi tersebut. ""Jadi tidak menghendaki adanya dapur MBG. Kalau mau (di daerah sini) nanti ada tanah kosong besar di belakang komplek,"" kata dia. Sekretaris Yayasan Pengelola Dapur MBG di Parakan Batununggal Baban mengatakan dapur MBG belum beroperasi karena harus mengikuti rangkaian pengecekan agar disetujui oleh Badan Gizi Nasional (BGN). Ia menyebut kekhawatiran warga pun sudah dijelaskan terkait bising, sampah dan pagar. ""Soal pengolahan sampah, justru kehadiran kita berusaha ada manfaat,"" kata dia. Wali Kota Bandung M Farhan memastikan dapur MBG di Kota Bandung dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu, pihaknya akan mencoba berdialog dengan warga di wilayah Jalan Parakan Asri, Batununggal tersebut. ""Kita akan komunikasi dengan warga dan semoga bisa diselesaikan seperti yang terjadi di Turangga,"" kata dia",Teguh Firmansyah,https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/010469200-1762182981-830-556.jpg,https://republika.co.id/berita//t5i577377/dapur-mbg-ditolak-sejumlah-warga-di-batununggal-bandung-ini-alasannya,7ec9b047f3fd9d79f4b05a053c1d9537bf185d29d29a16b745f9f1968c686b95,2025-11-13 21:35:36.766 1685,tempo,mbg,2025-11-11 20:51:56,Danantara dan DPR Akan Bahas Investasi Rp 20 T Bagi Peternak Ayam,"BADAN Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara menyiapkan investasi Rp 20 triliun bagi peternak ayam penyuplai program makan bergizi gratis (MBG). Chief Investment Officer (CIO) Danantara Pandu Sjahrir menyatakan rencana tersebut akan segera dibahas dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Investasi tersebut nantinya digunakan untuk mendukung pembangunan peternakan. Rincian rencana tersebut bakal diumumkan setelah pertemuan dengan para anggota parlemen. Nanti kami mau ke DPR minggu bulan ini, setelah itu nanti kami share, ujarnya di Wisma Danantara Jakarta, Selasa, 11 November 2025. Rencana keterlibatan investasi Danantara sebelumnya diungkap oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman. Kita akan buat seluruh Indonesia untuk menyuplai Badan Gizi Nasional (BGN), kata Amran dalam keterangan tertulis, Jumat, 7 November 2025. Menurut Amran, dana tersebut untuk memperkuat pasokan ayam dan telur nasional. Tujuannya meningkatkan produksi, sehingga Indonesia tak kekurangan pasokan untuk mendukung program MBG. Tidak hanya mengucurkan uang untuk mendukung kebutuhan MBG, Amran mengatakan Danantara menyepakati rencana investasi sebesar Rp 371 triliun. Investasi tersebut untuk mengakselerasi penghiliran di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan hortikultura. Amran mengatakan Kementerian Pertanian akan segera menyelesaikan studi kelayakan untuk diserahkan kepada Danantara. Mayoritas investasi akan disalurkan untuk komoditas perkebunan, seperti tebu, kakao, dan kacang mete. Amran yakin penghiliran bisa meningkatkan nilai komoditas hingga 500 persen. Pilihan Editor: Mungkinkah Uang Sitaan Korupsi Melunasi Utang Whoosh","Ilona Estherina, RR Ariyani",https://statik.tempo.co/data/2025/11/03/id_1438854/1438854_720.jpg,https://www.tempo.co/ekonomi/danantara-dan-dpr-akan-bahas-investasi-rp-20-t-bagi-peternak-ayam-2088643,a8065fb75e325ffd8ff20fe2d47f2bd7fd8c6c6441994f8066e802ea6d713f0c,2025-11-13 21:35:39.710 1686,tribunnews,mbg,2025-11-13 17:26:50,"Temuan Ulat pada Menu MBG, DPC GMNI Palangka Raya Pertanyakan Kualitas Pengawasan","TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA -Program Makan Bergizi Gratis (BMG) di Palangka Raya kembali menjadi sorotan. Setelah sebelumnya murid dikabarkan keracunan, baru-baru ini ada ulat yang ditemukan pada MBG. Ulat pada lauk yang disajikan bersama MBG itu ditemukan oleh murid di MTsN 1 Palangka Raya, Rabu (12/11/2025). Menanggapi hal tersebut, Ketua DPC Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia atauGMNI Palangka Raya, Dida Pramida mempertanyakan kualitas pengawasan dalam pelaksanaan program MBG. Terlepas dari jumlah siswa yang menemukan ulat, Dida menilai temuan ulat pada makanan menunjukkan pelanggaran terhadap prinsip higienis dan keamanan pangan. ""Bisa juga berdampak pada psikologis siswa yang menemukan,"" ujar Dida, Kamis (13/11/2025). Meski belum ada laporan siswa yang mengalami gangguan kesehatan, Dida menegaskan, insiden seperti temuan ulat itu bisa mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap program MBG. ""Lauk ikan teri yang disebut sebagai sumber ulat seharusnya sudah melewati kontrol kualitas,"" jelasnya. Lebih lanjut, Dida menegaskan, kesehatan dan keselamatan tidak bisa ditawar. Berapapun jumlah ulat yang ditemukan pada program MBG, tak menghilangkan tanggung jawab untuk memastikan nol toleransi terhadap kontaminasi makanan. Ia juga menyoroti program yang bertujuan memberikan gizi terbaik, justru berpotensi membahayakan kesehatan siswa. ""Pemerintah Kota dan pihak penyedia (SPPG) harus segera mengambil tindakan korektif dan transparan untuk memastikan insiden ini tidak terulang,"" tutup Dida. Diketahui sebelumnya, Kepala MTsN 1 Palangka Raya, Rita Sukaesih memberikan penjelasan terkait kronologis, dan hasil pengecekan yang dilakukan pihak sekolah. Dari anak-anak mohon maaf tidak banyak ya, hanya satu ompreng saja, hanya satu yang ditemukan ada ulat yang saya ketahui, ujarnya, Rabu (12/11/2025). Menurutnya, tidak ada kegaduhan di kalangan siswa saat kejadian itu berlangsung. Makanya anak-anak menurut saya tidak ada keributan, makan-makan bagus saja, ya ngak ada masalah lah istilahnya, ucapnya. Baca juga:FAKTA Menu MBG di Palangka Raya Kalteng, Ada Ulat di Menu Makanan Pasca 27 Siswa Keracunan Baca juga:Jaga Kualitas Menu MBG, 18 Juru Masak SPPG Polda Kalteng Ikuti Sertifikasi Profesional Ia menjelaskan, laporan adanya ulat di makanan disampaikan oleh seorang siswa kepada seorang guru di sekolah. Rita juga menyebut, makanan MBG yang dikirim ke sekolah biasanya disertai dua ompreng tambahan untuk dilakukan pengecekan terlebih dahulu. ""Jadi saya itu selalu jadi tukang cium (makanan-red), dan kebetulan yang dikasikan ke saya bagus, dan enak ya. Kami makan juga ya karena memang lebih dari siswa, imbuhnya.",Ahmad Supriandi,https://asset.tribunnews.com/TnLrj7DYAncSAAuDHwKkxCDuLVU=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kalteng/foto/bank/originals/ulat-pada-menu-MBG.jpg,https://kalteng.tribunnews.com/palangka-raya/222724/temuan-ulat-pada-menu-mbg-dpc-gmni-palangka-raya-pertanyakan-kualitas-pengawasan?page=all,24fdb2fa667775616be4b8346d20962ac41f5d9d009d1b4fc294bc7a98150e22,2025-11-13 21:35:40.012 1687,republika,mbg,2025-11-10 14:13:29,Nitrit Ditemukan Sebagai Penyebab Insiden Keracunan MBG di Lembang Bandung Barat,"REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA Tim Investigasi Independen Badan Gizi Nasional (BGN) menyimpulkan bahwa penyebab insiden keracunan makan bergizi gratis (MBG) di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, pada Oktober lalu adalah tingginya kadar nitrit dalam makanan. Temuan ini sekaligus membantah spekulasi bahwa insiden disebabkan oleh kualitas air. Kesimpulan ini kami peroleh berdasarkan hasil rapid test dan uji air bersih dari Labkesmas Bandung Barat, serta penjelasan dari Kepala SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi), ujar Ketua Tim Investigasi Independen BGN, Arie Karimah Muhammad, di Jakarta, Ahad (9/11/2025). Baca Juga Buya Anwar: Pendirian Peternakan Ayam untuk MBG Diharap Libatkan UMKM Klaim Biaya Pengobatan, Dinkes KBB Kirim Data Korban Keracunan MBG ke BGN BGN Tegaskan Dapur MBG Harus Penuhi Standar Gizi dan Higienitas Baca Juga Tim Investigasi menemukan kandungan nitrit pada hidangan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang berasal dari SPPG Kayu Ambon dan SPPG Cibodas 2, Bandung Barat. Di SPPG Kayu Ambon, nitrit positif terdeteksi pada menu tumis pakcoy yang merupakan sisa makanan di sekolah. Menu MBG di sekolah tersebut terdiri dari nasi putih, ayam betutu Bali, tahu goreng, tumis pakcoy bawang putih, dan pisang. Sementara itu, di SPPG Cibodas 2, nitrit positif ditemukan pada nasi putih, tumis wortel, jagung mini putren, dan kembang kol, baik pada bank sampel maupun sisa makanan di sekolah. Menu MBG di sekolah itu adalah nasi putih, ayam giling bola-bola, tumis wortel, jagung mini putren dan kembang kol, serta buah lengkeng. Hasil uji fisik, kimia, dan mikrobiologi air bersih di kedua SPPG tersebut semuanya memenuhi standar, tambah Arie. Menurut Arie, kadar nitrit yang terdeteksi diukur secara kualitatif menggunakan rapid test. Hasilnya menunjukkan bahwa kandungan nitrit pada menu dari SPPG Cibodas 2 lebih tinggi dibandingkan SPPG Kayu Ambon. Hal ini menjelaskan mengapa jumlah siswa yang mengalami gejala keracunan dari Cibodas 2 lebih banyak, yaitu 236 orang, dibandingkan 44 orang dari Kayu Ambon. Menu dari Cibodas 2 diketahui selesai dimasak sekitar pukul 02.00 dini hari dan baru dikirim ke sekolah pada pukul 06.30. Jeda waktu ini dinilai cukup untuk memicu peningkatan kadar nitrit di dalam sayuran, akibat proses perubahan alami nitrat menjadi nitrit pada suhu kamar. Menariknya, tidak ada korban yang mengalami diare, yang berarti bakteri bukan penyebab utama. Ini memperkuat dugaan bahwa faktor kimia, yakni nitrit, menjadi penyebab utama, jelas Arie. Loading... Advertisement Gejala yang muncul pada malam hari juga sejalan dengan proses kimiawi di dalam tubuh. Nitrit yang awalnya berubah menjadi Nitric Oxide (NO) bisa memberikan efek positif seperti menurunkan tekanan darah dan melindungi saluran pencernaan. Namun, dalam kadar berlebih, nitrit mengganggu kemampuan darah membawa oksigen ke seluruh tubuh, menyebabkan korban merasa lemas dan kekurangan oksigen. Efek yang muncul tertunda inilah yang menjelaskan mengapa sebagian besar korban baru merasakan gejala di malam hari, ujar Arie yang juga merupakan ahli farmakologi klinis. Secara alamiah, nitrit memang terdapat dalam tanaman, tanah, air, dan udara karena dibutuhkan dalam proses pertumbuhan. Namun, kadarnya bisa meningkat bila tanaman mendapat tambahan pupuk yang mengandung nitrit tinggi atau bahan pengawet. Dalam kasus Bandung Barat ini, kami menduga kadar nitrit tinggi berasal dari pupuk tanaman yang digunakan pada sayuran. Kadar tersebut kemungkinan melebihi batas aman yang dapat ditoleransi tubuh, pungkas Arie.",Mas Alamil Huda,https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/066510800-1761745788-830-556.jpg,https://republika.co.id/berita//t5i1eh487/nitrit-ditemukan-sebagai-penyebab-insiden-keracunan-mbg-di-lembang-bandung-barat,1db228719bf1c650800bcb6b678e4ac5b456d3885b0845fc2f4930fd20a5fe21,2025-11-13 21:35:47.680 1688,tempo,mbg,2025-11-11 17:04:00,BGN Bilang Keterlambatan Pembayaran Gaji Petugas MBG Karena Kesalahan Administratif,"BADAN Gizi Nasional (BGN) menyampaikan klarifikasi terkait keluhan masyarakat mengenai keterlambatan pembayaran gaji petugas program makan bergizi gratis (MBG). BGN mengatakan isu yang muncul bukan disebabkan oleh tidak adanya ketersediaan anggaran, melainkan murni disebabkan permasalahan teknis administratif yang saat ini sedang diselesaikan secara intensif. BGN mengungkapkan jumlah petugas yang terlibat dalam program sangat besar, terdiri dari sekitar 30.000 Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI), serta petugas Akuntan (AK) dan Ahli Gizi (AG) yang jumlahnya menyesuaikan dengan kebutuhan lapangan. Volume data dan proses administrasi dalam jumlah tersebut menjadi salah satu faktor teknis yang memerlukan penyesuaian dan sinkronisasi ulang. Wakil Kepala BGN, Nanik Sudaryati Deyang, menjelaskan proses penyesuaian administrasi masih berlangsung, khususnya untuk SPPI Batch III yang belum berstatus PPPK, serta sebagian petugas AG dan AK. Sementara, untuk SPPI Batch I dan II yang sudah berstatus PPPK, pembayaran gaji tidak mengalami hambatan. Ini murni masalah teknis administratif. Jumlah petugas yang harus kami verifikasi sangat besar dan beberapa di antaranya membutuhkan penyesuaian status administrasi. Kami memastikan proses ini segera tuntas, ujar Nanik melalui keterangan tertulis pada Selasa, 11 November 2025. BGN memastikan bahwa seluruh petugas akan menerima haknya secara penuh. Pembayaran gaji yang belum terproses dalam beberapa minggu terakhir akan dirapel dan diprioritaskan penyelesaiannya pada minggu ini. Kami sudah mengarahkan seluruh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang terlibat agar bekerja lebih proaktif dan memastikan tidak ada keterlambatan terulang. Seluruh gaji petugas sedang diproses dan akan dirapel sesuai haknya, kata Nanik. Nanik mengatakan BGN telah menunjuk kedeputian terkait sebagai leading sector penggajian dan menginstruksikan seluruh unit teknis, termasuk Kepala Biro Umum dan Keuangan dan PPSPM, untuk menyelesaikan koordinasi secara segera dan terstruktur. Kami mengawal penuh setiap tahapan. Kami ingin memastikan seluruh petugas (SPPI, AG, dan AK) mendapatkan haknya tepat waktu, tanpa ada isu berulang di kemudian hari, katanya. Untuk merespons kasus keterlambatan gaji tersebut, BGN juga akan menggelar pertemuan teknis untuk memfinalisasi langkah korektif dan percepatan pembayaran. Selain itu, Nanik menyampaikan apresiasi atas dedikasi dan komitmen petugas lapangan yang selama ini menjadi ujung tombak pelaksanaan program MBG. Kami sangat menghargai kerja keras para petugas. Mereka adalah elemen kunci keberhasilan program, dan kami bertanggung jawab memastikan hak-hak mereka terpenuhi, ujarnya. Sebelumnya, unggahan terbaru BGN di akun media sosial Instagram @badangizinasional.ri dipenuhi komentar soal gaji kepala satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) atau dapur MBG. Salah satu komentar menyebutkan bahwa gaji SPPI batch tiga belum dibayarkan. ""Gaji SPPI Batch 3 belomm cairr termin tanggal 6 dari bulan kemarin telat teross duitnya udah ada itu tinggal di tf aja boss,"" tulis akun @myname_is_i***. Pengguna @rendisanjaya889 juga terlihat mengeluhkan hal yang sama. Ia mempertanyakan komitmen BGN terhadap para pekerja. Padahal, tulis akun tersebut, mereka sudah menandatangani surat perjanjian kerja (SPK) yang disertai materai. ""Kalian leha leha di atas sana sedangkan kami di bawah banyak keluhan. Mengenai gaji kan sudah ada SPK nya d TTD pakai materai Igi. Terus apa fungsinya? Untuk bungkus gorengan? Atau untuk menyelamatkan kalian dari BPK?"" tulis dia. ""SPK cuma untuk formalitas kah?"" jawab akun lain. ""Gaji kami SPPIi bayar Pak. Kami butuh menafkahi keluarga,"" tambah @anjaz_pulamba24 di laman postingan tersebut. Selama ini ketentuan gaji SPPI di Badan Gizi Nasional (BGN) tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 11 Tahun 2024. Besaran gaji mereka mengikuti aturan Gaji Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) berdasarkan golongan dan masa kerja. Adapun besaran gaji pokok PPPK di aturan tersebut ialah senilai Rp3.203.600 sampai Rp5.261.500. Pilihan Editor: KSAD Jelaskan Alasan TNI Banyak Terlibat dalam Program MBG","Dinda Shabrina, Ninis Chairunnisa",https://statik.tempo.co/data/2025/11/07/id_1439855/1439855_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/bgn-bilang-keterlambatan-pembayaran-gaji-petugas-mbg-karena-kesalahan-administratif-2088559,f2a1c145419e2310d8e1f4053e5d6cec385b4b2771fa267939f74e59ac8b3d6e,2025-11-13 21:35:50.895 1689,tribunnews,mbg,2025-11-13 11:25:10,"93 Dapur MBG Belum Beroperasi, Bupati Bogor Targetkan MBG di Kabupaten Bogor Tuntas Januari 2026","TRIBUNNEWSBOGOR.COM -Banyak dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang masih belum beroperasi diKabupaten Bogor. Bupati BogorRudy Susmantopun berkomitmen untuk menuntaskan programMBGdiKabupaten Bogorini. Rudy Susmanto mengungkapkan, bahwa PemerintahKabupaten Bogortelah menyiapkan berbagai langkah percepatan, termasuk mempercepat proses perizinan dan administrasi melalui Dinas Kesehatan, serta mendorong Badan Gizi Nasional untuk mempercepat proses verifikasi lokasi dapur. Katanya, percepatan pembangunan dapurMBGmembutuhkan kolaborasi semua pihak, baik pemerintah daerah, Forkopimda, maupun pihak swasta. Ia menekankan agar perizinan dan proses administratif dipermudah tanpa mengabaikan standar yang berlaku. ""Pentingnya memberikan privilege khusus bagiKabupaten Bogor, mengingat wilayah ini memiliki jumlah penduduk terbesar di Indonesia,"" kataRudy Susmantodalam keterangannya, Rabu (12/1102/2025). Ia menegaskan bahwa programMBGtidak hanya ditujukan untuk siswa sekolah, tetapi juga ibu hamil, ibu menyusui, dan masyarakat rentan gizi lainnya. Kita siap bekerja keras agar Januari nanti minimal 90 persen dapur sudah beroperasi, ini tanggung jawab kita bersama, kataBupati Bogor. Perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN), Tito, yang mengikuti rapat bersamaBupati Bogormenyampaikan terdapat total 290 SPPG diKabupaten Bogor. Terdiri dari 197 SPPG sudah beroperasi dan 93 SPPG masih dalam tahap persiapan operasional. Lebih lanjut, Tito menjelaskan bahwa sejak awal, proses percepatan SPPG diKabupaten Bogordilakukan melalui kerja sama antaraBGNdan PemerintahKabupaten Bogor, dimulai dari penandatanganan MoU antara KepalaBGNdengan pihak Pemkab. Dalam proses tersebut,BGNberperan aktif dalam pendampingan pemilihan lahan yang direkomendasikan Pemda. Tito menambahkan, setelah proses pemilihan lahan dan pembangunan oleh pihak pelaksana SPPG, tahap berikutnya akan dilanjutkan dengan pendampingan langsung dari Koordinator Wilayah (Korwil) dan KPPGBGN. Pendampingan ini mencakup konsultasi dan arahan teknis agar pembangunan dan pengoperasian SPPG diKabupaten Bogorberjalan sesuai standar yang ditetapkan, ungkapnya.",Naufal Fauzy,https://asset.tribunnews.com/N2hqFzSMxnFidY0_J-248hi3AYg=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bogor/foto/bank/originals/pemkab-bogor-new-soal-mbg.jpg,https://bogor.tribunnews.com/bogor-raya/306004/93-dapur-mbg-belum-beroperasi-bupati-bogor-targetkan-mbg-di-kabupaten-bogor-tuntas-januari-2026?page=all,9233dd0534250917716d93b0e928b522e2239225b598cbb632388ddaa5d8a19b,2025-11-13 21:35:52.309 1690,republika,mbg,2025-11-10 09:36:52,Buya Anwar: Pendirian Peternakan Ayam untuk MBG Diharap Libatkan UMKM,"REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah berencana membangun peternakan ayam pedaging dan ayam petelur dalam jumlah besar untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). Pengamat sosial ekonomi Buya Anwar Abbas menilai, rencana tersebut perlu diarahkan agar memberdayakan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Dengan begitu, pembangunan peternakan tersebut tidak lantas membuka ruang dominasi bagi usaha bermodal besar atau raksasa. ""Langkah ini perlu diambil oleh pemerintah untuk mengantisipasi lonjakan permintaan yang akan terjadi karena kebutuhan MBG sekitar 1,1 juta ton ayam pedaging dan 700 ribu ton telur per tahun,"" ujar tokoh yang juga Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu dalam keterangan tertulis, Senin (10/11/2025). Baca Juga Arne Slot Minta Penggawa Liverpool Fokus pada Hasil, Bukan Perburuan Gelar Juara AdMedika Gandeng Waste4Change Kelola Sampah Kantor Menuju Zero Waste Siapa Rahmah el-Yunusiah, Salah Satu Kandidat Pahlawan Nasional? Baca Juga Sebelumnya, pemerintah sudah menyampaikan rencana pelaksanaan program MBG secara penuh mulai Januari 2026. Untuk memenuhi kebutuhan pasokan, pemerintah disebut akan mengembangkan peternakan ayam pedaging dan ayam petelur secara masif di berbagai daerah. Dengan nilai investasi mencapai sekitar Rp20 triliun, pendanaan untuk pembangunan peternakan tersebut akan bersumber dari Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara. Bagaimanapun, lanjut Buya Anwar, pengoperasian peternakan ayam pedaging dan ayam petelur itu tidak perlu dilakukan langsung oleh pemerintah. Menurut dia, akan lebih tepat bila produksi dilakukan oleh pihak swasta dan koperasi. Saya melihat sebaiknya pekerjaan tersebut tidak dikerjakan oleh pemerintah, tapi oleh koperasi dan swasta agar ekonomi masyarakat semakin berdaya sehingga daya beli masyarakat bisa semakin meningkat, ucapnya. Buya Anwar menilai, peran pemerintah seyogianya sebagai off-taker atau pembeli hasil produksi. Dengan pola ini, pelaku UMKM akan memiliki kepastian pasar. View this post on Instagram View this post on Instagram Loading... Advertisement Ia juga mengingatkan agar pemerintah tidak menggandeng pengusaha besar saja. Sektor UMKM pun mesti diberi ruang luas agar program MBG lebih memunculkan manfaat yang merata. Jika pemerintah akan mempercayakan usaha tersebut kepada pihak swasta, maka kita harapkan yang akan diajak bermitra dengan pemerintah untuk menyukseskan program tersebut tidaklah dari kalangan usaha besar, tetapi dari kalangan UMKM. Ini agar kita dapat memberdayakan mereka, katanya. Itu juga sangat sesuai dan sejalan dengan visi dan misi dari Presiden Prabowo sendiri yang ingin mengangkat harkat dan martabat dari ekonomi rakyat (UMKM). Semoga, tukas dia.",Hasanul Rizqa,https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/010469200-1762182981-830-556.jpg,https://republika.co.id/berita//t5holg458/buya-anwar-pendirian-peternakan-ayam-untuk-mbg-diharap-libatkan-umkm,f574ff82cbd8fd3592859a24528467ad09e25a2bf871ab4bd6ac6e1191eec760,2025-11-13 21:35:58.783 1691,tempo,mbg,2025-11-11 16:31:13,TII: Keterlambatan Gaji SPPI Merupakan Kegagalan Tata Kelola Sistemik MBG,"Transparency International Indonesia (TII) mengatakan keterlambatan pembayaran gaji kepala satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) atau dapur makan bergizi gratis (MBG) tidak berdiri sendiri. Keterlambatan tersebut menandakan adanya kegagalan tata kelola MBG yang sistemik. Peneliti TII Agus Sarwono menjelaskan kegagalan sistemik tersebut tak lepas dari perencanaan anggaran yang tidak realistis. ""Sebagai contoh, capaian Badan Gizi Nasional adalah jumlah penerima manfaat dan jumlah SPPG dalam proyek MBG yang telah berdiri,"" kata Agus pada Selasa, 11 November 2025. Agus melihat kekacauan dalam program MBG ini sudah tidak bisa dimaklumi. Fenomena berbondong-bondongnya orang menagih gaji ke akun Instagram Badan Gizi Nasional menunjukan frustrasinya pegawai akan sistem yang tidak melindungi hak-hak mereka. Padahal, kata dia, semestinya orang yang bekerja kepada negara lebih terjamin haknya dibandingkan pekerja swasta. Agus menjelaskan, selain karena masih gagapnya BGN dalam menghadapi masalah, kekacauan pembayaran gaji ini juga disebabkan karena sumber anggaran MBG yang tidak jelas. ""Mengingat anggaran MBG terletak di komponen fungsi pendidikan, secara administrasi tentu, agak membingungkan, ditambah lagi program ini tidak mempunyai regulasi yang memadai,"" kata dia. Sebelumnya, akun Instagram Badan Gizi Nasional dipenuhi komentar soal gaji SPPI yang belum dibayarkan. Salah satu konten yang dibanjiri oleh penagih gaji itu diunggah pada Ahad, 9 November 2025. Dalam unggahan tersebut, BGN memajang foto kegiatan program MBG di SDN Kalibaru 07 Pagi, Cilincing, Jakarta Utara. ""Keceriaan tak hanya datang dari tawa mereka, tapi juga dari energi positif setelah menikmati Makan Bergizi Gratis,"" demikian takarir dalam foto tersebut. Per Senin, 10 Oktober 2025, pukul 09.49 WIB, total ada 392 netizen yang berkomentar dalam unggahan tersebut. Mayoritas membahas soal gaji kepala dapur MBG yang belum dibayarkan. Tak hanya unggahan ini, enam konten BGN lainnya yang diunggah sejak awal November juga dibanjiri komentar yang sama. Pengguna @rendisanjaya889 mempertanyakan komitmen BGN terhadap para pekerja. Padahal, tulis akun tersebut, mereka sudah menandatangani surat perjanjian kerja (SPK) yang disertai materai. ""Kalian leha leha di atas sana sedangkan kami di bawah banyak keluhan. Mengenai gaji kan sudah ada SPK nya d TTD (tanda tangan) pakai materai Iagi. Terus apa fungsinya? Untuk bungkus gorengan? Atau untuk menyelamatkan kalian dari BPK?"" tulis dia. Kepala BGN Dadan Hindayana mengakui memang terdapat permasalahan dalam sistem penggajian SPPI. Ia berujar keterlambatan pembayaran itu disebabkan oleh permasalahan administrasi. ""Masalah administrasi saja,"" kata dia melalui pesan singkat pada Senin, 10 Oktober 2025. Dadan enggan menjelaskan lebih jauh soal permasalahan tersebut, juga jumlah gaji yang belum dibayarkan. Ia hanya menegaskan bahwa semua gaji pegawai dapur MBG akan selesai dibayarkan pada pekan ini. ""Minggu ini selesai semua,"" tuturnya. Pilihan Editor: Mengapa Pelecehan Seksual Rentan Terjadi di Dapur MBG","Dede Leni Mardianti, Juli Hantoro",https://statik.tempo.co/data/2025/10/01/id_1431869/1431869_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/tii-keterlambatan-gaji-sppi-merupakan-kegagalan-tata-kelola-sistemik-mbg-2088542,97d8192eb1a44c5c12195fd5bb5f3bafcef3716457cd70dc86f6d790be747d92,2025-11-13 21:36:03.116 1692,republika,mbg,2025-11-08 18:55:43,BGN Tegaskan Dapur MBG Harus Penuhi Standar Gizi dan Higienitas,"REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Yogyakarta kini memasuki tahap evaluasi menyeluruh. Badan Gizi Nasional (BGN) menyoroti tata kelola dapur dan sistem rantai pasok sebagai titik penting agar program ini tidak sekadar berjalan, tetapi benar-benar berdampak pada peningkatan gizi masyarakat. Deputi Bidang Pengawasan Program BGN, Mayor Jenderal TNI (Purn) Dadang Hendrayudha menegaskan bahwa program ini tidak hanya berfokus pada penyediaan makanan, tetapi juga memastikan asupan yang diterima anak-anak benar-benar bergizi dan aman. ""Niat kita adalah memberikan makan bergizi, bukan makan kenyang. Karena itu tata kelola, rantai pasok, hingga bahan bakunya harus benar-benar berkualitas,"" ujar Dadang saat diwawancarai wartawan di depan Ruang Yudhistira Balai Kota Yogyakarta, Kamis (6/11/2025). Dadang menjelaskan, evaluasi dilakukan secara menyeluruh, termasuk terhadap dapur yang sempat ditutup karena temuan bakteri E. coli pada bahan makanan. Menurutnya, persoalan tersebut berasal dari air yang digunakan dalam proses pengolahan. Karena itu, BGN meminta setiap dapur menggunakan air galon khusus yang higienis agar kasus serupa tidak terulang. Selain perbaikan aspek higienitas, BGN juga menekankan pentingnya keseimbangan antara jumlah dapur dan wilayah penerima. Di Yogyakarta, satu kecamatan idealnya memiliki tiga dapur aktif dengan radius distribusi sekitar satu kilometer agar makanan dapat dikonsumsi tepat waktu dan tidak menurun kualitasnya. Kami tidak ingin makanan yang sudah diolah menempuh jarak pengiriman terlalu jauh. Ini soal waktu, suhu, dan keamanan pangan. Maka pembagian dapur harus disesuaikan dengan kondisi wilayah,"" kata Dadang. Dari sisi sosial ekonomi, program MBG disebut memberikan dampak yang signifikan. Hingga kini, terdapat lebih dari 14 ribu dapur SPPG di seluruh Indonesia dengan sekitar 776 ribu masyarakat yang terlibat langsung sebagai tenaga kerja. Program ini dinilai membuka banyak lapangan pekerjaan baru di tingkat lokal tanpa menuntut kualifikasi pendidikan tinggi. Namun, untuk posisi-posisi teknis seperti ahli gizi, akuntansi, dan koki tetap harus diisi oleh tenaga profesional yang bersertifikat agar standar keamanan pangan tetap terjaga. Kita ini merupakan padat karya, tujuan SPPG memang membuka lapangan pekerjaan. Masyarakat sekitar dapur bisa ikut bekerja tanpa harus lulusan S1, yang penting mereka dilatih dan paham standar kebersihan. Ini membantu ekonomi keluarga sekaligus memastikan makanan layak dikonsumsi, jelasnya. Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta, dr Hasto Wardoyo, menegaskan komitmennya untuk memperketat pengawasan dapur MBG di wilayahnya. Ia mendukung langkah BGN agar Dinas Kesehatan lebih tegas dalam menentukan kelayakan operasional dapur. ""Kami ingin disiplin ditegakkan. Kalau air yang digunakan masih mengandung E. coli, berarti belum layak beroperasi. Karena itu sebelum dapur jalan, harus dicek dulu sumber airnya,"" ujar Hasto. Ia menambahkan, dapur MBG di Yogyakarta diimbau menggunakan air perpipaan dari PDAM atau galon berfilter agar higienitasnya terjamin. Pemerintah kota juga akan melakukan peninjauan lapangan sebelum memberikan izin beroperasi kepada setiap dapur. Melalui evaluasi ini, BGN dan Pemerintah Kota Yogyakarta berharap pelaksanaan Program MBG tidak hanya menurunkan risiko gizi buruk, tetapi juga menjadi pola pengelolaan pangan sehat yang berkelanjutan di tingkat daerah. Advertisement",Fernan Rahadi,https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/wali-kota-yogyakarta-hasto-wardoyo-kiri-berfoto-bersama-mayor_251108185514-196.jpg,https://republika.co.id/berita//t5ep4v291/bgn-tegaskan-dapur-mbg-harus-penuhi-standar-gizi-dan-higienitas,13d7cfe10bd907830e88e4fc3d779aa3d2adef9333e912be856690eb30b6abd4,2025-11-13 21:36:19.577 1693,tribunnews,mbg,2025-11-13 21:31:12,Anggota Komisi IX DPR Minta BGN Tindaklanjuti 48 Persen Kasus Keracunan Pangan Nasional dari MBG,"Makan Bergizi Gratis (MBG) menyumbang sekitar 48 persen kasuskeracunanpangan nasionalAnggota Komisi IX DPR RI,Netty Prasetiyani, meminta Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menindaklanjutiStandar keamanan pangan di dapur dan dalam proses distribusi harus ketat TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA Anggota Komisi IX DPR RI,Netty Prasetiyani, meminta Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menindaklanjuti temuan 211 kasuskeracunanMakan Bergizi Gratis (MBG) menyumbang sekitar 48 persen kasuskeracunanpangan nasional. ""Ini alarm serius untuk memperkuat aspek keamanan pangan dan tata kelola pelaksanaan program MBG di lapangan, ujar Netty kepada wartawan, Kamis (13/11/2025). Baca juga:Wakil Kepala BGN Tanggapi Kasus Keracunan Terbaru di Kabupaten Bandung Barat Jabar Menurut Netty, temuan tersebut harus dilihat sebagai bahan evaluasi bersama. ""Kita tahu bahwa Program MBG memiliki tujuan yang sangat baik, yaitu memastikan anak-anak mendapatkan asupan gizi yang cukup. Karena itu, kita semua berkepentingan agar pelaksanaannya benar-benar aman dan berkualitas, kata dia. Baca juga:Kepala BGN Sebut 211 Kasus Keracunan MBG Sumbang 48 Persen Keracunan Pangan Nasional Legislator PKS itu menilai, tingginya angkakeracunanpangan menandakan bahwa pengawasan terhadap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah masih belum optimal. ""Anak-anak penerimaMBGadalah kelompok rentan. Oleh sebab itu, standar keamanan pangan di dapur dan dalam proses distribusi harus ketat. Pemerintah daerah dan instansi teknis perlu memastikan dapur yang belum laik segera dibina atau dihentikan sementara, kata Netty. Dia juga menyoroti pentingnya Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tata Kelola ProgramMBGsegera difinalisasi dan diimplementasikan. Menurutnya, Perpres tersebut akan menjadi dasar hukum yang kuat untuk menegakkan standar mutu, keselamatan pangan, dan mekanisme pengawasan lintas sektor. Kita harapkan Perpres Tata KelolaMBGsegera diimplementasikan agar ada kejelasan aturan dan tanggung jawab antarinstansi. Dengan dasar hukum yang kuat, pemerintah bisa lebih tegas menindak pelanggaran dan mencegah terulangnya kasus serupa, katanya. Selain pengawasan teknis, Netty menekankan pentingnya edukasi dan partisipasi masyarakat dalam menjaga keberhasilan programMBG. ""ProgramMBGadalah tanggung jawab sosial bersama semua elemen pemangku kepentingan. Edukasi kepada pelaksana dan masyarakat perlu diperkuat agar rantai pengawasan berjalan dari bawah, pungkas Netty. Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan, hingga 11 November 2025 tercatat ada 411 kasuskeracunanpangan nasional di Indonesia yang berasal dari berbagai faktor. Dari jumlah tersebut, kata Dadan, 211 kasus atau sekitar 48 persen di antaranya diakibatkan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal itu disampaikannya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/11/2025). ""Terkait khususnya keracunan pangan di Indonesia secara umum, total kejadian di Indonesia itu sampai hari ini itu ada 441 total kejadian di mana MBG menyumbang 211 kejadian atau kurang lebih 48persen dari total keracunan pangan yang ada di Indonesia,"" ungkap Dadan. Baca juga:Komisi IX DPR Apresiasi Komitmen BGN Tutup Permanen SPPG yang Sebabkan KLB Keracunan MBG Dadan menjelaskan, dari kasuskeracunanyang terkait programMBGtersebut, lebih dari 600 penerima manfaat dirawat inap, sementara belasan ribu lainnya menjalani rawat jalan. ""Jika dilihat total penerima manfaat yang menerima gangguan kesehatan itu yang rawat inap ada 636 kalau di data kami, kalau di Kemenkes 638 beda 2, tapi kami akan sinkronkan,"" katanya. ""Kemudian yang rawat jalan di data kami 11.004. Di Kemenkes 12.755, sehingga totalnya kalau berbasis laporan Kemenkes itu 13.371 penerima manfaat yang alami gangguan kesehatan akibat program makan bergizi,"" lanjutnya. Meski demikian, Dadan tetap bersyukur karena jumlah kejadiankeracunantersebut masih tergolong kecil dibandingkan dengan total produksi makanan dalam programMBG. ""Sampai hari ini kita sudah memproduksi total 1,8 miliar porsi makan alhamdulillah, dan alhamdulillah sebagian besar berjalan dengan baik,"" tandasnya.",Reza Deni,https://asset-2.tribunnews.com/tribunnews/foto/bank/originals/Korban-keracunan-MBG-di-Cisarua-Kabupaten-Bandung-Barat.jpg,https://www.tribunnews.com/nasional/7754490/anggota-komisi-ix-dpr-minta-bgn-tindaklanjuti-48-persen-kasus-keracunan-pangan-nasional-dari-mbg?page=all,c615d6b1d6aa386f96ec98adb810bcc298c3c98eb6ac7089c13bc3c4b13322ee,2025-11-13 21:36:24.761 1694,republika,mbg,2025-11-07 15:01:00,"Pemerintah Gelontorkan Rp20 Triliun untuk Peternakan, Dukung Program Gizi Nasional MBG","REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyampaikan investasi sektor peternakan senilai Rp20 triliun akan diarahkan untuk memperkuat pasokan ayam pedaging dan telur bagi Badan Gizi Nasional (BGN). Program ini menjadi bagian penting dalam mendukung pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG). Amran menjelaskan, investasi tersebut merupakan hasil rapat finalisasi hilirisasi sektor pertanian yang mencakup pangan, perkebunan, hortikultura, dan peternakan. Rapat digelar di Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Jakarta, Jumat (7/11/2025), bersama Kementerian Investasi/BKPM dan Danantara. Seluruh program diarahkan untuk mempercepat transformasi nilai tambah pertanian sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto. Baca Juga Amran dan Rosan Sepakat Percepat Hilirisasi Pertanian, Investasi Tembus Rp371 Triliun Menteri Amran Tabuh Genderang Perang Lawan Mafia Pangan Amran Kerahkan Timsus Kawal Harga Beras: Alhamdulillah Harga Turun, Masyarakat Bahagia! Baca Juga Ia menekankan, penguatan sektor peternakan menjadi prioritas strategis untuk menjamin ketersediaan protein hewani bagi pelaksanaan MBG. Proyek ini akan dijalankan secara terintegrasi di berbagai daerah agar pasokan daging ayam dan telur tetap stabil sepanjang tahun. Kita akan bangun di seluruh Indonesia untuk mensuplai BGN. Kita siapkan dari sekarang supaya ke depan tidak terjadi shortage atau kekurangan ayam dan telur, ujar Amran di Jakarta, Jumat (7/11/2025). Ia menambahkan, investasi tersebut merupakan bagian dari total rencana investasi hilirisasi senilai Rp371 triliun. Dari jumlah itu, sebagian besar dialokasikan pada subsektor unggulan seperti kelapa, kakao, mente, kelapa sawit, kelapa dalam, serta peternakan ayam pedaging dan telur. Tahap pra-feasibility study (pra-FS) akan segera diselesaikan dan diserahkan kepada Kementerian Investasi serta Danantara sebagai dasar penetapan proyek. Amran menuturkan, hilirisasi pertanian akan mendorong peningkatan pendapatan petani sekaligus memperluas lapangan kerja. Pemerintah menargetkan program tersebut dapat menyerap hingga tiga juta tenaga kerja di sektor perkebunan, peternakan, dan industri pengolahan. Kami harap dalam tiga sampai empat tahun semua rampung. Kita juga menargetkan swasembada gula putih tahun depan, dan dalam empat tahun swasembada penuh gula nasional, kata Amran. Loading... Advertisement",Gita Amanda,https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/suasana-di-peternakan-ayam-yang-dikelola-pesantren-amanah-cendekia_250816055451-972.JPG,https://republika.co.id/berita//t5cjgd423/pemerintah-gelontorkan-rp20-triliun-untuk-peternakan-dukung-program-gizi-nasional-mbg,53e4e68422bf31e10fd87f2512149b7475c86d271e1ee7aeec90038d4a10f290,2025-11-13 21:36:31.070 1695,tribunnews,mbg,2025-11-13 17:58:55,"Dampak Positif MBG di SMAN 2 Paringin, Siswa Bisa Sisihkan Uang Saku untuk Menabung","BANJARMASINPOST.CO.ID, PARINGIN- Kebiasaan siswaSMAN 2 Paringinyang membawa atau membeli bekal saat sekolah, kini tergantikan oleh makanan dari program Makanan Bergizi Gratis (MBG). Pasalnya sebanyak 254 siswa diSMAN 2 Paringinmenjadi sasaran pelaksanaan MBG dari SPPGPolres Balangansejak Senin (10/11/2025) kemarin. Hingga hari keempat, Kamis (13/11/2025) distribusi MBG berjalan sebagaimana mestinya, serta pihak sekolah juga menugaskan perwakilan siswa secara bergantian untuk membagikan MBG kepada teman sekelas mereka. Melalui pembagian tugas dan koordinasi serta disiplin yang baik tersebut, pelaksanaan MBG di SMAN 2 Paringin nampak tertib. Dimana setelah mobil SPPG Polres Balangan tiba, makanan diletakan pada meja yang disiapkan, kemudian perwakilan siswa akan mengambil jatah yang diberikan pada tiap kelas. Baca juga:2 Tersangka Pembunuhan di Paramasan Dilimpahkan ke Kejari Banjar, Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana KepalaSMAN 2 Paringin, Rasidinurahman menyambut baik program MBG yang menyasar siswa di sekolahnya. Pelaksanaan MBG ini ujar Rasidul membantu para siswa memenuhi kebutuhan gizi mereka. Tak hanya itu, dampak positif dari MBG adalah para siswa dapat menyisihkan uang untuk menabung. Sehingga jatah uang saku yang biasanya membeli makanan atau bekal, kini tergantikan oleh MBG dan uang tersebut bisa siswa tabung. ""Para siswa merasa dengan adanya MBG ini mereka bisa menyisihkan uang saku untuk menabung, dimana kebiasaan menabung ini diharapkan dapat berjalan terus menerus,"" ungkap Rasidi. Berdasarkan ungkapan para siswanya pula, makanan dari SPPGPolres Balanganyang didistribusikan dirasa enak dan bergizi serta higienis. Rasidi pun berharap program MBG dari SPPGPolres Balanganberjalan terus menerus dan akan berimbas kepada sekolah lain di sekitarnya, sehingga penerima manfaat MBG menyasar semakin banyak sekolah.(banjarmasinpost.co.id/isti rohayanti)",Isti Rohayanti,https://asset.tribunnews.com/peZvFegfARwWsatMF43BGUsfNfw=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/Siswa-SMAN-2-Paringin-nampak-senang-memperlihatkan-menu-MBG.jpg,https://banjarmasin.tribunnews.com/kalsel/1338193/dampak-positif-mbg-di-sman-2-paringin-siswa-bisa-sisihkan-uang-saku-untuk-menabung?page=all,97e5bf7326a4eac872f89f90345e24abf9b314ad33e92fa7ce20cad6efd6c0d6,2025-11-13 21:36:35.474 1696,tempo,mbg,2025-11-10 17:43:23,Lampung Catat Persentase Tertinggi Nasional dalam Operasional Dapur Pemenuhan Gizi,"INFO NASIONAL - Provinsi Lampung mencatat capaian persentase tertinggi nasional dalam operasional dapur pemenuhan Gizi. Hal ini sekaligus menegaskan Lampung sebagai salah satu daerah dengan kinerja terbaik dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Data terbaru dari Kantor Pelayanan Pemenuhan Gizi (KPPG) Bandar Lampung, yang mencakup wilayah kerja Lampung Bengkulu, menunjukkan bahwa daerah ini mencatat persentase dapur operasional tertinggi di Indonesia, yakni mencapai 69 persen. Atas capaian tersebut, Badan Gizi Nasional (BGN) memberikan apresiasi kepada Provinsi Lampung sebagai yang tercepat di Sumatera dalam membentuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Kepala KPPG Bandar Lampung Achmad Hery Setiawan mengatakan bahwa total potensi dapur di wilayah ini mencapai 798 unit, terdiri dari 552 dapur yang sudah operasional dan 134 dalam tahap persiapan. Sementara itu, 85 persen dapur berstatus aktif dan siap beroperasi penuh dalam waktu dekat. Lampung memang bukan yang terbanyak secara jumlah, kita di posisi keempat secara nasional setelah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, tetapi secara persentase, Lampung menjadi yang tertinggi, ujar Achmad Hery pada Senin 10 November 2025. Selain itu, Achmad Hery turut menjelaskan perbedaan antara dapur aktif dan dapur operasional. Menurut dia, dapur aktif merupakan dapur yang sudah terbentuk dan memiliki SPPI, namun belum beroperasi karena masih menunggu proses teknis seperti aktivasi virtual account atau pencairan dana dari BGN. Sementara itu, dapur operasional adalah dapur yang sudah berfungsi penuh dan melayani penerima manfaat secara langsung. ""Jadi 85 persen dapur aktif ini tinggal menunggu proses pembayaran saja untuk segera beroperasi, kata dia. Adapun total penerima manfaat program pemenuhan gizi di Provinsi Lampung hingga 10 November 2025 mencapai 1.515.797 orang, terdiri dari 1.374.241 siswa dan 141.556 kelompok 3B (ibu hamil, ibu menyusui, dan balita). Achmad menegaskan bahwa pencapaian ini tidak lepas dari dukungan pemerintah pusat dan komitmen Pemerintah Provinsi Lampung. Ia juga menyoroti peran lintas sektoral dalam mempercepat penurunan angka stunting dan memperkuat ketahanan gizi keluarga. Dengan sinergi antara BGN, pemerintah daerah, dan seluruh pelaksana program, Lampung siap menjadi model nasional dalam implementasi Program Makan Bergizi Gratis, ujarnya. Capaian ini menegaskan posisi Lampung bukan hanya sebagai provinsi dengan percepatan terbaik di Sumatera, tetapi juga sebagai salah satu pilar utama keberhasilan nasional dalam membangun generasi sehat dan bebas gizi buruk. Sebelumnya Direktur Wilayah I Kedeputian Bidang Penyediaan dan Penyaluran BGN Wahyu Widistyanta, menyebut Lampung sebagai salah satu wilayah yang paling cepat berakselerasi dalam penyiapan SPPG. Lampung termasuk yang paling cepat menyiapkan layanan gizi. Selain Lampung, ada juga Aceh dan Sumatera Utara yang menunjukkan progres positif, ujar Wahyu saat berkunjung ke Bandar Lampung, Sabtu 8 November 2025. Ia menambahkan bahwa secara nasional, persiapan SPPG telah mencapai 80 persen dari target yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, yang menekankan percepatan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hingga saat ini, program tersebut telah mendistribusikan lebih dari 1,4 miliar porsi makanan bergizi di seluruh Indonesia.(*)",Tempo,https://statik.tempo.co/data/2025/11/10/id_1440377/1440377_720.jpg,https://www.tempo.co/info-tempo/lampung-catat-persentase-tertinggi-nasional-dalam-operasional-dapur-pemenuhan-gizi-2088246,743f82fe5052924d1db5ca2b7846271f8e78ffb45d946caac08c9689abb49396,2025-11-13 21:36:38.671 1697,republika,mbg,2025-11-07 14:05:02,BGN Verifikasi Berlapis 14 Ribu SPPG yang Siap Beroperasi,"REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Gizi Nasional (BGN) tengah memverifikasi secara berlapis sebanyak 14.403 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang siap beroperasi per 6 November 2025. Dari jumlah tersebut, 12.843 SPPG sudah beroperasi, sementara 1.560 lainnya masih dalam tahap persiapan operasional. Wakil Kepala BGN Sony Sonjaya dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat, mengatakan capaian tersebut menunjukkan kemajuan signifikan dalam penyiapan infrastruktur program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu prioritas nasional. Baca Juga Akhirnya Sultan Bima Jadi Pahlawan Nasional, Keluarga: Sudah Disetujui Pusat Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Tinjau SPBU di Yogyakarta, Pastikan Kualitas dan Layanan Baik Mentan Targetkan Swasembada Gula Putih pada 2026, Indonesia Siap Jadi Eksportir Lagi Baca Juga Menurutnya, kecepatan verifikasi dan kesiapan fasilitas di lapangan menjadi faktor kunci agar pelayanan gizi dapat segera menjangkau seluruh wilayah sasaran. ""Proses verifikasi berjalan dinamis dan transparan. Lebih dari 13 ribu calon mitra sudah melalui tahapan validasi, sedangkan sisanya sedang kami pastikan kelayakannya agar sesuai standar pelayanan gizi nasional,"" ujar Sony. Berdasarkan data BGN, tahapan verifikasi dan penyiapan SPPG dilakukan secara berlapis, mulai dari verifikasi pengajuan lokasi oleh verifikator, persiapan oleh calon mitra, verifikasi kesiapan, hingga survei lapangan dan penentuan kelayakan sebelum penetapan resmi SPPG. Setiap tahap memiliki rentang waktu berbeda, antara 2 jam hingga 45 hari, tergantung pada kompleksitas lokasi dan kesiapan sarana prasarana. ""Kami ingin memastikan setiap SPPG memiliki standar fasilitas, sumber daya, dan tata kelola yang seragam. Itu sebabnya tahapan verifikasi dijalankan secara berlapis agar tidak ada kompromi terhadap kualitas,"" kata Sony. Dari hasil pemantauan, sebanyak 13.453 calon mitra kini tengah berada pada tahap pembangunan atau renovasi fasilitas SPPG, sementara 344 lokasi sedang menjalani survei lapangan untuk memastikan kesiapan bangunan dan sarana pendukung lainnya. Sony menegaskan, verifikasi berlapis ini tidak hanya untuk memenuhi administrasi, tetapi juga memastikan pemerataan akses gizi dan efektivitas implementasi program. Wilayah yang sudah terpenuhi kebutuhan SPPG-nya akan diarahkan untuk memperkuat koordinasi dan pengawasan, sedangkan daerah yang masih kekurangan akan menjadi prioritas penambahan. ""Kami tidak ingin ada daerah yang berlebih, sementara yang lain belum terlayani. Prinsipnya adalah pemerataan, agar anak-anak di seluruh Indonesia memperoleh layanan gizi berkualitas secara adil,"" demikian Sony Sanjaya. sumber : ANTARA Advertisement",Friska Yolandha,https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/016268600-1762182979-830-556.jpg,https://republika.co.id/berita//t5ch0e370/bgn-verifikasi-berlapis-14-ribu-sppg-yang-siap-beroperasi,8c515c9a483d899c224059665975ab3564590b464607df519dfcf5fb0b0fef05,2025-11-13 21:36:41.848 1699,tempo,mbg,2025-11-10 09:49:48,Akun Instagram BGN Dipenuhi Komentar Soal Gaji SPPI yang Belum Dibayarkan,"UNGGAHAN terbaru Badan Gizi Nasional di akun media sosial Instagram @badangizinasional.ri dipenuhi komentar soal gaji kepala satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) atau dapur makan bergizi gratis (MBG), yang belum dibayarkan. Pilihan editor: Perusahaan Inklusif dalam Bursa Tenaga Kerja Disabilitas Konten yang dibanjiri oleh penagih gaji itu diunggah pada Minggu, 9 November 2025. Dalam unggahan tersebut, BGN memajang foto kegiatan program MBG di SDN Kalibaru 07 Pagi, Cilincing, Jakarta Utara. ""Keceriaan tak hanya datang dari tawa mereka, tapi juga dari energi positif setelah menikmati Makan Bergizi Gratis,"" demikian takarir dalam foto tersebut. Salah satu komentar menyebutkan bahwa gaji Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia atau SPPI batch tiga belum dibayarkan. ""Gaji SPPI Batch 3 belomm cairr termin tanggal 6 dari bulan kemarin telat teross duitnya udah ada itu tinggal ei tf aja boss,"" tulis akun @myname_is_i***. Pengguna @rendisanjaya889 juga terlihat mengeluhkan hal yang sama. Ia mempertanyakan komitmen BGN terhadap para pekerja. Padahal, tulis akun tersebut, mereka sudah menandatangani surat perjanjian kerja (SPK) yang disertai materai. ""Kalian leha leha di atas sana sedangkan kami di bawah banyak keluhan. Mengenai gaji kan sudah ada SPK nya d TTD pakai materai Igi. Terus apa fungsinya? Untuk bungkus gorengan? Atau untuk menyelamatkan kalian dari BPK?"" tulis dia. ""SPK cuma untuk formalitas kah?"" jawab akun lain. ""Gaji kami SPPIi bayar Pak. Kami butuh menafkahi keluarga,"" tambah @anjaz_pulamba24 di laman postingan tersebut. Kepala BGN Dadan Hindayana mengakui memang terdapat permasalahan dalam sistem penggajian SPPI. Ia berujar keterlambatan pembayaran itu disebabkan oleh permasalahan administrasi. ""Masalah administrasi saja,"" kata kata dia melalui pesan singkat pada Senin, 10 Oktober 2025. Dadan enggan menjelaskan lebih jauh soal permasalahan tersebut, juga jumlah gaji yang belum dibayarkan. Ia hanya menegaskan bahwa semua gaji pegawai dapur MBG akan selesai dibayarkan pada pekan ini. ""Minggu ini selesai semua,"" tuturnya. Selama ini ketentuan gaji SPPI di Badan Gizi Nasional (BGN) tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 11 Tahun 2024. Besaran gaji mereka mengikuti aturan Gaji Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) berdasarkan golongan dan masa kerja. Adapun besaran gaji pokok PPPK di aturan tersebut ialah senilai Rp3.203.600 sampai Rp5.261.500. Pilihan editor: KSAD Jelaskan Alasan TNI Banyak Terlibat dalam Program MBG","Dede Leni Mardianti, Imam Hamdi",https://statik.tempo.co/data/2025/11/04/id_1439084/1439084_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/akun-instagram-bgn-dipenuhi-komentar-soal-gaji-sppi-yang-belum-dibayarkan-2088063,101c3b91303f8735afbdc12bd150152e5ce4e0d5b51f459ce6461aee1a55044b,2025-11-13 21:36:49.458 1700,tribunnews,mbg,2025-11-13 17:45:47,"Temuan Ulat di Lauk Menu MBG, Ketua Komisi II DPRD Kalteng Dorong Evaluasi Pihak Penyedia","TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA -Menyusul adanya kabar sejumlah siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Palangka Raya, menemukan ulat pada lauk makan siang dalam programMakan Bergizi Gratis (MBG), Rabu (12/11/2025). Ketua Komisi II DPRD KaltengSiti Nafsiahyang juga dapil I meliputi Palangka Raya, Katingan, Gunung Mas meminta, agar kejadian tersebut segera dievaluasi dan diklarifikasi secara menyeluruh. Jadi apa pun yang ini (temuan) ya, harus kita cross-check dulu. Nah nanti baru kita informasikan dan telusuri lebih lanjut kenapa sampai terjadi yang demikian, ujar Nafsiah, Kamis (13/11/2025). Ia menegaskan, pentingnya sikap berimbang dalam menanggapi isu ini dan menunggu penjelasan resmi dari pihak terkait. Jadi kita juga harus berimbang dalam berkomentar. Saya ingin cari tahu dulu penjelasan resminya seperti apa, katanya. Meski demikian, Nafsiah menilai informasi tersebut perlu segera ditindaklanjuti, terutama oleh pihak Satuan Pendidikan Penyelenggara Program Gizi (SPPG). Tapi terkait informasi ini tentu segera dievaluasi, terutama SPPG-nya jika benar ini terjadi. Menurut saya ini menjadi perhatian kita bersama, nanti akan kita sampaikan kepada pihak-pihak ini lah, ujarnya. Ia menambahkan, jika temuan tersebut benar terjadi, maka perlu ada langkah tegas dalam bentuk evaluasi terhadap kinerja penyedia layanan makanan. Harusnya segera ditindaklanjuti ini, dapat konfirmasi lah kita dari pihak SPPG ini. Harus dievaluasi, kalau ini benar ya jalan dilanjutkan, kan ini ada di dalam ketentuannya ya. Berarti lalai ini SPPG-nya dalam menjalankan, tegasnya. Nafsiah juga mengingatkan, pentingnya profesionalisme dan kepatuhan terhadap standar kebersihan bagi pihak penyedia makan. Iya, jadi mereka harus memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), dan harus memperhatikan kebersihan dan keamanan makanannya. Kemudian kesiapan tenaga kerja mereka juga perlu diperhatikan, ujarnya. Ia menekankan, penyedia makanan harus bekerja secara profesional dan tidak semata mengejar keuntungan. Jadi ke depannya kita berharapnya SPPG bekerja secara profesional aja. Karena ini berkenaan dengan yang kita makan gitu. Jangan hanya sekadar terima kontrak untuk keuntungan semata, tapi mengabaikan aspek penting seperti kebersihan dan keamanan, katanya. Menurut Nafsiah, pihak penyedia harus memahami tanggung jawab besar yang melekat pada pekerjaan mereka karena berkaitan langsung dengan konsumsi manusia. Baca juga:Temuan Ulat pada Menu MBG, DPC GMNI Palangka Raya Pertanyakan Kualitas Pengawasan Baca juga:MENU MBG Berulat di MTsN 1 Palangka Raya Kalteng: Kaget, Geli, Langsung Tidak Selera Makan Tapi sekali lagi harus kita maklumi juga, mereka itu harus dituntut profesional, dituntut sesuai dengan SOP-nya. Karena yang mereka hadapi ini manusia yang makannya, kemudian juga jumlahnya, ucapnya. Ia menambahkan, pengelolaan dapur dan tenaga kerja yang baik merupakan bagian penting dalam menjaga mutu layanan makan bergizi. Nah sehingga mereka itu harus, SDM yang di situ, yang di dapur, harus diatur sedemikian rupa. Itu tidak gampang, tapi itu risiko ketika menerima pekerjaan. Kalau menerima kontrak, ya harus kita terima bahwa ini loh yang harus kita kerjakan, pungkasnya.",Muhammad Iqbal Zulkarnain,https://asset.tribunnews.com/c6cCL1X43fBoNubx0GjNNzlywgk=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kalteng/foto/bank/originals/Siti-Nafsiah-13-Nov-2025-okk.jpg,https://kalteng.tribunnews.com/palangka-raya/222726/temuan-ulat-di-lauk-menu-mbg-ketua-komisi-ii-dprd-kalteng-dorong-evaluasi-pihak-penyedia?page=all,874ea86a3b359b530921d9eb060c6d03431c03827357b643fc968afdee7707ef,2025-11-13 21:36:56.915 1701,tempo,mbg,2025-11-09 19:46:00,Penjelasan KSAD soal TNI AD Kelola Peternakan Ayam hingga Lahan Pangan untuk MBG,"KEPALA Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat Jenderal Maruli Simanjuntak menanggapi ihwal TNI AD mengelola peternakan ayam dan lahan pangan guna memasok bahan baku Program Makan Bergizi (MBG). Ia mengatakan langkah yang dilakukan jajarannya selama ini bagian dari penguatan ketahanan pangan nasional, bukan khusus untuk MBG. Maruli mengatajan TNI AD tidak mendapatkan perintah langsung dari pemerintah. Ia mengatakan berbagai kegiatan pertanian yang dilakukan satuan teritorial merupakan hasil antisipasi terhadap potensi kebutuhan pangan setelah MBG berjalan. Kami tidak menerima perintah. Kami hanya mengantisipasi sejak awal, ujar dia saat dihubungi, Ahad, 9 November 2025. Hal itu menanggapi pernyataan Ketua Harian Tim Koordinasi Penyelenggaraan MBG, Nanik Sudaryati Deyang. Dalam rapat koordinasi MBG pada 7 November 2025, Nanik menyebut KSAD telah memerintahkan seluruh kodim beternak ayam petelur dan memanfaatkan lahan TNI AD untuk menanam komoditas pangan. Ia menilai keterlibatan TNI AD dibutuhkan demi menjamin ketersediaan bahan makanan. Pada acara yang sama, BGN memaparkan tentang persoalan pasokan bahan pangan untuk pelaksanaan program MBG yang harus segera diantisipasi bersama. Sebab, dengan jumlah 14.299 SPPG yang saat ini beroperasi dengan penerima manfaat mencapai 40 juta orang, permintaan bahan pangan dari SPPG itu menyebabkan kenaikan harga ayam, telur, beberapa jenis sayuran dan buah. Menurut Nanik, semua kementerian dan lembaga harus ikut terlibat dalam mengantisipasi persoalan pasokan bahan pangan. Apalagi bulan depan akan bersamaan dengan Hari Natal dan Tahun Baru dan kemudian lebaran pada bulan selanjutnya. Tidak masalah jika kemudian BKKBN memerintahkan kader Posyandu untuk beternak ayam, atau menanami pekarangannya dengan sayuran, pisang, buah-buahan dan sebagainya, ujar dia. Menurut Maruli, TNI AD memanfaatkan lahan tidur dan menggandeng masyarakat setempat untuk menanam sayuran, buah-buahan, dan beternak ayam. Ia mengatakan langkah itu bertujuan memberdayakan warga agar ikut terlibat dalam rantai produksi pangan. Kami mengajak masyarakat supaya jangan jadi penonton, kata dia. Maruli menjelaskan TNI AD hanya bertindak sebagai koordinator antara pemilik lahan, investor, dan kelompok tani. Produksi tetap dijalankan masyarakat, sementara TNI AD membantu pada aspek pendataan, logistik, dan penyediaan lahan. Jangan lihat ini sebagai perintah. Kami hanya membantu koordinasi, ucap dia. Namun, Maruli mengakui sebagian hasil panen di beberapa lokasi memang terserap ke dapur MBG. Menurut dia, hal itu terjadi karena adanya kebutuhan lapangan, bukan mandat khusus. Ya sebenarnya (hasil panennya untuk) ke semua sisi. Kalau memang bisa dipakai untuk MBG, ya syukur. Kalau enggak di pasaran juga memang selalu dibutuhkan. Bahan pangan kita kan selalu kurang, ujar dia. Menurut Maruli, TNI AD tidak terlibat sebagai pelaksana utama program dan tetap memprioritaskan tugas pokok pertahanan. Ia menganggap penguatan ketahanan pangan menjadi bagian penting dari kontribusi TNI AD bagi masyarakat tanpa mengubah fungsi inti lembaga tersebut. Kami hanya mendukung. Kalau ada kesulitan, baru kami bantu, kata dia. Sementara itu, Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat Kolonel Infanteri Donny Pramono mengatakan dukungan itu berlandaskan tugas Operasi Militer Selain Perang atau OMSP. Pelibatan TNI AD dalam program pemerintah selalu berlandaskan tugas OMSP, yakni membantu pemerintah dalam mengatasi berbagai persoalan bangsa, termasuk upaya mencapai kedaulatan pangan, kata Donny kepada Tempo, Ahad, 9 November 2025. Donny menjelaskan rencana pelibatan prajurit dalam pengelolaan peternakan ayam maupun lahan pangan untuk menyokong kebutuhan bahan baku MBG masih bersifat konsep umum. Hingga saat ini sifatnya masih sebagai konsep umum yang akan terus dikaji bersama instansi terkait, ujar dia. Pilihan Editor: Peran Tentara di Dapur Makan Bergizi Gratis","Dani Aswara, Ninis Chairunnisa",https://statik.tempo.co/data/2025/03/13/id_1384226/1384226_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/penjelasan-ksad-soal-tni-ad-kelola-peternakan-ayam-hingga-lahan-pangan-untuk-mbg-2087948,f63489670bbcc8e6533f1d2c50fa8460db91418a07d8e3a77a583f485ed4f6e3,2025-11-13 21:37:00.473 1702,republika,mbg,2025-11-06 09:12:37,Dinkes KBB Minta SPPG Tingkatkan Kualitas Air Buat MBG,"REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung Barat (KBB) meminta seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) meningkatkan kualitas air dalam mengolah menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Sebab, kualitas air di Bandung Barat menjadi catatan dari Badan Gizi Nasional (BGN). Kepala Dinkes KBB Lia Nurliana Sukandar mengungkapkan, berdasarkan hasil investigasi yang dikeluarkan Badan Gizi Nasional (BGN), deretan kejadian keracunan massal pelajar hingga ibu hamil dan menyusui usai mengkonsumsi MBG itu didominasi permasalahan air yang digunakan untuk mengolah makanan. Baca Juga Misi Perdamaian di Gaza, Menlu Tunggu Mandat yang Jelas dari PBB Karyawan Swasta Bergaji Rp 6,2 Juta Bisa Gratis Naik Transportasi KPK Sita 9.000 Pound Sterling dan 3.000 Dolar AS dari Gubernur Riau Baca Juga ""Hasilnya disimpulkan oleh BGN kan oleh air. Jadi air di KBB ini belum sepenuhnya bagus, jadi memang harus ada maintance water atau enggak semacam di filter. Hasil lab kebanyakan dari air,"" ujar Lia saat dikonfirmasi, Kamis (6/11/2025). Seperti diketahui rentetan peristiwa keracunan massal terjadi di Bandung Barat di periode September dan Oktober 2025. Dari mulai kejadian di Cipongkor, Cihampelas, Cisarua, Padalarang hingga Lembang. Dinkes KBB mencatat ada 2.110 pelajar, ibu hamil dan ibu menyusui yang tumbang karena keracunan usai mengkonsumsi MBG. Lia mengatakan, BGN sudah menyimpulkan bahwa kualitas air yang digunakan ketika mengolah makanan di SPPG di Bandung Barat tidak memenuhi standar. Sehingga, pihaknya mengingatkan semua SPPG minimal harus mengolah air sehingga memenuhi standar. ""Jangan langsung (diolah), harus mau bermodal. Kata Kepala BGN juga nyewa tanki (beli air bersih) atau manggil ahli untuk mencari solusi bahwa sumber air yang digunakan memenuhi standar,"" kata Lia. Menurut dia, kebersihan air memang sangat penting dalam mengolah makanan sehingga kejadian-kejadian seperti keracunan usai mengkonsumsi MBG bisa diminimalisir. ""Kita konsen supaya jangan sampai terjadi lagi seperti ini (keracunan MBG) di Kabupaten Bandung Barat),"" kata dia. Menurut Lia, pihaknya juga berupaya untuk mempercepat penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Namun tentunya persyaratan harus ditempuh SPPG untuk menerbitkan sertifikat tersebut. Yakni hasil laboratorium memenuhi syarat Ecoli, Borax, formalin, rdohamine B, dan methanil yellow negatif. Selain tentunya hasil inspeksi lingkungan (IKL), sertifikat keamanan pangan siap saji bagi pengelola, dan penjamah makanan bersertifikat. Meski bukan jaminan untuk menangkal keracunan makanan, namun setidaknya dengan SLHS itu pengelola SPPG lebih memperhatikan standar dan ketentuan dalam mengolah masakan dan sebagainya. ""Setidaknya kalau sudah melakukan proses tadi tentunya mereka akan lebih aware dan mencegah terjadinya keracunan pangan,"" kata dia. Advertisement",Arie Lukihardianti,https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/satuan-pelayanan-pemenuhan-gizi-sppg_251106091143-628.jpg,https://republika.co.id/berita//t5a8t1512/dinkes-kbb-minta-sppg-tingkatkan-kualitas-air-buat-mbg,e268b01fa97de333ea30186a5737147755db77b765e0a8f38ae91bf64584a9d7,2025-11-13 21:37:02.592 1703,tribunnews,mbg,2025-11-13 09:16:13,"BGN dan Pemkot Sorong Matangkan Implementasi Program MBG, 2 Pulau jadi Lokasi Tahap Awal","TRIBUNSORONG.COM, SORONG- ProgramMakan Bergizi Gratis(MBG) merupakan strategi nasional buat memperkuat sumber daya manusia melalui pemberian makanan bergizi bagi seluruh anak Indonesia, termasuk ibu hamil dan anak usia dini. Demikian disampaikan Analis Madya Kesekretariatan, Deputi Bidang Promosi dan Kerja SamaBGNKolonel Cba Rustandi Wira Manggala pada Rapat Koordinasi Pelaksanaan Tugas dan Dukungan Administrasi Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama Badan Gizi Nasional Republik Indonesia (BGN) di Ruang Anggrek, kantor WaliKota Sorong,Papua Barat Daya, Rabu (12/11/2025). ""Program tidak hanya meningkatkan kesehatan masyarakat, tetapi juga memberi dampak pada sektor pendidikan dan ekonomi, ujarnya. Baca juga:Wali Kota Sorong Tegaskan Dukung MBG, Pendidikan Gratis dan Dokter Spesialis Juga Prioritas Rustandi menjelaskan, berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2024 tentang Badan Gizi Nasional, programMBGmenargetkan terciptanya manusia unggul, generasi berdaya saing global, serta memperkuat ketahanan nasional dan ekonomi lokal. Sasaran mencakup peserta didik PAUD hingga pendidikan kejuruan, termasuk pesantren dan sekolah luar biasa, serta kelompok non-peserta didik seperti ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita. BGN menetapkan empat standar pelaksanaanMBG, yaitu kecukupan kalori, komposisi kandungan gizi, standar higienis, dan keamanan pangan. Program mengusung prinsip kemandirian daerah dengan memanfaatkan produk pangan lokal. ""Menu makanan disusun berdasarkan bahan baku dan selera masyarakat setempat, melibatkan ahli gizi lokal, serta memberdayakan petani, nelayan, dan pelaku UMKM di daerah,"" kata Rustandi. Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, SetdaKota SorongThamrin Tajuddin mengatakan, Pemkot Sorong berkoordinasi denganBGNdan pemerintah provinsi terkait pelaksanaanMBG. Pemerintah menetapkan Pulau Ram danPulau Soopsebagai lokasi tahap awal pelaksanaan programMBG. ""Dari beberapa investor, satu di antaranya menyatakan kesediaan mendukung pelaksanaan program ini, namun ada kendala teknis karena sistem pendaftaran sempat ditutup lebih awal,"" kata Thamrin. Pemkot, lanjutnya, mengajukan surat yang diteken sekretaris daerah (sekda) selaku Ketua SatgasMBGKota Sorongguna membuka lagi akses administrasi tersebut. Selain itu, pemkot juga menyiapkan tiga lokasi dapur umum yang akan dikelola olehBGN, termasuk alternatif di kawasan Sekolah Rakyat yang siap digunakan bila dibutuhkan. ""Kami berharap dukungan dan kerja sama lintas sektor, sehingga program bisa segera berjalan demi terwujudnya generasi sehat, cerdas, dan unggul di masa depan,"" kata Thamrin. (tribunsorong.com/ismail saleh)",Ika Christina Damayant,https://asset.tribunnews.com/voHBsH2mKIlqy7CbQ76qoQ7r7Bg=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/sorong/foto/bank/originals/20251113_rakor-mbg-di-kota-sorong.jpg,https://sorong.tribunnews.com/kota-sorong/27025/bgn-dan-pemkot-sorong-matangkan-implementasi-program-mbg-2-pulau-jadi-lokasi-tahap-awal?page=all,139dd4126732965f976e1b820e473665bd9f8202302f9c8ef1cd46df3cd04222,2025-11-13 21:37:08.275 1704,tempo,mbg,2025-11-09 16:16:24,"Survei Indikator: 34,1 Persen Masyarakat Minta MBG Dihentikan","LEMBAGA Survei Indikator Politik Indonesia melaporkan sebanyak 34,1 persen masyarakat meminta program makan bergizi gratis (MBG) dihentikan. Sementara, 61 persen masyarakat meminta program MBG dilanjutkan. ""Dan 4,9 persen tidak menjawab,"" kata Founder dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam rilis hasil laporan Indikator diakses pada Ahad, 9 November 2025. Survei yang dilakukan untuk melihat evaluasi satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran Rakabuming Raka ini dilakukan pada 20 sampai 27 Oktober 2025. Penarikan sampel survei ini menggunakan metode multistage random sampling. Ada sebanyak 1.220 orang dari berbagai provinsi yang mengikuti survei ini. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap. Toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Ada berbagai alasan masyarakat meminta MBG dihentikan. Tiga di antaranya banyak kasus keracunan 33,4 persen; anggaran bisa dilalihkan ke program lain 9,7 persen; dan bisa diganti dalam bentuk uang sebanyak 9,2 persen. Sementara, tiga alasan tertinggi MBG dilanjutkan yaitu bisa meringankan beban orang tua 13,3 persen; secara umum program berjalan baik sebanyak 13,0 persen; dan anak-anak mendapatkan gizi baik sebanyak 11, 3 persen. Pada program Sekolah Rakyat dan Sekolah Garuda masyarakat merasa puas dengan program prioritas Prabowo itu. Masyarakat sangat puas dan puas sebanyak 75,5 persen. Sedangkan, 14,8 persen masyarakat kurang puas dan tidak puas dengan Sekolah Rakyat. Sebanyak 9,7 persen tidak menjawab. Untuk Sekolah Garuda, sebanyak 70,5 persen masyarakat sangat puas dan puas: sebanyak 11,7 persen kurang puas dan tidak puas; dan 17,8 persen tidak menjawab. Sebelumnya, Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat terjadi peningkatan jumlah korban keracunan MBG. ""Jumlah korban per 19 Oktober 2025 mencapai 13.168 anak,"" ujar Koordinator Nasional JPPI Ubaid Matraji dalam keterangan tertulis pada Ahad, 19 Oktober 2025. Ubaid menuturkan korban keracunan MBG terbanyak ada di Provinsi Jawa Barat dengan 549 korban, disusul Daerah Istimewa Yogyakarta dengan 491 korban dan Jawa Tengah dengan 270 korban. ""Selanjutnya Sumatera Utara dengan 99 korban dan Nusa Tenggara Barat dengan 84 korban,"" kata Ubaid. Sementara itu, Presiden Prabowo Subianto mengatakan angka keracunan makan bergizi gratis masih dalam koridor manusiawi. ""Kalau diambil data statistik, 8.000 dari 1,4 miliar (porsi) masih dalam koridor eror yang manusiawi,"" ujarnya dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, 20 Oktober 2025. Prabowo juga melihat statistik angka keracunan sekitar 0,0007 dari total porsi MBG yang dibagikan. Artinya, kata dia, tingkat keberhasilannya 99,99 persen. ""Hampir tidak ada usaha manusia yang dilaksanakan selama satu tahun dengan volume yang demikian besar yang zero error, zero deffect. Sangat sulit,"" ucapnya. Pilihan Editor: Survei Indikator: Kepuasan terhadap Prabowo Turun dibandingkan Survei 100 Hari Kerja","Hendrik Yaputra, Eko Ari Wibowo",https://statik.tempo.co/data/2025/11/07/id_1439859/1439859_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/survei-indikator-34-1-persen-masyarakat-minta-mbg-dihentikan-2087910,45b5806e82dafbe2a45415febcd9103869269de36c78aba4738df4de9acfea2e,2025-11-13 21:37:11.469 1718,tribunnews,mbg,2025-11-13 11:31:58,"Dinkes Mataram Wajibkan 10 Persen Porsi MBG untuk Kelompok B3, Upaya Tekan Stunting","Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA MATARAM Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram terus mengoptimalkan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG), dengan memastikan setiap dapur yang beroperasi mengalokasikan 10 persen dari total kuota sasaran untuk kelompok berisiko tinggi stunting, yaitu B3 (Ibu Hamil, Ibu Menyusui, dan Balita). Kebijakan ini menjadi langkah konkretDinkes Kota Mataramdalam mengintegrasikan program MBG, sebagai strategi penting untuk menurunkan angka stunting di wilayah tersebut. KepalaDinkes Kota Mataram, dr.Emirald Isfihanmenjelaskan, alokasi untuk B3 di seluruh dapur sudah hampir mencapai target maksimal, meskipun ada beberapa yang belum memenuhi 10 persen karena jumlah sasaran B3 di beberapa wilayah terbatas. Sudah semua dapur mengalokasikan untuk 10 persennya. Memang ada yang tidak tercapai karena jumlah sasarannya memang tidak mencukupi, ujar Emirald saat dikonfirmasi, Kamis (13/11/2025). Kebijakan internal Dinkes Mataram menjadikan alokasi 10 persen bagi kelompok B3 sebagai syarat wajib bagi dapur yang mengajukan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Ia mencontohkan, jika satu dapur melayani 3.500 penerima manfaat MBG untuk anak sekolah, maka 10 persennya atau 350 porsi harus dialokasikan untuk kelompok B3. Hingga saat ini, jumlah dapur MBG di Kota Mataram tercatat mencapai 32 unit. Namun, dari total tersebut, baru satu dapur yang telah mengantongi SLHS per pertengahan Oktober 2025. SLHS ini penting sebagai jaminan perlindungan konsumen dari risiko masalah kesehatan, katanya. Dinkes Kota Mataram menargetkan pembangunan tambahan dapur MBG akan dimulai pada Desember 2025. Program MBG diharapkan dapat menjadi strategi nyata dalam menekan angka stunting di Kota Mataram. Sebagai informasi, per Juli 2025 angka stunting di Kota Mataram tercatat 6,6 persen atau sekitar 1.600 anak. Pemkot Mataram menargetkan angka tersebut bisa ditekan hingga di bawah 5 persen pada akhir 2025. Selain MBG, Pemkot Mataram juga menggencarkan program lain seperti Genting (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting) yang mendorong partisipasi masyarakat menjadi orang tua asuh bagi anak berisiko stunting, serta Gati (Gerakan Ayah Teladan Indonesia) yang bertujuan memperkuat peran ayah dalam pengasuhan dan pemenuhan gizi anak.",Ahmad Wawan Sugandika,https://asset.tribunnews.com/koiK-ak99zot_R6RaRLkrc8Xq7A=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lombok/foto/bank/originals/Kepala-Dinas-Kesehatan-Kota-Mataram-dr-H-Emirald-Isfihan__.jpg,https://lombok.tribunnews.com/ntb/96137/dinkes-mataram-wajibkan-10-persen-porsi-mbg-untuk-kelompok-b3-upaya-tekan-stunting?page=all,6cb68e53c5ff905b07799cee47cfecf988744cb442abc4b356a4020959f6c8e3,2025-11-13 21:38:01.536 1719,sindonews,mbg,2025-10-23 18:00:00,"MBG Peringkat 3 Program Prioritas, Publik Mendesak Evaluasi dan Perbaikan","JAKARTA JAKARTA - Dalam setahun Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG) yang paling banyak mendapat sorotan berada pada peringkat ketiga menurut penilaian publik. Sebanyak 51,3% menilai positif program MBG, menunjukkan besarnya dukungan publik yang tidak terbantahkan. Di sisi lain, penilaian negatif pun cukup tinggi mencapai 43,0%, sedangkan sisanya cenderung netral. Demikian temuan riset Indonesia Social Insight (IDSIGHT) yang dilakukan dengan menganalisis tanggapan terhadap konten media sosial presiden, wakil presiden, dan para menteri pada 24 September-3 Oktober 2025, dari platform Instagram, X/Twitter, Facebook Page, dan Tiktok. Menurut laporan Data Digital Indonesia 2024, keempat platform media sosial tersebut paling banyak digunakan masyarakat Indonesia. Dengan karakteristik pengguna tiap platform berbeda-beda, kombinasinya diharapkan bisa menghasilkan gambaran yang lebih objektif. Baca juga: Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Penilaian Positif Tembus 77,5% Versi Riset IDSIGHT Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Penilaian Positif Tembus 77,5% Versi Riset IDSIGHT Menduduki peringkat 3 besar penilaian terhadap program prioritas Prabowo-Gibran, publik mendesak dilakukannya evaluasi dan perbaikan terhadap program makan bergizi gratis (MBG), ujar Direktur Komunikasi IDSIGHT John Santosa di Jakarta, Kamis (23/10/2025). Presiden Prabowo dalam arahannya supaya dilakukan perbaikan sanitasi dan higienitas di setiap dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Pemerintah juga akan mengevaluasi SPPG yang bermasalah, di mana banyak terjadi kasus keracunan makanan. Alih-alih dihentikan, publik berharap adanya perbaikan dalam pelaksanaan program MBG yang diakui telah banyak memberikan manfaat. Publik juga menyoroti pihak-pihak yang dinilai tidak kompeten dan mengambil keuntungan, hingga keluhan soal tenaga SPPI, ujar Johan. Sementara itu, program prioritas dan unggulan yang mendapat penilaian positif tertinggi adalah Sekolah Rakyat (62,4%) dan cek kesehatan gratis (58,7%). Sekolah Rakyat ditujukan bagi anak-anak dari keluarga yang kurang mampu, sedangkan CKG menyasar seluruh populasi. Harapannya, keberadaan Sekolah Rakyat bisa memutus mata rantai kemiskinan sekaligus membangun karakter bagi para siswanya. Sejak diluncurkan pada Juli 2025, sebanyak 165 titik Sekolah Rakyat telah beroperasi dengan jumlah siswa mencapai 16 ribu orang. Sedangkan penerima manfaat program CKG telah menembus 41,8 juta orang, serta mulai dilakukan pembangunan 22 rumah sakit baru dari target 32 sampai akhir tahun. Termasuk dalam program ini adalah target penurunan kasus TBC yang terbilang masih tinggi di Indonesia. Program lainnya yang mendapat penilaian positif adalah sekolah unggulan Garuda (48,8%), swasembada pangan, energi, dan air (45,3%), dan pembangunan 3 juta rumah melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan/FLPP (42,8%). Terakhir adalah program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP/KLMP) atau Kopdes yang mendapat penilaian positif sebanyak 37,2%, pungkas Johan. Namun penilaian negatif terhadap program Kopdes juga cukup tinggi, mencapai 50,3%. Pada September lalu Prabowo mencopot Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, digantikan salah satu orang kepercayaannya, Ferry Juliantono. Prabowo meluncurkan kelembagaan 80.081 Kopdes pada Juli 2025. (rca) (rca)",Rico Afrido Simanjuntak,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/23/15/1636001/mbg-peringkat-3-program-prioritas-publik-mendesak-evaluasi-dan-perbaikan-bxh.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1636001/15/mbg-peringkat-3-program-prioritas-publik-mendesak-evaluasi-dan-perbaikan-1761214228?showpage=all,e03af60cf1a4f3e1e0f11935a6167a97a9769ab14264276ea38bd652a53b10e9,2025-11-13 21:38:04.042 1728,tribunnews,mbg,2025-11-13 19:43:13,"Diduga Jadi Biang Kerok Keracunan MBG, Operasional SPPG di Ngamprah KBB Diberhentikan Sementara","Laporan Reporter Tribunjabar.id Rahmat Kurniawan TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT -Makan Bergizi Gratis (MBG) diduga menjadi penyebab 21 siswaSMP Bina Karya, KecamatanNgamprah, KabupatenBandung Barat(KBB) keracunan pada Selasa (11/11/2025). Sajian MBG tersebut berasal dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SSPPG) mitra dari Yayasan Adiwidia Dedikasi Firajullah. Pantauan di lokasi, pada Kamis (13/11/2025), SPPG yang terletak di Desa Sukatani, KecamatanNgamprah,Bandung Barat, itu dalam sepi. Di lokasi, terlihat sejumlah orang tengah melakukan renovasi terhadap sejumlah bagian pada bangunan. Asisten Lapangan SPPG, Agusmara, mengonfirmasi jika operasional SPPG diberhentikan sementara waktu setelah adanya peristiwa dugaan keracunan yang dialami oleh siswa Bina Karya. ""Har ini SPPG Sukatani,Ngamprah, dalam posisi setop dulu, terkait dengan adanya dugaan (keracunan). Distop untuk kepentingan uji laboratorium, untuk kepentingan siswa yang terkena dampak,"" kata Agusmara. Agusmara mengaku tidak mengetahui secara pasti sampai kapan operasional SPPG diberhentikan. Saat ini, pengelola tengah melakukan perbaikan sejumlah fasilitas yang ada di SPPG. Baca juga:BREAKING NEWS: 21 Siswa SMP di Ngamprah Bandung Barat Diduga Keracunan Menu MBG ""Kita dapat arahan perbaiki layout, perbaiki dapur, penyempurnaan, sehingga layout sesuai dengan standar BGN. Ada beberapa ruangan tempat yang sekiranya kurang cocok, dengan disetop sementara kita perbaiki dulu dengan harapan setelah selesai perbaikan ini kita bisa running kembali,"" ungkapnya. Agusmara menuturkan, SPPG Sukatani telah beroperasi dan mendistribusikan MBG sejak 22 Oktober 2025. Di awal, ada 600 paket MBG yang didistribusikan oleh SPPG. ""Di awal kita running di 600 paket, minggu ke dua 1.150, dan minggu ke tiga kemarin ada sekitar 1.450 ke-27 titik sekolah,"" ujarnya. Soal adanya makanan basi yang menjadi sumber keracunan, Agusmara enggan berkomentar lebih lanjut. Yang pasti, jumlah siswa yang diduga mengalami keracunan hanya terjadi di satu sekolah dan hanya dialami oleh segelintir siswa. Dia menegaskan, sebelum peristiwa dugaan keracunan, distribusi MBG berjalan lancar tanpa ada keluhan dari penerima manfaat. Baca juga:Program MBG Dorong Kenaikan Inflasi Jawa Barat pada Oktober 2025: Kebutuhan Telur dan Ayam Meningkat ""Itu kan hanya terjadi di satu sekolah, dan tidak semuanya ada keluhan, saya yang antar langsung ke sekolah, ada yang makan lebih dari satu paket, dan tidak kenapa-kenapa,"" ucapnya. Sebanyak 21 siswaSMP Bina Karya, Desa Cimanggu, KecamatanNgamprah, KabupatenBandung Barat(KBB), diduga mengalami keracunan MBG, Selasa (11/11/2025). Hingga Rabu (12/11/2025) masih ada satu siswa yang masih menjalani perawatan di rumah sakit. ""Jumlah 21, yang masih dirawat satu siswa,"" kata Plt Kadis KabupatenBandung Barat(KBB), Lia N Sukandar, Rabu. Kepala PuskesmasNgamprah,Bandung Barat, Ifah Syarifah, mengatakan, siswa-siswi yang diduga keracunan MBG mengalami gejala berupa sakit perut, mual, pusing, dan muntah. Dia pun turut mengkonfirmasi adanya satu siswa yang dirujuk ke rumah sakit. Gejala yang muncul berupa nyeri ulu hati, mual, muntah, dan pusing. Satu siswa kami rujuk karena mualnya tak berhenti dan disertai sesak napas, kata Ifah. Sampel MBG yang diduga penyebab keracunan telah diambil oleh petugas puskesmas dan telah dikirim ke laboratorium untuk dilakukan uji laboratorium. Adapun sajian MBG yang dikonsumsi oleh siswa Bina Karya berupa nasi putih, perkedel, ayam mentega, tahu goreng, dan semangka. ""Kita sudah ambil sampelnya. Untuk kepastian penyebabnya nanti akan diketahui setelah uji lab keluar 7-10 hari,"" ujarnya. Terpisah, guruSMP Bina Karya, Meganita Oktalia, mengatakan, dugaan keracunan bermula saat ada sejumlah siswa yang mengeluhkan gejala seperti mual, muntah, dan pusing. ""Awalnya kan 13, sampai malam bertambah terus sampai 21. Rata-rata dibawa ke puskesmas,"" kata Meganita. Meganita mengungkapkan, satu siswa dirujuk ke Rumah Sakit Karisma, Cimareme. Siswa tersebut memerlukan penanganan lebih lanjut karena memiliki riwayat penyakit lambung. ""Karena punya asam lambung. Sisanya sudah diizinkan pulang kondisinya sudah membaik. Sekarang mereka yang sudah pulang pemulihan di rumah masing-masing,"" ungkap Meganita. Aktivitas belajar mengajar saat ini berlangsung normal meski para siswa tidak lagi menerima paket MBG untuk sementara waktu. ""Kalau pembelajaran berjalan normal, yang kemarin bergejala pemulihan dulu. Jadi kita tidak menerima MBG dulu, jadi disetop cuma sampai kapannya tidak tahu ya. Kami sudah menerima selama tiga minggu,"" ucap dia. (*)",Rahmat Kurniawan,https://asset.tribunnews.com/l6AqUNF6DNVzDdIaWVXjntPxNEs=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/SSPPG-mitra-dari-Yayasan-Adiwidia-Dedikasi-Firajullah-Menu-dari-SPPG-bandung-barat.jpg,https://jabar.tribunnews.com/metro-bandung/1154745/diduga-jadi-biang-kerok-keracunan-mbg-operasional-sppg-di-ngamprah-kbb-diberhentikan-sementara?page=all,1e1dc92554d838c633188a068b8eb0ea67585d295fe285e6673c72a4f520f580,2025-11-13 21:38:22.950 1705,republika,mbg,2025-11-05 18:52:02,Menko Muhaimin: Saya Minta BGN Memastikan tidak Ada Satu Barang Pun yang Impor,"REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin meminta Badan Gizi Nasional (BGN) sepenuhnya menggunakan barang dan bahan lokal dalam penyelenggaraan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Penggunaan bahan dan alat hasil produksi dalam negeri akan menciptakan ekosistem perekonomian yang memberdayakan masyarakat. Sebagai pengawas BGN, saya minta BGN memastikan tidak ada satu barang pun yang impor, baik bahan pangan maupun peralatan dapur MBG (SPPG). Semua harus mengandalkan produksi dalam negeri, kata Menko Muhaimin di Jakarta, Rabu (5/11/2025). Baca Juga Mensos Usul MBG untuk Lansia dan Difabel di 2026 Puluhan Siswa SD di Cirebon Dilarikan ke Puskesmas Usai Santap MBG SDN di Jakbar Setop MBG 10 Hari Imbas Insiden Siswa Diduga Keracunan Baca Juga Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menunjuk Menko Muhaimin sebagai Wakil Ketua II Tim Koordinasi MBG dengan salah satu tugas utama memastikan program tersebut berjalan lancar dan memberi manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat. Muhaimin pun menyatakan langkahnya telah selaras dengan keinginan presiden agar MBG mampu mendorong laju perekonomian masyarakat, selain menjadi gerakan pemenuhan gizi nasional. ""Jadi supaya ekosistem ekonomi tumbuh, tahap kedua nanti, kalau sudah mulai stabil, jangan lagi menggunakan barang-barang di luar UMKM dan koperasi. Ini harapan saya, ujarnya. Cak Imin mencontohkan, Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al-Ittifaq, Kabupaten Bandung, yang mampu menjadi agregator petani dan UMKM produsen pangan lokal ke ekosistem MBG. Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Al-Ittifaq juga mampu menjadi bukti bahwa program MBG bisa membentuk ekosistem rantai pasok yang memperkuat ekonomi lokal. Selain itu, menurut Muhaimin, Al-Ittifaq menjadi bukti transformasi pesantren yang tak hanya menjadi lembaga pendidikan tetapi turut menjadi pusat pemberdayaan masyarakat. Menjadi pelajaran bahwa kalau ekosistemnya benar maka akan tumbuh pelaku-pelaku ekonomi yang baik. Karena itu saya sangat bahagia dan mendukung penuh, kata dia. sumber : Antara Advertisement",Mas Alamil Huda,https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/002206000-1761894393-830-556.jpg,https://republika.co.id/berita//t594yq487/menko-muhaimin-saya-minta-bgn-memastikan-tidak-ada-satu-barang-pun-yang-impor,eaedc909b52aafb7763ff454e11cb956ca10a32111b64d216ffde6cbfb2d8c29,2025-11-13 21:37:12.925 1706,tribunnews,mbg,2025-11-13 10:12:33,DPR Papua Sebut MBG Hidupkan Ekonomi Nelayan-Pengusaha Ayam Petelur Biak,"MBG berdampak positif menggerakkan ekonomi lokal, terutama bagi nelayan, karena ikan menjadi salah satu sumber protein utama dalam program tersebut. Ia juga menyoroti perlunya dukungan Pemda bagi pengusaha ayam petelur lokal untuk mengatasi kendala produksi agar pasokan MBG stabil. Laporan WartawanTribun-Papua.com, Fiona Sihasale TRIBUN-PAPUA.COM, BIAK NUMFOR - Anggota Komisi II DPR Provinsi Papua, Johanes M. Wakum menilai sektor perikanan di Biak Numfor memiliki peran penting dalam mendukung keberhasilan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah. Menurutnya, program strategis nasional tersebut tidak hanya berdampak pada peningkatan gizi anak, tetapi juga menggerakkan roda ekonomi masyarakat, khususnya nelayan dan pelaku usaha ayam petelur. Baca juga:Pemkab Jayawijaya Gandeng Dosen Uncen Bahasa Masalah Drainase Meluap MBG ini memberikan dampak positif bagi nelayan dan juga pengusaha ayam petelur lokal. Salah satu program strategis nasional yang menghidupkan sebagian besar aspek baik ekonomi, pendidikan, tetapi juga kesehatan anak-anak, ujar Johanes Wakum saat ditemui disela-sela kunjungan kerjanya di Biak, Rabu, (12/11/2025). Ia menjelaskan, khusus di Kabupaten Biak Numfor, potensi perikanan menjadi salah satu sumber protein utama dalam program MBG. Protein paling tinggi yang ada dalam program MBG ini salah satunya adalah dari ikan, sehingga ini menjadi peluang baik bagi nelayan di Biak Numfor maupun Papua secara keseluruhan, ungkapnya Baca juga:Owen Berencana Rombak Persipura Hingga Renovasi Mandala dan Tiket Gratis Selain hasil perikanan, telur ayam juga menjadi salah satu bahan pokok penting dalam pelaksanaan MBG. Namun, Johanes menilai masih adanya kendala pada sistem produksi ayam petelur sehingga membutuhkan perhatian pemerintah daerah. Yang menjadi kendala bagi pengusaha ayam petelur adalah sistem produksi. Karena itu, dibutuhkan dukungan pemerintah daerah agar dapat mengimbangi permintaan konsumen sehingga program MBG tetap berjalan stabil, imbuhnya Baca juga:DPRK-Pemkab Biak Sahkan APBD 2026, Defisit Anggaran Rp49,5 Miliar Ia pun mendorong para nelayan dan pengusaha ayam petelur di Biak Numfor agar terus semangat dalam menjalankan usaha serta mendukung pelaksanaan program MBG demi peningkatan gizi dan kesejahteraan masyarakat di Papua khususnya Biak Numfor.(*)",Fiona Sihasale,https://asset.tribunnews.com/NGUlkl7174qRBzjhkv5aZ1A41bM=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/sadsadmasdkadjadlasdjskldsjakdsad.jpg,https://papua.tribunnews.com/papua/120939/dpr-papua-sebut-mbg-hidupkan-ekonomi-nelayan-pengusaha-ayam-petelur-biak?page=all,460fd69b47bcdd2f4870be219fa5b12d7462ed027ffea990122e216ced852f42,2025-11-13 21:37:18.910 1707,tempo,mbg,2025-11-09 11:07:59,TNI AD soal Pengelolaan Peternakan Ayam untuk MBG: Masuk Operasi Militer Selain Perang,"TENTARA Nasional Indonesia Angkatan Darat atau TNI AD menyatakan rencana pelibatan mereka dalam pengelolaan peternakan ayam petelur dan lahan pangan untuk memasok bahan baku Program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih berada pada tahap konsep. Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat Kolonel Inf Donny Pramono mengatakan dukungan itu berlandaskan tugas Operasi Militer Selain Perang atau OMSP. Pelibatan TNI AD dalam program pemerintah selalu berlandaskan tugas OMSP, yakni membantu pemerintah dalam mengatasi berbagai persoalan bangsa, termasuk upaya mencapai kedaulatan pangan, kata Donny kepada Tempo, Ahad, 9 November 2025. Donny menjelaskan rencana pelibatan prajurit dalam pengelolaan peternakan ayam maupun lahan pangan untuk menyokong kebutuhan bahan baku MBG masih bersifat konsep umum. Hingga saat ini sifatnya masih sebagai konsep umum yang akan terus dikaji bersama instansi terkait, ujar dia. Ia mengklaim komitmen TNI AD sejak awal untuk berkolaborasi dalam penyediaan kebutuhan pangan program nasional tersebut. Menurut dia, bentuk dukungan yang diberikan nantinya akan disesuaikan dengan kewenangan dan tugas matra darat. Setiap dukungan diarahkan untuk membantu pemerintah memperlancar pelaksanaan program dan menjaga ketahanan serta stabilitas pangan di wilayah, ujar Donny. TNI AD, kata dia, lebih dulu mengembangkan satuan pembinaan teritorial dengan kemampuan produksi pangan. Di tingkat komando distrik militer, terdapat Kompi Produksi yang memiliki kemampuan di bidang pertanian, perikanan, peternakan, konstruksi, hingga kesehatan. Batalyon Teritorial Pembangunan (YTP) yang saat ini sedang dikembangkan juga diarahkan membantu pemerintah daerah dalam mendukung kemandirian pangan dan pembangunan wilayah. Rencana perluasan peran TNI AD dalam produksi pangan sebelumnya dibahas dalam rapat perdana Pelaksana Harian Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program MBG di Kementerian Koordinator Pangan, Jakarta, Jumat, 7 November 2025. Dalam rapat itu, Ketua Harian Tim Koordinasi MBG Nanik Sudaryati Deyang menyebut dukungan TNI AD merupakan bagian dari kerja sama lintas kementerian dan lembaga untuk menjaga ketersediaan pasokan pangan. Kepala Staf TNI AD Jenderal Maruli Simanjuntak telah memerintahkan kodim-kodim di seluruh Indonesia beternak ayam petelur serta memanfaatkan lahan milik TNI AD guna menanam tanaman pangan, sayuran, dan buah-buahan, ujar Nanik dalam keterangan resmi Badan Gizi Nasional, 8 November 2025. Menurut Nanik, keterlibatan TNI AD menjadi penting karena program MBG berskala besar dan berpotensi menimbulkan lonjakan permintaan bahan pangan. Saat ini terdapat 14.299 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) dengan sekitar 40 juta penerima manfaat, dari pelajar hingga anak balita. Pilihan Editor: TNI AD Ditugasi Kelola Peternakan Ayam dan Lahan Pangan untuk Program MBG","Dani Aswara, Eko Ari Wibowo",https://statik.tempo.co/data/2025/11/07/id_1439859/1439859_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/tni-ad-soal-pengelolaan-peternakan-ayam-untuk-mbg-masuk-operasi-militer-selain-perang-2087844,3f3cdaa7bcd868aee70ee3f16969ba3d4b5b050d3b598ca2babb8209093aa5bf,2025-11-13 21:37:22.326 1708,republika,mbg,2025-11-04 19:18:20,Puluhan Siswa SD di Cirebon Dilarikan ke Puskesmas Usai Santap MBG,"REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON--Sebanyak 20 siswa SDN 2 Setu Wetan, Kabupaten Cirebon mengalami gejala pusing, mual dan muntah setelah menyantap makan bergizi gratis (MBG), Selasa (4/11/2025). Mereka langsung dilarikan ke Puskesmas Plered. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, Eni Suhaeni mengatakan, menu makanan yang disantap para siswa hari itu berupa soto ayam, yang didalamnya ada tauge, kol dan daging ayamnya. Hingga kini, ia belum mengetahui sumber penyebab anak-anak SD itu mengalami gejala tersebut. Baca Juga Dua Pemuda Pengeroyok Tukang Baso Ikan di Cimahi jadi Tersangka, Begini Kronologisnya Lirih Pekerja SPPG di Bandung Barat Usai Saldo Rp 1 Miliar Lenyap Nasib SPPG Bandung Barat yang Hilang Saldo Rp 1 Miliar, Operasional Berhenti dan Pekerja Dirumahkan Baca Juga Dugaannya, sementara sih karena habis makan MBG, keluar gejala pusing, mual muntah. Kita sudah diambil sampelnya, lagi diperiksa (untuk mengetahui) dugaan (penyebabnya) dari mana. Mudah-mudahan besok sudah keluar hasilnya, ujar Eni. Eni mengatakan, dari 20 siswa yang mengalami gejala tersebut, sebanyak 13 anak sudah pulang ke rumah masing-masing. Sedangkan tujuh anak masih dilakukan observasi di Puskesmas Plered. Kondisinya sudah membaik. Hanya kita memastikan tidak ada gejala lain, kata Eni. Eni mengatakan, langsung melakukan sidak ke SPPG yang menyediakan MBG di sekolah tersebut. Hasilnya, SPPG itu ternyata sudah memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), yang berarti syarat-syaratnya sudah terpenuhi. ""Kalau lihat kondisi SPPG-nya bagus, bersih. Kita juga mencicipi masakan soto ayam yang hari ini dimakan (oleh para siswa). Alhamdulillah tidak apa-apa. Dari mitra juga mengaku sudah membeli bahan baku makanan yang bagus,"" kata Eni. Eni menambahkan, SPPG tersebut menyiapkan 3.000 porsi MBG. Dari jumlah itu, hanya 20 siswa yang mengalami gejala mual, muntah dan pusing. Sejauh ini tidak ada laporan tambahan siswa yang mengalami gejala serupa. Mudah-mudahan tidak ada,"" katanya. Loading... Advertisement Sementara itu, Kepala Satuan Pemenuhan Gizi (SPPG) Setu Kulon, Azis Mufidz Hidayat mengatakan, menu MBG hari ini berupa soto ayam dengan tambahan tauge dan kol. Ia menyatakan, gejala yang dialami para siswa itu diduga akibat daging ayam pada menu soto tersebut. Ini diluar kendali kita. Kita sudah menjaga SOP-nya, kualitas bahan juga sudah dicek maksimal. Kita juga sudah cek (sisa makanan) yang belum terkirim di dalam, baik-baik saja, kata Azis. Azis menjelaskan, pihaknya memasak makanan untuk MBG mulai pukul 02.00 WIB. Makanan itu kemudian didistribusikan pukul 08.00 WIB. Ia menyebutkan, MBG itu didistribusikan ke lima sekolah. Yakni, SDN 2 Setu Wetan, SDN 1 Setu Kulon, RA Rancang, RA Nur Abror, dan RA Al Amin. Di antara sekolah-sekolah itu, gejala mual, muntah dan pusing hanya terjadi pada 20 siswa di SDN 2 Setu Wetan. Sebelum didistribusikan belum bau basi, sudah dicek,"" kata Azis. Terkait dengan kejadian itu, Azis menyatakan, kedepan pihaknya akan mengevaluasi dan memperketat lagi SOP-nya. Selain itu, pengiriman makanan juga akan lebih cepat.",Arie Lukihardianti,https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/062221100-1761745786-830-556.jpg,https://republika.co.id/berita//t57bik512/puluhan-siswa-sd-di-cirebon-dilarikan-ke-puskesmas-usai-santap-mbg,0a58b1a523ac986de48ae29bd84d2ccc180a08a9cce6a1c6058d31313ecb86f6,2025-11-13 21:37:23.363 1709,tribunnews,mbg,2025-11-13 15:15:14,"Ternyata Masih Banyak Dapur MBG di Bogor yang Belum Punya Sertifikasi SLHS, Makanannya Terjamin ?","TRIBUNNEWSBOGOR.COM- Ternyata masih banyak dapur Makan Bergizi Gratis (MBG)Satuan Pelayanan Gizi Gratis(SPPG) yang masih belum punyaSertifikat Laik Higiene Sanitasi(SLHS) di Bogor. Berdasarkan informasi dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Bogor, baru empatSPPGyang mangantongiSLHSdari 51SPPGdi Kota Bogor. Sementara di Kabupaten Bogor menurut data dari Dinas Kesehatan, baru 35SPPGyang mengantongiSLHSdari 163SPPGyang telah diinspeksi pihak Puskesmas. Pantauan TribunnewsBogor.com, dapur-dapurMBGdi Bogor belum seluruhnya beroperasi. Seperti di Kota Bogor yang juga terpantau masih adaSPPGyang masih dalam penyelesaian pembangunan. Bahkan sebelumnya di Kabupaten Bogor juga ada bangunanSPPGyang sudah selesai dibangun namun belum juga beroperasi. Salah satu pengelolaSPPGdi Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Taufik, mengatakan bahwaSLHSini pasti bakal diajukan setelahSPPGberoperasi. SementaraSPPGyang dikelola Taufik masih belum beroperasi. ""Jadi nanti kalau sudah mau jalan, karyawan ada, baru mengajukanSLHS-nya,"" kata Taufik kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (13/11/2025). Taufik memastikan bahwa sebagai pihak yang mengelola salah satu dapurMBGini akan berusaha mensukseskan programMBG. Termasuk dengan mematuhi segala aturan yang diterapkan terkaitSPPGini. Pastinya itu, mendukung dan ikuti aturan yang berlaku,"" kata Taufik. Apalagi menurutnya,SPPGini juga menyerap banyak tenaga kerja. Membantu mengurangi pengangguran di masyarakat, khususnya masyarakat di sekitar dapurMBG. ""Kurang lebih kita membutuhkan 47 orang (tenaga kerjaSPPG), yang sekarang daftar sudah hampir 100 orang,"" ungkapnya.",Naufal Fauzy,https://asset.tribunnews.com/lnCyIFCXpCM7a7CxSALu0hVNV3E=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bogor/foto/bank/originals/dinkes-kota-bogor-cek-dapur-mbg.jpg,https://bogor.tribunnews.com/bogor-raya/306018/ternyata-masih-banyak-dapur-mbg-di-bogor-yang-belum-punya-sertifikasi-slhs-makanannya-terjamin?page=all,44c35ee9ec2a4ca33a7937faa1ccc90bce621a71732c90df5d014e31da183009,2025-11-13 21:37:29.418 1710,tempo,mbg,2025-11-08 15:42:35,TNI AD Ditugasi Kelola Peternakan Ayam dan Lahan Pangan untuk Program MBG,"TENTARA Nasional Indonesia Angkatan Darat akan mengembangkan peternakan ayam petelur dan lahan pangan produktif untuk mendukung penyediaan bahan baku program makan bergizi gratis (MBG). Langkah ini merupakan bagian dari kerja sama lintas kementerian dan lembaga yang dibahas dalam rapat perdana Pelaksana Harian Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program MBG di kantor Kementerian Koordinator Pangan, Jakarta, Jumat, 7 November 2025. Pilihan editor: Mengapa Soeharto Masih Populer Hingga Hari Ini Ketua Harian Tim Koordinasi MBG Nanik Sudaryati Deyang mengatakan dukungan TNI AD merupakan bentuk komitmen bersama dalam menjaga pasokan pangan untuk program prioritas pemerintah tersebut. Kepala Staf TNI AD Jenderal Maruli Simanjuntak telah memerintahkan kodim-kodim di seluruh Indonesia beternak ayam petelur serta memanfaatkan lahan milik TNI AD guna menanam tanaman pangan, sayuran, dan buah-buahan, kata Nanik yang juga menjabat Wakil Kepala Badan Gizi Nasional, seperti dikutip dari keterangan resmi BGN, Sabtu, 8 November 2025. Menurut Nanik, keterlibatan TNI AD menjadi penting karena program MBG berskala besar dan berpotensi menimbulkan lonjakan permintaan bahan pangan. Saat ini terdapat 14.299 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) dengan sekitar 40 juta penerima manfaat, dari pelajar hingga anak balita. Kalau tidak diantisipasi, penyediaan bahan baku bisa menjadi persoalan besar. Karena itu, semua kementerian dan lembaga harus turut terlibat, ujarnya. Selain TNI AD, Kementerian Koperasi siap menyalurkan dana bergulir ratusan miliar rupiah untuk memperkuat koperasi produksi pangan yang akan memasok bahan makanan ke jaringan SPPG di berbagai daerah. Langkah ini diharapkan bisa menjaga stabilitas pasokan ayam, telur, dan sayur yang harganya mulai naik sejak program MBG dilaksanakan. Rapat koordinasi yang dipimpin Nanik itu juga dihadiri perwakilan tiga kementerian koordinator dan 13 kementerian/lembaga. Sejumlah isu lintas sektor turut dibahas, termasuk penyusunan menu bergizi untuk ibu hamil dan anak balita, penerapan 19 prosedur operasi standar (SOP) kesehatan dan sanitasi dapur MBG, serta pembentukan kelompok kerja penyediaan bahan baku. Menurut laporan Kementerian Kesehatan, dari 14 ribu lebih SPPG di seluruh Indonesia, baru 1.218 SPPG yang telah mendapat sertifikat laik higiene dan sanitasi (SLHS). Banyak dapur MBG belum memenuhi standar karena masih ditemukan bakteri E. coli dalam air dan belum terpenuhinya persyaratan fisik. Nanik mengatakan BGN dan Kementerian Kesehatan akan segera membahas penyempurnaan 19 SOP tersebut agar dapur-dapur yang ditutup sementara bisa kembali beroperasi. Kami ingin pastikan standar keamanan pangan tetap terjaga sambil mempercepat distribusi makan bergizi, ujarnya. Program MBG ditargetkan menjangkau 83 juta penerima manfaat pada 2026, yang mencakup siswa, anak balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Usulan Kementerian Sosial untuk memberikan MBG kepada kelompok lansia dan difabel juga telah disetujui Presiden Prabowo Subianto. Target sasarannya selanjutnya, menurut Kepala Negara, juga perlu menyasar masyarakat miskin di seluruh Indonesia. Tempo telah berupaya meminta konfirmasi kepada Kepala Pusat Penerangan TNI Brigadir Jenderal (Marinir) Freddy Ardianzah soal peran TNI dalam memasok ayam untuk program MBG tersebut. Namun, hingga berita ini ditulis, Freddy belum memberikan respons. Pilihan editor: Polisi Dalami Dugaan Bullying di Balik Ledakan SMAN 72","Dinda Shabrina, Imam Hamdi",https://statik.tempo.co/data/2025/01/23/id_1371844/1371844_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/tni-ad-ditugaskan-kelola-peternakan-ayam-dan-lahan-pangan-untuk-program-mbg-2087656,cc960f87ee7484fbbb884ec4e8c8e46b25e7afd6391a317d00303cd94cf587b2,2025-11-13 21:37:33.049 1711,republika,mbg,2025-11-03 15:50:33,SDN di Jakbar Setop MBG 10 Hari Imbas Insiden Siswa Diduga Keracunan,"REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - SDN Meruya Selatan 01, Kembangan, Jakarta Barat, menghentikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) selama 10 hari. Langkah itu diambil imbas insiden 20 siswa dilarikan ke rumah sakit setelah menyantap menu MBG pada Rabu pekan lalu. ""Jadi untuk sementara itu (MBG) memang dihentikan kurang lebih 10 hari,"" kata Wakil Kepala SDN Meruya Selatan 01, Nur Syamsiyah saat ditemui di Jakarta, Senin (3/11/2025). Baca Juga Ahli Sebut MBG Bisa Tingkatkan Gizi Anak Tapi Perlu Terus Dievaluasi Sekitar 800 Siswa SMK Kandeman Batang Keracunan Usai Santap Menu MBG Komentari Keracunan MBG, Menteri HAM: Kesalahan Suatu Pekerjaan tak Boleh Dinilai, Tapi Diperbaiki Baca Juga Kendati 20 orang siswa mendapat perawatan medis usai menyantap menu MBG yang diproduksi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Meruya Selatan pada Rabu (29/10/2025), Nur menegaskan pihaknya belum dapat memastikan bahwa insiden itu merupakan keracunan menu MBG. ""Dari BGN (Badan Gizi Nasional), masih dalam proses penyelidikan. Jadi sampai saat ini kita juga tidak bisa memvonis itu keracunan atau tidak, karena memang hasil belum kami terima,"" ujar Nur. Sebelumnya, sebanyak 20 siswa SDN Meruya Selatan 01, Kembangan, Jakarta Barat, diduga mengalami keracunan setelah menyantap menu MBG. Kepala SDN Meruya Selatan 01, Siti Sofyatun mengatakan, kejadian itu terjadi pada hari ketiga sekolahnya mendapat jatah MBG, tepatnya pada Rabu (29/10/2025). ""Hari itu Rabu, hari ketiga kami dapat MBG, ada 20 siswa (yang keracunan),"" kata Siti saat dikonfirmasi via telepon di Jakarta, Sabtu. Indikasi keracunan terlihat saat 20 orang anak menunjukkan gejala mual dan pusing usai menyantap menu MBG yang terdiri dari mie, telur kecap, puding dan beberapa menu lainnya. ""Tujuh anak dibawa ke RSUD, karena waktu itu Puskemas Kembangan sedang penuh. Jadi akhirnya kami disarankan ke RSUD Kembangan. Yang di sekolah, 13 anak itu ditangani oleh dokter. Artinya enggak terlalu parah,"" ujar Siti. Kendati hasil resmi laboratorium belum keluar, Siti menduga bagian menu yang menyebabkan keracunan adalah mie atau puding. ""Sampai saat ini sih hasil lab belum keluar. Tapi dugaannya, kalau enggak mie, ya puding. Pudingnya itu agak bau sangit. Ada sebagian sih, jadi enggak semua. Jadi ketika saya cium, saya dikasih sampel dua itu ya, yang satu wangi, yang satu agak bau sangit. Anak-anak udah diingatkan enggak usah dimakan, tapi ya namanya anak-anak ya,"" kata Siti. Untungnya, puluhan siswa tersebut dipastikan aman dan sudah kembali beraktivitas setelah mendapat perawatan. Mereka pun sudah kembali bersekolah keesokan harinya. ""Sudah aman sekali. Bahkan habis kejadian besoknya mereka langsung masuk semua. Jadi saya sudah konfirmasi, sudah panggil mereka (orang tua siswa), ngobrol sama anak-anak juga, sama orang tuanya juga. Aman sih, enggak ada masalah apa-apa di sekolah,"" ujar Siti. sumber : Antara Advertisement",Mas Alamil Huda,https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/063532000-1761745790-830-556.jpg,https://republika.co.id/berita//t55789487/sdn-di-jakbar-setop-mbg-10-hari-imbas-insiden-siswa-diduga-keracunan,aafac38e4e09b1a8e51d1a0784eeb29734988c164345cf64f4d246b1295ce6ec,2025-11-13 21:37:34.027 1712,tribunnews,mbg,2025-11-13 11:44:00,MBG Versi Mini! Aksi Random Amanda Manopo terhadap Kenny Austin Lagi-lagi Bikin Netizen Terhibur,"0AA 0AA AA AA TRIBUN-VIDEO.COM- Sejak menikah dengan Kenny Austin, kelakuan random Amanda Manopo makin terlihat ke publik. Kali ini, ia membagikan rutinitas hariannya membuat bekal untuk sang suami tercinta. Namun bukan Amanda Manopo namanya kalau nggak membuat kejutan lucu. Hal itu terlihat saat Kenny Austin memperlihatkan bekal manan siang buatan sang istri atau MBG 'Masakan Bini Gue'. Tidak seperti biasanya, seluruh isi kotak makan tersebut berukuran mini. Dalam video yang diunggah, mulanya Kenny Austin tampak sedang unboxing bekal makanannya. (Tribun-Video.com/TribunStyle.com) Artikel ini telah tayang di TribunStyle.com dengan judulKelakuan Amanda Manopo Bikin Bekal Serba Mini, Jus Sekali Teguk Habis, Kenny: Ini Sih Porsi Hamster! # Amanda Manopo # Kenny Austin # MBG",Fitriana SekarAyu,https://img.youtube.com/vi/v9MAEFf90y0/maxresdefault.jpg,https://video.tribunnews.com/entertainment/885726/mbg-versi-mini-aksi-random-amanda-manopo-terhadap-kenny-austin-lagi-lagi-bikin-netizen-terhibur?page=all,a72c664ad1a4675a350552abcf2491db8ace42f8c658bb8f613a16d9d803e90a,2025-11-13 21:37:40.067 1713,republika,mbg,2025-10-31 17:32:40,"Sobekan Kertas untuk Presiden: ‘Terima Kasih, Pak Prabowo, Nasi MBG-nya Enak","REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah riuh gembira waktu makan siang, ada kejutan kecil yang mengharukan datang dari para siswa penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jawa Tengah. Mereka menyampaikan ucapan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto dengan cara yang unik, lewat secarik kertas sederhana berisi pesan dan permintaan menu kesukaan. Menurut keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat, pesan-pesan itu ditulis di sobekan kertas buku dan diselipkan diam-diam ke dalam wadah makan atau ompreng setelah anak-anak selesai menyantap hidangan dari dapur Satuan Produksi Pangan Gizi (SPPG) Polda Jawa Tengah. Kertas kecil itu mungkin tampak sepele, tetapi di baliknya tersimpan kehangatan dan rasa syukur yang tulus. Baca Juga Inisiasi 'Bijak Jajan Cinta Bumi', Garudafood Ajak Generasi Muda di Sukoharjo Peduli Jajanan Aman Hadapi Musim Hujan, Sepuluh Kecamatan di Cirebon Rawan Bencana Buka Rakernas Yakesma, Menko PM: Zakat Harus Jadi Instrumen Transformasi Sosial Baca Juga Isinya pun beragam, dari ucapan polos nan manis hingga permintaan menu favorit. Di SD Madegondo 1 Grogol, Sukoharjo, seorang siswa menulis, Semoga MBG sehat selalu. Terima kasih Pak Prabowo. Ada pula yang menulis, Makasih Pak, nasinya enak. Teman-temanku suka, dan yang lebih jenaka seperti, Request ayam geprek yang pedas plis, atau Aku mau susu cokelat, nasi goreng, bihun, dan ayam. Pesan serupa juga datang dari siswa di Banyumas dan Semarang. Selain ucapan terima kasih, banyak pula saran menu yang mereka tulis dengan antusias, mulai dari buah anggur, ayam goreng, hingga dimsum. Makanannya enak banget. Terima kasih, tulis seorang siswa di Semarang, yang kertasnya ditemukan masih utuh di dalam wadah bekas makan siangnya. Melihat antusiasme itu, pengelola SPPG Polda Jateng berencana menyiapkan kotak khusus untuk menampung pesan dan masukan dari anak-anak penerima manfaat. Langkah ini diambil agar surat-surat kecil penuh cinta itu tidak lagi tercecer atau rusak terkena sisa makanan. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, turut mengapresiasi kinerja SPPG di bawah naungan Polri yang telah menjaga kualitas dan keamanan pangan dengan baik. Mereka menerapkan standar yang tinggi dan melakukan rapid test sebelum makanan diedarkan. Ini bisa menjadi rujukan bagi SPPG lainnya, ujarnya. Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga meninjau langsung proses pengolahan dan pendistribusian makanan program MBG di Jawa Tengah. Ia memastikan seluruh tahapan berjalan sesuai prosedur, mulai dari penerimaan bahan baku, penyimpanan, pencucian wadah dengan air panas, hingga uji gizi dan keamanan pangan. Loading... sumber : Antara Advertisement Saat ini, Polda Jawa Tengah memiliki 100 SPPG, dengan 33 unit di antaranya sudah beroperasi aktif melayani anak-anak penerima manfaat. Jumlah ini menjadikan Polda Jateng sebagai satuan kerja Polri dengan SPPG terbanyak di Indonesia, dan mungkin juga, yang paling banyak menerima surat cinta dari anak-anak yang kini bisa makan bergizi dan tersenyum lebih lebar setiap hari. Menggerakkan Ekonomi Rakyat Program MBG juga berhasil menggerakkan ekonomi lokal, yang menjadi kisah sukses tersendiri. Pemerintah daerah yang menjalankan program ini berkoordinasi dengan para petani, peternak, dan pedagang pasar setempat untuk memasok bahan makanan. Hal ini menciptakan permintaan pasar yang stabil untuk produk lokal, membantu meningkatkan pendapatan petani, dan menggerakkan roda ekonomi di tingkat desa. Dengan demikian, program ini memiliki dampak ganda: mengatasi masalah gizi sambil memberdayakan komunitas petani lokal. Keberhasilan program juga terlihat dari koordinasi yang efektif antara berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, sekolah, puskesmas, dan komunitas lokal. Di beberapa tempat, ibu-ibu PKK terlibat aktif dalam proses penyiapan dan distribusi makanan. Kolaborasi ini tidak hanya memastikan makanan yang dibagikan higienis dan sesuai standar gizi, tetapi juga mempererat ikatan sosial dan rasa gotong royong di masyarakat. Kisah sukses ini menunjukkan bahwa sinergi lintas sektoral adalah kunci keberhasilan program intervensi sosial yang kompleks. Tim food security Seksi Kedokteran dan Kesehatan (Sidokkes) Polresta Banda Aceh menguji Makan Bergizi Gratis (MBG) sebelum didistribusikan kepada penerima manfaat di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri Yayasan Kemala Bhayangkari Cabang Kota Banda Aceh, Aceh, Jumat (31/10/2025). Tim food security Sidokkes Polresta Banda Aceh melakukan rapid test untuk memeriksa kandungan zat kimia sianida, formalin, nitrit, boraks, arsen dan pencegahan keracunan pada menu MBG sebelum dikonsumsi para pelajar di Kota Banda Aceh. - (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra) Dari segi kesehatan, meskipun data jangka panjang masih dikumpulkan, laporan awal dari petugas kesehatan di daerah uji coba sangat menjanjikan. Mereka mencatat adanya perbaikan dalam status gizi beberapa anak, pengurangan kasus diare, dan peningkatan berat badan yang sehat. Ini menunjukkan bahwa intervensi gizi yang tepat sasaran dan terstruktur dapat memberikan hasil yang nyata dalam waktu singkat. Keberhasilan ini memberikan keyakinan bahwa program MBG berpotensi besar untuk mengurangi prevalensi stunting secara signifikan jika diimplementasikan secara nasional. Program MBG juga menjadi inspirasi bagi inovasi lokal dalam penyediaan makanan. Di beberapa daerah, muncul ide-ide kreatif dalam mengolah bahan makanan lokal menjadi menu yang bergizi dan disukai anak-anak. Hal ini tidak hanya menunjukkan fleksibilitas program dalam beradaptasi dengan budaya setempat, tetapi juga membuka peluang untuk pengembangan menu-menu baru yang kaya akan nutrisi. Kisah sukses ini menunjukkan bahwa program MBG mampu memicu kreativitas di tingkat komunitas. Pelajar bersama personel Polresta Banda Aceh membawa menu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah di uji tim food security Seksi Kedokteran dan Kesehatan (Sidokkes) di SD Negeri 64 Banda Aceh, Aceh, Jumat (31/10/2025). Tim food security Sidokkes Polresta Banda Aceh melakukan rapid test untuk memeriksa kandungan zat kimia sianida, formalin, nitrit, boraks, arsen dan pencegahan keracunan pada menu MBG sebelum dikonsumsi para pelajar di Kota Banda Aceh. - (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra) Rantai Pasokan Salah satu tantangan besar yang berhasil diatasi dalam fase uji coba adalah memastikan rantai pasokan makanan yang lancar dan higienis. Pemerintah daerah yang berhasil dalam uji coba ini menunjukkan bahwa dengan perencanaan yang matang dan pengawasan ketat dari dinas terkait, masalah logistik dapat diminimalkan. Keberhasilan ini memberikan keyakinan bahwa program MBG dapat dijalankan secara efisien dalam skala yang lebih besar, meskipun dengan tantangan geografis Indonesia yang beragam. Secara keseluruhan, kisah sukses program Makan Bergizi Gratis terletak pada kemampuannya untuk memberikan dampak positif yang nyata dan beragam. Dari peningkatan gizi anak-anak, keringanan beban ekonomi keluarga, penggerak ekonomi lokal, hingga penguatan ikatan sosial, program ini menunjukkan potensi besar sebagai salah satu inisiatif paling transformatif dalam pembangunan sumber daya manusia Indonesia. Keberhasilan awal ini menjadi fondasi kuat untuk implementasi penuh program MBG di seluruh negeri di masa mendatang. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan pemerintah merupakan inisiatif strategis dengan potensi besar untuk mentransformasi masa depan gizi masyarakat Indonesia. Program ini didasarkan pada visi untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul yang menjadi fondasi bagi Indonesia Emas 2045. Melalui pemberian asupan nutrisi yang cukup dan seimbang, MBG bertujuan untuk mengatasi berbagai masalah gizi, utamanya stunting dan malnutrisi, yang masih menjadi tantangan serius di tanah air. Keberhasilan program ini akan sangat bergantung pada efektivitas implementasi dan pengawasan di lapangan. Salah satu kisah sukses awal terlihat dari antusiasme para penerima manfaat, terutama anak-anak sekolah, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Pada tahap awal implementasi (Januari hingga Maret 2025), program ini menyasar jutaan penerima manfaat, dan angka ini diproyeksikan terus meningkat. Banyak orang tua yang merasa terbantu karena tidak perlu lagi repot menyiapkan bekal sehat setiap hari. Hal ini juga membantu penghematan pengeluaran rumah tangga, sehingga uang jajan anak bisa ditabung, memberikan keringanan finansial yang signifikan bagi keluarga prasejahtera. Tim food security Seksi Kedokteran dan Kesehatan (Sidokkes) Polresta Banda Aceh mengawasi, memeriksa dan menguji Makan Bergizi Gratis (MBG) sebelum didistribusikan kepada penerima manfaat di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polri Yayasan Kemala Bhayangkari Cabang Kota Banda Aceh, Aceh, Jumat (31/10/2025). Tim food security Sidokkes Polresta Banda Aceh melakukan rapid test untuk memeriksa kandungan zat kimia sianida, formalin, nitrit, boraks, arsen dan pencegahan keracunan pada menu MBG sebelum dikonsumsi para pelajar di Kota Banda Aceh. - (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra) Di tingkat operasional, program ini berhasil menggerakkan ekonomi lokal dengan melibatkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa) dalam penyediaan makanan. Pembentukan simpul-simpul ekonomi baru di tingkat desa menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat, termasuk melibatkan warga lansia dalam proses produksi makanan. Hal ini menunjukkan bahwa MBG tidak hanya berfokus pada aspek gizi, tetapi juga berperan sebagai mesin penggerak pemerataan ekonomi di daerah. Dari sisi kesehatan, program ini menunjukkan dampak positif dalam menjaga asupan gizi dan kebiasaan makan sehat siswa. Ahli gizi menilai inisiatif ini bukan hanya sekadar pemberian makan, tetapi juga investasi jangka panjang untuk membangun generasi yang lebih sehat dan kuat. Adanya Sertifikat Laik Higienis Sanitasi (SLHS) di dapur-dapur penyedia makanan juga memastikan bahwa asupan yang diterima anak-anak memenuhi standar kesehatan yang ketat. Selain manfaat fisik, program MBG juga dinilai mampu meningkatkan konsentrasi siswa saat belajar. Anak-anak yang kenyang dan mendapatkan asupan bergizi cenderung lebih fokus dan optimal dalam menyerap pelajaran di sekolah. Hal ini secara tidak langsung menunjang pendidikan karakter dan mendorong terciptanya sumber daya manusia unggul yang siap bersaing di masa depan. Meskipun demikian, perjalanan program MBG tidak luput dari tantangan, termasuk isu logistik untuk menjangkau daerah terpencil dan beberapa insiden keracunan makanan yang sempat terjadi. Namun, pemerintah dan aparat penegak hukum, seperti Polri, terus memperkuat pengawasan dan mendorong inovasi menu lokal untuk memastikan kualitas dan keamanan makanan. Komitmen ini menunjukkan keseriusan dalam mengatasi hambatan dan memastikan program berjalan lancar. Pemerintah, melalui berbagai kementerian, menegaskan bahwa MBG adalah investasi untuk masa depan bangsa. Presiden Prabowo Subianto mengklaim program ini sukses besar dengan tingkat keberhasilan tinggi dalam tahun pertama pelaksanaannya. Tingkat keberhasilan yang diklaim mencapai 99,99 persen tersebut menunjukkan dampak positif yang signifikan dalam skala nasional, menyentuh jutaan penerima manfaat.",Erdy Nasrul,https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/077649000-1761322986-830-556.jpg,https://republika.co.id/berita//t4zryg451/sobekan-kertas-untuk-presiden-%e2%80%98terima-kasih-pak-prabowo-nasi-mbg-nya-enak,0ad65d183c0b9533182958068e8857576ed397b71ad7915cb580a00527237971,2025-11-13 21:38:27.301 1720,republika,mbg,2025-10-31 19:13:02,Sekitar 800 Siswa SMK Kandeman Batang Keracunan Usai Santap Menu MBG,"REPUBLIKA.CO.ID, BATANG -- Sekitar 800 siswa dari 1.546 siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kandeman, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, mengalami keracunan diduga setelah menyantap makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG), Jumat (31/10/2025). Kepala SMK Kandeman Yulianto di Batang, mengatakan hampir sebagian besar para siswa mengalami diare dan sebagian lagi mampu bertahan karena daya tahan tubuhnya sehat sehingga tidak sampai dirawat ke rumah sakit. ""Memang ada satu yang dirawat di RSUD namun sebagian sebesar sudah dipulangkan ke rumah masing-masing siswa,"" katanya. Baca Juga Sobekan Kertas untuk Presiden: Terima Kasih, Pak Prabowo, Nasi MBG-nya Enak Kunjungi SMAN 15 Pandeglang, Gubernur Banten Andra Soni Ungkap Manfaat MBG Hampir 700 Anak Keracunan MBG, Pemkab Gunungkidul Siapkan Rp100 Juta untuk Biaya Perawatan Baca Juga Saat ini, pihaknya masih menunggu hasil uji laboratorium terkait dengan kasus anak-anak yang mengalami mual dan muntah tersebut. ""Jadi, kami belum berani bisa menyampaikan apakah kasus keracunan tersebut karena MBG atau apa belum berani menyampaikan sambil menunggu hasil laboratorium,"" katanya. Yulianto menyampaikan sejumlah menu yang diduga mengandung racun tersebut, seperti tahu bakso, daging ayam, dan sayuran. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Batang Any Rusydiati mengakui adanya siswa yang sempat dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis. ""Akan tetapi, dia sudah pulang. Ada satu anak tadi masuk sekitar pukul 11.40 WIB dan menjalani observasi karena mengalami gejala mual-mual dan diare tetapi tidak ada yang menjalani rawat inap,"" katanya. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Puskesmas Kandeman dan kabarnya seluruh anak sudah diperbolehkan pulang. ""Pihak sekolah saat ini masih melakukan penyisiran dan apabila nanti ada siswa yang harus menjalani rawat inap kami siap untuk menanganinya,"" katanya. sumber : Antara Advertisement",Andri Saubani,https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/089277400-1760511808-830-556.jpg,https://republika.co.id/berita//t4zwlq409/sekitar-800-siswa-smk-kandeman-batang-keracunan-usai-santap-menu-mbg,d96b4f575d1d4182b29ee5bf924100a1143bd4ec13db711dfe67e3d9fefebe03,2025-11-13 21:38:06.047 1721,tempo,mbg,2025-11-07 17:00:00,Cita Rasa Makanan Tradisional pada Menu MBG,,Fajar Januarta,https://statik.tempo.co/data/2025/11/07/id_1439859/1439859_720.jpg,https://www.tempo.co/arsip/cita-rasa-makanan-tradisional-pada-menu-mbg-2087381,332dcd71abb5f1591a57c8a411ef77ec16bf499552f81c647f48a23fd1199571,2025-11-13 21:38:33.540 1722,tempo,mbg,2025-11-04 08:30:00,Polri Targetkan Bangun 400 SPPG Hingga Akhir 2025,,Fajar Januarta,https://statik.tempo.co/data/2025/11/04/id_1439017/1439017_720.jpg,https://www.tempo.co/arsip/polri-targetkan-bangun-400-sppg-hingga-akhir-2025-2086146,b89d2971a4d73e3e404b9ef725ddb5ee384d2823e4651fc646e3034e6b933666,2025-11-13 21:40:14.956 1723,tempo,mbg,2025-11-07 19:30:36,DPR Dukung Larangan Barang Impor dalam Program MBG,"WAKIL Ketua Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Yahya Zaini menyambut baik usulan Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar agar bahan baku dan peralatan makan bergizi gratis (MBG) memakai produk lokal. Dia meyakini hal itu bisa terjadi dalam beberapa tahun mendatang. Terlebih lagi, ujar dia, kebutuhan bahan baku untuk produksi makan bergizi gratis dinilai bisa dipenuhi dari produk lokal. ""Seiring waktu nanti pada saatnya semua akan terpenuhi dengan produksi dalam negeri,"" kata Yahya ketika dihubungi pada Jumat, 7 November 2025. Menurut dia, dengan memprioritaskan produksi dalam negeri, manfaat yang diterima dari pelaksanaan program MBG ini bisa dirasakan oleh lapisan masyarakat. Tak hanya untuk penerima manfaat, melainkan juga dari segi peningkatan ekonomi serta penyerapan tenaga kerja. Yahya turut menyoroti kebutuhan ompreng atau food tray untuk wadah seporsi makan bergizi gratis itu. Menurut catatannya, hanya ompreng yang masih diimpor oleh pemerintah untuk kebutuhan program prioritas tersebut. ""Ompreng masih impor karena produksi dalam negeri masih kurang,"" ucap politikus Partai Golkar tersebut. Wakil Ketua Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik Sudaryati Deyang mengatakan peralatan ompreng tak hanya diimpor untuk kebutuhan program makan bergizi gratis. Menurut dia, sejumlah sekolah kedinasan juga menggunakan food tray yang berasal dari Cina itu. Namun, dia mengatakan kini sudah ada sejumlah pabrik di Indonesia yang telah memproduksi ompreng untuk wadah seporsi makanan tersebut. Nanik menilai hal ini dilakukan agar peralatan untuk program MBG bisa dipastikan standarisasinya. ""Kami memang tidak pakai bahan baku dan peralatan impor. Pabrik peralatan sudah ada, 36 pabrik,"" ujarnya pada Jumat, 7 November 2025. Sebelumnya, Muhaimin Iskandar mendorong pelaksanaan proyek makan bergizi gratis sepenuhnya menggunakan barang dan bahan pangan lokal. ""Sebagai pengawas BGN, saya minta tidak ada satu barang pun yang impor, baik bahan pangan maupun peralatan dapur MBG, kata Muhaimin di Rancabali, Kabupaten Bandung, pada Rabu, 5 November 2025, seperti dikutip dari keterangan tertulis. Wakil Ketua II Tim Koordinasi MBG ini mengatakan, pada tahap kedua pelaksanaan MBG tahun depan, pemerintah akan memastikan seluruh kebutuhan dapur MBG dipasok oleh usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta koperasi lokal. Langkah ini dianggap penting supaya ekosistem ekonomi nasional tumbuh kuat dan saling menopang. Kalau sudah stabil, semua bahan akan kami serahkan sepenuhnya kepada pelaku ekonomi rakyat, tutur Muhaimin. Pilihan Editor:","Novali Panji Nugroho, Sukma N Loppies",https://statik.tempo.co/data/2025/11/07/id_1439857/1439857_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/dpr-dukung-larangan-barang-impor-dalam-program-mbg-2087428,e31135231888cb5676d489caaafabea77cd2cf4235fc776b50bf0359f0cacd65,2025-11-13 21:38:11.997 1724,tribunnews,mbg,2025-11-13 17:41:25,"Kekurangan Dana, BGN Minta Tambahan Rp 28,63 Triliun untuk Makan Bergizi Gratis hingga Akhir 2025","TRIBUNTERNATE.COM- Badan Gizi Nasional (BGN) mengajukan tambahan anggaran Rp 28,63 Triliun. Hal itu diungkapkan KetuaBGN,Dadan Hindayana, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR pada Rabu (12/11/2025). Anggaran tambahan tersebut untuk menutupi kekurangan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga akhir 2025, serta pengembangan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Baca juga:Gotong Royong Cegah Stunting, Rajman Makka Ajak Semua Pihak Jadi Orang Tua Asuh Lewat GENTING ""Jadi, Badan Gizi Nasional diprediksi akan menyerap 99 persen dana 71 triliun, kemudian ditambah dengan 28,63 triliun, sehingga kita akan membutuhkan anggaran kurang lebih Rp99 triliun di tahun 2025,"" imbuh Dadan. Dadan memperkirakan kekurangan dana sekitar Rp 14,53 triliun hanya untuk programMBG. Selain itu,BGNjuga sedang mengembangkan SPPG sekitar 8.000 titik di daerah terpencil. Pengembangan SPPG tersebut diperkirakan membutuhkan tambahan anggaran sekitar Rp 14,1 triliun. ""Dengan proyeksi kebutuhan tersebut, maka kita akan membutuhkan tambahan senilai Rp14,53 triliun untuk makan bergizi,"" ucapnya. Anggota Komisi IX DPR RI, Obon Tabroni, menilai pentingnya standarisasi dalam pembangunan dan pengelolaan dapur yang menjadi bagian dari fasilitasBGN. Dia meminta agar ketentuan standar luas dan penempatan alat dipatuhi secara konsisten sesuai dengan pedoman teknis yang telah ditetapkan. Jika luasnya ditetapkan 400 meter atau 300 meter, maka standar itu harus dipatuhi,"" kata Obon dalam RDP antara Komisi IX DPR RI danBGN, Rabu (12/11/2025). Menurutnya, penting adanya kesinambungan dalam upaya perbaikan serta peningkatan mutu layanan di bidang gizi dan kesehatan masyarakat. Obon menilai, meskipun BGN masih tergolong baru, telah menunjukkan komitmen terhadap peningkatan kinerja dan tanggung jawab institusionalnya. Baca juga:12 Ramalan Shio Besok Jumat 14 November 2025 Lengkap soal Cinta, Karier, Nomor Hoki Hari ini kami mendapatkan informasi mengenai sterilisasi alat, rapid test, dan berbagai hal lainnya. Menurut saya, ini luar biasa, karenaBGNmerupakan badan yang relatif baru. Semoga perbaikan ini terus dilakukan,"" ujar Obon. Dia menyoroti pentingnya alokasi anggaran untuk pelatihan dan pendidikan, yang menurutnya memiliki dampak signifikan terhadap peningkatan kapasitas sumber daya manusia di lingkunganBGN. ""Pelatihan dan pendidikan memiliki fungsi yang luar biasa. Dengan adanya pelatihan, kinerja seseorang akan meningkat, keterampilan bertambah, dan pola pikir pun berubah. Namun, yang saya lihat, anggaran pelatihan hanya sebesar Rp 2,8 miliar, pungkasnya. (*) Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judulBGNAjukan Tambahan Anggaran Rp 28,6 Triliun Untuk ProgramMBGHingga Akhir Tahun 2025",Sitti Muthmainnah,https://asset.tribunnews.com/4zzzbtidQB59O1kvPvnBTjgkM0g=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/ternate/foto/bank/originals/Stop-sementara-distribusi-MBG-MTs-Negeri-1-Ternate.jpg,https://ternate.tribunnews.com/news/92147/kekurangan-dana-bgn-minta-tambahan-rp-2863-triliun-untuk-makan-bergizi-gratis-hingga-akhir-2025?page=all,53bdf2aa54dea83dd4b2a839b3857118619f4ecb28f4a9bd0b728c226c22e147,2025-11-13 21:38:12.110 1725,sindonews,mbg,2025-10-23 15:47:00,"Soal Evaluasi Program MBG, Begini Tanggapan Wakil Ketua DPRD Jabar","BANDUNG BANDUNG - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat Iwan Suryawan mendukung penuh langkah cepat Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM), yang memutuskan untuk melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Makan Bergizi Gratis (MBG). Makan Bergizi Gratis (MBG). Langkah ini diambil menyusul maraknya insiden keracunan massal yang sempat mencoreng citra program strategis nasional tersebut. Usulan evaluasi yang bergema dari berbagai kalangan, termasuk juga politisi PKS Jabar ini akhirnya dijalankan pemerintah Jawa Barat, dengan mengadakan pertemuan di Kota Bogor, beberapa waktu lalu. Apalagi, kata Iwan, atensi Presiden Prabowo terhadap Program MBG begitu gigih dan serius. Bahkan, anak-anak di berbagai daerah banyak yang mengucapkan terima kasih atas hadirnya makan bergizi gratis ini. Pada momen ulang tahun ke-74 Presiden Prabowo pada 17 Oktober 2025, menu-menu kesukaan presiden pun yakni nasi goreng dan telur ceplok disajikan sebagai menu MBG. Baca juga: Mendikdasmen Tegaskan Tak Ada Aturan Guru Cicipi MBG sebelum Dibagikan ke Siswa Mendikdasmen Tegaskan Tak Ada Aturan Guru Cicipi MBG sebelum Dibagikan ke Siswa Penegasan evaluasi ini, menurut Iwan, merupakan respons yang sangat tepat dan cepat. ""Keselamatan dan kesehatan masyarakat, terutama anak-anak sekolah, adalah prioritas utama. Tidak boleh ada lagi insiden keracunan. Pemerintah daerah dan dewan harus siap mengawal program baik dari Presiden ini,"" ujar Iwan, Kamis (23/10/2025). Iwan menekankan polemik kualitas makanan harus diselesaikan tuntas, bahkan jika perlu menghentikan sementara program seperti yang diusulkan KDM. Langkah penghentian sementara yang disampaikan Gubernur Dedi Mulyadi dalam rapat evaluasi bersama Badan Gizi Nasional (BGN) dinilai sebagai tindakan tegas. Ini menunjukkan keseriusan Pemprov Jabar untuk tidak main-main dalam urusan pangan. Baca juga: Target 82,9 Juta Penerima MBG Mundur, BGN: Paling Lambat Februari 2026 Target 82,9 Juta Penerima MBG Mundur, BGN: Paling Lambat Februari 2026 Iwan juga menyoroti pembentukan Tim Evaluasi dan Satuan Tugas (Satgas) MBG Provinsi Jawa Barat yang dipimpin langsung oleh Pemprov sebagai wujud tanggung jawab daerah. Tim ini diharapkan bisa melakukan audit hingga ke dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) terkecil. ""Tim Satgas harus bekerja tanpa kompromi. Pemeriksaan bahan baku, proses memasak, waktu penyajian, hingga uji kelayakan makanan sebelum didistribusikan wajib dilakukan secara ketat,"" tegasnya. Iwan juga menyambut baik kebijakan untuk menugaskan tim khusus, bukan guru, untuk mencicipi makanan demi memastikan independensi pemeriksaan. Di sisi lain, Iwan memberikan tanggapan terkait komitmen Badan Gizi Nasional (BGN) untuk mengucurkan dana hingga Rp50 triliun bagi operasional Program MBG di Jawa Barat pada 2026. Angka fantastis ini adalah peluang besar sekaligus tantangan berat. ""Ini adalah suntikan fiskal yang luar biasa. Dana Rp50 triliun ini harus benar-benar dioptimalkan untuk perbaikan gizi dan menggerakkan ekonomi lokal,"" kata politisi dari fraksi PKS ini. Iwan mengamini pernyataan KDM bahwa dana tersebut harus dianggap sebagai komponen Pendapatan Asli Daerah (PAD) meskipun dikelola secara teknis oleh BGN, namun pelaksanaannya tetap melibatkan pemerintah daerah. Menurutnya, pengakuan dana sebesar Rp50 triliun sebagai stimulus fiskal dapat membantu menutup potensi defisit anggaran daerah dan menopang pembangunan yang mungkin terhambat akibat penurunan dana transfer pusat. Namun, dana sebesar itu juga memunculkan kekhawatiran terkait potensi penyimpangan. Iwan meminta Pemprov Jabar dan BGN memastikan transparansi dan akuntabilitas total dalam penggunaan setiap rupiahnya. Iwan secara khusus mendukung penekanan Gubernur Dedi Mulyadi mengenai standar harga per porsi makanan sebesar Rp10.000. ""Jika KDM sudah menetapkan standar, maka kualitas makanan tidak boleh dikurangi sedikit pun. Jangan curangi penerima manfaat,"" cetusnya. Wakil Ketua DPRD Jabar ini mengingatkan bahwa komitmen dana jumbo ini harus dibarengi dengan mekanisme pengawasan yang berlapis, termasuk dari lembaga legislatif. ""Kami di DPRD akan membentuk Tim Pengawas Khusus untuk memonitor alokasi dan realisasi dana Rp50 triliun ini sejak tahap perencanaan di tahun 2026,"" janji Iwan. Dana Rp50 triliun tersebut, lanjut Iwan, juga harus diarahkan untuk pemberdayaan ekonomi lokal. Ia mendukung penuh rencana KDM agar bahan baku makanan diutamakan dari petani, peternak, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat. ""Filosofi MBG bukan hanya memberi makan, tapi juga memberi penghidupan. Uang ini harus berputar di Jawa Barat. Petani kita untung, UMKM kita maju,"" tegas Iwan. Iwan berharap, seluruh kabupaten/kota dapat memanfaatkan momentum evaluasi ini untuk membentuk lembaga aduan yang efektif. ""Keluhan sekecil apa pun dari guru, siswa, atau orang tua harus ditindaklanjuti cepat. Sistem aduan ini kunci untuk perbaikan berkelanjutan,"" pungkasnya. Iwan berharap, dengan sinergi antara evaluasi ketat oleh Pemprov dan kucuran dana besar dari BGN, Program MBG di Jawa Barat pada 2026 dapat menjadi percontohan nasional dalam hal kualitas, transparansi, dan dampak ekonomi yang positif. Komitmen Gubernur Dedi Mulyadi untuk menjerat pihak yang melanggar standar kualitas makanan dengan konsekuensi hukum juga mendapat apresiasi. Hal ini, menurut Iwan akan memberikan efek jera dan memastikan bahwa program kemanusiaan ini tidak diselewengkan untuk kepentingan pribadi atau kelompok. ""Ancaman sanksi hukum adalah garansi bahwa program ini dijalankan dengan integritas,"" demikian Iwan Suryawan. (cip) (cip)",Sucipto,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/23/174/1635927/soal-evaluasi-program-mbg-begini-respon-wakil-ketua-dprd-jabar-bqx.jpg,https://daerah.sindonews.com/read/1635927/174/soal-evaluasi-program-mbg-begini-tanggapan-wakil-ketua-dprd-jabar-1761207002?showpage=all,ff2e3f9b1c739358d8bfb2369f1f33a27076d1ed5489e4ec705bf7bc6373d90f,2025-11-13 21:38:15.249 1726,republika,mbg,2025-10-31 17:35:46,"Kang DS Gagas Kerja Sama Nasional Tangani Limbah Dapur MBG Antara AKKOPSI, APKASI, dan HAKLI","REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA Dalam upaya mendukung pelaksanaan program Sentra Pemberdayaan Pangan dan Gizi (SPPG) serta Dapur Umum Makan Bergizi Gratis (MBG), Bupati Bandung Dadang Supriatna yang juga Ketua Umum Asosiasi Kabupaten/Kota Peduli Sanitasi Seluruh Indonesia (AKKOPSI), memprakarsai penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara AKKOPSI, Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI), dan Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI), Jumat (31/10/2025). Bupati Dadang Supriatna menjelaskan, kerja sama ini bertujuan memperkuat sinergi antarlembaga dalam penanganan limbah dapur MBG di seluruh Indonesia. Salah satu penyebab keracunan makanan dari program MBG adalah pengelolaan limbah bekas masak yang tidak dilakukan dengan benar, ungkapnya. Menurut Dadang, sanitasi dan program MBG merupakan dua hal yang sangat berkaitan. Sanitasi yang baik menjadi kunci utama mencegah berbagai masalah kesehatan, terutama keracunan pangan selama pelaksanaan program MBG. Menurut dia, beberapa kasus keracunan pangan pada pelaksanaan MBG terjadi karena penyedia makanan belum memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Karena itu, pemerintah mendorong percepatan sertifikasi bagi seluruh dapur MBG, serta meningkatkan pengawasan terhadap kebersihan lingkungan, air, dan proses pengolahan makanan. Inilah yang menjadi dasar pentingnya MoU antara AKKOPSI, APKASI, dan HAKLI, jelasnya. Lebih lanjut, bupati yang akrab disapa Kang DS ini menegaskan, program MBG merupakan salah satu program strategis nasional untuk memastikan kecukupan gizi bagi anak sekolah dan kelompok rentan lainnya. Namun, tanpa penerapan prinsip higiene dan sanitasi yang memadai, risiko keracunan tetap tinggi. Kasus-kasus seperti kebersihan lingkungan yang buruk, sanitasi air yang tidak memenuhi syarat, dan proses pengolahan makanan yang tidak sesuai standar sering menjadi penyebab utama kejadian keracunan. Dampaknya bisa besar, bahkan sampai menutup sementara dapur-dapur yang bermasalah. Kami tidak ingin hal itu terjadi, terutama di Kabupaten Bandung, katanya menegaskan. Saat ini, lanjut Kang DS, Kementerian Kesehatan telah menerbitkan surat edaran tentang percepatan penerbitan SLHS bagi seluruh dapur MBG-SPPG di Indonesia. Surat edaran ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan seluruh dapur MBG memenuhi standar kebersihan, sumber daya manusia, dan proses pengolahan makanan. Dengan cara ini, setiap tahap penyediaan makanan, mulai dari pemilihan bahan baku hingga penyajian akan lebih terkontrol dan aman, pungkasnya. Advertisement",Ferry kisihandi,https://static.republika.co.id/uploads/images/inpicture_slide/bupati-bandung-dadang-supriatna-kerja-sama-akkopsi-apkasi-dan_251031173414-740.jpeg,https://republika.co.id/berita//t4zs3m472/kang-ds-gagas-kerja-sama-nasional-tangani-limbah-dapur-mbg-antara-akkopsi-apkasi-dan-hakli,2210fb621d2538395d4f7c1ef5ddbf45a354b1b60de94e8c54ddd6e0e3ae08d0,2025-11-13 21:38:16.347 1727,tempo,mbg,2025-11-07 19:03:46,"Dukung MBG, Danantara Siapkan Rp 20 Triliun untuk Bangun Peternakan Ayam","BADAN Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara menyiapkan investasi senilai Rp 20 triliun untuk membangun peternakan ayam untuk mendukung kebutuhan pangan proyek makan bergizi gratis (MBG). Kita akan buat seluruh Indonesia untuk menyuplai Badan Gizi Nasional (BGN), kata Menteri Pertanian Amran Sulaiman, dalam keterangan tertulis, Jumat, 7 November 2025. Amran menyatakan dana triliunan rupiah untuk membangun peternakan ayam itu agar dapat memperkuat pasokan ayam dan telur nasional. Ini juga bertujuan untuk meningkatkan produksi dan mendukung program MBG. Dengan begitu, Indonesia tidak akan kekurangan telur dan ayam berkat bantuan dana itu. Tidak hanya mengucurkan uang untuk mendukung kebutuhan MBG, Amran mengatakan Danantara menyepakati rencana investasi sebesar Rp 371 triliun untuk mengakselerasi penghiliran di sektor pertanian, perkebunan, peternakan, dan hortikultura. Amran mengatakan Kementerian Pertanian akan segera menyelesaikan studi kelayakan untuk diserahkan kepada CEO Danantara yang juga Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani. Mayoritas investasi akan disalurkan untuk komoditas perkebunan, seperti tebu, kakao, dan kacang mete. Amran yakin penghiliran bisa meningkatkan nilai komoditas hingga 500 persen. Lebih jauh, Amran menyontohkan kelapa yang dijual mentah senilai Rp 600 butir bisa melonjak menjadi Rp 3.500 per butir melalui program penghiliran yang telah dijalankan di Maluku Utara. Ke depan, dengan industri yang lebih besar, nilainya bisa meningkat 20 sampai 100 kali lipat."" Selain meningkatkan harga jual komoditas, Amran optimistis program penghiliran bisa menyerap hingga delapan juta tenaga kerja. Rosan pun yakin program penghiliran sektor pertanian bisa menyerap tenaga kerja lebih besar ketimbang produk mineral. Kalau hilirisasi mineral investasinya besar, tapi tenaga kerja yang terserap sedikit."" Danantara dan Kementerian Pertanian, kata Rosan, telah mengidentifikasi proyek-proyek prioritas penghiliran serta menugaskan sejumlah BUMN untuk mengeksekusinya. Danantara juga dipastikan akan mendukung secara penuh dan ikut mengevaluasi setiap tahapan dari program penghiliran produk pertanian dan perkebunan. Pilihan Editor: Mengapa Harga Saham Bank Negara Anjlok di Masa Prabowo","Alfitria Nefi P, RR Ariyani",https://statik.tempo.co/data/2025/10/10/id_1434101/1434101_720.jpg,https://www.tempo.co/ekonomi/dukung-mbg-danantara-siapkan-rp-20-triliun-untuk-bangun-peternakan-ayam-2087422,436174cfded56eece2fc2fa3ac4a2dfb00e0f9f5b292b4ae3dda77347ea6d8c7,2025-11-13 21:38:22.773 1729,sindonews,mbg,2025-10-23 10:22:00,Prabowo-Presiden Brasil Bakal Cek Pelaksanaan Program MBG Bareng,"JAKARTA JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto Prabowo Subianto Prabowo Subianto akan bertemu Presiden Brasil Luiz In cio Lula da Silva di Istana Merdeka, Jakarta, hari ini. Rencananya, kedua pemimpin negara tersebut akan bersama-sama mengecek pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Diketahui, pesawat kepresidenan yang membawa Presiden Lula da Silva telah tiba di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Rabu sore, 22 Oktober 2025, sekitar pukul 17.45 WIB. Kedatangan Presiden Lula da Silva menandai dimulainya kunjungan kenegaraan ke Indonesia, sebuah momen penting yang mempererat hubungan persahabatan antara dua negara. Baca juga: Prabowo Bertemu Presiden Brasil di Istana Hari Ini Prabowo Bertemu Presiden Brasil di Istana Hari Ini Presiden Lula da Silva disambut oleh Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Duta Besar Republik Federasi Brasil untuk Indonesia George Monteiro Prata, Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Federasi Brasil Andhika Chrisnayudhanto, serta Danlanud Halim Perdanakusuma Marsma TNI Erwin Sugiandi. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan, besok, Presiden Prabowo Subianto akan menerima Lula. Rencananya, mereka juga akan mengecek program MBG. ""Direncanakan (meninjau MBG), tetapi kita lihat besok,"" kata Prasetyo. Baca juga: Diplomasi Kuliner Warnai Pertemuan Bilateral Prabowo dengan Presiden Afsel di Istana Diplomasi Kuliner Warnai Pertemuan Bilateral Prabowo dengan Presiden Afsel di Istana Prabowo dalam beberapa kali kesempatan memang sering menyinggung program MBG ini dengan program MBG di Brasil. Prabowo kerap menyinggung bahwa Brasil menyalurkan MBG untuk 40 juta penerima manfaat dengan waktu 11 tahun. Hal itu kemudian dibandingkan dengan capaian Indonesia yang menyalurkan MBG ke 36,7 juta penerima dalam kurun waktu satu tahun. (cip) (cip)",Binti Mufarida,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/23/15/1635797/prabowopresiden-brasil-bakal-cek-pelaksanaan-program-mbg-bareng-syf.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1635797/15/prabowo-presiden-brasil-bakal-cek-pelaksanaan-program-mbg-bareng-1761189024?showpage=all,805b6b8cc7cafb29a2feb123ae528fbc093de3f852d33c802135c31bfd052d7c,2025-11-13 21:38:25.617 1730,tribunnews,mbg,2025-11-13 15:20:46,HAKLI Babel Gencar Awasi Program CKG dan Dapur MBG,"SUNGAILIAT, BABEL NEWS -Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Bangka Belitung melakukan sejumlah kegiatan untuk mewujudkan kesehatan masyarakat. Beberapa di antaranya, cek kesehatan gratis (CKG), pemeriksaan air warga hingga pengawasan dapur makan bergizi gratis (MBG) yang merupakan program strategis pemerintah. KetuaHAKLIBabel,Boy Yandramengatakan, pihaknya memberikan dukungan penuh dalam mensukseskan program nasional yang digagas pemerintah baik oleh Presiden Prabowo Subianto maupun Kementerian Kesehatan RI. Berbagai kegiatan juga disesuaikan dengan dengan tema HUT ke-61 Kesehatan Nasional tahun 2025 yakni 'Generasi Sehat, Masa Depan Hebat'. ""PeranHAKLIBabel sangat penting untuk mendukung program pemerintah seperti pemeriksaan cek kesehatan gratis, dan pengawasan dapur MBG,"" kataBoy Yandra, Rabu (12/11). Boy Yandra menyebut,HAKLIBabel rutin dalam keikutsertaan mengawasi dapur MBG dan memberi pelatihan untuk tenaga penjamah makanan guna mencegah kejadian seperti keracunan makanan. Peran lainnya dilakukan terhadap pengawasan lingkungan dengan keahlianHAKLIdalam membantu masyarakat memiliki akses lingkungan sehat dan aman. ""Untuk pengawasan lingkungan dilakukan supaya masyarakat dapat akses lingkungan sehat ini kemarin dilakukan pemeriksaan air secara gratis,"" jelasnya. Lebih lanjut, dalam konteks edukasi kesehatan,HAKLIBabel juga turut membantu membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan lingkungan tentang bagaimana menjaga lingkungan yang sehat, salah satunya melalui program Jumat bersih. ""HAKLI Babel juga mengembangkan program kesehatan lingkungan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat,"" ujarnya. Pihaknya juga rutin bekerja sama dengan pemerintah daerah, khususnya dinas kesehatan (Dinkes), rumah sakit dan puskesmas untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan lingkungan. ""Semoga dengan ini kesehatan masyarakat dapat terjaga dengan baik ke depannya,"" pungkasBoy Yandra.(u2)",Ajie Gusti Prabowo,https://asset.tribunnews.com/KlRxXID3W-U6sjtywZ-JzmHlDgs=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20251112-Ketua-HAKLI-Babel-Boy-Yandra.jpg,https://babel.tribunnews.com/lokal/16436/hakli-babel-gencar-awasi-program-ckg-dan-dapur-mbg?page=all,da486892509fd1444533ca882493dac12ed3c6f3cb095f4c0aaeb04048c06dea,2025-11-13 21:38:33.975 1731,sindonews,mbg,2025-10-23 05:59:00,Mendikdasmen Tegaskan Tak Ada Aturan Guru Cicipi MBG sebelum Dibagikan ke Siswa,"JAKARTA JAKARTA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti Abdul Mu'ti menegaskan bahwa tidak ada aturan soal kewajiban guru mencicipi menu Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG) sebelum dibagikan ke siswa. Guru hanya membantu mendistribusikan MBG. ""Kalau mencicipi MBG nggak ada,"" kata Mu'ti di kantornya, Rabu (22/10/2025). Pelibatan guru dalam program unggulan presiden Prabowo Subianto hanya dalam pendistribusian makanan, sesuai surat edaran yang dikeluarkan Badan Gizi Nasional Badan Gizi Nasional (BGN). ""Itu bukan mencicipi itu, mereka itu sudah ada surat edarannya dari kepala Badan Gizi. Mereka adalah guru atau tenaga kependidikan yang membantu pengorganisasian dan distribusi Makan Bergizi Gratis di sekolah masing-masing. Bukan mencicipi ya, nggak ada mencicipi. Sudah ada itu, surat edaran badan gizinya, nanti dilihat lagi,"" jelasnya. Baca Juga: Guru Penanggung Jawab Program MBG Dapat Insentif, Segini Besarannya Guru Penanggung Jawab Program MBG Dapat Insentif, Segini Besarannya Kemendikdasmen juga telah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan perihal pembentukan karakter melalui program MBG. Hal ini penting agar siswa tidak hanya melihat MBG dari makanan saja. ""Tapi pada pembentukan karakter melalui MBG dan membangun budaya hidup sehat dan hidup bersih melalui MBG, sekolah sehat,"" ujarnya. Mu'ti juga menyampaikan bahwa modul tentang penanaman karakter dan budaya hidup sehat melalui MBG ini juga telah disiapkan dan akan dikirim ke semua sekolah. (zik) (zik)",Danandaya Aria Putra,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/23/15/1635705/mendikdasmen-tegaskan-tak-ada-aturan-guru-cicipi-mbg-sebelum-dibagikan-ke-siswa-rtw.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1635705/15/mendikdasmen-tegaskan-tak-ada-aturan-guru-cicipi-mbg-sebelum-dibagikan-ke-siswa-1761171050?showpage=all,d3204fbc1e60dc5d5e92edddac03ee1144eae8972496773a953f56870a9a95e1,2025-11-13 21:38:35.970 1732,tempo,mbg,2025-11-07 16:55:06,"Tinjau Program MBG di Karangasem, Kemendukbangga Soroti Kualitas Makanan","INFO NASIONAL Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga atau Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, meninjau pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Subagan, Kabupaten Karangasem, pada Kamis, 6 November 2025. Isyana, sapaan akrabnya, memberi perhatian khusus pada aspek keamanan pangan dalam peninjauan tersebut. Ia menegaskan bahwa kualitas dan kebersihan makanan harus dijaga setiap hari, bukan hanya saat ada kunjungan. Program Makan Bergizi Gratis ini adalah program yang sangat mulia. Tujuannya agar ibu dan anak memperoleh gizi terbaik. Karena itu, detail teknis di lapangan harus diperhatikan betul, dari proses penyimpanan, kebersihan dapur, hingga distribusi makanan, kata dia pada Kamis, 6 November 2025. Isyana juga mengingatkan pentingnya koordinasi antarinstansi agar standar pelayanan SPPG terus meningkat. Ia menilai Kabupaten Karangasem telah memiliki sistem yang baik, namun masih perlu perbaikan untuk menjamin mutu dan higienitas. Kita ingin kualitas asupan terus meningkat, tapi tetap aman dan sesuai kebutuhan gizi, ujarnya. Program MBG sendiri merupakan salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto yang menempatkan gizi sebagai investasi jangka panjang pembangunan manusia. Melalui pemenuhan gizi di 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), program ini diharapkan dapat menekan angka stunting sekaligus memperkuat kualitas sumber daya manusia menuju Indonesia Emas 2045. Isyana juga berdialog langsung dengan para penerima manfaat. Salah satunya, Kadek Sri (23 tahun), ibu muda dari bayi kembar Wayan dan Putu yang baru berusia satu bulan. Sejak masa kehamilan, ia telah menerima bantuan paket gizi dari program MBG. Syukur, berat badan bayi kembar saya bagus. Makanannya membantu sekali, ujarnya. Penerima manfaat lainnya, Ketut Ayu Lestari (38 tahun), seorang ibu hamil delapan bulan, mengaku sangat terbantu sejak menerima bantuan MBG pada Agustus lalu. Makanannya enak dan bergizi. Cukup meringankan beban keluarga. Dua anak kami juga mendapatkan MBG di sekolah. Semoga programnya terus berlanjut, tuturnya. (*)",Tempo,https://statik.tempo.co/data/2025/11/07/id_1439845/1439845_720.jpg,https://www.tempo.co/info-tempo/tinjau-program-mbg-di-karangasem-kemendukbangga-soroti-kualitas-makanan-2087376,27b7eb722689235a349a673ff32750a1c5eaad8413749b616d9058f66364068e,2025-11-13 21:38:44.166 1733,tribunnews,mbg,2025-11-13 12:06:12,"Produsen Lokal Kirim Karangan Bunga ke Menkeu Purbaya, Protes Food Tray Impor MBG","TRIBUNSTYLE.COM- Menteri Keuangan (Menkeu)Purbaya Yudhi Sadewamenerima kiriman karangan bunga dari berbagai produsen lokal serta pelaku industri food tray atau peralatan makan. Kiriman ini disertai pesan protes sekaligus harapan agar kebijakan pemerintah lebih memperhatikan kepentingan industri dalam negeri. Para produsen lokal berharap Purbaya, yang juga merupakan anggota Tim KoordinasiProgram Makan Bergizi Gratis(MBG), dapat menyampaikan aspirasi, keluhan, serta masukan mereka langsung kepada Presiden Prabowo Subianto dan pihak-pihak terkait. Mereka menekankan pentingnya keterlibatan produsen atau industri lokal dalam pelaksanaan program MBG, termasuk dalam penyediaan food tray, agar dana APBN lebih berpihak pada produk dalam negeri. Kekecewaan para produsen muncul karena anggaran negara yang digelontorkan untuk program MBG yang dikelola oleh Badan Gizi Nasional (BGN) saat ini lebih banyak menghidupkan produsen dari luar negeri, khususnya dari China, dibandingkan pelaku usaha lokal. Padahal, produsen lokal yang tergabung dalamAsosiasi Pengusaha Wadah Makanan Indonesia(APMAKI) sudah terbukti mampu memproduksi hingga 11 juta food tray per bulan, dengan standar halal dan SNI yang terjamin kualitasnya. Dari pantauan di Gedung Juanda 1, Kementerian Keuangan, Jakarta, terlihat berbagai karangan bunga yang ditempatkan di area kantor Purbaya. Beberapa karangan bunga hanya berisikan pesan protes atau kritik tanpa mencantumkan nama pengirim, sementara yang lain disertai nama orang tertentu sekaligus harapan agar pemerintah lebih memperhatikan keberlangsungan industri lokal. Langkah pengiriman karangan bunga ini sekaligus menjadi bentuk protes yang kreatif dari para produsen lokal terhadap kebijakan program MBG, sekaligus menyerukan agar pemerintah lebih menyeimbangkan penggunaan produk impor dan produk dalam negeri. Baca juga:Menkeu Purbaya Unggul di Survei IPO, Saingi AHY dan Zulhas di Daftar Menteri Terbaik 2025 Aksi ini menarik perhatian publik karena menyentuh isu kedaulatan ekonomi, keberlangsungan industri nasional, serta pengelolaan APBN yang transparan dan berpihak pada usaha lokal. ""Selamat food tray China Berjaya, produsen Food Tray lokal jadi penonton,"" tulis seorang atas nama Rudi Santoso di papan bunga-nya, Kamis (13/11/2025). Sindiran keras juga datang dari Rizky Ramadhan yang mengungkapkan, 'Hati kami produsen Food Tray lokal terluka, merasa asing di tanah kelahiran sendiri'. Begitu juga dengan Siti Aminah yang meluapkan kekecewaannya di karangan bunga dengan tulisan, 'Selamat menikmati food tray import, kami produsen lokal sedang gulung tikar'. Karangan bunga-karangan bunga tersebut berisikan rangkaian protes, kekecewaan, kritikan, masukan sekaligus harapan para produsen Food Tray lokal agar dilibatkan secara aktif dalam program MBG. Pasalnya praktek di lapangan, diduga kuat food tray masih menggunakan impor khususnya dari China. Padahal, produsen Food Tray lokal sudah siap secara kualitas dan kapasitas. Rangkaian protes lainnya dari para produsen lokal sebagaimana terpampang di karangan bunga, antara lain, 'APBN untuk beli food tray China, produsen lokal mati suri'. 'Negara gagal lindungi produsen Food Tray lokal, malah lebih senang food tray China (Farhan Rizki).' 'MBG program mulia tapi pabrik food tray gak kebagian ordernya', 'kami produsen lokal, tapi di negeri sendiri kami dianggap tamu' dan 'jika pemerintah tak percaya terhadap produk lokal, untuk apa semboyan nasionalisme?'. Ada juga yang berharap Presiden Prabowo Subianto segera bertindak untuk memastikan program MBG benar-benar memberdayakan produsen lokal atau dalam negeri. Mereka juga berharap Menkeu Purbaya yang juga merupakan anggota tim sinkronisasi MBG bisa menyampaikan aspirasi tersebut langsung ke Presiden Prabowo Subianto dan stakeholder terkait lainnya agar benar-benar melibatkan produsen lokal dalam pelaksanaan program MBG. 'Tolong Pak Presiden, katanya mau memberdayakan produk lokal tapi kok MBG pakai Food Tray Impor' tulis salah seorang produsen di karangan bunganya. Keluhan lain disampaikan juga dengan bahasa, 'Terapkan pasal konstitusi, lindungi pabrik food tray lokal', 'Berhenti memanjakan produk food tray impor di atas penderitaan kami', 'Turut berduka cita atas meninggalnya pabrik food tray lokal', dan 'BGN lebih senang pakai food tray China'. Baca juga:Purbaya Geram! Operasi Besar-besaran Siap Gulung Mafia Penyelundupan Sejumlah pejabat negara dan juga pihak Badan Gizi Nasional (BGN) selalu mengatakan program MBG menggunakan produk-produk lokal termasuk food tray. Hanya saja, implementasi dan pelaksanaannya belum maksimal, sehingga masih banyak produsen dan industri lokal food tray tak dilibatkan dalam program MBG karena dominasi produk impor food tray. Bahkan, terbaru, pihak kepolisian berhasil menggerebek salah satu gudang di Jakarta Utara yang berisikan food tray untuk MBG yang diduga impor dari China. Dari hasil pengecekan awal kepolisian, terdapat 5 fakta dugaan pemalsuan food tray MBG tersebut, yakni : Sepanjang setahun pelaksanaan MBG, tercatat 1,4 miliar porsi makanan telah dimasak dan dibagikan dari 12.508 SPPG untuk 36,7 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia. Sebanyak 625,4 ribu lapangan kerja baru pun tercipta dari dapur SPPG. Sementara, 18.895 UMKM, koperasi, dan BUMDEs telah menjadi bagian ekosistem ekonomi MBG. (m27) ( WartaKotalive.com | Yolanda Putri Dewanti | TribunStyle.com | Noval Dwi Widya )",Tim TribunStyle,https://asset.tribunnews.com/5djYbUGVX34gfUXsAOjHLLWBgR8=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/style/foto/bank/originals/Produsen-lokal-mengirimkan-karangan-bunga-ke-Menkeu-Purbaya.jpg,https://style.tribunnews.com/life/365398/produsen-lokal-kirim-karangan-bunga-ke-menkeu-purbaya-protes-foodtray-impor-mbg?page=all,cfb8b84b61e9d947a6dacebbcd5ca0563c61168fd71924e9e9a4b5de7ef5839a,2025-11-13 21:38:44.724 1734,sindonews,mbg,2025-10-22 19:39:00,Program MBG Buka Jalan Baru Pemenuhan Gizi Generasi Muda Indonesia,"JAKARTA JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menyebut Program Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG) sukses menjangkau hampir 36,7 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia per Oktober 2025. Program tersebut merupakan inisiatif penting pemerintah untuk memastikan kebutuhan gizi generasi muda tercukupi demi masa depan bangsa yang lebih sehat, kuat, dan berdaya saing. Prabowo juga menyatakan total porsi yang telah dibagikan sebanyak 1,4 miliar. Di sisi ekonomi, juga MBG sudah membuka 1 juta lapangan pekerjaan baru di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur. Dia menuturkan 30.000 SPPG yang dimiliki BGN saat ini membutuhkan setidaknya 50 pekerja. Kehadiran Program MBG, utamanya di lingkungan sekolah, membawa dampak positif, salah satunya soal kenaikan angka kehadiran siswa di sekolah. Misalnya di SMP Negeri Serui Laut, Yapen, Papua, tingkat kehadiran siswa biasanya hanya mencapai 70%. Baca juga: Target 82,9 Juta Penerima MBG Mundur, BGN: Paling Lambat Februari 2026 Target 82,9 Juta Penerima MBG Mundur, BGN: Paling Lambat Februari 2026 Program Makan Bergizi Gratis ini benar-benar berdampak positif. Kehadiran siswa yang sebelumnya hanya 70%, kini bisa mencapao 90 sampai 95%. Ini menunjukkan bahwa program tersebut sangat membantu, ungkap Pelaksana Harian (Plh) Kepala Sekolah SMP Negeri Serui Laut Dody Sugiarto, Rabu (22/10/2025). Dody menambahkan, meningkatnya kehadiran siswa turut menciptakan suasana belajar yang lebih aktif dan kondusif di kelas. Karena itu, pihak sekolah memberikan apresiasi kepada pihak terkait yang telah menggagas dan melaksanakan program ini. Bila yang terjadi di SMP Serui Laut juga dialami oleh seluruh sekolah yang memperoleh MBG, maka dampak ke depannya tak main-main, ucapnya. Founder Lansia Sejahtera Surabaya Jani Purwanty mengatakan MBG penting karena gizi adalah fondasi kecerdasan, produktivitas, dan daya saing bangsa, terutama jika Indonesia akan menghadapi bonus demografi. Baca juga: BGN Tutup 106 Dapur MBG Imbas Keracunan Massal BGN Tutup 106 Dapur MBG Imbas Keracunan Massal Jani menjelaskan, bonus demografi adalah jendela kesempatan yang hanya datang satu kali. Jika anak-anak kita hari ini tumbuh dengan gizi buruk, maka pada 2045 mereka akan menjadi generasi rapuh. Jika fondasi Sumber Daya Manusia (SDM) usia produktif tidak dibangun sekarang, maka Indonesia akan memikul beban ganda, yaitu kekurangan tenaga produktif tangguh penopang ekonomi bangsa dan ketika memasuki era aging society, menanggung beban meningkatnya pembiayaan sosial bagi penduduk lansia, jelas Jani. Dosen dan Peneliti FH Unair itu juga menekankan kalau tidak diantisipasi, maka Indonesia akan menanggung beban yang sangat berat. Menurutnya, Program MBG adalah solusi yang tepat. (cip) (cip)",Sucipto,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/22/15/1635627/program-mbg-buka-jalan-baru-pemenuhan-gizi-generasi-muda-indonesia-nxn.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1635627/15/program-mbg-buka-jalan-baru-pemenuhan-gizi-generasi-muda-indonesia-1761135039?showpage=all,84f6132342e339fede1d492b321bb029c40a0dddea91e5af997240d7538736c0,2025-11-13 21:38:46.329 1735,tempo,mbg,2025-11-07 10:26:08,"14.403 Dapur MBG Bakal Beroperasi, BGN Lakukan Verifikasi Berlapis","BADAN Gizi Nasional mencatat sebanyak 14.403 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) atau daput makan bergizi gratis (MBG) telah masuk dalam proses operasional per 6 November 2025. Dari jumlah tersebut, 12.843 SPPG sudah beroperasi, sementara 1.560 lainnya masih dalam tahap persiapan operasional. Pilihan editor: Bisakah Menteri Dalam Negeri Memberhentikan Kepala Daerah yang Menolak PSN Wakil Kepala BGN Sony Sonjaya mengklaim capaian tersebut menunjukkan kemajuan signifikan dalam penyiapan infrastruktur program makan bergizi gratis (MBG) yang menjadi salah satu prioritas nasional. Menurut dia, kecepatan verifikasi dan kesiapan fasilitas di lapangan menjadi faktor kunci agar pelayanan gizi dapat segera menjangkau seluruh wilayah sasaran. Proses verifikasi berjalan dinamis dan transparan. Lebih dari 13 ribu calon mitra sudah melalui tahapan validasi, sementara sisanya sedang kami pastikan kelayakannya agar sesuai standar pelayanan gizi nasional, ujar Sony di Jakarta, dalam keterangan resmi pada Jumat, 7 November 2025. Berdasarkan data BGN, tahapan verifikasi dan penyiapan SPPG dilakukan secara berlapis mulai dari verifikasi pengajuan lokasi oleh verifikator, persiapan oleh calon mitra, verifikasi kesiapan, hingga survei lapangan dan penentuan kelayakan sebelum penetapan resmi SPPG. Setiap tahap memiliki rentang waktu berbeda, antara 2 jam hingga 45 hari, tergantung pada kompleksitas lokasi dan kesiapan sarana prasarana. Kami ingin memastikan setiap SPPG memiliki standar fasilitas, sumber daya, dan tata kelola yang seragam. Itu sebabnya tahapan verifikasi dijalankan secara berlapis agar tidak ada kompromi terhadap kualitas, ujar Sony. Dari hasil pemantauan, 13.453 calon mitra kini tengah berada pada tahap pembangunan atau renovasi fasilitas SPPG, sementara 344 lokasi sedang menjalani survei lapangan untuk memastikan kesiapan bangunan dan sarana pendukung lainnya. Sony menjelaskan verifikasi berlapis ini tidak hanya untuk memenuhi administrasi, tetapi juga memastikan pemerataan akses gizi dan efektivitas implementasi program. Wilayah yang sudah terpenuhi kebutuhan SPPG-nya akan diarahkan untuk memperkuat koordinasi dan pengawasan, sedangkan daerah yang masih kekurangan akan menjadi prioritas penambahan. Kami tidak ingin ada daerah yang berlebih sementara yang lain belum terlayani. Prinsipnya adalah pemerataan, agar anak-anak di seluruh Indonesia memperoleh layanan gizi berkualitas secara adil, kata dia. Pilihan editor: Banjir Penolakan Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional","Dinda Shabrina, Imam Hamdi",https://statik.tempo.co/data/2025/10/10/id_1434104/1434104_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/14-403-dapur-mbg-bakal-beroperasi-bgn-lakukan-verifikasi-berlapis-2087230,ee08181663a3313ebe039c1fb616ffd8de0d3c2835f909616be296ba9c8fbe1c,2025-11-13 21:38:55.070 1736,tribunnews,mbg,2025-11-13 08:06:46,"Bukan Air, BGN Ungkap Penyebab Keracunan MBG di Lembang Oktober 2025","TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT -Badan Gizi Nasional (BGN) kembali menyoroti kasus keracunan yang diduga menimpa 21 siswaSMP Bina Karya, Ngamprah,Kabupaten Bandung Barat(KBB), setelah sebelumnya insiden serupa terjadi di Lembang. Wakil Kepala BGN, Lodewyk Pusung, menegaskan bahwa BGN berkomitmen untuk memperbaiki sistem pengelolaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) secara mendasar. Dia mengakui adanya kekurangan teknis sebagai bagian dari program baru. BGN kini mengandalkan keterlibatan aktif Matra TNI dalam pelaksanaan program di daerah untuk memperkuat efektivitas dan mempercepat pencapaian target pemerintah. Insiden terbarukeracunan MBGterjadi pada Selasa (11/11/2025), di mana 21 siswaSMP Bina Karyamengalami gejala sakit perut, mual, pusing, dan muntah setelah mengonsumsi sajian MBG. Menu MBG yang disajikan itu berupa nasi, perkedel, ayam mentega, tahu goreng, dan semangka. Baca juga:BREAKING NEWS: 21 Siswa SMP di Ngamprah Bandung Barat Diduga Keracunan Menu MBG Satu siswa dilaporkan masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Sampel makanan telah dikirim ke laboratorium untuk pengujian. Lodewyk Pusung menegaskan bahwa BGN terus melakukan evaluasi dan perbaikan, terutama setelah insiden sebelumnya di Lembang, yang diduga berasal dari makanan yang disajikan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kayu Ambon dan SPPG Cibodas 2. ""Kita (BGN) akan terus berbenah diri dan terus melakukan perbaikan secara mendasar. Kemarin sudah diinvestigasi oleh tim, dan kita terus dalami kasus seperti ini,"" ujar Lodewyk, Rabu (12/11/2025). Program MBG merupakan kebijakan strategis Presiden Prabowo Subianto untuk pertumbuhan generasi bangsa, namun Lodewyk mengakui pelaksanaannya di lapangan masih menghadapi kendala teknis. Ia pun meminta dukungan publik: ""Mohon dukungan dan pengawasan rakyat, ini program baik yang harus sama-sama kita sukseskan. Ini momentum untuk kembali membangun tradisi gotong-royong."" Sebagai langkah perbaikan, BGN merujuk pada hasil investigasi independen mereka terhadap kasuskeracunan MBGdi Lembang pada Oktober lalu. Tim Investigasi Independen BGN menyimpulkan bahwa penyebab keracunan bukan karena kualitas air, melainkan karena tingginya kadar nitrit dalam makanan. Ketua Tim Investigasi Independen BGN, Arie Karimah Muhammad, menjelaskan temuan tersebut: ""Hasil uji fisik, kimia, dan mikrobiologi air bersih di kedua SPPG tersebut semuanya memenuhi standar, tambah Arie, mengonfirmasi bahwa kontaminasi berasal dari makanan. BGN bertekad, dengan adanya hasil investigasi dan sinergi dengan TNI, sistem distribusi dan pengawasan mutu makanan akan ditingkatkan untuk mencegah insidenkeracunan MBGberulang.(*)",Rahmat Kurniawan,https://asset.tribunnews.com/wB6zA0YicG8Vaq55_LIVGE_Ld3o=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/korban-keracunan-MBG-di-Posko-GOR-Desa-Cibodas-Bandung-Barat.jpg,https://jabar.tribunnews.com/metro-bandung/1154638/bukan-air-bgn-ungkap-penyebab-keracunan-mbg-di-lembang-oktober-2025?page=all,9f73bf5a446cd90494a3f97b5969806be9816f1716c3019957c7197c7a6b9945,2025-11-13 21:38:55.232 1737,sindonews,mbg,2025-10-22 15:37:00,"Satu Tahun Prabowo-Gibran, Tokoh Muda Papua Apresiasi Program MBG","PAPUA PAPUA - Satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran, pelaksanaan Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG) mendapat apresiasi dari masyarakat. Salah satunya dari Intelektual muda dari Papua, Harmant Wakum. Harmant meminta Pemerintah untuk memperluas jangkauan Program MBG di Papua. Sebab program yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto ini sangat dibutuhkan di Papua. Ketika disejumlah daerah mengalami beberapa kendala dalam pelaksanaannya, di Papua Program MBG justru sangat bermanfaat dan mendapat apresiasi tinggi dari masyarakat karena selain membantu peningkatan kualitas gizi dan kesehatan siswa, para orang tua murid dan masyarakat turut merasakan manfaatnya terutama dari perputaran roda perekonomian yang terjadi, katanya. Di Papua, dalam penyusunan menu MBG yang dikonsumsi oleh para siswa sekolah menurut Hermant lebih memprioritaskan penggunaan bahan pangan lokal, seperti ubi, jagung dan sebagainya yang mudah ditemukan di Papua. Baca juga: Target 82,9 Juta Penerima MBG Mundur, BGN: Paling Lambat Februari 2026 Target 82,9 Juta Penerima MBG Mundur, BGN: Paling Lambat Februari 2026 Dengan demikian, permintaan akan bahan pangan lokal bertambah dan masyarakat petani akhirnya membuka kembali lahan-lahan yang awalnya terbengkalai untuk ditanami kembali berbagai produk pertanian lokal untuk memenuhi permintaan bahan pokok MBG, katanya, Rabu (22/10/2025). Selain itu, dengan adanya Program MBG para siswa sekolah di Papua memiliki rutinitas baru dalam hal kedisiplinan makan. Selama ini menurut Hermant para orang tua di Papua tidak terlalu memikirkan waktu makan secara berkala bagi anak-anaknya. Kebiasaan untuk sarapan terlebih dahulu sebelum berangkat kesekolah juga tidak terlalu menjadi perhatian. Keseharian bagi orang tua sudah cukup menyediakan ubi untuk dimakan meski hanya sekali. ""MBG di Jakarta berbeda dengan di Papua. Di Papua makanan yang disajikan aman bahkan benar-benat bergizi. Justru itulah sebaiknya MBG harus lebih diperbanyak agar sekolah-sekolah yang menerimanya juga semakin banyak disana, ujar akademisi di Universitas Kristen Indonesia (UKI), Jakarta. Baca juga: BGN Tutup 106 Dapur MBG Imbas Keracunan Massal BGN Tutup 106 Dapur MBG Imbas Keracunan Massal Meski ada kekhawatiran perubahan pola makan dari ubi yang beralih ke nasi akan memengaruhi kekuatan fisik, namun ternyata hal itu dapat ditepis. Apalagi ternyata bahan pangan lokal lebih diprioritaskan dalam penyajiannya. Hermant berharap Program MBG ini dapat lebih ditingkatkan, tentunya dengan diiringi pengawasan yang baik dan upaya meminimalisir terjadinya praktek korupsi. Ke depan, program MBG diharapkan dapat menjadi pintu masuk, tidak sekadar pemenuhan makanan yang bernutrisi tapi juga menjadi keberlanjutan pangan lokal. ""Saya SD,SMP, sampai SMA di Papua, pernah tinggal di Timika dan Jayapura. Percaya atau tidak, kadang-kadang anak Papua berangkat sekolah tanpa makan dulu. Ketika saya di Jakarta, saya lihat sangat berbeda. Anak-anak biasanya diwajibkan untuk sarapan di rumah. Di Papua kita tidak pernah sarapan. Kalaupun sarapan, paling ubi satu buah lalu berangkat kesekolah, tuturnya. Selain MBG, Hermant juga menyinggung perihal pendekatan pembangunan di Tanah Papua. Ada dua hal utama yang harus dilakukan dalam membangun Papua, khususnya dalam melaksanakan program Asta Cita yaitu dengan melakukan pendekatan kepada para tokoh masyarakat seperti tokoh adat, tokoh agama, tokoh pemuda dan dengan turun langsung ke lapangan. Apalagi untuk pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tidak dipungkiri terjadi penolakan cukup besar. Untuk hal ini menurut Hermant perlu dipertimbangkan sensisitivitas masyarakat Papua, yang bisa saja berpotensi pada terjadinya kerusuhan. Meski demikian Hermant tetap memberikan dukungan kepada Pemerintah agar tidak putus asa melakukan pendekatan yang humanis dan intens secara terus menerus demi pembangunan yang baik untuk Papua. ""Saya harap Pemerintah jangan putus asa, melakukan pendekatan terus-menerus untuk membangun Papua yang baik. Program astacita harus dilanjutkan, ungkapnya. Hermant yang juga merupakan tokoh intelektual muda Papua mengajak para pemuda Papua dengan berbagai macam profesi agar dapat melakukan pendekatan humanis,yakni dengan mengadakan diskusi-diskusi kepada berbagai kalangan, baik sesama pemuda, lintas profesi, masyarakat maupun kepada pemerintah. Pada pemuda Papua yang telah terbuka pikirannya dan memiliki pandangan lebih maju, diharapkan dapat menjadi penghubung antara pemerintah dengan masyarakat terutama dalam kelancaran pembangunan yang ada. Disini, para pemuda yang umumnya memiliki kemampuan untuk menggunakan media sosial, bisa memanfaatkannya untuk menjelaskan berbagai program-program yang sedang atau telah dilakukan oleh Pemerintah untuk masyarakat Papua, atau untuk memberikan masukan positif yang bersifat membangun untuk lebih menyempurnakan proses pembangunan yang sedang berjalan atau belum dilaksanakan. Biasanya karena informasi yang diterima hanya setengah-setengah, belum lagi isu-isu lainnya, sehingga karena informasi yang diterima tidak secara utuh, maka buat seseorang/kelompok masyarakat marah atau tersinggung, di sinilah peran pemuda dibutuhkan untuk meluruskan keadaan. ""Karena masyarakat Papua masih begitu kental dengan adat dan budaya, maka tentunya pendekatan dengan tokoh-tokoh kunci di masyarakat, seperti tokoh masyarakat, tokoh agama dan pemuda di sana begitu didengar. Pendekatan kepada tokoh maupun masyarakat dapat dilakukan dengan pendekatan melalui kegiatan sosial dan budaya, ucapnya. (cip) (cip)",Sucipto,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/22/174/1635495/satu-tahun-prabowogibran-tokoh-muda-papua-apresiasi-program-mbg-wvl.jpg,https://daerah.sindonews.com/read/1635495/174/satu-tahun-prabowo-gibran-tokoh-muda-papua-apresiasi-program-mbg-1761120648?showpage=all,276a8e77c804be4b6d064c14947bd9ef3a0b8501e018e39112d2918a65b2cdaa,2025-11-13 21:38:57.817 1738,tempo,mbg,2025-11-06 12:00:00,Penyebab Peternak Ayam Tak Dapat Laba,"MENTERI Pertanian Amran Sulaiman punya jawaban soal kenaikan harga daging ayam beberapa waktu terakhir. Menurut dia, kenaikan harga itu dipicu oleh permintaan ayam untuk proyek makan bergizi gratis atau MBG, program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Ada pergerakan ekonomi di desa-desa, katanya dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah di kantor Kementerian Dalam Negeri, Selasa, 4 November 2025.","Han Revanda Putra, Fery Firmansyah",https://images-tm.tempo.co/all/2025/11/05/899273/899273_1200.jpg,https://www.tempo.co/ekonomi/penyebab-peternak-ayam-tak-dapat-laba-2086914,f07e5d896b94c28d29cb482a3efd96da93430d401d5c5aa0ab538383b12874f4,2025-11-13 21:39:06.090 1739,tribunnews,mbg,2025-11-13 11:46:01,LAPOR PAK PRABOWO: Survei Tunjukkan 52 Persen Siswa Tidak Menyukai MBG,"TRIBUNPEKANBARU.COM -Sebanyak 52 persen siswa mengaku tidak menyukai rasa maupun kualitas makanan yang disajikan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Temuan ini berasal dari survei yang dilakukan oleh tim peneliti anak bekerja sama dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Center for Indonesia s Strategic Development Initiatives (CISDI). Survei tersebut melibatkan 2.241 responden, namun hanya 1.624 data yang dinilai valid dan layak untuk dianalisis lebih lanjut. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah convenience sampling, yakni pemilihan responden berdasarkan ketersediaan serta kemudahan dalam mengakses partisipan. Formulir survei online disebar mulai 11 Juli hingga 1 Agustus 2025 responden survei yang masuk tersebar secara tidak proporsional di 12 provinsi dengan dominasi pada responden yang berasal dari Jawa Barat. Metode yang digunakan adalah mix method kajian suara anak Child Led Research (CLR), pendekatan kualitatif yang dipimpin oleh peneliti anak, survei ini juga mengadopsi pendekatan kuantitatif deskriptif. Ada 34 peserta Forum Group Discussion (FDG) anak pada studi CLR, terdiri dari 31 peserta anak, dan tiga peserta dewasa yang berasal dari empat lokus yakni Kota Palu, Kabupaten Lombok Timur, Kabupaten Landak, Kabupaten Jayapura. Pemaparan survei ini disampaikan oleh anak-anak peneliti, namun KPAI sengaja tidak mengungkap nama mereka. ""Itu yang paling banyak (tidak disukai) adalah rasa dan kualitas makanan sekitar 52 persen,"" kata anak,"" kata Peneliti Anak melalui siaran Zoom, Rabu (12/11/2025). Baca juga:Emak-Emak Kawal Pemeriksaan Roy Suryo cs: Ini Ijazahku, Mana Ijazah Mu Jokowi? Baca juga:Saya Bukan Kabur Gubsu Bobby Buka Suara Usai Tak Temui Massa Demo Tutup TPL di Medan Selain itu temuan survei ini juga menunjukkan rasa dan kualitas menjadi alasan terbanyak siswa tidak menyukai MBG. Kemudian disusul oleh jawaban menu makanan dan jadwal pengantaran makanan yang sering telat. Jika dilihat dari sebaran jawaban berdasarkan wilayah, rasa dan kualitas makanan dominan dipilih tidak disukai ada di wilayah Yogyakarta, Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Barat, NTB, dan NTT. Sementara di wilayah lain seperti Aceh, Jawa Tengah, dan Sulawesi Tengah, jadwal makanan justru merupakan jawaban yang paling banyak dipilih sebagai alasan tidak menyukai MBG. ""Setelah itu ada menu makanan sekitar 33,5 persen, jadwal makanan sekitar 22,1 persen, lain-lainnya sekitar 17,8 persen, cara penyajian makanan sekitar 13,5 persen, dan tidak ada sekitar 6,4 persen,"" jelas Peneliti Anak.",Firmauli Sihaloho,https://asset.tribunnews.com/v40DapBxzlRTfQarUi8IL7SlqhY=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pekanbaru/foto/bank/originals/Nampan_Program_MBG_Gratis.jpg,https://pekanbaru.tribunnews.com/news/1092309/lapor-pak-prabowo-survei-tunjukkan-52-persen-siswa-tidak-menyukai-mbg?page=all,e211db6de070e2462db33f5a3db5f7aeb7eb8249a5ca4a3bf2d17d808baf27d6,2025-11-13 21:39:06.346 1740,sindonews,mbg,2025-10-22 07:27:00,Siswa SDN Aek Tolang ke Cak Imin: Sejak Ada MBG Jadi Sering Makan Buah,"TAPANULI TENGAH TAPANULI TENGAH - Menteri Koordinator (Menko) Pemberdayaan Masyarakat (PM) Abdul Muhaimin Iskandar terkejut dihampiri siswi Sekolah Dasar Negeri (SDN) Aek Tolang, Kecamatan Pandan, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara (Sumut). Hal itu terjadi saat menteri yang akrab disapa Cak Imin itu mengunjungi kantor Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) (SPPG) di daerah tersebut. ""SD mana ini,"" tanya Cak Imin saat berkunjung ke SDN Aek Tolang, Selasa (21/10/2025). Baca juga: Target 82,9 Juta Penerima MBG Mundur, BGN: Paling Lambat Februari 2026 Target 82,9 Juta Penerima MBG Mundur, BGN: Paling Lambat Februari 2026 Siswi tersebut diketahui bernama Erin Rahayu Pasaribu. Erin sengaja menemui Cak Imin untuk membacakan sepucuk surat terkait Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG). ""Saya ingin memberi pesan kesan semenjak saya mendapatkan MBG. Terima kasih Pak Prabowo atas makanan bergizi gratis (MBG) semenjak ada MBG aku yang awalnya jarang makan buah jadi sering makan buah, makanannya enak sehat dan bergizi, yang awalnya jarang minum susu ataupun Yakult sekarang sudah sering, semoga rezeki Bapak lancar terima kasih Pak Prabowo,"" kata Erin. Menko Muhaimin pun bertanya kepada Erin, mulai dari jam berapa makannya dan bagaimana kondisi makanannya. Erin menjawab, semua berjalan baik, dan menunya dinilai bisa dinikmati. Baca juga: Respons Prabowo soal Kepala BGN Kembalikan Anggaran Rp70 Triliun ke Negara: Patriot Bangsa! Respons Prabowo soal Kepala BGN Kembalikan Anggaran Rp70 Triliun ke Negara: Patriot Bangsa! ""Kami makan setiap jam 10 Pak, jam sarapan, sekelas 28 murid Pak. Semua dapat tidak ada yang basi, menunya enak, terima kasih Pak Prabowo!,"" seru Erin. (shf) (shf)",Sucipto,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/22/174/1635289/siswa-sdn-aek-tolang-ke-cak-imin-sejak-ada-mbg-jadi-sering-makan-buah-bdo.jpg,https://daerah.sindonews.com/read/1635289/174/siswa-sdn-aek-tolang-ke-cak-imin-sejak-ada-mbg-jadi-sering-makan-buah-1761091818?showpage=all,89c5fe572a261b6552c8ae39581c6976747e5878211825fa6918f4488aaf5630,2025-11-13 21:39:08.622 1741,tempo,mbg,2025-11-06 11:00:00,Muhaimin Minta BGN Pakai Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG,"MENTERI Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar mendorong pelaksanaan proyek makan bergizi gratis (MBG) sepenuhnya menggunakan barang dan bahan pangan lokal. Muhaimin menyatakan ini setelah melakukan kunjungan kerja ke Pondok Pesantren Al Ittifaq, Bandung, Jawa Barat. Pilihan Editor: Celah Gugatan Perdata Menteri Amran Sulaiman Ia meminta Badan Gizi Nasional (BGN) memastikan bahan yang digunakan dalam program MBG berasal dari produksi dalam negeri. Sebagai pengawas BGN, saya minta tidak ada satu barang pun yang impor, baik bahan pangan maupun peralatan dapur MBG, kata Muhaimin di Rancabali, Kabupaten Bandung, pada Rabu, 5 November 2025, seperti dikutip dari keterangan tertulis. Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menunjuk Muhaimin sebagai Wakil Ketua II Tim Koordinasi MBG. Salah satu tugas utamanya adalah memastikan program tersebut berjalan lancar dan memberi manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat. Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa ini mengatakan, pada tahap kedua pelaksanaan MBG pada 2026, pemerintah akan memastikan seluruh kebutuhan dapur MBG dipasok oleh usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta koperasi lokal. Langkah ini dianggap penting supaya ekosistem ekonomi nasional tumbuh kuat dan saling menopang. Kalau sudah stabil, semua bahan akan kami serahkan sepenuhnya kepada pelaku ekonomi rakyat, tutur Muhaimin. Muhaimin kemudian mencontohkan Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al Ittifaq. Koperasi pondok pesantren tersebut, ia menjelaskan, mampu menjadi agregator petani dan UMKM produsen pangan lokal ke ekosistem MBG. Menurut dia, Ponpes Al Ittifaq merupakan contoh bagaimana pendidikan, koperasi, dan bisnis bisa beriringan membangun ekosistem ekonomi berkelanjutan. Selain itu, Muhaimin menyebutkan Al-Ittifaq merupakan bukti transformasi pesantren yang tak hanya menjadi lembaga pendidikan, tapi turut menjadi pusat pemberdayaan masyarakat. Menjadi pelajaran bahwa kalau ekosistemnya benar, akan tumbuh pelaku-pelaku ekonomi yang baik, ucapnya.","Ervana Trikarinaputri, Devy Ernis",https://statik.tempo.co/data/2025/11/04/id_1439086/1439086_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/muhaimin-minta-bgn-pakai-alat-dan-bahan-pangan-lokal-untuk-mbg-2086898,6f2231968caaa4b825dbd67b022a18dd31df7866c3e3ea35aa8cc6cb8f8a1c6e,2025-11-13 21:39:17.357 1742,tribunnews,mbg,2025-11-13 20:57:29,"Ada Kabar Gembira dari Bos Badan Gizi Nasional Untuk SPPI, Ahli Gizi, Ahli Akuntan dan Pelaksana MBG","Ada Kabar Gembira dari BosBadan Gizi NasionalUntukSPPI,Ahli Gizi,Ahli AkuntandanPelaksana MBG SERAMBINEWS.COM -Kabar gembira, gaji Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) Batch III segera masuk rekening. Termasuk bagi tenaga ahli gizi (AG) dan ahli akuntan (AK) pelaksana ProgramMakan Bergizi Gratis(MBG) Bahkan KepalaBadan Gizi Nasional(BGN) Dadan Hindayana menjanjikan pembayaran gaji akan berlansung secepatnya. Ia menjanjikan paling lambat pembayaran gaji bagiSPPIBatch III pada pekan ini. KepalaBadan Gizi Nasional(BGN) Dadan Hindayana memastikan segera menyelesaikan keterlambatan pembayaran gaji bagi Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) Batch III. Termasuk tenaga ahli gizi (AG) dan ahli akuntan (AK) pelaksana Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Baca juga:Polda Aceh Pastikan Kawal Ketat Kelancaran Program MBG Dadan menyebut seluruh pembayaran dipastikan akan masuk ke rekening masing-masing penerima paling lambat pekan ini. ""Ini ada keterlambatan tapi insya Allah paling lambat hari minggu seluruh uang itu sudah akan masuk di rekening,"" kata Dadan dalam keterangan resminya, Kamis (13/11/2025). Dadan menjelaskan, keterlambatan pembayaran terjadi karena adanya penyesuaian administrasi dan pergeseran anggaran dari pos belanja Pegawai Pemerintah dalam Perjanjian Kerja (PPPK) ke pos pembayaran konsultan perorangan. Dadan bilang terkait dengan gajiSPPIdilakukan menjadi tiga tahap. TehadapSPPIBatch I, Batch II statusnya sudah berubah menjadi PPPK. Sehingga pada tahap ini tidak ada masalah pembayaran termasuk pemberian tunjangan kinerja. Dadan mengatakan pada SPPI tahap III memang menghadapi kendala, lantaran BGN mulanya berencana melakukan Computer Assist Test (CAT) SPPI sebagai salah satu syarat pengangkatan PPPK. Baca juga:Harga Emas di Banda Aceh Naik Bikin Kaget Hari Ini, 13 November 2025 Dijual Segini Per Mayam Dengan pengangkatan ini, maka BGN bisa membayarkan gajiSPPIdengan anggaran alokasi pagu khusus untuk PPPK. Selain itu, mereka nantinya akan menerima tunjangan kinerja sebagaimana aparatur sipil negara lainnya. ""Tapi karena masih ada hal yang harus diselesaikan, maka untuk sementara iniSPPIBatch III dan juga AG dan AK masih harus digaji dengan sistem istilahnya konsultan perorangan. Jadi kami secara administrasi harus menggeser anggaran yang biasanya kami kerjakan tanggal 6,"" sambung Dadan. Dadan membantah, ada keterlambatan pembayaran gaji hingga 2 bulan lamanya seperti berita yang beredar. Menurutnya keterlambatan gaji hanya berlangsung selama 6 hari. Baca juga:Profil Yarnes SH MH, Kajari Bireuen yang Menggantikan H Munawal Hadi SH MH Kendati demikian, BGN memastikan pembayaran gaji untuk bulan-bulan berikutnya akan berjalan normal hingga akhir Desember. ""UntukSPPIBatch III hanya terlambat 6 hari yang AG, AK. Mungkin itu, ahli gizi dan ahli akuntan. Tapi kami sekalian untuk menyelesaikan minggu ini, kami sudah geser anggaran untuk tuntas sampai Desember,"" ungkapnya. Baca juga:Wagub Aceh Fadhlullah Resmikan Dapur MBG SPPG Seunuddon di Aceh Utara Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judulBos BGN Pastikan Gaji SPPI Makan Bergizi Gratis Bakal Cail Minggu ini",Muhammad Hadi,https://asset.tribunnews.com/gWqHGj12r4dLHGbBODC9dggsUHY=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/Kepala-Badan-Gizi-Nasional-BGN-Dadan-Hindayana.jpg,https://aceh.tribunnews.com/news/997299/ada-kabar-gembira-dari-bos-badan-gizi-nasional-untuk-sppi-ahli-gizi-ahli-akuntan-dan-pelaksana-mbg?page=all,aa08897d3532df57c6a2af24220a85fff63ab1f15d44699c4563f91d5434198a,2025-11-13 21:39:17.648 1743,sindonews,mbg,2025-10-21 14:06:00,MBG dan Antikorupsi Jadi Dua Mesin Penggerak Ekonomi Satu Tahun Pemerintahan Prabowo,"JAKARTA JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) dan pemberantasan korupsi besar-besaran menjadi dua mesin penggerak utama menuju kemandirian ekonomi nasional sepanjang satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Arah pembangunan yang dikomandoi Prabowo tegas, terukur, dan berbasis hasil. Program MBG bukan hanya kebijakan sosial, tapi strategi ekonomi yang menciptakan multiplier effect luas. Pemerintah membeli bahan pangan dari petani, peternak, dan UMKM dalam negeri sehingga ekonomi rakyat ikut bergerak, ujar Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bogor Fathan Putra Mardela, Selasa (21/10/2025). Baca juga: Di Depan Steve Forbes, Prabowo Ungkap Program MBG Direncanakan sejak Tahun 2023 Di Depan Steve Forbes, Prabowo Ungkap Program MBG Direncanakan sejak Tahun 2023 Mahasiswa Magister Manajemen Pembangunan Daerah IPB University itu menjelaskan, MBG membuka ruang ekonomi baru bagi sektor pertanian dan pangan lokal. Dengan pengelolaan rantai pasok yang transparan, koperasi, BUMDes, dan kelompok tani dapat berperan sebagai penyedia utama bahan pangan. Pendekatan ini memperkuat ekonomi rakyat dan mempercepat transformasi ekonomi menuju basis produksi domestik yang berdaya saing, katanya. Namun, dia juga memberi catatan kritis agar implementasi MBG tidak hanya berhenti di tataran seremonial atau administratif. Dia menekankan perlunya pengawasan ketat di daerah, terutama terkait akurasi data penerima manfaat dan distribusi logistik. Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bogor Fathan Putra Mardela. Foto: Ist Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Bogor Fathan Putra Mardela. Foto: Ist Dia pun mengapresiasi langkah pemerintah dalam memberantas korupsi secara tegas. Kebijakan tersebut menjadi sinyal kuat bahwa pemerintahan Prabowo Gibran ingin menegakkan prinsip good governance secara konsisten. Korupsi bukan cuma masalah hukum, tapi juga masalah ekonomi. Kalau anggaran bocor, rakyat kecil yang dirugikan. Karena itu, reformasi birokrasi dan digitalisasi anggaran perlu terus diperkuat hingga ke tingkat daerah, ungkapnya. Meski demikian, pemberantasan korupsi tidak boleh bersifat selektif. Dia menilai penting adanya transparansi proses hukum dan perlindungan bagi pengawas kebijakan publik agar semangat antikorupsi benar-benar berakar di sistem pemerintahan. MBG menggerakkan ekonomi dari bawah, sementara antikorupsi memastikan arah pembangunan tetap lurus. Tapi, tanpa pengawasan publik yang kuat, keduanya bisa kehilangan makna sosialnya, ujar Fathan. Sinergi antara pembangunan ekonomi rakyat dan tata kelola pemerintahan bersih akan menjadi fondasi kuat bagi Indonesia menuju kemandirian dan keadilan sosial. Keberhasilan MBG tidak hanya diukur dari berapa banyak anak yang mendapat makanan bergizi, tapi juga dari seberapa besar petani diuntungkan, usaha lokal berkembang, dan anggaran publik dikelola secara bersih dan berkelanjutan, katanya. (jon) (jon)",Sujoni,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/21/15/1634999/mbg-dan-antikorupsi-jadi-dua-mesin-penggerak-ekonomi-satu-tahun-pemerintahan-prabowo-fcg.JPG,https://nasional.sindonews.com/read/1634999/15/mbg-dan-antikorupsi-jadi-dua-mesin-penggerak-ekonomi-satu-tahun-pemerintahan-prabowo-1761030647?showpage=all,d1a9cbe727135ddbae66c2b65af929cf614f1dbc07eb97e367696dfc4f477428,2025-11-13 21:39:19.045 1744,tempo,mbg,2025-11-05 22:06:01,Pemerintah Bakal Salurkan Insentif Rp 6 Juta untuk Dapur MBG,"SETIAP satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) atau dapur program makan bergizi gratis (MBG) akan mendapatkan insentif Rp 6 juta per hari. Kebijakan ini tertuang dalam Keputusan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nomor 244 Tahun 2025 tentang Perubahan Ketiga atas Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Bantuan Pemerintah untuk Program Makan Bergizi Gratis Tahun Anggaran 2025. ""Insentif fasilitas SPPG diberikan sebesar Rp 6.000.000 per hari operasional per SPPG. Besaran tersebut berlaku untuk periode 2 tahun, selanjutnya akan dilakukan evaluasi,"" demikian klausul dalam keputusan tersebut. Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan, insentif tersebut merupakan apresiasi pemerintah kepada mitra MBG. ""Insentif dasar diberikan sebagai apresiasi dari pemerintah untuk mitra yang telah berkorban membangun fasilitas,"" ujar dia kepada Tempo pada Rabu, 5 November 2025. Dadan menjelaskan, insentif Rp 6 juta per hari berlaku untuk semua dapur tanpa melihat jumlah penerima manfaat yang mereka layani. Ketentuan ini ditetapkan seiring dengan kebijakan BGN menurunkan target penerima manfaat menjadi hanya 2.500 jiwa saja per SPPG dari sebelumnya 3.500 orang. ""Penerima manfaat diturunkan untuk meningkatkan kualitas layanan,"" ujar dia. Ketentuan tanpa syarat tersebut mengubah kebijakan sebelumnya, di mana pemerintah mewajibkan dapur harus melayani minimal 3 ribu orang untuk mendapatkan jatah Rp 6 juta per hari. Adapun penghitungan Rp 6 juta sehari dianggarkan dengan asumsi setiap dapur mendapatkan untung Rp 2 ribu dari alokasi Rp 15 ribu dana MBG per penerima manfaat. Dengan asumsi Rp 2 ribu per penerima manfaat dan dengan pengurangan target layanan menjadi 2.500 orang, maka semestinya SPPG hanya menerima insentif Rp 5 juta saja. Itu artinya, insentif yang diberikan negara Rp 1 juta besar dari yang seharusnya diterima oleh dapur. Dadan menyebut kebijakan ini hanya akan diberlakukan sampai BGN bisa memastikan dapur memiliki kualitas yang memadai untuk melayani 3.000 penerima manfaat. ""Sampai BGN bisa selenggarakan akreditasi dan sertifikasi,"" kata dia. Tak hanya itu, masih dalam juknis yang sama, disebutkan bahwa insentif Rp 6 juta harus tetap dibayarkan meski BGN menghentikan sementara pelayanan MBG dari SPPG terkait. ""Insentif tidak dibayarkan hanya jika SPPG diberhentikan secara permanen,"" demikian ketentuan baru yang tertulis dalam Keputusan Kepala BGN Nomor 244/2025. Pilihan Editor:","Dede Leni Mardianti, Sukma N Loppies",https://statik.tempo.co/data/2025/11/04/id_1439084/1439084_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/pemerintah-bakal-salurkan-insentif-rp-6-juta-untuk-dapur-mbg-2086785,cb587f0725fa41a5738752a7c6bf4e32e4c0e2cdb2df8f8489021fdf34a50b68,2025-11-13 21:39:28.360 1745,sindonews,mbg,2025-10-21 10:51:00,"Target 82,9 Juta Penerima MBG Mundur, BGN: Paling Lambat Februari 2026","JAKARTA JAKARTA - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan bahwa target penyaluran program Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada 82,9 juta penerima manfaat kemungkinan mundur. Target yang sebelumnya ditetapkan tercapai pada akhir tahun ini diperkirakan akan bergeser hingga Februari 2026. ""Kita usahakan (target terpenuhi pada akhir 2025), ya selambat-lambatnya Februari lah,"" kata Dadan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/10/2025). Baca juga: 36,2 Juta Penerima Program MBG, Setara 1,4 Miliar Porsi Makanan 36,2 Juta Penerima Program MBG, Setara 1,4 Miliar Porsi Makanan Menurut Dadan, keterlambatan tersebut disebabkan oleh sejumlah gangguan operasional, baik di darat maupun di udara. Meski tidak merinci secara spesifik, dia menegaskan bahwa gangguan itu tengah ditangani dan belum sampai menghambat keseluruhan sistem MBG. ""Tapi kita yakin kita masih bisa kejar, tergantung intensitas gangguan yang terjadi karena sekarang tidak hanya di darat, di udara pun kita sudah mulai diganggu,"" ujarnya. Dadan menegaskan bahwa gangguan di sistem MBG sempat memengaruhi proses verifikasi data penerima, namun upaya perbaikan terus dilakukan agar pelaksanaan program tetap berjalan sesuai mekanisme. Baca juga: Respons Prabowo soal Kepala BGN Kembalikan Anggaran Rp70 Triliun ke Negara: Patriot Bangsa! Respons Prabowo soal Kepala BGN Kembalikan Anggaran Rp70 Triliun ke Negara: Patriot Bangsa! ""Saya bilang tadi ada gangguan, darat ya kan. Ada hal yang harus kita atasi darurat dan sebagainya, termasuk udara. Kan ketika sistem kita diganggu, otomatis untuk verifikasi pun terganggu. Jadi kadang-kadang ada gangguan seperti itu yang memang kita sedang atasi terus. Tapi alhamdulillah sejauh ini bisa kita atasi, on track,"" jelasnya. Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menargetkan program Makan Bergizi Gratis dapat menjangkau seluruh 82,9 juta penerima manfaat, yang meliputi anak-anak dan ibu hamil, paling lambat pada November 2025. Hal itu diungkapkan Prabowo saat peluncuran PHTC bertepatan dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025 di SDN 05 Cimahpar, Bogor Utara, Jawa Barat, Jumat (2/5/2025) lalu. ""Saya berterima kasih makan bergizi gratis sudah terus dilaksanakan lebih dari 3 juta dan dilaporkan kepada saya. Sasaran kita November 2025 akan mencapai seluruh 82,9 juta penerima manfaat anak-anak dan ibu-ibu hamil akan menerima MBG tiap hari,"" kata Prabowo. (shf) (shf)",Binti Mufarida,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/21/15/1634925/target-829-juta-penerima-mbg-mundur-bgn-paling-lambat-februari-2026-tao.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1634925/15/target-829-juta-penerima-mbg-mundur-bgn-paling-lambat-februari-2026-1761016250?showpage=all,73d131cc0baecd824badaf7a2af7658cf10b86ec9079cdf175ccfece0f39ed82,2025-11-13 21:39:29.518 1747,tempo,mbg,2025-11-05 00:14:05,Kata BGN Soal Penggeledahan Ompreng Palsu Asal Cina di Jakut,"BADAN Gizi Nasional (BGN) buka suara soal dugaan ompreng Makan Bergizi Gratis (MBG) palsu asal Cina ke Indonesia. Kasus tersebut terungkap setelah Polres Metro Jakarta Utara menggeledah sebuah ruko yang diduga menjadi tempat bongkar-muat food tray ilegal tersebut. Wakil Kepala BGN Nanik Sudaryati Deyang menyatakan, pihaknya mengapresiasi upaya polisi dalam mengungkap distribusi ompreng palsu tersebut. Kami berterima kasih kepada para penyidik dari kepolisian, yang telah mengungkap kasus dugaan produksi ompreng MBG palsu ini, kata Nanik pada Selasa, 4 November 2025. Nanik menjelaskan, ompreng yang digunakan sebagai wadah makan MBG seharusnya memiliki spesifikasi tertentu. Ompreng MBG harus terbuat dari stainless steel 304 serta mengandung 18 persen kromium, 8 persen nikel, dan besi sebagai elemen utama. Menurut Nanik, spesifikasi yang telah ditetapkan tersebut bukan tanpa alasan. Komposisi ini memberikan ketahanan terhadap kemungkinan munculnya karat dan korosi sehingga aman untuk peralatan makan dan peralatan masak, tutur Nanik. Oleh karena itu, Nanik menolak keras bila ada pemalsuan ompreng karena dapat berakibat buruk bagi siswa penerima manfaat MBG. Jadi, baik ompreng, peralatan makan, maupun peralatan dapur harus sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan, ujar Nanik. Polres Metro Jakarta Utara sebelumnya diketahui menggeledah sebuah ruko di Jalan Parangtritis Raya Nomor 6C, Pademangan, Jakarta Utara dalam kasus distribusi ompreng ilegal. ""Benar melakukan pengecekan tempat tersebut,"" kata Jonggi kepada Tempo pada Sabtu, 1 November 2025. Menurut Jonggi, penggeledahan tersebut berawal dari adanya aduan dari masyarakat soal aktivitas bongkar-muat food tray di ruko tersebut, yang diduga palsu. ""Informasi dari masyarakat ke Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Utara,"" ucap Jonggi. Meski begitu, Jonggi belum mau berkomentar soal dugaan pemberian label Made in Indonesia serta logo SNI palsu di ompreng-onpreng tersebut. ""Masih dalam penyelidikan, tunggu hasilnya ya,"" ujar Jonggi lewat aplikasi pesan singkat. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Utara Ajun Komisaris Besar Onkoseno Grandiarso Sukahar menyatakan pihaknya masih mendalami dugaan ompreng tersebut diimpor dari Cina. ""Masih kita dalami, ada beberapa saksi kita periksa,"" ujar Onkoseno kepada wartawan pada Sabtu, 1 November 2025. Berdasarkan pantauan Tempo di lokasi, terdapat banyak tumpukan kardus dengan aksara Cina yang disusun di dalam ruko tersebut. Di dalam kardus-kardus tersebut berisi ompreng yang diduga akan dipakai untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Selain itu, diduga ada ruko lain yang digunakan sebagai tempat transit ompreng-ompreng tersebut. ""Ini saya lagi bongkar, biasa muat dari (ruko) di daerah Kota,"" kata seorang sopir bongkar-muat yang tidak ingin disebutkan namanya. Berdasarkan informasi yang diperoleh Tempo, ruko tersebut merupakan milik PT Laba-Laba Nusantara. Perusahaan tersebut diduga mengimpor food tray dari Cina, tetapi kemudian diberikan label Made in Indonesia, label halal, logo SNI, bahkan hingga logo BGN yang palsu. Pilihan Editor: Dampak Impor Ompreng Makan Bergizi Gratis","Vedro Imanuel Girsang, Clara Maria Tjandra Dewi",https://statik.tempo.co/data/2025/11/01/id_1438460/1438460_720.jpg,https://www.tempo.co/hukum/kata-bgn-soal-penggeledahan-ompreng-palsu-asal-cina-di-jakut-2086437,0e50fec3352346d4677ec3ab060aa5d3d1a17ec61b543a2d8f8d048c9061eca4,2025-11-13 21:39:39.470 1748,sindonews,mbg,2025-10-21 10:27:00,"1 Tahun Pemerintahan Prabowo, PDIP Beri 3 Catatan soal Program MBG","JAKARTA JAKARTA - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka memasuki usia satu tahun. Sejumlah program sudah dijalankan, salah satunya program Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) . Program tersebut menjadi sorotan belakangan ini karena terjadi sejumlah kasus keracunan makanan. Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PDIP Edy Wuryanto memberi sejumlah catatan tentang program MBG. Menurut dia, program MBG harus dikawal lebih ketat agar tujuan utamanya memperbaiki gizi dan menggerakkan ekonomi rakyat kecil tidak terhambat. MBG adalah program ambisius yang patut diapresiasi, tetapi pelaksanaannya belum sepenuhnya aman dan efektif. Banyak pelajaran dari tahun pertama yang harus dibenahi, ujar Edy, Selasa (21/10/2025). Baca juga: Komitmen Dukung Program MBG, Kapolri Targetkan Bangun 409 SPPG hingga Akhir Tahun Komitmen Dukung Program MBG, Kapolri Targetkan Bangun 409 SPPG hingga Akhir Tahun Laporan Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) pada 13 Oktober mencatat, sejak awal pelaksanaan sebanyak 11.566 anak mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan dari penyelenggara MBG. Sebagian besar korban mengalami gejala mual, muntah, hingga diare. Menurut politikus PDIP ini, fakta tersebut menegaskan lemahnya sistem keamanan pangan di lapangan sekaligus belum tuntasnya regulasi tata kelola program. Pemerintah memang menyebut rancangan Peraturan Presiden tentang MBG sedang dalam proses harmonisasi. Tapi program ini sudah berjalan hampir setahun tanpa payung hukum yang jelas. Akibatnya, pelaksanaan di lapangan cenderung semrawut, ungkapnya. Hingga Oktober 2025, Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat terdapat 11.567 Satuan Pelaksana Pangan Bergizi (SPPG) yang beroperasi di seluruh Indonesia. Untuk memperkuat tata kelola, pemerintah mulai mewajibkan seluruh SPPG memiliki Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi (SLHS), merevisi petunjuk teknis (juknis) dan SOP, memberikan sanksi pemberhentian kepada kepala SPPG yang lalai, memperketat verifikasi penyelenggara, serta melaksanakan audit keamanan pangan dan keuangan bersama BPKP. Langkah lain yang dilakukan adalah pelatihan penjamah makanan, kewajiban ketersediaan rapid test kit untuk uji cepat kualitas bahan pangan, dan akreditasi terhadap setiap SPPG sebelum beroperasi. Langkah-langkah ini patut diapresiasi sebagai respons cepat, tetapi seharusnya menjadi sistem permanen, bukan tindakan reaktif. Keamanan pangan harus menjadi budaya kerja, bukan sekadar prosedur administratif, ujarnya. Catatan kedua, Edy menyoroti soal dampak ekonomi dari MBG. Secara ekonomi, MBG mulai menggerakkan UMKM pangan, petani, dan nelayan lokal. Namun, indikator dampak ekonomi program masih harus diuji dengan data konkret. Pembentukan SPPG di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) masih belum merata. Artinya, manfaat ekonomi MBG belum dirasakan secara setara. Kita perlu evaluasi lebih lanjut agar tidak terjadi ketimpangan, katanya. Ketika ada intervensi MBG, apakah nantinya akan kembali menurunkan angka stunting. Menurut Edy, hipotesis ini harus diuji lagi karena program ini baru seumur jagung. Menurunkan stunting tidak bisa diukur dalam satu tahun. Intervensi gizi harus dilakukan sejak remaja, calon pengantin, ibu hamil, hingga anak usia dua tahun. MBG hanya salah satu bagian dari rantai panjang itu, ujarnya. Keberhasilan MBG tidak bisa diukur dari jumlah porsi yang dibagikan, tapi dari perubahan nyata yakni gizi anak membaik, kasus keracunan menurun, ekonomi lokal bergerak, serta sistem pengawasan bekerja, tambahnya. (jon) (jon)",Sujoni,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/21/12/1634919/1-tahun-pemerintahan-prabowo-pdip-beri-3-catatan-soal-program-mbg-lmv.JPG,https://nasional.sindonews.com/read/1634919/12/1-tahun-pemerintahan-prabowo-pdip-beri-3-catatan-soal-program-mbg-1761016250?showpage=all,da66e39e9e9a61bd4bcf2287ba09905b6240e3cf28a35e9a7f7cb1482da3b8fc,2025-11-13 21:39:40.081 1749,tribunnews,mbg,2025-11-13 08:38:20,"Berita Populer Palangka Raya, Geger Ada Ulat di Menu MBG MTsN 1, Siswa SMP Tes Urine Narkoba","TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA-Antrean panjang di SPBU beberapa minggu terakhir mulai berkurang hingga saat ini. Pantauan TribunKalteng.com pada Rabu (12/11/2025) sekitar pukul 14.30 WIB, menunjukkan, stok Pertamax di sejumlah SPBU di Palangka Raya masih tergolong aman. Di SPBU Jalan Yos Sudarso dan Jalan Bukit Keminting, Pertamax terpantau tersedia dan pelayanan berlangsung normal tanpa antrean panjang. Hanya terlihat tiga hingga empat kendaraan roda dua maupun roda empat yang mengisi bahan bakar seperti biasa. Pengawas SPBU 64.731.10 Jalan Yos Sudarso, Denmas Senji, menjelaskan pasokan BBM jenis Pertamax di SPBU-nya masih dalam tahap normal. Antrian itu bisa dikarenakan jumlah SDM atau operatornya lagi sedikit, kondisi di SPBU-nya lagi peremajaan, dan bisa karena lonjakan konsumen Pertamax yang meningkat, ujarnya kepada TribunKalteng.com. Baca Selengkapnya TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA Suasana pagi diSMPN 2 Palangka Raya, Rabu (12/11/2025), sedikit berbeda dari biasanya. Sejumlah siswa tampak duduk rapi dengan wajah tegang namun penasaran. Hari itu mereka bukan menghadapi ujian mata pelajaran, melainkantes urinedari Badan Narkotika Nasional atau BNN Kota Palangka Raya. Sebelum tes dimulai, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya Jayani mengingatkan, para siswa untuk selalu waspada terhadap bahaya narkoba yang bisa menyasar siapa saja, bahkan melalui makanan atau jajanan sehari-hari. Anak-anak SMP ini termasuk usia yang rentan. Kadang mereka tidak tahu, bisa saja ada orang yang dengan sengaja mencampurkan zat berbahaya ke makanan atau permen. Karena itu kegiatan seperti ini penting agar siswa lebih waspada, ujar Jayani. Baca Selengkapnya TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA Sejumlah siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Palangka Raya dikabarkan menemukan ulat di lauk makan siang yang disajikan dalam kegiatanMakan Bergizi Gratis (MBG), pada Rabu (12/11/2025). Siswa yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, menu makan siang saat itu terdiri dari nasi, ayam goreng, ikan teri kacang, sayur selada, timun, dan buah kelengkeng. Sebagian baru sadar ada ulat di ikan terinya saat sudah setengah makan, ujarnya kepadaTribunKalteng.com, Rabu (12/11/2025). ""Bahkan ada juga yang sudah menghabiskan makanannya tanpa tahu kalau ada ulat di dalamnya,"" imbuhnya. Baca Selengkapnya TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Palangka Raya, Rita Sukaesih angkat bicara perihal dikabarkannya ditemuan ulat di lauk makan siang dalam kegiatanMakan Bergizi Gratis (MBG). Rita Sukaesih memberikan penjelasan terkait kronologis, dan hasil pengecekan yang dilakukan pihak sekolah. Dari anak-anak mohon maaf tidak banyak ya, hanya satu ompreng saja, hanya satu yang ditemukan ada ulat yang saya ketahui, ujarnya, Rabu (12/11/2025). Baca juga:MENU MBG Berulat di MTsN 1 Palangka Raya Kalteng: Kaget, Geli, Langsung Tidak Selera Makan Baca Selengkapnya",Sri Mariati,https://asset.tribunnews.com/TnLrj7DYAncSAAuDHwKkxCDuLVU=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kalteng/foto/bank/originals/ulat-pada-menu-MBG.jpg,https://kalteng.tribunnews.com/palangka-raya/222710/berita-populer-palangka-raya-geger-ada-ulat-di-menu-mbg-mtsn-1-siswa-smp-tes-urine-narkoba?page=all,130fc9d3fe8a2f70fce568e52a8b8ce596d47ca0e54330a692235e499511bedf,2025-11-13 21:39:41.062 1750,tempo,mbg,2025-11-04 19:23:05,Mensos Usul MBG untuk Lansia dan Penyandang Disabilitas,"MENTERI Sosial Saifullah Yusuf mengusulkan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan makan bergizi gratis (MBG) untuk kelompok lanjut usia dan penyandang disabilitas. Pilihan editor: Jalan Terjal Menuntaskan Kasus Kekerasan Seksual di Kampus Usulan tersebut disampaikan Saifullah Yusuf dalam rapat terbatas membahas pemberdayaan penerima bansos di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa, 4 November 2025. Insyaallah, kalau nanti semuanya lancar ke depan, tahun depan akan ada juga makan bergizi gratis untuk lansia dan penyandang disabilitas, kata pria yang disapa Gus Ipul ini. Gus Ipul mengatakan makan bergizi gratis untuk untuk lansia dan penyandang disabilitas ini merupakan transformasi program makan gratis Kemensos sebelumnya. Kementerian Sosial saat ini sedang mematangkan usulan tersebut, termasuk memperbaiki data agar program itu diberikan kepada penerima yang berhak. Kira-kira kalau lansianya menyasar 100 ribu. Untuk penyandang disabilitas 30 ribu lebih. Makan bergizi gratis merupakan program andalan Presiden Prabowo. Namun program ini baru menyasar siswa sekolah dan ibu hamil atau ibu menyusui. Hingga 29 Oktober 2025, tercatat sebanyak 13.514 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) telah tersebar di sejumlah daerah di tanah Air. Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengatakan 13.514 SPPG ini tersebar di 38 provinsi, 509 kabupaten dan 7022 kecamatan dan berpotensi melayani 39,5 juta. Insyaallah akhir bulan ini mungkin kami sudah akan melayani 40 juta, kata Dadan. Sedangkan penyerapan anggaran program MBG, kata Dadan, telah mencapai setengah dari anggaran yang diberikan. Hari ini penyerapan makan bergizi sudah mencapai 35,6 triliun, sudah mencakup 50,1 persen. Kepala BGN optimistis penerima manfaat makan bergizi gratis akan mencapai target hingga akhir tahun. ""Kita kejar terus target sampai akhir tahun mudah-mudahan 82,9 juta (penerima manfaat) bisa kita layani di akhir tahun,"" katanya. Pilihan editor: Serba Serbi Perpres Tata Kelola MBG","Eka Yudha Saputra, Imam Hamdi",https://statik.tempo.co/data/2025/11/03/id_1438893/1438893_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/mensos-usul-mbg-untuk-lansia-dan-penyandang-disabilitas-2086380,7254911b30dbf8bc318682644cf66b6fbf650b734dabaea6836dd43d7bc184da,2025-11-13 21:39:50.547 1756,sindonews,mbg,2025-10-20 20:01:00,"Catatan Partai Ummat untuk 1 Tahun Prabowo-Gibran: Sektor Ekonomi Masih Jadi PR, MBG Jangan Menjadi Proyek Simbolik","JAKARTA JAKARTA - Ketua Umum Partai Ummat Partai Ummat Partai Ummat Aznur Syamsu menyampaikan catatan terkait satu tahun Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto Presiden Prabowo Subianto Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Dia mengapresiasi capaian satu tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran yang telah memperlihatkan kepemimpinan yang tegas, berani, dan berpihak pada rakyat. Satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo telah menunjukkan arah yang jelas. Pemerintah bekerja cepat, konsisten, dan berorientasi pada hasil nyata yang dirasakan langsung oleh masyarakat, kata Aznur dalam keterangannya di Jakarta, Senin (20/10/2025). Hal pertama yang diapresiasi adalah keberhasilan mencapai swasembada pangan. Salah satunya dibuktikan dengan cadangan beras pemerintah mencetak rekor 4,2 juta ton merupakan komitmen nyata Presiden Prabowo dalam memperkuat ketahanan pangan di tengah ketidakstabilan situasi global. Baca juga: Prabowo Ingin Duit Sitaan Korupsi CPO Rp13 Triliun Disimpan untuk LPDP Prabowo Ingin Duit Sitaan Korupsi CPO Rp13 Triliun Disimpan untuk LPDP Pemerintah juga dianggap mampu menjaga stabilitas ekonomi dan menjadi bukti kapasitas kepemimpinan nasional yang kuat. Berdasarkan laporan resmi pemerintah 1 tahun langkah awal transformasi bangsa, ekonomi Indonesia tumbuh stabil di kisaran lima persen, inflasi terkendali di dua persen, dan angka kemiskinan turun menjadi 8,47 persen, terendah dalam dua dekade terakhir. Meskipun terdapat indikator positif, sektor ekonomi masih menjadi pekerjaan rumah (PR) besar bagi pemerintah. ""Ada kecemasan bahwa target ambisius (misalnya pertumbuhan ekonomi lebih tinggi) bisa sulit tercapai jika terlalu banyak tergantung pada investasi atau ekspor tanpa penguatan konsumsi dan daya beli domestik,"" katanya. Ini bukan capaian biasa. Pemerintah berhasil menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dengan pemerataan dan keberpihakan sosial, sambungnya. Baca juga: Di Sidang Kabinet 1 Tahun Pemerintahan, Prabowo Puji Teknik Jokowi Kendalikan Inflasi Di Sidang Kabinet 1 Tahun Pemerintahan, Prabowo Puji Teknik Jokowi Kendalikan Inflasi Di bidang pendidikan, ia juga menyoroti sejumlah program prioritas yang dinilai berdampak langsung bagi masyarakat, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Sekolah Rakyat. Menurut dia, program tersebut menunjukkan bagaimana visi Presiden Prabowo berfokus pada pembangunan manusia. Program MBG kini sudah mencapai 12.508 SPPG dari target 32.000 SPPG. Saat ini, program MBG telah menjangkau 36,7 juta penerima manfaat dari target 82,9 juta. Serapan anggaran yang terus meningkatkan setiap bulan saat ini sudah Rp26,25 triliun dari Rp71 triliun yang dianggarkan atau setara 36,97 % menunjukkan pemerintah terus bekerja cepat dan konsisten. ""MBG ini benar-benar program baru yang kemudian menuntut banyak kerja sama di antara kabinet, Badan Gizi Nasional, pemerintah daerah, masyarakat dan pihak terkait lainnya. Program ini sebuah langkah positif tapi pemerintah harus memastikan manfaatnya benar-benar sampai di daerah 3T tertinggal, terluar, terdepan. Jangan sampai MBG hanya menjadi proyek simbolik tanpa berkelanjutan, imbuhnya. Menurut dia, sejumlah program seperti MBG, ketahanan pangan dan energi, pembentukan lembaga investasi antar daerah, hilirisasi komoditas unggulan, hingga Koperasi Merah Putih merupakan bentuk nyata transformasi ekonomi yang perlu terus dikawal bersama. Dia melihat Prabowo juga aktif mewujudkan perdamaian dunia. Di panggung internasional, Presiden Prabowo berhasil meningkatkan posisi dan peran Indonesia. Puncaknya terjadi pada KTT Perdamaian Sharm el-Sheikh di Mesir pada Oktober 2025, ketika Prabowo berdiri sejajar dengan para pemimpin dunia, termasuk Presiden AS Donald Trump, menyaksikan gencatan senjata Gaza. Trump bahkan memuji Presiden Prabowo sebagai ""a remarkable man from Indonesia"" sebuah pengakuan diplomatik yang menggambarkan perubahan besar: Indonesia kini kembali dihormati dan disegani dunia. Pemerintah memperkuat posisi Indonesia dalam forum G20, ASEAN, dan BRICS, menunjukkan ambisi untuk menempatkan Indonesia bukan hanya sebagai pasar, tetapi juga sebagai pemain global yang diperhitungkan. Sikap tegas dan jelas terkait berbagai isu internasional layak mendapat apresiasi. ""Namun harus kita akui juga bahwa masih terdapat banyak hal dari program-program prioritas tersebut yang perlu kita sempurnakan bersama-sama, katanya. Menurut dia, upaya Presiden Prabowo dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat berlandaskan Pasal 33 UUD 1945 merupakan bentuk patriotisme dan keteladanan bagi generasi muda Indonesia. Ia juga berharap agenda reformasi sistem politik nasional dapat menjadi prioritas lanjutan dalam konsolidasi demokrasi. ""Semoga pemerintahan ini terus diberkahi dengan kekompakan, kebijaksanaan, dan keberhasilan dalam mewujudkan visi Asta Cita sebagai ikhtiar bersama mencapai Indonesia Emas 2045,"" pungkasnya. (rca) (rca)",Rico Afrido Simanjuntak,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/20/12/1634741/catatan-partai-ummat-untuk-1-tahun-prabowogibran-sektor-ekonomi-masih-jadi-pr-mbg-jangan-menjadi-proyek-simbolik-yjl.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1634741/12/catatan-partai-ummat-untuk-1-tahun-prabowo-gibran-sektor-ekonomi-masih-jadi-pr-mbg-jangan-menjadi-proyek-simbolik-1760962243?showpage=all,2fb0907fd213119d10367bf8137368e1a1c7037fa285d5e173cb2fb2cdfc2967,2025-11-13 21:40:12.737 1751,sindonews,mbg,2025-10-21 05:44:00,BGN Tutup 106 Dapur MBG Imbas Keracunan Massal,"JAKARTA JAKARTA - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan pihaknya telah menutup sebanyak 106 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) (SPPG) atau unit dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tak sesuai standar operasional (SOP). Langkah ini diambil menyusul adanya kejadian luar biasa (KLB) keracunan massal yang dialami siswa sekolah hingga para guru beberapa waktu lalu usai menyantap MBG. ""Sekarang itu ada 106 yang dihentikan operasionalnya, baru 12 yang kami rilis,"" ungkap Dadan kepada awak media di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/10/2025). Baca juga: Respons Prabowo soal Kepala BGN Kembalikan Anggaran Rp70 Triliun ke Negara: Patriot Bangsa! Respons Prabowo soal Kepala BGN Kembalikan Anggaran Rp70 Triliun ke Negara: Patriot Bangsa! Lebih lanjut, Dadan menegaskan bahwa pihaknya sudah bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam memperbarui data keracunan MBG. Data itu, kata Dadan, dapat dipantau langsung melalui laman resmi BGN. Dadan juga mengungkapkan pergeseran target penerima manfaat program MBG. Sebanyak 82,9 juta penerima manfaat ditargetkan tercapat hingga Februari 2026. Adapun sebelumnya, angka ini ditargetkan tercapai hingga akhir tahun. Dadan menambahkan pergeseran target penerima MBG ini disebabkan karena sejumlah kendala yang menghambat proses distribusi dan verifikasi penerima. Meski demikian, Dadan mengupayakan 82,9 juta penerima MBG dapat tercapai hingga akhir tahun 2025. Baca juga: 36,2 Juta Penerima Program MBG, Setara 1,4 Miliar Porsi Makanan 36,2 Juta Penerima Program MBG, Setara 1,4 Miliar Porsi Makanan ""Kita usahakan. Ya selambat-lambatnya Februari lah. Tapi kita yakin kita masih bisa kejar, tergantung intensitas gangguan yang terjadi. Karena sekarang tidak hanya di darat, di udara pun kita sudah mulai diganggu,"" jelas Dadan. ""Ada hal yang harus kita atasi darurat dan sebagainya, termasuk udara. Kan ketika sistem kita diganggu, otomatis untuk verifikasi pun terganggu. Jadi kadang-kadang ada gangguan seperti itu yang memang kita sedang atasi terus,"" paparnya. (shf) (shf)",Binti Mufarida,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/21/15/1634827/bgn-tutup-106-dapur-mbg-imbas-keracunan-massal-crh.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1634827/15/bgn-tutup-106-dapur-mbg-imbas-keracunan-massal-1760998204?showpage=all,38656388fa982f672d293908cd51d16cdd4d9eefa9b97350663868813d5eff90,2025-11-13 21:39:50.787 1752,tribunnews,mbg,2025-11-13 15:47:00,"Program MBG Mulai Berjalan di Inerie Ngada, Siswa dan Ibu Hamil Sambut Antusias Penyaluran Perdana","0AA 0AA AA AA Laporan wartawan Tribun Flores Carles AbarTRIBUN-VIDEO.COM- Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk pemenuhan sasaran di Kecamatan Inerie, Kabupaten Ngada, NTT, resmi mulai beroperasi pada Rabu, 12 November 2025. Program yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto ini disambut antusias oleh masyarakat dan pelajar di wilayah itu. Untuk periode perdana, penerima manfaat mencakup anak-anak TK, SD, SMP, SMA, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita dengan total sebanyak 2.596 orang. Suasana penyaluran perdana di sekolah terlihat semarak. Siswa-siswi tampak gembira menerima menu bergizi yang telah lama mereka nantikan sejak program ini dilaunching oleh Presiden Prabowo.(*)",Unzila AlifitriNabila,https://img.youtube.com/vi/E518IrjGU64/maxresdefault.jpg,https://video.tribunnews.com/regional/885816/program-mbg-mulai-berjalan-di-inerie-ngada-siswa-dan-ibu-hamil-sambut-antusias-penyaluran-perdana?page=all,c12ee422abe32a96d4e38e1c9e02e5454c4d2a3395756efc6b371da8eb7691b6,2025-11-13 21:39:53.314 1753,sindonews,mbg,2025-10-20 20:10:00,Pemkot Bontang Perketat Pengawasan Sertifikat SLHS dan Kesehatan di Dapur MBG,"BONTANG BONTANG - Pemkot Bontang terus berupaya memastikan keamanan pangan dan kepatuhan pelaku usaha kuliner terhadap standar kebersihan serta kehalalan produk terlebih untuk pemenuhan standar dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) . Melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang, pemerintah melaksanakan kegiatan monitoring perizinan Surat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dan sertifikat kesehatan di Sentra Pangan dan Produk Gizi (SPPG) yang melayani program MBG. Baca juga: Cegah Keracunan, Prabowo Instruksikan Dapur MBG Segera Bersertifikat Higiene Cegah Keracunan, Prabowo Instruksikan Dapur MBG Segera Bersertifikat Higiene Kegiatan ini bertujuan memastikan pelaku usaha telah memenuhi standar kebersihan, sanitasi, dan kehalalan produk sesuai dengan ketentuan berlaku. Langkah ini menjadi bentuk komitmen Pemkot Bontang dalam menjamin mutu dan keamanan pangan masyarakat sekaligus mendorong peningkatan kepatuhan para pelaku usaha di sektor kuliner. Kepala DPMPTSP Kota Bontang Muhammad Aspiannur mengatakan, kegiatan monitoring ini merupakan bagian dari pengawasan dan pendampingan terpadu lintas sektor yang difokuskan pada area pengolahan makanan. Kami ingin memastikan seluruh pelaku usaha kuliner di Bontang, termasuk di dapur MBG telah memiliki izin yang sah, memenuhi aspek higiene, dan mengantongi sertifikat kesehatan. Ini penting agar makanan yang dikonsumsi oleh penerima MBG aman, sehat, dan terjamin kesehatannya, ucapnya. Selain untuk menjaga kualitas pangan, kegiatan ini juga menjadi langkah preventif terhadap potensi kasus keracunan makanan yang belakangan marak terjadi di beberapa daerah. Melalui monitoring dan pendampingan yang rutin dan terukur, DPMPTSP bersama Dinkes Kota Bontang berharap pelaku usaha SPPG semakin sadar akan pentingnya penerapan standar kebersihan dan kehalalan produk dalam kegiatan usahanya. Dapur MBG di sentra SPPG merupakan salah satu basis kuliner produktif di Kota Bontang. Kami ingin menjadikan area ini sebagai contoh penerapan standar higiene dan kesehatan yang baik, sehingga bisa menjadi tolok ukur bagi pelaku usaha lainnya, ujar Aspiannur. Dengan demikian, sinergi antarinstansi dapat memperkuat sistem jaminan mutu dan keamanan pangan sekaligus menciptakan ekosistem usaha kuliner yang sehat, kompetitif, dan berdaya saing tinggi. (jon) (jon)",Sujoni,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/20/174/1634747/pemkot-bontang-perketat-pengawasan-sertifikat-slhs-dan-kesehatan-di-dapur-mbg-elz.jpg,https://daerah.sindonews.com/read/1634747/174/pemkot-bontang-perketat-pengawasan-sertifikat-slhs-dan-kesehatan-di-dapur-mbg-1760965818?showpage=all,871e005ca8a35df655cbeb1f5e6bc3f50c738077f03f7cd8c005b1c1b532bf60,2025-11-13 21:40:02.339 1754,tempo,mbg,2025-11-04 17:55:21,Zulhas: Keberhasilan Pemerintahan Prabowo Bergantung pada Kesuksesan MBG,"MENTERI Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan keberhasilan Pemerintahan Prabowo Subianto bergantung pada kelancaran program makan bergizi gratis (MBG). Itu sebabnya, pria yang karib disapa Zulhas itu mengatakan pemerintah memberikan perhatian yang sangat serius pada program ini. Pilihan editor: Jalan Terjal Menuntaskan Kasus Kekerasan Seksual di Kampus ""Karena makan ini adalah program utama, program yang paling prioritas. Kesuksesan pemerintahan tergantung kepada program MBG ini,"" kata Zulhas usai rapat koordinasi MBG bersama lintas kementerian di Kantor Kementerian Koordinator Pangan, Jakarta, Selasa, 4 November 2025. Program MBG menjadi salah satu program prioritas Prabowo sejak masa kampanye pada pilpres 2024 lalu. Prabowo menargetkan program ini bisa mencapai 82,9 juta penerima dengan sasaran utama anak sekolah, balita, ibu menyusui, dan ibu hamil. Untuk merealisasikan target tersebut, Zulhas mengatakan Prabowo bahkan telah membentuk tim kooordinasi penyelenggaraan program MBG. Tim ini diisi oleh 13 kementerian dan lembaga. Tim itu dipimpin oleh tiga Kementerian Koordinator yakni Kemenko Pangan, Kemenko Pemberdayaan Masyarakat, dan Kemenko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Tak hanya itu, Zulhas menuturkan perangkat pelaksana MBG akan diperkaya dengan kehadiran tim pelaksana harian MBG yang akan dibentuk oleh Badan Gizi Nasional. Dia menyebut tim ini akan menggelar rapat pemantauan pelaksanaan program MBG setiap hari di kantor Kemenko Pangan. ""Maka akan ada setiap hari rapat, karena program MBG ini mendasar, skalanya besar, dampaknya besar, dan tantangannya besar,"" tutur dia. Selain membahas pembentukan tim pelaksana harian, Zulhas menyampaikan dalam rapat hari ini, pemerintah juga membahas perihal Peraturan Presiden tentang Tata Kelola MBG yang akan segera diterbitkan. Dalam peraturan tersebut, pemerintah akan menentukan siapa penanggungjawab sekaligus pengawas MBG di tingkat provinsi, kabupaten, hingga kota. Poin lainnya, pemerintah juga akan mengatur peran Koperasi Desa dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), agar keduanya dapat terlibat dalam pengadaan MBG. ""Di atur nanti, semangatnya berubah,"" kata Zulhas. Pilihan editor: Serba Serbi Perpres Tata Kelola MBG","Dede Leni Mardianti, Imam Hamdi",https://statik.tempo.co/data/2025/11/04/id_1439084/1439084_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/zulhas-keberhasilan-pemerintahan-prabowo-bergantung-pada-kesuksesan-mbg-2086357,ff8dc66fef3ed1c6860e1866f6ec8f97e7502334e7bc88f2db3f808cd406f1cc,2025-11-13 21:40:03.621 1755,tribunnews,mbg,2025-11-13 15:35:18,"Pelaksanaan MBG di SMAN 2 Paringin Balangan, Siswa Sebut Bisa Menghemat Uang Saku","BANJARMASINPOST.CO.ID, PARINGIN- PelaksanaanMakan Bergizi Gratis (MBG)dari Dapur SPPG Polres Balangan disambut baik oleh siswaSMAN 2 Paringinyang menjadi target sasaran. Tepat di hari keempat pelaksanaan, Kamis (13/11/2025) para siswa kembali mendapat kunjungan Kapolres Balangan, AKBP Yulianor Abdi didampingi oleh Ketua Bhayangkari Cabang Balangan, dr Vina Yulianor Abdi . Keduanya hendak memastikan makanan yang dibagikan kepada siswa selalu higienis dan bergizi, sehingga dibawa pula tim kesehatan Polres Balangan untuk lakukan pengecekan. Tak hanya itu, Kapolres dan Ketua Cabang Bhayangkari Polres Balangan turut makan bersama para murid di kelas, mereka menikmati menu MBG yang disediakan oleh SPPG Polres Balangan. Kehadiran MBG diSMAN 2 Paringinini menjadi bentuk syukur tersendiri bagi para siswa, hal itu diutarakan oleh Nursyifa Zahra, siswa kelas XI SMAN 1 Paringin. ""Selama empat hari, makanannya sangat bergizi dan sesuai dengan menu Isi Piringku,"" ujar perempuan yang akrab disapa Ocha tersebut. Baca juga:Lowongan Kerja Adaro Energy Terbaru, Terbuka Bagi Lulusan S1, Ada Penempatan Kalsel dan Sumsel Baca juga:Tak Becus Serap Anggaran, Gubernur Kalsel Ancam Kepala SKPD: Mundur atau Dipecat Sebagaimana diketahui,Isi Piringkuadalah panduan gizi seimbang yang menganjurkan setiap piring makan terdiri dari 50 persen sayur dan buah, serta 50 persen sisanya makanan pokok atau karbohidrat dan lauk pauk atau protein. Ocha pun berharap pelaksanaan MBG untuk makananya selalu sesuai denganIsi Piringkudengan menu yang semakin hari semakin enak. Selain Ocha ada pula, Annisa Mualima yang juga satu kelas dengan Ocha menyukai kehadiran MBG. Menurutnya MBG sangat menghemat uang saku dan ia tidak perlu lagi membawa bekal ke sekolah. ""Saya suka adanya MBG, jadi menghemat uang saku,"" ungkapnya. Pihak sekolah tentunya juga menyambut baik pelaksanaan MBG tersebut, terlebih para siswa juga bekerjasama dengan baik ketika makanan datang dan secara mandiri petugas di kelas mengambil empring berisi makanan yang sudah disiapkan untuk dibawa ke ruang kelas. Terkait kunjungan dan pengecekan MBG tersebut, Ketua Bhayangkari Cabang Balangan, dr Vina Yulianor Abdi"" .menyampaikan pihaknya mendukung penuh program MBG dari dapur SPPG Polres Balangan serta akan mendampingi kegiatan Polres Balangan dalam melakukan pengecekan dan memastikan mutu serta gizi makanan. Ia juga berharap kualitas dan mutu MBG yang dikelola oleh Dapur SPPG Polres Balangan dan dibagikan kepada siswa selalu terjaga dan semakin memberikan dampak positif serta memberikan banyak manfaat. Pada kesempatan yang sama, Kapolres Balangan, AKBP Yulianor Abdi mengatakan dari hasil peninjuan Dokkes Polres Balangan untuk higienis dan penyajiannya sudah sesuai operasional prosedur. ""Mudahan ke depannya MBG ini selalu dijaga kualitasnya dan memenuhi harapan Presiden Republik Indonesia agar terlaksananya MBG secara baik,"" tutup Kapolres. (banjarmasinpost.co.id/isti rohayanti)",Isti Rohayanti,https://asset.tribunnews.com/0BbAnO35LEmHBVePP2lThh0buPA=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/Kapolres-Balangan-AKBP-Yulianor-Abdi-dan-Ketua-Cabang-Bhayangkari-Polres-Balanga.jpg,https://banjarmasin.tribunnews.com/kalsel/1338172/pelaksanaan-mbg-di-sman-2-paringin-balangan-siswa-sebut-bisa-menghemat-uang-saku?page=all,617335aa93f33bf0198f3953dafacfae48ecbf150456ecea35d9b07c4919f987,2025-11-13 21:40:04.416 1757,tribunnews,mbg,2025-11-13 04:36:42,"BGN Kena Semprot DPR, Ajukan Tambahan Anggaran MBG Rp 28 Triliun Tanpa Restu","TRIBUNKALTIM.CO- Rapat kerja Badan Gizi Nasional (BGN) dengan Komisi IXDPRRI diwarnai teguran setelah KepalaBGN,Dadan Hindayana, diketahui mengajukan tambahan anggaran sebesar Rp28,4 triliun ke Kementerian Keuangan tanpa seizinDPR. Wakil Ketua Komisi IXDPRRI, Nihayatul Wafiroh, menegaskan bahwa setiap lembaga harus lebih dulu mendapatkan persetujuan Komisi IX sebelum membawa usulan anggaran ke Kemenkeu. Sebelum minta ke Kemenkeu, ke kita dulu, Pak. Karena fungsi anggaran di kita. Bapak ke Kemenkeu dengan membawa surat persetujuan dariDPR, ujar Nihayatul dalam rapat kerja di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/11). Ia mencontohkan, kementerian lain seperti Kementerian Ketenagakerjaan bahkan rela menggelar rapat mendadak saat masa reses demi memenuhi mekanisme tersebut. Baca juga:BGN: Dapur MBG Samarinda Lampaui Standar, Jadi Sentra Pelatihan Chef Harusnya kalau bapak mau mengajukan ini, hari ini bisa bapak bilang ke tim kami bahwa salah satu agendanya adalah persetujuan penambahan anggaran. Baru nanti disepakati di sini, kemudian dibawa ke Kemenkeu. Jadi bukan kebalik, Pak, tegasnya. Sementara itu, Wakil Ketua Komisi IXDPRRI Putih Sari juga mengingatkanBGNagar tidak melanggar tata kelola keuangan negara. Kami khawatir nanti ditolak kalau tidak ada persetujuan dari Komisi IX. Tim bapak sepertinya kurang paham mekanisme anggaran negara ini. Jadi harusnya minta persetujuan dulu dari kami baru ajukan ke Kemenkeu, katanya. Menanggapi teguran tersebut, KepalaBGNDadan Hindayanamengakui kesalahan prosedur dan berjanji segera memperbaikinya. Baik, kalau begitu nanti kami segera ajukan surat permintaan ke Komisi IX untuk pengajuan anggaranagar minggu ini bisa dibahas, ucapnya. Diberitakan sebelumnya, Ketua Badan Gizi Nasional (BGN)Dadan Hindayanamengungkapkan, pihaknya mengajukan tambahan anggaran Rp28,63 Triliun. Anggaran tambahan tersebut untuk menutupi kekurangan dalam Program Makan Bergizi Gratis hingga akhir 2025, serta pengembangan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Hal itu diungkapkan Dadan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IXDPRpada Rabu (12/11). ""Kemudian total kebutuhan anggaran kita, tambahan yang kita sedang ajukan ke Kementerian Keuangan adalah Rp28,63 triliun,"" kata Dadan di GedungDPR, Senayan, Jakarta. ""Jadi, Badan Gizi Nasional diprediksi akan menyerap 99 persen dana 71 triliun, kemudian ditambah dengan 28,63 triliun, sehingga kita akan membutuhkan anggaran kurang lebih Rp99 triliun di tahun 2025,"" imbuhnya. BGN, kata Dadan, memperkirakan kekurangan dana sekitar Rp 14,53 triliun hanya untuk program MBG. Selain itu,BGNjuga sedang mengembangkan SPPG sekitar 8.000 titik di daerah terpencil. Pengembangan SPPG tersebut diperkirakan membutuhkan tambahan anggaran sekitar Rp 14,1 triliun. ""Dengan proyeksi kebutuhan tersebut, maka kita akan membutuhkan tambahan senilai 14,53 triliun untuk makan bergizi,"" ucapnya. ""Selain itu kita sedang juga mengembangkan SPPG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi di daerah- daerah terpencil yang sudah kami data ada 8.000,"" katanya. Baca juga:Balai Karantina Usul Pemkot Balikpapan Buat Sistem Pantau Program MBG Kepala Badan Gizi Nasional (BGN),Dadan Hindayana, mengungkapkan, kasus keracunan pangan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) paling banyak terjadi di wilayah Jawa Barat. Terutama di Garut, Cianjur, Bandung Barat, serta Sleman di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dadan menyebut, hasil kajian timBGNmenemukan indikasi kuat adanya infeksi nitrit sebagai salah satu penyebab utama gangguan pencernaan di wilayah tersebut. ""Betul masalah lebih banyak di Jawa Barat. Garut, Cianjur, Bandung Barat, dan ditambah dengan Sleman. Nah itu, daerah endemik untuk kejadian, karena itu yang paling tinggi. Kemarin timnya bu Waka sudah mendapatkan gambaran, bahkan bukan hanya masalah air, tapi ternyata infeksi nitrit cukup tinggi,"" kata Dadan dalam rapat bersama Komisi IXDPRRI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu. Infeksi nitrit bukanlah nama penyakit, melainkan istilah yang merujuk pada kondisi adanya nitrit dalam urine, yang biasanya menjadi tanda adanya infeksi saluran kemih (ISK). Menurutnya, infeksi nitrit itu kemungkinan besar dipicu oleh praktik pertanian yang menggunakan pupuk nitrogen berlebih, sehingga kandungan nitrit dalam tanaman meningkat. Ia mengatakan zat tersebut dapat mengganggu sistem pencernaan, terutama pada anak-anak. Kemungkinan ini disebabkan oleh praktik budidaya petani yang terlalu banyak memberikan nitrogen, sehingga kandungan nitrit di dalam tanaman cukup tinggi, jelasnya. ""Di Bandung Barat bahkan ditemukan tiga anak mengalami gangguan pencernaan hanya karena makan melon. Diduga melon tersebut mengandung kadar nitrit tinggi, lanjutnya. Sebagai langkah tindak lanjut,BGNkini tengah melakukan konsolidasi dengan seluruh mitra di daerah endemik. Termasuk, para ahli gizi dan pengelola Satuan Pelaksana Program Pemberian Gizi (SPPG). Kami sedang kumpulkan seluruh mitra di daerah yang mengalami masalah, termasuk di Bandung Barat. Wakil KetuaDPRjuga akan hadir untuk memberikan penjelasan, pungkasnya. Kasus keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jawa Barat dan Sleman terjadi berulang kali, melibatkan ratusan siswa dengan gejala seperti pusing, diare, dan muntah. Faktor utama yang diduga menjadi penyebab adalah kualitas air dan kebersihan makanan yang kurang terjaga. Baca juga:Jamin Makanan Higienis, Balai Kekarantinaan Balikpapan Usul Sistem Digital untuk Pantau SPPG MBG Kepala Badan Gizi Nasional (BGN)Dadan Hindayanamengungkapkan bahwaBGNmulai kesulitan mencari ahli gizi untuk direktur, padahal sebelumnnya ahli gizi merupakan profesi yang sulit mencari pekerjaan. ""Tadinya ahli gizi agak sulit mencari pekerjaan, sekarang menjadi salah satu profesi yang langka. Sehingga tadi Komisi IX memberikan saran agarBGNmencari jalan keluar atas kelangkaan tersebut,"" kata Dadan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (12/11). Dadan menuturkan, ahli gizi penting direkrut untuk bekerja di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sebab, ahli gizi berperan dalam memanfaatkan potensi sumber daya lokal yang akan diolah menjadi menu MBG. Namun, saat ini, keberadaan ahli gizi mulai langka sehinggaBGNsulit untuk merekrut mereka. ""Ya begini, prinsip dasar dari program Makan Bergizi Gratis memanfaatkan potensi sumber daya lokal dan kesukaan masyarakat lokal. Sebab itu, di setiap SPPG kita tempatkan ahli gizi yang sekarang mulai langka,"" ujar Dadan. Sebagai solusinya,BGNakan membidik profesi terkait lainnya untuk menggantikan ahli gizi di dapur- dapur MBG. Saat ini,BGNmencari orang-orang lulusan program studi kesehatan masyarakat hingga teknologi pangan untuk bekerja di dapur MBG. ""Dan mungkin kita sudah akan mengarah kepada profesi lain, atau keilmuan lain yang masih terkait, contohnya (lulusan) kesehatan masyarakat dan juga teknologi pangan atau pengolahan pangan,"" kata Dadan. Ikuti berita populer lainnya di saluran berikut:Channel WA,Facebook,X (Twitter),YouTube,Threads,Telegram",Doan Pardede,https://asset.tribunnews.com/DfeJqHuqP2VQGFTV9qRuL3D6l58=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251113_DPR-Tegur-BGN.jpg,https://kaltim.tribunnews.com/news/1126322/bgn-kena-semprot-dprajukan-tambahan-anggaran-mbg-rp-28-triliun-tanpa-restu?page=all,b45277e52a975a95db99e168ac8fc7ea377ccb1b97f7e60070afae1c81a006a1,2025-11-13 21:40:15.103 1760,tribunnews,mbg,2025-11-12 10:20:56,"BERITA POPULER-Kematian Seorang Pria di TTU, Keracunan MBG di SBD, Kesaksian Lukman Hakim Oktavianto","POS-KUPANG.COM- Berikut ini tersajiBerita Populer hari iniRabu (12/11/2025), merujuk pada website Pos-Kupang.com. Berita populer adalah berita dengan pembaca terbanyak. Sedikitnya ada lima berita populer yang menjadi perhatian pembaca yakni,Pertama, Kepala Desa Bitefa di Timor Tengah Utara beberkan kronologi penemuan korban seorang pria yang meninggal dunia gantung diri. Kedua,Kesaksian Letda Inf Lukman Hakim Oktavianto yang menyebutkan bahwa Prada Lucky dan Prada Richard dicambuk hingga lemas. Ketiga, Sebanyak 80 anak SMA Manda Elu Sumba Barat Daya dilarikan ke Rumah Sakit didugakeracunan MBG. Keempat, Berita populer di NTT soal 12 penyebab kematianPrada Lucky Namoserta adanya kasus dana BOK Puskesmas di Flores Timur. Kelima, Luqman Hakim Oktavianto dihadirkan sebagai saksi dalam kasus kematianPrada Lucky Namo. Simak daftar berita pilihan: 1. Kepala Desa Bitefa Beberkan Kronologi Lengkap Korban Meninggal Dunia Pertama Kali Ditemukan Kepala Desa Bitefa, Wilhemus Naihati membeberkan kronologi korban meninggal akibatbunuh diridi Desa Bitefa, Kecamatan Miomaffo Timur, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), NTT pertama kali ditemukan, Selasa (11/11/2025). Menurutnya, korban pertama kali ditemukan oleh sejumlah peziarah rohani yang hendak berangkat ke Desa Manamas untuk melakukan ziarah. Saat itu tiba di lokasi tersebut, para peziarah memutuskan untuk beristirahat dan makan di sekitar lokasi. Saat itu beberapa orang peziarah tanpa sengaja menemukan korban meninggal dunia dalam kondisi tergantung. Baca selengkapnyadi sini 2.Letda Inf Lukman Hakim Oktavianto Sebut Prada Lucky dan Prada Richard Dicambuk hingga Lemas Sidang lanjutan kasus kematianPrada Lucky Namokembali digelar di Pengadilan Militer III-15 Kupang, Selasa (11/11/2025). Agenda sidang kali ini adalah pemeriksaan saksi dalam berkas perkara nomor 41-K/PM.III-15/AD/X/2025, dengan terdakwa Sertu Thomas dan terdakwa lainnya sebanyak 16 orang. Sidang dipimpin oleh Majelis Hakim yang terdiri atas Hakim Ketua Mayor Chk Subiyatno, S.H., M.H, dengan Hakim Anggota Kapten Chk Dennis Carol Napitupulu, S.E., S.H., M.M dan Kapten Chk Zainal Arifin Anang Yulianto, S.H., M.H.I. Panitera sidang yakni Letda Chk I Nyoman Dhama Setyawan, S.H., sementara Oditur Militer adalah Letkol Chk Yudhiarto, S.H. Baca selengkapnyadi sini 3. BREAKING NEWS: 80 Anak SMA Manda Elu Sumba Barat Daya Dilarikan ke RS, Diduga Keracunan MBG Sebanyak 80 siswa SMA Manda Elu, Kabupaten Sumba Barat Daya keracunan Makan Bergizi Gratis yang dikonsumsi anak-anak Senin 10 November 2025 sekitar pukul 13.30 wita. Para siswa dilarikan ke RS Karitas dan RSUD Redambolo untuk mendapatkan perawatan. Jumlah tersebut terdiri 36 anak dirawat di RS Karitas Weetabula dan 44 anak dirawat di RSUD Redambolo Sumba Barat Daya. Jumlah ini belum terhitung anak-anak lainnya dirawat di Puskesmas Watukawula. JK, LK dan N, 3 siswi yang ditemui di halaman RS Karitas Weetabula menuruturkan, mereka mengkonsumsi MBG pada Senin 10 November 2025. Menu makanan yang dikonsumsi terdiri nasi putih, ayam rebus, buah dan sayur labu Jepang campur buncis. Baca selengkapnyadi sini 4. BERITA POPULER- 12 Penyebab KematianPrada Lucky Namo, Kasus Dana BOK Puskesmas di Flores Timur Berikut ini tersajiBerita Populer hari iniSelasa (11/11/2025), merujuk pada website Pos-Kupang.com. Berita populer adalah berita dengan pembaca terbanyak. Sedikitnya ada lima berita populer yang menjadi perhatian pembaca yakni, Pertama, Dua Dokter RSUD Aeramo dihadirkan kembali untuk memberikan keterangan sebagai saksi dalam SidangPrada Lucky Namo. Kedua, Dua dokter RSUD Aeramo yang dihadirkan dalam kesaksiannya mengungkap 12 penyebab kematianPrada Lucky Namo. Baca selengkapnyadi sini 5. Lukman Hakim Oktavianto Dihadirkan Sebagai Saksi dalam Kasus Kematian Prada Lucky Sidang lanjutan kasus kematianPrada Lucky Namo, kembali dilanjutkan dengan nomor perkara 41 - K/PM.III-15/AD/X/2025 dengan 17 terdakwah kembali dilakukan di Penggadilan Militer - III. 15, Kupang (11/11/25). Sidang lanjutan pada hari ini menghadirkan satu saksi yaitu, Letda Inf. Luqman Hakim Oktavianto sebagai saksi 12. Dalam kesaksian yang diberikan oleh saksi dirinya menyamapikan bahwa pada tanggal 28 Juni 2025 sekitar pukul 23.00 WITA dirinya masuk kedalam ruang staf Intel karena ada keributan dalam ruangan. Baca selengkapnyadi siniIkuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya diGOOGLE NEWS",Edi Hayong,https://asset.tribunnews.com/qVOUsP0Xy6pk3dvxTxQmSBVysv0=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Sebanyak-80-siswa-SMA-Manda-Elu-Kabupaten-Sumba-Barat-Daya.jpg,https://kupang.tribunnews.com/provinsi-ntt/939864/berita-populer-kematian-seorang-pria-di-ttu-keracunan-mbg-di-sbd-kesaksian-lukman-hakim-oktavianto?page=all,493e2b5b59e4af0489295dc3e73b8d7a0abfeb5379b151f56e591ec90e103ac2,2025-11-13 21:40:25.849 1761,tempo,mbg,2025-11-03 18:30:00,Serba Serbi Perpres Tata Kelola MBG,"Pemerintah telah menyusun Rancangan Peraturan Presiden tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Makan Bergizi Gratis. Beleid ini dirancang sebagai cara untuk mencegah kasus keracunan massal akibat sajian MBG. Aturan ini menunggu tanda tangan Presiden Prabowo Subianto. Apa isinya?Rancangan Peraturan Presiden MBG yang dibaca oleh Tempo terdiri atas enam bab dan 55 pasal. Isinya mengatur dari penyelenggaraan program hingga pengadaan barang atau jasa. Bagaimana peraturan ini membantu kasus keracunan?Sejumlah aturan dalam beleid itu dibuat agar dapat mengurangi kasus keracunan, berikut ringkasannya: Aturan-Aturan MBG lainPerpres ini menjadi salah satu dari sejumlah aturan baru seputar pelaksanaan program MBG. Aturan-aturan itu adalah: Satu aturan lagiMenteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan pemerintah membuat dua peraturan presiden mengenai MBG. Dalam rapat finalisasi regulasi penyelenggaraan MBG di kantor Kemenko Pangan, Zulkifli menyebut satu aturan yang belum selesai, yakni rancangan Perpres tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Badan Gizi Nasional. Kami perlukan waktu mungkin beberapa hari ini untuk merumuskan, ujarnya pada Selasa, 28 Oktober 2025. KRISNA PRADIPTA | SUMBER DIOLAH TEMPO",Nasyita,https://statik.tempo.co/data/2025/11/03/id_1438918/1438918_720.jpg,https://www.tempo.co/infografik/serba-serbi-perpres-tata-kelola-mbg-2085994,6556fdd3b290fc1c7e4b8c05f28187277caa866bab16bca33d1b8961af15a202,2025-11-13 21:40:26.617 1762,sindonews,mbg,2025-10-19 15:13:00,Wasekjen MUI: Program MBG Miliki Kebaikan Besar tapi Perlu Dikawal,"JAKARTA JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diluncurkan Presiden Prabowo Subianto pada awal 2025 telah mencapai cakupan yang signifikan. Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Arif Fakhruddin mengatakan, program MBG memiliki potensi sangat besar untuk mendukung pemenuhan gizi siswa dan ibu hamil di seluruh Indonesia. Jangkauan yang telah berhasil dicapai memperlihatkan niat baik dan prioritas nasional Pemerintah dalam meningkatkan kualitas gizi gizi gizi masyarakat. Kami mengapresiasi program MBG yang digagas oleh Pak Presiden Prabowo sebagai upaya strategis dan penting dalam pembangunan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Namun, agar niat baik tersebut benar-benar berdampak positif, pengawasan dan pelaksanaan yang tepat, aman, dan berkualitas mutlak diperlukan, katanya, Minggu (19/10/2025). Baca juga: BGN Sajikan Menu Spesial MBG di Momen Hari Ulang Tahun Presiden Prabowo, Ini Isinya BGN Sajikan Menu Spesial MBG di Momen Hari Ulang Tahun Presiden Prabowo, Ini Isinya BGN Sajikan Menu Spesial MBG di Momen Hari Ulang Tahun Presiden Prabowo, Ini Isinya Namun, lanjut Arif, pemerintah bersama seluruh mitra pelaksana harus memastikan bahwa setiap makanan yang disajikan aman dan sesuai standar keamanan pangan. Program MBG tidak boleh hanya mengedepankan aspek gizi dan jangkauan penerima, tetapi juga aspek kehalalan dan ketayyiban yang meliputi kebaikan, keamanan, dan kebersihan. Sehingga program MBG ini tidak akan menimbulkan bahaya bagi penerima manfaat, ujarnya. Untuk memastikan keamanan itu, Arif mengusulkan agar pemerintah melibatkan ulama dan ahli gizi muslim dalam pengawasan. Selain itu, Pemerintah juga harus memberikan edukasi adab makan dan kebersihan kepada siswa penerima manfaat. Sehingga tidak terjadi lagi seperti yang viral di medsos, di mana seorang siswa penerima manfaat mengonsumsi secara brutal dengan cara berteriak-teriak dan melempar tutup food tray MBG. Itu tidak pantas dilakukan seorang siswa yang notabene kaum terdidik. Tugas kita semua untuk memberikan edukasi, tuturnya. Berdasarkan data yang dikeluarkan pemerintah, program tersebut terus menunjukkan peningkatan jumlah capaian penerima manfaat. Pada 17 Januari 2025, saat baru berjalan 10 hari, program ini telah menjangkau lebih dari 650.000 anak di 31 provinsi. Per 16 Mei 2025, tercatat sebanyak 3.913.586 penerima manfaat (termasuk 3.890.685 siswa, 13.611 balita, 3.547 ibu hamil, 5.743 ibu menyusui). Memasuki awal Juni 2025, jangkauan telah mencapai 4,890,000 penerima dari 1.716 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Pada Juli tahun ini, tercatat 6,7 juta orang telah menerima manfaat program MBG. Lonjakan drastis angka penerima manfaat terjadi pada 15 Agustus 2025. Sebagaimana dilaporkan Sekretariat Negara (Setneg), program telah menjangkau 20 juta anak sekolah, anak belum sekolah dan ibu hamil/menyusui di 38 provinsi dengan 5.800 SPPG. Per 3 Oktober 2025, pemerintah mengumumkan jumlah penerima manfaat MBG telah mencapai 31,2 juta jiwa di seluruh Indonesia dengan realisasi anggaran mencapai Rp20,6 triliun dari pagu tahunan sebesar Rp71 triliun. Pemerintah menargetkan, pada akhir 2025 program MBG dapat menyentuh 82,9 juta penerima manfaat. Data-data di atas menunjukkan intensitas dan skala program MBG sangat besar dan mencakup jutaan jiwa, khususnya pelajar dan ibu hamil/menyusui. Meski demikian, program ini bukannya tanpa masalah, khususnya menyangkut isu keamanan pangan. Di beberapa daerah muncul kasus-kasus keracunan makanan dari program MBG dengan jumlah cukup banyak yang harus menjadi perhatian serius Pemerintah. Hingga pertengahan Oktober 2025, data resmi jumlah kasus keracunan akibat program MBG di Indonesia menunjukkan angka yang signifikan. Baca juga: Dukung Fatwa Haram Sound Horeg, MUI Pusat: Mengganggu Orang Lain Dukung Fatwa Haram Sound Horeg, MUI Pusat: Mengganggu Orang Lain Dukung Fatwa Haram Sound Horeg, MUI Pusat: Mengganggu Orang Lain Menurut data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 5 Oktober 2025, tercatat 119 kejadian keracunan dengan total 11.660 kasus di 25 provinsi dan 88 kabupaten/kota. Tiga provinsi dengan jumlah kasus terbanyak adalah Jawa Barat (34 kejadian), Jawa Tengah (15 kejadian), dan Yogyakarta (13 kejadian). Sebelumnya, pada 30 September 2025, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan jumlah kasus keracunan MBG mencapai 6.457 orang di seluruh Indonesia. Paparan tersebut disampaikan dalam rapat bersama Komisi IX DPR di Jakarta. Sementara itu, Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) melaporkan, hingga 12 Oktober 2025, total korban keracunan MBG mencapai 11.566 anak, dengan penambahan 1.084 kasus baru dalam periode 6 12 Oktober 2025. Meskipun jumlah korban keracunan masih kecil dibandingkan dengan cakupan penerima manfaat (puluhan juta), kejadian semacam ini tetap merupakan sinyal peringatan serius terkait aspek keamanan pangan dan pelaksanaan program. (poe) (poe)",Puguh Hariyanto,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/19/15/1634221/wasekjen-mui-program-mbg-miliki-kebaikan-besar-tapi-perlu-dikawal-cqo.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1634221/15/wasekjen-mui-program-mbg-miliki-kebaikan-besar-tapi-perlu-dikawal-1760861456?showpage=all,cffec93f53afca1f4b9ffb4b75e03ae25c60bb21c1eaa79828eeda52830cca55,2025-11-13 21:40:33.459 1763,tribunnews,mbg,2025-11-12 16:26:58,"BGN Ungkap Penyebab Maraknya Kasus Keracunan MBG di Jabar dan Sleman, Diduga Akibat Infeksi Nitrit","Keracunan pangan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) paling banyak terjadi di wilayah Jawa Barat serta SlemanTimBGNmenemukan indikasi kuat adanya infeksi nitrit sebagai salah satu penyebab utama gangguan pencernaanInfeksi nitrit itu kemungkinan besar dipicu oleh praktik pertanian TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Kepala Badan Gizi Nasional (BGN),Dadan Hindayana, mengungkapkan, kasuskeracunanpangan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) paling banyak terjadi di wilayah Jawa Barat. Terutama di Garut, Cianjur, Bandung Barat, serta Sleman di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dadan menyebut, hasil kajian tim BGN menemukan indikasi kuat adanya infeksi nitrit sebagai salah satu penyebab utama gangguan pencernaan di wilayah tersebut. Baca juga:Kirim Karangan Bunga ke Menkeu, Produsen Food Tray Kecewa MBG Lebih Pilih Impor ""Betul masalah lebih banyak di Jawa Barat. Garut, Cianjur, Bandung Barat, dan ditambah dengan Sleman. Nah itu, daerah endemik untuk kejadian, karena itu yang paling tinggi. Kemarin timnya bu Waka sudah mendapatkan gambaran, bahkan bukan hanya masalah air, tapi ternyata infeksi nitrit cukup tinggi,"" kata Dadan dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/11/2025). Infeksi nitrit bukanlah nama penyakit, melainkan istilah yang merujuk pada kondisi adanya nitrit dalam urine, yang biasanya menjadi tanda adanya infeksi saluran kemih (ISK). Baca juga:TNI AD: Pengelolaan Peternakan Ayam atau Lahan Pangan untuk MBG Masih Dikaji Menurutnya, infeksi nitrit itu kemungkinan besar dipicu oleh praktik pertanian yang menggunakan pupuk nitrogen berlebih, sehingga kandungan nitrit dalam tanaman meningkat. Ia mengatakan zat tersebut dapat mengganggu sistem pencernaan, terutama pada anak-anak. Kemungkinan ini disebabkan oleh praktik budidaya petani yang terlalu banyak memberikan nitrogen, sehingga kandungan nitrit di dalam tanaman cukup tinggi, jelasnya. ""Di Bandung Barat bahkan ditemukan tiga anak mengalami gangguan pencernaan hanya karena makan melon. Diduga melon tersebut mengandung kadar nitrit tinggi, lanjutnya. Sebagai langkah tindak lanjut,BGNkini tengah melakukan konsolidasi dengan seluruh mitra di daerah endemik. Termasuk, para ahli gizi dan pengelola Satuan Pelaksana Program Pemberian Gizi (SPPG). Kami sedang kumpulkan seluruh mitra di daerah yang mengalami masalah, termasuk di Bandung Barat. Wakil Ketua DPR juga akan hadir untuk memberikan penjelasan, pungkasnya. Baca juga:Kirim Karangan Bunga ke Menkeu, Produsen Food Tray Kecewa MBG Lebih Pilih Impor Kasuskeracunanprogram Makan Bergizi Gratis (MBG) di Jawa Barat dan Sleman terjadi berulang kali, melibatkan ratusan siswa dengan gejala seperti pusing, diare, dan muntah. Faktor utama yang diduga menjadi penyebab adalah kualitas air dan kebersihan makanan yang kurang terjaga. Sleman, Yogyakarta: Jawa Barat: Penyebab Utama Dampak",Igman Ibrahim,https://asset-2.tribunnews.com/tribunnews/foto/bank/originals/Korban-Keracunan-MBG-Meluas-di-Kabupaten-Bandung-Barat_20251015_224854.jpg,https://www.tribunnews.com/nasional/7753888/bgn-ungkap-penyebab-maraknya-kasus-keracunan-mbg-di-jabar-dan-sleman-diduga-akibat-infeksi-nitrit?page=all,8f7f6b60692ae2957aacd8f5f4ffda81a7eaba60e60765972fc0cf2ca6ecfdc9,2025-11-13 21:40:36.523 1764,tempo,mbg,2025-11-03 17:00:00,Intip Aneka Menu MBG dari Berbagai Dapur SPPG Polresta di Berbagai Daerah,,Fajar Januarta,https://statik.tempo.co/data/2025/11/03/id_1438891/1438891_720.jpg,https://www.tempo.co/arsip/intip-aneka-menu-mbg-dari-berbagai-dapur-sppg-polresta-di-berbagai-daerah-2085944,abe7178233c22fd69ef06df0cee166a919229a64eeaad3e6d31364600f2aba1a,2025-11-13 21:40:37.348 1765,sindonews,mbg,2025-10-19 11:50:00,Polda Jateng Targetkan Bangun 100 SPPG untuk Layani Program MBG,"SEMARANG SEMARANG - Polda Jateng Polda Jateng menargetkan bakal memiliki 100 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). (SPPG). Saat ini, sebanyak 33 di antaranya telah beroperasi dan manfaatnya sudah dirasakan masyarakat melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dengan target 100 SPPG, maka Polda Jateng bakal menjadi Satker paling banyak mengoperasikan SPPG bila dibandingkan dengan Satker lainnya di Indonesia. Baca juga: Kunjungi SPPG Polri, Rockefeller Foundation Terkesan Kecepatan dan Efisiensi Kunjungi SPPG Polri, Rockefeller Foundation Terkesan Kecepatan dan Efisiensi Direktur Eksekutif Lemkapi Edi Hasibuan mengapresiasi kinerja Polda Jateng. Menurut dia, pencapapaian Polda Jateng ini bisa menjadi contoh untuk polda lainnya. ""Kita apresiasi kinerja Polda Jateng. Kita menilai ini menjadi contoh. Kita juga harapkan capaian ini memberi motivasi kepada polda lainnya untuk mencapai target Kapolri 1.000 SPPG di seluruh Indonesia,"" katanya di Jakarta, Minggu (19/10/2025). Terkait capaian tersebut, pihaknya atas nama masyarakat menyampaikan terima kasih kepada Polri, khususnya kepada Polda Jateng yang terus menunjukan komitmennya dalam menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Baca juga: Wakapolri: SPPG Polri di Semarang Bukti Kepedulian pada Masyarakat Wakapolri: SPPG Polri di Semarang Bukti Kepedulian pada Masyarakat ""Kita melihat kehadiran SPPG Polri ini sudah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat diberbagai tempat di Jateng,"" kata Ketua Umum Asosiasi Dosen Ilmu Hukum dan Kriminologi Indonesia (ADIHGI) ini. Mantan anggota Kompolnas ini menyebut, saat ini Polda Jateng sudah mengopersiksn 33 SPPG, kemudian 40 SPPG dalam tahap pembangunan dan 27 SPPG tengah dilakukan ground breaking. ""Kami melihat Polda Jateng telah hadir sebagai pelayan sosial untuk masyarakat dalam mendukung program pemerintah,"" sebutnya. (shf) (shf)",Sucipto,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/19/174/1634171/polda-jateng-targetkan-bangun-100-sppg-untuk-layani-program-mbg-cmc.jpg,https://daerah.sindonews.com/read/1634171/174/polda-jateng-targetkan-bangun-100-sppg-untuk-layani-program-mbg-1760847011?showpage=all,6885d8c85262fc0a9cc38bd4536d8d64569846679b44a5ba8024caf34ca0a069,2025-11-13 21:40:44.510 1766,tribunnews,mbg,2025-11-12 20:30:29,"Sejumlah SPPG Setop Sementara Penyaluran MBG, Regional BGN Banten Akui Kendala Administrasi","TRIBUNBANTEN.COM, SERANG-Regional Badan Gizi Nasional (BGN) Provinsi Banten buka suara terkait adanya Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang terpaksa menghentikan sementara penyaluran program Makanan Bergizi Gratis (MBG) kepada para siswa. Penghentian sementara itu terjadi karena keterlambatan penyaluran dana dari BGN kepada pihakSPPG. Berdasarkan informasi yang dihimpun, sejumlahSPPGdi Banten yang menghentikan sementara penyaluranMBGberada di Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, dan Kota Cilegon. Kepala Regional BGN Banten, Ichsan Rizqiansyah, memastikan penyaluran programMBGmelaluiSPPGakan kembali berjalan normal dalam waktu dekat. Menurutnya, dana bantuan pemerintah (Banper) untuk operasionalSPPGsecara bertahap sudah mulai dicairkan. Untuk saat ini, alhamdulillah insya Allah akan kembali normal, karena dana Anggaran Banper satu per satu perlahanSPPGsudah menerima untuk operasionalnya, kata Ichsan saat dikonfirmasi melalui WhatsApp, Rabu (12/11/2025). Ia menjelaskan, sempat tersendatnya dana operasional tersebut disebabkan adanya proses perbaikan administrasi di tingkat pemerintah pusat. Kemungkinan sedang ada perbaikan administrasi di pusat, jelasnya. Baca juga:Respons Ketua Satgas sekaligus Wabup Iing, Soal Penyaluran MBG di Menes Dihentikan Sementara Wakil Gubernur Banten (Wagub), Dimyati Natakusumah mengaku belum menerima laporan terkait persoalan tersebut. ""Wah, saya belum dapat laporan, malah saya ingin tahu juga kalau berhenti kenapa begitu. Saya rasa kan enggak berhenti lah, kan belum ada laporan dari sekolah-sekolah,"" katanya, Rabu (12/11/2025). Saat disinggung soal dugaan keterlambatan pembayaran dari BGN, Dimyati menjelaskan bahwa saat ini sedang dilakukan perubahan dan pergeseran anggaran. ""Dan juga sedang melakukan efisiensi dan juga aktivitas. Jadi pasti dibayar lah. Negara enggak mungkin enggak membayar. Pasti negara itu menjamin,"" jelas Dimyati. Siswa sekolah dasar (SD) di wilayah Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, tidak mendapat kiriman Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Selasa (11/11/2025). Saat dikonfirmasi, salah seorang penanggung jawabMBGdi sekolah SD Negeri 1 Menes, Neng, mengungkapkan berdasarkan informasi yang diterima dirinya, bahwa dapur yang biasa mengirimkanMBGterkendala anggaran atau dana. ""Iya, karenaMBGhari ini ada kendala. Informasinya dari pihak dapurnya ada kendala masalah dana,"" ujarnya dalam sambung telepon, kemarin. Menurutnya, tidak hanya sekolah SD Negeri 1 saja yang tidak menerimaMBGhari ini, melainkan sekolah di wilayah Menes juga mengalami hal serupa. ""Bukan di sekolah saya aja, sekolah yang lain juga banyak yang hari ini gak nerimaMBG,"" ujarnya. Neng mengaku, mengetahui informasi penghentian sementaraMBGakibat dana, dari pesan grup WhatsApp. Terlebih, dirinya pun tidak mengetahui sampai kapan kirimanMBGtersebut dihentikan sementara. ""Penyampaiannya lewat group WhatsApp. Kalau masalah sampai kapan, gak tahu, mungkin sampai waktu yang ditentukan pihakMBG,"" ujarnya. Terpisah, Camat Menes, Usep Sudarmana membenarkan, bahwa sebagian sekolah di wilayahnya hari ini tidak mendapat kirimanMBG. Kendati demikian, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pengelolaSPPGUmi Kaisar kaitan dengan masalah tersebut. ""Iya, saya juga sudah menanyakan hal itu. Alasannya dari pihak dapur, karena anggaran dari Badan Gizi Nasional (BGN) belum turun,"" bebernya. ""KepalaSPPGmenyatakan dananya belum cair dari BGN. Sehingga hari ini, distribusiMBGdari dapur Umi Kaisar distop dulu,"" sambungnya.",Muhamad Rifky Juliana,https://asset.tribunnews.com/Cm3MPNS2UXAgaI0ewCqwNSPiuU8=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banten/foto/bank/originals/SPPG-PEgawai-bekerja-asdad.jpg,https://banten.tribunnews.com/banten/145677/sejumlah-sppg-setop-sementara-penyaluran-mbg-regional-bgn-banten-akui-kendala-administrasi?page=all,f5eebd62fe293592cbe6cf8d1caedb6f049da31184cd83251a7df397dedcd5ed,2025-11-13 21:40:47.130 1767,tempo,mbg,2025-11-03 06:00:00,Eksploitasi Pekerja Makan Bergizi Gratis,"SETELAH adanya masalah keracunan, kini muncul kasus kekerasan terhadap perempuan pekerja dapur makan bergizi gratis (MBG). Seorang pekerja di satuan pelayanan pemenuhan gizi di Bekasi, Jawa Barat, melaporkan tindak kekerasan fisik dan verbal kepala dapur ke kepolisian setempat pada Kamis, 23 Oktober 2025.",,https://images-tm.tempo.co/all/2025/11/03/899147/899147_1200.jpg,https://www.tempo.co/kolom/eksploitasi-pekerja-makan-bergizi-gratis-2085727,2d19b73efb8be29b06fd275b67d0b6a8a2ec346b3d6c6d7b9282b1b5ded9c4ff,2025-11-13 21:40:48.420 1768,sindonews,mbg,2025-10-19 07:08:00,"36,2 Juta Penerima Program MBG, Setara 1,4 Miliar Porsi Makanan","JAKARTA JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) menunjukkan capaian signifikan sejak diluncurkan pada Januari 2025. Hingga Oktober 2025, tercatat sebanyak 36,2 juta penerima manfaat telah mendapatkan makanan bergizi secara rutin, setara dengan penyediaan lebih dari 1,4 miliar porsi makanan di seluruh Indonesia. Program prioritas nasional ini bertujuan menekan angka kerawanan pangan hingga nol persen serta memastikan pemenuhan gizi masyarakat, pemenuhan gizi masyarakat, terutama bagi anak-anak dan kelompok rentan. Baca juga: Respons Prabowo soal Kepala BGN Kembalikan Anggaran Rp70 Triliun ke Negara: Patriot Bangsa! Respons Prabowo soal Kepala BGN Kembalikan Anggaran Rp70 Triliun ke Negara: Patriot Bangsa! Prabowo menyampaikan hal itu dalam kesempatannya memberikan orasi ilmiah dalam acara Sidang Senat Terbuka Pengukuhan Mahasiswa Baru Wisuda Sarjana Dies Natalis 2025 Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI). Program MBG juga menggerakkan ekonomi masyarakat. Total sudah adalah 12.205 dapur dengan masing-masing dapur mempekerjakan 50 orang. ""Masing-masing dapur menimbulkan 15 supplier makanan di desa. Masing-masing suplier mempekerjakan 5-10 pekerja hingga petani. Saudara-saudara, ini prestasi yang tidak kecil, dan kita dibicarakan di dunia internasional,"" kata Prabowo, dikutip Minggu (19/10/2025). Baca juga: Baca juga: 3 Jenderal TNI Asli Makassar Berkarier Moncer dan Harumkan Sulawesi Selatan Prabowo juga mengutip Rockefeller Institute, lembaga terafiliasi dengan State University of New York, yang menyatakan program MBG menjadi perhatian dunia. Indonesia adalah negara ke 78 atau 79 yang menggulirkan program makan bergizi. ""Sekarang, sudah ada 112 negara, dan sebagian besar ikut contoh kita,"" kata dia. Indonesia menjadi salah satu negara yang paling cepat menggulirkan program ini. Bisa menjangkau 36,2 juta penerima manfaat dalam waktu 1 tahun. ""Brazil membutuhkan 11 tahun. Ini suatu prestasi dan untuk itu terima kasih kepada Kepala BGN Prof Dadan dari IPB,"" katanya. Prabowo mengatakan keberhasilan program ini dibandingkan insidennya 99,99 persen, meski ia mengakui pelaksanaan kini masih ada yang belum sempurna. Namun, Prabowo kembali menegaskan, Kita mau zero error! Zero defect! Walaupun sangat sulit, tapi kita harus,"" tegasnya. (shf) (shf)",Binti Mufarida,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/19/15/1634097/362-juta-penerima-program-mbg-setara-14-miliar-porsi-makanan-uje.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1634097/15/362-juta-penerima-program-mbg-setara-14-miliar-porsi-makanan-1760829040?showpage=all,0e4c0107dbfe2b16dac6d33c6148646c5a1c3c032626b2249563da18ba87d734,2025-11-13 21:40:54.895 1783,sindonews,mbg,2025-10-16 18:03:00,"Tinjau Dapur MBG di Ngawi, Ibas: Kita Harus Steril Betul","NGAWI NGAWI - Wakil Ketua MPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan keamanan dalam pengelolaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). (MBG). Hal itu disampaikan saat meninjau dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Desa Pucanganom, Kendal, Ngawi, Ngawi, Jawa Timur. SPPG di Desa Pucanganom ini baru berjalan selama satu bulan dan telah mampu menyajikan sekitar 3.600 porsi makanan bergizi gratis setiap harinya. Baca juga: Di Depan Steve Forbes, Prabowo Ungkap Program MBG Direncanakan sejak Tahun 2023 Di Depan Steve Forbes, Prabowo Ungkap Program MBG Direncanakan sejak Tahun 2023 Ibas menekankan pentingnya menjaga standar kebersihan dalam setiap proses pengelolaan makanan agar kualitas gizi yang diterima anak-anak tetap terjaga. Kita harus steril betul, karena di beberapa daerah ada insiden. Harus benar-benar bersih dari proses persiapan hingga pembuatan makanannya sehingga tidak ada kuman, tidak ada bakteri, dan manfaatnya dapat maksimal bagi anak-anak kita. Kita harus pastikan pengelolaannya sudah tepat dan sesuai dengan standar, ujar Ibas, dikutip Kamis (16/10/2025). Dia juga menyampaikan apresiasi kepada para pengelola dapur dan tenaga kerja yang telah berdedikasi tinggi dalam mendukung kelancaran program MBG ini. Baca juga: Perpres Tata Kelola MBG Sudah di Meja Mensesneg, Masih Tunggu Masukan Perpres Tata Kelola MBG Sudah di Meja Mensesneg, Masih Tunggu Masukan Terima kasih sudah bekerja dengan gigih untuk menyampaikan gizi yang baik bagi anak-anak kita. Saya titip pastikan semuanya bersih. Saya tidak ingin ada laporan anak-anak kita mengalami keracunan, tegasnya. Lebih lanjut, Ibas menegaskan pentingnya memastikan penggunaan anggaran program berjalan dengan transparan dan bertanggung jawab. Ia juga menyoroti potensi daerah yang dapat mendukung keberlanjutan program ini. Kita harus pastikan anggaran untuk MBG ini tepat sasaran, tidak ada penyelewengan. Kita bersyukur di Jawa Timur ini tanahnya subur, jadi bahan-bahan baku juga mudah penyalurannya dan harganya masih terjangkau, katanya. Ibas menegaskan dukungannya terhadap program Makan Bergizi Gratis yang digagas Presiden Prabowo Subianto, sebagai langkah nyata pemerintah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia sejak usia dini. Dia menilai program ini bukan hanya soal penyediaan makanan, tetapi juga investasi jangka panjang bagi kesehatan, pendidikan, dan masa depan anak-anak bangsa. (shf) (shf)",Sunu Hastoro Fahrurozi,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/16/174/1633179/tinjau-dapur-mbg-di-ngawi-ibas-kita-harus-steril-betul-pmo.jpg,https://daerah.sindonews.com/read/1633179/174/tinjau-dapur-mbg-di-ngawi-ibas-kita-harus-steril-betul-1760609457?showpage=all,032f9fd8a7a67b69b62ff1afa268022e22f33cc1c21cbcab79083133d6d43272,2025-11-13 21:41:48.611 1792,sindonews,mbg,2025-10-13 11:23:00,"JPPI Catat 11.566 Anak Jadi Korban Keracunan MBG, Lebih Banyak dari Data BGN","JAKARTA JAKARTA - Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat penambahan korban keracunan program Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG). Dalam periode 6-12 Oktober 2025, tercatat 1.084 korban baru keracunan MBG. Dengan penambahan ini, total korban sejak awal tahun mencapai 11.566 anak. Setiap pekan ribuan anak tumbang karena MBG, tapi negara justru membiarkan dapur-dapur tetap beroperasi. Ini bukan sekadar kelalaian, ini adalah krisis tanggung jawab publik, tegas Koordinator Nasional JPPI Ubaid Matraji dalam keterangan tertulisnya, Senin (13/10/2025). Ubaid mengungkapkan pada pekan ini, dua provinsi baru terpapar kasus keracunan Kalimantan Selatan (Kabupaten Banjar) dan Gorontalo (Kota Gorontalo), yang sebelumnya belum pernah dilaporkan. Dia mengatakan ini menunjukkan penyebaran kasus yang semakin luas dan tidak terkendali. Baca juga: Catatan BGN: 6.517 Siswa Keracunan MBG Sejak Januari hingga September Catatan BGN: 6.517 Siswa Keracunan MBG Sejak Januari hingga September Provinsi dengan korban terbanyak pekan ini: 1. Nusa Tenggara Timur: 384 korban (Timor Tengah Selatan) 2. Jawa Tengah: 347 korban (Karanganyar, Klaten, Salatiga) 3. Kalimantan Selatan: 130 korban (Kab. Banjar) Jika dihitung sejak Januari hingga 12 Oktober 2025, lima provinsi dengan korban keracunan MBG tertinggi adalah: 1. Jawa Barat: 4.125 korban 2. Jawa Tengah: 1.666 korban 3. DIY: 1.053 korban 4. Jawa Timur: 950 korban 5. Nusa Tenggara Timur: 800 korban. JPPI mencatat adanya lonjakan signifikan di Jawa Timur dan NTT. Dua provinsi ini tidak termasuk lima besar per 30 September 2025, namun kini melonjak masuk ke daftar provinsi dengan korban terbanyak. Ini menandakan peningkatan eskalasi dan kegagalan pengendalian mutu di lapangan, katanya. Ubaid pun mengatakan lebih parah lagi, korban kini tak lagi terbatas pada peserta didik. JPPI menerima laporan bahwa guru, balita, ibu hamil, hingga anggota keluarga ikut menjadi korban. Paket MBG yang dibawa pulang atau disalurkan ke Posyandu menyebabkan keracunan meluas hingga ke rumah tangga, seperti terjadi di Bima, Ketapang, dan Timor Tengah Selatan. JPPI menilai, Badan Gizi Nasional (BGN) gagal menjalankan prinsip dasar tata kelola transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi publik. Anggaran ratusan triliun digelontorkan tanpa payung hukum yang jelas, sementara ribuan anak jadi korban percobaan kebijakan yang belum matang, papar Ubaid. Ubaid pun menegaskan ribuan korban setiap pekan bukan sekadar angka statistic, itu adalah nyawa anak-anak bangsa yang mestinya dilindungi, bukan dijadikan eksperimen proyek politik. Setiap sendok nasi dari MBG yang berujung keracunan adalah bukti nyata gagalnya negara menyehatkan rakyatnya, pungkasnya. Data yang dimiliki JPPI lebih banyak dari catatan Badan Gizi Nasional (BGN). Sebelumnya, BGN mencatat ada 75 kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) pada periode 6 Januari hingga 31 September. Dari kejadian itu, ada sekitar 6.517 siswa terdampak keracunan MBG. Hal itu diungkapkan Kepala BGN Dadan Hindayana saat Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi IX DPR, Rabu (1/10/2025). Ia mengungkapkan, ada 24 kasus kejadian pada medio 6 Januari hingga 31 Juli dan 51 kasus kejadian pada 31 Juli hingga 30 September. ""Terlihat sebaran kasus terjadinya gangguan perencanaan atau kasus di SPPG, terlihat dari 6 Januari sampai 31 Juli itu tercatat ada kurang lebih 24 kasus kejadian, sementara dari 1 Agustus sampai malam tadi (30 September), itu ada 51 kasus kejadian,"" ucap Dadan. (rca) (rca)",Binti Mufarida,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/13/15/1631691/jppi-catat-11566-anak-jadi-korban-keracunan-mbg-lebih-banyak-dari-data-bgn-zcq.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1631691/15/jppi-catat-11566-anak-jadi-korban-keracunan-mbg-lebih-banyak-dari-data-bgn-1760328627?showpage=all,94748fdd1797acf465d55d8a5ea7f22ab86b497090f1082e72ac56ead4741330,2025-11-13 21:42:19.744 1769,tempo,mbg,2025-11-02 06:00:00,Pelecehan Seksual di Dapur MBG,"SETELAH keracunan makan bergizi gratis (MBG) di berbagai daerah, kini masalah baru muncul dalam program unggulan pemerintahan Prabowo Subianto itu. Kali ini pekerja perempuan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG rentan menjadi korban tindak kejahatan, seperti kekerasan dan pelecehan seksual. Contohnya terjadi terhadap pekerja perempuan di SPPG Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, berinisial RDA. Perempuan 28 tahun itu mengadu ke kepolisian setempat pada 23 Oktober 2025. Ia diduga menjadi korban pelecehan seksual dan kekerasan di dapur MBG tersebut. Komisi Nasional Anti-Kekerasan terhadap Perempuan menduga ada kemungkinan masih terdapat kasus serupa di dapur MBG lain. Karena itu, lembaga ini mendorong agar korban berani mengadu ke lembaganya, lalu ditindaklanjuti ke penegak hukum. Dapur MBG merupakan mitra Badan Gizi Nasional (BGN) penanggung jawab MBG. Dapur itu menyediakan sajian makan bergizi buat siswa, bayi usia di bawah 5 tahun, ibu hamil, dan ibu menyusui. Tiap SPPG menyediakan 2.000-3.000 porsi per hari. Keberadaan dapur MBG ini menjadi sorotan sejak keracunan makanan marak terjadi di berbagai daerah. Kini mereka makin disorot akibat peristiwa dugaan pelecehan seksual terhadap pekerja perempuan di sebuah SPPG di Bekasi. Banyak faktor yang membuat pekerja di dapur MBG, khususnya perempuan, rentan menjadi korban tindak kejahatan. Berbagai penyebab itu serta solusi mencegahnya diulas secara lengkap dalam artikel berjudul Mengapa Pelecehan Seksual Rentan Terjadi di Dapur MBG .","Rusman Paraqbueq, Rusman Paraqbueq",https://images-tm.tempo.co/all/2025/11/02/899040/899040_1200.jpg,https://www.tempo.co/politik/pelecehan-seksual-di-dapur-mbg-2085492,ade906415848d35aed6b7981b291787150f04ba8648387d8456098e24638a8d4,2025-11-13 21:40:59.050 1770,sindonews,mbg,2025-10-18 08:06:00,Ribuan Peserta Antusias Ikuti Webinar Cara Mudah Peroleh Sertifikasi Halal Dapur MBG,"BOGOR BOGOR - Sekitar 2.500 peserta antusias mengikuti Webinar Halal dalam Genggaman: Sertifikasi Dapur MBG Tuntas dalam 1 Bulan yang digelar KPPG Bogor bekerja sama dengan LPH LPPOM. Acara ini mengupas cara mudah dan cepat memperoleh sertifikasi halal dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) . Sertifikasi MBG yang tuntas hanya dalam satu bulan sebagai langkah nyata mewujudkan makanan halal, aman, dan bergizi bagi masyarakat. Baca juga: Ramai-ramai Dukung Rekomendasi MUI soal Jaminan Halal Program MBG Ramai-ramai Dukung Rekomendasi MUI soal Jaminan Halal Program MBG Dalam sambutannya, Kepala KPPG Bogor Haidir menjelaskan KPPG merupakan unit pelaksana teknis di bawah Badan Gizi Nasional (BGN) yang telah memiliki jaringan di seluruh Indonesia. Salah satu fokus utama KPPG memastikan seluruh dapur penyelenggara MBG memenuhi dua sertifikasi penting yakni Sertifikasi Laik Higiene Sanitasi (SLHS) dan Sertifikasi Halal (SH). Melalui sertifikasi halal, kami ingin menjamin hak konsumen muslim agar makanan yang dikonsumsi benar-benar terbebas dari unsur haram dan sesuai dengan kaidah agama, ujar Haidir, Sabtu (18/10/2025). Dia menuturkan sertifikasi halal juga memiliki peran strategis dalam meningkatkan kepercayaan publik. Adanya sertifikasi halal, masyarakat merasa tenang dan yakin terhadap kualitas serta kehalalan makanan yang disajikan dalam program MBG, katanya. Sertifikasi halal juga memiliki aspek legalitas yang kuat. Sejak diberlakukannya Undang-Undang Jaminan Produk Halal (UU JPH), maka setiap produk makanan dan minuman yang beredar di Indonesia, termasuk yang berada dalam program pemerintah seperti MBG wajib memiliki sertifikat halal, ucapnya. Menurut dia, label halal bukan sekadar simbol religiusitas, tetapi juga menjadi jaminan keamanan dan kualitas pangan. Dalam proses sertifikasi halal, yang dinilai bukan hanya kehalalannya, tetapi juga aspek kebersihan, sanitasi, dan keamanan bahan yang digunakan. Jadi, halal itu menyeluruh dari bahan hingga penyajiannya, ujar Haidir. Dia mengapresiasi LPPOM atas sinergi dan dukungan yang diberikan. Kami berharap melalui webinar ini, para kepala SPPG dan mitra MBG mendapat pemahaman yang lebih baik tentang proses sertifikasi halal serta bagaimana cara mengurusnya dengan cepat dan aman, katanya. Sebagai Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) yang berpengalaman lebih dari tiga dekade, LPPOM hadir untuk memberikan pendampingan komprehensif bagi para pelaku program MBG. Dalam webinar tersebut, LPPOM juga memperkenalkan program edukatif Halal On 30 yakni sesi pembelajaran singkat selama 30 menit yang menjelaskan alur sertifikasi halal secara praktis dan mudah dipahami. Melalui webinar ini, peserta mendapatkan wawasan mendalam mengenai pentingnya sertifikasi halal dalam penyelenggaraan MBG serta langkah-langkah praktis untuk memperolehnya. Kolaborasi antara KPPG Bogor dan LPH LPPOM diharapkan menjadi contoh nyata sinergi antarlembaga dalam mendukung implementasi jaminan produk halal sekaligus memperkuat program MBG yang aman, sehat, dan bernilai ibadah. (jon) (jon)",Sujoni,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/18/15/1633791/ribuan-peserta-antusias-ikuti-webinar-cara-mudah-peroleh-sertifikasi-halal-dapur-mbg-wfb.JPG,https://nasional.sindonews.com/read/1633791/15/ribuan-peserta-antusias-ikuti-webinar-cara-mudah-peroleh-sertifikasi-halal-dapur-mbg-1760749810?showpage=all,8238187c34a620e0c66a9ae66a183bd9c176baf7eaf3238dd225b2e708fea8cc,2025-11-13 21:41:05.232 1771,tribunnews,mbg,2025-11-12 14:32:03,"Gedung SPPG Polres Muba Siap Beroperasi, Warga Sekayu Segera Nikmati MBG","SRIPOKU.COM, SEKAYU--Dalam waktu dekat, masyarakat Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan (Sumsel), akan segera merasakan manfaat nyata dari program Sentra Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polres Muba. Satu gedung SPPG di belakang PolsekSekayutelah rampung dibangun dan siap dioperasikan untuk menyalurkan makanan bergizi bagi pelajar, ibu hamil, dan balita. Sementara itu, pembangunan SPPG di wilayah Sungai Keruh sudah mencapai sekitar 60 persen. Ke depan, dua lokasi lain yang akan menjadi tempat pembangunan SPPG berikutnya yaitu di wilayah Polsek Sungai Lilin dan Polsek Lawang Wetan. Baca juga:Dapur MBG Akan Dibangun di Setiap Desa, Pemkab Banyuasin Pastikan Distribusi Makanan Bergizi Merata Kehadiran fasilitas ini diharapkan dapat memperluas jangkauan pelayanan hingga ke tingkat kecamatan. Kapolres Muba AKBP God Parlasro Sinaga melalui Kasi Humas IPTU Hutahean mengatakan, programMBGmerupakan wujud komitmen Polres Muba dalam memberikan pelayanan nyata bagi masyarakat. Selain menyediakan makanan bergizi gratis, program ini juga membuka peluang bagi pelaku UMKM lokal untuk menyuplai bahan baku dan menyerap tenaga kerja sebagai relawan dapur. 'Pembangunan SPPG ini mendukung program pemerintah dalam pemenuhan gizi masyarakat sekaligus memberdayakan ekonomi lokal,"" ujar Hutahean, Rabu (12/11/2025). Ia menambahkan, Polres Muba menerapkan prosedur ketat dalam pengelolaan dapur SPPG. Setiap relawan akan mendapat pengawasan untuk memastikan makanan yang disiapkan memenuhi standar kebersihan dan keamanan pangan. ""Untuk wilayahSekayu, SPPG akan menyalurkan makanan bergizi gratis ke sepuluh sekolah dan dua posyandu,""ungkapnya. Dari dua SPPG yang ada, akan ada tambahan lagi di Sungai Lilin dan Lawang Wetan, tahap pembangunan akan dilakukan dalam waktu dekat. ""Jika semuanya sudah terpenuhi maka dalam wakti dekat SPPG tersebut bakan melayani masyarakat,""tutupnya.",Fajeri Ramadhoni,https://asset.tribunnews.com/wwWVz16rSkmD9SB8vkLcuQKAoLw=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palembang/foto/bank/originals/SPPG-polres-Muba.jpg,https://palembang.tribunnews.com/sumsel/1301451/gedung-sppg-polres-muba-siap-beroperasi-warga-sekayu-segera-nikmati-mbg?page=all,0725d4d695daf8716571d08cbad766d4c66e04b9a777e31eb87ea887261f21b9,2025-11-13 21:41:08.533 1772,tempo,mbg,2025-11-02 06:00:00,Kekerasan Pelecehan Seksual di Dapur MBG,"SEORANG pekerja Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, berinisial RDA, 28 tahun, masih trauma atas peristiwa yang ia alami saat bekerja di dapur makan bergizi gratis (MBG) tersebut. Ia mengalami tindak kekerasan dan pelecehan seksual dari atasannya di dapur MBG itu.","Andi Adam Faturahman, Rusman Paraqbueq",https://images-tm.tempo.co/all/2025/11/01/899024/899024_1200.jpg,https://www.tempo.co/politik/kekerasan-pelecehan-seksual-di-dapur-mbg-2085491,71abd1873d5913253dfd017c6bed175ead5ac94f1df31e286ad8c8539c71da83,2025-11-13 21:41:09.734 1773,sindonews,mbg,2025-10-17 14:50:00,"BGN Sajikan Menu Spesial MBG di Momen Hari Ulang Tahun Presiden Prabowo, Ini Isinya","JAKARTA JAKARTA - Kepala Badan Gizi Nasional Badan Gizi Nasional Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan ada menu spesial Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disajikan di momen hari ulang tahun ke-74 Presiden Prabowo Subianto pada hari ini. Menu spesial MBG tersebut adalah makanan favorit dari Presiden Prabowo, yakni nasi goreng dan telur ceplok. Secara serempak menyajikan menu seragam, yaitu menu favorit Bapak Presiden, nasi goreng dengan telor ceplok, kata Dadan, Jumat (17/10/2025). Dadan menjelaskan, menu favorit Presiden Prabowo itu akan dibuat di seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di 38 provinsi, di 509 kabupaten dan 7.022 kecamatan. Baca juga: Di Depan Steve Forbes, Prabowo Ungkap Program MBG Direncanakan sejak Tahun 2023 Di Depan Steve Forbes, Prabowo Ungkap Program MBG Direncanakan sejak Tahun 2023 Secara khusus, Dadan juga menyampikan seluruh jajaran BGN dan SPPG menyampaikan ucapan Selamat Ulang Tahun kepada Prabowo Subianto. Selamat Ulang Tahun kepada Bapak Prabowo Subianto, semoga sehat dan bahagia selalu serta sukses membawa Indonesia menuju Indonesia Emas 2045 dengan lahirnya generasi yang sehat, kuat, cerdas, dan ceria, jelas dia. Baca juga: 8 Brigjen Naik Pangkat Jadi Mayjen TNI, Ini Daftar Namanya 8 Brigjen Naik Pangkat Jadi Mayjen TNI, Ini Daftar Namanya Sebagai informasi, Presiden Prabowo Subianto lahir di Jakarta pada 17 Oktober 1951. Ia adalah anak dari pasangan Soemitro Djojohadikusumo dan Dora Marie Sigar. Dari pernikahannya dengan Siti Heidati Hariyadi (Titiek Soeharto) pada 1983, Prabowo dikaruniai seorang putra bernama Ragowo Hediprasetyo Djojohadikusumo atau Didit Hediprasetyo. (cip) (cip)",Riyan Rizki Roshali,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/17/15/1633551/bgn-sajikan-menu-spesial-mbg-di-momen-hari-ulang-tahun-presiden-prabowo-ini-isinya-nkb.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1633551/15/bgn-sajikan-menu-spesial-mbg-di-momen-hari-ulang-tahun-presiden-prabowo-ini-isinya-1760685049?showpage=all,f544f4fe1a533b70ce6934abee84d52015b8497a3ebba5fafa8a71ad02126d27,2025-11-13 21:41:15.597 1774,tribunnews,mbg,2025-11-12 18:17:17,"Dapur MBG di Kecamatan Inerie Ngada Mulai Beroperasi, Enjel: Terima Kasih Bapak Presiden Prabowo","Laporan ReporterPOS-KUPANG.COM, Charles Abar POS-KUPANG.COM, BAJAWA DapurMakan Bergizi Gratis (MBG)untuk pemenuhan sasaran diKecamatan Inerie,Kabupaten Ngada, NTT, resmi mulai beroperasi pada Rabu (12/11/2025). Program yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto ini disambut antusias oleh masyarakat dan pelajar di wilayah itu. Untuk periode perdana, penerima manfaat mencakup anak-anak TK, SD, SMP, SMA, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita dengan total sebanyak 2.596 orang. Suasana penyaluran perdana di sekolah terlihat semarak. Siswa-siswi tampak gembira menerima menu bergizi yang telah lama mereka nantikan sejak program ini dilaunching oleh Presiden Prabowo. Kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Presiden Prabowo karena program ini telah sampai ke sekolah kami, ujar Enjel, salah satu siswi, yang disambut tepuk tangan meriah dari ratusan pelajar lainnya. Baca juga:Siswa SMA Manda Elu Sumba Barat Daya Diduga Keracunan MBG, Orang Tua Mengaku Gelisah KepalaSMAN 1 Inerie,Fransiskus X. Sake Odja, mengaku sangat bersyukur atas beroperasinya dapurMBGdi wilayahnya. Peristiwa hari ini sangat dirindukan anak-anak kami. Dengan makan bergizi ini, mereka tidak hanya siap secara akademik, tetapi juga tercukupi kebutuhan gizinya, ungkapnya. Ia menambahkan, selama ini sebagian siswa sering datang ke sekolah tanpa sarapan. Kondisi itu kerap memengaruhi konsentrasi belajar mereka. Program ini sangat membantu. Anak-anak kini tidak lagi belajar dalam keadaan lapar, sehingga fokus dan semangat belajar meningkat, tambahnya. Selain itu, kata Fransiskus, programMBGjuga mendorong perilaku hidup sehat di kalangan siswa. Dulu banyak yang jajan sembarangan. Sekarang mereka bisa menikmati makanan bergizi dan terjamin kesehatannya, katanya. Dukung Ekonomi Lokal Bertumbuh Pemilik DapurMBGInerie, Emanuel Ngajo, menjelaskan bahwa penyaluran perdana ini telah disiapkan secara matang, mulai dari stok bahan baku hingga proses distribusi ke penerima manfaat. Untuk pemenuhan bahan baku, kami menggandeng pelaku UMKM lokal, baik di tingkat kecamatan maupun kabupaten. Misalnya, ayam kami suplai dari pengusaha di Inerie yang sudah memiliki legalitas jelas, ujarnya. Namun, untuk kebutuhan sayur-mayur, pihaknya masih harus mendatangkan dari luar kecamatan karena Inerie belum menjadi sentra hortikultura. Kami sudah berdiskusi dengan kepala desa agar masyarakat mulai diberdayakan menanam sayur. Pemerintah desa bisa membantu penyediaan bibit supaya pemenuhan bahan tidak lagi bergantung dari luar, jelas Emanuel. DapurMBGInerie saat ini menyerap 47 tenaga kerja lokal, sesuai standar operasional yang ditetapkan olehBadan Gizi Nasional(BGN). Kami bangga karena program ini tidak hanya menyehatkan anak-anak, tapi juga membuka lapangan kerja bagi warga sekitar, tutupnya. Pengawasan Ketat dariBGN Kegiatan penyaluran perdana ini mendapat pengawasan langsung dari Laurensius B.L. Lalu, Kepala SPPIBadan Gizi NasionalKabupaten Ngada, yang memastikan seluruh tahapan berjalan sesuai prosedur. Hari pertama pelaksanaan di Inerie ini berjalan lancar dan penuh semangat. Guru dan siswa sangat antusias menyambut program yang telah lama dinantikan, kata Laurensius. Menurutnya, hingga kini programMBGdiKabupaten Ngadasudah berjalan baik dengan target 32 dapur yang tersebar di 12 kecamatan. Dari jumlah itu, enam dapur telah beroperasi, sementara sisanya ditargetkan rampung pada Januari mendatang. Laurensius menambahkan, tantangan utama masih pada ketersediaan bahan baku lokal. Kami sedang menyiapkan rantai pasok bersama Pemda agar dapur yang kekurangan pasokan bisa segera ditangani. Harapan kami, setiap kecamatan memiliki sumber pangan yang kuat dan bisa memberdayakan petani maupun UMKM setempat, ujarnya. Program Makan Bergizi Gratis diharapkan bukan hanya sekadar memberi makanan kepada anak-anak, tetapi juga menanamkan harapan baru, bahwa dari dapur sederhana di pelosok Inerie, lahir generasi sehat, cerdas, dan siap membangun masa depan bangsa.(cha) Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya diGOOGLE NEWS",Oby Lewanmeru,https://asset.tribunnews.com/410TW4wcj5ymM31Q1h6Hi36_6IA=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/siswa-di-Inerie-nikmati-MBG.jpg,https://kupang.tribunnews.com/regional-ntt/939952/dapur-mbg-di-kecamatan-inerie-ngada-mulai-beroperasi-enjel-terima-kasih-bapak-presiden-prabowo?page=all,5b54df85edd9f14b0fe49ec275ed0beb76ad197c9b75df1df8b9dfe67366b163,2025-11-13 21:41:19.032 1775,tempo,mbg,2025-10-20 19:21:45,"Satu Tahun Prabowo, Airlangga: Semua Janji Kampanye Terealisasi","MENTERI Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto menilai kinerja pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming selama satu tahun berjalan ke arah positif. Airlangga mengklaim semua program yang dijanjikan Prabowo-Gibran semasa kampanye pemilihan presiden 2024 sudah terlaksana. ""Seluruh program unggulan Pak Presiden yang dijanjikan saat kampanye sudah dijalankan,"" kata Airlangga seusai menghadiri pertemuan di Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, pada Senin, 20 Oktober 2025. Mantan Ketua Umum Partai Golkar ini menyebutkan sederet janji kampanye Prabowo-Gibran yang sudah berjalan. Antara lain, program makan bergizi gratis (MBG), cek kesehatan gratis, dan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih. Airlangga juga mengklaim kondisi ekonomi nasional menunjukkan kinerja positif, di mana pertumbuhan ekonomi fundamental tetap terjaga, sementara inflasi berhasil ditekan di angka 2,6 persen. Selanjutnya, cadangan devisa berada di kisaran US$148-150 miliar serta neraca perdagangan masih mencatatkan surplus. Dengan capaian tersebut, Airlangga menegaskan bahwa pelaksanaan janji kampanye Prabowo selama tahun pertama pemerintahannya telah terwujud dan berdampak nyata bagi masyarakat. ""Apa yang dijanjikan saat kampanye dalam satu tahun ini sudah ter-deliver."" kata dia. Meski program unggulan pemerintahan Prabowo itu sudah berjalan, tapi menuai banyak persoalan di masyarakat. Misalnya, program MBG yang justru menuai banyak masalah di lapangan. Jaringan Pemanttau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat jumlah korban keracunan MBG hingga saat ini sudah lebih dari 11 ribu orang. Masalah lain, mayoritas satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) atau dapur MBG belum bersertifikat laik higiene sanitasi (SLHS). Sebab, pemerintah sejak awal tidak mewajibkan perusahaan yang akan menjadi dapur MBG untuk memiliki SLHS. Sertifikat itu baru diwajibkan setelah keracunan sajian MBG semakin meluas. Persoalan lain tergambar dari hasil survei Center for Economic and Law Studies (CELIOS). Riset lembaga ini menemukan mayoritas responden memberi nilai rata-rata 3 dari rentang skor 1-10 untuk satu pemerintahan Prabowo-Gibran. Dalam surveinya, CELIOS menggunakan pendekatan penilaian pakar, yaitu dengan bertanya kepada 120 jurnalis dari 60 lembaga pers. ""Rata-rata nilai itu ada di angka 3 dari 10,"" kata peneliti Celios Media Askar dalam konferensi pers peluncuran hasil survei CELIOS, pada Ahad, 19 Oktober 2025. CELIOS mengungkapkan, 29 persen jurnalis memberi nilai 1 dari 10 atau sangat buruk terhadap kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran. Selanjutnya,, sebanyak 14 persen memberi nilai 2 dari 10, dan 20 persen memberi nilai 3 dari 10. Pilihan Editor: Anggaran Pendidikan Tergerus MBG","Dede Leni Mardianti, Rusman Paraqbueq",https://statik.tempo.co/data/2025/10/20/id_1435972/1435972_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/satu-tahun-prabowo-airlangga-semua-janji-kampanye-terealisasi-2081525,3e06ec8575a71677898f37df5a5810b72e3032aec1eabb1d1de18a004a67910a,2025-11-13 21:48:11.941 2025,tempo,mbg,2025-10-07 14:02:40,"Viral Menu MBG Berisi Irisan Kentang dan Pangsit di Depok, Begini Penjelasan SPPG","MENU makan bergizi gratis atau MBG di salah satu sekolah di Depok hanya berisi irisan kentang rebus rebus dan pangsit. Orang tua siswa pun mengeluh dan kini viral setelah diunggah di media sosial. Dari foto yang diunggah, menu MBG di Kelurahan Mampang itu hanya berisi tiga iris kentang rebus sebagai pengganti nasi, kemudian irisan wortel, pangsit goreng, jeruk dan saus sachet. Saat dikonfirmasi, Kepala SPPG Mampang 1 Pancoran Mas Mustika Fie mengakui menu yang diberikan pada Senin, 6 Oktober 2025, yakni kentang rebus, wortel kukus, kemudian pangsit. ""Nah pangsit itu sebenarnya bukan hanya pangsit, namun di dalamnya itu terdapat telur ayam, daging ayam dan tahu serta daun bawang yang memang kami kemas secara jadi satu di kulit pangsit tersebut. Terus kemudian ada buah jeruk, lalu ada sausnya seperti itu,"" kata Mustika, Selasa, 7 Oktober 2025. Menurut Mustika, pemilihan menu tersebut berdasarkan analisis ahli gizi beserta tim koki dan seluruh tim, karena pada minggu pertama di Hari Rabu 1 Oktober 2025 banyak sisa makanan, bahkan SPPG-nya harus membuang 5 kantong nasi dan sayuran. ""Nah maka dari itu, kami di hari Kamis itu mencoba merancang menu kembali supaya anak itu tidak bosan,"" tutur Mustika. Namun, pihaknya tetap mengedepankan standar yang telah ditetapkan, seperti kentang pengganti nasi sebagai karbohidrat, kemudian wortel, meski tampilannya ia nilai kurang menarik. ""Kemudian pangsit yang kami kemas menjadi satu, padahal di isinya ada telur ayam, daging, kemudian ada tahu dan daun bawang,"" jelas Mustika. SPPG Mampang 1 Pancoran Mas mendistribusikan ke beberapa sekolah, yakni SDN Mampang 1 sejumlah 788 ompreng, SDN Mampang 3 sebanyak 559, MI Hidayatul Athfal ada 725. Kemudian SMP Prisma sejumlah 311, kemudian ada SMK Prisma dengan 507 ompreng. ""Ada lima sekolah. Totalnya 2.890 MBG,"" kata Mustika. Terkait keluhan tersebut, Mustika mengatakan telah mengadakan pertemuan dengan sekolah, orang tua siswa dan komite sekolah bersama ahli gizi dan akuntan dari SPPG Mampang 1. Dalam pertemuan itu pihak SPPG melakukan klarifikasi soal menu tersebut. ""Bahwasannya memang kesalahan kami pada tampilan menu itu kurang menarik. Namun, kami sudah ibaratnya di dalam ompreng itu sudah ada kandungan dari karbohidrat, terus protein, nabati, hewani, buah itu sudah masuk dan kemudian ada sayurnya,"" kata Mustika. Kendati penampilan menunya kurang menarik, namun Mustika memastikan makanan yang disajikan sesuai standar dari Badan Gizi Nasional (BGN). ""Kalau sesuai standar iya, karena apa, di situ kan memang tampilannya sangat tidak proper ya, namun kandungannya sudah ada,"" ucap Mustika. Sementara itu, Ahli Gizi SPPG Mampang 1 Pancoran Mas Deni Rizky Iftitah mengatakan mereka terus mengevaluasi menu, serta memahami kebutuhan pihak sekolah dan siswanya. ""Mengingat tadi sudah dijelaskan oleh kepala SPPG kami, bahwa kami banyak menerima sekali food waste. Untuk mencegah tersebut, maka kami melakukan alternatif lain pada sumber karbohidrat dan protein yang lain,"" kata Deni. Untuk itu, lanjut Deni, pada Menu Senin lalu disajikan kentang, wortel rebus dan pangsit yang di dalamnya terdapat kandungan protein nabati hewaninya. ""Namun tampak terlihat luar itu tidak seperti ada kandungan protein nabatinya, karena itu dibalut dengan kulit pangsit dan juga digoreng,"" kata Deni. Ia memastikan menu yang disajikan sudah mengacu pada anjuran Kementerian Kesehatan sesuai panduan gizi seimbang ""Isi Piringku"", yakni terdapat karbohidrat, protein, protein nabati, sayur dan buah. ""Untuk gramasi yang kami sajikan yaitu yang kemarin itu sempat viral itu, itu porsi anak SD. Sesuai standar Badan Gizi Nasional itu untuk anak SD itu kalorinya sekitar 350-an (Kilokalori/kkal),"" ujar Deni. Untuk kentang, kata Deni, energinya berada pada 125 kkal, sedangkan tahu 32 kkal. Kemudian telur ayam dan tahu di dalam pangsit, total energinya pada 22,83 kkal. ""Dan untuk wortel, sayur yang kami sajikan itu energinya 39,38 (kkal), untuk jeruk manis, yang kami sajikan itu seberat 1 butir jeruk diperkirakan 130 gram dengan energinya itu 113,3 kkal, jadi total energinya itu 333 kkal,"" tutur Deni. Deni menegaskan menu tersebut sesuai standar BGN, yakni anak kelas 1-3 SD kebutuhannya sekitar 300-350 kkal, kelas 4-6 SD berada pada angka 360 sampai 390 kkal. ""Dan untuk anak SMP dan SMA itu berada pada sekitar 700 kkal, segitu kalorinya,"" ujar Deni. Disinggung soal tiga potong kentang rebus yang disebut sudah sesuai standar, kata Deni, berdasarkan perhitungannya, berdasarkan berat sudah sesuai. ""Namun memang yang terlihat itu kami mohon maaf karena penyajian kami kurang menarik, kurang menarik minat masyarakat anak-anak sekolah untuk memakan menu tersebut,"" kata Deni. Adapun orang tua yang sempat mengunggah menu MBG tersebut di media sosial enggan dikonfirmasi. Ia bahkan meminta unggahan yang viral tersebut dihapus. Pilihan Editor: Dilema Penetapan KLB Keracunan Makan Bergizi Gratis","Ricky Juliansyah, Juli Hantoro",https://statik.tempo.co/data/2025/10/07/id_1433239/1433239_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/viral-menu-mbg-berisi-irisan-kentang-dan-pangsit-di-depok-begini-penjelasan-sppg-2077117,70c6017794656408ef01355f32a280ee27ea3a1c74411a39a26f93c4933a293c,2025-11-13 21:59:19.413 1776,tempo,mbg,2025-11-01 18:02:17,Polres Jakarta Utara Selidiki Dugaan Pemalsuan Label Ompreng MBG,"POLISI menyelidiki dugaan pemalsuan label pada ribuan ompreng atau food tray yang diduga digunakan untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Utara menggeledah sebuah ruko di Jalan Parangtritis Raya Nomor 6C, Pademangan, pada Jumat, 31 Oktober 2025, setelah menerima laporan masyarakat soal aktivitas bongkar-muat produk mencurigakan. Benar, kami dari Polres Metro Jakarta Utara melalui Sat Reskrim melakukan pengecekan di salah satu ruko di wilayah Ancol, Pademangan, kata Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Jakarta Utara Inspektur Dua Maryati Jonggi saat dihubungi pada Sabtu, 1 November 2025. Menurut Jonggi, laporan itu menyinggung dugaan perdagangan ilegal dengan label SNI dan logo halal palsu, serta kemungkinan adanya penggantian label Made in China menjadi Made in Indonesia . Saat ini masih kami lakukan pengecekan dan pendalaman untuk memastikan kebenarannya, ujar dia. Polisi belum menahan siapa pun dalam operasi itu karena masih berada di tahap penyelidikan awal. Tidak ada yang diamankan karena kami masih melakukan pengecekan awal dan pendalaminya, tutur Jonggi. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Utara Ajun Komisaris Besar Onkoseno Grandiarso Sukahar menyatakan pihaknya tengah memeriksa sejumlah saksi untuk memastikan asal produk tersebut. Masih kami dalami, ada beberapa saksi kami periksa, kata Onkoseno. Pantauan Tempo di lokasi menunjukkan tumpukan kardus bertulisan aksara Cina di dalam ruko tersebut. Kardus-kardus itu berisi ompreng yang diduga menjadi bagian dari pasokan untuk program MBG. Seorang sopir bongkar-muat mengatakan ia kerap mengantarkan barang serupa dari ruko lain di kawasan Kota. Ini saya lagi bongkar, biasa muat dari (ruko) di daerah Kota, ujarnya. Informasi yang diperoleh Tempo menyebut ruko itu milik PT LLN. Perusahaan tersebut diduga mengimpor ompreng dari Cina, lalu mencetak sendiri label Made in Indonesia, logo halal, serta logo SNI dan BGN palsu. Dalam foto yang Tempo terima terlihat layar komputer dengan desain label dan logo palsu siap dicetak. Polisi kini menelusuri peran PT LLN dalam rantai pasokan ompreng untuk program MBG dan kemungkinan pelanggaran hukum di balik peredaran produk ilegal tersebut. Pilihan Editor: Polisi Geledah Gudang Pemasok Ompreng MBG Ilegal Asal Cina","Intan Setiawanty, Ahmad Faiz",https://statik.tempo.co/data/2025/11/01/id_1438460/1438460_720.jpg,https://www.tempo.co/hukum/polres-jakarta-utara-selidiki-dugaan-pemalsuan-label-ompreng-mbg-2085419,74c3125ee64695e2f834646c4c0685e07951d8dae00abd0a36ea507d4f2a96b3,2025-11-13 21:41:20.586 1777,sindonews,mbg,2025-10-17 14:11:00,BGN Sosialisasikan Program MBG di Riau,"PEKANBARU PEKANBARU - Badan Gizi Nasional (BGN) Badan Gizi Nasional (BGN) Badan Gizi Nasional (BGN) sosialisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) di Riau. Kegiatan berlangsung selama tiga hari di Pekanbaru dan dipimpin langsung Sekretaris Deputi Bidang Sistem Tata Kelola BGN Ermiati Sofi Yessi. Ermiati menjelaskan, sosialisasi ini bertujuan memperkenalkan dan memperdalam pemahaman terkait program prioritas Presiden Prabowo Subianto yang fokus pada peningkatan kualitas gizi gizi gizi masyarakat. Hari ini Provinsi Riau mendapat penjelasan untuk menyosialisasikan kebijakan dan pedoman yang telah disusun Deputi terkait program MBG, katanya, Rabu (15/10/2025). Baca juga: 9 Bulan Program MBG, Habiskan Anggaran Rp21,64 Triliun 9 Bulan Program MBG, Habiskan Anggaran Rp21,64 Triliun 9 Bulan Program MBG, Habiskan Anggaran Rp21,64 Triliun Ia menambahkan, sejumlah mitra yang tergabung dalam program MBG telah mendapat arahan mengenai aturan pelaksanaan dan tata kelola program agar berjalan sesuai ketentuan dan menghindari potensi penyimpangan. Sosialisasi ini akan dilaksanakan selama tiga hari agar penerima manfaat memperoleh gizi sesuai standar yang telah ditetapkan. Kami ingin program ini menjadi pondasi kuat bagi terwujudnya Generasi Indonesia Emas 2045, teranhnya. Sementara itu, Prof Tria Astika Endah Permatasari, pakar gizi masyarakat menjelaskan, program MBG memiliki peran strategis dalam menekan angka kekurangan gizi di Indonesia. Ia menilai kebijakan tersebut sejalan dengan visi pembangunan sumber daya manusia unggul yang sehat dan produktif. Peningkatan gizi bukan hanya soal makanan, tetapi juga soal edukasi dan pola hidup. Program seperti MBG ini bisa menjadi momentum besar untuk mengubah perilaku konsumsi masyarakat, terutama di kalangan pelajar dan keluarga kurang mampu, tuturnya. Baca juga: Di Depan Steve Forbes, Prabowo Ungkap Program MBG Direncanakan sejak Tahun 2023 Di Depan Steve Forbes, Prabowo Ungkap Program MBG Direncanakan sejak Tahun 2023 Di Depan Steve Forbes, Prabowo Ungkap Program MBG Direncanakan sejak Tahun 2023 Ia menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk dukungan aktif dari pemerintah daerah, sekolah, dan masyarakat. Keberhasilan MBG tidak hanya diukur dari distribusi makanan, tetapi juga dari peningkatan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya gizi seimbang, tambahnya. BGN berkomitmen untuk terus memperkuat koordinasi dan sinergi dengan pemerintah daerah agar program MBG berjalan efektif, berkelanjutan, dan tepat sasaran di seluruh wilayah Indonesia. Termasuk di Riau. (poe) (poe)",Puguh Hariyanto,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/17/174/1633517/bgn-sosialisasikan-program-mbg-di-riau-qzf.jpg,https://daerah.sindonews.com/read/1633517/174/bgn-sosialisasikan-program-mbg-di-riau-1760681409?showpage=all,d71fee4c2cae35dabe4f419c1a96ffb35d29d86c5c1369281ab150530115083f,2025-11-13 21:41:27.229 1778,tribunnews,mbg,2025-11-12 14:41:20,Siswa Penyintas Lewotobi Flores Timur NTT Ingin Santap MBG,"Laporan Reporter TRIBUNFLORES.COM, Paul Kabelen TRIBUNFLORES.COM, LARANTUKA -Para siswa penyintas korbanerupsiGunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, NTT, ingin menyantap menu Makan Bergizi Gratis atau MBG. Para pelajar yang jumlahnya lebih dari 1.000 jiwa dari jenjang TKK, SD, SMP, dan SMA itu meninggalkan sekolah asalnya di kawasan risiko bencana ke Desa Konga, Kecamatan Titehena. Adit Iri (11), siswa kelas V SDI Jongwolor,mengutarakankeinginannya menikmati MBG. Sebagai anak dari latar keluarga ekonomi kelas menengah ke bawah, Adit menilai program MBG dapat meringankan beban orangtua yang hidup dalam kesusahan di pengungsian. ""Senang. Semoga cepat ada (MBG),"" ujarnya di ruangan kelas. Adit bersama siswa mengikuti pembelajaran dengan ceria, Rabu (12/11/25). Baca juga:BMP Flores Timur Unggul 3-0 atas Platina FC di Babak Pertama Pelaksana Tugas (Plt) Kepala SDI Jongwolor, Hermanus Pajiama Manuk (39), menaruh harapan besar agarMBGbisa segera masuk untuk dinikmati siswa/siswi korban erupsi. Menurutnya, selain menunjang asupan gizi bagianak-anak penyintas, program ikhtiar Presiden Prabowo Subianto itu dapat memotivasi siswa agar semakin rajin ke sekolah. ""Besar harapan kami agarMBGbisa masuk ke sekolah-sekolah di pengungsian. Ini juga bisa buat anak-anak semakin rajin ke sekolah,"" ujar Hermanus. Warga sekolah selama ini mengetahuiMBGlewat layar ponsel. Kendati banyak informasi terkait siswa yang keracunan, Hermanus yakin tidak akan terjadi insiden serupa asalkan pihak pengelola mengatur menu makan dengan baik. ""Pada prinsipnya, dan menjadiharapankita semua, MBG ini harus dikemas dengan baik karena dikonsumsi anak-anak. Di sini ini kan korban bencana, jadi harapannya jangan ada bencana lain lagi,"" pungkasnya. Hermanus bersama warga sekolah direlokasi sementara ke Desa Konga. Guru dan siswa kini memanfaatkan 6 rombongan belajar (Rombel) dan satu ruang guru. Ruangan berbahan dasar bambu itu dibangun atas bantuan dari Yayasan Cakra Abhipraya Responsif. ""Ada dua sekolah yang gunakan tempat ini, SDI Jongwolor dan SDK Kemiri,"" paparnya. Di sana belum disediakankantin. Tepat pukul 12.00 Wita, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berakhir. Beberapa siswa yang tak tahan lapar sebelum siang selalu membawa bekal pisang atau singkong goreng untuk disantap saat jam istirahat. (cbl) Berita TRIBUNFLORES.COM Lainnya diGoogle News",Paul Kabelen,https://asset.tribunnews.com/MADSudlhh9w4bVRBjHiA5IGQdhA=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/flores/foto/bank/originals/Siswa-Lewotobi-Rindu-MBG.jpg,https://flores.tribunnews.com/flores-timur/53860/siswa-penyintas-lewotobi-flores-timur-ntt-ingin-santap-mbg?page=all,392fdfd4c48fcdec4b84cd1e39c250b611ff81346877d35d80156599e8c8cf64,2025-11-13 21:41:29.885 1779,tempo,mbg,2025-11-01 11:04:00,LPEM FEB UI Bandingkan MBG dengan Program Makanan Sekolah di Enam Negara,"LEMBAGA Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia membandingkan program makanan sekolah di enam negara lain dengan program Makan Bergizi Gratis atau MBG di Indonesia untuk mengetahui mekanisme produksi dan distribusi yang paling efektif. Dilansir dari akun Instagram LPEM FEB UI, lembaga pendidikan itu memilih enam negara pembanding yakni Brasil, Thailand, Kamboja, Laos, Amerika Serikat, dan Jepang. Di Brasil ada program nasional penyediaan makan sekolah bernama Programa Nacional de Alimenta o Escolar (PNAE). Menurut LPEM FEB UI, program ini sudah berjalan sejak 1955. LPEM FEB UI mencatat program ini memberi makan lebih dari 40 juta murid tingkat dasar dan menengah setiap harinya. LPEM FEB UI menyatakan sekitar 30 persen total anggaran PNAE wajib digunakan untuk membeli bahan pangan langsung dari petani keluarga atau lokal. Ini langkah nyata menuju ketahanan pangan dan keberlanjutan, mengutip unggahan LPEM FEB UI di akun Instagram @lpemfebui, pada Sabtu, 1 November 2025, Produksi dan distribusi PNAE - 75 persen bahan makanan harus berupa bahan segar atau diproses secara minimal- Semua bahan dibeli langsung dari petani lokal tanpa perantara, menjamin kesegaran sekaligus - mendukung ekonomi daerah- Makanan diproduksi di dapur pusat atau dapur sekolah, dan semua sekolah wajib punya kafetaria. - Penyajian dilakukan dalam bentuk prasmanan, tanpa peralatan makan plastik Negara gajah putih ini memiliki program makan siang sekolah sejak 1952 bernama Khrong Kan Arhan Krangwan Khrong dan Kan Ahanserm (Nom) Rongrian . Menurut LPEM FEB UI, program makan siang ini bertujuan malnutrisi pada anak-anak. Hingga saat ini, program tersebut menjangkau lebih dari 5,9 juta siswa di 51.058 sekolah dasar di Thailand. Dikutip dari LPEM FEB UI, makanan yang disajikan dalam program ini diperkaya dengan suplemen mikronutrien. Pemberian suplemen dilakukan dengan mencampurkannya ke dalam hidangan atau diberikan langsung kepada anak-anak. Tujuannya untuk meningkatkan status gizi dan kesehatan murid. Produksi dan distribusi - Penyediaan bahan masak dilakukan untuk staf sekolah. Makanan dimasak di kafetaria dengan fasilitas dapur, area penyimpanan, dan ruang makan siswa- Mempekerjakan individu luar sekolah untuk membantu proses memasak, serupa dengan skema staf sekolah- Subkontrak layanan memasak yakni sekolah merencanakan kebutuhan makanan (mingguan, bulanan, atau semesteran) dan menyerahkannya kepada penyedia jasa- Semua siswa makan bersama di kafetaria sekolah Laos menjadi salah satu negara ASEAN yang turut menjalankan program pemberian makan di sekolah. LPEM FEB UI menyatakan program makanan sekolah dijalankan pemerintah Laos bersama World Food Programme (WFP) dan lembaga internasional lainnya. Program ini menjangkau sekitar 240.000 siswa sekolah dasar dan menengah atau setara dengan 14 persen dari total anak usia sekolah di Laos. Adapun 94 persen pendanaan program berasal dari donor internasional. Program ini sejalan dengan millennium development goal (MDG) poin kedua, yakni pendidikan universal, dengan fokus untuk meningkatkan angka partisipasi sekolah dan menurunkan angka putus sekolah, terutama di daerah dengan kemiskinan dan malnutrisi tinggi. LPEM FEB UI menyatakan sebagian besar juru masak sukarelawan berasal dari Lao Women's Union, sebuah organisasi yang aktif mendukung hak dan pemberdayaan perempuan. Kamboja telah menjalankan program pemberian makanan di sekolah sejak 1999. Pada 2014, program ini berkembang menjadi Home-Grown School Feeding Program, yang menggunakan model in-kind untuk pengadaan bahan makanan. Hingga 2023, LPEM FEB UI menyatakan program ini telah menjangkau 299.366 siswa sekolah dasar. Adapun mayoritas pendanaan program ini dibiayai oleh donor internasional dengan persentase 74 persen sedangkan porsi pemerintah sebesar 26 persen. Program ini berfokus pada kesetaraan gender, akses pendidikan untuk semua anak, dan penyediaan makanan bergizi serta bantuan sosial bagi siswa taman kanak-kanak dan sekolah dasar. Sebagian besar juru masak program ini adalah perempuan dan menerima insentif bulanan. Sementara penyuplai perempuan turut diprioritaskan dalam pengadaan bahan pangan. Produksi dan Distribusi: - Sekitar 70 persen bahan makanan berasal dari petani lokal. Ini dilakukan untuk mendukung efektivitas program sekaligus memperkuat ekonomi komunitas - Terdapat 3.000 juru masak yang sebagian besar merupakan elemen keluarga siswa atau anggota komunitas. Para juru masak itu rutin mendapat pelatihan kebersihan dapur, keamanan pangan, dan nutrisi - Makanan disajikan di area makan khusus karena hanya sedikit sekolah yang memiliki kantin atau kafetaria - Sebagian besar sekolah menyediakan sarapan sebelum kelas dimulai. Sementara siswa rentan mendapat tambahan jatah makanan bulanan Negara yang kini dipimpin Donald Trump ini menyediakan makan siang bergizi, berbiaya rendah, atau gratis bagi anak-anak di sekolah negeri dan swasta di seluruh Amerika Serikat. Program ini dikelola Food and Nutrition Service (FNS) yang berada di bawah US Department of Agriculture (USDA). Program makan siang ini turut menggandeng lembaga negara bagian dan School Food Authorities (SFA). Pada 2024, LPEM FEB UI mencatat program ini telah melayani sekitar 29 juta siswa di lebih dari 100.000 sekolah setiap hari. Setiap porsi berisi 550 850 kalori yang sesuai dengan kebutuhan gizi anak usia sekolah. Untuk tahun ajaran 2024-2025, USDA memberikan penggantian biayasebesar US$ 0,42 US$ 4,43 per porsi. Adapun USDA menyatakan program ini telah memenuhi lebih dari 90 persen target gizi. USDA juga menyatakan siswa peserta memiliki nilai Healthy Eating Index lebih tinggi dibandingkan siswa non-peserta. Produksi dan distribusi - USDA menyalurkan dana tunai dan bahan pangan ke pemerintah negara bagian setiap bulan. - Pemerintah negara bagian menyalurkannya ke SFA, lalu ke sekolah untuk pembelian bahan makanan, pembayaran tenaga dapur, dan pengelolaan logistik - Makanan disajikan melalui model prasmanan dengan sistem offer versus serve. Siswa boleh menolak hingga dua item menu, tetapi harus mengambil minimal setengah cangkir buah atau sayur agar makanannya dihitung sebagai reimbursable meal - Alternatif penyajian meliputi model grab-and-go, distribusi di kelas, atau share table untuk mendaur ulang makanan tertutup yang tidak dimakan - Dalam kondisi darurat seperti pandemi atau bencana, sekolah dapat beralih ke Summer Food Service Program (SFSP) atau Seamless Summer Option (SSO) untuk menyalurkan makanan melalui drive-thru Program makan siang nasional di Jepang telah berjalan sejak 1954. Program ini bertujuan untuk meningkatkan gizi dan kesehatan murid di Jepang. Sejak 2005, program makan siang ini resmi terhubung dengan pendidikan pangan di Jepang atau Shokuiku yang menanamkan kebiasaan makan sehat dan nilai sosial melalui kegiatan makan bersama. Program ini menjangkau 99,7 persen siswa SD dan 98,2 persen murid tingkat menengah. Sekitar 30 persen pemerintah kota atau 547 kota telah menerapkan program untuk semua siswa pada September 2023. Proses dan distribusi - Seluruh proses mematuhi standar kebersihan dan gizi nasional di bawah pengawasan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Sains, dan Teknologi (MEXT) - Pengadaan bahan pangan menekankan produk lokal dan domestik, mendukung pertanian daerah dan keberlanjutan lingkungan - Siswa bertugas menyajikan makanan, makan bersama, dan membersihkan ruang makan, - Makanan disiapkan di dapur sekolah atau dapur terpusat yang melayani beberapa sekolah, terutama di daerah dengan kepadatan rendah - Setelah dimasak, makanan dikirim ke kelas atau kafetaria, lalu disajikan oleh siswa sendiri Sebelum adanya program makan bergizi gratis (MBG), pemerintah pernah menjalankan proyek serupa pada 1996 1997. Program itu bernama Program Makanan Tambahan Anak Sekolah (PMT-AS). Program ini sebenarnya telah diluncurkan Kementerian Kesehatan pada awal 1990. Program ini kemudian diperkuat kembali pada 1997 melalui program gizi nasional. Tujuannya untuk meningkatkan status gizi dan kesehatan siswa SD atau Ml, terutama di daerah miskin dan rawan pangan, sekaligus meningkatkan kehadiran dan konsentrasi belajar. Menurut LPEM FEB UI, program ini menjadi cikal bakal berbagai inisiatif pemberian makanan sekolah di Indonesia pada tahun-tahun berikutnya. Alur distribusi - Sekolah bekerja sama dengan Puskesmas serta kader PKK atau Posyandu dalam penyusunan menu, persiapan, dan pengolahan makanan - Bahan pangan diprioritaskan dari sumber lokal, dengan menu yang disesuaikan daya beli masyarakat setempat - Makanan disiapkan di dapur sekolah atau dapur rumah warga yang ditunjuk, lalu dibagikan kepada siswa sebelum jam belajar dimulai Program inisiasi Presiden Prabowo Subianto yang diimplementasikan pada 2025 ini menyasar murid PAUD, SD atau MI, SMP MTS, termasuk madrasah dan sekolah swasta. Program ini bertujuan menurunkan stunting, meningkatkan kualitas gizi dan konsentrasi belajar, dan memperkuat ekonomi pangan lokal. Alur distribusi - Pendanaan berasal dari APBN, disalurkan melalui skema block grant ke pemerintah daerah (provinsi/kabupaten/kota) - Setiap daerah membentuk Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) untuk mengelola logistik, menu harian, dan pelaporan - SPPG bekerja sama dengan sekolah, dapur komunal, koperasi, UMKM, dan BUMDes dalam menyiapkan serta mendistribusikan makanan. - Bahan pangan diutamakan dari petani, nelayan, dan peternak lokal, guna memperkuat rantai pasok dan ekonomi daerah - Sistem pengawasan digital digunakan untuk memantau menu, penggunaan bahan lokal, dan kehadiran siswa secara real time Pilihan Editor: Ragam Istilah untuk Menutupi Masalah MBG","Alfitria Nefi P, RR Ariyani",https://statik.tempo.co/data/2025/10/10/id_1434101/1434101_720.jpg,https://www.tempo.co/ekonomi/lpem-feb-ui-bandingkan-mbg-dengan-program-makanan-sekolah-di-enam-negara-2085305,c45edfd473a0f4bd097ab391771b24e166f3ef832abd96dd690389d19afe2c2b,2025-11-13 21:41:31.282 1780,sindonews,mbg,2025-10-16 23:07:00,Ketua Komisi XI DPR Misbakhun Ajak Konstituen Sukseskan MBG,"PASURUAN PASURUAN - Ketua Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun mengajak masyarakat Pasuruan, Jawa Timur untuk ikut menyukseskan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurutnya, program andalan Presiden Prabowo Subianto tersebut memberikan bayak manfaat masyarakat. ""Program MBG adalah bentuk nyata keberpihakan negara kepada rakyat kecil. Ini investasi jangka panjang untuk menyiapkan generasi Indonesia yang sehat dan kuat menuju Indonesia Emas 2045,"" kata Misbakhun saat menyerap aspirasi di Balai Kelurahan Blandongan, Kecamatan Bugul Kidul, Kota Pasuruan, Kamis (16/10/2025). Di hadapan ratusan konstituen, politikus Partai Golkar itu menjelaskan, program MBG yang telah dimulai pada tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo mendapat alokasi anggaran besar. Pada 2025 ini alokasi anggaran MBG mencapai Rp171 triliun, sedangkan untuk tahun depan mencapai Rp350 triliun. Mantan pegawai Direktorat Jenderal Pajak itu meyakini MBG tidak hanya memperkuat gizi anak bangsa, tetapi juga menggerakkan ekonomi lokal. Sebab, penyelenggaraan MBG dilakukan dengan melibatkan pengusaha dan koperasi daerah. Oleh karena itu, Misbakhun mengajak masyarakat Pasuruan terus mendukung pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang program-programnya telah dijelaskan dalam Asta Cita. Ketua Bidang Kebijakan Ekonomi DPP Golkar itu menegaskan Asta Cita merupakan visi dan misi Presiden Prabowo dalam berpihak kepada rakyat. ""Seluruh program Asta Cita ditujukan untuk kepentingan rakyat. Saya berharap masyarakat Pasuruan terus memberikan dukungan agar program-program ini berjalan optimal demi kesejahteraan bersama,"" ucap Misbakhun. Setelah menyerap aspirasi, Misbakhun meninjau proyek rehabilitasi Sungai Petung di Kelurahan Blandongan, Kota Pasuruan. Proyek itu merupakan realisasi program tanggung jawab sosial PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) yang menjadi mitra kerja Komisi XI DPR. ""Rehabilitasi Sungai Petung ini sebelumnya hanya 700 meter, kini menjadi 1.800 meter,"" ujar Misbakhun saat meninjau proyek Sungai Petung bersama Wali Kota Pasuruan Adi Wibowo, Ketua DPRD Kota Pasuruan Toyyib, Assistant Vice President Unit Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) PT SMI Hendriko Leonard, para anggota Fraksi Partai Golkar DPRD Kata Pasuruan, dan perwakilan Batalyon Zeni Tempur (Yonzipur) 10/JP. Menurutnya, rehabilitasi Sungai Petung terealisasi berkat kolaborasi berbagai pihak, termasuk TNI. ""Saya berterima kasih kepada Yonzipur 10, masyarakat, dan semua pihak yang telah bekerja keras mewujudkannya,"" kata Misbakhun. Anggota Komisi Keuangan dan Perbankan DPR itu menambahkan PT SMI berperan sangat penting dalam mendukung pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia melalui skema pembiayaan non-APBN. Misbakhun menyebut sejumlah proyek PT SMI di Pasuruan, termasuk PDAM Umbulan yang kini menyalurkan air bersih hingga ke wilayah Sidoarjo, Surabaya, dan Gresik. Menurut Misbakhun, rehabilitasi Sungai Petung sangat bermanfaat bagi para petani tambak bandeng dan udang jerak di Blandongan. Sebab, kini risiko banjir berkurang dan petani tambak memperoleh jaminan pasokan air. Oleh karena itu, Ketua Umum Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) tersebut mengharapkan tambak masyarakat Blandongan bisa kian produktif dan menjadi potensi ekonomi unggulan Pasuruan. ""Bandeng jerak dari Blandongan ini bisa menjadi ikon kuliner seperti bandeng Gresik. Saya berharap pengusaha lokal mulai mengembangkan restoran khas bandeng jerak agar ekonomi masyarakat terus tumbuh,"" tambahnya. (abd) (abd)",Abdul Malik Mubarok,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/16/12/1633321/ketua-komisi-xi-dpr-misbakhun-ajak-konstituen-sukseskan-mbg-cgy.jpeg,https://nasional.sindonews.com/read/1633321/12/ketua-komisi-xi-dpr-misbakhun-ajak-konstituen-sukseskan-mbg-1760631028?showpage=all,3004383b57208aedc9d56c58137f2a8163df8c52a805494795865fd4432f3289,2025-11-13 21:41:37.645 1781,tribunnews,mbg,2025-11-12 18:42:31,Program MBG Penting dalam Menumbuhkan Kesadaran Pangan Bergizi di Masyarakat,"TRIBUNJABAR.ID-Bekasi, Jawa Barat -Badan Gizi Nasional(BGN) bersamaKomisi IX DPR RI,Sukur H. Nababan, menyelenggarakanSosialisasi Program Makanan Bergizi Gratis(MBG) di Aula Asrama Haji, KotaBekasipada Minggu, (9/11). Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk perwakilan pemerintah daerah, tenaga pendidik, tokoh masyarakat, serta peserta sosialisasi yang merupakan warga setempat. Anggota Komisi IX DPR RI, Sukur H. Nababan, yang hadir melalui video daring menegaskan bahwa Program MBG merupakan bagian dari komitmen nasional dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, terutama bagi anak usia sekolah. Program ini bukan hanya soal menyediakan makanan, tetapi tentang menghadirkan kesempatan bagi generasi kita tumbuh sehat, cerdas, dan berdaya saing. Kita ingin memastikan bahwa tidak ada lagi anak yang sulit belajar karena kekurangan gizi, ujarSukur H. Nababan. Ia menambahkan bahwa keberhasilan program ini membutuhkan dukungan dan sinergi seluruh elemen pemerintah dan masyarakat. Pemerintah menyadari betul pentingnya masa pertumbuhan ini,MBGbukan sekedar pemenuhan makan bergizi, namun juga investasi jangka panjang Indonesia. Sementara itu, Analis Kebijakan MudaBGN, Ade Tias Maulana, menyoroti pentingnya penguatan standar kualitas dan tata kelola penyelenggaraanMBGdi daerah. Program ini merupakan prioritas pemerintah pusat dan didukung seluruh pemerintah daerah. Namun, kita perlu terus memperkuat standar operasional dan mutu makanan yang disajikan. Kami sangat terbuka terhadap masukan dari berbagai pihak untuk penyempurnaan program, jelasnya. Menanggapi, Dinas Sosial KotaBekasi, Ester, menyampaikan bahwaMBGberpeluang besar membantu percepatan penurunan stunting dan peningkatan kesejahteraan keluarga. Program ini adalah langkah nyata dalam mendorong tumbuh kembang anak, sekaligus memperkuat ketahanan sosial dan kesehatan masyarakat. Kami siap berkolaborasi lintas sektor untuk memastikan pelaksanaan program berjalan efektif, ujarnya. BGN danKomisi IX DPR RIberharap ProgramMBGdapat diterapkan secara berkelanjutan sebagai fondasi bagi terwujudnya generasi Indonesia yang sehat dan unggul. Program ini tidak hanya bertujuan untuk mencegah stunting dan gizi buruk sejak masa kehamilan hingga usia pertumbuhan anak, tetapi juga membangun kesadaran kolektif akan pentingnya konsumsi pangan yang aman dan bergizi.",bisnistribunjabar,https://asset.tribunnews.com/2HrAKghfmlirIMvkIb4n3e0yKu8=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/1Badan-Gizi-Nasional-BGN-bersama-Komisi-IX-DPR-RI-Sukur-H-Nababan.jpg,https://jabar.tribunnews.com/advertorial/1154597/program-mbg-penting-dalam-menumbuhkan-kesadaran-pangan-bergizi-di-masyarakat?page=all,64d1e8c31c52d16f352737f52604e6b57a232dff4d438088b97c8aefbeacf833,2025-11-13 21:41:41.039 1782,tempo,mbg,2025-11-01 06:23:07,Polisi Tindak Lanjuti Dugaan Penganiayaan Kepala Dapur MBG oleh Wakil Bupati Pidie Jaya,"KEPOLISIAN Resor Pidie Jaya menindaklanjuti laporan dugaan tindak pidana penganiayaan terhadap Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Gampong Sagoe bernama Muhammad Reza. Kepala dapur MBG itu melaporkan Wakil Bupati Pidie Jaya Hasan Basri atas dugaan penganiayaan. Kapolres Pidie Jaya AKBP Ahmad Faisal Pasaribu mengatakan laporan diterima pada Jumat, 31 Oktober 2025 dengan nomor LP/B/66/X/2025/SPKT/POLRES PIDIE JAYA/POLDA ACEH. Polres Pidie Jaya telah menerima laporan dan akan menindaklanjutinya sesuai ketentuan hukum yang berlaku. Kami menjamin proses penanganan perkara ini dilakukan secara profesional dan transparan, ujar Ahmad dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 31 Oktober 2025. Menurut Ahmad, penyidik Satreskrim Polres Pidie Jaya saat ini sedang mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi dan melakukan langkah-langkah penyelidikan awal. Langkah itu, kata dia, untuk memastikan seluruh proses berjalan sesuai aturan hukum. Dugaan penganiayaan tersebut dilaporkan terjadi di Jl. Banda Aceh Medan, tepatnya di dapur Makan Bergizi Gratis atau SPPG Gampong Sagoe, Kecamatan Trienggadeng, Kamis, 30 Oktober 2025. Wakil Bupati Pidie Jaya dilaporkan atas dugaan pelanggaran Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP. Pilihan Editor: Solusi Hukum bagi Korban Keracunan Makan Bergizi Gratis","Hammam Izzuddin, Iqbal Muhtarom",https://statik.tempo.co/data/2017/10/04/id_652669/652669_720.jpg,https://www.tempo.co/hukum/polisi-tindak-lanjuti-dugaan-penganiayaan-kepala-dapur-mbg-oleh-wakil-bupati-pidie-jaya-2085244,b01b154211d9df92aa99810f5c6acd1fc959ebbb6a79e097a075e30baee6a6c3,2025-11-13 21:41:42.213 1784,tribunnews,mbg,2025-11-12 17:21:16,"Wagub Banten Dimyati Kaget Soal SPPG Stop Sementara Penyaluran MBG, Akibat Tersendat Biaya dari BGN","Laporan Wartawan TribunBanten.com, Muhamad Rifky Juliana TRIBUNBANTEN.COM, SERANG -Sejumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Provinsi Banten terpaksa menghentikan sementara penyaluran program Makanan Bergizi Gratis (MBG) kepada para siswa. Penghentian sementara itu terjadi karena Badan Gizi Nasional (BGN) belum membayar tagihan kepada pihakSPPG. Berdasarkan informasi yang dihimpun, beberapaSPPGdi Banten yang menghentikan sementara penyaluranMBGberada di Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, dan di Kota Cilegon. Menanggapi hal tersebut, Wakil Gubernur (Wagub) BantenDimyati Natakusumahmengaku belum menerima laporan terkait persoalan tersebut. ""Wah, saya belum dapat laporan, malah saya ingin tahu juga kalau berhenti kenapa begitu. Saya rasa kan enggak berhenti lah, kan belum ada laporan dari sekolah-sekolah,"" katanya, Rabu (12/11/2025). Respons Ketua Satgas sekaligus Wabup Iing, Soal Penyaluran MBG di Menes Dihentikan Sementara Saat disinggung soal dugaan keterlambatan pembayaran dari BGN, Dimyati menjelaskan bahwa saat ini sedang dilakukan perubahan dan pergeseran anggaran. ""Dan juga sedang melakukan efisiensi dan juga aktivitas. Jadi pasti dibayar lah. Negara enggak mungkin enggak membayar. Pasti negara itu menjamin,"" jelas Dimyati. Sebelumnya, seorang penanggung jawabMBGdi sekolah SD Negeri 1 Menes, Neng, mengungkapkan berdasarkan informasi yang diterima dirinya, bahwa dapur yang biasa mengirimkanMBGterkendala anggaran atau dana. ""Iya, karenaMBGhari ini ada kendala. Informasinya dari pihak dapurnya ada kendala masalah dana,"" ujarnya dalam sambung telepon. Menurutnya, tidak hanya sekolah SD Negeri 1 saja yang tidak menerimaMBGhari ini, melainkan sekolah di wilayah Menes juga mengalami hal serupa. ""Bukan di sekolah saya aja, sekolah yang lain juga banyak yang hari ini gak nerimaMBG,"" ujarnya. Neng mengaku, mengetahui informasi penghentian sementaraMBGakibat dana, dari pesan grup WhatsApp. ""Penyampaiannya lewat group WhatsApp. Kalau masalah sampai kapan, gak tahu, mungkin sampai waktu yang ditentukan pihakMBG,"" ujarnya. Terpisah, Camat Menes, Usep Sudarmana membenarkan, bahwa sebagian sekolah di wilayahnya hari ini tidak mendapat kirimanMBG. Kendati demikian, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pengelolaSPPGUmi Kaisar kaitan dengan masalah tersebut. ""Iya, saya juga sudah menanyakan hal itu. Alasannya dari pihak dapur, karena anggaran dari Badan Gizi Nasional (BGN) belum turun,"" bebernya. ""KepalaSPPGmenyatakan dananya belum cair dari BGN. Sehingga hari ini, distribusiMBGdari dapur Umi Kaisar distop dulu,"" sambungnya. Sementara itu, Ketua satgas percepatMakan Bergizi Gratis(MBG) yang juga Wakil Bupati Pandeglang, Iing Andri Supriadi, juga turut menanggapi terkait penyaluranMBGdi sejumlah sekolah Kecamatan Menes Pandeglang, dihentikan sementara. Seperti diketahui, siswa sekolah dasar (SD) di wilayah Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, tidak mendapat kirimanMakan Bergizi Gratis(MBG) dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), pada Selasa (11/11/2025). Alasan penyaluranMBGdihentikan sementara ke sejumlah sekolah, lantaran pihakSPPGatau dapur terkendala anggaran atau dana. Orang nomor dua di Pandeglang itu mengatakan, bahwa pihak yayasan harus memiliki anggaran stanby atau dana talangan ketika ada kendala anggaran dari Badan Gizi Nasional (BGN). Badan Gizi Nasional adalah lembaga pemerintah yang dibentuk oleh Presiden untuk melaksanakan tugas pemenuhan gizi nasional. Sehingga penyaluranMBGkepada para siswa masih bisa berjalan normal. ""Pihak yayasan harus mempunyai stanby anggaran untuk menanggulangi terlebih dahulu, ketika ada kendala anggaran dari BGN. Supaya programMBGtetap berjalan sebagaimana mestinya,"" katanya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (12/11/2025). Menurut Iing, pihakSPPGatau dapur harus mengawal dan memastikan penyalurMBGtersebut. ""SPPG harus mengawalMBGdan memastikan semuanya, agar tidak ada kendala di lapangan,"" ujarnya.",Muhamad Rifky Juliana,https://asset.tribunnews.com/sMupusxBoC_ps3hzUFuSOtq9V-4=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banten/foto/bank/originals/Wagub-dimyati-mbg.jpg,https://banten.tribunnews.com/kota-serang/145669/wagub-banten-dimyati-kaget-soal-sppg-stop-sementara-penyaluran-mbg-akibat-tersendat-biaya-dari-bgn?page=all,91e6dfea7f422635d11a9885bea6b61c105fe9f9dcf3562297139f6cfd86ef25,2025-11-13 21:41:51.581 1785,tempo,mbg,2025-10-31 17:04:17,Kata Menteri Pendidikan Soal Insentif Guru PIC MBG Dapat Rp 50 Ribu - Rp 200 Ribu,"PEMERINTAH telah menetapkan skema insentif harian bagi penanggung jawab makan bergizi gratis (MBG) di satuan pendidikan. Insentif itu ditetapkan berkisar Rp 50 ribu Rp 200 ribu untuk guru yang ditugaskan menjadi penanggung jawab MBG. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu ti mengatakan sampai saat ini, belum ada pembahasan apa pun mengenai insentif untuk satuan pendidikan. Belum ada pembahasan, kata Mu ti singkat lewat pesan tertulis pada Jumat, 31 Oktober 2025. Berdasarkan dokumen revisi ke-3 Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Bantuan Pemerintah untuk program MBG, besaran insentif ditetapkan berbeda-beda. Besaran itu bergantung pada jumlah siswa penerima manfaat di tiap sekolah. Sekolah dengan 100-750 siswa mendapat insentif Rp 50 ribu per hari. Sekolah berisi 751-1.000 siswa mendapat Rp 60 ribu per hari, sementara sekolah dengan 1.001-2.000 siswa memperoleh Rp 100 ribu per hari. Untuk sekolah berisi 2.001-3.000 siswa, insentif yang diberikan mencapai Rp 200 ribu per hari. Insentif ini diserahkan oleh Kepala Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) kepada kepala sekolah sebanyak dua kali dalam sebulan, demikian dikutip dari dokumen juknis tersebut pada Jumat, 31 Oktober 2025. Kepala sekolah kemudian bertugas menyalurkan insentif tersebut kepada PIC sekolah. Dokumen yang sama mewajibkan setiap sekolah membuat tanda terima yang ditandatangani oleh PIC sekolah sebagai bukti penerimaan dana insentif. Proyek MBG merupakan salah satu program unggulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Revisi petunjuk teknis yang memuat skema insentif ini menandai penyesuaian mekanisme pelaksanaan di lapangan, termasuk pengaturan administrasi dan tanggung jawab di tingkat sekolah. Pilihan Editor: Respons P2G Soal Insentif Guru Pelaksana MBG Dapat Rp 50 Ribu - Rp 200 Ribu","Dinda Shabrina, Eko Ari Wibowo",https://statik.tempo.co/data/2025/10/27/id_1437451/1437451_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/kata-menteri-pendidikan-soal-insentif-guru-pic-mbg-dapat-rp-50-ribu-rp-200-ribu-2085131,04fb2918cc996d7f23afbb6428570774686511782dde2e9347c26ffe1dbc7ef3,2025-11-13 21:41:54.310 1786,sindonews,mbg,2025-10-15 23:06:00,"Di Depan Steve Forbes, Prabowo Ungkap Program MBG Direncanakan sejak Tahun 2023","JAKARTA JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto Prabowo Subianto mengungkap alasan utama di balik pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG) saat berbicara dalam sesi dialog bersama Chairman and Editor in Chief Forbes, Steve Forbes Steve Forbes . Dalam acara yang digelar di Jakarta, Rabu (15/10/2025) malam itu, Prabowo menjelaskan, program MBG merupakan salah satu janji kampanye unggulannya saat pemilihan presiden. Prabowo mengatakan, gagasan tersebut muncul setelah dirinya melihat langsung kondisi anak-anak di berbagai desa yang mengalami malnutrisi dan stunting. ""Setiap saya datang ke setiap desa, banyak anak-anak yang menyapa. Jadi, saya berbicara dengan mereka dan bertanya, 'Berapa umurmu?' Saya sering kali terkejut. Ketika saya mengira anak laki-laki depan saya pasti umur empat tahun, ternyata mereka 10 tahun,"" kata Prabowo. Prabowo menambahkan, ada anak perempuan yang dia pikir berusia lima tahun, ternyata sebelas tahun. ""Saya terkejut. Jadi, saya melihat secara langsung stunting, malnutrisi, dan kemiskinan di depan mata saya,"" ujar Prabowo. Baca Juga: Perintah Prabowo, Dapur MBG Harus Siapkan 2 Jenis Lauk Perintah Prabowo, Dapur MBG Harus Siapkan 2 Jenis Lauk Prabowo mengatakan, pengalaman itu membuatnya tersadar bahwa banyak anak di Indonesia masih kekurangan asupan gizi. Dia menilai, kalangan masyarakat menengah ke atas kerap sulit membayangkan bahwa masih ada anak-anak yang hanya makan nasi dengan garam. Dari pengamatannya, banyak negara maju seperti Eropa, Inggris, dan Amerika Serikat, hingga negara berkembang seperti India, telah memiliki program makan bergizi di sekolah. Padahal, kata Prabowo, pendapatan per kapita India masih lebih rendah dari Indonesia. ""Lalu saya mulai merencanakan program ini sejak 2023. Pada saat itu, ada 77 negara yang mempunyai program makan bergizi gratis. Saya pikir Indonesia harus menjadi negara ke-78 atau ke-79 yang melaksanakan program itu. Jadi, kita mulai berencana dan mengumumkan program ini sebagai program kampanye,"" jelasnya. (zik) (zik)",Binti Mufarida,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/15/15/1632859/di-depan-steve-forbes-prabowo-ungkap-program-mbg-direncanakan-sejak-tahun-2023-wqw.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1632859/15/di-depan-steve-forbes-prabowo-ungkap-program-mbg-direncanakan-sejak-tahun-2023-1760544620?showpage=all,db545d6497e7aae11f11439c6414b14d5bc2388ce2a49483d09a064cad501101,2025-11-13 21:41:59.082 1787,tribunnews,mbg,2025-11-12 21:49:27,"Wujudkan Kemandirian Pangan, DPRD Kaltara Dorong Kolaborasi Sukseskan Program MBG","TRIBUNKALTARA.COM, TANJUNG SELOR DPRD Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) mendorong adanya kolaborasi lintas sektor untuk mendukung suksesnya program PresidenPrabowo Subianto, yakni pemberianMakan Bergizi Gratis (MBG). Melalui kolaborasi lintas sektor, seperti disampaikan Ketua Komisi IIIDPRD KaltaraJufri Budiman, program MBG tidak hanya menjamin asupan gizi masyarakat. Tetapi juga memperkuat kemandirian pangan daerah. Jufri Budiman menegaskan, keberhasilan program MBG sangat bergantung pada sinergi antara pemerintah daerah, organisasipetanidan nelayan, serta masyarakat. Program MBG akan berjalan optimal bila bahan baku yang digunakan berasal dari hasil tani dan laut lokal. Dengan begitu, petani dan nelayan Kaltara bisa turut menikmati manfaat ekonomi sekaligus memperkuat ketahanan pangan daerah, ujar Jufri Budiman, Rabu (12/11/2025). Baca juga:DPPP Tana Tidung Pastikan Telur Lokal Siap Suplai MBG, Kebutuhan Lainnya Perlu dari Luar Daerah Dikatakan,DPRD Kaltarabersama pemerintah provinsi terus mendorong peningkatan kapasitas parapetanidan nelayan agar mampu menghasilkan bahan baku berkualitas sesuai kebutuhan program MBG. Langkah ini, menurutnya, juga menjadi bagian dari upaya memperkuat ekonomi masyarakat berbasis sumber daya lokal. Kami tidak hanya mendukung penyediaan bahan baku, tetapi juga memberikan ruang bagipetanidan nelayan untuk mendapatkan pembinaan dan pelatihan. Dengan demikian, mereka bisa lebih mandiri dan produktif, tambahnya. Dalam upaya meningkatkan kualitas hasil pertanian, Jufri juga menekankan pentingnya adopsi praktik pertanian modern yang telah terbukti berhasil di wilayah lain. Seperti di contohkan di negara tetangga di Tawau, Sabah, Malaysia. Ia menilai Kaltara memiliki potensi besar dari segi tanah dan iklim, sehingga dengan pelatihan teknis dan pendampingan, produktivitaspetanidapat ditingkatkan secara signifikan. Selain aspek teknis,DPRD Kaltaramendorong pemerintah untuk memperluas program pelatihan, penyuluhan, dan pembinaan berkelanjutan bagi para pelaku sektor pertanian dan perikanan. Dengan dukungan tersebut, diharapkan masyarakat dapat menghasilkan produk pangan berkualitas tinggi secara mandiri. Dengan pembinaan yang tepat, kita bisa mengurangi ketergantungan pasokan dari luar daerah dan sekaligus memperkuat ekonomi lokal, kata legislator Partai Gerindra asal Tarakan ini. Baca juga:Pakar Gizi Apresiasi Menu Program MBG: Aman Dikonsumsi dan Minim Risiko Pangan Dalam kesempatan ini, dia mengajak seluruh kelompok usaha pertanian dan perikanan untuk menjalin koordinasi yang lebih erat dengan pemerintah provinsi, kementerian terkait, serta kelompok tani dan nelayan di daerah. Tujuannya agar setiap program pembangunan dapat terlaksana secara efektif dan memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat. Kami optimis, melalui kolaborasi antara DPRD, pemerintah, dan masyarakat, potensi besar Kalimantan Utara dapat dimaksimalkan untuk mewujudkan kemandirian pangan dan pertumbuhan ekonomi daerah, pungkasnya. (adv) Penulis: Edy Nugroho",Edy Nugroho,https://asset.tribunnews.com/qm2KhdGLHht7_9y3rzB5jX_eCug=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltara/foto/bank/originals/Ketua-Komisi-III-DPRD-Kaltara-Jufri-Budiman121125.jpg,https://kaltara.tribunnews.com/parlementaria-kaltara/114636/wujudkan-kemandirian-pangan-dprd-kaltara-dorong-kolaborasi-sukseskan-program-mbg?page=all,375d47a8e85bc5cfc6acb55b36fd8ab77278bdb8c0fb4c823bad82fdaca4cb01,2025-11-13 21:42:02.297 1788,tempo,mbg,2025-10-31 16:50:24,Drone Emprit: Pelbagai Tagar Positif MBG Menggema di Media Sosial pada 27-30 Oktober,"ANALIS Drone Emprit Rizal Nova Mujahid mengatakan terdapat enam tagar yang mendorong peningkatan sentimen positif terkait proyek makan bergizi gratis atau MBG di media sosial, terutama Twitter, kini X. Drone Emprit adalah pemantau percakapan di media sosial. ""Pelbagai tagar positif soal MBG ini menggema di media sosial sepanjang 27-30 Oktober,"" kata Rizal kepada Tempo, Jumat, 31 Oktober 2025. Enam tagar yang dimaksudkan, antara lain #MBG; #MBGjalanterus; #lanjutkanMBG; #BangunNegeriBersamaPemuda; #GasNow; dan #PemudaSehatIndonesiaKuat. Di samping itu, dia melanjutkan, terdapat pula tagar yang menyebutkan sentimen negatif terkait proyek MBG, seperti #keracunanMBG. Rizal mengatakan, pemilik akun yang menggunakan tagar, baik pada sentimen positif dan negatif memang memiliki indikasi dikendalikan bukan oleh manusia. Misalnya, terkait penggunaan tagar #keracunan atau sentimen negatif terhadap proyek MBG, data sementara yang ditemukan Drone Emprit mencatatkan akun yang terindikasi dikendalikan oleh akal imitasi (AI) sebesar 7 persen. ""Untuk akun yang menggunakan tagar positif terkait MBG, jumlahnya lebih banyak, yaitu 14 persen,"" ujar dia. Sebelumnya, Drone Emprit juga mengatakan terjadi sentimen positif terkait MBG di X sejak Senin, 27 Oktober hingga Kamis, 30 Oktober kemarin. Sentimen positif itu naik secara konstan dengan jumlah mention 100-200 per harinya, dari 2.800 mention per 27 Oktober hingga mencapai 3.500 mention positif per Kamis, 30 Oktober kemarin. ""Jadi, memang terdapat kenaikan meski tidak signifikan,"" ujar Rizal. Adapun, saat membuka Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program MBG pada Senin, 27 Oktober lalu, Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik Sudaryati Deyang meminta agar para koordinator menjadi sumber informasi yang cekatan terkait problematika MBG di lapangan. Pada kesempatan itu, Nanik mengatakan bakal memberikan insentif Rp 5 juta bagi pelaksana daerah yang berhasil membuat konten positif dan mencuat tentang proyek MBG di media sosial. ""Kita tidak boleh kalah cepat dari hoaks. Kareg (koordinator regional) dan Korwil (koordinator wilayah) harus jadi sumber informasi resmi, dan cepat mengklarifikasi isu di lapangan,"" kata Nanik. Namun, Kepala Biro Hukum dan Humas BGN Khairul Hidayati menyampaikan pernyataan Nanik disampaikan dalam suasana santai dan bersifat guyonan. ""Pernyataan soal insentif Rp 5 juta itu bukan keputusan resmi, melainkan hanya candaan yang disampaikan untuk memotivasi para peserta agar lebih kreatif dalam menyebarkan informasi positif tentang program MBG,"" kata Hida di Jakarta, Selasa, 28 Oktober 2025.Pilihan Editor: Cara Pemerintah Mencegah Keracunan MBG: Masak di Atas Pukul 24","Andi Adam Faturahman, Eko Ari Wibowo",https://statik.tempo.co/data/2025/10/10/id_1434104/1434104_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/drone-emprit-pelbagai-tagar-positif-mbg-menggema-di-media-sosial-pada-27-30-oktober-2085129,a2bace163f4055c19e60408740e6184437e4e205ac81c99b5926343c07fcbf09,2025-11-13 21:42:05.022 1789,sindonews,mbg,2025-10-15 16:40:00,"Perintah Prabowo, Dapur MBG Harus Siapkan 2 Jenis Lauk","JAKARTA JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan agar seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG menyiapkan dua jenis lauk dalam hidangan Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal ini lantaran Prabowo bercita-cita agar anak-anak Indonesia berkecukupan gizi. Selain susu, harus ada dua jenis lauk, bukan satu, kata Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang, dalam keterangan resminya, Rabu (15/10/2025). Instruksi agar setiap dapur MBG menyiapkan dua jenis lauk setiap hari itu diberikan, karena Presiden Prabowo bercita-cita agar anak-anak Indonesia berkecukupan gizi. Beliau bercita-cita agar ke depan generasi muda Indonesia menjadi generasi yang sehat, cerdas, kuat, dan mampu bersaing di kancah global, kata Nanik. Baca Juga: Marak Kasus Keracunan MBG, Prabowo: Waspada, Jangan Sampai Dipolitisasi Marak Kasus Keracunan MBG, Prabowo: Waspada, Jangan Sampai Dipolitisasi Bahkan, kata Nanik, Presiden Prabowo sampai menghitung sendiri menu makanan untuk para siswa. Hal itu terjadi ketika Presiden merancang program MBG serta perhatiannya kepada kesehatan dan pemenuhan gizi anak-anak Indonesia. ""Beliau hitung sendiri, dan berkesimpulan bahwa dengan Rp10.000 itu masih bisa pakai ayam dan telur,"" kata Nanik. Karena itu, Nanik mengingatkan agar semua pihak tidak mengambil keuntungan dari bahan baku makanan. Nanik menghimbau agar seluruh dapur MBG tidak memangkas, atau bahkan sengaja me-mark-up anggaran pembelian bahan baku. Jangan dipangkas, dan juga jangan di-mark up. Anggaran bahan baku itu harus penuh, ujarnya. Nanik lalu berpesan agar seluruh unsur pelaksana di setiap SPPG saling mengingatkan dan menjaga integritas pelaksanaan program. Tolong semuanya saling mengingatkan, baik ahli gizi, akuntan, maupun kepala SPPG, untuk mengawal menu, ujarnya. Ia pun menegaskan kembali bahwa Program MBG bukanlah proyek komersial, melainkan wujud nyata kepedulian Presiden Prabowo Subianto terhadap anak-anak Indonesia. Bapak Ibu semua, program MBG ini bukan bisnis. Ini adalah kecintaan Pak Prabowo pada anak-anak Indonesia, pungkasnya. (zik) (zik)",Binti Mufarida,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/15/15/1632711/perintah-prabowo-dapur-mbg-harus-siapkan-2-jenis-lauk-oyh.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1632711/15/perintah-prabowo-dapur-mbg-harus-siapkan-2-jenis-lauk-1760519424?showpage=all,d99ae83fb01bab0108a04d92041313bafe99e2caf9b8581b2545b26589eadebc,2025-11-13 21:42:09.433 1790,tribunnews,mbg,2025-11-12 18:59:20,Kapolda Aceh Sebut 80 Persen SPPG Terbentuk dan Kawal Program MBG,"Laporan Wartawan Tribun Gayo Asnawi Luwi |Aceh Tenggara Tribungayo.com, KUTACANE- Dalam mendukung program Presiden Prabowo Subianto, salah satu inisiatif prioritas nasional yang sejalan dengan Asta Cita Presiden, dengan visi utama mencetak Generasi Emas Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya saing global. Polda Aceh mengawal pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan pembentukan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di seluruh Aceh. ProgramMBG-SPPG berfokus pada pemerataan pembangunan manusia dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, dengan menyediakan makanan bergizi gratis bagi peserta didik dari tingkat TK hingga SMA sederajat, serta kelompok 3B, yaitu ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Tujuan utama program ini adalah memperbaiki status gizi, meningkatkan konsentrasi belajar peserta didik, serta menekan angka stunting di wilayah Aceh. Kapolda Aceh, Irjen Pol Marzuki Ali Basyah, mengatakan, dalam mendukung kelancaran programMBG-SPPG melalui pembentukan Tim Monitoring yang bertugas melakukan pengawasan, pendampingan, dan evaluasi terhadap pelaksanaannya di seluruh wilayah hukum Polda Aceh. Saat ini, Polda Aceh telah membentuk 80 persen titikSPPGuntuk menopang pelaksanaan programMBGdi berbagai kabupaten/kota di Aceh. Kami juga sedang memastikan ketersediaan pasokan bahan pangan untuk kebutuhan dapurSPPGyang jumlahnya cukup besar, ujarKapolda Aceh, Irjen Pol Marzuki Ali Basyah, Rabu (12/11/2025). MenurutKapolda Aceh, pasokan bahan pangan diupayakan maksimal berasal dari pengusaha dan pedagang lokal. Namun, karena kapasitas daerah belum sepenuhnya mencukupi, sebagian kebutuhan bahan pokok juga didatangkan dari luar Aceh. Meski demikian, hingga saat ini pelaksanaan programMBGdi Aceh dinilai berjalan baik dengan dukungan infrastrukturSPPGyang memadai. Salah satu fokus utama Polda Aceh dalam mendukung program ini adalah memastikan aspek higienitas dan keamanan makanan yang disalurkan kepada peserta didik. Sementara itu, Kepala Pemenuhan GiziSPPGPolda Aceh, Muhammad Nauval, menjelaskan bahwa dapurSPPGdijaga ketat dan bertanggung jawab penuh terhadap penyediaan makanan bergizi gratis yang akan didistribusikan ke sekolah-sekolah. DapurSPPGPolda Aceh dilengkapi dengan sistem penyimpanan bahan baku modern yang menjaga kesegaran bahan pangan pada suhu di bawah 5 C. Setiap proses pengolahan makanan diawasi langsung oleh Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes) Polda Aceh, terang Nauval. Ia menambahkan bahwa setiap makanan yang telah dimasak wajib melalui uji kelayakan oleh tim Dokkes setiap hari sebelum dikirimkan ke sekolah-sekolah penerima. Langkah ini merupakan bentuk tanggung jawab kami untuk memastikan makanan yang dikonsumsi benar-benar aman, higienis, dan layak dikonsumsi, tegasnya.(*) Baca juga:Sidak Dapur MBG, Wakil Bupati Pidie Jaya Pukul Kepala SPPG Gegara Ini",Asnawi Luwi,https://asset.tribunnews.com/Xm5UnNdaNpWoMJjUyUqQEXkbnzU=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gayo/foto/bank/originals/kapplda-meminjau-SPPG.jpg,https://gayo.tribunnews.com/aceh-tenggara/48456/kapolda-aceh-sebut-80-persen-sppg-terbentuk-dan-kawal-program-mbg?page=all,f9b2bfec6c1a268b46ca8c32279ef0fa88c2b331db0dae2d81fb0deb1c8c5331,2025-11-13 21:42:13.093 1791,tempo,mbg,2025-10-31 15:38:07,Sultan HB X Minta Dapur MBG Realistis Terima Order untuk Cegah Keracunan,"GUBERNUR Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menyoroti masih terus berulangnya kasus keracunan MBG atau Makan Bergizi Gratis. Di Yogyakarta kasus keracunan MBG kembali terjadi pekan ini. Sebanyak 695 siswa di Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunungkidul mengalami gejala keracunan usai menyantap menu MBG yang disediakan SPPG setempat Selasa 28 Oktober 2025. Sultan menilai potensi keracunan makanan dapat dicegah jika dapur MBG atau penyedia bekerja sesuai kemampuan dan fasilitas yang dimiliki. Raja Keraton Yogyakarta itu meminta pengelola tak bisa mengabaikan kesiapan teknis di lapangan. Menurutnya, dapur MBG yang belum memiliki peralatan memadai tidak bisa dipaksa memproduksi ribuan porsi sekaligus. Kalau biasanya masak cuma 50 porsi, lalu diminta 3.000 porsi dengan dapur tradisional, ya nggak mungkin. Jam berapa mau mulai masak? ujar Sultan di Yogyakarta, Jumat 31 Oktober 2025. Sultan HB X menjelaskan bahwa pengolahan makanan dalam skala besar membutuhkan sistem penyimpanan dan peralatan yang sesuai. Tanpa itu, bahan makanan mudah rusak dan berisiko menyebabkan keracunan. Kalau ayam atau daging disimpan tanpa freezer besar, besok digoreng ya bisa bikin mabuk, kata Sultan HB X. Selain peralatan, pembagian kerja di dapur besar juga perlu diperhitungkan secara realistis. Menurut Sultan, satu kelompok berisi delapan orang tenaga masak idealnya hanya menyiapkan sekitar 50 porsi. Ia menambahkan pengawasan dan sertifikasi dapur sebaiknya menyesuaikan dengan kondisi lapangan, bukan sekadar syarat administratif. Kalau satu unit disuruh menyiapkan 3.000 porsi ya tidak akan bisa. Itu harus dibagi kelompok, lebih logis, kata dia. Adapun Direktur Pusat Kedokteran Tropis (PKT) UGM Citra Indriani mengatakan pelaksanaan MBG memerlukan sistem pengelolaan yang tidak hanya berorientasi pada distribusi makanan bergizi, tetapi tetap harus menjamin keamanan dan akuntabilitasnya. MBG bukan hanya tentang nutrisi, tetapi bagaimana sistem bekerja. Mulai dari perencanaan, pengadaan, distribusi, hingga tanggung jawab ketika terjadi masalah, ujarnya, Jumat 30 Oktober 2025. Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UGM, Wisnu Setiadi Nugroho, menilai kasus keracunan MBG mencerminkan lemahnya tata kelola program publik yang seharusnya bisa diantisipasi sejak awal. Ia berpendapat pembelajaran dari pengalaman negara lain dapat menjadi acuan dalam memperkuat sistem perencanaan dan pengawasan di Indonesia. Dengan mengadaptasi praktik terbaik, pemerintah dapat menekan potensi risiko dan meningkatkan efisiensi pelaksanaan program. Kita tidak perlu mengalami kesalahan yang sama. Banyak negara sudah punya contoh yang bisa dijadikan acuan sebelum program dijalankan secara nasional, ungkapnya. Wakil Kepala BGN Nanik Sudaryati Deyang sebelumnya menyebut bahwa ketentuan ini dibuat untuk memastikan setiap dapur MBG bekerja dalam batas aman dan efisien. Kalau tenaga masak bersertifikat dari BNSP, kapasitas dapat ditingkatkan hingga 3.000 porsi. Tapi prinsipnya, peningkatan kapasitas tidak boleh mengorbankan kualitas gizi dan keamanan pangan, ujar Nanik, Rabu (29/10). Pilihan Editor: Cara Pemerintah Mencegah Keracunan MBG: Masak di Atas Pukul 24","Pribadi Wicaksono (Kontributor), Aditya Budiman",https://statik.tempo.co/data/2024/06/28/id_1314511/1314511_720.jpg,https://www.tempo.co/ekonomi/sultan-hb-x-minta-dapur-mbg-realistis-terima-order-untuk-cegah-keracunan-2085109,ed1ff779b259586013db76dfa523893c8f1e6ace9b6812b22f3baa02f7932453,2025-11-13 21:42:15.743 1793,tribunnews,mbg,2025-11-12 21:27:00,211 Kasus Keracunan MBG,KERACUNAN MBG - Kasus keracunan makan bergizi gratis. TRIBUNNEWS EditorHerudinCategoryHTHSupp CategoryKesehatanDate Created20251112CreditTRIBUNNEWSProvinceDKI JakartaCountryIndonesiaCopyright@TRIBUNNEWS 2025,TRIBUNNEWS,,https://www.tribunnews.com/images/grafis/view/211-kasus-keracunan-mbg/2028595?page=all,7c8f43bdc563daeba312dfbd54c1904beb198b6f7f98107241e99ce2a74d6a05,2025-11-13 21:42:23.304 1794,sindonews,mbg,2025-10-08 20:23:00,Akademisi UIN Mataram: Program MBG Perkuat Ketahanan Sosial dan Ekonomi Masyarakat,"MATARAM MATARAM - Akademisi Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram Ihsan Hamid, menilai Program Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto sebagai langkah strategis untuk memperkuat ketahanan sosial dan ekonomi masyarakat, terutama bagi rakyat kecil. Menurut Ihsan, MBG bukan sekadar kebijakan di bidang pangan, tetapi juga alat pemerataan ekonomi yang memberikan manfaat nyata bagi berbagai lapisan masyarakat. Program ini sangat strategis. Selain membantu anak-anak mendapatkan asupan gizi seimbang, MBG juga memberikan efek berantai terhadap sektor ekonomi. Petani, nelayan, hingga pelaku UMKM pangan lokal ikut terdorong produktivitasnya, ujarnya, Kamis (9/10/2025). Baca juga: Keracunan MBG Dicurigai Sabotase, MPSI Desak Aparat Usut Jejak Jaringan di Balik Dapur Keracunan MBG Dicurigai Sabotase, MPSI Desak Aparat Usut Jejak Jaringan di Balik Dapur Ihsan menjelaskan, kehadiran Program MBG menjadi bentuk nyata kehadiran negara di tengah masyarakat bawah. Banyak keluarga kini terbantu dalam memenuhi kebutuhan gizi anak-anak mereka, terutama di wilayah yang selama ini menghadapi keterbatasan ekonomi. Banyak masyarakat kecil yang kini merasa lebih ringan bebannya. Anak-anak bisa berangkat sekolah dengan jaminan makanan bergizi, dan orang tua tidak lagi terlalu khawatir soal biaya makan harian di sekolah, lanjutnya. Meski demikian, Ihsan mengakui bahwa dalam pelaksanaan awal, wajar jika masih ditemukan berbagai kendala teknis. Namun ia menekankan bahwa perbaikan harus dilakukan tanpa menghentikan program. Baca juga: 9 Bulan MBG 9 Ribu Anak Keracunan, Forum RCCE Desak BGN Segera Lakukan Perbaikan! 9 Bulan MBG 9 Ribu Anak Keracunan, Forum RCCE Desak BGN Segera Lakukan Perbaikan! Setiap program baru pasti punya tantangan. Tapi manfaat MBG jauh lebih besar. Pemerintah hanya perlu memperkuat tata kelolanya dari hulu ke hilir, dan di sini masyarakat juga punya peran untuk memberi masukan, ujarnya. Ihsan juga menegaskan pentingnya keberlanjutan program MBG sebagai investasi sosial jangka panjang dalam membangun generasi sehat dan berdaya saing tinggi. MBG ini adalah investasi sosial bagi bangsa. Kalau kita ingin mencetak generasi emas, maka gizi anak-anak harus dijamin sejak dini. Program ini wajib diteruskan dengan manajemen yang semakin baik, kata Ihsan. (cip) (cip)",Sujoni,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/08/174/1630169/akademisi-uin-mataram-program-mbg-perkuat-ketahanan-sosial-dan-ekonomi-masyarakat-vce.jpg,https://daerah.sindonews.com/read/1630169/174/akademisi-uin-mataram-program-mbg-perkuat-ketahanan-sosial-dan-ekonomi-masyarakat-1759929054?showpage=all,abd95ab66aabce2b88084268d4ee52599375d6f8f162924ac97bc7e8e5191e6d,2025-11-13 21:43:01.586 1795,tempo,mbg,2025-10-31 13:28:08,BGN Kecam Kekerasan ke Petugas SPPG di Pidie Jaya,"BADAN Gizi Nasional atau BGN menyampaikan keprihatinan mendalam dan mengecam keras tindakan kekerasan yang menimpa Kepala dan relawan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Desa Sagoe, Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. Tindakan itu diduga dilakukan oleh Wakil Bupati Pidie Jaya, Hasan Basri, pada Kamis, 30 Oktober 2025. Wakil Kepala Badan Gizi Nasional Sony Sonjaya mengatakan mereka tidak mentoleransi segala bentuk kekerasan terhadap pelaksana program makan bergizi gratis atau MBG. Program MBG dijalankan dengan semangat kemanusiaan dan gotong royong. Petugas SPPG bekerja di lapangan dengan penuh tanggung jawab sesuai petunjuk teknis. Kekerasan dalam bentuk apa pun terhadap mereka adalah tindakan yang mencederai nilai kemanusiaan dan profesionalisme, kata Sony dikutip dari keterangan resmi, Jumat, 31 Oktober 2025. Peristiwa tersebut sebelumnya dilaporkan secara resmi oleh Deputi Pemantauan dan Pengawasan BGN melalui laporan khusus tertanggal 30 Oktober 2025. Berdasarkan keterangan yang diterima, tindakan kekerasan terjadi ketika Wakil Bupati Hasan Basri melakukan kunjungan mendadak ke SPPG Desa Sagoe tanpa pemberitahuan sebelumnya. Kunjungan yang semestinya bersifat pembinaan dan pengawasan program justru diwarnai tindakan tidak menyenangkan dan kekerasan fisik terhadap petugas SPPG. Dalam laporan disebutkan bahwa Wakil Bupati Hasan Basri sempat membentak relawan, mengeluarkan ancaman, serta melakukan pemukulan terhadap Kepala SPPG, Muhammad Reza, di hadapan para petugas yang sedang bekerja. Situasi baru mereda setelah dilerai oleh asisten pribadinya. Usai kejadian, Kepala SPPG bersama relawan dan koordinator wilayah melaporkan insiden ini kepada Bupati Pidie Jaya, yang kemudian menyarankan agar pihak SPPG menempuh jalur hukum bila tidak dapat menerima perlakuan tersebut. Wakil Ketua Badan Gizi Nasional Nanik S. Deyang menambahkan seluruh petugas di lapangan wajib mendapatkan perlindungan hukum dan dukungan moral dari pemerintah pusat maupun daerah. Kami sudah mengarahkan tim pemantauan dan pengawasan wilayah untuk mendampingi korban dan memastikan proses hukum berjalan sesuai aturan, ujarnya. BGN memastikan kegiatan penyediaan MBG di Desa Sagoe tetap berjalan normal dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat dan daerah. Lembaga tersebut juga menegaskan komitmennya untuk terus mengawal keamanan dan kenyamanan seluruh petugas SPPG di lapangan demi keberlangsungan Program MBG bagi jutaan anak Indonesia. Pilihan Editor: Apa Isi Perpres Tata Kelola MBG untuk Mencegah Keracunan","Dinda Shabrina, Juli Hantoro",https://statik.tempo.co/data/2025/09/25/id_1430642/1430642_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/bgn-kecam-kekerasan-ke-petugas-sppg-di-pidie-jaya-2085063,93ccc02226ee89791ace39db7b998b0d2ee5867802d7a503878c4c3ad985b076,2025-11-13 21:42:27.259 1796,sindonews,mbg,2025-10-10 16:42:00,"Tinjau SPPG di Bantul, Tamsil Linrung Pastikan Proses MBG Aman dan Higienis","BANTUL BANTUL - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Tamsil Linrung mengunjungi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kecamatan Sewon 2 Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Rabu (8/10/2025). Dalam kesempatan itu, dia mengapresiasi cara kerja, penyajian, serta peningkatan jumlah porsi pelayanan SPPG Sewon 2. Kehadirannya secara langsung di sana untuk memastikan proses penyiapan hingga distribusi makan bergizi gratis makan bergizi gratis makan bergizi gratis (MBG) dilaksanakan sesuai standar Badan Gizi Nasional (BGN). Tamsil yang didampingi Kepala SPPG DIY Gagat Widyatmoko dan Kepala SPPG Andika Yuana Utama, melakukan tur ke area dapur tempat memasak dan pengemasan. ""Program MBG ini adalah inisiatif yang langsung menyasar masyarakat, khususnya anak-anak kota para pelajar. Karena itu saya berharap, kita semua berperan menjaga agar berjalan sesuai dengan harapan,"" kata senator dari Provinsi Sulawesi Selatan tersebut. Baca juga: Perpres Tata Kelola MBG Sudah di Meja Mensesneg, Masih Tunggu Masukan Perpres Tata Kelola MBG Sudah di Meja Mensesneg, Masih Tunggu Masukan Menanggapi beberapa kejadian luar biasa karena keracunan di beberapa daerah, Tamsil telah menyampaikan telah meneruskan pengaduan masyarakat kepada Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang. ""BGN berkomitmen bahwa SPPG yang tidak sesuai dengan aturan akan ditindak tegas dan ditutup agar ada efek jera. Hal itu sejalan dengan apa yang diinginkan DPD,"" tegas Tamsil. Usai mengunjungi SPPG Kecamatan Sewon 2, Tamsil beserta rombongan meninjau penerima MBG di SMP 3 Sewon. Ia sempat berbincang dengan para siswa yang telah menerima MBG sejak April 2025. Menurut Tamsil, siswa penerima manfaat program prioritas nasional ini sangat antusias. Di akhir kunjungannya, Tamsil berharap pada masa reses ini, para anggota DPD RI juga pro aktif mengawasi pelaksanaan MBG, agar program ini berjalan dengan maksimal dan berdampak signifikan bagi pembangunan daerah. ""MBG ini program yang multiplier effect. Menggerakkan sektor riil, menyerap tenaga kerja, menyerap hasil pertanian dan pangan lokal, serta mempromosikan gaya hidup sehat yang higienis. Makanya saya menyerukan semua Anggota DPD memberikan dukungan,"" pungkasnya. (rca) (rca)",Rico Afrido Simanjuntak,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/10/15/1630919/tinjau-sppg-di-bantul-tamsil-linrung-pastikan-proses-mbg-aman-dan-higienis-brm.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1630919/15/tinjau-sppg-di-bantul-tamsil-linrung-pastikan-proses-mbg-aman-dan-higienis-1760087421?showpage=all,e453fa23c271a9352b46f9ff7375a00536634ec3a23d04d0680dde6c330a21db,2025-11-13 21:42:30.075 1797,tribunnews,mbg,2025-11-12 16:06:45,Kepala BGN Buka Peluang Bentuk SPPG untuk Program MBG di Wilayah Adat Baduy,"BGN membuka peluang pembentukan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bagi masyarakat adatBaduydalamBGN memperluas jangkauan Program Makan Bergizi GratisLangkah tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah menjamin akses gizi seimbang bagi seluruh warga negara TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Kepala Badan Gizi Nasional (BGN)Dadan Hindayana, membuka peluang pembentukan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bagi masyarakat adatBaduydalam rangka memperluas jangkauan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Baduy adalah salah satu suku adat Sunda yang tinggal di Desa Kanekes, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, dan dikenal karena kehidupan sederhana serta keterikatannya dengan tradisi leluhur. Baca juga:TNI AD: Pengelolaan Peternakan Ayam atau Lahan Pangan untuk MBG Masih Dikaji Menurutnya, langkah tersebut merupakan bagian dari upaya pemerintah menjamin akses gizi seimbang bagi seluruh warga negara, termasuk yang tinggal di wilayah terpencil dan sulit dijangkau. Pokoknya seluruh warga negara Indonesia yang sulit dicapai oleh daerah lainnya lebih dari 30 menit, kita kategorikan sebagai satuan layanan pemenuhan gizi terpencil, kata Dadan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/11/2025). Dadan menegaskan, keberadaan SPPG tidak hanya difokuskan pada wilayah dengan fasilitas pendidikan formal, tetapi juga di daerah yang memiliki kelompok rentan gizi, misalnya ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita. Baca juga:Ditemani Titiek Soeharto, Kapolri Datangi SPPG MBG di Karanganyar, Diklaim Zero Accident Di situ ada anak sekolah, tidak ada anak sekolah, selama ada ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, kita akan dirikan satuan pelayanan pemenuhan gizi di wilayah terpencil, ujarnya. Terkait menuMBG, Dadan menjelaskan prinsip dasar program Makan Bergizi Gratis adalah memanfaatkan potensi sumber daya lokal serta memperhatikan preferensi masyarakat setempat. Selain itu, setiap satuan pelayanan nantinya akan diperkuat oleh tenaga ahli gizi. Prinsip dasar dari program makan bergizi gratis memanfaatkan potensi sumber daya lokal, dan kesukaan masyarakat lokal. Sebab itu di setiap SPGG kita tempatkan ahli gizi yang sekarang mulai langka, pungkasnya.",Chaerul Umam,https://asset-2.tribunnews.com/tribunnews/foto/bank/originals/Seputar-Polri-Polres-Temanggung-peduli-Gizi-dengan-bangun-SPPG-sesuai-standar-BGN.jpg,https://www.tribunnews.com/nasional/7753878/kepala-bgn-buka-peluang-bentuk-sppg-untuk-program-mbg-di-wilayah-adat-baduy?page=all,17da3772a154556a3b6825e26551df03b3c0a6cd3923420ce0693f2734a677f5,2025-11-13 21:42:34.183 1798,tempo,mbg,2025-10-31 13:20:29,Pemilik Mobil Bertulis BGN yang Angkut Ayam dan Babi Dilaporkan ke Polisi,"BADAN Gizi Nasional (BGN) melaporkan pemilik mobil berlabel dan bertuliskan Badan Gizi Nasional yang digunakan untuk mengangkut ayam dan babi ke pihak kepolisian. Wakil Kepala BGN Nanik Sudaryati Deyang menyebut langkah itu diambil karena tindakan tersebut merupakan bentuk penyalahgunaan nama dan merek lembaganya. Pilihan Editor: Apa Isi Perpres Tata Kelola MBG untuk Mencegah Keracunan Saya sudah minta Korwil (Koordinator Wilayah) untuk lapor ke polisi, karena penyalahgunaan nama dan merek BGN, kata Nanik dari keterangan resmi BGN, Jumat, 31 Oktober 2025. Nanik memastikan kendaraan yang viral di media sosial itu bukan milik BGN maupun dapur resmi mitra lembaganya. Kami memastikan bahwa mobil itu bukan milik BGN, dan juga bukan milik salah satu dapur BGN, ujarnya. Tim Kedeputian Pemantauan dan Pengawasan BGN melaporkan bahwa peristiwa tersebut terjadi di Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara. Mobil yang dimaksud diketahui milik Yayasan Fahasara Dodo Jamejawa Lasori, yang hingga kini belum menjadi mitra resmi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Yayasan itu baru mengajukan diri sebagai calon mitra SPPG dan masih dalam proses verifikasi. Artinya, mereka belum memiliki ikatan kerja sama dengan BGN, kata Nanik menegaskan. Video mobil berlogo BGN yang mengangkut ayam dan babi itu pertama kali direkam pada 24 Oktober 2025. Video itu kemudian diunggah ke laman Facebook pada 30 Oktober, sebelum menyebar luas di berbagai platform media sosial. Koordinator Wilayah BGN Nias Selatan diketahui telah menemui langsung pemilik kendaraan tersebut. Dalam pertemuan itu, BGN meminta pemilik bertanggung jawab atas penggunaan logo SPPG dan Badan Gizi Nasional tanpa izin resmi. Langkah hukum ini disebut BGN penting untuk menjaga integritas lembaga dan memastikan pelaksanaan program gizi nasional tidak disalahgunakan oleh pihak yang belum terverifikasi.","Dinda Shabrina, Devy Ernis",https://statik.tempo.co/data/2025/09/26/id_1430867/1430867_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/pemilik-mobil-bertulis-bgn-yang-angkut-ayam-dan-babi-dilaporkan-ke-polisi-2085060,3d2e198eeda8ff8902347a7e1de6d508ed7b7e8543ef40e78e339dc9e9f05b72,2025-11-13 21:42:37.982 1799,tribunnews,mbg,2025-11-12 15:51:53,"Kirim Karangan Bunga ke Menkeu, Produsen Food Tray Kecewa MBG Lebih Pilih Impor","TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Menteri Keuangan (Menkeu)Purbaya Yudhi Sadewamendapatkan kirimankarangan bungadari para produsen lokal dan industrifood trayatau peralatan makan pada hari ini, Rabu (12/11/2025). Mereka mengaku kecewa karena anggaran negara atau APBN untuk program makan bergizi gratis (MBG) yang dikelola oleh Badan Gizi Nasional (BGN) lebih menghidupkan para produsen di China dibandingkan produsen lokal. Baca juga:TNI AD: Pengelolaan Peternakan Ayam atau Lahan Pangan untuk MBG Masih Dikaji Pasalnya,food trayuntuk program MBG masih didominasi oleh produk-produk impor khususnya dari China. Padahal, produsen lokal yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Wadah Makanan Indonesia (APMAKI) sudah mampu memproduksi 11 jutafood trayperbulan dengan standar halal dan SNI yang terjamin. Berdasarkan pantauan di taman Gedung Juanda 1, Kementerian Keuangan, Jakarta, ada karangan bunga yang hanya berisikan protes atau kritikan tanpa disertai nama. Namun, ada juga karangan bunga yang berisikan kritikan, protes dan harapan disertai nama orang tertentu. Baca juga:Kepala BGN Sebut 211 Kasus Keracunan MBG Sumbang 48 Persen Keracunan Pangan Nasional ""Selamatfood trayChina Berjaya, produsen Food Tray lokal jadi penonton,"" tulis seorang atas nama Rudi Santoso di papan bunga-nya. Sindiran keras juga datang dari Rizky Ramadhan yang mengungkapkan,'Hati kami produsen Food Tray lokal terluka, merasa asing di tanah kelahiran sendiri'. Begitu juga dengan Siti Aminah yang meluapkan kekecewaannya dikarangan bungadengan tulisan, 'Selamat menikmatifood trayimport, kami produsen lokal sedang gulung tikar'. Karangan bunga-karangan bunga tersebut berisikan rangkaian protes, kekecewaan, kritikan, masukan sekaligus harapan para produsen Food Tray lokal agar dilibatkan secara aktif dalam program MBG. Pasalnya praktek di lapangan, diduga kuatfood traymasih menggunakan impor khususnya dari China. Padahal, produsen Food Tray lokal sudah siap secara kualitas dan kapasitas. Rangkaian protes lainnya dari para produsen lokal sebagaimana terpampang dikarangan bunga, antara lain,'APBN untuk belifood trayChina, produsen lokal mati suri', 'Negara gagal lindungi produsen Food Tray lokal, malah lebih senangfood trayChina (Farhan Rizki),' 'MBG program mulia tapi pabrikfood traygak kebagian ordernya', 'kami produsen lokal, tapi di negeri sendiri kami dianggap tamu' dan 'jika pemerintah tak percaya terhadap produk lokal, untuk apa semboyan nasionalisme?'. Ada juga yang berharap Presiden Prabowo Subianto segera bertindak untuk memastikan program MBG benar-benar memberdayakan produsen lokal atau dalam negeri. Mereka juga berharap Menkeu Purbaya yang juga merupakan anggota tim sinkronisasi MBG bisa menyampaikan aspirasi tersebut langsung ke Presiden Prabowo Subianto dan stakeholder terkait lainnya agar benar-benar melibatkan produsen lokal dalam pelaksanaan program MBG. 'Tolong Pak Presiden, katanya mau memberdayakan produk lokal tapi kok MBG pakai Food Tray Impor' tulis salah seorang produsen dikarangan bunganya. Sejumlah pejabat negara dan juga pihak Badan Gizi Nasional (BGN) selalu mengatakan program MBG menggunakan produk-produk lokal termasuk food tray. Hanya saja, implementasi dan pelaksanaannya belum maksimal, sehingga masih banyak produsen dan industri lokal food tray tak dilibatkan dalam program MBG karena dominasi produk impor food tray. Baca juga:Investasi Danantara di Peternakan Ayam, Senator Irman Gusman: Jadi Kunci Sukses Program MBG Bahkan, terbaru, pihak kepolisian berhasil menggerebek salah satu gudang di Jakarta Utara yang berisikanfood trayuntuk MBG yang diduga impor dari China. Dari hasil pengecekan awal kepolisian, terdapat 5 fakta dugaan pemalsuanfood trayMBG tersebut, yakni pemalsuan label Standar Nasional Indonesia (SNI), pemalsuan logo halal, pergantian label asal produk (dari Made in China ke Made in Indonesia), penyalahgunaan logo BGN, dan potensi kerugian negara karena diduga pelaku tidak membayar pajak dengan pemalsuan tersebut. Sepanjang setahun pelaksanaan MBG, tercatat 1,4 miliar porsi makanan telah dimasak dan dibagikan dari 12.508 SPPG untuk 36,7 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia. Sebanyak 625,4 ribu lapangan kerja baru pun tercipta dari dapur SPPG. Sementara, 18.895 UMKM, koperasi, dan BUMDEs telah menjadi bagian ekosistem ekonomi MBG.",Hasanudin Aco,https://asset-2.tribunnews.com/tribunnews/foto/bank/originals/karangan-bungaaaaa-tray.jpg,https://www.tribunnews.com/nasional/7753869/kirim-karangan-bunga-ke-menkeu-produsen-food-tray-kecewa-mbg-lebih-pilih-impor?page=all,976d9ed10935e1c84266817d325670f5ea78c756bdd7095ab65af87db76a1a59,2025-11-13 21:43:06.170 1800,sindonews,mbg,2025-10-10 16:33:00,"Perpres Tata Kelola MBG Sudah di Meja Mensesneg, Masih Tunggu Masukan","JAKARTA JAKARTA - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi Prasetyo Hadi Prasetyo Hadi mengaku draf Peraturan Presiden (Perpres) mengenai Tata Kelola Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah ada di mejanya. Namun, ia mengaku, perpres itu belum diterbitkan lantaran masih menunggu masukan dari sejumlah pihak. Prasetyo berkata, draf Perpres MBG sudah ada di mejanya. Ia berkata, draf itu akan dikirim ke Presiden Prabowo Subianto dalam waktu dekat. ""Sudah (ada di meja draf MBG). Sebentar lagi dikirimin,"" ungkap Prasetyo saat ditemui di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (10/10/2025). Baca juga: Keracunan MBG Dicurigai Sabotase, MPSI Desak Aparat Usut Jejak Jaringan di Balik Dapur Keracunan MBG Dicurigai Sabotase, MPSI Desak Aparat Usut Jejak Jaringan di Balik Dapur Prasetyo berkata, perpres MBG belum disahkan lantaran masih menunggu masukan dari sejumlah pihak, terkhusus dari pihak Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Dalam aturan itu, kata Prasetyo, Kemenkes dan BPOM akan diberi tugas untuk mengawasi MBG. ""Menunggu masih ada beberapa masukan ya Terutama kemarin kan dari Kemenkes. kita ingin Kemenkes dan BPOM juga ikut terlibat untuk memberikan pengawasan. Jadi tunggu sabar juga sebentar,"" terang Prasetyo. Sebelumnya, Mensesneg Prasetyo Hadi mengatakan bahwa pemerintah menargetkan perpres mengenai Tata Kelola program MBG rampung pada pekan ini. Ia pun memastikan program tersebut akan tetap berjalan. ""Minggu ini harus selesai. Tapi kan begini, bukan karena Perpres belum ada kemudian tidak jalan kan tidak,"" ujar Prasetyo di acara HUT ke-80 TNI di lapangan Monas, Jakarta, Minggu (5/10/2025). Prasetyo menegaskan keberadaan Perpres Tata Kelola MBG untuk menyempurnakan atau memperbaiki semaksimal mungkin pelaksanaan program MBG. Berdasarkan keinginan itu, pemerintah kini masih terus menyempurnakan isi Perpres Tata Kelola MBG. ""Tunggu dulu, masih disempurnakan. Jadi sebenarnya kan bukan berarti belum ada. Tapi kita betul-betul lintas kementerian,"" katanya. ""Apalagi, dengan beberapa masukan dan kejadian beberapa waktu belakangan, dan memang semangatnya kita kan tentu ingin program ini berjalan dengan sebaik-baiknya. Jadi tunggu mohon waktu agak sebentar supaya semuanya,"" ucap Prasetyo. (rca) (rca)",Achmad Al Fiqri,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/10/15/1630911/perpres-tata-kelola-mbg-sudah-di-meja-mensesneg-masih-tunggu-masukan-tpc.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1630911/15/perpres-tata-kelola-mbg-sudah-di-meja-mensesneg-masih-tunggu-masukan-1760087400?showpage=all,87200679f8c148d007394bd6b4c1eee0e544a8733ecb3f004d053da0d9393e4f,2025-11-13 21:42:40.508 1801,tribunnews,mbg,2025-11-12 10:30:03,Balai Karantina Usul Pemkot Balikpapan Buat Sistem Pantau Program MBG,"TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN Balai Kekarantinaan KesehatanBalikpapanmengusulkan kepada pemerintah daerah agar membuat sistem terintegrasi untuk memudahkan pemantauan kegiatan dalam mendukung programMakan Bergizi Gratis(MBG). Usulan ini disampaikan sebagai langkah untuk meningkatkan efisiensi dan keamanan distribusi makanan yang dikelola oleh seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kota Minyak. KepalaBalai Kekarantinaan KesehatanBalikpapan, Bangun Cahyo Utama, menjelaskan bahwa pihaknya selama ini berperan dalam melakukan pemetaan atau mapping pendistribusianMBGdariSPPGkepada penerima manfaat, yang hingga kini masih dilakukan secara manual. Jadi sistemnya dapat memantau berapa jarak, waktu atau jam pemberian, dan faktor risiko lainnya dari sisi distribusi. Ini untuk mitigasi keracunan pangan kepada siswa, ujar Bangun, Rabu (12/11/2025). Baca juga:Realisasi Program MBG di Balikpapan, Pembangunan SPPG Dipastikan Tersebar di Wilayah 3T Menurutnya, penerapan sistem digital akan memudahkan pengawasan dan memperkecil risiko terjadinya masalah kesehatan pada penerima manfaat, terutama siswa sekolah dasar dan menengah. Selain itu, sistem tersebut juga akan membantu pemerintah kota dalam melakukan evaluasi dan perbaikan programMBGsecara berkala. Bangun menilai pentingnya sistem terintegrasi ini juga sejalan dengan bertambahnya jumlahSPPGdiBalikpapan. Saat ini, terdapat sekitar 10 SPPG aktif, sementara pemerintah menargetkan 65 SPPG potensial untuk beroperasi di masa mendatang. Baca juga:Pemkot Balikpapan Pastikan Standar Keamanan dan Kebersihan Dapur Umum MBG Terpenuhi Dengan bertambahnyaSPPGitu, kita perlu suatu sistem aplikasi untuk memantau kegiatan tersebut, katanya. Sebagai langkah awal,Balai Kekarantinaan KesehatanBalikpapanmenawarkan sistem dummy atau contoh rancangan aplikasi kepada pemerintah kota. Rancangan itu diharapkan dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi aplikasi resmi untuk mendukung pemantauan kegiatanMBGsecara real time. Dalam mekanismenya, aplikasi tersebut nantinya dapat menampilkan aktivitas setiap SPPG, mulai dari waktu distribusi, lokasi, hingga status penyaluran makanan. Baca juga:Disdik Tepis Isu Menu MBG Makan Bergizi Gratis Balikpapan Hanya Nasi Goreng, Bervariasi Lezat Selain itu,Balai Kekarantinaan Kesehatanjuga berencana menjalin koordinasi dengan dinas terkait untuk memperkuat pengawasan, termasuk sertifikasi latih higiene sanitasi (SLHS) dan pelatihan bagi para petugas lapangan. Selain itu, kami juga akan berkoordinasi dengan dinas terkait mengenai pengawasanSPPG. Misal sertifikat laih higiene sanitasi (SLHS) sampai pelatihan bagi petugas, pungkasnya.(*)",Ary Nindita Intan R S,https://asset.tribunnews.com/7NC17EzkinXoZierD4LWi7bPdC4=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251112_Kepala-Balai-Kekarantinaan-Kesehatan-Balikpapan-Bangun-Cahyo-Utama.jpg,https://kaltim.tribunnews.com/tribun-etam/1126211/balai-karantina-usul-pemkot-balikpapan-buat-sistem-pantau-program-mbg?page=all,ae2fc00c5ed7beb4688f687341230025e8d219bf09995acf1636ba74da4ad0f8,2025-11-13 21:42:44.713 1802,tempo,mbg,2025-10-31 12:55:09,Ini Skema Insentif Harian bagi Guru Pelaksana MBG di Sekolah,"PEMERINTAH menetapkan skema insentif harian bagi penanggung jawab satuan pendidikan atau PIC sekolah dalam proyek makan bergizi gratis (MBG) tahun anggaran 2025. Ketentuan ini tercantum dalam dokumen revisi ke-3 Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Bantuan Pemerintah untuk program tersebut. Pilihan Editor: Apa Isi Perpres Tata Kelola MBG untuk Mencegah Keracunan Berdasarkan dokumen itu, besaran insentif ditetapkan berbeda-beda, bergantung pada jumlah siswa penerima manfaat di tiap sekolah. Sekolah dengan 100-750 siswa mendapat insentif Rp 50 ribu per hari. Sekolah berisi 751-1.000 siswa mendapat Rp 60 ribu per hari, sementara sekolah dengan 1.001-2.000 siswa memperoleh Rp 100 ribu per hari. Untuk sekolah berisi 2.001-3.000 siswa, insentif yang diberikan mencapai Rp 200 ribu per hari. Insentif ini diserahkan oleh Kepala Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG) kepada kepala sekolah sebanyak dua kali dalam sebulan, demikian dikutip dari dokumen juknis tersebut pada Jumat, 31 Oktober 2025. Kepala sekolah kemudian bertugas menyalurkan insentif tersebut kepada PIC sekolah. Dokumen yang sama mewajibkan setiap sekolah membuat tanda terima yang ditandatangani oleh PIC sekolah sebagai bukti penerimaan dana insentif. Proyek MBG merupakan salah satu program unggulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Revisi petunjuk teknis yang memuat skema insentif ini menandai penyesuaian mekanisme pelaksanaan di lapangan, termasuk pengaturan administrasi dan tanggung jawab di tingkat sekolah. Tempo telah menghubungi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu ti untuk menanyakan ihwal tugas kementerian tersebut dalam program MBG. Namun, hingga berita ini ditulis, Mu ti belum memberikan respons. Selain itu, Tempo telah menghubungi Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Atip Latipulhayat dengan pertanyaan serupa. Pesan yang dikirim Tempo telah dibaca oleh Atip. Namun dia belum memberi respons apa pun.","Dinda Shabrina, Devy Ernis",https://statik.tempo.co/data/2025/10/15/id_1435096/1435096_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/ini-skema-insentif-harian-bagi-guru-pelaksana-mbg-di-sekolah-2085051,6517d99a59a9fc242b0e7be82b7069da3f7660010bcc3ef03dd230e9f6c2bf85,2025-11-13 21:42:48.801 1803,sindonews,mbg,2025-10-10 14:50:00,3 Pejabat yang Menolak Rencana Purbaya Potong Anggaran MBG jika Tak Terserap,"JAKARTA JAKARTA - Tiga pejabat pemerintah menyatakan penolakan terhadap rencana Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa untuk memotong anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) apabila dana tidak terserap optimal hingga akhir Oktober 2025. Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menjadi salah satu yang menolak rencana pemangkasan anggaran. Ia menilai serapan anggaran MBG saat ini menunjukkan tren positif. ""Penyerapan anggaran semakin membaik. Karena itu, Menteri Keuangan tidak perlu menarik anggaran program ini. MBG terbukti menggerakkan ekonomi rakyat, terutama di tengah ketidakpastian global,"" ujar Luhut beberapa waktu lalu. Baca Juga: Luhut Turun Gunung, Minta Purbaya Tak Sunat Anggaran MBG Luhut Turun Gunung, Minta Purbaya Tak Sunat Anggaran MBG Luhut mengingatkan agar dana MBG tidak dialihkan ke program lain, mengingat inisiatif tersebut berperan penting menjaga daya beli masyarakat sekaligus mendukung sektor pangan nasional. Senada dengan Luhut, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menegaskan bahwa serapan anggaran MBG hingga awal Oktober 2025 telah mencapai Rp21,64 triliun atau sekitar 34% dari total alokasi. Ia menyebutkan tren penyerapan itu terus meningkat seiring dengan perluasan jangkauan penerima manfaat di berbagai daerah. ""Program ini sudah memberi efek nyata terhadap perputaran ekonomi lokal. Kami memastikan seluruh penggunaan anggaran dilakukan secara efektif dan tepat sasaran,"" ujar Dadan. Sementara, Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris juga menyatakan keberatan terhadap rencana pemotongan tersebut. Menurut dia, alih-alih memangkas anggaran, pemerintah seharusnya memperkuat tata kelola dan standar operasional program agar penyerapan lebih efisien. ""Kami menolak pemotongan dana MBG. Program ini penting bagi ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat. Yang perlu dibenahi adalah mekanisme pelaksanaan, bukan jumlah anggarannya,"" tegas Charles. Baca Juga: Menkeu Purbaya Buka-bukaan soal Alasan Pemecatan 26 Pegawai Pajak Menkeu Purbaya Buka-bukaan soal Alasan Pemecatan 26 Pegawai Pajak Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa sebelumnya menyampaikan, langkah pemotongan akan dilakukan apabila hingga akhir Oktober masih terdapat sisa dana MBG yang belum terserap. Ia menilai efisiensi harus diterapkan untuk mencegah dana mengendap di kas negara. ""Saya akan terus memantau hingga akhir bulan ini. Jika ada beberapa triliun yang belum terserap, dana itu akan saya tarik dan dialihkan ke program lain yang lebih siap,"" kata Purbaya di Balai Kota DKI Jakarta. Ia menjelaskan, kebijakan tersebut diambil guna menjaga disiplin fiskal dan menghindari beban bunga utang akibat dana menganggur di kas pemerintah. Meski begitu, Purbaya menyatakan tetap membuka ruang dialog dengan kementerian dan lembaga terkait untuk memastikan prinsip efisiensi berjalan beriringan dengan keberlanjutan program. (nng) (nng)",Nanang Wijayanto,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/10/33/1630831/3-pejabat-yang-menolak-rencana-purbaya-potong-anggaran-mbg-jika-tak-terserap-fzu.jpeg,https://ekbis.sindonews.com/read/1630831/33/3-pejabat-yang-menolak-rencana-purbaya-potong-anggaran-mbg-jika-tak-terserap-1760080240?showpage=all,179c8f49ad42189a73c5ba5d972fe947ba115f17155021297c43c1c655eb325f,2025-11-13 21:42:50.847 1804,tribunnews,mbg,2025-11-12 20:51:04,"FAKTA Menu MBG di Palangka Raya Kalteng, Ada Ulat di Menu Makanan Pasca 27 Siswa Keracunan","Rabu (12/11/2025), Temuan ulat itu tidak hanya terjadi di satu kelas,Menu MBG Berulat di Palangka Raya. TRIBUNKALTENG.COM- Pasca 27 siswa SDN 3 Bukit Tunggal mengalami gejala keracunan setelah mengonsumsi makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Jumat, 4 September 2025 lalu. Terbaru, heboh Menu MBG Berulat di Palangka Raya.Ya, sejumlah siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Palangka Raya dikabarkan menemukan ulat di lauk makan siang yang disajikan dalam kegiatan Makan Bergizi Gratis (MBG), pada Rabu (12/11/2025). Baca juga:Kepala MTsN 1 Palangka Raya Klaim Temuan Ulat pada Menu MBG hanya Satu Ompreng, Ini Kronologisnya Baca juga:MENU MBG Berulat di MTsN 1 Palangka Raya Kalteng: Kaget, Geli, Langsung Tidak Selera Makan Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Palangka Raya, Rita Sukaesih angkat bicara perihal dikabarkannya ditemuan ulat di lauk makan siang dalam kegiatanMakan Bergizi Gratis (MBG). Rita Sukaesih memberikan penjelasan terkait kronologis, dan hasil pengecekan yang dilakukan pihak sekolah. Dari anak-anak mohon maaf tidak banyak ya, hanya satu ompreng saja, hanya satu yang ditemukan ada ulat yang saya ketahui, ujarnya, Rabu (12/11/2025). Siswa MTsN 1 Palangka Raya sebelumnya bercerita menu makan siang saat ditemukan ulat terdiri dari nasi, ayam goreng, ikan teri kacang, sayur selada, timun, dan buah kelengkeng. Temuan ulat itu tidak hanya terjadi di satu kelas. Siswa mengaku baru kali ini menemukan kejadian serupa selama mengikuti kegiatan MBG. Siswa yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, menu makan siang saat itu terdiri dari nasi, ayam goreng, ikan teri kacang, sayur selada, timun, dan buah kelengkeng. Sebagian baru sadar ada ulat di ikan terinya saat sudah setengah makan, ujarnya kepada TribunKalteng.com, Rabu (12/11/2025). ""Bahkan ada juga yang sudah menghabiskan makanannya tanpa tahu kalau ada ulat di dalamnya,"" imbuhnya. Menurutnya, temuan ulat itu tidak hanya terjadi di satu kelas. Pasca Keracunan Sebelumnya, Korwil BGN Palangka Raya, Nur Izzah Dinillah membantah, adanya keracunan massal akibat menu MBG. Ia menegaskan seluruh bahan makanan, termasuk saus dan pelengkap lainnya, telah melewati pemeriksaan Quality Control (QC) ketat. Kami memastikan tidak ada bahan baku, apalagi saus yang kedaluwarsa, yang lolos dalam rantai distribusi kami. Integritas dan keamanan gizi anak-anak adalah prioritas tertinggi BGN Palangka Raya, tegasnya. Nur Izzah juga meminta, masyarakat tetap tenang dan merujuk pada informasi resmi dari BGN maupun instansi pemerintah. Kasus ini masih dalam tahap penyelidikan dan menjadi pengingat pentingnya menjaga kualitas makanan serta distribusi yang aman bagi murid di Palangka Raya. Terkuat fakta barunya hingga saat ini, 15 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Palangka Raya belum memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), dokumen yang menjadi syarat penting jaminan keamanan makanan. Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, Andjar Hari Purnomo, menegaskan SLHS menjadi langkah preventif utama untuk mencegah keracunan massal. SLHS ini memberikan jaminan bahwa setiap prosedur di SPPG sudah sesuai standar, sehingga outputnya diharapkan zero keracunan, ujar Andjar, Selasa (30/9/2025). Proses penerbitan SLHS melalui beberapa tahap ketat, mulai dari pelatihan penjamah makanan, inspeksi kesehatan lingkungan (IKL), hingga pengambilan sampel dan pemeriksaan laboratorium. Namun, pemeriksaan laboratorium menjadi bagian yang memakan waktu lebih lama karena prosedur yang kompleks. Setelah inspeksi, baru dilakukan pengambilan sampel yang kemudian diperiksa di laboratorium. Proses ini memang agak lama karena ada prosedur pembiayaan dan teknis laboratorium yang tidak bisa disingkat, jelas Andjar. Meski demikian, Pemerintah Kota Palangka Raya berkomitmen mempercepat proses sertifikasi tanpa mengabaikan prosedur. Andjar menargetkan, pertengahan Oktober 2025, sebagian besar SPPG sudah bisa mengantongi SLHS. Secara aturan, SLHS diterbitkan melalui mekanisme OSS (Online Single Submission) oleh Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), sementara Dinas Kesehatan hanya melakukan verifikasi teknis. Namun, paparan terbaru dari Menteri Kesehatan menyebutkan bahwa Dinas Kesehatan dapat langsung mengeluarkan SLHS. Andjar menambahkan, terdapat aturan yang membatasi SLHS yang dikeluarkan Dinas Kesehatan hanya untuk SPPG milik pemerintah, sedangkan mayoritas SPPG di Palangka Raya dimiliki swasta. Kami masih mengonfirmasi ke pemerintah pusat agar semua SPPG, termasuk milik swasta, bisa segera memiliki sertifikat, ungkapnya. (Tribunkalteng.com)",Nia Kurniawan,https://asset.tribunnews.com/7bEjwLH5e3hfyHAyAJeR1cJ3tTY=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kalteng/foto/bank/originals/MBG-13-jan-2025.jpg,https://kalteng.tribunnews.com/palangka-raya/222704/fakta-menu-mbg-di-palangka-raya-kalteng-ada-ulat-di-menu-makanan-pasca-27-siswa-keracunan?page=all,209cea4126793b7050008e83e299b5eaad38dab19afa7b98050962775c7e5ef9,2025-11-13 21:42:55.384 1805,sindonews,mbg,2025-10-08 20:09:00,Program MBG Perlu Ditingkatkan untuk Mendukung Ekonomi Keluarga,"JAKARTA JAKARTA - Sejumlah pakar menilai pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah perlu terus ditingkatkan agar manfaatnya semakin optimal, tidak hanya dalam menekan angka stunting, tetapi juga memperkuat ketahanan ekonomi keluarga. Direktur Penelitian Indonesian Social Survey (ISS), Kadek Dwita, menekankan pentingnya pelaksanaan program MBG secara konsisten dan berkelanjutan. Ia menilai, kualitas program perlu ditingkatkan dan diintegrasikan dengan kebijakan lain yang berkaitan dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat. ""Program MBG tidak bisa berdiri sendiri. Ia harus tersambung dengan kebijakan ekonomi keluarga, agar dampaknya bukan hanya di gizi, tapi juga kesejahteraan,"" ujarnya di Jakarta, Rabu (8/10). Baca Juga: Program MBG Aman dan Terus Dibenahi, Orang Tua Diminta Tak Perlu Khawatir Program MBG Aman dan Terus Dibenahi, Orang Tua Diminta Tak Perlu Khawatir Program MBG yang berjalan sejak Januari 2025 bertujuan mengintervensi pemenuhan gizi masyarakat serta mencegah stunting. Namun dalam praktiknya, pelaksanaan program menghadapi sejumlah tantangan, terutama terkait aspek keamanan pangan di beberapa daerah yang sempat menimbulkan insiden dan berdampak pada penerima manfaat. Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) bidang Ilmu Kesehatan Anak, Prof. Hinky Hindra Irawan Satari, menilai program MBG memiliki tujuan mulia dan perlu dilanjutkan, tetapi dengan perbaikan serius di lapangan. Ia menegaskan, setiap kejadian yang terkait keamanan pangan harus menjadi bahan evaluasi, bukan alasan untuk menghentikan program. ""Program ini jangan dihentikan, tapi harus dilaksanakan dengan cermat, bertahap, dan tepat sasaran. Pengawasan keamanan pangan mutlak dilakukan, karena kalau salah bisa berakibat fatal,"" kata Prof. Hinky. Ia menuturkan, inisiatif serupa sebenarnya bukan hal baru di Indonesia. Sejak awal 1980-an, pemerintah sudah memiliki program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang berpusat di puskesmas. Dari pengalaman panjang itu, ia menilai keberhasilan program bergantung pada profesionalisme dan pengawasan ketat di lapangan. ""Program besar ini harus dijalankan secara profesional dengan memperhatikan asas food safety. Semua elemen masyarakat sebenarnya siap membantu agar pelaksanaannya aman dan berkelanjutan,"" tambahnya. Hasil survei ISS pada Agustus 2025 juga menunjukkan bahwa 77 persen dari 2.200 responden di seluruh Indonesia menilai program MBG bermanfaat bagi penerima. Sebagian besar responden berharap program ini terus diperluas, terutama di wilayah dengan tingkat gizi rendah. Baca Juga: Program MBG Wujud Pemerataan Gizi dan Keadilan Sosial di Era Prabowo Program MBG Wujud Pemerataan Gizi dan Keadilan Sosial di Era Prabowo Selain di kota besar, MBG juga menyasar daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Di Papua Tengah, misalnya, program tersebut menjangkau siswa sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Hingga Agustus 2025, terdapat 101 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah beroperasi di wilayah tersebut. Tokoh masyarakat Papua, Nikolas Demetouw, mengatakan pelaksanaan program di wilayahnya berjalan bertahap dan mendapat sambutan positif dari warga. Ia berharap dukungan infrastruktur dan tenaga lapangan terus diperkuat agar manfaat program bisa dirasakan lebih luas. Prof. Hinky menutup dengan menegaskan, keberhasilan program MBG akan terlihat dari meningkatnya kesejahteraan masyarakat. ""Kalau masyarakat makin sejahtera, itu artinya indikator program tercapai. Tapi ini pekerjaan jangka panjang yang memerlukan koordinasi lintas sektor, transparansi, dan komunikasi yang baik antara pemerintah, ahli, dan masyarakat,"" ujarnya. (nng) (nng)",Nanang Wijayanto,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/08/34/1630165/program-mbg-perlu-ditingkatkan-untuk-mendukung-ekonomi-keluarga-xmj.jpeg,https://ekbis.sindonews.com/read/1630165/34/program-mbg-perlu-ditingkatkan-untuk-mendukung-ekonomi-keluarga-1759929046?showpage=all,d77b53320f85c174fbe5d33806df1d001a25de6b5d00dff95168661aad1e4940,2025-11-13 21:43:12.118 1806,tribunnews,mbg,2025-11-12 20:54:37,"Janji Dibereskan Pekan Ini, Kepala BGN Pastikan Gaji Petugas MBG Tak akan Telat Lagi","Viral keterlambatangajipara petugas Makanan Bergizi GratisPara petugasMBGmembanjiri kolom komentar akun BGNDadan Hindayana menyebut keterlambatangajiitu bukan persoalan anggaran TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Kepala Badan Gizi Nasional (BGN)Dadan Hindayanabuka suara soal polemik keterlambatangajipara petugas Makanan Bergizi Gratis (MBG). Polemik itu ramai dan viral di media sosial, khususnya di akun instagram resmi BGN. Para petugas membanjiri kolom komentar akun BGN dengan keluhan keterlambatan gaji. Baca juga:Kepala BGN Tegaskan Mobil MBG Bakal Terpasang GPS untuk Pantau Gerak Petugas Distribusi Terkait hal ini, Dadan memberikan penjelasan. Kata dia, keterlambatangajiitu bukan persoalan anggaran, melainkan permasalahan administrasi. ""Gini kan mereka itu seharusnya sudah P3K. Kodenya itu di 51, sementara mereka belum P3K, jadi kita harus pakai anggaran kode 52. Itu butuh waktu untuk menggeser, hanya telat beberapa hari,"" kata Dadan kepada awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/11/2025). Meski begitu, Dadan menegaskan, saat ini pihaknya sudah menindaklanjuti persoalan keterlambatangajitersebut. Dia berjanji masalah itu akan beres pada pekan ini, dan ke depan menurut Dadan, tidak akan ada lagi keterlambatangajidialami petugasMBG. ""Minggu ini selesai, dan dijamin tidak akan telat lagi,"" tandas dia. Baca juga:BGN Ungkap Penyebab Maraknya Kasus Keracunan MBG di Jabar dan Sleman, Diduga Akibat Infeksi Nitrit Sebelumnya, Wakil Kepala BGN Nanik Sudaryati Deyang, juga menyampaikan klarifikasi terkait keluhan keterlambatan pembayarangajipetugas tersebut. Senada dengan Dadan, Nanik menyebut kalau isu yang muncul bukan disebabkan oleh tidak adanya ketersediaan anggaran, melainkan persoalan teknis administratif. ""Ini murni masalah teknis administratif. Jumlah petugas yang harus kami verifikasi sangat besar dan beberapa di antaranya membutuhkan penyesuaian status administrasi. Kami memastikan proses ini segera tuntas,"" ujar Nanik di Jakarta, Selasa (11/11/2025). Dia mengungkapkan, jumlah petugas yang terlibat dalam programMBGsangat besar, terdiri dari sekitar 30.000 SPPI, serta petugas Akuntan (AK) dan Ahli Gizi (AG) yang jumlahnya menyesuaikan dengan kebutuhan lapangan. Banyak data dan administrasi yang harus diselesaikan menjadi salah satu faktor teknis dalam penyesuaian dan sinkronisasi ulang. Nanik menegaskan, proses administrasi masih berlangsung, khususnya untuk SPPI Batch III yang belum berstatus PPPK, serta sebagian petugas AG dan AK. Sementara itu, untuk SPPI Batch I dan II yang sudah berstatus PPPK, pembayarangajitidak mengalami hambatan. BGN memastikan, seluruh petugas akan menerima haknya secara penuh. Pembayarangajiyang belum terproses dalam beberapa minggu terakhir akan dirapel dan diprioritaskan penyelesaiannya pada minggu ini. ""Kami sudah mengarahkan seluruh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang terlibat agar bekerja lebih proaktif dan memastikan tidak ada keterlambatan terulang. Seluruhgajipetugas sedang diproses dan akan dirapel sesuai haknya,"" tambah Nanik. BGN telah menunjuk kedeputian terkait sebagai leading sector penggajian dan menginstruksikan seluruh unit teknis, termasuk Kepala Biro Umum dan Keuangan dan PPSPM, untuk menyelesaikan koordinasi secara segera dan terstruktur. Baca juga:Kirim Karangan Bunga ke Menkeu, Produsen Food Tray Kecewa MBG Lebih Pilih Impor Kami mengawal penuh setiap tahapan. Kami ingin memastikan seluruh petugas (SPPI, AG, dan AK) mendapatkan haknya tepat waktu, tanpa ada isu berulang di kemudian hari, tegasnya. BGN juga menggelar pertemuan teknis untuk memfinalisasi langkah korektif dan percepatan pembayaran. ""Kami sangat menghargai kerja keras para petugas. Mereka adalah elemen kunci keberhasilan program, dan kami bertanggung jawab memastikan hak-hak mereka terpenuhi,"" jelasnya.",Rizki Sandi Saputra,https://asset-2.tribunnews.com/tribunnews/foto/bank/originals/Kepala-BGN-Dadan-Hindayana_0.jpg,https://www.tribunnews.com/nasional/7754015/janji-dibereskan-pekan-ini-kepala-bgn-pastikan-gaji-petugas-mbg-tak-akan-telat-lagi?page=all,b1e305658f2f25e005a4f07c67e1784f31cd52346b88b8bdc09f414983f672ac,2025-11-13 21:43:16.746 1825,sindonews,mbg,2025-10-07 22:51:00,Akar Rumput Foundation: MBG Bentuk Kepedulian Presiden Prabowo Terhadap Anak Bangsa,"BOGOR BOGOR - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto merupakan langkah nyata pemerintah dalam meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan generasi muda Indonesia. Program tersebut juga dinilai .. Program MBG ini menunjukkan kepedulian nyata Presiden terhadap anak-anak bangsa. Ini bukan hanya kebijakan sosial, tetapi investasi jangka panjang untuk masa depan Indonesia, ujar Direktur Eksekutif Akar Rumput Foundation (ARF) Janudin, Senin (6/10/2025). Janudin menilai, MBG menjadi bukti kehadiran negara dalam memastikan anak-anak Indonesia, terutama yang berada di daerah tertinggal, dapat menikmati makanan bergizi secara merata. Meski demikian, ia mengingatkan pentingnya evaluasi terhadap laporan menu makanan yang belum sepenuhnya sesuai dengan standar gizi. Baca juga: Dapat Atensi Kapolri, Kakorlantas Tinjau SPPG di Pusdik Lalu Lintas Serpong Dapat Atensi Kapolri, Kakorlantas Tinjau SPPG di Pusdik Lalu Lintas Serpong Laporan mengenai menu yang belum sesuai standar gizi harus menjadi bahan evaluasi serius. Jangan sampai niat baik Presiden terhambat karena lemahnya pengawasan di lapangan, tegasnya. Janudin juga menekankan pelaksana Program MBG di daerah harus bekerja secara profesional dan bertanggung jawab. Menurutnya, pengawasan yang kuat dan distribusi yang merata menjadi kunci agar program berjalan sesuai tujuan. Sistem pengawasan dan distribusi perlu diperkuat, terutama di sekolah-sekolah di wilayah tertinggal dan masyarakat berpendapatan menengah ke bawah. Tujuannya agar manfaat program ini benar-benar dirasakan oleh semua anak Indonesia, jelas Janudin. Baca juga: Panggil Kepala BGN, Prabowo Tegaskan Dapur MBG Wajib Punya Alat Tes Kit Panggil Kepala BGN, Prabowo Tegaskan Dapur MBG Wajib Punya Alat Tes Kit Selain itu, ia mendorong adanya koordinasi yang solid antara pengelola dapur, Satgas MBG, dan pemerintah daerah. Sinergi tersebut, kata dia, penting untuk memastikan kualitas dan keamanan makanan tetap terjaga di setiap tahap pelaksanaan. Koordinasi yang erat antar pihak akan menentukan keberhasilan program. MBG ini sangat baik, dan harus dijaga agar berjalan efektif dari pusat hingga daerah, katanya. Sementara itu, Ketua DPR Puan Maharani juga menyampaikan dukungannya terhadap Program MBG. Ia menilai kebijakan ini memiliki peran strategis dalam membangun generasi muda yang sehat dan cerdas. Peningkatan gizi anak-anak Indonesia adalah fondasi bagi generasi penerus bangsa yang kuat, ujar Puan dalam kesempatan terpisah. Program MBG menjadi salah satu prioritas nasional di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, dengan sasaran siswa PAUD hingga SMA/SMK, serta ibu hamil dan menyusui di seluruh Indonesia. Program ini diharapkan dapat memperbaiki status gizi anak bangsa sekaligus memperkuat ketahanan sumber daya manusia Indonesia. (cip) (cip)",Sucipto,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/07/174/1629789/akar-rumput-foundation-mbg-bentuk-kepedulian-presiden-prabowo-terhadap-anak-bangsa-pfl.jpg,https://daerah.sindonews.com/read/1629789/174/akar-rumput-foundation-mbg-bentuk-kepedulian-presiden-prabowo-terhadap-anak-bangsa-1759849811?showpage=all,f5be54d653d8af0c316529b3fb54454dd0f3c09375eb2597348094e7852c8462,2025-11-13 21:44:15.503 1826,sindonews,mbg,2025-10-07 15:34:00,"MBG Dorong Siswa Madrasah Lebih Sehat dan Cerdas, Pengawas Siap Kawal Program Prabowo","JAKARTA JAKARTA - Pengawas yang juga Ketua Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas) Madrasah Jakarta Timur Wawan Kurniawan menyatakan kesiapan penuh para guru dan pengawas madrasah dalam mengawal distribusi program Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) . Program ini terbukti memberikan dampak positif terhadap kesehatan, konsentrasi belajar, dan prestasi akademik siswa madrasah. Program MBG ini bukan sekadar makan gratis, tetapi intervensi gizi yang berdampak langsung pada kemampuan belajar anak. Kami siap membantu memastikan makanan yang diterima siswa aman, sehat, dan bergizi seimbang sesuai peran pengawasan yang melekat kepada kami ujar Wawan di Jakarta, Selasa (7/10/2025). Baca juga: Sukseskan Program MBG, KemenHAM Lakukan Pemantauan Sukseskan Program MBG, KemenHAM Lakukan Pemantauan Para pengawas madrasah punya tanggung jawab moral dalam menyukseskan program pemerintah. Pengawas bisa berkontribusi sesuai perannya terutama ikut memastikan menu yang disajikan sehat dan aman dikonsumsi, ucapnya. Langkah tersebut merupakan bentuk tanggung jawab moral dan profesional guru untuk memastikan program ini berdampak pada peningkatan kualitas pendidikan. Kalau mencicipi makanan dilakukan untuk memastikan anak-anak makan sehat itu bagian dari tugas kemanusiaan dan profesional kami sebagai pendidik. Kami tidak ingin ada siswa yang dirugikan karena kualitas makanan yang kurang baik. Di lapangan, hal ini sudah berjalan sebagai sebuah prosedur standar yang tidak tertulis, katanya. Sejak peluncuran MBG di awal 2025, banyak madrasah di Jakarta Timur yang melaporkan peningkatan kehadiran dan fokus belajar siswa. Anak-anak yang sebelumnya sering lemas atau tidak sarapan kini lebih terjamin asupan gizi seimbangnya dan dalam jangka panjang diharapkan mampu meningkatkan semangat siswa di kelas. Ketua Kelompok Kerja Pengawas (Pokjawas) Madrasah Jakarta Timur Wawan Kurniawan. Foto: Ist Dampaknya nyata. Banyak guru melaporkan bahwa anak-anak lebih aktif mengikuti pelajaran, terutama di jam-jam pagi. Ini menunjukkan pentingnya gizi seimbang bagi daya konsentrasi, ucapnya. Dia mengapresiasi kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang akan menerbitkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang tata kelola MBG untuk memperkuat standar dapur, distribusi, dan pengawasan. ""Kami yakin dengan pengawasan berlapis dan sistem dapur yang profesional, risiko insiden seperti keracunan bisa ditekan seminimal mungkin. Karena kekhawatiran masyarakat yang utama soal higienitas dan faktor keamanan, ini yang perlu menjadi fokus perhatian dan perbaikan semua pihak penyelenggara terutama BGN atau pemerintah,"" ungkapnya. Menurut Wawan, yang penting sekarang adalah memastikan pengawasan berjalan demi mewujudkan program baik ini. ""Banyak kepala sekolah yang saya ajak bicara baik di madrasah ataupun sekolah umum mendukung program ini karena banyak dampak positifnya. Kami siap di lapangan karena ini bukan soal kebijakan saja, tapi masa depan anak bangsa, ujarnya. (jon) (jon)",Sujoni,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/07/15/1629591/mbg-dorong-siswa-madrasah-lebih-sehat-dan-cerdas-pengawas-siap-kawal-program-prabowo-sgf.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1629591/15/mbg-dorong-siswa-madrasah-lebih-sehat-dan-cerdas-pengawas-siap-kawal-program-prabowo-1759824641?showpage=all,5125e31281e8e6508f13910acadfa1175df6c95d92543ae0d09ab5b750d7f655,2025-11-13 21:45:18.886 1859,tribunnews,mbg,2025-11-12 16:28:38,Polda Aceh Pastikan Kawal Ketat Kelancaran Program MBG,"Laporan WartawanSerambi IndonesiaRianza Alfandi | Banda Aceh SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH -Kapolda Aceh, Irjen Pol. Marzuki Ali Basyah, memastikan pihaknya akan mengawal ketat kelancaran program Makanan Bergizi Gratis (MBG) dan pembentukan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Marzuki menyampaikan,program MBGini merupakan salah satu inisiatif prioritas nasional yang sejalan dengan Asta Cita Presiden, dengan visi utama mencetak Generasi Emas Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya saing global. Tujuan utama program ini adalah memperbaiki status gizi, meningkatkan konsentrasi belajar peserta didik, serta menekan angka stunting di wilayah Aceh, ujar Marzuki dalam keterangannya, Rabu (12/11/2025). Kapolda Aceh juga menyampaikan bahwa pihaknya mengambil peran strategis dalam mendukung kelancaranprogram MBG-SPPG melalui pembentukan Tim Monitoring yang bertugas melakukan pengawasan, pendampingan, dan evaluasi terhadap pelaksanaannya di seluruh wilayah hukumPolda Aceh. Saat ini,Polda Acehtelah membentuk 80 persen titik SPPG untuk menopang pelaksanaanprogram MBGdi berbagai kabupaten/kota. Kami juga sedang memastikan ketersediaan pasokan bahan pangan untuk kebutuhan dapur SPPG yang jumlahnya cukup besar, jelasnya. Ia juga mengungkap, pasokan bahan pangan diupayakan maksimal berasal dari pengusaha dan pedagang lokal. Namun, karena kapasitas daerah belum sepenuhnya mencukupi, maka sebagian kebutuhan bahan pokok juga didatangkan dari luar Aceh. Meski demikian, kata Marzuki, hingga saat ini pelaksanaan Program MBG di Aceh dinilai berjalan baik dengan dukungan infrastruktur SPPG yang memadai. Salah satu fokus utamaPolda Acehdalam mendukung program ini adalah memastikan aspek higienitas dan keamanan makanan yang disalurkan kepada peserta didik, tegasnya. Sementara itu, Kepala Pemenuhan Gizi SPPGPolda Aceh, Muhammad Nauval, menjelaskan bahwa dapur SPPG dijaga ketat dan bertanggung jawab penuh terhadap penyediaan makanan bergizi gratis yang akan didistribusikan ke sekolah-sekolah. Dapur SPPGPolda Acehdilengkapi dengan sistem penyimpanan bahan baku modern yang menjaga kesegaran bahan pangan pada suhu di bawah 5 C. Setiap proses pengolahan makanan diawasi langsung oleh Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Dokkes)Polda Aceh, jelas Nauval. Ia menambahkan, setiap makanan yang telah dimasak wajib melalui uji kelayakan oleh tim Dokkes setiap hari sebelum dikirimkan ke sekolah-sekolah penerima. Langkah ini merupakan bentuk tanggung jawab kami untuk memastikan makanan yang dikonsumsi benar-benar aman, higienis, dan layak dikonsumsi, tegasnya.",Rianza Alfandi,https://asset.tribunnews.com/fsjeSL9dOdBy9ge-BL40xqDen9Y=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/MBG-9ujkl.jpg,https://aceh.tribunnews.com/nanggroe/997065/polda-aceh-pastikan-kawal-ketat-kelancaran-program-mbg?page=all,3cc6e670098157b299c5846c71718dffadae00a578d22b2f3980f994e52e941f,2025-11-13 21:46:32.112 1807,tempo,mbg,2025-10-29 09:43:30,Anggaran Makan Bergizi Gratis Baru Terserap Rp 35 T. Bagaimana Target Penerima 82 Juta?,"KEPALA Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana melaporkan data terkini serapan anggaran program makan bergizi gratis (MBG). Hingga 28 Oktober 2025, dana MBG sudah terserap Rp 35 triliun.Pemerintah mengalokasikan anggaran makan bergizi Rp 71 tahun untuk tahun 2025. Sekarang serapan anggaran sudah Rp 35 triliun, per hari ini, kata Dadan seusai rapat di kantor Kementerian Koordinator Pangan, Jakarta, 28 Oktober 2025.Dadan menyatakan bahwa program makan bergizi bakal menghabiskan dana Rp 33 triliun lagi di akhir tahun. Karena untuk November saja kita akan butuh Rp 14 triliun sendiri. Desember kita akan butuh Rp 19 triliun, ucapnya.Saat ini sudah ada 13.347 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG. Menurut Dadan, setiap hari mereka mempu membangun 200 SPPG. Selain itu, akan dibangun pula 5 ribu hungga 6 ribu SPPG di daerah terpencil. Karena itu dia optimis bisa mengejar 82,9 juta penerima akhir tahun ini.Badan Gizi akan mendapatkan tambahan anggaran Rp 28 triliun di tahun ini. Semula Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui tambahan anggaran Rp 100 triliun lagi untuk tahun ini. Namun dana yang akan ditambah hanya sebesar Rp 28 triliun. Sehingga anggaran MBG secara keseluruhan tahun ini mencapai Rp 99 triliun. Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan akan memantau penggunaan anggaran makan bergizi gratis sampai akhir Oktober 2025. Ia memastikan bahwa dana yang tak terserap akan tetap ditarik.Dana yang tak digunakan akan dialihkan ke program lain yang berdampak pada perekonomian. Kalau enggak dipakai ya diambil, kenapa? Di sana juga nganggur duitnya. Saya sebarkan ke tempat lain yang lebih siap, ucapnya pada 7 Oktober 2025 lalu.Purbaya menyatakan tak bakal mengubah keputusan penarikan kembali dana MBG menganggur. Tetap saya akan saya akan nilai sampai akhir Oktober. Kalau akhir Oktober saya tahu nanti sampai Desember beberapa triliun enggak terpakai, saya ambil uangnya, ujarnya. Pilihan Editor: Cara Pemerintah Mengevaluasi Makan Bergizi Gratis","Ilona Estherina, Kodrat Setiawan",https://statik.tempo.co/data/2025/10/16/id_1435273/1435273_720.jpg,https://www.tempo.co/ekonomi/anggaran-makan-bergizi-gratis-baru-terserap-rp-35-t-bagaimana-target-penerima-82-juta--2084283,2391840cefbf333f60dc81bf0fcef6e1b6cfe4a02762957d8b5903c577b6503e,2025-11-13 21:43:22.415 1808,sindonews,mbg,2025-10-08 18:19:00,"Keracunan MBG Dicurigai Sabotase, MPSI Desak Aparat Usut Jejak Jaringan di Balik Dapur","JAKARTA JAKARTA - Direktur Merah Putih Stratejik Institut (MPSI) Noor Azhari menilai adanya kemungkinan upaya sabotase terhadap program prioritas nasional Presiden Prabowo Subianto yakni Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) . Dugaan itu mencuat setelah muncul sejumlah insiden yang mencoreng pelaksanaan program, terutama di tingkat daerah yang memiliki pola mencurigakan dan tidak sepenuhnya bersumber dari kelalaian teknis. Jangan-jangan ini bukan semata masalah distribusi atau pengawasan yang lemah. Ada indikasi bahwa pihak tertentu memang sengaja ingin mencederai program besar Presiden Prabowo. Kalau benar, itu sudah termasuk sabotase terhadap program kerakyatan dan pengkhianatan terhadap rakyat, ujar Noor di Jakarta, Rabu (8/10/2025). Baca juga: Biaya Perawatan Pasien Korban Keracunan MBG Ditanggung Pemerintah Biaya Perawatan Pasien Korban Keracunan MBG Ditanggung Pemerintah Menurut dia, aparat negara perlu bergerak cepat dan terarah menelusuri jaringan di balik pengelolaan dapur-dapur penyedia MBG. Dia menegaskan pentingnya melakukan audit menyeluruh atas rantai pelaksanaan program mulai dari asal dapur, jaringan siapa yang mengelola, hingga pihak yang bertanggung jawab di wilayah tersebut. Indikasi-indikasi itu harus jadi rujukan aparat untuk bekerja. Cek dapurnya berasal dari mana, milik siapa, dan dalam jaringan siapa. Dari situ akan terlihat apakah ada kelalaian murni atau unsur kesengajaan yang bisa dikategorikan sabotase, ujarnya. Noor menjelaskan, program MBG merupakan inisiatif progresif Prabowo dalam memperkuat ketahanan pangan rakyat dan mengatasi ketimpangan gizi nasional, terutama di kalangan pelajar dan masyarakat berpenghasilan rendah. Direktur Merah Putih Stratejik Institut (MPSI) Noor Azhari. Foto: Ist Program MBG ini bukan sekadar proyek sosial melainkan strategi jangka panjang untuk menciptakan keadilan sosial di bidang pangan. ""Jika ada pihak yang menyelewengkan atau mencoba menjatuhkan kredibilitas program ini demi kepentingan politik atau ekonomi, tindakan itu jelas merugikan rakyat sekaligus melemahkan fondasi ketahanan nasional, ungkap Noor. Dia juga mengingatkan publik agar tidak terpengaruh oleh narasi-narasi yang mencoba menggiring opini negatif terhadap program MBG. Persepsi publik yang salah justru bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang ingin menjatuhkan reputasi pemerintah. Jangan sampai masyarakat termakan isu yang dikonstruksi secara sistematis. Bisa jadi kegaduhan yang muncul di lapangan adalah hasil rekayasa untuk menurunkan tingkat kepercayaan publik kepada Presiden Prabowo. Karena itu, perlu langkah cepat, tegas, dan transparan dari aparat untuk mengungkap siapa yang bermain di balik dapur-dapur MBG, ujar Noor. (jon) (jon)",Sujoni,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/08/15/1630113/keracunan-mbg-dicurigai-sabotase-mpsi-desak-aparat-usut-jejak-jaringan-di-balik-dapur-ntk.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1630113/15/keracunan-mbg-dicurigai-sabotase-mpsi-desak-aparat-usut-jejak-jaringan-di-balik-dapur-1759921822?showpage=all,acaef135109bb35c7718388966500719ad70e39389c5fe6d8a52e7b595dd28e3,2025-11-13 21:43:22.529 1809,tribunnews,mbg,2025-11-12 14:06:09,"13.371 Penerima Program MBG Alami Gangguan Kesehatan, 638 di Antaranya Dirawat Inap","Sebanyak 13.371 penerima manfaat Program MBG mengalami gangguan kesehatan638 orang di antaranya dirawat inapSementara 12.755 lainnya menjalani rawat jalan TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- KepalaBadan Gizi Nasional(BGN),Dadan Hindayanamengungkapkan data terbaru terkait kasus keracunan pangan di Indonesia. Sebagian besar berasal dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). Baca juga:Eks Jaksa Agung dan Eks Ketua KPK Gugat UU MK, Sorot Program MBG hingga Pernyataan Menbud Fadli Zon Program MBG adalah program pemerintah Indonesia yang menyediakan makanan bergizi secara gratis untuk kelompok-tertentu seperti anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Tujuan utamanya memperkuat kualitas gizi masyarakat sejak usia dini, mendukung tumbuh-kembang anak, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di masa depan. ""Total kejadian keracunan pangan di Indonesia sampai hari ini ada 441 kasus, di mana MBG menyumbang 211 kejadian atau sekitar 48 persen dari total keracunan pangan nasional,"" kata Dadan dalam rapat kerja bersama Komisi IX di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/11/2025). Dari total tersebut, tercatat 13.371 penerima manfaat mengalami gangguan kesehatan akibat program MBG. Rinciannya, 638 orang dirawat inap, sementara 12.755 lainnya menjalani rawat jalan berdasarkan laporan sinkronisasi antaraBGNdan Kementerian Kesehatan. ""Kalau di data kami sedikit berbeda, tapi kami akan sinkronkan. Di kami rawat inap 636 dan rawat jalan 11.004. Kalau berbasis data Kemenkes, totalnya mencapai 13.371 penerima manfaat,"" jelasnya. Meski demikian, ia menegaskan bahwa sebagian besar pelaksanaan program MBG tetap berjalan baik. ""Sampai hari ini kita sudah memproduksi total 1,8 miliar porsi makan, alhamdulillah sebagian besar berjalan dengan baik,"" ujarnya.",Igman Ibrahim,https://asset-2.tribunnews.com/tribunnews/foto/bank/originals/petugas-menyiapkan-menu-Makan-Bergizi-Gratis-MBG-di-dapur-SPPG-atau-Dapur-MBG.jpg,https://www.tribunnews.com/nasional/7753793/13371-penerima-program-mbg-alami-gangguan-kesehatan-638-di-antaranya-dirawat-inap?page=all,7fbc9e2512f1bfe81735b3b8b65adeebcd07887797177da924b6b6bb924c1c0d,2025-11-13 21:43:27.098 1810,sindonews,mbg,2025-10-08 15:45:00,"9 Bulan MBG 9 Ribu Anak Keracunan, Forum RCCE Desak BGN Segera Lakukan Perbaikan!","JAKARTA JAKARTA - Forum Risk Communication and Community Engagement (RCCE) mendesak Badan Gizi Nasional (BGN) segera melakukan evaluasi dan perbaikan menyeluruh terhadap program Makan Bergizi Gratis (MBG) setelah data BPOM mencatat 9.089 kasus keracunan di 83 kabupaten/kota di 28 provinsi. Anak yang seharusnya menjadi lebih sehat justru jatuh sakit, bahkan berisiko kehilangan nyawa, tegas Forum RCCE dalam pertemuan Diskusi Perbaikan Pelaksanaan MBG bersama Kementerian Kesehatan, BGN, BPOM, dan berbagai organisasi masyarakat sipil seperti CISDI, GKIA, JPPI, dan Pandemic Talks, hari ini di Jakarta. Forum RCCE menyatakan sepakat dengan rekomendasi Pokja MBG CISDI, GKIA, dan JPPI yang sebelumnya telah disampaikan ke Komisi IX DPR. Dalam pertemuan tersebut, Forum RCCE menekankan tujuh langkah mendesak yang perlu segera diambil pemerintah: 1. Melibatkan partisipasi warga secara bermakna terutama anak, orang tua, guru, dan masyarakat sipil dalam perencanaan hingga evaluasi MBG, serta mengadakan forum dialog rutin pemerintah warga media setiap bulan. 2. Memperbaiki komunikasi publik MBG dengan pendekatan berbasis risiko dan empati, menunjuk juru bicara resmi, dan membuat protokol komunikasi publik seperti saat pandemi COVID-19. 3. Membangun kanal pengaduan terbuka dan akuntabel yang mudah diakses dan melindungi pelapor. 4. Menyusun protokol kedaruratan insiden keracunan agar setiap kasus tertangani cepat dan terstandar. 5. Membuka data pelaksanaan MBG untuk publik, termasuk daftar penerima manfaat, dapur sekolah bersertifikat higienis, serta data kasus dan anggaran. 6. Menggunakan hasil riset berbasis bukti dari lembaga independen untuk perbaikan tata kelola dan kebijakan. 7. Melakukan edukasi higienitas dan gizi berbasis komunitas agar warga, guru, dan pengelola dapur mampu mendeteksi dini makanan tidak layak konsumsi. Transparansi, komunikasi empatik, dan partisipasi warga adalah kunci untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap program MBG, ujar dr. Basra Amru, perwakilan Forum RCCE. (wur) (wur)",Wuri Hardiastuti,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/08/155/1630003/9-bulan-mbg-9-ribu-anak-keracunan--forum-rcce-desak-bgn-segera-lakukan-perbaikan-isb.jpg,https://lifestyle.sindonews.com/read/1630003/155/9-bulan-mbg-9-ribu-anak-keracunan-forum-rcce-desak-bgn-segera-lakukan-perbaikan-1759911057?showpage=all,60bd3c895899d22ebcf3fe4310e3245835ad83d5a594c7816b2f54d1e53ec2b8,2025-11-13 21:43:33.052 1811,tempo,mbg,2025-10-29 06:57:00,Terpopuler Nasional: Regulasi Program MBG hingga Rapor Buruk Prabowo-Gibran,"DERETAN berita di kanal nasional Tempo mendapat sorotan pada Selasa, 29 Oktober 2025. Salah satu berita terpopuler mengenai keputusan presiden dan peraturan presiden tentang program makan bergizi gratis atau MBG yang sudah rampung. Lalu, hasil riset Universitas Gadjah Mada mengenai setahun kepemimpinan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka juga banyak dibaca. Pernyataan Presiden Prabowo bahwa masih banyak masyarakat hidup dalam kesulitan turut menjadi sorotan. Berikut tiga pemberitaan terpopuler di kanal nasional Tempo hingga pagi ini: Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan beberapa regulasi utama untuk mendukung penyelenggaraan program MBG sudah rampung. Dalam rapat koordinasi penyelenggaraan program MBG, Zulkifli menyebut Keputusan Presiden tentang Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program MBG sudah selesai dan akan diterbitkan dalam waktu dekat. Selain Kepres, pemerintah juga telah menyepakati Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Program MBG yang mengatur penyelenggaraan, pengawasan, dan sistem pelaksanaannya. Menurut Zulhas sapaan akrabnya aturan tersebut menjadi fondasi agar program berjalan dengan sempurna. Yang pertama tadi tim koordinasi sudah selesai, Perpres Tata Kelola Penyelenggaraan Program MBG sudah selesai. Ada satu lagi, Perpres Struktur Organisasi dan Tata Kerja atau Kelembagaan Badan Gizi Nasional, sudah selesai, hanya tinggal satu lagi yang kami perlukan waktu mungkin beberapa hari ini untuk merumuskan, ujar dia seusai rapat finalisasi regulasi penyelenggaraan MBG di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Selasa, 28 Oktober 2025. Zulhas memperkirakan Perpres tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Badan Gizi Nasional (BGN) akan rampung dalam waktu sepekan. Setelah itu, pemerintah akan membentuk tim pelaksana harian untuk memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan program setiap hari. Nanti tim koordinasi sudah ada. Kami akan membentuk pelaksanaan harian besok. Jadi tiap hari nanti akan memonitor pelaksanaan MBG ini, kalau belum mencapai 82,9 juta kenapa? Kalau ada masalah di mana? katanya. Baca selengkapnya di sini. Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada Yogyakarta atau BEM UGM menerbitkan hasil riset tentang setahun kinerja Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming. Riset mereka menunjukkan rapor Prabowo-Gibran setahun terakhir sangat buruk. Koordinator Bidang Analisis BEM KM UGM Jires Sinaga mengatakan riset yang berlangsung pada 19 hingga 22 Oktober 2025 itu memotret berbagai program kerja Prabowo-Gibran selama setahun. Program itu menyangkut pemangkasan anggaran, hak pendidikan, revisi Undang-Undang TNI, dan makan bergizi gratis. Riset itu juga menyorot berbagai pelanggaran hak asasi manusia. Sesuai riset, program kerja Prabowo-Gibran menyengsarakan rakyat, kata Jires dihubungi melalui WhatsApp, Selasa, 28 Oktober 2025. BEM melibatkan sejumlah sivitas akademika UGM yang terdiri dari mahasiswa, dan tenaga kependidikan untuk menilai kinerja Prabowo-Gibran. Ada 78 responden yang tersebar di 20 fakultas, termasuk sekolah vokasi dan pascasarjana. Mereka menyebut metode riset itu sebagai sivitas akademika UGM judgment. Riset itu mereka unggah di akun Instagram BEM UGM berjudul ""Rapor Darah Satu Tahun Prabowo-Gibran"" dengan menyertakan angka penilaian kinerja. Jires menjelaskan dari pertanyaan yang mereka ajukan, mayoritas responden memberikan penilaian buruk dan sangat buruk. Prabowo dapat nilai rata-rata 3/10, sedangkan Gibran 2/10, kata dia. Baca selengkapnya di sini. Prabowo Subianto mengucapkan selamat Hari Sumpah Pemuda ke-97 pada 28 Oktober 2025. ""Atas nama pribadi dan pemerintah, saya mengucapkan Selamat Hari Sumpah Pemuda ke-97 tahun 2025,"" kata Kepala Negara dalam video resmi Sekretariat Presiden, Selasa, 28 Oktober 2025. Prabowo mengatakan peringatan Hari Sumpah Pemuda merupakan tonggak sejarah penting di 1928. Saat itu, pemuda Indonesia meneguhkan tekad untuk menyatukan bangsa. Para pemuda yang kala itu berusia 22 sampai 24 tahun ingin Indonesia merdeka, bersatu, berdaulat, dan bermartabat. Kini, kata Prabowo, tugas penerus bangsa melanjutkan perjuangan mereka. Perjuangan dilakukan melalui ilmu, kejujuran, disiplin, dan kerja keras. ""Perjuangan ini belum selesai,"" kata Prabowo. Namun, Ketua Umum Partai Gerindra ini mengatakan masih banyak masyarakat hidup dalam kesulitan. Para petani, nelayan, buruh, dan anak muda bekerja keras demi keluarganya. ""Kepada mereka kita wajib memastikan bahwa seluruh rakyat Indonesia harus hidup layak sejahtera sehingga bangga menjadi bagian dari bangsa besar ini,"" kata dia. Baca selengkapnya di sini.","Ervana Trikarinaputri, Devy Ernis",https://statik.tempo.co/data/2025/10/20/id_1436139/1436139_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/terpopuler-nasional-regulasi-program-mbg-hingga-rapor-buruk-prabowo-gibran-2084248,fdbfb1094c42c2528553611cab85d1a038f673f16f1d2ffc8ce2713ce2e59235,2025-11-13 21:43:33.986 1812,tribunnews,mbg,2025-11-12 13:56:46,"Kasus Curi 6 Mayam Emas Milik Gadis Pidie, Pelaku Pernah Bekerja di MBG",""" Benar,pelakuJF pernah bekerja pada dapur Makan Bergizi Gratis atau MBG di Kota Bekasi, Jawa Barat,"" kata KapolresPidie Laporan WartawanSerambi Indonesia Muhammad Nazar IPidie SERAMBINEWS.COM,COM, SIGLI- Satuan Reskrim PolresPidiemasih melengkapi berkas kasus lelaki berinisial JF (26), diduga mencuri enam mayam emas milik gadisPidie. Selain itu,pelakuJF juga membawa kabur satu sepmor jenis Suzuki Shogun 8SP warna putih hitam BL 4311 JB. Kasus membawa kabur enam mayam emas terjadi, di rumah orang tua gadis itu di Gampong Ceurih Kupula, Kecamatan Delima,Pidie, Jumat (7/10/2025) sekira pukul 16.00 WIB. "" Benar, pelaku JF pernah bekerja pada dapur Makan Bergizi Gratis atau MBG di Kota Bekasi, Jawa Barat,"" kata Kapolres Pidie, AKBP Jaka Mulyana SIK MIK, melalui Kasat Reskrim AKP Dedy Miswar, kepada Serambinews.com, Rabu (12/11/2025). Baca juga:Gadis Pidie Hilang Saat Pulang Sekolah, Sempat Kirim Chat Terakhir ke HP Ibunya Namun, kata AKP Dedy, JF tidak lagi bekerja di dapur MBG Kota Bekasi, didugapelakutelah mencuri alat kerja di dapur MBG tersebut. Aksipencuriandilakukan JF pada Oktober 2025. Kasus lainnya, JF juga telah membawa kabur sepeda motor jenis Vario dan mencuri 13 hanphone dengan berbagai macam merk. "" Jadi JF buronan, karena bukan melakukan melakukan kasus diPidiesaja, tapipelakutelah melakukan dua kasus lainnya di luar Aceh,"" kata Kasat Reskrim PolresPidie. Makanya, JF setelah menjalani hukuman di KabupatenPidie, nantinya JF juga akan menjalani hukuman di Bekasi. "" Untuk kasus diPidie, JF dengan Pasal Pencurian dan Penggelapan. Saat ini, kita masih melengkapi berkas, untuk diserahkan ke Jaksa. JF kini masih meringkuk di sel PolresPidie,"" jelasnya. Sebelumnya, Kasat Reskrim PolresPidiemenyebutkan, aksipencurianenam mayam emas dan satu sepmor jenis Suzuki Shogun SP warna putih hitam BL 4311 JB, bermula saat gadis asal Gampong Ceurih Kupula, Kecamatan Delima berkenalan dengan JF ketika bermain mobile legeds di media sosial atau medsos. Karena sering bermai mobile legeds, entah bagaiman JF dan gadis Ceurih Kupula jatuh cinta. Sehingga untuk membuktikan keseriusannya, JF nekad menemui gadis pujaan hatinya, dengan datang kePidie, Aceh, untuk bertutangan. Tanggal 17 Oktober 2025, JF tiba di rumah gadis pujaan hatinya di Gampong Ceurih Kupula. Orang tua gadis itu menerima calon tunangan anak gadisnya tanpa curiga sedikit pun. JF dijamu dengan baik oleh orang tua gadis itu. Ketika waktu telah memasuki magrib, JF mintan izin untuk Shalat Magrib. Tanpa curiga orang tua gadis itu mengizinkan JF melaksanakan Shalat Magrib di kamar. Entah modus pura-pura shalat, sehingga JF menggasak enam mayam emas yang dicuri dalam laci lemari di kamar tersebut. Setelah mengambil enam mayam emas, JF meminta dipinjam sepmor orang tua gadis itu. JF berjanji akan mengembalikan sepmor besok hari. Namun, besoknya JF tidak mengembalikan sepmornya, sehingga orang tua gadis itu melaporkan kejadian itu ke PolresPidie. Gerak cepat polisi berhasil meringkus JF dalam pelarian di Gampong Meunasah Alue Drien Lb, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara, Minggu (19/10/2025) JF tinggal di Jalan Lembang II RT 001 RW 007 Kel/Desa Sudimara Barat, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Provinsi Banten. Penangkapan JF setelah polisi menerima laporan polisi Nomor : LP / B / 235 / X / 2025 / SPKT / POLRES PIDIE, Tanggal 19 Oktober 2025 tentang telah terjadinya dugaan tindak pidanapencuriandi Gampong Ceurih Kupula. "" JF bersama BB sepmor telah ditahan di sel MapolresPidie. Sementara emas di tangan JF telah dijual Rp 36 juta. Uang tersebut telah dihabiskan JF untuk main judi online atau judol,"" pungkasnya. (*) Baca juga:Cerita Pilu Gadis Pidie, Calon Tunangan Kabur Bawa 6 Mayam Emas, Kenal Lewat Game Mobile Legends",Muhammad Nazar,https://asset.tribunnews.com/te58ZUwbNOO7NfuFSl6pwFK5Ts8=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/aceh/foto/bank/originals/Pelaku-curi-emas-1211.jpg,https://aceh.tribunnews.com/nanggroe/997026/kasus-curi-6-mayam-emas-milik-gadis-pidie-pelaku-pernah-bekerja-di-mbg?page=all,452858c74f5154a8b83de92df138aa939a92c97375cf1008323f1307a921dd3d,2025-11-13 21:43:37.825 1813,sindonews,mbg,2025-10-08 15:04:00,Pemerintah Pastikan Biaya Perawatan Korban Keracunan MBG Ditanggung Negara,"JAKARTA JAKARTA - Pemerintah menegaskan komitmennya untuk menanggung biaya perawatan para korban keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi sejak Januari 2025 dan kini telah menjangkau 6.457 korban hingga akhir September di beberapa daerah. Langkah ini sebagai bentuk tanggung jawab negara atas insiden keamanan pangan tersebut. Presiden Prabowo Subianto menanggapi serius kasus ini dengan menginstruksikan pembenahan prosedur pelaksanaan MBG melalui rapat terbatas bersama para menteri. Presiden menekankan disiplin dalam prosedur, terutama kebersihan dan keamanan makanan yang disalurkan kepada anak-anak penerima program. ""Kita perintahkan semua dapur memiliki alat uji, test kit, untuk memastikan setiap distribusi makanan harus lolos uji terlebih dahulu. Juga langkah preventif lain agar kejadian serupa tidak terulang,"" ujar Presiden Prabowo dikutip, Rabu (8/10/2025). Baca Juga: Program MBG Wujud Pemerataan Gizi dan Keadilan Sosial di Era Prabowo Program MBG Wujud Pemerataan Gizi dan Keadilan Sosial di Era Prabowo Sebagai respons cepat, Badan Gizi Nasional (BGN) menghentikan sementara operasi 56 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang tidak memenuhi standar operasional. Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, menyampaikan permohonan maaf atas insiden ini sekaligus menegaskan prioritas keselamatan anak-anak penerima MBG. ""Dengan tulus saya mohon maaf atas nama BGN dan seluruh SPPG di Indonesia,"" kata Nanik dalam keterangan pers. Koordinasi intensif dilakukan antar kementerian dan pemerintah daerah untuk mencegah kejadian ini berlanjut. Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyatakan bahwa pemerintah memastikan MBG aman dan bergizi bagi seluruh anak Indonesia, sekaligus mengevaluasi kualitas juru masak dan protokol sanitasi di SPPG. Beberapa perbaikan yang diberlakukan adalah sterilisasi alat makan, peningkatan sanitasi dan kualitas air, pengelolaan limbah yang lebih baik, dan mewajibkan Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS) bagi setiap SPPG. Kementerian Kesehatan turut berperan dengan mengoptimalkan peran Puskesmas dan Unit Kesehatan Sekolah untuk pengawasan berlapis, serta menetapkan standar pelaporan dan sertifikasi keamanan pangan yang ketat. Sebagai dukungan langsung kepada pelaksana program di sekolah, BGN juga mengeluarkan Surat Edaran Nomor 5 Tahun 2025 yang mengatur insentif bagi guru penanggung jawab distribusi MBG. Setiap guru PIC yang bertugas secara rotasi harian akan memperoleh insentif sebesar Rp100.000 per hari dari dana operasional SPPG. Untuk mendalami penyebab insiden, BGN membentuk tim investigasi independen yang melibatkan pakar di bidang kimia, farmasi, dan keamanan pangan. Investigasi atas 70 kasus yang terjadi di Sumatera, Jawa, dan wilayah lain mengidentifikasi kontaminasi bakteri seperti E. Coli, Salmonella, dan Staphylococcus sebagai penyebab utama. Baca Juga: Program MBG Aman dan Terus Dibenahi, Orang Tua Diminta Tak Perlu Khawatir Program MBG Aman dan Terus Dibenahi, Orang Tua Diminta Tak Perlu Khawatir Mengenai pembiayaan perawatan korban, Kepala BGN Dadan menjelaskan dua mekanisme: daerah yang menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) dapat mengklaim biaya dari asuransi melalui pemerintah daerah, sementara daerah yang belum menetapkan KLB biayanya ditanggung langsung oleh BGN. Kita prioritaskan keselamatan dan pemulihan korban dengan pembiayaan penuh dari negara,"" kata dia. (nng) (nng)",Nanang Wijayanto,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/08/34/1630005/pemerintah-pastikan-biaya-perawatan-korban-keracunan-mbg-ditanggung-negara-oov.jpeg,https://ekbis.sindonews.com/read/1630005/34/pemerintah-pastikan-biaya-perawatan-korban-keracunan-mbg-ditanggung-negara-1759911025?showpage=all,e12dacc5cd32bc2496bc9a9a3c3216f53c67496ca2c756ffc76823b3520516af,2025-11-13 21:43:43.781 1814,tempo,mbg,2025-10-28 20:44:00,"Kepala BGN: 13 Ribu Lebih SPPG Sudah Berdiri, Baru 690 yang Punya SLHS","KEPALA Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan baru ada 690 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang mempunyai sertifikat laik higiene sanitasi (SLHS). Saat ini, tercatat sudah ada 13.347 SPPG yang sudah dibentuk. Sekarang sudah ada 690, kata Dadan saat ditemui di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Selasa, 28 Oktober 2025. Dia menargetkan sebanyak 13 ribu SPPG bakal dapat SLHS dalam satu bulan ke depan. Targetnya dalam sebulan, ujarnya. Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan Benjamin Paulus mengatakan sudah ada peningkatan jumlah SPPG atau dapur makan bergizi gratis yang mengantongi SLHS. Benny, panggilan akrab Benjamin, menyebut bahwa dari 10 ribu lebih SPPG yang beroperasi, 326 di antaranya mengantongi SLHS. ""Per hari ini 326 dari 10.000 SPPG,"" ujar Benny di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta Pusat, pada Jumat, 17 Oktober 2025. Jumlah itu merupakan peningkatan dibanding data per 7 Oktober lalu yang menunjukkan ada 193 SPPG tersertifikasi laik higiene dan sanitasi. Angka itu hanya sebesar 1,5 persen dari total 10.643 SPPG yang ada di seluruh Indonesia. SLHS merupakan pengakuan tertulis dari Dinas Kesehatan bahwa suatu usaha memenuhi standar baku mutu dan persyaratan kesehatan higienis serta sanitasi. Semua usaha jasa tata boga yang memasak lebih dari 750 porsi per hari wajib memiliki SLHS sebagai bagian dari jaminan keamanan pangan. Pilihan Editor: Peran Tentara di Dapur Makan Bergizi Gratis","Dinda Shabrina, Ninis Chairunnisa",https://statik.tempo.co/data/2025/10/10/id_1434101/1434101_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/kepala-bgn-13-ribu-lebih-sppg-sudah-berdiri-baru-690-yang-punya-slhs-2084190,85748a1cf48be2bbcbb0528ecdaa243a0de2f5e1bc986474244d7d86724354e2,2025-11-13 21:43:45.858 1815,tribunnews,mbg,2025-11-12 18:31:54,HAKLI Babel Gencar Awasi CKG dan Dapur MBG di Momentum HKN ke-61,"BANGKAPOS.COM, BANGKA --MemperingatiHari Kesehatan Nasional(HKN) ke-61 yang jatuh pada 12 November 2025, Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Provinsi KepulauanBangka Belitung(Babel) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung berbagai program kesehatan pemerintah. Beberapa diantaranya seperti Cek Kesehatan Gratis (CKG), pemeriksaan air warga hingga pengawasandapurMakan Bergizi Gratis (MBG) yang merupakan program strategis pemerintah. KetuaHAKLIBabel, Boy Yandra mengatakan, pihaknya memberikan dukungan penuh dalam mensukseskan program nasional yang digagas pemerintah baik oleh Presiden Prabowo Subianto maupun Kementerian Kesehatan RI. Berbagai kegiatan juga disesuaikan dengan dengan tema HUT ke-61 Kesehatan Nasional tahun 2025 yakni Generasi Sehat, Masa Depan Hebat . ""PeranHAKLIBabel sangat penting untuk mendukung program pemerintah seperti pemeriksaan Cek Kesehatan Gratis, dan pengawasandapurMBG,"" kata Boy Yandra kepadaBangkapos.com, Rabu (12/11/2025). Dia menyebut,HAKLIBabel rutin dalam keikutsertaan mengawasidapurMBGdan memberi pelatihan untuk tenaga penjamah makanan guna mencegah kejadian seperti keracunan makanan. Peran lainnya dilakukan terhadap pengawasan lingkungan dengan keahlianHAKLIdalam membantu masyarakat memiliki akses lingkungan sehat dan aman. ""Untuk pengawasan lingkungan dilakukan supaya masyarakat dapat akses lingkungan sehat ini kemarin dilakukan pemeriksaan air secara gratis, jelasnya. Lebih lanjut, dalam konteks edukasi kesehatan,HAKLIBabel juga turut membantu membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan lingkungan tentang bagaimana menjaga lingkungan yang sehat, salah satunya melalui program Jumat bersih. HAKLI Babel juga mengembangkan program kesehatan lingkungan lainnya yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, ujarnya. Lebih lanjut, pihaknya juga rutin bekerja sama dengan pemerintah daerah, khususnya Dinas Kesehatan (Dinkes), rumah sakit dan puskesmas untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan lingkungan. ""Semoga dengan ini kesehatan masyarakat dapat terjaga dengan baik kedepannya, imbuhnya.(Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra)",Arya Bima Mahendra,https://asset.tribunnews.com/KlRxXID3W-U6sjtywZ-JzmHlDgs=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20251112-Ketua-HAKLI-Babel-Boy-Yandra.jpg,https://bangka.tribunnews.com/lokal/1668909/hakli-babel-gencar-awasi-ckg-dan-dapur-mbg-di-momentum-hkn-ke-61?page=all,61fd0e8bdbdf0b8038e2a0b0dee3768084918c3f04f5cba664ae19d5e21df1cb,2025-11-13 21:43:49.092 1816,sindonews,mbg,2025-10-08 09:13:00,Program MBG Wujud Pemerataan Gizi dan Keadilan Sosial di Era Prabowo,"JAKARTA JAKARTA - Direktur Pemberdayaan Masyarakat untuk Demokrasi dan Keadilan (LPMDK) Jakarta Tobaristani menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan langkah konkret pemerintah dalam mewujudkan pemerataan gizi dan keadilan sosial bagi seluruh anak Indonesia. Sebagai warga Kepulauan Seribu dan mantan Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) DKI Jakarta, Toba mengatakan, MBG bukan sekadar pembagian makanan gratis, tetapi strategi pembangunan manusia yang berkeadilan dan berkelanjutan. Baca juga: Program MBG Aman dan Terus Dibenahi, Orang Tua Diminta Tak Perlu Khawatir Program MBG Aman dan Terus Dibenahi, Orang Tua Diminta Tak Perlu Khawatir Program MBG ini wujud nyata pemerataan gizi dan keadilan sosial. Anak-anak dari berbagai latar belakang ekonomi bisa mendapatkan asupan bergizi yang sama agar mereka tumbuh sehat dan mampu berprestasi di sekolah, ujar Toba di Jakarta, Rabu (8/10/2025). Menurut dia, ada sejumlah manfaat strategis dari program ini. Pertama, meningkatkan kesehatan anak-anak sekolah, yang sebelumnya banyak mengonsumsi makanan kurang bergizi. Kedua, mendorong prestasi akademik, karena gizi seimbang membantu anak lebih fokus belajar. Ketiga, mengurangi kemiskinan, karena membantu keluarga tidak mampu dalam menyediakan makanan sehat setiap pagi. Direktur Pemberdayaan Masyarakat untuk Demokrasi dan Keadilan (LPMDK) Jakarta Tobaristani. Foto: Ist Selain itu, MBG juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan pola makan sehat. Ini investasi jangka panjang untuk kualitas SDM Indonesia, katanya. Toba juga mengakui masih terdapat sejumlah kendala teknis di lapangan seperti kasus keracunan di beberapa lokasi, namun itu tidak boleh menutupi manfaat besar program MBG. Kasus seperti itu harus dijadikan evaluasi, bukan alasan untuk melemahkan semangat. Ini program besar dengan niat mulia. Pengawasan dan koordinasi perlu diperkuat agar pelaksanaannya makin aman dan profesional, ungkapnya. Program MBG resmi berjalan sejak 6 Januari 2025 melibatkan 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Jakarta. Secara nasional, program ini menjangkau 82,9 juta penerima manfaat, termasuk anak sekolah, ibu hamil, dan balita, dengan alokasi anggaran sebesar Rp171 triliun. (jon) (jon)",Sujoni,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/08/15/1629857/program-mbg-wujud-pemerataan-gizi-dan-keadilan-sosial-di-era-prabowo-oiv.JPG,https://nasional.sindonews.com/read/1629857/15/program-mbg-wujud-pemerataan-gizi-dan-keadilan-sosial-di-era-prabowo-1759889431?showpage=all,38eafca610267c5009a7a13a3c17fcda764f24707032b1e94a3dda122b966cb4,2025-11-13 21:43:54.143 1817,tempo,mbg,2025-10-25 20:51:00,Celios: MBG Program Perlindungan Sosial Terburuk dari Sisi Keadilan,"PENELITI Center for Economic and Law Studies atau Celios, Galau D. Muhammad, menilai makan bergizi gratis atau MBG merupakan program perlindungan sosial yang paling tidak memberikan rasa keadilan. Menurut Galau, program yang menyasar 82,9 juta penerima manfaat pada 2025 itu menelan anggaran terlalu besar. Pada tahun ini, anggaran pendapatan dan belanja negara yang dialokasikan untuk proyek unggulan Presiden Prabowo Subianto itu mencapai Rp 171 triliun. Jumlah itu meningkat tajam pada 2026, di mana anggaran MBG dikerek hingga Rp 335 tiriliun. Galau mengatakan besarnya target dan anggaran yang digelontorkan untuk makan bergizi tidak sebanding dengan kemampuan fiskal Indonesia. MBG itu adalah program perlindungan sosial untuk bantuan pemerintah yang terburuk di sisi keadilan. Saya mau katakan speed dari Pak Prabowo rasanya terlalu tinggi untuk dijangkau di negara +62 (Indonesia), ujar Galau dalam agenda diskusi di kawasan Tebet, Jakarta, pada Sabtu, 25 Oktober 2025. Ia juga menyinggung bahwa dari Rp 335 triliun untuk MBG, sebanyak Rp 235 di antaranya berasal dari dana pendidikan. Sehingga Galau meyakini bahwa alokasi dari 20 persen APBN untuk bidang pendidikan terganggu karena sebagian digeser untuk makan bergizi gratis. Jadi ini makanan yang tidak bergizi dan tidak gratis. Ini uang rakyat, kata dia. Menurut Galau, Prabowo terlalu berambisi dalam melaksanakan distribusi MBG dalam skala besar. Ia mengusulkan, seharusnya Prabowo menentukan daerah-daerah tertentu saja yang menerima MBG. Sehingga anggaran yang dibutuhkan tidak terlalu membengkak. Galau menilai keputusan Prabowo yang kukuh membagikan makan ke jutaaan anak tanpa mempertimbangkan latar belakangnya itu sebagai hal yang tak adil. Jadi ketika Pak Prabowo ini mau beri makan kepada anak yang lapar, ya silahkan anak yang lapar saja, bukan semua anak, ujar dia. Makan bergizi gratis merupakan salah satu program unggulan Prabowo yang masuk dalam daftar janji kampanyenya pada kontestasi pemilihan presiden 2024. Prabowo menargetkan program ini akan menjangkau 82,9 juta penerima manfaat yang terdiri dari anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui dan balita. Sejak diluncurkan pada Januari 2025, MBG mencatatkan temuan korban keracunan massal. Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia atau JPPI mencatat jumlah korban keracunan MBG tembus menjadi 10.482 orang per Sabtu, 4 September 2025. Temuan itu lebih tinggi daripada yang dicatat oleh Badan Gizi Nasional yakni sebanyak 6.517 per 30 September 2025. Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengatakan peraturan presiden tentang program makan bergizi gratis sudah rampung dan tinggal diterbitkan oleh pemerintah pusat. Sudah beres. Tinggal dibagikan, kata Dadan di Istana Kepresidenan pada Jakarta, 20 Oktober 2025. Dadan menuturkan perpres tersebut memuat sanksi administratif bagi dapur makan gratis yang melanggar prosedur. Namun Dadan berujar sanksi sebetulnya sudah berlaku bahkan sebelum digodok. Dalam sidang kabinet paripurna kemarin, Presiden Prabowo Subianto menyebut makan bergizi gratis sudah diberikan kepada 36,7 juta penerima. Ia mengatakan 1,4 miliar porsi makanan sudah dibagikan sejak 6 Januari 2025. Hari ini ada 36,7 juta anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita yang sudah menerima makan bergizi gratis ini, kata Prabowo di Istana Negara pada Jakarta, Senin, 20 Oktober 2025. Prabowo mengklaim angka penerima MBG setara enam kali populasi warga Singapura. Sehingga program unggulannya itu menjadi prestasi luar biasa dan menjadi perhatian banyak negara. Ini prestasi yang dipantau banyak negara, yang saya tahu presiden Brasil memberi tahu kepada saya mereka butuh 11 tahun untuk mencapai 40 juta, kita alhamdulillah dalam satu tahun mencapai 36 juta, ujar Prabowo. Pilihan Editor: Peran Tentara di Dapur Makan Bergizi Gratis","Dian Rahma Fika, Ninis Chairunnisa",https://statik.tempo.co/data/2025/10/08/id_1433569/1433569_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/celios-mbg-program-perlindungan-sosial-terburuk-dari-sisi-keadilan-2083257,c0d7c7b66b9efa9fe2d6ae52df1048df0464ce743b1fc3baaf73e37619b350cc,2025-11-13 21:44:40.236 1818,tribunnews,mbg,2025-11-12 20:17:39,"Kepala MTsN 1 Palangka Raya Klaim Temuan Ulat pada Menu MBG hanya Satu Ompreng, Ini Kronologisnya","TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Palangka Raya,Rita Sukaesihangkat bicara perihal dikabarkannya ditemuan ulat di lauk makan siang dalam kegiatan Makan Bergizi Gratis (MBG). Rita Sukaesih memberikan penjelasan terkait kronologis, dan hasil pengecekan yang dilakukan pihak sekolah. Dari anak-anak mohon maaf tidak banyak ya, hanya satu ompreng saja, hanya satu yang ditemukan ada ulat yang saya ketahui, ujarnya, Rabu (12/11/2025). Baca juga:MENU MBG Berulat di MTsN 1 Palangka Raya Kalteng: Kaget, Geli, Langsung Tidak Selera Makan Menurutnya, tidak ada kegaduhan di kalangan siswa saat kejadian itu berlangsung. Makanya anak-anak menurut saya tidak ada keributan, makan-makan bagus saja, ya ngak ada masalah lah istilahnya, ucapnya. Ia menjelaskan, laporan adanya ulat di makanan disampaikan oleh seorang siswa kepada seorang guru di sekolah. Cuma pas satu ompreng yang punya siswa ada (ulat) yang dilaporkan kepada guru, jelasnya. Rita menyebut, makanan MBG yang dikirim ke sekolah biasanya disertai dua ompreng tambahan untuk dilakukan pengecekan terlebih dahulu. Kan mereka MBG itu kan biasanya selalu memberi dua buah MBG lebih dari jumlah siswa untuk dicek dulu oleh guru lain atau saya,"" katanya. ""Jadi saya itu selalu jadi tukang cium (makanan-red), dan kebetulan yang dikasikan ke saya bagus, dan enak ya. Kami makan juga ya karena memang lebih dari siswa, imbuhnya. Ia memastikan, ulat yang ditemukan berasal dari lauk ikan teri kacang. Kalau yang dilihat dari foto itu memang dari ikan terinya, ujarnya. Rita menegaskan, hanya mengetahui satu ompreng yang bermasalah. Foto temuan itu juga diambil langsung oleh guru di sekolah. Ya saya selaku kepala madrasah hanya mengetahui bahwa ada satu ompreng, yang difoto oleh gurunya langsung, jelasnya. Terkait riwayat kejadian serupa, Rita menegaskan, hal ini baru pertama kali terjadi di sekolahnya. Baru pertama kali, singkatnya. Diketahui, penyalur makanan MBG di sekolahnya berasal dari SPPG di Jalan Diponegoro, tepat di samping Kantor Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palangka Raya. Selama ini, kata Rita, kualitas makanan yang disuplai dinilai baik. Namun, pihaknya tetap menerapkan disiplin waktu pengantaran. Kalau selama ini ya kurang lebih sudah satu bulan ini baik-baik saja, cuma saya ini kan sesuai dengan aturan, kalau mengantar saya bilang harus sesuai pukul 11.00 WIB,"" jelasnya. ""Kenapa? Karena saya ingin anak-anak setelah selesai salat itu bisa langsung makan, ucapnya. Ia juga sempat menegur pihak penyedia saat terjadi keterlambatan pengiriman makanan. Jadi pernah mereka sekali sampai terlambat, jadi ya mereka saya tegur. Karena kalau terlambat mengganggu pembelajaran, katanya. Rita memastikan, pihak sekolah selalu melakukan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum makanan disajikan kepada siswa. Makanya setiap mereka memberi MBG itu selalu kami buka dulu, kami cium dulu. Takutnya kan basi, karena kan yang menerima ini tidak hanya kami, kami ini termasuk yang diberikan di sesi II, ungkapnya. Menurutnya, sejauh ini pelaksanaan program MBG di sekolah berjalan baik dan siswa menikmati makanannya. Jadi alhamdulillah sih sementara ini baik, makanannya juga enak. Makanya saya juga terkejut tadi ada satu yang ditemui ada ulatnya dari 862 ompreng, katanya. Ia menilai, dari jumlah tersebut, hanya satu kasus yang ditemukan tidak bisa dijadikan dasar untuk menilai keseluruhan kualitas makanan. Seandainya ada sampai 20 hingga 30 berarti ada sesuatu dan lain hal. Tapi kalau dari 862 itu hanya ada 1 yang bermasalah ya mungkin karena apa lah, ujarnya. Ia menambahkan, pihaknya tidak mengetahui apakah kejadian serupa juga terjadi di sekolah lain. Entah di sekolah lain ada atau tidak, saya kurang tahu. Yang pasti di sekolah kami ada 1 (yang ditemukan ada ulat), pungkasnya. Siswa MTsN 1 Palangka Raya sebelumnya bercerita menu makan siang saat ditemukan ulat terdiri dari nasi, ayam goreng, ikan teri kacang, sayur selada, timun, dan buah kelengkeng. Temuan ulat itu tidak hanya terjadi di satu kelas. Siswa mengaku baru kali ini menemukan kejadian serupa selama mengikuti kegiatan MBG. Baru kali ini menemukan ada ulat di menu MBG, tambahnya.",Muhammad Iqbal Zulkarnain,https://asset.tribunnews.com/TnLrj7DYAncSAAuDHwKkxCDuLVU=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kalteng/foto/bank/originals/ulat-pada-menu-MBG.jpg,https://kalteng.tribunnews.com/palangka-raya/222702/kepala-mtsn-1-palangka-raya-klaim-temuan-ulat-pada-menu-mbg-hanya-satu-ompreng-ini-kronologisnya?page=all,384628ab7712c8f03af2277662749decce85327408f5904a6dfdc725ec56ca98,2025-11-13 21:45:16.031 1819,tempo,mbg,2025-10-04 06:38:00,Polres Ciamis Selidiki Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis,,Fajar Januarta,https://statik.tempo.co/data/2025/10/04/id_1432552/1432552_720.jpg,https://www.tempo.co/arsip/polres-ciamis-selidiki-kasus-keracunan-makan-bergizi-gratis-2076092,740eb8bdd534fb33f5f5487e2611117a1faeda98b90932b9ddeb1d2508bcf63c,2025-11-13 22:01:30.061 1820,tempo,mbg,2025-10-28 16:26:31,Menko Zulhas: Kepres MBG Besok Akan Ada,"MENTERI Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan beberapa regulasi utama untuk mendukung penyelenggaraan program makan bergizi gratis atau MBG sudah rampung. Pemerintah menargetkan pelaksanaan penuh program itu untuk menjangkau 82,9 juta penerima manfaat pada awal tahun depan. Dalam rapat koordinasi penyelenggaraan program MBG, Zulkifli menyebut Keputusan Presiden tentang Tim Koordinasi Penyelenggaraan Program MBG sudah selesai dan akan diterbitkan dalam waktu dekat. Sudah, Insya Allah besok Kepres akan ada, kata Zulkifli Hasan usai rapat finalisasi regulasi penyelenggaraan MBG di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Selasa, 28 Oktober 2025. Selain Kepres, pemerintah juga telah menyepakati Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Program MBG yang mengatur penyelenggaraan, pengawasan, dan sistem pelaksanaannya. Menurut Zulkifli, aturan tersebut menjadi fondasi agar program berjalan dengan sempurna. Yang pertama tadi tim koordinasi sudah selesai, Perpres Tata Kelola Penyelenggaraan Program MBG sudah selesai. Ada satu lagi, Perpres Struktur Organisasi dan Tata Kerja atau Kelembagaan Badan Gizi Nasional, sudah selesai, hanya tinggal satu lagi yang kami perlukan waktu mungkin beberapa hari ini untuk merumuskan, ujarnya. Zulhas-sapaan karibnya- memperkirakan Perpres tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Badan Gizi Nasional (BGN) akan rampung dalam waktu sepekan. Setelah itu, pemerintah akan membentuk tim pelaksana harian untuk memantau dan mengevaluasi penyelenggaraan program setiap hari. Nanti tim koordinasi sudah ada. Kami akan membentuk pelaksanaan harian besok. Jadi tiap hari nanti akan memonitor pelaksanaan MBG ini, kalau belum mencapai 82,9 juta kenapa? Kalau ada masalah di mana? katanya. Menurut Zulhas, program makan bergizi gratis merupakan salah satu program utama pemerintah karena dampaknya luas, baik bagi peningkatan gizi masyarakat maupun sektor ekonomi. Ia mencontohkan, jika seluruh penerima manfaat memperoleh satu butir telur per hari, maka kebutuhan telur mencapai 82,9 juta butir per hari, belum termasuk kebutuhan daging ayam, ikan, sayur, buah, dan beras. Ini akan memberikan dampak yang besar, ujar dia. Hingga akhir Oktober 2025, Zulkifli menyebut 39,2 juta penerima manfaat telah tercatat dalam program MBG. Sementara jumlah Sekolah Penyelenggara Program Gizi (SPPG) yang sudah menjalankan program mencapai 13.347 sekolah. Awal tahun, paling lambat bulan Maret, Insya Allah ini sudah mulai terlihat sempurna dan 82,9 juta tidak boleh tawar-menawar, akan semua terlaksana, kata Ketua Umum PAN itu. Pilihan Editor: Ragam Istilah untuk Menutupi Masalah MBG","Dinda Shabrina, Juli Hantoro",https://statik.tempo.co/data/2025/10/28/id_1437584/1437584_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/menko-zulhas-kepres-mbg-besok-akan-ada-2084110,158ba177bcb33fd1b4df06e56f4d9ffe2d02c4028ac658226b2e74760723e7ef,2025-11-13 21:43:56.600 1821,tribunnews,mbg,2025-11-12 15:12:12,TNI AD: Pengelolaan Peternakan Ayam atau Lahan Pangan untuk MBG Masih Dikaji,"TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -TNI Angkatan Darat (TNI AD) menegaskan rencana pelibatan TNI Angkatan Darat dalam pengelolaan peternakan ayam atau lahan pangan untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) masih berupa konsep umum. Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Kolonel Inf Donny Pramono mengungkapkan saat ini konsep tersebut masih dikaji lintas kementerian dan lembaga. Baca juga:13.371 Penerima Program MBG Alami Gangguan Kesehatan, 638 di Antaranya Dirawat Inap Namun, ia mengatakan akan menyampaikannya secara ke publik bila nantinya ada arahan atau kebijakan resmi dari pimpinanTNI AD. Ia menegaskan sejak awal TNI AD berkomitmen untuk berkolaborasi dengan berbagai pihak dalam menyukseskan program nasional MBG sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya. Baca juga:Kepala BGN Sebut 211 Kasus Keracunan MBG Sumbang 48 Persen Keracunan Pangan Nasional Prinsipnya, kata dia, setiap bentuk dukungan dariTNI ADakan selalu diarahkan untuk membantu pemerintah memperlancar pelaksanaan program demi kesejahteraan masyarakat, termasuk dalam menjaga ketahanan dan stabilitas pangan di wilayah. ""Terkait pemberitaan mengenai rencana pelibatan TNI Angkatan Darat dalam pengelolaan peternakan ayam atau lahan pangan untuk mendukung Program Makan Bergizi (MBG), hingga saat ini sifatnya masih sebagai konsep umum yang akan terus dikaji bersama instansi terkait,"" kata Donny saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (11/11/2025) malam. Ia menambahkan dalam konteks pembinaan teritorial,TNI ADtelah mengembangkan satuan-satuan di tingkat Kodim dengan penambahan Kompi Produksi. Kompi Produksi, jelasnya, memiliki kemampuan di bidang pertanian, perikanan, peternakan, konstruksi, dan kesehatan. Selain itu, kata dia, Batalyon Teritorial Pembangunan (YTP) yang sedang dikembangkanTNI ADjuga diarahkan memiliki peran serupa. Peran itu yakni membantu pemerintah daerah dalam mendukung kemandirian pangan dan pembangunan wilayah. ""Pada prinsipnya, pelibatan TNI AD dalam program-program pemerintah selalu berlandaskan pada tugas Operasi Militer Selain Perang (OMSP), yakni membantu pemerintah dalam mengatasi berbagai persoalan bangsa, termasuk upaya mencapai kedaulatan pangan sebagai bagian dari ketahanan nasional,"" pungkasnya. Baca juga:Di Medsos Ramai Petugas MBG Tagih Gaji yang Belum Dibayar, BGN Ungkap Kendalanya Diberitakan sebelumnya, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak mengatakan ribuan hektar lahan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) bakal disulap jadi area tanam pasokan bahan pangan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur Makan Bergizi Gratis (MBG). Maruli juga sudah memerintahkan prajurit untuk menanam bahan pangan, sayuran, dan buah-buahan di lahan-lahan milikTNI ADuntuk menyukseskan programMBG. Lahan tersebut di antaranya lahan seluas 206 hektar di Gunung Hejo, Purwakarta; 300 hektar lahan di Takokak, Cianjur; 100 hektar di Puslatpur Baturaja, Lampung; 50 hektar di Pengalengan, Kabupaten Bandung; 600 hektar di Ciemas, Sukabumi; serta 60 hektar tanah di Cibenda, Sukabumi. Selain itu, kata dia, jajaranTNI ADjuga mendidik ratusan petani muda untuk mengelola lahan pertanian itu. Tak hanya sekadar menanam tanaman pangan, sayuran dan buah-buahan, Maruli juga mengaku telah memerintahkan para prajuritnya di jajaran Kodim untuk beternak ayam, terutama ayam petelur. Hal itu disampaikannya saat menerima kunjungan Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik Sudaryati Deyang di Markas BesarTNI AD, di Jakarta, Kamis (30/10/2025). Saya juga sudah memerintahkan kepada Kodim-Kodim untuk beternak ayam, kata Maruli. Langkah itu diakukan juga untuk memastikan pasokan bahan pangan guna mengantisipasi potensi meningkatnya kebutuhan bahan pangan dan kenaikan harga yang diperkirakan akan terjadi seiring bertambahnya jumlah dapur SPPG yang beroperasi.",Gita Irawan,https://asset-2.tribunnews.com/tribunnews/foto/bank/originals/petugas-menyiapkan-menu-Makan-Bergizi-Gratis-MBG-di-dapur-SPPG-atau-Dapur-MBG.jpg,https://www.tribunnews.com/nasional/7753848/tni-ad-pengelolaan-peternakan-ayam-atau-lahan-pangan-untuk-mbg-masih-dikaji?page=all,8dde83dba8339d279378805375048932f843cccb8e61f49a78b39d9c7e2c8783,2025-11-13 21:43:59.503 1822,sindonews,mbg,2025-10-07 23:31:00,"Program MBG Aman dan Terus Dibenahi, Orang Tua Diminta Tak Perlu Khawatir","JAKARTA JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan pemerintah merupakan kebijakan mulia dan strategis untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia sejak usia dini. Masyarakat, khususnya para orang tua murid, agar tidak khawatir dan tetap mendukung program tersebut. Program MBG merupakan bentuk nyata kepedulian negara terhadap masa depan anak-anak kita. Niat baik seperti ini harus kita dukung bersama, bukan diragukan. Pemerintah sudah menunjukkan respon cepat dan tegas dalam menangani setiap kendala di lapangan, ujar Direktur Eksekutif Edu Watch Indonesia (EWI), Annas Fitrah Akbar di Jakarta, Selasa (7/10/2025). Annas memuji langkah Presiden Prabowo Subianto yang langsung memerintahkan evaluasi menyeluruh pascamunculnya insiden di beberapa daerah. Menurut Annas, tindakan cepat tersebut menunjukkan kepemimpinan yang responsif dan berorientasi pada perbaikan sistem. Baca juga: Panggil Kepala BGN, Prabowo Tegaskan Dapur MBG Wajib Punya Alat Tes Kit Panggil Kepala BGN, Prabowo Tegaskan Dapur MBG Wajib Punya Alat Tes Kit Presiden tidak menutup mata. Beliau segera memerintahkan audit terhadap dapur penyedia, jalur distribusi, hingga standar menu. Itu menunjukkan bahwa keselamatan dan kualitas gizi anak-anak adalah prioritas utama, tambahnya. Annas menegaskan orang tua murid tidak perlu khawatir karena pemerintah sedang memperkuat tata kelola program dengan melibatkan berbagai pihak, mulai dari ahli gizi, lembaga pendidikan, hingga pengawas independen. Semua langkah korektif sedang dilakukan. Pemerintah memastikan bahan pangan yang digunakan aman, higienis, dan memenuhi standar gizi. Anak-anak kita tetap akan mendapatkan makanan sehat dan bergizi sesuai kebutuhan tumbuh kembangnya, jelasnya. Baca juga: Dapat Atensi Kapolri, Kakorlantas Tinjau SPPG di Pusdik Lalu Lintas Serpong Dapat Atensi Kapolri, Kakorlantas Tinjau SPPG di Pusdik Lalu Lintas Serpong Annas juga menilai bahwa program MBG bukan sekadar bantuan makanan, tetapi merupakan investasi jangka panjang untuk mencetak generasi emas Indonesia. Dengan anak-anak yang sehat, fokus belajar meningkat, prestasi akademik pun bisa lebih baik. Program ini bukan sekedar proyek jangka pendek. Namun, strategi besar membangun bangsa melalui gizi dan pendidikan. Maka publik sebaiknya tidak panik, tapi ikut berperan mengawasi dengan cara yang konstruktif, tegas Annas. Annas menilai kebermanfaatan program MBG ini, mengajak kepada seluruh pihak agar tetap solid mendukung implementasi Program MBG. Kita semua ingin yang terbaik untuk anak-anak Indonesia. Mari dukung dan kawal bersama agar program mulia ini terus berjalan dengan aman, berkualitas, dan tepat sasaran, ucapnya. (cip) (cip)",Sucipto,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/07/15/1629797/program-mbg-aman-dan-terus-dibenahi-orang-tua-diminta-tak-perlu-khawatir-ziv.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1629797/15/program-mbg-aman-dan-terus-dibenahi-orang-tua-diminta-tak-perlu-khawatir-1759853441?showpage=all,4e96d4f7bad0d495935d13574d151fe1961f1ac9d8092cd67cf143b0fa1d735f,2025-11-13 21:44:04.540 1823,tempo,mbg,2025-10-28 14:11:38,BGN Bilang Soal Insentif Rp 5 Juta untuk Pembuat Konten Positif MBG Hanya Guyonan,"BADAN Gizi Nasional memberikan klarifikasi atas beredarnya informasi mengenai adanya insentif pribadi sebesar Rp 5 juta bagi SPPG yang berhasil membuat konten program makan bergizi gratis atau MBG dan viral secara positif di media sosial. Kepala Biro Hukum dan Humas BGN Khairul Hidayati menyampaikan pernyataan Wakil Kepala BGN tersebut disampaikan dalam suasana santai dan bersifat guyonan saat acara Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Teknis Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis pada Senin, 27 Oktober 2025, di Jakarta. Pernyataan soal insentif Rp 5 juta itu bukan keputusan resmi, melainkan hanya candaan yang disampaikan untuk memotivasi para peserta agar lebih kreatif dalam menyebarkan informasi positif tentang program MBG, kata Hida di Jakarta, Selasa, 28 Oktober 2025. Hida menambahkan, tidak ada kebijakan ataupun program resmi dari BGN soal pemberian insentif pribadi bagi konten viral. Ia menjelaskan bahwa semangat yang ingin disampaikan dalam forum tersebut adalah dorongan agar pelaksana daerah aktif membangun komunikasi publik yang sehat dan cepat dalam menangkal hoaks seputar program MBG. BGN tetap berkomitmen menjalankan seluruh kebijakan sesuai ketentuan dan mekanisme anggaran negara. Candaan tersebut dimaksudkan untuk menyemangati para peserta agar berani tampil dan kreatif di media sosial dengan konten yang edukatif serta inspiratif, ujar Hida. Lebih lanjut, BGN menegaskan bahwa lembaga ini mendukung penuh transparansi dan komunikasi publik yang efektif terkait pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis di seluruh daerah. Upaya ini mencakup penguatan kapasitas komunikasi bagi Koordinator Regional (Kareg) dan Koordinator Wilayah (Korwil), termasuk pelatihan pembuatan konten informasi yang kredibel. Kami mengapresiasi semangat para Kepala SPPG dalam menyebarkan informasi positif tentang MBG. BGN akan terus memastikan agar seluruh pesan publik berjalan sesuai koridor resmi dan dapat dipertanggungjawabkan, ujar Hida. Sebelumnya, Wakil Kepala BGN Nanik Sudaryati Deyang mengatakan, komunikasi publik yang cepat dan akurat menjadi kunci menjaga kredibilitas lembaga di tengah derasnya arus disinformasi di media sosial. Kita tidak boleh kalah cepat dari hoaks. Kareg (koordinator regional) dan Korwil (koordinator wilayah) harus jadi sumber informasi resmi, dan cepat mengklarifikasi isu di lapangan, kata Nanik saat membuka Rapat Koordinasi dan Sosialisasi Petunjuk Teknis Pelaksanaan Program MBG di Jakarta, Senin, 27 Oktober 2025. Pada kesempatan itu Nanik mengatakan akan ada insentif Rp 5 juta bagi pelaksana daerah yang berhasil membuat konten positif dan viral tentang program makan bergizi gratis (MBG). Nanik menilai banyaknya berita miring soal MBG muncul karena lemahnya respons cepat dari pelaksana daerah. Ia menegaskan, koordinator regional dan koordinator wilayah BGN harus menjadi garda terdepan dalam penyebaran informasi yang edukatif. Pilihan Editor: Syarat Menghentikan MBG Terpenuhi, Kenapa BGN Tutup Mata?","Dinda Shabrina, Juli Hantoro",https://statik.tempo.co/data/2025/09/25/id_1430639/1430639_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/bgn-bilang-soal-insentif-rp-5-juta-untuk-pembuat-konten-positif-mbg-hanya-guyonan-2084050,1666287f198b0acd90eb3744293298106c05906ea215c829d6c571e4e1b60ea7,2025-11-13 21:44:07.451 1827,tempo,mbg,2025-10-28 11:27:58,Respons Badan Gizi Nasional Tanggapi Dapur MBG Minta Waktu Masak Tak Dipukul Rata,"KEPALA Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan aturan mengenai waktu memasak menu makan bergizi gratis (MBG) sudah ditentukan dalam Peraturan Presiden tentang Tata Kelola Program Makan Bergizi Gratis. Dalam aturan itu disebutkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG tidak lagi diperkenankan untuk memasak menu makanan di bawah pukul 24.00. Meski ada permintaan dari SPPG agar ketentuan waktu memasak makanan tak dipukul rata, Dadan menegaskan tetap minta seluruh dapur MBG tetap mengacu pada aturan yang sudah ditentukan. Di standar operasional prosedur (SOP) dan petunjuk teknis sudah jelas dan tegas, kata Dadan melalui pesan teks pada Senin malam, 27 Oktober 2025. Sebelumnya, Kepala SPPG Bendungan Hilir Denny Abdullah Nugraha mengatakan waktu memasak menu MBG mestinya tak diberlakukan secara general untuk setiap jenis makanan. Menurut dia, jika waktu memasak diberlakukan secara menyeluruh untuk semua menu, hal tersebut akan menimbulkan kendala di SPPG, terutama dalam urusan pengepakan dan distribusi makanan di pagi hari. Dia menuturkan, sejauh ini SPPG Bendungan Hilir melakukan kegiatan memasak di bawah pukul 24.00 malam, untuk nasi dan perebusan sayur secara singkat. ""Untuk bahan makanan pelengkap seperti daging, kami mulai memasak pada pukul 02.00 dini hari,"" ujar Denny. Jika BGN menerbitkan aturan memasak di atas pukul 24.00, kata dia, tentu aturan tersebut akan menghambat proses yang dilakukan. Misalnya, pendinginan nasi yang memerlukan waktu kurang lebih 2 jam. ""Kalau kami paksakan pendinginan menggunakan kipas, itu akan membuat nasi kering dan menurunkan tingkat kelaikan konsumsi,"" kata dia. Abdul, bukan nama sebenarnya, yang meminta disebut sebagai salah satu Kepala SPPG di Jakarta Timur, mengatakan bahwa peraturan waktu memasak akan menyebabkan gangguan dalam proses distribusi makanan di SPPG dapur MBG. Dia mencontohkan, SPPG memproses mencampur daging dengan bumbu di bawah pukul 24.00. Namun, jika BGN meminta SPPG melakukan kegiatan memasak di atas pukul 24.00, tentu proses pengepakan dan distribusi makanan akan terlambat. ""Menu yang disiapkan itu jumlahnya ribuan, tentu ini akan sangat mengganggu kalau peraturan mengharuskan SPPG memulai kegiatan memasak di atas pukul 24.00,"" ujar dia. Pilihan Editor:","Dinda Shabrina, Sukma N Loppies",https://statik.tempo.co/data/2025/10/20/id_1436025/1436025_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/respons-badan-gizi-nasional-tanggapi-dapur-mbg-minta-waktu-masak-tak-dipukul-rata-2083997,48f6aa2e18f61fff4bb40f5af16c5b490b84d482f14e724a9096bfd9d860d0f2,2025-11-13 21:44:18.351 1828,tribunnews,mbg,2025-11-12 18:12:00,Miris! Kepala BGN Sebut MBG Sumbang 48 Persen Keracunan Pangan di Indonesia,"0AA 0AA AA AA Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru TRIBUN-VIDEO.COM- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkap, ada 211 kasus keracunan pangan akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dari data tersebut, MBG menyumbang 48 persen dari total kasus keracunan pangan di Indonesia. ""Terkait dengan berbagai kejadian di tanah air, terkait khsusunya keracunan pangan di Indonesia secara umum, total kejadian di Indonesia itu sampai hari ini itu ada 441 total kejadian,"" ujar Dadan saat memberikan paparan dalam rapat bersama Komisi IX DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (12/11/2025). ""Di mana MBG menyumbang 211 kejadian, atau kurang lebih 48 persen dari total keracunan pangan yang ada di Indonesia,"" sambungnya. Baca:Aset Bandar Narkoba Internasional Disita Polda Riau: Uang Rp 11 Miliar hingga Kebun Sawit Baca:Kapok! Gus Elham Kini Minta Maaf, Sebut Aksinya Cium Anak Kecil sebagai Bentuk Khilaf Secara rinci, ia memaparkan, total penerima manfaat MBG yang mengalami gangguan kesehatan hingga rawat inap mencapai 636 orang berdasarkan data BGN. Namun, jumlah ini berbeda dengan data milik Kementerian Kesehatan, yaitu selisi dua orang lebih banyak. ""Tapi, kami akan sinkronkan,"" ucapnya. Kemudian, jumlah penerima manfaat MBG yang harus menjalani rawat jalan mencapai 11.004 berdasarkan data BGN. Angka ini terpaut jauh dibandingkan dengan data milik Kemenkes, yang mencapai 12.755 orang. ""Sehingga totalnya kalau berbasis laporan Kemenkes itu 13.371 penerima manfaat yang alami gangguan kesehatan akibat program Makan Bergizi,"" tutur Dadan. (Tribun-Video.com)",Dimas HayyuAsa,https://img.youtube.com/vi/3uDXASG4DnE/maxresdefault.jpg,https://video.tribunnews.com/news/885556/miris-kepala-bgn-sebut-mbg-sumbang-48-persen-keracunan-pangan-di-indonesia?page=all,24bd9b160793c77e2bed5bfbc01da47fd9db05e96491d0d37fde593adc401261,2025-11-13 21:44:21.461 1829,sindonews,mbg,2025-10-07 21:59:00,"Guru Besar UNJ: MBG Wujud Komitmen Presiden Prabowo, Masyarakat Harus Dukung Penuh","JAKARTA JAKARTA - Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum Universitas Negeri Jakarta (FISH UNJ) Prof Abdul Haris Fatgehipon menegaskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan langkah mulia pemerintah dalam membangun generasi sehat dan cerdas. Dia menilai program yang diinisiasi Presiden Prabowo harus mendapat dukungan penuh dari masyarakat dan seluruh lembaga terkait, bukan justru dikerdilkan oleh isu sesaat. Baca juga: IKAPPI Jakarta: MBG Program Mulia Prabowo, Kasus Keracunan Jadi Momentum Perbaikan IKAPPI Jakarta: MBG Program Mulia Prabowo, Kasus Keracunan Jadi Momentum Perbaikan MBG memiliki tujuan yang sangat mulia, memberikan anak-anak Indonesia makanan bergizi dan sehat. Program pemerintah ini harus kita dukung bersama. Jika ada kasus keracunan, itu bukan berarti program dibubarkan, tetapi dievaluasi untuk perbaikan, ujar Haris, Selasa (7/10/2025). Menurut dia, keberhasilan program MBG akan sangat bergantung pada pelibatan pihak-pihak yang berkompeten, mulai dari ahli gizi, akademisi, tenaga kesehatan, hingga pengawas lapangan agar sistem distribusi dan dapur pengolahan makanan dapat berjalan sesuai standar keamanan pangan. Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum UNJ Prof Abdul Haris Fatgehipon. Foto: Ist Guru besar asal Maluku itu juga menekankan pentingnya ketepatan sasaran penerima manfaat. Dia menyoroti anak-anak di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) sebagai kelompok yang paling membutuhkan program MBG. Pemberian MBG harus tepat sasaran. Anak-anak di daerah terpencil, terluar, dan tertinggal sangat membutuhkan program seperti ini. Kehadiran MBG menjadi harapan nyata bagi mereka, ucapnya. Haris mengapresiasi respons cepat Prabowo yang segera memanggil jajaran menteri terkait dan menyiapkan Peraturan Presiden (Perpres) tentang perbaikan tata kelola MBG setelah munculnya beberapa kasus teknis di lapangan. Ini menunjukkan keseriusan dan komitmen Presiden Prabowo dalam melaksanakan program MBG. Pemerintah bersama seluruh elemen masyarakat harus memberikan dukungan dan evaluasi agar program ini semakin baik sekaligus berkelanjutan, ungkapnya. Dia berharap program mulia MBG jangan sampai dipolitisasi dan disalahgunakan oleh orang atau kelompok yang tidak bertanggung jawab. ""Jangan sampai kasus MBG disalahgunakan dengan dipolitisasi dan jangan ada penyelewengan anggaran korupsi dalam program MBG. Ini program prorakyat untuk membentuk anak Indonesia yang sehat dan pintar,"" ujar Haris. (jon) (jon)",Sujoni,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/07/15/1629769/guru-besar-unj-mbg-wujud-komitmen-presiden-prabowo-masyarakat-harus-dukung-penuh-mpu.JPG,https://nasional.sindonews.com/read/1629769/15/guru-besar-unj-mbg-wujud-komitmen-presiden-prabowo-masyarakat-harus-dukung-penuh-1759846233?showpage=all,dc52150c9433022895b82d8cc2a251801dcba6000faf64363c9698751342d716,2025-11-13 21:44:25.842 1830,tempo,mbg,2025-10-26 10:30:00,BGN Hentikan Dapur MBG di Sleman Usai Kasus Dugaan Keracunan Makan Bergizi Gratis,"BADAN Gizi Nasional atau BGN menghentikan operasional salah satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi atau SPPG di Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, setelah ditemukan kasus dugaan keracunan makan bergizi gratis pekan ini. Pilihan Editor: Basa-basi Diplomasi Pelajaran Bahasa Portugis Iya sudah dihentikan, kata Wakil Kepala Badan Gizi Nasional, Nanik S. Deyang, saat dikonfirmasi Tempo, 25 Oktober 2025. Pada 24 Oktober 2025, sebanyak 214 ratusan siswa dari Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3, SMPN 2 Mlati, dan SD Jombor Lor dilarikan ke puskesmas karena diduga keracunan dengan gejala pusing hingga diare usai menyantap menu makan bergizi gratis pada pagi itu. Kasus keracunan MBG juga terjadi di Kabupaten Sleman, tetapi berbeda SPPG. Nanik menjelaskan, kasus yang terjadi pada Agustus memang sama-sama terjadi di Kecamatan Mlati, Sleman. Tetapi kasus itu terjadi di Desa Tlogoadi. Sedangkan untuk Jumat kemarin terjadi di Desa Sinduadi. Sebelumnya, sebanyak 135 siswa dan 2 guru di SMP Negeri 3 Berbah Sleman diduga keracunan setelah menyantap hidangan MBG itu, Rabu 27 Agustus 2025. Kejadian 27 Agustus hanya berselang dua pekan sebelumnya, ketika keracunan massal diduga akibat menyantap makanan program MBG juga dialami siswa dari empat sekolah di Kecamatan Mlati, Sleman. Keempat sekolah itu SMP Muhammadiyah 1 Mlati, SMP Muhammadiyah 3 Mlati, SMPN 3 Mlati, dan SMP Pamungkas Mlati. Bulan lalu, Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman mengungkap, dari puluhan SPPG yang menangani langsung program MBG di 17 kecamatan di Sleman, belum ada satu pun yang mengantongi sertifikasi laik higiene dan sanitasi (SLHS) yang dikeluarkan pemerintah setempat. ""Dari 66 SPPG itu belum ada satu pun yang memiliki sertifikat SLHS,"" ujar Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Sleman, Tunggul Birowo, Senin 29 September 2025. Selama ini, kata Tunggul, para pengelola SPPG yang beroperasi itu memang tak pernah berkoordinasi dengan pemerintah daerah, melainkan langsung ke Badan Gizi Nasional atau BGN. ""Kan awalnya dulu SPPG itu langsung ke pelayanan, kami (pemerintah daerah) juga tidak tahu sebabnya, tiba-tiba sudah banyak sekali SPPG bermunculan, kata dia.","Eka Yudha Saputra, Devy Ernis",https://statik.tempo.co/data/2025/09/26/id_1430868/1430868_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/bgn-hentikan-dapur-mbg-di-sleman-usai-kasus-dugaan-keracunan-makan-bergizi-gratis-2083331,569b8de928111fee55ae8792debf65583076697387c1c58b164b55a481700858,2025-11-13 21:44:29.323 1831,tribunnews,mbg,2025-11-12 15:02:26,"Respons Ketua Satgas sekaligus Wabup Iing, Soal Penyaluran MBG di Menes Dihentikan Sementara ","Laporan Wartawan TribunBanten.com, Misbahudin TRIBUNBANTEN.COM, PANDEGLANG- Ketua satgas percepat Makan Bergizi Gratis (MBG) yang juga Wakil Bupati Pandeglang, Iing Andri Supriadi, menanggapi terkait penyaluranMBGdi sejumlah sekolah Kecamatan Menes Pandeglang, dihentikan sementara. Sebagaimana diketahui, siswa sekolah dasar (SD) di wilayah Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten, tidak mendapat kiriman Makan Bergizi Gratis (MBG) dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), pada Selasa (11/11/2025). Alasan penyaluranMBGdihentikan sementara ke sejumlah sekolah, lantaran pihak SPPG atau dapur terkendala anggaran atau dana. Orang nomor dua di Pandeglang itu mengatakan, bahwa pihak yayasan harus memiliki anggaran stanby atau dana talangan ketika ada kendala anggaran dari Badan Gizi Nasional (BGN). Badan Gizi Nasional adalah lembaga pemerintah yang dibentuk oleh Presiden untuk melaksanakan tugas pemenuhan gizi nasional. Sehingga penyaluranMBGkepada para siswa masih bisa berjalan normal. ""Pihak yayasan harus mempunyai stanby anggaran untuk menanggulangi terlebih dahulu, ketika ada kendala anggaran dari BGN. Supaya program MBG tetap berjalan sebagaimana mestinya,"" katanya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (12/11/2025). Baca juga:Hari Ini Penyaluran MBG di Menes Pandeglang Dihentikan Sementara, Diduga Akibat Persoalan Dana Menurut Iing, pihak SPPG atau dapur harus mengawal dan memastikan penyalurMBGtersebut. ""SPPG harus mengawalMBGdan memastikan semuanya, agar tidak ada kendala dilapangan,"" ujarnya. Sebelumnya, seorang penanggung jawabMBGdi sekolah SD Negeri 1 Menes, Neng, mengungkapkan berdasarkan informasi yang diterima dirinya, bahwa dapur yang biasa mengirimkanMBGterkendala anggaran atau dana. ""Iya, karenaMBGhari ini ada kendala. Informasinya dari pihak dapurnya ada kendala masalah dana,"" ujarnya dalam sambung telepon. Menurutnya, tidak hanya sekolah SD Negeri 1 saja yang tidak menerimaMBGhari ini, melainkan sekolah di wilayah Menes juga mengalami hal serupa. ""Bukan di sekolah saya aja, sekolah yang lain juga banyak yang hari ini gak nerima MBG,"" ujarnya. Baca juga:Laptop untuk Siswa Sekolah Rakyat Mulai Dibagikan, Mensos : Satu Siswa, Satu Laptop Neng mengaku, mengetahui informasi penghentian sementaraMBGakibat dana, dari pesan grup WhatsApp. Terlebih, dirinya pun tidak mengetahui sampai kapan kirimanMBGtersebut dihentikan sementara. ""Penyampaiannya lewat group WhatsApp. Kalau masalah sampai kapan, gak tahu, mungkin sampai waktu yang ditentukan pihakMBG,"" ujarnya. Terpisah, Camat Menes, Usep Sudarmana membenarkan, bahwa sebagian sekolah di wilayahnya hari ini tidak mendapat kirimanMBG. Kendati demikian, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pengelola SPPG Umi Kaisar kaitan dengan masalah tersebut. ""Iya, saya juga sudah menanyakan hal itu. Alasannya dari pihak dapur, karena anggaran dari Badan Gizi Nasional (BGN) belum turun,"" bebernya. ""Kepala SPPG menyatakan dananya belum cair dariBGN. Sehingga hari ini, distribusiMBGdari dapur Umi Kaisar distop dulu,"" sambungnya. Jurnalis TribunBanten.com juga sudah berupaya mengkonfirmasi kepala Koordinator SPPG Kabupaten Pandeglang, baik melalui sambungan telepon maupun pesan singkat, namun tak kunjung mendapatkan balasan. Termasuk pihak SPPG atau pengeloladapur Umi Kaisar, juga tak kunjung memberikan jawaban.",Misbahudin,https://asset.tribunnews.com/gbVTmyfJyPUW4ZYaf79bKjjwAiU=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banten/foto/bank/originals/mbg-di-pandeglang-iing.jpg,https://banten.tribunnews.com/pandeglang/145664/respons-ketua-satgas-sekaligus-wabup-iing-soal-penyaluran-mbg-di-menes-dihentikan-sementara?page=all,9c27a9dac1f294dbf8ee940194a3a6a88d8c7d98d05f21d7dc15693b3da24c97,2025-11-13 21:44:32.154 1832,sindonews,mbg,2025-10-07 21:09:00,"IKAPPI Jakarta: MBG Program Mulia Prabowo, Kasus Keracunan Jadi Momentum Perbaikan","JAKARTA JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto tetap dianggap arah tepat dalam upaya pemenuhan gizi anak dan pemberdayaan ekonomi lokal. Meski belakangan ini terjadi insiden keracunan makanan. Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) DKI Jakarta Miftahuddin menyatakan insiden tersebut harus dilihat sebagai sinyal bagi semua pihak untuk memperkuat pengawasan, bukan sebagai alasan mereduksi atau membatalkan program. Insiden kecil tidak boleh menggugurkan manfaat besar yang telah dicapai MBG, ujar Miftahuddin, Selasa (7/10/2025). Baca juga: BGN Sebut 40 SPPG Ditutup Sementara usai Ramai Insiden Keracunan MBG BGN Sebut 40 SPPG Ditutup Sementara usai Ramai Insiden Keracunan MBG Dia mengemukakan sejumlah data aktual yang memperlihatkan betapa penting dan besarnya cakupan program ini. Hingga 8 September 2025, pemerintah telah menyalurkan anggaran MBG sebesar Rp13 triliun untuk melayani 22,7 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia melalui 7.644 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Ini baru sekitar 18,3% dari total pagu APBN sebesar Rp71 triliun,"" katanya. Menurut dia, sebaran penerima paling besar berada di Pulau Jawa yaitu sekitar 13,26 juta orang atau hampir 58% dari total penerima. ""Realisasi MBG sudah sangat baik ya, penerima manfaat paling banyak dari Jawa, disusul Sumatera dengan 4,86 juta, Sulawesi 1,70 juta, Bali-Nusa Tenggara 1,34 juta, Kalimantan 1,03 juta, serta Maluku dan Papua sekitar 0,52 juta orang,"" ujarnya. Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) DKI Jakarta Miftahuddin. Foto: Ist Miftahuddin menyatakan data tersebut menunjukkan dua hal, pertama, program MBG telah memberikan manfaat nyata dan menjangkau masyarakat. ""Kedua, masih ada ruang besar untuk meningkatkan kecepatan realisasi distribusi dan kualitas pengawasan agar target akhir tahun tercapai,"" katanya. Dia mengingatkan target nasional penerima manfaat MBG tahun 2025 adalah 82,9 juta orang. Sampai 8 September 2025 kita baru melayani 22,7 juta, berarti masih jauh dari target. Maka itu, penguatan mutu, distribusi, dan keamanan pangan tidak bisa ditawar, ungkapnya. Menurut Miftahuddin, pemberdayaan UMKM harus terus ditingkatkan dan diperlengkapi dengan pendampingan yang baik. Dia juga mendesak agar mekanisme audit, standar higienitas dapur, dan verifikasi bahan pangan diperjelas dan diperketat agar setiap santapan MBG bisa benar-benar aman dan memenuhi standar gizi. Program ini bukan hanya soal kuantitas, semakin banyak anak mendapat manfaat sangat cocok, tapi juga soal kualitas, di mana makanan harus bergizi seimbang, bersih, aman. Dan UMKM yang terlibat sebagai penyedia material pangan harus dibantu supaya hasilnya sesuai standar, ucapnya. (jon) (jon)",Sujoni,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/07/15/1629741/ikappi-jakarta-mbg-program-mulia-prabowo-kasus-keracunan-jadi-momentum-perbaikan-pwp.JPG,https://nasional.sindonews.com/read/1629741/15/ikappi-jakarta-mbg-program-mulia-prabowo-kasus-keracunan-jadi-momentum-perbaikan-1759842653?showpage=all,13fe4cc90894257b28ed7175542f6cb371816c57610c15e190ed45a001d803ee,2025-11-13 21:44:36.167 1850,tribunnews,mbg,2025-11-12 20:44:04,Kepala BGN Tegaskan Mobil MBG Bakal Terpasang GPS untuk Pantau Gerak Petugas Distribusi,"TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Kepala Badan Gizi Nasional (BGN)Dadan Hindayanamenyatakan, pihaknya akan memasang alat pelacakan seperti Global Positioning System (GPS) di mobil-mobil distribusi Makanan Bergizi Gratis (MBG). ""Itu saya setuju. Pasti direalisasikan,"" kata Dadan saat ditemui awak media di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/11/2025). Baca juga:BGN Ungkap Penyebab Maraknya Kasus Keracunan MBG di Jabar dan Sleman, Diduga Akibat Infeksi Nitrit Kata Dadan, pemasangan alatGPSitu menjadi penting, agar gerak petugas distribusiMBGbisa terpantau oleh koordinator wilayah (korwil) petugas. GPS adalah sistem navigasi berbasis satelit yang memungkinkan pengguna mengetahui lokasi geografis, kecepatan, dan waktu secara akurat di seluruh dunia. Baca juga:Kepala BGN Buka Peluang Bentuk SPPG untuk Program MBG di Wilayah Adat Baduy Menurut dia, jangan sampai kendaraan yang diperuntukkan oleh pemerintah untuk mengantarkan makanan justru digunakan untuk hal yang tidak sesuai. ""Karena itu bisa kita tracking dia lari kemana, apakah ke jalur yang tetap atau keluar dia lari,"" sambung Dadan. Seperti diketahui, belakangan ramai di media sosial video yang menampilkan sebuah mobil dengan stikerBGNdan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mengangkut hewan ternak babi dan ayam. Video singkat itu menyulut emosi netizen lantaran mobil yang seharusnya melayani program Makan Bergizi Gratis (MBG) malah mengangkut hewan ternak. Dalam video berdurasi singkat ini, terekam kamera sebuah mobil berwarna putih dengan nomor polisi BK 8075 EL tampak masuk ke garasi sebuah rumah. Detik-detik mobilMBGmasuk rumah, kata seseorang yang terdengar dalam video itu dikutip Tribunnews.com pada Kamis (30/10/2025). Kita lihat apa isinya?, lanjut orang tersebut. Tak lama berselang, mobil putih itu sudah terparkir di sebuah garasi rumah. Pintu bagasi bagian belakang pun dibuka. Tampak beberapa ayam dan babi. Ayam dan babi itu dalam keadaan hidup dan diikat bagian kakinya. Pada postingan di instagram diinformasikan bahwa tempat kejadian ada di Kecamatan Lahusa, Kabupaten Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara. Baca juga:TNI AD: Pengelolaan Peternakan Ayam atau Lahan Pangan untuk MBG Masih Dikaji Badan Gizi Nasional (BGN) memberikan penjelasan terkait viralnya video mobilBGNitu. Wakil KepalaBGNNanik Sudaryati Deyang memastikan bahwa mobil itu bukan milikBGN. Mobil itu juga bukan milik salah satu dapurBGN, kata Nanik kepada wartawan di Jakarta, Kamis (30/10/2025). Nanik menginstruksikan korwil (Koordinator Wilayah) untuk melaporkan pemilik mobil berlabel dan bertuliskan Badan Gizi Nasional yang dipakai untuk mengangkut hewan ternak ayam dan babi ke polisi. Saya sudah minta Korwil (Koordinator Wilayah) untuk lapor ke polisi, karena penyalahgunaan nama dan merekBGN, tegas dia. Berdasarkan pantauan Tim Kedeputian Pemantauan dan Pengawasan (Tauwas) peristiwa itu terjadi di Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara. Kendaraan itu adalah milik Yayasan Fahasara Dodo Jamejawa Lasori. Sampai saat ini, yayasan itu masih belum menjadi mitra SPPG. Yayasan Fahasara Dodo Jamejawa Lasori adalah sebuah yayasan lokal yang baru mengajukan diri sebagai calon mitra SPPG. Namun, sampai saat ini Yayasan itu masih belum terverifikasi. Berdasarkan pantauan di media sosial, video yang viral itu diketahui direkam pada tanggal 24 Oktober 2025. Video itu kemudian baru diunggah ke laman Facebook pada tanggal 30 Oktober 2025. Begitu diunggah di laman Facebook, video itu lalu menyebar ke beberapa platform media sosial. Nanik menjelaskan, pada siang hari ini korwilBGNNias Selatan, Sumatera Utara, sudah bertemu dan mengkonfirmasikan langsung persoalan ini kepada pemilik mobil. Korwil kemudian meminta pertanggungjawaban pemilik karena menggunakan logo SPPG dan Badan Gizi Nasional sebagai atribut mobil, sementara mereka belum menjadi mitraBGN.",Rizki Sandi Saputra,https://asset-2.tribunnews.com/tribunnews/foto/bank/originals/PROGRAM-MBG-2.jpg,https://www.tribunnews.com/nasional/7754007/kepala-bgn-tegaskan-mobil-mbg-bakal-terpasang-gps-untuk-pantau-gerak-petugas-distribusi?page=all,fc775a7a4ea2b77fd3e80c369224a520c8932f814e7e2acc5da2c0319907c4c9,2025-11-13 21:45:58.659 1851,sindonews,mbg,2025-10-06 09:02:00,"Program MBG Mampu Tekan Stunting, FSPI: Fokus Evaluasi, Bukan Politisasi","JAKARTA JAKARTA - Forum Silaturahmi Pemuda Islam (FSPI) menegaskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto telah membawa dampak nyata bagi perbaikan gizi anak bangsa. Karena itu, FSPI meminta publik tidak mempolitisasi insiden keracunan makanan di beberapa daerah melainkan fokus evaluasi dan perbaikan sistem tata kelola dapur. Koordinator Presidium FSPI Zuhelmi mengatakan, MBG merupakan salah satu program paling progresif dalam sejarah kebijakan sosial Indonesia. Kita harus objektif. Fakta menunjukkan angka stunting nasional terus turun. Jangan sampai semangat memperbaiki bangsa justru dikerdilkan oleh isu politik sesaat, ujar Zuhelmi, Senin (6/10/2025). Baca juga: Cucu Mahfud MD Keracunan MBG, Kepala BGN Minta Maaf Cucu Mahfud MD Keracunan MBG, Kepala BGN Minta Maaf Data Kementerian Kesehatan mencatat, angka stunting nasional berhasil ditekan hingga 11,2 persen per Agustus 2025, dari 21,6 persen pada 2022. ""Capaian ini sebagian besar dipicu oleh peningkatan asupan gizi di sekolah-sekolah dasar melalui program MBG,"" katanya. Dia mengapresiasi respons cepat Presiden Prabowo terhadap kasus keracunan. Langkah Presiden yang langsung memerintahkan evaluasi total terhadap dapur penyedia makan bergizi menunjukkan kepemimpinan yang responsif dan solutif. Koordinator Presidium FSPI Zuhelmi. Foto: Ist Koordinator Presidium FSPI Zuhelmi. Foto: Ist Kita harus perbaiki tata kelola dapur agar semua aman dan higienis. Tapi, program ini jangan berhenti, karena manfaatnya besar bagi anak-anak kita, ucapnya. FSPI menilai program MBG bukan hanya memperkuat ketahanan gizi anak didik, tapi juga menggerakkan ekonomi rakyat kecil. Ribuan UMKM katering, petani, dan nelayan lokal kini ikut menjadi bagian dari rantai pasok MBG. Setiap kotak makan bergizi bukan hanya memberi tenaga untuk anak sekolah, tapi juga rezeki bagi banyak keluarga di desa. Karena itu, mari kawal dengan semangat kolaboratif, bukan kecurigaan politik, ujar Zuhelmi. Di tengah dinamika politik nasional, MBG menunjukkan bahwa kebijakan publik bisa tetap berpihak pada rakyat kecil sekaligus membangun masa depan bangsa. ""Gizi anak hari ini adalah kekuatan Indonesia esok hari,"" ucapnya. (jon) (jon)",Sujoni,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/06/15/1629037/program-mbg-mampu-tekan-stunting-fspi-fokus-evaluasi-bukan-politisasi-myn.JPG,https://nasional.sindonews.com/read/1629037/15/program-mbg-mampu-tekan-stunting-fspi-fokus-evaluasi-bukan-politisasi-1759716632?showpage=all,5aaaeb6ace4c608737e7e59824fb028674fa7999c49b5642ade2bfac92829072,2025-11-13 21:46:02.131 1833,tribunnews,mbg,2025-11-12 20:02:52,"MENU MBG Berulat di MTsN 1 Palangka Raya Kalteng: Kaget, Geli, Langsung Tidak Selera Makan","TRIBUNKALTENG.COM, PALANGKA RAYA Sejumlah siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Palangka Raya dikabarkan menemukan ulat di lauk makan siang yang disajikan dalam kegiatan Makan Bergizi Gratis (MBG), pada Rabu (12/11/2025). Siswa yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan, menu makan siang saat itu terdiri dari nasi, ayam goreng, ikan teri kacang, sayur selada, timun, dan buah kelengkeng. Sebagian baru sadar ada ulat di ikan terinya saat sudah setengah makan, ujarnya kepadaTribunKalteng.com, Rabu (12/11/2025). ""Bahkan ada juga yang sudah menghabiskan makanannya tanpa tahu kalau ada ulat di dalamnya,"" imbuhnya. Baca juga:Keracunan Massal Benar Adanya, Ketua SPPG Palangka Raya Akui Teledor, Saus Kedaluwarsa 5 Bulan Menurutnya, temuan ulat itu tidak hanya terjadi di satu kelas. Di kelas lain juga ada. Kalau ditotal, mungkin bisa sampai puluhan ompreng, katanya. Siswa tersebut mengaku baru kali ini menemukan kejadian serupa selama mengikuti kegiatan MBG. Baru kali ini menemukan ada ulat di menu MBG, tambahnya. Ia menceritakan, para siswa sempat kaget. Ia juga merasa geli saat mengetahui ada ulat di lauk ikan teri kacang pada makan siang tersebut. Kaget, geli, dan langsung tidak selera makan, ucapnya. Meski demikian, ia memastikan tidak ada siswa yang mengalami gangguan kesehatan setelah kejadian itu. Tidak ada yang merasa mual atau alergi. Sejauh ini semuanya baik-baik saja, ujarnya. Begitu guru mengetahui adanya ulat di lauk, para siswa diminta untuk berhenti makan ikan teri kacang yang disajikan. Setelah diketahui guru, kami disuruh berhenti makan lauk ikan teri kacangnya, katanya. Tribunmasih terus mengonfirmasi pihak-pihak terkait hal ini.",Muhammad Iqbal Zulkarnain,https://asset.tribunnews.com/TnLrj7DYAncSAAuDHwKkxCDuLVU=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kalteng/foto/bank/originals/ulat-pada-menu-MBG.jpg,https://kalteng.tribunnews.com/palangka-raya/222701/menu-mbg-berulat-di-mtsn-1-palangka-raya-kalteng-kaget-geli-langsung-tidak-selera-makan?page=all,a8ba46d5a59ca8adadca85f2a598dd2bf3cdbeae810cbe7cd2073d6264a0a886,2025-11-13 21:44:43.130 1834,sindonews,mbg,2025-10-07 21:02:00,Persaudaraan Tani dan Nelayan: Program MBG Jadi Motor Penggerak Kesejahteraan Rakyat,"JAKARTA JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto tidak hanya berfokus pada pemenuhan gizi anak-anak sekolah, tetapi juga menjadi penggerak utama ekonomi rakyat kecil di berbagai daerah. Program MBG bukan semata tentang memastikan anak-anak mendapatkan gizi seimbang, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi rakyat menengah ke bawah, ujar Ketua Advokasi Persaudaraan Tani-Nelayan Indonesia (Petani) Tunjung Budi Utomo, Selasa (7/10/2025). Tunjung menepis anggapan MBG hanya dinikmati oleh kelompok tertentu. Menurut Tunjung, program tersebut justru bersifat inklusif, melibatkan berbagai lapisan masyarakat mulai dari koperasi desa, petani, nelayan, hingga pelaku usaha kecil dan menengah di seluruh Indonesia. Setiap bahan pangan dalam program ini berasal dari masyarakat sendiri mulai dari beras, sayur mayur, ikan, telur, hingga buah dan olahan rumahan. MBG mendorong ekonomi partisipatif dan membuka kesempatan luas bagi usaha kecil di berbagai daerah, jelasnya. Baca juga: Dapat Atensi Kapolri, Kakorlantas Tinjau SPPG di Pusdik Lalu Lintas Serpong Dapat Atensi Kapolri, Kakorlantas Tinjau SPPG di Pusdik Lalu Lintas Serpong Dalam pelaksanaannya, koperasi desa memiliki peran strategis sebagai penghubung antara petani dan konsumen. Keberadaan MBG, lanjut Tunjung, memberikan kepastian pasar yang berkelanjutan bagi para petani dan nelayan. Dampaknya terasa nyata, mulai dari peningkatan pendapatan, peningkatan kapasitas produksi, peningkatan standar kualitas hasil pertanian, hingga terciptanya lapangan kerja baru. Seperti yang diharapkan Bapak Presiden Prabowo, program ini menghadirkan efek berganda di sekitar dapur MBG. Banyak masyarakat kini bisa bekerja dan berdaya di lingkungannya sendiri, ungkapnya. Tunjung menjelaskan efek ekonomi dari MBG dapat dilihat dari tiga aspek utama. Pertama, efek produksi, di mana petani dan nelayan memperoleh kepastian pasar. Kedua, efek distribusi, karena koperasi dan pelaku logistik lokal ikut bergerak. Ketiga, efek konsumsi, di mana keluarga penerima manfaat terbantu karena beban biaya makan anak berkurang, sehingga daya beli terhadap kebutuhan lain meningkat. Baca juga: Panggil Kepala BGN, Prabowo Tegaskan Dapur MBG Wajib Punya Alat Tes Kit Panggil Kepala BGN, Prabowo Tegaskan Dapur MBG Wajib Punya Alat Tes Kit Selain itu, Program MBG juga menciptakan lapangan kerja baru seperti juru masak, tenaga logistik, hingga pekerja harian yang terlibat dalam proses penyediaan makanan bergizi. Setiap rupiah yang digelontorkan negara melalui MBG kembali ke rakyat. Ini bukan sekadar bantuan sosial, tapi sirkulasi ekonomi rakyat yang nyata, katanya. Tunjung juga membantah isu negatif yang menyebut MBG hanya dikuasai oleh segelintir pihak. Menurutnya, program ini justru dirancang untuk pemerataan ekonomi dan memperluas akses pasar bagi rakyat kecil yang selama ini terpinggirkan. Tunjung menekankan, MBG merupakan bukti bahwa negara hadir secara nyata dalam menjawab dua persoalan mendasar bangsa sekaligus: pemenuhan gizi anak-anak dan penguatan ekonomi rakyat. Melalui keterlibatan koperasi, petani, dan nelayan, MBG menjadi simbol bahwa pembangunan nasional harus dijalankan secara gotong royong. Ini jalan menuju Indonesia yang sehat, kuat, dan sejahtera, katanya. (cip) (cip)",Sucipto,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/07/15/1629743/persaudaraan-tani-dan-nelayan-program-mbg-jadi-motor-penggerak-kesejahteraan-rakyat-yxu.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1629743/15/persaudaraan-tani-dan-nelayan-program-mbg-jadi-motor-penggerak-kesejahteraan-rakyat-1759846241?showpage=all,a9fd692b0b3bddb152f9c4f26106fe6d21dc4bdc69f358689638c63120ca9b3c,2025-11-13 21:44:46.511 1835,tempo,mbg,2025-10-25 08:00:00,Berbagai Dalih Keracunan MBG,"TERUS bertambahnya jumlah korban kasus keracunan dalam program makan bergizi gratis (MBG) meruyakkan gejala bahasa yang patut diperhatikan. Berbagai tanggapan muncul, tak terkecuali dari pemangku kepentingan.","Joko Priyono, Iwan Kurniawan",https://images-tm.tempo.co/all/2025/10/25/898476/898476_1200.jpg,https://www.tempo.co/kolom/berbagai-dalih-keracunan-mbg-2083062,3d4486d3e95da3c17833c6746b5726f4f3f2bc006c83bc8a58fbb1a5cec4f196,2025-11-13 21:44:51.869 1837,sindonews,mbg,2025-10-07 17:36:00,KNPI: Program MBG Efektif Tekan Stunting dan Perkuat Ketahanan Gizi Nasional,"JAKARTA JAKARTA - Program Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto dinilai sebagai langkah besar pemerintah dalam memperkuat ketahanan gizi nasional. Hal itu sekaligus menekan angka stunting dan gizi buruk di kalangan anak-anak Indonesia. Ketua Bidang Kesehatan DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Fahrurrozy Basalamah, mengatakan, MBG tidak hanya sebatas program intervensi gizi, melainkan gerakan strategis untuk membangun kesadaran hidup sehat di kalangan generasi muda. Kami di KNPI melihat MBG bukan sekadar program intervensi gizi, tetapi momentum strategis untuk membangun budaya sehat dan produktif di kalangan generasi muda, ujarnya, Selasa (7/10/2025) Baca juga: MBG Dorong Siswa Madrasah Lebih Sehat dan Cerdas, Pengawas Siap Kawal Program Prabowo MBG Dorong Siswa Madrasah Lebih Sehat dan Cerdas, Pengawas Siap Kawal Program Prabowo Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Sulawesi Utara, menyebut, Program MBG harus menjadi simbol keberpihakan negara pada masa depan anak bangsa. Jika digerakkan secara masif dan inklusif dengan melibatkan tenaga kesehatan muda, kader gizi, serta organisasi kepemudaan maka MBG akan menjadi gerakan kolektif yang mampu menekan stunting dari akar masalahnya ketidakseimbangan gizi, ketidaktahuan, dan ketidakadilan akses pangan. Fahrurrozy menyoroti pentingnya kualitas menu dan standar gizi seimbang dalam pelaksanaan MBG. Menurutnya, program ini harus memastikan setiap sajian tidak hanya memenuhi kebutuhan kalori, tetapi juga memperhatikan kandungan gizi makro dan mikro yang seimbang serta berbasis pada kekayaan pangan lokal. Kualitas menu MBG sebaiknya tidak berhenti pada pemenuhan kalori semata, tetapi berorientasi pada gizi seimbang dan kearifan pangan lokal. Di berbagai daerah, termasuk di wilayah timur seperti Sulawesi Utara, kita memiliki sumber protein tinggi dari ikan laut, jagung, dan daun kelor yang kaya zat gizi mikro. Penguatan Program MBG harus mendorong diversifikasi pangan lokal agar anak-anak sekolah tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga memiliki keterikatan budaya terhadap sumber pangan daerahnya, jelasnya. Baca juga: Dapat Atensi Kapolri, Kakorlantas Tinjau SPPG di Pusdik Lalu Lintas Serpong Dapat Atensi Kapolri, Kakorlantas Tinjau SPPG di Pusdik Lalu Lintas Serpong Selain dari aspek gizi, Fahrurrozy juga menekankan pentingnya keberlanjutan program MBG melalui sinergi lintas sektor antara pemerintah, organisasi kepemudaan, akademisi, dan tenaga kesehatan. Menurutnya, keberhasilan program akan bergantung pada integritas kebijakan, kesinambungan anggaran, serta kolaborasi yang kuat di tingkat pusat dan daerah. Keberlanjutan MBG akan bergantung pada keseriusan pemerintah menjaga tiga hal yakni, integritas kebijakan, kesinambungan anggaran, dan kemitraan lintas sektor. Pemerintah perlu membuka ruang kolaborasi dengan organisasi kepemudaan, tenaga kesehatan, dan akademisi agar evaluasi gizi dilakukan secara berkala. KNPI siap menjadi jembatan antara pemerintah dan masyarakat dalam mengawal kualitas serta keberlanjutan MBG. Karena bagi kami, gizi bukan sekadar urusan dapur, tapi urusan masa depan bangsa, tegasnya. Menurut Fahrurrozy, MBG merupakan salah satu kebijakan publik yang paling berorientasi pada pembangunan manusia, karena menempatkan kesehatan dan gizi anak sebagai investasi jangka panjang untuk masa depan Indonesia. Ia meyakini, jika dijalankan dengan baik, program ini akan menjadi warisan positif bagi generasi berikutnya. (cip) (cip)",Sucipto,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/07/15/1629647/knpi-sebut-program-mbg-efektif-tekan-stunting-dan-perkuat-ketahanan-gizi-nasional-qtg.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1629647/15/knpi-program-mbg-efektif-tekan-stunting-dan-perkuat-ketahanan-gizi-nasional-1759831853?showpage=all,1568ebf86f2ff89542feaa4afdcfcdce5da59c72342706218177c8c708e653fe,2025-11-13 21:44:57.353 1838,tempo,mbg,2025-10-24 23:38:13,"Muhammadiyah Luncurkan 105 SPPG, Haedar Nashir: Jihad Kemanusiaan","PIMPINAN Pusat Muhammadiyah resmi meluncurkan 105 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi atau SPPG yang tersebar di 17 provinsi di Indonesia sebagai upaya memperkuat ketahanan gizi nasional. Dua di antara dapur makan bergizi gratis atau MBG itu dikelola oleh Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan diresmikan bersamaan dengan Milad ke-67 UMS di Edutorium K.H. Ahmad Dahlan, Jumat, 24 Oktober 2025. Peresmian tersebut dihadiri oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, Wakil Menteri Dikdasmen Fajar Riza, dan Rektor UMS Harun Joko Prayitno. Haedar Nashir menegaskan, program SPPG Muhammadiyah merupakan bagian dari tanggung jawab sosial organisasi untuk memperkuat fondasi bangsa melalui peningkatan kualitas gizi masyarakat. Kesehatan dan gizi yang baik adalah fondasi bagi kecerdasan dan kemajuan bangsa. Karena itu, Muhammadiyah berkomitmen bersama Badan Gizi Nasional memperkuat program pelayanan gizi, terutama bagi anak-anak dan ibu hamil, ujar Haedar. Selain 105 unit yang sudah diluncurkan, Muhammadiyah juga menargetkan pembangunan 150 SPPG tambahan dalam waktu dekat. Haedar menyebut gerakan gizi ini sebagai bagian dari jihad kemanusiaan Muhammadiyah. Muhammadiyah berada di garis depan, bergandengan tangan dengan pemerintah untuk memastikan generasi mendatang tumbuh sehat dan berdaya saing, ucapnya. Dua SPPG UMS berlokasi di Pabelan, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. Kedua pusat tersebut akan berfungsi sebagai pusat layanan, riset, serta edukasi gizi bagi masyarakat sekitar. Rektor UMS Harun Joko Prayitno mengatakan universitas siap menjadikan SPPG sebagai laboratorium sosial bagi mahasiswa lintas disiplin seperti ilmu gizi, kesehatan, dan teknik pangan. Kami ingin membangun model kolaborasi antara kampus, pemerintah, dan masyarakat untuk peningkatan gizi bangsa, tutur Harun. UMS berkomitmen mengawal implementasi SPPG dengan pendekatan akademik dan pengabdian masyarakat agar program ini berkelanjutan dan berdampak nyata. Kepala BGN Dadan Hindayana mengapresiasi langkah Muhammadiyah yang dianggap sebagai mitra strategis pemerintah dalam mendukung program ketahanan pangan dan gizi nasional. Dengan 105 SPPG yang sudah berdiri di 17 provinsi, kontribusi Muhammadiyah sangat berarti bagi percepatan pelayanan gizi masyarakat. Apalagi, sebagian besar dibangun tanpa menunggu dana pemerintah, ujar Dadan. Dadan menjelaskan, BGN kini tengah mengembangkan integrasi sistem SPPG dengan sekolah-sekolah untuk program makan bergizi gratis. Salah satu bentuknya adalah kerja sama penyediaan makanan sehat bagi siswa di sekolah yang belum memiliki kantin memadai. Makanan utama bisa disiapkan dari SPPG, sementara sekolah menyediakan makanan pendamping. Dengan cara ini, anak-anak bisa mendapatkan gizi seimbang setiap hari, kata dia.. Melalui peluncuran 105 SPPG Muhammadiyah, organisasi ini menegaskan komitmennya dalam mendukung program perbaikan gizi nasional dan membangun generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya saing. Program ini juga menjadi bukti nyata kolaborasi antara organisasi masyarakat, perguruan tinggi, dan pemerintah dalam memperkuat pelayanan gizi berbasis komunitas di berbagai daerah Indonesia. Pilihan Editor: Makan Bergizi Gratis Menggerus Anggaran Pendidikan","Septia Ryanthie, Juli Hantoro",https://statik.tempo.co/data/2025/10/24/id_1436977/1436977_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/muhammadiyah-luncurkan-105-sppg-haedar-nashir-jihad-kemanusiaan-2083032,120e82bf5a14e50d5b63ef310dffd69531974969e433f02eccab60564d82d535,2025-11-13 21:45:02.974 1839,tribunnews,mbg,2025-11-12 17:01:03,BREAKING NEWS: 21 Siswa SMP di Ngamprah Bandung Barat Diduga Keracunan Menu MBG,"Laporan Reporter Tribunjabar.id Rahmat Kurniawan TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT- Sebanyak 21 siswaSMP Bina Karya, Desa Cimanggu,Kecamatan Ngamprah,Kabupaten Bandung Barat (KBB), diduga mengalamikeracunanMakanan Bergizi Gratis (MBG) pada Selasa (11/11/2025). Hingga hari ini, Rabu (12/11/2025) masih ada satu siswa yang masih menjalani perawatan di rumah sakit. ""Jumlah 21, yang masih dirawat 1 siswa,"" kata Plt Kadis Kabupaten Bandung Barat (KBB), Lia N Sukandar, Rabu (12/11/2025). Baca juga:Terjadi Lagi, Belasan Siswa di Bandung Barat Alami Keracunan Setelah Santap MBG Kepala Puskesmas Ngamprah, Bandung Barat, Ifah Syarifah mengatakan, siswa-siswi yang didugakeracunanMBG mengalami gejala berupa sakit perut, mual, pusing, dan muntah. Dia pun turut mengkonfirmasi adanya satu siswa yang dirujuk ke rumah sakit. Gejala yang muncul berupa nyeri ulu hati, mual, muntah, dan pusing. Satu siswa kami rujuk karena mualnya tak berhenti dan disertai sesak napas, kata Ifah. Sampel MBG yang diduga penyebabkeracunantelah diambil oleh petugas puskesmas dan telah dikirim ke laboratorium untuk dilakukan uji laboratorium.Adapun sajian MBG yang dikonsumsi oleh siswa Bina Karya berupa nasi putih, perkedel, ayam mentega, tahu goreng, dan semangka. ""Kita sudah ambil sampelnya. Untuk kepastian penyebabnya nanti akan diketahui setelah uji lab keluar 7-10 hari,"" ujarnya. Terpisah, GuruSMP Bina Karya, Meganita Oktalia, mengatakan, dugaankeracunanbermula saat ada sejumlah siswa yang mengeluhkan gejala seperti mual, muntah, dan pusing. ""Awalnya kan 13, sampai malam bertambah terus sampai 21. Rata-rata dibawa ke puskesmas,"" kata Meganita. Baca juga:Terungkap Penyebab Keracunan MBG di Lembang, Berikut Penjelasan Tim Investigasi BGN Meganita mengungkapkan, satu siswa dirujuk ke Rumah Sakit Karisma, Cimareme. Siswa tersebut memerlukan penanganan lebih lanjut karena memiliki riwayat penyakit lambung. ""1 masih di RS Kharisma, karena punya asam lambung. Sisanya sudah diizinkan pulang kondisinya sudah membaik. Sekarang mereka yang sudah pulang pemulihan di rumah masing-masing,"" ungkap Meganita. Aktivitas belajar mengajar saat ini berlangsung normal meski para siswa tidak lagi menerima paket MBG untuk sementara waktu. ""Kalau pembelajaran berjalan normal, yang kemarin bergejala pemulihan dulu. Jadi kita tidak menerima MBG dulu, jadi disetop cuma sampai kapannya tidak tahu ya. Kami sudah menerima selama 3 minggu,"" tandasnya. #TribunBreakingNews Baca juga:Fakta Baru Keracunan MBG Cirebon, Dinkes: Kendaraan Pengantar Belum Ber-AC, Makanan Bisa Cepat Rusak",Rahmat Kurniawan,https://asset.tribunnews.com/jgzdQNXxlTxVIMDKTbObC_NitP8=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Siswa-Binas-Karya-Ngamprah-yang-sempat-dirawat-di-Puskesmas-Ngamprah.jpg,https://jabar.tribunnews.com/metro-bandung/1154576/breaking-news-21-siswa-smp-di-ngamprah-bandung-barat-diduga-keracunan-menu-mbg?page=all,cd17dd8fe37cc6cc5156fc1a7e169052df6bf49b6671574be299b41d359eddf0,2025-11-13 21:45:05.052 1840,sindonews,mbg,2025-10-07 16:48:00,Presma UIN Makassar: Program MBG Tingkatkan Gizi dan Kesehatan Generasi Muda,"MAKASSAR MAKASSAR - Presiden Mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Alauddin Makassar Alauddin Makassar (Presma UINAM) Muh. Zulhamdi Suhafid mengapresiasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Program ini dinilai penting dalam upaya meningkatkan kualitas gizi serta kesehatan generasi muda Indonesia. Meski demikian, Zulhamdi mendorong agar Badan Gizi Nasional (BGN) terus memperkuat sistem pengelolaan dapur serta pengawasan pelaksanaan MBG di berbagai daerah, sehingga implementasinya dapat berjalan lebih efektif dan tepat sasaran. Zulhamdi menilai MBG sebagai program strategis dan visioner yang berperan besar dalam menciptakan generasi Indonesia yang sehat, cerdas, dan kompetitif. Zulhamdi menekankan bahwa penguatan tata kelola dapur menjadi langkah krusial untuk memastikan setiap makanan yang disajikan memenuhi standar keamanan pangan dan nilai gizi yang optimal. Baca juga: 9 PTKIN Akreditasi Unggul, Bisa Jadi Referensi Kampus Tujuan 9 PTKIN Akreditasi Unggul, Bisa Jadi Referensi Kampus Tujuan Program MBG adalah langkah besar pemerintah dalam membangun generasi unggul. Karena itu, kita semua perlu mendukung penguatan tata kelola dapur agar setiap penyedia makanan menjalankan prosedur sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan oleh BGN, ujar Zulhamdi, Selasa (7/10/2025). Presma UINAM menegaskan penyediaan makanan bergizi secara merata untuk pelajar SD, SMP, dan SMA menjadi pondasi penting dalam membentuk sumber daya manusia yang berkualitas di masa depan. Selain memberikan manfaat kesehatan, MBG juga berpotensi mendorong pemberdayaan ekonomi lokal, sebab bahan pangan yang digunakan dapat bersumber dari hasil pertanian, peternakan, dan perikanan masyarakat sekitar. Baca juga: Bincang Syariah di UIN Alauddin, Ditjen Bimas Islam Ajak Masyarakat Jaga Lingkungan Bincang Syariah di UIN Alauddin, Ditjen Bimas Islam Ajak Masyarakat Jaga Lingkungan Posisi MBG sangat penting, bukan hanya soal makan gratis, tetapi soal kedaulatan pangan. Program ini menggerakkan ekonomi desa, memperkuat rantai pasok lokal, dan menjadi bagian dari visi besar Indonesia dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional, ucapnya. Program ini juga dinilainya sebagai momentum edukatif bagi masyarakat untuk memahami pentingnya pola makan sehat dan seimbang. MBG hadir tidak sekadar sebagai program konsumtif, tetapi sebagai sarana pembelajaran bagi siswa dan orang tua tentang pemanfaatan pangan lokal bernilai gizi tinggi. Kita harus melihat MBG sebagai program edukatif, bukan hanya konsumtif. Dengan mengutamakan pangan lokal seperti sayur, ikan, telur, dan buah-buahan daerah, program ini membantu masyarakat menyadari bahwa sumber gizi terbaik sesungguhnya ada di sekitar kita, ungkapnya. Menurut Zulhamdi, indikator keberhasilan MBG tidak cukup diukur dari jumlah penerima manfaat saja, tetapi juga dari sejauh mana program ini mampu menumbuhkan kesadaran kolektif masyarakat untuk kembali mencintai produk pangan lokal yang sehat, aman, dan bergizi. Zulhamdi juga menilai MBG sebagai bentuk sinergi lintas sektor yang berkontribusi besar terhadap penguatan ketahanan pangan nasional. Program ini menyatukan beragam elemen mulai dari pendidikan, kesehatan, pertanian, industri pangan, hingga lembaga riset dan universitas untuk satu tujuan bersama membangun generasi yang sehat dan berdaya saing global. MBG harus menjadi ruang kolaborasi antara pemerintah, kampus, pelaku usaha, dan masyarakat. Dunia pendidikan dapat berperan dalam riset gizi dan inovasi pangan, sektor kesehatan menjamin keamanan serta higienitas makanan, sementara sektor pertanian menyediakan bahan baku berkualitas dan berkelanjutan, jelasnya (cip) (cip)",Sucipto,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/07/174/1629617/presma-uin-makassar-program-mbg-tingkatkan-gizi-dan-kesehatan-generasi-muda-jxx.jpg,https://daerah.sindonews.com/read/1629617/174/presma-uin-makassar-program-mbg-tingkatkan-gizi-dan-kesehatan-generasi-muda-1759828203?showpage=all,2be213476ad415e0bb9abd424469871683a4dc33b34a74271eb2a20486fbcf70,2025-11-13 21:45:08.524 1841,tribunnews,mbg,2025-11-12 17:45:18,"Ombudsman Ingatkan Pemerintah Soal Akurasi Data, Jelang Perluasan Program MBG Lansia dan Disabilitas","BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARMASIN- Rencana Kementerian Sosial (Kemensos) memperluas program Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada lansia dan penyandang disabilitas pada tahun 2026 mendapat sorotan dari Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Kalimantan Selatan (Kalsel). Kepala Perwakilan Ombudsman RI Provinsi Kalsel, Hadi Rahman, menilai langkah tersebut merupakan upaya positif dalam memperluas penerima manfaat program MBG yang sebelumnya hanya menyasar peserta didik dan kelompok 3B, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Dalam konteks pelayanan publik, kebijakan ini bisa dimaknai sebagai bentuk pemberian layanan dengan perlakuan khusus kepada kelompok rentan, ujar Hadi dalam keterangan resminya kepada BPost, Rabu (12/11/2025). Namun demikian, Hadi mengingatkan bahwa pelaksanaan program ini perlu memperhatikan sejumlah hal krusial agar tujuan sosial dan kesehatannya benar-benar tercapai. Pertama, pemerintah diminta memastikan penyaluran tepat sasaran dengan basis data penerima manfaat yang akurat dan mutakhir. Harus ada pembaruan data secara berkala dan partisipatif, melibatkan masyarakat, organisasi disabilitas, serta tenaga kesejahteraan sosial, jelasnya. Baca juga:Jadi Rektor Perempuan Pertama di UIN Antasari, Ini Komitmen Nida Mufidah Ia menegaskan bahwa proses verifikasi dan validasi data sebaiknya dilakukan secara cepat dan benar oleh pemerintah kabupaten/kota melalui dinas sosial masing-masing. Kedua, lanjut Hadi, menu makanan harus disesuaikan dengan kebutuhan gizi spesifik para lansia dan penyandang disabilitas. Mereka memiliki kondisi tertentu yang memengaruhi kemampuan makan seperti masyarakat umum. Untuk lansia, tekstur makanan wajib diperhatikan sesuai penyakit degeneratifnya. Sedangkan untuk disabilitas, menu harus menyesuaikan ragam disabilitas yang dideritanya, tuturnya. Sementara tantangan ketiga menurut Hadi adalah kesiapan sumber daya manusia (SDM) di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Mulai dari kepala SPPG, ahli gizi, hingga penjamah makanan harus profesional dan berintegritas. Mereka dituntut mampu menyediakan menu yang bergizi, higienis, dan aman dikonsumsi, agar tidak menimbulkan insiden seperti keracunan, tambahnya. Lebih lanjut, Ombudsman memastikan pihaknya akan melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan MBG, termasuk bila program tersebut mulai menjangkau lansia dan disabilitas tahun depan. Program ini masuk dalam ruang lingkup pelayanan publik yang menjadi objek pengawasan Ombudsman. Peran masyarakat sangat penting untuk mencegah maladministrasi dalam setiap tahap, baik perencanaan, pelaksanaan, maupun penyampaian keluhan, tegas Hadi. Sebelumnya, rencana perluasan MBG mendapat tanggapan beragam dari masyarakat. Penyandang disabilitas penglihatan asal Martapura, Rahman, sempat menilai program tersebut perlu disesuaikan dengan kebutuhan tiap individu, bukan diberikan secara merata. Sementara itu, orang tua penyandang autisme di Banjarmasin, Ribka Fitriani, menyambut baik rencana itu, namun berharap pelaksanaannya memperhatikan kualitas, keamanan, dan ketepatan sasaran. Kementerian Sosial sebelumnya menyebut, program MBG tahun depan akan menyasar sekitar 100.000 lansia dan lebih dari 30.000 penyandang disabilitas di seluruh Indonesia, sebagai bagian dari komitmen pemerataan gizi nasional.(Banjarmasinpost.co.id/rifki soelaiman)",Rifki Soelaiman,https://asset.tribunnews.com/JSsmH_WxGKddruF-Pr9_WAdf68Q=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/Kepala-Perwakilan-Ombudsman-RI-Provinsi-Kalsel-Hadi-Rahman-01.jpg,https://banjarmasin.tribunnews.com/kalsel/1338047/ombudsman-ingatkan-pemerintah-soal-akurasi-data-jelang-perluasan-program-mbg-lansia-dan-disabilitas?page=all,6b917434b0f08cae81a2653e23e598cf992d728a63424b0005e795ac9656ae64,2025-11-13 21:45:26.732 1842,sindonews,mbg,2025-10-07 13:07:00,Veritas Institut: MBG Investasi Sosial Jangka Panjang,"JAKARTA JAKARTA - Direktur Eksekutif Veritas Institut Aldi Tahir menegaskan, program Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak boleh dilihat dari satu-dua insiden di lapangan, melainkan sebagai kebijakan strategis negara untuk meningkatkan gizi anak bangsa dan memperkuat ekonomi rakyat. Ia mengingatkan, mempolitisasi persoalan teknis justru bisa mengaburkan manfaat besar dari program ini. MBG merupakan investasi sosial jangka panjang. Kita bicara tentang masa depan anak-anak Indonesia, bukan sekadar proyek makan siang. Jadi jangan dipolitisasi. Fokusnya adalah memperbaiki tata kelola dan memastikan manfaatnya terus berlanjut, tegasnya dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (7/10/2025). Dia memuji langkah cepat dan tegas Presiden Prabowo Subianto dalam merespons insiden teknis pada pelaksanaan program MBG. Menurutnya, tindakan korektif yang langsung dilakukan pemerintah mencerminkan kepemimpinan yang responsif dan berorientasi solusi. Baca juga: Heboh Nampan Makan Bergizi Gratis Diduga Mengandung Minyak Babi, Ini Rekomendasi Kepala BPJPH Heboh Nampan Makan Bergizi Gratis Diduga Mengandung Minyak Babi, Ini Rekomendasi Kepala BPJPH Respons cepat Presiden Prabowo memperlihatkan kepemimpinan yang tanggap dan bertanggung jawab. Beliau tidak menutup mata terhadap masalah, tapi segera memerintahkan evaluasi total untuk memperkuat sistem pengawasan dan sertifikasi dapur penyedia makanan, kata Aldi. Menurutnya, berdasarkan data Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), hingga Juni 2025, jumlah penerima manfaat program MBG telah mencapai lebih dari 5,2 juta orang, mencakup anak usia PAUD, SD, SMP, SMA, madrasah, hingga ibu hamil dan menyusui. ""Program ini juga melibatkan UMKM dan koperasi lokal sebagai penyedia bahan pangan bergizi dari petani, nelayan, dan pelaku usaha mikro di daerah"", urainya. Ia menilai, efek ekonominya terasa langsung. MBG menggerakkan rantai pasok lokal, dari petani ke dapur sekolah, dari nelayan ke penyedia bahan olahan. Program MBG ini bentuk nyata gotong royong ekonomi rakyat yang hidup, ujar Aldi. Aldi menilai, keberanian dan respons cepat Presiden Prabowo memperbaiki sistem tanpa menunda pelaksanaan program menunjukkan bahwa MBG bukan sekadar janji politik, tapi komitmen moral negara terhadap masa depan generasi emas Indonesia. Presiden tidak menyalahkan siapa pun, tapi langsung bertindak memperkuat pengawasan dan memperbaiki manajemen dapur. Itu gaya kepemimpinan yang solutif. Pemerintah bekerja cepat agar anak-anak tetap bisa menikmati makanan bergizi tanpa gangguan, ucapnya. Veritas Institut juga menilai MBG sebagai program sosial paling progresif di era pemerintahan saat ini, karena mampu menyatukan tiga agenda besar sekaligus, yakni peningkatan gizi, pemerataan ekonomi rakyat, dan penguatan SDM bangsa. Setiap piring makan bergizi yang tersaji di sekolah, artinya ada kerja bersama ribuan tangan rakyat. Inilah bentuk nyata pembangunan inklusif yang sesungguhnya, pungkasnya. (rca) (rca)",Sujoni,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/07/15/1629539/veritas-institut-mbg-investasi-sosial-jangka-panjang-dfk.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1629539/15/veritas-institut-mbg-investasi-sosial-jangka-panjang-1759817430?showpage=all,a142c7719402aabb980a68a49e071ef207e5dcf790881961326829134a21f98a,2025-11-13 21:45:29.389 1843,tempo,mbg,2025-10-24 16:19:44,BGN: MBG di Daerah Terpencil Akan Pakai Dapur Sekolah,"BADAN Gizi Nasional (BGN) akan menggunakan dapur-dapur sekolah untuk mendistribusikan makan bergizi gratis di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Konsep tersebut berbeda dengan distribusi MBG yang selama ini dilakukan di dapur umum satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) untuk beberapa sekolah. Juru bicara BGN, Dian Fatwa, mengungkap rencana itu setelah menerima kunjungan Ibu Negara Brasil Janja Lula da Silva di salah satu SPPG dan sekolah penerima MBG di Jakarta Timur. Menurut Dian, Janja bercerita bahwa program makan gratis di Brasil dimasak di dapur-dapur sekolah. Konsep yang sama, kata Dian, akan diterapkan di beberapa wilayah Indonesia. ""Kami akan melakukan itu nanti di daerah terpencil, daerah 3T,"" kata Dian setelah mendampingi Janja di Sekolah Dasar Angkasa 05, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, pada Jumat, 24 Oktober 2025. Dian menuturkan daerah terpencil membutuhkan dapur MBG di sekolah karena ciri khasnya yang tidak padat penduduk. Kondisi itu berbeda dengan area-area urban yang memiliki populasi besar. Di wilayah padat penduduk, kata Dian, program MBG harus dilaksanakan secara masif. Pendirian dapur umum atau SPPG adalah jalan pintas untuk melakukan standardisasi makanan di daerah yang memiliki banyak sekolah. Dian berujar, tidak mudah melakukan standardisasi makanan di dapur-dapur MBG yang tersebar di berbagai wilayah. ""Standardisasi ini tidak mudah. Karena kami melakukannya cukup masif, sekarang ada hampir 13 ribu dapur yang harus kita awasi bersama,"" tuturnya. Apalagi, kata Dian, Indonesia adalah negara kepulauan. ""Kami harus mampu memonitor across archipelago (lintas pulau-pulau),"" ujarnya. Wakil Kepala BGN Nanik Sudaryati Deyang sebelumnya menyatakan lembaganya bersikap terbuka terhadap berbagai usulan metode distribusi MBG. Salah satunya peluang penyediaan makan siang gratis dikelola langsung oleh sekolah. ""Kalau memang sekolahnya mampu, why not. Tidak ada masalah,"" katanya dalam diskusi program MBG di Antara Heritage Center, Jakarta Pusat, pada Kamis, 23 Oktober 2025. Menurut dia, konsep school kitchen atau dapur sekolah sebetulnya telah diujicobakan di sejumlah dapur milik sekolah. Pengujian dilakukan di sekolah di kawasan Bogor dan Lampung. Nanik mengatakan, dalam uji coba tersebut, hasil makan bergizi gratis yang dikelola dapur sekolah justru tidak sesuai dengan keinginan. ""Ternyata, gara-gara pemiliknya bertikai, malah makanannya juga keracunan,"" ucapnya. Pilihan Editor: Peran Tentara di Dapur Makan Bergizi Gratis","Sultan Abdurrahman, Juli Hantoro",https://statik.tempo.co/data/2025/10/09/id_1433787/1433787_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/bgn-mbg-di-daerah-terpencil-akan-pakai-dapur-sekolah-2082908,667f65ae3cb8daff1940667c12d1784b825d123c7e2aa274be6eb51332dcf0c2,2025-11-13 21:45:36.869 1844,tribunnews,mbg,2025-11-12 12:51:36,Kepala BGN Sebut 211 Kasus Keracunan MBG Sumbang 48 Persen Keracunan Pangan Nasional,"TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Kepala Badan Gizi Nasional (BGN)Dadan Hindayanamengungkapkan, hingga 11 November 2025 tercatat ada 411 kasus keracunan pangan nasional di Indonesia yang berasal dari berbagai faktor. Dari jumlah tersebut, kata Dadan, 211 kasus atau sekitar 48 persen di antaranya diakibatkan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Baca juga:Di Medsos Ramai Petugas MBG Tagih Gaji yang Belum Dibayar, BGN Ungkap Kendalanya Hal itu disampaikannya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/11/2025). ""Terkait khususnya keracunan pangan di Indonesia secara umum, total kejadian di Indonesia itu sampai hari ini itu ada 441 total kejadian di mana MBG menyumbang 211 kejadian atau kurang lebih 48 persen dari total keracunan pangan yang ada di Indonesia,"" ungkap Dadan. Baca juga:Soal Dugaan Ompreng Berlabel Halal Palsu di Ancol, Ini Tanggapan BGN Dadan menjelaskan, dari kasus keracunan yang terkait program MBG tersebut, lebih dari 600 penerima manfaat dirawat inap, sementara belasan ribu lainnya menjalani rawat jalan. ""Jika dilihat total penerima manfaat yang menerima gangguan kesehatan itu yang rawat inap ada 636 kalau di data kami, kalau di Kemenkes 638 beda 2, tapi kami akan sinkronkan,"" katanya. ""Kemudian yang rawat jalan di data kami 11.004. Di Kemenkes 12.755, sehingga totalnya kalau berbasis laporan Kemenkes itu 13.371 penerima manfaat yang alami gangguan kesehatan akibat program makan bergizi,"" lanjutnya. Meski demikian, Dadan tetap bersyukur karena jumlah kejadian keracunan tersebut masih tergolong kecil dibandingkan dengan total produksi makanan dalam program MBG. ""Sampai hari ini kita sudah memproduksi total 1,8 miliar porsi makan alhamdulillah, dan alhamdulillah sebagian besar berjalan dengan baik,"" tandasnya.",Chaerul Umam,https://asset-2.tribunnews.com/tribunnews/foto/bank/originals/Korban-keracunan-MBG-di-Cisarua-Kabupaten-Bandung-Barat.jpg,https://www.tribunnews.com/kesehatan/7753748/kepala-bgn-sebut-211-kasus-keracunan-mbg-sumbang-48-persen-keracunan-pangan-nasional?page=all,ea72ddaf5eb2dfa2713d1a4b64a080c14d6e6c34bb2d4944f49b70c6c23671fb,2025-11-13 21:45:37.254 1845,sindonews,mbg,2025-10-06 11:59:00,Aktivis Papua Pegunungan: Program MBG Tingkatkan Kualitas Kesehatan Generasi Muda,"PAPUA PAPUA - Aktivis Papua Pegunungan, Charles Kossay, menyampaikan dukungan penuh terhadap Program Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Program ini merupakan langkah nyata pemerintah untuk meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan generasi muda Indonesia, khususnya bagi anak-anak sekolah di daerah terpencil. Program MBG ini adalah niat baik Bapak Presiden Prabowo Subianto untuk anak-anak negeri. Ini program yang sangat bagus karena menyentuh langsung kebutuhan dasar siswa, terutama di daerah seperti Papua, ujar Charles Kossay alumni Program Pascasarjana Ilmu Politik Universitas Nasional Jakarta, Senin (6/10/2025). Program MBG mulai berjalan secara bertahap sejak 6 Januari 2025. Program ini menargetkan penerima manfaat dari siswa-siswi PAUD hingga SMA/SMK, serta ibu hamil dan menyusui di seluruh Indonesia. ""Melalui penyediaan makan siang bergizi, pemerintah berharap dapat memperbaiki status gizi anak-anak sekaligus mendukung peningkatan kualitas pendidikan nasional, tandasnya. Baca juga: Panggil Kepala BGN, Prabowo Tegaskan Dapur MBG Wajib Punya Alat Tes Kit Panggil Kepala BGN, Prabowo Tegaskan Dapur MBG Wajib Punya Alat Tes Kit Charles menyebut beberapa laporan terkait makanan yang kurang sesuai standar gizi harus menjadi evaluasi bersama agar tidak mengurangi makna dari kebijakan mulia tersebut. Menurutnya, pelaksana di lapangan harus lebih teliti menjalankan program baik ini. Saya sangat menyayangkan jika niat baik Presiden dikorbankan oleh ketidakbenaran penanganan dari pihak pelaksana di lapangan. Anggaran untuk MBG ini sangat besar, jadi harus benar-benar digunakan dengan penuh tanggung jawab, tegas Charles. Charles minta untuk memperkuat sistem pengawasan dan distribusi makanan bergizi di Papua Pegunungan.Charles mendorong agar pelaksana lapangan program ini memperkuat koordinasi dengan seluruh pihak, terutama Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dan pengelola dapur MBG di daerah. Baca juga: 7 Irjen Pol Dipindah oleh Kapolri pada September 2025, Ini Nama-namanya 7 Irjen Pol Dipindah oleh Kapolri pada September 2025, Ini Nama-namanya ""Sinergi antarinstansi menjadi faktor kunci agar program ini berjalan optimal dan benar-benar memberikan manfaat bagi seluruh pelajar di Indonesia"", tandasnya. Charles mengapresiasi respons dan ketegasan Presiden Prabowo untuk memperbaiki tata kelola program MBG ini. ""Presiden Prabowo sangat peduli sekali ya, beliau menyampaikan rasa keprihatinan atas berbagai insiden yang terjadi. Dia juga meminta SPPG dilengkapi alat rapid test untuk memeriksa kualitas makanan, katanya. Selain itu, Charles juga memuji Presiden Prabowo yang menginstruksikan agar setiap SPPG memiliki alat sterilisasi food tray, memasang filter air. Prabowo juga meminta SPPG dilengkapi CCTV yang terhubung langsung ke pusat. ""Langkah ini tentunya akan semakin memperkuat higienitas dan kepercayaan masyarakat terhadap program MBG yang jelas bermanfaat bagi masyarakat"", tegasnya. Charles menyarankan pelaksanaan di lapangan harus memperkuat koordinasi antar pihak. Harus ada koordinasi yang baik antara pengelola dapur dan Satgas MBG di lapangan. Makanan bergizi ini harus betul-betul sampai dan dinikmati anak-anak Papua. Jangan sampai niat baik pemerintah Presiden Prabowo terhambat oleh lemahnya pengawasan, tambahnya. Charles menegaskan, program MBG bukan sekadar bantuan makan siang, melainkan investasi jangka panjang dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM). Ia berharap seluruh pemangku kepentingan menjaga integritas pelaksanaan program agar manfaatnya dapat dirasakan secara merata di seluruh pelosok negeri. Anak-anak yang sehat dan bergizi baik akan menjadi generasi emas masa depan Indonesia. Karena itu, mari kita kawal bersama program MBG ini agar berjalan sesuai harapan, ucapnya. (cip) (cip)",Sucipto,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/06/174/1629105/aktivis-papua-pegunungan-program-mbg-tingkatkan-kualitas-kesehatan-generasi-muda-vxc.jpg,https://daerah.sindonews.com/read/1629105/174/aktivis-papua-pegunungan-program-mbg-tingkatkan-kualitas-kesehatan-generasi-muda-1759723828?showpage=all,1d80037b388cdde7e4befeffb5cfaed0a899f0b3eb655c418d4e4f1f9cc6920b,2025-11-13 21:45:40.690 1846,tempo,mbg,2025-10-24 14:08:25,"Setahun Prabowo, CISDI Nilai Program MBG Belum Penuhi Kualitas Intervensi Gizi","CENTER for Indonesia s Strategic Development Initiatives (CISDI) menilai sejumlah program prioritas pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di bidang kesehatan masih membutuhkan banyak perbaikan. Terutama dalam pelaksanaan program terbaik cepat seperti makan bergizi gratis atau MBG dan cek kesehatan gratis atau CKG. Dalam setahun pemerintahan ini, CISDI melihat program hasil cepat terbaik tersebut justru mendisrupsi program kesehatan yang selama ini sudah berjalan cukup baik. ""Program unggulan Presiden Prabowo tersebut menelan anggaran jumbo dan menyasar puluhan juta penerima manfaat dalam kurun waktu satu tahun pertama,"" kata Founder dan CEO CISDI Diah Saminarsih pada Jumat, 24 Oktober 2025. Pada pelaksanaan program MBG bergizi gratis, misalnya, CISDI menemukan program ini belum memenuhi kualitas intervensi gizi. Diah mengatakan masifnya penggunaan pangan ultra-olahan (ultra-processed food) berbenturan dengan program peningkatan gizi yang telah dijalankan. Selain itu, ditemukan pula pemberian susu formula dan produk MPASI kemasan ke dalam panduan menu MBG. Kebijakan ini bertentangan dengan Pasal 33 dan 35 Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024. ""Aturan ini secara tegas melarang masuknya produk dari produsen dan distributor susu formula ke dalam kegiatan pelayanan masyarakat, termasuk intervensi gizi,"" kata Diah. Lebih lanjut, dalam setahun program MBG berjalan, pemerintah masih belum bisa memenuhi standar keamanan pangan. Hingga 22 Oktober 2025, CISDI mencatat sebanyak 11.585 kasus keracunan makanan telah terjadi di puluhan kabupaten dan kota di 24 provinsi. Tidak cukup di situ, peraturan dari Badan Gizi Nasional terbaru yang melibatkan kader kesehatan dalam program MBG juga menambah daftar panjang karut marut. Diah berujar kader kesehatan selama ini sudah harus menguasai 25 keterampilan dasar. Dengan penambahan aturan baru dari BGN, kini mereka juga harus membantu mendistribusikan MBG ke posyandu, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. ""Itu dilakukan tanpa pengaturan insentif yang jelas,"" kata Diah. Selanjutnya, pada program cek kesehatan gratis, CISDI mempertanyakan tindak lanjut pemerintah setelah masyarakat menjalani tes kesehatan. Diah berujar program ini sebetulnya baik untuk membantu layanan kesehatan primer mendeteksi penyakit menular. Namun, Diah menyebut mendeteksi saja tidak cukup. Pemerintah juga harus menimbang keberlanjutan layanan. ""CKG sebaiknya tidak hanya diposisikan sebagai pendekatan promotif dan preventif untuk mendeteksi dini penyakit tidak menular hingga tuberkulosis dengan memastikan keberlanjutan layanan atau perawatan penyakit berisiko."" Pilihan Editor: Peran Tentara di Dapur Makan Bergizi Gratis","Dede Leni Mardianti, Juli Hantoro",https://statik.tempo.co/data/2025/10/10/id_1434104/1434104_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/setahun-prabowo-cisdi-nilai-program-mbg-belum-penuhi-kualitas-intervensi-gizi-2082868,70fe52c3c41be04fc80b8c96704d9617801063b2ca7ae701e253bf5c3af013ab,2025-11-13 21:45:47.676 1847,tribunnews,mbg,2025-11-12 13:19:39,"Guru Besar UPI Sentil Pemerintah Tak Fokus MBG Saja, tapi juga Perhatikan Kesehatan Mental Siswa","TRIBUNWOW.COM- Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Cecep Darmawan menyebut ada banyak faktor yang mendasari tindakan pelaku peledakan di SMAN 72Jakarta Utara. Menanggapi hal ini, Cecep Darmawan menuturkan bahwa ada ketidakmampuan dari pelaku untuk menyelesaikan masalah pribadinya. Dalam hal ini, ia menyarankan agar sekolah meningkatkan peran guru bimbingan psikologi (BP). ""Guru BP itu ditingkatkan, karena sekarang banyak sekolah yang belum banyak guru BP-nya,"" ungkap Cecep, Rabu (12/11/2025), dilansir oleh YouTubeKompasTV. Dirinya turut menekankan pentingya menyoroti kesehatan mental, alih-alih hanya berfokus pada kesehatan fisik saja. ""Jadi bukan hanya kesehatan fisik dengan MBG (Makan Bergizi Gratis), tapi kesehatan mental harus sudah mulai (diperhatikan) dengan media sosial seperti ini, lingkungan seperti ini, kesehatan mental banyak terpapar menurut saya,"" terangnya. Cecep menegaskan bahwa lingkungan sekitar harus peka terhadap situasi siswa, utamanya guru di sekolah dan orang tua di rumah. Sementara menyoal paparan media sosial yang mungkin menjadi penyebab perilaku tidak biasa dari pelaku, Cecep mengingatkan soal literasi media. Menurutnya, selain mengenalkan kepada media sosial, anak harus dibekali literasi media yang cukup. Di sisi lain, pemerintah selaku regulator media juga perlu mengkaji ulang terkait aturan pemblokiran situs-situs berbahaya. Kendati sejauh ini Kementerian Komunikadi Digital (Komdigi) sudah aktif memberantas situs berbahaya, nyatanya masih banyak situs lain yang beredar. ""Tetapi memang ini harus dikaji ulang ya kaitan pemerintah bagaimana memblokir situs-situs yang banyak membahayakan, baik kekerasan, pornografi, dan konten lain yang berbahaya,"" paparnya. Sebelumnya, polisi sudah menetapkan pelaku yang terlibat merupakan siswa SMA setempat. Dari keterangan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Iman Imanuddin, pelaku disebut merasakan keterasingan. Bahwa yang bersangkutan ini terdapat dorongan untuk melakukan peristiwa hukum tersebut merasa sendiri, merasa tidak ada yang menjadi tempat untuk menyampaikan keluh kesahnya, baik di keluarga, tempat tinggal, maupun sekolah. Ini jadi perhatian juga untuk menyikapi hal tersebut, ujar Iman pada Selasa (11/11/2025). Pelaku yang masih berstatus sebagai siswa SMA besar diduga memiliki masalah mental. Hal ini menunjukkan bahwa psikologis anak perlu menjadi perhatian banyak pihak. Baca juga:Buntut Ledakan SMAN 72, Game Online Kena Imbas, Pakar Beri Sentilan: Tak Bisa Jadi Kambing Hitam Menkes AjakSiswaCekKesehatan Mental Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengajak anak sekolah proaktif untuk mengikuti program cek kesehatan gratis (CKG). Satu di antara pemeriksaan yang dianjurkan Budi yaitu kesehatan mental yang juga termasuk dalam program CKG. Budi menyebut masalah kesehatan jiwa atau mental kerap terabaikan. Karena jika tekanan darah sering diukur, gula darah sering diukur. Sementara kesehatan jiwa ini jarang dideteksi, kata Budi pada Rabu (12/11/2025), dilansir olehTribunnews. Adapun Budi menjelaskan bahwa pemeriksaan mental yang kini dilakukan untuk siswa SD, SMP, dan SMA baru dilakukan melalui kuesioner. Jika jawabannya sudah agak menjurus, kemudian nanti kami rujuk ke dokter. Ini pentingnya CKG jikasudah mulai cemas atauanxiety. Atau sudah masuk tahap yang lebih lanjut, tahap depresi, jelasnya. (TribunWow.com/Peserta Magang dari Universitas Airlangga/Afifah Alfina)",Magang TribunWow,https://asset.tribunnews.com/gpYleyuHmA8ai2uHfia4j2BHSlE=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wow/foto/bank/originals/guru-besar-upi-cecep.jpg,https://wow.tribunnews.com/news/373661/guru-besar-upi-sentil-pemerintah-tak-fokus-mbg-saja-tapi-juga-perhatikan-kesehatan-mental-siswa?page=all,91a204fb120af01c17f1f8386e0f0047d65bbaac1297430dcd213cab262ea3e0,2025-11-13 21:45:47.907 1848,sindonews,mbg,2025-10-06 10:40:00,LKMI Manado Sebut MBG Bangun Generasi Sehat dan Produktif,"MANADO MANADO - Lembaga Kesehatan Mahasiswa Islam (LKMI) Cabang Kota Manado mendukung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Program MBG bukan sekadar program pemenuhan makan siang, tetapi merupakan langkah strategis untuk menciptakan generasi muda yang sehat, cerdas, dan produktif. Sebagai mahasiswa profesi dokter sekaligus bagian dari LKMI Cabang Manado, saya melihat MBG di Manado bukan hanya sebagai program pemenuhan makan siang, tetapi sebagai gerakan strategis dalam membangun generasi sehat dan produktif, ujar Ketua Lembaga Kesehatan Mahasiswa Islam (LKMI) Cabang Kota Manado Lukman Fajar Setyawan, Senin (6/10/2025). Lukman menjelaskan, Program MBG memiliki potensi besar sebagai entry point edukasi gizi dan kesehatan masyarakat di tingkat akar rumput. Melalui kegiatan rutin makan bergizi di sekolah, anak-anak dapat dikenalkan dengan pentingnya pola makan seimbang sejak dini. Baca juga: Program MBG Mampu Tekan Stunting, FSPI: Fokus Evaluasi, Bukan Politisasi Program MBG Mampu Tekan Stunting, FSPI: Fokus Evaluasi, Bukan Politisasi Ketika anak-anak sekolah terbiasa dengan asupan bergizi seimbang sejak dini, kita sebenarnya sedang menanam benih peradaban sehat yang akan menekan angka stunting secara berkelanjutan, ujarnya. Lukman menyebut, peran tenaga kesehatan dan mahasiswa kedokteran sangat dibutuhkan untuk mendukung keberhasilan MBG, khususnya dalam aspek edukasi dan pendampingan. Lukman mendorong agar pemerintah daerah menggandeng lembaga kesehatan dan komunitas mahasiswa untuk memperkuat pemahaman gizi di kalangan pelajar dan orang tua. Program MBG sendiri telah berjalan secara bertahap sejak Januari 2025 dengan sasaran anak-anak PAUD hingga SMA/SMK serta ibu hamil dan menyusui. Di Manado, pelaksanaannya mendapat apresiasi karena dinilai mampu meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya makanan sehat. Baca juga: Panggil Kepala BGN, Prabowo Tegaskan Dapur MBG Wajib Punya Alat Tes Kit Panggil Kepala BGN, Prabowo Tegaskan Dapur MBG Wajib Punya Alat Tes Kit Kami berharap, MBG tidak berhenti pada penyediaan makanan, tetapi berkembang menjadi gerakan edukasi nasional yang melibatkan semua unsur, termasuk mahasiswa, tenaga kesehatan, dan masyarakat, pungkas dr. Lukman. Dengan dukungan berbagai pihak, Program Makan Bergizi Gratis diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi anak-anak Indonesia, tetapi juga menjadi pondasi kuat dalam membangun generasi masa depan yang lebih sehat, produktif, dan berdaya saing tinggi. (cip) (cip)",Sucipto,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/06/174/1629049/lkmi-manado-sebut-mbg-bangun-generasi-sehat-dan-produktif-cjo.jpg,https://daerah.sindonews.com/read/1629049/174/lkmi-manado-sebut-mbg-bangun-generasi-sehat-dan-produktif-1759716622?showpage=all,28f4eb06d107a6cd47814027a76a1e7906c8048aa642b72edc428ade4f3e1a47,2025-11-13 21:45:51.792 1849,tempo,mbg,2025-10-24 07:53:00,BGN Minta Pengelola SPPG Bikin Konten Bernarasi Positif tentang MBG,"BADAN Gizi Nasional (BGN) meminta pengelola satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) membuat konten positif di media sosial TikTok tentang program makan bergizi gratis (MBG). Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN Tigor Pangaribuan mengatakan pembuatan konten positif MBG itu ditujukan untuk melawan banyaknya konten dan berita negatif di masyarakat. ""Sampai minggu lalu, kami sudah melayani 1,6 miliar porsi makanan. Yang keracunan sekitar 9.000 atau 0,0001 persen. Tapi yang diberitakan terus-menerus soal 0,0001 ini,"" ujarnya saat menyampaikan materi dalam kegiatan Sosialisasi Kebijakan dan Tata Kelola MBG di Hotel Soll Marina, Bangka, Kepulauan Bangka Belitung, Kamis, 23 Oktober 2025. Menurut Tigor, sangat sedikit berita yang memberikan apresiasi dan pujian atas kerja keras BGN menjalankan program MBG. Narasi positif, kata dia, diperlukan untuk membangkitkan semangat dan pemahaman masyarakat soal dampak baik program MBG. ""Jadi saya meminta semua pemimpin yayasan hingga mitra, tolong buatkan juga video TikTok dengan bahasa positif. Kita lawan bahasa-bahasa negatif itu karena berbahaya,"" kata Tigor. Tigor mencontohkan dampak positif program MBG di Bangka Belitung. Di wilayah tambang timah itu, dari 120 titik SPPG yang ditetapkan, 36 di antaranya sudah berjalan dan memberikan pengaruh terhadap perekonomian masyarakat. ""Bayangkan jika satu SPPG menghabiskan dana Rp 500 juta untuk belanja per bulan, berarti lebih dari Rp 15 miliar perputaran uang di Bangka Belitung untuk membeli sayur, ayam, dan sebagainya. Ekonomi di sini tidak lagi bergantung pada timah saja,"" tutur Tigor. Tigor menuturkan kendala yang dihadapi Bangka Belitung sebagai wilayah kepulauan adalah banyak dapur yang memiliki jarak berdekatan. Tapi ada juga dapur yang berjauhan hingga lebih dari 6 kilometer. ""Jadi jangan sampai karena berdekatan, ada dapur yang harus melayani jauh sekali bisa di atas 6 kilometer atau lebih dari 30 menit. Nanti makanannya bisa menjadi basi. Itu yang paling kami khawatirkan,"" ucap Tigor. Tigor menambahkan, kendala lain yang diprediksi menjadi hambatan bagi program MBG di Bangka Belitung adalah bahan pangan yang banyak dipasok dari wilayah lain, seperti Palembang, Sumatera Selatan. Pihaknya mendorong pemerintah setempat membangun prasarana pertanian, seperti memproduksi sayur, ayam petelur dan pedaging, serta ikan. ""Itu harus dengan bantuan pemda, dan masyarakat Bangka Belitung seharusnya sudah mau bertani sekarang karena pasti dibeli oleh dapur-dapur SPPG,"" ujarnya. Pilihan Editor: Peran Tentara di Dapur Makan Bergizi Gratis","Servio Maranda, Ninis Chairunnisa",https://statik.tempo.co/data/2025/10/24/id_1436805/1436805_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/bgn-minta-pengelola-sppg-bikin-konten-bernarasi-positif-tentang-mbg-2082738,50a5a9e1cb90344410fdeadac030fefa9490700f014a0528e1771fc802775505,2025-11-13 21:45:58.586 1852,tempo,mbg,2025-10-23 17:03:36,BGN Proses Penonaktifan Kepala SPPG yang Diduga Lecehkan Pegawai,"WAKIL Kepala Badan Gizi Nasional Nanik Sudaryati Deyang mengatakan kepala satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang diduga melecehkan dan menganiaya karyawannya bakal dinonaktifkan. Dia berujar hal itu sedang diproses oleh lembaganya. Pilihan editor: Beban Fiskal Diversifikasi Belanja Alutsista Prabowo ""Sudah dilaporkan ke polisi dan sudah diproses. Kami sedang memproses untuk menonaktifkan,"" kata dia ditemui di kawasan Jakarta Pusat pada Kamis, 23 Oktober 2025. Nanik menyesalkan terjadinya kasus asusila dan kekerasan yang dilakukan oleh kepala SPPG terhadap korban. Dia mengatakan lingkungan kerja SPPG harus sehat dan kompak. Kasus pelecehan dan penganiayaan terhadap pegawai SPPG ini terjadi di Jatiasih, Kota Bekasi. Pelakunya berinisial K, seorang kepala dapur produksi makan bergizi gratis di wilayah tersebut. K dilaporkan oleh korban berinisial RD ke aparat kepolisian pada 20 Oktober. Adapun RD baru masuk sebagai pegawai di dapur SPPG itu pada awal Oktober 2025. Dalam keterangannya, K disebut kerap memaki dan melontarkan kata-kata kasar ke pegawai tersebut. K juga disebut memegang tubuh korban secara paksa hingga meendorongnya ke tembok di ruangan kerja. Setiap marah, dia selalu memaki. Tapi setelah minta maaf, dia malah memegang tangan saya dan memepet ke tembok. Saya sudah bilang tidak nyaman, tapi tetap dilakukan, ujar RD di Bekasi, Kamis, 23 Oktober 2025. Menurut RD, suasana kerja di dapur porduksi makan gratis itu membuatnya tertekan. K mengatakan kepadanya bekerja di dapur bisa santai dan sambil bercanda. Tapi kenyataannya hampir setiap hari saya dimaki tanpa alasan. Bahkan dia pernah memegang paha dan menarik tangan saya secara paksa,"" cerita RD. Insiden paling parah, kata RD, terjadi pada Rabu, 15 Oktober 2025 saat ia sedang di area dapur. Kala itu, K memaki, menyentuh, dan mengancam akan memukul dirinya di hadapan rekan-rekan kerja. RD mengatakan telah menyampaikan laporan ke pihak yayasan serta Badan Gizi Nasional, tapi tidak mendapatkan tanggapan yang memuaskan. Mereka hanya menawarkan mediasi, tapi saya menolak karena ini bukan masalah pribadi. Ini sudah termasuk kekerasan di tempat kerja, ujarnya. Pilihan editor: BGN Bakal Mengecek 12 SPPG yang Siap Beroperasi Usai Ditutup karena Langgar SOP","Novali Panji Nugroho, Imam Hamdi",https://statik.tempo.co/data/2018/01/26/id_679722/679722_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/bgn-proses-penonaktifan-kepala-sppg-yang-diduga-lecehkan-pegawai-2082569,768aa9e6927f54dd24fd3c906bb53b14fa3a4bc01bf848fec40012301f5f5ec6,2025-11-13 21:46:09.559 1853,tribunnews,mbg,2025-11-13 05:21:07,Kapolrestabes Medan Tinjau Program MBG di SD Medan Estate,"TRIBUN-MEDAN.com, DELISERDANG-Kapolrestabes MedanKombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak secara langsung meninjau pelaksanaan program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Sekolah Dasar (SD) Negeri 106162 Medan Estate, Jalan Kapten Sihombing, Deliserdang, Selasa (12/11) pagi. Kunjungan ini dilakukan untuk memantau kualitas distribusi dan kepuasan penerima manfaat program MBG tersebut. Dalam kunjungannya, Kapolrestabes didampingi Pejabat Utama (PJU) Polrestabes Medan dan Ketua Bhayangkari Cabang Medan mengecek langsung penyajian makanan di kelas I. Dalam menu MBG yang disajikan terdiri dari nasi putih, sayur sop, sambel dendeng daging, tempe, buah anggur, dan air mineral. Kapolrestabes Medan menyampaikan apresiasinya melihat antusiasme siswa kelas I yang membawa pulang makanan MBG tersebut untuk orang tua dan sanak saudaranya. ""Saya sangat bersyukur melihat adik-adik menikmati paket MBG dengan baik. Yang sangat membanggakan, mereka masih memikirkan keluarga di rumah dengan menyisakan sebagian makanan untuk dibawa pulang,"" ucap Kombes Pol Jean Calvjin Simanjuntak dalam kelasnya, Selasa (12/11). Para siswa kemudian diminta mengisi kuesioner kepuasan yang mencakup penilaian terhadap rasa, kebersihan, kesegaran, dan variasi menu MBG. Tak hanya itu PJU Polrestabes dan Bhayangkari juga ikut turun langsung membantu proses pengisian kuesioner tersebut. Baca juga:Respons Orangtua Usai Makan Bergizi Gratis di SDN Meruya Distop Usai Keracunan, di Nias 18 Keracunan MenurutKapolrestabes MedanKombes Pol Jean Calvjin Simanjuntak menjelaskan bahwa program MBG telah beroperasi sejak 7 Juli 2025 dan mencakup 14 sekolah serta 3B (Ibu Menyusui, Ibu Hamil, dan Balita). ""Total ada 3.960 penerima manfaat dari program ini. Hari ini kami melihat langsung tiga hal yakni pola distribusi, respon anak-anak, dan kepedulian mereka terhadap lingkungan,"" ujarnya. Sementara itu, Kepala Sekolah SD Negeri 106162 Medan Estate, Nurlaili Pulungan, mengungkapkan pentingnya program ini bagi siswanya. ""Sebanyak 70 persen siswa di sini berasal dari keluarga broken home, dan 50 persen di bawah garis kemiskinan. Program MBG sangat membantu mereka,"" lanjutnya. Ia berharap program ini dapat berlanjut secara berkelanjutan. ""Saya berdoa supaya MBG terus berjalan, khususnya di sekolah kami yang sangat membutuhkan,"" pungkas Nurlaili.(cr9/Tribun-Medan.com)",Haikal Faried Hermawan,https://asset.tribunnews.com/gyecsg5h-YcRthNqX6viBBh6inw=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/Kapolrestabes-Medan-Kombes-Pol-Jean-Calvjin-Simanjuntak-dan-didampingi.jpg,https://medan.tribunnews.com/cetak/1768780/kapolrestabes-medan-tinjau-program-mbg-di-sd-medan-estate?page=all,8ccfefd08a0d7fecd4165f1684875ddedfb123edfcbcadddf3dfc8bc3727fd90,2025-11-13 21:46:09.996 1854,sindonews,mbg,2025-10-06 00:13:00,"Panggil Kepala BGN, Prabowo Tegaskan Dapur MBG Wajib Punya Alat Tes Kit","JAKARTA JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto Presiden Prabowo Subianto memanggil sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih di kediaman pribadinya, Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan pada Minggu (5/10/2025) malam. Selain menteri, hadir dalam pertemuan itu Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana. Dadan Hindayana. Informasi tersebut dibagikan melalui akun instagram @Sekretariat.Kabinet pada Minggu (5/10/2025). Dalam unggahan tersebut, pemanggilan para pembantu presiden ini membahas perkembangan berbagai program, antara lain MBG, Koperasi Desa, Kampung Nelayan, Ketahanan Pangan dan Energi, Stimulus Ekonomi dan berbagai program lainnya. Baca juga: Presiden Prabowo Kembali Panggil Menteri ke Kertanegara, Bahas Apa? Presiden Prabowo Kembali Panggil Menteri ke Kertanegara, Bahas Apa? Khusus untuk progam Makan Bergizi Gratis (MBG), Presiden meminta Dadan agar Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur pengelolaan MBG, wajib memiliki alat tes kit. Presiden memberikan waktu seluruh dapur MBG memiliki alat tersebut satu Minggu. ""Presiden menegaskan kepada Kepala BGN bahwa setidaknya pada minggu depan ini, dapur-dapur harus sudah dilengkapi dengan alat tes kit yakni mengecek kebersihan makanan, alat pencuci dan pengering higienis dilengkapi air hangat dan alat khusus untuk menghindari bakteri, dan penyediaan filter air bersih,"" tulis keterangan akun, @Sekretariat.Kabinet. Baca juga: Pertemuan Prabowo dan Jokowi, Luhut: Bagus Kalau Presiden Ketemu Mantan Presiden Pertemuan Prabowo dan Jokowi, Luhut: Bagus Kalau Presiden Ketemu Mantan Presiden Selain program MBG, presiden juga memerintahkan Menko Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar untuk memeriksa sekaligus memperbaiki Pondok Pesantren (Ponpes) resmi yang perlu dicek kekuatan struktur bangunannya. ""Serta memberikan bantuan dan menekankan kepada pemilik pondok pesantren untuk memperhatikan betul proses renovasi atau pengembangan gedung bila hendak membangun pondoknya,"" ujarnya. Berkaitan dengan pondok ini, terbaru musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny ambruk pada Senin (29/10/2025). Musala itu roboh ketika ratusan santri tengah menunaikan salat Asar. Tim SAR gabungan langsung melakukan proses evakuasi terhadap korban yang masih tertimpa reruntuhan. Hingga Minggu (5/10/2025) malam, sebanyak 40 santri dinyatakan meninggal dunia akibat musibah itu. Sedangkan 20 santri lainnya masih belum diketemukan. (shf) (shf)",Danandaya Aria Putra,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/06/12/1628971/panggil-kepala-bgn-prabowo-tegaskan-dapur-mbg-wajib-punya-alat-tes-kit-jau.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1628971/12/panggil-kepala-bgn-prabowo-tegaskan-dapur-mbg-wajib-punya-alat-tes-kit-1759684234?showpage=all,cce3a5c8c6665d180b55ccd2e5f886ba4e3fc405fe5762f315380ff15ff1d834,2025-11-13 21:46:12.547 1855,tempo,mbg,2025-10-23 16:37:19,BGN Bakal Mengecek 12 SPPG yang Siap Beroperasi Usai Ditutup karena Langgar SOP,"BADAN Gizi Nasional atau BGN menyatakan sudah ada sekitar 12 dapur satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang siap beroperasi kembali setelah sempat ditutup sementara lantaran tak memenuhi standar operasional. Wakil Kepala BGN Nanik Sudaryati Deyang menyatakan instansinya bakal mengecek belasan dapur SPPG tersebut. Dia berujar ada beberapa ketentuan yang perlu dimiliki oleh tiap-tiap SPPG yang akan dibuka kembali. Mulai dari sterilisasi dapur dan peralatannya, ketersediaan instalasi pengolahan air limbah, hingga kewajiban memiliki juru masak. ""Jadi syarat-syarat itu yang nanti kami akan lihat,"" kata dia ditemui di kawasan Jakarta Pusat pada Kamis, 23 Oktober 2025. Sebelumnya per Oktober ini sebanyak 112 SPPG ditutup oleh BGN karena melanggar standar operasional prosedur yang berpotensi menyebabkan kasus keracunan pangan. Kepemilikan sertifikat laik higiene sanitasi atau SLHS menjadi salah satu persyaratan yang harus dikantongi oleh dapur yang mengelola makan gratis ini. Semula BGN tidak mewajibkan bagi dapur untuk memiliki SLHS. Namun, ketentuan ini berubah setelah terjadi kasus keracunan imbas menu makan siang gratis di sejumlah daerah. Adapun SLHS merupakan pengakuan tertulis dari Dinas Kesehatan bahwa suatu usaha memenuhi standar baku mutu dan persyaratan kesehatan higienis serta sanitasi. Semua usaha jasa tata boga yang memasak lebih dari 750 porsi per hari wajib memiliki SLHS sebagai bagian dari jaminan keamanan pangan. Kementerian Kesehatan mencatat baru ada 193 satuan yang memiliki SLHS per awal Oktober 2025 ini. Artinya, jumlah ini hanya sebesar 1,5 persen dari total 10.643 SPPG yang ada di seluruh Indonesia. Kepala Biro Humas Kemenkes Aji Mulawarman menuturkan 193 unit dapur MBG yang sudah mempunyai SLHS merupakan hasil percepatan pengurusan sertifikat sejak 28 September 2025 lalu. ""Target SPPG memiliki sertifikat sebanyak 10.104,"" kata Aji saat dihubungi pada Selasa, 7 Oktober 2025. Keputusan untuk mempercepat sertifikasi uji kelayakan dapur ini merupakan satu dari enam poin yang disepakati pemerintah dalam rapat koordinasi lintas kementerian pada Ahad, 28 September 2025. Saat itu rapat digelar atas intruksi Presiden Prabowo Subianto untuk merespons maraknya kasus keracunan. Pilihan Editor: Peran Tentara di Dapur Makan Bergizi Gratis","Novali Panji Nugroho, Eko Ari Wibowo",https://statik.tempo.co/data/2025/09/26/id_1430868/1430868_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/bgn-bakal-mengecek-12-sppg-yang-siap-beroperasi-usai-ditutup-karena-langgar-sop-2082557,481a9ef8fdade034a91a9b18f4b7e05554e82bf697da686f267b04fca1c8af16,2025-11-13 21:46:20.751 1856,tribunnews,mbg,2025-11-12 11:10:40,"Petani Melon Sragen Kesulitan Pasarkan Panen, Harap Diserap Program MBG","Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN -Petani melon premium di Desa Jambanan, Kecamatan Sidoharjo, KabupatenSragen, tengah menghadapi kesulitan memasarkan hasil panennya meski produksi melimpah. Dari 11 green house di desa tersebut, sekali panen bisa menghasilkan 2 3 ton melon premium. Sigit Haryanto (35), perwakilan Kelompok Tani Pemuda Brojodento, mengungkapkan kendala utama adalah memasarkan buah dengan grade B dan C. Alhamdulillah hasil panen ada yang bagus, ada yang kurang bagus. Saya bingung, misal buah grade B dan C itu dipasarkan kemana, ujarnya kepada TribunSolo.com. Sigit menambahkan, pihaknya sudah menanam melon selama empat tahun. Penyerapan di kalangan warga sekitar semakin menurun, tetapi petani tetap melayani pembeli. Meski begitu, semangat para petani tidak surut. Yang penting semangatnya dulu, nanti hasil grade A atau B dipikir belakangan, kata Sigit. Para petani berharap hasil panen melon premium mereka dapat diserap dalam program pemerintah, terutama Makan Bergizi Gratis (MBG). Kalau pihakMBGbisa menyerap hasil panen, panen sekali habis, kita semangat lagi, tanam lagi, harap Sigit. Anggota DPRD Kabupaten Sragen, Fathurrahman, menegaskan keluhan para petani perlu mendapat perhatian pemerintah. Baca juga:Asal Mula Nama Didik Melon, Panggilan Akrab Didik Haryadi yang Viral Jalan Kaki Jakarta-Boyolali Ia mendorong agarMBGdiSragendapat menyerap buah lokal. Ini bagian dari program ketahanan pangan. Kulakan buah lokal bisa diberikan kepada murid. Misal satu buah Rp 50.000, kalau dipotong-potong jadi 60 iris, satu iris tidak ada Rp 1.000. PemilikMBGharus mempertimbangkan ini, ujarnya. (*)",Septiana Ayu Lestari,https://asset.tribunnews.com/mLI0TfQrhwtVCO1Iud0PbaMp3mA=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/solo/foto/bank/originals/panen-melon-bingung.jpg,https://solo.tribunnews.com/solo-raya/331816/petani-melon-sragen-kesulitan-pasarkan-panen-harap-diserap-program-mbg?page=all,27e6fe09eb29f82be841de8935a3e1504fd5c942ce55a2b13176fdab950b0a75,2025-11-13 21:46:21.537 1857,sindonews,mbg,2025-10-05 22:03:00,"Luhut Minta Anggaran MBG Tak Disunat, Menkeu Purbaya Kekeuh Tetap Potong","JAKARTA JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa Purbaya Yudhi Sadewa Purbaya Yudhi Sadewa bersikeras akan tetap memotong angggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) jika tak terserap dengan baik. Pihaknya akan melihat efektifitas penyerapan MBG hingga akhir Oktober 2025. ""Kita tetap lihat sampai akhir Oktober, kalau dia ga nyerap (anggaran), kami potong juga,"" kata Purbaya kepada wartawan di Monas, Minggu (5/10/2025). Ketegasan Purbaya ini merespons permintaan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Panjaitan Luhut Binsar Panjaitan Luhut Binsar Panjaitan yang meminta agar Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tidak menarik anggaran MBG yang belum terserap. Purbaya tentunya mengapresiasi ide Luhut tersebut terkait progam MBG. Baca Juga: 9 Bulan Program MBG, Habiskan Anggaran Rp21,64 Triliun 9 Bulan Program MBG, Habiskan Anggaran Rp21,64 Triliun ""Ini kan berarti pak Luhut sudah mengakses penyerapan anggarannya, berarti dia nilai itu bagus semua,"" kaya Purbaya. Diversi sebelumnya, Luhut memastikan program MBG berjalan optimal dan anggarannya terserap. Ia secara tegas meminta Kementerian Keuangan agar tidak menarik kembali atau memangkas alokasi dana MBG yang belum terserap. Permintaan ini disampaikan Luhut menyusul kekhawatiran adanya penarikan anggaran jika realisasi dana dianggap lambat. Luhut meyakinkan pemerintah, dalam hal ini Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, bahwa penyerapan anggaran program tersebut menunjukkan perbaikan signifikan. ""Kami laporkan bahwa penyerapan anggarannya membaik sehingga Menkeu nanti tidak perlu ambil-ambil anggaran yang tidak terserap,"" ujar Luhut saat ditemui di Kantor DEN, Jakarta, Jumat (3/10/2025). Berdasarkan data Badan Gizi Nasional (BGN), hingga sembilan bulan pertama tahun ini, serapan anggaran MBG telah mencapai Rp21,64 triliun atau sekitar 34% dari total alokasi. Angka ini menunjukkan progres positif yang hendak dipertahankan Luhut agar dana yang tersisa tidak disunat. Luhut menjelaskan, pemantauan ketat di lapangan terus dilakukan untuk memastikan realisasi program selaras dengan data yang dilaporkan. DEN juga membentuk tim khusus untuk menjamin akurasi data di lapangan. ""Kami lakukan pengecekan fisik, kami bangun tim juga dari DEN sehingga kita tidak hanya menerima laporan, sehingga Presiden dapat laporan dengan data akurat sehingga pengambilan keputusan juga bisa akurat,"" jelas Luhut. Baca Juga: Luhut Turun Gunung, Minta Purbaya Tak Sunat Anggaran MBG Luhut Turun Gunung, Minta Purbaya Tak Sunat Anggaran MBG Lebih lanjut, Luhut mengungkapkan bahwa progres serapan anggaran MBG kini telah memberikan dampak langsung pada penyediaan lapangan kerja. Program ini disebut menjadi salah satu bantalan ekonomi di tengah ketidakpastian global. ""Kalau saya tidak keliru tadi penyerapan lapangan kerja sudah 380 ribu, itu saya kira membantu sekali dalam keadaan ekonomi dunia yang tidak menentu sekarang ini,"" pungkasnya. (akr) (akr)",Danandaya Aria Putra,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/05/33/1628951/luhut-minta-anggaran-mbg-tak-disunat-menkeu-purbaya-kekeuh-tetap-potong-roq.jpg,https://ekbis.sindonews.com/read/1628951/33/luhut-minta-anggaran-mbg-tak-disunat-menkeu-purbaya-kekeuh-tetap-potong-1759677033?showpage=all,220d253df3b665f1695681d6bfd05486f73513587a4fa12937acbd0f1a0f19ef,2025-11-13 21:46:23.046 1858,tempo,mbg,2025-10-23 14:52:55,Dugaan Penganiayaan dan Pelecehan di Dapur MBG Bekasi,"SEORANG pegawai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Jatiasih, Kota Bekasi, berinisial RDA, 28 tahun, diduga dianiaya dan dilecehkan atasannya. RDA melaporkan K, 29 tahun, kepala dapur porduksi Makan Bergizi Gratis (MBG) tersebut ke polisi. RDA mengatakan K sering memaki dan melontarkan kata-kata kasar, memegang tubuhnya secara paksa, hingga mendorongnya ke tembok saat berada di ruang kerja. Setiap marah, dia selalu memaki. Tapi setelah minta maaf, dia malah memegang tangan saya dan memepet ke tembok. Saya sudah bilang tidak nyaman, tapi tetap dilakukan, ujar RDA di Bekasi, Kamis, 23 Oktober 2025 RDA mulai bekerja di SPPG tersebut pada 3 Oktober 2025 setelah mengikuti wawancara. K langsung memintanya untuk mulai bekerja. Menurut RDA, suasana kerja di dapur porduksi Makan Bergizi Gratis (MBG) itu membuatnya tertekan. K mengatakan kepadanya bekerja di dapur bisa santai dan sambil bercanda. Tapi kenyataannya hampir setiap hari saya dimaki tanpa alasan. Bahkan dia pernah memegang paha dan menarik tangan saya secara paksa,"" cerita RDA Insiden paling parah, kata RDA, terjadi pada Rabu, 15 Oktober 2025 saat ia sedang di area dapur. Kala itu, K memaki, menyentuh, dan mengancam akan memukul dirinya di hadapan rekan-rekan kerja. RDA mengaku telah menyampaikan laporan ke pihak yayasan serta Badan Gizi Nasional (BGN) Pusat, tapi tidak mendapatkan tanggapan yang memuaskan. Mereka hanya menawarkan mediasi, tapi saya menolak karena ini bukan masalah pribadi. Ini sudah termasuk kekerasan di tempat kerja, ujarnya. Merasa laporannya menemui jalan buntu, RDA akhirnya membuat laporan ke Kepolisian Resor Metro Bekasi Kota pada Senin, 20 Oktober 2025. Ia mengatakan telah menjalani visum serta menyerahkan sejumlah bukti, termasuk rekaman video dan percakapan. Saya sudah serahkan semua bukti ke polisi, ucap dia. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Bekasi Kota Ajun Komisaris Besar Braiel Arnold Rondonuwu mengatakan kasus telah ditangani oleh penyidik. Laporan sudah kami terima dan akan segera kami tindak lanjuti, ujar Braiel. Pilihan Editor: Komnas Perempuan: Ada 2,7 Juta Kasus Kekerasan Berbasis Gender","Adi Warsono, Ahmad Faiz",https://statik.tempo.co/data/2024/12/05/id_1359345/1359345_720.jpg,https://www.tempo.co/hukum/dugaan-penganiayaan-dan-pelecehan-di-dapur-mbg-bekasi-2082512,9c788d85126d00ca4335480c0761c7770c65f21e22e0490176324e57b2781f8a,2025-11-13 21:46:31.684 1860,sindonews,mbg,2025-10-05 17:22:00,Prasetyo Hadi Sebut Adanya Prosedur Tak Dijalankan di Program MBG,"JAKARTA JAKARTA - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi Prasetyo Hadi menyebut bahwa prosedur yang tidak berjalan sebagaimana mestinya menjadi faktor kekurangan dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). (MBG). Hal tersebut disampaikan saat dia berbicara mengenai Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tata Kelola MBG. Prasetyo memastikan bahwa pemerintah berkeinginan memperbaiki semua celah yang bisa membuat hal-hal tidak diinginkan terjadi dalam pelaksanaan program MBG. Keberadaan Perpres Tata Kelola MBG sebagai bagian dari evaluasi. Baca juga: Program MBG Bisa Ciptakan Pelaku UMKM Baru dan Cegah Urbanisasi Program MBG Bisa Ciptakan Pelaku UMKM Baru dan Cegah Urbanisasi ""Supaya semua bisa memberikan masukan sehingga kalau nanti Perpres ditandatangani harapannya hal-hal yang terjadi, kekurangan-keturangan dapat kita atasi. Jadi bukan programnya kemudian harus dihentikan. Tidak,"" kata Prasetyo usai upacara HUT ke-80 TNI di Lapangan Monas, Jakarta, Minggu (5/10/2025). Ia lantas bicara mengenai prosedur yang tidak dijalankan menjadi sebab sejumlah kekurangan terjadi sepanjang pelaksanaan program MBG. ""Kekurangan yang terjadi itu yang kita perbaiki karena data juga mengatakan bahwa di tempat-tempat yang terjadi permasalahan, hampir semuanya karena tidak menjalankan prosedur seperti yang seharusnya,"" ujarnya. Diketahui, Pemerintah menargetkan Peraturan Presiden (Perpres) mengenai Tata Kelola Program Makan Bergizi Gratis (MBG) rampung dalam waktu dekat. Seiring penyelesaian perpres tersebut, program MBG dipastikan tetap berjalan. Baca juga: Ketum Formas: Program MBG Cita-cita Prabowo Agar Indonesia Tidak Ada Stunting Ketum Formas: Program MBG Cita-cita Prabowo Agar Indonesia Tidak Ada Stunting ""Minggu ini harus selesai. Tapi kan begini, bukan karena perpres belum ada kemudian tidak jalan kan, tidak,"" kata Prasetyo. Keberadaan Perpres Tata Kelola MBG untuk menyempurnakan atau memperbaiki semaksimal mungkin pelaksanaan program MBG. Berdasarkan keinginan itu, pemerintah kini masih terus menyempurnakan isi Perpres Tata Kelola MBG. ""Tunggu dulu, masih disempurnakan. Jadi sebenarnya kan bukan berarti belum ada. Tapi kita betul-betul lintas kementerian,"" ujarnya. Apalagi, kata Prasetyo, ada beberapa masukan dan kejadian beberapa waktu belakangan. ""Memang semangatnya kita kan tentu ingin program ini berjalan dengan sebaik-baiknya. Jadi tunggu, mohon waktu agak sebentar supaya semuanya (selesai),"" tuturnya. 40 SPPG Ditutup Sementara 40 SPPG Ditutup Sementara Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola, Badan Gizi Nasional (BGN) Tigor Pangaribuan menyebut 40 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) ditutup sementara. Hal itu dilakukan usai ramai dugaan keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). ""Sampai saat ini sudah ada lebih kurang 40 yang ditutup sementara,"" kata Tigor saat ditemui seusai diskusi yang digelar Formas bertajuk 'MBG Bermanfaat untuk Siapa?' di Jakarta Selatan, Sabtu (4/10/2025). Tigor menjelaskan bahwa penutupan sementara ini guna kepentingan investigasi. Hal itu dilakukan hingga proses investigasi mengeluarkan hasil. ""Sementara artinya sampai kapan? sampai proses laboratorium tesnya keluar nanti dan dikonfirmasi itu karena apa,"" ujarnya. (shf) (shf)",Felldy Asyla Utama,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/05/15/1628869/prasetyo-sebut-adanya-prosedur-tak-dijalankan-di-program-mbg-wfx.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1628869/15/prasetyo-hadi-sebut-adanya-prosedur-tak-dijalankan-di-program-mbg-1759659021?showpage=all,bfe958789013b4e06f401ab0e1200aa2b84ef4ce3520638e5677261f6c61cc4b,2025-11-13 21:46:33.508 1862,tempo,mbg,2025-10-23 09:00:00,Tentara di Dapur Makan Bergizi Gratis,"SEJAK makan bergizi gratis (MBG) diluncurkan pada Januari 2025, Tentara Nasional Indonesia sudah terlibat aktif dalam operasi pelaksanaan program unggulan pemerintahan Prabowo Subianto tersebut. Militer bahkan turut mengelola satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) atau dapur MBG. Hingga kini, mereka sudah mengelola 452 SPPG yang tersebar di seluruh Indonesia. Saat berpidato dalam peringatan hari ulang tahun ke-80 kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2025, Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa program MBG merupakan investasi strategis untuk membangun ketahanan nasional. Karena itu, tentara terlibat dalam proyek ini. TNI mempunyai tiga tugas utama dalam program MBG, yaitu memfasilitasi pengadaan logistik dengan mendukung distribusi bahan makanan ke wilayah sasaran, menyediakan lahan untuk pembangunan SPPG, serta memonitor penyaluran makan bergizi agar tepat sasaran. Presiden Prabowo makin mempertegas tugas dan fungsi tentara dalam operasional dapur MBG ketika ia menerbitkan Peraturan Presiden tentang Tata Kelola Program Makan Bergizi Gratis. Peraturan itu sudah ditandatangani Prabowo, tapi belum disosialisasi. Dalam salinan Rancangan Peraturan Tata Kelola MBG disebutkan bahwa Badan Gizi Nasional, penanggung jawab MBG, bisa meminta bantuan TNI untuk mendistribusikan makan bergizi gratis di wilayah tertentu, seperti kawasan tertinggal, terluar, terdepan, perbatasan, terpencil, kepulauan, dan rawan konflik. Sebanyak 26 prajurit TNI Angkatan Darat baru saja mengikuti pelatihan penyediaan makan bergizi di Singapura pada 13-18 Oktober 2025. Mereka akan menularkan ilmunya untuk kepentingan pengelolaan MBG. Cerita keterlibatan TNI mengurus MBG hingga bahaya militer makin dalam terlibat program sipil kami ulas dalam artikel Peran Tentara di Dapur Makan Bergizi Gratis .","Rusman Paraqbueq, Rusman Paraqbueq",https://images-tm.tempo.co/all/2025/10/22/898298/898298_1200.jpg,https://www.tempo.co/politik/tentara-di-dapur-makan-bergizi-gratis-2082388,64cbb2792e46622cf4150b3ba4eaffed93c4ac105a7fdb7193947227e2d61729,2025-11-13 21:46:42.897 1864,sindonews,mbg,2025-10-05 15:44:00,Mensesneg Sebut Perpres Tata Kelola MBG Segera Terbit,"JAKARTA JAKARTA - Pemerintah menargetkan Peraturan Presiden (Perpres) mengenai Tata Kelola Program Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG) rampung dalam waktu dekat. Seiring penyelesaian perpres tersebut, program MBG dipastikan tetap berjalan. Hal ini disampaikan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi Prasetyo Hadi menanggapi kapan waktu Perpres Tata Kelola MBG terbit. ""Minggu ini harus selesai. Tapi kan begini, bukan karena perpres belum ada kemudian tidak jalan kan, tidak,"" kata Prasetyo seusai HUT ke-80 TNI di Monas, Jakarta, Minggu (5/10/2025). Prasetyo menegaskan, keberadaan Perpres Tata Kelola MBG MBG untuk menyempurnakan atau memperbaiki semaksimal mungkin pelaksanaan program MBG. Berdasarkan keinginan itu, pemerintah kini masih terus menyempurnakan isi Perpres Tata Kelola MBG. Baca Juga: Marak Kasus Keracunan MBG, Ada Sabotase? Marak Kasus Keracunan MBG, Ada Sabotase? ""Tunggu dulu, masih disempurnakan. Jadi sebenarnya kan bukan berarti belum ada. Tapi kita betul-betul lintas kementerian,"" ujarnya. Apalagi, kata Prasetyo, ada beberapa masukan dan kejadian beberapa waktu belakangan. ""Memang semangatnya kita kan tentu ingin program ini berjalan dengan sebaik-baiknya. Jadi tunggu, mohon waktu agak sebentar supaya semuanya (selesai),"" tuturnya. Prasetyo memastikan bahwa pemerintah berkeinginan memperbaiki semua celah yang bisa membuat hal-hal tidak diinginkan terjadi dalam pelaksanaan program MBG. Keberadaan Perpres Tata Kelola MBG sebagai bagian dari evaluasi. ""Supaya semua bisa memberikan masukan sehingga kalau nanti perpres ditandatangani, harapannya hal-hal yang terjadi, kekurangan-kekurangan dapat kita atasi. Jadi bukan programnya kemudian harus dihentikan, tidak,"" pungkasnya. (zik) (zik)",Felldy Asyla Utama,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/05/15/1628827/mensesneg-sebut-perpres-tata-kelola-mbg-segera-terbit-etk.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1628827/15/mensesneg-sebut-perpres-tata-kelola-mbg-segera-terbit-1759651840?showpage=all,693a8918fc3acfec03091168dbfdc5c87c3b99e3cf9845f7f34fe0f81c1f08e8,2025-11-13 21:46:44.285 1865,tribunnews,mbg,2025-11-13 06:50:34,"Lansia dan Difabel Juga Bakal Diberi Makan Gratis, Begini Respons Kakek 70 Tahun Warga Banjarbaru","BANJARMASINPOST.CO.ID -Rencana Kementerian Sosial untuk memperluas programMakan Bergizi Gratis (MBG)bagi wargalanjut usia (lansia)dan penyandang disabilitas mulai 2026 menuai beragam tanggapan di Kalimantan Selatan. Seorang lansia di Kota Banjarbaru, Fahri mengaku senang mendengar wacana tersebut. Di usianya yang genap 70 tahun, Fahri mengaku sudah tidak sanggup lagi bekerja. Selama ini berharap keringanan hati orang untuk sekadar makan sehari-hari. Selama ini makan di jalan dikasih orang. Bagus saja kalau ada itu, seperti anak sekolahan sekarang, ujar warga yang hidup sebatang kara di kawasan Loktabat Utara ini. Jika program itu benar-benar teralisasi, ia berharap jenis dan porsi makanan yang disalurkan bisa disesuaikan dengan selera orang tua dan tidak disamakan dengan menu anak-anak. Kalau orang Banjar seperti saya sukanya ikan misalnya Haruan, kalau ayam kurang suka, ujarnya. Baca juga:Ombudsman Ingatkan Pemerintah Soal Akurasi Data, Jelang Perluasan Program MBG Lansia dan Disabilitas Rahman, penyandang disabilitas penglihatan, yang juga pengajar di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) 3 Martapura Kabupaten Banjar, juga menilai rencana tersebut merupakan langkah baik. Namun dia menyarankan perlu dirancang lebih spesifik agar benar-benar menjawab kebutuhan kalangan difabel. Pemerintah seharusnya lebih dulu mendata kebutuhan disabilitas. Apa yang mereka perlukan, baru kemudian disesuaikan bentuk bantuannya, ujar Rahman, Sabtu (8/11). Menurut Rahman, penyandang disabilitas memiliki kebutuhan yang beragam tergantung kondisi dan aktivitasnya. Ia mencontohkan sebagian difabel aktif bekerja dan membutuhkan dukungan berupa subsidi transportasi atau insentif mobilitas, bukan sekadar paket makanan. Sedang Ribka Fitriani (40), warga Jalan HKSN Banjarmasin, yang juga orangtua anak penyandang autisme, menyebut wacana tersebut sebagai langkah positif. Hal tersebut karena difabel dan lansia merupakan golongan yang rentan secara ekonomi dan kesehatan. Namun, ia menilai pelaksanaannya perlu dirancang lebih sensitif berkaitan kebutuhan masing-masing kelompok. Menurutnya, anak-anak disabilitas sering punya kebutuhan gizi yang spesifik, bahkan ada yang kesulitan makan karena kondisi tertentu. Jadi program MBG bisa membantu memastikan mereka tetap mendapat nutrisi optimal, katanya. Ribka menilai, pemberian MBG tak hanya berperan memenuhi kebutuhan dasar, tapi juga bisa meringankan beban keluarga yang selama ini harus mengalokasikan biaya besar untuk terapi dan pengobatan anak difabel. Biaya hidup kami kadang lebih tinggi dari keluarga lain. Kalau ada bantuan seperti MBG, dana yang biasa untuk makan bisa dipakai untuk terapi atau pendidikan anak, jelasnya. Dihubungi terpisah, Plt Sekretaris Dinas Sosial Kalsel, Muhammad Nanda, menyebut pihaknya belum menerima informasi resmi mengenai rencana perluasan program MBG ke penyandang disabilitas dan lansia. Namun, ia menjelaskan program serupa sudah berjalan tiga tahun terakhir melalui bantuan Per Makanan yang disalurkan langsung oleh Kementerian Sosial melalui kelompok masyarakat (Pokmas) di beberapa daerah. Program per makanan ini sudah berjalan di Banjarmasin dan Tapin, sifatnya ditawarkan langsung dari Kementerian Sosial. Pokmas yang menyalurkan makanan ke lansia dan disabilitas, ujarnya. Nanda menambahkan beberapa daerah seperti Banjarbaru bahkan menggunakan APBD untuk melanjutkan program serupa secara mandiri. Baca juga:Sayur dan Buah di Tiga Dapur MBG Martapura Kalsel Diambil Sampelnya, Begini Hasil Didapat Ia menilai program ini merupakan cikal bakal dari kebijakan MBG yang saat ini berjalan. Tanpa MBG pun sebenarnya mereka sudah menerima program per makanan. Kalau nanti MBG juga diberikan ke lansia dan disabilitas, kami tentu mendukung, katanya. Sebelumnya, Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyampaikan bahwa program MBG tahun depan akan menyasar sekitar 100.000 lansia dan lebih dari 30.000 penyandang disabilitas. Rencana ini telah diajukan kepada Presiden Prabowo Subianto dalam rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (4/11).(sul/riz)",Hari Widodo,https://asset.tribunnews.com/B-ZzctXQSXTEPQXMm76h5AHrR5M=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/Murid-di-SDN-2-Semayap-menyantap-menu-MBG.jpg,https://banjarmasin.tribunnews.com/kalsel/1338097/lansia-dan-difabel-juga-bakal-diberi-makan-gratis-begini-respons-kakek-70-tahun-warga-banjarbaru?page=all,6705a9e3d8503aa2dbf39d928f54eb239e9b879c6cb448bc42174765aae3efd9,2025-11-13 21:46:54.074 1866,tempo,mbg,2025-10-23 09:00:00,Peran Militer di Dapur MBG,"DI zaman Orde Baru ada program bernama AMD, ""ABRI Masuk Desa"". ABRI adalah singkatan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia, nama lama Tentara Nasional Indonesia. Kini AMD tengah marak untuk mendukung program makan bergizi gratis: ""ABRI Masuk Dapur"".","Dian Rahma Fika Alnina, Rusman Paraqbueq",https://images-tm.tempo.co/all/2025/10/22/898274/898274_1200.jpg,https://www.tempo.co/politik/peran-militer-di-dapur-mbg-2082387,7b15973c2e6bec441f81b48b274a7ad02c938d02eeca10fb952cd05c7a3b5374,2025-11-13 21:46:54.249 1867,sindonews,mbg,2025-10-02 19:00:00,"Siswi SMKN 1 Cihampelas Meninggal Mirip Keracunan, Menkes: Kematiannya 3-4 Hari Setelah Makan MBG","JAKARTA JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin Budi Gunadi Sadikin Budi Gunadi Sadikin buka suara terkait kasus kematian siswi SMK Negeri (SMKN) 1 Cihampelas, Bandung Barat Bandung Barat Bandung Barat yang meninggal dengan gejala mirip keracunan. Budi mengaku telah menerima laporan terkait kasus kematian itu dari Dinas Kesehatan setempat. Ia mengatakan, peristiwa meninggalnya siswi SMK itu setelah beberapa hari mengonsumsi Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG). ""Saya sudah menerima laporan Kepala Dinas Kesehatan di sana bahwa kematiannya itu terjadi mungkin 3-4 hari setelah dia makan (MBG),"" ujar Budi saat ditemui di kantornya, Jakarta Selatan, Kamis (2/10/2025). Kendati demikian, ia enggan mengungkap secara detail ihwal penyebab pasti siswi berinisial BR tersebut. Ia menyarankan agar bisa menginfirmasi penyebab kematian siswi SMK itu ke Dinas Kesehatan setempat. Baca juga: Siswi SMKN 1 Cihampelas Meninggal Diduga Keracunan, Dinkes Bandung Barat Klaim Bukan karena MBG Siswi SMKN 1 Cihampelas Meninggal Diduga Keracunan, Dinkes Bandung Barat Klaim Bukan karena MBG ""Kalau yang kematian di Cihampelas, itu mungkin lebih tepat ditanyakan ke sana (Dinas Kesehatan setempat),"" ujarnya. Diberitakan sebelumnya, seorang siswi SMK Negeri (SMKN) 1 Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB) meninggal dunia dengan gejala diduga mirip keracunan atau kejang-kejang. Siswa tersebut diketahui bernama Bunga Rahmawati dan dikabarkan meninggal dunia pada Selasa, 30 September 2025 sekitar pukul 12.20 WIB. Kabar yang beredar pada Rabu (1/10/2025) pagi, menyebutkan siswi kelas 12 tersebut meninggal setelah mengalami muntah dan kejang. Selain itu, mukanya membiru serta keluar busa dari mulutnya. Kondisi itu sempat menimbulkan spekulasi korban diduga meninggal dunia karena imbas keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG). Apalagi, kasus keracunan MBG memang sempat terjadi di SMK Negeri 1 Cihampelas pada Rabu (24/9/2025). Pada saat itu, para siswa SMK Negeri 1 Cihampelas yang berada di Desa Mekarmukti, Kecamatan Cihampelas, KBB, mengalami keracunan MBG dan ada 66 siswa yang harus dirujuk ke rumah sakit dan puskesmas, namun tidak sampai ada yang meninggal dunia. Terkait hal ini, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan KBB dr. Lia N Sukandar mengatakan bahwa berdasarkan hasil investigasi petugasnya di lapangan sejauh ini dipastikan meninggalnya siswa itu bukan karena MBG. ""Sudah diinvestigasi ke lapangan oleh petugas, dipastikan bukan karena MBG,"" ucapnya saat dikonfirmasi SindoNews. Pihaknya belum mengetahui siswa tersebut meninggal karena apa meski dinarasikan mulutnya mengeluarkan busa. Hanya saja, berdasarkan keterangan pihak keluarga tidak mengarah kepada keracunan MBG. ""Keterangan keluarga tidak mengarah keracunan MBG karena yang bersangkutan sudah sakit sebelumnya,"" kata Lia. (rca) (rca)",Achmad Al Fiqri,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/02/174/1627841/siswi-smkn-1-cihampelas-meninggal-mirip-keracunan-menkes-kematiannya-34-hari-setelah-makan-mbg-pzi.jpg,https://daerah.sindonews.com/read/1627841/174/siswi-smkn-1-cihampelas-meninggal-mirip-keracunan-menkes-kematiannya-3-4-hari-setelah-makan-mbg-1759403447?showpage=all,374a2f19df242855fca84285fb7cb529694ef680921172d1357d7c376d3ec21f,2025-11-13 21:48:08.949 2016,sindonews,mbg,2025-09-23 13:20:00,"Chef Arnold Kritik Program MBG, Soroti Eksekusi yang Lemah","JAKARTA JAKARTA - Chef Arnold Poernomo Arnold Poernomo Arnold Poernomo melontarkan kritik tajam terhadap program Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah. Kritik ini ia sampaikan melalui akun X setelah maraknya kasus keracunan massal yang menimpa ribuan siswa di berbagai daerah akibat konsumsi paket makanan dari program tersebut. Menurut Chef Arnold Chef Arnold Chef Arnold , meskipun konsep MBG dinilai baik karena bertujuan meningkatkan kualitas gizi masyarakat dan menekan angka stunting, namun pelaksanaan di lapangan dianggap masih lemah. Ia menilai eksekusi yang tidak maksimal berisiko besar bagi kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak sebagai penerima utama program. Mantan juri MasterChef Indonesia ini menegaskan bahwa tujuan mulia MBG seharusnya diimbangi dengan standar pengawasan yang ketat agar tidak menimbulkan masalah baru. ""Programnya bagus cuma eksekusinya kurang,"" kata Chef Arnold soal program MBG pemerintah dikutip dari akun X @arnoldpoernomo, Selasa (23/9/2025). Kritik tersebut disampaikan Chef Arnold sebagai respons atas cuitan warganet yang menilai dirinya memiliki kompetensi untuk ikut memperbaiki kualitas program ini. Dalam unggahan yang sama, ia juga menyinggung pihak-pihak yang terdampak dari buruknya eksekusi di lapangan. ""Kasihan anak-anak yang keracunan, orang tua, tim dapur MBG, tim medis,"" jelasnya. Kritik Chef Arnold terhadap Program MBG Kritik Chef Arnold terhadap Program MBG Kritik Chef Arnold terhadap Program MBG Baca Juga: Chef Arnold Diduga Sindir Willie Salim Masak Besar Daging 200 Kg, Sebut hanya Bobon Santoso yang Bisa Chef Arnold Diduga Sindir Willie Salim Masak Besar Daging 200 Kg, Sebut hanya Bobon Santoso yang Bisa Respons Publik dan Dukungan Warganet Respons Publik dan Dukungan Warganet Respons Publik dan Dukungan Warganet Pernyataan Chef Arnold muncul sebagai balasan atas cuitan akun X @fajarsumantri, yang menyebut bahwa pria 37 tahun itu pernah menganalisis menu serta Rencana Anggaran Biaya (RAB) dari program serupa. Pemilik akun tersebut menilai keterlibatan koki selebritas ini bisa membawa perbaikan signifikan bagi pelaksanaan MBG di masa depan. ""Gua saran sih Arnold ya @ArnoldPoernomo. Beliau dulu udah pernah breakdown menu + RAB tuh. Gua yakin dengan kompetensinya, bisa membawa MBG lebih baik cc Pak @prabowo,"" tulis @fajarsumantri. Sekilas tentang Program MBG Sekilas tentang Program MBG Sekilas tentang Program MBG Program MBG resmi diluncurkan pada Januari 2025 dan berada di bawah pengawasan Badan Gizi Nasional (BGN). Program ini menargetkan sejumlah kelompok rentan di masyarakat sebagai penerima manfaat utama, antara lain anak usia sekolah, anak balita, ibu hamil dan menyusui, santri serta kelompok rentan lainnya. Foto/X @arnoldpoernomo Baca Juga: Seru! Chef Arnold Buka Gerobak Nasi Goreng di Depan Rumah Jokowi, Ada Ratusan Pengunjung! Seru! Chef Arnold Buka Gerobak Nasi Goreng di Depan Rumah Jokowi, Ada Ratusan Pengunjung! Tujuan Utama Program Tujuan Utama Program Tujuan Utama Program Adapun tujuan utama dari program MBG adalah meningkatkan kesehatan dan gizi masyarakat, mengurangi angka stunting di Indonesia, serta mendukung tumbuh kembang anak secara optimal. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, mendorong partisipasi pendidikan, serta menggerakkan ekonomi lokal dengan melibatkan pelaku UMKM dalam proses pengadaan makanan. Kasus Keracunan Massal Kasus Keracunan Massal Kasus Keracunan Massal Belakangan, implementasi program MBG mendapat kritik tajam akibat sejumlah kasus keracunan massal yang menimpa ribuan siswa di berbagai daerah Indonesia. Laporan pertama muncul pada Juli 2025 di Nusa Tenggara Timur (NTT), sebelum akhirnya meluas ke 16 provinsi termasuk Garut dan Bandung Barat. Jumlah korban terus bertambah seiring dengan distribusi makanan di berbagai wilayah. Dugaan sementara menyebut bahwa penyebab keracunan berkaitan dengan kontaminasi mikrobiologis, bahan kimia berbahaya, pengolahan yang tidak higienis, hingga lamanya jeda waktu antara pengolahan dan penyajian makanan. Baca Juga: Chef Arnold Buka Gerobak Nasi Goreng Depan Rumah Pak Jokowi di Solo Chef Arnold Buka Gerobak Nasi Goreng Depan Rumah Pak Jokowi di Solo (dra) (dra)",Diana Rafika Sari,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/23/187/1623837/chef-arnold-kritik-program-mbg-soroti-eksekusi-yang-lemah-bgp.jpg,https://lifestyle.sindonews.com/read/1623837/187/chef-arnold-kritik-program-mbg-soroti-eksekusi-yang-lemah-1758604154?showpage=all,6843d349dd79c6bae2db11f91ceb21904a00bf701ecac6c2b90e9d95593ce542,2025-11-13 21:58:43.630 2017,tempo,mbg,2025-10-07 17:31:52,Koalisi Sipil Temukan Perlakuan Istimewa untuk Kepolisian dalam Program MBG,"TRANPARENCY Internasional Indonesia (TII) menemukan adanya perlakuan istimewa untuk lembaga kepolisian dalam program makan bergizi gratis (MBG). Setiap yayasan yang berada di bawah naungan Polri bisa membuka hingga 15 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) atau dapur MBG. Pilihan editor: Rereongan Sarupi Hidup Kembali di Era Dedi Mulyadi Peneliti TII, Dzatmiati Sari, menuturkan, perlakuan tersebut istimewa jika dibandingkan dengan yayasan mitra MBG pada umumnya. Yayasan non-kepolisian hanya diperbolehkan membuka paling banyak sepuluh dapur saja. ""Kenapa dibedakan? Apa indikatornya yang membedakan?"" kata Sari dalam peluncuran laman pelaporan MBG Watch di kawasan Jakarta, Selasa, 7 Oktober 2025. Selain jatah dapur yang berbeda, yayasan di bawah kepolisian juga tidak perlu melalui tahap pendalaman profil dan transaksi yayasan ketika mendaftar sebagai dapur MBG. Badan Gizi Nasional mengecualikan yayasan kepolisian dari daftar pengecekan latar belakan profil dan transaksi yayasan. Sari mempertanyakan dasar pertimbangan pemerintah memberikan ekslusivitas kepada lembaga keamanan tersebut. Apalagi, kata dia, belakangan pemerintah membangga-banggakan SPPG yang dikelola kepolisian dan menjadikannya sebagai percontohan dapur yang baik bagi SPPG lain. ""Karena narasi yang mulai beredar juga, kalau SPPG itu di bawah yayasan TNI-Polisi itu bagus, aman. Tapi apa indikatornya. Harus dijelaskan dong,"" tutur Sari. Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto memang pernah memerintahkan Kepala BGN Dadan Hindayana untuk mengadopsi standar MBG milik Polri ke semua SPPG yang ada di Indonesia. Perintah itu dikeluarkan usai lebih dari 6 ribu orang keracunan akibat MBG. Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menjelaskan perintah itu diberikan oleh Presiden Prabowo kepada Kepala BGN dalam rapat terbatas yang digelar di kediaman pribadi Presiden Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta, Ahad malam, 5 Oktober 2025. ""Presiden menegaskan kepada Kepala BGN bahwa setidaknya pada pekan depan ini, dapur-dapur harus sudah dilengkapi dengan alat tes kit, yakni mengecek kebersihan makanan, alat pencuci dan pengering higienis dilengkapi air hangat, dan alat khusus untuk menghindari bakteri, dan penyediaan filter air bersih,"" kata Teddy saat dihubungi di Jakarta, Ahad malam. Kepala BGN Dadan Hindayana lantas mengamini perintah tersebut. Kalau kita lihat, bangunan yang dikelola Polri itu memang memenuhi standar yang baik. Selain itu, sebelum makanan dibagikan, mereka melakukan rapid test terlebih dahulu, kata Dadan di Jakarta, Rabu, 1 Oktober 2025. Pilihan editor: Viral Menu MBG Berisi Irisan Kentang dan Pangsit di Depok, Begini Penjelasan SPPG","Dede Leni Mardianti, Imam Hamdi",https://statik.tempo.co/data/2025/07/17/id_1413817/1413817_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/koalisi-sipil-temukan-perlakuan-istimewa-untuk-kepolisian-dalam-program-mbg-2077214,1495404400bad9c86ed8b9c589a4a5c437b69d29f11de20d37133aeec7539a67,2025-11-13 21:58:46.486 1868,sindonews,mbg,2025-10-04 23:46:00,BGN Sebut 40 SPPG Ditutup Sementara usai Ramai Insiden Keracunan MBG,"JAKARTA JAKARTA - Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola, Badan Gizi Nasional Badan Gizi Nasional Badan Gizi Nasional (BGN) Tigor Pangaribuan menyebut 40 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) ditutup sementara. Hal itu dilakukan usai ramai dugaan keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). ""Sampai saat ini sudah ada lebih kurang 40 yang ditutup sementara,"" kata Tigor saat ditemui seusai diskusi yang digelar Formas bertajuk 'MBG Bermanfaat untuk Siapa?' di Jakarta Selatan, Sabtu (4/10/2025). Menurut Tigor, penutupan sementara ini guna kepentingan investigasi. Hal itu dilakukan hingga proses investigasi mengeluarkan hasil. ""Sementara artinya sampai kapan? sampai proses laboratorium tesnya keluar nanti dan dikonfirmasi itu karena apa,"" ucapnya. Baca juga: 9 Bulan Program MBG, Habiskan Anggaran Rp21,64 Triliun 9 Bulan Program MBG, Habiskan Anggaran Rp21,64 Triliun Sementara itu, Guru Besar FEB UGM Agus Sartono menyatakan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bisa menciptakan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) baru. Hal itu bisa terwujud jika program tersebut melibatkan masyarakat di sekitar sekolah. ""Belanja bahan bakunya dari sekitar sekolah, maka akan tercipta sirkulasi ekonomi yang bagus, jadi akan tumbuh ekonomi solusi yang merata,"" kata Agus. Salah satu target penerima manfaat MBG merupakan pelajar sekolah dengan jumlah yang tidak sedikit. Dengan hal itu, makan akan tercipta demand yang tinggi terhadap bahan pokok untuk memenuhi gizi yang terkandung dalam Program MBG. Baca juga: Program MBG Bisa Ciptakan Pelaku UMKM Baru dan Cegah Urbanisasi Program MBG Bisa Ciptakan Pelaku UMKM Baru dan Cegah Urbanisasi ""Dengan ada komunitas ekonomi di bawah, selain memberikan makan bergizi garis tadi, akan tercipta UMKM baru untuk suplai tadi, tempe, ada peternak telur ayam, sayur-sayuran. Jadi ini akan menciptakan lapangan kerja,"" ujar Agus. Selain itu, jika hal tersebut berjalan juga akan berdampak pada berkurangnya angka urbanisasi. ""Sekaligus akan mencegah, akan memperlambat laju urbanisasi yang ini menjadi tantangan kota-kota besar,"" ucapnya. (cip) (cip)",Nur Khabibi,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/04/15/1628641/40-sppg-ditutup-sementara-usai-ramai-insiden-keracunan-mbg-gcc.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1628641/15/bgn-sebut-40-sppg-ditutup-sementara-usai-ramai-insiden-keracunan-mbg-1759594250?showpage=all,d465a7e11d463facd7000094c120dd455cb231cff6dfe96511200a55bb059bcf,2025-11-13 21:46:54.616 1870,sindonews,mbg,2025-10-04 23:30:00,Program MBG Bisa Ciptakan Pelaku UMKM Baru dan Cegah Urbanisasi,"JAKARTA JAKARTA - Guru Besar FEB UGM Agus Sartono menyatakan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) bisa menciptakan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) baru. Hal itu bisa terwujud jika program tersebut melibatkan masyarakat di sekitar sekolah. Agus menyatakan, bahan baku MBG seharusnya dibeli dari warung-warung yang berada di sekitar sekolah. ""Belanja bahan bakunya dari sekitar sekolah, maka akan tercipta sirkulasi ekonomi yang bagus, jadi akan tumbuh ekonomi solusi yang merata,"" kata Agus dalam diskusi yang digelar Formas bertajuk 'MBG Bermanfaat untuk Siapa?' yang digelar di Jakarta Selatan, Sabtu (4/10/2025). Salah satu target penerima manfaat MBG merupakan pelajar sekolah dengan jumlah yang tidak sedikit. Dengan hal itu, makan akan tercipta demand yang tinggi terhadap bahan pokok untuk memenuhi gizi yang terkandung dalam Program MBG. Baca juga: Ketum Formas: Program MBG Cita-cita Prabowo Agar Indonesia Tidak Ada Stunting Ketum Formas: Program MBG Cita-cita Prabowo Agar Indonesia Tidak Ada Stunting ""Dengan ada komunitas ekonomi di bawah, selain memberikan makan bergizi garis tadi, akan tercipta UMKM baru untuk suplai tadi, tempe, ada peternak telur ayam, sayur-sayuran. Jadi ini akan menciptakan lapangan kerja,"" ujar Agus. Selain itu, jika hal tersebut berjalan juga akan berdampak pada berkurangnya angka urbanisasi. ""Sekaligus akan mencegah, akan memperlambat laju urbanisasi yang ini menjadi tantangan kota-kota besar,"" ucapnya. (cip) (cip)",Nur Khabibi,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/04/15/1628637/program-mbg-bisa-ciptakan-pelaku-umkm-baru-dan-cegah-urbanisasi-zzp.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1628637/15/program-mbg-bisa-ciptakan-pelaku-umkm-baru-dan-cegah-urbanisasi-1759594204?showpage=all,504bc6783583c4e1aa15385ff4d9ff7919b1a083be9884c5bd14436699c70c91,2025-11-13 21:47:05.067 1871,tempo,mbg,2025-10-22 07:04:41,Perpres MBG Atur Larangan SPPG Masak sebelum Pukul 12 Malam,"WAKIL Kepala Badan Gizi Nasional Nanik Sudaryati Deyang menyatakan salah satu regulasi yang tercantum dalam peraturan presiden tentang tata kelola program makan bergizi gratis (MBG) ialah larangan bagi dapur untuk memasak makanan sebelum pukul 12 malam. Adapun BGN menyebut perpres ini sudah rampung dan dalam waktu dekat akan disosialisasikan. Pilihan editor: Kiprah Menteri Sjafrie di Ranah Militer hingga Sipil Salah satu contoh tata kelola yang kecil saja, satuan pelayanan pemenuhan gizi enggak boleh lagi memasak di bawah pukul 12 malam. Pukul 10 malam itu enggak boleh, masaknya harus pukul dua pagi,"" kata Nanik seusai acara penyampaian kinerja satu tahun Kementerian Koordinator Bidang Pangan di Jakarta, Selasa, 22 Oktober 2025. Nanik menjelaskan, dapur penyedia MBG alias SPPG juga wajib memasak sesuai urutan atau batch pembagian penerima manfaat di sekolah, mulai dari PAUD hingga SMA. ""Misalnya batch satu itu dikirim pagi untuk anak-anak TK, itu masak sendiri. Kalau dikirim untuk anak-anak SD yang agak siang, nanti dimasak sendiri. Ini contoh yang masuk dalam Perpres Tata Kelola MBG,"" kata dia. Selain itu, dalam rangka memperbaiki tata kelola, Badan Gizi juga menindak tegas mitra-mitra yang tidak menjalankan standar operasional prosedur atau SOP yang telah ditetapkan. ""Kemudian kepada para mitra juga kami tegas, kami katakan kalau terjadi hal-hal yang tidak kami inginkan seperti sekarang atau kemarin-kemarin, kami akan tindak, kami tutup dapurnya untuk jangka waktu yang sampai selesai kami melakukan evaluasi, ujar Nanik. Menurut Nanik, berdasarkan data terbaru, BGN sudah menutup 112 SPPG bermasalah. Dari total ini yang menyatakan siap dibuka lagi 13 SPPG, tapi kami mau cek lagi, tutur dia. Nanik menjelaskan, SPPG harus memenuhi sejumlah syarat untuk diperbolehkan dibuka kembali. Beberapa syarat itu di antaranya memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SHLS), sertifikasi Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), sertifikasi halal, hingga sertifikasi air bersih. Dia menekankan semua dapur penyedia MBG harus sesuai dengan petunjuk teknis yang ada. Adapun berdasarkan hasil investigasi tim BGN, masih banyak temuan dapur-dapur yang ruang pemorsiannya belum memiliki pendingin ruangan. Nanik mengatakan kondisi ini berpotensi membuat makanan cepat basi. Oleh karena itu, Nanik mengingatkan kepada SPPG untuk melakukan perbaikan. Lebih jauh, Nanik menambahkan, setiap dapur juga harus melakukan epoksi, atau melapisi permukaan lantai supaya lebih kuat, tahan air, dan mudah dibersihkan maupun tidak licin akibat tumpahan minyak. Kenapa harus diepoksi? Supaya kuman-kuman dari bawah ini tidak naik. Kemudian, tempat pencucian ompreng harus terpisah dengan pencucian sayur dan sebagainya, itu sekarang yang kami tegakkan,"" kata Nanik. Sebelumnya, Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan peraturan presiden tentang program makan bergizi gratis sudah rampung dan tinggal diterbitkan oleh pemerintah pusat. Sudah beres. Tinggal dibagikan, kata Dadan di Istana Kepresidenan pada Jakarta, 20 Oktober 2025. Dadan menuturkan perpres tersebut memuat sanksi administratif bagi dapur makan gratis yang melanggar prosedur. Namun Dadan berujar sanksi sebetulnya sudah berlaku bahkan sebelum digodok. (Sanksi) administratif. Kan menghentikan operasional. Sekarang itu ada 106 yang dihentikan operasionalnya, baru 12 yang kami rilis lagi, ujar Dadan. Pilihan editor: BGN: Program MBG Sudah Jangkau 36,7 Juta Warga","Ervana Trikarinaputri, Imam Hamdi",https://statik.tempo.co/data/2025/10/10/id_1434101/1434101_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/perpres-mbg-atur-larangan-sppg-masak-sebelum-pukul-12-malam-2081993,83ae1ca53524d95ba448882c5641817629d8773c51608fbe6c094e08c60f2b75,2025-11-13 21:47:05.235 1872,tempo,mbg,2025-10-21 14:00:00,Prabowo Bilang Angka Keracunan MBG Masih Manusiawi,"Presiden Prabowo Subianto mengatakan angka keracunan makan bergizi gratis (MBG) masih dalam koridor manusiawi apabila dibandingkan dengan puluhan juta penerima manfaat MBG. Prabowo mengatakan hingga setahun pemerintahannya berjalan, program makan gratis sudah memiliki 12.508 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) dari target 32 ribu. Artinya, kata Prabowo, sudah ada 1,4 miliar porsi yang dibagikan kepada 36,7 juta penerima manfaat MBG seperti anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Foto: Tempo/Imam Sukamto, Antara Foto Editor: Ryan Maulana","Tempo.co, Ryan Maulana",https://statik.tempo.co/data/2025/10/21/id_1436225/1436225_720.jpg,https://www.tempo.co/arsip/prabowo-bilang-angka-keracunan-mbg-masih-manusiawi-2081865,f2cc4767f26ba232e69bcb7189e24fb956efd0e04675139b0e9b4a9f9d3f898e,2025-11-13 21:47:27.877 1873,sindonews,mbg,2025-09-27 22:26:00,BGN Diminta Gandeng Pemda Awasi MBG,"JAKARTA JAKARTA - Pengamat Ilmu Politik dan Pemerintahan Universitas Terbuka Insan Praditya Anugrah menilai perlunya keterlibatan aktif pemerintah daerah (pemda) dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG). Karena pemda dianggap pihak yang paling memahami kondisi di lapangan. ""Pemerintah daerah yang paling memahami kondisi lapangan, sehingga lebih tepat dalam memitigasi potensi kasus keracunan,"" ujarnya, Sabtu (27/9/2025). Meski begitu, Insan menegaskan perlunya mekanisme checks and balances. Menurutnya, desentralisasi kewenangan pemda tetap harus diimbangi dengan pengawasan dari pemerintah pusat. Baca juga: Marak Kasus Keracunan MBG, Prabowo: Waspada, Jangan Sampai Dipolitisasi Marak Kasus Keracunan MBG, Prabowo: Waspada, Jangan Sampai Dipolitisasi Dengan begitu, tercipta keseimbangan antara pusat sebagai penyedia program dan pemda sebagai penanggung jawab regional yang memiliki akses langsung terhadap infrastruktur serta perangkat daerah. ""Harus ada mekanisme kontrol bersama, baik dari pusat, DPRD provinsi dan kabupaten/kota, maupun organisasi masyarakat sipil. Dengan begitu, potensi penyelewengan, korupsi, atau inefisiensi bisa cepat terdeteksi dan ditangani, imbuhnya. Sementara itu, sejumlah daerah sudah menunjukkan inisiatif tanpa menunggu instruksi formal dari BGN. Wali Kota Surakarta Respati Ardi menegaskan, meski pengawasan tidak secara formal diminta oleh Badan Gizi Nasional (BGN), Pemkot Surakarta mengambil langkah inisiatif dengan melibatkan Dinas Pangan, Dinas Kesehatan, serta Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk memastikan program berjalan sesuai standar. Kami turun langsung setiap hari. Dinas Pangan mengawasi proses memasak, sedangkan Dinas Kesehatan melakukan uji acak sebelum distribusi, jelasnya. Pengawasan dilakukan menyeluruh, mulai dari bahan baku, proses memasak, penyegelan, hingga distribusi. Respati menekankan, pengawasan MBG bukan sekadar formalitas, melainkan tanggung jawab moral Pemkot untuk melindungi generasi muda. Program ini menyentuh langsung kebutuhan warga. Kami harus pastikan aman, sehat, dan sesuai standar. MBG adalah program mulia Presiden Prabowo untuk mencetak generasi kuat, dan kami siap menjaganya, tegasnya. Langkah serupa juga diambil Pemerintah Kabupaten Bojonegoro. Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah memberikan tiga arahan strategis kepada pengelola SPPG, pertama meningkatkan komunikasi dan koordinasi dengan Forkopimcam di wilayah kerja masing-masing. Kedua, bersinergi dengan OPD teknis, seperti Dinas Lingkungan Hidup, untuk penanganan limbah dan sanitasi. Dan ketiga, menjaga kualitas, kebersihan, dan keberagaman menu agar sesuai kebutuhan gizi serta diterima dengan baik oleh penerima manfaat. Nurul menegaskan, program MBG tidak boleh gagal dalam misi mulianya meningkatkan status gizi anak-anak Bojonegoro. Pemkab bahkan siap menindak tegas apabila ditemukan pelanggaran atau kelalaian. Program ini harus menjadi kebanggaan Bojonegoro. Jangan sampai tujuan baik ini tercoreng oleh kecerobohan, ujarnya. Inisiatif sejumlah daerah tersebut, sejalan dengan arahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian. Ia menekankan, keberhasilan MBG sangat bergantung pada sinergi pemerintah pusat dan daerah. Koordinasi antara Pemda dan Satgas MBG mutlak diperlukan. Dengan sinergi yang baik, persoalan di lapangan, termasuk kasus keracunan siswa, bisa diminimalisir bahkan dicegah, tegas Tito. Mendagri menambahkan, keberhasilan MBG tidak cukup ditentukan oleh kebijakan nasional semata. Peran aktif Pemda melalui Satgas MBG menjadi kunci agar pengawasan gizi berjalan optimal sekaligus memastikan program tepat sasaran. (rca) (rca)",Rakhmatulloh,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/27/15/1625815/bgn-diminta-gandeng-pemda-awasi-mbg-mgo.jpeg,https://nasional.sindonews.com/read/1625815/15/bgn-diminta-gandeng-pemda-awasi-mbg-1758985764?showpage=all,bb3b6ddbc15752969f6e797d3fd3dc11c343f82e6abe0c7a632b85f602f5e5a4,2025-11-13 21:54:29.757 1890,sindonews,mbg,2025-10-02 15:35:00,"Puan Maharani Sebut Program MBG Harus Dievaluasi, Perpres Segera Terbit","JAKARTA JAKARTA - Ketua DPR RI Puan Maharani menyebut program Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG) perlu dievaluasi secara menyeluruh. Apalagi, belakangan ini marak kasus dugaan keracunan yang dialami pelajar lantaran menyantap hidangan MBG MBG . Namun, Puan juga menyampaikan bahwa MBG ini merupakan program yang baik demi meningkatkan gizi seluruh anak Indonesia, apalagi untuk generasi penerus bangsa. ""Namun tentu saja karena perlu dilakukan evaluasi secara total dan perlu diperbaiki,"" kata Puan dalan konferensi pers di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (2/10/2025). Baca Juga: Evaluasi Program MBG, Poros Pelajar Soroti Kebijakan Impor Wadah Makanan Evaluasi Program MBG, Poros Pelajar Soroti Kebijakan Impor Wadah Makanan Dalam mendukung program prioritas ini, DPR melalui Komisi IX telah meminta adanya payung hukum terhadap program MBG ini. Payung hukum tersebut bisa berupa Peraturan Presiden (Perpres). ""Saya sudah mendapatkan laporannya bahwa akan segera dikeluarkan Perpres terkait payung hukum,"" ujarnya. Perpres terkait tata kelola MBG tersebut bisa melibatkan kementerian atau lembaga terkait untuk membantu kelancaran program ini. Hal ini diperlukan untuk bisa sama-sama menjaga proses penyediaan program MBG ini tak kembali bermasalah di lapangan. ""Jadi hal tersebut tentu saja kita harus sama-sama untuk mendorong, mendukung, bagaimana perbaikan di lapangan ini bisa segera ditindaklanjuti oleh pihak-pihak terkait,"" ucapnya. Puan kembali menegaskan bahwa program sangat baik untuk meningkatkan gizi anak Indonesia. ""Hanya memang prosesnya dan mekanismenya harus total dievaluasi,"" ujarnya. (zik) (zik)",Achmad Al Fiqri,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/02/15/1627743/puan-maharani-sebut-program-mbg-harus-dievaluasi-perpres-segera-terbit-tix.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1627743/15/puan-maharani-sebut-program-mbg-harus-dievaluasi-perpres-segera-terbit-1759392623?showpage=all,48a1023a6b8ac60763d1c41afc143b25567e30fbd03b4a86e592cf54bb019698,2025-11-13 21:48:40.447 1874,sindonews,mbg,2025-10-04 22:59:00,Ketum Formas: Program MBG Cita-cita Prabowo Agar Indonesia Tidak Ada Stunting,"JAKARTA JAKARTA - Ketua Umum Forum Masyarakat Indonesia Emas (Formas) Yohanes Handojo Budhisedjati menyatakan, Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) Makanan Bergizi Gratis (MBG) Makanan Bergizi Gratis (MBG) merupakan cita-cita Presiden Prabowo Subianto. Tujuannya agar Indonesia terbebas dari stunting. Hal itu sampaikan Yohanes Handojo Budhisedjati saat Formas menggelar diskusi bertajuk 'MBG Bermanfaat untuk Siapa?' yang digelar di Jakarta Selatan, Sabtu (4/10/2025). ""MBG ini melalui pemikiran Pak Prabowo secara pribadi 2006, Pak Prabowo itu bercita-cita agar anak-anak Indonesia tidak ada stunting, tidak ada kelaparan, menjadikan generasi muda itu nanti bisa lebih baik daripada generasi sekarang. Saat Pak Prabowo menjadi Presiden, cita-cita mulia ini kemudian diimplementasikan,"" sambungnya. Baca juga: BGN Gelar Bimbingan Teknis Penjamah Makanan untuk 1.800 Peserta di Bogor dan Sukabumi BGN Gelar Bimbingan Teknis Penjamah Makanan untuk 1.800 Peserta di Bogor dan Sukabumi Menurut Yohanes, Program MBG ini merupakan kali pertama dilakukan di Indonesia. Yohanes menilai wajar jika dalam pelaksanaannya perlu ada perbaikan. ""Kemudian terjadi banyak sekali kejadian-kejadian salah satunya keracunan, inilah yang kita ingin coba kita atasi bersama, karena kita tidak ingin nila setitik, rusak susu sebelangga,"" ujarnya. Baca juga: 9 Bulan Program MBG, Habiskan Anggaran Rp21,64 Triliun 9 Bulan Program MBG, Habiskan Anggaran Rp21,64 Triliun Terkait permasalahan tersebut, pemerintah kini tengah melakukan sejumlah evaluasi. Dengan adanya evaluasi itu, Yohanes berharap pelaksanaan MBG akan lebih baik. ""Harapan kita, MBG ini bisa dikelola dengan baik, dengan transparan tidak ada kebocoran dan benar-benar anak-anak yang menerima ini harus menerima dengan baik. Tentu saja banyak perbaikan yang harus kita lalui, tapi ini adalah sebuah perjalanan menuju ke sebuah kesempurnaan,"" pungkasnya. (cip) (cip)",Nur Khabibi,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/04/15/1628635/ketum-formas-program-mbg-citacita-prabowo-agar-indonesia-tidak-ada-stunting-dft.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1628635/15/ketum-formas-program-mbg-cita-cita-prabowo-agar-indonesia-tidak-ada-stunting-1759590611?showpage=all,1ce36734078d2ed9e8f4fa11ab001c3d1ee0d613cb9c43e9012493696c5e60d7,2025-11-13 21:47:15.402 1875,tribunnews,mbg,2025-11-12 19:03:33,"Pastikan Program MBG Tepat Sasaran, DP3AKB Lombok Timur Tekankan Pentingnya Akurasi Data","Program prioritas penurunan stunting melalui Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk 3B dianggap belum optimal, namun akan dibahas dan dioptimalkan pada tahun 2026. Laporan Wartawan TribunLombok.com, Rozi Anwar TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR- Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB)Lombok Timurtekankan pentingnya data yang akurat dalam merencanakan dan optimalisasi program. Hal tersebut diungkapkan, Kepala Dinas DP3AKB Muhammad Hasbi Santoso, di sela-sela rapat koordinasi diseminasi data Sistem Informasi Geospasial (SIGA), Data Pemutakhiran PK25 dan Penyusunan Data Basis Perencanaan Program dan Anggaran tahun 2025 Data itu adalah bahan baku pokok yang harus tervalidasi dan terupdate, sehingga apa yang kita rencanakan itu bisa optimal, terang Hasbi pada Rabu (12/11/2025). Hasbi menyebutkan, DP3AKB telah mengeluarkan data sekali dalam setahun. Begitu juga pada tahun 2025 ini, DP3AKB melakukan persiapan dengan mengumpulkan para keanggotaan di masing-masing kecamatan diLombok Timur. Ia juga menekankan, yang menjadi tugas pokok dan fungsi DP3AKB sendiri yakni penurunan angka stunting dan peningkatan keluarga berkualitas melalui program KB. Program penurunan stunting ini merupakan program pilar dan program unggulan presiden Prabowo Subianto, ucap Hasbi. Baca juga:Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan Dihapus Lewat Skema Pemutihan Salah satunya melalui program makan bergizi gratis (MBG) yang menyasar ibu hamil, balita non Paud, ibu menyusui (3B), sebagai salah bentuk dalam intervensi penurunan angka stunting. ProgramMBGini akan diperluas nantinya seiring bertambahnya jumlah sasaran terutama di 3B ini. Nanti akan ada penambahan jumlah dapur, begitu juga dengan peningkatan kualitas menu padaMBG, ujar Hasbi. Hasbi mengakui, programMBGyang menyasar 3B diLombok Timurmasih belum optimal, saat ini masih sebagian sasaran yang menerimaMBG. Ia mengatakan, pada tahun 2026, sasaran programMBGuntuk 3B diLombok Timurmenjadi lebih optimal seiring dengan kerjasama yang dilakukan antara Badan Gizi Nasional (BGN) dengan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga). Dari Pemerintah pusat dalam hal ini sudah tidak memberikan persentase lagi, artinya seluruh sasaran 3B disetiap dapurMBGini berapapun jumlahnya akan dilayani, terang Hasbi. (*)",Rozi Anwar,https://asset.tribunnews.com/tlZVI6mJFqW-4TogSZXMqp6kq4A=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lombok/foto/bank/originals/RAKOR-32.jpg,https://lombok.tribunnews.com/ntb/96122/pastikan-program-mbg-tepat-sasaran-dp3akb-lombok-timur-tekankan-pentingnya-akurasi-data?page=all,68afb348706b5ff5edbb9dea39280fb8b487e1bdc982e3c48aa65c8d4ee0895f,2025-11-13 21:47:15.685 1876,tempo,mbg,2025-10-21 16:04:59,"Perkuat Ketahanan Pangan Nasional, ADHI Karya Bangun Dapur MBG Ramah Lingkungan","INFO NASIONAL - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) serta Badan Gizi Nasional meninjau pembangunan Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur Umum Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, pada Senin, 20 Oktober 2025. SPPG yang dibangun oleh ADHI Karya ini menggunakan teknologi inovatif Mobile Box (MOBOX) sistem bangunan modular hasil pengembangan internal ADHI Karya yang menawarkan efisiensi tinggi, kemudahan mobilisasi, serta fleksibilitas desain sesuai kebutuhan lokasi dan fungsi. Teknologi ini memungkinkan proses konstruksi yang cepat dan presisi, dengan efisiensi waktu dan biaya. SPPG Kebumen dibangun di atas lahan seluas 400 m2 dengan waktu pelaksanaan hanya 40 hari (September Oktober 2025). Fasilitas ini dirancang sebagai dapur modern berstandar tinggi yang mampu memproduksi hingga 3.000 porsi makanan bergizi per hari bagi anak-anak dan masyarakat penerima manfaat di wilayah sekitarnya. Dapur ini dilengkapi berbagai fasilitas pendukung, seperti ruang dapur utama, panel listrik, tempat pengolahan sampah (TPS), instalasi pengolahan air limbah (IPAL), jaringan air minum, dan area lanskap. Seluruh ruang dirancang memenuhi standar higienitas dengan dinding antibakteri, lantai epoxy, dan sistem ventilasi profesional, memastikan setiap hidangan yang diproduksi aman dan bergizi. Corporate Secretary ADHI Karya,Rozi Sparta mengatakan, kehadiran dapur SPPG di Kebumen menjadi wujud nyata kontribusi ADHI Karya dalam mendukung program strategis pemerintah di bidang ketahanan pangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Selain meningkatkan akses pangan bergizi, pembangunan SPPG juga membuka lapangan kerja lokal, memperkuat rantai pasok bahan pangan daerah, dan mendorong aktivitas ekonomi masyarakat sekitar. Kami bangga dapat berperan aktif dalam menghadirkan infrastruktur sosial yang berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat. Melalui teknologi MOBOX, ADHI Karya berkomitmen untuk menghadirkan pembangunan yang cepat, efisien, dan berkelanjutan, ujarnya. Inisiatif ini sejalan dengan Asta Cita Presiden, khususnya dalam memperkuat ketahanan pangan nasional, meningkatkan kualitas SDM, serta menghadirkan layanan sosial dasar bagi seluruh rakyat Indonesia. Melalui pembangunan SPPG ini, ADHI Karya tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga menghadirkan solusi yang berdampak sosial, lingkungan, dan ekonomi bagi masyarakat. (*)",Tempo,https://statik.tempo.co/data/2025/10/21/id_1436250/1436250_720.jpg,https://www.tempo.co/info-tempo/perkuat-ketahanan-pangan-nasional-adhi-karya-bangun-dapur-mbg-ramah-lingkungan-2081817,c66e62971997593b1950226bc30e32e8fe80d87a698d8d691dba4544bf1665ea,2025-11-13 21:47:16.326 1877,sindonews,mbg,2025-10-03 21:59:00,"Luhut Turun Gunung, Minta Purbaya Tak Sunat Anggaran MBG","JAKARTA JAKARTA - Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan memastikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) berjalan optimal dan anggarannya terserap. Ia secara tegas meminta Kementerian Keuangan (Kemenkeu) agar tidak menarik kembali atau memangkas alokasi dana MBG yang belum terserap. Permintaan ini disampaikan Luhut menyusul kekhawatiran adanya penarikan anggaran jika realisasi dana dianggap lambat. Luhut meyakinkan pemerintah, dalam hal ini Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, bahwa penyerapan anggaran program tersebut menunjukkan perbaikan signifikan. ""Kami laporkan bahwa penyerapan anggarannya membaik sehingga Menkeu nanti tidak perlu ambil-ambil anggaran yang tidak terserap,"" ujar Luhut saat ditemui di Kantor DEN, Jakarta, Jumat (3/10). Baca Juga: 9 Bulan Program MBG, Habiskan Anggaran Rp21,64 Triliun 9 Bulan Program MBG, Habiskan Anggaran Rp21,64 Triliun Berdasarkan data Badan Gizi Nasional (BGN), hingga sembilan bulan pertama tahun ini, serapan anggaran MBG telah mencapai Rp21,64 triliun atau sekitar 34% dari total alokasi. Angka ini menunjukkan progres positif yang hendak dipertahankan Luhut agar dana yang tersisa tidak disunat. Luhut menjelaskan, pemantauan ketat di lapangan terus dilakukan untuk memastikan realisasi program selaras dengan data yang dilaporkan. DEN juga membentuk tim khusus untuk menjamin akurasi data di lapangan. ""Kami lakukan pengecekan fisik, kami bangun tim juga dari DEN sehingga kita tidak hanya menerima laporan, sehingga Presiden dapat laporan dengan data akurat sehingga pengambilan keputusan juga bisa akurat,"" jelasnya. Baca Juga: BGN Minta Tambah Anggaran MBG Rp28 Triliun, Ini Syarat dari Purbaya BGN Minta Tambah Anggaran MBG Rp28 Triliun, Ini Syarat dari Purbaya Lebih lanjut, Luhut mengungkapkan bahwa progres serapan anggaran MBG kini telah memberikan dampak langsung pada penyediaan lapangan kerja. Program ini disebut menjadi salah satu bantalan ekonomi di tengah ketidakpastian global. ""Kalau saya tidak keliru tadi penyerapan lapangan kerja sudah 380 ribu, itu saya kira membantu sekali dalam keadaan ekonomi dunia yang tidak menentu sekarang ini,"" pungkasnya. (nng) (nng)",Dinar Fitra Maghiszha,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/03/33/1628343/luhut-turun-gunung-minta-purbaya-tak-sunat-anggaran-mbg-dmy.jpeg,https://ekbis.sindonews.com/read/1628343/33/luhut-turun-gunung-minta-purbaya-tak-sunat-anggaran-mbg-1759500613?showpage=all,56f0c608e2ca10a8bef59ec6d9f4f500e5a23fcfb3a3872d25e5240c58d6b19b,2025-11-13 21:47:25.939 1878,tribunnews,mbg,2025-11-12 16:11:46,"Kantor Sekretariat Disegel, Pedagang Pasar Induk Jakabaring Ancam Mogok Jualan, Sebut MBG Terdampak","SRIPOKU.COM, PALEMBANG- Sebuah kantor sekretariat diPasar Induk Jakabaring, Palembang, kini terkunci rapat dan mati suri. Di pintunya terpasang segel. Sudah hampir dua pekan, para pengurus Persatuan PedagangPasar Induk Jakabaring(PPPJKB) tak bisa masuk ke ""rumah"" mereka sendiri. Ironisnya, penyegelan ini dilakukan oleh ""gerombolan tak dikenal"" pada 30 Oktober 2025 lalu. Momennya pun janggal penyegelan terjadi tepat saat ratusan pedagang resmi yang tergabung di PPPJKB sedang berpeluh di depan Kantor Gubernur Sumsel, menuntut keadilan atas berbagai masalah di pasar. Baca juga:Jeritan Pedagang di Kantor Gubernur, Desak Pemprov Sumsel Tindak Tegas Pengelola Pasar Induk Peristiwa ini adalah puncak dari sengketa antara pedagang dan pihak pengelola,PT Swarnadwipa Selaras Adiguna(PT SSA). Di tengah sengketa soal retribusi, dugaan pungli, dan mafia lapak, kini muncul faksi misterius yang seolah mendapat panggung, sementara pedagang asli justru ""tergusur"". Ketua PPPJKB Achmad Muchsin mengatakan, kelompok tersebut bukan bagian dari pedagang resmi yang tergabung dalam persatuan. Aksi tersebut dilakukan pada tanggal 30 Oktober 2025, disaat yang bersamaan, Muchsin bersama pedagang Pasar Induk lainnya sedang melakukan aksi terkait sejumlah permasalahan pedagang di depan Kantor Gubernur Sumsel. ""Segerombolan yang tidak kami kenal melakukan aksi unjuk rasa mengatasnamakan pedagang dan diterima oleh PT SSA. Padahal kami semua di hari itu melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Gubernur,"" ujar Muchsin, Rabu (12/11/2025). Penyegelan kantor sekretariat baru diketahui setelah PPPJKB selesai melakukan unjuk rasa dan bertemu perwakilan Pemprov Sumsel. Dampak dari penyegelan yang sudah terhitung hampir dua pekan ini para pengurus PPPJKB tak bisa berkantor. Pihak persatuan sudah melaporkan penyegelan tersebut ke polisi. ""Kami sudah laporkan ke pihak kepolisian pada hari kejadian. Namun sampai sekarang segel masih terpasang. Permasalahan ini sebenarnya bisa diselesaikan jika pedagang dan pihak PT duduk bersama, tapi pihak PT enggan bertemu dengan kami pedagang,"" ujarnya. Muchsin berharap pemerintah provinsi dan pihak berwenang bisa turun tangan menyelesaikan persoalan ini. DikarenakanPasar Induk Jakabaringmerupakan salah satu aset perekonomian di Kota Palembang. Saat ini tercatat sekitar 300 lebih pedagang yang tergabung dalam PPPJKB. Ia menegaskan persatuan pedagang yang dipimpinnya adalah organisasi resmi yang sudah berdiri sejak Juni 2014 dan ada bukti akta notarisnya. Permasalahan yang dihadapi murni dari aspirasi pedagang yakni soal tarif retribusi, pungli, mafia lapak, dan persoalan lapak pedagang yang ditutup secara sepihak. ""Tidak menutup kemungkinan kami pedagang ada wacana mogok dagang jika pihak pengelola tidak merespon kami. Tapi mogok dagang itu kami hindari karena dampaknya akan besar sekali yang salah satunya pasokan sayur untuk program MBG (Makan Bergizi Gratis). Pernah kami mogok dagang tahun 2004, itu dampaknya besar sekali bagi masyarakat, "" ujar Muchsin. Sementara itu, Firli Darta SH selaku penasihat hukum PPPJKB mengatakan pihaknya juga menyayangkan pihak PT SSA menerima segerombolan massa aksi yang mengatasnamakan pedagang pasar Induk. Sedangkan pedagang yang betul-betul berdagang di sana tidak diterima sama sekali. Ditambah lagi pihak PT SSA menyebutkan akan membubarkan persatuan pedagang pasar induk yang jelas melanggar bahwa berserikat untuk menyampaikan pendapat itu dilindungi undang-undang. ""Kami sudah laporkan soal penyegelan Sekretariat PPPJKB yang ada diPasar Induk Jakabaringitu ke polisi. Saat ini masih dalam pemeriksaan petugas penyidik dan proses pembukaan segel kantor menunggu pemeriksa rampung oleh pihak kepolisian,"" ujar Firli. Ia menegaskan tuntutan pedagang pasar induk bukan hanya sekedar persoalan lapak tapi ada 8 tuntutan lainnya yang salah satunya terkait revitalisasi pasar dan dugaan adanya pungli. ""Kawan-kawan minta aturan diterapkan. Kami akan tetap menunggu keputusan Gubernur selaku pimpinan Pemprov Sumsel, kami lanjutkan ini sampai selesai. Perlu diingat ada 9 tuntutan yang kami sampaikan buka hanya sekedar masalah lapak pak Angkut,"" tandasnya. Sementara itu saat dikonfirmasi via WhatsApp, Pengawas UmumPT Swarnadwipa Selaras Adiguna(PT SSA) enggan memberikan komentarnya perihal adanya penyegelan kantor sekretariat PPPJKB. Ia hanya mengarahkan ke penasihat hukumnya. Sebelumnya Antoni mengatakan, bahwa pihak pengelola sangat menghormati atas aksi unjuk rasa dari pedagangPasar Induk Jakabaring.",Rachmad Kurniawan Putra,https://asset.tribunnews.com/E75dcrnQAYWDcvjbOzMV_jgw1JU=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palembang/foto/bank/originals/PPPJKB-disegel.jpg,https://palembang.tribunnews.com/metro/1301477/kantor-sekretariat-disegel-pedagang-pasar-induk-jakabaring-ancam-mogok-jualan-sebut-mbg-terdampak?page=all,548fec8d40ce6f664d005dba25c0591fcadb7276d8a7ad63eeb1a9ccca097e83,2025-11-13 21:47:26.394 1879,tempo,mbg,2025-10-21 11:37:48,"BGN: Program MBG Sudah Jangkau 36,7 Juta Warga","BADAN Gizi Nasional melaporkan program makan bergizi gratis (MBG) telah menjangkau 36.773.520 penerima manfaat di seluruh Indonesia hingga 20 Oktober 2025. Program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto itu disebut telah melibatkan lebih dari 12.500 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) atau dapur komunitas. Pilihan editor: Cara Sjafrie Sjamsoeddin Mengkonsolidasikan Partai Kepala BGN Dadan Hindayana mengklaim capaian itu menunjukkan keberhasilan kerja lintas sektor antara pemerintah pusat dan daerah. Capaian lebih dari 12.500-an SPPG aktif ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan Program MBG berjalan efektif dan merata, kata Dadan di Jakarta pada Senin, 20 Oktober 2025. Menurut Dadan, perluasan SPPG terus dilakukan, terutama di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Ia menegaskan prinsip dasar program ini adalah pemerataan akses gizi. Kami memastikan seluruh daerah memiliki akses setara terhadap layanan gizi. Prinsipnya, tidak boleh ada yang tertinggal, ujarnya. Program MBG mulai berjalan sejak 6 Januari 2025. Selain bertujuan memperbaiki kualitas gizi masyarakat, terutama anak-anak dan kelompok rentan, pemerintah juga mengklaim program ini membuka banyak lapangan kerja baru. BGN menyebut ribuan tenaga kerja terserap di dapur SPPG mulai dari juru masak, petugas distribusi, tenaga administrasi, hingga tenaga kebersihan. Tak hanya menciptakan lapangan kerja, Dadan mengatakan program MBG turut menghidupkan sektor ekonomi lokal melalui rantai pasok pangan. Kami lihat tumbuhnya pelaku usaha lokal yang sebelumnya tidak terlibat dalam sektor pangan kini ikut berpartisipasi, baik sebagai supplier maupun penyedia jasa pendukung, katanya. BGN juga mencatat munculnya industri pendukung, seperti produsen alat makan, wadah makanan, dan peralatan dapur, yang disebut berperan dalam menjaga keberlanjutan ekosistem MBG. Namun, di tengah klaim capaian tersebut, pengawasan pelaksanaan program masih menjadi sorotan. Sejumlah laporan dari daerah menyebutkan adanya perbedaan kualitas dan keterlambatan distribusi makanan, terutama di wilayah terpencil. Belum lagi masalah keracunan massal yang terjadi di berbagai daerah. Sejumlah pengamat gizi juga menilai pemerintah perlu lebih transparan dalam publikasi data serta memastikan pengadaan bahan pangan dilakukan secara akuntabel. Menanggapi hal itu, Kepala Biro Hukum dan Humas BGN Khairul Hidayati menyatakan lembaganya terus memperkuat aspek regulasi dan pengawasan. BGN memastikan seluruh pelaksanaan program berpedoman pada regulasi yang jelas, transparan, dan akuntabel, ujarnya. Khairul menambahkan, BGN juga membuka kanal pengaduan publik dan rutin melakukan diseminasi informasi agar masyarakat dapat ikut mengawasi pelaksanaan MBG. Kolaborasi publik menjadi kunci keberhasilan program ini, katanya. Pilihan editor: Prabowo Bilang Angka Keracunan MBG Masih Manusiawi","Dinda Shabrina, Imam Hamdi",https://statik.tempo.co/data/2025/10/16/id_1435284/1435284_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/bgn-program-mbg-sudah-jangkau-36-7-juta-warga-2081734,6f18829deb2af8a8161ee2326cfbc497418f84b6e238109b089220461d2dcc8b,2025-11-13 21:47:38.798 1880,sindonews,mbg,2025-10-03 20:19:00,"9 Bulan Program MBG, Habiskan Anggaran Rp21,64 Triliun","JAKARTA JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat serapan anggaran program Makan Bergizi (MBG) telah mencapai Rp21,64 triliun hingga September 2025. Nilai tersebut setara 34 persen dari total anggaran yang dialokasikan. Kepala BGN Dadan Hindayana menjelaskan, khusus untuk bantuan makan bergizi, realisasi anggaran tercatat sebesar Rp18,63 triliun. Untuk bantuan pemerintah makan bergizinya kurang lebih Rp18,63 triliun. Itu sudah mencapai 37 persen, ujar Dadan saat ditemui di Kantor Dewan Ekonomi Nasional, Jakarta Pusat, Jumat (3/10). Baca Juga: 198 SPPG Diklaim Sudah Kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi 198 SPPG Diklaim Sudah Kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi Ia menegaskan, capaian tersebut mencerminkan progres penyaluran program yang berjalan sesuai rencana. Menurut catatan BGN, dalam 9 bulan berjalan, tercatat sebanyak 37 persen telah menjadi penerima manfaat, dari total target. Jadi sudah 37 persen penerima manfaat menerima manfaat dalam waktu 9 bulan, tambahnya. Ketua Dewan Energi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyoroti pentingnya serapan anggaran yang optimal. Menurutnya, dengan realisasi yang membaik, risiko adanya dana yang tidak digunakan dapat dihindari. Kami lihat dana semua akan terserap dengan baik dan itu akan jadi penyebaran, dan itu saya kira akan menggerakkan ekonomi di bawah, kata Luhut. Baca Juga: P2G Tolak Guru Jadi Penanggung Jawab MBG: Bentuk Lepas Tangan BGN P2G Tolak Guru Jadi Penanggung Jawab MBG: Bentuk Lepas Tangan BGN Dalam kesempatan tersebut, Luhut menyampaikan program MBG telah membuka peluang kerja di berbagai daerah. Kalau saya tidak keliru, tadi penyerapan lapangan kerja sudah 380 ribu. Itu saya kira membantu sekali dalam keadaan ekonomi dunia yang tidak menentu sekarang ini, ucapnya. (nng) (nng)",Dinar Fitra Maghiszha,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/03/34/1628303/9-bulan-program-mbg-habiskan-anggaran-rp2164-triliun-rdw.jpeg,https://ekbis.sindonews.com/read/1628303/34/9-bulan-program-mbg-habiskan-anggaran-rp2164-triliun-1759497046?showpage=all,0c80feaf219f9e0ed4fc65c82a8c47740791b95c6858fab35630ab25a1f7d548,2025-11-13 21:47:36.325 1891,tribunnews,mbg,2025-11-12 15:56:10,"Pantau Kebutuhan Pangan untuk Program MBG di Balikpapan, Komoditas Bergantung Impor Lokal","TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN Pemerintah Kota (Pemkot)Balikpapanterus mendukung pelaksanaan programMakan Bergizi Gratis(MBG) berjalan dengan baik. Khususnya dalam ketersediaan bahan pangan. Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3)Balikpapan, Wahidin Alaudin mengatakan pihaknya fokus memantau sisi ketersediaan bahan pangan dalam pelaksanaan program MBG. Program yang menyasar puluhan ribu siswa ini berpotensi berdampak pada peningkatan kebutuhan stok pangan. Baik untuk komoditasimportotal, mau pun yang memiliki kontribusi dari daerah. Setidaknya total ada 12 komoditas untuk mendukung MBG, ujarnya, Rabu (12/11/2025). Ia menjelaskan, komoditas impor total ini mencakup komoditas yang tidak diproduksi daerah. Seperti bawang merah, bawang putih, kedelai, gula, dan minyak goreng. Baca juga:Balai Karantina Usul Pemkot Balikpapan Buat Sistem Pantau Program MBG Sementara komoditas dari kontribusi daerah di antaranya beras, cabe besar, cabe rawit, ayam ras, daging sapi, jagung dan telur. Itu pun angkanya masih sangat kecil untuk menyuplai total kebutuhan. Misal produksi cabe besar lokal hanya 14,5 persen dan cabe rawit cuma 18,5 persen, ucap Wahidin. Hal ini, ia katakan, menunjukkan ketergantunganBalikpapanpada pasokan pangan dari produksi luar daerah. DiketahuiBalikpapanbisa berkontribusi ayam ras lebih dari 100 persen. Sedangkan telur, kontribusi lokal untuk telur hanya membantu 8,1 persen. Dari hasil survei ke SPPGBalikpapanSelatan 6, satu SPPG saja membutuhkan 212 kilogram telur per hari, ulasnya. Kemudian kontribusi lokal untuk komoditas beras terhitung sangat kecil sekali hanya membantu 0,22 persen. Mengingat lahan pertanian atau sawah yang ada hanya di Teritip, luasnya juga tidak sampai 100 hektare. Dalam satu tahun, Balikpapan hanya berkontribusi stok daging sapi sekitar 8.000 kilogram atau 8 ton per tahun. Baca juga:Harga Rp12 Ribu Tak Ideal di Balikpapan, MBG Hadapi Kendala Inflasi dan Ahli Gizi Sapi yang dibawa ke sini dan dipelihara dalam setahun cuma menghasilkan sekitar 100 ekor saja, tuturnya. Wahidin menekankan, pentingnya melakukan koordinasi sejak awal untuk menjaga ketersediaan pangan. Terlebih untuk mendukung MBG, ini tentu mendorong permintaan konsumsi rumah tangga. Jangan sampai terjadi inflasi karena kebutuhan berbagai komoditas tadi melonjak signifikan, pungkasnya.(*)",Ary Nindita Intan R S,https://asset.tribunnews.com/h9YF7B9SWSKPN0mSlUdPWzHlJ_w=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251112_Program-MBG-di-Balikpapan-Kaltim-2025.jpg,https://kaltim.tribunnews.com/tribun-etam/1126267/pantau-kebutuhan-pangan-untuk-program-mbg-di-balikpapan-komoditas-bergantung-impor-lokal?page=all,10b2288f4c38ef85c72c640719523069203027eabe60485e77b849104c42eaa0,2025-11-13 21:49:02.022 1881,tribunnews,mbg,2025-11-12 14:30:35,"11 Ribu Siswa Keracunan MBG Sepanjang 2025, Apa Kata BGN?","TRIBUNGORONTALO.COM Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digadang-gadang sebagai salah satu program unggulan pemerintah ternyata menyisakan catatan serius. Sepanjang 2025, tercatat 211 kejadian keracunan pangan akibatMBGdengan total 11.640 siswa menjadi korban. Data tersebut diungkapkan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, dalam rapat bersama Komisi IX DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (12/11/2025). Total kejadian keracunan pangan di Indonesia sampai hari ini ada 441. Dari jumlah itu,MBGmenyumbang 211 kejadian atau kurang lebih 48 persen dari total keracunan pangan, ujar Dadan. Dari total korban keracunanMBG, sebanyak 636 siswa harus menjalani rawat inap di rumah sakit, sementara 11.004 lainnya menjalani rawat jalan. Namun, Dadan mengakui adanya perbedaan data antara BGN dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Kalau di data kami, rawat inap ada 636, sementara di Kemenkes 638. Beda dua. Untuk rawat jalan, data kami 11.004, sedangkan di Kemenkes 12.755. Sehingga totalnya kalau berbasis laporan Kemenkes ada 13.371 penerima manfaat yang alami gangguan kesehatan akibat program makan bergizi, jelasnya. Meski mencatat ribuan kasus keracunan, Dadan menekankan bahwa secara keseluruhan programMBGtetap berjalan. Hingga saat ini, BGN telah memproduksi 1,8 miliar porsi makanan. Sampai hari ini kita sudah memproduksi total 1,8 miliar porsi makan, alhamdulillah sebagian besar berjalan dengan baik, imbuhnya. ProgramMBGsebelumnya juga menuai sorotan karena adanya keluhan petugas yang belum menerima gaji, serta laporan dapur mitra yang tidak memenuhi standar. BGN menegaskan akan menutup permanen dapurMBGjika terjadi keracunan berulang. Selain itu, Dadan menekankan pentingnya sertifikasi bagi juru masak dapur mitraMBGuntuk memastikan kualitas dan keamanan pangan. (*)",Wawan Akuba,https://asset.tribunnews.com/aoOmgJrjD0wlavml7M3lrPIpWZU=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/gorontalo/foto/bank/originals/Guru-PIC-MBG.jpg,https://gorontalo.tribunnews.com/nasional/77388/11-ribu-siswa-keracunan-mbg-sepanjang-2025-apa-kata-bgn?page=all,501fbe3e72edbf74ce2e88719a168d3494a6fc5b38b8ba10cdcb4904e427468f,2025-11-13 21:47:37.217 1882,sindonews,mbg,2025-10-03 10:00:00,"MBG-Swasta di Sekolah Khusus Banten Kini Diperkuat Command Center AI YIPB, Grab-OVO","JAKARTA JAKARTA - Yayasan Inklusi Pelita Bangsa (YIPB) dan Grab-OVO melakukan inspeksi berkala guna menjamin standar keamanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang didanai oleh pihak swasta sebagai bentuk CSR (Corporate Social Responsibility) bagi anak-anak berkebutuhan khusus di Banten. YIPB selaku mitra pengelola program ini melakukan kunjungan ke beberapa titik, mulai dari mitra merchant UMKM Omah Kulina untuk menginspeksi kebersihan dapur dan standar operasional penyediaan makanan, lalu dilanjutkan kunjungan ke Sekolah Khusus (SKh) Assalam 01 & 02 sebagai salah satu penerima manfaat, dan terakhir mengunjungi MBG Command Center di kantor GrabSupport di Jakarta Selatan. Saat ini, program Corporate Social Responsibility (CSR) yang digagas oleh YIPB bersama Grab-OVO telah melayani 18 SKh swasta dan negeri di lima kota/kabupaten di Provinsi Banten, yakni Kota Tangerang Selatan, Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, Kota Serang, dan Kota Cilegon. Program ini telah berjalan sejak April 2025 dengan melibatkan 12 pelaku UMKM termasuk dapur kantin sekolah untuk melayani lebih dari 2.200 anak-anak berkebutuhan khusus dan guru. Cahaya Manthovani selaku Ketua Pelaksana Harian YIPB menjelaskan sinergi antara YIPB dan Grab-OVO ini telah berjalan dengan baik. Ini adalah bukti bahwa sinergi antara sektor publik dan swasta dapat menghasilkan solusi konkret untuk menjamin pemberian makanan sehat dan bergizi guna mendukung anak-anak berkebutuhan khusus. Kami melihat banyak sekolah khusus yang belum tersentuh program MBG di Provinsi Banten dan ini adalah program MBG yang pertama kali diadakan untuk Sekolah Khusus. Cahaya juga memaparkan bahwa program MBG Swasta ini dirancang memiliki pengawasan standar gizi dan tata kelola end-to-end secara digital untuk memastikan asupan nutrisi tetap terjaga. Banyak dari siswa berkebutuhan khusus memiliki pantangan makanan tertentu, jadi penting bagi kami memastikan makanan yang diberikan tidak hanya bergizi, tapi juga aman, bersih, dan sesuai kebutuhan. Karena itu, kami juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kerja sama yang baik selama ini dari Dinas Kesehatan dan Pendidikan di masing-masing kota/kabupaten selama ini, jelasnya. Kolaborasi ini menggandeng Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan setempat dalam proses pemilihan sekolah hingga proses seleksi dan edukasi mitra UMKM yang menjadi penyedia makanan untuk siswa. Pendampingan intensif dilakukan mulai dari inspeksi kesehatan lingkungan UMKM, kebersihan dapur, pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), hingga diskusi mendalam soal gizi, alergi dan kebutuhan makanan khusus bagi siswa. Maya Miranda Ambarsari, Ketua Pembina YIPB, menambahkan, Inisiatif ini menjadi bukti nyata bahwa gotong-royong pihak swasta serta pemanfaatan teknologi dan ekosistem digital dapat didorong pemerintah untuk menunjang program-program strategis nasional di bidang gizi dan ketahanan pangan. Kehadiran inisiatif MBG Swasta ini kiranya dapat dipertimbangkan sebagai salah satu model pelengkap MBG yang telah diterapkan selama ini oleh pemerintah dan bisa direplikasi di berbagai program bantuan sosial lainnya di Indonesia. Ini adalah bentuk komitmen jangka panjang kami untuk membantu menciptakan masa depan yang lebih sehat bagi anak-anak Indonesia yang berkebutuhan khusus. Melalui pemanfaatan teknologi dan prosedur pengawasan yang terus kami evaluasi dan perketat, kami bismillah selalu berupaya memastikan proses distribusi makanan berjalan transparan, aman, dan mendukung keberlangsungan UMKM lokal dan kantin sekolah di sekitar lokasi program, tutup Maya. Chief Executive Officer, Grab Indonesia, Neneng Goenadi menerangkan bahwa, Program MBG ini dirancang dengan tiga pilar utama. Pertama, pemanfaatan teknologi untuk proses yang lebih mudah dan transparan dengan membangun sistem distribusi makanan bergizi yang efisien dan real-time melalui aplikasi dan teknologi Grab. Kedua, penerapan protokol standar keamanan, kebersihan, dan gizi makanan berdasarkan rekomendasi ahli gizi dan Dinas Kesehatan setempat dengan mengacu pada standar Badan Gizi Nasional. Serta, pemanfaatan command center berbasis teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk memantau secara real-time proses dan protokol penyediaan makanan. Dan pilar terakhir, pemberdayaan mitra UMKM dan kantin sekolah untuk menciptakan dampak ekonomi yang positif secara langsung di level ekonomi lokal. Selain pengurus YIPB, kegiatan ini turut dihadiri oleh Karaniya Dharmasaputra selaku Presiden Direktur OVO dan Kertapradana selaku Director, ID Commercial, Strategic Partnership & Multimoda, Grab Indonesia. Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya YIPB dan Grab-OVO dalam mengevaluasi dan memperketat semua prosedur dan standar gizi program MBG Swasta sebagai inisiatif pihak swasta dalam mendukung program MBG pemerintah. (dra) (dra)",Diana Rafika Sari,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/03/166/1628015/mbgswasta-di-sekolah-khusus-banten-kini-diperkuat-command-center-ai-yipb-grabovo-prp.jpg,https://lifestyle.sindonews.com/read/1628015/166/mbg-swasta-di-sekolah-khusus-banten-kini-diperkuat-command-center-ai-yipb-grab-ovo-1759461013?showpage=all,388dd97f3d0324421aac5413f345c8c47612ffd276910103ed07c3537b450fb7,2025-11-13 21:47:46.996 1883,sindonews,mbg,2025-10-02 19:57:00,"Buntut KLB Keracunan MBG, Prabowo Bakal Terbitkan Perpres Perketat Pengawasan","JAKARTA JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menanggapi adanya kejadian luar biasa (KLB) yang ditetapkan atas dasar keracunan program makan bergizi gratis (MBG) di sejumlah wilayah. Merespons hal tersebut, Presiden Prabowo Subianto akan segera menerbitkan regulasi baru berupa Peraturan Presiden (Perpres) dan Instruksi Presiden (Inpres). Secara garis besar aturan baru ini akan memperkuat posisi pengawasan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah. ""Tadi mengenai tata kelola, mudah-mudahan satu minggu ini akan tuntas mengenai Perpres dan Inpres. Isinya seperti apa? Sabar sedikit, satu minggu nanti pembagian tugas serta Pemerintah Daerah, Kementerian Lembaga Terkait,"" ujar dia dalam konferensi pers di Gedung Kemenkes, Kamis (2/10/2025). Baca Juga: BGN Minta Tambah Anggaran MBG Rp28 Triliun, Ini Syarat dari Purbaya BGN Minta Tambah Anggaran MBG Rp28 Triliun, Ini Syarat dari Purbaya Selama ini program MBG hanya diampu oleh Badan Gizi Nasional. Penguatan tata kelola hingga pengawasan akan dibagi tugas kepada Pemerintah Daerah dan Kementerian/Lembaga lain, seperti Kemendagri dan lainnya. ""Dalam satu minggu ini insyaAllah rampung. Minggu depan akan kita umumkan,"" sambungnya. Pada kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menambahkan, dari sisi pengawasan nantinya akan dilakukan koordinasi antara Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, BGN, dan BPOM. Keterlibatan Kementerian/Lembaga ini juga berkaitan dengan pemenuhan aspek sertifikasi dapur MBG yang akan distandarkan oleh Kemenkes untuk memastikan makanan yang disajikan laik di konsumsi. ""Pak Dadan (Kepala MBG) itu sudah menargetkan paling lama satu bulan. Ini sudah ada surat resminya, diharapkan semua SPPG, sudah bisa mendapatkan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS),"" kata dia. Baca Juga: BGN: 75 Kasus dan 6 Ribu Siswa Alami Keracunan MBG Periode Januari-September 2025 BGN: 75 Kasus dan 6 Ribu Siswa Alami Keracunan MBG Periode Januari-September 2025 Selain SLHS, dapur MBG juga wajib untuk mengantongi sertifikat halal hingga Hazard Analysis and Critical Control Points (HACCP) alias sistem manajemen keamanan pangan yang sistematis dan berbasis ilmiah untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengendalikan bahaya yang dapat terjadi di setiap tahap rantai pasokan makanan. (nng) (nng)",Iqbal Dwi Purnama,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/02/34/1627867/buntut-klb-keracunan-mbg-prabowo-bakal-terbitkan-perpres-perketat-pengawasan-cil.jpeg,https://ekbis.sindonews.com/read/1627867/34/buntut-klb-keracunan-mbg-prabowo-bakal-terbitkan-perpres-perketat-pengawasan-1759407052?showpage=all,e8f5c02f82eff62f9e4c5319f9c06249e2983bd3fd40400cdda093e1ba17bb4a,2025-11-13 21:47:57.453 1884,tempo,mbg,2025-10-21 05:59:06,Kepala BGN: Perpres MBG Sudah Rampung,"KEPALA Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengatakan peraturan presiden tentang program makan bergizi gratis (MBG) sudah rampung dan tinggal diterbitkan oleh pemerintah pusat. Sudah beres. Tinggal dibagikan, kata Dadan di Istana Kepresidenan pada Jakarta, 20 Oktober 2025. Pilihan editor: Siasat Gibran Merawat Suara demi Kepentingan Politik 2029 Dadan menuturkan perpres tersebut memuat sanksi administratif bagi dapur makan gratis yang melanggar prosedur. Namun Dadan berujar sanksi sebetulnya sudah berlaku bahkan sebelum digodok. (Sanksi) administratif. Kan menghentikan operasional. Sekarang itu ada 106 yang dihentikan operasionalnya, baru 12 yang kami rilis lagi, ujar Dadan. Dalam sidang kabinet paripurna kemarin, Presiden Prabowo Subianto menyebut makan bergizi gratis sudah diberikan kepada 36,7 juta penerima. Ia mengatakan 1,4 miliar porsi makanan sudah dibagikan sejak 6 Januari 2025. Hari ini ada 36,7 juta anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita yang sudah menerima makan bergizi gratis ini, kata Prabowo di Istana Negara pada Jakarta, 20 Oktober 2025. Prabowo mengklaim angka penerima MBG setara enam kali populasi warga Singapura. Sehingga program unggulannya itu menjadi prestasi luar biasa dan menjadi perhatian banyak negara. Ini prestasi yang dipantau banyak negara, yang saya tahu presiden Brasil memberi tahu kepada saya mereka butuh 11 tahun untuk mencapai 40 juta, kita alhamdulillah dalam satu tahun mencapai 36 juta, ujar Prabowo. Pilihan editor: Setahun Prabowo, Amanat MK Soal Pendidikan Gratis Belum Terlaksana","Eka Yudha Saputra, Imam Hamdi",https://statik.tempo.co/data/2025/10/20/id_1436025/1436025_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/kepala-bgn-perpres-mbg-sudah-rampung-2081641,d13e324a73d4b1114dc863d184a31e283059a9827e797154b438f58eaa98915f,2025-11-13 21:48:00.778 1885,sindonews,mbg,2025-10-02 17:39:00,"BGN Minta Tambah Anggaran MBG Rp28 Triliun, Ini Syarat dari Purbaya","SURABAYA SURABAYA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa merespons usulan Badan Gizi Nasional (BGN) yang meminta tambahan anggaran program makan bergizi gratis (MBG) sebesar Rp28 triliun pada tahun ini. Penentuan apakah anggaran BGN akan ditambah atau dipangkas bergantung pada kemampuan penyerapan dan pengelolaan. ""MBG pelaksanannya bukan ke saya, tapi nanti saya akan lihat di akhir Oktober seperti apa,"" ujar Purbaya saat ditemui awak media di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (2/10/2025). Baca Juga: Profil Gus Ubaid, Tokoh Muda NU Stafsus Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa Profil Gus Ubaid, Tokoh Muda NU Stafsus Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa Purbaya menjelaskan pada prinsipnya jika penyaluran anggaran berjalan baik, maka penambahan dana akan dipertimbangkan. Namun, jika sebaliknya dana bisa dipangkas. ""Kalau bisa diserap yaudah, ketika ini kalau nambah tapi penyaluran bagus ya nambah. Kalau nanti kita perkirakan ternyata dia (BGN) nggak bisa serap sampai akhir Desember dengan dana yang ada, ya kita kurangin gitu aja,"" tegas dia. Purbaya mengingatkan bahwa urusan pelaksanaan program MBG berada di tangan BGN. Perlu diketahui, saat ini terjadi krisis kepercayaan publik terhadap kualitas makanan yang disalurkan dalam program MBG. Sejumlah menteri Kabinet Merah Putih dan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana pada hari ini mengadakan pertemuan di Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk membahas lonjakan kasus keracunan makanan. Berdasarkan data BGN, kasus keracunan makanan pada program MBG melonjak tajam dalam dua bulan terakhir. Periode 6 Januari hingga 31 Juli 2025 mencatat 24 kasus dan Periode 1 Agustus hingga 30 September 2025 mencatat tambahan 51 kasus. Kasus keracunan ini tersebar di Wilayah I (Sumatera), Wilayah II (Jawa), dan Wilayah III (Indonesia Timur), dengan ratusan siswa terdampak. Baca Juga: Purbaya Ancam Sidak Acak ke Himbara: Saya Muter-muter Biar Mereka Kapok Purbaya Ancam Sidak Acak ke Himbara: Saya Muter-muter Biar Mereka Kapok Kepala BGN, Dadan Hindayana menyebut penyebab keracunan beragam, mulai dari kesalahan pengadaan bahan baku hingga proses distribusi yang melewati batas aman. ""Pembelian bahan baku seharusnya H-2, ada yang dilakukan H-4. Proses memasak dan distribusi maksimal enam jam, ada yang sampai 12 jam. Hal-hal seperti ini yang kemudian menimbulkan masalah,"" jelas Dadan. (nng) (nng)",Anggie Ariesta,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/02/33/1627809/bgn-minta-tambah-anggaran-mbg-rp28-triliun-ini-syarat-dari-purbaya-ret.jpeg,https://ekbis.sindonews.com/read/1627809/33/bgn-minta-tambah-anggaran-mbg-rp28-triliun-ini-syarat-dari-purbaya-1759399838?showpage=all,4e3ff5b545229ae4174aa7a84843a2c72736fb8d54d3346ef9f840a2cb3874e3,2025-11-13 21:48:19.410 1886,tribunnews,mbg,2025-11-12 21:15:43,"BGN Ajukan Tambahan Anggaran Rp 28,6 Triliun Untuk Program MBG Hingga Akhir Tahun 2025","Pengembangan SPPG tersebut diperkirakan membutuhkan tambahan anggaran sekitar Rp 14,1 triliunKembangkan SPPG daerah-daerah terpencil yang sudah kami data ada 8.000DPR tekankan pentingnya standarisasi dalam pembangunan dan pengelolaan dapur TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Ketua Badan Gizi Nasional (BGN)Dadan Hindayanamengungkapkan, pihaknya mengajukan tambahan anggaran Rp 28,63 Triliun. Anggaran tambahan tersebut untuk menutupi kekurangan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) hingga akhir 2025, serta pengembangan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Hal itu diungkapkan Dadan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR pada Rabu (12/11/2025). ""Kemudian total kebutuhan anggaran kita, tambahan yang kita sedang ajukan ke Kementerian Keuangan adalah Rp28,63 triliun,"" kata Dadan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta. ""Jadi, Badan Gizi Nasional diprediksi akan menyerap 99 persen dana 71 triliun, kemudian ditambah dengan 28,63 triliun, sehingga kita akan membutuhkan anggaran kurang lebih Rp99 triliun di tahun 2025,"" imbuhnya. Baca juga:Janji Dibereskan Pekan Ini, Kepala BGN Pastikan Gaji Petugas MBG Tak akan Telat Lagi BGN, kata Dadan, memperkirakan kekurangan dana sekitar Rp 14,53 triliun hanya untuk programMBG. Selain itu,BGNjuga sedang mengembangkan SPPG sekitar 8.000 titik di daerah terpencil. Pengembangan SPPG tersebut diperkirakan membutuhkan tambahan anggaran sekitar Rp 14,1 triliun. Baca juga:Kepala BGN Disemprot DPR Gegara Ajukan Tambahan Dana Rp28,4 Triliun Tanpa Persetujuan Komisi IX ""Dengan proyeksi kebutuhan tersebut, maka kita akan membutuhkan tambahan senilai 14,53 triliun untuk makan bergizi,"" ucapnya. ""Selain itu kita sedang juga mengembangkan SPPG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi di daerah-daerah terpencil yang sudah kami data ada 8.000,"" ucapnya. Anggota Komisi IX DPR RI,Obon Tabroni, menilai pentingnya standarisasi dalam pembangunan dan pengelolaan dapur yang menjadi bagian dari fasilitasBGN. Dia meminta agar ketentuan standar luas dan penempatan alat dipatuhi secara konsisten sesuai dengan pedoman teknis yang telah ditetapkan. Standarisasi dapur harus fix. Jika luasnya ditetapkan 400 meter atau 300 meter, maka standar itu harus dipatuhi,"" kata Obon dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi IX DPR RI dan Badan Gizi Nasional (BGN), Rabu (12/11/2025). ""Jangan disetujui begitu saja ketika ada yang mengajukan proposal atau mengunggah gambar dengan luas hanya 150 meter atau bahkan kurang dari itu, apalagi jika penempatan alatnya tidak maksimal, kata Legislator Gerindra itu. Menurutnya, penting adanya kesinambungan dalam upaya perbaikan serta peningkatan mutu layanan di bidang gizi dan kesehatan masyarakat. Obon menilai bahwaBGN, meskipun masih tergolong baru, telah menunjukkan komitmen terhadap peningkatan kinerja dan tanggung jawab institusionalnya. Hari ini kami mendapatkan informasi mengenai sterilisasi alat, rapid test, dan berbagai hal lainnya. Menurut saya, ini luar biasa, karenaBGNmerupakan badan yang relatif baru. Semoga perbaikan ini terus dilakukan,"" ujar Obon. Dia menyoroti pentingnya alokasi anggaran untuk pelatihan dan pendidikan, yang menurutnya memiliki dampak signifikan terhadap peningkatan kapasitas sumber daya manusia di lingkunganBGN. ""Pelatihan dan pendidikan memiliki fungsi yang luar biasa. Dengan adanya pelatihan, kinerja seseorang akan meningkat, keterampilan bertambah, dan pola pikir pun berubah. Namun, yang saya lihat, anggaran pelatihan hanya sebesar Rp 2,8 miliar, pungkasnya.",Chaerul Umam,https://asset-2.tribunnews.com/tribunnews/foto/bank/originals/Kepala-BGN-Dadan-Hindayana_0.jpg,https://www.tribunnews.com/nasional/7754020/bgn-ajukan-tambahan-anggaran-rp-286-triliun-untuk-program-mbg-hingga-akhir-tahun-2025?page=all,7103fd220edec27befb8fe036a74ae056bf2bd723317feb0fc1477a3a71a39f5,2025-11-13 21:48:28.936 1887,sindonews,mbg,2025-10-02 16:54:00,"Cegah Keracunan, BGN Awasi Bahan Baku di SPPG dan UKS Cek MBG Sebelum Dikonsumsi","JAKARTA JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) (BGN) akan melakukan pengawasan bahan baku Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Sementara unit kesehatan sekolah (UKS) akan mengecek MBG sebelum dikonsumsi siswa. Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin usai rapat koordinasi bersama Menko Pangan Zulkifli Hasan, Kepala BGN Dadan Hindayana hingga kementerian terkait, Kamis (2/10/2025). Tugas pengawasan itu disepakati dalam rakor. Baca juga: Menkes Minta Sudin Percepat Penerbitan Sertifikat Higienis Dapur MBG Menkes Minta Sudin Percepat Penerbitan Sertifikat Higienis Dapur MBG ""Nah tadi juga sudah setuju di meeting bahwa pengawasan itu secara internal akan dilakukan oleh BGN setiap hari. Kita akan membangun checklist apa saja yang mesti diawasi. Contohnya itu kan ada bahan baku yang kita pakai, apakah bahannya memang kualitasnya bagus atau tidak? Itu dibicarakan,"" ujar Budi. Sementara itu, Budi menyampaikan bahwa Kemenkes dan BPOM juga akan turut melapis pengawasan program MBG. Ia berkata, Kemenkes dan BPOM akan menggelar pengawasan ke SPPG setiap satu minggu sekali. ""Nah peran Kemenkes dan BPOM disini adalah nanti kita akan melapis, melakukan pengawasan eksternal kepada para SPPG ini yang akan kita lakukan seminggu sekali,"" terang Budi. Baca juga: Sebut Presiden Prabowo Siapkan Perpres Tata Kelola MBG, Kepala BGN: Sudah Sangat Urgen Sebut Presiden Prabowo Siapkan Perpres Tata Kelola MBG, Kepala BGN: Sudah Sangat Urgen ""Jadi nanti Kemenkes kemudian Kemendagri karena aparatnya ada di bawah Pemda dan BPOM akan membantu BGN yang melakukan pengawasan internal setiap hari kita lapis dengan pengawasan eksternal setiap minggu dibantu dari luar. Itu yang untuk pengawasan,"" tambahnya. Selain itu, ia menyampaikan bahwa pihak sekolah juga akan dilibatkan dalam pengawasan MBG. Nantinya, kata dia, UKS akan ditugasi memeriksa kelayakan MBG sebelum dikonsumsi siswa. Budi berkata, peran sekolah amat penting. Apalagi, kata dia, ada lebih 400 ribu sekolah yang tersebar di Indonesia. ""Kita akan berkoordinasi dengan Pak Mendikdasmen agar kita bisa memanfaatkan upaya unit-unit kesehatan sekolah, upaya kesehatan sekolah di seluruh sekolah-sekolah di bawah Beliau untuk bisa membantu mengawasi,"" kata Budi. ""Setidaknya begitu makanan datang kan kita bisa ajarin dilihatlah warnanya ada yang berubah apa enggak, baunya ada yang aneh apa enggak, fisiknya ada yang lendir-lendiran apa enggak. Nah pengawasan-pengawasan sederhana itu nanti kita akan kerjasama kan,"" pungkasnya. (shf) (shf)",Achmad Al Fiqri,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/02/15/1627731/cegah-keracunan-bgn-awasi-bahan-baku-di-sppg-dan-uks-cek-mbg-sebelum-dikonsumsi-hgj.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1627731/15/cegah-keracunan-bgn-awasi-bahan-baku-di-sppg-dan-uks-cek-mbg-sebelum-dikonsumsi-1759392621?showpage=all,957d79305415276ee7258f7e354a90e32342f8b4898309ed79f160f7d7317c53,2025-11-13 21:48:30.118 1888,tempo,mbg,2025-10-20 11:26:00,"BEM SI Gelar Aksi Setahun Prabowo-Gibran, Ini Poin Tuntutannya","ALIANSI Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi demonstrasi memperingati satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, Senin, 20 Oktober 2025. Dalam aksinya, mereka membawa 17 poin tuntutan yang disuarakan dengan tajuk Indonesia Cemas dan seruan #1TahunCukup serta #1TahunMasalahBeruntun. Koordinator Pusat BEM SI, Muzammil Ihsan, menyatakan aksi ini merupakan refleksi atas kinerja satu tahun pemerintahan yang dinilai belum menunjukkan keberpihakan pada rakyat. Banyak kebijakan yang justru melahirkan masalah baru, memperlihatkan ketimpangan, dan menurunkan kualitas demokrasi, kata Muzammil saat dikonfirmasi pada Senin, 20 Oktober 2025. Salah satu tuntutan utama mahasiswa adalah evaluasi total terhadap program makan bergizi gratis (MBG) yang disebut masih bermasalah di lapangan. Menurut BEM SI, program ini menunjukkan ketidaksiapan pemerintah dari sisi infrastruktur, distribusi, hingga pengawasan anggaran. Korban keracunan MBG membuktikan bahwa pelaksanaan program belum berpihak kepada rakyat kecil, tetapi justru menjadi proyek politik, ujar Muzammil. Mahasiswa juga menyoroti tindakan represif aparat terhadap massa aksi dalam berbagai demonstrasi belakangan ini. Mereka menuntut pembebasan seluruh aktivis yang ditangkap saat menyampaikan aspirasi, serta penghentian segala bentuk intimidasi, kekerasan, dan kriminalisasi terhadap masyarakat sipil, akademisi, maupun jurnalis. Tindakan represif terhadap gerakan rakyat adalah bentuk kemunduran demokrasi, kata Muzammil. Dalam aspek tata kelola pemerintahan, BEM SI menuntut evaluasi menyeluruh terhadap Kabinet Merah Putih dan pencopotan menteri yang dianggap bermasalah, terutama Menteri Lingkungan Hidup, Menteri ESDM, Menteri HAM, dan Menteri Kehutanan. Mereka menilai kementerian tersebut gagal melindungi lingkungan dan sumber daya alam dari praktik eksploitatif. Selain itu, BEM SI mendesak reformasi struktural lembaga legislatif untuk menghentikan praktik politik transaksional serta memastikan parlemen benar-benar mewakili kepentingan rakyat. Di sektor pendidikan, mereka menuntut pemerataan akses pendidikan berkualitas, pemenuhan alokasi 20 persen APBN secara nyata, serta peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik. BEM SI juga menyoroti anggaran pertahanan dan keamanan yang dinilai membengkak di tengah kesulitan ekonomi rakyat. Mereka meminta transparansi penggunaan anggaran dan pembatasan peran militer hanya pada fungsi pertahanan negara. Militerisme dalam kehidupan sipil harus dihentikan, tulis Muzammil. Tuntutan lainnya mencakup penghentian proyek food estate yang dinilai merusak lingkungan, pembubaran komando teritorial, serta pengesahan sejumlah RUU yang dianggap pro-rakyat seperti RUU Perampasan Aset, RUU PPRT, dan RUU Masyarakat Hukum Adat. Mahasiswa juga menuntut pemerintah memperkuat implementasi Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (UU TPKS) dan memastikan perlindungan hukum bagi korban kekerasan seksual. Dalam isu luar negeri, BEM SI meminta pemerintah menegaskan sikap menolak segala bentuk normalisasi dengan rezim zionis Israel dan memutus hubungan diplomatik dengan negara yang menolak kemerdekaan Palestina. Selain itu, mereka juga mendorong pengawasan ketat terhadap program koperasi desa dan pelaksanaan Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) agar tidak merugikan masyarakat kecil. Seluruh tuntutan ini kami sampaikan demi kemaslahatan rakyat Indonesia. Kami mendesak pemerintah segera mengevaluasi kebijakan yang tidak pro-rakyat dan memperbaiki arah pembangunan nasional, kata Muzammil. Pilihan Editor: Mengapa Presiden Prabowo Tak Tinggal di Istana Kepresidenan","Dinda Shabrina, Ninis Chairunnisa",https://statik.tempo.co/data/2025/08/29/id_1424547/1424547_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/bem-si-gelar-aksi-setahun-prabowo-gibran-ini-poin-tuntutannya-2081324,162cfadcac38940a8b83cc601d0edda3c613dfeac9f0781d16dcb520f64098b2,2025-11-13 21:48:34.215 1889,tribunnews,mbg,2025-11-12 09:46:42,"Pastikan Semua Dapur MBG Penuhi Standar, Bupati Bogor Awasi Percepatan Pembangunan SPPG","TRIBUNNEWSBOGOR.COM -Bupati BogorRudy Susmantomengevaluasi perkembangan pembangunan dapur Makan Bergizi Gratis atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Bogor. Hal ini dibahas dalam rapat yang Rudy pimpin pada Selasa (11/11/2025) di pendopo Bupati. Rudy Susmanto menekankan pentingnya tata kelola aset dan administrasi yang jelas agar percepatan pembangunan dapurMBGdapat terlaksana tanpa hambatan. Bupati Bogor menyampaikan bahwa Kabupaten Bogor memiliki standar pembangunan dapurMBGyang tinggi, sehingga diperlukan perencanaan yang matang dan eksekusi yang tepat. Oleh karena itu, harus dijalankan dengan serius, administrasi lengkap, dan mekanisme penggunaan bahan yang tepat. Program ini merupakan prioritas Presiden dan harus diawasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, tegas Bupati Rudy. Bupati Bogor juga menekankan perlunya percepatan sertifikasi layak fungsi untuk dapurMBGyang telah dibangun, serta inventarisasi lahan dan aset pemerintah daerah agar koordinasi dengan koperasi desa Merah Putih dan dapurMBGdapat berjalan optimal. Targetnya adalah seluruh siswa di Kabupaten Bogor dapat menerima manfaatMBG, dan pada tahap berikutnya program juga diperluas bagi ibu hamil, ibu menyusui, serta anak-anak stunting. Selanjutnya, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor,Fusia Meidiawatymenjelaskan, Sertifikasi Laik Higiene Sanitasi (SLHS) untuk Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dari total 288 SPPG yang terdata per 3 November 2025, tercatat bahwa sekitar 195 SPPG atau 67 persen telah mengikuti Pelatihan Keamanan Pangan Siap Saji (PKPSS). Pelatihan diikuti secara merata oleh seluruh karyawan SPPG, dengan rata-rata 47 pegawai per SPPG, sehingga Kabupaten Bogor berhasil melibatkan 100 % pegawai yang terdaftar. Kemudian, inspeksi Kesehatan Lingkungan, sebanyak 163 SPPG atau 56,5 % telah dilakukan inspeksi langsung oleh petugas Puskesmas. Pemeriksaan mencakup kebersihan dapur, kualitas air, dan fasilitas penyajian makanan. Serta Pengujian Laboratorium, sebanyak 163 SPPG telah mengirimkan sampel makanan, alat makan, dan air ke Laboratorium Pengujian Daerah (LABKESDA) untuk memastikan standar higiene. Saat ini sebagian hasil pengujian masih menunggu keluarnya laporan laboratorium. Sampai saat ini, 35 SPPG telah berhasil mendapatkan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) atau sekitar 12,6?ri total SPPG. Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor menghimbau seluruh SPPG dan pihak terkait untuk segera melengkapi persyaratan agar penerbitan SLHS dapat dilakukan secara maksimal. Proses ini merupakan bagian dari upaya mempercepat sertifikasi higiene sanitasi di seluruh SPPG Kabupaten Bogor, sehingga seluruh sekolah dapat memastikan kualitas pangan dan gizi yang layak bagi para peserta didik, tandas Kadinkes.",Naufal Fauzy,https://asset.tribunnews.com/AEXWvBVBrgPjvD9zXSBABaxg1BI=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bogor/foto/bank/originals/Bupati-Bogor-Rudy-Susmanto-memimpin-rapat-evaluasi-progres.jpg,https://bogor.tribunnews.com/bogor-raya/305959/pastikan-semua-dapur-mbg-penuhi-standar-bupati-bogor-awasi-percepatan-pembangunan-sppg?page=all,fd884b0c3924f771fe49c9967f67cfab7205805df190479aea6f8ff192bfec99,2025-11-13 21:48:39.627 1991,sindonews,mbg,2025-09-26 07:18:00,"Marak Kasus Keracunan MBG, Ada Sabotase?","JAKARTA JAKARTA - Maraknya kasus keracunan akibat Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG) menyedot perhatian banyak pihak. Kasus keracunan yang dialami para siswa tersebut telah terjadi di sejumlah daerah. Berdasarkan data Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), hingga September 2025 telah terjadi 6.452 kasus keracunan anak setelah menerima MBG. Bahkan, Kabupaten Bandung Barat menetapkan kasus keracunan keracunan keracunan MBG sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) akibat keracunan MBG. Ketua DPR Puan Maharani menilai pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) harus dievaluasi. Hal itu ditujukan agar pelaksanaan program unggulan pemerintah ini bisa lebih baik dirasakan anak-anak Indonesia. Baca juga: MBG Sedot Anggaran Rp335 T, Bennix: Masih Ada Orang di Indonesia Tak Tahu Sarapan MBG Sedot Anggaran Rp335 T, Bennix: Masih Ada Orang di Indonesia Tak Tahu Sarapan ""Ya harus selalu dilakukan evaluasi untuk bisa ditindaklanjuti, untuk bisa pelaksanaannya di lapangan bisa menjadi lebih baik dan jangan sampai kemudian anak-anak yang kemudian dirugikan,"" ujar Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (22/9/2025). Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) prihatin terhadap insiden keracunan pada anak-anak yang menyantap MBG. HNW pun meminta pemerintah segera melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program MBG. HNW menyebut, maraknya kasus keracunan makanan ini bertentangan dengan tujuan MBG, yakni untuk menyehatkan anak dengan meningkatkan kualitas gizi anak bangsa. HNW pun mengingatkan bahwa konstitusi memerintahkan untuk melindungi anak. Baca juga: 6.000 Kasus Keracunan Makanan Akibat MBG, Begini Cara Deteksi Dini Menurut Dokter Anak 6.000 Kasus Keracunan Makanan Akibat MBG, Begini Cara Deteksi Dini Menurut Dokter Anak ""Namun disayangkan sekali, ribuan anak justru menjadi korban keracunan akibat mengonsumsi makanan MBG yang sebagiannya bermasalah,"" kata HNW dalam keterangannya, dikutip Kamis (25/9/2025). HNW mendorong BGN untuk segera mengevalusi secara menyeluruh pelaksanaan MBG. Hal ini ditujukan untuk memastikan masa depan generasi Z maupun Alpha yang merupakan generasi penerus bangsa. Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari mengungkapkan masih banyaknya dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang belum punya sertifikat higienis. Qodari membeberkan total ada 8.583 dapur MBG berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 22 September 2025. Baca juga: Marak Kasus Keracunan MBG, Qodari: Pemerintah Tidak Buta dan Tuli Marak Kasus Keracunan MBG, Qodari: Pemerintah Tidak Buta dan Tuli Dari data tersebut, hanya 34 yang memiliki Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS). Qodari mengatakan, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) wajib mengantongi SLHS dari Kemenkes. Jadi singkatnya, SPPG itu harus punya SLHS dari Kemenkes sebagai upaya mitigasi dan pencegahan keracunan pada program MBG. Ya ini kan contoh bagaimana satu program itu gak bisa berdiri sendiri, terlibat juga K/L yang lain, kata Qodari dikutip Kamis (25/9/2025). Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA Toto Izul Fatah menilai program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah menelan korban keracunan lebih dari 5.000 siswa harusnya masuk dalam kategori gawat darurat. Menurut dia, solusinya adalah perlu ada evaluasi total dan reformasi besar-besaran terhadap para penyelenggaranya. Kasus keracunan massal ini jangan dianggap sepele. Harus ada respon cepat, tegas dan keras terhadap para penyelenggara MBG, ujar Toto Izul Fatah di Jakarta, Kamis (25/9/2025). Dia menambahkan, jika tidak, akan berefek psikologis kepada para orang tua yang sekarang mulai khawatir kepada anak-anaknya untuk makan bergizi gratis ini. Di beberapa daerah, kata dia, banyak ibu-ibu yang meragukan keamanan dan kelayakan makanan tersebut untuk dikonsumsi putra putrinya di sekolah. Dikatakannya, mungkin lebih dari 70% dapur MBG dibangun asal ada, tanpa mempertimbangkan kualitas keamanan dan kelayakan. Toto mengutip data yang diungkap Kepala Staf Kepresidenan (KSP) M Qodari. Ada sekitar 8.549 dapur tak miliki Sertifikat Laik Higien dan Sanitasi (SLHS) yang harus dimiliki Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Dari jumlah itu hanya 34 SPPG yang memiliki SLHS hingga 22 September 2025. Data lainnya, kata Toto, dari 1.379 SPPG, hanya 423 yang memiliki prosedur operasi standar (SOP) keamanan pangan. Bahkan, hanya 312 yang benar-benar menerapkan SOP tersebut. Dari data dan fakta itulah, Toto memastikan ada program pengawasan dari penyelenggaran yang tidak berjalan, sehingga banyak SPPG yang tidak mematuhi SOP tersebut. Ini jelas sebuah kelalaian. Meskipun, saya tahu, BGN pasti punya problem SDM terbatas untuk memaksimalkan pengawasan tersebut. Tapi, itu bukan menjadi pembenaran yang mentolerir terjadinya keracunan massal. Mana sikap tegas penyelenggara? katanya. Dalam kontek itulah, Toto mengingatkan kemungkinan adanya tangan-tangan jahil yang bermain dalam program tersebut. Tujuannya, kata dia, apalagi kalau bukan untuk mengotori misi suci Presiden Prabowo agar citranya rusak lewat program ini. Menurut saya, tinggal lihat saja, siapa di lapangan yang memberi kebebasan dan keleluasaan kepada para vendor untuk membangun dapur yang tidak memenuhi standar, alias asal-asalan. Mungkin itulah orang-orang yang disebut bertangan jahil tersebut, pungkasnya. Lalu, mungkinkah ada sabotase? Lalu, mungkinkah ada sabotase? Enggak. Kita faktornya sih jelas ya. Ketika kita kurang waspada karena tumbuhnya SPPG baru itu akan mudah menjadi bahan berita, kata Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana kepada jurnalis SindoNews Lukman Hanafi dalam program One on One. Karena apa pun yang dilakukan di Makan Bergizi, ada anak satu saja muntah, itu jadi berita ramai. Contoh juga misalnya di Muntilan itu ada anak yang posting lele berbelatung itu jadi berita, padahal ketika kita cek dari 3.600 porsi itu hanya satu yang memberitakan, sambungnya. Kemudian, pihaknya mengecek ke lapangan. Coba kirim lelenya. Nah, ternyata lele yang dikirim ke satuan pelayanan itu dari satuan pelayanan ke sekolah itu seluruh kepalanya dipotong. Nah, videonya itu lelenya ada kepalanya. Jadi, keisengan itu kemudian menjadi viral, padahal itu bukan bersumber dari makan bergizi, kata Dadan. Saksikan perbincangan lengkap Lukman Hanafi bersama Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana dalam One on One pada Senin, 29 September 2025 pukul 20.30 WIB hanya di SindoNews TV. (rca) (rca)",Rico Afrido Simanjuntak,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/26/15/1625091/marak-kasus-keracunan-mbg-ada-sabotase-gqu.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1625091/15/marak-kasus-keracunan-mbg-ada-sabotase-1758841768?showpage=all,0fedd38aeaa8a7b6fb8f5d09a0665d08b0eebd9ce2b41ed969ab85d718fa9b7c,2025-11-13 21:56:15.738 1892,tempo,mbg,2025-10-19 20:48:04,"MBG Disorot di Setahun Prabowo-Gibran, Kepala BGN: Pemacu Semangat Jadi Lebih Baik","PROGRAM makan bergizi gratis atau MBG menjadi sorotan masyarakat sipil dalam evaluasi kinerja satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Program hasil janji kampanye Prabowo ini mulai berjalan pada awal 2025. Salah satu organisasi masyarakat sipil yang menyoroti program prioritas ini ialah Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia. Koordinator Nasional JPPI Ubaid Matraji menilai tata kelola program ini masih amburadul dari hulu ke hilir. Salah satu yang ia soroti ihwal ketiadaan dasar hukum bagi pemerintah menjalankan program prioritas ini. ""Sudah menghabiskan dana triliunan, tapi tidak punya dasar hukum. Ini program terkesan asal-asalan,"" kata Ubaid dalam keterangan tertulisnya pada Ahad, 19 Oktober 2025. Apalagi, ujar dia, laporan korban keracunan diduga usai menyantap makan siang gratis mengalami peningkatan. JPPI mencatat, pada 13 hingga 19 Oktober ini, sudah ada 1.602 anak yang keracunan makanan menu MBG. ""Jika ditotal, jumlah korban per 19 Oktober 2025 mencapai 13.168 anak,"" katanya. Ubaid menyerukan agar pemerintah segera menghentikan sementara penyaluran makan bergizi gratis. Setidaknya sampai ada aturan yang jelas dan seluruh wilayah maupun SPPG telah memenuhi standar keamanan pangan. ""Utamakan keselamatan anak, jangan hanya kejar target dan klaim sukses,"" ucap Ubaid. Merespons penilaian itu, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana tak ambil pusing. Dia berujar penilaian dari masyarakat sipil terhadap pelaksanaan makan bergizi gratis akan dijadikan motivasi untuk berbenah. ""Penilaian itu bisa menjadi pemacu semangat untuk berbuat lebih baik,"" ujar Dadan ketika dihubungi pada Ahad, 19 Oktober 2025. Terkait adanya penolakan menerima program makan bergizi gratis oleh sekolah maupun orang tua siswa, Dadan menyatakan lembaganya menghormati keputusan tersebut. Bagi dia, pemerintah hanya fokus untuk mempercepat pelaksanaan program prioritas ini agar 55 persen penerima manfaat bisa segera mendapatkan haknya. ""Kepala SPPG mendata penerima manfaat per SPPG. Yang mau, dilanjut, yang tidak mau kami hormati,"" ujarnya. Dadan mengklaim per hari ini mayoritas masih mau menerima makan bergizi gratis, ketimbang yang menolak. Pilihan Editor: Bisakah Makan Bergizi Gratis Mengatasi Stunting","Novali Panji Nugroho, Juli Hantoro",https://statik.tempo.co/data/2025/10/02/id_1432088/1432088_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/mbg-disorot-di-setahun-prabowo-gibran-kepala-bgn-pemacu-semangat-jadi-lebih-baik-2081202,3834906b6a7714402084cb77c6c0a2c05d4eb9a690853b6595b71993119090eb,2025-11-13 21:48:45.647 1893,sindonews,mbg,2025-10-01 20:49:00,"Cucu Mahfud MD Keracunan MBG, Kepala BGN Minta Maaf","JAKARTA JAKARTA - Cucu mantan Menko Polhukam Mahfud MD Mahfud MD keracunan Makan Bergizi Gratis ( MBG MBG ). Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana Dadan Hindayana menyampaikan permohonan maaf. ""Ya kami mohon maaf atas hal itu,"" kata Dadan saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (1/10/2025). Dadan mengatakan, BGN menggelar rapat bersama DPR RI, kementerian, dan lembaga terkait untuk mengatasi tata kelola pelaksanaan program MBG. ""Kami kenapa rapat hari ini juga untuk memperbaiki terkait tata kelola,"" ujar Dadan. Baca Juga: Nanik S Deyang Ngaku Dihubungi Politikus Minta Dapur MBG, Dadan Hindayana: Saya Tak Ingin Mendikotomi Nanik S Deyang Ngaku Dihubungi Politikus Minta Dapur MBG, Dadan Hindayana: Saya Tak Ingin Mendikotomi Selain Dadan, dalam rapat di Komisi IX DPR RI tersebut juga hadir Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar, dan Kepala BKKBN Wihaji. Sebelumnya, Mahfud mengungkapkan, dua cucunya ikut keracunan MBG di sekolahnya di Yogyakarta. Informasi itu Mahfud sampaikan dalam video bertajuk ""Bereskan Tata Kelola MBG"" dalam YouTube Mahfud MD Official. Mahfud mengungkapkan, salah satu cucunya bahkan harus menjalani perawatan di rumah sakit. ""Cucu saya juga keracunan. Ya, MBG di Jogja,"" ujar Mahfud. Mahfud menambahkan, yang menjadi korban itu adalah anak dari keponakannya. ""Saya punya ponakan, ponakan saya tuh punya anak, namanya Iksan. Makan siang gratis, ya masakan bergizi gratis, lalu satu kelas itu delapan orang langsung muntah-muntah,"" kata Mahfud. (zik) (zik)",Achmad Al Fiqri,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/01/15/1627441/cucu-mahfud-md-keracunan-mbg-kepala-bgn-minta-maaf-zeu.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1627441/15/cucu-mahfud-md-keracunan-mbg-kepala-bgn-minta-maaf-1759324257?showpage=all,9ecc2bc28b5b108cd71e42a6ae19e1f38dae0f1a3307366ede4674df756897bc,2025-11-13 21:48:50.778 1894,tribunnews,mbg,2025-11-13 05:52:46,Menkeu Purbaya Dapat Karangan Bunga Protes Food Tray Impor di Program MBG,"WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Menteri Keuangan (Menkeu)Purbaya Yudhi Sadewamendapatkan kiriman karangan bunga dari para produsen lokal dan industri food tray atau peralatan makan. Mereka menaruh harapan ke Purbaya yang juga menjadi anggota Tim Koordinasi ProgramMakan Bergizi Gratis(MBG) menyampaikan aspirasi, keluhan dan masukan ke Presiden Prabowo Subianto dan stakeholder terkait agar melibatkan produsen atau industri lokal dalam pelaksanaan programMBGtermasuk food tray. Mereka mengaku kecewa karena anggaran negara atau APBN untuk program makan bergizi gratis (MBG) yang dikelola oleh Badan Gizi Nasional (BGN) lebih menghidupkan para produsen di China dibandingkan produsen lokal. Pasalnya, food tray untuk program MBG masih didominasi oleh produk-produk impor khususnya dari China. Baca juga:Pembangunan Dapur MBG di Samping SD Sagalife Tuai Protes Warga Padahal, produsen lokal yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Wadah Makanan Indonesia (APMAKI) sudah mampu memproduksi 11 juta food tray perbulan dengan standar halal dan SNI yang terjamin. Terlihat Gedung Juanda 1, Kementerian Keuangan, Jakarta, ada karangan bunga yang hanya berisikan protes atau kritikan tanpa disertai nama. Namun, ada juga karangan bunga yang berisikan kritikan, protes dan harapan disertai nama orang tertentu. ""Selamat food tray China Berjaya, produsen Food Tray lokal jadi penonton,"" tulis seorang atas nama Rudi Santoso di papan bunga-nya, Kamis (13/11/2025). Baca juga:Puding MBG Diduga Penyebab 20 Siswa SD di Jakbar Keracunan, Ini Kata Kepala SPPG Meruya Selatan Sindiran keras juga datang dari Rizky Ramadhan yang mengungkapkan, 'Hati kami produsen Food Tray lokal terluka, merasa asing di tanah kelahiran sendiri'. Begitu juga dengan Siti Aminah yang meluapkan kekecewaannya di karangan bunga dengan tulisan, 'Selamat menikmati food tray import, kami produsen lokal sedang gulung tikar'. Karangan bunga-karangan bunga tersebut berisikan rangkaian protes, kekecewaan, kritikan, masukan sekaligus harapan para produsen Food Tray lokal agar dilibatkan secara aktif dalam programMBG. Pasalnya praktek di lapangan, diduga kuat food tray masih menggunakan impor khususnya dari China. Padahal, produsen Food Tray lokal sudah siap secara kualitas dan kapasitas. Rangkaian protes lainnya dari para produsen lokal sebagaimana terpampang di karangan bunga, antara lain, 'APBN untuk beli food tray China, produsen lokal mati suri'. 'Negara gagal lindungi produsen Food Tray lokal, malah lebih senang food tray China (Farhan Rizki).' 'MBG program mulia tapi pabrik food tray gak kebagian ordernya', 'kami produsen lokal, tapi di negeri sendiri kami dianggap tamu' dan 'jika pemerintah tak percaya terhadap produk lokal, untuk apa semboyan nasionalisme?'. Ada juga yang berharap Presiden Prabowo Subianto segera bertindak untuk memastikan programMBGbenar-benar memberdayakan produsen lokal atau dalam negeri. Mereka juga berharapMenkeu Purbayayang juga merupakan anggota tim sinkronisasiMBGbisa menyampaikan aspirasi tersebut langsung ke Presiden Prabowo Subianto dan stakeholder terkait lainnya agar benar-benar melibatkan produsen lokal dalam pelaksanaan programMBG. 'Tolong Pak Presiden, katanya mau memberdayakan produk lokal tapi kokMBGpakai Food Tray Impor' tulis salah seorang produsen di karangan bunganya. Keluhan lain disampaikan juga dengan bahasa, 'Terapkan pasal konstitusi, lindungi pabrik food tray lokal', 'Berhenti memanjakan produk food tray impor di atas penderitaan kami', 'Turut berduka cita atas meninggalnya pabrik food tray lokal', dan 'BGN lebih senang pakai food tray China'. Sejumlah pejabat negara dan juga pihak Badan Gizi Nasional (BGN) selalu mengatakan programMBGmenggunakan produk-produk lokal termasuk food tray. Hanya saja, implementasi dan pelaksanaannya belum maksimal, sehingga masih banyak produsen dan industri lokal food tray tak dilibatkan dalam programMBGkarena dominasi produk impor food tray. Bahkan, terbaru, pihak kepolisian berhasil menggerebek salah satu gudang di Jakarta Utara yang berisikan food tray untukMBGyang diduga impor dari China. Dari hasil pengecekan awal kepolisian, terdapat 5 fakta dugaan pemalsuan food trayMBGtersebut, yakni : Sepanjang setahun pelaksanaanMBG, tercatat 1,4 miliar porsi makanan telah dimasak dan dibagikan dari 12.508 SPPG untuk 36,7 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia. Sebanyak 625,4 ribu lapangan kerja baru pun tercipta dari dapur SPPG. Sementara, 18.895 UMKM, koperasi, dan BUMDEs telah menjadi bagian ekosistem ekonomiMBG. (m27) BacaWartakotalive.comberita lainnya diGoogle News Dapatkan informasi lain dari WartaKotaLive.Com lewat WhatsApp:di sini",Yolanda Putri Dewanti,https://asset.tribunnews.com/w-Kc3OIU2nWkQnQwiYphQCjhDTQ=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/pengusaha-food-try-kecewa12.jpg,https://wartakota.tribunnews.com/news/874004/menkeu-purbaya-dapat-karangan-bunga-protes-food-tray-impor-di-program-mbg?page=all,c17c81926b8d666c81b63fffad1e79c783b191e62606690d6cfe714bc9ceb396,2025-11-13 21:48:51.435 1895,tempo,mbg,2025-10-19 12:08:39,HIPMI Bangka Belitung Targetkan Kelola 30 Titik Dapur MBG,"BADAN Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merapatkan barisan pengurus untuk memantapkan berbagai program kerja prioritas. Salah satunya adalah mengelola dapur Makanan Bergizi Gratis (MBG) atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Ketua Umum BPD HIPMI Bangka Belitung Harry Ardianto Arsani mengatakan para pengurus HIPMI berencana mengelola dapur MBG sebanyak 30 titik yang tersebar di beberapa wilayah. ""Kami sudah bertemu dengan Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola di Badan Gizi Nasional (BGN) Bapak Tigor Pangaribuan untuk rencana ini. Dari total 142 titik dapur MBG di Bangka Belitung, sebanyak 30 titiknya akan kami kelola,"" ujar Harry kepada wartawan disela-sela Rapat Kerja Daerah HIPMI Bangka Belitung di Gedung Mahligai Serumpun Sebalai Pangkalpinang, Sabtu, 18 Oktober 2025. Melalui Rakerda HIPMI, kata Harry, HIPMI ingin merumuskan strategi dan mencari solusi atas kendala pengelolaan dapur MBG terkait upaya mencukupi supply chain pangan. ""Kami tahu kondisi geografis Bangka Belitung sebagai daerah kepulauan. Jadi fokus kami bukan hanya ke dapur MGB saja. Soal supply chain ketahanan pangan yang digunakan juga harus diperhatikan,"" ujar dia. Menurut Harry, salah satu kendala supply chain terkait kebutuhan telur yang mencapai 380 ribu butir. Pihaknya, kata dia, sedang menghitung pasokan telur lokal atau mengirim tambahan pasokan dari Palembang. ""Kalau 142 titik MBG, kebutuhan telur saja sekitar 380 ribu butir kalau kami hitung. Apakah Bangka Belitung bisa memenuhi sendiri atau pasok dari Palembang. Inilah yang perlu kami rumuskan untuk inovasi apa yang akan dilakukan. Intinya, anggota HIPMI bukan menjadi penonton saja melainkan pelaku utama mengelola MBG ini,"" ujar dia. Harry menuturkan upaya anggota HIPMI dalam menjalankan usaha tersebut sempat terkendala terkait permodalan. Namun hal tersebut, kata dia, sudah diantisipasi dengan adanya kesepakatan dengan Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Sumsel Babel yang dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MoU) untuk akses permodalan. ""Dengan adanya MoU dengan perbankan untuk akses permodalan, kita semakin mudah untuk mengembangkan usaha di bidang lainnya seperti pertambangan, pariwisata, pertanian dan perkebunan hingga sektor kelautan perikanan,"" ujar dia. Kepala Perwakilan Ombudsman Bangka Belitung Shulby Yozar Ariadhy mengatakan program MBG harus berjalan sesuai standar, aman bagi penerima manfaat dan benar- benar mencapai tujuan untuk pemenuhan gizi. Hasil pengawasan, kata dia, ditemukan beberapa catatan yang perlu segera diperbaiki agar keselamatan penerima manfaat tidak terganggu oleh kelalaian prosedur. ""Pada tingkat penerima manfaat, Ombudsman menemukan belum adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) yang mengatur penanganan pengaduan jika terjadi masalah pada makanan. Padahal, di beberapa sekolah, makanan sempat datang terlambat. Selain itu, survey pemilihan menu pada satuan pendidikan juga belum dilakukan secara berkala,"" ujar dia. Yozar menambahkan Ombudsman menemukan beberapa catatan yang menjadi perhatian serius, di antaranya masih ditemukan distribusi makanan kering ke sekolah yang menggunakan kendaraan terbuka, dengan kemasan makanan yang rawan terpapar udara, debu, bahkan potensi polusi jalan. ""Pada salah satu titik, ditemukan benda asing dalam makanan yang tidak boleh dianggap sepele. Ada juga persoalan tata ruang pengolahan yang belum sepenuhnya memenuhi standar kebersihan, keterlambatan penyaluran hingga melampaui enam jam serta kualitas sayur mayur yang tampak kurang segar. Ini bukan untuk menyalahkan siapa pun. Justru kami mengajak semua pihak untuk melihat fakta di lapangan dan memperbaiki celah sistem agar tidak ada risiko bagi penerima manfaat,"" ujar dia. Pilihan Editor: Cara Pemerintah Mengevaluasi Makan Bergizi Gratis","Servio Maranda, Grace Gandhi",https://statik.tempo.co/data/2025/10/19/id_1435769/1435769_720.jpg,https://www.tempo.co/ekonomi/hipmi-bangka-belitung-targetkan-kelola-30-titik-dapur-mbg-2081080,3bf6f62496f96f5db2a2549dab75f77a60f96a77a315f71de042fd5614d508ef,2025-11-13 21:48:57.378 1896,sindonews,mbg,2025-10-01 19:53:00,"Nanik S Deyang Ngaku Dihubungi Politikus Minta Dapur MBG, Dadan Hindayana: Saya Tak Ingin Mendikotomi","JAKARTA JAKARTA - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana Dadan Hindayana merespons pengakuan Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang Nanik S Deyang yang pernah dihubungi politikus untuk meminta jatah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur program Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG). Dadan mengatakan tak mau mendikotomikan profesi. ""Saya tidak ingin mendikotomi politisi, pengusaha, TNI, polisi, dan lain-lain. Semua pihak yang berkontribusi di dalam program MBG adalah pejuang republik. Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak,"" ucap Dadan saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Rabu (1/10/2025). Merespons pengakuan Nanik, Dadan menilai hal itu harus diklarifikasi. Ia berkata, SPPG merupakan instrumen investasi dari sejumlah pihak yang ingin berkontribusi untuk negara. Baca Juga: Cerita Nanik S Deyang Dihubungi Politikus Minta Dapur MBG: Langsung Saya Blokir Cerita Nanik S Deyang Dihubungi Politikus Minta Dapur MBG: Langsung Saya Blokir ""Mereka adalah para pejuang republik. Badan Gizi punya anggaran dan sampai sekarang belum bisa bangun. Jadi kami ucapkan terima kasih pada semua pihak,"" pungkasnya. Diberitakan sebelumnya, Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang mengaku sempat dihubungi seorang politikus yang meminta Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dia pun langsung memblokir nomor WhatsApp (WA) politikus tersebut. Awalnya, Nanik cerita bahwa dia tidak segan-segan menutup dapur MBG yang tidak sesuai prosedur meskipun dapur MBG itu dimiliki oleh seorang jenderal. ""Mau punyanya jenderal, mau punyanya siapa, kalau melanggar akan saya tutup, saya enggak peduli,"" kata Nanik ketika menggelar konferensi pers di Kantor BGN, Jakarta Pusat, Jumat (26/9/2025). Kata Nanik, dapur MBG harus menjalankan standar operasional prosedur yang telah ditentukan. Sebab, makanan MBG ini akan dikonsumsi oleh anak-anak generasi penerus bangsa. Jika tidak dilakukan secara prosedural, akan berakibat fatal terhadap keselamatan nyawa manusia. ""Serius saya, jangan main-main sama urusan kesehatan anak, ini kan program. Kasihan banyak anak anak enggak bisa makan, kita mau kasih makan kok rebutan,"" ujarnya. (zik) (zik)",Achmad Al Fiqri,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/01/15/1627415/nanik-s-deyang-ngaku-dihubungi-politikus-minta-dapur-mbg-dadan-hindayana-saya-tak-ingin-mendikotomi-sxa.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1627415/15/nanik-s-deyang-ngaku-dihubungi-politikus-minta-dapur-mbg-dadan-hindayana-saya-tak-ingin-mendikotomi-1759320618?showpage=all,be890f9bec37b78d454cdbdb3013c8634072e6575b342c0bc37e9e8669dce4ec,2025-11-13 21:49:01.149 1897,tempo,mbg,2025-10-19 06:00:00,Kelayakan Makanan MBG,"APA yang disebut makanan? Secara sederhana, makanan adalah sesuatu yang kita masukkan ke tubuh biasanya lewat mulut untuk memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi. Namun ada syarat mendasar, yakni harus aman bagi tubuh manusia. Bila justru menimbulkan keracunan, benda itu tidak bisa disebut makanan.","Bambang Tri Daxoko, Fery Firmansyah",https://images-tm.tempo.co/all/2025/10/19/898053/898053_1200.jpg,https://www.tempo.co/kolom/kelayakan-makanan-mbg-2080981,0fe2cd6c1c71fd43b8b823c3e99e21b9bbc2375a50ea788ec32e9bdbc141bcbb,2025-11-13 21:49:08.777 1992,tempo,mbg,2025-10-09 12:00:00,Sengkarut PLTA Kayan Hingga Makan Bergizi Gratis,"Pada awal 2022, tim redaksi Majalah Tempo memperoleh sejumlah informasi soal pembangunan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) Kayan di Bulungan, Kalimantan Utara. Informasi dari sejumlah narasumber saat itu menyebut Luhut Pandjaitan yang menjabat Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi hendak mengubah arah proyek PLTA yang digarap PT Kayan Hydro Energi atau KHE. Ada pula nama bos grup Adaro, Garibaldi ""Boy"" Thohir, yang menggarap Kawasan Industri Hijau Indonesia atau KIHI yang disebut-sebut sebagai calon pembeli listrik dari PLTA Kayan. Jika pada masa itu KHE menjadi ""pesakitan"" karena dianggap tak menunjukkan kinerja bagus dan izinnya terancam dialihkan ke pihak lain oleh pemerintah, kali ini angin berubah arah. Setelah rezim berganti, KHE bisa meneruskan pembangunan PLTA Kayan Cascade yang memiliki kapasitas daya raksasa: 9 gigawatt. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) memasukkan PLTA Kayan dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik 2025-2034, sebagai pemasok sistem kelistrikan Kalimantan pada 2031 dan 2032. Rupanya, nasib KHE berubah setelah ada nama besar yang bergabung yaitu Hashim Djojohadikusumo. Adik Presiden Prabowo Subianto ini rupanya berkawan dekat dengan Tjandra Limanjaya, pemilik KHE. Pada 30 Mei 2024, Hashim dan Tjandra sempat hadir di lokasi proyek PLTA Kayan. Di sana Hashim menyatakan minatnya ikut mengembangkan pembangkit listrik bersama Tjandra, kawannya sejak sepuluh tahun lalu. Semua proyek yang bakal memberikan manfaat besar harus didukung, ucap Hashim saat itu. Tak sekadar karena petemanan, masuknya Hashim di proyek Kayan berhubungan dengan lokasi perusahaannya yang berdekatan dengan sumber listrik itu. Hashim Djojo adalah pemilik PT ITCI Kayan Hutani, pengelola konsesi hutan di sekitar titik Bendungan Satu PLTA Kayan. Konsesi ini ia kuasai sejak awal 2000-an, ketika Kalimantan Utara masih tergabung dalam Provinsi Kalimantan Timur. Mengacu pada rencana proyek PLTA, genangan bendungan besar mungkin turut merendam sebagian lahan ITCI Kayan Hutani. Di sisi lain, muncul pertanyaan bagaimana nasib PT Pembangkit Indonesia Epsilon yang terafiliasi dengan Grup Adaro? Pada masa pemerintahan sebelumnya, perusahaan ini sempat mendapatkan peluang peralihan izin PLTA Kayan dari KHE yang dianggap tak menjalankan kewajibannya. Akankah perebutan konsesi pembangkit listrik raksasa ini berlanjut? Selain sengkarut PLTA Kayan, kami juga menulis soal proyek makan bergizi gratis dan kondisi darurat ekonomi yang digaungkan sekelompok ekonom. Ada informasi yang menyebut Badan Gizi Nasional grabak-grubuk menyelesaikan penyediaan makan bergizi gratis karena banyak dapur yang belum siap. Realisasi proyek prioritas Presiden Prabowo ini juga jauh dari target. Sebagai gambaran, hingga 5 September 2025 anggaran program andalan Presiden Prabowo Subianto ini baru digunakan Rp 15,7 triliun atau 22,1 persen dari total pagu Rp 71 triliun. Sembilan bulan program berjalan, realisasi pembangunan dapur hanya 8.344 unit, jauh dari target 31 ribu dapur hingga akhir 2025. Anda bisa membaca laporan lengkapnya pada Majalah Tempo. Pilihan Editor: Mudarat Berlipat Bendungan Kayan Bagaimana Hashim Djojohadikusumo Masuk Megaproyek PLTA Kayan Hantu Megaproyek PLTA di Hulu Sungai Kayan Mengapa Serapan Anggaran Proyek Makan Bergizi Gratis Rendah Darurat Ekonomi Akibat Program Populis Prabowo","Fery Firmansyah, Alfa Alaudin Arri Saputra",https://statik.tempo.co/data/2025/10/09/id_1433705/1433705_720.jpg,https://www.tempo.co/newsletter/sengkarut-plta-kayan-hingga-makan-bergizi-gratis-2077820,6a2fec02c334123baa52f0a237cb86e82bae3656d7bdb54e060426998d141b85,2025-11-13 21:56:18.650 1898,sindonews,mbg,2025-10-01 18:55:00,"SAS Institute: MBG Bukan Janji Politik, Ini Misi Peradaban Masa Depan","JAKARTA JAKARTA - Sekretaris Eksekutif Said Aqil Sirodj (SAS) Institute Abi Rekso menilai bahwa program Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG) pasti dan perlu untuk terus dijalankan. Menurut dia, MBG ini bukan janji politik. Bagi saya, MBG ini bukan janji politik, ini misi peradaban masa depan Indonesia. Justru, kita sebagai masyarakat sipil perlu berperan aktif untuk menyukseskan MBG. Kita perlu secara bijak melihat dampak positif dari program MBG ini, kata Abi Rekso, Rabu (1/10/2025). Abi Rekso juga menekankan bahwa, program MBG adalah komitmen pemerintah dalam pemenuhan hak mendapatkan makanan (right to food). Tanpa mengabaikan angka korban terpapar bakteri sekitar 5.000 kasus, berbanding 31 juta penerima manfaat. Baca juga: Marak Keracunan MBG, Dadan Hindayana Akui Belum Semua SPPG Punya Sanitasi yang Baik Marak Keracunan MBG, Dadan Hindayana Akui Belum Semua SPPG Punya Sanitasi yang Baik Artinya persoalan yang ada sekitar 0,0001% dari 9.615 SPPG yang beroperasi. Kita perlu yakin dan optimis bahwa kesuksesan program MBG kelak, tidak hanya pemenuhan gizi kepada anak-anak Indonesia, kata dia. Melainkan, terbentuknya rantai pasok berbasis ketahanan pangan, serta pangan berkualitas dengan harga terjangkau. Ini benar-benar mulia, sebagai misi peradaban Indonesia, pungkasnya. Diketahui, Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat hingga 22 September 2025 tercatat adanya 4.711 kasus bakteri dalam makanan yang terdistribusi melalui program MBG.Dengan pembagian 3 wilayah, yang secara keseluruhan kurang lebih 45 lokasi sepanjang dimulainya program ini. Namun, hal ini langsung direspons oleh Presiden Prabowo setelah kepulangan dari lawatan luar negri. Dalam pernyataanya, Presiden Prabowo tidak menutup mata bahwa terjadi persoalan. Namun dirinya optimistis hal ini bisa terselesaikan dengan baik. Ini masalah (program) besar jadi pasti ada kekurangan di awal, Tapi, saya juga yakin bahwa kita akan selesaikan dengan baik, kata Prabowo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (27/9/2025). (rca) (rca)",Rico Afrido Simanjuntak,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/01/15/1627393/sas-institute-mbg-bukan-janji-politik-ini-misi-peradaban-masa-depan-ufw.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1627393/15/sas-institute-mbg-bukan-janji-politik-ini-misi-peradaban-masa-depan-1759317018?showpage=all,6e9973874e9a7809ec4feb3592b87f9996c453e7a2dbf414cb608c40d7b85433,2025-11-13 21:49:11.856 1899,tribunnews,mbg,2025-11-12 16:55:00,"Purbaya Banjir Karangan Bunga Satire Kritik MBG, Kecewa APBN Dipakai Beli Food Try Buatan China","0AA 0AA AA AA Download aplikasi berita TribunX di Play Store atau App Store untuk dapatkan pengalaman baru TRIBUN-VIDEO.COM- Menteri Keuangan Purbaya mendapatkan sejumlah karangan bunga yang berisi kritikan soal program makan bergizi gratis (MBG). Karangan bunga yang berisi kritikan itu dikirimkan oleh para produsen lokal dan industri food tray atau peralatan makan MBG pada Rabu (12/11). Baca:TOK! Gusti Purbaya Akan Dilantik Jadi PB XIV secara Resmi untuk Gantikan sang Ayah pada 15 November Mereka kecewa karena anggaran negara atau APBN untuk program MBG lebih menghidupkan produsen China dibandingkan dengan lokal. Kritikan itu muncul karena food tray untuk program MBG didominasi oleh produk-produk impor khususnya dari China. Padahal produsen lokal yang tergabung dalam Asosiasi Pengusaha Wadah Makanan Indonesia (APMAKI) sudah mampu memproduksi 11 juta food tray dalam satu bulan dengan standar halal dan SNI yang terjamin. Baca:Reaksi Ketua Banggar soal Wacana Redenominasi Rupiah dari Purbaya, Sebut Kebijakan Tak Ada Urgensi Karangan bunga yang berisi kritikan itu berjejer di taman Gedung Juanda 1, Kementerian Keuangan, Jakarta. Salah satu karangan bunga tersebut bertuliskan sejumlah kalimat sindiran kepada pemerintah yang lebih memilih produsen China. Melalui karangan bunga itu, pengirim berharap agar para produsen Food Tray lokal bisa dilibatkan secara aktif dalam program MBG. Pasalnya dalam praktik di lapangan saat ini, diduga kuat mayoritas Food Tray yang dipakai untuk program MBG masih menggunakan produk buatan China. Baca:Purbaya Keheranan! Temukan Barang Impor Rp 40 Juta Dihargai 7 Dolar AS saat Sidak di Tanjung Perak Padahal produsen Food Tray lokal sudah siap secara kualitas dan kapasitas. ""Tolong Pak Presiden, katanya mau memberdayakan produk lokal tapi kok MBG pakai Food Tray Impor' tulis salah seorang produsen di karangan bunganya,"" tulis seorang produsen di karangan bunganya.(Tribun-Video.com/Tribunnews.com) Baca juga berita terkaitdi sini Artikel ini telah tayang diTribunnews.comdengan judulKirim Karangan Bunga ke Menkeu, Produsen Food Tray Kecewa MBG Lebih Pilih Impor",Panji Anggoro Putro,https://img.youtube.com/vi/Zj5Xd3d7xIM/maxresdefault.jpg,https://video.tribunnews.com/news/885530/purbaya-banjir-karangan-bunga-satire-kritik-mbg-kecewa-apbn-dipakai-beli-food-try-buatan-china?page=all,8f34ac54ee23632edcd8a56aa8b4cc322c5d1179c81b258734c9739e60e720ec,2025-11-13 21:49:16.423 1900,sindonews,mbg,2025-10-01 18:29:00,BGN: Alat Rapid Test Cegah Keracunan MBG Sudah Diterapkan di SPPG Polri,"JAKARTA JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) mengungkapkan bahwa dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi ( SPPG SPPG SPPG ) untuk program Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dibangun Polri memiliki alat rapid test yang digunakan untuk menguji makanan yang sudah dimasak. Hal tersebut bakal diterapkan di SPPG lainnya. Hal itu diungkapkan Kepala BGN Dadan Hindayana dalam Rapat Kerja Komisi IX DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (1/10/2025). Mulanya, Dadan menyinggung soal ratusan siswa keracunan MBG di Banggai, Sulawesi Tengah. Dadan mengatakan kasus keracunan menu MBG di Banggai terkait pemasok atau supplier. Karena itulah, Dadan menyebut seleksi terhadap supplier ini penting untuk dilakukan. Baca juga: Marak Keracunan MBG, Dadan Hindayana Akui Belum Semua SPPG Punya Sanitasi yang Baik Marak Keracunan MBG, Dadan Hindayana Akui Belum Semua SPPG Punya Sanitasi yang Baik ""Terkait dengan kejadian di Banggai di mana pemasok ini sangat penting dan oleh sebab itu maka seleksi terhadap supplier ini juga perlu dilakukan,"" ungkap Dadan. Dadan mengungkap Presiden Prabowo Subianto juga telah memerintahkan agar setiap SPPG memiliki alat rapid test. Rapid test itu penting untuk menguji makanan. ""Pak Presiden sudah memerintahkan agar setiap SPPG memiliki alat rapid test yang bisa dilakukan untuk menguji makanan yang sudah dimasak sebelum diedarkan,"" kata Dadan. Di sinilah, Dadan lalu mengungkap SPPG yang dibangun Polri lengkap dengan tersedianya alat rapid test. Alat rapid test itu, kata Dadan, menguji makanan yang sudah dimasak sebelum diedarkan. ""Ini sudah dilakukan di SPPG yang dibangun oleh Polri,"" pungkasnya. (rca) (rca)",Puguh Hariyanto,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/01/15/1627389/bgn-alat-rapid-test-cegah-keracunan-mbg-sudah-diterapkan-di-sppg-polri-uqk.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1627389/15/bgn-alat-rapid-test-cegah-keracunan-mbg-sudah-diterapkan-di-sppg-polri-1759317055?showpage=all,e62d6b65edf838c1c641445a1174a1479b8a266ec6745c4e33a16ef477ad19fd,2025-11-13 21:49:22.374 1901,tribunnews,mbg,2025-11-13 06:58:56,"Kemensos Rencanakan MBG untuk Lansia dan Difabel, Kepala Ombudsman Kalsel Ungkap Tantangan Ini","BANJARMASINPOST.CO.ID-Bila sebelumnya menyasar peserta didik dan kelompok 3B yakni ibu hamil, ibu menyusui, dan balita, Kementerian Sosial (Kemensos) berencana memperluas programMakan Bergizi Gratis (MBG)kepada wargalanjut usia (lansia)dandifabelpada 2026 Kepala Ombudsman Republik Indonesia PerwakilanKalimantan Selatan (Kalsel), Hadi Rahman, menilai langkah tersebut merupakan upaya positif dalam memperluas penerima manfaat. Namun demikian, Hadi mengingatkan pelaksanaannya perlu memperhatikan sejumlah hal krusial agar tujuan sosial dan kesehatannya benar-benar tercapai. Pertama, pemerintah diminta memastikan penyaluran tepat sasaran dengan basis data penerima manfaat yang akurat dan mutakhir. Baca juga:Lansia dan Difabel Juga Bakal Diberi Makan Gratis, Begini Respons Kakek 70 Tahun Warga Banjarbaru Harus ada pembaruan data secara berkala dan partisipatif, melibatkan masyarakat, organisasi disabilitas, serta tenaga kesejahteraan sosial, katanya dalam keterangan resminya kepada BPost, Rabu (12/11/2025). Ia menegaskan proses verifikasi dan validasi data sebaiknya dilakukan secara cepat dan benar oleh pemerintah kabupaten/kota melalui dinas sosial masing-masing. Kedua, lanjut Hadi, menunya harus disesuaikan dengan kebutuhan gizi spesifik lansia dan penyandang disabilitas. Mereka memiliki kondisi tertentu yang memengaruhi kemampuan makan seperti masyarakat umum. Untuk lansia, tekstur makanan wajib diperhatikan sesuai penyakit degeneratifnya. Sedangkan untuk disabilitas, menu harus menyesuaikan ragam disabilitas yang dideritanya, tuturnya. Sedang tantangan ketiga, menurut Hadi, adalah kesiapan sumber daya manusia (SDM) di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Mulai dari kepala SPPG, ahli gizi, hingga penjamah makanan harus profesional dan berintegritas. Mereka dituntut mampu menyediakan menu yang bergizi, higienis, dan aman dikonsumsi, agar tidak menimbulkan insiden seperti keracunan, tambahnya. Baca juga:Lahan Rawa Jadi Kendala, Barito Kuala Belum Bisa Jalankan Program Makan Bergizi Gratis Lebih lanjut, Ombudsman memastikan pihaknya akan melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan MBG, termasuk bila program tersebut mulai menjangkau lansia dan disabilitas tahun depan. Kementerian Sosial sebelumnya menyebut, program MBG tahun depan akan menyasar sekitar 100.000 lansia dan lebih dari 30.000 penyandang disabilitas di seluruh Indonesia, sebagai bagian dari komitmen pemerataan gizi nasional.(sul)",Rifki Soelaiman,https://asset.tribunnews.com/JSsmH_WxGKddruF-Pr9_WAdf68Q=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/Kepala-Perwakilan-Ombudsman-RI-Provinsi-Kalsel-Hadi-Rahman-01.jpg,https://banjarmasin.tribunnews.com/kalsel/1338099/kemensos-rencanakan-mbg-untuk-lansia-dan-difabel-kepala-ombudsman-kalsel-ungkap-tantangan-ini?page=all,d00f16f9029f844e64ff9e43728240a85966f479f67f475f53e7d3c6c9c9f420,2025-11-13 21:49:27.640 1902,sindonews,mbg,2025-10-01 15:32:00,P2G Tolak Guru Jadi Penanggung Jawab MBG: Bentuk Lepas Tangan BGN,"JAKARTA JAKARTA - Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menolak guru dijadikan Penanggung Jawab Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah. P2G menilai pekerjaan guru adalah mengajar bukan mempertaruhkan nyawa untuk mendeteksi makanan beracun. Kepala Bidang Advokasi Guru P2G, Iman Zanatul Haeri menyatakan bahwa Surat Edaran Nomor 5 Tahun 2025 dari Badan Gizi Nasional (BGN) tentang Pemberian Insentif Bagi Guru Penanggung Jawab Program Makan Bergizi Gratis di Sekolah Penerima Manfaat adalah bentuk lepas tangan BGN terhadap kasus-kasus keracunan MBG yang akhir-akhir ini makin marak terjadi. Baca juga: BGN: 75 Kasus dan 6 Ribu Siswa Alami Keracunan MBG Periode Januari-September 2025 BGN: 75 Kasus dan 6 Ribu Siswa Alami Keracunan MBG Periode Januari-September 2025 Menurut kami dengan terbitnya SE ini patut diduga BGN mencoba lepas tangan dari tanggung jawab terhadap fenomena keracunan MBG di sekolah,"" kata Iman, melalui siaran pers, Rabu (1/10/2025). Iman mengatakan, P2G sudah memberikan saran agar MBG dimoratorium dan dievaluasi atau dihentikan sementara, mengingat kasus keracunan terus terjadi. Menurutnya, hal ini dilakukan untuk mendeteksi apa saja yang perlu diperbaiki, dari sisi regulasi, keamanan dan kebersihan, kelayakan vendor, kendala teknis, dan risiko-risikonya. Baca juga: Catatan BGN: 6.517 Siswa Keracunan MBG Sejak Januari hingga September Catatan BGN: 6.517 Siswa Keracunan MBG Sejak Januari hingga September Kedua, pelibatan guru secara teknis dalam distribusi MBG di sekolah sangat mengganggu proses belajar mengajar. Bayangkan, pertama MBG datang, guru harus menalikan ulang agar bisa diangkut ke tiap kelas, kemudian guru-guru harus mencicipinya terlebih dahulu, mengawasi agar langsung dimakan murid, dan membereskannya kembali. Jika wadahnya hilang, sekolah justru harus mengganti, jelas Iman. Menurut Iman, guru mencicipi MBG memiliki dua konsekuensi. Pertama, guru tidak memiliki kemampuan mendeteksi makanan beracun. Itu bukan tugas guru. Kalau deteksi itu dengan cara mencicipi, itu mempertaruhkan nyawanya. Kedua, membahayakan keselamatan dan kesehatan kerja guru. Baca juga: Menkes Rinci Virus dalam Kandungan MBG yang Bikin Siswa Keracunan Menkes Rinci Virus dalam Kandungan MBG yang Bikin Siswa Keracunan Menurut Iman, pekerjaan guru adalah mengajar, bukan mempertaruhkan kesehatan dan keselamatan kerja. Ketiga, kebijakan alih tanggung jawab MBG menambah beban kerja guru. Dalam pasal 35 UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen disebut Beban Kerja Guru mencakup kegiatan pokok yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, membimbing dan melatih peserta didik, serta melaksanakan tugas tambahan seperti menjadi wakil kepala sekolah, koordinator kokurikuler, dan kepala laboratorium. Mengelola MBG bukan beban kerja guru yang diatur Undang-Undang. Sebelum ada MBG, beban kerja guru justru sudah banyak,"" ungkap Iman. Menurutnya pengalihan tanggung jawab MBG kepada guru di sekolah bertentangan dengan UU Guru dan Dosen. Terutama dari segi kewajiban, tugas dan Tanggung Jawab. Menurutnya, tugas dan kewajiban guru adalah merencanakan pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu, serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran (pasal 7 ayat 1 dan pasal 20 ayat 1). Bukan malah mengawasi MBG. Begitupun tanggung jawab guru adalah melaksanakan tugas keprofesionalan sebagaimana disebut pasal 7 dan pasal 20. Dengan memberikan tugas tambahan yaitu sebagai penanggung jawab MBG, tentu ini akan keluar dari rel utama kewajiban guru,"" lanjutnya. (nnz) (nnz)",Neneng Zubaidah,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/01/212/1627325/p2g-tolak-guru-jadi-penanggung-jawab-mbg-bentuk-lepas-tangan-bgn-mhu.jpg,https://edukasi.sindonews.com/read/1627325/212/p2g-tolak-guru-jadi-penanggung-jawab-mbg-bentuk-lepas-tangan-bgn-1759306213?showpage=all,813f7801c32951fe43d1495f87d5afab5a7dd6505874683d1e593b336c229dac,2025-11-13 21:49:34.177 1903,tribunnews,mbg,2025-11-12 13:25:19,"Update Kasus Keracunan MBG SMKN 1 Kandeman Batang, Hasil Lab Pastikan Cemaran E Coli Jadi Pemicu","TRIBUNJATENG.COM, BATANG- Dugaan keracunan massal yang menimpa siswa SMKN 1 Kandeman akhirnya menemukan titik terang. Dinas Kesehatan Kabupaten Batang menerima hasil uji laboratorium dari Balai Laboratorium Kesehatan dan Pengujian Alat Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Semarang, pada Sabtu (8/11/2025). Plt Kepala Dinas Kesehatan Batang, dr. Ida Susilaksmi, mengatakan bahwa berdasarkan pemeriksaan mikrobiologi menunjukkan adanya cemaran bakteri Escherichia coli (E. coli) pada sejumlah sampel makanan dan minuman. Dari hasil laboratorium ditemukan cemaran mikrobiologi pada air, nasi, dan ayam yang diperiksa, tutur dr. Ida, Rabu (12/11/2025). Gejala yang Dialami Siswa Menurut dr. Ida, E. coli sebenarnya merupakan bakteri yang lazim berada di usus besar manusia. Namun, jika jumlahnya berlebihan dan kondisi daya tahan tubuh sedang menurun, bakteri ini bisa menimbulkan keluhan kesehatan. Baca juga:Kisah Tukang Becak Tua Jepara, Setia Mengayuh Sejak 1980an: Alhamdulillah Masih Bisa Narik Gejala yang muncul pada siswa berupa sakit perut, mual, dan muntah, jelasnya. Selain makanan, sampel air juga terdeteksi mengandung E. coli. Cemaran tersebut diduga berasal dari sanitasi air yang kurang higienis. Menanggapi temuan ini, Dinas Kesehatan menegaskan perlunya kepatuhan terhadap standar operasional prosedur (SOP) higienis bagi seluruh Satuan Pelayanan Pangan Gizi (SPPG) yang menjadi penyedia makanan program sekolah. Ada beberapa poin yang ditekankan diantaranya sertifikasi SLHS sejak Oktober 2025, seluruh SPPG wajib memiliki sertifikat Standar Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Hingga 8 November, baru enam SPPG yang sudah mengantongi sertifikat, yakni Kauman 1, Kauman 2, Kesepuhan, Polres, Karanganom, dan Lebo Gringsing. ""Lalu pengawasan menyeluruh mulai dari penyiapan bahan, proses memasak, hingga distribusi makanan harus sesuai aturan,"" ujarnya. Pengendalian waktu distribusi, makanan yang selesai dimasak harus segera dikirim ke sekolah agar tidak memberi peluang pertumbuhan bakteri. ""Kemudian penyimpanan makanan hidangan panas tidak boleh langsung ditutup rapat karena bisa mempercepat proses pembusukan, serta kualitas air, air yang digunakan dalam pengolahan wajib dijaga kebersihannya,""tambahnya. Dinas Kesehatan berkomitmen melakukan pemeriksaan rutin sekaligus mendorong SPPG untuk melakukan evaluasi mandiri. Harapannya, semua SPPG bisa memenuhi persyaratan itu, mematuhinya, dan melakukan evaluasi secara berkala, pungkasnya.(din)",dina indriani,https://asset.tribunnews.com/tnJsBnbtLxZy84jiQHLmX7NUbzk=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251112_Ida-Susilaksmi.jpg,https://jateng.tribunnews.com/mbangun-batang/1231095/update-kasus-keracunan-mbg-smkn-1-kandeman-batang-hasil-lab-pastikan-cemaran-e-coli-jadi-pemicu?page=all,5d6aad95c17d60a02770f15e87a0e22d7bc5bcc7affea7475b3a399cc5a0bc5a,2025-11-13 21:49:38.801 1993,tempo,mbg,2025-10-08 20:30:00,Pengawasan MBG Bandung Diperketat,,Subekti,https://statik.tempo.co/data/2025/10/08/id_1433571/1433571_720.jpg,https://www.tempo.co/arsip/pengawasan-mbg-bandung-diperketat-2077656,d1a8c6db050465ec9b01dcada2ce38862c448c4cd320efe420d756b9f8318051,2025-11-13 21:56:30.184 2018,sindonews,mbg,2025-09-22 22:45:00,"Marak Kasus Keracunan MBG, DPR Sentil BGN","JAKARTA JAKARTA - Komisi IX DPR menyoroti kembali ditemukannya berbagai masalah terkait program Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG) seperti maraknya keracunan massal hingga serapan anggaran yang masih rendah. Untuk itu, Komisi IX DPR melakukan audiensi dengan sejumlah ahli. Wakil Ketua Komisi IX DPR Yahya Zaini menilai Badan Gizi Nasional Badan Gizi Nasional Badan Gizi Nasional (BGN) bersama pihak terkait harus mencari solusi dan alternatif pengelolaan MBG agar masalah keracunan massal tak terjadi lagi. Misalnya, menunjuk pihak sekolah untuk menyediakan menu MBG yang kualitasnya lebih terjamin dan fresh saat disajikan kepada para siswa. ""Mengingat banyaknya kasus keracunan, perlu dipikirkan alternatif MBG dikelola sekolah bersama komite sekolah. Karena akan lebih terjamin higienitas dan keamanannya serta sesuai selera anak-anak sekolah. Mereka sudah paham selera anak-anak sekolahnya,"" kata Yahya Zaini, Senin (22/9/2025). Baca juga: Marak Kasus Keracunan MBG, Qodari: Pemerintah Tidak Buta dan Tuli Marak Kasus Keracunan MBG, Qodari: Pemerintah Tidak Buta dan Tuli Adapun program MBG yang digadang-gadang sebagai terobosan pemenuhan gizi anak sekolah dan menjadi program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto justru menimbulkan banyak persoalan, terutama maraknya keracunan massal di berbagai daerah. Sejak Januari hingga September 2025, sedikitnya 5.626 kasus keracunan terjadi di 17 provinsi. Banyak daerah harus menanggung biaya perawatan korban di puskesmas maupun rumah sakit, meski di saat bersamaan alokasi transfer ke daerah justru dipangkas dari Rp864,1 triliun (APBN 2025) menjadi Rp650 triliun dalam RAPBN 2026. Baca juga: MBG hingga 8 September 2025 Sudah Habiskan Anggaran Rp13 T, Berikut Rinciannya MBG hingga 8 September 2025 Sudah Habiskan Anggaran Rp13 T, Berikut Rinciannya Terbaru, keracunan massal MBG terjadi di Kab Banggai Kepulauan. Kemudian ada juga keracunan MBG di Garut, Tasikmalaya, hingga Bau Bau Sulawesi Tenggara. Belum lagi muncul isu soal instruksi agar masalah keracunan MBG tidak dipublikasi alias dirahasiakan. Ada juga masalah ribuan dapur fiktif pada program MBG. Yahya pun menyoroti rendahnya serapan anggaran BGN, yang mana anggaran MBG hingga September hanya terserap Rp13,2 triliun atau 18,6 persen dari alokasi Rp71 triliun. Padahal, klaim pelaksanaan MBG telah berlangsung di 38 provinsi dengan jumlah penerima manfaat mencapai 22 juta. Baca juga: Marak Kasus Keracunan MBG, Puan Minta Evaluasi: Jangan Sampai Anak-anak Dirugikan Marak Kasus Keracunan MBG, Puan Minta Evaluasi: Jangan Sampai Anak-anak Dirugikan Akan tetapi, angka tersebut tidak dapat diverifikasi karena minimnya informasi yang dapat diakses publik. Yahya pun menyinggung pernyataan Kepala BGN Dadan Hindayana yang mengungkapkan alasan serapan anggaran MBG masih rendah lantaran banyak pihak tidak yakin terhadap jalannya program tersebut. Untuk itu, ia meminta BGN mencari alternatif pengelolaan MBG agar target dari program unggulan Presiden Prabowo ini dapat segera tercapai. ""Ini juga untuk mempercepat pencapaian target yang ditentukan. Mengingat serapan anggaran BGN masih rendah sekitar 22 persen,"" terang Yahya. Pimpinan Komisi Kesehatan DPR itu juga menyebut pihak ketiga yang bekerja sama untuk pelaksanaan MBG masih tetap bisa dilanjutkan. Hal ini, kata Yahya, dapat dilakukan sambil evaluasi tata kelola pelaksanaan MBG. ""Bagi yayasan yang sudah bekerja sama dengan BGN tetap dapat dilanjutkan sambil memperbaiki tata kelola dan keamanan makanannya,"" sebutnya. Kendati demikian, Yahya mendesak pemerintah untuk segera memperbaiki mekanisme pelaporan anggaran MBG. Bila perlu, ia menyarankan BGN membuka kanal pengaduan publik dan memastikan akuntabilitas belanja agar hak anak untuk memperoleh makanan bergizi dan aman benar-benar terpenuhi. ""Karena transparansi dan akuntabilitas yang lemah, dikhawatirkan akan memperbesar risiko penyalahgunaan anggaran,"" jelas Yahya. (rca) (rca)",Achmad Al Fiqri,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/22/15/1623677/marak-kasus-keracunan-mbg-dpr-sentil-bgn-uga.jpeg,https://nasional.sindonews.com/read/1623677/15/marak-kasus-keracunan-mbg-dpr-sentil-bgn-1758553795?showpage=all,328f6f83736036eed33b583ee293be8fdffe6cde23429946b0ec3e4093d4801b,2025-11-13 21:58:54.019 1904,sindonews,mbg,2025-10-01 15:12:00,Menkes Rinci Virus dalam Kandungan MBG yang Bikin Siswa Keracunan,"JAKARTA JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin Budi Gunadi Sadikin Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan hasil penelitian epidemiologi dari Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menimbulkan kasus keracunan di sejumlah daerah. Salah satu temuannya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menemukan adanya virus norovirus/rotavirus hingga hepatitis A virus. Jadi dari hasil penelitian epidemiologis dari seluruh SPPG yang kita lihat ada keracunan, ini adalah penyebab-penyebabnya secara medis, kata Budi saat Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi IX DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/10/2025). Baca juga: Siswi SMKN 1 Cihampelas Meninggal Diduga Keracunan, Dinkes Bandung Barat Klaim Bukan karena MBG Siswi SMKN 1 Cihampelas Meninggal Diduga Keracunan, Dinkes Bandung Barat Klaim Bukan karena MBG Menkes pun mengungkapkan temuan bakteri, virus, dan kimia yang terkandung dalam MBG. Adapun rinciannya sebagai berikut: Bakteri: - salmonella - escherichia coli - bacillius cereus - staphylococcus aureus - clostridium perfringens - listeria monocytogenes - campylobacter jejuni - shigella. Virus: - norovirus/rotavirus - hepatitis A virus. Kimia: - nitrit - scombrotoxin (histamine). Baca juga: Marak Keracunan MBG, Dadan Hindayana Akui Belum Semua SPPG Punya Sanitasi yang Baik Marak Keracunan MBG, Dadan Hindayana Akui Belum Semua SPPG Punya Sanitasi yang Baik Budi mengungkapkan, sejumlah temuan virus, bakteri dan bahan kimia itu menentukan treatmentnya. Di sisi lain, kata dia, temuan kandungan itu juga bisa melacak sumber penyebabnya. ""Karena masing-masing, bakteri virus itu kan berbeda-beda timbulnya. Dan ketiga ini membantu kita untuk memastikan semua laboratorium kesehatan masyarakat di kabupaten kota harus siap juga untuk meneliti ini,"" ujar Budi. (rca) (rca)",Achmad Al Fiqri,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/01/15/1627319/menkes-ungkap-temuan-virus-dalam-kandungan-mbg-yang-bikin-siswa-keracunan-vke.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1627319/15/menkes-rinci-virus-dalam-kandungan-mbg-yang-bikin-siswa-keracunan-1759306233?showpage=all,1556c43d5cd1b6cb6f2e8318a7d3ca4aa37cbd8cc2cbb04fb5fb238ab16404b5,2025-11-13 21:49:44.541 1905,tribunnews,mbg,2025-11-12 10:49:05,Anggota Komisi B DPRD Jateng Pastikan Kualitas MBG di Karanganyar dan Boyolali,"TRIBUNJATENG.COM, KARANGANYAR -Komisi BDPRD Jatengtinjau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Tegalrejo, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Kamis (6/11/2025). Kunjungan juga dilakukan di SPPG Dukuh Kelipan Ngemplak Kabupaten Boyolali. Ketua Komisi B DPRD Provinsi Jawa Tengah Sri Hartini, menuturkan tujuan kehadirannya di SPPG untuk memperhatikan pola penyajian dan persiapan mutu Makan Bergizi Gratis (MBG) dari SPPG di Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali. Baca juga:DPRD Jateng Soroti Banjir Semarang, Terus Berulang Setiap Musim Hujan Pihaknya juga ingin memastikan persiapan dan kendala mempersiapkanMBG. Kami ingin tahu bagaimana cara menjaga higienitas, dan kualitas makanan supaya tetap aman dan dikonsumsi anak-anak. Bagaimana teknis pengirimannya? Lalu apa plus minus dengan adanyaMBGini,"" ujarnya. Sri Hartini berharap adanya programMBGdapat bermanfaat untuk masyarakat umum. Dirinya ingin adanya tanggapan dan penilaian terhadap program tersebut ""Harapan kami tentunya bagaimana tanggapan lingkungan sekolah, bagaimana bisa menjelaskan kepada masyarakat luas. Selama ini banyak menolak karena belum tahu bagaimana program ini, dan apa tujuannya. Semoga dengan adanyaMBGini bisa menggerakkan ekonomi tingkat bawah, dari supplier, petani, dan tenaga kerja, tutupnya. Begitu juga anggota Komisi B Endrianingsih Yunita juga menanyakan ketepatan waktu untuk makan bergizi gratis. Pihaknya ingin memastikanMBGtepat sasaran. Siapa saja sih yang mendapatkan bantuanMBGini? Lalu terkait ketepatan waktu apakah ada kendala, mengingat setiap dapur harus menyiapkan setidaknya 3.000 pack,"" tuturnya. Kepala SPPG Rifky Sai menjelaskan mengenai masalah teknis ataupun proses dalam persiapan makanan untuk didistribusikan, serta manfaat adanya SPPG untuk masyarakat. Pihaknya menerangkanMBGdikirim saat makan siang pukul 10.00. Pengiriman dibantu dan dikawal pihak TNI. ""Jarak paling jauh adalah 3 Km. Jadwal menu basah untuk hari Senin dan Kamis, lalu Selasa, Rabu, dan Jumat menu kering, tuturnya. Dikatakannya, 1 dapur SPPG terdapat 47 pegawai dan dapat melayani 3000 pack untuk siswa TK, SD, SMP, hingga SMA.MBGjuga didistribusikan di Posyandu. ""Ada 47 pegawai di dalam 1 dapurnya, dan 1 SPPG bisa melayani 3.000 pack, terdiri dari TK, SD, SMP, hingga SMA. Selain itu juga didistribusikan untuk balita, ibu hamil dan menyusui melalui posyandu, ujarnya. Menurutnya, adanyaMBGberdampak positif khususnya untuk para orang tua agar bisa menabung uangnya untuk anak-anaknya. Selain itu juga dapat meningkatkan pendapatan para petani dan pedagang di pasar. ""MBG ini dapat meningkatkan tambahan untuk petani-petani, pedagang di pasar, supplier-supplier bahan makanan juga, jelasnya. Sementara Amrico dari pihak TNI menjelaskan bahwa TNI di Lanud juga ikut melakukan pengawasan untuk mutu dari SPPG. Pengawasan selalu kami lakukan, sejauh ini masih positif dan semuanya bermanfaat. Apabila ada masukan kita koordinasi dengan eksekutif, ujarnya.(rtp)",rahdyan trijoko pamungkas,https://asset.tribunnews.com/QH0mHIZfAMPk9E-h4eWy5OTN9pY=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251112_jateng.jpg,https://jateng.tribunnews.com/jawa-tengah/1231051/anggota-komisi-b-dprd-jateng-pastikan-kualitas-mbg-di-karanganyar-dan-boyolali?page=all,3cc6be561c83dd376d70748d6c67c5197bbf121d303cf6dbf31ee37632984f23,2025-11-13 21:49:50.381 1906,tempo,mbg,2025-10-15 17:49:11,Prabowo Menyakini Rp 10 Ribu Cukup untuk Sajikan Ayam dan Telur di Menu MBG,"PRESIDEN Prabowo Subianto meyakini anggaran Rp 10 ribu per porsi dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) cukup untuk menyediakan menu bergizi lengkap, termasuk ayam dan telur. Hal itu diungkapkan Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S. Deyang, dalam Rapat Koordinasi Kejadian Menonjol Terkait Konsumsi MBG di Royal Kuningan Hotel, Jakarta, Selasa, 14 Oktober 2025. Beliau hitung sendiri, dan berkesimpulan bahwa dengan Rp 10 ribu itu masih bisa pakai ayam dan telur, kata Nanik. Menurut dia, Prabowo turut terlibat langsung dalam merancang komposisi menu MBG untuk memastikan anak-anak Indonesia mendapatkan asupan gizi yang cukup setiap hari. Sebagai bagian dari upaya itu, Nanik mengungkapkan kepala negara juga menginstruksikan agar seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menyiapkan dua jenis lauk setiap hari, selain susu. Selain susu, harus ada dua jenis lauk, bukan satu, ujar Nanik. Nanik mengatakan, perhatian presiden terhadap program ini berangkat dari keinginannya agar generasi muda Indonesia tumbuh sehat, cerdas, dan kuat. Beliau bercita-cita agar ke depan generasi muda Indonesia menjadi generasi yang sehat, cerdas, kuat, dan mampu bersaing di kancah global, katanya. Ia mengingatkan seluruh pelaksana program agar menjaga integritas dalam pengelolaan bahan baku dan tidak mencari keuntungan pribadi. Jangan dipangkas, dan juga jangan di-mark up. Anggaran bahan baku itu harus penuh, ujar Nanik. Nanik menekankan, MBG bukan proyek komersial, melainkan bentuk nyata kepedulian Presiden terhadap anak-anak Indonesia. Program MBG ini bukan bisnis. Ini adalah kecintaan Pak Prabowo pada anak-anak Indonesia, katanya. Pilihan Editor: Habiburokhman Gerindra Ibaratkan Problem MBG Seperti Masalah Hajatan","Dinda Shabrina, Eko Ari Wibowo",https://statik.tempo.co/data/2025/09/26/id_1430868/1430868_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/prabowo-menyakini-rp-10-ribu-cukup-untuk-sajikan-ayam-dan-telur-di-menu-mbg-2079901,2c94c245d035d40c22bda5c9865c9f1e03490747c1d71df1379becc4ed6a0859,2025-11-13 21:49:53.924 1907,sindonews,mbg,2025-10-01 14:54:00,"Siswi SMKN 1 Cihampelas Meninggal Diduga Keracunan, Dinkes Bandung Barat Klaim Bukan karena MBG","BANDUNG BARAT BANDUNG BARAT - Seorang siswi SMK Negeri (SMKN) 1 Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat (KBB) meninggal dunia dengan gejala diduga mirip keracunan atau kejang-kejang. Siswa tersebut diketahui bernama Bunga Rahmawati dan dikabarkan meninggal dunia pada Selasa, 30 September 2025 sekitar pukul 12.20 WIB. Kabar yang beredar pada Rabu (1/10/2025) pagi, menyebutkan siswi kelas 12 tersebut meninggal setelah mengalami muntah dan kejang. Selain itu, mukanya membiru serta keluar busa dari mulutnya. Kondisi itu sempat menimbulkan spekulasi korban diduga meninggal dunia karena imbas keracunan Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG). Apalagi, kasus keracunan MBG memang sempat terjadi di SMK Negeri 1 Cihampelas pada Rabu (24/9/2025). Baca juga: Catatan BGN: 6.517 Siswa Keracunan MBG Sejak Januari hingga September Catatan BGN: 6.517 Siswa Keracunan MBG Sejak Januari hingga September Pada saat itu, para siswa SMK Negeri 1 Cihampelas yang berada di Desa Mekarmukti, Kecamatan Cihampelas, KBB, mengalami keracunan MBG dan ada 66 siswa yang harus dirujuk ke rumah sakit dan puskesmas, namun tidak sampai ada yang meninggal dunia. Terkait hal ini, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan KBB dr. Lia N Sukandar mengatakan bahwa berdasarkan hasil investigasi petugasnya di lapangan sejauh ini dipastikan meninggalnya siswa itu bukan karena MBG. Baca juga: Marak Keracunan MBG, Dadan Hindayana Akui Belum Semua SPPG Punya Sanitasi yang Baik Marak Keracunan MBG, Dadan Hindayana Akui Belum Semua SPPG Punya Sanitasi yang Baik ""Sudah diinvestigasi ke lapangan oleh petugas, dipastikan bukan karena MBG,"" ucapnya saat dikonfirmasi SindoNews. Pihaknya belum mengetahui siswa tersebut meninggal karena apa meski dinarasikan mulutnya mengeluarkan busa. Hanya saja, berdasarkan keterangan pihak keluarga tidak mengarah kepada keracunan MBG. ""Keterangan keluarga tidak mengarah keracunan MBG karena yang bersangkutan sudah sakit sebelumnya,"" kata Lia. (rca) (rca)",Adi Haryanto,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/01/174/1627311/siswi-smkn-1-cihampelas-meninggal-diduga-keracunan-dinkes-bandung-barat-klaim-bukan-karena-mbg-crh.jpg,https://daerah.sindonews.com/read/1627311/174/siswi-smkn-1-cihampelas-meninggal-diduga-keracunan-dinkes-bandung-barat-klaim-bukan-karena-mbg-1759302631?showpage=all,5ad6ef86f10980a6a7d6b76197d536afdae23b41758aed31434dc7a9f480bd9c,2025-11-13 21:49:56.113 1908,sindonews,mbg,2025-09-29 20:25:00,"Dukung MBG, Aliansi Profesi Kesehatan Ingatkan Pentingnya Pengawasan Mutu","JAKARTA JAKARTA - Aliansi Organisasi Profesi Kesehatan mendukung penuh program Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah. Aliansi ini terdiri dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI). Mereka menilai program MBG merupakan langkah penting untuk meningkatkan status gizi masyarakat, khususnya anak-anak, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Dengan gizi yang cukup dan berkualitas, Indonesia diyakini mampu mencetak sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan tangguh sebagai fondasi generasi emas mendatang. Aliansi profesi kesehatan juga mendorong agar cakupan program MBG diperluas sehingga manfaatnya dapat dirasakan lebih merata oleh masyarakat di seluruh pelosok Indonesia. Kami dari Aliansi Organisasi Profesi Kesehatan siap membantu pemerintah dalam melakukan quality control di 514 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, demikian salah satu poin pernyataan bersama yang ditandatangani oleh para ketua umum dari masing-masing organisasi dalam pernyataan resmi yang dirilis di Jakarta, Senin (29/9/2025). Baca juga: Prabowo: Target 82 Juta Penerima MBG Akan Terwujud Bertahap Prabowo: Target 82 Juta Penerima MBG Akan Terwujud Bertahap Selain itu, aliansi menekankan pentingnya quality control atau pengawasan mutu dalam pelaksanaan program. Hal ini dinilai penting untuk mencegah terjadinya masalah teknis maupun penyalahgunaan yang dapat mengurangi manfaat program bagi masyarakat. Dengan keterlibatan tenaga kesehatan dari berbagai profesi, program MBG diharapkan dapat berjalan efektif, tepat sasaran, dan benar-benar memberikan dampak positif terhadap peningkatan kualitas gizi masyarakat Indonesia. Para pakar menilai bahwa keberhasilan program MBG tidak hanya bergantung pada distribusi makanan, tetapi juga pada edukasi gizi kepada keluarga dan masyarakat. Tanpa kesadaran dan perubahan pola konsumsi yang berkelanjutan, manfaat program bisa saja hanya bersifat sementara. Oleh karena itu, sinergi lintas sektor mulai dari pemerintah, tenaga kesehatan, hingga masyarakat menjadi kunci keberhasilan. Program MBG juga dipandang memiliki potensi multiplier effect dalam aspek ekonomi. Dengan memanfaatkan bahan pangan lokal dan memberdayakan UMKM di sektor kuliner maupun pertanian, program ini tidak hanya meningkatkan gizi masyarakat, tetapi juga menggerakkan roda perekonomian daerah. Dengan demikian, dampaknya dapat dirasakan lebih luas, bukan hanya dalam aspek kesehatan, tetapi juga kesejahteraan sosial dan ekonomi nasional. (rca) (rca)",Rico Afrido Simanjuntak,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/29/15/1626539/dukung-mbg-aliansi-profesi-kesehatan-ingatkan-pentingnya-pengawasan-mutu-csx.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1626539/15/dukung-mbg-aliansi-profesi-kesehatan-ingatkan-pentingnya-pengawasan-mutu-1759151363?showpage=all,2f52a51e726c95e57e46d01be2ef0595d691d24d6ea87aa8017b83990b0431e3,2025-11-13 21:51:31.421 1909,tribunnews,mbg,2025-11-12 17:00:27,"21 Siswa SMP di Ngamprah Bandung Barat Diduga Keracunan MBG, Alami Gejala Pusing Hingga Muntah","Laporan Reporter Tribunjabar.id Rahmat Kurniawan TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG BARAT- Sebanyak 21 siswa SMP Bina Karya, Desa Cimanggu, KecamatanNgamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diduga mengalami keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG) pada Selasa (11/11/2025). Hingga hari Rabu (12/11/2025) masih ada satu siswa yang masih menjalani perawatan di rumah sakit. ""Jumlah 21, yang masih dirawat 1 siswa,"" kata Plt Kadis Kabupaten Bandung Barat (KBB), Lia N Sukandar, Rabu (12/11/2025). Kepala PuskesmasNgamprah, Bandung Barat, Ifah Syarifah mengatakan, siswa-siswi yang didugakeracunan MBGmengalami gejala berupa sakit perut, mual, pusing dan muntah. Dia pun turut mengkonfirmasi adanya satu siswa yang dirujuk ke rumah sakit. Gejala yang muncul berupa nyeri ulu hati, mual, muntah, dan pusing. Satu siswa kami rujuk karena mualnya tak berhenti dan disertai sesak napas, kata Ifah. Sampel MBG yang diduga penyebab keracunan telah diambil oleh petugas puskesmas dan telah dikirim ke laboratorium untuk dilakukan uji laboratorium. Adapun sajian MBG yang dikonsumsi oleh siswa Bina Karya berupa nasi putih, perkedel, ayam mentega, tahu goreng dan semangka. ""Kita sudah ambil sampelnya. Untuk kepastian penyebabnya nanti akan diketahui setelah uji lab keluar 7-10 hari,"" ujarnya. Baca juga:Kembali Berlatih Bersama Persib, Beckham Putra Bertekad Balas Kekalahan Atas Dewa United Terpisah, Guru SMP Bina Karya, Meganita Oktalia, mengatakan, dugaan keracunan bermula saat ada sejumlah siswa yang mengeluhkan gejala seperti mual, muntah dan pusing. ""Awalnya kan 13, sampai malam bertambah terus sampai 21. Rata-rata dibawa ke puskesmas,"" kata Meganita. Meganita mengungkapkan, satu siswa dirujuk ke Rumah Sakit Karisma, Cimareme. Siswa tersebut memerlukan penanganan lebih lanjut karena memiliki riwayat penyakit lambung. ""1 masih di RS Kharisma, karena punya asam lambung. Sisanya sudah diizinkan pulang kondisinya sudah membaik. Sekarang mereka yang sudah pulang pemulihan di rumah masing-masing,"" ungkap Meganita. Aktivitas belajar mengajar saat ini berlangsung normal meski para siswa tidak lagi menerima paket MBG untuk sementara waktu. ""Kalau pembelajaran berjalan normal, yang kemarin bergejala pemulihan dulu. Jadi kita tidak menerima MBG dulu, jadi disetop cuma sampai kapannya tidak tahu ya. Kami sudah menerima selama 3 minggu,"" tandasnya.",Mutiara Suci Erlanti,https://asset.tribunnews.com/NBiml-hBtdl9fM1yh3duAgy8tJ4=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/cirebon/foto/bank/originals/Siswa-Binas-Karya-Ngamprah-yang-sempat-dirawat-di-Puskesmas-NgamprahS.jpg,https://cirebon.tribunnews.com/jabar-region/174736/21-siswa-smp-di-ngamprah-bandung-barat-diduga-keracunan-mbg-alami-gejala-pusing-hingga-muntah?page=all,710a5efac9d606220aa4bdc8ec8bcdfae5eda982896e09076d7366c819732dfe,2025-11-13 21:50:01.451 2004,tempo,mbg,2025-10-08 07:04:11,5 Temuan Baru Soal Program MBG: dari Privilege Polri hingga Usulan Bantuan Tunai,"DUA lembaga riset, Transparency International Indonesia (TII) dan Center of Economic and Law Studies (Celios), membeberkan sejumlah kejanggalan dan alternatif kebijakan dalam proyek makan bergizi gratis (MBG). Temuan mereka membuka diskusi baru soal keadilan distribusi dan efektivitas program unggulan Presiden Prabowo Subianto itu. Pilihan Editor: Apa Sebab Data Korban Keracunan Makan Bergizi Berbeda-beda Berikut lima poin penting yang terungkap dalam peluncuran laman MBG Watch di Jakarta, Selasa, 7 Oktober 2025: 1. Yayasan di bawah Polri Dapat Privilege Buka 15 Dapur MBG TII menemukan adanya perlakuan istimewa bagi lembaga di bawah kepolisian dalam program MBG. Jika yayasan mitra MBG umumnya hanya boleh mengelola maksimal 10 dapur gizi (SPPG), maka yayasan yang berada di bawah naungan Polri bisa membuka hingga 15 dapur. Kenapa dibedakan? Apa indikatornya yang membedakan? ujar peneliti TII, Dzatmiati Sari. 2. Yayasan Polri Tak Wajib Lewat Uji Profil dan Transaksi Selain kuota dapur lebih banyak, yayasan kepolisian juga tidak diwajibkan menjalani pendalaman profil dan transaksi sebelum terdaftar sebagai pengelola SPPG. Padahal, tahap ini diwajibkan bagi mitra non-Polri untuk mencegah konflik kepentingan dan memastikan transparansi penggunaan anggaran. Pemerintah perlu menjelaskan dasar eksklusivitas ini, kata Dzatmiati. 3. Presiden Prabowo Minta Standar Polri Jadi Acuan Nasional Alih-alih mempertanyakan keistimewaan itu, pemerintah justru menjadikan dapur Polri sebagai model nasional. Presiden Prabowo Subianto bahkan memerintahkan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) mengadopsi standar dapur Polri ke seluruh Indonesia, setelah muncul kasus keracunan massal MBG yang menewaskan lebih dari 6.000 orang. Kepala BGN Dadan Hindayana menilai dapur Polri memenuhi standar kebersihan yang baik karena sudah melakukan rapid test makanan sebelum dibagikan. 4. Celios Usul Bantuan Tunai Rp 50 Ribu per Anak untuk MBG Lembaga riset ekonomi Celios menilai, skema tunai langsung ke penerima jauh lebih efisien dibanding sistem dapur MBG. Dari total anggaran Rp 71 triliun, jika disalurkan hanya kepada kelompok miskin dan rentan, setiap anak bisa mendapat jatah Rp 50 ribu per porsi. Kalau langsung masuk ke orang tua, uangnya bisa digunakan untuk kebutuhan gizi ibu dan anak, kata peneliti Celios, Media Wahyudi Askar. 5. Penerima Manfaat Berkurang Hanya Rp 15 Ribu per Anak Menurut Celios, sistem dapur MBG yang berjalan sekarang justru mengurangi manfaat bagi penerima. Setelah dipotong berbagai biaya operasional, jatah anak hanya tersisa sekitar Rp 15 ribu per porsi. Itu bukan berarti lebih baik daripada tidak sama sekali. Justru tidak efisien, ujar Media.Namun Kepala BGN Dadan Hindayana menolak ide MBG tunai, dengan alasan rentan penyalahgunaan dan sudah diwakili oleh program BLT. Dede Leni Mardianti berkontribusi dalam penulisan artikel ini","Dinda Shabrina, Devy Ernis",https://statik.tempo.co/data/2025/10/07/id_1433241/1433241_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/5-temuan-baru-soal-program-mbg-dari-privilege-polri-hingga-usulan-bantuan-tunai-2077365,b97e57f55c7dc9007c849c95d0bca563260d06b4ece834a45e5fe3b86aa39bf4,2025-11-13 21:57:39.415 2019,tempo,mbg,2025-10-07 15:35:32,Celios: Siswa Bisa Dapat Rp 50 Ribu Per Orang kalau MBG Disalurkan Lewat Orang Tua,"CENTER of Economic and Law Studies (Celios) menyarankan penyaluran program makan bergizi gratis (MBG) disalurkan secara langsung secara tunai kepada penerima manfaat. Perhitungan Celios menemukan jatah MBG per anak bisa mencapai Rp 50 ribu per porsi apabila disalurkan dengan cara ini. Pilihan editor: Rereongan Sarupi Hidup Kembali di Era Dedi Mulyadi ""Kalau langsung masuk ke orang tua, uangnya itu bisa lebih dari sepuluh ribu dan kemudian bisa digunakan untuk ibu dan anaknya,"" ujar peneliti Celios, Media Wahyudi Askar, dalam peluncuran MBGWatch di kawasan Jakarta Selatan pada Selasa, 7 Oktober 2025. Askar menjelaskan angka Rp 50 ribu itu ditemukan dengan asumsi jika program MBG hanya disalurkan kepada kalangan yang membutuhkan saja, seperti masyarakat miskin, anak malnutrisi, dan masyarakat di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Askar lantas membagi total anggaran MBG 2025 yang berjumlah Rp 71 triliun ke total anak yang ada di Indonesia secara langsung tanpa pembiayaan lain. Dari jumlah itu, Askar menemukan setiap anak bisa mendapatkan jatah Rp 50 ribu. ""Kalau dibikin lebih targetted, anggaran juga tidak sebesar sekarang. kalau pun lebih sebesar sekarang jumlahnya itu bisa lebih dari 50 ribu,"" kata dia. Celios berpendapat MBG dengan cara ini lebih besar manfaatnya ketimbang melalui satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) atau dapur MBG sebagaimana cara yang saat ini digunakan. Melalui dapur MBG, jatah per anak hanya Rp 15 ribu saja. ""Jadi kalau anggapannya hari ini masyarakat miskin menerima MBG itu lebih baik dari pada tidak sama sekali, itu keliru,"" kata Askar. Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana pernah menolak ide mengubah skema penyaluran program makan bergizi gratis menjadi bantuan tunai. Menurut dia, skema MBG yang hari ini digunakan sudah dirancang sejak lama oleh Presiden Prabowo Subianto. Selain itu, Dadan menilai pemberian uang tunai semacam itu sudah diwakili oleh program bantuan langsung tunai (BLT) yang disalurkan Kementerian Sosial. ""Jadi kami tidak ingin melakukan itu,"" kata Dadan di kantornya, Jakarta, pada Senin, 22 September 2025. Lulusan Institut Pertanian Bogor ini juga berdalih pemberian uang tunai rentan penyelewengan. Ia mencontohkan satu kasus di Sumatera Utara, ketika salah seorang ibu menggunakan dana bantuan dari Kartu Indonesia Pintar (KIP) milik anaknya untuk membayar hal lain, alih-alih membayar iuran sekolah. Padahal, kata Dadan, tujuan utama dari program makan bergizi gratis ini adalah bagaimana pemerintah ikut intervensi dalam meningkatkan gizi anak. ""Program ini dirancang, kan sudah diskusi lama. Dan program ini adalah untuk intervensi pemenuhan gizi,"" ujarnya. Pilihan editor: Viral Menu MBG Berisi Irisan Kentang dan Pangsit di Depok, Begini Penjelasan SPPG","Dede Leni Mardianti, Imam Hamdi",https://statik.tempo.co/data/2025/10/07/id_1433241/1433241_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/celios-siswa-bisa-dapat-rp-50-ribu-per-orang-kalau-mbg-disalurkan-lewat-orang-tua-2077162,252a6745f5569ce0d43556948c7d7817eee79d77766f362e83f6be57f82d0a3d,2025-11-13 21:58:57.391 1910,tempo,mbg,2025-10-15 17:49:08,Prabowo Instruksikan Dua Jenis Lauk di Menu MBG,"PRESIDEN Prabowo Subianto menginstruksikan agar seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menyiapkan dua jenis lauk setiap hari dalam program makan bergizi gratis atau MBG. Instruksi ini disampaikan untuk memastikan anak-anak Indonesia mendapatkan asupan gizi yang lebih lengkap. Selain susu, harus ada dua jenis lauk, bukan satu, kata Wakil Kepala Badan Gizi Nasional atau BGN, Nanik S. Deyang, dalam Rapat Koordinasi Kejadian Menonjol Terkait Konsumsi MBG di Royal Kuningan Hotel, Jakarta pada Selasa, 14 Oktober 2025. Menurut Nanik, instruksi Presiden Prabowo itu berkaitan dengan harapan agar generasi muda Indonesia tumbuh sehat. Beliau bercita-cita agar ke depan generasi muda Indonesia menjadi generasi yang sehat, cerdas, kuat, dan mampu bersaing di kancah global, ujarnya. Nanik menuturkan, perhatian Prabowo terhadap kesehatan dan pemenuhan gizi anak-anak bahkan tampak sejak perancangan program MBG. Kepala negara disebut ikut menghitung sendiri komposisi menu dan biaya per porsi. Beliau hitung sendiri, dan berkesimpulan bahwa dengan Rp10 ribu itu masih bisa pakai ayam dan telur, kata Nanik. Wakil Kepala BGN itu mengingatkan seluruh dapur MBG agar menjaga integritas pelaksanaan program, terutama dalam pengelolaan bahan baku. Jangan dipangkas, dan juga jangan di-mark up. Anggaran bahan baku itu harus penuh, ucapnya. Ia juga meminta agar setiap unsur pelaksana di SPPG mulai dari ahli gizi, akuntan, hingga kepala satuan saling mengingatkan dalam pengawasan menu. Tolong semuanya saling mengingatkan, baik ahli gizi, akuntan, maupun kepala SPPG, untuk mengawal menu, kata Nanik. Nanik menegaskan, program MBG bukan proyek bisnis, melainkan bentuk kepedulian Presiden terhadap masa depan anak-anak Indonesia. Program MBG ini bukan bisnis. Ini adalah kecintaan Pak Prabowo pada anak-anak Indonesia, ujarnya. Pilihan Editor: Syarat Menghentikan MBG Terpenuhi, Kenapa BGN Tutup Mata?","Dinda Shabrina, Juli Hantoro",https://statik.tempo.co/data/2025/09/26/id_1430868/1430868_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/prabowo-instruksikan-dua-jenis-lauk-di-menu-mbg-2079900,362225b669d1e14349b3d9b16991ae2d83280b9f8cb263f4dd3122e7ca762d10,2025-11-13 21:50:05.159 1911,sindonews,mbg,2025-10-01 14:09:00,Menkes Minta Sudin Percepat Penerbitan Sertifikat Higienis Dapur MBG,"JAKARTA JAKARTA - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin Budi Gunadi Sadikin Budi Gunadi Sadikin meminta suku dinas (sudin) kesehatan di tiap daerah untuk mempercepat penerbitan Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS) bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang menyediakan Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal itu diungkapkannya saat Raker bersama Komisi IX DPR, Rabu (1/10/2025). ""Kami kemarin sudah koordinasi minta disederhanakan, jadi di dalam Minggu sampai sekarang kita sudah ada penyederhanaannya Bapak Ibu supaya bisa mempercepat penerbitas SLHS ini ke ribuan SPPG ini yang ada,"" ujar Budi. Nantinya, kata Budi, SLHS akan diterbitkan oleh sudin kesehatan. Ia juga telah menyampaikan pada Mendagri dan jajaran dinkes kabupaten-kota untuk mempercepat penerbitan SLHS. Baca juga: Marak Keracunan MBG, Dadan Hindayana Akui Belum Semua SPPG Punya Sanitasi yang Baik Marak Keracunan MBG, Dadan Hindayana Akui Belum Semua SPPG Punya Sanitasi yang Baik ""Hari Senin kemarin, saya sudah meeting dengan Pak Tito, Pak Mendagri ke seluruh kabupaten/kota dinkesnya untuk bisa menjelaskan agar bisa menjelaskan dan membantu mempercepat kalau ada permintaan pengurusan sertifikat ini,"" pungkasnya. Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari mengungkapkan masih banyaknya dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) yang belum punya sertifikat higienis. Qodari membeberkan total ada 8.583 dapur MBG berdasarkan laporan Kemenkes per 22 September 2025. Baca juga: Catatan BGN: 6.517 Siswa Keracunan MBG Sejak Januari hingga September Catatan BGN: 6.517 Siswa Keracunan MBG Sejak Januari hingga September Dari data tersebut, hanya 34 yang memiliki Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS). Qodari mengatakan, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) wajib mengantongi SLHS dari Kemenkes Jadi singkatnya, SPPG itu harus punya SLHS dari Kemenkes sebagai upaya mitigasi dan pencegahan keracunan pada program MBG. Ya ini kan contoh bagaimana satu program itu gak bisa berdiri sendiri, terlibat juga K/L yang lain, kata Qodari dikutip Kamis (25/9/2025). Berdasarkan data Kemenkes lagi dari 8.583 SPPG per 22 September ada 34 SPPG yang sudah memiliki SLHS. 8.549 SPPG existing belum memiliki SLHS, sambung dia. (rca) (rca)",Achmad Al Fiqri,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/01/15/1627299/menkes-minta-sudin-percepat-penerbitan-sertifikat-higienis-dapur-mbg-lef.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1627299/15/menkes-minta-sudin-percepat-penerbitan-sertifikat-higienis-dapur-mbg-1759302631?showpage=all,6c96778779758b44c9053c82eb810e6df18122b5eafea310001b4bffe888727d,2025-11-13 21:50:06.557 1912,sindonews,mbg,2025-09-28 20:15:00,"Belajar dari Covid-19, Pemda Bisa Jadi Kunci Sukses MBG","JAKARTA JAKARTA - Analis politik dari UIN Walisongo, M Kholidul Adib menilai, program Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) dipersiapkan terburu-buru dan kurang melibatkan Pemda. Pemda. Padahal, pengalaman saat menghadapi pandemi Covid-19 telah menunjukkan betapa pentingnya desentralisasi kewenangan. Ketika Pemda diberi ruang untuk menggerakkan Puskesmas, Posyandu, hingga Satgas lokal, respons menjadi lebih cepat, efektif, dan sesuai kebutuhan daerah. Prinsip ini bisa diterapkan kembali untuk MBG. Baca juga: Instruksi Prabowo Atasi Kasus Keracunan MBG: SPPG Dilengkapi CCTV dan Alat Sterilisasi Instruksi Prabowo Atasi Kasus Keracunan MBG: SPPG Dilengkapi CCTV dan Alat Sterilisasi Kholid menekankan pentingnya investigasi menyeluruh atas insiden keracunan, apakah disebabkan kelalaian pengolahan menu, kesalahan teknis, atau bahkan sabotase. Namun yang lebih penting adalah memperbaiki tata kelola dengan membuka ruang kolaborasi yang nyata antara pusat dan daerah. Pemda memiliki perangkat kesehatan serta fasilitas yang bisa dikerahkan segera ketika insiden terjadi, sehingga risiko bisa diminimalisir sejak awal. Hal serupa disampaikan dosen Administrasi Bisnis Universitas Nusa Cendana Ricky Ekaputra Foeh. Menurutnya, arahan Mendagri agar Pemda sigap dan proaktif adalah langkah penting. Baca juga: Buntut Kasus Keracunan, Kemenkes Bakal Siapkan Ahli Gizi Pantau Kualitas MBG Buntut Kasus Keracunan, Kemenkes Bakal Siapkan Ahli Gizi Pantau Kualitas MBG Pemda perlu diberi otoritas langsung untuk mengawasi dapur penyedia MBG, menugaskan ahli gizi, serta memantau distribusi hingga konsumsi di sekolah. Sementara itu, BGN tetap memegang standar nasional terkait gizi dan kualitas menu. Ricky menambahkan, pola co-governance seperti saat Covid-19 bisa menjadi model terbaik: pusat menetapkan standar, Pemda mengawal eksekusi di lapangan. Dengan akses data yang lengkap, pengawasan bisa dilakukan berlapis, BGN mengontrol standar, sementara Pemda mengawasi operasional harian agar aman dan sesuai kebutuhan. Pengalaman dari pandemi Covid-19 memberi pelajaran berharga: kebijakan publik hanya akan berhasil jika Pemda dilibatkan penuh. Prinsip yang sama harus diterapkan pada MBG. Program ini tidak boleh berhenti pada distribusi makanan bergizi, melainkan juga menjamin keselamatan dan kesehatan anak-anak penerima manfaat. Dengan keterlibatan aktif Pemda, kepercayaan masyarakat akan lebih kuat, dan masa depan program MBG bisa lebih terjaga. (shf) (shf)",Rakhmatulloh,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/28/15/1626129/belajar-dari-covid19-pemda-bisa-jadi-kunci-sukses-mbg-lat.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1626129/15/belajar-dari-covid-19-pemda-bisa-jadi-kunci-sukses-mbg-1759064960?showpage=all,26d3368de1e82a1b6b5fefc8f92053cf90630b8fefd844c7b39f4f418d697ad3,2025-11-13 21:52:34.205 1913,tribunnews,mbg,2025-11-11 14:26:43,Kepala Bapanas Klaim Harga Telur Ayam Naik karena Program MBG,"TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang juga Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, mengungkap penyebabharga telur ayamnaik belakangan ini. Berdasarkan data SP2KP Kementerian Perdagangan yang diolah Badan Pusat Statistik (BPS), harga rata-rata nasional telur ayam ras pada pekan pertama November 2025 berada di atas Harga Acuan Penjualan (HAP) sebesar Rp 30 ribu per kg. Secara umum,harga telur ayamras pada pekan pertama November 2025 naik 0,33 persen dibanding Oktober 2025. Daerah-daerah denganharga telur ayamdi atas HAP di antaranya Kabupaten Kampar yang dibanderol Rp 48.333 per kg, Kabupaten Sanggau Rp 45 ribu per kg, dan Kabupaten Melawi Rp 42 ribu per kg. Amran menyebut kenaikanharga telur ayamsaat ini merupakan imbas dari pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). ""Kan ada MBG. Ini kan kenaikannya dampak bagus untuk pergerakan ekonomi. Tiga bulan lalu harga telur Rp 18.000 kan?"" katanya ketika ditemui di kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Selasa (11/11/2025). Untuk mengatasi kenaikan harga telur ini, ia menyebut pemerintah akan menambah ayam Day Old Chick (DOC) dan ayam Grand Parent Stock (GPS). DOC merupakan anak ayam yang akan dibesarkan menjadi ayam petelur, sedangkan GPS adalah bibit induk ayam pedaging (broiler) dan ayam petelur (layer). Dengan bertambahnya DOC dan GPS, pemerintah berharap peternak dapat meningkatkan produksi telur. ""Ini kesempatan peternak untuk bangkit. Kan banyak peternak merugi sebelumnya kan, nah inilah dampak positif daripada MBG,"" ujar Amran. Baca juga:BPS: Program Makan Bergizi Gratis Dorong Kenaikan Harga Telur dan Ayam Ras Meski demikian, Amran menegaskan pemerintah juga akan memanggil perusahaan-perusahaan besar produsen telur untuk membahas kenaikan harga ini. ""Nanti kami panggil perusahaan-perusahaan besarnya,"" ucap Amran.",Endrapta Ibrahim Pramudhiaz,https://asset-2.tribunnews.com/tribunnews/foto/bank/originals/20120802_Pedagang_Telur_5935.jpg,https://www.tribunnews.com/bisnis/7753334/kepala-bapanas-klaim-harga-telur-ayam-naik-karena-program-mbg?page=all,029ab511f03e3456801897bd21a78662866e34407832021c05b0e6a4d015b1a7,2025-11-13 21:50:11.998 1914,tempo,mbg,2025-10-15 17:34:28,Prabowo Instruksikan Dua Jenis Lauk di Menu Makan Bergizi Gratis,"PRESIDEN Prabowo Subianto menginstruksikan agar seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menyiapkan dua jenis lauk setiap hari dalam program makan bergizi gratis (MBG). Instruksi ini disampaikan untuk memastikan anak-anak Indonesia mendapatkan asupan gizi yang lebih lengkap. Selain susu, harus ada dua jenis lauk, bukan satu, kata Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S. Deyang, dalam Rapat Koordinasi Kejadian Menonjol berkaitan dengan Konsumsi MBG di Royal Kuningan Hotel, Jakarta pada Selasa, 14 Oktober 2025. Menurut Nanik, instruksi Presiden Prabowo itu berkaitan dengan harapan agar generasi muda Indonesia tumbuh sehat. Beliau bercita-cita agar ke depan generasi muda Indonesia menjadi generasi yang sehat, cerdas, kuat, dan mampu bersaing di kancah global, ujarnya. Nanik menuturkan, perhatian Prabowo terhadap kesehatan dan pemenuhan gizi anak-anak bahkan tampak sejak perancangan program MBG. Kepala negara disebut ikut menghitung sendiri komposisi menu dan biaya per porsi. Beliau hitung sendiri, dan berkesimpulan bahwa dengan Rp10 ribu itu masih bisa pakai ayam dan telur, kata Nanik. Ia mengingatkan seluruh dapur MBG agar menjaga integritas pelaksanaan program, terutama dalam pengelolaan bahan baku. Jangan dipangkas, dan juga jangan di-mark up. Anggaran bahan baku itu harus penuh, ucapnya. Ia juga meminta agar setiap unsur pelaksana di SPPG mulai dari ahli gizi, akuntan, hingga kepala satuan saling mengingatkan dalam pengawasan menu. Tolong semuanya saling mengingatkan, baik ahli gizi, akuntan, maupun kepala SPPG, untuk mengawal menu, kata Nanik. Nanik menegaskan, program MBG bukan proyek bisnis, melainkan bentuk kepedulian Presiden terhadap masa depan anak-anak Indonesia. Program MBG ini bukan bisnis. Ini adalah kecintaan Pak Prabowo pada anak-anak Indonesia, ujarnya. Pilihan Editor: Soal Penanggung Jawab Kasus Keracunan, Begini Versi Draf Perpres MBG","Dinda Shabrina, Eko Ari Wibowo",https://statik.tempo.co/data/2025/06/15/id_1405708/1405708_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/prabowo-instruksikan-dua-jenis-lauk-di-menu-makan-bergizi-gratis-2079894,41a1d91af6beb358a5d08af0ccec4b4e682ee8be052cfd448b8ec148e0f63e6a,2025-11-13 21:50:16.394 2026,sindonews,mbg,2025-09-22 17:27:00,"Marak Kasus Keracunan MBG, Qodari: Pemerintah Tidak Buta dan Tuli","JAKARTA JAKARTA - Istana melalui Kepala Staf Kepresidenan (KSP) M Qodari M Qodari M Qodari menegaskan pemerintah tidak tone deaf atau menutup mata dan telinga terkait kasus maraknya kasus keracunan Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG). Apalagi, data kasus keracunan telat dicatat oleh Badan Gizi Nasional (BGN), Kementerian Kesehatan (Kemenkes), maupun Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Masyarakat harus tahu bahwa pemerintah itu tidak buta dan tuli, alias tone deaf. Mungkin mulai dari yang, mulai dari MBG dulu ya kali ya. Betul, dari MBG. Oke, saya punya data ya yang disiapkan oleh Kedeputian III KSP. Jadi ada data dari tiga lembaga sebagai berikut BGN, 46 kasus keracunan, dengan jumlah penderita 5.080, ini data per 17 September, kata Qodari di Kantor KSP, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (22/9/2025). Kedua dari Kemenkes, 60 kasus dengan 5.207 penderita, data 16 September. Kemudian BPOM, 55 kasus dengan 5.320 penderita, data per 10 September 2025, sambungnya. Baca juga: Marak Kasus Keracunan MBG, Puan Minta Evaluasi: Jangan Sampai Anak-anak Dirugikan Marak Kasus Keracunan MBG, Puan Minta Evaluasi: Jangan Sampai Anak-anak Dirugikan Pada kesempatan itu, Qodari pun menekankan agar publik tidak mempermasalahkan perbedaan angka antar lembaga. Nah tolong teman-teman, jangan lihat beda angkanya, teman-teman jangan ngadu-ngadu nih antar K/L ya, setuju ya. Tapi lihat bahwa masalah yang sama dicatat oleh tiga lembaga, bahkan oleh BGN sendiri, paparnya. Menurut Qodari, secara statistik angka kasus tersebut konsisten. Nah yang kedua, angkanya secara statistik itu sebetulnya sinkron, sama-sama di sekitar angka 5.000 ya. Kemudian dari elemen masyarakat ada namanya Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia. Mantau lewat media, mencatat 5.360 siswa, jelasnya. Baca juga: Purbaya Ancam Anggaran MBG Bakal Dipindah ke Bansos, Ini Alasannya Purbaya Ancam Anggaran MBG Bakal Dipindah ke Bansos, Ini Alasannya Lebih lanjut, Qodari juga menyampaikan hasil asesmen BPOM bahwa puncak kejadian keracunan terjadi pada Agustus 2025, dengan sebaran terbanyak di Jawa Barat. Penyebab utama di antaranya adalah higienitas makanan, suhu dan ketidaksesuaian pengolahan pangan, kontaminasi silang, serta indikasi alergi pada penerima manfaat. Ini contoh bahwa pemerintah tidak tone deaf, tidak buta dan tuli. Pak Mensesneg kan sudah merespons juga kan, Jumat kemarin kan, mengakui adanya itu minta maaf dan akan evaluasi. Ini saya tambahkan data-datanya, pungkasnya. (rca) (rca)",Binti Mufarida,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/22/12/1623529/marak-kasus-keracunan-mbg-qodari-pemerintah-tidak-buta-dan-tuli-yvp.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1623529/12/marak-kasus-keracunan-mbg-qodari-pemerintah-tidak-buta-dan-tuli-1758535778?showpage=all,28a1d6fad3f15eba1965b5df525d3b9a76f9fe16382db83df80ab7a1b39c7ab7,2025-11-13 21:59:25.789 1915,sindonews,mbg,2025-10-01 13:41:00,"Marak Keracunan MBG, Dadan Hindayana Akui Belum Semua SPPG Punya Sanitasi yang Baik","JAKARTA JAKARTA - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana Dadan Hindayana Dadan Hindayana mengakui belum semua dapur Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG) atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi ( SPPG SPPG SPPG ) memiliki sanitasi yang baik. Dia menuturkan, kasus keracunan MBG di berbagai daerah diakibatkan karena SPPG yang tak memiliki sanitasi baik. Untuk itu, ia menginstruksikan SPPG agar memasak MBG dengan air galon. Hal ini diungkapkan Dadan saat Rapat Kerja (Raker) Komisi IX DPR RI, Rabu (1/10/2025). Dadan pun mengungkapkan, Presiden Prabowo Subianto telah menginstruksikan SPPG untuk menyiapkan alat sterilisasi. ""Dari kejadian di berbagai tempat, nampak juga bahwa belum semua air di SPPG memiliki sanitasi yang baik. Sehingga memang kemudian Pak Presiden memerintahkan agar di seluruh SPPG dibutuhkan alat sterilisasi,"" ujar Dadan. Baca juga: Catatan BGN: 6.517 Siswa Keracunan MBG Sejak Januari hingga September Catatan BGN: 6.517 Siswa Keracunan MBG Sejak Januari hingga September Ia pun mencontohkan temuan BGN terhadap salah satu SPPG di Bandung. Dadan menuturkan, SPPG tersebut memiliki alat makan yang baik tetapi belum memiliki sistem pencucian pakai air panas. ""Alat makan seperti yang di Bandung, setelah kita cek SPPG-nya bagus sekali, ketika kita cek apakah mencucinya menggunakan air panas, ternyata belum disiapkan,"" katanya. ""Beberapa SPPG sudah memiliki alat sterilisasi dengan pemanas gas yang bisa memanaskan 120 derajat dalam satu menit, sudah bisa sterilisasi terkait dengan alat makan,"" tambah Dadan. Baca juga: Prabowo: Alat Cuci Ompreng MBG Harus Dilengkapi Ulta Violet Prabowo: Alat Cuci Ompreng MBG Harus Dilengkapi Ulta Violet Dadan menyarankan, SPPG bisa meningkatkan sanitasi, terutama untuk memasak. Bahkan, Dadan menginstruksikan SPPG agar memasak pakai air galon. ""Kemudian kita juga menyarankan untuk lebih meningkatkan sanitasi. Terutama untuk memasak, kita sudah instruksikan agar mereka menggunakan air galon,"" ujar Dadan. ""Untuk mencuci, airnya perlu diberikan saringan dan kami sebenarnya sudah membuat Peraturan Keputusan Kepala Badan terkait dengan persiapan sertifikasi, yaitu sertifikasi laik higienis dan sanitasi,"" pungkasnya. (rca) (rca)",Achmad Al Fiqri,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/01/15/1627283/marak-keracunan-mbg-dadan-hindayana-akui-belum-semua-sppg-punya-sanitasi-yang-baik-ech.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1627283/15/marak-keracunan-mbg-dadan-hindayana-akui-belum-semua-sppg-punya-sanitasi-yang-baik-1759299020?showpage=all,c13936167750550b26e8b352633905c498b29b06486a41f2c8093722e6e14c7d,2025-11-13 21:50:17.218 1916,tribunnews,mbg,2025-11-11 15:57:34,"Realisasi Program MBG di Balikpapan, Pembangunan SPPG Dipastikan Tersebar di Wilayah 3T","TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN Pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk mendukung programMakan Bergizi Gratis(MBG) terus digencarkan di KotaBalikpapan, Kalimantan Timur. Hal tersebut menjadi pembahasan dalam forum group disscusion (FGD) Sinergitas Lintas Sektor dalam Efektivitas ProgramMakan Bergizi Gratis, di Auditorium Balai KotaBalikpapan, Selasa (11/11/2025). Kepala Regional SPPI Kaltim, Binti Maulina Putri mengatakan Badan Gizi Nasional (BGN) berperan penting dalam melakukan pendampingan calon mitra SPPG melalui Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI). Baca juga:Pemkot Balikpapan Pastikan Standar Keamanan dan Kebersihan Dapur Umum MBG Terpenuhi Ia sampaikan, regional mengusung strategi untuk mendukung percepatan pembangunan dapurMBGmelalui pendampingan intensif kepada calon mitraSPPG. Inilah kenapa dari regional memasang strategi untuk menugaskan SPPI mendampingi calonSPPGyang sudah berproses di portal mitra, ujar Binti. SejatinyaSPPGini didirikan sebagai wujud kepedulian terhadap peningkatan gizi anak. Tepatnya memastikan anak-anak bisa tumbuh sehat, fokus belajar, memiliki daya tahan tubuh yang baik, dan berdaya saing. Untuk itu, regional memastikan pengawasan mulai dari tahap pengajuan verifikasi hingga persiapan dalam pembangunanSPPGdi KotaBalikpapandilakukan secara maksimal. Balikpapan sendiri baru terdapat 10 yang aktif dari 65SPPGyang berpotensi dibangun. (SPPG) yang aktif masih jauh dari yang diharapkan. sehingga kami di regional terus berupaya untuk menambah pertumbuhanSPPGdi KotaBalikpapan, kata Binti. Tak hanya itu, pihaknya juga memastikan pembangunanSPPGmenjangkau ke wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar atau 3T. Pasalnya masih ada 55SPPGyang potensi belum beroperasi. Diharapkan bisa segera hadir diBalikpapanBarat,BalikpapanUtara,BalikpapanTimur yang belum ada satu pun dapurMBGyang beroperasi di sana. Saat ini sudah mulai berprogres untuk pembangunanSPPGdi wilayah 3T yang tersebar di 8 kabupaten/kota di Kaltim, pungkasnya. (*)",Ary Nindita Intan R S,https://asset.tribunnews.com/8WW16LPv_jtah9jN7w6l5cygvVo=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251111_Kepala-Regional-SPPI-Kaltim-Binti-Maulina-Putri.jpg,https://kaltim.tribunnews.com/tribun-etam/1126121/realisasi-program-mbg-di-balikpapan-pembangunan-sppg-dipastikan-tersebar-di-wilayah-3t?page=all,cba3e701d6f7510e5959b0fa3c1e74fb816d1759d48d8269b6220170255e963f,2025-11-13 21:50:22.956 1917,tempo,mbg,2025-10-15 13:40:38,"Puluhan Perempuan Piknik di Kantor BGN, Minta MBG Dihentikan","Puluhan perempuan melakukan unjuk rasa dengan menggelar piknik di depan Gedung Badan Gizi Nasional (BGN), Jakarta, Rabu, 15 Oktober 2025. Para perempuan menggelar karpet dan menyantap bekal yang dibawa dari rumah masing-masing. Bekal itu terdiri dari nasi, daging, buah, hingga sayur. Pilihan editor: Didukung Jokowi, Mampukah PSI Menembus Senayan pada 2029 Ika Ardina, anggota unjuk rasa dari Suara Ibu Indonesia, mengatakan piknik ini sebagai bentuk protes dari pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG). Massa aksi ingin menunjukkan bahwa keluarga juga bisa membuat makanan sehat dan bergizi untuk anaknya. ""Konsep piknik. Kami aksi diam dan tidak orasi. Kami ingin menunjukkan bahwa keluarga harusnya dilibatkan. Sebab, gizi anak juga merupakan tanggung jawab orang tua dan lingkungan,"" kata Ika di lokasi. Ika melihat pelaksanaan MBG memunculkan banyak masalah selama satu tahun terakhir. Temuan masalah seperti buruknya kualitas bahan baku hingga kasus keracunan menu MBG. Program ini dinilai gagal karena menggunakan sistem komando. ""Selama hampir setahun dengan sistem komando ini. Banyak sekali masalah mulai dari anak-anak keracunan dan bahan baku engga bagus,"" kata dia. Ika mengatakan pemerintah seharusnya melibatkan dan memberdayakan keluarga dalam pelaksanaan MBG. Pelibatan itu misalnya menerima masukan keluarga untuk menentukan menu MBG. ""Kami sendiri yang menentukan. Ada yang bawa buah, nasi, cemilan. Cemilan itu juga bisa dari UMKM,"" ujar dia. Selain keluarga, pemerintah harusnya melibatkan unsur sekolah seperti pedagang di kantin sekolah. Dia juga meminta pemerintah mengurangi peran militer dalam pelaksanaan MBG. ""Kecuali di daerah tertinggal dan terpencil. TNI bisa membantu karena tugasnya,"" kata dia. Ika pun meminta pelaksanaan MBG dihentikan. Dia meminta MBG dievaluasi total. Ririn Sefsani, aktivis perempuan dari Suara Ibu Indonesia, mengatakan menu MBG harusnya disesuaikan dengan arahan Kemenkes yaitu pedoman gizi seimbang Isi Piringku. Menu harus terdiri dari 50 persen makanan pokok dan lauk pauk, serta 50 persen sayur dan buah. ""Untuk itu, satuan pelayanan pemenuhan gizi harus melibatkan ahli gizi, dokter anak, dan organisasi masyarakat sipil,"" kata dia. Dia melihat program MBG mengabaikan rekomendasi para ahli gizi yang meminta anak-anak sebaiknya tidak rutin mengonsumsi ultra processed food (UPF). Banyak menu MBG justru didominasi bahan olahan instan, seperti sosis, nuget, atau kornet, yang tinggi garam, lemak jenuh, dan pengawet. ""Jauh dari konsep bergizi yang dijanjikan. Belum lagi soal susu tinggi gula yang kerap hadir di dalam nampan ompreng anak,"" kata dia. Tempo sudah mencoba menghubungi Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S. Deyang mengenai aksi ini. Namun, dia belum merespons. Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat jumlah korban keracunan proyek MBG per 12 Oktober 2025 menembus 11.566 anak. Koordinator Nasional JPPI Ubaid Matraji merincikan, apabila dihitung sejak Januari hingga 12 Oktober 2025, provinsi dengan jumlah korban keracunan MBG tertinggi adalah Jawa Barat dengan 4.125 korban. Kemudian disusul Jawa Tengah sejumlah 1.666 korban dan Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 1.053 korban. Sementara itu di Jawa Timur tercatat ada 950 korban dan Nusa Tenggara Timur sejumlah 800 korban. Pilihan editor: Trans7 Minta Maaf atas Tayangan yang Singgung Kiai dan Santri","Hendrik Yaputra, Imam Hamdi",https://statik.tempo.co/data/2025/10/15/id_1434952/1434952_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/puluhan-perempuan-piknik-di-kantor-bgn-minta-mbg-dihentikan-2079794,a6bebd395a2e41b204ed5b8ab09a43a06193ef7ffded8fc82b122302e138dfb4,2025-11-13 21:50:27.306 1918,tempo,mbg,2025-10-14 19:46:09,Relawan Prabowo akan Ikut Mengawasi SPPG,"KELOMPOK organisasi relawan pendukung Presiden Prabowo Subianto akan ikut mengawasi pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG). Mereka berencana melakukan pengawasan di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur-dapur umum MBG yang tersebar di seluruh Indonesia. Setidaknya tujuh organisasi relawan pendukung Prabowo telah menyatakan ikut serta dalam pengawasan tersebut. Mereka menemui Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, yang bertanggung jawab atas proyek MBG, di kantornya untuk menyampaikan rencana itu. ""Kami bersepakat bahwa seluruh relawan di Indonesia akan bersatu padu, akan mendukung all out, pengawasan MBG di SPPG- SPPG seluruh Indonesia,"" kata perwakilan relawan dari organisasi Jaringan 98, Ricky Tamba, setelah menemui Dadan di Gedung BGN, Gambir, Jakarta Pusat pada Selasa, 14 Oktober 2025. Menurut Ricky, pengawasan itu akan mereka lakukan dengan membuka hotline atau nomor pengaduan. Masyarakat, kata dia, bisa melaporkan SPPG yang bermasalah, seperti mengakibatkan keracunan makanan, kepada nomor tersebut. Tim relawan Prabowo akan menindaklanjuti laporan yang mereka terima. Caranya, mereka akan mendatangi SPPG yang dilaporkan untuk mengklarifikasi laporan. ""(Relawan) harus mendatangi langsung (SPPG) apabila ada laporan-laporan, temuan-temuan,"" ujar Ricky. Jika ditemukan masalah, kata Ricky, relawan akan melaporkan ke aparat berwenang. Mereka juga akan memanfaatkan jaringan pengacara yang mereka punya untuk memproses laporan tersebut. Ricky mengklaim relawan tidak akan main hakim sendiri terhadap SPPG yang diduga bermasalah. ""Akan kami laporkan ke pihak kepolisian,"" ucap laki-laki yang juga menjabat Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra itu. Ricky menyebut organisasi relawan pendukung Prabowo memiliki cabang-cabang yang tersebar di berbagai daerah. Dengan begitu, kata dia, mereka mampu mengawasi SPPG di seluruh Indonesia. Ia tidak menjawab tegas ketika ditanya apakah ada instruksi dari Prabowo agar organisasi relawan pendukungnya ikut mengawasi MBG. Dia hanya menyebut Prabowo selalu berpesan bahwa perjuangan mereka belum selesai. Ricky mengklaim BGN mengapresiasi inisiatif relawan untuk ikut mengawasi dapur umum MBG. ""Pak Dadan happy banget, happy banget. Jadi kami juga mohon maaf tadi ke Pak Dadan, teman-teman relawan telat kasih dukungan,"" kata Ricky. Tempo masih berupaya mengkonfirmasi hasil pertemuan antara relawan dan BGN kepada Dadan Hindayana. Dosen Institut Pertanian Bogor itu belum memberikan keterangan mengenai diskusi tersebut. Organisasi relawan yang akan mengawasi MBG menamakan diri mereka Aliansi Indonesia Raya. Di dalamnya ada organ Gatot Kaca, Jaringan 98, Tim 8 Prabowo-Gibran, Nawasena Indonesia Emas, Srikandi Prabowo-Gibran Experience, Bara JP, hingga Rumah Kebangsaan Pancasila. Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) menyatakan korban keracunan program makan bergizi gratis (MBG) tetap bertambah meski pemerintah sudah menutup sementara dapur yang bermasalah. JPPI mencatat korban keracunan MBG tembus menjadi 10.482 orang pada Sabtu, 4 Oktober 2025. Menurut Koordinator JPPI Ubaid Matraji, terdapat penambahan sebanyak 1.833 korban keracunan dalam lima hari atau selama periode 29 September-3 Oktober 2025. Kenaikan jumlah keracunan ini lebih tinggi dibanding rata-rata korban mingguan selama September yang mencapai 1.5341 anak per minggu. ""Dengan data ini, kita bisa simpulkan bahwa penutupan sebagian SPPG sama sekali tidak efektif,"" kata Ubaid melalui keterangan tertulis pada Ahad, 5 Oktober 2025. Pilihan Editor: Cerita Dapur Sekolah Dua Kali Ditolak Jadi Mitra MBG","Sultan Abdurrahman, Eko Ari Wibowo",https://statik.tempo.co/data/2025/10/09/id_1433787/1433787_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/relawan-prabowo-akan-ikut-mengawasi-sppg-2079578,de3888a8fa86c9f81c559a919e0ed4336fc8dafb3608475b3d4c6f803de9feee,2025-11-13 21:51:35.508 1919,tempo,mbg,2025-10-12 08:30:00,Sampul Tempo Saling Sikut Makan Bergizi,"JIKA soalnya adalah kelaparan, makan bergizi gratis (MBG) bukan jawaban membuat rakyat Indonesia kenyang. Diagnosis Prabowo Subianto atas fakta masih tingginya angka stunting di Indonesia sebetulnya sudah berangkat dari logika yang ajek. Dalam buku Paradoks Indonesia dan Solusinya (2022), Prabowo menyebut tiga kali kata kelaparan . Dia merasa sesak membaca data bahwa di Jakarta saja satu dari tiga anak mengalami kekurangan gizi sehingga membuat mereka gagal tumbuh lantaran malnutrisi. Malnutrisi itu bahasa halus dari kelaparan, tulisnya. Malnutrisi, menurut Prabowo, membuat setiap anak Indonesia tak punya kesempatan bersaing yang sama. Anak yang kurang gizi akan tertinggal dalam pelajaran di sekolah dan ujungnya tak bisa bersaing mendapatkan pekerjaan dengan upah yang sama tinggi dengan anak yang cukup gizi. Logika yang masuk akal. Yang tak disinggung Prabowo adalah solusi mencegah anak-anak Indonesia gagal tumbuh itu. Ia melompat pada pengelolaan kekayaan alam Indonesia yang besar yang tak dinikmati oleh rakyat Indonesia. Menurut Prabowo, pengelolaan kekayaan negara adalah keputusan politik agar Indonesia bebas dari kemiskinan, kelaparan, dan kebodohan. Dengan begitu, makan bergizi gratis adalah solusi yang melompat dari akar persoalan menghilangkan kelaparan. Sebab, pemicu utama kelaparan adalah kemiskinan. Akibat miskin, anak-anak tak punya akses kepada pangan bergizi. Jadi mengapa bukan memberantas kemiskinan lebih dulu untuk mencegah anak-anak Indonesia kelaparan? Caranya adalah membuat hukum berwibawa (misalnya tak diperalat sebagai alat kepentingan politik) agar investasi masuk sehingga menciptakan lapangan pekerjaan. Dengan sibuk bekerja, orang punya penghasilan sehingga bisa menyediakan makanan bergizi untuk anak-anak mereka. Solusi mencegah kebocoran uang negara untuk mengatasi kelaparan dan kebodohan hanyalah hukum yang kuat dan tata kelola pemerintahan yang bersih. Dalam kalkulasi Prabowo, kebocoran ekspor saja akibat tak tercatat dalam pembukuan keuangan Indonesia mencapai Rp 2.300 triliun selama 2004-2013. Belum lagi kebocoran pajak atau kebocoran proyek akibat korupsi yang mencapai 80 persen. Rancangan Sampul Tempo Saling Sikut Makan Bergizi Gratis . Masalahnya, semua solusi itu belum dilakukan Prabowo. Di tahun pertama pemerintahannya, ia belum bisa mencegah kebocoran kekayaan Indonesia sehingga negara ini belum punya uang untuk mengatasi kelaparan. Prabowo sampai harus memotong anggaran belanja pemerintah agar bisa menjalankan makan bergizi gratis. Redaksi Tempo menyebut MBG sebagai proyek , bukan program. Sebab, program pemerintah semestinya ditopang oleh studi awal yang mumpuni, kajian yang solid, dan perencanaan yang matang. Pelbagai masalah MBG hari-hari ini membuat sebutan proyek makin jadi kenyataan. Keracunan massal, indikasi korupsi dan nepotisme, serta data penerima manfaat yang berbeda-beda antarlembaga makin mengukuhkan makan bergizi gratis sebagai proyek tanpa perencanaan. Dengan anggaran superbesar, pelaksanaan MBG bolong di sana-sini. Apalagi, di negara berkembang seperti Indonesia, program yang bagus gampang berbelok dalam pelaksanaannya. Ahli administrasi publik, Fred W. Riggs, menyebutkan pembelokan itu khas terjadi dalam masyarakat prismatik yang menjadi ciri negara berkembang. Kebijakan dan program seperti benda yang terpendar ketika melewati kaca prisma: pensil yang lurus menjadi bengkok. Ciri masyarakat prismatik adalah birokrasi yang direcoki oleh kebiasaan lama berupa patronase, korupsi, kolusi, nepotisme, dan budaya asal bapak senang. Makan bergizi gratis persis gambaran Fred Riggs tentang kebijakan publik di negara transisi: makan bergizi tanpa gizi, anggaran besar minim pengawasan memadai, dan berujung saling sikut antar-pengelolanya. Semua problem makan bergizi gratis hari ini baru permulaan. Yang tak terbayangkan adalah keadaan ketika Presiden Prabowo sadar program unggulannya menjadikan Indonesia macan Asia bermasalah, lalu gagal. Kekayaan negara yang belum kembali makin tandas akibat kebocoran proyek ini.","Bagja Hidayat, Setri Yasra",https://images-tm.tempo.co/all/2025/10/11/897556/897556_1200.jpg,https://www.tempo.co/prelude/sampul-tempo-saling-sikut-makan-bergizi-2078730,74bc1445be297d72cfbc9cfbe0bda46f2192be391cfb02a871be12f979537d30,2025-11-13 21:53:39.966 1920,tempo,mbg,2025-10-11 13:53:50,Program Kemendukbangga/BKKBN Wujudkan Ketahanan Gizi dan Kesehatan Keluarga di Sulawesi Utara,"INFO NASIONAL - Dalam upaya memperkuat ketahanan keluarga dan menyiapkan generasi bebas stunting, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN menggelar Fasilitasi Teknis Program Bangga Kencana, di Kota Manado, Sulawesi Utara, pada Jumat, 10 Oktober 2025. Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Wihaji menyampaikan bahwa Presiden Prabowo Subianto memberi perhatian besar terhadap gizi keluarga melalui program Makanan Bergizi Gratis (MBG) bagi ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD (3B). Program ini sebagai langkah nyata memperkuat ketahanan gizi dan kesehatan keluarga Indonesia. Ia menjelaskan bahwa tugas kementerian yang dipimpinnya adalah memastikan pertumbuhan penduduk yang ideal serta meningkatkan kualitas keluarga Indonesia. Salah satu fokus utama adalah pencegahan stunting melalui kesiapan fisik dan mental calon orang tua, usia pernikahan yang ideal, serta pemenuhan gizi yang cukup. Lanjutnya, masa 1000 hari pertama kehidupan (HPK), sejak bayi dalam kandungan hingga berusia dua tahun, merupakan periode krusial yang harus dijaga melalui pemenuhan gizi dan tumbuh kembang anak. Wihaji juga menyoroti pentingnya interaksi dalam keluarga. Saat ini, kedekatan antara orang tua dan anak kian berkurang karena anak-anak lebih banyak beraktivitas dengan perangkat digital. Padahal komunikasi dan perhatian orang tua sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak. Bersyukurlah karena Tuhan telah memberi kita berkat berupa kesehatan dan anak-anak yang tumbuh baik, tidak stunting. Mari, kita saling membantu saudara-saudara kita yang kurang beruntung, pesannya. Pada kesempatan yang sama, Ketua Komisi IX DPR RI, Felly Estelita Runtuwene menekankan pentingnya peran keluarga sebagai garda terdepan dalam pencegahan stunting dan pembentukan generasi unggul. Ia mengingatkan bahwa stunting bukan hanya persoalan fisik, tetapi juga menyangkut kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa depan. Kita harus memandang stunting sebagai persoalan bersama. Ini bukan sekadar soal tinggi badan, tapi tentang bagaimana anak-anak kita bisa tumbuh cerdas, sehat, dan produktif, ujarnya. Felly mengapresiasi kehadiran lebih dari 300 peserta, yang sebagian besar merupakan guru dari berbagai sekolah di Kota Manado. Ia menilai, para pendidik memiliki peran strategis dalam membentuk perilaku dan pemahaman generasi muda tentang pentingnya gizi, kesehatan, serta kehidupan berkeluarga yang berkualitas. Guru bukan hanya pendidik di sekolah, tetapi juga penggerak perubahan di masyarakat. Dengan keteladanan dan pengetahuan, para guru dapat menjadi bagian penting dalam gerakan pencegahan stunting di lingkungan sekitar, tambahnya. Ia pun mengajak seluruh masyarakat Sulawesi Utara untuk berperan aktif mendukung program pemerintah di bidang kependudukan dan pembangunan keluarga. Program pencegahan stunting hanya bisa berjalan dengan baik jika ada dukungan dari semua pihak pemerintah, tenaga pendidik, tenaga kesehatan, dan seluruh masyarakat, tegas Felly. Kegiatan ini menjadi momentum penguatan sinergi antara DPR RI, Kemendukbangga/BKKBN, pemerintah daerah, dan masyarakat pendidikan dalam mewujudkan keluarga berkualitas serta generasi bebas stunting di Sulawesi Utara. (*)",Tempo,https://statik.tempo.co/data/2025/10/11/id_1434238/1434238_720.jpg,https://www.tempo.co/info-tempo/program-kemendukbangga-bkkbn-wujudkan-ketahanan-gizi-dan-kesehatan-keluarga-di-sulawesi-utara-2078569,d1a42e685707fbd01e89c65deac322d3da0984962b0786b28b7ee0d94881ed56,2025-11-13 21:54:36.063 1921,sindonews,mbg,2025-10-01 13:40:00,"Sebut Presiden Prabowo Siapkan Perpres Tata Kelola MBG, Kepala BGN: Sudah Sangat Urgen","JAKARTA JAKARTA - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan Presiden Prabowo Subianto tengah menyiapkan Peraturan Presiden (Perpres) terkait tata kelola Makan Bergizi Gratis (MBG). Makan Bergizi Gratis (MBG). Makan Bergizi Gratis (MBG). Dadan memperkirakan, perpres itu bakal terbit dalam waktu dekat. Hal itu diungkapkan Dadan saat Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, hari ini. ""Kemudian sekarang ini sedang diselesaikan terkait Perpres tata kelola maka bergizi yang mudah-mudahan minggu ini sudah ditandatangani oleh Bapak Presiden,"" ujarnya, Rabu (1/10/2025).. Menurut Dadan, dukungan terhadap Program MBG sudah sangat genting untuk dilakukan. Pasalnya, aturan itu tak hanya mencakuo keamanan dan higienitas, tetapi penanganan korban juga perlu dilakukan Baca juga: BGN: 75 Kasus dan 6 Ribu Siswa Alami Keracunan MBG Periode Januari-September 2025 BGN: 75 Kasus dan 6 Ribu Siswa Alami Keracunan MBG Periode Januari-September 2025 ""Karena ini dukungan terhadap program makan bergizi sudah sangat urgen dilakukan, tidak hanya masalah keamanan sanitasi,higienis, penanganan korban tetapi juga kebutuhan rantai pasok yang semakin besar,"" ujar Dadan. Sebelumnya, BGN mencatat ada 75 kasus keracunan MBG pada medio 6 Januari hingga 31 September. Dari kejadian itu, ada sekitar 6.517 siswa terdampak keracunan MBG. Baca juga: Deretan Kombes Pol Pecah Bintang usai Dapat Promosi Jabatan dari Kapolri, Ini Namanya Deretan Kombes Pol Pecah Bintang usai Dapat Promosi Jabatan dari Kapolri, Ini Namanya ""Terlihat sebaran kasus terjadinya gangguan perencanaan atau kasus di SPPG, terlihat dari 6 Januari sampai 31 Juli itu tercatat ada kurang lebih 24 kasus kejadian, sementara dari 1 Agustus sampai malam tadi 30 September itu ada 51 kasus kejadian,"" ucap Dadan. Dengan demikian, ada 75 kasus keracunan yang terjadi. Kasus itu terjadi akibat sejumlah faktor. Dari hasil investigas BGN, ia mengungkapkan, mayoritas kasus terjadi lantaran SPPG tak mematuhi standar operational procedure (SOP). ""Kita bisa identifikasi bahwa kejadian itu rata-rata karena SOP yang kita tetapkan tidak dipatuhi dengan seksama,"" ujar Dadan. (cip) (cip)",Achmad Al Fiqri,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/01/12/1627291/sebut-presiden-prabowo-siapkan-perpres-tata-kelola-mbg-kepala-bgn-sudah-sangat-urgen-xzs.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1627291/12/sebut-presiden-prabowo-siapkan-perpres-tata-kelola-mbg-kepala-bgn-sudah-sangat-urgen-1759299058?showpage=all,575fa7b141c79898627256bd379e31ff894274dbd2ac2816a72e15f1a56c8056,2025-11-13 21:50:27.576 1922,tribunnews,mbg,2025-11-11 14:17:30,"Keracunan MBG Sering Terjadi di Bandung Barat, Hasil Laboratorium Tunjukan Bukan Karena Kualitas Air","TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA--Badan Gizi Nasional (BGN)mengungkap penyebab rentetan kasus keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di KabupatenBandung Barat, Jawa Barat. Di Bandung Barat, kejadian keamanan pangan telah terjadi di 7 dapur MBG. Baca juga:Menengok Program MBG Mulai dari Dapur Hingga Disantap Anak Sekolah di Cilegon Banten Selama bulan September dan Oktober, puluhan hingga ratusan siswa terdampak dalam masing-masing kasus itu. Kualitas air dicurigai menjadi penyebab kasus keracunan tersebut. ""Temuan di lapangan terkonfirmasi dari hasil uji laboratorium bahwa air yang digunakan 6 SPPG di Bandung Barat, memenuhi syarat,"" tutur Ketua Tim Investigasi Independen Badan Gizi Nasional (BGN), Arie Karimah Muhammad ditulis di Jakarta, Selasa (11/11/2025). Baca juga:Bertemu Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Pedagang Warteg Ingin Turut Kontribusi Program MBG Kasus insiden keamanan pangan pertama di KabupatenBandung Baratterjadi pada 26 September 2025. Hidangan MBG berasal dari 3 SPPG, yakni SPPG Cipongkor Cijambu, SPPG Cipongkor Neglasari, dan SPPG Cihampelas. Baca juga:Belum Sampai Jadi Menu MBG, Anggur Hijau di Sukoharjo Ditemukan Terkontaminasi Sianida Hasil investigasinya sudah dilaporkan pada tanggal 17 Oktober lalu, dengan penyebab tingginya cemaran nitrit pada melon dan lotek. Kasus insiden keamanan pangan selanjutnya melibatkan dua SPPG di Cisarua, yakni SPPG Cisarua Jambudipa pada 14 Oktober 2025, dan SPPG Cisarua Pasirlangu pada 15 Oktober 2025. Dalam dua kasus ini, insiden tidak bisa dianalisis lebih lanjut karena tim investigasi independent tidak memperoleh data hasil uji laboratorium terhadap makanan yang disajikan, kata Arie. Ada temuan menarik dari hasil analisis fisik, kimia dan mikrobiologi air yang digunakan di 6 SPPG diBandung Barat, yakni SPPG Cipongkor Cijambu, Cipongkor Neglasari, Cisarua Jambudipa, Cisarua Pasirlangu, Lembang Kayu Ambon, dan Lembang Cibodas 2. Analisis dilakukan oleh Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) KabupatenBandung Barat, 23 Oktober 2025 dalam rangka memperoleh SLHS (Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi), dan 3 November. Ternyata, hasil analisis fisik, kimia dan mikrobiologi air yang digunakan di 6 SPPG diBandung Barat itu semuanya memenuhi syarat. Jadi soal kualitas air bersih di 6 SPPG itu sudah clear. Undebatable, kata Arie. Sementara air yang dipakai SPPG Cihampelas tidak memenuhi syarat untuk cemaran mangan dan zat besi, serta koloni bakteri Coliform. Dari hasil analisis fisik, kimia, dan mikrobiologi pada air yang digunakan di 6 SPPG di KabupatenBandung Baratmemang memenuhi syarat. Namun, BGN tetap mewajibkan seluruh SPPG untuk memasak hidangan MBG dengan air dari kemasan galon yang telah tersertifikasi.",Rina Ayu Panca Rini,https://asset-2.tribunnews.com/tribunnews/foto/bank/originals/Korban-Keracunan-MBG-Meluas-di-Kabupaten-Bandung-Barat_20251015_224508.jpg,https://www.tribunnews.com/kesehatan/7753325/keracunan-mbg-sering-terjadi-di-bandung-barat-hasil-laboratorium-tunjukan-bukan-karena-kualitas-air?page=all,370b39360ef3780acd79fa1ef7da1f576b947b8ffecadb2106f491b498afc17c,2025-11-13 21:50:33.417 2020,sindonews,mbg,2025-09-22 19:44:00,"Cegah Kasus Keracunan, Wakil Ketua DPRD Jabar Usulkan Bentuk Tim Khusus Evaluasi MBG","BANDUNG BANDUNG - Program Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto merupakan langkah monumental dalam upaya meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan anak-anak Indonesia. Namun dalam implementasinya di lapangan, sejumlah persoalan muncul dan perlu segera dievaluasi. Wakil Ketua DPRD Jawa Barat Iwan Suryawan mengusulkan pembentukan Tim Khusus Evaluasi guna menindaklanjuti berbagai permasalahan dalam pelaksanaan Program MBG di wilayah Jawa Barat. Kami sangat mengapresiasi niat mulia Presiden Prabowo melalui Program MBG. Tapi niat baik Presiden saja tidak cukup, jika di lapangan menimbulkan risiko kesehatan, semua pembantu-pembantunya perlu turun tangan membantu. Ini soal keselamatan anak-anak kita, tegas Iwan, Senin (22/9/2025). Baca juga: Marak Kasus Keracunan MBG, Qodari: Pemerintah Tidak Buta dan Tuli Marak Kasus Keracunan MBG, Qodari: Pemerintah Tidak Buta dan Tuli Usulan Iwan muncul setelah serangkaian kasus keracunan massal menimpa siswa sekolah di berbagai daerah, termasuk Garut, Tasikmalaya, serta sebelumnya di Bogor dan Cianjur. Menurutnya, kejadian ini bukan insiden biasa, melainkan sinyal kuat bahwa pelaksanaan program perlu dievaluasi menyeluruh. Iwan menekankan pentingnya membentuk tim independen yang akan turun langsung ke sekolah-sekolah terdampak untuk memperoleh data faktual dari masyarakat, bukan hanya mengandalkan laporan administratif. Laporan di atas kertas tidak cukup. Kita perlu turun langsung ke lapangan agar evaluasi benar-benar objektif dan menyentuh akar masalah, jelas politisi Fraksi PKS itu. Baca juga: Marak Kasus Keracunan MBG, Puan Minta Evaluasi: Jangan Sampai Anak-anak Dirugikan Marak Kasus Keracunan MBG, Puan Minta Evaluasi: Jangan Sampai Anak-anak Dirugikan Kasus terbaru di Kabupaten Garut melibatkan sekitar 150 pelajar yang mengalami gejala keracunan ringan usai mengonsumsi makanan MBG. Insiden serupa terjadi di Tasikmalaya, dengan belasan siswa mengeluhkan mual dan muntah. Lembaga pemantau pendidikan mencatat hingga pertengahan September 2025, lebih dari 5.360 siswa dari berbagai daerah di Indonesia mengalami gejala keracunan akibat konsumsi makanan MBG. Termasuk di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi, dan Maluku. Iwan menyayangkan lemahnya pengawasan terhadap kualitas makanan dan mendesak Badan Gizi Nasional (BGN) dan seluruh pemangku kepentingan agar tidak bersikap defensif terhadap kritik publik. Kami bukan antiterhadap Program MBG. Tapi pelaksanaannya yang harus dibenahi total mulai dari pengadaan, distribusi, pengawasan kualitas, hingga pemerataan. Di Jawa Barat, belum setengah siswa yang menerima MBG, ujarnya. Iwan juga menyoroti serapan anggaran MBG yang hingga awal September telah mencapai Rp15,7 triliun, namun dengan kualitas pelaksanaan yang masih dipertanyakan. Kita tidak boleh terjebak pada pencapaian angka, tapi mengabaikan keselamatan anak-anak, kata Iwan. Terkait pernyataan Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa tentang kemungkinan realokasi anggaran MBG karena rendahnya serapan di beberapa wilayah, Iwan meminta semua pihak berpikir matang sebelum mengambil keputusan. Kalau masalahnya di teknis dan manajemen, kenapa dananya yang harus dikorbankan? Solusinya belum tentu tarik anggaran, tapi perbaiki sistemnya. Kita berbaik sangka dulu pada pemerintah untuk kolaborasi membenahi, ujarnya. Saat ini, BGN mencatat telah ada 8.344 unit Sentra Penyediaan Pangan Gizi (SPPG) aktif dengan target mencapai 10.000 unit pada akhir September dan 20.000 pada Oktober. Estimasi serapan anggaran diprediksi menembus Rp20 triliun dalam dua bulan ke depan. Namun menurut Iwan, peningkatan jumlah SPPG dan anggaran tidak berarti tanpa pengawasan kualitas yang ketat. Iwan mengusulkan pelibatan ahli pangan dan gizi, serta penguatan kerja sama lintas sektor dengan Dinas Kesehatan daerah. Tidak bisa hanya mengandalkan vendor. Harus ada tim quality control yang bekerja secara reguler dan independen. Ini soal standar kesehatan, bukan sekadar penyediaan makanan massal, tegasnya. Sebagai bagian dari pengawasan publik, Iwan juga mengimbau masyarakat dan orang tua siswa untuk aktif melaporkan jika menemukan makanan MBG yang tidak layak konsumsi. Ini bukan soal politik atau oposisi. Ini soal nyawa anak-anak kita. Semua pihak harus terlibat aktif pemerintah, sekolah, orang tua, dan masyarakat luas, ucapnya. (cip) (cip)",Sucipto,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/22/174/1623597/cegah-kasus-keracunan-wakil-ketua-dprd-jabar-usulkan-bentuk-tim-khusus-evaluasi-mbg-mmz.jpg,https://daerah.sindonews.com/read/1623597/174/cegah-kasus-keracunan-wakil-ketua-dprd-jabar-usulkan-bentuk-tim-khusus-evaluasi-mbg-1758542971?showpage=all,99cd33260aa7efa77824eb6976e89cb9b20c8d755854371dc5908960bfd347df,2025-11-13 21:59:05.032 2021,tempo,mbg,2025-10-07 14:29:29,"Kemenkes: Dapur MBG yang Sudah Dapat Sertifikat Laik Higiane Baru 1,5 Persen","KEMENTERIAN Kesehatan menyatakan jumlah satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) atau dapur program makan bergizi gratis (MBG) yang sudah memiliki sertifikat laik higiene sanitasi (SLHS) baru 193 unit. Angka ini hanya sebesar 1,5 persen dari total 10.643 SPPG yang ada di seluruh Indonesia. Pilihan editor: Rereongan Sarupi Hidup Kembali di Era Dedi Mulyadi Kepala Biro Humas Kemenkes Aji Mulawarman menuturkan 193 unit dapur MBG yang sudah mempunyai SLHS merupakan hasil percepatan pengurusan sertifikat sejak 28 September 2025 lalu. Ia merinci, pada September ada 65 dapur yang mendapatkan SLHS, kemudian bertambah menjadi 92 pada 1 Oktober, dan 193 pada 7 Oktober 2025. ""Target SPPG memiliki sertifikat sebanyak 10.104,"" kata Aji saat dihubungi pada Selasa, 7 Oktober 2025. Keputusan untuk mempercepat sertifikasi uji kelayakan dapur ini merupakan satu dari enam poin yang disepakati pemerintah dalam rapat koordinasi lintas kementerian pada Ahad, 28 September 2025. Saat itu rapat digelar atas intruksi Presiden Prabowo Subianto untuk merespons maraknya kasus keracunan. Adapun SLHS merupakan pengakuan tertulis dari Dinas Kesehatan bahwa suatu usaha memenuhi standar baku mutu dan persyaratan kesehatan higienis serta sanitasi. Semua usaha jasa tata boga yang memasak lebih dari 750 porsi per hari wajib memiliki SLHS sebagai bagian dari jaminan keamanan pangan. Dalam pelaksanaan program MBG, Badan Gizi Nasional atau BGN mulanya tidak mewajibkan SPPG untuk memiliki SLHS. Belakangan pemerintah mewajibkan seluruh SPPG memperoleh SLHS setelah korban keracunan MBG mencapai 6 ribu orang. Pada Senin, 6 Oktober 2025, Kementerian Kesehatan menerbitkan Surat Edaran Nomor HK.02.02/C.I/4202/2025 tentang Percepatan Penerbitan SLHS bagi SPPG dalam pogram makan bergizi gratis. Surat edaran ini ditujukan kepada seluruh kepala dinas kesehatan provinsi, kabupaten/kota, serta kepala SPPG di seluruh Indonesia. Dalam surat ini, Kemenkes menegaskan bahwa setiap SPPG wajib hukumnya memiliki sertifikat kelayakan beroperasi dari dinas kesehatan setempat. ""Wajib memiliki SLHS sebagai bentuk kepatuhan terhadap standar higiene dan sanitasi,"" kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Penanggulangan Penyakit Kemenkes Murti Utami melalui keterangan resmi pada Senin, 6 Oktober 2025. Bagi SPPG yang sudah beroperasi sebelum surat edaran ini diterbitkan, Murti melanjutkan, Kemenkes hanya memberikan waktu satu bulan untuk dapur MBG tersebut mengurus semua persyaratan hingga pengajuan. Sementara bagi SPPG yang menekan kerja sama setelah edaran ini berlaku, maka harus memperoleh SLHS paling lambat satu bulan sejak penetapan. Langkanya dapur MBG memiliki sertifikat kelayakan tergambar di Jakarta. Di Ibu Kota, seluruh dapur MBG yang berjumlah 180 unit belum memiliki SLHS hingga saat ini. Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kesehatan Daerah pada Dinas Kesehatan Jakarta Verry Adrian mengatakan Dinas Kesehatan berusaha mempercepat penerbitan SLHS dengan cara menggelar inspeksi kesehatan lingkungan secara serentak, sejak 29 September 2025. Dinas Kesehatan, kata Very, menargetkan semua dapur MBG segera memenuhi syarat sehingga mereka bisa mendapatkan SLHS paling lambat, pada akhir Oktober 2025. ""Sesuai target pemerintah pusat,"" kata Verry melalui pesan tertulis, pada Senin, 6 Oktober 2025. Pilihan editor: Viral Menu MBG Berisi Irisan Kentang dan Pangsit di Depok, Begini Penjelasan SPPG","Dede Leni Mardianti, Imam Hamdi",https://statik.tempo.co/data/2025/10/01/id_1431866/1431866_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/kemenkes-dapur-mbg-yang-sudah-dapat-sertifikat-laik-higiane-baru-1-5-persen-2077131,dd19680b750ff2af04259d3bbb4bf3485aa8216e10c2fa0adfeb56bbf39ba1d0,2025-11-13 21:59:08.783 2027,tempo,mbg,2025-10-07 12:11:27,Kepala Sekolah Ini Soroti Soal Jumlah Guru yang Jadi Penanggung Jawab MBG di Sekolah,"Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) 48 Kebayoran Lama, Jakarta Selatan Muhamad Zainul Diney menyoroti soal Surat Edara Badan Gizi Nasional tentang pemberian insentif bagi guru penanggung jawab program makan bergizi gratis atau MBG. Ia mengatakan tidak setuju jika hanya tiga guru saja yang ditunjuk jadi penanggung jawab pendistribusian MBG di sekolah. Ia mengungkapkan di SMP 48 ada 24 kelas dengan jumlah 865 porsi MBG tiap harinya yang harus dibagikan ke masing-masing kelas. ""Jadi kami apresiasi niat baik itu, tapi mohon dikaji ulang seperti apa kebutuhan di lapangan,"" ujar dia ketika ditemui di kantornya pada Senin, 6 Oktober 2025. Sebelumnya, BGN menerbitkan surat edaran tentang insentif guru penanggung jawab MBG di sekolah pada Senin, 29 September 2025. Dalam surat ini, BGN meminta setiap sekolah yang menjadi penerima manfaat program MBG, melalui arahan kepala sekolah wajib menunjuk 1 hingga 3 orang guru untuk menjadi penanggung jawab dalam distribusi MBG di sekolah. Nantinya, setiap PIC ini akan mendapatkan insentif sebesar Rp 100 ribu per hari yang disalurkan melalui satuan pelayanan pemenuhan gizi atau SPPG masing-masing penyalur. Zainul keberatan dengan ide itu karena tidak ingin memberikan beban tambahan kepada guru. Lagi pula, kata dia, sekolah ini sudah tidak memilki tenaga honorer. Semua pegawai telah berstatus aparatur sipil negara (ASN) dan Kontrak Kerja Individu (KKI). Zainul menekankan semua guru dan staf di sekolah ini sudah mendapatkan tugas masing-masing. ""Kalau nanti dia (guru) perhatiin itu (MBG) saja, kerjaan yang lainnya enggak ada. Kan repot juga kalau gitu,"" ucap dia. Tak hanya itu, ia juga khawatir pemberian insentif kepada tiga orang yang ditentukan sebagai PIC mengganggu sistem penyaluran yang sudah ada saat ini. Di SMPN 48 Jakarta, penyaluran MBG dilakukan secara gotong royong oleh wali murid bersama komite sekolah. Komite sekolah merupakan lembaga mandiri yang beranggotakan orang tua/wali peserta didik, komunitas sekolah, dan tokoh masyarakat yang peduli pendidikan di sebuah satuan pendidikan. Dalam pelaksanaan MBG, guru di SMPN 48 Jakarta hanya berperan sebagai pengawas ketika anak-anak menyantap makanan saja. ""Distribusi ke siswa, mencatat, dan lain-lain itu dilakukan oleh komite,"" tutur Zainul. Yulianti, 53 tahun, salah seorang anggota komite SMPN 48 Jakarta, juga tidak setuju jika penyaluran dialihkan kepada guru, apalagi hanya tiga orang. Ia menceritakan setiap hari paling sedikit ada 10 orang yang mereka tunjuk sebagai penyalur MBG. Tenaga penyalur itu berasal dari wali murid yang berperan sebagai koordinator kelas. Koordinator kelas bersama komite sekolah masing-masing mendapatkan jadwal berjaga setiap dua hari dalam seminggu. ""Kalau bisa jangan tiga orang kalau memang pemerintah ada rencana begitu, kita aja dua belas orang ini gotong royong,"" tutur Yulianti kepada Tempo. Ketika ditemui pagi itu, Yulianti dan 11 orang tua murid lainnya tengah bersiap-siap untuk membagikan MBG yang sudah mereka jejerkan di ruang laboratorium IPA. Hari itu makanan diantar lebih pagi sekitar pukul 09.30 WIB. Namun begitu, makanan tetap dibagikan sesuai jadwal yakni pukul 11.30 siang, saat siswa memasuki jam istirahat kedua. Sistem pembagiannya, setiap kelas ada 6 orang yang piket menjemput MBG dari ruangan penyimpanan sementara. Ketika para perwakilan dari 24 kelas mulai antre, orang tua murid mulai berbagi tugas. Sebanyak dua orang bertugas mencatat jumlah siswa yang hadir berdasarkan keterangan dari siswa piket, lalu sepuluh orang lainnya bertugas menyalurkan MBG ke siswa. Setiap satu siswa akan mengangkut 1 renteng MBG yang berisi 5 ompreng. Pantauan Tempo, suasana pembagian makanan berlangsung sangat ramai dan riuh. Puluhan siswa yang sedang antre terlihat bermain-main dengan saling mendorong satu sama lain, sebagian yang melihat ikut tertawa. Para petugas dan beberapa guru yang mendampingi pembagian juga tampak biasa dengan situasi ramai tersebut. ""Yang rapih, jangan main-main terus,"" ucap seorang guru perempuan kepada kerumunan itu. Yulianti menuturkan sistem pembagian yang melibatkan orang tua murid berlangsung setelah satu bulan sekolah ini menerima MBG pada Maret lalu. Komite dan sekolah berupaya mencari cara agar makanan terdistribusikan dengan baik tapi juga tidak membebani guru yang sudah bertugas mengajar. ""Jadi kami (komite) kompak bergiliran. Insya Allah tidak menganggu kegiatan masing-masing,"" tuturnya. Kemudian, setelah siswa selesai menyantap makanan sekitar jam 1 siang, wali murid dan komite yang bertugas kembali bekerja merapikan wadah makanan. Mereka menyusun kembali ratusan ompreng yang dikembalikan oleh siswa itu di atas meja seperti semula. Sembari merapikan, mereka juga sesekali mengikat ulang ompreng yang sudah disusun per lima wadah oleh guru wali kelas. Pilihan Editor: Setelah Hiu Menjadi Lauk MBG","Dede Leni Mardianti, Juli Hantoro",https://statik.tempo.co/data/2025/10/06/id_1433176/1433176_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/kepala-sekolah-ini-soroti-soal-jumlah-guru-yang-jadi-penanggung-jawab-mbg-di-sekolah-2077079,9a595cae05338f3d5fcf17e267f15bad547bbf983c7a176c86768a098a782ba7,2025-11-13 21:59:30.040 1923,sindonews,mbg,2025-10-01 12:44:00,Catatan BGN: 6.517 Siswa Keracunan MBG Sejak Januari hingga September,"JAKARTA JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat ada 75 kasus keracunan Makan Bergizi Gratis ( MBG MBG MBG ) pada periode 6 Januari hingga 31 September. Dari kejadian itu, ada sekitar 6.517 siswa terdampak keracunan MBG. Hal itu diungkapkan Kepala BGN Dadan Hindayana saat Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi IX DPR, Rabu (1/10/2025). Ia mengungkapkan, ada 24 kasus kejadian pada medio 6 Januari hingga 31 Juli dan 51 kasus kejadian pada 31 Juli hingga 30 September. ""Terlihat sebaran kasus terjadinya gangguan perencanaan atau kasus di SPPG, terlihat dari 6 Januari sampai 31 Juli itu tercatat ada kurang lebih 24 kasus kejadian, sementara dari 1 Agustus sampai malam tadi (30 September), itu ada 51 kasus kejadian,"" ucap Dadan. Baca juga: 10 Pejabat Badan Gizi Nasional dan Latar Belakangnya 10 Pejabat Badan Gizi Nasional dan Latar Belakangnya Dengan demikian, ada 75 kasus keracunan yang terjadi. Kasus itu terjadi akibat sejumlah faktor. Dari hasil investigas BGN, ia mengungkapkan, mayoritas kasus terjadi lantaran Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tak mematuhi standar operasional prosedur (SOP). ""Kita bisa identifikasi bahwa kejadian itu rata-rata karena SOP yang kita tetapkan tidak dipatuhi dengan seksama. Seperti contohnya pembelian bahan baku yang seharusnya H-2, kemudian ada yang membeli H-4, katanya. Kemudian juga ada yang kita tetapkan prosesing masak sampai delivery tidak lebih dari 6 jam, optimalnya di 4 jam. Seperti di Bandung itu ada yang memasak dari jam 9 dan kemudian di-delivery-nya ada yang sampai jam 12, ada yang jam 12 lebih,"" ungkapnya. Kendati demikian, Dadan memastikan, pihaknya telah mengambil tindakan untuk SPPG yang tak patuh terhadap SOP dan menimbulkan kegaduhan. Salah satunya, dengan menutup SPPG hingga evaluasi dan perbaikan dilakukan. ""Dan kemudian mereka juga harus mulai memitigasi terkait juga dengan trauma yang akan timbul pada penerima manfaat. Dan oleh sebab itu, penutupan besifat sementara tersebut waktunya tidak terbatas, tergantung dari kecepatan SPPG dapat mampu melakukan penyesuaian diri dan juga menunggu hasil investigasi,"" pungkasnya. (rca) (rca)",Achmad Al Fiqri,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/01/15/1627263/catatan-bgn-6517-siswa-keracunan-mbg-sejak-januari-hingga-september-esi.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1627263/15/catatan-bgn-6517-siswa-keracunan-mbg-sejak-januari-hingga-september-1759295411?showpage=all,6426b28a8783290e77efa30075c3140cdff329331e51b747ee1d2b08d5592f11,2025-11-13 21:50:38.237 1924,tempo,mbg,2025-10-15 09:13:33,Wakil Kepala BGN: Jangan Mark Up Program MBG,"WAKIL Kepala Badan Gizi Nasional Nanik S. Deyang mengingatkan program makan bergizi gratis (MBG) tidak boleh berorientasi bisnis. Sebabnya, program andalan Presiden Prabowo itu merupakan program sosial untuk meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia. Pilihan editor: Bisakah APBN Mendanai Pembangunan Pesantren Al Khoziny ""Program MBG ini bukan bisnis. Ini adalah kecintaan Presiden Prabowo Subianto pada anak-anak Indonesia,"" kata Nanik Deyang dalam keterangan resmi di Jakarta pada Rabu, 15 Oktober 2025. Menurut Nanik, penting adanya tanggung jawab bersama antara BGN, mitra dapur, dan satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG), untuk memperbaiki kekurangan di lapangan. ""Kita harus akui ini kelalaian kita bersama. Ini salah BGN, mitra, dan SPPG yang harus kita perbaiki bersama,"" kata Nanik Deyang. Ia berharap para penyelenggara MBG tidak mengambil keuntungan berlebih dari bahan baku makanan. Jangan sampai, kata dia, penyelenggara MBG ada yang mengurangi bahan baku. ""Pak Prabowo sampai menghitung sendiri menu itu, dan beliau berkesimpulan dengan Rp 10 ribu itu masih bisa pakai ayam dan telur. Jadi jangan di-mark up (dilebihkan), anggaran bahan baku itu harus penuh. Selain susu, harus ada dua lauk, bukan satu,"" ujarnya. Nanik juga berpesan agar seluruh unsur pelaksana saling mengingatkan dan menjaga integritas pelaksanaan program. Tolong saling mengingatkan ahli gizi dan akuntan untuk mengawal menu ini,"" ucapnya. Nanik juga menyoroti sejumlah dapur mitra MBG yang dinilai belum memenuhi standar kelayakan. Nanik menyatakan sudah memlihat dapur MBG yang tidak layak tersebar di Kuningan sampai Nusa Tenggara Barat (NTB). ""Saat awal peluncuran, dapur yang belum diepoksi (dilapisi material untuk memperkuat lantai bangunan) tidak boleh jalan, tetapi sekarang banyak dapur yang belum diepoksi, tapi sudah beroperasi,"" ujar Nanik. Pilihan editor: Bentuk Tim Siber, Relawan Prabowo Ingin Lawan Fitnah soal MBG","Antara, Imam Hamdi",https://statik.tempo.co/data/2025/10/10/id_1434101/1434101_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/wakil-kepala-bgn-jangan-mark-up-program-mbg-2079685,4cde0fdcec24e5d10a1f6ee0445c6bcc00a892ab1b9562a03482601b4d179026,2025-11-13 21:50:38.380 1925,tribunnews,mbg,2025-11-11 21:32:29,"DPPP Tana Tidung Pastikan Telur Lokal Siap Suplai MBG, Kebutuhan Lainnya Perlu dari Luar Daerah ","TRIBUNKALTARA.COM, TANA TIDUNG- Meskipun Program Makan Bergizi Gratis ( MBG ) di KabupatenTana Tidungbelum terlaksana, tentunya beberapa aspek pendukung sudah harus dipersiapkan termasuk ketersediaan bahan pangan. Berkaitan dengan itu,Dinas PertanianPangan dan Perikanan (DPPP) KabupatenTana Tidungmenyatakan kesiapan beberapa produk daerah untuk mendukung pasokan pangan programMakan Bergizi Gratis (MBG)di wilayah setempat. KepalaDPPP Tana Tidung, Rudi, mengatakan ketersediaantelur lokalbisa dipastikan aman untuk kebutuhan program MBG. Namun, pasokan sayur dan ikan serta beberapa kebutuhan lainnya masih harus bergantung pada suplai dari luar daerah. Baca juga:Pakar Gizi Apresiasi Menu Program MBG: Aman Dikonsumsi dan Minim Risiko Pangan Kalau untuk suplai produk pangan MBG, khususnyatelur lokal, saya yakin kita siap. Hanya saja untuksayurdan ikan, saat ini masih banyak yang bergantung dari luar, ujar Rudi kepada TribunKaltara.com, Selasa (11/11/2025). Ia menjelaskan, pemerintah daerah tengah menyiapkan strategi untuk memperkuat kemandirian pangan lokal dengan menjalin kemitraan bersama berbagai pihak. Strateginya, kita harus punya kemitraan dengan pihak yang bisa menutupi kekurangan produk yang belum ada di KTT. ""Misalnya kerja sama dengan Bulog untuk beras jika beras lokal tidak mencukupi. Untuk ayam petelur dan ayam potong kita sudah siap, tapi untuk ikan perlu kemitraan dengan kelompok nelayan atau petambak, jelasnya. Menurut Rudi, hal itu penting karena kebutuhan pangan untuk program MBG bersifat harian, sehingga perlu sistem kemitraan yang kuat dan berkelanjutan. Selain itu, aspek keamanan pangan juga harus menjadi perhatian utama. Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwaDinas Pertaniansaat ini berperan sebagai sekretaris dalam Satgas MBG dan tengah melakukan pendataan terhadap titik dapur Satuan Penyediaan Pangan Bergizi (SPBG) di wilayahTana Tidung. Informasinya ada sekitar 10 titik dapur, dan 5 di antaranya berada di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar). Karena kondisi geografis kita berbeda dengan kota besar, maka titik-titiknya harus lebih banyak, ujarnya. Rudi menambahkan, saat ini proses penginputan data sudah berjalan di sistem, sementara rancangan pembangunan dapur tengah disiapkan sesuai standar dari Badan Gizi Nasional. Titiknya sudah ada, investor juga sudah siap, RAB (Rancangan Anggaran Biaya) sudah diusulkan. Sekarang tinggal desain dapurnya agar sesuai standar. Targetnya tahun ini sudah terlaksana karena ini merupakan program unggulan Presiden, ungkapnya. Ia menegaskan, pelaksanaan program tersebut memerlukan kehati-hatian tinggi karena menyasar kelompok rentan. Penerima manfaatnya itu ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak stunting, dan anak sekolah. Jadi harus benar-benar kita siapkan sarana prasarana yang higienis, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, pungkasnya. Baca juga:Personel Polresta Bulungan Awasi Pendistribusian MBG hingga ke Sekolah, Pastikan Tepat Sasaran Untuk diketahui, meskipun di beberapa wilayah Kalimantan Utara ( Kaltara ) telah dilaksanakan program MBG dari Presiden Prabowo. Namun nampaknya KabupatenTana Tidungakan menjadi yang terakhir untuk sasaran pelaksanaan program MBG di wilayah Kaltara. Sebelumnya juga tim Badan Gizi Nasional ( BGN ) telah meninjau beberapa lokasi yang akan dibangun dapur untuk pelaksanaan MBG di KabupatenTana Tidung. (*) Penulis : Rismayanti",Rismayanti,https://asset.tribunnews.com/CXo-BqvSfioYPFrUfxdygZ45B-8=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltara/foto/bank/originals/Siswa-dan-siswi-saat-menyantap-hidangan-Makan-Bergizi-Gratis-071025.jpg,https://kaltara.tribunnews.com/kaltara/114592/dppp-tana-tidung-pastikan-telur-lokal-siap-suplai-mbg-kebutuhan-lainnya-perlu-dari-luar-daerah?page=all,739b716fb19704148d6b5d881cfc8060062ddabdb33dfae475db8eeb5144b226,2025-11-13 21:50:45.137 1926,tempo,mbg,2025-10-10 20:00:00,Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Palembang,,Bintari Rahmanita,https://statik.tempo.co/data/2025/10/10/id_1434087/1434087_720.jpg,https://www.tempo.co/arsip/dapur-satuan-pelayanan-pemenuhan-gizi-palembang-2078385,3e9256e81ab137060a2264ad01a7e7bed24c59d790f9e2f357ac353f6fdbad2f,2025-11-13 21:55:22.700 1927,sindonews,mbg,2025-10-01 12:24:00,BGN: 75 Kasus dan 6 Ribu Siswa Alami Keracunan MBG Periode Januari-September 2025,"JAKARTA JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat sebanyak 75 kasus keracunan keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) pada periode 6 Januari hingga 31 September 2025. Akibat kejadian itu, 6.517 siswa terdampak keracunan MBG. Hal itu diungkapkan Kepala BGN Dadan Hindayana saat Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi IX DPR, Jakarta, Rabu (1/10/2025). Terdapat 24 kasus kejadian pada 6 Januari hingga 31 Juli dan 51 kasus kejadian pada 31 Juli-30 September. Baca juga: Marak Kasus Keracunan MBG, Prabowo: Waspada, Jangan Sampai Dipolitisasi Marak Kasus Keracunan MBG, Prabowo: Waspada, Jangan Sampai Dipolitisasi ""Terlihat sebaran kasus terjadinya gangguan perencanaan atau kasus di SPPG dari 6 Januari sampai 31 Juli itu tercatat 24 kasus kejadian, sementara dari 1 Agustus sampai malam tadi (30 September) 51 kasus kejadian,"" ujar Dadan. Dengan demikian, ada 75 kasus keracunan yang terjadi. Kasus itu terjadi akibat sejumlah faktor. Dari hasil investigas BGN, mayoritas kasus terjadi karena SPPG tak mematuhi standard operational procedure (SOP). ""Kita bisa identifikasi bahwa kejadian itu rata-rata karena SOP yang kita tetapkan tidak dipatuhi dengan seksama,"" ucapnya. ""Contohnya pembelian bahan baku yang seharusnya H-2, kemudian ada yang membeli H-4. Kemudian juga ada yang kita tetapkan prosesing masak sampai delivery tidak lebih dari 6 jam, optimalnya di 4 jam. Seperti di Bandung itu ada yang memasak dari jam 9 dan kemudian di delivery-nya ada yang sampai jam 12, ada yang jam 12 lebih,"" ungkapnya. Pihaknya telah mengambil tindakan untuk SPPG yang tak patuh terhadap SOP dan menimbulkan kegaduhan. Salah satunya , menutup SPPG hingga evaluasi dan perbaikan dilakukan. ""Kemudian mereka juga harus mulai memitigasi terkait trauma yang akan timbul pada penerima manfaat. Sebab itu, penutupan bersifat sementara dan waktunya tidak terbatas, tergantung dari kecepatan SPPG dapat mampu melakukan penyesuaian diri dan juga menunggu hasil investigasi,"" kata Dadan. (jon) (jon)",Achmad Al Fiqri,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/10/01/15/1627255/bgn-75-kasus-dan-6-ribu-siswa-alami-keracunan-mbg-periode-januariseptember-2025-nee.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1627255/15/bgn-75-kasus-dan-6-ribu-siswa-alami-keracunan-mbg-periode-januari-september-2025-1759295435?showpage=all,4e2ad538c8310b4723a5df917f11562bec0c75427a084ba1b0a21cd865d48c6c,2025-11-13 21:50:48.631 1928,tempo,mbg,2025-10-15 07:28:49,Penyebab Penjaga Sekolah dan Keluarganya di Bima Keracunan setelah Konsumsi MBG,"KEPALA sekolah memastikan kasus keracunan yang dialami sejumlah orang di SDN 11 Manggemaci, Kota Bima, bukan disebabkan oleh program makan bergizi gratis (MBG). Kepala SDN 11 Kota Bima Hartuti menyesalkan pemberitaan media yang mengaitkan peristiwa itu dengan program MBG. Pilihan editor: Bisakah APBN Mendanai Pembangunan Pesantren Al Khoziny Tidak ada satu orang pun siswa dan guru yang mengalami keracunan program MBG saat hidangan MBG dikonsumsi di sekolah pada Rabu, 8 Oktober 2025, kata Hartuti dalam keterangan tertulis pada Selasa, 14 Oktober 2025. Sebelumnya, beberapa media melaporkan seorang penjaga sekolah beserta empat anggota keluarganya, termasuk anaknya yang bersekolah di SDN 11, mengalami keracunan usai mengonsumsi hidangan MBG. Menindaklanjuti hal itu, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kota Bima, Yusuf, melakukan penelusuran bersama pihak sekolah dan RSUD Kota Bima. Hasil penelusuran itu menyebutkan bahwa keracunan terjadi karena keterlambatan konsumsi paket MBG. Yunus, penjaga sekolah SDN 11, bersama empat anggota keluarganya diketahui baru mengonsumsi makanan tersebut pada sore dan malam hari, melewati batas waktu aman konsumsi, yakni 4 6 jam setelah makanan disiapkan. Mereka kemudian dilarikan ke RSUD Kota Bima pada Rabu malam, 8 Oktober 2025. Kondisi serupa dialami keluarga salah satu guru SDN 11, yang membawa pulang hidangan MBG dan mengonsumsinya keesokan harinya. Dua anggota keluarganya mengalami gejala mual dan diare pada Kamis, 9 Oktober 2025. Pasien yang dirawat merupakan keluarga security dan guru, bukan siswa aktif. Hingga saat ini belum ada laporan tambahan dari orang tua siswa lainnya, ujar Hartuti. Akibat peristiwa tersebut, sebanyak 12 orang terdiri atas keluarga penjaga sekolah dan guru dibawa ke RSUD Kota Bima dan dirawat. Setelah menjalani perawatan, seluruh pasien dinyatakan pulih dan telah dipulangkan pada Senin, 13 Oktober 2025, kata Hartuti. Menurut Yusuf, hasil koordinasi dengan Puskesmas Mpunda, Dinas Kesehatan, dan Intelkam Polres Bima menunjukkan bahwa penyebab keracunan bukan berasal dari proses pengolahan di dapur SPPG. Hasil penelusuran menunjukkan makanan disimpan dan dikonsumsi lebih dari batas waktu aman, bahkan sampai keesokan harinya sebelum dimakan, ujarnya. Ia menambahkan, pihak SPPG akan memperkuat sosialisasi dan pengawasan agar penerima manfaat mematuhi aturan waktu konsumsi MBG. Kami meminta agar seluruh sekolah penerima manfaat MBG mengonsumsi hidangan itu di sekolah, dan tidak dibawa pulang, ujarnya. Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, berharap semua pihak yang terlibat dalam program MBG dapat memahami dan menerapkan standar operasional prosedur (SOP) yang telah ditetapkan. BGN berusaha agar Program MBG di seluruh lokasi berjalan dengan baik dan zero accident. Maka dari itu, kami berharap seluruh pihak bisa menerapkan SOP yang ada, kata Khairul. Ia juga mengimbau agar media menyajikan informasi yang akurat dan sesuai fakta lapangan, agar masyarakat tidak terpengaruh oleh pemberitaan yang keliru. Kami berharap media dapat memberikan informasi yang akuntabel kepada masyarakat, ujarnya. Pilihan editor: Profil Wahyu Yudhayana, Mantan Pelindung SBY yang Jadi Sesmilpres Prabowo","Dinda Shabrina, Imam Hamdi",https://statik.tempo.co/data/2025/10/14/id_1434832/1434832_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/penyebab-penjaga-sekolah-dan-keluarganya-di-bima-keracunan-setelah-konsumsi-mbg-2079666,6849eee46282039c3727c849c6055e8744f04ca54db2d1dff973c08b4a637a5b,2025-11-13 21:50:49.299 1929,tribunnews,mbg,2025-11-11 17:40:42,"Di Medsos Ramai Petugas MBG Tagih Gaji yang Belum Dibayar, BGN Ungkap Kendalanya","TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Pada postingan di akun resmi Instagram Badan Gizi Nasional (BGN) dibanjiri komentar soal tunggakan gaji para petugas Makan Bergizi Gratis, yang belum dibayar. Berkait hal itu,BGNmenyampaikan penjelasan soal gaji petugas Program Makan Bergizi Gratis (MBG) termasuk SPPI atau Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI). Wakil KepalaBGN, Nanik Sudaryati Deyang, menyampaikan klarifikasi terkait keluhan keterlambatan pembayaran gaji petugas tersebut. Pihaknya menegaskan, isu yang muncul bukan disebabkan oleh tidak adanya ketersediaan anggaran, melainkan persoalan teknis administratif. Ini murni masalah teknis administratif. Jumlah petugas yang harus kami verifikasi sangat besar dan beberapa di antaranya membutuhkan penyesuaian status administrasi. Kami memastikan proses ini segera tuntas, ujar Nanik di Jakarta, Selasa (11/11). Baca juga:Komisi IX DPR Apresiasi Komitmen BGN Tutup Permanen SPPG yang Sebabkan KLB Keracunan MBG BGN mengungkapkan, jumlah petugas yang terlibat dalam programMBGsangat besar, terdiri dari sekitar 30.000 SPPI, serta petugas Akuntan (AK) dan Ahli Gizi (AG) yang jumlahnya menyesuaikan dengan kebutuhan lapangan. Banyak data dan administrasi yang harus diselesaikan menjadi salah satu faktor teknis dalam penyesuaian dan sinkronisasi ulang. Nanik menegaskan, proses administrasi masih berlangsung, khususnya untuk SPPI Batch III yang belum berstatus PPPK, serta sebagian petugas AG dan AK. Sementara itu, untuk SPPI Batch I dan II yang sudah berstatus PPPK, pembayaran gaji tidak mengalami hambatan. BGN memastikan, seluruh petugas akan menerima haknya secara penuh. Pembayaran gaji yang belum terproses dalam beberapa minggu terakhir akan dirapel dan diprioritaskan penyelesaiannya pada minggu ini. Kami sudah mengarahkan seluruh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang terlibat agar bekerja lebih proaktif dan memastikan tidak ada keterlambatan terulang. Seluruh gaji petugas sedang diproses dan akan dirapel sesuai haknya, tambah Nanik. BGN telah menunjuk kedeputian terkait sebagai leading sector penggajian dan menginstruksikan seluruh unit teknis, termasuk Kepala Biro Umum dan Keuangan dan PPSPM, untuk menyelesaikan koordinasi secara segera dan terstruktur. Kami mengawal penuh setiap tahapan. Kami ingin memastikan seluruh petugas (SPPI, AG, dan AK) mendapatkan haknya tepat waktu, tanpa ada isu berulang di kemudian hari, tegasnya. BGN juga menggelar pertemuan teknis untuk memfinalisasi langkah korektif dan percepatan pembayaran. Kami sangat menghargai kerja keras para petugas. Mereka adalah elemen kunci keberhasilan program, dan kami bertanggung jawab memastikan hak-hak mereka terpenuhi, jelasnya.",Rina Ayu Panca Rini,https://asset-2.tribunnews.com/tribunnews/foto/bank/originals/BGN-1-11112025.jpg,https://www.tribunnews.com/nasional/7753468/di-medsos-ramai-petugas-mbg-tagih-gaji-yang-belum-dibayar-bgn-ungkap-kendalanya?page=all,92afae32999a6fea239b395b1551958c4eb46d14421ad701a885ded2414d805d,2025-11-13 21:50:55.709 2022,sindonews,mbg,2025-09-14 17:14:00,Ramai-ramai Dukung Rekomendasi MUI soal Jaminan Halal Program MBG,"JAKARTA JAKARTA - Rekomendasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) (MUI) terkait pentingnya jaminan kehalalan dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) (MBG) didukung para pengusaha yang tergabung dalam tiga asosiasi. Ketiga asosiasi itu adalah Gabungan Pengusaha Dapur Makan Bergizi Indonesia (GAPEMBI), Asosiasi Pengusaha Wadah Makan Indonesia (APMAKI), dan Asosiasi Produsen Alat Dapur dan Makan (ASPRADAM). Ketiga asosiasi ini sebagai mitra strategis dalam penyediaan sarana makan yang higienis, aman, dan sesuai standar halal siap berkolaborasi dengan pemerintah, Badan Gizi Nasional (BGN), serta seluruh pemangku kepentingan. Pernyataan mereka disampaikan saat konferensi pers bersama di Jakarta, Jumat (12/9/2025) malam. Baca juga: Kebutuhan MBG Setiap Harinya: Beras 6 Ribu Ton, Daging dan Sayur Capai 9.000 Ton per Hari Kebutuhan MBG Setiap Harinya: Beras 6 Ribu Ton, Daging dan Sayur Capai 9.000 Ton per Hari ""Dukungan kami ini mencakup penyediaan food tray dan perlengkapan makan lain yang aman untuk kesehatan sesuai dengan standar Nasional Indonesia (SNI) dan bersertifikasi halal guna memastikan kelancaran program MBG di seluruh Indonesia,"" ujar Sekretaris Jenderal APMAKI Ardy Susanto dalam keterangannya, Minggu (14/9/2025). Ardy mengatakan, produsen dalam negeri siap memenuhi kebutuhan food tray program MBG. Berdasarkan estimasi kapasitas produksi anggota, industri nasional saat ini sudah dapat memproduksi sekitar 10 juta unit food tray per bulan atau sekitar 100 juta unit per tahun. ""Dengan kapasitas tersebut, produsen dalam negeri siap mengambil alih sebagian besar pasokan yang selama ini diimpor dari luar negeri, sekaligus menjamin standar kehalalan, keamanan, dan kualitas yang sesuai rekomendasi MUI, SNI, dan kebutuhan BGN,"" ungkapnya. Baca juga: Resmikan 2 SPPG Polda Kalsel, Kapolri: Dukung Penuh Program MBG Resmikan 2 SPPG Polda Kalsel, Kapolri: Dukung Penuh Program MBG Ardy menegaskan, dalam rapat bersama tiga asosiasi tersebut, semua berkomitmen untuk menyukseskan program MBG yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto. Menurut Ardy, tiga asosiasi ini akan memastikan program MBG terhindar dari potensi risiko penggunaan peralatan makan yang tidak sesuai standar, karena produk industri nasional telah terjamin kualitasnya sesuai SNI dan standar halal. Dia mengatakan, industri dalam negeri tidak mungkin berani memproduksi barang palsu atau menggunakan bahan SS 304 yang tidak sesuai spesifikasi, sebagaimana banyak ditemukan produk KW di pasaran, bahkan ada yang mencantumkan logo SNI tetapi ternyata tidak memenuhi standar. Dengan melibatkan produsen dalam negeri, kualitas peralatan makan dalam program MBG akan lebih terjamin dan masyarakat terlindungi dari produk abal-abal. Kami berkomitmen hanya menghadirkan produk sesuai SNI dan standar halal, kata Ardy. Sementara itu, Ketua Umum GAPEMBI Alven Stony menegaskan bahwa pengusaha dapur makan siap mendukung program ini dengan menyediakan dapur yang higienis, sesuai standar gizi, dan patuh terhadap rekomendasi MUI. ""Kami juga mengimbau agar para kepala SPPG bisa pro aktif dalam memastikan SPPG yang mereka kelola menggunakan peralatan makan dan dapur yang bersertifikat halal dan memastikan aspek thoyib sesuai rekomendasi MUI yang ditujukan kepada kepala BGN,"" kata Alven. Ketua APMAKI Alie Cendrawan, menyampaikan bahwa industri wadah makan yang tergabung dengan APMAKI telah memiliki kemampuan produksi 8,5 juta set perbulan. APMAKI juga siap meningkatkan kapasitas produksi untuk memastikan distribusi food tray yang sesuai standar halal dan SNI apabila dibutuhkan oleh pemerintah dan BGN. Pihak ASPRADAM memastikan perusahaan produsen alat dapur dan makan yang tergabung dengan asosiasi mereka mempunyai kemampuan produksi 2 juta set perbulan dan juga siap untuk menambahkan fasilitas produksinya agar memastikan suplai peralatan dengan kualitas terbaik agar program MBG berjalan efektif dan berkelanjutan. Berdasarkan paparan BGN di rapat Komisi IX DPR pada 8 September 2025, program MBG ini memiliki skala yang sangat besar dengan target 82,9 juta penerima manfaat pada 2025 dan 74,56 juta penerima manfaat pada 2026 yang tersebar di 38 provinsi dan 509 kabupaten/kota. Untuk mendukung pencapaian target tersebut, pemerintah telah menyiapkan anggaran yang signifikan, yaitu Rp71 triliun pada 2025 dan meningkat menjadi Rp268 triliun pada 2026, di mana porsi terbesar dialokasikan untuk penyediaan makan bergizi bagi anak sekolah dan kelompok rentan. Dengan cakupan yang demikian luas dan kepastian fiskal yang kuat, kebutuhan logistik pendukung termasuk food tray akan terus meningkat dan berkelanjutan. ""Kami, tiga asosiasi pengusaha bersama industri nasional lainnya siap mengambil peran strategis dengan kapasitas produksi yang mampu memenuhi kebutuhan jutaan unit food tray setiap bulan, sehingga pelaksanaan program MBG dapat berjalan efektif, efisien, dan mendukung kemandirian industri dalam negeri,"" ujar Ketua APMAKI Alie Cendrawan. (shf) (shf)",Rico Afrido Simanjuntak,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/14/15/1620061/ramairamai-dukung-rekomendasi-mui-soal-jaminan-halal-program-mbg-jso.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1620061/15/ramai-ramai-dukung-rekomendasi-mui-soal-jaminan-halal-program-mbg-1757844595?showpage=all,894cd10a71cc20dc6e93787e19918bf2ca75b0107bf542cb2fd9ffd840e8c8b9,2025-11-13 22:01:43.379 1930,sindonews,mbg,2025-09-30 15:29:00,"20 Siswa SDN 01 Gedong Keracunan MBG, 5 di Antaranya Dilarikan ke IGD RSUD Pasar Rebo","JAKARTA JAKARTA - Puluhan siswa SDN 01 Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur diduga mengalami keracunan usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dibagikan pihak sekolah, Selasa (30/9/2025). Lima orang di antaranya sempat dilarikan ke IGD RSUD Pasar Rebo. ""Betul (ada) kejadian tersebut. Jam 07.15,"" kata Kapolsek Pasar Rebo AKP I Wayan. Sebanyak 20 siswa tercatat mengalami gejala mual, muntah, sakit perut, hingga pusing. Lima di antaranya bahkan harus dilarikan ke IGD RSUD Pasar Rebo untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Baca juga: Guru Penanggung Jawab Program MBG Dapat Insentif, Segini Besarannya Guru Penanggung Jawab Program MBG Dapat Insentif, Segini Besarannya ""Untuk siswa yang merasakan mual, pusing, muntah setelah mengonsumsi makanan,"" ujarnya. Berdasarkan informasi, menu MBG yang dibagikan pagi itu terdiri dari mi goreng, telur goreng, tahu, capcay, dan buah stroberi. Dugaan sementara, keracunan berasal dari mi goreng yang warnanya pucat dan berbau tidak sedap. Sekitar pukul 07.05 WIB, murid kelas 1 dan 2 sudah membagikan kotak makanan. Namun beberapa anak mengeluh mi berbau, lalu tidak lama muncul gejala mual dan muntah dari salah satu siswa kelas 2. Mendapati kondisi tersebut, pihak sekolah langsung mengumumkan agar siswa menghentikan konsumsi makanan itu. Namun sejumlah murid sudah lebih dulu memakannya. Adapun distribusi MBG di sekolah tersebut sudah berjalan sejak Agustus 2025. Saat ini, pihak sekolah bersama dinas terkait tengah menelusuri penyebab keracunan. ""Untuk kondisi siswa semua sudah dipulangkan. Ada 5 siswa yang dibawa ke IGD RS Pasar Rebo dan sudah pulang juga,"" pungkasnya. (rca) (rca)",Puteranegara Batubara,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/30/6/1626877/20-siswa-sdn-01-gedong-keracunan-mbg-5-di-antaranya-dilarikan-ke-igd-rsud-pasar-rebo-ldl.jpeg,https://daerah.sindonews.com/read/1626877/6/20-siswa-sdn-01-gedong-keracunan-mbg-5-di-antaranya-dilarikan-ke-igd-rsud-pasar-rebo-1759219756?showpage=all,0da82607fd731ef7c0c2f23571041465652965cfe92eb5e616344b9dcad2cdc5,2025-11-13 21:50:59.737 1931,tempo,mbg,2025-10-15 06:25:00,"Bentuk Tim Siber, Relawan Prabowo Ingin Lawan Fitnah soal MBG","KELOMPOK relawan pendukung Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka akan membentuk tim siber. Tujuannya untuk melawan narasi soal program makan bergizi gratis (MBG) yang mereka anggap sebagai fitnah di media sosial. Pilihan editor: RUU KKS: Peran Militer di Ranah Digital Sipil ""Kami akan serentak bergerak untuk meng-counter disinformasi, fitnah, kebencian yang terus dilancarkan oleh orang-orang yang tidak ingin MBG sukses,"" kata Ricky Tamba, perwakilan relawan dari organisasi Jaringan 98, saat mengunjungi kantor Badan Gizi Nasional (BGN) di Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa, 14 Oktober 2025. Ricky menuding ada orang-orang yang tidak menyukai Prabowo. Maka dari itu, dia berujar, mereka menyerang program unggulannya, yaitu MBG. Ricky menjelaskan narasi-narasi yang para relawan anggap sebagai fitnah terhadap MBG. Salah satunya adalah berita atau informasi yang tidak benar mengenai keracunan MBG di sekolah. Ricky menyoroti berita-berita yang dia sebut sebagai clickbait. Dia memberi contoh kasus pemberitaan media soal kematian seorang siswa di Bandung Barat pada September lalu. Sejumlah media, kata dia, mengaitkan kasus itu dengan keracunan MBG. ""Dibilang ada satu meninggal karena keracunan, padahal tidak terjadi setelah dicek,"" tutur laki-laki yang juga menjabat Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra itu. Media-media yang mengamplifikasi berita tersebut, kata Ricky, telah menyebarkan kabar tidak benar. Relawan Prabowo dia sebut akan melawan narasi itu. ""Itu yang menjadi bagian dari tugas relawan untuk mengcounter narasi-narasi disinformasi, fitnah, kebencian,"" kata dia. Menurut Ricky, media atau tokoh yang mengamplifikasi berita tidak benar soal MBG lebih jahat daripada berita bohong itu sendiri. ""Karena berita bohong itu semakin tersebar luas, akhirnya menyulut kerusuhan-kerusuhan di mana-mana,"" ucap Ricky. Setidaknya tujuh organisasi relawan pendukung Prabowo telah menyatakan niat ikut membentuk tim siber. Organ-organ relawan itu membentuk aliansi yang mereka namai Aliansi Indonesia Raya. Di dalamnya ada organ Gatot Kaca, Jaringan 98, Tim 8 Prabowo-Gibran, Nawasena Indonesia Emas, Srikandi Prabowo-Gibran Experience, Bara JP, hingga Rumah Kebangsaan Pancasila. Adapun contoh berita fitnah yang disebut Ricky berhubungan dengan kasus keracunan yang dialami 121 siswa SMK Negeri 1 Cihampelas, Bandung Barat. Keracunan terjadi setelah mereka mengkonsumsi makan bergizi gratis pada Rabu, 24 September 2025. Beredar kabar bahwa satu di antaranya meninggal diduga karena menyantap MBG. Kronologi yang dibuat Dinas Kesehatan Bandung Barat menyatakan bahwa siswa berinisial BR meninggal bukan karena menyantap makan gratis di sekolahnya. Menurut penelusuran dinas, ada jeda waktu lebih dari dua hari sejak korban mengonsumsi makan gratis dengan gejala sakit. Kepala BGN Dadan Hindayana telah merespons kasus siswa SMK Negeri 1 Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat yang meninggal setelah menyantap makan bergizi gratis. Dadan mengatakan kematian siswa itu tidak ada hubungannya dengan MBG. ""Sudah dijelaskan dari sana bahwa itu tidak ada hubungannya,"" kata Dadan di Gedung Kemenkes, Jakarta, Kamis, 2 Oktober 2025. Dadan mengatakan BGN belum melakukan investigasi untuk mengetahui kematian siswa SMK itu. Ia berkata orang tua korban tidak mengizinkan melakukan autopsi. Pilihan editor: Antisipasi Keracunan MBG, Pemkot Bandung Bentuk Satgas","Sultan Abdurrahman, Imam Hamdi",https://statik.tempo.co/data/2025/10/10/id_1434101/1434101_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/bentuk-tim-siber-relawan-prabowo-ingin-lawan-fitnah-soal-mbg-2079626,5bd6b169440be49f77a4e817bc42f4529bd79abf1b6b07f3960b8f3437062526,2025-11-13 21:51:00.351 1932,tribunnews,mbg,2025-11-11 14:18:40,"Sering Terjadi Keracunan MBG di Bandung Barat, Hasil Lab Tunjukan Bukan Karena Kualitas Air","TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -Badan Gizi Nasional (BGN) mengungkap, penyebab rentetan kasus keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di KabupatenBandung Barat, Jawa Barat. DiBandung Barat, kejadian keamanan pangan telah terjadi di 7 dapur MBG. Selama bulan September dan Oktober, puluhan hingga ratusan siswa terdampak dalam masing-masing kasus itu. Kualitas air dicurigai menjadi penyebab kasus keracunan tersebut. ""Temuan di lapangan terkonfirmasi dari hasil uji laboratorium bahwa air yang digunakan 6 SPPG diBandung Barat, memenuhi syarat,"" tutur Ketua Tim Investigasi Independen Badan Gizi Nasional (BGN), Arie Karimah Muhammad ditulis di Jakarta, Selasa (11/11/2025). Kasus insiden keamanan pangan pertama di KabupatenBandung Baratterjadi pada 26 September 2025. Hidangan MBG berasal dari 3 SPPG, yakni SPPG Cipongkor Cijambu, SPPG Cipongkor Neglasari, dan SPPG Cihampelas. Baca juga:Tim Investigasi BGN Ungkap Penyebab Kasus Keracunan MBG di Lembang Bandung Barat Hasil investigasinya sudah dilaporkan pada tanggal 17 Oktober lalu, dengan penyebab tingginya cemaran nitrit pada melon dan lotek. Kasus insiden keamanan pangan selanjutnya melibatkan dua SPPG di Cisarua, yakni SPPG Cisarua Jambudipa pada 14 Oktober 2025, dan SPPG Cisarua Pasirlangu pada 15 Oktober 2025. Dalam dua kasus ini, insiden tidak bisa dianalisis lebih lanjut karena tim investigasi independent tidak memperoleh data hasil uji laboratorium terhadap makanan yang disajikan, kata Arie. Ada temuan menarik dari hasil analisis fisik, kimia dan mikrobiologi air yang digunakan di 6 SPPG diBandung Barat, yakni SPPG Cipongkor Cijambu, Cipongkor Neglasari, Cisarua Jambudipa, Cisarua Pasirlangu, Lembang Kayu Ambon, dan Lembang Cibodas 2. Analisis dilakukan oleh Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) KabupatenBandung Barat, 23 Oktober 2025 dalam rangka memperoleh SLHS (Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi), dan 3 November. Ternyata, hasil analisis fisik, kimia dan mikrobiologi air yang digunakan di 6 SPPG diBandung Baratitu semuanya memenuhi syarat. Jadi soal kualitas air bersih di 6 SPPG itu sudah clear. Undebatable, kata Arie. Sementara air yang dipakai SPPG Cihampelas tidak memenuhi syarat untuk cemaran mangan dan zat besi, serta koloni bakteri Coliform. Dari hasil analisis fisik, kimia, dan mikrobiologi pada air yang digunakan di 6 SPPG di KabupatenBandung Baratmemang memenuhi syarat. Namun, BGN tetap mewajibkan seluruh SPPG untuk memasak hidangan MBG dengan air dari kemasan galon yang telah tersertifikasi.",Rina Ayu Panca Rini,https://asset-2.tribunnews.com/tribunnews/foto/bank/originals/Ilustrasi-MBG-Makan-Bergizi-Gratis-32432sfds.jpg,https://www.tribunnews.com/regional/7753328/sering-terjadi-keracunan-mbg-di-bandung-barat-hasil-lab-tunjukan-bukan-karena-kualitas-air?page=all,dfc90c2db3a23f9c9a4cac09457bb9f1147148b063109bee1cd76600b7bd4837,2025-11-13 21:51:06.285 1933,sindonews,mbg,2025-09-30 13:23:00,"Guru Penanggung Jawab Program MBG Dapat Insentif, Segini Besarannya","JAKARTA JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 5 Tahun 2025 tentang Pemberian Insentif Insentif bagi Guru Penanggung Jawab Program Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sekolah Penerima Manfaat. Kebijakan ini lahir sebagai bentuk apresiasi pemerintah terhadap peran strategis guru dalam mendukung keberhasilan program MBG MBG . Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang menilai, guru memiliki peran vital, tidak hanya sebagai pendamping utama siswa, tetapi juga sebagai penggerak dalam menanamkan pemahaman tentang pentingnya pola makan sehat dan perilaku hidup bersih di lingkungan sekolah. ""Sebagai bentuk apresiasi atas tambahan tugas dan tanggung jawab tersebut, kepada guru penanggung jawab Program MBG di sekolah diberikan insentif. Pemberian insentif ini bukan sekadar kompensasi finansial, melainkan bentuk pengakuan atas dedikasi dan kontribusi guru dalam mendukung keberhasilan program,"" kata Nanik dalam keterangannya, dikutip, Selasa (30/9/2025). Baca Juga: Cerita Nanik S Deyang Dihubungi Politikus Minta Dapur MBG: Langsung Saya Blokir Cerita Nanik S Deyang Dihubungi Politikus Minta Dapur MBG: Langsung Saya Blokir Melalui SE tersebut, setiap sekolah penerima manfaat MBG diwajibkan menunjuk 1 sampai 3 orang guru sebagai penanggung jawab (PIC) distribusi MBG. Penunjukan dilakukan oleh kepala sekolah dengan prioritas kepada guru bantu dan honorer, serta menggunakan sistem rotasi harian agar pelaksanaan lebih merata. Sebagai bentuk dukungan, setiap guru PIC akan menerima insentif sebesar Rp100.000 per hari penugasan. Dana insentif bersumber dari biaya operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sekolah terkait, dan akan dicairkan setiap 10 hari sekali. Mekanisme pelaksanaan dan pertanggungjawaban dana wajib mengikuti ketentuan yang berlaku. ""Kepada seluruh SPPG agar melaksanakan dan mengawasi pemberian insentif kepada setiap guru yang telah ditunjuk,"" ujarnya. Dengan adanya kebijakan ini, BGN berharap motivasi guru semakin meningkat, sehingga peran mereka dalam memastikan kelancaran distribusi MBG serta peningkatan status gizi anak bangsa dapat berjalan optimal. (zik) (zik)",Felldy Asyla Utama,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/30/15/1626807/guru-penanggung-jawab-program-mbg-dapat-insentif-segini-besarannya-wih.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1626807/15/guru-penanggung-jawab-program-mbg-dapat-insentif-segini-besarannya-1759212583?showpage=all,dd27fb6e78862c01edb9d54a893b93c60a9890c1aa9a182fb5c3e8d6f0eec24a,2025-11-13 21:51:10.493 1934,tempo,mbg,2025-10-14 20:07:48,"Antisipasi Keracunan MBG, Pemkot Bandung Bentuk Satgas","PEMERINTAH Kota Bandung akan membentuk satuan tugas (Satgas) untuk memonitor program makan bergizi gratis atau MBG. Pembentukan satgas itu merupakan bagian dari komitmen Pemkot Bandung dalam meningkatkan mutu tata kelola dan pelayanan program unggulan Presiden Prabowo Subianto. ""Kita semua harus menjaga agar tidak ada lagi kasus keracunan pada siswa-siswi. Distribusi makanan harus terkelola dengan baik, dan kualitasnya harus terus dijaga, kata Wakil Wali Kota Bandung Erwin dalam keterangannya, Selasa, 14 Oktober 2025. Sebelumnya, Erwin menghadiri Rapat Konsolidasi Regional Jawa Barat yang membahas soal tata kelola dan peningkatan mutu MBG yang diinisiasi oleh Badan Gizi Nasional (BGN) di Sentul, Bogor, pada Senin, 13 Oktober 2025. Menurut dia, satgas itu akan berfungsi sebagai pengawasan terhadap dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang meracik hingga menyalurkan makanan untuk penerima manfaat seperti pelajar dan ibu hamil. ""Semua daerah harus membentuk Satgas MBG, ini akan kita upayakan. Jangan sampai ada kasus keracunan lagi. Tingkatkan kualitas makanan dan pastikan distribusi menu gizi seimbang berjalan dengan baik. Saya yakin semua harus jalan bersama-sama, ujarnya. Selain itu, lanjut dia, Pemkot Bandung akan mendorong penerapan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi setiap dapur SPPG yang beroperasi di Kota Bandung. SLHS, kata Erwin, akan meningkatkan keamanan dan mutu makanan yang dikonsumsi siswa-siswi sekolah dan penerima manfaat lainnya. Berdasarkan Data Dinas Kesehatan Kota Bandung, ada 98 SPPG yang tercatat di wilayah Kota Bandung. Namun yang beroperasi hanya 87 unit dapur SPPG saja dan kini masih dalam status proses pengajuan untuk mendapatkan SLHS. Sementara untuk wilayah Jawa Barat, SPPG yang sudah mengantoni SLHS baru 17 unit saja. Sekretaris Daerah Jawa Barat, Herman Suryatman mengatakan Pemprov Jawa Barat memberikan tenggat waktu hingga 30 Oktober 2025 bagi seluruh SPPG yang beroperasi di Jawa Barat untuk mendapatkan sertifikat tersebut. Namun, jika SPPG itu tidak mendapatkan SLHS hingga tenggat waktu yang ditetapkan, Pemprov Jawa Barat akan mengusulkan agar operasional SPPG itu dihentikan. ""Kami merekomendasikan, nanti yang menentukan BGN,"" katanya. Pilihan Editor: Relawan Prabowo akan Ikut Mengawasi SPPG","Aminuddin, Eko Ari Wibowo",https://statik.tempo.co/data/2025/09/23/id_1430005/1430005_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/antisipasi-keracunan-mbg-pemkot-bandung-bentuk-satgas-2079589,c7dc0bb09df89cdbe1143d44f488dc916780d335b35e8eb8d2338d270d7b7232,2025-11-13 21:51:11.535 1935,tribunnews,mbg,2025-11-11 16:37:04,"Harga Rp12 Ribu Tak Ideal di Balikpapan, MBG Hadapi Kendala Inflasi dan Ahli Gizi","TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Pemerintah KotaBalikpapanmenggelar Forum Group Discussion (FGD) Sinergitas Lintas Sektor Dalam Efektivitas ProgramMakan Bergizi Gratis(MBG). Rapat penting ini diadakan di Auditorium Balai KotaBalikpapanpada Selasa (11/11/2025), dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah KotaBalikpapan, Muhaimin, bersama sejumlah jajarannya. FGD ini bertujuan membedah dan menyoroti sejumlah tantangan kompleks dalam pelaksanaan ProgramMBGyang dicanangkan pemerintah pusat di daerah. Sekda Muhaimin menyebut, pelaksanaan program ini tidak sesederhana yang dibayangkan. Mulai dari proses memasak, penyajian, hingga pengantaran makanan ke sekolah memerlukan pengawasan ketat dan manajemen risiko tinggi. Baca juga:Realisasi Program MBG di Balikpapan, Pembangunan SPPG Dipastikan Tersebar di Wilayah 3T Masalahnya tidak sesederhana yang kita bayangkan. Dari proses memasak hingga pengiriman perlu dijaga agar tidak basi dan tetap aman, ujarnya. Menurut Muhaimin, salah satu persoalan utama adalah pemenuhan syarat administrasi bagi penyedia SPBG (Sentra PenyediaMakan Bergizi Gratis). Banyak pelaku usaha yang berminat berpartisipasi, namun terkendala karena belum memiliki tenaga ahli gizi maupun sarjana kesehatan lingkungan, sebagaimana dipersyaratkan. Saat ini baru sekitar 17 persen yang memenuhi kriteria. Harapannya tahun depan bisa meningkat minimal 50 persen, katanya. Selain itu, rantai pasok pangan di Balikpapan juga menjadi tantangan tersendiri karena sebagian besar bahan pangan seperti telur, daging, sayur, dan ayam masih didatangkan dari luar daerah. Baca juga:BGN: Dapur MBG Samarinda Lampaui Standar, Jadi Sentra Pelatihan Chef Kondisi ini membuat harga bahan baku relatif mahal dan berpotensi menimbulkan fluktuasi harga. Kalau target 50 persen terpenuhi, otomatis kebutuhan pangan meningkat. Ini bisa memicu kenaikan harga dan bahkan inflasi, jelasnya. Muhaimin juga menilai harga standar Rp12.000 per porsi yang ditetapkan pemerintah pusat perlu disesuaikan dengan kondisi geografis dan ekonomi daerah. Harga itu mungkin cocok di Jawa, tapi diBalikpapan, di mana hampir semua bahan pangan diimpor, tentu perlu penyesuaian, tegasnya. Untuk mengantisipasi lonjakan harga, Pemkot akan mengoptimalkan kerjaSatgas PanganKotaBalikpapanguna menjaga stabilitas harga bahan pokok, terutama yang digunakan dalam programMBG. Program ini masih membutuhkan banyak pembenahan, namun tetap harus terus didorong karena menjadi bagian penting dari pemenuhan gizi anak-anak sekolah diBalikpapan.(*)",Siti Zubaidah,https://asset.tribunnews.com/Z1YSUJDtLakn9dzttm1VFa6tDo4=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251111_FGD-MBG-Balikpapan.jpg,https://kaltim.tribunnews.com/tribun-etam/1126132/harga-rp12-ribu-tak-ideal-di-balikpapan-mbg-hadapi-kendala-inflasi-dan-ahli-gizi?page=all,b55aa9752155b53139c45ece18adaa4546ffa0674f1fe56219493ed775edbc2c,2025-11-13 21:51:17.228 2023,tempo,mbg,2025-10-01 21:51:16,Legislator Usulkan Pembentukan Undang-undang MBG,"ANGGOTA Komisi IX DPR Gamal Albinsaid mengusulkan pembentukan undang-undang tentang makan bergizi gratis (MBG). Menurut Gamal, produk legislasi untuk program serupa sudah ada di negara-negara lain. Pilihan editor: Buku Pelajaran yang Ideal untuk Siswa SD Anggota dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menyebut tiga negara yang menjadi acuan proyek MBG sudah memiliki kerangka regulasi yang mengatur pelaksanaan program tersebut. Tiga negara yang menjadi role model, India, Brazil, dan Jepang dalam hal ini, itu semuanya punya regulasi undang-undang, ucap Gamal dalam ruang rapat Komisi IX DPR, kompleks DPR, Senayan, Jakarta, pada Rabu, 1 Oktober 2025. Rapat itu dihadiri oleh Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin hingga Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar. Rapat antara komisi yang membidangi isu kesehatan itu dan mitranya membahas penanganan kasus keracunan MBG yang belakangan ini meningkat. Pada kesempatan yang mulia kali ini, saya mengusulkan untuk bagaimana kita mendorong ada undang-undang makan bergizi gratis, ujar Gamal. Dia lantas menerangkan alasan dirinya mengusulkan Undang-Undang MBG. Menurut Gamal, undang-undang itu bisa memastikan keberlanjutan program prioritas Prabowo Subianto ketika ia tak lagi memimpin. Dengan adanya regulasi, maka program makan bergizi gratis ini akan mampu bertahan bahkan 3, 4, 5 dekade ke depan, kata dia. Selain itu, keberadaan produk hukum ini dianggap bisa membantu mengatur kewenangan pihak-pihak yang terlibat proyek MBG hingga relasi antara pemerintah dan swasta, termasuk yang berkaitan dengan konflik kepentingan atau conflict of interest dalam penyelenggaraan MBG. Lalu, regulasi juga bisa mengatur kewajiban pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Salah satunya, ujar dia, adalah bagaimana kewajiban pemerintah daerah dalam mengalokasikan anggaran pada tahun-tahun mendatang. Adapun makan bergizi gratis merupakan salah satu program unggulan Prabowo yang selalu digembor-gemborkan dalam kampanyenya pada konstestasi pemilihan presiden 2024 lalu. Prabowo menargetkan program ini menjangkau 82,9 juta penerima manfaat yang terdiri dari anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui dan balita. Pada 2025, pemerintah menggelontorkan anggaran Rp 71 triliun untuk merealisasikan program ini. Hingga 1 Oktober 2025, program makan bergizi telah menjangkau hampir 30 juta penerima manfaat dengan serapan anggaran sebesar Rp 21 triliun. Namun, selama berjalan sepuluh bulan, MBG sebetulnya belum memiliki payung hukum untuk penggunaan anggaran negara, baik dalam undang-undang maupun peraturan presiden (perpres). Pemerintah sejauh ini baru mengeluarkan Perpres Nomor 83 Tahun 2024 tentang Badan Gizi Nasional. Beleid yang disahkan Presiden Joko Widodo pada pada 15 Agustus 2024 itu hanya mengatur dasar hukum bagi BGN untuk mengelola dan melaksanakan program-program pemenuhan gizi nasional. Pilihan editor: BGN Ungkap Belum Semua Dapur MBG Punya Sanitasi Air yang Baik","Ervana Trikarinaputri, Imam Hamdi",https://statik.tempo.co/data/2017/08/18/id_633840/633840_650.jpg,https://www.tempo.co/politik/legislator-usulkan-pembentukan-undang-undang-mbg-2075296,d797d83147789a4b33f8f91bf6d6c1e5ab820e16cd01fc1eaa27fbc3ee0ffe9a,2025-11-13 22:05:36.738 2028,sindonews,mbg,2025-09-22 17:26:00,Mendagri Dorong Fungsi MBG di 3T untuk Tekan Stunting dan Kesejahteraan Masyakarat,"JAKARTA JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian Tito Karnavian Tito Karnavian mengungkapkan bahwa sebanyak 141 satuan tugas (satgas) dibentuk untuk mempercepat pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah 3T. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bakal difokuskan pada wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Daerah 3T menjadi prioritas karena layanan gizi di wilayah ini sangat mendesak. Program MBG penting untuk menekan stunting, membuka lapangan kerja, sekaligus memperkuat rantai pasok lokal, ujar Tito, Senin (22/9/2025). Sudah ada 806 titik yang memenuhi syarat untuk pembangunan dapur MBG di daerah 3T. Dari jumlah tersebut, sebanyak 264 dapur bakal dibangun Kementerian PUPR, sementara 542 sisanya ditangani Badan Gizi Nasional (BGN). Baca juga: Marak Kasus Keracunan MBG, Puan Minta Evaluasi: Jangan Sampai Anak-anak Dirugikan Marak Kasus Keracunan MBG, Puan Minta Evaluasi: Jangan Sampai Anak-anak Dirugikan Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo menambahkan, program MBG bukan sekadar bantuan sosial, tetapi juga bagian dari strategi pembangunan nasional. Program ini mendukung target PU 608 untuk menurunkan kemiskinan, memperbaiki rasio investasi (ICOR), serta mendorong pertumbuhan ekonomi. ""Fokus percepatan pembangunan SPPG diarahkan pada wilayah 3T serta kawasan PLBN, mengingat kebutuhan layanan gizi yang sangat mendesak dan pentingnya kehadiran negara di lokasi tersebut,"" kata dia. Sementara itu, Guru Besar Ilmu Gizi IPB University Hardinsyah berpendapat bahwa kehadiran SPPG di daerah 3T bisa menjadi pusat ekonomi baru. Komoditas pertanian, perikanan, dan perkebunan yang sebelumnya kurang terserap dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan harian dapur MBG. Kalau di satu kecamatan ada lima SPPG, maka enam bulan sebelum berdiri petani, peternak, dan nelayan harus mulai menyiapkan produksi sesuai kebutuhan. Dengan begitu, rantai pasok pangan lokal bisa diperkuat, ujarnya. Lebih lanjut, dia menekankan pentingnya koordinasi lintas level. Menurutnya, pengelolaan SPPG tidak hanya berhenti pada pemerintah pusat, tetapi juga harus diperkuat di tingkat kabupaten, kecamatan, hingga desa agar program ini benar-benar berdampak bagi masyarakat sekitar. (rca) (rca)",Rakhmatulloh,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/22/15/1623535/mendagri-dorong-fungsi-mbg-di-3t-untuk-tekan-stunting-dan-kesejahteraan-masyakarat-acn.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1623535/15/mendagri-dorong-fungsi-mbg-di-3t-untuk-tekan-stunting-dan-kesejahteraan-masyakarat-1758535781?showpage=all,d6a5c75978c6d7ab4b4d6a51b8111f5f49a6d77c5be793c53cf478f354615b8b,2025-11-13 21:59:36.185 1936,sindonews,mbg,2025-09-29 20:35:00,Prabowo: Alat Cuci Ompreng MBG Harus Dilengkapi Ulta Violet,"JAKARTA JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto memperketat standarisasi kebersihan dan keamanan dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk mencegah kasus keracunan terulang. Prabowo menegaskan semua Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi ( SPPG SPPG SPPG ) harus dilengkapi alat-alat cuci ultraviolet untuk membersihkan ompreng MBG. ""Bahwa kita ingin sama sekali tidak ada keracunan itu kita kerja keras sekarang. Semua dapur nanti harus dilengkapi alat-alat cuci ompreng yang benar-benar kuat dengan Ultra Violet atau dengan gas, atau dengan air yang sangat panas,"" tegas Prabowo saat menghadiri akad massal 26.000 KPR FLPP dan Serah Terima Kunci di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Senin (29/9/2025). Selain itu, Prabowo mengatakan SPPG juga harus memiliki filiter atau penyaring air mencegah masuknya zat-zat berbahaya ke makanan. Kemudian, Prabowo meminta agar test kit atau pengujian sebelum makanan dikirim ke penerima manfaat. Baca juga: Cegah Keracunan, Prabowo Instruksikan Dapur MBG Segera Bersertifikat Higiene Cegah Keracunan, Prabowo Instruksikan Dapur MBG Segera Bersertifikat Higiene ""Kemudian juga filter untuk air harus ada, kemudian test kit sebelum dikirim makanan harus ada. Ini segera kita benahi, semua dapur harus ada tukang masak terlatih,"" ujarnya. Prabowo menuturkan hingga kini MBG sudah disalurkan ke 30 juta penerima manfaat, mulai dari anak-anak hingga ibu hamil. Prabowo mengakui bahwa masih ada kekurangan dan kasus keracunan dalam program MBG, namun jumlahya kecil. ""Ada kekurangan, ada keracunan ini kita benahi. Tapi dari segi statistik dibandingkan dengan yang sudah kita hasilkan ternyata penyimpangan, kekurangan,"" ujar Prabowo. ""Bukan penyimpangan sengaja, tapi katakanlah deviasi itu adalah ternyata 0,000017%. Cukup membanggakan apa yang kita hasilkan,"" sambungnya. (rca) (rca)",Binti Mufarida,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/29/15/1626553/prabowo-alat-cuci-ompreng-mbg-harus-dilengkapi-ulta-violet-tsa.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1626553/15/prabowo-alat-cuci-ompreng-mbg-harus-dilengkapi-ulta-violet-1759151368?showpage=all,e2e190de0fa06016990f78e21bffcad1b66563df5dcb207410c932c4cbbebd6c,2025-11-13 21:51:20.987 1937,tribunnews,mbg,2025-11-11 18:57:03,"Terjadi Lagi, Belasan Siswa di Bandung Barat Alami Keracunan Setelah Santap MBG","TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG BARAT Belasan siswa SMP Bina Karya di Desa Cimanggu, KecamatanNgamprah,Bandung Barat, mengalamikeracunan. Dugaan penyebabnya masih sama seperti kasuskeracunandiBandung Baratsebelumnya, yakni menu ProgramMakan Bergizi Gratis(MBG) Peristiwa terbaru ini terjadi pada Selasa (11/11/2025). Korban merasakan mual, sakit perut, muntah, dan pusing. Gejala itu mereka rasakan sekitar pukul 12.00 WIB. Betul korbankeracunanyang sementara dilaporkan ada 13 orang. Mereka siswa SMP Bina Karya, ungkap Kepala Bidang SMP Dinas PendidikanBandung Barat, Edy Saprudin, Selasa. Edy menyebutkan jumlah korban masih dapat bertambah karena sejumlah siswa lain mulai mengeluhkan gejala serupa. Baca juga:Fenomena Rockfall Terjadi di Gunung Batu Lembang, BPBD Bandung Barat Lakukan Antisipasi Dini Tenaga medis puskesmas setempat diterjunkan ke sekolah untuk observasi dan penanganan darurat. Memang masih terus berdatangan. Data terus kita rekap. Update terbaru satu orang dirujuk ke RS Cahya Kawaluyan, ujarnya. Baca juga:Sebanyak 36 dari 122 SPPG di Bandung Barat Sudah Mengantongi SLHS Kasus ini menambah panjang daftar insidenkeracunanyang terjadi pada pelaksanaan Program MBG diBandung Barat. Dalam beberapa bulan terakhir, delapan klasterkeracunantercatat di sejumlah kecamatan seperti Cipongkor, Cihampelas, Cisarua, Padalarang, dan Lembang. Dinas KesehatanBandung Baratmencatat lebih dari 2.110 orang terdampakkeracunanMBG di wilayah tersebut. Mereka terdiri atas pelajar, guru, hingga orang tua murid. (*) Sumber:kompas.com",Giri,https://asset.tribunnews.com/02IOYjqqUxU38ZNt9bldNOCYOGA=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Siswi-SMP-Bina-Karya-Kecamatan-Ngamprah-Kabupaten-Bandung-Barat-kERACUNAN.jpg,https://jabar.tribunnews.com/metro-bandung/1154450/terjadi-lagi-belasan-siswa-di-bandung-barat-alami-keracunan-setelah-santap-mbg?page=all,712d0f4e67aec628d769658c7ff8a67628ce3974cff633e0c81552bf02f961dc,2025-11-13 21:51:28.258 1938,tribunnews,mbg,2025-11-11 12:41:23,Kapolda Babel Kunjungi dan Lihat Langsung Siswa Sekolah Nikmati Makanan MBG yang Dimasak di SPPG,"BANGKAPOS.COM, BANGKA --Kapolda KepulauanBangka Belitung(Babel), Irjen Pol Viktor T. Sihombing, memantau langsung operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kecamatan Taman Sari, Kota Pangkalpinang, Selasa (11/11/2025). Pemantauan itu dilakukannya memastikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Babel berjalan optimal dan tersalurkan kepada masyarakat yang berhak. ""Saya memantauSPPGyang dijalankan oleh Polda dalam pemenuhan kebutuhan makanan bergizi bagi anak-anak sekolah dan lainnya. Tadi kita baru melihat keSPPG, bagaimana produksinya, dan sudah cukup baik, kata Irjen Pol Viktor. Kami memastikan pendistribusian sampai ke sekolah-sekolah bagi anak-anak. Kebetulan Bu Firda bersama-sama kita melihat anak-anak menikmati makannya, dan mudah-mudahan menambah gizi bagi mereka, ujarnya. Polda Babel akan terus mengembangkanSPPGdi setiap daerah. Saat ini baru satuSPPGPolda yang beroperasi, dan ke depannya akan dioperasikan beberapaSPPGlainnya. Ini akan terus kita kembangkan. Sebenarnya yang membuatSPPGbukan hanya Polda saja, tapi ada pihak lain juga. Kita sudah merancang tujuhSPPG; satu sudah beroperasi, dan duaSPPGlainnya sebentar lagi akan beroperasi di daerah berbeda, bebernya. Pihaknya juga akan terus melakukan pengawasan terhadap penyaluranMBGdi Provinsi Babel, untuk memastikan program tersebut benar-benar layak dan tepat sasaran bagi para penerima manfaat. Terutama, makanan yang akan dikonsumsi penerima manfaatMBGharus dipastikan aman dan layak bagi para peserta didik, baik di tingkat TK, SD, SMP, hingga SMA/SMK di Provinsi Babel. Tentu pengawasan tetap kita lakukan dalam penyaluranMBG. Kami pastikan semua makanan yang diterima penerima manfaat aman, apalagi sebelum didistribusikan sudah dilakukan pengecekan terlebih dahulu, ucapnya. (Bangkapos.com/Adi Saputra).",Adi Saputra,https://asset.tribunnews.com/638ca3BDHP-WSqclxMZKprMIXzc=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/Kapolda-Babel-cek-MBG-di-Pangkalpinang-neee.jpg,https://bangka.tribunnews.com/lokal/1668783/kapolda-babel-kunjungi-dan-lihat-langsung-siswa-sekolah-nikmati-makanan-mbg-yang-dimasak-di-sppg?page=all,0856383f872aa42150095c4f3ec1250130751c881dc6dca4949413dcdebdc434,2025-11-13 21:51:39.245 1939,sindonews,mbg,2025-09-29 16:16:00,Prabowo: Target 82 Juta Penerima MBG Akan Terwujud Bertahap,"JAKARTA JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto Presiden Prabowo Subianto menegaskan capaian penting program Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dalam 11 bulan pelaksanaan telah menjangkau hampir 30 juta penerima manfaat. Kepala Negara menyampaikan bahwa program pemerintah ini bukan hanya memberikan manfaat langsung bagi anak-anak dan ibu hamil, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi rakyat hingga ke tingkat desa. Dalam 11 bulan kita telah membuktikan dengan iktikad yang baik, dengan tujuan yang baik, dengan hati yang ikhlas, dengan cinta Tanah Air dan cinta rakyat, kita bisa berbuat banyak. Kita telah menyelamatkan minimal Rp300 triliun rupiah. Rp300 triliun inilah yang kita pakai untuk makan bergizi gratis, ujar Prabowo saat menghadiri Munas VI PKS di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (29/9/2025). Baca juga: Prabowo Sebut Penyimpangan atau Kekurangan MBG 0,00017 Persen Prabowo Sebut Penyimpangan atau Kekurangan MBG 0,00017 Persen Prabowo mengakui masih ada tantangan di lapangan, termasuk kasus kekurangan dan keracunan makanan, namun jumlahnya sangat kecil jika dibandingkan dengan skala program. Dia menyebut tingkat penyimpangan yang tercatat hanya 0,00017 persen dari seluruh distribusi. Ini tidak membuat bahwa kita puas dengan itu, tapi namanya usaha manusia yang demikian besar, yang belum pernah dilaksanakan, saya kira dalam sejarah dunia, tegasnya. Prabowo mencontohkan pengalaman Brasil yang membutuhkan waktu 11 tahun untuk mencapai 40 juta penerima manfaat. Indonesia, kata Presiden, dalam waktu kurang dari satu tahun sudah mampu menjangkau 30 juta penerima. Ada kekurangan? Ada. Tapi manfaatnya sangat-sangat besar. Banyak elit tidak menyadari bahwa masih ada rakyat kita yang makan nasi hanya dengan garam. Kini kita bisa memberi sesuatu yang mereka butuhkan, ungkapnya. Baca juga: Marak Kasus Keracunan MBG, Prabowo: Waspada, Jangan Sampai Dipolitisasi Marak Kasus Keracunan MBG, Prabowo: Waspada, Jangan Sampai Dipolitisasi Selain manfaat langsung bagi penerima, program ini juga memberi dampak besar terhadap perekonomian rakyat. Kebutuhan bahan pangan untuk program ini berasal dari desa dan kecamatan, sehingga petani dan peternak memiliki pasar yang terjamin. Dengan program makan bergizi ini menjadi strategis, menjadi sesuatu yang di luar ekspektasi kita. Ternyata dengan makan bergizi ini kita bisa menciptakan lapangan di awal tahun depan, Januari-Februari, 1,5 juta lapangan kerja baru. Kita telah berhasil menghidupkan ekonomi rakyat, bahwa tiap hari kita butuh telur, kita butuh sayur, kita butuh ikan, kita butuh ayam, kita butuh bahan-bahan dari kampung-kampung itu sendiri, dari kecamatan-kecamatan itu sendiri, jelasnya. Prabowo menambahkan bahwa alokasi anggaran yang mendekati Rp335 triliun atau sekitar USD20 miliar akan digelontorkan tahun depan untuk mendukung program ini. Dana tersebut akan langsung mengalir ke desa-desa, membalik arus yang sebelumnya terkonsentrasi di kota besar. Yang selama berapa puluh tahun uang dari daerah mengalir ke Jakarta, dan di Jakarta sering mengalir ke luar negeri, menetap di luar negeri dan tidak tinggal di Indonesia. Kita balik sekarang uang masuk ke desa-desa, katanya. Lebih jauh, Presiden menegaskan bahwa target program adalah menjangkau 82 juta penerima manfaat di seluruh Indonesia Sebagai seorang pemimpin, sebagai seorang Bapak, saya bangga dengan 30 juta, tapi saya masih ingat 52 juta anak-anak kita masih berharap, masih menunggu dengan ibu-ibu hamil, ungkapnya. (shf) (shf)",Binti Mufarida,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/29/15/1626419/prabowo-target-82-juta-penerima-mbg-akan-terwujud-bertahap-xsr.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1626419/15/prabowo-target-82-juta-penerima-mbg-akan-terwujud-bertahap-1759136975?showpage=all,416b7d7b5c97b33652285e38533c537709cea685a3a7ac0beda80a06506fe0fa,2025-11-13 21:51:41.858 1940,tempo,mbg,2025-10-14 18:10:02,Alasan Bos BGN Mengembalikan Anggaran Rp 70 Triliun ke Prabowo,"BADAN Gizi Nasional (BGN) mengembalikan anggaran sebesar Rp 70 triliun kepada Presiden Prabowo Subianto karena kemungkinan tidak terserap pada tahun ini. Adapun pada tahun 2025 ini, BGN mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 71 triliun beserta dana cadangan sebesar Rp 100 triliun. Dari total (anggaran) tersebut, Rp 99 triliun berhasil terserap, sementara Rp 70 triliun dikembalikan kepada Presiden Republik Indonesia karena kemungkinan tidak terserap di tahun ini, ucap Dadan dalam keterangan resmi pada Senin, 13 Oktober 2025. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2026, BGN mendapat pagu anggaran sebesar Rp 268 triliun. Selain itu, ada juga anggaran cadangan sebesar Rp 67 triliun. Sehingga bila dijumlahkan, anggaran BGN tahun depan mencapai Rp 335 triliun. BGN menargetkan jumlah penerima manfaat program makan bergizi gratis (MBG) mencapai 82,9 juta jiwa. Menurut Dadan, dengan jumlah tersebut, BGN memerlukan dana Rp 1,2 triliun per hari. Dadan mengatakan, penyerapan anggaran program MBG baru mencapai Rp 26,25 triliun pada pekan kedua Oktober. Angka itu setara dengan 36,97 peren dari total anggaran sebesar Rp 71 triliun. Kemudian untuk komponen Bantuan Pemerintah (Banper) MBG, serapannya telah mencapai Rp 25,99 triliun atau sekitar 45 persen dari pagu Rp 51,2 triliun. Menurut Dadan, tingkat serapan anggaran BGN mencerminkan jumlah penerima manfaat yang telah terlayani melalui satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di seluruh Indonesia. Penyerapan di BGN itu identik dengan jumlah penerima manfaat dan jumlah SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) yang aktif. Setiap satu SPPG berdiri, artinya ada Rp 1 miliar per bulan yang terserap, ujar Dadan saat dimintai konfirmasi pada Selasa, 14 Oktober 2025. Sementara itu, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengaku tidak tahu ihwal pengembalian anggaran Rp 70 triliun dari BGN. Menurut dia, yang hendak dikembalikan adalah dana cadangan Rp 100 triliun. Adapun anggaran Rp 100 triliun ini belum dialokasikan oleh Kementerian Keuangan, sehingga dananya belum tersedia. Purbaya menyatakan kementerian akan fokus memantau penyerapan anggaran BGN sebesar Rp 71 triliun. Programnya bagus, harusnya kami dorong supaya lebih bagus penyerapannya. Ini, kan, Oktober, akan saya lihat sampai akhir Oktober, kata Purbaya ketika ditemui awak media di kantor Kementerian Keuangan pada Selasa, 14 Oktober 2025. Pilihan Editor: Mengapa Serapan Anggaran Proyek Makan Bergizi Gratis Rendah","Anastasya Lavenia Yudi, RR Ariyani",https://statik.tempo.co/data/2025/10/02/id_1432088/1432088_720.jpg,https://www.tempo.co/ekonomi/alasan-bos-bgn-mengembalikan-anggaran-rp-70-triliun-ke-prabowo-2079541,a10a25e04cc5d76d1c287de9ea212b85a14d296bb2752544c0c2b20e71cdc9f8,2025-11-13 21:51:46.621 1941,tribunnews,mbg,2025-11-11 21:15:48,"Balikpapan Genjot SPPG untuk Program MBG, Hadapi Kendala Logistik dan Inflasi","TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN -ProgramMakan Bergizi Gratis(MBG) diBalikpapan, Kalimantan Timur tak selalu mulus. Masih ada kendala yang dihadapi dalam programMBGini. Pemerintah Kota Balikpapan bersama sejumlah pemangku kepentingan terus memperkuat pelaksanaan program MBG melalui pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Baca juga:Realisasi Program MBG di Balikpapan, Pembangunan SPPG Dipastikan Tersebar di Wilayah 3T Program ini menjadi bagian penting dalam pemenuhan gizi anak sekolah, namun masih menghadapi sejumlah tantangan di lapangan. Kepala Regional SPPI Kaltim, Binti Maulina Putri, menjelaskan bahwa Badan Gizi Nasional (BGN) berperan aktif mendampingi calon mitra SPPG melalui Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI). Pendampingan ini dilakukan untuk mempercepat pembangunan dapurMBGdiBalikpapan. Inilah kenapa dari regional memasang strategi untuk menugaskan SPPI mendampingi calon SPPG yang sudah berproses di portal mitra, ujar Binti. Saat ini,Balikpapanbaru memiliki 10 SPPG aktif dari 65 yang berpotensi dibangun. Binti menekankan pentingnya memperluas jangkauan, termasuk ke wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Baca juga:BGN: Dapur MBG Samarinda Lampaui Standar, Jadi Sentra Pelatihan Chef Kepala Balai Kekarantinaan KesehatanBalikpapan, Bangun Cahyo Utama, mengusulkan penerapan sistem digital terintegrasi untuk memantau aktivitas SPPG. Sistem ini dinilai penting untuk menjamin kualitas dan higienitas makanan, terutama dengan target 65 SPPG yang jauh melampaui jumlah aktif saat ini. Agar memudahkan pemantauan, mulai dari proses pengolahan menu makanan, hingga pendistribusian kepada penerima manfaat di sekolah, ujar Bangun. Melalui sistem ini, pemerintah dapat memantau waktu pengiriman makanan hingga sampai ke siswa, sehingga kualitas tetap terjaga. Baca juga:Hari Pertama MBG di SDN 002 Samarinda Kota Menu Dikoreksi Wali Kota, Pendataan Alergi Jadi Prioritas Pemerintah KotaBalikpapanmenggelar Forum Group Discussion (FGD) Sinergitas Lintas Sektor Dalam Efektivitas ProgramMakan Bergizi Gratis(MBG). Rapat penting ini diadakan di Auditorium Balai KotaBalikpapanpada Selasa (11/11/2025), dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah KotaBalikpapan, Muhaimin, bersama sejumlah jajarannya. FGD ini bertujuan membedah dan menyoroti sejumlah tantangan kompleks dalam pelaksanaan ProgramMBGyang dicanangkan pemerintah pusat di daerah. Sekda Muhaimin menyebut, pelaksanaan program ini tidak sesederhana yang dibayangkan. Mulai dari proses memasak, penyajian, hingga pengantaran makanan ke sekolah memerlukan pengawasan ketat dan manajemen risiko tinggi. Masalahnya tidak sesederhana yang kita bayangkan. Dari proses memasak hingga pengiriman perlu dijaga agar tidak basi dan tetap aman, ujarnya. Menurut Muhaimin, salah satu persoalan utama adalah pemenuhan syarat administrasi bagi penyedia SPBG (Sentra PenyediaMakan Bergizi Gratis). Banyak pelaku usaha yang berminat berpartisipasi, namun terkendala karena belum memiliki tenaga ahli gizi maupun sarjana kesehatan lingkungan, sebagaimana dipersyaratkan. Saat ini baru sekitar 17 persen yang memenuhi kriteria. Harapannya tahun depan bisa meningkat minimal 50 persen, katanya. Selain itu, rantai pasok pangan diBalikpapanjuga menjadi tantangan tersendiri karena sebagian besar bahan pangan seperti telur, daging, sayur, dan ayam masih didatangkan dari luar daerah. Kondisi ini membuat harga bahan baku relatif mahal dan berpotensi menimbulkan fluktuasi harga. Kalau target 50 persen terpenuhi, otomatis kebutuhan pangan meningkat. Ini bisa memicu kenaikan harga dan bahkan inflasi, jelasnya. Muhaimin juga menilai harga standar Rp12.000 per porsi yang ditetapkan pemerintah pusat perlu disesuaikan dengan kondisi geografis dan ekonomi daerah. Harga itu mungkin cocok di Jawa, tapi diBalikpapan, di mana hampir semua bahan pangan diimpor, tentu perlu penyesuaian, tegasnya. Untuk mengantisipasi lonjakan harga, Pemkot akan mengoptimalkan kerja Satgas Pangan KotaBalikpapanguna menjaga stabilitas harga bahan pokok, terutama yang digunakan dalam programMBG. Program ini masih membutuhkan banyak pembenahan, namun tetap harus terus didorong karena menjadi bagian penting dari pemenuhan gizi anak-anak sekolah diBalikpapan.(*)",Ary Nindita Intan R S,https://asset.tribunnews.com/mmNIYq8STKCdyhAdkF18KYqP9pE=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kaltim/foto/bank/originals/20251017_Menu-nasi-goreng-dipilih-sebagai-sajian-spesial-MBG-saat-HUT-Prabowo.jpg,https://kaltim.tribunnews.com/tribun-etam/1126168/balikpapan-genjot-sppg-untuk-program-mbg-hadapi-kendala-logistik-dan-inflasi?page=all,26b4a6e19bd7524d677686f84817385b32b50905292b7b2bb322e7453d518f1c,2025-11-13 21:51:50.295 2029,tempo,mbg,2025-10-06 18:16:33,Upaya Dinas Kesehatan Jakarta Agar Semua Dapur MBG Bersertifikat,"DINAS Kesehatan Jakarta berusaha mempecepat penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) kepada semua satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) atau dapur makan bergizi gratis (MBG) yang beroperasi di Jakarta. Sebab, seluruh dapur MBG di Jakarta yang berjumlah 180 unit belum memiliki SLHS hingga saat ini. Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi Kesehatan Daerah pada Dinas Kesehatan Jakarta Verry Adrian mengatakan ratusan dapur MBG itu masih dalam proses pemenuhan syarat untuk mendapatkan SLHS. Dari angka itu, kata Verry, Dinas Kesehatan sudah melakukan proses proses inspeksi kesehatan kepada 149 dapur MBG. Sisanya, sebanyak 25 dapur MBG masih proses pemeriksaan laboratorium pangan. ""Artinya, sebagian besar dapur sudah memenuhi tahapan penting menuju penerbitan SLHS, sementara sisanya masih dalam proses,"" kata Verry melalui pesan tertulis, pada Senin, 6 Oktober 2025 Ia melanjutkan, Dinas Kesehatan berusaha mempercepat penerbitan SLHS dengan cara menggelar inspeksi kesehatan lingkungan secara serentak, sejak 29 September 2025. Inspeksi kesehatan lingkungan itu melibatkan Suku Dinas Kesehatan dan puskesmas. Dinas Kesehatan, kata Very, menargetkan semua dapur MBG segera memenuhi syarat sehingga mereka bisa mendapatkan SLHS paling lambat, pada akhir Oktober 2025. ""Sesuai target pemerintah pusat,"" kata dia. Di samping itu, Dinas Kesehatan juga menggelar pelatihan secara masif untuk penjamah makanan di semua SPPG. Materi pelatihan mengenai keamanan pangan siap saji. Dinas Kesehatan mencatat sebanyak 3.142 petugas dapur sudah mengikuti pelatihan penjamah pangan dari target 8.000 orang tenaga kerja SPPG di Jakarta. SLHS merupakan pengakuan tertulis dari Dinas Kesehatan bahwa suatu usaha memenuhi standar baku mutu dan persyaratan kesehatan higienis serta sanitasi. Semua usaha jasa tata boga yang memasak lebih dari 750 porsi per hari wajib memiliki SLHS sebagai bagian dari jaminan keamanan pangan. Dalam pelaksanaan program MBG, Badan Gizi Nasional (BGN) awalnya mulanya tidak mewajibkan SPPG untuk memiliki SLHS. Belakangan pemerintah mewajibkan seluruh SPPG memperoleh SLHS setelah korban keracunan MBG mencapai 6.000 orang. JARINGAN Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat korban keracunan MBG per 4 Oktober mencapai 10.482 anak. Lembaga itu menemukan terjadi kenaikan korban MBG cukup signifikan dalam periopde 29 September hingga 4 Oktober 2025. Di periode itu, korban keracunan MBG sebanyak 1.833 orang. Koordinator JPPI Ubaid Matraji mengatakan kenaikan jumlah korban keracunan itu lebih tinggi dibanding rata-rata korban mingguan selama September 2025. Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan kasus keracunan MBG akan terus terjadi jika dapur MBG tidak bersertifikat laik higiene. Wajib hukumnya setiap SPPG punya SLHS, kata Sulkifli dalam konferensi pers penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) pada program prioritas MBG di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, pada Ahad, 28 September 2025. Di acara yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan Kementerian Kesehatan sudah meminta seluruh dinas kesehatan mempercepat proses penerbitan SLHS bagi dapur MBG. Ia menargetkan seluruh SPPG yang sudah beroperasi, yaitu sebanyak 8.583, sudah mendapatkan SLHS dalam satu bulan ini. Pilihan Editor: Dilema Penetapan KLB Keracunan Makan Bergizi Gratis","Dede Leni Mardianti, Rusman Paraqbueq",https://statik.tempo.co/data/2025/10/01/id_1431869/1431869_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/upaya-dinas-kesehatan-jakarta-agar-semua-dapur-mbg-bersertifikat-2076862,2587ac33ee74663a817a5d80fafe33ef0412d891f3df5583074f550ab1bc97bf,2025-11-13 21:59:41.030 1942,sindonews,mbg,2025-09-29 12:54:00,"Prabowo Sebut Penyimpangan atau Kekurangan MBG 0,00017 Persen","JAKARTA JAKARTA - Kasus keracunan keracunan setelah menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG) terjadi di beberapa daerah. Presiden Prabowo Subianto Prabowo Subianto menyampaikan bahwa kasus penyimpangan yang terjadi dalam program MBG hanya 0,00017 persen di seluruh Indonesia. Mulanya, Prabowo menyampaikan bahwa sampai hari ini penerima manfaat program MBG sudah hampir menyentuh angka 30 juta. Meski begitu, ia menyadari jika masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaannya. ""Bahwa ada kekurangan iya, ada keracunan makan, iya. Kita hitung dari semua makanan yang keluar, penyimpangan atau kekurangan atau kesalahan itu adalah 0,00017 persen,"" kata Prabowo saat menghadiri Munas VI PKS di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (29/9/2025). Baca Juga: Marak Kasus Keracunan MBG, Prabowo: Waspada, Jangan Sampai Dipolitisasi Marak Kasus Keracunan MBG, Prabowo: Waspada, Jangan Sampai Dipolitisasi Kendati masih terdapat kekurangan dalam pelaksanaan, Prabowo berkeyakinan bahwa program MBG ini memiliki manfaat yang sangat besar bagi rakyat Indonesia, utamanya anak-anak dan ibu hamil. Ia meyakini, banyak rakyat di daerah-daerah yang merasakan kehadiran dari program ini. Prabowo mengira, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang memiliki keterwakilan di daerah, juga mengetahuinya. ""Mungkin PKS yang di daerah daerah merasakan, pasti. Tapi banyak elite di Indonesia tidak bisa menduga bahwa anak-anak kita, rakyat kita makan nasi pakai garam. Ini kita buktikan bahwa kita bisa memberi sesuatu, memberi bantuan, memberi apa yang mereka butuh,"" ujarnya. (zik) (zik)",Felldy Asyla Utama,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/29/15/1626331/prabowo-sebut-penyimpangan-atau-kekurangan-mbg-000017-persen-mbo.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1626331/15/prabowo-sebut-penyimpangan-atau-kekurangan-mbg-000017-persen-1759122584?showpage=all,5e3f2d2ab87bd1fd38d1252aa60c8c963342392be94dd925727d6fbff3d23038,2025-11-13 21:51:52.250 1943,tempo,mbg,2025-10-14 15:51:50,"Penyerapan Anggaran MBG Baru Rp 26,25 Triliun","BADAN Gizi Nasional melaporkan penyerapan anggaran program makan bergizi gratis (MBG) baru mencapai Rp 26,25 triliun hingga pekan kedua Oktober 2025. Angka itu setara dengan 36,97 persen dari total anggaran tahun ini sebesar Rp 71 triliun. Pilihan editor: RUU KKS: Peran Militer di Ranah Digital Sipil Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan, tingkat serapan anggaran BGN mencerminkan jumlah penerima manfaat yang telah terlayani melalui satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di seluruh Indonesia. Penyerapan di BGN itu identik dengan jumlah penerima manfaat dan jumlah SPPG yang aktif. Setiap satu SPPG berdiri, artinya ada Rp 1 miliar per bulan yang terserap, ujar Dadan saat dimintai konfirmasi pada Selasa, 14 Oktober 2025. Dadan menjelaskan, dari total alokasi Rp 71 triliun, terdapat pula dana standby Rp 100 triliun yang disiapkan pemerintah. Dadan tak menjelaskan detail apa yang dimaksud dengan dana standby. Dia hanya mengatkaan, ""Dari Rp 171 triliun (total alokasi Rp 71 triliun ditambah dana standby Rp 100 triliun), akan diserap Rp 99 triliun. Sebanyak Rp 70 triliun sudah dikembalikan,"" kata dia. Alasan ihwal Rp 70 triliun anggaran yang dikembalikan kepada presiden, kata Dadan, karena anggaran tersebut kemungkinan tidak bakal terserap pada tahun ini. Untuk komponen Bantuan Pemerintah (Banper) MBG, Dadan menyebut serapannya telah mencapai Rp 25,99 triliun atau sekitar 45 persen dari pagu Rp 51,2 triliun. Angka ini menunjukkan progres yang cukup baik, mengingat pembangunan dan aktivasi SPPG terus berjalan di berbagai daerah, kata Dadan. Ia menambahkan, saat ini sudah berdiri 11.504 SPPG aktif di seluruh Indonesia, seluruhnya hasil kolaborasi antara pemerintah dan mitra. Jumlah itu masih akan bertambah hingga akhir tahun. Setiap SPPG yang beroperasi menandakan serapan anggaran bertambah dan pelayanan gizi untuk masyarakat semakin luas, ucapnya. Sebelumnya, dalam kegiatan konsolidasi regional di Bogor, Senin, 13 Oktober 2025, Dadan menyebut tiga faktor utama keberhasilan MBG meliputi anggaran, sumber daya manusia (SDM), dan infrastruktur. Ia menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen menjaga ketiganya agar program berjalan efektif dan berkelanjutan. Pilihan editor: Bisakah APBN Mendanai Pembangunan Pesantren Al Khoziny","Dinda Shabrina, Imam Hamdi",https://statik.tempo.co/data/2025/10/10/id_1434104/1434104_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/penyerapan-anggaran-mbg-baru-rp-26-25-triliun-2079479,1798d5ae84f98251800b8817346790554bb6104e0770fbaf525b37297504a467,2025-11-13 21:51:57.965 1944,tribunnews,mbg,2025-11-11 20:54:13,Tamsil Linrung: Capaian 50 Persen Penerima Manfaat MBG Harus Dorong Kemandirian Pangan Daerah,"TRIBUNNEWS.COM -Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Tamsil Linrung, menyoroti capaian 50 persen penerima manfaat Program Makan Bergizi Gratis (MBG) saat berdialog dengan seluruh mitra dan pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan, Selasa (11/11/2025). Menurutnya, capaian tersebut merupakan batu loncatan monumental dalam sejarah pelaksanaan program prioritas nasional di bidang pemenuhan gizi. Karenanya, capaian ini juga harus mampu mendorong kemandirian pangan daerah. Tamsil juga menegaskan pentingnya untuk memastikan nilai gizi seimbang dalam setiap menu Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Menurutnya, keberhasilan program tidak semata diukur dari jumlah penerima manfaat yang kini telah mencapai 41,2 juta jiwa, melainkan juga dari kualitas makanan sebagai instrumen keberlanjutan layanan. Baca juga:Wakil Ketua DPD Tamsil Linrung Ajak Menkeu Supervisi Kemandirian Fiskal Daerah Program ini harus direspons sebagai upaya membangun kemandirian daerah. Kabupaten seperti Bantaeng memiliki potensi besar untuk menjadi model pelaksanaan program MBG yang terintegrasi dari hulu ke hilir, bertumpu pada potensi daerah, ujar Tamsil Linrung. Menurutnya, Bantaeng dapat menjadi contoh daerah mandiri pangan yang mampu memasok kebutuhan dapur berbasis produksi lokal. Ia mengajak seluruh unsur daerah untuk bergerak dalam satu orkestra pembangunan, guna mewujudkan cita-cita besar Presiden dalam memperkuat kualitas sumber daya manusia dan menggerakkan ekonomi rakyat. Baca juga:Komite IV DPD RI Soroti Ketimpangan Tindak Lanjut Rekomendasi BPK di Provinsi Sumbar Dalam kunjungannya, Tamsil juga meninjau langsung SPPG yang berlokasi di Jalan Gagak, Bantaeng. Tamsil meninjau area dapur dan gudang penyimpanan bahan pangan, berdialog dengan pengelola SPPG dan relawan dapur. Ia didampingi oleh Wakil Bupati Bantaeng, H. Sahabuddin, yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas MBG Kabupaten Bantaeng. Kepada pengelola dapur, Tamsil mengingatkan pentingnya penerapan sertifikasi laik higienis dan sanitasi di setiap fasilitas SPPG agar kepercayaan publik terhadap program MBG terus terjaga. Rekomendasi Untuk Anda Rekomendasi Untuk Anda Menutup kunjungan kerjanya, Tamsil Linrung menegaskan komitmen DPD RI untuk terus memperkuat fungsi pengawasan terhadap pembangunan SPPG di seluruh Indonesia.Ia berharap Bantaeng dapat menjadi model sinergi efektif antara pemerintah daerah dan pusat dalam mempercepat pemenuhan gizi rakyat sekaligus mendorong kemandirian pangan lokal. Sementara itu, Wakil Bupati Sahabuddin menyampaikan bahwa pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantaeng terus menunjukkan kemajuan signifikan. Ia menegaskan, pemerintah daerah berkomitmen menjaga ketat kualitas bahan pangan, standar higienitas dapur, serta keterlibatan petani dan pelaku UMKM lokal sebagai penyedia bahan makanan. Semua SPPG yang di Bantaeng sudah memiliki SLHS. Arahan Bapak Tamsil menjadi dorongan kuat bagi kami untuk menjaga konsistensi kualitas seluruh dapur MBG, ujar Sahabuddin. Kunjungan ini turut dihadiri perwakilan Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, serta unsur TP PKK Kabupaten Bantaeng. Diskusi yang berlangsung juga membahas pentingnya integrasi data penerima manfaat serta peningkatan kolaborasi antar-OPD agar penyaluran gizi berjalan tepat sasaran, efisien, dan berkelanjutan.(*) Baca juga:Sosok Tamsil Linrung, Kritik Kebijakan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Kirim Anak Nakal ke Barak Militer",Content Writer,https://asset-2.tribunnews.com/tribunnews/foto/bank/originals/tamsil-linrung-kunjungi-SPPG-KABUPATEN-BANTAENG.jpg,https://m.tribunnews.com/dpd-ri/7753538/tamsil-linrung-capaian-50-persen-penerima-manfaat-mbg-harus-dorong-kemandirian-pangan-daerah?page=all,5f3d00fa783d00002905fda86135df61ead4e9f0c5ac86be6f540e359342ed27,2025-11-13 21:52:01.694 1945,sindonews,mbg,2025-09-29 10:51:00,"Cegah Keracunan, Prabowo Instruksikan Dapur MBG Segera Bersertifikat Higiene","JAKARTA JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto Presiden Prabowo Subianto Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan agar dapur-dapur Program Makan Bergizi Gratis (MBG) atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mempunyai sertifikat Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Langkah ini merespons maraknya kasus keracunan program MBG di sejumlah daerah. Instruksi tersebut disampaikan Prabowo saat memimpin rapat bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di kediaman pribadinya, Jalan Kertanegara, Jakarta, pada Minggu (28/9/2025) malam. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa Presiden menargetkan proses sertifikasi harus rampung segera. Secepatnya, kita mungkin bicara target ya hitungan minggu harus sudah selesai semuanya untuk memastikan bahwa semua dapur memiliki SLHS, kata Prasetyo usai pertemuan, dikutip Senin (29/9/2025). Baca juga: Kumpulkan Sejumlah Menteri di Kertanegara, Prabowo Beri Instruksi Perbaikan Tata Kelola MBG Kumpulkan Sejumlah Menteri di Kertanegara, Prabowo Beri Instruksi Perbaikan Tata Kelola MBG Prasetyo menjelaskan, dalam rapat tersebut juga dibahas evaluasi menyeluruh terhadap tata kelola program MBG. Menurutnya, Presiden Prabowo memberikan arahan yang sangat detail, terutama terkait aspek kedisiplinan, prosedur kebersihan, dan pengelolaan air di dapur-dapur MBG. Ya kami melaporkan hasil rapat kita tadi siang berkenaan dengan rencana perbaikan ke depan terhadap tata kelola dan disitu juga terus terang Bapak Presiden dari kemarin memang memberikan petunjuk-petunjuk yang sangat detail bahkan sangat teknis. Misalnya, berkenaan dengan masalah kedisiplinan, prosedur terutama masalah kebersihan yang itu kaitannya dengan masalah air, jelasnya. Baca juga: Prabowo Panggil Kepala BGN, Instruksikan Perbaikan Tata Kelola MBG Prabowo Panggil Kepala BGN, Instruksikan Perbaikan Tata Kelola MBG Lebih lanjut, Prasetyo menegaskan bahwa Presiden Prabowo juga konsen terhadap penyebab utama keracunan MBG di sejumlah daerah, akibat bakteri. Dia sangat konsen karena dari beberapa sampel yang sudah selesai itu salah satu penyebab utamanya adalah bakteri, yang patut diduga salah satunya adalah kedisiplinan kita di dalam melakukan proses memasak di setiap dapur-dapur tersebut. (cip) (cip)",Binti Mufarida,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/29/15/1626281/cegah-keracunan-prabowo-instruksikan-dapur-mbg-segera-bersertifikat-higiene-iws.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1626281/15/cegah-keracunan-prabowo-instruksikan-dapur-mbg-segera-bersertifikat-higiene-1759115388?showpage=all,be3494f21ff010d6c64d080791b77b3472edd4343021928f1c210f5a9737331a,2025-11-13 21:52:02.943 1946,tempo,mbg,2025-10-14 13:00:00,DPR Dukung Gagasan Menteri Abdul Mu'ti Agar MBG Dikelola Dapur Sekolah,"WAKIL Ketua Komisi X DPR Lalu Hadrian Irfani mendukung gagasan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu ti agar program makan bergizi gratis (MBG) dikelola melalui konsep school kitchen atau dapur sekolah. Ia menilai, pendekatan ini sejalan dengan semangat desentralisasi pendidikan dan bisa memperkuat kemandirian sekolah dalam menyediakan makanan bergizi bagi murid. Foto: Antara Foto Editor: Ryan Maulana","Tempo.co, Ryan Maulana",https://statik.tempo.co/data/2025/10/14/id_1434721/1434721_720.jpg,https://www.tempo.co/arsip/dpr-dukung-gagasan-menteri-abdul-mu-ti-agar-mbg-dikelola-dapur-sekolah-2079629,5650e6e9283a43689f4da82cf862676930079a2bd1112cfac96c30cd934d2ed6,2025-11-13 21:52:09.010 2030,tempo,mbg,2025-10-03 06:00:00,Konsekuensi KLB Keracunan MBG,"SATU per satu daerah di Indonesia berinisiatif menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) terhadap kasus keracunan makan bergizi gratis (MBG) di wilayahnya. Setelah Pemerintah Kabupaten Bandung Barat, Cianjur, dan Garut di Jawa Barat, kini giliran Pemerintah Daerah Agam, Sumatera Barat, menetapkan KLB keracunan sajian MBG di daerahnya.","Dinda Shabrina, Rusman Paraqbueq",https://images-tm.tempo.co/all/2025/10/02/896883/896883_1200.jpg,https://www.tempo.co/politik/konsekuensi-klb-keracunan-mbg-2075743,6b327dc3f0dac67e6a8a31d09d5eafe6ab692da50238bd028cc4927fa7195850,2025-11-13 22:03:11.049 2085,sindonews,mbg,2025-08-07 23:17:00,"Program MBG, Koperasi Merah Putih, hingga Pemberdayaan UMKM Dorong Ketahanan Ekonomi","SURABAYA SURABAYA - Target Pemerintah untuk mendorong perekonomian perekonomian perekonomian nasional tumbuh di atas level 5-6% harus diiringi dengan penerapan strategi yang tepat agar bisa mengakselerasi sumber-sumber penopang pertumbuhan. Hal itu dikatakan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa saat tampil sebagai keynote speech dalam acara LPS Financial Festival di Surabaya, Jawa Timur, Kamis (7/8/2025). Purbaya mengatakan sumber penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan itu masih dari faktor permintaan domestik yaitu konsumsi, investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB). selebihnya, berasal dari ekspor. Baca juga: UMKM Larantuka Tembus Pasar Global Berkat Semangat dan Digitalisasi UMKM Larantuka Tembus Pasar Global Berkat Semangat dan Digitalisasi Jika melihat data per Juni 2025, konsumsi termasuk konsumsi rumah tangga dan belanja Pemerintah berkontribusi 62,53% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) kemudian PMTB 27,83%. Dengan demikian, domestik demand sekitar 80-90%, sedangkan selebihnya adalah ekspor. Kekuatan ekonomi Indonesia berasal dari besarnya domestik demand, sebab itu dua mesin yang menggerakkan potensi domestik itu harus dioptimalkan, kata Purbaya. Baca juga: Melayani UMKM, Ekosistem Holding Ultra Mikro Salurkan Kredit Rp631,9 T untuk 34,7 Juta Debitur Melayani UMKM, Ekosistem Holding Ultra Mikro Salurkan Kredit Rp631,9 T untuk 34,7 Juta Debitur Menurut Purbaya, dalam dua dekade terakhir, perekonomian nasional tumbuh berkisar 5-6%. Di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ketika harga komoditas booming, pertumbuhan ekonomi berada di level 6%. Saat itu, sektor swasta atau private sector lebih dominan perannya sebagai engine penggerak ekonomi. Hal itu yang menyebabkan utang Pemerintah saat itu cenderung turun. Sementara di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) di mana harga komoditas yang tinggi sudah berakhir ditambah masa pandemi Covid-19 selama beberapa tahun, mesin perekonomian lebih dominan digerakkan oleh pemerintah termasuk untuk membangun infrastruktur. Dalam dua puluh tahun terakhir ini, kita menyadari bahwa mesin ekonomi kita selalu timpang, satu mati, satu jalan, ke depan kita harus jalankan dua-duanya agar ekonomi bisa tumbuh lebih tinggi, kata Purbaya. Kendati banyak tantangan dari eksternal seperti faktor geopolitik yang menyebabkan ketidakpastian serta kebijakan ekonomi global lainnya, perekonomian Indonesia tetap punya potensi untuk tumbuh lebih tinggi jika dua mesin penggerak perekonomian berfungsi secara seimbang. Sekarang kan ada program-program dari Pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Koperasi Merah Putih, ini kan untuk menjaga stabilitas dan memang harus ada, tetapi jangan melupakan private sector, kata Purbaya. Hal itu bisa dilakukan dengan mendorong perbankan untuk menyalurkan pembiayaan ke sektor-sektor ekonomi yang digerakkan oleh dunia usaha. Kondisi tersebut bisa berjalan dengan baik, jika tercipta optimisme. Kalau pun ada gonjang-ganjing kan kekuatan domestik kita 80%, hanya 20% dari ekspor, tinggal bagaimana kita pintar semua mesin perekonomian di domestik, kata Purbaya. Berkaitan dengan upaya memperkuat ekonomi domestik itu, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mempunyai resep dalam merakit ketahanan ekonomi. Kami berupaya menggerakkan sekitar 2,8 juta Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang mempunyai omset sekitar Rp188 miliar, kata Eri. Pemkot Surabaya menyulap aset-aset yang menganggur menjadi tempat usaha warga miskin seperti digunakan sebagai kafe, laundry, dan cucian motor. Jadi aset-aset menganggur bukan hanya untuk pengusaha besar, tetapi juga ke pelaku UMKM, katanya. Dengan optimalisasi aset tersebut diharapkan semakin banyak yang berani membuka usaha, sehingga menggerakkan ekonomi lokal yang otomatis menyerap tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat. (cip) (cip)",Sucipto,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/08/07/704/1603657/program-mbg-koperasi-merah-putih-hingga-pemberdayaan-umkm-dorong-ketahanan-ekonomi-zmq.jpg,https://daerah.sindonews.com/read/1603657/704/program-mbg-koperasi-merah-putih-hingga-pemberdayaan-umkm-dorong-ketahanan-ekonomi-1754582886?showpage=all,8b11bc5ffe8f52779d9fceb4ededcc601161217eac2397ba84619c1c6701df54,2025-11-13 22:05:13.776 1947,tribunnews,mbg,2025-11-11 11:00:16,"Pantau Pendistribusian MBG di SD Muhammadiyah Pangkalpinang, Kapolda Berikan Hadiah Susu ke Siswa","BANGKAPOS.COM, BANGKA-- Suasana ruang kelas II BSD MuhammadiyahPangkalpinangseketika berubah saat Kapolda Bangka Belitung (Babel), Irjen Viktor T Sihombing, didampingi ketua Bhayangkari dan Pejabat Utama (PJU) serta KapolrestaPangkalpinangmasuk ruang kelas. Para siswa terlihat tersenyum dan menyambut baik kedatangan rombongan Kapolda, dimana sebelum masuk ruang kelas para siswa terlihat sudah mendapatkan makanan dari programMakan Bergizi Gratis(MBG), Selasa (11/11/2025) pagi. Ketika masuk ruang kelas, para siswa sempat menyapa dan terlihat gembira dengan kehadiran polisi keSD MuhammadiyahPangkalpinang, untuk memantau pendistribusian program MBG. ""Ada pak polisi,"" ucap salah satu siswa laki-laki sembari menunjuk Kapolda Babel. ""Apa kabar anak-anak? Gimana makanannya enak dan habiskan ya,"" kata Irjen Pol Viktor sembari masuk kelas. ""Enak-enak, ada yang habis dan yang tidak pak,"" jawab kembali para siswa sembari tersenyum. ""Iya, habiskan ya makanannya dan hari ini sayur apa anak-anak? tanya Kapolda. ""Ayam dan sayur pak,"" jawab siswa. ""Baiklah, nanti anak-anak habis makan bapak kasih susu rasa stroberi ya ini nanti dibagikan,"" ujarnya. ""Terima kasih bapak,"" ungkap seluruh siswa. Bahkan, sebelum melakukan pemantauan pendistribusian MBG keSD MuhammadiyahPangkalpinang. Rombongan Kapolda terlebih dahulu mengecek SPPG Polda Babel, kemudian dilanjutkan keSD Muhammadiyahdan ke TK BhayangkariPangkalpinang. (Bangkapos.com/Adi Saputra)",Adi Saputra,https://asset.tribunnews.com/vZ86VKTMZa9150XGZDg2VGuQXnU=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20251111-MBG.jpg,https://bangka.tribunnews.com/lokal/1668769/pantau-pendistribusian-mbg-di-sd-muhammadiyah-pangkalpinang-kapolda-berikan-hadiah-susu-ke-siswa?page=all,65cc13567a82f07809876de3330ab867f8f87fff9cecc4657ad731014b72ae5c,2025-11-13 21:52:12.387 1948,sindonews,mbg,2025-09-29 08:29:00,Biaya Perawatan Pasien Korban Keracunan MBG Ditanggung Pemerintah,"JAKARTA JAKARTA - Wakil Kepala Badan Gizi Nasional Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Deyang Nanik S Deyang menegaskan bahwa biaya perawatan penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang keracunan setelah menyantap menu MBG MBG ditanggung pemerintah. Penerima manfaat tidak mengeluarkan biaya apa pun. Saat terjadi insiden keamanan pangan, BGN bergerak cepat dalam melakukan investigasi dan evaluasi SPPG terkait. BGN juga tidak mengesampingkan tindak lanjut penanganan penerima manfaat terdampak. Evakuasi dan pengecekan kondisi penerima manfaat dilakukan secepat mungkin untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. ""Kami sampaikan bahwa penerima manfaat Program MBG yang terdampak akibat insiden keamanan pangan dan dirawat di rumah sakit tidak mengeluarkan biaya apa pun. Keseluruhan biaya perawatan akan ditanggung oleh pemerintah,"" tegas Nanik dalam keterangan resminya, Senin (29/9/2025). Baca Juga: Marak Kasus Keracunan MBG, Prabowo: Waspada, Jangan Sampai Dipolitisasi Marak Kasus Keracunan MBG, Prabowo: Waspada, Jangan Sampai Dipolitisasi Nanik juga menjelaskan bahwa insiden gangguan kesehatan yang dialami masyarakat dan KLB, maupun hal-hal yang serupa, telah diatur dalam undang-undang. ""Ini semua sudah diatur secara jelas dalam undang-undang, bahwa Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab menyelenggarakan kegiatan kewaspadaan KLB atau Wabah, penanggulangan KLB atau Wabah, dan pasca-KLB atau Wabah. Bisa dicek di UU Nomor 17 Tahun 2023,"" jelasnya. BGN sebagai penyelenggara program MBG sangat mengedepankan keamanan dan kesehatan seluruh penerima manfaat. Oleh karena itu, penanganan gangguan kesehatan yang terjadi dalam pelaksanaan program MBG menjadi salah satu fokus utama BGN saat terjadi insiden keamanan pangan. ""Kami berharap hal ini bisa meringankan beban semua penerima manfaat terdampak, bahwa pemerintah akan selalu hadir dan bertanggung jawab pada kesehatan anak-anak kita,"" tuturnya. Kepala Biro Hukum dan Humas BGN Khairul Hidayati menyampaikan bahwa pemerintah akan turut serta mendampingi masyarakat yang terdampak dalam beberapa insiden keamanan pangan yang terjadi. ""Kami sangat prihatin dengan insiden keamanan pangan yang terjadi di beberapa wilayah berkaitan dengan program MBG. Tentu pemerintah akan mendampingi penanganan penerima manfaat terdampak yang membutuhkan perawatan kesehatan. Semoga anak-anak kita segera pulih dan selalu dalam keadaan sehat."" (zik) (zik)",Binti Mufarida,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/29/15/1626223/biaya-perawatan-pasien-korban-keracunan-mbg-ditanggung-pemerintah-vde.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1626223/15/biaya-perawatan-pasien-korban-keracunan-mbg-ditanggung-pemerintah-1759108148?showpage=all,d0e86a2d34692ec50110c32f5d435c3d88692d2cf70759d324eabe21483576e6,2025-11-13 21:52:13.365 1949,tempo,mbg,2025-10-14 10:01:54,DPR Minta Menkeu Purbaya Tak Komentari Kebijakan Kementerian Lain,"KETUA Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun mewanti-wanti Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa supaya memperbaiki komunikasi politik. Tak hanya itu, Misbakhun juga meminta Purbaya membangun tim ekonomi yang solid. Pilihan Editor: RUU KKS: Peran Militer di Ranah Digital Sipil Menurut politikus Partai Golkar ini, Purbaya semestinya fokus pada desain ekonomi besar yang ingin dibangun untuk mendukung visi Presiden Prabowo Subianto. Pak Purbaya harus berhenti terlalu sering mengomentari kebijakan kementerian lain, tutur Misbakhun, dikutip dari keterangan tertulis di laman resmi DPR, Selasa, 14 Oktober 2025. Misbakhun menyoroti salah satu pernyataan Purbaya terkait dengan pemotongan anggaran untuk proyek makan bergizi gratis (MBG) yang tidak terserap. Menurut Misbakhun, alokasi anggaran tersebut memiliki dimensi politik sendiri. Anggaran MBG yang tidak terserap tidak dapat dialihkan begitu saja tanpa dibahas bersama DPR. Sama ketika kami melihat bahwa ketika tiba-tiba Pak Purbaya langsung merespons menaikkan defisit dari 2,48 persen menjadi 2,68 persen, kata Misbakhun. Dia menegaskan langkah-langkah seperti harus dikonsultasikan dan melalui rapat dengan DPR. Tapi karena masih dalam proses pembahasan APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), sehingga ruang itu diberikan keleluasaan, ujar Misbakhun. Ia menegaskan bahwa Menteri Purbaya perlu bersinergi dengan DPR. Hal ini, kata Misbakhun, supaya kebijakan ekonomi tidak terkesan sepihak. Sebelumnya, Menteri Purbaya menyatakan terus memantau penggunaan anggaran makan bergizi gratis sampai akhir Oktober 2025. Ia memastikan bahwa dana yang tak terserap akan tetap ditarik. Dana yang tak digunakan akan dialihkan ke program lain yang berdampak pada perekonomian. Kalau enggak dipakai, ya diambil, kenapa? Di sana juga nganggur duitnya. Saya sebarkan ke tempat lain yang lebih siap, ucapnya di Balai Kota Jakarta, Selasa, 7 Oktober 2025. Purbaya menegaskan tak bakal mengubah keputusan penarikan kembali dana MBG menganggur. Tetap saya akan saya akan nilai sampai akhir Oktober. Kalau akhir Oktober saya tahu nanti sampai Desember beberapa triliun enggak terpakai, saya ambil uangnya, ujarnya.","Ervana Trikarinaputri, Devy Ernis",https://statik.tempo.co/data/2025/10/13/id_1434638/1434638_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/dpr-minta-menkeu-purbaya-tak-komentari-kebijakan-kementerian-lain-2079326,29e57d93dc09b75f6d0fb744e47708ac9e253b09702ecc27cb4e0e7b57bc899d,2025-11-13 21:52:20.617 1950,sindonews,mbg,2025-09-29 06:02:00,"Kumpulkan Sejumlah Menteri di Kertanegara, Prabowo Beri Instruksi Perbaikan Tata Kelola MBG","JAKARTA JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto Prabowo Subianto mengumpulkan sejumlah menteri Kabinet Merah Putih Kabinet Merah Putih di kediaman pribadinya di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, tadi malam. Pertemuan itu turut membahas program Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG) yang saat ini menjadi sorotan lantaran adanya kasus keracunan. ""Jadi, terus terang berkenaan dengan masalah MBG sejak kemarin beliau mendarat di Halim beliau memanggil beberapa menteri khusus berkenaan dengan MBG,"" kata Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Minggu (28/9/2025) malam. Pria yang kerap disapa Pras itu menuturkan, Presiden Prabowo turut memberikan petunjuk untuk perbaikan program tersebut. Dia menegaskan bahwa keselamatan anak-anak menjadi prioritas utama. ""Di BGN kemudian juga beliau langsung memberikan petunjuk-petunjuk terhadap perbaikannya, sehingga hari ini dipimpin oleh Menko Pangan mengadakan rapat di Kementerian Kesehatan untuk tadi bahwa paling utama adalah keselamatan anak-anak kita,"" ujar dia. Baca Juga: Marak Kasus Keracunan MBG, Prabowo: Waspada, Jangan Sampai Dipolitisasi Marak Kasus Keracunan MBG, Prabowo: Waspada, Jangan Sampai Dipolitisasi Salah satu yang dilaporkan dari hasil rapat perbaikan program itu adalah terkait tata kelola MBG. Prabowo juga disebut memberikan petunjuk detail. ""Bahkan sangat teknis, misalnya berkenaan dengan masalah kedisiplinan prosedur, terutama masalah kebersihan yang itu berkaitannya dengan masalah air. Beliau sangat concern,"" ujarnya. Dia menambahkan, dari beberapa sampel yang sudah diteliti, penyebab banyaknya siswa yang keracunan adalah dari adanya bakteri. ""Salah satunya juga kedisiplinan kita di dalam melakukan proses memasak di setiap dapur-dapur tersebut,"" jelasnya. Salah satu menteri yang ikut dalam rapat tersebut adalah Menko Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas). Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu mengatakan, soal MBG memang dibahas dalam pertemuan tersebut. ""Oh iya, tentu kami laporkan (soal MBG) bahwa kami tadi juga sudah rapat koordinasi. Keselamatan anak-anak Indonesia, anak-anak kita yang paling utama,"" ucap Zulhas kepada wartawan. Selain MBG, kata Zulhas, rapat bersama Presiden Prabowo juga membahas soal swasembada pangan. Salah satu aspek yang dilaporkan adalah meningkatnya produksi pertanian Indonesia. ""Kami tadi melaporkan dari Mentan, produksi kita diperkirakan tahun ini akan surplus 3,5 sampai 4 juta,"" kata Zulhas. Zulhas menambahkan, dalam rapat tersebut juga dibahas terkait perkembangan Koperasi Desa Merah Putih. Ada pula soal guyuran dana Rp200 triliun dari pemerintah untuk perbankan. ""Dana Rp200 triliun itu sudah ada di perbankan, sekarang tinggal kita mempercepat proses aja,"" katanya. Pembahasan juga dilakukan meliputi persiapan pembangunan panel surya. Termasuk juga percepatan pembangunan kampung nelayan. ""Kemudian yang berikutnya dibahas lagi tadi mengenai percepatan kampung nelayan, 20 ribu tambak yang ada di Jawa yang akan dibangun, bagaimana perkembangannya,"" beber Zulhas. (zik) (zik)",Riyan Rizki Roshali,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/29/15/1626181/kumpulkan-menteri-di-kertanegara-prabowo-beri-instruksi-perbaikan-tata-kelola-mbg-kpq.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1626181/15/kumpulkan-sejumlah-menteri-di-kertanegara-prabowo-beri-instruksi-perbaikan-tata-kelola-mbg-1759097399?showpage=all,0d13862c99ccfd7fd7da529ac9cc315f0d62b0bef3ebb1da20f845ef6497a804,2025-11-13 21:52:23.757 1951,tribunnews,mbg,2025-11-05 05:26:26,Pembangunan Dapur MBG di Samping SD Sagalife Tuai Protes Warga,"WARTAKOTALIVE.COM BEKASI -Pembangunan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di sampingSD Sagalife School, Kelurahan Teluk Pucung,Bekasi Utara, menuai protes orangtua murid dan warga sekitar. Mereka khawatir keberadaan dapur itu mengganggu kenyamanan belajar dan memperparah kondisi lingkungan yang rawan banjir. Humas SD Sagalife, Dandi, mengatakan keluhan muncul karena menurutnya pembangunan dilakukan tanpa koordinasi dengan pihak sekolah. Berkaitan hal itu, lokasi dapur yang berdekatan dengan sekolah juga dikhawatirkan berdampak pada kenyamanan dan lingkungan sekitar. Baca juga:Lapor Polisi, Terduga Korban Pelecehan dan Kekerasan Kepala SPPG Bekasi Diancam Pelaku Yang paling banyak mengeluh justru wali murid, karena anak-anak mereka sekolah di sini dan tahu kondisi lingkungannya, kata Dandi, Selasa (4/11/2025). Dandi menjelaskan kawasan tersebut terkategori rawan banjir dan memiliki sistem saluran air yang belum jelas pembuangannya. Ia pun khawatir, keberadaan dapur yang beroperasi setiap hari justru memperparah kondisi lingkungan. Lingkungan di sini rawan banjir, dan kami belum tahu saluran air dari dapur itu ke mana pembuangannya. Kami sudah beberapa kali ajukan perbaikan drainase, jelasnya. Dandi menuturkan, perizinan pembangunan SPPG juga diduga belum berkoordinasi dengan perangkat RT maupun RW setempat. Baca juga:Keracunan MBG di SDN 01 Meruya Selatan, Kasudin Telusuri Asal Puding UMKM Pilihan SPPG Saya sudah coba kroscek ke RT dan RW, tapi mereka bilang belum ada pemberitahuan dari pihakdapur MBG. Bahkan RT RW juga tidak tahu kalau di situ akan dibangun dapur, tuturnya. Dandi menyampaikan kekhawatiran tidak hanya itu, persoalan saluran air, pihak sekolah juga memfikirkan dampak ventilasi udara SPPG yang mengarah langsung ke bangunan sekolah. Ventilasi udaranya itu menghadap ke sekolah. Kami khawatir nanti aroma dari dapur mengganggu kegiatan belajar. Kalau soal bau sih masih perkiraan, tapi yang jelas pembuangan airnya harus diperhatikan, ucapnya. Berkaitan hal tersebut Anggota DPRD Kota Bekasi, Samuel Sitompul, menegaskan pentingnya pengawasan dalam pelaksanaan program MBG. Sehingga dapat berlangsung sesuai standar, terkhusus mengenai pengelolaan limbah, perizinan, dan pemerataan distribusi makanan. Kami juga memantau pengelolaan limbah. Ada dapur yang sudah bisa mengolah minyak bekas jadi bahan bakar ulang, atau limbah makanan jadi pakan ternak. Tapi memang masih ada yang perlu dibenahi, tegas Samuel. Samuel mengungkapkan, pemerintah pusat telah mewajibkan setiapdapur MBGmemiliki izin lingkungan dan hasil uji sanitasi sebelum beroperasi agar tidak mencemari permukiman warga. Lalu pada 2026 mendatang, program MBG ditargetkan merata di seluruh sekolah di Kota Bekasi. Dirinya sebagai wakil rakyat bertugas untuk memastikan pemerintah telah mewajibkan setiap dapur memiliki izin lingkungan dan hasil uji sanitasi untuk mencegah pencemaran terhadap warga sekitar. Tugas saya di DPRD adalah melakukan pengawasan, mulai dari koordinasi dengan kecamatan, pemantauan, hingga memastikan data penerima manfaat terverifikasi dengan baik, termasuk dari sisi kesehatan, pungkasnya. (M37) BacaWartakotalive.comberita lainnya diGoogle News Dapatkan informasi lain dari WartaKotaLive.Com lewat WhatsApp:di sini",Rendy Rutama,https://asset.tribunnews.com/-ULCtqJZugfVIcYkaVUxihAGjUg=/1200x800/filters:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/wartakota/foto/bank/originals/SD-Sagalife-bekasi-tolak-dapur-MBG.jpg,https://wartakota.tribunnews.com/bekasi/873212/pembangunan-dapur-mbg-di-samping-sd-sagalife-tuai-protes-warga?page=all,9e3f8280f594f7090d57007cd31b537c4df88e57be56b9a83b6ac60e24e654e5,2025-11-13 21:52:23.772 2036,tempo,mbg,2025-10-06 09:04:57,Prabowo Perintahkan Semua Dapur MBG Dilengkapi Test Kit Pekan Ini,"PRESIDEN Prabowo Subianto memerintahkan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana supaya dapur-dapur program makan bergizi gratis (MBG) dilengkapi dengan test kit. Test kita digunakan untuk menjaga kebersihan makanan. Pilihan Editor: Dugaan Maladministrasi Proyek MBG Instruksi Prabowo diberikan kepada Dadan dalam rapat terbatas bersama sejumlah anggota Kabinet Merah Putih di kediaman pribadi Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta pada Minggu 5 Oktober 2025 malam. ""Dapur-dapur harus sudah dilengkapi dengan alat test kit yakni mengecek kebersihan makanan, alat pencuci dan pengering higienis. Dilengkapi air hangat dan alat khusus untuk menghindari bakteri dan penyediaan filter air bersih, kata Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dalam keterangan resmi, Ahad, 6 Oktober 2025 malam. Teddy mengatakan Prabowo meminta Dadan untuk menyediakan test kit pada pekan ini. Presiden menegaskan kepada Kepala BGN bahwa setidaknya pada minggu depan ini dapur-dapur sudah dilengkapi test kit,"" kata dia. Selain itu, Prabowo juga memberikan arahan khusus kepada Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar untuk melakukan pemeriksaan dan perbaikan kondisi pondok pesantren di berbagai daerah. Muhaimin diminta mengecek struktur bangunan dan renovasi pondok pesantren. Perlu dicek kekuatan struktur bangunannya. Serta memberikan bantuan dan menekankan kepada pemilik Pondok untuk memperhatikan betul proses renovasi atau pengembangan gedung bila hendak membangun pondoknya, ujar Teddy. Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) menyatakan korban keracunan program MBG tetap bertambah meski pemerintah sudah menutup sementara dapur yang bermasalah. JPPI mencatat korban keracunan MBG tembus menjadi 10.482 orang pada Sabtu, 4 September 2025. Koordinator JPPI Ubaid Matraji mengatakan terdapat penambahan sebanyak 1.833 korban keracunan dalam lima hari atau selama periode 29 September-3 Oktober 2025. Kenaikan jumlah keracunan ini lebih tinggi dibanding rata-rata korban mingguan selama September yang mencapai 1.5341 anak per minggu. ""Dengan data ini, kita bisa simpulkan bahwa penutupan sebagian SPPG sama sekali tidak efektif,"" kata Ubaid melalui keterangan tertulis pada Ahad, 5 September 2025. Dian mengatakan sejak pemerintah menutup satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) bermasalah pada akhir September lalu, kasus keracunan MBG justru melonjak signifikan. Bahkan, kasus keracunan menyebar ke dua provinsi baru, yakni Sumatera Barat sebanyak 122 anak dan Kalimantan Tengah 27 anak. Ubaid menilai langkah pemerintah yang hanya menutup sebagian dapur MBG untuk mengatasi kasus keracunan tidak efektif. Dia mendesak pemerintah menutup seluruh dapur MBG sampai proses audit dan perbaikan kualitas dapur selesai. ""Jika tidak semua dapur ditutup, dikhawatirkan jumlah korban dan keselamatan nyawa anak terus terancam,"" kata dia. Sebelumnya, melalui rapat lintas Kementerian pada 28 September lalu, pemerintah bersepakat hanya akan menutup SPPG yang bermasalah saja, sementara SPPG yang belum pernah menyebabkan keracunan tetap boleh beroperasi. Namun begitu, sebagai langkah perbaikan, pemerintah mewajibkan seluruh SPPG memperbaiki kualitas pelayanan dan kebersihan dapur dengan mengurus Seritifkasi Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Kendati tidak dimoratorium, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana menegaskan pemerintah bakal memperbaiki tata kelola MBG sebaik mungkin. Sehingga apa yang diberikan oleh pemerintah itu aman untuk dikonsumsi, ujar ucap Dadan di Gedung MPR/DPR pada Rabu, 1 Oktober 2025.","Hendrik Yaputra, Devy Ernis",https://statik.tempo.co/data/2025/09/29/id_1431331/1431331_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/prabowo-perintahkan-semua-dapur-mbg-dilengkapi-test-kit-pekan-ini-2076640,b2e18d5d8f9cdf85160a2119660bea832d5e9b2e280356a5d8d87463ce79ec84,2025-11-13 22:00:13.984 2037,sindonews,mbg,2025-09-19 21:28:00,"Hari Santri 2025, dari MBG, Cek Kesehatan Gratis, hingga Aksi 1 Santri 1 Pohon","JAKARTA JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) Kementerian Agama (Kemenag) Kementerian Agama (Kemenag) akan mulai menggelar rangkaian Hari Santri Hari Santri Hari Santri 2025 pada pekan depan. Tahun ini, Hari Santri 2025 mengusung tema besar Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia , menandai satu dasawarsa pengakuan negara terhadap peran besar santri dalam perjalanan bangsa. Rangkaian perdana Hari Santri 2025 akan kita mulai dengan Ithlaq atau Kick Off di Pesantren Tebuireng, Jombang, pada 22 September 2025, terang Direktur Jenderal Pendidikan Islam Amin Suyitno di Jakarta, Jumat (19/9/2025). Dirjen Pendis Amin Suyitno menegaskan bahwa peringatan Hari Santri 2025 bukan merupakan kegiatan serimonial belaka, tetapi ini juga langkah strategis untuk memperkuat peran santri dalam memberikan kontribusi kepada negara. Karenanya, kita akan memulai rangkaian ini dengan mengadakan halaqah (seminar) di Ma had Aly Hasyim Asyari di Jombang, tuturnya. Kemudian kita akan melakukan program yang digagas Presiden Prabowo, yaitu Cek Kesehatan Gratis (CKG) dan Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah pesantren di Jombang. Ini bukti bahwa pesantren siap memberi kontribusi nyata bagi bangsa, jelas Suyitno. Baca Juga: Mengenal Pintu Neraka yang Disebut Al-Quran, Kaum Muslim Wajib Tahu! Mengenal Pintu Neraka yang Disebut Al-Quran, Kaum Muslim Wajib Tahu! Lebih lanjut, Suyitno menjelaskan bahwa selama ini Pesantren telah menjadi benteng moral, intelektual, dan spiritual bangsa. Hari Santri adalah wujud nyata rekognisi negara atas jasa pesantren yang ikut mengawal kemerdekaan Indonesia, tuturnya. Menurutnya, sudah sepuluh tahun pemerintah memperingati Hari Santri, dan selama itu pula pesantren konsisten hadir mendukung agenda strategis nasional. Hari Santri tidak berdiri sendiri, tetapi menjadi bagian penting dalam mendukung cita-cita besar bangsa. Dari pesantren, kita rawat kebangsaan, bangun kemandirian, dan kuatkan masa depan Indonesia, tegasnya. Pesantren Menjawab Tantangan Zaman Selain membuka ruang spiritual, Suyitno menekankan Hari Santri 2025 juga menjadi wadah kontribusi santri dalam isu-isu kontemporer. Melalui Gerakan Ekoteologi Satu Santri Satu Pohon , jutaan santri akan menanam pohon serentak di 34 provinsi. Program ini menunjukkan kepedulian pesantren terhadap lingkungan sebagai bagian dari iman. Sementara itu, melalui program CKG dan MBG, santri juga menghadirkan solusi konkret di bidang kesehatan dan gizi masyarakat. Santri tidak hanya bicara agama, tetapi juga memberi jawaban atas isu lingkungan, kesehatan, dan kemandirian bangsa, imbuh Suyitno. Direktur Pesantren, Basnang Said, menambahkan bahwa expo dan penghargaan pesantren menjadi ajang pembuktian kemandirian ekonomi. Pesantren kini bukan lagi objek bantuan, tetapi subjek pembangunan. Santri siap menjadi pelaku usaha kreatif yang berdaya saing, ujarnya. Pesantren sebagai Pilar Peradaban Staf Khusus Menteri Agama, Ismail Cawidu, menegaskan bahwa eksistensi pesantren semakin penting di masa depan, terlebih Indonesia memiliki lebih dari 42 ribu pesantren. Pesantren bukan hanya lembaga pendidikan, tetapi juga pusat peradaban dan motor penggerak wisata religi. Hari Santri menjadi momentum agar pesantren terus eksis, mengisi ruang publik, dan mempererat jejaring antar-pesantren, baik di tingkat nasional maupun global, tandas Ismail Cawidu. Puncak peringatan akan digelar pada Malam Bakti Santri untuk Negeri di TMII Jakarta, 25 Oktober 2025. Presiden RI dijadwalkan hadir sekaligus memberikan dukungan keekonomian bagi pesantren sebagai kado sepuluh tahun Hari Santri. Astahasa: Delapan Agenda Besar Hari Santri 2025 dikemas dalamAstahasa, delapan agenda utama yang merangkum nilai perjuangan santri bagi bangsa. Rangkaian tersebut meliputi: Ithlaq Hari Santri 22 September 2025, Tebuireng Jombang; Halaqah Astalokha 22 September 20 Oktober 2025, di delapan titik strategis nasional; MQK Internasional 1 7 Oktober 2025, Pesantren As adiyah, Sengkang, Sulawesi Selatan; Gerakan Ekoteologi Satu Santri Satu Pohon 2 Oktober 2025, 100 titik di 34 provinsi; Expo Kemandirian Pesantren 2 7 Oktober 2025, Sengkang Wajo & PTKIN seluruh Indonesia; Pesantren Award 2025 20 Oktober 2025, Auditorium HM Rasjidi, Kemenag; Doa Santri untuk Negeri 21 Oktober 2025, Masjid Istiqlal & daring serentak di 34 provinsi; dan Malam Bakti Santri untuk Negeri Bersama Presiden RI 25 Oktober 2025, TMII Jakarta. (aww) (aww)",Andryanto Wisnuwidodo,https://pict.sindonews.net/webp/1440/pena/news/2025/09/19/786/1622407/hari-santri-2025-dari-mbg-cek-kesehatan-gratis-hingga-aksi-1-santri-1-pohon-nvg.webp,https://kalam.sindonews.com/read/1622407/786/hari-santri-2025-dari-mbg-cek-kesehatan-gratis-hingga-aksi-1-santri-1-pohon-1758290970?showpage=all,177070145a01b16dc0da1a84ce5f0fdf1c94cb974e5df6ba3f95b0de8fc47448,2025-11-13 22:00:18.927 1952,tempo,mbg,2025-10-14 08:30:00,DPR Dukung Gagasan Menteri Abdul Mu'ti Agar MBG Dikelola Dapur Sekolah,"WAKIL Ketua Komisi X DPR Lalu Hadrian Irfani mendukung gagasan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu ti agar program makan bergizi gratis (MBG) dikelola memlaui konsep school kitchen atau dapur sekolah. Ia menilai, pendekatan ini sejalan dengan semangat desentralisasi pendidikan dan bisa memperkuat kemandirian sekolah dalam menyediakan makanan bergizi bagi murid. Pilihan Editor: Administrasi DPR: Kami Salah Transfer Dana Reses Konsep school kitchen membuka peluang bagi sekolah-sekolah yang memiliki kapasitas untuk mengelola sendiri penyediaan makanan bergizi, tentu dengan syarat dan standar yang ditetapkan, termasuk penilaian kelayakan dari Badan Gizi Nasional (BGN). Saya menilai ini pendekatan yang progresif, kata Lalu Hadrian dikutip dari keterangan resmi, Selasa, 14 Oktober 2025. Menurut Lalu Hadrian, dukungan DPR terhadap program MBG harus dibarengi dengan pengawasan ketat, koordinasi lintas kementerian, dan bantuan teknis bagi sekolah yang berencana menjadi school kitchen. Ia mengatakan Komisi X akan mendorong agar regulasi pelaksanaan MBG yang tengah disiapkan pemerintah mencakup ketentuan teknis pelaksanaan dapur sekolah, standar mutu gizi, keamanan pangan, mekanisme pembinaan, serta skema insentif bagi sekolah yang lolos penilaian BGN. Politikus Fraksi PKB itu menambahkan, model school kitchen juga memberi fleksibilitas bagi sekolah untuk menyesuaikan menu dengan kondisi daerah dan ketersediaan bahan pangan lokal. Dengan begitu, pelaksanaan MBG bisa lebih adaptif dan berkelanjutan. Sekolah di wilayah terpencil atau daerah agraris memiliki potensi bahan pangan lokal yang bisa dimanfaatkan. Dengan pendekatan school kitchen, kita bisa mengoptimalkan sumber daya lokal sekaligus meminimalkan kendala logistik, ujarnya. Komisi X, kata Lalu Hadrian, akan terus mengawal pembahasan regulasi dan memastikan alokasi anggaran untuk pelaksanaan school kitchen tersedia, baik dari APBN pusat maupun APBD daerah. DPR juga berencana mendorong pelatihan manajemen dapur sekolah dan sanitasi pangan bagi tenaga pendidik dan pengelola program. Tujuan kita bersama adalah memastikan setiap anak mendapat asupan bergizi yang cukup agar tumbuh sehat dan siap belajar. Dari sudut pandang DPR, school kitchen adalah salah satu cara cerdas untuk mewujudkan MBG yang efektif dan berkelanjutan, kata Lalu Hadrian.","Dinda Shabrina, Devy Ernis",https://statik.tempo.co/data/2025/10/09/id_1433785/1433785_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/dpr-dukung-gagasan-menteri-abdul-mu-ti-agar-mbg-dikelola-dapur-sekolah-2079292,7986c811d8e589fc8f7aa155937a8728b2820f0cc5736af0b6b1bc96e284e5c5,2025-11-13 21:52:31.692 1953,tempo,mbg,2025-10-14 07:48:00,"Viral Dapur MBG Beroperasi Lagi Usai Kasus Keracunan, Ini Klarifikasi BGN","BADAN Gizi Nasional (BGN) mengklarifikasi video viral di media sosial yang menampilkan kegiatan distribusi makan bergizi gratis (MBG) bukan berasal dari dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Banjar Martapura Tungkaran, Kalimantan Selatan. Dapur tersebut telah dihentikan operasionalnya sejak Jumat, 10 Oktober 2025, sehari setelah muncul laporan kejadian luar biasa (KLB) di wilayah itu. Pilihan Editor: Dana Reses DPR Naik, Pembahasan Undang-Undang Aspirasi Mandek Perlu kami luruskan, dapur SPPG Banjar Martapura Tungkaran sudah berhenti beroperasi sejak 10 Oktober dan sampai hari ini belum ada aktivitas distribusi MBG dari lokasi tersebut, ujar Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, dikutip dari keterangan resmi, Selasa, 14 Oktober 2025. Menurut Khairul, video yang beredar luas di platform media sosial itu sebenarnya menampilkan kegiatan dari SPPG Mutiara yang berlokasi di Kota Banjar, Jawa Barat, bukan di Martapura, Kalimantan Selatan. Kesamaan nama kedua daerah tersebut disebut menjadi penyebab utama kesalahpahaman publik. SPPG Mutiara di Kota Banjar, Jawa Barat, tidak memiliki hubungan operasional dengan SPPG Banjar Martapura Tungkaran di Kalimantan Selatan. Jadi, informasi bahwa dapur Martapura masih beroperasi dan mendistribusikan makanan adalah tidak benar, ujar Khairul. Ia menjelaskan, BGN bersama BPOM, Dinas Kesehatan, dan pihak terkait lainnya kini tengah melakukan evaluasi dan investigasi menyeluruh atas insiden di Martapura. Meski begitu, program MBG tetap berjalan dengan pengalihan sementara distribusi ke dapur lain yang telah memenuhi standar keamanan pangan. Kami memastikan setiap dapur MBG beroperasi sesuai standar higienitas dan kelayakan. Evaluasi yang dilakukan saat ini bertujuan agar kejadian di Martapura tidak terulang dan pelayanan kepada masyarakat tetap optimal, kata Khairul. Proyek MBG merupakan inisiatif pemerintah pusat yang menyediakan makanan siap saji bernutrisi bagi anak sekolah, kelompok rentan, dan masyarakat berpenghasilan rendah. BGN menegaskan, klarifikasi ini penting agar masyarakat tidak salah menafsirkan informasi yang beredar di dunia maya.","Dinda Shabrina, Devy Ernis",https://statik.tempo.co/data/2025/08/27/id_1423947/1423947_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/viral-dapur-mbg-beroperasi-lagi-usai-kasus-keracunan-ini-klarifikasi-bgn-2079284,a9b7623104a95ab4f6289be525631d4ec4dcf9b12eb35a8ca4a640758ef2cc66,2025-11-13 21:52:42.772 1954,sindonews,mbg,2025-09-28 19:11:00,SPPG Program MBG Wajib Miliki Sertifikat Layak Higienis dan Sanitasi,"JAKARTA JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto memerintahkan investigasi terkait keracunan anak-anak di sejumlah wilayah dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). (MBG). Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) menekankan adanya Sertifikat Layak Higienis dan Sanitasi (SLHS) di setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). (SPPG). Sertifikasi Layak Higienis dan Sanitasi (SLHS) ini wajib hukumnya setiap SPPG harus punya SLHS. Akan dicek kalau nggak ada, kata Zulhas dalam Konferensi Pers di Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Minggu (28/9/2025). Baca juga: Buntut Kasus Keracunan, Kemenkes Bakal Siapkan Ahli Gizi Pantau Kualitas MBG Buntut Kasus Keracunan, Kemenkes Bakal Siapkan Ahli Gizi Pantau Kualitas MBG Dia juga menambahkan bakal menutup sementara SPPG yang bermasalah sekaligus melakukan evaluasi. Tadi kami berdiskusi rakor utk segera percepat perbaikan dan tata kelola di BGN, tata kelola utk dapat ditindak lanjuti pertama SPPG yang bermasalah ditutup sementara dilakukan evaluasi dan investigasi jadi yang bermasalah tutup sementara, ungkap Zulkifli Hasan. Menteri Zulhas pun mengungkap beberapa upaya evaluasi untuk menanggulangi keracunan MBG ini. Di antaranya upaya sterilisasi alat makan dan proses sanitasi, hingga memperbaiki air dan alur limbah. Baca juga: Instruksi Prabowo Atasi Kasus Keracunan MBG: SPPG Dilengkapi CCTV dan Alat Sterilisasi Instruksi Prabowo Atasi Kasus Keracunan MBG: SPPG Dilengkapi CCTV dan Alat Sterilisasi Oleh karena itu, diwajibkan utk sterilisasi alat makan, dan proses sanitasi diperbaiki khususnya air dan alur limbah itu antara lain semua dievaluasi dan diinvestigasi tapi ada tadi beberapa yang saya sampaikan mendapatkan perhatian kualitas air dan alur limbah. Tak ketinggalan, diperintahkan juga semua Kementerian Lembaga pemda dan pemangku kepentingan program MBG ikut dan aktif dalam proses perbaikan ini,pemerintah daerah kementerian lembaga terkait harus aktif tidak harus menunggu tapi aktif melakukan pengawasan. (shf) (shf)",Annastasya Ryzkia,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/28/15/1626105/sppg-program-mbg-wajib-miliki-sertifikat-layak-higienis-dan-sanitasi-caf.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1626105/15/sppg-program-mbg-wajib-miliki-sertifikat-layak-higienis-dan-sanitasi-1759061393?showpage=all,91362bcf9287e8bafb1f659b5560e4ad64fbe6b230babd21387fca8b17616d45,2025-11-13 21:52:44.567 1955,tempo,mbg,2025-10-13 12:32:00,"Korban Keracunan MBG Paling Banyak di Jawa Barat, Capai 4.125 Orang","JARINGAN Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai tiga provinsi dengan korban kasus keracunan makan bergizi gratis terbanyak. Jumlah korban masing-masing mencapai ribuan. Berdasarkan catatan JPP, jumlah korban keracunan proyek MBG per 12 Oktober 2025 menembus 11.566 anak. Pilihan Editor: Penyebab Keracunan Massal Makan Bergizi Gratis Koordinator Nasional JPPI Ubaid Matraji merincikan, apabila dihitung sejak Januari hingga 12 Oktober 2025, provinsi dengan jumlah korban keracunan MBG tertinggi adalah Jawa Barat dengan 4.125 korban. Kemudian disusul Jawa Tengah sejumlah 1.666 korban dan Daerah Istimewa Yogyakarta sebanyak 1.053 korban. Sementara itu di Jawa Timur tercatat ada 950 korban dan Nusa Tenggara Timur sejumlah 800 korban. Setiap sendok nasi dari MBG yang berujung keracunan adalah bukti nyata gagalnya negara menyehatkan rakyatnya, kata Ubaid melalui keterangan tertulis pada Senin, 13 Oktober 2025. Selama sepekan terakhir, terdapat 1.084 korban keracunan baru. Angka itu didasarkan pada pemantauan JPPI bersama relawan di berbagai wilayah Indonesia pada periode 6-12 Oktober 2025. Kasus keracunan MBG juga disebut menyebar ke dua wilayah baru yang sebelumnya belum pernah dilaporkan. Dua provinsi itu adalah Kalimantan Selatan (Kabupaten Banjar) dan Gorontalo (Kota Gorontalo). Ini menunjukkan penyebaran kasus yang semakin luas dan tidak terkendali, ujar Ubaid. Catatan JPPI menunjukkan kasus keracunan MBG tertinggi pekan ini terjadi di Nusa Tenggara Timur dengan 384 korban, disusul Jawa Tengah sejumlah 347 korban, dan Kalimantan Selatan sebanyak 130 korban. Bagi dia, belasan ribu anak menjadi korban keracunan ini bukan sekadar kelalaian, tapi juga krisis tanggung jawab publik. Setiap pekan ribuan anak tumbang karena MBG, tapi negara justru membiarkan dapur-dapur tetap beroperasi, tutur dia. JPPI menilai Badan Gizi Nasional (BGN) telah gagal menjalankan prinsip dasar tata kelola, yakni transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi publik. Anggaran ratusan triliun digelontorkan tanpa payung hukum yang jelas, sementara ribuan anak jadi korban percobaan kebijakan yang belum matang, ujar Ubaid. Ribuan korban setiap pekan bukan sekadar angka statistik, kata Ubaid. Menurut dia, pelaksanaan MBG ini berkaitan dengan nyawa anak-anak yang semestinya dilindungi, bukan dijadikan eksperimen proyek politik. Setidaknya ada lima rekomendasi dari JPPI terkait dengan pelaksanaan MBG, di antaranya pemerintah perlu memperkuat transparansi, akuntabilitas, dan pelibatan publik; pemerintah membersihkan konflik kepentingan pada dapur MBG; pemerintah mengutamakan kualitas dibanding kuantitas; pemerintah semestinya melibatkan kantin sekolah dan usaha lokal; serta pemerintah perlu menutup semua dapur penyedia MBG.","Ervana Trikarinaputri, Devy Ernis",https://statik.tempo.co/data/2025/10/02/id_1432203/1432203_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/korban-keracunan-mbg-paling-banyak-di-jawa-barat-capai-4-125-orang-2079023,d240e2740a3911c11ed4b8c2b74b02af10c1cd2c8380fceaeb0fc41be457e530,2025-11-13 21:52:54.179 1956,sindonews,mbg,2025-09-28 18:41:00,"Buntut Kasus Keracunan, Kemenkes Bakal Siapkan Ahli Gizi Pantau Kualitas MBG","JAKARTA JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) (Kemenkes) ikut melakukan rapat koordinasi terbatas buntut kejadian keracunan makanan keracunan makanan yang menimpa anak-anak yang mendapat program makan bergizi gratis (MBG). makan bergizi gratis (MBG). Layanan kesehatan seperti Puskesmas akan dioptimalkan hingga mengupayakan adanya ahli gizi untuk memantau asupan dan kualitas MBG. Ahli gizinya sekarang sedang dipersiapkan, untuk sementara nanti kita akan bantu dari Puskesmas, ungkap Menteri Kesehatan Budi Gunadi dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Minggu (28/9/2025). Baca juga: Instruksi Prabowo Atasi Kasus Keracunan MBG: SPPG Dilengkapi CCTV dan Alat Sterilisasi Instruksi Prabowo Atasi Kasus Keracunan MBG: SPPG Dilengkapi CCTV dan Alat Sterilisasi Ia menjelaskan Kemenkes bersama sejumlah menteri dan kepala lembaga pemerintahan juga akan membantu dalam pengolahan hingga penyajian makanan menu MBG demi mencegah terjadinya keracunan pada anak-anak. Kita tadi sudah bersama-sama dengan BGN akan mengontrol proses dari persiapan makannya mulai dari pemilihan makannya kemudian juga pengolahan makanannya kemudian penyajiannya seperti apa, itu semua sudah kita sepakati akan kita bantu bersama-sama agar tidak terjadi lagi, tambah Budi Gunadi. Lebih lanjut, Kementerian Kesehatan juga siap mengoptimalkan puskesmas dan usaha kesehatan sekolah (UKS) untuk ikut memantau setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Baca juga: Prabowo Panggil Kepala BGN, Instruksikan Perbaikan Tata Kelola MBG Prabowo Panggil Kepala BGN, Instruksikan Perbaikan Tata Kelola MBG Menko Pangan Zulkifli Hasan menyatakan sudah meminta juga Menteri Kesehatan untuk mengoptimalkan atau menginstruksikan puskesmas di seluruh tanah air dan juga UKS. ""UKS itu Usaha Kesehatan Sekolah, untuk ikut secara aktif tanpa diminta dan memantau SPPG secara rutin,"" ujar Zulkifli Hasan. Sebagai informasi, Presiden Prabowo Subianto juga memerintahkan untuk menutup Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang bermasalah hingga melakukan beberapa evaluasi. Adapun setiap SPPG juga diwajibkan memiliki Sertifikasi Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Menkes Budi menegaskan akan mempercepat perihal sanitasi dalam program MBG demi pemenuhan syarat menu yang layak dan bergizi untuk anak-anak. Yang sanitasi ini kita akan percepat agar supaya semua SPPG yang ada memenuhi standar dari kebersihannya, standar dari orang-orangnya, standar juga dari porsesnya supaya lebih baik, diharapkan dalam satu bulan selesai semuanya, tandasnya. (shf) (shf)",Annastasya Ryzkia,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/28/15/1626091/buntut-kasus-keracunan-kemenkes-bakal-siapkan-ahli-gizi-bantu-pantau-mbg-cim.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1626091/15/buntut-kasus-keracunan-kemenkes-bakal-siapkan-ahli-gizi-pantau-kualitas-mbg-1759057787?showpage=all,d97e186a227634efa30617f8ebe0d0fa6376e0662e94363f89acb7399a3e74dc,2025-11-13 21:52:54.963 2038,tempo,mbg,2025-10-06 07:47:39,Prabowo Perintahkan Dapur MBG Wajib Dilengkapi Alat Sterilisasi,"PRESIDEN Prabowo Subianto memerintahkan Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana untuk memastikan seluruh dapur makan bergizi gratis (MBG) telah dilengkapi dengan alat-alat sterilisasi dan perangkat uji makanan (test kit), serta filter air bersih. Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menjelaskan perintah itu diberikan oleh Presiden Prabowo kepada Kepala BGN dalam rapat terbatas yang digelar di kediaman pribadi Presiden Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta, Ahad malam, 5 Oktober 2025. ""Presiden menegaskan kepada Kepala BGN bahwa setidaknya pada pekan depan ini, dapur-dapur harus sudah dilengkapi dengan alat tes kit, yakni mengecek kebersihan makanan, alat pencuci dan pengering higienis dilengkapi air hangat, dan alat khusus untuk menghindari bakteri, dan penyediaan filter air bersih,"" kata Teddy saat dihubungi di Jakarta, Ahad malam. Seskab Teddy melanjutkan evaluasi mengenai pelaksanaan program makan bergizi gratis menjadi salah satu isu yang dibahas dalam rapat terbatas pada Ahad malam itu. Presiden juga membahas beberapa program prioritas pemerintah lainnya, antara lain Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, Kampung Nelayan, ketahanan pangan dan ketahanan energi, stimulus ekonomi terutama untuk periode akhir tahun 2025, dan berbagai program pemerintah lainnya. Rapat itu dihadiri oleh jajaran Menteri Kabinet Merah Putih, di antaranya Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, yang keduanya duduk di sisi kiri dan kanan Presiden Prabowo, kemudian ada pula Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM sekaligus CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani. Di sisi kanan Presiden, ada Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Brian Yuliarto, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri PPN/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, Pelaksana Tugas (Plt.) Menteri BUMN sekaligus COO Danantara Dony Oskaria, CIO Danantara Pandu Sjahrir, Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani, dan Direktur Utama PT Pindad Sigit P. Santosa. Kemudian di sisi kiri Presiden, ada Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Kepala BGN Dadan Hindayana. Pilihan Editor: Dilema Penetapan KLB Keracunan Makan Bergizi Gratis","Antara, Amirullah",https://statik.tempo.co/data/2025/10/02/id_1432088/1432088_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/prabowo-perintahkan-dapur-mbg-wajib-dilengkapi-alat-sterilisasi-2076616,fe7d5bba8f4ec37f807aeb3706ab52818d0177bea2d4b5fb9e708d1ed8f25dcc,2025-11-13 22:00:24.769 2039,sindonews,mbg,2025-09-19 21:10:00,"Dukung Program MBG, Impor 1 Juta Ekor Sapi Perah Masih Jauh dari Target","JAKARTA JAKARTA - Pemerintah terus mendorong impor sapi perah untuk mendukung ketersediaan susu dalam negeri, terutama guna menunjang program Makan Bergizi Gratis (MBG). Namun, realisasi impor hingga September 2025 masih jauh dari target yang ditetapkan untuk tahun ini. Hendra Wibawa dari Kementerian Pertanian dalam pernyataannya Kamis (19/9), mengatakan, pemerintah melalui Kementerian Pertanian mengapresiasi pengusaha yang terus meningkatkan importasi sapi perah dari australia. Wakil Menteri Pertanian Sudaryono sebelumnya melaporkan bahwa jumlah sapi perah yang telah masuk ke Indonesia baru mencapai 11.500 ekor. Angka ini sangat kecil dibandingkan dengan target impor sebanyak 150.000 ekor pada 2025, yang merupakan bagian dari rencana impor satu juta ekor sapi dalam lima tahun ke depan. ""Sampai dengan kita ada di sini, kami laporkan sudah ada investasi masuk 11.500 sapi perah untuk kebutuhan susu dan 29.000 ekor investasi sapi pedaging untuk daging sapi potong,"" ujar Sudaryono dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR, dikutip Jumat (19/9). Baca Juga: GP Ansor dan Kementan Sinergi Bangun Swasembada Pangan untuk Indonesia GP Ansor dan Kementan Sinergi Bangun Swasembada Pangan untuk Indonesia Kebijakan pemerintah tidak menganggarkan pembelian sapi perah secara langsung, tetapi mendorong pelaku usaha di industri susu, importir susu bubuk, dan industri pakan ternak untuk melakukan impor. Pemerintah berjanji memberikan kemudahan perizinan untuk menarik minat investor. Terkini, Indonesia kembali kedatangan 523 ekor sapi perah dari Australia yang didatangkan oleh PT Asli Juara Indonesia bekerja sama dengan North Australian Cattle Company (NACC). Lambatnya realisasi impor ini menjadi tantangan serius bagi kelancaran program MBG yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Hingga saat ini, program tersebut belum dapat secara konsisten menyajikan susu dalam menu akibat terbatasnya ketersediaan. Ketergantungan pada impor susu masih sangat tinggi. Data menunjukkan total kebutuhan susu dalam negeri mencapai 17,34 juta ton per tahun, sementara produksi domestik hanya mampu memenuhi 3,86 juta ton atau sekitar 22,26%. Baca Juga: Anggaran Kementan Ditambah Jadi Rp40 Triliun di 2026, Ini Rinciannya Anggaran Kementan Ditambah Jadi Rp40 Triliun di 2026, Ini Rinciannya Artinya, nearly 80% kebutuhan susu nasional masih bergantung pada impor. Impor sapi perah hidup diharapkan dapat menjadi ""mesin"" untuk meningkatkan produksi susu lokal dalam jangka menengah. Komitmen pemerintah untuk mendorong investasi di sepetak peternakan sapi perah terus ditekankan. Namun, diperlukan langkah-langkah percepatan yang lebih konkret agar target jangka panjang satu juta ekor sapi perah dapat tercapai dan ketahanan pangan nasional semakin kuat. (nng) (nng)",Nanang Wijayanto,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/19/34/1622397/dukung-program-mbg-impor-1-juta-ekor-sapi-perah-masih-jauh-dari-target-ncb.jpeg,https://ekbis.sindonews.com/read/1622397/34/dukung-program-mbg-impor-1-juta-ekor-sapi-perah-masih-jauh-dari-target-1758290954?showpage=all,1369a06ededf932b171fa5e74e2e653476800cae9debe06515fd6d41ce504c68,2025-11-13 22:00:29.283 2086,tempo,mbg,2025-10-02 09:48:00,FSGI: Korban Keracunan MBG dan Guru Bisa Tuntut Ganti Rugi Negara,"FEDERASI Serikat Guru Indonesia (FSGI) mengatakan korban keracunan makan bergizi gratis atau MBG bisa menuntut ganti rugi kepada negara. Sebab, peristiwa keracunan MBG merupakan kesalahan layanan oleh badan dalam negara. Ketua Dewan Pakar FSGI Retno Listyarti mengatakan kesalahan layanan oleh badan dalam negara dapat dituntut ganti kerugian kepada negara berupa perbaikan dan pemulihan kesehatan dan kompensasi tertentu. Menurut Retno, negara melalui dinas kesehatan wajib memberikan pelayanan kesehatan kepada korban dengan biaya yang akan ditanggung oleh negara. Adapun kesalahan yang dapat dituntut oleh korban dan dapat dimintakan pertanggung jawaban sesuai hukum perdata mengenai persoalan keracunan makanan yang dialami oleh sejumlah peserta didik. Pembuktian bersalah dengan melihat hubungan sebab akibat. Ganti kerugian dapat diajukan kepada negara dengan melihat dampak, kata Retno kepada Tempo, Kamis, 2 Oktober 2025. Retno mengatakan ganti rugi korban oleh Pemerintah tunduk pada Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Pasal 1365. Pasal 1365 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata berbunyi, ""Tiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian itu karena kesalahannya untuk menggantikan kerugian tersebut"". Selain korban keracunan, guru bisa menuntut ganti rugi karena pelanggaran Pasal 16 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Pasal 16 beleid itu mengatur guru pemegang sertifikat pendidik berhak menerima tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok. Kemudian, pelanggaran Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan, terutama Pasal 10 ayat (1) huruf a mengenai kepastian hukum dalam asas umum pemerintahan yang baik. Retno mengatakan penggunaan dana pendidikan untuk mendukung program MBG justru menghilangkan hak guru pemegang sertifikat pendidik untuk tetap menerima dan menikmati tunjangan profesi guru. Adapun tuntutan yang dapat diajukan oleh korban atau pihak yang dirugikan terkait MBG meliputi dua bagian yaitu, kerugian materiil atay kerugian yang nyata-nyata diderita, dab kedua kerugian immateriil atau kerugian harapan, kata Retno. FSGI berharap ganti rugi yang diharapkan oleh korban keracunan MBG tidak terbatasi pada mengobati dan pemulihan kesehatan pasien, tetapi juga mendapat kompensasi dalam bentuk lain sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengungkap pemerintah tetap berkukuh melanjutkan proyek makan bergizi gratis meski ramai desakan menghentikan program ini setelah keracunan masif. Menurut Dadan, MBG ditujukan untuk anak-anak yang membutuhkan intervensi pemenuhan gizi. Dadan menekankan intervensi oleh pemerintah itu dilakukan melalui pemberian konsumsi menu makanan bergizi. Ini banyak ke anak yang sebetulnya membutuhkan intervensi pemenuhan gizi dengan menu seimbang. Jadi saya kira hak ini harus kami berikan, ucap Dadan di Gedung MPR/DPR pada Rabu, 1 Oktober 2025. Badan Gizi mencatat ada 6.517 orang penerima manfaat MBG yang mengalami keracunan. Angka ini merupakan data sejak proyek MBG diluncurkan pada Januari 2025 hingga 30 September 2025. Temuan kasus keracunan meningkat pada dua bulan terakhir. Dadan lantas menegaskan bahwa pemerintah bakal memperbaiki tata kelola MBG sebaik mungkin. Sehingga apa yang diberikan oleh pemerintah itu aman untuk dikonsumsi, ujar Dadan. Pilihan Editor: Kenapa Pemulihan Hak Korban Tragedi 1965 Mandek","Eka Yudha Saputra, Ninis Chairunnisa",https://statik.tempo.co/data/2025/09/29/id_1431329/1431329_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/fsgi-korban-keracunan-mbg-dan-guru-bisa-tuntut-ganti-rugi-negara-2075411,4274da59bb6d2b415ecc67ec0e9681a5ad67abead7ee992bbaf8356ca38e2972,2025-11-13 22:05:15.270 1957,tempo,mbg,2025-10-13 11:11:29,Penjelasan BGN Soal Susu MBG Hanya Mengandung 30 Persen Susu Segar,"BADAN Gizi Nasional menepis tudingan bahwa susu yang didistribusikan dalam proyek makan bergizi gratis (MBG) telah dimanipulasi. Di media sosial sempat beredar video yang menunjukkan kandungan susu sapi dalam susu kotak MBG hanya mencapai 30 persen. Publik pun mempertanyakan mengapa penerima manfaat MBG tidak diberikan susu segar. Anggota Tim Pakar BGN Epi Taufik menerangkan, susu MBG memiliki kandungan susu minimum 20 persen ditambah padatan susu dengan kandungan gizi seperti susu segar. ""Jadi, bukan berarti jika susu segarnya 20 persen lalu sisanya semua air, kata Epi melalui keterangan tertulis, dikutip pada Senin, 13 Oktober 2025. Menurut Epi, kandungan gizi susu MBG telah diatur mengikuti spesifikasi khusus dari BGN dengan mengacu pada aturan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Kadar gizi pada susu MBG, kata Epi, sesuai dengan Peraturan BPOM Nomor 13 Tahun 2023 tentang Kategori Pangan. Dalam lampiran beleid itu, terutama pada bagian 01.1.2, tercantum susu cair lain (plain) lain dalam bentuk susu lemak penuh rekombinasi memiliki karakteristik dasar yang meliputi kadar lemak minimal 3 persen; protein minimal 2,7 persen; serta kadar karbohidrat dan mineral minimal 7,8 persen. Ia menekankan bahwa kandungan gizi susu MBG tidak berkurang meski komposisi susunya 20 persen. Epi menjelaskan kadar gizi pada susu MBG yakni lemak, protein, laktosa/karbohidrat dan mineral tetap setara dengan susu segar. Kandungan kalsium tidak kurang dari 15 persen daily value, kadar lemak tidak kurang dari 3 persen, kadar protein tidak kurang dari 2,7 persen, dan kadar karbohidrat dan mineral tidak kurang dari 7,8 persen, ujar Guru Besar Ilmu dan Teknologi Susu Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB) itu. Tak hanya itu, Epi mengatakan secara alami susu sapi segar mengandung 88 persen air dan 12 persen bahan kering, yang terdiri dari lemak, protein, laktosa/karbohidrat, serta mineral. ""Susu sapi segar, terutama yang saat ini mayoritas berasal dari sapi Frisian Holstein (FH), juga susu kambing, dan bahkan ASI (air susu ibu), kandungan utamanya adalah air, ujar Epi. Pilihan Editor: BGN Terjunkan 5 Ribu Chef Profesional untuk Program MBG","Ervana Trikarinaputri, Eko Ari Wibowo",https://statik.tempo.co/data/2025/09/17/id_1428678/1428678_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/penjelasan-bgn-soal-susu-mbg-hanya-mengandung-30-persen-susu-segar-2078994,b291ae1fd66df685fd934f2c4c25e8fa05c574b6c2d2edeb3cbda691b5591a4e,2025-11-13 21:53:05.216 1958,sindonews,mbg,2025-09-28 17:13:00,"Almamater Dadan Hindayana, Kepala BGN yang Disorot karena MBG Sebabkan Keracunan Massal","JAKARTA JAKARTA - Nama Kepala Badan Gizi Nasional Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana Dadan Hindayana , tengah ramai diperbincangkan publik. Ia jadi sorotan setelah meminta maaf terkait dugaan keracunan ribuan anak dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan mengumumkan pembentukan tim khusus perbaikan. Dalam perkembangannya, Presiden Prabowo Subianto pun turun tangan dengan memanggil Dadan untuk dimintai laporan. Prabowo menegaskan perlunya peningkatan tata kelola sekaligus memberikan arahan agar setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki koki terlatih dan dilengkapi alat rapid test untuk memeriksa kualitas makanan. Baca juga: SPPG Bermasalah Ditutup Sementara untuk Evaluasi dan Investigasi Kasus Keracunan MBG SPPG Bermasalah Ditutup Sementara untuk Evaluasi dan Investigasi Kasus Keracunan MBG Dadan melaporkan jumlah kejadian luar biasa (KLB) yang terjadi sepanjang pelaksanaan program. Pada periode 6 Januari hingga 31 Juli 2025, terbentuk 2.391 SPPG dengan 24 kasus kejadian. Sementara pada 1 Agustus hingga 27 September 2025 bertambah 7.244 SPPG dengan 47 kasus kejadian. Data menunjukkan bahwa kasus banyak dialami oleh SPPG yang baru beroperasi karena SDM masih membutuhkan jam terbang. Dadan menambahkan, faktor lain yang turut memicu insiden tersebut adalah kualitas bahan baku, kondisi air, serta pelanggaran Standar Operasional Prosedur (SOP). Baca juga: Instruksi Prabowo Atasi Kasus Keracunan MBG: SPPG Dilengkapi CCTV dan Alat Sterilisasi Instruksi Prabowo Atasi Kasus Keracunan MBG: SPPG Dilengkapi CCTV dan Alat Sterilisasi Selain pernyataannya soal pentingnya minum susu 2 liter sehari yang sempat viral, riwayat pendidikan Dadan juga menarik untuk dibahas. Sebab, kiprahnya sebagai akademisi dan ilmuwan serangga ternyata punya perjalanan panjang sebelum akhirnya dipercaya Presiden untuk memimpin BGN. Almameter Kepala BGN Dadan Hindayana, dari IPB Hingga Jerman Almameter Kepala BGN Dadan Hindayana, dari IPB Hingga Jerman Menjawab pertanyaan publik tentang kepala BGN Dadan Hindayana lulusan mana, jejak akademiknya dimulai di Institut Pertanian Bogor (IPB University). Pada tahun 1990, ia meraih gelar sarjana di bidang Proteksi Tanaman. Tidak berhenti di situ, Dadan melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Tahun 1997, ia berhasil menamatkan studi S2 di Rheinische Friedrich-Wilhelms-Universit t Bonn, Jerman, dengan fokus pada Entomologi Terapan. Dua tahun kemudian, ia juga menyelesaikan studi tambahan di Leibniz Universit t Hannover, Jerman, yang memperkaya kompetensinya. Baca juga: Prabowo Panggil Kepala BGN, Instruksikan Perbaikan Tata Kelola MBG Prabowo Panggil Kepala BGN, Instruksikan Perbaikan Tata Kelola MBG Dadan lalu kembali ke Tanah Air untuk menempuh pendidikan doktoral. Ia kembali ke IPB University dan meraih gelar doktor dalam Ilmu Hama dan Penyakit Tanaman pada tahun 2000. Rangkaian pendidikan ini menunjukkan betapa panjang perjalanan akademik yang ditempuhnya hingga akhirnya dikenal sebagai pakar entomologi. Dari Akademisi Hingga Kepala Badan Gizi Nasional Dari Akademisi Hingga Kepala Badan Gizi Nasional Sebelum resmi dilantik sebagai Kepala BGN pada 19 Agustus 2024, Dadan Hindayana lebih dulu dikenal sebagai dosen pascasarjana di Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian IPB University. Ia aktif mengajar, meneliti, dan mempublikasikan karya ilmiah di bidang entomologi. Bahkan menurut data Science and Technology Index (SINTA) Kemendikbudristek, Dadan memiliki skor 643 dengan 13 jurnal yang sudah disitasi pada 2024. Salah satu penelitiannya berjudul Keanekaragaman dan Peran Fungsional Serangga Ordo Cleopatra di Area Reklamasi Pascatambang Batu Bara di Berau, Kalimantan Timur yang diterbitkan pada 2023. Penunjukan Dadan sebagai Kepala BGN melalui Keputusan Presiden Nomor 94/P Tahun 2024 menandai langkah baru dalam pengelolaan gizi nasional. M/G Nesya Naila Naulia M/G Nesya Naila Naulia M/G Nesya Naila Naulia (nnz) (nnz)",Tim SINDOnews,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/28/211/1626067/almamater-dadan-hindayana-kepala-bgn-yang-disorot-karena-mbg-sebabkan-keracunan-massal-gsv.jpg,https://edukasi.sindonews.com/read/1626067/211/almamater-dadan-hindayana-kepala-bgn-yang-disorot-karena-mbg-sebabkan-keracunan-massal-1759050559?showpage=all,28ca3f8d2f2a3ea8e621db7033499e5727a5e6022e8dd44ecb1e5be3d95b6dfe,2025-11-13 21:53:05.615 1959,sindonews,mbg,2025-09-28 17:03:00,"Evaluasi Tata Kelola Program MBG Usai Marak Keracunan, Menko Pangan: Insiden Bukan Sekadar Angka","JAKARTA JAKARTA - Pemerintah akan mengevaluasi tata kelola dalam program makan bergizi gratis (MBG). (MBG). Hal ini dilakukan merespons adanya sejumlah kasus keracunan makanan keracunan makanan yang disajikan di sejumlah daerah. Menteri Koordinator (Menko) Pangan, Zulkifli Hasan alias Zulhas menyatakan, Presiden Prabowo Subianto menyoroti maraknya insiden keracunan MBG dan meminta jajaran segera mengambil tindakan. Baca juga: Instruksi Prabowo Atasi Kasus Keracunan MBG: SPPG Dilengkapi CCTV dan Alat Sterilisasi Instruksi Prabowo Atasi Kasus Keracunan MBG: SPPG Dilengkapi CCTV dan Alat Sterilisasi ""Atas petunjuk dari presiden dan instruksi dari beliau, bahwa bagi pemerintah keselamatan adalah prioritas utama,"" kata Zulhas usai Rapat Koordinasi Penanggulangan KLB pada Program Prioritas Makan Bergizi Gratis di Kantor Kemenkes, Minggu (28/9/2025). ""Kami menegaskan, insiden bukan sekadar angka, tetapi menyangkut keselamatan generasi penerus,"" sambungnya. Zulhas menjelaskan, langkah pertama yang akan dilakukan adalah menutup Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang bermasalah. Selain evaluasi, penutupan SPPG juga guna kepentingan investigasi. Baca juga: Prabowo Panggil Kepala BGN, Instruksikan Perbaikan Tata Kelola MBG Prabowo Panggil Kepala BGN, Instruksikan Perbaikan Tata Kelola MBG ""Salah satu evaluasi yang paling utama kedisiplinan, kualitas kemampuan juru masak, tidak hanya dari tempat yang terjadi (keracunan), tetapi di seluruh SPPG,"" ujarnya. Selain itu, evaluasi ini juga akan mewajibkan seluruh SPPG memiliki sertifikat laik higienis dan sanitasi (SLHS). ""Pasca kejadian harus atau wajib hukumnya setiap SPPG harus punya SLHS, harus,"" ucapnya. (shf) (shf)",Nur Khabibi,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/28/15/1626073/evaluasi-tata-kelola-program-mbg-usai-marak-keracunan-menko-pangan-insiden-bukan-sekadar-angka-soi.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1626073/15/evaluasi-tata-kelola-program-mbg-usai-marak-keracunan-menko-pangan-insiden-bukan-sekadar-angka-1759054146?showpage=all,fe098707367fc69f5cd0acd1fdbcf2a7cc4cc53d28961afe2e9273d31cc4b1e4,2025-11-13 21:53:16.071 1960,tempo,mbg,2025-10-13 10:25:48,"Prajurit TNI AD Belajar Tata Kelola Makanan Bergizi di Singapura, Apa Saja Materinya?","SEBANYAK 34 personel dari Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat atau TNI AD terbang ke Singapura untuk belajar mengenai manajemen penyediaan makanan bergizi standar internasional. Mereka akan dilatih di Army Comba Service Support Command, Singapura pada 13 hingga 18 Oktober 2025. Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigadir Jenderal Wahyu Yudhayana mengatakan program pelatihan itu bakal dibagi dalam dua tingkat. Pertama masterclass yang dikhususkan untuk perwira menengah, dan program qualification training untuk perwira pertama serta bintara. ""Peserta akan memperdalam manajemen penyediaan makanan bergizi di institusi militer dengan standar internasional,"" ujar Wahyu dalam keterangan tertulisnya pada Ahad, 12 Oktober 2025. Dia mengatakan prajurit TNI AD akan belajar perihal tata kelola makanan bergizi. Hal ini, kata dia, sebagai bentuk dukungan instansi pertahanan terhadap proyek makan bergizi gratis yang dijalankan di pemerintahan Prabowo Subianto. Wahyu mengatakan materi pelatihan yang akan didapat puluhan prajurit matra darat itu mencakup empat pilar utama. ""Food preparation, food safety, food nutrition, dan food technology,"" katanya. Prajurit TNI AD juga bakal belajar mengenai bagaimana cara mengelola dapur hingga mendistribusikan makanan. Wahyu mengatakan ilmu yang didapat itu nantinya akan menjadi acuan untuk menyusun panduan teknis manajemen penyediaan makanan bergizi. ""Para peserta juga diwajibkan menerapkan sistem manajemen makanan institusional di lingkungan satuan penyelenggara program gizi TNI AD,"" kata Wahyu. Selain mendapat pelatihan ihwal tata kelola makanan bergizi, puluhan personel TNI AD bakal mengunjungi fasilitas pengolahan makanan militer dan komersial di Singapura. Mereka juga dijadwalkan bakal menyambangi pabrik industri SATS Catering Center dan SATS Innovation Hub untuk mempelajari teknologi maupun inovasi di bidang penyajian makanan bergizi. Pelatihan manajemen penyediaan makanan bergizi di institusi militer ini merupakan tindak lanjut dari hasil pertemuan antara Kepala Staf TNI AD Jenderal Maruli Simanjuntak dan angkatan bersenjata matra darat Singapura pada Juli lalu. Pertemuan itu kemudian membuka peluang kerja sama strategis di bidang ketahanan pangan serta penguatan program makan bergizi. Pilihan Editor: JPPI: Korban Keracunan MBG hingga 12 Oktober Capai 11 Ribu Orang","Novali Panji Nugroho, Eko Ari Wibowo",https://statik.tempo.co/data/2025/09/20/id_1429271/1429271_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/prajurit-tni-ad-belajar-tata-kelola-makanan-bergizi-di-singapura-apa-saja-materinya--2078980,4260dee514aa27f9c53889ff3cf6f712748482ea6d6a46f3217a044bc641baf3,2025-11-13 21:53:16.806 1961,sindonews,mbg,2025-09-28 06:46:00,"Kasus Keracunan MBG Bukan Sekadar Insiden, Partai Perindo: Peringatan Sistem Pengawasan Masih Lemah","JAKARTA JAKARTA - Partai Perindo Partai Perindo menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah menimbulkan ribuan kasus keracunan anak. Data Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat sedikitnya 5.360 anak mengalami keracunan sejak Januari hingga September 2025. Partai Perindo menilai niat pemerintah menghadirkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai solusi gizi bagi generasi muda merupakan langkah positif. Namun, implementasi yang tergesa-gesa dan tanpa pengawasan ketat berpeluang menjadikan program ini berisiko tinggi. Alih-alih meningkatkan kualitas gizi, justru muncul masalah kesehatan serius di berbagai daerah. Baca juga: Soroti Kasus Keracunan di Program MBG, Partai Perindo Dorong Evaluasi Menyeluruh dan Penguatan Standar Keamanan Pangan Soroti Kasus Keracunan di Program MBG, Partai Perindo Dorong Evaluasi Menyeluruh dan Penguatan Standar Keamanan Pangan Rangkaian kasus keracunan yang terus berulang menunjukkan lemahnya pengawasan terhadap kualitas makanan, sementara dugaan adanya sekitar 5.000 dapur fiktif semakin memunculkan pertanyaan serius mengenai transparansi dan akuntabilitas pengelolaan MBG. Meski Badan Gizi Nasional (BGN) berulang kali membantah, tudingan tersebut tidak bisa diabaikan karena mencerminkan rapuhnya sistem pengawasan. Wakil Sekjen DPP Partai Perindo sekaligus Kepala Unit Pelayanan Masyarakat DPP Partai Perindo Sri Gusni Febriasari mengatakan, program gizi untuk anak adalah langkah penting dan patut didukung, tetapi harus dijalankan dengan penuh kehati-hatian dan tanggung jawab. Ribuan kasus keracunan yang terjadi bukan sekadar insiden, melainkan peringatan bahwa sistem pengawasan masih sangat lemah. Anak-anak berhak mendapat makanan yang benar-benar aman, sehat dan bermutu. Jika aspek keselamatan ini diabaikan, maka tujuan mulia program akan hilang maknanya, ujar Sri Gusni. Menurut dia, pemerintah semestinya mengacu pada standar internasional seperti HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) untuk menjamin keamanan makanan, mulai dari pengadaan bahan baku hingga tahap konsumsi akhir. Tanpa sistem pengendalian risiko yang ketat, program sebesar MBG hanya akan mengulang tragedi dan menurunkan kepercayaan publik. Hal ini sejalan dengan amanat UU No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan, yang menegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pangan yang aman, bermutu, dan bergizi, serta mewajibkan pemerintah menjamin penyelenggaraan keamanan pangan melalui pengawasan dan penegakan hukum. Ketentuan ini juga dipertegas dalam PP No. 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu, dan Gizi Pangan, yang menyatakan bahwa setiap pangan yang diedarkan wajib memenuhi standar keamanan dan mutu, serta melarang peredaran pangan yang dapat membahayakan atau merugikan kesehatan manusia. Artinya, kelalaian dalam program MBG bukan sekadar persoalan administratif, tetapi pelanggaran serius terhadap hak dasar warga negara yang dijamin undang-undang dan peraturan pemerintah. Partai Perindo menyatakan keselamatan anak harus menjadi prioritas utama dalam setiap kebijakan publik. Karena itu, Perindo mendorong agar program Makan Bergizi Gratis (MBG) segera dilakukan evaluasi menyeluruh, mencakup standar keamanan pangan, tata kelola dapur dan distribusi, sehingga tujuan mulia program benar-benar dapat tercapai tanpa mengorbankan kesehatan dan keselamatan anak. Evaluasi dan eksekusi program ini harus sejalan dengan cita-cita Presiden Prabowo Subianto, yaitu memastikan kesehatan anak bangsa terjaga untuk tumbuh kembang yang optimal, mendukung perkembangan intelektual, serta mempersiapkan mereka menjadi generasi penerus yang sehat, kuat dan berkualitas. Keselamatan anak harus menjadi prioritas. Program Makan Bergizi Gratis harus dievaluasi menyeluruh agar tujuan mulia tercapai tanpa mengorbankan kesehatan. Evaluasi ini juga harus sejalan dengan cita-cita Presiden untuk menyiapkan generasi yang sehat, cerdas, dan berkualitas, ucap Sri Gusni. Selanjutnya, Partai Perindo meminta dilakukannya audit independen terhadap dugaan dapur fiktif, mekanisme distribusi, serta pengelolaan anggaran Rp335 triliun. Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara merupakan amanat UU No. 17 Tahun 2003 dan UU No. 15 Tahun 2004, sehingga tidak boleh ada ruang bagi penyimpangan yang merugikan rakyat. Tuntutan transparansi dan akuntabilitas ini juga sejalan dengan prinsip perlindungan konsumen dalam UU No. 8 Tahun 1999, yang menegaskan bahwa pelaku usaha wajib memberikan ganti rugi atas kerugian yang dialami konsumen akibat barang atau jasa yang dikonsumsi. Ketentuan ini bukan hanya menekankan kewajiban pemberian ganti rugi, tetapi juga menegaskan pentingnya peran pemerintah sebagai pengawas agar hak-hak konsumen benar-benar terlindungi. Karena itu, bentuk ganti rugi harus jelas dan terukur, bisa berupa pengembalian biaya, penggantian produk, perawatan kesehatan, maupun pemberian santunan. Dengan demikian, kasus keracunan dalam program MBG tidak hanya membutuhkan evaluasi kebijakan, tetapi juga pemulihan konkret terhadap hak-hak korban sebagaimana dijamin undang-undang serta memberikan kompensasi yang layak. Selain itu, pihak yang terbukti lalai hingga mengakibatkan keracunan wajib dikenakan sanksi tegas. Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) maupun pihak penyelenggara harus dicabut izinnya, diberikan sanksi administratif, dan diproses hukum pidana sesuai dengan UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Pasal 190 ayat (1). Ketentuan itu menyatakan bahwa setiap orang yang karena kelalaiannya mengakibatkan orang lain sakit dapat dikenakan sanksi pidana. Penegakan hukum ini penting untuk memberi efek jera sekaligus mengembalikan kepercayaan publik. Ke depan, pemerintah tidak bisa lagi menyerahkan sepenuhnya penyediaan menu MBG kepada pihak ketiga yang rawan disalahgunakan. Sekolah bersama komite orang tua perlu dilibatkan langsung dalam penyusunan menu, pemilihan bahan pangan bergizi, hingga pengawasan distribusi agar mutu gizi dan keamanan makanan benar-benar terjamin. Perpres No. 83 Tahun 2024 tentang Badan Gizi Nasional memberi mandat untuk menyusun standar menu, melakukan pemantauan gizi, serta memastikan penyelenggaraan makanan di sekolah sesuai prinsip keamanan pangan. Dengan kolaborasi ini, ikut melibatkan sekolah dan keluarga dalam penyediaan menu untuk memastikan mutu makanan, daripada diserahkan kepada oknum program MBG tidak lagi hanya menjadi proyek distribusi, melainkan benar-benar instrumen peningkatan kualitas gizi anak. Program gizi tidak boleh menjadi program tragedi. Anak-anak harus dijamin makanannya aman dan bergizi, bukan membuat mereka jatuh sakit, kata Sri Gusni. Partai yang dikenal dengan Partai Kita ini juga menegaskan dan berkomitmen penuh untuk terus mengawal transparansi, menegakkan standar keamanan pangan, dan memastikan setiap kebijakan benar-benar berpihak pada perlindungan anak-anak Indonesia. ""Partai Perindo sebagai mitra strategis pemerintah, mendukung program ini. Kita akan kawal pelaksanaannya dengan meminta jajaran struktur, anggota DPRD, dan kepala daerah kader Partai Perindo untuk mendampingi program ini agar tepat sasaran,"" ujarnya. (jon) (jon)",Tim SINDOnews,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/28/15/1625855/kasus-keracunan-mbg-bukan-sekadar-insiden-partai-perindo-peringatan-sistem-pengawasan-masih-lemah-lla.jpeg,https://nasional.sindonews.com/read/1625855/15/kasus-keracunan-mbg-bukan-sekadar-insiden-partai-perindo-peringatan-sistem-pengawasan-masih-lemah-1759014578?showpage=all,eaf6c12e2b5f661cef4ed62fb1e6a7ad5fc8be3ea5d5cc685b33cb2f4ee46fbd,2025-11-13 21:54:19.039 2045,tempo,mbg,2025-10-05 12:00:00,Keracunan MBG dan Tan Shot Yen,"PROGRAM makan bergizi gratis (MBG) yang menjadi andalan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto berjalan morat-marit. Bukannya mendapat makanan bergizi, ribuan siswa dari pelbagai penjuru Indonesia malah keracunan setelah menyantap jatah MBG. Dokter sekaligus ahli gizi Tan Shot Yen mencatat program ini telah melenceng jauh dari tujuan edukasi gizi.","Sunu Dyantoro, Sunu Dyantoro",https://images-tm.tempo.co/all/2025/10/04/897085/897085_1200.jpg,https://www.tempo.co/wawancara/keracunan-mbg-dan-tan-shot-yen-2076450,3b04e7561809a344a6f1cb77aa81786b95c67a233989968a5ec2357c6ea50d66,2025-11-13 22:00:57.601 2046,tempo,mbg,2025-10-03 08:19:36,Beda Data BPOM dan BGN soal Keracunan MBG,"BADAN Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melaporkan hingga 30 September 2025, jumlah korban kejadian luar biasa (KLB) keracunan dalam proyek makan bergizi gratis atau MBG sebanyak 9.089 orang. Korban keracunan itu tersebar pada 83 kabupaten/kota di 28 provinsi di Indonesia. Pilihan Editor: Dilema Penetapan KLB Keracunan Makan Bergizi Gratis Kepala BPOM Taruna Ikrar menjelaskan, 17 persen kasus yang telah terkonfirmasi dari pemeriksaan laboratorium itu disebabkan paparan bakteri, yakni Staphylococcus aureus, Bacillus cereus, dan Salmonella sp. Sisanya sekitar 83 persen yang belum terkonfirmasi, kata BPOM, juga diduga disebabkan paparan bakteri Staphylococcus aureus, Bacillus cereus, Salmonella, Escherichia coli, Clostridium perfringens, hingga paparan kimia berupa histamin. Tentu ini menjadi pembelajaran. Prinsip kami bukan pangan kalau tidak aman, ucap Taruna dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, pada Rabu, 1 Oktober 2025. Taruna berujar, terdapat tiga hal utama yang patut diperhatikan sebagai penyebab keracunan pangan. Pertama, adanya kontaminasi silang dari bahan mentah, lingkungan, ataupun penjamah pangan selama pengolahan pangan. Itu kalau kita sudah tahu masalahnya kan kita bisa selesaikan atau bisa mencegah, ujar dia. Kedua, terjadinya pertumbuhan dan perkembangbiakan bakteri akibat ketidaksesuaian suhu dan waktu serta kondisi dan pengolahan pangan. Taruna menyoroti ada beberapa kasus dalam pelaksanaan MBG yang melibatkan cara penyimpanan dan penyajian yang tidak tepat. Ketiga, kegagalan pengendalian keamanan pangan, mulai dari higiene, sanitasi hingga pengendalian suhu, penanganan pangan, dan pengawasan bahan baku. Sementara itu, dalam rapat yang sama, Badan Gizi Nasional (BGN) menyampaikan data yang lebih kecil. BGN mencatat ada 6.517 orang penerima manfaat MBG yang mengalami keracunan. Angka ini berdasarkan data sejak proyek MBG diluncurkan pada Januari 2025 hingga 30 September 2025. Temuan kasus keracunan meningkat pada dua bulan terakhir. Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan mayoritas kasus keracunan terjadi karena dapur MBG alias satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) tidak memenuhi prosedur operasional standar yang sudah ditetapkan. Terlihat sebaran kasus terjadinya gangguan pencernaan atau kasus di SPPG dari 6 Januari sampai 31 Juli itu tercatat ada kurang lebih 24 kasus kejadian, sementara dari 1 Agustus sampai malam tadi itu ada 51 kasus kejadian, ujarnya. Dadan menerangkan, keracunan itu disebabkan karena SPPG tak menjalankan SOP yang ditetapkan oleh BGN. ""Kami bisa identifikasi bahwa kejadian itu rata-rata karena SOP yang ditetapkan tidak dipatuhi dengan saksama,"" kata dia. Dia mencontohkan, banyak dapur yang membeli bahan baku empat hari sebelum makanan dibagikan. Padahal dapur seharusnya memilih bahan baku dua hari sebelumnya. Lalu juga soal jangka waktu proses masak hingga pengiriman atau pembagian makanan yang semestinya tidak lebih dari enam jam. BGN, kata Dadan, justru menemukan dapur memasak 12 jam sebelum proses pengiriman.","Ervana Trikarinaputri, Devy Ernis",https://statik.tempo.co/data/2025/09/23/id_1429891/1429891_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/beda-data-bpom-dan-bgn-soal-keracunan-mbg-2075781,4b4b46e6ec1c2c8dc95b9bf3ce4ea806c815babd8539d98f3e386ed548ee2d06,2025-11-13 22:02:37.760 1962,sindonews,mbg,2025-09-28 16:44:00,SPPG Bermasalah Ditutup Sementara untuk Evaluasi dan Investigasi Kasus Keracunan MBG,"JAKARTA JAKARTA - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) (SPPG) yang bermasalah akan ditutup sementara untuk dilakukan evaluasi dan investigasi. Penutupan ini merespons adanya kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). (MBG). Kebijakan itu disampaikan Menko Pangan, Zulkifli Hasan alias Zulhas usai Rapat Koordinasi Penanggulangan KLB pada Program Prioritas Makan Bergizi Gratis di Kantor Kemenkes, Minggu (28/9/2025). Baca juga: Prabowo Panggil Kepala BGN, Instruksikan Perbaikan Tata Kelola MBG Prabowo Panggil Kepala BGN, Instruksikan Perbaikan Tata Kelola MBG ""Pertama, SPPG yang bermasalah ditutup sementara, dilakukan evaluasi dan investigasi,"" kata Zulhas. Kendati begitu, Zulhas belum menyebutkan jumlah SPPG yang akan ditutup sementara. Zulhas melanjutkan, evaluasi utamanya terkait kedisiplinan dan kualitas juru masak di seluruh SPPG yang ada. ""Diwajibkan untuk sterilisasi alat makan, dan proses sanitasi diperbaiki khususnya air dan alur limbah itu,"" ujarnya. Baca juga: Instruksi Prabowo Atasi Kasus Keracunan MBG: SPPG Dilengkapi CCTV dan Alat Sterilisasi Instruksi Prabowo Atasi Kasus Keracunan MBG: SPPG Dilengkapi CCTV dan Alat Sterilisasi Selain Zulhas, menteri yang hadir dalam rakor tersebut adalah, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin; Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian; Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi; Kepala KSP, M. Qodari; dan Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana. (shf) (shf)",Nur Khabibi,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/28/15/1626065/sppg-bermasalah-ditutup-sementara-untuk-evaluasi-dan-investigasi-kasus-keracunan-mbg-hyi.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1626065/15/sppg-bermasalah-ditutup-sementara-untuk-evaluasi-dan-investigasi-kasus-keracunan-mbg-1759050565?showpage=all,8920508dca79b21ab1151327149754f0864da5c90cb661814c7a30fc6d0d0ef3,2025-11-13 21:53:26.495 1963,tempo,mbg,2025-10-12 17:27:37,TNI AD Kirim Tim untuk Belajar Tata Kelola Makanan Bergizi ke Singapura,"TENTARA Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) mengirim personelnya ke Singapura untuk mengikuti pelatihan manajemen makanan institusional, yang dianggap bagian dari upaya memperkuat program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG). Pelatihan ini merupakan langkah konkret TNI AD dalam memperkuat sistem penyediaan makanan bergizi yang aman, efisien, dan berkelanjutan, kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat Brigadir Jenderal Wahyu Yudhayana dalam keterangan tertulis, Ahad 12 Oktober 2025. Rombongan yang terdiri atas 26 prajurit TNI AD, empat anggota Persit Kartika Chandra Kirana, tiga pendamping militer, dan satu peninjau tersebut berangkat dari Bandara Internasional Soekarno Hatta, Jakarta, Sabtu siang 11 Oktober 2025. Pelatihan bertajuk Institutional Food Management Training itu akan berlangsung pada 13 18 Oktober 2025 di Army Combat Service Support Command (CSSCOM) Singapura. Program ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan antara Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Maruli Simanjuntak dengan Kasad Singapura pada Juli 2025, yang membuka peluang kerja sama strategis dalam bidang ketahanan pangan. Hal itu diformalkan melalui surat penawaran pelatihan dari Army Attache Republic of Singapore pada 6 Agustus 2025. Selama pelatihan, para peserta akan mendalami pengelolaan makanan bergizi berstandar internasional, mulai dari perencanaan menu, pengelolaan dapur, keamanan pangan, hingga distribusi makanan. Materi pelatihan mencakup empat pilar utama: food preparation, food safety, food nutrition, dan food technology. Para peserta juga akan melakukan kunjungan industri ke SATS Catering Centre dan SATS Innovation Hub untuk mempelajari teknologi serta inovasi terkini dalam penyajian makanan bergizi. Wahyu menjelaskan, setelah kembali ke tanah air, seluruh peserta diproyeksikan menjadi kader yang akan menularkan pengetahuan ke satuan masing-masing. Dengan demikian, manfaat pelatihan ini dapat dirasakan secara luas dan berkelanjutan, ujar dia. Ia menambahkan, pelatihan ini juga menjadi bagian dari komitmen TNI AD dalam mendukung kesejahteraan prajurit dan keluarganya melalui penyediaan makanan bergizi. Selain itu, langkah ini turut memperkuat dukungan TNI terhadap agenda pemerintah membangun generasi Indonesia yang sehat dan produktif. Usai pelatihan, seluruh peserta wajib mempresentasikan hasil pembelajaran, menyusun panduan teknis, dan menerapkan sistem manajemen makanan institusional di lingkungan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) TNI AD. Program ini, kata Wahyu, diharapkan menjadi pondasi penguatan ketahanan pangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di lingkungan TNI AD dan nasional. Sebelumnya Panglima Jenderal Agus Subiyanto meresmikan 339 SPPG TNI yang dipusatkan di Lanud Adi Soemarmo, Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat, 26 September 2025. Dengan peresmian ini, jumlah total SPPG yang dikelola TNI mencapai 452 unit yang tersebar di seluruh Indonesia. Agus mengatakan, keterlibatan TNI dalam program makan bergizi gratis (MBG) sebagai bentuk pengabdian TNI untuk membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia sejak dini. Pelibatan TNI dalam program MBG merupakan wujud tanggung jawab moral dan pengabdian TNI kepada rakyat. TNI selalu hadir dalam membantu kesulitan rakyat, salah satunya pemenuhan gizi bagi anak sekolah, kata Agus dikutip dari keterangan resmi, Sabtu, 27 September 2025. Pilihan Editor: Penyebab Keracunan Massal Makan Bergizi Gratis","Dani Aswara, Eko Ari Wibowo",https://statik.tempo.co/data/2025/09/20/id_1429271/1429271_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/tni-ad-kirim-tim-untuk-belajar-tata-kelola-makanan-bergizi-ke-singapura-2078848,15f72fec95186a479a30b0dc42cea1d7c3b166b4945f1b1456771b2437aee646,2025-11-13 21:53:28.907 1964,sindonews,mbg,2025-09-28 15:13:00,Instruksi Prabowo Atasi Kasus Keracunan MBG: SPPG Dilengkapi CCTV dan Alat Sterilisasi,"JAKARTA JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto Prabowo Subianto turun tangan langsung setelah marak kasus keracunan program Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG). Prabowo juga menyampaikan rasa keprihatinan atas berbagai insiden yang terjadi. Prabowo menegaskan perlunya peningkatan tata kelola sekaligus memberikan arahan agar setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memiliki koki terlatih dan dilengkapi alat rapid test untuk memeriksa kualitas makanan. ""Kepala Negara pun menginstruksikan agar setiap SPPG memiliki alat sterilisasi food tray, memasang filter air, serta dilengkapi CCTV yang terhubung langsung ke pusat. Dia berharap langkah-langkah tersebut dapat memperkuat kualitas layanan dan memastikan program pemenuhan gizi nasional berjalan lebih aman serta tepercaya,"" demikian keterangan tertulis yang diterima, Minggu (28/9/2025). Baca Juga: Marak Kasus Keracunan MBG, Prabowo: Waspada, Jangan Sampai Dipolitisasi Marak Kasus Keracunan MBG, Prabowo: Waspada, Jangan Sampai Dipolitisasi Instruksi Prabowo ini disampaikan langsung saat memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, Sabtu (27/9/2025). Pada kesempatan itu, Prabowo juga menerima laporan dari Dadan terkait jumlah SPPG yang telah beroperasi hingga saat ini mencapai 9.615 unit. ""Capaian jumlah SPPG yang operasional telah mencapai 9.615 dan telah melayani kurang lebih 31 juta penerima manfaat,"" kata Dadan. Dadan juga melaporkan jumlah kejadian luar biasa (KLB) yang terjadi sepanjang pelaksanaan program. Pada periode 6 Januari hingga 31 Juli 2025, terbentuk 2.391 SPPG dengan 24 kasus kejadian. Sementara pada 1 Agustus hingga 27 September 2025 bertambah 7.244 SPPG dengan 47 kasus kejadian. ""Data menunjukkan bahwa kasus banyak dialami oleh SPPG yang baru beroperasi karena SDM masih membutuhkan jam terbang,"" ujar Dadan. Dadan menambahkan, faktor lain yang turut memicu insiden tersebut adalah kualitas bahan baku, kondisi air, serta pelanggaran Standar Operasional Prosedur (SOP). (zik) (zik)",Binti Mufarida,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/28/15/1626047/instruksi-prabowo-atasi-kasus-keracunan-mbg-sppg-dilengkapi-cctv-dan-alat-sterilisasi-rxg.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1626047/15/instruksi-prabowo-atasi-kasus-keracunan-mbg-sppg-dilengkapi-cctv-dan-alat-sterilisasi-1759046985?showpage=all,d3d0c6f646edd51552259c2c3d7b58188f06ed331b1e2d300e43a88372862eda,2025-11-13 21:53:36.950 1965,sindonews,mbg,2025-09-28 14:32:00,"Prabowo Panggil Kepala BGN, Instruksikan Perbaikan Tata Kelola MBG","JAKARTA JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto Prabowo Subianto memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana Dadan Hindayana , Sabtu (27/9/2025). Prabowo meminta laporan terkait perkembangan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG). Dalam laporannya, Dadan menyampaikan bahwa jumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah beroperasi hingga saat ini mencapai 9.615 unit. ""Capaian jumlah SPPG yang operasional telah mencapai 9.615 dan telah melayani kurang lebih 31 juta penerima manfaat, kata Dadan dalam keterangan resminya, Minggu (28/9/2025). Dadan juga melaporkan jumlah kejadian luar biasa (KLB) yang terjadi sepanjang pelaksanaan program. Pada periode 6 Januari hingga 31 Juli 2025, terbentuk 2.391 SPPG dengan 24 kasus kejadian. Sementara pada 1 Agustus hingga 27 September 2025 bertambah 7.244 SPPG dengan 47 kasus kejadian. Baca Juga: Marak Kasus Keracunan MBG, Prabowo: Waspada, Jangan Sampai Dipolitisasi Marak Kasus Keracunan MBG, Prabowo: Waspada, Jangan Sampai Dipolitisasi ""Data menunjukkan bahwa kasus banyak dialami oleh SPPG yang baru beroperasi karena SDM masih membutuhkan jam terbang,"" ujarnya. Dia menambahkan, faktor lain yang turut memicu insiden tersebut adalah kualitas bahan baku, kondisi air, serta pelanggaran Standar Operasional Prosedur (SOP). Menanggapi laporan tersebut, Presiden Prabowo menyampaikan rasa keprihatinan atas berbagai insiden yang terjadi. Dia menegaskan perlunya peningkatan tata kelola sekaligus memberikan arahan agar setiap SPPG memiliki koki terlatih dan dilengkapi alat rapid test untuk memeriksa kualitas makanan. Kepala Negara pun menginstruksikan agar setiap SPPG memiliki alat sterilisasi food tray, memasang filter air, serta dilengkapi CCTV yang terhubung langsung ke pusat. Dia berharap langkah-langkah tersebut dapat memperkuat kualitas layanan dan memastikan program pemenuhan gizi nasional berjalan lebih aman serta tepercaya. (zik) (zik)",Binti Mufarida,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/28/15/1626035/prabowo-panggil-kepala-bgn-instruksikan-perbaikan-tata-kelola-mbg-tuu.jpeg,https://nasional.sindonews.com/read/1626035/15/prabowo-panggil-kepala-bgn-instruksikan-perbaikan-tata-kelola-mbg-1759043347?showpage=all,6a7fe54fdd956640e2040edb338424bf22aaa61b21d4a54718afe06b837a1617,2025-11-13 21:53:47.512 1966,tempo,mbg,2025-10-12 08:30:00,Tata Kelola Buruk Makan Bergizi Gratis,"PROYEK makan bergizi gratis mengingatkan kita pada pertanian kolektif Joseph Stalin di Ukraina pada 1932-1933, ketika negara ini masih menjadi bagian Uni Soviet.",,https://images-tm.tempo.co/all/2025/10/11/897524/897524_1200.jpg,https://www.tempo.co/kolom/tata-kelola-buruk-makan-bergizi-gratis-2078729,e767ad21d71dd87599c3a3f187fe2d2d9b9a85401270ba024c6119d14d07efcf,2025-11-13 21:53:51.086 1967,tempo,mbg,2025-10-12 06:26:00,Terpopuler Nasional: Pemangkasan TKD untuk MBG hingga TNI Respons MK,"SEJUMLAH berita di kanal politik Tempo mendapat sorotan pembaca pada Sabtu, 11 Oktober 2025. Salah satunya mengenai pemangkasan dana transfer ke daerah (TKD) untuk program-program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Selain itu, berita mengenai respons Tentara Nasional Indonesia (TNI) terhadap kritik dari Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Suhartoyo soal Undang-Undang TNI juga mendapat perhatian pembaca. Berikut tiga berita paling banyak dibaca di kanal nasional Tempo pada 11 Oktober kemarin: Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan pemerintah pusat telah mendengarkan keluhan para kepala daerah yang risau usai dana transfer ke daerah dipangkas. Dana TKD dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara atau APBN 2026 ditetapkan sebesar Rp 693 triliun, menyusut dari APBN 2025 sebesar Rp 919,87 triliun. Prasetyo mengatakan melalui menteri keuangan dan menteri dalam negeri, pemerintah pusat menyampaikan perubahan penyaluran transfer ke daerah. ""Sesungguhnya yang berkenaan dengan masalah transfer ke daerah ini kan sekarang dibagi menjadi dua, transfer ke daerah langsung dan transfer ke daerah tidak langsung,"" kata dia saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta, pada Jumat, 10 Oktober 2025. Ia lalu menjelaskan bahwa yang dimaksud transfer ke daerah secara tidak langsung itu adalah penyaluran APBN untuk mendukung program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Politikus Partai Gerindra itu mencontohkan salah satunya ialah proyek makan bergizi gratis. Baca berita selengkapnya di sini. Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengungkapkan alasannya tidak ikut mendatangi kantor Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa bersama belasan kepala daerah lainnya pada 7 Oktober lalu. Para kepala daerah dari berbagai provinsi itu ramai-ramai memprotes pemotongan dana transfer ke daerah yang berlaku mulai 2026. Dedi mulanya menjelaskan bahwa gubernur sebagai kepala daerah memiliki dua peran, yakni sebagai kepala daerah otonom yang dipilih langsung oleh rakyat. Tapi di sisi lain, gubernur juga merupakan bagian dari perpanjangan tangan dari pemerintah pusat ke masyarakat di daerah. Bagi Dedi, tidak pantas bagi seorang perwakilan pemerintah pusat memprotes suatu kebijakan yang sudah ditetapkan. ""Karena itu, tidak elok jika saya memprotes keputusan yang merupakan kebijakan pemerintah pusat sendiri,"" ucap Dedi melalui unggahan Instagram pribadinya pada Sabtu, 11 Oktober 2025. Baca berita selengkapnya di sini. TNI mengatakan keberadaan Pasal 47 Ayat 5 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2025 tentang TNI tidak dimaksudkan sebagai bentuk campur tangan militer dalam ranah sipil. Hal ini disampaikan menanggapi pandangan Ketua MK Suhartoyo yang mengkritik, khususnya ayat 5, karena dinilai membuka peluang panglima TNI cawe-cawe dalam urusan karier prajurit di jabatan sipil. TNI memandang hal ini merupakan bagian dari proses konstitusional yang sah dalam kehidupan berdemokrasi. TNI menghormati sepenuhnya kewenangan Mahkamah Konstitusi untuk menilai dan menguji suatu undang-undang terhadap UUD 1945, kata Kepala Pusat Penerangan Mayor Jenderal Freddy Ardianzah melalui keterangan tertulis, Sabtu, 11 Oktober 2025. Menurut Freddy, penjelasan MK terkait Pasal 47 menjadi penting karena sering disalahpahami. Ia mengatakan Pasal 47 Ayat (1) mengatur penugasan prajurit aktif pada 14 kementerian atau lembaga tertentu yang bersifat penugasan negara, bukan penempatan sipil permanen. Karena masih berstatus aktif, pembinaan karier prajurit tersebut tetap menjadi tanggung jawab Panglima TNI. Baca berita selengkapnya di sini. Pilihan Editor: Kenapa Pemangkasan Dana Transfer Daerah Dianggap Mengabaikan Konstitusi","Sultan Abdurrahman, Ninis Chairunnisa",https://statik.tempo.co/data/2025/10/10/id_1434086/1434086_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/terpopuler-nasional-pemangkasan-tkd-untuk-mbg-hingga-tni-respons-mk-2078704,1c09faec3e63f313fd25cd58ffe56ae9f8de9985f010e3ead015664f22e2a1f2,2025-11-13 21:54:24.965 2080,sindonews,mbg,2025-08-12 17:06:00,"Pemerintah Perkuat Kehadiran di Papua lewat Program MBG, Bansos, hingga Kopdes","PAPUA PAPUA - Pemerintah menggelar pertemuan dengan kepala suku, tokoh adat, agama, dan tokoh masyarakat, pemuda, serta perwakilan organisasi masyarakat di Nabire, Papua Tengah. Pertemuan ini momentum konsolidasi untuk memperkuat sinergi pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Papua Papua Papua . Pertemuan yang mengusung tema Papua Bersatu, Indonesia Maju: Menuju Generasi Sehat, Ekonomi Mandiri, dan Kampung Terpadu ini dipusatkan di Nabire dan dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat Papua Tengah. Sementara perwakilan dari Papua, Papua Pegunungan, Papua Selatan, Papua Barat Daya, dan Papua Barat mengikuti acara secara daring melalui zoom meeting. Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal TNI (Purn) M. Herindra, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, Menteri Desa PDTT Yandri Susanto, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, Gubernur Papua Tengah Meki Fritz Nawipa, serta sejumlah pejabat tinggi lainnya. Baca juga: Penerima MBG Ditarget Capai 20 Juta Orang Sebelum 17 Agustus, Akhir Tahun 82,9 Juta Penerima MBG Ditarget Capai 20 Juta Orang Sebelum 17 Agustus, Akhir Tahun 82,9 Juta Gubernur Papua Tengah Meki Fritz Nawipa memaparkan percepatan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai dari pembentukan kelompok kerja yang diketuai Wakil Gubernur, penambahan titik dapur sehat di delapan kabupaten, penyediaan anggaran daerah, hingga pemetaan sekolah sebagai lokasi pelaksanaan. Kita ketahui bahwa pelaksanaan MBG memberikan dampak multi efek kepada semua elemen. Mulai dari penyediaan bahan makanan yang memberi dampak ekonomi bagi petani dan peternak, hingga peningkatan gizi anak, ibu menyusui, ibu hamil, dan anak stunting, ujarnya, Selasa (12/8/2025). Baca juga: Program MBG Garda Depan Cegah Stunting dan Gizi Buruk di Papua Selatan Program MBG Garda Depan Cegah Stunting dan Gizi Buruk di Papua Selatan Selain MBG, Pemprov Papua Tengah juga mengimplementasikan pemberian Makanan Tambahan dan BLT untuk balita, Cek Kesehatan Gratis, pembentukan 1.045 koperasi desa (Kopdes), serta pengembangan Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (Tekad) di Nabire dan Dogiyai sejak 2023. Kepala BGN Dadan Hindayana menyebut Papua termasuk wilayah tercepat dalam realisasi MBG yang telah mencapai 25% dari target. Secara keseluruhan, di Papua sudah ada 101 dari 414 yang berbasis hitungan populasi. Di Provinsi Papua ada 38 SPPG. Di Papua Barat sudah ada 27, kemudian di Papua Selatan ada 3, di Papua Tengah ada 14, kemudian Papua Pegunungan ada 4, dan Papua Barat Daya ada 15, jelasnya. Dadan juga menegaskan penggunaan bahan baku lokal terus diperkuat sebagai strategi mendorong ekonomi masyarakat. Kami berharap nanti banyak dana yang dialirkan oleh Badan Gizi ke wilayah Papua itu dibelanjakan untuk bahan baku yang berasal dari lokal, kemudian dimasak oleh mama-mama atau masyarakat lokal, dan kemudian nanti kemudian diberikan kepada ibu hamil, ibu menyusui, anak balita, dan seluruh anak sekolah mulai dari PAUD sampai SMK, ucapnya. Pada sektor ekonomi desa, Papua Tengah mencatat pencapaian sebagai provinsi pertama di wilayah Papua yang membentuk Koperasi Desa Merah Putih di seluruh desa/kelurahan. Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi memberikan apresiasi kepada Pemprov Papua Tengah atas prestasi sebagai provinsi pertama di wilayah Papua yang membentuk 100% Koperasi Desa Merah Putih (KDMP). Saya mengapresiasi Papua Tengah menjadi provinsi pertama di wilayah Papua yang berhasil membentuk Kopdes Merah Putih di seluruh desa/kelurahan 100%, ungkapnya. Budi Arie menegaskan, kehadiran KDMP bukan hanya menjadi motor penggerak ekonomi, tetapi juga pilar kemandirian desa. Dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, tokoh adat, tokoh agama, dan masyarakat, diharapkan koperasi ini mampu mendorong pemerataan ekonomi hingga ke pelosok desa. Saya berharap koperasi di Papua ini bisa menjadi contoh bagi daerah lain, bahwa kemandirian ekonomi dapat dibangun dari desa, dari masyarakat, dengan semangat persatuan dan kebersamaan, ucapnya. Menteri Desa PDTT Yandri Susanto menekankan pentingnya membangun dari desa untuk pemerataan ekonomi. Papua adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Membangun kampung di Papua sejatinya kita membangun Indonesia, ujarnya. Yandri menyampaikan dana desa di Papua mencapai hampir Rp6,5 triliun setiap tahun, dengan Papua Tengah menerima Rp1,089 triliun pada tahun ini, meningkat Rp50 miliar dari tahun sebelumnya. Selain itu, Kementerian Desa juga melaksanakan Program Tekad yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat. Program strategis lainnya adalah Koperasi Desa Merah Putih, yang digagas untuk memperkuat ekonomi rakyat di tingkat desa. Menurut Yandri, langkah ini selaras dengan upaya pemerintah menggerakkan ekonomi hingga pelosok. Kalau makan siang bergizi berhasil, koperasi desa berhasil, itu yang menikmati kampung-kampung, desa-desa. Karena semua putaran uang ada di desa, katanya. Yandri juga mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk menjaga kekompakan, kolaborasi, dan gotong royong demi keberhasilan program pembangunan. Kami tidak pernah akan lelah, tidak pernah akan berhenti untuk memperhatikan Tanah Papua. Tanah Papua adalah kebanggaan kita semua. Mari kita rawat Tanah Papua ini, mari kita isi dengan sesuatu hal yang positif, membangun dari kampung, tuturnya. Pada kesempatan yang sama, Kepala Suku Nabire, Papua Tengah, Melkisedek Rumawi, menyatakan dukungannya terhadap program MBG dan menilai kehadiran Badan Gizi Nasional membawa manfaat besar bagi masyarakat adat. Ia menekankan pentingnya pemenuhan gizi bagi anak-anak adat agar tumbuh sehat, berpendidikan, dan kelak mampu memimpin Indonesia. Kehadiran Badan Gizi Nasional ini sangat baik khususnya bagi masyarakat adat, anak-anak adat yang dipersiapkan sebagai generasi muda untuk Indonesia. Dari segi gizi agar mereka bisa lebih sehat dan menikmati pendidikan agar bisa memimpin di negara kita ini, Indonesia yang kita cintai bersama, ujar Melkisedek Rumawi. Perlu diketahui, di wilayah Nabire, Jayapura, Wamena, Merauke, Sorong, dan Manokwari juga dilaksanakan serangkaian kegiatan mulai dari pemberian bantuan sosial (bansos), pemeriksaan kesehatan gratis, dan groundbreaking groundbreaking dapur MBG. (cip) (cip)",Sucipto,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/08/12/174/1605521/pemerintah-perkuat-kehadiran-di-papua-lewat-program-mbg-bansos-hingga-kopdes-eha.jpg,https://daerah.sindonews.com/read/1605521/174/pemerintah-perkuat-kehadiran-di-papua-lewat-program-mbg-bansos-hingga-kopdes-1754993313?showpage=all,4c3da4c334b3d19dbe40cdce8fb65b93f39b3d8b3f91b4d4102f8b854de9b593,2025-11-13 22:04:31.286 1968,sindonews,mbg,2025-09-28 14:28:00,"IDAI Kirim Surat Terbuka ke BGN Buntut Keracunan Massal MBG, Begini Isinya","JAKARTA JAKARTA - Ikatan Dokter Anak Indonesia ( IDAI IDAI ) membuat surat terbuka ke Badan Gizi Nasional Badan Gizi Nasional (BGN) buntut sejumlah anak-anak di berbagai daerah mengalami keracunan makan bergizi gratis (MBG). Dalam surat terbuka untuk Badan Gizi Nasional, IDAI menegaskan bahwa keselamatan anak dan kelompok rentan adalah prioritas utama. Anak, balita, dan ibu hamil merupakan kelompok rentan yang harus dilindungi dari risiko keracunan makanan. Baca juga: Program MBG Marak Kasus Keracunan, Cak Imin: Kita Perbaiki dan Benahi Program MBG Marak Kasus Keracunan, Cak Imin: Kita Perbaiki dan Benahi Satu anak keracunan saja sudah menjadi masalah, apalagi ini terjadi pada ribuan anak di Indonesia, ungkap Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia, DR Dr Piprim Basarah Yanuarso, SpA, Subs Kardio(K) dalam keterangan resminya, Minggu (28/9/2025). Dr Piprim menjelaskan keamanan pangan harus diutamakan. Proses penyediaan, pengolahan, penyimpanan, hingga distribusi makanan wajib mengikuti standar keamanan pangan (food safety) untuk mencegah kontaminasi. Baca juga: Kasus Keracunan MBG Bukan Sekadar Insiden, Partai Perindo: Peringatan Sistem Pengawasan Masih Lemah Kasus Keracunan MBG Bukan Sekadar Insiden, Partai Perindo: Peringatan Sistem Pengawasan Masih Lemah Pentingnya evaluasi dari BGN juga bertujuan memastikan keamanan pangan dari program MBG ini. Diperlukan evaluasi secara menyeluruh atas program ini dan memastikan program yang sedang berjalan itu tepat sasaran terutama di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) di Indonesia, tambahnya. Lebih lanjut, Sekretaris Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia, DR Dr Hikari AMbara Sjakti, SpA, SubsHemaOnk(K), menyampaikan perlu adanya kerja sama dengan pemerintah serta sekolah untuk menjadikan MBG berjalan semestinya dengan kualitas pangan yang sesuai dan bergizi untuk anak. IDAI siap bekerjasama dan berkolaborasi dengan pemerintah, sekolah, dan masyarakat untuk memastikan program MBG benar-benar memberikan manfaat kesehatan, gizi, dan masa depan yang lebih baik bagi anak Indonesia, jelasnya. Sebelumnya, kejadian keracunan MBG ini terus berulang yang justru menimbulkan risiko serius bagi keselamatan anak. Bahkan, ada balita dan ibu hamil juga yang terkena dampaknya, sehingga kelompok rentan ini turut dimasukkan dalam perhatian utama. (nnz) (nnz)",Annastasya Rizqa,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/28/155/1626037/idai-buat-surat-terbuka-ke-bgn-buntut-keracunan-massal-mbg-begini-isinya-aqy.jpg,https://lifestyle.sindonews.com/read/1626037/155/idai-kirim-surat-terbuka-ke-bgn-buntut-keracunan-massal-mbg-begini-isinya-1759043395?showpage=all,6a083303fd3af0f1819799c11ffe038e499eb6919dd47efafc93fb4f4c9fdc93,2025-11-13 21:53:58.075 1969,tempo,mbg,2025-10-12 08:30:00,Friksi Internal BGN Keracunan MBG,"BERSANTAP malam dengan petinggi The Rockefeller Foundation, Prabowo Subianto menyajikan steik dan berbagai sayuran. Presiden ditemani Chief Executive Officer Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara Rosan Perkasa Roeslani dan Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana dalam persamuhan yang berlangsung lebih dari tiga jam di rumah pribadi Prabowo di Hambalang, Bogor, Jawa Barat, pada Jumat malam, 10 Oktober 2025, itu.","Hussein Abri Dongoran, Raymundus Rikang",https://images-tm.tempo.co/all/2025/10/11/897546/897546_1200.jpg,https://www.tempo.co/politik/friksi-internal-bgn-keracunan-mbg-2078727,d16b5add0d692e67c6e974235dbdd0a819a515e3e5b6c4945c4a1bc656496ca0,2025-11-13 21:54:02.636 1970,sindonews,mbg,2025-09-28 13:07:00,"Program MBG Marak Kasus Keracunan, Cak Imin: Kita Perbaiki dan Benahi","JAKARTA JAKARTA - Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menegaskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap dilanjutkan di tengah upaya evaluasi besar usai kasus keracunan di sejumlah daerah. Hal ini karena MBG bermanfaat bagi pemerataan peningkatan gizi anak bangsa. MBG adalah investasi masa depan bangsa. Kita tidak boleh berhenti di tengah jalan. Sesuai kata Presiden bahwa ini adalah rintangan yang harus kita hadapi dalam proses awal menjalankan program besar. Yang terpenting kita harus berani memperbaiki dan membenahi setiap prosesnya, ujar Cak Imin, Minggu (28/9/2025). Baca juga: Marak Kasus Keracunan MBG, Prabowo: Waspada, Jangan Sampai Dipolitisasi Marak Kasus Keracunan MBG, Prabowo: Waspada, Jangan Sampai Dipolitisasi Program MBG tidak hanya memperbaiki gizi, tapi juga gerakan pendidikan gizi masyarakat sebagai fondasi ketangguhan masa depan Indonesia. Kami ingin masyarakat memahami pentingnya asupan yang sehat dan cara pengolahan yang higienis, sehingga anak-anak dan keluarga memiliki kesadaran untuk menjaga pola makan yang baik, ucapnya. Menurut dia, MBG berpotensi menjadi ekosistem yang berdampak percepatan pemberdayaan masyarakat. Kami akan terus berupaya memaksimalkan potensi pemberdayaan program MBG. Memberdayakan petani, UMKM, dan pengusaha lokal yang terlibat, sambil memastikan mutu dan keamanan pangan di dalam mata rantainya, ujarnya. Cak Imin menambahkan MBG merupakan gerakan gotong-royong pemberdayaan masa depan anak-anak Indonesia yang harus terus dikawal serius pelaksanaannya. Kami mengajak seluruh pemangku kepentingan yakni pemerintah daerah, penyedia layanan, dunia usaha, hingga masyarakat untuk bersama menjaga kualitas dan keamanan serta meningkatkan manfaat MBG, katanya. (jon) (jon)",Binti Mufarida,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/28/15/1625987/program-mbg-marak-kasus-keracunan-cak-imin-kita-perbaiki-dan-benahi-ayh.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1625987/15/program-mbg-marak-kasus-keracunan-cak-imin-kita-perbaiki-dan-benahi-1759036153?showpage=all,efbf9f9eccb775ad4565f58c0a2d89ae5eaaf57e770efddb5ca2b12dfcb771ec,2025-11-13 21:54:08.467 1971,tempo,mbg,2025-10-12 08:30:00,Bakteri Pemicu Keracunan MBG,"BAU telur busuk menguar di ruang kelas Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, pada Rabu, 24 September 2025. Aroma itu berasal dari isi ompreng makan bergizi gratis yang disajikan untuk para siswa. Menu santapan siang pada waktu itu terdiri atas telur, kentang, dan lotek sayur-sayuran rebus yang disiram dengan bumbu kacang.","Daniel Ahmad Fajri, Raymundus Rikang",https://images-tm.tempo.co/all/2025/10/11/897497/897497_1200.jpg,https://www.tempo.co/politik/bakteri-pemicu-keracunan-mbg-2078726,f4f151360a560a9dad13acb137365fb63b87cd252338f6e479ed329f81416462,2025-11-13 21:54:13.749 1972,sindonews,mbg,2025-09-27 21:46:00,"Marak Kasus Keracunan MBG, Prabowo: Waspada, Jangan Sampai Dipolitisasi","JAKARTA JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto Prabowo Subianto Prabowo Subianto mengaku memonitor perkembangan kasus dugaan keracunan dari Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di sejumlah daerah. Prabowo pun akan memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana dan menteri terkait untuk mendiskusikan hal tersebut. Ini masalah besar, jadi pasti ada kekurangan dari awal. Tapi saya juga yakin bahwa kita akan selesaikan dengan baik, kata Prabowo di Base Ops Halim Perdanakusuma usai lawatan 4 negara, Sabtu (27/9/2025). Prabowo meminta agar masalah ini jangan dipolitisasi. Ia menegaskan, tujuan dari MBG untuk anak-anak yang sulit mendapatkan makan bergizi. Baca juga: Marak Kasus Keracunan MBG, Ada Sabotase? Marak Kasus Keracunan MBG, Ada Sabotase? Harus waspada, jangan sampai ini dipolitisasi. Tujuan makan bergizi adalah untuk anak-anak kita yang sering sulit makan, ujar dia. Prabowo menuturkan, mungkin bagi sebagian masyarakat Indonesia ada yang bisa mendapatkan makan dengan layak. (Tapi) mereka itu makan hanya nasi pakai garam, ini yang harus kita atasi, untuk memberi makan juta pasti ada hambatan rintangan ,ini kita atasi, jelas dia. Sebelumnya, Badan Gizi Nasional (BGN) menduga keracunan Makan Bergizi Gratis (BGN) dipicu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG yang tak menjalankan standar operasional prosedur (SOP). Terdapat 45 dapur yang menyajikan MBG tak sesuai SOP. ""Dari sampai sore ini kami mencatat ada 45 dapur kami yang ternyata tidak menjalankan SOP dan menjadi penyebab terjadinya insiden keamanan pangan,"" kata Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Deyang dalam konferensi pers di kantornya, Jumat (26/9/2025). Dari keseluruhan dapur yang tidak menjalankan SOP, BGN telah mengambil tindakan tegas dengan menutup 40 SPPG. ""Dari 45 dapur itu, 40 dapur kami nyatakan ditutup untuk batas waktu yang tidak ditentukan sampai semua penyelidikan baik investigasi maupun perbaikan-perbaikan sarana dan fasilitas selesai dilakukan,"" ujarnya. Upaya pencegahan agar tak terjadi keracunan kembali juga dilakukan BGN dengan mewajibkan dapur MBG memiliki Sertifikat Laik Higine dan Sanitasi (SLHS). Jika aturan itu tidak disanggupi, maka BGN akan menutup dapur mitra MBG. (rca) (rca)",Riyan Rizki Roshali,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/27/15/1625797/marak-kasus-keracunan-mbg-prabowo-waspada-jangan-sampai-dipolitisasi-tdt.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1625797/15/marak-kasus-keracunan-mbg-prabowo-waspada-jangan-sampai-dipolitisasi-1758982191?showpage=all,b06ae40497d12a031b5ffa8bf6f9f2e4193fd71429e09ff69ca2788c9757fbc7,2025-11-13 21:54:40.146 1973,tempo,mbg,2025-10-11 08:00:00,"Makan Sehat, Bukan MBG","MESKIPUN terus berulang, keracunan sepertinya tidak dianggap sebagai masalah besar dalam program makan bergizi gratis atau MBG Presiden Prabowo Subianto. Berita keracunan MBG selalu ditenggelamkan dengan klaim bahwa program ini menggerakkan roda perekonomian daerah dan membuka lapangan kerja. Padahal keberhasilan itu tidak ada gunanya jika kasus keracunan masih menghantui.","Mohammad Sidik Nugraha, Iwan Kurniawan",https://images-tm.tempo.co/all/2025/10/11/897500/897500_1200.jpg,https://www.tempo.co/kolom/makan-sehat-bukan-mbg-2078478,17b4d14d9b661eba0f73a19b261238e74cce2a913e43cd6ca662aed03956a657,2025-11-13 21:54:47.222 1974,sindonews,mbg,2025-09-27 17:48:00,"Panggil Kepala BGN soal Maraknya Kasus Keracunan MBG, Prabowo: Kita Atasi","JAKARTA JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menanggapi maraknya kasus dugaan keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di sejumlah daerah. Dia segera memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana. Saya baru dari luar negeri, 7 hari saya monitor ada perkembangan itu. Habis ini saya langsung panggil Kepala BGN dengan beberapa pejabat, kita akan diskusikan, ujar Prabowo di Base Ops Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur usai lawatan 4 negara, Sabtu (27/9/2025). Baca juga: Marak Kasus Keracunan MBG, Qodari: Pemerintah Tidak Buta dan Tuli Marak Kasus Keracunan MBG, Qodari: Pemerintah Tidak Buta dan Tuli Ini masalah besar, jadi pasti ada kekurangan dari awal tapi saya juga yakin bahwa kita akan selesaikan dengan baik, sambungnya. Dia meminta untuk waspada, jangan sampai masalah MBG ini dipolitisasi. Terlebih tujuan MBG untuk anak-anak yang kesulitan mendapatkan makanan. Mungkin kita-kita ini makan lumayan, mereka itu makan hanya nasi pakai garam, ini yang harus kita atasi untuk memberi makan juga pasti ada hambatan atau rintangan, ini kita atasi, ucapnya. Sebelumnya, Komisi IV DPR menemukan akar masalah yang membuat kasus keracunan massal program Makan Bergizi Gratis (MBG) terjadi di Kabupaten Bandung Barat. Diketahui, penyebabnya karena ada kesalahan di proses memasak. Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Bandung Barat, korban keracunan MBG mencapai sekitar 1.000 orang sejak Senin (22/9/2025). Anggota Komisi IV DPR Rajiv mengungkapkan kesalahan teknis dilakukan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Perwakilan BGN mengatakan SPPG itu memasak terlalu awal sehingga masakan terlalu lama. Nah, saya minta jangan sampai kejadian seperti ini terulang kembali, ujarnya. Dia mengaku sangat prihatin dengan peristiwa tersebut dan berharap tak akan terulang lagi. (jon) (jon)",Riyan Rizki Roshali,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/27/15/1625717/panggil-kepala-bgn-soal-maraknya-kasus-keracunan-mbg-prabowo-kita-atasi-fvp.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1625717/15/panggil-kepala-bgn-soal-maraknya-kasus-keracunan-mbg-prabowo-kita-atasi-1758967747?showpage=all,656f4970d372ce8b973679d9b29212ffad11468486d5d20a5438b2f91d823ece,2025-11-13 21:54:50.592 1975,tempo,mbg,2025-10-10 22:42:58,SPPG di Jawa Barat Yang Kantongi Sertifikat Laik Higiene Baru 17,"SEKRETARIS Daerah (Sekda) Jawa Barat Herman Suryatman mengatakan, baru 17 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur makan bergizi gratis (MBG) yang mengantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Jumlah SPPG di Jawa Barat mencapai 2.131 SPPG. Baru 17 yang mengantongi SLHS. Yang berproses 343 SPPG, kata dia di Bandung, Jumat, 10 Oktober 2025. Herman mengatakan, SPPG yang belum mengantongi SLHS diminta agar mengurusnya hingga mendapatkan sertifikat tersebut dengan batas waktu hingga 30 Oktober 2025. Kami berikan waktu, 30 Oktober harus selesai semuanya, kata dia. SPPG yang belum mengantongi sertifikat hingga tenggat tersebut akan diusulkan ke Badan Gizi Nasional (BGN) agar operasionalnya dihentikan. Kami merekomendasikan, nanti yang menentukan BGN. Kami akan minta, kami akan rekomendasikan agar dihentikan operasionalnya, ya kan, harus fair, kata dia. SPPG yang akan beroperasi, dia melanjutkan, juga diberi waktu satu bulan untuk melengkapi persyaratan untuk mengantongi SLHS. Herman menyebutkan, Kementerian Kesehatan juga memberikan tenggat yang sama agar SPPG memenuhi persyaratan standar higiene dan sanitasi berupa sertifikasi SLHS. Yang kadung sudah terbangun, waktunya kami berikan sampai 30 Oktober, kata Herman. Dia menuturkan, SPPG yang hendak mengurus SLHS dipersilakan untuk berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat. Kami juga jemput bola dan kami minta pengelola SPPG juga proaktif, kata dia. Menurut Herman, persyaratan untuk mendapatkan SPPG tidaklah rumit. Yang 17 [SPPG] kan sudah ada contoh, itu selesai, ucap dia. Sebelumnya, Kementerian Kesehatan menerbitkan Surat Edaran Nomor HK.02.02/C.I/4202/2025 tentang Percepatan Penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) dalam Pogram Makan Bergizi Gratis atau MBG. Surat edaran ini ditujukan kepada seluruh kepala Dinas Kesehatan Provinsi, Kabupaten/Kota, serta Kepala SPPG di seluruh Indonesia. Dalam surat ini, Kementerian Kesehatan menegaskan, setiap SPPG wajib memiliki sertifikat kelayakan beroperasi dari Dinas Kesehatan setempat. ""Wajib memiliki SLHS sebagai bentuk kepatuhan terhadap standar higiene dan sanitasi,"" kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Penanggulangan Penyakit Kementeria]n Kesehatan Murti Utami melalui keterangan resmi pada Senin, 6 Oktober 2025. Pilihan Editor:","Ahmad Fikri (Kontributor), Sukma N Loppies",https://statik.tempo.co/data/2025/10/04/id_1432557/1432557_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/sppg-di-jawa-barat-yang-kantongi-sertifikat-laik-higiene-baru-17-2078418,455ba3b35c9dac7724bf6fd488a5b62adb0c52f1142944b01b8b40d39fd49d1c,2025-11-13 21:54:59.095 1976,tempo,mbg,2025-10-10 11:08:20,Wihaji Tinjau Penyaluran MBG 3B dan Program Quick Win di Surabaya,"INFO NASIONAL Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional, Wihaji, melakukan kunjungan kerja ke Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis, 9 Oktober 2025. Kunjungan ini memiliki dua agenda utama yakni memonitoring langsung pemberian makanan bergizi gratis (MBG) untuk sasaran 3B (ibu hamil-Bumil, ibu menyusui-Busui, dan Balita Non PAUD) khususnya di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Gubeng, Kota Surabaya. Agenda berikutnya adalah penguatan implementasi Quick Win Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN. Kegiatan ini dikemas dengan kegiatan Karnaval Tenaga Lini Lapangan yang melibatkan banyak pihak. Dalam peninjauannya ke SPPG Kota Surabaya Gubeng Pucang Sewu dan pemberian MBG bagi balita non-PAUD dari Keluarga Berisiko Stunting (KRS), Wihaji menjelaskan bahwa pengawasan ketat dilakukan oleh berbagai sektor terhadap menu makanan yang diproduksi SPPG dalam program MBG, termasuk MBG kelompok sasaran 3B. Hasil Rakortas antar kementerian sudah melibatkan banyak sektor dalam program MBG. Termasuk pemerintah daerah. Puskesmas nanti ikut mengontrol. Juga dinas lain, termasuk Kemendukbangga/BKKBN serta stakeholder terkait. Biar nanti semakin baik ke depan, ujarnya. Menu MBG Beda untuk Kelompok 3B Kemendukbangga/BKKBN telah menandatangani Nota Kesepahaman Bersama dengan Badan Gizi Nasional terkait pemberian MBG bagi kelompok 3B. Khusus di SPPG Kota Surabaya Gubeng Pucang Sewu menu makanan khusus 3B dibedakan dari menu untuk siswa sekolah. Tadi saya tanya sama ahli gizi, menunya macam-macam, terutama kandungan karbohidratnya beda, kemudian proteinnya beda, kemudian caranya beda. Termasuk proses distribusi dari SPPG ke penerima manfaat beda dengan sekolahan, ujarnya. Khusus mekanisme distribusi MBG 3B dari SPPG di awali penyerahan makanan ke Kelurahan atau Posyandu, kemudian diambil oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) untuk langsung diberikan kepada penerima manfaat. Ia juga memastikan bahwa MBG 3B tidak ada masalah di lapangan karena dilakukan dengan sangat hati-hati. Untuk meminimalisir makanan agar tidak mudah basi, SPPG Kota Surabaya Gubeng Pucang Sewu mengatur menu basah dan kering secara bergantian. Kalau kering isinya ada roti, susu, telur. Yang penting tidak, mohon maaf, berisiko terhadap penerima manfaat, baik bayinya, bumilnya, maupun busuinya, tambah Wihaji. Wihaji menekankan pentingnya sinergi dan akurasi data dalam penyaluran bantuan gizi. ""Pemberian makanan bergizi ini adalah investasi kita untuk masa depan. Kita pastikan setiap anak berisiko stunting, ibu hamil dan ibu menyusui mendapatkan asupan terbaik, katanya. Ia pun memastikan program ini berjalan efektif, tepat sasaran, dan membawa dampak nyata atau setahun berdampak pada percepatan penurunan stunting. Karnaval Lini Lapangan: Apresiasi dan Motivasi Setelah monitoring pemberian makanan bergizi gratis, Wihaji melanjutkan kegiatan dengan menghadiri Karnaval Lini Lapangan di Gedung Convention Center Universitas Airlangga Kampus C, di Kecamatan Mulyorejo, Kota Surabaya. Acara ini merupakan bentuk apresiasi dan peningkatan semangat bagi seluruh unsur lini lapangan Kemendukbangga/BKKBN. Karnaval ini dimeriahkan oleh ribuan peserta, termasuk kader KB, remaja GenRe, dan Penyuluh KB dari berbagai kecamatan di 38 Kabupaten/Kota se-Jawa Timur. Wihaji mengungkapkan rasa bangganya terhadap semangat gotong-royong para peserta. Karnaval ini bukan hanya perayaan, tapi simbol kekuatan lini lapangan Kemendukbangga/BKKBN. Para kader KB adalah ujung tombak yang tak kenal lelah, para Penyuluh KB adalah mentor yang hebat, dan remaja GenRe adalah harapan bangsa ini untuk Bonus Demografi. Tanpa peran aktif mereka, mustahil target penurunan stunting nasional dapat dicapai, ujarnya. Ikrar Apel Kesiapan Tenaga Lini Lapangan Dalam acara tersebut, Wihaji juga menyempatkan diri berdialog dengan perwakilan GenRe dan menekankan peran mereka sebagai Duta Perubahan Perilaku, khususnya dalam edukasi kesehatan reproduksi dan pencegahan pernikahan usia anak. Ia juga berdialog dengan PKB dan kader KB bahwa upaya membangun keluarga berkualitas dan menekan angka stunting membutuhkan kerja sama dan sinergitas semua pihak, baik pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Selain dialog interaktif dengan Wihaji, ribuan tenaga lini lapangan KB membacakan Ikrar Apel Kesiapan Tenaga Lini Lapangan. Mereka menyatakan siap menjadi garda terdepan Jawa Timur dalam menyukseskan Quick Win melalui pelaksanaan program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING). Caranya dengan meningkatkan peran serta mitra sebagai Orang Tua Asuh. Mereka juga menyatakan akan menyukseskan program Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA) dengan memastikan seluruh pengasuh tersertifikasi. Selain juga sepakat menggerakkan program Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI). Ditandai peningkatan peran ayah dalam pengasuhan, perlindungan, dan pendidikan anak. Program quick win berikutnya adalah Lansia Berdaya (SIDAYA). Mereka pun mendukung dan akan bergerak bersama mewujudkan lansia SMART. Komitmen mereka diwujudkan melalui partipasi aktif dalam masyarakat dan menjadi penggerak dan pendamping keluarga dalam implementasi AI SuperApp Keluarga. (*)",Tempo,https://statik.tempo.co/data/2025/10/10/id_1433986/1433986_720.jpg,https://www.tempo.co/info-tempo/wihaji-tinjau-penyaluran-mbg-3b-dan-program-quick-win-di-surabaya-2078195,72dd14a14de79b365878d0231b6684ef2e0c59130c6a3778ff813d3cca705d77,2025-11-13 21:55:56.383 1977,tempo,mbg,2025-10-08 11:19:56,"Kemenkes, BPOM, dan BGN Bentuk Sistem Terpadu untuk Keamanan MBG","PEMERINTAH sedang memperkuat koordinasi lintas kementerian dan lembaga untuk memastikan program makan bergizi gratis (MBG) berjalan aman, efektif, dan tepat sasaran. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar, serta perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN) dan Badan Komunikasi Pemerintah kembali menggelar pertemuan koordinasi di Kantor Kementerian Kesehatan pada Selasa, 7 Oktober 2025. Pilihan Editor: Tradisi 'Nguli' di Pesantren: Apakah Masuk Kategori Eksploitasi Anak? Pertemuan itu berlangsung hanya lima hari setelah rapat terbatas sebelumnya. Fokus pembahasan kali ini adalah penyusunan langkah strategis dan teknis dalam pengawalan program MBG, termasuk penguatan tata kelola, sistem sertifikasi, dan pengawasan keamanan pangan di lapangan. Pemerintah berkomitmen memastikan program MBG dilaksanakan secara terarah, transparan, dan berpihak kepada masyarakat, kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Ia menjelaskan, Kemenkes, BPOM, dan BGN akan membangun sistem sertifikasi terpadu untuk menjamin bahwa makanan bergizi yang didistribusikan kepada anak-anak aman dan sesuai standar. Menurut Budi, peran Kemenkes difokuskan pada pengawasan melalui standardisasi pelaporan, sertifikasi keamanan pangan, serta pengawasan berlapis terhadap penyedia makanan. Ini untuk memastikan seluruh rantai distribusi berjalan dengan prinsip kehati-hatian dan keselamatan anak, ujarnya. Kepala BPOM Taruna Ikrar menegaskan kesiapan lembaganya dalam memperkuat sistem keamanan pangan nasional untuk mendukung pelaksanaan MBG. Program ini sangat penting. Kehadiran tiga lembaga, yakni BGN, Kemenkes, dan BPOM, merupakan suatu keharusan, kata Taruna. Ia menilai, keberhasilan MBG akan sangat berpengaruh terhadap bonus demografi Indonesia. Agar potensi bonus demografi memberikan manfaat besar, pemerintah harus memperhatikan tumbuh kembang dan kesehatan anak-anak. Di sinilah peran penting MBG, ujarnya. Taruna menambahkan, pelaksanaan MBG membutuhkan masukan dan dukungan dari semua pihak, termasuk masyarakat dan organisasi profesi. Rapat juga menghadirkan perwakilan masyarakat dan praktisi gizi, seperti Persatuan Ahli Gizi Indonesia, Risk Communication and Community Engagement (RCCE) Working Group, Gerakan Kesehatan Ibu dan Anak, serta praktisi gizi Rita Ramayulis dan Co-Founder Tentang Anak, Mesty Ariotedjo. Rita menilai program MBG sangat dibutuhkan untuk memperkuat sumber daya manusia Indonesia. Ia menyoroti pentingnya edukasi publik untuk mengatasi resistensi masyarakat terhadap program tersebut. Penolakan yang muncul kemungkinan karena kurangnya informasi tentang pentingnya makan bergizi. Komunikasi publik harus diperkuat secara serentak dan berkelanjutan, kata Rita. Perwakilan Sahabat Gizi menyoroti perlunya perbaikan sumber daya manusia di lapangan, peningkatan kualitas monitoring dan evaluasi, serta pelatihan keamanan pangan bagi penyedia dan pelaksana MBG.","Dinda Shabrina, Devy Ernis",https://statik.tempo.co/data/2025/10/06/id_1433042/1433042_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/kemenkes-bpom-dan-bgn-bentuk-sistem-terpadu-untuk-keamanan-mbg-2077444,2f2da49e0bcde0ecdc896ec85bc9932e556a95e960fcf39ba00a16e05ef0230e,2025-11-13 21:57:03.855 1978,sindonews,mbg,2025-09-27 13:36:00,"Kasus Keracunan MBG, Nanik BGN: Ulah 45 Dapur yang Tak Jalankan SOP","JAKARTA JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) menduga keracunan Makan Bergizi Gratis (BGN) Makan Bergizi Gratis (BGN) dipicu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG yang tak menjalankan standar operasional prosedur (SOP). Terdapat 45 dapur yang menyajikan MBG tak sesuai SOP. ""Dari sampai sore ini kami mencatat ada 45 dapur kami yang ternyata tidak menjalankan SOP dan menjadi penyebab terjadinya insiden keamanan pangan,"" kata Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Deyang dalam konferensi pers di kantornya, Jumat (26/9/2025). Baca juga: Marak Kasus Keracunan MBG, Ada Sabotase? Marak Kasus Keracunan MBG, Ada Sabotase? Dari keseluruhan dapur yang tidak menjalankan SOP, BGN telah mengambil tindakan tegas dengan menutup 40 SPPG. ""Dari 45 dapur itu, 40 dapur kami nyatakan ditutup untuk batas waktu yang tidak ditentukan sampai semua penyelidikan baik investigasi maupun perbaikan-perbaikan sarana dan fasilitas selesai dilakukan,"" ujarnya. Upaya pencegahan agar tak terjadi keracunan kembali juga dilakukan BGN dengan mewajibkan dapur MBG memiliki Sertifikat Laik Higine dan Sanitasi (SLHS). Jika aturan itu tidak disanggupi, maka BGN akan menutup dapur mitra MBG. ""Kalau dalam satu bulan kepada para mitra di seluruh Indonesia, kalau anda semua tidak memenuhi, tidak mempunyai sertifikat SLHS, sertifikat halal, dan juga sertifikat untuk kelayakan air yang bisa dikonsumsi, kami akan menutup, mohon maaf,"" ungkapnya. Setiap dapur memiliki kontrak bermitra dengan BGN selama satu tahun. Namun, dalam kontrak tersebut terdapat klausul, yang mana BGN bisa menutup dapur yang melanggar aturan. ""Kami tidak akan main-main dengan kesehatan anak-anak di Indonesia dan sungguh saya menyesalkan akibat dari 45 dapur ini, sekarang 9.400 dapur yang lain bisa jadi terancam,"" ucapnya. Aturan lain yakni setiap dapur harus menyediakan satu koki yang bersertifikasi, selain dari BGN. ""Jadi nanti ada dua chef di dalam dapur itu. Satu chef mewakili BGN, satu chef dari mitra, dan semua harus bersertifikasi,"" kata Nanik. (jon) (jon)",Danandaya Aria Putra,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/27/15/1625643/kasus-keracunan-mbg-nanik-bgn-ulah-45-dapur-yang-tak-jalankan-sop-egv.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1625643/15/kasus-keracunan-mbg-nanik-bgn-ulah-45-dapur-yang-tak-jalankan-sop-1758953377?showpage=all,e6d7a9913202b747e1344b2a4c58a57ace65fdf4d664c0370e61e04740bda3dc,2025-11-13 21:55:01.046 2024,sindonews,mbg,2025-09-22 18:52:00,"MBG hingga 8 September 2025 Sudah Habiskan Anggaran Rp13 T, Berikut Rinciannya","JAKARTA JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi anggaran realisasi anggaran realisasi anggaran untuk program makan bergizi gratis (MBG) makan bergizi gratis (MBG) makan bergizi gratis (MBG) telah mencapai Rp13 triliun dari pagu anggaran Rp71 triliun hingga 8 September 2025. Angka ini melonjak tajam dibandingkan realisasi hingga April 2025 yang tercatat baru Rp2,3 triliun. Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengatakan, peningkatan spesifik realisasi MBG ini telah melayani 22,7 juta penerima dan dilayani 7.644 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Jumlah ini terus meningkat dan kita berharap bahwa dari hari ke hari akan ada peningkatan pelayanan penerima makan bergizi gratis sehingga nantinya akan mencapai 82,9 juta penerima makan bergizi gratis,"" kata Suahasil dalam Konferensi Pers APBN APBN APBN KITA Edisi September 2025, Senin (22/9/2025). Baca Juga: Purbaya Ancam Anggaran MBG Bakal Dipindah ke Bansos, Ini Alasannya Purbaya Ancam Anggaran MBG Bakal Dipindah ke Bansos, Ini Alasannya Suahasil menjelaskan, bahwa hingga 8 September 2025, sebaran penerima manfaat program MBG dari Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, dan Bali-Nusa Tenggara. Rinciannya, pulau Sumatera sudah 4,86 juta orang penerima, Jawa 13,26 juta orang, Kalimantan 1,03 juta orang, Sulawesi 1,70 juta orang, Maluku-Papua 0,52 juta orang dan Bali-Nusa Tenggara 1,34 juta orang. Baca Juga: Istana Minta Maaf Kasus Keracunan MBG Terulang, Siapkan Sanksi jika Ada Kelalaian Istana Minta Maaf Kasus Keracunan MBG Terulang, Siapkan Sanksi jika Ada Kelalaian Menurut paparan Suahasil, pemerintah telah menetapkan alokasi anggaran untuk program MBG pada tahun 2025, dengan target jumlah penerima manfaat mencapai 82,9 juta orang hingga kuartal IV-2025. Nantinya, program ini akan didukung oleh sekitar 32 ribu SPPG. (akr) (akr)",Anggie Ariesta,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/22/33/1623575/mbg-hingga-8-september-2025-sudah-habiskan-anggaran-rp13-t-berikut-rinciannya-hwd.jpeg,https://ekbis.sindonews.com/read/1623575/33/mbg-hingga-8-september-2025-sudah-habiskan-anggaran-rp13-t-berikut-rinciannya-1758539359?showpage=all,f570450083cd1c832dbab4dad41f7823d86c0d77000a39a362b9d982686f33e3,2025-11-13 21:59:15.399 1979,tempo,mbg,2025-10-10 22:11:18,"Jawa Tengah Buka Pengaduan Keracunan MBG, Ini Nomor Hotline dan Prosedurnya","DINAS Kesehatan Provinsi Jawa Tengah membuka hotline untuk menampung pengaduan masalah dalam program makan bergizi gratis atau MBG. Laporan tersebut bisa dilayangkan melalui nomor 0811-2622-000. Aduan dari saluran komunikasi langsung yang masuk dan diterima Dinas akan diteruskan ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG. ""SPPG yang membandel kami beri peringatan dan kami informasikan kepada Badan Gizi Nasional atau BGN,"" kata Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah Yunita Dyah Suminar pada Jumat, 10 Oktober 2025. Selanjutnya, keputusan nasib SPPG yang diadukan diserahkan kepada BGN. ""Keputusan untuk menghentikan atau memberi sanksi tetap berada di tangan BGN,"" ujar dia. Makan bergizi gratis merupakan salah satu program unggulan pemerintahan Prabowo Subianto yang masuk daftar janji kampanyenya pada kontestasi pemilihan presiden 2024 lalu. Sejak proyek MBG diluncurkan pada Januari 2025 hingga 30 September 2025, data menunjukkan jumlah korban keracunan MBG yang meningkat. Badan Gizi Nasional mencatat sebanyak 6.517 orang keracunan sejak proyek MBG diluncurkan. Dinas Kesehatan Jawa Tengah mengakui adanya telah insiden keracunan MBG di wilayah Jawa Tengah. Yunita mengatakan Dinas Kesehatan langsung menurunkan tim ke lokasi kejadian serta berkoordinasi dengan BGN. ""Tindakan dari BGN adalah menutup sementara dapur penyedia makanan. Layanan ke sekolah-sekolah pun harus libur sampai ada keputusan lanjutan,"" tutur dia. Namun, dia tak merinci dapur mana yang dimaksud. Selain hotline melalui Dinas Kesehatan Provinsi, 35 daerah di Jawa Tengah juga membuka kanal aduan MBG. Pilihan Editor:","Jamal Abdun Nashr, Sukma N Loppies",https://statik.tempo.co/data/2025/09/09/id_1427066/1427066_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/jawa-tengah-buka-pengaduan-keracunan-mbg-ini-nomor-hotline-dan-prosedurnya-2078412,ebf87150f464dad490b8015e6bb124b684f847a28a634587680aff315a3e4fbe,2025-11-13 21:55:10.168 1980,sindonews,mbg,2025-09-27 07:10:00,APMAKI Apresiasi Prabowo dan BGN Wajibkan Ompreng MBG dari Dalam Negeri,"JAKARTA JAKARTA - Asosiasi Produsen Wadah Makan Indonesia (APMAKI) mengapresiasi dan berterima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto Prabowo Subianto Prabowo Subianto dan Badan Gizi Nasional (BGN) yang telah menetapkan produk food tray (nampan makanan) dari dalam negeri untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG). APMAKI menilai langkah Presiden Prabowo dan BGN tersebut menunjukkan bukti nyata keberpihakan pemerintah terhadap produk-produk dalam negeri. ""Kami dari Asosiasi Produsen Wadah Makan Indonesia (APMAKI) mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Presiden Prabowo Subianto dan pemerintah dalam hal ini Badan Gizi Nasional atas kepercayaannya dalam menetapkan produk wadah makan atau food tray dalam negeri untuk mendukung program makan bergizi gratis,"" ujar Pembina APMAKI Kiai Eman Suryaman dalam konferensi pers di ICE BSD City, Tangerang, Banten, Jumat (26/9/2025). ""Kami bangga dapat menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas gizi masyarakat Indonesia,"" sambungnya dalam konferensi pers yang turut dihadiri oleh Ketua Umum APMAKI, Alie Cendrawan; Ketua Bidang Pengembangan APMAKI Suandi; Wakil Sekjen APMAKI, Yongki; Wakil Humas APMAKI, Eiko Sihombing; dan para anggota APMAKI. Baca juga: Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang Menangis, Sampaikan Permintaan Maaf karena Banyak Anak Keracunan MBG Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang Menangis, Sampaikan Permintaan Maaf karena Banyak Anak Keracunan MBG Dia mengungkapkan, APMAKI memastikan akan bekerja optimal menyediakan wadah makan program MBG yang sehat, bersih, dan berkualitas. Dia berpendapat, kehadiran APMAKI dalam program MBG merupakan salah satu bentuk kontribusi terhadap upaya mewujudkan generasi unggul, berkualitas, dan berintegritas. ""Dengan penetapan ini, APMAKI berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas produksi dan mendukung program pemerintah dalam meningkatkan kesadaran gizi dan kesehatan masyarakat,"" ujarnya. Dia menambahkan, langkah BGN akan memberi dampak positif bagi industri lokal termasuk UMKM. Dia juga berharap UMKM termasuk APMAKI harus bekerja secara bertanggung jawab menyukseskan program MBG. Baca juga: 7 Perwira Tinggi Bareskrim Dimutasi Kapolri pada September 2025, Ini Daftar Namanya 7 Perwira Tinggi Bareskrim Dimutasi Kapolri pada September 2025, Ini Daftar Namanya ""Kami berharap kerja sama ini dapat memberikan dampak positif bagi para pelaku produsen UMKM maupun kepada masyarakat Indonesia karena akan memberikan lapangan pekerjaan masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup penerima manfaat,"" pungkasnya. Diketahui, Badan Gizi Nasional (BGN) mewajibkan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) baru memakai food tray atau ompreng produksi dalam negeri sebagai syarat pendaftaran program makan bergizi gratis (MBG). Kami wajibkan menggunakan ompreng dalam negeri, menunjukkan dia beli di mana, kata Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang, Rabu, 24 September 2025 Nanik menjelaskan aturan itu berlaku bagi SPPG baru yang belum beroperasi. Selain wajib produk lokal, ompreng harus memenuhi kualitas tertentu agar tidak mudah berkarat. Ada kandungan-kandungan nikel yang dipersyaratkan, kata dia. Program MBG mewajibkan penggunaan wadah makanan dari produk dalam negeri, termasuk persyaratan standar keamanan pangan seperti SNI 9369.2:2025, serta harus bersertifikat halal untuk memastikan keamanan dan mendukung industri lokal. Kewajiban ini bertujuan untuk memberdayakan industri dalam negeri dan menjamin kualitas produk yang digunakan. (cip) (cip)",Rico Afrido Simanjuntak,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/27/15/1625539/apmaki-apresiasi-prabowo-dan-bgn-wajibkan-ompreng-mbg-dari-dalam-negeri-qau.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1625539/15/apmaki-apresiasi-prabowo-dan-bgn-wajibkan-ompreng-mbg-dari-dalam-negeri-1758931781?showpage=all,9353472d389501f5d0bd85121d1a84d667b70a27be041db69c44cff0093f15ef,2025-11-13 21:55:11.439 1981,tempo,mbg,2025-10-09 18:00:00,Pembagian Susu dan Mi Instan Gratis Setelah Pemberian MBG,,Jati Mahatmaji,https://statik.tempo.co/data/2025/10/09/id_1433805/1433805_720.jpg,https://www.tempo.co/arsip/pembagian-susu-dan-mi-instan-gratis-setelah-pemberian-mbg-2077970,1235ef569ca87c7999cf67c6cf37de4012896d2ae5235fbe50f359cbd2984515,2025-11-13 21:56:07.364 1982,sindonews,mbg,2025-09-25 14:58:00,"LSI Denny JA Ingatkan Waspadai Tangan Jahil Rusak MBG: Darurat Yes, Setop Program No","JAKARTA JAKARTA - Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA Toto Izul Fatah menilai program nasional Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah menelan korban keracunan lebih dari 5.000 siswa harusnya masuk dalam kategori gawat darurat. Menurut dia, solusinya adalah perlu ada evaluasi total dan reformasi besar-besaran terhadap para penyelenggaranya. Kasus keracunan massal ini jangan dianggap sepele. Harus ada respon cepat, tegas dan keras terhadap para penyelenggara MBG, ujar Toto Izul Fatah di Jakarta, Kamis (25/9/2025). Dia menambahkan, jika tidak, akan berefek psikologis kepada para orang tua yang sekarang mulai khawatir kepada anak-anaknya untuk makan bergizi gratis ini. Di beberapa daerah, kata dia, banyak ibu-ibu yang meragukan keamanan dan kelayakan makanan tersebut untuk dikonsumsi putra putrinya di sekolah. Baca juga: Marak Kasus Keracunan MBG, DPR Sentil SPPG: Bahan Baku Asal, Cara Masak Abai Higienitas Marak Kasus Keracunan MBG, DPR Sentil SPPG: Bahan Baku Asal, Cara Masak Abai Higienitas Kendati demikian, dia mengatakan bahwa program tersebut harus tetap berjalan dengan evaluasi total dan reformasi besar terhadap para penyelenggaranya. Buat saya, Darurat MBG Yes, tapi Setop Program MBG No, tuturnya. Dia memandang bahwa program MBG itu merupakan taruhan dari separuh nyawa politik pemerintah. Jika program ini gagal, makan separuh dari nyawa politiknya akan hilang. Sebaliknya, jika ini sukses, Presiden Prabowolah pemilik legacy yang akan dikenang sepanjang hayat negeri ini. Maka itu, dia berpendapat bahwa tak ada alasan untuk menghentikan program MBG tersebut. Ini adalah program mulia dari Presiden Prabowo, utamanya dalam mengatasi kesenjangan gizi para siswa. Presiden ingin seluruh anak Indonesia mendapat asupan gizi yang baik menuju bangsa Indonesia kedepan yang sehat dan cerdas. Masalah besar yang harus segera diatas, lanjut Toto, adalah pembenahan besar-besaran dalam rangka evaluasi dan reformasi total tadi. Dia melanjutkan, siapa saja penyelenggara yang dianggap tak berkompeten atau gagal, suka atau tidak harus diganti. Dalam penelitian dan pengamatan Toto di lapangan selama ini, temuannya sudah cukup jelas bahwa tidak semua dapur menggunakan standar yang ditentukan. Dikatakannya, mungkin lebih dari 70% dapur MBG dibangun asal ada, tanpa mempertimbangkan kualitas keamanan dan kelayakan. Toto mengutip data yang diungkap Kepala Staf Kepresidenan (KSP) M Qodari. Ada sekitar 8.549 dapur tak miliki Sertifikat Laik Higien dan Sanitasi (SLHS) yang harus dimiliki Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Dari jumlah itu hanya 34 SPPG yang memiliki SLHS hingga 22 September 2025. Data lainnya, kata Toto, dari 1.379 SPPG, hanya 423 yang memiliki prosedur operasi standar (SOP) keamanan pangan. Bahkan, hanya 312 yang benar-benar menerapkan SOP tersebut. Dari data dan fakta itulah, Toto memastikan ada program pengawasan dari penyelenggaran yang tidak berjalan, sehingga banyak SPPG yang tidak mematuhi SOP tersebut. Ini jelas sebuah kelalaian. Meskipun, saya tahu, BGN pasti punya problem SDM terbatas untuk memaksimalkan pengawasan tersebut. Tapi, itu bukan menjadi pembenaran yang mentolerir terjadinya keracunan massal. Mana sikap tegas penyelenggara? katanya. Dalam kontek itulah, Toto mengingatkan kemungkinan adanya tangan-tangan jahil yang bermain dalam program tersebut. Tujuannya, kata dia, apalagi kalau bukan untuk mengotori misi suci Presiden Prabowo agar citranya rusak lewat program ini. Menurut saya, tinggal lihat saja, siapa di lapangan yang memberi kebebasan dan keleluasaan kepada para vendor untuk membangun dapur yang tidak memenuhi standar, alias asal-asalan. Mungkin itulah orang-orang yang disebut bertangan jahil tersebut, pungkasnya. (rca) (rca)",Rico Afrido Simanjuntak,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/25/15/1624879/lsi-denny-ja-ingatkan-waspadai-tangan-jahil-rusak-mbg-darurat-yes-setop-program-no-nxf.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1624879/15/lsi-denny-ja-ingatkan-waspadai-tangan-jahil-rusak-mbg-darurat-yes-setop-program-no-1758784143?showpage=all,53b36ab5f26c5bd7640b49a04c9ff4c5dc5d1c82af1067704f502df803ef58c5,2025-11-13 21:57:08.636 1983,tempo,mbg,2025-10-02 12:31:00,Sederet Pernyataan Menkes Budi Gunadi soal KLB MBG,"MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin melontarkan ide baru dalam rangka menanggulangi kejadian luar biasa (KLB) dalam program makan bergizi gratis (MBG). Budi mengusulkan agar pendidikan tentang keamanan pangan dan gizi dimasukan ke dalam kurikulum pembelajaran di sekolah. Usulan tersebut disampaikan Budi usai kasus keracunan MBG meningkat drastis dan meluas ke berbagai daerah. Per 1 Oktober 2025, Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat sebanyak 6.517 orang dari total 30 juta penerima manfaat MBG telah mengalami keracunan. Jumlah tersebut meliputi wilayah Sumatera sejumlah 1.307 orang, lalu wilayah Jawa sebanyak 4.147 korban dan wilayah Indonesia Timur sebanyak 1.003 orang. Berikut sejumlah pernyataan Menkes Budi Gunadi soal KLB MBG: Klaim Sudah Buat Materi Pendidikan Gizi Budi Gunadi mengatakan dirinya sudah berbicara dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti ihwal rencana membuat mata pelajaran pendidikan keamanan gizi. Ia mengusulkan supaya pelajaran keamanan pangan dan gizi ini tidak hanya dimasukkan dalam kurikulum sebagai mata pelajaran pilihan, tetapi menjadi mata pelajaran wajib Menurut dia, apabila siswa memahami kualitas makanan, maka fungsi kontrol proyek MBG juga lebih baik. Budi kemudian mengklaim materi gizi ini sudah disiapkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Materi-materinyanya kan sudah ada juga, sudah dibikinin sama teman-teman dari Kemendikdasmen, sehingga ini akan kami luncurkan, ujar dia di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Rabu, 1 Oktober 2025. Penyebab Keracunan dalam Program MBG Budi Gunadi mengatakan Kementerian Kesehatan telah melakukan penelitian terhadap seluruh dapur MBG. Dari penelitian itu, Kementerian Kesehatan menemukan ada delapan bakteri penyebab keracunan MBG. Bakteri itu adalah salmonella, escherichia coli, bacillus cereus, staphylococcus aureus, clostridium perfringens, listeria monocytogenes, campylobacter jejuni, dan shigella. Selain itu, Kementerian menemukan dua virus, yakni norovirus/rotavirus, dan hepatitis A virus. Sementara penyebab keracunan dari zat kimia ialah nitrit dan scombrotoxin (histamine). Percepat Sertifikat Laik Higiene Sanitasi Dapur MBG Budi Gunadi akan mempercepat proses penerbitan sertifikat laik higiene sanitasi atau SLHS untuk dapur makan bergizi gratis. Ia menargetkan seluruh SPPG mendapatkan SLHS dalam waktu satu bulan. ""Sertifikat kebersihan dan layak sanitasi ini kita akan percepat supaya semua SPPG yang ada, memenuhi standar dari kebersihan dan standar dari orang-orangnya juga,"" kata Budi Gunadi dalam konferensi pers di gedung Kementerian Kesehatan, Ahad, 28 September 2025. Adapun SLHS merupakan pengakuan tertulis dari dinas kesehatan bahwa suatu usaha telah memenuhi standar baku mutu dan persyaratan kesehatan higienis serta sanitasi. Saat ini, dari 30 ribu lebih dapur yang beroperasi, baru ada 34 dapur yang memiliki sertifikat. Budi memastikan pemerintah akan segera mendorong para pengusaha mengurus sertifikat tersebut. ""Diharapkan semua satu bulan selesai ya,"" ujar dia. SLHS Belum Cukup Atasi Kasus Keracunan Meski begitu, Budi mengakui sertifikat kelayakan atau SLHS ini belum cukup untuk memastikan kasus keracunan makan bergizi gratis tidak terulang. Ia percaya bagaimana pun perlu ada pengawasan yang ketat dalam proses masak hingga distribusi makanan. Itu sebabnya, kata dia, Kemenkes sudah bersepakat dengan Badan Gizi Nasional akan bersama-sama mengontrol proses makanan, dari mulai memilih bahan, mengolah, hingga menyajikannya. ""Itu sudah kami sepakati bahwa nanti akan kami bantu bersama sama agar tidak terjadi lagi,"" ujar dia. Pilihan Editor: Cap Komunis yang Tak Hilang pada Korban Tragedi 1965","Dede Leni Mardianti, Ninis Chairunnisa",https://statik.tempo.co/data/2025/10/01/id_1431962/1431962_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/sederet-pernyataan-menkes-budi-gunadi-soal-klb-mbg-2075485,f5be323e95c248e53d44fd23647b33872377078604136b45dd8c519148bea30e,2025-11-13 22:04:53.767 1984,sindonews,mbg,2025-09-26 19:50:00,Cerita Nanik S Deyang Dihubungi Politikus Minta Dapur MBG: Langsung Saya Blokir,"JAKARTA JAKARTA - Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Deyang Nanik S Deyang mengaku sempat dihubungi seorang politikus yang meminta Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi ( SPPG SPPG ) atau dapur program Makan Bergizi Gratis ( MBG MBG ). Dia pun langsung memblokir nomor WhatsApp (WA) politikus tersebut. Awalnya, Nanik cerita bahwa dia tidak segan-segan menutup dapur MBG yang tidak sesuai prosedur meskipun dapur MBG itu dimiliki oleh seorang jenderal. ""Mau punyanya jenderal, mau punyanya siapa, kalau melanggar akan saya tutup, saya enggak peduli,"" kata Nanik ketika menggelar konferensi pers di Kantor BGN, Jakarta Pusat, Jumat (26/9/2025). Kata Nanik, dapur MBG harus menjalankan standar operasional prosedur yang telah ditentukan. Sebab, makanan MBG ini akan dikonsumsi oleh anak-anak generasi penerus bangsa. Jika tidak dilakukan secara prosedural, akan berakibat fatal terhadap keselamatan nyawa manusia. Baca Juga: Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang Menangis, Sampaikan Permintaan Maaf karena Banyak Anak Keracunan MBG Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang Menangis, Sampaikan Permintaan Maaf karena Banyak Anak Keracunan MBG ""Serius saya, jangan main-main sama urusan kesehatan anak, ini kan program. Kasihan banyak anak anak enggak bisa makan, kita mau kasih makan kok rebutan,"" ujarnya. Setelah menegaskan tak takut akan menindak tegas oknum yang nakal, Nanik bercerita ada seorang politikus yang menghubunginya. Politikus tersebut meminta dapur MBG kepadanya. ""Serius nih ada yang WA saya, Mbak blablablabla. Saya jawab 'Kamu politikus bukannya bantu saya bagaimana mengomunikasikan soal keracunan, malah minta dapur'. Saya langsung blok, blok, enak aja lu ngurusin dapur, ya lah. Saya enggak mau kayak begitu,"" katanya. (zik) (zik)",Danandaya Aria Putra,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/26/15/1625443/cerita-nanik-s-deyang-dihubungi-politikus-minta-dapur-mbg-langsung-saya-blokir-tpj.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1625443/15/cerita-nanik-s-deyang-dihubungi-politikus-minta-dapur-mbg-langsung-saya-blokir-1758888581?showpage=all,88a4d1f90a69b4bb174dc939120eda354bb88e965bcacee7093bf99202bea3c9,2025-11-13 21:55:21.840 1985,sindonews,mbg,2025-09-26 19:03:00,"Sukseskan Program MBG, Jenderal Agus Subiyanto Resmikan 339 SPPG TNI","KARANGANYAR KARANGANYAR - Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto meresmikan 339 Sentra Penyediaan Pangan dan Gizi (SPPG) TNI yang dipusatkan di Lanud Adi Soemarmo, Karanganyar, Jawa Tengah. Peresmian ini untuk menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG) di seluruh wilayah Indonesia, terutama Karanganyar dan Solo, Jawa Tengah. Dalam kesempatan itu, Panglima TNI menegaskan pentingnya peran TNI dalam mendukung kesejahteraan masyarakat melalui pemenuhan kebutuhan gizi. Menurut dia, kualitas sumber daya manusia yang sehat dan kuat harus dipersiapkan sejak dini, dan TNI siap hadir untuk membantu mewujudkannya. Pelibatan TNI dalam program MBG merupakan wujud tanggung jawab moral dan pengabdian TNI kepada rakyat. TNI selalu hadir dalam membantu kesulitan rakyat, salah satunya pemenuhan gizi bagi anak sekolah. Ini dalam upaya menyiapkan generasi penerus bangsa yang sehat, kuat, dan cerdas, ujarnya, Jumat (26/9/2025). Melalui video conference, Panglima TNI juga menyapa para Panglima Komando Utama (Pangkotama) yang berada di lokasi SPPG TNI di berbagai wilayah, termasuk di Kodim Jayapura. Pada kesempatan itu, Panglima TNI berpesan agar seluruh dapur SPPG dikelola dengan baik, terutama dalam menjaga kebersihan dan kualitas makanan yang akan dikonsumsi para siswa. Baca juga: Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang Menangis, Sampaikan Permintaan Maaf karena Banyak Anak Keracunan MBG Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang Menangis, Sampaikan Permintaan Maaf karena Banyak Anak Keracunan MBG Tetap menjaga kebersihannya sehingga higienisnya tetap terjaga, dari proses masak sampai pendistribusian dan dikonsumsi oleh anak-anaknya. Jangan terlalu lama makanannya disantap sama siswa-siswa itu, masakan yang dimakan masih fresh, pesannya. Sejak awal pelaksanaannya, TNI telah mengoperasikan 113 SPPG di berbagai daerah. Melalui peresmian 339 SPPG tambahan kali ini, total keseluruhan meningkat menjadi 452 SPPG yang tersebar di seluruh satuan TNI Angkatan Darat, Laut, dan Udara. Baca juga: Istana Janji Tangani Keracunan MBG Ratusan Siswa di Bandung Barat: Jangan sampai Terjadi Demoralisasi Istana Janji Tangani Keracunan MBG Ratusan Siswa di Bandung Barat: Jangan sampai Terjadi Demoralisasi Launching SPPG oleh TNI memiliki beberapa tujuan utama, yakni mempercepat pembangunan SPPG di seluruh Indonesia sebagai wujud kepedulian dan dukungan TNI terhadap program pemerintah Asta Cita; memperluas jumlah penerima manfaat terutama siswa; membuka lapangan kerja; memperkuat rantai pasok bagi petani, peternak, nelayan, dan UMKM; membantu pemerintah pusat dan daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat; meningkatkan kualitas SDM anak-anak sebagai generasi penerus bangsa; menggerakkan roda ekonomi masyarakat; serta mengoptimalkan peran koperasi Merah Putih. Keberadaan ratusan SPPG tersebut diperkirakan akan memberikan manfaat langsung bagi 378.745 siswa di seluruh Indonesia, termasuk ibu hamil dan balita. Hal ini sekaligus menjadi bukti nyata komitmen TNI untuk senantiasa hadir di tengah rakyat, mendukung terwujudnya generasi penerus bangsa yang lebih sehat, kuat, dan berkualitas. (cip) (cip)",Sucipto,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/26/174/1625415/sukseskan-program-mbg-jenderal-agus-subiyanto-resmikan-339-sppg-tni-ooa.jpg,https://daerah.sindonews.com/read/1625415/174/sukseskan-program-mbg-jenderal-agus-subiyanto-resmikan-339-sppg-tni-1758884986?showpage=all,44c15534d18d4f8ac4800f67262a37dfb20a834ba9750748b12ae3339c38ca4c,2025-11-13 21:55:33.620 2014,sindonews,mbg,2025-09-23 20:56:00,Bupati Indramayu Dorong Kolaborasi Pusat dan Daerah Maksimalkan Program MBG,"INDRAMAYU INDRAMAYU - Kasus keracunan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) yang berulang di sejumlah daerah menuntut adanya pengawasan yang lebih ketat. Selama ini, pengawasan gizi dan higienitas MBG masih didominasi Badan Gizi Nasional (BGN) sehingga ruang bagi pemerintah daerah (Pemda) untuk terlibat lebih dekat masih sangat terbatas. Bupati Indramayu Lucky Hakim menilai perlunya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk meningkatkan pengawasan program MGB. Sehingga, pengawasan tak hanya dibebankan ke pusat. Baca juga: Marak Kasus Keracunan MBG, DPR Sentil BGN Marak Kasus Keracunan MBG, DPR Sentil BGN ""Setiap dapur MBG memang sudah ada pengawas dan ahli gizi. Namun, nyatanya kejadian keracunan masih berulang. Pemda lebih tahu kearifan lokal, sehingga pengawasan dari hulu ke hilir akan lebih efektif bila dilibatkan,"" ujarnya, Selasa (23/9/2025). Pakar Gizi Masyarakat Tan Shot Yen menilai pelibatan Pemda sangat penting. BGN tidak bisa berjalan sendiri tanpa melibatkan Dinas Kesehatan, Puskesmas, dan Posyandu yang sudah terbiasa mengelola sistem gizi di daerah. ""BGN terlalu eksklusif. Padahal, Puskesmas dengan fungsi kesehatan lingkungan (kesling) dan UKS bisa menjadi garda depan supervisi. Posyandu pun punya jaringan hingga akar rumput,"" kata Tan Shot Yen. Pola kebijakan MBG yang terlalu top down akan sulit berjalan efektif. ""Kebijakan seharusnya digeser secara bertahap agar stakeholder di daerah mendapat wewenang lebih besar,"" ucapnya. Untuk itu, Tan Shot Yen mendorong agar BGN bersinergi dengan Kemendagri dan kementerian terkait untuk membuka ruang kolaborasi hingga level daerah. Dengan begitu, Dinas Kesehatan, Puskesmas, dan Posyandu berperan aktif dalam sistem pengawasan dan monitoring MBG. (jon) (jon)",Rakhmatulloh,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/23/174/1624087/bupati-indramayu-dorong-kolaborasi-pusat-dan-daerah-maksimalkan-program-mbg-dwm.JPG,https://daerah.sindonews.com/read/1624087/174/bupati-indramayu-dorong-kolaborasi-pusat-dan-daerah-maksimalkan-program-mbg-1758632979?showpage=all,dc094a22449e7e5773294e8a1f65920a40b4d598347adff732f6e6fd8db79ca8,2025-11-13 21:58:33.107 1986,tempo,mbg,2025-10-10 16:25:40,"Jenguk Siswa yang Keracunan Usai Menyantap MBG, Wakil Bupati Karanganyar: Terakhir Menunya Nasi Goreng","WAKIL Bupati Karanganyar Adhe Elliana menjenguk sejumlah siswa sekolah yang dirawat di RSUD Kartini pada Jumat, 10 Oktober 2025. Para siswa dirujuk ke rumah sakit itu setelah mengalami gejala keracunan seusai menyantap menu makan bergizi gratis atau MBG pada Kamis, 9 Oktober 2025. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar, jumlah siswa sekolah yang mengalami keracunan tercatat sebanyak 105 orang. ""Dari data totalnya (siswa keracunan) 105 orang tetapi tidak semuanya rawat inap, karena yang rawat inap ada 10 orang, sekarang tinggal 9 orang, dan ini semuanya besok sudah diperbolehkan pulang,"" ujar Adhe ketika ditemui wartawan di RSUD Kartini, Karanganyar hari ini. Dalam kunjungan tersebut, Adhe yang juga Ketua Satgas Makan Bergizi Gratis (MBG) Kabupaten Karanganyar, memastikan seluruh siswa dalam kondisi membaik. Ia pun berdiskusi dengan para siswa ihwal menu MBG yang mereka santap kemarin. Dari situ, diketahui bahwa pelaksanaan makan bergizi ke sekolah mereka sudah berjalan sekitar dua bulan. ""Ternyata mereka sudah dapat MBG ini selama dua bulan sampai kemarin terakhir itu makan menu nasi goreng. Mereka bilang sebelumnya mereka makan dan katanya enak. Setelah ini mereka juga mau MBG asalkan jangan nasi goreng, itu pesannya,"" kata Adhe. Ia mengatakan setelah peristiwa keracunan itu, satuan pelayanan pemenuhan gizi atau SPPG yang menyalurkan MBG ke sekolah itu dihentikan operasionalnya sementara. ""Kami berencana meninjau ke SPPG tersebut,"" kata dia. Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar Dwi Rushariati menambahkan, langkah penanganan terhadap kasus keracunan yang dialami para siswa di Tawangmangu itu telah dilakukan sesuai prosedur Kejadian Luar Biasa atau KLB. Tim dari Dinas Kesehatan telah mengambil sampel dari makanan MBG yaitu nasi goreng, ayam, tahu, dan semangka untuk uji laboratorium. ""Sesuai standar KLB, dalam kurun waktu kurang dari 24 jam kami sudah mengambil sampel dari makanan untuk diuji laboratorium. Dari situ nanti akan diketahui dari mana sumber bakteri,"" ujar Dwi. Dari informasi yang didapatkan Tempo, siswa di Tawangmangu yang mengalami gejala keracunan diduga akibat MBG pada Kamis, 9 Oktober 2025 bukan hanya di SD Nglebak 3, tapi juga di SDN Ngeblak 2, SMP Negeri (SMPN) 1 Tawangmangu, dan dari dua taman kanak-kanak. Pilihan Editor: Setelah Hiu Menjadi Lauk MBG","Septia Ryanthie, Juli Hantoro",https://statik.tempo.co/data/2025/10/10/id_1434068/1434068_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/jenguk-siswa-yang-keracunan-usai-menyantap-mbg-wakil-bupati-karanganyar-terakhir-menunya-nasi-goreng-2078310,043d464d68cef3315f5aef9e0143f999a4a81be33c13854152af7312a7586d01,2025-11-13 21:55:33.874 1987,sindonews,mbg,2025-09-26 16:59:00,"Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang Menangis, Sampaikan Permintaan Maaf karena Banyak Anak Keracunan MBG","JAKARTA JAKARTA - Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Deyang Nanik S Deyang menyampaikan permintaan maaf atas insiden keracunan yang terjadi pada program Makan Bergizi Gratis ( MBG MBG ). Permintaan maaf itu disampaikan sambil menangis saat konferensi pers di Kantor BGN, Jakarta, Jumat (26/9/2025). ""Dari hati saya yang terdalam saya mohon maaf, atas nama BGN atas nama seluruh SPPG di Indonesia, saya mohon maaf,"" kata Nanik. Dia menegaskan, BGN akan bertanggung jawab atas keracunan yang disebabkan karena program MBG. BGN juga akan menanggung biaya pengobatan pelajar yang diduga keracunan. Baca Juga: Jejak Pendidikan Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang yang Menahan Tangis soal Kasus Keracunan MBG Jejak Pendidikan Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang yang Menahan Tangis soal Kasus Keracunan MBG ""Pokoknya kami mengaku salah. Kami mengaku salah atas apa yang terjadi insiden keamanan pangan,"" katanya. Dalam kesempatan itu, ia juga mengaku prihatin atas kelalaian yang menyebabkan ribuan pelajar diduga keracunan menu MBG. Hatinya teriris melihat banyaknya keracunan itu. ""Saya seorang ibu melihat gambar-gambar di video sedih hati saya,"" ujarnya. Bedasarkan data yang ditampilkan, terdapat 70 kasus yang ditimbulkan dari program MBG. Dari jumlah kasus itu, sebanyak 5.914 orang diduga mengalami gejala keracunan. (zik) (zik)",Danandaya Aria Putra,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/26/15/1625385/wakil-kepala-bgn-nanik-s-deyang-menangis-sampaikan-permintaan-maaf-karena-banyak-anak-keracunan-mbg-guz.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1625385/15/wakil-kepala-bgn-nanik-s-deyang-menangis-sampaikan-permintaan-maaf-karena-banyak-anak-keracunan-mbg-1758877795?showpage=all,0adbefd56528f52f4aded7e10e4fd93704aeb2670cc4a6a366e70b7f08c50a12,2025-11-13 21:55:44.045 1988,tempo,mbg,2025-10-10 15:39:17,Gerindra Bilang Prabowo Tak Tutup Mata soal Sengkarut Program MBG,"SEKRETARIS Dewan Pembina Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan Presiden Prabowo Subianto tidak menutup mata perihal problem yang timbul dalam pelaksanaan program makan bergizi gratis atau MBG. ""Apa yang menjadi komplain, catatan, dan masalah, pemerintah tidak tutup mata,"" kata Muzani saat berpidato dalam penutupan Musyawarah Nasional Perempuan Indonesia Raya di Jakarta pada Jumat, 10 Oktober 2025. Perempuan Indonesia Raya merupakan organisasi sayap Partai Gerindra. Organisasi ini didirikan pada 9 Oktober 2008. Muzani mengungkapkan Prabowo kerap mencatat, mendengar, dan memperhatikan pelbagai sisi untuk mengevaluasi salah satu program prioritas pemerintahannya tersebut. Sebab, ucap dia, MBG dibuat tidak hanya untuk meningkatkan gizi generasi penerus bangsa. ""Pemerintah akan terus memperbaiki tiap masalah, komplain yang dihadapi di lapangan,"" ujarnya. Muzani mengatakan alasan Prabowo menciptakan MBG juga untuk meningkatkan gairah perekonomian di daerah-daerah Tanah Air. Menurut dia, hal ini sudah memiliki dampak positif untuk warung dan toko bahan pokok. Selain itu, dia menilai program MBG ditujukan untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru. ""Banyak ibu-ibu di daerah yang tadinya tidak memiliki pekerjaan, sekarang punya pekerjaan untuk membantu menyukseskan MBG,"" ucap Muzani. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat ini mengatakan program MBG sejatinya dibuat untuk jangka panjang. Dia yakin, dengan target pemenuhan gizi kepada puluhan juta anak, beban negara dalam pengeluaran BPJS Kesehatan bisa berkurang. ""Kami yakin generasi emas Indonesia akan tercapai dari program MBG ini,"" kata Muzani. Salah satu masalah dalam pelaksanaan program MBG ialah keracunan makanan. Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia atau JPPI mencatat jumlah korban keracunan MBG tembus menjadi 10.482 orang per Sabtu, 4 September 2025. Berdasarkan catatan JPPI, sejak pemerintah menutup satuan pelayanan pemenuhan gizi atau SPPG yang bermasalah pada akhir September lalu, angka kasus keracunan MBG justru melonjak signifikan. Bahkan kasus keracunan menyebar ke dua provinsi baru, yakni Sumatera Barat sebanyak 122 anak dan Kalimantan Tengah 27 anak. ""Dengan data ini, kami bisa simpulkan bahwa penutupan sebagian SPPG sama sekali tidak efektif,"" kata Koordinator JPPI Ubaid Matraji melalui keterangan tertulis pada Ahad, 5 September 2025. Ia mendesak pemerintah menutup semua dapur MBG sampai proses audit dan perbaikan kualitas dapur selesai. ""Jika tidak semua dapur ditutup, dikhawatirkan jumlah korban dan keselamatan nyawa anak terus terancam,"" tuturnya. Pemerintah telah merespons desakan menghentikan proyek MBG setelah banyaknya kasus keracunan. Dalam rapat lintas kementerian dan lembaga pada 28 September 2025, pemerintah bersepakat hanya akan menutup SPPG yang bermasalah. Adapun SPPG yang belum pernah menyebabkan keracunan tetap boleh beroperasi. Meski begitu, sebagai langkah perbaikan, pemerintah mewajibkan semua SPPG memperbaiki kualitas pelayanan dan kebersihan dapur dengan mengurus Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Pilihan Editor: Akankah Perpres Makan Bergizi Gratis Mencegah Keracunan","Novali Panji Nugroho, Juli Hantoro",https://statik.tempo.co/data/2025/10/09/id_1433785/1433785_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/gerindra-bilang-prabowo-tak-tutup-mata-soal-sengkarut-program-mbg-2078293,05ac5b567672501bb61c678e7b0b6df4211ae3da4642abe7830ae003f4e0ca6c,2025-11-13 21:55:45.295 1989,sindonews,mbg,2025-09-26 15:35:00,Kapolri soal Marak Kasus Keracunan MBG: Polri Sedang Melakukan Pendalaman,"JAKARTA JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo buka suara terkait maraknya kasus dugaan keracunan dari Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di sejumlah daerah. Jenderal Sigit mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah turun ke lapangan untuk melakukan pendalaman terkait kasus tersebut. Ya, Polri saat ini sedang melakukan pendalaman, turun ke lapangan untuk melaksanakan pendalaman satu per satu, kata Kapolri di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (26/9/2025). Jenderal Sigit menuturkan, nantinya hasil pendalaman tersebut akan disampaikan ke publik. Tentunya secara resmi nanti akan kita informasikan, jelas dia. Baca juga: Marak Kasus Keracunan MBG, Ada Sabotase? Marak Kasus Keracunan MBG, Ada Sabotase? Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad merespons soal maraknya keracunan makan bergizi gratis (MBG) di sejumlah daerah. Dasco meminta aparat penegak hukum (APH) turun tangan ikut menginvestigasi kasus ini. Menurut dia, hal ini sangat penting untuk memastikan apakah kasus keracunan tersebut disebabkan oleh kelalaian dalam proses penyajian makanan, atau justru ada dugaan kesengajaan. Kita juga meminta kepada APH untuk juga ikut melakukan investigasi lapangan, untuk kemudian membedakan mana yang benar-benar keracunan, kelalaian, mana yang kemudian ada hal-hal yang mungkin ya sengaja begitu kan, kata Dasco di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/9/2025). Ketua Harian DPP Partai Gerindra itu juga mengingatkan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menyikapi dengan serius kasus keracunan massal yang marak terjadi. Dia mengimbau semua pihak memberikan kesempatan bagi BGN untuk mengevaluasi pelaksanaan MBG secara menyeluruh. (rca) (rca)",Riyan Rizki Roshali,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/26/13/1625325/kapolri-soal-marak-kasus-keracunan-mbg-polri-sedang-melakukan-pendalaman-uwj.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1625325/13/kapolri-soal-marak-kasus-keracunan-mbg-polri-sedang-melakukan-pendalaman-1758874198?showpage=all,cb395ff7effc518d8c4ad8e92514b7da25a97c49c806bbd88cdffbaac97c9f5f,2025-11-13 21:55:54.499 1990,sindonews,mbg,2025-09-26 15:35:00,"Ikan Hiu Picu Keracunan MBG di Kalbar, Dokter: Merkurinya Tinggi, Berbahaya untuk Anak","JAKARTA JAKARTA - kasus keracunan makanan di program Makan Bergizi Gratis ( MBG MBG ) terjadi diSDN 12 Benua Kayong, Ketapang, Kalimantan Barat, yang mengalami keracunan massal usai mengonsumsi ikan hiu ikan hiu goreng. Ikan hiu sendiri merupakan santapan yang cukup jarang dikonsumsi sebagian orang. Ini membuat publik bertanya-tanya perihal kandungan gizi dari ikan laut tersebut dan kelayakannya untuk dikonsumsi. Baca juga: Marak Kasus Keracunan MBG, Ada Sabotase? Marak Kasus Keracunan MBG, Ada Sabotase? Melihat fenomena itu, dokter spesialis anak dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dr Yogi Prawira, SpA menjelaskan beberapa ikan laut memiliki kandungan merkuri dan toksik yang tinggi sehingga sebaiknya tak dikonsumsi, khususnya pada anak-anak. Kita tahu laut kita ini memang sangat kaya, tapi juga polutan yang ada itu berisiko menyebabkan jenis-jenis ikan tertentu mengalami akumulasi zat-zat yang sifatnya toksin, salah satunya adalah logam seperti merkuri, ungkap dr Yogi dalam webinar, Kamis (25/9/2025). Baca juga: Bareskrim Atensi Penanganan Kasus Keracunan MBG di Berbagai Daerah Bareskrim Atensi Penanganan Kasus Keracunan MBG di Berbagai Daerah dr. Yogi menjelaskan beberapa ikan laut yang tinggi kandungan merkuri merkuri ialah ikan tuna dan ikan hiu. Ikan-ikan tersebut berpotensi terpapar berbagai zat toksik dari cemaran di lautan sehingga dikhawatirkan beracun saat dimakan. dr. Yogi juga mengungkap ikan tersebut sebaiknya tidak diberikan pada anak-anak dan rentan mengalami keracunan. Akumulasi merkurinya di ikan (laut) bisa lebih tinggi dibandingkan spesies ikan lainnya dan tidak disarankan diberikan untuk anak, paparnya. Melansir The Spruce Eats, merkuri adalah logam yang sangat beracun bagi manusia. Efek keracunan merkuri dapat meliputi kebutaan, kerontokan rambut, gigi, dan kuku, pengelupasan kulit, dan gagal ginjal. Ikan hiu sendiri memiliki salah satu konsentrasi merkuri tertinggi di antara semua makanan laut. (nnz) (nnz)",Annastasya Rizqa,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/26/155/1625323/ikan-hiu-picu-keracunan-mbg-di-kalbar-dokter-merkurinya-tinggi-berbahaya-untuk-anak-uwa.jpg,https://lifestyle.sindonews.com/read/1625323/155/ikan-hiu-picu-keracunan-mbg-di-kalbar-dokter-merkurinya-tinggi-berbahaya-untuk-anak-1758874183?showpage=all,1a6a2b9af2ca61263363419813fc1db40d5f948e9106bafa9d6bdc5e66bafcf6,2025-11-13 21:56:05.257 1994,sindonews,mbg,2025-09-26 07:04:00,Bareskrim Atensi Penanganan Kasus Keracunan MBG di Berbagai Daerah,"JAKARTA JAKARTA - Bareskrim Polri turun tangan melakukan asistensi terkait kasus dugaan keracunan dari Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG) yang terjadi di berbagai daerah. Pengusutan akan dilakukan oleh tiap polda jajaran. Untuk MBG yang keracunan itu ditangani oleh polda masing-masing, polda, polres masing-masing. Kita melakukan asistensi proses penanganannya supaya kita bisa dapatkan fakta untuk keamanan pangan itu sendiri, kata Dirtipideksus Bareskrim Bareskrim Bareskrim Polri Brigjen Helfi Assegaf dikutip Jumat (26/9/2025). Helfi menjelaskan proses asistensi yang dilakukan guna mendalami proses keamanan dalam penyajian MBG dari hulu sampai hilir. Dari hasil asistensi itulah, kata dia, akan diberikan rekomendasi kepada pihak pelaksana. Baca juga: LSI Denny JA Ingatkan Waspadai Tangan Jahil Rusak MBG: Darurat Yes, Setop Program No LSI Denny JA Ingatkan Waspadai Tangan Jahil Rusak MBG: Darurat Yes, Setop Program No Nanti dari hasil pengecekan dan asistensi itu tentunya muaranya memberikan rekomendasi kepada pemerintah terutama kepada penyelenggara MBG itu sendiri, ujar dia. Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad merespons soal maraknya keracunan MBG di sejumlah daerah. Dasco meminta aparat penegak hukum (APH) turun tangan ikut menginvestigasi kasus ini. Baca juga: 6.000 Kasus Keracunan Makanan Akibat MBG, Begini Cara Deteksi Dini Menurut Dokter Anak 6.000 Kasus Keracunan Makanan Akibat MBG, Begini Cara Deteksi Dini Menurut Dokter Anak Menurut dia, hal ini sangat penting untuk memastikan apakah kasus keracunan tersebut disebabkan oleh kelalaian dalam proses penyajian makanan, atau justru ada dugaan kesengajaan. Kita juga meminta kepada APH untuk juga ikut melakukan investigasi lapangan, untuk kemudian membedakan mana yang benar-benar keracunan, kelalaian, mana yang kemudian ada hal-hal yang mungkin ya sengaja begitu kan, kata Dasco di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (25/9/2025). Ketua Harian DPP Partai Gerindra itu juga mengingatkan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk menyikapi dengan serius kasus keracunan massal yang marak terjadi. Dia mengimbau semua pihak memberikan kesempatan bagi BGN untuk mengevaluasi pelaksanaan MBG secara menyeluruh. (rca) (rca)",Riyan Rizki Roshali,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/26/13/1625095/bareskrim-atensi-penanganan-kasus-keracunan-mbg-di-berbagai-daerah-fub.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1625095/13/bareskrim-atensi-penanganan-kasus-keracunan-mbg-di-berbagai-daerah-1758845344?showpage=all,8a984c3d835a71f910b9726a45ce0bfe9e6b520288150744f5ba412ca6939856,2025-11-13 21:56:26.220 1995,sindonews,mbg,2025-09-26 06:00:00,"6.000 Kasus Keracunan Makanan Akibat MBG, Begini Cara Deteksi Dini Menurut Dokter Anak","JAKARTA JAKARTA - Kasus keracunan makanan keracunan makanan pada anak-anak semakin meluas di berbagai wilayah Indonesia. Kejadian yang diduga akibat program Makanan Bergizi Gratis ( MBG MBG ) ini sudah mencatatkan hampir 6.000 kasus keracunan, hingga dinyatakan status KLB (Kejadian Luar Biasa). Dokter Spesialis Anak, Dr. Yogi Prawira mengatakan untuk mencegah keracunan pada anak semakin serius, bisa dilihat pada tanda-tanda awal. Ini dapat mencegah kondisi anak yang keracunan memburuk. ""Keracunan pada anak itu sudah terjadi sejak beberapa tahun lalu, baik di luar negeri maupun di Indonesia. Tentu kita mendukung program dari pemerintah, tapi ketika ada KLB, maka kita perlu melakukan mitigasi,"" kata Dr. Yogi dalam konferensi pers secara daring, dikutip Jumat (26/9/2025). Baca juga: LSI Denny JA Ingatkan Waspadai Tangan Jahil Rusak MBG: Darurat Yes, Setop Program No LSI Denny JA Ingatkan Waspadai Tangan Jahil Rusak MBG: Darurat Yes, Setop Program No Dr. Yogi mengatakan bahwa tanda-tanda keracunan makanan dapat dideteksi sejak dini. Ia juga mengungkapkan bahwa keracunan makanan dan alergi berbeda. Sebab, efek yang ditimbulkan pada tubuh juga berbeda. ""Alergi dan keracunan berbeda. Kalau keracunan setelah mengkonsumsi makanan. sedangkan alergi merupakan reaksi tubuh saat mengkonsumsi makanan tapi sifatnya individual. Kalau keracunan muncul beberapa jam hingga beberapa hari setelah mengkonsumsi makanan. Kalau alergi biasanya beberapa menit atau jam setelah mengkonsumsi makanan,"" ujarnya. Baca juga: Marak Kasus Keracunan MBG, DPR Sentil SPPG: Bahan Baku Asal, Cara Masak Abai Higienitas Marak Kasus Keracunan MBG, DPR Sentil SPPG: Bahan Baku Asal, Cara Masak Abai Higienitas Meski dapat terjadi beberapa hari setelah mengkonsumsi makanan, gejala keracunan sudah dapat dilihat dari beberapa tanda yang muncul, seperti dibagikan Dr. Yogi: 1. Demam, nyeri kepala atau pusing, pandangan kabur 2. Mual, muntah, nyeri perut, BAB cair, BAB berdarah 3. Dehidrasi (mulut kering, kehausan terus-menerus, pusing, berkemih lebih sedikit, warna air kemih pekat, lemas) 4. Kelemahan anggota gerak. ""Pada saat kita melakukan pemantauan anak yang dicurigai keracunan, maka ini harus segera dibawa ke rumah sakit. Pada anak, risiko dehidrasi lebih besar ketimbang usia dewasa. Ada komplikasi dari dehidrasi bisa alami gangguan lainnya. Kita harus bisa lebih hati-hati dalam memantau,"" ujar Dr. Yogi. Untuk menghindari keracunan makanan, Dr. Yogi menyarankan selalu menjaga kebersihan. Menurutnya, menerapkan cuci tangan seperti yang disosialisasikan saat pandemo Covid-19 harus tetap diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. ""Secara prinsip, keracunan makanan bisa terjadi kepada siapa saja dan kapan saja. Penting bagi kita untuk mengajarkan kepada anak-anak untuk selalu menjaga kebersihan,"" tuturnya. (nnz) (nnz)",Muhammad Fadli Ramadan,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/25/155/1625047/6000-kasus-keracunan-makanan-anak-begini-cara-deteksi-dini-menurut-dokter-anak-obf.jpg,https://lifestyle.sindonews.com/read/1625047/155/6000-kasus-keracunan-makanan-akibat-mbg-begini-cara-deteksi-dini-menurut-dokter-anak-1758809370?showpage=all,1fa2ace57406c290284c211feed7dcfdf544c6d518585b71f998d3e5d1852fd2,2025-11-13 21:56:36.863 1996,tempo,mbg,2025-10-08 16:19:00,BGN Hentikan Operasional SPPG Kota Soe 1 Setelah Terjadi Keracunan MBG,"BADAN Gizi Nasional (BGN) menghentikan operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kota Soe 1, Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, usai kejadian keracunan massal akibat konsumsi makan bergizi gratis (MBG). Penghentian itu dilakukan sampai hasil laboratorium keluar dan rekomendasi perbaikan diterapkan. ""Kami telah mengeluarkan Nota Dinas Nomor 585/D.TWS/10/2025 tanggal 6 Oktober 2025, tentang Pemberhentian Operasional SPPG Kota Soe 1, Kecamatan Kota Baru, Kabupaten TTS, kata Ketua Tim Investigasi Independen BGN Karimah Muhammad dari Kupang Nusa Tenggara Timur, dikutip dari keterangan resmi pada Rabu, 8 Oktober 2025. Tim BGN juga telah melakukan investigasi lapangan yang digelar pasca Kejadian Luar Biasa (KLB) insiden keracunan massal MBG di Soe, pada Jumat, 3 Oktober 2025. Dalam insiden itu, sebanyak 384 penerima manfaat mengalami gejala mual, muntah, pusing dan sesak napas, setelah mengonsumsi menu soto ayam suwir yang dibagikan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kota Soe 1. Kejadian itu diduga disebabkan oleh kesalahan dalam pengolahan dan penyimpanan bahan pangan, khususnya daging ayam, yang tidak memenuhi standar keamanan pangan,"" kata Karimah. Tim Investigasi menemukan fakta pada 1 Oktober, SPPG Kota Soe 1 sempat membatalkan pengolahan bahan baku karena ada daging ayam beku yang tidak layak olah dan bahan baku lainnya belum lengkap. Pada 2 Oktober, SPPG menerima ayam beku baru dengan kondisi yang tampak baik, dari pemasok yang sama. Setelah dibiarkan pada suhu ruang, bahan baku daging ayam beku itu lalu diolah untuk menu soto ayam suwir. Ahli gizi dan kepala SPPG hadir pukul 07.00 untuk memastikan bahan siap dimasak. Pemorsian makanan dilakukan pada pukul 6.20 pada 3 Oktober. Pada saat itu juga dilakukan uji organoleptik, dengan hasil baik. Makanan lalu didistribusikan ke sejumlah sekolah dan Posyandu. Namun, sekitar pukul 13.30, laporan pertama muncul dari SD GMIT 2 Soe bahwa beberapa siswa mengalami muntah dan pusing. Sebanyak 384 orang dilaporkan terdampak, dari 3.005 paket makanan yang dibagikan, dengan attack rate 12,81 persen. Kasus terbanyak terjadi di SD GMIT 2 Soe dan RSUD Soe. Gejala dominan yang dilaporkan adalah mual, muntah, dan pusing, diikuti buang air besar terus-menerus serta sesak napas. Tim menemukan variasi attack rate antar sekolah, dengan tingkat tertinggi di TK Oenasi dan SD GMIT 2 Soe. Beberapa sekolah lain, seperti SMP Negeri 1 dan PAUD Bethania, tidak melaporkan kasus. Menurut Karimah, perbedaan ini menunjukkan adanya kemungkinan paparan tidak merata akibat penyimpanan bahan pada suhu yang tidak tepat atau perbedaan kualitas bahan pangan. Sebab, sebelum makanan didistribusikan, relawan di SPPG pun turut mencicipi, namun tidak mengalami gejala reaksi sebagaimana dialami oleh Sebagian penerima manfaat. ""Relawan dapur yang ikut mencicipi makanan tidak mengalami gejala,"" ujarnya. Atas kejadian ini, SPPG Kota Soe 1 langsung menghentikan distribusi makanan. Seluruh pasien telah mendapat penanganan medis dan sudah dipulangkan secara bertahap sejak 4 Oktober, dalam kondisi sembuh. Kemudian, BGN menghentikan operasional SPPG Kota Soe 1 sampai hasil laboratorium keluar dan rekomendasi perbaikan diterapkan. Tim Investigasi BGN merekomendasikan agar SPPG Kota Soe 1 melakukan tracing selama 2x24 jam untuk memastikan bahwa tidak ada kasus baru; kemudian melakukan pemantauan berkelanjutan; serta meningkatkan pengawasan terhadap pengolah makanan MBG di tingkat dapur dan lapangan. Tim juga menganjurkan agar seluruh dapur penyedia MBG mengikuti pelatihan ulang tentang higiene dan sanitasi dapur, serta melaksanakan Sertifikasi Laik Higiene Sanitasi (SLHS) untuk memastikan fasilitas memenuhi standar keamanan pangan. Selain itu, tim BGN merekomendasikan agar hasil pemeriksaan laboratorium segera ditindaklanjuti untuk memastikan sumber kontaminasi dan menetapkan langkah perbaikan yang bersifat permanen. Seluruh pihak penyelenggara MBG diharapkan memperkuat sistem pengawasan mutu dan pelatihan keamanan pangan agar kejadian serupa tidak terulang di wilayah lain,"" kata Karimah. Pilihan Editor: Akankah Perpres Makan Bergizi Gratis Mencegah Keracunan","Dinda Shabrina, Ninis Chairunnisa",https://statik.tempo.co/data/2025/10/02/id_1432094/1432094_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/bgn-hentikan-operasional-sppg-kota-soe-1-setelah-terjadi-keracunan-mbg-2077551,b3595916d3d8c9e19a9570c58a9f3f6bf5c78493be5615bdb4b1d1406b7ad1e5,2025-11-13 21:56:41.593 1997,sindonews,mbg,2025-09-25 23:41:00,"MBG Sedot Anggaran Rp335 T, Bennix: Masih Ada Orang di Indonesia Tak Tahu Sarapan","JAKARTA JAKARTA - Program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) dinilai memiliki tujuan yang jelas, agar Indonesia bisa memenangkan masa depan. Hal ini diungkapkan oleh Founder Bennix Investor Group, Benny Batara atau Bennix di podcast TO THE POINT AJA!. Sementara itu belakangan Program MBG yang menjadi andalan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming dikritik keras lantaran menimbulkan lebih dari 5.000 kasus keracunan di puluhan kota dan kabupaten di 16 provinsi. Di sisi lain Benny Batara mengatakan, bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) juga dilakukan oleh negara- negara Eropa negara Eropa negara Eropa hingga Korea Selatan hingga saat ini. Benny dalam podcast TO THE POINT AJA!, menceritakan potret masyarakat di Indonesia yang masih belum bisa menikmati sarapan. Baca Juga: KSP Ungkap 8.549 Dapur MBG Belum Punya Sertifikat Higienis KSP Ungkap 8.549 Dapur MBG Belum Punya Sertifikat Higienis ""Saya jujur, kalau pun saya jadi gubernur, kepala daerah atau presiden. Hal pertama yang saya lakukan adalah kasih telur gratis, susu gratis, supaya masa depan kita menang. Ini yang dilakukan Jepang juga pertama kali, setelah selesai perang dunia kedua. Porak-poranda, rakyatnya stunting, kurang gizi di mana-mana, dia kasih makan gratis. Negara Eropa pun masih lakukan itu sampai sekarang, Korea Selatan juga lakukan itu,"" terang Benny Batara di podcast TO THE POINT AJA!, Kamis (25/9/2025). Saat menyambangi Bengkulu Utara pada 10 tahun lalu, Benny mengaku melihat bagaimana sebuah keluarga harus berbagi satu paha ayam dengan empat orang. Ia juga menekankan, bahwa menjadi sebuah kemewahan bagi beberapa orang untuk bisa makan siang. ""Saat kita makan di warung, ada ibu-ibu bawa satu anaknya ditarik, dan satu anaknya digendong. Pesan ayam goreng. Ditanya mau beli apa. Saya minta paha bawah aja karena harganya paling murah. Makan sini apa dibungkus? Ditanya sama si mbaknya. Dibungkus aja, kata dia. Soalnya saya buat makan lagi di rumah, masih ada lagi anaknya satu di rumah. Jadi satu paha ayam nanti dibagi empat orang. Terus di situ gua kaget, sedih banget ya Indonesia,"" ceritanya. ""Ini tahun 2021 apa 2022. Oh, masih ada satu paha ayam dibagi sama empat manusia di satu rumah di Bengkulu Utara, ini true story. Ini kita ngomong dunia nyata ya. Kita kan enggak tinggal di Menara Gading,"" terangnya. ""Masih ada orang di Indonesia ini yang enggak tahu apa itu sarapan. Karena itu privilege, buat mereka makan itu sehari sekali. Jadi sebuah kemewahan bisa ada makan siang. Ada orang yang masih enggak tahu ada sarapan,"" tegasnya. Anggaran MBG Rp335 Triliun Anggaran MBG Rp335 Triliun Sebagai informasi program Makan Bergizi Gratis menjadi salah satu dari delapan agenda prioritas di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara ( APBN APBN APBN ) 2026. MBG mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp335 triliun. Alokasi ini menjadi bagian dari total belanja negara sebesar Rp3.842,7 triliun. Baca Juga: DPR: Program MBG Harus Tetap Berjalan dengan Pengawasan Ketat DPR: Program MBG Harus Tetap Berjalan dengan Pengawasan Ketat Alokasi anggaran untuk MBG tersebut jauh melampaui program pendidikan lainnya. Angka Rp335 triliun jauh lebih besar dibandingkan alokasi untuk beasiswa anak sekolah hingga kuliah yang hanya mencapai Rp57,7 triliun, atau alokasi untuk guru dan dosen non-PNS yang sebesar Rp91,4 triliun. Meskipun anggaran pendidikan secara keseluruhan naik menjadi Rp769,1 triliun, sebagian besar (Rp223 triliun) tersedot oleh program MBG. (akr) (akr)",Anto Kurniawan,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/25/33/1625067/mbg-sedot-anggaran-rp335-t-bennix-masih-ada-orang-di-indonesia-tak-tahu-sarapan-tjz.jpg,https://ekbis.sindonews.com/read/1625067/33/mbg-sedot-anggaran-rp335-t-bennix-masih-ada-orang-di-indonesia-tak-tahu-sarapan-1758816591?showpage=all,348aed67839493732cc64aeabace605dba76f43b04684eb6225df68c380e05ae,2025-11-13 21:56:47.497 1998,tempo,mbg,2025-10-08 14:06:06,Ahmad Luthfi: Jawa Tengah Dirikan Posko 24 Jam Kawal Program MBG,"GUBERNUR Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengungkapkan rencana pendirian posko di Dinas Kesehatan kabupaten/kota untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis atau MBG. Posko ini akan beroperasi selama 24 jam sebagai pusat informasi, pengaduan, hingga penanganan cepat jika terjadi masalah. ""Posko ini berfungsi untuk pengaduan, pengecekan, dan tanggap darurat. Kami siapkan sebagai media informasi dan quick response,"" ujar Luthfi seusai meninjau dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi atau SPPG Jebres, Solo, Rabu, 8 Oktober 2025. Luthfi menambahkan, pendirian posko tersebut telah mendapat persetujuan dari Kepala Badan Gizi Nasional atau BGN. Ia berharap keberadaan posko di Jawa Tengah bisa menjadi model bagi daerah lain. ""Posko Dinas Kesehatan ini wajib siaga satu kali 24 jam. Wali kota dan bupati sudah menyepakati hal ini dalam rapat kemarin,"" katanya. Saat kunjungan itu, Luthfi didampingi Wali Kota Solo Respati Ardi. Menurut Luthfi, kunjungan ke SPPG Jebres dilakukan untuk memastikan dapur tersebut telah mengantongi Sertifikasi Laik Higien Sanitasi (SLHS). Jika sebelumnya SLHS hanya dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan, kini Dinas Kesehatan di daerah juga dapat menerbitkannya. ""SLHS ini penting untuk verifikasi, termasuk inspeksi makanan dan pengujian laboratorium selama 1 sampai 10 hari. Para karyawan juga dilatih cara penanganan makanan dan perhitungan kandungan gizinya, dengan pendampingan dari BGN,"" ucap Luthfi. Ia menyebutkan bahwa keberadaan tim lintas sektor akan menjamin keamanan program MBG agar tidak terulang kasus keracunan anak. Sosialisasi program juga telah dilakukan secara masif di seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah. Luthfi menambahkan, seluruh SPPG di daerah telah tergabung dalam grup WhatsApp bersama wali murid, siswa, kepala sekolah, ibu hamil, dan ibu menyusui. Grup tersebut digunakan sebagai wadah komunikasi dan interaksi langsung. Di situ bisa terjadi dialog antarpihak untuk menjaga mutu dan keamanan makanan, ujarnya. Saat ini, terdapat sekitar 1.430 SPPG yang sudah operasional di Jawa Tengah. Luthfi mengatakan, masukan dari penerima manfaat akan membantu pengembangan SPPG agar sesuai dengan tujuan program: menyehatkan dan menyejahterakan masyarakat. Ia juga menyoroti keterlibatan aktif masyarakat dalam program ini. Contohnya, di Solo, ibu-ibu PKK ikut mencicipi dan memeriksa makanan. Peran perempuan ini membuat suasana lebih kondusif karena program ini untuk anak-anak, katanya. Koordinator Regional SPPG Jawa Tengah, Reza Mahendra, menyebutkan hingga saat ini terdapat 83 SPPG yang telah memiliki SLHS dari total 1.500 titik. Sertifikasi dan penambahan jumlah SPPG terus dilakukan. ""SPPG yang sudah beroperasi sedang dalam proses pengurusan SLHS. Sementara yang akan beroperasi, wajib mengurus SLHS terlebih dulu,"" ujar Reza. Pilihan Editor: Tiga Lembaga Punya Data Korban Keracunan MBG Berbeda. Kok Bisa?","Septia Ryanthie, Juli Hantoro",https://statik.tempo.co/data/2025/10/08/id_1433425/1433425_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/ahmad-luthfi-jawa-tengah-dirikan-posko-24-jam-kawal-program-mbg-2077492,07616d3265d9c2855744ef7d205c12b0eb3eb69b26b4fce160a316d85bf48682,2025-11-13 21:56:52.861 1999,sindonews,mbg,2025-09-25 15:50:00,Jejak Pendidikan Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang yang Menahan Tangis soal Kasus Keracunan MBG,"JAKARTA JAKARTA - Riwayat pendidikan Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang Nanik S Deyang menarik untuk diulas. Terlebih institusi ini tengah disorot karena kasus keracunan Makanan Bergizi Gratis ( MBG MBG ) yang terus meluas di berbagai daerah dan memicu keprihatinan nasional. Salah satu peristiwa yang menyita perhatian terjadi di SMA Negeri 1 Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat, ketika ratusan siswa harus dilarikan ke rumah sakit usai mengonsumsi makanan dalam program MBG. Baca juga: Marak Kasus Keracunan MBG, Qodari: Pemerintah Tidak Buta dan Tuli Marak Kasus Keracunan MBG, Qodari: Pemerintah Tidak Buta dan Tuli Sebanyak 116 siswa dari SMA Negeri 1 Cihampelas dan SMK Karya Perjuangan Cipongkor mengalami gejala mual, muntah, sesak napas, hingga tenggorokan panas. Puluhan ambulans dikerahkan untuk membawa korban ke RSUD Cililin, di mana sebagian siswa mendapatkan perawatan intensif, sementara sebagian lainnya diperbolehkan pulang. Hingga kini, tercatat lebih dari 842 siswa di Bandung Barat menjadi korban keracunan MBG. Berdasarkan data Badan Gizi Nasional (BGN), sejak Januari hingga 22 September 2025, sudah ada 4.711 kasus keracunan MBG di seluruh Indonesia, dengan sebaran terbanyak di Pulau Jawa. Baca juga: Marak Kasus Keracunan MBG, Puan Minta Evaluasi: Jangan Sampai Anak-anak Dirugikan Marak Kasus Keracunan MBG, Puan Minta Evaluasi: Jangan Sampai Anak-anak Dirugikan Situasi ini membuat publik mendesak penjelasan dari BGN. Selain Kepala BGN Dadan Hindayana, perhatian juga tertuju pada Wakil Kepala BGN Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang, yang terus dikejar pertanyaan mengenai langkah pencegahan agar kasus tidak semakin parah. Wakil Kepala BGN Menahan Tangis Wakil Kepala BGN Menahan Tangis Dalam wawancara yang disiarkan YouTube SINDOnews, pada Kamis (25/9/2025), Nanik S Deyang tampak menahan tangis saat menyampaikan permohonan maaf atas kasus yang terjadi. Tanpa harus dilaporkan, kami juga sudah turun langsung mengumpulkan data. Saya sebagai orang baru di BGN akan segera membuka hotline pengaduan dan membentuk tim investigasi agar bisa menemukan penyebab keracunan ini sehingga sistem tata kelolanya bisa diperbaiki, ujarnya melalui YouTubeSINDOnews. Baca juga: Chef Arnold Kritik Program MBG, Soroti Eksekusi yang Lemah Chef Arnold Kritik Program MBG, Soroti Eksekusi yang Lemah Ia menambahkan, Atas nama BGN, kami mohon maaf untuk masyarakat Indonesia. Program iniluar biasa. kami inginanak-anak tumbuh dengan baik, gizinya terpenuhi. Kalau masih ada kurang-kurang, kami mohon maaf dan akan terus memperbaikinya, katanya,dengan suara bergetar. Riwayat Pendidikan dan Karier Nanik S Deyang Riwayat Pendidikan dan Karier Nanik S Deyang Meski kini menduduki jabatan strategis sebagai Wakil Kepala BGN, riwayat pendidikan Nanik tidak banyak dipublikasikan. Diketahui, ia merupakan alumnus Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Fakultas Biologi Angkatan 1984. Dalam sebuah unggahan pada Desember 2024, Nanik pernah menceritakan pengalamannya saat diundang ke Rakernas KA Unsoed. Ia mengaku bangga dengan perkembangan kampusnya, meski dirinya justru berkarier di luar bidang biologi. Jangan tiru saya, kuliahnya di Biologi tapi malah jadi wartawan dan pengusaha, ucapnya kala itu dengan nada bercanda, melansir Instagram pribadinya @nanik_deyang. Selain aktif di organisasi alumni, perjalanan karier Nanik cukup panjang. Ia dikenal sebagai jurnalis senior di Tabloid Bangkit yang kritis terhadap isu sosial, politik, dan ekonomi. Pada Pilpres 2019, ia dipercaya menjadi Wakil Ketua Badan Pemenangan Nasional Koalisi Adil Makmur untuk pasangan Prabowo-Sandi. Meski pasangan tersebut belum berhasil memenangkan kontestasi, hubungan Nanik dengan Prabowo tetap terjaga. Pada Oktober 2024, ia diangkat sebagai Wakil Kepala Badan Pengentasan Kemiskinan, lalu pada Juni 2025 dipercaya menjadi Komisaris Independen PT Pertamina (Persero). Puncaknya, pada 17 September 2025, Presiden Prabowo Subianto melantik Nanik S Deyang Nanik S Deyang sebagai Wakil Kepala BGN di Istana Negara. (nnz) (nnz)",Neneng Zubaidah,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/25/211/1624875/jejak-pendidikan-wakil-kepala-bgn-nanik-s-deyang-yang-menahan-tangis-soal-kasus-keracunan-mbg-kcp.jpg,https://edukasi.sindonews.com/read/1624875/211/jejak-pendidikan-wakil-kepala-bgn-nanik-s-deyang-yang-menahan-tangis-soal-kasus-keracunan-mbg-1758784190?showpage=all,64243447d9c66b00368c5f8014f4e470dafa86ef177a5df6347352d3e8e36b07,2025-11-13 21:56:58.152 2000,tempo,mbg,2025-10-08 09:42:00,Menteri Pendidikan Abdul Mu'ti Buka Peluang MBG Dikelola Sekolah,"MENTERI Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Muti menyatakan pemerintah membuka peluang program makan bergizi gratis atau MBG dikelola oleh sekolah. Mu'ti menuturkan konsep ini hanya akan diberlakukan di sekolah-sekolah yang sudah memiliki fasilitas yang memadai dan siap menyediakan makan bergizi. Pilihan Editor: Tiga Lembaga Punya Data Korban Keracunan MBG Berbeda. Kok Bisa? Di luar negeri, kata dia, konsep ini dikenal dengan istilah school kitchen. ""Mekanisme tersebut masih dalam tahap pembahasan lintas kementerian dan akan dipastikan setelah peraturan presiden terkait pengelolaan MBG resmi diterbitkan,"" ujar dia di Universitas Muria Kudus, Jawa Tengah, sebagaimana dilansir Antara pada Rabu, 7 Oktober 2025. Mu'ti mengatakan kesiapan sekolah-sekolah mengelola MBG secara mandiri akan ditentukan oleh Badan Gizi Nasional sesuai dengan syarat-syarat tertentu. Mu'ti belum mengungkap ketentuan apa saja yang akan dinilai oleh BGN. Menurut dia, mekanisme pengelolaan MBG lewat school kitchen masih dalam tahap pembahasan lintas kementerian. Ia memastikan aturan ini akan diumumkan setelah Perpres tentang MBG keluar. ""Bagaimana finalnya, kita tunggu sampai Perpresnya keluar. Apapun hasilnya, kami akan mengikuti dan melaksanakannya,"" kata dia. Sekretaris Umum Muhammadiyah ini menegaskan bahwa Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah mendukung penuh program prioritas Presiden Prabowo ini. Namun begitu, ia mengatakan kementriannya hanya berperan sebagai mitra saja. Pelaksana utama ditanggung oleh Badan Gizi Nasional. Mu'ti lantas menyatakan prihatin atas kasus keracunan MBG yang dialami ribuan siswa. Ia memastikan Kementerian Pendidikan akan proaktif dalam memperbaiki pelaksanaan MBG. ""Kami sudah beberapa kali rapat lintas kementerian untuk memperbaiki pelaksanaan MBG agar aman dan dapat terlaksana sesuai harapan Bapak Presiden,"" ujarnya. Per 4 Oktober 2025, Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat korban keracunan MBG mencapai 10.482 anak. Angka ini naik sebesar selama terjadi kenaikan korban MBG cukup signifikan sebanyak 1.833 orang selama periode 29 September hingga 4 Oktober 2025. Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada (UGM) Agus Sartono menilai kasus keracunan terjadi karena panjangnya proses pengolahan hingga distribusi makanan. Ia mendesak mendesak pemerintah mengubah konsep pengelolaan MBG yang telah 10 bulan dilaksanakan. Menurut Agus, penyaluran melalui satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) terbukti terus menimbulkan permasalahan baru. Mulai makanan kurang variatif dan kurang memenuhi gizi hingga kasus keracunan yang membuat siswa dilarikan rumah sakit dan diantaranya meninggal dunia. ""Belajar dari praktik baik negara maju, program MBG ini sebaiknya dilaksanakan melalui kantin sekolah,"" kata Agus melalui keterangan tertulis pada Jumat 3 Oktober 2025.","Dede Leni Mardianti, Devy Ernis",https://statik.tempo.co/data/2025/10/06/id_1433047/1433047_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/menteri-pendidikan-abdul-mu-ti-buka-peluang-mbg-dikelola-sekolah-2077404,34d0ad7e6f95034620f24ee6aa3ff2046cf4d9d8290a0f6e9445a7bf8a58f4ca,2025-11-13 21:57:17.126 2001,sindonews,mbg,2025-09-25 14:39:00,KSP Ungkap 8.549 Dapur MBG Belum Punya Sertifikat Higienis,"JAKARTA JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari mengungkapkan masih banyaknya dapur Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG) yang belum punya sertifikat higienis. Qodari membeberkan total ada 8.583 dapur MBG berdasarkan laporan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 22 September 2025. Dari data tersebut, hanya 34 yang memiliki Sertifikat Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS). Qodari mengatakan, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) wajib mengantongi SLHS dari Kemenkes. Jadi singkatnya, SPPG itu harus punya SLHS dari Kemenkes sebagai upaya mitigasi dan pencegahan keracunan pada program MBG. Ya ini kan contoh bagaimana satu program itu gak bisa berdiri sendiri, terlibat juga K/L yang lain, kata Qodari dikutip Kamis (25/9/2025). Baca juga: Purbaya Ancam Anggaran MBG Bakal Dipindah ke Bansos, Ini Alasannya Purbaya Ancam Anggaran MBG Bakal Dipindah ke Bansos, Ini Alasannya Berdasarkan data Kemenkes lagi dari 8.583 SPPG per 22 September ada 34 SPPG yang sudah memiliki SLHS. 8.549 SPPG existing belum memiliki SLHS, sambung dia. Sementara itu, ia juga menyoroti minimnya standar operasional prosedur (SOP) keamanan pangan dari SPPG. Dia menyebut, dari 1.379 SPPG, hanya 413 yang memiliki SOP tersebut, bahkan cuma 312 yang menjalankan SOP. Catatan Kemenkes pada September 2025 bahwa pada 1.379 SPPG ada 413 yang memiliki SOP Keamanan Pangan dan 312 SPPG yang menjalankan SOP. Dari sini kan sudah kelihatan kalau mau mengatasi masalah ini, maka kemudian SOP-nya harus ada SOP Keamanan Pangan harus ada dan dijalankan, ujar dia. Baca juga: Marak Kasus Keracunan MBG, DPR Sentil SPPG: Bahan Baku Asal, Cara Masak Abai Higienitas Marak Kasus Keracunan MBG, DPR Sentil SPPG: Bahan Baku Asal, Cara Masak Abai Higienitas Dia menjelaskan, Badan Gizi Nasional (BGN) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sudah membuat regulasi prasyarat yang harus dipenuhi oleh SPPG. Hasil koordinasi dan pengecekan yang datang oleh Kedeputian 3 KSP bahwa dari sisi regulasi dan aturan telah diterbitkan oleh BGN dan dibantu oleh BPOM. PR-nya adalah aktivasi dan pengawasan kepatuhan, ungkapnya. Dia menambahkan, data BPOM yang menyebut insiden keracunan terjadi pada SPPG yang baru beroperasi kurang dari 1 bulan. Data ini berdasarkan periode Agustus-September 2025. Jadi memang ini ada sisi-sisi rentannya, katanya kalau pesawat itu pada sisi 25 detik. Ada judul novelnya itu? Critical Eleven. Jadi di sini di BGN ini ada critical one month,"" pungkasnya. (rca) (rca)",Riyan Rizki Roshali,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/25/15/1624865/ksp-ungkap-8549-dapur-mbg-belum-punya-sertifikat-higienis-nef.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1624865/15/ksp-ungkap-8549-dapur-mbg-belum-punya-sertifikat-higienis-1758784175?showpage=all,ad6c2745f2aeac2f5001c954aba985dacfc5a7d900b05adae009aff8afe9759e,2025-11-13 21:57:19.286 2002,tempo,mbg,2025-10-08 07:29:07,"Menu MBG Pangsit Goreng Viral, Ini Penjelasan BGN","TIM investigasi Independen Badan Gizi Nasional (BGN) menginspeksi mendadak satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) Mampang 1 Depok, pada Selasa, 7 Oktober 2025. Langkah itu diambil sebagai tindak lanjut atas beredarnya unggahan di media sosial tentang menu makan bergizi gratis (MBG) yang dinilai tidak sesuai komposisi standar gizi. Pilihan Editor: Akankah Perpres Makan Bergizi Gratis Mampu Menekan Kasus Keracunan Menu yang dipersoalkan berupa pangsit goreng, kentang rebus, wortel rebus, pisang, dan saus tomat. Namun, tim investigasi menemukan bahwa pangsit goreng itu berisi tahu, telur, dan ayam, bukan hanya kulit pangsit seperti yang terlihat di foto unggahan. Dalam peninjauan itu, tim membenarkan soal ketidaksesuaian menu MBG yang beredar di media dengan yang didistribusikan ke sekolah tersebut, Yang beredar di media benar hanya pangsit goreng satu biji, beberapa potong kentang rebus, beberapa potong wortel, pisang, saus tomat. Pangsit goreng itu sesungguhnya tidak hanya kulit pangsit, namun juga berisi tahu, telur, dan ayam,"" kata anggota tim investigasi independen BGN, Raniah Salsabila, dikutip dari keterangan resmi Rabu, 8 Oktober 2025. Berdasarkan temuan tim, penggunaan kentang sebagai menu pengganti dilakukan untuk mengurangi sisa makanan terbuang yang sebelumnya banyak berasal dari nasi dan sayur. ""Sementara, menu di hari lain sudah cukup sesuai dengan standar kelayakan dan ketentuan,"" ujar Raniah. Dari sisi fasilitas, BGN mengklaim dapur SPPG Mampang 1 cukup layak, meski beberapa aspek infrastruktur masih perlu dilengkapi agar sesuai dengan petunjuk teknis. Sebagai tindak lanjut, tim investigasi merekomendasikan beberapa hal untuk memastikan pelayanan gizi yang optimal. ""Perlu evaluasi menu dan porsi makanan, serta perbaikan dan kelengkapan infrastruktur SPPG sesuai dengan Juknis MBG,"" kata Rania. Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, mengatakan setiap SPPG wajib mematuhi standar operasional prosedur (SOP) dan memenuhi tingkat kecukupan gizi yang telah ditetapkan oleh BGN. ""SPPG harus menjadi garda terdepan dalam menjaga mutu layanan gizi. Setiap dapur wajib memastikan menu yang disajikan tidak hanya aman dan higienis, tetapi juga memenuhi komposisi gizi yang cukup bagi penerima manfaat,"" kata Hida.","Dinda Shabrina, Devy Ernis",https://statik.tempo.co/data/2025/10/04/id_1432552/1432552_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/menu-mbg-pangsit-goreng-viral-ini-penjelasan-bgn-2077367,c3f16b89683875051b7528e8429117701aefd59af63f6a047a5080d75bd0e547,2025-11-13 21:57:28.150 2003,sindonews,mbg,2025-09-25 12:44:00,"Marak Kasus Keracunan MBG, DPR Sentil SPPG: Bahan Baku Asal, Cara Masak Abai Higienitas","JAKARTA JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Zainul Munasichin menilai mayoritas insiden keracunan Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG) akibat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi ( SPPG SPPG SPPG ) yang tak patuh terhadap Standar Operasional Prosedur (SOP). Hal ini dilontarkan Zainul sekaligus merespons pernyataan Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang yang mengungkap, hasil investigasi sejumlah kasus keracunan di daerah akibat makanan yang diproduksi tidak mengikuti aturan waktu penyajian oleh dapur SPPG. ""Ya saya setuju dengan statement itu. SPPG-SPPG yang mengakibatkan keracunan itu, rata-rata karena mereka tidak patuh SOP. Mulai dari pemilihan bahan baku, proses produksi, pemorsian, hingga ke waktu pengantaran,"" ucap Zainul saat dihubungi, Kamis (25/9/2025). Zainul menyebut, SPPG tak patuh SOP seperti pemilihan bahan baku yang asal, memasak makanan dengan tak memperhatikan higienitas hingga pengantaran yang tak tepat waktu. ""Bahan bakunya asal-asalan, cara masaknya mengabaikan higienitas, teknik pemorsian yang tidak pas, hingga pengantaran yang melewati batas waktu,"" terang Zainul. Baca juga: Marak Kasus Anak Keracunan MBG, HNW Minta BGN Evaluasi Menyeluruh Marak Kasus Anak Keracunan MBG, HNW Minta BGN Evaluasi Menyeluruh Kendati begitu, Zainul mengatakan, masih banyak SPPG yang sesuai SOP. ""Tapi masih banyak SPPG-SPPG yg boperasi sangat baik karena patuh SOP,"" pungkasnya. Sekadar informasi, insiden keracunan MBG telah terjadi di sejumlah daerah. Berdasarkan data Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), hingga September 2025 telah terjadi 6.452 kasus keracunan anak setelah menerima MBG. Bahkan, Kabupaten Bandung Barat menetapkan kasus keracunan MBG sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) akibat keracunan MBG. Merespons itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menilai, permasalahan utama yang menyebabkan ratusan siswa keracunan massal MBG di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat berasal dari proses pengolahan dan distribusi makanan dari dapur SPPG. Dedi menjelaskan, berdasarkan laporan Dinkes Jabar, makanan yang disajikan untuk para siswa ini sudah basi. Karena dimasak pada malam hari, kemudian didistribusikan dan dimakan oleh siswa pada siang hari. Saya meminta untuk mereka yang menjadi penyelenggara, pemegang dapur-dapurnya itu harus menyesuaikan dengan jam makannya anak. Jam berapa jadi jangan masaknya terlalu sore atau malam, kalau bisa agak mepet ke pagi agar nasi dan makanannya disajikan masih dalam keadaan fresh, ujarnya, Selasa (23/9/2025). (rca) (rca)",Achmad Al Fiqri,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/25/15/1624795/marak-kasus-keracunan-mbg-dpr-sentil-sppg-bahan-baku-asal-cara-masak-abai-higienitas-hwj.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1624795/15/marak-kasus-keracunan-mbg-dpr-sentil-sppg-bahan-baku-asal-cara-masak-abai-higienitas-1758776967?showpage=all,5f102044d6a0b0719565f3d7b7f426b5539c254a75013d0901dda77d80b2021e,2025-11-13 21:57:29.701 2005,sindonews,mbg,2025-09-25 10:04:00,DPR: Program MBG Harus Tetap Berjalan dengan Pengawasan Ketat,"JAKARTA JAKARTA - Anggota DPR DPR Said Abdullah menyatakan tidak setuju jika program prioritas Presiden Prabowo Subianto yakni Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) dihentikan sementara. Ide untuk menghentikan sementara program tersebut lantaran belakangan ini banyak siswa sekolah yang keracunan usai menyantap MBG di sekolah. Ketua DPP PDIP tersebut justru meminta agar adanya evaluasi mendalam terlebih dahulu terhadap proses produksi MBG hingga penyaluran ke sekolah-sekolah. Baca juga: Marak Kasus Anak Keracunan MBG, HNW Minta BGN Evaluasi Menyeluruh https://nasional.sindonews.com/read/1624671/15/marak-kasus-anak-keracunan-mbg-hnw-minta-bgn-evaluasi-menyeluruh-1758758999 https://nasional.sindonews.com/read/1624671/15/marak-kasus-anak-keracunan-mbg-hnw-minta-bgn-evaluasi-menyeluruh-1758758999 ""Maka harus segera dilakukan deteksi oleh pemerintah. Di titik mana saja dan apa penyebabnya? Apakah karena rantai pasok dari SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) ke sekolah terlalu panjang?"" katanya, Kamis (25/9/2025). Menurut Ketua Banggar DPR ini proses penyaluran MBG yang dilakukan saat ini jangkauannya cukup banyak dan penyaluran menjangkau cukup luas sehingga perlu penguatan sistem distribusi agar lebih cepat. Di mana, kata dia, setiap satu SPPG harus melayani 3.000 siswa. Jumlah tersebut terbilang cukup besar untuk dilayani oleh satu SPPG. Baca juga: Istana Janji Tangani Keracunan MBG Ratusan Siswa di Bandung Barat: Jangan sampai Terjadi Demoralisasi Istana Janji Tangani Keracunan MBG Ratusan Siswa di Bandung Barat: Jangan sampai Terjadi Demoralisasi ""Apakah karena rantai pasok dari SPPG ke sekolah terlalu panjang? Karena 1 SPPG melayani 3.000, apakah itu bisa diperpendek? 1 SPPG cukup 1.500. Sehingga makanan bergizi gratis yang sampai di sekolah itu masih fresh from the oven,"" kata Said. Terhadap fenomena yang terjadi saat ini, Said cenderung meminta kepada pemerintah untuk segera melakukan evaluasi bukan menghentikan sementara program tersebut. Said menambahkan, hal lain yang bisa diinisiasi yakni terkait rentang waktu proses pengolahan makanannya. ""Tidak berarti ada konklusi harus di-stop. Jangan. Lebih baik mari kita deteksi dini, di mana letak masalahnya. Apakah karena jam 2 malam baru masak, sedangkan jam 12 pagi itu kan sudah 14 jam tersendiri. Jadi perlu pola baru,"" ucapnya. (shf) (shf)",Sucipto,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/25/15/1624727/dpr-program-mbg-harus-tetap-berjalan-dengan-pengawasan-ketat-fqe.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1624727/15/dpr-program-mbg-harus-tetap-berjalan-dengan-pengawasan-ketat-1758766175?showpage=all,01e64c4935f26d8e49097ef11b8bb8cdd745b6e21a36ee93fc52d0b4ce7f08d2,2025-11-13 21:57:40.055 2006,sindonews,mbg,2025-09-25 08:06:00,"Marak Kasus Anak Keracunan MBG, HNW Minta BGN Evaluasi Menyeluruh","JAKARTA JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid Hidayat Nur Wahid (HNW) prihatin terhadap insiden keracunan pada anak-anak yang menyantap Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG). HNW pun meminta pemerintah segera melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program MBG. HNW menyebut, maraknya kasus keracunan makanan ini bertentangan dengan tujuan MBG, yakni untuk menyehatkan anak dengan meningkatkan kualitas gizi anak bangsa. HNW pun mengingatkan bahwa konstitusi memerintahkan untuk melindungi anak. ""Namun disayangkan sekali, ribuan anak justru menjadi korban keracunan akibat mengonsumsi makanan MBG yang sebagiannya bermasalah,"" kata HNW dalam keterangannya, dikutip Kamis (25/9/2025). HNW mendorong BGN untuk segera mengevalusi secara menyeluruh pelaksanaan MBG MBG . Hal ini ditujukan untuk memastikan masa depan generasi Z maupun Alpha yang merupakan generasi penerus bangsa. Baca Juga: Istana Janji Tangani Keracunan MBG Ratusan Siswa di Bandung Barat: Jangan sampai Terjadi Demoralisasi Istana Janji Tangani Keracunan MBG Ratusan Siswa di Bandung Barat: Jangan sampai Terjadi Demoralisasi ""Maka pemerintah melalui Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai penyelenggara MBG, perlu segera melakukan evaluasi menyeluruh, dan memastikan bahwa pelaksanaan MBG di semua daerah berjalan dengan benar, aman, sehat, bergizi, halal, dan akuntabel, agar berhentilah kasus keracunan itu, dan sukseslah program MBG sebagaimana diprogramkan semula,"" ujarnya. Anggota DPR RI Fraksi PKS ini menegaskan, UUD NRI 1945 Pasal 28B ayat (2) maupun Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak jelas mengamanatkan, setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh kembang, serta perlindungan dari segala bentuk ancaman yang membahayakan kesehatan maupun keselamatan mereka. HNW pun menilai, maraknya kasus keracunan anak sekolah, tidak sesuai dengan spirit pemenuhan hak asasi anak, dan berpotensi besar menggagalkan program MBG. Untuk itu, ia menilai, pelaksanaan MNG harus segera dikoreksi dan diperbaiki. Berdasarkan data Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), hingga September 2025 telah terjadi 6.452 kasus keracunan anak setelah menerima MBG. Bahkan, Kabupaten Bandung Barat menetapkan kasus keracunan MBG sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) akibat keracunan MBG. ""Jika kondisi ini dibiarkan, bukan hanya merugikan anak-anak dan orang tua, tetapi juga bisa meruntuhkan kepercayaan masyarakat terhadap program MBG, bahkan menggagalkan realisasi salah satu program besar Asta Cita Presiden Prabowo. Semestinya program positif seperti MBG itu bisa memberi manfaat nyata bagi masyarakat,"" tegasnya.Marak Anak Keracunan MBG, HNW Minta BGN Evaluasi Menyeluruh JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) prihatin terhadap insiden keracunan pada anak-anak yang menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia pun meminta pemerintah untuk segera melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program MBG. HNW menyebut, maraknya masus keracunan makanan ini bertentangan dengan tujuan MBG, yakni untuk menyehatkan anak dengan meningkatkan kualitas gizi anak bangsa. HNW pun mengingatkan bahwa konstitusi memerintahkan untuk melindungi anak. ""Namun disayangkan sekali, ribuan anak justru menjadi korban keracunan akibat mengonsumsi makanan MBG yang sebagiannya bermasalah,"" kata HNW dalam keterangannya, dikutip Kamis (25/9/2025). HNW mendorong BGN untuk segera mengevalusi secara menyeluruh pelaksanaan MBG. Hal ini ditujukan untuk memastikan masa depan generasi Z maupun Alpha yang merupakan generasi penerus bangsa. ""Maka pemerintah melalui Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai penyelenggara MBG, perlu segera melakukan evaluasi menyeluruh, dan memastikan bahwa pelaksanaan MBG di semua daerah berjalan dengan benar, aman, sehat, bergizi, halal, dan akuntabel, agar berhentilah kasus keracunan itu, dan sukseslah program MBG sebagaimana diprogramkan semula,"" ujarnya. Anggota DPR RI Fraksi PKS ini menegaskan, UUD NRI 1945 Pasal 28B ayat (2) maupun Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak jelas mengamanatkan, setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh kembang, serta perlindungan dari segala bentuk ancaman yang membahayakan kesehatan maupun keselamatan mereka. HNW pun menilai, maraknya kasus anak sekolah keracunan keracunan tidak sesuai dengan spirit pemenuhan hak asasi anak, dan berpotensi besar menggagalkan program MBG. Da menilai, pelaksanaan MNG harus segera dikoreksi dan diperbaiki. Berdasarkan data Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), hingga September 2025 telah terjadi 6.452 kasus keracunan anak setelah menerima MBG. Bahkan, Kabupaten Bandung Barat menetapkan kasus keracunan MBG sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) akibat keracunan MBG. ""Jika kondisi ini dibiarkan, bukan hanya merugikan anak-anak dan orang tua, tetapi juga bisa meruntuhkan kepercayaan masyarakat terhadap program MBG, bahkan menggagalkan realisasi salah satu program besar Asta Cita Presiden Prabowo. Semestinya program positif seperti MBG itu bisa memberi manfaat nyata bagi masyarakat,"" tegasnya. (zik) (zik)",Achmad Al Fiqri,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/25/15/1624671/marak-anak-keracunan-mbg-hnw-minta-bgn-evaluasi-menyeluruh-hez.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1624671/15/marak-kasus-anak-keracunan-mbg-hnw-minta-bgn-evaluasi-menyeluruh-1758758999?showpage=all,1543a853ac653c195b429933459dc86f515231eda84bd233a8f43362d60825a5,2025-11-13 21:57:50.537 2007,tempo,mbg,2025-10-08 06:00:00,Penyebab Data Keracunan MBG Berbeda,"Silang sengkarut data korban keracunan proyek makan bergizi gratis terus terjadi. Tiga lembaga pemerintah melaporkan jumlah korban yang berbeda-beda. Jaringan sipil ikut memaparkan data yang juga berbeda. Sejak program andalan pemerintahan Prabowo Subianto itu diluncurkan pada Januari 2025, sengkarut data korban keracunan setelah mengkonsumsi makan bergizi gratis (MBG) tak kunjung terurai. Kasus-kasus keracunan terus bermunculan dalam dua bulan terakhir. Data pasti belum bisa diperoleh karena cara pengambilan dan pelaporan data tiap lembaga pun berbeda. Jumlah kasus keracunan ini diperkirakan jauh lebih banyak dari angka yang dilaporkan. Sebab, pemerintah belum menyediakan dasbor pelaporan yang transparan kepada publik. Kondisi ini bagai fenomena puncak gunung es. Perbedaan data ini bakal membuat publik bingung bagaimana mempercayai data yang sahih serta merusak kepercayaan terhadap program tersebut. Selain itu, perbedaan data akan menghambat tindakan yang tepat untuk memitigasi makin banyaknya korban keracunan. Untuk memahami persoalan tersebut, kami mengulasnya dalam artikel berjudul Tiga Lembaga Punya Data Korban Keracunan MBG Berbeda. Kok Bisa? dan Akankah Perpres Makan Bergizi Gratis Mampu Menekan Kasus Keracunan .","Sukma N. Loppies, Sukma N. Loppies",https://images-tm.tempo.co/all/2025/10/08/897282/897282_1200.jpg,https://www.tempo.co/politik/penyebab-data-keracunan-mbg-berbeda-2077356,ce2cda477c7399e064c5b5dc713c0ef89d14badc59813623910bfefc2f26d50d,2025-11-13 21:57:51.016 2008,sindonews,mbg,2025-09-24 20:54:00,Istana Janji Tangani Keracunan MBG Ratusan Siswa di Bandung Barat: Jangan sampai Terjadi Demoralisasi,"JAKARTA JAKARTA - Istana melalui Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Juri Ardiantoro memastikan pemerintah segera menangani kasus keracunan keracunan yang melibatkan ratusan siswa di Kabupaten Bandung Barat terkait program Makan Bersama Gizi (MBG). Semua hal yang terjadi baik menyangkut keracunan atau yang tidak pas dalam penyelenggaraan MBG menjadi sesuatu yang tidak diharapkan. Dan pemerintah sudah mengambil langkah-langkah cepat untuk mengatasi masalah ini, ujar Juri di Gedung Kemensetneg, Jalan Veteran, Jakarta, Rabu (24/9/2025). Baca juga: Cegah Keracunan MBG Terulang, Qodari KSP: Ini Sudah Wake Up Call Cegah Keracunan MBG Terulang, Qodari KSP: Ini Sudah Wake Up Call Meski ada berbagai pihak yang mendesak evaluasi menyeluruh, program MBG akan tetap dilanjutkan dengan perbaikan yang cepat dan tepat. Sebab, MBG merupakan program inisiasi Presiden Prabowo Subianto yang dipercaya memberikan manfaat kepada seluruh anak-anak di Tanah Air. Yang penting kita menyelamatkan program yang baik ini karena program ini dibutuhkan oleh anak-anak kita, oleh masyarakat kita. Sehingga jangan sampai terjadi demoralisasi dalam program ini karena kasus-kasus itu, ungkapnya. Terkait desakan untuk menghentikan sementara program MBG, pemerintah mendengar semua aspirasi yang ada. Namun, keputusan menghentikan atau mengevaluasi program secara total akan dipertimbangkan dengan hati-hati. Sebelumnya, sedikitnya 220 pelajar kembali mengalami keracunan usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG). Peristiwa ini terjadi di Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (24/9/2025). Ratusan pelajar langsung dilarikan ke Puskesmas Cipongkor untuk menjalani perawatan intensif. Mengenai keracunan di Cipongkor, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menjelaskan peristiwa ini terjadi lantaran kesalahan teknis dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Keterangan awal kan menunjukkan bahwa SPPG itu memasak terlalu awal sehingga masakan terlalu lama, ujarnya. Pihaknya juga mengaku telah berkoordinasi dengan seluruh SPPG yang beroperasi satu bulan terakhir terkait proses memasak supaya makanan yang dihasilkan tidak menjadi basi. Kita minta agar mereka mulai masak di atas jam setengah dua agar waktu antara masak processing dengan deliverynya tidak lebih dari 4 jam, kata Dadan. (jon) (jon)",Binti Mufarida,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/24/15/1624529/istana-janji-tangani-keracunan-mbg-ratusan-siswa-di-bandung-barat-jangan-sampai-terjadi-demoralisasi-ugy.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1624529/15/istana-janji-tangani-keracunan-mbg-ratusan-siswa-di-bandung-barat-jangan-sampai-terjadi-demoralisasi-1758719369?showpage=all,8ce9b3a56e8b7571374df8e2e77e5306d0af1f5a4b4ae73508e4e998ad9f9ae8,2025-11-13 21:58:00.936 2009,tempo,mbg,2025-10-08 06:00:00,Perpres Tata Kelola MBG,"PEMERINTAH masih menggodok Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tata Kelola Pelaksanaan Makan Bergizi Gratis (MBG). Sejak diluncurkan pada 6 Januari 2025, program pemerintahan Presiden Prabowo Subianto itu belum memiliki landasan hukum.","Ervana Trikarinaputri, Sukma N. Loppies",https://images-tm.tempo.co/all/2025/10/07/897249/897249_1200.jpg,https://www.tempo.co/politik/perpres-tata-kelola-mbg-2077355,c827ffddb005a155f74f387c4ad4b471c5ad09d3bb70fba4ae49b4c1514e307a,2025-11-13 21:58:02.943 2010,sindonews,mbg,2025-09-24 20:02:00,Pelatihan Petugas MBG di Papua Pastikan Hidangan Aman dan Bergizi,"MIMIKA MIMIKA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) di Papua semakin diperkuat dengan adanya pelatihan khusus bagi ratusan petugas pengolah makanan di Kabupaten Mimika, Papua Tengah. Pelatihan digagas Badan Gizi Nasional (BGN) untuk memastikan setiap hidangan yang tersaji aman, sehat, dan memenuhi standar higienis. Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah III BGN Enny Indarti mengatakan, pelatihan itu diikuti petugas dari 12 dapur sehat Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Setiap SPPG mempekerjakan 50 orang terdiri dari relawan, tenaga ahli gizi, akuntan, serta seorang kepala unit. Baca juga: Universitas Cenderawasih Jadi Pusat Unggulan Program MBG di Papua Universitas Cenderawasih Jadi Pusat Unggulan Program MBG di Papua Pelatihan penjamah makanan ini merupakan upaya BGN memperkenalkan proses penyediaan makanan bergizi gratis di dapur SPPG. Salah satunya untuk mencegah mitigasi risiko terhadap keracunan dan kejadian lainnya, ujar Enny dikutip, Rabu (24/9/2025). Kegiatan ini tak hanya berhenti pada tahap pelatihan. Ke depan BGN juga akan melakukan sertifikasi SPPG. ""Sehingga mempunyai kelayakan untuk mendapatkan penghargaan, ucapnya. Apresiasi tinggi patut diberikan kepada relawan yang bekerja menjaga kualitas penyajian MBG di Mimika. Mereka menjadi garda terdepan agar paket makanan bergizi benar-benar sampai kepada anak-anak sekolah maupun kelompok rentan dengan standar terbaik. Program ini menyasar peserta didik dari jenjang PAUD hingga SLTA serta kelompok 3B, yaitu ibu hamil, ibu menyusui, dan balita non-PAUD. Rencananya, Mimika akan memiliki 14 dapur sehat SPPG yang mampu melayani hingga 3.000 penerima manfaat di setiap unit. Langkah ini sejalan dengan agenda pemerintah untuk memperluas akses gizi seimbang bagi generasi muda Papua. Di sisi lain, pengawasan ketat juga dilakukan di Papua Barat. Plt Kepala Dinas Kesehatan Manokwari Marten Rantetampang menekankan pentingnya kepatuhan terhadap standar waktu produksi dan distribusi. Hasil laboratorium BPOM Manokwari menemukan ada menu yang tidak layak konsumsi karena mengandung bakteri. Itu yang menjadi bahan evaluasi kita, ujarnya. Menurut dia, pengawasan distribusi yang lebih ketat menjadi syarat mutlak. Dinas Kesehatan mewajibkan setiap dapur MBG mengantongi rekomendasi resmi sebelum beroperasi. Dengan begitu, kualitas pangan dapat dijamin dan kasus serupa tidak terulang. Sementara itu, Dandim 1801/Manokwari Kolonel Inf Agus Prihanto Donny menegaskan tidak segan mengambil tindakan tegas terhadap penyedia MBG yang abai. Kalau terjadi untuk ketiga kalinya maka dapur tersebut bisa dinyatakan tidak memenuhi syarat dan tidak boleh beroperasi lagi, tegasnya. Diketahui, anak-anak Papua menyambut antusias program MBG. Siswa-siswi dengan antusias menerima paket makanan, mencuci tangan, berdoa bersama, lalu menyantap hidangan dengan tertib. Mereka bahkan kompak menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto. (jon) (jon)",Sucipto,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/24/174/1624507/pelatihan-petugas-mbg-di-papua-pastikan-hidangan-aman-dan-bergizi-yij.JPG,https://daerah.sindonews.com/read/1624507/174/pelatihan-petugas-mbg-di-papua-pastikan-hidangan-aman-dan-bergizi-1758715794?showpage=all,b3b5e77362035aa820e1453004329bf5446651264f1a007a695b9ad677069cf3,2025-11-13 21:58:11.861 2011,tempo,mbg,2025-10-08 06:00:00,Keracunan Program Makan Bergizi,"SELAMA dua bulan terakhir, kasus keracunan makan bergizi gratis terus bermunculan. Namun, siilang-sengkarut data korban keracunan tersebut tak kunjung selesai.","Ervana Trikarinaputri, Sukma N. Loppies",https://images-tm.tempo.co/all/2025/10/07/897251/897251_1200.jpg,https://www.tempo.co/politik/keracunan-program-makan-bergizi-2077352,801f1d8d43ad228f27104552ce98b675142e1f9b7450aef695b653dfd30c96c6,2025-11-13 21:58:14.077 2012,sindonews,mbg,2025-09-24 11:59:00,"Anggaran MBG Tembus Rp335 Triliun di APBN 2026, Potong Jatah Dana Pendidikan Rp223 Triliun","JAKARTA JAKARTA - Pemerintah telah mengesahkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026 dengan total belanja negara sebesar Rp3.842,7 triliun. Dari jumlah tersebut, program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu pos anggaran terbesar, menembus Rp335 triliun, yang sebagian di antaranya berasal dari realokasi dana pendidikan. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menjelaskan, APBN 2026 disusun dengan fokus pada delapan agenda prioritas yang bertujuan memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan perekonomian. ""APBN tahun 2026 akan memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan perekonomian, demi terwujudnya Indonesia yang berdaulat, adil, dan makmur,"" ujar Purbaya dalam Rapat Paripurna DPR, Selasa (23/9). Baca Juga: Purbaya Ancam Anggaran MBG Bakal Dipindah ke Bansos, Ini Alasannya Purbaya Ancam Anggaran MBG Bakal Dipindah ke Bansos, Ini Alasannya Alokasi dana jumbo untuk program MBG ini menempatkan sebagai salah satu program dengan anggaran tertinggi, bahkan melebihi sejumlah pos penting lain dalam sektor pendidikan. Anggaran MBG yang mencapai Rp335 triliun jauh di atas alokasi untuk beasiswa pelajar dan mahasiswa yang hanya Rp57,7 triliun, serta alokasi bagi gaji guru dan dosen non-PNS sebesar Rp91,4 triliun. Menurut data yang dihimpun, anggaran pendidikan secara keseluruhan naik menjadi Rp769,1 triliun. Namun, sekitar Rp223 triliun dari kenaikan tersebut dialokasikan untuk program MBG. Purbaya berkomitmen untuk memastikan penyerapan anggaran berjalan optimal dan tidak ada dana yang mengendap. Ia bahkan berencana untuk melakukan patroli langsung ke kementerian dengan anggaran besar untuk memantau penyerapan. ""Bulan depan saya akan mulai beredar di kementerian-kementerian yang besar, yang penyerapan anggarannya belum optimal,"" tutur Purbaya di Istana Kepresidenan beberapa waktu lalu. Purbaya menegaskan, jika penyerapan anggaran tidak berjalan sesuai rencana, dana tersebut akan dialihkan ke program lain yang dapat langsung memberikan manfaat bagi masyarakat. ""Kita sebarkan ke program-program yang langsung siap ke rakyat. Saya enggak mau uang nganggur,"" tegasnya. Baca Juga: MBG hingga 8 September 2025 Sudah Habiskan Anggaran Rp13 T, Berikut Rinciannya MBG hingga 8 September 2025 Sudah Habiskan Anggaran Rp13 T, Berikut Rinciannya APBN 2026 menargetkan pendapatan negara sebesar Rp3.153,6 triliun dan defisit 2,68 persen dari PDB. Pemerintah juga menargetkan pertumbuhan ekonomi 5,4 persen, inflasi 2,5 persen, suku bunga SBN dijaga di 6,9 persen, dan nilai tukar rupiah stabil di Rp16.500 per dolar AS. Selain fokus pada program prioritas, APBN juga akan digunakan untuk mendorong sektor swasta melalui penguatan peran Danantara, penempatan dana sebesar Rp200 triliun di bank Himbara, dan reformasi perizinan yang lebih efisien. (nng) (nng)",Anggie Ariesta,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/24/33/1624293/anggaran-mbg-tembus-rp335-triliun-di-apbn-2026-potong-jatah-dana-pendidikan-rp223-triliun-lvy.jpeg,https://ekbis.sindonews.com/read/1624293/33/anggaran-mbg-tembus-rp335-triliun-di-apbn-2026-potong-jatah-dana-pendidikan-rp223-triliun-1758686997?showpage=all,0ec8df38301c9a8f3edbbc8f0250646dc47ace3df7848c7f3738efbbf0e73dc6,2025-11-13 21:58:22.301 2013,tempo,mbg,2025-10-07 20:17:07,"Purbaya Evaluasi Anggaran MBG Sampai Akhir Oktober, Tak Terpakai akan Ditarik","MENTERI Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan terus memantau penggunaan anggaran makan bergizi gratis (MBG) sampai akhir Oktober 2025. Ia memastikan bahwa dana yang tak terserap akan tetap ditarik. Dana yang tak digunakan akan dialihkan ke program lain yang berdampak pada perekonomian. Kalau enggak dipakai, ya diambil, kenapa? Di sana juga nganggur duitnya. Saya sebarkan ke tempat lain yang lebih siap, ucapnya di Balai Kota Jakarta, Selasa, 7 Oktober 2025. Purbaya menyatakan tak bakal mengubah keputusan penarikan kembali dana MBG menganggur. Tetap saya akan saya akan nilai sampai akhir Oktober. Kalau akhir Oktober saya tahu nanti sampai Desember beberapa triliun enggak terpakai, saya ambil uangnya, ujarnya. Menkeu tetap akan mengacu pada data serapan untuk memutuskan penarikan dana. Meski Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa serapan anggaran telah membaik. Pernyataan Luhut tersebut disampaikan usai bertemu dengan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana di kantor DEN pada Jumat, 3 Oktober 2025. Luhut optimistis bila anggaran MBG terserap dengan baik, maka ekonomi akan ikut bergerak. Sehingga Menteri Keuangan tidak perlu nanti mengambil anggaran yang tidak terserap, ucap Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi itu. DEN juga telah mengingatkan BGN agar jangan sampai ada alokasi dana yang tak terserap. Luhut juga akan mengukur dampak MBG terhadap perputaran uang di daerah, lapangan kerja yang tercipta, serta dampak keseluruhan pada pertumbuhan ekonomi. Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana menjelaskan bahwa realisasi penggunaan anggaran MBG bakal terus bertambah. Seiring penambahan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG. Dadan menjelaskan bahwa tiap satu SPPG yang berdiri menyebabkan dana terserap Rp 900 miliar dalam sebulan. Tren pembangunan dapur MBG itu, kata Dadan, diprediksi terus naik. Pada akhir september diperkirakan jumlahnya mencapai 10 ribu. Sehingga pertengahan Oktober ada dana Rp 4 triliun yang terserap. Seperti diketahui, pemerintah mengalokasikan Rp 71 triliun dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk program MBG pada 2025. Semula Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui tambahan anggaran Rp 100 triliun lagi untuk tahun ini. Namun Dadan menjelaskan bahwa dana yang akan ditambah hanya sebesar Rp 28 triliun. Jadi Rp 71 triliun plus Rp 28 triliun di tahun ini, ucapnya. Sebelumnya Kementerian Keuangan mencatat per Agustus 2025, realisasi penggunaan dana MBG baru mencapai 13,2 triliun. Dadan menyatakan hingga hari ini, Jumat, 26 September, anggaran MBG yang terserap baru mencapai Rp 19,3 triliun. Pilihan Editor: Tambahan 471 Persen Belanja untuk Makan Bergizi Gratis","Ilona Estherina, RR Ariyani",https://statik.tempo.co/data/2025/10/07/id_1433197/1433197_720.jpg,https://www.tempo.co/ekonomi/purbaya-evaluasi-anggaran-mbg-sampai-akhir-oktober-tak-terpakai-akan-ditarik-2077274,52d8113ec59a1ae0aceae8befcd1c6ce86ae42436994e1a77733acf0b894256d,2025-11-13 21:58:24.806 2015,tempo,mbg,2025-10-07 18:00:00,"Kemenkes: Dapur MBG yang Sudah Dapat Sertifikat Laik Higiane Baru 1,5 Persen","KEMENTERIAN Kesehatan menyatakan jumlah satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) atau dapur program makan bergizi gratis (MBG) yang sudah memiliki sertifikat laik higiene sanitasi (SLHS) baru 193 unit. Angka ini hanya sebesar 1,5 persen dari total 10.643 SPPG yang ada di seluruh Indonesia. Foto: Antara Editor: Ryan Maulana","Tempo.co, Ryan Maulana",https://statik.tempo.co/data/2025/10/07/id_1433292/1433292_720.jpg,https://www.tempo.co/arsip/kemenkes-dapur-mbg-yang-sudah-dapat-sertifikat-laik-higiane-baru-1-5-persen-2077224,1ff0494e7dc083015749731a3da03e3b2cea892903222285e9cc05c7806bf883,2025-11-13 21:58:35.817 2031,sindonews,mbg,2025-09-22 17:08:00,Tokoh Masyarakat Depapre: Program MBG Ciptakan Anak-anak Papua Sehat dan Cerdas,"PAPUA PAPUA - Tokoh masyarakat Papua Nikolas Demetouw mendukung penuh Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah digalakkan pemerintah. Program tersebut dinilai sebagai salah satu langkah strategis membangun kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Papua. Menurut Nikolas, program ini merupakan investasi jangka panjang yang sangat penting untuk memastikan anak-anak Papua tumbuh sehat, cerdas, dan siap bersaing di masa depan. ""Saya Tokoh Masyarakat Distrik Depapre, Kabupaten Jayapura, mengajak seluruh masyarakat Papua agar mendukung Program MBG Bapak Presiden Prabowo Subianto untuk anak-anak kita. Program MBG membantu anak-anak kita akan maju cerdas untuk ke depan, untuk di tanah Papua, ujarnya, Senin (22/9/2025). Baca juga: Cegah Keracunan MBG Terulang, Qodari KSP: Ini Sudah Wake Up Call Cegah Keracunan MBG Terulang, Qodari KSP: Ini Sudah Wake Up Call Nikolas mengatakan Program MBG sebagai salah satu upaya pemerataan pembangunan dan meningkatkan daya saing Papua dengan daerah lain di Indonesia. ""Kami bersaing dengan daerah-daerah lain atau provinsi lain di Indonesia. Untuk itu, program pemerintah yang sudah bagus ini dengan adanya MBG, Makan Bergizi. Untuk itu, saya imbau kita semua di Papua mendukung program Bapak Presiden kita yang begitu bagus, ucapnya. Nikolas menekankan pentingnya mendukung Program MBG agar anak-anak Papua semakin maju. Jangan sampai mereka terbelakang dengan provinsi-provinsi lain yang ada di Indonesia. Baca juga: Program MBG Garda Depan Cegah Stunting dan Gizi Buruk di Papua Selatan Program MBG Garda Depan Cegah Stunting dan Gizi Buruk di Papua Selatan Kita semua sama-sama berdiri, sama-sama berjalan. Jangan daerah lain saja yang bangkit berdiri. Saya imbau untuk mendukung program Bapak Prabowo. Program yang begitu bagus, kami harus mendukung agar program ini sampai di kampung-kampung. Untuk memajukan orang Papua ke depan, katanya. Dengan mendukung Program MBG, kata Nikolas, Papua ke depan maju dan cerah. Anak-anak Papua akan sehat dan pikiran mereka maju. Pihaknya berharap Program MBG dapat diperluas ke seluruh pelosok Papua dan terus dilaksanakan secara berkelanjutan. ""Mereka akan menjadi orang-orang pintar di atas tanah kita sendiri. Itu yang saya imbau agar program Bapak Presiden ini kami mendukung sepenuhnya"", tambahnya. Dengan adanya dukungan masyarakat dan kerja sama semua pihak, Nikolas optimistis Program MBG akan menjadi tonggak penting dalam upaya membangun Papua yang lebih maju, mandiri, dan sejahtera di masa depan. (cip) (cip)",Sucipto,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/22/174/1623531/tokoh-masyarakat-depapre-program-mbg-ciptakan-anakanak-papua-sehat-dan-cerdas-kau.jpg,https://daerah.sindonews.com/read/1623531/174/tokoh-masyarakat-depapre-program-mbg-ciptakan-anak-anak-papua-sehat-dan-cerdas-1758535771?showpage=all,e075b4d71b03bc304211f9abe1c9fe572a33e164009a91c94c3b3dee41cbc3ac,2025-11-13 21:59:47.842 2032,tempo,mbg,2025-10-06 13:20:38,Prabowo Minta Seluruh Dapur MBG Dilengkapi Alat Tes Kualitas Makanan,"PRESIDEN Prabowo Subianto memerintahkan agar seluruh dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) program Makan Bergizi Gratis (MBG) dilengkapi dengan test kit. Instruksi itu disampaikan Prabowo kepada Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana dalam rapat bersama sejumlah anggota Kabinet Merah Putih ke kediamannya, Jalan Kertanegara, Jakarta, Ahad malam, 5 Oktober 2025. Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya menjelaskan, test kit itu bertujuan untuk menjaga kebersihan makanan yang disajikan kepada para siswa penerima manfaat. Dapur-dapur harus sudah dilengkapi dengan alat test kit yakni mengecek kebersihan makanan, alat pencuci dan pengering higienis dilengkapi air hangat dan alat khusus untuk menghindari bakteri, dan penyediaan filter air bersih, kata Teddy dalam keterangan tertulisnya. Teddy menambahkan, Prabowo menegaskan agar perintah tersebut sudah dijalankan setidaknya pekan ini. Presiden menegaskan kepada Kepala BGN bahwa setidaknya pada minggu depan ini, kata dia. Menurut Teddy, Prabowo dalam rapat tersebut menekankan pentingnya aspek kebersihan dan kesehatan dalam pelaksanaan program MBG. Berdasarkan data Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), korban keracunan program makan bergizi gratis (MBG) tetap bertambah meski pemerintah sudah menutup sementara dapur yang bermasalah. JPPI mencatat korban keracunan MBG tembus menjadi 10.482 orang per Sabtu, 4 September 2025. Menurut Koordinator JPPI Ubaid Matraji, terdapat penambahan sebanyak 1.833 korban keracunan dalam lima hari atau selama periode 29 September-3 Oktober 2025. Kenaikan jumlah keracunan ini lebih tinggi dibanding rata-rata korban mingguan selama September yang mencapai 1.5341 anak per pekan. ""Dengan data ini, kami bisa simpulkan bahwa penutupan sebagian SPPG sama sekali tidak efektif,"" kata Ubaid melalui keterangan tertulis pada Ahad, 5 September 2025. Dede Leni Mardianti berkontribusi dalam penulisan artikel ini. Pilihan Editor: Dampak Ekonomi Cukai Rokok 2026 Tidak Naik","Annisa Febiola, Agung Sedayu",https://statik.tempo.co/data/2025/09/27/id_1431053/1431053_720.jpg,https://www.tempo.co/ekonomi/prabowo-minta-seluruh-dapur-mbg-dilengkapi-alat-tes-kualitas-makanan-2076743,100fb7c33aad75a634990e85a544e4f95153af3e4681da98a82e2d95373ad2ed,2025-11-13 21:59:52.267 2033,sindonews,mbg,2025-09-22 16:26:00,"Marak Kasus Keracunan MBG, Puan Minta Evaluasi: Jangan Sampai Anak-anak Dirugikan","JAKARTA JAKARTA - Ketua DPR Puan Maharani Puan Maharani Puan Maharani menilai pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG) harus dievaluasi. Hal itu ditujukan agar pelaksanaan program unggulan pemerintah ini bisa lebih baik dirasakan anak-anak Indonesia. Permintaan ini dilayangkan Puan sekaligus merespons maraknya kasus keracunan MBG di sejumlah daerah. ""Ya harus selalu dilakukan evaluasi untuk bisa ditindaklanjuti, untuk bisa pelaksanaannya di lapangan bisa menjadi lebih baik dan jangan sampai kemudian anak-anak yang kemudian dirugikan,"" ujar Puan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (22/9/2025). Kendati demikian, Puan memahami bahwa pelaksanaan MBG tidaklah mudah. Namun, ia menilai, perlu ada evaluasi total terhadap program MBG. Baca juga: Purbaya Ancam Anggaran MBG Bakal Dipindah ke Bansos, Ini Alasannya Purbaya Ancam Anggaran MBG Bakal Dipindah ke Bansos, Ini Alasannya ""Jadi memang tidak mudah untuk melaksanakan hal tersebut karenanya memang pihak-pihak yang terkait harus bisa melakukan evaluasi total,"" pungkasnya. Sekadar informasi, Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan program untuk pemenuhan gizi anak sekolah. Program ini menjadi prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Namun, 5.626 kasus keracunan terjadi di 17 provinsi sejak Januari hingga September 2025. Bahkan, banyak daerah harus menanggung biaya perawatan korban di puskesmas maupun rumah sakit, meski di saat bersamaan alokasi transfer ke daerah justru dipangkas dari Rp864,1 triliun (APBN 2025) menjadi Rp650 triliun dalam RAPBN 2026. Terbaru, keracunan massal MBG terjadi di Kabupaten Banggai Kepulauan. Kemudian ada juga keracunan MBG di Garut, Tasikmalaya, hingga Bau Bau Sulawesi Tenggara. Ada juga masalah ribuan dapur fiktif pada program MBG. (rca) (rca)",Achmad Al Fiqri,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/22/12/1623503/marak-kasus-keracunan-mbg-puan-minta-evaluasi-jangan-sampai-anakanak-dirugikan-ymk.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1623503/12/marak-kasus-keracunan-mbg-puan-minta-evaluasi-jangan-sampai-anak-anak-dirugikan-1758532158?showpage=all,474615aadf49abd6e4d25f25e921d2cd420d699527f71d9ab8aa2177c9517f12,2025-11-13 21:59:58.221 2034,tempo,mbg,2025-10-02 17:22:47,Tanggapan Puan Soal MBG Didesak Dihentikan,"KETUA Dewan Perwakilan Rakyat Puan Maharani menilai penghentian sementara program makan bergizi gratis belum diperlukan. Musababnya, saat ini pemerintah tengah mengevaluasi program MBG yang menyebabkan ribuan siswa keracunan. Pilihan editor: Kenapa Pemulihan Hak Korban Tragedi 1965 Mandek Puan mengatakan sebaiknya masyarakat melihat bagaimana hasil evaluasi pemerintah. Kita beri kesempatan dulu untuk evaluasi ini bisa berjalan di lapangannya, kata Puan di kompleks DPR, Jakarta, pada Kamis, 2 Oktober 2025. Ia optimistis program prioritas Presiden Prabowo itu layak dilanjutkan karena memiliki visi pemenuhan gizi anak-anak di Indonesia. Kendati begitu, dengan maraknya kasus keracunan dari sajian MBG yang kerap basi, Puan menekankan bahwa pemerintah harus mengevaluasi total program ini. Politikus PDIP itu juga menyebut bahwa dengan hadirnya peraturan presiden yang segera terbit, maka ada harapan dari perbaikan pelaksanaan MBG. Perpres untuk melibatkan kementerian lembaga terkait agar bisa berpartisipasi, sehingga tidak terjadi hal seperti keracunan, ujar dia. Oleh karena itu, ia ingin melihat bagaimana hasil evaluasi pemerintah dalam menangani masalah MBG. Puan juga menyinggung bahwa DPR turut andil dalam menyelesaikan masalah keracunan MBG melalui rapat kerja bersama para pemangku kepentingan. Makan bergizi gratis merupakan salah satu program unggulan Prabowo yang masuk dalam daftar janji kampanyenya pada kontestasi pemilihan presiden 2024 lalu. Prabowo menargetkan program ini menjangkau 82,9 juta penerima manfaat yang terdiri dari anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui dan balita. Belakangan, program MBG menjadi sorotan karena meningkatnya jumlah keracunan makanan MBG. Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat setidaknya ada 8.000 orang yang mengalami keracunan MBG. Merespons hal tersebut, Badan Gizi Nasional menghentikan sementara 56 satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang bermasalah. Sementara, Badan Gizi Nasional mencatat ada 6.517 orang penerima manfaat MBG yang mengalami keracunan. Angka ini merupakan data sejak proyek MBG diluncurkan pada Januari 2025 hingga 30 September 2025. Temuan kasus keracunan meningkat pada dua bulan terakhir Akibat kasus keracunan massal itu, belakangan muncul desakan agar program makan bergizi gratis ini dihentikan sementara. Desakan datang dari Koalisi Masyarakat Sipil, di antaranya Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), Indonesia Corruption Watch (ICW), dan berbagai pihak lainnya. Pilihan editor: Menkes Akui MBG Ada Kekurangan, tapi Tetap Ingin Berjalan Lancar","Dian Rahma Fika, Imam Hamdi",https://statik.tempo.co/data/2025/08/30/id_1424871/1424871_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/tanggapan-puan-soal-mbg-didesak-dihentikan-2075601,535306b1abe05958ca469c9cb881c78eb8b89cbb9d8f616867365cabe6edbeab,2025-11-13 22:03:46.519 2035,sindonews,mbg,2025-09-20 21:53:00,"Cegah Keracunan MBG Terulang, Qodari KSP: Ini Sudah Wake Up Call","JAKARTA JAKARTA - Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari menyatakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) perlu dievaluasi. Perbaikan itu guna mencegah terulangnya kasus keracunan MBG di berbagai daerah. ""Itu memang harus ada perbaikan mekanisme, perbaikan kelembagaan, dan perbaikan dari berbagai macam sisi. Ini sedang berlangsung prosesnya,"" ujar Qodari di Jakarta, Sabtu (20/9/2025). Baca juga: Istana Minta Maaf Kasus Keracunan MBG Terulang, Siapkan Sanksi jika Ada Kelalaian Istana Minta Maaf Kasus Keracunan MBG Terulang, Siapkan Sanksi jika Ada Kelalaian Dia menegaskan program MBG harus dilakukan tanpa kesalahan atau zero accidents. Angka keracunan MBG yang terjadi masih kecil dibandingkan total penerima manfaat. ""Kalau pakai angka-angka 5 ribu sekian dari 20 juta, 25 juta penerima, mungkin kecil ya. Tetapi ini adalah program yang tidak boleh ada accident,"" katanya. ""Menurut saya ini sudah wake up call, bagaimana bahwa ini harus bisa diperbaiki dengan secepat-cepatnya,"" sambungnya. Qodari menambahkan pembenahan perlu dilakukan salah satunya guna mencegah accident di daerah terpencil yang minim fasilitas kesehatan. ""Yang kita khawatirkan adalah accident di daerah-daerah terpencil, yang faskesnya belum sebaik seperti daerah perkotaan. Intinya kita akan perbaiki,"" ucapnya. (jon) (jon)",Nur Khabibi,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/20/15/1622859/cegah-keracunan-mbg-terulang-qodari-ksp-ini-sudah-wake-up-call-vlt.JPG,https://nasional.sindonews.com/read/1622859/15/cegah-keracunan-mbg-terulang-qodari-ksp-ini-sudah-wake-up-call-1758377355?showpage=all,29ef3d7320c6be71169f5dd7208ddb5be9ec59a75c9bfff1985e06b9ee0c2360,2025-11-13 22:00:08.573 2040,tempo,mbg,2025-10-03 10:55:07,Kepala BGN: SPPG yang Cuci Ompreng MBG Tak Sesuai SOP Bakal Ditutup,"KEPALA Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana merespons salah satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang diketahui mencuci ompreng makan bergizi gratis (MBG) tidak sesuai standar operasional prosedur di daerah Cipatat, Bandung Barat, Jawa Barat. Dia mengonfirmasi video yang viral di media sosial soal petugas SPPG yang mencuci ompreng MBG di air keruh dan tak higienis. Dadan menegaskan SPPG tersebut sudah ditutup. Dia mengingatkan kepada SPPG lain yang masih melakukan pelanggaran SOP dan tak memerhatikan aspek higienitas dalam penyelenggaran MBG bakal ditutup. SPPG (di Cipatat) sudah direkomendasikan ditutup. Karena bukan hanya tidak higienis, tapi juga menyalahi titik lokasi. Kami sedang investigasi kenapa bisa lolos, ujar Dadan melalui pesan teks pada Jumat, 3 Oktober 2025. Dalam video yang beredar di media sosial, tampak dua lelaki mengenakan kaos hitam bertulis SPPG dan satu lelaki mengenakan kaos berwarna hijau sedang mencuci ompreng MBG. Tumpukan ompreng tampak diletakkan di lantai. Di hadapan tiga lelaki itu terdapat kontainer putih berisi air berbusa yang digunakan mereka untuk mencuci ompreng. Setelah ompreng diusap pada ompreng, ompreng tersebut dimasukkan ke dalam bak besar berisi air keruh. Air juga tampak berwarna coklat dengan beberapa buih busa. Setelah viral di media sosial, Dadan mengatakan pihaknya telah mengambil langkah penutupan SPPG dan tim BGN telah bergerak untuk menginvestigasi. Saat ditanya siapa pemilik dari SPPG tersebut, Dadan enggan menyebutkan siapa pemiliknya. Atas nama yayasan tertentu. Tidak etis dibocorkan karena sudah kami minta tutup, ujarnya. Pilihan Editor: Dapur MBG Kini Wajib Lengkapi Tiga Jenis Sertifikasi","Dinda Shabrina, Eko Ari Wibowo",https://statik.tempo.co/data/2025/10/01/id_1431952/1431952_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/kepala-bgn-sppg-yang-cuci-ompreng-mbg-tak-sesuai-sop-bakal-ditutup-2075827,90dde13003f66a318d676803537e1eab34033a6a074b0592c5665886781cff58,2025-11-13 22:02:25.237 2041,tempo,mbg,2025-10-05 20:39:00,"Data JPPI: Korban Keracunan MBG Capai 1.833 Orang dalam Sepekan, Terbanyak di Jatim","JARINGAN Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) melaporkan korban kasus keracunan program makan bergizi gratis bertambah 1.833 orang dalam sepekan. Ribuan korban tersebut merupakan akumulasi dari kasus keracunan MBG yang terjadi pada 29 September hingga 4 Oktober 2025. Menurut Koordinator JPPI Ubaid Matraji, kenaikan jumlah keracunan pekan ini lebih tinggi dibanding rata-rata korban mingguan selama September yang mencapai 1.5341 anak perminggu. ""Dengan tambahan itu, total korban keracunan MBG hingga 4 Oktober 2025 telah tembus 10.482 anak,"" kata dia melalui keterangan resmi yang dirillis pada Ahad, 5 Oktober 2025. Ubaid lantas merincikan lima provinsi dengan kasus keracunan terbanyak pekan ini. Provinsi terbanyak saat ini adalah Jawa Timur dengan jumlah 620 korban, kemudian disusul Jawa Barat sebanyak 555 orang, Jawa Tengah 241 orang, Sumatera Barat 122 orang, dan Nusa Tenggara Timur 100 orang. Menurut Ubaid, tingginya kasus keracunan dalam setiap minggunya mengambarkan bahwa kasus keracunan dalam MBG bukan hanya terjadi karena kelalaian semata, melainkan ada faktor pembiaran terhadap keselamatan anak. Lonjakan korban keracunan ini sekaligus menunjukan bahwa langkah pemerintah yang hanya menutup sebagian satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) tidak efektif dalam mencegah kasus keracunan. Ubaid lantas berpendapat satu-satunya cara untuk menghentikan kasus keracunan adalah dengan menutup seluruh SPPG. Pemerintah, kata dia, mau tidak mau harus menutup seluruh dapur MBG selama proses investigasi dan perbaikan kualitas selesai. ""Selama dapur MBG masih beroperasi, korban akan terus berjatuhan,"" ujar dia. Sebelumnya, melalui rapat lintas Kementerian pada 28 September lalu, pemerintah bersepakat hanya akan menutup SPPG yang bermasalah saja, sementara SPPG yang belum pernah menyebabkan keracunan tetap beroperasi. Sebagai gantinya, pemerintah mewajibkan seluruh SPPG memperbaiki kualitas pelayanan dan kebersihan dapur dengan mengurus Seritifkasi Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Kendati tidak dimoratorium, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana menegaskan bahwa pemerintah bakal memperbaiki tata kelola MBG sebaik mungkin. Sehingga apa yang diberikan oleh pemerintah itu aman untuk dikonsumsi, ujar ucap Dadan di Gedung MPR/DPR pada Rabu, 1 Oktober 2025. Pilihan Editor: Dilema Penetapan KLB Keracunan Makan Bergizi Gratis","Dede Leni Mardianti, Ninis Chairunnisa",https://statik.tempo.co/data/2025/10/02/id_1432201/1432201_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/data-jppi-korban-keracunan-mbg-capai-1-833-orang-dalam-sepekan-terbanyak-di-jatim-2076557,85f9d5896e3fed0b734d5453746474ab7085d33ac94ea5facb28dbd3e1f7192e,2025-11-13 22:00:35.624 2042,sindonews,mbg,2025-09-19 19:59:00,"Purbaya Ancam Anggaran MBG Bakal Dipindah ke Bansos, Ini Alasannya","JAKARTA JAKARTA - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak boleh dibiarkan menganggur. Jika serapan tetap rendah, ia membuka kemungkinan untuk menarik kembali dana tersebut dan mengalihkannya ke program lain yang lebih siap termasuk bantuan sosial (bansos). ""Bukan menegur, justru kita mau bantu supaya cepat. Tapi kalau tetap tidak bisa juga, ya duitnya kita ambil,"" ujar Purbaya di Istana Presiden, Jakarta, Jumat (19/9). Baca Juga: Istana Minta Maaf Kasus Keracunan MBG Terulang, Siapkan Sanksi jika ada Kelalaian Istana Minta Maaf Kasus Keracunan MBG Terulang, Siapkan Sanksi jika ada Kelalaian Menurut dia anggaran yang menganggur menimbulkan biaya karena pemerintah tetap harus membayar bunga utang. Oleh sebab itu, dana yang tidak terserap bisa dialihkan ke program yang lebih produktif, misalnya memperpanjang bantuan pangan berupa beras 2x10 kilogram untuk masyarakat. ""Kan lebih fair. Daripada nganggur, duitnya kan saya bayar bunga juga,"" ujarnya. Meski demikian, Purbaya menekankan dirinya tetap mendukung program MBG selama pelaksanaannya berjalan dengan baik. ""Saya mendukung. Tapi kalau enggak jalan, ya ambil duitnya,"" katanya. Di tengah sorotan publik, muncul wacana agar skema MBG diganti dengan bantuan tunai bagi orang tua murid. Usulan itu mencuat setelah adanya kasus keracunan makanan di sejumlah sekolah. Baca Juga: Purbaya Tolak Ada Tax Amnesty Lagi: Nanti Kita Dikibulin Terus Purbaya Tolak Ada Tax Amnesty Lagi: Nanti Kita Dikibulin Terus Namun, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menyatakan, pemerintah tetap berkomitmen pada skema pemberian makanan langsung. Menurutnya, konsep yang dijalankan saat ini merupakan pilihan terbaik hasil kajian bersama Badan Gizi Nasional (BGN). ""Ide kan banyak, bukan berarti tidak baik. Tapi konsep yang sekarang dijalankan dianggap pemerintah dan BGN paling tepat untuk dikerjakan,"" ujar Prasetyo. Ia menambahkan, pemerintah akan menampung berbagai catatan serta memperbaiki kelemahan program, termasuk kasus keracunan yang terjadi. (nng) (nng)",Anggie Ariesta,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/19/34/1622365/purbaya-ancam-anggaran-mbg-bakal-dipindah-ke-bansos-ini-alasannya-pcp.jpeg,https://ekbis.sindonews.com/read/1622365/34/purbaya-ancam-anggaran-mbg-bakal-dipindah-ke-bansos-ini-alasannya-1758283781?showpage=all,cb4819c1ec29bfad5ff3e5b5f8fabf32872fdb34dfdd519b0ef304d883e8d642,2025-11-13 22:00:39.639 2043,tempo,mbg,2025-10-05 15:07:17,Istana Targetkan Perpres Makan Bergizi Gratis Rampung Pekan ini,"MENTERI Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan Peraturan Presiden (Perpres) tentang Tata Kelola Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) ditargetkan rampung pada pekan ini. Perpres makan bergizi gratis masih menunggu disempurnakan karena program ini melibatkan lintas kementerian. Minggu ini harusnya selesai, ujar Prasetyo di acara HUT ke-80 TNI di Lapangan Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Ahad, 5 Oktober 2025. Prasetyo mengatakan Perpres ini akan mengantisipasi insiden keracunan yang terjadi dalam program makan bergizi gratis beberapa pekan belakangan. Ia mengatakan Perpres akan menutup celah kesalahan prosedur dalam pelaksanaan program tersebut sehingga menjadi evaluasi dan perbaikan. Kalau nanti Perpres ditandatangani, harapannya hal-hal yang terjadi dan kekurangan dalam pelaksanaan program dapat kami atasi, ujar dia. Meski Perpres belum rampung, Prasetyo memastikan, program MBG tetap terus berjalan. Jadi bukan karena programnya, kemudian harus dihentikan, tidak, ucap Prasetyo. Dia menegaskan, ada-tidaknya Perpres program MBG gratis bukan berarti program ini seluruhnya dihentikan. Sebab, kata Prasetyo, data menunjukkan insiden keracunan karena Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG tidak menjalan prosedur semestinya. Bukan karena Perpres belum ada kemudian program tidak jalan. Kan, tidak, ucap dia. Perpres ini untuk menyempurnakan atau memperbaiki semaksimal mungkin pelaksanaan dari program makan bergizi gratis. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana sebelumnya mengatakan, Presiden Prabowo Subianto segera mengesahkan peraturan presiden mengenai tata kelola makan bergizi gratis. Dadan memperkirakan Perpres itu bakal diteken pada pekan ini. Menurut Dadan, dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR pada Rabu, 1 Oktober 2025, dukungan terhadap program MBG penting dilakukan, termasuk melalui Perpres. Sebab, pelaksanaan program ini bukan hanya soal keamanan makanan dan sanitasi, tapi juga penanganan korban dugaan keracunan hingga kebutuhan rantai pasok yang semakin besar. BGN mencatat ada 6.517 orang penerima manfaat MBG yang mengalami keracunan. Angka ini merupakan data sejak proyek MBG diluncurkan pada Januari 2025 hingga 30 September 2025. Temuan kasus keracunan meningkat pada dua bulan terakhir. MBG merupakan salah satu program unggulan Presiden Prabowo yang masuk daftar janji kampanyenya pada kontestasi pemilihan presiden 2024. Prabowo menargetkan program ini menjangkau 82,9 juta penerima manfaat yang terdiri atas anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Pilihan Editor:","Eka Yudha Saputra, Sukma N Loppies",https://statik.tempo.co/data/2025/08/04/id_1418158/1418158_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/istana-targetkan-perpres-makan-bergizi-gratis-rampung-pekan-ini-2076504,9e9f79ba6638d4664efd3f2884cd0e5dfa77151882c48ebf3916f810d0a4735e,2025-11-13 22:00:46.266 2044,sindonews,mbg,2025-09-19 16:17:00,"Istana Minta Maaf Kasus Keracunan MBG Terulang, Siapkan Sanksi jika Ada Kelalaian","JAKARTA JAKARTA - Istana melalui Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi meminta maaf atas kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali terjadi di berbagai daerah. Kasus keracunan sangat tidak diharapkan dan bukan kesengajaan. Pertama-tama tentunya kami atas nama pemerintah dan mewakili Badan Gizi Nasional, mewakili Badan Gizi Nasional memohon maaf karena telah terjadi kembali beberapa kasus di beberapa daerah yang tentu saja itu bukan sesuatu yang kita harapkan dan bukan sesuatu kesengajaan, ujar Prasetyo saat konferensi pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (19/9/2025). Baca juga: Kasus Dugaan Keracunan MBG di Kota Bogor, Korban Tembus 214 Orang Kasus Dugaan Keracunan MBG di Kota Bogor, Korban Tembus 214 Orang Kasus ini menjadi bahan evaluasi, catatan bagi BGN, juga dengan pemerintah daerah. Pertama adalah memastikan bahwa seluruh yang terdampak dan harus mendapatkan penanganan secepat mungkin dan sebaik-baiknya, katanya. Yang kedua tentu harus dilakukan upaya evaluasi termasuk mitigasi perbaikan supaya masalah-masalah seperti ini tidak terulang kembali, tambahnya. Dia memastikan akan menjatuhkan sanksi kepada dapur-dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) jika ditemukan kesengajaan atau kelalaian sehingga menyebabkan keracunan bagi penerima MBG. Harus. Dan sanksi kalau memang itu adalah faktor-faktor kesengajaan atau lalai dalam melaksanakan SOP tentunya akan ada sanksi kepada SPPG yang dimaksud. Tapi juga sanksi yang akan diterapkan jangan sampai kemudian mengganggu dari sisi operasional sehingga mengganggu penerima manfaat untuk tidak mendapatkan MBG, ujar Prasetyo. (jon) (jon)",Binti Mufarida,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/19/15/1622259/istana-minta-maaf-kasus-keracunan-mbg-terulang-siapkan-sanksi-jika-ada-kelalaian-jth.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1622259/15/istana-minta-maaf-kasus-keracunan-mbg-terulang-siapkan-sanksi-jika-ada-kelalaian-1758272951?showpage=all,b547b1dc6d1c01d4f355a08c22258cacaac4013fb8dba008b8d4d7eee127efda,2025-11-13 22:00:50.176 2047,sindonews,mbg,2025-09-18 14:12:00,"Qodari Kenang Jasa AM Putranto, Perjuangkan Gaji Lebaran Petugas Dapur MBG","JAKARTA JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari mengenang jasa Anto Mukti (AM) Putranto saat menjabat sebagai KSP. Salah satu jasa AM Putranto AM Putranto AM Putranto adalah mengawal langsung kebijakan gaji untuk Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) atau petugas dapur umum Makan Bergizi Gratis (MBG). Kalau enggak ada KSP, itu SPPI yang sudah kerja berbulan-bulan Pak, di SPPG, itu lebaran nangis Pak, karena enggak dapat gaji, Pak, kata Qodari saat serah terima jabatan dengan AM Putranto di Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (18/9/2025). Nah, itu saya yakin dan tahu persis bahwa mereka bisa takbiran malam lebaran itu karena KSP, imbuhnya. Baca juga: Serahkan Jabatan Kepala Staf Kepresidenan ke Qodari, AM Putranto Menangis Serahkan Jabatan Kepala Staf Kepresidenan ke Qodari, AM Putranto Menangis Lebih lanjut, Qodari mengungkapkan bahwa tak hanya kebijakan gaji petugas dapur umum, AM Putranto juga memperjuangkan transfer langsung gaji para guru melalui rekening. Saya yakin ada jutaan guru di Indonesia ini yang hidupnya lebih baik, bersyukur dan berterima kasih walaupun mereka tidak tahu wajah dan nama Bapak-Ibu sekalian. KSP, kata Qodari, terlibat dalam persiapan. Bukan hanya dari segi penggodokan Peraturan Presiden (Perpres), tapi juga turun langsung ke lapangan. Termasuk, saat program merenovasi sekolah dan ketemu calon siswa Sekolah Rakyat. Sebuah program yang ajaib, anak-anak yang tadinya tidak punya harapan, tiba-tiba dalam semalam harapannya menjadi terbuka dan cerah. Dan saya juga sudah menyaksikan langsung anak-anak yang sebelumnya calon siswa, kemudian mereka bersemangat, pungkasnya. (rca) (rca)",Binti Mufarida,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/18/12/1621757/qodari-kenang-jasa-am-putranto-perjuangkan-gaji-lebaran-petugas-dapur-mbg-urk.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1621757/12/qodari-kenang-jasa-am-putranto-perjuangkan-gaji-lebaran-petugas-dapur-mbg-1758179366?showpage=all,26456fa7021b82a3560a1a7ccbd44dc1ddd3e55cecdbe137cee11d0b98a4e5be,2025-11-13 22:01:00.530 2048,tempo,mbg,2025-10-05 12:00:00,Ahli Gizi Tan Shot Yen Perbaikan MBG,"DILUNCURKAN pada Januari 2025, pelaksanaan program makan bergizi gratis kacau-balau. Berbagai masalah terjadi, dari makanan yang busuk, penyajian makanan olahan, hingga sisa makanan yang terbuang setiap hari. Terbaru, ribuan siswa di daerah keracunan setelah menyantap makan siang di sekolah.","Yosea Arga Pramudita, Sunu Dyantoro",https://images-tm.tempo.co/all/2025/10/04/897074/897074_1200.jpg,https://www.tempo.co/wawancara/ahli-gizi-tan-shot-yen-perbaikan-mbg-2076449,9dea8e938b9cbb9c290e0bbaa70306224cd5bce60fc76048516a6e5dcb0ab052,2025-11-13 22:01:08.374 2049,sindonews,mbg,2025-09-15 11:05:00,"Video Program MBG dan Kopdes Merah Putih Tayang di Bioskop, Ini Kata Komdigi","JAKARTA JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Digital ( Komdigi Komdigi Komdigi ) memberikan penjelasan terkait munculnya video berisi program-program unggulan Presiden Prabowo Subianto yang tayang di bioskop sebelum film dimulai. Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media Kemkomdigi, Fifi Aleyda Yahya menjelaskan, langkah tersebut merupakan upaya memperluas jangkauan komunikasi publik terkait capaian kerja pemerintah. Menurutnya, video itu juga untuk menjaga keseimbangan informasi sekaligus memastikan masyarakat memperoleh informasi yang akuntabel. Komunikasi publik pada era digital tidak lagi terbatas pada satu kanal. Pemerintah memiliki tanggung jawab untuk memastikan informasi yang penting dapat tersampaikan kepada publik secara luas, efektif, dan sesuai dengan perkembangan zaman. Sepanjang tidak melanggar aturan bioskop medium yang sah dan wajar untuk dipilih, kata Fifi, Senin (15/9/2025). Baca juga: Video Program MBG dan Kopdes Merah Putih Muncul di Bioskop, Istana: Hal yang Lumrah Video Program MBG dan Kopdes Merah Putih Muncul di Bioskop, Istana: Hal yang Lumrah Dia mengatakan, bioskop dipilih karena mampu menghadirkan pengalaman visual dan audio yang kuat sehingga pesan pembangunan dan kebijakan pemerintah dapat diterima lebih utuh oleh audiens. Seperti halnya pemanfaatan media sosial, televisi, radio, hingga papan reklame, bioskop dianggap hanya sebagia saluran komunikasi publik. Konteksnya adalah bagaimana negara hadir dengan informasi yang benar dan terukur. Jadi, ini bagian dari komunikasi publik pemerintah kepada masyarakat, jelas dia. Kemkomdigi pun mengajak publik untuk melihat penayangan video di bioskop sebagai upaya memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang benar, resmi, dan mudah dipahami, sehingga mampu memperkuat kepercayaan publik terhadap agenda pembangunan nasional. Baca juga: Pemerintah Bahas Kesepakatan Transfer Data Pribadi Indonesia-Amerika Hari Ini Pemerintah Bahas Kesepakatan Transfer Data Pribadi Indonesia-Amerika Hari Ini Sebelumnya, dari video yang dilihat, video itu menampilkan berbagai cuplikan kegiatan dan potongan pernyataan Prabowo tepat sebelum film dimulai. Video itu juga memuat narasi dan angka dari berbagai pencapaian program, seperti 21.760.000 ton total produksi beras nasional hingga Agustus 2025 dan 5.800 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah beroperasi. Sejak diluncurkan pada 6 Januari 2025 Program Makan Bergizi Gratis telah menjangkau 20.000.000 Penerima Manfaat, demikian isi narasi yang muncul dalam video. Kemudian, dalam video itu juga ditampilkan sebanyak 80.000 Koperasi Desa Merah Putih resmi diluncurkan. Selanjutnya, ada narasi 100 Sekolah Rakyat telah diluncurkan. (cip) (cip)",Riyan Rizki Roshali,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/15/15/1620265/video-program-mbg-dan-kopdes-merah-putih-tayang-di-bioskop-ini-kata-komdigi-hxc.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1620265/15/video-program-mbg-dan-kopdes-merah-putih-tayang-di-bioskop-ini-kata-komdigi-1757905770?showpage=all,09f4702e7d3095a42a4229d9a51d6c20e88d718c21226bd1d9bc7a8a59d7c825,2025-11-13 22:01:10.893 2050,tempo,mbg,2025-10-04 10:40:00,Luhut Nilai Program MBG Tidak Perlu Dihentikan,"Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak perlu dihentikan. Hal itu disampaikannya saat membahas sinkronisasi data penerima MBG bersama Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana di Kantor DEN Jakarta, Jumat 3 Oktober 2025. Video: ANTARA (Sanya Dinda Susanti/Irfansyah Naufal Nasution/Rizky Bagus Dhermawan/Ludmila Yusufin Diah Nastiti)","Antara, Ridian Eka Saputra",https://statik.tempo.co/data/2025/10/04/id_1432537/1432537_720.jpg,https://www.tempo.co/arsip/luhut-nilai-program-mbg-tidak-perlu-dihentikan-2076255,6e797cc2c484d4d99b2775503760300968b84f2e486669542f0e0ad2d27ef0d3,2025-11-13 22:01:18.952 2051,sindonews,mbg,2025-09-15 08:48:00,Kolaborasi Pemimpin Birokrasi dan Regulasi Kuat Kunci Sukses Program MBG,"JAKARTA JAKARTA - Lembaga Administrasi Negara (LAN) menegaskan pentingnya kombinasi antara kepemimpinan birokrasi yang kolaboratif dan regulasi yang kuat untuk memastikan keberhasilan program-program strategis nasional, termasuk Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto. Hal itu diungkapkan Kepala LAN Muhammad Taufiq saat Dalam pelepasan peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat I Angkatan LXII yang diselenggarakan di Aula Prof. Agus Dwiyanto, MPA, LAN Veteran. Dalam kesempatan, Taufiq menekankan pemimpin birokrasi harus mampu memecahkan sekat antarinstansi atau ego sektoral dan menjadi motor kolaborasi menuju Indonesia Emas 2045. Di era VUCA, pemimpin birokrasi dituntut untuk adaptif dan visioner, mampu menghubungkan rasionalitas teknokratik dengan kebutuhan masyarakat, serta memastikan birokrasi benar-benar berdampak, ujarnya, Senin (15/9/2025). Baca juga: Pentingnya Keamanan Pangan sebagai Fondasi Utama Keberhasilan MBG Pentingnya Keamanan Pangan sebagai Fondasi Utama Keberhasilan MBG Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Purwadi Arianto, menyampaikan kepemimpinan yang kuat lahir dari proses nyata, bukan sekadar teori. Pemimpin birokrasi, menurutnya, harus menjadi inisiator lintas sektor yang mampu menjaga arah perubahan. Sementara itu, dalam Seminar Nasional dan Policy Brief Proper Expo yang diselenggarakan di Graha Makarti Bhakti Nagari, ASN Corporate University, peserta PKN I Angkatan LXII merekomendasikan agar Program MBG segera memiliki payung hukum Undang-Undang. Rekomendasi ini lahir dari temuan di lapangan: kasus keracunan makanan, kesenjangan mutu gizi antar wilayah, lemahnya koordinasi, distribusi yang terlambat, hingga terbatasnya pelibatan UMKM lokal. Dengan regulasi yang kuat, seluruh instansi pemerintah diharapkan dapat bersinergi dalam pelaksanaan MBG secara efektif. Baca juga: Kebutuhan MBG Setiap Harinya: Beras 6 Ribu Ton, Daging dan Sayur Capai 9.000 Ton per Hari Kebutuhan MBG Setiap Harinya: Beras 6 Ribu Ton, Daging dan Sayur Capai 9.000 Ton per Hari Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyambut baik rekomendasi tersebut. Ini adalah wujud nyata sinergi dan kontribusi peserta PKN LAN untuk memperkuat program strategis pemerintah, ungkapnya. Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi, menegaskan komitmen Bapanas untuk mendukung MBG melalui penguatan rantai pasok pangan, sertifikasi vendor, edukasi keamanan pangan, hingga digitalisasi pelaporan. LAN menekankan bahwa regulasi yang kuat harus berjalan seiring dengan kepemimpinan birokrasi yang kolaboratif. Tanpa payung hukum, program MBG berpotensi menghadapi hambatan dalam implementasi. Sebaliknya, tanpa pemimpin yang visioner dan integritas tinggi, regulasi pun tidak akan optimal dijalankan. ASN harus berani menjadi agen perubahan, memastikan kebijakan hadir untuk rakyat, dan membangun jejaring kolaboratif yang berkelanjutan, tegas Kepala LAN. Sebagai informasi, melalui PKN dan berbagai program pengembangan kompetensi, LAN berkomitmen menyiapkan pemimpin birokrasi yang adaptif, inovatif, dan berdampak. Sinergi kepemimpinan dan regulasi yang kokoh diyakini menjadi kunci untuk mewujudkan pelayanan publik yang lebih baik serta mempercepat tercapainya visi Indonesia Emas 2045. (cip) (cip)",Sucipto,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/15/15/1620227/kolaborasi-pemimpin-birokrasi-dan-regulasi-kuat-kunci-sukses-program-mbg-vem.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1620227/15/kolaborasi-pemimpin-birokrasi-dan-regulasi-kuat-kunci-sukses-program-mbg-1757898574?showpage=all,ac7fc29ab93ce17c2f19861c5c35ad228bd726672dc9bf548131179534d450a2,2025-11-13 22:01:22.129 2052,sindonews,mbg,2025-09-14 18:30:00,SPPG Cakra Cemerlang Sediakan MBG dan Peduli Korban Banjir Bali,"JAKARTA JAKARTA - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) (SPPG) Panjer Batanghari 89 yang dikelola oleh Yayasan Pendidikan Cakra Cemerlang di Jalan Tukad Batanghari Nomor 89, Panjer Denpasar Selatan, Bali diresmikan pada Sabtu (13/9/2025). Selain menyajikan Makan Bergizi Gratis (MBG) (MBG) berkualitas dan higienis, juga membantu paket sembako makanan dan susu kepada warga korban bencana banjir Bali. Tenaga Ahli Badan Gizi Nasional (BGN) Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Sosial, Florencio Mario Vieira mengatakan pihaknya mengapresiasi keberadaan SPPG Cakra Cemerlang yang turut berkolaborasi memberikan bantuan kepada korban bencana banjir. Baca juga: Kebutuhan MBG Setiap Harinya: Beras 6 Ribu Ton, Daging dan Sayur Capai 9.000 Ton per Hari Kebutuhan MBG Setiap Harinya: Beras 6 Ribu Ton, Daging dan Sayur Capai 9.000 Ton per Hari ""Kami datang pada saat bencana (banjir di Bali). Kami sangat apresiasi mitra mitra kami yang punya dapur di Denpasar mereka peka dan peduli dan pada akhirnya bisa mengulurkan tangan mereka untuk mengurangi penderitaan warga korban banjir di Bali,"" ujar Mario. Mario menyebutkan pihaknya juga berupaya memetakan berbagai kebutuhan korban bencana banjir berkoordinasi dengan kementerian lembaga terkait perihal korban bencana banjir di Bali. ""Kami bertanya kepada mereka kebutuhan nya apa lagi dan tadi dicatat semua. Dan kami berterima kasih kepada para mitra-mitra yang memiliki inisiatif dan melakukan hal-hal kebaikan untuk korban bencana,"" tambahnya. Baca juga: Resmikan 2 SPPG Polda Kalsel, Kapolri: Dukung Penuh Program MBG Resmikan 2 SPPG Polda Kalsel, Kapolri: Dukung Penuh Program MBG Sementara itu Penasihat Khusus Presiden Bidang Polkam, Jendral Pol (Purn) Erwin Chahara Rusmana menyebutkan setelah melihat langsung dapur SPPG Cakra Cemerlang sudah memenuhi standar ISO. ""Rasa kemanusiaan yang membuat mitra dapur ikut bergabung di program MBG dengan merangkul UMKM setempat. Ucapan terima kasih kepada bapak Presiden, bahwa masyarakat Bali ikut mengawal dan mendukung program MBG ini. Harapan kami semoga semua berjalan dengan lancar,"" ujar Erwin. Ia menjelaskan Program MBG sudah dipikirkan Presiden Prabowo Subianto jauh sebelum beliau menjadi Presiden. Erwin mengungkapkan Prabowo memiliki komitmen untuk membangun bangsa di mulai dari tubuh yang sehat anak-anak usia sekolah dan ibu hamil serta menyusui. Keperdulian dan kepekaan kepada target, kebersamaan di dalam dapur disebut Erwin membuat para mitra bergotong royong harus membantu korban bencana banjir di Bali dengan komunikasi yang baik bersama kepala SPPG. ""Bali mempunyai rasa persaudaraan dan persatuan yg kuat, semua di rangkul, mengkolaborasi semua potensi. Titik awal mencerdaskan bangsa, menambah IQ dengan makanan yang bergizi, membangun SDM yang berkualitas di masa depan. Ini merupakan multi efek yg luar biasa. Kepentingan nasional yang di utamakan. Target dapur (SPPG) di Bali 300, sudah terbangun 62 dapur,"" pungkasnya. Sementara mitra dapur BGN SPPG Cakra Cemerlang, Made Sudarsana menjelaskan pihaknya memberikan bantuan kepada korban bencana banjir di tempat pengungsian. ""Ada bantuan sembako dan susu. Ini sifatnya bantuan yang spontanitas. Teman-teman kami para mitra juga memberikan bantuan paket berupa makanan sudah berjalan beberapa kali. Kami hari ini memberikan kurang lebih 60 paket sembako yang isinya berupa beras, mie, telur, minyak goreng dan susu,"" kata I Made Sudarsana. Sebagaimana diketahui, Presiden RI Prabowo Subianto meninjau wilayah terdampak banjir di Kabupaten Badung, Provinsi Bali, pada Sabtu (13/09/2025) pasca lawatan dari Timur Tengah. Presiden Prabowo Subianto tampak hadir langsung ke rumah warga korban bencana banjir di Bali dan berdialog dengan mereka perihal kondisi dan kebutuhan mereka. Presiden Prabowo berjanji akan memberikan bantuan kepada korban bencana banjir Bali. Hadir pula dalam kegiatan tersebut Staff Khusus Presiden Bidang Polhukam Kolonel (Purn) Johan Raka, Inspektorat 3 BGN Kol TNI AU Rudianto, perwakilan mitra dapur BGN Yusuf Maulana, serta perwakilan Kodim, Polres, mantan Wakapolda Bali Jendral Gede Alit Widana, Mitra Dapur BGN Ida Ayu Eka Astuti, Lurah, Kelian desa adat dan Kepala Lingkungan. (shf) (shf)",Sunu Hastoro Fahrurozi,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/14/174/1620069/sppg-cakra-cemerlang-sediakan-mbg-dan-peduli-korban-banjir-bali-jti.jpg,https://daerah.sindonews.com/read/1620069/174/sppg-cakra-cemerlang-sediakan-mbg-dan-peduli-korban-banjir-bali-1757844545?showpage=all,d86cd9b676a6a1a0735ec1fa0407852072f51f867ebd84df3f291e7ca0d36894,2025-11-13 22:01:32.995 2053,tempo,mbg,2025-10-03 19:47:17,Apa Itu Nitrit yang Bikin 1.315 Siswa di Bandung Barat Keracunan MBG,"BADAN Gizi Nasional mengungkap penyebab keracunan makan bergizi gratis (MBG) yang dialami 1.315 siswa di Bandung Barat, Jawa Barat. BGN menyebut keracunan MBG itu disebabkan senyawa nitrit yang terdapat di buah melon dan lotek yang menjadi menu MBG. Kami berkesimpulan, senyawa nitrit menjadi penyebabnya, kata Ketua Tim Investigasi Independen BGN Karimah Muhammad dikutip dari keterangan resmi BGN pada Jumat, 3 Oktober 2025. Dari sampel makanan sisa di sekolah yang dilakukan BGN, ditemukan kadar nitrit 3,91 mg/L pada buah melon dan 3,54 mg/L pada lotek. Padahal standar maksimum menurut Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat (EPA) adalah 1 mg/L, sementara Kanada menetapkan batas 3 mg/L. Apa itu nitrit? Ahli pangan dan gizi dari IPB University Ali Khomsan menjelaskan bahwa nitrat senyawa asal dari nitrit secara alami memang ada di sayuran dan buah karena diserap dari tanah atau air. Dalam kadar wajar, senyawa ini bahkan berperan positif. Nitrat dan nitrit dari sayuran sebagian dikatakan bermanfaat memperbaiki sistem pencernaan, kata Ali melalui pesan suara pada Jumat, 3 Oktober 2025. Namun, cerita berbeda terjadi pada produk pangan olahan. Produsen kerap menambahkan nitrit sebagai zat pengawet sekaligus pengendali bakteri. Khususnya dalam makanan kaleng seperti kornet, atau daging olahan seperti sosis, ujarnya. Fungsi Nitrit dalam pangan olahan Guru Besar Bidang Ilmu Elektrometri Universitas Airlangga, Muji Harsini, mengatakan natrium atau kalium nitrit lazim dipakai untuk mengawetkan daging olahan, mencegah pertumbuhan bakteri berbahaya Clostridium botulinum. Selain itu, nitrit juga memberi warna merah muda khas pada sosis melalui pembentukan nitrosomioglobin, serta mempengaruhi aroma dan rasa. Telur asin yang menggunakan pengawet sendawa nama lain natrium nitrit membuat kuning telurnya merah dan masir, kata Muji dikutip dari laman kimia.fst.unair.ac.id pada Jumat, 3 Oktober 2025. Dia juga menjelaskan nitrit juga berfungsi sebagai antioksidan yang menjaga lemak daging tidak cepat tengik. Siswa korban keracunan menu makan bergizi gratis menjalani perawatan medis di posko penanganan yang didirikan di Posko Penanganan Kantor Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 24 September 2025. Tercatat, sebanyak 220 siswa dari berbagai jenjang pendidikan berdatangan untuk mendapat perawatan. Tempo/Prima Mulia Meski punya fungsi, para ahli menegaskan bahwa nitrit tidak dibutuhkan oleh tubuh manusia. Ahli gizi Tan Shot Yen bahkan menyebut senyawa ini berpotensi menimbulkan masalah kesehatan baru. Produk olahan mengandung nitrit yang memang tidak dibutuhkan manusia, bahkan bisa menimbulkan masalah baru. Itu sebabnya saya anti sekali memakai produk olahan, ujarnya. Dalam jangka panjang, konsumsi nitrit berlebih dikaitkan dengan risiko kanker. Pasalnya, nitrit dapat bereaksi dengan amina dalam tubuh dan membentuk nitrosamin, senyawa karsinogenik. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatur batas maksimal nitrit dalam daging olahan sebesar 30 mg/kg bahan. Batas asupan harian yang dapat diterima (Acceptable Daily Intake/ADI) juga sangat kecil, yakni hanya 0 0,07 mg per kilogram berat badan. Semakin kecil angka ADI, semakin besar potensi dampaknya, ujar Muji. Artinya, meski ada regulasi, residu nitrit tetap melekat pada makanan olahan yang kita konsumsi sehari-hari. Dalam kasus Bandung Barat, temuan kadar nitrit jauh melampaui batas aman. Kontaminasi silang diduga terjadi ketika sayuran atau buah yang secara alami mengandung nitrat berubah menjadi nitrit akibat penyimpanan yang salah, lalu bercampur dengan makanan lain. Kalau nitratnya sudah berubah menjadi nitrit, itu baru bisa menyebabkan keracunan, kata Tan Shot Yen. Pilihan Editor: Dilema Penetapan KLB Keracunan Makan Bergizi Gratis","Dinda Shabrina, Amirullah",https://statik.tempo.co/data/2025/09/23/id_1430081/1430081_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/apa-itu-nitrit-yang-bikin-1-315-siswa-di-bandung-barat-keracunan-mbg-2076025,26c9813619f75cc67814a0a710b4b903f85a728012b4da4190149daed7bd584e,2025-11-13 22:01:41.079 2054,tempo,mbg,2025-10-03 19:45:37,"Luhut: Penyerapan Anggaran MBG Sudah Baik, Tak Perlu Ditarik","KETUA Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan penyerapan anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah membaik. Pernyataan ini disampaikannya usai bertemu dengan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana di kantor DEN pada Jumat, 3 Oktober 2025. Sehingga Menteri Keuangan tidak perlu nanti mengambil anggaran yang tidak terserap, kata Luhut kepada wartawan di kantor DEN. Dia juga mengatakan bahwa DEN telah mengingatkan BGN agar jangan sampai ada alokasi dana yang tak terserap. Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi itu optimistis bila anggaran MBG terserap dengan baik, maka ekonomi akan ikut bergerak. Dia menyatakan dalam waktu dekat DEN akan mengukur dampak MBG terhadap perputaran uang di daerah, lapangan kerja yang tercipta, serta dampak keseluruhan pada pertumbuhan ekonomi. Dalam kesempatan yang sama, Kepala BGN Dadan Hindayana melaporkan bahwa realisasi anggaran BGN hingga saat ini sudah mencapai Rp 21,64 triliun atau setara 36 persen dari total anggaran. Adapun tahun ini BGN mendapatkan anggaran sebesar Rp 71 triliun. Untuk bantuan pemerintah, makan bergizinya, (realiasi anggaran) kurang lebih Rp 18,63 triliun. Itu sudah mencapai 37 persen, kata Dadan. Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan bakal menarik kembali anggaran belanja kementerian/lembaga yang tak terserap, termasuk anggaran program MBG. Menkeu menyatakan Badan Gizi Nasional telah setuju mengembalikan dana yang tak terserap. Menurut Purbaya, dana yang tak terserap itu bisa disebar ke tempat lain untuk mengurangi defisit atau mengurangi utang. Mantan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin (LPS) itu juga mengerahkan pejabat Kementerian Keuangan untuk memantau jalannya MBG. Pemantauan dilakukan di 20 titik secara acak untuk menilai pelaksanaan program, apakah memberikan dampak positif bagi perekonomian atau justru merugikan pemerintah. ""Pelaksanaanya betul atau enggak. Hanya ingin tahu itu saja untuk memastikan nanti programnya betul-betul berjalan dan berdampak ke perekonomian, ucap Purbaya pada pertemuan di Kantor BGN, Jakarta, 26 September 2025. Pilihan Editor: Syarat Menghentikan MBG Terpenuhi, Kenapa BGN Tutup Mata?","Anastasya Lavenia Yudi, RR Ariyani",https://statik.tempo.co/data/2025/10/03/id_1432495/1432495_720.jpg,https://www.tempo.co/ekonomi/luhut-penyerapan-anggaran-mbg-sudah-baik-tak-perlu-ditarik-2076023,d73493fdbf43792076ba91d8df94b1bfb5ed0bde95bbc9441663ceb83dddf3d6,2025-11-13 22:01:51.970 2081,sindonews,mbg,2025-08-11 23:22:00,Program MBG Garda Depan Cegah Stunting dan Gizi Buruk di Papua Selatan,"PAPUA PAPUA - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Putri Papua Selatan meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) di SD Inpres Gudang Arang Merauke. Peluncuran ini menjadi komitmen nyata dalam meningkatkan gizi anak dan mencegah stunting serta gizi buruk di wilayah Papua Selatan. Ketua Yayasan SPPG Putri Papua, Maria Doloros Liu, menyampaikan harapan agar Program MBG memberi dampak positif signifikan, terutama dalam pencegahan stunting dan perbaikan status gizi anak-anak di kawasan selatan Papua. Kepala Satuan Pelaksanaan Pemenuhan Gizi Regional dan Korwil Kabupaten Merauke Anisa Amalia, menjelaskan program ini menyasar 3.963 penerima manfaat. Sasaran utama mencakup siswa dari delapan sekolah, yaitu SD Gudang Arang sebanyak 246 siswa, SD Negeri 1 sebanyak 512 siswa, SD Negeri 2 sebanyak 597 siswa, SD Biankuk 284 siswa, Baca juga: Penerima MBG Ditarget Capai 20 Juta Orang Sebelum 17 Agustus, Akhir Tahun 82,9 Juta Penerima MBG Ditarget Capai 20 Juta Orang Sebelum 17 Agustus, Akhir Tahun 82,9 Juta Selain itu, SD Yapis 1 sebanyak 531 siswa, SD Yapis 455 siswa, SMP Gudang Arang 217 siswa, dan SMA Negeri 2 sebanyak 1.086 siswa. Program ini juga menjangkau kelompok 3B yakni, ibu hamil, ibu bersalin, dan balita di Kelurahan Seringgu Jaya dan Kelurahan Samkai. Kepala Sekolah SD Inpres Gudang Arang, Natalia mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, dan semua pihak yang mendukung program MBG. Kami menyambut baik program ini sebagai langkah menuju anak-anak yang lebih sehat. Program ini akan mendukung konsentrasi belajar dan meningkatkan semangat menuntut ilmu, sebagai persiapan generasi penerus bangsa yang berkualitas, ujarnya, Senin (11/8/2025). Baca juga: Universitas Cenderawasih Jadi Pusat Unggulan Program MBG di Papua Universitas Cenderawasih Jadi Pusat Unggulan Program MBG di Papua Dandim 1707/Merauke, Letkol Inf Johny Nofriady, menyatakan MBG merupakan inisiatif yang sangat baik dan dibutuhkan untuk pemenuhan gizi anak. Kami mendapat perintah langsung dari Panglima TNI bahwa semua Kodim bertanggung jawab penuh atas kesiapan SPPG di Merauke. Beberapa SPPG tambahan akan hadir dalam waktu dekat, katanya. Johny juga menyebut rencana pembentukan SPPG skala kecil di distrik-distrik terluar, serta manfaat MBG dalam membina generasi muda dan mendukung perekonomian lokal melalui pembelian bahan baku dari petani, peternak, dan UMKM. Sekretaris Daerah (Sekda) Merauke Jermias Paulus Ruben Ndiken, menegaskan esensi MBG bukan pada banyaknya porsi, melainkan pada kecukupan gizi. Program nasional ini merupakan investasi besar untuk masa depan anak-anak kita, tegasnya. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Papua Selatan, Ignasius Babaga, menyebut program ini memberi motivasi baru bagi guru dan siswa. Manfaatnya diharapkan meliputi peningkatan konsentrasi belajar, penurunan angka stunting, peningkatan kehadiran sekolah, bantuan ekonomi keluarga, pembentukan perilaku hidup sehat sejak dini, serta dukungan keadilan sosial. Dengan kolaborasi berbagai pihak, MBG di Papua Selatan menjadi garda terdepan dalam membangun generasi sehat dan berkualitas, ucapnya. (cip) (cip)",Sucipto,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/08/11/174/1605247/program-mbg-garda-depan-cegah-stunting-dan-gizi-buruk-di-papua-selatan-kbg.jpg,https://daerah.sindonews.com/read/1605247/174/program-mbg-garda-depan-cegah-stunting-dan-gizi-buruk-di-papua-selatan-1754928514?showpage=all,86b87e91698defc2fd20059cb86a93cbd4ba8d5400de68f307b5e8afa631ae9f,2025-11-13 22:04:42.398 2082,sindonews,mbg,2025-08-11 15:28:00,"Sukseskan Program MBG, KemenHAM Lakukan Pemantauan","JAKARTA JAKARTA - Kementerian Hak Asasi Manusia (KemenHAM) terus menunjukkan komitmen dan dukungan terhadap Program Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai upaya perbaikan gizi masyarakat Indonesia guna menurunkan angka stunting, meningkatkan konsentrasi belajar siswa, meningkatkan produktivitas kerja, serta menciptakan kualitas hidup terbaik di masa mendatang. Program MBG yang diluncurkan oleh Presiden Prabowo Subianto sejak 6 Januari 2025 itu telah dipantau oleh jajaran Kantor Wilayah (Kanwil) KemenHAM. Pemantauan dilakukan berdasarkan Surat Menteri HAM Nomor PDK-OT.04-01.01 yang menginstruksikan pemantauan program MBG di berbagai daerah. Pada 13-15 Januari 2025, jajaran Bidang HAM pada Kanwil KemenHAM Riau memantau pelaksanaan MBG di Kecamatan Tuah Madani, Pekanbaru, Riau. Dari pantauannya, diketahui sebanyak 3.010 siswa dari delapan sekolah di Kecamatan Tuah Madani telah menerima sajian makanan yang disediakan oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPP) Kecamatan Tuah Madani. Selanjutnya pada 14-16 Januari 2025, jajaran Bidang HAM pada Kanwil KemenHAM Maluku memantau pelaksanaan MBG di Kota Ambon. Baca juga: Wamendukbangga Isyana Sebut 18 Ribu Kader Siap Jadi Ujung Tombak Distribusi MBG Wamendukbangga Isyana Sebut 18 Ribu Kader Siap Jadi Ujung Tombak Distribusi MBG Sebanyak 227 siswa SD Inpres 22 Nania, 548 siswa SMKN 2 Ambon, dan 41 siswa TK Kartika 13 Den Zipur V telah menerima sajian makanan yang disediakan oleh Badan Pangan Nasional Provinsi Maluku. Lalu pada 23 Januari 2025, jajaran Bidang HAM pada Kanwil KemenHAM Maluku Utara telah koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Ternate guna menyasar database, mekanisme kerja, dan jadwal pembagian makanan bergizi di sekolah dan selanjutnya berkoordinasi dengan TNI melalui Komando Distrik Militer (Kodim). Dari pihak Kodim, program MBG ini melibatkan dua pihak mandiri yakni K62 dengan menyediakan 1.250 paket makanan, dan Dapur Maniso menyediakan 765 Paket makanan yang akan didistribusikan ke sejumlah sekolah. Jajaran Bidang HAM pada Kanwil KemenHAM Gorontalo pada 16 Januari 2025, memantau jalannya MBG di Madrasah Ibtidaiyah Terpadu (MIT) Al-Islah Gorontalo. Dalam pemantauannya, pihaknya memastikan anak-anak dari keluarga kurang mampu, mendapatkan asupan gizi yang cukup guna mendukung pertumbuhan fisik dan perkembangan intelektual mereka. Jajaran Bidang HAM pada Kanwil KemenHAM Sumatera Utara pada 17 Januari 2025, memantau MBG di tiga SD di Kota Medan. Pemantauan ini turut melibatkan Badan Gizi Nasional, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan, dan instansi terkait. Pemantauan ini memastikan agar makanan yang diberikan bergizi baik dan bermanfaat bagi tumbuh kembang anak. Sementara itu, Menteri HAM Natalius Pigai mengungkapkan bahwa MBG merupakan salah satu bentuk pemenuhan HAM yang wajib dilakukan oleh negara kepada rakyatnya. ""MBG itu adalah salah satu pemenuhan kebutuhan HAM yang wajib dilakukan oleh negara kepada rakyatnya dalam rangka rakyat yang kenyang, rakyat yang sehat, dan rakyat yang pintar,"" ujar Pigai, Senin (11/8/2025). Pigai membeberkan, MBG ini dirumuskan dengan tulus demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dia juga menyampaikan visi ke depan, yaitu Indonesia yang mampu memimpin pada 2045, membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas dan kompeten. Maka itu, program MBG dinilai sebagai langkah penting untuk mencapai tujuan tersebut. (rca) (rca)",Rico Afrido Simanjuntak,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/08/11/15/1605029/sukseskan-program-mbg-kemenham-lakukan-pemantauan-cos.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1605029/15/sukseskan-program-mbg-kemenham-lakukan-pemantauan-1754899707?showpage=all,9cf164c2c360a4edf755426659bec2c3f14746b6a0ed7e6b870e8b62a44772cb,2025-11-13 22:04:52.748 2055,sindonews,mbg,2025-09-14 12:12:00,"Video Program MBG dan Kopdes Merah Putih Muncul di Bioskop, Istana: Hal yang Lumrah","JAKARTA JAKARTA - Viral di media sosial penayangan video berisi berbagai program unggulan Presiden Prabowo Subianto di bioskop. Program yang ditayangkan seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Koperasi Desa Merah Putih. Hal itu ramai menjadi pembicaraan publik. Dari video yang dilihat pada Minggu (14/9/2025), video itu menampilkan berbagai cuplikan kegiatan dan potongan pernyataan Prabowo. Baca juga: Prabowo Beri Arahan ke 30 Ribu Sarjana Unhan Penggerak MBG Prabowo Beri Arahan ke 30 Ribu Sarjana Unhan Penggerak MBG Video itu juga memuat narasi dan angka dari berbagai pencapaian program seperti 21.760.000 ton total produksi beras nasional hingga Agustus 2025 dan 5.800 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang telah beroperasi. Sejak diluncurkan pada 6 Januari 2025 Program Makan Bergizi Gratis telah menjangkau 20.000.000 Penerima Manfaat, demikian isi narasi yang muncul dalam video. Kemudian, dalam video itu juga ditampilkan 80.000 Koperasi Desa Merah Putih resmi diluncurkan. Selanjutnya, ada narasi 100 Sekolah Rakyat telah diluncurkan. Menanggapi itu, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan, penggunaan media-media dalam penyampaian pesan merupakan hal yang lumrah. Hal tersebut tidak menjadi masalah sepanjang tidak ada aturan yang dilanggar. Tentunya sepanjang tidak melanggar aturan,tidak mengganggu kenyamanan keindahan, maka penggunaan media publik untuk menyampaikan sebuah pesan tentu sebuah hal yang lumrah, ujar Prasetyo, Minggu (14/9/2025). (jon) (jon)",Riyan Rizki Roshali,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/14/12/1619953/video-program-mbg-dan-kopdes-merah-putih-muncul-di-bioskop-istana-hal-yang-lumrah-rsk.JPG,https://nasional.sindonews.com/read/1619953/12/video-program-mbg-dan-kopdes-merah-putih-muncul-di-bioskop-istana-hal-yang-lumrah-1757826556?showpage=all,6a32f0ce77dc9d0272b27be78eb8151e18153943db843dd05ae4735fe8e84755,2025-11-13 22:01:53.702 2056,tempo,mbg,2025-10-03 12:41:52,BGN Beberkan Masalah di Dapur MBG: Tempat Cuci Ompreng Kumuh hingga Pemalsuan Data,"KEPALA Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan beberapa masalah di satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) di daerah Cipatat, Bandung Barat, Jawa Barat. Dadan mengatakan bukan hanya soal higienitas dan tak sesuai dengan prosedur standar operasi (SOP), tapi lokasi SPPG yang didaftarkan melalui website dengan yang beroperasi tak sinkron. Pilihan Editor: Syarat Menghentikan MBG Terpenuhi, Kenapa BGN Tutup Mata? Dadan menunjukkan tangkapan layar temuan dari tim BGN yang telah mengecek langsung ke lokasi. Dalam laporan itu, terdapat tujuh poin yang dikategorikan sebagai ""hal menonjol"". Poin pertama, SPPG mendaftar di website untuk membuka di Desa Ciburuy, Kecamatan Padalarang, Bandung Barat, Jawa Barat. Namun SPPG yang beroperasi terletak di Desa Citatah, Kecamatan Cipatat, Bandung Barat, Jawa Barat. Hal itu diindikasi bermasalah karena tak sesuai antara data yang didaftarkan dan yang dijalankan di lapangan. Dalam laporan itu disebutkan SPPG itu sejak awal memang berupaya dibuka di Kecamatan Cipatat. Namun pengajuannya ditolak lantaran kuota sudah penuh. Pada akhirnya diakali dengan mengunci titik di Kecamatan Padalarang, tapi bangunan SPPG tetap di Kecamatan Cipatat, demikian laporan yang ditunjukkan Dadan melalui aplikasi perpesanan pada Jumat, 3 Oktober 2025. Dadan menegaskan, SPPG tersebut sudah direkomendasikan ditutup. Sebab, masalahnya bukan hanya tidak higienis seperti yang viral di media sosial, tapi juga menyalahi titik lokasi. Kami sedang menginvestigasi kenapa bisa lolos, ujar Dadan melalui pesan teks pada Jumat, 3 Oktober 2025. Selain itu, SPPG tersebut terindikasi bermasalah dengan instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Dengan demikian, saluran pembuangan limbah dari SPPG langsung turun mengganggu lingkungan warga sekitar. Hal lain yang juga disorot ialah sumber air sumur bor yang sangat tidak layak dan keruh. Tempat pencucian ompreng atau wadah makan bergizi gratis juga kumuh dan tak layak. Dalam laporan itu ditemukan SPPG juga tak memiliki rak penyimpanan ompreng sesuai dengan standar. Foodtray (ompreng) ditumpuk di bawah meja tempat membagi porsi makanan, demikian isi laporan itu. Poin terakhir yang ditulis dalam laporan tersebut adalah SPPG tak memiliki instalasi ducting. Instalasi ducting merupakan sistem saluran udara untuk mendistribusikan udara, baik itu udara dingin dari AC, udara panas, maupun udara segar, ke titik-titik yang ditentukan di dalam suatu bangunan. Sebelumnya, dalam video yang beredar di media sosial, tampak dua lelaki mengenakan kaus hitam bertulisan ""SPPG"" dan satu lelaki mengenakan kaus berwarna hijau sedang mencuci ompreng MBG. Tumpukan ompreng tampak diletakkan di lantai. Di hadapan tiga lelaki itu, terdapat kontainer putih berisi air berbusa yang digunakan mereka untuk mencuci ompreng. Setelah diusap, ompreng tersebut dimasukkan ke dalam bak besar berisi air keruh. Airnya juga tampak berwarna cokelat dengan beberapa buih busa. Setelah viral di media sosial, Dadan mengkonfirmasi bahwa SPPG tersebut berada di Cipatat, Bandung Barat. Dia mengatakan pihaknya telah mengambil langkah penutupan SPPG dan tim BGN telah bergerak untuk menginvestigasi. Saat ditanya siapa pemilik SPPG tersebut, Dadan enggan menyebutkannya. Atas nama yayasan tertentu. Tidak etis dibocorkan karena sudah kami minta tutup, ujarnya.","Dinda Shabrina, Devy Ernis",https://statik.tempo.co/data/2025/09/17/id_1428680/1428680_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/bgn-beberkan-masalah-di-dapur-mbg-tempat-cuci-ompreng-kumuh-hingga-pemalsuan-data-2075860,c10580dd4e541075b98e0088d761de8c8f338c0a78804bcb15d2b4a336f9536b,2025-11-13 22:02:03.101 2057,sindonews,mbg,2025-09-05 22:33:00,Pentingnya Keamanan Pangan sebagai Fondasi Utama Keberhasilan MBG,"TANGERANG TANGERANG - Peneliti dari Swiss German University (SGU), universitas internasional di Indonesia Della Rahmawati menekankan pentingnya keamanan pangan keamanan pangan keamanan pangan sebagai fondasi utama keberhasilan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal itu disampaikannya dalam kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Pemberdayaan Pelaku Usaha Daerah/UMKM yang diselenggarakan oleh Badan Gizi Nasional di Ramada by Wyndham Serpong Hotel, Rabu (3/9/2025). Makanan bergizi tidak akan bermanfaat bila tidak aman dikonsumsi. Kami ingin memastikan bahwa pemahaman tentang penjaminan keamanan pangan tertanam di seluruh rantai produksi, sehingga apa yang disajikan kepada masyarakat benar-benar sehat dan melindungi konsumen, jelasnya dalam siaran pers, Jumat (5/9/2025). Program MBG yang dicanangkan pemerintah melalui Perpres Nomor 12 Tahun 2025 tidak hanya dirancang untuk meningkatkan status gizi masyarakat, tetapi juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah. Dalam praktiknya, program strategis nasional ini menuntut adanya kolaborasi lintas sektor mulai dari pemerintah pusat dan daerah, institusi pendidikan tinggi, peneliti, hingga UMKM agar tercipta ekosistem yang saling mendukung. Baca juga: Soroti Kasus Keracunan di Program MBG, Partai Perindo Dorong Evaluasi Menyeluruh dan Penguatan Standar Keamanan Pangan Soroti Kasus Keracunan di Program MBG, Partai Perindo Dorong Evaluasi Menyeluruh dan Penguatan Standar Keamanan Pangan Semangat kolaborasi itu tercermin dalam kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Pemberdayaan Pelaku Usaha Daerah/UMKM tersebut. Kegiatan ini mempertemukan para pemangku kepentingan seperti Swiss German University, Bappeda, Dinas Koperasi dan UKM, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Kesehatan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat, kepala SPPG (Sentra Penyediaan Pangan Gizi) Kabupaten Tangerang, serta para perajin dan komunitas UMKM. Sementara itu, peneliti dari Swiss German University (SGU), universitas internasional di Indonesia Tabligh Permana memberikan pelatihan mengenai produk berbasis tempe, salah satu bahan baku utama yang digunakan dalam program MBG. Ia tidak hanya membicarakan gizi, tetapi juga bagaimana tempe bisa menggerakkan ekonomi lokal. Saya melatih 100 orang dari 10 desa di Kabupaten Tangerang untuk menjadi pengusaha tempe. Harapannya, produk mereka bisa langsung diserap sebagai bahan baku MBG, sehingga tercipta siklus ekonomi baru di tingkat desa. Kami juga memperkenalkan inovasi tempe semangit yang dapat dijadikan alternatif pangan bergizi bagi masyarakat, ujar Tabligh. Keterlibatan akademisi dalam forum ini diapresiasi oleh Rektor SGU, Assoc. Prof. Dr. Dipl.-Ing. Samuel P. Kusumocahyo, yang menekankan bahwa perguruan tinggi memiliki tanggung jawab sosial untuk terjun langsung dalam program strategis bangsa. Keberhasilan MBG tidak hanya diukur dari seberapa banyak makanan bergizi yang dibagikan, tetapi juga dari bagaimana ekosistem ekonomi lokal tumbuh bersamaan. Perguruan tinggi, pemerintah, dan UMKM harus bahu-membahu agar program ini membawa dampak berkelanjutan, ujar Rektor SGU. Diskusi antara pemerintah daerah, instansi, UMKM, dan akademisi dalam acara ini menunjukkan betapa pentingnya jejaring yang solid. Semua pihak diharapkan dapat terus terkoneksi agar tujuan besar MBG membangun generasi sehat sekaligus memperkuat perekonomian lokal dapat benar-benar tercapai. Sebagai tindak lanjut, pelatihan ini juga membuka ruang bagi sinergi jangka panjang antar pihak yang terlibat. Harapannya, kolaborasi ini bukan hanya berhenti pada pelaksanaan MBG semata, tetapi menjadi model pembangunan berkelanjutan di sektor pangan. Dengan penelitian yang terus berkembang, keterlibatan aktif UMKM, dan dukungan kebijakan pemerintah, ekosistem pangan lokal dapat tumbuh lebih kuat, mandiri, dan memberi manfaat bagi masyarakat luas. (rca) (rca)",Sujoni,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/09/05/15/1616457/pentingnya-keamanan-pangan-sebagai-fondasi-utama-keberhasilan-mbg-tyc.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1616457/15/pentingnya-keamanan-pangan-sebagai-fondasi-utama-keberhasilan-mbg-1757084975?showpage=all,8d9682e4f688acf8ac12daab2f95300307b0b9bfd1982bba31cd45f0041fe90d,2025-11-13 22:02:04.047 2058,tempo,mbg,2025-10-03 10:56:11,Keliru: Jurnalis CNN Dapat Hadiah Supercar dari Prabowo setelah Tanya Soal MBG,"SEBUAH tangkapan layar berlogo Bangkapos.com, memuat berita berjudul Sosok Diana Valencia Gunawan, Jurnalis CNN yang Mendapat Hadiah Supercar dari Presiden Setelah Tanya Tentang MBG . Tangkapan layar itu beredar di X [arsip] dan Facebook pada akhir September 2025. Dalam unggahan tersebut, memuat dua foto Diana, salah satunya saat dia sedang melakukan reportase. Benarkah Bangka Pos menayangkan berita dengan judul tersebut? Tempo memverifikasi gambar dengan pencarian terbalik dan mengecek pemberitaan kredibel. Hasilnya, Bangka Pos tidak pernah menerbitkan artikel bahwa jurnalis CNN Diana Valencia Gunawan mendapat hadiah supercar dari Presiden. Tangkapan layar yang beredar tersebut adalah hasil editing pihak yang tidak bertanggung jawab. Konten aslinya berasal dari media sosial Facebook Bangka Pos dengan judul Sosok Diana Valencia Gunawan, Jurnalis CNN yang Kartu Persnya Dicabut Istana Kepresidenan. Konten itu diunggah pada 29 September 2025. Bangka Pos merupakan bagian dari jaringan media TribunNews di Bangka. Konten itu bersumber dari artikel berita berjudul Sosok Diana Valencia Jurnalis CNN Kartu Persnya Dicabut Istana, Diduga karena Tanya Keracunan MBG. Berita itu ditulis oleh Fitri Wahyuni. Sesuai judul, konten tersebut memuat informasi soal pencabutan kartu pers Istana Diana oleh Biro Pers Sekretariat Istana Presiden. Pencabutan kartu pers tersebut terjadi setelah Diana melontarkan pertanyaan kepada Presiden Prabowo Subianto terkait maraknya kasus keracunan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dengan pencabutan tersebut, Diana tidak bisa lagi menjalankan tugas jurnalistik di Istana. Kartu pers khusus Istana Diana dicabut setelah ia bertanya soal masalah dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada Presiden Prabowo. Pertanyaan itu diajukan sesaat setelah Prabowo pulang dari lawatan luar negeri di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu, 27 September 2025. Saat Diana bertanya, Prabowo memang dalam posisi mulai beranjak dari hadapan media, tapi ia kembali dan menjawab pertanyaan Diana. Saya memonitor perkembangan itu. Habis ini, saya akan panggil langsung Kepala BGN dan beberapa pejabat, kata Prabowo menjawab. Usai peristiwa tersebut, Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden lantas mendatangi kantor CNN Indonesia guna mengambil kartu pers Istana milik Diana. Namun, setelah mendapatkan sorotan dari banyak pihak termasuk Dewan Pers, Biro Pers memulihkan akses liputan Diana ke Istana. Kartu persnya dikembalikan pada Senin 29 September 2025. Pilihan editor: Istana Cabut Kartu Liputan Wartawan CNN yang Tanya soal MBG ke Prabowo Berdasarkan hasil pemeriksaan fakta Tim Cek Fakta Tempo, klaim jurnalis CNN dapat hadiah supercar dari Prabowo adalah keliru. Tangkapan layar menyerupai unggahan Banga Pos itu diedit dari unggahan asli oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. TIM CEK FAKTA TEMPO **Punya informasi atau klaim yang ingin Anda cek faktanya? Hubungi ChatBot kami. Anda juga bisa melayangkan kritik, keberatan, atau masukan untuk artikel Cek Fakta ini melalui email cekfakta@tempo.co.id",Artika Rachmi Farmita,https://statik.tempo.co/data/2025/10/03/id_1432376/1432376_720.jpg,https://www.tempo.co/cekfakta/keliru-jurnalis-cnn-dapat-hadiah-supercar-dari-prabowo-setelah-tanya-soal-mbg-2075828,8582011a45b4385374ca360234212d0a077d34999be8d7a3d9800d8e6799efb2,2025-11-13 22:02:14.345 2059,sindonews,mbg,2025-08-28 20:58:00,"Dari Negeri Sendiri, Food Tray Lokal Jawab Kebutuhan Dapur MBG","JAKARTA JAKARTA - Di tengah meningkatnya kebutuhan akan peralatan makan massal yang berkualitas, halal, dan ramah lingkungan, PT Cipta Perdana Lancar (PART) menghadirkan inovasi baru berupa food tray berbahan stainless steel SUS 304. Produk ini menjadi sorotan publik setelah dipilih dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) mandiri Pasar Keong, Lebak, Banten sebagai andalan utama dalam operasional dapurnya. Keunggulan food tray ini bukan hanya pada kualitas bahan premium yang digunakan, tetapi juga pada fakta bahwa produk tersebut sepenuhnya dibuat di dalam negeri dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 97,21 persen. Baca juga: Sukseskan Program MBG, KemenHAM Lakukan Pemantauan Sukseskan Program MBG, KemenHAM Lakukan Pemantauan Direktur PT Cipta Perdana Lancar (PART) Tjoeng Rino Saputra mengatakan, keberadaan produk lokal berkualitas tinggi harus menjadi kebanggaan nasional. Kami ingin menunjukkan bahwa Indonesia mampu menghasilkan produk berstandar global dan 100% halal. Seluruh proses produksi kami pastikan sesuai standar halal, sehingga aman digunakan oleh semua kalangan, termasuk lembaga pendidikan, dapur massal, dan program sosial berbasis syariah, ujarnya, Rabu (27/8/2025). Food tray SUS 304 sudah dikenal luas dalam industri kuliner global karena tahan korosi, aman untuk menyajikan makanan panas maupun dingin, serta awet dalam jangka panjang. Keunggulan inilah yang menjadikannya pilihan ideal bagi dapur besar, program makan massal, rumah sakit, sekolah, hingga lembaga sosial. Pihaknya mengusung inovasi dengan menggunakan bahan minyak nabati dalam proses finishing antikarat. Penggunaan bahan minyak nabati ini tidak hanya lebih aman, tetapi juga ramah lingkungan, karena berbasis bahan alami yang dapat diperbarui. Hal ini memperkuat posisi food tray sebagai produk berkelanjutan (sustainable product) yang mendukung tren global pengurangan limbah berbahan petroleum. Setiap food tray melalui kontrol kualitas ketat, dengan desain lima sekat standar agar makanan tersaji rapi tanpa bercampur. Tersedia pula opsi empat atau enam sekat serta layanan custom sesuai kebutuhan konsumen. Permukaan tray yang halus mempermudah proses pencucian, menghemat waktu dan mempercepat siklus penggunaan di dapur besar. Produk kami ramah lingkungan, efisien, dan tahan digunakan bertahun-tahun tanpa menurunkan kualitas, kata Tjoeng. Meski menggunakan material premium dan teknologi ramah lingkungan, pihaknya tetap menjaga harga agar kompetitif. Filosofi perusahaan adalah memberikan akses produk halal dan berkualitas tinggi dengan harga terjangkau, terutama bagi program sosial, lembaga pendidikan, rumah sakit, hingga organisasi nirlaba. Dengan kapasitas produksi besar dan kualitas konsisten, perusahaan mampu memenuhi permintaan massal dari berbagai institusi baik swasta maupun pemerintah. Kepercayaan MBG untuk menggunakan produk kami adalah bukti nyata kualitas dan kapasitas produksi kami, ucapnya. Pemanfaatan bahan mentah lokal dari Morowali dan proses finishing antikarat menggunakan minyak nabati bukan hanya menghasilkan produk berkualitas tinggi, tetapi juga membuka peluang kerja bagi masyarakat, memperkuat daya saing industri nasional, serta mengurangi ketergantungan pada impor. Lebih dari itu, penggunaan food tray dengan daya pakai panjang ikut berkontribusi dalam mengurangi limbah plastik dan mendukung keberlanjutan lingkungan. Ke depan, kami ingin agar setiap program makan massal di Indonesia bisa menggunakan produk dalam negeri yang halal, ramah lingkungan, dan berkualitas. Dengan begitu, uang yang dibelanjakan tetap berputar di ekonomi nasional, bukan lari ke luar negeri, ujar Tjoeng. (jon) (jon)",Sujoni,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/08/28/15/1612743/dari-negeri-sendiri-food-tray-lokal-jawab-kebutuhan-dapur-mbg-row.jpeg,https://nasional.sindonews.com/read/1612743/15/dari-negeri-sendiri-food-tray-lokal-jawab-kebutuhan-dapur-mbg-1756386527?showpage=all,74d6f3209c841f929428682b8b47923574b93d534d67dd78b1973d0ef4e17d22,2025-11-13 22:02:14.456 2060,sindonews,mbg,2025-08-24 18:56:00,"Kebutuhan MBG Setiap Harinya: Beras 6 Ribu Ton, Daging dan Sayur Capai 9.000 Ton per Hari",JAKARTA JAKARTA - Program,Tangguh Yudha Ramadhan,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/08/24/34/1610799/kebutuhan-mbg-setiap-harinya-beras-6-ribu-ton-daging-dan-sayur-capai-9000-ton-per-hari-ajl.jpg,https://ekbis.sindonews.com/read/1610799/34/kebutuhan-mbg-setiap-harinya-beras-6-ribu-ton-daging-dan-sayur-capai-9000-ton-per-hari-1756033716?showpage=all,011db8a02240e0862c994ca061290e436c2f96b683e950c49df1bf0248af66d6,2025-11-13 22:02:24.918 2061,sindonews,mbg,2025-08-24 18:52:00,"Evaluasi Program MBG, Poros Pelajar Soroti Kebijakan Impor Wadah Makanan","JAKARTA JAKARTA - Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), dan Pelajar Islam Indonesia (PII) yang tergabung dalam Poros Pelajar meminta Program Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG) mendukung produksi dalam negeri. Tidak hanya itu, mereka juga meminta agar Program MBG dilaksanakan merata di seluruh Indonesia. Hal itu dibahas dalam dialog bertajuk Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis: Peran Pelajar untuk Generasi Sehat dan Cerdas di Barocks Cafe, Jakarta, Minggu (24/8/2025). Hadir dalam dialog tersebut sejumlah narasumber dari berbagai kalangan, di antaranya, Hasan Basri APT, Sekjen DPP ADAMBI (Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Dapur Makan Bergizi Indonesia) Ardy Susanto Sekjen APMAKI (Asosiasi Produsen Wadah Makanan Indonesia), Amsar A. Dulmanan (Akademisi Unusia/Sosiolog). Baca juga: Resmikan 2 SPPG Polda Kalsel, Kapolri: Dukung Penuh Program MBG Resmikan 2 SPPG Polda Kalsel, Kapolri: Dukung Penuh Program MBG Ketua Umum PII Abdul Qohar Ruslan menegaskan para pelajar mendukung keberlanjutan Program MBG yang telah berjalan selama enam bulan. Namun, Ruslan menekankan pentingnya evaluasi, khususnya agar program ini tidak hanya bermanfaat bagi siswa, tetapi juga mendorong produksi dalam negeri. Kita ingin mengevaluasi walaupun di satu sisi kita juga mendukung agar Program MBG terus dilanjutkan. Harapannya, evaluasi ini bisa menjadi masukan untuk mendukung produksi dalam negeri, ungkap Qohar. Baca juga: Kapolri Resmikan SPPG Polresta Sidoarjo, Polri Miliki 458 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Kapolri Resmikan SPPG Polresta Sidoarjo, Polri Miliki 458 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Direktur Program Agus Suherman Tanjung menambahkan dialog ini dilakukan sebagai bentuk kritik konstruktif terhadap program prioritas pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, setelah berjalan satu semester, ada sejumlah catatan penting, termasuk kasus keracunan MBG yang sempat mencoreng niat baik pemerintah. Kasus seperti itu bisa menimbulkan trauma bagi siswa lain. Karena itu, semua pihak yang terlibat harus benar-benar serius menjalankan kebijakan ini, tegas Agus. Agus juga menyoroti kebijakan impor wadah makanan pascaterbitnya Permendag Nomor 22 Tahun 2025, yang membuat food tray tidak lagi masuk kategori larangan dan pembatasan impor. Masak ompreng kita harus impor? Kalau aturan ini tidak ditinjau ulang, maka kebijakan pro-produksi dalam negeri yang menjadi garis besar presiden tidak diterjemahkan dengan baik oleh para pembantunya, ujarnya. Dalam dialog ini, para pelajar menyampaikan tiga poin utama, pertama mempertanyakan keseriusan pemerintah dalam mendukung produksi dalam negeri. Kedua, mendukung Program MBG dengan berbagai perbaikan ke depan. Ketiga, mendesak agar Program MBG segera merata demi keadilan bagi seluruh siswa di Indonesia. Ardy Susanto menyoroti permasalahan pada peralatan makan yang digunakan dalam program MBG. Menurutnya, ada kasus penggunaan bahan yang tidak sesuai standar. Bukan stainless 304 seperti yang tertera, melainkan stainless 201. Padahal 201 berbahaya karena dalam jangka panjang bisa berdampak pada saraf, hati, dan ginjal, jelas Ardy. Sementara itu, Hasan Basri menekankan pentingnya aspek gizi dan daya tarik menu untuk anak-anak. Secara gizi sebenarnya sudah sesuai dengan lima unsur utama, karbohidrat, protein nabati, protein hewani, mineral, dan vitamin. Namun, masalahnya ada pada penyajian. Menu yang disajikan sering tidak menarik secara visual bagi anak-anak, ujar Hasan. Melalui forum ini, Poros Pelajar berharap evaluasi yang dilakukan bisa menjadi masukan berharga bagi pemerintah agar Program MBG tidak hanya meningkatkan kesehatan dan kecerdasan pelajar, tetapi juga menggerakkan industri dalam negeri dan benar-benar memberi manfaat jangka panjang bagi bangsa. (cip) (cip)",Puguh Hariyanto,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/08/24/15/1610795/evaluasi-program-mbg-poros-pelajar-soroti-kebijakan-impor-wadah-makanan-pyg.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1610795/15/evaluasi-program-mbg-poros-pelajar-soroti-kebijakan-impor-wadah-makanan-1756033683?showpage=all,c00f2dd7f13d073875132d85935a67a5bbe7ef9ba9ae7d0be9e850b44d83e903,2025-11-13 22:02:35.434 2062,sindonews,mbg,2025-08-22 23:18:00,Dapur MBG Pasar Keong Lebak Banten Diresmikan,"LEBAK LEBAK - Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) Pasar Keong, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak, Lebak, Banten diresmikan. Pembangunan dapur tersebut sebagai upaya mempermudah pendistribusian makanan bergizi bagi masyarakat. Hadir dalam peresmian dapur MBG, Bupati Lebak Mochamad Hasbi Asyidiki Jayabaya, Komandan Kodim 0603 Lebak Letkol Inf. Herbert Rony Parulian Sinaga, dan Kapolres Lebak AKBP Herfio Zaki. Dalam kesempatan itu, Bupati Lebak Mochamad Hasbi menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap program Makan Bergizi Gratis. Baca juga: Resmikan 2 SPPG Polda Kalsel, Kapolri: Dukung Penuh Program MBG Resmikan 2 SPPG Polda Kalsel, Kapolri: Dukung Penuh Program MBG Kami menyambut baik dan mendukung penuh Program Makan Bergizi Gratis. Program ini bukan hanya memberi makan, tetapi juga memberi harapan. Anak-anak Lebak akan tumbuh lebih sehat, lebih kuat, dan lebih siap bersaing di masa depan, ujarnya, Jumat (22/8/2025). Bupati Hasbi menyebut, pembangunan dapur MBG tersebut untuk mendukung program yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto sekaligus memastikan pelajar, ibu hamil dan menyusui memperoleh makanan sehat dan bergizi secara gratis. Lokasi dapur MBG yang dipusatkan di Kampung Ciputat, Desa Pasar Keong ini dilengkapi dengan fasilitas memasak, ruang distribusi, serta area khusus untuk penyimpanan makanan sesuai standar nasional agar makanan yang tersaji terjamin kualitas gizinya. Baca juga: Kapolri Resmikan SPPG Polresta Sidoarjo, Polri Miliki 458 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Kapolri Resmikan SPPG Polresta Sidoarjo, Polri Miliki 458 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Pembangunan dapur MBG yang diinisiasi Yayasan Hamim Center Founder (HCF) ini dilengkapi dengan rantang produksi Cipta Perdana Lancar berbahan stainless steel SUS 304. Rantang ini dipilih karena memiliki keunggulan antikarat, tahan panas, mudah dibersihkan, dan higienis, sehingga sangat ideal untuk menyajikan makanan bergizi bagi anak-anak sekolah dan kelompok penerima lainnya. Dengan wadah ini, makanan tetap hangat lebih lama, tidak terkontaminasi, serta aman dikonsumsi setiap hari. Dalam kesempatan itu juga diperlihatkan bagaimana proses penyajian makanan berlangsung. Pembina sekaligus Pendiri Yayasan HCF Hamim menekankan pentingnya peran lembaga sosial dalam menebar manfaat. Kami hadir bukan sekadar mendistribusikan makanan, tetapi ingin berperan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Program ini selaras dengan visi Indonesia Emas 2045, yakni mempersiapkan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif, tegas Hamim. Antusiasme warga sangat terasa dalam kegiatan ini. Banyak orang tua penerima manfaat yang menyampaikan rasa syukurnya. Siti Maryam orang tua siswa SD di Cibadak mengaku sangat terbantu dengan adanya program ini. Kami sangat berterima kasih, anak-anak kini bisa makan makanan sehat setiap hari tanpa kami khawatirkan biaya. Ini benar-benar meringankan beban keluarga kami, ungkapnya dengan penuh haru. Tak hanya orang tua, para siswa penerima manfaat juga terlihat gembira. Seorang siswa kelas 5 SD bernama Rizky mengatakan dirinya senang karena bisa menikmati lauk sehat setiap hari. Biasanya saya bawa bekal seadanya, sekarang bisa makan ayam, sayur, dan buah. Rasanya enak sekali, saya jadi semangat belajar di sekolah, katanya. Acara peresmian ditutup dengan kegiatan simbolis pembagian makanan kepada pelajar dan ibu hamil yang hadir. Peresmian dapur MBG Pasar Keong bukan hanya sekadar acara seremonial, tetapi juga titik awal perjalanan panjang untuk memperbaiki status gizi masyarakat Lebak. Dengan dukungan peralatan berstandar nasional, bahan pangan lokal berkualitas, serta antusiasme warga, program ini diharapkan menjadi role model bagi daerah lain di Indonesia menuju cita-cita besar Indonesia Emas 2045. (shf) (shf)",Sucipto,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/08/22/174/1610189/dapur-mbg-pasar-keong-lebak-banten-diresmikan-wfy.jpg,https://daerah.sindonews.com/read/1610189/174/dapur-mbg-pasar-keong-lebak-banten-diresmikan-1755878934?showpage=all,43cc37e2ef356837896e747f8c770e3b98ede422416d99451c1d0967f451dbe8,2025-11-13 22:02:46.235 2063,tempo,mbg,2025-10-03 06:22:00,Bulog Siapkan Beras Premium dan Medium untuk Program MBG,"PERUM Badan Urusan Logistik (Bulog) menyiapkan beras premium dan medium untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menegaskan Bulog bertugas menyediakan beras sesuai Instruksi Presiden. ""Jadi, sesuai dengan Inpres, Bulog itu menyiapkan bahan dasar, khususnya beras. Dan di Inpres itu tertuang wajib bahwa BGN (Badan Gizi Nasional) untuk menyerap beras Bulog,"" kata Ahmad seusai rapat di Kementerian Kesehatan, Jakarta, Kamis, 2 Oktober 2025, seperti dilansir dari Antara. Ia memastikan Bulog menyalurkan beras ke seluruh kabupaten dan kota sesuai kebutuhan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). ""Belum semuanya mereka menggunakan beras Bulog. Kita dorong sesuai dengan Inpres Bapak Presiden bahwa diharapkan MBG itu menggunakan beras Bulog,"" ujarnya. Bulog juga menyiapkan tim terpadu untuk mendistribusikan beras ke dapur penyedia makanan MBG. ""Mudah-mudahan dengan adanya tim terpadu ini, sesuai dengan rencana ada Kepres maupun Inpres-nya, sehingga nanti betul-betul salah satu penyaluran beras Bulog juga melalui MBG,"" kata Ahmad. Saat ini Bulog mengelola 3,9 juta ton cadangan beras pemerintah untuk mendukung program tersebut. Pilihan editor: Penyebab Beras Menumpuk hingga Turun Mutu di Gudang Bulog","Antara, Aisha Shaidra",https://statik.tempo.co/data/2025/05/30/id_1402373/1402373_720.jpg,https://www.tempo.co/ekonomi/bulog-siapkan-beras-premium-dan-medium-untuk-program-mbg-2075736,8c226fa72d47eb51b7ce9f70108846b0584681b3de0d7c899279e70205d6b679,2025-11-13 22:02:49.185 2064,sindonews,mbg,2025-08-22 18:18:00,"SPPG Kebon Jeruk Beroperasi, Siap Sajikan MBG Seusai Standar ISO","JAKARTA JAKARTA - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) (SPPG) Kebon Jeruk, Jakarta Barat yang dikelola Yayasan Masjid Miftahussalam Riftah resmi beroperasi pada Jumat (22/8/2025). SPPG Kebon Jeruk merupakan mitra dari Badan Gizi Nasional (BGN) yang melaksanakan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) (MBG) di Kecamatan Kebon Jeruk. Penasihat Khusus Presiden Bidang Polhukam, Brigjen Pol (Purn) Erwin Chahara Rusmana menjelaskan, peresmian SPPG untuk dapur MBG di Jakarta Barat ini merupakan salah satu yang diunggulkan karena fasilitasnya sangat lengkap. Baca juga: Kawal Program MBG, Kapolri Ungkap Polri Sudah Miliki 458 SPPG Kawal Program MBG, Kapolri Ungkap Polri Sudah Miliki 458 SPPG ""Kemudian perencanaannya juga cukup matang. Kami ikut sedikit mengarahkan kepada owner owner maupun kepada masyarakat serta kepada para karyawan yang akan bertugas di sini khususnya SPPG nya beliau,"" ujar Erwin. Ia berharap agar pelaksanaan operasional SPPG dapat disinergikan menu-menunya dengan keberagaman para penerima manfaat. ""Kita komunikasikan yang baik agar menu itu sangat disukai. Karena di sini ada spesifik ini daerah perkotaan, di daerah perkotaan itu, pemilihan menu sangat selektif. Harus sesuai dengan selera mereka,"" kata Erwin. ""Makanya kita siapkan angket rutin disebarkan kepada seluruh pelajar. Pelajar SMA, SMP, SD maupun TK agar nanti pemanfaatan anggaran negara ini bisa optimal diterima oleh penerima sehingga mendapatkan gizi yang maksimal juga,"" tambahnya. Baca juga: Kapolri Resmikan SPPG Polresta Sidoarjo, Polri Miliki 458 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Kapolri Resmikan SPPG Polresta Sidoarjo, Polri Miliki 458 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Erwin menjelaskan, SPPG ini akan melayani 3.500-4.000 porsi MBG untuk di daerah sekitar Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. ""Untuk menjaga agar makanan berkualitas higienis dan mempunyai daya tarik bagi para pelajar karena saya katakan tadi di daerah perkotaan itu harus lebih selektif, lebih spesifik, harus sesuai dengan selera mereka. Jangan sampai kita ego menentukan menu tetapi tidak selaras dengan keinginan para pelajar itu yang penting,"" papar Erwin. Lebih lanjut Erwin menerangkan secara manajerial SPPG tersebut harus betul betul sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur) yang ditetapkan dari BGN. Pasalnya jika tidak melaksanakan SOP dengan baik nanti ada beberapa hal yang bisa sangat merugikan. ""Contoh, umpamanya kami barusan mengecek tentang saluran gas, SOP penggunaan gas itu jangan disepelekan, sekecil apapun bisa menjadi riskan. Kemudian SPPG ini kebanyakan baru, tetapi mempunyai pelatihan yang sangat praktis teknis, sehingga mereka adaptasinya cepat,"" ungkapnya. Erwin menyebutkan pihak pemerintah akan terus menambah keberadaan SPPG di seluruh Indonesia termasuk di Jakarta. ""Untuk di Jakarta keberadaan SPPG akan masih terus ditambah karena masih kurang sekali, masih kurang. Karena kita tidak mengejar kuantitas tetapi kualitas. Jadi kami membuat video video SPPG yang terbaik sehingga menjadikan rujukan kepada tempat-tempat yang lain. Itu strategi yang dibuat oleh penyelenggara demikian,"" pungkasnya. Sementara itu, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Rany Mauliani berharap SPPG ini bisa dijadikan percontohan untuk SPPG lainnya yang akan beroperasional di wilayah Kecamatan Kebon Jeruk Jakarta Barat. ""Secara operasional SPPG Kecamatan Kebon Jeruk ini sudah sangat baik, bahan makanan yang digunakan adalah bahan yang segar. Intinya kita sangat bangga haru dan senang atas beroperasionalnya SPPG Yayasan Masjid Miftahussalam Riftah di Kecamatan Kebon Jeruk ini,"" kata Rany. Rany juga menekankan agar SPPG Kebon Jeruk dapat menyiapkan MBG dengan sepenuh hati. ""Penyiapan makanan harus menggunakan hati. Karena saya membayangkan para petugas disini khususnya yang perempuan sebagai seorang ibu meninggalkan anak dan keluarga untuk membuat 3.500 porsi makanan setiap hari itu bukan hal yang mudah dan butuh semangat kebersamaan,"" tambah Rany. Kepala SPPG Yayasan Masjid Miftahussalam Riftah, Siti Rahma Mpd menerangkan SPPG ini berlandaskan pada nilai nilai keislaman sehingga selalu menjaga makanan halal dan higienis sesuai syariat Islam. ""Jumlah relawan nya nanti ada 47 orang. Sedangkan tim intinya ada Kepala SPPG, analisis gizi, dan akuntan itu 3 orang sehingga totalnya 50 orang,"" kata Siti Rahma. Ia menyebutkan pihaknya melakukan proses memasak berbagai menu sajian MBG selalu fresh segar dan lezat sehingga dapat diterima oleh para penerima yakni para pelajar. ""Mulai masak, kami tergantung menu kalau misalnya menunya tidak terlalu banyak menggunakan kompor kami mulai jam 1 dini hari. Namun kalau menu nya agak crowded kami mulai di jam 23.00 WIB, perkiraan hidangan sudah selesai jam 4 atau 5 pagi. Setelah selesai memasak lalu mendinginkan makanan, lalu baru masuk ke bagian pemorsian. Dalam prosesnya kami selalu menjaga higienitas. Menu menunya setiap hari harus bervariasi berbeda agar tidak monoton,"" tambah Siti Rahma. Sementara itu, Ketua Yayasan Masjid Miftahussalam Riftah, Yusuf Maulana menjelaskan perihal peresmian SPPG Yayasan Masjid Miftahussalam Riftah memang direncanakan dan ditentukan pada hari Jumat karena kita pilih hari yang baik ya Jumat berkah. ""Sedangkan kalau untuk operasional kita sebenarnya sudah mulai dari hari Selasa lalu, sudah 3 hari kita operasional. Kemudian insya Allah akan dihadiri Wakil DPRD Jakarta Haji Rani dan juga insya allah Walikota Pemerintah Jakarta Barat,"" kata Yusuf Maulana. Yusuf mengungkapkan luas SPPG di Jalan Musyawarah Nomor 57 memiliki dua armada pengantaran MBG. SPPG ini memiliki luas sekitar 600 meter persegi dengan 47 petugas operasional terdiri dari bagian persiapan, bagian pengolahan dan produksi makanan, bagian pencucian perlengkapan makanan dan perlengkapan masak. Ia mengungkapkan untuk saat ini ada lima sekolah yang menjadi penerima manfaat dan kemungkinan akan terus bertambah kedepannya, lima sekolah tersebut diantaranya adalah SMP 229, SMP 75, SMP 127, SMA 65, SMK Al Huda, dan SMP Al Huda. ""Dalam sehari beroperasi yang sudah berjalan itu bisa menghasilkan 3.547 porsi. Ini baru penerima manfaat siswa-siswa sekolah, SMP ada 3, SMA nya ada 2. Nah kemudian nanti ketika kita sudah berjalan ke 3B, bumil, ibu menyusui sama balita itu akan genap menjadi 4 ribu porsi per hari,"" ujarnya. (shf) (shf)",Sunu Hastoro Fahrurozi,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/08/22/6/1610053/sppg-kebon-jeruk-beroperasi-siap-sajikan-mbg-seusai-standar-iso-squ.jpg,https://daerah.sindonews.com/read/1610053/6/sppg-kebon-jeruk-beroperasi-siap-sajikan-mbg-seusai-standar-iso-1755860908?showpage=all,8a2346e2be4110e6bea9f2f83532749b04cbbd716c37a5a9d882e6258eb2567a,2025-11-13 22:02:56.999 2083,sindonews,mbg,2025-08-09 20:19:00,Wamendukbangga Isyana Sebut 18 Ribu Kader Siap Jadi Ujung Tombak Distribusi MBG,"JAKARTA JAKARTA - Sebanyak 18 ribu kader Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) dan Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) siap jadi ujung tombak program Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk ibu hamil, ibu menyusui, PAUD, dan balita. Hal itu disampaikan Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga) Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka Isyana Bagoes Oka . Menurut Isyana, banyak langkah nyata yang telah dilakukan pemerintah untuk menyiapkan generasi emas 2045. Salah satunya adalah program makan bergizi gratis (MBG). ""MBG tidak hanya menyasar anak sekolah, tapi juga ibu hamil, ibu menyusui, juga anak balita dan PAUD. Itu yang tidak di-handle Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah,"" kata Isyana saat menghadiri acara diskusi Double Check yang diselenggarakan Kantor Komunikasi Kepresidenan atau Presidential Communication Office (PCO) bekerja sama dengan Gempita di Jakarta, Sabtu (9/8/2025). Diskusi bertema Peran Pembangunan Keluarga dalam Menyongsong Indonesia Emas 2045 ini juga menghadirkan Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Veronica Tan dan Tenaga Ahli Utama PCO Chacha Annisa. Baca Juga: Prabowo Gelar Rapat Perluasan Cakupan Makan Bergizi Gratis Prabowo Gelar Rapat Perluasan Cakupan Makan Bergizi Gratis Isyana mengatakan, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga berkolaborasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN). Programnya ada di BGN, sementara Kemendukbangga punya kader yang siap digerakkan. Selain kader PKB dan PLKB, Kemendukbangga juga kolaborasi dengan Kemenkes dan Kementerian Dalam Negeri membentuk Tim Pendamping Keluarga (TPK) yang terdiri dari unsur tenaga kesehatan (seperti bidan atau perawat), kader PKK, dan kader KB, yang jumlahnya mencapai 600 ribu se Indonesia ""Mereka ini ujung tombak distribusi MBG ibu hamil, ibu menyusui, dan anak balita terutama yang di bawah dua tahun,"" ujar Isyana. Isyana juga menekankan pentingnya gizi untuk ibu hamil, menyusui, dan balita terutama di bawah 2 tahun. Menurutnya, peningkatan kualitas sumber daya manusia yang masuk dalam Asta Cita ke 4, memang harus dimulai dari unit terkecil yaitu keluarga dan sedini mungkin. ""Karena kebiasaan-kebiasaan itu dibangun dari keluarga, meski tiap keluarga punya dinamika yang berbeda."" Isyana manambahkan, 1.000 hari pertama kehidupan adalah masa krusial, yang sangat penting untuk mencegah stunting. 1.000 hari pertama itu tidak dimulai saat anak lahir, tapi saat masih dalam kandungan. (zik) (zik)",Dzikry Subhanie,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/08/09/15/1604393/wamendukbangga-isyana-sebut-18-ribu-kader-siap-jadi-ujung-tombak-distribusi-mbg-zsr.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1604393/15/wamendukbangga-isyana-sebut-18-ribu-kader-siap-jadi-ujung-tombak-distribusi-mbg-1754744928?showpage=all,a891079f0b19068023039a4f78d16861b484cfdfefbef20658a06cdaced2092d,2025-11-13 22:05:03.064 2065,tempo,mbg,2025-10-03 06:00:00,Alasan Menghentikan MBG,"BERBAGAI lembaga menegaskan bahwa situasi saat ini sudah cukup menjadi alasan untuk menghentikan program makan bergizi gratis (MBG). Alasan paling kuat, peristiwa keracunan setelah menyantap sajian MBG sudah terjadi berulang-ulang sejak Januari hingga awal Oktober 2025. Berbagai kejadian keracunan pangan itu juga sudah memenuhi syarat bagi pemerintah pusat ataupun Badan Gizi Nasional lembaga penanggung jawab MBG menetapkan peristiwa keracunan MBG sebagai kejadian luar biasa (KLB) secara nasional. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2024 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Kesehatan ataupun Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2 Tahun 2013 tentang Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan sudah mengatur secara jelas syarat penetapan KLB serta konsekuensinya. Berbagai syarat itu sudah terpenuhi dengan melihat kondisi keracunan MBG hingga awal Oktober 2025. Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia mencatat jumlah korban keracunan MBG per 30 September 2025 sudah mencapai 9.286 anak, yang tersebar di 22 provinsi. Lembaga ini menilai semua daerah sudah memenuhi kategori KLB keracunan pangan akibat MBG. Selain itu, ada sejumlah alasan yang menguatkan bahwa pemerintah pusat sudah seharusnya menghentikan program MBG. Sederet alasan itu diulas dalam artikel berjudul Syarat Menghentikan MBG Terpenuhi, Kenapa BGN Tutup Mata? dan Dilema Penetapan KLB Keracunan Makan Bergizi Gratis .","Rusman Paraqbueq, Rusman Paraqbueq",https://images-tm.tempo.co/all/2025/10/03/896925/896925_1200.jpg,https://www.tempo.co/politik/alasan-menghentikan-mbg-2075745,8c8aaf6e68cad087bac9f0110efe31e7bb7221d7f634128eda3ff81260e7ad8f,2025-11-13 22:03:00.417 2066,sindonews,mbg,2025-08-21 19:45:00,"Resmikan 2 SPPG Polda Kalsel, Kapolri: Dukung Penuh Program MBG","BANJARBARU BANJARBARU - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo Listyo Sigit Prabowo Listyo Sigit Prabowo menghadiri groundbreaking groundbreaking 10 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi ( SPPG SPPG SPPG ) Polda Kalimantan Selatan (Kalsel), Banjarbaru, Kamis (21/8/2025). Kapolri juga meresmikan dua SPPG yang telah operasional. Dengan kegiatan ini, Sigit berharap, Polri dapat terus mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) Presiden Prabowo Subianto. ""Harapan kita SPPG yang ada kedepan betul-betul bisa bermanfaat mendukung apa yang menjadi program dari pada Bapak Presiden terkait program Makan Bergizi Gratis untuk tingkatkan kualitas SDM anak-anak kita,"" katanya di Polda Kalsel. Baca juga: Kawal Program MBG, Kapolri Ungkap Polri Sudah Miliki 458 SPPG Kawal Program MBG, Kapolri Ungkap Polri Sudah Miliki 458 SPPG Kawal Program MBG, Kapolri Ungkap Polri Sudah Miliki 458 SPPG Sigit mengungkapkan Polda Kalsel juga membangun Green House untuk mendukung program makan bergizi gratis. Hal itu untuk mensuplai bahan baku makanan dari MBG. ""Tentunya kita harapkan betul-betul bisa bermanfaat dan betul-betul bisa dirasakan untuk bantu kegiatan dan dukungan terhadap masyarakat yang membutuhkan,"" ujarnya. Lebih dalam, Sigit memaparkan bahwa, Polda Kalsel juga telah membuka lahan 12.000 meter persegi untuk mendukung serta menyukseskan program ketahanan pangan ketahanan pangan ketahanan pangan . Ke depan rencana ditambahkan 20.000 hektar yang saat ini masih dikelola Inhutani. Sigit berharap harga dari kebutuhan pangan betul-betul bisa terjaga dan ketergantungan terhadap impor bisa dihilangkan. Saat ini Polri sudah memiliki 458 SPPG dengan total estimasi penerima manfaat kurang lebih 1,6 juta orang. Dari ratusan SPPGitu mampu menyerap 22.900 tenaga kerja. Baca juga: Perluas Program MBG, Badan Pangan Nasional: Menu Makan Bakal Berbasis Kearifan Lokal Perluas Program MBG, Badan Pangan Nasional: Menu Makan Bakal Berbasis Kearifan Lokal Perluas Program MBG, Badan Pangan Nasional: Menu Makan Bakal Berbasis Kearifan Lokal Sigit berharap hal ini bisa menjadi satu ekosistem yang bagus. Di satu sisi ada ruang buka lapangan kerja. Di sisi lain mendukung program pemerintah dan dengan siklus berjalan bisa mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Karena memang semuanya menjadi satu kesatuan. Saya harapkan program yang dilaksanakan di wilayah Kalsel ini bisa berjalan dengan baik,"" tuturnya. Menurutnya, kuncinya adalah bagaimana sinergitas antarinstitusi. Forkopimda harus bisa terus berjalan dengan baik. Saya minta Pak Kapolda terus kerja sama dengan masyarakat, kelompok tani dan seluruh elemen yang bisa kita ajak untuk kontribusi mendukung program unggulan, program utama dari Pak Presiden,"" tambahnya. (poe) (poe)",Puguh Hariyanto,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/08/21/174/1609597/resmikan-2-sppg-polda-kalsel-kapolri-dukung-penuh-program-mbg-mwi.jpg,https://daerah.sindonews.com/read/1609597/174/resmikan-2-sppg-polda-kalsel-kapolri-dukung-penuh-program-mbg-1755778089?showpage=all,4ad8402a73c0c8b75f20e5ed88039c432857188031fe26772a56209cbc9e799d,2025-11-13 22:03:07.702 2067,sindonews,mbg,2025-08-20 18:07:00,"Kawal Program MBG, Kapolri Ungkap Polri Sudah Miliki 458 SPPG","JAKARTA JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo Listyo Sigit Prabowo Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan Polri sudah memiliki 458 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Indonesia. Hal itu untuk mengawal jalannya Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh pemerintah. Sigit menyebut, ratusan SPPG itu bakal mencakup estimasi penerima manfaat kurang lebih 1,59 juta orang. Serta menyerap tenaga kerja sekitar 22.850 orang. ""Dari SPPG tersebut, sebanyak 49 SPPG telah beroperasional, 20 SPPG masih dalam tahap persiapan operasional, 366 SPPG dalam tahap pembangunan, 13 SPPG baru saja dilakukan groundbreaking dan 10 SPPG lainnya akan dilakukan groundbreaking di Kalsel,"" kata Sigit, Rabu (20/8/2025). Baca juga: Komitmen Dukung Program MBG, Kapolri Targetkan Bangun 409 SPPG hingga Akhir Tahun Komitmen Dukung Program MBG, Kapolri Targetkan Bangun 409 SPPG hingga Akhir Tahun Terbaru, Sigit melaksanakan Groundbreaking 13 SPPG Polda Jawa Timur, pada hari inj. Hal itu bakal memberikan manfaat terhadap 3.405 orang. Selain itu, Sigit juga meresmikan operasional SPPG Polresta Sidoarjo. Nantinya, dapur MBG itu akan menyerap 50 tenaga kerja. ""Pada hari ini kita telah meresmikan SPPG Polresta Sidoarjo yang akan memberikan manfaat kepada 3.405 orang dan menyerap tenaga kerja sebanyak 50 orang,"" ujar Sigit. Baca juga: Panglima TNI Tunjuk Letjen Muhammad Saleh Mustafa Jadi Wakasad Panglima TNI Tunjuk Letjen Muhammad Saleh Mustafa Jadi Wakasad Tak hanya itu, Sigit juga meninjau kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) Polresta Sidoarjo, sebagai wujud dukungan Polri terhadap Perum Bulog untuk menyukseskan Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Sigit memaparkan, sejak 6 Agustus 2025 sampai dengan 19 Agustus 2025, Polri telah melaksanakan Gerakan Pangan Murah pada 15.419 titik lokasi di 36 Polda jajaran dan 1 Satker Mabes Polri. Jumlah beras SPHP yang berhasil disalurkan mencapai 21.391 ton beras. ""Di wilayah Polda Jawa Timur, Gerakan Pangan Murah telah dilaksanakan pada 2.994 titik dengan total penyaluran beras SPHP sebanyak 3.438 ton,"" ucap Sigit. Puteranegara (cip) (cip)",Puteranegara Batubara,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/08/20/15/1609073/kawal-program-mbg-kapolri-ungkap-polri-sudah-miliki-458-sppg-ugj.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1609073/15/kawal-program-mbg-kapolri-ungkap-polri-sudah-miliki-458-sppg-1755688089?showpage=all,2814eb20ffaa31fc0603489bbc396ba02811c23afbf5f6798303340281023b07,2025-11-13 22:03:18.110 2068,tempo,mbg,2025-10-03 06:00:00,Kajian Ombudsman Darurat MBG,"PERISTIWA keracunan setelah menyantap sajian makan bergizi gratis (MBG) terus terjadi di berbagai daerah. Yang terbaru, sebanyak 84 anak keracunan MBG di empat daerah pada Rabu, 1 Oktober 2025.","Dinda Shabrina, Rusman Paraqbueq",https://images-tm.tempo.co/all/2025/10/02/896888/896888_1200.jpg,https://www.tempo.co/politik/kajian-ombudsman-darurat-mbg-2075738,b8e6cf24da8eb20d7ea05b9866c38a679430d457316bd3c25a1854714ec0ccb5,2025-11-13 22:03:22.713 2069,sindonews,mbg,2025-08-20 16:58:00,"Pengusaha Patungan Bangun 270 Dapur MBG, Habiskan Dana Rp540 Miliar","JAKARTA JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia membangun 270 unit dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di berbagai daerah dengan total anggaran mencapai Rp540 miliar. Seluruh biaya tersebut berasal dari dana swasta para pengusaha yang tergabung dalam Kadin. Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, mengatakan pembangunan dapur MBG merupakan kontribusi nyata dunia usaha untuk mendukung program pemerintah dalam mempercepat penanggulangan gizi buruk sekaligus memperkuat ketahanan pangan masyarakat. ""Kalau 270 dapur itu selesai di September atau Oktober, rata-rata biaya pembangunannya Rp2 miliar per dapur, totalnya lebih dari Rp540 miliar. Semua murni berasal dari kocek para pengusaha,"" kata Anindya dalam Rakornas Kadin Indonesia Bidang Koperasi dan UMKM di Jakarta, Rabu (20/8). Baca Juga: Anindya Bakrie Bertemu Dubes RI untuk AS, Bahas Akses Pasar UMKM usai Penetapan Tarif Anindya Bakrie Bertemu Dubes RI untuk AS, Bahas Akses Pasar UMKM usai Penetapan Tarif Ia menambahkan, Kadin menargetkan pembangunan hingga 1.000 dapur MBG di seluruh Indonesia. Menurutnya, kepercayaan para pelaku usaha terhadap pemerintah menjadi kunci semangat untuk melanjutkan program tersebut. ""Karena kita percaya kepada pemerintah, maka program ini akan jalan. Bahkan, seluruh dapur MBG tersebar hingga ke tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Jadi, Kadin ikut menggerakkan perekonomian daerah,"" ujarnya. Program dapur MBG disebut tidak hanya memberi manfaat langsung bagi penerima manfaat seperti anak-anak dan keluarga kurang mampu, tetapi juga memberikan dampak ekonomi ke berbagai sektor. Menurut Anindya, permintaan bahan pangan dari dapur MBG akan menyerap hasil produksi petani, peternak, hingga pelaku distribusi. Dengan demikian, ekosistem pangan nasional ikut terangkat melalui inisiatif ini. ""Kalau mau memberikan manfaat kepada 80 juta anak, maka butuh 80 juta butir telur, 80 juta gelas susu, serta protein lain dan sayur-sayuran. Semua sektor ikut bergerak,"" ujarnya. Baca Juga: Retret Kadin, Menko AHY Minta Pengusaha Investasi di Sektor Infrastruktur Retret Kadin, Menko AHY Minta Pengusaha Investasi di Sektor Infrastruktur Kadin memandang, pengentasan gizi buruk merupakan tantangan nasional yang tidak bisa hanya ditangani pemerintah, melainkan perlu kolaborasi dengan dunia usaha. Kehadiran dapur MBG diharapkan memperkuat akses masyarakat terhadap makanan sehat dan bergizi. Selain pembangunan fisik dapur, Kadin juga mendorong keterlibatan UMKM lokal dalam pengadaan bahan pangan, pengolahan makanan, hingga distribusi. Langkah ini diyakini dapat memperluas manfaat program dan menciptakan lapangan kerja baru. Pemerintah menyambut positif inisiatif Kadin tersebut. Sinergi antara dunia usaha dan pemerintah diharapkan mampu mempercepat capaian pembangunan manusia Indonesia, khususnya dalam menekan angka gizi buruk dan stunting. Anindya menegaskan, komitmen dunia usaha tidak akan berhenti pada pembangunan dapur semata, tetapi juga berlanjut pada penguatan ketahanan pangan berkelanjutan. ""Ini bentuk nyata Kadin hadir bersama pemerintah untuk bangsa,"" katanya. (nng) (nng)",Tangguh Yudha Ramadhan,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/08/20/34/1609029/pengusaha-patungan-bangun-270-dapur-mbg-habiskan-dana-rp540-miliar-sbz.jpeg,https://ekbis.sindonews.com/read/1609029/34/pengusaha-patungan-bangun-270-dapur-mbg-habiskan-dana-rp540-miliar-1755680903?showpage=all,fddd7fdbfdcee71b5d069a41753ace47be604662a2bad2dac4c11d85f6baa013,2025-11-13 22:03:28.569 2070,tempo,mbg,2025-10-02 18:22:00,Bupati Jombang Tinjau Pelaksanaan MBG di Sumobito,"MEMO BISNIS Bupati Jombang, Warsubi, meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMP Negeri 1 Sumobito pada Kamis, 2 Oktober 2025. Kunjungan ini guna memastikan program peningkatan gizi dan kesehatan anak didik berjalan optimal dan tepat sasaran. Warsubi melihat langsung menu makanan yang disajikan sambil berinteraksi dengan siswa penerima manfaat. Saya juga tadi melihat langsung susu yang dibagikan kepada siswa, masa kedaluwarsanya masih lama, 2026, ucapnya. Ia menekankan pentingnya pelaporan cepat jika ditemukan ketidaksesuaian di lapangan. Apabila ada hal-hal yang kurang baik dalam pelaksanaannya, saya minta segera dilaporkan agar bisa segera ditindaklanjuti. Ini program yang sangat penting bagi tumbuh kembang siswa kita, kata bupati kelahiran Desa Mojokrapak ini. Kunjungan ini juga dimanfaatkan Warsubi untuk meninjau kondisi sarana dan prasarana pendidikan. Ia masuk ke beberapa ruang kelas yang baru direhabilitasi untuk melihat langsung situasi belajar siswa. Saya melihat kelas-kelas yang sudah direhab memiliki fasilitas yang sangat baik, dengan meja dan kursi yang nyaman. Ini tentu sangat mendukung proses belajar mengajar di sekolah, tuturnya. Selama kegiatan, Warsubi didampingi Kepala Dinas Pendidikan Wor Windari, Kepala Dinas Kesehatan Hexawan Tjahja Widada, Kepala Dinas Sosial Agung Hariadi, dan Forkopimcam Sumobito. (*)",Tempo,https://statik.tempo.co/data/2025/10/10/id_1434051/1434051_720.jpg,https://www.tempo.co/info-tempo/bupati-jombang-tinjau-pelaksanaan-mbg-di-sumobito-2078431,3f87d62d836f0ce95c290e44d84ea1dc1c5d86c451fcc599a24000ac42d7da7b,2025-11-13 22:03:34.670 2071,sindonews,mbg,2025-08-18 06:00:00,"P2G Terkejut, Hampir Setengah Anggaran Pendidikan Habis untuk MBG","JAKARTA JAKARTA - Pidato Presiden Prabowo Subianto Presiden Prabowo Subianto dalam Nota Keuangan dan RAPBN 2026 yang menyebutkan anggaran pendidikan anggaran pendidikan 20 % tahun depan terbesar sepanjang sejarah mendapat kritik, khususnya dari pemerhati pendidikan. Bahwa anggaran pendidikan anggaran pendidikan ditetapkan sebesar Rp757,8 Triliun itu naik 4,63 persen dibandingkan 2025 sebesar Rp724,3 triliun memang diapresiasi sebagai program quick wins pemerintah di bidang Pendidikan. ""Namun P2G menyayangkan, karena setelah diamati lebih jauh ternyata anggaran pendidikan yang fantastis Rp757,8 triliun itu dipakai sebesar 44,2% untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) ,"" ungkap Satriwan Salim, Koordinator Nasional (Kornas) Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) dalam keterangannya, Senin (18/8/2025). Baca juga: Anggaran Pendidikan 2026 Capai Rp757,8 Triliun, Prabowo: Terbesar Sepanjang Sejarah Anggaran Pendidikan 2026 Capai Rp757,8 Triliun, Prabowo: Terbesar Sepanjang Sejarah Satriwan menyatakan, postur anggaran demikian dirasa kurang tepat sasaran. Pihaknya pun terkejut dengan alokasi anggaran Pendidikan yang setelah diteliti lagi malah hamper separuhnya untuk membiayai program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kami terkejut, 335 triliun atau hampir setengah anggaran pendidikan ternyata dipakai untuk program MBG. Padahal masih banyak persoalan mendasar pendidikan dan guru harus dibenahi dan dibiayai pemerintah,"" kata Satriwan. Jika memandang postur APBN 2025 sebenarnya alokasi untuk pendidikan dasar dan menengah tidak mendapatkan alokasi yang proporsional. Baca juga: Anggaran Pendidikan RAPBN 2026 Capai Rp757,8 Triliun, Ini Prioritas Programnya Anggaran Pendidikan RAPBN 2026 Capai Rp757,8 Triliun, Ini Prioritas Programnya ""P2G menyesalkan anggaran pendidikan 20 persen sebagai mandatory spending justru lebih besar dialokasikan pada kementerian lain yang tidak mengelola pendidikan khususnya pendidikan dasar dan menengah. Padahal persoalan utama pendidikan Indonesia, masih berkutat pada pendidikan dasar dan menengah termasuk jenjang PAUD,"" lanjut Satriwan. P2G menilai, pemerintah Prabowo-Gibran belum fokus terhadap pembenahan pendidikan dasar dan menengah termasuk PAUD. Buktinya saja Kemdikdasmen hanya mendapat alokasi 33,5 triliun atau sekitar 4,6% saja dari 20% APBN 2025 untuk pendidikan. Tampak kontras dengan anggaran MBG. Baca juga: Prabowo: Gaji Guru dan Dosen 2026 Capai Rp178,7 Triliun Prabowo: Gaji Guru dan Dosen 2026 Capai Rp178,7 Triliun Mestinya anggaran MBG tidak boleh mengambil dari anggaran pendidikan 20%, mengingat anggaran MBG tidak secara langsung atau eksplisit diperintahkan oleh konstitusi, berbeda dengan anggaran pendidikan dan hak warga negara mendapat pendidikan yang disebut eskplisit dalam pasal 31 ayat 1-5 UUD NRI Tahun 1945. Selain itu P2G juga berharap pemerintah melakukan refocusing anggaran pendidikan dari kementerian-kementerian di luar kementerian pendidikan. Ada sekitar 23 kementerian lembaga yang juga mengambil alokasi 20% anggaran pendidikan. Seperti penyelenggaraan pendidikan ikatan dinas dan sekolah di bawah kementerian seperti Kemenkeu, Kemdagri, Kementan, Kemenhan, dan lainnya. ""Anggaran sekolah ikatan dinas yg dikelola kementerian non kementerian pendidikan lebih dari 100 triliyun, mestinya itu kemudian direalokasi ke kementerian yang mengurusi pendidikan saja agar lebih berkeadilan, proporsional, dan tepat sasaran sesuai perintah konstitusi,"" pungkasnya. (nnz) (nnz)",Neneng Zubaidah,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/08/18/212/1607831/p2g-terkejut-hampir-setengah-anggaran-pendidikan-habis-untuk-mbg-wmg.jpg,https://edukasi.sindonews.com/read/1607831/212/p2g-terkejut-hampir-setengah-anggaran-pendidikan-habis-untuk-mbg-1755450520?showpage=all,654432fbb4986445de3f59cbb37de3469666c2b1fd2581d3568a13ea7df7a84f,2025-11-13 22:03:39.005 2084,tempo,mbg,2025-10-02 10:33:55,Sederet Isi Rapat DPR dan Pemerintah Bahas KLB Makan Bergizi Gratis,"KOMISI IX Dewan Perwakilan Rakyat DPR bersama pemerintah menggelar rapat membahas kejadian luar biasa (KLB) yakni keracunan dalam program makan bergizi gratis (MBG) pada Rabu, 1 Oktober 2025. Rapat tersebut dihadiri oleh Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar. Rapat yang digelar hampir 3 jam itu secara khusus membahas kondisi terkini sekaligus langkah pemerintah mengatasi maraknya kasus keracunan akibat MBG. Dalam rapat tersebut, Dadan Hindayana mengungkap berbagai alasan terjadinya kasus keracunan. Sejumlah anggota dewan pun melontarkan berbagai macam usulan. Berikut berbagai hal yang terungkap dalam rapat kemarin: Kepala BGN Dadan Hindayana mencatat ada 6.517 orang penerima manfaat MBG yang mengalami keracunan. Data ini dicatat sejak proyek MBG diluncurkan pada Januari 2025 hingga 30 September 2025. Jumlah ini terdiri dari tiga wilayah, yakni wilayah I yang mencakup Sumatera, wilayah II di Pulau Jawa, dan III di Indonesia Timur. Dadan menyebutkan korban kasus keracunan di wilayah I tercatat sejumlah 1.307 orang. Wilayah II ini sudah bertambah, tidak lagi 4.147, ditambah dengan Garut, mungkin 60 orang, kemudian wilayah III ada 1.003 orang, ucap Dadan di ruang rapat, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Rabu, 1 Oktober 2025. Menurut Dadan, kasus keracunan meningkat pada dua bulan terakhir karena banyak dapur MBG alias satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) tidak memenuhi standar operasional yang telah ditentukan. Misalnya, ia mencontohkan, banyak dapur yang membeli bahan baku empat hari sebelum makanan dibagikan. Padahal dapur seharusnya memilih bahan baku dua hari sebelumnya. Dadan Hindayana juga mengakui belum semua SPPG memiliki sanitasi air yang baik atau bersih. Situasi ini menjadi salah satu penyebab kasus keracunan dalam pelaksanaan MBG. Dari kejadian di berbagai tempat, nampak juga bahwa belum semua air di SPPG memiliki sanitasi yang baik, ucap Dadan di ruang rapat, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Rabu, 1 Oktober 2025. Menkes Budi Gunadi Sadikin melontarkan wacana memasukan topik keamanan pangan dan gizi ke dalam kurikulum pembelajaran. Budi bahkan mengaku sudah berbicara dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti terkait hal ini. Ia mengusulkan supaya pelajaran keamanan pangan dan gizi ini tidak hanya dimasukkan dalam kurikulum sebagai mata pelajaran pilihan, tetapi menjadi mata pelajaran wajib. Anak-anak enggak usah diajarin gurunya. Pak ini sudah enggak sehat nih, jadi saya enggak makan dan melaporkannya, ucap Budi. Budi Gunadi Budi Gunadi mengatakan Kementerian Kesehatan telah melakukan penelitian terhadap seluruh dapur MBG. Berdasarkan data yang dipaparkan, Kementerian Kesehatan menemukan delapan bakteri penyebab keracunan MBG. Bakteri itu adalah salmonella, escherichia coli, bacillus cereus, staphylococcus aureus, clostridium perfringens, listeria monocytogenes, campylobacter jejuni, dan shigella. Lalu, Kementerian juga menemukan dua virus, yakni norovirus/rotavirus, dan hepatitis A virus. Sementara penyebab keracunan dari zat kimia ialah nitrit dan scombrotoxin (histamine). Anggota Komisi IX DPR Gamal Albinsaid mengusulkan pembentukan undang-undang tentang MBG. Menurut Gamal, produk legislasi untuk program serupa sudah ada di negara-negara lain. Anggota dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menyebut tiga negara yang menjadi acuan proyek MBG sudah memiliki kerangka regulasi yang mengatur pelaksanaan program tersebut. Tiga negara yang menjadi role model, India, Brazil, dan Jepang dalam hal ini, itu semuanya punya regulasi undang-undang, ucap Gamal. Selain itu, Gamal berpandangan undang-undang itu bisa memastikan keberlanjutan program prioritas Prabowo Subianto ketika ia tak lagi memimpin. Dengan adanya regulasi, maka program makan bergizi gratis ini akan mampu bertahan bahkan 3, 4, 5 dekade ke depan, kata dia. Wakil Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris menyoroti popularitas Dadan Hindayana selaku pimpinan BGN. Charles menjelaskan Dadan ramai dibicarakan lantaran ia memiliki latar belakang ilmu entomologi ilmu yang mempelajari tentang jenis dan kehidupan serangga. Fotonya banyak beredar gitu kan, ada teksnya, ujar Charles. Meski konten-konten itu dianggap lucu, Charles menegaskan proyek MBG seharusnya menjadi program yang baik bagi masyarakat. Menurut dia, apabila pemangku kepentingan tidak membangun kerja sama yang baik, maka kepercayaan publik akan semakin menurun. Pilihan Editor: Keracunan MBG Berulang, Pemkab Garut Tetapkan Status KLB","Dede Leni Mardianti, Eko Ari Wibowo",https://statik.tempo.co/data/2025/10/01/id_1431958/1431958_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/sederet-isi-rapat-dpr-dan-pemerintah-bahas-klb-makan-bergizi-gratis-2075434,45059a26db924b61945bcaf2fc8b2a8cd133c6fd477cf595b0f15f4c8a8ca8e4,2025-11-13 22:05:04.488 2072,sindonews,mbg,2025-08-16 20:17:00,"Dilantik Jadi Wakapolri, Komjen Pol Dedi Prasetyo Diminta Awasi Satgas Pangan hingga Program MBG","JAKARTA JAKARTA - Komisaris Jenderal (Komjen) Pol Dedi Prasetyo resmi dilantik sebagai Wakapolri Wakapolri Wakapolri hari ini. Komjen Pol Dedi mengungkap sejumlah pesan dari Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo kepadanya usai pelantikan. Pesan beliau (Kapolri) tetap melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya, kata Dedi, Sabtu (16/8/2025). Dedi mengaku ditugasi mengawasi sejumlah satuan tugas (satgas) yang diemban Polri. Di antaranya Satgas Ketahanan Pangan Polri hingga Satgas Makan Bergizi Gratis. Baca juga: Kapolri Resmi Lantik Komjen Dedi Prasetyo Jadi Wakapolri Kapolri Resmi Lantik Komjen Dedi Prasetyo Jadi Wakapolri Kemudian satgas-satgas nanti saya ikut membantu ikut mengawasi langsung. Satgas Ketahanan Pangan, Satgas MBG, termasuk Gerakan Pangan Murah juga akan saya ikut awasi, jelas dia. Sebagai informasi, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo resmi melantik Komjen Pol Dedi Prasetyo sebagai Wakapolri hari ini. Dedi resmi menyerahkan jabatan lamanya yakni Irwasum Polri ke Kapolri Baca juga: Profil Komjen Dedi Prasetyo, Mantan Kadiv Humas Polri yang Ditunjuk Jadi Wakapolri Profil Komjen Dedi Prasetyo, Mantan Kadiv Humas Polri yang Ditunjuk Jadi Wakapolri Pada pagi hari ini telah dilaksanakan kegiatan pelantikan Bapak Wakapolri, Bapak Komjen Pol Prof. Dr. Dedi Prasetyo, yang tadinya beliau adalah Irwasum Polri, kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Sandi Nugroho, Sabtu (16/8/2025). Dan pada hari ini juga, sekaligus melaksanakan penyerahan jabatan Irwasum Polri kepada Bapak Kapolri,"" sambung dia. Sandi menjelaskan jabatan Wakapolri sempat kosong. Hingga akhirnya Komjen Dedi Prasetyo ditunjuk sebagai Wakapolri. Yang tadinya Pak Wakapolri lama tidak diisi karena berbagai macam pertimbangan dan akhirnya Bapak Dedi Prasetyo yang terpilih dan saat ini sudah dikukuhkan menjadi Wakapolri, jelas dia. Komjen Pol Dedi dilantik menjadi Wakapolri menggantikan Komjen (Purn) Ahmad Dofiri. Dofiri melepas jabatan tersebut sejak 1 Juli 2025. Hal itu tertuang dalam surat telegram Nomor:ST/1764/VIII/KEP./2025, per tanggal 5 Agustus 2025 yang ditandatangani oleh As SDM Polri Irjen Anwar atas nama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (cip) (cip)",Riyan Rizki Roshali,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/08/16/13/1607409/dilantik-jadi-wakapolri-komjen-pol-dedi-prasetyo-diminta-awasi-satgas-pangan-hingga-program-mbg-qae.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1607409/13/dilantik-jadi-wakapolri-komjen-pol-dedi-prasetyo-diminta-awasi-satgas-pangan-hingga-program-mbg-1755349733?showpage=all,be8418dde66eee0eaae91811a0148fdf01b3537c1f8664e8a80752a2c12b4038,2025-11-13 22:03:49.340 2073,tempo,mbg,2025-10-02 16:34:57,Wamensesneg Pastikan Perpes MBG Terbit Sebelum 5 Oktober,"Wakil Menteri Sekretaris Negara Bambang Eko Suhariyanto mengatakan bahwa Peraturan Presiden tentang Tata Kelola Makan Bergizi Gratis akan terbit segera. Ia mengestimasi Presiden Prabowo Subianto meneken perpresnya sebelum 5 Oktober mendatang. Kita berharap sebelum 5 Oktober ya (perpres keluar), kata Bamband di Kompleks Dewan Perwakilan Rakyat, Jakarta, pada Kamis, 2 Oktober 2025. Bambang menjelaskan bahwa sebenarnya pemerintah mulai menyusun perpres itu sebelum ribuan anak-anak menjadi korban setelah menyantap makan bergizi gratis. Pemerintah, kata dia, menyusun perpres itu atas masukan dan evaluasi dari daerah-daerah di Indonesia. Adapun menurut Bambang, perpres itu akan menjadi aturan utama tentang pelaksanaan MBG. Sehingga nantinya standar operasional prosedur yang dikeluarkan oleh Badan Gizi Nasional mengacu perpres tersebut. Tata kelola itu produksi misalnya ya, jangan sampai terjadi lagi kemudian misalnya masak jam 22.00 WIB tapi distribusinya besok siang, ujar Bambang mencontohkan. Selain soal produksi MBG, ia juga menyebut perpres itu turut mengatur tentang standar sertifikasi yang harus dimiliki oleh satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) atau dapur MBG. Secara terpisah, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Puan Maharani juga mengatakan pemerintah segera mengeluarkan perpres tentang MBG. Perpres itu merupakan payung hukum untuk mengevaluasi dan memperbaiki carut marut pelaksanaan MBG yang menyebabkan keracunan pada ribuan siswa. DPR kemarin melalui komisi sudah meminta supaya ada payung hukumnya berupa Perpres. Dan saya sudah mendapatkan laporannya bahwa akan segera dikeluarkan Perpres, kata Puan di Kompleks DPR, Jakarta, pada Kamis, 2 Oktober 2025. Politikus PDIP itu menuturkan, perpres ini akan menjadi dasar bagi kementerian dan lembaga untuk terlibat dalam pengelolaan MBG. Puan berharap dengan kerja sama antar elemen pemerintah itu bisa memaksimalkan distribusi MBG. Sekaligus meminimalisir terulangnya kasus keracunan MBG. Badan Gizi Nasional mencatat ada 6.517 orang penerima manfaat MBG yang mengalami keracunan. Angka ini merupakan data sejak proyek MBG diluncurkan pada Januari 2025 hingga 30 September 2025. Temuan kasus keracunan meningkat pada dua bulan terakhir. Makan bergizi gratis merupakan salah satu program unggulan Prabowo yang masuk dalam daftar janji kampanyenya pada kontestasi pemilihan presiden 2024 lalu. Prabowo menargetkan program ini menjangkau 82,9 juta penerima manfaat yang terdiri dari anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui dan balita. Pada 2025, pemerintah menggelontorkan anggaran Rp 71 triliun untuk merealisasikan program ini. Hingga 1 Oktober 2025, program makan bergizi telah menjangkau hampir 30 juta penerima manfaat dengan serapan anggaran sebesar Rp 21 triliun. Namun, selama berjalan sepuluh bulan, MBG sebetulnya belum memiliki payung hukum untuk penggunaan anggaran negara. Baik dalam undang-undang maupun peraturan presiden (perpres). Adapun pemerintah sejauh ini baru mengeluarkan Perpres Nomor 83 Tahun 2024 tentang Badan Gizi Nasional. Beleid yang disahkan Presiden Joko Widodo pada pada 15 Agustus 2024 itu hanya mengatur dasar hukum bagi BGN untuk mengelola dan melaksanakan program-program pemenuhan gizi nasional, terutama untuk kelompok rentan seperti anak-anak dan ibu hamil, serta mendukung program makan bergizi gratis. Pilihan Editor: Keracunan MBG Berulang, Pemkab Garut Tetapkan Status KLB","Dian Rahma Fika, Eko Ari Wibowo",https://statik.tempo.co/data/2025/09/26/id_1430750/1430750_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/wamensesneg-pastikan-perpes-mbg-terbit-sebelum-5-oktober-2075583,6b4026c6819f66d856917d8dcab922c0946b61ab49a697640189eea694daa922,2025-11-13 22:03:57.825 2074,sindonews,mbg,2025-08-16 08:12:00,BP Taskin Perkuat Strategi Targeting Program MBG melalui Pendekatan Berbasis Data Kemiskinan dan Daerah 3T,"JAKARTA JAKARTA - Merespons arahan Presiden Prabowo Subianto dalam pidatonya di Sidang Tahunan MPR RI 2025, Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) Budiman Sudjatmiko menegaskan komitmen penuh dalam mempercepat implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Tentunya dengan pendekatan targeting yang tepat sasaran dan berbasis data komprehensif. ""BP Taskin siap mempercepat pelaksanaan program strategis ini dengan metodologi yang telah kami kembangkan secara cermat. Kami akan memfokuskan 1.000 titik SPPG (Satuan Pendidikan Penyelenggara) pada kantong-kantong kemiskinan dan daerah 3T untuk memastikan dampak optimal bagi anak-anak yang paling membutuhkan,"" ujar Budiman, Jumat (15/8/2025). Baca juga: BP Taskin Finalisasi Buku Rencana Besar Penuntasan Kemiskinan BP Taskin Finalisasi Buku Rencana Besar Penuntasan Kemiskinan Metodologi Berbasis Data untuk Targeting Efektif Metodologi Berbasis Data untuk Targeting Efektif BP Taskin telah mengembangkan metode penentuan lokasi SPPG yang menggabungkan tiga indikator utama yakni tingkat kemiskinan kabupaten/kota berdasarkan data BPS 2024, identifikasi daerah 3T sesuai Perpres 63/2020, dan estimasi populasi siswa SD-SMA dari data Susenas 2024. ""Metode kami menggunakan pendekatan berbasis permintaan (demand-based) dengan menghitung proporsi siswa di setiap wilayah terhadap total nasional. Kami sudah mengidentifikasi 264 kabupaten/kota sebagai kantong kemiskinan, dengan 115 di antaranya memenuhi seluruh kriteria prioritas,"" ungkap Budiman. Untuk daerah 3T, BP Taskin telah memetakan 62 kabupaten/kota daerah tertinggal dan 11 kabupaten/kota yang memenuhi seluruh kriteria wilayah 3T, dengan total estimasi 392.000 siswa yang akan dilayani melalui 41 unit SPPG di 5 provinsi Indonesia bagian timur. Distribusi Proporsional dengan Jaminan Pemerataan Distribusi Proporsional dengan Jaminan Pemerataan Sistem alokasi BP Taskin menerapkan prinsip minimal 1 titik SPPG per kabupaten/kota yang memenuhi kriteria, dengan distribusi tambahan berdasarkan proporsi jumlah siswa. Formula ini mencakup penyangga cadangan 20% untuk mengantisipasi kebutuhan lapangan yang dinamis. ""Nusa Tenggara Timur menjadi prioritas tertinggi dengan 4 kabupaten target melayani 241.263 siswa, diikuti Maluku dengan 3 kabupaten untuk 63.988 siswa, serta Papua dan sekitarnya dengan 4 kabupaten melayani 50.050 siswa,"" rinci Budiman. Aksi Konkret: Tim BP Taskin ke Toraja Utara Aksi Konkret: Tim BP Taskin ke Toraja Utara Sebagai wujud komitmen serius, BP Taskin akan mengirimkan tim khusus ke Kabupaten Toraja Utara pada 20 Agustus 2025 untuk mempersiapkan implementasi 6 titik SPPG di 2 kecamatan terpencil. Misi ini merupakan pilot project untuk menguji efektivitas metode di lapangan sebelum perluasannya secara nasional. ""Toraja Utara dipilih karena ciri-cirinya sebagai daerah dengan tantangan geografis dan tantangan ketakterjangkauan yang tinggi. Pengalaman di sana akan menjadi pembelajaran berharga untuk penyempurnaan strategi pelaksanaannya di seluruh Indonesia,"" katanya. Sinergi Program dan Dampak Jangka Panjang Sinergi Program dan Dampak Jangka Panjang BP Taskin mengintegrasikan program MBG dengan strategi pengentasan kemiskinan nasional yang lebih luas, menargetkan peningkatan Indeks Pembangunan Manusia melalui intervensi gizi pada usia sekolah. ""Program ini bukan sekadar pemberian makanan, tetapi investasi strategis dalam pembangunan SDM Indonesia. Dengan penargetan berbasis data dan monitoring real-time, kami optimis dapat mencapai dampak optimal dalam mengurangi stunting dan meningkatkan prestasi akademik anak-anak di daerah tertinggal,"" ujar Budiman. BP Taskin akan terus melakukan evaluasi berkala dan penyesuaian metode berdasarkan kondisi lapangan untuk memastikan keberlanjutan dan perluasan program MBG ke depan. (jon) (jon)",Tim SINDOnews,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/08/16/15/1607129/bp-taskin-perkuat-strategi-targeting-program-mbg-melalui-pendekatan-berbasis-data-kemiskinan-dan-daerah-3t-zop.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1607129/15/bp-taskin-perkuat-strategi-targeting-program-mbg-melalui-pendekatan-berbasis-data-kemiskinan-dan-daerah-3t-1755306538?showpage=all,e97129d62115db1f94eb6a2d3f6ca96af53e256aece2c01297059af67e23bd9b,2025-11-13 22:03:59.678 2075,tempo,mbg,2025-10-02 16:34:35,"Menkes Akui MBG Ada Kekurangan, tapi Tetap Ingin Berjalan Lancar","MENTERI Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengakui masih ada kekurangan dalam pelaksanaan program makan bergizi gratis (MBG). Diketahui pelaksanaan MBG mengalami banyak kasus keracunan di berbagai daerah. Meski begitu, Budi mengatakan MBG harus tetap berjalan lancar. Pilihan editor: Kenapa Pemulihan Hak Korban Tragedi 1965 Mandek ""Sekarang bagaimana caranya bahwa program MBG ini harus berjalan dengan lancar. Bahwa ada kekurangan kami akui,"" ujar Budi di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Kamis, 2 Oktober 2025. Budi dan Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana sudah berdiskusi mengenai masalah ini. Pengawasan rutin akan dilakukan bersama-sama. Dia menyebut Dadan akan melakukan pengawasan internal rutin setiap hari dalam pelaksanaan MBG. Sedangkan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri akan melakukan pengawasan eksternal satu pekan sekali. Pengawasan itu mulai dari pemilihan bahan baku, air, kebersihan dapur, keterampilan memasak, hingga pengiriman. Semua indikator pengawasan itu sudah dibuat. Selain itu, pemerintah akan mendidik semua satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) untuk mematuhi sejumlah standar dari pemerintah. ""Nah, itu checklist-nya sudah dibikin. Nanti akan kami share. Kami didik semua SPPG supaya mematuhi,"" ujar dia. Hingga akhir September 2025, Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia mencatat telah ada 6.452 kasus keracunan MBG. Sedangkan, data versi pemerintah yang dihimpun Badan Gizi Nasional, Kementerian Kesehatan, serta BPOM mencatat jumlah total korban berada di kisaran 5 ribu orang sejak program itu dimulai pada awal Januari 2025. Temuan kasus keracunan MBG meningkat pada dua bulan terakhir. Penyelenggara program tersebut, Kepala BGN Dadan Hindayana, lantas menegaskan bahwa pemerintah bakal memperbaiki tata kelola MBG sebaik mungkin. Sehingga apa yang diberikan oleh pemerintah itu aman untuk dikonsumsi, ujar Dadan di Gedung MPR/DPR pada Rabu, 1 Oktober 2025. Pemerintah tetap berkukuh melanjutkan proyek makan bergizi gratis meski ramai desakan menghentikan program ini setelah keracunan masif. Menurut Dadan, MBG ditujukan untuk anak-anak yang membutuhkan intervensi pemenuhan gizi. Dadan menekankan intervensi oleh pemerintah itu dilakukan melalui pemberian konsumsi menu makanan bergizi. Ini banyak ke anak yang sebetulnya membutuhkan intervensi pemenuhan gizi dengan menu seimbang. Jadi saya kira hak ini harus kami berikan, ucap Dadan. Pilihan editor: Kepala BGN: Tak Ada Hubungannya MBG dengan Kematian Siswa SMKN 1 Cihampelas","Hendrik Yaputra, Imam Hamdi",https://statik.tempo.co/data/2025/10/01/id_1431962/1431962_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/menkes-akui-mbg-ada-kekurangan-tapi-tetap-ingin-berjalan-lancar-2075581,394d62917bd999f1a6a86461a9777af93899ce9191041d513d6f56cddc3e2561,2025-11-13 22:04:08.555 2076,sindonews,mbg,2025-08-15 14:43:00,"Prabowo Sebut Program MBG Ciptakan 290.000 Lapangan Kerja, Prestasi Siswa Meningkat","JAKARTA JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto melaporkan program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah menjangkau 82 juta masyarakat di seluruh Indonesia sejak diluncurkan delapan bulan lalu. Program ini menyasar berbagai kelompok, mulai dari anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, hingga anak-anak yang belum masuk sekolah. Menurut Prabowo, dari total penerima manfaat tersebut, tercatat sekitar 20 juta siswa sekolah sudah mendapatkan paket makan bergizi setiap harinya. Ia menyebut dampak positif program mulai terlihat, di antaranya meningkatnya angka kehadiran di sekolah dan prestasi belajar anak-anak. ""Walau baru berjalan delapan bulan, hasil makan bergizi gratis mulai terasa. Angka kehadiran anak di sekolah meningkat, prestasi anak-anak juga membaik,"" ujar Prabowo dalam Pidato Kenegaraan di Kompleks DPR/MPR RI, Jakarta, Jumat (15/8). Baca Juga: Prabowo Pamer Ekonomi RI Tumbuh 5,12%, Serap 1,2 Juta Lapangan Kerja Prabowo Pamer Ekonomi RI Tumbuh 5,12%, Serap 1,2 Juta Lapangan Kerja Prabowo menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah membantu keberhasilan program tersebut. Ia mencontohkan Brasil yang memerlukan waktu 11 tahun untuk menyediakan makan bergizi gratis bagi 40 juta warganya. ""Kita harus mengakui bangsa kita punya kemampuan. Jika ada kehendak, banyak yang bisa kita kerjakan bersama,"" katanya. Hingga 15 Agustus 2025, sudah ada sekitar 5.800 Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi yang beroperasi di 38 provinsi. Dari kegiatan ini, tercipta 290.000 lapangan kerja baru di dapur-dapur penyedia makanan, sekaligus melibatkan sekitar 1 juta petani, nelayan, peternak, dan pelaku UMKM. Prabowo menegaskan, program MBG bukan sekadar bantuan sosial, melainkan pondasi penting untuk membangun generasi yang sehat, cerdas, dan produktif. Menurutnya, kualitas sumber daya manusia menjadi modal utama dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045, saat populasi diperkirakan mencapai 300 juta jiwa dengan dominasi usia produktif. ""MBG adalah fondasi untuk menciptakan generasi sehat, cerdas, dan produktif. PBB mengatakan program seperti ini adalah investasi terbaik yang bisa dilakukan sebuah bangsa,"" ucapnya. Baca Juga: Nyanyi Lagu John Lennon di Sidang Bersama DPR-DPD 2025, Puan: Begitu Harusnya Perempuan dan Laki-laki Berbagi Kuasa Nyanyi Lagu John Lennon di Sidang Bersama DPR-DPD 2025, Puan: Begitu Harusnya Perempuan dan Laki-laki Berbagi Kuasa Ia juga menegaskan bahwa manfaat program MBG akan dirasakan tidak hanya dalam jangka pendek, tetapi juga jangka panjang, terutama dalam menekan angka stunting, meningkatkan gizi anak, dan memperkuat ketahanan pangan nasional. ""Dengan kerja sama semua pihak, saya yakin program ini akan menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang,"" tutup Prabowo. (nng) (nng)",Iqbal Dwi Purnama,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/08/15/34/1606837/prabowo-sebut-program-mbg-ciptakan-290000-lapangan-kerja-prestasi-siswa-meningkat-xpp.jpeg,https://ekbis.sindonews.com/read/1606837/34/prabowo-sebut-program-mbg-ciptakan-290000-lapangan-kerja-prestasi-siswa-meningkat-1755241703?showpage=all,dd0ba60c618d3f9b097d5c8f35030f72d3a5d77b71f998ed49a951bbd7fc6f88,2025-11-13 22:04:09.983 2077,tempo,mbg,2025-10-02 14:38:51,Menkes Respons Kasus Kematian Siswa SMK Cihampelas Setelah Menyantap MBG,"MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin merespons siswa SMK Negeri 1 Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat yang meninggal setelah menyantap program makan bergizi gratis (MBG). Budi menerima laporan dari Kepala Dinas Kesehatan setempat bahwa siswa SMK itu meninggal 3 sampai 4 hari setelah menyantap MBG. ""Saya sudah menerima laporan Kepala Dinas Kesehatan di sana bahwa kematiannya itu terjadi mungkin 3-4 hari setelah dia makan (MBG),"" kata dia di Gedung Kemenkes, Jakarta, Kamis, 2 Oktober 2025. Meski begitu, Budi belum bisa memastikan penyebab kematiannya. Dia meminta awak media bertanya kepada dinas kesehatan setempat. ""Tapi kalau untuk kematiannya karena apa saya rasa lebih baik ditanyakan ke sana, kata Budi. Sementara itu, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan kematian siswa itu tidak ada hubungannya dengan MBG. ""Sudah dijelaskan dari sana bahwa itu tidak ada hubungannya,"" kata dia di Gedung Kemenkes, Jakarta, Kamis, 2 Oktober 2025. BGN belum melakukan investigasi untuk mengetahui kematian siswa SMK itu. Dadan berkata orang tua korban tidak mengizinkan melakukan autopsi. ""Orang tuanya enggak boleh. Tidak mengizinkan untuk autopsi,"" kata Dadan. Sebanyak 121 siswa SMK Negeri 1 Cihampelas keracunan setelah mengonsumsi makan bergizi gratis pada Rabu, 24 September 2025. Beredar kabar bahwa satu di antaranya meninggal diduga karena menyantap MBG. Kronologi yang dibuat Dinas Kesehatan Bandung Barat menyatakan bahwa siswa berinisial BR meninggal bukan karena menyantap makan gratis di sekolahnya. Menurut penelusuran dinas, ada jeda waktu lebih dari dua hari sejak korban mengonsumsi makan gratis dengan gejala sakit. Kabar soal siswa SMKN 1 Cihampelas meninggal ini ramai di berbagai media. Berdasarkan laporan kronologis kejadian Nomor 400.7.7.1/X.1.1/P2P yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat, BR mengonsumsi MBG pada Rabu, 24 September 2025. BR mengonsumsi dua porsi MBG, satu jatah milik BR dan satu lagi jatah milik temannya karena teman BR tak mau makan menu tersebut. BR lalu pulang ke rumah dan sempat mengeluhkan sedikit pusing. Setelah itu, pada Senin, 29 September 2025, BR sekolah seperti biasa. Saat di sekolah, BR mengeluhkan pusing dan pulang pukul 13.00 WIB. Tiba di rumah, BR diberi obat pereda nyeri kepala sebanyak satu tablet yang dibeli dari warung, lalu BR tidur di kamar. Sehari setelahnya, 30 September 2025, pukul 03.00 WIB, BR mengalami mual, muntah sebanyak lima kali. BR juga mengalami sesak napas. Saat itu BR hanya diberi air hangat dan tertidur kembali. Pada hari yang sama, tepatnya pukul 13.00 WIB, adik dari BR menemukan BR sedang kejang dengan mulut berbusa dan wajah sedikit bengkak. Adik BR kemudian melapor kepada bibinya, lalu BR dibawa ke bidan terdekat. Bidan memeriksakan tekanan darah BR dengan hasil 60/50. Berdasarkan laporan tersebut wajah BR tampak pucat, kejang, dan sesak napas. Setelah itu pada pukul 13.15 WIB bidan meminta ambulans desa untuk mengantar BR ke RSUD Cililin. Di dalam ambulans BR sempat diberikan oksigen sebanyak 5 liter. Lalu pada pukul 13.30 BR sampai RSUD Cililin. Sesaat setelah sampai, BR dinyatakan meninggal oleh dokter IGD RSUD Cililin. Pasien dinyatakan meninggal di perjalanan, tulis laporan tersebut. Tempo masih berupaya meminta tanggapan dari Dinas Kesehatan Bandung Barat dan menelusuri keterangan dari keluarga korban. PIlihan Editor: Kepala BGN Respons Temuan Ombudsman Soal Dugaan Pemalsuan Kualitas Beras MBG","Hendrik Yaputra, Eko Ari Wibowo",https://statik.tempo.co/data/2025/10/01/id_1431962/1431962_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/menkes-respons-kasus-kematian-siswa-smk-cihampelas-setelah-menyantap-mbg-2075532,45c772b3bbf5f655dd5148ff00b31a6942bd3b6f124ff3f9c9a923e2a4d778ca,2025-11-13 22:04:19.829 2078,tempo,mbg,2025-10-02 14:20:18,Kapan Gejala Keracunan Makanan Mulai Muncul?,"Seorang siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Cihampelas, Bandung Barat, Jawa Barat, meninggal setelah diduga mengonsumsi menu makan bergizi gratis (MBG). Kabar soal siswa SMKN 1 Cihampelas inisial BR meninggal ramai di berbagai media. Berdasarkan laporan kronologis kejadian No. 400.7.7.1/X.1.1/P2P yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Pemkab Bandung Barat, BR mengonsumsi MBG pada Rabu, 24 September 2025. BR mengonsumsi dua porsi MBG, satu jatah milik BR dan satu lagi jatah milik temannya karena teman BR tak mau makan menu tersebut. BR lalu pulang ke rumah dan sempat mengeluhkan sedikit pusing. Setelah itu, pada Senin, 29 September 2025, BR sekolah seperti biasa. Saat di sekolah, BR mengeluhkan pusing dan pulang pada pukul 13.00 WIB. Tiba di rumah, BR diberi obat pereda nyeri kepala sebanyak 1 tablet yang dibeli dari warung, lalu BR tidur di kamar. Sehari setelahnya, 30 September 2025, pukul 03.00 WIB, BR mengalami mual, muntah sebanyak lima kali. BR juga mengalami sesak napas. Saat itu BR hanya diberi air hangat dan tertidur kembali. Pada hari yang sama, tepatnya pukul 13.00 WIB, adik dari BR menemukan korban sedang kejang dengan mulut berbusa dan wajah sedikit bengkak. Adik BR kemudian melapor kepada bibinya, lalu BR dibawa ke bidan terdekat. Bidan memeriksakan tekanan darah BR dengan hasil 60/50. Berdasarkan laporan tersebut wajah BR tampak pucat, kejang, dan sesak napas. Setelah itu pada pukul 13.15 WIB, bidan meminta ambulans desa untuk mengantar BR ke RSUD Cililin. Di dalam ambulans BR sempat diberikan oksigen sebanyak 5 liter. Lalu pada pukul 13.30 BR sampai RSUD Cililin. Sesaat setelah sampai, BR dinyatakan meninggal oleh dokter IGD RSUD Cililin. Pasien dinyatakan meninggal di perjalanan, tulis laporan tersebut. Diketahui, SMKN 1 Cihampelas, Bandung Barat, menjadi salah satu sekolah yang mengalami keracunan massal MBG pada 24 September lalu. Dari berbagai pemberitaan media, ada ratusan siswa di SMKN 1 Cihampelas mengalami keracunan. Melihat dari kronologi tersebut, pakar kesehatan Tjandra Yoga Aditama memberikan penjelasan. Dia mengatakan kemungkinan penyebab BR meninggal karena keracunan memang masih perlu dibuktikan berdasarkan data klinik yang jelas sebelum diambil kesimpulan. Umumnya sih memang langsung sesudah makan, kata Mantan Direktur Pernyakit Menular WHO Asia Tenggara itu melalui pesan teks pada Rabu, 1 Oktober 2025. Tjandra juga memberikan rujukan ihwal penjelasan kapan dan bagaimana gejala keracunan makanan muncul. Berdasarkan laman Center of Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat di www.cdc.gov, ada beberapa jenis kuman yang menyebabkan keracunan. Gejala dan kapan gejala dimulai juga bervariasi tergantung jenis kuman yang masuk ke tubuh manusia. Dalam tabel di laman tersebut, ada jenis kuman bernama Salmonella. Akibat kuman itu, gejala yang terjadi biasanya diare (bisa berdarah), demam, kram perut dan muntah. Gejala muncul dimulai 6 jam sampai 6 hari setelah manusia mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. Sumber umum dari kuman tersebut seperti ayam, kalkun, daging mentah, atau setengah matang lainnya, telur, susu, dan jus yang tidak terpasteurisasi, buah-buahan, dan sayuran mentah. Ada juga bakteri E.coli (Echerichia coli). Makanan yang terkontaminasi bakteri tersebut biasanya menyebabkan gejala kram perut parah, diare (sering berdarah), dan muntah. Gejala muncul tiga sampai empat hari setelah manusia mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi bakteri tersebut. Sumber makanan penyebabnya biasanya daging sapi baik itu mentah atau setengah matang, susu, jus mentah (tidak dipasteurisasi), sayuran mentah (seperti selada), kecambah mentah, dan air yang terkontaminasi. Ada juga jenis kuman bernama Siklospora. Kuman yang menginfeksi tubuh manusia itu menyebabkan diare berair, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan, kram perut, kembung, peningkatan gas, mual, dan kelelahan. Gejala muncul dimulai satu minggu setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi kuman. Sumber makanan penyebabnya biasanya buah-buahan atau sayuran mentah dan rempah-rempah. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan berdasarkan hasil penelitian epidemiologis dari seluruh satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG), penyebab keracunan diakibatkan adanya bakteri, virus dan kimia. Jadi ada bakteri, ada beberapa itu virus, dan kimia. Kenapa ini menetukan? Karena ini nanti menentukan satu treatment-nya seperti apa kalau dia kena, ujar Budi dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu, 1 Oktober 2025. Dalam presentasi yang ditampilkan Menkes saat rapat dengan Komisi IX juga tampak ada beberapa jenis bakteri yang jadi penyebab keracunan. Beberapa di antaranya Salmonella, Escherichia Coli, dan Bacillus cereus. Virus yang ditemukan dalam keracunan pangan ialah norovirus/rotavirus dan hepatitis A virus. Bahan kimia yang jadi penyebab keracunan, biasanya nitrit dan Scombrotoxin (histamine). Kepala BGN Dadan Hindayana merespons siswa SMK Negeri 1 Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat yang meninggal setelah menyantap MBG. Dadan mengatakan kematian siswa itu tidak ada hubungannya dengan MBG. ""Sudah dijelaskan dari sana bahwa itu tidak ada hubungannya,"" kata Dadan di Gedung Kemenkes, Jakarta, Kamis, 2 Oktober 2025. Pilihan editor: Kepala BGN: Tak Ada Hubungannya MBG dengan Kematian Siswa SMKN 1 Cihampelas","Dinda Shabrina, Imam Hamdi",https://statik.tempo.co/data/2025/10/01/id_1431988/1431988_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/kapan-gejala-keracunan-makanan-mulai-muncul--2075525,7fcea1bcdffdb4310b212986b6603648f8c66639ad1c0339d50dba325240a972,2025-11-13 22:04:30.887 2079,sindonews,mbg,2025-08-13 00:25:00,"Lapor Prabowo, Kepala BGN Dadan Hindayana Sebut Penerima Manfaat MBG Hampir 20 Juta Orang","JAKARTA JAKARTA - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana Dadan Hindayana melapor kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG) mendekati 20 juta orang. Dia juga mengungkap bahwa 5.103 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah aktif melayani MBG. ""Penerima manfaatnya sudah di atas 15 juta dan Insyaallah akan mendekati angka 20 juta,"" kata Dadan kepada awak media di Kompleks Istana, Jakarta, Selasa (12/8/2025). Dadan mengungkapkan bahwa sebanyak 5.103 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah aktif melayani MBG. Selain itu, Dadan mengatakan bakal ada 14.000 SPPG yang sedang dalam proses untuk beroperasi. Baca Juga: Prabowo Gelar Rapat Perluasan Cakupan Makan Bergizi Gratis Prabowo Gelar Rapat Perluasan Cakupan Makan Bergizi Gratis ""Yang paling penting sebetulnya ada hal yang menonjol di mana 5.103 SPPG yang sudah terdaftar dalam sistem kami, dan juga 14.000 SPPG yang sekarang sedang dalam proses persiapan,"" ujarnya. Menurut Dadan, SPPG yang telah beroperasi merupakan hasil dari kemitraan dengan berbagai pihak, termasuk TNI, Kepolisian, BIN, NU, Muhammadiyah, Kadin, dan lain-lain. Bahkan, kata Dadan, biaya pembangunan SPPG itu berasal dari uang para mitra tersebut. ""Apa yang mereka sudah lakukan itu satu satuan pelayanan itu membutuhkan kurang lebih antara Rp1,5 sampai Rp2 miliar,"" ujar Dadan. Jadi, kata dia, uang yang sudah beredar di masyarakat terkait program MBG sudah triliunan. ""Sudah hampir Rp28 triliun dan itu adalah bukan uang APBN tetapi uang mitra,"" katanya. Dadan mengatakan bahwa BGN hanya fokus mengeluarkan anggaran untuk makanan MBG. Dia membeberkan total anggaran yang sudah dikucurkan pemerintah untuk program MBG dengan dana APBN adalah senilai Rp8,2 triliun. ""Jadi, MBG sendiri sampai sekarang baru menyerap Rp 8,2 triliun yang difokuskan hanya untuk memberi intervensi gizi. Sementara, satuan pelayanannya merupakan bangunan yang dibangun oleh para mitra,"" pungkasnya. (zik) (zik)",Binti Mufarida,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/08/13/15/1605715/lapor-prabowo-kepala-bgn-dadan-hindayana-sebut-penerima-manfaat-mbg-hampir-20-juta-vyx.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1605715/15/lapor-prabowo-kepala-bgn-dadan-hindayana-sebut-penerima-manfaat-mbg-hampir-20-juta-orang-1755018524?showpage=all,8abe2c86ea900710ffb26d5ed95e1d204e76328729658574a0e8f86a24c41fec,2025-11-13 22:04:20.536 2087,sindonews,mbg,2025-08-04 12:29:00,"Penerima MBG Ditarget Capai 20 Juta Orang Sebelum 17 Agustus, Akhir Tahun 82,9 Juta","JAKARTA JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto menargetkan agar penerima manfaat program Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) bisa mencapai 20 juta orang sebelum 17 Agustus 2025. Hal ini seperti diungkap Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan ( Menko Polkam Menko Polkam Menko Polkam ), Budi Gunawan. Program ini adalah strategi menyeluruh untuk membangun kualitas sumber daya manusia sumber daya manusia sumber daya manusia Indonesia sejak dini. Bila anak-anak kita sehat dan cerdas, masa depan bangsa akan lebih terjamin,"" ungkap Menko Polkam dalam keterangan resminya pada Senin (4/8/202). Selain target 20 juta penerima sebelum Hari Kemerdekaan, Presiden juga menargetkan program MBG bisa dinikmati 82,9 juta penerima di akhir tahun serta membuka lebih dari 100 ribu lapangan kerja baru dan menggandeng UMKM, petani, nelayan, dan koperasi lokal dalam ekosistem pelaksanaannya. Baca Juga: Makan Bergizi Gratis Cita-Cita Lama Presiden Prabowo Makan Bergizi Gratis Cita-Cita Lama Presiden Prabowo Hingga akhir Juli 2025, sebanyak 7.374.135 penerima manfaat telah dijangkau melalui 2.375 unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur bergizi, menyasar anak sekolah, balita, ibu hamil dan menyusui, serta santri di pesantren dan sekolah keagamaan. Menko Polkam menjelaskan, program MBG merupakan respons langsung terhadap tantangan malnutrisi di Indonesia yaitu kekurangan gizi, kelebihan gizi, dan kekurangan zat gizi mikro. Data tahun 2022 mencatat bahwa 32% anak Indonesia mengalami anemia, 41% tidak sarapan, dan 58% memiliki pola makan tidak sehat, terutama pada kelompok rentan di fase emas pertumbuhan. Baca Juga: Perluasan Program Makan Bergizi Gratis lewat Pemberdayaan UMKM Pesantren, Dorong Ekonomi Lokal dan Gizi Nasional Perluasan Program Makan Bergizi Gratis lewat Pemberdayaan UMKM Pesantren, Dorong Ekonomi Lokal dan Gizi Nasional Di samping manfaat gizi dan kesehatan, MBG turut memperkuat ketahanan ekonomi melalui pengurangan beban pengeluaran rumah tangga, penciptaan jutaan lapangan kerja, dan stabilisasi harga pangan lewat pembelian langsung dari produsen rakyat. Ini adalah bentuk nyata kehadiran negara dalam memastikan tidak ada anak Indonesia yang tertinggal karena kelaparan atau gizi buruk, ujar Menko Polkam. (akr) (akr)",Tangguh Yudha Ramadhan,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/08/04/34/1601927/penerima-mbg-ditarget-capai-20-juta-orang-sebelum-17-agustus-akhir-tahun-829-juta-mfb.jpeg,https://ekbis.sindonews.com/read/1601927/34/penerima-mbg-ditarget-capai-20-juta-orang-sebelum-17-agustus-akhir-tahun-829-juta-1754284107?showpage=all,60358270ae6362f618b4bc7ef385c95b6d12973576aa7657bcdc0ed23be479ed,2025-11-13 22:05:24.194 2088,tempo,mbg,2025-10-02 06:48:00,"Rapat dengan BGN, DPR Soroti Pelesetan MBG Makan Beracun Gratis","WAKIL Ketua Komisi IX DPR Charles Honoris mengungkit soal nama program makan bergizi gratis (MBG) yang dipelesetkan menjadi makan beracun gratis . Menurut politikus PDIP ini, pemelesetan sebutan MBG sedang ramai dibicarakan di media sosial. Charles menyinggung hal ini dalam rapat kerja bersama Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin hingga Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar. Penamaan makan beracun gratis itu bentuk kritik terhadap maraknya kasus keracunan dalam pelaksanaan MBG beberapa waktu terakhir. Konten-kontennya banyak, Pak, lucu-lucu. MBG itu sekarang dipelesetin. Bukan makan bergizi gratis, tapi makan beracun gratis, makan belatung gratis, makanan berbahaya dan lain-lain, ucap Charles di ruang rapat, Kompleks MPR/DPR, kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Rabu, 1 Oktober 2025. Bahkan, Charles mengungkap ada konten yang menyerukan penolakan terhadap program MBG. Ia mengaku sedih melihat konten-konten tersebut. Kita kan mau program ini berhasil. Tapi kalau ini dibiarkan, maka tanpa ada kampanye negatif pun, masyarakat bisa saja sudah takut untuk mengizinkan anaknya mengkonsumsi MBG, kata Charles. Charles kemudian menyoroti popularitas Dadan Hindayana selaku pimpinan BGN. Charles menjelaskan Dadan ramai dibicarakan lantaran ia memiliki latar belakang ilmu entomologi ilmu yang mempelajari tentang jenis dan kehidupan serangga. Fotonya banyak beredar gitu kan, ada teksnya. Kepala BGN, ahli serangga, makanya bisa ada belatung gitu di nasi MBG, ujar Charles. Meski konten-konten itu dianggap lucu, Charles menegaskan proyek MBG seharusnya menjadi program yang baik bagi masyarakat. Menurut dia, apabila pemangku kepentingan tidak membangun kerja sama yang baik, maka kepercayaan publik akan semakin menurun. Harus ada hal besar yang diubah, harus ada langkah-langkah besar yang dilakukan untuk bisa mengembalikan kepercayaan publik terhadap program MBG ini, kata Charles. Sejak diluncurkan pada Januari hingga 1 Oktober 2025, program makan bergizi telah menjangkau hampir 30 juta penerima manfaat dengan serapan anggaran sebesar Rp 21 triliun. Namun, pelaksanaan MBG tidak berjalan mulus. BGN mencatat ada 6.517 orang penerima manfaat MBG yang mengalami keracunan. Angka ini berdasarkan data sejak proyek MBG diluncurkan pada Januari 2025 hingga 30 September 2025. Temuan kasus keracunan meningkat pada dua bulan terakhir. Kepala BGN Dadan Hindayana mengatakan mayoritas kasus keracunan terjadi karena dapur MBG alias satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) tidak memenuhi prosedur operasional standar yang sudah ditetapkan. Terlihat sebaran kasus terjadinya gangguan pencernaan atau kasus di SPPG dari 6 Januari sampai 31 Juli itu tercatat ada kurang lebih 24 kasus kejadian, sementara dari 1 Agustus sampai malam tadi itu ada 51 kasus kejadian, ujarnya. Dadan menerangkan, keracunan itu disebabkan karena SPPG tak menjalankan SOP yang ditetapkan oleh BGN. ""Kami bisa identifikasi bahwa kejadian itu rata-rata karena SOP yang ditetapkan tidak dipatuhi dengan saksama,"" kata dia. Dia mencontohkan, banyak dapur yang membeli bahan baku empat hari sebelum makanan dibagikan. Padahal dapur seharusnya memilih bahan baku dua hari sebelumnya. Lalu juga soal jangka waktu proses masak hingga pengiriman atau pembagian makanan yang semestinya tidak lebih dari enam jam. BGN, kata Dadan, justru menemukan dapur memasak 12 jam sebelum proses pengiriman. Pilihan Editor: Kok Bisa Ribuan Dapur MBG Beroperasi tanpa Sertifikat Higiene","Ervana Trikarinaputri, Ninis Chairunnisa",https://statik.tempo.co/data/2025/09/29/id_1431550/1431550_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/rapat-dengan-bgn-dpr-soroti-pelesetan-mbg-makan-beracun-gratis-2075345,1ed12b2e2c70d8468e25c26a6b39aa42d2eb6bf492ae8f5327684714fba34599,2025-11-13 22:05:26.082 2089,sindonews,mbg,2025-08-03 14:13:00,Kisah UMKM di Sitaro Sukses Pasok Program MBG Berkat KUR BRI,"JAKARTA JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memperkuat peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di wilayah kepulauan melalui dukungan pembiayaan produktif. Kolaborasi ini menunjukkan dampak nyata, salah satunya melalui keberhasilan UMKM yang menjadi pemasok utama dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara. Jane Katang, pemilik usaha sembako Aiko Maju di Kecamatan Siau Barat, adalah salah satu penerima manfaatnya. Usahanya kini menjadi pemasok bahan baku untuk MBG yang menjangkau ribuan siswa di Sitaro. ""Awalnya, saya hanya menyuplai beras dan telur. Namun, seiring meningkatnya permintaan, saya mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI untuk mengembangkan usaha,"" ujar Jane dalam keterangan pers, Minggu (3/8). Ia bisa memastikan ketersediaan pasokan bahan pangan secara berkelanjutan berjat KUR BRI. Kini Aiko Maju melayani 154 sekolah, mulai dari PAUD hingga SMA/SMK, yang totalnya mencapai lebih dari 2.400 siswa. Namun, menjalankan usaha di wilayah kepulauan tidaklah mudah. Jane harus menghadapi tantangan logistik yang kompleks. Buah-buahan segar seperti salak memang bisa didapat dari petani lokal, tetapi jenis buah lain harus didatangkan dari Manado. ""Jika telat, stok bisa rusak. Saya harus menghitung dengan tepat jadwal kapal dan daya tahan bahan,"" jelasnya. Baca Juga: Didukung Pembiayaan BRI, UMKM di Wilayah Kepulauan Ini Berhasil Jadi Pemasok Program MBG Didukung Pembiayaan BRI, UMKM di Wilayah Kepulauan Ini Berhasil Jadi Pemasok Program MBG Untuk memenuhi kebutuhan sayur dan ikan, Jane mengandalkan pasokan dari pasar lokal Siau. Strategi ini memastikan dapur MBG dapat terus beroperasi dan anak-anak sekolah mendapat asupan gizi yang lengkap setiap hari. Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menegaskan bahwa dukungan bank tidak hanya sebatas pembiayaan. BRI juga memberikan pendampingan kepada UMKM agar bisa terlibat dalam program strategis pemerintah. ""Kisah Aiko Maju membuktikan bahwa UMKM memiliki kapasitas untuk menjawab tantangan pasokan, bahkan di wilayah dengan geografi yang menantang,"" kata Agustya. Baca Juga: Berawal dari Proyek Mahasiswa, Kumora Cookies Kini Sukses Berkat Rumah BUMN BRI Berawal dari Proyek Mahasiswa, Kumora Cookies Kini Sukses Berkat Rumah BUMN BRI Program Makan Bergizi Gratis merupakan inisiatif pemerintah untuk meningkatkan akses gizi bagi anak sekolah. Keberlanjutan program ini sangat bergantung pada peran aktif UMKM lokal seperti Aiko Maju, yang mampu menjadi garda terdepan dalam penyediaan kebutuhan bahan pangan. (nng) (nng)",Nanang Wijayanto,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/08/03/34/1601563/kisah-umkm-di-sitaro-sukses-pasok-program-mbg-berkat-kur-bri-ods.jpeg,https://ekbis.sindonews.com/read/1601563/34/kisah-umkm-di-sitaro-sukses-pasok-program-mbg-berkat-kur-bri-1754204880?showpage=all,ba5e64af5a452133f5411d505e667bc677f3f1cea8a214a89da8bafe86a919c8,2025-11-13 22:05:34.543 2090,sindonews,mbg,2025-08-03 14:00:00,"Didukung Pembiayaan BRI, UMKM di Wilayah Kepulauan Ini Berhasil Jadi Pemasok Program MBG","JAKARTA JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong pemberdayaan pelaku UMKM hingga ke wilayah kepulauan. Salah satu penerima manfaat pembiayaan produktif BRI adalah Jane Katang, pelaku usaha asal Kecamatan Siau Barat, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara. Jane merupakan pemilik usaha sembako Aiko Maju, yang kini menjadi pemasok bahan baku untuk dapur umum dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Jane sebelumnya telah menjalankan usaha percetakan dan rumah makan. Dalam pengembangan usahanya, ia mendirikan unit sembako bernama Aiko Maju. Seiring bergulirnya Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Siau, Aiko Maju berkesempatan berpartisipasi sebagai pemasok bahan baku untuk mendukung operasional dapur umum yang melayani ratusan sekolah di wilayah tersebut. Jane menuturkan bahwa keterlibatannya dalam rantai pasok program MBG berkembang seiring meningkatnya kebutuhan di lapangan. ""Awalnya saya hanya menyuplai bahan pokok seperti beras dan telur, tapi kebutuhan terus bertambah. Karena itu saya inisiatif ajukan KUR ke BRI, supaya usaha saya bisa memenuhi permintaan dan program tetap jalan,"" ujar dia dalam keterangan pers, Minggu (3/8). Baca Juga: Berawal dari Proyek Mahasiswa, Kumora Cookies Kini Sukses Berkat Rumah BUMN BRI Berawal dari Proyek Mahasiswa, Kumora Cookies Kini Sukses Berkat Rumah BUMN BRI Melalui dukungan dari BRI, Aiko Maju kini menjadi pemasok untuk dapur umum MBG yang beroperasi di wilayah Siau, menjangkau lebih dari 2.400 siswa dari 154 sekolah mulai dari PAUD hingga SMA dan SMK. Keberhasilan ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara pelaku UMKM dan lembaga keuangan seperti BRI mampu menciptakan dampak sosial yang berkelanjutan. Jane menambahkan bahwa tantangan memasok bahan pangan di wilayah kepulauan tidak hanya soal jarak, tetapi juga soal keterbatasan komoditas segar. Salak memang sudah dapat diperoleh dari Siau, namun kebutuhan akan jenis buah lainnya tetap harus dipenuhi dari luar pulau. ""Buah-buahan banyak saya datangkan dari Kota Manado karena belum semua tersedia di sini. Tantangannya, kalau telat sedikit bisa rusak, jadi saya harus benar-benar perhitungkan jadwal kapal dan daya tahan stok. Ini jadi bagian dari tanggung jawab saya supaya dapur bisa terus berjalan dan anak-anak tetap dapat gizi lengkap. Sementara untuk bahan baku lain seperti sayur dan ikan, saya belanjakan langsung dari pasar Siau,"" ungkapnya. Baca Juga: Aksi Bersih-bersih Sungai, BRI Berhasil Angkat 3.262 Kg Sampah Aksi Bersih-bersih Sungai, BRI Berhasil Angkat 3.262 Kg Sampah Pada kesempatan terpisah, Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi menegaskan bahwa komitmen BRI dalam memperkuat peran UMKM tidak hanya diwujudkan melalui pembiayaan, tetapi juga melalui keikutsertaan aktif dalam mendukung program-program pemerintah yang menyasar kebutuhan dasar masyarakat. ""Program MBG membutuhkan rantai pasok yang mampu menjamin kesinambungan suplai dengan jumlah dan standar yang memadai. Usaha Aiko Maju menunjukkan bahwa pelaku UMKM dapat menjawab tantangan tersebut secara profesional, bahkan dalam kondisi geografis yang menantang. Dukungan terhadap Aiko Maju merupakan contoh nyata dari strategi BRI dalam memperkuat fondasi ekonomi kerakyatan sekaligus mendukung keberhasilan program strategis,"" pungkas Hendy. (nng) (nng)",Nanang Wijayanto,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/08/03/34/1601559/didukung-pembiayaan-bri-umkm-di-wilayah-kepulauan-ini-berhasil-jadi-pemasok-program-mbg-zii.jpeg,https://ekbis.sindonews.com/read/1601559/34/didukung-pembiayaan-bri-umkm-di-wilayah-kepulauan-ini-berhasil-jadi-pemasok-program-mbg-1754201280?showpage=all,d86beb16317cad87cf508bbce226c6e12789e846863ee8ed8a27524a8ac0de5c,2025-11-13 22:05:44.868 2091,tempo,mbg,2025-10-01 18:33:00,Kasus Dugaan Penganiayaan Dua Jurnalis di SPPG Pasar Rebo Berakhir Damai,"Kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh seorang petugas petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) terhadap dua jurnalis berakhir damai. Salim Usemahu, yang merupakan sekuriti Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Gedong 02, Pasar Rebo, Jakarta Timur, menyampaikan permintaan maaf kepada dua jurnalis, Miftahul Munir jurnalis Warta Kota dan Rizki Pahluvi jurnalis I News. Hal itu disampaikan Salim saat mediasi antara dirinya, kedua korban, dan pihak SPPG Gedong 02 di Mapolsek Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu 1 Oktober 2025. Sebelumnya, Munir dan Kiki diduga menjadi korban penganiayaan saat hendak meliput lokasi SPPG tersebut buntut keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) oleh 20 siswa SDN 01 Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa pagi. Video: Instagram/WarungJurnalisEditor: Ridian Eka Saputra","Instagram, Ridian Eka Saputra",https://statik.tempo.co/data/2025/10/01/id_1431953/1431953_720.jpg,https://www.tempo.co/arsip/kasus-dugaan-penganiayaan-dua-jurnalis-di-sppg-pasar-rebo-berakhir-damai-2075208,00a13f44f1f2472ae2dcd9a87e6dcbd7e9bc0c6679f27e60840bf36022cebc4e,2025-11-13 22:06:19.792 2092,tempo,mbg,2025-10-01 14:00:00,Pemeriksaan Kebersihan Peralatan Masak Dapur MBG Kayu Putih,,Fajar Januarta,https://statik.tempo.co/data/2025/10/01/id_1431866/1431866_720.jpg,https://www.tempo.co/arsip/pemeriksaan-kebersihan-peralatan-masak-dapur-mbg-kayu-putih-2075104,9cbb98b38a570d458e2dd4c5659eccdde2ce36677c3771b090a105937af3d953,2025-11-13 22:07:37.197 2093,tempo,mbg,2025-10-01 21:17:51,Prabowo Bakal Segera Teken Perpres Tata Kelola Makan Bergizi Gratis,"KEPALA Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan Presiden Prabowo Subianto segera mensahkan peraturan presiden mengenai tata kelola makan bergizi gratis atau MBG. Dadan memperkirakan perpes itu bakal diteken pada pekan ini. Sekarang ini sedang diselesaikan terkait Perpres Tata Kelola Makan Bergizi yang mudah-mudahan minggu ini sudah ditandatangani oleh Bapak Presiden, ucap Dadan dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR, di Senayan, Jakarta, pada Rabu, 1 Oktober 2025. Menurut dia, dukungan terhadap program MBG penting dilakukan, termasuk melalui perpres itu. Sebab, pelaksanaan program ini bukan hanya soal keamanan makanan, sanitasi, dan higiene. Tetapi juga penanganan korban dugaan keracunan hingga kebutuhan rantai pasok yang semakin besar. Badan Gizi mencatat ada 6.517 orang penerima manfaat MBG yang mengalami keracunan. Angka ini merupakan data sejak proyek MBG diluncurkan pada Januari 2025 hingga 30 September 2025. Temuan kasus keracunan meningkat pada dua bulan terakhir. Makan bergizi gratis merupakan salah satu program unggulan Prabowo yang masuk dalam daftar janji kampanyenya pada konstestasi pemilihan presiden 2024 lalu. Prabowo menargetkan program ini menjangkau 82,9 juta penerima manfaat yang terdiri dari anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui dan balita. Pada 2025, pemerintah menggelontorkan anggaran Rp 71 triliun untuk merealisasikan program ini. Hingga 1 Oktober 2025, program makan bergizi telah menjangkau hampir 30 juta penerima manfaat dengan serapan anggaran sebesar Rp 21 triliun. Namun, selama berjalan sepuluh bulan, MBG sebetulnya belum memiliki payung hukum untuk penggunaan anggaran negara. Baik dalam undang-undang maupun peraturan presiden (perpres). Adapun pemerintah sejauh ini baru mengeluarkan Perpres Nomor 83 Tahun 2024 tentang Badan Gizi Nasional. Beleid yang disahkan Presiden Joko Widodo pada pada 15 Agustus 2024 itu hanya mengatur dasar hukum bagi BGN untuk mengelola dan melaksanakan program-program pemenuhan gizi nasional, terutama untuk kelompok rentan seperti anak-anak dan ibu hamil, serta mendukung program makan bergizi gratis. Pilihan Editor: Kok Bisa Ribuan Dapur MBG Beroperasi tanpa Sertifikat Higiene","Ervana Trikarinaputri, Juli Hantoro",https://statik.tempo.co/data/2025/10/01/id_1431959/1431959_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/prabowo-bakal-segera-teken-perpres-tata-kelola-makan-bergizi-gratis-2075279,0007112f09c952f8bf3a726180d81f5390bd310a649c29aa78c934e6875665b2,2025-11-13 22:05:47.370 2094,sindonews,mbg,2025-07-31 21:36:00,"Percepat Pendirian 200 Dapur MBG, Gubernur Sumut Bobby Ajak Forkopimda Perkuat Kolaborasi","Untuk mempercepat pembangunan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) penyediaan makanan bergizi gratis (MBG), di seluruh daerah di Sumatera Utara (Sumut), Gubernur Bobby Nasution mendorong seluruh pihak terkait untuk memperkuat berkolaborasi. Untuk Sumut ditargetkan akan berdiri 1.700 unit dapur SPPG, saat ini sudah beroperasi 77 dapur SPPG, dan hingga akhir tahun 2025 ditargetkan terbangun 200 dapur SPPG. Hal ini disampaikan Bobby Nasution, di sela-sela peninjauan dapur SPPG di Desa Cempedak Lobang, Seirampah, Serdang Bedagai (Sergai), Rabu (30/7/2025). Menurutnya, perkembangan pendirian SPPG di Sumut saat ini berjalan cepat dan lancar. Namun ini membutuhkan kerja sama seluruh stakeholder, tidak terlepas dari peran Forkopimda juga. Kolaborasi ini penting, pungkas Bobby. Selain memberikan anak makanan bergizi gratis, program MBG juga membuka banyak lapangan pekerjaan. Dan ini jadi salah satu poin penting untuk kegiatan ekonomi daerah, karena manfaatnya selain untuk gizi anak, manfaat ekonominya sangat luar biasa, tadi saya lihat ibu-ibu ada jadi bagian SPPG, bekerja, kata Bobby. Dijelaskan Bobby, MBG adalah modal bangsa Indonesia untuk menuju Indonesia Emas 2045. Menurutnya untuk mendapatkan generasi emas, persiapannya harus dilakukan jauh-jauh hari. Bukan dimulai 2044 atau 2040, tapi dimulai dari sekarang, karena 2045 kita sudah memiliki SDM yang cukup, kita harus punya SDM yang potensial, ucap Bobby. Sementara itu, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi, mengatakan, program MBG bukan berasal dari lamunan Presiden Prabowo Subianto. Program ini telah memiliki naskah akademik yang ditulis belasan tahun lalu. MBG pun telah dilakukan di 105 negara. Kita mungkin terlambat 120 tahun dari Inggris, bahkan India, yang pendapatan perkapitanya setengah kita, suda bikin MBG dari 30 tahun lalu, kata Hasan. Dengan MBG perputaran perekonomian Sumut akan bertambah sebanyak Rp17 triliun. Di Sumut ditargetkan akan berdiri 1.700 SPPG. Satu dapun SPPG dapat melayani sekitar 3.000 anak akan menghabiskan anggaran sebesar Rp10 miliar. MBG membuka lapangan pekerjaan, membuat anak-anak dapat makanan, dan membuat ibu-ibu bekerja, kata Deputi Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional Tigor Pangaribuan. Siswa Senang Dapat MBG Sebelum meninjau dapur SPPG, rombongan meninjau pemberian MBG di SMA Negeri 1 Sei Rampah, Serdang Bedagai. Pada kesempatan tersebut, para siswa menyampaikan perasaannya lantaran mendapat MBG. Di SMAN 1 Sei Rampah, pembagian MBG sudah dimulai sejak dua minggu lalu. Siswa SMAN 1 Sei Rampah, Sabda Ananta Sinulingga mengaku sangat terbantu dengan adanya MBG dari pemerintah. Hal tersebut mengurangi pengeluaran orang tuanya. Terbantu, orang tua juga terbantu, kami senang mendapat MBG, apalagi menunya juga enak, kata Sabda, sembari tersenyum. Hal senada juga disampaikan siswa Louis Manurung, yang mengaku senang. Menurutnya, selama dua minggu berjalan, menu yang diberikan sangat layak dan enak. Senang, menunya enak, kadang ada ayam, ikan, daging juga ada, senang ada MBG ini, kata Louis (aik) (aik)",Atik Untari,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/07/31/174/1600477/percepat-pendirian-200-dapur-mbg-gubernur-sumut-bobby-ajak-forkopimda-perkuat-kolaborasi-yyo.jpg,https://daerah.sindonews.com/read/1600477/174/percepat-pendirian-200-dapur-mbg-gubernur-sumut-bobby-ajak-forkopimda-perkuat-kolaborasi-1753970851?showpage=all,2a0d299db28225f598ecd106f8410a4b86e9df144da096f35eabaca3e9ba5dc0,2025-11-13 22:05:55.618 2095,tempo,mbg,2025-10-01 19:29:12,Kepala BGN Minta Maaf Dua Cucu Mahfud Md Keracunan MBG,"KEPALA Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana meminta maaf kepada mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolkam) Mahfud Md. Dua cucu Mahfud diduga keracunan seusai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) di Yogyakarta Kami mohon maaf atas hal itu. Kenapa kami rapat pada hari ini juga untuk memperbaiki sehubungan dengan sistem tata kelola, ujar Dadan ketika ditemui di kompleks DPR/DPD/MPR, Jakarta, pada Rabu, 1 Oktober 2025. Dadan memang baru saja menghadiri rapat kerja dengan Komisi IX DPR--membidangi masalah kesehatan dan kependudukan. Rapat itu turut dihadiri oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin hingga Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar. Mereka membahas penanganan kasus keracunan MBG yang belakangan ini meningkat. Badan Gizi Nasional mencatat ada 6.517 orang penerima manfaat MBG yang mengalami keracunan. Angka ini merupakan data sejak proyek MBG diluncurkan pada Januari 2025 hingga 30 September 2025. Temuan kasus keracunan meningkat pada dua bulan terakhir. BGN memetakan kasus keracunan MBG dalam tiga kawasan, yakni wilayah I yang mencakup Sumatera, wilayah II di Pulau Jawa, dan III di Indonesia Timur. Sebelumnya, Mahfud Md menceritakan cucunya baru-baru ini mengalami keracunan setelah mengkonsumsi makan bergizi gratis. Salah satu cucu Mahfud bahkan harus dirawat selamat empat hari di rumah sakit. Mahfud menyampaikan itu dalam konten video di kanal YouTube resmi miliknya. Mantan hakim konstitusi ini mengatakan tidak hanya satu, tapi dua cucunya keracunan MBG di satu sekolah yang sama. Mahfud menuturkan, siang hari seusai menyantap MBG, delapan siswa termasuk cucunya muntah-muntah. Mereka dilarikan ke rumah sakit. Setelah dirawat satu hari di rumah sakit, tujuh orang siswa, termasuk cucunya yang lebih tua diperbolehkan pulang. Jadi enam (orang) dan kakaknya, habis muntah-muntah sehari, lalu disuruh pulang dan bisa dirawat di rumah,"" kata Mahfud dalam video yang diunggah pada Selasa, 30 September 2025. ""Tetapi cucu yang satu harus dirawat selama empat hari. Mahfud menilai rentetan kasus keracunan akibat program MBG bukan sekadar persoalan angka. Dia menegaskan, tata kelola makan bergizi gratis mendesak untuk dibereskan. Ia menyatakan, kendati jumlah keracunan dari total penerima tidak sampai 0,1 persen, masalah ini menyangkut nyawa dan kesehatan. Ini bukan persoalan angka. Ini harus diteliti lagi, kata dia. Pilihan Editor:","Ervana Trikarinaputri, Sukma N Loppies",https://statik.tempo.co/data/2025/10/01/id_1431958/1431958_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/kepala-bgn-minta-maaf-dua-cucu-mahfud-md-keracunan-mbg-2075236,9c099b682b4561ff811b59e4c02a535f3fbead89a6f2adf848dd96627eed5064,2025-11-13 22:05:58.160 2096,sindonews,mbg,2025-07-29 17:50:00,PBNU Bangun Dapur MBG di Pesantren Al-Hikamussalfiyah Purwakarta,"PURWAKARTA PURWAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) (PBNU) memulai pembangunan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) (MBG) di Pondok Pesantren Al-Hikamussalfiyah, Wanayasa, Purwakarta, Jawa Barat, Selasa (29/7/2025). Pembangunan ini merupakan bagian dari kerja sama PBNU dan pemerintah dalam pemenuhan kebutuhan gizi bagi santri dan pelajar di lingkungan pendidikan. Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengatakan, pembangunan dapur MBG ini menjadi langkah konkret PBNU dalam mendukung program nasional. Gus Yahya, sapaan akrab Ketum PBNU, menyebut bahwa setidaknya terdapat 1.000 dapur yang dikelola PBNU yang akan dibangun secara bertahap. Baca juga: Komitmen Dukung Program MBG, Kapolri Targetkan Bangun 409 SPPG hingga Akhir Tahun Komitmen Dukung Program MBG, Kapolri Targetkan Bangun 409 SPPG hingga Akhir Tahun ""Pada tahap pertama ini, ada 218 yayasan berbasis pesantren dan lembaga pendidikan di lingkungan NU yang telah masuk dalam proses di portal Badan Gizi Nasional (BGN),"" kata Gus Yahya. Dia menambahkan, hingga saat ini, sebanyak 47 titik dapur tengah dalam tahap persiapan pembangunan, 7 dapur telah selesai dibangun dan disurvei, serta 1 dapur lainnya telah siap dan menunggu penunjukan Kepala Dapur yaitu Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) yang diberi mandat mengelola operasional dapur tersebut. Dalam waktu dekat, PBNU akan mereamikan 10 titik SPPG yang siap beroperasi. ""Kami berharap program ini dapat mempercepat pemenuhan hak dasar anak dalam mendapatkan gizi yang memadai dan berkualitas,"" ujarnya. Gus Yahya menyampaikan bahwa program MBG merupakan bagian dari kerja sama PBNU dan BGN untuk membangun 1.000 dapur makan bergizi gratis di lingkungan NU. Baca juga: Dukung Program MBG, Brigif 4 Mar/BS Komitmen Wujudkan Ketahanan Pangan Dukung Program MBG, Brigif 4 Mar/BS Komitmen Wujudkan Ketahanan Pangan Lebih dari 400 pesantren NU memiliki santri lebih dari 1000 orang, dari total 26 ribu pesantren besar dan kecil, ditambah lebih dari 10 ribu sekolah dan madrasah. Lembaga-lembaga pendidikan NU ini melayani sekitar 5 juta santri dan siswa. ""Targetnya, program ini rampung dan berjalan penuh mulai Agustus mendatang,"" jelasnya. Gus Yahya juga menegaskan bahwa inisiatif ini bertujuan untuk mencetak generasi muda yang cerdas dan unggul dalam menyongsong masa depan bangsa. ""Kerja sama antara PBNU dan BGN ini diharapkan dapat menjadi kontribusi nyata dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia,"" sebutnya. ""Dan kita sudah tahu bersama bahwa program ini juga menjadi salah satu program prioritas dalam pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka,"" sambungnya. Dalam acara tersebut turut hadir Asisten Daerah Perekonomian dan Pembangunan Jabar Sumasna, Wakil Bupati Purwakarta Abang Ijo Hapidin, Wakil Ketua Umum PBNU KH Amin Said Husni, Ketua PBNU Alissa Wahid, Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Syarif Munawi dan Ai Rahmayanti, Wakil Bendahara Umum PBNU M. Nuruzzaman, serta pengasuh Pesantren Al-Hikamussalfiyah. Prosesi Groundbreaking pembangunan SPPG ini kemudian disambung dengan kegiatan Konsolidasi Syuriyah NU se-Jawa Barat, yang dipimpin langsung oleh Rais Am PBNU KH Miftachul Achyar dan Katib Am KH Ahmad Said Asrori. (shf) (shf)",Sunu Hastoro Fahrurozi,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/07/29/15/1599441/pbnu-bangun-dapur-mbg-di-pesantren-alhikamussalfiyah-purwakarta-xwk.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1599441/15/pbnu-bangun-dapur-mbg-di-pesantren-al-hikamussalfiyah-purwakarta-1753783659?showpage=all,c8443b48a2405afa2a9012f362a56443465bef7ec028282b4a35dc2292705b6b,2025-11-13 22:06:06.206 2097,tempo,mbg,2025-10-01 19:14:59,Kepala BGN Minta Maaf Soal Dugaan Penganiayaan Jurnalis di SPPG Gedong 2 Pasar Rebo,"KEPALA Badan Gizi Nasional atau BGN Dadan Hindayana menyampaikan permintaan maaf atas tindakan petugas satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang diduga menganiaya wartawan. Dua jurnalis diduga mengalami kekerasan ketika meliput dapur makan bergizi gratis atau MBG untuk mengkonfirmasi kabar keracunan di SD Negeri 1 Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Saya belum dapat laporan resmi, tapi kami minta maaf kalau petugas kami melakukan itu, ucap Dadan ketika ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Rabu, 1 Oktober 2025. Ia memastikan akan menelusuri apa yang terjadi di SPPG Gedong 2 itu. Dia juga menegaskan bahwa kekerasan bukan jalan keluar. Kami tetap sedang klarifikasi kejadian yang sebenarnya, apa pun bentuknya kekerasan itu tidak boleh, ujar Dadan. Dia lantas membantah bahwa dapur MBG sulit untuk diliput media. Dadan menyebut dirinya beberapa kali dihubungi oleh wartawan yang ingin meliput. Saya persilakan, jadi memberikan pemberitahuan terlebih dahulu, karena itu kan terkait dengan aspek higienis, kata Dadan. Ia menegaskan bahwa ada prosedur yang perlu dipenuhi oleh orang-orang yang masuk ke dalam SPPG. Kalau tiba-tiba masuk, meliput, tidak menggunakan APD (alat pelindung diri) kan menyalahi prosedur, ujar dia. Dadan kembali menegaskan bahwa awak media yang ingin meliput dapur MBG memang harus melayangkan pemberitahuan alias meminta izin. Pasti kami persilakan untuk meliput, tutur dia. Dua jurnalis diduga mengalami kekerasan dari petugas SPPG saat meliput pada Selasa siang, 30 September 2025. Dua korban dugaan kekerasan itu adalah wartawan Warta Kota Miftahul Munir, dan wartawan MNC Rizki Fahluvi. Saat mendatangi SPPG Gedong 2, keduanya sedang berupaya menelusuri kasus keracunan. Menurut Munir, ketika itu dia dan Rizki menemukan lokasi SPPG Gedong 2 melalui mesin pencari Google. ""Kami hanya ingin menelusuri kebenarannya,"" kata Munir saat dikonfirmasi Tempo melalui pesan singkat pada Selasa. Keduanya pun mendatangi lokasi SPPG Gedong 2. Munir berujar seorang penjaga kemudian meminta dia untuk masuk ke dalam gedung SPPG. ""Petugas keamanan itu mengira saya tukang cuci ompreng MBG,"" ujar dia. Kepada petugas itu, Munir lalu menyebut ingin bertemu kepala SPPG untuk mengkonfirmasi kasus keracunan yang dialami 20 siswa di SDN 1 Gedong. Namun, sang petugas SPPG langsung mengusir keduanya saat tahu mereka adalah wartawan. Munir dan Rizki pun menunggu di depan gedung dapur SPPG. Tak lama kemudian, sebuah mobil SPPG yang digunakan untuk mengantar MBG ke sekolah-sekolah masuk ke lokasi tersebut. Dua jurnalis itu lalu mengeluarkan gawai untuk mengambil video. Namun, mereka dilarang merekam mobil SPPG oleh petugas. Munir membalas bahwa petugas tidak bisa melarang dirinya merekam. Kemudian, salah satu pegawai SPPG turun dari mobil dan menghampiri Munir. Petugas menjelaskan bahwa SPPG itu tidak mengirim makan bergizi gratis ke SDN 1 Gedong. SPPG yang bertanggung jawab terhadap sekolah itu berada di lokasi lain. Setelah mendapat penjelasan tersebut, Munir dan Rizki pun berencana pergi mengecek lokasi lain. Namun, salah satu petugas SPPG kemudian menghampiri mereka sambil mengepalkan tangan. ""Bahkan saya dan Rizki tiba-tiba dicekik,"" kata Munir. Pilihan Editor: Kok Bisa Ribuan Dapur MBG Beroperasi tanpa Sertifikat Higiene","Ervana Trikarinaputri, Juli Hantoro",https://statik.tempo.co/data/2025/10/01/id_1431958/1431958_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/kepala-bgn-minta-maaf-soal-dugaan-penganiayaan-jurnalis-di-sppg-gedong-2-pasar-rebo-2075230,f11e660daa17bfd6b7521cf830c155282faae208e16019fa42a09e91e2a6fa77,2025-11-13 22:06:09.055 2098,sindonews,mbg,2025-07-29 16:14:00,"Dukung Program MBG, Brigif 4 Mar/BS Komitmen Wujudkan Ketahanan Pangan","LAMPUNG LAMPUNG - Brigif 4 Mar/BS melakukan budidaya tanaman padi unggul, sayuran, hingga buah. Langkah ini sebagai upaya mewujudkan ketahanan pangan ketahanan pangan ketahanan pangan untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Komandan Brigif 4 Mar / BS Kolonel Marinir Supriyadi Tarigan mengatakan, pihaknya secara konsisten melaksanakan program ketahanan pangan terpadu di tiga sektor utama yakni, pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan. Di bidang pertanian dan perkebunan Brigif 4 Mar/BS membudidayakan tanaman seperti kangkung, terong, singkong, pisang, ubi jalar, cabai, tomat , serai, melon, nanas, alpukat, pepaya california hingga durian dengan teknik organik yang ramah lingkungan. Baca juga: Rumkital Marinir Cilandak Gelar Pemeriksaan Kesehatan dan Makan Bergizi Gratis di Majalengka Rumkital Marinir Cilandak Gelar Pemeriksaan Kesehatan dan Makan Bergizi Gratis di Majalengka ""Ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi prajurit dan keluarga serta masyarakat sekitar,"" ujarnya, Selasa (29/7/2025). Di bidang peternakan, Brigif 4 Mar/BS melakukan pengelolaan ayam petelur, ayam kampung jawa, bebek pedaging, kambing etawa, domba, dan sapi sebagai sumber protein hewani dan mendukung konsumsi pangan sehat secara mandiri. Selain itu, Brigif 4 Mar/BS melakukan budidaya lalat BSF/Magot dalam mendukung pakan ternak dan ikan. Baca juga: Presiden Prabowo Klaim Program Makan Bergizi Diapresiasi Dunia Presiden Prabowo Klaim Program Makan Bergizi Diapresiasi Dunia Sementara di bidang perikanan, Brigif 4 Mar/BS membudidayakan ikan patin, ikan gurame, ikan lele dan ikan nila dalam kolam bioflok. Termasuk ikan bawal bintang dalam keramba jaring apung sebagai alternatif protein yang murah dan bergizi. ""Dengan semangat prajurit petarung Harimau Sumatera Brigif 4 Mar/BS dan jajarannya berdiri tegak sebagai garda terdepan tidak hanya dalam pertahanan, tetapi juga dalam mewujudkan kemandirian pangan bangsa,"" tegasnya. Di sisi lain, Brigif 4 Mar/BS kembali melaksanakan tabur benih ikan bawal bintang sebanyak 5.000 ekor dan panen melon varietas inthanon yang kali keempat. Melon ini kaya vitamin, bertekstur lembut dan bernilai ekonomi tinggi. ""Panen ini menjadi bukti nyata keberhasilan satuan dalam mendukung ketahanan pangan dan pemenuhan gizi nasional"" ucapnya (cip) (cip)",Sucipto,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/07/29/174/1599391/dukung-program-mbg-brigif-4-marbs-komitmen-wujudkan-ketahanan-pangan-ozi.jpg,https://daerah.sindonews.com/read/1599391/174/dukung-program-mbg-brigif-4-marbs-komitmen-wujudkan-ketahanan-pangan-1753780057?showpage=all,610d28632b6c56046f290bb20696d20bf0836493d5992d56dd91b539137eb826,2025-11-13 22:06:16.997 2099,tempo,mbg,2025-10-01 17:24:19,Menteri Pigai: Keracunan MBG Tak Melanggar HAM,"Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai menilai bahwa kasus keracunan massal dalam proyek makan bergizi gratis atau MBG tidak melanggar HAM milik korban. Menurut dia kasus keracunan yang dialami oleh ribuan siswa itu tak memenuhi unsur-unsur pelanggaran HAM. Unsur pelanggaran HAM yang ia maksud adalah negara lalai maupun dengan sengaja membiarkan keracunan terjadi. ""Misalnya satu sekolah yang masaknya kurang terampil, (sehingga basi) makanannya itu kan tidak bisa dijadikan sebagai pelanggaran HAM kan,"" ujar Pigai di kantor Kementerian HAM, Jakarta, pada Rabu, 1 Oktober 2025. Kekurangan dalam pelaksanaan MBG, kata Pigai, bersumber dari masalah manajemen dan administrasi yang dijalankan oleh satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG). Menurut dia kedua hal tersebut tidak masuk dalam konteks penerapan hak asasi yang melekat pada tiap individu. ""Administrasi dan pengaturan itu tidak bisa dipidana,"" tutur dia. Lebih lanjut, ia menyebut bahwa pertanggungjawaban dalam hal kesalahan administrasi dan manajemen ialah berupa perbaikan. Pigai juga berulang kali menekankan bahwa kasus keracunan akibat santapan MBG adalah temuan kecil yang tidak mencerminkan keberhasilan atau kegagalan program. Dari 30 juta penerima manfaat MBG hingga September 2025, ia menyebut kasus keracunannya sebanyak 0,00017 persen. Pigai menyimpulkan MBG tetap mencatatkan keberhasilan. Adapun kasus keracunan yang tidak dianggap sebagai pelanggaran HAM, bagi dia adalah sebuah kesalahan prosedur. ""Bisa saja karena human error kan, kesalahan masak, mungkin makanannya penyimpanannya kurang maksimal,"" ujar dia. Dalam konferensi pers itu, Pigai tidak mengucapkan kata keracunan untuk mendeskripsikan apa yang terjadi dalam kasus MBG. Ia menyebutnya dengan penyimpangan atau deviasi. Belakangan, program MBG menjadi sorotan karena meningkatnya jumlah keracunan makanan MBG. Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat setidaknya ada 8.000 orang yang mengalami keracunan MBG. Kasus teranyar sekaligus terbanyak terjadi di Kabupaten Bandung Barat dengan korban sebanyak 1.309 orang. Direktur Lembaga Bantuan Hukum Bandung, Heri Pramono, menilai insiden tersebut menjadi bukti gagalnya negara dalam menjamin hak dasar masyarakat atas pangan yang sehat dan aman. Peristiwa keracunan akibat MBG di Bandung Barat ini bukan yang pertama, melainkan rangkaian panjang dari ribuan kasus serupa di berbagai daerah. Jika pemerintah tidak segera mengambil langkah tegas, maka jelas ini merupakan bentuk pelanggaran hak asasi manusia, kata Heri dalam keterangan tertulis, dikutip pada Sabtu, 27 September 2025. LBH Bandung menilai negara lalai melakukan mitigasi, padahal sudah ada regulasi yang mengikat. Pasal 64 ayat (3) UU Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023, misalnya, mewajibkan pemerintah pusat dan daerah menjaga agar bahan makanan memenuhi standar gizi dan keamanan. Begitu juga Pasal 86 ayat (2) UU Pangan Nomor 18 Tahun 2012 yang mengatur kewajiban pemenuhan standar keamanan pangan, termasuk dalam program bantuan pemerintah. Pilihan Editor: Kepala BGN: Kami Lalai, karena Itu Mohon Maaf","Dian Rahma Fika, Juli Hantoro",https://statik.tempo.co/data/2025/10/01/id_1431934/1431934_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/menteri-pigai-keracunan-mbg-tak-melanggar-ham-2075183,f0493924e354cba4f95844b8f1d1ff1e320259c2e43161524dff681c305f3f48,2025-11-13 22:06:43.740 2100,sindonews,mbg,2025-07-28 21:20:00,"Komitmen Dukung Program MBG, Kapolri Targetkan Bangun 409 SPPG hingga Akhir Tahun","JAKARTA JAKARTA - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo Listyo Sigit Prabowo Listyo Sigit Prabowo melaksanakan groundbreaking groundbreaking 20 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Polda Lampung. Kegiatan ini merupakan komitmen dari Polri dalam mendukung program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hingga akhir tahun ini, Sigit manargetkan 409 SPPG di seluruh Indonesia. Sigit mengungkapkan, makan bergizi gratis merupakan program prioritas dari Presiden Prabowo Subianto. Sebab itu, seluruh jajaran Korps Bhayangkara di Indonesia terus bergerak cepat dalam mendukung serta mengawal program tersebut. ""Alhamdulillah hari ini kita baru saja melaksanakan kembali program groundbreaking untuk SPPG. Di mana program ini merupakan bagian dari program prioritasnya Bapak Presiden,"" kata Sigit, Senin (28/7/2025). Baca juga: Kapolri Groundbreaking 24 SPPG Jateng, Polri Dukung Penuh Program MBG Kapolri Groundbreaking 24 SPPG Jateng, Polri Dukung Penuh Program MBG Menurut Sigit, 20 SPPG jajaran Polda Lampung ini bakal memberikan manfaat kepada 52.564 orang. Serta membuka lapangan pekerjaan bagi 940 orang. Sigit memaparkan, dalam mendukung program MBG, SPPG Polri dewasa ini sudah mencapai 359 unit. Rinciannya 23 beroperasi, 32 persiapan operasional, 140 pembangunan, dan 164 SPPG dalam tahap persiapan Groundbreaking. ""Ini kita harapkan juga membuka lapangan kerja 17.950 dan penerima manfaat sebesar 1.256.500 orang,"" ujar Sigit. Baca juga: Tinjau SPPG Polrestabes Medan, Kapolri: Pastikan Keamanan Food Security MBG Tinjau SPPG Polrestabes Medan, Kapolri: Pastikan Keamanan Food Security MBG Mantan Kabareskrim ini mengungkapkan Polri telah memiliki 359 SPPG. Rinciannya 23 beroperasi, 32 persiapan operasional, 140 pembangunan, dan 164 SPPG dalam tahap persiapan groundbreaking. Apabila seluruhnya telah beroperasi, diproyeksikan mampu memberikan manfaat kepada 1.256.500 orang dan membuka lapangan pekerjaan bagi 17.950 orang. Sigit mengungkapkan pada awalnya, Polri menargetkan membangun 100 SPPG di 2025 ini. Namun, ketika perayaan Hari Bhayangkara ke-79 pada 1 Juli 2025 lalu, jumlahnya ternyata sudah melebihi target. ""Namun saat hari Bhayangkara kemarin kita sampaikan ke Bapak Presiden kita meningkat saat itu sudah mencapai 139 SPPG. Sehingga saya sampaikan di akhir tahun ini 200,"" ujar Sigit. Usai melaporkan langsung ke Presiden Prabowo, Sigit menyebut tiga minggu setelah Hari Bhayangkara SPPG Polri ternyata sudah mencapai 359 SPPG. Oleh karena itu, kini target akhir tahun ini sebesar 409 dapur makan bergizi gratis dari Polri. ""Ini semua kita lakukan untuk mendukung agar program MBG betul-betul bisa terlaksana. Programnya bisa diterima oleh para penerima manfaat mulai dari Ibu-ibu hamil, sampai dengan usia SD, SMP bahkan SMA,"" papar Sigit. (cip) (cip)",Puguh Hariyanto,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/07/28/15/1599077/komitmen-dukung-program-mbg-kapolri-targetkan-bangun-409-sppg-hingga-akhir-tahun-ybn.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1599077/15/komitmen-dukung-program-mbg-kapolri-targetkan-bangun-409-sppg-hingga-akhir-tahun-1753711638?showpage=all,4e48a7f10c834433981db784919e49f2d580b81769af57428c4251b59cebb70a,2025-11-13 22:06:27.325 2101,tempo,mbg,2025-10-01 17:52:50,Beda Pernyataan Kementerian Pendidikan dan BGN soal Insentif Guru Pelaksana MBG,"KEPALA Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana menyampaikan aturan soal insentif untuk guru pelaksana program makan bergizi gratis (MBG) di sekolah sudah final. Aturan tersebut sudah tertuang dalam Surat Edaran BGN Nomor 5 Tahun 2025. Sudah, sudah (final). Sudah ada edarannya, kata Dadan saat ditemui usai rapat kerja bersama Komisi IX DPR di kompleks DPR, Senayan, Jakarta Selatan, Rabu, 1 Oktober 2025. Pilihan editor: Buku Pelajaran yang Ideal untuk Siswa SD Dalam kesempatan itu, Dadan juga mengatakan aturan soal insentif guru itu tidak ada masalah. Kalau itu oke ya. Nanti kepala sekolah yang akan menentukan siapa yang bertugas, ujarnya. Sebelumnya, Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Atip Latipulhayat mengatakan keputusan ihwal pemberian insentif untuk guru belum final. Belum fixed. Tunggu saja, sedang dibahas, kata Atip melalui pesan teks pada Rabu, 1 Oktober 2025. Atip juga mengatakan belum ada pembahasan final soal anggaran siapa yang akan digunakan untuk memberikan insentif kepada guru. ""Belum tahu. Masih dalam pembahasan,"" kata dia. Atip juga mengatakan pembahasan selanjutnya akan diagendakan dalam waktu dekat. BGN telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) No. 5 Tahun 2025 tentang Pemberian Insentif Bagi Guru Penanggung Jawab Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sekolah Penerima Manfaat. SE itu diteken oleh Kepala BGN Dadan Hindayana pada Senin, 29 September 2025 di Jakarta. Tanda tangan Dadan itu disertai cap basah lembaga BGN di sebelahnya. Berikut adalah isi surat edaran BGN yang terdiri dari enam poin: 1. Setiap sekolah yang menjadi penerima manfaat program MBG, melalui arahan kepala sekolah wajib menunjuk 1 (satu) sampai dengan 3 (tiga) orang guru yang akan menjadi penanggung jawab (PIC) dalam distribusi MBG di sekolah. 2. Penugasan guru PIC yang dimaksud harus mengutamakan bagi guru bantu atau honorer yang dilaksanakan dengan sistem rotasi per hari dan diatur oleh kepala sekolah. 3. Sebagai bentuk dukungan kepada setiap guru PIC, maka akan diberikan insentif sebesar Rp 100 ribu sesuai dengan jumlah dari jadwal y ang telah ditentukan. 4. Dana dimaksud dibebankan pada biaya operasional yang berada di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sekolah terkait. 5. Insentif akan diberikan kepada guru PIC setiap 10 hari oleh SPPG terkait. 6. Pelaksanaan dan pertanggungjawaban penggunaan dana agar dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pilihan editor: BGN Ungkap Belum Semua Dapur MBG Punya Sanitasi Air yang Baik","Dinda Shabrina, Imam Hamdi",https://statik.tempo.co/data/2025/09/17/id_1428680/1428680_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/beda-pernyataan-kementerian-pendidikan-dan-bgn-soal-insentif-guru-pelaksana-mbg-2075194,1d5349680cd225d3b23395cfb61fad1087356f40ec326a4835d4ba0a0d27a88d,2025-11-13 22:06:33.041 2102,sindonews,mbg,2025-07-28 16:10:00,"Ratusan Siswa NTT Keracunan MBG, Dasco Desak BGN Segera Turun Tangan","JAKARTA JAKARTA - Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad buka suara merespons keracunan massal ratusan siswa usai mengonsumsi Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis Makan Bergizi Gratis (MBG) di Nusa Tenggara Timur (NTT). Dia meminta Badan Gizi Nasional Badan Gizi Nasional Badan Gizi Nasional (BGN) segera turun tangan lewat cara supervisi lapangannya dalam rangka menindaklanjuti masalah tersebut. ""Kita harapkan bahwa kejadian-kejadian yang seperti itu tidak terulang,"" kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (28/7/2025). Ia menyampaikan bahwa saat ini BGN sudah memiliki sistem baru dalam hal supervisi. Dasco pun meminta sistem tersebut dijalankan. Baca juga: Presiden Prabowo Klaim Program Makan Bergizi Diapresiasi Dunia Presiden Prabowo Klaim Program Makan Bergizi Diapresiasi Dunia ""Ya, kami minta kepada, kan kita lihat bahwa, kita tahu bahwa BGN itu juga mempunyai sistem baru dalam hal supervisi,"" ujarnya. Supervisi itu dilakukan dengan cara menurunkan sejumlah tim ke lapangan. Misalnya untuk mengecek kualitas makanan hingga distribusi MBG. ""Tenaga-tenaga untuk supervisi lapangan, baik untuk mengecek kualitas makanan, distribusi maupun dari sisi pembayaran dari MBG ke dapur,"" pungkasnya. (rca) (rca)",Felldy Asyla Utama,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/07/28/12/1598913/ratusan-siswa-ntt-keracunan-mbg-dasco-desak-bgn-segera-turun-tangan-sep.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1598913/12/ratusan-siswa-ntt-keracunan-mbg-dasco-desak-bgn-segera-turun-tangan-1753693670?showpage=all,4377280aa4f3008c6917ef7540c79e86bce14581668702ba3dbf7cb918798243,2025-11-13 22:06:37.623 2103,sindonews,mbg,2025-07-25 14:34:00,Legislator Golkar Ingatkan Masyarakat Harus Mangayubagyo dalam Program MBG,"JAKARTA JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi Partai Golkar Heru Tjahjono menekankan pentingnya transformasi menyeluruh dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) Makan Bergizi Gratis (MBG) agar manfaatnya optimal dan berkelanjutan. Menurutnya, program MBG memiliki potensi strategis untuk mencetak generasi unggul sekaligus menggerakkan ekonomi lokal. Program ini jangan hanya dipahami sebagai kegiatan memberi makan. Masyarakat harus merasa mangayubagyo ikut serta, merasa memiliki, dan aktif mendukung keberhasilan MBG, ujar Heru, yang juga pernah menjabat Bupati Tulungagung dua periode ini, Jumat (25/7/2025). Dia menilai bahwa MBG adalah investasi jangka panjang bangsa untuk mencetak anak-anak yang sehat, cerdas, dan kompetitif secara global. Karena itu, pelaksanaannya perlu pendekatan menyeluruh mulai dari perencanaan menu berbasis kebutuhan gizi anak, hingga pengawasan distribusi yang ketat. Baca juga: Presiden Prabowo Klaim Program Makan Bergizi Diapresiasi Dunia Presiden Prabowo Klaim Program Makan Bergizi Diapresiasi Dunia Heru juga menanggapi kasus keracunan yang dialami 8 siswa SMPN 8 Kota Kupang setelah mengonsumsi MBG pada Selasa, 22 Juli 2025. Para siswa mengalami gejala mual, sakit perut, dan diare, usai menyantap menu MBG yang terdiri dari lauk rendah, sayur kacang panjang campur wortel, dan pisang. Akibat kejadian ini, kegiatan belajar sempat dihentikan sementara. Merespons hal tersebut, Heru mendorong agar perumusan menu MBG melibatkan ahli gizi secara aktif. Baca juga: MBG Dinilai Permudah Akses Kesejahteraan Gizi Masyarakat MBG Dinilai Permudah Akses Kesejahteraan Gizi Masyarakat Menu harus disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi berdasarkan usia dan tahap tumbuh kembang anak. Diversifikasi juga penting agar anak tidak bosan dan cakupan gizinya lebih luas, ujarnya. Heru juga menekankan pentingnya mengintegrasikan MBG dengan penguatan ekonomi lokal. Jika bahan pangan MBG dipasok dari petani, peternak, dan pelaku UMKM lokal, kita bukan hanya menjamin kesegaran bahan, tetapi juga menciptakan efek ekonomi yang langsung terasa di masyarakat sekitar, ujarnya. Langkah ini, menurut Heru, akan membuka lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan petani dan pelaku UMKM, serta mendorong ketahanan pangan berbasis lokal. Agar manfaat MBG berkelanjutan, Heru mengusulkan agar program ini dibarengi dengan edukasi gizi bagi anak, orang tua, dan komunitas sekolah. Pengetahuan tentang gizi dan pola makan sehat akan membentuk kebiasaan positif sejak dini. Di sisi lain, pengawasan terhadap pelaksanaan program perlu diperkuat. Perlu sistem pengawasan yang kuat dan transparan, dengan melibatkan kementerian dan lembaga seperti Kemenkes, Kemendagri, BPOM, BKKBN, lembaga pendidikan, pemerintah daerah dari tingkat kelurahan hingga provinsi, serta masyarakat, tegasnya. Heru optimis bahwa jika dikelola dengan tepat, MBG dapat menjadi pilar utama pembangunan SDM Indonesia dan instrumen nyata untuk menumbuhkan ekonomi lokal. Ini bukan sekadar memberi makan, melainkan membangun fondasi masa depan bangsa sehat, cerdas, dan berdaya saing, pungkasnya. (cip) (cip)",Rico Afrido Simanjuntak,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/07/25/15/1597573/legislator-golkar-ingatkan-masyarakat-harus-mangayubagyo-dalam-program-mbg-lga.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1597573/15/legislator-golkar-ingatkan-masyarakat-harus-mangayubagyo-dalam-program-mbg-1753427237?showpage=all,61deb8c52ad33b76e37e50190bfd14eb7b8844fcb4de4a6e757faa83635dc043,2025-11-13 22:06:48.003 2104,tempo,mbg,2025-10-01 17:00:00,Suara Ibu Peduli Desak Evaluasi Total Program MBG,"Massa yang tergabung dalam Suara Ibu Peduli Makan Bergizi Gratis menggelar aksi damai soal Makan Bergizi Gratis atauMBG di kawasan Monas, Jakarta, Rabu siang. Mereka menuntut pemerintah untuk mengevaluasi total program MBG. Dalam aksi tersebut, massa turut membawa peralatan dapur dan bekal makanan sehat sebagai simbol pemenuhan gizi anak harus jelas dan aman bukan sekadar seremonial.","TV TEMPO, Zulfikar Epriyadi",https://statik.tempo.co/data/2025/10/01/id_1431927/1431927_720.jpg,https://www.tempo.co/arsip/suara-ibu-peduli-desak-evaluasi-total-program-mbg-2075207,d4c2b9ead697894f26adb4574a07a74d40f851f797c25787d1e65d42dcf007bc,2025-11-13 22:06:54.391 2105,tempo,mbg,2025-10-01 14:55:25,Menteri Budi Gunadi Beberkan Penyebab Keracunan MBG,"MENTERI Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membeberkan temuan kementeriannya ihwal penyebab kasus keracunan yang terjadi kepada ribuan orang usai menyantap menu makan bergizi gratis (MBG). Secara medis, pemicu keracunan ini terbagi menjadi tiga, yaitu akibat bakteri, virus, hingga zat kimia. Pilihan editor: Buku Pelajaran yang Ideal untuk Siswa SD Budi Gunadi mengatakan Kementerian Kesehatan telah melakukan penelitian terhadap seluruh dapur MBG alias satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang tercatat ada kasus keracunan. Penyebabnya secara medis, jadi ada yang bakteri, ada beberapa dari itu virus, ini kimia, ucap Budi dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR, di kompleks DPR, Senayan, Jakarta, pada Rabu, 1 Oktober 2025. Pelacakan penyebab medis dalam kasus keracunan makanan ini penting, menurut Budi. Temuan penyebab keracunan bisa menentukan perawatan seperti apa yang dibutuhkan korban. Ini nanti menentukan treatment-nya seperti apa kalau dia kena, ujar Budi. Kemudian, temuan medis ini bisa membantu melacak sumber atau mengapa keracunan itu terjadi. Karena masing-masing bakteri, virus itu kan berbeda-beda timbulnya, kata dia. Maka dari itu, ia melanjutkan, laboratorium kesehatan di tiap kabupaten/kota harus siap melakukan penelitian mikrobiologis dan toksikologi. Adapun penelitian mikrobiologis untuk bakteri dan virus, sedangkan penelitian toksikologi untuk zat kimia. Metode yang paling baik digunakan untuk penelitian mikrobiologis adalah polymerase chain reaction (PCR). Karena langsung ketahuan jenis bakteri dan kumannya apa, ini reagen-nya kami persiapkan untuk bisa mendeteksi bakteri dan virus karena ini yang paling banyak terjadi, ujar Budi. Berdasarkan data yang dipaparkan, Kementerian Kesehatan menemukan delapan bakteri penyebab keracunan MBG. Bakteri itu adalah salmonella, escherichia coli, bacillus cereus, staphylococcus aureus, clostridium perfringens, listeria monocytogenes, campylobacter jejuni, dan shigella. Lalu, Kementerian juga menemukan dua virus, yakni norovirus/rotavirus, dan hepatitis A virus. Sementara penyebab keracunan dari zat kimia ialah nitrit dan scombrotoxin (histamine). Badan Gizi Nasional atau BGN mencatat ada 6.517 orang penerima manfaat MBG yang mengalami keracunan. Data ini dicatat sejak proyek MBG diluncurkan pada Januari 2025 hingga 30 September 2025. BGN memetakan kasus keracunan MBG dalam tiga wilayah, yakni wilayah I yang mencakup Sumatera, wilayah II di Pulau Jawa, dan III di Indonesia Timur. Kepala BGN Dadan Hindayana menyebutkan korban kasus keracunan di wilayah I tercatat sejumlah 1.307 orang. Dalam presentasi yang ditayangkan dalam rapat, BGN mencatat di wilayah II sebanyak 4.147 korban. Wilayah II ini sudah bertambah, tidak lagi 4.147, ditambah dengan Garut, mungkin 60 orang, kemudian wilayah III ada 1.003 orang, ucap Dadan dalam rapat kerja yang sama. Ia berujar bahwa temuan kasus keracunan meningkat pada dua bulan terakhir. Dadan mengatakan ada dapur MBG yang tidak memenuhi standar operasional yang telah ditentukan. ""Kita bisa lihat bahwa kasus kejadian banyak terjadi di dua bulan terakhir dan ini berkaitan dengan berbagai hal dan kita bisa identifikasi bahwa kejadian itu rata-rata karena SOP yang yang ditetapkan tidak dipatuhi dengan saksama,"" kata Dadan. Pilihan editor: BGN Ungkap Belum Semua Dapur MBG Punya Sanitasi Air yang Baik","Ervana Trikarinaputri, Imam Hamdi",https://statik.tempo.co/data/2025/09/25/id_1430371/1430371_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/menteri-budi-gunadi-beberkan-penyebab-keracunan-mbg-2075119,997939e49b91f6ab2d197ec7ec848978dbc4556c2ea5d5674d5844552fe8658a,2025-11-13 22:07:15.740 2106,tempo,mbg,2025-10-01 06:06:00,"Singgung Semangka MBG Setipis Kartu ATM, Ombudsman Ungkap Modus Permainan Bahan Baku","ANGGOTA Ombudsman Yeka Hendra Fatika menyoroti menu makan bergizi gratis yang kerap menyajikan hidangan di bawah standar porsi yang berlaku. Ia menyinggung sajian semangka MBG yang diiris nyaris setipis kartu anjungan tunai mandiri atau ATM yang pernah viral di media sosial beberapa waktu lalu. Menurut Yeka, semangka yang diiris tipis-tipis tersebut menggambarkan satu di antara sekian banyak permainan dalam pengadaan bahan baku untuk program MBG. ""Faktanya banyak beredar, misalnya menu untuk swpuluh ribu rupiah per porsi tapi buahnya (semangka) tipis banget, seperti tisu wer-ewer gitu, kata Yeka ketika ditemui usai konferensi pers Hasil Kajian Cepat Pencegahan Maladministrasi dalam Program MBG di Jakarta, Selasa, 30 September 2025. Secara sistem, Yeka menilai anggaran program MBG relatif sulit dikorupsi. Alasannya, anggaran yang digunakan langsung ditransfer Kementerian Keuangan ke virtual account masing-masing Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Meski begitu, kata Yeka, celah penyelewengan anggaran MBG justru terletak pada proses pengadaan bahan baku. Salah satu modus yang bisa digunakan ialah dengan memalsukan catatan harga pembelanjaan. Menurut Yeka, bukti pembelian seperti bon atau kuitansi tidak bisa menjamin kebenaran harga yang tercatat. Misalnya, harga telur di pasar Rp 30.000 per kilogram. Kalau SPPG belanja ke pasar, ya harusnya beli dengan harga segitu. Pertanyaan saya, siapa yang bisa menjamin bahwa dia benar-benar beli dengan harga Rp 30.000? kata Yeka. Menurut Yeka, anggaran Rp 10 ribu untuk satu porsi sebetulnya sudah cukup untuk menghidangkan makanan yang layak dan bergizi. Namun, anggaran itu akan sangat kurang jika dipangkas kembali meski hanya sedikit. Yeka meyakini penyediaan makanan di bawah Rp 10 ribu dapat langsung terlihat dari jenis menu maupun pemorsian yang tidak sesuai standar. Apalagi kalau sudah semangka dipotong kecil-kecil begitu, ya itu jelas permainan bahan baku, kata dia. Yeka melihat modus penyimpangan ini muncul karena lemahnya pengawasan oleh pemerintah. Karena itu, Ombudsman menyarankan pemerintah agar lebih serius membangun sistem pengawasan dan memastikan transparansi pengadaan bahan baku. Menurut Yeka, pengawasan yang ketat dalam program prioritas Presiden Prabowo Subianto ini merupakan sebuah keniscayaan. ""Cuma sayangnya, di program-program seperti ini, pemerintah masih kurang aware terhadap pentingnya infrastruktur pengawasan, kata dia. Selain modus permainan bahan baku, Ombudsman menemukan 4 potensi pelanggaran maladministrasi dalam pelaksanaan program MBG. Yaitu, penundaan penyelesaian masalah yang berlarut, diskriminasi dalam persaingan usaha MBG, lemahnya kompetensi dapur dalam menerapkan standar operasional dan prosedur (SOP), dan penyimpangan prosedur. Belakangan, program MBG menjadi sorotan karena meningkatnya jumlah keracunan makanan MBG. Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat setidaknya ada 8.000 orang yang mengalami keracunan MBG. Merespons hal tersebut, Badan Gizi Nasional menghentikan sementara 56 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang bermasalah. BGN juga tengah menyusun tim untuk menginvestigasi penyebab keracunan. Pilihan Editor: Kok Bisa Ribuan Dapur MBG Beroperasi tanpa Sertifikat Higiene","Dede Leni Mardianti, Ninis Chairunnisa",https://statik.tempo.co/data/2025/08/27/id_1423953/1423953_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/singgung-semangka-mbg-setipis-kartu-atm-ombudsman-ungkap-modus-permainan-bahan-baku-2074924,a7e9ad4e23e3a7153fe5780a2d189eec79441b49270cbb662e7aa2d8af2db9d9,2025-11-13 22:08:32.395 2156,tempo,mbg,2025-09-27 10:00:00,Modal Kabur Keluar Negeri dengan Deras,"ARUS deras pelarian modal atau capital outflow dari Indonesia sedang berlangsung. Konsekuensinya, kurs rupiah terus melemah. Kondisi itu terasa sejak penggantian Menteri Keuangan pada akhir Agustus 2025 dan kian kencang seusai pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2026 pekan lalu.","Yopie Hidayat, Fery Firmansyah",https://images-tm.tempo.co/all/2025/09/27/896510/896510_1200.jpg,https://www.tempo.co/ekonomi/modal-kabur-keluar-negeri-dengan-deras--2073829,02c431d395e870de53ad3ce73a9b0e5ad60baa0989c5febfcd21cdf715ee9ee4,2025-11-13 22:17:47.981 2107,sindonews,mbg,2025-07-23 21:05:00,"Harlah ke 27 PKB, Cak Imin Sebut MBG Jadi Solusi Generasi Muda","JAKARTA JAKARTA - Ketua Umum PKB Abdullah Muhammad Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menyatakan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, Indonesia bakal menjadi istiqamah. Program Makan Bergizi Gratis (MBG) misalnya, menjadi solusi langsung bagi seluruh generasi muda bangsa Indonesia. ""MBG misalnya, sangat dibutuhkan sebagai bagian dari solusi langsung yang bisa dinikmati seluruh generasi muda bangsa agar tumbuh dan menjadi generasi kuat dan sehat,"" ujar Cak Imin dalam sambutannya saat Harlah ke-27 PKB Harlah ke-27 PKB di JCC, Jakarta, Rabu (23/7/2025). Baca juga: Prabowo, Gibran, dan Puan Hadiri Peringatan Harlah ke-27 PKB Prabowo, Gibran, dan Puan Hadiri Peringatan Harlah ke-27 PKB Menurutnya, sejak Presiden Prabowo dilantik, diyakini Indonesia bakal menjadi istiqamah sesuai ideologi dan cita-cita pendirian bangsa. Dalam kebijakan awal saja, Presiden Prabowo telah membuat langkah yang menjadi solusi bagi seluruh generasi muda bangsa Indonesia. ""Sejak pak Presiden dilantik, hari ini kita menangkap dan meyakini Insyaallah di bawah kepemimpinan pak Presiden Prabowo Indonesia akan istiqamah sesuai ideologi dan cita-cita pendirian bangsa. Kami menyaksikan dan merasakan kebijakan-kebijakan awal yang dilakukan pak Presiden adalah langkah-langkah terobosan yang mendorong percepatan bagi terwujudnya cita-cita pembangunan kita,"" tuturnya. Dia menambahkan, dengan kepemimpinan Presiden Prabowo dalam membangun bangsa, bangsa Indonesia bakal menjadi lebih istiqamah, lebih konsisten. Di tengah tarik menarik gagasan pembangunan yang tak menentu ini. Baca juga: Pimpinan MPR Temui Prabowo di Istana, Bahas Persiapan Sidang Tahunan Pimpinan MPR Temui Prabowo di Istana, Bahas Persiapan Sidang Tahunan Tak lupa, dia pun bersyukur dan berterima kasih pada semua pihak yang telah hadir, baik dari partai politik, tokoh, dan pejabat. Khususnya, terhadap Presiden Prabowo Subianto yang telah datang ke Harlah PKB tersebut. ""Seluruh perwakilan partai yang hadir yang saya muliakan dan banggakan. Kami semua keluarga besar PKB amat sangat bersyukur kehadiran Allah SWT. Pertama hari ini 23 Juni 2025 tepat 27 tahun usia PKB. Bersyukur terima kasih penghargaan yang tinggi, rasa hormat diiringi doa semoga Allah memberikan limpahan rahmat keberkahan atas kehadiran pak Presiden, pak Wakil Presiden, para Menteri, Ketum, para Kyai yang telah hadir, ini merupakan kebahagiaan luar biasa,"" ujarnya. (shf) (shf)",Ari Sandita Murti,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/07/23/12/1596819/harlah-ke-27-pkb-cak-imin-sebut-mbg-jadi-solusi-generasi-muda-ibs.jpg,https://nasional.sindonews.com/read/1596819/12/harlah-ke-27-pkb-cak-imin-sebut-mbg-jadi-solusi-generasi-muda-1753279643?showpage=all,34ba86c087eaa45896fdccf4533f3952a87a1c419463618b2451963e192b7edd,2025-11-13 22:06:58.845 2108,tempo,mbg,2025-10-01 15:15:12,Surat Edaran BGN: Guru Penanggung Jawab MBG Dapat Insentif Rp 100 Ribu,"BADAN Gizi Nasional (BGN) menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 5 Tahun 2025 tentang Pemberian Insentif Bagi Guru Penanggung Jawab Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sekolah Penerima Manfaat. Surat itu diteken Kepala BGN Dadan Hindayana pada Senin, 29 September 2025. Tanda tangan Dadan itu disertai cap basah lembaga BGN di sebelahnya. Berdasarkan dokumen surat edaran yang diterima Tempo, poin-poin surat edaran tersebut berupa latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup, dasar, isi surat edaran, dan penutup. Latar belakang dibuatnya surat edaran itu karena guru dinilai berperan penting dalam pelaksanaan program MBG. Sebagai pendamping utama siswa, guru berperan strategis dalam memastikan program berjalan sesuai tujuan, sekaligus menanamkan pemahaman tentang pentingnya pola makan sehat dan perilaku hidup bersih, demikian tertulis dalam surat edaran yang dikutip pada Rabu, 1 Oktober 2025. Sebagai apresiasi atas tambahan tugas dan tanggung jawab dalam program MBG, guru akan diberikan insentif. Pemberian insentif ini bukan sekadar kompensasi finansial, melainkan bentuk pengakuan atas dedikasi dan kontribusi guru dalam mendukung keberhasilan program, tulis surat edaran tersebut. Ihwal ruang lingkup, Surat Edaran BGN Nomor 5 Tahun 2025 itu ditujukan bagi seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG yang telah beroperasi di Indonesia untuk digunakan sebagai acuan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program MBG. Disebutkan pula, surat edaran ditujukan untuk seluruh staf dan jajaran dalam perumusan kebijakan, pengelolaan program, serta pengawasan pelaksanaan MBG di tingkat pusat maupun daerah. Selain itu, surat edaran tersebut juga ditujukan untuk seluruh mitra yang bekerja sama dengan BGN untuk menjalankan program MBG. Dasar hukum yang digunakan surat edaran tersebut adalah Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 83 Tahun 2024 tentang BGN; Peraturan Menteri Keuangan (Permenkeu) Nomor 132/PMK.05/2021 tentang Mekanismen Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga; dan Peraturan BGN Nomor 1 Tahun 2024 tentang Organisasi Tata Kerja Badan Gizi Nasional. Isi surat edaran tersebut terdiri atas enam poin: 1. Setiap sekolah yang menjadi penerima manfaat program MBG, melalui arahan kepala sekolah wajib menunjuk 1 (satu) sampai dengan 3 (tiga) orang guru yang akan menjadi penanggung jawab (PIC) dalam distribusi MBG di sekolah. 2. Penugasan guru PIC yang dimaksud harus mengutamakan bagi guru bantu atau honorer yang dilaksanakan dengan sistem rotasi per hari dan diatur oleh kepala sekolah. 3. Sebagai bentuk dukungan kepada setiap guru PIC, insentif sebesar Rp 100.000 (seratus ribu rupiah) akan diberikan sesuai jumlah dari jadwal yang telah ditentukan. 4. Dana dimaksud dibebankan pada biaya operasional yang berada di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sekolah terkait. 5. Insentif akan diberikan kepada guru PIC setiap 10 hari oleh SPPG terkait. 6. Pelaksanaan dan pertanggungjawaban penggunaan dana agar dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Pilihan Editor:","Dinda Shabrina, Sukma N Loppies",https://statik.tempo.co/data/2025/09/25/id_1430639/1430639_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/surat-edaran-bgn-guru-penanggung-jawab-mbg-dapat-insentif-rp-100-ribu-2075131,72ecd5a21a0f51fb5086ed26c5cbd2369f6a393046ac55bbad29e0dfc05542e0,2025-11-13 22:07:05.059 2109,sindonews,mbg,2025-07-17 08:45:00,MBG Dinilai Permudah Akses Kesejahteraan Gizi Masyarakat,"LAMPUNG LAMPUNG - Anggota Komisi IX DPR Ratna Juwita Sari menyambut baik langkah pemerintah dalam menyediakan makanan bergizi bagi masyarakat, terutama untuk mendukung kelompok anak-anak, lansia, dan ibu hamil. Langkah ini dinilai dapat meningkatkan kesejahteraan gizi masyarakat. ""Ini adalah bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap pentingnya kesejahteraan gizi masyarakat yang selama ini masih terbatas aksesnya,"" kata Ratna Juwita dalam sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Balai Keratun, Pemprov Lampung dikutip dari keterangannya, Kamis (17/7/2025). Sosialisasi diikuti ratusan warga. Ia mengatakan, MBG merupakan salah satu program prioritas yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam upaya memperkuat ketahanan gizi nasional sekaligus mendukung swasembada pangan. Pelaksanaannya dikoordinasikan langsung oleh Badan Ketahanan Gizi (BGN) untuk memastikan efektivitas dan keberlanjutannya. Program ini tidak hanya menyasar para ibu sebagai pihak yang berperan langsung dalam penyediaan makanan bergizi, tetapi juga membuka peluang bagi anak-anak muda yang belum bekerja untuk terlibat langsung sebagai bagian dari tim dapur MBG. Sementara itu, Analis Kebijakan Ahli Madya/Pejabat Pengadaan Staf Pim Waka BGN, Ari Yulianto menjelaskan, program MBG memberikan dampak positif bagi para pelaku usaha lokal mulai dari pedagang, petani, peternak, hingga pemilik kedai yang bisa berperan sebagai pemasok bahan pangan bagi dapur MBG. ""Dengan begitu berarti program MBG akan menggerakan roda perekonomian tidak hanya bergerak di tingkat pusat, tetapi juga berputar hingga ke pelosok daerah,"" katanya. Menurut Ari, program MBG bukan hanya menjawab kebutuhan gizi masyarakat, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi lokal, memperkuat ketahanan pangan, dan memperluas kesempatan kerja di berbagai lapisan masyarakat. (abd) (abd)",Abdul Malik Mubarok,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/07/17/174/1593825/mbg-dinilai-permudah-akses-kesejahteraan-gizi-masyarakat-qcm.jpeg,https://daerah.sindonews.com/read/1593825/174/mbg-dinilai-permudah-akses-kesejahteraan-gizi-masyarakat-1752714471?showpage=all,fe07936156caf7a29c91c8b7c3ec62fe9319024bd0b38b6f718145712a655c72,2025-11-13 22:07:09.674 2110,sindonews,mbg,2025-07-16 14:04:00,Universitas Cenderawasih Jadi Pusat Unggulan Program MBG di Papua,"JAYAPURA JAYAPURA - Penetapan Universitas Cenderawasih (Uncen) sebagai Regional Centre of Excellence (RCOE) untuk Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Tanah Papua membawa angin segar bagi percepatan pembangunan manusia di kawasan timur Indonesia. Keputusan pemerintah ini menjadi penanda bahwa pendekatan berbasis pengetahuan lokal, riset, dan kolaborasi lintas sektor menjadi strategi utama pemerintah dalam memperluas jangkauan dan efektivitas MBG di Papua. Pelaksana Tugas Staf Ahli Gubernur Papua Bidang Pengembangan Masyarakat dan Budaya, Matias Mano menilai langkah ini sangat tepat dan strategis. Penunjukan Uncen sebagai pusat unggulan program MBG merupakan momentum strategis untuk mendorong pelibatan lokal yang lebih masif, kata Matias. Baca juga: Makan Bergizi Gratis Cita-Cita Lama Presiden Prabowo Makan Bergizi Gratis Cita-Cita Lama Presiden Prabowo Ia menambahkan bahwa MBG tidak sekadar mendistribusikan makanan, melainkan menjadi bentuk investasi sosial jangka panjang demi masa depan generasi Papua. Pihaknya siap mendukung upaya ini, termasuk dalam penguatan kapasitas SDM di lapangan dan perluasan jejaring kolaborasi di tingkat distrik dan kampung. Program MBG bukan hanya tentang makanan, tapi juga tentang masa depan anak-anak Papua, tegasnya, Rabu (16/7/2025). Baca juga: Kapolri Tunjuk 4 Dirlantas Baru pada Juni 2025, Ini Nama-namanya Kapolri Tunjuk 4 Dirlantas Baru pada Juni 2025, Ini Nama-namanya Pembina Yayasan Kencana Papua Nusantara Petrus Thokiman menilai upaya distribusi MBG sudah berjalan baik, namun masih terbuka peluang untuk memperluas jangkauan ke daerah pelosok guna menjangkau wilayah perbukitan dan pesisir terpencil. Pendirian dapur satelit di daerah seperti Fakfak menjadi langkah lanjut pemerintah yang sangat strategis agar MBG lebih merata dan menjangkau seluruh anak-anak Papua, ujar Petrus. Petrus menilai pemberdayaan masyarakat lokal perlu menjadi bagian dari sistem ini. Pangan lokal dari kebun warga seperti sagu, ubi, keladi, dan sayuran perlu diintegrasikan dalam menu harian. Pangan lokal seperti sagu, keladi, dan sayuran sudah mulai masuk dalam menu MBG dan perlu terus diperluas agar mencerminkan budaya dan memperkuat ekonomi masyarakat, pungkas Petrus. Sebagai pusat keunggulan, Uncen dapat memainkan peran strategis dalam merancang modul pelatihan, riset intervensi berbasis lokal, dan sistem monitoring yang presisi. Dengan dukungan mitra pembangunan seperti Australia, China, dan Jepang, Papua bisa membangun sistem pangan yang berdaya tahan dan berkelanjutan. Langkah ini bukan sekadar kebijakan jangka pendek, melainkan pijakan penting menuju keadilan gizi yang inklusif. Masa depan Papua harus dimulai dari pemenuhan gizi anak-anaknya. Ketika piring makan mereka penuh gizi, maka masa depan mereka pun penuh harapan. (cip) (cip)",Sucipto,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/07/16/174/1593513/universitas-cenderawasih-jadi-pusat-unggulan-program-mbg-di-papua-bea.jpg,https://daerah.sindonews.com/read/1593513/174/universitas-cenderawasih-jadi-pusat-unggulan-program-mbg-di-papua-1752649649?showpage=all,0abc4739d6fac2322fbf36a4732896ae3b0f2c46f71e7d82c26482721895215d,2025-11-13 22:07:20.502 2111,tempo,mbg,2025-10-01 14:53:17,Dinas Kesehatan Kota Bekasi Terima Laporan Ada Ulat di Menu MBG,"Dinas Kesehatan Kota Bekasi menerima satu laporan soal adanya temuan ulat di menu makan bergizi gratis (MBG) di salah satu sekolah yang ada di Kota Bekasi Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi drh Satia Sriwijayanti mengatakan, ulat itu ditemukan dalam sayur mentah. ""Kami juga laporan ada sekolah yang bilang ada ulatnya di makanan. Memang dari sayur mentah ulat itu yang keluar, tapi bukan belatung,"" kata Satia saat diwawancara di Plaza Pemerintah Kota Bekasi, Rabu, 1 Oktober 2025. Satia menuturkan, ulat itu ditemukan di sayur selada yang hendak di makan oleh salah satu siswa. Setelah laporan itu mereka terima, pihak sekolah lalu mengganti nampan atau food tray MBG yang baru. Pihak Dinkes yang menerima laporan tersebut kemudian datang dan langsung segera mengevaluasi menu yang diberikan kepada siswa. ""Jadi, langsung kami tindaklanjuti dan kami survei ke sana. Mungkin memang dari sayur mentah ulat itu yang keluar, bukan belatung. Jadi, setiap kejadian kami anggap sebagai bahan evaluasi,"" jelas dia. Meski memberitahu ada satu kasus soal temuan ulat di menu MBG, namun Satia tidak membeberkan soal kapan dan di mana sekolah tersebut. ""Lokasi rahasia. Tapi artinya kami langsung tindaklanjuti dan hari berikutnya sudah tidak ditemukan,"" pungkas dia. Pilihan Editor: Solusi Hukum Bagi Korban Keracunan Makan Bergizi Gratis","Adi Warsono, Iqbal Muhtarom",https://statik.tempo.co/data/2025/09/29/id_1431331/1431331_720.jpg,https://www.tempo.co/hukum/dinas-kesehatan-kota-bekasi-terima-laporan-ada-ulat-di-menu-mbg-2075116,44e5ef3953145826d8fad2cf7338409327b3270d50547511c00d802da13baa7e,2025-11-13 22:07:26.498 2112,tempo,mbg,2025-09-30 09:11:02,"SD Muhammadiyah 1 Solo Ogah Terima MBG, Ini Alasannya","PELAKSANAAN makan bergizi gratis (MBG) di Sekolah Dasar Muhammadiyah 1 Solo, Jawa Tengah, yang sedianya dimulai Senin, 29 September 2025, ditunda menyusul adanya keberatan dari pihak sekolah dan orang tua siswa. Alasannya, mereka tidak ingin operasional kantin sekolah atau dapur sehat yang selama ini sudah berjalan sekitar 10 tahun di sekolah tersebut harus ditutup akibat proyek MBG. Pilihan Editor: Kok Bisa Ribuan Dapur MBG Beroperasi tanpa Sertifikat Higiene Kepala SD Muhammadiyah 1 Solo Sri Sayekti membenarkan sekolahnya memang menjadi sasaran proyek MBG. Pada dua pekan lalu, kata dia, pengelola salah satu satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) datang ke sekolah untuk mendata jumlah siswa. ""Rencana seharusnya memang hari ini kami sudah menerima MBG. Namun saya memohon izin terkait pelaksanaannya agar bisa dikelola sendiri oleh sekolah. Saya juga masih harus berkoordinasi terlebih dulu dengan sejumlah pihak. Ini juga kaitannya dengan operaasional dapur sehat yang selama ini sudah berjalan selama sepuluh tahun di sekolah ini,"" ungkap dia pada Senin, 29 September 2025. Sayekti mengatakan keberadaan dapur sehat di SD Muhammadiyah 1, termasuk nasib para krunya menjadi pertimbangannya. Sebab bila nanti MBG dilaksanakan, maka ada kemungkinan dapur itu akan ditiadakan. ""Kemudian saya juga punya tenaga-tenaga yang selama ini sudah bekerja dengan kami selama sepuluh tahun yang tentunya setelah ini, saya harus memikirkan beliau-beliau akan saya arahkan ke mana. Karena kalau sudah MBG, praktis dapur tidak akan beroperasi lagi,"" ungkapnya. Sayekti mengatakan pada prinsipnya sekolah itu mendukung program pemerintah pusat. Namun, dia berharap program pemerintah bisa dikolaborasikan dengan program yang sebelumnya telah diimplementasikan di sekolah. Saat ini, ia mengatakan SD Muhammadiyah 1 memiliki program kantin atau dapur sekolah yang mendukung proses pembelajaran di sekolah tersebut. ""Secara prinsip kami pastikan kami mendukung program-program pemerintah pusat. Hanya SD Muhammadiyah 1 berharap program-program pemerintah ini bisa dikolaborasikan dengan program-program SD Muhammadiyah 1 Surakarta,"" katanya. Jika mendengar pendapat para orang tua siswa, Sayekti mengungkapkan banyak yang tidak menginginkan dapur sehat sekolah tidak ditutup. Menurut dia, banyak orang tua siswa yang juga menolak MBG lantaran merasa khawatir dengan banyaknya kasus keracunan akibat MBG di beberapa daerah di Indonesia. ""Menolaknya bukan karena program ini, tidak. Tapi karena kekhawatiran, kecemasan, ketakutan, dengan beberapa kasus (keracunan MBG) yang terjadi. Ya siapapun orang tua pasti akan takut ketika mendapati anak-anaknya dari rumah sehat kemudian pulang dalam kondisi yang sakit,"" ungkap dia. Ditanya kemungkinan jika sekolah mendirikan SPPG untuk mengelola MBG, Sayekti mengatakan pihaknya tidak bisa langsung memutuskan sendiri. Dalam hal ini, pihaknya harus berkoordinasi dengan Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Solo. ""Untuk jadi SPPG sendiri, kalau itu harus seizin PDM, karena sekolah ini sekolah milik Muhammadiyah. Saya tidak punya kewenangan menentukan apakah sekolah ini akan jadi SPPG atau tidak,"" katanya. Ia mengaku belum mengetahui apakah nantinya MBG akan dilaksanakan di sekolah itu atau kapan MBG di sekolah itu akan dimulai. Pihaknya masih menunggu perkembangan dan kebijakan berikutnya dari Disdik Solo dan pemerintah. ""Yang jelas untuk saat ini MBG di SD Muhammadiyah 1 ini ditunda. MBG sementara ini didistribusikan untuk sekolah lain dulu. Kapan pelaksanaannya, menunggu arahan selanjutnya,"" katanya. Sementara itu, sejumlah orang tua siswa SD Muhammadiyah 1 Solo mengungkapkan kekhawatiran mereka karena beberapa kasus keracunan MBG di sejumlah daerah. Mereka mendukung pihak sekolah untuk tetap mengelola sendiri pemenuhan gizi pada anak-anak mereka dengan operasional dapur sehat yang selama ini sudah berjalan. Orang tua siswa, Cici, mengatakan sejauh ini sekolah itu sudah mempunyai kantin sehat yang sudah terbukti terjamin dan higienis dalam mengelola makanan untuk para siswa. ""Sudah ada kantin sehat yang juga sudah higienis dan terjamin,"" ungkap Cici. Menurut Cici, beberapa kasus keracunan akibat MBG tak urung membuat orang tua khawatir dan cemas. Pihaknya mendukung apabila sekolah yang menjadi SPPG. ""Ya kami berharap pemerintah memberikan kebijakan misal SD Muhammadiyah 1 mengelola dapurnya,"" katanya.","Septia Ryanthie, Devy Ernis",https://statik.tempo.co/data/2025/09/29/id_1431329/1431329_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/sd-muhammadiyah-1-solo-ogah-terima-mbg-ini-alasannya-2074635,4144d778e828b24c91b7a4150580eb01c86b49a08619aae2b2cf8b8198f114bc,2025-11-13 22:09:38.444 2157,tempo,mbg,2025-09-28 13:03:00,Deretan Kasus Makan Bergizi Gratis yang Berujung Tuntutan Penghentian Program,"DESAKAN masyarakat agar pemerintah menghentikan program makan bergizi gratis (MBG) semakin menguat. Hal ini di antaranya seiring dengan terus bermunculannya kasus keracunan makanan pada program prioritas Presiden Prabowo Subianto tersebut. Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) sebelumnya mencatat data keracunan menu MBG sebanyak 5.360 orang. Sementara itu, Badan Gizi Nasional, Kementerian Kesehatan, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan menyatakan memiliki data berbeda, tetapi jumlah korban keracunan makan bergizi gratis secara keseluruhan berada di kisaran lima ribu orang. Berikut ini adalah sejumlah kasus dan permasalahan dalam tata kelola program MBG yang dirangkum oleh Tempo. Pada pekan keempat September 2025, program makan bergizi gratis kembali memakan korban keracunan terhadap 20 murid dan guru di Sekolah Dasar Negeri 12 Benua Kayong, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Selain menimbulkan keracunan, sajian MBG di sekolah tersebut diduga menggunakan ikan hiu sebagai menu makanan. Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang mengatakan lembaganya belum dapat memastikan penyebab keracunan di Ketapang. Ia berdalih pemilihan ikan hiu sebagai menu makanan merujuk pada anjuran agar menyediakan makanan sesuai dengan kearifan lokal masing-masing daerah. Pemerintah Kabupaten Bandung Barat mencatat sudah ada sebanyak 1.309 orang menjadi korban keracunan massal usai mengonsumsi makanan dari program makan bergizi gratis. Hingga hari kelima pascakejadian, Jumat, 26 September 2025, terdapat 65 orang jumlah pasien yang masih dirawat. Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana mengakui ada anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang menjadi mitra program makan bergizi gratis atau MBG. Mereka memiliki dapur atau satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang bertugas untuk memasak makanan. Namun, Dadan mengaku ia baru mengetahui hal itu belakangan setelah dapur-dapur tersebut terverifikasi dan beroperasional. ""Memang setelah kegiatan berjalan, kami melihat ada beberapa pemilik yang kami identifikasi seperti orang orang yang memang sudah kami kenal,"" kata Dadan Hindayana dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta, pada Senin, 22 September 2025. Wakil Kepala Badan Gizi Nasional Nanik S. Deyang menangis meminta maaf atas keracunan yang diderita ribuan anak sekolah di sejumlah daerah dalam program makan bergizi gratis. Nanik mengakui kasus keracunan merupakan tanggung jawab lembaganya dan berjanji melakukan perbaikan secara total. Jadi sekali lagi, kepada anak-anak saya yang tercinta di seluruh Indonesia dan juga para orang tua, saya mohon maaf atas nama BGN, dan berjanji tidak akan lagi terjadi, ujarnya sambil terisak saat konferensi pers di kantor BGN, Jakarta, Jumat, 26 September 2025. Pilihan Editor: Kepala BGN: Kami Lalai, karena Itu Mohon Maaf","Alfitria Nefi P, RR Ariyani",https://statik.tempo.co/data/2025/09/25/id_1430372/1430372_720.jpg,https://www.tempo.co/ekonomi/deretan-kasus-makan-bergizi-gratis-yang-berujung-tuntutan-penghentian-program-2074102,ed4e7f01b5eb8503db376475418a23ffd39d59162d092d1275fb727061fc590e,2025-11-13 22:15:35.492 2158,tempo,mbg,2025-09-28 11:52:00,BGN Buka Kanal Aduan MBG Lewat Dua Nomor ini,"BADAN Gizi Nasional (BGN) membuat kanal aduan khusus yang menampung laporan, keluhan hingga masukan masyarakat terhadap program makan bergizi gratis (MBG). Pelaksanaan MBG mendapat banyak sorotan belakangan ini dengan tingginya angka keracunan yang dialami sasaran program. Kepala Biro Hukum dan Humas BGN Khairul Hidayati mengatakan pihaknya menyediakan saluran pengaduan lewat dua nomor yang bisa dihubungi masyarakat. ""Untuk memudahkan, kami menyediakan dua nomor yang bisa dihubungi, yakni 088293800268 (operator 1) dan 088293800376 (operator 2),"" kata dia, Ahad, 28 September 2025. Hidayati mengatakan kanal aduan tersebut mulai melayani aduan setiap Senin-Jumat, pada pukul 09.00-22.00 WIB. Setiap laporan akan diverifikasi dan ditindaklanjuti sesuai mekanisme yang berlaku Selain menerima aduan, saluran tersebut berfungsi sebagai pusat informasi. Masyarakat dapat menghubungi nomor tersebut untuk menanyakan teknis program, distribusi pangan maupun standar kualitas yang diterapkan dalam MBG. Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang sebelumnya menyatqkan BGN akan membuka kanal aduan khusus untuk MBG. Kanal itu bisa menjadi saluran bagi masyarakat untuk menyampaikan laporan, keluhan hingga masukan terkait MBG. Di luar itu, Nanik mengatakan BGN juga memiliki akun media sosial resmi yang juga terbuka untuk pesan-pesan aduan dari masyarakat. ""Di media sosial kami terbuka. Jadi, kalau masyarakat ingin DM (direct message), kemudian melaporkan melalui media sosial, itu kami langsung respons,"" ujarnya, Jumat, 26 September 2025. Lewat laman lapor.go.id, masyarakat dapat menyampaikan aduan, aspirasi, dan permintaan aspirasi. Ada formulir yang harus diisi, terutama untuk judul laporan, isi laporan, tanggal kejadian, lokasi kejadian, dan kategori laporan. Pengirim laporan juga tidak perlu khawatir mengenai kerahasiaan identitas mereka, karena ada opsi anonim dan rahasia. Selepas itu, pelapor dapat juga melampirkan berbagai dokumen sebagai pendukung laporan mereka. Nanik juga menjanjikan sesi jumpa pers berkala, yaitu sepekan sekali dengan wartawan untuk memberikan informasi-informasi terbaru mengenai MBG. Sesi itu, menurut dia, juga memberikan kesempatan bagi para awak media untuk mendapatkan penjelasan dari BGN jika ada insiden-insiden keracunan beserta tindak lanjutnya. Nanik memastikan BGN tidak akan menutup-nutupi insiden apa pun yang ada dalam pelaksanaan MBG. Ia menyatakan lembaganya mengedepankan transparansi dan akuntabilitas dalam pelaksanaan MBG yang merupakan program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Belakangan, program MBG mendapat sorotan setelah angka kasus keracunan makanan yang meningkat. Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat setidaknya ada 6.000 orang mengalami keracunan setelah mengonsumsi MBG. Peristiwa itu pun memunculkan desakan agar program perbaikan gizi itu dihentikan sementara untuk evaluasi. Merespons hal tersebut, Presiden Prabowo Subianto yang baru pulang dari lawatan luar negeri menyatakan akan segara memanggil jajaran BGN. Ia mengatakan kasus keracunan makan bergizi gratis merupakan masalah besar. Ia juga mengakui memang masih ada kekurangan dalam pelaksanaan program MBG. Namun ia mengingatkan agar jangan sampai keracunan MBG dipolitisasi. Tujuan makan bergizi adalah untuk anak-anak kita, yang sering sulit makan. Mungkin kita kita ini makan lumayan, mereka itu makan hanya nasi pakai garam, ujar Prabowo. Ini yang harus kita atasi, untuk memberi makan juta pasti ada hambatan rintangan. Ini kita atasi, kata Prabowo, Sabtu, 27 September 2025. Pilihan Editor: Pangkal Soal Keracunan Massal Makan Bergizi Gratis","Antara, Ninis Chairunnisa",https://statik.tempo.co/data/2025/09/26/id_1430868/1430868_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/bgn-buka-kanal-aduan-mbg-lewat-dua-nomor-ini-2074096,64ce7bae31a8649cd71ec5adb4f476073eae2f93bb1466a3823d0bca7a7609bf,2025-11-13 22:15:46.862 2113,sindonews,mbg,2025-07-15 22:53:00,Anggota DPR Sebut MBG Sejalan dengan Visi Indonesia 2045,"KAMPAR KAMPAR - Anggota Komisi IX DPR Sahidi menilai program Makan Bergizi Gratis (MBG) sejalan dengan visi Indonesia 2045 yang menargetkan terciptanya generasi emas. Generasi ini akan mampu membawa Indonesia menjadi negara maju dan mempunyai daya saing di masa yang akan datang. Hal ini disampaikan Sahidi dalam sosialisasi Program MBG di Aula Serbaguna Balai Desa Kijang Rejo Jumat (11/7/2025). Selain Sahidin, ikut hadir perwakilan Badan Gizi Nasional (BGN) Puspa Kemala, Camat Tapung Sofiandi, tokoh masyarakat, dan ratusan warga. Menurut Sahidin, tujuan utama program MBG adalah untuk mengurangi angka malnutrisi dan stunting yang masih menjadi permasalahan serius di Indonesia, khususnya pada kelompok rentan. ""Kelompok tersebut meliputi balita, anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui. Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa kebutuhan gizi harian masyarakat, terutama di kalangan anak-anak dan ibu, dapat tercukupi dengan baik sesuai dengan standar Angka Kecukupan Gizi (AKG),"" kata Sahidi dalam keterangannya dikutip, Selasa (15/7/2025). Sementara itu, Puspa Kemala menjelaskan MBG tidak hanya menyasar perbaikan gizi masyarakat, tetapi juga mendorong penguatan ekonomi lokal melalui pembentukan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di berbagai daerah. ""Target kami adalah mendirikan 5.000 SPPG di seluruh Indonesia. Ini bukan hanya tentang makanan sehat, tapi juga membuka peluang kerja hingga 230 ribu lapangan pekerjaan baru, terutama di dapur umum. Selain itu, UMKM, petani, dan pelaku usaha lokal akan dilibatkan dalam rantai pasok, jelas Puspa. Program Makan Bergizi Gratis hadir sebagai solusi konkret terhadap isu kesehatan dan ketahanan pangan, sekaligus sebagai strategi pemerintah dalam membekali generasi muda dengan asupan gizi yang cukup sejak dini. Diharapkan, dengan gizi yang terpenuhi, anak-anak Indonesia akan tumbuh menjadi pribadi yang cerdas, sehat, dan siap bersaing di tingkat nasional maupun global. (abd) (abd)",Abdul Malik Mubarok,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/07/15/174/1593273/anggota-dpr-sebut-mbg-sejalan-dengan-visi-indonesia-2045-inx.jpeg,https://daerah.sindonews.com/read/1593273/174/anggota-dpr-sebut-mbg-sejalan-dengan-visi-indonesia-2045-1752592027?showpage=all,af2d84784a145f79ff343cf5a39c3a70bd90f09ba3936eb2b9cf4c127d5e710a,2025-11-13 22:07:31.210 2114,sindonews,mbg,2025-07-14 22:12:00,Warga Cilacap Diminta Waspadai Penipuan Berkedok Program MBG,"CILACAP CILACAP - Anggota Komisi IX DPR Teti Rohatiningsih mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap penipuan yang mengatasnamakan Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Modusnya oknum organisasi kemasyarakatan (ormas) dan yayasan yang tidak bertanggung jawab menawarkan pengadaan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) secara ilegal. ""Masyarakat diimbau untuk lebih waspada agar tidak tertipu oleh penawaran tersebut serta mengantisipasi segala kemungkinan buruk yang berkaitan dengan pengadaan SPPG,"" kata Teti Rohatiningsih dalam sosialisasi program MBG di Aula Pertemuan Masjid BNA, Cilacap, Minggu (13/7/2025). Kegiatan tema Bersama Mewujudkan Generasi Sehat Indonesia itu dihadiri ratusan warga, Tenaga Ahli Sekretariat Deputi Bidang Promosi dan Kerja Sama Badan Gizi Nasional (BGN) Alwin Supriyadi, dan Kepala SPPG Cilacap Farizal Surno Suwito. Teti menegaskan, pihaknya bersama BGN akan terus mengawasi pelaksanaan Program MBG. ""Kami berkomitmen untuk terus mengevaluasi, mengawasi, dan mendukung pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis agar berjalan dengan baik serta memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat,"" katanya. Di tempat yang sama, Alwin Supriyadi menyampaikan, pemerintah menjamin makanan yang diberikan sudah sesuai dengan standar gizi yang ditetapkan. Menu makanan MBG juga sudah disusun berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) dan standar gizi guna memastikan terpenuhinya kebutuhan gizi secara optimal bagi setiap penerima manfaat. Alwin juga menyoroti aspek ekonomi dari program MBG, di mana tenaga operasional SPPG direkrut dari masyarakat lokal, sehingga turut menciptakan lapangan kerja. Namun, ia memperingatkan adanya laporan penipuan dari oknum yayasan yang memungut biaya dari calon mitra dan mengadakan peluncuran MBG secara sepihak. ""Pendaftaran resmi hanya melalui situs web BGN,"" katanya. Selain memberikan manfaat gizi, program MBG juga membuka peluang kerja bagi masyarakat, khususnya yang tinggal di sekitar SPPG. Tenaga operasional SPPG direkrut dari warga setempat, sehingga kehadiran SPPG tidak hanya meningkatkan status gizi masyarakat, tetapi juga memberikan dampak ekonomi langsung bagi masyarakat sekitar. ""Kami menerima laporan adanya organisasi kemasyarakatan yang mengatasnamakan yayasan dan memungut biaya dari calon mitra untuk kemudian menggelar acara launching MBG secara sepihak,"" imbuh Alwin. Alwin mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap oknum yang menawarkan jasa ilegal dalam pendirian SPPG. Pendaftaran resmi hanya dapat dilakukan melalui situs web BGN. Senada, Kepala SPPG Cilacap Farizal Surno Suwito mengajak masyarakat untuk mulai menanam sayur dan beternak guna mendukung suplai bahan pangan untuk SPPG. Tujuannya tentu saja yakni demi kelancaran program MBG. ""Sebab pada saat ini beberapa wilayah di Cilacap mulai mengalami kekurangan pasokan bahan baku, yang berisiko mengganggu kelancaran operasional dapur,"" kata Farizal. ""Oleh karena itu, partisipasi aktif dari masyarakat sangat diperlukan agar keberlanjutan program tetap terjaga dan manfaatnya dapat dirasakan secara adil dan merata,"" ujarnya. (abd) (abd)",Abdul Malik Mubarok,https://pict.sindonews.net/dyn/850/pena/news/2025/07/14/707/1592791/warga-cilacap-diminta-waspadai-penipuan-berkedok-program-mbg-mla.jpeg,https://daerah.sindonews.com/read/1592791/707/warga-cilacap-diminta-waspadai-penipuan-berkedok-program-mbg-1752505658?showpage=all,12e4feff9d1332a8246d33512f5bbbaadda339bb42fa7eb411a10bdbfa164eac,2025-11-13 22:07:42.078 2115,tempo,mbg,2025-10-01 12:31:08,Dadan Hindayana Bilang Keracunan MBG Disebabkan Dapur Tak Patuhi SOP,"KEPALA Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana membeberkan penyebab kasus keracunan dalam program makan bergizi gratis atau MBG. Menurut Dadan, mayoritas kasus keracunan terjadi karena dapur MBG alias satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) tidak memenuhi prosedur operasional standar yang sudah ditetapkan. Dadan menyampaikan ini dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi IX DPR hari ini, Rabu, 1 Oktober 2025. Ia mulanya menyebut bahwa sejak MBG diluncurkan pada Januari 2025, BGN mencatat ada 75 kasus keracunan. Terlihat sebaran kasus terjadinya gangguan pencernaan atau kasus di SPPG dari 6 Januari sampai 31 Juli itu tercatat ada kurang lebih 24 kasus kejadian, sementara dari 1 Agustus sampai malam tadi itu ada 51 kasus kejadian, ucap Dadan di ruang rapat, kompleks DPR, Senayan, Jakarta, pada Rabu pagi. Dadan menerangkan, keracunan itu disebabkan karena SPPG tak menjalankan SOP yang ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional. ""Kami bisa identifikasi bahwa kejadian itu rata-rata karena SOP yang ditetapkan tidak dipatuhi dengan saksama,"" kata Dadan. Dia mencontohkan, banyak dapur yang membeli bahan baku empat hari sebelum makanan dibagikan. Padahal dapur seharusnya memilih bahan baku dua hari sebelumnya. Lalu juga soal jangka waktu proses masak hingga pengiriman atau pembagian makanan yang semestinya tidak lebih dari enam jam. BGN, kata Dadan, justru menemukan dapur memasak 12 jam sebelum proses pengiriman. Ada (SOP) yang kami tetapkan processing masak sampai delivery tidak lebih dari 6 jam, karena optimalnya di 4 jam, seperti di Bandung itu, ada yang masak dari jam 9 dan kemudian di delivery-nya ada yang sampai jam 12, ada yang 12 jam lebih,"" ujar dia. Dadan menegaskan BGN akan menindak dan menutup sementara SPPG yang tidak memenuhi standar prosedur. Ia meminta dapur MBG untuk segera memperbaiki SOP. Kami berikan tindakan bagi SPPG yang tidak mematuhi SOP dan juga menimbulkan kegaduhan kami tutup sementara, sampai semua proses yang dilakukan dan kemudian mereka juga harus mulai mitigasi,"" kata dia. Sejak Januari hingga 30 September 2025, BGN mencatat ada 6.517 orang penerima manfaat MBG yang mengalami keracunan. Dadan memetakan kasus keracunan MBG dalam tiga wilayah: I yang mencakup Sumatera, II di Pulau Jawa, dan III di Indonesia Timur. Adapun Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia menemukan angka keracunan yang lebih besar, yakni lebih dari 8.000 orang. Pilihan Editor: Kok Bisa Ribuan Dapur MBG Beroperasi tanpa Sertifikat Higiene","Ervana Trikarinaputri, Amirullah",https://statik.tempo.co/data/2025/09/26/id_1430842/1430842_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/dadan-hindayana-bilang-keracunan-mbg-disebabkan-dapur-tak-patuhi-sop-2075067,6786d017a8796340eaa8d89fe3b06ae916cbcff160846b6403c41f38929e9e93,2025-11-13 22:07:47.912 2116,tempo,mbg,2025-10-01 10:39:00,Ombudsman Sarankan Pemerintah Segera Menerbitkan Perpres soal MBG,"ANGGOTA Ombudsman Yeka Hendra Fatika enggan menjawab soal apakah pelaksanaan program makan bergizi gratis tanpa peraturan presiden merupakan maladministrasi atau bukan. Ia hanya mengatakan program MBG memang tidak memiliki cantolan undang-undang, perpres maupun jenis payung hukum lainnya. ""Tidak ada UU dan Perpresnya, berarti dia mekanisme regulasinya adalah program. Program yang tanpa ada undang-undangnya,"" kata dia kepada awak media di kantornya, Jakarta pada Selasa, 30 September 2025. Sebelumnya, Transpanrency International Indonesia (TII) mempertanyakan pijakan hukum program MBG sehingga bisa menyerap sebagian besar anggaran pendidikan. Menurut Peneliti TII Agus Sarwono, untuk melegalkan suatu program prioritas yang mencaplok alokasi anggaran lain, pemerintah semestinya mengeluarkan perpres terlebih dahulu sebagai landasan hukum. Tanpa ada perpres, penggunaan anggaran untuk program MBG dianggap tidak sah dan menyalahi aturan. ""MBG ini harusnya begitu. Aturan dulu baru berjalan,"" kata Agus kepada Tempo saat ditemui di Jakarta, Selasa, 23 September 2025. Yeka menilai ketiadaaan landasan hukum ini karena pemerintah tidak memiliki waktu yang cukup untuk menyusun peraturan dan mempersiapkan regulasi. Pemerintah berkejaran dengan target, sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa program ini memang program politik. ""Program MBG ini suka atau tidak suka, kita harus melihatnya sebagai program politik,"" ujar dia. Meski begitu, Ombudsman menyarankan agar pemerintah segera menerbitkan perpres yang mengatur soal program prioritas pemerintahan ini. Menurut Yeka, risiko keracunan dan pelbagai masalah MBG lainnya sejatinya bisa dimitigasi jika peraturan tersebut sudah ada sejak awal. ""Akan jauh risikonya itu dikurangi kalau regulasinya dibenahi,"" kata dia. Hasil kajian cepat pencegahan maladministrasi dalam program MBG yang dilakukan Ombudsman mengungkap pelbagai pelanggaran. Beberapa di antaranya adalah ketidaksesuaian mutu bahan baku dari harga beli dengan yang didapatkan penerima manfaat, fasilitas keamanan pangan yang tidak lengkap, hingga keterlibatan partai politik dalam persaingan usaha dapur MBG. Sejak Januari hingga 22 September 2025, MBG telah menyasar 22,9 juta penerima dengan total dapur sebanyak 8.450. Selama sembilan bulan berjalan itu, Badan Gizi Nasional mencatat sebanyak 5.914 penerima manfaat mengalami keracunan. Namun Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia menemukan angka keracunan yang lebih besar, yakni lebih dari 8000 orang. Center for Indonesia s Strategic Development Initiatives (CISDI)--lembaga riset independen yang berfokus pada isu kesehatan-- menemukan berulangnya kasus keracunan dan sederet permasalahan lain disebabkan karena ketiadaan perencanaan yang matang dalam program MBG. Satu di antaranya ditunjukan dengan tidak adanya peraturan presiden yang mengatur soal pelaksanaan program tersebut. ""Dampaknya tata kelola kelembagaan tidak jelas, dari koordinasi antar-kementerian atau lembaga, hubungan pusat-daerah, hingga pengaturan kerja sama multipihak,"" kata Chief Executive Officer CISDI Diah Satyani Saminarsih ketika dihubungi pada Senin, 29 September 2025. Wakil Kepala Badan Gizi Nasional Nanik S. Deyang sebelumnya menyatakan Peraturan Presiden tentang program MBG akan diteken setelah Prabowo pulang dari kunjungan luar negeri. Nanik menyebut draf aturan tersebut sebetulnya sudah rampung. ""Tinggal menunggu tanda tangan Presiden. Insya Allah beliau pulang dari New York, Amerika Serikat, akan ditandatangani,"" kata dia melalui pesan tertulis pada Rabu, 24 September 2025. Prabowo sudah pulang dari lawatan luar negeri pada Sabtu, 28 September lalu. Namun, belum ada informasi perpres tersebut telah diteken. Pilihan Editor: Kok Bisa Ribuan Dapur MBG Beroperasi tanpa Sertifikat Higiene","Dede Leni Mardianti, Ninis Chairunnisa",https://statik.tempo.co/data/2025/09/29/id_1431331/1431331_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/ombudsman-sarankan-pemerintah-segera-menerbitkan-perpres-soal-mbg-2075028,bc267e9d558fc0553d2913b9485a4d5a6d6e9d0763db25e8e3726030170a7389,2025-11-13 22:07:58.797 2117,tempo,mbg,2025-10-01 10:04:13,Wali Kota Solo Pastikan Proses Sertifikasi Higienis Dapur MBG Gratis,"WALI KOTA Solo Respati Ardi menegaskan pemerintah kota siap memberikan pendampingan kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur program makan bergizi gratis (MBG) untuk percepatan sertifikasi laik higienis sanitasi (SLHS). Dia memastikan proses tersebut tidak dipungut biaya alias gratis. ""Semua dapur SPPG di Solo wajib memiliki SLHS. Kami akan lihat inisiatif dari yayasan dan pengelola dapur untuk segera melengkapi SLHS ini,"" ujar Respati kepada wartawan di Solo, pada Selasa, 30 September 2025. Pemerintah kini mewajibkan satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) atau dapur Makan MBG memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi. Kewajiban tersebut berlaku setelah lebih dari 5.000 siswa penerima manfaat MBG menjadi korban keracunan sejak Januari hingga September 2025. Respati menjelaskan pendampingan dari Pemerintah Kota Solo untuk SLHS di antaranya dengan menerjunkan tim dari Dinas Kesehatan. Untuk prosesnya, kata dia, melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP). ""Dari dinas kesehatan akan membantu optimal. Dan ingat, SLHS ini gratis. Awas kalau ada yang ngomong itu bayar. Tidak ada alasan dari pengelola dapur SPPG untuk tidak segera memproses SLHS,"" ujar mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Solo itu. Ihwal jumlah SPPG di Solo saat ini yang sudah memiliki SLHS, Respati mengatakan belum mengantongi data tersebut. Namun, ia memastikan segera mengeceknya. ""Nanti kami akan cek ke lapangan,"" katanya. Respati juga memastikan program Zero Accident di makan bergizi gratis (MBG) akan tetap dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Solo dengan berkoordinasi dengan kepolisian, Kejaksaan Negeri Solo, dan TNI di Kodim 0735 Surakarta. ""Kami buat kanal aduan untuk masyarakat. Kami juga mengajak para orang tua murid penerima manfaat untuk ikut mengecek ke dapur-dapur, melihat proses MBG,"" tuturnya. Ia mengungkapkan dari rapat koordinasi Satgas MBG Solo bersama para pengelola SPPG dan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI) diketahui SPPI belum memiliki ruang pertemuan khusus untuk berkoordinasi antar SPPG. ""Pemkot Solo memfasilitasi dengan menyediakan ruang bagi SPPI untuk berkoordinasi,"" katanya. Pilihan Editor:","Septia Ryanthie, Sukma N Loppies",https://statik.tempo.co/data/2025/09/21/id_1429475/1429475_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/wali-kota-solo-pastikan-proses-sertifikasi-higienis-dapur-mbg-gratis-2075020,36324ba6a8a020b6dce176c1a57ec2373024a9edb7e9c7642153b543176fc13c,2025-11-13 22:08:10.253 2118,tempo,mbg,2025-10-01 09:53:59,Wamen Pendidikan Dasar Ungkap Insentif Rp 100 Ribu untuk Guru Urus MBG Belum Final,"WAKIL Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Atip Latipulhayat mengungkapkan, pembahasan ihwal pemberian insentif Rp 100 per hari untuk guru penanggung jawab makan bergizi gratis (MBG) belum final. Dia mengatakan sampai saat ini belum ada keputusan soal besaran insentif untuk guru tersebut. Belum fixed. Tunggu saja, sedang dibahas, kata Atip melalui WhatsApp kepada Tempo, Rabu, 1 Oktober 2025. Pilihan Editor: Kok Bisa Ribuan Dapur MBG Beroperasi tanpa Sertifikat Higiene Atip juga mengatakan belum ada pembahasan final soal anggaran siapa yang akan digunakan untuk memberikan insentif kepada guru. ""Belum tahu. Masih dalam pembahasan,"" kata dia. Atip juga mengatakan pembahasan selanjutnya akan diagendakan dalam waktu dekat. Sebelumnya, Badan Gizi Nasional (BGN) menerbitkan Surat Edaran (SE) No. 5 Tahun 2025 tentang pemberian insentif bagi guru penanggung jawab program MBG. Hal itu disampaikan oleh Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang. Ia mengatakan kebijakan tersebut lahir sebagai bentuk apresiasi pemeirntah terhadap peran guru dalam mendukung program MBG di sekolah. Nanik menilai, peran guru dalam program MBG amat penting. Sebab, menurut Nanik, program MBG mesti dilaksanakan dengan adanya pendamping. Selain itu, pemberian insentif, kata Nanik, bukan sekadar kompensasi finansial, melainkan bentuk pengakuan atas dedikasi dan kontribusi guru dalam mendukung keberhasilan program. Melalui SE tersebut, setiap sekolah penerima MBG diwajibkan menunjuk 1 sampai 3 orang guru sebagai penanggung jawab (PIC) distribusi MBG. Penunjukan dilakukan oleh kepala sekolah dengan prioritas kepada guru bantu dan honorer, serta menggunakan sistem rotasi harian agar pelaksanaan lebih merata. Sebagai bentuk dukungan, setiap guru PIC akan menerima insentif sebesar Rp 100 ribu per hari penugasan. Dana insentif bersumber dari biaya operasional Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) sekolah terkait, dan akan dicairkan setiap 10 hari sekali. Mekanisme pelaksanaan dan pertanggungjawaban dana wajib mengikuti ketentuan yang berlaku. ""Kepada seluruh SPPG agar melaksanakan dan mengawasi pemberian insentif kepada setiap guru yang telah ditunjuk,"" kata Nanik melalui keterangan resmi pada Senin, 29 September 2025.","Dinda Shabrina, Devy Ernis",https://statik.tempo.co/data/2025/06/17/id_1406312/1406312_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/wamen-pendidikan-dasar-ungkap-insentif-rp-100-ribu-untuk-guru-urus-mbg-belum-final--2075017,c0b81fe4de3de38d32fa3be50df7e9720e2996f5722706e20b91b119f4f69f6b,2025-11-13 22:08:21.710 2119,tempo,mbg,2025-10-01 06:00:00,Dampak Ekonomi Keracunan Massal MBG,MAKAN bergizi gratis yang bertujuan mencerdaskan generasi penerus bangsa kini justru menjadi malapetaka. Proyek yang menghabiskan anggaran Rp 71 triliun pada 2025 itu menyebabkan lebih dari 6.000 penerima manfaat mengalami keracunan.,"Kurnia Togar Pandapotan Tanjung, Raymundus Rikang",https://images-tm.tempo.co/all/2025/09/30/896782/896782_1200.jpg,https://www.tempo.co/kolom/dampak-ekonomi-keracunan-massal-mbg-2074946,149af22c58e9269b7529a34714e2ab8b66b24373bce4e031160757ba89273cce,2025-11-13 22:08:43.082 2120,tempo,mbg,2025-10-01 05:54:57,Garut Tetapkan KLB: Balita dan 130 Siswa Diduga Keracunan MBG,"KARISA, seorang balita warga Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat, nampak tergeletak lemas tak sadarkan diri di ruang perawatan Puskesmas setempat. Ia diduga menjadi korban keracunan usai menyantap makanan bergizi gratis (MBG). Pilihan Editor: Kok Bisa Ribuan Dapur MBG Beroperasi tanpa Sertifikat Higiene Gadis kecil ini datang bersama orang tuanya, pada, Selasa 30 September 2025, sekitar pukul 20.30 WIB. Namun tak berselang lama, tim medis merujuknya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Slamet Garut. Ia dibawa menggunakan ambulans dengan kondisi tangan diinfus dan dipasang selang oksigen. Gejala keracunan pun dialami ratusan siswa SD dan SMP. Tercatat sebanyak 131 orang mendapatkan perawatan di Puskesmas Kadungora dan Leles, tiga orang diantaranya harus dirujuk ke rumah sakit. ""Informasinya (balita Karisa) makan menu MBG yang dibawa pulang saudaranya dari sekolah,"" ujar Kepala Puskesmas Kadungora, Noni Cahyana, Selasa 30 September 2025. Peristiwa serupa pernah terjadi di Kadungora, pada 16 September 2025. Sebanyak 657 siswa mengalami gejala keracunan, hingga 30 orang di antaranya harus mendapatkan perawatan di Puskesmas setempat. Namun, kali ini jumlah yang harus mendapatkan perawatan medis lebih banyak dari sebelumnya. Akibat kejadian ini, pemerintah daerah menetapkan sebagai status kejadian luar biasa (KLB). Hingga pukul 22.00 WIB, sejumlah pelajar masih berdatangan ke Puskesmas. ""Berdasarkan hasil rapat, kita menegaskan kembali bahwa kondisinya tadi sudah perlu penanganan khusus, maka kita tetapkan KLB,"" ujar Bupati Garut, Abdusy Syakur Amin, di Puskesmas Kadungora. Karena itu, lanjut Syakur, semua biaya pengobatan akan ditanggung pemerintah daerah dengan menggunakan pos belanja tidak terduga. Ia juga telah mengintruksikan unsur pemerintahan di tingkat desa untuk menyisir warganya. Bila ditemukan adanya gejala keracunan, diminta untuk dibawa ke puskesmas atau menghubungi tim medis, agar segera mendapatkan perawatan. ""Saya sudah instruksikan ke camat, jangan sampai dianggap tidak ada apa-apa. Jangan takut tidak ada biaya. Mereka (yang keracunan) harus segara ditangani dengan baik,"" ujar Syakur. Gejala keracunan ini dialami siswa SDN 3 Talagasari, SMPN 1 Kadungora, SMP PGRI dan siswa SMA Annisa Kadungora. Keluhan yang dialami mereka di antaranya sesak napas, mual, muntah, dan diare. Susu kemasan bantal diduga menjadi pemicu keracunan. Minuman itu diantarkan ke sekolah pukul 08.00 WIB dan mulai dibagikan pada jam istirahat yakni pukul 10.00 WIB. Sementara pembagian nasi baru dilakukan kepada siswa pada pukul 12.00 WIB. ""Setelah mencicipi susu, saya merasakan mual pusing dan dua kali muntah,"" ujar Lili Muhamad Solih, 33 tahun salah seorang staf SMPN 1 Kadungora. Anggota Komisi IV, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Garut, Yudha Puja Turnawan, meminta satgas MBG untuk menghentikan sementara dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Alasannya karena hampir semua dapur SPPG di Garut tidak memiliki sertifikat laik higienis sanitasi (LSHS). ""Saya sudah berulangkali minta dipending dulu. Setelah izin LSHS terbit baru SPPG bisa beroperasi,"" ujarnya. Tak hanya itu, Yudha juga meminta satgas MBG untuk mengawasi rantai pasokan bahan untuk kebutuhan setiap dapur SPPG. Alasannya agar keamanan pangan yang diolah dan diberikan kepada siswa terjamin dengan baik. ""Informasinya susu yang diduga jadi pemicu keracunan ini berasal dari luar daerah. Nah ini rantai pasokan juga harus diawasi,"" ujarnya. Penyebab kasus keracunan di Garut yang terjadi sebelumnya belum dapat diketahui. Alasannya karena hingga kini hasil uji sampel makanan belum dikeluarkan oleh laboratorium kesehatan provinsi Jawa. Sedangkan untuk kasus keracunan kali ini tim medis telah mengirimkan sampel muntahan untuk diuji di laboratorium daerah.","Sigit Zulmunir, Devy Ernis",https://statik.tempo.co/data/2025/09/25/id_1430368/1430368_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/garut-tetapkan-klb-balita-dan-130-siswa-diduga-keracunan-mbg-2074950,3de68743530c8b427b34f63ebbb4dceb9f90e91dc52d38e1e4cae4d91f05bf68,2025-11-13 22:08:53.704 2121,tempo,mbg,2025-09-30 16:50:00,Siswa SD di Pasar Rebo Jadi Korban Keracunan MBG,"KASUS keracunan akibat menyantap menu makan bergizi gratis (MBG) kembali terjadi. Insiden keracunan massal terbaru terjadi di SDN 01 Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur. Kapolsek Pasar Rebo Ajun Komisaris I Wayan Wijaya membenarkan kabar keracunan massal tersebut. ""Betul ada siswa yang keracunan pagi ini pukul 07.15 WIB,"" kata Wijaya ketika dikonfirmasi oleh wartawan, Senin, 30 September 2025. Menurut Wijaya, setidaknya ada puluhan peserta didik yang mengalami keracunan setelah menyantap menu MBG. ""Untuk siswa yang merasakan mual, pusing, dan muntah-muntah sebanyak 20 siswa,"" tutur Wijaya. Korban keracunan tersebut berasal dari Kelas 1 hingga Kelas 6 di SDN 01 Gedong. Bahkan salah satu siswa telah dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Pasar Rebo untuk menjalani pemeriksaan kesehatan insentif. Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatatkan total siswa yang menjadi korban keracunan MBG mencapai 8.649 per 27 September 2025. Angkanya bertambah sebanyak 3.289 orang hanya dalam dua pekan terakhir. Lonjakan terbesar tercatat dalam sepekan terakhir, yaitu pada periode 22 27 September 2025. Di periode ini, JPPI mencatat jumlah korban bertambah sebanyak 2.197 anak. JPPI juga mencatat adanya tren peningkatan korban keracunan MBG setiap pekannya selama September ini. ""Makanan yang disediakan negara justru membuat ribuan anak keracunan massal,"" ujar Koordinator Nasional JPPI, Ubaid Matraji, dalam keterangan tertulis pada Senin, 29 September 2025. Sementara itu, Badan Gizi Nasional (BGN) mengungkapkan data yang berbeda dengan kasus keracunan massal tersebut. Lembaga itu mencatat korban keracunan per 25 September 2025 sebanyak 5.914 orang. Presiden Prabowo Subianto menilai, kasus keracunan yang terjadi persentasenya tidak mencapai satu persen dari keseluruhan pendistribusian MBG. ""Ada keracunan makan, iya. Kami hitung dari semua makanan yang keluar penyimpangan, kekurangan, atau kesalahan, itu adalah 0,0017 persen,"" ujar Prabowo di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, pada Senin, 29 September 2025. Menurut Prabowo, jumlah kasus keracunan itu tidak lantas menandakan kegagalan program prioritasnya. Sebab, kata dia, dalam 11 bulan jangkauan penerima MBG mampu menyaingi keberhasilan program serupa di Brasil. Dinda Shabrina dan Dian Rahma Fika ikut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.","Vedro Imanuel Girsang, Riky Ferdianto",https://statik.tempo.co?id=0,https://www.tempo.co/hukum/siswa-sd-di-pasar-rebo-jadi-korban-keracunan-mbg-2074806,37353651de9ab5d7342c22e7f394a8070f83396dae14d33be22ca6ded984b241,2025-11-13 22:09:05.234 2122,tempo,mbg,2025-09-30 14:00:00,BGN Terbitkan Surat Edaran Insentif Guru Penanggung Jawab Program MBG,"BADAN Gizi Nasional (BGN) menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 5 Tahun 2025 tentang pemberian insentif bagi guru penanggung jawab program makan bergizi gratis (MBG) di sekolah penerima manfaat. Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang mengatakan kebijakan ini lahir sebagai bentuk apresiasi pemerintah terhadap peran strategis guru dalam mendukung keberhasilan program yang ditujukan untuk anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Foto: Antara Foto Editor: Ryan Maulana","Tempo.co, Ryan Maulana",https://statik.tempo.co/data/2025/09/30/id_1431604/1431604_720.jpg,https://www.tempo.co/arsip/bgn-terbitkan-surat-edaran-insentif-guru-penanggung-jawab-program-mbg-2074757,dce0cba8780034866fe8c54949ab56ae1ada6933d01ac819de912b7377a3209f,2025-11-13 22:09:15.979 2123,tempo,mbg,2025-09-30 12:30:00,Dapur MBG di Makassar Berhenti Akibat Uang Makan Rp6.500 per Porsi,"Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Panakkukang 02 di Makassar, Sulawesi Selatan, berhenti beroperasi. Dampaknya, puluhan pekerja dapur dipecat dan ratusan siswa tidak lagi mendapatkan program makan bergizi gratis (MBG). Penyebab berhentinya dapur SPPG tersebut disebabkan kebijakan yang mematok uang belanja MBG, hanya sebesar Rp6.500 per porsi. Mitra Badan Gizi Nasional (BGN), Arifin Gassing mengatakan hal itu tidak sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.","TV TEMPO, Zulfikar Epriyadi",https://statik.tempo.co/data/2025/09/30/id_1431630/1431630_720.jpg,https://www.tempo.co/arsip/dapur-mbg-di-makassar-berhenti-akibat-uang-makan-rp6-500-per-porsi-2074749,3e705e580aac7723059221d920aada727cf53299e363ab22cabb907f45465368,2025-11-13 22:09:26.884 2124,tempo,mbg,2025-09-30 07:30:31,"Poin-poin Pidato Prabowo di Munas PKS: Singgung MBG, Anies, hingga Demo Agustus","PRESIDEN Prabowo Subianto menghadiri puncak Musyawarah Nasional VI Partai Keadilan Sejahtera atau PKS yang digelar di kawasan Jakarta Pusat, pada Senin, 29 September 2025. Prabowo didampingi Menteri Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi. Pilihan Editor: Kok Bisa Ribuan Dapur MBG Beroperasi tanpa Sertifikat Higiene Kedatangan Prabowo disambut meriah kader PKS yang berasal dari 38 provinsi di Indonesia. Di penutupan forum PKS itu Prabowo menyampaikan pidato selama kurang lebih satu jam 20 menit. Berikut beberapa poin pidato Prabowo di penutupan Munas PKS: Prabowo Subianto menyebut orang yang melakukan korupsi sebagai orang berengsek. Mulanya, Prabowo menyindir perilaku korup para pejabat. Menurut dia, kekurangan bangsa Indonesia adalah perilaku korup yang seolah menjadi budaya. Ia mengungkapkan keheranannya saat tahu seberapa besar kerugian negara akibat uang yang ditilap oleh koruptor. Menurut Prabowo, Indonesia merupakan negeri yang kaya. Namun, karena kerakusan orang yang memiliki kekuasaan, maka korupsi menjadi kelemahan bangsa ini. ""Kita harus akui kelemahan dari elite kita. Kelemahan mereka yang kita anggap pintar dan cemerlang, karena ternyata kalah pintar dengan koruptor, penipu dan manipulator,"" tutur purnawirawan Jenderal TNI itu. Lebih lanjut, Prabowo menyebut bahwa korupsi yang paling besar adalah korupsi yang dilakukan secara bersama-sama atau korupsi yang dilakukan secara samar-samar. Ia menyebutnya sebagai 'seolah legal tapi nyolong'. Ia pun kembali mengatakan heran dengan kelihaian koruptor yang ia anggap menunjukkan perilaku tercela. ""Aku heran juga gimana caranya. Jadi seolah-seolah yang paling parah adalah kerugian sistemik. Iya koruptor itu berengsek, dia nyolong,"" kata dia. Prabowo mengakui bahwa terdapat kekurangan dalam pelaksanaan program makan bergizi gratis. Teranyar program itu mengakibatkan lebih dari 6.000 siswa keracunan usai menyantap suguhan MBG. Namun, menurut Prabowo, dari total 30 juta penerima manfaat MBG, jumlah kasus keracunan yang terjadi di bawah satu persen. Kepala Negara menyampaikan itu dalam pidato penutupan Musyawarah Nasional Partai Keadilan Sejahtera yang keenam. ""Tiga puluh juta anak dan ibu hamil tiap hari menerima makanan, bahwa ada kekurangan iya, ada keracunan makan iya. Kami hitung dari semua makanan yang keluar penyimpangan, kekurangan, atau kesalahan, itu adalah 0,0017 persen,"" ujar Prabowo. Menurut Prabowo, jumlah kasus keracunan itu tidak lantas menandakan kegagalan program prioritasnya. Sebab, kata dia, dalam 11 bulan jangkauan penerima MBG mampu menyaingi keberhasilan program serupa di Brasil. Pada pidato di Munas PKS, Prabowo sempat mengungkit gelombang demonstrasi besar-besaran pada Agustus 2025 lalu. Prabowo melihat indikasi keterlibatan sejumlah pihak dengan kekuatan besar untuk membuat gaduh di tengah kerusuhan demonstrasi itu. Kepala Negara menilai pihak itu terusik karena pemerintah Indonesia mulai melakukan pembenahan dan menutup penyimpangan sistematik seperti pemberantasan tambang ilegal. ""Kami terus investigasi kerusuhan beberapa saat lalu. Yang kami melihat indikasi keterlibatan kekuatan-kekuatan tertentu untuk bikin gaduh untuk menghentikan pembangunan dan kebangkitan ekonomi Indonesia,"" ujar Prabowo. Prabowo menilai mereka tidak ingin Indonesia makmur dan sejahtera. Mereka ingin meneruskan kesenjangan yaitu kekayaan hanya dinikmati segelintir orang saja. Mantan menteri pertahanan ini mengklaim berkomitmen untuk melawan tindakan itu. Prabowo Subianto menuding bahwa perusuh yang menunggangi demonstrasi akhir Agustus lalu memiliki niat jahat. Pasalnya, menurut dia, orang yang memperjuangkan keadilan tidak menempuh cara-cara anarkistis ketika menyampaikan aspirasi. ""Kalau memperjuangkan HAM, keadilan, perlawanan terhadap korupsi tidak dengan kerusuhan, tidak dengan bakar-bakar. Apalagi yang dibakar dibangun dengan uang rakyat,"" kata Prabowo. Prabowo mempercayai bahwa ada pihak-pihak tertentu yang sengaja memperkeruh demonstrasi. Ia meyebut sejumlah orang yang merakit bom molotov untuk diledakkan di fasilitas umum sesungguhnya tak mencerminkan karakter pejuang demokrasi. Ia melabelinya dengan sebutan evil atau iblis. ""Membuat kerusuhan, membuat bom molotov, ini adalah kejahatan, ini bukan aktivis, bukan pejuang demokrasi, bukan pejuang keadilan. Mereka hatinya jahat, they are evil, mereka zalim,"" ujar dia. Prabowo meyakini bahwa para perusuh ini sengaja ingin membuat kekacauan dan mengadu domba. Tujuan akhir dari kerusuhan itu, menurut Prabowo, adalah agar menghentikan kebangkitan bangsa Indonesia. Dalam pidatonya, Prabowo sempat menyinggung mantan calon Presiden Anies Baswedan. Prabowo menyebut dirinya tidak dendam dengan ucapan Anies ketika sesi debat calon presiden di pemilihan presiden 2024. Prabowo tidak mempersoalkan diberi penilaian 11 dari 100 dari Anies ihwal kinerjanya sebagai Menteri Pertahanan. ""Aku terus terang aja engga dendam sama Anies. Engga kalau dikasih 11 juga tidak apa kok,"" kata Prabowo. Menurut Prabowo, ucapan Anies itu justru membantunya meraih kemenangan. Ucapan Anies membuat para ibu kasihan kepada Prabowo. ""Karena sebetulnya Anies yang bantu aku menang karena emak-emak kasihan,"" kata Ketua Umum Partai Gerindra ini. Poin lainnya dari pidato Presiden Prabowo ialah soal pengalamannya berpidato di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa yang ke-80. Prabowo sempat mengenang momen saat ia merasa disindir oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump ketika berpidato. Setelah lebih dari satu jam menyampaikan pidatonya di Munas PKS, Prabowo memeriksa berapa lama sisa waktu yang ia memiliki. Ia bergurau dengan mengatakan bahwa panitia penyelenggara seharusnya membatasi waktu untuk Prabowo. ""Salah saudara-saudara sekalian undang saya. Prabowo Subianto jangan dikasih podium. Di PBB saja saya lupa pakai pukul-pukul meja, sampai saya disindir-sindir oleh Trump,"" ucap Prabowo. Di sela-sela sidang Majelis Umum PBB di New York, Amerika Serikat, pada 23 September 2025, Donald Trump sempat menyinggung gestur Prabowo yang menggebrak meja saat berpidato. Menurut Prabowo, Trump mengagumi semangatnya yang meluap-luap. ""Ini dia lagi semangat, bagaimana kalau dia marah?"" kata Prabowo menirukan ucapan Trump kepadanya.","Ervana Trikarinaputri, Devy Ernis",https://statik.tempo.co/data/2025/09/29/id_1431431/1431431_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/poin-poin-pidato-prabowo-di-munas-pks-singgung-mbg-anies-hingga-demo-agustus-2074601,488752748e4c6bde936eb7393038d64eba50aec156b593c3287ed0cf81afce2c,2025-11-13 22:09:49.405 2125,tempo,mbg,2025-09-30 06:00:00,Sertifikat Dapur MBG,"SEJAK proyek makan bergizi gratis (MBG) diresmikan pada Januari 2025, lebih dari 8.000 siswa mengalami keracunan setelah menyantap makanan yang disajikan dapur MBG. Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana pada Ahad, 28 September 2025, mengatakan banyak kasus keracunan terjadi setelah siswa mengkonsumsi makanan dari dapur yang baru beroperasi. Dadan menganggap persoalan itu terkait dengan urusan jam terbang pengelola dapur. Bagi Center for Indonesia s Strategic Development Initiatives (CISDI), masalah keracunan MBG bukanlah soal dapur baru atau lama. CISDI mendapati proyek mercusuar Presiden Prabowo Subianto itu tak dirancang dengan matang dari aspek regulasi, keamanan pangan, kecukupan nutrisi, hingga sistem monitoring dan evaluasi. Hingga kini belum ada payung hukum untuk MBG. Standar keamanan pangan pun bermasalah. Ribuan dapur MBG yang dibangun belum menerapkan hazard analysis and critical control point (HACCP). HACCP merupakan sistem manajemen keamanan pangan global untuk mencegah foodborne disease. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat lebih dari 200 penyakit ditularkan melalui makanan. Ribuan dapur juga bermasalah soal higienitas. Kementerian Kesehatan menemukan, dari 8.583 dapur MBG yang telah beroperasi, baru 34 unit yang mengantongi sertifikat laik higiene sanitasi (SLHS) dari dinas kesehatan setempat. Padahal Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 14 Tahun 2021 mewajibkan setiap jasa boga memiliki sertifikat tersebut. Semua persoalan itu muncul karena Prabowo menginginkan 30 ribu dapur berdiri tahun ini. Semula, BGN hanya akan melayani 17,5 juta penerima manfaat dengan 5.000 dapur. Penambahan target hampir lima kali lipat dari Prabowo membuat BGN mempercepat pembangunan dapur. Bangun dapur duluan, urusan keamanan pangan belakangan. Sementara itu, Prabowo kembali menyinggung soal statistik anak yang keracunan MBG. Persoalan higienitas dapur MBG kami bahas dalam artikel ""Kok Bisa Ribuan Dapur MBG Beroperasi tanpa Sertifikat Higiene"". Simak juga ""Pangkal Soal Keracunan Massal Makan Bergizi Gratis"" untuk mendapatkan pemahaman menyeluruh. Versi BGN kami sajikan dalam wawancara eksklusif dengan Kepala BGN Dadan Hindayana dalam artikal ""Kepala BGN: Kami Lalai, karena Itu Mohon Maaf"".","Tempo, Erwan Hermawan",https://images-tm.tempo.co/all/2025/09/30/896730/896730_1200.jpg,https://www.tempo.co/politik/sertifikat-dapur-mbg-2074580,a77a26c46384b690fe761cbca27127a5188a43304e4c8d7af428c17fbc83f585,2025-11-13 22:10:00.803 2126,tempo,mbg,2025-09-29 22:11:37,Mayoritas Dapur MBG di Bandung Masih Proses Sertifikasi Layak Higienis,"KEPALA Dinas Kesehatan Kota Bandung Sony Adam mengatakan jumlah dapur makanan bergizi gratis atau MBG tercatat 98 unit. Sebanyak 87 dapur diantaranya yang beroperasi setiap hari sedang dalam proses sertifikasi layak higienis. Menurut Sony, Dinas Kesehatan Kota Bandung melakukan pendampingan pada seluruh dapur pengelola sejak awal program MBG berjalan. Pendampingan itu melibatkan 80 pusat kesehatan masyarakat atau Puskesmas. Tujuannya agar proses pengolahan hingga penyajian makanan dilakukan secara higienis dan sesuai standar kesehatan. Intinya Kota Bandung harus aman, kami sudah advokasi sejak awal MBG digulirkan. Dapur-dapur dibekali cara pengolahan makanan yang sehat dan aman, kata Sony di laman resmi pemerintah Kota Bandung, Senin 29 September 2025. Karena itu dapur yang masih dalam proses sertifikasi layak higienis diizinkan beroperasi. Petugas dari Puskesmas menurutnya bertugas memantau kebersihan, cara pengolahan, pengelolaan sampah, hingga penyajian makanan. Kalau ada catatan, langsung kami sampaikan dan minta diperbaiki, ujar Sony. Setiap hari, program MBG di Kota Bandung mendistribusikan sekitar 260 ribu porsi makanan bagi anak sekolah. Dengan jumlah yang besar, Sony menekankan pentingnya kontrol kualitas agar makanan tetap layak dikonsumsi. Dari awal kami sudah wanti-wanti semua pengelola. Mereka dibekali penyuluhan, bahkan sebelum program berjalan kami adakan pertemuan daring untuk memberi pemahaman tentang pengolahan makanan sehat, jelas Sony. Walau begitu keracunan massal MBG pernah terjadi di Kota Bandung. Setelah para siswa menyantap MBG pada Selasa, 29 April 2025, sehari kemudian mereka mengalami mual, sakit perut, diare, dan demam. Totalnya jumlah siswa yang sakit 570 orang, ujar Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Anhar Hadian di Bandung, Kamis 15 Mei 2025. Jenis bakteri yang mengkontaminasi MBG itu adalah Bacillus cereus. Adapun jenis jamurnya Candida tropicalis. Bakteri dan jamur itu ditemukan pada menu potongan buah melon, ikan kakap goreng, dan sayuran. MBG yang terkontaminasi itu, kata Anhar, dikirim dari Dapur Coblong 2 di Jalan Dipatiukur ke Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 35 Dago Bandung dan beberapa sekolah lainnya. Catatan yang paling mayor menurut Dinas Kesehatan adalah cara pekerja di dapur membersihkan tempat makan MBG. Lapnya yang terlihat kotor masih dipakai, katanya. Temuan lain adalah penyimpanan bahan makanan dengan makanan jadi di kulkas yang sama. Seharusnya, menurut Anhar, tempat itu dipisahkan. Ventilasi dapurnya juga dianggap kurang baik sehingga menimbulkan hawanya panas dan berpotensi merangsang pertumbuhan bakteri serta membuat pekerjanya tidak nyaman. Pilihan Editor: Pemerintah Melibatkan Puskesmas dan UKS Awasi Program Makan Bergizi Gratis","Anwar Siswadi (Kontributor), Eko Ari Wibowo",https://statik.tempo.co/data/2025/09/29/id_1431331/1431331_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/mayoritas-dapur-mbg-di-bandung-masih-proses-sertifikasi-layak-higienis-2074547,0a1fda3dbf423c30f5e22a20cb8d87fbcd88a9cc95ee506080be7c2a5be95909,2025-11-13 22:10:47.714 2127,tempo,mbg,2025-09-30 06:00:00,Sertifikat Keamanan Pangan Dapur MBG,"SEJUMLAH pekerja dapur makan bergizi gratis (MBG) tengah mencuci ribuan ompreng di sebuah garasi rumah pada Senin siang, 29 September 2025. Air limbah cucian kemudian mengalir langsung ke selokan depan rumah di Jalan Merpati, Kemayoran, Jakarta Pusat.","Dede Leni Mardianti, Erwan Hermawan",https://images-tm.tempo.co/all/2025/09/29/896716/896716_1200.jpg,https://www.tempo.co/politik/sertifikat-keamanan-pangan-dapur-mbg-2074579,ac585d82036b862b74bdee77ac1248af36b178d8e3ffbbe6fcba4007bc54b056,2025-11-13 22:10:14.055 2128,tempo,mbg,2025-09-30 05:10:00,Sederet Upaya Pemerintah Mencegah Keracunan MBG Terulang,"PEMERINTAH mengambil sejumlah langkah untuk menindaklanjuti keracunan massal akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG). Sampai dengan akhir September 2025, Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia mencatat telah ada sekitar 6.452 kasus keracunan menu MBG. Sementara itu, data versi pemerintah yang dihimpun Badan Gizi Nasional, Kementerian Kesehatan, serta BPOM mencatat jumlah total korban berada di kisaran 5 ribu orang. Langkah-langkah untuk menindaklanjuti keracunan akibat MBG diputuskan dalam rapat koordinasi di Kementerian Kesehatan, Jakarta, pada Ahad, 28 September 2025. Rapat itu dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi. Lantas, apa saja yang dilakukan pemreintah untuk mencegah keracunan MBG agar tidak terulang? Pemerintah akan menutup sejumlah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang diduga menyebabkan keracunan pada program MBG. Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan keputusan ini disepakati dalam rapat koordinasi bersama kementerian dan lembaga terkait. Zulhas tidak memberikan tenggat waktu penutupan dapur. Yang jelas, kata dia, SPPG akan ditutup selama masa evaluasi dan investigasi berlangsung. SPPG yang bermasalah akan kami tutup sementara, kata Zulkifli Hasan dalam konferensi pers di gedung Kementerian Kesehatan, Ahad, 28 September 2025. Setiap SPPB diwajibkan untuk memperbaiki proses sanitasi, termasuk melakukan sterilisasi terhadap seluruh alat makan. SPPG sudah diwajibkan untuk sterilisasi seluruh alat makan dan proses sanitasi diperbaiki, khususnya kualitas dan alur limbah,"" kata Zulhas seusai rapat koordinasi pada Ahad, 28 September 2025. Pemerintah menargetkan seluruh SPPG memiliki Sertifikat Laik Higienis Sanitasi (SLHS) dalam waktu satu bulan. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah belum mengetahui berapa jumlah pasti SPPG yang belum memiliki sertifikat kelayakan. Adapun sebelumnya data Kantor Staf Kepresidenan mengungkapkan dapur yang bersertifikat hanya 34 saja dari total 8.583 SPPG yang sudah beroperasi pada 22 September 2025. ""Sertifikat kebersihan dan layak sanitasi ini kita akan percepat supaya semua SPPG yang ada, memenuhi standar dari kebersihan dan standar dari orang-orangnya juga,"" kata Menkes Budi Gunadi dalam konferensi pers di gedung Kementerian Kesehatan, Ahad, 28 September 2025. Kementerian Kesehatan sudah bersepakat dengan Badan Gizi Nasional untuk bersama-sama mengontrol proses makanan, dari mulai memilih bahan, mengolah, hingga menyajikannya. ""Itu sudah kami sepakati bahwa nanti akan kami bantu bersama sama agar tidak terjadi lagi,"" ujar dia dalam konferensi pers di gedung Kementerian Kesehatan, Ahad, 28 September 2025. Selain itu, pemerintah juga akan memberdayakan pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) dan unit Kesehatan sekolah (UKS) untuk ikut memantau SPPG secara rutin. Pemerintah bakal mengevaluasi kedisiplinan, kualitas, dan kemampuan juru masak di seluruh SPPG. Badan Gizi Nasional (BGN) pun membuka peluang untuk mempekerjakan chef bersertifikat. Menurut Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang, kebijakan ini diambil untuk memastikan kualitas dan keamanan makanan yang dikonsumsi murid. Menurut Nanik, tenaga chef tidak harus berasal dari wilayah setempat. Meski demikian, mayoritas karyawan dapur MBG tetap akan direkrut dari masyarakat lokal. Setiap dapur membutuhkan dua chef. Kalau ada 30 ribu dapur, berarti total ada 60 ribu chef yang dibutuhkan. Ini peluang kerja besar, ujar Nanik dalam sesi tanya jawab dengan wartawan dikutip dari Youtube resmi BGN, Jumat, 26 September 2025. PIlihan Editor: Politikus PDIP Usulkan Kantin Sekolah Jadi Dapur Program MBG","Anastasya Lavenia Yudi, Eko Ari Wibowo",https://statik.tempo.co/data/2025/09/29/id_1431331/1431331_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/sederet-upaya-pemerintah-mencegah-keracunan-mbg-terulang-2074573,d6ddb4325f14ea4f3d5b7b88ce66eedf230d792321bb2b3b77113ca78dffbf3a,2025-11-13 22:10:25.007 2129,tempo,mbg,2025-09-29 22:32:16,Airlangga Pastikan MBG Tetap Jalan Meski Ada Desakan Penghentian Sementara,"ALIANSI Ekonom Indonesia (AEI) mendesak pemerintah menghentikan sementara porgram makan bergizi gratis (MBG) imbas kasus keracunan yang terjadi. Meski demikian Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto memastikan MBG akan tetap dijalankan sesuai target. Airlangga menyatakan MBG tak akan dihentikan meski ada sederet risiko yang dipaparkan oleh para ekonom. Iya, kan kemarin Pak Presiden sudah merapatkan, dan Menteri Koordinator Pangan sudah menjelaskan ke media, jadi itu dilanjutkan, kata Airlangga ketika ditemui di kantornya di Jakarta Pusat Senin malam, 29 September 2025. Sebelumnya, Airlangga sempat menerima kehadiran 10 orang perwakilan aliansi ekonom. Para anggota AEI berdialog dengan Menko Perekonomian dan menyampaikan sederet rekomendasi, khususnya soal MBG. AEI menilai terjadi misalokasi anggaran dan meminta pemerintah mengevaluasi alokasi dana MBG. Khususnya setelah terjadi keracunan massal dari program tersebut. Intinya kmi menekankan itu (MBG) disetop dulu. Dihentikan dulu karena terjadi massive misallocation, kata salah seorang perwakilan AEI, Lili Yan Ing, di kantor Kemenko Perekonomian Jakarta, Senin, 29 September 2025. Peneliti di Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) Teuku Riefky juga menyoroti keracunan MBG yang terjadi. Ini kan jadi kontraproduktif dengan tujuan awal untuk menyehatkan, ujarnya. Biaya pemulihan imbas keracunan juga kemungkinan ditanggung oleh keluarga penerima manfaat. Ini kan enggak termasuk dalam anggaran MBG yang sudah inefisien ini, ujar Riefky. Sehingga bagi beberapa keluarga yang rentan atau miskin justru malah semakin dibebani dengan efek samping dari MBG. Para ekonom mendesak pemerintah segera menghentikan program ini. Karena berdasarakan catatan Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (Cisdi) per 19 September 2025 sudah lebih dari 5000 siswa yang keracunan imbas mengkonsumsi MBG. Pilihan Editor: Kepala BGN: Kami Lalai, karena Itu Mohon Maaf","Ilona Estherina, Eko Ari Wibowo",https://statik.tempo.co/data/2025/09/16/id_1428553/1428553_720.jpg,https://www.tempo.co/ekonomi/airlangga-pastikan-mbg-tetap-jalan-meski-ada-desakan-penghentian-sementara-2074553,67952a50ac51d15838d8f71b538a4e77ee143060fe02b21bd3c006762f79a984,2025-11-13 22:10:36.402 2130,tempo,mbg,2025-09-29 19:42:00,Jumlah Korban Keracunan MBG,"KASUS keracunan makanan bergizi gratis (MBG) terus merebak. Di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, pemerintah daerah mengumumkan status kejadian luar biasa (KLB) keracunan MBG setelah 364 orang mengeluhkan gangguan kesehatan usai menyantap hidangan MBG. Badan Gizi Nasional (BGN) sendiri mencatat ada 4.711 korban keracunan MBG sejak program itu bergulir pada 6 Januari 2025. Menurut Kepala BGN Dadan Hindayana, kasus keracunan biasanya terjadi di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi baru. ""SPPG baru memang masih membutuhkan kebiasaan dan mitigasi sendiri,"" kata Dadan di kantornya, Jakarta, pada Senin, 22 September 2025. Terdapat perbedaan data jumlah korban keracunan yang disampaikan Dadan dengan yang diterima media. Setelah menjumlahkan rincian jumlah korban yang dilaporkan BGN, total jumlah korban adalah 4.690 orang atau ada selisih sekitar 21 korban. Dadan mengklaim hanya 4.711 porsi MBG yang menyebabkan keracunan dari 1 miliar porsi yang sudah dimasak selama 9 bulan program unggulan Presiden Prabowo Subianto ini berjalan. Penerima manfaat MBG telah mencapai 22,7 juta orang menurut data Kementerian Keuangan pada hari yang sama. ""Jadi alhamdulillah sebagian besar anak memang senang dengan program makan bergizi,"" kata dia. Direktur Kebijakan Publik Center of Economic and Law Studies (Celios), Media Wahyudi Askar, mengingatkan bahwa kasus keracunan pada pelaksanaan MBG tidak bisa dinilai sebagai angka statistik. Setiap orang yang mengalami keracunan karena mengkonsumsi MBG harus dianggap sebagai kejadian luar biasa. Nilai kerugian ini besar sekali karena ada risiko yang dapat menyebabkan kematian, kata Media pada Senin, 19 Mei 2025. Di sisi lain, Center for Indonesia s Strategic Development Initiatives (CISDI) telah mencatat ada lebih dari 6.000 korban keracunan MBG hingga Kamis, 25 September 2025. Pendiri sekaligus CEO CISDI Diah Satyani Saminarsih mengatakan, kasus keracunan akibat MBG ibarat fenomena puncak gunung es. Angka jumlah kasus sebenarnya bisa jadi jauh lebih banyak karena pemerintah sejauh ini belum menyediakan dasbor pelaporan yang bisa diketahui publik. ""Demi mencapai target yang sangat masif, program MBG dilaksanakan secara terburu-buru sehingga kualitas tata kelola penyediaan makanan hingga distribusinya tidak tertata dengan baik,"" kata Diah pada 19 September 2025.",Faisal Javier,https://statik.tempo.co/data/2025/09/29/id_1431460/1431460_720.jpg,https://www.tempo.co/data/jumlah-korban-keracunan-mbg-2074692,10b68f8e8167140b7a28ce38457aca505f1e5e0b4997f7142c0f65429c633a06,2025-11-13 22:10:59.693 2131,tempo,mbg,2025-09-29 19:41:20,Politikus NasDem Singgung Perombakan Pejabat BGN,"ANGGOTA Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Irma Suryani Chaniago menyinggung perombakan di tubuh Badan Gizi Nasional. Respons ini menyusul banyaknya insiden keracunan massal menu makan bergizi gratis (MBG). Politikus Partai NasDem ini menekankan bahwa pelaksanaan proyek MBG semestinya dilakukan oleh orang-orang yang memahami ilmu gizi, ilmu kesehatan, hingga soal pendistribusian makanan. Harus ada kebijakan diri dari BGN untuk melakukan reformasi agar orang-orang yang duduk di sana betul-betul orang-orang yang memang memahami makan bergizi ini, kata Irma di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, pada Senin, 29 September 2025. Menurut Irma, apabila BGN diisi oleh orang-orang yang tidak paham mengenai makan bergizi, maka kasus keracunan massal akan tetap terjadi. Irma mewanti-wanti supaya BGN tidak diisi oleh orang-orang yang hanya sekadar berjasa, tetapi tidak memiliki keahlian khusus soal makan bergizi gratis. Jangan sekedar naruh orang karena orang itu memang harus ditaruh karena mungkin pernah berjasa dan lain sebagainya, kata Irma. Berdasarkan penelusuran Tempo, ada beberapa figur militer di BGN. Misalnya, Mayor Jenderal (Purn) Lodewyk Pusung menempati jabatan Wakil Kepala BGN. Figur militer lainnya juga menempati jabatan eselon I di Badan Gizi Nasional, seperti Brigadir Jenderal (Purn) Jimmy Alexander Adirman sebagai Inspektur Utama dan Brigadir Jenderal (Purn) Sarwono sebagai Sekretaris Utama. Ada pula Brigadir Jenderal (Purn) Suardi Samiran yang ditempatkan sebagai Deputi Penyediaan dan Penyaluran BGN, dan Mayjen (Purn) Dadang Hendrayudha selaku Deputi Pemantauan dan Pengawasan. Selain soal pejabat di BGN, Irma Chaniago juga menyoroti prosedur operasional standar dapur MBG alias Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Menurut dia, SOP bagi dapur makan bergizi gratis harus diperkuat. Ini masalahnya kan SOP yang dimiliki itu tidak dilaksanakan, kata Irma. Contoh, kalau yang namanya sanitasi di SPPG itu kan sudah satu keharusan. Sehingga enggak ada lagi yang namanya food tray itu bau karena enggak dicuci, ucap Irma lagi. Ia juga menyinggung soal pembuangan air ketika petugas dapur mencuci alat dan bahan MBG. Kan sanitasinya harus bagus, kata dia. Maka dari itu, Irma melanjutkan, pelaksanaan MBG tetap perlu melibatkan Kementerian Kesehatan. BGN tidak bisa bekerja sendiri. Kalau di daerah tentunya turunannya adalah Dinas Kesehatan untuk mengecek satu per satu dapur yang sudah dikontrak oleh BGN, ujar Irma. Pilihan Editor: Pangkal Soal Keracunan Massal Makan Bergizi Gratis","Ervana Trikarinaputri, Amirullah",https://statik.tempo.co/data/2025/09/29/id_1431329/1431329_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/politikus-nasdem-singgung-perombakan-pejabat-bgn-2074513,3de51f4e99ba6e781f85c0ad22a4773d9eb87d0308ed6e08fd28e44eca633d6a,2025-11-13 22:11:11.262 2132,tempo,mbg,2025-09-29 18:47:24,Komnas HAM Telisik Potensi Pelanggaran HAM di Kasus Keracunan MBG,"KOMISI Nasional Hak Asasi Manusia mengumpulkan informasi terhadap potensi pelanggaran HAM dalam kejadian keracunan massal program makan bergizi gratis (MBG). Ketua Komnas HAM Anis Hidayah memastikan lembaganya memberikan perhatian terhadap kasus-kasus keracunan MBG. Jadi dalam satu atau dua hari ini nanti akan kami sampaikan kasus-kasusnya itu, dan dugaan potensi pelanggaran HAM-nya di mana, ucap Anis ketika ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada Senin, 29 September 2025. Anis menyebut Komnas HAM tengah melakukan identifikasi awal kasus-kasus keracunan MBG, termasuk soal pemeriksaan terhadap laporan dari berbagai wilayah. Setelah itu, Komnas akan menentukan sikap mengenai dugaan pelanggaran HAM itu. Kami akan segera menyampaikan ke publik terkait dengan sikap Komnas HAM, kata Anis. Anis tak menutup kemungkinan lembaganya akan berkoordinasi langsung dengan Badan Gizi Nasional selaku penyelenggara proyek MBG. Mungkin tidak hanya dengan BGN, tetapi juga pihak-pihak terkaitnya, ujar dia. Menurut Anis, tim Komnas HAM akan turun langsung ke lapangan untuk mengecek kasus-kasus keracunan yang terjadi. Ketika Komnas sudah selesai mengumpulkan data atau informasi, lembaga itu pun akan menyusun rekomendasi kepada pemerintah. Tentu diharapkan ini bisa memperbaiki tata kelola agar tidak terjadi kasus-kasus di kemudian hari, ujar Anis. Hingga akhir September 2025, program makan bergizi gratis telah menyebabkan korban keracunan lebih dari 8 ribu orang. Jumlah korban keracunan makan bergizi gratis terus melonjak sejak proyek itu pertama kali diluncurkan Januari 2025. Hasil pemantauan Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) per 27 September 2025, tercatat total korban keracunan MBG mencapai 8.649 anak. Angkanya bertambah sebanyak 3.289 orang hanya dalam dua pekan terakhir. Pilihan Editor: Pangkal Soal Keracunan Massal Makan Bergizi Gratis","Ervana Trikarinaputri, Amirullah",https://statik.tempo.co/data/2025/09/29/id_1431325/1431325_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/komnas-ham-telisik-potensi-pelanggaran-ham-di-kasus-keracunan-mbg-2074499,aadd678a60d047674f139105fb3daad5f7c03007df55d07ac14487d85231995a,2025-11-13 22:11:22.259 2133,tempo,mbg,2025-09-29 18:10:31,Politikus PDIP Usulkan Kantin Sekolah Jadi Dapur Program MBG,"KETUA Badan Anggaran DPR Said Abdullah mengusulkan kantin di sekolah direhabilitasi dan diubah menjadi dapur untuk program makan bergizi gratis (MBG). Usulan ini muncul merespons maraknya kasus keracunan dan kekacauan pelaksanaan MBG yang terjadi beberapa waktu terakhir. Menurut politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ini, Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) memikul beban terlalu berat lantaran harus menyediakan sebanyak 3 ribu porsi makanan per harinya. Bebannya terlalu berat kalau 3 ribu, diselesaikan saja seribu, atau pemerintah dalam hal ini mengambil posisi yang ekstrem, langsung dapur MBG di sekolah-sekolah, ucap Said di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada Senin, 29 September 2025. Dapur MBG yang berlokasi langsung di sekolah, kata dia, bisa memproduksi menu makanan yang cakupannya khusus untuk sekolah itu sendiri. Kantin sekolah direhabilitasi, diperbaiki, kemudian dicek sanitasinya, ujar Said. Dan cakupannya hanya di sekolah itu saja. Itu akan lebih luar biasa. Ia menerangkan, model pelaksanaan MBG saat ini membatasi keterlibatan para guru. Apabila skema dapur MBG di sekolah yang diusulkan itu diterapkan, Said menilai guru-guru akan lebih proaktif. Kalau langsung ke sekolahnya, mau tidak mau, moralitas guru yang mewajibkan dia untuk ikut terlibat, ujar Said. Said pun menyebut anggaran Badan Gizi Nasional selaku penyelenggara proyek MBG tetap cukup apabila skema pelaksanaannya diubah seperti yang diusulkan. Hingga akhir September 2025, program makan bergizi gratis telah menyebabkan korban keracunan lebih dari 8 ribu orang. Jumlah korban keracunan makan bergizi gratis terus melonjak sejak proyek itu pertama kali diluncurkan Januari 2025. Hasil pemantauan Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) per 27 September 2025, tercatat total korban keracunan MBG mencapai 8.649 anak. Angkanya bertambah sebanyak 3.289 orang hanya dalam dua pekan terakhir. Sementara itu, pemerintah telah menggelar rapat koordinasi lintas kementerian untuk membahas penanggulangan kejadian luar biasa keracunan MBG. Rapat ini digelar di Kementerian Kesehatan, Jakarta, pada Ahad, 28 September 2025. Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan dalam rapat tersebut memaparkan ada enam poin perbaikan yang disepakati. Pertama, pemerintah akan menutup SPPG yang bermasalah. Kedua, pemerintah akan mengevaluasi kedisiplinan, kualitas, dan kemampuan juru masak di seluruh SPPG. Ketiga, SPPG diwajibkan untuk mensterilisasi seluruh alat makan dan memperbaiki proses sanitasi. Keempat, semua kementerian, pemerintah daerah, dan seluruh pemangku kepentingan program MBG aktif terlibat dalam mengawasi program ini. Kelima, Zulhas mengatakan pemerintah akan mewajibkan semua dapur MBG memiliki sertifikat laik higienis dan sanitasi (SLHS). Terakhir, pemerintah bakal memberdayakan kesehatan masyarakat (puskesmas) dan unit kesehatan sekolah (UKS) ikut memantau SPPG secara rutin. Dede Leni Mardianti berkontribusi dalam penulisan artikel ini Pilihan Editor: Pangkal Soal Keracunan Massal Makan Bergizi Gratis","Ervana Trikarinaputri, Amirullah",https://statik.tempo.co/data/2025/09/29/id_1431332/1431332_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/politikus-pdip-usulkan-kantin-sekolah-jadi-dapur-program-mbg-2074487,912bb1be9cd3756e5dabd40702b0f86fe121fa2daed6968ace5c7bb2f25e6214,2025-11-13 22:11:33.090 2134,tempo,mbg,2025-09-29 17:50:36,Aliansi Ekonom Indonesia Minta Pemerintah Hentikan Sementara MBG,"SEBANYAK sepuluh orang perwakilan Aliansi Ekonom Indonesia (AEI) menyambangi kantor Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto Senin, 29 September 2025. Pada pertemuan tersebut, para ekonom meminta pemerintah menghentikan sementara program makan bergizi gratis (MBG). Kepada wartawan setelah pertemuan dengan Airlangga, para ekonom menjelaskan bahwa terjadi misalokasi anggaran dan meminta pemerintah mengevaluasi alokasi dana MBG. Khususnya setelah terjadi keracunan massal dari program tersebut. Intinya kami menekankan itu (MBG) disetop dulu. Dihentikan dulu karena terjadi massive misallocation, kata salah seorang perwakilan AEI, Lili Yan Ing, di kantor Kemenko Perekonomian Jakarta, Senin, 29 September 2025. AEI mengkritik alokasi anggaran jumbo untuk MBG yang dinilai tidak efektif. Tahun ini pemerintah mengalokasikan dana Rp 71 triliun dan tahun depan menjadi Rp 335 triliun. Padahal AEI dalam 1 tahun mestinya pemerintah hanya butuh alokasi Rp 8 triliun. Berdasarkan perhitungan sederhana AEI yang dikutip dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), hanya 4 persen dari 80 juta jumlah siswa yang menyatakan kekurangan makanan. Artinya hanya sekitar 3,2 juta siswa. Kalau kita pakai hitungan sederhana Rp 10 ribu dalam waktu 20 hari sebulan dan 12 bulan dalam waktu 1 tahun, maksimal yang dialokasikan pemerintah itu hanya pada angka Rp 8 triliun, ucap Lili. Peneliti di Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) Teuku Riefky juga menyoroti keracunan MBG yang terjadi. Ini kan jadi kontraproduktif dengan tujuan awal untuk menyehatkan, ujarnya. Biaya pemulihan imbas keracunan juga kemungkinan ditanggung oleh keluarga penerima manfaat. Ini kan enggak termasuk dalam anggaran MBG yang sudah inefisien ini, ujar Riefky. Sehingga bagi beberapa keluarga yang rentan atau miskin justru malah semakin dibebani dengan efek samping dari MBG. Para ekonom mendesak pemerintah segera menghentikan program ini. Karena berdasarakan catatan Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (Cisdi) per 19 September 2025 sudah lebih dari 5.000 siswa yang keracunan imbas mengkonsumsi MBG. Pilihan Editor: Kepala BGN: Kami Lalai, karena Itu Mohon Maaf","Ilona Estherina, RR Ariyani",https://statik.tempo.co/data/2025/09/23/id_1430083/1430083_720.jpg,https://www.tempo.co/ekonomi/aliansi-ekonom-indonesia-minta-pemerintah-hentikan-sementara-mbg-2074483,224e9b74dbb0293a6ddbf04078a188764073c76b9feb66266ced1dbcd2eb1396,2025-11-13 22:11:43.812 2135,tempo,mbg,2025-09-29 17:33:34,Ratusan Dapur SPPG Makan Bergizi Gratis di Garut dan Tasikmalaya Tak Bersertifikat,"RATUSAN dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk program makan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Garut dan Tasikmalaya, Jawa Barat, diduga tidak memiliki sertifikat laik higienis sanitasi (LSHS). Padahal dua daerah ini pernah mengalami keracunan dalam program MBG. ""Kayanya belum (sertifikat SLHS), karena syaratnya baru datang. Jujur saja, yah,"" ujar wakil Bupati Tasikmalaya, Asep Sopari Al Ayyubi, Senin, 29 September 2025. Jumlah dapur SPPG di Kabupaten Tasikmalaya mencapai 185 unit. Sedangkan di Kabupaten Garut terdapat 58 SPPG. Kejadian keracunan di Tasikmalaya telah terjadi dua kali yakni pada Mei 2025, menimpa 400 siswa di Kecamatan Rajapolah dan terakhir keracunan menimpa 52 siswa pada pertengahan September ini di Kecamatan Cikalong dan Karangnunggal. Sedangkan di Kabupaten Garut terjadi pada pertengahan September ini menimpa 657 siswa di Kecamatan Kadungora. Menurut Asep, tidak adanya sertifikat ini cukup berdampak terhadap pemenuhan gizi siswa. Apalagi bila pegawai dapur SPPG tidak memiliki kompetensi yang baik. Setiap dapur yang telah memiliki sertifikat dipastikan akan menjaga keamanan makanan yang diberikan. Alasannya karena dalam proses pengajuan sertifikat, setiap dapur harus menjaga kebersihan dan kesehatan. Hal itu diantaranya fasilitas bangun yang baik seperti sanitasi, ventilasi dan air bersih, peralatan yang digunakan pun harus bersih dan bahan baku yang dimasak berkualitas. ""Kalau cara masaknya saja salah, itu makanan tidak akan bergizi lagi,"" ujarnya. Karena itu, Asep mengaku akan turut mengawasi pelaksanaan pemberian makan gratis ini. Langkah yang diambil pemerintah daerah yakni membentuk satuan tugas (Satgas) MBG. Tim ini terdiri dari pemerintah daerah, Polisi dan TNI hingga tingkat kecamatan. ""Ini (Satgas MBG) inisiatif kita setelah melihat fenomena yang terjadi. Kalau menunggu juklak dan juknis nanti lama. Tugas satgas ini untuk mengontrol agar setiap SPPG berjalan sesuai SOP,"" ujar Asep. Anggota Komisi IV, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Garut, Yudha Puja Turnawan, meminta pemerintah pusat untuk tidak menambah dapur SPPG sementara waktu. Alasannya karena dapur MBG yang saat ini beroperasi belum memiliki sertifikat laik higienis dan sanitasi. Bahkan berdasarkan temuannya, terdapat sumber air yang digunakan dapur SPPG mengandung E.coli. ""Baiknya benahi dulu SPPG yang ada agar sesuai SOP,"" ujarnya. Ia pun menyesalkan tidak dilibatkannya pemerintah daerah dalam pengawasan program MBG. Banyak diantara dapur SPPG yang tertutup dan menolak untuk dilakukan supervisi oleh tim kesehatan dari Puskesmas di tingkat kecamatan. Bahkan saat terjadi keracunan di Kecamatan Kadungora, dirinya bersama anggota dewan lain dilarang masuk ke dapur SPPG. ""Kalau sekarang setelah ramai keracunan, mereka (SPPG) mulai terbuka,"" ujar Yudha. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani, mengaku tidak mengetahui jumlah dapur SPPG yang telah memiliki sertifikasi. Ia pun enggan menjawab syarat apa saja yang harus dimiliki setiap dapur. Namun, Leli mengaku dalam pengolahan makanan, banyak ketentuan yang harus dipenuhi oleh setiap pengelola atau pengusaha. Diantaranya memiliki sertifikat laik sehat, keamanan pangan, sanitasi dan air bersih. ""Pokonya terkait MBG sama satgas saja, kalau saya terkait penangan pasien. Alhamdulillah semuanya sudah sehat,"" ujar Leli. Ratusan dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Garut dan Tasikmalaya, Jawa Barat, diduga belum mengantongi sertifikat laik higienis sanitasi (SLHS). Kedua daerah ini sebelumnya mencatat kasus keracunan dalam program MBG. Kayanya belum (sertifikat SLHS), karena syaratnya baru datang. Jujur saja, yah, ujar Wakil Bupati Tasikmalaya, Asep Sopari Al Ayyubi, Senin, 29 September 2025. Kabupaten Tasikmalaya memiliki 185 dapur SPPG, sementara Garut memiliki 58 dapur. Kasus keracunan di Tasikmalaya terjadi dua kali: pada Mei 2025 menimpa 400 siswa di Kecamatan Rajapolah, lalu pertengahan September menimpa 52 siswa di Kecamatan Cikalong dan Karangnunggal. Garut mencatat kasus pada pertengahan September dengan 657 siswa di Kecamatan Kadungora sebagai korban. Asep menegaskan ketiadaan sertifikat berdampak pada pemenuhan gizi siswa, terutama bila pegawai dapur tidak memiliki kompetensi. Ia menjelaskan sertifikat menjamin keamanan makanan karena proses pengajuannya mewajibkan dapur menjaga kebersihan dan kesehatan. Fasilitas harus memenuhi standar sanitasi, ventilasi, dan air bersih, peralatan harus bersih, dan bahan baku harus berkualitas. Kalau cara masaknya saja salah, itu makanan tidak akan bergizi lagi, ujarnya. Asep berkomitmen mengawasi pelaksanaan MBG dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) MBG. Tim ini melibatkan pemerintah daerah, kepolisian, dan TNI hingga tingkat kecamatan. Ini (Satgas MBG) inisiatif kita setelah melihat fenomena yang terjadi. Kalau menunggu juklak dan juknis nanti lama. Tugas satgas ini untuk mengontrol agar setiap SPPG berjalan sesuai SOP, kata dia. Anggota Komisi IV DPRD Garut, Yudha Puja Turnawan, meminta pemerintah pusat menghentikan penambahan dapur SPPG. Ia menegaskan dapur yang beroperasi belum bersertifikat laik higienis sanitasi, bahkan ada yang menggunakan air mengandung E.coli. Baiknya benahi dulu SPPG yang ada agar sesuai SOP, ujarnya. Yudha menyoroti pemerintah pusat yang tidak melibatkan pemerintah daerah dalam pengawasan MBG. Ia menyebut banyak dapur SPPG menolak supervisi Puskesmas tingkat kecamatan. Ia juga mengaku bersama anggota dewan lain sempat dilarang masuk dapur SPPG saat kasus keracunan di Kadungora. Kalau sekarang setelah ramai keracunan, mereka (SPPG) mulai terbuka, kata dia. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani, mengaku belum mengetahui jumlah dapur SPPG yang bersertifikat. Ia menolak menjelaskan syarat yang harus dipenuhi dapur. Namun ia menegaskan pengelola wajib memenuhi berbagai ketentuan, seperti sertifikat laik sehat, keamanan pangan, sanitasi, dan ketersediaan air bersih. Pokonya terkait MBG sama satgas saja, kalau saya terkait penangan pasien. Alhamdulillah semuanya sudah sehat, ujar Leli. Pilihan editor: Pangkal Soal Keracunan Massal Makan Bergizi Gratis","Sigit Zulmunir, Aisha Shaidra",https://statik.tempo.co/data/2025/09/21/id_1429530/1429530_720.jpg,https://www.tempo.co/ekonomi/ratusan-dapur-sppg-makan-bergizi-gratis-di-garut-dan-tasikmalaya-tak-bersertifikat-2074476,5efe789fbf48096f69ef6adf31f4d7eb8a8501b9ea60f6272c821c5c7f8f5d41,2025-11-13 22:11:55.244 2136,tempo,mbg,2025-09-29 16:57:43,"Marak Keracunan Makan Bergizi Gratis, Guru Besar UGM Desak Prabowo Tiru Jepang","GURU Besar Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Sri Raharjo, mendesak Presiden Prabowo Subianto meniru Jepang dalam menjalankan program makan bergizi gratis (MBG). Desakan itu muncul setelah ribuan pelajar mengalami keracunan usai menerima program tersebut. Perlu ada aturan khusus yang mengatur program MBG ini, seperti di Jepang yang memiliki undang-undang resmi tentang makan siang di sekolah mereka, kata Sri Raharjo, Senin 29 September 2025. Sri mengakui pembentukan undang-undang memerlukan waktu lama, tetapi menegaskan payung hukum penting untuk mengawasi pelaksanaan MBG agar dampak negatif bisa ditekan. Ia menilai lemahnya pengawasan dan ambisi pemerintah mengejar target besar dalam waktu singkat menjadi akar persoalan program ini. Alih-alih meningkatkan gizi siswa, kasus keracunan MBG justru menyoroti ketidaksiapan pengelolaan. Sri menuturkan target pemerintah menyasar 80 juta siswa di tahun pertama terlalu terburu-buru. Apalagi pembangunan 30 ribu dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) membutuhkan biaya, tenaga, dan sistem yang besar. Seharusnya pemerintah berfokus pada kualitas dan keamanan pangan yang menjamin keamanan setiap porsi dulu, kasus keracunan yang berulang terjadi karena fungsi pengawasan tidak berjalan, kata dia. Ia membeberkan Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai lembaga baru belum memiliki cukup sumber daya manusia. SPPG juga belum siap menjaga kualitas makanan, masih sebatas mengejar kuantitas. Jika siswa yang ditargetkan semakin banyak, jumlah SPPG semakin hari juga semakin banyak, tetapi pengawasannya lemah, sehingga potensi kasus keracunan tinggi, ujarnya. Menurut Sri, produksi ribuan porsi makanan dalam waktu singkat rawan tidak matang merata serta mengandung zat beracun dan bakteri patogen. Kegagalan pengelolaan MBG akan merugikan banyak pihak dan menurunkan kepercayaan publik, sementara keracunan berulang bisa berakibat gangguan kesehatan mulai dari diare hingga penurunan nafsu makan, kata dia. Ia menambahkan sekolah dan orang tua berhak menentukan sikap terhadap MBG. Mereka boleh menerima atau menolak makanan sesuai kesiapan SPPG. Jika mereka merasa program belum siap, mereka bisa menolak dan tidak bisa dipidanakan, ujarnya. Sekretaris Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Ni Made Dwipanti Indrayanti juga meminta pemerintah pusat segera menerbitkan aturan teknis pengawasan dan pelaksanaan di daerah. ""MBG itu kan kebijakan pemerintah pusat, namun kan sampai sekarang belum ada juklak/juknis (petunjuk pelaksanaan/petunjuk teknis) untuk daerah dalam mekanisme pengawasan, pertanggungjawaban, kata dia. Menurut Made, aturan teknis itu akan memberi ruang bagi pemerintah daerah ikut mengawal pelaksanaan program di lapangan. Pilihan editor: Kepala BGN: Kami Lalai, karena Itu Mohon Maaf","Pribadi Wicaksono (Kontributor), Aisha Shaidra",https://statik.tempo.co/data/2024/06/22/id_1312460/1312460_720.jpg,https://www.tempo.co/ekonomi/marak-keracunan-makan-bergizi-gratis-guru-besar-ugm-desak-prabowo-tiru-jepang-2074461,55aa0a91ce27e588758cfeecfc553b16b1b8b6465ef9a56313d1091bb3840ff9,2025-11-13 22:12:06.789 2137,tempo,mbg,2025-09-29 15:11:24,Anggota Komisi IX DPR Usul Jatah Porsi Makanan Dapur MBG Dibatasi,"ANGGOTA Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Nurhadi mengusulkan pembatasan jumlah porsi makanan yang dikelola oleh setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur makan bergizi gratis (MBG). Misalnya, dapur MBG hanya bisa memasak dan menyalurkan sajian MBG maksimal dua ribu porsi makanan per hari. Nurhadi mengatakan pembatasan tersebut penting untuk menjaga kualitas sajian MBG. Pembatasan tersebut juga akan mempermudah sekolah dan pemerintah mengawasi pelaksanaan MBG. Pembatasan ini penting agar kualitas, kesegaran, dan pengawasan makanan lebih mudah terjaga serta beban kerja penyedia lebih seimbang, kata Nurhadi lewat keterangan tertulis, pada Senin, 29 September 2025. Usulan Nurhadi ini merespons jumlah keracunan MBG yang terus meningkat hingga akhir September 2025. Hasil pemantauan Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) per 27 September 2025, tercatat total korban keracunan MBG mencapai 8.649 anak. Angkanya bertambah sebanyak 3.289 orang hanya dalam dua pekan terakhir. Khusus di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, jumlah korban keracunan sajian MBG mencapai 1.309 orang. Pemerintah Kabupaten Bandung Barat merespons kondisi ini dengan menetapkan kejadian luar biasa (KLB) kasus keracunan MBG, pada 27 September 2025. Menurut Nurhadi, kasus keracunan MBG yang semakin meluas ini sebagai pertanda bahwa pemerintah mesti mengevaluasi program itu secara menyeluruh. ""Program ini sejatinya dimaksudkan untuk meningkatkan gizi anak-anak sekolah, namun kejadian ini menunjukkan perlunya evaluasi menyeluruh terhadap aspek pengolahan, distribusi, dan pengawasan mutu makanan, kata Nurhadi. Ia mendorong Badan Gizi Nasional (BGN), pemerintah daerah, dan lembaga yang terlibat dalam pelaksanaan MBG untuk segera fokus menginvestigasi penyebab keracunan makanan tersebut. Nurhadi juga meminta mereka meningkatkan standar kebersihan dan sanitasi dapur MBG. ""Apabila diperlukan, pelaksanaan MBG di dapur-dapur yang belum memenuhi standar dapat dihentikan sementara sampai hasil investigasi keluar,"" ujar Nurhadi. Pilihan Editor: Pangkal Soal Keracunan Massal Makan Bergizi Gratis","Ervana Trikarinaputri, Rusman Paraqbueq",https://statik.tempo.co/data/2025/09/29/id_1431331/1431331_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/anggota-komisi-ix-dpr-usul-jatah-porsi-makanan-dapur-mbg-dibatasi--2074424,8ba84029ba10fcaf8f71fdebb0b558e59c3055216f476ad5debe485873afaec9,2025-11-13 22:12:18.481 2138,tempo,mbg,2025-09-29 14:52:49,"Prabowo Bilang Jumlah Kasus Keracunan MBG 0,0017 Persen dari Total Penerima","PRESIDEN Prabowo Subianto mengakui bahwa terdapat kekurangan dalam pelaksanaan program makan bergizi gratis. Teranyar program itu mengakibatkan lebih dari 6.000 siswa keracunan usai menyantap suguhan MBG. Namun, menurut Prabowo, dari total 30 juta penerima manfaat MBG, jumlah kasus keracunan yang terjadi di bawah satu persen. Kepala Negara menyampaikan itu dalam pidato penutupan Musyawarah Nasional Partai Keadilan Sejahtera yang keenam. ""Tiga puluh juta anak dan ibu hamil tiap hari menerima makanan, bahwa ada kekurangan iya, ada keracunan makan iya. Kami hitung dari semua makanan yang keluar penyimpangan, kekurangan, atau kesalahan, itu adalah 0,0017 persen,"" ujar Prabowo di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, pada Senin, 29 September 2025. Menurut Prabowo, jumlah kasus keracunan itu tidak lantas menandakan kegagalan program prioritasnya. Sebab, kata dia, dalam 11 bulan jangkauan penerima MBG mampu menyaingi keberhasilan program serupa di Brasil. Ia mengatakan, Presiden Brasil bercerita kepadanya bahwa dalam satu tahun negara tersebut mampu menyuguhkan makan gratis yang menjangkau 47 juta penerima. Prabowo kemudian membanggakan pencapaiannya yang mendistribusikan makan bergizi kepada 30 juta penerima dalam 11 bukan kepemimpinannya. ""Ada kekurangan ada, tapi manfaatnya sangat-sangat besar,"" tutur dia. Di hadapan para kader PKS, ia menekankan bahwa terdapat banyak anak di penjuru daerah yang sehari-hari makan nasi dengan garam. Sehingga bantuan makan ini ia anggap sebagai intervensi penting untuk pemenuhan gizi. Purnawirawan Jenderal TNI itu pun menyebutkan sejumlah antisipasi pemerintah dalam mencegah kasus keracunan makan terulang kembali. Salah satunya dengan pemberlakuan standar operasional prosedur yang harus ditaati satuan pemenuhan pelayanan gizi (SPPG). Pertama, kata dia, SPPG harus mencuci semua peralatan masak dengan teknologi modern sehingga membunuh semua bakteri. Lalu, Prabowo juga mewajibkan agar SPPG menyiapkan sebuah alat uji. ""Sebelum didistribusi harus diuji dan langkah preventif lainnya,"" kata dia. Dia menekankan bahwa program MBG harus terus berjalan. Pasalnya ia menargetkan sebanyak 82,9 juta penerima akan mendapat jatah MBG di 2025. Sehingga ia ingin agar 50 juta calon penerima itu bisa lekas menikmati MBG. Hingga September 2025, program makan bergizi gratis telah menyebabkan korban keracunan lebih dari 6.000 siswa. Kasus teranyar sekaligus terbanyak terjadi di Kabupaten Bandung Barat dengan korban sebanyak 1.309 orang. Jumlah korban keracunan makan bergizi gratis terus melonjak. Hasil pemantauan Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) per 27 September 2025, tercatat total korban keracunan MBG mencapai 8.649 anak. Angkanya bertambah sebanyak 3.289 orang hanya dalam dua pekan terakhir. Pemerintah telah menggelar rapat koordinasi lintas Kementerian untuk membahas penanggulangan kejadian luar biasa keracunan MBG. Rapat ini digelar di Kementerian Kesehatan, Jakarta, pada Ahad, 28 September 2025. Rapat itu dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi. Kemudian hadir pula Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi dan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Fajar Riza Ul Haq. Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan memaparkan ada enam poin perbaikan yang mereka sepakati dalam rapat tersebut. Pertama, pemerintah akan menutup satuan SPPG yang bermasalah. Kedua, pemerintah akan mengevaluasi kedisiplinan, kualitas, dan kemampuan juru masak di seluruh SPPG. Ketiga, SPPG diwajibkan untuk mensterilisasi seluruh alat makan dan memperbaiki proses sanitasi. Keempat, semua Kementerian, Pemerintah Daerah, dan seluruh pemangku kepentingan program MBG ikut aktif dalam mengawasi program ini. Kelima, Zulhas mengatakan pemerintah akan mewajibkan semua dapur MBG memiliki sertifikat laik higienis dan sanitasi (SLHS). Terakhir, pemerintah akan memberdayakan kesehatan masyarakat (puskesmas) dan unit Kesehatan sekolah (UKS) ikut memantau SPPG secara rutin. Dede Leni Mardianti berkontribusi dalam tulisan ini Pilihan Editor: Pangkal Soal Keracunan Massal Makan Bergizi Gratis","Dian Rahma Fika, Amirullah",https://statik.tempo.co/data/2025/09/27/id_1431053/1431053_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/prabowo-bilang-jumlah-kasus-keracunan-mbg-0-0017-persen-dari-total-penerima--2074416,051eb74b40113f0fe7fa37a8e190e5312750a41cbb18568e91011e3c5df7dd27,2025-11-13 22:12:29.222 2139,tempo,mbg,2025-09-29 13:00:42,Guru Pengelola Distribusi MBG Akan Mendapat Insentif Rp 100 Ribu Per Hari,"GURU yang ditunjuk menjadi penanggung jawab distribusi program makan bergizi gratis (MBG) di sekolah akan menerima insentif sebesar Rp 100 ribu per hari. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah tengah menyiapkan skema pemberian insentif tersebut. Ke depan, kami akan buat skema agar guru-guru yang menjadi PIC (person in charge) distribusi dan pengecekan MBG diberi insentif Rp 100 ribu per hari. PIC akan ditunjuk oleh kepala sekolah masing-masing dan di-rolling setiap hari, kata Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Fajar Riza Ul Haq, yang dikutip dari rilis resmi Badan Gizi Nasional (BGN), pada Senin, 29 September 2025. Dalam rilis yang dibagikan oleh Staf Humas BGN ke awak media tersebut, Fajar mengatakan kebijakan tersebut diharapkan dapat meringankan beban kerja guru, terutama guru honorer yang selama ini ikut memastikan kelancaran distribusi MBG di sekolah. Skema ini akan sangat membantu guru-guru honorer, kata Fajar. Selain insentif, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah sudah membentuk balai pelayanan di 16 provinsi yang akan difungsikan sebagai Kantor Pemenuhan Pelayanan Gizi (KPPG). Kantor-kantor itu akan menjadi pusat koordinasi pelaksanaan MBG di daerah. Badan Gizin Nasional (BGN) juga telah melantik kepala dan kepala subbagian KPPG pada 21 Agustus 2025. Mereka akan ditempatkan di daerah untuk memonitor pelaksanaan MBG. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah juga mengaktifkan kembali peran usaha kesehatans Sekolah (UKS). Mereka akan difungsikan untuk mengawasi program MBG di setiap sekolah. Balai pelayanan yang dibentuk akan mendampingi pembentukan UKS tersebut. Wakil Kepala BGN Nanik Sudaryati Deyang mengapresiasi langkah cepat Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dalam mendukung program MBG tersebut. Langkah strategis ini sangat berguna dalam perbaikan dan optimalisasi program MBG, kata Nanik. Pilihan Editor: Pangkal Soal Keracunan Massal Makan Bergizi Gratis Keterangan Redaksi: Ada penambahan sumber informasi dalam artikel ini pada pukul 19.45 WIB, Senin, 29 September 2025.","Dinda Shabrina, Rusman Paraqbueq",https://statik.tempo.co/data/2025/05/28/id_1401989/1401989_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/guru-pengelola-distribusi-mbg-akan-mendapat-insentif-rp-100-ribu-per-hari-2074377,48b9b4d3fae21fd1926d70e8377c767172dfcd2ac53bbecff8df693270f13cf4,2025-11-13 22:12:39.969 2140,tempo,mbg,2025-09-29 10:14:38,"Keracunan Capai 8 Ribu, JPPI Desak Pemerintah Hentikan Dapur MBG","JUMLAH korban keracunan makan bergizi gratis (MBG) terus melonjak hingga akhir September 2025. Hasil pemantauan Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) per 27 September 2025, tercatat total korban keracunan MBG mencapai 8.649 anak. Angkanya bertambah sebanyak 3.289 orang hanya dalam dua pekan terakhir. Lonjakan terbesar tercatat dalam sepekan terakhir, yaitu pada periode 22 27 September 2025. Di periode ini, JPPI mencatat jumlah korban bertambah sebanyak 2.197 anak. JPPI juga mencatat adanya tren peningkatan korban keracunan MBG setiap pekannya selama September ini. Alih-alih memberi pemenuhan gizi, makanan yang disediakan negara justru membuat ribuan anak keracunan massal. Tangis anak-anak pecah di ruang kelas, antrean panjang di rumah sakit, keresahan orang tua, dan trauma makan MBG adalah bukti nyata bahwa program ini gagap mencapai tujuan, kata Koordinator Nasional JPPI, Ubaid Matraji, dalam keterangan tertulis pada Senin, 29 September 2025. JPPI juga mengecam langkah pemerintah mengatasi keracunan hanya dengan jalan menutup sementara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG yang bermasalah. Padahal pemerintah, khususnya Badan Gizi Nasional (BGN) seharusnya mengevaluasi secara menyeluruh seluruh dapur MBG. Apalagi mayoritas dapur MBG belum bersertifikat laik higiene sanitasi (SLHS) Keracunan hanyalah puncak gunung es. Kami menemukan praktik menu di bawah standar, pengurangan harga per porsi, konflik kepentingan, hingga pembungkaman suara kritis di sekolah, kata Ubaid. Ubaid mengatakan lembaganya mengidentifikasi tiga masalah mendasar pelaksanaan MBG. Yaitu, (1) buruknya pemahaman gizi dan pangan, termasuk penyeragaman menu tanpa mempertimbangkan sumber daya pangan lokal. (2) Struktur kepemimpinan BGN yang keliru, yang justru didominasi oleh purnawirawan militer, bukan pakar gizi dan ahli pangan. Terakhir, (3) eksklusi sekolah dan masyarakat sipil, yang tidak dilibatkan dalam perencanaan dan pelaksanaan, meski anggaran MBG banyak mencaplok dana pendidikan. JPPI pun mendesak Presiden Prabowo Subianto agar segera menghentikan sementara seluruh operasional dapur MBG. Lalu mereformasi BGN dengan menempatkan tenaga profesional di posisi strategis, serta membangun mekanisme akuntabilitas dan partisipasi publik yang transparan. Ambisi yang hanya mengejar target kuantitas telah mengabaikan standar akuntabilitas, keamanan, dan keselamatan anak. Program ini dijalankan terburu-buru untuk pencitraan politik, bukan perlindungan dan pemenuhan gizi anak, ujar Ubaid. Pilihan Editor: Ada Semangka Setipis Kartu di Menu Makan Bergizii Gratis","Dinda Shabrina, Rusman Paraqbueq",https://statik.tempo.co/data/2025/09/23/id_1430077/1430077_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/keracunan-capai-8-ribu-jppi-desak-pemerintah-hentikan-dapur-mbg-2074311,2bbd561d0ce976cb1ed43db8648b2d5dead2b04f560688121b1e52a444fc965b,2025-11-13 22:12:51.212 2141,tempo,mbg,2025-09-29 10:07:32,BGN: Korban Keracunan MBG Menjadi Tanggung Jawab Pemerintah,"WAKIL Kepala Badan Gizi Nasional atau BGN Nanik S. Deyang menegaskan korban keracunan dalam pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan tanggung jawab pemerintah. Kami sampaikan bahwa penerima manfaat program MBG yang terdampak akibat insiden keamanan pangan dan dirawat di rumah sakit tidak mengeluarkan biaya apapun. Keseluruhan biaya perawatan akan ditanggung oleh pemerintah, kata Nanik dalam keterangannya pada Senin, 29 September 2025. Menurut Nanik, saat terjadi insiden keamanan pangan, BGN telah melakukan investigasi dan evaluasi SPPG terkait. Akan tetapi, BGN juga tidak mengesampingkan tindak lanjut penanganan korban yang sempat dan saat ini masih dirawat. Evakuasi dan pengecekan kondisi korban, kata dia, dilakukan secepat mungkin untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Nanik juga menjelaskan bahwa insiden gangguan kesehatan yang dialami masyarakat dan KLB, maupun hal-hal yang serupa telah diatur dalam undang-undang. Ini semua sudah diatur secara jelas dalam undang-undang, bahwa Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah bertanggung jawab menyelenggarakan kegiatan kewaspadaan KLB atau wabah, penanggulangan KLB atau wabah, dan pasca-KLB atau wabah. Bisa dicek di UU Nomor 17 Tahun 2023, ujar dia. Badan Gizi Nasional sebagai penyelenggara program MBG akan mengedepankan keamanan dan kesehatan seluruh penerima manfaat. Oleh karena itu, Nanik menyampaikan penanganan gangguan kesehatan yang terjadi dalam pelaksanaan program MBG menjadi salah satu fokus utama BGN saat terjadi insiden keamanan pangan. Kami berharap hal ini bisa meringankan beban semua penerima manfaat terdampak, bahwa pemerintah akan selalu hadir dan bertanggung jawab pada kesehatan anak-anak kita, tutur Nanik. Kepala Biro Hukum dan Humas BGN Khairul Hidayati menyampaikan bahwa pemerintah akan turut serta mendampingi masyarakat yang terdampak keracunan. Kami sangat prihatin dengan insiden keamanan pangan yang terjadi di beberapa wilayah berkaitan dengan program MBG. Tentu pemerintah akan mendampingi penanganan penerima manfaat terdampak yang membutuhkan perawatan kesehatan. Semoga anak-anak kita segera pulih dan selalu dalam keadaan sehat, kata dia. Pilihan Editor: Pangkal Soal Keracunan Massal Makan Bergizi Gratis","Dinda Shabrina, Juli Hantoro",https://statik.tempo.co/data/2025/09/27/id_1430937/1430937_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/bgn-korban-keracunan-mbg-menjadi-tanggung-jawab-pemerintah-2074309,0744c63955b2bbc8192ab3a11a007dfbab800e41b2381001f9af36640a2992ff,2025-11-13 22:13:01.895 2142,tempo,mbg,2025-09-29 07:00:00,"Baru Terserap Rp 19 Triliun, BGN Bakal Dapat Tambahan Rp 28 Triliun Lagi","KEPALA Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyatakan anggaran untuk program makan bergizi gratis (MBG) tahun ini bakal ditambah Rp 28 triliun. Dengan demikian total anggaran MBG sepanjang 2025 adalah Rp 99 triliun, naik dari alokasi yang sebelumnya ditetapkan Rp 71 triliun. Dadan menjelaskan semula Presiden Prabowo Subianto sudah menyatakan bakal menambah anggaran MBG sebesar Rp 100 triliun. Dua bulan lalu, BGN menyatakan hanya mampu menyerap separuh dari dana tambahan tersebut. Namun rupanya tambahan Rp 50 triliun pun masih terlalu besar. Tadi kami hitung-hitung lagi, kemungkinan yang Rp 50 triliun pun tidak akan bisa kami serap, kemungkinan besar yang bisa diserap adalah tambahan Rp 28 triliun. Jadi Rp 71 triliun plus Rp 28 triliun di tahun ini, kata Dadan setelah bertemu dengan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa di kantornya, dikutip Minggu, 28 September 2025. Sebelumnya Kementerian Keuangan mencatat per Agustus 2025, realisasi penggunaan dana MBG baru mencapai Rp 13,2 triliun dari total anggaran yang ditetapkan. Dadan menyatakan hingga Jumat, 26 September, anggaran MBG yang terserap baru mencapai Rp 19,3 triliun. Dadan menjelaskan bahwa realisasi penggunaan anggaran MBG bakal terus bertambah. Seiring penambahan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG. Penyerapan (anggaran) BGN itu berkorelasi positif dengan jumlah penerima manfaat dan identik dengan SPPG yang terbentuk, kata dia. Tiap satu SPPG yang berdiri menyebabkan dana terserap Rp 900 miliar dalam sebulan. Tren pembangunan dapur MBG itu, kata Dadan, diprediksi terus naik. Pada akhir september diperkirakan jumlahnya mencapai 10 ribu, sehingga pertengahan Oktober ada dana Rp 4 triliun yang terserap. Di lokasi yang sama, Purbaya mengatakan bakal menyisir penggunaan anggaran makan bergizi gratis (MBG) hingga ke sejumlah wilayah di Indonesia. Ia menjelaskan tujuan dari langkah itu adalah memastikan penggunaan dana sesuai dengan pelaksanaan program. Pelaksanaannya betul atau enggak. Hanya ingin tahu itu saja untuk memastikan nanti programnya betul-betul berjalan dan berdampak ke perekonomian dan tidak membuat saya pusing kalau diaudit ke depan, kata dia. Bekas Ketua Dewan Komisioner LPS itu mengatakan pemantauan akan mulai dilakukan dengan melibatkan anggota Kemenkeu di daerah. Saya sudah kerahkan beberapa anggota kementerian di daerah. Kami pilih 20 titik secara random. Kita akan lihat seperti apa pelaksanaannya, ujar Purbaya. Menurut Menkeu, langkah tersebut justru membantu program yang dijalankan oleh Kepala BGN Dadan agar dana lebih terserap dengan baik. Meski demikian, Purbaya tetap akan menarik kembali dana MBG yang menganggur. Pilihan Editor: Kepala BGN: Kami Lalai, karena Itu Mohon Maaf","Ilona Estherina, Grace Gandhi",https://statik.tempo.co/data/2025/09/10/id_1427326/1427326_720.jpg,https://www.tempo.co/ekonomi/baru-terserap-rp-19-triliun-bgn-bakal-dapat-tambahan-rp-28-triliun-lagi-2074224,2695ff81c7a1bae5897f1aef86bd7a7a1b077a91f3295648b6e310e4ebec0bba,2025-11-13 22:13:12.580 2143,tempo,mbg,2025-09-28 22:50:00,Mendagri Kumpulkan Seluruh Kepala Daerah Tindaklanjuti Keracunan MBG,"Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian segera mengumpulkan seluruh kepala daerah di Tanah Air dalam rapat bersama penanganan kasus keracunan MBG. Dalam rapat koordinasi penanggulangan KLB MBG di Jakarta, Minggu, 28 September 2025, Tito mengatakan rapat seluruh kepala daerah nantinya untuk memberikan arahan teknis dalam mengatasi kasus keracunan MBG dan mencegah hal tersebut kembali terulang. Video: Antara (Suci Nurhaliza/Irfan Hardiansyah/Chairul Fajri/Farah Khadija)","Antara, Ryan Maulana",https://statik.tempo.co/data/2025/09/28/id_1431259/1431259_720.jpg,https://www.tempo.co/arsip/mendagri-kumpulkan-seluruh-kepala-daerah-tindaklanjuti-keracunan-mbg-2074226,f80f43ecb63f6b1044b708ccead3e300bc6caac0ad2fdb0a75ee6ff39f37c1ee,2025-11-13 22:13:23.395 2144,tempo,mbg,2025-09-28 20:53:53,Zulhas: Prabowo Langsung Rapat soal MBG di Bandara Halim Usai Lawatan ke Luar Negeri,"MENTERI Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan Presiden Prabowo Subianto langsung memimpin rapat sejumlah menteri membahas sejumlah hal termasuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Bapak Presiden setibanya di Tanah Air langsung memimpin beberapa menteri di Halim, kata Zulkifli Hasan dalam konferensi pers di kantor Kementerian Kesehatan, Ahad, 28 September 2025. Adapun pesawat Garuda Indonesia-1 yang membawa Prabowo beserta rombongan tiba di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada Sabtu sore, 27 September 2025. Prabowo tiba di Tanah Air usai merampungkan rangkaian lawatan luar negeri selama satu pekan ke empat negara: Jepang, Amerika Serikat, Kanada, dan Belanda. Setelah menggelar rapat di Halim, Zulhas begitu ia disapa mengatakan Prabowo masih melanjutkan rapat soal MBG hingga malam tadi. Sehari setelahnya, atas instruksi dari Prabowo, Zulhas mengatakan dia termasuk sejumlah menteri dan kepala lembaga menggelar rapat koordinasi soal MBG. Politikus Partai Amanat Nasional itu mengatakan instruksi itu disampaikan kepala negara atas perhatian dia terhadap keselamatan anak yang menjadi prioritas utama pemerintah. Kami menegaskan insiden bukan sekedar angka, tetapi menyangkut keselamatan generasi penerus, kata Zulhas. Dalam rapat koordinasi tersebut, Zulhas mengungkapkan pemerintah menyepakati sejumlah poin perbaikan terhadap Badan Gizi Nasional (BGN) dan MBG. Zulhas mengumumkan pemerintah akan mengevaluasi pelaksanaan program makan bergizi gratis yang belakangan menimbulkan kasus keracunan makanan. Ia mengatakan pemerintah akan menutup sejumlah satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang menimbulkan kasus keracunan makanan. Namun Zulhas tidak menjelaskan jumlah spesifik SPPG yang ditutup. Penutupan SPPG bermasalah, kata Zulhas, dilakukan untuk sementara waktu selama proses evaluasi dan investigasi dilakukan. Dia mengatakan, evaluasi terhadap SPPG mencakup kedisiplinan, kualitas, dan kemampuan juru masak. Tdak hanya di tempat yang terjadi tetapi di seluruh SPPG, kata dia. Zulhas mengatakan setiap SPPG akan diwajibkan untuk melakukan sterilisasi terhadap seluruh alat makan. Ia juga meminta perbaikan sanitasi, khususnya pada kualitas air dan alur limbah. Selain evaluasi terhadap SPPG, Zulhas mengatakan pemerintah sepakat agar seluruh kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan program MBG agar proaktif terhadap proses perbaikan. Zulhas mengatakan saat ini pemerintah juga mewajibkan setiap SPPG memiliki Sertifikat Layak Higiene Sanitasi (SLHS) itu syarat. Karena kalau tidak ada ini (SLHS) nanti kejadian lagi. Karena keselamatan adalah anak-anak kita itu adalah proritas utama. Ia menyatakan pemerintah meminta Menteri Kesehatan mengoptimalkan seluruh puskesmas dan unit kesehatan sekolah agar proaktif memantau SPPG secara rutin. Semua langkah ini diambil secara terbuka, agar masyarakat yakin bahwa makanan yang disajikan aman, bergizi bagi seluruh anak Indonesia, kata mantan menteri kehutanan 2009--2014 itu. Pilihan Editor: Kepala BGN: Kami Lalai, karena Itu Mohon Maaf","Alfitria Nefi P, Grace Gandhi",https://statik.tempo.co/data/2025/09/27/id_1431050/1431050_720.jpg,https://www.tempo.co/ekonomi/zulhas-prabowo-langsung-rapat-soal-mbg-di-bandara-halim-usai-lawatan-ke-luar-negeri-2074207,9fa5120a2c54fccb0c6b27102eae5c04ec10a57d8f4d27a8ed846b55a8080b84,2025-11-13 22:13:34.232 2145,tempo,mbg,2025-09-28 20:50:38,Mendagri Bakal Kumpulkan Kepala Daerah Bahas Evaluasi Program MBG,"MENTERI Dalam Negeri Tito Karnavian akan mengumpulkan seluruh pejabat Kepala Daerah untuk membahas program makan bergizi gratis (MBG). Rapat koordinasi tersebut akan digelar melalui daring pada besok pagi, Senin, 29 September 2025. Tito mengatakan rapat tersebut juga akan dihadiri oleh Menteri Kesehatan. ""Pak Menkes yang akan memberikan arahan teknis kepada Kepala Dinas Kesehatan,"" kata dia dalam konferensi pers di gedung Kementerian Kesehatan, Ahad, 28 September 2025. Eks Kepala Kepolisian ini menyatakan akan menyampaikan sejumlah kebijakan yang telah disepakati pemerintah pusat guna menghentikan kasus serupa. Satu di antara kebijakan itu adalah meminta Kepala Daerah proaktif mengawal program prioritas Prabowo Subianto ini. Selain itu, Tito juga akan meminta Kepala Daerah dan Kepala Dinas Kesehatan di seluruh Indonesia untuk mempercepat proses sertifikasi kelayakan, kebersihan, dan sanitasi satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG). Ia berharap langkah ini bisa memperbaiki kualitas sajian pada program makan bergizi, sehingga tidak ada lagi siswa yang keracunan. ""Jadi dapur punya sertifikat layak, higienis, dan sanitasinya yang diurus Dinas Kesehatan,"" kata Tito. Adapun pemerintah sebelumnya menggelar rapat koordinasi lintas Kementerian. Pertemuan itu membahas langkah perbaikan program MBG usai melonjaknya kasus keracunan. Rapat digelar atas intruksi Presiden di Kementerian Kesehatan, Jakarta, pada Minggu, 28 September 2025. Rapat yang berlangsung selama hampir tiga jam sejak pukul satu siang itu dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan sejumlah pejabat lainnya. Dalam rapat tersebut pemerintah menyepakati enam hal. Yaitu, menutup dapur bermasalah selama masa evaluasi berlangsung. Kedua, mengevaluasi kedisiplinan, kualitas, dan kemampuan juru masak di seluruh SPPG. Ketiga, SPPG diwajibkan untuk mensterilisasi seluruh alat makan dan proses sanitasi diperbaiki, khususnya kualitas dan alur limbah. Keempat, seluruh Kementerian, pemerintah daerah, dan seluruh pemangku kepentingan program MBG harus proaktif mengawasi program. Kelima, semua dapur MBG wajib memiliki sertifikat laik higienis dan sanitasi (SLHS). Terakhir, pemerintah akan memberdayakan kesehatan masyarakat (puskesmas) dan unit Kesehatan sekolah (UKS) ikut memantau SPPG secara rutin. Pilihan Editor: 6 Poin Kesepakatan Hasil Rakor soal Kelanjutan Makan Bergizi Gratis","Dede Leni Mardianti, Eko Ari Wibowo",https://statik.tempo.co/data/2025/08/28/id_1424073/1424073_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/mendagri-bakal-kumpulkan-kepala-daerah-bahas-evaluasi-program-mbg-2074206,ea5a80d9145b2e5c4b2c24a239f84dfd2ac14269434b9871ab4a63e728367f70,2025-11-13 22:13:45.090 2146,tempo,mbg,2025-09-28 10:23:00,IDAI Minta Pemerintah Siapkan Prosedur Mitigasi Kasus Keracunan MBG,"IKATAN Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyatakan prihatin atas maraknya kasus keracunan makanan pada anak sekolah akibat sajian program makan bergizi gratis (MBG). IDAI mendesak pemerintah segera menyiapkan prosedur mitigasi kasus keracunan jika ingin meneruskan program ini. ""Perlu disiapkan prosedur mitigasi kasus keracunan yang melibatkan pemerintah, sekolah, dokter spesialis anak, tenaga kesehatan, dan masyarakat,"" kata IDAI dalam keterangan resmi pada Sabtu, 27 September 2025. Dalam keterangan yang sama, IDAI juga menyayangkan program yang bertujuan meningkatkan status gizi dan kesehatan anak ini dalam eksekusinya justru berakhir menimbulkan risiko serius bagi keselamatan anak. Menurut IDAI, ribuan kasus keracunan yang belakangan terjadi ini semestinya sudah menjadi alarm serius bagi pemerintah untuk melakukan perbaikan total. ""Bagi kami, jangankan ribuan, seorang anak saja yang mengalami keracunan merupakan bencana besar karena mereka adalah masa depan bangsa yang harus dijaga keselamatan dan kesehatannya,"" kata IDAI. IDAI menegaskan lima hal yang wajib pemerintah lakukan dalam menjalankan program makan bergizi gratis ini. Pertama, IDAI menekankan bahwa keselamatan anak harus menjadi prioritas. ""Anak, balita, dan ibu hamil merupakan kelompok rentan yang harus dilindungi dari risiko keracunan makanan."" Kedua, proses penyediaan, pengolahan, penyimpanan, hingga distribusi makanan wajib mengikuti standar keamanan pangan (food safety). Ketiga, menu MBG seyogianya disusun oleh ahli gizi anak dengan memperhatikan kebutuhan nutrisi anak yang mendukung tumbuh kembang optimal. Keempat, pemerintah harus memperketat pengawasan dengan mewajibkan satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) beserta seluruh kelengkapannya tersertifikasi dan senantiasa dievaluasi secara berkala. Kemudian, terakhir, IDAI menekankan harus ada prosedur pencegahan kasus keracunan. IDAI menyatakan siap bekerja sama dengan pemerintah, sekolah, dan masyarakat untuk memastikan MBG ini benar-benar meningkatkan kualitas gizi anak, serta tidak ada lagi siswa yang keracunan akibat proses pelaksanaan program yang tidak benar. ""Kami menyerukan stop keracunan pada MBG,"" tulis IDAI. Kasus keracunan dalam program MBG belakangan kian menjadi sorotan publik. Sejumlah organisasi sipil mendesak pemerintah menghentikan sementara program ini setelah jumlah korban melonjak dalam dua bulan terakhir. Data Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) menunjukkan, pada Juli terdapat 342 siswa keracunan, meningkat menjadi 2.226 siswa pada Agustus, dan 3.145 siswa pada September. Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Muhammad Qodari menyebut tiga lembaga, yakni BGN, Kementerian Kesehatan, serta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memiliki data berbeda perihal jumlah korban. Namun, menurut dia, perbedaannya tidak signifikan. ""Angkanya secara statistik itu sebetulnya sinkron. Sama-sama di sekitar angka 5.000, kata Qodari di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 22 September 2025. Merespons hal tersebut, Presiden Prabowo Subianto, yang baru pulang dari lawatan luar negeri, menyatakan akan segera memanggil jajaran Badan Gizi Nasional. Ia mengatakan kasus keracunan makan bergizi gratis merupakan masalah besar. Prabowo juga mengakui memang masih ada kekurangan dalam pelaksanaan program MBG. Namun ia mengingatkan agar jangan sampai keracunan MBG dipolitisasi. Tujuan makan bergizi adalah untuk anak-anak kita, yang sering sulit makan. Mungkin kita-kita ini makan lumayan, mereka itu makan hanya nasi pakai garam, ujar Prabowo. Ini yang harus kita atasi, untuk memberi makan sekian juta siswa pasti ada hambatan rintangan. Ini kita atasi, kata Prabowo, Sabtu, 27 September 2025. Pilihan Editor: Pangkal soal Keracunan Massal Makan Bergizi Gratis","Dede Leni Mardianti, Ninis Chairunnisa",https://statik.tempo.co/data/2025/09/25/id_1430368/1430368_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/idai-minta-pemerintah-siapkan-prosedur-mitigasi-kasus-keracunan-mbg-2074078,881142c7732aae4cdb8a2fda4d61a3f359ecc967c8e40d04480c2f4b377e00a3,2025-11-13 22:16:08.391 2147,tempo,mbg,2025-09-28 20:19:58,AJI Indonesia Tuntut Prabowo Minta Maaf soal Kasus CNN,"ALIANSI Jurnalis Independen (AJI) Indonesia melihat langkah pencabutan kartu identitas liputan jurnalis CNN Indonesia merupakan upaya pembungkaman pers atau jurnalis yang kritis. AJI menilai penyensoran sekaligus pencabutan kartu identitas liputan Istana ini adalah bentuk rusaknya demokrasi Indonesia. Ketua Umum AJI Indonesia Nany Afrida menjelaskan, Pasal 4 Undang-Undang Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers, menyatakan Kemerdekaan pers dijamin sebagai hak asasi warga negara dan bahwa pers nasional bebas dari penyensoran, pembredelan, atau pelarangan penyiaran. Oleh sebab itu, pembatasan materi pertanyaan kepada Presiden Prabowo Subianto dalam sebuah wawancara cegat merupakan tindakan penyensoran yang melanggar aturan. Kami mengecam keras tindakan represi, kata Nany dalam keterangan tertulis pada Ahad, 28 September 2025. Nany mengatakan pencabutan kartu identitas liputan dapat menghambat kebebasan pers. Menurut dia, pemerintah, dalam hal ini Biro Pers Istana, telah melanggar hak wartawan untuk mencari dan menyebarkan informasi. Memecat dan mengganti pihak-pihak yang melakukan dan terlibat upaya penyensoran dan penghalang-halangan kerja jurnalis, kata Nany. AJI Indonesia menuntut Prabowo meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat. ""Karena kerja-kerja jurnalis merupakan bagian dari pemenuhan hak asasi masyarakat atas informasi,"" kata dia. Aliansi ini mengingatkan kembali kepada pemerintah agar tidak sewenang-wenang mengendalikan, mengontrol, membatasi sampai melarang jurnalis menjalankan tugasnya. Seorang reporter CNN Indonesia dicabut kartu identitas meliput kegiatan Istana karena bertanya kepada Presiden Prabowo Subianto soal masalah dalam program MBG. Pertanyaan itu diajukan sesaat setelah Prabowo kembali dari lawatan luar negeri pada Sabtu, 27 September 2025, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Seorang reporter CNN Indonesia bertanya apakah Prabowo memberi instruksi khusus kepada Badan Gizi Nasional soal MBG. Biro Pers Istana keberatan atas pertanyaan reporter CNN kepada Presiden. Pertanyaan itu, bagi Istana, di luar konteks. Istana lalu mencabut kartu liputan istana milik reporter tersebut. Prabowo sebenarnya menjawab bahwa ia akan memanggil Kepala BGN Dadan Hindayana. Saya monitor perkembangan itu. Habis ini saya akan panggil langsung Kepala BGN dan beberapa pejabat, kata pensiunan Jenderal TNI ini. Pemimpin Redaksi CNN Indonesia Titin Rosmasari mengirimkan surat resmi kepada Biro Pers, Media, dan Informasi (BPMI) Sekretariat Presiden pada Ahad, 28 September 2025. Redaksi CNN Indonesia mempertanyakan alasan BPMI mencabut kartu identitas pers Istana milik jurnalis CNN Indonesia, Diana Valencia. ""Kami kirimkan siang ini. Mungkin kawan-kawan BPMI belum membaca,"" kata Titin saat dihubungi, Ahad, 28 September 2025. Titin masih menunggu balasan resmi dari BPMI Sekretariat Presiden. Dia berharap BPMI dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi menjelaskan alasan kartu identitas pers istana Diana dicabut. Titin menjelaskan petugas BPMI mengambil langsung kartu identitas pers Istana Diana di Kantor CNN Indonesia TV, Jalan Kapten P. Tendean, Jakarta, Sabtu, 27 September 2025 malam. Namun staf Istana itu tidak bisa menjelaskan kenapa Istana mencabut kartu liputan reporter CNN. Menanggapi hal itu, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi mengatakan sedang fokus membenahi masalah program MBG dan Badan Gizi Nasional. Program MBG saat ini sedang menghadapi kasus keracunan di berbagai daerah. Prasetyo mengklaim pemerintah tidak ingin kasus keracunan berulang kembali. ""Kita fokus yang penting beresin BGN dan MBG dulu ya,"" kata Prasetyo usai melakukan rapat terbatas mengenai MBG di Gedung Kementerian Kesehatan, Ahad, 28 September 2025. Pilihan Editor: Dewan Pers Minta Biro Pers Istana Pulihkan Akses Liputan Reporter CNN Indonesia","Daniel Ahmad Fajri, Eko Ari Wibowo",https://statik.tempo.co/data/2024/05/08/id_1300370/1300370_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/aji-indonesia-tuntut-prabowo-minta-maaf-soal-kasus-cnn-2074201,9aa316098bd4bbf26a0a7b4deba7b1976104e36d2992e9cdd75c55935ae26cda,2025-11-13 22:13:57.354 2148,tempo,mbg,2025-09-28 19:41:05,Ini Evaluasi Pemerintah terhadap Kasus Keracunan Makanan MBG,"MENTERI Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengumumkan pemerintah akan mengevaluasi pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang belakangan menimbulkan kasus keracunan makanan. Kami juga berdiskusi rakor (rapat koordinasi) untuk segera mempercepat perbaikan dan penguatan tata kelola di Badan Gizi Nasional (BGN), kata Zulkifli Hasan dalam konferensi pers di gedung Kementerian Kesehatan, Ahad, 28 September 2025. Zulhas begitu ia disapa mengatakan pemerintah akan menutup sejumlah satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang menimbulkan kasus keracunan makanan. Namun, Zulhas tidak menjelaskan jumlah spesifik SPPG yang ditutup. Penutupan SPPG bermasalah, kata Zulhas, dilakukan untuk sementara waktu selama proses evaluasi dan investigasi dilakukan. Ia mengatakan, evaluasi terhadap SPPG mencakup kedisiplinan, kualitas, dan kemampuan juru masak. Tdak hanya di tempat yang terjadi (ketetapi di seluruh SPPG, kata dia. Politikus Partai Amanat Nasional itu mengatakan setiap SPPG akan diwajibkan untuk melakukan sterilisasi terhadap seluruh alat makan. Ia juga meminta perbaikan sanitasi, khususnya pada kualitas air dan alur limbah. Selain evaluasi terhadap SPPG, Zulhas mengatakan, pemerintah sepakat agar seluruh kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan program MBG agar proaktif terhadap proses perbaikan. Zulhas mengatakan saat ini pemerintah juga mewajibkan setiap SPPG memiliki Sertifikat Layak Higiene Sanitasi (SLHS) itu syarat. Karena kalau tidak ada ini (SLHS) nanti kejadian lagi. Keselamatan adalah anak-anak kita itu adalah proritas utama. Ia menyatakan pemerintah meminta Menteri Kesehatan mengoptimalkan seluruh puskesmas dan unit kesehatan sekolah agar proaktif memantau SPPG secara rutin. Semua langkah ini diambil secara terbuka, agar masyarakat yakin bahwa makanan yang disajikan aman, bergizi bagi seluruh anak Indonesia, kata mantan Menteri Perdagangan (2022-2024) dan Menteri Kehutanan (2009-2014) itu. Pilihan Editor: Pangkal Soal Keracunan Massal Makan Bergizi Gratis","Alfitria Nefi P, Grace Gandhi",https://statik.tempo.co/data/2025/09/17/id_1428677/1428677_720.jpg,https://www.tempo.co/ekonomi/ini-evaluasi-pemerintah-terhadap-kasus-keracunan-makanan-mbg-2074195,3f9406801754fb8fba917f16c58f48d4ab79127cd7ae96740c897384e0df52e7,2025-11-13 22:14:08.030 2149,tempo,mbg,2025-09-28 19:00:17,Pemerintah Wajibkan Dapur MBG Punya Sertifikat Layak Higiene Sanitasi,"MENTERI Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan mengatakan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur makan bergizi gratis (MBG) wajib memiliki Sertifikat Laik Higienis Sanitasi (SLHS). Kebijakan ini merupakan salah satu poin perbaikan yang dijanjikan pemerintah setelah meluasnya kasus keracunan MBG. SLHS merupakan pengakuan tertulis dari Dinas Kesehatan bahwa suatu usaha telah memenuhi standar baku mutu dan persyaratan kesehatan higienis serta sanitasi. Menurut Zulkifli Hasan, yang sering disapa Zulhas, kasus keracunan MBG akan terus terulang jika sertifikat kelayakan tidak dipenuhi. Harus atau wajib hukumnya setiap SPPG punya SLHS, ujar Zulhas dalam konferensi pers penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) pada program prioritas MBG di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Minggu, 28 September 2025. Selain itu, dapur juga wajib untuk mensterilisasi alat makan dan memperbaiki proses sanitasi, khususnya alur limbah. Pemerintah pusat, kata Zulhas, akan menggandeng pemerintah daerah, sekolah, pihak yang berkepentingan dalam MBG, dan seluruh masyarakat untuk turut serta mengawasi program tersebut. Pemerintah berharap skema ini mampu mencegah peristiwa keracunan kembali terjadi. ""Kementerian dan lembaga terkait harus bersama-sama aktif dan tidak saling menunggu,"" ujar Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini. Kasus keracunan MBG menjadi sorotan lantaran mengalami lonjakan yang signifikan dalam dua bulan terakhir. Menurut catatan Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI), korban melonjak drastis dari 1.376 kasus pada akhir Juni menjadi 6.452 kasus pada pekan lalu. Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Muhammad Qodari sebelumnya mengatakan kasus keracunan meluas disebabkan banyak SPPG yang tidak menjalankan standar operasional prosedur (SOP). Satu di antaranya ditandai dengan tidak adanya SLHS yang dimiliki dapur tersebut. Menurut Qodari, SPPG yang sudah memiliki SLHS hanya 34 dari total 8.583 SPPG yang sudah beroperasi pada 22 September 2025. ""Sedangkan 8.549 SPPG existing belum memiliki SLHS,"" ujar kata Qodari di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, pada Senin, 22 September 2025. Pilihan Editor:","Dede Leni Mardianti, Sukma N Loppies",https://statik.tempo.co/data/2025/09/28/id_1431200/1431200_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/pemerintah-wajibkan-dapur-mbg-punya-sertifikat-layak-higiene-sanitasi-2074178,018bfa11897646d5634a42e2fd1ece1bb1230f75963b1e08b721d1c31752281b,2025-11-13 22:14:18.696 2150,tempo,mbg,2025-09-28 18:14:34,6 Poin Kesepakatan Hasil Rakor soal Kelanjutan Makan Bergizi Gratis,"PEMERINTAH menggelar rapat koordinasi lintas Kementerian untuk membahas penanggulangan kejadian luar biasa (KLB) yakni keracunan dalam program makan bergizi gratis (MBG). Rapat ini digelar di Kementerian Kesehatan, Jakarta, pada Minggu, 28 September 2025. Rapat yang berlangsung selama hampir tiga jam sejak pukul satu siang itu dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, dan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi. Kemudian hadir pula Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi dan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Fajar Riza Ul Haq. Zulhas--sapaan akrab Zulkifli Hasan-- mengatakan rapat tersebut merupakan perintah Presiden Prabowo Subianto setelah sebelumnya mereka mendapatkan arahan khusus dari Presiden. Prabowo, kata dia, menyampaikan arahan khusus terkait dengan meluasnya kasus keracunan MBG itu di Bandar Udara Internasional Halim Perdanakusuma pada Sabtu malam, 27 September 2025. ""Kemarin Bapak Presiden setibanya di Tanah Air langsung memimpin beberapa menteri untuk mengahdakan rapat,"" kata Zulhas dalam konferensi pers di Kementerian Kesehatan pada Ahad, 29 September 2025. Zulhas memaparkan ada enam poin perbaikan yang mereka sepakati dalam rapat tersebut. Pertama, pemerintah akan menutup satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang bermasalah masa evaluasi dan investigasi berlangsung. Kedua, pemerintah akan mengevaluasi kedisiplinan, kualitas, dan kemampuan juru masak di seluruh SPPG. ""Ketiga, SPPG sudah diwajibkan untuk sterilisasi seluruh alat makan dan proses sanitasi diperbaiki, khususnya kualitas dan alur limbah,"" tutur Zulhas. Poin keempat, Presiden mengintruksikan agar semua Kementerian, Pemerintah Daerah, dan seluruh pemangku kepentingan program MBG ikut aktif dalam mengawasi program ini. ""Jadi Kementerian dan lembaga terkait harus bersama-sama aktif dan tidak saling menunggu,"" ujar dia. Kelima, Zulhas mengatakan pemerintah akan mewajibkan semua dapur MBG memiliki sertifikat laik higienis dan sanitasi (SLHS). Terakhir, pemerintah akan memberdayakan kesehatan masyarakat (puskesmas) dan unit Kesehatan sekolah (UKS) ikut memantau SPPG secara rutin. ""Intruksikan Puskesmas dan UKS-UKS itu ikut secara aktif tanpa diminta,"" ujar Zulhas. Selanjutnya, Ketua Umum Partai Amanat Nasional ini langsung menutup konferensi pers selepas memaparkan poin-poin tersebut. Pemerintah tidak membuka sesi tanya jawab dan kompak meninggalkan lokasi tanpa menjawab pertanyaan reporter serta awak media yang hadir. Hingga pekan keempat September 2025, program makan bergizi gratis telah memakan korban keracunan lebih dari 6000 siswa. Kasus teranyar sekaligus terbanyak terjadi di Kabupaten Bandung Barat dengan korban sebanyak 1.309 orang. Merespons hal tersebut, Presiden Prabowo Subianto yang baru pulang dari menghadiri sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, menyatakan akan segara memanggil jajaran BGN. Ia mengatakan kasus keracunan makan bergizi gratis merupakan masalah besar. Ia juga mengakui memang masih ada kekurangan dalam pelaksanaan program MBG. Namun ia mengingatkan agar jangan sampai keracunan MBG dipolitisasi. Tujuan makan bergizi adalah untuk anak-anak kita, yang sering sulit makan. Mungkin kita kita ini makan lumayan, mereka itu makan hanya nasi pakai garam, ujar Prabowo. Ini yang harus kita atasi, untuk memberi makan juta pasti ada hambatan rintangan. Ini kita atasi, kata Prabowo, Sabtu, 27 September 2025. Pilihan Editor: Keracunan Makan Bergizi Gratis","Dede Leni Mardianti, Eko Ari Wibowo",https://statik.tempo.co/data/2025/09/28/id_1431200/1431200_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/6-poin-kesepakatan-hasil-rakor-soal-kelanjutan-makan-bergizi-gratis-2074172,6a24f789653abaa999a3824eaa23ed5027b9665355b86e1f20929a7f2e1d635b,2025-11-13 22:14:29.964 2151,tempo,mbg,2025-09-28 17:53:00,Ini Dua Skema Pengaduan MBG yang Dibuka Badan Gizi Nasional,"BADAN Gizi Nasional membuat kanal aduan untuk menampung laporan, keluhan hingga masukan masyarakat terhadap program makan bergizi gratis (MBG). Kanal ini dibuat sehubungan dengan tingginya angka keracunan yang dialami para penerima manfaat. Kepala Biro Hukum dan Humas BGN Khairul Hida mengatakan kanal aduan tersebut akan dibuka setiap Senin-Jumat pada pukul 09.00-22.00 WIB. ""Setiap laporan akan diverifikasi dan ditindaklanjuti sesuai mekanisme yang berlaku,"" kata dia melalui keterangan tertulis pada Ahad, 28 September 2025. Ada dua skema pengaduan yang disediakan. Pertama, masyarakat bisa mengadu langsung melalui nomor telepon seluler hotline BGN. ""Untuk memudahkan, kami menyediakan dua nomor yang bisa dihubungi, yakni 088293800268 (operator 1) dan 088293800376 (operator 2),"" kata dia. Selain untuk mengadukan kasus keracunan, saluran tersebut berfungsi sebagai pusat informasi. Masyarakat dapat menghubungi nomor tersebut untuk menanyakan teknis program, distribusi pangan maupun standar kualitas yang diterapkan dalam MBG. Kedua, pengaduan juga bisa dilakukan menggunakan melalui laman BGN.lapor.go.id. Berdasarkan pantauan Tempo, laman ini terbagi ke dalam tiga jenis kategori, antara lain, laporan masalah, saran, dan permintaan aspirasi. Masyarakat yang ingin melapor melalui laman ini harus mengisi formulir yang berisi judul laporan, isi laporan, tanggal kejadian, lokasi kejadian, dan kategori laporan, serta menyertakan bukti pendukung. Setelah itu, pengirim laporan dapat memilih untuk merahasiakan identitas mereka, karena ada opsi anonim dan rahasia. Belakangan desakan untuk mengevaluasi total program MBG semakin menguat setelah lebih dari enam ribu siswa dari 17 kota mengalami keracunan. Bahkan, berbagai kelompok masyarakat sipil mengusulkan agar program prioritas Presiden Prabowo Subianto ini dihentikan. Wakil Kepala Badan Gizi Nasional Nanik S. Deyang sempat menangis meminta maaf atas keracunan yang diderita ribuan anak sekolah di sejumlah daerah dalam program makan bergizi gratis. Nanik mengakui kasus keracunan merupakan tanggung jawab lembaganya dan berjanji melakukan perbaikan secara total. Jadi sekali lagi, kepada anak-anak saya yang tercinta di seluruh Indonesia dan juga para orang tua, saya mohon maaf atas nama BGN, dan berjanji tidak akan lagi terjadi, ujarnya sambil terisak saat konferensi pers di kantor BGN, Jakarta, Jumat, 26 September 2025. Pilihan Editor: Pangkal Soal Keracunan Massal Makan Bergizi Gratis","Dede Leni Mardianti, Ninis Chairunnisa",https://statik.tempo.co/data/2025/09/25/id_1430370/1430370_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/ini-dua-skema-pengaduan-mbg-yang-dibuka-badan-gizi-nasional-2074171,496a7e71f0740c51382e9c998d6e771734bad8f2d626cfb1074288bc7b1d6938,2025-11-13 22:14:40.715 2152,tempo,mbg,2025-09-28 16:44:44,"Tindak Lanjut Kasus Keracunan MBG, Pemerintah Tutup Dapur Bermasalah","MENTERI Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyatakan pemerintah akan menutup sejumlah satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang diduga menyebabkan keracunan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG). SPPG yang bermasalah akan kami tutup sementara, kata Zulkifli Hasan dalam konferensi pers di gedung Kementerian Kesehatan, Ahad, 28 September 2025. Zulhas, begitu ia disapa, mengatakan langkah penutupan dapur MBG bermasalah merupakan bagian dari evaluasi kasus keracunan makanan pada program prioritas Presiden Prabowo Subianto tersebut. Keputusan menutup dapur, kata Zulhas, disepakati dalam dapat koordinasi bersama kementerian dan lembaga terkait. Zulhas mengatakan rapat koordinasi itu dilakukan sebagai tindak lanjut mandat Presiden Prabowo Subianto untuk mengambil langkah cepat meningkatkan kualitas pelaksanaan MBG. Politikus Partai Amanat Nasional itu bercerita, setibanya Prabowo di Indonesia, usai melakukan lawatan di luar negeri, kepala negara langsung mengumpulkan sejumlah menteri dan jajaran kabinet, salah satunya membahas adalah makan bergizi gratis. Dalam rapat koordinasi tersebut, Zulhas mengatakan pimpinan kementerian dan lembaga sepakat menutup sementara SPPG yang bermasalah. Zulhas tidak memberikan tenggat waktu penutupan dapur. Yang jelas, kata dia, SPPG akan ditutup selama masa evaluasi dan investigasi berlangsung. Zulhas menyatakan pemerintah juga berjanji mengevaluasi tata kelola MBG. Evaluasi itu menyangkut soal kedisiplinan, kualitas, dan kemampuan juru masak di seluruh SPPG. Setiap SPPG juga wajib melakukan sterilisasi terhadap seluruh alat makan dan memperbaiki sanitasi, khususnya air, termasuk penanganan limbah. Zulhas juga mengimbau agar seluruh kementerian/lembaga terkait agar proaktif dalam proses perbaikan. Menko Pangan mengatakan, pemerintah kini akan mewajibkan setiap SPPG memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Pascakejadian (keracunan makanan), menjadi wajib hukumnya, ujar dia. Dia juga meminta Menteri Kesehatan agar mengoptimalkan puskesmas dan unit kesehatan sekolah agar secara aktif dan rutin memantau SPPG. Semua langkah diambil agar masyarakat yakin makanan yang disajikan aman, kata Zulhas. Pilihan Editor: Pangkal Soal Keracunan Massal Makan Bergizi Gratis","Alfitria Nefi P, Grace Gandhi",https://statik.tempo.co/data/2025/09/28/id_1431200/1431200_720.jpg,https://www.tempo.co/ekonomi/tindak-lanjut-kasus-keracunan-mbg-pemerintah-tutup-dapur-bermasalah-2074166,7e0db20d2950f935664bf759f0f2c7f97b0a5d5ac69e09b164be3c35af17fa0f,2025-11-13 22:14:51.446 2153,tempo,mbg,2025-09-28 15:49:24,Akademisi UGM Beberkan Perhitungan Anggaran per Porsi MBG Sulit Penuhi Standar Gizi,"PARA akademisi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menilai anggaran per porsi Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dipatok saat ini sulit memenuhi standar gizi yang diharapkan. ""Apakah penentuan nominal itu sudah melibatkan ahli gizi? "" ujar Muhsin Al Anas, pakar peternakan UGM pada Sabtu, 27 September 2025. Dari perhitungan kasar yang telah dilakukannya, anggaran per porsi MBG sekitar Rp 10.000 per anak terutama di wilayah Pulau Jawa adalah sangat mepet, bahkan kurang dengan standar minimum kebutuhan asupan protein hewani pada menu makan yang dibagikan pada siswa sekolah. Harga telur ayam, misalnya. Harga komoditas itu saat ini per kilogramnya Rp 26.000 - Rp 27.000 dengan isi sekitar 16 butir. Artinya, harga satu butir telur mentah atau belum diolah sekitar Rp 1.600. Muhsin juga membeberkan anggaran untuk menyediakan susu di MBG. Harga susu sapi mentah di kalangan peternakan rakyat berkisar Rp 8.000 - Rp 9.000 per liter dan setelah diproses menjadi siap minum cukup, harga termurah sekitar Rp 15.000 per liter. ""Untuk anak-anak mungkin kebutuhannya ideal 100-150 mililiter, jadi per porsi susu katakanlah per anak kebutuhannya Rp 1.500 - Rp 2.000,"" kata dia. Sedangkan jika dalam menu itu diselipkan menu daging unggas seperti ayam, harga per kilogramnya berkisar Rp 35 ribu dengan bobot karkas 1,5 kilogram. Dari ayam ini biasanya dipotong kecil bisa mencapai 14 potong. Sehingga per porsi potongan bobotnya sekitar 100-105 gram-an dengan alokasi anggaran perkiraan sekitar Rp 2.500-an. Dari tiga item protein hewani itu saja jika semua diolah dan dimasak untuk disajikan diperkirakan sudah memakan biaya sekitar Rp 6.500- Rp 7.500. Sedangkan sisanya untuk alokasi nasi dan sayur. ""Harga ini tentu saja belum termasuk keuntungan yang disediakan penyedia MBG, jadi biasanya dari Rp 10.000 per porsi itu akan ditekan lagi untuk mendapatkan keuntungan, dengan variasi menu lain yang lebih murah dan masuk,"" kata Muhsin. Muhsin pun menyangsikan dengan anggaran itu penyedia bakal memasukkan protein hewani seperti daging sapi ke dalam menu MBG. Apalagi harga daging sapi sudah di kisaran Rp 100.000 per kilogramnya. Oleh sebab itu pula, ia mengaku sejak awal tak yakin program andalan Presiden Prabowo Subianto itu bisa memenuhi standar kebutuhan minimum gizi anak-anak. Hitung-hitungan anggaran per porsi tersebut juga sangat jauh dari realitasnya di lapangan. ""Menurut kami, soal nominal itu sudah tidak rasional. Sehingga para eksekutor teknis di lapangan akhirnya memutar berbagai cara bagaimana anggaran itu bisa masuk. Makanya kita kemudian menemukan menu-menu MBG seperti yang ada saat ini."" Sementara itu, akademisi Fakultas Peternakan UGM lainnya, Muhlisin, mendesak agar pemerintah terutama Badan Gizi Nasional atau BGN semestinya segera mengevaluasi program ini. Sebab, program ini telah belakangan memicu ribuan kasus keracunan para penerima program itu di Tanah Air. ""Seharusnya dari awal pemerintah melibatkan kalangan akademisi dan swasta, bagaimana menentukan nominal dengan jumlah gizi yang masuk,"" kata dia. Sedangkan Ketua Komisi D DPRD DIY Dwi Wahyu menuturkan sebenarnya konsep kebijakan MBG sudah bagus. Namun program tersebut terlalu cepat dilaksanakan sehingga mengabaikan kajian maupun riset sehingga perlu dievaluasi. Untuk menjaga agar program ini efektif, ia mengusulkan pengelolaan dapur umum MBG tidak ditangani oleh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi atau SPPG, yang merupakan dapur umum dan pelaksana program MBG. ""MBG harus tetap jalan, tetapi diserahkan ke sekolah yang dikoordinir Dinas Pendidikan sesuai dengan tingkatannya, ungkapnya. Dengan begitu, Dinas Pendidikan memiliki RAD (Rencana Aksi Daerah) sehingga bisa dikolaborasikan dengan Dinas Pertanian yang memiliki daging, sayur dan telur maupun Dinas Kelautan dan Perikanan. ""Untuk distribusi bahan diserahkan ke Dinas Perdagangan terkait dengan rantai pasok,"" tuturnya. Sejak program MBG diluncurkan, sejumlah sekolah di berbagai daerah kabupaten Yogyakarta diduga mengalami keracunan akibat menu yang disantap. Teranyar, pada September ini, puluhan siswa di sejumlah sekolah di Kecamatan Wonosari dan Semin Gunungkidul juga dilarikan rumah sakit diduga keracunan menu MBG. Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul mengungkap hasil uji laboratorium dugaan keracunan itu, setelau menemukan adanya temuan bakteri Klebsiella pneumoniae, Staphylococcus aureus,dan Kapang/Khamir dalam sisa makanan dan muntahan siswa. Pilihan Editor: Kepala BGN: Kami Lalai, karena Itu Mohon Maaf","Pribadi Wicaksono (Kontributor), RR Ariyani",https://statik.tempo.co/data/2025/09/28/id_1431179/1431179_720.jpg,https://www.tempo.co/ekonomi/akademisi-ugm-beberkan-perhitungan-anggaran-per-porsi-mbg-sulit-penuhi-standar-gizi--2074150,3ec6208dcb6802162cdfc775c5a707402ccbc96878c91b556192846af5078e8c,2025-11-13 22:15:02.682 2154,tempo,mbg,2025-09-28 15:20:37,"Pencabutan ID Istana, Dewan Pers Minta Pemerintah Tak Batasi Pertanyaan Wartawan","WAKIL Ketua Dewan Pers Totok Suryanto menanggapi kartu identitas liputan reporter Istana milik seorang reporter CNN Indonesia yang dicabut Istana. Kartu identitas itu dicabut karena bertanya ihwal program Makan Bergizi Gratis (MBG) kepada Presiden Prabowo Subianto. Totok prihatin dengan kejadian itu. Dia meminta pemerintah tidak boleh melarang atau membatasi wartawan untuk bertanya isu terkini. Sebab, reporter memiliki tugas untuk bertanya isu yang sedang dialami masyarakat. Pejabat publik pun harus siap menghadapi pertanyaan reporter. ""Pejabat di mana pun harus siap menjawab pertanyaan publik,"" kata dia saat dihubungi, Ahad, 28 September 2025. Totok mengatakan informasi yang didapatkan wartawan dibutuhkan publik. Informasi itu juga penting supaya masyarakat tidak dipandu informasi yang tidak bertanggungjawab. Dia pun meyakini Prabowo pasti mengetahui informasi di tanah air meski sedang berada di luar negeri. Pun bila belum mendalami informasi itu, Prabowo pasti bisa menjawabnya. ""Prabowo pasti bisa menjawab 'oh iya nanti kami bahas atau sedang didalami atau apa pun,"" ujar dia. Bila ada pertimbangan Prabowo kelelahan sehabis melakukan kunjungan ke luar negeri, Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden juga tidak boleh melarang wartawan bertanya. Meski begitu, bisa saja Biro Pers meminta wartawan untuk tidak terlalu panjang dalam bertanya. ""Diingetin saja jangan panjang-panjang karena presiden waktunya mungkin sedang kecapean,"" ujar dia. Menurut dia, pemerintah mestinya mendukung kemerdekaan pers. Apalagi Prabowo pernah berkata ingin menegakkan demokrasi. ""Jadi enggak ada mencabut-cabut gitu,"" ujar dia. Totok mengatakan Dewan Pers saat ini sedang berdiskusi mengenai masalah ini. Dalam waktu dekat Dewan Pers akan menyampaikan pernyataan. Meski begitu, Totok menegaskan tugas utama Dewan Pers adalah menjaga kemerdekaan pers. Karena itu, berbagai tindakan yang berupaya menghalangi tugas jurnalis tidak diperbolehkan. Sebab, informasi jurnalistik sangat diperlukan publik. Dia juga meminta pihak Istana menghormati kerja pers yang profesional. Dalam tugas profesional, Pers harus memberikan informasi yang jelas kepada publik. Reporter pun harus melakukan konfirmasi hingga uji informasi. Sebelumnya kartu identitas liputan reporter Istana milik seorang reporter CNN Indonesia dicabut karena bertanya kepada Presiden Prabowo Subianto soal masalah dalam program MBG. Pertanyaan itu diajukan sesaat setelah Presiden kembali dari lawatan luar negeri pada Sabtu, 27 September 2025, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Sejumlah narasumber yang mengetahui peristiwa tersebut bercerita, Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden melarang wartawan istana untuk menanyakan persoalan selain kunjungan Prabowo. Seorang reporter CNN Indonesia bertanya apakah Prabowo memberi instruksi khusus kepada Badan Gizi Nasional soal MBG. Prabowo menjawab bahwa ia akan memanggil Kepala BGN Dadan Hindayana. Saya monitor perkembangan itu. Habis ini saya akan panggil langsung Kepala BGN dan beberapa pejabat, ujarnya. Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden lantas memanggil reporter CNN Indonesia. Biro Pers keberatan atas pertanyaan reporter CNN kepada Presiden. Pertanyaan itu, bagi dia, di luar konteks. Biro Pers lalu mencabut kartu liputan istana milik reporter tersebut. Kartu liputan Istana diberikan hanya kepada wartawan tertentu yang memenuhi sejumlah syarat. Tanpa kartu tersebut, wartawan tak bisa masuk ke dalam Istana. Pemimpin Redaksi CNN Indonesia Titin Rosmasari belum berkenan memberikan tanggapan. Sedangkan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi belum merespons pesan Tempo. Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Pusat, Herik Kurniawan mengaku pihaknya mendapatkan laporan masalah ini. Saat ini, IJTI sedang berkomunikasi dengan semua pihak. ""Iya (mendapat laporan) kami sedang berkomunikasi dengan semua pihak,"" ujar dia melalui pesan singkat, Ahad, 28 September 2025. Pilihan Editor: LBH Pers Kritik Istana yang Mencabut Kartu Liputan CNN Indonesia","Hendrik Yaputra, Eko Ari Wibowo",https://statik.tempo.co/data/2024/07/02/id_1315433/1315433_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/pencabutan-id-istana-dewan-pers-minta-pemerintah-tak-batasi-pertanyaan-wartawan-2074142,c5cd6588735da7603b303bf52e5fe014a890755ccf87a3fb9a4ecae00a75529e,2025-11-13 22:15:14.011 2155,tempo,mbg,2025-09-28 13:52:00,Menko Muhaimin: Pemerintah Akan Tetap Melanjutkan MBG,"MENTERI Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa pemerintah akan tetap melanjutkan program makan bergizi gratis (MBG). Pernyataan itu disampaikan sehubungan dengan maraknya kasus keracunan hingga muncul desakan dari berbagai pihak untuk menghentikan program ini. Menurut Muhaimin, program prioritas Presiden Prabowo Subianto ini bermanfaat untuk pemerataan gizi anak bangsa. ""Kita tidak boleh berhenti di tengah jalan. Sesuai dengan kata Presiden bahwa ini adalah rintangan yang harus kita hadapi dalam proses awal menjalankan program besar,"" katanya melalui keterangan tertulis pada Ahad, 28 September 2025. Meski begitu, pria yang kerap disapa Cak Imin ini mengatakan pemerintah akan melakukan evaluasi besar-besaran guna mencegah kasus keracunan makin meluas. Pemerintah, kata dia, tidak akan tutup mata melihat semua peristiwa yang sudah terjadi. ""Pemerintah akan secara serius mengikuti arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mengevaluasi dan memperbaiki pelaksanaan program MBG serta terus mendengar dan menindaklanjuti seluruh masukan masyarakat,"" kata Muhaimim. Menurut catatan Center for Indonesia s Strategic Development Initiatives (CISDI), terdapat 5.626 kasus keracunan akibat MBG di 16 provinsi dari 17 Januari 2025 hingga 18 September 2025. Sementara itu, Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat jumlah korban melonjak drastis dari 1.376 kasus pada akhir Juni menjadi 6.452 kasus pada pekan lalu. Melihat data tersebut, menurut Cak Imin, pemerintah akan mengevaluasi mata rantai pelaksanaan MBG secara menyeluruh. Dari penyediaan bahan baku, pengolahan, hingga memastikan distribusi yang dilakukan satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) sudah sesuai dengan prosedur. Tak hanya itu, setiap dapur akan diwajibkan memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Sertifikat laik higiene sanitasi, sertifikasi halal, dan bukti penggunaan air layak pakai bukan pilihan. Itu kewajiban yang harus ditegakkan di semua dapur MBG, ujar Cak Imin. Adapun sejauh ini, data Kantor Staf Presiden mencatat hanya 34 dari sekitar 8.500 dapur MBG yang memiliki sertifikat kelayakan. Terlepas dari masih banyaknya kekurangan dalam program MBG, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa itu mengatakan pemerintah optimistis program ini akan berdampak terhadap percepatan pemberdayaan masyarakat. Pemerintah akan melibatkan para petani, pengusaha mikro, kecil, dan menengah hingga pengusaha lokal untuk memasok kebutuhan MBG. Itulah sebabnya, Cak Imin mengajak seluruh masyarakat ikut mendukung keberlanjutan program MBG dan turut serta mengawasi. ""MBG ini merupakan gerakan gotong-royong pemberdayaan masa depan anak-anak Indonesia yang harus terus dikawal serius pelaksanaannya,"" kata Cak Imin. Pilihan Editor: Pangkal soal Keracunan Massal Makan Bergizi Gratis","Dede Leni Mardianti, Ninis Chairunnisa",https://statik.tempo.co/data/2025/08/31/id_1425056/1425056_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/menko-muhaimin-pemerintah-akan-tetap-melanjutkan-mbg-2074120,d1110af6837fa2cacf41cc0ad95d117b86ca19d19cecd9604ea708ad9dda703f,2025-11-13 22:15:24.866 2159,tempo,mbg,2025-09-28 11:36:00,Istana Cabut Kartu Liputan Wartawan CNN yang Tanya soal MBG ke Prabowo,"KARTU identitas liputan reporter Istana milik seorang reporter CNN Indonesia dicabut karena bertanya kepada Presiden Prabowo Subianto soal masalah dalam program makan bergizi gratis (MBG). Pertanyaan itu diajukan sesaat setelah Presiden kembali dari lawatan luar negeri pada Sabtu, 27 September 2025, di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Sejumlah narasumber yang mengetahui peristiwa tersebut bercerita Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden melarang wartawan Istana menanyakan persoalan selain kunjungan Prabowo. Prabowo menjelaskan soal pertemuannya dengan sejumlah kepala negara dalam sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa. Saya kira pesan-pesan yang saya sampaikan dalam sambutan saya di PBB diterima dengan positif oleh banyak pemimpin, kata Prabowo. Setelah itu, Prabowo balik badan dan meninggalkan wartawan. Seorang reporter CNN Indonesia lantas bertanya apakah Prabowo memberi instruksi khusus kepada Badan Gizi Nasional (BGN) soal MBG. Belakangan, kasus keracunan MBG meluas di berbagai daerah. Prabowo kemudian membalikkan badan dan menjawab bahwa ia akan memanggil Kepala BGN Dadan Hindayana. Saya memonitor perkembangan itu. Habis ini, saya akan panggil langsung Kepala BGN dan beberapa pejabat, ujarnya. Sejumlah narasumber mengatakan Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden lantas memanggil reporter CNN Indonesia yang bertanya soal MBG. Biro Pers menyatakan berkeberatan atas pertanyaan reporter CNN kepada Presiden. Mereka menilai pertanyaan itu di luar konteks. Setelah itu, Biro Pers mencabut kartu liputan istana milik reporter tersebut. Kartu liputan Istana diberikan hanya kepada wartawan tertentu yang memenuhi sejumlah syarat. Tanpa kartu tersebut, wartawan tak bisa masuk ke dalam Istana. Pemimpin Redaksi CNN Indonesia Titin Rosmasari belum berkenan memberikan tanggapan. Sedangkan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Yusuf Permana serta Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi belum merespons pesan Tempo. Sementara itu, Ketua Umum Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Pusat Herik Kurniawan mengaku pihaknya telah mendapatkan laporan masalah ini. Saat ini, IJTI sedang berkomunikasi dengan semua pihak. ""Iya (mendapat laporan), kami sedang berkomunikasi dengan semua pihak,"" ujarnya melalui pesan pendek, Ahad, 28 September 2025. Pilihan Editor: Pangkal soal Keracunan Massal Makan Bergizi Gratis","Tempo.co, Ninis Chairunnisa",https://statik.tempo.co/data/2025/09/27/id_1431054/1431054_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/istana-cabut-kartu-liputan-wartawan-cnn-yang-tanya-soal-mbg-ke-prabowo-2074092,19fda3eae508c896736a9f8ed26b3bd3119f7e5911b5193f43833bd4382f269a,2025-11-13 22:15:57.709 2160,tempo,mbg,2025-09-28 07:17:00,Top 3 Nasional: Politikus Minta Jatah Dapur MBG hingga Klarifikasi Survei Prabowo Anjlok,"TIGA berita di kanal Politik Tempo mendapat perhatian tinggi pembaca kemarin, Sabtu, 28 September 2025. Salah satunya mengenai pengakuan Wakil Kepala Badan Gizi Nasional Nanik S. Deyang soal lobi politikus yang meminta jatah pengelolaan dapur program makan bergizi gratis (MBG). Berita lain yang ada pada daftar terpopuler adalah mengenai klarifikasi dari Indikator Politik Indonesia soal hasil survei yang menunjukkan tingkat kepuasan publik kepada Presiden Prabowo Subianto anjlok. Berikut rangkumannya: Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang mengaku geram setelah menerima pesan WhatsApp dari seorang politikus yang meminta jatah pengelolaan dapur program MBG. Ia menegaskan tidak akan melayani kepentingan politik dalam program yang menyangkut kesehatan anak ini. Serius, nih, kemarin ada politikus kirim pesan WA ke saya. Mbak, nananana..., lalu saya jawab, 'Kamu politikus bukannya bantu saya bagaimana mengomunikasikan soal keracunan, malah minta dapur.' Langsung saya block, block, block, kata Nanik dalam konferensi pers, seperti dikutip dari saluran Youtube BGN, Sabtu, 27 September 2025. Nanik tak menyebutkan siapa politikus yang dimaksudkan. Ia hanya mengatakan tidak ingin urusan pangan anak bercampur dengan kepentingan politik. Enak aja lu malah ngurusin dapur. Iyalah, saya enggak mau begitu, ujarnya. Indikator Politik Indonesia membantah merilis hasil survei nasional yang dilakukan pada September 2025. Direktur Indikator Politik Indonesia Fauny Hidayat mengatakan lembaganya terakhir kali merilis hasil survei berjudul Laporan Exit Poll Pemungutan Suara Ulang (PSU) Provinsi Papua dan Laporan Quick Count PSU Provinsi Papua pada Agustus 2025. Oleh sebab itu Indikator Politik Indonesia tidak bertanggung jawab atas informasi yang beredar berkaitan dengan hasil survei nasional pada September 2025, kata Fauny dalam pernyataan tertulis di situs Indikator Politik pada Jumat, 26 September 2025. Sebelumnya beredar hasil survei berasal dari Indikator Politik Indonesia. Dalam survei yang salinannya juga didapat Tempo menunjukkan tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden Prabowo Subianto anjlok dari 79,3 persen pada Januari 2025 menjadi 58,9 persen. Pelaksana Tugas Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan atau PPP Muhammad Mardiono meminta maaf karena telah gagal membawa partai ke Senayan dalam Pemilu 2024. Ia menyampaikan itu di hadapan kader dalam Muktamar PPP yang dihelat di Jakarta, pada Sabtu, 27 September 2025. Mardiono mengklaim kegagalan itu tidak semata-mata terjadi karena faktor eksternal. Konflik di tubuh partai juga menjadi salah satu penyebab kegagalan mereka. Ia lantas meminta kader untuk mengakhiri perpecahan. Sejumlah kader PPP menyoraki Mardiono saat memberi sambutan. Semestinya muktamar PPP berlangsung hingga Senin, 29 September. Tapi, pada Sabtu malam, Mardiono ditetapkan secara aklamasi sebagai Ketua Umum PPP. Kericuhan sempat terjadi di tengah acara. Mardiono mengatakan muktamar harus dipercepat karena keadaan darurat. Ia menduga ada pihak-pihak yang sengaja membuat kegaduhan pada muktamar. Pilihan Editor: Pangkal Soal Keracunan Massal Makan Bergizi Gratis","Daniel Ahmad Fajri, Ninis Chairunnisa",https://statik.tempo.co/data/2025/09/26/id_1430898/1430898_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/top-3-nasional-politikus-minta-jatah-dapur-mbg-hingga-klarifikasi-survei-prabowo-anjlok-2074040,3d6298d01e6732e1d7ffb5334914eb8be9700f703264bed9f1a5ff2bf4dcaf02,2025-11-13 22:16:19.236 2161,tempo,mbg,2025-09-27 22:30:00,Keracunan Makan Bergizi Gratis,"KEPANIKAN melanda Sekolah Menengah Pertama Negeri 277 Jakarta pada Senin pagi, 8 September 2025. Puluhan murid sekolah yang berada di Kecamatan Koja, Jakarta Utara, itu keracunan setelah menyantap menu makan bergizi gratis (MBG). Para guru pun mengumumkan peristiwa itu ke semua kelas. Kami diminta jangan memakan buah yang busuk, kata Bernard bukan nama sebenarnya murid kelas IX SMPN 277, saat ditemui Tempo pada Jumat, 26 September 2025.","Hussein Abri Dongoran, Stefanus Pramono",https://images-tm.tempo.co/all/2025/09/27/896532/896532_1200.jpg,https://www.tempo.co/politik/keracunan-makan-bergizi-gratis-2073995,fb5064fff8f5697de35cea3fdc6f644b6eb60f2a0f6ba98cf125ad40f8484266,2025-11-13 22:16:30.108 2162,tempo,mbg,2025-09-27 18:42:46,"Korban Keracunan MBG di Bandung Barat Capai 1.309 Orang, 65 Masih Dirawat","PEMERINTAH Kabupaten Bandung Barat (KBB) mencatat sudah ada sebanyak 1.309 orang terdampak keracunan massal usai mengonsumsi makanan dari program makan bergizi gratis (MBG). Hingga hari kelima pascakejadian, Jumat, 26 September 2025, jumlah pasien yang masih dirawat tersisa 65 orang. Bupati Bandung Barat Jeje Ritchie Ismail mengatakan pemerintah daerah terus memantau perkembangan kondisi korban. Terakhir kunjungan tadi malam ke Cipongkor, memang masih ada beberapa pasien yang masih dirawat, kata Jeje dikutip dari keterangan resmi pada Sabtu, 27 September 2025. Menurut data Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, mayoritas korban telah pulih dan dipulangkan. Pemerintah daerah memastikan seluruh pasien yang masih dalam perawatan mendapatkan penanganan medis maksimal. Fokus kami tetap sama, yaitu memastikan seluruh pasien bisa pulih sehat dan segera kembali ke rumah masing-masing, ujar Jeje. Jeje menambahkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan tenaga medis, relawan, hingga instansi terkait. Kami memastikan kebutuhan pasien terpenuhi dengan baik dan penanganan medis diberikan secara optimal, ucapnya. Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandung mendesak pemerintah pusat maupun daerah menghentikan total program Makan Bergizi Gratis (MBG). Desakan ini disampaikan menyusul peristiwa keracunan massal yang menimpa sekitar 1.000 siswa di Kabupaten Bandung Barat pada Kamis, 25 September 2025. Direktur LBH Bandung Heri Pramono menilai keracunan MBG tersebut menjadi bukti gagalnya negara dalam menjamin hak dasar masyarakat atas pangan yang sehat dan aman. Peristiwa keracunan akibat MBG di Bandung Barat ini bukan yang pertama, melainkan rangkaian panjang dari ribuan kasus serupa di berbagai daerah. Jika pemerintah tidak segera mengambil langkah tegas, maka jelas ini merupakan bentuk pelanggaran hak asasi manusia, kata Heri dalam keterangan tertulis, dikutip pada Sabtu, 27 September 2025. Menurut catatan Center for Indonesia s Strategic Development Initiatives (CISDI), terdapat 5.626 kasus keracunan akibat MBG di 16 provinsi sejak 17 Januari hingga 18 September 2025. Sementara Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat jumlah korban melonjak drastis dari 1.376 kasus pada akhir Juni menjadi 6.452 kasus pada pekan lalu. Tingginya angka korban membuat Jawa Barat kini menjadi provinsi dengan jumlah kasus keracunan siswa akibat MBG terbanyak di Indonesia. Di Bandung Barat sendiri, Bupati telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) sejak 21 25 September 2025. Program MBG awalnya diluncurkan pemerintah sebagai solusi mengatasi stunting dan pemenuhan gizi masyarakat. Namun, menurut Heri, realitas di lapangan justru berbanding terbalik. Alih-alih menyediakan pangan sehat, MBG justru memicu keracunan massal. Hak anak atas pangan yang aman dan berkualitas jelas dilanggar, ujarnya. LBH Bandung menilai negara lalai melakukan mitigasi, padahal sudah ada regulasi yang mengikat. Pasal 64 ayat (3) UU Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023, misalnya, mewajibkan pemerintah pusat dan daerah menjaga agar bahan makanan memenuhi standar gizi dan keamanan. Begitu juga Pasal 86 ayat (2) UU Pangan Nomor 18 Tahun 2012 yang mengatur kewajiban pemenuhan standar keamanan pangan, termasuk dalam program bantuan pemerintah. Pilihan Editor: KSP: Korban Keracunan MBG Sebanyak 5 Ribu Orang","Dinda Shabrina, Eko Ari Wibowo",https://statik.tempo.co/data/2022/01/23/id_1082911/1082911_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/korban-keracunan-mbg-di-bandung-barat-capai-1-309-orang-65-masih-dirawat-2073954,c105a09e0cd9678292460299c1e47ea8593abb2c30b1067a7ed2ad8f70a61522,2025-11-13 22:16:40.810 2163,tempo,mbg,2025-09-27 16:53:16,Prabowo akan Panggil Kepala BGN Bahas Keracunan Makan Bergizi Gratis,"Presiden Prabowo Subianto akan memanggil Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana setelah marak kasus keracunan menu makan bergizi gratis yang dialami ribuan anak-anak. Saya baru dari luar negeri tujuh hari. Saya monitor ada perkembangan itu. Habis ini saya langsung akan panggil kepala BGN dengan berapa pejabat. Kita akan diskusikan, kata Prabowo saat tiba di Pangkalan Udara TNI Angkatan Udara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Sabtu, 27 September 2025. Prabowo baru saja melakukan agenda internasional dalam sepekan terakhir. Ia menghadiri Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, hingga kunjungan bilateral ke Kanada dan Belanda. Prabowo mengatakan kasus keracunan makan bergizi gratis merupakan masalah besar. Ia juga mengakui memang masih ada kekurangan dalam pelaksanaan program MBG. Namun ia mengingatkan agar jangan sampai keracunan MBG dipolitisasi. Tujuan makan bergizi adalah untuk anak-anak kita, yang sering sulit makan. Mungkin kita kita ini makan lumayan, mereka itu makan hanya nasi pakai garam, ujar Prabowo. Ini yang harus kita atasi, untuk memberi makan juta pasti ada hambatan rintangan. Ini kita atasi, ucapnya. Per akhir September 2025, Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia mencatat ada sekitar 6.452 kasus keracunan menu program unggulan Presiden Prabowo Subianto itu. Penyelenggara program MBG, Badan Gizi Nasional, mencatat total korban lebih rendah. Menurut data yang dihimpun Badan Gizi Nasional bersama Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), jumlah kasus keracunan MBG sepanjang tahun ini sekitar 5 ribu orang. BGN enggan menghentikan sementara program MBG di tengah banyaknya kasus keracunan. Kepala BGN Dadan Hindayana menyatakan akan melakukan perbaikan sembari tetap mengejar target penerima manfaat MBG. Menurut Dadan, pemerintah dilema antara melengkapi sumber daya manusia agar program berjalan dengan lancar, atau mengejar target jumlah penerima manfaat. Namun, kata dia, bagaimana pun target program ini sudah direncanakan sejak jauh-jauh hari. Dadan memilih mendahulukan pilihan kedua yakni mengejar target jumlah penerima manfaat. ""Utamanya adalah bagaimana target bisa dipenuhi,"" kata Dadan di kantornya, Jakarta, Senin, 22 September 2025. BGN akan membentuk tim investigasi untuk menyelidiki penyebab keracunan dalam sajian program makan bergizi gratis atau MBG. Tim investigasi ini nantinya akan terdiri dari ahli gizi, ahli kimia, farmasi, serta melibatkan BPOM. Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, mengatakan tim ini akan terdiri dari lima sampai enam orang. Namun, menurut dia, lembaganya masih menggodok sejumlah nama sehingga belum bisa membocorkan siapa saja orang yang akan direkrut. ""Tapi itu nanti itu kita memang akan meng-hire ahli-ahli ya,"" tutur Nanik melalui sambungan telepon pada Senin, 22 September 2025. Pilihan Editor: TNI Kini Kelola 452 SPPG untuk Proyek Makan Bergizi Gratis","Eka Yudha Saputra, Eko Ari Wibowo",https://statik.tempo.co/data/2025/08/31/id_1425123/1425123_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/prabowo-akan-panggil-kepala-bgn-bahas-keracunan-makan-bergizi-gratis-2073926,1fd5754f8c2e90ef7f4355e2155d33853f1c8cf60a7bc9aae6426ad4097dac31,2025-11-13 22:16:51.590 2164,tempo,mbg,2025-09-27 14:53:44,Menteri Keuangan Kerahkan Anak Buah Audit Makan Bergizi Gratis,"MENTERI Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memimpin pejabat Kementerian Keuangan memantau jalannya program makan bergizi gratis (MBG). Pemantauan dilakukan di 20 titik secara acak untuk menilai pelaksanaan program, apakah memberikan dampak positif bagi perekonomian atau justru merugikan pemerintah. ""Pelaksanaanya betul atau enggak. Hanya ingin tahu itu saja untuk memastikan nanti programnya betul-betul berjalan dan berdampak ke perekonomian, ucap Purbaya pada pertemuan di Kantor BGN, Jakarta, 26 September 2025. Mantan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan itu menambahkan, keterlibatan pejabat Kementerian Keuangan di daerah dalam pemantauan MBG merupakan bagian dari tugas mereka untuk mengecek setiap program yang sedang berjalan. Tujuannya supaya saya tidak pusing jika program ini diaudit ke depan, kata dia. Menurut Purbaya, pengecekan program MBG secara acak di 20 titik ini justru membantu program Kepala BGN Dadan Hindayana agar dana yang digelontorkan pemerintah bisa terserap dengan baik. Ia juga memberi sinyal, jika ada dana MBG yang menganggur atau tidak tersalurkan dengan baik, bakal ditarik lagi oleh pemerintah. Di lokasi yang sama, Dadan menjelaskan realisasi penggunaan anggaran MBG bakal terus bertambah. Seiring penambahan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur MBG. Penyerapan (anggaran) Badan Gizi itu berkorelasi positif dengan jumlah penerima manfaat dan identik dengan SPPG yang terbentuk, kata Dadan. Tiap satu SPPG yang berdiri menyebabkan dana terserap Rp 900 miliar dalam sebulan. Tren pembangunan dapur MBG itu, kata Dadan, diprediksi terus naik. Pada akhir september diperkirakan jumlahnya mencapai 10 ribu. Sehingga pertengahan Oktober ada dana Rp 4 triliun yang terserap. Seperti diketahui, pemerintah mengalokasikan Rp 71 triliun dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk program MBG pada 2025. Semula Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui tambahan anggaran Rp 100 triliun lagi untuk tahun ini. Namun Dadan menjelaskan bahwa dana yang akan ditambah hanya sebesar Rp 28 triliun. Jadi Rp 71 triliun plus Rp 28 triliun di tahun ini, ucapnya. Sebelumnya Kementerian Keuangan mencatat per Agustus 2025, realisasi penggunaan dana MBG baru mencapai 13,2 triliun. Dadan menyatakan hingga hari ini, Jumat, 26 September, anggaran MBG yang terserap baru mencapai Rp 19,3 triliun. Pilihan editor: Selap-selip Anggaran MBG yang Tak Terserap","Alif Ilham Fajriadi, Aisha Shaidra",https://statik.tempo.co/data/2025/09/26/id_1430843/1430843_720.jpg,https://www.tempo.co/ekonomi/menteri-keuangan-kerahkan-anak-buah-audit-makan-bergizi-gratis-2073899,e86c528bc7da633b7ea226b414888aa3fe4be399c2467ec80912a1f9784c24f2,2025-11-13 22:17:02.567 2165,tempo,mbg,2025-09-27 11:00:00,Yang Dilakukan BGN Hadapi Kasus Keracunan Makan Bergizi Gratis,"KASUS keracunan di sekolah akibat makan bergizi gratis (MBG) masih terjadi. Per akhir September 2025, Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia mencatat telah ada sekitar 6.452 kasus keracunan menu program unggulan Presiden Prabowo Subianto itu. Pilihan Editor:Akankah BRIN Bebas dari Politisasi Sains? Penyelenggara program MBG, Badan Gizi Nasional (BGN), mencatat total korban lebih rendah. Menurut data yang dihimpun BGN bersama Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), jumlah kasus keracunan MBG sepanjang tahun ini sekitar 5 ribu orang. BGN ogah menghentikan sementara program MBG di tengah banyaknya kasus keracunan. Kepala BGN Dadan Hindayana menyatakan akan melakukan perbaikan sembari tetap mengejar target penerima manfaat MBG. Menurut Dadan, pemerintah dilema antara melengkapi sumber daya manusia agar program berjalan dengan lancar, atau mengejar target jumlah penerima manfaat. Namun, kata dia, bagaimana pun target program ini sudah direncanakan sejak jauh-jauh hari. Ia lantas memilih mendahulukan pilihan kedua yakni mengejar target jumlah penerima manfaat. ""Utamanya adalah bagaimana target bisa dipenuhi,"" kata Dadan di kantornya, Jakarta, Senin, 22 September 2025. BGN pun mengambil sejumlah langkah untuk menghadapi kasus-kasus keracunan tersebut. Apa saja kebijakan baru yang mereka ambil? Membentuk Tim Investigasi BGN akan membentuk tim investigasi untuk menyelidiki penyebab keracunan dalam sajian program makan bergizi gratis atau MBG. Tim investigasi ini nantinya akan terdiri dari ahli gizi, ahli kimia, farmasi, serta melibatkan BPOM. Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang mengatakan tim ini akan terdiri dari lima sampai enam orang. Namun, menurut dia, lembaganya masih menggodok sejumlah nama sehingga belum bisa membocorkan siapa saja orang yang akan direkrut. ""Tapi itu nanti itu kita memang akan meng-hire ahli-ahli ya,"" tutur Nanik melalui sambungan telepon pada Senin, 22 September 2025. Di saat yang bersamaan, BGN juga akan membentuk tim khusus untuk mensurvei kondisi dapur di seluruh daerah. Tim ini bertugas memastikan seluruh proses penyajian makanan, meliputi proses memasak, pengemasan, dan pendistribusian, dilakukan sesuai dengan prosedur. ""Biar tidak terulang lagi nanti kasus-kasusnya,"" ucap Nanik. Perintahkan Petugas Tidur di Dapur Nanik meminta agar seluruh petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bekerja dengan serius agar kualitas makanan untuk program makan bergizi gratis yang dihasilkan dapat terjaga. Dia bahkan meminta agar petugas tidur di dapur. Kami akan memperbaiki seluruh SDM SPPG, kami akan kembalikan jam kerja mereka untuk begadang dan harus tidur di tempat, harus menunggu dapur, kata Nanik dalam konferensi pers dikutip dari live Instagram Badan Gizi Nasional pada Jumat, 26 September 2025. Dia mengeluhkan kinerja petugas SPPG saat ini sudah tidak lagi seperti awal program makan bergizi gratis (MBG) berjalan. Saya harus akui, tiga bulan, empat bulan pertama, hampir tidak ada masalah. Karena anak-anak SPPG dulu itu adalah menjaga dapur, ujarnya. Mengincar Chef Bersertifikat BGN menargetkan seluruh dapur program MBG dipimpin oleh dua chef bersertifikat. Nanik mengatakan kebijakan ini diterapkan untuk memastikan kualitas dan keamanan makanan yang dikonsumsi murid. Setiap dapur membutuhkan dua chef. Kalau ada 30 ribu dapur, berarti total ada 60 ribu chef yang dibutuhkan. Ini peluang kerja besar, ujar Nanik dalam sesi tanya jawab dengan wartawan dikutip dari Youtube resmi BGN, Jumat, 26 September 2025. Menurut Nanik, tenaga chef tidak harus berasal dari wilayah setempat. Ia mencontohkan ada dapur MBG di sebuah desa di Madiun yang mendatangkan chef dari luar daerah. Ternyata dia mantan chef hotel bintang lima. Ada juga yang mantan chef rumah makan. Jadi tidak harus orang lokal, katanya.","Sultan Abdurrahman, Devy Ernis",https://statik.tempo.co/data/2025/09/26/id_1430863/1430863_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/yang-dilakukan-bgn-hadapi-kasus-keracunan-makan-bergizi-gratis-2073833,c158e4bb7d3134a26837039e87ecd76b90e74989b30fe3a45aebfb4d16b6dfb6,2025-11-13 22:17:13.950 2166,tempo,mbg,2025-09-27 10:15:32,Terpopuler: Guru Muntah Usai Cicipi MBG hingga Kader NasDem Merapat ke PSI,"TIGA berita di kanal politik Tempo mendapat sorotan pembaca pada Jumat, 26 September 2025. Salah satunya mengenai guru di Cianjur, Jawa Barat yang muntah-muntah setelah mencicipi makan bergizi gratis (MBG). Selain itu, kepindahan sejumlah kader Partai NasDem ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI) juga mendapat perhatian pembaca Tempo. Berikut tiga berita paling banyak dibaca di kanal nasional Tempo pada 26 September kemarin: 1. Lindungi Murid Kelasnya, Guru di Cianjur Muntah-muntah Usai Cicipi MBG Seorang guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) Taruna Bakti di Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengalami muntah-muntah usai mencicipi Makan Bergizi Gratis (MBG). Guru bernama Yayuk Wahyuni itu menjalani imbauan lisan sebelumnya dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi agar guru mencicipi dahulu setiap menu MBG sebelum dibagikan kepada siswa. Yayuk mengungkapkan, awalnya menerima keluhan dari anak didiknya murid Kelas 1 kalau makanan berbau tak enak. ""Saya langsung melarang agar tidak memakannya,"" katanya saat ditemui wartawan usai kejadian, Kamis, 25 September 2025. Untuk memastikan, lanjut Yayuk, dia mencoba mencicipi tempe yang terdapat dalam wadah MBG. Tak lama kemudian dia langsung mengalami mual dan mulas. Baca berita selengkapnya di sini. 2. Kaesang Lantik Eks Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali Menjadi Ketua Harian PSI Mantan wakil ketua umum Partai NasDem, Ahmad Ali, resmi menjadi Ketua Harian Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Pengumuman itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni dalam acara pelantikan pengurus PSI periode 2025-2030 hari ini. ""Ketua Umum Kaesang Pangarep. Ketua Harian Ahmad Ali,"" kata Raja Juli saat membacakan nama-nama pengurus Dewa Pimpinan Pusat (DPP) PSI di Djakarta Theater, Jumat, 26 September 2025. Ahmad Ali hadir dalam acara pelantikan tersebut. Ali duduk di sisi Kaesang dan Raja Ruli di barisan terdepan selama acara berlangsung. Baca berita selengkapnya di sini. 3. BGN Disorot Kasus Keracunan Massal, Pejabatnya Didominasi Pensiunan Tentara Badan Gizi Nasional atau BGN belakangan menjadi sorotan imbas rentetan kasus keracunan massal imbas menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah. Catatan Koalisi Masyarakat Sipil, setidaknya telah ada 6.432 orang yang mengalami keracunan menu MBG per akhir September ini. Lembaga yang dibentuk oleh mantan presiden Joko Widodo ini dipimpin oleh Dadan Hindayana. Ia didampingi oleh wakil kepala dan sejumlah pejabat eselon satu di BGN. Melansir dari situs resmi BGN, terpampang dalam profil pejabat lembaga ini mayoritas berasal dari pensiunan Tentara Nasional Indonesia. Tercatat ada lima pensiunan tentara di daftar pejabat lembaga yang mengurusi pemenuhan gizi ini. Baca berita selengkapnya di sini.","Sultan Abdurrahman, Devy Ernis",https://statik.tempo.co/data/2025/09/25/id_1430371/1430371_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/terpopuler-guru-muntah-usai-cicipi-mbg-hingga-kader-nasdem-merapat-ke-psi-2073826,a3c9e4e8c61d5a54d5d007217ef966e7748b2e4886b7c59d15f66d2920fa76c2,2025-11-13 22:17:25.034 2167,tempo,mbg,2025-09-27 10:08:07,"LBH Bandung Nilai Keracunan Langgar HAM, Desak Pemerintah Hentikan Program MBG","LEMBAGA Bantuan Hukum Bandung mendesak pemerintah pusat maupun daerah menghentikan total program makan bergizi gratis atau MBG. Desakan ini disampaikan menyusul peristiwa keracunan massal yang menimpa sekitar 1.000 siswa di Kabupaten Bandung Barat pada Kamis, 25 September 2025. Direktur LBH Bandung, Heri Pramono, menilai insiden tersebut menjadi bukti gagalnya negara dalam menjamin hak dasar masyarakat atas pangan yang sehat dan aman. Peristiwa keracunan akibat MBG di Bandung Barat ini bukan yang pertama, melainkan rangkaian panjang dari ribuan kasus serupa di berbagai daerah. Jika pemerintah tidak segera mengambil langkah tegas, maka jelas ini merupakan bentuk pelanggaran hak asasi manusia, kata Heri dalam keterangan tertulis, dikutip pada Sabtu, 27 September 2025. Menurut catatan Center for Indonesia s Strategic Development Initiatives (CISDI), terdapat 5.626 kasus keracunan akibat MBG di 16 provinsi sejak 17 Januari hingga 18 September 2025. Sementara Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) mencatat jumlah korban melonjak drastis dari 1.376 kasus pada akhir Juni menjadi 6.452 kasus pada pekan lalu. Tingginya angka korban membuat Jawa Barat kini menjadi provinsi dengan jumlah kasus keracunan siswa akibat MBG terbanyak di Indonesia. Di Bandung Barat sendiri, Bupati telah menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) sejak 21 25 September 2025. Program MBG awalnya diluncurkan pemerintah sebagai solusi mengatasi stunting dan pemenuhan gizi masyarakat. Namun, menurut Heri, realitas di lapangan justru berbanding terbalik. Alih-alih menyediakan pangan sehat, MBG justru memicu keracunan massal. Hak anak atas pangan yang aman dan berkualitas jelas dilanggar, ujarnya. LBH Bandung menilai negara lalai melakukan mitigasi, padahal sudah ada regulasi yang mengikat. Pasal 64 ayat (3) UU Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023, misalnya, mewajibkan pemerintah pusat dan daerah menjaga agar bahan makanan memenuhi standar gizi dan keamanan. Begitu juga Pasal 86 ayat (2) UU Pangan Nomor 18 Tahun 2012 yang mengatur kewajiban pemenuhan standar keamanan pangan, termasuk dalam program bantuan pemerintah. LBH Bandung menegaskan negara harus segera menghentikan distribusi MBG yang dinilai bermasalah, sekaligus memastikan pemulihan bagi korban, baik siswa maupun guru. Pemerintah wajib memberikan penanganan medis menyeluruh dan menghentikan distribusi makanan bermasalah. Kegagalan pengawasan ini berpotensi menjadi pelanggaran HAM yang bisa digugat secara hukum, ucap Heri. LBH Bandung juga mendorong Komnas HAM, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Ombudsman RI, hingga lembaga pengawas independen lain untuk turun tangan menyelidiki kasus keracunan massal MBG. Situasi ini darurat. Negara tidak bisa lagi menganggap enteng, melainkan harus menjadikannya prioritas utama dalam kebijakan publik, kata Heri. Pilihan Editor: Dampak Buruk Anggaran Pendidikan untuk Membiayai MBG","Dinda Shabrina, Juli Hantoro",https://statik.tempo.co/data/2025/09/27/id_1430937/1430937_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/lbh-bandung-nilai-keracunan-langgar-ham-desak-pemerintah-hentikan-program-mbg-2073823,979856bd7f37a44d9c4885e58018a643cd662bd12fcec77da8a92beeb423971b,2025-11-13 22:17:36.614 2168,tempo,mbg,2025-09-27 09:53:12,Drama di Dapur MBG: Koki Keluhkan Sulitnya Atur Pegawai SPPG,"HENDRY Kumink, koki dapur program makan bergizi gratis (MBG) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat mengisahkan kesehariannya masak di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi atau SPPG. Salah satu keluhannya adalah sulitnya mengatur tenaga kerja dari SPPG. Mereka, kata Hendry, hanya ingin bekerja sesuai aturan yaitu 8 jam. Akibatnya, pekerjaan dapur kerap menumpuk dan Hendry harus lembur hingga lebih dari 12 jam demi memastikan makanan untuk ribuan anak tetap tersedia. Baru opening sehari, gue chef sendiri dengan orang-orang kampung sekitar. Benar haknya kerja 8 jam, tapi masakan belum selesai semua. Akhirnya gue kerjain dibantu owner dan SPPG lain sampai jam 12.30 siang baru beres. Padahal masak mulai jam 12 malam, kata Hendry saat dikonfirmasi pada Sabtu, 27 September 2025. Hendry menuturkan, kebiasaan karyawan dapur ingin segera pulang membuat sebagian besar makanan diproses jauh lebih awal, bahkan sejak dini hari. Emak-emak masak semua makanan dari awal biar jam 6 pagi bisa pulang. Akhirnya makanan sudah ready jam 4 pagi, ujarnya. Masalahnya, kata Hendry, makanan basah seperti sayuran hanya bisa bertahan maksimal enam jam. Jika dikonsumsi murid SMP atau SMA yang istirahat siang (sekitar jam 12.00 siang), makanan berisiko basi dan berpotensi menyebabkan keracunan. Makanya kebanyakan kasus keracunan MBG dialami anak SMP, SMA, atau SMK, katanya. Menurut Hendry, pemerintah perlu membuat aturan baru yang mewajibkan keberadaan tenaga profesional di setiap dapur MBG, minimal seorang chef dan asistennya. Ahli gizi paham soal gizi, tapi enggak paham bagaimana eksekusi masakan dalam jumlah besar. Kalau ada chef pro, ritme kerja dapur bisa lebih teratur, enggak asal buru-buru biar cepat pulang, ujar Hendry. Meski penuh tekanan, Hendry tetap merasa lega ketika guru-guru penerima makanan MBG di Bogor menyebut masakannya enak dan disukai anak-anak. Capek hilang pas dengar kabar anak-anak suka. Itu yang bikin gue semangat, katanya. Pilihan Editor: Segera Evaluasi Makan Gratis Pemerintah","Dinda Shabrina, Juli Hantoro",https://statik.tempo.co/data/2025/09/17/id_1428679/1428679_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/drama-di-dapur-mbg-koki-keluhkan-sulitnya-atur-pegawai-sppg-2073820,5f5d73576d2bb4bca232d270ad710291e98c2a531a0ff1c86af1d61f1721fad1,2025-11-13 22:17:58.978 2169,tempo,mbg,2025-09-27 09:29:00,Ahli Gizi Usul Kepala Sekolah hingga Orang Tua Cicipi MBG Sebelum Dibagikan,"AHLI gizi, Hardinsyah, menilai insiden keamanan pangan dalam program makan bergizi gratis (MBG) terutama disebabkan oleh cemaran bakteri. Ia mengatakan pentingnya memperkuat pengawasan agar makanan yang didistribusikan tidak menimbulkan gejala gangguan kesehatan pada anak, ibu hamil, dan ibu menyusui. Pilihan Editor: Ribut-ribut Adu Bukti Penyetaraan Ijazah Gibran Kalau sudah ada gejala mual, muntah, berarti sudah mulai ada gangguan kesehatan. Itu jangan sampai terjadi, kata Hardinsyah dalam konferensi pers bersama Badan Gizi Nasional, dikutip dari Youtube BGN, Sabtu, 27 September 2025. Hardinsyah menyarankan agar sekolah ikut menjadi filter pertama sebelum makanan dibagikan ke murid. Menurut dia, kepala sekolah dan kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) seharusnya mencoba makanan terlebih dahulu. Tiba di sekolah, harusnya kepala sekolah mencoba atau melihat. Dari segi kesegaran, warna, atau kalau tercium aroma basi, itu harus jadi peringatan. Jangan sampai merasa seperti kelinci percobaan, karena memang SOP yang benar itu demikian, ujarnya. Ia mengaku mendengar ada kepala sekolah yang keberatan dengan mekanisme tersebut. Untuk itu, ia mendorong adanya sistem reward dan sanksi agar SOP dijalankan secara konsisten. Tak hanya guru, Hardinsyah menilai masyarakat dan orang tua murid juga perlu dilibatkan dalam sistem pengawasan. Sebelum makanan dibagikan, kader yang bertugas mendistribusikan sebaiknya lebih dulu mencicipi. Melihat dengan mata, mencium aromanya, lalu mencicipi. Itu langkah sederhana yang bisa mencegah risiko, kata dia. Ia mengusulkan adanya pengawas independen di setiap satuan layanan MBG yang terdiri dari unsur sekolah, masyarakat, pemerintah, dan perwakilan orang tua. Mereka bisa bergiliran setiap minggu, lalu sekali sebulan rapat untuk membahas temuan dan langkah perbaikan, ujarnya. Hardinsyah menyebut pengawasan ini bisa sekaligus menjadi program pemberdayaan masyarakat. Pemerintah, menurut dia, dapat memberikan insentif kepada pengawas independen tersebut. Karena ini untuk masyarakat dan dari masyarakat, sebaiknya ada dukungan dari pemerintah, termasuk soal insentif, kata dia.","Dinda Shabrina, Devy Ernis",https://statik.tempo.co/data/2025/09/25/id_1430368/1430368_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/ahli-gizi-usul-kepala-sekolah-hingga-orang-tua-cicipi-mbg-sebelum-dibagikan--2073799,64806d144727aa76f183970c62cd3884e471a93a26a2d9a943bd349be72b7303,2025-11-13 22:18:09.749 2170,tempo,mbg,2025-09-27 07:58:00,BGN Buka Peluang 60 Ribu Chef Bersertifikat untuk Masak MBG,"BADAN Gizi Nasional (BGN) menargetkan seluruh dapur program makan bergizi gratis (MBG) dipimpin oleh dua chef bersertifikat. Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, mengatakan kebijakan ini diterapkan untuk memastikan kualitas dan keamanan makanan yang dikonsumsi murid. Pilihan Editor:Polemik Bukti Gibran Pernah Sekolah: Ijazah atau Sertifikat Setiap dapur membutuhkan dua chef. Kalau ada 30 ribu dapur, berarti total ada 60 ribu chef yang dibutuhkan. Ini peluang kerja besar, ujar Nanik dalam sesi tanya jawab dengan wartawan dikutip dari Youtube resmi BGN, Jumat, 26 September 2025. Menurut Nanik, tenaga chef tidak harus berasal dari wilayah setempat. Ia mencontohkan ada dapur MBG di sebuah desa di Madiun yang mendatangkan chef dari luar daerah. Ternyata dia mantan chef hotel bintang lima. Ada juga yang mantan chef rumah makan. Jadi tidak harus orang lokal, katanya. Meski demikian, mayoritas karyawan dapur MBG tetap akan direkrut dari masyarakat lokal. Selama ini, kata dia, kebijakan yang ada memprioritaskan karyawan untuk dapur diisi oleh orang lokal. Kalau chef, memang terpaksa kita bisa impor dari luar daerah, ujar Nanik. Nanik berujar kehadiran chef bersertifikat penting untuk menjaga standar teknis pengolahan makanan dalam jumlah besar. Ia menilai masih banyak pengelola dapur yang belum memahami prinsip keamanan pangan. Ada yang mentang-mentang biasa masak catering, tetapi ternyata tidak bisa. Masak dalam jumlah besar itu perlu teknik: suhu harus sekian, mencuci sayur pakai air garam supaya tidak ada ulat, menggoreng juga ada aturannya, kata Nanik. Ia menambahkan, chef bersertifikat memiliki keahlian mengatur kombinasi makanan agar tidak menimbulkan penyakit maupun mempercepat pembusukan. Makanan ini tidak boleh benturan dengan makanan ini. Kalau salah, bisa menciptakan penyakit atau makanan cepat basi, ujarnya. Dengan adanya kebijakan ini, BGN membuka kesempatan luas bagi tenaga chef di seluruh Indonesia. Nanik menyebut sudah ada permintaan dari daerah, misalnya di Sumatera, agar warganya bisa mendaftar sebagai chef di dapur MBG. Silakan mendaftar. Ada 30 ribu kesempatan. Ini peluang kerja yang bisa dimanfaatkan, terutama bagi mereka yang belum memiliki pekerjaan, kata Nanik.","Dinda Shabrina, Devy Ernis",https://statik.tempo.co/data/2025/09/26/id_1430898/1430898_720.jpg,https://www.tempo.co/politik/bgn-buka-peluang-60-ribu-chef-bersertifikat-untuk-masak-mbg--2073776,36687aefc3b642d21d2396fe5592f52127f35090a8c9d6bb775f1b34c9bf64d7,2025-11-13 22:18:20.431 2171,tempo,mbg,2025-09-27 07:34:00,"BGN Hentikan Produk Pabrikan di Menu Makan Bergizi Gratis, Termasuk Roti","BADAN Gizi Nasional (BGN) menyatakan akan menghentikan penggunaan produk pabrikan pada menu makan bergizi gratis (MBG). Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang mengumumkan hal tersebut dalam konferensi pers di kantor BGN, Jakarta, Jumat, 26 September 2025. Kami juga menghentikan penggunaan semua produk-produk pabrikan, ucapnya. Ia memastikan santapan yang disuguhkan kepada siswa harus berasal dari bahan baku lokal. Nanik dilantik Presiden Prabowo Subianto sebagai Wakil Kepala BGN pada Rabu, 17 September 2025. Selama lebih dari sepekan menjabat, Nanik menyatakan masih menemukan banyak suguhan produk pabrikan pada menu MBG. Menurut dia, BGN bakal menjalankan instruksi Presiden bahwa dapur MBG bertujuan membangkitkan ekonomi lokal. Bukan memperkaya konglomerat pemilik pabrik roti, ucapnya. Nanik meminta dapur atau satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) berhenti mentoleransi penggunaan produk pabrikan dan beralih ke bahan baku lokal. BGN mendorong roti yang disajikan dibuat oleh ibu-ibu murid untuk dikonsumsi siswa. Namun ada pengecualian untuk beberapa produk, di antaranya susu. Produk susu kemasan bisa digunakan di dapur MBG, dengan catatan di dapur tersebut memang tak ada peternakan susu. Maka terpaksa untuk sementara kami bolehkan menggunakan susu gemasan. Tapi, untuk produk lain, kami tidak akan mentoleransi dan kami tak akan memperbolehkannya lagi, kata Nanik. Pilihan editor: Tambahan 471 Persen Belanja untuk Makan Bergizi Gratis","Ilona Estherina, Aisha Shaidra",https://statik.tempo.co/data/2025/09/26/id_1430868/1430868_720.jpg,https://www.tempo.co/ekonomi/bgn-hentikan-produk-pabrikan-di-menu-makan-bergizi-gratis-termasuk-roti-2073778,fc2d0efd132e0ee803e8d40ae468c2639a9a6616eef598910388a34e80750037,2025-11-13 22:18:31.124 2172,tempo,mbg,2025-09-27 07:30:29,Kemenperin Bakal Mewajibkan SNI untuk Wadah Makanan MBG,"Kementerian Perindustrian bakal mewajibkan label Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk food tray atau ompreng makan bergizi gratis (MBG). Wadah makanan MBG sempat ramai jadi pembicaraan usai diduga mengandung minyak babi dan tak sesuai tara pangan (food grade). Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan penerapan wajib SNI bertujuan untuk menjaga kualitas wadah makanan. Yang selama ini SNI-nya sukarela, kami sekarang sedang menyusun (kebijakan) SNI food tray itu wajib, kata Agus kepada awak media di kantor Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah, Jakarta, Jumat, 26 September 2025. Menurut Agus, wadah menu MBG harus memiliki standar minimal stainless steel food grade 304. Jika di bawah standar itu, maka food tray tersebut tidak boleh beredar di Indonesia. Agus menyebut peraturan wajib SNI tersebut bakal diberlakukan tahun ini. Sebelumnya, Rabithah Ma ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMI-NU) DKI Jakarta mengungkap adanya kandungan minyak babi dalam pelumas produksi food tray MBG dari pabrik di Chaoshan, Cina. Mereka pun telah menyambangi kantor Kementerian Perdagangan untuk beraudiensi soal hasil uji lab yang mereka peroleh. Jadi kami sangat menolak, makanya hari ini kami melaporkan ke Kementerian Perdagangan bahwa hasil temuan kami di Cina itu benar, positif, menggunakan minyak babi, ucap Wakil Sekretaris RMI-NU DKI Wafa Riansah kepada wartawan usai audiensi di kantor kementerian, Jakarta, Kamis, 18 September 2025. Selain masalah kandungan minyak babi, RMI-NU DKI juga menyampaikan protes terhadap adanya ompreng MBG yang belum food grade atau tidak aman digunakan untuk makan. Terpisah, Kepala Biro Hubungan Masyarakat Kemendag Ni Made Kusuma Dewi mengatakan kementerian mendukung program MBG. Dewi menyebut ompreng MBG juga sudah memiliki SNI, namun belum diwajibkan. Mumpung sudah ada SNI-nya, kami dorong menjadi SNI wajib. Kami juga dorong agar sertifikasi halalnya diperoleh. Dan ini berlaku untuk produsen dalam negeri maupun importir yang mengimpor barang, kata Dewi kepada wartawan di kantor Kementerian Perdagangan, Kamis, 18 September 2025. Pilihan editor: Selap-selip Anggaran MBG yang Tak Terserap","Anastasya Lavenia Yudi, Aisha Shaidra",https://statik.tempo.co/data/2025/09/21/id_1429528/1429528_720.jpg,https://www.tempo.co/ekonomi/kemenperin-bakal-mewajibkan-sni-untuk-wadah-makanan-mbg-2073777,25820c2f8118d5ea75ab452f31780c678b9327a9f0610e3396e514aee118d73b,2025-11-13 22:18:41.826 2173,tempo,mbg,2025-09-27 06:00:00,Keracunan MBG Prabowo Subianto,"BERAPA jumlah anak yang keracunan setelah menyantap makanan bergizi gratis (MBG)? Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai pengelola program melaporkan sudah ada 5.626 kasus. Jumlah ini belum termasuk keracunan yang terjadi di Kabupaten Subang, Kamis lalu.","Putu Setia, Iwan Kurniawan",https://images-tm.tempo.co/all/2025/09/26/896502/896502_1200.jpg,https://www.tempo.co/kolom/keracunan-mbg-prabowo-subianto-2073767,05c7e6639c7eacbb8f8e58623b7402858b453402b8e181074da1b9c9da2fa0ee,2025-11-13 22:18:52.980 2174,tempo,mbg,2025-09-26 21:45:00,"Agar Kualitas Makanan MBG Terjaga, BGN Perintahkan Petugas SPPG Tidur di Dapur","Wakil Kepala Badan Gizi Nasional atau BGN Nanik S Deyang meminta agar seluruh petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bekerja dengan serius agar kualitas makanan untuk program makan bergizi gratis yang dihasilkan dapat terjaga. Dia bahkan meminta agar petugas tidur di dapur. Kami akan memperbaiki seluruh SDM SPPG, kami akan kembalikan jam kerja mereka untuk begadang dan harus tidur di tempat, harus menunggu dapur, kata Nanik dalam konferensi pers dikutip dari live Instagram Badan Gizi Nasional pada Jumat, 26 September 2025. Foto: Antara Foto Editor: Ryan Maulana","Tempo.co, Ryan Maulana",https://statik.tempo.co/data/2025/09/26/id_1430916/1430916_720.jpg,https://www.tempo.co/arsip/agar-kualitas-makanan-mbg-terjaga-bgn-perintahkan-petugas-sppg-tidur-di-dapur-2073748,1d02529833f98a8dd760f6256b75d76cb1590c7795bd3e421e80b581a516c68f,2025-11-13 22:19:03.567 2175,tempo,mbg,2025-09-26 21:09:48,Peran Vital Protein dalam Tumbuh Kembang Anak,"DOKTER spesialis gizi klinik, Pande Putu Agus Mahendra, menegaskan bahwa protein merupakan salah satu unsur penting dalam menjaga keseimbangan gizi, terutama bagi anak yang sedang berada dalam fase pertumbuhan. Protein adalah komponen makronutrien yang sangat krusial. Pada anak-anak, ketersediaannya menjadi faktor utama dalam mendukung proses tumbuh kembang anak, ujar Pande pada Jumat, 26 September 2025. Ia menjelaskan, protein yang tersusun dari asam amino berperan dalam pembentukan serta perbaikan sel-sel tubuh, khususnya otot rangka. Kekurangan asupan protein pada anak dapat meningkatkan risiko malnutrisi dan stunting. Banyak kasus gizi buruk berhubungan dengan rendahnya konsumsi protein, tambahnya. Meski penting, konsumsi protein juga memiliki batas. Jika berlebihan, justru bisa membebani organ tubuh lain, terutama ginjal. Karena itu, protein harus tetap dikombinasikan dengan zat gizi makro lainnya agar manfaatnya optimal. Kebutuhan protein, kata Pande, disesuaikan dengan usia dan berat badan anak sesuai rekomendasi WHO serta panduan internasional. Untuk orang dewasa, rata-rata kebutuhan harian berkisar 0,8 1,2 gram per kilogram berat badan. Pada individu dengan aktivitas tinggi, seperti atlet, kebutuhannya bisa meningkat hingga 1,6 1,8 gram per kilogram. Sumber protein bisa didapat dari pangan hewani seperti ikan, telur, unggas, serta daging merah dan putih. Namun, beberapa jenis makanan laut berpotensi menimbulkan alergi karena kandungan proteinnya, misalnya parvalbumin pada ikan bersirip tinggi atau tropomiosin pada udang dan kerang. Jenis ikan tertentu seperti tuna, tongkol, salmon, hingga ikan air tawar seperti tilapia dan bandeng juga dilaporkan dapat memicu reaksi alergi. Selain itu, komponen asam amino seperti arginin yang banyak terdapat pada kacang-kacangan juga bisa menimbulkan alergi pada sebagian orang. Karena itu, meski protein nabati dapat menjadi alternatif bagi vegetarian, risiko alergi tetap ada, bahkan dalam kasus tertentu bisa berakibat fatal. Pande menyarankan agar program penyediaan makanan bergizi massal, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), menggunakan sumber protein yang relatif aman seperti unggas, telur, daging merah maupun putih, serta tempe dan tahu. Ia juga menekankan pentingnya pengawasan dalam proses pengolahan, penyimpanan, distribusi, hingga evaluasi harian, mengingat reaksi alergi bersifat individual pada setiap anak. Pilihan Editor: 11 Buah yang Mengandung Tinggi Protein ANTARA","Mitra Tarigan, Mitra Tarigan",https://statik.tempo.co/data/2025/05/06/id_1396762/1396762_720.jpg,https://www.tempo.co/gaya-hidup/peran-vital-protein-dalam-tumbuh-kembang-anak-2073717,ee2d3f81a0431683901d05e553438d77610cf8d690ed15cb20336c72d8fae8d6,2025-11-13 22:19:14.690